JUMAT, 19 JULI 2019 | Nomor 1794 Tahun VI
A
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
SENEGAL vs ALJAZAIR
BARISAN PEJUANG AKSI LAGA
SEJARAH VS REVANS
» A11
» B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Pemerintah pusat dan daerah dapat bersinergi membuat sistem menangani pemulihan korban.
Kontingen Indonesia berdefile pada pembukaan ASEAN Schools Games Tahun XI 2019 di Holy Stadium Terang Bangsa School, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/7). Perhelatan olahraga internasional tingkat pelajar se-Asia Tenggara yang diikuti 10 negara dengan mempertandingkan sembilan cabang olahraga ini akan berlangsung hingga 25 Juli 2019 di Kota Semarang.
ANTARA | AJI STYAWAN
JAKARTA (HN) P e m e r i n t a h didorong menyediakan sarana khusus untuk menangani korban pelecehan seksual. Hal ini dibutuhkan sebagai upaya menangani efek atau dampak dari pelecehan seksual yang diderita para korban. “Belum ada sarana khusus yang disediakan pemerintah bagi korban pelecehan seksual. Bahkan, untuk perkosaan, visumnya sudah tidak ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,” kata Pendiri Komunitas Perempuan Rika Rosvianti kepada HARIAN NASIONAL, Kamis (18/7). Menurut Rika, pemerintah pusat dan daerah sebenarnya dapat bersinergi membuat sistem dalam menangani pemulihan korban kasus kekerasan seksual. Sebagai contoh, kata dia melanjutkan, penjaminan biaya penanganan korban kekerasan seksual. “Namun, pemerintah tidak melakukan itu,” kata Rika. Dia menyebutkan, salah satu solusi yang bisa diharapkan agar korban pelecehan maupun tindak kekerasan seksual mendapat penanganan optimal adalah melalui pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual menjadi undang-undang. Sebelumnya, Koalisi Ruang Publik Aman menyebutkan, 64 persen atau 24.410 perempuan dari 38.766 perempuan di Indonesia mengalami tindak pelecehan seksual. Hal ini berdasarkan hasil survei terhadap 62.224 responden di 34 provinsi di Tanah Air. Bentuk pelecehan terhadap perempuan berupa,
ASEAN SCHOOLS GAMES XI
DAMPAK PELECEHAN SEKSUAL Survei Koalisi Ruang Publik Aman terhadap 62.224 responden mengungkapkan, 64 persen dari 38.766 perempuan mengalami pelecehan seksual. Pelecehan ini memunculkan sejumlah dampak, yaitu: 1
Perasaan Tidak Nyaman
19,19% 3 Perasaan Marah
5
24 - 31°C
Bandung
16,61% 4
Perasaan Jijik
16,26%
15,18%
Perasaan Takut
11,60%
siulan, main mata, komentar seksis, hingga sentuhan fisik. Hasil survei juga menunjukkan, 11 persen dari 23.403 laki-laki menjadi korban pelecehan seksual. Co Director Hollaback Jakarta Vivi Restuviani mengatakan, sarana pemulihan korban pelecehan seksual sebenarnya
KPK TETAP BUTUH JAKSA-POLISI » Jakarta
2 Perasaan Merasa Direndahkan
20 - 29°C
A3 Semarang
DAMPAK JANGKA PANJANG 1. Meningkatkan Pertahanan Diri : 22,95% (belajar bela diri atau membawa senjata) 2. Pembatasan Aktivitas (Tidak keluar malam/tidak jalan sendiri, rutinitas berubah) 3. Mengubah Metode Transportasi
: 16,18%
4. Perubahan Perilaku (Menutup diri, murung, takut berinteraksi)
: 9,22%
5. Meningkatnya Percaya Diri
: 6,99%
Sumber: Koalisi Ruang Koali Publik Aman Pub
disediakan sejumlah lembaga nonpemerintah. “Ada LBH Apik, mereka tidak menerapkan biaya sepeser pun kalau memang korban tidak mampu,” kata Vivi. Namun, kata dia mengungkapkan, masyarakat belum sepenuhnya mengetahui adanya sarana pemulihan di lembaga
OTP BATIK AIR CAPAI 92 PERSEN » 24 - 33°C
Yogyakarta
: 18,57%
23-32°C
Surabaya
A5
26-35°C
nonpemerintah yang bisa diakses gratis. “Padahal lembaga itu sudah punya hotline. Artinya ini dibutuhkan sosialisasi,” ucap Vivi. Dia menuturkan, korban yang mengalami pelecehan seksual dari skala ringan hingga berat perlu dipulihkan. Korban skala berat yaitu mereka yang mengalami pelecehan seksual berulang-ulang. “Korban pelecehan seksual skala ringan bisa dibantu dipulihkan oleh orang-orang terdekat. Untuk skala berat, pemulihan harus dilakukan pihak profesional,” tutur Vivi. Psikolog Universitas Indonesia Roslina Verauli menegaskan, korban pelecehan seksual harus mendapatkan penanganan tepat. Dia mengakui, seseorang yang
menjadi korban pelecehan seksual skala ringan tak bisa disamakan dengan skala berat. “Berbeda-beda seberapa banyak faktor mempengaruhi. Korban memang membutuhkan psikolog, tetapi harus dilihat seperti apa? Ada yang sekali menjadi korban, ada yang pernah mengalami hal itu berulangulang,” papar dia. Sementara, Psikolog Universitas Pendidikan Indonesia Ifa Hanifah Misbach menyatakan, pemerintah harus memperketat keamanan ruang publik untuk mencegah tindakan pelecehan seksual. “Bisa dengan cara sederhana membuat tulisan-tulisan untuk tidak sembarangan menyentuh fisik orang lain. Ini ditempel di ruang-ruang publik,” tutur dia. O RIDSHA VIMANDA NASUTION
KONGRES AS TOLAK PENJUALAN SENJATA KE SAUDI » Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A10 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG