JUMAT, 27 MARET 2020 | Nomor 1998 Tahun VII
Hari ini 16 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
SPORTS
KALA SENIMAN MENOLAK BELENGGU
JANJI HAZARD
» A9
» A13
JURUS CHINA DAN KORSEL LAWAN COVID-19
SUKSES LOCKDOWN & TANPA LOCKDOWN » A4
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Sasaran BLT Diperluas JAKARTA (HN) Dampak pandemi virus corona baru (COVID-19) di Indonesia kian meluas. Hingga Kamis (26/3) sore, jumlah pasien COVID-19 mencapai 893 kasus. Ada penambahan 103 kasus dari hari sebelumnya. Demi mencegah penularan, pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk melakukan jarak fisik (physical distancing), bekerja dari rumah, termasuk belajar di rumah. Imbasnya, aktivitas perekonomian tak lagi maksimal. Demi menjaga daya beli, pemerintah memperluas penerima manfaat bantuan sosial dengan skema bantuan langsung tunai (BLT). Prioritasnya yakni masyarakat yang terdampak langsung, seperti berkurangnya pendapatan harian. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, perluasan penerima manfaat diarahkan kepada pekerja sektor informal, terutama di perkotaan. Sasarannya yakni pedagang warung dan pasar, juga pemilik toko kecil. Sasaran lainnya, menurut Susiwijono, diberikan kepada pelaku usaha transportasi daring, seperti pengendara Gojek dan Grab. Pekerja harian di pusat perbelanjaan juga masuk kriteria penyaluran. “Datanya, kami masih koordinasi, terutama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Gojek, Grab, dan beberapa asosiasi, seperti Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI),” kata Susiwijono di Jakarta, Kamis (26/3). Pemerintah sebelumnya mengidentifikasi penyaluran BLT Jakarta
24 - 31°C
Bandung
ANTARA | BASRI MARZUKI
Distribusi bantuan turut menyasar pekerja di sektor informal, seperti pengendara ojek online dan pedagang.
Seorang pedagang berdoa usai shalat di salah satu los Pasar Tradisional Masomba Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/3). Pasar tradisional ini sepi pengunjung setelah pemberlakuan pembatasan bagi warga untuk berkumpul dan berada di tempat ramai demi mencegah penyebaran COVID-19.
kepada 40 persen masyarakat rumah tangga miskin. Jumlahnya mencapai 29,3 juta orang. Hasil verifikasi individu penerima manfaat lewat program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) Kementerian Sosial, ada 15,2 juta yang tercatat. “(BLT) untuk 14,1 juta orang, sisanya kami sedang hitung lagi, sambil kami gulirkan (BLT) untuk 15,2 juta orang (terverifikasi),” ujar Susiwijono. Untuk karyawan, pemerintah akan memberikan insentif tambahan. Pekerja sektor formal, misalnya, menggunakan skema BP Jamsostek. Masing-masing pekerja mendapatkan Rp 1 juta, plus insentif Rp 1 juta per bulan selama 4 bulan, totalnya sekitar Rp 5 juta. “Jadi kita perbesar dana operasional BP Jamsostek untuk memberikan bansos (pekerja formal),” katanya.
20 - 29°C
Semarang
24 - 33°C
Yogyakarta
Untuk pekerja informal dan UMKM menggunakan Kartu Prakerja. Namun, besarannya masih dihitung. “(Estimasinya) setiap pekerja informal dan UMKM mendapatkan biaya pelatihan Rp 1 juta dan insentif Rp 1 juta per bulan selama 4 bulan,” jelasnya. Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, dampak pandemi corona sangat dirasakan pekerja di sektor informal. Ini karena para pekerja mengandalkan upah harian. “Jadi tidak mungkin mendapatkan pemasukan dengan bekerja dari rumah,” kata Faisal. Kendati demikian, menurut Faisal, pemerintah harus segera memperbaiki proses pendataan penerima manfaat, termasuk kelembagaan dan akuntabilitas dalam pendistribusian bantuan. Mekanisme pemantauan, 23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
Faisal melanjutkan, juga perlu diperbaiki demi memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran, termasuk meminimalisasi penerima manfaat ganda. “BLT harus tepat sasaran. Jangan sampai ada yang terlewat hanya karena permasalahan pendataan atau kesulitan melacak (penerima manfaat),” imbaunya. Alhasil, Faisal menyarankan pemerintah pusat untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah. Tujuannya, kata Faisal, untuk memverifikasi data penerima manfaat, termasuk memastikan bantuan tidak diterima berlebih imbas pekerja informal yang tidak menetap. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Tauhid mengapresiasi keputusan pemerintah memperluas cakupan 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
R RENCANA PENYALURAN P BANTUAN TUNAI B BERSYARAT 2020 B PROVINSI
KELUARGA PENERIMA MANFAAT (ORANG)
Aceh 299.174 Sumatera Utara 447.794 Sumatera Barat 189.120 Riau 158.696 Jambi 106.501 Bengkulu 91.066 Kepulauan Riau 40.627 Bangka Belitung 23.005 Sumatera Selatan 314.565 Lampung 466.259 Banten 317.266 DKI Jakarta 65.371 Jawa Barat 1.724.649 Jawa Tengah 1.537.367 Jawa Timur 1.750.170 DI Yogyakarta 221.646 Bali 825.461 NTB 339.917 NTT 383.933 Kalimantan Selatan 156.190 Kalimantan Tengah 48.138 Kalimantan Barat 156.190 Kalimantan Utara 14.125 Kalimantan Timur 70.320 Gorontalo 61.862 Sulawesi Utara 100.262 Sulawesi Tengah 1.519.518 Sulawesi Barat 62.906 Sulawesi Selatan 122.532 Sulawesi Tenggara 1.519.518 Maluku Utara 37.012 Maluku 101.007 Papua Barat 39.783 Papua 59.779 TOTAL 13.371.729 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas
BLT, terutama menyasar pekerja di sektor informal. Namun, Tauhid mengingatkan, besaran bantuan yang diberikan kepada pekerja informal harus disesuaikan. Tak seperti alokasi dana bantuan sosial bagi keluarga miskin yang kini menjadi Rp 200 ribu per bulan. “Kalau tawarannya (BLT) seperti bantuan untuk keluarga miskin, tidak menarik mereka untuk bekerja dari rumah,” kata Tauhid. Tauhid juga berharap pemerintah memastikan data penerima manfaat. Dalam catatan INDEF, jumlah pekerja di sektor informal mencapai 60 persen dari total pekerja di dalam negeri. “Pemerintah (pusat) dapat bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik dan pemerintah untuk mengakomodasi tempat pendaftaran (penerima manfaat),” imbaunya. O KHAIRUL KAHFI Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG