KAMIS, 19 MARET 2020 | Nomor 1992 Tahun VII
Hari ini 16 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
SPORTS
KREASI “ULAR BESI”
MENUNGGU PUTUSAN BWF
» A9
» B13
WISMA ATLET DISIAPKAN JADI TEMPAT ISOLASI » A5
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Ikuti Anjuran Pemerintah ORGANISASI KEAGAMAAN IMBAU MASYARAKAT TETAP TENANG
diharapkan tak bereaksi berlebihan menyikapi semakin merebaknya kasus virus corona baru (COVID-19). Hingga kemarin malam, Rabu (18/3), pasien positif COVID-19 menjadi 227 kasus. Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya meninggal dunia, 11 lainnya dinyatakan sembuh. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, termasuk tak memberikan informasi berlebihan di tengah kondisi pandemi corona. Kendati demikian, menurut Mu’ti, masyarakat harus tetap waspada dan menjaga diri sesuai prosedur kesehatan. “Kami menyampaikan keprihatinan atas musibah yang dialami oleh warga Indonesia. Semoga dapat tertangani dengan baik dan diberikan kesembuhan seperti sedia kala,” kata Mu’ti kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (18/3). Mu’ti juga berharap pemerintah terus berusaha semaksimal mungkin memberikan perlindungan dan pelayanan kesehatan. Antisipasi dampak pandemi terhadap sektor perekonomian, pariwisata, bisnis juga diingatkan Mu’ti. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan, upaya mencegah penyebaran virus harus dilakukan bersamasama. Masyarakat, ia mengingatkan, harus terus mengikuti ketentuan pemerintah. “Untuk menghindari penularan semakin bertambah, maka ikuti anjuran pemerintah,” imbaunya. Helmy juga berharap Jakarta
24 - 31°C
Bandung
pemerintah terus hadir melindungi masyarakat. Kebijakan yang dibuat, sambungnya, harus cepat, tepat, dan memberikan kebaikan. Terkait anjuran pemerintah meminimalisasi aktivitas massa, menurut Helmy, PBNU juga menganjurkan untuk melaksanakan ibadah di rumah. “Di zona yang penyebarannya sudah sangat masif, kami sarankan shalat di rumah,” imbaunya. Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis turut mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Kendati demikian, masyarakat harus tetap menjaga diri dari potensi penularan. Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo mengatakan, pandemi COVID-19 di Tanah Air merupakan tantangan kemanusiaan dan keimanan. Alhasil, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan bereaksi berlebihan. Ia juga menyarankan mengikuti arahan pemerintah. “Kita berharap semuanya kembali membaik.” Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom berharap masyarakat saling tolongmenolong di tengah wabah yang semakin merebak. Masyarakat, ia melanjutkan, juga harus membantu pemerintah. Menurut Gomar, perilaku saling menyalahkan dan mencurigai satu sama lainnya harus dihentikan. “Mari kedepankan kepentingan bersama,” tutur Gomar.
20 - 29°C
BERITA TERKAIT DI HALAMAN
Semarang
» A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8 24 - 33°C
Yogyakarta
Terkait keberlangsungan ibadah, Gomar meminta petugas gereja untuk tidak panik, waspada, dan tetap memberikan pelayanan. Di sisi lain, Gomar menyarankan untuk memanfaatkan teknologi digital dan media sosial untuk beribadah. “Dalam kondisi saat ini, semua harus dapat menahan diri dan ikut serta dalam upaya menanggulangi masalah. Kerja sama dan kesetiakawanan kita sedang diuji sebagai bangsa,” kata Gomar. Pengurus Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Budi Tan mengatakan, seluruh umat harus tetap patuh terhadap seluruh anjuran pemerintah. Ia mencontohkan menjaga jarak dan tidak berkerumun. Budi juga mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan berperilaku hidup sehat. “Berusahalah terus berdoa. Ini saatnya Indonesia menjadi bangsa yang bijaksana dan cinta sesama. Mari berdoa semoga semua makhluk hidup kembali berbahagia,” tuturnya. Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito berharap masyarakat mendukung upaya pencegahan virus. Sikap tenang dan waspada dinilai menjadi salah satu cara membantu pemerintah menekan penyebaran. Menurut Wiku, ada lima hal yang harus dilakukan demi mencegah penularan, yakni menjaga jarak dengan orang lain, tidak berjabat tangan, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menggunakan masker di tempat ramai. O AINI TARTINIA | ESTI TRI PUSPARINI | ALVIN TAMBA |
CHOLIL NAFIS KETUA KOMISI DAKWAH MUI
HELMY FAISHAL ZAINI SEKRETARIS JENDERAL PBNU
ABDUL MU’TI SEKRETARIS UMUM PP MUHAMMADIYAH
IGNATIUS SUHARYO KETUA KWI
Upaya mencegah wabah corona harus dilakukan bersamasama. Masyarakat harus benar-benar mengikuti ketentuan pemerintah. Masyarakat harus tetap tenang, tidak panik, dan tidak memberikan informasi berlebihan. Masyarakat juga harus waspada dan menjaga diri sesuai prosedur kesehatan.
Masyarakat tidak perlu panik dan bereaksi berlebihan. Ikuti arahan pemerintah.
Saatnya mementingkan keselamatan bersama, kesampingkan kepentingan sesaat. Saya mengajak masyarakat menularkan cinta kasih dan kepedulian.
GOMAR GULTOM KETUA UMUM PGI
BUDI TAN PENGURUS WALUBI
Seluruh umat mesti bijaksana dan patuh terhadap anjuran pemerintah. Ini saatnya Indonesia menjadi bangsa yang bijaksana dan cinta sesama.
SHERLYA PUSPITA SARI | EKO BH | ANTARA
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
FOTO-FOTO: ANTARA | DOKUMEN PRIBADI
JAKARTA (HN) M a s y a r a k a t
Tetap tenang (sembari) menjaga diri, membatasi interaksi, terus berusaha, menjaga kesalehan sosial, juga terus berdoa kepada Allah.