Timbul pertanyaan bagaimana kita dapat masuk ke dunia Alkitab supaya dapat menemukan pesannya/ maknanya? Alkitab merupakan bahan mentah yang tidak hanya sekadar dibaca tetapi perlu diolah untuk menemukan pesan utama. Ada begitu banyak cara untuk belajar tentang Alkitab, tetapi hal yang paling penting adalah kita harus berinteraksi secara pribadi dengan firman Tuhan, menyerap pesannya dan membiarkan Tuhan menanamkan kebenaranNya dalam hati, pikiran dan hidup kita (you must interact with God’s word personally, absorbing its message and letting God engrave His truth on your heart, mind and life). Dan buku ini hadir untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut. Harapan saya buku ini dapat membantu setiap orang yang memiliki kerinduan untuk mengungkap kebenaran firman Tuhan. Firman Tuhan perlu diungkapkan dan tidak lagi menjadi ‘rahasia’ bagi yang membacanya.
Identitas Penulis:
Dr. Muryati
Muryati lahir di Tasikmalaya pada tanggal 28 Agustus 1967. Tahun 1994 menyelesaikan S1 di ITKI (Institut Teologi & Keguruan Indonesia). Penulis melanjutkan pendidikan Master of Theology (Th.M) di International Theological Seminary (ITS) Los Angeles dan lulus pada tahun 1998. Pendidikan Doktoralnya diselesaikan pada tahun 2018 di Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia. Penulis menikah dengan Dr. Yusak Setianto dan dikaruniai satu orang anak yaitu Silvi Setianto, M.Div. Profesi sehari-hari penulis adalah sebagai dosen Hermeneutik dan Teologi Perjanjian Lama di Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia (STTBI).
KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI: Ikthiar Hermeneutik
Alkitab merupakan tulisan berotoritas yang memiliki pesan khusus untuk disampaikan. Adalah hal yang menegangkan sekaligus menyenangkan ketika kita melakukan perjalanan intelektual ke dunia Alkitab. Zaman terus berubah tetapi keberadaan firman Tuhan adalah tetap (the unchanging word in a changing world). Kehadiran Alkitab di segala zaman menjadi pedoman untuk membangun kehidupan iman orang percaya. Dengan begitu setiap orang yang membacanya dapat mengerti dan mengaplikasikan dalam kesehariannya (Alkitab itu bersifat timely dan timeless). Perlu diingat bahwa Alkitab itu ditulis dalam dua sisi yaitu, dengan sangat sederhana, sehingga orang yang tidak berpendidikan pun dapat memahaminya, di sisi lain ditulis dengan sangat rumit, sehingga seorang ahli pun sulit untuk memahaminya.
Hegel Pustaka @HegelPustaka
Dr. Muryati