FAJAR BALI EDISI 1 SEPTEMBER 2014

Page 1

FAJAR BALI

SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Harga Eceran: Rp 3.000,-

Candi BENTAR Menanti Aksi 1 cm Dewan Baru Oleh: DIAH UTAMI elamat datang anggota DPRD Bali”. Mungkin itu kalimat yang paling tepat diujarkan. Mengingat lembar pertama di bulan September ini, 55 anggota DPRD Bali periode 2014-2019 akan dilantik. Baliho ukuran super yang mencantumkan jadwal pelantikan sudah terpasang di gapura DPRD Bali sejak sepekan lalu. Begitu pula dekorasi bernuansa merah dan putih serta gladi yang digelar Jumat (29/8) siang. Persiapan selamat datang terlampau matang, tapi bagaimana dengan calon terlantik?

ke hal. 11

Selamat Pagi

Pak Gubernur Batasi Masuknya Produk Luar Bali Hasil kerajinan di Karangasem lebih banyak menggantungkan pesanan untuk pariwisata. Mereka hidup dari gemericik dolar yang dihasilkan dari kerajinan-kerajinan yang dibuat. Namun saat ini mereka dihaFB/DONY dang berbagai kendala, Ni Luh Susilawati seperti lesunya permintaan lantaran serbuan hasil kerajinan luar daerah dan kurangnya permodalan. Salah seorang pengerajin sandal, Ni Luh Susilawati, Minggu (31/8) mengakui, bahan kerajinan sandal yang dibuatnya ke hal. 11

Ribuan Layangan Menari di Langit Tabanan TABANAN-Fajar Bali Ribuan lebih layang-layang dari seantero Bali, berlomba jadi yang terbaik di ajang Ganesa Kite Festival. Lomba yang digelar oleh

masyarakat banjar adat Bengkel Kawan, Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Minggu (31/8) kemarin dilangsungkan di areal pesawahan di wilayah Batu Tampih, Desa Pang-

kung Tibah, Kecamatan Kediri. Kelihan adat Banjar Bengkel kawan, Desa Bengkel sekaligus Ketua Panitia Ganesa Kite Festival I Ketut Sutama mengatakan,

digelarnya Ganesa Kite Festival bertujuan untuk penggalian dana renovasi Pura Desa Bengkel. “Ajang ini selain bertujuan sebagai penggalian dana juga

sebagai sarana bagi sekaa demen melayangan untuk berpartisipasi dalam lomba,” jelasnya. Kelihan adat berambut

ke hal. 11

Naikkan BBM, Khianati Rakyat Sekjen PDIP: Jokowi Menghadapi Kondisi Sulit

Jendela Pesan Pertama saya ucapkan selamat ulang tahun ke-14 pada Fajar Bali. Selama ini Fajar Bali telah berkontribusi positif terhadap pembagunan di Bali. Khusus di dunia pendidikan, Fajar Bali selalu memberikan informasi tentang pendidikan yang bermutu. Diharapkan, Harian Umum Fajar Bali ke depan semakin meningkatkan partisipasi membangun Bali, dan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd. Ketua PGRI Provinsi Bali

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit

Jumlah Yang Diterima Hari ini Rp 760,000 Saldo Per 30 Agustus 2014 Rp 104,828,000 Total Keseluruhan Rp 105,588,000

Daftar penyumbang selengkapnya di halaman 2

026/VI/W-020

ONLINE: www.fajarbali.com

FB/DONY

WARNA-WARNI LAYANGAN-Langit di pesisir Pantai Batu Tampih tampak diramaikan ribuan layangan dalam Ganesa Kite Festival ke-3.

Presiden terpilih Joko Widodo didesak untuk menunda rencana menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada masa pemerintahannya nanti. Jokowi diminta untuk memikirkan opsi lain. Jika masih berencana menaikkan BBM, dianggap mengkhianati para pendukungnya.

JAKARTA-Fajar Bali Anggota Fraksi Partai Golongan Karya Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo, mendesak presiden terpilih Joko Widodo menunda rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Dia meminta agar pemerintahannya kelak memikirkan strategi alternatif. “Harapan saya, Jokowi bisa lebih kreatif mencari solusi lain,” ujarnya, Minggu (31/8).

Bambang berpendapat, kenaikan harga BBM berdampak serius pada perekonomian negara. Terlebih bagi mereka yang berpenghasilan di bawah Rp 2 juta per bulan. “Mereka ini tulang punggung PDIP. Kalau Jokowi dan PDIP menyetujui kenaikan tersebut, berarti mereka telah mengkhianati kepercayan para pendukungnya,” tuturnya. Opsi kenaikan BBM kembali

ke hal. 11

014/VI/KTR

Forkom Perbekel Kintamani Dukung Gianyar BANGLI-Fajar Bali Forum komunikasi (Forkom) Perbekel Kecamatan Kintamani PILBUP menyatakan kebulatan tekad BANGLI mendukung I Made Gianyar sebagai Cabup Bangli untuk periode 2015-2020. Pernyataan kebulatan tekad ini disampaikan pada acara pembentukan Forkom Perbekel di Balai Desa Belancan, Kintamani, Minggu (31/8). Forkom mengundang kehadiran I Made Gianyar, selaku Bupati Bangli, bukan selaku pribadi. Memang belum ada Ketua Forkom definitif yang dihasilkan saat itu. Untuk sementara ditunjuk Perbekel Desa Awan, sebagai koordinator untuk menjembatani kelangsungan agenda-agenda berikutnya. Koordinator ke hal. 11

PILBUP TABANAN

WACANA

Bojog Ganas Lempuyang Perlu Kajian Khusus AMLAPURA-Fajar Bali Korban gigitan kera di kawasan suci Pura Sad Khayangan Lempuyang terus bertambah. Mulai dari masyarakat yang hendak melakukan persembahyangan, hingga pecalang yang setiap hari bertugas di sana. Kondisi FB/DOK ini pun disoroti oleh GuGubernur Pastika bernur Bali, Made Mangku Pastika. Hal itu dibahas khusus oleh Gubernur Pastika saat melangsungkan Simakrama di Wantilan DPRD Karangasem, Sabtu (30/8) siang. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika berharap permasalahan tersebut disikapi secara serius. Selain pembuatan lorong berkawat yang direncanakan Pemkab Karangasem, Gubernur minta agar dipikirkan lagi langkah jangka panjang dalam penanganannya. “Menurut saya harus ada kajian, apa iya bisa selesai masalahnya hanya dengan pemasangan lorong kawat itu. Itu yang perlu kita kaji lebih dalam,” ujarnya. Tak menutup kemungkinan, tambah Pastika, keganasan dipicu meledaknya populasi kera

FB/SUMERTA

DUKUNGAN-Forkom Perbekel Kecamatan Kintamani bersama dengan Bupati Bangli Made Gianyar.

Posisi Sanjaya Mulai ‘Digoyang’

Regen: Banyak Kader Layak Dampingi Eka TABANAN-Fajar Bali Wacana penolakan sejumlah anggota Fraksi PDIP jika Wakil Bupati I KG

Sanjaya kembali dipaketkan dengan Eka Wiryastuti semakin menggelinding. I Wayan Widnyana, Ketua PAC PDIP Kecamatan Tabanan menyatakan masih banyak kader PDIP yang layak mendampingi Eka Wiryastuti pada Pilkada Tabanan 2015 mendatang.

Namun dari sederetan nama kader, ia enggan menyebut nama-nama kader PDIP Tabanan yang menurutnya punya potensi. Selain itu masih menunggu peraturan yang digodok oleh pusat, apakah nantinya calon bupati saja ke hal. 11

ke hal. 11

Yayasan Gurukula Bangli Berjuang Didik Generasi (1)

Ubah Anak Nakal Jadi Penurut, Bantuan Pemkab Malah Menyusut “Harapan kami sederhana, agar Pemda Bangli kembali memberi suport. Sebelumnya, yayasan ini didukung penuh oleh Pemda Bangli, tapi sekarang sudah berkurang, syukur Pemprov Bali mulai memberi perhatian. Utamanya tentu saja untuk kebutuhan makan anak-anak setiap hari” BANGLI-Fajar Bali Jika hidup seorang diri, kata-kata Ketua Yayasan, Dang Acharya Yoga Nanda itu tentu tak bermakna apa-apa. Tapi, tengoklah Yayasan Gurukula yang terletak di Kabupaten Bangli dengan seksama. Ratusan anak dari jenjang TK hingga

FB/IST

BANTUAN-Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat memberikan bantuan kepada salah satu siswa di Gurukula Bangli belum lama ini.

SMA menggantungkan hidup di sana. Melawan ‘dinginnya’ Bangli, untuk sekadar memperoleh pendidikan bernafas Agama Hindu. Kali pertama melewati gapura kita akan disambut sebuah wantilan cukup besar, yang biasa digunakan sebagai tempat menerima tamu. Tanah lapang berselimut rumput bak rambut tentara menunjukkan bahwa tempat ini sangat terawat. Yayasan Gurukula memang dirancang berundag, yang dihubungkan dengan puluhan anak tangga. Jika di tingkat pertama khusus wantilan, di tingkat kedua, pengunjung disuguhkan dua bangunan asrama untuk siswa putra dan putri. Sedangkan di tingkat ketiga merupakan aula dan lapangan super besar dengan view Kampus IHDN Bangli. Menurut cerita yang dialunkan oleh Acharya Yoga Nanda, Yayasan Gurukula dirintis sejak

Layouter: dejerie

ke hal. 11

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2 Aneh, Kejaksaan Belum Eksekusi Dony Yudianto DENPASAR-Fajar Bali Meskipun pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar sudah mengetahui adanya surat pemberitahuan atas putusan Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia (RI) itu ke Kejaksaan Negeri Denpasar, pihak Kejaksaan tetap saja belum mengeksekusi terpidana Dony Yudianto yang terlibat kasus narkotika dan divonis 4 tahun penjara. Seperti diberitakan, Dony Yudianto yang terlibat kasus narkoba 10 tahun silam dan belum dieksekusi. Dugaan itu makin menguat setelah MA mengirim surat pemberitahuan ke PN Denpasar yang diteruskan ke Kejari Denpasar. Tapi sayangnya, Kasipidum Kejari Denpasar, Wayan Wiradarma yang ditemui beberapa waktu lalu menyatakan Kejaksaan masih belum bisa melakukan eksekusi hanya dengan modal surat pemberitahuan saja. Tapi dia membenarkan bahwa pihaknya memang menerima surat pemberitahuan itu. "Iya kami sudah menerima dan sudah saya tanda tangani," kata Widarma. Meski begitu, Kejari tidak bisa melakukan eksekusi dengan alasan pihaknya belum memiliki dasar yang kuat untuk melakukan eksekusi. "Dasarnya adalah salinan putusan. Jadi selama belum ada salinan putusan Kejaksaan belum bisa melakukan eksekusi," tandasnya. Sementara kuasa hukum Dony Yudianto, Jacob Antolis yang dihubungi terkait adanya surat ini malah enggan berkomentar. Alasanya dia bukan pengacara Dony Yudianto dalam kasus narkoba. "Soal kasus narkoba saya tidak tahu menahu karena saya mendampingi Dony bukan karena kasus narkoba. Jadi silahkan tanyakan pengacaranya yang pernah menanganinya dalam perkara narkoba," jawabnya yang dihubungi via telepon itu. W-007

FAJA R BALI

SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Residivis Kepruk Kaca Ditembak Polisi DENPASAR-Fajar Bali Jajaran Reskrim Polresta Denpasar sukses membekuk pelaku kepruk kaca, Ahmad Badoewi alias Dwi (42) di kamar kosan temannya di Kediri Tabanan, pada Jumat (29/08) sekitar pukul 17.30 Wita. Polisi terpaksa melumpuhkan kedua kakinya karena berusaha kabur saat ditangkap. Polisi masih memburu satu pelaku lagi yang kini masih dalam pengejaran yakni berinisial IW. Dalam catatan kepolisian, tersangka Dwi dan Iw sudah beraksi sejak July hingga Agustus lalu. Wakapolres Denpasar AKBP I Nyoman Artana mengatakan, dari pengerebekan di rumah tersangka Dwi di Jalan Ceningan Sari, Gg Sarimanis nomor 5, Sesetan, Denpasar, disita dua handphone, power bank, tas, kacamata, sejumlah pakaian, serta termos kecil. “Dia ini sudah 9 kali masuk penjara dan pernahditangkap Polresta Denpasar 5 kali, Polsek Kuta Selatan 2 kali, Polsek Denpasar Selatan 2 kali. Dia keluar dari LP Kerobokan sekitar Agustus 2013,” jelasnya. Didampingi Kasat Reskrim, AKP I Nengah Sadiarta, AKBP Artana mengatakan, tersangka Dwi sudah beraksi di 9 TKP, dalam aksi kepruk kaca yang

selama ini meresahkan pemilik mobil. Dari 9 TKP tersebut baru empat pemilik mobil yang resmi melapor. Dalam aksi kedua pelaku ini, mereka mengendarai motor Honda Beat Nopol P 3688 YH yang kini dijadikan sebagai barang bukti. Aksi kepruk kaca yang dilakukan para pelaku ini cukup simpel dan sederhana, yakni hanya menggunakan kunci letter T dan siku tangan. “Mereka ini beraksi dengan menggunakan kunci letter T dan siku tangan. Mereka butuh waktu dua menit untuk beraksi menggasak isi barang di dalam mobil,” jelas AKBP Artana. Diterangkan, Gundul (buron) juga tercatat sebagai residivis dan berperan sebagai eksekutor dan penadah. Setelah sukses beraksi, Gundul menjual hasil curian kepada penadah berinisial Danu yang juga masih diburon. “Setelah barang curian dijual kepenadah, hasilnya dibagi rata, tersangka Dwi mendapatkan jatah Rp 1,2 juta, sisanya buat si Gundul,” ujar AKBP Artana. Kejahatan aksi kepruk kaca ini sudah dilaporkan korbannya di 4 TKP. Yakni di TKP Jalan Kampus Udayana menyasar mobil Estiloo pada 25 Juli 2014. Mereka menggasak barang di dalam mobil berupa mutiara,

FB/HS

Dua kaki pelaku kepruk kaca ini terpaksa ditembak polisi karena berusaha kabur saat ditangkap

perhiasan emas, handphone, kacamata dengan kerugian Rp 30 juta. Di depan Supermarket Nirmala Kuta Selatan, pada 18 Agustus lalu, mereka mengkepruk kaca mobil Ertiga DK 12 ED milik Ian Nugraha Lumintang. Barang yang digasak yakni satu laptop, 4 handphone serta uang Rp 1 juta dengan

kerugian Rp 30 juta. Kemudian di Jalan Sunsest Road, Kuta, mereka menyasar mobil Xenia dan menggasak tas berisi dua buah HP. Aksi ketiga mengepruk kaca mobil Xenia di Jalan Sunset Road, depan ripcurl, Kuta dengan hasil yang didapat berupa sebuah tas berisikan dua buah handphone. Sebelum ditangkap

polisi, kedua tersangka beraksi memecahkan kaca mobil CRV DK 433 UD di areal parkir Nusa Dua Square di Jalan By Pass Ngurah Rai Taman Griya, Jimbaran. Pemilik mobil Nyoman Mardika Wijaya kehilangan tas berisi kamera digital, sebuah hanphone dan buku tabungan dengan kerugian Rp 19 juta. R-005

Angkut Belasan Buruh Bangunan, Pick Up Terguling Lima Tewas Mengenaskan, Belasan Luka-luka

Jimbaran-Fajar Bali Tragis, sebuah Pick-Up Daihatsu Grand Max DK 9637 FL terguling di Jalan By Pas Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, pada Sabtu (30/8) malam. Lima penumpang tewas dalam kejadian tersebut sementara belasan lainnya luka luka dan kini dirawat di rumah sakit. Sebagian besar mobil tersebut mengangkut para buruh proyek yang bekerja dii proyek pembangunan Hotel di Jimbaran. Menurut Kasat Lantas Polresta Denpasar, Kompol Nyoman Nuryana, kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 22.00 Wita, saat mobil Pick-Up dikemudikan supir bernama Barbara asal NTT. Mobil tersebut mengangkut sekira 16 penumpang, datang dari arah Kuta menuju Jimbaran. “Belasan penumpang itu pekerja buruh proyek di salah satu pembangunan hotel di Jimbaran,” jelasnya Minggu (31/08) kemarin. Namun, tiba di selatan jembatan panjang atau sekira 500 meter di utara poslantas di depan simpang Kampus Unud Jimbaran, mobil tersebut menyalip mobil taxi dengan nopol tidak diketahui. Karena kelebihan muatan dan ditambah kecepatan tinggi, supir

DOMPET Dana Punia DAFTAR NAMA PENYUMBANG NO.

2939 2940 2941 2942 2943 2944 2945 2946 2947 2948 2949 2950 2951 2952 2953 2954 2955 2956 2957 2958 2959

NAMA

I Nyoman Suarta,SH I Ketut Sudarma,S.Sos I Kt Iriana Wastika,SE,M.Si I Wayan Darta,S.Sos Drs. I Gd.Kt. Suadnyana M I Wayan Sukendra, SH G A Sri Wulan Handayani, SE Ni Ketut Martini I Kt. Kender Astawayasa,S.Sos I Made Redika I Gst. Bgs.Ngr.Aryadhi I Komang Sumadi Ni Wayan Pelni I Putu Sukarman I Gusti Bagus Sudirawan I Ketut Sumedana Putra Nyoman Kertadana I gede Sumayadi Dewa Made Artaya I kadek Merta Ida Kade Suwantara

ALAMAT

JUMLAH

Denpasar Denpasar Negara Negara Negara Negara Negara Pohsanten Negara Negara Gilimanuk Negara Negara Negara Negara Buleleng Buleleng Jembrana Jembrana Gilimanuk Gilimanuk

Rp 100,000 Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000 Rp 30,000

Total Rp 760,000 Jumlah Yang Diterima Hari ini Rp 760,000 Saldo Per 30 Agustus 2014 Rp 104,828,000 Total Keseluruhan Rp 105,588,000

tidak bisa mengendalikannya. Sehingga mobil oleng dan supir membanting stir sehingga membentur pohon perindang di pinggir jalan. “Setelah itu mobil terbalik,” tegasnya. Terbaliknya mobil tersebut membuat belasan penumpang dibelakang ikut terlempar ke aspal. Dari kejadian itu, 5 penumpang tewas dengan cedera kepala berat (CKB). Mereka adalah Wiyoto (31) yang tinggal di Perum Puri Gading, Jl Merak Jimbaran, Junaidi (27) alamat Puri Gading, Jl Merak, No 4 Jimbaran, Agus Salim (28) asal Banyuwangi, Moh Rofiq (25), Banyuwangi dan Ade Muhamad Imron (29) asal Bogor. Selain itu, belasan lainnya luka luka namun selamat. Yakni Alvin Dwi Saputra (19), Iwan Krisnawanto (30), Soleh Suryanu (44), Yussi (21), Bagus (26), M. Amin Ghozali (20), Rian Arifianto (21), Kusnali (29), Ade Handriyanto (21), Adi Santoso (29), Ketut Mertajaya (41). Ironinya, setelah mobil terguling, supir yang selamat melarikan diri dan kini masih dikejar polisi. “Supirnya selamat dalam kejadian tapi dia melarikan diri,” ujarnya. Kejadian tragis itu sempat dilihat

para saksi mata, Tenar. Salah seorang warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi kecelakaan mengatakan empat mendengar suara rem mobil disertai benturan keras. “Kami dengar ada jerit tangis suara perempuan. Kami langsung menolong,” beber Tenar dilokasi kejadian. Saksi mendapati seorang perempuan meminta tolong sambari menujuk pria yang terkapar di tengah jalan. Selain itu, di pinggirnya terlihat motor dengan kondisi ringsek. “Saya lihat sekira 400 meter di sebelah selatan wanita itu, ada mobil terbalik dengan bagian depan menghadap utara,” katanya. Saksi kembali mengatakan, dibelakang mobil belasan orang terkapar di atas terotoar dan di jalan. Saat itu posisi tubuh korban berjejer dari utara ke selatan. Sedangka beberapa orang yang selamat berusaha menyelamatkan teman-temannya. Informasi lainnya, sebelum terguling ada dugaan mobil Pick Up tersebut sempat menghantam sepeda motor. Sebab di lokasi ada motor yang tergeletak di utara mobil. Karena lajunya cukup kenjang, mobil terseret hingga ratusan meter, ujar saksi warga setempat. R-005

FB/HS

Pick-Up Daihatsu Grand Max yang terguling di Jalan By Pas Ngurah Rai, Jimbaran, Badung, pada Sabtu (30/8) malam

Klien Dituntut 1,5 Tahun, Jhon Korassa Minta Bebas Murni

DENPASAR-Fajar Bali Stefannie (56) dan anaknya Yenny Margareth alias Yeni (31), oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eddy Arta Wijaya, dinyatakan terbukti bersalah memalsukan surat atau keterangan dalam suatu akta otentik secara bersama-sama. Oleh Jaksa Penuntut Umum, ibu dan anak itu dituntut berbeda. Terdakwa Stefannie dituntut 1,5 tahun, sedangan Yennie 1 tahun penjara. Vonis yang dianggap memberatkan itu mendapat perlawanan dari kuasa hukum terdakwa, Jhon Korassa Sombay SH dan langsung mengajukan pembelaan. "Kami sudah siapkan mengajukan pembelaan, dan saya yakin hakim akan mempertimbangkanya," jelasnya. Tak hanya itu, ditanya apakah dalam pembelaan nanti akan mengajukan atau memohon keringanan kepada majelis Hakim?. Ditanya begitu, pengacara senior itu hanya tersenyum. Tapi bagi dia, pembelaan nanti akan menarik. "Kami tidak akan memohon keringanan, tapi kami akan minta untuk dibebaskan atau bebas murni. Kami memiliki celah untuk bisa membantu klien kami bebas dari semua jeratan hukuman," tandasnya. Hermiyati Penjual

Ko bisa ? Jhon menegaskan celah pembelaan ini akan dibuktikan dari dua alat bukti dan lima saksi. Yakni penjual (Hermiyati), Notaris (I Gusti Ayu Rustini Putra SH), pegawai (Ni Made Darmiani, Ni Ketut Sri Martini dan Ni Gusti Ayu Sri Asih), yang menerangkan bahwa penanda-tandangan akta jual beli nomor 42 (tertanggal 9 November 2012) dan akta kuasa penjual nomor 43 (tertanggal 9 November 2012) dilaksanakan pada 9 November 2012, namun dalam waktu yang berbeda. “Waktunya memang berbeda. Penjual Hermiyati datang dan menandatangani jam 10 pagi, kemudian pada siang hari suaminya, (Syaiful Samah) jam 4 sore,” ujarnya. Dengan demikian, kata Pengacara senior ini dalil jaksa dalam surat dakwaan tersebut tidak terbukti, dalam dakwaan 1,2 dan 3. “Karena dakwan Jaksa tidak bisa dibuktikan, kami meminta Hakim membebaskan klien kami,” tegasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, di hadapan majelis hakim yang diketuai Sugeng Riyono, jaksa penuntut umum (JPU) Eddy Arta Wijaya menyatakan perbuatan kedua terdakwa telah terbukti memenuhi un-

sur-unsur sebagaimana dimaksud dakwaan alternatif kesatu yakni pasal 266 ayat (1) KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang pemalsuan surat atau keterangan palsu dalam akta otentik secara bersama-sama. Oleh karena peran kedua terdakwa yang berbeda, JPU memberikan tuntutan yang berbeda pula. Dalam fakta persidangan, terdakwa Stefannie menjelaskan dan mengaku kepada notaris I Gusti Ayu Rustini SH sebagai istri sah dari Judianto Roestamdji (alm). Sementara itu, Yenny mengaku sebagai anak kandungnya. Tapi belakangan diketahui bahwa Stefannie bukan istri sah dari almarhum Judianto. Pemalsuan dilakukan untuk melanjutkan akta jual beli Judianto selaku pembeli dengan Hermiyanti selaku penjual dan melakukan peralihan hak terhadap tanah dengan SHM nomor 2375/Desa Tuban seluas 1.537 M2 atas nama Hermayanti menjadi atas nama Yenny. Belakang diketahui bahwa Yenny tidak pernah membeli tanah itu. Atas pebuatan itu pelapor Dony Judianto yang merupakan ahli waris dari almarhum Judianto mengalami kerugian hingga Rp10 miliar.W-007

 Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram  Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah)  Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan)  Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra  Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali)  Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga  Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara)  Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat  Keuangan: IGPA Putri Juliawati  Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma


FAJA R BALI SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Gubernur Tekankan Implemetasi Edukasi dalam Dunia Perbankan

FB/IST

KULINER-Wagub Sudikerta mengunjungi stand kuliner dari UMKM Bali DENPASAR-Fajar Bali Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengapresiasi tema yang diusung dalam peringatan Hut Perbarindo Bali ke-30 yaitu “Kita tingkatkan edukasi dan literasi masyarakat terhadap BPR”. Demikian dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Sudikerta sekaligus melepas jalan santai dalam acara peringatan HUT Perbarindo ke-30 di Lapangan Puputan Margarana Renon, Minggu (31/8). Pastika menekankan agar tema tersebut dapat menjadi komitmen bersama sehingga tercipta tata cara pengelolaan perbankan yang semakin baik dan dananya dapat disalurkan kepada masyarakat dengan benar. Menurutnya, tema yang telah dikomitmenkan ini harus dapat tercapai dengan baik, dimulai dari diri kita sendiri, melalui karyawan/ti di lingkungan BPR dalam mengelola perbankan agar dana dapat tersalurkan dengan baik namun harus disesuaikan dengan mekanisme dan aturan yang ada dan tidak atas dasar kedekatan. Ia juga mengajak para pengusaha BPR untuk sama-sama mengentaskan kemiskinan di Bali agar tercipta Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera. Ketua Perbarindo Bali Ketut Wiratjana, juga memaparkan bahwa pelaksanaan rangkaian acara HUT Perbarindo tahun ini, telah dimulai dari 2 Agustus 2014 yang menekankan pada edukasi dengan menyentuh anak-anak, dengan mengadakan lomba menggambar diikuti oleh 120 siswa di Bali, serta melibatkan UMKM di Bali untuk pengembangan usaha mikronya. “Penekanan edukasi dirasa sangat penting dalam dunia perbankan untuk meningkatkan kualitas BPR yang ada di Bali. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi yang telah diperoleh oleh 51 BPR yang ada di Bali dalam meraih penghargaan tingkat Nasional dan berharap agar BPR lain dapat meningkatkan kinerjanya sehingga 138 BPR yang ada di Bali dapat meraih penghargaan tingkat Nasional,” harapnya. Puncak perayaan HUT Perbarindo Bali tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng serta pelepasan balon oleh Sudikerta sebagai tanda syukur dan selamat atas perjalanan Perbarindo yang telah mencapai angka 30 tahun. Setelah melepas peserta jalan santai kemudian Wagub melanjutkan dengan mengunjungi stand kuliner dari UMKM Bali. Hadir pula dalam acara tersebut Karo Umum Provinsi Bali, KasatPol P, Kepala Perwakilan OJK Provinsi Bali Zulmi, Perwakilan dari Kepala Kantor Bank Indonesia serta pimpinan bank umum. W-019

KSP Banjar Sindu Tempati Gedung Anyar

Rai Mantra Hadiri Pamlaspasan, Tandatangani Prasasti

FB/CAR

TANDATANGANI PRASASTI-Walikota Denpasar, IB. Rai Mantra, menandatangani prasasti usai pamlaspasan Banjar Sindu serta gedung Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sadu Arta Sedana setelah rampung direnovasi sejak bulan September 2013

DENPASAR-Fajar Bali Warga Banjar Sindu Kelod, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, penuh suka cita mengikuti rangkaian upacara melaspas dan mecaru di banjar setempat, pada Redite Wuku Ugu, Minggu (31/8) kemarin. Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, hadir langsung bersama ketua sementara DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, camat Denpasar Selatan A.A. Gede Risnawan, bendesa Desa Pakraman Intaran, AA. Kompyang Raka, tokoh masyarakat setempat, serta instansi terkait lainnya. Manggala Karya, Nyoman Sarji, yang juga kelihan Banjar Sindu Kelod, di sela-sela upacara mengakui, upacara ini terkait dengan sudah rampungnya bangunan bale banjar, bale gede serta bangunan koperasi simpan pinjam (KSP) Sadu Arta Sedana milik banjar Sindu Kelod. Pemugaran banjar secara keseluruhan sudah dimulai September 2013 dan sudah rampung pada Agustus 2014. “Pengerjaannya oleh masyarakat secara gotong royong. Bahkan arsitek bangunan ini memanfaatkan tenaga dari masyarakat setempat yang kebetulan berprofesi sebagai seorang arsitek, dan biaya dari pengerjaan bangunan ini menelan dana Rp 1,2 miliar,” ungkap Sarji. Dana sebesar itu, kata dia, diperoleh dari para donatur, pemerintah melalui bantuan sosial, para sponsor, serta sumbangan dari masyarakat banjar Sindu Kelod yang sangat heterogen. “Saat ini banjar Sindu Kelod terdiri dari 143 Kepala Keluarga (KK), termasuk dengan masyarakat pendatang, namun sudah menetap lama dan mempunyai tanah di lingkungan banjar setempat,” katanya. Upacara ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Nataran Sidemen dari Griya Taman Sanur, dengan pacaruan memakai sarana pacaruan asu belang bungkem. Walikota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Kabag Kesra Kota Denpasar, I Gusti Bagus Mataram mengaku bangga dengan semangat krama untuk melakukan upacara yadnya. “Kami lihat semangat masyarakat Denpasar dalam melakukan pembangunan dan upacara yadnya semakin meningkat, ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman akan pentingnya parahyangan untuk kegiatan adat, dan agama semakin baik, dan ini harus terus ditumbuhkembangkan, serta yang terpenting harus lebih menjaga kesucian parahyangan, pawongan, dan palemahan,” tandas Rai Mantra. R-004

3 KOTAPLUS Gubernur Ajak Generasi Muda Jaga Bali agar Tetap Metaksu Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak seluruh mahasiswa agar selalu menjaga agar Bali tetap metaksu dengan menjungjung tinggi nilai kearifan lokal, etika dan susila.

GIANYAR-Fajar Bali Ajakan ini diserukan saat memberikan ceramah serangkaian acara orientasi mahasiswa baru (OMARU) yang diadakan oleh Universitas Dwijendra Denpasar sekaligus penanaman pohon di areal sekitar Pura Samuan Tiga Bedulu Blahbatuh Gianyar, Minggu (31/8). Dalam ceramahnya, Pastika mengajarkan agar seluruh mahasiswa selalu bersyukur karena diberikan kesempatan untuk kuliah dan tinggal di pulau dewata. “Kita patut bersyukur dapat melanjutkan kuliah dan dapat tinggal di Bali. Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Ikuti susila dan etika yang ada di Bali. “Meskipun Bali kecil namun memiliki makna yang besar bagi dunia, semua event besar sering dilakukan di Bali,” urainya. Usai memberikan ceramah, Pastika bersama para mahasiswa dan civitas akademika UNDWI melakukan penanaman pohon di sekitar areal pura. Sebanyak 160 pohon ditanam di antaranya pohon kelapa, delima, santan, majegau, cendana, sandat dan cempaka . Menurut Rektor Undwi DR. Putu Diatmikawati,SH, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin

FB/IST

TANAM POHON-Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama para mahasiswa dan civitas akademika Universitas Dwijendra melakukan penanaman pohon di sekitar areal Pura Samuan Tiga, Bedulu, Blahbatuh, Gianyar.

yang diadakan setiap tahun berkaitan dengan orientasi mahasiswa baru. “Kegiatan menanam pohon ini kami lakukan

untuk melestarikan tanaman langka yang sering digunakan saat upacara,” ungkap Diatmikawati.

Dalam kesempatan itu hadir pula, Kepala BLH Nyoman Sujaya, Karo Kesra Setda Provinsi Bali Dewa Putu Brata, Kepala

Biro Humas Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra dan Ketua Yayasan Dwijendra MS Candra Jaya. W-019

Walikota Ajak Swasta Ikut Peduli Denpasar Agung Concern Sumbang Mobil Tangki Air

DENPASAR-Fajar Bali Membangun Kota Denpasar bukan semata tanggungjawab Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar. Melainkan juga perlu bantuan leading sector lainnya terutama perusahaan-perusahaan swasta, serta masyarakat luas. Penegasan itu disampaikan Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra, saat melepas peserta jalan sehat dan bersih serangkaian HUT ke-60 Agung Concern, Minggu (31/8) di depan monument perjuangan Bajra Sandhi Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar. Pada kesempatan tersebut Agung Concern menyerahkan bantuan satu unit mobil tangki air untuk membantu program Pemkot Denpasar. “Saya mengucapkan terimakasih kepada Agung Concern, atas kepeduli-

annya terhadap pembangunan Kota Denpasar dan menyumbangkan satu unit mobil tangki air ini,” ungkap Rai Mantra. Untuk membangun Kota Denpasar menjadi kota yang bersih, lanjut Rai Mantra, tidak hanya memerlukan mobil tangki air saja. Bantuan tenaga dan pemikiran juga diperlukan dalam artian ikut menjaga dan memungut sampah di jalan serta membantu menyiram taman yang kering agar lebih efektif untuk membangun Kota Denpasar yang bersih. “Pada kesempatan ini saya mengajak perusahaan-perusahaan swasta lainnya untuk mengikuti langkah Agung Concern dalam kepedulian terhadap Kota Denpasar, dan ini sesuai dengan motto Denpasar yakni Denpasar Kotaku Rumahku,” tandas Rai Mantra. Sementara branch manager

Agung Concern sekaligus ketua panitia, Himawan Wahyu Wardhana mengatakan, serangkaian HUT ke-60 Agung Concern dilaksanakan jalan sehat dan bersih serta menyerahkan satu unit mobil tangki air kepada Pemerintah Kota Denpasar untuk mendukung Pemkot Denpasar dalam menciptakan Kota Denpasar yang bersih. Pihaknya juga menyelenggarakan re-branding sebagai upaya penyegaran dan menyambut tantangan tahun-tahun berikutnya. “Kegiatan re-branding ini meliputi penyegaran visi dan misi usaha, mempertajam nilai-nilai perusahaan dan positioning perusahaan, serta membangun struktur kelompok usaha yang lebih kokoh yang semuanya tercermin dalam identitas brand perusahaan yang baru,” ungkap Wardhana.

FB/CAR

SUMBANGAN-Walikota IB. Rai Mantra menerima sumbangan satu unit mobil tangki air yang diberikan oleh Agung Concern untuk mendukung program Pemkot dalam mewujudkan Kota Denpasar yang bersih dan hijau

Selain kegiatan tersebut, juga diselenggarakan berbagai kegiatan sosial seperti, penyerahan seperangkat gambelan kepada

SMP 9 PGRI, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah dan pelayanan kesehatan untuk wanita. R-004

100 Pemuda Dunia Kagumi Pura Taman Ayun Serangkaian Youth Event Global Forum UNAOC ke-6 di Nusa Dua MANGUPURA – Fajar Bali Sebanyak 100 pemuda dari seluruh dunia yang mengikuti Youth Event dan Field Trip, serangkaian the 6th Global Forum UNAOC (United Nation Alliance Of Civilization) 29-30 Agustus di Nusa Dua, belum lama ini berkunjung ke Pura Taman Ayun, Kecamatan Mengwi, Badung. Rombongan para Delegasi Pemuda Internasional yang dipimpin Ifnu Hadi (Direktur Amerika Utara dan Tengah, Kementerian Luar Negeri RI) dan Isabel (UNAOC Refresentatif) tersebut sangat terkesan dan mengagumi keindahan Kawasan Pura Taman Ayun sebagai salah satu tujuan wisata internasional dan sebagai Warisan Budaya Dunia dari UNESCO. Kedatangan rombongan Youth Event di Pura Taman Ayun mendapat sambutan hangat dari Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Asisten Pemerintahan dan Kesra Badung I.B.A. Yoga Segara, Penglingsir Puri Ageng Mengwi A.A.Gde Alit, Pengelola Taman Ayun A.A. Prana serta jajaran Pejabat di Lingkungan Pemkab Badung. Turun dari bus, rombongan disambut gembelan beleganjur dan pagar ayu dari siswa siswi SMAN 1 Mengwi, dan langsung diajak melihat bangunan wantilan sekaligus welcome drink. Sambil mengelilingi Pura Taman Ayun, para tamu kehormatan mendapatkan penjelasan mengenai keberadaan Taman Ayun dari A.A. Prana. Di sana peserta juga dapat menyaksikan secara langsung kegiatan tradisional di dapur

pura seperti mejejaitan, nyamuh dan peserta secara langsung dapat menikmati jajan khas Bali (jaja sirat). Tak hanya itu, peserta juga dapat melihat dari dekat pameran pertanian yang menampilkan pertanian tradisional hingga modern serta pameran dan demo kerajinan dari pengerajin Badung. Peserta juga berkesempatan belajar menari. Kabag Humas dan Protokol Setda Kab. Badung A.A. Gede Raka Yuda mengatakan, Pemkab Badung sangat mendukung penyelenggaraan Youth Event dan Field Trip serangkaian Konferensi UNAOC ke-6. Terkait kunjungan Youth Forum di Pura Taman Ayun, Pemkab Badung telah menyiapkan berbagai kegiatan di antaranya workshop untuk mengenalkan tarian tradisional beserta perangkat pendukungnya berupa gambelan Bali, sekaligus memberikan kesempatan kepada para delegasi untuk berlatih dan belajar menari Tarian Bali, termasuk belajar memainkan gambelan. “Selain itu juga ada belajar melukis dan belajar membuat kerajinan tradisional,” ungkap Raka Yuda. Disuguhkan pula workshop terkait sistem bercocok tanam tradisional yang dikenal dengan budaya subaknya. Pada workshop tentang Subak ini, lanjut Raka Yuda, divisualisasikan penjelasan terkait subak sebagai organisasi yang berperan penting dalam melestarikan budaya pertanian. Ditampilkan pula eksistensi dan transformasi Subak di Kabupaten Badung, mulai dengan sistem bercocok tanam secara tradisional dengan alat membajak tradis-

FB/HERY

TERIMA DELEGASI-Sekda Kompyang R. Swandika saat menerima rombongan Youth Event Global Forum UNAOC di Kawasan Pura Taman Ayun

ional yang dikenal sebagai tenggala, alat panen tradisional hingga memasuki fase modern dengan menggunakan traktor. “Semuanya diharapkan dapat menggambarkan budaya dan peradaban yang tinggi,” ujarnya. Sementara Ifnu Hadi menerangkan, youth event ini merupakan salah satu acara dari UNAOC. Acara ini diikuti 100 pemuda di mana 60 orang dari Indonesia dan 40 luar negeri. Global Forum UNAOC pertama kali diselenggarakan di Indonesia bahkan di Benua Asia, mengikutsertakan generasi muda du-

nia. “Tema yang diangkat adalah “Unity in Diversity” (Bhineka Tunggal Ika), di mana perbedaan itu harus dihayati sebagai suatu kekayaan,” ungkap Ifnu Hadi. Ditambahkan, berkunjung ke Taman Ayun dimaksudkan untuk memperkenalkan dari dekat kondisi Taman Ayun yang sudah diakui dunia sebagai warisan budaya dunia. “Dari kunjungan ini mereka akan membuat suatu rekomendasi yang dibacakan di depan Sekjen PBB, Presiden RI, Menlu RI dan petinggi-petinggi dunia besok (hari inired),” pungkasnya. W-014 Layouter: Soma


DAERAH

4

Ratusan Layangan Ramaikan Langit Saba

FB/ARTAYASA

Ratusan layangan ramaikan langit pantai saba

GIANYAR - Fajar Bali Di era globalisasi akan banyak muncul tantangan untuk mempertahankan karakter gotong royong dan budaya timur lainnya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Untuk membendung penagruh buruk terhadap karakter budaya itu, Belega Layang-layang Club (BALAC) menggelar Gebyar Layanglayang Tradisional 2014 di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Lomba, I Komang Elen Juniadi, SE, Minggu (31/8). Lebih lanjut dikatakannya, BALAC mengarahkan untuk melestarikan budaya, khususnya layang-layang tradisional dengan mengadakan lomba. “Dalam lomba itu akan terbangun rasa gotong royong dan sportifitas di dalam persaingan, disamping juga secara tidak langsung ikut melestari-

kan budaya yang ada,” ujar Komang Elen. Menurutnya, lomba dengan tema ‘Jengah (membangkitkan jiwa buana alit untuk mencapai keseimbangan buana agung)’ tujuannya melestarikan dan menumbuh kembangkan budaya bangsa khususnya budaya daerah. Sebagai wadah penyalur minat dan bakat dibidang seni dan budaya. “Memberikan kesempatan kepada para seniman muda untuk berkreasi, terutama dalam pembuatan layanglayang,” jelasnya. Lomba layang-layang yang digelar dalam sehari tersebut di bagi dalam tiga katagori, yaitu; Katagori A, layangan Bebean dengan ukuran lebar maksimal 400 cm diikuti 294 peserta. Katagori B, layanga Pecukan dengan ukuran lebar maksimal 400 cm diikuti 119 peserta dan Katagori C, layangan Janggan dengan ukuran

AMLAPURA-Fajar Bali Perang melawan peredaran narkoba kini tidak lagi dihadapi masyarakat di kota tetapi sudah merambah desa-desa bahkan desa pelosok pun tak luput dari serangan barang haram, yang dapat menghancurkan generasi muda. Kabupaten Karangasem juga tidak dapat terhindar dari peredaran narkoba, kini sedang gencar memerangi peredaran narkoba hingga ke desa-desa. Bahkan Ketua BNK Karangasem yang juga Wakil Bupati I Made Sukerana, SH rela menggelontor bonus bagi siapa saja yang bisa menangkap pemakai maupun pengedar apalagi bandar narkoba. Tidak kurang bonus sebesar Rp 5 juta disiapkan jika bisa menangkap pengguna, dan Rp 10 juta bagi yang bisa menangkap pengedar narkoba. “Sudah dua kali kami mengucurkan bonus untuk jajaran kepolisian yang berhasil menangkap pelaku narkoba,” aku Sukerana. Dikatakan, tidak dipungkiri bahwa dewasa ini Karangasem sedang bertumbuh ekonominya, sejalan upaya keras pemeritah Kabupaten untuk lepas dari kemiskinan. Dimanapun ada ekonomi meningkat maka disana tumbuh subur peredaran narkoba. Di Kubu misalnya selain potensi emas hitam yang

menggeliatkan ekonomi masyarakat, juga berkembang mete, batu tabas dan ekonomi pasar. Income perkapita masyarakatpun menanjak ditandai munculnya kemampuan untuk membangun rumah, membeli kedaraan roda 4 serta kemajuan dibidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan lainnya. Sesuai hasil deteksi di lapangan motif-motif pengedaran narkoba di pedesaan Kubu sudah melibatkan pengguna, pengedar dan sudah berkelas. Mereka tidak sekedar pecandu tetapi sudah mempunyai modus penempatan barang haram di pohon, di kandang sapi, plangkiran, pohon pisang. Bahkan saat membawa barang kini sudah dipegang langsung, jika bertemu polisi barang langsung dibuang sehingga sulit dibuktikan karena tidak kedapatan kasat mata membawa barang. Mereka bahkan berani membayar informan jauh lebih tinggi dibanding aparat sehingga cenderung memilih melindungi pelaku. Mereka yang rentan menjadi pecandu narkoba justru usia produktif usia 17 – 25 seperti remaja putus sekolah, pengangguran, maupun anak bermasalah lainnya. Tradisi minum miras dikalangan pemuda bahkan sudah dicampur dengan narkoba, sesuatu yang sangat membahayakan. Wabup Sukerana merasa

lebar maksimal 400 cm diikuti 17 peserta. “Kepada juara I-III diberikan Piala, Piagam Penghargaan dan Uang pembinaan uyang akan diserahkan pada tanggal HUT Balac, 6 September mendatang,” ungkapnya. Camat Blahbatuh, I Made Krya Gunartha,S.STP menyambut baik lomba yang digelar komunitas layang-layang desa Belega Blahbatuh ini. Dengan lomba layang-layang akan membangun rasa kebersamaan dan persatuan. “Lombalayang-layang merupakan alat pemersatu, terutama bagi masyarakat Blahbatuh. Kita harapkan tempat pelaksanaan lomba digilir, mungkin untuk tahun depan dilaksanakan di Pering, Blahbatuh,” ujarnya. Menurut Krya Gunartha, layang-0layang merupakan salah satu warisan budaya yang patut diestarikan. Jangan sampai layangan itu hilang begitu saja, lebih-lebih di era globalisasi sepewrti sekarang ini. “Kalau tidak ada yang mau melestarikan, dirinya yakin layang-layang itu akan punah,” tegasnya. Hal yang sama diungkapkan Ketua Persatuan Layanglayang Indonesia (Pelangi) Gianyar, Made Sukadana. Menurutnya, layang-layang merupakan warisan leluhur yang sudah seharusnya dilestarikan. Dalam menaikan layang-layang akan terbangun sifat gotong royong dan kebersamaan. “Layang-layang itu bisa membangun rasa gotong royong, sportifitas antar sesama,” ungkap Pria asal Celuk, Sukawati. W-005

Tangkap Pelaku Narkoba, Disiapkan Bonus Jutaan

FAJA R BALI SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Pantai Pesinggahan Dirancang Jadi Kawasan Wisata Terintegrasi Pemkab Klungkung berencana menata kawasan Pantai Pesinggahan, Kecamatan Dawan menjadi kawasan wisata yang terintegrasi. Hal ini diungkapkan Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta saat melakukan kunjungan ke Desa Pesinggahan, bersama Camat Dawan, AA Gede Putra Wedana, Kabag Humas Wayan Parna di Pantai Belatung pantai yang berbatasan dengan Kabupaten Karangasem. SEMARAPURA-Fajar Bali Nyoman Suwirta mengungkapkan idenya tersebut di hadapan kelompok nelayan Baruna Jaya. Dikatakan, kawasan Pantai Pesinggahan saat ini dipenuhi oleh semak belukar, utamanya tanaman kaktus berduri. ”Pantai ini akan ditata, semak belukarnya akan dihilangkan ditata menjadi kawasan wisata terpadu, ini bisa kita (Pemkab Klungkung) lakukan,” terang Nyoman Suwirta., seraya menambahkan, terintegrasi yang dimaksud adalah memadukan konsep wisata antara sentra pembuatan garam, nelayan, Pura Goa Lawah, kulinernya terpadu menjadi satu kesatuan termasuk membangun sentra parkir. Untuk itu, Suwirta meminta kepada Kades Pesinggahan untuk memberikan data yang valid, terkait status tanah

FB/SARJANA

Bupati Suwirta tatap muka dengan nelayan Pesinggahan dan berjanji menata kawasan tersebut menjadi kawasan wisata yang ada di pantai tersebut pariwisata bukan hanya dari terang Nengah Suendra. Kelompok nelayannya yang termasuk yang mana di ka- retribusi masuk ke Pura Goa wasan pantai tersebut adalah Lawah, namun bisa saja ke sebelumnya berjumlah diatas tanah negara. ”Kita mem- kuliner atau datang ke pantai,” 100 nelayan, kini hanya tinggal sebagiannya karena hasil tangbutuhkan dukungan semua papar Suwirta. Gagasan Suwirta ini lang- kapan ikan terus berkurang dan pihak, semua kompenen akan dilibatkan dari kuliner, sam- sung mendapat apresiasi yang harga BBM untuk nelayan tidak pai petani garamnya,” tambah tinggi dari nelayan Desa Pesing- terjangkau. Perbekel Pesinggahan. Ketua Kelompok Nelay- gahan, N y o m a n S u a s t i k a Suwirta. Wisatawan yang datang ke an Baruna jaya, Nengah Suen- menambahkan jika konsep Pura Goa Lawah jika diberikan dra mengaku sangat antusias ini terwujud nantinya para informasi tambahan menge- mendengar gagasan dari Bupati nelayan diwilayahnya tidak nai obyek wisata nelayan dan Klungkung. ”Ide gagasan Bapak hanya mengandalkan kegpetani garam, sebagiannya Bupati sangat bagus, kami iatan sebagai nelayan saja, pasti tertarik untuk men- nelayan sangat mendukung, tetapi ada pekerjaan sampdatangi lokasi tersebut. ”Se- hal ini pasti berdampak positif ingan yang akan menambah hingga pemasukan dari sektor bagi nelayan dan petani garam,” penghasilan mereka. W-010

Atasi Keganasan Kera Lempuyang

FB/IST

I Made Sukerena, SH pesimis jika upaya memerangi narkoba yang sangat berbahaya itu, tidak didukung seluruh lapisan masyarakat. Aparatur baik kepolisian maupun sipil dengan segala keterbatasannya tidak mudah menjangkau pelaku, yang kini sudah pintar mengelabui petugas dan berada jauh di pelosok. Sebagai langkah preventif, BNK Karangasem setiap minggu sudah melakukan penyuluhan turun ke sekolah, Camat maupu desa untuk memotivasi masyarakat mengenali, mau peduli dan menyadari ancaman berbahaya dari narkoba. Ia mengharapkan agar seluruh elemen penegak hukum bisa duduk bersama untuk senantiasa berkomitment kuat dalam memerangi kejahatan narkoba yang tiada bedanya denga teroris dan korupsi. Hm*

Gapura Desa

Semua Pihak Mesti Mulat Sarira dan Memurnikan Penangkilan Seperti Dahulu AMLAPURA-Fajar Bali Kekawatiran bercampur ketakutan kini menghantui para pemedek maupun warga yang hendak nangkil ke Pura Lempuyang Luhur, Purwayu Abang. Betapa tidak, kera yag kini makin banyak menghuni hutan setempat kini bringas menyerang manusia. Tak kurang 30 warga tercatat menjadi korban gigitan kera, terakhir pedagang warga setempat suami istri dan pecalang (sniper) juga tak luput menjadi sasaran gigitan gigi kera yang disebut bagai pisau silet. Wakil Bupati I Made Sukerena, SH mengaku miris melihat keberingasan kera Lempuyang. Jika ditelisik situasi semenjak dulu, dikatakan Wabup Sukerena, tidak pernah ada kamusnya kera gigit manusia. Tuduhan kera mengidap virus rabies juga tidak terbukti, jadi apa gerangan penyebab kera menjadi marah. Penangkilan menuju Pura Lempuyang dahulu begitu keramat, piit dan hidmat. Jangankan berani makan daging sapi jika hendak nangkil, berkata-kata

tidak senonohpun tidak diperkenankan para tetua kita. Tradisi dan mitos itu diterima turun temurun ditaati sehingga tidak pernah terjadi masalah. Jika pemedek memang cuntake atau tidak berkenan biasanya gagal menuju puncak. Begitu beratnya medan perjalanan mendaki Lempuyag dahulu sebelum ada tangga, membuat pemedek tertantang dan penasaran untuk selalu bisa menundukkan puncak Lempuyang agar bisa nangkil bersembahyang, dengan persiapan prima. Tidak jarang perjalanan dibelukar hutan dihadang banyak pacet yang siap menghisap darah kaki manusia jika tidak siap berjalan nangkil ke puncak. Wabup Sukerena tidak hendak menyalahkan siapa-siapa dalam kasus keberingasan kera Lempuyang yang sudah merenggut korban. Ia mengajak semua pihak hendaknya mulat sarira dan jika memungkinkan memurnikan kembali perjalaan menuju

FB/DOK

Korban gigitan monyet di pura lempuyang

Luhur dari Telaga Mas seperti dahulu, hanya untuk kepentingan bersembahyang/ maturan semata. Kendati kini Pemprop Bali dan Pemkab Karangasem bersinergi hendak mengatasi masalah, namun seluruh masyarakat khususya umat hindhu agar bisa jernih merenung sekala niskala sebagaimana tradisi keyakinan umat hidhu di Bali semenjak dahulu. Hm*

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Warga Belong Sanur Antusias Ikuti Pelatihan Banten

Pahami Banten Sesuai Sastra Agama, Bukan “Mula Keto” DENPASAR-Fajar Bali PKK Kota Denpasar terus berupaya meningkatkan pemahaman ibu-ibu rumah tangga yang juga merupakan anggota PKK tentang makna dan arti banten yang dibuat. Untuk itu PKK Kota Denpasar dengan menggandeng WHDI Kota Denpasar memberikan pelatihan banten yang kali dini dilaksanakan di Br. Belong, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra, didampingi Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara saat membuka pelatihan banten tumpeng solas, Minggu (31/8), mengaku salut atas antusiasme warga terutama ibu-ibu termasuk juga Seka Teruna Teruni Br. Belong mengahadiri pelatiohan ini. Selain pelatihan banten juga dilaksanakan sosialisasi pemanfaatan buah lokal untuk upacara-upacara agama oleh Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar. Ny. Selly pun menegaskan, pelatihan

ini pada dasarnya untuk menyamakan persepsi dalam membuat banten sehingga sesuai dengan sastra agama. Dengan demikian ibu-ibu tidak lagi hanya memahami makna banten dengan “mula keto”. Disamping itu kedepannya biaya untuk membuat banten akan semakin mahal, bila bisa membuat banten sendiri diharapkan dapat menekan biaya-biaya tersebut. “Kita mengetahui hampir setiap saat membuat banten, yang pasti setiap enam bulan membuat banten otonan. Minimal kami harapkan ibu-ibu bisa membuat banten otonan sendiri,” terang Ny. Selly, seraya berharap setelah mengikuti pelatihan banten ini para peserta juga dapat mengetoktularkan pemahaman pembuatan banten yang benar kepada anggota keluarga lainnya yang tidak mengikuti pelatihan ini. Pelatihan-pelatihan semacam ini menurut Ny. Selly rutin dilaksanakan PKK Kota Denpasar. Selain melakukan pelatihan banten pihaknya juga mengaku telah melaksanakan pelatihan tata

FB/CAR

Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Selly D Mantra, memberi pengarahan sebelum pelaksanaan pelatihan membuat banten bagi warga Banjar Belong, Desa Sanur Kaja

rias dimana kedua pelatihan ini sangat diminati oleh ibu-ibu. Kedepannya kedua pelatihan ini akan rutin dilaksanakan sehingga ibu-ibu minimal dapat membantu meringankan ekonomi keluarga. Kepala Desa Sanur Kaja Made Sudana

menyambut baik kegiatan pelatihan ini yang menyasar ibu-ibu. Mengingat hampir setiap hari ibu-ibu membuat banten, sehingga perlu memahami secara benar sesuai dengan sastra agama dalam membuat banten tersebut. Kedepannya Ia mengharapkan pelatihan semacam ini agar rutin dilaksanakan mengingat di banjar-banjar akan selalu ada keluarga baru yang belum memahami tentang pembuatan banten secara benar. Nara sumber pelatihan Wayan Sukerti dari WHDI mengatakan dalam membuat banten hendaknya ibu-ibu lebih dahulu menghilangkan pikiran-pikiran atau perbuatan yang tidak sesuai dengan agama seperti marah-marah. Hal ini mempengaruhi banten itu sendiri mengingat akan dipersembahkan pada Tuhan. “Kami harapkan para ibu-ibu sebelum membuat banten agar menyucikan seluruh pikiran dan perbuatan dari hal-hal negatif sehingga banten yang dibuatpun menjadi suci,” harap Sukerti. R-004 Layouter: Soma


FAJA R BALI SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG

DAERAH 5 Parade Budaya Implementasi Aspirasi Rakyat Seniman dan kesenian lokal mendominasi Parade Budaya, serangkaian HUT Kota Negara ke-119. Pesta rakyat tahunan ini merupakan hasil menyerap aspirasi masyarakat Jembrana.

Jalan Diponegoro di Kecamatan Seririt

FB/Agus

Pedagang Enggan Tempati Pasar Darurat Suasana baru yakni kendaraan berjubel di Jalan Diponegoro, kini kian menghiasi di setiap hari kerja. Pemandangan baru tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Seririt, hal itu dikarenakan sebagian besar pedagang enggan pindah dan pilih berjualan di pingging Jalan Diponegoro. Padahal Pemkab Buleleng telah membangun pasar darurat menempatkan terminal Seririt. Diperlukan kesadaran para pedagang dan kesungguhan Pemkab Buleleng untuk menertibkan.W-008

Penonton Ditimpa Layangan

TABANAN-Fajar Bali Asik menonton Ganesa Kite Festival, di Banjar Batu Tampih Kanginan, Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri tiba-tiba Ni Kadek Ari Indriani (14) tertimpa layangan bebean, Minggu (31/8) kemarin. Akibat tertimpa layangan bebean, pelajar asal Banjar Tonja Desa Gubug, Kecamatan Tabanan harus menerima lima jaritan dibagian kanan kepalanya. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan korban saat itu sedang asik menonton ribuan layangan di Ganesa Kite Festival. Saat itu korban bersama ibunya Ni Komang Ratnawati dan bapaknya I Ketut Buadiarsa nonton dari sebelah utara lokasi lomba. Sekitar pukul 12.30 ketika layangan untuk kesekian kalinya dinaikan, tiba-tiba arah angin yang awalnya ke barat berubah ke utara. Tak pelak layangan yang baru akan naik oleng ke utara. Layangan jenis bebean kemudian jatuh dan menimpa kepala korban. Korban yang menderita luka robek di kepala sebelah kanan langsung dibawa ke RS Nyitdah. Setelah mendapat perawatan di RS Nyitdah korban kemudian diperkenankan pulang. W-004

Sopir Curi BBM Tertangkap Tangan

TABANAN-Fajar Bali I Ketut Suparta (44) sopir asal Banjar Kaja Desa Busungbiu, Buleleng tertangkap tangan mencuri BBM jenis solar dari tangki mobil truk milik Nyoman Darma Yoga (39), Minggu dini hari (31/8). Pelaku ditangkap pemilik truk di gudang milik korban di Banjar Mekar Sari, Pujungan, Kecamatan Pupuan. Saat itu korban yang sedang duduk-duduk di rumahnya melihat ada mobil Isuzu masuk ke dalam gudang batako milik korban. Mobil tersebut diarahkan dekat dengan truk korban yang sedang parkir. Tak berselang lama pelaku membuka baut tangki truk korban dan mengambil solarnya dengan selang. Merasa curiga korban kemudian mendekati dan benar adanya, pelaku sedang melakukan asksinya mengambil solar dari tangki truk milik korban sebanyak 10 liter. Korban kemudian menangkap pelaku dan menggiringnya ke Polsek Pupuan. Pelaku mengakui kalau telah 5 kali melakukan hal yang sama, kini pelaku sedang diproses di Polsek Pupuan. W-004

NEGARA-Fajar Bali Serangkaian kegiatan HUT Kota Negara ke-119, selalu ditutup dengan pawai atau Parade Budaya. Hajatan pawai budaya yang rutin dilakukan setiap tahun, kembali digelar dengan mengambil lokasi di sepanjang Jalan Ngurah Rai Negara, Sabtu (30/8). Parade yang diikuti sekitar 200 seniman lokal Jembrana itu, dilepas mulai depan Lapangan Dauhwaru Negara dan berakhir di depan panggung utama yang berdekatan dengan Peken Ijogading Jembrana. Selain kesenian-kesenian Jembrana, hajatan budaya ini juga diwarnai dengan beberapa kesenian luar daerah Jembrana dan luar Bali. Parade Budaya yang dibuka oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, juga dihadiri Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Ketut Suastika mewakili Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Pembukaan parade tersebut ditandai dengan pemukulan kulkul di Panggung Utama. Ada perbedaan, antara pelaksanaan Parade Budaya di HUT Kota ke-119 dengan tahun sebelumnya. Jika sebelumnya, panggung utamanya memilih tempat di depan Puri Agung Negara, sedangkan untuk tahun ini memilih lokasi di dekat Peken

Ijogading Jembrana. Tak hanya itu, selain panggung utama, di sepanjang Jalan Ngurah Rai Negara, juga disiapkan panggung-panggung lainnya, di antara di simpang empat tugu Adipura dan di depan Pasar Umum Negara. “Untuk Parade Budaya tahun ini, lebih banyak menampilkan seniman-seniman serta bentuk kesenian lokal di Jembrana, sekitar dua ratusan seniman. Memang kami lebih memprioritaskan seniman lokal di Jembrana,” ujar Ketua Panitia HUT Kota Negara ke-119, I Made Kembang Hartawan yang juga Wakil Bupati Jembrana. Diprioritaskannya seniman dan kesenian lokal, karena merupakan aspirasi sebagian besar masyarakat Jembrana. “Ini merupakan pestanya rakyat, mereka sangat gembira dapat menyaksikan dan terlibat langsung dalam setiap kegiatan termasuk dalam parade ini,” ujarnya. Kembang juga menyadari, tidak semua seniman Jembrana dapat menampilkan keseniannya, karena selain waktu yang terbatas juga karena jumlah kesenian di Jembrana sangat banyak. Tetapi kata Kembang, bentukbentuk kesenian yang tak unjuk kebolehan di Parade Budaya, telah ditampilkan baik di Panggung Jagatnatha maupun di Gedung Kesenian Bung Karno. Meski kegiatan rutin setiap tahun, namun sesudah pelaksanaan, dilakukan evaluasi, terutama soal kenyamanan masyarakat. “Tahun depan, kami akan berusaha untuk memberikan tempat yang lebih representa-

SINGARAJA–Fajar Bali Pesta Rakyat dalam rangkaian Hari Kemerdekaan RI ke-69 yang dikemas pada Pemeran Pembangunan, Pasar Malam dan Hiburan Rakyat di Lapangan Bhuwana Patra Singaraja ditutup secara resmi oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana Sabtu (29/8) malam. Kegiatan yang berlangsung selama 20 hari itu telah terjadi transaksi ekonomi mencapai Rp 3,9 miliar.”Untuk transaksi ekonomi setiap hari kurang lebih Rp 198 juta, jadi kalau dikalikan selama 20 hari mencapai kurang lebih Rp 3,9 miliar,” ungkap Camat Buleleng, Putu Ayu Rieka Nurhaeni. Bupati Agus Suradnyana mengingatkan masih ada sejumlah permasalahan yang harus diantisipasi sejak dini.”Kedepan

harus mampu lebih baik lagi, mengingat berbagai permasalahan yang muncul, namun dapat diselesaikan dan tahun depan tidak lagi ada permasalahan,”tegas Agus Suradnyana. Permasalahan menyangkutkendala tekhnis diantaranya masalah listrik, dan sejumlah Gepeng. Disisi lain, sejumlah pedagang juga merasa keberatan dengan biaya yang dipunggut Panitia Pelaksana untuk menyewa lokasi, satu orang pedagang selama 20 hari harus membayar hampir dua juta rupiah. ”Kalau yang lokasinya disini bayar Rp 800 ribu, yang didalam lebih mahal lagi bisa mencapai dua jutaan, ini hanya untuk tempat saja dan listrik kena lagi masingmasing pedagang itu bayar Rp 800 ribu lagi,”ujar seorang pedagang di Pasar Malam. W-008

Transaksi Pesta Rakyat Capai Rp 3,9 M

FB/PRAMONO

ATRAKSI-Salah satu kesenian atau kelompok peserta di Parade Budaya, Sabtu (30/8).

tive sesuai dengan kemampuan anggaran,” ujar Kembang. Sementara, Bupati Artha menyampaikan kesenian lokal di Jembrana, dinilai sangat relevan dengan tema HUT Kota Negara yaitu Jagra Sabdhaning Rat. Tema ini menunjukkan, seorang pemimpin harus mampu mewujudkan keinginan dan aspirasi anggota maupun masyarakatnya. Sepanjang aspirasi tersebut berguna dan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Balaganjur siswa SMPN 1 Negara dan SMAN 1 Negara, diberikan kesempata diurutan pertama dalam pawai budaya

tersebut. Selain itu, diwarnai juga dengan drum band anakanak SD, iringan-iringan busana pengantin khas setiap daerah di Bali, termasuk barisan pembawa Bandrang yaitu perangkat upacara keagamaan Hindu seperti tombak yang berisi bulu. Dimeriahkan juga dengan pembawa kober, umbul-umbul dan tedung. Lambang Daerah Kabupaten Jembrana juga diusung. Kesenian yang tergolong langka, yakni Ngelawang Barong Bangkal juga ditampilkan. Selain kesenian lokal Jembrana, juga dimeriahkan dengan bentuk kesenian luar Jembrana, yakni kesenian tradisi Cekepung, Kota Denpasar dengan fragmen

tari Rwabhineda, Kabupaten Tabanan dengan Baris Memedi, Bangli dengan kesenian Barong Landung dan Buleleng fragmen tari Sarwaprani Jagat Denbukit. Tak ketinggalan dari Gianyar membawakan fragmen yang mengisahkan tentang sejarah Pura Rambutsiwi. Kesenian dari Kota Kediri Jawa Timur, serta dari Banyuwangi juga turut berpartisipasi. Banyuwangi menampilkan kesenian khas gandrung dengan tarian barong. Sebagai penutup, malam harinya dilakukan kegiatan di Panggung Terbuka Pura Jagatnatha. dengan menampilkan seniman Salju Group alias Dadong Rerod Cs.W-003*

(MOU) dengan pihak Kepolisian terkait dengan penegakan hukum termasuk bersamasama memberikan edukasi ke sekolah-sekolah. Kerjasama tersebut juga dengan Pemkab Banyuwangi, terkait mobilisasi penduduk baik yang dari Banyuwangi ke Jembrana atau Bali maupun yang dari Jembrana ke Banyuwangi. Tak hanya itu, peran Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB), supaya melakukan verifikasi terhadap ormas-ormas untuk mengetahui keberadaanya. “Yang paling penting sesungguhnya adalah melakukan pendekatan secara personal, kami sering menghadiri upacara keagamaan, itu adalah salah satu media untuk menggali informasi dan menyerap aspirasi masyarakat.

Langkah tersebut ternyata cukup efektif dalam menjaga stabilitas daerah ,” ujar Kembang. Halal Bihalal yang diisi dengan seminar dalam menghadapi ISIS, diikuti oleh Pengurus NU tingkat cabang dan ranting, takmir masjid dan remaja masjid. Rois Suriyah NU Cabang Jembrana KH. Ahmad Damanhuri menyampaikan bila umat selalu bermusyawarah dan bergandengan tangan dengan pemerintah maka masyarakat akan selamat. Namun sebaliknya, apabila berseberangan, maka akan terjadi keretakan bahkan kehancuran. Dia mengaku bangga dengan kerukunan antara masyarakat dengan pemerintah, dan mengingatkan kepada pemuda ansor supaya mencegah adanya aliran-aliran menyesatkan. W-003

Pemkab Jembrana Gandeng Umat Muslim Cegah ISIS

NEGARA-Fajar Bali Pemkab Jembrana melakukan langkah-langkah yang kongkrit untuk mencegah masuknya pengaruh Organisasi ISIS (Islamic State of Irag and Syria) ke Jembrana. Namun jauh sebelum adanya ISIS, Pemkab telah melakukan langkah-langkah untuk mencegah terbentuknya ormas yang bertentang dengan nila-nilai luhur budaya bangsa. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan saat acara Halal Bihalal Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Jembrana, di aula kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Jembrana, Minggu (31/8) kemarin. Salah satu langkah kongkrit sebagai sebuah pencegahan, adalah melakukan kesepakatan

Nasib Para Lansia di Buleleng

Bertahan Hidup di Bawah Gubuk Reod dan Air Tadah Hujan

FB/Agus

Nyoman Semarta Lansia yang merana didalam gubuknya

SINGARAJA–Fajar Bali Di Buleleng Barat khususnya di kawasan Kecamatan Gerokgak, banyak warga miskin utamanya para lansia yang sangat membutuhkan pertolongan pemerintah karena kondisinya memprihatinkan. Warga lanjut usia yang ada di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, kini tak bisa lagi bekerja, dan lebih banyak menggantungkan kehidupannya pada sanak saudara

dan warga terdekat. Diantara lahan tandus di Desa Pejarakan, sejumlah warga lansia terlantar, berusaha bertahan hidup. Para lansia itu tidur di rumah gubuk nan reod dengan dinding anyaman bambu yang sudah lapuk dimakan usia. Beberapa diantaranya tinggal dengan rumah beratap anyaman daun kelapa. Seluruh warga lansia itu kini dalam status terlantar. Mereka ditinggalkan oleh keluarga ter-

dekat. Untuk bekerja, mereka sudah tak memiliki tenaga lagi dan sudah sakit-sakitan. Untuk makan sehari-hari, mereka banyak berharap belas kasihan dari tetangga terdekat dan sanak saudara lainnya. Lansia yang terlantar itu seperti Nyoman Semarta (69) warga Banjar Dinas Goris, Desa Pejarakan. Nenek renta ini tinggal di sebuah gubuk yang tak jauh berbeda dengan kandang

ayam. Gubuk itu hanya terdiri dari anyaman bambu dan atap daun kelapa kering. Bagian dindingnya pun sudah berlubang. Atapnya juga mulai lapuk. Kini Semarta sudah tak mampu lagi berkomunikasi karena linglung, pendengarannya juga sangat terbatas, demikian pula dengan penglihatannya. Sehari-harinya, Semarta hanya tinggal di gubuk sederhana yang dibuatkan oleh saudaranya. Ia melewati hari-hari dengan tidur diatas dipan bambu. Diatas dipan itu terdapat sebuah piring, sebuah teko air, dan dua buah botol untuk makan dan minum. Bahkan dua botol yang berisikan air bukan hanya untuk diminum melainkan air untuk membersihkan usai membuang air besar. Selama lima tahun Semarta hidup dibawah gubuk reod nan lapuk itu baik dalam musim hujan ataupun panas. Semarta sebenarnya memiliki keluarga yang tinggal tepat bersebelahan dengan gubuknya. Namun wanita ini tidak pernah mau tinggal di rumah keluarganya. Apalagi sejak ia terkena penyakit TBC beberapa tahun lalu. Konon Semarta selalu beralasan ingin tinggal sendiri agar tak merepotkan orang lain. Ia juga ingin leluasa meludah, karena sejak sakit TBC, suaranya menjadi parau dan sering batuk-

batuk. Padahal keluarganya sudah meminta agar nenek renta itu tinggal bersama, namun selalu ditolak. Selain Semarta, ada pula Nyoman Linter (84) warga Banjar Dinas Marga Garuda, Desa Pejarakan. Kondisi tempat tinggal Nyoman Linter, sedikit lebih baik dari kondisi rumah Nyoman Semarta. Kamarnya lebih luas, hanya kondisinya tak jauh berbeda dengan Nyoman Semarta. Ia tak mampu lagi bekerja dan memasak. Untuk makan sehari-hari, ia banyak berharap dari kerabatanya, Nyoman Sare dan Ketut Artini. Nyoman Linter juga sudah tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Untuk minum seharihari, ia hanya mengandalkan dua botol air tadah hujan. Sejak musim kemarau, air bersih semakin sulit ditemukan di desa ini. Tak heran jika kemudian dua botol air tadah hujan yang ada diatas dipan bambu Nyoman Linter berwarna keruh dan sudah mulai berlumut. Menurut kerabatnya, Nyoman Sare, Linter sudah lama hidup sendiri, sejak ditinggal keluarga terdekat dan suaminya. Sare hanya mengandalkan bantuan beras miskin dari pemerintah.”Biasanya saya tiap hari buat batako. Kerja jam empat pagi, pulang jam

12 siang. Sorenya cari rumput karena membantu pelihara sapi dan babi. Paling banyak sehari itu memperoleh penghasilan Rp 45.000,”ujar Sare dengan mengeluh. Kondisi Wayan Sarnu (80) juga demikian. Wayan Sarnu dulunya memiliki lima orang anak dan empat orang diantaranya telah meninggal. Satu-satunya anak yang masih hidup kini telah menikah dan jarang mengunjungi dirinya. Sarnu juga sangat membutuhkan uluran tangan. Sejak ia mengalami kecelakaan kala berjualan garam keliling beberapa tahun lalu, ia tak bisa lagi berjalan jauh dari rumahnya, karena harus berjalan dengan bantuan tongkat juga dirasa sangat sulit. Dulunya, selain menjadi buruh pengangkut pasir, ia juga berjualan garam di Pasar Gerokgak, yang berjarak sekitar 40 kilometer arah timur rumahnya, hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Perbekel Desa Pejarakan, I Made Astawa mengatakan, saat ini di Desa Pejarakan ada 899 kepala keluarga miskin. Sebagian besar diantaranya adalah warga lanjut usia. Namun ada pula beberapa warga lansia yang tak masuk dalam daftar kepala keluarga miskin. Salah satunya Nyoman Semarta (69) yang tak bisa mendapatkan bantuan

beras miskin, karena tak sesuai dengan Rumah Tangga Sasaran (RTS). Astawa mengaku sudah berupaya memperjuangkan keluarga miskin di desanya melalui program bedah rumah, baik itu dari Pemprov Bali, Pemkab Buleleng, Kementerian Sosial, dan Kementerian Perumah Rakyat. Namun sampai kini baru 70 kepala keluarga yang mendapatkan bantuan hunian layak. ”Kami terus melakukan terobosan agar KK miskin mendapatkan bantuan dari pemerintah,”tutur Astawa. Sementara itu, data di Dinas Sosial Buleleng mencatat, di seluruh Kabupaten Buleleng kini terdapat 5.054 warga lansia terlantar. Dari jumlah tersebut, baru seratus orang saja yang mendapat bantuan asistensi lanjut usia terlantar (Aslut) dari Kementerian Sosial, dengan nominal bantuan Rp 200.000 per bulan yang diberikan secara rutin. Sejumlah warga lansia terlantar juga telah dianjurkan untuk masuk ke panti jompo, namun sebagian besar lansia menolak masuk ke panti. ”Kami sempat menyarankan agar yang bersangkutan masuk ke Panti Jompo namun sebagian besar para lansia tidak mau lantaran mengaku tidak diberikan oleh keluarganya dan masih banyak keluarganya yang bisa memberikan perhatian,”ucap Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang.W-008 Layouter: Soma


6

SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 | TAHUN XV

Desa Taman, Salah Satu Desa Termiskin di Kabupaten Badung Mengentaskan Kemiskinan, Jadi Salah Satu Prioritas Program Kerja Perbekel

Pemerintah Kabupaten Badung sangat peduli dengan persoalan pengentasan kemiskinan. Berbagai inovasi dan program kerja untuk pengentasan kemiskinan terus digenjot. Tidak hanya itu, anggaran bernilai fantastis juga digelontorkan ke seluruh Desa. Dan meskipun Pemkab Badung sudah sebegitu perhatiannya, Desa Taman yang berada di Kecamatan Abiansemal mengaku masih sangat membutuhkan perhatian khusus dari Pemkab Badung. Bahkan Gusti Made Sudarpa, Perbekel Desa Taman mengaku Desanya menjadi salah satu Desa termiskin di Kabupaten Badung.

P

ermasalahan kemiskinan merupakan salah satu tolak ukur ke b e rh a s i l a n p e m b a n g u n a n . Dan bagi mereka yang tinggal di kota, maka akan lebih memiliki akses dan fasilitas yang lebih memadai dari mereka yang tinggal di pedesaan. Kelompok masyarakat miskin memiliki akses yang terbatas terhadap pemanfaatan program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Kelompok masyarakat miskin selalu kalah bersaing dalam memperoleh akses dibanding kelompok yang lebih kaya (pemodal), sehingga berbagai sumber daya yang tersedia bagi mereka tidak banyak manfaatnya. S e m e n t a ra i t u , a d a b e b e ra p a fa ktor utama yang menjadi kendala dalam pengentasan kemiskinan khususnya di pedesaan di antaranya, program yang dijalankan kurang memacu masyarakat dalam menumbuhkembangkan jiwa kemandirian. Karena selayaknya, masyarakat dipacu untuk melaksanakan kegiatan produktif dengan menggalakkan kelompok usaha dan melalui bimbingan secara berkesinambungan oleh tenaga profesional sampai benar-benar dapat meneruskan usaha secara mandiri. Masyarakat harus secara langsung dilibatkan melalui program pemberdayaan, bukan hanya sekedar menjadi obyek penerima bantuan. Selain itu, pemerintah juga harus tanggap dengan potensi yang ada, program yang dijalankan juga harus disesuaikan dengan karakteristik masingmasing daerah. Pengentasan kemiskinan merupakan pekerjaan berat yang harus ditanggung oleh pemerintah. Program-program yang dijalankan harusnya sesuai dengan karakteristik wilayah, dimana untuk masingmasing wilayah memiliki karaktristik yang berbeda, baik itu dari segi kerakteristik SDM, SDA dan sosiokultur yang ada di masyarakat. Jangan sampai program yang dijalankan sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, apalagi masyarakat sendiri tidak mengetahui atau kekurangan akses atas program yang dijalankan. Permasalahan kemiskinan layaknya juga diselesaikan dengan bagaimana menjadikan masyarakat termotivasi untuk terus meningkatkan produksi ekonomi mereka yang tentunya dapat dilakukan dengan membuka akses masyarakat dari keterisoliran dan memberikan fasilitas yang memadai. Dan ketika menyoal pengentasan kemiskinan, maka diawal tahun 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten Badung kembali menggelontor bantuan untuk desa di Badung. Bantuan yang digelontorkan adalah bantuan keuangan umum berupa bantuan dana perimbangan keuangan dan dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah. Untuk tahun 2014 ini total dana perimbangan keuangan untuk desa sebesar Rp. 3.115.619.769,50, sedangkan dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah sebesar Rp. 187.142.495.000,00. Dan sejalan dengan paradigma pembangunan yang berorientasi pada hasil (goverment by result oriented), maka seluruh kepala desa pun diingatkan agar dapat memanfaatkan dana yang besar yang dikucurkan oleh Pemkab Badung kepada desa dapat dikelola dengan baik terutama dalam pengembangan potensi desa sehingga ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karenanya pemanfaatan dana ini agar lebih diarahkan pada pembangunan infra struktur pedesaan, pengembangan potensi dan sumber daya ekonomi desa, penguatan kelembagaan serta pelestarian lingkungan termasuk yang terpenting adalah upaya kongkrit dalam penanggulanagan kemiskinan didesa. Dana dana perimbangan kepada desa yang berjumlah Rp. 3,1 M lebih tersebut diterima masing-masing desa berkisar antara Rp. 65.638.518,73 hingga Rp.73.179.518,73. Sementara dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah dengan total Rp. 187 M lebih tersebut, untuk bantuan keuangan desa total sebesar Rp. 138 M dengan masing-masing desa memperoleh sebesar Rp. 3 M, total bantuan kepada desa adat sebesar Rp.17,3 M lebih, bantuan kepada subak sebesar Rp. 6,7 M lebih,

bantuan kepada banjar adat sebesar Rp. 5,5 M lebih, tunjangan perangkat aparat pemerintah desa sebesar Rp.15,6 M lebih dan untuk tenaga kebersihan sebesar Rp. 3,9 M lebih. Besaran dana perimbangan dan penyisihan pajak yang diterima masing desa ini memang bervariasi mengingat terdapat perhitungan teknis sesuai dengan potensi masing masing desa, namun untuk desa di badung mendapat kucuran dana dengan total kisaran antara 3,5 M sampai yang terbesar yakni desa plaga dengan menerima dana penyisihan terbesar mencapai 5,3 Milyar. Sedangkan ntuk penyerahannya sendiri akan dilakukan secara bertahap, tahap I diserahkan 20 persen dari total bagi hasil dana pajak daerah dan retribusi daerah kepada desa, sisanya sebesar 40 persen akan diserahkan setelah APBDes disahkan dan 40 persen lagi akan diserahkan setelah akhir triwulan kedua. Kembali menyoal pengentasan kemiskinan, Desa Taman menjadi salah satu desa di Kabupaten Badung yang angka kemiskinannya cukup tinggi. Salah satu faktornya adalah SDM kurang memadai dan kurang menggeliatnya perekonomian di Desa tersebut. Setidaknya hal inilah yang diutarakan Perbekel Desa Taman, Gusti Made Sudarpa. Jika kemudian dikaitkan dengan gelontoran dana yang diberikan Pemkab Badung ke seluruh Desa termasuk ke Desa Taman, maka program prioritas apa saja yang akan disiapkan, yang setidaknya dapat mengurangi angka kemiskinan di desa tersebut? Lebih lengkapnya berikut ulasan Perbekel Desa Taman, Gusti Made Sudarpa mengenai potensi Desanya serta harapanya ke Pemkab Badung.

Anggaran yang diterima Desa Taman dan Sasaran Penggunaannya

Kami di Desa Taman mendapatkan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Badung sekitar Rp 3,5 miliar. Dari angka itu, sebagian sudah kita anggarkan untuk pekerjaan fisik pembangunan kantor Desa yang nilainya mencapai Rp 1 miliar. Selain itu juga kita anggarkan untuk ke banjar yang ada di Desa kami dalam bentuk pemberian bantuan modal Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Bantuan kepada warga miskin yang semuanya dikelola langsung oleh Banjar Dinas. Program prioritas lainnya adalah penataan Desa seperti pembangunan patung catus pata, dan pembelian pakaian lansia.

Memaksimalkan Peran BUMdes

Kita di Desa Taman sudah memiliki Bumdes, meskipun memang baru terbentuk tapi sudah berjalan. Keinginan kami, di tahun depan ada suntikan dana untuk melancarkan simpan pinjam yang dikhusunya untuk masyarakat yang punya usaha, dan bisa mengembangkan usahanya. Dari Bumdes tersebutlah, akan terpecahkan persoalan simpan pinjam usaha kecil, tanpa agunan dan berbunga kecil.

Menekan Angka Kemiskinan di Desa Taman

Kami tidak malu jika harus mengakui bahwa Desa kami menjadi salah satu Desa termiskin di Kabupaten Badung. Setidaknya ada sekitar 559 warga kami yang masih menerima dan mendapatkan jatah beras raskin. Untuk itulah, kami pun sangat berharap dari Pemkab Badung dari beberapa instansi terkait, untuk dapat m e m b a n t u m e n g ga l i a t a u m e n g e l o l a potensi perekonomian yang ada di Desa Taman. Angka kemiskinan tertinggi di Kabupaten Badung, karena keterbatasan lahan pekerjaan dan jumlah penduduknya cukup banyak.

Berharap Terbangunnya SMK Pariwisata

Kami masyarakat Desa Taman, memi-

liki program ingin adanya sekolah SMK Pariwisata di daerah kami tepatnya di Banjar Dinas Ketogan. Keinginan tersebut sudah kita ajukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Badung. Kenapa kami sangat berharap SMK tersebut terbangun di wilayah kami, itu semua lebih dikarenakan dengan adanya sekolah tersebut, maka masyarakat kami yang kurang mampu bisa tertampung untuk sekolah disana. Dengan adanya SMK, kami pun yakin masyarakat kami kedepannya akan memiliki keahlian atau keterampilan, mencetak tenaga siap kerja. Sehingga secara tidak langsung, masyarakat kami juga akan bisa bersaing di dunia kerja. Alasan tersebut juga cukup mendasar, karena harus kami akui selama ini mata pencaharian warga tidak menentu, selain sebagai petani, warga juga terkadang menjadi buruh harian. Kenapa demikian, karena dengan hanya bertani aja, mereka mengaku kebutuhan hidupnya tidak tercukupi.

Desa Taman, kami pun berusaha agar terus mengadakan pelatihan pekerjaan, paling tidak warga kami mendapatkan keterampilan untuk dapat digunakan sebagai modal melamar ke r j a d i ke m u d i a n hari. W-014

menuju Jempeng. Kami sudah buka jalan, cuma belum diaspal oleh Dinas Binamarga. Bahkan inginnya jalan tersebut diangkat atau diserahkan menjadi status jalan Kabupaten. Demi terwujudnya jalan itu, masyarakat di Desa kami juga sudah menyerahkannya, tanpa menuntut ganti rugi, bahkan sudah ada surat p e r nya t a a n nya . K a m i s u d a h ajukan, sudah diambil tapi masih dikerjakan setengah, program itu belum maksimal.

Menggeliatkan Potensi Pariwisata

Diapit dua desa pariwisata, Desa Sangeh dan Desa Bongkasa Pertiwi. Desa kami hanya sebatas dilintasi saja dan sama sekali tidak menikmati secara langsung dunia pariwisata yang berkembang dari desa tetangga. Jujur saja, masyarakat pun sebenarnya sangat menginginkan agar Dinas Pariwisa Kabupaten Badung membantu mencarikan solusi agar Desa kami juga bisa menyandang sebagai Desa Wisata. Saya yakin potensi pariwisata Desa Taman sebenarnya tidak kalah dengan Desa wisata lain yang ada di Kabupaten Badung. Mengingat potensi pariwisata sebenarnya juga banyak. Namun sejauh ini investor belum ada masuk, salah satu contohnya, ada di salah satu wilayah kami, sawahnya sering dimanfaatkan oleh tamu asing mengambil gambar. Artinya hanya sebatas dipakai obyek, kami tidak mendapatkan hasilnya. Sekali lagi, tentunya harapan kami dinas pariwisata dapat memberikan perhatian untuk mendorong Desa Taman menjadi salah satu Desa Wisata, entah itu agronya atau yang lainnya.

Berharap Bantuan Dinas Pertanian dan Perkebunan

Kita sangat menginginkan pula bantuan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan. Masyarakat kami ingin dibantu bibit buah Jambu Kristal, potensi perkebunan Jambu Kristal di Desa kami sangat besar, apalagi jika berbicara lahan, tentunya sangat luas untuk mengembangkan perkebunan Jambu Kristal tersebut. Hanya saja, selain bibit, tentunya juga pupuk dan pendampingan dari Dinas terkait.

Soal Pengolahan Sampah, TPST Masih Terkendala Dana

Tempat pengolahan sampah yang ada di Desa kami juga belum berfungsi maksimal. Belum berjalan karena anggaran untuk pengelolannya kita belum punya. Jika kemudian, anggaran yang kita dapat digunakan untuk pengelolaan TPST, tentunya kita justru akan kehabisan dana disana. Bayangkan saja, kami memiliki 11 Banjar, jadi harus benar-benar ekstra hati-hati untuk membaginya ke program-program yang kami nilai harus diprioritaskan terlebih dahulu. Dengan kata lain, harus kami akui, bahwa dana yang digelontorkan Pemkab Badung ke desa kami belum mencukupi, karena jumlah penduduk Desa Taman tercatat 6 ribuan warga dan nomor 2 terbanyak di Kecamatan Abiansemal.

Pendampingan dari Dinas Peternakan

Mengaktifkan kelompok peternak ayam, peternak babi, juga menjadi salah satu prioritas kita di Desa Taman. Harapanya agar kelompok-kelompok tersebut bisa berjalan dan tidak fiktif. Keluhannya selama ini, berkaitan dengan tingginya harga pakan. Kedepannya, masyarakat berharap dinas terkait bisa membuat pabrik pakan ternak ayam atau babi di Desa Kami. Masyarakat berharap dapat bantuan, mengingat hampir semua warga kami menjadi peternak.

Membuka Akses Jalan Baru

Mengenai infrastruktur jalan, kita i n g i n k a n j a l a n d a r i Pe g o n ga n Ta b a h

SDM Rendah, Mendorong Pelatihan Kerja H a r u s diakui pula, kebanyakan masyarakat kami hanya lulus SMP karena tidak bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. M a k a n y a sekali lagi, harapan dibangunnya SMK Pariwisata untuk menampung masyarakat kita yang kurang mampu dapat terealisasi. Rata-rata RTS yang ada d i D e s a Ta m a n , anak-anaknya hanya mampu menyekolahkan sampai tingkat SMP saja, dengan demikian peluang mendapat pekerjaan juga makin susah. Untuk dapat memaksimalkan peran SDM yang ada di

Perbekel Desa Taman, Gusti Made Sudarpa

Demi

FB/REDY

Dalam upaya m kapasitas aparat D nyusun APB Desa Kabupaten Bad Badan Pember syarakat dan P Desa menyeleng tek bagi Sekdes Urusan Desa. Bin digelar untuk m kesalahan dalam keuangan di Desa. Kepala Badan aan Masyarakat d tahan Desa I Putu G menyampaikan, u yang mengarah pada kapasitas aparatur kita lakukan, karena implementasi nyata Misi Kabupaten Badu yang berkaitan dengan kualitas dan daya Badung. Dengan sem gkatkan tuntutan m hadap berbagai asp publik, serta sema masyarakat kar arus globali kan kita s


SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 | TAHUN XV

Prioritas Program Kerja Kecamatan Abiansemal

7

Mempercepat Penurunan Angka RTS di Desa Taman

Camat Abiansemal Wilayah bersama Tim Tenaga Ahli Bappeda Litbang

FB/HERY

Perbekel Desa Taman, Gusti Made Sudarpa menyatakan Desanya menjadi salah satu Desa termiskin di Kabupaten Badung, dengan jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS)-nya cukup tinggi. Kondisi tersebut diakui secara tidak langsung oleh Camat Abiansemal Thomas Yuniarta, namun menurut dia, angka RTS di Desa Taman dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. “Artinya program pengentasan kemiskinan di wilayah kami sudah berjalan dengan bagus, hanya saja memang masih belum berhasil dientaskan seluruhnya, karena tentunya harus bertahap,” kata Camat Abiansemal Thomas Yuniarta. Dengan adanya proyek PNPM Mandiri dan BKK, lanjut Thomas, maka pihaknya sangat yakin kedepannya angka RTS di Desa Taman mampu teratasi seluruhnya. Kenapa proses pengentasan kemiskinan agak berjalan lambat, menurut Thomas, semua itu karena wilayah Desa Taman cukup luas, dengan jumlah banjar

dinas mencapai 11 banjar. Demi mempercepat program pengentasan kemiskinan, Kecamatan Abiansemal pun diakuinya sampai memiliki program prioritas untuk di Desa Taman. Salah satunya yang masih digenjot sampai saat ini adalah menggelar uji coba produk kewirausahaan, bekerjasama dengan Diskoperindag Kabupaten Badung. “Uji coba pengolahan biogas, dan usaha kerajinan semat sedang kita genjot di Desa Taman,” lanjut dia. Menurut Thomas, lahan pertanian yang ada di Desa Taman sangat luas, serta subak abiannya juga sangat bagus. Maka dari itu, Kecamatan Abiansemal pun juga turut mendorong harapan warga Desa Taman agar mendapatkan bantuan bibit Jambu Kristal dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Badung. “Kami kawal keinginan masyarakat, agar bisa mendapatkan bantuan bibit jambu Kristal. Saat ini masih kita perjuangkan di Dinas Pertanian dan Perkebunan Badung,” katanya. Menyoal rencana pembangu-

nan SMK di Desa Taman. Sejauh ini masih dalam pembahasan di Dinas Pendidikan Badung. Hanya saja, diakui Thomas, Dinas Pendidikan rencananya membangun SMK Kesehatan, sedangkan masyarakat di Desa Taman sendiri sebenarnya menginginkan terbangunnya SMK Pariwisata. “Sekarang masih dalam kajian di Dinas Pendidikan. Mengenai lahannya, sudah ada yakni di sebelah Puskesmas IV Abiansemal. Pembangunan SMK tersebut masih dalam kajian di Dinas Pendidikan, dan sejauh ini kajiannya belum turun,” jelas Thomas. Untuk kedepannya, keberadaan Desa Taman diakuinya juga didorong untuk bisa menjadi Desa Wisata. Alasan tersebut sangat jelas, mengingat di Desa Taman memiliki potensi pariwisata yang cukup menjanjikan. “Paling tidak kita perjuangkan untuk menjadi Desa pendukung Desa Wisata. Kita coba jadi desa pendukung, membuat rest area untuk wisatawan,” tutupnya. W-014

Kecamatan Abiansemal Siap Mendukung Tema Pembangunan Badung Berdasar UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Termasuk di dalamnya adalah mengenai pengurusan potensi daerah, mengingat setiap daerah tentu memiliki potensi daerah yang dapat menjadi sumber pendapatan daerah. Untuk itu, sebagai salah satu konsekuensi desentralisasi dan otonomi daerah, masing-masing daerah harus semakin jeli dalam mengelola setiap potensi yang dimiliki daerahnya. Pemerintah Daerah juga harus mulai bisa menentukan system manajemen yang tepat agar bisa mengolah dan mengelola keragaman potensi tersebut untuk kemudian dapat kembali diberdayakan untuk kesejahteraan rakyat. Setidaknya Pemerintah Daerah harus lebih memiliki pemikiran yang visioner serta berdaya saing agar potensi daerah yang dikelolanya memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan potensi daerah-daerah lain di sekitarnya. Meski Pemerintah Daerah sekarang ini berpikir dari sudut pandang bisnis dalam mengelola potensi daerah, namun keuntungan dari pengelolaan potensi daerah tersebut bukan satu-satunya yang harus dipikirkan, keterlibatan masyarakat juga harus dipertimbangkan sebagai upaya penegakan demokrasi. Proses manajemen ini pun setidaknya harus berpedoman pada prinsip good

government yang tindak lanjutnya harus diimplementasikan pada kebijakan public yang memihak kepada masyarakat. Dan ketika membicarakan potensi daerah, tentu kita harus membuka pikiran lebih luas lagi. Jika mungkin selama ini yang lekat dalam pemikiran kita tentang potensi daerah adalah pariwisata, maka kita harus segera merubahnya. Potensi daerah memiliki cakupan yang lebih luas daripada itu. Potensi daerah juga melingkupi potensi kuliner, industry, kerajinan dan seni budaya daerah, pertanian dan peternakan, hingga sumber daya manusia pun merupakan potensi yang dimiliki sebuah wilayah atau daerah. Wilayah Desa Abiansemal salah satu contohnya, memiliki topografinya tergolong lengkap membuat kebudayaan Bali begitu beragam. Selain dikenal memiliki kerajinan seni ukir patung yang mendunia, iIklim Abiansemal yang sangat mendukung bagi pertanian daerah, juga menjadi salah satu bukti baiknya pertanian di wilayah tersebut. Lantas bagaimanakah pengelolaan potensi daerah yang beretika yang sebaiknya dilakukan pemerintah daerah berdasarkan prinsip New Public Service dan good government? Berikut wawancara tim Fajar Mangupura bersama Camat Abiansema, Thomas Yuniarta. Bisa terlebih dahulu digambarkan, Potensi daerah di Kecamatan Abiansemal? Dengan potensi yang kita miliki, disamping alam persawahan dan kemudian banyaknya kesenian. Maka dapat kami pastikan Kecamatan Abiansemal memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Saat ini selain melestarikan subak, juga mengaktifkan sekaa-sekaa kesenian seperti seni tari, seni kerajinan ukir dan kesenian lainnya.

Bagaimana caranya memadukan potensi yang dimiliki, agar bisa mendongkrak perekonomian masyarakatnya? Ada banyak kerajinan yang dimiliki Abiansemal. Kita ambil contoh di Desa Taman dan Desa Abiansemal, di dua Desa ini menghasilkan canang-canang yang dijual ke Denpasar. Bahkan dengan masyarakat kami menjual kembang Rampai setiap harinya pun, dapat menghidupi keluarganya sampai menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Kesatuan kesenian yang komplek ada di Kecamatan Abiansemal. Contohnya lainnya dapat dilihat dari segi kerajian dimana bahan baku masih mencukupi untuk di wilayah kami. Kemudian potensi seninya, seperti kesenian kerajinannya kita yakin bisa bersaing sampai nasional. Terlebih lagi, Abiansemal sangat terkenal dengan kerajian patungnya yang berasal dari Desa Jagapati, Angantaka, Sedang (JAS). Hanya saja, yang kemudian sekarang masih menjadi pemikiran bersama, adalah untuk wadah pemasarannya. Itu yang perlu kita pikirkan bersama. Bagaimana dengan perhatian pemerintah Kabupaten Badung selama ini, untuk menunjang potensi daerah yang dimiliki Abiansemal? Pemerintah Kabupaten Badung sangat memberikan angin segar, terlebih lagi untuk peningkatan UMKM, serta ekonomi kerakyatannya. Suatu hal yang menggembirakan bagi daerah kita, dimana Pemkab mendorong daerah untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Tinggal sekarang bagaimana kita merangsang kesenian yang ada di sini agar bisa mendongkrak pendapatan masyarakat. Bagaimana dengan konsep pembangunan Pasar Seni yang hingga kini ma-

sih belum terealisasi? Itu juga menjadi target kami, agar pasar seni bisa teraliasi. Dan akan kita rancang ke depan, pasar seni yang tujuannya untuk bisa memasarkan kerajinan warga kita, khususnya yang ada di 3 desa (JAS). Arahnya, meraka tidak perlu lagi menitip ke pusat oleh-oleh, atau mungkin menitipkan hasil kerajinannya ke pasar seni Sukawati. Karena bila menitipkan hasil kerajinannya ke pasar seni sukawati, maka tentu kontribusinya juga beda. Kalau sudah disini (punya sendiri pasar seni) maka akan satu rumpun yakni kerajinan JAS. Dan kalau memang nantinya tempatnya di Desa Sedang, maka akan kita carikan kontribusi formulasinya untuk 3 Desa ini. Lantas apakah ada target, kapan menyatukan konsep tersebut agar benar-benar terealisasi? Saya mempunyai harapan mudah-mudahan tahun ini, kita akan kumpul rebug. Karena pada prinsipnya, daripada mencari tempat p e m a s a ra n j a u h , ke n a pa tidak jika kita punya tempat sendiri di sini di Abiansemal. Karena saya yakin nantinya otomatis ekonomi kerakyakan dan perputaran uang akan beredar di Kecamatan kita dan tidak keluar. Terlebih lagi, bila terealiasi, maka akan ada multiflier efek, hasil pertaniannya pun bisa terserap selain tenaga kerjanya juga akan menyerap banyak tenaga lokal. W-014

Bintek Pemdes

Keamanan Pengelolaan Keuangan Desa Berdasarkan Aturan

meningkatkan Desa untuk mea, Pemerintah dung melalui rdayaan MaPemerintahan ggarakan Bins dan Kepala ntek tersebut membentengi pengelolaan

Pemberdaydan PemerinGede Sridana upaya-upaya a peningkatan r akan terus a merupakan dari Visi dan ung khususnya n peningkatan saing krama makin meninmasyarakat terpek pelayanan akin meleknya rena pesatnya isasi mewajibsebagai aparat

Pemerintah dan abdi masyarakat untuk terus mengisi diri, meningkatkan kapasitas agar senantiasa dapat bertindak proaktif merespon berbagai persoalan yang terjadi. Lebih lanjut Sridana membacakan, Bintek Penyusunan APB Desa merupakan upaya yang sangat penting untuk meningkatkan aparat Desa khususnya Sekdes, Kaur dalam menangani keuangan Desa. Aparat Pemerintahan Desa memiliki peran yang sangat penting, selaku garda terdepan penanganan masalah-masalah Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di wilayahnya masing-masing. Hakekat dan tugas selaku aparat adalah sebagai fasilitator terhadap upaya-upaya pemecahan masalah, bukan menjadi bagian dari masalah atau bahkan menambah rumit permasalahan. Aparat hendaknya menjadi panutan dan membawa kesejukan untuk membangun suasana kehidupan yang lebih baik. Untuk itu harus berupaya semaksimal mungkin menghindari diri dari sifat-sifat arogansi serta mampu memposisikan diri sesuai swadarma masing-masing. Bintek yang melibat-

FB/HERY

Kepala BPMD dan Pemdes Badung I Putu Gede Sridana saat membuka Bintek bagi Sekdes dan Kepala Urusan Desa kan seluruh aparatur seperti Sekdes dan Kepala Urusan dimaksudkan untuk memberikan wawasan-wawasan baru, sekaligus membangun kerangka berpikir yang sama antara aparat didalam melaksanakan tugas-tugas, khususnya penyusunan APB Desa. Sementara itu Kabid. Pemdes dan

Kelurahan I Made Wiratna selaku Ketua Panitia melaporkan, maksud dan tujuan dari Bintek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas bagi para Sekdes dan Kaur yang ada di Desa dalam penyusunan APB Desa khususnya mengenai sistim keuangan Desa, sehingga akan dapat tersusunnya sistim pen-

ganggaran dan pertanggungjawaban yang baik dan benar. Peserta Bintek berjumlah 276 orang dari seluruh Sekdes dan Kaur yang ada di Kabupaten Badung, dengan Narasumber dari unsur BPMD, Tim Evaluasi APB Desa, Kantor Pelayanan Pajak Badung Utara dan Konsultan. W-014

Camat Abiansemal, Thomas Yuniarta

Dana Panas, Perbekel/ Lurah Diminta Berhati-hati Dalam Pengelolaannya Kepala BPMD dan Pemdes I Putu Gede Sridana menyampaikan, dana PNPM yang masuk di 4 (empat) Kecamatan di Kabupaten Badung nilainya cukup besar, diantaranya : Kecamatan Kuta Selatan sebesar Rp. 1,80 Milyar, Mengwi Rp. 2 Milyar lebih, Abiansemal Rp. 1,930 Milyar dan Petang Rp. 1,635 milyar, sehingga totalnya sebesar Rp. 7 Milyar lebih. FB/DOK Dengan adanya dana yang Putu Gede Sridana cukup besar ini gaungnya juga tersebar kemana-mana, termasuk kepada aparat pengawas baik Kepolisian maupun Kejaksaan. Lebih lanjut Sridana menyampaikan, para Perbekel/ Lurah mempunyai tugas yang sangat berat dalam pelaksanaan PNPM. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan agar nantinya tidak tersangkut kasus hukum, Perbekel/ Lurah diharapkan agar lebih berhati-hati dalam mengelola dana besar ini, karena menurutnya dana ini merupakan dana yang berbahaya/panas. Disamping itu dari pihak Kecamatan agar berperan aktif dalam pelaksanaan PNPM di wilayah Kecamatannya masing-masing serta diharapkan para pelaku PNPM di Desa jangan bergonta-ganti. W-014 Layouter: Wiadnyana

FB/HERY


PENDIDIKAN & BUDAYA

8

FAJA R BALI

SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Hadapi MEA, Tabrakan Beruntun Telan 50 Korban Menghadapi Masyarakat Ekonmi Asean (MEA) Desember tahun 2015, tabrakan beruntun pun tak terhindari, sehingga menelan 50 korban. Kejadian yang menelan puluhan korban tersebut, merupakan simulasi penanganan kegawatdaruratan dan bencana alam yang dilaksanakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Wira Medika Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Bali.

DENPASAR-Fajar Bali Simulasi penanganan kegawatdaruratan pasien dalam kecelakaan lalu lintas dan bencana alam itu dilangsungkan di Kampus STIKes Wira Medika (31/8). Simulasi ini untuk meningkatkan kompetensi lulusan, agar ke depan dapat berkompetitif. Ketua STIKes Wira Medika PPNI Bali, Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana,MM, kepada koran ini menjelaskan, proses simulasi penanganan pasien akibat keteledoran pengemudi kendaraan di jalan raya diawali terjadinya tabrakan dua mini bus yang diikuti mini bus ditabrak sepeda motor dari belakang. Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Pen-

anganan Kegawatdaruratan Kecalakaan Lalu Lintas dan Bencana Alam, STIKes Wira Medika PPNI Bali, I Dewa Putu Arwidiana, S.Kep. Ners, mengatakan, akibat tabrakan yang melibatkan dua mini bus serta sejumlah sepeda motor, menyebabkan 50 penumpang, termasuk pengendara sepeda motor mengalami luka berat, di antaranya terdapat yang patah tulang. Pada kesempatan itulah mahasiswa STIKes Wira Medika PPNI Bali yang berperan sebagai petugas dari Rumah Sakit (RS) langsung menangani pasien dengan sigap, tukasnya. Menurutnya, mahasiswa semester delapan dari angkatan IV yang sedang menekuni ilmu pengetahuan kesehatan

FB/SUARJA

SIMULASI- Mahasiswa STIKes Wira Medika ketika mengangkat korban kecelakaan pada simulasi kegawatdaruratan dan bencana alam

di peruguruan tinggi berlokasi di Jalan Kecak itu, yang

ikut ambil bagian pada simulasi diberikan berbagai peran

Stikes Bali Cetak 125 Sarjana Keperawatan

seperti di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), RS

Widia: Prestasi Pelengkap Hidup dan Kehidupan

FB/BLAS

Ketua Stikes Bali, I Ketut Widia dan Ketua YP3LPK Stikes Bali, IB Arka pada prosesi wisuda sarjana keperawatan

DENPASAR-Fajar Bali Prestasi yang ditoreh lulusan sarjana keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bali , sebagai pelengkap lembaran hidup dan kehidupan lulusan, dan sebagai lembaran sejarah keberhasilan Stikes Bali, khususnya kepada lulusan yang memperoleh peringkat terbaik. Ketua Stikes Bali, Drs. I Ketut Widia, BN.Stud.MM. menyampaikan tentang prestasi itu pada prosesi wisuda terhadap 125 lulusan sarjana keperawatan Stikes Bali di Convention Hall (gedung pertemuan red) Stikes Bali Sabtu (30/8). Lulusan terbaik I, Ni Wayan Kesari Dahrmapatni dengan IPK,3,88. Terbaik II,

Ni Luh Gede Rakasiwi, dengan IPK 3,69. Lulusan terbaik III, Kadek Sri Junlari Purnami dengan IPK 3,61. Widia mengingatkan, kendati telah diwisuda, namun tugas wisudawan belum selesai, karena harus mengikuti program profesi Ners (keperawatan red) setahun. Dengan pengetahuan, keterampilan serta sikap yang telah didapat pada pendidikan akademik, Widia berbesar hati dan yakin wisudawan mampu menyelesaikan program Ners dengan lancar. Asalkan wisudawan mampu menerapkan disiplin, selalu berorientasi pada pencapaian kompetensi, serta tunduk pada peraturan yang berlaku. Kepada orangtua atau wali

d i m o h o n ka n ke b e rl a n j u tan kerjasamanya, sehingga putra-putrinya bisa menyelesaikan program profesi Ners-nya dengan baik. Kehadiran 100 persen padad setiap kegiatan dan nilai minimal B dari setiap komponen setiap semester, akan menjadi indikator kelulusan pogram profesi Ners. Selain itu, dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Stikes Bali, pada segi pengembangan kurikulum untuk semua program studi telah dilaksanakan melalui workshop kurikulum, dengan menghadirkan pakar kurikulum. Pengembangan kurikulum ini untuk penyesuaian dengan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kes-

ehatan, dan Stikes Bali senantiasa mengacu kepada visi, profesionalisme dan daya saing dengan mengedepankan caracter building ( pembangunan karkter red). Terkait kurikulum, Asosiasi Intstitusi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) regional V, akan mengadakan pertemuan di Stikes Bali dalam rangka pembahasan kurikulum sarjana keperawatan, sekaligus mensosialisasikan isu-isu terkini dalam pendidikan tinggi keperawatan. Seusai pertemuan dengan AIPNI, Stikes Bali akan menindaklanjuti dengan mengadakan workshop untuk pengembangan kurikulum pendidikan sarjana keperawatan Ners, sehingga sesuai dengan kebutuhan profesi dan kebutuhan masyarakat pengguna. Widia membenarkan, khusus bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, Stikes Bali telah melakukan penataan dan pendampingan. Di bawah koordinasi k e t u a U n i t Pe l a k s a n a a n Terpadu (UPT) pusat peneltian dan pengabdian kepada masyarakat, maka status peneltian di Stikes Bali, telah menjadi institusi binaan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Status penelitian itu dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sementara itu, Ketua YP3LPK Stikes Bali, Drs. IB Arka mengatakan, keberhasilan wisudawan merupakan tahap awal dari setiap langkah menuju sukses. Oleh karena itu lang-

kah berikutnya wisudawan akan mengikuti proses yang ditentukan Stikes Bali berupa pendidikan Ners. Setelah profesi Ners, lulusan masih harus mengikuti uji kompetensi sebagai prasyarat untuk memperoleh Surat Tanda Regristrasi (STR) sebagai seorang perawat. Perolehan STR merupakan modal untuk merebut pasar kerja. Arka menguraikan, persaingan untuk berhasil menjadi perawat yang dipilih oleh institusi yang membutuhkan menjadi tantangan tersendiri, baik bagi institusi pencetak perawat, mau pun bagi perawat lulusan institusi yang bersangkutan. Institusi kesehatan sudah dipastikan akan memilih perawat yang terbaik. Arka mengingatkan, buktikan dalam praktik profesi Ners ditatanan nyata, bahwa lulusan Stikes Bali yang paling ramah, mumpuni, sopan, disiplin dan jujur. Selain itu juga sebagai lulusan yang paling telaten dan terampil serta siap dengan segala resiko. Selain itu juga buktikan juga bahwa lulusan Stikes Bali paling cerdas dan bertanggung jawab. Pembuktian ini penting dilakukan untuk mencuri perhatian pada stakeholders (pihak terkait red ) yang membutuhkan perawat, maka lulusan menjadi pilihan pertama dan utama. W-001

rujukan, RS lapangan, Palang Merah Indonesia (PMI), dan

lain-lainnya. Pasien dievakuasi dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) ke RS Darurat dan Puskesmas. Setelah diadakan perawatan sementara, pasien dengan menggunakan mobil Ambulance dirujuk ke RS terdekat. Dia mengemukakan, mahasiswa sebelum bertugas ke lapangan untuk menangani pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas, diwajibkan mengikuti teori di ruang kelas. Materi yang dipahami oleh peserta di antaranya tentang penanganan pasien kegawatdaruratan dari evakuasi hingga penanganan di RS. Semua materi pembelajaran penanganan kegawatdaruratan baik teori maupun praktik lapangan, disampaikan oleh instruktur dari Jakarta Medical Services & Training 119. Kegiatan simulasi manajemen disaster yang berlangsung selama bulan Agustus 2014 tersebut, merupakan hasil kerjasama antara STIKes Wira Medika PPNI Bali, PMI Denpasar dengan Kepolisian, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, tuturnya. K-01

RPP dan Budi Pekerti, 50 Guru Agama Hindu Ikuti Workshop

FB/BLAS

Pemakalah Ketut Grejek saat memberikan materi kepada guru-guru Agama Hindu pada workshop RPP dan budi pekerti

DENPASAR-Fajar Bali Workshop Pelaksanaan Penyusunan Pembelajaran (RPP) dan budi pekerti Agama Hindu digelar KKG Denpasar di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, akhir pekan lalu. Menurut guru Agama Hindu SD Kartika Denpasar, I Dewa Ketut Artana, workshop penyusunan RPP yang diikkuti 50 guru SD se-Kota Denpasar sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No 67 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan( Kemendikbud) No 81 A, khusus untuk mata pelajaran Agama Hindu. Workshop tersebut menghadirkan Pembicara Ketut Grejek,S.Ag. Makalah disajikan Grejek, berjudul, “ Teknik Dasar Pembacaan Bhagawad Gita”. Artana mengemukakan, dengan diselenggarakan workshop penyusunan RPP Agama Hindu, guru-guru Agama Hindu punya kompetensi menjadi guru profesional. Guru-guru Agama Hindu di Denpasar terdapat yang sudah bersertifikasi, terdapat juga yang belum. Selain itu, Artana mengakui, penyebaran guru Agama Hindu di Denpasar belum merata, sedangkan terdapat sekolah-sekolah yang masih membutuhkan guru Agama Hindu. Anggota yang tergabung dalam wadah guru Agama Hindu di Denpasar, 300 lebih terdiri dari guru PNS dan non PNS. Artana juga menuturkan, hingga kini pengadaan buku Agama Hindu untuk guru belum diterima, sehingga pemebalajaran menggunakan LCD, ujar Artana. W-001

Kepustakaan Sukarno Renon Siap Terima Presiden Terpilih

Keluarga Shri Wedastera Suyasa Siap Terima Jokowi dan Megawati

FB/IST

ISTANA – Ny. IGA Suwitry Suyasa (Ratu Biang Puri Tegeh Kori), Dr. Shri IGN Arya Wedakarna ( Presiden The Sukarno Center/Senator Terpilih),Shri IGN Wira Wedawitry (Pimpinan Museum BK Renon), Dr.IGA Werdhi Srikandi (Ketum Yayasan Univ.Mahendradatta) saat menerima Presiden RI Terpilih Jokowi di Istana Mancawarna Tampaksiring

Keluagra Puri Ageng Tegeh Kori sebagai pemilik The Sukarno Center Tampaksiring, Museum Agung Kepustakaan Bung Karno Renon dan Universitas Mahendradatta Bali merasa tersanjung atas kunjungan Presiden RI Terpilih ONLINE: www.fajarbali.com

Joko Widodo bersama Megawati Sukarno Putri (Ketum DPP PDI Perjuangan) ke situs keluarga yang telah dirawat pada masa (alm) Shri Wedastera Suyasa, seorang tokoh PNI sahabat Bung Karno. Kunjungan Presiden RI Ketujuh

ini ke The Sukarno Center Tampaksiring dan Museum Agung Bung Karno di Renon ini, ditandai sebagai wujud penghormatan terhadap perjuangan kaum nasionalis di Bali, mengingat dalam sejarah politik di Bali, keluarga Shri

Wedastera Suyasa adalah sudah menjadi panutan akibat tekanan Orde Baru dengan militer dan Golkarisasi. ”Kalau mau mencari figur paling konsisten terhadap ajaran Bung Karno di Bali, ya rakyat harus melihat peran dari (alm) Shri Wedastera Suyasa. Buktinya hanya keluarga ini yang bisa mendirikan Museum Bung Karno di Jembrana, Denpasar dan Gianyar. Maka tidak heran, Presiden SBY dan Presiden Terpilih Jokowi pun memberikan apresiasi.Saya kira ini karma wesana atas sikap konsistensi Puri Tegeh Kori.”ungkap Ni Ketut Wiratny,SH,MH ( Panitia / Dekan Fak.Hukum Unmar ) ditemui disela – sela persiapan kunjungan Jokowi di Museum Sukarno. Seluruh agenda kegiatan kunker Jokowi akan dipimpin oleh Gus Marhaen ( Ketua Museum Agung Bung Karno ) dan Gung Wira Weda ( Pembina The Sukarno Center ) yang dibantu oleh DPP PDI Perjuangan dan Fraksi PDIP di DPR – RI. RLS

Layouter: Wiadnyana


FAJA R BALI SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

PARIWARA

HERIKY computer SERVICE & SELL

Laptop, Komputer, Printer, Hardware, Software Hp: 085 638 466 12 / 087 860 885 964 E-mail: erikhoki6@gmail.com Jl. Pasekan Batuaji, Batubulan Kangin-Sukawati

524/I/TTV

9

DPD. PERBARINDO BALI

Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25% Sumber : Surat Edaran LPS

501/VIII/KJS

500/VIII/KJS

519/I/TTV

018/I/FB/KTR

419/XI/AGN

518/I/IGR

ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil Vellfire

864/VII/KTR

Fortuner

Elf Include BBM + driver 12 jam / hari

Inova

Hubnngi :

082237658590

836/VI/WS

MATAHARI AUTO GALERY NEW MODEL HARRIER 2.0

putih

NEW VELLFIRE ZG hitam 18Speaker SUBARU BRZ

Th2012 AsDK

HARRIER 2.4 Th’11+07Slv LPrem WRANGLER 3.6 SPORT Th’13 AsDK VELLFIRE GS’13 hitam Tg1 KM4Rb LEXUS RX 270’13 hitam AsDK

Hubnngi :

(0361) 7893104

Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar 555/II/WS

517/I/IGR

166/VI/FB/IGR

453/XII/AGN

Layouter: Wiadnyana


10

EKONOMI LPD Diharapkan Mampu Latih Pengusaha Muda

FAJA R BALI

SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

VALAS Mata Uang

Beli

Jual

USD

11.799

11.601

AUD

11.147

10.747

CHF

12.957

12.607

CAD

10.951

10.601

GBP

19.603

19.203

EUR

15.623

15.223

JPY

115.00

111.00

HKD

1.585

1.435

SAR

3.320

2.920

SGD

9.569

9.169

Sumber: bni

Jeruk Luar Bali, Pilihan Favorit Pedagang Buah DENPASAR-Fajar Bali Pedagang buah jeruk di pasar bebas, pasar tradisional Kumbasari, Denpasar, I Wayan Dasning yang sudah 80 tahun lamanya menekuni propesinya sebagai pedagang buah mengatakan, lebih memilih buah jeruk luar Bali. Seperti jeruk yang didatangkan dari daerah Banyuwangi. “Jeruk luar Bali lebih senang saya jual selain rasanya yang manis serta memiliki ketahan buah yang lama (tidak cepat membusuk) dibanding dengan buah jeruk lokal,” jelasnya, Minmggu (31/8) kemarin. Dikatakan, untuk ketahanan buah jeruk luar Bali (Jawa) tahan sampai satu Minggu sedangkan untuk buah jeruk asal Bali yang lebih dominan datang dari daerah Kintamani, Bangli hanya memiliki ketahan selama dua hari. Dengan proses pembusukan buah jeruk luar Bali yang lama maka dari itu Dasning lebih memilih dan lebih senang menjual buah jeruk yang didatangkan dari luar Bali. “Dengan begitu saya bisa lebih lama lagi untuk memajang dan menawarkan buah jeruk yang akan saya jual kepada pembeli,” paparnya. Saat ini harga buah jeruk luar Bali perkilo dijual Dasning sebesar Rp 10 ribu untuk ukuran besar dan untuk ukuran kecil dijual dengan harga Rp 5 ribu perkilo. Sedangkan untuk harga jual perkilo buah jeruk lokal ukuran besar maupun kecil sama dengan harga jual buah jeruk luar Bali perkilo. “Untuk saat ini sehari paling banyak saya bisa menjual 25 kilo buah jeruk baik itu lokal maupun buah jeruk yang didatangkan dari luar Bali,” ujarnya. Hal yang sama juga disampaikan pedagang buah jeruk ditempat dan waktu yang sama, Ni Komang Budiasih menyampaikan, buah jeruk asal Jawa lebih awet dan tahan lama sehingga tidak cepat busuk sampai seminggu jika dibanding dengan buah jeruk lokal yang tahan sampai dua sampai tiga hari. Untuk buah jeruk luar Bali (Jawa) kebanyakan didatangkan dari derah Lumajang dan Banyuwangi sedangkan untuk jeruk lokal sebagian besar didatangkan dari daerah Kintamani, Bangli. “Saat ini saya hanya memesan satu sampai dua keranjang buah jeruk luar Bali dari suplayer langanan saya dengan isi buah jeruk per keranjang besar kurang lebih isinya 54kg dengan kurun waktu penjualan selama satu minggu,” tutupnya. M-004

FB/AGUNG

Beberapa produk kerajinan tas anyaman dipajang disalah satu gerai barang kerajinan di daerah Sukawati, Gianyar

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desda Pakraman Peguyagan diharapkan mampu menjelma sebagai pusat informasi usaha strategis dan produktivitas masyarakat yang berorientasi pada percepatan pertumbuhan ekonomi serta percepatan penanganan masalah social. Selain itu juga sebagai lembaga pembiayaan usaha-usaha produktif masyarakat desa. DENPASAR-Fajar Bali Harapan seperti itu disampaikan Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra, saat puncak peringatan HUT Ke-25 LPD Desa Pakraman Peguyangan, Sabtu (30/8) kemarin di Wantilan Pura Desa Pakraman Peguyangan. Rai Mantra pun optimis di hari ulang tahun peraknya, LPD Pakraman Peguyangan ini dengan landasan operasional dan karakteristik yang dimiliki, merupakan potensi besar bagi lembaga LPD ini untuk maju dan berkembang secara sehat. D i h a ra p ka n L P D D e s a Pakraman Peguyangan ini kedepannya mampu melatih pengusaha-pengusaha muda dengan memberikan bantuan permodalan dan Pemerintah Kota Denpasar akan terus mendorong upaya-upaya untuk memberdayakan LPD dengan menempatkan LPD sebagai

pusat informasi usaha strategis dan produktivitas masyarakat dengan implementasi program, baik berupa penguatan modal, pola pembinaan yang intensif serta dorongan motivasi lainya. Ketua LPD Desa Pakraman Peguyangan I Wayan Darmitha, mengatakan, LPD merupakan ujung tombak perekonomian desa. Dengan mengangkat tema “Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Demi Terwujudnya Pembangunan yang Berkesinambungan di desa Pakraman Peguyangan yang Berwawasan Spiritual dan Budaya”, di hari Ulang Tahun LPD Ke-25 Desa Pakraman Peguyangan ini diharapkan kedepannya kan lebih berkembang dan lebih mendapat kepercayaan dari masyarakat, sehingga LPD senantiasa dapat memberikan kontribusi kepada desa serta masyarakat peguyangan. Ketua panitia I Ketut Suarka

DENPASAR-Fajar Bali Delapan ribu lebih peserta mengikuti gerak jalan santai dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Perbarindo Bali yang ke-30 yang pusat kegiatannya diselenggarakan Minggu (31/8) di seputaran Monumen Bajra Lapangan Puputan Renon, Denpasar. Gerak jalan santai ini dilepas Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menempuh jarak kurang lebih 10 km. Antusiasme warga Dnpasar dan sekitarnya mengukuti acara tersebut sangat tinggi dan berbaur dengan seluruh keluarga besar perbarindo Bali tampak berduyun-duyun hadir dan memadati lapangan Puputan Renon dan sepanjang rute yang dilintasi. Kegiatan HUT Perbarindo tahun ini mengambil tema “ Kita Tingkatkan Edukasi dan Leterasi Masyarakat Terhadap BPR ”. Tampak hadir pada acara tersebut Wakil Gubernur Bali, Drs. Ketut Sudikerta, Ketua OJK Bali, Zulmi, Kepala Kantor BI Denpasar, Benny Siswanto.

Pimpinan Bank Umum , Komisaris, Direksi pimpinan beserta seluruh jajaran dan keluarga besar PT BPR seluruh Bali. Dalam laporannya Ketua DPD Perbarindo Bali, Ketut Wiratjana, SE mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan puncak dari rangkaian kegiatan HUT Perbarindo Bali ke-30. “ Disamping untuk ikut meramaikan kegiatan acara hari ini juga bertujuan untuk memupuk dan mempererat tali persaudaraan antar pimpinan, pegawai serta keluarga besar BPR seluruh Bali,” ungkapnya. “ Pada kesempatan ini juga kami sangat bangga dan memberi apresiasi kepada seluruh anggota Perbarindo Bali yang mana pada tahun 2014 ini dari 138 anggota, sebanyak 51 BPR telah mengharumkan nama perbarindo Bali di tingkat nasional dengan memperoleh p enghargaan bergengsi atau a word dari Info Bank. Ini membuktikan bahwa industri perbankan di Bali sudah mulai tumbuh dengan baik dan sehat

FB/CAR

SERAHKAN KUNCI-Walikota IB. Rai Mantra, menyerahkan kunci sepeda motor kepada pemenang undian serangkaian HUT ke-25 LPD Desa Pakraman Peguyangan dalam laporannya memaparkan, pelaksanaan rangkaian HUT LPD Desa Pakraman ini sudah di mulai sejak tanggal 17 sampai 28 Agustus 2014 yang lalu dengan kegiatan lomba magender wayang berpasangan, lomba mewarnai anak-anak, gerak jalan sehat dan bersih, ustawa dharma gita anak-anak dan remaja, penyerahan bak sampah kepada sekolah seDesa Pakraman Peguyangan

dan hari ini puncaknya dengan Penyerahan hadiah Sepeda Motor Honda Beat dan Honda Vario kepada para nasabah LPD yang beruntung dalam undian beradiah. Serta pembagian sembako kepada para Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Bea Siswa untuk siswa SMA kelas III se-Desa Pakraman Peguyangan. Dalam perayaan yang dihadiri langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawi-

jaya Mantra sekaligus memberikan hadiah kunci sepeda motor secara simbolis kepada para nasabah LPD yang beruntung. Hadir juga Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Made Mudra, Kepala Bagian Perekonomian Kota Denpasar I Made Saryawan, Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra, Tokoh Masyarakat, Lurah dan Bendesa Peguyangan. R-004

Wagub Sudikerta Lepas Gerak Jalan Santai Perbarindo Bali

FB/BGS

Wagub Bali Ketut Sudikerta melepas Gerak Jalan Santai HUT Perbarindo Bali ke-30, yang diikuti lebih dari delapan ribu peserta Minggu (31/8) di Lapangan Pututan Renon. dan mendapat kepercayaan dari lapisan masyarakat,” papar Wiratjana. Sementara itu Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam sambutannya mengungkapkan bahwa BPR sebagai fungsinya telah memberi peran yang sangat positif dalam ikut memajukan perekonomian masyarakat khususnya di Bali. “ Kami mengajak seluruh krama BPR berpartisipasi untuk memajukan ekonomi kerakyatan. Kita keta-

hui di Bali ekonomi kerakyatan sangat penting artinya untuk kita bantu. Peran BPR yang ada di seluruh Bali sebagai bagian dari yang tidak bisa lepaskan untuk diajak berpartisipasi memajukan ekonomi kerakyatan dari tingkat perkotaan sampai ke pedesaan khusunya di Bali, “ harap Sudikerta. Hal senada sesuai dengan apa yang diungkapkan Kepala OJK Bali, Zulmi bahwa dari 138 anggota BPR di Bali Bali sam-

pai dengan periode Juni tahun ini telah mampu menghimpun dana masyarakat dengan asset sebesar Rp 8,2 triliun . Penghimpunan DPK dan penyaluran kredit kepada masyarakat tentunya masih dapat ditingkatkan. “ Jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang telah berhasil dihimpun BPR di Bali dari masyarakat mencapai Rp 5,3 triliun. “ Jumlah tersebut tentunya dapat ditingkatkan terus antara lain dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menciptakan produk-produk perbankan yang menarik, namun dalam koridor dan ketentuan yang berlaku,” imbuhya. Serangkaian peringatan HUT Perbarindo ke-30 tersebut DPD Perbarindo Bali sebelumnya telah menyelenggarakan kegiatan berupa Sosisalisasi POJK, ersembahyangan bersama, merersik dan melepas tukik, dan kepedulian sosial berupa kunjungan serta bantuan ke sekolah Luar Biasa YPAC Badung. (Bagus Sudarsana)

Hardysland Spot Bali Kadidat Terkuat Juara Umum Kejurnas Offroad 2014 DENPASAR-fajar Bali Bali patut berbangga karena memiliki Tim Offroad Nasional yang berlaga di tingkat nasional. Apalagi Hardysland SPOT Bali adalah kandidat terkuat untuk menjadi juara umum dalam Kejuaraan Nasional Indonesia eXtreme Adventure Team (IXAT). Hal ini akan ditentukan di seri terakhir yang kebetulan akan diadakan di Sirkuit Kubutambahan, Singaraja pada tanggal 6 – 7 September 2014 mendatang. “Di Klasemen sementara saat ini, ada 3 tim nasional yang bersaing untuk merebut posisi teratas yakni Hardysland Sencaki Pobaepo Offroad Team (SPOT) Bali, Galunggung BJB Syariah (Tasikmalaya Jabar) dan Jhonlin Racing Team (Batulicin Kalsel)”papar Abdi Negara, Corporate Secretary & Business Development

Director Grup Hardys Holdings di Head Office GH Holdings, Jalan Tukad Pakerisan 100X, Panjer – Denpasar kemarin. Ir. Gede Agus Hardyawan, Presiden Direktur sekaligus Founder GH Holdings menyatakan keberadaan Tim Nasional Hardysland SPOT Bali, selain mampu membawa panji-panji Bali dan Hardys ke tingkat nasional terutama dalam bidang Offroad, Tim ini juga memberikan spirit bagi tim lokal besutan Grup Hardys yang bernama, Pobaepo Hardys Offroad Team yang saat ini telah memiliki 12 unit mobil offroad termasuk 1 mobil berkelas nasional. “Hal inilah yang menjadi poin penting bagi kami, dengan dibentuknya 2 level tim seperti ini, maka kami mengharapkan terjadinya proses transfer knowledge yang baik

serta mampu mengangkat putra-putri terbaik Bali lainnya di bidang olahraga Offroad”jelasnya. Untuk hal tersebut, menurut pengusaha Lulusan Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang akrab disapa Gede Hardy itu, Grup Hardys Holdings tidak tanggungtanggung. Mulai dari pembuatan mobil berteknologi tinggi, hingga pelaksanaan coaching clinic, terus dilaksanakan sehingga nantinya banyak muncul offroader-offroader berskala nasional dari Bali.”Ini adalah opportunity yang baik untuk generasi muda dan para profesional di bidang olahraga offroad yang ingin berprestasi di tingkat nasional, karena tim ini kita miliki sendiri”ujarnya. Pada Seri Ke-IV Kejurnas Indonesia eXtreme Adventure Team (IXAT), yang

akan dilaksanakan pada tanggal 6 – 7 September 2014 di Sirkuit Kubutambahan, Singaraja Bali, Gede Hardy mengajak seluruh masyarakat Bali untuk menyaksikan Seri Penentuan yang akan menentukan siapa yang akan tampil sebagai juara umum nasional dari 3 Tim yang menempati klasemen sementara tersebut. Rls Wahyu Lamban Jatmiko Pembalap Utama Tim Nasional HardysLand Sencaki Pobaepo Offroad Team (SPOT) Bali bersama Anggota Tim Berfoto Usai Terima Piala. Hardysland SPOT Bali akan bertanding di Seri Terakhir (Penentuan) di Sirkuit Kubutambahan Bali, 6 – 7 September 2014 mendatang untuk menentukan siapa Juara Umum Nasional. FB/ist

Layouter: dejerie


FAJA R BALI

SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

NASIONAL

Naikkan BBM, Khianati Rakyat DARI HALAMAN 1 dikaji untuk menutup defisit anggaran akibat besarnya beban subsidi. Dalam pertemuan empat mata di Bali beberapa waktu, presiden terpilih Joko Widodo sempat meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar kenaikan itu dieksekusi pada era pemerintahan saat ini. Namun SBY menolak permintaan itu karena waktunya dinilai tidak tepat. Menurut Bambang, opsi kenaikan bisa ditunda tanpa harus menambah beban subsidi negara. Caranya, dengan memangkas komponen biaya yang tidak produktif atau tidak prioritas, meningkatkan penerimaan negara, renegosiasi utang, dan mengevaluasi kontrak karya yang merugikan negara. “Subsidi itu hak rakyat, dan kewajiban negara untuk membantu.” Opsi penundaan juga dimungkinkan jika pemerintahan Jokowi kelak berani

menindak mafia migas yang bermain di sektor hulu ataupun hilir. Kajian atas beberapa temuan menyimpulkan kerugian BBM terjadi karena banyaknya kebocoran di tengah proses produksi. “Banyak yang tidak sampai karena ada yang kencing di tengah jalan. Ada banyak kepentingan di sana,” katanya. Meski demikian, Bambang setuju bila kenaikan BBM dibebankan kepada masyarakat yang memiliki kendaraan roda empat. Mereka adalah kelompok yang tergolong mampu dan tidak pantas menikmati kemudahan subsidi. “Konsumsi BBM untuk angkutan umum dan sepeda motor perlu dibatasi. Tapi, bagi yang sudah mampu menyicil mobil, mestinya tak ada lagi subsidi,” katanya. Hadapi Kondisi Sulit Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo menilai, kondisi perekonomian saat

ini sangat berbeda dibanding pada 2005 ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga subsidi bahan bakar minyak. Menurut dia, presiden terpilih Joko Widodo saat ini dihadapkan pada kondisi sangat sulit karena jumlah subsidi bahan bakar minyak yang sudah membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). “Kalau sekarang, kita ini mempertanyakan sempitnya ruang fiskal yang diberikan pemerintahan baru untuk alokasi anggaran 2015. Berbeda posisinya,” kata Tjahjo di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/8) siang. Hal tersebut disampaikan Tjahjo menanggapi sindiran Presiden Yudhoyono dalam wawancara yang dimuat di YouTube. Presiden mengatakan, pemerintahnya tidak pernah menyalahkan pemerintahan presiden sebelumnya, Megawati Soekarnoputri, saat ia menaikkan harga BBM pada

2005. Yudhoyono heran mengapa pemerintahan mendatang yang akan dipimpin oleh Joko Widodo terus mendesak pemerintahannya untuk menaikkan harga BBM. Jokowi sudah menyampaikan langsung permintaan kenaikan harga BBM itu kepada Presiden, tetapi ditolak. Meski demikian, Tjahjo menilai sejauh ini tidak ada desakan dari presiden dan wakil presiden terpilih agar presiden menaikkan harga BBM. “Saya kira tidak benar Pak jokowi mendesak Pak SBY menaikkan BBM sekarang. Yang kita pikirkan, pemerintah tidak mengantisipasi kelangkaan BBM yang meresahkan masyarakat,” ujar dia. Tjahjo berharap pemerintah segera mencari solusi untuk mengantisipasi kelangkaan BBM yang terjadi di berbagai daerah di seluruh Indonesia saat ini. Jokowi-Jusuf Kalla bersama tim transisi juga sedang mencari opsi-opsi untuk menekan subsidi tanpa harus menaikkan harga BBM. KP

lagi oleh mereka yang berkompeten,” tambah Pastika. Sementara, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg menambahkan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi dengan melibatkan Desa Pakraman Purwayu. Salah satunya dengan melarang para

pedagang untuk berjualan mulai dari areal Telaga Mas yang sudah masuk Karang Suci. “Karena, selama ini kan kita tidak tahu apakah yang berjualan itu dalam keadaan cuntaka atau tidak,” imbuhnya. Geredeg meyakini, munculnya persoalan ini tak terlepas

dari faktor niskala. Solusinya, Pemkab Karangasem berencana memusatkan pedagang di areal bawah. Selain itu, melalui koordinasi dengan Wagub Ketut Sudikerta, pihaknya juga akan membuat terowongan kawat untuk melindungi pamedek dari serangan bojog liar. W-019

Ganesa Kite Festival ini. Ia pun tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemda Tabanan. Terkait katagori layangan yang dilombakan, Sutama mengatakan ada 3 katagori yakni umum, lokal Tabanan dan anakanak. “Sedangkan tiga jelis layangan yang dilombakan bebean, janggan dan pecukan,” sebutnya. Ia juga tak menampik lom-

ba layang-layang juga sebagai sarana melepas penat bagi masyarakat pecinta layangan setelah dijejali agenda politik yakni pemilihan legislatif dan pilpres. “Ajang ini sekaligus memberikan gairah baru setelah dihelatnya hajatan politik yang baru saja berlangsung,” jelasnya. Selain itu manfaat yang dirasakan dari lomba layan-

gan yang dibuka oleh mantan Bupati Tabanan N Adi Wiryatama itu, yakni sebagai penggerak ekonomi bagi para pedagang kecil yang ada di sekitar lokasi perlombaan. “Secara tidak langsung kegiatan ini mampu memberikan keuntungan bagi para pedagang kecil yang kebetulan berjualan di lokasi lomba,” pungkasnya. W-004

yang akan mengusulkan siapa saja nama-nama paket yang diusung nantinya. Apabila keputusan nanti masih berlaku paket, maka figur yang menurutnya bisa mendampingi Bupati Eka adalah yang mau menjalankan pola hidup bermasyarakat seperti tercantum dalam Pancasila. “Yang jelas siapapun yang direkomendasi tetap kita dukung,” tandasnya. Regen menambahkan, bukan ada maksud mendiskreditkan antar semasa kader, namun ia menilai selama ini kinerja wakil bupati belum dianggap maksimal. Sementara Wakil Bupati Ta-

banan IKG Sanjaya belum bisa dikonfirmasi terkait penilaian kader yang menyatakan kinerjanya belum maksimal selama menjabat sebagai wakil bupati. Ketika coba dihubungi lewat BBM, sampai berita ini ditulis belum dibalas. Pada sisi lain, berdasarkan pengamatan Fajar Bali, nama I Made Dirga mulai mencuat mendampingi Eka Wiryastuti pada pemilu 2015 mendatang. Dirga dinilai mampu mengemban tugas sebagai wakil bupati Tabanan ditandemkan dengan Eka Wiryastuti. Munculnya nama Dirga cukup beralasan

selain karena meraih suara terbanyak dalam pemilihan legislatif, dirinya juga dinilai berhasil memimpin rekan-rekan di Fraksi PDIP DPRD Tabanan periode 2009-2014. Selain Dirga, muncul juga nama politikus muda Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi. Ketua BMI Tabanan yang rajin turun ke masyarakat ini dinilai berhasil merangkul semua pihak. Eka Nurcahyadi yang kini berhasil meraih satu kursi di parlemen diyakini memberikan nuansa baru di tubuh banteng gemuk dalam lingkaran khusunya PDIP Tabanan. W-004

Erawan tidak menyebut siapa Cawabupnya. Forkom intinya mengusung nama Made Gianyar sebagai Cabup, terlepas dari siapapun gandengannya serta apapun partai yang menjadi kendaraan politiknya. “Jadi kebulatan tekad tersebut untuk mengusung I Made Gianyar menjadi Cabup, tidak menyebut parpol yang menjadi kendaraan politik serta Wabupnya”, ujar Putra Erawan. Dikatakan dari jumlah 48 Perbekel (dari 48 desa) di Kecamatan Kintamani, hampir semua sepakat mendukung I Made Gianyar. Soal adanya ketidak hadiran beberapa Perbekel saat acara itu, menurut Putra Erawan memang karena sakit dan ada upacara. Hampir

semua Perbekel hadir serta sepakat”, ujarnya diamini Perbekel desa Belantih, I Nengah Wardana. Forkom Perbekel memberi alasan kenapa mendukung I Made Gianyar yang kini Bupati Bangli ini. Forkom menilai Gianyar telah mampu membawa Bangli lebih baik. Kepemimpinannya dinilai bersih serta merakyat. Banyak program pro rakyat dan berkelanjutan. Konsep untuk memberdayakan desa (pembangunan desa) juga diakui jelas, dimana desa diberikan untuk berkreasi dan berinovasi, didukung dengan anggaran yang lebih besar dalam kemasan dana ADD. Ketua PAC PDIP Kintamani,

I Wayan Diar ketika dimintai tanggapan soal munculnya aspirasi mendukung Made Gianyar, menyatakan hal itu sah-sah saja. Ketika ditanya apakah kebulatan tekad Perbekel dijadikan pertimbangan PDIP untuk mengusung Made Gianyar? Diar menyebut belum tentu, karena masih ada mekanisme partai. Namun untuk kontek penjaringan Cabup-Cawabup, dirinya belum mengangendakan itu, karena masih menunggu Juklak dan Juknis dari DPP PDIP. “Kami belum melakukan rapat penjaringan, soalnya Juklak Juknis dari DPP tentang itu belum turun”, ujar Diar yang juga anggota DPRD Bangli ini. W-002

tradisional, dan keterampilan hidup mandiri,” papar Dang Acharya dengan wajah berbinar ceria akhir pekan lalu, ketika Koran ini menyambangi Yayasan Gurukula Bangli. Tak sembarang anak bisa mencicipi pendidikan di sekolah gratis ini. Hanya diprioritaskan untuk anak-anak yatim piatu, tidak mampu, berprestasi, serta anak yang super nakal. Setiap tahun, siswa yang diterima sangat terbatas. Yakni hanya 25 orang untuk setiap jenjang. Saat ini jumlah siswa yang diasuh oleh Yayasan Gurukula mencapai 120 lebih. Meski tak mengingat betul jumlah anak asuhnya, tapi Dang Acharya memiliki harapan besar pada setiap anak. Apalagi, anak asuh yang dititip khusus oleh orang tuanya. Biasanya, anakanak seperti itu sangat nakal, dan sudah tidak dapat ditangani oleh orang tuanya. “Kami juga punya

anak-anak nakal, orang tuanya yang mengajak ke sini. Kami bina berlahan dan sekarang sudah jadi penurut,” imbuhnya. Meski berjalan tenang, bukan berarti Yayasan Gurukula tak dilanda gejolak. Puncaknya tahun ini, di kala bantuan dan perhatian dari Pemda Bangli mulai menyusut, Dang Dang Acharya tak tahu penyebab pastinya, tapi sejak pergantian Bupati, Yayasan yang dirintis oleh pihak Pemda itu justru terlupakan. Beruntung, Pemprov Bali melalui Dinas Sosial mulai memberi uluran tangan. Harapan Dang Acharya tidak muluk. Ia hanya ingin, kebutuhan hidup anak didiknya terjamin. Utamanya untuk makanan dan kebutuhan setiap hari. “Hal yang paling kami butuhkan sudah pasti bahan makanan. Bantuan dari Dinas Sosial Pemda sangat minim. Sedangkan kami, setiap bulan mem-

butuhkan biaya operasional hingga Rp 30 juta,” ungkapnya sembari mengatakan akan menyampaikan aspirasi ke Pemda mengenai hal tersebut. Dengan menyampaikan aspirasi, ia ingin perhatian dari Pemda kembali pulih. Sehingga mereka pun tidak perlu khawatir akan kesulitan memberi makanan untuk ratusan anak didik. Untuk saat ini, Dinas Sosial Pemprov Bali memang sudah mulai mengambil alih. Buktinya, pada Jumat (29/8) lalu, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menggelontorkan bantuan ke Yayasan Gurukula. Bantuan berupa beras, alat tulis, serta uang tunai diserahkan secara simbolis kepada anak-anak. Bantuan inipun disambut antusias oleh seluruh jajaran Yayasan. Namun, diharapkan gelontoran bantuan dapat diberikan secara berkesinambungan. Diah Utami

Bojog Ganas Lempuyang Perlu Kajian Khusus

DARI HALAMAN 1 liar di kawasan itu yang tak diimbangi dengan ketersediaan pakan. “Itu yang perlu kita pikirkan lebih komprehensif, bisa saja dengan kontrasepsi misalnya. Itu baru kemungkinan dan pemikiran saya. Perlu dikaji

Ribuan Layangan Menari di Langit Tabanan DARI HALAMAN 1 gondrong ini menambahkan, Ganesa Kite Festival tahun ini merupakan festival yang ketiga kalinya. Dua festival sebelumnya dilangsungkan tahun 2006 dan 2009. “Pihaknya berharap Ganesa Kite Festival bisa digelar setiap tahun,” tandasnya. Terlebih respon pemerintah daerah sangat positif atas digelarnya

Posisi Sanjaya Mulai ‘Digoyang’ DARI HALAMAN 1 yang diajukan tanpa menyertakan paket wakil bupati, atau sebaliknya. “Yang jelas kami masih menunggu keputusan tersebut. Kalau nantinya diputuskan hanya mengusung calon bupati saja. Ya kita ikuti aturannya,” jelas Widnyana. Ia yang kerap disapa Regen ini melanjutkan, apabila nanti ditetapkan keputusan paket bupati dan wakil bupati yang dipilih maka proses harus dilakukan dari tingkat bawah. Seperti musyawarah tingkat PAC

Forkom Perbekel Kintamani Dukung Gianyar DARI HALAMAN 1 Forkom Perbekel Kintamani, Sang Nyoman Putra Erawan, usai acara tersebut mengatakan, kebulatan tekad untuk mendukung Made Gianyar, yang kini Bupati Bangli sebagai Cabup, murni muncul dari hati nurani masing-masing Perbekel. Tak ada paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Soal kehadiran Bupati Bangli I Made Gianyar, memang hadir atas undangan Forkom. Dikatakan Forkom secara bulat mendukung Made Gianyar untuk menjadi calon Bupati Bangli periode 2014-2020. Kebulatan tekad itu hanya mengusung satu nama, jadi menurut

11

DPR Dinilai Tidak Belajar dari Kritik Publik

JAKARTA-Fajar Bali Direktur Indonesia Parliamentary Center Sulastio menilai DPR RI mengabaikan kritik publik terkait disahkannya panitia khusus tata tertib MPR, DPD, DPR, dan DPRD (MD3) pada 26 Agustus 2014. Hal ini tecermin dari banyaknya pihak yang mengajukan uji materi undangundang MD3 ke Mahkamah Konstitusi. "Ada enam pihak yang sangat krusial mengajukan uji materi UU ini ke MK. Tapi DPR masih tetap mengesahkan pansus tatib. Artinya, DPR tidak belajar dari kritikan publik dan fakta di lapangan, " ujar Sulastio, Minggu (31/8).

Keenam pihak tersebut adalah Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perubahan UU MD3, PDI Perjuangan, Dewan Perwakilan Daerah RI, sejarawan JJ Rizal yang didampingi Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), dan beberapa aktivis perempuan. Menurut Sulastio, penolakan terhadap UU tersebut sangat kuat, antara lain dari salah satu pembuatnya, yakni PDI-P, dan salah satu pihak yang diaturnya, yakni DPD. Selain itu, ujar dia, UU ini juga dibuat dan disahkan dalam waktu yang tidak kondusif pada masa persiapan Pemilu Presiden 2014. Susunan pansus revisi UU dan

pansus tatib pun hampir sama. Sulastio menilai terlalu banyak kepentingan yang masuk dalam penyusunan revisi dan tatib. "Membuat UU tidak mudah dan butuh anggaran besar. Kalau ujung-ujungnya ke MK, untuk apa DPR buat UU?" kata dia. Untuk itu, ia berpendapat bahwa pansus tatib yang sudah disahkan harus cermat melihat kemungkinan tatib yang disusun akan ditolak. Selain itu, anggota DPR juga harus mengingat bahwa janji mereka saat terpilih pada 2009 adalah komitmen bagi konstituen mereka, bukan pada elite parpol yang dinilai memiliki kepentingan dengan UU ini. KP

DARI HALAMAN 1

kadernya. Buktinya, Jumat (29/8) lalu seluruh kader Golkar yang melenggang ke gedung dewan diberikan pembekalan. Sudikerta mengingatkan, pasca menjadi wakil rakyat mereka harus menjalankan tugas sesuai dengan perundang-undangan. Tak tanggung-tanggung, jika terbukti kadernya bermanuver dari tugas dan fungsinya, akan disanksi tegas. Mulai dengan peringatan keras, Pergantian Antar Waktu (PAW), hingga pemecatan. “Saya harap anggota dewan baru punya semangat baru. Mampu menjalankan tiga fungsi dewan yakni, legislasi, penganggaran, dan pengawasan kinerja pemerintah. Anggota dewan jangan loyo dalam melakukan pengawasan. Di samping itu jangan sampai apa yang diputuskan di legislatif cacat hukum,” demikian pesan dan arahan Sudikerta. Beban anggota DPRD Bali periode 2014-2019 dipastikan tak mudah. Selain menghapus stigma negatif di mata rakyat. Jangan dilupakan, bahwa masing-masing anggota pun memiliki janji yang sangat dinanti. Khususnya janji-janji yang ‘dijual’ saat tahapan kampanye. Di samping itu, Pekerjaan Rumah (PR) yang disisakan oleh anggota dewan periode 20092014 juga masih menumpuk. Salah satunya, persoalan aset Pemprov Bali yang bermasalahan. Utamanya, sengketa antara Pemprov Bali dengan masyarakat Desa Sumber Kelampok, Buleleng yang dramanya tak kunjung tamat. Bahkan upaya Panitia Khusus (Pansus) Aset yang sebel-

umnya diketuai oleh Made Arjaya pun belum cukup waktu untuk menuntaskannya. Tak hanya soal aset, jika diingat-ingat anggota dewan baru juga disodori pro-kontra rencana reklamasi di Teluk Benoa. Pihak pro dan kontra masih saja beradu baliho disertai demo. Kini aksi tersebut tidak hanya terjadi di seputaran Denpasar, tapi mewabah hingga ke kabupaten/kota. Begitu kuatnya desakan kedua kubu belum sempat disikapi serius oleh dewan sebelumnya. Hingga masa jabatan berakhir pun tak pernah ada keputusan final. Dewan tetap bergeming, tanpa reaksi apalagi solusi. Tumpuan masyarakat kini beralih ke anggota dewan baru. Masyarakat menuntut penyelesaian permasalahan-permasalahan yang terjadi di Pulau Dewata ini. Melihat peliknya persoalan tersebut, wajar saja jika masyarakat Bali termasuk saya memiliki harapan besar. Lantaran kami yakin, tugas dewan tak hanya mengurusi hibah dan bansos. Kami ingin dewan beraksi. Rapat-rapat paripurna tak hanya menyuguhkan kursi kosong, tapi manuver layaknya anggota dewan terhormat. Bukan sekadar ‘macan kertas’, apalagi ‘macan ompong’. Kami merindukan anggota dewan yang betul-betul memihak rakyat, bukan mengutamakan kepentingan partai. Kita tunggu aksi-aksinya. Bisa membawa perubahan sosial, atau hanya sebatas perubahan kantong pribadi. Mata rakyat menyorot terus. ***

berani, karena pesanan lesu,” ucapnya. Pemilik Adelia Collection yang bertempat di lingkungan Belong, Kelurahan Karangasem, ini juga mengaku lesunya permintaan kerajinan sandal lebih banyak karena persaingan kerajinan serupa yang datang dari luar pulau. Apalagi sandal buatan luar Bali dijual lebih murah, ini membuat para pemesan lebih banyak mengambil dari pengerajin dari luar daerah. “Mereka menjual lebih murah, sehingga banyak langganannya beralih ke produk luar,” ujarnya. Pihaknya hanya bisa mengharapkan peranan pemerintah untuk membatasi produkproduk luar yang masuk ke

Bali untuk melindungi para pengerajin lokal. Pun diakui kualitas hasil produk luar memang berbeda dengan pengerajin Bali. Pengerajin seperti dirinya membuat kerajinan secara manual dan mempengaruhi juga terhadap hasil produknya. “Saya berharap Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Made Mangku Pastika dan instansi terkait melindungi pengerajin lokal. Kerajinan dari luar Bali mesti dibatasi dijual di Bali. Mereka menjual lebih murah dan kualitasnya tak lebih baik dari kerajinan di Bali. Ini sangat mengancam nafas pengerajin di Bali apabila peran pemerintah sangat minim”, tutupnya. W-016

Menanti Aksi Dewan Baru Sebagian anggota DPRD Bali yang dilantik merupakan wajah lama. Bahkan ada pula yang terpilih lebih dari dua kali. Sosoksosok ini tentu telah hapal betul dengan lika-liku perjalanan dewan. Demikian juga dengan hak dan kewajiban yang menjadi makanan mereka sehari-hari. Namun, saat ini masyarakat tak peduli wajah lama ataupun wajah baru. Tapi sejauh mana perwakilan rakyat Bali dari kabupaten/kota ini mampu menyerap dan mengawal aspirasi. Mengingat citra anggota dewan di mata masyarakat pun tak terlalu baik. Sebagian mungkin masih bersimpati, tapi sebagian lagi mengarah antipati – cuek bebek. “Wakil rakyat? Ah paling cuma duduk, datang, diam, dan duit. Sehari bersidang, sepekan bersenang-senang dengan kedok kunjungan kerja.” Kata-kata itu paling sering saya dengar, apalagi di lingkungan buruh. Miringnya kesan anggota dewan di mata masyarakat tentu bukan tanpa alasan. Kemajuan telekomunikasi dan mudahnya mengakses informasi, seolaholah membuka mata mereka. Menyadari bahwa tak semua perwakilan rakyat benar-benar berjuang untuk kepentingan orang banyak. Rupanya tak hanya masyarakat biasa yang menyoroti kinerja dewan. Tokoh sekelas Ketua DPD Partai Golkar Bali, Ketut Sudikerta pun kerap mewanti-wanti

Batasi Masuknya Produk Luar Bali DARI HALAMAN 1 memang lebih banyak mengandalkan bahan-bahan hasil limbah songket serta olahan daun pandan yang didapat dari lingkungan Karangasem. Selama ini, dirinya hanya mengandalkan pesanan dari hotel-hotel dan artshop. Itupun musiman. Kondisi ini membuat Susilawati tak berani menambah tenaga kerja lantaran takut tidak mampu membayar. Padahal, usaha kerajinan juga mampu mengurangi jumlah pengangguran. Saat ini, ia hanya dibantu oleh lima orang tenaga kerja. “Kalau pesanan lancar, bisa memperkerjakan sampai 10 orang, namun sekarang tidak

Ubah Anak Nakal Jadi Penurut, Bantuan Pemkab Malah Menyusut DARI HALAMAN 1 tahun 2001 silam. Ketika itu, Pemda Bangli bermimpi untuk membangun pusat pendidikan Agama Hindu yang layak. Impian itupun direalisasikan. Tahap demi tahap pembangunan dan perizinan dari Kementerian Agama RI berhasil dilalui. Hingga akhirnya pada tahun 2003, Yayasan ini mulai beroperasi. Sistem pendidikan dirancang seperti pendidikan di sekolah-sekolah formal pada umumnya. Mulai dari jenjang TK hingga SMA, selanjutnya diprioritaskan untuk melanjutkan di IHDN. Plusnya, anak didik tak sekadar dicekoki mata pelajaran formal, tapi dibina pula dengan pelajaran Agama Hindu. “Selain mata pelajaran formal, anak-anak kami juga memiliki jam tambahan untuk belajar yoga, bahasa sansekerta, pengobatan

026/VI/FB/MHM

Layouter: dejerie


12

POLITIK JK: Tak Ada Negara yang Lebih Toleran dari Indonesia

FAJA R BALI

SENIN, 1 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Suara PARLEMEN

Jangan Abaikan Kualitas Proyek DENPASAR-Fajar Bali Salah seorang anggota DPRD Kota Denpasar, Ir. Eko Supriadi memberi perhatian khusus terhadap sejumlah proyek yang realisasi fisiknya masih di bawah target. Keterlambatan tersebut harus segera diantisipasi, agar seluruh proyek fisik baik proyek yang ditangani Dinas FB/CAR Eko Supriadi Pekerjaan Umum (PU) maupun pembangunan gedung di bawah pengawasan Dinas Tata Ruang dan Perumahan (DTRP) dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. ‘’Kalau memang realisasi fisiknya masih di bawah target, kami harap pengawasan diperketat atau bila perlu dengan menambah para pekerja,’’ ungkap Eko, Minggu (31/8) kemarin. Bagi Eko, peran pengawas sangat menentukan kualitas proyek. Karenanya, pengawas proyek harus memiliki kualifikasi dan memiliki keberanian dalam mengambil keputusan jika dalam proses pengerjaan ditemukan kendala. ‘’Pengawas harus tegas terhadap rekanan, jika dalam pelaksanaan ditemukan penyimpangan. Jangan ada kesan pengawas malah melindungi rekanan,’’ tegas politisi PDI Perjuanagn yang menduduki kursi Dewan untuk ketiga kalinya ini.. Dalam pengerjaan proyek yang dananya bersumber dari APBD Induk maupun APBD Perubahan 2014, selain ketepatan waktu, kualitas jangan diabaikan. Oleh sebab itu, tahapan-tahapan progres proyek harus tetap terjaga. ‘’Jangan sampai di awal ada keterlambatan dibiarkan, kemudian menjelang batas akhir pengerjaannya digenjot, sehingga kualitas poyek yang dikorbankan. Hal-hal seperti ini harus diantisipasi. Jika memang ada keterlambatan, harus dicarikan solusi, misalnya dengan menambah pekerja,’’ tandas Eko. Mantan ketua komisi B DPRD Kota denpasar ini menyebutkan, di samping memperketat pengawasan terhadap proyek yang sudah berjalan, proyek yang menggunakan dana APBD Perubahan segera dikerjakan. Seperti proyek penataan lingkungan, penataan Taman Kota di Lumintang, serta pembangunan Patung Titibanda di simpang Tohpati. ‘’Proyek penataan lingkungan berupa pavingisasi gang-gang saya kira belum ada yang dimulai. Ini mestinya segera dikerjakan, sehingga dalam penyelesaiannya tidak terburu-buru,’’ ujarnya. R-004

ONLINE: www.fajarbali.com

Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla mengaku heran dengan banyak pihak yang menganggap Indonesia sebagai negara yang tidak toleran. Dia mengatakan, penilaian itu selalu datang baik dari dalam negeri sendiri maupun dunia internasional. Padahal, kata dia, Indonesia adalah negara yang paling toleran di seluruh dunia.

JAKARTA-Fajar Bali “Tidak ada negara lain yang lebih toleran dari Indonesia. Di Indonesia, semua hari besar agama diliburkan, dirayakan,” kata JK saat memberi pembekalan dalam forum Mukernas PKB, di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/8) sore. Ia membandingkan dengan Amerika Serikat yang penduduknya mayoritas Kristen. Menurutnya, tak ada perayaan untuk agama Islam, Hindu, dan Budha. Begitu juga di negara-negara berbasis Islam timur tengah, tak ada hari besar untuk negara-negara lainnya.

“Kalau hari besar dirayakan, artinya adalah, negeri ini punya harmoni pada dasarnya,” ujar mantan Wakil Presiden RI tersebut. Kendati demikian, JK mengakui pula bahwa masih terjadi beberapa masalah terkait intoleransi. Namun kondisi itu tidak seburuk negaranegara lainnya yang saat ini mengalami konflik. “Bahwa ada masalah di Madura, Sampang tentu kita khawatir. Tapi coba kita lihat kondisi di Irak yang membom masjid, alhamdulilah tidak terjadi disini,” ucap JK. KP

Jusuf Kalla

FB/IST

LSM Minta MK Restorasi Nama Baik Sukarno

MUSEUM -Jokowi mengunjungi Museum Bung Karno di Denpasar, Bali, 30 Agustus 2014

SURAKARTA-Fajar Bali Yayasan Mahakarya Patriot Indonesia meminta Mahkamah Konstitusi merestorasi nama baik Sukarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Yayasan Mahakarya Patriot Indonesia, Hari

Mulyadi, menilai ada ketetapan MPR Sementara yaitu Ketetapan MPR Sementara Nomor 33/ MPRS/1967 tanggal 12 Maret 1967 yang dianggapnya bermasalah. Menurut dia, ketetapan ini secara tidak langsung menuduh Presiden Sukarno terlibat ko-

munisme. Dia menuntut Mahkamah Konstitusi memerintahkan presiden terpilih, Joko Widodo, untuk membebaskan Sukarno dari persoalan hukum seperti yang tercantum dalam Ketetapan MPR Sementara itu. “Dan memulihkan nama baik

FB/IST

Sukarno sebagai bapak bangsa,” kata dia di Surakarta, Minggu (31/8). Menurut dia, Tap MPRS ini termasuk kategori VI, seperti yang diatur dalam Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003. Tap ini mengelompokkan 139 Ketetapan MPR Sementara dan Ketetapan MPR ke

dalam 6 kategori. Dan kategori VI ini bermakna bahwa Tap itu dinyatakan tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, karena bersifat final, telah dicabut, ataupun telah selesai dilaksanakan. Jumlah Tap yang termasuk kategori ini ada 104 buah, termasuk Ketetapan MPR Sementara nomor 33/MPRS/1967 tanggal 12 Maret 1967. Hari Mulyani berpendapat Sukarno sudah diangkat sebagai Pahlawan Nasional dan gambarnya tercantum pada lembaran uang NKRI. Sehingga dia tidak layak jika dianggap masih bermasalah secara hukum ketatanegaraan. Hari mengatakan sidang pendahuluan perkara itu akan dilakukan pada 5 September 2014 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta. Dia menambahkan, jika Mahkamah Konstitusi berpendapat tidak berwenang menguji Ketetapan MPRS ini karena kewenangannya sebatas menguji ketentuan Undang-Undang terhadap ketentuan Undang-Undang Dasar 1945, maka dia meminta MK memberikan amar putusan yang seadil-adilnya. TP

Layouter: Wiadnyana


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.