FAJAR BALI EDISI 4 MEI 2015

Page 1

SENIN, 4 MEI 2015 l Tahun XV

FAJAR BALI

HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000

Harga Eceran: Rp 3.000,-

Selamat Pagi

Pak Gubernur Perbanyak Beasiswa Miskin Upaya Pemerintah Provinsi Bali mengentaskan kemiskinan di Karangasem dinilai sudah sangat maksimal. Berbagai program pun diluncurkan ke kota lahar ini. Namun, programprogram tersebut FB/BUDIASA akan menjadi sia-sia I Gede Prima jika pemerintah tidak memperbaiki kualitas pendidikan di Karangasem. Tak heran, banyak kalangan generasi muda Karangasem tidak mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena faktor kemiskinan KE HAL. 11

FB/REDY

FB/REDY

PEMENANG-Ibu Walikota Denpasar Ny. Selly Dharmawijaya Mantra, Sekkot A.A Rai Iswara, Karo Humas Pemprov Bali Dewa Mahendra, Pemimpin Umum Fajar Bali IGMA Wisnu Mataram, Pemred Fajar Bali Emanuel Dewata Oja, dan Ketua Panitia T-Shirt Painting Competition IGA Galuh Ardhaningrat foto bersama dengan para pemenang melukis di baju kaos kategori A.

Taksu Bali dalam Goresan Pelukis Cilik

Pesan Inspiratif

Manusia ingin percaya bahwa mereka hidup dan bertindak berdasarkan kemauan mereka sendiri, namun pada kenyataannya mereka hanya dipaksa oleh keadaan. Eiji Yoshikawa

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Saldo Per 1 Mei 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo

Rp Rp Rp Rp

225,761,500 227,161,500 151,478,506 75,682,994

DENPASAR-Fajar Bali Kemajuan teknologi tak bisa dibendung lagi. Hari ini bertukar PIN, semenit kemudian telah menjadi teman sejati. Lihatlah ke sekitar, setiap orang sibuk dengan jari, mengusap layar handphone seringan menghempas angin. Tak hanya orang tua, remaja, bahkan anak-anak juga sedang ‘demam’ teknologi. Ruang bertegur sapa atau sekadar bertatap mata nyaris tinggal kenangan. Semua sibuk, sibuk, dan sibuk berkabar dengan mesin.

FB/IST

FB/IST

Di tempat kerja, sekolah, rumah, taman, bahkan toilet mereka menjelma menjadi generasi ‘merunduk’, seolah hanya ada jempol dan layar gadget. Namun, di tengah kesibukan itu, diam-diam generasi belia Bali rindu ruang berimajinasi. Terbukti, ketika Fajar Bali menggelar lomba T-Shirt Painting perdana, antusiasme pe-

serta begitu tinggi. Ratusan anak SD dan SMP sejak pukul 07.00 wita telah memadati Taman Graha Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar, Jumat (1/5). Dengan senyum ceria khas anakanak, mereka membawa peralatan dan bersiap melukis di atas sebuah kaos putih. Sementara orang tua, KE HAL. 11

DENPASAR-Fajar Gunarsa Bali pun MeskiTerkagum dalam kondisi kurang sehat, juri kehormatan Nyoman Gunarsa rela meluangkan waktu menengok proses kreatif pelukis cilik di Taman Graha Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar, Jumat (1/5) lalu. Gunarsa terkagum-kagum men-

KE HAL. 11

FB/REDY

Melalui kegiatan seperti ini, kita bisa menggali potensi dan semangat berkesenian anak-anak. Idenya harus tentang Bali, karena budaya terus maju. Bali harus mendunia, tapi dengan nilai-nilai yang diungkap dengan cara modern tanpa mengabaikan taksu Bali.

Pemprov Pastikan Lima Nama Plt. Kepala Daerah

Pemerintah Provinsi Bali memastikan tidak akan terjadi kekosongan pemerintahan di lima kabupaten/kota jelang pemilihan kepala daerah. Nama-nama Plt. Bupati/Walikota sudah disiapkan dan hanya menunggu diumumkan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. DENPASAR-Fajar Bali Jelang pelaksanaan Pilkada serentak di 5 kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi Bali telah mempersiapkan Pelaksana Tugas (Plt) kepala daerah. Seperti yang direkomendasikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Provinsi Bali beberapa waktu lalu. Minggu (3/5) kemarin, Karo Humas Pemprov Bali, Dewa Gde Mahendra memastikan bahwa nama-nama calon Plt tersebut sudah ada, hanya saja belum diungkapkan. Pemprov menegaskan, tidak akan terjadi ke-

kosongan pemerintahan di Kabupaten Badung, Karangasem, Bangli, Tabanan, serta Kota Denpasar selama tahapan Pilkada berlangsung. Ketika dikonfrimasi terkait namanama tersebut, Dewa Mahendra menyatakan belum waktunya untuk diungkapkan. Hanya saja, ia menegaskan sejak jauh-jauh hari Pemprov Bali telah melakukan tahapan seleksi. Namun, sesuai dengan ketentuan, apabila waktunya telah tiba maka pengumuman nama-nama tersebut KE HAL. 11

PILKADA JEMBRANA

Temui Kembang, Forkap Rancang Head to Head NEGARA-Fajar Bali Setelah melakukan silaturahmi politik kepada Bupati Jembrana Putu Artha, kini Forum Komunikasi Antar Partai Politik (Forkap) bertemu dengan Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, di salah satu hotel di Desa Pekutatan, Minggu

(3/5) kemarin. Forkap yang terdiri dari enam parpol (Hanura, PAN, PKB, NasDem, PPP dan PKPI) itu langsung dihadiri oleh pentolan pengurus parpolnya masing-masing. Pertemuan tersebut berlangsung mulai pukul 11.00 wita hingga sore hari. Bahkan sebelumn-

ya sudah melakukan pendekatanpendekatan yang telah dirancang kepada partai lainnya, seperti PKS, Golkar, baik kubu Aburizal Bakrie maupun kubu Agung Laksono. Begitu pula dengan Demokrat serta Gerindra untuk membentuk koalisi KE HAL. 11

PB3AS

Tari Sakral Tak untuk Kepentingan Pariwisata

026/VI/W-020

Maestro Gunarsa Kagum Maestro

Saban Minggu, Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) memang tak pernah jeda dari aliran aspirasi. Antusiasme masyarakat dalam menyampaikan pendapat masih tampak. Kali ini giliran perwakilan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang ambil bagian. Topik yang disampaikan perihal pelestarian dan perlindungan budaya Bali. Disbud Bali mengimbau agar tarian sakral tidak dipertontonkan untuk kepentingan pariwisata.

Ni Wayan Sulastriani

FB/DEJE

DENPASAR-Fajar Bali Kepala Seksi Pertukaran dan Pementasan Seni, Bidang Kesenian dan Perfilman Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ni Wayan Sulastriani mengatakan, tidak semua kesenian bisa dipertontonkan untuk pariwisata. Apalagi telah ada keputusan Gubernur Bali tahun 1997 tentang pengaturan kesenian daerah Provinsi Bali. Dalam regulasi tersebut telah diatur kesenian yang boleh dan tidak boleh dipertunjukan untuk kepentingan pariwisata. Kesenian yang tidak ditampilkan untuk kepentingan pariwisata yakni kesenian yang bersifat sakral. Hal ini KE HAL. 11

014/VI/KTR

Jembatan Tukad Unda Mulai Rapuh Tiang Penyangga Terkesan Asal-asalan SEMARAPURA-Fajar Bali Jembatan Tukad Unda pada ruas jalan Banjar Lebah-Satra dikhawatirkan mengalami kerapuhan. Jembatan yang diresmikan o Menteri PU era Presiden Soeharto, Suyono Sosro

Darsono pada Mei 1986 silam tersebut, pada bagian bawahnya terdapat banyak tambalan-tambalan. Sedangkan struktur jembatan ini terbuat dari rangka baja dengan plat lantai beton. Dari pantauan lapangan Minggu (3/5) kemarin, pada dua titik di jembatan tersebut dipasang steger denKE HAL. 11

FB/SARJANA

SEADANYA-Perbaikan bagian bawah jembatan Tukad Unda dengan steger bambu seadanya.

444/XII/BGS

ONLINE: www.fajarbali.com

Layouter: Dejerie

join facebook.com/fajar.bali


2 Kartu Debit Card Turis Australia Dikuras Maling KUTA-Fajar Bali Dua pemuda berinisial IN (27) dan MDS (38) ini mencuri kartu Debit Card kredit milik korbannya, turis asal Australia, Kurt Cockburn (29). Setelah mencarikan kartu debit card milik korban, keduanya “sukses” membeli sepatu, HP dan barang lainnya. Nasib berkata lain, setelah dilaporkan korbannya, kedua pelaku asal NTT dan Medan ini “sukses” digiring masuk ke penjara Polsek Kuta. Menurut Kapolsek Kuta Kompol Dedi Januartha, dua tersangka mencairkan kartu debit card milik korban di mesin ATM Commonwealth yang terletak di Jalan Popies 2 Kuta, Badung. Keduanya yakni IN asal Desa Tetaf Kecamatan Uban NTT dan MDS asal Cipto Simpang II nomor 15 Medan Sumatera Utara tinggal di Perum Nuansa Kori Blok 12 nomor 1, Kuta. Kejadian ini berawal dari diterimanya laporan korban Kurt Cockburn, yang menginap di Hotel Bali Legian, Kuta. “Korban melaporkan kehilangan kartu debt card,” jelas Kapolsek didampingi Kanit Reskrim AKP Dewa Tagel, Minggu (03/5) kemarin. Setelah mengecek transaksi kartu sesuai hasil print out Bank, jajaran buser dipimpin Ipda Ngurah Eka SH menyelidiki dan mendapati informasi adanya transaksi di toko Bata Pepito di Jalan Dewi Sri Legian. Disana dibenarkan adanya transaksi pembelian sepatu bata yang dilakukan dua pemuda tersebut. Perihal itu dibuktikan dari hasil rekaman kamera CCTV di TKP. Selain itu, kedua pelaku juga telah bertransaksi di counter handphone Era Phone di komplek Lippo Plaza / Siloam Sunset Road Kuta. “Di counter ini tercatat 3x transaksi dan ciri-cirinya sama dengan pelaku I saat bertransaksi di Bata Pepito,” tegas Kapolsek. Kedua pelaku IN dan MDS ditangkap petugas saat melintas di Jalan Raya Kuta No.80 toko Jesper Kuta. Keduanya diintai masuk ke Alfmart dan kemudian ditangkap saat membeli barang. Setelah diinterogasi, kedua tersangka mengaku mendapat kartu debt card milik korban di mesin ATM Commonwealth Water Bom Jl Kartika Plasa pada hari Senin tanggal 27 April 2015 pkl 14.00 wita. Polisi mengamankan barang bukti berupa, sepatu dan sandal, HP berikut chasingnya. Kerugian korban mencapai puluhan juta rupiah. R-005

Diciduk, Cewek Embat ATM Teman

KUTA-Fajar Bali Kasus pencurian ATM milik Desi Susiyanti (33) yang dilaporkan pada 30 April lalu, berhasil diungkap jajaran buser Polsek Kuta. Pelakunya adalah teman korban sendiri, yakni Ika F (29) asal Jombang, Jawa Timur. Pelaku mengambil ATM saat menginap di rumah korban dan menguras isi ATM sebesar Rp 20.9 Juta. Kapolsek Kuta Kompol Dedi Januartha mengatakan, korban yang berasal dari Cilacap Jawa Tengah ini melaporkan uangnya terkuras habis di ATM BNI miliknya. Padahal korban yang tinggal di Jalan Kubu Anyar nomor 8, Kuta, tidak pernah mengambil uang di ATM. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan pelakunya mengarah ke tersangka Ika F. Pasalnya, informasi dari korban, Ika F kerap tidur dirumahnya dan terakhir kali, pada Sabtu (25/4) sekitar pukul 21.00 Wita lalu. “Pelaku pernah menginap di rumah korban dan mengambil dompet yang di dalamnya berisi ATM BNI milik korban,” jelas Kapolsek didampingi Kanit Reskrim AKP Dewa Tagel, Minggu (03/5) kemarin. Setelah diamankan dan diperiksa, tersangka Ika F akhirnya mengakui perbuatannya. Perempuan asal Jombang Jawa Timur ini mengaku mengambil ATM BNI milik korban dan kemudian menyimpannya beberapa hari. Setelah itu, dia mencairkan ATM dibeberapa mesin ATM di Denpasar. Tersangka Ika F mengakui bahwa dia sudah menghapal PIN ATM karena pernah diajak korban membantu mentransferkan uang. “Pelaku mengetahui PIN ATM karena pernah diajak korban membantu mentransfer uang via mesin ATM,” ujar Kapolsek. Dalam keterangannya dihadapan penyidik, tersangka Ika F mengaku telah menguras ATM korban sebanyak 5 kali. Yakni di mesin ATM Bank BNI Supernova Rp 5 juta, di mesin ATM Bank BNI Centro Rp 5 juta, di mesin ATM Bank BNI SPBU Jl Dewi Sri Legian Rp 5 juta, di mesin ATM Bank BNI Supernova Rp 5 juta, dan di mesin ATM Bank BNI Supernova Rp 900.000. total kerugian korban mencapai Rp 20.9 juta. Yang menarik dalam pengakuan tersangka, uang tersebut sebagian dibayar untuk membayar hutang ke teman-temannya. Selain itu, membeli cincin emas dan terakhir membeli dua butir ekstasi untuk didugem ditempat hiburan malam bersama teman temannya. Tersangka Ika F kemudian dikeler ke rumah kosannya dan petugas menemukan barang bukti hasil pembelian emas berupa cincin dan sisa uang tunai sebesar Rp 250 ribu. “Kami masih mengembangkan penyidikan terhadap pelaku,” tegasnya. R-005

Operasi Balak Agung, 11 Penjudi Digulung

DENPASAR-Fajar Bali Sebanyak 11 orang penjudi disergap dalam operasi Balak Agung 2015 yang digelar 21 April lalu. Dari belasan pelaku yang ditangkap terpisah itu disita barang bukti berbagai jenis perjudian dari togel dan bola adil hingga kartu ceki. Kini, para pelaku masih menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim Polresta Denpasar. Operai Balak Agung yang digelar disejumlah daerah di Denpasar berhasil menangkap seorang pengecer togel, I Ketut Rupa (43), di rumahnya di Jalan Gunung Agung Gang Yamuna No. 28, Denpasar. Dari tangannya diamankan, catat rekapan togel, HP dan sejumlah uang hasil jualan togel. Masih di hari yang sama, giliran Anak Agung Gede Wirawan (49) yang ditangkap. Pengecer togel ini ditangkap sekira pukul 15.00 dirumahnya di Jalan Arjuna No. 32, Denpasar. Saat ditangkap, petugas mengamankan, buku rekapan togel, HP dan sejumlah uang. Satu jam kemudian, I Made Sunarka Oka (48), ditangkap dirumahnya di Jalan Kemuda Gang Gareng No. 4, Tonja, Denpasar. Dari tangan tersangka diamankan uang sebesar Rp 3,4 juta dan buku rekapan togel serta HP. Selain judi togel, penjudi domino juga terkena imbasnya. Pada Minggu (3/5) kemarin, tiga warga yang bermain judi domino diamankan yakni Made Juliantara, warga Jalan Nangka, Denpasar, Made Yoga, warga asal Jl. Bedahulu, Denpasar dan Made Suarjana, yang tinggal di Jl. Subak Dalem Denpasar. Mereka ditangkap saat berjudi di Jl. Gatot Subroto, Denpasar. “Barang bukti uang tunai 1 juta diamankan dari tersangka,” jelas sumber kepolisian Polresta Denpasar Minggu (03/5) kemarin. Kemudian, pengerebekan arena judi ceki di dalah satu rumah di Jalan Bineka Jati Jaya, Kuta, Rabu (29/4) sekitar pukul 19.30 lalu. Dimana enam pejudi berhasil diamankan. Mereka masing-masing, Dewa Komang Wid (36), yang tinggal di Jalan Nusantara, Tuban. Kemudian Dewa Putu Edy (50) yang tinggal di jalan Uluwatu, Kedonganan, Kuta. Dewa Komang Wid (41), warga di jalan Bineka Jatijaga, Kuta (pemilik rumah), I Wayan Artawa (31) yang tinggal di Jalan Bineka Jati Jaya, Putu Sandi (30), asal Jalan Uluwatu, Kedonganan dan Ketut Merta (37) jalan Kampus Udayana Jimbaran. Dikonfirmasi terpisah, Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Sugriwa membenarkan penangkapan judi tersebut. “Operasi Balak Agung 2015 masih berlangsung,” tegasnya kemarin. R-005

METRO KOTA

FAJA R BALI

SENIN, 4 MEI 2015  Tahun XV

Stress, Ditinggal Mati Keluarga

Loncat dari Atas Jembatan Pasar Badung, Satpam Pelindo Gagal Bunuh Diri Satpam Pelindo Benoa, I Ketut Budiarta, nekat meloncat dari atas jembatan Pasar Badung di Jalan Gajah Mada, Minggu (03/5) malam. Lelaki kelahiran Desa Perean Baturiti Tabanan ini mengaku stress karena ditinggal mati keluarganya sehingga nekad ingin mengakhiri hidupnya. Namun sayang, rencana bunuh diri gagal setelah warga menolongnya keluar dari derasnya arus sungai di TKP. DENPASAR-Fajar Bali Aksi nekat pria yang tinggal di Gerenceng Denpasar ini

dilihat seorang saksi, satpam pasar Badung bernama I Ketut Budi. Saksi melihat korban (I

DENPASAR-Fajar Bali Dalam waktu sebulan, Sat Narkoba Polresta Denpasar menciduk 29 tersangka pengedar dan pemakai narkoba. Polisi menyita barang bukti berupa ganja kering seberat 1,68 gram, sabu seberat 301,14 gram, ekstacy sebanyak 982 butir dan obat obatan daftar G sebanyak 1360 butir. Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol Gede Ganefo mengatakan, dari 29 tersangka itu, 15 berstatus sebagai pengedar dan 13 pemakai. Para pelaku ini berprofesi sebagai supir, buruh banguna, satpam, mahasiswa hingga pengangguran. Sementara tercatat dari

Bulan Januari hingga April, Sat Narkoba Polresta Denpasar menangkap 119 tersangka dengan barang bukti ganja kering seberat 7.011,81 gram, sabu 945,82 gram, ekstacy 2.036 butir; heroin 30,33 gram, obat daftar G sebanyak 1360 butir. “Dari 119 tersangka ini, 80 orang berstatus pengedar, 37 tersangka Bandar dan 2 orang pemakai,” tegas mantan Kapolsek Kuta ini. Kompol Ganefo mengatakan pihaknya tidak akan berhenti melacak dan menangkap para pelaku penyalahgunaan narkoba. Bagi masyarakat yang mengetahui adanya peredaran narkoba segera melaporkannya ke kantor polisi terdekat. R-005

Sebulan, 29 Tersangka Narkoba

Handoko Divonis Onslag, Jaksa Ajukan Kasasi DENPASAR-Fajar Bali Putusan Onslag terhadap Marc Vini Handoko ditingkat banding oleh majelis makim Pengadilan Tinggi (PT) memang sangat mengejutkan semua kalangan. Sebab, dengan putusan itu, vonis dua tahun yang dijatuhkan majelis hakim PN Denpasar, seakan hanya menjadi catatan diatas kertas saja. Meski begitu, Handoko belum bisa bernafas lega, meski saat ini sudah menghirup udara bebas. Sebab atas putusan itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) A A Alit Suastika pun langsung menyatakan kasasi. Namun, jaksa Alit Suastika yang ditemui tidak dapat memungkiri bahwa dia pun terkejut atas putusan PT. "Terus terang saya terkejut dan bertanya-tanya atas putusan ini. Kok bisa larinya ke perdata," ujar Suastika yang ditemui di Kejati Bali, belum lama ini. Namun demikian, diakui Alit Suastika, sampai saat ini pihaknya belum menerima salinan putusan yang akan dijadikn bekal dalam upaya hukum kasasi. Dikatakan Alit Suastika, pihaknya saat menjemput Handoko di Lapas Kerobokan, Jumat (24/4) lalu, hanya berbekal kutipan putusan. "Selain dinyatakan Onslag, terpidana juga dikeluarkan dari tahanan. Karena sifatnya segera, kami langsung jemput dan keluarkan dari Lapas," terang Suastika. Ditambahkan Suastika, setelah pihak jaksa menerima kutipan putusan, ada waktu 14 hari untuk menyatakan kasasi, dan 14 hari lagi untuk mengajukan memori kasasi. Menurut Suastika, dalam salinan putusan tersebut memuat pertimbangan hukum majelis hakim yang memutus kasus banding itu. "Dari pertimbangan hukum tersebut, kami akan sikapi. Walau kami sempat banding, tapi akan kami tegaskan, perbuatan terdakwa adalah tindak pidana pidana penggelapan,"jelasnya. Sedangkan untuk masalah kepailitan, adalah masalah berbeda, karena perbuatan di-

lakukan sebelum Bali Kuta Resort (BKR) dinyatakan pailit. Seperti diketahui, pada Senin (26/1) lalu, majelis hakim PN Denpasar pimpinan Sugeng Riyono menyatakan terdakwa Handoko yang juga bos Bali Kuta Resort (BKR) bersalah dan dijerat pasal 372 KUHP tentang penggelapan. Dalam putusannya, hakim menjatuhkan vonis 2 tahun penjara kepada Handoko. Beberapa hari kemudian, Handoko melalui kuasa hukumnya langsung menyatakan banding atas putusan ini. Kasus ini sendiri berawal dari saksi Zulfarial menawarkan dua buah apartemen BKR kepada saksi Susanti Agustini dengan harga spesial yaitu yaitu diskon 30 persen dari harga normal. Atas tawaran itu kemudian saksi Agustini datang ke BKR dengan niat ingin membeli dan langsung membooking dua kamar sekaligus yaitu kamar 233 atas nama Agustini dan kamar nomer 127 atas nama Suriyanti Fitriyani. Saksi membayar booking fee kepada terdakwa sebesar Rp 20 juta. Selanjutnya pada tanggal 4 Juni 2009 Agustina dan Fitriyani pengadakan perjanjian perikatan jual beli dua buah unit itu kepada terdakwa. Dua unit itu masing-masing seharga Rp 504 juta dan Rp 560 juta. Keduanya dibayar secara bertahap. Setelah kedua saksi membayar lunas, tapi tidak bisa dibuatkan Akta Jual Beli (AJB). AJB tidak bisa terlaksana karena menurut terdakwa ada pihak lain yang harus dilibatkan. Yaitu Bank BNI, Notaris, Dispenda Badung, dan juga BPN. Namun, setelah ditelusuri apa yang dikatakan terdakwa itu hanya alasan belaka. Tidak terlasananya pembuatan AJB itu karena terdakwa tidak membayarkan uang pembayaran kedua saksi kepada bank BNI sampai terjadinya pailit. Atas pebuatnya, terdakwa oleh jaksa Putu Gede Astawa dan AA Alit Suastika menjerat terdakwa dengan Pasal 378 dan Pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan. W-007

Ketut Budiarta, red) terseret arus deras di sungai pasar Badung. Saksi kemudian berteriak minta tolong warga setempat. “Warga berdatangan memberikan pertolongan dan menyelamatkan korban,” jelas Kapolsek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardana, Minggu (3/5) kemarin. Korban berhasil diselamatkan meski disekujur tubuhnya mengalami luka lecet akibat benturan batu. “Korban luka lecet di leher dan kaki. Sudah

dilarikan ke RSUP Sanglah,” kata mantan Kasatreskrim Polres Badung ini. Sejumlah saksi yang diperiksa polisi menyebutkan, mereka tidak melihat dariman a datan gnya korb an . Tiba tiba saja, korban sudah berdiri di atas jembatan pasar Badung dan tanpa ba-bi-bu langsung terjun dari atas jembatan. Beruntungnyawanya bisa diselamatkan. Setelah dievakuasi, kepada warga korban mengatakan,

aksi itu dilakukannya karena depresi berat ditinggal mati keluarganya. Dia pun mengaku naik ke atas jembatan atas bujukan bisikan suara gaib. “Katanya dia mendengar suara gaib, dan pasrah terjun ke sungai. Untung berhasil diselamatkan,” tegas AKP Wisnu. Sementara ini, pihak kepolisian telah mengamankan barang barang milik korban dilokasi, yakni KTA satpam, cincin akik, uang Rp 2 ribu dan sepasang sandal jepit. R-005

TERSANGKA NARKOBA-Puluhan tersangka kasus narkoba dikerangkeng di Polresta Denpasar.

Usai Bertransaksi Sabu, Ditangkap Polisi

PEMAKAI NARKOBA-Tersangka Sumitro ditangkap setelah membeli sabu sabu di Jalan Tukad Baru Timur, Pemogan Denpasar.

DENPASAR-Fajar Bali Sumitro (46) tinggal di Jalan Tambaksari Gang 2 Sanur meringkuk ditahanan Polsek Denpasar Selatan. Tersangka Sumitro tertangkap tangan bertransaksi narkoba di Jalan Tukad Baru Timur nomor 88, Pemogan Denpasar Selatan, pada Rabu (29/40 malam lalu. Keberadaan Sumitro di Jalan Tukad Baru Timur mengundang perhatian warga. Pasalnya, lelaki yang tinggal di Jalan Tambaksari Gang 2 Sanur ini terlihat mundar mandir dengan sepeda motornya, masuk ke jalan tersebut. Curiga, polisi kemudian menyelidiki dan menyanggong di depan Jalan Tukad Baru sekitar pukul 23.00 Wita. Setelah ditunggu, Sumitro terlihat datang ke rumah tersebut dan kemudian polisi melakukan penggeledahan. “Kami lakukan penggeledahan badan dan ditemukan 4 paket sabu sabu ditempat kaca-mata,” jelas Kapolsek Densel Kompol Nanang Pri Hasmoko, Minggu (03/5) kemarin. Tersangka Sumitro mengakui narkoba berupa sabu sabu seberat 1,82 gram itu akan digunakannya sendiri dan bukan untuk dijual. Namun polisi tidak percaya dan menduga pelaku akan menjual narkoba tersebut. Guna pengusutan lebih lanjut, pelaku Sumitro kini masih dalam pemeriksaan intensif jajaran penyidik Sat Reskrim Polsek Densel. “Keterangannya masih kami dalami,” terang Kapolsek. R-005

 Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram  Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE  Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana  Keuangan: Supartini  Admin: Mikayanti  Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari  Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita  Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana  Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus  Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra  Fotografer :Redy  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id.  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik


KOTA PLUS

FAJA R BALI SENIN, 4 MEI 2015 l TAHUN XV

Saraswati, Bupati Sembahyang di Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung

Pemkot Diminta Sigap dan Cermat

Sikapi Pengalihan Dua Terminal Menyikapi rencana pengalihan kewenangan pengelolaan Terminal Ubung dan Terminal Kargo, Pemkot Denpasar diminta cermat menyusun kajian agar aset-aset penting tersebut tidak terkesan asal diserahkan, tanpa memperhitungkan dampak jangka panjangnya.

FB/HERY

Bupati Gde Agung didampingi Wabup Sudiana, Anggota DPRD dan Sekkab Badung disaat melaksanakan persembahyangan bersama pada hari saraswati saniscara umanis watugunung, sabtu (2/5) lalu di Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung.

MANGUPURA-Fajar Bali Pelaksanaan persembahyangan Saraswati di Kabupaten Badung yang jatuh pada saniscara umanis watugunung, Sabtu(2/5) lalu berjalan lancar. Upacara ini dihadiri Bupati Badung A.A. Gde Agung, Wakil Bupati Badung I Made Sudiana beserta Istri, para Anggota DPRD Badung, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Pimpinan SKPD, PHDI Badung I Nyoman Sukada, karyawan karyawati Pemkab Badung serta para siswa siswi yang memadati Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung. Pelaksanaan upacara Saraswati dipuput Ida Pedanda Buruan Manuaba dari Geria Peseraman Darmasaba Badung. Bupati Badung AA Gde Agung di dampingi Wakil Bupati I Made Sudiana melakukan persembahyangan bersama dengan para bakta untuk memohon keselamatan bersama kehadapan Ida Sang Hyang Haji Saraswati. Ketua Harian PHDI Badung I Nyoman Sukada dalam darma wecananya lebih banyak menyampaikan tentang makna hari raya saraswati. Menurut Beliau hari Saraswati mengandung makna sastra atau pangauruh dan saraswati adalah Ida Sang Hyang Widhi yang merupakan dewa dari ilmu pangauruh. Disamping itu sang hyang haji disebut juga Sang Hyang Weda. Weda ini merupakan pustaka suci agama hindu. Oleh karena itu piodalan saraswati merupakan turunnya ilmu pengetahuan agar umat manusia mendapatkan pengetahuan dan keselamatan. “Weda itu tiada berawal dan tiada berakhir, mempelajari weda itu sulit tetapi kalau sudah tekun belajar weda pasti bisa,” kata Sukada. Lebih lanjut dikatakan bahwa sastra di Bali ada 6 sesuai dengan keberadan di Kedung Kertia Singaraja antara lain Weda, Agama, Wariga, Nitiasa, Babad dan Tantri. R-014

Petugas Puskesmas Diminta Aplikasikan Moto Sewaka Dharma

FB/CAR

PEMBINAAN-Sekda Kota Denpasar, AA. Rai Iswara, beramah tamah dengan para petugas Puskesmas Desel II (Sanur) saat pembinaan di Puskesmas setempat

DENPASAR-Fajar Bali Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat para pegawai harus selalu berpegangan pada motto Sewaka Dharma yang artinya melayani adalah kewajiban. Dengan menerapkan motto tersebut maka tidak akan merasa terbebani dalam melakukan pelayanan khususnya di Puskesmas. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Denpasar AAN. Rai Iswara saat memberikan pembinaan di Puskesmas Sanur, beberapa hari lalu didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Luh Putu Sri Armini. “Jika motto Sewaka Dharma sudah diterapkan maka, profesionalisme dalam pelayanan akan terus meningkat,” ujar Rai Iswara. Dalam mengimplementasikan motto Sewaka Dharma, lanjut Rai Iswara, para pegawai harus berpegangan pada janji pelayanan yakni, 3S (senyum, sopan, dan sungguhsungguh), 3K (ketelitian, ketepatan dan kecepatan), dan yang terakhir 1E (evaluasi). “Jika dalam pelayanan ini semua pegawai mengimplementasikan motto sewaka Dharma dengan 3S, 3K, dan 1E, sudah bisa dipastikan dapat mewujudkan pelayanan yang prima pada masyarakat,” tandas Rai Iswara. Rai ISwara pun menyebut Puskesmas merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Untuk memudahkan dalam melakukan pelayanan seluruh pegawai puskesmas diharapkan mampu menguasai IT, agar memudahkan mereka untuk berkomunikasi dan mengakses kamar di Rumah Sakit Umum Daerah. “Dengan Pahamnya para pegawai dengan IT, maka akan memudahkan dalam mengakses kamar untuk pasien di Rumah sakit dengan menggunakan suatu sistem sehingga pasien tidak perlu kuatir tidak mendapatkan kamar saat di rujuk ke Rumah Sakit,” terang Rai Iswara. Selain itu, Rai Iswara juga menekankan tentang masalah kebersihan, karena dengan ruangan yang bersih akan membuat pasien merasa lebih nyaman pada saat berobat. Ditegaskan pula, ada tiga hal yang harus ditangani secara maksimal yakni, pendidikan, kesehatan, dan bidang sosial. Namun yang paling mendasar adalah kesehatan, karena jika kesehatan di suatu daerah tidak berkembang dengan baik maka pembangunan di bidang pendidikan maupun sosial tidak akan berkembang. “Jika ingin pendidikan berkembang pesat maka kesehatan harus berhasil. Bagaimana orang bisa melanjutkan pendidikan jika kesehatannya terganggu,” jelasnya. Kepala Puskesmas Sanur, A.A.A.A Candrawati mengatakan, Puskemas II Denpasar Selatan (Puskesmas Sanur) memiliki 3 Puskesmas pembantu dengan kunjungan ratarata sekitar 190 orang pasien per-hari dengan jumlah staff 50 orang, 36 orang PNS, tenaga kontrak 12 orang dan 2 orang tenaga PPTI dari provinsi. R004

3

DENPASAR-Fajar Bali Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Wayan Mariyana Wandhira, menegaskan, Pemkot harus sigap atas rencana pengalihan pengelolaan kedua asset berharga itu. “Harus benar-benar dikaji dengan cermat. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Wandhira, Minggu

(3/5) kemarin. Dalam proses pengalihan kewenangan itu, lanjut Wandhira, nantinya sudah barang tentu akan ada suatu perjanjian atau MoU antara pihak-pihak terkait. Dalam proses inilah pihaknya berharap ada bentuk kerjasama yang tetap melibatkan Pemkot Denpasar di dalamnya termasuk kontribusi yang bisa didapat Denpasar. Hal itu mengingat Terminal Ubung dan Terminal Kargo berlokasi di wilayah Kota Denpasar. “Ketika aset tidak lagi jadi milik dan dikelola Pemkot Denpasar tapi lokasi ada di Denpasar, harus dikaji, apa yang bisa masuk ke Denpasar. Apakah itu retribusi atau kerjasama. Ada tidak di aturan itu yang memungkinkan adanya kerjasama. Jadi Pemkot jangan asal serahkan tanpa ada kajian soal itu nanti,” tegasnya. Kecuali itu, pihaknya juga meminta pemerintah mengkaji dampak pengalihan kewenangan tersebut atas layanan

Wayan Mariyana Wandhira

FB/CAR

terminal. Pihaknya mengaku khawatir jika berbagai persoalan yang muncul nanti terkait layanan terminal tidak bisa direspon dengan cepat. Contoh yang sudah seperti masalah infrastruktur berupa jalan.

Ketika jalan provinsi atau jalan nasional rusak, penanganannya terkesan lamban. “Tidak hanya soal aset dan pendapatan, dampak ke pelayanan sudah tentu pasti ada. Makanya, Pemkot harus mengkaji secara keseluruhan dampaknya,” sebutnya. Sebagaimana diketrahui sebelumnya,Terminal Ubung dan Terminal Kargo bakal dikelola masing-masing oleh pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Ini merupakan konsekuensi keluarnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Gde Astika, mengungkapkan, menurut rencana, penyerahan kedua aset tersebut dilaksanakan tahun 2016 mendatang. Saat ini pengalihan kewenangan pengelolaan terminal masih dalam proses sosialisasi dari pemerintah pusat. Itu berarti masih ada waktu kurang dari setahun bagi Pemkot Denpasar untuk bersiapsiap sebelum peralihan itu terjadi. R-004

Rai Mantra Hadiri Upacara Ngusabe Desa dan Mapahayu Nini Pura Penataran Agung Penatih

DENPASAR-Fajar Bali Setelah Upacara Ngaben Masal usai, kini warga Desa Pakraman Penatih Denpasar Timur menggelar Ngusaba Desa dan Mapahayu Nini di Pura Penataran Agung Penatih, Minggu (3/5). Acara ini dihadiri Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Made Mudra, Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar IGusti Bagus Mataram. Ketua Panitia karya, Ketut Budha mengatakan, Ngusaba Desa dan Mapahayu Nini ini digelar sepuluh tahun sekali setelah Upacara Ngaben masal. “Pada tahun 2013 warga Desa Pakraman Penatih telah menggelar upacara ngaben masal, oleh karena itu kami menggalar ngusabe desa dan mapahayu nini ini,” ungkapnya, di sela upacara berlangsung. Ngusabe Desa dan Mapahayu Nini ini, lanjujt Budha, paling cepat dilaksanakan setahun sekali dan paling lama sepuluh tahun sekali. Namun leluhur Desa Penatih leluhur dari zaman dulu melaksanakannya setiap sepuluh tahun sekali. “Hal ini memang telah berlangsung sejak dulu, mungkin zaman dulu leluhur kami memperhatikan perekonomian warga Desa Pakraman Penatih,” jelasnya. Upacara diawali dengan prosesi ngaturan pedudusan agung, yang dipuput oleh lima sulinggih diantaranya, Ida Pedanda Gede Manuaba Tanjung dari Griya Renon, Ida Pedanda Budha Celagi dari Griya Sidhi Suasti Peguyan-

FB/CAR

NGUSABA DESA-Walikota, IB. Rai Mantra disambut warga Desa Panatih menghadiri upacara Ngusaba Desa lan Mapahayu di Pura Penataran Agung Penatih, Denpasar Timur

gan, Ida Pandeta Mpu Pamuteran dari Griya Pemuteran Renon, Ida Rsi Bw Ghanda Kesuma dari Griya Penatih dan Ida Sire Mpu Siwa Manik Candra Geni dari Gerya Pohmanis. “Rangkaian Ngusabe Desa dan Mapahayu Nini ini telah berlangsung sejak tanggal 3 April lalu yang diawali

dengan Upacara Nuasen Karya dan puncak upacara bertepatan pada Purnama dan Banyu Pinaruh. Untuk penyineban Ngusabe Desa dan Mapahayu Nini ini akan berlangsung pada tanggal 8 Mei Mendatang,” jelas Budha. Budha menambahkan, Pura Penataran Agung Penatih ini di-

Keturunan Arya Sentong Satukan Persepsi Puri, Pura dan Purana Sering Dipelesetkan

DENPASAR-Fajar Bali Para warga Paiketan Ksatria Dalem Amangku Bumi Sri Arya Sentong menyatukan persepsi soal Puri, Pura dan Purana, karena di era modern saat ini sering dipelesetkan. Hal ini disampaikan oleh Pinandita Agung I Gusti Ngurah Pastika, salah seorang warga dari Puri Carangsari di Hotel Puri Nusa Indah, Denpasar, Jumat (1/5) lalu. “Ya kita persatukan persepsi sesama semeton utamanya soal peranan dan fungsi Puri, Pura dan Purana, karena saat ini keberadaannya sering dipelesetkan, ” katanya. Paling penting, kata Pastika, pertemuan ini tak terlepaskan untuk mempesatukan warga Arya Sentong se-Bali dalam menjaga keajegan seni, budaya serta pelestarian sejarah. Hal ini menurutnya sangat penting dilakukan sehingga masing –masing warga bisa meningkatkan introspeksi diri serta memahami sejarah sehingga tidak terjadi benturan antar kasta serta saudara sendiri. Sementara itu, seperti diketahui pertemuan di Hotel Puri Nusa Indah ini sebagai tindaklanjut pertemuan para penglingsir Puri se-Bali serta warga “Trah” atau Keturunan Arya Sentong berkumpul di Wantilan Pura Samuantiga, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Seperti diketahui pada pertemuan itu ratusan warga dan

FB/DEJE

I Gusti Ngurah Putra Eka Sentosa

penglingsir puri se-Bali berkumpul di Pura Samuan Tiga, mereka melakukan temu wirasa di Wantilan Pura Samuantiga. Ketika dimintai keterangannya Ketua Tim Panitia Temu Wirasa Trah Arya Sentong I Gusti Ngurah Putra Eka Sentosa pada hari Minggu (12/4) mengatakan kalau pertemuan yang dihadiri sekitar 300 warga Trah Arya Sentong se-Bali itu merupakan acara temu wirasa. Acara temu wirasa ini bisa terwujud berawal dari ide-ide warga pada Upacara Petoyan di Merajan Agung Pererean, Tabanan dan Merajan Agung Puri Carangsari, Badung. “Intinya para semeton atau keluarga rindu akan persatuan. Untuk itu kami gelar acara temu wirasa ini,” katanya. Dia berharap acara ini nantinya tidak hangat –hangat tahi ayam atau sekedar, namun ada tindakan

nyata untuk ditindaklanjuti. Tindaklanjut yang dimaksud adalah dengan membuat AD/ ART serta kepengurusan yang nantinya disahkan pada Mahasabha di Margarana. Lebih jauh, Putra Eka menampik kalau berkumpulnya warga Arya Sentong ini berbau politik. “Ini murni untuk menggali potensi dan karakter semeton demi mewujudkan Arya Sentong yang Santhi dan Jagathita,” katanya. Terus adakah dalam temu wisata itu dibahas soal persoalan –persoalan agama Hindu Bali yang kian kompleks? Putra Eka mengatakan belum ada ke arah itu. Saat ini pihaknya masih melakukan pembenahan diinternal semeton atau keluarga besar Keturunan Arya Sentong se-Bali. Tetapi nanti kedepannya tidak menutup kemungkinan untuk ikut memberikan kritik dan saran akan perkembangan agama Hindu di Bali. Disisi lain, atas seizin Penglingsir Puri Belayu, Tabanan, I Gusti Agung Wisnu Mataram mengatakan kedatangan dirinya tak terlepaskan untuk memberikan masukan –masukan dalam rangka memperat tali persaudaraan antar semeton atau keluarga “Trah” Arya Sentong. “Kami sebatas memberikan masukan dan saran, dan berharap bermaanfaat bagi persatuan antara semeton,” jelasnya.W-005

empon oleh 350 KK dan untuk dana Ngusabe ini menghabiskan dana sebanyak Rp 450 juta. Semua dana itu berasal dari dana LPD Desa Pakraman Penatih, Pendapatan Pasar Penatih, Punia dari warga dan beberapa donatur . Sehingga untuk karya ini pengepon tidak memengu-

larkan biaya sedikipun. Untuk itu setelah Ngusabe Desa dan Mapahayu Nini ini usai ia berharap warga diberikan keselamatan kerahayuan serta kemakmuran bagi semua warga Desa Pakraman Penatih Kecamatan Denpasar Timur.R-004

Banyupinaruh, Umat “Serbu” Sumber Air DENPASAR-Fajar Bali Kawasan pantai, pura, griya, klebutan, pancoran dan tempat-tempat yang menjadi sumber mata air menjadi serbuan umat Hindu di Bali saat Banyupinaruh, Redite Kliwon Wuku Sintha, Minggu (3/5) kemarin. Terlebih saat Banyupinaruh kemarin bertepatan dengan Bulan Purnama sehingga umat lebih banyak memanfaatkan hari tersebut untuk ‘melukat’ yakni membersihkan diri secara sekala niskala jasmani rohani. Di Pura Campuhan Windu Segara Padanggalak, Desa Kesiman, Denpasar Timur, sejak pukul 03.00 wita, umat Hindu sudah mulai berdatangan untuk melakukan penyucian diri dan dilanjutkan dengan persembahyangan. Jro Mangku Sudi, disela-sela memimpin persembahyangan menjelaskan, ada tiga tahap penglukatan yang harus dilalui umat Hindu atau istilahnya pemedek sebelum menghaturkan sembah bhakti. Sarana prasarana persembahyangan yang dibawapun cukup banyak dan menarik antara lain 25 Canang, 2 Pejati, dan

sebuah bungkak Nyuh Gading (Kelapa Gading Muda). Pertama, pemedek menuju pelinggih Bhatara Wisnu yang ada di sebelah utara dengan menghaturkan Banten Pejati dan sudah siap dengan Bungkak Nyuh Gading tersebut. “Kalau satu keluarga, bantennya cukup satu. Tapi bungkaknya masing-masing orang satu. Jadi kalau rombongan 6 atau 10 orang, bungkaknya juga 10,” ujar Jro Mangku Sudi. Setelah dari pelinggih Wisnu, pemedek diarahkan menuju arah timur ke campuhan, yakni pertemuan antara sungai dan segara (laut). Di campuhan, umat membersihkan diri dengan membasuh wajah, badan hingga ujung kaki layaknya mandi di sungai. Tahap ketiga, pembersihan dilanjutkan di Beji yang berlokasi agak menjorok ke bawah di pojok barat. Setelah menuruni anak tangga, pemedek akan disambut sebuah sumber air yang ada di dalam gua kecil. “Setelah bersih, barulah bisa sembahyang di ajeng (depan, red) pelinggih sami (semua pelinggih),” jelasnya. R-004 Layouter: zohra


DAERAH

4

FAJA R BALI SENIN, 4 MEI 2015 l Tahun XV

Klungkung Miliki Sekolah Kemaritiman Diresmikan Bupati Saat Hari Saraswati

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta meresmikan Bahamas Maritime School (BMS) di jalan Kecubung, Klungkung, Sabtu (2/5) bertepatan dengan Perayaan Hari Saraswati.

FB/SUMERTA

MEMBLUDAK-Warga yang ingin menyucikan diri di Pancuran Tirta Sudamala membludak.

Berkhasiat, Tirta Sudamala Jadi ‘Rebutan’ Umat BANGLI-Fajar Bali Tirta Sudemala di Lingkungan Sedit, Kelurahan Bebalang kini menjadi buruan Umat Hindu di Bangli dan bahkan dari luar Bangli. Khasiatnya yang sudah sangat dipercaya umat untuk obat selain untuk menyucikan (Nyudamala). Makanya tak heran ketika umat dari berbagai pelosok berbondong-bondong menuju lokasi tirta tersebut yang posisinya di sungai di bagian barat Lingkungan Sedit, mereka tak cukup hanya untuk terapi dirinya, namun juga untuk keluarga mereka. Dan saat Hari Banyupinaruh yang dilakukan sehari setelah Hari Raya Saraswati, dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk melakukan panglukatan. Lantaran diyakini sebagai mata air yang mampu menghilangkan aura negatif, Tirta Sudamala ini diserbu ribuan warga yang berasal dari beberapa daerah di Bali dan nampak seperti lautan manusia. Tak hanya sekadar melakukan panglukatan, Tirta Sudamala ini juga mampu digunakan sebagai terapi alami. Tingginya jumlah kunjungan ini berimbas pada panjangnya antrean kendaraan hingga balai banjar Sedit akibat minimnya lahan parkir. Berdasarkan pantauan di lapangan, Minggu (3/5) kemarin, padatnya pengunjung sudah nampak dari pintu masuk ke Banjar Sedit. Puluhan kendaraan roda empat dan roda dua nampak berebut parkir. Kondisi jalan yang sempit, tak menyurutkan niat mereka untuk tetap masuk ke daerah Tirta Sudamala. Pengunjung yang datang tidak hanya orang dewasa saja, namun juga dari Balita dan Lansia. Sesampainya di lokasi, pengunjung ini rela berdesak-desakan untuk merasakan dinginnya air pancuran yang memiliki ketinggian sekitar 6 meter. Salah seorang pengunjung asal Pemogan Denpasar I Wayan Sukadia mengungkapkan keberadaan Tirta Sudamala ini membuat dirinya penasaran lantaran selama ini ia hanya mendengar dari kerabatnya saja. Bertepatan dengan hari Banyupinaruh ini dan bersandingan dengan hari purnama, ia dan keluarganya menyempatkan datang ke Tirta Sudamala ini. Tidak sekedar malukat,

pancuran ini juga mampu digunakan sebagai terapi alami. Hal senada juga diungkapkan salah satu warga yang berasal dari Klungkung, Dewa Eva. Dikatakan, dirinya sudah rutin melakukan Banyupinaruh di Tirta Sudamala. Untuk menghindari desak-desakan, ia sudah berangkat sejak subuh. Selain itu, mata air yang alami juga dikatakan menjadi daya tarik dirinya untuk datang ke tempat ini. “Saya rutin datang ke sini untuk mersakan air pegunungan alami,” ungkapnya. Sementara itu, Kelihan Adat Sedit I Gusti Putu Kariyadnya mengungkapkan, kunjungan ke Tirta Sudamala ini mencapai ribuan orang dan mereka datang sejak pukul 04.00 Wita. Tingginya angka kunjungan ini memang tidak terlepas dari hari Banyupinaruh yang jatuh setiap enam bulan sekali yang bertepatan dengan hari Purnama. “Banyaknya pengunjung tidak hanya akibat hari banyupinaruh, namun karena bertepatan juga dengan hari purnama,” katanya. Dikatakan lebih lanjut, jumlah kunjungan ditafsirkan mengalami peningkatan mencapai 25 persen. Pada banyupinaruh sebelumnya, kunjungan mencapai sekitar 5 ribu orang. Dijelaskan, di Tirta Sudamala ini, pengunjung bisa melakukan semua jenis penglukatan. “Kalau di sini istimewanya pengunjung bisa melakukan semua jenis penglukatan,” terangnya. Ditambahkan Kariyadnya, jumlah pancoran yang terdapat di tirta sudamala mencapai 9 pancoran yang mencirikan Dewata Nawa Sanga dan dua pancoran yang tingginya sekitar 2 meter yang diyakini sebagai panglukatan Widyadara Widyadari yang biasanya diperuntukkan kepada orang yang baru selesai menjalani upacara mepandes atau potong gigi. Tirta Sudamala yang mulai dikelola secara intensif sejak tahun 2012 ini, dikatakan Kariyadnya masih memiliki beberapa kendala. Salah satunya adalah ketersediaan parkir yang kurang memadai. Saat kunjungan ramai, antrean kendaraan mengular hingga Balai Banjar Sedit. Melihat keadaan ini, ia berharap pemerintah daerah bisa memberikan solusi terhadap kendala klasik ini. W-002

SEMARAPURA-Fajar Bali Peresmian juga dihadiri unsur pimpinan dan anggota DPRD Klungkung, Raja Klungkung Ida Dalem Smaraputra, para pelaku pariwisata, perwakilan Kesatuan Pelaut Indonesia Provinsi Bali, sejumlah Kepala SMA/K di Klungkung serta undangan lainnya. BMS merupakan satu-satunya sekolah sederajat D1 yang bergerak dibidang kemaritiman di Kabupaten Klungkung. Sekolah ini memiliki beberapa jurusan bidang keahlian seperti, tata boga, tata hidangan, tata graha, bar dan pelayaran. Dengan SDM yang dihasilkan, sekolah ini nantinya tidak hanya menyalurkan tenaga kerja di kapal pesiar saja, namun juga di beberapa kapal lainnya seperti kapal offshore, kapal barang dan tanker. Bupati Suwirta dalam kes-

empatan meresmikan sekolah tersebut menyambut baik keberadaan sekolah ini. Menurut Bupati, saat ini animo siswa lulusan SMA maupun SMK untuk berangkat bekerja ke luar negeri atau ke kapal pesiar sangat tinggi. Untuk itu, pihaknya berharap dengan diresmikannya BMS ini mampu menghasilkan SDM yang berkualitas dan menjadi salah satu pendorong dari kebangkitan pendidikan di Kabupaten Klungkung. ”Dengan berdirinya BMS ini setidaknya mampu menjadi salah satu pembangkit pendidikan di Klungkung,” ujarnya. Direktur Utama BMS, Made Wijaya menyampaikan bahwa saat ini banyak tenaga kerja yang dibutuhkan di bidang kemaritiman atau di kapal pesiar. “Melalui BMS ini kita akan mencetak SDM berkualitas yang siap kerja, sehingga ikut

FB/SARJANA

DIRESMIKAN-Bupati Suwirta saat meresmikan Bahamas Maritim School (BMS), Sabtu lalu. Foto.

mengurangi angka pengangguran,” ujarnya. Berdirinya BMS di Kabupaten Klungkung, menurut Wijaya

Peringati Hardiknas, Pemkab Karangasem Gelar Senam Aerobik

FB/BUDIASA

AEROBIK-Bupati I Wayan Geredeg dan Wakil Bupati I Made Sukerana ikut senam aerobik.

AMLAPURA-Fajar Bali Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2015 di Kabupaten Karangasem dimeriahkan dengan menggelar senam aerobik massal. Kegiatan yang murah meriah tersebut dikemas dengan apik oleh Panitia di bawah komando Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem. Selain melibatkanjajaran SKPD di lingkungan Pemkab Karangasem, senam aerobik ini juga diikuti siswa SMA/SMK se Kab. Karangasem yang telah selesai mengikuti UN,kepalasekolahdanguru.Senan mengambil tempat di Stadion Amlapura, Jumat (1/5) lalu. Kadisdikpora Karangasem I Gede Ariyasa,menyampaikan tujuan diadakan kegiatan ini untuk melepas ketegangan siswa usai mengikuti UN. Disebutkan, dari 20 SMA dan 10 SMK se Kabupaten Karangasem, tercatat 2.762 siswa mengikuti UN tahun pelajaran 2014-2015 dan pengumuman

Gapura Desa

kelulusannya tanggal 15 Mei yang akandatang.“Inisekaligusmelepas siswa yang telah usai mengikuti UN, sekaligus dalam rangka peringatan Hardiknas,”kata Gede Ariyasa. Sementara,BupatiKarangasem WayanGeredegdihadapanratusan siswa yang mengikuti senam aerobik, meminta para siswa lulusan SMA/SMK Kabupaten Karangasem untuk terus maju berkembang menjadi manusia yang unggul. Prestasi yang diraih saat ini hendaknya dijadikan modal untuk meraih prestasi lebih tinggi lagi. “Untuk membuka satu per satu pintu keberhasilan dibutuhkan semangat dan tekad yang besar perjuangan yang tidak mengenal menyerah dan dibutuhkan pula kerja keras dan kerja cerdas. Pendidikan tidak hanya ada didalam negeri tapi raihlah sampai keluar negeri,”pinta bupati. Selain itu, Bupati juga menyebutkan tujuan pendidikan bukan hanya untuk di dunia, namun

juga untuk akhirat. Karenanya, bupati berharap para lulusan untuk tetap menjauhi kecurangan, menjunjung tinggi moral dan agama dalam setiap langkah hidup yang diambil. Sedangkan Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, menyampaika, kebanggaannya karena semua siswa telah berhasil mengikuti UN tanpa adanya hambatan dan rintangan. Wabup juga mengingatkan ditahun politik ini siswa sebagai pemilih pemula merupakan warga masyarakat yang baru pertama kali memiliki hak untuk memilih dalam pemilu dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-undang dari segi usia maupun lainnya, yang oleh karenanya memerlukan pemahaman dan sosilisasi. Sukerana juga memita agar generasi muda tidak terpengaruh anggapan bahwa politik itu kotor dan untuk kepentingan pribadi serta kelompok. “Pengertian Politik harus dikembalikan ke khittahnya sebagai aktivitas positif dan etis untuk memperbaiki kehidupan bangsa,” katanya. Kegiatan senam aerobik sendiri dipandu instruktur yang disediakan panitia acara. Peserta pun dengan penuh semangat mengikuti gerakan instruktur. Apalagi dengan kehadiran Bupati Karangasem I Wayan Geredeg bersama Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana. Turut mendampingi Bupati dan Wakil Bupati Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga I Gede Ariyasa, beserta Staf dan Kabag Humas Protokol I Made Supartha yang juga ikut bergoyang mengikuti irama musik, menjadikan peserta semakin antusias.W-016*.

adalah dilihat dari letak geografis Klungkung yang juga dekat dengan beberapa Kabupaten lainnya di Bali, sehingga bisa

membantu generasi muda dalam pendidikan kemaritiman. “Saat ini kami sudah siap menerima siswa baru,” pungkasnya.W-010

400 Offroader Jajal Track Alam Tampaksiring

FB/ARTAYASA

OFFROADER- Offroader dari seluruh Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Sumatra Utara dan Kalimatan mengikuti Tampaksiring Fun Adventure.

GIANYAR-Fajar Bali Sebanyak 400 offroader dari seluruh Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Sumatra Utara dan Kalimatan mengikuti Tampaksiring Fun Adventure 2015 di Desa Manukaya, Tampaksiring, Minggu (3/5). Ketua Panitia Penyelenggara, Sang Putu Yudi menyampaikan kegiatan sehari serangkian Hut Kota Gianyar ke-244, merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan ini merupakan kali ketiga yang dilaksanakan kerjasama Pemkab Gianyar dengan Club Motor Trail yang ada di Gianyar. Yudi menambahkan, selain sebagai ajang olahraga, kegiatan ini juga dijadikan media mempromosikan wisata alam, pengembangan potensi lokal, mencegah aksi kebutkebutan dan memupuk rasa persatuan dan kebersamaan diantara generasi muda. “Terselenggaranya kegiatan ini tak lepas dari dukungan penuh, prajuru, se-Desa Pakraman Manukaya dan Tampaksiring serta dukungan penuh dari Sekda Kabupaten Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra, “terang Sang Putu Adi.

Selain memiliki track menantang, para peserta juga akan dapat menyaksikan suasana alam pegunangan yang hanya bisa dinikmati di Tampaksiring. Sekda Kabupaten Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra selepas ujicoba track sepanjang 40 kilometer menyampaikan, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga dapat lebih mempromosikan wisata alam yang ada di Kabupaten Gianyar. Tak hanya itu, juga sebagai media berkreasei bagi penggemar olahraga otamotif serta mampu menghasilkan offroeder tangguh Gianyar ke depan. Sebelummelepaspeserta,Sekda juga mengingatkan kepada seluruh offroeder agar selalu menjaga keamanan dan keselamatan selama mengikuti lomba dan memperhatikan keselamatan penonton. Adapun hadiah yang disediakan 3 buah sepeda motor bagi peserta terbaik yang mampu melewati jalur sepanjang 40 kilometer dengan beberapa tanjakan seperti Tanjakan Melingser Kanti Mekeber, dan Tanjakan Wajan Nasi Goreng. W-005

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Prosesi Piodalan Pura Samuantiga Berlangsung Khidmat GIANYAR-Fajar Bali Puncak piodalan di Pura Samuantiga, Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, yang dirangkai karya padudusan alit dilaksanakan bertepatan Purnamaning Jyesta, Minggu (3/5) kemarin. Prosesi odalan diawali dengan Idabhataratedundaripengaruman dimandala utama, menuju pelinggih pengaruman di jeroan tengah untuk distanakan selama prosesi piodalan yang akan berlangsung 11 hari. Ketua paruman penyungsung pura samuantiga, Drs. I Wayan Patera M.Hum, mengatakan, pelaksanaan piodalan itu telah diawali ritual nyambut karya, pengrawuh dan penyucian para pengayah melalui ritual mekalahyangan. Selain mendak tirta di sejumlah Pura Kahyangan Jagat dan Sad Kahyangan, juga dilaksanakan mendak pekuluh dan tirta Ida Ratu Mas Maketel di puncak Gunung Agung.

Terkaitpelaksanaanpuncak piodalan yang bertepatan dengan rerainan banyu ponaruh, tampak hadir puluhan ribu warga mamundut sasuhunan dari 12 pura kahyangan jagat, serta sasuhunan dari Pura Kahyangan Tiga dari lima desa pakraman penyungsung Pura Kahyangan jagat Samuantiga. “Sasuhunan sane rawuh juga dari Sida Karya dan desa pakraman Carangsari KabupatenBadung,”tambahPaterayang juga mantan dosen Unud ini. Kedatangan sasuhunan yang dikenal dengan Ratu Manca manca ini, diawali dengan kedatangan sasuhunan dari Pura Lawa Pura Samuantiga, seperti Ratu Telangu, sasuhun Pura Batan Jeruk, Pura Bukit dan Pura Melanting. Memasuki malam hari, tampak datang sasuhunan dari Desa Pakraman Tengkulak Kaja dan Tengkulak Tengah serta Tengkulak Klod. Prosesi yang berlangsung sampai malam

FB/ARTAYASA

ODALAN-Prosesi piodalan di Pura Samuantiga telah berlangsung dan krama ngayah sejak beberapa hari sebelumnya.

hari, diakhiri dengan kedatangan sasuhunan dari Pura Penataran Sasih Pejeng, Kecamatan Tampaksiring. Pura Samuantiga yang merupakan pura kawitan desa pakramanini,dijelaskanWayan

Patera, saat piodalan yang dilaksanakan pada tahun ganjil selalu dirangkai dengan karya padudusan alit. Sedangkan pada tahun genap piodalan dirangkai prosesi ritual padudusan ageng serta pemelastian

ke segara Masceti di Keramas Blahbatuh. “Kalau tahun ganjil seperti sekarang ini, pemelastian hanya dilakukan melasti ngubeng. Pemelastian ngubeng ini dilaksanakan di sekitar kawasan pura saja,”

jelasnya. Pura Samuantiga yang merupakan tempat tercetusnya desa pakraman serta pura kahyangan tiga, setiap harinya juga dilaksanakan upacara nganyarin. Upacara nganyarin dilakukan seluruh pemerintah Kabupaten di Bali secara bergiliran. “Untuk penganyaran di hari kedua sehari setelah odalan, dilaksanakan Pemkab Gianyar,” jelas ketua paruman penyungsung seraya mengimbau seluruh warga desa pakraman untuk pedek tangkil di Pura Samuantiga yang prosesi piodalan akan berlangsung selama 11 hari. Rangkaian piodalan akan diakhiri dengan penyepian pura yang akan dilaksanakan 17 Mei 2015. “Saat penyepian pura ini tidak diperkenankan melakukan aktivitas, bakan pantang masuk di areal pura. Tradisi penyepian pura ini sekaligus akhir dari prosesi piodalan,” kata Patera. W-005

Layouter: Manik


DAERAH

FAJA R BALI

SENIN, 4 MEI 2015 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG

5

Juni, Penataan Tamblingan Dipastikan Sudah Tuntas Penataan Taman Wisata Alam (TWA) Tamblingan dijanjikan tuntas paling lambat pada bulan Juni mendatang. Selanjutnya TWA Tamblingan yang terdiri atas Danau Buyan dan Danau Tamblingan siap dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara dan siap digunakan sebagai lokasi Twin Lake Festival Bulan Juni mendatang.

FB/Agus

DILEPAS-Saat pelepasan KTNA Buleleng oleh Kepala Distanak.

Pelepasan Peserta KTNA Buleleng KEPALA Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Buleleng Ir. Nyoman Swatantra,MMA mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST melepas peserta Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) XXV yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bangli, 9 Mei sampai 14 Mei mendatang. Pelepasan dilaksanakan di LobbI Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, Rabu (29/4). PEDA KTNA XXV ini bertema “Melalui Pemberdayaan Petani Nelayan dan Penguasaan Teknologi Tepat Guna Kita Kembangkan Daya Saing Perekonomian Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani Nelayan Menuju Bali Mandara Berlandaskan Tri Hita Karana”. Bupati Buleleng dalam sambutan tertulisnya mengharapkan peserta bisa menjadikan Pelaksanaan Pekan Daerah (PEDA) ini sebagai wahana untuk saling bertukar informasi dan pengalaman dengan peserta lain yang ikut dalam PEDA ini. Ia juga meyakini, seusai mengikuti PEDA KTNA ini peserta akan memiliki pengetahuan yang lebih tentang teknik pertanian yang bisa diterapkan di Buleleng. Bupati PAS juga berpesan Kontingen Buleleng bisa menunjukan jati diri dan menjaga nama baik daerah serta menjalin kerjasama dengan sesama anggota. W-008

SINGARAJA–Fajar Bali Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat melakukan pembersihan Danau Tamblingan, Jumat (1/5) pagi lalu. Walau hari libur tidak menyurutkan ribuan warga yang terdiri atas Pegawai Pemkab Buleleng, mahasiswa, siswa, krama Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, serta LSM Lingkungan melakukan aksi bersih massal di kawasan Danau Tamblingan. Aksi bersih itu kelanjutan dari eksekusi pemukiman yang dilakukan Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, pekan lalu. Tak hanya melakukan aksi bersih massal, juga dilakukan aksi penebaran benih ikan dan penanaman pohon cemara. Total ada 20 pasang induk ikan nila dan tawas, 10.000 ekor bibit benih ikan serta 2.000 bibit pohon cemara yang ditanam di sana dan 4 unit dumb truck disiapkan guna mengangkut sampah dan sisa puing bangunan. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang memimpin langsung bersih massal berharap, TWA Tamblingan kem-

Wabup Minta Siapkan SDM Pariwisata NEGARA-Fajar Bali Meskipun saat ini perkembangan pariwisata di Jembrana masih belum terkelola dan berkembang, namun perlu diyakini ke depan, potensi di Jembrana akan berkembang. Untuk mempersiapkan perkembangan pariwisata, maka penting sekali untuk mempersiapkan sumberdayanya. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan ketika menghadiri perayaan HUT ke 2 SMKN 5 Negara, Sabtu (2/5). Kembang meminta pelaku wisata di Jembrana baik sebagai pekerja maupun pelajar/ mahasiswa harus siap terhadap berbagai kebutuhan dari perkembangan pariwisata. “Hal ini seiring dengan komitmen dari pemerintah daerah serta dukungan baik pemerintah provinsi maupun pusat untuk membangun infrastruktur maupun fasilitas penunjang. Lebih baik telah siap, kendati pun belum dimulai dari pada justru tak siap ketika akan digunakan,” harap Kembang. Pada perayaan ulang tahun tersebut, juga dihadiri Kadis Dikporaparbud Jembrana Nengah Alit. Kembang juga mengharapkan kepada para siswa yang saat ini sedang belajar di SMKN Pari-

FB/PRAMONO

HADIRI HUT-Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, ketika menghadiri HUT SMKN 5 Negara di Pekutatan, Sabtu (2/5).

wisata pertama di Jembrana agar memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Dirinya juga berharap, supaya mereka tak segan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sekarang ini di Jembrana, memiliki Kampus Akademi Komunitas di Baluk, diploma 1 dan 2. Kembang meyakini ke depan, dua hingga tiga tahun lagi pariwisata di Pekutatan akan makin berkembang. “Perlu didukung dengan kesiapan SDM,” ujarnya. Kepala SMKN 5 Negara I Gusti Ngurah Sudama mengatakan meski sekolah terbilang masih anyar, tapi tetap berupaya untuk

memenuhi ekpektasi masyarakat, khususnya terkait dengan pendidikan pariwisata. Untuk menempuh itu, pihaknya menyediakan prasarana penunjang, serta dapat bekerjaama dengan hotel maupun swasta sehingga baik teori maupun prakteknya dapat berjalan bersama. Siswa-siswinya pun diakui telah banyak mendapatkan kesempatan magang di hotelhotel besar di Bali. Selain itu, posisi sekolahnya cukup stategis berada di tepi jalan jalur Denpasar Gilimanuk. Namun pihaknya masih terbatas dengan jumlah pendidik dengan sertifikasi SI Manajemen perhotelan. W-003

Bupati Eka Lepas Kontingen PEDA Tabanan

TABANAN-Fajar Bali Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti melepas kontingen Pekan Daerah ke 25 ( PEDA) Tabanan,Jumat(1/5),diKantorBupati setempat. Kegiatan yang mengambil tema “melalui pemberdayaan petani nelayan dan penguasaan teknologi tepat guna kita kembangkan daya saing perekonomian dalam rangka peningkatan pendapatan petani nelayan menuju Bali Mandara berlandaskan Tri Hita Karana” , juga dihadiri Wabup I Komang Gede Sanjaya, SekdaTabanan Wirna Ariwangsa, Asisten II I Wayan Miarsana, Ketua KTNA Tabanan I Nengah Mawan beserta SKPD terkait. Ketua Panitia PEDA ke 25 I Wayan Sukanada mengatakan, PEDA merupakan suatu forum pertemuan dan sebagai sarana tukar menukar informasi serta pengalaman antara petani nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak swasta dan pemerintah sehingga dapat membangkitkan semangat serta kemandirian petani nelayan dan wanatani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Dia juga mengatakan kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan,dengan tujuan umum PEDA ke 25 ini adalah

bali menjadi daerah resapan air, seperti fungsi awalnya dan terjaga keasriannya.”Saya harapkan kedepannya Danau ini menjadi daerah resapan air dan mampu berfungsi seperti Tamblingan dijaman dulu,”katanya. Bupati Agus Suradnyana mengatakan, pemerintah tengah bekerja keras melakukan pembersihan dan penataan kawasan. Sehingga, tambahnya, kesucian tetap terjaga dan ada aktivitas pariwisata yang bisa memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat setempat dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan. Khusus untuk kawasan pemukiman warga yang tergusur dalam eksekusi, Bupati Agus telah menyiapkan lahan pribadi seluas 15 are. Sementara untuk pengadaan rumah bagi tujuh warga yang tidak memiliki tempat tinggal, telah siap diberikan oleh BPD Bali dan Perbarindo Bali melalui mekanisme CSR. Ia meminta agar warga bersabar menunggu pendataan selesai agar tak ada pihak-pihak yang dirugikan dan proses berjalan dengan lancar.

FB/Agus

BERSIH-Saat dilakukan gotong royong bersih-bersih di Danau Tamblingan,

Sementara untuk penataan kawasan, mantan Ketua Komisi III DPRD Bali itu meminta agar tak ada lagi bangunan dari beton yang berdiri.”Hanya bangunan atau bale bengong dari kayu saja. Tapi bagian bawahnya tidak boleh dibeton. Nanti juga kami siapkan satu balai serbaguna untuk mendukung keberadaan Pura Gubug di tepi Danau Tamblingan ini,”tandasnya. Sementara itu, Kelian Desa Pakraman Munduk Jro Putu Ardana mengatakan, pihaknya bersama krama Catur Desa, berusaha keras melakukan pembersihan pemukiman dan

penataan kawasan, sehingga Danau Tamblingan kembali ke fungsi awalnya sebagai kawasan spiritual dan daerah resapan air. Jika nantinya ada pariwisata yang muncul, Ardana menganggap hal itu hanya dampak yang muncul dari penataan kawasan. ”Itu kami anggap sebagai bonus, karena dresta ratusan tahun yang kami yakini secara turun temurun, Tamblingan ini kawasan suci. Hanya ada menega yang bertugas melakukan jaga wana (menjaga hutan, Red) dan jaga teleng (menjaga danauRed). Mereka pun tidak boleh

bermukim didalam kawasan ini, sekalipun diatas pelaba pura,”tegas Ardana. Ardana mengatakan, penataan akan diselesaikan secepat mungkin, sehingga siap pada bulan Juni mendatang. Penataan akan melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Disbudpar Buleleng, Distannak Buleleng, Dishutbun Buleleng, Diskanla Buleleng, DKP Buleleng, serta BLH Buleleng. ”Dalam penataan kawasan ini akan dilakukan dengan secepatnya bahkan kami target di Bulan Juni sudah semuanya selesai,”harapnya lagi. W– 008

Wabup Sanjaya Hadiri Melukat Massal di Pantai Yeh Gangga TABANAN-Fajar Bali Sehari setelah hari suci Saraswati, umat Hindu di Bali menyambut hari suci Banyu Pinaruh. Lumrahnya, Banyu Pinaruh disambut dengan mendatangi pesisir pantai . Tujuannya tiada lain untuk melakukan upacara pengelukatan atau membersihkan diri. Di Kabupaten Tabanan, ritual Banyu Pinaruh yang jatuh pada Minggu (3/5) kemarin, terasa sedikit berbeda. Khususnya di pesisir pantai Yeh Gangga, Kecamatan Tabanan. Ini karena berlangsungnya upacara pengelukatan Baruna Astawa yang diikuti sekitar 2.500 siswa SMP, SMA, maupun masyarakat. Mereka bukan hanya datang dari Kecamatan Tabanan saja, tapi dari Kecamatan Kediri dan Kerambitan juga. Bahkan, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya juga hadir di kesempatan itu. Upacara pembersihan diri secara niskala atau batin ini dipimpin oleh lima orang sulinggih. Di antaranya Ida Pandita Rsi Siwa Putra Sanatana Daksa Manuaba dari Griya Utu, Penebel; Ida Pandita Daksa Sudanta Putra dari Griya Carik Padang, Kediri; Ida Pandita Trinata Daksa Manuaba dari Griya Kukuh, Kerambitan; Ida Pandita Sadu Eka Jaya dari Griya Gadungan, Selemadeg Timur. Serta Ida Pandita Sri Behawan Dwija Dwipayana dari Griya Sakenan.

FB/Doni

MELUKAT MASSAL-Wabup Sanjaya membasuh mukanya dengan air laut saat mengikuti proses melukat massal dalam rangka banyu pinaruh, di Pantai Yeh Gangga, Minggu (3/5) kemarin.

Upacara yang diprakarsai Paiketan Daksa Dharma Sadhu (PDDS) Kabupaten Tabanan ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikmudora) Kabupaten Tabanan I Putu Santika, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Tabanan I GN Supanji, dan sejumlah tokoh masyarakat. Usai melakukan ritual dan persembahyangan bersama, Wakil Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi positifnya terhadap kegiatan yang diprakarsai PDDS Kabupaten Tabanan tersebut. Dikatakan, upacara ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Kabupaten

Tabanan. “Meskipun PDDS Tabanan baru sebulan terbentuk, saya tetap memberikan apresiasi, karena sudah membuat gebrakan seperti ini. Apalagi tujuan upacara ini adalah menyucikan pikiran dan hati,” ujarnya. Apresiasi yang sama juga disampaikan kepada para peserta yang sebagian besar siswa SMP atau SMA. Karena sejak pagi hari telah bersemangat mengikuti upacara ini. Kehadiran mereka, menurut Wakil Bupati Sanjaya, menjadi sebuah jawaban atas kekhawatiran para orang tua di tengah isu degradasi moral yang akan dialami generasi muda mendatang sebagai pengaruh

negatif dari globalisasi. Memaknai ritual yang berlangsung kemarin, Wakil Bupati Sanjaya mengungkapkan, bahwa upacara yang digelar PDDS tersebut merupakan kesempatan yang baik untuk membersihkan hati dan pikiran. Terlebih sehari sebelumnya merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan yang biasa disebut Hari Suci Saraswati. “Momen Hari Saraswati itu diikuti lagi dengan beberapa hari-hari suci lainnya. Seperti Banyu Pinaruh yang jatuh pada hari ini (kemarin). Kesempatan ini juga langka karena bertepatan dengan hari purnama. Senin besok (hari ini) ada Soma Ribek, kesempatan bagi kita untuk mengisi diri dengan berbagai ilmu pengetahuan. Kemudian Pager Wesi pada Rabu (6/5) besok yang secara sederhana bermakna kesempatan untuk membentengi diri,” ujarnya. Karena itu, sambungnya, kegiatan pengelukatan massal tersebut bisa dikembangkan lagi ke seluruh kecamatan lainnya. Untuk itu dirinya juga meminta Disdikmudora untuk menindaklanjutinya. Sehingga seluruh siswa SMP dan SMA di Tabanan bisa melalui Banyu Pinaruh dengan kegiatan seperti PDDS laksanakan. “Sehingga generasi muda kita, khususdnya di Tabanan, lebih memahami makna Banyu Pinaruh itu sendiri,” pungkasnya. W-004

Musrenbangnas, Bupati Ajukan 26 Usulan

FB/Doni

KONTINGEN PEDA-Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Wabup IKG Sanjaya berfoto bersama kontingen Pekan Daerah ke 25 (PEDA) Tabanan.

untuk meningkatkan motivasi dan kegairahan petani nelayan dan masyarakat pelaku agribisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang bedaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yg saling menguntungkan, jelas Sukanada. Dalam Kesempatan tersebut Bupati Eka memberikan apresiasi positif terhadap keikutsertaan KTNA Kabupaten Tabanan dalam Kegiatan PEDA di Kabupaten Bangli. “Sudah sangat tepat dan memberi motivasi menuju kedaulatan pangan karena mengandung makna peningkatan kualitas SDM Petani Nelayan. Untuk menuju petani yang handal, tangguh dan mandiri serta tumbuh rasa bangga menjadi Petani,” jelasnya

Bupati Eka juga menambahkan, Pembanguna Daerah Kabupaten Tabanan menitik beratkan pada bidang Ekonomi dengan prioritas pada sektor pertanian dalam arti luas, sebagai penunjang sektor industri kecil dan koperasi serta pariwisata. “Sektor Pertanian memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian daerah dan dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar serta mampu bertahan dalam keadaan tersulitpun,” ungkap Eka. Para petani harus mempunyai wawasan yang luas demi mewujudkan pertanian yang modern, efisien dan tangguh, maka para petani/nelayan harus memiliki kemampuan manajerial dalam pengelolaan usaha Tani. W-004

NEGARA-Fajar Bali Bupati Jembrana Putu Artha mengajukan 26 usulan pembangunan untuk Jembrana. Usulan tersebut disampaikan ketika hadir di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tahun 2015, di Jakarta, Rabu (29/4) lalu. Usulan tersebut di antaranya, satu usulan kegiatan kawasan perbatasan dan daerah tertinggal, sepuluh usulan kedaulatan pangan, empat usulan kemaritiman, dua usulan pengembangan kawasan industri, empat usulan kegiatan kesehatan, tiga usulan penanggulangan kemiskinan, dua usulan kegiatan revolusi birokrasi, 14 usulan kegiatan pendidikan dan usulan pembangunan gedung rawat inap kelas tiga termasuk alat kesehatannya. Bupati Artha didampingi Kepala Bappeda dan Penana-

FB/PRAMONO

MUSRENBANGNAS-Bupati Jembrana Putu Artha ketika mengikuti Musrenbangnas di Jakarta, Rabu lalu.

man Modal Jembrana,I Ketut Swijana menejelaskan semua usulan tersebut telah melewati proses berjenjang dari desa, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai pusat, yang dapat diproyeksikan untuk dilak-

sanakan Tahun Anggaran 2016 mendatang. Dalam hal perencanaan pembangunan Jembrana, mendapat penghargaan Pangripta Nusantara dari pusat. Bila perencanaannya bagus, kualitas pembangunan juga

akan meningkat. “Nantinya dana pusat yang diterima supaya benar-benar dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya dengan perencanaan yang matang dan realisasi yang cepat dan maksimal“ ujar Artha Musrenbangnas yang dibuka langsung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu, diha diri sel u ru h Kep a l a Daerah ( Gubernur, Bupati dan Walikota) se-Indonesia. Serapan dan realisasi anggaran menjadi penekanan khusus Presiden Jokowi. Ia meminta serapan anggaran penting diperhatikan oleh kepala daerah. Jokowi yakin bila serapan anggaran bisa cepat, percepatan pertumbuhan ekonomi akan bergerak karena daya beli masyarakat hanya bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota. W-003* Layouter: Manik


6

SENIN, 4 MEI 2015 | TAHUN XV

Raih Penghargaan KemenPAN-RB

Inovasi Pengembangan Asparagus Badung Utara Pada Ajang kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2015, dari 1189 Inovasi yang diajukan, diantaranya terdapat 3 Inovasi Pelayanan Publik milik Kabupaten Badung yang berhasil masuk nominasi 40 besar. Bahkan spesialnya lagi, 1 Inovasi di bidang pertanian, yakni pengembangan asparagus di Badung Utara, dinyatakan berhasil lolos 25 besar sehingga berhak mendapatkan penghargaan dan piala yang diserahkan oleh Wapres Yusuf Kalla.

P

enghargaan Inovasi di bidang pengembangan pertanian di Badung Utara ini diterima langsung oleh Bupati Badung Anak Agung Gde Agung di ruang Birawa, Hotel Bidakara Jakarta Selatan pada Rabu 29 April lalu. Turut hadir mendampingi Bupati Badung, Ke p a l a B a p e d a I waya n Suambara, kadis pertanian I. Gusti A. Sudaratmaja, Kadis Perindagkop I Ketut Karpiana, Kabag Humas AA. Gd Raka Yuda, kabag Organisasi I Wayan Wijana, serta Sekretaris Bapeda Litbang Agus Aryawan.. Wakil Presiden Republik Indonesia H.M Yusup Kalla, memberikan apresiasi dan penghargaan atas prestasi segenap Bupati dan Wali Kota dan Gubernur atas komitmennya dalam

mewujudkan pelayanan publik yang baik dan yang berkualitas. Menurutnya bahwa semangat otonomi daerah adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, oleh karenanya dibutuhkan adanya Inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat. “Hal ini tentunya akan menjadi modal penting sekaligus indikator keberhasilan kepala daerah dalam melaksanakan tugasnya dalam penyelenggaraan pemerintahan didaerah,” jelasnya. Dikatakannya pula bahwa keberhasilan suatu daerah dinilai berhasil berdasarkan atas sejumlah indikator pembangunan diantaranya pertumbuhan ekonomi peningkatan

kesejahteraan yang didukung manajemen pemerintahan yang efisien. Oleh karenanya dipandang penting tersediannya Infrastruktur yang memadai sehingga perekonomian dan daya saing akan menjadi meningkat. “Hal ini sejalan dengan Tema Musrenbangnas yang menekankan percepatan pembangunan infrastruktur,” ujarnya U s a i m e n e r i m a penghargaan Bupati Gde Agung mengungkapkan, selama ini pihaknya memang terus mendorong seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Badung untuk melakukan kreasi dan inovasi, guna terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas di berbagai bidang dan sektor. “Tentunya ini merupakan keberhasilan pemerintah bersama masyarakat yang mesti kita syukuri bersama,” tegas Bupati Gde Agung. Kembali dijelaskan, untuk meraih nominasi dalam kompetisi inovasi pelayanan publik, ini seleksinya sangat ketat dan dilakukan oleh pihak independen termasuk kalangan akdemisi. Alhasil dari 3 inovasi yang diajukan Pemkab Badung, ketiganya lolos pada tahap 40 besar dan 1 inovasi yakni pengembangan pertanian Badung Utara dengan Tag line: ‘Asparagus ditanam Ekonomi Mapan’ telah lolos

FB/IST

Wakil Presiden Republik Indonesia H. M Yusup Kalla menyerahkan Penghargaan Inovasi dibidang pengembangan pertanian di Kabupaten Badung yang diterima langsung Bupati A. A. Gde Agung di ruang Birawa, Hotel Bidakara Jakarta Selatan.

dalam 25 besar. Menurutnya, bagi inovasi yang lolos 40 besar akan dikirim oleh Kemenpan mengikuti seleksi United Nation Publik Service Awards (UNPSA) tahun 2015, yang akan diselenggarakan nanti di Colombia oleh PBB. Lebih lanjut Gde Agung juga menjelaskan, dalam upaya mewujudkan tujuan penyelenggaraan pemerintahan di daerah, sebagai bagian dari sub sistem pemrintahan, maka pihaknya senantiasa taat asas dan patuh terhadap i m p l e m e n t a s i ke b i j a k a n KemenPAN-RB yakni, setiap SKPD melakukan minimal satu inovasi. Inovasi ini dipandang penting dilakukan guna sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya berkenaan dengan kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015 diawali d e n ga n p re s e n t a s i d a n wawancara terhadap 3 SKPD B a d u n g te l a h m e a ku ka n presentasi dan wawancara di Kementerian PAN - RB, tiga SKPD Badung yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan DKP . Adapun Tiga inovasi tersebut yakni Inovasi GE.LA.TIK Badung (Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik), Musibah Membawa Berkah dari DKP Badung. Selanjutnya Inovasi cegah kanker serviks, perempuan

senyum dari Dinas Kesehatan dan pengembangan potensi pertanian di Badung Utara (Asparagus Ditanam, Ekonomi Mapan) dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. B u p a t i G d e A g u n g ya n g didampingi oleh Kadis pertanian IGA Sudaratmaja dan Kadis Perdaganagan dan koperasi Ketut Karpiana menambahkan, saat ini d i B a d u n g d a l a m u p aya pengembangan pada sektor pertanian memiliki sejumlah program unggulan, meliputi Petani Mandiri Sejahtera (Tanimas), s e r t a Fe s t iva l B u d aya Pertanian. Ditambahkanya, pengembangan Asparagus ini memang murni inovasi Badung, yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan serta dapat meningkatkan ke s e j a h te ra a n p e t a n i d i Badung Utara. Komoditi a s p a ra g u s te l a h m a m p u m e ra m b a h p a s a r g l o b a l dan petani menjadi mampu berkreativitas serta mampu mandiri. Dan yang terpenting adalah menumbuhkan ikon unggulan yang dapat direplikasi serta dapat dilakukan secara berkelanjutan. “Hingga saat ini Uji mutu yang telah dilakukan ternayata asparagus Badung dinyatakan kualitasnya paling baik di Asia,” tambahnya. R-014

Membedah Konsep Pengembangan Potensi Pertanian di Badung Utara

Asparagus Ditanam, Ekonomi Mapan. Inisiatif Pendekatan ‘One Village One Product’ Kesenjangan pembangunan wilayah di Kabupaten Badung antara Badung Utara dengan Badung Selatan, selalu m e n j a d i s o ro t a n p u b l i k , dan sering direpresentasikan sebagai kesenjangan antara sektor pertanian dengan sektor pariwisata. Hal ini disebabkan karena potensi sumberdaya yang ada di Badung Utara khususnya di sektor pertanian belum tergarap secara optimal. Inisiatif baru kemudian dimunculkan dengan judul “Pengembangan Potensi Pertanian di Badung Utara (Asparagus Ditanam, Ekonomi Mapan)”. Inisiatif ini dilakukan dengan pendekatan “one village one product” (OVOP) sebagai titik ungkit ekonomi Badung U t a ra . S a s a ra n ke g i a t a n adalah petani di Badung Utara, khususnya di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, termasuk di dalamnya adalah generasi muda. Tujuan utama pengembangan inisiatif adalah meningkatkan pendapatan petani di Badung Utara sehingga setara dengan Badung Selatan. Upaya ini ditempuh dengan mencari komoditas baru yang unggul, dengan bermodalkan kesesuaian lahan dan iklim (location driven). Ada empat strategi dalam inisiatif ini, dengan hasil sebagai berikut ; (1) produk lokal berdimensi global; terlihat dari hasil Asparagus telah merambah hotel, restoran, swalayan dan eksport; (2) menumbuhkan kemandirian dan kreativitas; sehingga petani terampil dan kreatif; (3) pengembangan sumberdaya manusia; melalui pelatihan dan pendampingan dan (4) menumbuhkan ikon unggulan; dari uji mutu ternyata asparagus Desa Pelaga lebih baik dibandingkan produk daerah lain. Dengan empat strategi tersebut, mampu meningkatkan pendapatan petani lebih dari lima kali lipat dibandingkan sebelumnya, sehingga terlihat dimensi ekonomi sebelum (before) dan sesudah (after) inisiatif diterapkan. Disamping itu dari data empirik, inisiatif ini juga mampu menarik minat generasi muda. A d a b e b e r a p a perubahan dalam penyelenggaraan pelayanan

publik, terkait penerapan inisiatif ini, seperti: perubahan dalam inovasi teknis, manajemen p e m a s a ra n , p e n i n g k a t a n pendapatan, perubahan kultur petani, dan aspek pembinaan dan pendampingan. Keberlanjutan program sudah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Badung, dalam bentuk penyiapan anggaran. Sedangkan replikasi internal dan eksternal juga gencar dilakukan untuk memperluas cakupan program di Kabupaten Badung dan daerah lain.

Apa masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakan inisiatif ini? Kabupaten Badung memiliki bentuk wilayah yang memanjang membentang dari Utara (Gunung) ke Selatan (Laut) dengan agroekosistem yang berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut, Kabupaten Badung menetapkan tiga zona pembangunan, yaitu : (1) Badung Utara, sebagai kawasan konservasi, berupa hutan/gunung , kawasan perkebunan, hortikultura dan peternakan; (2) Badung Tengah, dominan berupa sawah irigasi dan sentra industri kecil, dan (3) Badung Selatan, adalah kawasan pariwisata. Secara ekologi, kawasan Badung Utara telah memberikan “energi” bagi kehidupan Badung Tengah dan Badung Selatan, berupa air, pangan dan aliran fluida (tata udara). Namun bila dilihat dari aspek ekonomi, terlihat kesenjangan yang dikotomi, di mana masyarakat di Badung Utara memiliki pendapatan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan di Badung Selatan. Hal ini disebabkan karena potensi yang ada belum digarap secara optimal. Fenomena ini selalu menjadi aspirasi dan apresiasi publik, dan sering direpresentasikan sebagai kesenjangan antara sektor pertanian dengan sektor pariwisata. Data Statistik tahun 2013 menunjukkan rata-rata produktivitas tenaga kerja sektor pertanian sebesar Rp. 39,11 juta/tahun, jauh lebih kecil dibandingkan sektor jasa/ pariwisata yang mencapai Rp. 83,95 juta/tahun. Hal ini harus mendapatkan perhatian yang serius, dalam bentuk komitmen politik, kebijakan dan program serta anggaran untuk wilayah Badung Utara. Inisiatif baru kemudian

dimunculkan, disesuaiakan dengan potensi sumberdaya Badung Utara sebagai kawasan pertanian/ hortikultura, berupa budidaya sayuran Asparagus (Asparagus officinalis). Komoditas ini memiliki nilai ekonomi tinggi, pasar yang masih terbuka untuk hotel dan restoran, sehingga berpeluang adanya sinergitas pertanian dengan pariwisata, sebagai bentuk penyeimbangan (keep balancing) antara Badung Utara dengan Badung Selatan. Inisiatif yang ditawarkan adalah komoditas baru, yang sebelumnya tidak ada di daerah tersebut, sehingga mampu menjadi titik ungkit ekonomi di Badung Utara. Dengan demikian tergambar adanya pembaharuan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada, dan memperlihatkan dampak yang signifikan secara ekonomi sebelum (before) dan sesudah (after) inisiatif diterapkan.

Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana inisiatif ini telah memecahkan masalah tersebut? Sebagai inisiator program, Bupati Badung (Anak Agung Gde Agung); Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda dan Litbang dengan asistensi dan supervisi dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, dan Kementerian Koperasi dan UKM-RI Ada dua pendekatan dalam pengembangan kawasan pertanian yang ada saat ini, yaitu: (a) Pendekatan “location driven” di mana dalam kawasan yang akan digarap belum memiliki komoditas unggulan, tetapi memiliki potensi agroekosistem tertentu yang dapat dikembangkan. (b) Pendekatan “commodity driven” adalah sebaliknya, di dalam kawasan telah ada komoditas unggul, selanjutnya dengan sentuhan inovasi dapat dikembangkan menjadi unggulan daerah. Inisiatif ini termasuk dalam pendekatan “location driven”, karena tanaman Asparagus belum ada sebelumnya. Tetapi dari indikasi yang ada, lokasi yang ditetapkan, memiliki lahan dan iklim yang cocok untuk Asparagus. Ada empat strategi yang diterapkan dalam pemecahan masalah di Badung Utara, melalui inisiatif ini : (a) Lokal tetapi Global (Local yet Global); pengembangan kawasan pertanian ditujukan untuk membuat kekhususan produk lokal. Produk lokal tersebut, dipasarkan bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga dapat merambah pasar global. (b) Kemandirian dan Kreativitas (Self

FB/HERY

Reliance Creatifity); petani harus mampu dan kreatif mengelola produk yang diunggulkan, seperti halnya Asparagus. Strategi ini juga merupakan kampanye menarik partisipasi pembangunan wilayah, untuk menggali potensi lokal yang ada. (c) Pengembangan Sumberdaya Manusia (Human Resources Development); melakukan upaya “capacity building” untuk petani, sehingga mampu menghasilkan produk khas dan berkualitas. Di samping itu petani juga diharapkan mampu menghadapi persaingan global yang ada saat ini. (d) Menumbuhkan Ikon unggulan (Number One or Only One); Jika produk yang sama juga ada di daerah lain, maka yang dituju adalah “number one”, dengan prinsip makin tinggi mutu, makin tinggi nilainya. Sebaliknya kalau produk tersebut hanya kita yang memiliki, maka ikon yang harus direbut adalah “only one”. Prinsip yang harus dipahami adalah, makin tinggi lokalitasnya, makin tinggi juga nilainya. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah : meningkatkan pendapatan petani di Badung Utara, untuk bisa satara dengan masyarakat Badung Selatan. Upaya ini ditempuh dengan : (1) menggali potensi pertanian di Badung Utara, dengan pendekatan OVOP; (2)

mencari komoditas unggulan sebagai titik ungkit ekonomi, yang juga diminati oleh generasi muda. Penerapan strategi tersebut, ternyata dapat menjawab tujuan program dengan tahapan proses yang utuh, sebagai berikut: (a) Lokal tetapi global; asparagus yang dihasilkan, pemasarannya telah merambah hotel, restoran, swalayan dan eksport. (b) Kemandirian dan kreativitas; petani mampu menghasilkan komoditas Asparagus yang unggul. Upaya ini didukung oleh SKPD terkait, sebagai bagian dari kampanye dalam pengembangan wilayah. (c) Pengembangan sumberdaya manusia; hal ini menjamin keberlanjutan usaha dan kemandirian petani. Upaya ini diikuti dengan “capacity building” untuk peningkatan mutu, pengembangan usaha, peningkatkan pendapatan petani , dan menarik minat generasi muda. (d) Menumbuhkan ikon unggulan menuju “number one” ; hasil uji mutu menunjukkan Asparagus Desa Pelaga (Badung Utara), lebih baik dibandingkan dengan Asparagus asal Medan, Malang dan daerah lain. Bahkan dari aspek produktivitas, berpeluang menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Melalui strategi tersebut,

inisiatif ini mampu memecahkan masalah kesenjangan pendapatan masyarakat Badung Utara dengan Badung Selatan. Data empiris menunjukkan, pendapatan bersih petani asparagus kini meningkat lebih dari 5 kali lipat dibandingkan sebelumnya, dari Rp. 4.125.000,menjadi Rp. 21.586.600,-/25 are/ tahun. Dengan demikan terlihat jelas keadaan ekonomi petani sebelum (before) dan sesudah (after) program. Di samping itu sacara spesifik, pengembangan asparagus juga mampu menarik minat generasi muda.

Dalam hal apa inisiatif ini kreatif dan inovatif? Memperhatikan masalah dan strategi yang telah disusun, ternyata inisiatif ini menunjukkan hal yang unik, kreatif dan inovatif seperti : (a) Dari tidak ada menjadi ada; berproses dari identifikasi potensi wilayah, pemilihan komoditas yang cocok yang memiliki berbagai keunggulan. (b) Berkembang pesat di lapangan; terlihat dari areal pengembangan yang luas (2009-2014); yaitu 50,4 ha. oleh 197 orang petani di 9 lokasi. (c) Berdampak pada pengembangan sayuran lainnya dan sayuran lokal, yang pemasarannya

terangkat karena ikon asparagus. (d) Menarik minat generasi muda; terlihat dari data rata-rata umur petani asparagus relatif lebih muda dibandingkan petani pada umumnya. (e) Mampu bersaing dengan sektor pariwisata, terlihat dari kembalinya beberapa pekerja pariwisata ke desa, dan selanjutnya menekuni usahatani asparagus. (f ) Memanfaatkan sumberdaya lokal seperti pupuk organik, dan bio-urine, di mana kedua produk ini dihasilkan oleh petani di sekitarnya. (g) Membuka peluang kerja di pedesaan, baik di hulu maupun hilir. Total tenaga kerja yang terserap 415 orang, terdiri dari 394 orang petani dan 21 orang pengelola koperasi. (h) Berkembang media promosi, seperti : Festival Asparagus, Festival Budaya Pertanian, Duta Asparagus, dan berbagai Kuliner Asparagus. (i) Mampu menjawab sinergitas pertanian-pariwisata, terlihat dari pemasaran produk yang telah merambah hotel dan restoran.

B a ga i m a n a s t ra te g i i n i dilaksanakan? Obsesi untuk pengembangan ekonomi di Badung Utara adalah komitmen yang strategis. Oleh karena itu disusun rencana

Badung Mangupura, Kirang


SENIN, 4 MEI 2015 | TAHUN XV

FB/HERY

aksi sebagai berikut : (a) Diawali dengan pengenalan program melalui pendekatan OVOP, dari Kementerian Koperasi dan UKM-RI dengan modifikasi dan adaptasi lingkungan setempat. (b) Menyiapkan anggaran dalam DPA Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, mulai tahun 2009 sampai saat ini. (c) Melakukan pengorganisasian program; (1) pada tataran kebijakan; melalui kewenangan Bupati ; (2) pada tingkatan teknis; oleh Dinas Teknis terkait, dan (3) pada tataran operasional; oleh petani, Koperasi Tani Mertanadi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan aparat desa. (d) Kegiatan Tahun I (2009); (1) penyiapan infrastuktur dan sarana produksi; (2) sosialisasi program, penyiapan penelitian dan penetapan produk unggulan, (3) pembentukan Kelompok Tani dan Koperasi, dan (4) pelatihan teknis dan manajemen. (e) Kegiatan Tahun II (2010) ; (1) pelaksanaan demplot; (2) pelatihan kualitas produksi; (3) perumusan pola pemasaran; (4) pengembangan jaringan pemasaran dan temu bisnis, dan (5) pameran dan promosi. (f ) Kegiatan Tahun III (2011) dan seterusnya; (1) pengembangan a re a l ; ( 2 ) p e n g e m b a n ga n inovasi produk, promosi dan advokasi; (3) uji mutu produk; (4) pengembangan sumberdaya

manusia, dan (5) perluasan pemasaran. (g) Peningkatan peranan Koperasi, dalam hal : (1) penanganan dan pemasaran produk; (2) penyaluran bibit ; (3) penyaluran sarana produksi, dan (4) pengelolaan simpan pinjam. Selain rencana aksi, disampaikan pula langkah-langkah kunci dengan parameter kuantitatif dan kualitatif seperti berikut ini: (a) Attract people to move city to rural area; menarik kembali masyarakat untuk berpindah dari kota ke desa. Tercatat ada 6 orang petani yang dulunya bekerja di kota akhirnya kembali ke desa, menekuni usahatani Asparagus. Hal ini juga berarti mengurangi urbanisasi, dan menjadikan desa sebagal basis pembangunan; (b) Improve rural life and boost rural economic ; memperbaiki kehidupan masyarakat pedesaan dan mendorong perekonomian di pedesaan. Saat ini pengembangan Asparagus telah mencapai 50,4 ha. (2011-2014), dengan total produksi 117,26 ton, senilai Rp. 4,73,- milyar. Dengan demikian Asparagus berperan sebagai titik ungkit ekonomi di pedesaan Badung Utara. (c) Promote cultural and rural industry ; mengembangkan budaya dan

industri pedesaan. Hal ini adalah lompatan kultur yang luar biasa, karena awalnya secara turun temurun mereka hidup dari bertani, kini berubah menjadi petani modern yang bercorak industri. (d) Elevate rural human resources ; mengangkat derajat masyarakat pedesaan. Inisiatif ini memposisikan masyarakat pedesaan, tidak lagi dipandang sebagai masyarakat miskin dan tertinggal. Justru sebaliknya, mereka sekarang menguasai inovasi pertanian yang unggul, disertai peningkatan pendapatan yang signifikan (lebih dari 5 kali lipat dari sebelumnya). Penguatan sumberdaya manusia menjadi semakin penting dalam era global seperti saat ini. (e) Promote cultural and rural industry internationally ; mengembangkan budaya dan industri pedesaan sehingga mampu bersaing di pasar internasional. Inisiasi ini berhasil, karena produk asparagus mampu merambah pasar modern, hotel, restoran dan eksport. Menyimak rencana aksi dan langkah-langkah kunci, maka dapat disarikan kegiatan utama sebagai berikut : (a) Identifikasi masalah dan potensi di Badung Utara, yang kemudian diikuti dengan penetapan program dan regulasinya untuk dilaksanakan. (b) Pemilihan komoditas unggulan sebagai faktor kunci keberhasilan, di mana asparagus ternyata mampu menjadi titik ungkit ekonomi secara

nyata di Badung Utara. (c) Membuat strategi/rencana aksi baik teknis maupun kelembagaan, meliputi beberapa tahapan, mulai persiapan, pelaksanaan, pengembangan dan perluasan pemasaran. (d) Memantapkan komoditas sebagai ikon unggulan, melalui uji mutu, pameran, promosi dan studi banding, untuk menjadi yang terbaik (number one), mengingat adanya pesaing dari daerah lain. (e) Membangun transparansi, partisipasi, kemandirian Kelompok Tani dan Koperasi. Upaya ini dilakukan dengan prinsip manajemen yang terbuka, bertanggung jawab, dan adanya proses demokrasi. (f) Membangun dan memperluas varian produk dan pemasaran yang dilengkapi fasilitas pemasaran dan sarana transportasi. Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan? Inisiatif ini dirancang dengan pendekatan partisipatif, terlihat dari keterlibatan pemangku kepentingan seperti di bawah ini : (a) Pemerintah Pusat ; Kementerian Koperasi dan UKM-RI, dalam bentuk inisiasi program, pembinaan, pembiayaan, monitoring dan evaluasi. (b) Pemerintah Provinsi Bali ; Dinas

Langkung Nunas Pinampura

Koperasi dan UKM, dalam bentuk pembinaan, pembiayaan, monitoring dan evaluasi, serta memfasilitasi hubungan dengan Pemerintah Pusat. (c) Pemerintah Kabupaten Badung ; melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dan Bappeda Litbang. Adapun bentuk kegiatan adalah : penyiapan sarana, pembinaan, pembiayaan,monitoringdanevaluasi. (d) Secara spesifik ada pembagian tugas yaitu teknis budidaya oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, sedangkan untuk kelembagaan, koperasi dan pemasaran, oleh Dinas Koperasi, UKM,PerindustriandanPerdagangan. (e) Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) ; berperan dalam pendampingan dan pembinaan teknis budidaya di lapangan, melalui kegiatan Sekolah Lapangan (SL). (f) Koperasi Tani Mertanadi ; melaksanakan kegiatan dalam penyaluran bibit, sarana produksi, pemasaran dan simpan pinjam. (g) Pengusaha/Swasta ; seperti kalangan pengusaha hotel, restoran dan swalayan, menjalin kesepakatan / MoU dengan koperasi dalam pemasaran produk. (h) Indonesian Chef Assosiation (ICA) ; berperan dalam mempromosikan produk, dalam bentuk kuliner berbahan baku Asparagus, seperti pada event : Festival Budaya Pertanian, Festival Asparagus, dan dalam event lainnya. (i) Duta Asparagus ; tetah ditetapkan dalam Festival Asparagus akhir 2014, berperan mempromosikan Asparagus yang ada di Badung Utara, di samping juga memotivasi generasi muda untuk terjun dalam usahatani Asparagus. (j) Kelompok Wanita Tani ; aktif berlatih dan mengolah Asparagus dalam berbagai bentuk kuliner, seperti yang telah ditampilkan dalam Festival Asparagus. (k) Kalangan Media Masa, baik media cetak maupun elektronik ; dalam bentuk pemberitaan dan peliputan khusus, tentang budidaya Asparagus di Desa Pelaga.

Sumberdaya apa saja yang digunakan untuk inisiatif ini, dan bagaimana sumberdaya itu dimobilisasi? Seperti diuraikan di depan, inisiatif ini dirancang untuk dapat memancing peranserta berbagai pemangku kepentingan untuk pengembangan ekonomi wilayah. Hal ini dapat dilihat dari alokasi sumberdaya yang ada, baik itu berupa dana, sarana dan prasarana serta sumberdaya lainnya. Berikut adalah alokasi pembiayaan dari Kementerian, SKPD terkait, dan partisipasi pihak lain seperti di bawah ini : (a) Kementerian Koperasi dan UKMRI ; berupa dana, kegiatan dan peralatan senilai Rp. 700.000.000,mulai tahun 2012-2013. (b) Pemerintah Kabupaten Badung ; melalui Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan mulai tahun 2010-2014 dengan berbagai bentuk kegiatan, sebesar Rp.1.683.184.250,-. Melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dalam bentuk penambahan daya listrik sebesar Rp. 52.868.500,- (2009) dan Pelatihan Taruna Tani (2013) senilai Rp.364.251.400,-. (c) Desa Pelaga, memberikan pinjaman sebagian bangunan Pasar Desa untuk sekretariat Koperasi,

tempat penampungan hasil, gudang dan “packing” sayuran. (d) Petani Asparagus dalam bentuk penyiapan lahan, budidaya dan pemeliharaan tanaman Sumberdaya tersebut dikelola sesuai Tupoksi SKPD bersangkutan, yang pada akhirnya bermuara pada penguatan dan pengutuhan program, baik dari aspek teknis maupun manajemen. Lebih detail tentang mobilisasi sumberdaya tersebut dapat dikelompokkan dan dijelaskan sebagai berikut : (a) Pengenalan inisiatif, dalam bentuk advokasi dan sosialisasi program dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM-RI, dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali. (b) Penyiapan, prasarana, infrastruktur pendukung, dan manajemen dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. (c) Pengembangan komoditas dan pendampingan teknis, oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dilaksanakan oleh PPL di wilayah kerjanya. (d) Pengembangan kelembagaan Koperasi, manajemen dan pemasaran, oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. (e) Pengembangan, promosi, monitoring dan evaluasi, dilakukan bersama oleh Pusat, Provinsi dan Kabupaten melalui SKPD terkait seperti diuraikan di depan.

Apa saja keluaran (output) yang paling berhasil? Ada beberapa variabel kuantitatif dan kualitatif yang dapat diuraikan sebagai representasi dari keluaran (output) yang paling berhasil dari inisiatif ini. Adapun keluaran tersebut meliputi : (a) Inisiatif ini ternyata mampu memilih komoditas dengan berbagai keunggulannya ; (1) bernilai ekonomi relatif tinggi Rp.40.000,-/kg; (2) akses pasar yang terbuka lebar sampai dengan eksport; (3) memiliki mutu paling baik di antara pesaing yang ada, sehingga berpeluang menjadi yang terbaik (number one) ; (4) dapat bersinergi dengan sektor pariwisata, karena produknya diserap kalangan hotel dan restoran. (b) Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat/petani secara signifikan dalam bentuk keuntungan bersih dari Rp. 4.125.000,- menjadi Rp. 21.586.600,/25 are/tahun, atau meningkat lebih dari 5 kali lipat. Hal ini juga sekaligus dapat menarik minat generasi muda untuk menekuni usaha budidaya Asparagus. Data empirik menunjukkan umur ratarata petani Asparagus sekitar 45 tahun, sedangkan petani pada umumnya lebih dari 55 tahun. (c) Berhasil menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian, karena komoditas Asparagus mampu menjadi titik ungkit ekonomi yang relatif kuat. Dari luasan pertanaman 50,4 ha. saat ini mampu berproduksi 117,26 ton dengan kontribusi pendapatan mencapai Rp. 4,73 milyar dalam kurun waktu 4 tahun. Dengan demikian hal ini dapat menjadi “entry point” atau harapan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Badung Utara setara dengan Badung Selatan. Dari keberhasilan ini, Kabupaten Badung

ditetapkan sebagai “Penggiat OVOP Terbaik” Tingkat Nasional Tahun 2012, oleh Kementerian Koperasi dan UKM-RI. (d) Inisiatif ini juga mampu menyerap tenaga kerja, baik di hulu maupun hilir. Saat ini setidaknya ada sekitar 415 orang yang terlibat dalam kegiatan usahatani Asparagus, termasuk di dalamnya 21 orang yang menangani koperasi. Di antara tenaga kerja tersebut, 6 orang di antaranya pernah bekerja di kota, kemudian kembali ke desa untuk menekuni usahatani Asparagus. Hal ini memberi bukti, bahwa inisiatif ini mampu mengurangi urbanisasi, dan sekaligus menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan memberi harapan masa depan bagi masyarakatnya. (e) Program ini juga mampu menjadi ikon dan sekaligus mengangkat citra Badung Utara. Momentum ini dapat menjadi titik awal yang baik untuk mewujudkan sinergitas PertanianPariwisata, dalam bentuk suplay and demand produk Asparagus. Di samping itu citra Badung Utara juga terangkat dengan berbagai event yang terkait dengan Asparagus, seperti Festival Budaya Pertanian, Festival Asparagus, pemilihan Duta Asparagus dan juga pemberitaan media masa.

Apa saja kendala utama yang dihadapi, dan bagaimana kendala tersebut dapat diatasi? Betapapun baiknya program yang disusun, tentu masih ada kendala dan masalah yang muncul di lapangan. Seperti halnya program ini, dapat disampaikan beberapa kendala yang ada, di antaranya : (a) Masih ada keraguan beberapa petani, berkaitan dengan pengembangan komoditas baru yang sebelumnya juga sering diintroduksikan kepada petani, namun akhirnya mengalami kesulitan dalam pemasaran. Oleh karena itu, untuk pengembangan Asparagus ini telah disusun program yang utuh dari hulu sampai hilir, sehingga tidak sampai terjadi kesulitan dalam pemasaran produk. (b) Sebagai komoditas unggul, tanaman Asparagus memerlukan input biaya yang relatif besar dibandingkan dengan sayuran lokal. Hal ini memerlukan perubahan pola pikir pada petani, mengingat modal yang dimiliki petani sangat terbatas. Oleh karena itu, petani harus paham dengan analisis usahatani, dan yang paling tepat adalah belajar dari mereka yang sudah berhasil. Khusus untuk modal usaha, telah disiapkan oleh koperasi. (c) Adanya iming-iming dari tengkulak yang mau membeli produk dengan harga yang lebih mahal. Hal ini akan dapat mengacaukan peran koperasi, oleh karena itu diperlukan komitmen anggota untuk tidak goyah terhadap iming-iming tersebut. Dari catatan pengalaman yang ada, ternyata iming-iming harga yang lebih mahal hanya ditawarkan pada saat produksi sedang turun. (d) Masih adanya ketergantungan bibit unggul dari luar negeri, untuk keberlanjutan dan pengembangan usaha. Terhadap masalah ini, Pemda Badung telah mengupayakan untuk membeli calon bibit F-1 yang kemudian dapat diperbanyak untuk kebutuhan bibit sampai 4 tahun berikutnya. Di samping itu, dijajagi juga peluang kerjasama pembibitan secara mandiri dengan Perguruan Tinggi di Bali. Apa saja manfaat utama yang dihasilkan dari inisiatif ini? Manfaat program adalah indikator yang paling menentukan untuk mengetahui keberhasilan suatu program. Dalam bahasa populer, hal ini hampir sama pengertiannya dengan program yang berbasis kinerja. Demikian juga dengan inisiatif ini, akan dicoba dideskripsikan beberapa manfaat utama yang dimiliki, antara lain ; (a) Manfaat teknis ; petani paham dan dapat membudidayakan komoditas baru yang prospektif, baik dari aspek harga, pemasaran, keunggulan, dan peluangnya memenuhi kebutuhan sektor pariwisata. Manfaat ini juga memberi makna bahwa petani di pedesaan, ternyata dapat mengadopsi teknologi usahatani yang cukup modern. (b) Manfaat sosial ; berkaitan dengan eksistensi petani di Desa Pelaga, khususnya petani Asparagus yang semakin dikenal baik di dalam maupun luar negeri, sehingga dapat diposisikan sebagai pelopor pembaharuan pembangunan pedesaan. Dengan demikian, Desa Pelaga juga kini mulai dikenal karena memiliki usaha Agroindustri yang prospektif. (c) Manfaat ekonomi ;

terlihat dari adanya peningkatan pendapatan petani yang sangat signifikan (lebih dari 5 kali lipat) sebelum dan sesudah inisiatif ini diperkenalkan. Di samping itu sayuran Asparagus ini ternyata mampu berperan sebagai “entry point” peningkatan pendapatan masyarakat Badung Utara untuk bisa setara dengan Badung Selatan. (d) Manfaat budaya ; dapat menumbuhkan minat untuk tetap melestarikan budaya pertanian sebagai roh dari pariwisata budaya di Bali dan khususnya di Kabupaten Badung. Hal ini dimungkinkan karena adanya jaminan dari aspek ekonomi. Inisiatif ini dirancang dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, yang tercermin dari hasil nyata, terukur dan berorientasi pada pengguna. Oleh karena itu diperlukan terobosan pelayanan, dalam bentuk gagasan ide kreatif orisinal dan atau adaptasi/ modifikasi, yang memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Apakah inisiatif ini berkelanjutan dan direplikasi? Melihat kinerja inisiatif ini di lapangan, maka Pemerintintah Kabupaten Badung masih berkomitmen program ini akan berlanjut bahkan dikembangkan cakupannya. Oleh karena itu ada berbagai upaya yang dilakukan, seperti : (a) Penyediaan anggaran, terutama oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, melalui APBD Kabupaten Badung sampai saat ini. (b) Melakukan pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi oleh Tim Kabupaten, baik menyangkut teknis dan kelembagaan, sesuai tupoksi SKPD masing-masing. (c) Mendorong kemandirian dan swadaya petani untuk memperluas cakupan pengembangan program, dengan melihat contoh keberhasilan yang telah ada. Untuk hal ini keberadaan program di Desa Pelaga telah dijadikan semacam “center of excellence”. (d) Memantapkan advokasi dan promosi program

7

dua model, yaitu : (a) Replikasi internal, yang dilakukakan oleh Pemerintah Kabupaten Badung, mengingat potensi areal dan pemasaran masih sangat terbuka. (b) Replikasi eksternal, terutama oleh daerah-daerah yang berminat. Hal ini banyak difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM-RI.

Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik? Setelah berjalan 5 tahun, tentu banyak pengalaman yang dapat dipetik dari inisiatif ini. Berikut disampaikan beberapa pengalaman umum dan pembelajaran yang dapat diambil seperti ; (a) Pemberdayaan masyarakat desa, khususnya petani dengan berbagai keterbatasannya yang selama ini dinilai relatif susah, ternyata dapat terpatahkan oleh keberhasilan inisiatif ini. (b) Pemilihan produk atau komoditas sebagai pemicu ekonomi pedesaan memegang peranan kunci. Hal ini harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kesesuaian lahan, nilai produk, prospek pasar, kemampuan petani, dukungan sumberdaya dan komitmen pemerintah. (c) Pendekatan “location driven’ yang hanya bermodal potensi sumberdaya dan kesesuaian lahan, sementara komoditas belum ada, ternyata berhasil dalam inisiatif ini. Padahal pilihan ini jauh lebih beresiko dibandingkan dengan pendekatan “commodity driven” di mana komoditas unggul sudah ada di suatu kawasan. (d) Inisiatif ini juga memberikan pengalaman bahwa sinergitas dan kordinasi antar sektor atau SKPD, ternyata mampu menunjukkan kinerja yang optimal sesuai target dan sasaran yang ditetapkan. Hal ini sekaligus juga mematahkan egosektoral, yang selama ini sering menghambat pencapaian sasaran pembangunan. (e) Inisiatif ini juga mengandung dimensi yang terkait dengan pelestarian budaya pertanian, menarik minat generasi muda, mengurangi urbanisasi dan juga mampu menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan

FB/HERY

melalui berbagai event, seperti : Festival Budaya Pertanian, Festival Asparagus, Pemilihan Duta Asparagus, mengikuti pameran dan promosi dan ekspose melalui media masa. (e) Menerima supervisi dan pembinaan di samping oleh SKPD terkait di daerah, juga oleh Kementerian dan Lembaga yang ada di pusat. (f) Menyiapkan sarana dan prasarana untuk pengembangan, utamanya bibit Asparagus untuk 4 tahun ke depan, dan bila perlu melalui pembibitan secara mandiri. Keberhasilan inisiatif ini telah mendapat apresiasi secara Nasional maupun Internasional, sehingga sering dijadikan contoh dan obyek kunjungan untuk pengembangan program serupa, terutama yang berbasis pertanian. Untuk tingkat Nasional, Kabupaten Badung ditetapkan sebagai “Penggiat OVOP” Terbaik, Tahun 2012 oleh Kementerian Koperasi dan UKM-RI, karena keberhasilan inisiatif ini. Oleh karena itu, beberapa daerah terutama yang telah dan akan mengembangkan program OVOP banyak belajar di Desa Pelaga, untuk mengadopsi bahkan mereplikasi program ini. Melihat keberhasilan tersebut, upaya replikasi program saat ini dapat dikelompokkan menjadi

e ko n o m i . B e rc e r m i n d a r i pengalaman dan pembelajaran di atas, maka dapat disampaikan rekomendasi sebagai berikut : (a) Penanganan pemberdayaan ekonomi suatu wilayah apa lagi yang berbasis sektor pertanian, harus dicermati secara holistik dari hulu sampai hilir. Dengan demikian kinerja inisiatif yang diusulkan, akan terlihat nyata dan terukur. (b) Keunggulan komoditas yang sudah ada, atau potensi agroekosistem yang masih dapat dikembangkan dalam suatu kawasan, merupakan peluang yang dapat digarap dengan pendekatan OVOP, dengan tetap memperhatikan kearifan dan sumberdaya lokal. (c) Sinergitas dan kordinasi antar sektor juga sangat menentukan keberhasilan suatu inisiatif, apa bila didukung dengan komitmen, tanggung jawab dan didukung perencanaan yang matang serta pendanaan yang memadai. (d) Keberhasilan pemberdayaan masyarakat pedesaan, memberikan kepuasan tersendiri dibandingkan dengan pemberdayaan masyaraka t industri atau perkotaan. Kepuasan ini dapat dijadikan spirit untuk menangani masalah serupa di kawasan lain. R-014 Layouter: Dejerie


8

PENDIDIKAN & BUDAYA

FAJA R BALI

SENIN, 4 MEI 2015 l Tahun XV

SMP PGRI 1 Denpasar Peringati Hardiknas dan Hari Saraswati

Sukama Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa DENPASAR-Fajar Bali Kepala SMP PGRI 1 Denpasar, Dr. I Nengah Sukama, MM., bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena peringatan Hari Saraswati dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Bali bersamaan waktu yakni sama-sama diperingati tepat 2 Mei 2015. Peringatan dalam waktu bersamaan itu baru pertama kali dalam sejarah Hardiknas dan hari turunya ilmu pengetahuan. Penjelasan itu dikemukakan Kepala SMP PGRI 1 Denpasar, I Nengah Sukama seusai guru, pegawai dan siswa memperingati Hari Saraswati dan Hardiknas di sekolah tersebut Sabtu (2/3). Seluruh guru, siswa dan pegawai melaksanakan persembahyangan bersama di

Pura milik SMP PGRI 1, pada peringatan hari turunnya ilmu pengetahuan itu. Momen yang tepat itu juga dimanfaatkan 435 siswa kelas akhir SMP PGRI 1 untuk bersembahyang agar memohon ketenangan pada Ujian Nasional (UN) yang akan dilangsungkan Senin (4/5) hari ini. Semua siswa menuju ke Pura untuk menerima pembagian tirta pada prosesi Hari Saraswati. Sukama mengharapkan, mudah-mudahan tidak hanya SMP PGRI 1 meraih 100 persen, tetapi SMP seluruh Denpasar dapat meraih UN 100 persen, dan lebih dari itu mudahmudahan Denpasar kembali meraih prestasi UN tingkat nasional. Tak hanya sebatas 100

Royal Dinner Istana Mancawarna Jamu DPRD Kutai Kertanegara

Gusti Wedakarna Serahkan Prasasti Majapahit di Museum Kutai Kertanegara

FB/KJS

ISTANA – Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III Menjamu Rombongan Salehuddin,S.Sos,S.Fil ( Ketua DPRD Kutai Kertanegara ) Di Istana Mancawarna Tampaksiring Sejarah baru tercurah di Istana Mancawarna Tampaksiring. Untuk pertama kalinya dalam sejarah pasca Indonesia Merdeka 1945, sejarah antara kejayaan kejayaan Kutai Kertanegara diabad IV dengan keberadaan Kerajaan Majapahit diabad XIV kini disambungkan secara resmi. Bagaimana tidak, sejarah baru itu digagas oleh DPRD Kutai Kertanegara Kalimantan Timur yang dipimpin oleh Salehuddin,S.Sos,S.Fil dalam sebuah muhibah resmi ke Istana Mancawarna. Dan sambutan atas penghormatan itu disampaikan oleh Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX yang langsung menggelar Jamuan Makan Malam Istana ( Royal Dinner ). Sejarah pun tercipta sebagaimana yang disampaikan oleh XX ( Ketua DPRD Kutai Kertanegara ) dalam sambutannya. “Saya sangat berbahagia bisa hadir di Istana ini. Saya menyambut baik kerjasama sejarah antara Bali dan Kutai Kertanegara. Sejarah Kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia bertemu langsung dengan pewaris Majapahit yang ada di Bali sungguh merupakan kehendak leluhur. Dan kami akan siap untuk melanjutkan hal ini.”ungkap Salehuddin yang didampingi oleh Dra. Sri Wahyuni, MPP ( Kepala Dinas Pariwisata Budaya Kukar ). Terkait dengan hal itu, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradata Wedasteraputra Suyasa III menyatakan bahwa keterkaitan antara Kerajaan Kutai dan Kerjaaan Majapahit harus dikonkritkan lewat jalur politik, mengingat para leluhur adalah orang – orang politik yang memiliki kewenangan dalam menentukan hajat hidup orang banyak. “Pada tahun 2013 saya hadir atas undangan Sultan Kutai Kertanegara untuk menyerahkan Medali Istana Mancawarna kepada Sultan, Putra Putri beliau dan bangsawan Keraton Kutai. Ini kehormatan besar waktu itu saya disambut sebagai sahabat. Dan kini saya harus membalas kebaikan dari keluarga Kerajaan Kutai dengan mempererat persahabatan Bali dan Kutai. Kebetulan saya dan Pangeran Hari menjadi pengurus pusut di Forum Silaturahmi Keraton Nusantaran ( FSKN ) pimpinan Raja Denpasar, Ida Cokorda Samirana. Dan kami akan eratkan kerjasama itu.”ungkap Gusti Wedakarna (Wakil Ketua FSKN) dalam sambutannya. Maka sebagai tindaklanjut dari kerjasama tersebut, maka Bali akan mempersembahkan Prasasti Raja Rsi Majapahit yang akan diserahkan ke Museum Kutai Kertanegara. “Sebagai anggota DPD RI yang berada di Komite III bidang budaya, saya berkepentingan agar budaya Indonesia, budaya leluhur apakah Kutai, Sriwijaya, Singasari, Kediri, Majapahit dan Bali dan juga budaya hebat Nusantara lainnya harus tersambung menjadi sebuah kekuatan baru. Tugas saya adalah untuk menyelesaikan pekerjaan leluhur yang tertunda. Dan saya akan mulai perjuangan saya dari Kutai. Bali dan Kutai harus bersahabat baik. Sekaligus saya menitip warga Bali yang ada didaerah transmigrasi di Kutai, mohon agar mereka dilindungi. “ungkap Gusti Wedakarna. Selanjutnya sejumlah dokumen disepakati untuk ditindaklanjuti antara Bali – Kutai kertanegara yakni kerjasama penyerahan Pusaka Majapahit ke Museum Kukar, kerjasama dibidang pendidikan dan pariwisata, kerjasama pendirian Candi Majapahit di Kukar dan kerjasama pelestarian situs Hindu di Kutai yakni Situs Yupa ( Lesung Batu) Muara Kaman Tenggarong peninggalan Raja Mulawarman Nala Dewa yang kerap menjadi tujuan tirtayatra umat Hindu Bali dan India.KJS

FB/BLAS

TIRTA- Siswa SMP PGRI 1 Denpasar menuju ke Pura untuk mengambil tirta pada peringatan Hari Saraswati

persen, tetapi nilai UN juga meningkat dibanding tahun sebelumnya, kata Sukama, sehingga lulusan dapat diterima di sekolah negeri. Kelulusan memang ditentukan masingmasing satuan pendidikan, karena selain nilai UN bagus, juga nilai rapor dan nilai Ujian Sekolah (US) serta karakter siswa ikut menentukan. Sukama membenarkan, untuk kebutuhan UN seluruh ruang sudah dipasang nomor peserta UN, dan juga sudah disteril dengan mengunci seluruh pintu ruang UN. Pintu akan dibuka Senin pagi hari ini, dan semua peserta UN sudah diingatkan, agar tidak diperkenankan membawa alat komunikasi dan tas ke ruang, karena sistem pengawasan silang dan sangat ketat.

Akan Ikuti O2SN di Ujung Pandang

SMP PGRI 1 dalam sub rayon 10, pagi hari soal UN yang adalah dokumen negara itu diambil dari SMPN 10 dan dibawa ke sekolah. Dokumen negara itu akan dibuka pengawas di dalam ruang UN serta dihadapan peserta UN. UN Senin hari perdana mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selasa (5/5) Matematika. Rabu (6/5)Bahasa Inggris dan Kamis (7/5) sebagai hari terakhir IPA. Sukama juga mengharapkan UN berlangsung dengan tertib, aman dan lancar, karena UN sangat bermanfaat agar dapat mengetahui kemampuan generasi penerus, sehingga pendidiakan di Indonesia ke depan akan dapat sejajar dengan negara-negara lain. W-001

Porjar, Atlit Voli SMK Prada Badung Terbaik MANGUPURA-Fajar Bali Setelah berjuang all out pada pekan olahraga pelajar (porjar) se-Kabupaten Badung, maka atlit bola voli SMK Pariwisata Dalung (Prada) Badung, dinobatkan sebagai atlit terbaik. Atlit terbaik itu, Ni Luh Putu Dewi Herdiyatiwati. Dengan dipercaya sebagai atlit terbaik putri, merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan . Herdiyatiwati dan temannya, Intan Aninda, keduanya siswa kelas X SMK Prada mewakili Bali pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) untuk cabor voli di Ujung Pandang. Saat ini, Herdiyatiwati dan Aninda beserta sejumlah atlit voli dari kabupaten lain di Bali yang akan mengikuti O2SN, mulai mengikuti pembinaan di Kabupaten Jembrana. Keterangan itu dikedepankan Kepala SMK Prada Badung, Drs. I Ketut Maliarsa, seusai memperingati hari Saraswati dan hari pendidikan nasional di sekolah tersebut Sabtu (2/5). Pada porjar Kabupaten Badung, SMK Prada mengantongi 2 medali emas untuk cabor voli pasir putri dan voli indoor putri. Pada cabor renang putra 2 medali perak dan 3 medali perunggu pada cabor karate, voli pasir putra dan tolak peluru putra. Secara umum 9 cabor

yang diikuti SMK Prada pada porjar Kabupaten Badung, dan juga meraih jura III pada exhebisi balap sepada. Namun sayangnya khusus untuk bidang seni SMK Prada pada posisi keberhasilan yang tertunda. Maliarsa mengatakan, keberhasil yang disabet SMK Prada pada porjar tersebut, karena persiapan yang sangat baik melalui pembinaan yang matang dan sekolah juga selalu berpartisipasi aktif pada setiap kegiatan lomba eksternal, sehingga ikut berkompetitif sekaligus meningkatkan kemampuan. Sebagai sekolah yang konsekuen terhadap akademik dan non akdemik, ikut mendongkrak kualitas melalui perencanaan, persiapan dan pelaksanaannya. Keberhasilan pada porjar cukup membanggakan, namun upaya memotivasi guru dan siswa terus dilakukan, sehingga ke depan akan terus ditingkatkan agar cita-cita sekolah tercapai. Maliarsa membenarkan, setiap penerimaan siswa baru, institusi melakukan penyaringan talenta, dan siswa yang memiliki talenta sesuai bidangnya, akan disalurkan melalui pembinaan. Jika talenta telah menghasilkan prestasi, sekolah akan memberikan reward, dan untuk medali emas bebas SPP 6 bulan, medali perak 4 bulan

FB/BLAS

TERBAIK- Asisten III Kabupaten Badung, IGN Oka Darmawan, SH., menyerahkan penghargaan kepada siswa SMK Prada, Ni Luh Putu Dewi Herdiyatiwati sebagai atlit voli terbaik pada porjar Kabupaten Badung

dan perunggu 2 bulan. Sementara itu alit terbaik Herdiyatiwati merasa bangga, karena ikut membanggkan orangtua dan sekolah, dan dengan talenta dicabor voli bisa mencari uang sendiri. Na-

mun jangan berpuas diri, tetapi terus berlatih. Atlit voli yang ikut memperkuat tim voli Kabupaten Badung pada Porprov Bali ini juga mengaku, senang sekolah di SMK Prada, karena berkuali-

tas dan memberikan pelayanan terbaik kepada siswa. Sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan, serta disiplin dinomorsatukan, dan karena disiplin dapat menoreh prestasi. W-001

063/IIBLAS

Layouter: zohra Layouter: Manik


PARIWARA

FAJA R BALI

SENIN, 4 MEI 2015 l Tahun XV

9

680/IX/GLH

639/XI/KTR

603/IX/GLH

419/XI/AGN

Layouter: Manik


EKONOMI

10

Toko Modern di Bangli Ancam Pasar Tradisional

VALAS MATA UANG

KURS JUAL

USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD

13000 10606 13936 10941 20216 14634 111.41 1684 3648 10096

KURS BELI 12900 10106 13586 10591 19716 14134 105.91 1654 3248 9496 Sumber: BNI

DPD. PERBARINDO BALI

Toko modern di Bangli semakin hari semakin bertambah. Bahkan sebagian posisinya sangat dekat dengan pasar trdisional (pasar Kidul Bangli), dan pasar tradisional Kintamani. Realita itu menjadi sorotan anggota DPRD Bangli I Komang Carles. Toko modern di Bangli memang kian menjamur seperti Indomaret dan Alfamart.

Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25%

FAJA R BALI SENIN, 4 MEI 2015l TAHUN XV

Sumber : Surat Edaran LPS

Thailand Incar Pasar ASEAN 6

BANGLI-Fajar Bali Carles yang juga Wakil Ketua DPRD Bangli ini menyakini keadaan itu semakin menjadi ancaman bagi pasar tradisional. Karena toko modern tampil bersih dan mampu

menyediakan apa saja sesuai kebutuhan konsumen. “Pasar tradisional dikit demi dikit akan ditinggalkan, mengingat pasar modern tempatnya bersih dan apa yang dibut u h ka n ko n s u m e n s u d a h

disiapkan,” ujarnya via sms Minggu (3/5). Dikatakan pasar tradisional manifestasi dari gerakan ekonomi kerakyatan, Jadi berpihak kepada rakyat . Sedangkan toko modern yang diuntungkan lebih kepada kaum pemilik modal. Di Bangli diakui banyaknya pasar modern yang bertengger, setidaknya ada 6 pasar modern yakni Indomaret dan Alfamart . Lagi-lagi posisinya berdekatan sekali dengan pasar tradsional.”Bayangkan Indomaret yang ada di kota Bangli, itu jaraknya tak leb-

ih dari 50 meter dari Pasar Kidul Bangli”, ujar politisi Partai Demokrat, asal Kintamani ini dan juga menyinggung radius Indomaret di depan Pasar Kintamani. Dia berharap ke depan Pemkab Bangli agar membatasi ijin-ijin pendirian t o ko m o d e r n s e r t a m e l akukan evaluasi terhadap ijin-ijin yang sudah diberikan selama ini. Carles yang baru lalu sempat melakukan studi banding ke Kabupaten Bantul, Jogjakarta, dia kagum kalau di Bantul p e m e r i n tahnya mengatur d e n ga n b a i k ke b e ra d a a n

pasar modern dan pasar tradisional. Jarak toko moder dan pasar tradisional mencapai 3 km. Jadi dengan radius sebegitu jauh, keduanya bisa sama-sama jalan.Tidak ada yang dimatikan. Di bangli justeru jaraknya terlampau dekat dengan toko modern dan jumlahnya cukup banyak. Dikatakan setidaknya ada 7 pasar modern di Bangli. Hasil pantuan, Di Desa Tamanbali bertengger satu Indomaret, kota Bangli, 2 Indomaret, 1 Alfamart, Kintamani setidaknya ada dua, dan di Kecamatan Susut 1 Indomaret. W-002

Sales Agung Toyota

Utamakan Kejujuran, Kemampuan, dan Pengalaman Dalam Melayani Customer FB/IST

Thailand mengincar pasar ASEAN+6 dengan pengurangan biaya logistik menjadi 12 persen pada dua tahun ke depan. Catatan dari Penasihat Menteri Bidang Perdagangan Thailand untuk Indonesia Vilasinee Nonsrichai menunjukkan sebelum 2017, Negeri Gajah Putih itu memunyai angka biaya logistik barang 14,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Lantaran upaya itulah, Thailand menyiapkan pameran bertajuk TILOG-LOGISTIX 2015 di Bangkok pada 2-4 September 2015. Pameran di Gedung BITEC itu berpusat pada empat sektor utama yakni makanan & minuman, perawatan tubuh, otomotif, dan elektronik. Thailand percaya pasar pada bidang itu bisa meningkatkan daya saing pada Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA). Menurut laman eastasiaforum.org, kelompok ASEAN+6 meliputi 10 negara ASEAN berikut 6 mitranya yakni China, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Australia. Sementara itu, seturut keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Selasa pekan lalu, Executive Board Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Erith Desenaldo mengatakan dengan berlakunya KEA, perdagangan dan suplai barang lintas kawasan diharapkan akan meningkat. Selanjutnya, para produsen akan memberikan perhatian lebih untuk meningkatkan efektivitas biaya yang mereka keluarkan melalui rantai suplai. Pengelolaan logistik yang efektif menjadi kunci peningkatan daya saing. Committee of Thai Customs Broker and Transportation Association of Thailand (CTAT) Sukasemgrit Triwittayakun mengatakan jasa logistik di ASEAN+6 dapat membantu para pengusaha dan produsen untuk memasuki pasar baru. Sukasemgrit menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia dapat mengambil manfaat dari posisi strategis Thailand sebagai penghubung logistik ASEAN untuk negaranegara di Asia Tenggara. Indonesia di lain sisi merupakan negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN sebagai tempat para konsumen menjadi target pasar dari banyak eksportir negara-negara regional. Berikutnya, menurut Chanapa Lertrungruang, Project Manager Reed Tradex Co., Ltd, TILOG - LOGISTIX 2015 dengan tema ASEAN+6 Logistics Connectivity akan meningkatkan peluang bisnis bagi pengusaha Indonesia melalui jaringan lebih luas, rantai suplai yang lebih baik sehingga memberikan kemampuan lebih. TILOG-LOGISTIX 2015 adalah satu-satunya pameran di ASEAN yang didedikasikan untuk jasa logistik serta teknologi dan solusi intralogistik. Lebih dari 415 merek teknologi canggih di dunia dari 25 negara antara lain Singapura, Jepang, China, Taiwan, Jerman, Perancis dan Amerika Serikat akan menemui sekitar 9.000 pembeli potensial. Pameran ini dipromosikan secara intensif sepanjang tahun dan kegiatankegiatan selama pameran dirancang guna meningkatkan peluang menjalin jaringan, dan menciptakan peluang dagang bagi para pengusaha. KP

Tak Berbadan Hukum, LKM Siap-Siap Kena Pidana

DENPASAR-Fajar Bali Untuk lebih menjadikan sales yang baik, jujur, memiliki kemampuan dalam penguasaan pengenalan produk serta berpengalaman luas khususunya dalam melayani Customer, Agung Toyota membekali para Tim salesnya dengan traning. Hal itu dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki para sales di lapangan. Marketing Communications Agung Toyota, Indrik Widianto, di publick display Agung Toyota dalam acrara T-Shit Painting Competision Fajar Bali, Jumat, (1/5) di Denpasar, mengungkapkan, sales sudah pasti harus menguasai teknik dasar dalam menjual mobil. Untuk saat ini, para sales di Agung Toyota selalu dibekali dengan trainingtraining baik langsung dari TAM (Toyota Astra Motor) maupun training khusus yang diberikan Learning Centre di bawah pengawasan Agung Toyota. “Tujuan utamanya, perusahaan ingin membekali para sales agar siap ketika bertemu dengan calon customer atau mitra bisnisnya, mengingat dengan situasi saat ini segalanya bisa berubah secara dimanis, mau tidak mau training seperti ini akan dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan para sales saat terjun ke lapangan,” jelasnya. Menurutnya, training yang diberikan bermacam-macam, mulai dari belajar teori sampai langsung praktek dengan situasi yang ada di lapangan, b a ga i m a n a c a ra m e n c a r i p ro s p e c t s a m p a i d e n ga n mobil dikirim serta melakukan follow up setelah mobil dikirim. Selain kemampuan dan pengalaman dirinya melanjutkan, kunci penting untuk menjadi sales mobil yang

FB/AGUNG

Tim sales Agung Toyota di publick display dalam acrara T-Shit competision Fajar Bali, Indrik widianto, Sena, Dewi, Andra, Agus dan Yudi

baik adalah kejujuran serta tetap menjalin hubungan baik dengan para customer. “Bagaimanapun penguasaan skill yang baik, tanpa didasari dengan kejujuran sudah pasti akan sulit dalam m e n c a r i c a l on c ostom er. Mengingat ketika customer memutuskan untuk membeli sebuah mobil, tentunya pasti akan mengharapkan untuk mendapatkan produk yang berkualitas serta pelayanan yang baik, selain itu juga faktor non teknis seperti sabar, rajin berdoa serta tetap bersedekah, dengan

demikian kesuksesan akan cepat menghampiri,” ujar Marketing Communications yang berkantor di Jalan Hos Cokroaminoto, Denpasar ini. Salah satu tim sales Agung Toyota, Andra menambahka n , b a nya k ke u n t u n ga n yang diperoleh dari traning yang diberikan Agung Toyota dengan ditambah dengan pengalaman selama menjadi sales di Agung Toyota. Dirinya mencontohkan, telah dapat mengetahui kebutuhan dari customer serta ditambah dengan pengetahuan terkait dengan product yang dijual. “As-

tungkara bisa cepat closhing dan dapat banyak SPK dengan traning yang telah kami ikuti selama ini,” ucapnya. Dan bagi para customer terutamanya yang berkeinginan untuk membeli mobil ada beberapa tips yang perlu diperhatikan, diantaranya, tentukan sales pilihan sesuai dengan keinginan para customer itu sendiri; tidak ada salahnya customer dapat mengkorfirmasi terlebih dahulu kebenaran sales tersebut, apakah benar bekerja di Agung Toyota atau tidak dengan melihat kartu tanda

Pererat Hubungan dengan Awak Media

pengenal serta meminta kartu nama dari sales bersangkutan; lakukan konfirmasi ke A g u n g Toyo t a de n ga n menghubungi nomor telf 0361-425547, untuk menanyakan opsi pembayaran ya n g d i a k u i a t a u d i a n g gap sah oleh Agung Toyota; dan selalu minta bukti transaksi dari pembayaran yang sudah dilakukan, jika ditransfer pastikan sudah ke nomor rekening Agung Toyota atau jika tidak ingin ribet bisa bayar langsung di kasir dan minta kwitansi pembayaran.M-004

Aqua Gelar Media Gathering FB/IST

BANDUNG-Fajar Bali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan penyelenggara Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang tak berbadan hukum bisa dipidanakan. Pasalnya OJK tak akan mengeluarkan izin bagi LKM yang tak berbadan hukum. “Kalau (LKM) tetap menghimpun dana masyarakat, maka bisa kena sanksi pidana sesuai undang-undang yang berlaku,” ujar Kepala Pengambangan LKM OJK Harsbur Peridia di Bandung. OJK memberikan tenggat waktu hingga 8 Januari 2016 kepada LKM untuk berbadan hukum. Wasit industri keuangan itu mengeluarkan peraturan bagi LKM mengantongi izin operasional dari OJK tahun ini. Lebih lanjut kata Peri, OJK sebenarnya masih memberikan kesempatan usaha bagi badan sejenis LKM misalnya koperasi untuk tetap beroperasi meski tak beradan hukum. Namun, badan tersebut tak lagi boleh mengimpun dana masyarakat. Pasalnya, apabila badan tersebut tak berbadan hukum, risiko penggelapan dana masyarakat sulit dipertanggungjawabkan. “Kalau LKM belum dapat jadi badan hukum boleh lakukan usahanya tapi sebatas hanya penyaluran dana saja atau kredit,” kata dia. Saat ini terdapat 637.838 LKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, masih ada 19.334 LKM yang belum berbadan hukum. Menurut OJK, izin kepemilikan usaha cukup penting dengan tujuan untuk meminimalisasikan kesalahan dan penyalahgunaan. KP

DENPASAR-Fajar Bali Untuk lebih mempererat hubungan dengan awak media baik cetak maupun elektronik, manajemen Aqua menyelengarakan acara media gathering, di Desa Budaya Kertalangu, Kesiman, Denpasar Timur, Kamis (30/4). Acara dihadiri Stakeholder Relation Senior Manager Regional timur Aqua, Budi Hartono, Kepala pabrik PT. Tirta Investama Frcy Tjandra, Corporate Comunikasi Regional Timur Aqua Rony Rusdiansyah, Stake Holder Relation PT. Tirta Investama Mambal, Igusti Ngurah Warassutha dan CSR Officer PT. Tirta Investama Mambal, Dayu Tiwi. Selain itu dihadiri juga oleh Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udaya, I Made Sudarma yang membawakan materi dengan tema “Pengelolaan DAS Ayung Terpadu Menuju Keberlanjutan Sumberdaya Air di Provinsi Bali”, perwakilan dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) I Ketut Ariantana, yang juga dalam kesempatan tersebut membawakan sebuah materi terkait dengan Geologi dan awak media baik cetak maupun elektronik di Bali. Kepala Pabrik PT. Tirta Investama,

FB/AGUNG

MEDIA GATHERING-Manajemen Aqua menggelar acara medoa gathering dengan awak media cetak maupun elektronik di Desa Taman Budaya Kertalangu

Forcy Tjandra mengatakan, dengan dilaksanakan acara Media Gathering diharapkan, dapat lebih menjalin hubungan silaturahmi yang lebih erat (baik) lagi antara Aqua dengan Media cetak maupun elektronik di Bali. Stakeholder Relation Senior Manager Regional timur Aqua, Budi Hartono dalam kesempatan dan waktu yang sama menyampaikan, praktik

tanggung jawab sosial perusahan (Aqua Group) dengan berakar pada pemikiran pemimpin Danone, terkait dengan komitmen ganda perusahan. Yang mana menurut diriya, komitmen ganda merupakan cara menjalankan bisnis yang mengedepankan keseimbangan antara keberhasilan ekonomi dan kemajuan sosial yang mana pemikiran tersebut sejalan

dengan pemikiran pendiri Aqua (Tirto Utomo) yang berperinsip bahwa, bisnis harus dapat berkontribusi sosial pada masyarakat. “Pemikiran tersebut diaktualisasikan dalam Aqua Lestari, yang dikembangkan sejak tahun 2006 sebagai payung inisiatif keberlanjutan dengan menggunakan Danone Way dan ISO 26000 sebagai referensinya,” jelasnya. Terkait dengan hal tersebut, Aqua lestari direalisasikan dengan melaksanakan berbagai inisiatif sosial dan lingkungan yang mencakup wilayah sub-Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terintegrasi mulai dari wilayah hulu, tengah dan hilir khususunya di lokasi Aqua beroperasi dengan tetap disesuaikan dengan kontek lokal. Dirinya menambahkan, berbagai inisiatif tersebut ada dibawah empat pilar antaralain, pelestarian air dan lingkungan, praktik perusaan ramah lingkungan, pengelolaan distribusi produk dan yang terakhir pelibatan dan pemberdayaan masyarakat . “Dalam hal ini kami tetap merelisasikannya dengan berbagai inisiatif berada di bawah beberapa pilar-pilar,” pungkasnya.M-004 Layouter: Zohra


SAMBUNGAN

SENIN, 4 MEI 2015 l Tahun XV

Taksu Bali dalam Goresan Pelukis Cilik DARI HALAMAN 1 setia mendampingi putra dan putrinya melukis tentang Indahnya Baliku. Tak ada raut gelisah, meski beberapa peserta datang terlambat. Mereka tenang mencari lokasi ternyaman, lalu mulai menggelar, kaos, kuas, cat, air, dan alat-alat penunjang bak pelukis profesional. Layaknya anak-anak, antusiasme diekspresikan dengan prilaku yang sederhana, lucu, tak jarang menggelitik. Bayangkan, karena khawatir tangannya terkena cat, sejumlah anak melukis dengan slop tangan, ada pula yang ngotot tak ingin dipindah ke tempat sejuk, rela bermandi keringat demi sebuah imajinasi. Namanya anak-anak pula, jika sedang sibuk melukis, ia tak peduli siapa lewat di sampingnya. Ketika dewan juri berkeliling meninjau hasil karya mereka, anak-anak tetap berkutat menyelesaikan lukisan. Waktu seolah tak jadi penghalang, mereka berkreasi tanpa mengenal batas waktu. Lomba melukis di baju kaos ini ditinjau langsung Ibu Walikota Denpasar Ny. Selly. D. Mantra, Sekkot Denpasar A.A Rai Iswara, Ibu Wakil Bupati

Badung Ny. Sritami Sudiana, serta Karo Humas Pemprov Bali, Dewa Gde Mahendra. Menurut Ketua Panitia TShirt Painting Competition IGA. Galuh Ardhaningrat, ajang melukis di baju kaos ini digelar untuk memberikan ruang berkesenian bagi anak-anak Bali di tengah sempitnya ruang gerak dan bermain di kota. Tema yang diambil pun sederhana yakni Pariwisata dan Lingkungan Bali dengan spesifikasi Indahnya Baliku. Dengan tema ini, lanjut wanita yang akrab disapa Galuh ini, anak-anak bisa berimajinasi tentang eksotika alam Bali dan kebudayaannya. Selain itu, ajang ini juga sebagai upaya untuk menanamkan kembali nilai-nilai berkesenian – dalam konteks ini seni lukis – dalam benak generasi penerus Bali yang akan menentukan arah masa depan kesenian lukis Bali. “Semoga dengan adanya ajang T-Shirt Painting Competition ini bisa merangsang anak-anak Bali untuk mengasah kemampuan berkeseniannya, khususnya seni lukis. Dari hasil goresan tangan mereka di atas baju kaos, ternyata generasi Bali sangat dekat dengan budaya dan alam mereka. Hasilnya

juga bagus-bagus. Masa depan kesenian lukis Bali akan ada di tangan anak-anak ini,” bebernya. Dari hasil penilaian tiga dewan juri yang diketuai kartunis Bog-Bog Kadek Jango Paramartha, didapat beberapa pemenang yang dibagi menjadi tiga kategori. Dalam kategori A, juara pertama diraih Ni Komang Sri Mahyoni Ariasih dari SDN 1 Sumerta, Juara II Ni Putu Bunga Sagita Rani, Juara III Putu Keysia Apsari Dewi. Sedangkan untuk kategori B juara I diraih oleh A.A Sagung Istri Wiraswari dari SD Santo Yoseph Denpasar, Juara II Made Ngurah Khrisna Dewantara dari SDN II Jimbaran, Juara II Putu Okta Pramana. Untuk kategori C tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Juara I diraih Kadek Dinda Ayu Dwitamaharani, Juara II Agung Putra Setiawan dari SMP Angkasa sedangkan Juara II disabet Made Ayu Diah Sekarwangi dari SMPN 1 Abiansemal. Sulit Tentukan Pemenang Dengan kreatifitas asli dan alami yang dimiliki oleh setiap anak, dewan juri lomba T-Shirt Painting pun cukup kesulitan untuk menentukan pemenang.

Tim juri yang terdiri atas, Kadek Jango Paramartha, IGB Dwikora Putra yang juga Ketua PWI Bali, dan Gede Jayakumara berdiskusi alot. Sebelumnya, dari masing-masing kategori yang dilombakan, tim juri memilih 10 karya terbaik. Lukisan pilihan tersebut selanjutnya dinilai dalam sebuah ruang khusus. Proses penjurian memakan waktu cukup lama. Para juri memberi nilai dengan objektif. Beberapa kali terjadi perbedaan pendapat, baik mengenai komposisi, pilihan warna, dan ide lukisan. Namun, ketiga juri tersebut kompak, bahwa hal yang terpenting adalah ide. “Kami harus hargai, karena ide itu mahal,” ujar Jango Paramartha. Karya-karya baik, dengan ide yang biasa sudah pasti langsung disingkirkan. Di ruang khusus tersebut, beberapa kali pula terjadi pertukaran posisi, lukisan yang sebelumnya di peringkat pertama, dengan berbagai pertimbangan bisa beralih ke posisi kedua atau ketiga. Kondisi seperti itu terjadi lebih dari 60 menit, hingga akhirnya diperolehlah 6 karya terbaik untuk kategori A (kelas 1-3 SD), kategori B (kelas 4-6 SD), serta kategori C (kelas 7-9 SMP). W-019

Kalaupun telah dipengaruhi oleh moderintas dan budaya gadget, namun bocah-bocah tetap tetap memelihara taksu Bali dalam imajinasi mereka. Di samping itu, Gunarsa menyampaikan, generasi muda harus diberikan ruang untuk menunjukkan bakatnya, sehingga Bali tidak hanya diramaikan oleh seniman ataupun pelukis tua saja. Kegiatan semacam ini dapat digunakan sebagai ruang untuk menggali potensi-potensi yang masih terpendam. Bali yang begitu kaya dengan seni dan budaya, diharapkan mampu mendunia. Tak kalah dengan negara-negara lainnnya. “Lomba ini idenya sangat bagus, saya apresiasi Fajar Bali yang telah berani menyelenggarakan kompetisi begini. Pesertanya juga ratusan siswa. Melalui kegiatan seperti ini,

kita bisa menggali potensi dan semangat berkesenian, juga untuk menggali karakter bangsa. Mereka semua berbakat, bukan hanya yang tua-tua, tapi yang muda juga punya bakat, hanya perlu kesempatan saja. Idenya harus tentang Bali, karena akar budaya harus terus maju. Bali harus mendunia, tapi dengan nilai-nilai yang diungkap dengan cara modern tapi ada taksu Balinya,” papar Gunarsa. Tak seperti sekarang ini, sebagai seniman, Nyoman Gunarsa mengaku cemas menyaksikan perkembangan dunia seni di Bali. Ia berharap, seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Bali tetap mempertahankan ciri khas Bali. Tidak sematamata membuat karya dengan maksud menghemat biaya dan mengikuti perkemban-

gan selera pasar, tetapi justru membuat produk seni di Bali jadi ‘murah’. Menurut Gunarsa, tata ruang kota kehilangan taksu Bali, begitu pula produk-produk seni di tempat wisata yang dibuat untuk sekadar tujuan komersil ataupun berbau politik. Oleh karena itu, ia berharap sedini mungkin, generasi Bali harus ditanamkan jiwa berkesenian agar tak pernah pudar. Baik oleh pekrembangan zaman ataupun uang. “Jangan sampai Bali mengalami kemunduran berkesenian. Selain karena alam yang indah, Bali menjadi mendunia juga karena kehidupan berkesenian mereka. Semoga pelukis-pelukis cilik Bali ini mampu menghidupkan kembali taksu Bali dengan cara mereka,” tutupnya. W-019

di pedesaan maupun di pedalaman Karangasem setelah tamat SD atau SMP tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Salah satu penyebabnya, karena kemampuan ekonomi orang tua yang bersangkutan. “Banyak pemuda-pemudi Karangasem yang tidak bisa melanjutkan pendidikan, faktornya karena ketiadaan biaya,” ujar Gede Prima, Gubernur BEM LP2M Mahendradatta Karangasem ini. Karena tidak memiliki biaya melanjutkan, imbuh Prima, mereka pun berlomba-lom-

ba mencoba peruntungan ke kota-kota besar mencari pekerjaan. Tentunya dengan berbekal ijasah tak memadai, akhirnya hanya menjadi pekerja kasar. Mereka secara tidak langsung menjadi pengangguran tersembunyi dengan gaji Rp 700 ribuan. Padahal, seusia itu mestinya bisa menimba ilmu setinggi-tingginya. “Dengan Tanpa Ijasah, hanya bisa menjadi pekerja kasar,” paparnya. Untuk itu, Ia berharap kepada Gubernur Bali, Made Mangku Pastika agar lebih

banyak lagi menggelontorkan beasiswa kepada masyarakat Karangasem. Apalagi potensi SDM Karangasem diyakini lebih besar dengan kabupaten lain. “Orang Karangasem sudah terbukti, dimanapun mereka berada bisa sukses. Hanya saja sekarang tinggal memberikan pendidikan secara gratis melalui beasiswa. Ini juga untuk menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Karangasem yang tertinggal dari kabupaten lainnya di Bali,” harapnya. W-016

bagaimana sistem perbaikan jembatan tersebut. “Yang saya lihat sepertinya di tembel seperti patri gitu, tapi yang penting kuat dan aman. Sebab di bawah jembatan ada banyak rumah warga,” terangnya. Dirinya berharap perbaikan berkala terus dilakukan, mengingat intensitas kendaraan yang melintasi semakin banyak. Dibawah jembatan tersebut, lanjut Sulendra, terdapat pu-

luhan rumah tinggal yang juga rawan tertimpa reruntuhan jembatan, bila jembatan roboh. Perbaikan kemarin dilakukan di dua titik, yang juga menggunakan steger bambu sebagai alat penyangga pekerja di bawah jembatan. Steger itu juga diikat kawat pada batang pohon sehingga steger tidak bergoyang. Namun warga masih tetap khawatir, mengingat pengerjaannya seperti asal-asalan. Plt. Kadis PU Klungkung,

Ketut Suayadnya menyebutkan perbaikan berkala terhadap jembatan tersebut dilaksanakan oleh PU Pusat, mengingat ruas jalan tersebut adalah jalan nasional. Namun PU Klungkung juga terus melakukan pemantauan baik pada ruas jalan kabupaten, provinsi dan nasional. “Tetap kita lakukan monitoring terhadap semua ruas jalan dan secara berkala kita laporkan kondisinya,” terang Suayadnya. W-010

yang boleh ditampilkan untuk pertunjukan khusus yakni kesenian Barong, kesenian Cak, dan kesenian Gamong. “Kesenian khusus yang ditampilkan bertujuan untuk meningkatkan kantongkantong budaya kita (Bali), dimana sudah disediakan tempat khusus untuk dipertunjukan. Sementara itu, kesenian yang ditampilkan di hotel atau restoran adalah kesenian yang bersifat balihbalihan atau sudah menjadi paket regular,”bebernya. Sulastiani mengimbuhkan, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Budaya RI guna melakukan pencatatan terhadap karya budaya khususnya di Bali sebagai sebuah perlindungan budaya.“Di Bali, terdapat kurang lebih 80 karya

budaya yang ditetapkan menjadi warisan budaya nasional. Kekayaan Bali yang sudah menjadi warisan dunia adalah situs budaya Subak, Taman Ayun, dan Jati Luwih,” ucap Sulastiani. Dikatakan lebih lanjut, berkaitan dengan warisan budaya yang merupakan warisan tak benda, pihaknya sesegera mungkin melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota di Bali. Hal ini sebagai upaya dan wujud kongkrit untuk memberikan perlindungan terhadap karya-karya kesenian Bali. “Pihak Pemprov Bali juga setiap tahun melakukan eveneven budaya inovatif di enam kabupaten/kota,” bebernya.

sampai 11 Juli. PKB diharapkan menjadi wadah strategis dalam pengembangan kebudayaan Bali. Kegiatan tahunan ini diharapkan mampu memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya. Menurut Sulastiani PKB tahun ini akan menawarkan nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Melalui Pesta Kesenian Bali, didalamnya telah tertuang konsep-konsep berkaitan dengan pelestarian, pengembangan, revitalisasi, rekonstruksi seni budaya Bali. PKB selalu dikatakan monoton, kita telah membuat konsep dan variasi yang berbeda. Dimana PKB bisa menjadi wahana strategis dalam pelestarian, pengembangan, sekaligus promosi kesenian dan kebudayaan Bali,” tutup Sulastiani. M-007

Maestro Gunarsa Kagum

DARI HALAMAN 1 yaksikan motivasi anak-anak melukis. Ia mengaku sempat sedih melihat generasi muda Bali yang begitu sibuk dengan pengaruh teknologi, dan mulai melupakan seni dan budaya. Tetapi, semangat, mungkin pula kondisi tubuhnya pulih saat melihat anak-anak melukis tentang Bali. Rupanya anak-anak Bali tak pernah lupa dengan seni dan budaya. Melalui lukisan, Nyoman Gunarsa mengatakan anak-anak tersebut menunjukkan betapa kayanya Bali. Ada yang melukis barong, topeng, penari, bahkan hingga bule dengan udeng dan pakaian adat Bali. Hal itu dinilai sebagai bentuk generasi Bali yang tidak pernah lupa dengan seni dan budaya mereka.

Perbanyak Beasiswa Miskin

DARI HALAMAN 1 tersebut. Untuk itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika melalui Pemprov Bali diharapkan memperbanyak lagi pemberian beasiswa kepada masyarakat kurang mampu. Hal itu dikatakan I Gede Prima (20) pemuda asal Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem Minggu,(3/5) kemarin. Prima melanjutkan, selama ini pemberian beasiswa oleh Pemprov Bali dinilai sudah sangat baik. Namun masih banyak generasi muda yang ada

Jembatan Tukad Unda Mulai Rapuh

DARI HALAMAN 1 gan bambu. Steger atau tiang penyangga untuk perbaikan inipun sepertinya dibuat asalasalan dan tidak sesuai dengan standar keamanan. Salah satu warga yang tinggal di daerah bawah jembatan, Sulendra mengatakan, pemasangan steger tersebut sudah dilakukan sejak Jumat, 1 Mei lalu dengan pekerja kurang lebih 15 orang. Sulendra tidak mengerti

11

Sanjaya Temui Pentolan Puri Belayu

TABANAN-Fajar Bali Upaya membesarkan kembali PDI-P terus dilakukan Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Setelah sebelumnya melakukan komunikasi dengan Partai Golkar pro Agung Laksono, giliran kalangan Puri dirangkul wakil bupati Tabanan ini. Puri yang pertama dikunjungi Wabup Sanjaya adalah Puri Belayu, Kecamatan Marga, Jumat (1/5). Turut mendampingi Sanjaya dalam komunikasi politik tersebut Sekretaris DPC PDIP Tabanan, I Nyoman Arnawa, S.Sos., dan anggota DPRD Tabanan dapil Marga, I Wayan Sudiana, SE. Kehadiran Sanjaya bersama rombongan ini diterima penglingsir Puri Belayu, I Gusti Ngurah Gede Wijaya. Turut pula mendampingi beberapa tokoh puri setempat seperti I Gusti Putu Derana, I Gusti Ngurah Kirana, I Gusti Nyoman Subawa, I Gusti Made Arya Wisnu Mataram, I Gusti Nyoman Putra Wijaya dan beberapa tokoh puri setempat lainnya. Dihadapan para penglingsir Puri Belayu Sanjaya mengatakan, kehadirannya ke Puri Belayu sebagai bentuk silaturahmi dirinya

FB/IST

FAJA R BALI

TEMU PANGLINGSIR-Ketua DPC PDIP Tabanan IKG Sanjaya saat bertemu dengan tokoh-tokoh Puri Belayu, Marga. selaku Ketua DPC PDIP Tabanan dan wakil bupati Tabanan. Ia menyebutkan, silaturahmi ini sebagai wahana untuk membangun kembali komunikasi antara pemerintah Tabanan dengan puri yang pada beberapa dekade lalu merupakan pusat pemerintahan dan pusat budaya. “Bung Karno mengajarkan bahwa bangsa ini jangan sekalikali lupa pada sejarah. Berkaitan dengan ini saya menyadari bahwa di masa lalu puri memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat”, ungkapnya. Menurut Sanjaya, pada era modern ini kewibawaan puri harus tetap terjaga. Mengingat puri pada masa lalu juga merupa-

kan penjaga ekosistem. Menurut Sanjaya, Pemerintah Tabanan selalu menghargai peran masa lalu puri. “Ini juga yang menjadi alasan saya untuk membangun komunikasi yang harmonis dengan puri-puri di Tabanan”, sebutnya. Atas kehadiran Sanjaya, penglingsir Puri Belayu I Gusti Ngurah Gede Wijaya mengaku bangga. Ia pun memandang bahwa sudah sepantasnya Pemkab Tabanan mengayomi puri-puri di Tabanan. “Kami selaku keluarga besar Puri Belayu merasa bangga atas kehadiran Bapak Sanjaya. Semoga kedepan hubungan Puri Belayu dengan Pemkab.Tabanan bisa selalu terjalin harmonis”, jelasnya. W-004

pihak Pemprov. Dewa Mahendra pun belum dapat memastikan, kapan keputusan itu akan tiba di Bali. “Segala bentuk prosedur atau ketentuan sudah ditetapkan. Kepala Daerah yang sudah akan selesai masa jabatannya, sudah melaksanakan suatu kewajiban yaitu mengajukan pengunduran diri dan sudah kami terima. Saat ini sudah diteruskan ke Mendagri. Kami masih menunggu keputusan dari Mendagri,” imbuh pejabat asal Buleleng ini. Sebelumnya, Kamis (30/4) lalu, Ketua KPU Provinsi Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi mengingatkan agar Pemprov Bali sudah melakukan persiapan penetapan Plt kepala daerah di 5 kabupaten/kota. Sesuai data di KPU, Raka Sandhi mengatakan kekosongan pemerintahan diprediksi akan terjadi di lima

kabupaten/kota tersebut. Masa jabatan Bupati Karangasem yang tercatat paling dini habis, yakni pada Bulan Juni 2015. Sedangkan empat kabupaten/kota lainnya habis pada Bulan Agustus 2015 mendatang. Nah, apabila Pilkada serentak digelar pada tanggal 9 Desember 2015, maka dipastikan akan terjadi kekosongan di lima kabupaten/kota tersebut. “Maka nanti akan ada masa jabatan Bupati/Walikota yang habis untuk lima kabupaten/kota ini. Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, terkait hal ini. Kami meminta agar segera disiapkan penjabat Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan dan ketentuan yang ada di pemerintahan,” ungkap Raka Sandhi usai menghadiri rapat Paripurna di DPRD Bali. W-019

dengan format pertarungan head to head. Namun, kata Andika, yang namanya politik berbagai kemungkinan dapat terjadi. Bahkan setelah bertemu dengan Golkar kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono serta Demokrat dan Gerindra, Forkap juga akan bertemu dengan Koalisi Bali Mandara (KMB) di Provinsi. “Yang jelas kita ingin head to head,” ujarnya. Terkait itu, Made Kembang Hartawan usai pertemuan kemarin mengaku pertemuannya dengan Forkap untuk komitmen terkait Pilkada. “Ini pertemuan biasa saja, untuk jalin komu-

nikasi dengan semua parpol,” ujarnya. Dalam pertemuan ini, Kembang mengaku diundang Forkap, sebagai ketua partai. Bahkan dia melihat di Forkap juga merupakan mitra karena ada partai yang ikut dalam Koalisi Indonesia Hebat. “Pertemuan ini lebih banyak tentang membangun Jembrana,” ujarnya. Menurutnya kehadiran Forkap merupakan proses dari berdemokrasi dan kedepan Forkap sebagai media partner atau kompetitor bagi PDIP. “PDIP itu partai terbuka, dan siap berkomunikasi dengan siapa saja,” tutup Kembang. W-003

Pemprov Pastikan Lima Nama Plt. Kepala Daerah DARI HALAMAN 1 menjadi wewenang Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. “Tunggu saatnya, nama-nama tersebut sudah digodog, memang sudah masuk namanya. Pemprov Bali, sudah tetapkan (calon Plt) tinggal hari H, jadi tunggu dan sabar saja. Kami pastikan, tahapan atau proses ini, tidak akan mengurangi saran dari KPU, yaitu tidak akan terjadi kekosongan pemerintahan. Lima nama yang disiapkan ada, tapi itu menjadi kewenangan Gubernur untuk menyampaikan nanti,” paparnya. Disampaikan pula, lima bupati/ walikota sudah mengajukan pengunduran diri ke Gubernur. Saat ini, pengajuan pengunduran diri tersebut sudah diteruskan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Hanya saja, hasilnya belum diterima oleh

Temui Kembang, Forkap Rancang Head to Head DARI HALAMAN 1 besar di luar PDIP. Koordinator Forkap, I Made Andika Suteja mengatakan pertemuan dengan Kembang Hartawan yang juga sebagai Ketua DPC PDIP Jembrana, bukan sebagai tawaran politik atau menunjukkan kekuatan politik, tetapi hanya sebagai silaturahmi politik, serta berkomitmen agar Pilkada Jembrana berjalan aman. “Kita melakukan roadshow pertemuan dengan semua parpol, dan PDIP merupakan yang terakhir,” ujarnya. Forkap nanti akan merancang koalisi besar

Tari Sakral Tak untuk Kepentingan Pariwisata DARI HALAMAN 1

sebagai wujud untuk menjaga dan memberi perlindungan terhadap kesenian dan budaya Bali. “Kesenian sakral yang dimaksud yakni tari Rejang, tari Baris Upacara, tari Sangiang dan tarian sakral lainnya. Regulasi ini untuk memberikan batasan. Kalaupun ada tarian sakral yang dipertontonkan mungkin duplikatnya karena diperbolehkan,”jelas Sulastiani Minggu (3/5) kemarin. Menurut Sulastriani, kesenian yang dapat ditampilkan untuk kepentingan pariwisata yakni kesenian yang bersifat menghibur dan memiliki nilai edukatif guna memberikan wawasan dan apresiatif kepada wisatawan mancanegara. Sementara itu, kesenian

Pesta Kesenian Bali Pesta Kesenian Bali (PKB) yang ke-37 di tahun 2015 akan digelar tanggal 13 Juni

026/VI/FB/MHM

Layouter: dejerie


12

PODIUM BALI

BEBASa Sa BICARA ja!

Bicara Ap

FAJA R BALI

SENIN, 4 MEI 2015 l Tahun XV

Ciptakan Kondisi Aman dan Damai

Berkonsep “Menyama Braya”

S

epekan ini hujan terus mengguyur kota Denpasar. Walau hujan deras sekalipun, Podium Bali Bicara Apa Saja (PB3AS) tetap menjadi sorotan masyarakat. Minggu (3/5) kemarin, para pembicara banyak menyinggung masalah penyalahgunaan narkoba, minuman beralkohol, tarian sacral hingga pelayanan PDAM Kota Denpasar.

FB/DEJE

FB/DEJE

BAGI-BAGI BUAH-Seorang warga I Ketut Margi Abas memberikan buah buahan secara gratis kepada masyarakat yang ada diseputaran podium. Buah pepaya dan jambu air diberikan sebagai contoh hasil dari pertanian organik di Bali. Warga tampak berebutan mengambil buah tanpa adanya keributan.

SAY NO TO DRUG-Ni Ketut Adilistiyani, Kabid Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Bali diatas podium menyarankan, apabila ada salah satu anggota masyarakat menemukan keluarganya yang terindikasi sebagai pemakai narkoba untuk tidak segan-segan melaporkan diri ke BNN. "Silahkan melaporkan diri ke BNN, karena saat ini BNN melayani siapa saja yang kecanduan narkoba,"katanya.

FB/DEJE

TARIAN SAKRAL-Kepala Seksi Pertukaran dan Pementasan Seni Bidang Kesenian dan Perfilm Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ni Wayan Sulastiani mengatakan, telah ada keputusan Gubernur Bali tahun 1997 tentang pengaturan kesenian daerah provinsi Bali. Dalam regulasi tersebut, telah diatur kesenian yang boleh dan tidak boleh dipertunjukan untuk kepentingan pariwisata. Kesenian yang tidak ditampilkan untuk kepentingan pariwisata yakni kesenian yang bersifat sakral. Hal ini sebagai wujud untuk menjaga dan memberi perlindungan terhadap kesenian dan budaya Bali.

FB/DEJE

FB/DEJE

GANTI HARI BURUH-I Ketut Margi Abas memberi usulan agar Hari Buruh yang jatuh pada tanggal 1 mei 2015 diganti menjadi Hari Pekerja. Abas beralasan, kata kata buruh tidak enak didengar ditelinga dan tidak manusiawi.

JANJI DANGDUT-Dede warga Jalan Taman Pancing ini berjanji akan mendatangkan penyanyi dangdut pekan ini. Dia beralasan pekan lalu dia tidak bisa datangkan penyanyi dangdut karena cuacanya yang ekstrem, angin disertai hujan deras. Untuk mengobati rasa galau, Dede menyanyikan bait per bait lagu “Bunga Sandat” ciptaan alm Anak Agung Made Gatra. Walau suaranya falas, warga merasa terhibur.

FB/DEJE

FB/DEJE

MIKOL-Kepala Bidang Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ngurah Tusta Buana mengatakan, adanya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol sebagai upaya untuk menekan tingginya komsumsi minuman beralkohol di masyarakat. Regulasi yang dibuat untuk mengendalikan produksi dan pemasarannya. Penjualan Minuman Beralkohol dengan kadar 5 persen hanya diperbolehkan di Supermarket dan Hypermarket.

PDAM PINJAM DANA-Untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat konsumen di Denpasar, PDAM Kota Denpasar meminjam dana ke Bank BPD sebesar Rp 30 miliar untuk memasang pipa inter koneksi produksi dari sumber air di sungai Tukad Petanu ke Denpasar melalui Jalan Waribang, Supratman, dan Patimura. Pipa tersebut akan terpasang pada Bulan Desember nanti dengan harapan akan bisa mencakup peningkatan pelayanan konsumen di Denpasar. Demikian dijelaskan Wayan Satya Graha, selaku Kabid Produksi PDAM Kota Denpasar.

GAROL KIDULKakek yang satu ini memang doyan gobrol di atas podium. Setengah jam lebih kakek bernama Edy garol kidul membahas segala persoalan dari mulai perhotelan, engenering, pencemaran lingkungan hingga masalah travo hotel. FB/DEJE

WARGA BERTANYASeorang warga berteriak menyampaikan keluhan langsung kepada salah seorang pembicara di atas podium.

FB/DEJE

Layouter: Dejerie


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.