KAMIS, 23 JANUARI 2020 | Nomor 1945 Tahun VII
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
IMLEK 2571
WOLVERHAMPTON vs LIVERPOOL
DESTINASI ASIA
WASPADA ANTIKLIMAKS
» A11
» B17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Bullying Kian Mengkhawatirkan
ANTARA | ADITYA PRADANA PUTRA
Penanganan siswa korban perundungan belum optimal.
SILANG PENDAPAT REVITALISASI MONAS Sejumlah pekerja mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Rabu (22/1). Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta revitalisasi kawasan Monas dihentikan sementara waktu hingga Pemprov DKI Jakarta mendapatkan izin dari Kementerian Sekretariat Negara (berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta).
» A8
BERITA DI HALAMAN
SELANGKAH LAGI E-REKAP DITERAPKAN » Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
A2
Semarang
JAKARTA (HN) Aksi bullying atau perundungan di lingkungan sekolah dinilai kian mengkhawatirkan. Selain jumlah kasus terbilang tinggi, siswa korban perundungan potensial mengalami depresi hingga berujung bunuh diri. Menurut Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti, kasus siswi bunuh diri di SMPN 147 Jakarta bisa menjadi contoh nyata dampak serius yang ditimbulkan dari sebuah perundungan. “Guru maupun siswa belum sepenuhnya sadar bahaya bullying menyebabkan depresi hingga berujung bunuh diri seperti di SMPN 147,” kata Retno kepada HARIAN NASIONAL, Rabu (22/1). Dia menjelaskan, hal tersebut dipicu oleh belum optimalnya pencegahan maupun penanganan perundungan di sekolah. Padahal, hal ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Data KPAI hingga tahun 2019, anak yang menjadi korban perundungan sebanyak 46 orang . Sedangkan pada 2018, tercatat ada 107 anak menjadi korban. “Meski mengalami penurunan, tapi yang mengarah pada keinginan untuk bunuh diri masih mengkhawatirkan,” kata dia. Retno mendorong Dinas Pendidikan setiap daerah untuk mengadakan pelatihan bagi guru agar tidak sekadar mengajar, tetapi juga memperhatikan aspek psikologi anak. “Supaya guru peka mengetahui tanda-tanda depresi pada siswa,” kata dia. Komisioner KPAI lainnya, Sitty Hikmawati menyatakan, upaya memastikan kondisi mental dan lingkungan anak terjaga dengan baik sangat penting. Termasuk, kata dia, daya tahan terhadap perundungan yang dialami seorang anak. “Mental sehat ini juga harus dipupuk dan ditanamkan, agar kalau anak di-bullying atau direndahkan maka dia mampu menaikkan harga dirinya,” kata dia. Sitty merekomendasikan, deteksi depresi dilakukan sejak dini melalui alat screening. Tujuannya, untuk segera mengetahui dan mengobati kondisi mental yang terganggu tersebut. “Idealnya sejak dini, sejak kelas II SD bisa dilakukan karena kecenderungan-
HARMONI DI KELENTENG SHIA DJIN KONG » 24 - 33°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
A4
Denpasar
nya pada kelas V-VI SD, 10 persen anak memiliki keinginan untuk bunuh diri,” kata dia. Psikolog Vivi Rosdiana mengatakan, tanda-tanda depresi yang dialami anak, terutama pada masa pubertas tidak bisa dideteksi secara kasatmata. Pasalnya, di usia pubertas atau mulai dari 10-18 tahun, remaja mengalami perubahan hormon yang juga memengaruhi kondisi psikologis mereka. “Meski begitu, guru, orangtua, dan orang-orang terdekat harus peka dengan perubahan perilaku anak. Seperti batasan antara kondisi psikologis saat puber dan memang depresi,” kata dia. PERUNDUNGAN
ANAK KORBAN KEKERASAN DI SEKOLAH 2019
46 anak (laki-laki dan perempuan) ANAK PELAKU KEKERASAN DI SEKOLAH
2019
51 anak (laki-laki dan perempuan) PEMICU PERUNDUNGAN DI SEKOLAH
Implementasi Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan belum optimal Tidak ada wadah yang dapat menaungi permasalahan korban perundungan, termasuk di dalamnya siswa Guru belum memiliki dasar psikologi anak untuk mengetahui depresi atau permasalahan yang diderita anak sehingga pelatihan untuk meningkatkan kepekaan terhadap anak sangat penting Sekolah belum memiliki Prosedur Operasional Standar untuk menangani korban perundungan Sekolah ramah anak harus diterapkan di semua sekolah Sejak usia dini anak berpotensi untuk depresi baik karena faktor dari luar maupun dalam, sehingga alat pendeteksi depresi krusial Sumber: KPAI
Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) Nahar menyatakan, program pembentukan sekolah ramah anak di semua sekolah perlu dioptimalkan. Sekolah ramah anak, kata dia melanjutkan, ekosistem yang mampu menjamin anak terlindungi dari tindak kekerasan, di antaranya aksi perundungan. “Sekolah ramah anak ini memastikan anak, baik itu dari komunikasi, lingkungannya tidak mengarah ke kekerasan.” O RAMADANI WAHYU
TAKSI DARING KELEBIHAN PASOKAN » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A5
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG