1
Editor’s Letter FOUNDER: Handi Irawan D.
Para investor dan pebisnis properti, Sejak dulu, lokasi merupakan ‘kunci’ dalam bisnis properti. Jika sebuah proyek berada di lokasi yang strategis, tentunya harga properti di sana juga bagus dan mampu menyedot konsumen. Sudah tak terhitung lagi kasus yang membuktikan hal itu. Namun, kini para ahli mengatakan bahwa lokasi saja belum cukup. Tingginya persaingan menuntut developer mengemas proyek besutannya dengan konsep yang ciamik dan menarik. Konsep di sini bisa berarti luas. Tidak hanya soal desain dan arsitektur, tapi juga mencakup kenyamanan, dan bahkan strategi pemasaran. Memang, faktor lokasi dan konsep ini perlu dibungkus dalam strategi pemasaran yang jitu agar benar-benar mampu merangkul target market yang pada akhirnya akan berujung pada investasi dengan gain aduhai.
Kami meramu fenomena di atas dalam suatu formula bernama “Cling Property”. CLING merupakan singkatan dari Concept, Location, Investment and Gain. Artinya, properti yang memiliki lokasi strategis, konsep cemerlang yang disertai strategi pemasaran jitu akan menghasilkan investasi yang menguntungkan—baik untuk developer maupun investor. Sebagai studi kasus, kami mengangkat beberapa proyek yang memang terbukti sukses karena mengusung formula di atas, yaitu: Anandamaya Residences (Astra Property), Summarecon Bekasi (Summarecon), Jababeka Residence (Jababeka), Verde (Farpoint) dan K2 Park (Prioritas Land Indonesia). Selain cover story tadi, tentunya kami juga menghadirkan rubrikrubrik tetap seperti The Project, Hotspot, Investment, Branding in Property, dan Propertisiana. Tak lupa pula sajian berupa insights dan data, serta artikel-ringan yang tak kalah menarik seperti bangunan-bangunan dari kertas dan proyek properti di luar angkasa.
MANAGING DIRECTOR: Suhartono Chandra DIRECTOR: PJ Rahmat Susanta PUBLISHER PT Info Cahaya Hero EDITOR IN CHIEF: David S. Simatupang JOURNALIST: Aziz Fahmi Hidayat Fajar Yusuf Rasdianto Fisamawati Ivan Mulyadi Moh. Agus Mahribi Richardus Setia Gunawan EDITORIAL SECRETARY: Evi Oktafianty PHOTOGRAPHER: Aston Koes GRAPHIC DESIGN & LAYOUT: Rizky Maulana ILLUSTRATOR: Whisnu Anggoro DIGITAL CONTENT SPECIALIST: Hendra O. Willyanto
Salam properti! FINANCE DIRECTOR: Henny Setiawati BUSINESS DEV. DIRECTOR: Sukardi Arifin OPERATIONAL DIRECTOR: Adyo Bawono
Artha Gading Niaga Blok A/10-11, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 Telp. +6221 4585 7040 Fax. +6221 4585 7039 REKENING BANK PT Info Cahaya Hero AC. 630-0056839 BCA KCP Hibrida Kelapa Gading
E-mail Website Percetakan
redaksi@property-in.co www.property-in.co Gramedia
Redaksi menerima saran, kritik, dan komentar dari pembaca.
ADVERTISING: Ahmad Arief (Head) Abu Bakar Sidik Binsar Tobing Gofar Hendry D.J. Muhammad Ridwan EVENT ORAGANIZER : Hesti Hastuti (Manager) CIRCULATION: Ali Mustaqim
Edisi Oktober 2015
2 CONTENTS
Edisi Oktober 2015
3
Edisi Oktober 2015
4
CONTENTS
Edisi Oktober 2015
5
THE
Life beyond limits starts here | Exclusive 188 units apartment at the center of Gatot Subroto Jakarta. COMING SOON
The Residence Synthesis Square, Tower II, Ground Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 64, No. 177 A, Jakarta Selatan
another masterpiece by
For inquiries
021 831 7770 www.theresidence.id
Edisi Oktober 2015
6
Feedback
Feedback MEDIA VISIT Kepada Yth. Redaksi, Perusahaan kami adalah salah satu developer yang tiap bulannya mendapatkan majalah Property-In. Kami senang membacanya karena banyak menampilkan ulasanulasan yang bermanfaat. Selain membahas strategi berinvestasi buat para investor, majalah ini juga mengulas berbagai strategi pemasaran untuk para developer. Cover story edisi Juli yang berjudul “It’s Time To Buy” sangat mencerahkan. Ketika semua orang bersungutsungut lantaran ekonomi lesu, majalah ini justru menawarkan alternatif solusi menghadapi hal tersebut. Sehubungan dengan itu, perusahaan kami ingin melakukan media visit ke Redaksi Property-In untuk bertukar pikiran dan menjalin kerja sama. Apakah tim redaksi bersedia menerima kunjungan kami? Terima kasih. Robby Gunawan (via e-mail) Terima kasih atas kepercayaan Anda. Tentu saja redaksi sangat terbuka menerima media visit sebagai ajang untuk bertukar pikiran. Soal pengaturan jadwal, silakan menghubungi sekretaris redaksi
Edisi Oktober 2015
kami, sdri. Evi Oktafianty, di nomor telepon (o21) 4585 7040. LIPUTAN MEDAN Dear Redaksi, Saya membaca PropertyIn di lounge Garuda sewaktu sedang di bandara. Bahasanya mudah dimengerti, kontennya menarik dan berbobot (banyak data dan ulasan dari para pakar properti). Apalagi artikel tips di rubrik “Investment”. Sebagai calon investor properti, saya jelas merasa terbantu dan mendapatkan insights. Kalau boleh saran, saya usul agar majalah ini juga membahas kota Medan dan peluang investasi properti di sana. Saat ini saya tinggal di Medan. Jadi sebelum berinvestasi, saya ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang potensi dan peluangnya. Saya berharap Property-In dapat mewujudkannya. Terima kasih.
ASYIK Halo Redaksi, Pertama kali lihat saya pikir ini bukan majalah properti, desain cover-nya malah tampak seperti majalah lifestyle. Menurut saya, ini justru yang bikin Property-In jadi beda dan sangat menarik. Kontennya up to date, banyak mengedepankan data yang berguna bagi investor properti. Apalagi penyajian datanya dibuat dengan desaindesain yang unik. Majalah ini asyik. Semoga semakin ‘asyik’ ke depannya… Joy P. Barus (via e-mail) Terima kasih atas apresiasinya. Salam ‘asyik’ dan sukses selalu buat Anda.
Wilson Sinaga (via e-mail) Terima kasih atas apresiasi Anda. Kami juga gembira karena airport lounge yang menjadi salah satu channel distribusi, ternyata efektif. Usul Anda tentang liputan Medan cukup menarik dan akan kami pertimbangkan.
Kirimkan pertanyaan, saran, kritik serta komentar Anda ke email: redaksi@property-in.co atau SMS ke no: 0811 8888 926
7
D E K AT
EXIT TOLL
D E SA R I
RUMAH MEWAH HARGA TERJANGKAU DI KAWASAN SUNRISE PROPERTY CINERE
CICILAN MULAI Rp
6
Jutaan /bulan*
FREE
KITCHEN SET *
*Syarat dan ketentuan berlaku
Family Park
MARKETING GALLERY Jl. Cinere Raya - Depok
754 8454
Dekat dengan fasilitas rumah sakit Dekat dengan fasilitas pendidikan Tersedia fasilitas kolam renang Tersedia fasilitas jogging track CCTV 24 jam BEBAS BANJIR
MEGAPOLITAN PR O PE R TY
EXPO Banjir Hadiah
Cinere Bellevue Mall 23 OKT - 8 NOV 2015
Swimming Pool Edisi Oktober 2015
Data, gambar dan spesifikasi bangunan yang tercantum merupakan ilustrasi, perubahan dapat terjadi sewaktu-waktu dan merupakan hak penuh developer
8
Branding in Property
Branding in Property
Jualan Yes, Pelayanan No! Perlukah menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan prima di industri properti? Bila pertanyaan ini dilontarkan kepada para pengembang properti, sebagian besar akan berkata setuju, tetapi sebenarnya tidak sungguh sungguh meyakini. Apalagi bagi pengembang kecil atau pengembang yang hanya mengembangkan perumahan dalam skala kecil. Umumnya, pola pikir pengembang kecil adalah usaha yang mereka jalani bersifat proyek semata atau jangka pendek. Akibatnya, pelanggan menjadi tidak berharga. Yang diperlukan hanyalah upaya membujuk mereka untuk membeli sekali saja. Kalaupun kemudian tidak puas, hal ini tidak menjadi problem karena mungkin semua unitnya sudah terjual habis. Jadi, jualan? Yes! Pelayanan? No! Bahkan, untuk pengembang besar, mindset seperti ini bisa tetap terjadi. CEO dan segenap jajaran board of directors-nya, mungkin lebih mementingkan bagaimana meningkatkan nilai jual properti di masa mendatang. Kenaikan harga properti yang dibeli oleh para pelanggan dianggap sudah akan cukup untuk menutupi semua hal-hal yang tidak memuaskan. Para pelanggan tidak puas karena jadwal penyerahan mundur. Mereka tidak puas karena kualitas bangunan tidak sama seperti yang dijanjikan. Mereka tidak puas karena proses administrasi yang berbelit-belit dan banyak biaya. Tetapi, pengembang kemudian berharap bahwa
Edisi Oktober 2015
semuanya ini akan tertutupi apabila properti yang dibeli ternyata menghasilkan gain investasi yang baik. Apa yang mendasari keyakinan saya bahwa kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan di industri properti bukan prioritas utama para pengembang? Banyak buktinya. Hasil survei Frontier sering menguatkan hal ini. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pengembang relatif lebih rendah dari rata-rata industri. Janganlah membandingkan dengan industri perbankan atau industri otomotif, yang merupakan industri dengan tingkat kualitas pelayanannya berada di papan atas. Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan di perusahaan properti bahkan sering lebih rendah dibandingkan dengan kepuasan terhadap pelayanan publik. Apa saja jenis pelayanan yang tidak memuaskan di industri properti? Kalau dibuat list, mungkin daftarnya bisa lebih dari 30
Branding in Property
jenis pelayanan, mulai dari tidak tepat janji hingga pelayanan KPR dan notaris. Bukti kedua dari rendahnya komitmen top management pengembang properti terhadap kualitas layanan adalah tidak tersedianya unitunit pendukung layanan. Banyak pengembang perumahan tidak memiliki divisi layanan pelanggan. Mereka memiliki ratusan tenaga penjual dan puluhan tenaga pemasar, tetapi hampir tidak mengenal adanya customer service. Kalaupun ada, levelnya hanya sebatas staf atau maksimal supervisor dan tidak ada posisi manajer. Kecuali untuk pengembang mal atau pusat perbelanjaan, biasanya divisi
customer service ini ada karena memang mereka berhadapan dengan tenant setiap harinya. Manakah pengembang residensial di Indonesia yang memiliki call center khusus untuk melayani keluhan
pelanggan? Persentasenya tidak akan lebih dari 5% dari total pengembang yang ada di Tanah Air. Bukti ketiga bahwa sebagian besar pengembang tidak memiliki komitmen tinggi untuk
pelayanan pelanggan adalah tidak adanya KPI kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dan tentunya tidak ada proses pengukuran yang periodik terhadap kepuasan dalam pelayanan. Industri properti merupakan industri yang mengeluarkan bujet paling kecil relatif terhadap omzetnya untuk keperluan survei kepuasan pelanggan. Padahal, dengan kondisi seperti ini, kualitas pelayanan justru bisa digunakan sebagai alat untuk membangun citra perusahaan properti. Ditambah dengan kondisi industri properti yang sedang menurun saat ini, maka hanya perusahaan properti yang memiliki citra positif dan dikenal
Edisi Oktober 2015
9
10
Branding in Property
memiliki pelayanan baiklah yang akan tetap dipercaya dan bertahan. Bumi Serpong Damai atau BSD ternyata salah satu dari sedikit perusahaan yang sudah beberapa tahun ini menyadari hal tersebut. Mereka sudah memiliki divisi layanan pelanggan yang siap untuk menangani keluhan pelanggan, mulai dari proses pemesanan, penyerahan unit hingga layanan purnajual. Mereka juga sudah menggunakan call center dan sekaligus media sosial untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Hanya saja, divisi layanan pelanggan ini relatif tidak dikomunikasikan sebagai atribut pembangun citra. Ingin membuat merek atau nama pengembang memiliki citra positif? Perusahaan perlu tampil beda dan mengomunikasikan perbedaannya. Kualitas pelayanan bisa menjadi salah satu alternatif atribut untuk membangun citra ini.
Edisi Oktober 2015
11
Edisi Oktober 2015
12
TREND
Big Data, Big Opportunity, Big Win Ragam strategi pemasaran kini semakin banyak dilakukan pengembang guna menyikapi persaingan di industri properti. Namun dalam kondisi ekonomi ‘terpuruk’ seperti saat ini, tak jarang strategi yang dilancarkan terkesan asal jadi karena hanya bertujuan mengejar keuntungan jangka pendek (sales) semata. Padahal ada banyak cara efektif terkait strategi marketing yang baik guna mendapatkan kesetiaan pelanggan dalam jangka panjang. Salah satunya seperti yang pernah diulas berseri oleh Handi Irawan D dalam kolom “Winning Strategy” di Majalah Marketing edisi Juli-Agustus 2015, yakni dengan memanfaatkan potensi big data. Dalam tulisan tersebut, Handi memaparkan pentingnya bagi setiap perusahaan memiliki data pelanggan yang besar agar bisa menjadi perusahaan yang unggul berkat big data. Handi merinci tiga karakter utama dalam big data, yaitu: volume, variety dan velocity. Volume mencapai minimal 100 terabit, bahkan ada yang memberi batasan hingga 10 petabit (10 pangkat 15). Data tersebut idealnya harus dikoleksi dalam skema online. Pasalnya, data online merupakan sumber data yang sangat cepat untuk membuat volume data mampu bertambah secara eksponensial. Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah variety. Bagian ini merupakan tantangan yang
Edisi Oktober 2015
lebih besar karena data biasanya menjadi tidak terstruktur sehingga dibutuhkan software analitik agar data bisa diakumulasikan sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya velocity, yakni big data memiliki sifat dinamis—bukan statis seperti database pelanggan. Lebih detail Handi memaparkan, sifat big data yang biasa disebut 3V ini (volume, variety, velocity) bakal memberi dampak besar untuk hampir semua jajaran di perusahaan. “Manajemen puncak bisa menggunakannya untuk memprediksi tren serta menciptakan inovasi bisnis atau produk,” kata Founder Marketing Group ini.
Inovasi di Properti Metropolitan Land (Metland) belum lama ini
TREND
meluncurkan terobosan baru sebagai bagian dari strategi memaksimalkan big data yang dimilikinya, dengan menghadirkan layanan Metland Card yang berbasis fasilitas e-money. Kartu multiguna ini bertujuan mengedukasi pelanggan agar melakukan transaksi elektronik. Produk inovatif hasil kreativitas Metropolitan Land yang menggandeng Bank Mandiri ini merupakan bagian dari program customer loyalty mereka. “Latar belakang pembuatan Metland Card adalah karena kami melihat besarnya potensi data pelanggan Metropolitan Land yang telah memiliki banyak produk properti mulai dari residensial, hotel hingga mal,” ujar Wahyu Sulistio, Vice Director Corporate Communications Metland, saat ditemui pada perayaan Hari Pelanggan Nasional di M-Gold Bekasi awal September silam. Berbekal big data itu, respons yang diterima cukup besar yakni pencapaian jaringan Metland Card sebesar 20.000 member. Kartu tersebut menawarkan berbagai fasilitas kemudahan seperti terkoneksi dengan akses publik (transportasi) mulai dari pembayaran tol, parkir, KRL Commuter Line, dan bus Trans Jakarta. Menariknya lagi, imbuh Wahyu, kartu ini bisa digunakan untuk semua fasilitas umum yang menggunakan e-money. “Metland Card e-money berfungsi sebagai uang elektronik, layaknya uang elektronik yang beredar di masyarakat. Dengan kata lain, kami mengedepankan cashless,” papar Wahyu.
Cashless merupakan program meminimalisir penggunaan uang tunai. Secara fungsi dan kegunaan, ‘kartu sakti’ ini juga bisa berlaku di fasilitas lainnya seperti diskon dari jaringan Horison Grup, serta diskon khusus bagi para member di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur dan Cikarang. “Metland Card juga terintegrasi secara online di seluruh jaringan usaha Metland yang meliputi mal, hotel dan perumahan,” jelasnya. Satu fungsi keren lainnya, kartu tersebut bisa digunakan untuk mencicil pembayaran rumah yang akan dibeli oleh konsumen—khusus untuk skema installment bertahap.
Meningkatkan Brand Awareness Program Metland Card ini cukup berhasil menarik antusiasme konsumen Metland. Bermodalkan database pelanggan loyal mereka yang tersebar dan jumlahnya cukup besar, Metland mampu membuktikan bahwa konsep big data bisa
diterapkan di industri properti. Database yang dikelola oleh Metland dikumpulkan dari sejumlah produk unggulannya, sumbangsih terbesar datang dari mal (70%). Dari big data yang sudah ada, Metland Card menargetkan bisa mencapai 100.000 member dalam lima tahun ke depanb. Wahyu yakin target tersebut bisa diraih dengan mudah, mengingat selalu adanya penambahan konsumen dari produk-produk Metland yang akan hadir di masa depan. Tak heran ketika Metland mengajak Bank Mandiri— salah satu bank terbesar di Indonesia—sebagai partner, bank pelat merah tersebut langsung menerima ajakan tersebut karena melihat kesungguhan dan potensi Metland sebagai pengembang besar di Tanah Air. Sejak dikembangkan awal tahun lalu, Metland Card juga memberikan efek positif bagi brand awareness Metland. Setidaknya hal tersebut terlihat dari penghargaan ReBi yanga diterima dari salah satu harian nasional, dalam kategori “Perusahaan Developer Pelopor Customer Loyalty Program Terintegrasi (Metland Card)”. Berbekal big data, harapan akan meraih big opportunity dan big win dipasang tinggitinggi oleh Metland. Terlebih investasi yang ditanam untuk program ini lumayan besar. “Investasinya mencapai beberapa miliar. Terutama terkait tools dan SDM-nya,” kata Wahyu. Aziz Fahmi Hidayat
Edisi Oktober 2015
13
14
TREND
B
acklog atau kekurangan hunian memang menjadi persoalan serius di negeri ini. Jumlahnya terus meningkat seiring pergantian tahun. Pada tahun ini saja, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Bappenas), backlog perumahan di Indonesia menyentuh angka 13,5 juta unit. Tentu ini bukan angka yang kecil jika dinominalkan menjadi rupiah. Persoalan backlog memang klasik dan masih menjadi pekerjaan rumah berat bagi pemerintah Indonesia. Publik tentu masih ingat betul ketika kementerian perumahan rakyat masih berdiri sendiri dan dipimpin oleh Djan Farid, yang pada waktu itu sempat memberhentikan sementara waktu skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Akibatnya, optimisme terhadap pengurangan backlog seperti menemui jalan buntu. Namun, berbagai upaya terus dilakukan untuk menemukan formula paling ampuh guna menanggulangi masalah ini. Kini di tangan pemerintahan Jokowi, di bawah koordinasi kementerian gabungan Pekerjaan Umum dan
Edisi Oktober 2015
Perumahan Rakyat, pemerintah meluncurkan Program Sejuta Rumah. Melalui program ini, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015, pemerintah berencana mengurangi volume backlog dengan target 6,8 juta unit pada 2019. “Artinya, pemerintah bakal menyiapkan 6,7 juta unit agar angka tersebut bisa menurun,� kata Syarif Burhanuddin, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Kami siapkan rumah-rumah tersebut sebagai bagian dari program strategi nasional agar masyarakat Indonesia bisa memiliki hunian,� lanjut Syarif. Pemerintah, imbuhnya, sadar betul akan kondisi riil di lapangan terkait kebutuhan rumah yang terus melonjak. Fakta di lapangan menyebutkan, harusnya tiap tahun ada supply rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 800.000 unit. Namun sampai saat ini kontribusinya baru sebatas 400.000 unit. Pemerintah bersama swasta (pengembang) dan masyarakat harus bersatu padu membantu merumahkan rakyat yang kurang mampu. Dibutuhkan akselerasi dan percepatan agar angka backlog tidak terus semakin tinggi. Kehadiran Program Sejuta Rumah ini sejatinya
TREND
syarat mendapatkan rumah yang besarannya ditetapkan beberapa persen. Dalam peraturan terdahulu, kata Syarif, uang muka harus sebesar 5-10%. Belum lagi ditambah dengan uang pengurusan sertifikat, BPHTB dan lain sebagainya sehingga biaya yang dikeluarkan mencapai 20%. “Sudah barang tentu itu terasa berat bagi MBR,” katanya. Oleh karena itu, pemerintah kemudian berencana meringankan persoalan tersebut dengan menekan biaya uang muka menjadi 1%. Harapannya, agar MBR tidak terlalu berat untuk memiliki rumah.
memang dikhususkan untuk rakyat yang memiliki penghasilan ratarata di bawah Rp2 juta tiap bulan. Ini tentunya tidak berlaku untuk masyarakat yang berpenghasilan Rp7 juta ke atas— yang jumlahnya sekitar 7% dari total penduduk Indonesia. Bagi Syarif, masyarakat yang 7% itu secara tidak terkena intervensi pemerintah, melainkan diserahkan ke mekanisme pasar. Pemerintah tidak menyentuh area itu, urainya. Program 1-5-20 Bagaimana dengan komunitas MBR sendiri? Menjawab hal itu, Syarif merinci solusi yang dirancang pemerintah guna menstimulus masyarakat memiliki rumah. Ada dua tahapan untuk membeli rumah. Pertama, tahapan uang muka, di mana calon konsumen harus menyerahkan uang cash untuk
Yang kedua, masalah angsuran. Kesulitan saat mencicil juga merupakan persoalan yang kerap melanda masyarakat. Bunga KPR yang sekitar 7,5% akan diturunkan pemerintah menjadi 5% dengan tenor masa angsuran menjadi 20 tahun. Nantinya, skema yang berlaku untuk Program Sejuta Rumah ini adalah 1-5-20. Rinciannya: 1% untuk biaya uang muka, 5% untuk bunga KPR, dan 20 tahun masa cicilan. Pemerintah berharap masyarakat berpenghasilan rendah dengan pendapatan maksimal 2 juta per bulan bisa mendapatkan fasilitas yang mudah dan memadai. Tampaknya pemerintah fokus dan serius berupaya mengurangi backlog. “Ke depannya kami akan terus menyosialisasikan skema ini agar masyarakat Indonesia bisa tinggal di tempat yang layak huni dan ideal,” imbuh Syarif. Program Sejuta Rumah memang bertujuan memperjuangkan kepentingan rakyat. Keputusan ini harus berfungsi menjadi solusi agar tidak mengubur impian rakyat dalam memperoleh hunian layak. Pemerintah mesti mengutamakan kepentingan orang banyak, dan bukan sebaliknya lebih memilih tarik-menarik kepentingan—yang hanya akan ‘menumbalkan’ rakyat sehingga semakin sulit memiliki rumah. Aziz Fahmi Hidayat
Edisi Oktober 2015
15
16
Insight
Pemilihan Produk Properti
Antara Lokasi, Konsep, dan Harga Selama ini lokasi dipercaya merupakan faktor utama yang dipertimbangkan ketika memilih produk properti. Namun, kini persaingan tambah ketat dan para pengembang semakin lihai melihat lokasi-lokasi strategis atau bahkan membangun akses baru untuk mendukung properti besutan mereka. Kalau sudah begitu, apakah mengandalkan lokasi saja cukup? SurveyOne telah melakukan survei mengenai faktor yang dipertimbangkan ketika memilih produk properti. Hasil survei menyatakan bahwa 81,1% responden mempertimbangkan faktor lokasi (termasuk aksesnya) ketika memilih produk properti. Faktor lain yang juga dipertimbangkan oleh responden adalah harga (62,3%) dan konsep (43,4%). Hal ini menunjukkan bahwa lokasi yang strategis dan akses yang mudah dijangkau menjadi daya tarik terpenting dari sebuah produk properti.
Edisi Oktober 2015
Namun, lokasi bukanlah satu-satunya faktor penentu. Faktor harga dan konsep juga sudah ikut dipertimbangkan. Walaupun sebuah produk properti memiliki lokasi strategis dan akses mudah, namun jika harga dan konsepnya tidak sesuai dengan keinginan responden, kemungkinan besar niatnya membeli properti tersebut bisa batal. Selama ini lokasi dipercaya merupakan faktor utama yang dipertimbangkan ketika memilih produk properti. Namun, kini persaingan tambah ketat dan para pengembang semakin lihai melihat lokasi-lokasi strategis atau bahkan membangun akses baru untuk mendukung properti besutan mereka. Kalau sudah begitu, apakah mengandalkan lokasi saja cukup? SurveyOne telah melakukan survei mengenai faktor yang dipertimbangkan ketika memilih produk properti. Hasil survei menyatakan bahwa
Insight
81,1% responden mempertimbangkan faktor lokasi (termasuk aksesnya) ketika memilih produk properti. Faktor lain yang juga dipertimbangkan oleh responden adalah harga (62,3%) dan konsep
(43,4%). Hal ini menunjukkan bahwa lokasi yang strategis dan akses yang mudah dijangkau menjadi daya tarik terpenting dari sebuah produk properti. Namun, lokasi bukanlah satu-satunya faktor penentu. Faktor harga dan konsep juga sudah ikut dipertimbangkan. Walaupun sebuah produk properti memiliki lokasi strategis dan akses mudah, namun jika harga dan konsepnya tidak sesuai dengan keinginan responden, kemungkinan besar niatnya membeli properti tersebut bisa batal. Dari berbagai lokasi di Jabodetabek, kawasan yang menurut responden memiliki potensi keuntungan besar adalah Bekasi-Cikarang (47,9%), Serpong (39,6%), dan Bintaro (29,2%). Ketiga kawasan ini juga dipersepsikan oleh responden sebagai kawasan yang memiliki potensi untuk berkembang (sunrise area) dengan persentase 49,0% untuk BekasiCikarang; 35,5% untuk Serpong; dan 33,3% untuk Bintaro.
Edisi Oktober 2015
17
18
Insight
Persentase-persentase ini menunjukkan bahwa responden mempersepsikan sunrise area sebagai kawasan yang dapat mendatangkan keuntungan besar bagi investasi properti. Bekasi-Cikarang serta Serpong dan Bintaro merupakan kawasan yang pertumbuhan pengembangan produk propertinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Kawasankawasan ini masih terus saja dikembangkan oleh para developer sehingga menimbulkan persepsi memiliki potensi keuntungan besar. Sedangkan untuk wilayah di luar Jabodetabek, responden menilai kawasan yang memiliki potensi berkembang adalah Bandung (51,9%), Surabaya (38,5%), dan Bali (30,8%). Mayoritas responden menyatakan bahwa pemilihan pada lokasi di
Edisi Oktober 2015
luar Jabodetabek ini didasarkan pada faktor pertumbuhan kota yang semakin pesat, aksesnya mudah, serta konsep kota yang menarik. Dalam hal ini, sebagian besar responden memandang Bandung, Surabaya, dan Bali sebagai kota yang perkembangannya pesat sehingga dapat memberikan keuntungan besar jika berinvestasi properti di sana. Selain itu, kota-kota tersebut juga dipandang memiliki konsep kota yang menarik dan akses yang mudah dijangkau sehingga cocok untuk berinvestasi properti. Dewi Maya Pratiwi
Insight
Edisi Oktober 2015
19
20
COVER STORY
Jurus Mengemas Properti Berkilau Edisi Oktober 2015
COVER STORY
Edisi Oktober 2015
21
22
COVER STORY
Lokasi emas saja belum cukup. Tingginya persaingan menuntut developer mengemas proyeknya dengan konsep ciamik dan menarik. Oleh: David S. Simatupang
Liputan: Fajar Yusuf Rasdianto & Richardus Setia Gunawan
okasi, lokasi, lokasi’. Sejak dulu, kata ini merupakan ‘jargon sakti’—bagi konsumen, developer maupun investor— dalam bisnis properti. Jika sebuah properti yang berada di lokasi strategis, harganya pasti bagus, penjualannya tokcer dan nilai investasinya terus bertambah.
yang terletak di kawasan Sudirman, Jakarta. Menurut manajemen Astra Property, belum genap setahun dipasarkan, tiga tower apartemen mewah ini sudah terjual 90%. Kisah serupa juga dialami oleh Jababeka Resindence. Penjualan proyekproyek hunian mereka di kawasan sunrise Cikarang laris manis. Tentu masih ada segudang lagi contoh yang bisa menggambarkan kedahsyatan ‘lokasi emas’ dalam bisnis properti. Tapi, intinya, keberhasilan developer maupun investor properti diyakini amat tergantung pada kejelian mereka memilih lokasi. Lokasi bagus—yang didukung oleh kemudahan akses— bisa mendatangkan cuan dan melipatgandakan nilai investasi. Sebaliknya, lokasi jelek harus dihindari.
Bicara soal lokasi, tentu saja tidak bisa lepas dari akses dan infrastruktur pendukungnya seperti jalan tol dan jalur transportasi publik. Di mana ada akses yang mudah dan pembangunan infrastruktur, di situlah properti akan terus berkembang. “Jalur MRT dan LRT nanti akan menjadi lokasi-lokasi incaran para developer,” ujar pengamat properti Panangian Simanungkalit. “MRT akan meningkatkan mobilitas dan memberikan kenaikan harga pada properti.”
Meski merupakan hal utama dalam bisnis properti, belakangan ini banyak ahli properti yang menilai bahwa lokasi emas saja belum cukup mumpuni. Tingginya persaingan, baik di lokasi berdekatan maupun jauh, menuntut kemampuan developer untuk mengemas proyek besutannya dengan konsep ciamik dan menarik.
Lihat saja Anandamaya Residences—apartemen mewah
Menurut konsultan properti Yosi Hidayat Prabowo, tidak selamanya
Edisi Oktober 2015
Formula Cling Property
COVER STORY
lokasi emas menghasilkan emas. “Developer juga harus memperhatikan bagaimana konsep propertinya.” Jadi, tidaklah tepat bila developer membangun sebuah gedung berkonsep trade center di kawasan elite yang dikelilingi mal premium. “Ini ibarat orang tinggal di lokasi emas, tapi dia malah menjual perak,” kata Yosi beranalogi.
“Konsep yang baik akan menentukan value propertinya naik atau tidak nantinya,” timpal Hasan Pamudji, Associate Director Knight Frank Indonesia. Keampuhan sebuah konsep biasanya terlihat dari kenyamanan penghuni setelah properti itu dihuni. Hasan mencontohkan kawasan Alam Sutra, “Dulu harganya hanya 3 juta per meter, namun dengan konsep yang bagus harganya sekarang sudah 18 juta per meter.” Pendapat senada dilontarkan oleh Albert Luhur, Executive Director PT Summarecon Agung Tbk. “Lokasi yang baik itu tidak selalu harus di tengah kota, tapi bisa diciptakan,” katanya. Hal ini telah dibuktikan di Summarecon Bekasi. Berkat kepiawaian konsep mereka, termasuk dengan membangun jalan layang melintasi rel kereta api,
Edisi Oktober 2015
23
24
COVER STORY
kawasan yang dulu antah berantah itu sekarang berubah menjadi kawasan bergengsi. Nah, majalah Property-In meramu faktafakta di atas ke dalam sebuah formula yang dinamakan Cling Property. Kata ‘Cling’ merupakan singkatan dari Concept, Location, Investment and Gain. Artinya, sebuah properti yang memiliki konsep cemerlang dan lokasi strategis bakal menghasilkan investasi menguntungkan (gain), baik untuk developer maupun investor. Nilai investasi properti tersebut akan semakin berkilau dari tahun ke tahun. Soal lokasi sudah cukup dijelaskan di bagian awal. Perlu dicatat bahwa infrastruktur dan kemudahan akses termasuk pula dalam
Edisi Oktober 2015
pengertian lokasi strategis. Jadi, properti di kawasan yang bakal dilalui jalan tol dan jalur MRT sudah tentu akan bertambah bagus nilainya. “Titik-titik public transportation seperti KRL juga tetap menjadi bidikan pengembang,” ujar Vivin Harsanto, Head of Advisory JLL. ”Itu sebabnya kawasan Depok, Bogor, dan Bekasi akan terus berkembang.” Karenanya, jika ingin meraih cuan besar, “Sebaiknya investor properti sering-sering mencari tahu tentang rencana tata kota yang dibuat oleh pemerintah setempat,“ saran Budi Santoso, penulis buku Lokasi Emas
COVER STORY
Properti.
“TITIK-TITIK PUBLIC TRANSPORTATION SEPERTI KRL JUGA TETAP MENJADI BIDIKAN PENGEMBANG,”
Lain lagi dengan Yosi. Ia menyarankan agar para developer dan investor juga mulai bergerak ke pinggir, melirik lokasilokasi sunrise baru di kawasan Ring-2 dan Ring-3. “Selain harga di sana belum terlalu mahal, lahan yang tersedia pun masih luas dan terbuka untuk pengembangan kawasan di masa depan.”
Termasuk Strategi Pemasaran Pengertian konsep tidaklah melulu soal desain dan arsitektur bangunan. Hasan Pamudji menguraikannya dalam beberapa unsur yang berorientasi kepada penghuni seperti apakah properti itu nyaman dihuni dari sisi fasilitas dan lingkungan. Di kota, misalnya, superblok menjadi salah satu nilai tambah. Segala fasilitas relatif sudah ada dalam kompleks
Edisi Oktober 2015
25
26
COVER STORY
bangunan tersebut sehingga penghuni tidak perlu jauh-jauh pergi untuk mendapatkannya. Selain itu,” Sebuah proyek juga harus mengacu pada konsep penghijauannya,” kata Hasan mengingatkan. Lebih luas lagi, dalam formula Cling Property, konsep juga mencakup soal estate management. Contohnya, penghuni klaster di Summarecon Bekasi tidak diperbolehkan membuka praktik dokter atau hal-hal yang bisa mengganggu kenyamanan penghuni lainnya. Meski terlihat agak ribet, aturan ini pada akhirnya justru memberikan kenyamanan kepada seluruh penghuni. Konsep yang terkait dengan strategi pemasaran juga tak boleh dilupakan. Jadi, lokasi dan bangunannya perlu dikemas dalam strategi pemasaran yang jitu. Penerapan marketing mix (4P) serta segmentasi yang baik akan mampu memikat target pasar secara tepat —yang ujungujungnya akan membuat investasi menghasilkan gain aduhai.
Edisi Oktober 2015
Meski hanya memiliki ‘secuil lahan’ di lokasi strategis, tapi bila konsepnya eksklusif dan menarik, proyek itu toh bisa laris. Contoh paling gres, One Casablanca yang luasnya 3.200 m2 di Jakarta Selatan. ForzaLand justru memasarkannya sebagai apartemen tunggal yang eksklusif dan mewah. Cukup jeli karena konsumen premium memang tidak begitu suka bila dalam huniannya ada mal. Cerdiknya, penghuni juga bisa ‘menebeng’ fasilitas mal dan superblok yang berada di sekitarnya. Terakhir, hampir semuanya mengingatkan investor agar memilih developer yang sudah punya track record bagus dalam men-deliver produk. “Tentunya investor harus mencari developer terpercaya, terutama yang sudah go public. Mereka sudah berpengalaman menghadapi krisis dan juga menangani konsumen,” ujar Panangian. Lantas, bagaimana kalau Anda akhirnya berhasil menemukan properti yang sesuai dengan kriteria-kriteria tadi? Jika dana memang tersedia, ya langsung saja tancap gas. “Don’t wait to buy property. Buy property, and wait.“
COVER STORY
Edisi Oktober 2015
27
28
COVER STORY
Bekasi dan Puri, Lokasi Cemerlang
P
ertumbuhan pasar properti di kuartal III yang masih melambat tidak serta-merta menahan laju pembangunan properti di Jabodetabek. Ya, bicara mengenai properti tentunya tidak pernah ada habisnya—sama seperti kalau kita membicarakan masa remaja. Apalagi jika kita membahas aspek penting dari properti: konsep, lokasi, dan akses. Ketiga hal itu seperti nafas dalam properti―tanpa ketiganya properti seakan tidak bernyawa. Vivin Harsanto, Head of Advisory PT Jones Lang LaSalle, terlihat antusias membicarakan perkembangan properti saat ini. “Tampaknya dalam kuartal ini akan tetap melambat, tapi jangan
Edisi Oktober 2015
bilang anjlok ya,� candanya kepada wartawan Property-In Richardus Setia Gunawan yang menemuinya di Gedung Indonesia Stock Exchange, Jakarta. Berikut ini petikan wawancaranya: Bagaimana Anda melihat perkembangan properti di Jabodetabek saat ini? Kalau kita lihat daerah Bekasi, Depok, dan Tangerang memiliki segmennya masing-masing. Kita tidak bisa melihat mana yang bagus atau tidak, melainkan kita harus melihat kawasan mana yang terdevelop lebih dulu. Bekasi, misalnya. Kawasan ini memang diperuntukkan untuk industrial. Maka basis dari township-township di sana adalah
COVER STORY
industri dan logistik. Kalau kawasan Serpong memang dikhususkan untuk perumahan, terutama karena adanya akses JORR. Mereka sudah lebih established sehingga harga perumahan di sana cukup tinggi. Karena itulah saat ini muncul kondominium-kondiminium yang mulai mahal di Alam Sutera, BSD, dan Bintaro. Harga tanah di daerah Serpong pun sudah cukup tinggi, mencapai Rp10-12 juta. Bahkan untuk area komersialnya bisa mencapai Rp20 jutaan. Lantas, lokasi mana yang berpotensi cemerlang? Kalau melihat lokasi yang cemerlang, koridor timur Jakarta—yakni Bekasi—memiliki up-side potensial untuk tumbuh. Karena kalau dibandingkan dengan Depok, Bogor, dan Sentul, kawasan-kawasan tersebut sudah cukup established. Selain Bekasi, ada juga daerah Puri Jakarta Barat yang saat ini juga berkembang pesat. Pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan mempengaruhi pembangunan properti di sana. Yang perlu diperhatikan, titik-titik public transportation seperti KRL juga tetap menjadi bidikan pengembang sehingga kawasan Depok, Bogor, dan Bekasi akan terus berkembang. Konsep bangunan seperti apa yang bakal terus digarap oleh developer? Melihat situasi yang ada, terutama tanah yang terbatas dan harga tanah yang semakin mahal, maka pembangunan mixed-used dengan konsep high rise building tetap menjadi pilihan favorit pengembang—terutama di tengah-tengah kota yang padat. Tentunya pengembang akan kesulitan bila tanah seluas 4 hektar, misalnya, mereka buat apartemen semua tanpa ada office dan retail. Namun, landed house pun akan tetap berkembang—terutama di daerah pinggiran Jakarta. Pengembang tentu akan selektif memilih konsep. Sebab, bila segmen pasar belum siap untuk tinggal di apartemen, maka mereka juga akan sulit menjualnya. Karena itu, pengembang harus melihat market yang ada.
Pastinya reputasi pengembang paling utama. Ketepatan mereka dalam men-deliver produk tentu akan mempengaruhi harga properti. Selain itu, investor juga harus jeli memperhatikan penjualan [proyek properti] tahap awal. Misalnya, seorang investor membeli 5 unit apartemen sekaligus dengan harapan mendapat capital gain tahun depan, sedangkan proyek itu besar dan akan terus berkembang. Kalau pasar properti awal tidak kuat, maka ini akan memengaruhi secondary market-nya dan seterusnya. Jadi, investor harus lebih berhati-hati di awal. Jangan asal beli. Bagaimana pasar properti untuk kuartal depan? Prospek ke depan dalam tiga kuartal mendatang masih terjadi perlambatan. Karena kalau kita andaikan jam, saat ini jarumnya sudah melewati jam 12 sehingga cenderung menurun. Office occupation di CBD saat ini 94%. Mungkin untuk 1-2 tahun mendatang bisa di bawah 90%, yakni di angka 85%. Sewa office juga akan terjadi penurunan karena kurs. Untuk residential seperti kondominium, sekarang ini average take-up sekitar 3.300 unit per kuartal. Mungkin ke depannya bisa turun di kisaran 2.500 unit per kuartal, itu juga tergantung supply yang akan masuk. Kalau kita lihat, perkiraan supply yang masuk sampai 2018 sekitar 60.000 berarti 84% sudah sold yang di CBD. Pasar residential di Jabodatebek, dalam hal penjualan, mungkin akan turun dan sangat mungkin developer menurunkan harga. Sedangkan untuk retail, tampaknya masih akan stabil. Lalu, kapan pasar properti naik? Di kuartal III dan IV tahun ini infrastruktur terus digenjot. Kalau nanti realisasi sesuai dengan rencana, tentunya roda ekonomi akan membaik. Tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar juga memengaruhi penjualan properti. Banyak orang menyimpan dolar mereka sembari wait and see lantaran kurs rupiah belum stabil. Mereka menunggu dolar semakin naik, setelah itu baru melepas dolarnya dengan membeli properti.
Selain konsep, lokasi dan akses, apalagi yang harus diperhatikan investor?
Edisi Oktober 2015
29
30
COVER STORY
Bintaro, Jakarta Selatan Kelapa Gading, Jakarta Utara
Cibubur, Jakarta Timur
Depok Puri Indah, Jakarta Barat
Cikarang, Bekasi
WILAYAH SUNRISE DI JABODETABEK
Cinere, Jakarta Selatan
BSD, Tangerang Gading Serpong, Tangerang
Edisi Oktober 2015
TB Simatupang, Jakarta Selatan
COVER STORY
Edisi Oktober 2015
31
32
COVER STORY
ANANDAMAYA RESIDENCES
Diferensiasi di Segala Lini Lokasinya prestisius dan strategis. Konsepnya eksklusif dan super mewah. Strategi pemasarannya pun ciamik dan menarik. Oleh: David S. Simatupang
P
agi di awal September itu wajah David Iman Santosa, Chief Astra Property, tampak berseriseri. Maklum, apartemen Anandamaya Residences besutannya telah terjual 90%.
Edisi Oktober 2015
Sisanya, 10% lagi, adalah unit-unit terbaik. Unit-unit yang mengusung taraf baru kehidupan mewah di Indonesia ini sengaja disimpan untuk publik. David juga terlihat lega, kerja keras timnya tidak sia-sia. “Kami memadukan good people,
good team, dan good effort untuk menghadirkan suatu flagship project dari Astra,” ujarnya. Apartemen premium ini memang merupakan proyek perdana Astra International Tbk yang dibangun melalui PT Brahmayasa Bahtera— perusahaan joint venture Astra
COVER STORY
Mulai dari desain yang elegan hingga peralatan berkualitas internasional.
dan Hongkong Land. “Tentunya kami ingin membangun track record yang bagus,” kata David. Selain menitikberatkan kualitas, manajemen ingin proyek yang terintegrasi dengan Menara Astra itu selesai sesuai janji dan komitment mereka. “Kami harap serah terima dapat dilakukan tepat waktu, yaitu tahun 2018,” ujarnya.
Investasi 3,6 Triliun Anandamaya Residences merupakan proyek apartemen super mewah dengan investasi sebesar Rp3,6 triliun (jika digabung dengan Menara Astra, total investasinya Rp8 triliun).
Berada di atas lahan 1,6 hektar di kawasan Sudirman, Jakarta, apartemen ini terdiri dari tiga menara. Pembagiannya: 2 premium tower dan 1 luxury tower dengan total hunian sebanyak 509 unit. Premium tower menawarkan unit-unit tipe 2 bedroom (BR) dan 3 BR dengan luas 130-172 m². Harga yang dibanderol berkisar dari 68 juta-80 juta per meter persegi. Sedangkan luxury tower terdiri dari unit tipe 3 BR, 4 BR, dan Penthouse dengan luas mulai dari 216360 m². Harganya tentu lebih aduhai, berkisar 75 juta-100 juta per meter persegi. Kemewahan Anandamaya amat kental terasa di unit 4 BR yang memiliki plafon setinggi 6 meter dan kolam renang pribadi sepanjang 11 meter. Unit Penthouse jelas lebih mewah karena dilengkapi ensuite bathroom, ruang keluarga, double volume living and dining area, dan kolam renang pribadi. Berasal dari bahasa Sansekerta, Anandamaya berarti ‘ketentraman’. Makna tersebut kemudian diwujudkan ke dalam bangunan. Lihat saja, apartemen ini menyediakan beragam fitur dan fasilitas yang memanjakan penghuni.
“Kami menggunakan material dan detail finishing yang elegan dan berkualitas internasional,” kata Wibowo Muljono, Head of Resident Development Astra Property. Semua itu didesain secara apik. Tak heran bila mereka meraih penghargaan International Property Award 2015 di Asia Pasifik dengan predikat highly
recommended untuk kategori desain interior. Begitu pula dalam hal fasilitas, Anandamaya dilengkapi dengan fitness center dan spa, jogging track, kolam renang outdoor dan indoor, lapangan tenis dan bulutangkis, serta taman yang sangat luas. Sistem keamanan berteknologi canggih pun dirancang berlapis demi membuat penghuni merasa tentram dan aman.
Kebal Krisis Menurut David, mereka fokus membidik segmen upper class lifestyle condominium. Dengan begitu, diferensiasi Anandamaya dibangun bukan
Edisi Oktober 2015
33
34
COVER STORY
cuma dari pemilihan lokasi, tapi juga pemilihan gaya hidup untuk best practise. Misalnya, meski unitnya di lantai 40-an, penghuni masih tetap bisa berenang. “Tinggal di apartemen dengan ketinggian plafon enam meter, yang memiliki kolam renang pribadi, itu suatu lifestyle baru bagi mereka,” ungkap David. Jadi konsep produknya harus unggul dan berbeda dari yang lain. “Itu yang kami coba positioning-kan dengan kualitas dan development yang baik agar orang bisa merasa bahwa investasi yang mereka tanamkan itu worth,“ imbuhnya. Sementara itu, sebagian besar pemasarannya dilakukan melalui network Astra yang luas. “Kami menggunakan intangible asset ini untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Edisi Oktober 2015
Tentu saja kami juga dibantu oleh teman-teman dari JLL sehingga hal itu menjadi suatu sinergi,” jelas David. Hasilnya memang luar
biasa. Menurut Wibowo, penjualan Anandamaya Residences yang dilakukan secara bertahap telah menuai hasil sangat baik. “Kini sudah terjual 90%,” ujarnya. Peningkatan capital gain unit-unitnya pun bagus. “Sejak peluncuran perdana, harganya telah naik 26-27%,”
kata Wibowo. Jadi selain gain tadi, jika ingin disewakan nanti, pemilik apartemen juga bisa menuai pontential yield yang aduhai di lokasi bergengsi. Melihat fenomena ini, tampaknya segmen premium di Tanah Air tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang sedang lesu. Meski harganya berkisar Rp9,6-36 miliar, toh unit-unit Anandamaya tetap laris. Dalam dunia pemasaran, segmen ini memang terkenal kebal krisis dan tidak sensitif terhadap harga—sepanjang produk tersebut berkualitas dan prestigious. Dalam pengamatan Vivin Harsanto, Head of Advisory JLL, pasar apartemen premium karena populasi kaum elite memang terus bertumbuh. Berdasarkan data Boston Consulting Group, jumlah apartemen
COVER STORY
didukung dengan pembangunan infrastruktur MRT; excellent product mix; dan adanya kerja sama apik dua perusahaan raksasa— yang didukung oleh tim berpengalaman.
untuk kaum elite yang pada 2012 hanya 1% dari seluruh apartemen di Indonesia bakal naik menjadi 3% pada 2020.
Vivin menilai kesuksesan penjualan Anandamaya disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain: lokasi strategis—yang
Kini, meski proyek perdananya sukses besar, Astra Property tampaknya tidak mau terburuburu menggeber proyek selanjutnya. “Kami tidak ingin membangun di semua tempat dan membangun secepat mungkin. Kami ingin masuk ke pasar secara steady and firm. Ini merupakan ciri khas Astra,” kata David.
3 Model Pengembangan PT Brahmayasa Bahtera merupakan joint venture antara Astra International Tbk dan Hongkong Land. Di perusahaan yang menguasai lahan seluas 1,4 ha di Sudirman ini, Astra merupakan pemegang saham mayoritas sebesar 60%, dan Hongkong Land sebesar 40%. Masing-masing tampak sadar betul akan kekuatannya. Astra, yang sudah berdiri 58 tahun di Indonesia, terkenal sebagai perusahaan yang mengutamakan kualitas dan memiliki network luas. Hongkong Land adalah developer kelas internasional yang telah memiliki dan mengelola beragam properti seluas 800.000 m2 lebih di wilayah Asia. “Penggabungan ini sangat rasional untuk menghadirkan apartemen yang menjadi
alternatif pilihan di Jakarta,” tutur David. Astra sedang berencana mengembangkan proyek kedua. Namun, David masih enggan membocorkan lokasi dan detail proyek tersebut. Yang jelas, beberapa model pengembangan sudah disiapkan. Pertama, karena tidak memiliki land bank, mereka bakal mengembangkan portofolio aset Astra menjadi properti yang bervalue lebih tinggi. Model kedua, tidak menutup kemungkinan mereka akan joint venture dengan partner berpengalaman ataupun partneryang memiliki lahan. “Ketiga, sangat memungkinkan juga kami akan membeli lahan baru untuk proyek-proyek strata title resindential,” ungkapnya.
Edisi Oktober 2015
35
36
COVER STORY
VERDE
Properti Emas di Kuningan Unsur lokasi dan konsep dipenuhi dengan sangat baik oleh Verde Two. Kenyamanan bagi investor maupun end user tampak begitu nyata dan terasa. Oleh: Aziz Fahmi Hidayat
J
ika kawasan Sudirman dinyatakan sebagai central business-nya Jakarta dan Indonesia, maka area Kuningan (Jakarta) memiliki potensi serupa. Sejumlah office tower, hotel, apartemen, dan pusat perbelanjaan menghiasi kawasan ini sehingga memancarkan kesan modern, bisnis yang terus bertumbuh, dan hunian elit kaum urban. Harga tanah di Kuningan pun sudah menyentuh dua digit dengan nilai puluhan juta, semakin menegaskan betapa premiumnya daerah itu. Tak ayal, banyak pengembang berebut secuil lahan lantaran sudah membayangkan keuntungan jika berhasil membangun properti di sana. Selain lokasinya terintegrasi dengan akses dan transportasi memadai, posisinya pun tepat berada di jantung kota. Lokasi memang alasan utama yang kerap disebut banyak developer ketika hendak membangun properti—Kuningan layak menjadi juara untuk hal tersebut. Setelah lokasi sudah didapat, tinggal konsep yang berperan. Bisa jadi akan muncul ‘perang konsep’, di mana para
Edisi Oktober 2015
pengembang bersaing memberikan diferensiasi konsep seperti desain, fasilitas, harga, dan sebagainya. Begitu pula yang dilakukan oleh Farpoint, perusahaan real estate yang merupakan bagian dari Grup Gunung Sewu, ketika mendesain proyek properti premium di Kuningan. Verde One dan Verde Two, menurut mereka, adalah residensial berkonsep high rise yang mengedepankan kualitas serta kenyamanan di atas segalanya. Pembangunan Verde didasari oleh kebutuhan akan tempat tinggal dan hunian eksklusif di tengah kota. “Jadi, saat pulang ke rumah, penghuni akan merasakan kenyamanan layaknya sebuah landed home,” kata Jusup Halimi, CEO Farpoint kepada Property-In saat ditemui di Marketing Gallery Verde Two. Verde Two merupakan kelanjutan dari Verde One, yang telah berhasil memberikan gain bagi investor dan kenyamanan bagi penghuninya. Verde One karena menyajikan komposisi profit yang lumayan menggiurkan bagi investor. Perolehan yield-nya mencapai 6-7% per tahun dengan kenaikan capital gain yang sama menariknya. Jusup ingat betul,
COVER STORY
ketika pertama kali meluncurkan Verde One pada 2010 harga per meternya masih Rp18 juta. Kini sudah naik menjadi Rp45,5 juta per meter sebelum pajak. Wajar jika Jusup kemudian mengklaim Verde Two sebagai good property investment saat ini karena secara konsep dan fasilitas berbeda dengan Verde One. “Setiap produk Farpoint selalu berbeda dengan adanya peningkatan dan kualitas yang bagus,” ujarnya. Modern Living Experience Verde Two adalah hunian yang didesain untuk menjadi satu-satunya tempat tinggal berkonsep resort di CBD Kuningan. Menawarkan kedamaian dan kenyamanan yang dibalut dengan kualitas terbaik, Verde Two menjanjikan modern living experience bagi konsumen yang mengharapkan elegansi. “Quality of living,” kata Jusup saat ditanya soal konsep yang diusung Verde Two. Guna mewujudkan impian kualitas hidup yang sesungguhnya, dalam pembangunannya Verde Two menerapkan standar internasional melalui kolaborasi dengan lima konsultan dunia. Mereka yaitu: Johnson Fain dari Amerika untuk arsiteknya; Yabu Pushelberg (desain interior); SWA Group dari Amerika (konsultan lansekap), Turner Construction Management (konstruksi), dan Inverse Lighting (pencahayaan). Keunggulan lain adalah penerapan desain yang sustainable. Misalnya, rancangan yang mengurangi terkena paparan matahari sore dengan sebagian besar jendela menghadap selatan dan utara. “Kami juga menggunakan laminated glass low-E untuk mengurangi panas di dalam hunian,” imbuhnya. Bagi Verde, lokasi strategis tetap perlu dibungkus dengan konsep yang luar biasa. Kredibilitas konsep Farpoint terbukti dari proyek-proyeknya yang mendapatkan penghargaan tingkat internasional. Contohnya Mipim (Le marché international des professionnels de l’immobilier) Award Asia Pacific 2013 sebagai ‘The Best Futura Project’ untuk Sequis Tower—gedung perkantoran kelas A. Kemudian, Verde Two meraih Asia Pacific Property Awards pada 2014-2015 untuk kategori ‘Residential High-Rise Architecture’. Verde Two terdiri dari dua tower: East Tower— yang tengah dipasarkan 180 unit dan dirilis seharga mulai dari Rp7,8 miliar—dan West Tower. Saat ini mereka hanya menyediakan dua tipe, yakni 2BR dan
Edisi Oktober 2015
37
38
COVER STORY
3BR. Unit-unit ini memiliki pemandangan panoramic 270 derajat plus dengan pencahayaan dan ventilasi alami. “Bahkan, setiap unit memiliki sky verandah yang berbalut kaca sebagai ruang luar tambahan yang fungsional,” jelas Jusup. Memang untuk urusan yang satu ini, Farpoint tidak ingin main-main. Dengan menggandeng konsultan desain interior Yabu Pushelberg, Verde Two mengusung konsep Understated Modern Luxury Residence yang memiliki gaya khas sophisticated, elegant, dan timeless. Soal fasilitas pun, apartemen ini memberikan fasilitas setara bintang-5 yang disebut lifestyle amenities. Secara rinci, Jusup menyebutkan nantinya ada 20 lifestyle amenities di area seluas 6.700 m2 yang. Mulai dari gentlemen’s parlour, games lounge, theatrette, spa room, hingga ruangan untuk berbagai acara seperti ballroom, cocktail room, private dining room, bibliotheque, wine room. Selain itu, pengembang juga menyediakan lahan 700 m2 untuk indoor & outdoor sky lounge, dilengkapi gourmet chef kitchen di lantai tertinggi. “Kami percaya Verde Two saat ini satu-satunya apartemen ekslusif di Jakarta yang menawarkan ragam fasilitas layaknya standar hotel berbintang,” katanya. Semua fasilitas gaya hidup kelas dunia tersebut memungkinkan penghuni untuk live, play and rejuvenate. Berada di lokasi emas, Verde Two menawarkan kenyamanan, aksesibilitas, dan konektivitas yang mudah menuju perkantoran dan pusat perbelanjaan di pusat kota. Jusup menegaskan, Verde Two sangat ideal sebagai pilihan tempat tinggal di pusat kota dan memberikan nilai lebih dari segi investasi, lokasi, maupun kualitas proyek yang dihasilkan. “Kami yakin kawasan ini akan memiliki future value yang luar biasa sehingga tidak menutup kemungkinan bisa menjadi next CBD di Jakarta,” tutup Jusup.
Khusus Bagi yang Berkocek Tebal Dengan harga jual mulai dari Rp7,8 miliar, segmen pasar yang diincar Farpoint adalah kalangan A—A+. Mereka terdiri dari businessman atau entrepreneur di sekitar Sudirman/ Kuningan serta konsumen yang mengapresiasi desain berkualitas dan konsep family oriented. Dengan filosofi Think Beyond, Verde Two membangun hunian berstandar internasional dengan mengajak para ahli dari berbagai bidang di industri properti dunia berkolaborasi untuk menghasilkan properti berkualitas. Kolaborasi para desainer kelas dunia—dengan pengalaman global dan pemahaman mendalam terhadap tren terbaru—ini menciptakan gaya resort modern dan pengalaman hunian yang mewah.
Edisi Oktober 2015
COVER STORY
Jusup Halimi, Chief Executive Officer Farpoint
Edisi Oktober 2015
39
40
COVER STORY
SUMMARECON BEKASI
Rahasia si Pencetak Rekor Kenaikan gain yang signifikan tidak hanya datang dari lokasi semata. Konsep pengelolaan tata kota yang tepat dan nyaman juga amat menentukan. Oleh: Fajar Yusuf Rasdianto
L
okasi di tengah kota dengan aksesbilitas mumpuni memang kerap dipilih developer agar produknya laris manis di pasaran. Jargon ‘lokasi, lokasi dan lokasi’ membuat banyak pengembang selalu berupaya mencari lokasi terbaik untuk membangun proyekproyeknya. Albert Luhur, Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, pun mengiyakan hal ini. “Lokasi memang selalu jadi nomor satu,” ujarnya. “Tapi lokasi yang baik itu tidak selalu harus di tengah kota,” kata Albert kepada Property-In di kantornya di kawasan Bekasi, pada suatu senja pertengahan September lalu. Lokasi yang baik sebetulnya bisa diciptakan. Menurutnya, pengembang besar adalah mereka yang berani mengambil risiko untuk mengubah lahan unpotential menjadi sebuah lahan potensial. “Ibarat ilmu karate, pengembang yang berhasil melakukan ini adalah mereka yang sudah menyandang sabuk hitam,” tuturnya. Tanpa bermaksud menyombongkan diri, Albert menceritakan pengembangan Summarecon di Kelapa Gading beberapa dasawarsa silam. Kelapa Gading yang dulu terkenal gersang berhasil mereka ubah menjadi lahan investasi yang paling
Edisi Oktober 2015
diburu. Sekarang daerah itu dikenal dengan julukan ‘kepala naga’. Selain itu, pengembang kelas kakap ini juga telah berhasil mengembangkan kawasan Serpong, Tangerang, menjadi kawasan elit dengan potensi gain sangat menjanjikan. Tidak berhenti di situ, Summarecon terus menebarkan magic-nya di kawasankawasan unpotential lain. Salah satu yang paling mencolok adalah Bekasi. Ejekan tentang Bekasi berhasil ditepisnya dengan kesuksesan mengembangkan Summarecon Bekasi menjadi sebuah kawasan bergengsi. Fly Over 200 Miliar Menyulap kawasan tidak potensial menjadi potensial bukanlah pekerjaan gampang. Kemudahan akses menjadi sebuah tuntutan yang wajib dipenuhi. Perencanaan matang serta modal besar pun merupakan salah satu fundamental yang paling dibutuhkan. Menurut Albert, mengembangkan sebuah kawasan itu benar-benar menguras otak dan tenaga. “Butuh effort besar untuk mengembangkannya.” Segunung tantangan harus dihadapi sebelum mereka berhasil mengubah Summarecon Bekasi menjadi seperti sekarang. Minimnya akses serta keterbatasan lahan adalah kompleksitas
COVER STORY
41
Gain-nya Naik Terus Peristiwa ini terjadi pada 2012 di Summarecon Bekasi. Ketika itu, seorang pemilik rumah di Palm Residence sedang melihat-lihat rumahnya yang baru saja selesai dibangun. Tak lama kemudian datang seorang laki-laki menghampiri dan menawar rumah tersebut. 1.
2.
“Maaf, Pak. Rumahnya mau dijual berapa?
“Oh, tidak dijual,” jawab sang pemilik.
Calon pembeli itu pun beranjak pergi. Tapi beberapa langkah berjalan, si pemilik rumah memanggilnya. 3.
4.
“Deal, Pak. Saya bayar sekarang juga.”
“Kalau Bapak berani bayar 1,2 M, rumah ini akan saya jual,” katanya iseng.
Di luar dugaan, calon pembeli mengiyakan harga yang diminta. Sang pemilik rumah kaget dan senang bukan kepalang, maklum saat itu harga pasar rumah yang dibelinya seharga Rp500 juta pada 2010 tersebut belum sebesar itu. Namun, jika tahu sekarang harganya telah mencapai 1,5M, mungkin dia bakal sedikit menyesal.
Edisi Oktober 2015
42
COVER STORY
yang harus dipikirkan secara matang. Karena itulah, sebelum mengembangkan proyeknya, mereka menginvestasikan dana sebesar Rp200 miliar untuk membangun fly over (menuju pintu tol) yang melintasi jalur kereta api. “Tujuannya untuk mempermudah akses dan memperlancar pekerjaan proyek,” tuturnya. Luas lahan yang hanya 240 hektar—jauh lebih kecil dari proyek di Kelapa Gading danSerpong — membuat Summarecon juga harus memikirkan konsep paling tepat untuk pengembangan proyeknya. otomatis fasilitas yang dibangun di sana jelas tidak bisa seperti di dua proyek sebelumnya. Mereka hanya membangun fasilitas yang benarbenar penting saja. “Kalau rumah sakit tidak perlu lagi dibangun karena dekat sini sudah banyak rumah sakit besar,” kata Albert. Jadi, Summarecon fokus ke pembangunan fasilitas lain seperti pusat perbelanjaan, edukasi, food and baverage, dan financial center. Meski begitu, lanjut Albert, “Konsep yang ditawarkan Summarecon Bekasi ini tidak kalah apik dengan dua proyek kami sebelumnya. Penataan gedung serta lahan terbuka hijau yang rapi membuatnya sangat nyaman dijadikan tempat tinggal.” Selain itu, ada pula tugu piramid terbalik yang berkilau di malam hari sehingga
membuat orang yang melewatinya serasa sedang berada di Eropa. Menurutnya, tata kota nan cantik inilah yang membuat penjualan Summarecon Bekasi selalu laris manis hingga kerap mencetak rekor-rekor fantastis. Tengok saja salah satu rekor spektakuler apartemen The SpringLake. Tahun lalu mereka berhasil membukukan rekor pendapatan sebesar 1 triliun dari penjualan 2.247 unit (3 tower) yang diluncurkan.
REKOR-REKOR SPEKTAKULER
2010 Edisi Oktober 2015
Summarecon Bekasi melakukan penjualan perdana Palm dan Maple Residence pada 24 April sebanyak 475 unit serta Acacia Residence (261 unit) pada 30 Oktober. Semua unit tersebut sold out dalam waktu kurang dari 7 jam.
2011
Mereka menggelar penjualan perdana Sinpasa Commercial sejumlah 97 rukan pada 7 Mei. Lagi-lagi semua unit sold out hanya dalam tempo 2,5 jam. Pada 22 Oktober, Summarecon Bekasi kembali melakukan penjualan perdana Magnolia Residence (252 unit) dan Lotus Lakeside Residence (202 unit) yang menghadirkan hunian prestise di tepi danau. Penjualan Lotus Lakeside ditutup karena habis terjual dalam waktu kurang dari 7 jam.
COVER STORY
Gain Bukan Prioritas Setiap developer pasti ingin properti besutannya laris manis. Iming-iming gain tinggi pun kerap dijadikan senjata pemikat. Namun, banyak developer justru lupa memperhatikan kepada siapa ia menjual propertinya. Jika investor berdana besar—yang membeli puluhan unit dalam satu proyek—jumlahnya kebanyakan, ini bisa berdampak buruk. Proyek itu bakal tampak sepi penghuni. Kondisi di atas tentu tidak baik untuk prospek jangka panjang proyek tersebut. Bagaimanapun juga, tingkat populasi dalam suatu tempat adalah salah satu alasan mengapa harga properti bisa membubung tinggi. “Kami tidak ingin Summarecon Bekasi ini hanya menjadi kota mati,” tutur Albert. Karena itu, Summarecon membuat peraturan bagi konsumen yang sudah membeli produk komersialnya—seperti ruko ataupun apartemen—untuk tidak menjualnya dulu sebelum pembangunannya benar-benar rampung. “Kalau untuk residential kami perbolehkan,” imbuhnya, “Namun mereka akan dikenakan biaya administrasi 11%.” Misalnya, konsumen membeli rumah seharga 1 miliar. Jika kemudian dia ingin menjual kembali sebelum rumahnya rampung, dia harus membayar biaya administrasi sebesar 110 juta. Hal ini tentu membuat para ‘spekulan’ berpikir dua kali sebelum berinvestasi di kawasan ini. Bukan hanya itu, Summarecon juga menjatah pembelian unitnya maksimal 2 unit untuk satu
2012
Pada 31 Maret, mereka menggelar penjualan Emerald Commercial sejumlah 174 rukan. Semua rukan kembali ludes terjual di hari yang sama.
kepala keluarga. Tujuannya agar konsumen yang membeli properti di sana adalah mereka yang benar-benar ingin tinggal—bukan sekadar berinvetasi. Meski begitu, Albert mengakui pihaknya tidak bisa 100% ‘mencegah’ para investor membeli proyek di sana. Pasalnya, brand Summarecon sudah memiliki image kuat bahwa produkproduknya pasti menuai untung. “Tapi setidaknya ini cukup berhasil untuk menghindari spekulan yang hanya ingin berinvestasi dalam jangka pendek,” tuturnya. Mereka sengaja memberlakukan ini untuk menjaga keseimbangan antara populasi dan bangunan di wilayah ini. Tidak hanya itu, ada pula peraturan-peraturan lain untuk menciptakan kehidupan bersosialisasi yang nyaman. Misalnya, penghuni klaster tidak boleh membuka praktik dokter atau hal lain yang bisa mengganggu kenyamanan penghuni lainnya. Meski kelihatan rumit, hal inilah yang akhirnya justru memberikan kenyamanan yang dibutuhkan penghuni Summarecon Bekasi. Menurut Albert, jika sebuah kawasan sudah nyaman dan ramai penghuni, permintaan akan tempat tinggal di kawasan itu pun bakal terus meningkat. “Dengan begitu, gain tinggal menunggu waktu saja,” imbuhnya. Ini semua sudah terbukti. Contohnya, rumah berukuran 7 x 12 meter di Summarecon Bekasi pada 2010 dijual seharga Rp500 juta, kini harganya melambung hingga Rp1,5 miliar.
2014
Summarecon Bekasi meluncurkan hunian high rise The SpringLake Apartement. Penjualan pertama dilakukan pada 26 April dan sold out sebanyak 2.247 unit dari 3 tower. Ini rekor paling spektakuler karena total penjualannya tercatat 1 triliun lebih.
Edisi Oktober 2015
43
44
COVER STORY COVER STORY
JABABEKA RESIDENCE
Gairah Investasi di Kota Mandiri Menjadi kota mandiri bukanlah hal sulit bagi Jababeka. Integrasi sempurna antara live, work, play and pray merupakan modal ampuh untuk mewujudkan curahan investasi yang berlimpah.
Oleh: Aziz Fahmi Hidayat
C
ikarang disebut-sebut sebagai salah satu kawasan paling sunrise di Indonesia. Bersama Bekasi dan Karawang, kawasan ini memiliki potensi yang seakan tiada habisnya. Pengembangan yang terjadi di Cikarang
Edisi Oktober 2015
melibatkan banyak industri. Tidak hanya dari lokal, tapi juga mampu menyedot animo perusahaan asing sehingga turut meningkatkan kebutuhan terhadap urusan papan dan komersial. Marketnya sangat besar. Tercatat ada 33 negara dengan 1.600 perusahaan berdiri di sana. Tak ayal, Cikarang kerap disebut sebagai
surganya ekspatriat. Pesona ini jelas memikat bagi pelaku industri properti. Banyak pula yang menyebut Cikarang, termasuk Bekasi dan Karawang, sebagai satu-satunya wilayah yang memiliki potensi paling cemerlang di Indonesia untuk pengembangan properti dan investasi di masa depan. Kekuatan utama Cikarang
COVER STORY
memang terletak di kawasan industrinya yang berimbas cukup besar pada jenis industri lainnya. Pada 2010, Cikarang mendapatkan sebutan baru, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK); sedang pada 2007 menjadi Manufaktur dan Zona Ekonomi Internasional (ZONII) untuk 7 kawasan Industri di Cikarang. Dengan label baru tersebut, harapan besar digantungkan sehingga 10 tahun mendatang wajah Cikarang tidak melulu berwarna industri semata. Kini Cikarang semakin berkembang menjadi kawasan penuh daya investasi yang memikat. Pilihan investasi propertinya terdiri dari kawasan industri, komersial sampai yang kini paling diburu: residensial. Kebutuhan akan hunian di Cikarang terus meningkat seiring pertambahan jumlah penghuni yang mengiringi pertumbuhan industri. Membicarakan Cikarang, tak tepat rasanya jika meninggalkan nama Jababeka. Pengembang yang berhasil mengubah wajah Cikarang ini diakui memang dengan cermat membangun Cikarang menjadi sebuah kawasan bernilai profit tinggi. Kejelian dan kekuatan organisasi serta komitmen tinggi adalah kata kunci yang dipegang Jababeka sehingga kini Cikarang berubah seperti sekarang. Peluang investasi yang disediakan pun dinilai banyak pihak mampu memberikan warna menarik bagi investor.
Konsep dan Lokasi Pemain besar yang memiliki lahan 6.000 hektar ini melakukan pengembangan menyeluruh dan komprehensif. Di kota ujung timur Jakarta tersebut, Jababeka tak henti memberikan opsi terbaik bagi investor melalui ragam produkproduk berkualitas. Suteja Sidarta Darmono, President Director PT Grahabuana Cikarang (Grup Jababeka), mengatakan bahwa kiprah Jababeka dalam mendesain kawasan Cikarang menuju kota mandiri terdiri dari empat unsur utama: life, work, play and pray. Keseriusan dan komitmen dipatok tinggi-tinggi mengingat demand akan hunian berkelas untuk kawasan ini banyak dicari dan dibutuhkan. Berbagai terobosan dan inovasi terus dilancarkan Jababeka guna memenuhi ekspektasi pasar yang menariknya terus berubah serta makin beragam. Bahkan jenis pasar terbaru tengah tumbuh subur di kawasan ini dan diklaim merupakan pasar paling produktif, yaitu mahasiswa. Asal tahu saja, saat ini terdapat setidaknya 5.000 mahasiswa dari President University di sana. Khusus untuk pasar mahasiswa, Jababeka
Edisi Oktober 2015
45
46
COVER STORY
belum lama ini merilis satu model investasi properti terbaru berupa home stay atau rumah kost yang dinamai New Beverly Hills, yang pada praktiknya memberikan madu investasi sangat manis. Bagaimana tidak? Investor diberikan kenyamanan maksimal dengan jaminan rental guarantee sebesar 14% selama 7 tahun berturutturut.
luas sebesar itu, nantinya akan dibangun beragam fasilitas mulai dari pusat perbelanjaan, hotel, apartemen hingga perkantoran.
‘Kemanisan’ itu terbukti. New Beverly Hills yang untuk edisi pertama ini hanya terdiri 70 unit sudah habis terjual dalam waktu 3 jam. “Produk yang satu ini memang menjadi idola baru para
Begitu pula dalam hal lokasi. Keistimewaan akses dan transportasi terpampang jelas di kawasan ini. Jababeka sudah mengusung konsep transportation oriented development (TOD), yaitu
investor karena mereka menyadari betul adanya pasar yang besar dan membutuhkan,” ujar Suteja. Laris dan mudahnya mereka menjual produk ini tentunya karena didukung oleh konsep serta lokasi yang ciamik. Suteja menjelaskan, secara konsep hal ini terurai dalam urusan desain dan fasilitas. Jababeka menyajikan desain menarik melalui tampilan produk yang disesuaikan dengan penamaan produknya. Sementara soal fasilitas, dalam waktu dekat ini mereka akan menambah fasilitas super melalui kerja sama dengan Plaza Indonesia Realty yang menghabiskan lahan sampai 12 hektar. Dengan
Edisi Oktober 2015
“Khusus untuk residensial dan area komersial, kami menyediakan lahan 500-600 hektar sebagai pengembangannya dan dari lahan yang sudah digunakan, pengembangan akan masih terus dilakukan,” urai Suteja.
sebuah penegembangan berorientasi transit yang dirancang di kawasan perumahan berskala besar untuk memaksimalkan akses ke transportasi umum. Konsep ini sering pula menggabungkan fitur transportasi untuk mendorong angkutan penumpang. Dalam perencanaannya, sebuah lingkungan TOD biasanya memiliki atau terhubung dengan stasiun transit. Di kawasan Jababeka sendiri akan ada pengembangan transportasi untuk kereta api, di mana akan dibangun hub station pada 2016 yang nantinya terdiri dari double-double track. Secara konsep dan lokasi, Jababeka termasuk kawasan sempurna untuk menanamkan investasi
COVER STORY
yang berujung pada gain tinggi. Simak bagaimana Suteja menggambarkan legitnya kenaikan investasi di Jababeka yang mencapai 15-20% tiap
tahunnya. Belum lagi keuntungan dari yield yang juga tak kalah menggiurkan. Ia mencontohkan salah satu apartemen Jababeka yang mampu meraih yield 10% setahun. “Untuk unit yang Rp600 juta, sewanya mencapai Rp60 juta per tahun. Nah, untuk yang seharga Rp1 miliar, yield-nya mencapai Rp100 juta,” bebernya.
“Jababeka tidak akan berhenti mengoptimalkan potensinya,” ungkap Suteja. Properti-properti teranyar berkonsep high rise building, yang diyakini bakal menambah gairah investasi di sana, juga terus digenjot. Dalam waktu dekat ini akan segera dirilis apartemen dengan empat tower sebanyak 4.000 unit yang menghabiskan capital investment sebesar Rp280 miliar. Jababeka memang berhasil mengembangkan kawasannya menjadi area menarik untuk investasi properti masa depan. Tidak hanya membangun titik-titik industri yang kian hari kian kinclong, pembangunan residensial— baik landed maupun high rise— dan area komersial pun turut menyemarakkan kawasan ini sehingga menjadi prototipe yang sempurna. Suteja juga mengatakan, Jababeka patut dibanggakan karena dijadikan proyek percontohan oleh pebisnis luar negeri dari Malaysia.
Edisi Oktober 2015
47
48
COVER STORY
K2 PARK
DESAINNYA OUT OF THE BOX
Terinspirasi dari Zhangjiajie National Park di China—tempat syuting film fenomenal Avatar—K2 Park hadir melalui konsep desain yang liar dan amazing. Didukung dengan lokasi strategis, Prioritas Land menyebutnya sebagai produk masterpiece. Oleh: Aziz Fahmi Hidayat
B
anyak sudah ulasan tentang Prioritas Land Indonesia (PLI) sebagai kuda hitam di bisnis properti nasional. Sejak 2011, pengembang yang berbasis di kawasan Serpong, Tangerang, ini tak berhenti menelurkan produk-produk berkualitas sehingga popularitasnya meningkat pesat. Pengalaman serupa terjadi kembali pada produk prestisiusnya, K2 Park. Berdiri kokoh di kawasan Gading Serpong, K2 Park hadir guna memenuhi kebutuhan akan hunian dengan konsep menarik, unik, dan akurat sebagai pilihan investasi menjanjikan. Keberadaannya memberikan sensasi berbeda di area Serpong yang banyak dikenal sebagai basis para pengembang besar dengan portofolio panjang di Indonesia. Sejak kemunculan pertamanya dengan Majestic Villas Bali, vila ekslusif yang mengedepankan kekayaan
Edisi Oktober 2015
desain serta fasilitas privat, berturut-turut PLI membangun properti-properti berkualitas dengan ciri khas masingmasing. Sebut saja Majestic Point Park Serpong yang mengusung konsep edukasi, kemudian K2 Park yang hadir meramaikan pesta properti di daerah Serpong, dan yang
kehebatan konsep K2 Park . Menurutnya, ini merupakan produk dengan segudang keistimewaan dan bakal memanjakan investor. “K2 Park merupakan properti istimewa dari PLI karena akan terdiri tidak hanya hunian tapi juga mal, hotel dan perkantoran dengan lahan yang cukup luas dibandingkan produk sebelumnya,� ujar Marcellus. Extraordinary Concept
terbaru Indigo di Bekasi. Adalah Marcellus Chandra, President Director Prioritas Land, yang menjadi aktor di belakang laju kemudi progresifitas PLI. Ketika ditemui PropertyIn, Marcellus tampak begitu antusias bercerita tentang
K2 Park, jelas Marcellus, merupakan properti yang mengutamakan kekuatan desain dan fasilitas sebagai unsur pemenuhan konsep ideal yang kini semakin dibutuhkan pasar. Dibangun di atas lahan 3 hektar, dalam master plan-nya superblok ini terdiri dari enam tower dengan unit apartemen sebanyak 4.000 buah. Nantinya, keistimewaan K2 Park bakal bertambah melalui keberadaan mal seluas 30.000 m2 yang mengelilingi enam
COVER STORY
Edisi Oktober 2015
49
50
COVER STORY
tower yang berdiri di atasnya. “Kami menyebutnya The Best Superblock in Gading Serpong,” ujar pria berkacamata ini. Sebagai properti yang mengusung konsep superblok, K2 Park menyajikan sejumlah keunggulan yang terangkum dalam istilah The Symphony of LIVING. Huruf ‘L’ berarti location yang dekat dengan 2 exit toll, 3 mal besar dan 4 pusat pendidikan internasional. ‘I’ adalah inspired by nature karena K2 Park menciptakan arsitektural yang kaya tekstur dan bentuk. Kemudian, Very green, yaitu tersedianya area taman terbuka hijau dengan konsep lansekap yang indah; Integrated complex yang berarti terintegrasi antara residensial, perkantoran dan tower edukasi. Lalu, Nice & easy payment, yakni adanya fasilitas pembayaran menarik serta uang muka yang ringan; dan terakhir adalah Growing investment atau dengan kata lain, K2 Park memiliki potensi investasi yang terus tumbuh dan berkembang. Konsep desain yang diusung Prioritas Land dalam mengembangkan K2 Park memang tergolong ekstrem karena benarbenar mengadopsi persis bentuk serta struktur pegunungan Zhangjiajie ke dalam fasad tower-tower yang ada. Jika diperhatikan, bagian muka dari tiap tower di K2
Edisi Oktober 2015
Park menampilkan karakter yang kokoh, unik serta lain dari kebanyakan apartemen umumnya. Demi mewujudkan konsep itu, mereka menggandeng konsultan desain Ark Design yang sudah terbukti banyak menghasilkan properti-properti berkualitas terbaik. “Kami sengaja menampilkan desain K2 Park ini dengan gaya berbeda dan unik,” papar Marcellus. Tidak tanggung-tanggung, capital investment untuk membangun mega proyek ini mencapai Rp1,5 triliun. Secara rinci, K2 Park terdiri dari empat tower apartemen. Saat ini dua tower pertama untuk apartemen, yang dirilis ke pasaran tahun lalu, sudah mencatat transaksi penjualan 80%. Sementara dua sisa tower lainnya bakal digunakan untuk office tower, apartemen dan hotel. Wajar bila K2 Park menjadi pilihan investasi. Selain berangkat dari konsep (desain
dan fasilitas) yang baik, lokasinya juga sangat tepat. Kawasan Gading Serpong yang terkenal bagus, strategis, dan
sunrise dianggap bisa mewakili keinginan investor dalam menemukan prospek investasi properti. Tersedianya akses keluar-masuk melalui tol Gading Serpong serta lebar jalan di depan kompleks superblok yang mencapai 26 meter juga berperan penting dalam menentukan kenaikan investasi.
51
Pilihan Investasi Bijak Marcellus Chandra yakin betul bahwa K2 Park bisa menjadi pilihan investasi paling bijak. Nah, untuk mendukung hal tersebut, manajemen Prioritas Land memberikan fasilitas yang ideal bagi investor dengan menyediakan jaminan rental guarantee selama tiga tahun pertama—nilai yield-nya ditaksir mencapai 10% per tahun. “Dengan jaminan tersebut, K2 Park sangat cocok dijadikan investasi paling cemerlang bagi investor,” kata Marcellus berpromosi.
Guna mendukung proses penjualan, Prioritas Land bahkan berencana membuat terobosan dengan meluncurkan program Sobat Prioritas. Program ini, imbuh Marcellus, bertujuan merekrut orang-orang umum menjadi agen penjualan K2 Park yang ditargetkan akhir tahun ini mencapai 5.000 member.
“Sekali lagi kami yakin akan kesuksesan K2 Park sebagai properti dengan konsep serta lokasi yang baik. Dengan dua hal itu, nilai investasi dan gain di sini bisa menjadi sangat maksimal,” beber Marcellus.
Sebagai informasi, kenaikan gain yang terjadi di K2 Park tergolong tinggi. Ketika pertama launching tahun lalu harganya masih sekitar Rp17 juta. Kini, selang setahun kemudian, menjadi Rp28 juta per meter persegi.
Edisi Oktober 2015
52
Investment
Edisi Oktober 2015
53
Edisi Oktober 2015
54
GLOBAL
5 PROYEK SUPER GILA DI ANTARIKSA
Mereka tak hanya ingin menginjakkan kaki di bulan, tapi juga ingin membangun properti di sana.
Tanggal 20 Juli 1969 mungkin menjadi hari paling bersejarah bagi umat manusia di bumi. Betapa tidak? Hari itu Apollo 11―pesawat ruang angkasa milik Amerika Serikat berawak Neil Amstrong dan Buzz Aldrin―menjadi misi berawak pertama yang mendarat di bulan. Sejak kejadian itu, ditahbiskanlah Neil dan Buzz sebagai manusia pertama yang mendarat di bulan. Sayangnya, di balik pencapaian sukses itu banyak yang menyangsikan peristiwa tersebut. Banyak orang tidak percaya setelah menyaksikan kejanggalan dari foto dan video pendaratan Apollo 11. Faktanya, pendaratan pertama manusia di bulan tetap menjadi kontroversi hingga kini. Belum selesai dengan perdebatan siapa manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan, kini manusia di bumi kembali berulah. Edannya, kali ini mereka tak hanya ingin menginjakkan kaki di bulan, tapi juga ingin membangun properti di sana. Ada pula yang menawarkan perjalanan ke antariksa bahkan ingin membom planet Mars. Proyekproyek super gila di ruang angkasa ini mereka klaim akan berhasil dan tentunya menelan biaya yang fantastis. Penasaran? Berikut proyek-proyek super gila tersebut.
Edisi Oktober 2015
55
NASA
Membangun Rumah dengan Teknologi Cetak 3D National Aeronautics and Space Administration (NASA) adalah lembaga milik pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa AS dan penelitian umum luar angkasa. Organisasi yang didirikan sejak 1958 ini memang berambisi menaklukkan bulan. Salah satunya dengan membangun rumah di sana. Melalui teknologi cetak 3D, mereka menyatakan dapat dengan mudah membangun rumah di permukaan bulan. Dengan hanya menggerakan tombol dari bumi, mereka bisa mengatur robot yang telah mendarat di bulan untuk membangun rumah. NASA kini telah menyiapkan dana ke University of Southern California untuk mengembangkan teknik khusus cetak 3D yang dikenal sebagai countour crafting. Teknologi countour crafting memungkinkan mesin dikendalikan oleh komputer dan membangun rumah dalam waktu 24 jam di bulan.
Teknologi fabrikasi berlapis ini mampu mengenali bahan beton ataupun tanah di bulan. Nantinya mesin dapat merealisasikan struktur-struktur bangunan sesuai dengan desain yang diinginkan. Senada dengan NASA, Profesor Behrokh Khoshnevis dari University of Southern Carlifornia pun berucap bahwa metode konstruksi coutour crafting dapat membangun rumah di bulan lengkap dengan desain di dalamnya. “Bukan cuma itu, teknologi canggih ini juga mampu membuat dinding beton melengkung sehingga menghasilkan arsitektur yang eksotis dan cantik,� katanya. Karena itu, menurut Behrokh, selain menciptakan bangunan di luar angkasa, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membangun rumah sederhana di zona bencana atau daerah kumuh. Teknologi ini pun dapat mencetak rumah yang sangat mewah.
Edisi Oktober 2015
56
GLOBAL
DENNIS HOPE
Menjual Tanah di Bulan untuk Properti Dennis Hope mengaku bahwa dirinya adalah pemilik bulan. Mantan salesman mobil ini mengklaim telah mengumpulkan 11 juta dolar AS dengan menjual lahan di bulan. Pembelinya termasuk Tom Cruise, Tom Hanks, dan George Lucas. Pengusaha ini mengklaim kepemilikan bulan sejak perjanjian Outer Space PBB tahun 1967. Mr Hope, begitu ia kerap disapa, mengaku telah meneliti hukum atas tanah di bulan sebelum menulis surat ke PBB. Karena merasa tidak mendapat penolakan, maka dengan tegas ia memproklamirkan dirinya sebagai pemilik bulan. Hope lalu mulai menjual tanah yang ia miliki di bulan melalui perusahaannya, Lunar Embassy. Ia menjual dengan kisaran US$20 per lahan atau US$25 termasuk hak-hak akan air. Tak hanya itu, Hope juga membentuk negaranya sendiri yang ia sebut Pemerintahan Galactic pada 2014. Pemerintah itu memiliki konstitusi, mata uang dan kantor yang paten. Bahkan ‘negaranya’ juga mengadakan pemilu untuk memilih pejabat-pejabatnya. Lebih gila lagi, ia pun mengklaim kepemilikan sebagian besar planet-planet di tata surya beserta bulan-bulan yang ada. Hope mengungkapkan bahwa aktor Hollywood Tom Cruise, Tom Hanks, Clint Eastwood dan George Lucas hanyalah beberapa klien dari enam juta pelanggannya. Selain itu masih ada mantan presiden Reagen, Carter, dan Bush Junior yang juga membeli lahan miliknya.
Edisi Oktober 2015
Ada pula perusahan-perusahan seperti Hilton dan Marriot yang menginvestasikan tanah di perusahaan miliknya. Penjualan terbesarnya saat ini seharga 2,6 juta dolar AS per area. Ada pula perusahaan yang ingin membeli lahannya di bulan untuk dibuat lapangan golf. Namun tidak semua lahannya dijual. Ia mengaku ditawari beberapa ratus dolar oleh sebuah perusahaan untuk membeli kutub di bulan, namun ia tolak. Menurutnya, jika menjual kutub nanti akan ada eksploitasi mineral besar-besaran yang tentunya akan merugikan dirinya. Pengakuan dan ide gila Dennis Hope ini pun kerap membuat dirinya tersandung masalah. Ia pernah dibawa ke pengadilan Jerman dan Swedia atas kasus penipuan, tapi akhirnya dibebaskan lantaran tidak adanya bukti yang kuat.
GLOBAL
MIKAEL GERBERG
Ingin Membangun Rumah Merah di Bulan Ide gila membuat rumah di bulan juga datang dari artis sekaligus pengusaha bernama Mikael Gerberg. Ia memulai proyek ini pada 2003. Lima belas tahun sebelumnya, Ia pertama kali mendengar bahwa perusahaan ruang angkasa Swedia berencana membangun satelit SMART-1 untuk beredar di orbit sekitar bulan. Tak lama kemudian, ia memiliki visi untuk membuat The Moonhouse, sebuah rumah berwarna merah beraksen putih di bulan. The Moonhouse merupakan proyek seni pertama di bulan dan satu-satunya. Tujuannya untuk menginspirasi orang dan memperluas persepsi bahwa mereka dapat melakukan hal yang mustahil sekalipun. The Moonhouse adalah perpaduan antara budaya, teknologi, seni dan ilmu pengetahuan. Proyek ini rencananya bakal direalisasikan pada Oktober 2015 dengan teknologi astrobotic. Saat ini pengerjaan The Moonhouse sudah hampir selasai. Banyak sekali insinyur elit ruang angkasa Swedia yang telah menginvestasikan waktu dan tenaga dalam proyek tersebut. Mereka bekerja sama dengan perusahaan astrobotic Amerika yang juga menggandeng NASA. Untuk merealisasikan misi ini dibutuhkan 100 juta Swedish Krona (SEK). Dari anggaran itu, 70 juta SEK digunakan untuk tiket perjalanan ke bulan dengan astrobotic. Sedangkan 30 juta SEK sisanya digunakan
penyelesaian rumah dan konstruksi di bulan. Uang didanai melalui crowdfunding global selama 2014. Semua orang yang mendukung The Moonhouse ditawari pelbagai hadiah. Misalnya, nama penyumbang akan ditulis di dinding rumah. Bukan hanya dana, tim teknologi The Moonhouse juga telah melakukan banyak penelitian terkait rumah yang akan mereka ciptakan di bulan. Tentunya banyak sekali tantangan yang harus mereka pikirkan, salah satunya kondisi cuaca di bulan. Pada siang hari suhu di bulan mencapai 120 derajat Celcius, sedang pada malam hari 150 derajat Celcius. Karena itu, untuk bahan rumah, mereka menggunakan lembaran tipis berbahan kain yang akan membentang di atas struktur karbon. Nantinya, rumah akan terbangun sendiri karena tim teknologi mengisikan gas dari dalam The Moonhouse. Ini berarti rumah bakal mengerjakan kontruksinya sendiri. Seluruh prosedur ini memakan waktu antara 5-15 menit sempai gas di dalam rumah terisi penuh. Proses self-contruction ini dirancang untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Nantinya, The Moonhouse akan tetap berdiri kokoh di permukaan bulan. Hal ini disebabkan karena grativasi di bulan adalah seperenam gravitasi di bumi. Tidak adanya atmosfer di bulan mengakibatkan tidak adanya angin sehingga rumah akan tetap berdiri meskipun ringan.
Edisi Oktober 2015
57
58
GLOBAL
RICHARD BRANSON
Menawarkan Perjalanan ke Antariksa Sir Richard Branson, pengusaha dan investor sukses asal Inggris, menawarkan perjalanan ke antariksa. Melalui Virgin Galactic, ia ingin membawa manusia bumi menikmati keindahan tata surya. Virgin Galactic adalah perusahaan luar angkasa yang tergabung dalam Virgin Group milik Branson. Perusahaan yang didirikan pada 2004 ini mengembangkan pesawat ruang angkasa komersial untuk memberi pengalaman terbaru kepada penumpang pesawat. Proyek besar mereka adalah menerbangkan pesawat ke orbit tata surya sehingga manusia di bumi dapat ‘bertamasya’ di antariksa. Untuk itulah mereka mengembangkan pesawat SpaceShip Two yang juga dikenal dengan sebutan White Knight Two. Pada 7 Desember 2009, SpaceShip Two resmi diluncurkan. Pada acara itu, Branson mengatakan 300 orang yang menghadiri acara itu telah menginvestasikan dana sebanyak US$200.000 untuk perjalanan pada 2011. Namun sayang, pada April 2011, Brason menunda perjalanan itu karena kurangnya persiapan. Hingga Februari 2012, telah dilakukan 15 uji penerbangan yang berkaitan dengan pesawat Spaceship Two. Namun, hingga kini pesawat itu urung juga beroperasi
Edisi Oktober 2015
ke luar angkasa. Bahkan, pada 31 Oktober 2014, pesawat ini mengalami kecelakan saat uji terbang yang mengakibatkan satu pilot tewas. Padahal, rencananya pesawat akan menerbangkan penumpang hingga 45.000 kaki. Dari ketinggian itu, pesawat akan melepaskan diri dari roket pendorong sehingga dapat mencapai 100.000 kaki dari permukaan bumi. Dengan ketinggian itu, manusia sudah dapat melihatnya birunya bumi atau sudah berada di luar angkasa. Nantinya, dalam beberapa menit, mereka akan merasa seperti tanpa bobot. Entah rencana selanjutnya akan berhasil atau tidak, yang jelas tampaknya Richard Bronson bakal terus mewujudkan mimpinya. Terlebih, tahun lalu Virgin Galatic juga mengembangkan pesawat ruang angkasa lainnya yang bernama Scaled Composite .
GLOBAL
ELON MUSK
Ingin Membom Mars Agar Bisa Dihuni Pengusaha super tajir pemilik Tesla Motors, Elon Musk, memang terkenal dengan ide-ide yang kontroversial. Bayangkan, ia berniat membom planet Mars dengan nuklir. Menurutnya, dengan menghancurkan planet merah itu, Mars nanti bisa dihuni oleh manusia bumi. Ia bakal menjalankan misinya melalui perusahaan transportasi luar angkasa miliknya, Space-X. Musk mengungkapkan, suhu rata-rata di Mars minus 62 derajat Celsius dan minim oksigen. Dengan bom nuklir, nantinya sekitar 40% energi yang dilepaskan nuklir akan membantu menghangatkan planet terpencil itu. Dengan naiknya suhu, Musk beranggapan bahwa manusia akan bisa tinggal di Mars.
tercetus pada sebuah wawancara pada 2011. Musk mengatakan 10-20 tahun mendatang, ia akan membawa manusia ke planet merah. Untuk itu, pada November 2012, ia membangun sebuah sistem roket yang bernama Falcon 9. Ia pun berencana membuat transportasi massal yang dapat mengangkut 100 orang sekaligus ke Mars. Sebelum mengakut orang ke Mars, misi kargo bakal dikerjakan terlebih dulu oleh Space-X. Nantinya sarana penunjang di Mars akan dilengkapi sebelum ditempati manusia. Musk berencana membuat habitat tanaman dulu agar nantinya manusia bisa menghirup oksigen. (dari berbagai sumber)
Ide memindahkan manusia ke Mars ini
Edisi Oktober 2015
59
60
Investment
VILLYA C. PURBA
Cermat
Memadupadankan Oleh: Aziz Fahmi Hidayat
Investasi
Usianya baru 27 tahun. Namun bicara soal investasi, penggemar scuba diving ini begitu cermat dan antusias. ang muda, yang berinvestasi. Itulah kira-kira gambaran sosok kelahiran Medan 17 Agustus 2015 ini. Gaya bicaranya yang santai dan bersahabat membuat orang takkan percaya jika Villya C. Purba sudah memiliki beberapa instrumen investasi: saham, emas, reksadana, deposito, dan properti. Tentu dibutuhkan keberanian dan penguasaan materi tentang keuntungan serta risiko terkait investasi-investasi yang diambilnya tersebut. “Jangan ambil sembarangan investasi. Kita harus fokus pada industri yang kita ketahui,” ujar analis pasar modal di sebuah perusahaan sekuritas di Jakarta ini memberi saran. Villya mengakui ia memang gemar berinvestasi. Kegemarannya ini banyak terpengaruh dari orangtuanya yang juga ‘menabung’ tanah. Investasi bukanlah hal baru di keluarganya. “Orangtua saya pun suka investasi tanah di Medan sana,” katanya.
Edisi Oktober 2015
Hobinya berinvestasi diawali dari emas, saat ia baru pertama kali bekerja di perusahaan sekuritas. Dikumpulkan sedikit demi sedikit, dari harga satu gramnya Rp420 ribu yang ia beli di Antam, selang satu setengah tahun Villya memiliki asset sebesar Rp18 juta. Lantas, momen untuk menjajal investasi properti datang ketika suatu hari bosnya masuk ke ruangan divisinya dan menawarkan apartemen. Dari 12 orang di divisi tersebut, hanya Villya yang antusias terhadap ajakan sang bos. Berbekal keahlian dalam meriset dan menganalisis, ia lalu memutuskan membeli satu unit apartemen di daerah Matraman, Jakarta. Tentunya setelah melakukan simulasi perhitungan modal dan proses cicilannya.
Perlahan Tapi Pasti Setelah yakin dengan kemampuan finansialnya, Villya akhirnya membeli satu unit apartemen tipe 2BR (31 m2) seharga Rp250 jutaan pada akhir 2011. Sempat terjadi perdebatan panjang dengan orangtua di Medan yang menyarankan agar
Investment
Edisi Oktober 2015
61
62
Investment
Salah satu tips dari Villya bagi investor muda adalah
“Bagi yang single, jangan menikah dulu,�
Edisi Oktober 2015
Investment
membeli rumah saja. Namun, ia justru berpikir tidak ada rumah di Jakarta dengan harga segitu. Langkah pertamanya adalah menjual aset emasnya dan meminta bantuan orangtua untuk menambah pembayaran uang muka apartemen tersebut. Tiga tahun kemudian, ia mulai merasakan hasil manis dari investasi propertinya. Unit apartemen tersebut ia sewakan dengan nilai yield 7-9% dan tingkat occupancy rate-nya lumayan tinggi (40-60%). Tidak sulit bagi penikmat makanan Sunda ini mencari penyewa karena lokasi apartemennya berada dekat dengan pusat kota. “Kebanyakan penyewa di sana para pekerja di Jakarta Pusat, seperti PNS balai kota dan karyawan swasta,“ ujarnya. Uniknya, saat baru selesai akad, unit apartemennya ditawar dengan harga dua kali lipat dari harga awal. Namun untuk harga dobel tersebut Villya diwajibkan untuk mengisi furnish-nya. “Sempat saya tergiur. Tapi lebih baik dirental aja deh,” tuturnya. Dengan sewa yang ditentukan minimal 6 bulan atau 1 tahun, Villya mengaku sudah mulai menuai keuntungan dari unit itu. Untuk sewa enam bulan, ia mematok harga Rp5,5 juta per bulannya, sedangkan untuk 1 tahun sewanya tiap bulan Rp5 juta. Dari penyewa yang ada, unit apartemennya disewakan selama satu tahun dengan nilai Rp60 juta. Meskipun masih harus dipotong dengan biaya KPA,
Villya mengaku masih ada keuntungan dari investasi tersebut. Paling tidak, cicilan KPA bisa tertutup dari sewa. “Lumayanlah, bisa untuk tambahan jajan juga,” katanya sambil tersenyum.
Cinta Investasi Kegemaran Villya terhadap investasi rasanya patut diacungi jempol. Di saat teman seusia dia masih senang menghamburhamburkan uang untuk hal yang tidak penting, ia malah memilih berinvestasi. Di masa-masa
awal investasi, ia bahkan harus ketat mengatur pengeluaran seperti tidak jorjoran shopping, frekuensi hang out dikurangi sampai hobinya berburu kuliner pun dibatasi. “Pokoknya, benarbenar ketat ikat pinggang deh,” ucapnya. Namun, ia bersyukur karena yang namanya investasi memang selalu dibarengi dengan risiko. Ia pun yakin di balik setiap risiko yang diambil, pasti ada kenikmatan yang akan diraih. Sekadar memberi saran bagi para investor pemula, Villya menanamkan sikap disiplin terutama dalam hal keuangan dan gaya hidup. Kemudian tidak pernah berhenti belajar dalam kondisi apa pun. Sikap seperti itu akan membentuk
karakter yang tangguh dan bisa survive. Selanjutnya adalah menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi keuangan. “Dan bagi yang single, jangan menikah dulu,” sarannya sambil tertawa. Saat ini ia memiliki investasi lain seperti di saham sebesar Rp50 juta. Banyak risiko dalam investasi jenis ini seperti kondisi industri yang naik-turun dan tidak stabil—Villya mengambil saham di industri minyak dan gas serta manufaktur. Khusus untuk saham, keuntungan yang diperoleh ia pakai untuk menyalurkan hobinya jalan-jalan dan diving. Selanjutnya, investasi di reksadana yang sudah dilakoni sejak 2012—ia punya lima produk senilai Rp30 juta. Menariknya, modal untuk investasi reksadana ini didapat dari keuntungan investasi properti. Yang terakhir, Villya juga memiliki deposito yang harus ia bayarkan per tiga bulan sebesar Rp8 juta. Ada dua kata kunci yang ia pegang selama menjalankan investasinya: kejelian dan komitmen. Jeli dalam memadupadankan aneka investasi dengan tingkat risiko masing-masing; dan komitmen untuk mendisiplinkan diri demi meraih masa depan yang diharapkan. Selain materi, ada pula keuntungan lain yang dia peroleh dari hobi investasi tersebut, yakni menambah networking. “Itu yang paling penting,” pungkas Villya.
Edisi Oktober 2015
63
64
Investment
Kiat Memaksimalkan
Portofolio Properti
Edisi Oktober 2015
Investment
Setiap investor dapat mengumpulkan aset propertinya kapan saja, tapi tidak semuanya tahu bagaimana agar terus mendapat investasi terbaik. Ya, menyusun portofolio properti memang tidak mudah, terlebih setelah kita benar-benar memulainya—bagaimana caranya tahu bahwa kita sudah berada di jalur yang tepat? “Membangun portofolio properti bisa menjadi pekerjaan seumur hidup,” kata Chris Gray, pakar properti dan CEO Your Empire (Australia). “Perlu diketahui bahwa memperoleh hasil terbaik adalah bagian dari proses panjang.“ Ketika mulai berinvestasi, Chris hanya memiliki modal deposit $35.000. Berkat beberapa saran, ia lalu dapat menciptakan sebuah portofolio properti yang besar. “Ini membuat saya terus berinvestasi dan menikmati manfaatnya,” katanya. Ia lalu membagikan 5 tips untuk memiliki portofolio properti terbaik seperti berikut ini:
1. Tahu Apa Pilihan Anda Saya selalu memberitahu orang-orang untuk menahan keinginan membeli properti dari tampilan fisik sampai mereka tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan. Langkah pertama dalam proses investasi adalah benar-benar memahami apa, di mana, dan kapan Anda harus membeli. Apakah Anda berinvestasi untuk menambah cashflow atau capital gain? Jika Anda membeli rumah, apakah itu produk baru atau seken? Mungkin saja Anda bakal menemukan bahwa apa yang Anda pikir dan inginkan justru kebalikan dari apa yang Anda butuhkan. Oleh karena itu, tahu apa kebutuhan Anda menjadi sangat penting. Ini bisa dilakukan dengan beragam
cara. Membaca buku, mengikuti seminar, dan bertukar pendapat dengan orang lain adalah cara jitu untuk menemukan apa yang menjadi kebutuhan Anda. Setelah itu, Anda dapat membandingkan pro dan kontra dari setiap pilihan. Mungkin ini makan waktu, tapi jelas lebih baik ketimbang salah berinvestasi atau menyadari investasi yang Anda tanam tidak akan kembali dalam 5-10 tahun.
2. Lihat Kondisi Sekitar Melihat kondisi di sekitar properti merupakan strategi tepat untuk memahami apa yang dibutuhkan dan bisa menjadi value. Ide ini sangat baik agar Anda dapat membandingkan pertumbuhan yield dan capital gain di setiap
daerah incaran. Lebih jauh lagi, hal ini memungkinkan Anda untuk menargetkan area yang lebih baik, atau diversifikasi dari portofolio Anda. Cara ini tentunya akan lebih menantang Anda untuk memahami pasar properti lokal ataupun luar negeri. Untuk itu, penelitian menyeluruh dan nasihat ahli sangat dibutuhkan.
3. Melakukan Penelitian Kunci untuk membuat keuntungan di atas rata-rata di bidang properti adalah dengan melakukan banyak penelitian. Untuk menjadi seorang ahli di bidang properti, Anda harus banyak bepergian untuk membandingkan puluhan bahkan ratusan properti.
Edisi Oktober 2015
65
66
Investment GLOBAL
Satu lagi, membangun hubungan yang baik dengan agen dan manajer properti akan memberikan Anda pengetahuan tentang bagaimana mendapatkan sewa terbaik dan bagaimana cara membeli properti yang potensial.
4. Mengambil Risiko
5. Belajar dari Ahli Properti Belajar dari seorang ahli selalu lebih cepat dan lebih murah ketimbang belajar dari pengalaman Anda sendiri. Karena itu, investasikan uang dan waktu Anda untuk berguru pada pakar properti. Hal ini dilakukan untuk mengecek apakah strategi Anda sudah tepat atau belum.
Tidak ada satu standar baku untuk semua strategi investasi. Ketika sudah mengetahui prokontra dari strategi Anda, lihat apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan.
Jika Anda benar-benar ingin memiliki portofolio properti yang luar biasa, pastikan Anda dikeliling tim yang ahli seperti akuntan, perencana keuangan, pengamat properti, developer, kontraktor, dan agen properti.
Ambillah risiko. Pastikan bahwa aset Anda diasuransikan dan memiliki nilai jual yang tinggi. Renovasi juga akan membantu untuk meningkatkan ekuitas properti dan daya tarik untuk penyewa potensial.
(sumber: www.smartpropertyinvestment.com.au)
Edisi Oktober 2015
Investment
Edisi Oktober 2015
67
68
GLOBAL
Edisi Oktober 2015
69
Edisi Oktober 2015
70
HOTSPOTS
GREEN LAKE CITY
MEMADUKAN LIMA BENUA Cipondoh dulu hanya dipandang sebelah mata. Namun, berkat kerja sama tiga pengembang dan Pemkot Tangerang, kawasan tersebut kini sangat diperhitungkan.
Oleh: Fajar Yusuf Rasdianto
P
erekonomian Indonesia yang lesu darah setahun belakangan ini berdampak besar terhadap perkembangan sektor bisnis properti. Terkulainya kurs rupiah—hingga nilainya di atas Rp14.000 per 1 dolar AS —membuat penjualan properti kian merosot. Namun, agaknya hal itu tidak terlalu berimbas pada proyek-proyek Agung Sedayu Group. Sebagai salah satu pengembang besar di Indonesia, Agung Sedayu telah membuktikan kepiawaiannya dalam menghadapi masa krisis. Tolok ukurnya, krisis moneter 1998. Carut marut ekonomi yang mendera Tanah Air saat itu hampir sama sekali tidak berpengaruh terhadap penjualan proyek Pantai Indah Kapuk besutan mereka. “Tidak ada istilah lesu ekonomi buat kami,” ujar Deddy Sugianto, Sales Manager Agung Sedayu Group kepada PropertyIn di kantornya di kawasan Cipondoh, Tangerang, bulan lalu. Dalam kaca matanya,
Edisi Oktober 2015
kelesuan ekonomi tidaklah sertamerta mencerminkan bahwa masyarakat tidak memiliki uang untuk membeli properti. Mereka hanya menunggu. “Kalau ada pengembang yang menawarkan prospek serta konsep yang memang bagus, mereka pasti beli,” tutur Deddy. Hal ini dibuktikan Agung Sedayu lewat proyek anyarnya, Green Lake City, yang terletak di kawasan Cipondoh, Tangerang. Alih-alih sales-nya turun, Agung Sedayu malah berhasil menorehkan penjualan gemilang di proyek tersebut. Total 6.000 unit di Green Lake City ludes terjual dalam tempo dua tahun. Sementara itu Green Village, proyek perluasan Green Lake City yang launching pada Oktober 2014, saat ini sudah membukukan penjualan sebanyak 50% dari total 700 unit. Merangkul End User Tidak ada asap jika tak ada api. Seperti itulah gambarannya.
Konsep serta pemilihan lokasi yang jitu menjadi musabab kenapa proyek-proyek mereka selalu laris manis di pasaran, tak terkecuali Green Lake City. Cipondoh yang dipilih menjadi lokasi memang masih cukup asing bagi para pemain properti di Indonesia. Jika dilihat dari arah Kosambi, wilayah ini tampak kurang menarik. Namun, hal itu bakal berbeda jika dilihat dari arah Karang Tengah. Dibukanya pintu Tol Jakarta-Karang Tengah pada awal September membuat aroma investasi di Green Lake City kian harum semerbak. Proyek tol konsorsium antara Pemkot Tangerang dengan tiga pengembang besar—Agung Sedayu, Metland dan Metro—itu sengaja dibangun sebagai akses masuk langsung ke wilayah ini.“Sebentar lagi malah akan dibuka yang dari TangerangKarang Tengah,” kata Deddy. Menurutnya, pembukaan pintu tol ini akan membuat peluang investor memperoleh gain jadi lebih besar. “Jika dulu peningkatannya sudah 20%, mungkin saat ini
HOTSPOTS
bisa mencapai 30%.” Deddy lalu menjelaskan simulasi peningkatan gain untuk wilayah Green Lake City. Waktu launching (2010), harga rumah ukuran 4 x 12 m hanya 55o juta. Sekarang harganya sudah melonjak dua kali lipat. Sedangkan rumah paling kecil di Green Village, saat diluncurkan pada 2014 harganya 1 miliar, tapi Agustus lalu sudah 1,2 miliar. Nah, sekarang dengan dibukanya tol Jakarta-Karang Tengah, harganya diprediksi telah menyundul 1,3 milliar. Artinya, dalam kurun 3-5 tahun, gain di wilayah ini sudah mencapai 100%. “Inilah yang menjadi brand image kami. Beli Agung Sedayu, pasti cuan,” klaim Deddy. Ia menambahkan, mereka yang dulu melihat wilayah ini sebelah mata sekarang menyesal kenapa tidak beli rumah di sini. Meski begitu, Agung Sedayu
tak berharap hanya para investor saja yang membeli unit-unit mereka. Pasalnya, tanpa end user suatu kawasan nanti hanya akan menjadi kota mati: ada bangunan, tapi tak berpenghuni. “Ini malah bisa membuat para investor enggan berinvestasi,” tutur Deddy. Untuk mencegah hal itu, mereka menawarkan skema pembelian dengan down payment yang bisa dicicil selama 23, 36 atau 48 kali. Strategi tersebut digunakan untuk merangkul pasar end user—dan ini terbukti berhasil. Menurut Deddy, jumlah investor di sana hanya 20%, sisanya semua end user. Dengan begitu, katanya, Green Lake City akan jadi magnet kuat bagi para investor untuk berinvestasi. Porsi yang sudah dibagi antara investor dan end user menjadi strategi ampuh
yang membuat penjualan proyek mereka tetap laris manis. Konsep dan Fasilitas Kekuatan lokasi serta akses yang mumpuni memang merupakan salah satu daya tarik utama bagi investor berinvestasi di Green Lake City. Namun, di sini Agung Sedayu bukan cuma berpatokan pada hal itu. “Kami tidak hanya menjual lokasi, tapi juga konsep dan fasilitas,” tutur Deddy. Dia menuturkan, lahan seluas 150 hektar—yang ditambah 15 hektar di Green Village—ini bakal d i s u l a p menjadi sebuah kota mandiri. Rencananya tepat di jantung Green Lake akan dibangun
Edisi Oktober 2015
71
72
HOTSPOTS
central bussines district (CBD) yang terdiri dari mal, apartemen, perkantoran, rumah sakit dan universitas. Selain itu, tema lima benua pun dihadirkan untuk mempercantik tampilan perumahan. Nama-nama klaster di sana dibuat sesuai nama benua, antara lain klaster Europe, West Europe, Amerika Latin, Amerika dan Asia—gaya rumah maupun rukan di setiap klaster pun disesuaikan dengan nama benua yang disematkan. Misalnya, di klaster Europe ada bangunan mirip Menara Pisa. Mereka juga menghidangkan fasilitas khusus di setiap klaster. Masing-masing klaster punya club house, swimming pool, dan jogging track. “Ini super fasilitas namanya. Jadi, pemilik rumah tidak perlu berjalan jauh untuk menikmatinya,” Deddy menerangkan. Ia berujar, total investasi
Edisi Oktober 2015
untuk fasilitas di setiap klaster berkisar 15-20 milliar. Sementara itu, konsep yang diusung oleh Green Village adalah nuansa sakura. Lahan seluas 15 hektar ini rencananya akan dibuat seindah bunga sakura di Jepang. “Jadi ada taman sakuranya, dan rumahrumah ala Jepang nanti,” imbuh Deddy. Dalam perencanaan jangka panjang, Green Lake City nanti akan disokong oleh perumahan Agung Sedayu lain. Mereka akan membangun dua proyek yang berdampingan dengan Green Lake, yakni Green Puri 2 dan Green Puri 3.“Pengembangannya masih panjang, sekitar 5-10 tahun lagi,” imbuh Deddy. Tampaknya konsep, akses, serta fasilitas super yang disuguhkan Agung Sedayu menegaskan bahwa lokasi bukanlah satu-satunya fundamental. Strategi jitu serta konsep yang menarik tentu dibutuhkan jika ingin sukses memasarkan suatu proyek properti.
HOT SPOTS
Edisi Oktober 2015
73
74
HOTSPOTS
T PLAZA
INVESTASI TERJANGKAU DI CBD JAKARTA Terletak di segitiga emas Jakarta (CBD Jakarta), kawasan mixeduse ini menyodorkan apartemen berfasilitas lengkap dengan harga yang relatif terjangkau.
Oleh: Richardus Setia Gunawan
D
i suatu sudut Jakarta, terdapat sebuah jalan pintas yang menghubungkan kawasan Kuningan dengan kawasan Sudirman dan Gatot Subroto. Tak pelak jalan ini selalu ramai dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Jalur yang bernama Jalan Penjernihan itu terletak di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat. Lantaran kepadatan lalu lintas di sana, wajarlah jika orang yang sedang berkendara sering melamun lalu kemudian melayangkan mata ke kanan-kiri jalan. Maka, tidak mengherankan pula banyak orang yang tahu bahwa sedang ada proyek pembangunan di sana. Ya, bangunan-bangunan yang menjulang tinggi dengan pagar tertutup rapat di sisi jalan itu bernama T Plaza. Proyek apartemen pertama besutan PT Prima Kencana tersebut saat ini sudah
Edisi Oktober 2015
HOTSPOTS
Teguh Susanto. “T adalah inisial Pak Teguh, sang owner,” kata Albert Reynaldo, Direktur Marketing T Plaza ketika dijumpai Property-In bulan lalu. Menurut Albert yang kini sedang sibuk-sibuknya, proyek tersebut memang sudah lama diimpi-impikan sang pemilik. “Proyek ini cita-cita mulia Pak Teguh, yakni membangun suatu kawasan di lokasi strategis namun dengan harga yang terjangkau.” Tak terbantahkan memang, lokasi menjadi kekuatan pamungkas T Plaza. Lokasinya yang terletak di segitiga emas Jakarta membuat penghuni akan mudah mengakses ke Jalan Sudirman, Gatot Subroto, dan Kuningan dalam hitungan menit. Namun, bukan lokasi saja yang menjadi jurus andalan T Plaza. Albert lalu mulai menceritakan kelebihan T Plaza lainnya. “Investasi di sini sangat bagus. Selain letaknya di segitiga emas Jakarta, kami juga menawarkan harga 60% lebih murah bila dibanding dengan apartemen sekitar. Anda bisa cek,“ papar Albert antusias. “Ini sesuai tagline kami, ‘Properti di pusat kota, harga di pinggir kota’.” Harga yang mereka tawarkan mulai dari Rp700 juta rupiah. Angka itu, lanjut Albert, paling murah bila dibanding dengan apartemen-apartemen yang terletak di daerah CBD Jakarta. Karena kelebihannya itu, T Plaza terus menggenjot pembangunan agar selesai tepat waktu. Pembangunannya sudah dimulai sejak akhir 2014. Nantinya di atas lahan 1,6 hektar ini akan dibangun 1.200 unit apartemen yang bakal diserahterimakan pada 2016.
melalui tahap topping off. Walau terbilang pemain baru, perusahaan yang berdiri pada 2003 ini patut diperhitungkan. Sederet proyek telah mereka rampungkan antara lain Kayamas Residences, Hotel Novotel Balikpapan, dan T Hotel Kebayoran Lama. Untuk proyek T Plaza, rencananya mereka mendirikan kawasan mixed-use development yang terdiri dari 4 tower apartemen dan 1 tower hotel. T Plaza sendiri diambil dari nama sang direktur utama, yakni
Unit apartemen ini hanya menyediakan dua tipe: one bedroom dengan luas 24 m² dan two bedroom dengan luas 44-45 m². Harganya berada di kisaran Rp700 juta- Rp1,3 miliar. Harga yang terjangkau di pusat kota itulah yang membuat apartemen T Plaza laris manis. “Saat ini total penjualan kami sudah mencapai 70%,” ungkapnya. Bukan hanya apartemen, di lahan superblok bernilai Rp1,2 triliun ini juga akan dibangun hotel dan ruko dengan mengusung konsep ‘One Stop Shop’. Semuanya nanti akan terintegrasi dengan pusat bisnis T Plaza, yakni ruko, kafe, supermarket, dan restoran.
Edisi Oktober 2015
75
76
HOTSPOTS
Promo dan Fasilitas Berbagai tawaran kemudahan dan promo pun diberikan kepada konsumen oleh T Plaza. Salah satunya adalah flat cicilan. Jadi, nantinya konsumen tidak perlu mengeluarkan DP dan cukup dengan cicilan yang dapat diangsur sebanyak 48 kali. Dengan cicilan Rp20 juta per bulan, penghuni sudah dapat tinggal di daerah CBD Jakarta. Ada pula promo free furnished hingga Rp120 juta. “Kami juga ada promo free furnished supaya penghuni tidak perlu bingung mengisi furnitur dan elektronik. Tinggal bawa koper saja,” tegas Albert. Beragam fasilitas tak luput pula dihadirkan guna menyokong kebutuhan penghuni. T Plaza akan dilengkapi dengan fitness & gym, kolam renang berbentuk lagoon, jogging track, children playground, bank dan convenience store. Pengembang juga sudah menyiapkan tempat parkir dengan keamanan 24 jam. Selain fasilitas di dalam, T Plaza yang terletak di hook pun dikelilingi pelbagai fasilitas umum seperti rumah sakit dan pom bensin. Bahkan, Stasiun Kereta Karet hanya berjarak beberapa
Edisi Oktober 2015
ratus meter dari lokasi hunian. “Nantinya ke arah Tanah Abang akan ada MRT sehingga akses penghuni untuk bepergian lebih mudah,” beber Albert. Guna menunjang akses penghuni, T Plaza juga akan berkerja sama dengan petugas lalu lintas setempat untuk mengatur kepadatan lalu lintas. Seperti kita ketahui, Jalan Penjernihan selalu padat terutama ketika jam pulang kantor. “Oleh karena itu, kami akan membangun pos-pos petugas guna meminimalisir kemacetan yang ada. Kami juga menyiagakan security kami yang berjumlah 250 orang,” ujar pria berkacamata ini.
HOT SPOTS HOT SPOTS
Yield
10%
dan Program
1 Rupiah
Melihat lokasi yang berada di segitiga emas dan harganya pun terjangkau dibanding apartemen di sekitar, investasi di T Plaza bisa dibilang sangat menjanjikan. Albert pun menyimulasikan keuntungan yang didapat bila berinvestasi di sana. Dengan harga apartemen Rp700 juta dan melihat sewa apartemen di daerah itu berkisar Rp8-9 juta per bulan, maka yield yang akan diperoleh mencapai Rp100 juta atau lebih dari 10% per tahun. Dengan demikian, investor akan bisa balik modal dalam tempo 6 tahun. Selain itu, T Plaza juga menawarkan Program 1 Rupiah. Program ini bertujuan meng-cover investasi para calon pembeli. Albert mencontohkan, jika pembeli membeli apartemen seharga Rp700 juta, maka nanti pada tahun ke-18, uang pemilik bakal dikembalikan sebesar Rp700 juta tersebut. “Ini hanya pilihan. Kalau ada yang ingin ikut program ini dipersilakan. Namun, kalau tidak juga tak apa-apa,� pungkasnya.
Edisi Oktober 2015
77
78
HOTSPOTS
BRANZ BSD
Investasi Berharga Dari Negeri Sakura Membawa nama besar yang sudah eksis di negara asalnya, Tokyu Land optimistis membangun Branz BSD—proyek high rise pertama mereka di Indonesia.
Oleh: Aziz Fahmi Hidayat
T
okyu Land Corporation, satu dari empat big developer di Jepang, mulai mengembangkan portofolio bisnisnya di Indonesia. Tidak tanggungtanggung, developer ini membawa merek Branz, produk kenamaan yang telah terbukti memberikan tingkat kenyamanan huni dan investasi menggiurkan di negeri asalnya. Memilih berdiri di BSD Serpong—lokasi yang terkenal sebagai ‘buntut naga’ dalam kepercayaan Tionghoa—Branz berada di atas lahan 5 hektar dari seluruh kawasan BSD yang luasnya 6.000 hektar. Dengan konsep The Living Color of NatureColor Your Living, Branz BSD menawarkan harmoni dalam keserasian hidup di mana fasilitas-fasilitas terbaik diberikan secara optimal. Kesungguhan Tokyu Land Indonesia dalam membangun Branz BSD terlihat begitu tinggi. Hitoshi Uemora, President Director Tokyu Land Corporation,mengatakan bahwa Branz merupakan produk high rise pertama di Indonesia yang langsung dibawa dari kesuksesan di Jepang. Partner mereka libatkan, yaitu Mitsubishi Corporation, pun merupakan perusahaan besar.
Edisi Oktober 2015
HOTSPOTS
sejak Agustus lalu penjualan Branz BSD tahap pertama sudah laris 200 unit. “Kami punya keyakinan tinggi terhadap Branz BSD karena pengalaman kami di Jepang cukup baik selama ini,� ujar Horikawa. Asal tahu saja, untuk membangun Branz BSD, Tokyu Land menggelontorkan capital investment sebesar US$300 juta. Pembangunan tahap pertama menghabiskan dana sebesar 100 juta.
Pasar Sudah Teredukasi
Dalam perencanaan pengembangannya, Branz BSD akan menjadi salah satu hunian vertikal yang mengedepankan misi dan visi kota cerdas melalui pendekatan teknologi dan gaya khas Jepang. Tokyu Land juga menggandeng Nikken Sekkei, firma desain internasional, yang akan menjadikan Branz BSD sebagai smart city concept and Japanese design. Tai Horikawa, Director Tokyu Land Indonesia, menjelaskan secara rinci Branz BSD. Menurutnya, ini merupakan bangunan tertinggi di BSD karena terdiri dari 31 lantai. Ada 3 tower yang akan dibangun dengan spesifikasi bangunan berkualitas tinggi. Pada tahap pertama Branz meluncurkan 300 unit apartemen. Yang mencengangkan, baru dirilis
Kehadiran Branz BSD sebagai hunian jangkung mewah di kawasan itu membuktikan potensi industri properti yang baik di Indonesia. Horikawa mengamini hal tersebut dengan menyatakan bahwa kini pasar di Indonesia sudah teredukasi dengan produk-produk berkualitas. “Sekalipun kondisi perekonomian sedang dirundung masalah, selama pengembang konsisten memberikan produk yang baik, maka pasar akan mencarinya,� tuturnya. Apalagi, Tokyu Land dikenal sebagai pembuat properti-properti mewah dan berkualitas dengan garansi tingkat kenyamanan memuaskan. Di Jepang, mereka telah membuktikannya dengan membuat dan mengelola lebih dari 500.000 unit kondominium. Branz BSD merupakan kondominium yang dikembangkan untuk menjadi landmark dari sebuah kawasan berskala besar yang tengah berkembang, yaitu BSD Serpong. Shinya Miwa, President Director Tokyu Land Indonesia, mengatakan daerah Serpong merupakan salah satu daerah di Indonesia yang
Edisi Oktober 2015
79
80
HOTSPOTS
Horikawa, Director Tokyu Land Indonesia
Yasuaki Tanizaki, Duta Besar Jepang Untuk Indonesia
sedang tumbuh pesat. “Kami mengembangkan Branz BSD untuk menjadi sebuah tempat tinggal sempurna bagi para profesional,“ imbuhnya. “Saya percaya kondominium ini akan berkontribusi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dari masyarakat di daerah BSD.” Proyek ini pun memiliki sejumlah keistimewaan. Letaknya sangat dekat dengan AEON Mall BSD City, yang telah resmi beroperasi sejak Mei lalu. Kemudian tersedia pula Indonesia Convention Exhibition (ICE), pusat konvensi terbesar di Tanah Air. Selain itu, Branz BSD dikembangkan di kawasan yang sangat memperhatikan faktor penghijauan—cerminan kehidupan harmoni dengan asupan udara terbuka yang bersih dan lingkungan tempat tinggal nyaman di daerah pinggiran kota Jakarta. Branz BSD juga mengadopsi desain ramah lingkungan bernama HEMS (home energy management system), ventilasi natural, dan pencahayaan yang menggunakan LED. Prinsip harmoni ini sejalan dengan filosofi Tokyu Land Indonesia, yakni mempertahankan tradisi serta fokus pada quality control (QC). “Kami membuat satu divisi khusus, yakni divisi QC di
Edisi Oktober 2015
Shinya Miwa, President Director Tokyu Land
bawah pengawasan langsung Tokyu Foundation,” timpal Horikawa. Masih soal fasilitas, di Branz BSD nantinya pihak pengelola menyediakan clubhouse, café & lounge, 25m indoor swimming pool, rest space, business centre, active zone, family & kids zone library lounge, multipurpose room, bicycle rental dan sunshade pergola. Ada tiga tipe unit yang ditawarkan: 1 BR, 2 BR dan 3 BR. Harganya masing-masing Rp1,1 miliar; Rp1,7 miliar dan Rp2,2 miliar (harga per meternya Rp20 juta). Pasar yang dibidik adalah kalangan menengah ke atas yang mayoritas berasal dari Tangerang, Jakarta dan sekitarnya. Horikawa meyakini potensi yield di Branz BSD bakal tinggi mengingat di sekitar lokasinya banyak sekolah asing, universitas, dan perusahaanperusahaan besar. Apalagi, Branz BSD membeli tanah sendiri dari Sinarmas Land sehingga untuk pengelolaan dan operasi apartemen bisa menjadi lebih maksimal. “Branz BSD merupakan pilihan yang cocok untuk hunian dan investasi karena berada di lokasi yang strategis serta memiliki fasilitas dan konsep istimewa,” kata Horikawa.
100% 81
DESIGN HOT SPOTS
NEW CONTENTS
Presents:
25 November 2015 8.00 - 17.00 WIB Hotel Mulia Jakarta
Conference 2015
Trends to Drive
E-CommerceFOR 2016
Transaksi melalui e-commerce semakin meningkat di Indonesia. Para pelaku bisnis e-commerce, pemilik merek, dan para marketer perlu melihat tren ini sebagai peluang untuk meraih pertumbuhan pelanggan, transaksi penjualan, dan profit.
Apa tren yang harus diperhatikan di tahun 2016? Channel digital apakah yang akan meledak? Tren perilaku konsumen apa yang akan dihadapi? Bagaimana strategi yang tepat bisa sukses?
inspirational & International speakers:
CMOs, VPs, GMs, Directors and Heads of Marketing, Heads of special Digital Marketing, Marketing event for Communications, Corporate Communications, Brand seminar@marketing.co.id Managers, Digital Marketing Team, Business Owners Please contact:
RESERVE NOW LIMITED SEAT!
0811 150 2922 0811 180 7072
Edisi Oktober 2015
www.event.marketing.co.id
82
HOTSPOTS
BOGOR GREEN FOREST
Matahari Baru di Kota Hujan Kawasan ini belakangan kerap menjadi perhatian para investor. Fokus pembangunan infrastruktur dari Pemerintah Kabupaten Bogor seolah memunculkan matahari baru di sana. Oleh: Fajar Yusuf Rasdianto
B
adai El Nino yang melanda dunia belakangan ini telah membawa dampak kekeringan hampir di semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Dahsyatnya, dampak El Nino membuat hujan seakan enggan turun di Tanah Air, termasuk di
Edisi Oktober 2015
Bogor. Beberapa bulan terakhir, kota yang terkenal dengan julukan Kota Hujan itu pun hampir tak dikunjungi hujan seperti biasanya. Untunglah keadaan ini tak sampai berpengaruh terhadap wajah investasi di kota itu. “Indonesia memang sedang kekeringan, tapi investasi di Bogor tetap basah,� ujar Abdi
Siregar, Sales Manager PT Wiguna Berkat Melimpah ketika ditemui pada September silam. Abdi bercerita tentang prospek investasi di wilayah Bogor saat ini. Banyaknya rencana pembangunan infrastruktur yang bakal dilaksanakan dalam waktu dekat membawa investasi di sana kian subur. Salah
HOTSPOTS
harumnya. Ini terlihat dari hasil penjualan unit deluxe mereka yang ludes terjual hanya dalam tempo setahun. “Baru saja kami launching April 2014 lalu, sekarang unit deluxe-nya sudah habis,” kata Abdi. Dia menambahkan, kehadiran Tol Bocimi membuat semerbak investasi di Bogor menyebar dan tercium hampir ke seluruh penjuru Nusantara, tak terkecuali Bali dan Sulawesi Utara. “Ada investor dari Bali yang membeli satu lantai di Bogor Green Forest,” ungkapnya. Investasi Produktif Sebagai salah satu tempat tujuan wisata bagi warga Jakarta, Bogor memang memiliki sejuta keindahan. Udara sejuk dan alam nan asri menjadi alasan mengapa orang memilihnya untuk berwisata. Hal ini akhirnya memicu banyak pemilik modal mengucurkan dana besar untuk berinvestasi membangun obyek-obyek wisata di sana.
satu rencana pembangunan infrastruktur yang akan segera dibangun adalah tol inner ring road Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Pengembangan Tol Bocimi merupakan investasi MNC Group demi menyukseskan proyek kawasan wisata besutannya di Lido, Cigombong. Tol tersebut tidak hanya memberikan keuntungan bagi MNC, melainkan juga wilayah sekitarnya. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor
kenapa ceruk investasi di Bogor kian berkilau. Dengan alasan ini pulalah PT Wiguna Berkat Melimpah (WBM), yang bernaung dalam Sukses Karya Perdana Group, kini giat membangun proyeknya di kawasan Bogor. Salah satu proyek besutan WBM di sana adalah Bogor Green Forest. Proyek kondotel ini membuktikan bahwa aroma investasi di wilayah Bogor memang sedang harum-
Kondisi ini membuat peluang investasi di kota Bogor semakin bertumbuh. “Kalau dilihat dari prospeknya, [capital] gain di kawasan Bogor bisa tumbuh 20% per tahun,” tutur Abdi. Dia mengklaim, mereka yang sudah berinvestasi di kawasan Bogor—khususnya di Green Forest—bakal langsung mendapatkan investasi yang produktif. “Artinya investasi mereka akan dengan segera mendapatkan hasil.” Konsep kondotel yang dibangun di Bogor Green Forest, terang Abdi, memberikan
Edisi Oktober 2015
83
84
HOTSPOTS
jaminan bagi para investor untuk mendapatkan revenue sharing sebanyak 30% dari total investasi yang dikucurkan untuk jangka waktu 2 tahun. Setelah itu, investor bakal mendapatkan bagian 8-10% dari total okupansi yang ada.
Puncak Bogor yang kerap membuat penat menjadikan kondotel ini pas untuk dijadikan salah satu alternatif tempat beristirahat.
Menurutnya, investor tidak perlu khawatir tidak mendapatkan untung jika berinvestasi di sana. “Prospeknya sudah jelas, lokasi kami dekat dengan banyak tempat wisata,” imbuhnya. Green Forest yang terletak di Pamoyanan, Bogor Selatan, memang tak jauh dari beberapa tempat wisata di kawasan Bogor. Salah satu yang paling hits adalah The Jungle. Selain itu, kondotel tersebut juga dekat dengan Stasiun Batu Tulis, Bogor. Jaraknya hanya sekitar 5 menit dari stasiun, dan 15 menit dari Tajur. Pemandangan hijau nan asri yang disuguhkan pun menjadikan pesona investasi di kawasan ini kian kinclong. Kerlap-kerlip kota Bogor yang dapat disaksikan dari Green Forest di malam hari seolah menggambarkan betapa berbinarnya kilau investasi di kawasan ini. Sejuk dan Tenang Lokasi Bogor Green Forest yang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut memberikan kesejukan yang didambakan oleh para pengunjung dari Jakarta. Kepadatan lalu lintas menuju
Edisi Oktober 2015
sebagai value added. Pasalnya, investor tentu mengharapkan resort ini memperoleh okupansi tinggi supaya bisa meraup keuntungan yang tinggi pula. “Tapi jika fasilitasnya tidak bagus, bagaimana kami bisa dapat okupansi tinggi,” jelasnya. Area yang diproyeksikan sebagai complete resort facilities ini menyajikan banyak wahana untuk memberikan quality time bagi para pengunjungnya antara lain waterpark shopping center, science center, dan animal kingdom. Ada pula fasilitas istimewa berupa bussines center dan convention hall. Menurut Abdi, Green Forest adalah satusatunya kondotel di kawasan Bogor Selatan yang memiliki convention hall. Proyek-proyek pembangunan obyek wisata di Bogor menjadi pangsa pasarnya. Ia berharap para karyawan dari pembangunan obyek wisata di sini bisa memanfaatkan fasilitas convention hall dan bussines center tersebut.
Abdi menuturkan, Green Forest memang ingin menciptakan suasana tinggal dan beristirahat yang tenang dan sejuk. Namun, dengan modal lahan seluas 10 hektar yang dimiliki, konsep green saja tampaknya belum cukup untuk merangkul para investor. Karena itu, mereka juga mengemas fasilitas yang memanjakan pengunjung
“Konsep complete resort facilities ini akan menjadi pemicu gain yang terus tumbuh bagi proyek ini,” ujarnya. Meski tren penjualan properti sedang menurun, kata Abdi, investasi di Bogor Green Forest tetap tumbuh subur. Dia optimistis, unit executive suite dari Bogor Green Forest yang masih tersisa sebanyak 40 unit akan habis paling lambat akhir tahun nanti.
85
Edisi Oktober 2015
86
The Project
H A RV E S T C I T Y
PROSPEK CERAH DI CIBUBUR-CILEUNGSI
Oleh: Richardus Setia Gunawan
Edisi Oktober 2015
The Project
Bermodal lahan 1.050 hektar, kawasan super besar ini memiliki masa depan gemilang. Indikasinya, gain tinggi dan pembangunan infrastruktur yang terus berjalan. endengar kata CibuburCileungsi mungkin dahi orang akan berkerut. Tidak dapat dinafikkan daerah ini memiliki lalu lintas yang padat. Setiap senja, antrean panjang kendaraan sudah terlihat di Tol Jagorawi, terutama ke arah pintu tol keluar Cibubur. Belum lagi antrean kendaraan yang merayap sepanjang Jalan Alternatif Cibubur. Apa boleh dikata, permintaan terhadap hunian yang terus meningkat membuat daerahdaerah pinggir Jakarta ini kian sesak. Alasan ini pula yang mungkin membuat orang enggan bepergian ke sana. Namun di tengah realita yang ada, Harvest City—kota mandiri yang akses utamanya terletak di Jalan Transyogi Km 1,5 Cileungsi—tidak ingin terkungkung dalam kondisi tersebut. Sejak digagas pada 2008, kawasan ini tetap memandang optimistis proyek garapannya. Menilik ke belakang, Harvest City yang dikembangkan oleh konsorsium tiga developer (Suryamas Group, Duta Putera Land, dan Kalindo Land) memang memiliki visi ke depan. Hal ini dapat dilihat dari pemilihan nama ‘harvest’ yang berarti menuai, memanen, dan memetik hasil tanam yang identik dengan kemakmuran. Diharapkan, penduduk Harvest City nantinya dapat menikmati kawasan perkotaan yang memberikan kesuksesan
dan kemakmuran. Modal mereka tentunya lahan seluas 1.050 hektar, lahan sebesar itu kini sudah sulit ditemukan di proyek-proyek perumahan di kawasan Jabotabek. Lokasinya menghubungkan kawasan ‘segitiga emas’ yakni Cibubur, Bekasi, dan Cikarang. Area tersebut juga masuk ke dua wilayah daerah tingkat dua: Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. Untuk wilayah Kabupetan Bekasi, izin lokasi seluas 200 ha dipegang oleh PT Dwikarya Langgengsukses; sedangkan Kabupaten Bogor seluas 850 ha dimiliki oleh PT Dwigunatama Rintisprima. Kolaborasi ini ternyata sukses mencetak angka penjualan yang bagus. Landed house perdana mereka bernama Bromelia langsung sold out hanya dalam waktu 2 hari. Saat itu, tipe yang mereka tawarkan adalah unit dengan luas bangunan 22 m² dan luas tanah 66 m² (22/60) seharga Rp60 juta. Melihat respons yang baik itu, Harvest City pun mulai gencar membangun klaster lainnya. Terhitung sejak 2008 , sudah 29 klaster yang telah mereka telurkan. “Dari total 6.500 unit, saat ini sekitar 5.000-an unit sudah serah terima,” kata Agung Novianto, Sales Manager Harvest City. Menurut Agung, timnya sadar betul bahwa akses menuju Harvest City masih jauh dari sempurna. Namun, imbuhnya, ada 3 tol terdekat untuk mengakses Harvest City. Pertama tentunya pintu tol CibuburJagorawi; kedua, MM2100-Cibitung; dan ketiga, pintu Tol Cimanggis-Cibitung yang nantinya akan menjadi akses terdekat ke Harvest City.
Edisi Oktober 2015
87
88
The Project
Pintu tol MM2100 merupakah salah satu akses yang dekat, tapi lantaran jalanan masih sempit dan belum ramai, maka jalur ini masih jarang dilalui. “Nantinya kami akan membangun infrastruktur ke arah sana,” tegasnya. Saat ini, pintu tol CimanggisCibitung sedang memasuki tahap ground breaking dan akan selesai dalam beberapa tahun mendatang. “Kalau sudah jadi, maka kawasan ini akan booming seperti BSD dan Alam Sutera,” tandas Agung.
Dari Harvest Box Hingga Shuttle Bus Sebagai kota mandiri, tentunya Harvest City paham betul pentingnya fasilitas guna memenuhi kebutuhan penghuninya. Oleh sebab itu, beragam fasilitas sudah mereka bangun seperti sarana pendidikan, perbelanjaan, hiburan dan
Rosemary, Rosaline dan Sakura Saat ini, sedang ada tiga klaster baru yang tengah dipasarkan Harvest City. Untuk kelas menengah tersedia klaster Rosemary dan Rosaline, sedangkan kalster Sakura ditujukan untuk kelas menengah-bawah. Semuanya berjumlah 300 unit di masing-masing klaster. Klaster Rosemary sudah memilik spesifikasi medium antara lain batu bata merah, atap baja ringan dan kusen alumunium. Harganya pun dimulai dari angka Rp300 juta. Ada 3 tipe yang ditawarkan
Edisi Oktober 2015
dengan luas tanah 78-120 m². Klaster Rosaline pun tidak jauh berbeda. Dengan harga di kisaran Rp350 juta, klaster ini pun menawarkan 3 tipe dengan luas tanah 100-120 m². Saat ini, penjualan klaster Rosemary yang dimulai sejak 2014 sudah mencapai angka 80% sedangkan Rosaline yang baru saja diluncurkan sudah terjual 50%. Penjualan yang tinggi justru datang dari Klaster Sakura. Dengan kisaran harga yang dimulai dari Rp200 juta, tipe ini laris diserbu pembeli. Saat ini, unit klaster Sakura hanya tersisa sekitar 30%. Ada 3 tipe yang ditawarkan, luas tanahnya 60-78 m². Harvest City pun memudahkan konsumen untuk membayar cicilan. Agung menjelaskan, “Kalau misalnya DP Rp9 juta, maka cicilan DP dapat diangsur selama 3 bulan yakni Rp3 juta per bulan. Dengan DP sebesar itu, penghuni sudah mendapatkan free BPHTB, subsidi KPR dan langsung dapat tinggal di real estate.”
The Project
89
50%
Gain Lebih Per Tahun
Melihat fasilitas dan infrastruktur yang sedang dan sudah dibangun, maka tak salah bahwa investasi di Harvest City sangat menggiurkan. Agung menyimulasikan gain yang di dapat investor di Harvest City. Menurut Agung, kenaikan gain setiap tahunnya bisa mencapai 50% lebih. Agung pun memberi contoh klaster Bromelia. Pada 2008, unit di klaster itu berharga Rp60 juta. Saat ini, harganya sudah mencapai Rp250 juta. Contoh lainnya, klaster Orchid. �Pada 2014 harganya berada di kisaran Rp150 juta, saat ini sudah mencapai Rp 250 juta. Ini berarti kenaikan gain mencapai 50% lebih dalam waktu setahun.� Harvest City pun tampaknya sudah tidak sabar menunggu selesainya pintu tol CimanggisCibitung. “Kalau akses terdekat ini sudah jadi, bisa jadi gain-nya bisa mencapai 100% lebih setiap tahunnya,� pungkas Agung mengakhiri pembicaraan.
Edisi Oktober 2015
90
The Project
transportasi. Dalam hal fasilitas pendidikan, mereka berhasil mengundang lembaga pendidikan Santo Yoseph dan Ibnu Sina Islamic School. Masing-masing sekolah ini memiliki luas lahan 4.000 m² dengan bangunan 4 lantai. Tak lupa fasilitas-fasilitas penunjang lainnya antara lain Festival Oriental, yakni tempat wisata belanja yang bernuansa oriental (Tionghoa dan Korea) dengan desain bangunan yang unik dan menarik. Ada pula Harvest Box yang akan menjadi pusat lifestyle dan tempat hangout andalan warga di sana. Terakhir, sebuah hipermarket yang akan segera bergabung. Pada 2010, Harvest City membangun Water Joy sebagai wahana bermain air. Tersedia pula Harvest Walk, yaitu taman air dengan danau buatan yang dapat diakses gratis oleh para penghuni. Demi memudahkan transportasi penghuni, pengembang juga menyiapkan shuttle bus dengan jurusan Blok M dan Tanjung Priok. ”Untuk keluar dan menuju kawasan Harvest City, saat ini penghuni dapat menikmati layanan bus kami secara gratis,” jelas Agung.
“Landed house perdana mereka bernama Bromelia langsung sold out hanya dalam waktu 2 hari. “ Edisi Oktober 2015
The Project
Edisi Oktober 2015
91
92
DESIGN
Edisi Oktober 2015
DESIGN
Pengaplikasian anyaman ternyata tidak melulu pada furnitur, tapi sudah merambah ke bidang arsitektur dengan menjelma menjadi pemercantik luar bangunan. Oleh: Richardus Setia Gunawan
eknik menganyam sangat melekat pada sejarah kebudayaan Indonesia. Sudah ratusan tahun lebih teknik ini dipergunakan oleh nenek moyang kita untuk membuat kursi atau dinding rumah. Material yang dipergunakan pun sangat beragam mulai dari kayu, bambu, rotan dan bahkan kertas. Kearifan lokal Indonesia inilah yang ingin dikenalkan Lim Masulin, desainer yang menggawangi produsen furnitur Byoliving, ke mancanegara. “Saya sering melakukan pameran di luar negeri. Sebenarnya, [negeri] kita memiliki banyak material yang bagus. Namun, yang saya sayangkan, kenapa material kita yang bagus tidak bisa kita aplikasikan ke berbagai macam bentuk,� ucap kepada Property-In. Lim menambahkan banyak sekali konsep yang bisa diaplikasikan dengan anyaman. “Kalau orang cuma pakai anyaman untuk keranjang, saya berpikir anyaman bisa menjadi tas. Kalau orang cuma mikir anyaman hanya untuk pernakpernik atau ketupat, saya berpikir anyaman dapat menjadi kulit luar bangunan.� Ucapan tersebut dia buktikan di Milan Expo 2015 beberapa bulan lalu. Bersama beberapa desainer Indonesia, Lim Masulin mewakili Indonesia untuk menunjukan hasil karya anak bangsa. Bukan hanya furnitur dengan teknik anyaman, dia juga menampilkan anyaman rotan sintetis miliknya berupa secondary skin atau kulit luar bangunan yang mempercantik fasad bangunan. Rupanya, ambisi untuk mengimplementasikan
Edisi Oktober 2015
93
94
DESIGN
anyaman ini sudah dipendam Lim sejak 7 tahun lalu. Dia merintis bisnis anyaman sejak 2008 dan bercita-cita dalam kurun 10 tahun sudah dapat mengaplikasikan teknik anyamannya ke berbagai bentuk. “Intinya, kami ingin membuat sesuatu yang tidak ada di pasaran,” ujar Lim. Salah satu yang Lim banggakan, timnya memadukan teknik anyaman dan teknik menjahit. Kelebihan itulah yang tidak dimiliki oleh pemain lain. Dia mengungkapkan bahwa timnya juga memiliki ilmu ‘seset’. Ilmu ini adalah teknik menggunting dan menarik untuk menyesuaikan ukuran anyaman tanpa perlu membongkarnya kembali. “Jadi kalau kami menganyam material yang besar, ukurannya bisa kami sesuaikan. Misalnya
Edisi Oktober 2015
DESIGN
dari panjang 2 centimeter, kami ubah menjadi 1 centimeter,” jelasnya. Mereka memperhatikan pula teknik desain dalam mengolah anyaman arsitekturnya. “Kami juga perlu menguasai bentuk keras dan permukaan yang halus. Ilmu besi seperti aluminium, besi, dan baja harus kami kuasai sebagai tulangnya. Setelah itu, baru permukaan anyaman.” Lim pun menimpali bahwa semakin ke sini, dia semakin mengerti desain yang baik untuk anyaman. Berbicara tentang anyaman, ternyata semakin rumit suatu desain anyaman semakin bagus pula desain tersebut. Berkaitan dengan peluang bisnis anyaman, Lim optimistis. Menurut dia, peluang berbisnis anyaman masih bagus karena pasarnya sangat luas. “Masih banyak inovasi yang bisa kita lakukan sehingga pasar anyaman ini masih luas seperti lautan.”
mengerjakan sebuah proyek developer seluas 130 hektar, yakni mendesain komplek rumahrumah dari bahan anyaman. Selain itu, ada juga permintaan dari satu mal untuk dianyam penuh kulit bangunannya. “Jadi pasar bisnis anyaman ini belum ada batasnya. Ke depan, kami juga akan membuat sepatu dan kacamata dari anyaman.”
Lim mengutarakan, saat ini dia sedang
Edisi Oktober 2015
95
DESIGN
L'aquila concert hall in italy
BANGUNAN-BANGUNAN BERBAHAN KERTAS Beton, kayu, besi, baja adalah bahan-bahan yang umum digunakan untuk struktur bangunan. Tapi bagaimana kalau sebuah rangka bangunan terbuat dari tabung kertas? Arsitek dari Jepang ini dapat melakukannya.
Oleh: Richardus Setia Gunawan
SBA awalnya memang fokus membangun hunian fungsional dari bahan kertas sebagai material kontruksinya. Lebih spesifik lagi, mereka menggunakan tabung berbahan kertas dalam berbagai dimensi dan ketebalan sesuai dengan skala proyek yang dikerjakan. Tentunya hal ini membutuhkan eksperimen panjang dalam mematangkan perencanaan desain. “Hal yang juga penting adalah pemilihan bahan tabung kertas sebagai bahan yang
Edisi Oktober 2015
berkelanjutan,� kata Ban. Struktur bangunan tabung kertas baru-baru ini mereka terapkan dalam pembangunan Katedral Christchurch di Selandia Baru. Sebelumnya, gempa telah menghancurkan ikon ternama di Selandia Baru itu. Setelah gempa, pendeta di Christchurch mencoba mengontak Shigeru Ban untuk menanyakan jasa arsitek untuk membangun rumah sementara di tempat bencana. Namun, Ban menjawab bahwa dia tidak akan menagih bayaran karena nantinya katedral tersebut juga akan digunakan oleh orang banyak selain acara keagamaan. Konsep pembangunan katedral ini adalah mereproduksi atap depan yang berbentuk segitiga sama sisi dan juga atap belakang gereja yang berbentuk segi tiga sama kaki. SBA merancang kontruksi dengan biaya murah berkapasitas 700 kursi. Mereka juga memprioritaskan penggunaan produk lokal. Tabung kertas diperkuat oleh kayu laminasi yang dibuat di pabrik tabung kertas di sekitar
The Pavilion Inside Hermes Mansion in Milan
S
higeru Ban, arsitek kelahiran 5 Agustus 1957, sudah lama menjadi buah bibir di kalangan arsitek dunia karena karyakaryanya yang luar biasa. Pelbagai penghargaan kerap ia raih dalam berbagai kesempatan. Ban, begitu ia kerap dipanggil, berinovasi membuat bangunan dari bahan kertas dan karton yang didaur ulang. Dengan terobosannya, ia bersama timnya yang tergabung dalam Shigeru Ban Architects (SBA) mampu dengan cepat dan efisien membangun rumah untuk korban bencana alam.
Shigeru Ban christchurch Chathedral
96
DESIGN
Christchurch. Untuk membangun kembali katedral Christchurch, SBA menggunakan 196 tabung kertas dengan jarak 15 cm satu sama lainnya. Akhirnya, pembangunan Katedral Christchurch ini rampung pada Juli 2013. Tidak hanya untuk acara keagamaan, katedral tersebut juga digunakan untuk event-event besar dan konser musik. Shigeru Ban mulai berkecimpung pada proyek-proyek bencana karena ia merasa tidak puas dengan fungsi arsitek yang kebanyakan untuk membangun bangunan kelas sosial tertentu. Ia pun memilih mengembangkan struktur tabung karton untuk bangunan sementara seperti tempat penampungan bencana. “Bahan ini kami pilih karena tahan lama, mudah dirakit, murah dan dapat digunakan untuk bangunan luas sekalipun,� katanya. Banyak sudah karya Ban dalam proyek penanggulangan bencana. Pada 1994, ia membangun camp untuk pengungsi di Rwanda. Ia juga membangun bangunan kertas di Kobe, L’Aquila Concert Hall di Italia, dan di Hualin—sebuah bangunan sementara untuk sekolah dasar di China. SBA biasanya menciptakan solusi bangunan sesuai dengan sistem penampungan yang ada. Di Jepang, korban bencana ditempatkan di gymnasium selama 6 bulan sampai perumahan sementera dibangun. Di antara proyek-proyeknya, beberapa klien juga meminta penggunaan signatured struktur tabung kertas miliknya. Paviliun Hermes Maison di Milan Design Week 2011, misalnya. Paviliun
Edisi Oktober 2015
97
98
DESIGN
Paper Tea House
ini dirancang seperti sebuah rumah terbuka dengan kolom tabung kertas guna menunjukkan koleksi furnitur kontemporer yang dirancang untuk Hermes. Ruangannya pun didesain dengan nuansa lokal. Fitur khususnya adalah potongan kertas berukuran besar yang berfungsi sebagai atap dan anyaman horizontal di kolom bangunan sebagai dindingnya. Alhasil, cahaya yang masuk ke dalam ruangan menciptakan kesan lembut dan siluet yang indah. Salah satu karya terpenting Ban adalah The Paper Tea House. Karya ini merupakan bagian
Edisi Oktober 2015
dari pameran seni dan budaya Jepang yang dihelat di London pada 2008. Seluruh bagian rumah terbuat dari tabung karton persegi panjang yang didaur ulang. The Paper Tea House diisi oleh sebuah furnitur meja, 4 kursi dan bangku tunggu di depannya. Tak ayal, hal ini mengundang pertanyaan apakah di masa depan seluruh rumah akan terbuat dari kertas? Namun, Shigeru Ban menjawab, “tidak�. Mereka sangat paham bahwa bahan dari kertas memiliki banyak kekurangan bila dibandingkan dengan kayu dan baja. Sejatinya, tabung kertas ini memang hanya
DESIGN
ditujukan untuk struktur bangunan sementara. Daya tahan tabung pun tergantung pada fungsinya—apakah nantinya tabung diletakkan di dalam ataupun di luar ruangan. Menurut Ban, kalau orang mencintai bangunan kertas tersebut maka bangunan tersebut akan bertahan lama. Bahkan, bangunan sementara itu bisa menjadi permanen. Ban memberi contoh gereja berbahan kertas di Kobe mampu bertahan selama 10 tahun sebelum akhirnya harus direlokasi.
memiliki portfolio bagus berupa beragam proyek perumahan dan komersial. Hingga kini, mereka juga terus menerima proyek baru. “Bertemu dengan klien, tempat, dan material bangunan yang berbeda akan mengembangkan kecerdasan seorang arsitek,� kata Ban. Bahkan, lanjutnya, seorang arsitek harus memiliki pengalaman di bidang umum sebelum dia menghasilkan karya arsitektur di lokasi bencana.
SBA sebenarnya tidak bekerja secara eksklusif hanya pada proyek bencana. Mereka juga
Edisi Oktober 2015
99
100
Edisi Oktober 2015
Technology | Garage | Tools | People | Lighting | Home Appliances | Events | Books
TEKNOLOGI YANG BAKAL MENGUBAH PROPERTI Edisi Oktober 2015
101
Technology
102
TEKNOLOGI YANG BAKAL MENGUBAH PROPERTI Beberapa tahun lalu kita masih terkagum-kagum melihat iPad (yang diluncurkan pada 2010), tapi sekarang produk itu sudah menjadi hal yang biasa. Inilah gambaran betapa cepatnya kemajuan teknologi mengubah cara kita bekerja, berbelanja, dan menghabiskan waktu luang. Orang-orang yang tadinya berbelanja buku dan DVD ke toko, kini mengakses semua produk itu lewat tablet atau komputer.
Berbagai teknologi baru tak diragukan akan mengubah wajah industri properti. Tren e-shopping, misalnya, telah menciptakan banyak kebutuhan terhadap gudang. Lantas, perubahan apa lagi yang akan terjadi?
OFFICE ROBOTS
1
Kehadiran robot sudah mulai dirasakan di kantor-kantor, terutama dalam hal komunikasi. Kini seorang karyawan bisa login ke dalam sebuah robot, melintasi kantor, untuk melihat apa saja yang sedang terjadi dan bahkan berbicara dengan rekan kerja .
Edisi Oktober 2015
Di kantor, kini sebuah robot sudah bisa membersihkan, mengisi ulang printer, dan menjadi petugas keamanan. Gedunggedung kantor masa depan mungkin bakal membutuhkan storage lebih besar serta area untuk service dan mengisi ulang baterai robotrobot tersebut.
Technology
INTERNET OF THINGS
2
Kini semakin banyak perabot yang terkoneksi ke internet, dapat dikendalikan dari jauh, dan memonitor bagaimana kita menggunakannya. Contoh: sebuah lemari es bisa memonitor apa saja isinya, memberitahukan pemiliknya apa yang harus dibeli saat belanja nanti secara mobile, hanya dengan mengklik tombol ‘buy’.
Ini bisa menambah momentum naiknya perdagangan online, meningkatkan demand untuk properti yang bersifat logistik. Mesinmesin yang terhubung ke internet bisa membuat suatu kantor memiliki sebagian kemampuan untuk mengelola dirinya sendiri.
DRONES Ketika Amazon berencana mengantar paket-paket ukuran kecil lewat helikopter drone, banyak orang yang skeptis. Ternyata perusahaan lain pun sedang menguji coba pengiriman barang melalui drone. Di masa depan, properti logistik bisa hadir dalam bentuk bandara mini—tempat drone datang dan pergi untuk mengantar barang.
3 Maskapai penerbangan Easy Jet sedang merencanakan agar para kru maintenance bisa memakai drone untuk memudahkan proses inspeksi atau pemeriksaan pesawat. Begitu pula di industri properti, developer bisa menggunakan drone untuk menginspeksi bangunan.
Edisi Oktober 2015
103
104
Technology
DRIVERLESS CARS
4
Mobil yang dikendalikan komputer, dapat berkomunikasi dengan kendaraan lain dan menerima laporan lalu lintas—melalui wifi— tentunya bakal membantu melancarkan arus lalu lintas dan mempercepat waktu tempuh. Hasilnya, kualitas hidup akan lebih baik, terutama di lokasi yang padat perkantoran dan sering macet.
Selain itu, pergerakan lalu lintas akan bisa diatur lebih efisien sehingga lebih banyak orang bisa berjalan kaki, memperbanyak area-area publik dan jalur perdagangan bagi peritel. Kota akan menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal, bekerja, dan berbelanja.
5
3-D PRINTING Teknologi printer 3-D kini lebih banyak digunakan untuk memproduksi komponen. Tetapi komponen-komponen tersebut masih perlu dirakit menjadi suatu produk yang berfungsi penuh. Untuk itu, diperlukan uji quality control dan sebuah bangunan pabrik. Dalam research and development (R&D) dan manufaktur spesialis, printer 3-D dianggap
Edisi Oktober 2015
bisa menurunkan biaya dan mempersingkat proses produksi. Akibatnya, kita akan melihat munculnya banyak pabrik start-up yang menawarkan produk specialist. Ini juga turut memicu lebih banyak permintaan terhadap barang-barang industri ringan. Ivan Mulyadi (sumber: Knight Frank, “ Global Cities, The 2015 Report�)
Home Appliances
Kulkas 6 Pintu yang Hemat Energi Dilengkapi teknologi Intelligent Eco Sensors (Econavi) terbaru, produk ini diklaim dapat menghemat energi lebih banyak. Panasonic kembali meluncurkan produk terbarunya, yakni Glass Door Refrigerator, sebagai pelengkap rangkaian produk home appliances unggulan yang memberikan solusi terbaik kepada para pelanggan. Peluncuran produk tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan 55 tahun kontribusi Panasonic di Indonesia. Dengan tampilan high-class dan kualitas berstandar Jepang, lemari pendingin eksklusif ini tidak hanya memiliki banyak fitur unggulan tapi juga daya tahan yang lebih lama. “Panasonic selalu memperbaharui tampilan serta teknologi dari produk-produk yang dipasarkan agar dapat menjawab kebutuhan akan home appliances di Indonesia, salah satunya melalui Panasonic Glass Door Refrigerator ini,” ujar Hiroyoshi Suga, Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia. Salah satu varian yang paling diunggulkan adalah kulkas enam pintu dengan full-flat glass dan teknologi Jepang terkini. Produk tersebut dilengkapi teknologi Econavi terbaru, yaitu Storage Eco. Teknologi ini dapat menghitung jumlah makanan yang disimpan dalam lemari es dengan sensor cahaya khusus. Ketika jumlah makanan berkurang, Econavi mengurangi tingkat
pendingan untuk menghemat energi. Namun ketika jumlah makanan meningkat, Econavi mempertahankan level pendingan standar sehingga pendingan menjadi optimal. Tidak hanya itu, Panasonic Glass Door Refrigerator juga hadir dengan model pegangan pintu terbaru guna mempertahankan tampilan datar dari seamless full-flat doors. Pemilihan material tempered glass pun bertujuan agar lemari pendingin ini mudah dibersihkan, tahan gores, dan memiliki daya tahan lebih lama. Yang juga berbeda, produk ini menempatkan freezer di bagian tengah sehingga pintu kulkas utama terletak di bagian paling atas. “Kami menyesuaikan kebutuhan konsumen untuk alasan kemudahan dan kesehatan,” ujar Frangky Purnomo, Product Manager Home Appliance PT Panasonic Indonesia. “Pintu utama kulkas adalah bagian yang sering dibuka. Karena itu kami meletakkannya di bagian atas supaya konsumen lebih mudah untuk mengambil makanan dan terhindar dari penyakit pinggang.” Richardus Setia Gunawan
Edisi Oktober 2015
105
106
Garage
Sentuhan Midas di Berbagai Hal Dengan pahatan desain yang kokoh serta fitur-fitur terbaru, Ford merilis all-New Ford Everest. Cocok bagi para pecinta petualang.
S
etelah sukses dengan Ford Everest yang berhasil merebut hati pasar Indonesia, Ford kembali meluncurkan seri terbaru Everest, yaitu all-New Ford Everest, pada perhelatan Indonesia International Motor Show 2015. Hadir dengan desain dan teknologi yang berbeda dan lebih canggih, produk ini digadang-gadang bakal melebihi kehebatan seri sebelumnya. Bagus Susanto, Managing Director Ford Motor Indonesia (FMI), yang ditemui di sela-sela peluncuran mengatakan bahwa mereka selalu berupaya meningkatkan kualitas produk dengan menghadirkan teknologi berkelas dan sejalan dengan keinginan konsumen—terutama dari sisi desain, efisiensi dan keselamatan pengendara. “Kami berkomitmen terhadap desain, efesiensi, dan keselamatan,� ujarnya. All-New Ford Everest memang terlihat berbeda dan lebih gahar. Desain body-on-frame memberikan tampilan prima ketika berada di medan ekstrem. Hal tersebut juga didukung ground clearance sebesar 225 mm yang membuat mobil ini mampu mengarungi air setinggi hingga 800 mm. Penambahan teknologi-teknologi terbaru diterapkan secara matang dan proporsional di kendaraan SUV ini. Yang teranyar adalah Terrain Management System yang
Edisi Oktober 2015
Garage
Edisi Oktober 2015
107
108
Garage
diklaim merupakan teknologi pertama di kelasnya. Fitur ini berfungsi memudahkan pengemudi memilih empat pengaturan kendaraan sesuai lingkungan—normal, snow/gravel/grass, sand dan rock. Pengaturan tersebut akan mengubah respon throttle, transmisi, sistem four-wheel drive dan kendali traksi kendaraan.
Hadir dengan dua pilihan mesin diesel, yaitu 2.3 liter Duratorq TDCi empat silinder dan 3.2-liter Duratorq TDCi lima-silinder, mobil ini mampu menghasilkan semburan tenaga mencapai 160 hp dan torsi 385 Nm untuk mesin berkapasitas 2.2 liter; dan tenaga sebesar 200 hp dengan torsi 470 Nm untuk mesin 3.2 liter.
Tak berhenti di satu teknologi terbaru saja, seri ini juga mengaplikasikan peranti modern lainnya, yaitu Curve Control. Fitur ini sangat membantu pengemudi dalam mengatur kendali saat melaju di tikungan. Ketika kendaraan sedang melaju, all-New Ford Everest pun memiliki sistem Adaptive Cruise Control yang dilengkapi lane keeping alert dan lane keeping aid untuk menjaga kecepatan atau jarak dengan mobil di depan, serta mempertahankan kendaraan berada tetap di jalur.
Dengan semua komposisi teknologi yang aduhai tadi, FMI menyatakan ada kompensasi harga yang jauh lebih mahal dari seri sebelumnya. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp560 juta sampai Rp634 juta. Sepadan tentunya dengan kualitas yang diberikan.
Fitur lain yang digunakan saat kendaraan diam adalah Blind Spot Information System (BLIS) dengan cross traffic alert yang berfungsi menginformasikan pengemudi ketika ada kendaraan di titik blind spot, seperti bagian belakang saat mundur keluar parkir. Bahkan, fitur pembantu parkir pun telah disempurnakan. Jika sebelumnya hanya bisa melakukan parkir pararel, kini all-New Everest bisa melakukan parkir seri. Pengendara hanya perlu menginjak pedal gas tanpa mengendalikan kemudi dan mengatur rem. Perubahan Interior Di bagian ‘jeroan’ mobil, all-New Ford Everest meletakkan kursi duduk fold-flat pada baris kedua dan power-fold pada baris ketiga. Informasi saja, model seperti ini merupakan yang pertama di jenis SUV dan membuat kapasitas bagasi meningkat tajam menjadi 2.010 liter. Terlebih ditambah dengan powered lift-gate yang semakin mempermudah pengemudi ketika kursi dilipat. “Pengemudi bisa memasukkan banyak barang ketika sedang melakukan perjalanan adventuring atau touring,” jelas Bagus. Terapan pertama kalinya di tipe SUV juga dilakukan FMI ketika menempelkan Active Noise Cancellation yang bisa digunakan untuk pengoptimalan penyegelan kabin. Hal tersebut didukung penggunaan material peredam suara di seluruh kendaraan yang sangat rendah tingkat noise, vibration and harshness (NVH).
Edisi Oktober 2015
Aziz Fahmi Hidayat
Garage
Edisi Oktober 2015
109
110
Tools
Didesain Sesuai Kebutuhan Konsumen
S
tanley Black & Decker (SB&D), produsen perkakas kelas dunia, kini hadir di Indonesia untuk para profesional di pekerjaan bangunan. Melalui produkproduknya—Stanley, DeWalt dan Black & Decker—perusahaan kenamaan ini muncul sebagai pesaing baru bagi produk-produk konstruksi lain yang telah lebih dulu ada di Tanah Air. Rentang produk SB&D sebenarnya sangat luas. Mulai dari level industri yang membutuhkan tingkat presisi tinggi; level konstruksi bangunan
dan proyek-proyek infrastruktur, hingga perkakas Do-It-Yourself (DIY) yang aman dan mudah untuk dipakai. Desainnya juga dibuat khusus bagi konsumen sehingga nyaman digunakan dalam berbagai kondisi. “Produk kami memang dibuat sesuai kebutuhan,” tutur Ryan Tirta Yudhistira, Country Director PT Stanley Black & Decker Indonesia. Berikut ini beberapa produk Stanley Black & Decker yang acap dipakai oleh para profesional konstruksi untuk pembangunan gedung ataupun infrastruktur:
Small Angle Grinder STGS5100 Gerinda sudut kecil ini dapat difungsikan sebagai pemotong ataupun ampelas. Lebar rumah gerinda yang ramping membuatnya nyaman digunakan oleh tangan profesional di Indonesia. Armatur yang berlapis bahan resin membuatnya memiliki ketahanan lebih lama.
10mm Rotary Drill STDR5510 Bor putar ini digunakan para profesional untuk melubangi kayu, besi ataupun metal. Kualitas tinggi dengan tenaga motor 550 watt membuat pekerjaan semacam itu jadi terasa begitu mudah.
Edisi Oktober 2015
Tools
13mm Impact Drill STDH7213 Bor tumbuk ini bisa dipakai untuk melubangi bahan lebih keras dari yang dapat dilakukan oleh bor biasa. Bahan persneling 18 gigi yang dibuat dengan besi solid membuatnya mampu melubangi beton dengan sangat mudah. Rumah persneling dari bahan metal membuatnya lebih kuat dan tidak panas saat dipakai.
10kg Demolition Hammer D25901K Palu penghancur seberat 10 kg ini cocok digunakan dalam pembangunan infrastruktur ataupun pertambangan. Tenaga tumbukan 51.000 joule per menit memberinya kekuatan lebih untuk menghancurkan beton besar. Active Vibration Control yang mengurangi 70% getaran pun membuatnya sangat nyaman digunakan.
Small Angle Grinder DWE8100S Gerinda DeWalt seberat 1,4 kg ini dibuat dari bahan metal utuh yang khusus diciptakan untuk pekerjaanpekerjaan konstruksi kelas berat. Armatur dan medan magnetnya dilapisi lem epoxy tahan debu sehingga memiliki durability lebih lama dari gerinda biasanya.
Tough Case Tape Meteran kotak ini memiliki kemampuan ulur sepanjang 1,8 meter yang membuatnya bisa tetap digunakan pemakai meski sedang sendiri. Lapisan nilon yang dimiliki membuatnya lebih aman digunakan.
Mata Bor Karbit XLR Mata bor karbit ini didesain khusus dengan mengoptimalkan 4 pemotong geometris untuk memberikan kecepatan lebih dalam proses pelubangan. Spiral flute unik yang dimiliki mampu menghasilkan pemindahan materi yang lebih banyak dari mata bor lainnya.
Compact Drill Driver DCD700 Bor nirkabel kompak 10.8 V ini memiliki kecepatan 1.500 putaran per menit. Desain inline yang ramping dan sikat karbon sepanjang 16,5 mm memberikan kenyamanan dan ketahanan lebih untuk digunakan.
Edisi Oktober 2015
111
112
People
Andrew De Barata
Nekad Berhenti Kuliah
Pengusaha nyentrik almarhum Bob Sadino mungkin bangga jika melihat kiprah pemuda yang satu ini. Andrew De Barata adalah sosok muda yang tak kalah nyentrik pula. Dia memutuskan berhenti kuliah menjelang semester akhir karena merasa dirinya harus fokus untuk berbisnis. “Harus ada satu yang saya seriusin: bisnis atau kuliah. Akhirnya, saya memutuskan keluar dari kuliah karena ingin fokus pada bisnis,” ujarnya. Saat itu, tahun 2010, pria berkacamata ini baru berusia 22 tahun dan sempat menjalani bisnisnya sambil kuliah. Selepas meninggalkan bangku kuliah di Bandung, Andrew kembali ke Jakarta untuk menjadi pengusaha. Tidak main-main, bisnis yang digelutinya adalah developer properti. Bermodal awal uang Rp500 juta yang diperoleh dari relasinya, Andrew yang pengagum berat Nabi Muhammad itu langsung membangun town house yang terdiri dari 8 unit rumah.
Edisi Oktober 2015
Memang agak aneh, dengan modal segitu bisa membangun rumah sejumlah itu. Tapi berbekal kemampuan marketing yang dia dapatkan secara otodidak, Andrew menjalin kerja sama dengan pemilik lahan, kontraktor, dan bank. “Dari 500 juta tadi membengkak sampai beberapa miliar, tapi semuanya terfasilitasi dengan baik karena saya melakukan pendekatan yang tepat,” cerita pria lajang ini. Pendekatan yang dia maksud adalah memberikan skema kerja sama dengan win-win solution. Kini bisnis yang dibangunnya semakin matang dan memiliki beberapa proyek. Terbaru, dia tengah fokus pada dua project residential di daerah Pondok Pinang dan Jagakarsa. Sementara dalam waktu dekat ini, dia bakal melakukan topping off sebuah gedung perkantoran—miliknya dan rekan—setinggi 12 lantai di Wahid Hasyim. “Doakan biar semuanya lancar sesuai harapan, ya,” ujar Andrew.
People
Chilia Djaya
Fleksibel dan Percaya Diri Saat ini banyak wanita yang justru memiliki produktivitas atau bahkan posisi lebih tinggi daripada laki-laki.
Anggapan sebagai mahkluk yang lemah justru melahirkan motivasi tinggi kepada wanita modern untuk membuktikan bahwa mereka itu sebetulnya kuat. Sependapat dengan ini, Chilia Djaya, Direktur Marketing PT Arzu Utama Realty (Tolaram Group), berujar bahwa confidence merupakan satu hal terpenting untuk seorang wanita agar tak lagi diremehkan. “Tapi bukan itu saja, wanita juga harus fleksibel,” tutur Chilia ketika ditemui Property-In di kantornya di kawasan Sudirman, Jakarta. Ia bercerita dirinya memang dikelilingi rekan kerja yang kebanyakan laki-laki. Karena itu, ia juga harus fleksibel dalam bergaul dan berkomunikasi. “Bercandanya laki-laki dan wanita itu ‘kan beda,” kata Chilia, “kalau tidak fleksibel, nanti saya bisa stres sendiri,” lanjutnya sembari tertawa. Namun, ia malah memiliki keuntungan sendiri karena bekerja bersama rekan kerja yang mayoritas pria. “Mereka itu ‘kan cenderung lebih banyak diam. Nah, cuma wanita tuh yang bisa bikin suasana jadi cair,” canda lulusan Deakin University, Melbourne, Australia ini. Meski memiliki segudang kesibukan dalam bekerja, ibu dari dua anak ini sadar bahwa dirinya tetaplah seorang wanita. Artinya, ia tetap punya tanggung jawab terhadap rumah tangga— melayani suami serta membesarkan anak-anak. Dalam hal ini, Chilia berusaha untuk selalu eksis
dalam kehidupan anak-anak dan keluarga seperti memasak atau mengantar anak sekolah. “Saya pikir work-life balance itu paling penting. Sebab percuma saja kalau bekerja terus, tapi kehidupan di luar malah terabaikan,” ujar wanita pecinta kuliner ini. Chilia sadar dirinya dituntut untuk selalu profesional dalam menjalankan peran sebagai wanita karier dan ibu rumah tangga. Karena itu, menurutnya, ketenangan adalah hal penting lain yang harus dimiliki seorang wanita. Dengan ketenangan semua masalah yang datang pasti bisa diselesaikan. “Ada nasihat dari suami yang selalu membuat saya tenang dalam menghadapi masalah,” katanya, “take it easy and enjoy your life, what will be will be.” Fajar Yusuf Rasdianto
Edisi Oktober 2015
113
114
Lighting
Lampu yang Canggih dan Hemat Teknologi LED Philips Lighting memberikan warna baru bagi pencahayaan di Indonesia.
Diawali 120 tahun lalu dengan lampu pijar, cahaya saat ini sudah menerangi hampir seluruh wilayah di Indonesia. Teknologi-teknologi akan pencahayaan pun kini semakin berkembang. Yang terbaru adalah inovasi pencahayaan dengan teknologi Lighting Emited Dioda atau sering disebut LED. “LED mampu menghemat konsumsi energi sebanyak 60%,” tutur Chandra Vaidyanathan, Senior Vice President & Country Manager Philips Lighting Indonesia di Indonesia Convention Exhibition (ICE) saat mengadakan press conference akhir September lalu. Chandra melanjutkan, LED lebih menguntungkan bagi konsumen. Bahkan, meski lebih hemat, LED ternyata memiliki cahaya yang lebih terang ketimbang lampu biasa. Selain itu, pengembangan teknologi LED oleh Philips Lighting ini tidak memiliki efek panas seperti lampu lain.“LED sangat cocok digunakan untuk lampu belajar karena tidak memiliki efek panas,” tuturnya. Bukan hanya itu, lampu LED ini juga dapat digunakan untuk toko-toko ritel pakaian. Sebab, jelas Chandra, lampu ini memiliki ketajaman warna hingga mencapai 90%. Alhasil, warna pakaian yang disorot dengan lampu ini bisa
Edisi Oktober 2015
terefleksikan secara jelas. Selain itu, keramahan teknologi ini pun tak membuat warna pakaian menjadi pudar jika kelamaan disorot. Sementara itu, inovasi LED yang dikembangkan Philips ini sangat fleksibel. Keberagaman desain yang dimiliki membuatnya dapat diaplikasikan sebagai pemercantik ruang. Misalnya untuk pencahayaan di dapur restoran ataupun bar. Kendati demikian, lampu-lampu Philips dengan desain apik ini ternyata tidak bisa kita temukan di pasar-pasar swalayan terdekat. Pasalnya, penjualan Philips di pasar swalayan untuk lampu LED disesuaikan dengan pasar yang ada. “Kalau lampu-lampu dengan desain khusus bisa Anda pesan langsung ke Philips,” tutur Chandra. Warna-warni Indonesia Philips yang fokus dalam mengkampanyekan inovasi lampu LED besutannya terus menggeber promosi melalui berbagai macam kerja sama, baik dengan swasta maupun pemerintah. Kerja sama yang dilakukan Philips ini membuatnya kini memiliki peran penting dalam mempercantik tata ruang kota di Indonesia. Sejak 2012, Philips menggunakan LED dengan
Lighting
rangkaian pencahayaan color kinetic untuk menerangi ikon-ikon di Indonesia. Warna-warna cantik yang dilahirkan color kinetic LED menciptakan nuansa megah bagi ikon-ikon itu di malam hari. “Beberapa yang memakai pencahayaan dari Philips adalah Monas, Tugu Pahlawan di Surabaya, dan Jembatan Ampera di Palembang,” kata Chandra. Baru-baru ini, Philips juga telah menyelesaikan proyek dengan Sinarmas Land untuk menerangi bangunan monumental mereka, yakni ICE. Teknologi pencahayaan LED dengan color kinetic yang menerangi ICE menjadikan ruang komersial terbesar di Asia Tenggara itu tampil begitu elegan. Selain color kinetic, teknologi terbaru Philips ini pun telah berkontribusi kepada sistem kendali tata ruang kota di Indonesia. Teknologi CityTouch besutan Philips memungkinkan sebuah pencahayaan dalam satu kota dapat dikendalikan dengan satu sentuhan jari saja. Teknologi ini, kata Chandra, sebetulnya sudah terlebih dulu diluncurkan oleh Philips dengan nama Dynilite—yang biasa digunakan untuk rumah ataupun hotel. Dynilite dapat mengoneksikan segala bendabenda elektronik dengan aplikasi Evision yang bisa diunduh melalui smart phone. “Dengan koneksi internet, aplikasi ini dapat digunakan untuk mengendalikan alat-alat elektronik yang dihubungkan oleh Dynilite,” lanjutnya. Serupa dengan Dynilite, CityTouch juga memiliki sistem kerja yang hampir sama. Bedanya hanya dalam penggunan: Dynilite dipakai untuk pencahayaan dalam ruang, sedang CityTouch untuk luar ruang. Chandra berharap, inovasi pencahayaan yang dikembangkan Philips ini dapat menjadi sebuah solusi penghematan energi di Indonesia. Lampu LED merupakan pilihan untuk penghematan itu. Fajar Yusuf Rasdianto
Edisi Oktober 2015
115
116
Events
SEMARAK HARI PELANGGAN NASIONAL 2015 Mengusung tema “Senyum Pelanggan, Senyumku Juga�, pada 6 September 2015 lalu dihelat pesta pelanggan nasional yang berlangsung meriah di sepanjang Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Acara ini menjadi ajang unjuk gigi sejumlah perusahaan dalam memberikan apresiasi kepada semua pelanggan. Kemeriahan Harpelnas dirasakan semua pihak. Property-In bersama MARKETING Group turut ambil bagian dalam acara tersebut.
Edisi Oktober 2015
Events
Edisi Oktober 2015
117
118
People
Beli Properti dalam Satu Atap
Berlokasi di Kartika Expo, Balai Kartini- Jakarta Property Week resmi dibuka. Selama 4 hari dari tanggal 17 - 20 September 2015 Jakarta Property Week - dimeriahkan oleh tidak kurang dari 140 exhibitors - yang adalah developer properti. “Event ini diharapkan dapat menjadi oase segar di tengah lesunya industri properti seperti sekarang ini,” ujar Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung ketika ditemui seusai acara grand opening Jakarta Property Week saat itu. Mengusung tagline a different home and property expo by rumah123.com, perhelatan ini hadir dengan konsep buying, building & living – yang akan memberikan pengunjungnya pengalaman menarik – membeli properti hanya dalam satu tempat saja. Tidak hanya itu, pelbagai penawaran menarik
Edisi Oktober 2015
juga dihadirkan, dari rumah seharga 75 Juta rupiah hingga sebuah garage sale untuk perlengkapan rumah tangga. Selain itu, ada juga berbagai program seru seperti: talkshow, seminar properti, konsultasi desain interior, feng shui dan konsultasi tarot peruntungan rumah. Di sela-sela acara, Jakarta Property Week juga menghadirkan sebuah produk inovatif VR123 yang berfungsi menampilkan show unit dengan teknologi 3D virtual reality. “VR123 akan menghadirkan pengalaman berbeda bagi calon pembeli dan investor properti,” tegas Ignatius. (Fyr)
Garage
Edisi Oktober 2015
119
120
Events
Wismaya Residence Optimistis Menuai Sukses Langgeng Makmur Perkasa (LMP) Group, developer yang membangun apartemen Wismaya Residence, mengunjungi kantor Property-In di Kelapa Gading, Jakarta pada 21 September 2015. Rombongan yang dipimpin jajaran direksi LMP ini disambut hangat oleh tim Property-In. Sejumlah hal didiskusikan dalam pertemuan ini, terutama tentang kemajuan dan peluang invetasi properti di Bekasi. Iwan Nur Iswan, Corporate Secretary & Branding Custodian LMP menceritakan bahwa mereka membangun apartemen di Bekasi karena melihat potensi pasarnya begitu besar dan tinggi. “Bekasi masih memiliki prospek bagus untuk pengembangan properti,” ujarnya. Apalagi, lokasi Wismaya Residence yang terletak di Jl Hasibuan, persis berada di kawasan strategis kota (KSK). “Ini akan mampu menambah gairah properti dengan pesat,” kata Deni Alfianto Amris, Finance & Operations Director Wismaya Residence.
Edisi Oktober 2015
Hal ini diamini oleh David S. Simatupang, Pemimpin Redaksi Property-In. Menurut David, saat ini Bekasi merupakan salah satu area potensial dan memiliki future value yang cerah. “Bersama dengan Cikarang-Karawang, Bekasi diyakini mampu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.”
Sebelum mengembangkan Wismaya Residence, LMP sukses membangun Student Castle di Sleman, Yogyakarta. Mengusung sejumlah diferensiasi produk, Iswan optimistis proyek baru mereka akan kembali menuai sukses di pasar. LMP Group juga berharap bisa menjalin kerja sama yang baik demi memajukan industri properti di Indonesia. (Ucu)
Events
GreenHub Suited Office Buka Kantor Kedua
Rabu (16/9), GreenHub kembali membuka kantornya yang kedua di Plaza Marein, Sudirman, Jakarta. Berlokasi di gedung perkantoran grade A, Plaza Marein dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari Stasiun Kereta Sudirman, halte busway Dukuh Atas dan Setiabudi. Selain akses yang mudah, kantor penthouse yang terletak di lantai 23 ini juga dikelilingi banyak gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, bank dan hotel kelas atas. Di gedung tersebut, kantor yang disewakan ini memiliki area bersama yang terdiri dari ruang pertemuan dengan fasilitas video konferensi berteknologi canggih. Hal ini berguna menunjang interaksi tatap muka sang klien dalam bisnisnya. “Konsep serviced office kami buat serupa dengan kantor pertama GreenHub di Kota Kasablanka,� ujar Dhike Wardhana saat acara peresmian. Menurutnya, kantor siap pakai ini
cocok untuk perusahaan baru dan perusahaan transisi asing yang sedang mempertimbangkan melakukan bisnis di Jakarta atau sebagai tempat proyek sementara. Menurutnya, jasa sewa kantor saat ini sedang booming di Jakarta. Sekarang banyak ekspatriat, terutama dari Jepang, yang melakukan bisnis di Jakarta. Ia menambahkan, perusahaan yang sedang under construction bakal lebih hemat menggunakan kantor sewa daripada menyewa lantai untuk perkantoran, terutama di daerah CBD. “Harganya beda jauh,� kata Dhike. GreenHub Plaza Marein menyediakan kapasitas hingga 69 ruang. Satu ruang dapat diisi oleh 1-6 orang. Dengan harga termurah Rp3,5 juta per orang sebulan, penyewa sudah dapat menikmati fasilitas kantor yang dilengkapi fasilitas internet, mesin kopi otomatis, dan interior nyaman. (Ric)
Edisi Oktober 2015
121
122
Events
Topping Off Athena, Belmont Residence
Gapura Prima Group (GPG), melalui entitas usahanya yakni PT Mitra Abadi Sukses Sejahtera menggelar topping off tower ketiga dari Apartemen Belmont Residence besutannya pada Minggu, 6 September 2015. GPG memastikan Tower Athena ini merupakan masterpiece dan akan segera rampung dalam waktu dekat. “Kami berharap topping off akan memberikan gambaran serta keyakinan untuk berinvestasi di sini,” ujar Arvin F Iskandar, Komisaris Utama PT Mitra Abadi Sukses Sejahtera. Ia optimistis, setelah topping off, Athena yang lebih eksklusif akan menyusul kesuksesan yang telah dicapai oleh dua tower sebelumnya, Everest dan Mount Blanc.
Edisi Oktober 2015
Arvin yakin kepemilikan apartemen ini merupakan salah satu investasi yang sangat menguntungkan. Letaknya yang tak jauh dari Puri Indah serta Permata Hijau membuat peluang gain di sini memang cukup besar. “Kenaikan harganya saat ini sudah mencapai 60%,” katanya. Apartemen ini terbilang cukup murah untuk kawasan Jakarta Barat. “Harganya mulai dari 600juta hingga 1,9 miliar,” imbuh Arvin. Selain itu, beragam promo dan kemudahan cara pembayaran yang mereka berikan diyakini akan memberikan efek signifikan bagi penjualan Athena. (Fyr)
Events
Mall@Bassura Hadir di Superblok Bassura City Syntesis Development, pengembang superblok Bassura City menghadirkan Mall@ Bassurra di kawasan terpadu tersebut. Mal yang sedang dalam tahap penyelesaian ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan belanja dan hiburan masyarakat Jakarta, khususnya penghuni superblok Bassura City. Pertengahan September lalu manajemen Synthesis Development menggelar acara tenant gathering dan signing commitment bersama kontraktor Totalindo dan anchor tenant yang antara lain diwakili oleh: Superindo, Cinema XXI, Eat & Eat, Heritage, dan Amazone Family Entertainment.
Beragam tenant diatur peletakannya dengan layout dan tenancy-mix yang baik,� ujar Nina. Synthesis Development tengah membangun superblok Bassura City seluas kurang lebih 4 hektar. Terdiri dari 9 tower apartemen, superblok ini dilengkapi dengan Mall@Bassura setinggi 4,5 lantai yang rencananya akan beroperasi pada Maret 2016. (Ric)
Budi Yanto Lusli, CEO Synthesis Development menyampaikan rasa syukurnya atas sambutan positif para tenant dan masyarakat terhadap keberadaan Mall@ Bassura City. “Sudah menjadi komitmen kami untuk senantiasa memberikan pelayanan terpadu dan beragam fasilitas untuk memenuhi kebutuhan berbelanja penghuni Bassura City,� katanya. Dalam acara tersebut, Nina Oppusunggu, Centre Director Mall@Bassura turut menjelaskan konsep yang mereka usung. “Mal ini menghadirkan konsep keluarga dengan interior unik dan menarik.
Edisi Oktober 2015
123
124
Events
One Stop Shopping di Garuda Indonesia Travel Fair 2015
Garuda Indonesia bersama BNI dan BRI kembali menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) pada September lalu. GATF kali ini merupakan periode ke-2 yang digelar Garuda Indonesia di tahun 2015, setelah sebelumnya menggelar GATF periode pertama pada April silam. “GATF 2015 periode ke-2 ini menawarkan program yang berbeda dibanding dengan pelaksanaan GATF sebelumnya,” ujar Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani saat konferensi pers kala itu (25/9). Terasa berbeda karena selain menjual tiket penerbangan, pameran tersebut juga menawarkan paket lain seperti: paket wisata, paket hotel & resorts, asuransi perjalanan, hingga barang-barang
Edisi Oktober 2015
perlengkapan liburan. Konsep “one stop shopping” yang diusung kali ini berhasil menggaet animo besar dari masyarakat. Sementara itu, kerja sama Garuda Indonesia dengan BNI dan BRI dalam penyelenggaraannya membuat event ini menjadi sangat menguntungkan bagi nasabah kedua bank tersebut. Nasabah BRI dan BNI mendapatkan kemudahan pembayaran dengan paket cicilan selama 3 atau 6 bulan dengan bunga 0%. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati program lain seperti diskon 13% (tiket domestik), diskon 20% (tiket internasional) serta diskon 80% (khusus tiket internasional) untuk program ‘Happy Hour’ dari pukul 10.00-12.00 dan 17.00-20.00 WIB. (Fyr)
R I L U M N R A N O A F G G N A L R E B Isi dengan huruf Kapital
Nama Lengkap Jabatan / Posisi No. HP E-mail Tempat Tanggal Lahir Hobby
Events
DATA PRIBADI : : : : : :
................................................................................................... ................................................................................................... ................................................................................................... .................................................................................................. .................................................................................................. ...........................................................................................................
DATA PERUSAHAAN Nama Perusahaan Industri
: ........................................................................................................ : ........................................................................................................ Consumer Goods Transportasi Media
Keuangan Telekomunikasi Pelayanan Umum Pendidikan Lainnya... Alamat : ......................................................................................................... ............................................................................................................ No. Telp : ............................................... ............................................... No. Fax : ................................................... Website
: ...................................................
PAKET BERLANGGANAN Majalah Property-In Langganan 1 tahun Langganan 2 tahun Langganan 3 tahun
: Rp. 495.000 : Rp. 900.000 : Rp. 1.350.000
Luar Jakarta + Ongkos Kirim (Jakarta FREE) Bodetabek Pulau Jawa Luar Jawa
: Rp. 120.000 / tahun : Rp. 175.000 / tahun : Rp. 250.000 / tahun
Berlangganan Mulai Edisi : Bulan : Tahun : Metode Pembayaran : Transfer Bank BCA KCP Hibrida AC.6300-0568-39 a/n PT Info Cahaya Hero
ke alamat Majalah Property-In: Artha Gading Niaga Blok A 10 - 11, Kelapa Gading. Edisi Oktober 2015 Jakarta Utara 14240. Telp. 6221 - 4585 7040, Fax. 6221 - 4585 7039.
125
126
Books
Kiat Bisnis Developer Banyak orang menganggap bisnis properti membutuhkan modal sangat besar. Apalagi jika bisnis tersebut adalah developer properti. Pengusaha yang mampu menggelutinya umumnya memang mereka yang bermodal skala besar. Bisnis developer juga dianggap bisnis yang eksklusif karena tidak semua pelakunya bersedia mengajarkannya. Seakan ingin membantah persepsi di atas, buku ini memberikan insight tentang bagaimana bisnis developer bisa dimulai dengan modal minim. Penulisnya, tim Property Plus yang sudah 15 tahun berpengalaman dalam bisnis developer properti, juga menguraikan bagaimana memulainya dengan prinsip persaudaraan supaya bisa menjadi suatu kekuatan dalam membangun bisnis ini. Lantaran bisnis developer tidak jauh dari urusan tanah dan properti, buku ini dibuka dengan pengenalan dunia properti. Beruntunglah orang-orang zaman dulu karena orangtuanya hobi membeli tanah, dan warisannya juga berupa tanah. Berbeda dengan orang-orang zaman sekarang lebih suka membeli mobil, gadget, dan lain-lain yang nilainya malah terus merosot. Penulis menekankan bahwa kunci sukses untuk mendapatkan tanah—modal untuk bisnis developer—adalah kemampuan negosiasi yang mumpuni. Bahkan, seni negosiasi dinilai sebagai kunci untuk memulai bisnis developer, dan bukan karena memiliki aset tanah semata. Property Plus Indonesia menguraikan beberapa strategi bagaimana dapat menjual produk atau membeli rumah. Mulai dari strategi mengambil alih developer yang sedang macet dalam menjalankan bisnisnya, memiliki deposito untuk dijadikan agunan, hingga pembayaran berdasarkan jatuh tempo. Di sini juga dijelaskan bahwa perencanaan yang baik saja mungkin tidak menghasilkan apa-
Edisi Oktober 2015
apa, jika tidak dibarengi kemampuan dan kemauan keras. Pasalnya, banyak hal yang bisa terjadi di luar kendali dari rencana yang sudah dibuat. Kekuatan dan naluri seorang pengusaha sangat diperlukan karena bisnis developer adalah bisnis yang mudah berubahubah sesuai dengan kondisi dan situasi—baik eksternal maupun internal. Sebenarnya bisnis developer merupakan bisnis seni. Sebab, masing-masing lokasi memerlukan cara dan strategi berbeda dalam memasarkannya. Oleh karena itu, ada bab khusus mengenai marketing dan promosi. Sudah semestinya karena promosi dan pemasaran mampu menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi bagi sebuah bisnis, tidak terkecuali bisnis developer properti. Dibanding buku-buku lokal yang membahas tema serupa, pembahasan dalam Strategi Membangun Bisnis Developer Properti cukup komprehensif. Buku ini layak dimiliki oleh para pebisnis properti, terutama mereka yang ingin terjun ke bisnis developer. Ivan Mulyadi
Judul Strategi Membangun Bisnis Developer Properti Penulis Property Plus Penerbit Phoenix Publishing Project Tebal 279 halaman Harga Rp125.000
Events
Edisi Oktober 2015
127
128
Propertisiana
PROPERTISIANA PJ Rahmat Susanta - Director of Property-in
OVER KREDIT Salah satu bisnis yang menarik di properti adalah over kredit. Banyak orang di Indonesia yang lantaran tidak sanggup membayar akhirnya menjual properti mereka kepada orang lain. Sebaliknya, banyak pula pihak yang senang mengambil alih properti orang yang bermasalah. Bagi bank sendiri, over kredit juga menjadi salah satu lahan bisnis kredit yang menarik. Pertama, dokumen yang ada pasti sudah divalidasi oleh bank sebelumnya sehingga tidak ada keraguan nanti ada sertifikat bermasalah. Kedua, nilai jaminan propertinya juga lebih tinggi karena harga properti meningkat. Ketiga, nasabah baru yang mengambil alih kredit ini seharusnya juga lebih kuat secara finansial. Selain itu, over kredit juga membantu bank untuk mencari nasabah-nasabah baru. Nasabah KPR yang ada sekarang mungkin baru akan mengambil kredit 1015 tahun lagi. Karenanya, over kredit bisa membantu putaran bisnis bank. Bagi investor properti, over kredit bisa menguntungkan. Paling tidak di awal Anda punya posisi tawar yang lebih baik karena bisa jadi over kredit dilakukan karena si pemilik properti butuh uang cepat. Over kredit juga sering terjadi pada properti yang sudah direnovasi sehingga Anda tidak perlu
Edisi Oktober 2015
mengeluarkan uang banyak untuk hal itu—banyak orang ingin membeli rumah yang bisa langsung dihuni. Dari sisi bunga, karena adanya perjanjian kredit dengan bank yang baru, biasanya suku bunganya masih flat. Dengan demikian, di awalawal investasi—sama seperti rumah baru—Anda tidak terkena bunga mengambang. Keuntungan bagi bank dalam hal validasi properti juga akan berimbas pada Anda. Properti tersebut sudah bankable dan biasanya Anda juga mendapatkan banyak kemudahan dari bank. Karena itu, Anda takkan menghadapi banyak proses validasi dan pencairannya pun bakal lebih cepat. Bahkan, Anda sebenarnya bisa mendapatkan dana yang lebih banyak karena adanya kenaikan harga properti. Jika harga properti tersebut naik, otomatis plafon kredit Anda juga meningkat.
Namun, sebelum Anda memikirkan kenikmatan berinvestasi di properti yang over kredit, ada baiknya hitunghitungan yang cermat dilakukan terlebih dulu. Hitungan ini mencakup hal-hal seperti nilai trasanksi, saldo utang pokok, sisa cicilan kredit dan denda yang harus dibayar karena kredit di bank yang lama dipercepat pembayarannya oleh bank baru. Hal yang juga sering terjadi, IMBnya belum diurus sementara rumah tersebut sudah berubah bentuk dari yang aslinya. Biaya-biaya ini jangan lupa Anda perhitungkan sebelum melakukan take over. Sebagai investor properti, perhatikan pula tren kenaikan harga properti ini di masa mendatang. Juga kemungkinan gejolak suku bunga yang bisabisa muncul dan membuat Anda kesulitan membayar bunga cicilan. Pada akhirnya, hitunghitungan Anda secara finansial haruslah untung, jangan sampai Anda justru menjadi korban kredit macet.