KORAN BERITA Harian Umum
Harga Eceran
Rp. 3.000,-
Langganan Rp. 70.000,-/bulan 16 Halaman
Memberi Nilai Lebih
RABU, 10 JUNI 20152015 KAMIS, 8 JANUARI
ONLINEWWW.KORANBERITA.CO : WWW.TVBERITA.COM redaksi@koranberita.co
0267 845 0909
koranberitakarawang
HU_KoranBerita
Anak Buah Tak Terima Saan Dibilang Kacang Lupa Kulit Scan QRcode di samping untuk mengakses E-Newspaper http://issuu.com/harianumumkoranberita
• PENCEMARAN
Citarum Dicemari Malam Hari
KARAWANG, KORAN BERITA- Anak buah Saan Mustopa tak terima dukung annya dinilai kacang lupa dengan kulitnya. Seperti diungkapkan pendukung Saan yang juga Wakil Kabid Keagamaan dan Sosial Kemasyarakatan DPC Parta
Demokrat Karawang, Nurjaman H Resan. Menurutnya, daftarnya anggota FPD DPR RI ke Partai Gerindra bukan me rupakan bentuk kesengajaan mengabaikan partai berlambang mercy. “Salah besar kalau ka
der-kader partai demokrat beranggapan bahwa daf tarnya Kang Saan di Partai Gerindra diibaratkan kacang lupa kulitnya,” ungkapnya Selasa (9/6). Nurjaman mengungkapkan, langkah tersebut haruslah lebih dipahami sebagai
langkah awal untuk melenggangkan Saan Mustopa maju dalam Pilkada. Pasalnya, di Kabupaten Karawang tidak ada satupun partai politik yang bisa maju tanpa melakukan koalisi. Tentunya, HALAMAN
7
Saan Mustopa
DOK KORAN BERITA
KARAWANG, KORAN BERITA- Para Peng usaha di bantaran Sungai Citarum diduga melakukan modus baru untuk mengelabui Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) dan para penggiat lingkungan. Diding, warga sekitar Kaum Jaya, Desa Puseur Jaya, mengaku sering menyaksikan warna sungai Citarum menghitam pekat dari malam sampai menjelang subuh. Sedangkan siang hari warna Citarum kembali normal karena debit air bertambah. “Ya sekitar jam 2-an nanti, jam 6 sampai 7 normal lagi,” ungkapnya. Sementara itu, Yudi Wibiksana, Ketua For kadasc mengatakan, perlu pengawasan yang ekstra terhadap pencemaran Sungai Citarum. Diakuinya, saat ini perusahaan sering melakukan modus di malam hari dalam membuang limbah tanpa melalui proses pengolahan. HALAMAN
7
MIHARJA ZAKI/KORAN BERITA
• MEDIS
LOKASI PEMBUNUHAN. Di irigasi Dusun Cilalung, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Purwasari inilah mayat Iyati ditemukan seorang petani.
RS Lira Medika Siap Jadi Rujukan
DATA DAN FAKTA
KARAWANG, KORAN BERITA- RS Lira Medika siap menjadi pusat rujukan rumah sakit di Karawang. Hal itu dibuktikan dengan adanya ground breaking ceremony rencana pembangun an gedung baru setinggi delapan lantai. Acara yang dihadiri oleh Plt Bupati Cellica Nurrachadiana, Kadinkes Karawang Yuska Yasin dan Ketua IDI Karawang Dwi Susilo tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Direktur RS Lira Medika, Hestiningsih. “Saat ini RS Lira Medika merupakan rumah sakit swasta tipe D yang memiliki 47 tempat tidur dan poliklinik dengan jumlah yang terbatas,” kata Direktur RS Lira Medika, Hestiningsih. Dikatakan Hestiningsih, rencana perte ngahan tahun 2015 ini akan mengembangkan pelayanan dengan membangun gedung baru setinggi 8 lantai. “Pembangunan gedung rencananya akan berjalan selama 12 bulan dan selesai pada pertengahan tahun 2016,” ujarnya. HALAMAN
7
NAMA KORBAN Jenis Kelamin Tanggal Lahir NIK Alamat
: IYATI : Perempuan : 15 Maret 1952 : 3215055503520002 : Dusun Cirejag
Ditemukan warga mengambang di irigasi Dusun Cilalung, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Purwasari, tepatnya di belakang PT Kayafit. BARANG BUKTI: • Pecahan helm • Dua buah helm *Ditemukan dua kilometer dari lokasi kejadian dalam posisi terapung di Irigasi Cilalung
PAKAIAN YANG DIPAKAI KORBAN SAAT DITEMUKAN: • Celana jeans panjang warna biru • Kaos merah dengan manset lengan panjang hitam • Jilbab hitam • Sepatu warna hitam • Memakai cincin bermotif mutiara • Anting Dugaan sementara korban dibunuh karena ditemukan lima luka tusuk di bagian dada kiri, jidat dan kepala bagian belakang
Mayatnya Dibuang ke Irigasi KARAWANG, KORAN BERITA- Pembunuhan sadis yang menimpa pengusaha terjadi di Purwasari. Iyati (53), seorang wanita juragan bata lio, warga Dusun Cirejag, Kecamatan Klari, Selasa (9/6) pagi ditemukan tewas dengan luka tusuk di dada, kepala dan bibir. Mayatnya korban ditemukan warga mengambang di irigasi Dusun Cilalung, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Purwasari, tepatnya di belakang PT Kayafit. Diduga kuat korban tewas akibat dibunuh di lokasi itu juga, karena ma-
Alamat Redaksi: Graha Berita Media Group, Jalan Ahmad Yani No. 19 Karawang
sih terlihat darah berceceran di lokasi ditemukan jasadnya. Dari lokasi kejadian, polisi dari Polsek Cikampek dan Polres Ka rawang dibantu warga sekitar HALAMAN
7
BERITA KITA
RABU, 10 Juni 2015
2
OPINI DAN SURAT PEMBACA KORAN BERITA Bagi masyarakat yang mau menulis berita, opini dan surat p embaca di KORAN BERITA silahkan kirim ke email kami d engan panjangnya artikel yang cukup 5.300 karakter atau 700 kata saja dalam Bahasa Indonesia. Biar lebih cepat sampai, tulisan dikirim ke alamat: redaksi@koranberita.co Naskah yang lolos pemeriksaan akan dimuat secepatnya.
LENSA KITA ANDA juga dapat berpartisipasi dengan mengirimkan karya foto anda ke redaksikoranberita@gmail.com dengan sisi terpanjang 1500 pixel beserta deskripsi foto maksimal 200 kata, disimpan dalam format JPG skala 6.
NOMOR TELEPON PENTING KEPOLISIAN NO NAMA
TELP
1
Polres Karawang
0267- 402240
2
Polsek Kota
0267-402516
3
Polsek Klari
0267-431032
4
Polsek Telukjambe
0267-642222
5
Polsek Pangkalan
0267-4675445
6
Polsek Cikampek
0264-316110
7
Polsek Kotabaru
0264-8386699
8
Polsek Jatisari
0264-360110
9
Polsek Cilamaya
0264-340988
10 Polsek Telagasari
0267-510110
11 Polsek Rawamerta
0267-7002110
12 Polsek Rengasdengklok
0267-482110
13 Polsek Pedes
0267-7006579
14 Polsek Batujaya
0267-470220
15 Polsek Pakisjaya
0267-7002024
16 Polsek Tirtajaya
0267-4639044
17 Polsek Tempuran
0267-7004504
18 Polsek Majalaya
0267-8616946
19 Polsek Ciampel
0267-8617856
20 Polsek Cibuaya
0267-5165251
DARURAT NO NAMA
TELP
1
PMI
0267-042255
2
PEMADAM KEBAKARAN
0267-402117
3
PERUSAHAAN GAS NEGARA
0267-402117
NO
NAMA
TELP
1
APJ Karawang
0267-411132
2
APJ Karawang Kota
0267-412676
3
UPJ Kosambi
0267-433872
4
UPJ Cikampek
0264-316468
5
UPJ Rengasdengklok
0267-480426
6
UPJ Prima Karawang
0267-402122
PLN FOTO : BUDI N
Mengendalikan Harga Sembako
RUMAH SAKIT NO
NAMA
TELP
1
RSUD KARAWANG
0267-640444
2
RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG
0267-414520
3
RUMAH SAKIT BAYUKARTA
0267-401817
4
RUMAH SAKIT DEWI SRI
0267-402855
5
RUMAH SAKIT CITO
0267-414245
SMS PEMBACA INGIN menyampaikan kritik dan saran tentang lingkungan sekitar anda? Kirimkan SMS dengan format SMS#NamaAnda#IsiPesan, kemudian kirim ke 0813-1447-0500.
ASS... KPD BPK SAAN MUSTOFA MAJU TERUS SBG CABUP KARAWANG, KRN ANDA YG PLG PANTAS, PUTRA ASLI KARAWANG, MEMILIKI JEJAK POLITIK YG BAGUS SERTA RUMAHTANGGA YG SAKINAH, MAWADDAH, WAROHMAH. SUKSES BUAT ANDA. AMIN2 YRA... (RUDI ZIRALUO -08126311****) YTH BPK KAPOLRES KRW KENAPA DIBIARKAN ADA PA OGAH DI DEPAN BANK MANDIRI DAN DEPAN KANTOR SAMSAT PADAHAL DISANA PAS DIDEPAN POSKO POLISI (ASEP SAEPUDIN -085771111****) KPD. YTH PLT BUPATI KRW. BU KAPAN PERBUP PRANGKAT DESA DI TERBITKAN KAMI2 SLALU MENUNGGU DAN MENUNGGU. (DEDI JUNAEDI -08569291****) ASS,YTH IBU PLT BUPATI KRW, BU, KAPAN HONOR PERANGKAT APARAT DESA DAN BPD DI KEALISASIKANNYA, MOHON DI SEGERAKAN, KRNA PRANGKAT DESA DAN BPD SGT MEMBUTUHKANNYA MKSH WSSLM. PA DV BPD DS CIPTA MARGA. (08581444****)
SEMUA WARTAWAN KORAN BERITA SELALU DIBEKALI TANDA PENGENAL KHUSUS ATAU SURAT TUGAS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA IMBALAN APAPUN DARI NARASUMBER.
LOKASI: KARAWANG
MAKIN RUSAK. Eksplorasi batu andesit di pegunungan Karawang Selatan makin tidak terkendali. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan tambang PT. Atlasindo di Pangkalan.
Penulis : Arif Budimanta
Koordinator Kaukus Ekonomi Konstitusi
BEBERAPA ibu datang kepada saya. Mereka mengeluhkan semua biaya hidup yang meroket luar biasa. ”Harga sembako terus bergerak naik, belum lagi biaya transpor, sekolah anak, kontrak rumah. Kalau sampai ada yang sakit, biayanya mahal. Mana ini mau Lebaran lagi. Kami hanya bisa berdoa, tidak tahu lagi harus berbuat apa.” Itulah fenomena yang dihadapi hampir semua rumah tangga di Indonesia saat ini. Anehnya pemerintah sepertinya tidak berdaya meredam ”kekuatan” pasar. Suatu hal yang sungguh memprihatinkan karena kepentingan sekelompok pelaku pasar telah mengalahkan kepentingan rakyat (negara) dalam urusan pangan. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, rata-rata pengeluaran rumah tangga di Indonesia untuk membeli bahan makanan adalah 49 persen dari total pengeluaran, bahkan pada rumah tangga di wilayah pedesaan mencapai 58 persen. Artinya setiap terjadi kenaikan terhadap bahan makanan akan memengaruhi secara langsung daya beli/pengeluaran rumah tangga terhadap kebutuhan kehidupan lainnya seperti kemampuan untuk menyekolahkan anak, membiayai perumahan, atau pendidikan anak-anaknya, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat. Sedangkan di negara-negara maju pengeluaran rumah tangga untuk komponen bahan makanan rata-rata kurang dari 30 persen. Hal ini disebabkan bukan hanya pendapatan yang tinggi, melainkan kemampuan negara mengendalikan harga bahan makanan melalui kebijakan yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir. Menjaga inflasi Dalam setiap kesempatan pembahasan asumsi makro RUU APBN di DPR, pemerintah selalu diingatkan agar
selain memprediksi asumsi besaran inflasi umum juga menetapkan target inflasi sembako yang harus lebih kecil dari inflasi umum. Sumbangan terbesar dari inflasi tahunan dari waktu ke waktu selalu datang dari inflasi kelompok bahan makanan yang mencakup 40 persen dari perhitungan inflasi secara keseluruhan. Setidaknya pemerintah menetapkan asumsi kenaikan harga bahan makanan jenis tertentu yang menjadi kebutuhan pokok rakyat seperti beras, gula, minyak goreng, telur/daging ayam, dan lainnya di bawah inflasi umum setiap tahunnya. Akan tetapi, kelihatannya usulan tersebut sampai saat ini belum bisa dipenuhi dengan berbagai macam pertimbangan. Pengendalian harga sembako akan mustahil tanpa keberanian pemerintah melawan spekulan pasar. Kita perlu extraordinary actiondan secara struktural menutup ruang gerak para spekulan, memperbaiki tata kelola jalur distribusi, dan sistem logistik nasional. Penetapan harga maksimum dan minimum dan operasi pasar juga harus kembali dilakukan secara efektif dan tidak setengah hati. Malaysia berhasil dalam mengendalikan harga sembako karena memiliki Undang-Undang mengenai Kontrol Harga dan Pengambilan Keuntungan berlebihan, yakni Act 723 tahun 2011, dan lembaga Majelis Harga Nasional. Undang-undang semacam ini sangat berguna memberantas permainan spekulan.
Selain itu, manajemen stok pemerintah juga harus baik dan harus lebih proaktif dalam menyerap hasil produksi petani dengan harga yang pantas. Dalam proses pengendalian harga sembako, petani tidak boleh dirugikan, malah harus dimuliakan. Memuliakan petani Kita tidak bisa terus-menerus mengandalkan proses pengendalian harga pangan dengan cara impor. Selain tidak ada jaminan harga pangan menjadi stabil dan memengaruhi neraca perdagangan, akibat jangka panjangnya adalah mematikan aktivitas para petani produsen pangan nasional. Maka, sejumlah langkah sistemik harus dilakukan. Luasan pengusahaan lahan pertanian bukan kendala bagi kita untuk berswasembada. Bukankah pada era 1980-an ketika kita berswasembada, kepemilikan lahan pertanian para
petani kita khususnya lahan sawah juga kurang dari setengah hektar. Paul McMahon dalam bukunya, Feeding Frenzy, mengatakan, dengan luas kepemilikan lahan petani kurang dari setengah hektar, Vietnam berhasil menjalankan revolusi pertanian, menurunkan kemiskinan dari 58 persen pada tahun 1979 menjadi 15 persen pada tahun 2007, dan menjadi eksportir beras terbesar kedua di dunia. Fenomena yang sama juga terjadi di Thailand. Artinya, mitos yang mengatakan bahwa pertanian modern membutuhkan lahan yang luas tidak sepenuhnya juga benar. Untuk mencapai swasembada kembali, diperlukan kebijakan nasional yang terintegrasi. Salah satunya adalah memberikan asas kepastian/keterjaminan kepada petani terhadap lahan yang diusahakan, akses terhadap pengetahuan pertanian yang mutakhir, benih, pu-
puk, peralatan yang baik, kredit, asuransi, dan harga jual yang pantas, serta memberikan insentif terhadap jenis-jenis pajak tertentu seperti pajak bumi dan bangunan. Pemerintah juga harus menginvestasikan pembangunan ataupun perbaikan infrastruktur penunjang pertanian seperti pengairan, jalan, kereta api, pelayaran rakyat, pergudangan, serta pasar yang menghubungkan aktivitas ekonomi pedesaan dengan perkotaan. Agar para petani kita dapat bekerja dengan risiko rendah dan terlindungi, perlu diimplementasikan kebijakan seperti kontrol harga, mekanisme tarif, subsidi, dan pengelolaan cadangan pangan. Kebijakan tersebut harus kita laksanakan secara saksama dan penuh ketekunan. Ini karena masa depan kita bukan tergantung pada ”invisible hand” di pasar. (*)
PEMIMPIN UMUM : Alvino | WAKIL PEMIMPIN UMUM : Ridwan Alamsyah | PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB : Suhlan Pribadi | REDAKTUR PELAKSANA : Egy Rihanto | REDAKTUR : Dian Suryana, Usep Saepulloh, Ade Kosasih | SEKRETARIS REDAKSI : Sinah Rahayu | PRACETAK : Galang Sinu Susilo (Koordinator), Kiki Nugraha, Angga Wijaya, Podil | SIRKULASI : Wasta (Koordinator), Mulyadi, Nurani, Kurnia, Rama Surya Yasin, Agung, Zaenal Abidin, Ahmad Memberi Nilai Lebih Saepulloh, Latif Kusnandar, Deni Ari Susanto, M Fatah Yasin, Andres, M Saipul | IKLAN : Jeni Siswo | STAFF REDAKSI : Farida, Miharja, Bambang Utomo, Nurjaya Bachtiar, Agus Bisri, Novian Sofiandi, Riston Rewendi Pangaribuan, Gus Muhammad AR, Dea Wahyudi | BIRO SUBANG : Ade Mahmudin (Kepala Biro), Ahya Nurdin |BIRO PURWAKARTA : Asep Firdaos (Kepala Biro), Adi Kurniawan Tarigan KEUANGAN : Tika Wildaniati | ADMIN : Dewi Nur Septiani, Rini Suhermini, Linda Jean, Novi Dayu Yuliani, Yeni Handayani | LEGAL : Yono Kurniawan & Partner ALAMAT REDAKSI/IKLAN : Graha Berita Media Group, Jalan Ahmad Yani No.19 Karawang 41315, Telp: 0267 845 0909, SMS Center: 0813 1447 0500, Email: redaksi@koranberita.co Website : www.koranberita.co | REKENING : PT. JEMBATAN MEDIATAMA, 1093022835 - BCA Karawang. Harian Umum
KORAN BERITA
PENERBIT : PT. Jembatan Mediatama | KOMISARIS : H. Ishaq Robin | DIREKTUR UTAMA : Asep Saepullah | PERCETAKAN : Temprina Media Grafika
BERITA KARAWANG
RABU, 10 Juni 2015
3
SOROT Lagi, Konsumen Lising Mengeluh
KARAWANG, KORAN BERITA-Seorang konsumen fiance kembali mengeluhkan tin dakan lising yang mengharuskan menyiapkan uang untuk menebus Buku Pemilik Kendraan Bermotor (BPKB). Seorang konsumen berna ma Lukman Nulhakim mengaku terkejut ketika diwajibkan membayar Rp 31 juta oleh lising, ketika ingin mengambil BPKB kendaraan roda empatnya. “Karena saya merasa sudah membayar lu nas kendraan yang dicicil lewat perjanjian de ngan sistem kredit, tapi ketika bermaksud ingin mengambil buku pemilik kendraan bermotor (BPKB) yang dijadikan sebagai jaminan ke leasing harus bayar denda dan pinalti,” keluh nya, kepada KORAN BERITA, Selasa (9/6). Lukman mengungkapkan, lising yang me minta sejumlah uang kepada yaitu Firstindo Finance. Saat ini konsumen yang merupakan warga Cikampek mengaku bingung dengan besaran jumlah uang yang harus diserahkan ke lising untuk menebus BPKB. “Saya diharuskan membayar denda pinalti sebesar Rp 31 juta, ditambah lagi denda hari an Rp 2,8 juta, harus dilunasin terlebih dahulu baru BPKB bisa diambil,” paparnya. Lukman mengungkapkan, dirinya tidak menyangka jika akhirnya lising akan mem berlakukan denda sebesar nilai rupiah terse but. Padahal setiap bulan, ia mengaku terus melakukan cicilan untuk pembayaran kenda raan roda empatnya. “Saya sama sekali tidak menyangka keti ka kendaraan jenis sedan soluna yang dikre dit tiga tahun lalu dengan besar cicilan Rp 1.472.000 per setiap bulan harus membayar terlebih dahulu denda finalti kurang lebih Rp 31,5 juta yang diterapkan leasing Firstindo Finance, ditambah lagi denda harian sebesar kurang lebih Rp 2,8 juta,” imbuhnya. Besarnya denda dan pinalti yang dikenakan menurutnya tidak masuk akal. Karena selama ini dirinya selalu membayar cicilan setiap bu lannya. “Ini enggak masuk diakal, kalau denda sam pai dikenakan kurang lebih Rp 31 juta , kan saya setiap bulan mencicil, aturan perbankan dari mana itu,” tanya balik Lukman. Sementara itu, menurut keterangan salah seorang staf Firstindo Finance mengung kapkan, bahwa denda dan pinalti tersebut memang benar adanya. Menurutnya, hal itu merupakan peraturan perusahaan bagi setiap konsumen yang membayar terlambat selama tujuh hari diberikan surat pemberitahuan. “Kalau sudah keterlambatan mencapai 14 hari, maka dikeluarkan surat peringatan, dan jika tidak mengindahkan juga sudah sampai hingga 18 hari, maka dikeluarkan surat somasi. Itu artinya dikenakan denda finalti kurang lebih Rp 1,5 juta per bulan,” terangnya. (ian/adk)
INVESTIGASI Operasi Satpol PP Bocor, Ternyata Ada ‘Cepu’ KARAWANG, KORAN BERITA-Akibat ser ing bocornya informasi operasi pekat dan Tem pat Hiburan Malam (THM) yang dilakukan Sat pol PP, hal ini diduga karena masih banyaknya ‘cepu’ ataupun mata-mata yang dibayar oleh pihak tertentu untuk mendapatkan informasi setiap kegiatan razia yang dilakukan penegak perda tersebut. Kabid Trantibmum Satpol PP, Bazuki Rach man mengatakan, dalam waktu dekat ini pihak nya mengaku akan melakukan operasi pekat dengan sasaran Tempat Hiburan Malam (THM) serta tempat prosistusi yang ada di Karawang. Terlebih, operasi minuman keras (miras) juga akan menjadi targetnya. “Kita akan lakukan operasi secara menda dak saja, agar bisa membuahkan hasil. Karena kami curiga ada orang yang membocorkan se tiap kali akan operasi, seperti yang telah kami lakukan akhir-akhir ini,” kata Basuki, kepada KORAN BERITA, Selasa (9/6). Menurut Basuki, target utama dalam opera si pekat kali ini seperti THM, tempat prostitusi penjual miras. Untuk ketiga sektor ini, nantinya akan dilakukan selama bulan suci ramadhan. Selain itu, pihaknya juga meminta agar pihak terkait bisa sadar diri dan tidak perlu menung gu petugas Satpol PP untuk melakukan ope rasi. Karena menurutnya, aktivitas THM, prosti tusi dan penjual miras di bulan suci ramadhan tentu akan menggangu aktivitas beribadah umat muslim. “Kami tegaskan bila nantinya masih ditemukan ada yang membandel, maka akan kami tertibkan secara paksa dan akan ditindak sesuai aturan,” katanya.(jha/adk)
Toto Ancam Keluarkan Rekomentasi Pencoporan Kepala OPD
Toto Suripto
KARAWANG, KORAN BERITARencananya, DPRD Karawang akan memanggil Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Pemanggilan tersebut menyusul masih minimnya realisasi penyerapan anggaran hingga memasuki akhir triwulan kedua tahun anggaran 2015. Sri Rahayu Agustina
“Ya nanti kita hearing,” sing kat Wakil Ketua I DPRD Ka rawang yang masih merupa kang anggota dewan dari Fraksi Golkar, Sri Rahayu Agustina, kepada KORAN BERITA, Sela sa (9/6). Terkait realisasi penyerapan anggaran ini, hal senada juga diungkapkan Ketua DPRD Ka rawang, Toto Suripto. Selaku Ketua Banggar, Toto mengaku akan meminta pertanggung jawaban dan melakukan evalu asi terhadap setiap Organisasi
Perangkat Darlerah (OPD) ter kait realisasi penyerapan ang garan. “Saya sudah bilang seti ap triwulan kita akan melakukan review atau evaluasi tentang sejauh mana realisasinya,” kata Toto. Toto menegasan, lembaga legislatif mempunyai fungsi pengawasan terhadap kinerja lembaga eksekutif. Sehingga dalam hal ini pihaknya me ngaku serius untuk melakukan pengawasan realisasi penye rapan anggaran. “Nanti da
lam evaluasi ketahuan mana yang maksimal dan tidak, ada raportnya masing-masing,” im buhnya. Nantinya, sambung Toto, dalam evaluasi tersebut akan menjadi catatan bagi setiap OPD dari hasil kinerjanya sela ma ini. Bahkan ditegaskannya, DPRD tidak akan segan-se gan memberikan rekomendasi pencopotan kepala OPD yang tidak dapat menampilkan ki nerjanya secara maksimal. “Untuk tahun ini baru catatan-
catatan, tapi untuk tahun de pan kita langsung berikan re komendasi untuk pencopotan,” katanya. Sementara itu diketahui, hingga memasuki akhir triwu lan kedua Pemkab Karawang hanya mampu merealisasikan penyerapan anggaran di ki saran angka 19 persen. Sek da Karawang Teddy R Sutis na mengungkapkan, angka tersebut menunjukan realisasi penyerapan anggaran dinilai tidak sehat. “Seharusnya su
dah mencapai 30 persen,” ka tanya. Teddy juga menambahkan, salah satu faktor penyebab minimnya penyerapan anggar an yaitu proses mutasi yang sempat tertunda cukup lama. Namun ditegaskannya, pihak nya telah menekankan kepada setiap OPD untuk terus meng genjot penyerapan anggaran. “Saya minta proses pengadaan Juni harus selesai, sehingga semua kegiatan bisa berjalan,” tandasnya. (ian/adk)
Polisi Minta Keluarga Korban Pemerkosaan Bersabar KARAWANG, KORAN BERI TA-Pasca mendapatkan keluh an melalui media massa dari keluarga korban pemerkosaan atas nama samaran Bunga (13), siswa SMP di Kecamatan Tirta mulya, yang laporan polisinya terkesan diacuhkan pihak ke polisian, akhirnya unit IV PPA Satreskrim Polres Karawang meminta agar pihak keluarga korban bisa bersabar. Karena pihak kepolisian be ralasan, jika sampai saat ini polisi masih melakukan peme riksaan terhadap sejumlah saksi untuk melengkapi keterangan saat proses penyidik, agar saat dilakukan penangkapan terha
dap para pelakunya bisa ber jalan sesuai prosedur. Kasat Reskrim Polres Ka rawang, AKP Dony Satria Wicak sono, melaui Kanit PPA Polres Karawang, Aiptu Asep Dani K mengatakan, sejauh ini proses pemeriksaan terhadap saksi dan korban masih dalam penyidikan. Pihaknya juga berharap agar ke luarga korban tidak terburu-buru dan meminta pihak kepolisian agar segera menangkapnya. Karena walaupun kasus pe merkosaan sudah masuk dalam laporan, tewtapi pihak kepolisan harus mengumpulkan dulu se jumlah bukti. “Kami meminta agar keluarga korban sabar dan jangan beranggapan kasusnya tidak kami tangani. Karena seke cil apapun laporan, itu pasti akan kami laku kan yang terbaik. Tapi ini kan masih dalam proses penyidikan, dan wartawan juga kami minta untuk konfirmasi juga pada pihak kepoli sian agar pemberita annya berimbang dan benar atau tidak polisi tidak menanggapinya,” kata Aiptu Asep Dani, kepada KORAN BERI TA, Selasa (9/6). Menurut Aiptu Asep, seperti yang ada da lam pemberitaan media masa yang menyatakan bahwa korban diperko sa selama lima hari berturut-turut oleh lima orang pelaku pada saat korban pulang sekolah dan dijegat, menurut nya kabar tersebut tidak
MIHARJA/KORAN BERITA
KETERANGAN. Korban pemerkosaan bunga (kanan), saat dimintai keterangan oleh awak media bersama kelurganya. sama dengan hasil pemeriksaan pada saat korban dilakukan BAP oleh penyidik. Walaupun benar bahwa kor ban diperkosa, namun untuk kro nologis pemberitaan yang dibuat oleh media sangatlah jauh dari hasil pemeriksaan. “Yang jelas kami pihak kepolisian saat ini sudah mengantongi identitas daripada pelakunya. Kami akan segera menangkapnya, adapun kronologis jelasnya saat korban menceritakan saat diperkosa, nanti akan kami beberkan kalau pelakunya sudah tertangkap,” katanya. Ditambahkan Aiptu Asep,
saat dilakukan BAP, korban mengatakan telah diperkosa oleh lima orang pelaku. Yakni selama tiga kali berturut-turut, yang mana saat itu korban me mang benar diperkosa di sebuah rumah kosong dan di salah satu rumah pelaku (IW) saat keja dian korban sedang memakai kaos dalam tengtop, sehingga langsung ditarik oleh pelaku. “Untuk pelakunya sudah ada tiga yang kami kantongi naman ya. Yakni, IW, HK dan FL, se dangkan dua orang lagi belum dikenal,” terangnya. Dijelaskan Aiptu Asep, se lama korban diperkosa bukan
selama lima hari, tetapi hanya tiga kali. Pemerkosaan juga bu kan berdasarkan penyekapan, hanya saja dari keterangan kor ban saat itu sempat dipegangi le ngannya, kemudian antara pelaku utamanya (IW) dengan korban memang akrab sudah sama-sama mengenal. “Untuk statmen dari pemberi taan itu tidak sesuai data. Kare na perlu diketahui saat korban di BAP oleh anggota, korban pun sempat bertingkah aneh seperti ada yang disembunyikan. De ngan itu kami harap agar orang tua korban dan keluarganya juga bersabar,” pintasnya. (jha/adk)
4
BERITA CIKAMPEK
RABU, 10 Juni 2015
LAKA LANTAS
Pembuatan SKK Mendadak, Polisi Dilematis KARAWANG, KORAN BERITA-Dalam setiap kali menghadapi korban kecelakaan lalu lintas, Unit Laka Lantas Polres Karawang mengaku sering dilematis. Pasalnya, setiap terjadi kecelakaan yang tanpa diketahui pihaknya, tak jarang korban selalu meminta Surat Keterangan Kepolisan (SKK) untuk kepentingan klaim asuransi secara menadak. Padahal insiden kecelakaan tersebut sama sekali tidak pernah diketahui ataupun dilaporkan kepada pihak kepolisian. Kanit Laka Lantas Polres Karawang, IPTU Heri Nur Cahyo mengatakan, dari sekian banyak korban yang memohon untuk dibuatkan SKK, mayoritas datang dan melaporkan kasus kecelakaannya sudah jauh hari setelah kejadian. Sehingga petugas seringkali kesulitan melengkapi berkas kasus, karena harus melakukan olah TKP. “Memang ini masalah sepele, tapi sesungguhnya hal ini seringkali membuat kami kesulitan dan dilematis, karena korban seringkali datang untuk meminta surat kepolisian secara mendadak,” kata Iptu Heri, kepada KORAN BERITA, Selasa (9/6). Ditambahkan Iptu Heri, sebagi contoh yang saat ini terjadi satu kasus dari sekian banyak yang terjadi dialami oleh korban Salma (23), seorang karyawan pabrik yang merupakan warga Kampung Cilalun, Desa Mekarkarya, Kecamatan Purwasari. Dimana ia baru mendatangi Unit Laka Lantas Polres Karawang dua minggu pasca kejadian kecelakaan yang dialaminya pada Kamis (21/5). “Seharusnya operasi dilakukan hari ini (kemarin), tapi agar mendapat pelayanan BPJS, pihak RSUD Karawang minta korban menunjukkan SKK. Namun yang terjadi, korban tak punya SKK, karena kasusnya sendiri tak ia laporkan kepada kami (Unit Laka Lantas),” terangnya. Sehingga pada akhirnya, sambung Iptu Hery, yang seharusnya korban kecelakaan mendapat pelayanan operasi pada hari kemarin, terpaksa tertunda karena tidak dapat menunjukkan SKK, sesuai syarat yang harus ditempuh guna mendapatkan klaim asuransi dari BPJS. “SKK akan terbit dengan sendirinya, apabila kasus kecelakaan sekecil apapun kami yang menangani. Nah jika informasi kecelakaan tidak kami ketahui dan korban tak melapor, bagaimana kami bisa membuat SKK untuk mengetahui kejadianya,” katanya. Dikatakan Iptu Hery, terkadang warga yang menjadi korban kecelakaan enggan berurusan dengan kepolisian dengan alasan akan lebih ribet dan urusannya panjang, serta takut ada biaya lain-lain. Padahal ditegaskannya, pembuatan laporan polisi dan penanganan kasus kecelakaan sudah tugas dan kewajiban kepolisian beserta jajarannya dalam melayani masyarakat. “Semuanya kami lakukan tanpa ada biaya sepeserpun alias gratis. Tapi penangannya kan harus sesuai SOP, karena SKK adalah produk justisia yang isinya bukan karangan, melainkan ditempuh melalui prosedur yang telah ditetapkan,” timpalnya. (jha/adk)
PT. RADIO DEWI SRI PIRANTI CARITA
Gedung Dewi Sri Lt. 5, Jl.Arief Rachman Hakim No. 1A Karawang 41312 Contact : Tlp : 0267 - 416621 PIN BB : 7F878AC9 Email : marketingberadio@ymail.com
TUNJUKAN. Salah seorang staf Desa Pamekaran sedang menunjukan bangunan fisik Posyandu yang diduga bermasalah.
Gara-gara Proyek ‘Posyandu Siluman’ 90 Kades Dipanggil Jadi Saksi di Kejaksaan
BANYUSARI, KORAN BERITA-Diduga lantaran proyek pembangunan ‘Posyandu Siluman’, sekitar 90 kepala desa (kades) mengaku kaget ketika tiba-tiba diperiksa Kejaksaan Negeri Karawang sebagai saksi. Padahal kades sendiri mengaku tidak pernah tahu menau mengenai anggaran pembangunan Posyandu dengan ukuran lebar 3 meter dan panjang 4 meter tersebut. Kades Pamekara, H. Syarifudin mengakui, jika dirinya pernah dipanggil kejaksaan untuk dimintai keterangan terkait pembangunan Posyandu di desanya. Kendari ia menegaskan, jika sampai saat ini pihak desa tidak tahu menau mengenai berapa sebenarnya anggaran pembangunan posyandunya.
“Bukan hanya Desa Pamekaran saja, melainkan ada 90 desa di Karawang yang dimintai keterangan seputar pembangunan Posyandu ini. Bantuan pembangunan Posyandu ini berasal dari Pemprov Jabar 2014. Awalnya di bulan agustus pemdes mengusulkan ke pemkab untuk dibangun 3 titik Posyandu. Namun yang dika-
bulkan hanya satu titik saja,” tuturnya, kepada KORAN BERITA, Selasa(9/6). Disinggung mengenai kenapa diperiksa kejaksaan, H. Syarifudin mengaku kebingungan. Karena menurutnya, bukan hanya kades saja yang diperiksa menjadi saksi. Melainkan camat pun ikut dipanggil sebagai saksi terkait pemba-
ngunan Posyandu tersebut. “Memang bangunan Posyandu itu sudah selesai dibangun. Tapi kuncinya belum diserahkan ke pemdes. Alasan pemborong sih katanya masalah keuangannya belum selesai. Sehingga kunci Posyandu sampai sekarang belum dikasihkan. Padahal bangunan itu sangat dibutuhkan oleh warga untuk kegiatan kesehatan balita,” katanya. Menurut Syarifudin, ia sendiri mengaku tidak pernah mengetahui berapa sebenarnya anggaran pembuatan Posyandu tersebut. Karena selama ini tidak pernah ada
penjelasan dari pihak pemborong. Kalaupun ada koordinasi dengan pembotrong hanya sebatas izin pembangunan saja. “Saya tidak tahu berapa jumlah anggaran yang dipakai untuk pembangunan Posyandu ini. Jangankan masalah anggaran, nama CV atau PT yang membangunnya tidak tahu sama sekali. Setelah selesaipun pembangunan Posyandu itu kuncinya juga belum diserahkan kepada pemdes. Jadi keberadaan Posyandu itu untuk apa kalau tidak boleh dipergunakan,“ tandasnya. (dej/adk)
ADD Belum Cair, Pembangunan Desa Terhambat JATISARI, KORAN BERITABelum cairnya Alokasi Dana Desa (ADD) sampai Juni 2015 ini membuat pembangunan di pemerintahan desa (pemdes) menjadi terhambat. Pasalnya, pembangunan desa yang dilakukan selama ini sangat mengandalkan pencairan ADD dan Bantuan Gubernur (Bangub). Menyikapi persoalan ini, Kades Cikalongsari, Endang Sugiarto membenarkan jika sampai saat ini ADD belum cair. Terlebih menurutnya, keterlambatan pencairan ADD ini bukan karena faktor kesalahan pemdes. Sehingga merupakan hal wajar, jika sampai saat ini banyak pemdes yang menuntut kepada pemkab untuk segera bisa mencairkan ADD. “Buktinya sampai seka-
IST/NET
rang saja belum ada yang turun dana pembangunan. Apa yang mau dibangunkan untuk kepentingan masyarakat. Kita harus bersabar, sebab ada mekanisme dan prosedur yang
harus ditempuh,“ tuturnya, kepada KORAN BERITA. Di tempat terpisah, Sekdes Mekarsari, Dina Rahmaniar membenarkan, jika sampai saat ini ADD belum cair. Pa-
dahal menurutnya, selama ini desa mengandalkan ADD dan Bangub untuk melakukan pembangunan. “Tidak mungkin pemdes akan membangun jalan lingkungan atau jalan poros desa, kalau tidak disuntik dana pembangunan dari pemkab, provinsi atau pusat. Sebab kemampuan keuangan pemdes sangat terbatas. Kalaupun ada asset desa tidak akan mampu untuk menutup biaya pembangunan yang nilainya ratusan juta. Saya kira tunggu saja, pasti akan cair dana pembangunan untuk pedesaan,“ timpalnya. Sementara itu, persoalan belum cairnya ADD ini bukan hanya mendapatkan tanggapan dari pihak pemdes. Melainkan juga dari warga yang
mengaku sangat menyesalkan dengan adanya keterlambatan pencairan ADD ini. Enda Suhenda (45), warga Cikalongsari berpendapat, jika keterlambatan pencairan ADD ini akan berdampak pada psikologis kepada pemdes. Karena biasanya, di pertengahan tahun anggaran pembangunan desa selalu cair. Namun sampai ini belum adanya kabar baik yang diterima pemdes. “Ini akan muncul ketidakpercayaan terhadap pemdes nantinya. Sebab masyarakat juga sering mengamati perkembangan pembangunan di desa. Persoalan ini jangan dianggap sepela oleh pemkab. Dan saya kira pemdes tidak bisa disalahkan oleh masyarakat,” tandasnya. (dej/adk)
Klaim Kamtibmas dan Peredaran Miras Aman BANYUSARI, KORAN BERITA-Keamanan dan Ketertibaban Masyarakat (Kamtibmas) menjelang bulan puasa di Desa Gempol diklaim masih kondusif dan terkendali. Terlebih peredaran minuman keras (miras) di desa ini juga diklaim nihil. Demikian disampaikan Sersan Mayor (Serma), Narla Permana Pembina AD Koramil Jatisari. Menurutnya, Pembina AD dan Bhabin Bhayangkara Polisi sudah turun ke lapangan untuk mengecek langsung ke toko-toko yang berada di Pasar Gempol. Karena dikhwatirkan, ada penjualan miras menjelang bulan suci ramadhan. Sehingga kondisi tersebut akan membuat resah masyarakat. “Saya sebagai Pembina AD di Desa Gempol selalu pro aktif untuk jaga keamanan lingkung-
an. Terkait adanya miras yang sering marak di bulan puasa, saya jamin tidak ada. Karena saya sudah turun langsung monitoring ke toko-toko di Pasar Gempol,“ katanya, kepada KORAN BERITA, Selasa(9/6). Adapun terkait masalah keamanan lingkungan, sambung Serma Narla, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu pro aktif. Karena menurutnya, persoalan keamanan bukan hanya merupakan tanggungjawab Pembina AD dan aparat kepolisian. Melainkan tanggungjawab semua warga masyarakat. Sehingga masyarakat diharapkan tidak hanya mengandalkan pihak kepolisian dan Pembina AD dalam menjaga keamanan lingkungan. “Semua elemen masyarakat harus pro
aktif terkait Kamtibmas. Jangan hanya mengandalkan pihak Pembina AD dan kepolisian saja. Kami personelnya terbatas, bayangkan satu desa keaamanan hanya ada dua orang saja, satu dari AD dan satu dari pihak kepolisian,” timpalnya. Hal senada disampaikan Kepala Dusun 2 Kalenraman, Eman Suherman (35). Ia mengaku sepakat jika persoalan Kamtibmas bukan hanya tanggungjawab Pembina AD dan kepolisian semata. Melainkan tanggungjawab semua pihak, yaitu dimana peranan masyarakat juga harus selalu di garda terdepan dalam pengamanan lingkungan. Oleh karenanya, Kadus Eman mengajak kepada semua warganya untuk selalu aktif dalam kegiatan ronda ke-
DEDE JAENUDIN/KORAN BERITA
Serma Narla Permana (kiri) dan Kadus Eman (kanan). liling. Sebab aksi kejahatan di bulan puasa biasanya sering meningkat. Sehingga kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat dibutuhkan.
“Warga harus punya kesadaran untuk menjaga lingkungannya. Terutama di malam hari seperti ronda keliling bergiliran,” tandasnya. (dej/adk)
BERITA RENGASDENGKLOK SOROT TPI Karawang Terancam Karam
RABU, 10 Juni 2015
5
TKI Pedes Meninggal di Kontrakan Arab Adik : Padahal Malam Sabtu Masih BBM
IST/KORAN BERITA
PEDES, KORAN BERITA-Enjang Halim Wahyudin (40), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Karang Jaya, Kecamatan Pedes dikabarkan meninggal. Enjang ditemukan sudah tidak bernyawa di kontarakannya, di Madinah Saudi Arabia. Menurut informasi, enjang meninggal karena sakit.
TIRTAJAYA, KORAN BERITA-Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di utara Karawang hampir karam atau hilang. Pasalnya, dari 5 Kecamatan di Karawang, Pakisjaya,Tirtajaya,Cibuaya,Pedes dan Cilebar hanya dua TPI masih beraktifitas, lainnya sudah mati suri dengan berbagai masalah. Pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan terkesan tutup mata. Muhasan (55), salah seorang nelayan asal cilacap yang sandar perahunya di Muara Su ngai Tambaksari Kecamatan Tirtajaya me ngatakan, tidak adanya kegiatan di TPI sangat merugikan nelayan, karena harga ikan dikuasai para tengkulak dan harga sesuka mereka. “Seharusnya dengan kondisi seperti, ini pemerintah Kabupaten Karawang cepat tanggap mengantisipasi dengan cara menghidupkan kembali TPI melalui Dinas Perikanan dan Kelautan. Kalau hal ini dibiarkan, nelayan ditimpa kerugian besar,”ujarnya pada KORAN BERITA, Selasa (9/6). Karena TPI sudah tidak beroperasi, nelayan lebih suka menjual hasil tangkapannya kepada tengkulak, karena merekalah yang menolong meminjamkan modal saat para nelayan akan melaut untuk operasional. Abdul Mista (38) Warga Sarakan RT 15/06 Desa Tambak Sari Kecamatan Tirtajaya mengatakan, TPI berhenti karena tidak memiliki modal, bahkan koperasi yang pernah mena nganinyapun ikut bangkrut. Semua ini akibat Dinas Perikanan dan Kelautan yang tidak peduli terhadap nasib para nelayan. “Hampir 300 nelayan di wilayah ini menjadi liar. Hargapun jadi tidak terkontrol, karena para tengkulak yang seenaknya membeli de ngan harga murah. Nelayan hanya pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa. Seandainya ikan ditahan karena murah, khawatir jadi busuk dan malah menjadi tambah rugi,”keluhnyanya. (bbu/ads)
Kini, jenazah pria yang bekerja di Hotel Al Harram Madinnah masih diotopsi pihak Pemerintah Arab Saudi. Keluarga pun tak sabar menanti hasil otopsi dan dipulangkannya jenazah Enjang ke rumah duka di Dusun Cigoong RT 02/03 Desa Karang Jaya Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang. Saeful, adik Enjang menuturkan bahwa pada malam Sabtu, dirinya masih BBM-an (BlackBerry Messenger) dengan sang kakak. Pada saat BBM-an, Enjang mengaku kurang enak badan. Namun beberapa hari kemudian, pada malam Selasa istrinya mendapatkan telepon dari teman kerjanya bahwa Enjang meninggal dunia di rumah kontrakan. “Pokoknya dari pihak keluarga meminta jenazah kakak segera dipulangkan ke kampung halaman,”harapnya ke
KORAN BERITA, Selasa (9/6). Sementara, Kepala Desa Karangjaya, Solihin bersama warga ikut bela sungkawa atas meninggalnya Enjang. Pihaknya pun masih menunggu jenazah dipulangkan ke Indonesia sekaligus menanti hasil otopsi. “Untuk sementara saya tidak bisa komentar lebih banyak,”singkat Solihin. Menurut informasi yang dihimpun KORAN BERITA, Enjang Halim Wahyudin Achmad merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Dari hasil pernikahan nya, Enjang belum dikarunia momongan. Ia berangkat ke Saudi Arabia pada tahun 2008 dan setiap dua tahun sekali suka pulang kampung. Kini di tahun 2015, menjadi tahun duka. Bukannya kabar baik yang diterima pihak keluarga, tapi kabar duka dan Enjang pulang tinggal nama. (jay/ads)
EVENT Pentas Seni Siswa SMPN I Jayakerta
NURJAYA/KORAN BERITA
TUNJUKAN. Salah satu warga menunjukan rumah Enjang di Desa Karangjaya Kecamatan Pedes.
BAMBANG/KORAN BERITA
KABARET. Siswa SMPN 1 Jayakerta menunjukan kemampuannya bermain kabaret.
JAYAKERTA, KORAN BERITA-SMK dan SMP Negeri I Jayakerta mengadakan pentas seni kreatifitas siswa di halaman sekolah. Acara digelar dengan tujuan memberikan kesempatan bagi para siswa setelah menyelesaikan UN dan Ujian sekolah. Ketua Pelaksana kegiatan pentas Seni, Muslih Hidayat S.Pd mengatakan, kegiatan seperti ini setiap tahunnya diadakan untuk mengajak semua siswa memamerkan kreativitas melalui berbagai jenis seni menurut kemampuannya masing-masing. “Kita sebagai pendidik berkewajiban menya lurkan bakat anak dan membimbing ke arah positif. Kegiatan kreativitas seni ini memberikan peluang kepada seluruh siswa menampilkan beberapa kreatifitasnya, se hingga kita bisa menilai karakter dan bakat dari siswa tersebut,”ujarnya pada KORAN BERITA, Selasa (9/6). Panitia Pelaksana Kegiatan Pentas Seni, Erika Kisnandar menegaskankan bahwa adanya kegiatan seni ini akan menumbuhkembangkan kreativitas para siswa dan menghindari prilaku negatif seperti tawuran, narkoba dan perbuatan terlarang lainnya. “Dengan adanya acara seperti ini, para siswa berupaya memperlihatkan kemampuan terbaiknya melalui ajang pentas seni yang dilombakan. Apapun hasilnya, ini dapat menimbulkan rasa percaya diri akan kemampuan nya,”tegasnya.(bbu/ads)
Plt. Bupati Katanya Sudah Buat Perbup
Pencairan ADD, Pemkab Masih Tunggu LPj Kades RENGASDENGKLOK,KORAN BERITA-Plt Bupati Ka rawang, dr. Cellica sudah mengeluarkan Peraturan Bupati NO 43 tentang Pencairan ADD. Tapi untuk pencairannya, Pemkab masih menunggu beberapa Laporan Pertanggungjawaban (LPj) dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (RAPBDes) dari pemerintah desa (Pemdes). Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Rengasdengklok, Kusno T menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan PP serta Permen yang menjadi aturan turunan, desa harus membuat RAPBDes dan LPj terlebih dahulu guna pencairan dana. Selain itu, pencairan juga sudah ditegaskan dalam Perbup nomer 43 Tentang pencairan dana ADD. “Dalam perbup tersebut ditegaskan, untuk pencairan dana desa mewajibkan pemerintah desa mengirimkan RAPBDes serta LPj yang belum dibuat atau diserahkan. Jika tidak mengirim-
kan RAPBDes, konsekuensinya dana tidak dapat dicairkan,”tegasnya di sela-sela rapat minggon kecamatan, Selasa (9/ Kalau tak segera dilengkapi persyaratannya, menurut Kusno, Pemdes akan terganggu baik dalam pembangunan ataupun operasional desa. Termasuk petinggi dan perangkat yang terancam tidak menerima gaji. Meski demikian, lanjutnya, pihaknya sampai saat ini memang belum ada aturan ataupun instruksi khusus soal sanksi jika desa tidak mampu menyusun LPj dan RAPBDes, hanya ADD tidak bisa cair kalau tidak buat LPj dan RAPDes. ”Seperti layaknya APBD tingkat Kabupaten, jika tidak mengirimkan RAPBDes, desa tentu tidak mendapat kucuran dana,” tandasnya. Ditambahkan Kusno, Pemkab Karawang optimistis SDM yang ada di desa mampu menyusun LPj dan RAPBDes sesuai de ngan ketentuan.
Sebab Pemkab telah melakukan sosialisasi mengenai tata cara pencairan dana dan pengelolaan dana untuk Desa. ”Hal itu membuat Pemkab tak khawatir akan ketidaksanggupan peme rintah desa memenuhi segala persyaratan untuk pencairan dana ataupun untuk membuat laporan pertanggungjawaban nya,”ungkapnya. Menurutnya, semua kepala desa, sekretaris dan bendahara desa telah diberi pelatihan, baik untuk menyusun RAPBDes maupun administrasi pengelolaan secara umum lainnya, seiring diberlakukannya Undang- Undang Desa. Dia mengemukakan, khusus untuk sosialisasi tentang UU Desa, beberapa kali telah dilakukan oleh Pemkab Karawang . “Dari semua desa yang ada di Kabupaten Karawang, telah mengikutinya dan diharapkan memang benar-benar faham dengan aturan baru tentang desa itu.”pungkasnya.(jay/ads)
KUSNO T
Pisah Sambut Kapolsek Rengasdengklok
Selamat Bertugas Pak Sayuti, Selamat Datang Pak Agus RENGASDENGKLOK, KORAN BERITA-Polsek Rengasdengklok menggelar acara pisah sambut Kapolsek Rengasdeng klok, Selasa (9/6). Acara pisah sambut yang digelar di aula kantor kecamatan tersebut dihadiri Camat Rengasdengklok, para kepala desa dan jajaran anggota Polsek Rengasdengklok. Hasil mutasi, Kapolsek Rengasdeng NURJAYA/KORAN BERITA BERSALAMAN. Jajaran Muspika Rengasdengklok saat klok yang sebelumnya dijabat menjabat tanggan Kapolsek baru dan terdahulu sekaligus Kompol H. Drs. Ahmad Suyut, diganti dengan Kompol Agus Sumemberi ucapan.
warno. Dalam sambutannya, Kompol Agus Suwarno mengaku tidak kaget ditugaskan di Rengasdengklok. Karena, dirinya pernah mengalami tugas sebelumnya di Rengasdengklok. “Saya banyak mengucapkan banyak terima kasih telah dipercaya menegakan hukum dan memimpin Polsek Rengasdengklok,”ucap pria yangsebelumnya menjabat Kapolsek Klari ini. Ia pun meminta kepada ja-
jaran Polsek Klari agar tali silaturahmi jangan sampai putus. Kepada jajaran Polsek Rengasdengklok dan masyarakat, ia memohon kerjasamanya dalam mengemban tugas. “Saya butuh dukungan dari jajaran anggota dan juga masyarakat untuk melanjutkan perjuangan Pak Sayuti,”harapnya. Dirinya pun berjanji, dengan personilnya akan bekerja de ngan semaksimal mungkin untuk memberantas tindak kriminal di
wilayah huku, Rengasdengklok. “Kita akan maksimalkan (personil) untuk memberantas kejahatan,”tegasnya. Sementara, Ahmad sayuti yang sekarang menempati Analis Polres Karawang mengucapkan selamat atas datangnya Kapolsek baru Kompol Agus Suwarno. Ia pun berharap, Kompol Agus dapat menjalankan serta meneruskan perjuangannya menegakan hukum di Rengasdengklok. “Semoga Pak Agus
bisa meneruskan. Saya juga minta do’anya untuk tugas baru ini,”harapnya. Asep Wahyu, Camat Re ngasdengklok berharap Kapolsek baru dapat meningkatkan keamanan serta meneruskan perjuangan kapolsek terdahulu dalam menegakan aturan. Mewakili pemerintah Kecamatan Rengasdengklok, ia pun memohan maaf apabila ada kata-kata yang dapat menimbulkan keter singgungan. (jay/ads)
6
BERITA CILAMAYA
RABU, 10 Juni 2015
PERTANIAN Petani Puas Gunakan Metode SRI
70 Persen Warga Desa Tegalwaru Miskin Sebagian Besar Belum Tersentuh Program Bantuan
RISTON REWENDI/KORAN BERITA
PANEN RAYA. Kepada Dinas Pertanian, Kadarisman didampingi Kepala BP4K Karawang, Nachrowi, melakukan panen raya di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran.
TEMPURAN, KORAN BERITA-Sejumlah kelompok tani yang berada di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran menggelar panen raya di lahan pesawahan di Dusun Tanjungjaya perbatasan Desa Sumberjaya dengan Desa Cikuntul. Hasil penanaman padi dengan metode SRI tersebut menembus angka produksi lebih dari enam ton per hektar. Ketua Kelompok Tani Jaya Kusuma, Kasman alias Ebod yang juga Kepala Desa Sumberjaya mengatakan, panen yang sekarang sedang dilaksanakan merupakan panen dengan mengunakan metode penanaman SRI. Para petani diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk melaksanakan program tersebut melalui Dinas Pertanian Kabupaten setempat. “Metode SRI merupakan terobosan budi daya padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Jika dibandingkan dengan budidaya padi pola konvensional, metode SRI “Metode SRI ini dianggap mampu merupakan menghemat benih terobosan budi hingga sepertigandaya padi dengan ya,” ucapnya Kepada KORAN BERITA, cara mengubah Selasa (9/6). pengelolaan Dikatakan, jika tanaman, tanah, menggunakan pola air dan unsur hara. konvensional, proJika dibandingkan duksi padi tidak lebih dengan budidaya dari 5 ton per hektar. padi pola Tapi karena petani konvensional, menggunakan pola metode SRI ini non konvensional dianggap mampu bisa mendapatkan hasil yang memuasmenghemat kan. benih hingga Selain itu, lansepertiganya,” jut Ebod, pola ini mampu menghemat Kasman alias Ebod penggunaan air, Kepala Desa benih, dan pupuk. Sumberjaya “Penerapan pola non-konvensional bisa menghasilkan panen yang memuaskan pra petani,” jelasnya. Ebod menjelaskan pula, Kelompok Tani Jaya memiliki lahan garapan seluas 30 hektar. Namun, yang sudah menggunakan pola tanam SRI hanya 20 hektar. Diakuinya, desa ini memiliki tiga kelompok tani, dan sebagaian besar sudah menggunakan pola tanam SRI sejak tahun 2011 lalu. “Ada beberapa kendala yang saat ini masih ditemukan, yakni di antaranya tenaga tandur yang masih minim pengetahuan tentang pola tanam SRI, sehingga agak memperlambat proses penanaman,” tegasnya. Sementara itu, Yadi, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tempuran menyatakan, panen raya sebagai tindak lanjut program Dinas Pertanian Karawang dalam penggunaan metode SRI yang berlangsung rutin pada area pesawahan. “Ini program berkelanjutan dari Dinas Pertanian. Sejatinya ingin menunjukkan bahwa program SRI bisa digunakan di Desa sumberjaya dan desa sekitarnya di Kecamatan Tempuran,” jelasnya. Lebih lanjut Yadi mengatakan, kegiatan panen sendiri berlangsung selama satu minggu mulai penebasan, perontokan, hingga penimbangan yang dilakukan langsung kelompok tani. Untuk produktivitas sendiri pada musim panen kali ini didapatkan rata-rata hasil panen sebanyak 6 ton per hektarnya. Sebab, melalui program ini, pengembangan pertanian unggul di wilayah Desa Sumberjaya dan daerah lainnya dapat diterapkan. “Diharapkan metode penanaman SRI ini bisa dikembangkan terhadap sejumlah kelompok tani, di daerah lain,” pungkasnya. (ris/egy)
KULINER RAJA SAPI. Komplek Galuh Mas, Ruko Pasar Bersih Blok E5 (Terima Pesanan) Hubungi : 0822 2627 5444, 0857 7978 7576
SALON BELA SALON, Pangkalan Ojek Ren gas Bandung, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Kedung Waringin. Mener ima : Gunting Rambut / Smoothing / Creambath / Facial / Seterika Wajah, Menyediakan Catering Baso Geledeg. Hub : 0857 7047 1679
KOMPUTER DIVA KOMPUTER. Service Networ king and Engineering Hubungi : Rudi Haryadi (0857 7935 8088-0812 9350 8611)
RISTON REWENDI/KORAN BERITA
VERIFIKASI DATA. Kepala Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Aruji berdialog dengan sejumlah perangkat desa setempat seusai melakukan verifikasi data warga miskin di desanya.
CILAMAYA WETAN, KORAN BERITA-Se banyak 70 persen warga Desa Tegalwaru, Ke camatan Cilamaya hidup dalam kemiskinan. Na mun tidak semua warga miskin (gakin) di desa itu mendapat bantuan pemerintah secara merata. “Dari 1042 gakin yang terdata, hanya 347 gakin yang menikmati bantuan pemerin-
tah. Selebihnya, harus berjuang sendiri memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari,” ujar
Kepala Desa Tegalwaru, Aruji, kepada KORAN BERITA, Selasa (9/6). Menurut Aruji, hal tersebut tak pelak mengundang kecemburan sosial. Pasalnya, gakin yang tidak mendapat bantuan merasa dianaktirikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintak kabupaten. “Warga Tegalwaru tujuh puluh persen rata-rata hidup dalam kemiskinan. Kami berharap, veripikasi data gakin yang saat ini sedang dilakukan pemerintah sesuai dengan fakta di lapangan, sehingga ke depoan tidak ada lagi gakin yang tidak menerima bantuan,” ujarnya Aruji. Menurut dia, pembaharuan data penduduk oleh pemerintah terkait program perlindungan yang sosial saat ini sedang dilakukan di Desa Tegalwaru diharapkan dapat mengakomodir semua gakin. Meraka harus terdata sebagai penerima manfaat dari program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sejahtera yang digulirkan pemerintah. Pendataan itu dilakukan se-
cara nasional dan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai leading sektornya. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dimulai pada bulan Juni ini hingga selesai. Fasilitator Kecamatan Cilamaya Wetan, Iwan Badarudin mengatakan, pendataan penduduk ini dilakukan sebagai tindak lanjut adanya program dari pemerintah pusat yang mulai dilaksanakan mulai Juni ini. Verifikasi data sengaja dilakukan akibat banyaknya pengaduan dari masyarakat tentang program pemerintah yang selalu tidak tepat sasaran. “Verifikasi dilakukan untuk update data. Soalnya pada program bantuan yang sudah digulirkan sebelumnya,ternyata banyak laporan bahwa penerimanya tidak tepat sasaran,” ujar Iwan, saat ditemui usai acara di Desa Tegalwaru, Selasa (9/6). Dikatakan, sebelumnya penyaluran bantuan pemerintah, beberapa bulan lalu masih menggunakan data hasil sensus tahun 2011. Kondisi tersebut membuat pihaknya banyak
menerima keluhan maupun laporan tentang penerima bantuan yang tidak tepat sasaran. Mereka yang sudah sejahtera ternyata masih banyak yang menerima bantuan tersebut, sementara warga yang benar-benar miskin malah terlewat. “Dengan dilakukan pemutakhiran data ini, penyaluran bantuan diharapkan tepat sasaran,” tegasnya.Lanjut Iwan, pendataan yang dilakukan saat ini sangat transfaran karena melibatkan unsur masyarakat maupun forum publik. Melalui pendataan tahun ini, penerima manfaat bisa lebih akurat dan bantuan yang digulirkan akan tepat pada sasarannya. “Nantinya data data rumah tangga penerima sasaran akan dipajang di tempat umum. Dengan demikian, warga dan ketua RT setempat akan diminta masukan serta koreksinya. Sebab, mereka yang lebih tahu kondisi di lingkungannya masing-masing. Semuanya akan dibahas melalui pertemuan dengan petugas pendata,” tuturnya. (ris/egy)
RISTON REWENDI/KORAN BERITA
INSENTIF. Kepala UPTD Paud/SD Kecamatan Cilamaya Wetan. Moh Yahya bersama Ketua Himpaudi setempat, Yanto, berpose seuasi menggelar acara wisuda bagi 380 siswa PAUD di Kecamatan Cilamaya Wetan. Dalam kesempatan tersebut mereka kembali mempertanyakan uang insentif yang tak kunjung turun.
Guru Paud Kembali Pertanyakan Dana Insentif CILAMAYA WETAN, KORAN BERITA-Sebanyak 75 pendidik pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Kecamatan Cilamaya Wetan kembali mempertanyakan dana insentif yang sudah 6 bulan yak kun jung turun. Namun demikian mereka tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya, hingga mampu menggelar wisuda bagi 380 peserta didik. “Sudah enam bulan kami belum menerima honor karena uang insentif dari Pemkab tak kunjung turun,” ujar Ketua Himpaudi Cilamaya Wetan, Yan-
DIJUAL DIJUAL TANAH SAWAH. Luas 8.317m2 (3 SHM). LOKASI : Desa Margakarya (blkg RM. Lebak sari in dah), Kec. Teluk jambe barat. HUB : 0812 9909 221, 0852 2326 5111 (TANPA PERANTARA)
DIJUAL 3 KIOS SAMPING PS. REN GASDENGKLOK, LEGALITAS SHM LT = 124 M2 LB = 115 M2. HUBUNGI BPK IRWAN (0856 185 7879) DIJUAL RUMAH DAN PABRIK BERAS. SHM No. 05352 LT=1.271 M2 LB=500 M2 Alamat Ds. Sukaratu Kec. Cilebar Kab. Karawang (Pinggir Jalan) Hub : Bp Irwan Aria Sandi (0856 185 7897) UD “Nyalira”. Distributor macam2 produk air minum dalam kemasan & softdrink HUBUNGI : Deden (0821 1101 5545)
to, di sela-sela acara wisuda siswa Paud yang dilangsungkan di Aula Gedung PGRI setempat, Selasa (9/6). Hadir dalam kesempatan tersebut unsur Muspika Cilamaya Wetan beserta para orang tua siswa. Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ajaran. “Dari 1043 anak paud yang tersebar di 24 lembaga, pada tahun ini 380 siswa ikut wisuda. Wisuda kali ini merupakan angkatan ke-7,” ungkapnya. Dikatakan Yanto, rangkaian kegiatan ini merupakan sebuah
LAIN-LAIN CV SAMUDERA GLASS Kontraktor And Arsitektural Melayani Pembua tan dan Pemasangan Segala Jenis Kaca dan Ukuran untuk Berbagai Ge dung. Pemasangan Hanya 1 Minggu. Hub Kurnia : 085770553433, Pin BB : 7e6ab87d
OLAHRAGA ZOOM FITNES (Pria dan Wanita). ALAMAT : Jln. Raya Syech Quro No. 53 Pundong, Lamaran Karawang. HU BUNGI : 0857 1932 0361
keberhasilan dari para pendidik Paud yang ada di Clamaya Wetan. Namun di balik keberhasilan itu, tersimpan kekecewaan yang dalam karena uang insentif 75 tenaga pendidik sudah 6 bulan tak kunjung cair. Meski uang insentif belum cair, namun tidak mengurangi semangat para untuk mengajar. Mereka tetap menjalankan kewajibannya sambil berharap agar bantuan honor guru itu segera cair. “Kegiatan belajar mengajar(KBM) tetap dilaksanakan, meski di hati para guru ada rasa kesal. Buktinya sekarang
PT. RESTU MAHKOTA K ARYA. Dengan DP 10 juta bias bawa pulang Suzuki future pick up, d engan cicilan 2,6 juta/bulan Alamat : Jln. Basuki Rah mat 168, Sindang Kasih Purwakarta Hubungi Marketing kami (0264) 8226 162-66
KEHILANGAN TELAH HILANG STNK No.Pol B 3138 NXM a/n. Kurniasih Azizah Rawani, hilang sekitar Karawang-Rengasdeng klok. Hubungi Kurnia : 085770553433
OTOMOTIF PD LIMA MOTOR SUZUKI SUBANG. Proses mudah dan cepat. Cukup DP 11 juta, sudah bisa bawa pulang mo bil Suzuki Hubungi : Asep Setiabudi 081322722123
TELAH HILANG BPKB Motor alamat Kp. Suka Ati Barat Rt 018/004 Kel. Desa Jomin Timur Kec. Kota Baru Karawang No.Pol T 5361 KZ a/n Dedi Mulyadi.
ini kita sedang melaksanakan wisudaan,” ucapnya. Menurutnya, pencairan tunjangan intensif itu biasanya dilakukan 3 bulan sekali. Tetapi saat ini sudah enam bulan belum ada tanda-tanda bakal cair. Padahal, tambah Yanto, kondisi tersebut menunjukan adanya diskriminasi pendidikan dan tidak kasihan pada para guru Paud. Atas dasar itu, pihaknyaa mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang untuk segera memperjelas informasi pencairan dana terebut dan menyampaikan secara gamblang apa penyebab
keterlambatannya. “Kami berharap Dinas Pendidikan Karawang dapat secepatnya mencairkan dana tersebut. Ini demi kepentingan para guru, apalagi mereka yang mempunyai keluarga dan sebentar lagi akan memasuki bulan puasa,” pintanya. Sementara itu, Kepala UPTD Pendidikan Paud/SD Cilamaya Wetan, H Yahya membenarkan adanya keluhan para guru Paud tersebut. “Mereka selalu mempertanyakan bantuan uang insentif yang sampai saat ini belum cair,” pungkasnya. (ris/egy)
SAMBUNGAN
RABU, 10 Juni 2015
7
Perangi Rentenir dengan Buka Posko Pengaduan PURWAKARTA, KORAN BERITAPemkab Purwakarta akan membuka posko pengaduan soal bank gelap (rentenir). Dengan adanya posko ini, masyarakat yang dirugikan oleh rentenir bisa melaporkannya. Apalagi, selama ini rentenir diduga telah melakukan penipuan terhadap masyarakat. Misalnya, memanfaatkan nama besar koperasi untuk menipu konsumennya. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengaku tak main-main dalam upaya memberantas bank gelap ini. Pasalnya, kegiatan jaringan rentenir ini bisa merusak mental masyarakat. Selain itu, membuat masyarakat lebih terhimpit. “Praktik yang dilakukan para rentenir ini sudah sangat meresahkan. Bayangkan saja, berapa bunga yang mereka terapkan dalam setiap pinjaman. Hal itu jelas membuat masyarakat lebih menderita,” ujar Dedi kepa-
da pers, Selasa (9/6). Ia mengaku sudah lama mengetahui keberadaan praktik bank gelap ini. Tak hanya pengusaha mikro saja yang menjadi korban, para ibu-ibu rumah tangga dan karyawan pabrik pun tak luput dari rayuan lintah darat itu. “Biasanya, rentenir meminjamkan uang secara keliling dan datang langsung ke konsumen yang sudah jadi targetnya. Dengan sedikit bujuk rayunya, mereka (rentenir) biasanya akan memberikan pinjaman uang dengan mudah,” ujar dia. Para rentenir ini kata dia harus ditertibkan. Tapi, pemkab harus terlebih dahulu menerima keluhan dari warga. Hal tersebut, sebagai alat penguat untuk melakukan penertiban jaringan ini. “Makanya kami buka posko pengaduan. Supaya, kami bisa menginventarisasi kasus rentenir yang membelit masyarakat tersebut. Untuk posko ini, leading sec-
tor-nya ada di Bagian Kesra,” jelas dia. Jadi, sambung dia, di posko pengaduan ini nantinya semua akan teridentifikasi. Salah satunya, soal alasan kenapa mereka meminjam uang ke lintah darat itu. Bila alasannya untuk modal usaha, berarti peran perbankan selama ini tak berjalan maksimal. Bila karena alasan lain, misalkan untuk biaya ke rumah sakit atau biaya sekolah anak, maka program kesehatan dan pendidikan gratis belum optimal. Makanya, dengan adanya posko pengaduan ini pemkab bisa mengidentifikasi permasalahan yang dialami warga. Kalau sudah ada datanya, pemerintah daerah bisa mencarikan solusi untuk warga tersebut, supaya tak lagi terjerat lintah darat. “Kalau sudah teridentifikasi masalahnya, baru kita akan MoU dengan kepolisian untuk menertibkan bank gelap tersebut,” tegas dia. (KB*)
Sambungan hal 1
Istri Kedua ...... langsung mengevakuasi mayat korban, setelah sebelumnya dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu polisi juga menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya pecahan helm dan dua buah helm yang ditemukan dua kilometer dari lokasi kejadian dalam posisi terapung di Irigasi Cilalung. Diduga pecahan helm tersebut merupakan salah satu alat yang dijadikan pelaku untuk membunuh korban. Kapolsek Cikampek, AKP Yudi Kusnadi mengatakan, mayat perempuan tersebut ditemukan oleh seorang petani yang kebetulan melintas saat mau berangkat ke sawah yang lokasinya berada di pinggir irigasi Cilalung, sekitar pukul 06.00 WIB. “Korban ditemukan petani dalam keadaan mengambang. Dugaan sementara korban dibunuh karena kami menemukan lima luka tusuk di bagian dada kiri, jidat dan kepala bagian belakang,” kata Kapolsek, Selasa (9/6). Dikatakan Kapolsek, sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi berupa pecahan helm dan dua buah helm telah diamankan. Sementara itu saat pertama ditemukan korban dalam keadaan terlentang tanpa ditemukan adanya identitas. Hanya saja identitas korban teridentifikasi setelah mayatnya dibawa ke RSUD Karawang dan dilakukan pengecekan melalui alat pendeteksi sidik jari (mambis). “Awalnya warga tidak ada yang kenal mayat wanita itu. Baru diketahui melalui alat sidik jari, dan korban tercatat sebagai warga Dusun Cirejag, Kecamatan Klari, yang saat ini tinggal di Desa Cengkong,” ungkapnya. Jenderal Gatot Nurmantyo
Sambungan hal 1
JOKOWI AJUKAN JENDERAL GATOT? Sebagai Calon Panglima TNI
JAKARTA, KORAN BERITA- Presiden Joko Widodo memilih Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI. Nama Gatot dikirimkan Jokowi ke DPR pada Selasa (9/6/2015) sore ini. “Ya sudah ada surat yang masuk. Atas namanya Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat,” kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa malam. Fahri mengatakan, surat ini akan segera dibawa ke dalam rapat pimpinan. Setelah itu, dilakukan rapat badan musyawarah. Baru kemudian surat diserahkan ke Komisi I DPR dan akan dilakukan uji kepatutan dan kelayakan. “Pekan ini bisa saja segera dilakukan fit and proper test,” ucap Fahri. Gatot ditunjuk Jokowi sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan segera pensiun dari jabatannya pada 1 Agustus mendatang.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko enggan mengomentari lebih jauh soal sosok yang akan menggantikannya sebagai panglima TNI. Wacana mengenai siapa sosok yang akan menggantikan Moeldoko mulai mengemuka beberapa waktu belakangan ini. Ia menilai, penggantinya tidak harus dari TNI AU. “Pengertian dapat bergantian yang bisa (menunjuk) hanya presiden,” kata Moeldoko. Lebih lanjut, Moeldoko menambahkan, presiden memiliki hak mutlak dan tak boleh diintervensi untuk menentukan orang yang akan menjabat panglima TNI. Dengan catatan, kandidat tersebut sudah memenuhi syarat. “Di sana muncul hak prerogatif presiden. Panglima tidak
bisa berkomentar lagi,” kata dia. Moeldoko lebih mengomentari soal sikap tuan rumah Australia, Amerika, dan beberapa negara lainnya meminta senjata TNI AD, SS-2 V-4 Heavy Barrel buatan PT Pindad, dibongkar atau diperiksa. Menurut dia, kemenangan TNI AD Indonesia dalam kompetisi menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang digelar di Puckapunyal, Victoria, Australia, bukan karena kecurangan, melainkan karena latihan yang keras. “Kemenangan TNI AD itu karena tingkat latihan yang tinggi, terus karena memang senjata kita bagus. Jadi, maknanya, (TNI AD menang) karena latihan keras. Jadi, kalau Amerika dan Australia meminta senjata kita (dibongkar) seperti itu, ya seharusnya jangan begitu. Kalau perlu saya siap melatih (mereka) agar dapat medali,” tegas Moeldoko kepada wartawan seusai memberikan pengarahan kepada para prajurit TNI Angkatan Darat, Udara, dan Laut
di Lanud Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/6/2015). Moeldoko mencontohkan, ketika itu Brunei tidak pernah menjadi juara dalam setiap kompetisi militer. Namun, setelah dilatih oleh tim dari TNI Indonesia, Brunei akhirnya bisa menjadi juara. “Dulu Brunei itu enggak pernah dapat apa-apa, tapi begitu kita kirim pelatih-pelatih kita ke Brunei, akhirnya sekarang Brunei sudah mendapat medali,” katanya. “Jadi, jangan begitu (meminta senjata dibongkar), kalau perlu saya siap melatih (Amerika dan Australia) biar dapat medali,” ulangnya lagi. Seperti diberitakan sebelumnya, tim TNI Angkatan Darat menjadi juara dalam kompetisi menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang berlangsung di Puckapunyal, Victoria, Australia, yang berakhir pada 23 Mei lalu. Australia yang menjadi tuan rumah menjadi juara kedua, sedangkan Amerika di posisi ketiga. (KB*)
an dari pihak yang berwenang. Bukan saatnya lagi melakukan sanksi administrasi yang bersifat teguran tertulis. “Sudah saatnya lebih tegas lagi, kalau seperti ini terus peru-
sahaan akan main kucing-kucingan. Kalau kita hitung dengan hajat orang banyak, justru dengan melakukan pembekuan izin akan menyelamatkan orang yang lebih banyak,” ungkapnya. (far/spd)
Sambungan hal 1
Citarum Dicemari ...... Oleh karenanya, pihaknya memandang perlu tindakan secepatnya dari BPLHD untuk melakukan pengawasan. “Harus ada penangan secepatnya, penambahan pengawasan harus ditingkatkan,
Sementara itu, sambung Kapolsek, setelah berhasil mengetahui identitas korban, polisi langsung mendatangi rumah korban untuk membertiahu keluarganya serta mencari informasi dengan siapa korban terakhir keluar dari rumah. Dijelaskan juga, pakaian yang dipakai korban saat ditemukan memakai celana jeans panjang warna biru, kaos merah dengan manset lengan panjang hitam, jilbab hitam, sepatu warna hitam, memakai cincin bermotif mutiara dan anting. “Keluarganya sudah diketahui keberadannya. Saat ini anggota kami sedang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi yang mengetahui terakhir korban pergi dengan siapa. Kini kasusnya kami tangani dan dibantu oleh anggota Polres,” terangnya. Di tempat yang berbeda, suami korban yang bernama H Enda menjelaskan, istrinya keluar dari rumah pada Sabtu malam, dan baru kali ini diketahui keberadaannya, namun sudah dalam keadaan tewas. Diakui, korban saat kluar dari rumah memakai sepeda motor Honda Beat warna Hitam, namun soal pergi dengan siapa ia tidak mengetahuinya dengan lebih jelas. “Korban terakhir keluar dari rumah pada Sabtu malam, tapi tidak tahu dengan siapa. Hanya saja saat pergi memakai motor,” ujarnya. Diakui H Enda, korban merupakan istri keduanya, dan diketahui mempunyai anak dua, satu perempuan dan satu laki-laki. Saat ini korban dengan dirinya tinggal di Cengkong, Kecamatan Klari, dan mempunyai pabrik bata lio. (jha/spd)
perusahaan memang sering main kucing dalam membuang limbahnya,” terangnya. Sungai Citarum, kata dia, telah menghitam kembali, sehingga sudah saatnya ada ketegasan atur-
Anak Buah ...... Tentunya, untuk mencapai syarat minimal 20 persen kursi DPRD atau 25 persen perolehan jumlah suara, perlu dilakukan kolaisi tersebut. “Mungkin juga, langkah Kang Saan itu, sambil menunggu DPC Partai Demokrat membuka pendaftaran penjaringan untuk bakal cabup/cawabup. Karena sampai hari ini DPC Partai Demokrat belum juag membuka pendaftaran penjaringan bakal cabup/cawabup,”imbuhnya. Ditambahkan dia, sebagai partai yang menjunjung tinggi nilai-nilia demokrasi, seharusnya DPC Partai Demokrat Kabupaten Karawang membuka pendaftaran dan penjaringan bakal cabup/cawabup, agar bisa memberikan kesempatan kepada kader-kader partai demokrat atau masyarakat yang berkeinginan maju dalam Pilkada Desember mendatang. Apalagi, kata dia, waktu pendaftaran besok 26 Juli sudah semakin dekat. “Menurut saya banyak kader-kader partai demokrat yang layak untuk dicalonkan menjadi bupati/wakil bupati. Sebutlah saja nama-nama seperti Pak Muhtar, Pak Ahmad Rifa’i, Pak Yoes Topik, Pak Asep Oki Tahkik dan terlebih Kang Saan Mustopa,” tandas mantan anggota DPRD Karawang 2009-2014. Dijelaskan Nurjaman, terlepas rekomendasi DPP Partai Demokrat ditetapkan ke Cellica Nurrachadiana sebagai Plt Ketua DPC, hal itu persoalan lain. Mungkin saja, karena pertimbangan saat ini hasil survey Cellica, kata dia, paling tinggi popularitasnya. Yang terpenting, sambungnya, mekanisme partai dijalankan terlebih dahulu. Diharapakan dia, DPC Partai
Demokrat melakukan pembukaan pendaftaran dan penjaringan cabup/ cawabup. Karena, dengan tidak membuka proses penjaringan bacabup/bacawabup, DPC Partai Demokrat sama saja telah melakukan pemberangusan hak-hak politik kader partai. Padahal, semua kader tentunya mempunyai hak yang sama. “Ingat, Partai Demokrat bukan milik individu atau kelompok, tapi Partai Demokrat itu milik seluruh kader, simpatisan dan masyarakat,” pungkasnya. Sebelumnya, kader partai Demokrat Karawang, Nugrah Sudrajat mengaku kecewa terhadap sepak terjang politik Saan Mustopa akhir-akhir ini. “Kalau sebagai kader pasti kecewa kenapa harus menggunakan kendaraan lain,”kata dia saat itu. Nugrah yang mengaku sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat di Karawang juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap langkah Saan Mustopa jika benar nantinya melalui partai berlambang garuda emas tersebut. Seharusnya, kata Nugrah, sebagai kader tidak boleh melupakan partai yang telah membesarkan namanya. Nugrah juga mengaku siap adu pendapat dengan Saan Mustopa yang juga merupakan anggota DPR RI itu. Karena menurutnya pencalonannya melalui partai lain menimbulkan tanda tanya besar. “Ini menjadi tanda tanya di masyarakat. Ada apa di dalam tubuh Demokrat, saya siap berargumen langsung dengan Saan Mustopa. Intinya sebagai kader dan pendiri saya kecewa,”ungkapnya saat itu. (ian/spd)
Sambungan hal 1
RS Lira Medika ...... Dijelaskan, gedung baru rencananya berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektare dan luas bangunan sekitar 14000 meter. “Kami juga akan mempersiapkan fasilitas yang lengkap untuk masyarakat,” tuturnya. Ia menambahkan, fasilitas lantai pertama adalah instalasi gawat darurat, radiologi, klinik ibu dan anak, farmasi, customer service, pendaftaran, kasir, cafe dan resto, bakrie, mini market dan counter bank. “Untuk lantai dua kami siapkan untuk check up, poli spesialis, laboratorium dan medical record,” jelasnya. Selain itu, lanjutnya, untuk lantai tiga pihaknya menyiapkan NICU/PICU, perinatologi, hemodialisa, rehabilitasi medik,
bronkoscopy, kamar bersalin, ruang bayi dan poli spesialis. Laintai empat digunakan untuk ICU, HCU, ruang operasi dan angiographi. “Untuk lantai 5, 6, dan 7 digunakan untuk ruang perawat,” katanya. Dikatakan juga, lantai delapan akan digunakan untuk perawatan eksekutif, ruang meeting dan ruang serbaguna yang bisa menampung 200 orang. “Kami berharap kedepan dapat menjadi pusat rujukan rumah sakit di Karawang dan daerah sekitarnya,” tuturnya. Sebab, kata Hestiningsih, visi RS Lira Medika adalah membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Karawang dengan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. (use)
BERITA PILKADA redaksi@koranberita.co
0267 845 0909
Harga Eceran
Rp. 3.000,-
Langganan Rp. 70.000,-/bulan 16 Halaman RABU, 10 JUNI 2015 koranberitakarawang
HU_KoranBerita
Verifikasi Dukungan Balon Independen Diperketat KARAWANG, KORAN BERITA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang akan menerima syarat dukungan dari calon independent 11 hingga 12 Juni mendatang. Selanjutnya KPU akan melakukan verifikasi berkas dukungan secara ketat. “Kita saat ini sudah menerima DP4. Dan nanti tanggal 11-15 juni sudah menerima penerimaan berkas dukungan dari cabup jalur perseorangan,” ujar Ketua KPU Karawang, Riesza Affiat, ketika dihubungi Ya, kalau bisa yang KORAN BERITA, Selabaru dan tidak mengsa (9/6). ikuti sosialisasi bisa Ditambahkan Risza, setelah dibuka peneriberkoordinasi. Jangan maan berkas dukungan sampai mengalami tersebut, selanjutnya keterlambatan karepihak KPU Karawang akan melakukan pengna tidak mengetahui hitungan rekapitulasi tahapannya... dukungan tersebut berikut dengan penyebarannya. “Nanti berkas itu manfaatkan oleh lima calon akan kami hitung dan rekap, yang berniat maju melalui berapa jumlah semaunya, jalur perseorangan. Namun, dan penyebarannya sampai kata dia, dimungkinkan nantidi berapa kecamatan. Hal itu nya juga bisa bertambah lagi. memang menjadi salah satu “Awalnya yang sudah koorpersyaratan bagi cabup per- dinasi dengan kami delapan, seorangan,” tandasnya. tapi yang datang sosialisasi Sampai saat dilakukan di KPU hanya 5 orang. Besosialisasi cabup perseo- lakangan ini, saya amati ada rangan, kata Risza telah di- yang lain lagi. Bisa jadi juga
bertambah,” bebernya. Diharapkan dia, bagi calon yang menempuh jalur perseorangan bisa melakukan koordinasi dengan KPU. “Ya, kalau bisa yang baru dan tidak mengikuti sosialisasi bisa berkoordinasi. Jangan sampai mengalami keterlambatan karena tidak mengetahui tahapannya,”tandasnya. Sementara untuk Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) diperkirakan sekitar 1,5 juta. “Jadi verifikasi dan rekapitulasi itu penting. Jangan sampai nanti jumlah dukungan calon independent melebihi jumlah DP4. Yang artinya banyak ketimpangan data,” pungkasnya. (far/egy)
PKS, PPP dan PAN Siap Cabut Dukungan KARAWANG, KORAN BERITA-Koalisi partai pendukung Cellica Nurrachadiana yang terdiri dari PPP, PAN dan PKS terancam bubar. Mereka bakal membatalkan dukungannya jika Cellica tidak mendapat rekomendasi dari DPP Partai Demokrat.
K
etua Badan Pemenangan Pemilukada PKS Karawang, Nanda Suhanda menegaskan, pihaknya akan membubarkan koalisi PKS dengan PD, jika Cellica tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP Demokrat. “PKS jelas mendukung Cellica. Kalau Cellica tidak dapat rekomendasi Demokrat ya kita bubar, tidak akan melanjutkan koalisi dengan Cellica,” tegasnya, Selasa (9/6). Menurutnya, tiga partai yang tergabung dalam fraksi PAS kemungkinan juga akan batal memberikan dukungan terhadap Cellica. Sebab, belum adanya rekomendasi dari DPP Demokrat memang menjadi kekhawatiran PKS. Apalagi DPW PKS Jawa Barat sudah secara resmi berkoalisi dengan Cellica. Sementara Cellica sendiri hingga saat ini tidak kunjung mendapat rekomendasi dari DPP Demokrat. “Kalau nanti rekomendasi DPP Demokrat justru turun ke nama lain selain Cellica, maka kita akan membahasnya dengan pimpinan dan pengurus, ke depan PKS ini akan ke mana arahnya,” tuturnya. Hal serupa dikatakan Sekretaris DPC PPP Karawang, Dedi Rustandi. Menurutnya, PPP tidak akan melanjutkan
koalisi dengan Cellica, jika Cellica tidak mendapatkan rekomendasi dari partainya."Kami bertujuan mendorong Cellica memimpin Karawang, tapi jika partainya sendiri tidak mendukung, buat apa,” katanya. Sekjen DPD PAN Karawang, Dadan Suhendarsyah menambahkan, koalisi PAN dengan Partai Demokrat ini berdasarkan fakta koalisi yang telah ditandatangani baik oleh pimpinan Partai Demokrat dan PAN di tingkat kabupaten. Isi dari Fakta Koalisi itu menyebutkan, PAN dan Partai Demokrat bersepakat untuk membangun sinergitas dengan mengusung Cellica sebagai calon bupati. "Kita bersepakat untuk mengusung Cellica untuk meraih kursi menjadi orang nomor satu di Karawang. Di sisi lain kita juga mendorong nama Ketua DPD PAN Karawang Bambang Maryono sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) untuk mendampingi Cellica di Pilkada tahun ini,” terangnya Dijelaskan Dadan, apabila ternyata Partai Demokrat mengusung nama lain selain Cellica sebagai cabup, maka itu secara otomatis menggugurkan kesepakatan antar pihak. "Dan tidak secara oto-
matis pula bahwa PAN akan bersama Partai Demokrat di pilkada nanti, kalau bukan Cellica yang diusung,” ungkapnya. Dikatakan, untuk tetap menjalin koalisi tersebut, diperlukan waktu dan mekanisme internal di PAN untuk menentukan langkah selanjutnya dan akan berkoalisi dengan siapa. “Yang pasti PAN tidak mau terjebak dalam dinamika di internal Partai Demokrat. Masalah itu (rekomendasi antara Cellica dan Saan-Red) biarlah diselesaikan baik oleh kawan-kawan dari Partai Demokrat,” pungkasnya. Sementara, koalisi Partai
Amanat Nasional (PAN) dengan Partai Demokrat bisa saja terpecah. Hal itu bisa terjadi apabila nama Cellica Nurachadiana ternyata tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai Demokrat. Seperti diketahui, hingga saat ini rekomendasi DPP Partai Demokrat belum diumumkan. Ditambah, Saan Mustopa yang notabene merupakan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat juga turut meramaikan bursa pencalonan dengan menyatakan diri akan maju pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Karawang tahun ini. (ian/egy)
JL. RAYA PERUMNAS BLOK H NO. 19-20 TELUKJAMBE BARAT, KARAWANG TELP/FAX. (0267) 8456876 E-mail : bnnkkarawang@yahoo.co.id - twitter : @bnnk_karawang www.bnnk-karawang.com
PENYALAH GUNA LEBIH BAIK DI REHABILITASI DARIPADA DIPENJARA. BNN KAB. KARAWANG-
MENERIMA REHABILITASI 500 PENYALAH GUNA NARKOTIKA UNTUK WILAYAH KARAWANG, SUBANG DAN PURWAKARTA.
Sedia Aneka Pepes Pepes Ati Ampela Pepes ayam Pepes Jamur Pepes Jambal Pepes Ikan Mas Pepes Kembung Pepes Lele Pepes Bandeng Pepes Teri Pepes Tahu Pepes Peda Pepes Udang Pepes Belut Pepes Telor Ikan Pepes Oncom Pepes Garang Asem
Sedia Aneka Menu Makanan Burung Puyuh Goreng Bebek Goreng Ayam Goreng Ayam Bakar Ati Ampela Sate Ikan Asin Gabus Mujaer Lele Peyek Udang Prekedel Kentang Bakwan Jagung Tahu Goreng Tempe Goreng Kripik Tempe Dll.
Sedia Aneka Sayur Sayur Asem Sop Iga Semur Jengkol dll.
Sedia Aneka Juice Es Juice Es Kelapa Muda Juice Alpukat Juice Apel Juice Belimbing dll.
Warung Pusat : Jl. Bharata Blok. A Kav. 136. Perumnas Bumi Telukjambe - Karawang Barat Contac Person 0813 8013 7595 / 0817 0885 892 ( Mbak Umi ) Pin BB : 2A35D43F Warung Cabang : Interchange Km 3 Karawang Barat ( Samping Astrido ) Contac Person 0822 1847 8144 ( Teteh Ayu ) Pin BB : 2A1E7972
CALL CENTER REHABILITASI : 0856.9169.8967
TEMPAT REHABILITASI DI KARAWANG : *RS ISLAM KARAWANG Jl. PANGKAL PERJUANGAN BY PASS KM.2, TANJUNG PURA No Telp: 0267-414520
Alamat Redaksi: Graha Berita Media Group, Jalan Ahmad Yani No. 19 Karawang
Memberi Nilai Lebih
AKBP Dady Hartadi
Memberi Nilai Lebih
Alamat Redaksi: Graha Berita Media Group, Jalan Ahmad Yani No. 19 Karawang
10
BERITA REGIONAL
RABU, 10 Juni 2015
REGULASI Pancasila Mau Diperdakan PURWAKARTA, KORAN BERITA- Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mewacanakan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) yang bisa menterjemahkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, minimalnya di Kabupaten Purwakarta. Dedi Mulyadi menyebut didalam Perda itu akan menterjemahkan sila-sila yang ada dalam Pancasila. Isinya mengenai hak dan kewajiban warga Purwakarta serta hak dan kewajiban Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta. "Semuanya terkait kehidupan berbangsa dan bernegara di Purwakarta diatur secara seimbang, orientasinya pada pelayanan. Jadi nanti ada kewajiban warga harus bergotong royong, ronda malam. Sementara Pemkab berkewajiban menyiapkan pelayanan yang baik, infrastruktur publik disiapkan dan sejenisnya,” kata Dedi. Dikatakan, terkait teknis dilapangan nanti akan dibentuk semacam majelis adat desa yang bertugas melaksanakan Perda ini. "Majelis ini bukan berarti membentuk lembaga baru. Tapi Bamusdes saja yang diberdayakan, nantinya Bamusdes yang menjadi majelis adat. Seperti halnya di Sumatera barat sebutan Bamusdes ini dengan Wali Nagari. Tapi bedanya kita siapkan konstitusi berupa Perda ini agar melaksanakan,” ujarnya. Dijelaskan, terkait sanksi bagi pelanggaran terhadap Perda yang disinyalir tidak akan berjalan efektif, lebih melihat efektifitas sanksi sosial bagi warga yang melanggar. Misalkan saja, bagi yang tidak menjalankan ronda malam, warga bisa diberi sanksi sosial agar pindah domisili di desanya. (trg/use)
EKONOMI Harga Cabai Makin Mahal CIANJUR, KORAN BERITA-Sepekan menjelang bulan Ramadan, harga bahan pokok sejumlah pasar di Kabupaten Cianjur melonjak. Terutama harga cabai merah yang kian hari makin pedas. Di Pasar Muka Cianjur, harga cabai merah jenis tanjung mencapai Rp 48.000 per kilogram. Udin (38), salah seorang pedagang menyatakan harga cabai terus merangkak naik dalam dua pekan terakhir. Awalnya dia menjual cabai merah tanjung seharga Rp 28.000 sampai Rp 30.000 per kilogram. Jumlah stok yang berkurang menjadi pemicu meningkatnya harga di pasaran. “Seminggu kemarin Rp 28.000 cabe merah TW, sekarang saya jual Rp 30.000. Tanjung biasanya Rp 28.000-30.000, sekarang saya tawarkan Rp 48.000 karena katanya barangnya kurang. Kalau ada yang Rp 40.000 ya dijual,” ujarnya. Tingginya harga, diakui Asep, bukan lantas menguntungkan pedagang. Beberapa kali dia terpaksa membanting harga hanya asalkan barangnya terjual. “Biasanya dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore dapatlah Rp 3 juta, sekarang mh Rp 1 juta juga susah,” katanya. Menurut informasi yang didapat Asep, tingginya harga lantaran barang dipasok berkurang. Beberapa pedagang besar, kata dia, mengatakan cabai dari petani banyak yang terkena hama dan busuk. Hingga kebutuhan barang tidak tercukupi, harga pun melonjak. Untuk mendapat harga rendah, Asep mengaku membeli cabai hingga ke Pasar Caringin Bandung meski Cianjur memiliki pasar sayuran di Kecamatan Cipanas. (BC*)
SERAPAN ANGGARAN SANGAT RENDAH Kadin Bina Marga: Gara-gara KPA Mundur KARAWANG, KORAN BERITA- Meski sudah masuk akhir triwulan kedua, serapan APBD Ka rawang masih minim. Disinyalir penyebab dari rendahnya serapan ini akibat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mundur. Hal itu seperti dikatakan Acep Jamhuri, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP). Ia mengakui ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan proyek di dinasnya. "Hal itu berakibat minimnya penyerapan yang baru mencapai di bawah 20 persen,"bebernya. Kendala yang dimaksud, sambungnya, yakni KPA (kuasa
pengguna anggaran) yang sudah ditunjuk untuk melaksanakan proyek fisik mengundurkan diri. "Sehingga proyek tidak dapat berjalan sesuai jadwal. Kita sedang mencari penggantinya agar kegiatan bisa berjalan," katanya. Namun, Acep mengaku optimis target penyerapan 90 per-
sen dapat terlampaui sesuai target BMP. "Agustus hingga Oktober proyek biasanya sudh selesi. Kalau sekarang kan msih tahap lelang," pungkasnya. Sementara itu Abdillah Mawardi Nur, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Karawang mengakui, sampai saat ini serapan baru mencapai kisaran 18,2 persen, jauh dari angka ideal 35 persen. "Iya memang masih minim kalau melihat prosentasenya. Makanya dalam waktu dekat kami akan keliling OPD untuk menanyakan permasalahan ini," ujar kepada KORAN BERITA,
baru-baru ini. Meski penyerapan baru mencapai 18,2 persen, namun dia meyakini diakhir tri wulan keempat penyerapan anggaran mencapai lebih dari 90 persen. "Memang saat ini masih minim karena sejumlah OPD memang baru mulai melaksanakan lelang. Biasa masuk bulaan Agustus baru meningkat pesat," tambahnya. Mawardi menjelaskan, ada 4 OPD yang memiliki anggaran besar yaitu Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dusdikpora), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Dinas Cipta
Karya (DCK). "Keempat OPD ini sampai akhir triwulan kedua penyerapan anggaran masih di bawah 15 persen. Prioritas kita memang keempat OPD ini, makanya dalam waktu dekat akan kesana menanyakan kendala yang terjadi hingga penyerapan minim,"jelasnya. Oleh karenanya, pihaknya akan mendorong sejumlah OPD agar segera melaksanakan programkegiatan. Tujuannya penyerapan anggaaran dapat segera direalisasikan lebih besar. "Kalau keempat OPD ini berjalan lancar penyerapan bakal naik," tandasnya. (far/spd)
134 Perwira Polisi Mengabdi di Pedesaan PURWAKARTA, KORAN BERITA-Sebanyak 134 Perwira Polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) yang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta, menggelar prorgam pengabdian pada masyarakat yang ditempatkan di 5 Desa di Purwakarta. Pengabdian masyarakat ini merupakan program wajib bagi mahasiswa di STIK yang di gelar sejak hari Minggu kemarin hingga Kamis mendatang. Sementara desa yang menjadi lokasi pengabdian yaitu di Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru, Desa Nagrog dan Desa Sumurrugul Kecamatan Wanayasa. Desa Linggamukti Kecamatan Darangdan dan Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes. Wakil Ketua Kerjasama Pengabdian Masyarakat STIK PTIK Jakarta, Brigjen Polisi Slamet Riyanto menyebut kegiatan lembaganya di Purwakarta merupakan tindak-lanjut dari kerjasama lembaganya bersama Universitas Indonesia (UI) dan Pemkab Purwakarta. "Biasanya kalau pengabdian masyarakat kita gelar di dua Polda, Jabar dan Banten. Karena ini sudah masuk bagian kerjasama kita dengan UI dan Pemkab jadi sebuah kehormatan bisa digelar di satu lokasi di Purwakarta," kata Slamet (9/6). Dijelaskan, mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini harus bisa beradaptasi dengan tempatnya
DILEPAS. 134 Perwira Polisi berpangkat AKP saat dilepas untuk mengikuti prorgam pengabdian pada masyarakat di Purwakarta. melaksanakan pengabdian. Terutama adaptasi dengan masyarakat sekitar dan lingkungan. "Masyarakat Purwakarta cukup bersahabat. Infrastruktur juga mendukung sangat baik, jalan-jalan dan lainnya, ini memudahkan mahasiswa kita untuk
mengaplikasikan ilmu di kelas ke masyarakat terutama dalam hal pengamanan, pencegahan tindak kriminalitas dan lainnya,” tambahnya. Sementara itu, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengaku mengapresiasi dan menerima de-
ngan baik program pengabdian masyarakat dari STIK yang notabene mahasiswanya para perwira polisi calon pejabat setingkat Kapolsek, Kasat dan sebagainya. "Jadi desa harus berbasis hukum kebudayaan. Majelis adat desa sebuah tawaran negeri ber
TARIGAN/KORAN BERITA
pancasila. Jadi dengan adanya program pengabdian masyarakat oleh kepolisian akan memberikan pencerahan kepada masyarakat dan purwakarta mendukung program yang melibatkan masyarakat," pungkasnya. (trg/use)
IST/NET
LiSK: Kembalikan Fungsi Situ Buleud PURWAKARTA, KORAN BERITA- Lingkar Studi Kebijakan (LiSK) mendesak Pemkab Purwakarta agar Situ Buleud bisa dikembalikan kembali kepada fungsinya untuk bisa diakses setiap hati. Pasalnya, selama dua tahun terakhir Pemkab mengeluarkan kebijakan pembatasan kunjungan ke Situ Buleud hanya pada Sabtu malam saja bersamaan dengan atraksi air mancur. “Dibuka untuk umum setiap hari seperti dulu, bukan hanya hari Sabtu malam saja, namanya juga ruang terbuka publik,” jelas Koordinator Advokasi LiSK Purwakarta, Asep Saefudin. Dikatakan, kalaupun dibatasi karena khawatir banyak oknum warga yang melakukan hal yang tidak senonoh misalnya , bisa diantisipasi dengan dijaga oleh petugas Satpol PP. “Pembatasan jam lebih baik dari pukul 5 pagi sampai 5 sore
saja, jadi jangan dibuka malam minggu saja,” katanya. Menurutnya, kawasan Situ Buleud memenuhi kriteria kawasan ruang terbuka publik seperti diatur dalam Permendagri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. Tata Situ Buleud pun, kata dia, tersirat dalam ketentuan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/ PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. “Situ Buleud memenuhi kriteria ketiga aturan itu. Tapi sekarang lokasi Situ Buleud justru jadi kawasan tertutup publik. Makanya harus dikem-
balikan lagi pada fungsi awalnya sebagai ruang terbuka publik,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Purwakarta, Ruslan Subanda mengatakan kebijakan itu perlu dilakukan institusinya. Sebab Situ Buleud saat ini hanya dibuka pada hari Sabtu saja. “Saat ini masih dalam tahap renovasi dan penyempurnaan,” katanya. Ia menambahkan, semula kawasan itu dibuka untuk umum. Namun, bersamaan dengan itu justru banyak oknum warga yang berbuat tidak senonoh di Situ Buleud. Sehingga Situ Buleud jadi dibatasi. “Itu salah satu alasannya kenapa Situ Buleud dibuka khusus setiap Sabtu malam bersamaan dengan atraksi air mancur,” ujarnya. (trg/use)
BERITA PASAR
RABU, 10 Juni 2015
11
KULINER Nongkrong Sambil Kuliner di Bakso Setio KARAWANG, KORAN BERITA-Nongkrong asik sambil nikmati kuliner di Bakso Setio, dengan tempat makan yang luas serta asik buat bersantai menjadikan warung makan bakso yang satu ini bisa jadi pilihan yang tepat untuk makan sambil nongkrong. Santai sambil bercanda dengan teman ataupun keluarga memang sangat mengasikkan. Apalagi jika ditambah dengan suguhan kuliner mie serta bakso yang memiliki cita rasa khas lezatnya di lidah, menjadikan kebersamaan dengan orang-orang terdekat kita semakin lengkap. Pemilik Bakso Setio, Setio Widoyo mengatakan, dengan tempat yang luas serta asik buat nongkrong, menjadikan warung bakso setio ini menjadi salah satu tempat vaforitn makan sambil santai bagi masyarakat Karawang. “Memang warung bakso kami menjadi salah satu pilihan dari sekian banyaknya warung bakso yang ada di Karawang, buat nongkrong sambil menikmati hidangan kuliner bakso. Dari berbagai kalangan mulai dari remaja, dewasa, hingga orang tua pun memilih warung bakso kami untuk menikmati suguhan bakso yang meledak-ledak rasanya di lidah,” katanya, kepada KORAN BERITA. Bakso Setio yang terletak di jalan Parahyangan nomer 55 Adiarsa Barat memiliki tempat yang luas dan nyaman, menjadikan tempat warung makan bakso ini sangat pas buat dijadikan tempat berkumpul orang-orang terdekat. Apalagi jika hidangan yang di suguhkannya terasa nikmat di lidah, membuat semakin lengkap saja kebersamaan orang-orang terdekat. “Kami memberikan suguhan yang membuat para konsumen sendiri merasa nyaman, jika makan di warung bakso kami. Selain fasilitas tempat makan kami yang luas serta nyaman buat para pelanggan, kami pun memberikan suguhan yang spesial untuk para pelanggan. Belum lagi ditambah dengan cita rasa bakso kami yang disuguhkannya terasa nikmat di lidah para konsumen itu sendiri,” timpalnya. Dengan apa yang sekarang ini, pihaknya sudah suguhkan untuk pelanggan, ke depannya pihaknya berharap akan terus berikan kualitas yang terbaik yang sekarang sudah ada. ”Dengan cita rasa serta suguhan yang membuat para konsumen kita merasa nyaman makan di tempat kami, ke depannya nanti saya akan terus tingkatkan lagi kualitas citarasa maupun pelayanan, guna memberikan kenyamanan dan suguhan yang apik terhadap konsumen,” tandasnya. (muh/adk)
MUH/KORAN BERITA
PROMO. Produk olahraga dengan merk ternama hanya ada di Sport Station.
Sport Station Sediakan Perlengkapan Olahraga Ternama
MUH/KORAN BERITA
PELAYANAN. Pemilik Bakso Setio, Setio Widoyo terlihat sibuk meracik bakso yang siap dihidangkan ke para pelanggannya.
TEKNO Tahan Sampai 2 Hari JAKARTA, KORAN BERITA-Produsen smartphone Infinix menginjakkan kakinya di pasar smartphone Indonesia. Pada hari ini, Selasa (9/6/2015), perusahaan asal Hong Kong tersebut resmi memperkenalkan handset perdananya di Indonesia, Hot Note X551. Infinix Hot Note X551 merupakan smartphone yang menyasar pasar menengah dan menghadirkan fitur yang mampu mengakomodir kebutuhan para penggunanya. Salah satu kelebihan yang diusung Hot Note X551 adalah memiliki baterai berkapasitas 4000 mAh Lithium polymer yang dapat bertahan selama 2 hari dengan keadaan aktif dengan penggunaan 21 jam waktu berbicara, 8 jam untuk menonton video, 40 jam untuk mendengarkan music dan 6,3 jam untuk browsing. Cukup lama dan begitu awet untuk seukuran smartphone kelas menengah. Anda tak perlu khawatir soal berapa lama pengisian baterai smartphone ini. Meskipun kapasitas baterai smartphone ini 4000 mAh, waktu pengisian baterai tidak akan tersita lama. Justru, dengan hadirnya fitur fast charging, pengisian baterai smartphone ini lebih cepat tiga kali dari pengisian biasanya. Bahkan, baterai smartphone ini mampu terisi 75 persen hanya dalam waktu 55 menit, dan 20 menit waktu charging untuk penggunaan selama 7 jam.(net/adk)
KARAWANG, KORAN BERITA-Sport Station, hadir sebagai solusi berbelanja peralatan olahraga. Sport Station menawarkan produk olahraga dengan merk ternama dengan mengusung tema one stop. Sport station menyediakan ratusan item produk olahraga dengan desain yang mengiukuti perkembangan trend internasional. Person Inccharge Sport Station Mall Karawang Central
Plaza (KCP), Regga Anggiat menyampaikan, Sport Station adalah penyedia peralatan olahraga. Outlet ini mengusung konsep one stop shopping sport, ratusan peralatan dan pakaian
olahraga dari berbagai merk tersedia di sini. Yaitu seperti sepatu, baju dan perlengkapan olahraga lainnya dengan merk nike, adidas, puma, reebok tersedia di sini dengan berbagai macam pilihan. “Toko ini membidik penggemar olahraga yang sadar dengan produk-produk terbaik di dunia. Dengan menggunakan produk bermerk, bukan hanya dengan hasil olahraga lebih maksimal, tapi juga konsumen akan lebih
percaya diri,” katanya, kepada KORAN BERITA. Ditambahkan Regga, di toko ini juga selalu menampilkan barang-barang dengan desain up to deat mengikuti trend olahraga dunia. Meski demikian, harganya tak membuat kantong konsumen robek. Sport Station menyediakan aparel dengan harga yang berpariatif. “Harga sih variatif ya, tergantung barangnya juga. Tapi di sini terbilang murah loh,” katanya.
Jika konsumen beruntung bisa mendapatkan barang berkualitas dengan harga terjangkau, namun hanya pada momen-momen tertentu saja, sport station menggelar promosi berupa pemotongan harga. “Pada momen olahraga tertentu yang memperebutkan piala bergengsi digelar, sport station secara otomatis banyak konsumen yang berbelanja perlengkapan olahraga di tempat kami,” pungkasnya. (muh/adk)
Frame & Lensa dengan Teknologi Free Form Progresive KARAWANG, KORAN BERITA-Optik Internasional menghadirkan berbagai macam alat bantu penglihatan, mulai dari softline, frame dan lensa yang memiliki tekonologi terbaru, yakni Free Form Progresive. Selain unggul dalam penyediaan produk, Optik International ditangani oleh tenaga ahli berpendidikan Rafraksi Optisi yang bisa memberikan masukan atau solusi tentang masalah penglihatan konsumen yang sedang dihadapi. Acounting dan Asro Optik Interantional, Ipa Lestari menyampaikan, yang membedakan Optik International dengan toko optik yang lainnya ialah dalam hal produknya yang terjamin mutu dan kualitasnya, serta harganya pun terjangkau. “Selain kami menyediakan beragam kebutuhan kaca mata, ada layanan periksa mata gratis
dan cuci stel kacamata yang bisa beres hanya dalam waktu 30 menit untuk ukuran tertentu," katanya, kepada KORAN BERITA. Toko optik yang hadir di Karawang Central Plaza (KCP) tersebut, selain unggul dalam produk dan tenaga ahli yang berpendidikan, Optik International pun memiliki strategi memikat konsumen dengan menggelar promo menarik setiap harinya. Karena komitmen Optik International selain menyajikan barang-barang yang berkualitas, juga ingin memanjakan konsumen dengan promo-promo menarik. "Untuk promo memang kami sering digelar. Namun untuk saat ini, Optik International sedang menggencarkan promo askes, stand glass dan promo lainnya," paparnya. Dijelaskan Lestari, untuk promo askes, konsumen pemegang kartu askes akan mendapatkan
frame dan lensa satu fokus. Sedangkan untuk promo stand glass, pembelian frame polariod mendapatkan 5 lensa yang berwarna-warni. Selain dua promo tersebut, Optik International masih menghadirkan promo-promo menarik lainnya. Semenjak hadir di Mal KCP, Optik Interantional lumayan memikat konsumen. Hal tersebut ditengarai karena kualitas, harga dan kelengkapan produk yang dihadirkan. Selain itu, Optik International menyediakan alat bantu dengar, model packet kantong, belakang telinga, semua accesories, cable, baterty, serta servis perbaikan. "Kami berharap ke depan konsumen lebih meningkat lagi dan yang paling terpenting hadirnya Optik International bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan lensa dan frame," pungkasnya. (muh/adk)
MUH/KORAN BERITA
PRODUK. Optik International memberikan mutu barang yang berkualitas utama serta memberikan pelayanan yang terbaik.
12
BERITA SUBANG
RABU, 10 Juni 2015
pemerintah Tiga Pejabat DPPKAD Dirotasi SUBANG, KORAN BERITA- Pemerintah Kabupaten Subang melakukan rotasi dengan melantik tiga orang pejabat eselon III di Dinas Pedapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Subang. Dari ketiga orang tersebut yaitu Deden Sugiharti yang asalnya sebagai Kasi Pengelolaan Kas Bidang Pembendaharan dilantaik dan dirotasi menjadi Kasi Pengelolaan Belanja Langsung, Kemudian Ari Nugroho Widyahardjo sebagai Kasi Pengelolaan Belanja langsung dirotasi menjadi Kasi Pengelolaan Kas Bidang Pembendaharan dan yang terakhir Eka Meika Sartika Kasi Pengelolaan Belanja Langsung dirotasi menjadi Kasi Pengelolaan Belanja Tidak Langsung. Pelantikan ketiga pejabat tersebut dilantik langsung oleh Sekertaris Daerah, Abdurakhman di Aula DPPKAD, Selasa (9/6). Rotasi tersebut dilakukan bertujuan agar kegiatan dan proses kerja di DPPKAD bisa lebih efisien dan bersinergi serta bisa membawa Subang lebih maju dalam bidang pembangunan serta pemerintahan yang bermartabat sesuai program Gapura Permata yang jadi program unggulan Pemerintah Kabupaten Subang. Sekertaris Daerah Kabupaten Subang, Abdurakhman mengatakan bahwa pelantikan ini bisa memberikan dan menjadikan semangat bekerja yang lebih baik seseuai tupoksinya masing-masing. "Hakikatnya segala sesuati itu dari Allah dan pemberian jabatan ini semata-mata dari Allah SWT, maka ketika kesusahan dalam menjalankan amanah ini maka mintalah kemudahan pada-Nya," ujar Sekda. Ia mengatakan, dalam pelantikan ini juga harus menjadikan naskah sumpah yang dibacakan itu setiap hari harus menjadi tanggung jawab masing-masing dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. "Karena, dalam naskah sumpah itu ada nama Tuhan yang selalu di ucapkan. Jadi jangan main-main dengan kalimat itu," tegasnya. Dirinya juga mengamanatkan untuk selalu jujur, teliti dan memegang rahasia negara karena dalam bekerja akan selalu berkaitan dengan sumpah yang diucapkan serta bekerjalah dengan ikhlas agar tidak menjadi beban dan memberikan kontribusi yang tinggi bagi pemerintah. "Karena DPPKAD merupakan bagian yang sangat vital dan penting dalam pemerintahan Kabupaten Subang, segala urusan keuangan dan merupakan bagian yang sangat penting dalam menjalankan pembuangan juga kelancaran prosesnya," pungkasnya. (ade/use)
AHYA/KORAN BERITA
SOAL GAPURA. Gapura megah menjadi cibiran warga Desa Pusakanagara yang menyerap anggaran smencapai 32 juta dari APBD Subang.
Pembangunan Gapura Dinilai Pemborosan Warga Subang Membutuhkan Perbaikan Jalan yang Kondisinya Rusak
ADE/KORAN BERITA
MUTASI. DPPKAD Kabupaten Subang saat dilantik .
KAMTIBMAS Ojang Klaim Subang Aman SUBANG, KORAN BERITA- Bupati Subang, Ojang Sohandi mengklaim keamanan yang ada di Kabupaten Subang sangat baik. Hal itu ditegaskan Ojang saat memberikan sambutan dalam acara pisah sambut antara Kapolres Subang yang baru, AKBP. Agus Nurpatria dengan Kapolres Subang sebelumnya, AKBP Harry Kurniawan di halaman Mapolres Subang, Selasa (9/6). Menurut Ojang, berdasarkan laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survey bahwa tingkat keamanan di Kabupaten Subang di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Harry Kurniawan seluruhnya terbilang cukup memuaskan yakni mendapatkan nilai A yang menunjukkan sangat baik. "Justru hasil itu mengalahkan penilaian survey itu terhadap kinerja pemerintah daerah, bahwa berdasarkan penelitian lembaga survey itu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah malah mendapatkan nilai B, artinya masih kalah dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap keamanan di Kabupaten Subang," kata Ojang. Kendati demikian, kata Ojang, ini akan menjadi perhatian serius pihaknya dalam kembali memprioritaskan pelayanan pemerintah daerah terhadap masyarakat sebagaimana tertuang dalam program unggulannya, Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat (Gapura) Pemerintahan Bermartabat (Permata). "Ini merupakan komitmen kami dalam upaya meningkatkan pelayanan publik terhadap masyarakat. Apalagi sekarang ada wajah baru di kepolisian seyogyanya bisa membantu kami kami dalam menjalankan roda Pemerintah Daerah Kabupaten Subang," katanya. Dirinya berharap dengan pergantian kapolres Subang yang baru ini bisa menjadi cerminan bersama dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang aman, damai, tentram serta tegas dalam menjalankan tugasnya, khususnya persoalan yang menyangkut supremasi hukum. "Subang terbuka untuk siapapun yang ingin berbuat baik. Apalagi, Kapolres Subang yang baru ini mudah-mudahan bisa semakin baik lagi dalam menjalankan tugasnya. Kami mendukung penuh apa yang menjadi cita-cita bersama, bahwa Subang harus kondusif," katanya. Tokoh masyarakat Kabupaten Subang, KH. Musa Mutaqien menyambut baik hadirnya Kapolres Subang yang baru ini. Kendati keamanan di Kabupaten Subang saat ini terbilang sangat baik, namun jangan terlalu lama terlena dengan penghargaan itu. "Kalau terlalu lama terlena justru pihak yang akan mengganggu keamanan bisa saja masuk. Untuk itu, diharapkan kerjasama yang baik antara masyarakat dengan kepolisian. Masyarakat akan senang jika jajaran kepolisian mampu sinergi dengan baik," ujar KH. Musa yang merupakan Ketua MUI Subang tersebut. Kapolres Subang, AKBP. Agus Nurpatria berjanji dalam waktu dekat akan melakukan terobosan-terobosan penting guna meningkatkan kinerja kepolisian. "Khususnya kepada sejumlah elemen masyarakat, tokoh agama dan lainnya. Pasti kita akan minta masukan untuk Kabupaten Subanf kearah yang lebih baik lagi," kata AKBP. Agus. (ade/use)
SUBANG, KORAN BERITA –Sejumlah warga Subang menilai pembangunan gapura di desa merupakan pemborosan. Pasalnya, anggaran pembangunan empat gapura itu mencapai Rp 32 juta dari duit APBD Subang. Salah seorang warga Desa Pusakanegara, Sutrisno mengatakan, pembangunan empat gapura disetiap desa itu merupakan pemborosan. Sebab anggaran pembangunan 4 buah gapura disetiap desa di Subang mencapai Rp32 juta atau 8 juta pergapura dan ditambah alokasi anggaran pembangunan pagar gapura kantor desa mencapai
Rp 50 juta perdesa. “Pembangunan gapura tersebut sama sekali tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tetapi, jika dialokasikan untuk perbaikan jalan desa akan jauh lebih bermanfaat,” ungkapnya. Menurutnya, akan percuma jika gapura dibangun tapi kondisi jalan masih banyak yang rusak parah. “Masyarakat tidak
ingin memiliki gapura masayarakat ingin jalan desa bagus agar aktivitas kegiatan perekonomian warga lancar,” katanya. Senada, Salah seorang PNS Subang, Riswan mengaku heran dengan program Bupati, Ojang Sohandi yang membangun gapura di desa. Sebab seharusnya bupati bisa mengutamakan pembangunan yang bisa dirasakan manfaatnya bagi warga ketimbang membangun gapura yang tidak bisa dirasakan manfaatnya cuma sekedar ciri khas Subang. “Pembangunan gapura boleh-boleh saja sebagai icon Subang, namun saya rasa saat ini
belum tepat karena kondisi infrastruktur jalan juga masih amburadul, seharusnya perbaiki dulu jalan, setelah jalan bagus baru membangun gapura,” paparnya. Menurutnya, bupati jangan hanya mementingkan pencitraan Subang yang dipimpin olehnya, tepati utamakan dulu pembangunan untuk kepentingan masyarakat, misalnya jalan dan beberapa kantor pelayanan publik seperti halnya kantor Kecamatan Sukasari sudah 8 tahun masih ngontrak dan belum memiliki kantor sendiri. “Bayangkan berapa jumlah anggaran untuk pembangunan gapura disetiap desa jika dikali-
kan dengan 253 desa diSubang, anggaran tersebut sangat besar dan cukup untuk membangun satu gedung atau kantor kecamatan Sukasari yang selama ini masih ngontrak,” tandasnya. Ia menambahkan, wajar saja jika banyak yang melsetin tentang gapura ini seperti halnya ‘Gerakan Pemborosan Uang Rakyat’, ‘Gerakan Perampokan Uang Rakyat’, ‘Gerakan Pencitraan Untuk Rakyat’, atauGerakan Penyelewengan Uang Rakyat’. “Sebab kebijakan pembangunan yang kurang dirasakan oleh masayarakat,” pungkasnya. (ahy/use)
Hari Ini, Warga Pantura Demo
ADE/KORAN BERITA
MERIAH. Helaran acara kepolisian dalam lepas sambut Kapolres AKBP Agus Nurpatria ditemani istri, yang sebelumnya di jabat oleh AKBP Harry Kurniawan.
Agus Gantikan Herry Jadi Kapolres
SUBANG, KORAN BERITAJajaran Polres Subang menggelar penyambutan Kapolres baru AKBP Agus Nurpatria yang menggantikan Kapolres Subang sebelumnya, AKBP Harry Kurniawan. AKBP. Agus Nurpatria sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Dikyasa Ditlantas Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan. Sementara, AKBP Harry Kurniawan dipindah tugaskan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya, menjabat Kabag Binkar Ro SDM Polda Metro Jaya. AKBP. Harry Kurniawan yang menjadi Kapolres Subang selama sembilan bulan itu mengungkapkan rasa haru yang mendalam karena waktu begitu cepat sehingga harus meninggalkan Kabupaten Subang yang menurutnya Subang itu merupakan kota kecil sejuta kenangan. "Waktu sembilan bulan itu tak terasa saya menjadi bagian dari masyarakat Kabuaten Subang. Saat ini tibalah harus meninggalkan Subang karena tuntutan tu-
gas. Mudah-mudahan di tempat baru saya nanti bisa lebih baik lagi bekerja sebagai anggota Polri," ujar AKBP. Harry usai pisah sambut kapolres di halaman Mapolres Subang, Selasa (9/6). Dikatakan, selama dalam bertugas di sebagai kapolres si Subang, dirinya memohon maaf keada masyarakat atas segala kekhilafan dan pelayanan yang belum maksimal. Dengan adanya kapolres yang baru ini diharapkan akan semakin baik lagi. "Manusia itu tak luput dari salah dan khilaf. Segala kelebihan dan kekurangan mutlak datanya dari Sang Maha kuasa. Untuk itu, jika saya dan bawahan lainnya memiliki salah dan dosa, mohon dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya," katanya. Sementara, Kapolres Subang yang baru, AKBP. Agus Nurpatria menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan program-program yang dicanangkan oleh Kapolres Subang sebelumnya. Dirinya akan lebih meningkatkan kinerja dan menjalin hubungan
yang baik dengan elemen masyarakat. "Tentunya kita juga butuh masukan dari masyarakat. Karena tanpa bantuan dari masyarakat juga, kepolisian akan kesulitan dalam melaksanakan tugas. Mudah-mudahan, hubungan dengan masyarakat akan semakin baik lagi," tuturnya. Ia menegaskan, salah satu program yang bakal di lakukan dalam waktu dekat ini adalah soal pengamanan arus mudik dan balik menjelang datangnya bulan suci ramadhan. Apalagi, dalam beberapa hari kedepan, akses jalan tol Cikopo Palimanan (Cipali) mulai dioperasikan. "Nanti kita akan rapat di internal soal apa yang harus kita lakukan dalam pengamanan di pintu masuk/ keluar jalan tol. Karena, Subang marupakan jalur yang dilalui oleh Tol Cipali. Selain itu, soal pengamanan libur panjang bulan suci ramadhan juga menjadi skala prioritas kami," ujar suami dari Diah Ayu Anggraeni itu. (ade/use)
SUBANG, KORAN BERITA – Hari ini, ribuan massa yang tergabung dalam Koalisi Pantura Bersatu menggelar aksi unjuk rasa mengkritisi pemerintahan Bupati Subang, Ojang Sohandi yang dinilai tidak adil dalam pemerataan pembangunan, khususnya bagi wilayah Pantura. Aksi unjukrasa damai tersebut akan dipusatkan dikawasan pusat Niaga Pamanukan dan Fly Over Pamanukan. Dalam aksi damai tersebut tidak menutup kemungkinan akan menutup jalur Provinsi Pamanukan Subang dan Jalur pantura karena melibatkan ribuan massa sewilayah pantura Subang Ketua Koalisi Pantura bersatu, Hermansyah mengatakan, aksi unjuk rasa damai ini merupakan aksi keprihatinan dan pernyataan sikap rakyat pantura Subang menuntut keadilan dalam hal pemerataan pembangunan. Sebab selama ini pembangunan di wilayah pantura dinilai masih sangat minim dibandingkan wilayah Subang tengah dan selatan. “Aksi unjukrasa damai ini kami sudah mengajukan ijin kepihak kepolisian dan kami juga sudah memberikan surat himbauan kepada para pemilik toko mas, elektronik dan Mall seperti Toserba Yogya dan PTC Pamanukan untuk tutup sementara selama kami melakukan demo,” katanya kepada KORAN BERITA, Selasa (9/6).
Sebab lanjutnya, pihaknya tak ingin ada provokator dan pihak pihak pihak yang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan aksi damai itu untuk mengacaukan situasi kamtibmas di wilayah Pamanukan.
“
Kami meminta pihak kepolisian untuk siaga dalam mengawal aksi kami dan meminta tindak tegas siapapun yang berusaha memanfaatkan atau memprovokasi aksi kami yang bisa mengganggu kamtibmas,” tuturnya. Dijelaskan, adapun tuntutan dalam aksi adalah pemerataan pembangunan, perbaiki jalan rusak di wilayah pantura, mengkritisi pemerintahan Ojang Sohandi. Aksi damai ini terpaksa dilakukan karena selama ini Pemkab Subang tak pernah peduli terhadap keluhan masayarakat pantura khususnya mengenai perbaikan jalan, anggaran perbaikan jalanpun dinilai sangat kecil dibandingkan dengan daerah lainnya serta terkesan pembangunannya setengah hati. “Kami mengajak seluruh elemen masyrakat pantura baik LSM ormas, pelajar, tokoh masyarakat, pemuda, agama untuk sama-sama turun ke jalan mendesak p emerintahan Ojang Sohandi agar memperhatikan masyarakat pantura,” pungkasnya. (ahy/use)
IST/KORAN BERITA
BERITA PURWAKARTA media Fokus JP Gelar Pendidikan Jurnalis
RABU, 10 Juni 2015
13
Aset Daerah Raib? Panja DPRD Purwakarta Membahas Temuan dari BPK
TARIGAN/KORAN BERITA
LOGO. Forum Komunikasi Jurnalis Kabupaten Purwakarta.
PURWAKARTA, KORAN BERITA-Hari ini Forum Komunikasi Jurnalis Kabupaten Purwakarta (Fokus JP) menggelar kegiatan pendidikan jurnalis dengan tema ‘membangun desa dari berita’ dengan mengundang peserta dari kalangan kepala desa di Purwakarta. Dalam kegiatan ini juga Fokus JP bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan Purwakarta untuk sekaligus mensosilisasikan pentingnya program perlindungan Ketenagakerjaan bagi masyarakat. “Peran media sangat penting bagi desa dan wilayah yang mencakup pemberitaan yang ada di Purwakarta, terutama dalam era informasi saat ini dan memang menjadi salah satu motor informasi pembangunan dan bisa di ases di masyarakat luas,” kata Ketua Fokus JP, Oyang kepada KORAN BERITA, Selasa (9/10). Dikatakan, kegiatan pelatihan ini juga diisi oleh pembicara dari kalangan media dan pengamat media, sehingga nantinya bisa memberikan pemahaman kepada seluruh kepala desa bagaimana sebenarnya wartawan dan bagaimana menyikapi ketika wartawan mencari berita. “Selain itu juga BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan sosialisasi terkait perlindungan tenaga kerja yang hingga saat ini kepesertaan dari kalangan masyarakat masih belum dominan,” katanya. Menurutnya, perlindungan ketenagakerjaan itu penting sehingga masyarakat dapat memahami apa itu sebenarnya BPJS Ketenagakerjaan. “Untuk itu kami memilih pesertanya dari kalangan kepala desa terlebih dahulu agar bisa menjelaskan nantinya fungsi media dan fungsi BPJS Ketenagakerjaan,” pungkasnya. (trg/use)
kebijakan Bupati Akan Batasi Perumahan PURWAKARTA, KORAN BERITA- Pemkab Purwakarta, membatasi jumlah perumahan di wilayahnya. Alasannya, supaya rumah penduduk asli tak tergusur oleh perumahan yang masyarakatnya heterogen. Selain itu, daerah ini juga melarang pemakaian nama asing untuk perumahan tersebut. Bupati Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi mengatakan, selama 2015 ini sudah ada empat pengembang yang mengajukan permohonan membuat perumahan. Dari keempat pengembang itu, mereka meminta lahan seluas 100 hektar. Namun, yang diberi izin hanya 16 hektar. "Karena saya tidak mau, keberadaan perumahan itu justru menggusur penduduk asli," ujar Dedi, Selasa (9/6). Dikatakan, pihaknya tak akan memberikan izin prinsip bila nama perumahan itu berbau asing. Misalnya, Grand Victoria. Nama itu, harus dihapus dan diganti dengan nama lokasi asal saja. Tidak usah membawa nama asing masuk ke Purwakarta. Karena dinilai tak relevan. Menurut Dedi, pihaknya tidak akan jor-joran membuka peluang untuk perumahan. Sebab, dengan adanya perumahan itu akan menarik minat warga pendatang untuk membeli rumah di Purwakarta. Kalau sudah begitu, penduduk aslinya akan tersisih dan tinggal di wilayah pinggiran. "Jangan sampai masyarakat Purwakarta tersisih di tanah kelahirannya sendiri," jelasnya. Selain itu, Bupati juga akan berusaha mempertahankan desa sebagai kekuatan budaya. Sebab Pemkab juga akan memanfaatkan potensi desa sebagai daerah tujuan wisata. "Jika modernisasi dengan mudah masuk ke desa-desa, maka identitas desa akan hilang. Dengan begitu, hilang pula budaya asli desa," katanya. Ia mengatakan, selain sebagai kekuatan budaya, desa juga menyimpan berbagai potensi destinasi wisata. Atas hal itu, Pemkab Purwakarta akan berusaha menjaga identitas desa. Sehingga desa tetap menjadi kekuatan budaya dan destinasi wisata. Menurutnya, keberadaan desa seharusnya tidak hanya diperhatikan dalam hal bantuan keuangan. Tetapi juga menjadikan desa sebagai basis budaya dan adat. "Kami akan memperhatikan desa agar identitas dan kearifannya tetap terjaga dengan baik. Jika modernisasi dibiarkan masuk ke desa, lalu apa yang harus dibanggakan," kata bupati. Bupati juga berpendapat agar peradilan adat perlu dihidupkan kembali di desa-desa, seperti zaman dahulu. Sehingga asas musyawarah mufakat benar-benar dijalankan. "Setiap kasus atau permasalahan yang terjadi di desa, itu tidak harus seluruhnya diselesaikan melalui KUHP. Perlu juga kasus diselesaikan melalui sistem hukum adat," katanya. Jika hukum adat dijalankan di desa, maka aparat hukum yang berada di desa-desa tidak hanya sebagai aparat negara. Tetapi juga menjadi aparat penegak hukum adat. (KB*)
ILUTRASI ISTIMEWA/KORAN BERITA
PURWAKARTA, KORAN BERITA-Sejumlah aset daerah di Purwakarta diduga raib. Pasalnya, tidak ada pendataan secara keseluruhan jumlah aset daerah dan keberadaannya tidak jelas. Hal itu terungkap dalam pembahasan LHP BPK tahun 2014 oleh Panitia Kerja (Panja) DPRD Purwakarta.
K
etua Panja DPRD pembahasan LHP BPK, Dadang Sudirman mengatakan, di dalam laporan LHP BPK sendiri setiap tahunnya menemukan aset daerah yang lebih dominan, sehingga Pemkab Purwakarta pun hingga beberapa tahun belakang tidak bisa memverifikasi terkait aset itu. Akibatnya setiap tahun Purwakarta tidak pernah mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK. “Setiap tahun yang namanya laporan LHP BPK untuk aset daerah tidak dapat terselesaikan dan bisa dikatakan tidak jelas keberadaannya,” katanya
kepada KORAN BERITA, Selasa (9/6). Menurutnya, seharusnya setiap pembelain barang, tanah ataupun kendaraan oleh Pemkab Purwakarta harus jelas keberadaannya. Pada saat pembelian ada namun, belakangan bisa saja diduga raib dan tidak diketahui keberadaannya. Terbukti dengan adanya LHP BPK aset daerah tidak pernah lepas dari temuan BPK. “Kami meminta kepada DPKAD agar segera menginventarisir segala bentuk aset yang dimiliki oleh Pemkab sebagai pemegang hak kemudian untuk melakukan administrasi dari segala
bentuk aset tersebut bisa dilakukan dengan benar dan baik,” tuturnya. Dikatakan, jika perlu DPKAD membuat satgas dan membuat SOP yang jelas dan tegas sehingga seluruh aset yang nilainya yang cukup signifikant bisa dimonitoring dengan baik. “Seluruh aset yang berkaitan dengan SKPD jangan pernah luput dari monitoring DPKAD sehingga minimal untuk LHP BPK tahun mendatang bisa lebih baik. Kami juga akan terus melakukan monitoring untuk langkah perbaikan. Setiap tahun kita tidak mencapai WTP apa tidak malu?,” tanyanya. (trg/use)
BPN Lantik PPAT dan PPATS PURWAKARTA, KORAN BERITA-Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purwakarta melantik Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan Pejabat Pembuat Akte Tanah Sementara (PPATS) yang terdiri dari unsur Camat di Kecamatan. Kepala BPN Purwakarta, Eldha Djuanda mengatakan, dalam pelantikan itu juga ada satu orang PPAT merupakan dari kalangan profesional dan tiga lainnya merupakan pejabat Kecamatan yang menjabat sebagai Camat diantaranya Kecamatan Darangdan, Pasawahan dan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta. “Kita sudah melantik PPAT satu orang dan PPATS tiga orang dari masing-masing Kecamatan, karena mereka merupakan pejabat dengan jabatan camat,” katanya kepada KORAN BERITA, Selasa (9/6).
Dikatakan, pelantikan ini merupakan satu aturan yang harus dilaksanakan. Para PPAT dan PPATS ini merupakan mitra BPN sebagai salah satu perpanjangan tangan untuk membantu di lapangan. “Mereka juga berfungsi sebagai pemberi informasi kepada masyarakat ketika akan membuat pengakuan atas hak tanah,” jelasnya. Ia menambahkan, dengan adanya PPAT dan PPATS ini sangat membantu pekerjaan dari BPN. Karena efesiensi waktu juga bisa lebih baik. Dengan diiringi oleh beberapa program dari BPN juga mereka para PPAT dan PPATS lebih dapat menyelesaikan target yang telah BPN tuangkan di dalam pelayanan terhadap masyarakat. “Sehingga dari AJB hingga pembuatan sertifikat hak lebih effesien dan lebih baik,” pungkasnya. (trg/use)
TARIGAN/KORAN BERITA
JARING. Oprasi gabungan yang dilakukan Polres dan Dispenda Purwakarta menjaring sebanyak 75 ribu yang belum mendaftar ulang ke Dispenda.
75 Ribu Kendaraan Belum Daftar Ulang ke Dispenda PURWAKARTA, KORAN BERITA-Sebanyak 75.532 kendaraan belum melakukan pendaftaran ulang kendarannya ke Dispenda wilayah Purwakarta. Hal itu terungkap dalam operasi gabungan Polres dan Dispenda Purwakarta. Kepala Dispenda provinsi wilayah Purwakarta, Eem Sujaemah mengatakan, operasi ini digelar dalam rangka mengefektifkan dan menumbuhkan kesadaran dari masyarakat yang memiliki kendaraan untuk melakukan pendaftaran ulang. “Sekitar 75.532 kendaraan yang telah kami telusuri dan data yang belum melakukan pendaftaran ulang kendarannya, sehingga dengan angka yang sebesar ini akan berpengaruh sekali ke PAD Purwakarta,” katanya kepada KORAN BERITA, Selasa (9/6). Dikatakan, dari angka tersebut pihaknya berhasil menelusiri
sekitar 41.000 dengan bekerja sama dengan pihak Desa. Sebab pihaknya melakukan jemput bola agar masyarakat bisa melakukan pendaftaran ulang kendaraan.
“
Saat ini kesadaran m asyarakat untuk melakukan pendaftaran ulang masih minim,” tuturnya.
Dijelaskan, Gubernur Jawa Barat melalui walikota dan bupati sangat intens memberikan instriuksi untuk menekan angka kendaraan yang belum melakukan pendaftaran ulang. Sebab kendaraan yang belum melakukan pendafataran ulang sekitar 30 Persen, sementara untuk jenis angkutan sekitar 60 Persen. “Selebihnya telah melakukan pendaftaran ulang hampir sekitar 11 ribu hasil dari penyelusuran langsung ke masyarakat,”
jelasnya. Ia menambahkan, kesulitan hari ini dalam penelusuran masyarakt yang belum terdaftar, terbukti bahwa banyak diantara kendaraan yang telah berpindah tangan, namun tidak pernah sama sekali melaporkan ke Samsat. “kalaupun begitu tetap akan dikenakan pajak progresif karena tidak melaporkan,” tukasnya. Diharapkan Eem agar pengendara yang memiliki kendarannya apalagi yang memiliki Plat yang diluar Purwakarta segera memutasikan kendarannya sehingga PAD Purwakarta juga akan lebih meningkat. “Selain patuh berlalu lintas kami menghimbau kepada masyarakat yang belum melakukan pendaftaran ulang kendarannya segera melakukan daftar ulang. Terutama kendaraan yang telah berganti pemilik,” pungkasnya. (trg/use)
TARIGAN/KORAN BERITA
LANTIK. Pelantikan BPN dan PPAT berlangsung khidmat.
14
BERITA SEKOLAH
RABU, 10 Juni 2015
SOROT
Guru Ngaji Subang Hanya Diberi Honor Rp75 Ribu
Belajar Keterampilan Gratis, Yuk...
Digelar BLK Disnakertrans Karawang
IST/NET
SUBANG,KORAN BERITA-Sekitar 3.000 guru ngaji di Kabupaten Subang dipastikan pada Ramadan tahun ini mereka tidak akan menerima honor bulanan yang biasanya mereka terima. Informasi yang dihimpun, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015, pos anggaran untuk mereka hanya untuk empat bulan, yakni Januari hingga April. Sementara untuk bulan Mei dan seterusnya hingga kini belum ada kejelasan. Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Komunikasi Guru Ngaji (FKGN) Kabupaten Subang, Ustadh Imas Maysitoh mengaku, para guru ngaji pada tahun ini baru menerima honor sebesar Rp300 ribu. Jumlah itu merupakan honor selama empat bulan, yakni bulan Januari hingga April 2015, yang dibagikan secara rapel. Setiap bulannya para guru ngaji menerima honor sebesar Rp75 ribu per bulan. ”Ya, sebetulnya harapan kami, pemkab bisa mencairkan sisa honor guru ngaji yang delapan bulan belum cair, pada bulan Ramadan ini. Hal itu akan sangat membantu para guru ngaji,” paparnya. Selain itu, Imas meminta Pemkab Subang menaikan honor guru ngaji yang saat ini hanya Rp75 ribu per bulan. Sebab, di beberapa kabupaten, seperti Indramayu, honor guru ngaji sudah mencapai Rp300 ribu per bulan. ”Ya, kami selaku ketua sudah mengajukan ke Bupati supaya honor yang diberikan bisa naik. Walapun para guru ngaji dalam mengajar tetap ikhlas,” jelasnya. Sementara itu Kepala Bagian Sosial (Bagsos) Kabupaten Subang, Ujang Sutrisna membenarkan honor guru ngaji untuk delapan bulan kedepan tidak tercantum dalam APBD 2015. (net/ads)
KAMPUS
Joki SBMPTN Bakal Disanksi Tegas MENTERI Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir berjanji menindak tegas setiap kasus perjokian dalam pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia. “Pelaku yang memberikan celah kasus perjokian semuanya akan diberikan sanksi tegas,” kata Menteri Nasir saat memantau pelaksanaan ujian SBMPTN di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Yogyakarta, Selasa. Menurut Nasir, pihak universitas perlu memberikan pengawasan secara mendetail untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya joki dalam pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). “Bagi oknum perguruan tinggi yang memberikan fasilitas atau celah akan kami berikan sanksi tegas. Kalau pelaku mahasiswa dia akan dikeluarkan dari perguruan tinggi,” kata dia. Sementara bagi calon mahasiswa yang terindikasi menggunakan bantuan joki akan langsung didiskualifikasi sebagai peserta SBMPTN. “Sementara bagi pelaku joki akan diserahkan ke kepolisian untuk mendapatkan sanksi hukum,” kata dia. Menurut dia, selama melakukan peninjauan pelaksanaan SBMPTN di Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Negeri Yogykarta (UNY), kasus perjokian tidak banyak terjadi. Menurut laporan yang ia terima kasus perjokian hanya ditemukan di Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. “Modusnya seperti apa, akan kami didalami lagi,” kata dia. Menurut dia, secara terpusat untuk menghindari kasus perjokian ragam soal SBMPTN untuk masing-masing meja dibedakan dengan empat varian soal. Kendati demikian, katanya, sesuai hasil peninjauan di beberapa perguruan tinggi negeri, secara umum pelaksanaan SBMPTN berlangsung dengan baik. “Alhamdulillah secara umum berjalan dengan baik, seluruh naskah disediakan dengan baik dan lengkap serta kondisi tidak rusak,” kata dia. (net/ads)
BELAJAR keterampilan yang gratis itu tak perlu sok gengsi, deh. Kalau memang ada kesempatan, sikat saja. "Toh keterampilannya buat kita juga. Jadi ngapain gengsi," kompak kawula muda peserta pelatihan di UPTD BLK Disnakertrans Karawang. Bagi Dwi Lstari an Jepi di pelatihan Operator Komputer (OK), juga Wawan dari Teknik Sepeda Motor (TSM) serta Ani Safitri di bidang garmen, tidak ada alasan gengsi lantaran bisa meraih keterampilan yang bukan di lembaga keterampilan beken. Gengsi tak menjamin kita kenyang, apalagi kelak bisa hidup layak. Belum lagi di era kiwari, saat idealnya kaum muda bisa mandiri lantaran persaingan hidup yang juga semakin ketat. Malah buat mereka, bisa masuk menjadi peserta pelatihan juga sudah merupakan poin tersendiri. Soalnya meski gratisan, saingannya juga tak sedikit, sampai lebih dari serausan oang. "Karenanya sudah bisa lolos juga sudah syukur banget," alasan Dwi Cs. Dan sebab itu juga, para pesertanya yang mayoritas kawula muda ini juga janji ikut pelatihannya sampai tuntas..tas. Kadisnaker Karawang, H. Suroto yang dihubungi KORAN BERITA di lingkungan kantornya, Jalan Surotokunto KM 6 Warungbambu, Karawang Timur, Selasa (9/6) sore, menjelaskan pelatihan bidang OK, TSM dan garmen itu menjadi bagian pelatihan buat keseluruhan bidang, yang jumlahnya delapan jenis. Kecuali bidang OK, TSM dan garmen tadi, juga ada kompetensi mesin bubut, instalasi tenaga listrik, listrik industri, Adminitrsi Perkantoran (AP), dan tata rias kecantikan. Masing-masing jenis kompetensi diikuti 16 peserta, yang pelaksanaannya digelar
H. Suroto masal sejak 5 Mei sampai 10 Juni 2015. Konon kegiatan itu merupakan gelombang kedua dari keseluruhan tiga gelombang yang digelar tahun ini, yang masuk program 'Pelatihan Berbasis Masyarakat', yang sumber dananya dari APBD Karawang. Gelombang ketiga direncanakan dimulai seusai Hari Idul Fitri atau Lebaran 1436 H yang berupa seleksi, serta latihannya. Kelar itu, peserta diupayakan penyaluran keterampilannya di dunia industri, atau sejenisnya. "Sebab pelatihan keterampilan yang digelar itu dimaksud agar warga masyarakat bisa mengisi kesempatan pasar kerja yang semakin bersaing, atau wirausaha alias mandiri," tandas H. Suroto yang mantan Sekwan Karawang. Sementara mengenai itu, mayoritas peserta pelatihan mengaku memang untuk skill itu mereka masuk. Ilmu yang sudah didapat di sekolah, sebut mereka yang rata-rata lulusan SLTA, diakui dirasakannya relatif masih kurang ketika harus nyemplung di persaingan pasar kerja. "Kalau punya keterampilan, insya Allah mungkin tak terlalu tertinggal," tutur Dwi Lestari yang diamini lainnya. (dea)
ANTUSIAS. Para peserta kursus di BLK Disnakertrans antusias mengikuti setiap pelatihan.
Bikin Cantik Lewat Kursus di Disnakertrans CANTIK? Pasti banyak yang suka deh! Bicara soal kecantikan, siapa sih yang tak suka. Terutama cantik yang tampak dari luar, meski juga ada yang tampak dari dalam atau biasa disebut ‘inner beauty’. Dan khusus soal cantik yang tampak luar tadi, menyiasatinya itu tidak asal juga lho. Untuk membuat cantik yang satu ini, setidaknya harus diupayanya lewat dunia kursus. Dan lewat dunia yang juga disebut pelatihan keterampilan ini, dijamin bisa mumpuni juga kok. “Asal bisa lulus di ujiannya. Di antaranya lewat teori dan praktik,” kata pengajar kursus kecantikan di UPTD BLK
Disnakertrans Karawang, Ema Endang. Teh Ema, sebutannya, mengatakan itu saat sua KORAN BERITA di jam istirahat mengajar, kemarin, terkait kursusnya. Acara kursus kecantikan sendiri digelar di salah satu ruangan UPTD BLK yang memang peruntukkannya. Di kursus kecantikan UPTD BLK Disnakertrans ini, jumlah pesertanya sebanyak 16 orang. Masing-masing peserta merupakan duta banyak daerah. Di antaranya Puput dan Rani dari Johar, Iin warga Jalan Tuparev, Dety dari Tanjungpura, Putri dari Klari, Uswatin dari Kosambi, Chicha dari Ci-
kampek, Sekar dan Wina dari Telagasari, Utih dari Rengasdengklok, Uum dan Anita dari
Kertamulya. Para peserta kursus ini menjalani masa kursusnya di BLK
Disnakertrans sekitar tiga bulan sampai Juni ini. Di kursus yang semua pesertanya perempuan berbagai status, yakni yang sudah berkeluarga, pernah berkeluarga, serta lajang, itu tidak membayar alias gratis lantaran kursusnya sendiri merupakan proyek APBD Karawang. Sejak awal, kegiatan kursus tersebut digelar dengan harapan mencetak warga masyarakat yang terampil dan punya SDM andal, termasuk di bidang tata rias kecantikan. Dan ketika hal itu kesampaian, maka diharapkan juga akan menjadi sebuah profesi, sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan penghasilan pesertanya. (dea)
BERITA TANI
PROGRAM Mahasiswa Dilibatkan Jadi Pendamping Pertanian Kementan
JAKARTA, KORAN BERITA-Untuk mewujudkan program kedaulatan pangan, pemerintah akan melibatkan sekitar 8700 mahasiswa dalam program pendampingan pertanian hal ini dilakukan seperti penyuluh yang akan mengedukasi petani. “Mahasiswa kita libatkan dalam bentuk pendampingan dan nanti ke depan akan ada magang ini kita lakukan ada dapat mengedukasi para petani sehingga mendapatkan pengetahuan lebih baik sehingga kualitas dan hasil pertanian kita lebih baik,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Istana Merdeka, Jakarta. Ditambahkannya bahwa kerja sama itu tidak hanya dengan mahasiwa saja namun juga dengan Perwakilan Dekan Pertanian Seluruh Indonesia. Nantinya, kata Arman, pihaknya akan mengembangkan kerja sama tidak hanya dibidang penyuluhan saja, tapi juga kewirausahaan yang akan dibangun bersama dengan mahasiswa dan dekan pertanian di Indonesia. “Kami berharap, tidak semua lulusan pertanian bekerja di bank, tapi karena menterinya sekarang pertanian, mereka akan kembali ke pertanian,” katanya. Sementara Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Se-Indonesia (FKPTPI), Wan Abbas Zakaria mengatakan ke depan peran perguruan tinggi pertanian akan terus ditingkatkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Tanah Air. “Kita akan libatkan mahasiswa, dosen dan laboratorium untuk pembangunan pertanian ke depan termasuk pengembangan teknologi, SDM pemberdayaan kelembagaan petani,” kata pria yang juga Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Menurut Wan Abbas, ada sekitar 500 demplot di seluruh Indonesia yang disiapkan untuk pengujian-pengujian teknologi pertanian. Dengan ini juga diharapkan produktivitas meningkat, harga dijamin sehingga income meningkat, kesejahteraan petani juga meningkat.(net/ads)
RABU, 10 Juni 2015
15
Subang Kekeringan, Pompa Air Jadi Pilihan Pakai LPG 3kg Jadi Lebih Irit
IMBAUAN
IST/KORAN BERITA
SUBANG,KORAN BERITA-Musim kering mem buat para petani di Desa Cihambulu, Pabuaran, Subang memutar otak agar bisa menyelamatkan tanaman padinya. Tak ada sumber air setempat lagi yang mereka bisa manfaatkan karena semua nya sudah kering kerontang. Maka, solusinya ha nya satu membuat sumur pantek atau sumur bor. Tentu dengan segala risikonya.
Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia
Kepala Daerah Harus Naikkan Produksi Kakao JAKARTA, KORAN BERITA-Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menggelar rapat dengan Menteri Pertanian dan sejumlah gubernur dari provinsi penghasil kakao di Indonesia. Dalam rapat yang berlangsung sekitar dua jam itu, JK meminta peningkatan produksi kakao karena permintaan yang terus naik. Sekadar diketahui, kebutuhan dunia terhadap produk kakao saat ini cukup tinggi. Namun, permintaan dan kebutuhan ini tak diimbangi dengan produksi kakao itu sendiri. “Permintaan naik 10 persen, produksi kakao hanya naik tiga persen di dunia,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015). Pemerintah pun mendesak peningkatan produktivitas. Rataan produksi sekitar 500 hingga 800 kilo per tahun dalam satu hektare harus bisa ditingkatkan lagi. Target peningkatan pun dua kali lipat, 1-1,5 ton per hektare. Jika hal ini tercapai, Aher menyebut, Indonesia dapat menjadi produsen terbesar di dunia. Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh menyebut, pertemuan hari ini merupakan tindak lanjut Konferensi Kakao Internasional yang diadakan di London 15 Mei silam. Indonesia, kata dia, memiliki target menjadi produsen kakao nomor satu di 2020 nanti. “Presiden dan Wapres targetkan 2020 Indonesia akan jadi penghasil kakao nomor satu di dunia, melampaui Pantai Gading,” kata dia. Cara peningkatan hasil produksi ini masih terus dibahas hingga saat ini. Hal ini, kata dia, menjadi tugas kepala daerah masing-masing untuk menggairahkan kembali hasrat petani kakao. “Harus ada pendampingan, penyuluhan, pupuk yang baik, bibit yang baik, dan petani yang bergerak. Itulah tugas kami kepala daerah untuk menggairahkan kembali itu,” pungkas Anwar. Dalam pertemuan itu hadir Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim.(net/ads)
Seorang petani di Desa Cihambulu, Ocim, mengatakan, untuk membuat sebuah sumur pantek diperlukan biaya Rp 1 juta. Lalu, buat menarik air dari dalam sumur pantek dengan kedalaman rata-rata 20 meteran itu, ia harus menggunakan mesin pompa air dengan ukur an sumbu air dua atau tiga inci seharga Rp 3 juta dan dengan tambahan biaya bahan bakar nya. “Selama 21 jam kami memerlukan 20 liter bensin,” kata Ocim. Untuk itu, Ocim membeli bensin di pengecer dengan harga Rp 8.500 per liter. Alhasil
untuk stok 21 jam operasional pompa air dieselnya dibutuhkan biaya pembelian bensin Rp 170 ribu. Lalu, debit air yang dihasilkan dari sumur panteknya yang digeber selama tujuh 21 jam sehari semalam itu, hanya bisa mengairi setengah hektare atau 5.000 meter persegi sawah miliknya. “Terus terang, antara air yang berhasil dipompa dengan modal mesin pompa air dan BBM-nya sangat tidak seban ding,” ujar Ocim. Maka, agar bisa lebih efesien ia pun kembali mencari
solusi jitu mengurangi anggaran pembelian BBM. Ocim kemudian berkelana sampai keluar Kabupaten Subang mencari tahu ihwal pompa air yang bisa dimodifikasi irit bahan bakar tetapi tetapi tetap bisa menyedot air sumur pantek secara maksimal. Dan, berhasil. “Mesin pompa air sekarang pakai bahan bakar gas elpiji tiga kilogram,” ujar Ocim. Menurutnya, dalam waktu 21 jam penyedotan air sumur pantek hanya menghabiskan dana Rp 70 ribu. Alhasil, Ocim, kini, bisa mengirit bahan bakar Rp 100 ribu selama 21 jam menggeber mesin pompa airnya. Ucup, pemilik bengkel sepeda motor dari Desa Cihambulu, mengatakan, mo difikasi bahan bakar pompa air dari bensin ke gas elpiji, tidak terlalu sulit dilakukan. Caranya ada dua, yakni dengan menyalurkan aliran gas elpiji melalui karburator atau melalui filter. Adapun media buat meny-
alurkan gas elpiji ke karburator dan filter sama-sama pakai selang. “Kalau menyalurkannya lewat karburator rata-rata menggunakan selang regulator, adapun yang melalui filter menggunakan selang infusan,” ujar Ucup, sambil terkekeh. Ia menjelaskan, gas elpiji yang disalurkan melalui karburator ataupun filter, sama-sama akan menghasilkan api karena tertarik arus kompresi. “Lalu, secara otomatis, akan menghidupkan mesin yang kemudian membetot air dari dalam sumur pantek,” ucup menuturkan teorinya. Kini, para petani di Desa Cihambulu dan sejumlah desa tetangganya seperti Desa Siluman, Tanjungrasa Kidul, Bale Bandung Jaya, dan Kadawung, banyak yang telah melakukan modifikasi penggunaan bahan bakar bensin ke gas elpiji mesin pompa airnya. “Alhamdulillah, modal memompa air sumur pantek sekarang jadi lebih irit dan air tetap mengalir maksimal,” ujar
Endang, petani asal Desa Tanjungrasa. Walhasil, meski sumber-sumber air setempat kini sudah kering-kerontang, dengan jerih payah, kini, Endang, Ocim, dan ratusan petani lainnya, bisa lebih gigih menyelamatkan tanaman padinya dari musibah gagal panen alias puso. Namun, penggunaan sumur pantek berbahan LPG kadang membuat petani lupa waktu. “Sebab, tidak cuma siang, malam hari pun petani ramai-ramai begadang di te ngah sawah,” ujar Kepala Desa Cihambulu Hasan Abdul Munir, yang mengaku hampir saban malam ikut meronda di persawahan. Ia menyebutkan ada 200 hektare areal tanaman padi gadu di desanya yang kini benar-benar bergantung pada air sumur pantek. Jika ikhtiar itu gagal, maka, gagal pula masa panennya. “Para petani semua gigih melawan ancaman puso,” ujarnya.(KB*)
Otak-atik Harga Kebutuhan Pokok
Mentan Amran Akan Meja Hijaukan Spekulan Nakal
IST/KORAN BERITA
JAKARTA, KORAN BERITA-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku akan menindak tegas para
spekulan yang telah membuat harga-harga kebutuhan pokok meroket. Menurut dia, harga-harga kebutuhan pokok yang
menjulang menjelang puasa dan Lebaran diakibatkan oleh para spekulan nakal yang menimbun bahan kebutuhan pokok demi
keuntungan pribadi. Namun, sebelum menindak tegas, lanjut Mentan, pihak nya akan mengajak bicara para spekulan itu agar tidak melakukan penimbunan yang menyebabkan kenaikan harga. Jika tidak, para spekulan nakal itu akan dibawa ke ranah hukum. “Kita harus ajak bicara dulu para spekulan itu agar tidak menimbun. Kalau tidak bisa diajak bicara, ya kita akan selesaikan secara hukum,” kata Mentan di sela inspeksi mendadak di Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor Km 17, Jakarta Timur. Untuk penindakan tegas tersebut, Mentan Amran mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel. “Kami sudah bicarakan de ngan Mendag dan sepakat pe dagang boleh untung, tapi ja ngan memberatkan masyarakat. Yang jelas, penimbunan yang dilakukan spekulan menyebabkan harga naik,” ujar Mentan. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan strategi memastikan pasokan pangan aman dan merata agar keter-
sediaan selalu terjaga sehingga peluang para spekulan ini semakin sempit. “Bila pasokan terus ada dan distribusi lancar, itu akan bisa menjaga stabilitas harga. Bagi daerah yang kekurangan pasokan, akan diambilkan dari daerah yang pasokannya lebih,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Mentan meninjau Pasar Induk Kramat Jati untuk mengecek pasokan dan harga pangan menjelang bulan puasa dan Lebaran. Mentan menemukan adanya aksi spekulan ter hadap harga bawang merah. “Harga bawang merah di sini Rp 27.000 per kilogram. Tapi, hasil tinjauan kita beberapa waktu lalu di Brebes, harga bawang merah Rp 18.000 per kg,” kata Amran di Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor Km 17, Jakarta Timur, Senin (8/6/2015). Mentan mengaku, perbedaan harga itu terjadi karena tengkulak yang memanfaatkan momentum jelang puasa dan Lebaran. Mereka ingin meraup keuntungan lebih besar ketimbang hari biasanya. (net/ads)