SELASA, 20 AGUSTUS 2019 | Nomor 1819 Tahun VI
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
SPORTS
KAFE RASA RUMAH
LEGENDA MERANA
» A11
» B17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
JAKARTA (HN) P e m e r i n t a h berupaya mengedepankan langkah humanis guna meredam situasi di Manokwari, Papua Barat, menyusul kerusuhan massa yang dipicu pelecehan bendera Merah Putih, disusul pernyataan negatif dari beberapa oknum, Jumat (16/8). Aparat kepolisian tengah menelusuri pihak-pihak yang manfaatkan insiden ini untuk kepentingan negatif hingga berujung aksi brutal. Menko Polhukam Wiranto menyatakan, pemerintah menyayangkan insiden ini dan berjanji menjamin serta menjaga stabilitas keamanan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Papua Barat. Aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara RI (Polri) tidak segan menangkap serta mengadili pelaku yang terbukti melakukan pelanggaran hukum di balik peristiwa tersebut. “Pihak kepolisian terus bernegosiasi dengan massa agar tidak memblokade atau melakukan kerusuhan. Prinsipnya, pemerintah berupaya menciptakan kondisi kembali kondusif lewat pendekatan komunikasi,” katanya di Jakarta, Senin (19/8). Peristiwa kerusuhan di Papua Barat, buntut dari dugaan kekerasan dan pengusiran mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, pekan lalu. Massa yang tidak terima atas persekusi dan diskriminasi terhadap mahasiswa Papua tersebut, lalu berunjuk rasa dan bentrok dengan aparat kepolisian hingga berujung aksi pembakaran kendaraan roda dua maupun roda empat, termasuk Kantor DPRD Papua Barat. “Ini perlu diusut tuntas,” ujar Wiranto.
ANTARA | SEVIANTO PAKIDING
Pihak-pihak yang manfaatkan insiden di Manokwari, Papua Barat, untuk kepentingan negatif diburu.
Warga Papua menyalakan lilin saat aksi damai di Bundaran Tugu Perdamaian Timika Indah, Mimika, Papua, Senin (19/8). Aksi ini menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.
Semua pihak harus bisa menahan diri dan menyerahkan persoalan kepada pihak berwewenang.
Siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran hukum dalam peristiwa di Manokwari, Papua Barat patut ditindak tegas.
TEUKU TAUFIQULHADI ANGGOTA KOMISI III DPR RI
WIRANTO MENKO POLHUKAM
BERITA TERKAIT DI
Wiranto mengapresiasi pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, meminta maaf kepada semua pihak yang merasa tersinggung atas insiden di wilayah yang dipimpinnya itu. Pemerintah juga tidak luput menyambut baik seruan Gubernur Papua Lukas Enembe, yang mengimbau warganya untuk tidak memperkeruh insiden
KEBIJAKAN DARURAT KORUPSI DIGAUNGKAN LAGI » Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
Semarang
A3
24 - 33°C
» A2
tersebut. Hingga kemarin, tindakan preventif pun masih diutamakan. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta para pejabat daerah menahan diri dalam memberikan pernyataan, demi menghindari konflik di masyarakat. Tjahjo juga mengimbau masyarakat Papua, khususnya di Papua Barat untuk
tidak mudah terpancing emosi hanya karena pemberitaan di media massa. Kemendagri, kata Tjahjo, akan membentuk tim untuk menangani peristiwa di Papua Barat. “Kami akan bentuk tim polpum (politik dan pemerintahan umum) serta kesbangpol (kantor kesatuan bangsa dan politik) dan berkoordinasi dengan TNIPolri. Tujuannya untuk menggali kemungkinan-kemungkinan lain yang memicu kejadian tersebut,” kata Tjahjo. Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, situasi hingga tadi malam di Manokwari mulai berangsur membaik. Mabes Polri juga terus melakukan komunikasi serta koordinasi dengan polda, panglima kodam, dan Wakil Gubernur Papua Barat. “Seluruh aparatur negara berupaya berkomunikasi dengan komponen masyarakat. Kami harap situasi
KOMPENSASI GANTI RUGI LISTRIK DIPERCEPAT » Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
A5
26-35°C
di (Papua Barat) kondusif kembali,” kata Dedi. Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini meminta maaf jika memang terjadi kesalahan di wilayahnya hingga berujung pecah di Papua Barat. Namun, dia menegaskan, kabar pengusiran dengan sengaja sama sekali tidak ada. Saat itu memang terjadi penurunan bendera Merah Putih di salah satu asrama di Surabaya. Tak berselang lama ada organisasi masyarakat yang meminta kepolisian menindak kejadian itu. “Hingga saat ini pejabat dan mahasiswa yang berasal dari Papua masih beraktivitas dengan normal, boleh dicek. Saya minta semua pihak menjaga baik apa yang sudah dibangun selama ini. Jangan sampai semua hancur hanya karena emosi,” ujar Risma. Menurut Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, para tokoh dan pemimpin perlu duduk bersama agar masalah ini tidak dibiarkan berlarut. Setidaknya, perlu ada tokoh berpengaruh yang menenangkan situasi supaya tidak merembet, atau menimbulkan efek bola salju. Dalam kasus ini tidak bisa hanya asal cepat, tapi tidak tepat. Sebab itu penting menyelesaikannya dengan tepat agar tidak menimbulkan gejolak. “Keamanan Indonesia harus menjadi perhatian bersama, terutama dalam aspek penegakan hukum,” kata Fadli Zon. Anggota Komisi III DPR RI Teuku Taufiqulhadi berpendapat, peristiwa yang terjadi di Papua Barat bukanlah aksi rasisme, melainkan dipicu kesalahpahaman antara sesama warga negara Indonesia. Hal seperti ini biasa terjadi antara satu desa dengan lainnya. Dia berharap aparat penegak hukum cepat mengantisipasi dengan langkah yang tepat dan bijaksana, tanpa harus memunculkan konflik lagi. O SHERLYA PUSPITA SARI
REPATRIASI ROHINGYA DIMULAI » Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A10
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG