PLANO MAGZ Seputar Ibukota Negara Div.Medifo Edisi I April 2022
menyebarluaskan ilmu yang telah kita dapat. Planomagz edisi 1 ini merupakan majalah yang ditujukan kepada mahasiswa teknik pwk dan khalayak umum untuk menambah serta memperluas wawasan terkait isu – isu perkotaan. Planomagz edisi 1 ini merupakan edisi baru melanjutkan planomagz sebelumnya yang terakhir dirilis pada februari 2021. Pada Planomagz kali ini, kami mengangkat “Pemindahan Ibukota Negara” sebagai topik utama. Kami juga mengangkat topik kota bersejarah, serta fenomena – fenomena terkait mahasiswa.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT dan Rasulullah SAW atas berkah dan kemuliaan-Nya sehingga HMJ-T.PWK UINAM Periode 2022 kembali bisa menerbitkan PlanoMagz edisi 1 Tahun 2022, yang merupakan majalah yang dibuat sebagai media dan informasi dalam lingkup planologi dan wadah unjuk kreatitas diri bagi mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UIN Alauddin Makassar dalam peningkatan pembahasan isu atau informasi terkini. Berbicara mengenai literasi penataan ruang, tidak banyak kita jumpai sekarang ini terlebih pada media-media umum, sehingga publikasi planomagz kiranya perlu ada untuk mereeksikan kembali daya kritis kita sebagai mahasiswa dan sebagai perencana. Melalui planomagz dengan tema yang diangkat, yakni “Pemindahan Ibu Kota Negara” dengan segala informasi, kajian dan referensi diharapkan dapat memberikan cara pandang baru terkait persoalan penataan ruang dan pengendaliannya yang akan mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development) serta penerapan Good Governance, dengan demikian tata ruang bukanlah tata uang, karena pada hakikatnya tata ruang merupakan penempatan aktivitas disuatu tempat sesuai dengan karakteristiknya Tentunya, ucapan takzim dan terimakasih saya haturkan kepada Jurusan Teknik PWK UINAM, Pembina HMJ-T.PWK, internal pengurus beserta Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) HMJ-T.PWK Periode 2022, Dewan-dewan senior serta adik-adik. Last but not least, untuk keluarga dan segala pihak yang terkait ikut andil membantu dalam publikasi ini. Akhir kata, semoga kedepannya literasi tata ruang tetap ada dan menjadi kesadaran publik di negeri ini.
Puji syukur kepada Allah SWT karena Plano Magazine dengan topik utamanya ialah Ibu Kota Negara dapat diterbitkan pada bulan ini. Membangun kota tidak hanya membangun siknya, tapi terutama adalah bagaimana kerekatan sosialnya, interaksi antar warganya, bagaimana kota tersebut menjadi kota yang layak huni, humanis, dan liveable. Plano Magazine edisi ini memuat ulasan mengenai Ibu Kota Negara. Perbincangan seputar pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara masih saja menarik untuk dikulik Bagaimana tidak, kala banyak penolakan dari masyarakat dan para ahli atas pembangunannya, pemerintah tetap bersikukuh.Saya ucapkan terima kasih kepada setiap Individu yang terlibat dan bekerja keras dalam penyusunan Plano Magazine karena tanpa mereka, majalah ini hanya akan menjadi rencana belaka. Terima kasih juga kepada para pembaca yang sudah menyempatkan diri untuk membaca Plano Magazine ini.Tidak ada karya yang sempurna, karena itulah kami menerima semua masukan membangun dari Anda agar Plano Magazine ini dapat kembali hadir lebih baik lagi dari sebelumnya. Akhir kata, selamat membaca planner!
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam Media!
Rival Maulana Rasjid
Andi Muh. Darul Ramadhany (Ketua HMJ-T.PWK Periode 2022)
Rival Maulana Rasjid (Koordinator Divisi Media & Informasi)
Daftar Isi - Salam Redaksi - Sepatah Kata (kahim) & (koordiv) - Daftar isi - Redaksi - Kepengurusan HMJ Teknik PWK Periode 2022 - Seputar ibukota negara baru - Kata Mereka tentang IKN - kota bersejarah - Pojok Mahasiswa - Rubrik Himpunan 2 3 4 5 6 10 16 19 21 23
Redaksi
Tim Riset
utor
Andi Muh. Darul Ramadhany (Ketua HMJ-T.PWK Periode 2022)
Rival Maulana Rasjid (Koordinator Divisi Media & Informasi)
Nurul Inayah Ramadhani (Pemimpin Redaksi)
Chairunnisa P. Marsyam
Hanni Nabila
Editor
Andi Ummusafaat
Milta Nurul Adha Alwarda Harris Megah Rezki Amaliah
Rahmat Setiadi
Nurul Waq Azizah
Dwi Anjelita
Div. Kaderisasi
Badan P engurus Harian
aderisasi
Div . K
A. Muh. Darul Ramadhany (Ketua Umum) Maya Firanti Nur (Bendahara Umum)
Zulkii Rahman (Wakil Ketua Umum)
Wahyu Amanah Putra (Sekretaris Umum)
BPH
Badan Pengurus Harian
Ma'ruf
Irsandi Izzulhaq
Rahmat Andi Muhammad Fadjeri (Koordinator) Khaliq Rahman
Siti Nurfaisah
Trisnawahyuni Hasan
Div. Advokasi & Hub. Masyarakat
Div. Minat & Bakat
Mina t & Baka t
Div
& Hub
Div . Adv okasi
.
Achmar Ihzul Fahmi
Andi Ikhsan Aryadito
Muhammad Yarham Akbar (Koordinator)
Muh. Adnan
Helsi Rahmawati
Nur Humayrah Andi Balo Namira Aulia
Nur Fidia Nurmaisarah
Muh. Ierul Ismunandhar (Koordinator)
Ahmad Muqayyid Ihwan
Muh. Azhar Muh. Aqraizhal
Elsa Maharani
Ulfa Dwi Ulanti Syam
Radiyatul Diva Salam
Div. Dana & Usaha
engembangan
Div . Dana &
Div. Penelitian & Pengembangan
Usaha & P
Dewi Puspita Utami
Zaskia Maulia Mutiara
St. Fatimah Azzahra' Nurfadillah
Isra Isriani Nirwana
St. Nur Anisah Ramli
Dwi Anjelita Indiana (Koordinator)
Fauzi Achmady Syam (Koordinator)
Muh. Fatir Faat
Nurul Nahda
Tri Putri Wulandari
Ridha Inayah
Iin Indriani
Nurul Waq Azizah Serliza
Yaumul Asifah
Rian Rezki Widodo Luth
Eli Alani Saputri
Fahani Alimuddin
Div. Akhlak & Moral
Div . Akhlak
Div. Media & Informasi
Media & Inf or masi
& Mor
Muh. Fathur Razaq (Koordinator)
Muh. Ilham Nur J
Iqbal Sulansyah
Muh. Dhiya' Ulhaq
Muh. Farid Nur Wahid A. Ayu P Diah Besse Mawaddah
Andi Maharani. MA
Nurhadina
Nurwahidan
Rival Maulana Rasjid (Koordinator)
Rahmat Setiadi
Muh. Asrul Syahid
Nurul Inayah Ramadhani
Andi Ummusafaat
Megah Rezki Amaliah
Hanni Nabila
A. Nurul Mutmainnah
Alwarda Harris Ika Wahdaniyah
Milta Nurul Adha
Chairunnisa P. Marsyam
IKN atau singkatan dari Ibu Kota Negara merupakan pusat pemerintahan dari suatu negara yang telah diatur dalam Undang – Undang setiap negara. Ibu kota, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), didenisikan sebagai kota tempat kedudukan pusat pemerintahan suatu negara atau tempat dihimpun unsur administratif eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Bartolini (2005) mengatakan bahwa ibu kota negara merupakan komponen yang signikan menggambarkan identitas nasional, sebagai lokasi kekuasaan suatu negara atau merepresentasikan besarnya kuasa suatu negara, dan juga sebagai titik fokus dari keberadaan kelompok pendukung, konik serta kohesi antar kelompok yang membentuk suatu negara/bangsa. Ibu kota negara juga merupakan pusat politik, memiliki fungsi penting dalam perdebatan kekuasaan guna melegitimasi kekuasaan tersebut.
Ibu kota mempunyai peran penting bagi segala aspek kegiatan pemerintahan dan mempunyai fungsi utama yaitu sebagai pusat kekuasaan politik maupun perekonomian suatu negara. Bukan hanya itu, ibu kota juga mencerminkan sisi kebudayaan yang menunjukkan karakter yang unik dan khas dari negara tersebut. Selain sebagai identitas dari suatu negara, ibu kota juga dibangun untuk memajukan negara tersebut agar masyarakatnya menjadi Makmur dan berkehidupan yang cukup.
Membangun dan menata kembali Ibu kota negara tentunya memerlukan konsep yang matang dan didasari pada visi jangka panjang suatu bangsa. Pengembangan ibu kota baru biasanya dikaitkan dengan perkembangan isu-isu pembangunan kota dan kebutuhan bangsa yang mendasari pertimbangan pemindahan ibu kota tersebut. Paradigma perencanaan dan pengembangan kota baru selanjutnya hadir sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengembangan ibu kota negara di lokasi yang baru.
ibu kota negara
Ibu Kota Negara Dipindahkan?
1.Lokasi Ibu Kota Negara Baru
Jakarta
NUSANTARA
Pada rapat terbatas pemerintahan tanggal 29 April 2019, Bapak Presiden Joko Widodo berencana untuk memindahkan ibu kota ke luar pulau Jawa. Presiden Joko Widodo dalam pidato Kenegaraan dihadapan DPR RI pada tanggal 16 Agustus 2019, secara resmi meminta izin untuk memindahkanibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan. Namun, penetapan wilayah pemindahan ibu kota yang baru ke Sebagian Kabupaten Panajam Paser Utara dan Sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur baru diumumkan pada tanggal 26 Agustus 2019.
2.Alasan Pemindahan Ibu Kota Negara Baru
Nah, sobat Planner pasti banyak yang nanya kan, kenapa sih IKN harus dipindahin? Harus banget ya IKN dipindahin? Simak alasan – alasan di bawah yaa, sobat planner!
-Sekitar 57% Penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa Pulau jawa memiliki jumlah penduduk tertinggi, 56,56% dari total jumlah penduduk Indonesia, sementara itu daerah-daerah lain memiliki jumlah penduduk sangat rendah (<10%) kecuali Pulau Sumatera.
-Kontribusi Ekonomi per Pulau terhadap PDB NasionalKontribusi Ekonomi Pulau Jawa terhadap PDB Nasional 58,49%, Share PDRB Jabodetabek terhadap PDB Nasional 20,85%.
-Pertumbuhan urbanisasi yang sangat tinggi, dengan konsentrasi penduduk terbesar di Jakarta dan Jabodetabek
-Krisis Ketersediaan Air di Pulau Jawa terutama DKI Jakarta dan Jawa Timur -Konversi Lahan terbesar terjadi di Pulau Jawa
-Meningkatnya beban Jakarta: sehingga terjadi penurunan daya dukung lingkungan dan besarnya kerugian ekonomi
Rawan banjir Tanah turun dan muka air laut naik Kualitas air sungai 96% tercemar berat Kemacetan tinggi dan sistem pengelolaan transportasi sangat buruk Kerugian ekonomi akibat kemacetan mencapai Rp 56 triliun per tahun (PUSTRAL-UGM 2013).
sih wa c a n a i n i u d a h a d a s e j a k
–
tentang
Emang iya ibukota negara bakal dipindahin? Bener sobat planner, sebenernya
bertahun
tahun lalu, tapi realisasinya baru sekarang. Yuk kita ulik dikit
Ibukota Negara ini
IKN
Kok Ibukota
baru harus pindah keluar jawa? Kenapa ga di Jawa aja? Jogja mungkin? Atau Bandung? Berikut beberapa alasan, kenapa ibukotabaru harus dipindahkan ke luar Pulau Jawa :
Masalah-masalah tersebut sulit diatasi karena perkembangan Jakarta yang tidak seimbang lagi dengan manajemen kota yang baik, dan beban pemerintahan sekaligus bisnis sudah dirasa sangat membebani pulau Jawa dan Jakarta. Nah, itu dia beberapa alasan, kenapa ibukota negara harus dipindahin keluar Jawa sobat planner, udah paham kan ? Loh, terus kok pindahnya di Kalimantan ? kenapa ga di Sulawesi aja? Atau ngga di Sumatera? Nah, ginii sobat planner, Presiden Joko Widodo memilih ibu kota yang baru yakni Kalimantan karena :
-Lokasinya Strategis, secara geogras berada di tengah wilayah Indonesia untuk mereprensentasikan keadilan d a n m e n d o r o n g p e r c e p a t a n p e n g e m b a n g a n w i l a ya h K T I (Indonesia Centris).
-Tersedia lahan luas milik pemerintah/ BUMN Perkebunan untuk mengurangi biaya investasi.
-Lahan harus bebas bencana gempa bumi, gunung berapi, tsunami, banjir, erosi, serta kebakaran hutan dan lahan gambut -Tersedia sumber daya air yang cukup dan bebas pencemaran lingkungan
IKN NUSANTARA
-Potensi konik sosial rendah dan memiliki budaya terbuka terhadap pendatang, serta memiliki dampak negatif minimal terhadap komunitas lokal.
-Memenuhi perimeter pertahanan dan keamanan, terutama (a) to minimize vulnerability of State; (b) Safeguard its territorial; (c) help to gain Regional and International Affairs; (d) Tidak dekat wilayah perbatasan negara.
konektivitas tol laut antar pulau. Tingkat layanan air minum, sanitasi, listrik, dan jaringan komunikasi yang memadai untuk dikembangkan
-Dekat dengan kota eksisting yang sudah berkembang untuk esiensi I n v e s t a s i a wa l i n f r a s t r u k t u r. Akses mobilitas/logistik : bandara, p e l a b u h a n d a n j a l a n . Ketersediaan pelabuhan laut dalam sangat penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara
melalui
maritim
Bagaimana Konsep Ibu Kota Negara Baru?
perencanaan
02. Radiant City
Radiant City (kota yang berseri) dikembangkan melalui pemikiran L e C o r b u s i e r ( 1 9 2 4 ) y a n g mengkombinasikan desain geometris dan esiensiruang guna mewujudkan kota kompak yang terbagi/terseparasikan secara tersusun dengan pola yang simpel dan rasional. Konsep ini menekankan upaya untuk melakukan esiensi ruang dan pemanfaatan energi.
03. Garden City
Konsep
dengan
01.Beautiful City
Konsep Beautiful City atau City Beautiful Movement (kota indah), merupakan loso reformasi kota yang berkembang di dunia arsitektur dan perencanaan kota sebagaimana dikemukakan Daniel H. Burnham (1910) yang menekankan pada perbaikan kota dengan mempercantiknya (beautication). Perbaikan ditekankan pada sector sanitasi, estetika lingkungan, pembangunan civic centre, dan desain gabungan. Burham dan Benetts (1909) merupakan konsep ini di kota Chicago. System jaringan jalan dibangun secara diagonal dan melingkar
dirancang untuk memudahkan pengendara
taraf hidup masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Prinsip utama konsep Garden City adalah merancang sebuah kawasan menjadi kota yang hidup, energik dan aktif, dihiasi oleh keindahan dan suasana kawasan desa (atau pinggiran kota). Perbedaannya dengan konsep beautiful city dan radiant city, konsep garden city mempertimbangkan pengembangan wilayah pinggiran kota. Howard mencoba mengkombinasikan unsur kota yang energik dengan unsur permukiman desa yang sehat dan tentram. Tujuan utama perancangan adalah untuk memberi kesempatan yang sama pada setiap penduduk kota untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak dan sehat.
yang
menghindar dari kemacetan.
Ngomong – ngomong soal konsep, tentunya buat mindahin dan ngatur kursi dikelas aja butuh konsep, apalagi mindahin Ibukota Negara ya kan? Kira -kira konsep/ gambaran Ibukota Negara Baru kita gimana yaa sobat planner? Yuk kita kepoin bareng!
Pada
pembangunan ibu kota negara baru, terdapat konsep desain yang mengacu pada beberapa prinsip-prinsip, diantaranya:
Garden City(kota taman) yang dirumuskan oleh Ebenezer Howard(1876) memiliki prinsip yang sejalan
konsep sebelumnya, yaitu untuk meningkatkan
04. Green City
Green City atau kota hijau merupakan suatu konsep penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan dengan pengembangan kota yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya air dan energi secara esien, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu yang lebih esien, menjamin kesehatan lingkungan, serta mensinergikan lingkungan alami dan buatan. Pembangunan kota diarahkan untuk meningkatkan kemampuan kota dan warga kota dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap ancaman bencana melalui keseimbangan aktivitas sosial warga, pemenuhan kebutuhan ekonomi, serta keberlanjutan lingkungan alami. Green City dikenal juga sebagai konsep kota ekologis (Eco City) dan kota sehat.
05.Eco City
Konsep Eco-City dibangun dari prinsip hidup dalam lingkungan alami. Tujuan utama dari pengembangan eco-city adalah untuk mengurangi segala jenis polusi buangan gas karbon (zero carbon activity), memproduksi energi sepenuhnya melalui sumber energi terbarukan, dan untuk mempersatukan harmonisasi kota dengan lingkungan alami. Eco-city juga memiliki tujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan esiensi serta peningkatan kesehatan. Konsep ini memiliki prinsip yang sejenis dengan green city.
06. Smart City
Smart City atau kota cerdas merupakan konsep pembangunan kota yang berupaya mengelola sumber daya dengan esien dan memberi pelayanan secara efektif melalui informasi yang akurat dan dukungan infrastruktur yang dapat diakses masyarakat. Secara umum smart city lebih dikenal sebagai konsep pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan esien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yangberkelanjutan. Konsep smart city ini masih terus berkembang seiring dengan perkembangan pola pikir manusia terhadap pengembangan kota yang semakin terintegrasi dengan pemanfaatan teknologi.
07.Intelligent City
Intelligent City merupakan konsep smart city yang ditambahkan dengan upaya untuk mengubah/mentransformasi komunitas untuk menjadi lebih baik, lebih kreatif, dan terlibat dalam proyek-proyek pengembangan komunitas pintar yang dapat mendorong terciptanya suasana kota yang saling terkoneksi melalui dukungan teknologi.
Wah, ternyata konsep dari Ibukota Negara Baru kita keren banget yaa sobat planner! Menurut sobat planner gimana nih? Berikut tanggapan dari beberapa sobat planner tentang pemindahan Ibukota Negara!
wacana pemindahan ibukota Jakarta sebenarnya telah marak dibahas dan dikupas dalam berbagai forum, didiskusikan dibeberapa acara tv bahkan hingga media cetak secara luas sejak 2010. Jika melihat sejarah Indonesia sejak kemerdekaan di Tahun 1945, tercatat bahwa telah tiga kali Indonesia melakukan pemindahan ibukota. Mulai dari Yogyakarta (1946), Bukittinggi (1949), dan terakhir di Jakarta (1961 hingga sekarang) setelah keluarnya Perpres Nomor 2 Tahun 1961 yang kemudian diperkuat melalui UU Nomor 10 Tahun 1964. Belakangan ini kembali mencuat bahwa telah dilegalisir UU IKN yang menunjuk Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Secara personal, saya pribadi mengapresiasi segala bentuk inovasi dalam memindahkan IKN yang di Jakarta karena hal ini menjadi sah-sah saja, ditambah dengan permasalahan Jakarta yang sudah begitu kompleks, utamanya dalam hal kapasitas daya tampung ruang. Bahkan kajian secara ilmiah yang super teknis hingga penganggaran juga telah dikaji dalam Buku Logika Pemindahan Ibu Kota Jakarta (2011) oleh Alm Prof. Rahardjo Adisasmita dan anak beliau, Prof. Sakti Adji Adisasmita. Hanya saja dalam buku ini, opsi lokasinya bukan di Kalimantan Timur, melainkan Provinsi Sulawesi Selatan dengan pusatnya di Kota Makassar. Estimasi biaya yang dibutuhkan berdasarkan hasil kalkulasi kasar buku tersebut memaparkan bahwa dibutuhkan anggaran kurang lebih Rp. 70 Trilyun dalam proses pemindahan IKN secara keseluruhan.
Teori utama yang diadopsi dari kajian pada buku itu adalah teori lokasi pusat perdagangan dan pusat pembangunan yang terpecah menjadi teori tempat sentral oleh Walter Christaller (1933), teori simpul jasa distribusi oleh Poernomo Hadjisarosa (1970), dan teori klasikasi wilayah poros pembangunan oleh John Friedman (1964).
Melalui buku tersebut saya mencatat poin penting bahwa butuh kajian yang sangat matang dalam proses pemindahan IKN ini. Sementara bila membenturkan dengan realitas pemindahan IKN hari ini, saya pribadi menilai agaknya terlalu terburu-buru dan terlalu prematur dalam proses penetapan dan timing pemindahannya. Banyak kontradiksi yang menurut saya juga patut menjadi pertanyaan ketika melihat data KLHK (2022) berikut; 1) Area IKN memerlukan pemulihan ekosistem sebesar Rp 5,866 miliar. Informasi ini menunjukkan bahwa realitas lahan IKN bukanlah lahan kosong yang hijau secara menyeluruh, melainkan lahan kosong hasil kerusakan eksploitasi tambang sehingga butuh dipulihkan; 2) Ditjen Planologi Kehutanan dan Lingkungan (PKTL) menyatakan penyiapan lahan ibu kota dari kawasan hutan dianggarkan sebesar Rp 2 miliar; 3) Ditjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) menyatakan bahwa kegiatan pembangunan IKN adalah rehabilitasi hutan dan lahan di IKN dan DAS sekitarnya dengan volume 1.500 unit yang memiliki pagu Rp 22,521 miliar Data tersebut melahirkan banyak tanya, darimana sumber pembiayaannya? Utang negeri saat ini sudah berada pada angka 7.000 Trilyun, angka kemiskinan juga semakin meningkat sejak era pandemi ini, apakah memang sudah saatnya memindahkan IKN ditengah kemelut lain yang jauh lebih urgen dihadapi oleh negeri ini? Apakah benar pemindahan IKN ini juga menjamin kesejahteraan rakyat Indonesia secara merata?!
alam persepektif keilmuan perencanaan maka setidaknya, dalam perencanaan kota terlebih untuk IKN ini tentu harus berorientasi masa depan, mempertimbangkan beberapa alternatif pilihan, dan menggunakan sumber daya secara efektif dan esien.
D
Despry Nur Annisa Ahmad, ST., M.Sc
Malik Surgani Wahid, S.Pwk
eperti yang ramai diberitakan, diketahui bahwa pemindahan IKN ini dilakukan untuk pemerataan ekonomi, mengatasi permasalahan penduduk di pulau jawa dan masalah lingkungan yang terjadi di Jakarta saat ini. Setiap perencanaan pasti ada positif dan negatifnya. Pemindahan IKN ini bukan hal yang dapat dilakukan dengan pertimbangan yang makro saja tetapi harus dikaji secara mikro juga agar tidak menimbulkan alasan pemindahan yang 'dibuat-buat'. Mengapa dibuat-buat? Pemindahan IKN ke Kalimantan Timur karena kondisi lingkungan sik Jakarta saat ini menurun, pertanyaannya apakah pemindahan IKN akan memperbaiki kondisi lingkungan? Tentu tidak, hal ini bahkan berpotensi terjadi di IKN baru. Penyelesaian masalah lingkungan tidak akan selesai dengan cara meninggalkan tetapi dengan tindakan. Selain itu, tata ruang juga perlu diperhatikan. Tata ruang bukan cuman hanya untuk ke estetikan suatu kota itu, tetapi bagaimana terciptanya ruang yang aman dan nyaman untuk aktivitas masyarakat. Penataan ruang yang tidak direncanakan secara matang tentu hanya akan menimbulkan permasalahan baru kedepannya. Terlepas dari pro kontra ini, diharapkan agar pemerintah dapat mengkaji dengan baik pemindahan IKN ini agar apa yang dicita-citakan (smart and green city/ new smart metropolis) dapat betul2 terealisasi dengan baik dan tidak hanya menjadi rencana jangka pendek (atau didasari kepentingan politik).
bertumpu di pulau jawa saja, akan tetapi membangun kota yang smart, kompetitif secara global yang berbasis teknologi dan green ekonomi. terlepas dari faktor ekonomi politik dan lingkungan yang masih terus menjadi perdebatan. Kita sebagai mahasiswa berharap dengan terwujudnya ikn ini masalah-masalah yang ada, beban yang ada diharapkan teratasi dengan adanya perencanaan ikn ini, walaupun prosesanya tidak akan singkat.
isa kita ketahui tujuan utama pemindahan ikn ini yaitu mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif dengan menyebarluaskan magnet
Sebagai seorang lulusan teknik perencana wilayah dan kota, terkait pemindahan ibu kota tentunya menjadi hal yang sangat menyita perhatian, terlebih dampak yang akan di timbulkan dari tindakan tersebut. Tentu pemindahan ibu kota ini memiliki landasan tersendiri, melihat kondisi Ibu Kota Jakarta yang sekarang ini semakin sesak. Sekarang ini lebih dari 1/2 penduduk Indonesia yang bermukim di Pulau Jawa, akibat dari jumlah penduduk tersebut mengakibatkan banyak dampak, sebagai contoh kecil adalah ketersediaan air bersih serta jumlah lahan yang semakin berkurang sedangkan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Di sisi lain Pulau Kalimantan memiliki luas wilayah lebih besar namun dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit. Terlepas dari hal itu, apabila dilakukan pemindahan ibukota ke Pulau Kalimantan tentunya akan terjadi konversi lahan secara besar-besaran dan degradasi lingkungan, yang akan memberikan efek/ dampak yang berkepanjangan.
Bukan hanya akan berdampak pada manusia, namun juga akan berdampak pada fauna seperti orang utan yang hutan tempat alaminya untuk berkembang akan hilang.
Perencanakan pengembangan ibukota akan jauh dari wilayah yang di khawatirkan namun secara jangka panjang, pembangunan pastinya akan terus berlangsung di Ibukota, menyebabkan munculnya pusat-pusat kota.
Jadi kembali pada kita apakah lebih baik di lakukan restorasi atau pemindahan ibukota sebagai solusi? Melihat dampak-dampak yang akan di timbulkan
Muhammad Akbar Suradin, S.Pwk
Ummu Kultsum Muhammad, S.Pwk
B
Andi Tenri Khalik Jabbar, S.Pwk
S
Terkait dengan perpindahan Ibu Kota Negara, banyak pertentangan-pertentangan yang terjadi karena melihat bagaimana kondisi ibukota yang sebelumnya mengalami banyak penurunan salah satunya aspek lingkungan yang kita berharap hal tersebut tidak terulang ataupun menimbulkan masalah baru yang lebih buruk di IKN ini.Pengkajian dan pembahasan IKN ini sudah pasti melibatkan banyak pakar dan para ahli yang telah turun tangan dengan hal tersebut kita sama-sama menginginkan sesuatu yang lebih baik untuk Indonesia kedepannya.Adanya tindakan perpindahan IKN ini kita berharap pemerintah benar-benar tegas mewujudkan visi IKN sebagai kota berkelanjutan (aman nyaman berkelanjutan, keselarasan dengan alam, memanfaatkan sumber daya dan rendah karbon), sebagai penggerak ekonomi, dan sebagai simbol identitas nasional ini dapat terwujud dengan lancar.Selain visi tersebut, konsep-konsep penataan IKN dengan menerapkan konsep smart city, forest city, blue city dan green city bisa terealisasi dengan baik, karena kita ketahui bahwa Kalimantan Timur memiliki 3 daerah sebagai inti yaitu Samarinda sebagai jantung, Balikpapan sebagai otot dan Ibu Kota Negara sendiri sebagai pusat saraf-saraf. Semoga dengan ini semua, Kalimantan tetap akan menjadi paru-paru dunia. -MFM,2022
Sesuai dengan sidang MPR tahunan tanggal 16 Agustus 2019, Presiden Joko widodo mengumumkan perpindahan status ibu kota negara indonesia dari jakarta ke kalimantan yakni di 2 kabupaten yaitu kabupaten penajam paser utara dan kabupaten kutai kartanegara di kalimantan timur, namun perpindahan IKN menuai pro dan kontra dari berbagai pihak, banyak yang berpendapat bahwa perpindahan IKN berpotensi memindahkan krisis lingkungan dari jakarta ke kalimantan dan di lain pihak banyak yang mendukung perpindahan sebagai oembuka kemajuan pertataruangan dan perekonomian di indonesia. Dampak dari pemindahan IKN juga sebagai pemerataan pembagunan tidak hanya di wilayah jawa namun bisa berdampak di wilayah timur dan pertumbuhan ekonomi dapat meningkat dengan cepat, harapan kami sebagai mahasiswa yaitu kualitas perencaan di IKN menjadi lebih baik dan berorientasi pada keberlanjutan.
Muhammad Fajar Muslimin
Muh. Fadhil Arbi
P
Dari sejarah Kota Palembang yang digambarkan sebagai kota yang besar, sekarang kota Palembang menjadi kota yang maju pula dan tentunya kota ini memiliki keunikan tertentu. Beberapa keunikan dari Kota Palembang diantaranya :
Julukan Venice of the East
Kota Palembang mendapatkan julukan sebagai kota Venisia dari Timur. Julukan ini disematkan oleh dunia barat, hal ini nggak lain dan nggak bukan karena sungai Musi yang mengalir mengelilingi kota. Pemandangan atau keadaan ini seperti layaknya kota Vinisia.
Ratunya kain
Hampir setiap bagian di Indoneisa memiliki kain tradisional atau kain khas. Kota Palembang sangat terkenal dengan kain songket. Keindahan songket sudah diakui dunia karena memang bentuknya yang sangat cantik. Songket adalah salah satu peninggalan Kerjaan Sriwijaya, di antara semua kain tenun kain songket disebut-sebut sebagai ratunya kain.
Pada masa kerjaan kain songket dipakai sebagai adat kerjaan, hal ini lah yang membuatnya semakin istimewa. Bahanbahan yang dipakai untuk membuat songket juga tak kalah istimewa. Ada beberapa kain songket yang terbuat dari emas, sehingga harga jualnya tentu bernilai sangat tinggi.
Cara masuknya agama Islam
Satu hal yang tidak kalah unik adalah cara masuknya agama Islam ke Palembang juga dipengaruhi oleh orang-orang Tiongkok. Kisah panjang soal masuknya agama Islam ke Palembang bisa ditemukan di berbagai buku sejarah. Salah satu kisah yang paling terkenal adalah seorang kasim Tiongkok dari provinsi Yunan yang bernama Cheng Ho.
Cheng Ho adalah seorang kasim muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok.
Jembatan Ampera satu-satunya yang bisa diangkat di
Indonesia
Jembatan Ampera merupakan satu-satunya jembatan yang bisa diangkat di Indonesia dengan cara membelah jembatan tersebut jadi dua. Jembatan yang menghubungkan antara dua ‘daerah ini masih beroperasi sampai saat ini. Walaupun sudah jarang diangkat, jembatan Ampera ini masih aktif dilintasi kendaraan. Pada awalnya jembatan ini diangkat agar kapal yang melintas tidak tesangkut di badan jembatan. Namin sejak tahun 1970, jembatan Ampera tidak lagi diangkat karena dianggap menganggu lalu lintas di atasnya.
Meskipun kini terkenal karena telah mampu menjadi tuan rumah terselenggaranya event berskala Internasional, siapa sangka jika Palembang dahulu pernah disebut sebagai kota terkotor di Indonesia pada tahun 2005. Namun, tentu hal ini sudah menjadi masalah di masa lalu karena setelah berbenah diri
01. Kerja Kelompok
Mahasiswa zaman dulu ketika mendapatkan tugas kelompok pastinya akan sering ketemuan di kampus ataupun luar kampus untuk membuat tugas. Bahkan ketika bukan hari kuliah mereka rela ke kampus untuk membahas tugas. Biasanya juga mereka nongkrong di perpustakaan karena bahan tugas pastinya diambil dari buku-buku yang ada di perpustakaan. Beda halnya dengan mahasiswa zaman sekarang yang jika mendapatkan tugas kelompok langsung membuat grup chat di handphone dan mengerjakannya bisa tanpa bertemu antar satu sama yang lain, terkadang juga mereka mengerjakan tugas di kafe-kafe yang menyediakan wi gratis. Karena tempatnya yang nyaman, mereka malah keasikan bercerita dan melupakan tujuan utamanya datang ke kafe yaitu mengerjakan tugas.
03. Baca Buku
Mahasiswa zaman dulu rajin membaca buku karena minimnya sarana informasi. Saat mengerjakan tugas dan menjelang ujian mereka selalu ke perpustakaan untuk mencari referensi. Sedangkan mahasiswa zaman sekarang tidak perlu lagi ke perpustakaan, mereka bisa mengakses semuanya lewat handphone Bahkan saat mengerjakan tugas pun mencari jawabannya lewat google
PERBEDAAN MAHASISWA
DULU DAN SEKARANG
Ketika berbicara mahasiswa, kita pasti sering mendengarnya. Ia benar sekali! Mahasiswa ialah seorang pelajar yang terdaftar di perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Jika ia berstatus sebagai seorang pelajar namun tidak terdaftar di perguruan tinggi ia tidak dapat dikatakan mahasiswa. Mahasiswa tak pernah lekang oleh waktu Dari zaman universitas didirikan pertama kali di luar negeri, mahasiswa selalu memiliki karakter berbeda-beda setiap tahunnya.
02. Senjata Mahasiswa
Mahasiswa zaman dulu ketika kuliah harus memperhatikan betul dosen yang sedang mengajar dan mencatat materi yang diberikan menggunakan pulpen dan buku. Sedangkan mahasiswa zaman sekarang dengan teknologi yang canggih tidak perlu lagi membawa buku dan pulpen. Mereka bisa mengambil gambar dari materi yang diberikan menggunakan h a n d p h o n e, b a h k a n j i k a d o s e n menjelaskan menggunakan OHP, mereka tinggal meminta le materi tersebut tanpa harus memperhatikan dan mencatat.
04. Dosen
Mahasiswa zaman dulu sangat menghormati dosennya dengan tulus karena telah berjasa memberikan ilmu kepada mereka. Sedangkan mahasiswa zaman sekarang kurang mengenal tatakrama, saat bertemu dosen sekedar hormat tetapi dibelakang mereka sering mengkritik dan merendah-rendahkan dosen.
05. Berangkat Ke Kampus
Mahasiswa zaman dulu ketika berangkat kuliah hanya berjalan kaki, walaupun jarak antara kampus dan rumah begitu jauh. Beda halnya dengan mahasiswa zaman sekarang yang bepergian menggunakan motor, mobil, dan lain-lain.
What On This Month atau yang disingkat WOTM merupakan sebuah agenda berisi informasi terkait kegiatan atau program kerja beserta target pelaksanaan yang akan dilakukan pada HMJ-T.PWK . WOTM sendiri merupakan sebuah agenda rutin dari Divisi Media dan Informasi yang di terbitkan setiap bulannya .
1.WOTM ( What's On This Month ? )
2.Plaza Print
Plasa Print ini merupakan salah satu program kerja dari Divisi Dana dan Usaha. Seperti namanya yaitu Plasa Print, program kerja ini menyediakan layanan print untuk seluruh mahasiswa UIN Alauddin bahkan masyarakat umum . Tujuan dari program kerja ini sendiri untuk mendapatkan pemasukan dana rutin untuk menunjang kegiatan himpunan yang lainnya .
(Plano Merchandise)
Planomerch ini merupakan salah satu program kerja dari Divisi Dana dan Usaha. Seperti namanya yaitu Planomerch, program kerja ini meluncurkan merchandise atau Brand sendiri hasil karya dari Himpunan, kemudian dijual ke khalayak umum. Bentuk merchandise yang di luncurkan tidak hanya baju, tapi juga hal lain seperti stiker, gantungan kunci dll . Planomerch ini memiliki sistem per edisi dimana untuk edisi pertama yang telah di luncurkan yaitu baju . Tujuan dari program kerja ini sendiri untuk mendapatkan pemasukan dana rutin untuk menunjang kegiatan himpunan yang lainnya.
3.PlanoMerch
PLANO MAGZ