FAJAR BALI
SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Harga Eceran: Rp 3.000,-
Duet Putra Buleleng Pimpin DPRD Bali Sementara
Selamat Pagi
Pak Gubernur
Tenaya-Wiryatama Disiapkan untuk Ketua Definitif
Ingin Tetap Jadi ‘Anak’ Pemprov Guru dan pegawai di SMPN. 1 Bangli khawatir soal status dan tingkat kesejahteraan mereka. Selama ini status mereka pegawai Pemprov dan dikhawatirkan akan turun ke status pegaFB/SUMERTA wai Pemkab Bangli. Wyn Widianasandi Penurunan status ini berdampak pula pada turunnya pendapatan mereka. Kepala SMPN.1 Bangli, I Wayan Widianasandi ketika ditemui di sekolahnya, Senin (1/9) mengaku terpaksa menerima kenyataan tersebut. Dikatakan status ke hal. 11
Pesan Inspiratif
FB/REDY
DILANTIK-Sebanyak 55 anggota DPRD Bali periode 2014-2019 dilantik dan diambil sumpah di Gedung DPRD Bali.
DENPASAR-Fajar Bali Lima puluh lima anggota DPRD Bali periode 2014-2019, Senin (1/9) kemarin dilantik. Rapat paripurna istimewa yang digelar di gedung DPRD itupun tak sekadar seremonial pengambilan sumpah dan janji. Melainkan dirangkaikan dengan penentuan ketua dan wakil ketua DPRD Bali sementara. Kepulan asap dupa menjadi saksi pengucapan sumpah/janji anggota dewan periode 2014-2019 kemarin. Usai pengambilan sumpah, yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, I Nengah Suriada, penentuan ketua dan wakil ketua sementara pun dilangsungkan. Kader PDIP, Gde Kusuma Putra ditunjuk sebagai Ketua DPRD Bali sementara. Berdasarkan paparan Asisten Ketataprajaan, Dewa Putu Eka Wijaya, penentuan ketua sementara itu didasarkan pada perolehan ke hal. 11
Hiduplah seakan engkau akan mati besok. Belajarlah seakan engkau akan hidup selamanya.
Gubernur Tanggapi Aset BTDC
Mahatma Gandhi
Ancam Ditanami Singkong, Sewa Naik Jadi Rp 3,5 Miliar
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit
Total Keseluruhan
Gubernur Bali Made Mangku Pastika angkat bicara soal sorotan Pansus Aset DPRD Bali periode 2009-2014 soal aset Pemprov di BTDC Badung. Menurut Gubernur telah terjadi renegosiasi soal harga sewa aset seluas 39 hektar tersebut. Sampai pada angka Rp 3,5 miliar di tahun 2012. Itupun lantaran Gubernur sempat mengancam akan menanami singkong. DENPASAR-Fajar Bali Memang sebelumnya Pansus menilai harga sewa lahan seluas 39 hek-
Gede Dana
JAKARTA-Fajar Bali Presiden terpilih Joko Widodo bertemu dengan calon wakil presiden yang menjadi rivalnya, Hatta Rajasa, di kediaman Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh, di Jalan Permata Berlian, R 20, Permata Hijau, Jakarta Selatan, Senin (1/9) malam. Pertemuan ini digelar tertutup. Jokowi, yang terlihat mengenakan kemeja berwarna putih, pergi meninggalkan rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, sekitar pukul 19.20 WIB. Ia didampingi Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto yang mengenakan batik berwarna gelap. Keduanya pergi dengan dalam satu mobil yang sama, Mercy berwarna hitam dengan nomor politi B 1190 RFS. Mobil tersebut kini terparkir di halaman rumah Surya Paloh. Agenda pertemuan ini sempat ditutupke hal. 11
026/VI/W-020
ke hal. 11
014/VI/KTR
PROYEK
Maju Cabup, Gde Dana Pilih Jadi Ketua Fraksi
Rp 105,588,000
Hatta dan Jokowi di Rumah Surya Paloh
tar di kawasan pariwisata tersebut terlalu murah. Demikian juga dengan waktu penyewaan yang dinyatakan
terlalu lama, yakni hingga 30 tahun. Menyikapi hal itu, Senin (1/9) kemarin, Gubernur Pastika menjelaskan bahwa perjanjian antara Pemprov dan BTDC sudah disepakati sejak tahun 1989. Jauh sebelum dirinya menjabat sebagai Gubernur Bali. Ketika itu, aset Pemprov seluas 39 hektar disewakan dengan harga Rp 300 juta per tahun. Gubernur menyadari, angka tersebut memang terlampau kecil, jika dibandingkan
FB/BUDIASA
AMLAPURA-Fajar Bali Memasuki awal bulan September 2014 ini, keputusan mengejutkan datang dari partai dengan raihan suara terbanyak di Karangasem, yakni PDI Perjuangan. Meskipun PDI Perjuangan peraih suara terbanyak, namun kursi PDI Perjuangan kalah satu kursi dari Partai Golkar dengan 13 kursi, sehingga secara otomatis jatah Wakil
Golkar Desak Penataan Mertasari Dihentikan
Ketua I dipegang PDI Perjuangan. Posisi Wakil Ketua I sementara ini dijabat oleh I Gede Dana. Namun secara mengePILBUP jutkan, Gede Dana menKARANGASEM gaku bakal memilih menjadi ketua Fraksi PDI Perjuangan ketimbang menjadi Wakil Ketua I. Salah satu alasan Gede Dana memilih
DENPASAR-Fajar Bali Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Denpasar, tampaknya cukup gerah dengan sikap instansi terkait yang sama sekali belum merespon temuannya terkait pelaksanaan proyek penataan KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) di objek wisata Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan. Dari hasil temuan saat sidak beberapa hari lalu, “pasukan” Fraksi Partai Golkar berharap Dinas Pariwisata selaku leading sector proyek tersebut mengklarifikasi berbagai temuan di lapangan. Termasuk masalah penggunaan material (pasir laut) yang sama sekali tidak sesuai kontrak. “Apa yang kami temukan di lapangan semestinya segera diklarifikasi. Mulai pertimbangan perubahan gambar, penggunaan pasir laut hingga masalah izin,’’ ungkap salah seorang anggota Fraksi Partai Golkar, I Wayan Mariyana Wandhira, Senin (1/9) kemarin. Wandhira yang juga wakil ketua sementara DPRD Kota Denpasar menekankan, jika memang yang ditemukan di lapangan benar,
ke hal. 11
Pentolan Golkar Seltim Berebut Paket Bupati TABANAN-Fajar Bali I Ketut Loka Antara, mantan anggota DPRD Tabanan dua periode dari Partai Golkar, menjadi salah satu bakal calon kuat bupati Tabanan. Kader Beringin asal Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur ini diprediksi akan ikut tarung di kancah perebutan tahta
Tabanan. Sumber yang dihimpun Fajar Bali menyebutkan, Loka akan mengikuti proses penjaringan bakal calon bupati di Partai Golkar. Meskipun nantinya tidak akan mendapatkan rekomendasi, Loka diisukan akan menempuh jalur
independen. Ketika dikonfirmasi hal itu kemarin, Loka Antara mePILBUP nyebutkan, secara pribadi TABANAN dirinya akan ikut proses penjaringan yang dilakukan Partai Golkar. Meskipun ada
ke hal. 11
ke hal. 11
Yayasan Gurukula Bangli Berjuang Didik Generasi (2-habis)
Jadi Percontohan Kurikulum 2013, Paceklik Tenaga Pendidik Pasraman Gurukula sedang menjadi percontohan penerapan kurikulum 2013. Segala jenis persiapan dimantapkan, termasuk soal bukubuku ajar. Sayangnya, semenjak perekrutan pegawai negeri tahun 2013, 19 guru di Pasraman Gurukula lolos pengangkatan. Sampai saat ini, Gurukula malah paceklik tenaga pendidik. BANGLI-Fajar Bali Semangat anak-anak Bangli untuk mengejar ilmu tak diragukan lagi. Keterbatasan biaya, ketiadaan orang tua, serta
FB/DIAH
KURANG GURU-Siswa-siswi di Pasraman gurukula Bangli. (insert) Ketua Yayasan Acharya Yogananda.
nihilnya fasilitas bukanlah penghalang. Sejak Pemkab Bangli merintis Yayasan Pasraman Gurukula di tahun 2001, anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa mengenyam bangku sekolah. Namun, yayasan sekaligus sekolah gratis itu kini sedang dirundung masalah. Sembilan belas gurunya hijrah. Padahal Yayasan Gurukula sedang menjadi percontohan penerapan kurikulum 2013. Tenaga pengajar sebelumnya tak pernah menjadi masalah di Yayasan Gurukula. Dua puluh empat guru mata pelajaran formal dan ekstra dirasa cukup untuk mendidik anak-anak. Tetapi, kondisi mendadak berubah pasca perekrutan CPNS tahun 2013. Ketua Yayasan Gurukula, Dang Acharya Yoga ke hal. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2
FAJA R BALI
SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Lima Tewas dan Belasan Luka-luka di Jimbaran
Supir Pembawa Maut Masih Diburu
JIMBARAN-Fajar Bali Jajaran Sat Lantas Polresta Denpasar melibatkan anggota Reskrim untuk memburu Bernadus Bara, supir Pick-Up Daihatsu Grand Max DK 9637 FL yang kabur pascakecelakaan di Jalan By Pass Ngurah Rai,
Jimbaran, Sabtu (30/08) malam lalu. Dalam kecelakaan tersebut, 5 penumpang dinyatakan tewas dan 13 lainnya luka luka. Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol I Nyoman Nuryana mengatakan, Bernadus Bara diduga masih di Bali. Perburuan
terhadap supir asal Nusa Tenggara Timur itu terus dilanjutkan. Beberapa tempat yang dicurigai sudah digerebek, namun Bernadus Bara tidak diketahui keberadaannya. “Pengejaran akan dilakukan pasukan buser Polresta Denpasar. Dia pasti di Bali dan masih bersembunyi,” ujarnya Senin (01/09) kemarin. Kompol Nuryana mengatakan, kecelakaan yang terjadi di Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, adalah kesalahan dari Bernadus Bara sendiri yang mengemudikan Pick-Up Daihatsu Grand Max DK 9637 FL. Pelaku Bernadus Bara mengendarai mobil Pick-Up dengan mengangkut penumpang lebih dari kapasitas. Padahal, itu dilarang. “Dalam aturan tidak boleh ada penumpang dibelakang, yang diperbolehkan 3 penumpang saja berada di depan supir,” katanya. Apalagi kata Kompol Nuryana, supir tidak memperhatikan kecepatan saat mengendarai mobil. Supir juga terlihat ugalugalan, menyalip kendaraan didepannya. Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dari 13 korban yang selamat, mobil pickup yang dikemudikan Bernadus hendak menyalip taksi dari lajur kiri. Karena didepan ada sepeda motor, sopir ngerem mendadak mengakibatkan kendaraan oleng hingga menabrak pohon perindang dan terguling. “Kejadian ini karena out of
DENPASAR-Fajar Bali Dorr lagi,,,dorr lagi..Jajaran Reskrim Polresta Denpasar tampak bersemangat membekuk para pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat. Bahkan petugas tak sungkansungkan melumpuhkan kaki pelaku dengan sebutir timah panas. Seperti perampok nasabah Bank yang satu ini, berinisial EJ, yang ditangkap jajaran Reskrim Polresta Denpasar di Surabaya, pada Sabtu (30/08) lalu. Petugas melumpuhkan kaki kanan tersangka dengan sebutir timah panas karena mencoba kabur saat ditangkap. Penangkapan tersangka EJ dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Denpasar, AKP Nengah Sadiarta, pada Senin (01/09) kemarin. “Pelaku ditangkap di Surabaya. Rencananya besok
(hari ini, red) tiba di Denpasar,” bebernya. Penangkapan tersangka EJ asal Lumajang Jawa Timur ini berdasar hasil penyelidikan aksi perampokan nasabah Bank di Kuta, pada July 2014 lalu. Dari penyelidikan dan pemeriksaan saksi saksi, diketahui perampoknya adalah EJ asal Surabaya. “Kami sudah amankan barang bukti hasil kejahatan tersangka EJ. Komplotannya masih kami buru,” tegas mantan Kasat Reskrim Polres Gianyar ini. Tak hanya di Denpasar, tersangka EJ juga beraksi di Kuta dan Badung. Tersangka EJ bersama komplotannya merampok nasabah Bank Mandiri bernama Dayu Giri Putri. Korban dirampok saat berada di areal parkir Manumadi Wisata di Jalan Raya Kuta pada Juli 2013 lalu. Dalam laporan-
nya, korban yang bekerja di Travel Manumadi Wisata usai mengambil uang 16 ribu US Dollar di Bank Mandiri Kuta. “Korban dirampok di areal parkir tempatnya bekerja. Pelaku datang membawa pedang dan langsung menodong,” terangnya. Dalam aksinya, tersangka EJ beraksi dengan menggunakan helm tertutup. Usai merampok tas korban mereka kabur dengan mengendarai motor yang dibawa temannya. Akibatnya, korban mengalami kerugian 16 ribu Dollar atau sekitar Rp 200 juta. Sumber lagi, EJ diduga pelaku perampokan nasabah Bank di Jalan PB Sudirman Gang I, Denpasar Barat, tepatnya depan TK Al Amin. Korbannya, Gede Sukawijaya (42), dirampok usai mengambil uang Rp 95 juta di
FB/DOK
Mobil Pick-Up yang mengalami kecelakaan di Jimbaran kini diamankan di Sat Polresta Denpasar.
control supir mobil Pick-Up, yang tidak berhati-hati mengendarai mobil,” ujarnya. Apakah pengemudi mabuk karena dibelakang jok ditemukan botol minuman bir ? “Kami belum berani menduga-duga karena orangnya belum diamankan,” tandas Nuryana sembari mengatakan para korban yang selamat masih dirawat di RSUP Sanglah. Dari informasi, Bernadus bekerja sebagai sopir di proyek Hotel Ayana Jimbaran. Itu diketahui setelah Sat Lantas Polresta meminta keterangan saksi pelaksana proyek Hotel Ayana, Danang. Kecelakaan tragis ini terjadi pada Sabtu (30/08) sekitar pukul 22.00 Wita, dimana mobil Pick-Up dikemudikan supir proyek, Bernadus asal NTT. Mobil tersebut mengangkut 18 penumpang, datang dari arah Kuta menuju Jimbaran. Tiba di selatan jembatan panjang atau sekira 500 meter di utara poslantas di depan simpang Kampus Unud Jimbaran, mobil tersebut menyalip motor. Karena kelebihan muatan dan ditambah kecepatan tinggi, supir tidak bisa mengendalikannya. Sehingga mobil oleng dan supir membanting stir sehingga membentur pohon perindang di pinggir jalan. Mobil tersebut kemudian terbalik dan belasan penumpang dibelakang ikut terlempar ke aspal. Lima penumpang tewas dan 13 lainnya luka luka. R-005
Bank BCA cabang Kuta, 21 Maret 2012. Korban sempat ditodong pedang oleh perampok yang berjumlah 4 orang. “Saya yakin dia pelakunya, tapi tersangka belum ngaku. Modus sama dengan kasus di Jalan Raya Kuta,” tegas sumber petugas. Selain itu, petugas minta identitasnya dirahasiakan ini mengaku curiga kalau EJ bersama komplotannya beraksi wilayah Banjar Menesa, Darmasaba, Abiansemal, 29 Mei 2011. Pemilik showroom I Wayan Sudana Bima dirampok di TKP, usai menarik uang Rp 142 juta di Bank Mandiri cabang Denpasar. Pelakunya empat orang dan korban diancam dengan sebilah parang. Dilihat dari laporan kasusnya, mereka beraksi siang bolong. R-005
Perampok Nasabah Bank Didor
Diadili, Remaja Pengedar Narkoba
DENPASAR-Fajar Bali Tertangkap tangan mengusai sabu sabu seberat 0,5 gram, terdakwa YFM (17) di adili di Pengadilan Negeri Denpasar, Senin (01/09) kemarin. Sidang terhadap terdakwa YFM berlangsung tertutup dan diketuai Hakim tunggal Dewa Gede Suardita. Sementara sidang yang berlangsung kemarin masih sebatas agenda pembacaan dakwaan jaksa penuntut umum (JPU), IGN Widana. Usai sidang, Jaksa Widana memaparkan, terdakwa YFM ditangkap polisi pada Kamis (14/8) lalu di kamar kosannya di Jalan Pulau Galang, Denpasar. Dalam pengerebekan tersebut petugas menemukan barang bukti sabu seberat 15,36 gram. Sebelum terdakwa YFM ditangkap, petuga kepolisian menggeledah kamar kos GSY dan KAP. "Saat dilakukan penggedalan dikamr KAP yang juga menjadi terdakwa ini, polisi hanya menemukan satu
buah pipa kaca yang didalamnya berisi sabu seberat 0,05 gram,"ujar Widana. Di kamar tersebut petugas menemukan sebuah anak kunci dan diketahui anak kunci tersebut milik terdakwa YFM yang tinggal di Jalan Tukad Petanu, Panjer, Denpasar. Di kamar kos terdakwa YFM petugas menemukan satu kaleng plastik didalamnya terdapat 20 paket platisk klip masing-masing berisi sabu dengan berat bervariasi yang setelah ditotal beratnya mencapai 15,36 gram. Dipemeriksaan, terdakwa YFM mengaku narkoba itu miliknya yang dibeli dari orang lain dan dibagi menjadi beberapa paket kecil. Terdakwa bertugas sebagai pembuat paket dan penempel sabu. Atas perbuatanya itu terdakwa dijerat dengan dua pasal berlapis. Yaitu Pasal 112 ayat (2) dan 115 ayat (1) Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotia. W-007
Perempuan Gelapkan Empat Mobil
DENPASAR-Fajar Bali Terdakwa Ririn Despita SE, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, pada Senin (1/9) kemarin. Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Haris Widiasmoro Admojo, perempuan berdomisili di Jalan Gunung Gede 101X Banjar Mekar Buana, Denpasar menggelapkan 4 unit mobil. Terungkap dipersidangan, berawal terdakwa bertemu dengan saksi, I Nengah Suka di Parkiran KFC Sesetan pada bulan Maret tahun 2014 silam. Terdakwa Ririn hendak menyewa mobil untuk keperluan operasional hotel Mulya dan ST Ragent. Perihal sewa menyewa itu disampaikan saksi, Suka, kepada saksi I Nengah Tarpa, I Wayan Suarsana, Wayan Mudarta Putra dan Saksi I Nyoman Tantra. Saksi mengatakan bahwa terdakwa Ririn akan menyewa mobil dengan tarif perbulanya sebesar Rp 3 juta. Setelah sepakat, para saksi
melalui saksi I Nengah Suka menyerahkan mobil milik mereka kepada terdakwa. Setelah terdakwa berhasil menguasi empat unit mobil, terdakwa kemudian menggadaikan dua mobil itu kepada Ibu Agung. Dengan harga gadai masingmasing Rp 40 juta. Selain itu, ada sebuah mobil yang dititipkan atau dijadikan jaminan kepada saksi Mumtazziyah Bawazier alias Aliya. "Setelah keliling, akhirnya satu mobil lagi kembali disewakan kepada orang lain dengan nilai sewa perbulan Rp 5 juta,"kata jaksa yang bertugas di Kejari Denpasar itu. Mirisnya, mobil tersebut digadai terdakwa tanpa sepengetahuan dan seijin pemilik mobil. Atas perbuatan terdakwa, para saksi yang juga pemilik mobil itu mengalami kerugian hingga Rp 500 juta. Sebagai ganjarannya, Jaksa menjerat terdakwa dengan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.W-007
FB/HS
Antrean panjang masih terlihat di sebuah SPBU di seputaran Jalan Pulau Bungin Denpasar, kemarin. Tampak beberapa pengendara motor antre untuk mendapatkan BBM bersubsidi yang kian langka.
Seniman Patung Dituntut Setahun DENPASAR-Fajar Bali Seniman patung dan lukis, Grazeilla Sara Rejani Dewi (37) yang beralamat di Jalan Kemang Utara VII C No 20 Jakarta Selatan, dinyatakan terbukti bersalah dan dituntut pidana penjara selama satu tahun. Terdakwa Grazeilla terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja membuat pengaduan atau pemberitahuan palsu, baik secara tertulis maupun untuk dituliskan tentang seseorang sehingga kehormatan atau nama baiknya terserang, seperti yang tertuang dalam alternatif kesatu yakni pasal 317 ayat 1 KUHP. Untuk itu, dipersidangan, pada Senin (1/9) kemarin, jaksa penuntut umum (JPU) I Nyoman Sucitrawan memohon kepada Hakim persidangan Pengadilan Negeri Denpasar, Made Suweda,
agar menjatuhkan terdakwa dengan pidana selama satu tahun penjara. "Memohon kepada majelis hakim untuk menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama satu tahun," kata jaksa dalam tuntutanya. Setelah berkonsultasi dengan penasehat hukumnya Dorping Adelia, terdakwa menyatakan akan menyampaikan pledoi pada, Senin (8/9) mendatang. Perbuatan pidana yang dilakukan terdakwa berawal dari Senin, (21/1/2013) ketika korban Ashley Thomas Bickerton menerima surat somasi dari terdakwa Grazeilla Sara Rejani Dewi, tertanggal 15 Januari 2013. Dimana dalam surat itu, menyatakan bahwa Ashley Thomas Bickerton menempati serta menggunakan rumah dan
tanah milik terdakwa tanpa izin. Kemudian pada tanggal 5 Maret 2013 terdakwa melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Bali dengan tuduhan memasuki dan menggunakan rumah tanpa seizin pemiliknya. Namun, kata jaksa Sucitrawan, sejatinya terdakwa Grazeilla Sara Rejani Dewi dengan korban Ashley Thomas Bickerton telah menikah secara agama Islam. Pernikahan itu dilaksanakan di Jalan Drupadi No 22 Lingkungan Banjar Basang Kasa, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, pada Jumat 9 September 2005. Dari hasil pernikahan itu lahir seorang anak bernama Kamahele Rahadian Beauregard Beckerton, papar Jaksa kala itu. W-007
Petani Meninggal di Sawah
NEGARA- Fajar Bali Ketut Gegel (70) asal Banjar Baluk II, Desa Baluk Kecamatan Negara, usai menyabit ditemukan terjatuh dan meninggal di sawah wilayah Kelurahan Lelateng Kecamatan Negara, Senin (1/9) kemarin. Gegel ditemukan tumbang, oleh dua orang petani, Ketut Adiasa dan Nyoman Wenten, yang saat itu juga sedang menyabit rumput. Korban ditemukan dalam posisi tersungkur. Informasi yang diperoleh kemarin, sebelum tumbang, korban sempat dilihat menaikan rumput ke sepeda motornya. Namun tiba-tiba terjatuh. Korban akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir. Selanjutnya, keluarga korban dihubungi dan langsung dibawa
FB/PR
Lokasi sawah, tempat korban jatuh dan meninggal, kemarin.
pulang. Tim medis yang melakukan pemeriksaan dan hasilnya korban diduga karena serangan jantung. Sementara, Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made
Sudarma Putra seijin Kapolres Jembrana ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada sekujur tubuh korban. Diduga korban sakit jantung. W-003
penjara dan tidak pernah tobat. Saat ditangkap terakhir kali oleh Polresta Denpasar sekitar dua tahun lalu, Dwi yang tidak memiki pekerjaan tetap ini sempat berjanji tobat dan tidak aka mengulangi perbuatannya,” jelas sumber petugas Polresta Denpasar, Senin (01/09) kemarin. Terdakwa Ahmad beraksi di Denpasar dan Badung bersama teman temannya, salah satunya berinisial IW. Polisi kini masih memburu rekan Dwi berinisial IW yang juga merupakan residivis kasus kepruk kaca mobil. Dalam aksinya, IW ini bertugas sebagai eksekutor memecah kaca
mobil dan mengambil barang korban. Sementara Dwi bertugas menjadi joki motor sambil memantau kondisi di sekitar lokasi. Tersangka Ahmad dan IW sempat beraksi pada pada Senin (25/8) di Jalan Kampus Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan dan di Jalan By Pass Ngurah Rai, Taman Griya, Kuta Selatan. Dari dua aksi terakhirnya, Dwi berhasil menggasak barang-barang korban senilai Rp 50 juta. “Pelaku berinisial IW masih kami buru,” jelas Kasat Reskrim Polresta Denpasar, AKP Nengah Sadiarta didampingi Kanit I, Iptu Sulhadi kemarin. R-005
Tiga Peluru Masih Menempel di Kaki
DENPASAR-Fajar Bali Tidak pernah tobat. Itulah yang layak disandang gembong kepruk kaca, Ahmad Badoewi alias Dwi, (42). Dia sudah 9 kali keluar masuk penjara dan masih ada 3 peluru yang menempel di kakinya. Dulu, dia berjanji akan bertobat namun janji sebatas tinggal janji. Dalam catatan kepolisian, tersangka Ahmad Badoewi alias Dwi adalah pemain lama kasus kepruk kaca. Dari sembilan kali masuk penjara, lima di Polresta Denpasar, dua di Polsek Kuta Selatan dan dua di Polsek Denpasar selatan. “Dia ini sudah 9 kali masuk
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan) Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
Kotaku Rumahku
Creative in Motion
selasa, 2 SEPTEMBER 2014 | Tahun XV
29 SKPD Terima Sertifikat Kepatuhan dari Ombudsman
3
Walikota Rai Mantra Tekankan Tingkatkan Koordinasi Koordinasi menjadi hal penting dalam menjalankan program pemerintahan dengan melakukan target kinerja dalam menyelesaikan kegiatan dan pelayanan kepada masyarakat secara umum, yang pada gilirannya menuju pada kemanfaatan masyarakat sesuai dengan moto Sewaka Dharma—“Melayani adalah kewajiban”.
FB/CAR
Walikota Rai Mantra bersama Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Bin Alkhatab, serta Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara menyerahkan sertifikat kepatuhan pelayanan dari Ombudsman RI kepada SKPD yang telah mampu melaksanakan standar pelayanan publik di Kota Denpasar.
Denpasar Masih Hadapi Persoalan Sampah Pesatnya perkembangan ekonomi di suatu daerah seperti Kota Denpasar minimbulkan berbagai permasalahan. Terutama lingkungan seperti permasalahan sampah, pencemaran udara dan air serta permasalahan lingkungan lainnya. Untuk mengatasi masalahmasalah lingkungan hidup tersbut, Japan External Trade Organization (Jetro) Yamaguchi menawarkan kerjasama penanganan masalah lingkungan dengan Pemerintah Kota Denpasar. Tawaran kerjasama itu disampaikan pimpinan rombongan Jetro, Mori Thosiaki, saat diterima Wakil Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, di Aula Madya lantai II Graha Sewaka Dharma Lumintang. Pertemuan tersebut juga diikuti Asisten II Setda Kota Denpasar, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, Kepala Dinas Per-
industrian dan Perdagangan serta Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura. Mori Thosiaki selaku Vice President Jetro Yamaguchi mengungkapkan perusahaannya ini hanya bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan terutama yang bergerak dalam bidang lingkungan. “Kami harapkan Pemerintah Kota Denpasar menjembatani dengan perusahaan yang ada untuk penanganan masalah lingkungan,” ungkap Mori Thosiaki. Ya m a g u c h i m e n g a k u pihaknya juga pernah mengalami masalah lingkungan karena perekonomian Jepang yang berkembang pesat. Selama 40 tahun Jepang bergulat mengatasi masalah lingkungan . Dalam 40 tahun tersebut akhirnya muncul teknologi untuk menghadapi permasalahan itu, sama halnya seperti permasalahan yang tengah dihadapi indonesia
FB/CAR
Wakil Walikota, IGN. Jaya Negara didampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depasar, AA. Bagus Sudharsana, menerima rombongan Jetro yang dipimpin Mori Thosiaki yang menawarkan kerjasama penanganan masalah lingkungan di Denpasar
saat ini. Maka, dengan teknologi yang dimiliki Jepang saat ini diharapkan bisa bermanfaat dan bisa mengatasi masalah lingkungan yang terjadi di Indonesia khususnya Denpasar. “Dalam kesempatan ini saya berusaha menjalin hubungan perusahaan antara dua negara,” ungkap Mori. Dengan penawaran kerjasama ini, pihaknya ingin membantu perusahaan-perusaan lokal untuk membentuk jaringan, dan dengan bantuan tersebut dia berharap bisa memberi kontribusi terhadap pembangunan di daerah-daerah yang roda ekonominya sedang berkembang pesat. “Kerjasama ini bertujuan untuk membantu perusahaan kecil yang sedang berkembang,” ujarnya Wakil Walikota Denpasar, I GN. Jaya Negara mengatakan, pertemuan dengan Jetro Yama Guchi ini bisa memberi masukan yang baik terutama dalam masalah pengolahan sampah maupun limbah cair yang tengah dihadapi Kota Denpasar.”Saya harap dengan adanya pertemuan ini bisa berdiskusi dan mendapatkan masukan yang positif mengenai masalah lingkungan yang muncul di kota Denpasar,” tandasnya serta mengharapkan ada sulusi dalam penanganan masalah sampah dan limbah cair di Kota Denpasar. Dengan demikian ia berharap Kota Denpasar bisa menjadi kota yang bersih dan bebas dari limbah maupun sampah yang selama ini mencemari lingkungan. R-004
Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra, menegaskan halitu saat memimpin Apel Paripurna, Senin (1/9) di lapangan Lumintang yang juga dihadiri Sekda Kota Denpasar AA.N Rai Iswara, Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Bin Alkhatab, serta pimpinan SKPD di lingkungan Pemkot Denpasar. Memasuki triwulan ketiga ini, lanjut Rai Mantra, masih terdapat beberapa proyek fisik maupun non fisik yang harus digenjot penyelesaiannya. Sehingga koordinasi antar SKPD nantinya tidak menjadi kendala dalam memenuhi target proyek yang harus diselesaikan tepat pada waktunya. Walikota Rai Mantra juga menyampaikan apresiasi atas berbagai prestasi yang telah diraih selama ini baik di bidang pelayanan terutamanya penerapan UU 25 Tahun 2009 dengan keberhasilan Pemkot Denpasar sebagai Pemerintah Daerah terbaik pertama di seluruh Indonesia atas
penilaian Ombudsman RI, dan prestasi di bidang administrasi dalam pengelolaan keuangan daerah secara berturut-turut selama dua tahun pemkot berhasil mendapat opini WTP dari BPK sebagai daerah yang memperoleh wajar tanpa pengecualian. Dalam apel Paripurna di awal bulan September ini Walikota Rai Mantra bersama Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Bin Alkhatab juga menyerahkan sertifikat kepatuhan pelayanan dari Ombudsman RI kepada SKPD yang telah mampu melaksanakan standar pelayanan publik di Kota Denpasar. “Saya mengucapkan terimakasih kepada Ketua Ombudsman Perwakilan Bali yang telah memberikan pembinaan dan atensi kepada Pemkot Denpasar, sehingga seluruh SKPD Pemkot Denpasar senantiasa terus meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Rai Mantra. Sertifikasi ini men-
jadi pemikiran kedepan Pemkot Denpasar untuk memberikan penghargaan kepada SKPD yang telah mampu meningkatkan profesionalesme.
Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Bin Alkhatab mengatakan penghargaan ini sebagai suatu bentuk perhatian Ombudsman RI kepada lembaga pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan publik. Diharapkan semua SKPD Pemkot Depasar untuk terus meningkatkan perhatiannya terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik, serta menjadi motivasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik kedepan. “Pemkot Denpasar dari sisi implementasi telah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Dari 30 SKPD yang kita survey 29 SKPD telah memberikan kinerja yang baik, sehingga kualitas pelayanan dapat tetap dipertahankan,” terang Umar Bin Alkathab. R-004
Tingkatkan Daya Saing Pengusaha Kecil Dekranasda Beri Pembinaan dan Pelatihan DENPASAR-Fajar Bali Pemerintah Kota Denpasar melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar terus berupaya meningkatkan daya saing para pengusaha kecil yang ada di ibu kota Provinsi Bali ini. Salah satunya dengan memeberikan pembinaan langsung kepada para pengusaha kecil agar mereka mengetahui kendala yang dihadapi. Hal itu ditekankan Sekretaris Dekranasda Kota Denpasar yang juga Kabag Ekonomi Setda Kota Denpasar I Made Saryawan didampingi Wakil Sekretaris IA Citra usai melakukan pembinaan pengerajin di Kecamatan Densel, Kamis (28/8). Pembinaan yang dilakukan tim Dekranasda tersebut melibatkan instansi terkait seperti Disperindag, Disparda dan Dinas Peternakan Kota Denpasar. Saryawan pun menegaskan, pembinaan ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produksi dari pengerajin itu sendiri. Di samping juga untuk mengecek ijin usaha mereka agar mau mengurus ijin sehingga mempermudah untuk melakukan promosi. “Untuk mengikutsertakan para pengusaha kecil dalam pameran-pamarean meraka harus memiliki ijin usaha,” ujar Suryawan.
FB/CAR
PEMBINAAN-Dekranasda Kota Denpasasr memberi pembinaan langsung kepada para pengusaha kecil di Kecamatan Denpasar Selatan melibatkan instansi terkait untuk meningkatkan daya saing Dengan melakukan monitoring lansung ke tempat pengerjin, diharapkan dapat mengetahui secara langsung perkembangan pengusaha terseb ut . Di samping juga untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi di lapangan oleh para pengerajin tersebut. “Selain melakukan monitoring langsung ke pengerajin kami juga telah memberikan pelatihan-pelatihan pada para pengerajin,” imbuhnya. Salah seorang pengerajin kain endek, Sri Dewi Laksmi mengaku sangat terbantu dengan adanya kebijakan dari Pemerintah Kota Denpasar untuk menggalakkan endek. Terlebih lagi pihaknya terus
diikutkan dalam berbagai pameran seperti Denpasar Festival yang rutin dilaksanakan setiap tahun. “Denpasar Festival yang dilaksanakan tiap tahun sangat membantu dalam mempromosikan endek yang kami produksi,” aku Laksmi. Terlebih lagi keseriusan Pemkot Denpasar untuk mengembangkan dan melestarikan endek tersebut sehingga hampir semua instansi bagi pemerintah maupun swasta memakai pakaian endek. “Memang dalam pemasaran mengalami peningkatan pesat sekali,” papar Laksmi yang mengelola toko Aiswarya Endek Bali di bilangan Renon Denpasar tersebut. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi mulai
dari pemintalan kain endek yang sangat sulit untuk mencari tenaga kerjanya. Bahkan sedikit berat untuk bersaing dengan adanya kain-kain endek dari luar Bali. Untuk itu Ia berharap agar dibantu untuk pelatihan membuat disign endek sehingga mampu bersaing. Made Irma Ary yang bergerak pada usaha tas dan sandal mengatakan barangbarang yang diproduksinya terbatas mengingat mendisign sendiri. Untuk pemasarannya baru dilaksanakan sikitaran teman-teman dekat belum bisa menembus pasaran. Untuk itu pihaknya mengharapkan agar selalu dilibatkan dalam mempromosikan produk-produnya ini. R-004
Sosialisasikan Prokasih Lewat Lomba Mancing 800 Pemancing Ikuti Lomba di Air Deras Kepedulian Lurah Sumerta Kecamatan Denpasar Timur, I Made Tirana terhadapa kebersihan tidak hanya sebatas di lingkungan. Kepeduliannya juga ditunjukkan dalam menjaga kebersihan sungai, melalui aktivitas lomba mancing di air deras yang digelar di Tukad Campuhan SD 10 Sumerta, Jalan Katrangan S e b e l u m n ya p i h a k n ya menggelar jalan santai sambil memungut sampah. Dalam lomba mancing kali ini pun menghadirkan orang nomor satu di Permkot Denpasar, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Anggota DPRD Kota Denpasar Putu Metta Dewinta Wandy, Camat
Denpasar Timur, Dewa Made Puspawan, Tokoh Masyarakat, serta Instansi terkait lainnya. Lurah Sumerta I Made Tirana didampingi Ketua Karang Taruna Yoana Satya Graha, Danis Rumanggi di sela-sela acara mengatakan, kegiatan ini sekaligus untuk menyosialisasikan
program kali bersih (Prokasih), di samping itu pula Tukad Campuh SD 10 Sumerta jalan Katerangan ini telah berhasil meraih juara pertama dalam lomba kali bersih yang diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar belum lama ini. “Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama. Mari kita bahu-membahu dalam menumbuhkan serta mempertebal budaya hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari, karena masalah kebersihan sangat mempengaruhi kesehatan,” tandas Tirana. Tirana pun berharap, kegiatan
FB/CAR
Lomba Mancing menjadi salah satu media untuk meyosiaslisasikan program kali bersih
mancing di air deras yang baru pertama dilaksanakan ini bisa berkelanjutan serta sungai atau kali-kali di Denpasar bisa bersih, dengan harapan masyarakat juga ikut menjaga kebersihan sungai. Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan, juga mengharapkan, agar masyarakat di Denpasar Timur ikut menjaga kebersihan sungai terlebih lagi adanya program kali bersih. Puspawan juga menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, supaya ikut menjaga kebersihan sungai serta tidak membuang sampah sembarangan. “Kami berharap masyarakat di Denpasar Timur khususnya dan masyarakat
Denpasar pada umumnya ikut serta menyukseskan programprogram Pemerintah Kota Denpasar, terlebih lagi Denpasar sudah berhasil meraih Tropi Adipura sebagai tolok ukur kebersihan,” tandas Puspawan, seraya mengharapkan, agar kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan, sehingga sungai-sungai tetap bersih dan ekosistem di air sungai juga terpelihara. Lomba mancing di air deras ini diikuti oleh 800 peserta, dengan hadiah utama berupa satu buah unit sepeda motor. Dalam lomba ini dibagi menjadi tiga kategori, pertama kategori master, kategori langsung, serta kategori undian. R-004
Layouter: dejerie
KOTAPLUS RS Wangaya Segera Naikkan Tarif
4
FAJA R BALI
SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Disnakanlut Badung Atensi Keluhan Masyarakat Peternak
Segera Turunkan Tim, Pantau Potensi Wilayah Desa Taman
Penyesuaian tarif pelayanan kesehatan di RSUD Wangaya yang diusulkan Mei 2012, tampaknya akan segera diterapkan. Setidaknya pada akhir tahun 2014. Kepastian itu menyusul turunnya rekomendasi persetujuan DPRD Kota Denpasar Juni lalu.
MANGUPURA – Fajar Bali Tingginya harga pakan dan kurangnya pendampingan dari Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakanlut) Badung, menjadi salah satu keluhan masyarakat Desa Taman, Abiansemal. Melalui Perbekelnya, Gusti Made Sudarpa, berharap instansi terkait berkenan memberikan solusi, agar kelompok ternak yang ada FB/HERY di desanya dapat eksis di Ir. I Made Badra, MM. kemudian hari. Keluhan itupun langsung mendapat atensi Kadisnakanlut Badung, Made Badra. Saat dihubungi Fajar Bali, Badra memastikan pihaknya akan segera menurunkan tim, memantau langsung potensi yang ada di Desa Taman. Dari hasil pantauan nanti, akan dilanjutkan dengan pengkajian dan kemudian menetapkan langkah apa saja yang akan segera dilakukan. “Akan segera kita cek langsung ke lapangan (Desa Taman). Akan kita turunkan tim, kita lihat potensi dulu dan akan kita kaji. Tentu selanjutnya langsung akan kita tentukan langkah apa saja yang perlu segera dilakukan,” kata Made Badra, Senin (1/9). Lantas bagaimana dengan keinginan warga, agar di Desanya dibangunkan pabrik pakan ternak, yang tujuannya untuk memudahkan kelompok ternak mendapatkan pupuk berharga lebih murah? Untuk keinginan warga yang satu ini, Badra mengaku belum bisa memberikannya. Alasannya, untuk pembangunan pabrik pupuk tentunya akan memerlukan waktu dan pengkajian yang mendalam. Terlebih lagi, anggaran pembangunan pabrik pupuk juga belum dialokasikan oleh Dinakanlut Badung. “Solusinya, masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan lahan kosong yang ada untuk ditanami rumput sebagai bahan pakan ternaknya. Untuk caranya bagaimana, silahkan perbekelnya atau perwakilan kelompok ternak dari Desa Taman berkoordinasi langsung ke Dinakanlut Badung,” jelasnya. Kembali dijelaskan Badra, berkaitan dengan peternakan, Desa Taman sendiri sebenarnya sudah memiliki prestasi nasional. Di mana Desa Taman ditetapkan sebagai sentra pembibitan dan pengembangan ayam buras terbesar se-Bali. “Pemerintah bahkan sudah menetapkan Desa Taman, sebagai sentra pengembangan ayam buras terbesar di Bali. Selain dari Provinsi, reward juga diberikan langsung dari Pusat tepatnya dari Dirjen Peternakan,” imbuh Badra. Meskipun telah ditetapkan sebagai pusat pengembangan ayam buras, ke depannya tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan pula ternak sapi Bali di Desa Taman. Kemungkinan itu sangat terbuka lebar, mengingat program bantuan ternak sapi yang saat ini dikembangkan di Desa Sobangan, tujuannya adalah disebarkan kepada seluruh masyarakat di Badung, yang tergolong tidak mampu agar bisa mengangkat kesejahteraannya. “Sesuai arahan Bupati Badung AA Gde Agung, harus disebarkan ke masyarakat yang mempunyai potensi mengembangkan sapi. Maka akan kami lihat dulu potensinya, jika memang memungkinkan, maka masyarakat harus menyiapkan lahan dan kandangnya,” tutup Made Badra. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, melalui perbekelnya, masyarakat Desa Taman berharap instansi terkait berkenan membantu kelompok peternak, agar ke depannya dapat berjalan dan mampu eksis. Keluhan masyarakat setempat selama ini, berkaitan dengan tingginya harga pakan, serta kurangnya pendampingan. W-014
DENPASAR–Fajar Bali Berdasarkan rekomendasi itu, draf kenaikan tarif pelayanan kesehatan RS Wangaya sudah ada di bagian hukum Setda Kota Denpasar. Untuk selanjutnya diserahkan ke Walikota Denpasar untuk disetujui kemudian diterapkan. Wakil Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan RSUD Wangaya, Made Maja Winaya membenarkan turunnya rekomendasi tersebut. Menurut Maja tahun 2012 lalu sejatinya Komisi C DPRD Kota Denpasar sudah menyetujui penyesuaian tarif yang diajukan manajemen rumah sakit milik Pemkot Denpasar ini. Dengan
catatan, terlebih dahulu harus meningkatkan kualitas pelayanan dan prestasi. “Sekarang kami telah membuktikannya dengan berhasil meraih paripurna bintang lima dari kemenkes tentang segala hal yang mencakup kerumahsakitan,” ungkap Maja, Senin (1/9). Hal itu membuat jajaran manajemen bangga, mengingat penghargaan ini pertama di Bali dan satu-satunya untuk rumah sakit pemerintah tipe B. “Penyesuaian tarif ini, bukan semata-mata untuk mencari keuntungan, melainkan memang harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit,” ucapnya seraya menyebut jika prosesnya lancar, paling tidak akhir tahun 2012 tarif baru sudah bisa diberlakukan di Denpasar. “Sekarang masih di bagian hukum. Setelahnya baru ke Pak Wali (walikota). Jika disepakati dan ditetapkan dengan perwali, kami terlebih dahulu melakukan sosialisasi dulu minimal dua minggu,” imbuh Maja. Secara terpisah, Kabag Hukum Setda Kota Denpasar, I Made Toya membena-
FB/CAR
Made Maja Winaya
rkan, saat ini pihaknya sedang dalam proses pengkajian persiapan penerapan tarif baru untuk RS Wangaya. “Baru sekitar seminggu ini kami terima. Masih kami kaji, baru nanti diajukan ke
pimpinan (walikota),”jawabnya singkat. Sebagaimana diketahui, pada bulan Mei 2012 lalu RSUD Wangaya berencana menaikan tarif pelayanan kesehatan. Namun dari dewan meminta kenaikan tarif itu ditunda, sembari menunggu peningkatan pelayanan dan prestasi dari rumah sakit pemerintah ini. Rincian kenaikan tarif yang dirancang sebelumnya itu yakni, untuk pasien kelas III dengan unit cost Rp 75.000, tarif diusulkan naik menjadi Rp 55.000 (66,67%) dari tarif sebelumnya Rp 33.000. Tarif pasien kelas II, dengan unit cost Rp 112.500, diusulkan tarif menjadi Rp 90.000 (45,16%) dari tarif sebelumnya Rp 62.000. Sedangkan tarif untuk pasien kelas I, dari unit cost Rp 180.000, diusulkan tarif pelayanan kesehatan Rp 150.000 (36,36%) dari tarif sebelumnya hanya Rp110.000. Jika dibandingkan dengan tarif di RSUD lainnya, nilai ini masih jauh lebih rendah. Contohnya tarif untuk pasien kelas III (miskin), di RSUD Gianyar Rp 90.000, dan RSUD Singaraja Rp 65.000. R-004
Dinas Perindag Provinsi Bali Gelar Sidang Tera Ulang di Pasar Kayuambua Bangli
BANGLI-Fajar Bali Untuk melindungi kepentingan umum serta memberikan jaminan dan perlindungan terhadap konsumen yang bertransaksi dengan menggunakan alat Ukur, Takaran, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali melalui Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Metrologi menggelar sidang tera ulang di pasar tradisional Kayuambua, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli yang dilaksanakan dari tanggal 25 sampai 26 Agustus 2014. Adapun tujuan digelarnya sidang tera ulang kali ini adalah untuk menumbuhkan budaya tertib ukur pada pedagang tradisional dalam hal mengukur, menakar dan menimbang pada kegiatan jual beli. Yang mana dalam kegiatan ini dapat memberikan nilai tambah dalam mendukung penguatan ekonomi masyarakat serta meningkatkan citra dan daya saing pasar tradisional khususnya dari segi kebenaran pengukuran dalam transaksi perdagangan, yang selanjutnya dapat menum-
BKKBN Gelar Latih Dasar Umum Bagi PLKB Honorer
FB/IST
PELATIHAN-perwakilan BKKBN provinsi Bali, Senin (1/9) siang kemarin menggelar Latih Dasar Umum (LDU) bagi para PLKB honorer. DENPASAR-Fajar Bali diharapkan juga meningkatGuna meningkatkan pen- kan keterampilan PLKB dalam getahuan dan keterampilan melaksanakan pencatatan dan para Petugas Lapangan Kelu- pelaporan program KKBPK,” arga Berencana (PLKB) dalam ujar Mudita. pengelolaan program kepenDikatakan Mudita, peserdudukan, Keluarga Berencana ta KB baru yang dilaporkan dan pembangunan keluarga, selama ini keabsahan dan perwakilan BKKBN provinsi kemurniannya perlu diperBali, Senin (1/9) siang ke- tanyakan. Oleh karena itu, ke marin menggelar Latih Dasar depannya diharapkan laporan Umum (LDU) bagi para PLKB capaian program secara riil honorer. dan apa adanya agar diperKepala perwakilan BKKBN oleh data yang valid, sehingga provinsi Bali, Ida Bagus Wi- tidak terjadi lagi selisih yang rama, SH, M.Kes dalam sam- tinggi antara data internal butannya yang dibacakan oleh dengan data external, khususSekretaris Badan perwakilan nya SDKI. Sebagai contoh, CPR BKKBN provinsi Bali, Drs. Bali dalam laporan internal Ida Putu Mudita, MSi sangat tahun 2012 adalah 86, 11 berharap dengan adanya pela- persen, sementara CPR tahun tihan ini dapat meningkatkan yang sama hasil mini survey keterampilan PLKB tentang peserta KB aktif adalah 77 mekanisme operasional lini la- persen. Sedangkan CPR Bali pangan dan 10 langkah PLKB, hasil SDKI tahun 2012 hanya meningkatkan disiplin etos 59,6 persen. kerja PLKB dalam melak“Mungkin masih banyak sanakan tugas pokok dan teman-teman di lapangan fungsinya serta meningkatkan yang melaporkan peserta KB kemampuan diri PLKB dalam ganti cara dilaporkan peserta memecahkan permasalahan KB baru karena berbagai alalapangan yang terkait dengan san, seperti belum paham baprogram KKBPK. “Selain itu, tasan peserta KB baru, kurang
cermat atau bahkan memang disengaja untuk mencapai target KKP. Untuk itu, mari kita perbaiki bersama-sama kondisi ini,” imbuhnya. Dikatakannya, hasil sementara SDKI tahun 2012 dan Sensus Penduduk (SP) 2010 menggambarkan bahwa hampir seluruh indikator program KKB mengalami kemunduran, seperti unmet need naik dari 5,8 persen (45’- 2007) menjadi 9,8 persen, rata-rata usia kawin pertama perempuan mengalami penurunan dari 23,1 (SP 2000) menjadi 22,4 (SP 2010), laju pertambahan penduduk naik dari 1,26 persen per tahun (SP 2000) menjadi 2,15 persen per tahun (SP 2010). Sementara fertilitas di kalangan remaja mengalami peningkatan yang cukup mengkhawatirkan, dari 18 per 100 Wanita Usia Subur (WUS) pada SDKI 2007 menjadi 48 per 100 WUS hasil SDKI 2012. Sehingga pada kesempatan tersebut, Wirama berpesan beberapa hal, yaitu lakukan evaluasi program di wilayah (desa) masing-masing, kebijakan dan startegi akselerasi program KKB yang akan dilakukan harus diarahkan pada penurunan TFR, unmet need serta laju pertumbuhan penduduk, manfaatkan kegiatan atau momentum untuk meningkatkan cakupan peserta KB, setiap pelayanan KB harus dicatat dan dilaporkan, membuat peta PUS dan dipasang di balai banjar dan laksanakan KIE dengan cara mengubah pendekatan dari orientasi ke atas menjadi berorientasi ke akar rumput. “Dan yang terakhir, program beyond family planning jangan sampai dilupakan. Harus tetap dibina, dikembangkan dan dimantapkan lagi,” tukasnya. KJS
buhkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional yang jujur dan tertib ukur. Kepala UPT Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Ketut Raka Armaja,SE.,MMA. Mengatakan, dasar hukum dilaksanakannya sidang tera ulang ini adalah mengacu pada UU RI No. 2 Tahun 1981 tentang “Metrologi Legal”, yang mana dalam Pasal 25 dan Pasal 32 menyatakan pedagang atau orang dilarang memakai atau menyuruh memakai alatalat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya pada kegiatan jual beli yang bertanda “batal”, tidak berisi tanda pengesahan yang berlaku serta tidak dilakukan tera ulang, dapat dikenakan penjara selama-lamanya 1 (satu) tahun atau denda setinggitingginya Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah). Lebih lanjut I Ketut Raka Armaja,SE.,MMA. mengatakan, dengan dilaksanakannya kegiatan tera ulang ini akan dibubuhkan “tanda sah” pada alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang layak dipakai, dibatalkan secara definitif dengan memberikan tanda “batal” pada alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya yang tidak layak dipakai. Pimpinan sidang tera ulang Ir. I.B. Pertama Putra melaporkan
FB/IST
TERA ULANG-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali melalui Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Metrologi menggelar sidang tera ulang di pasar tradisional Kayuambua, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli
untuk kegiatan sidang tera ulang di Kabupaten Bangli dengan menggunakan dana APBN dalam rangka persiapan Pantau Tertib Ukur (PTU) 2014 telah dilaksanakan pada dua pasar yaitu di Pasar Kidul Bangli dan Pasar Kayuambua Kecamatan Susut. Untuk pelaksanaan sidang tera ulang di Pasar Kidul Bangli dilak-
sanakan pada tanggal 18,19 dan 20 Agustus 2014 dimana Wajib Tera Ulang (WTU) berjumlah 285 orang dengan 1834 buah UTTP, sedangkan untuk pelaksanaan sidang tera ulang di Pasar Kayuambua dilaksanakan pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2014 dimana jumlah WTU adalah 119 orang dengan 888 buah UTTP.
Lebih lanjut pimpinan sidang juga menghimbau atau mengajak seluruh eleman masyarakat baik pemerintah dan swasta untuk menyosialisasikan arti penting untuk melakukan tera ulang semua alat-alat UTTP, sehingga ke depannya dapat tercapai tertib ukur di segala bidang. KJS
Badung Gelar Workshop Sehari tentang UU Desa
Gde Agung : Hati-hati dalam Memilih Desa untuk Didaftarkan MANGUPURA – Fajar Bali Menyikapi berlakunya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa oleh Pemerintah Pusat, serta menindaklanjuti arahan Gubernur Bali untuk menyosialisasikannya di tiap kabupaten, Pemerintah Kabupaten Badung melakukan langkah bersama dengan menggelar Workshop sehari Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa di Grand Istana Rama Hotel, Kecamatan Kuta, Senin (1/9) kemarin. Hadir dalam kesempatan tersebut SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, Lurah dan Perbekel se-Badung, Bendesa Desa Adat se-Badung serta sebagai narasumber dari Biro Hukum dan Ham Setda Provinsi Bali serta dari akademisi Fakultas Hukum Udayana, Marhaendra Wija Atmaja. Bupati Badung A.A. Gde Agung dalam sambutannya mengungkapkan, diterapkannya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 6 Tahun 2014, memberikan implementasi yang luas terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa, di mana di Bali umumnya dan di Badung khususnya mengenal adanya desa dinas dan desa adat sebagai co eksistensi. Keberadaan desa dinas dan desa adat ini telah berjalan dengan harmonis tanpa adanya tumpang tindih, bahkan saling dukung dan melengkapi dalam membangun kesejahteraan masyarakat. “Akan tetapi dalam penjelasan UU No 6 tahun 2014 pasal 6 dikatakan, ketentuan ini untuk mencegah terjadinya tumpang
FB/HERY
WORKSHOP-Bupati Badung A.A. Gde Agung didampingi Kepala Bappeda Litbang Wayan Suambara dan Kepala BPMD dan Pemdes Putu Gede Sridana saat membuka Workshop Tentang Desa di Grand Istana Rama Hotel Kuta
tindih wilayah, kewenangan, duplikasi kelembagaan antara desa dan desa adat dalam 1 (satu) wilayah maka dalam 1 (satu) wilayah hanya terdapat desa atau desa adat.Untuk yang sudah terjadi tumpang tindih antara desa dan desa adat dalam1 ( satu) wilayah, harus dipilih salah satu jenis desa sesuai dengan ketentuan undang-undang ini. Ini berarti terdapat kesulitan untuk mempertahankan keberadaan desa dinas dan desa adat secara bersama-sama. Bila pemaknaan ini ditafsirkan harus memilih, maka diperlukan kehati-hatian dalam memilih desa dinas atau desa adat untuk didaftarkan,” ungkap Gde Agung.
Lebih lanjut dikatakan, Bupati Badung tidak akan sewenang-wenang untuk melakukan pendaftaran desa dinas atau desa adat, melainkan melalui aspirasi krama Badung. “Sebelumnya, semua desa di Badung telah melakukan paruman terkait masalah ini yang selanjutnya ditindaklanjuti dalam paruman di tingkat kecamatan. Sekarang dalam workshop ini, yang merupakan ujung dari penyerapan aspirasi yang telah dilakukan di desa maupun tingkat kecamatan, akan dilakukan kajian lebih mendalam baik dari aspek sosial maupun aspek akademis dari narasumber yang berkompeten, sehingga dapat menyatukan pemikiran
dan persepsi untuk melakukan langkah selanjutnya,” papar Gde Agung. Sementara itu, ketua pelaksana workshop yang juga Kepala BPMD dan Pemdes Putu Gede Sridana melaporkan bahwa pelaksanaan workshop ini untuk membahas implementasi dari penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pemberdayaan Desa, yang mana terjadi multi interpretasi terkait diberlakukannya UU No 6 Tahun 2014. “Diharapkan dalam pertemuan ini dapat tercapai persamaan persepsi, pemikiran dan rencana aksi dapat menginterpretasikan UU No 6 Tahun 2014,” lapornya. W-014* Layouter: Soma
FAJA R BALI SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
DAERAH
5
HUT Polwan, Silahkan Berkompetisi yang Sehat
Polda Bali Tempatkan Polwan di Polsek Polwan dan Polki mempunyai peluang sama untuk menduduki jabatan strategi di jajaran kepolisian, termasuk di tingkat Polsek.
FB/Agus
MULAI DIPOLES-Monumen Panji Sakti dilakukan penataan taman
Penataan Taman Monumen Panji Sakti
Pemkab melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Buleleng melakukan penataan kawasan Monumen Panji Sakti yang ada di Simpang Empat Gajah Mada-Veteran. Penataan taman itu dimulai sejak beberapa hari yang lalu dan pengerjaannya masih terus berlangsung sampai dua pekan ke depan. Selama ini Monumen Panji Sakti selalu menjadi salah satu lokasi rekreasi bagi warga. Kegiatan yang kerap terlihat di seputar Monumen Panji Sakti, yakni kegiatan olahraga diantaranya joging. Di malam hari pun selalu banyak pengunjung terutama buat nongkrong kawula muda. Taman di monumen itu sejatinya sudah lama tak pernah mendapat sentuhan penataan. Baru tahun ini akhirnya taman kembali ditata. Bukan hanya taman di Monumen Ki Barak Panji Sakti saja yang ditata, namun juga di taman sisi timur Puri Seni Sasana Budaya. W-008
Kode Etik DPRD Belum Ada Ketegasan
FB/Agus
Putu Mangku Budiasa
SINGARAJA –Fajar Bali Kode etik bagi anggota DPRD Kabupaten Buleleng periode 2014-2019 yang baru dibahas sepertinya belum tegas dan bahkan dalam kode etik yang baru itu belum memiliki sifat mengikat. Hal itu terlihat dalam pembahasan Kelompok Kerja (Pokja) kode etik, tak diatur secara spesifik masalah sanksi bagi anggota dewan, terutama yang membolos dari sidang paripurna atau yang melanggar ketentuan sebagai seorang wakil rakyat. Pokja Kode Etik yang baru dibahas anggota dewan baru sebagian besar menyoroti kedisiplinan anggota dewan. Dari pengalaman anggota dewan sebelumnya sebagian besar wakil rakyat tidak menghadiri sidang paripurna sehingga sidang menjadi ditunda pelaksanaannya. Ketua Pokja Kode Etik Nyoman Gede Wandira Adi mengatakan, pokja kode etik secara spesifik hanya mengatur masalah pelanggaran kode etik, apabila seorang anggota DPRD Buleleng tidak hadir tiga kali berturut-turut dalam sidang sejenis tanpa izin dari pimpinan DPRD Buleleng dianggap melanggar kode etik. Hanya saja, dalam kode etik itu tak diatur secara jelas soal sanksi. Pokja menyerahkan selanjutnya kepada Badan Kehormatan.”Sanksi nanti kan Badan Kehormatan yang bergerak. Baik itu menilai, memanggil, sampai memutuskan sanksi yang dijatuhkan,”ujar Wandira, Senin (1/9) kemarin. Dalam pembahasan Pokja Tata Tertib, terdapat beberapa hal krusial yang masih menjadi ganjalan pokja, salah satunya pembentukan Badan Kehormatan. Dalam sejumlah aturan, baik itu undang-undang maupun peraturan pemerintah, disebutkan anggota Badan Kehormatan maksimal lima orang. Sementara pada aturan lain disebutkan jika masing-masing fraksi mengutus satu anggota untuk menjadi anggota Badan Kehormatan.”Masalahnya di DPRD Buleleng ini ada enam fraksi. Ini masih kami jajagi dulu, bisa atau tidak jadi tujuh orang anggota. Sebab kalau dipaksa hanya lima anggota, artinya ada satu fraksi yang tidak mendapat posisi di Badan Kehormatan,” ujar Ketua Pokja Tata Tertib, Putu Mangku Budiasa. Selain membahas masalah Badan Kehormatan, Mangku Budiasa mengaku masih mengupayakan perubahan kuorum dalam sidang paripurna, agar tak terhambat dengan absensi dewan. Salah satunya mengubah poin persetujuan yang sebelumnya harus dihadiri dua pertiga anggota atau sebanyak 30 orang, menjadi setengah anggota plus satu orang atau menjadi 23 orang anggota. W-008
SINGARAJA–Fajar Bali Demikian ditegaskan, Wakapolda Bali Brigjen Pol IGN Rahardja Subiakta, selaku inspektur upacara Hari Polisi Wanita (Polwan) yang ke-66 di Hotel Banyualit, Lovina, Singaraja, Senin (1/9) kemarin. Polda Bali berencana akan melakukan penambahan Polwan di setiap Polsek yang ada di Bali. Karena itu, anggota Polwan mesti memenuhi kualifikasi dalam menduduki sebuah jabatan, baik pendidikan, kemampuan diri, kinerja, motivasi dan loyalitas. Menurut Subiakta, peran anggota kepolisian di masyarakat, mesti terus ditingkatkan, dan perlu dukungan jajaran terkait, untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan di masyarakat. “Setiap anggota memiliki hak yang sama) dalam tugasnya, meningkatkan pelayanan bukan hanya tugas Polwan, tapi seluruh anggota Polri mempunyai kewajiban yang sama,”tegas Wakapolda Bali, Brigjen Pol IGN Rahardja Subiakta. Oleh karenanya, Wakapolda berharap anggota polwan dapat menunjukan kemam-
nyumbang 35 persen dari total APBD sebanyak Rp 1,4 Triliun. Menurutnya ketaatan dan keterbukaan petugas pajak juga memberikan pengaruh besar terhadap perubahan tersebut. Tercatat sebesar Rp 176 miliar PBB yang dianggarkan dalam APBD, sementara dalam anggaran perubahan mencapai Rp 186 Miliar, dan di anggaran induk mencapai Rp 206 Miliar. Puja mengakui saat ini selain mengadakan sosialisasi juga libatkan aparat desa, untuk membantu masyarakat dalam pembayaran pajak bumi dan bangunan. “Biasanya kitir pajak langsung dapat diambil di
PUNYA HAK SAMA-Kegiatan HUT Polwan, mereka akan ditempatkan di Polsek, mempunyai peluang sama dengan Polki
puan dan prestasi, sebagai modal kompetitor dengan Polki. Sementara itu, Ibu asuh Polwan Polda Bali Nyonya Indah Lestari Mokalu, memaparkan HUT ke-66 Polwan ini begitu terkesan, sebab untuk pertama kali dilakukan di Singaraja. Pol-
wan mampu berperan ganda, baik sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga. Anggota Polwan mesti meningkatkan kualitas dan kuantitas, menunjang diri sebagai pribadi yang santun dan luhur di tengah-tengah masyarakat. ”Saya sangat mendukung
segala kegiatan yang dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas Polwan. Di mana dari segi kuantitas telah didik mencapai 7000 orang lebih, untuk segera di tempatkan di polsek-polsek, menangani kasus-kasus kejahatan berkaitan dengan
ISIS, tetapi di tempat kos tersebut didapati warga pendatang yang tak dapat menunjukan Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS). Saiful Muhebin (21) bersama istrinya, Sulisyati (21) asal Jember. Setelah ditanya oleh Camat dan Kapolsek, Muhebin mengaku sudah sekitar 6 bulan lebih tinggal di tempat kos ini. Dia tak dapat menunjukan SKTS, namun hanya menunjukan surat keterangan dari ketua RT setempat. Camat Jembrana Sumber Wijaya memberi waktu sepekan untuk mengurusnya. Aturan ini ditegakan untuk ketertiban kependudukan. Selain itu, tim gabungan juga menemukan duktang atas nama, Aprillia Merie Selviana asal Bondowoso. Saat ditanya petugas, dia mengaku baru tinggal di kos tersebut dan sebelumnya sempat kerja di salah satu café di Delod Berawah. Tak hanya itu saja, di tempat
kos tersebut juga ditemukan pasangan, Ni Putu E asal Baluk Kecamatan Negara dengan seorang lelaki Komang K asal Desa Pohsanten. Mereka berdua ditemukan dalam satu kamar dan bukan pasangan resmi. Ni Putu E mengaku bekerja di sebuah counter seluler. Lelaki bersamanya itu, diakui bukan pacarnya, namun hanya teman dan tidak melakukan apa-apa. Bahkan dia mengaku bukan tempat kosnya, namun milik temannya yang saat itu, sedang pinjam motornya keluar kos. Pihak Polsek Negara, langsung membawanya ke Polsek untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Setelah menyasar ke Mertasari, tiga gabungan nyasar ke sejumlah tempat kos di Lingkungan Ketugtug Kelurahan Loloan Timur. Sementara, Kapolsek Negara Kompol M. Dididk Wiratmoko
TIM GABUNGAN-Menyasar ke sejumlah tempat kos, di kelurahan Loloan Timur, Senin kemarin didampingi Camat Jembrana, Sasaran pertama dilakukan di Ngurah Sumber Wijaya usai tempat kos di Kelurahan Loloan operasi, mengatakan operasi Timur dan selanjutnya akan gabungan yang dilakukan untuk menyasar ke wilayah kelurahan mengantisipasi sekaligus mence- lainnya. “Operasi ini akan terus gah masuknya organisasi ISIS. berlanjut,”tegasnya. W-003
perempuan dan anak. Sedangkan dari segi kualitas telah dilakukan pendidikan polwan baik di dalam maupun di luar negeri,”paparnya. Pada acara hadir pula Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, dan Kapolres Buleleleng AKBP Benny Arjanto. W-008
Antisipasi ISIS, Tim Gabungan Obok-Obok Tempat Kos
NEGARA-Fajar Bali Mengantisipasi masuknya organisasi ISIS (Islamic State of Irak and Syria) Pemkab Jembrana, melalui jajarannya baik dari Sat Pol PP maupun Kepolisian, melakukan penertiban kependudukan. Upaya pencegahan tersebut, dilakukan tim yustisi dari unsur Sat Pol PP kecamatan dengan jajaran Polsek Kota Negara. Dalam operasi yustisi, Senin (1/9) kemarin, dipimpin Camat Jembrana, Ngurah Sumber Wijaya bersama Kapolsek Kota Negara, Kompol M. Dididk Wiratmoko dengan beberapa anggotanya. Disamping juga didampingi Lurah Loloan Timur, Babinsa dan Babinkamtibmas Loloan Timur. Sasaran yang dituju, hanyalah di seputaran Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana. Sebuah tempat kos di Lingkungan Mertasari, menjadi sasaran pertama. Meski tak ditemukan adanya kecurigaan ke arah
Pasca Pasar Pekutatan Terbakar
FB/PRAMONO
Dipastikan Konsleting Listrik
FB/PRAMONO
PASCA KEBAKARAN-Puing-puing bangunan Pasar Pekutatan, Senin (1/9) kemarin NEGARA-Fajar Bali Pasca terbakarnya Pasar Pekutatan di Kecamatan Pekutatan, masih menyisakan keprihaketua lingkungan setempat, agar tinkan mendalam bagi para lebih mudah dan lebih dekat,” pedagang. Mereka yang menjadi imbuhnya. korban, terlihat raup muka kuUntuk pembayaran online sut, karena untuk memulihkan tetap berjalan dan selalu diupaydagangannya butuh waktu tidak akan penyempurnaan sistem, sebentar. Puing-puing bekas kesehingga masyarakat yang tidak bakaran masih tampak terlihat punya waktu banyak untuk mendi pasar itu, Senin (1/9) kemarin. cari kitir pajak di desa. Kasat Reskrim Polres JemDijelaskan berbagai terobosan brana, AKP Gusti Made Sudarma kemudahan, dan keterbukaan Putra seijin Kapolres Jembrana soal pajak berharap mampu menjelaskan setelah dilakukan mengarah pada penerimaan pemeriksaan oleh tim Labfor pajak yang ideal. ”Kami maPolda Bali, Sabtu (30/8), pisih tetap mengupayakan unhaknya sudah mendapatkan tuk mengintensifkan pajak, hasilnya. Dari pemeriksaan itu sesuai dengan potensi yang ditemukan adanya jaringan inada, untuk capaian pajak yang stalasi berupa kabel listrik yang ideal,”bebernya.W-008 longgar. Kabel tersebut diketahui
PBB Sumbang 11 Persen dari Total APBD Buleleng
SINGARAJA–Fajar Bali Pembayaran pajak di Kabupaten Buleleng menyumbang sebelas persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari total Rp 1,4 Triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Meski belum menunjukkan perbandingan yang ideal antara APBD dengan PAD, namun kesadaran masyarakat Buleleng dalam membayar pajak telah mengalami peningkatan. Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Puja Erawan Minggu (31/8), mengatakan khusus untuk pendapatan daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) idealnya me-
FB/Agus
ternyata tak sesuai dengan standar. Pasangan kabel tak standar tersebut kemungkinan dipasang oleh pedagangnya dan bukan dari pihak instalatir atau PLN. Pedagang diduga menyambung kabelnya, secara sembarangan sehingga menimbulkan konsleting listrik lalu menyebabkan kebakaran. Pihaknya melihat ada kabel di los 139 yang terlihat kabel induknya disambung ke kabel kecil. Terjadinya kebakaran, berawal dari los P kios 17 dan 18. di Los tersebut berjualan kain. Tetapi dari keterangan saksi beberapa saksi, api dilihat dari kios 49. Instalasi listrik tersebut, memang bermasalah sejak lima hari sebelum pasar terbakar. Persoalan itu sudah dilaporkan ke Kepala Pasar Pekutatan serta PLN, bahkan disana sempat dipasang tulisan hati-hati ada kabel konslet. “Bagi para pedagang pasar, supaya jangan sembarangan pasang kabel,” himbau Sudarma Putra. Di tempat terpisah, Camat Pekutatan, Ketut Eko Susila mengatakan untuk sementara pedagang sayur dan canang yang tempatnya terbakar, pindah ke pasar senggol di utara pasar. Los yang terbakar yakni di los P dan O. Sekitar 21 los dan delapan toko yang terbakar. Jumlah itu termasuk yang paling ludes. Untuk membersihkan puingpuing bekas kebakaran, akan meminta bantuan kepada Koramil. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Perusda Jembrana dan Dinas Perindagkop Jembrana, untuk membangun bedengbedeng bagi pedagang los, kios dan tokonya terbakar. W-003
FB/Doni
Ketua STISIP Margarana Tabanan Drs I Wayan Madra Suartana saat menerima rombongan Fakultas Administrasi Universitas Soetomo, Surabaya, Senin (1/9) kemarin
Universitas Dr Soetomo ke STISIP Margarana Tabanan TABANAN-Fajar Bali Rombongan Studi banding dari Fakultas Administrasi Universitas Dr Soetomo Surabaya mengunjungi STISIP Margarana, Tabanan. Rombongan Unitomo Surabaya yang terdiri dari 31 orang disambut Ketua STISIP Margaran Tabanan, Drs I Wayan Madra Suartana MSi berserta civitas akademika, Senin (1/9) kemarin. Madra Suartana mengatakan sangat berterimakasih karena STISIP Margarana Tabanan ditunjuk sebagai tempat stady banding bagi Fakultas Administrasi Universitas Soetomo Surabaya. “Ini suatu kebanggaan bagi kami seluruh Civitas Akademika, karena telah dikunjungi oleh rekan kami dari Universitas Dr Soetomo, Surabaya,” jelasnya. Pada kesempatan itu Madra juga menjelaskan mulai dari awal pembentukan kampus STISP Margarana, termasuk perjuang-
anya selama ini, hingga mampu meraih status akreditasi B dari BAN PT. “Kami senantiasa berkerja keras, agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainya di Bali. Terlebih status yang kami sandang saat ini adalah Akrediatsi B,” jelasnya. Dekan Fakultas Adiministrasi Dr. Soetomo Surabaya Drs Basuki Nugroho MSi menegaskan kunjungan ke STISIP Margarana Tabanan merupakan kunjungan balasan. “Kami berdua juga telah menjalin kesepakatan untuk terus bekerja sama di bidang akademik,” tandasnya. Selain kunjungan dan ramah tamah, studi banding Universitas Soetomo Surabaya juga diisi dengan seminar yang melibatkan kedua perguruan tinggi tersebut. Seminar sehari bertajuk pengembangan kompetensi di tengah arus globalisasi itu berlangsung dengan lancar yang saling memberikan masukan. W-004 Layouter: Soma
DAERAH
6 Perda Retribusi IMTA Potensi PAD Sekaligus Alat Kontrol GIANYAR - Fajar Bali Perda Nomor 8 Tahun 2014 tertanggal 14 Juli 2014 tentang Retribusi perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) efektif berlaku tanggal 1 September 2014. Perda ini memberikan kewenangan yang luas kepada Pemkab Gianyar untuk menarik retribusi dari pemberi kerja Tenaga Kerja Asing (TKA), yakni TKA yang lokasi kerjanya dalam wilayah Kabupaten Gianyar. Sekretaris Daerah KaFB/ARTAYASA bupaten Gianyar Drs. Ida Drs. IB. Gaga Adi Saputra, M.Si Bagus Gaga Adi Saputra, M.Si., mengatakan, sebagai daerah tujuan wisata utama di Bali, Gianyar memiliki sarana kepariwisataan dan menjadi sentra produksi barang kerajinan laik ekport, dengan demikian merangsang pengusaha Gianyar mempekerjakan TKA untuk memenangkan persaingan. Potensi ini memberikan peluang besar untuk menambah sumber pendapatan Asli Daerah (PAD), sebab selama ini retribusi perpanjangan IMTA disetorkan ke Pemerintah Pusat. Melalui Perda ini, Pemkab Gianyar punya peluang untuk mengambil alih, apalagi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 97 tahun 2012 memang mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk membuat payung hukum pemungutan retribusi IMTA. Dia berharap, pengguna TKA yang ada di Gianyar dapat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perda ini, karena Perda ini disamping berfungsi meningkatkan PAD juga sebagai bentuk pengawasan dari Pemkab Gianyar terhadap TKA. Dana retribusi yang terkumpul, dipergunakan untuk mendanai penerbitan dokumen izin, pengawasan di lapangan, penegakan hukum, penatausahaan, biaya dampak negatif dari perpanjangan IMTA dan pengembangan keahlian dan keterampilan tenaga kerja lokal, dengan demikian pengawasan TKA juga bisa lebih diperketat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar Drs. Gede Widarma Suharta, MM, mengatakan, sampai akhir Agustus 2014 baru terdata sebanyak 67 TKA, dengan perincian sudah memperpanjang IMTA tahun sebelumnya sebanyak 23 TKA, penambahan IMTA baru dari Kemenakertrans tahun 2013 sebanyak 21 TKA dan sampai Juni 2014 sebanyak 23 TKA. Potensi ini akan terus bertambah dari penerbitan IMTA baru sampai akhir Desember 2014 dan hasil pendataan yang terus dilakukan. Dikatakan, tarif retribusi perpanjangan IMTA sebesar 100 US $ per orang per bulan, disetorkan ke Kas Daerah melalui Bendahara Penerimaan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar atau melalui PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Ubud, untuk perpanjangan IMTA yang habis masa berlakunya tanggal 31 Agustus 2014 dan seterusnya. W-005
Menderita Kelumpuhan Sejak Usia 7 Tahun
Nengah Sudiarsa Didiagnosa Kanker Kulit
FB/BUDIASA
I Nengah Sudiarsa yang menderita sejak usia 7 tahun
AMLAPURA-Fajar Bali Sejak dua hari lalu, I Nengah Sudiarsana,(32) warga asal banjar Bunutan,Desa Bunutan,Kecamatan Abang,Karangasem terbaring lemah di sal kenanga,RSUD Karangasem. Selain mengalami kelumpuhan sejak usai 7 tahun, saat ini juga di diagnose menderita kanker kulit . Saat ditemui di RSUD Karangasem, istri I Nengah Sudiarsa, Ni Komang Suartini,Senin (1/9) mengatakan, kondisi suaminya memang telah menderita kelumpuhan sejak usia 7 tahun. Namun, pria yang sehari-harinya menggantungkan hidup dari membuat replica perahu ini sejak setahun lalu terlihat benjolan kecil di bagian bokongnya. Lambat laun, benjolan itu pun berubah semakin membesar. Bahkan, luka benjolan juga telah menyebar di kedua bokongnya. “Kini sudah mulai borok, dan dua hari lalu dirujuk ke RSUD Karangasem dengan di bantu masyarakat, sebelumnya kondisinya tubuhnya merosot tajam dan tak mau makan nasi,” ujar Suartini. Sebelum menjalani perawatan di RSUD Karangasem, pasien yang tergolong miskin ini juga sempat menjalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar. Hanya saja, meski biaya pengobatan di tanggung JKBM, pihaknya terpaksa pulang paksa lantaran biaya hidup selama menunggu di RSUP Sanglah. “Saat dirawat di RSUP Sanglah dengan menggunakan JKBM, tetapi keburu kehabisan bekal untuk biaya selama di RSUP Sanglah,”ujarnya dengan wajah lesu. Pun diakui Suartini, meskipun sang suami menderita cacat permanen sejak kecil, namun tidak pernah patah semangat. Bahkan, Suaminya ini menjadi tulang punggung bagi orangtua dan empat orang adiknya. Sebelum menjadi pengerajin membuat replica perahu, Sudiarsana sempat bekerja sebagai tukang service elektronik. Namun pekerjaan itu lantas ditinggalkannya lantaran tidak mencukupi menghidupi keluarganya. Semenjak itulah, suaminya bekerja menjadi pembuat replica perahu yang dijual sendiri kepada wisatawan. “Suami hanya mengerjakan saja, menjualnya saya sendiri kepada para wisatawan,” ujar Suartini yang menikah dengan I Nengah Sudiarsana lima tahun lalu. Sementara itu, Humas RSUD Karangasem I Wayan Arsiawan Adi mengatakan, dari hasil diagnose dokter, diketahui bahwa pasien I Nengah Sudiarsana menderita kanker kulit, akan tetapi itu belum bisa dipastikan karena masih menunggu hasil Patologi Anatominya. Pun diakuinya, sebelumnya pasien ini memang pernah menjalani perawatan di RSUD Karangasem dan sempat juga di opname di RSUP Sanglah. “Masih menunggu hasil Lab untuk memastikan penyakit yang dideritanya, diagnose awal kanker kulit,”ucap Arsiawan Adi. W-016
FAJA R BALI
SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Berkas Tersangka Mutilasi Sudah di Kejari
Fikri Menolak Ditahan di Rutan Klungkung Pemberkasan tersangka mutilasi, Fikri, saat ini sudah dinyatakan lengkap dan sudah dikirimkan ke Kejari Klungkung. Sebelumnya, Polres Klungkung sudah mengirimkan berkas ke Kejari Klungkung, namun dalam berkas tersebut dinyatakan belum lengkap sehingga masih perlu dilengkapi beberapa keterangan.
SEMARAPURA-Fajar Bali Hal ini diungkapkan Kasatreskrim Polres Klungkung, AKP Nyoman Wirajaya, Senin (1/9) kemarin. Untuk melengkapi berkas yang sudah dikirimkan ke Kejari, Unit Reskrim Polres Klungkung kembali memintai keterangan dari pemilik rumah kos, yang beralamat
FB/SARJANA
Pemberkasan tersangka mutilasi Fikri dinyatakan lengkap dan diserahkan ke Kejari Klungkung
di Jalan Kenyiri IX tersebut terkait waktu korban (Diana Sari) kos di rumah tersebut dari awal sampai akhir. “Pemilik rumah dimintai keterangan lagi, terkait kapan di masuk ke rumah kos tersebut dan berapa kali tersangka Fikri main ke rumah tersebut,” terang Wirajaya. Keterangan lainnya yang ditambahkan adalah meminta keterangan dari orang tua korban terkait merantaunya korban ke Bali (Klungkung). S e d a n gka n ke te ra n ga n lainnya yang ditambahkan adalah keterangan dari tetangga kos korban. “Keterangan tetangga kos korban ini untuk menguatkan bukti bahwa pembunuhan yang dilakukan berencana, sesuai dakwaan yang kita ajukan yaitu pasal 340 KUHP, terkait pembunuhan berencana,” terangnya lagi. Informasi lain menyebutkan bahwa tersangkan Fikri tidak bersedia dipindahkan ke Rutan Klungkung.
Penolakan pemindahan menjadi tahanan Rutan Klungkung, karena tersangka Fikri takut dipukuli oleh Napi lain yang ada di Rutan Klungkung. Namun Wirajaya membantah keterangan tersebut, bahwa sampai saat ini, tersangka Fikri masih berstatus tahanan Polres Klungkung. “Kalau nanti sudah diserahkan ke Kejari Klungkung, mau tidak mau tersangka dipindah dari tahanan Polres menjadi tahanan Ke j a r i K l u n gku n g , u n t u k penempatannya itu wewenang Kejaksaan,” terang Wirajaya. Bahkan Fikri sempat mengeluarkan ancaman, bila terjadi tindak kekerasan terhadap dirinya di Rutan, dia mengancam akan memutilasi siapa yang memukul dirinya. “Tidak sampai begitu, tapi ini kan masih ditahan di Polres Klungkung. Nantinya mau tidak mau harus menempati Rutan,” tutup Wirajaya.W-010
Suwirta Sambangi Korban Longsor di Pegending 20 KK Terancam Longsor
SEMARAPURA-Fajar Bali Mendengar berita longsornya tebing di Tukad Cangkung di Banjar Pegending, Kelurahan Semarapura Kauh, Bupati Klungkung, Suwirta meninjau lokasi longsor tebing tersebut, Senin (1/9) kemarin. Longsornya tebing dengan kedalaman kurang lebih 30 meter dan panjang 20 meter ini menimpa dua rumah yang berada di tepi tebing. Longsor tersebut mengakibatkan 2 pelinggih, 1 kandang babi serta temboknya tergerus. Salah satu korban, Made Dwipayana Tapa (46) yang merupakan salah satu korban pemilik rumah mengatakan lonsornya tebing itu diakibatkan karena kondisi tanah yang sudah labil. Longsornya tebing tukad Cangkung ini terjadi sampai dua kali. Kejadian pertama terjadi sekitar jam 12 malam, kemudian disusul pada jam 10.00 pagi kemarin. Pemilik rumah satunya
lagi, Ketut Budiasa asal Desa Getakan yang merupakan pemilik pelinggih dan kandang babi tersebut sudah mengosongkan rumahnya karena sudah tidak aman lagi untuk ditempati. Sedangkan di lokasi rumah tersebut sekitar 20 KK lainnya juga menempati rumah yang tidak aman, karena berada persis di bibir jurang. Melihat kondisi tersebut, Bupati Suwirta akan mengkoordinasikan kejadian ini dengan Dinas PU. Menurut Bupati Suwirta d e n ga n ko n d i s i ya n g c u kup curang dan daerah yang rawan, maka penangangannya harus besar dan secara paten tidak boleh sekedar saja. Untuk penangangan yang serius, Bupati akan mengkoordinasikan kejadian ini dengan instansi terkait sehingga penanganan ini tidak bisa terburu-buru karena ini menyangkut situasi yang cukup parah dan berbahaya. Bupati Suwirta juga meng-
FB/SARJANA
Bupati Suwirta tinjau warga korban longsor di Dusun Pegending, Klungkung
himbau kepada warga yang memiliki pemukiman di alur sungai dan di tepi tebing yang cukup terjal agar men-
taati ketentuan membangun dan mengurus ijin membangun seperti IMB. Sehingga harapan kede-
p a n nya , wa rga t a a t a ka n peraturan tersebut sehingga resiko seperti ini tidak akan terjadi lagi.W-010
Realisasikan APBD Perubahan, Wabup Minta Terobosan dari SKPD GIANYAR- Fajar Bali Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD) Perubahan 2014 yang telah disahkan oleh DPRD Kabupaten Gianyar 26 Agustus lalu, hendaknya menjadi acuan para SKPD untuk segera mengambil langkah tindak lanjut. Untuk bisa segera merealisasikan program yang tertuang dalam APBD perubahan tersebut. Hal itu ditegaskan Wakil Bupati (Wabup) Gianyar, I Made Mahayastra di depan seluruh SKPD saat memimpin Upacara
Apel Bendera, Senin (1/9). Wabup menekankan, bagi SKPD yang belum menyelesaikan program dalam APBD Induk sesuai tahapan waktu yang ditentukan, agar dapat segera mencari terobosan guna mempercepat penyelesainnya. ekerjaan yang menjadi amanah dan tanggung jawab masing – masing, harus dapat diselesaikan tepat waktu.”Tentunya tanpa mengorbankan kualitas dari hasil pekerjaan itu sendiri,” tegas Mahayastra. Satu setengah tahun semen-
jak mengemban amanah sebagai Wabup,saya sudah beberapa kali terlibat dalam Mutasi SKPD. Saya melihat para pimpinan SKPD merasakan hal yang lebih baik. Namun, pengabdian yang dijalankan berikutnya tentu tidak semudah yang diperkirakan sebelumnya. Keseriusan meningkatkan kinerja sangat ditentukan dengan inovasi dari pimpinan SKPD guna mewujudkan program pemerintahan yang inovatif. Tentunya untuk menunjang terwujudnya program
yang kami canangkan saat ini yakni Gianyar BAGUS (Bersih, Aman, Giat, Berbudaya dan Sejahtera).”Papar Mahayastra. Wabup mengimbau para PNS sebagai Abdi Masyarakat untuk selalu menjadikan para pejuang Kemerdekaan terdahulu sebagai landasan dan pedoman dalam menjalani kewajiban. Para pejuang kemerdekaan berjuang dengan semangat pantang menyerah. Dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur. PNS di Kabupaten Gianyar , lanjut dia, harus bekerja dengan jujur, mengabdi dengan tulus, penuh loyalitas dan disiplin. Khususnya pimpinan SKPD, sebaiknya selalu datang lebih awal untuk memberi contoh kedisiplinan terhadap bawahan. Serta berani mengambil resiko dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. ”Dengan demikian Good Governance yang sesuai tuntutan masyarakat dapat terpenuhi,” katanya. W-005
Kopi Arabika Siap Berkompetisi di Ajang “Koffe and Tea Festival” di Irlandia
BANGLI-Fajar Bali Untuk lebih memperkenalkan branding kopi Arabika Kintamani di pasar Internasional, Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum, Senin (1/9) menerima kunjungan perwakilan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) untuk Brussels Belgium, Putu Juli Ardika. Kedatangan perwakilan KBRI untuk Brussel Belgium di Kabupaten Bangli, untuk membahas lebih lanjut rencana mengikutsertakan kopi Arabika Kintamani dalam “Koffee and Tea Festival” yang akan berlangsung di Kota Dublin, Republik Irlandia, 12 -14 September 2014. Perwakilan KBRI Brussel Belgium, Putu Juli Ardika men-
gatakan, tujuan dari rencana mengikutsertakan kopi Arabika Kintamani dalam Koffee and Tea Festival di Kota Dublin, Republik Irlandia adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan keanekaragaman cita rasa kopi Indonesia yang sudah mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI). Melalui festival ini, kita ingin mengupayakan pengakuan dunia internasional akan keberadaan branding kopi Arabika Kintamani. Selain Kopi Arabika Kintamani, kata Putu Juli Ardika, KBRI untuk Brussel Belgium juga akan
memfasilitasi Kopi Gayo Aceh, Kopi Benjawa Plores, Kopi Arabika Java Ijen Raung (Jawa Timur) dan Kopi Arabika Java Preanger (Jawa Barat) yang masing-masing sudah memiliki sertifikat Indikasi Geografis dari DJHKI untuk ambil bagian dalam festival ini. Lebih lanjut Putu Juli Ardika menjelaskan, dalam Koffee and Tea Festival ini, kopi Indonesia akan disuguhkan kepada para ahli kopi disana. Dengan harapan, Indikasi Geografis kopi Indonesia mendapat pengakuan secara Internasional. Kata Juli Ardika, keuntungan yang akan didapat jika Indikasi Geografis kopi Indonesia mendapat pengakuan internasional adalah,
kopi Indonesia akan menjadi referensi dunia. Sehingga kopi Indonesia akan memiliki nilai tawar lebih tinggi, disamping tujuan lain mengikutsertakan Indikasi Geografis kopi Indonesia dalam festival ini adalah untuk memfasilitasi komunikasi petani dengan para importir kopi melalui media website. Dengan harapan produk asli Indonesia tidak diakuai oleh negara lain. “Jika memang susu sapi ya merek jualnya tetap susu sapi, buka susu kerbau, begitu juga sebaliknya. Jadi itu yang kita harapkan melalui keikutsertaan festival ini”terangnya. Sementara itu Bupati Bangli
Made Gianyar mengatakan, pihaknya menyambut antusias rencana mengikutsertakan produk kopi Arabika Kintamani dalam Koffee and Tea Festival di Kota Dublin, Republik Irlandia. Pihaknya siap mendukung dan memfasilitasi semua kebutuhan untuk suksesnya rencana ini. “Kita sangat menyambut baik rencana ini, karena Festival Koffee and Tea ini media yang tepat untuk memperkenalkan branding kopi Arabika Kintamani dimata penikmat kopi dunia. Mudah-mudahan ini berjalan sesuai dengan rencana dan kita yakin kopi Arabika Kintamani mampu mencuri hati ahli kopi disana,”terangya. W-002*
Layouter: Soma
FAJA R BALI
PENDIDIKAN & BUDAYA
7
SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Rai Mantra: Pendidikan Karakter Kunci Keberhasilan Karekter menjadi kunci untuk membawa keberhasilan pendidikan anak-anak serta menentukan masa depan mereka. Kurikulim tahun 2013 yang menitikberatkan pada pendidikan karakter, menjadi kunci yang menentukan dunia pendidikan lewat profesionlisme para guru di sekolah.
FB/CAR
POTONG TUMPENG-Kepala SMA N 7 Denpasar. IB. Suyasaputra, menyerahkan tumpeng HUT kepada Walikota IB. Rai Mantra saat perayaan HUT ke-25 SMAN 7 Denpasar, kemarin
DENPASAR-Fajar Bali Penekanan itu disampaikan Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra, saat menghadiri HUT ke-25 SMAN 7 Denpasar, Senin (1/9) di aula sekolah setempat, kemarin, yang juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar I GN Edy Mullya. Pada perayaan HUT Perak ini, SMA N 7 Denpasar dinilai tepat mengangkat tema yang menekankan pendidikan karakter. “Karena pendidikan karakter, terletak pada peningkatan prestasi dan profesionlisme guru dengan menyusun pembelajaran secara baik, menyeluruh dan inklusif,” ucap Rai Mantra. Sistem pendidikan teori dan
menghafal, lanjut Rai Mantra harus mulai ditinggalkan dalam menentukan pendidikan karakter, dengan melakukan metode tingkat skil yang memadai lewat motivasi kepada anak - anak. Kebiasan yang dilakukan nantinya akan membawa suatu karakter anak-anak dalam menentukan masa depannya yang dipengaruhi oleh perkataan dan perbuatan itu sendiri. “Dalam menghadapi pendidikan karakter ini, para guru saya harap melaksanakan kegiatan khusus pendekatan kepada para siswa lewat badan konseling di sekolah,” harap Rai Mantra. Selain itu perkembangan sekolah melalui branding yang dimiliki juga harus terus dikuatkan. Seperti SMA N 5 Denpasar dengan
Branding Green School, SMA N 1 dikenal sebagai sekolah favorit, SMA 3 sebagai sekolah riset, serta SMA N 7 sebagai sekolah yang mengangkat kearifan lokal. Sehingga penguatan branding ini nantinya sekolah memiliki spesifikasi sebagai penentu pilihan anak-anak untuk mengenyam pendidikannya di tingkat lanjut. “Lakukan kegiatan inklusif di setiap sekolah kepada para siswa, serta terus melaksanakan bimbingan, lewat pikiran, pembicaraan dan perbuatan yang nantinya dapat memiliki daya saing bagi para siswa,” tandasnya. Kepala SMA N 7 Denpasar. IB. Suyasaputra mengatakan, pelaksanaan HUT kali ini diisi berbagai kegiatan, diantgaranya,
Untuk Transfer Ilmu Pengetahuan
persembahyangan, perlombaan dan kegiatan Pentas Seni Siswa (PENSI). Di samping memperingati HUT Perak, SMA N 7 Denpasar juga mewakili Kota Denpasar dalam lomba Wawasan Wiyata Mandala tingkat Propinsi Bali. Penilaian dari tim Propinsi Bali akan dilaksnakan pada Rabu (3/9) besok. Disamping itu dalam upaya mengatasi kemacetan di Kota Denpasar, pihaknya juga melaksanakan jam belajar mengajar disekolah dimulai pada Pukul 06.50, program ini telah berjalan selama empat tahun. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif dalam menanggulangi kemacetan di Kota Denpasar. R-004
Guru-guru SMA PGRI 2 Belum Miliki Buku Mapel
FB/BLAS
ENTEPRENEURSHIP- siswa SMA PGRI 2 diberikan pengetahuan entrepreneurship untuk dapat mandiri setelah lulus
DENPASAR-Fajar Bali Guru-guru SMA PGRI 2 Denpasar masih terkendala buku mata pelajaran (mapel) untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Hingga saat ini buku untuk guru belum dikirim dari pusat, sehingga guru harus kreatif agar dapat memperlancar proses pembelajaran. Menurut Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, I Komang Arta Saputra, S.Pd.M.Pd., buku mapel untuk pegangan guru, bukan hanya untuk SMA PGRI 2 saja, tetapi secara merata belum dimiliki guru se-Kota Denpasar. Saputra ngemukakan tentang pengadaan buku mapel untuk guru kepada koran ini di ruang kerjanya Senin (1/8). Untuk melayani siswa, maka guru SMA PGRI 2 melakukan solusi dengan meminjam buku
siswa dan menggunakan online. Sedangkan kebutuhan buku-buku mapel untuk siswa sudah terpenuhi. Untuk segera sampai ke tangan siswa, maka Saputra sendiri yang langsung mengambil buku-buku mapel tersebut di gudang buku. Bila menunggu diantar petugas dari gudang penyimpan buku, maka akan terlambat sampai ke siswa, karena seluruh sekolah harus dilayani petugas gudang buku, maka akan menyita waktu. Khusus kelas X dan XI, sudah menggunakan kurikulum 2013, namun bagi kelas XII masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Saputra menuturkan, untuk kebutuhan proses pembelajaran, SMA PGRI 2 menggandeng SMAN 4 Denpasar, sehingga 50 guru SMAN 4 men-
gajar di SMA PGRI 2. Total guru-guru di SMA PGRI 2 saat ini 80 orang, dan 30 guru merupakan guru non PNS. Jumlah siswa SMA PGRI 2 kelas X,XI dan XII, 665 orang, dan ratio antra guru dan siswa sebanding, ujar Saputra. Untuk melayani siswa, SMA PGRI 2 telah memiliki gedung yang representatif, serta dilengkapi laboratorium. SMA PGRI 2 tidak memiliki jurusan bahasa, hanya jurusan IPA dan IPS. Sekolah yang berlokasi di Monang-maning ini, merupakansekolah plus, karena selain ilmu pengetahuan, juga plus skill yakni pariwisata untuk bidang akomodasi perhotelan. Untuk kebutuhan skill pariwisata, sekolah sudah memiliki ruang praktik akomodasi perhotelan yang memadai. Selain itu sekolah juga menerapkan entrepreneurship (pengetahuan kewirausahaan red) kepada siswa. Saat ditemui koran ini, siswa sedang melaksanakan praktik menganyam jenis kebutuhan untuk upcara dengan menggunakan bahan baku daun lontar. Tujuannya sambung Saputra, agar lulusan sebelum bekerja dapat mandiri, baik melalui skill pariwisata mau pun entrepreneurship yang didapat di sekolah. Siswa SMA PGRI 2 bukan saja hanya dibekali ilmu pengetahuan dan skill, tetapi juga karakter.
Oleh krena itu institusi ini terus melakasanakan pembangunan karakter siswa, karena karakter sangat menentukan setelah di masyarakat. Saputra memberikan contoh, agar siswa memiliki rasa nasionalisme, tidak hanya saat mempertingati proklamasi kemerekaan RI, seperti pada peringatan proklamasi kemerdekaan RI ke-69 baru-baru ini. Tetapi rasa memiliki nasionalisme ditindak lanjuti melalui pendidikan karakter selama siswa masih di SMA PGRI 2. Selain itu juga lagu-lagu kebangsaan serta lomba-lomba lainnya berciri karakter dalam memperingati proklamasi kemerdekaan RI, termasuk lokal genius juga harus selalu terpatri dalam diri siswa, karena merupakan bagian dari pendidikan karakter. Memperingati proklamasi kemerdekaan RI tahun 2014 baru lalu, SMA PGRI 2 dalam membangun karakter, juga menggelar lomba musikalisasi, puisi perjuangan, paduan suara lagu-lagu kebangsaan, jalan indah dan lainnya. Ketigapuluh lima siswa itu secara rinci, 19 siswa kelas X dan kelas XI, memperoleh Rp 2 juta/siswa dan 16 siswa kelas XII memperoleh Rp 1 juta/siswa. Khusus kelas X dan XI untuk beasiswa tersebut, sekolah sudah mengajukan usulan. Selain akademik, SMA PGRI 2 juga memiliki non akademik. W-001
Dinilai tim Lomba Wiyata Mandala Provinsi Bali
SMAN 1 Rendang Jagonya Wiyata Mandala AMLAPURA-Fajar Bali SMAN I Rendang jagonya wiyata mandala, karena menjadi duta Kabupaten Karangasem dalam Lomba Wawasan Wiyata Mandala (WWM) tingkat Provinsi Bali.SMAN 1 Rendang dinilai tim penilai lomba WWW Provinsi Bali Senin (1/9) dipimpin Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Provinsi Bali, Ni Made Suarti, dihadiri Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH. Kepala SMAN 1 Rendang I Wayan Janiarta, S.Pd, M.Si melaporkan, SMAN I Rendang telah melaksanakan 8 standar pendidikan selama 17 tahun berjalan, baik tingkat Provinsi mau pun nasional. Pada bidang akademis juga meraih berbagai prestasi di nataranya, juara 1 olimpiade Bahasa Jerman ke tingkat nasional 2009, peraih NEM tertinggi Bali jurusan bahasa 2010, Juara 1,2,3 lomba melukis Propvnsi Bali 2010, juara olimpiade sain geografi 2013 dan 2014 dan Juara 1 guru mata pelajaran (mapel) biologi dan sekolah adiwiyata nasional tahun 2012. Untuk non akademis juga mengantongi prestasi Juara liga sebuah media di Denpasar,juga liga pelajar sampai tahun 2014. Juara Karangasem Idol 2014 dan juara 3 Baleganjur tingkat kabupaten dan lainnya. Tenaga pendidik yang mendukung proses belajar mengajar sebanyak 50 orang dan 19 tenaga kependidikan, dengan 28 jenis ekstra akademis dan non akademis. Dalam penerimaan siswa baru tahun lalu mendapat 200 siswa, dan tahun ini lebih meningkat karena SMAN ini memperoleh 240 siswa baru. Sekaligus sebagai sekolah penerima siswa terbanyak di Kabupaten Karangasem. SMAN 1 Rendang, satu-satunya sekolah
FB/IST
Tim penilai WWM provinsi Bali ketika lakukan penilaian di SMAN 1 Rendang Karangasem
yang menyelenggarakan pendidikan 3 bahasa yakni Inggris, Jepang dan Jerman. Di luar kurikuler ditujukkan untuk mewadahi potensi peserta didik difasilitasi melalui berbagai jenis kegiatan ekstra kurikuler (eskur), ujar Janiarta. Diharapkan eskur dapat menampung berbagai kepentingan peserta didik sesuai dengan potensi diri dan minat masing-masing dengan melibatkan pembinaan baik kalangan internal sekolah maupun luar sekolah. Kadisdikpora Prop Bali diwakili Ida Bagus Oka Windusara, mengatakan, WWM sebagai lingkungan pendidikan mengedepankan proses pembudayaan tata kehidupan sekolah yang menanamkan rasa memiliki dengan harapan mampu menjadi lembaga yang berperan membudayakan kehidupan manusia murni, dan unggul dan kompetitif untuk mencerdaskan bangsa. Lima hal pokok yang saling berkaitan dalam lingkungan WWM antara lain, sekolah sebagai lingkungan pendidikan, wewenang dan tanggung jawab kepala sekolah, hubungan guru dan orang tua murid, sifat warga sekolah terhadap martabat dan citra guru serta sekolah dan masyarakat. Widuarsa membenarkan, upaya meningkatkan mutu pendidikan secara nasional, merupakan salah satu program yang
sedang dilaksanakan pemerintah guna memberi jaminan mutu layanan kepada pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal. Lomba WWM diharapkan dapat mendorong dan memberikan motivasi bagi sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah secara bertahap berkelanjutan terencana, dan berkompetitif secara berjenjang. Penilaiannya dititik- beratkan pada aspek penataan lingkungan, sarana prasarana sekolah , aspek administrasi dan aspek kegiatan belajar mengajar. Bupati Karangasem, I Made Sukerana, SH mengatakan, pembangunan sektor pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah sesuai amanat UU. N0 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Lomba WWM merupakan program strategis memotivasi seluruh komponen pendidikan untuk lebih berperan aktif dalam pengelolaan sekolah sebagai lingkungan sekolah. Tujuannya, untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengelolaan sekolah SMAN,termasuk swasta dalam menciptakan sekolah sebagai lingkungan pendidikan dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hm*
Kolaborasi Musik Tradisional dan Modern Mengagumkan
FB/BLAS
KOLABORASI- Guru dan siswa SMAN 7 Denpasar tampil membawakan lagu sampun nang lalik dan linyok somaya diiringi kolaborasi musik tradisional dan modern
DENPASAR-Fajar Bali Puncak HUT SMAN 7 ke-25 Denpasar dihiasi pentas seni dengan menyajikan lagu sampun nang lalik dan tari linyok somaya, ciptaan Drs. I Gst Made Kentika, guru Bahasa Inggris
dan Bahasa Jepang SMAN 7. Kedua lagu tersebut ditampilkan siswa-SMAN 7, diiringi kolaborasi musik tradisional dan modern. Seperangkat alat musik tradisional gambelan dan alat music modern terdiri
dari gitar, keyboard, biola dan drum dimainkan siswa dan guru, membuat tamu yang hadir terpanah ke panggung. Wakasek Humas SMAN 7 Denpasar, Cok Istri Mirah Kusuma Widiawati,di SMAN 7 saat puncak HUT Senin (1/8) menjelaskan, siswa dan guru bersama-sama ikut mengambil bagian dalam acara musik tradisional dan modern dalam mengiringi kedua k lagu tersebut. SMAN 7 tidak membedabedakan guru dan murid untuk menyatu dalam bidang seni, ujar Widiawati. Made Kentika merupakan guru yang punya talenta di bidang seni, sehingga melalui kreativitasnya mampu menghasilkan lagu sampun nang dan linyok somaya. W-001
Senator Terpilih Siap Pimpin Bali Hadiah MEA 2015 – WTO 2020
DR. Wedakarna Beri Medali Sekjen PBB Ban Ki Moon Di Ajang UNAOC Perhelatan United Nation Alliance Of Civilitations ( UNAOC ) yang dihelat Perserikatan Bangsa – Bangsa ( PBB ) di Bali yang dihadiri sejumlah kepala negara anggota PBB, menjadikan sosok Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III,SE(MTRU),M.Si., sebagai bintang pemuda yang berhasil meraih atensi dunia. Disaat pejabat di Bali menjadi penonton dalam perhelatan internasional itu, tapi ada sosok muda Bali yakni Dr. Arya Wedakarna yang Rektor Universitas Mahendradatta Bali menembus ring satu bertemu dengan orang nomer satu di dunia yakni Ban Ki Moon ( Sekjen PBB ) disela – sela pertemuan internasional. Bahkan Dr.Arya Wedakarna didaulat menjadi speaker dalam sesi IESCO bertema ”Ecological Civilizations Time Calling Of Common Values” yang berjuang untuk melestarikan alam lingkungan Bali termasuk perjuangan menolak reklamasi Tanjung Benoa serta mendesak dunia ikut menjaga Bali. Pujian terhadap hal ini diungkapkan oleh Stuart Scoot ( Panelis IESCO asal AS ) terhadap kiprah Dr. Arya Wedakarna. ”Saya belum pernah melihat pemuda Indonesia yang sangat berprestasi ONLINE: www.fajarbali.com
FB/IST
PBB – Dr. Shri I Gst Ngurah Arya Wedakarna MWS III ( President The Sukarno Center ) Bersama H.E Ban Ki Moon ( Sekretaris Jendral PBB ) Di UNAOC
seperti Dr. Arya Wedakarna. Diusianya yang sangat muda, ia bergaul dengan Presiden, Perdana Menteri dan Pimpinan Organisasi Internasional. Tidak sembarang orang bisa menemui Sekjen PBB. Dia adalah orang nomer satu didunia, bahkan di Markas PBB New York saja, para presiden dari seluruh dunia sampai antre bertahun – tahun bisa bertemu. Dan di Bali, sosok Dr. Arya Wedakarna bisa bertemu dengan mudahnya. Ini artinya, be-
liau adalah sosok diplomat hebat. Saya yakin beliau bisa menjadi Pemimpin Bali dan Pemimpin Indonesia, apalagi usianya masih 34 tahun. Bali sangat beruntung memiliki sosok pintar seperti Dr. Wedakarna. ”ungkap Stuart Scoot ( Mantan Tim Penasihat Lingkungan Hidup Wapres AS, Al Gore ). Menanggapi pemberian Medali The Sukarno Center pada Sekjen PBB, pihaknya mengatakan, akan terus memperjuangkan Bali dipanggung internasional demi
Bali Berdaulat. ”Selama ini banyak orang luar yang memanfaatkan energi Bali, tapi bangsa Indonesia sendiri kurang menyadari kehebatan Bali. Saya adalah anak bangsa yang sangat sangat bangga terhadap Bali. Bangga yang sebenarnya adalah bangga ketika kita hadir dalam forum diplomasi internasional dan bisa berbicara tentang masalah Bali dengan pemimpin dunia. Ini adalah salah agenda perjuangan saya, menjadikan orang Bali sebagai warga kelas satu ( First Class Citizen ). Kalau mau kelas satu ya anak muda harus bergaul dengan pemimpin dunia. Jangan jadi generasi local player. Saya siap pimpin anak muda Indonesia hadapi ASEAN 2015 dan WTO 2020”ungkap Wedakarna yang juga Senator RI Terpilih dari Bali yang juga anggota Forum Rektor Bali ini. Dalam UNAOC ini, Dr. Wedakarna juga berbicara tentang kesiapan dirinya untuk membawa delegasi Indonesia ke Venezuela pada 2015 diajang 60 Gerakan Non-Blok ( Non Alligment Movement ). Direncanakan Dr. Wedakarna akan bertemu dengan Presiden Venezuela Maduro di Caracas. KJS
Layouter: Wiadnyana
EKONOMI
8
T-Shit Barong dan Kain Pantai, Favorit Wisatawan Domestik
VALAS Mata Uang
Beli
Jual
USD
11.809
11.611
AUD
11.127
10.727
CHF
12.917
12.567
CAD
10.943
10.593
GBP
19.631
19.231
EUR
15.575
15.175
JPY
114.62
110,62
HKD
1.586
1.436
SAR
3.323
2.923
SGD
9.573
9.173
FAJA R BALI
SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Sumber: bni
AHASS Baligathering 2014 Guna meningkatkan komunikasi, kebersamaan dan rasa kekeluargaan personel AHASS di Bali, Astra Motor Bali menggelar AHASS Bali Gathering yang dilaksanakan pada 31 Agustus 2014 bertempat di D’Kubu Strawberry Farm. Kegiatan yang berlokasi di kebun Strawbery yang terletak di kawasan Bedugul ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan diantara sumber daya manusia di AHASS Bali. Kegiatan yang dilakasanakan untuk para SDM AHASS sendiri terdiri dari mekanik, Front Desk, Part Counter, Part Man, Kasir dan Kepala Mekanik untuk meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab para SDM AHASS Bali dalam melaksanakan kegiatan di AHASS dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pemilik motor Honda. Dalam kegiatan ini hadir seluruh SDM AHASS wilayah Bali berjumlah sekitar 1000 orang. Terdapat banyak game guna melatih kerjasama dan kekompakan para SDM AHASS yang mana game game tersebut bertema seputar 17 Agustusan. Juga terdapat hiburan seperti Lawak Cedil, musik dan dancer guna menghibur hari istimewa yang disipkan khusus bagi para SDM AHASS ini. “Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada para mekanik dan SDM AHASS yang memang kita adakan sebagai sarana komunikasi anatar SDM AHASS di wilayah Bali guna meningkatkan kerjasama dan rasa kekeluargaan di kalangan AHASS wilayah Bali” ungkap Dharma Widjaja. Dalam kegiatan ini juga dibagikan doorprize. “Sebagai hadiah utama disiapkan motor Honda CB150R, New Vario 110 FI dan Honda BeAT,” tambah Technical Service Manager Astra Motor Bali tersebut. Rls
FB/IST
Hadapi ‘Perang Ekonomi’ 2015, Tingkatkan Kemampuan SDM DENPASAR - Fajar Bali Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 sudah ada di depan mata. Itu artinya, masyarakat Indonesia segera akan menghadapi berbagai tantangan. Tak hanya tantangan yangg mesti dihadapi sumber daya manusia (SDM), Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali Gde Sumarjaya Linggih mengungkapkan bahwa, ancaman serta peluang pasar tentu akan lebih terbuka. “Kondisi itu hendaknya dapat diantisipasi pelaku usaha, tenaga kerja dan masyarakat. Salah satu cara yakni meningkatkan kualitas SDM,” ujar Sumarjaya di Denpasar belum lama ini. Pria yang kerap disapa Demer ini melanjutkan, selain itu kebijakan yang berasal dari pemerintah atau aturan - aturan lokal sebaiknya berpihak kepada para pelaku usaha. Di sisi lain tambahnya, para pekerja hendaknya mengimbangi dengan penguasaan bahasa asing dalam menghadapi pasar global MEA 2015. Demer menambahkan, minimnya SDM yang menguasai bahasa asing menyebabkan kurangnya jaringan di dunia internasional. “Para pekerja harus bisa menguasai bahasa asing agar tidak mengurangi jaringan di dunia internasional,” imbuhnya. Sejak MEA 2015 ditandatangani pada tahun 2009 lalu, pemerintah sebut Demer mesti mengeluarkan kebijakan yang memudahkan pengusaha lokal menjadi pengusaha andal. Selain itu sambungnya, pemerintah mesti membantu dalam peningkatan SDM, membantu fasilitas pemasaran baik di dalam maupun luar negeri. Hal lain yang tentu tidak kalah penting sebut Demer yakni memberikan kemudahan untuk akses - akses permodalan sehingga ketika pengusaha Bali diterjunkan dalam perang ekonomi tentunya mampu memenangkan persaingan dalam MEA 2015. Demer berharap, pemerintah terus intens berkomunikasi dengan para pelaku usaha di Bali serta organisasi - organisasi pelaku ekonomi khususnya KADIN. Organisasi KADIN tambahnya, telah diatur dengan Undang Undang (UU) No. 1 Tahun 1987 dan ini seharusnya menjadi mitra atau semacam pemberi masukan dalam menghadapi MEA 2015 nantinya. W-011
Dari beberapa produk berbahan dasar kain berdesain khas Bali yang ditawarkan para pedagang di lantai II, pasar seni Kumbasari, Denpasar, ternyata produk T-shit berdesain Barong Dan kain Pantai Lukis cendrung dipilih para wisatawan domistik untuk dijadikan buah tangan. DENPASAR-Fajar Bali Salah seorang pedagang produk T-shit, daster dan beberapa produk yang berbahan dasar kain di Blok H, lantai II, pasar seni Kumbasari, Denpasar, I Luh Putu Riasih, mengakui, meskipun suasana agak sepi akan tetapi beberapa tamu mancanegara sempat ada yang berbelanja kemari. “Kebanyakan mereka mencari kaos dan kain pantai berciri khas Bali, yang sebagian besar dipakai sebagai oleh-oleh,” papar Riasih, Senin (1/9) kemarin. Dikatakan, untuk jenis desain yang diminati adalah gambar Barong untuk T-shit sedangkan untuk kain pantai gambar yang
FB/AGUNG
Para penjual beberapa produk berbahan dasar kain di lantai II pasar seni Kumbasari, Denpasar terlihat sedang melayani pembeli menjadi favorit adalah bergambar bunga dengan warna dan ukuran bervariasi. Saat kondisi seperti saat ini dalam sehari Riasih mengaku hanya bisa menjual lima sampai sepuluh pcs untuk kedua varian produk dagangan tersebut. “Berbagai motif diminati dari dua varian produk yang kami tawarkan saat ini. Sedangkan untuk pening-
katan penjualan yang paling ramai biasanya pada saat dekat libur lebaran dan libur sekolah dibanding dengan hari-hari biasanya,” ujarnya. Harga yang ditawarkan hampir bervariasi mulai dari Rp 15 ribu per buah sampai Rp 20 ribu untuk produk T-shit dengan desain Barong dan produk kain pantai dijual dengan harga mulai
dari Rp 15 ribu sampai dengan Rp 25 ribu per lembar. Dari tiga tahun menekuni usahanya dirinya mengatakan keuntungan yang didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pedagang di Blok lainnya dan jenis usaha dagang yang sama pemilik stand Busana Sari, yang namanya tidak ingin dikorankan ini meyampaikan, dari sekian
Endek Motif Lebih Diminati
DENPASAR-Fajar Bali Kain Endek bermotif sampai saat ini masih diminati pasar lokal terutama konsumen dari kalangan menengah keatas. Pemilik toko “Arka Jaya” di Jalan Turi, Kesiman, Denpasar, Hery yang menjual berbagai macam kain (Kain Kebaya, Kamen dan Kain Endek) grosir maupun eceran, mengakui, kain endek sampai saat ini masih mendapat tempat dihati para konsumen di Denpasar dan beberapa kota lainnya di Bali. Jika dibandingkan dengan kain endek polosan (tidak bermotif ), para konsumen lebih cendrung mmeilih kain endek motif. Hal itu dikarenakan banyak variasi motif yang ditawarkan sehingga para konsumen lebih banyak pilihan untuk dijadikan koleksi. “Konsumen biasanya akan memadukan motif yang ada dalam kain endek dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan para konsumen itu sendiri,” jelas Hery, Senin (1/9) kemarin. Terkadang, endek dibentuk atau dibuat beragam seperti dijadikan jas, rok, pakian kantor serta dress dengan berbagai macam motif kain endek. Untuk harga dari beberapa kain endek yang ditawarkan di toko miliknya bervariasi mulai dari Rp 180 ribu sampai dengan Rp 600 ribu per kain dengan ukuran tertentu. Hal yang sama juga disampaikan pemilik usaha “Tirtha Sari Endek Sampalan Bali” Jalan Tukad Yeh Aya, Renon, Denpasar, Ni Luh Tir-
LBF Raup Transaksi Rp 3,2 M
Sarjana : Akan Dijadikan Agenda Tetap
FB/IST
tha, menyampaikan, kebanyakan konsumen yang menghampiri usahanya mencari kain endek berkwalitas dan yang memiliki motif terbaru. “Kain endek dengan motif terbaru paling dicari konsumen saya saat ini, yang mana sebagian besar kain endek tersebut akan dijadikan baju kantor. Apa lagi sekarang Pemerintah Kota Denpasar sedang mengalakan penggunaan kain jenis ini untuk digunakan para pegawainya dikantor-kantor Pemeritahan,” ujarnya. Tirtha menambahkan, untuk harga beberapa produk kerajinan
kain endek bermotif yang dijual di usahanya tidak dipatok berapa besaranya. Semua disesuaikan dengan kemampuan dari konsumen sehingga selera dan motif yang diminati sepenuhnya bebas ditentukan pembeli sesui dengan kemampuan kantong. “Kebanyakan koleksi kain endek yang ada ditempat saya didatangakan dari beberapa daerah di Bali seperti misalnya dari Karangasem, Buleleng dan Klungkung. Tentunya dengan beberapa cirikhas dan keunikan yang dimiliki dari masing-masing asal dari kain endek itu sendiri,” tutupnya. M-004
akhir tahun nanti ada perayaan Natal dan Galungan. “Tugas pemerintah provinsi (Pemprov) Bali sangat berat,” ujarnya Senin (1/9) di Denpasar kemarin. Panusunan menambahkan, 4 bulan ke depan perlu komunikasi khusus antar. Instansi terkait hal ini. Apalagi sambungnya, pada Desember. 2014 nanti potensi inflasi naik sangat tinggi. Berdasarkan data BPS Bali, pen-
dorong inflasi di Agustus 2014 yakni inflasi yang terjadi di Kota Singaraja yang mencapai 4,64 persen dan Kota Denpasar 3,74 persen. Menurut Panusunan, tingginya inflasi di 2 kota tersebut dikarenakan meningkatnya biaya pendidikan selain bahan baku pokok seperti beras yang juga naik. “Dua komponen itu saja. Khusus pendidikan dikarenakan pergantian masa sekolah jadi agak meningkat,” ujar Panusunan. W-011
Bali Berat Kejar Target Inflasi Akhir Tahun DENPASAR - Fajar Bali Bali dalam beberapa bulan kedepan perlu bekerja ekstra keras untuk memenuhi target inflasi akhir tahun yang berjumlah 5,2 persen. Hal ini dikarenakan, inflasi sampai Agustus 2014 lalu sebesar 3,9 persen secara year on year (yoy). Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar, sulitnya untuk mencapai inflasi akhir tahun disebabkan karena di
produk yang ditawarkan kaos bermotif Bali cendrung masih diminati para wisatawan domistik yang berkunjung di pasar seni, Kumbasari, Denpasar. “Ya rata-rata para pengunjung mencari produk untuk dijadikan oleh-oleh sebagian besar berjenis kaos dan itupun yang dicari pasti dengan model terbaru,” ungkapnya. Meski demikian, bukan berarti desain dan model baju kaos lama kurang diminati para konsumen, terutama untuk baju kaos dengan motif Barong serta beberapa produk kain pantai lukis juga diminati. Selain dua varian produk tersebut, untuk produk lain seperti daster dan rok bermotif cirikhas Bali terbaru juga sangat digemari para konsumen. “Beberapa produk berdesain baru juga jadi incaran pembeli yang mana mereka kebanyakan sudah mengetahui desain, bentuk dan ukurannya meskipun mereka belum sempat datang kemari. Hal tersebut dikarenakan sebagian konsumen sudah mengetahuinya lewat sosial media yang mungkin telah diungah oleh beberapa pedangang yang berjualan disini (pasar seni Kumbasari, Denpasar),” tandasya. M-004
DENPASAR - Fajar Bali Legian Beach Festival (LBF) ke-8 telah berakhir beberapa waktu lalu. Dalam pelaksanaanya selama 4 hari (28 - 31 Agustus) tersebut tercatat jumlah transaksi mencapai Rp 3,2 miliar. Ketua Panitia LBF I Nyoman Sarjana menyatakan, angka tersebut didapat dari anjungan para peserta yang mengikuti event tersebut. “Rata - rata dari anjungan keseluruhan yang mencapai 80 stand tersebut meraup transaksi senilai Rp 3,2 miliar,” ucapnya saat ditemui di sela - sela penutupan LBF beberapa waktu lalu. Dalam event LBF ke 8 ini terang Sarjana, kegiatan dipenuhi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang kebetulan datang berlibur ke Bali. Pihaknya juga mencatat, kunjungan ke festival tahunan tersebut selalu mengalami peningkatan. “Terbukti dari pendapatan penjualan di masing - masing anjungan peserta yang tercatat meningkat signifikan dibandingkan event sebelumnya,” sebut Sarjana. Sarjana menambahkan, kegiatan tahunan tersebut akan terus berlanjut secara berkesinmabungan karena sudah menjadi agenda tetap Desa Legian. “Festival ini akan menjadi agenda tetap Desa Legian,” ujarnya. Suksesnya kegiatan yang juga menjadi promosi pariwisata kawasan Legian ini ungkap Sarjana, dapat berjalan sukses karena dukungan dari seluruh masyarakat Legian. “Walaupun masyarakat kesehariannya sibuk dengan aktivitasnya sehari - hari, mereka masih menyempatkan untuk meramaikan acara tersebut,” ungkapnya. Sarjana melanjutkan, selain dari masyarakat dukungan juga berasal dari semua pihak. Oleh karenanya, pelaksanaan LBF mendatang diharapkan peran serta seluruh masyarakat maupun pihak - pihak lainnya dapat terus terjaga. “Kegiatan ini adalah salah satu media untuk promisi pariwisata baik untuk kawasan Legian dan sekitarnya serta daerah - daerah lainnya di Indonesia yang ikut serta melakukan pameran untuk promosi,” ujar Sarjana. Dalam event LBF kali ini, beberapa daerah yang ikut serta melakukan promosi berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Papua, Kabupaten Ogan Komilir Olu (OKU) Kabupaten Sumatera Utara dan Kabupaten Kalimantan Selatan. W-011
Layouter: dejerie
FAJA R BALI SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
PARIWARA
HERIKY computer SERVICE & SELL
Laptop, Komputer, Printer, Hardware, Software Hp: 085 638 466 12 / 087 860 885 964 E-mail: erikhoki6@gmail.com Jl. Pasekan Batuaji, Batubulan Kangin-Sukawati
524/I/TTV
9
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
501/VIII/KJS
500/VIII/KJS
519/I/TTV
018/I/FB/KTR
419/XI/AGN
518/I/IGR
ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil Vellfire
864/VII/KTR
Fortuner
Elf Include BBM + driver 12 jam / hari
Inova
Hubnngi :
082237658590
836/VI/WS
MATAHARI AUTO GALERY NEW MODEL HARRIER 2.0
putih
NEW VELLFIRE ZG hitam 18Speaker SUBARU BRZ
Th2012 AsDK
HARRIER 2.4 Th’11+07Slv LPrem WRANGLER 3.6 SPORT Th’13 AsDK VELLFIRE GS’13 hitam Tg1 KM4Rb LEXUS RX 270’13 hitam AsDK
Hubnngi :
(0361) 7893104
Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar 555/II/WS
517/I/IGR
166/VI/FB/IGR
453/XII/AGN
Layouter: Wiadnyana
10
SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 | TAHUN XV
FB/DONI
Bupati Eka bercengkrama dengan pedagang di Pasar Baturiti
FB/DONI
FB/DONI
Bupati Eka saat meresmikan revitalisasi Pasar Tradisional Baturiti.
Bupati Eka berfoto bersama tukang suwun usai memberikan bantuan di pasar Baturiti
Revitalisasi Pasar Tradisional
Menuju Pasar Tujuan Wisata Pemkab Tabanan memproyeksikan pasar Marga dan Baturiti mengikuti jejak pasar Candiku n i n g , B e d u g u l Kecamatan Baturiti, sebagai pasar tujuan wisata andalan.
TABANAN-Fajar Bali Guna mewujudkan hal itu, Pemkab Tabanan terus melakukan berbenah, mulai infrastruktur, penataan los-los yang ada maupun kebersihannya terus ditingkatkan. Untuk tahun 2014 beberapa pasar tradisional direvitaliasasi. Seperti yang tengah berlangsung pasar tradisional Marga, dan pasar Baturiti. Bupati Tabanan Ni Putu Eka
Target PAD Pasar Rp 2,756 M per Tahun
TABANAN-Fajar Bali Dari 13 pasar tradisional yang ada di Kabupaten Tabanan, Pemkab menargetkan PAD yang masuk ke kas daerah sebesar Rp 2,756 miliar. Dari target itu Pasar Tabanan yang paling banyak sebesar Rp 790 Juta. Hingga bulan Juli 2014, target PAD dari pasar tradisional sudah mencapai 601 persen atau sudah terealisasi sebesar FB/DONI Rp 1,680 miliar. “Kami I Nyoman Sudarma optimis di bulan Agustus sampai Desember mampu memenuhi target PAD dari Pasar Tradisional yang kami pasang Rp 2,756 miliar,” jelas Kadispenda dan Pasedahan Agung Tabanan Nyoman Sudarma. Dua pasar tersebesar yakni pasar Tabanan dan Kediri menjadi penyumbang PAD terbanyak. Pasar Tabanan ditarget Rp 790 Juta per tahun dan Pasar Kediri Rp 566 Juta per tahun. “Kami terus berupaya mencari terobosan agar pemasukan dari pasar bisa meningkat,” tandasnya. W-004
Revitaliasi Pasar Baturiti
Bersumber dari DAK dan Pendamping APBD Rp 1,012 M TABANAN-Fajar Bali Setelah tidak pernah tersentuh perbaikan, pada tahun 2014 ini untuk pertama kalinya Pasar kebanggaan milik masyarakat Baturiti diperbaiki. Setelah mendapatkan program revitalisasi, selanjutnya disersmikan oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Pembangunan revitalisasi pasar Baturiti dibangun dengan dana sebesar Rp 1,012 miliar. Dana tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 849,35 juta dan dana pendamping dari APBD sebesar Rp 162,96 juta. Hingga kini realisasi proyeknya telah mencapai Rp 819,4 juta. Sementara sisanya Rp 104,885 juta akan digunakan untuk pembuatan saluran drainase. Menurut Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag Kabupaten Tabanan, AA. Gede Dalem Tresna Ngurah, revitalisasi yang telah dilakukan di Pasar Baturiti, meliputi pembangunan 8 unit los dagang, 2 unit kamar mandi dengan 6 kamar dan pembangunan 275 meter saluran drainase. “Kedepan, sisa dari nilai proyek ini akan segera digunakan untuk pembuatan saluran drainase depan pasar,” ungkapnya. Setelah meninjau Pasar Baturiti, Bupati Tabanan menyatakan perlu adanya kembali perbaikan dan penataan lingkungan pasar. Seperti, perbaikan drainase, pemadatan jalan dengan menggunakan batu sikat, perbaikan got, hingga pembongkaran pagar pasar. Hal ini diperlukan untuk mempercantik bangunan Pasar baturiti. “Setelah pasar cantik dan bersih, maka wisatawan asing maupun domestik pasti akan datang berkunjung. Imbasnya pada pendapatan para pedagang pasar,” tandas Bupati Eka. W-004
Wiryastuti saat meninjau revitalisasi pasar Baturiti mengatakan, jika pasar tradisonal ditata dengan baik, menyangkut infrastruktur jalan, drainase, dan penunjang lainnya tidak menutup kemungkinan pasar tradisional menambah deretan pasar tujuan wisata di Tabanan. “Kita sedang menuju kesana yakni mewujudkan pasar tradisional sebagai tujuan wisata baru di Ta-
banan,” tandas Bupati perempuan pertama di Gumi Bali ini. Untuk pasar Baturiti, Bupati Eka meminta selain perbaikan drainase, pemadatan jalan dengan menggunakan batu sikat, perbaikan got, hingga pembongkaran pagar pasar, juga diperhatikan keseragaman tempat berjualan. Meja tempat berjualan akan digantikan dengan beton. Jika perbaikan ini rampung,
maka dipastikan Pasar Baturiti akan menjadi tujuan wisata baru bagi wisatawan. “Pasar Baturiti akan menjadi salah satu tempat w i s a t a b a g i w i s a t awa n . T i d a k hanya membuat para pembeli lebih nyaman, namun juga dapat memberikan keuntungan bagi daerah,” ujarnya. Bupati Eka menambahkan, pentingnya ditata kembali pasar tradis-
ional, karena pasar merupakan pusat ekonomi rakyat kecil. Untuk itu, pembangunan yang dilakukan harus bersinergi sehingga mampu meningkatkan pendapatan daerah. “Diakhir masa jabatan, saya berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Baturiti. Karena pasar menjadi urat nadi perekenomian masyarakat,” pungkasnya. W-004
Rp 70 Juta untuk Pemasangan Batu Sikat Pasar Tabanan
TABANAN-Fajar Bali Pasar tradisional Tabanan merupakan pasar terbesar yang ada di Kabupaten Tabanan. Penghasilan yang masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 790 Juta per tahun. Untuk memaksimalkan pelayanan dan membuat nyaman masyarakat Tabanan bertransaksi, Pemkab Tabanan menggelotor dana Rp 70 Juta untuk pemasangan batu sikat di sepanjang jalan yang ada di dalam pasar Tabanan. “Pemasangan batu sikat itu agar masyarakat yang berbelanja ke pasar nyaman, tidak becek ketika terjadi hujan,”jelas Kadispenda dan Pasedahan Agung Tabanan Nyoman Sudarma. Pemasangan batu sikat itu telah dilakukan pada tahun 2012 dan 2013. Ditambahkanya, tujuan lainya dari pemasangan batu sikat di dalam pasar Tabanan , agar kedepan pasar tersebut lebih tertata, apalagi pasar Tabanan kerap juga dikunjungi wisatawan asing dari
mancanegara. Mereka yang berkunjung kebanyakan yang akan menuju kawasan Warisan Budaya Dunia Jatiluwih. “Kami ingin ciptakan kesan, bersih dan rapi di dalam pasar,” tandasnya. Selain karena perintah dari Bupati Tabanan yang menginginkan pasar itu bersih dan rapi, supaya pasar tidak saja sebagai pusat perekonomian tapi juga bisa dijadikan tempat berekreasi. Sementara itu untuk revitaliasi pasar selanjutnya, Pemkab merencanakan perbaikan pasar Pupuan. Karena dalam pengamatan pasar Pupuan sudah harus mendapatkan sentuhan perbaikan. “Tahun 2015 pasar Pupuan kita usulkan mendapatkan perbaikan. Mengingat pasar Pupuan yang kondisinya sudah krodit,” jelasnya, yang menambahkan Pasar Pupuan ditarget memasukan pundi-pundi rupiah ke PAD sebesar Rp 145 Juta per tahunya. W-004
TABANAN-Fajar Bali Pasar Tradisional Kediri juga menjadi perhatian serius bagi Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Pekan lalu Bupati Eka bersama jajaranya turun langsung ke pasar yang memiliki luas luas lahan 7.850 meter persegi. Dari pantauan Bupati Eka, beberapa infrastruktur
sangat memperihatinkan di pasar yang juga dilengkapi dengan pasar hewan tersebut. Bau tak sedap, dari got yang mampet dan jalan yang berada di sebelah barat pasar kondisinya sudah harus mendapatkan perbaikan. Untuk tahun ini, Pemkab Tabanan mengalokasikan dana untuk perbaikan in-
FB/DONI
Suasana nyaman tampak di dalam pasar Tabanan kerena jalan di dalam pasar sudah dipasangi batu sikat.
Infrastruktur Pasar Kediri Telan Rp 100 Juta frastruktur di Pasar Kediri sebesar Rp 100 Juta. “Anggaran itu sudah tertuang dalam APBD Perubahan,” jelas Kepala Dinas Pendapatan dan Pasedahan Agung Tabanan Nyoman Sudarma. Dikatakan, anggaran tersebut akan digunakan memperbaiki jalan masuk ya n g a d a d i b a ra t p a s a r,
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat meninjau pasar tradisional Kediri
serta perbaikan got serta gorong-gorong yang mampet. “Pengerjaanya segara direalisasikan,” tandas pejabat dari Belayu, Marga ini. Sudarma menambahkan, Pa s a r Ke d i r i m e r u p a k a n pasar kedua setelah pasar Tabanan yang memiliki pendapatan terbesar. Ratarata tiap bulannya mampu
menghasilkan sebesar Rp 55 juta, dari target Rp 566 juta per tahun. Hingga Juli 2014, baru mencapai Rp 402 juta atau 71 persen. “Kami berharap dengan adanya perbaikan di Pasar Kediri, jumlah kontribusi yang dihasilkan bagi pendapat daerah akan semakin meningkat,” jelasnya. W-004
FB/DONI
Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
NASIONAL
11
Badung Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana MANGUPURA–Fajar Bali Meskipun Kabupaten Badung masuk dalam wilayah rawan bencana, namun Pemerintah Kabupaten Badung tetap siap dan tanggap terhadap bencana yang akan terjadi. Kesiapan Badung dalam tanggap bencana tersebut, dibuktikan dengan digelarnya apel kesiapsiagaan dan gelar simulasi penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami untuk memperkuat desa/kelurahan tangguh bencana, Senin (1/9) di Lapangan Desa Munggu, Mengwi. Apel dan simulasi yang melibatkan sekitar 1000 peserta,
dipimpin langsung Bupati Badung A.A. Gde Agung. Dalam kegiatan tersebut dideklarasikan pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana, dan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. Bupati secara simbolis juga menyerahkan peta evakuasi kepada kepala desa/ lurah yang ada di wilayah pesisir Badung, serta menyerahkan peralatan kebencanaan kepada Tim Reaksi Cepat BPBD Badung. Bupati dalam sambutannya m e n e ra n gka n b a hwa Badung memiliki potensi ancaman bencana yang c u ku p t i n g g i . O l e h k a re -
n a nya p e r l u m e m p u nya i mitigasi bencana yang memadai, selain pemetaan terhadap daerah-daerah yang rawan bencana, tentunya kesiapsiagaan personil dan peralatan juga diperlukan. Berkenaan dengan hal tersebut, simulasi penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami sangat penting dan strategis. “Walaupun bencana belum terjadi, namun kita sudah harus siap dalam upaya penanggulangannya. Untuk itu diperlukan kesiapsiagaan personil dengan didukung peralatan yang memadai. Demikian
pula koordinasi informasi yang sinergis dan kerjasama yang padu antara pemerintah dengan seluruh komponen masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana,” katanya. Ditambahkan, ada tiga hal yang menyebabkan Badung ini harus siap dalam hal cegah bencana. Pertama, Badung berada di kawasan rawan bencana, kedua, Badung sebagai kawasan destinasi pariwisata internasional dan ketiga, kepadatan wilayah Badung cukup tinggi. “ I n i ya n g m e wa j i b k a n kita membentuk penang-
Maju Cabup, Gde Dana Pilih Jadi Ketua Fraksi DARI HALAMAN 1 menjadi Ketua fraksi adalah keputusan DPP PDI Perjuangan yang tidak memperbolehkan menduduki posisi pimpinan dewan jika ingin maju sebagai calon bupati Karangasem 2015 mendatang. Hal itu dikatakan I Gede Dana di Gedung DPRD Karangasem, Senin (1/9) kemarin. Keputusan lebih memilih menjadi ketua fraksi adalah merujuk surat keputusan DPP yang melarang kadernya menjadi pimpinan dewan jika ada keinginan maju sebagai calon bupati.
Pun pihaknya menegaskan, selama ini telah siap bertarung merebut Karangasem satu pada pemilihan bupati dan wakil bupati Karangasem pada tahun 2015. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk merebut posisi Wakil Ketua I DPRD Karangasem. “Itu mengacu surat keputusan DPP, jika ingin maju tidak boleh menjabat pimpinan, makanya saya lebih memilih maju pada Pilbup nanti, dan menjadi ketua Fraksi,”ujar Gede Dana. Bahkan, untuk menduduki posisi Wakil Ketua I sementara yang selama ini dijabatnya, Gede Dana mengaku telah men-
girimkan nama-nama sebagai pengganti. Gede Dana mengaku hingga saat ini belum mengetahui siapa nama yang akan menggantikan posisinya sebagai Wakil Ketua I. Namun secara tegas pihaknya mengakui semua anggota DPRD Karangasem yang terpilih pada Pileg lalu mempunyai kesempatan yang sama untuk menggantikan posisinya. “Semua anggota asal PDI Perjuangan memiliki kesempatan yang sama, dan masih menunggu instruksi atau keputusan DPP PDI Perjuangan,” ujar mantan Ketua DPRD Karangasem,
periode 2004-2014 ini. Terkait dengan pembentukan alat kelengkapan dewan sendiri, Gede Dana juga mengaku, pihaknya telah melakukan rapat intern untuk membentuk alat kelengkapan dewan menunjuk siapa saja anggotanya yang akan duduk di komisi serta alat kelengkapan dewan lainnya seperti Badan Legislasi (Baleg), Badan Kehormatan (Baleg) dan Badan Anggaran (Banggar). “Rapat intern sudah, tinggal menunggu kapan rapat pembentukan alat kelengkapan dewan di DPRD,” ujarnya lagi. W-016
700 juta. Tapi perjanjian belum diubah, karena tidak segampang itu mengubah perjanjian. Ini kan persoalan hukum, tidak bisa tiba-tiba diganti,” jelasnya usai menghadiri pelantikan anggota DPRD Bali. Perjuangan Pemprov Bali untuk mendapatkan kontribusi lebih besar di BTDC tidak lantas berhenti dengan angka Rp 700 juta. Pada tahun 2012 lalu, Pemprov kembali melakukan negosiasi dengan melakukan adendum. Sehingga ada beberapa poin tambahan yang disepakati dan memunculkan hitung-hitungan baru. Hasil negosiasi itupun tak main-main. Ketika itu BTDC sepakat untuk memberikan sewa hingga Rp 3,5 miliar ke Pemprov Bali. Uniknya, di negosiasi tahap kedua ini Gubernur Pastika pun turun tangan. Pihak BTDC dibuat tak berkutik, saat Gu-
bernur mengancam akan menanami lahan seluas 39 hektar di Kabupaten Badung tersebut dengan tanaman singkong. Usai Gubernur menyampaikan niatnya tersebut, BTDC akhirnya sepakat untuk membayar Rp 3,5 miliar. “Saya dulu ancam, kalau tidak mau negosiasi, saya mau tanam singkong. Kalau saya tanam singkong 39 hektar kan banyak juga hasilnya,” ujarnya dengan nada bercanda. Lebih lanjut Gubernur menyampaikan, target Pemprov sejatinya tidak hanya mengurusi lahan di BTDC. Melainkan di seluruh pelosok Bali. Bahkan, kerja keras eksekutif sudah membuahkan hasil. Buktinya target sewa menyewa lahan yang sebelumnya ditetapkan hanya Rp 8 juta, kini hasilnya sudah melampaui hingga Rp 20 miliar.
Dengan hasil itupun Gubernur Pastika tidak lantas berpuas diri. Ia dan jajarannya, terus berupaya mengamankan aset-aset Pemprov. Meskipun Pansus Aset belum mengeluarkan rekomendasi. Salah satu upaya yang terus dilakukan sejak tahun 2008 hingga saat ini adalah memasang plang di atas aset Pemprov. Cara tersebut dinilai cukup efektif, untuk mengingatkan masyarakat agar tidak sesuka hati memanfaatkan lahan tersebut. Gubernur juga tidak lupa, meminta partisipasi masyarakat untuk menjaga plang tersebut agar tidak tercabut. “Saya serius tidak ada kong kalikong, hengki penki, dan tutup-tutupi. Saya ingin aset berikan kontribusi sebesar-besarnya untuk Pemprov Bali. Meski susah jauh melampaui target saya belum puas,” tutupnya. W-019
suma Putra menegaskan akan menjalankan tugasnya dengan serius. Proses pembentukan fraksi dan pimpinan dewan definitif menjadi priorotas. Menurutnya, fraksi merupakan perpanjangan tangan partai politik di dewan. Melalui fraksi inilah nanti masing-masing parpol akan menunjuk kader terbaiknya. Di samping itu, pembentukan pimpinan dewan definitif juga dinilai mendesak. Semuanya harus dibentuk dalam waktu dekat, sehingga anggaran program-program dalam APBN induk 2014 maupun perubahan segera dapat dijalankan. Mengenai mekanismenya, Kusuma Putra mengaku masih perlu melakukan koordinasi ke Departemen Dalam Negeri. Pasalnya, dengan terbentuknya UU MD3 memunculkan keraguan. Meski saat ini masih dalam tahap judicial re-
view, DPRD Bali membutuhkan kepastian. Apakah UU itu saat ini dijalankan atau tidak. “Tapi yang saya tahu, UU MD3 itu hanya untuk di DPR RI, di daerah tidak, masih menggunakan pola lama, dengan perolehan kursi terbanyak. Untuk saat ini di PDIP masih dibicarakan untuk nama-nama yang akan diusulkan,” paparnya. Walaupun demikian, sebagai Parpol peraih kursi terbanyak, PDIP sudah mempersiapkan dua nama untuk diseleksi. Yakni, Sekretaris DPD PDIP Bali, Nyoman Adi Wiryatama dan Bendahara DPD PDIP, Ketut Tama Tenaya. “Kalau di DPIP nanti ada SK-nya dari internal partai. Kalau Ketuanya tidak maju, masih ada sekretaris dan bendahara. Pak Adi Wiryatama dan Tama Tenaya sudah diseleksi,” ujarnya. Sementara Gubernur Bali, Made Mangku Pastika meng-
ingatkan agar anggota dewan baru fokus pada tiga fungsi utamanya. Yakni legislasi, penyusunan anggaran, serta pengawasan. Dalam menjalankan fungsi sebagai legislasi, penyusunan Peraturan Daerah (Perda) diharapkan tidak hanya berdasar pada keilmuan. Perda harus merefleksikan aspirasi masyarakat Bali. Sehingga hasilnya tidak mampu menyelesaikan permasalahan, bukan sebaliknya menambah masalah. Sedangkan dalam penyusunan kebijakan anggaran, wajib didasarkan pada prinsip 4 pro. Pro-Poor (pemberantasan kemiskinan), Pro-Job (perluasan lapangan kerja), Pro-Growth (peningkatan pertumbuhan) dan Pro-Environment (pelestarian alam dan lingkungan). “Dalam menjalankan fungsi pengawasan, hendaknya dilakukan secara dinamis dan proporsional,” ungkapnya. W-019
memupuskan harapan Dang Acharya Yoga Nanda untuk meminta bantuan tenaga pengajar ke Pemda Bangli. “Fasilitas pembelajaran di sekolah ini sangat lengkap. Hanya saja, kami kekurangan tenaga pengajar. Selama ini kami kebanyakan menggunakan tenaga relawan, jadi saat mereka lolos menjadi pegawai negeri, mereka pun tidak tugas di sini lagi. Kami harap pemerintah segera menyikapi persoalan ini,” harapnya. Ironisnya, di tengah paceklik tenaga pengajar, Yayasan Gurukula justru donobatkan sebagai sekolah percontohan penerapan kurikulum 2013. Hal inipun menimbulkan dilema di internal yayasan. Buku-buku kurikulum 2013 sudah datang,
sarana dan prasarana yayasan pun sangat mendukung. Namun, pionir yakni gurunya justru sangat terbatas. Oleh karena itu, meski tetap menerapkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran, Dang Acharya tetap merasa sedih. Ia khawatir, penerapan kurikulum baru tersebut tidak maksimal. “Anak-anak kami sangat siap, demikian juga dengan buku. Yayasan ini merupakan percontohan, jadi buku sudah lengkap tapi gurunya yang tidak ada,” ujarnya lirih. Yayasan Gurukula merupakan lembaga pendidikan bernafas Agama Hindu. Sejak diresmikan pada tahun 2003 silam, penerimaan peserta didik mulai dibuka. Mulai dari jenjang TK hingga SMA. Tidak sembarang siswa boleh bersekolah di
sana, hanya yang tidak mampu, yatim piatu, serta berprestasi. Saat ini, ada sekitar 120 siswa yang menempuh pendidikan. Jenjang SMP berjumlah 48, jenjang SMA 49, serta jenjang SD, dan TK yang tidak tinggal di asrama. Yayasan ini menerapkan pola pembelajaran formal, namun disisipi dengan ekstra dan kegiatan-kegiatan yang kental dengan Agama Hindu. “Permintaan dari masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sini besar. Tapi prioritas utama kami adalah anak-anak tidak mampu dan berprestasi. Mendidik anak-anak dengan wawasan agama tidaklah mudah. Oleh karena itu, kami perlu SDM tenaga pendidik yang benar-benar bermutu,” tutupnya. Diah Utami
Gubernur Tanggapi Aset BTDC DARI HALAMAN 1 dengan keuntungan yang diperoleh pihak BTDC. Berpijak dari hal tersebut, pada tahun 2008 ketika Gubernur Pastika menjabat untuk kali pertama, upaya renegosiasi diluncurkan. Usaha Pemprov Bali pun tidak sia-sia. Lantaran renegosiasi berhasil, dan BTDC meningkatkan pembayaran sewa menjadi Rp 700 juta. Namun, penentuan peningkatan harga sewa itu tidak diikuti oleh pengubahan perjanjian. Alasannya, pengubahan perjanjian bukanlah hal yang mudah. “Tahun 2008 saya jadi Gubernur dan melihat perjanjian tersebut perlu direnegosiasi. Oleh karena itu saya berupaya negosiasi, sehingga tahun 2009 yang tadinya kita dapat Rp 300 juta berdasar perjanjian lama, saat itu ditambah menjadi Rp
Duet Putra Buleleng Pimpin DPRD Bali Sementara DARI HALAMAN 1
kursi. Sesuai hasil Pemilihan Legislatif (Pileg), PDIP memang tercatat mengantongi kursi terbanyak di DPRD Bali. Yakni mencapai 24 kursi. Sedangkan perolehan suara nomor dua adalah Partai Golkar, yakni 11 kursi. Dengan demikian secara otomatis, Wakil Ketua DPRD sementara diisi oleh kader Golkar, Nyoman Sugawa Korry. Uniknya, meski pemilihan nama ditentukan di internal partai, baik ketua maupun wakil ketua sementara sama-sama berasal dari Dapil Buleleng. Duet putra Buleleng tersebut selanjutnya akan mengawal beberapa tugas penting. Di antaranya, memimpin rapat internal, membentuk fraksi, pengaturan tata tertib dewan, serta menjalankan proses pembentukan pimpinan dewan definitif. Usai prosesi pelantikan, Ku-
gulangan bencana berbasis masyarakat seperti forum peduli bencana dan desa/ kelurahan tangguh bencana,” tambahnya. Ke p a l a B a d a n Pe n a n g gulangan Bencana Daerah Nyoman Gede Wijaya menjelaskan, tujuan kegiatan ini yaitu untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan, komando penyelenggaraan
penanggulangan bencana secara terpadu dalam mengahadapi kondisi kedaruratan di Badung. Sasaran kegiatan untuk meningkatkan kemampuan teknis perorangan atau instansi lokal dalam penanggulangan bencana, serta meningkatkan kemampuan mekanisme penggunaan bencana lokal, terevaluasinya rencana kontijensi daerah
serta pedoman pelatihan kesiapsiagaan. Peserta simulasi berjumlah 1000 orang yang melibatkan unsur Kodim 1611 Badung, Polres Badung, BPBD Provinsi Bali, BMKG wilayah 3 Denpasar, SAR Denpasar, Forum Penanggulangan Bencana Provinsi Bali, BPBD Badung dan Dinas terkait di Badung serta para pelajar. W-014
DARI HALAMAN 1
Transisi menemui Wakil Presiden Boediono, Selasa (2/9). Saat hendak dikonfirmasi terkait pertemuan ini, Hasto tak menjawab sambungan telepon. Kehadiran Hatta diketahui tanpa sengaja. Sekitar pukul 20.30 WIB, mantan Menko Perekonomian itu sempat keluar dan berdiri di halaman rumah Surya Paloh.
Tetapi, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional itu langsung kembali ke dalam saat mengetahui banyak pewarta yang menunggu di luar rumah. Kehadiran Hatta sempat terekam kamera salah satu media televisi swasta. Hingga pukul 20.36 WIB, pertemuan para tokoh itu masih berlangsung. KP
siswa membludak. Tahun ajaran ini jumlah siswa baru 320 siswa. Jumlah total dari 28 rombong belajar (rombel) paralel mencapai 817 siswa. Sedangkan jumlah ruang kelas hanya 24 ruangan, itupun jumlah setelah dihitung dari penambahan ruang kelas baru (RKB) 6 ruangan yang kini tengah pengerjaan. Sekolah ini terpaksa menggunakan proses belajar mengajar double shift (pagi-sore), meski sesungguhnya cara belajar ini berpengaruh pada daya seraf siswa terhadap materi pelajaran. “Ya mau apa lagi, terpaksa double shift, karena keterbatasan ruang belajar”, katanya. Maka dari itu, Widianasandi berharap Pemprov Bali tetap
melihat SMPN.1 Bangli sebagai anaknya, seperti saat masih berstatus RSBI yang menjadi asuhan Pemprov Bali. Dia juga mengharapkan Pemprov membantu RKB. Tak kalah pentingnya juga agar dibantu ruang keterampilan. Sekolah ini kini sudah tak memiliki ruang keterampilan yang baik. Ruang yang ada sudah hancur lebur, dimakan usia. Untuk soal ketersediaan tanah, sekolah sudah mampu menyiapkan. “Tanah sudah ada, kami harapkan bantuan proyeknya untuk ruang keterampilan seluas 10x15 meter. Kami sudah ajukan proposal ke Pemprov, mudah-mudahan Pemprov memberi perhatian” tambahnya. W-002
Pariwisata Kota Denpasar, I Putu Budiasa belum bisa diminta maka perlu penjelasan dari pihak konfirmasinya terkait masalah terkait, seperti menyangkut per- ini, sampai berita ini diturunkan. Sebagaimana diberitakan setimbangan melakukan beberapa perubahan dalam pelaksanaan- belumnya, Fraksi Partai Golkar nya. Kemudian apakah kontrak DPRD Kota Denpasar melakuproyek mengacu pada gambar kan sidak (inspeksi mendadak) pertama atau gambar kedua. proyek penataan objek wisata Termasuk masalah penggunaan Mertasari. Dalam sidak itu terungkap proyek penataan fasilitas pasir laut. “Jika temuan itu benar, se- objek wisata Mertasari dengan baiknya proyek dihentikan se- nilai kontrak Rp 3,5 miliar lebih mentara. Tapi jika penggunaan itu, memanfaatkan pasir laut. bahan sudah sesuai kontrak, Selain itu, fisik proyek mengalami maka pasir pantai yang sebel- perubahan dari gambar awal. umnya digunakan untuk dasar Sidak dilakukan, karena rekanan paving harus dikembalikan ke yang menggarap proyek belum tempatnya semula,’’ tandas Wan- mensosialisasikan proyek itu ke dhira. Sementara, Kepala Dinas DPRD Kota Denpasar. Padahal,
semestinya proyek penataan fasilitas objek wisata Mertasari yang berskala nasional disosialisasikan kepada Dewan, sehingga jika ada pertanyaan masyarakat Dewan bisa menjelaskan keberadaan proyek tersebut. Selain masalah pengerjaan proyek, fraksi juga khawatir jika setelah proyek selesai akan menimbulkan permasalahan sosial. Terutama terkait dengan keberadaan los kuliner yang tahap pertama hanya dibangun 3 unit. ‘’Di sini kan banyak masyarakat yang berjualan, lalu los-los ini untuk siapa saja,’’ sodok Oka Mahendra, yang digadang-gadang akan memimpin Fraksi Partai Golkar DPRD Denpasar nanti. R-004
DARI HALAMAN 1
dirinya nanti tidak direkomendasikan oleh partai menjadi bakal calon bupati, akan menempuh jalur independen. “Sebagai seorang politisi, hal itu sah-sah saja dilakukan. Karena politik ini dinamis,” tandas Loka Antara. W-004
Hatta dan Jokowi di Rumah Surya Paloh tutupi oleh Pasukan Pengamanan Presiden. Para pewarta dilarang mengikuti iring-iringan mobil presiden ketujuh Republik Indonesia tersebut. Mengenai Hatta, belum diperoleh konfirmasi terkait kehadirannya malam ini, sebelum Tim
Ingin Tetap Jadi ‘Anak’ Pemprov
DARI HALAMAN 1 RSBI (yang artinya sekolah menjadi binaan Pemprov) sudah secara otomatis dihapus sejak turunnya putusan MK. “Kami sudah menyiapkan penyerahan aset-aset”, ujarnya. Tetapi kalaupun perubahan itu berkonskuensi pada tingkat kesejahteraan guru dan pegawai, namun Widianasandi masih tetap dapat memikirkan nasib siswa dan sekolah. Dikatakan, dengan lepasnya status RSBI, maka ada sistem yang berubah. Semisal soal perekrutan siswa pada RSBI yang menggunakan TPA menjadi berubah, tidak lagi menggunakan TPA. Tetapi menggunakan sistem rayon. Dengan sistem rayon, jumlah
Golkar Desak Penataan Mertasari Dihentikan DARI HALAMAN 1
Pentolan Golkar Seltim Berebut Paket Bupati
beberapa manuver yang dilakukan oleh beberapa ketua PK (pengurus kecamatan) yang ditengarainya lebih mencalonkan non kader daripada kader.
“Apapun hasil rekomendasi dari partai, dan siapa pun yang akan direkomendasi yang jelas saya masih menunggu,” tandas Loka. Ia tidak mau berandaiandai sebelum adanya rekomendasi dari induk partai. Ia juga tidak menampik apabila
Jadi Percontohan Kurikulum 2013, Paceklik Tenaga Pendidik DARI HALAMAN 1
Nanda menuturkan, guru-guru di sana memang didominasi tenaga kontrak. Sehingga saat 19 orang gurunya lolos dalam seleksi CPNS, Yayasan Gurukula justru kelimpungan. Dengan sisa 5 orang guru tetap, Yayasan bernuansa Agama Hindu ini harus pintar-pintar mengatur jam belajar siswa. Untuk sementara, sejumlah ekstrakurikuler diistirahatkan, sembari menunggu tenaga pengajar yang baru. Di samping itu, yayasan juga memberdayakan mahasiswa IHDN sebagai pengajar. Khususnya untuk menggulirkan kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran formal. Meski saat ini situasi sudah mampu dikendalikan, tapi tidak
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
12
POLITIK SBY Dapat Tawaran Jabatan dari PBB
FAJA R BALI
SELASA, 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Suara PARLEMEN
Monyet Mengganas di Lempuyang, Pemerintah harus Ambil Tindakan AMLAPURA-Fajar Bali Semakin banyaknya para pemedek yang menjadi korban gigitan kawanan monyet liar di Pura Luhur Lempuyang, tentu akan membuat takut para pemedek yang akan melakukan persembahyangan ke Pura Sad K a hya n ga n te r s e b u t . Pemerintah pun diharapkan secepatnya FB/BUDIASA m e n ga m b i l t i n d a ka n I Gede Bendesa Mulyawan dan mengantisipasi agar tidak jatuh korban lagi. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Karangasem,asal Desa Tista,Kecamatan Abang,Karangasem, I Gede Bendesa Mulyawan, Minggu (31/8) lalu. Menurutnya, dengan semakin banyaknya para pemedek yang menjadi korban gigitan monyet liar, akan sangat berpengaruh terhadap niat masyarakat melakukan persembahyangan ke Pura Luhur Lempuyang, terutama masyarakat yang hendak memedek saat siang hari. Hal itu bisa dimaklumi, karena korban gigitan monyet lebih sering terjadi pada siang hari. “Kejadian ini pasti ada pengaruhnya terhadap jumlah pemedek,” ujar anggota dewan yang juga selaku pengempon Pura Luhur Lempuyang. Politisi Partai Demokrat asal banjar Tista Pasek, Desa Tista, Abang ini juga mendesak pemerintah agar merealisasikan rencana pembuatan terali dengan memakai kawat baja. Hal itu tentunya demi keselamatan para pemedek. Terutama di jalur yang sangat rawan, dari Pura Pasar Agung hingga ke Pura Luhur Lempuyang. “Itu pasti akan ada yang digigit lagi, seolah-olah monyet itu mempunyai rencana untuk melakukan penyergapan. Saat ketemu mereka terlihat jinak, begitu balik langsung menerkam,” ujar politisi kelahiran,12 Februari 1958 ini. Pun politisi yang sempat menjadi penyiar radio di era 80-an ini juga mengaku, tidak tahu kenapa monyet-monyet tersebut menjadi galak. Kalau memang diganggu, sejak dahulu juga monyet di sekitaran Lempuyang itu sudah sering diganggu. Namun saat itu tidak ada yang sampai menggigit para pemedek. Pihaknya pun tidak mengetahui perkembangannya kenapa sampai monyet tersebut sekarang menjadi ganas. “Sekarang kan sudah banyak yang ketakutan untuk medek, meskipun sudah ada pecalang yang mengantar. Pemerintah agar secepatnya melakukan antisipasi agar tidak terjadi korban lagi,” harapnya. W-016
Pemerintah Harus Serius Siapkan Tata Kelola Sampah
SEMARAPURA-Fajar Bali Pemerintah Kabupaten Klungkung diharapkan menyiapkan tata kelola sampah, bukan hanya di perkotaan saja, melainkan sampai ke desa-desa. Mengingat persoalan sampah saat ini bukan saja dialami oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan, namun juga sudah merFB/SARJANA ambah ke pedesaan. AA Gede Bagus “Kita berharap pemerintah mulai serius menyiapkan tata kelola, sampai pada sampah dari masyarakat yang kembali ke masyarakat dalam bentuk pupuk atau dalam bentuk lainnya,” terang anggota DPRD Klungkung, Anak Agung Gede Bagus, Senin (1/9) kemarin. Tata kelola yang dimaksudkan Gung Bagus adalah pemerintah menyiapkan regulasi tata kelola sampah dari keluarnya sampah rumah tangga sampai ke tempat pembuangan sementara (TPS) dan akhirnya sampai ke TPA. “Tidak musti semua sampah harus sampai ke TPA, usulan saya sebaiknya sampah dikelola dulu di tingkat masyarakat (TPS), barulah sisanya dibawa ke TPA,” jelas Gung Bagus. Dia juga sepakat bahwa pengelolaan sampah di tingkat bawah diserahkan kepada desa adat sedangkan pemerintah menyediakan infrastrukturnya, mulai dari peralatan dan SDM. “Hal ini sangat mungkin dilakukan, karena pemberdayaan pengelolaan sampah juga berdampak perekonomian,” terangnya. Hal lain yang disoroti Gung Bagus adalah peluang Pemkab Klungkung untuk mendapatkan penghargaan sebagai Kota Terbersih atau Adipura sangat kecil, mengingat persyaratan untuk mendapatkan Tropi Adipura apabila kabupaten tersebut memiliki TPA dengan luasan tertentu termasuk peralatannya. “Kalau tidak salah, luasan minimal 2,5 hektar, memiliki mesin pengolahan sampah dan ada petugas yang mengelola,” papar Gung Bagus. Apapun alasannya, sebagai target prestasi Pemkab Klungkung bisa memferivikasi persoalan dan berusaha secepatnya pengadaan lahan untuk TPA. “Ini harus diupayakan segera, kalau tidak, 5 atau 10 tahun lagi harga tanah tidak terkejar, lebih sulit lagi pembebasan lahan,” terangnya lagi. Pemkab juga diminta kreatif mencari lahan dan segera diwujudkan, sehingga prestasi sebagai kota bersih dapat diraih. Disebutnya, dari tahun ke tahun prestasi Klungkung dalam Adipura terus melorot dan tahun 2014 ini tidak mendapat penghargaan apapun. Indikator penilaian sebuah kota disebutkan Gung Bagus adalah penataan terminal, penataan pasar dan penataan TPA. “Namun sementara sedang berproses mencari lahan, TPA Sente masih bisa dimaksimalkan. Sehingga nanti kalau sudah ada dua TPA, maka salah satunya bisa sebagai TPA cadangan,” jelas Gung Bagus lagi. Lebih jauh dia mengatakan bahwa untuk pengadaan lokasi TPA, jangan melihat mahalnya harga lahan, namun melihat dampak ke depannya, sehingga persoalan sampah segera teratasi. W-010
ONLINE: www.fajarbali.com
Perserikatan Bangsa-Bangsa menawarkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkiprah di kancah internasional setelah tidak lagi menjabat.
JABAT TANGAN-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen PBB Ban Ki-moon di Bogor, Jawa Barat (20/3).
JAKARTA-Fajar Bali “Sepengetahuan kami, beliau akan mempertimbangkan semua tawaran itu,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada pers, Senin (1/9). Selain dari PBB, tawaran juga datang dari lembaga lain. Marty enggan menjelaskan tokoh dan lembaga yang mengajukan tawaran itu. Menurut Marty, hal itu sebagai pengakuan terhadap peran Yudhoyono se-
FB/IST
lama 10 tahun menjadi presiden dan berkiprah di kancah internasional. Pekan lalu, SBY bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-6 Forum Global Aliansi Peradaban di Bali. Selain Moon, SBY dalam acara tersebut juga bertemu dengan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam Iyad Ameen Madani. Sejak tahun lalu, beredar kabar kalau SBY siap menjadi orang penting di Markas PBB di New York seusai masa jabatan Ban Ki Moon berakhir. Di fora internasional, citra Yudhoyono memang sangat baik. Indonesia berhasil menjadi tuan rumah Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Bali pada akhir 2007. Sejumlah konferensi internasional juga berlangsung di Indonesia, seperti WTO. Negara maju memuji pidato Presiden Yudhoyono di Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Pittsburgh, Amerika tahun 2009. Di sini, Yudhoyono menjelaskan bahwa Indonesia berkomitmen menurunkan emisi sebesar 26% pada tahun 2020 dengan upaya sendiri. Padahal menurunkan emisi adalah kewajiban negara maju atau Annex I yang sejak abad ke-19 mengotori atmosfer dengan gasgas rumah kaca hasil buangan bahan bakar fosil. Dalam setiap konferensi, India dan Cina selalu menolak tekanan negara maju dalam soal emisi ini. TP
Tak Ingin Dikekang Parpol, Jokowi Terapkan Sistem Presidensial Murni JAKARTA-Fajar Bali Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan bahwa ia akan menerapkan sistem presidensial murni dalam menjalankan pemerintahannya ke depan. Ia bahkan menegaskan akan mengevaluasi kinerja jajaran kabinetnya setiap satu tahun sekali. Apabila ada menteri yang gagal mencapai target sesuai yang telah ditetapkan, Jokowi siap untuk mencopotnya, tanpa mempertimbangkan asal partai politiknya. Reshuffle atau perombakan
kabinet, tegasnya, merupakan hak prerogatif presiden. “Mau diangkat, mau diberhentikan, itu hak prerogatif presiden, kapan pun. Kan setiap tahun ada targetnya. Targetnya kualitatif dan kuantitatif. Targetnya harus kongkret. Kalau tidak mencapai target, masa mau diteruskan,” katanya, di Balaikota Jakarta, Senin (1/9). Menurut Jokowi, sesuai sistem presidensial, presiden merupakan kepala eksekutif tertinggi. Karena itu, presiden punya wewenang penuh untuk
menentukan orang-orang yang akan masuk ke dalam jajaran kabinetnya. “Presiden itu chief executive kalau mau benar-benar diterapkan presidensial. Kalau masih setengah-setengah ya jangan ngomong masalah presidensial,” ujar pria asal Solo itu. Menurut rencana, susunan kabinet Jokowi akan diumumkan paling cepat pada tanggal 15 September. Saat ini, Tim Transisi masih menyusun jumlah anggota kabinet dan nama-nama yang akan dipilih. KP
Putuskan Pelantikan Wakil Bupati Badung Selasa Depan
kan kepastian. “Kita akan menggelar rapat paripurna istimewa pelantikan wakil bupati Badung terpilih nanti pada hari Selasa, 9 September. Harus ada kepastian, sehingga kita tidak ada kesan DPRD Badung menarik ulur proses ini,” ujar Giri Prasta. Sebelumnya memang ada dua opsi tentang penjadwalan pelantikan wakil bupati Badung terpilih. Dijadwalkan pertama pada tanggal 5 September. Setelah melalui diskusi bersama anggota DPRD yang lain, akhirnya ditetapkan tanggal 9 September sebagai hari pelantikan wakil bupati Badung. “Atas usul teman-teman anggota dewan, akhirnya dipilih tanggal 9 September sebagai hari baik untuk melakukan pelantikan. Saya berharap semoga wakil bupati
Badung terpilih kerjanya bisa lebih maksimal meskipun waktunya singkat,” jelas Drs. I Ketut Suiasa, SH, politisi dari Partai Golkar. Sebelum terpilih, melalui sidang paripurna istimewa pemilihan pergantian antar waktu (PAW) dengan dua calon wakil bupati, I Nyoman Sukirta dan I Made Sudiana. I Made Sudiana keluar sebagai pemenang dengan suara 36 melampaui rivalnya I Nyoman Sukirta yang hanya dapat tiga suara dari 39 orang anggota dewan yang hadir, dari 40 orang anggota DPRD Badung. Sementara, Rapat Paripurna Internal kemarin yang diagendakan pada pukul 10.00 Wita terpaksa diundur hingga pukul 13.00. Hal ini dikarenakan para anggota dewan belum semua hadir dalam rapat tersebut. M-005*
Rapat Paripurna Internal Dewan Badung
MANGUPURA–Fajar Bali DPRD Badung menggelar rapat paripurna internal untuk mengevaluasi hasil kerja para anggota DPRD bulan Agustus, rencana kegiatan bulan September dan yang paling dinantikan adalah pembahasan jadwal pelantikan wakil bupati Badung. Rapat paripurna ini dipimpin Ketua Sementara DPRD Badung, Nyoman Giri Prasta, S.Sos., Senin (1/9) di Gedung DPRD Kabupaten Badung. Pelantikan wakil bupati Badung terpilih I Made Sudiana yang sempat tertunda, akhirnya mendapat-
Joko Widodo
FB/IST
Dewan Tolak Rencana Pemkab Revisi Perda RTRW AMLAPURA-Fajar Bali Wacana pemkab Karangasem untuk melakukan revisi terhadap Peraturan Daerah nomor 17 tahun 2012 tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) khususnya tata ruang di kawasan penambangan mineral bukan logam atau galian C di Karangasem, mulai ada riak-riak penolakan dari anggota DPRD setempat. Salah satu penolakan itu datang dari anggota dewan asal PDI Perjuangan, I Gede FB/BUDIASA Dana, Senin (1/9) kemarin. I Gede Dana Menurutnya, revisi terhadap RTRW harus dilakukan secara hati-hati dan memperhatikan dampak sosial dari masyarakat. Apalagi, jika wacana revisi perda RTRW tersebut dilakukan untuk kepentingan penguasa. Hal itulah yang akan ditolak dengan tegas oleh fraksi PDI Perjuangan. “Kalau revisi perda RTRW hanya untuk kepentingan penguasa, tentu akan kami tolak,” ujar Gede Dana. Pun jika pemkab Karangasem ingin benar-benar melakukan revisi terhadap Perda tersebut mesti betul-betul dikaji dengan melibatkan semua unsur. Wacana merevisi Perda RTRW dianggap belum patut, salah satunya lantaran perda RTRW tersebut baru direvisi pada tahun 2012 lalu. Idealnya, Perda baru direvisi setelah Perda tersebut berusia lima tahun. “Itu kan baru direvisi pada 2012 lalu, kan masih ada waktu tiga tahun lagi,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan ini. W-016
Biaya Pilkada Serentak 2015 Ditanggung Daerah
JAKARTA-Fajar Bali Biaya penyelenggaraan p e m i l i h a n u m u m ke p a l a daerah (pilkada) secara serentak tahun 2015 masih m e n j a d i t a n g g u n g j awa b masing-masing pemerintah daerah. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan. “ U n t u k P i l ka d a s e re n tak tahun depan (2015) masih berlaku dari APBD, sehingga masih menjadi tanggung jawab pemerintah daerah masing-masing. Hanya pelaksanaannya nanti di hari yang sama, sekitar bulan September-Oktober. Baru nanti Pilkada 2018 menggunakan APBN,” kata Djohermansyah di Jakarta, Senin (1/9). Pemerintah dan DPR sepakat pelaksanaan pilkada di provinsi akan dilakukan secara langsung. Namun, belum ada kesepakatan tentang mekanisme penyelenggaraan pilkada tingkat kabupaten dan kota.
FB/IST
PEMUNGUTAN SUARA-Petugas mengenakan kostum tokoh pewayangan di salah satu tempat pemungutan suara Pemilu Presiden di Solo, Jawa tengah, Rabu (9/7/2014).
Untuk pelaksanaan pemilihan bupati dan wali kota, Kementerian Dalam Negeri awalnya menginginkan pem i l i h a n d i l a ku ka n m e l a lui perwakilan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Alasannya, menurut
kajian pemerintah, sebagian besar pilkada langsung berdampak pada pelaksanaan pemerintahan di daerah. D a m p a k p e nye l e n g g a raan pilkada langsung yang biayanya cenderung tinggi, menurut kajian pemerintah,
antara lain menyebabkan banyak kepala daerah terpilih tersangkut kasus hukum, khususnya karena korupsi untuk mengembalikan modal mereka saat kampanye. Selain itu, muncul konflik horizontal akibat persaingan
antar-calon. Namun, dalam pembahasan terakhir Rancangan Undang-Undang tentang Pilkada, pemerintah cenderung melunak dan condong kepada usulan mayoritas fraksi di DPR untuk mengadopsi sistem pilkada secara langsung di tingkat kabupaten-kota. “ S a l a h s a t u a l a s a n nya adalah untuk efektivitas penyelenggaraan pemilu serentak. Kalau nanti pilkada dilakukan serentak, maka akan menjadi kurang efektif jika pemilihan gubernur berjalan secara langsung sedangkan bupati dan wali kota tidak,” kata Djohermansyah. Rencananya, pelaksanaan pemilu serentak akan berlangsung secara bertahap, yaitu pada 2015 sebanyak 204 pilkada, tahun 2018 akan ada 285 daerah yang menyelenggarakan pemilihan umum kepala daerah. Pilkada serentak di seluruh wilayah Indonesia diproyeksikan dapat terwujud tahun 2020. KP Layouter: Wiadnyana