Neighbourhood Edisi 3

Page 1


Salam Redaksi 10 bulan masa periode Kabinet Omah Dewe HMTPWK telah terlalui. Kabinet bernuansa Jawa yang penuh dengan warna-warna, wajah HMTPWK, serta buah-buah pemikiran yang baru dan inovatif ini melakukan pencapaian-pencapaian yang progresif dan kontributif oleh seluruh anggota-anggotanya secara sinergis dengan rasa kekeluargaan yang erat. Namun all good things must come to an end, karena di dalam dunia yang serba dinamis ini, sebuah perpisahan bagi manusia adalah hal yang lumrah. Melalui sebuah perpisahan, manusia dapat tumbuh dan berkembang, yang kemudian meningkatkan kualitas diri, sehingga pada puncaknya kita akan dapat berguna bagi orang lain. Edisi ketiga dari Neighborhood ini diharapkan dapat menyajikan konten dan rubrik yang menarik dan informatif, serta juga menjadi khazanah kata yang bisa didiskusikan kehadirannya. Kami menyadari bahwa Neighborhood edisi ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, sehingga para pembaca sangat diharapkan untuk turut memberi kritik dan saran konstruktif untuk edisi-edisi ke depan yang lebih baik.

salam redaksi daftar isi meet the team prajurit pamit kece rame rame inovasi himpunan isu of the month kabar perencana PWK bangga wisudawan opini coming soon woman in this neighbourhood liputan kunjungan resensi buku/ďŹ lm

Selamat membaca!

wahaha fest merchandise PWK kabinet pamit kesan dan pesan galeri foto

neighbourhood Pelindung: Daniel Futuchata Falachi | Pimpinan Umum: Kiana Puti Aisha | Pimpinan Redaksi: Dwi Ichsan | Awak Pelaksana: Reza Dwi Mulya, Rifqi Arrahmansyah, Rizkiana Sidqi, Vivin Setyo Putri, Ni Luh Putu Hendiliana D, Deano Damario, Nafiari Adinda P, Adelheid Pasau T. Produksi: Divisi Media dan Informasi HMTPWK

1

HMT PWK UGM


MEET THE TEAM

Kiana Puti Aisha

Reza Dwi Mulya

Rifqi Arrahmansyah

Ni Luh Putu Hendiliana D.

Rizkiana Sidqi

Vivin Setyo Putri

Adelheid Pasau T.

NaďŹ ari Adinda P.

Deano Damario

Dwi Ichsan

Foto Latar : Deano Damario

HMT PWK UGM

2




Oleh: Anggita dan Hanna

Makrab Pengurus HMTPWK Pada 25-26 Februari 2017 lalu, telah diadakan Makrab dan Rakor Pengurus HMTPWK yang dilaksanakan di Homestay Mangunan. Para pengurus terlebih dahulu berkumpul di Sekre HMTPWK sebelum akhirnya berangkat ke lokasi. Setelah sampai di Homestay, acara hari pertama dimulai dengan sesi evaluasi individual anggota kepengurusan HMTPWK. Lalu dilanjut dengan evaluasi per divisi kepengurusan HMTPWK, penyampaian inovasi dan saran, serta diskusi dan presentasi dari kelompokkelompok yang terbentuk dalam diskusi tersebut. Setiap kelompok terdiri dari anggota dari berbagai divisi.

5

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM

Selanjutnya adalah forum dan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Ketua HMTPWK aktif, Daniel Futuchata. Selepas itu, dilanjutkan oleh games yang ditujukan untuk mempererat hubungan antar anggota. Terdapat dua games; game “Seberapa Kenal� dan game mengisi amplop berisi kesan pesan random. Pada hari kedua makrab, anggota mengunjungi Kebun Buah Mangunan untuk melihat matahari terbit. Hari kedua makrab diakhiri dengan forum yang membahas program kerja terbesar HMTPWK, yaitu Festagama (Festival Kota Gadjah Mada) yang merupakan agenda rutin tahunan dari HMTPWK.


Kuliah Umum Bapak Ganjar Pranowo Malam itu, Departemen Teknik Arsitektur dan

Bapak Ganjar Pranowo merupakan alumnus

Perencanaan kedatangan seorang tamu istimewa.

Fakultas Hukum Universitas Mada dan juga Ketua Umum

Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo, datang

KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada)

untuk memberikan kuliah tamu dengan tema “Visi Misi

periode 2014-2019. Saat pelaksanaan kuliah tamu,

Pembangunan dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah�.

beberapa perwakilan dari BEM KM UGM sempat datang

Kuliah tamu tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 17

untuk memberikan sikap mengenai isu terlibatnya Bapak

Maret 2017 di ruang K1 Departemen Teknik Arsitektur dan

Ganjar Pranowo dalam kasus korupsi pelaksanaan e-KTP.

Perencanaan (DTAP) UGM. Kuliah tamu tersebut ditujukan

Setelah adanya kesepakatan antara HMTPWK, BEMKMFT

untuk mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)

UGM, dan BEM KM UGM, massa yang hadir sepakat untuk

dan S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah (MPKD).

tidak memasuki komplek Fakultas Teknik dan menjadikannya aksi diam dalam rangka menyambut Bapak Ganjar.

Magang Kepengurusan HMTPWK Tak terasa sudah hampir satu tahun para prajurit

Dalam sosialisasi tersebut, para pengurus

kabinet Omah Dewe berkontribusi di HMTPWK. Dan

himpunan menjelaskan tentang divisi-divisi yang ada di

sebentar lagi, kabinet baru akan dibentuk. Disaat kakak-

HMTPWK dan program kerja yang ada. Setelah sosialisasi,

kakak angkatan 2014 pensiun dari tugas mereka sebagai

form open recruitment dirilis dan lalu ditutup pada 14

pengurus aktif dan akan lebih fokus dengan semester

Maret. Setelah banyak pertimbangan, pada 17 Maret

tujuh kuliah mereka, angkatan 2016 akan mengisi slot

akhirnya terlaksana acara Welcoming para anggota

kosong di HMTPWK dan masuk menjadi anggota baru

magang. Berlokasi di Ruang K4, para pengurus

kepengurusan HM. Namun sebelum itu, angkatan 2016

mengumumkan hasil seleksi dari oprec magang, lalu

dipersiapkan terlebih dahulu dengan cara mengikuti

diakhiri dengan ďŹ rst gathering per divisi.

Magang Kepengurusan HMTPWK. Sosialisasi magang diadakan pada 13 Maret lalu, di Ruang K2.

#3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

6


Hari Rumah Tangga Divisi Rumah Tangga memperingati Hari Rumah Tangga pada hari Sabtu, 8 April 2017. HRT kali ini digarap oleh Divisi Rumah Tangga bersama para praktikannya.

Lomba memasak kali ini berbahan baku mie

Acara ini diisi dengan lomba memasak antar angkatan dan

kuning. Dimulai sejak pukul 10 pagi, para lanang terlihat

reresik sekre. Uniknya, peran laki-laki (lanang) dan

bersemangat dalam memasak berbagai macam kreasi

perempuan (wedhok) dibedakan. Lomba memasak

masakan dari mie kuning sebagai bahan utama tersebut.

dilakukan oleh lanang dan reresik sekre dilakukan oleh

Disaat para lanang asik bereksperimen dengan

wedhok.

masakannya, para wedhok melakukan reresik sekre bersama dan beberapa wedhok membuat lambang HMTPWK pada tirai bambu sekre. Sekitar jam setengah 12, masakan sudah terhidang dari tiap angkatan. Lalu, proses penjuriannya dilakukan dengan meminta penilaian dari orang-orang yang berada di KPFT. Kurang lebih ada delapan orang yang diminta untuk memberikan penilaian. Komponen yang dinilai antara lain plating dan cita rasa. Dan ternyata, pemenang pertama adalah angkatan 2014, disusul oleh angkatan 2016 diposisi kedua dan angkatan 2015 diposisi ketiga. Kemudian acara dilanjutkan dengan menonton ďŹ lm sambil menyantap makanan yang sudah dimasak tadi.

Seru-Seru Bersama Spartan! Acara ini terdiri dari 6 macam perlombaan olahraga dan 4 macam perlombaan seni; Lomba Voli, Di tengah kepadatan studio dan tugas-tugas yang

Lomba Bulutangkis, Lomba Tenis Meja, Lomba Catur,

lain. Divisi Minat dan Bakat mengadakan program kerja

Lomba Basket, Lomba Futsal, Lomba Sketsa, Lomba

taunannya yakni, Spartan!. Spartan! Sports and Arts of

FotograďŹ , Lomba Stand Up comedy dan Lomba Band.

Planology tahun ini mempunyai dua tujuan yaitu sebagai

Walaupun cuaca yang sering tidak menentu pertandingan-

satu wadah untuk meningkatkan solidaritas dan

pertandingan ini dapat berjalan lancar hingga mencetak

berkumpulnya tiap angkatan dan sebagai salah satu cara

juara-juara dari setiap angkatan. Tahun ini menjadi tahun

untuk menjaring atlit-atlit PWK buat bertanding di

keemasan angkatan 2015 yang mencetak 13 medali emas,

teknisiade. Pada tahun ini Spartan di laksanakan selama

2 perak dan 3 perunggu. Disusul oleh angkatan 2016 yang

sepekan mulai dari tanggal 3 Maret 2017 – 14 Maret 2017

mencetak 3 medali emas, 8 perak dan 5 perunggu. Lalu

dan di tutup dengan closing party Spartan pada tanggal 16

angkatan 2014 dan angkatan 2013++. Penyerahan juara

Maret 2017 di Inner Court.

diserahkan pada closing spartan.

7

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM


Spik-Spik Kota Rabu 12/4/17 Prajurit Prawiratama (Divisi Pendidikan, Penelitian & Profesi) menyelenggarakan acara Spik Spik Kota dengan tema 'Sisi Lain Kota'. Pada kesempatan kali ini, divisi DP3 mengundang komunitaskomunitas yang bergerak dalam mengatasi permasalahan kota dan aspek-aspek lainnya yang turut meliputi. Komunitas-komunitas yang diundang yaitu Kalijawi, Garuk Sampah, dan Ketjil Bergerak. Komunitas Kalijawi dibentuk oleh ibu-ibu bantaran Sungai Gajah Wong & Winongo yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga. Kegiatan yang mereka adakan adalah forum dan advokasi. Sebagai penggerak orang-orang agar

Bedanya, Garuk Sampah berawal dari

mempunyai kekuatan politik serta memberi solusi pada

kegelisahan anak-anak muda karena minimnya kerja

permasalahan bantaran sungai. Misalnya: pemukiman

bakti. Sedangkan Ketjil Bergerak lebih ke arah anekdot-

bantaran sungai akan digusur karena rawan bencana,

anekdot politik melalui kesenian.

kumuh, dsb. Ibu-ibu ini memberikan solusi berupa membersihkan bantaran sungai sepanjang minimal 3

Kegiatan Komunitas Garuk Sampah berupa

meter dari peraturan 5 meter. Selain itu mereka juga

memungut sampah di setiap daerah dan memisahkan

mengadakan kegiatan renovasi-renovasi di sepanjang

antara sampah basah dan kering. Untuk menghindari

bantaran sungai dengan uang patungan sehari Rp 2.000.

masalah dengan pemulung, mereka memberikan sampah-

Sedangkan Komunitas Garuk Sampah dan Ketjil Bergerak

sampah kering untuk pemulung. Sedangkan sampah basah

merupakan komunitas yang diprakarsai oleh anak-anak

dibuang ke TPA.

muda.

#3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

8


01

03

02

dari kiri atas 01 | Dokumentasi Kelas PSDM 02 | Poster #ayolihatsini 03 | Foto untuk Esai Foto 04 foto : hmtpwk.ft.ugm.ac.id

YA N G B A R U

“

Bak bayi yang terus menerus melakukan hal baru dalam proses tumbuh kembangnya, pun begitu HMT PWK yang tidak henti-hentinya melakukan kegiatan-kegiatan inovatif. Beberapa hal baru yang dilakukan pada Kabinet Omah Dewe adalah sebagai berikut:

#ayolihatsini

“

Aktivisme 2.0 ini dilakukan dengan mengajak seluruh anak muda untuk memotret keadaan di sekitar lingkungan hidupnya. Potret tersebut kemudian diunggah ke sosial media dan dibubuhkan tagar #ayolihatsini. Divisi Pendidikan, Penelitian dan Profesi Kabinet Omah Dewe mengajak seluruh kaum muda untuk saling berbagi dan membuka cakrawala akan dunia, akan kota. Mengingat seringkali fenomena di satu kota dengan kota lainnya, bahkan di satu kota yang sama pun sering ditemukan banyak perbedaan fenomena sosial.

Kelas PSDM

9

Organisasi adalah tempat belajar, begitu kata pepatah, Maka Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia membuat suatu kelas pengembangan bagi pengurus dan bagi praktikan. Dimana pada kelas tersebut, seperti halnya pada kelas formal dimana ada satu pemateri yang kemudian diberikan sesi untuk menyampaikan materi dan kemudian sesi tanya jawab. Harapannya walaupun pasti masih jauh dari cukup, kelas-kelas tersebut mampu memenuhi dan menambah semangat pengurus untuk terus berproses, untuk terus belajar.

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM

“

Esai Foto Muhammad Hibaturrahman dan Muhammad Iqbal Habibi Kamal selaku Ketua BEM KMFT UGM pada dua periode yang berbeda (2015 dan 2017) dipilih untuk memberikan materi. Divisi Media dan informasi pun turut mengeluarkan inovasinya. Terobosan melalui esai foto yang merupakan kombinasi yang ciamik antara jepretan-jepretan tangan amatir dengan susunan-susunan kata perekam cerita. Kolaborasi antara praktikan dan pengurus aktif divisi ini begitu mesra dan menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Tema-tema tulisan yang dihasilkan beragam, mulai dari tulisan mengenai hiruk pikuk kegiatan kampus, hingga keadaan di kehidupan sekitar. Seperti misalnya esai foto mengenai fenomena kehidupan masyarakat Tiongkok di

0


“

“

“

Planoaction

NgopiBareng Fenomena menjamurnya kafekafe kekinian, diiringi dengan semakin menjamurnya penggemar dan penikmat kopi di Yogyakarta. Fenomena ini kemudian ditangkap oleh Divisi Minat dan Bakat untuk mengadakan semacam kegiatan kunjungan industri ke kafe Klinik Kopi. Belajar mengenai dasardasar pengolahan kopi, dan pengetahuan-pengetahuan menarik lainnya dari kopi adalah dua dari sekian banyak pengalaman yang ditawarkan

City(e)Motion PWK adalah ilmu jalan-jalan, kata Pak Didik salah satu dosen senior di PWK. Hobi jalan-jalan yang harus dimiliki oleh calon pemimpin dunia ini dijadikan semangat awal untuk mengadakan acara merekam kegiatan sekitar secara langsung melalui lensa kamera, dan lensa mata. Kreativitas dan kepekaan akan fenomena di sekitar yang dimiliki oleh mahasiswa-mahasiswa yang lelah studioan ini berpadu secara apik dan menghasilkan karya-karya yang ciamik. Berlokasi di Jalan Malioboro, dengan tema Malioboro dalam Bingkai kegiatan ini berakhir dengan puluhan

Divisi Pengabdian Masyarakat kembali keluar dengan inovasi terbarunya. Dengan mengumpulkan uang saku dari mahasiswa PWK UGM lewat Hari Jumat Berbagi. Kemudian disalurkan ke Panti Asuhan Bina Siwi, Bantul divisi ini menginisiasi kepekaan sosial dan empati kepada masyarakat. Kegiatan penyaluran tidak hanya dengan memberikan seamplop penuh rupiah, namun dengan serangkaian acara penuh kebahagiaan dan kehangatan. Kemesraan antara siswa-siswi panti asuhan dan mahasiswa PWK tertangkap kamera secara ciamik pula. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat sekaligus sebagai bentuk kepedulian HMTPWK UGM terhadap Panti Asuhan Bina Siwi, Bantul. Total uang

YA N G B A R U

dari kanan atas 05 | Dokumentasi City(e)Motion 06 dan 07 | Dokumentasi Ngopi foto : hmtpwk.ft.ugm.ac.id

07

05

06 09

#3 | NEIGHBORHOOD HMT PWK UGM

10


coming soon!

RADIO SRAWUNG

11

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM


SISI LAIN KOTA

K

ota�, sebuah kata yang dapat menggambarkan sebuah kemegahan, kemacetan, keramaian, dan kata-kata lain yang tidak bisa diungkapkan secara lisan. Gedung-gedung tinggi, gemerlap cahaya, dentuman musik, dan polusi klakson kendaraan selalu menghiasi kota. Manusia-manusia didalamnya yang terkadang tidak saling kenal walaupun pintu rumah yang berhadapan terkadang sering menjadi pandangan tersendiri terhadap orang-orang yang hidup di kota. Kemudahan untuk mendapatkan apa yang diinginkan juga dapat dirasakan di kota. Mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier yang keseluruhannya disediakan di kota dengan suguhan yang menarik. Kota tidak hanya seperti yang dikatakan diatas, ada sisi lain yang juga mendukung kehidupan di perkotaan. Kebudayaan yang menyelimuti masyarakat di suatu sudut kota, komunitas yang terbentuk untuk perkembangan sebuah kota, permukiman, kepadatan, atau bahkan kekumuhan yang terkadang luput ataupun bahkan menjadi bahan yang hangat untuk diperbincangkan. Masyarakat dan komunitas menjadi sisi lain kota yang berpengaruh terhadap kota. Kota dan masyarakatnya memang menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kota mempengaruhi masyarakat dan masyarakat dapat mempengaruhi perkembangan kota. Masyarakat bergerak mengubah sebuah kota yang

ditinggalinya untuk menjadi lebih baik. Misalnya salah satu komunitas yang ada adalah Komunitas Taabah yang memberdayakan masyarakat di Kampung Ledhok Timoho menjadi masyarakat yang memiliki skill yang berguna dalam kehidupan mereka. Secara sadar maupun tidak, ada banyak sisi kota yang menarik untuk bicarakan. Seorang calon perencana harus mengetahui sisi-sisi lain kota, tidak hanya bagian luar di pinggir jalan saja, masuk dan rasakan kehidupan luar biasa yang ditawarkan oleh perkotaan. HMT PWK UGM juga tidak mau kalah, dengan tagar #ayolihatsini, HMT PWK UGM mengampanyekan dan menelisik lebih dalam sisi lain kota. Dalam buletin ruang yang diterbitkan oleh HMT PWK UGM, dibahas juga sisi lain kota dimulai dari manusia, komunitas, dan ďŹ sik kota. Untuk mengetahui sisi-sisi lain kota, yuk baca Buletin Ruang edisi 11 yang akan terbit di bulan Mei 2017! #3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

12


K

amis, 20 April 2017, baru saja diselesaikan rangkaian kegiatan magang HMT PWK yang diakhiri dengan acara upgrading anggota untuk teman-teman 2016. Di penghujung acara juga diumumkan penghargaan best praktikan di setiap divisi. Penasaran dengan kesan-pesan teman-teman 2016 yang menjadi best praktikan dan cerita pengalaman seru mereka selama magang?

Jadi gimana yaa rasanya lucu aja jadi praktikan itu hehe, teman-teman dan kakak-kakak mendukung suasana diskusi dengan menyenangkan jadi rasanya pas diskusi serius tapi tetap dibumbui humor gitu. Semakin dekat juga sih sama kakak-kakak divisi RT terutama, keliatan dari teman-teman sih jadi lebih deket ke kakak-kakak juga. Terus senang juga jadi praktikan karena langsung terlibat di acara yang dibentuk sama divisi RT sendiri. Setelah jadi best praktikan sendiri rasanya seneng dapet apresiasi atas keaktifannya saat ada di divisi ini, tapi sebenarnya teman-teman juga banyak kok yang aktif dan inovatif, jadi kebanggaan sendiri bisa dapet best praktikan hehe

Seno RT

Yang paling berkesan buatku waktu magang di pengab itu bimbel sama ďŹ eldtripnya. Di bimbel bisa ngajarin adik-adiknya. Adiknya pandai-pandai walaupun beberapa sungguh hiperaktif dan sedikit mengganggu hehe tapi malah jadi nggak terlupakan. Tapi ďŹ eld trip paling berkesan sih karena jalan2 di gembira loka! Seru banget! Adik-adiknya seneng liat binatang dan aktif tanya. Waktu tahu saya jadi praktikan terbaik, enggak percaya sih mbak karena saya enggak merasa udah ngelakuin sesuatu dengan baik. TemanKirana teman praktikan pengab lain lebih keren. Tapi saya bersyukur dan semoga Pengab kedepannya semakin baik kinerjanya hehe.

Selama terlibat di magang DP3, ada beberapa hal yang menarik bagi saya. Keterlibatan saya di tim riset memang banyak menghabiskan waktu, tetapi banyak pelajaran yang bisa didapat. Ketika jadi best praktikan hmm biasa aja mungkin hehehe tapi gak nyangka juga karena yang lain juga masih lebih aktif daripada aku sendiri. Farhan Dp3

Jack PSDM

13

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM

Pengalaman saya selama magang di Divisi PSDM sangatlah berkesan di setiap acara yang digelar oleh PSDM. Tetapi, menurut saya, yang paling berkesan adalah saat mengurusi event Upgrading Anggota dan Closing Magang. Banyak hal yang diperlukan untuk mengurusi event ini, dari ďŹ sik, mental, dan juga pikiran serta kerjasama tim. Hal tersebut sangatlah penting dan diperlukan dari dimulainya perumusan konsep rencana acara hingga pada hari-H acara agar acara dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dari sinilah banyak pengalaman dan pelajaran yang dapat diambil selama menjalani proses magang. Perasaan setelah menjadi best praktikan, kaget sih pastinya. Ngga nyangka, saya yang masih banyak kekurangan dan kelemahan bisa jadi best praktikan PSDM. Tetapi, saya juga senang dengan itu, dan akan membuat saya lebih terpacu lagi untuk lebih, lebih, dan lebih lagi.


Humas itu orang nya asik2! Mbak mas nya kocak semua, garing yang melewati batas dan suka ngumpul, sekalinya ngumpul di cafĂŠ dan sekre tercinta. Kemarin hectic banget pas kunjungan ke ITS walaupun engga semuanya ikut huhu moment tersweetnya pas kumpul terakhir magang di legend, semua terasa dekat, terasa seru, terasa kocag Perasaan setelah jadi best pratikan apa yaa mba. yaa alhamdulillah jadi best pratikan humas, dapat makanan bagi-bagi ke teman.. terus dikasih selamat dari beberapa orang wkwkw karena itu jadi memikirkan bahwa ingin ngelanjutin di jalan yang sama hehe

Monic Humas

Kalo menurutku, magang itu kan sebagai salah satu jalan untuk mengenal lebih jauh gimana sih rasanya ada di dalam keluarga hmtpwk. Yang paling berkesan di situ aku ngerasa banyak banget belajar tentang bagaimana berorganisasi di dalamnya, menjalin pertemanan dengan anak 15 dan 14 yang asik-asik di mikat, dan yang paling penting belajar tentang pengembangan diri sendiri. Kemarin, alhamdulillahnya, aku masuk mikat dan kebetulan juga itu divisi yag memang dari awal aku mau jadi ngerasa enjoy banget menjadi bagian dari divisi itu. Terus, alhamdulillah juga sih bisa jadi praktikan mikat terbaik. Aku yakin praktikan mikat lain juga sebenernya sama kaya aku kok jadi sebenernya semua praktikan mikat menurutku terbaik, cuma aku dipilih sebagai perwakilan aja (gak tau juga Fabian sih hehehe). Yaa senang sih bisa jadi praktikan terbaik. Dari awal Mikat sebenernya cuma mikir "gue udah dikasih kesempatan untuk ada di sini, jadi gue harus manfaatin kesempatan ini dengan sebaik-baiknya".

Selama magang, kebingungan adalah hal yang utama. Apalagi di divisi wirausaha yang notabenenya langsung menuju praktik wirausaha. Dua hal yang berkesan adalah (1) tugas jualan oleh divisi wirus yang diberikan kepada kami (2) dan orang-orang di dalam wirus yang unik-unik. Menariknya, kami dibebaskan untuk menjual apa saja dengan modal awal dari kating. Awalnya senang berubah menjadi bingung ketika harus memulai. Setelah memulai juga terdapat kesulitan yaitu konsistensi. Perasaan setelah menjadi best praktikan adalah galau karena dari awalnya mau pindah divisi tapi jadi pengen tetap di wirus (eaaa). Perasaan lainnya yaitu senang serta berterimakasih. Sukses terus, ya!

Deby Medinfo

Otto Wirus

Ya jadi kalo selama magang itu yang berkesan pas awal meet up. entah kenapa diawal itu aku sama sekali ngerasa gapunya skill dalam bidang ini dan awalnya pas masuk itu ngerasa kayak "wah" banget karena yang ada disekitar aku itu orang yg emang udah jago dalam bidang ini. Pas awal, aku ngerasa aku bisa "memanfaatkan" teman-temanku yg udah jago buat samasama belajar dan ngerasa beruntung banget masuk dimagangnya medinfo ini. Yang berkesan si pas radio, itu proker pertama dan hectic banget. Waktu itu aku lagi di WEX dan aku baru sadar kalo rundown yang aku bikin salah. Jadi ya waktu itu kan hujan udah agak reda dan saat itu juga aku pulang dan besoknya meskipun aku tau kalo radio itu ujung-ujungnya bakal gak sesuian rundown, aku tetap seneng bisa jadi salah satu tim yang nyusun salah satu proker HM. Perasaan setelah jadi best praktikan? Ya awalnya gak nyangka sih karena menurutku, aku engga bisa apa-apa dan aku cuma ngejalanin apa yg harus kujalanin. Cuma mau bilang makasih aja buat semuanya; kakak-kakak, teman-teman yg udah ngajarin. Mohon maaf kalo ada salah wkwkwk.

#3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

14


Aditya Hidayat Adam Presentasi tentang management destinasi wisata pada situs warisan dunia di Indonesia dalam 5th UNESCO UNITWIN Conference Culture, Tourism and Development Coimbra, Portugal

Aditya Hidayat Adam, atau yang biasa disapa Dayat (mahasiswa PWK 2014) ini, baru saja menjadi delegasi Indonesia dalam 5th UNESCO UNITWIN Conference Culture, Tourism and Development. Kegiatan ini diselenggarakan pada 18-22 April lalu di Coimbra, Portugal dengan tema Local Identity and Tourism Management in World Site Heritage. Dayat bersama temannya yaitu Alan (Hukum 2013) dan Nuke (Ekonomi 2014) mempresentasikan mengenai manajemen destinasi wisata pada situs warisan dunia di Indonesia. Awalnya, mereka hanya iseng mencari info mengenai konferensi ini dan mencoba membuat abstrak hingga akhirnya paper mereka lolos. Dayat dan kawan-kawan menjadi satusatunya delegasi dari Indonesia dan satu-satunya mahasiswa undergraduate yang mengikuti konferensi tersebut. Menurut Dayat, dalam konferensi tersebut banyak terdapat delegasi dari berbagai negara, baik Asia, Eropa maupun Amerika dan rata-rata merupakan mahasiswa PhD atau setara S3. “Yang pasti ketika presentasi kita semua gugup, apalagi ada sesi tanya jawab dan kita dapat 4 pertanyaan. Tapi alhamdulillah kita bisa jawab dan cukup siap dengan hasil presentasinya,� ujar Dayat saat ditanyai tentang perasaannya saat

15

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM

mempresentasikan paper mereka. Selain melakukan presentasi, para delegasi juga diajak keliling kota untuk melihat situs warisan dunia di Coimbra. Akhir dari city tour tersebut yaitu mereka diundang untuk mengikuti welcoming drink oleh walikota Coimbra. Menurut Dayat, acara tersebut mengesankan karena para delegasi diajak mengobrol dan bersalaman dengan walikota. Awalnya mereka ragu karena perbedaan budaya, tapi untungnya saat acara tersebut ada minuman lain yang masih dapat mereka minum dan makanan yang disajikan merupakan makanan lokal yang juga salah satu sub-tema dari konferensi itu. Kemudian untuk tips dan saran mengikuti kegiatan internasional seperti itu, Dayat sendiri menyatakan bahwa tidak ada tips khusus, cari saja tema yang sesuai dan coba memasukkan abstrak. Jika lolos, langsung cari info tentang prosedur pendanaan karena biasanya hal ini yang membuat mahasiswa malas untuk mengikuti kegiatan internasional. “Mudak kok, tinggal mahasiswanya saja mau berusaha atau tidak,� ujarnya. Menurut Dayat, keuntungan mengikuti kegiatan internasional itu bisa menambah pengalaman belajar yang luar biasa sekaligus jalan-jalan ke luar negeri.


Rifqi Arrahmansyah Keynote Speaker dalam Youth Volunteering Inovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nation Volunteers Indonesia

Stefanny Aurelia Joyce Dearni Jesita Bilyana Juara 1 LKTI Planopolis yang diselenggarakan oleh HMPL ITS dengan judul paper "Perwujudan Permukiman Swakelola dengan Perencanaan Fasilitas dan Walkability"

#3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

16


Lucky Dian Palupi Annisa Rachmawati May Larasati Riana Desi Putri Ratmawati Dayu Bhara Tantri Dionisius Octabiarto Purna Atmaja Shinta Permana Putri Retno Ramadhani Nur An-Nisa Milyana Muhammad Fachri Ardiansyah Aditya Saktya W Tubagus Abimanyoe A

17


Mahasiswa Perencana dan Dinamikanya Oleh : Elisa Martina Perencanaan Wilayah dan Kota merupakan salah satu program studi yang ada di Fakultas Teknik. Namun prodi ini temasuk langka karena tidak semua universitas yang ada di Indonesia memiliki prodi ini. Kali ini saya ingin membahas bagaimana opini saya menjadi seorang mahasiswa di PWK khususnya di Universitas Gadjah Mada. Saya ingat dulu, saat PPM (Pelatihan Perencana Muda ) yang merupakan salah satu kegiatan kaderisasi yang diberikan kepada mahasiswa baru yang bertujuan untuk mengenalkan prodi ini. Saya merasa sangat bingung ketika diberikan tugas untuk survey, melakukan analisis serta merencanakan daerah yang sangat asing bagi saya. “Ya, Tuhan aku ada dimana?” itulah yang pertama kali terlintas di benak saya ketika mulai berkenalan dengan prodi ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa perasaan asing memang selalu saya rasakan ketika ditugaskan dikawasan-kawasan yang baru tiap semesternya. Namun hebatnya seorang perencana adalah harus selalu siap akan perubahanperubahan yang terjadi, dan harus cepat tanggap dan cepat beradaptasi dengan situasi yang baru tersebut. Mungkin yang orang lain pikirkan tentang mahasiswa perencana adalah mahasiswa-mahasiswa yang sering jalan-jalan dengan berkedok survey, kemudian foto-foto lalu menguploadnya ke media sosial. Namun menurut saya tidak sesederhana itu. Hal tersebut kami lakukan, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap sisi lain kota yang belum tentu dilihat orang lain. Karena kami seorang perencana memiliki sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Misalnya saja, saat kami melihat suatu kawasan jalan, yang sepanjang jalannya didominasi oleh distrik-distrik komersil. Mungkin bagi orang lain hal tersebut sangat baik karena segala jenis toko ada dalam satu kawasan sehingga mempermudah mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan kita. Namun apabila kami melihatnya hal tersebut merupakan salah satu masalah. Tidak ada keberagaman dalam tata guana lahannya. Karena ketidakberagaman tersebut nantinya akan membawa masalah-masalah yang lebih kompleks seperti kegiatan kriminalitas karena kawasan tersebut tidak aktif sepanjang hari , namun hanya pada jam-jam kerja tertentu. Mungkin awalnya sederhana, namun ternyata membawa dampak yang besar. Pemikiran seperti itulah yang ku bawa, baik ketika pulang ke kampung halaman ku, maupun ketika berada di suatu tempat yang baru. “ahh kota ku ternyata jelek. Ini harus nya begini, kurang ini kurang itu” tak jarang kami menggerutu sendiri dan bahkan berdebat akan dengan rekan kami ketika menemukan sesuatu yang menurut kami salah namun di mata orang lain benar. Menjadi mahasiswa perencana membuat kami menjadi lebih peka melihat hal-hal kecil yang sebelumnya tidak pernah kami pikirkan sebelumnya. Mungkin banyak mahasiswa teknik lain yang mengatakan “ohhh pwk” ketika disandingkan dalam hal nilai akademis yang didapatkan. namun hidup sebagai mahasiswa perencana tidak semudah yang

mereka pikirkan. Kami harus belajar mengolah dan memposiskan diri kami. Kami berjuang melawan keegoisan diri kami, dan belajar memahami karakter dan belajar menerima diri temanteman kami. Karena kami dituntut untuk selalu berdinamika dan bekerja dalam kelompok. Dan itu tidak hanya sekali, namun berkali-kali. Betemu dengan pribadi yang baru, belajar memahami dan begitu seterusnya baru setelahnya kami dapat menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab yang diberika dosen, dan pada akhirnya mengerti bagaimana nikmatnya merasakan hasil dari usaha yang dilakukan bersama. Menjadi seorang perencana merupakan salah satu tugas yang mulia. Di tangan seorang perencanalah masa depan sebuah kota berada. Karena tujuan dari hadirnya seorang perencana adalah merencanakan sebuah kawasan yang layak huni, aman dan nyaman baik bagi manusia, alam maupun makhluk lainnya setelah melakukan analisis dari berbagai aspek dan memastikan aspek-aspek itu berjalan dengan seimbang. Karena tujuan dari merencanakan adalah untuk menciptakan ruang dan kehidupan yang lebih baik. #3 | NEIGHBORHOOD HMT PWK UGM

18


Oleh : Tego Primahate

K

ota Yogyakarta dikenal sebagai salah satu destinasi wisata dan kota pelajar. Tak heran banyak orang berbondong-bondong ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu. Banyaknya pelajar yang datang ke Yogyakarta mendorong para pengusaha untuk mendirikan hunian yang modern seperti hotel dan apartemen. UGM yang menjadi salah satu universitas terbesar di Yogyakarta menjadi salah satu tempat yang dikira bagus untuk mendirikan apartemen. Apartemen Taman Melati didirikan oleh perusahaan oleh anak usaha PT. Adhi Karya Tbk, PT. Adhi Persada Properti (APP). Apartemen Taman Melati sendiri berada di Jalan Inspeksi Selokan Mataram, Dusun Pogung Kidul, Desa Siduadi , Kecamatan Melati, Sleman. Bangunan ini memili tinggi sekitar 52.5 Meter dengan lantai berjumlah 15 lantai dengan kamar kurang lebih sebanyak 800-an unit. Jika dilihat dari ďŹ sik lingkungan daerah Kecamatan Melati memang terlihat bahwa daerah yang dapat dibangun untuk hunian sudah sangat minim, oleh karena itu apartemen yang bersifat vertical building dapat menjadi alternatif atau suatu jawaban tentang bagaimana cara menampung penduduk yang kian tahun kian bertambah. Pembangunan apartemen ini banyak menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak. Dari pihak yang pro dengan pembangunan apartemen ini menyatakan bahwa dengan pembangunan ini akan meningkatkan perekonomian lingkungan sekitar, karena dengan jumlah masyarakat yang bermukim di sana sedikit banyak akan ada

19

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM

dampaknya terhadap ekonomi penduduk sekitar. Contohnya dengan mendirikan warung-warung makan yang dekat dan dapat di jangkau di wilayah apartemen, usaha lain seperti laundry yang mungkin juga akan berkembang dengan adanya apartemen ini. Sedangkan dari pihak yang kontra mayoritas dari masyarakat sekitar, karena mereka berpendapat dengan adanya apartemen ini akan mengurangi sumber daya air tanah yang ada dana mereka akan kekurangan air tanah. Lainnya orang berpendapat bahwa apartemen yang didirikan di kawasan sekitar sungai dapat merusak ekosistem sungai. Jika melihat jalan yang ada di sekitar Taman Melati jalannya cenderung sempit, hanya dapat dilalui oleh satu mobil saja. Ada juga yang berpendapat bahwa akan timbul potensi limbah yang akan membuat lingkungan tercemar. Menjawab pro kontra yang ada dari pihak terkait telah selesai menyelesaikan semua perizinan yang diperlukan untuk mendirikan apartemen. Mulai dari diterbitkannya analisis dampak lalu lintas (ANDALALIN), analisis dampak lingkungan (AMDAL). Sehingga Pemda Sleman telah mengeluarkan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) pada 21 Maret 2016. Estimasi selesainya apartemen ini kira-kira 2 tahun. Pada saat ini sudah terlihat progres pembangunan apartemen, telah berdiri tiang-tiang penyangga bangunan apartemen. Juga terlihat sudah menjulang tinggi bangunan apartemen yang akan dibuat setinggi 15 lantai tersebut. Harapan kita semoga Apartemen Taman Melati ini dapat benar-benar bermanfaat bagi kehidupan, dan tidak menimbulkan masalah yang akan mengganggu aktivitas dan lingkungan.


Menyoal Kebingungan Foto : Mantjah/Neighbourhood

D

alam satu tahun belakangan ini, saya kerap kali bersentuhan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perencanaan. Hal ini disebabkan oleh pilihan saya memasuki program studi Perencanaan Wilayah dan Kota di universitas ini. Dalam satu tahun belakangan ini, saya kerap kali merasa kebingungan atas apa yang saya kerjakan. Secara administrasi, saya merupakan mahasiswa kluster saintek, tetapi dalam kenyataannya, saya banyak sekali bersentuhan dengan disiplin-disiplin ilmu sosial. Oleh karena itu, perencana seringkali disebut sebagai social engineer. Perencanaan Wilayah dan Kota. Dari namanya saja sudah membingungkan. Belum lagi ketika ditanya,”Ngambil jurusan apa, mbak?” Maka kita akan menjawab dengan : Perencanaan Wilayah dan Kota atau nama lainnya, planologi. Yang tidak membuat orang lain lebih paham, tetapi malah menimbulkan pertanyaan baru, seperti : “Oh, itu belajar tumbuh-tumbuhan ya?” atau “Oh, planologi, pasti belajar tentang pesawat ya?” Yang mana tidak sepenuhnya salah, karena kami mempelajari tentang unsur-unsur environmental dan infrastruktur-infrastruktur, serta konfigurasi bandara. Mahasiswa perencana adalah jack of all trades atau master of none. Mahasiswa perencana mempelajari berbagai macam disiplin ilmu, tetapi tidak menguasai keahlian-keahlian teknis. Maka, jangan heran, apabila mahasiswa perencana begitu fasih menggumamkan halhal yang berkaitan dengan disiplin-disiplin ilmu ekonomi, manajemen, sosiologi, dan lain-lain. Padahal banyaknya ilmu kami, kebanyakan bukanlah karena kedalaman terhadap ilmu tersebut, melainkan karena luasnya ilmu kami. Dalam satu tahun belakangan ini, berbagai kebingungan telah saya hadapi. Mulai dari menghadapi tugas-tugas menggambar dengan berbagai perspektif, mengerjakan studio, survei ke kawasan-kawasan demi memenuhi tugas, dan tak jarang dikira petugas Bappeda yang hendak menggusur mereka. Berbagai rutinitas menjadi mahasiswa perencana telah saya

Oleh : Novita Aini/HMTPWK

kerjakan. Pada awalnya, saya kerap berpikir, mau diapakan ilmu-ilmu sebanyak ini? Esensi macam apa yang saya peroleh dari studi yang tidak spesifik ini? Dan berbagai kebingungan-kebingungan lainnya. Belum lagi, pada hari-hari dimana saya mempelajari teori-teori dan diaplikasikan dalam Mata Kuliah Studio. Saya kerap kali merenungi, betapa teori-teori yang telah diajarkan ini tidak satupun yang benar-benar relevan dengan keadaan pada masa sekarang, kecuali pada substansisubstansi tertentu. Sampai kemudian saya mendapatkan kesimpulan, bahwa seorang perencana juga harus mampu memiliki kemampuan menyesuaikan dan merelevansikan teori-teori yang telah ada ke dalam masalah-masalah yang nyata, dan bukan langsung menelan mentah-mentah teori tersebut. Sampai akhirnya, saya juga mulai memahami bahwa perencanaan ini bukan hanya suatu pekerjaan membangun suatu kawasan, melainkan bagaimana dengan rencana-rencana yang kita kerjakan dapat membangun orang-orang yang ada di dalamnya. Perencana, dengan ilmunya yang banyak sedemikian rupa, ternyata tetap tidak bisa bekerja dan memutuskan segala sesuatu sendirian. Perencana adalah pekerja tim. Perencana harus bekerja sama dengan para ahli dari berbagai macam disiplin. Dengan kata lain, tugas perencana adalah untuk membuat suatu logika atau sistem pengambilan keputusan yang paling baik berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh. Menyoal ilmu-ilmu dan tanggungjawab yang kita dapatkan setelah perkuliahan, akan menimbulkan pertanyaan : Puaskah kita dengan ilmu-ilmu yang kita peroleh di dunia perkuliahan? Kalau saya ditanya, saya akan menjawab puas. Sebab, ilmu-ilmu yang kita peroleh ini dapat menjadi modal menjadi “apa saja”. Bagaimana tidak, lulusan PWK dapat menjadi apa saja. Mulai dari PNS sampai konsultan, dari yang berpotensi menjadi kaya sampai mengancam dompet tipis, dari sudut perkotaan sampai pelosok desa. Cerahlah masa depan kami, Amen. #3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

20


Foto : Hendiliana/Neighbourhood Oleh : Bagus Samudera/HMTPWK

A

nak PWK itu sebenarnya orang-orang yang diserahi tugas besar untuk mengatur pembagian harta yang paling berharga bagi umat manusia, yaitu ruang. Tanpa ruang, manusia kehilangan tiga dari empat dimensi yang menjadikannya ada. Sehingga tanpa ruang, manifestasi dari segala pemikiran manusia menjadi semu, karena tidak memiliki tempat untuk diwujudkan. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tinggal di bumi yang tidak memiliki ruang ? Bahkan bagaimana wujud bumi itu jika tidak berada di dalam ruang ? Pemikiran kita tidak bisa mencapai konsep di mana ruang itu tiada. Dari segala pertanyaan, setidaknya bisa disarikan bahwa ruang adalah salah satu hal mendasar dalam kenyataan, karena ruang menopang segala macam jenis entitas yang diketahui oleh manusia. Pentingnya ruang membuat kita harus menyadari beberapa kenyataan yang dimiliki oleh ruang tersebut. Diantara kenyataan yang kita ketahui tentang ruang adalah bahwa bagian dari ruang yang dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya sampai saat ini hanyalah sebuah planet di tengah alam semesta yang bernama bumi. Bumi ini sejauh yang kita tahu, massa dan luasnya kurang lebih tidak berubah, apalagi bertambah banyak. Sehingga bisa dibilang, modal ruang yang dianugerahkan kepada kita dengan pengetahuan yang kita punya saat ini hanyalah bumi ini, yang belum bisa bertambah. Modal ruang yang tidak bertambah tersebut perlu dibagi-bagi kepada seluruh manusia yang terus bertambah banyak. Tentu setiap manusia seharusnya berhak atas kepemilikan ruang bumi yang ada, karena tidak pernah ada yang benar-benar memiliki bumi ini selain seluruh mahluk hidup yang hidup daripadanya. Bahkan dengan begitu, tidak hanya manusia. Bumi ini harus bisa dimanfaatkan oleh seluruh makhluk hidup tanpa terkecuali. Dengan pemahaman yang inklusif tersebut, seharusnya tidak ada makhluk hidup yang binasa dari bumi karena dominasi makhluk hidup lain. Sampai sini sepertinya sudah kentara seberapa mulianya peran PWK dalam kedamaian dunia. Tidak hanya kedamaian di antara manusia tetapi juga keadilan diantara makhluk hidup secara keseluruhan. Tetapi, keadilan yang mungkin diupayakan oleh anakanak PWK ternyata masih bisa dan seringkali diintervensi oleh dorongan-dorongan jahat dari

21

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM

pemikiran yang egois, apatis, amoralis, dan is-is buruk lainnya. Produk-produk yang diupayakan PWK demi pemanfaatan ruang yang berkeadilan, seperti RTRW atau RPJP kadang tidak diindahkan oleh para pelaksana kebijakan dan orang-orang yang berkuasa. Bahkan terkadang, beberapa oknum anak PWK barangkali tidak mengindahkan keadilan sama sekali, sehingga menyusun produk-produk penataan ruang yang tidak menunjukkan keadilan. Betapa pentingnya pemikiran dan idelisme anak PWK dalam membentuk halauan tata ruang, sehingga menuntut setiap individu PWK sebaiknya memiliki pendirian yang kuat dan idealisme yang mampu menjamin terlaksananya keadilan dalam penataan ruang. Adalah kewajiban dan tanggung jawab pribadi bagi setiap anak PWK untuk menguatkan dirinya, membangun mitigasi jiwa terhadap segala macam keburukan dan kehinaan is-is buruk yang bisa sewaktuwaktu tanpa sadar meracuni pemikiran anak-anak PWK. Meski anak PWK nanti bisa jadi tidak memiliki kekuatan politis untuk menghalau intervesi jahat di alam kekuasaan tingkat tinggi, setidaknya bekal kekuatan diri dan pendirian yang tangguh dapat membantu anak PWK untuk menggalang kekuatan di luar alam penguasa tingkat tinggi. Tetapi jika berhasil, anak PWK dapat merengkuh kekuatan dari dalam kekuasan tingkat tinggi tersebut untuk menjamin terlaksananya keadilan tata ruang. Tentu keberanian, kekuatan dan ketangguhan jiwa saja tidak cukup. Perlu ilmu yang mumpuni juga menjadi bekal wajib bagi anak PWK untuk terjun ke dalam medan pertempuran kenyataan tata ruang yang sarat akan apatisme, manipulasi, politik salah arah dan berbagai hal mengkhawatirkan lainnya. Dengan perpaduan ilmu dan kekuatan pribadi tersebut, bisa diharapkan bahwa anak PWK dapat menjadi perantara bagi terlaksananya tata ruang yang berkeadilan. Ilmu bisa dirupakan dengan ide, ide akan membentuk paradigma, dari paradigma maka terbentuklah keputusan-keputusan. Pres scriptum note :Tulisan ini bernuansa skeptisme terhadap proses pembentukan tata ruang karena ada beberapa dokumen yang didapati di luar standar, tidak praktikal dan tidak mewakili konten yang seharusnya.



Woman In This Neighborhood Oleh : Novia Herfarisya Putri & Stefanny Aurelia

P

utu Sri Ronita Dewi, mahasiswi PWK UGM 2014 yang cukup dikenal akan prestasinya. Bagaimana tidak, perempuan kelahiran Denpasar ini sudah mengikuti lomba semenjak semester 3. Lomba pertama yang diikuti nya adalah Creative City yang di adakan di Universitas Dipenogoro. Judul yang diambil untuk mengangkat tema tersebut adalah Pemukiman Pinggir Sungai Ramah Anak dan timnya meraih juara 3. Tak hanya berhenti disitu, sta DP3 HMTPWK ini mengajukan proposal tentang PKM yang mengangkat potensi dari desa binaan. Ide tersebut dilatar belakangi oleh desa binaan yang menjadi binaan anak-anak SOSMAS, sehingga Ia dapat membina desa binaan sembari mengembangkan PKM-nya. Selain itu, kadiv SOSMAS BEM FT ini juga mengikuti perlombaan selain di bidang keteknikkan, namun juga Ia mengikuti lomba di bidang kewirusahaan yaitu entrepreneur di menejemen UGM. Proses yang dilakukan pertama kali yaitu pengajuan proposal lalu pemilihan 20 besar untuk presentasi. Ia lolos ke tahap presentasi. Pengajuan PKM tidak berhenti di semester 3 saja, namun pada semester 5, perempuan yang berumur 20 tahun ini mengajukan proposal PKM dan lulus di tahap awal.

23

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM

“Yang penting dalam perlombaan itu adalah pemimpinnya, karena ketua yang memegang menejemen tim�, ujarnya. Menurut Kadept Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma ini, ketua sangat mempangaruhinya dalam melaksanakan prestasiprestasinya itu. Jadi, menejemen kelompok yang baik dapat menghasilkan hal yang baik pula. Semoga Mba Sri dapat melanjuti prestasi-prestasi nya dan dapat membanggakan PWK, Teknik, maupun UGM!



SRAWUNG PRAJURIT Oleh: Intan Dwi Nuraini dan Tisar Endah

ITS

Tanggal 31 Maret hingga tanggal 2 April 2017 HMTPWK mengadakan kunjungan ke Surabaya. Tidak hanya berkunjung ke Surabaya namun HMTPWK tidak lupa mengunjungi kawan lama yaitu HMPL ITS untuk kuliah umum dan silaturahim antarhimpunan. Acara dimulai dengan sambut dari masing-masing wakil ITS dan UGM yang dilanjutkan dengan kuliah umum tentang perencanaan pesisir pantai yang dijelaskan oleh Pak Putu Gde Ariastita, ST., MT. Setelah kuliah umum HMTPWK melakukan kunjungan ke HMTPL ITS yang diawali dengan perkenalan masing-masing kabinet dan FGD antar divisi. FGD ini dimanfaatkan untuk saling berbagi penjelasan program kerja dan saling memberi saran selain itu FGD juga dimanfaatkan untuk merekatkan tali silaturahmi antarhimpunan. Tidak lupa diakhir acara HMTPWK dan HMPL ITS saling bertukar cinderamata untuk dijadikan kenang-kenangan dan berfoto bersama.

25

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM

HMTG

Jumat (24/02) Dalam rangka memperingati Dies Natalis yang ke-8 pada bulan April 2017 HMTPWK berkunjung ke HMTG, kunjungan ini dilakukan untuk mempelajari himpunan yang lebih dahulu terbentuk seperti yang diketahui HMTG dengan usia 55 di tahun ini memiliki lebih banyak pengalaman. Kunjungan kali ini diawali dengan sambutan mas Yazid Abdurrazaq selaku ketua HMTG Kabinet Soeroso dan sambutan dari Daniel Futuchata, ketua dari Kabinet Omah Dewe HMTPWK. Di dalam sambutannya kedua petinggi himpunan tersebut sama-sama menekankan terhadap kerjasama yang baik antar kedua himpunan. Dalam kunjungan kali ini Kabinet Soeroso memperkenalkan masingmasing divisi yang ada di kabinet serta menjelaskan prokerproker dari tiap divisinya. Seperti halnya HMTPWK, HMTG menetapkan hari Selasa sebagai Hari Wajib Korsa yang dimasukkan kedalam program kerja Divisi Humas. HMTG juga memiliki Divisi KA atau Kemahasiswaan dan Alumni berbeda dengan HMTPWK yang kealumniannya bergabung dengan Divisi Humas. Dalam kunjungan kali ini, HMTG juga memperkenalkan program kerja baru dari Divisi Keprofesian yaitu Professional Course, Geopinion Competition, dan masih banyak lagi.


Divisi Pembinaan Desa Mitra BEM KM

GAMAPI CORNER Pada tanggal 9 Maret 2017 , humas dan DP3 HMT PWK saling berkolaborasi untuk membantu adanya acara GAMAPI CORNER. GAMAPI CORNER merupakan salah satu program kerja GAMAPI FISIPOL yang membahas tentang kebijakan kota. Hal ini berkaitan dengan Perencanaan Wilayah dan Kota sehingga terbentuknya acara yaitu GAMAPI CORNER x spik2kota

Foto: Dok. Divisi Pengab/Neighbourhood

Foto: Dok. Divisi Pengab/Neighbourhood

Foto: Dok. HMTPWK/Neighbourhood

yang membicarakan tentang politik perkotaan. Pada pembahasan topik ini dikaitkan dengan penataan kawasan Malioboro yang mencakup konsep, fungsi, alur, prinsip, agenda pemerintahan, dan argumentasi pemegang stakeholders . GAMAPI FISIPOL juga mengadakan kunjungan organisasi saat malam.

HMTI-UGM

Hari Kamis (13/4) Divisi Pengabdian Masyarakat HMTPWK UGM mendapat kunjungan dari Divisi Pembinaan Desa Mitra BEM KM. Kunjungan kali ini diisi dengan sharing program kerja antar masing-masing divisi. Tiap divisi melakukan presentasi program kerja apa saja yang telah dan akan diwujudkan di dalam desa binaan. Selain sharing, kunjungan kali ini juga untuk mewujudkan visi dari Divisi Pembinaan Desa Mitra BEM KM “Serukan kolaborasi,sebarkan kebaikan� dengan cara bersilaturahmi ke himpunan-himpunan jurusan.

Foto: Dok. HMTPWK/Neighbourhood

Pada hari Kamis, 6 April 2017 diadakan kunjungan dari HMTI ke HMT PWK. Dalam acara ini terdapat beberapa kegiatan yaitu pengenalan kabinet Omah Dewe, divisi-divisi, dan program kerja. HMTI juga melakukan perkenalan. Selain itu, dilakukan forum diskusi sesuai divisi masing-masing. Tujuan forum diskusi sesuai divisi masing-masing adalah untuk mendapatkan informasi secara rinci. Acara ini diakhiri oleh foto bersama.

#3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

26


27


28


Wahaha Fest 29

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM


W

ahaha Fest, sebuah nama yang keluar dari celetukan di Bulan November tahun 2016 kemudian berubah menjadi sebuah kenyataan. Mimpimimpi pencinta sastra dan seni mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota UGM akhirnya dapat terwujud dalam sebuah malam di hari Jumat tanggal 10 Maret 2017 lalu, disaat orang sedang sibuk dengan tugas dan urusannya masing-masing. Wahaha Festival malam itu menjadi sebuah ajang yang sangat baik untuk menampung para seniman di fakultas teknik. Ketika semua orang berpandangan “Anak Teknik mah kaku banget!�, malam itu, Wahaha berhasil membuktikan bahwa pernyataan itu adalah sebuah kesalahan. Sebuah kolaborasi ide dan passion yang bergerak atas nama seni dan sastra, Wahaha berhasil membawa suasana baru di Fakultas Teknik sebagai acara pertama yang mewadahi minat pada sastra dan seni di Fakultas Teknik UGM. Sebuah taman gersang di bagian utara fakultas teknik yang gelap gulita, sepi senyap tanpa kehidupan, berubah menjadi kelap-kelip dengan lampu seadanya di sudutsudutnya. Berbondongbondong orang ramai-ramai menghampiri taman itu. Wajah-wajah asing berdatangan dari luar fakultas, luar universitas, hingga luar Kota Yogyakarta seperti Solo dan Surabaya untuk menyaksikan

berbagai penampilan seni diatas panggung kecil yang ditata seadanya. Panggung itu tidak begitu menonjol, tingginya hanya beberapa undakan saja dari atas tanah. Penonton dengan setianya duduk diatas tanah beralaskan tikar dihadapan panggung sambil menikmati konsumsi yang juga seadanya. Gorengan, kacang dan pisang rebus, serta teh hangat turut serta melarutkan suasana malam itu. Tidak hanya itu, sebuah kerangka besi berukuran 2,5 meter gagah menopang lembaran-lembaran karya puisi, sajak, cerpen, prosa dan sejenisnya yang lemah

Acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi, monolog, nyanyian, dan teater yang dibawakan oleh mahasiswa PWK maupun mahasiswa dari jurusan hingga fakultas lain. Sebuah Kolaborasi tari dan monolog berjudul Kekasih Pertiwi yang dipersembahkan oleh Putu Inda, Bowo, Aji, Raka, dan Ayrton menjadi puncak dari acara itu. Penampilan itu seakan menghisap semua perhatian penonton. Pemenang sayembara puisi juga dibacakan pada malam itu. Aziz Nur Fasma keluar sebagai pemenang dengan puisi berjudul Angkringan Surealis. Mahasiswa angkatan 2015 Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret itu rela datang ke Yogyakarta untuk menghadiri acara Wahaha Fest setelah dua hari sebelumnya dihubungi pihak panitia. Acara kemudian diakhiri dengan penampilan musikalisasi puisi yang dibawakan oleh beberapa mahasiswa dari PWK 2014. Keberhasilan dari acara ini sungguh dirasakan dengan jumlah penonton yang melebihi target, open submission puisi mencapai 4x lipat dari target awal, dan apresiasi deras berdatangan dari orang dalam maupun orang luar. Malam itu, Wahaha Festival sungguh berhasil melarutkan penontonnya dalam balutan yang sungguh sederhana tetapi meninggalkan makna tersendiri.

sebuah kolaborasi ide dan passion yang bergerak atas nama seni dan sastra tersapu angin malam Taman Infrastruktur Fakultas teknik Universitas Gadjah Mada. Acara itu dibuka oleh sambutan dari ketua divisi minat dan bakat HMTPWK UGM, Bagus Samudra lalu dilanjutkan dengan penampilan pertama yaitu tari piring yang dibawakan oleh beberapa mahasiswi PWK 2016 dan musikalisasi puisi yang berjudul Mimpi oleh Kahlil Gibran yang dibawakan oleh Ardanto dan Bob Marta. Sebuah narasi kemudian dibacakan oleh ketua Wahaha Fest, Dwi Ichsan yang akrab disapa Gehitto bersama dengan kawannya, Nasrullah.

#3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

30


Oleh: Deby R. & Victoria C. M.

Foto : Dok. HMTPWK

G

oodlak merupakan sebuah branding dari desa binaan HMT PWK UGM yang bertempat di Dusun Tegalrejo, Turi, Sleman. Goodlak merupakan salah satu program kerja dari divisi Pengabdian Masyarakat. Program kerja ini telah berjalan selama 2 periode termasuk periode ini. Nama Goodlak sendiri baru tercetuskan pada periode Kabinet Omah Dewe. Terinspirasi dari frasa 'good luck', nama Goodlak yang merupakan singkatan dari good(baik) dan lak(salak) dengan haarapan akan lebih mudah diingat di pasaran. Sejauh ini, Goodlak sudah meluncurkan sebuah produk yang baru saja dirilis pada 26 Maret yang lalu berupa brownies salak. Latar belakang terbentuknya branding ini bermula dari masyarakat Dusun Tegalrejo hanya menjual salak hasil panen mereka begitu saja sehingga memiliki nilai jual yang rendah. Hal tersebut dilihat oleh Divisi Pengabdian Masyarakat sebagai peluang untuk meningkatkan nilai jual salak dengan membuat produk olahan salak. Produk pertama yang dicoba dibuat pada periode kabinet sebelumnya antara lain manisan dan kue nastar. Warga setempat, khususnya ibuibu, pada awalnya sangat antusias dengan inovasi baru ini. Namun, seiring berjalannya waktu, kendala-kendala mulai bermunculan dalam proses pengolahan salak ini. Kesibukan ibu-ibu dalam mengurus rumah tangganya masing-masing dan kurangnya struktur Foto : Dok. HMTPWK organisasi dalam pemasarannya membuat

31

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM

program ini tidak berjalan mulus. Pada periode ini, Divisi Pengabdian Masyarakat mencoba untuk memperbaiki dan membangun kembali program pembuatan produk olahan salak ini. Mereka melihat remaja putri di desa tersebut berpotensi untuk melanjutkan program ini dilihat dari faktor ketersediaan tenaga dan waktu mereka yang lebih baik daripada para ibu rumah tangga. Antusiasme remaja putri di dusun ini juga sangatlah tinggi. Divisi Pengabdian Masyarakat pun mencoba mengadakan pelatihan dalam mengolah salak bagi remaja putri di dusun tersebut.


Foto : Dok. HMTPWK

Sejauh ini produk utama dari Goodlak yaitu Brownies Salak telah launching dan resmi dipasarkan. Cukup mengeluarkan biaya sebesar dua puluh lima ribu rupiah, brownies goodlak sudah bisa kita dapatkan. Untuk saat ini, pemasaran Brownies Salak ini baru memasuki tahap awal atau dalam kata lain masih dalam lingkup mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota. Sistem pemesanannya pun masih dalam bentuk pre-order. Mereka memasarkan brownies salak sebagai alternatif konsumsi untuk kegiatankegiatan yang diadakan oleh himpunan seperti pada acara Spik-Spik yang diadakan pada minggu lalu. Selain itu, tak jarang pula mahasiswa membeli brownies salak sebagai buah tangan untuk dibawa pulang saat kembali ke kampung halaman mereka. Pembuatan produk dari Goodlak atau Brownies Salak ini menggunakan salak asli dari Dusun Tegalrejo atau yang dikenal dengan Salak Pondoh. Bahan utama salak digunakan agar nilai jual salak menjadi semakin tinggi. Dalam proses pemubuatannya Brownies Salak ini masih sama seperti pembuatan brownies pada umumnya. Perbedaannya hanya

terdapat pada bahan utama pegolahannya. Kemenarikan dari produk Goodlak ini bukan hanya dari makanannya saja. Melainkan dari kemasannya pun dibuat semenarik mungkin oleh teman-teman dari divisi Pengabdian Masyarakat. Kemasan Brownies Salak ini didesain langsung oleh temanteman dari HMT PWK UGM. Sejauh ini kemasan yang digunakan untuk memasarkan terdapat dua macam. Yang pertama adalah kemasan paperbag. Brownies Salak yang menggunakan kemasan paperbag ini biasanya dihargai sekitar Rp. 10.000 – Rp. 15.000. Yang kedua adalah kemasan berbentuk Box. Pada kemasan ini Brownies Salak yang dipasarkan dihargai Rp. 25.000. Harapan Muhammad Wahyu Akbari selaku Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat adalah agar branding Goodlak ini bisa berjalan terus. Pemasaran produk-produk Goodlak diharapkan mampu menembus pasar di luar lingkup PWK, bahkan bisa menembus pasar oleh-oleh se-Yogyakarta. Selain itu, diharapkan juga munculnya produk-produk baru olahan salak lainnya dapat meramaikan branding Goodlak ini.

#3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

32


Pesan & Kesan Oleh : Hendiliana/Neighbourhood

Daniel Futuchata F.- Ketua HMTPWK Fortunate! Tuhan mentakdirkan saya bisa belajar, berproses, bersenangsenang dengan teman-teman di HMTPWK Kabinet Omah Dewe. Rasa suka dan duka dalam berjuang menjadi proses pendewasaan akan sikap dan materi. Bangga dan bahagia bisa dalam satu wadah bersama kolega! Namun, setiap masa pasti ada suksesornya, dan setiap suksesor pasti ada masanya. Himpunan kedepan akan jaya dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh para pejuangnya. Tetap yakin dan semangat bekerja secara ikhlas serta selalu memacu ide/inovasi untuk Himpunan yang lebih maju. "Jangan sering bertanya apa manfaat himpunan untuk kita, tapi bertanyalah sudahkah kita memberi manfaat untuk himpunan? Jadilah orang yang tidak biasa-biasa saja, karena kita pemimpin dunia� Pramukya Arcapada, Pemimpin Dunia!

Fardhan Amarullah - Sekretaris Jenderal HMTPWK Menjadi bagian dari kabinet ini bagi saya adalah momen paling menantang selama berorganisasi. Namun pada akhirnya, saya menganggap bahwa sebenarnya ini adalah bentuk pengabdian ke rumah kita. Kabinet ini tumbuh dengan dasar berani, nothing to lose, dan yakin apa yang kita mimpikan bisa diperjaungkan untuk berhasil. Overall menyenangkan. Dari segi HM-nya, organisainya, bangga dan bersyukur banget bisa punya temen-temen yang udah memberikan usahanya untuk HM. Pencapaian HM bisa menutup dukaduka yang ada. Buat adik-adik tercinta, terima kasih udah berkontribusi banyak dan jadi batu bara dalam keberhasilan kabinet ini. Tolong buka mata, dan hati sebaik-baiknya untuk belajar dari kabinet yang kita jalani barengbareng serta berani memberikan evaluasi dan tambal dengan hal-hal yg baik di tahun depan. Saya sendiri yakin, calon-calon pengurus bisa menciptakan HM yang kece. Jangan sungkan untuk saling bercerita dan tukar ide. Insya Allah HM ke depan bisa terus berprogres dan berbenah. Dan mohon maaf juga atas kesalahan-kesalahan di kabinet ini. “Kabinet Omah Dewe, Kece Rame-Rame�

33

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM


Beatrix Thesa S. - Sekretaris HMTPWK Kabinet Omah Dewe menurutku sudah benar-benar merepresentasikan namanya yaitu “Omah� yang berarti Rumah. Menurutku kabinet ini benarbenar seperti rumah. Harapannya, untuk kabinet selanjutnya, semoga bisa lebih baik lagi. Tingkatkan integrasi dan kerjasama antar divisi dan dengan eksternal.

Virgari Cahaya N. - Bendahara Umum HMTPWK HM itu ga Cuma organisasi tapi bisa lebih dari itu. Bisa sebagai tempat bertukar pikiran dan ngomongin ide. Tapi ternyata gaenak ya kalo gapunya divisi . Jadi Pengurus Inti ga terlalu banyak terjun ke orang-orang, kebanyakan berhubungan dengan departemen. Tapi overall, Omah Dewe udah jadi Omah Dewe. Kegiatan yang dilakukan, benar-benar seperti “omah dewe�. Tapi pesanku, jangan teruskan apa yang isa diteruskan tapi inovasikan apa yang bisa diinovasikan.

Annisah Novitasari - Wakil Bendahara Umum HMTPWK Saya menjadi Pengurus Inti yang paling muda dari segi angkatan. Namun, para PH dan kadiv sangat welcome dan membantu. Saya ngerasa di kabinet ini benar-benar ada pembaharuan, ada divisi yang dipecah, ada juga yang digabung. Namun, divisi barupun juga cukup berhasil dan eksis. Kekompakan di kabinet ini juga udah cukup baik. Semoga di kabinet selanjutnya bisa ngelanjutin apa yang udah baik di kabinet ini. Semoga proker yang bisa dilakukan dan ide-ide inovasi bisa dilakukan di kabinet selanjutnya. Dan semoga kabinet ini dan kabinet selanjutnya selalu kompak.

The world is round and the place which may seem like the end may also be the beginning. - Ivy Baker Priest

#3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

34


Fildzah Husna - Kepala Divisi Pendidikan, Penelitian, dan Profesi Aku mendapatkan banyak hal di Kabinet Omah Dewe, di divisi, dan di tementemen pengurus harian; hal yang seharusnya aku lakuin, atau hal yang seharusnya justru gak perlu aku lakuin, yang bikin sakit hati ada, tapi banyak juga menyenangkannya. Apa-apa yang terjadi di kabinet ini bikin aku banyak belajar tentang orang lain dan tentang diriku sendiri. Dalam satu proses yang sama aku menemukan ketidakpedulian sekaligus ide-ide brilian. Intinya, Omah Dewe sudah memberiku banyak lesson learned yang mungkin akan terus berguna dalam hidupku dan semoga hidup-hidup orang lain. Pesanku cuma satu. Dah gausah ngurusin himpunan, gendutin aja. He he.

Budi Panji P. - Kepala Divisi Rumah Tangga Banyak cerita yang didapatkan dari kepengurusan kali ini dari suka maupun duka, banyak hal baru yang dibuat hingga tercapai tujuan, walau kadang di grup dikacangin hehe tapi gakapapa tetep solid kalo ngerjain proker. RT menjunjung tinggi kekeluargaan bahkan grup isinya pada curhat-curhatan. Sorry pernah menjerumuskan kalian ke Pantai Greweng :(. Pesanku, boleh berkembang di luar (organisasi luar) tapi jangan lupa untuk kembali membangun rumah sendiri, komitmen dibutuhkan dalam mengurus organisasi sendiri, mungkin butuh untuk diingatkan apa alasan bergabung dalam kepengurusan himpunan. Tetap semangat guys, dijaga komitmennya semoga tongkat estafet kepengurusan kali ini tidak lepas begitu saja ya :). So, jangan lupain mas mba mu ini ya, ehe

Kiana Puti A. - Kepala Divisi Media dan Informasi Kabinet ini jalannya sangat tidak tertebak . Banyak gejolak dari dalam, namun untungnya kita punya nahkoda yang pas, sehingga satu sama lain bisa tetap sinkron. Bukan karena satu pemain saja, tapi juga keseluruhan tindakan dan niat tiap pengurus sendiri yang akhirnya bikin Omah Dewe jadi seperti sekarang. Aku bangga udah jadi bagian dari Kabinet Omah Dewe, dan pesanku, tetep jaga kekompakan, dan tetep bawa apa yang udah dipelajari ke orang-orang disekeliling. Tetep semangat!

Paskalis Michael - Kepala Divisi Kewirausahaan Suatu pembelajaran yang bermanfaat ketika di amanahi untuk memegang posisi kepala divisi. Banyak hal yang dapat saya pelajari selama kepengurusan ini, seperti tantangan bagaimana dapat mengakrabkan pengurus yang lama dengan yang baru sehingga dapat bekerja sama sebagai anggota Divisi Kewirausahaan. Terima kasih untuk kerja samanya selama kepengurusan ini, karena setiap anggota yg berada di dalam Divisi Kewirausahaan merupakan orang orang yang unik dan memiliki ide menarik. Semoga kepengurusan selanjutnya dapat lebih baik lagi dari kepengurusan yang sekarang, semoga lebih solid lagi antar anggota divisi. Terkhusus bagi teman-teman Divisi Kewirausahaan yang akan melanjutkan tongkat estafet kepengurusan selanjutnya, semoga semakin solid antar anggotanya, tidak ada gap antar anggota dan dapat saling bekerja sama tidak hanya dengan internal divisi saja tetap juga seluruh divisi di salam himpunan.

35

NEIGHBOURHOOD | #3 HMT PWK UGM


M. Wahyu Akbari - Kepala Divisi Pengabdian Masyarakat Overall seneng sih, bisa tergabung di keluarga himpunan. Susah, senang, capek dilewati bareng-bareng. Kalau diibaratkan, Kabinet Omah Dewe ini seperti “garam” yang masuk ke makanan. Kita bisa jadi pembeda, walau cuma sedikit tapi bisa memberi rasa. Harapanku, semoga pengelaman ini bisa berguna dan jadi pembelajaran di masa depan. Trus buat pengab, di kabinet selanjutnya semoga bisa lebih baik lagi. Menjangkau masyarakat luas, berintegrasi dengan divisi lain, dan mewadahi anggota. Pesanku untuk temen-temen semuanya, tidak hanya citra yang perlu di jaga, tapi juga kualitas.

Nadia Fauzia Rahmah - Kepala Divisi Pengembangan SDM Awal dikasi tanggung jawab jadi kadiv PSDM rasa-rasanya tanggungjawab yang besar banget. Bingung, minder, takut karena divisi itu banyak orang yang lebih kece dari aku. Tapi seiring waktu berjalan, aku tau aku ga sendirian, aku punya 12 orang temen seperjuangan dan 12 temen yang siap kerja bareng-bareng. Makasi banget PSDM udah jadi wadah belajar bareng, aku jadi bisa menghargai hal-hal kecil yang dulu aku abaikan. Campur aduk banget rasanya sama kalian, seneng susah sedih bingung takut kecewa dll. Tapi aku tau aku bisa mengandalkan kalian, karena kalian kece tementemen. Maaf aku gabisa kasi banyak, maaf kalo kadang ngeselin, terlalu diem, dsb yang jelek-jelek. Kesalahan kalian udah dimaafkan kok. Yang jelas aku sayanq kalian ❤. Tolong jangan ditinggalin ya PSDM nya! aku percaya kalian semua pasti bisa lebih kece dari periode ini. Gausah gegabah, mulai perbaiki dari hal-hal kecil aja geng. Jangan lupa lurusin niat, biar kalian kuat. Tetep inget kita-kita psdm yang udah tua ya! InsyaAllah siap kok kalo diajak kongkow bareng. Yaps terakhir semangat buat bikin PSDM yang lebih baik dan himpunan yang lebih ajib!

M. Bagus Samudra - Kepala Divisi Minat dan Bakat Kabinet ini sudah meneruskan estafet HM dengan sangat baik. Kalau digrafikkan, grafiknya sudah naik. Tapi ternyata, jadi kadiv itu tidak mudah. Dulu bayangannya cuma ngerjain proker, tapi ternyata perlu juga memikirkan SDM, waktu, dana, dan kesibukan mahasiswa. Tapi overall, ini proses. Banyak pelajaran dan pemikiran-pemikiran yang bisa diambil dan juga HM ini dapat menjadi wadah bertukar pikiran. Pesan saya, kepengurusan HM emang cuma setahun, tapi pengabdian untuk membangun HM itu selamanya.

Nanda Nur Ilmayanti - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Pertama kali diminta untuk join dan diamanahi sebagai Kepala Divisi Humas pada kabinet ini, jujur saya ragu atas diri saya sendiri. Tapi kemudian beberapa orang meyakinkan saya bahwa; ini rumah kita, kalau bukan kita yang membangun dan kita yang peduli, lantas siapa? Kabinet ini penuh dengan ide-ide yang fresh, kebanyakan spontan dan pop-up tiba-tiba haha. Saya bersyukur diberikan Allah kesempatan untuk bertemu dan berproses bersama 126 orang-orang hebat yang mau berjuang bersama-sama. Untuk kedepannya, semoga HMT PWK UGM bisa lebih baik lagi, lengkap dengan gaya dan warna khasnya masing-masing. Semangatt!

#3 | NEIGHBOURHOOD HMT PWK UGM

36


37


38



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.