SABTU-MINGGU, 6-7 APRIL 2019 | Nomor 1715 Tahun VI
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
SPORTS
A
TRAVEL & LIFESTYLE
NYAWA “NYONYA TUA”
SEMALAM BERSAMA MONA LISA
» B9
» C17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN BERITA UTAMA MODUS TRANSAKSI DANA PEMILU BERUBAH
INGGRIS MINTA BREXIT 30 JUNI, UE SIAPKAN SETAHUN
A3
PENGAWASAN HAJI TERANCAM MUSNAH WASPADA TROPICAL DEPRESSION DI PULAU JAWA »
A4
EKONOMI LION AIR LAYANI RUTE YOGYAKARTA-SAMARINDA
PRASARANA KERETA API PERLU PEREMAJAAN »
A5
Selain mengajak mengaji, Komunitas Tasawuf Underground melatih kewirausahaan dan keterampilan lain.
P KISAH PERSONAL IVAN “IGUN” GUNAWAN
» A6 A7
akaian hitam, celana jeans robek, dan jaket metal melengkapi tampilan anak punk. Selain itu, model rambut unik, tindik di telinga dan area wajah, serta tato menutupi tubuh, menambah gaya mereka. Gaya hidup yang mereka pilih itu kerap dicibir. Tak sedikit orang menganggap mereka adalah penyakit masyarakat yang perlu diberantas. Inilah yang membuat mereka termarjinalkan. Kesenjangan terjadi dan jarak dengan masyarakat kian menjauh. Perlakuan buruk semacam itu
menumbuhkan rasa minder, sakit hati, tidak percaya, dan takut kepada orang lain. Mereka pun akhirnya memilih hanya bergaul dengan “keluarga” punk yang mau menerima, mengerti, memberikan perlindungan, dam merasakan apa yang dirasakan selama ini, yang tidak didapatkan dari masyarakat umum. Demikianlah mereka bertahan hidup. Ruang gerak mereka dibatasi stigma yang melekat. Bertato identik dengan pelaku kriminal. Masyarakat pun tak bisa disalahkan sepenuhnya. Sebab,
pelaku kriminal yang disinyalir anak punk juga ada dan terbukti membuat masyarakat takut dan waswas. Permasalahan seperti ini bak benang kusut yang sulit terurai bertahun-tahun. Pemerintah melalui Dinas Sosial dan LSM sudah berusaha memecahkan permasalahan ini. Hasilnya tak kunjung ada. Yang terjadi justru perlakuan tak baik kala mereka tertangkap. Mereka disatukan dengan orang kelainan jiwa di tahanan. Anak punk pun memberontak. Sedangkan pelatihan yang diberikan selama
ini tidak efektif dan cenderung buang waktu serta anggaran. Cover story kali ini menelusuri perjalanan anak-anak punk menuju jalan pulang mereka. Baik pulang ke Tuhan (hijrah) maupun ke keluarga dan masyarakat. Melalui bimbingan dari komunitas Tasawuf Underground, puluhan anak punk perlahan mengenal kembali agama yang selama ini ditinggalkan. Selain itu, mereka dipersiapkan kembali ke keluarga dan masyarakat dengan bekal keahlian berwirausaha serta kemampuan lainnya. O
DIPLOMASI KOPI SEBAGAI JALAN MASUK I PEMBERDAYAAN EKONOMI JUGA PENTING » A2 Jakarta
24 - 31°C
Bandung
20 - 29°C
Semarang
24 - 33°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG
ANAK-ANAK PUNK MENGGELAR PENGAJIAN RUTIN BERSAMA TASAWUF UNDERGROUND DI KOLONG JEMBATAN LAYANG TEBET, JAKARTA SELATAN – FOTO: INSTAGRAM TASAWUF UNDERGROUND
»