Harian Nasional

Page 1

RABU, 29 MEI 2019 | Nomor 1758 Tahun VI

Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-

TRAVEL & LIFESTYLE

CHELSEA vs ARSENAL

MILENIAL GENERASI DRONE

DUEL KLIMAKS

» A11

» B17

A

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

JAKARTA (HN) P e n y i d i k a n kasus hoaks (penyebaran berita bohong) selama aksi massa 2123 di sejumlah wilayah Tanah Air terkait penolakan hasil Pilpres 2019 yang diumumkan KPU RI, harus transparan. Polri harus berani membuka asal-asul sejumlah tersangka yang ditangkap kepada publik, karena bukan mustahil barisan kubu capres dan cawapres 01 maupun 02 terlibat. Setelah meringkus sederet pelaku yang diduga sebagai pendukung Capres dan Cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, polisi patut menelusuri andil pihak lain yang berasal dari basis Capres dan Cawapres 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan, kasus hoaks yang diduga ditunggangi pihak berkepentingan kini tengah disorot. “Jika penegakan hukum polisi tidak berlaku adil, publik tentu akan mengecap tebang pilih. Dalam kasus seperti ini polisi tidak boleh tebang pilih atau memihak salah satu kubu tertentu,” katanya di Jakarta, Selasa (28/5). Belakangan, kasus hoaks yang melibatkan pendukung 02 cenderung mendominasi, ketimbang 01. Sebagian besar hoaks yang dilaporkan berpotensi mengganggu keamanan masyarakat. Kasus cuitan Koordinator Relawan IT BPN Mustofa Nahrawardaya di media sosial (medsos) salah satu contoh nyata, meski akhirnya diralat. Neta mengimbau, seluruh

pihak tidak sembarang bicara dalam medsos. “Jangan terpancing dan terprovokasi. Jika seorang public figure mentwit sesuatu yang tidak benar, publik bisa kemakan (mempercayai),” ujar Neta. Mostofa ditangkap lantaran diduga menyebarkan kabar bohong tentang Harun, seorang remaja yang tewas dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Jakarta. Guna mengembangkan dan mengusut tuntas perkara, polisi harus memeriksa pihakpihak yang juga ditengarai menyebarkan hoaks. Prinsipnya, profesionalitas polisi dalam menjalankan tugas harus ditunjukkan, tak sebatas ucapan semata. Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, hingga kemarin sedikitnya polisi menangani 10 kasus hoaks berkaitan aksi massa 22-23 Mei di depan Gedung Bawaslu RI dan beberapa daerah yang berujung kerusuhan hingga merenggut nyawa. Proses kasus ini masih dalam penyidikan dan penelusuran pihak lain, termasuk yang mendalangi. Dedi memastikan polisi akan bekerja keras. “Semua kami tindak lanjuti karena hoaks yang disebar ke medsos sangat meresahkan masyarakat,” kata Dedi. Menyangkut penyidikan kasus kerusuhan pada aksi massa 21-22 Mei di sejumlah wilayah Jakarta, polisi telah mengungkap fakta baru. Pengakuan enam tersangka yang diduga bagian dari kelompok

JAKARTA Maghrib 17.47 Imsak 04.26 Subuh 04.36

SURABAYA Maghrib 17.22 Imsak 04.04 Subuh 04.14

ANTARA | INDRIANTO EKO SUWARSO

Penegak hukum diimbau tak pandang bulu menindak pelaku hoaks berkaitan aksi Mei 2019.

KASUS HOAKS SELAMA AKSI MEI 2019 23 MEI: Polisi menangkap tersangka SDA atas tuduhan penyebaran hoaks perihal polisi negara tertentu masuk Indonesia untuk ikut mengamankan aksi 21-22 Mei. 26 MEI: Tersangka ASR ditangkap terkait penyebaran hoaks persekusi aparat terhadap seorang habib. 28 MEI: Tersangka MNA ditangkap terkait konten pemilu curang dan menyebarkan video persekusi di depan masjid Tanah Abang. 26 MEI: Tersangka HU ditangkap di Jakarta karena disangka menyebarkan provokasi terkait isu SARA. 27 MEI: Tersangka RR ditangkap karena memposting ancaman akan membunuh tokoh nasional di media sosial. 27 MEI: Tersangka M ditangkap di Jawa Tengah karena menyebarkan SARA di media sosial. 27 MEI: Tersangka DS ditangkap di Jawa Barat terkait berita bohong anak usia 14 tahun dianiaya pada aksi 22 Mei. 27 MEI: Tersangka M ditangkap karena mengancam dan menyebarkan fitnah kepada tokoh nasional. 27 MEI: Tersangka MS ditangkap karena berusaha memviralkan foto tokoh nasional yang digantung. 28 MEI: Tersangka H ditangkap karena menyebarkan narasi akan membunuh tokoh nasional. Sumber: Mabes Polri

pemilik senjata api (senpi) menyatakan, menarget membunuh empat tokoh nasional. Kini polisi fokus memburu penunggang (aktor intelektual) di

MEDAN Maghrib 18.35 Imsak 04.43 Subuh 04.53

MAKASSAR Maghrib 17.58 Imsak 04.34 Subuh 04.44

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kiri) didampingi Wadir Tipidsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Asep Safrudin (tengah) dan Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul (kanan) menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan terkini kasus penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong (hoaks) di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (28/5). Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap 10 tersangka dari berbagai daerah terkait tindak pidana penyebaran berita bohong selama aksi massa 21-22 Mei 2019.

balik kelompok tersebut. Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal, dari 442 yang dijerat, terdapat tiga kelompok. Mereka ada yang berafiliasi dengan simpatisan “Negara Islam” (IS), kelompok penyelundup senjata api dari Aceh, serta barisan pemegang senjata api yang merencanakan pembunuhan empat tokoh nasional. “Kelompok ini berbeda dengan massa perusuh aksi di lapangan,” ujar Iqbal. Enam tersangka kelompok pemilik senjata api yang ikut berniat menunggangi aksi 22 Mei berinisial HK, HZ, IF, TJ, AD, dan AF alias Fifi. HK diduga mastermind kelompok ini dan ditangkap di sebuah hotel di Menteng, Jakarta. Selain berperan sebagai leader, HK merangkap eksekutor. Dia juga sudah menerima honor Rp 150 juta, bahkan sempat turun

BALIKPAPAN Maghrib 18.15 Imsak 04.38 Subuh 04.48

MANADO Maghrib 17.47 Imsak 04.02 Subuh 04.12

aksi membawa senjata api jenis revolver bersama timnya. “Kami sudah mengantongi orang lain di belakang HK. Polisi menduga ada keterkaitan di antara mastermind kelompokkelompok ini,” katanya. Selain berencana membunuh tokoh nasional, ada pula perintah lain untuk menarget pimpinan salah satu lembaga survei. Tersangka sudah beberapa kali mengintai rumah target. Dari tangan keenam tersangka, polisi menyita sejumlah senjata api rakitan, baik laras panjang maupun pendek. Dari salah satu tersangka, petugas juga menyita rompi antipeluru (kevlar) yang bertuliskan polisi. O TEGAR RIZQON ALFIAN

IMSAKIYAH RAMADHAN 1440 H

JAYAPURA Maghrib 17.37 Imsak 04.05 Subuh 04.15

RABU, 29 MEI 2019 KAMIS, 30 MEI 2019 Untuk kota-kota tersebut dan sekitarnya

JJakarta k

24 - 31°C

Bandung

20 - 29°C

Semarang

24 - 33°C

Yogyakarta

23-32°C

Surabaya

26-35°C

Denpasar

26-35°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.