KAMIS, 29 AGUSTUS 2019 | Nomor 1827 Tahun VI
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
TRAVEL & LIFESTYLE
SPORTS
GAMELAN ANSAMBEL ANAK NEGERI
BABAK BARU SANCHEZ
» A11
» B17
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
PREDIKSI AWAL MUSIM HUJAN
ANTARA | APRILLIO AKBAR
Warga berjalan saat awan mendung di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (28/8). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Oktober 2019. Puncaknya diprediksi awal 2020.
DPR gaungkan pembentukan pansus guna membahas pemantapan pemindahan Ibu Kota Negara. JAKARTA (HN) K e p u t u s a n pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, meliputi sebagian daerah di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara masih perlu dikaji mendalam, terutama menyangkut payung hukum. Demi memantapkan rancangan undang-undang (RUU), anggota dewan di parlemen menggaungkan pembentukan panitia khusus (pansus). Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai, pembentukan pansus mendesak guna membahas langkah konkret yang diperlukan, mengingat banyak dokumen dan hal krusial yang perlu dikaji. Pansus, kata Fadli, dibentuk per komisi. DPR belum melihat bagaimana roadmap terkait pemindahan Ibu Kota Negara, sehingga perlu didiskusikan lebih lanjut. Prinsipnya, legislatif tidak ada masalah dengan itu.
“Asalkan disertai prasyarat yang jelas, termasuk pertimbangan logis. Jangan sampai, pemindahan Ibu Kota Negara justru memunculkan persoalan baru. Setidaknya, presiden perlu mendengar masukan rakyat. Bisa saja kebijakan itu (pemerintah) digagalkan jika seluruh fraksi di DPR menolak,” katanya di Jakarta, Rabu (28/8). Pemindahan Ibu Kota Negara dinilai belum mendesak. Sebelum melangkah lebih jauh, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PPP Arsul Sani menyarankan hal serupa. Dia sepakat perihal pembentukan pansus karena banyak aspek yang perlu dikaji. DPR juga perlu melihat terlebih dahulu bagaimana pembahasan yang berlangsung. “Tidak menutup kemungkinan pembahasan ini lewat forum pansus,” ujar Arsul. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
IURAN BPJS HARUS DIUJI PUBLIK » Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
A4 Semarang
BATIK AIR BUKA RUTE DENPASAR–LABUAN BAJO » 24 - 33°C
Yogyakarta
Jika semua persiapan sudah matang, Kementerian PUPR segera membuat desain. Kemarin, Ridwan Kamil menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Datang dalam kapasitas ilmuwan, lulusan University of California, Berkeley yang pernah bekerja sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika ini menyatakan berkepentingan memberi masukan atas desain tata kawasan Ibu Kota baru. “Saya datang sebagai anak bangsa, bukan gubernur dalam
(PUPR) Basuki Hadimuljono, pemindahan Ibu Kota Negara, sejauh ini dibahas tiga lembaga pemerintah yakni Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Bappenas, dan PUPR. Khusus PUPR akan membuat desain dasar terkait pembangunan prasarana. Sedikitnya, tiga tahapan sudah mulai disusun pemerintah. “Tahun 2019-2020, kami mendesain kawasan yang direncanakan untuk pembangunan. Kedua pembangunan prasarana dasar seperti jalan dan ketiga (2023 atau 2024) memulai pergerakkan pemindahan,” kata Basuki. Basuki tak menampik, landasan undang-undang menjadi faktor utama dalam pembangunan Ibu Kota baru. Pemerintah sudah mengirimkan surat ke DPR terkait hal tersebut. Parlemen pun menyambut baik dan berencana melakukan kajian untuk menyusun regulasi menyangkut segala aspek pemindahan Ibu Kota Negara.
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Jangan sampai, pemindahan Ibu Kota Negara justru memunculkan persoalan baru. FADLI ZON WAKIL KETUA DPR RI
konteks itu. Ingin agar cita-cita yang luar biasa besar ini berhasil,” tuturnya, seperti dikutip Antara. Ridwan mengharapkan desain Ibu Kota perlu dimatangkan kembali dari sisi humanistis dan luasan lahan. Dia berharap agar tata kota kawasan Ibu Kota dirancang untuk jangka panjang. “Saya mengingatkan saja agar kita merencana jauh lebih matang dan baik. Masukan dari masyarakat juga diterima,” tutur Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat ini. Ridwan mencontohkan salah satu pemindahan Ibu Kota yang berhasil yakni oleh Amerika Serikat di Washington DC. Dia menilai daerah itu memiliki tata kota yang baik, dari segi lokasi perkantoran, transportasi hingga urusan kebutuhan kemanusiaan. Kang Emil pun berkata, “Hidup di kota kan bukan hanya urusan kerja ya, tapi percampuran kegiatan kemanusiaan.” O SHERLYA PUSPITA SARI
A5
Denpasar
PM JOHNSON DIKECAM OPOSISI » 26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
A10 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG