FAJAR BALI EDISI 8 SEPTEMBER 2014

Page 1

FAJAR BALI

SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Harga Eceran: Rp 3.000,-

Candi BENTAR Demokrasi yang 1 cm Melelahkan

T

Oleh: Putu Artayasa

ahun 2015 mendatang, empat kabupaten (Karangasem, Bangli, Tabanan, Badung) dan satu kota (Denpasar) di Bali akan menggelar perhelatan demokrasi untuk menentukan siapa kepala daerah yang akan dipilih. Sejak dini, manuver politik sudah mulai tampak. Partai politik seakan tak lepas dari kesibukan ‘berburu’ kekuasaan. Setelah Pilpres, kini partai-partai disibukkan lagi ke daerah, merancang strategi ke hal. 11

Selamat Pagi

Pak Gubernur

FB/ARTAYASA

PEMENTASAN-Cak Bona tampak atraktif ketika dipentaskan pada Festival Kesenian di Yogyakarta akhir pekan lalu. Cak Bona menampilkan kisah Karebut Kumbakarna. Para penonton dibuat berdecak kagum saat itu.

Sumbangkan Genta untuk Pemangku Perhatian pemerintah kepada para pemangku selama ini dianggap kurang merata terutama bantuan genta dan jaminan kesehatan. Hal ini sangat penting mengingat tugas menjadi FB/BUDIASA Jro Mangku Lanang seorang pemangku di tataran masyarakat Bali terutama yang beragama Hindu sangatlah vital. Pemangku berperan sebagai pemuput upacara keagamaan. ke hal. 11

Pesan Inspiratif Sebagian besar orang hanya memiliki ide bagaimana mengubah orang lain, dan hanya sedikit orang yang punya ide untuk mengubah dirinya. Leo Tolstoy

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Total Keseluruhan

Rp 106,088,000

Setelah Dewan Periode 2009-2014 Lengser

Pertanggungjawaban Hibah Disorot Lagi Anggota DPRD Bali periode 20092014 memang telah lengser. Meski demikian, bukan berarti tanggung jawab mereka terhadap dana hibah yang difasilitasi berakhir. Masyarakat pun kembali bertanya-tanya mengenai penggunaan uang negara tersebut. Minggu (7/9) kemarin, Kepala Biro Humas Pemprov Bali, Dewa Gde Mahendra mengaku segera akan berkoordinasi dengan Kepala Biro Keuangan Provinsi Bali. Sehingga mendapat kejelasan jumlah hibah yang masih nihil pertanggungjawaban.

ke hal. 11

Musim Kemarau, Gunung Agung Terbakar

Tokoh Adat Dorong Artha Dipa Ikut Pilkada

ke hal. 11

I Wayan Artha Dipa

KPU Bali Konsultasi ke Jakarta

FB/BUDIASA

AMLAPURA-Fajar Bali Pada musim kemarau tahun ini, Kabupaten Karangasem kembali disibukkan dengan terbakarnya sejumlah lahan di lereng Gunung Agung pada Minggu (7/9) kemarin. Kepulan

014/VI/KTR

AMLAPURA-Fajar Bali Sejumlah tokoh dari Majelis Alit Desa Pakram a n PILBUP KARANGASEM (MADP) di Karangasem mendorong tokoh adat meramaikan bursa Pemilukada Karangasem yang akan dihelat pada Mei 2015

KEBAKARANSejumlah petugas dari Dishutbun, BPBD, dan Damkar Karangasem berusaha memadamkan api di seputaran lereng Gunung Agung.

asap di sejumlah titik terlihat dari Kecamatan Kubu. Bahkan, sejumlah petugas dari Dishutbun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Damkar Karangasem terjun ke wilayah Kubu.

Informasi yang dihimpun, warga sudah mulai melihat kepulan asap sejak kemarin malam, hanya saja asap masih kecil dan tersebar di beberapa titik. Kepulan asap juga terlihat dari

ke hal. 11

DENPASAR-Fajar Bali Hingga memasuki Minggu kedua di bulan September, simpang siur mengenai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima kabupaten/kota di Bali belum juga pasti. Dilema KPUD kabupaten/kota dan KPU Provinsi pun bertambah, pasca mencuatnya pembahasan Undang-undang Pilkada yang diperkirakan ketok palu September-Oktober 2014. Minggu (7/9) kemarin, Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi menegaskan pihaknya tidak ingin ke hal. 11

Potret Kemiskinan di Gumi Lumbung Beras (1)

Rantis Merintih Kesakitan, Hidup dari Belas Kasihan Tetangga Ibarat ayam lapar di lumbung, begitulah pahit hidup yang dirasakan perempuan tua bernama Wayan Rantis. Meski tinggal di kabupaten yang disebut-sebut gumi lumbung beras, tempat berburu makmur, namun Warga Desa Karya Sari ini malah dirajam kemiskinan, ditambah sakit-sakitan. Ia benar-benar hidup sebatangkara, lama ditinggal suami. Bisa makan karena belas kasihan para tetangga. Seperti apa? Laporan: MADE DONI Tabanan

026/VI/W-020

DENPASAR-Fajar Bali Jumlah dana hibah yang belum dilengkapi laporan pertanggungjawaban memang belum pasti. Usai dirilis pada tanggal 30 Juni 2014 lalu, Pemerintah Provinsi Bali belum mempublikasi data terbaru. Bahkan hingga sebagian anggota dewan periode 2009-2014 berganti rupa. Namun, kini sejumlah masyarakat kembali bertanya-tanya. Apakah miliaran rupiah uang negara yang digelontorkan ke masyarakat tersebut sudah dipertanggungjawabkan. Mengingat, sesuai data bulan Juni lalu, jumlah laporan yang belum dipertanggungjawabkan cukup fantastis. Ketua Gasos Bali, Wayan Sudira Minggu (7/9) kemarin berharap pemerintah buka-bukaan mengenai dana hibah yang belum dipertanggungjawabkan. Baik nama anggota

A

ngka kemiskinan di Kabupaten Tabanan seperti fenomena gunung es. Yang terlihat hanya dipermukaan saja. Namun sejatinya masih banyak masyarakat Tabanan khususnya yang berada jauh dari jantung kota Tabanan, merintih sakit. Mereka terbelenggu kemiskinan. Terutama para lanjut usia (lansia) yang hidupnya membutuhkan uluran tangan semua pihak. Minggu (7/9) kemarin, Fajar Bali berusaha menelusuri potret kemiskinan di Kecamatan Pupuan, Tabanan yang berhawa dingin dan terkenal penghasil kopi berkualitas tinggi. Koran ini wara-wiri di Desa Karyasari dan Desa Belimbing, Pupuan. M em asu k i g erb an g Des a Belimbing, mata disambut pe-

FB/DONY

MEMPRIHATINKAN-Ni Nengah Rantis (90) warga banjar Karya Sari, Desa Karya Sari, Kecamatan Pupuan yang hidup sebatangkara.

mandangan hijau teras siring berundak, tiupan angin sepoi di pagi hari menambah segarnya udara pagi. Dua desa bertetangga yakni Karya Sari dan Desa Belimbing memiliki panorama alam yang hampir serupa. Menyuguhkan pemadangan sawah teras siring, dipadu lembah dan dipesonakan gagahnya Gunung Batukaru. Setelah muter-muter selama satu jam, koran ini memilih Desa Karya Sari sebagai desa yang pertama kali dikunjungi. Di desa yang belum lama memekarkan diri dari Desa Belimbing ini hidup seorang nenek renta bernama Ni Nengah Rantis (90). Pasca ditinggal mati suaminya 7 tahun lalu, kehidupan Rantis sangat memilukan. Ia yang tidak memiliki anak, kini hidup sebatangkara. ke hal. 11

444/XII/BGS

ONLINE: www.fajarbali.com

Layouter: dejerie

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2

FAJA R BALI

SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Masuk Sumur, Pekak Buta Selamat DENPASAR-Fajar Bali Pekak yang bernama I Made Rebong ini beruntung. Lelaki berusia 80 tahun dan mengalami buta ini selamat setelah nyemplung ke dalam sumur belakang rumahnya di Jalan Plawa Banjar Pagan Tengah, SUmerta Kauh, Denpasar, pada Minggu (07/09) kemarin. Pekak berhasil diselamatkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar dan Tim SAR Polda Bali saat evakuasi berlangsung. Berawal saat saksi Nengah Setiari (37), salah satu penghuni kosan baru pulang bekerja dari salon sekitar pukul 14.30 Wita. Sayup-sayup dia mendengar ada suara minta tolong. Saksi mendekati asal suara tersebut dan ternyata berasal dari sumur.

“Saksi melihat suara itu dari sumur belakang. Dia melihat korban berteriak teriak minta tolong,” ungkap sumber petugas dilokasi kejadian. Saksi langsung memanggil keponakan pekak bernama I Nyoman Budiasa. Warga pun berdatangan memberikan pertolongan. Tak ketinggalan, petugas Polda Bali dan petugas BPBD Kota Denpasar datang kelokasi sekitar pukul 16.00 Wita. Dalam evakuasi tersebut, petugas menggunakan tali dan peralatan lainnya. Beberapa menit kemudian, pekak yang mengalami buta itu berhasil di evakuas. Namun dalam evakuasi tersebut korban hanya mengalami memar dibagian jempol karena membentur dinding sumur. Kuatir kondisi korban, petugas lang-

sung membawa pekak ke RS Puri Raharja untuk mendapat perawatan. Sementara itu, menurut keluarga korban, pekak Rebong sudah mengalami kebutaan sejak beberapa tahun silam. Selama itu pula, korban tidak pernah keluar dan hanya jalan jalan diseputaran rumahnya. “Ada dugaan saat pekak jalan jalan dia tidak tahu ada sumur dan langsung nyemplung, beber salah seorang keluarga korban, Budiasa. Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Denpasar Timur, Kompol M Ikhwan Lazuardi mengatakan korban saat ini masih dalam perawatan rumah sakit karena mengalami luka di bagian kakinya. “Korban berhasil diselamatkan dan kini dirawat di rumah sakit, bebernya kemarin. R-005

FB/HS

Petugas BPBD dan polisi berhasil mengevakuasi pekak buta yang nyemplung ke sumur dibelakang rumahnya, kemarin.

Pembunuh ”Bayaran’’ Saudagar Ayam Diringkus NUSA DUA-Fajar Bali Kasus terbunuhnya saudagar ayam, Abu Yasid (45) didepan Pasar Adat Bualu, Kuta Selatan, pada Kamis (22/05) akhirnya terungkap. Pelaku pembunuhan berinisial S ditangkap tim gabungan Polda Bali, Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (06/09) lalu. Perburuan terhadap S sudah berlangsung selama 4 Bulan. Aparat kepolisian menduga S adalah pembunuh bayaran yang disewa untuk menghabisi nyawa korban asal Madura itu. Identitas pelaku S awalnya sudah diketahui aparat kepolisian. Namun saat diburu di kampung halamanya, Madura, S keburu kabur.

“Kami gagal mendapatkan tersangka ini (S) saat kami buru ke Madura,’ bisik sumber kepolisian Minggu (07/09) kemarin. Setelah diselidiki lebih mendalam, petugas akhirnya mendeteksi tersangka berada di Surabaya, Jawa Timur. Tim gabungan kemudian memburu tersangka S dan akhirnya dibekuk pada Sabtu (06/09) sekitar p’ukul 02.00 dinihari. “Kami menduga S ini disuruh orang lain untuk menghabisi nyawa korban. Masih kami dalami keterangannya untuk mengejar dalang pembunuhan ini, ujar sumber yang enggan disebut namanya itu. Ditanya perihal tertangkapnya pembunuh saudagar ayam dibenarkan Kasat Reskrim Pol-

resta Denpasar, AKP Nengah Sadiarta. “Benar pelakunya sudah ditangkap dan kini ditangani Polda Bali, Bali,” terangnya kemarin. Diberitakan, Abu Yasid saudagar ayam tewas dicarok orang tak dikenal di depan Pasar Adat Bualu, Kuta Selatan, Badung pada Kamis (22/5) dinihari. Korban dibunuh saat hendak pulang usai menemani istrinya berjualan sekitar pukul 02.30 Wita di Pasar Adat Bualu. Korban tewas di disamping motornya Honda Vario DK 5750 FU. Warga kaget melihat korban berdarah darah disamping motornya, Honda Vario DK 5750 FU. Pelaku diketahui kabur dengan mengendarai sepeda motor. R-005

DENPASAR-Fajar Bali Oknum pengacara yang satu ini memang luar biasa. Bagaimana tidak, pengacara bernama Muhammad Husein ini dalam sehari menjalani persidangan sebanyak tiga kali. Pertama adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kedua dan ketiga adalah kasus narkoba. Untuk kasus KDRT, Husein oleh jaksa sudah dituntut 2 bulan, sedangkan untuk kasus narkoba yang ditemukan dirumahnya, terdakwa sudah dituntut 4 tahu dan sudah melakukan pembelaan. Nah untuk kasus narkoba yang menjeratnya saat ditahan di sel Polda Bali, beberapa waktu lalu sudah mulai masuk pada agenda pemberiksaan terdakwa.

Dalam pemeriksaan dihadapan majelis hakim pimpinan Indra Meryani, akhirnya terungkap teka-teki seputar dari mana terdakwa Husein mendapat sabu. Dari pengakuanya, Husein mendapat sabu dari tahanan lain. "Jadi bukan datang dari luar?," tanya hakim Indria meyakinkan. "Tidak yang mulia, saya dari dari tahanan disel sebelah,"jawab Husein. Tapi dia mengaku, saat di sel, tidak pernah terlintas dalam benaknya untuk menggunakan sabu. "Saya dipaksa untuk membeli, kalau tidak membeli saya diancam," kata Husein lagi. Karena ada ancaman, Husein mengaku mengiyakan tawaran itu. "Saya membeli seharga Rp 500 ribu dan

mendapat sabu kurang lebih seberat 0,22 gram," kata dia lagi. Barang yang dibelinya itu, kemudian dilempar oleh seseorang dari sel sebelah. "Saya tidak tahu siapa yang melempar,"jawab Husein. Selain itu, terdakwa Husein juga mengaku, sudah memakai barang yang dibelinya itu sebanyak dua kali. Pada saat mau memakai untuk yang ketiga kali, dia lebih dahulu ditangkap oleh petugas jaga tahanan. Pada persidangan, Husein juga sempat mengeluhkan kenapa dia di sel terpisah dengan tahanan lain saat masih di Polda Bali. Dia mengatakan sempat akan mengajukan keberatan ke Kadiv Propam. "Tapi tidak pernah diberi kesempatan," tandasnya.W-007

TABANAN-Fajar Bali Jajaran Reskrim Tabanan berhasil menangkap pelaku pencurian burung milik I WayanSumerteyasa Jaksa yang bertugas di Kejati Denpasar. Pelaku ternyata Arif Mwowiling yang merupakan tetangga korban di Jalan Tudak Yeh Matan, BTN Sanggulan, Kediri. Dua ekor burung jenis cucak ranti dan cucak ijo milik korban diambil tersangka Arif pada Kamis (04/09) sekitar pukul 01.00 dinihari. Tersangka masuk ke pekarangan korban yang pintunya tidak dikunci. Kemudian tersangka mengambil dua burung korban beserta sangkarnya

dan tempat jangkrik juga ikut diembat tersangka. Usai mengambil burung korban, tersangka menitipkanya di rumah tetangga korban. Keesokan harinya tersangka menitipkan burung tersebut ke Mujiono dagang bakso yang ada di Sanggulan. Siang harinya tersangka membawa pembeli bernama Pak Poh yang membeli 1 ekor burung cucak ijo seharga Rp 300.000. Namun baru dibayar Rp 200.000 sedangkan sisanya dibon. Korban kemudian mengetahui kalau burungnya diambil oleh tersangka. Saat ketahuan tersangka langsung melepas burung

tersebut dari sangkarnya. Tidak terima korban akhirnya lapor polisi. Polisi kemudian menangkap tersangka berikut barang bukti berupa 2 buah sangkar burung dalam keadaan rusak, 1 buah tempat jangkrik 1 buah baju kaos untuk menutupi sangkar, uang tunai Rp 135.000,(sisa hasil penjualan burung, sedangkan yang Rp 65.000,sudah habis dibelanjakan. “Tersangka telah kami tangkap. Dan kami kembangkan lagi apakah tersangka pernah beraksi di tempat lain,” jelas Kasatreskrim AKP I Wayan Arta Ariawan. W-004

Husein Berdalih Dipaksa Beli Sabu

Polisi Tangkap Pencuri Burung Jaksa

FB/HS

Petani menemukan 5 paket ganja seberat 4,7 kg di lahan kosong di Jalan Merdeka IV Kuta, kemarin.

Berserakan Dilahan Kosong

Ganja Kering 4,7 Kg Ditemukan Petani

KUTA-Fajar Bali Warga Jalan Merdeka IV Kuta digegerkan penemuan ganja seberat 4,7 kg, oleh seorang petani bernama Wayan Dana, pada Minggu (7/9). Saat ini barang haram tersebut sudah diamankan jajaran Sat Reskrim Polsek Kuta. Penemuan ganja seberat 4,7 kg itu berawal saat Wayan Dana sedang menyabit rumput dan dedaunan di lahan kosong diseputaran Jalan Merdeka IV Kuta, pada Minggu (7/9) sekitar pukul

8.30 wita. ”Petani ini memang setiap hari mencari rumput dan menebas dedaunan dilokasi,” beber sumber Polsek Kuta kemarin. Namun tanpa sengaja, Wayan Dana melihat ada 5 bungkusan tergeletak dan berserakan begitu saja. Bungkusan ganja tersebut terbungkus dengan lakban warna kuning. Penuh curiga, Wayan Dana kemudian mendekati bungkusan tersebut dan membukanya. "Setelah bungkusannya di-

buka ternyata berisi ganja kering. Kami menduga ganja itu sengaja dibuang karena pemiliknya takut ketahuan polisi," jelas sumber yang enggan disebut namanya kemarin, Minggu (7/9) kemarin. Penemuan tersebut dilaporkan Wayan Dana ke warga setempat dan diteruskan melapor ke Polsek Kuta. Jajaran Polsek Kuta dan Sat Narkoba Polresta Denpasar langsung mengecek lokasi dan membawa 5 paketan berisi ganja tersebut. 5 bungkusan ganja

Kepemilikan 405,7 Gram Sabu

tersebut seberat 4,7 kg. Kini ganja tak bertuan itu dikirimkan ke laboratorium forensik untuk memastikan apakah barang tersebut ganja atau bukan. Kapolsek Kuta Kompol Nyoman Sebudi membenarkan penemuan ganja tersebut. Menurutnya, ganja tersebut ditemukan petani saat hendak menyabit rumput. ”Nanti bungkusan itu akan diperiksa ke labfor untuk mengetahui apakah ganja apa tidak, ujarnya. R-005

Jaksa Belum Terima Salinan Putusan MA DENPASAR-Fajar Bali Kasus narkotika yang menjerat Hendra Kurniawan sebagai terdakwa itu harus berakhir hingga di tingkat Mahkamah Agung (MA) RI. Namun, apa hasilnya, sampai saat ini belum juga bisa dipastikan. Memang beberapa waktu lalu, salah satu kuasa hukum Hendra, Dwi Haryanto mengatakan bahwa MA sudah memutus perkara Hendara dengan putusan menguatkan putusan PN dan PT Denpasar. Menurutnya, terdakwa terbukti sebagai penyalahguna narkotika

dan dihukum dengan 10 bulan menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Bangli. "Putusan menguatkan putusan PT maupun PN,"kata Haryanto. Namun sayang, Haryanto saat ditemui itu tidak mampu menunjukan salinan putusanya. Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Agung Jayalatara yang dikonfirmasi terkait putusan ini malah mengatakan tidak tahu. "Wah saya belum tahu,"jawabnya ketika dihubungi, Minggu (9/9) kemarin.

Agung menambahkan, dia mengatakan tidak tahu karena sampai saat ini pihaknya belum menerima salinan putusan dari MA. "Salinan putusan balum ada pada kami, jadi ya saya tidak tahu apa sudah diputus atau belum," jawabnya lagi. Lalu bagaimana jika putusanya tetap menguatkan putusan PN ataupun PT Denpasar? Tentang ini Agung juga belum bisa menjawab. "Yang jelas sampai saat ini kami masih menanti putusan dari MA. Soal nanti putusanya apa, ya kita bahas nanti,"

tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, terdakwa Hendar oleh hakim PN Denpasar dihukum 10 bulan menjalani rehabilitasi di RSJ Bangli. Atas putusan itu, jaksa yang sebelumnya menuntut terdakwa dengan 15 tahun penjara langsung menyatakan mengajukan banding. Ditingkat bading, hakim Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar memutuskan menguatkan putusan PN Denpasar. Atas putusan itu, jaksa lalu mengajukan kasasi. W-007

MANGUPURA-Fajar Bali Kantor notaries yang terletak di Jalan Uluwatu II/10 Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, disatroni maling, pada Sabtu (6/9). Kawanan pencuri ini sukses menjebol brankas dan menggasak 40 sertifikat tanah yang nilainya mencapai Rp 300 juta. Pencurian di kantor Notaris I Made Kembar Bagiasa ini diketa-

hui karyawan saat hendak membuka kantor pada pukul 08.00 Wita. Karyawan kaget setelah melihat pintu pagar terbuka dan pintu utama dalam keadaan rusak dan terbuka. Aparat kepolisian Polsek Kuta yang menerima informasi ini langsung olah TKP dilokasi kejadian. Setelah di cek, bersama karyawan, ternyata kawanan

maling ini berhasil membobol brankas dan menggasak 40 sertifikat tanah di brankas tersebut. “Brankasnya dibobol dan disana ada 40 seritifikat digasak pelaku. Masih kami selidiki siapa pelakunya, terang sumber kepolisian kemarin. Polisi menduga, pelaku masuk ke kantor notaries tersebut dengan merusak pintu gerbang

dan kemudian pintu utama. Sementara dari informasi yang dihimpun dikepolisian, brankas tersebut ditemukan tak jauh dari TKP. Sayang, 40 sertifikatnya sudah tidak ada di brankas. Dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu Nyoman Darsana mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan. R-005

Kantor Notaris Disatroni Maling, 40 Sertifikat Raib

 Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram  Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah)  Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan)  Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra  Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali)  Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga  Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara)  Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat  Keuangan: IGPA Putri Juliawati  Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma


KOTAPLUS

FAJA R BALI SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 l TAHUN XV

Bupati Gde Agung Ngeratep Petapakan di Pura Desa Kiadan

FB/HERY

NGERATEP-Bupati Badung A.A. Gde Agung ngeratep Tapakan Ida Bhatara di Pura Desa Adat Kiadan, Petang MANGUPURA – Fajar Bali berupa Barong, 2 Rangda dan Rampungnya proses per- 1 Tapakan berupa Topeng baikan (ngodak) Tapakan Ida Sidakarya. Bhatara di Pura Desa Adat Bupati juga menghaturkan Kiadan, Petang, masyarakat dana punia sebesar Rp 50 juta setempat melaksanakan upa- yang secara otomatis dapat cara ngeratep, Sabtu (6/9) lalu. meringankan beban krama. Upacara tersebut dipuput Ida Sementara itu Bendesa Pedanda Pamaron dari Griya Adat Kiadan selaku penyariMunggu dan dihadiri Bupati kan pura I Nyoman Lombok Badung A.A. Gde Agung didam- menyampaikan, pengodapingi Camat Petang. kan tapakan dilakukan di Pada kesempatan tersebut, Puri Kapal dengan sangging Bupati Badung A.A. Gde Agung A.A. Sudarma. Dana yang ngeratep Tapakan Ida Bhatara dihabiskan dari pelaksa-

naan pengodakan sampai melakukan upakara diperkirakan mencapai Rp 300 juta. Adapun dudonan upacara pengodakan Tapakan di Pura Desa Adat Kiadan mulai pada Saniscara Umanis wuku Medangkungan tanggal (26/7) dilakukan nebes Prerai, Saniscara Pon wuku Ugu tanggal (6/9) ngeratep, Anggara Umanis wuku Wayang tanggal (9/9) pemelaspas dan pasupati, Sukra Wage wuku Wayang tanggal (12/9) pengeremek, Wraspati Kliwon wuku Kelawu tanggal (18/9) ngerehang dan mesucian di Setra, Sukra Umanis wuku Kelawu tanggal (19/9) melasti ke Segara dan Napak Pertiwi, Redite Pon tanggal (21/9), Soma wage tanggal (22/9), Anggara Kliwon tanggal (23/9) wuku Dukut Ngunya dan dilanjutkan pasupati di pura Penataran Agung Pucak Mangu. Buda Umanis dan Sukra Pon wuku Dukut tanggal 24 s/d 26 September nanti, Ida Bhatara nyejer di Pura Penataran Agung Pucak Mangu. Pada Sukra Pon wuku Dukut tanggal (26/9) Ida Bhatara mewali ke payogan. W-014

Implementasi Kurikulum 2013

AKSI Gelar Seminar Pendidikan Karakter

FB/CAR

AUDENSI-Walikota IB. Rai Mantra menerima Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) Kota Denpasar yang hendak menggelar seminar terkait implementasi kurikulum 2013 yang lebih menekankan pendidikan karakter

DENPASAR-Fajar Bali Pendidikan memiliki peran strategis untuk mendorong terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah dalam kurun waktu 5 tahun ini telah memprioritaskan pembangunan bidang pendidikan pada peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien serta berkarakter dalam rangka mewujudkan kesejahteraan. Untuk itu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, melalui Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) Kota Denpasar akan menggelar Seminar Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Senin (8/9) ini di Graha Sewaka Dharma Lumintang. Hal ini disampaikan Ketua AKSI Kota Denpasar, Nyoman Mudita didampingi Ketua Panitia Seminar Nengah Narsa usai melakukan audiensi kepada

Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Sabtu (6/9) di kediamannya. Mudita mengatakan, AKSI Kota Denpasar ini terbentuk setahun yang lalu tepatnya pada tanggal 27 Pebruari 2013, yang merupakan perkumpulan Kepala Sekolah yang ada di Kota Denpasar pada jenjang TK sampai dengan tingkat SMA/SMK. AKSI ini merupakan wadah yang menggawangi tentang pendidikan, karena kepala sekolah merupakan kunci penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di sekolah yang dipimpinnya yang bisa diibaratkan sebagai nakhoda dalam sebuah kapal. Hal ini juga terkait dengan implementasi kurikulum tahun 2013, yang intinya mengedepankan pembentukan sikap karakter anak didik. “Inilah yang kita lakukan sesuai dengan arahan Bapak Walikota yang berhubungan dengan pembentukan karak-

ter,” kata Mudita. Seminar ini, akan menghadirkan narasumber-narasumber yang berkompeten seperti Prof. Dr. Wayan Maba, I Gusti Lanang Jelantik dengan materi, Design Karakter untuk Jenjang TK sampai dengan Tingkat SMA/SMK, dan Kepramukaan. Kegiatan FGD ini akan diikuti oleh kepala sekolah mulai dari TK sampai dengan tingkat SMA/SMK di seluruh Denpasar. Saat ini AKSI Kota Denpasar beranggotakan kurang lebih 584 kepala sekolah dari tingkat TK sampai dengan tingkat SMA/SMK. Ke depannya ia berharap, dengan adanya AKSI ini supaya tidak ada terjadinya jenjang tingkat perbedaan antara kepala sekolah, selain itu guna menyamakan persepsi sehingga mendukung langsung program-program yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Denpasar khususnya di bidang pendidikan. Walikota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar IGN. Eddy Mulya, menyambut baik kegiatan seminar ini. Diharapkan hasil FGD akan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk kemajuan pendidikan di Kota Denpasar. “Untuk lebih menyosialisasikan hasil FGD ini selanjutnya dapat diteruskan ke sekolah-sekolah, sehingga mempunyai pemahaman yang sama dalam peningkatan kualitas pendidikan anak,” tandas Rai Mantra. R-004

YKI Badung Sosialisasikan Deteksi Kanker Serviks

Ny. Ratna Gde Agung: Setiap 1 Jam, 1 Wanita Meninggal karena Kanker Serviks Penyakit kanker serviks merupakan salah satu penyakit mematikan bagi kaum perempuan. Sebagai langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit tersebut, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kabupaten Badung melaksanakan sosialisasi deteksi dini kanker serviks di Kantor PDAM Badung, Jumat (5/9) lalu. MANGUPURA – Fajar Bali Hadir dalam acara tersebut Ketua YKI Cabang Badung, Ny.Ratna Gde Agung, Ketua DWP Kab.Badung Ny.Kompyang R.Swandika,Direktur Utama PDAM Badung I Made Subargayasa beserta jajaran direksi,Ketua Harian WHDI Badung Ny.I Made Sutama, serta seluruh anggota DWP dan karyawan/karyawati PDAM Badung. Sedangkan untuk narasumber sosialisasi tersebut diberikan oleh Dr. I Wayan Mulyana dan Dr.I Putu Arya Widiana. Ny. Ratna Gde Agung mengatakan, lebih dari 40 persen dari semua jenis kanker dapat dideteksi sejak awal,dan semakin awal terdeteksi angka kesembuhan penyakit ini akan semakin baik. Di Indonesia setiap 1 jam, 1 wanita meninggal karena penyakit ini, untuk itu sosialisasi ini harus gencar dilakukan sehingga pengetahuan masyarakat khususnya para ibu tentang kanker serviks dapat ditingkatkan dan bisa melakukan pencegahan dini. “Di Badung sendiri hampir semua desa di enam kecamatan sudah mendapatkan sosialisasi

ini. Khusus untuk kanker serviks dan kanker payudara, langkah pencegahannya sederhana tapi tingkat keakurasiannya cukup tinggi yaitu dengan metoda pap smear dan metoda IVA. Kedua metode ini sudah ada di Badung, baik di Klinik Ratna YKI Cabang Badung dan seluruh Puskesmas di Badung,” ujarnya sembari menambahkan dengan adanya program JKN-

BPJS seluruh anggota JKN-BPJS mendapatkan pelayanan secara gratis. Sementara Dirut PDAM Badung, I Made Subargayasa mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai wujud dalam menyambut acara Ulang Tahun ke 38 PDAM Tirta Mangutama Badung. Dan sosialisasi ini juga merupakan moment yang penting untuk mengetahui lebih jauh tentang kanker serviks. Sebagai

pelayanan publik secara utuh dalam memberikan layanan yaitu memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat maka faktor kesehatan merupakan salah satu indikator yang sangat penting. “Semoga nantinya karyawan/karyawati bisa menambah wawasan tentang kesehatan dan dapat memahami tentang bahaya dan pencegahan dari kanker serviks itu sendiri,”ungkapnya. W-014

DENPASAR-Fajar Bali Lomba layang-layang belakangan ini seakan menjadi trend tersendiri. Penyelenggaraan lomba pun kian merambah hingga ke tingkat banjar. Kendala utama penyelenggaraan lomba layang-layang adalah lahan yang cukup luas menampung para pelayang berikut layangan berukuran besar, tidak menjadi persoalan. Terbukti, Warga Banjar Semaga, Desa Penatih, Denpasar Timur tidak kehabisan akal untuk dapat mengelar “Pesta Rare Angon” dengan memanfaatkan lahan sawah yang tengah kekeringan. “Kebetulan areal sawah di Subak Paang ini kering, kesulitan air sehingga kami manfaatkan untuk lomba layang-layang,”

ungkap Ketua Panitia Semaga Kite Festival 2014, Arya Wikasita Kusuma, Minggu (7/9) kemarin. Arya pun menyebut, lomba yang baru pertama kali digelar oleh STT Banjar Semaga, Desa Penatih, Dentim ini rencananya akan berlanjut setiap tahunnya. “Kali ini sawah kering karena sedang ada perbaikan bendungan. Sehingga aliran air tidak bisa ke sawah, lahan pun kering dan kami manfaatkan untuk lomba, serangkaian HUT STT,” jelasnya, seraya mengaku sudah koordinasi dengan para petani supaya diizinkan menggunakan lahan ini untuk lomba. Perlombaan sehari itu diikuti 966 layangan. Seperti biasanya, jenis layangan yang dilombakan antara lain, Janggan, Bebean, Pecukan dan kreasi. Kategorin-

yapun sama yakni anak-anak dan dewasa. “Kami tidak menyangka jumlahnya akan membludak. Karena cuma sehari, jadinya banyak peserta yang kami tolak. Kami melihat bahwa semangat generasi muda untuk melayangan sangat tinggi,” ungkapnya. Meski diselenggarakan di tingkat Banjar, peserta layanglayang dikatakan Arya berasal dari seluruh pelosok di Bali. “Kebanyakan peserta dari jauh seperti Tabanan, Gianyar, Klungkung dan Tuban,” katanya. Arya mengaku bersyukur di Denpasar masih ada sawah yang bisa dijadikan tempat melayangan, sebab menurut informasi yang didengarnya kawasan Padanggalak untuk tahun 2015 sudah tidak bisa lagi dijadikan tempat untuk menggelar lomba

layang-layang. “Di Padanggalak gak bisa lagi tahun depan,” ujarnya. Salah satu tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Denpasar Ketut Budha ditemui di lapangan mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut. “Tujuannya bukan semata mencari juara, diutamakan menjalin persahabatan,” jelas anggota dewan yang diusung PDIP ini. Terkait lahan untuk dijadikan tempat berlomba, dikatakan Ketut Budha setiap tahunnya masih memungkinkan dilakukan di sawah Subak Paang. “Saat musim tanam palawija kan bisa dilakukan. Jangan saat musim padi,” jelasnya. Hanya saja, kata Budha akses menuju areal lomba masih sempit. “Di sini juga terkendala lahan parkir,” imbuhnya. R-004

Pastika Tegaskan Harus Ada Revolusi untuk Tingkatkan Implementasi AKIP Tahun 2014

FB/IST

DENPASAR-Fajar Bali Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menegaskan harus ada revolusi yang cepat untuk meningkatkan implementasi dari Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Provinsi Bali tahun 2014 yang sekaligus sebagai tindak lanjut dari evaluasi AKIP yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Hal ini disampaikan Pastika dalam sambutannya dalam acara pengarahan tindak lanjut hasil evaluasi AKIP Provinsi Bali,bagi seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Bali, Minggu (7/9) di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, yang dihadiri oleh Wagub Ketut Sudikerta, Sekda dan SKPD Provinsi Bali. “Harus ada revolusi agar kita bisa

meningkatkan dan memperbaiki hasil evaluasi AKIP, kalau kita sungguh-sungguh dalam waktu satu minggu semua pasti bisa lebih baik lagi,” tegasnya. Lebih jauh Pastika menghimbau, walaupun saat ini Pemprov Bali sudah mendapatkan predikat C (memadai) namun ke depan Ia berharap akan bisa meraih predikat B bahkan A yakni dengan mengintegrasikan perencanaan, penganggaran dan manajemen kinerjanya sampai mengawal sistem AKIP itu sendiri. Pastika menilai saat ini kelemahan yang ada adalah tidak nyambungnya antara Renstra SKPD karena kurangnya koordinasi dari kepala SKPD dan Ia berharap itu tidak akan terjadi lagi. “Nilai C itu memang lulus, namun kita

FB/HERY

SOSIALISASI-Ketua YKI Cabang Badung, Ny.Ratna Gde Agung bersama Ketua DWP Kab.Badung Ny.Kompyang R.Swandika saat melaksanakan sosialisasi deteksi dini kanker serviks di Kantor PDAM Badung

Warga Semaga Manfaatkan Sawah Kering untuk Lomba Layang-layang

Pemprov Bali Terima Pengarahan dari Tim Evaluasi AKIP

PENGARAHAN-Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan sambutan dalam acara pengarahan tindak lanjut hasil evaluasi AKIP Provinsi Bali,bagi seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Bali, Minggu (7/9) di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali

3

harus lebih baik lagi sekurang-kurangnya B bahkan A sehingga kita harus bekerja keras dan sungguh-sungguh untuk mencapai itu,” himbaunya. Kepala Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Muhamad Yusuf Ateh, Ak, MBA dalam pengarahannya menyampaikan bahwa pemerintahan yang bersih adalah pemerintahan yang akuntabel dan berkinerja sehingga dalam menyusun AKIP di perencanaan semua harus nampak terutama outcome atau tujuannya. Ia menambahkan bahwa satu SKPD dengan SKPD lain memiliki outcome yang berbedabeda. “Outcome dari SKPD tersebut tidak pernah berubah yang berubah adalah kegiatannya sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada saat itu,” paparnya. Sehingga sebelum menyusun AKIP, target yang ingin dicapai harus jelas, begitu pula dengan kegiatannya harus sesuai dengan outcome. Ia pun menegaskan bahwa ini bukan nilai LAKIP namun nilai Akuntabilitas Kinerja yang harus bersama-sama dikerjakan oleh Gubernur, Wagub, Sekda beserta jajaran SKPD. Selain itu, Ia menyatakan bahwa dengan kerja keras Provinsi Bali akan dengan mudah meraih nilai B bahkan A sehingga Ia mengharapkan pemahaman dari para Kepala SKPD itu sendiri. Sementara itu, tindak lanjut dari pengarahan kemarin adalah pemaparan dari Kepala SKPD yang dimulai besok tanggal 8-9 September 2014 di Bappeda Provinsi Bali. W-019*

RRI Gelar Jalan Sehat Indonesia 2014

Jalin Silahturahmi, Sekaligus Mencari Masukan dari Masyarakat DENPASAR-Fajar Bali Jalan Sehat Indonesia memperingati Hari Radio ke-69 berlangsung secara serentak dilakukan oleh RRI di tanah air, Minggu (7/9) kemarin. Di RRI Denpasar melibatkan ribuan peserta, dari unsur TNI, Polri dan masyarakat umum serta para fans RRI, dilepas Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Provinsi Bali TIA Kusuma Wardani, mewakili Gubernur Bali, di depan RRI Denpasar. “Pesertanya luar biasa, tapi ke depan RRI untuk tetap merangkul instansi terkait di setiap kegiatan termasuk Jalan Sehat Indonesia,” pinta Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. Menurutnya, semakin merangkul masyarakat tanpa batas, akan memberi dampak positif terhadap RRI. Jalan Sehat Indonesia itu dilepas tepat pukul 07.00 Wita, melalui Jalan Jayagiri, Cok Agung Tresna, Jalan Merdeka, Jalan Pandu menuju Jalan Hayam Wuruk selanjutnya finish di kantor RRI Denpasar, dengan jarak tempuh 5 kilometer. Sementara itu, Kepsta RRI Denpasar, Made Ardika mengatakan, sangat merespon baik keterlibatan masyarakat termasuk TNI dan Polri dalam kegiatan ini.

Jalan sehat Indonesia di samping menuju badan yang bugar, juga mampu meningkatkan kualitas hubungan antarsesama, yang muaranya pada mutu persatuan dan kesatuan. “Kegiatan ini benar-benar sesuai dengan temanya Melalui Jalan Sehat Kita Wujudkan Peran RRI sebagai Media Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa,” ujar Kepsta RRI Denpasar, Made Ardika. Event ini juga dimanfaatkan Kepsta RRI Made Ardika dengan gagasan baru, yakni menjaring masukan terkait plus-minus RRI Denpasar dari segi program, penyajian, dan daya pancar. Peserta yang memperoleh kupon undian, sekaligus diberi lembaran kertas untuk diisi terkait dengan RRI Denpasar, ujung-ujungnya untuk perbaikan. “Sekali mendayung seribu pulau terlampaui, dengan memberi kupon undian plus kuisioner banyak dampak positif yang diraih, di antaranya tidak perlu mendatangi person/koresponden, dan terkhusus lagi bisa menekan biaya observasi,” ucap Ardika. Hasil kuesioner tersebut, kata Ardika, akan menjadi acuan RRI Denpasar, untuk perbaikan program khusus-

nya yang menyangkut kearipan lokal. “RRI kan Lembaga Penyiaran Publik, sudah seharusnya mencari masukan dari masyarakat, salah satunya melalui kuesioner,” ujarnya. Jalan Sehat Indonesia juga dihibur penyanyi lokal sembari menanti doorprize utama berupa sepeda motor. Pemegang kupon no. 636 atas nama Komang AR Sudiatmika, dari Desa Depaha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, berhak membawa pulang sepeda motor. “Senang sekali, padahal keinginan saya langsung dari Buleleng ke Denpasar hanya ingin mengikuti Jalan Sehat Indonesia dan ingin mengetahui RRI Denpasar,” bebernya. Selain doorprize utama sepeda motor, pada Jalan Sehat Indonesia juga dibagikan berbagai doorprize lainnya. Kegiatan Hari Radio ke-69 dilanjutkan dengan lomba Liku pemeran tokoh dari Drama Tari Arja, melibatkan 15 grup seni, berlangsung di panggung terbuka RRI Denpasar. Sementara itu, Puncak Peringatan Hari Radio ke-69 berlangsung 11 September mendatang, ditandai dengan penyulutan obor Try Prasetya. R-007 Layouter: Soma


DAERAH

4 BPBD Bangli Atensi Meluasnya Kebakaran BANGLI-Fajar Bali Musibah kebakaran di wilayah perbukitan Mendee, Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula , Buleleng mengancam keberadaan hutan di wilayah Kintamani , Bangli. Pasalnya, lokasi kebakaran berada di daerah perbatasan dua kabupaten itu. Untuk mengantisipasi agar jangan sampai kebakaran merambah ke kawasan hutan Kintamani , BPBD Bangli telah melakukan langkah antisipasi. Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, I Wayan Sugiartha saat dikonfirmasi terkait isu merambahnya api hingga masuk wilayah Bangli, Minggu (7/9) mengatakan, bertalian terjadinya kebakaran di bukit Mendee , memang sejauh ini api belum sampai merambah hingga masuk kawasan hutan yang ada di Kecamatan Kintamani, Bangli . Namun demikian pihaknya telah melakukan langkah- langkah antisipasi—di mana beberapa petugas dari BPBD Bangli dan juga petugas dari Resot Pengelola Hutan (RPH) Singaraja stand bay di Desa Siakin , Kintamani. “Sejauh ini api belum sampai masuk wilayah hutan yang ada di kawasan Kintamani, “ tegasnya. Namun demikian, melihat lokasi kebakaran berada di wilayah perbatasan , maka potensi api akan menjalar hingga masuk wilayah Bangli memang sangat tinggi . Untuk itu pihaknya akan terus melakukan pemantauan . Lantas disinggung apakah telah ditempatkan mobil damkar di Desa Siakin untuk langkah antisipasi ? Sugiartha mengatakan sejauh ini belum sampai menempatkan damkar di Siakin. “ Kita akan terus pantau jika kondisnya memburuk atu api hingga mendekati permukiman penduduk baru kita turunkan mobil damkar, “ ujarnya . W-002

Tim Kesenian Gianyar Jadi Favorit di Festival Kesenian Yogyakarta

GIANYAR- Fajar Bali Kehadiran tim kesenian Kabupaten Gianyar pada Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XXVI Tahun 2014, menjadi daya tarik tersendiri warga Yogyakarta dan sekitarnya. Selain Bali memang dikenal dengan seni budayanya, pertunjukan seni berjudul “Karebut Kumbakarna” di Area Plaza Pasar Ngasem Yogyakarta, Sabtu (6/9) malam dikemas dalam empat pertunjukan seni dengan melibatkan 122 penari. Alhasil penampilan duta seni Bali ini mampu menghipnotis ribuan penonton yang memadati arena festival tahunan ini. Apalagi dalam pementasan menggunakan ogoh-ogoh sebagai perwujudan Kumbakarna, membuat penonton kian penasaran. Bahkan, Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar, berkesempatan hadir untuk memberikan dukungan. Pertunjukan seni dibawah garapan Made Sidia ini dikemas cukup unik yakni dalam satu judul terdapat empat pertunjukan seni dengan jalan cerita berurutan atau bersambung. Suara cak yang menggema, disusul peperangan antara Rama beserta pasukan kera melawan Kumbakarna yang seru membuat penonton tak henti-hentinya memberikan aplaus. Pementasan diawali pesantian mengulas kisah peperangan antara Rama dan Rahwana. Lanjut pertunjukan Wayang Kulit mengisahkan pertemuan Rama dengan Sugriwa untuk menyusun siasat perang melawan Kumbakarna. Jalan cerita kemudian bersambung lewat pertunjukan Wayang Wong mengisahkan perdebatan Kumbakarna dengan Rahwana sebelum maju ke medan laga. Intinya, Kumbakarna mau berperang untuk membela negerinya yang telah diserang, bukan untuk membela Rahwana. Sampai akhirnya puncak peperangan antara Rama dan pasukan kera melawan Kumbakarna lewat pertunjukan cak Bona. Usai pertunjukan, semua penonton berdiri dan memberi aplaus atas penampilan tim kesenian Gianyar ini. Bahkan banyak diantara mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk foto bersama dengan duta seni Bali ini. Made Sidia usai acara mengaku puas dengan penampilan duta-duta seni Gianyar yang mampu menydot ribuan penonton. Terkait penggunaan empat pertunjukan seni dengan satu jalan cerita, menurut pemilik sanggar paripurna Bona yang juga Dosen Pedalangan ISI Denpasar ini, untuk memperkenalkan beragam potensi seni budaya di Bali dan Gianyar khususnya. “Garapan merupakan sebuah kreasi agar pertunjukan tidak menoton dan masyarakat bisa menyaksikan satu cerita dalam pertunjukan yang berbeda,”terangnya. Menurut Sidia, pesan dari pertunjukan ini adalah sifat ksatria dan kenegerawanan dari Kumbakarna yang rela mati untuk membela tanah kelahirannya, bukan untuk membela Rahwana yang angkara murka. Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar IGN. Wijana yang ikut mendampingi Bupati Agung Bharata menjelaskan, penampilan tim kesenian Gianyar untuk memenuhi undangan FKY ikut berpartisipasi. “Rencananya tim kesenian Yogyakarta juga akan kita undang untuk pentas seni pada HUT Kota Gianyar nanti,” terang Ngurah Wijana. W-005

FAJA R BALI

SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Rumah Dadong Siang Mulai Dikerjakan Upacara Ngeruak Dihadiri Pemimpin Umum FAJAR BALI Pembuatan rumah bantuan Fajar Bali untuk Dadong Siang sudah dikerjakan. Bahkan pengerjaan rumah mungil ini pun telah sampai pada pembuatan dasar setelah sebelumnya proses ngeruak dihadiri oleh Pemimpin Umum Fajar Bali, IGM Wisnu Mataram. Untuk penyelesaiannya diperkirakan selama dua puluh hari yang dilakukan oleh tukang warga setempat. AMLAPURA-Fajar Bali Pemimpin Umum (PU) Fajar Bali, IGM Wisnu Mataram, mengatakan, proses pengerjaan rumah sudah sampai pada pembuatan dasar rumah dengan anggaran mencapai Rp 30 juta rupiah. Dana pembangunan rumah untuk Dadong Siang,(80) tersebut merupakan dana sumbangan dari pembaca Fajar Bali yang dihimpun melalui dompet dana punia. “Sumber biayanya dari dompet dana punia yang disumbangkan oleh pembaca Fajar Bali. Targetnya pengerjaan sudah selesai dalam dua puluh hari ke depan,” ucap IGM Wisnu Mataram. Dalam proses pengerjaan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada salah seorang tukang di Banjar Dinas Batu Madeg, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem, yang bernama I Wayan Mudra. Selain melibatkan warga se-

FB/BUDIASA

Pembangunan rumah Dadong Siang bantuan Fajar Bali mulai dikerjakan.

tempat, pengawasan juga dilakukan oleh aparat Desa Tista agar hasil pengerjaan rumah tersebut benar-benar sesuai dengan bestek bedah rumah milik Pemprov Bali. “Kita sengaja mengoptimalkan tenaga dan tukang yang mengerjakan dari daerah setempat agar samasama rasa memiliki itu ada,” ucapnya Wisnu menambahkan. Pimpinan Fajar Bali itu kem-

bali mengharapkan kepada pembaca Fajar Bali untuk turut serta membantu pemerintah dalam upaya membantu sesama terutama yang kurang mampu. Dengan harapan semakin banyak lagi program rumah maupun membantu keluarga kurang mampu. Bahkan, secara khusus untuk warga Karangasem jika ingin menyalurkan bantuannya bisa melalui program dana punia

Fajar Bali yang nantinya dana yang terkumpul bisa disumbangkan kepada warga Karangasem. “Pihak instansi pemerintah dan swasta di Karangasem juga bisa menyalurkan bantuannya melalui program dompet dana punia di Fajar Bali. Nanti kami yang memfasilitasinya,”ucapnya lagi. Seperti diketahui dompet dana punia Fajar Bali diseleng-

garakan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, dibuka sejak 27 Maret 2014 dikuatkan dengan izin Gubernur Bali No.460/08928/III/BPMP/2014. Dompet ini dibukan semata untuk membantu masyarakat Bali—kususnya warga miskin. Dompet ini terbuka untuk umum dan nama mereka yang menyumbang akan dimuat di harian ini.W-016

Panca Wali Krama Perdana di Pura Gunung Lebah Desa Pakraman Banda Libatkan 18 Desa dan Puluhan Sesuhunan Barong

GIANYAR-Fajar Bali Upacara Panca Wali Krama yang merupakan upacara perdana di Pura Gunung Lebah, Ubud pada tanggal 8 Oktober 2014 mendatang melibatkan 18 desa serta puluhan sesuhunan Barong Ket. “Upacara Panca Wali Krama ini digelar berdasarkan petunjuk dari Ida Pedanda Aan Klungkung,” kata Manggalaning Karya, Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Minggu. Kata pria yang dipanggil Cok Ace itu, pada Upacara Panca Wali Krama itu melibatkan 18 Desa Pekraman, dan upacara pemelastian atau membersihkan pretima atau stana Ida Bhetara dilakukan di Pura Masceti, Keramas. Dan, pada saat upakara itu akan dipersembahkan 14 kerbau serta binatang langka lainnya seperti kijang dan lain sebagainya. “Pada upacara tahun 1991 saja melibatkan 38 sesuhunan barong Ket, kalau upacara sekarang lebih dari itu,” katanya. Lebih jauh Cok Ace mengatakan, upacara ini dilaksanakan usai renovasi Pura Gunung Lebah seluas kurang lebih 2 hektare. “Wewangunan atau ban-

Gapura Desa

FB/ARTAYASA

FB/ARTAYASA

Cok Ace selaku Manggalaning Karya dan Cok De Disaener Pura Gunung Lebah.

gunan pada tahun 1917 terjadi gejor Bali atau gunung meletus, kemudian pura ini bergeser ke Selatan, kini wal i an g ke tegak dumun atau dikembalikan ke tempat semula,” ujarnya. Dan, berdasarkan purana atau pustaka suci Markandya disebutkan Pura Gunung Lebah nunggalin wiwitan miwah wekasing urip atau mulai dari titik ’0’. “Di Pura inilah dipertemukan dua dunia panas dan dingin,” katanya. Pada abad ke - 9, kata Cok Ace Gunung Lebah dipakai tempat tinggal serta yoga semadi oleh Rsi Markandya. Hal ini dibuktikan dengan pelinggih atau bangunan batu lempeh yang sering dipakai

Rsi Markandya beryoga. Disamping itu, juga ada lesung sebagai ciri adanya kehidupan di jaman itu. Lebih jauh, di Pura Gunung Lebah yang merupakan Pura Dang Kahyangan telah melahirkan banyak keputusan soal keumatan pada saat rapatrapat PHDI Tjampuhan. Sementara itu, disainer atau seniman Pura, Cokorda Gde Raka Sukawati mengatakan pihaknya bersama seniman lainnya mengerjakan pelinggih atau bangunan Pura di Pura Gunung Lebah selama 1,5 tahun. “Inilah penggabungan rasa bakti, sehingga mampu mewujudkan bangunan seperti ini,” jelasnya. W-005

Inginkan Pemekaran

SEMARAPURA-Fajar Bali Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) akhirnya melakukan verifikasi terhadap keinginan Desa Pakraman Banda untuk memekarkan diri dan lepas dari Desa Pakraman Takmung. Verifikasi yang dilakukan oleh MMDP ini guna mencocokkan dan memverifikasi data untuk memenuhi desa tersebut menjadi sebuah desa pakraman. Bila sudah memenuhi persyaratan maka usulan Desa Pakraman Banda ini dibawa ke Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) untuk mendapat pengesahan. Panitia pemekaran Desa Adat Banda, Ketut Arsa menjelaskan sejak tahun 2008 Banjar Adat Banda sudah mengundurkan diri dari Desa Pakraman Takmung. Permohonan pengunduran diri itu sudah mendapat persetujuan dari Desa Pakraman Takmung, sesuai surat Keputusan Bendesa Pakraman Takmung tanggal 24 Mei 2008, nomor 57/SK/DP/ Tkm-V/2008. Latar belakang pengunduran diri itu, Banjar Adat Banda ingin mandiri sekaligus berperan aktif dalam melestarikan Agama Hindu. ”Persyaratan untuk menjadi desa pakraman sudah kami penuhi, dan saat ini menurut

kami sudah lengkap,” terang Ketut Arsa. Disebutkannya, Banda sudah memiliki Parahyangan (kahyangan tiga), meliputi Pura Puseh, Pura Desa, Pura Dalem dan Setra dengan Pura Prajapatinya. Unsur palemahan, pekarangan dengan telajakan, bale banjar juga sudah dimiliki oleh Banjar Banda. ”Terkait pawongan, Banjar Adat Banda memiliki warga pengarep sebanyak 256 KK dan kami juga bersedia membuat awig-awig desa pakraman,” tegas Ketut Arsa lagi. Ketua MMDP Klungkung, Ketut Rupia Arsana menyampaikan syarat-syarat pembentukan desa pakraman sesuai hasil Pesamuan Agung Desa Pakraman I. “Verifikasi ini untuk mencocokan administrasi dengan fakta di lapangan,” tandas Rupia Arsana. Salah seorang tokoh masyarakat Banda, Nyoman Gunarsa berpendapat, semakin banyak muncul desa pakraman akan semakin bagus sebagai upaya membentengi adat dan budaya Bali. “Asal desa pakraman bisa mandiri, semakin banyak ada desa pakraman semakin bagus untuk membentengi budaya Bali,” tegas Gunarsa.W-010

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Bupati Suwirta Hadiri Ngaben Massal di Desa Suana dan Gepuh SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Klungkung Nyoman Suwirta didampingi Ny. Rayu Suwirta menghadiri upacara pitra yadnya (ngaben) massal di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Sabtu (6/9). Turut serta dalam kunjungan ini anggota DPRD Kabupaten Klungkung Dapil Kecamatan Nusa Penida Kadek Jana dan Camat Nusa Penida, Ketut Sukla. Kelompok ngaben massal yang dikunjungi saat ini adalah kelompok ngaben massal di Desa Suana dan di Desa Pakraman Gepuh, Kecamatan Nusa Penida. Kedua Desa ini akan melaksanakan ngaben massal dengan waktu yang berbeda. Terlihat dalam kunjungan ini warga dengan antusias mempersiapkan segala perlengkapan upacara. Baik itu sesajen yang dikerjakan oleh ibu-ibu maupun sarana petulangan seperti bade dan singa yang dikerjakan bersamasema oleh kaum laki-laki. Menurut Bendesa Desa Pakraman Gepuh, Made Sujana, upacara pitra yadnya (ngaben) kali ini melibatkan sebanyak 20 sawa dan 50 ngelungah. “Selain ngaben, kami juga melaksanakan upacara ngelungah,” ujar Made

Sujana. Puncak ngaben dilaksanakan Minggu (7/9) di Setra (kuburan) setempat dengan melibatkan seluruh krama adat. Sementara itu, upacara pitra yadnya (ngaben) massal di Desa Suana, puncak upacaranya akan dilaksanakan pada Kamis (18/9) dengan melibatkan sebanyak 17 sawa. Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta pada kesempatan ini mengapresiasi semangat warga (krama) dalam beryadnya. Menurutnya, melalui ngaben massal yang dilandasi semangat gotong royong ini, rasa kebersamaan krama dapat terus terjaga. “Mari kita jaga dan tingkatkan rasa persaudaraan ini,” ajak Bupati Suwirta. Selain itu, dengan didasari rasa tulus iklas dalam beryadnya, Bupati berharap upacara ini dapat berjalan lancar dan labda karya. “Mari dasari yadnya ini dengan rasa tulus,” pungkasnya. Sementara warga menyatakan terimakasih atas perhatian Bupati terhadap warga yang menyelenggatakan upacara ngaben massal ini. “Kami menyatakan terima kasih kepada Bapak Bupati yang bersedia hadir di tengah-tengah warga kami,” katanya.W-010

FB/SARJANA

Bupati Suwirta didampingi Nyonya Rayu Suwirta hadiri ngaben massal di Desa Suana.

Layouter: Soma


DAERAH

FAJA R BALI SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG

5

Kasus Lelut, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Korban Tewas Diduga Dilindas Sepeda Motor Jajaran Polsek Seririt menetapkan dua orang sebagai tersangka atas penemuan mayat di depan Diskotik Grand Surya yang kemudian diketahui korban bermana Putu Santika alias Lelut (34), warga Banjar Dinas Tengah, Desa Busungbiu, Buleleng.

FB/Agus

Pasar darurat yang ada di Kecamatan Seririt mulai ditempati pedagang,

Pasar Darurat Mulai Ditempati Pedagang PASAR darurat yang ada di Kecamatan Seririt, Minggu (7/9) kemarin mulai ditempati oleh para pedagang pasca terbakarnya pasar seririt beberapa bulan lalu. Meski pun para pedagang menolak dilakukan relokasi, akhirnya mereka menyerah dan mau menempati pasar darurat yang disediakan pihak PD Pasar yang menggunakan Terminal Seririt sebagai pasar darurat. W-008

Meresahkan, Balapan Liar Ditindak NEGARA- Fajar Bali Aksi balapan liar yang kerap terjadi setiap malam minggu, di Kota Negara, membuat aparat petugas kepolisian di Jembrana harus bertindak tegas. Balapan liar atau trek-trekan yang dilakukan anak-anak muda, juga kerap meresahkan masyarakat, utamanya para pengguna jalan. Untuk menindak aksi balapan liar tersebut, Satuan Lalu Lintas, Sat Reskrim dan Sabhara Polres Jembrana melakukan operasi sekitar pukul 24.00 wita, Sabtu (7/9) malam. Operasi yang lebih dipusatkan di seputaran Kantor Bupati Jembrana dan jalan Ngurah Rai tersebut dipimpin langsung Waka Polres Jembrana, Kompol Hagnyono. Operasi yang mendadak dilakukan jajaran Polres Jembrana, membuat kalang kabut bagi anak-anak muda yang melakukan aksi balapan liar di sekitar Kantor Bupati Jembrana. Seluruh akses jalan menuju dan keluar areal Kantor Bupati ditutup oleh petugas. Dalam oprasi tersebut, sempat dilakukan kejarkejaran antara petugas dengan anak-anak muda yang melakukan balapan liar. Bahkan Kasat Reskrim, nyaris tertabrak. Akhirnya, aksi tersebut dapat diamankkan dan pelakunya ada yang masih berstatus pelajar SMP serta tak mengantongi SIM. Setelah dilakukan operasi selama tiga jam, sedikitnya 50 sepeda motor lebih berhasil diamankan. Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP I Gede Sumadra Kertiawan mengatakan meskipun pengendara balapan liar memiliki surat-surat kendaraan, tetap diamankan karena berkelakuan tidak wajar dalam berkendaraan di jalan raya. Ditambah lagi, apalagi tidak sama sekali membawa suratsurat, pelangggarannya lebih fatal. Seluruh yang tertangkap balapan liar, ditilang dan motornya diamankan. Dari puluhan anak muda yang berhasil ditilang, dua di antaranya perempuan yang masih berstatus pelajar kelas satu SMA swasta di Negara. Mereka diamankan karena diduga sedang minum-minum miras di Taman Pecangakan Negara. Sementara, Waka Polres Jembrana, Kompol Hagnyono usai oprasi mengatakan karena belakangan ini balapan liar cukup meresahkan, sehingga perlu ditindak dengan menggelar oprasi. Menurutnya, operasi semacam ini akan kerap dilakukan secara rutin, untuk meminimalisir balapan liar tersebut. Bagi para pelanggar, dikenakan tilang melanggar pasal 283 yo pasal 106 ayat 1 UU lalu lintas tahun 2009, yakni mengendarai sepeda motor dengan cara tidak wajar dengan acaman denda maksimal Rp 750 ribu. W-003

Jembrana Buka AK, Siapkan Geliat Pariwisata

NEGARA-Fajar Bali Untuk meningkatkan dunia kepariwisataan di Jembrana, Pemkab Jembrana menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan melalui jalur pendidikan formal. Untuk menyiapkan SDM tersebut, Pemkab Jembrana membuka SMKN Pariwisata yang sudah berjalan diawal tahun 2014. Tak hanya itu saja, Bupati Jembrana Putu Artha juga memenuhi aspirasi masyarakat, dengan membuka Akademi Komunitas (AK) yang nanti menjadi cikal bakal Perguruan Tinggi Negeri di Jembrana, terutama mempelajari Kepariwisataan dengan Program Diploma 1. Untuk dunia kepariwisataan, perkembangan pembangunannya lebih diarahkan pada Kecamatan Pekutatan. Akademi tersebut bahkan telah memperoleh ijin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 4807/E.E2.1/ KL/2014. Mata kuliah yang akan dipelajari untuk tahap pertama adalah Front Office, Tata Hidangan dan Tata Graha. Untuk melihat hal tersebut, Bupati Jembrana Putu Artha melakukan pengecekan ke gedung Akademi Komunitas Negeri Jembrana, yang berlokasi di Gedung UPTD Pendidikan dan Pelatihan Jembrana, Jumat (5/9) kemarin. Bupati mengecek ruang kelas termasuk ruangan pendukungnya, yang nanti dipakai untuk mahasiwa serta staf pengajar. Kadis Dikporaparbud I Nengah Alit yang ikut dalam pengecekan kemarin mengatakan untuk pendaftaran mahasiswa barunya, sudah dibuka sejak Bulan Agustus dan ditutup pada 8 September mendatang. Untuk pendaftar sebagai mahasiswa pertama, akan digratiskan biaya pendaftaran serta biaya pendidikan lainnya, termasuk uang gedung. Pelajaran yang diberikan, yakni ilimu perhotelan,dengan mempelajari tiga bahasa,.Inggris,Jerman dan Jepang. Bupati Artha mengatakan dibangunnya AK yang mengarah ke Perguruan Tinggi Negeri di Jembrana ini, untuk meringankan masyarakat Jembarana,agar tidak lagi kuliah ke luar Jembrana. Disamping biayanya yang tinggi, juga jaraknya cukup jauh. Dibangunnya AK ini akan menjadi cikal bakal Perguruan Tinggi Negeri yang kerjasama dengan Politeknik “AK ini bukan swasta, tapi negeri dan yang terpenting lulusan akademi sudah pasti akan diterima di hotel-hotel berbintang terutama yang ada di Bali dan Jembrana, karena AK sejak awal telah melakukan kerjasama dengan sejumlah hotel di Bali dan Jembrana “ terangnya. W-003

SINGARAJA-Fajar Bali Kedua tersangka berinisial GP (34), warga Banjar Sibang, Desa Patemon, Kecamatan Seririt yang masih berstatus sebagai security di Diskotek Grand Surya Seririt dan ES alias D (43) asal Banjar Dinas Sibang, Desa Patemon, Kecamatan Seririt yang diketahui mantan security GS. Tersangka GP diketahui sebagai dalang utama atas kematian Lelut, sementara ES alias D diketahu sebagai pembacok dua ban mobil Avanza dengan nomor polisi DK 854 AM milik korban yakni dibagian depan kanan dan ban kanan belakang dengan menggunakan bionet yang mengakibatkan korban tidak bisa lari dari aksi pembunuhan itu. Kapolsek Seririt saat dikonfirmasi via telepon genggamnya, Minggu (7/9) siang kemarin menyebutkan, aksi pembunuhan berawal saat korban Lelut datang ke Diskotek Grand Surya sekitar pukul 02.00, Selasa (2/9) dini hari. Saat itu korban datang bersama enam orang temannya. Saat korban dan rekan-rekannya dancing di Hall Diskotek, sempat terjadi ketegangan kemudian korban sempat memprotes lantaran kurang puasnya saat dencing di diskotik GS. Pernyataan ketidakpuasannya itu disampai-

kan kepada tersangka GP yang saat itu melakukan penjagaan di pintu depan diskotik yang berujung terjadi aksi saling tangtang di halaman parkir. Setelah saling tangtang, adu otot sempat terjadi kemudia adik korban Lelut yang bernama Ketut Suastana (18) menerima bogem mentah dari salah satu security. Hal itu memancing emosi korban Lelut. Korban lalu mengantarkan rekan-rekannya ke Busungbiu dan kembali lagi ke Diskotek Grand Surya untuk menyelesaikan masalahnya dengan tersangka GP. Saat itu, korban disebutkan sudah dalam kondisi mabuk berat dan sempat disenggol oleh tersangka GP yang langsung membuat korban jatuh. Kondisi itu membuat tersangka GP kalap. ”Korban ditabrak lima kali menggunakan sepeda motor Skywave P 5285 ES yang kami temukan di parkir belakang Diskotek GS. Pertama ditabrak di tangan kiri, kedua tangan kanan, kaki, leher, dan terakhir tubuh,” jelas Kapolsek Seririt Kompol Ida Bagus Dedy Januartha. Diduga kuat tabrakan terakhir pada tubuh korban, yang menyebabkan korban meninggal dunia. Mengingat hasil otopsi di RS Sanglah menyebutkan jika korban meninggal dunia, akibat

TABANAN-Fajar Bali Empat penyandang cacat di Kecamatan Marga, Tabanan menerima bantuan kursi roda dari Yayasan Sosial Ekalawya Educare Foundation yang bekerja sama dengan Dinas Sosial Tabanan, Sabtu (6/9) . Penyerahan bantuan kursi roda dan tongkat bantu jalan tersebut, diharapkan mampu meringankan beban mereka dan memandirikan penyandang cacat yang ada di Tabanan. Empat penyandang cacat yang diberikan bantuan secara marathon tersebut, adalah I Ketut Kantun asal Banjar Lodalang, Kukuh, Ni Nyoman Perni asal Banjar Tatag, I Made Admika asal Banjar Petiga Kangin, Ni Wayan Candra Puspita Sari asal Banjar Semingan. Selain mereka, masih ada I Made Suardana (60) asal Banjar Geluntung Kelod yang menerima bantuan tongkat bantu jalan. Dalam memberikan bantuan

kali ini, yayasan besutan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti ini juga menggandeng Yayasan Bunga Mulia. Berbagai aksi sosial terus dilakukan Yayasan Ekalawya Educare Foundation sejak didirikan tahun 2000 lalu, seperti memberikan bantuan kepada para penyandang cacat hingga memberikan beasiswa bagi siswa yatim piatu. Perwakilan dari Yayasan Ekalawya Educare Foundation menjelaskan, bantuan yang secara rutin diberikan kepada mereka yang membutuhkan sebagai upaya untuk memandirikan para penyandang cacat. Salah satunya dengan memasukan mereka ke program kerja sehingga mereka bisa mandiri dengan kemampuan yang dimiliki. “Kami berharap melalui kegiatan ini, kami bisa membantu mereka yang membutuhkan. Karena kepedulian antar sesama bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun menjadi

FB/Agus

Mobil korban yang kedua bannya kempes diduga akibat ditusuk pelaku. Mobil ini kini jadi barang bukti.

tulang iga korban menusuk pembuluh darah setelah ditabrak tulang punggung korban dengan kecepatan tinggi. Dedy menegaskan penyidikan polisi dalam kasus pembunuhan itu belum selesai. Polisi menduga ada lebih dari tiga orang tersangka yang terlibat dalam tewasnya Putu Santika alias Lelut. Setidaknya polisi masih memburu dua tersangka

lain dalam kasus itu. ”Kami masih menyelidiki terus. Sudah 20 saksi yang kami periksa, dan kami tegaskan kami belum selesai. Mudah-mudahan para pelaku yang lain cepat kami bisa ungkap karena kami yakin selain dua orang yang sudah kami amankan ada tersangka yang lain,”tegas Dedy. Saat ini dua tersangka yang telah diamankan polisi dike-

nakan dua pasal berbeda. Tersangka GP dikenakan pasal 338 KUHP subsidair pasal 351 ayat 3 KUHP. Sementara tersangka ES alias D, dikenakan pasal 1 dan pasal 2 Undang-Undang Darurat. Seperti diberitakan sebelumnya, korban Putu Santika alias Lelut, ditemukan tewas di depan Diskotek Grand Surya, sekitar pukul 04.00 pagi, Selasa (2/9) lalu. W-008

Dinsos Bantu Empat Penyandang Cacat tanggung jawab kita semua,” jelasnya. Dirinya juga menyatakan, meski mereka memiliki keterbatasan fisik, namun mereka juga mampu melakukan sesuatu layaknya manusia normal lainnya. Dirinya juga berpesan kepada mereka-mereka yang memiliki keterbatasan fisik, jangan pernah berkecil hati dan putus asa. Meski memiliki keterbatasan, kita harus berjiwa besar dan berguna bagi masyarakat lainnya. “Jangan pernah terpuruk dan putus asa. Jadilah manusia yang berguna untuk masyarakat banyak,” ungkapnya. Rasa terima kasih juga diungkapkan oleh Perbekel Petiga, I Made Darmadiyasa kepada semua pihak yang telah membantu warganya yang kurang beruntung. Tidak hanya kepada pemerintah Kabupaten Tabanan, namun juga yayasan sosial lainnya, seperti Yayasan Ekalawya Educare Foundation maupun Yayasan Bunga

FB/Doni

Para penyandang cacat menerima bantuan dari Dinas Sosial Tabanan bekerjasama dengan Yayasan Ekalawya Educare Foundation.

Mulia. “Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Kedepan kegiatan sosial seperti ini dapat terus ditingkatkan,” harapnya. Tidak hanya memberikan bantuan, pada kesempatan tersebut juga dilakukan pen-

injauan kepada mereka yang akan menerima bantuan. Diantaranya, Putu Dedy Saputra (6) asal Banjar Petiga Kangin, I Made Begeh dan I Made Kariana asal Geluntung, Marga serta I Wayan Hendra dan Made Doni asal Banjar Semingan, Petiga. W-004

Janda Miskin Bersama Tiga Anak Tinggal di Gubuk

Merasa Prihatin, Bupati Langsung Bantu Bedah Rumah NEGARA-Fajar Bali Kondisi memprihatinkan dari keluarga miskin Sayu Putu Suparmi (65), warga Banjar Sombang Kelod Desa Tukadaya Kecamatan Melaya. Suparmi hidup bersama tiga anaknya di sebuah gubuk reot, berdinding anyaman bambu, beratap buyuk serta lantai rumahnya beralaskan tanah. Lebih miris lagi, setiap harinya tanpa penerangan listrik dan hanya memiliki satu kamar. Bila hujan, dipastikan akan bocor, karena kondisi atapnya sudah banyak yang berlubang dan compang camping. Bahkan kondisi dapurnya juga cukup memprihatinkan. Suparmi yang menjanda sejak tiga belas tahun, Sabtu (6/9) mengaku tanah yang ditinggalinya ini, merupakan pemberian saudaranya, empat tahun lalu. Sebelum menempati gubuk ini, dia bersama anak-anak bertempat tinggal di Banjar Tetelan Desa Candikusuma Melaya. “Saya sempat ditawari untuk mendapatkan bedah rumah sebelumnya, tetapi saya tidak mau, karena waktu itu, tanah yang saya tempati ini belum menjadi hak milik saya. Tetapi sekarang sudah menjadi milik saya,” ujar Suparmi. Tanah seluas lima are ini, dia tempati dengan membangun apa adanya, agar bisa untuk berteduh. Sehari-hari dia bekerja serabutan, karena masih menanggung anak bersekolah. Dari hasil pernikahan dengan suaminya, dia memiliki tujuh orang anak. Empat di antaranya sudah menikah dan tak bertempat tinggal di luar.Sedangkan tiga anaknya lagi, satu di antaranya masih

duduk kelas 9 di salah satu SMP dan dua anak laki-laki lagi sudah bekerja serabutan juga. Kedua anak laki-lakinya itu, hanya luluas Sekolah Dasar. “Karena susah untuk makan, kedua anak saya itu, memilih bekerja sebagai buruh dan putus sekolah.Semuanya untuk makan,” ujarnya. Sehari-hari Suparmi sebagai buruh serabutan, terkadang bekerja jadi buruh padi dan juga membuat banten. Bila tak ada untuk membeli beras, dia terkadang memasak semangkok nasi jagung dengan lauk rebusan daun singkong yang diperoleh dari sekitar rumahnya. Bahkan bila tak punya apa-apa lagi, ada tetangganya yang turut membantu memberikan makanan, namun itu tak terjadi setiap hari. Untuk menanak nasi dan memasak lauknya, dia hanya menggunakan kayu bakar. Kondisi memprihatinkan tersebut, langsung mendapat respon dari Bupati Jembrana Putu Artha dan jajarannya. Setelah mendapat laporan, Bupati Artha kaget dan langsung datang ke rumah Suparmi, Sabtu (6/9). Melihat kondisi rumahnya termasuk kamar di dalamnya, Artha yang didampingi istrinya, Ni Kade Ari Sugianti Artha, sempat tertegun, karena kondisinya sudah tidak layak huni. Tempat tidurnya terlihat hanya dua dan hanya beralaskan matras tipis dengan plastik. Saat ditinjau Bupati Artha, tampak Suparmi memasak nasi jagung serta sayur singkong. Bupati Artha langsung menghubungi Kepala Bank Pembangunan Daerah

FB/PRAMONO

Bupati Jembrana Putu Artha ke rumah Sayu Putu Suparmi, salah satu keluarga miskin di Banjar Sombang Desa Tukadaya Kecamatan Melaya.

(BPD) Bali Cabang Negara supaya secepatnya memberikan bantuan bedah rumah dari program CSR (Corporate Social Responsibility) tahun ini. Tak hanya itu, Dinas Kesos Naker Trans Jembrana juga diperintahkan untuk segera memberikan bantuan terpal, alas tidur serta bantuan bedah rumah. Bantuan bedah tersebut menunggu pengerjaan tahun ini. Artha meminta kepada aparat yang paling bawah di desa, supaya secepatnya menginformasi kepada Pemkab Jembrana,apabila menemukan kondisi warga miskin yang memprihatinkan

seperti Suparmi. “Bila ada warga yang hidupnya menderita dan kesulitan, segera dilaporkan, jangan dibiarkan berlarutlarut, “ tegasnya. Selain itu, Artha juga akan memberikan modal usaha kepada Suparmi, apa yang sudah dilakukan, seperti membuat anyaman daun kelapa sebagai atap rumah. Artha juga berpesan pada Suparmi, bila ada keluhan kesehatan, secepatnya menghubungi kelian banjar untuk menjemput berobat. Selama ini, Suparmi memang masuk dalam buku merah atau tergolong keluarga miskin. W-003 Layouter: Soma


6

SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 | TAHUN XV

EDISI MEMBANGUN DESA Masyarakat Desa memiliki Potensi untuk Maju

Membangun dengan Memberdayakan Masyarakat dan Memanfaatkan Potensi Lokal-Spesifik

Kawasan ini, dulunya sering dipakai untuk acara Gala Dinner kerjasama dengan Hotel Four Season. Dan cita-cita masyarakat di tahun 2015 nanti sudah bisa dilirik wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini, karena selain didukung keseniannya, alamnya juga sangat mendukung.

O

Perbekel Desa Bongkasa, Wayan Jendra

rang-orang sering mengatakan “masyarakat Desa” punya banyak permasalahan terutama kemiskinan. Hampir semua data dan laporan menuliskan, angka keluarga miskin di desa masih tinggi. Padahal kalau kita melihat realita di lapangan, sebenarnya angka yang dilaporkan itu terlalu terpaut jauh. Diduga ini karena pengaruh penentuan kriteria tingkat kesejahteraan oleh berbagai dinas atau instansi dalam memberikan paket bantuan sehingga menyebabkan banyak orang yang menyatakan dirinya miskin. Sesungguhnya masyarakat desa itu memiliki banyak potensi seperti tersedianya lahan pertanian, ternak dan perkebunan yang melimpah. Apabila dimanfaatkan dengan baik, tentu potensi desa ini akan dapat memperbaiki ekonomi mereka. Sayangnya, memang ada beberapa kelemahan mereka yang tidak dapat kita pungkiri. Misalnya pola konsumtif yang cukup tinggi, serta lebih mengedepankan hal-hal yang praktis saja. Ini bisa terjadi karena sudah terlalu terbiasa dengan berbagai bantuan dari proyek pemerintah maupun dari pihak lain (LSM, Perusahaan dan lainnya). Belajar dari pola hidup mereka, sepertinya masyarakat itu sudah diracuni oleh hal-hal yang serba praktis. Pemberian paket-paket pertanian (pupuk kimia, pestisida atau herbisida, benih) menyebabkan mereka sulit untuk berusaha sehingga kesannya kalau tidak ada bantuan maka mereka tidak mau berusaha. Pekerjaan mereka hanya menunggu saja, seakan-akan nasib mereka ditentukan oleh orang lain. Untuk mengubah pola hidup seperti itu sangat diperlukan sekali proses membangun daya kritis mereka. Selain mengetahui apa yang jadi kelemahan, mereka juga perlu disadarkan bahwa mereka memiliki kekuatan. Kekuatan dalam diri mereka maupun yang berada disekitar mereka. Mereka memiliki lahan pekarangan. Ini dapat mereka manfaatkan dengan tanaman sayuran baik untuk kebutuhan seharihari maupun untuk dijual. Begitu juga dengan ternak. Mereka bisa gunakan untuk pengolahan lahan, maupun sebagai bahan pembuatan pupuk organik. Salah satu cara yang dilakukan adalah melibatkan mereka dalam proses monitoring dan evaluasi, karena ini menjadi bagian penting untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan. Pendekatan yang dilakukan lagi adalah pendekatan pada keberhasilan yang sudah ada, bukan pada pendekatan masalah sehingga dapat diketahui

FB/REDY

FB/REDY

kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat yang bisa mendukung kearah pemanfaatan potensi yang ada. Proses monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melibatkan masyarakat sebagai partisipan yang memberikan umpan balik dari apa yang dilakukan maupun yang diamati. Dengan cara ini maka rasa kepemilikan akan sangat tinggi. Belajar dari pengalaman, tidak sedikit pula program yang dinyatakan gagal adalah karena beberapa paket bantuan yang diberikan tidak dapat digunakan dengan baik. Paket modal usaha misalnya malah digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Kalau pendekatan ini terus dilakukan maka akan membuat masyarakat tetap miskin. Kekuatan yang dibangun dari masyarakat akan terus dijaga dan ini akan mendorong lahirnya satu komitmen untuk berubah mencapai kemajuan, mengatasi ketidakberdayaan, mengejar keterbelakangan dan melawan ketidakadilan. Dengan beberapa fenomena diatas tergambar bahwa masyarakat desa sebenarnya memiliki kekuatan. Mereka dapat membangun daya kritisnya sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik, segala kebutuhan bisa dipenuhi, dan semua masyarakat akan sejahtera. Jika kondisi tersebut dapat diwujudkan, maka hampir semua rumah tangga tidak ada lagi yang kekurangan pangan. Mereka dapat memperolehnya dari produksi pemanfaatan lahan pertanian maupun membeli dari perolehan usaha sampingannya, sehingga kebutuhan gizi anak dapat dipenuhi. Selanjutnya kita tidak akan berhenti pada pemenuhan kebutuhan, tetapi kita akan berbicara pada jangka waktu yang panjang. Jika suatu masyarakat sudah sejahtera maka sifatnya akan menggenerasi sehingga tidak ada lagi istilah miskin karena keturunan karena hal itu sudah dikubur dalam-dalam. Inovasi dan pikiran-pikiran kritis akan jadi bagian dari kehidupan mereka. Untuk mengarahkan masyarakat desa pada ‘perubahan’ jelas diperlukan komitmen berbagai pihak yang merasa prihatin dengan masyarakat desa, agar beberapa proses pemberdayaan betul-betul dilakukan. Jangan malah sebaliknya membuat mereka tidak berdaya. Transparansi dan menanamkan nilai-nilai kejujuran serta keadilan menjadi hal penting untuk ditempatkan pada posisi yang paling tinggi. Ini pun akan menjadi teropong yang akan mengarahkan jalannya kegiatan menjadi lebih baik. Kembali menyoal membangun Desa dengan memberdayakan masyarakat dan Memanfaatkan Potensi Lokal Spesifik, Desa Bongkasa di Kecamatan Abiansemal menjadi salah satu desa yang sedang berusaha berkembang, memberdayakan potensi yang dimilikinya. Setidaknya hal inilah yang diutarakan Perbekel Desa Bongkasa, Wayan Jendra. Jika kemudian dikaitkan dengan gelontoran dana yang diberikan Pemkab Badung ke seluruh Desa termasuk ke Desa Bongkasa, maka program prioritas apa saja yang akan di-

siapkan, yang setidaknya bisa digunakan untuk menggali potensi lokal yang dimiliki Desa tersebut? Lebih lengkapnya berikut ulasan Perbekel Desa Bongkasa, Wayan Jendra mengenai potensi Desanya serta harapanya ke Pemkab Badung.

Anggaran yang Dikelola Desa Bongkasa

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten Badung, yang telah membantu seluruh Desa di Kabupaten Badung termasuk ke Desa kami (Bongkasa). Anggaran yang didapat Desa Bongkasa sekitar Rp 3 miliar lebih. Hanya saja, kalau boleh kami juga punya permintaan, agar kedepannya jangan disamakan, antara Desa yang memiliki jumlah banjar cukup banyak dengan Desa yang hanya memiliki beberapa banjar. Artinya, kami di Desa Bongkasa ada 10 Banjar Dinas, sedangkan ada Desa yang hanya memiliki beberapa Banjar saja, namun nilai anggaran yang didapat hampir sama.

Posting Anggaran dan Sasarannya

Dengan jumlah mencapai 10 banjar, tentunya kami (Desa Bongkasa) harus ekstra hati-hati memposting anggaran tersebut. Memprioritaskan banjar mana saja yang harus dibantu dengan nilai anggaran yang tentunya berbeda, karena keperluan setiap banjarnya juga berbeda-beda. Sasarannya, anggaran tersebut kami utamakan untuk pembangunan jalan lingkungan, gang-gang. Kemudian juga ada diarahkan ke Subak, misalnya membikin jalan baru di Subak Citra dan Subak Sengempel. Juga tidak ketinggalan, banjar adat juga kita bantu, yang jelas kami prioritas terlebih dahulu pembangunan infrastruktur jalannya. Khusus untuk di jalan yang berada di Banjar Tanggayuda, disana sebelumnya jalan mati sangat sulit dijangkau masyarakat. Melalui dana APBDes tersebutlah, kami bermaksud memperlebar dan mempavingnya, dan itu sudah berjalan. Kemudian juga untuk perbaikan Jalan Usaha Tani, dimana jalan tersebut digunakan oleh petani untuk mengeluarkan hasil produksi. Yang saat ini sudah berlangsung diantaranya di Subak Citra, dimana kami mendapat bantuan dari PNPM. Dan karena dana PNPM tidak bisa meng-cover semuanya, kita subsidi melalui dana APBDes yang kita miliki.

Menggairahkan Berkesenian dan Menggali Potensi Pariwisata

Untuk di sektor pariwisata, Desa kami dalam proses persiapan menjadi Desa Wisata. Di sini kami memiliki obyek wisata rafting di Banjar Sayan Agung, dari sana setidaknya telah menyerap tenaga lokal cukup banyak, sekitar 90 persennya tenaga lokal. Kemudian

juga ada di Puri Banyuning. Dulunya sering dipakai untuk acara Gala Dinner kerjasama dengan Hotel Four Season. Juga ada obyek wisata yang masih bisa di gali, yakni di Banjar Tanggayuda, dimana lokasi itu ada pohon beringin yang besar, memiliki daya tarik keindahan alam. Dan cita-cita kami di tahun 2015 bisa dilirik wisatawan, karena selain keseniannya, alamnya juga sangat mendukung. Untuk keseniannya, Desa kami pernah meraih juara pertama penari barong di tingkat Propinsi. Semangat berkesenian masyarakat kami sangat tinggi. Bahkan perlu diketahui pula, tokoh-tokoh besar seni berasal dari Desa kami tepatnya dari Griya Gede Bongkasa. Diantara tokoh kesenian yang terlahir dari Bongkasa adalah, seni pedalangan alamarhum Ida Bagus Agra dan Ida Bagus Karang untuk seni tarinya. Dan jika kemudian kunjungan pariwisata di Desa kami kurang menggeliat, maka kami pun berharap bantuan Dinas Pariwisata Kabupaten Badung untuk dapat memperjuangkan keberadaan Desa kami, agar kedepannya potensi wisata yang ada di Desa kami bisa berkembang.

RTS Desa Bongkasa Hampir Tuntas

Jika menyinggung Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Desa Bongkasa, kami berani menyampaikan bahwa jumlah RTS tiap tahunnya mengalami penurunan. Melalui program yang dimiliki instansi terkait, maka di Desa kami hanya sekitar 20 RTS. Demi untuk terus menurunkan angka RTS, kami telah berupaya semaksimal mungkin dengan mendata mana yang benar-benar perlu di bantu dan kriteria masyarakat benar-benar miskin. Untuk sumber daya manusia (SDM) di Desa Bongkasa, sebagian besar anak muda di Desa kami sudah banyak terjun ke dunia pariwisata. Jika sebelumnya banyak pemuda menganggur dan mengkonsumsi miras, maka telah kami upayakan memberikan banyak aktivitas bermanfaat. Salah satunya dengan berkesenian. Upaya kami sudah bisa terealisasi, anak muda di desa Bongkasa sangat aktif dalam berkesenian, dan juga memiliki aktivitas positif lainnya.

Kayu Lapuk di SDN 1 Bongkasa

Untuk di dunia pendidikan, kami juga mohon bantuan agar di SD Negeri I Bongkasa. Di sekolah tersebut beberapa kayunya sudah terlihat lapuk. Sedangkan berkaitan dengan dunia pendidikan di Desa Bongkasa, dapat kami pastikan bahwa saat ini tidak ada masalah, khususnya tidak ada warga yang sampai putus sekolah. Kebetulan saya sebagai ketua komite di SMP Negeri 4 Abiansemal. Kami sudah koordinasi dengan dinas pendidikan, yang tidak dapat diterima di SMP negeri lainnya, kita siap menampung di SMP N 4 Abiansemal. Dan sudah terbukti dan sudah di setujui oleh Dinas Pendidikan Badung.


SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 | TAHUN XV

Berharap Bantuan Penataan di Kawasan Pura Beji Yang juga menjadi prioritas di Desa Bongkasa saat ini, salah satunya adalah kami ingin memperbaiki kawasan Pura Beji ingin di Banjar Bongkasa. Untuk diketahui, di sebelah barat Pura Beji digunakan oleh warga untuk mandi. Dan di hari-hari tertentu tepatnya ketika ada upacara keagamaan di Pura tersebut, Ida Betara Melasti di tempat ini. Persoalannya adalah, pada saat itu berbaurlah masyarakat. Dan untuk mengantisipasi atau untuk mengatur hal tersebut,

Selamat Pagi

makanya kita arahkan untuk pembuatan jalan ke Pura Beji dari arah timur, kita akan buat jembatan dan bale lantang. Pembangunan jembatan tersebut tujuannya untuk memudahkan akses upacara, memisahkan kawasan yang disucikan dengan kawasan lainnya. Meskipun saat ini memang kita anggarkan melalui dana desa, namun tentunya tidak akan cukup. Dengan demikian, kamipun berharap bantuan ke dari Pemkab Badung melalui instansi terkait.

PAK BUPATI Bantuan Bibit Sapi

Akses Jalan Memutar di Wantilan Desa

FB/REDY

Mohon Atensi Dinas Pariwisata Badung Kepada Dinas Pariwisata Badung, karena kami di Bongkasa punya obyek wisata yang bagus. Satu-satunya Pohon beringin besar dan luas hanya ada di Bongkasa, di Banjar Tanggayuda, kami akan berusaha mengembangkan biar bisa dilirik wisatawan menjadi desa wisata, maka dari itu kami mohon agar membantu kami, untuk mengembangkan konsep desa wisata, di Banjar Tanggayuda. Kawasan ini, dulunya sering dipakai untuk acara Gala Dinner kerjasama dengan Hotel Four Season. Dan cita-cita kami di tahun 2015 nanti sudah bisa dilirik wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini, karena selain didukung keseniannya, alamnya juga sangat mendukung.

Tepat di depan Wantilan Desa Bongkasa ada tempat suci. Namun ketika ada upacara agama seperti odalan, banyak warga setempat berlalu lalang di sekitar wantilan, mengingat disana akses jalannya berada diantara wanitalan dan tempat suci. Untuk mensiasati persoalan tersebut, kami berkeinginan membuat akses jalan baru, jalan memutar. Untuk itulah, kami berharap mendapat bantuan

FB/REDY

dari Pemkab Badung melalui instansi terkait, untuk membantu masyarakat Desa Bongkasa mewujudkan pembangunan akses jalan baru, akses jalan memutar. Mengingat ini adalah keinginan masyarakat, konsep itu sebenarnya sudah masuk di Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan. Hanya saja sejauh ini kami belum mendapat informasi, apakah usulan masyarakat kami disetujui atau tidak.

Wantilan Pura Dalem Puri Kurang Memadai Keberadaan Pura Dalem Puri yang di emong oleh Banjar Sayan Agung, ada kaitannya dengan puri banyuning ada hubungan dengan bapak bupati badung, sehingga masyarakat yang mengemong pura ini ingin adanya wantilan yang permanen. Karena setiap odalan, ada pemedek dari Sayan Ubud, tempat duduk-duduk tidak ada. Makanya masyarakat kami berkeinginan punya wantilan yang memadai dan representatif. Untuk itu, kami Mohon kepada Bapak Bupati, kami sudah memohon mengajukan proposal tapi sampai saat ini belum ditindaklanjuti dan sama sekali belum direnovasi.

FB/REDY

Memperkuat Gerbangsigot dan Gerbangemas

Menuju Masyarakat dan Desa yang Lebih Mandiri Desa adalah unit pemerintahan terkecil dan mengandung berbagai kebutuhan layaknya sebuah negara untuk menyejahterakan masyarakatnya. Desa membutuhkan kekuatan dan kesinambungan. Oleh karena itu, tidak ada sebuah negara dikatakan sejahtera, apabila masyarakat desanya tidak sejahtera. Atas pentingnya posisi desa dalam sebuah Negara dan Daerah sebagai penentu kemajuan Daerah dan Negara, maka Pemda Kabupaten Badung berkepentingan besar untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat desa dalam berbagai bidang pembangunan dengan memfokuskan pembangunan pada penumbuhkembangan desa sesuai dengan arah dan kebijakan pembangunan yang tepat dan benar. Upaya Pemkab Badung untuk memfokuskan pembangunan desa diistilahkan dengan beberapa program diantaranya program Gerakan Membangun Sistem Gotong Royong (Gerbangsigot) dan Gerakan Membangun Ekonomi Masyarakat (Gerbangemas) sebagai penjabaran lebih lanjut dari sosialisasi terhadap nilai-nilai semangat gotong royong.

Nyoman Giri Prasta

FB/DOK

Bagaimana dan harapan seperti apa saja yang terkandung di dalam program-program tersebut? Berikut wawancara tim Fajar Mangupura bersama Ketua DPRD Kabupaten Badung, Nyoman Giri Prasta. Bisa terlebih dahulu dijelaskan, apa itu program Gerbangsigot dan Gerbangemas? Pertama tentunya kami terlebih dahulu memberikan apresiasi, khususnya kepada Bapak Bupati Badung AA Gde Agung dan jajarannya karena telah melaksanakan program Gerakan membangun sistem gotong royong (Gerbangsigot). Dan kemudian Gerbangsigot tersebut, implementasinya melalui Gerakan Membangun Ekonomi Masyarakat (Gerbangemas), yang salah satunya bertalian program itu dengan pelaksanaan kegiatan rumah tangga sasaran, seperti bedah rumah atau

rehab rumah. Jika kemudian menyinggung rumah tangga sasaran di Badung. Bentuk sasarannya seperti apa? Adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan rumah tinggal masyarakat. Ada program bedah rumah, ada rehab rumah. Untuk program bedah rumah yakni mengupayakan yang tidak layak pakai atau bahkan yang belum ada untuk diberikan bantuan, agar bisa sepenuhnya tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan. Kedua untuk rehab rumah, diberikan bantuan untuk perbaikan, seperti perbaikan atap rumah, kamar mandinya, dapurnya atau bagian rumah lainnya. Artinya untuk bagaimana supaya seperti yang kita canangkan, yakni membangun rumah dalam katagori sehat. Apakah ada target di tahun ini atau tahun depat? Untuk di Kabupaten Badung, semenjak saya duduk di DPRD Kabupaten Badung, maka dapat kami pastikan kami di DPRD Badung bersama Pemerintah Eksekutif sangat konsen untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Badung. Jika dulunya angka kemiskinan pernah mencapai angka 3000 lebih, maka di tahun 2014 sekarang ini masih menyisakan 2000-an. Artinya, disana sudah terjadi penurunan yang cukup drastis berkat kolaborasi kerjasama antara DPRD Badung dan pihak Eksekutif Pemkab Badung.

Dengan keberhasilan tersebut, apakah DPRD Badung sudah merasa puas? Ini merupakan keberhasilan kita bersama, namun saya secara pribadi tentunya merasa sangat belum puas, karena itulah ini menjadi tugas kita bersama untuk menuntaskan angka kemiskinan di wilayah Badung menjadi seminimal mungkin. Bahkan saya selaku Ketua DPRD Kabupaten Badung sangat mendukung program pemerintah melalui bantuan hibah, panglimanya melalui Peraturan Pemendagri 39, dimana itu bisa kita berikan per orang untuk di tahun 2013 mendapatkan bantuan 40 juta. Dengan dana tersebut, hitungan kami adalah untuk perbaikan 2 kamar tidur, 1 kamar tidur, ruang bebas, kamar mandi dan dapur. Semuanya itu sudah kajian analisia yang dilakukan oleh harga perkiraan sementara. Mungkin saja di tahun 2014 ini harganya bisa meningkat dan akan kita tingkatkan melalui harga peningkatan sementara. Kemudian jika menyinggung Desa Mandiri, Visi apa yang dikemudian hari masih akan diperjuangkan di DPRD Badung? Desa Mandiri merupakan sasaran utama untuk pembangunan masyarakat di Kabupaten Badung. Dalam pembangunan tersebut berpotensi memberdayakan masyarakat dan memberi peluang pada masyarakat untuk berperan dalam pengelolaan sumber-

daya alam di sekitarnya. Dan kami pun optimis untuk seluruh Desa yang ada di Kabupaten Badung bisa berkembang dengan potensi yang dimiliki masing-masing desanya. Terlebih lagi untuk saat ini Desa sudah punya hak yang jelas, bisa manfaatkan hasil-hasil. Didukung adanya aturan-aturan desa, kemajuan, dan kebutuhan masyarakat sudah bisa terpenuhi. Menurut Anda, bagaimana sebenarnya dengan konsep dari Desa Mandiri ? Desa mandiri adalah desa yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri kalau ada bantuan dari pemerintah, sifatnya stimulant atau perangsang. Ada kerjasama yang baik, sistem administrasi baik, pendapatan masyarakat cukup. Supaya lebih berdaya, masyarakat menghormati aturan, kelestarian hutan terjaga, memiliki kemampuan keahlian, ketrampilan, sumber pendapatan cukup stabil, semangat kerja yang tinggi, memanfaatkan potensi alam untuk lebih bermanfaat dengan menggunakan teknologi tepat guna, mampu menyusun dan melaksanakan pembangunan desanya. Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Mampu mengatur dan membangun desanya dengan memaksimalkan potensi yang ada di desa dan kemampuan masyarakatnya dan tidak tergantung pada bantuan pihak luar. W-014

Tanimas, Inovasi Berbasis Sumberdaya Lokal di Badung

Unit Usaha Agribisnis Pedesaan Masih Sangat Menjanjikan Meski sektor pariwisata menjadi sektor andalan, namun bukan berarti Pemkab Badung mengabaikan sektor lainnya terlebih lagi sektor pertanian. Pemkab Badung dalam beberapa tahun terakhir malah terus mengembangkan inovasi dan terobosan baru guna mengoptimalkan potensi pertanian di Badung. Salah satunya melalui program Petani Mandiri Sejahtera (Tanimas), suatu program yang outputnya sangat menjanjikan bagi para petani. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) I G.A.K. Sudaratmaja, menjelaskan, inisiatif program Tanimas diluncurkan untuk menjawab ketertingga-

lan laju pertumbuhan sektor pertanian, khususnya jika dibandingkan dengan sektor pariwisata. Program ini berupaya mengoptimalkan potensi sumberdaya pertanian yang ada dalam bentuk integrasi tanaman-ternak dengan sentuhan inovasi teknis, sosial ekonomi dan kelembagaan. “Optimalisasi potensi tersebut dilakukan dengan pendekatan zero waste sehingga sistem yang terbangun secara total mampu memberikan keluaran ekonomi yang optimal. Program ini menyasar petani di pedesaan yang umumnya mengelola lahan pertanian relatif sempit, namun secara budaya juga terbiasa memelihara ternak khususnya sapi

7

secara tradisional,” ujarnya. Diungkapkannya, profil kegiatan untuk tiga unit Tanimas yang ditumbuhkan tahun 2012 telah mampu menunjukkan hasil menggembirakan. Dengan induk sapi sebanyak 135 ekor, telah mampu menghasilkan pedet (anak sapi) sebanyak 32 ekor, pupuk organik sebanyak 15,75 ton dan bahan baku pupuk organik sebanyak 375 ton, dengan total nilai sebesar Rp. 207.800.000 atau 12,12 persen dari modal Rp. 1,7 miliar. “Dengan trend keuntungan seperti ini, tiga unit Tanimas ini akan mencapai break event point di tahun ketiga. Bahkan untuk dampak yang lebih luas, kini sedang disusun perencanaan untuk menjadikan

Kelompok Tanimas dan kelompok tani sejenis untuk dapat menjadi lembaga penyelenggara subsidi pupuk organik di Kabupaten Badung,” jelasnya. Program ini berlanjut tiga unit lagi di tahun 2013 karena respon masyarakat yang begitu antusias. Di tahun 2014, akan ditumbuhkan lagi sebanyak enam unit sehingga jumlah Tanimas yang ada sampai akhir tahun 2014 nanti berjumlah 12 unit. Setiap unit Tanimas terdiri atas 45 ekor sapi yang umumnya betina yang dipelihara dalam kandang koloni dilengkapi instalasi pengolahan pakan, pupuk organik padat, bio-urine dan degister bio-gas. Sebagai unit usaha, Tanimas ber-

peran sebagai unit usaha agribisnis pedesaan dengan mengembangkan usaha yang bersifat intensifikasi dan diversifikasi. Lebih lanjut dikatakannya, keberlanjutan program dan anggaran, sudah menjadi komitmen Pemkab Badung. Inisiatif ini sudah masuk dalam dokumen Renstra DP2K Badung sebagai bentuk penjabaran visi dan misi Pemkab Badung di sektor pertanian. Secara keseluruhan, program ini juga sudah menunjukkan dimensi pada area reformasi birokrasi yang meliputi perundang-undangan, organisasi, tata laksana, akuntabilitas, pengawasan, pelayanan publik dan budaya kerja.W-014

Belum semua petani bisa menikmati hasil dari bertani. Bahkan tidak sedikit para petani kecil, seperti saya ini, merasa hasil dari bertani belum bisa mencukupi kehidupan sehari-hari. Persoalan mahalnya bibit, dan pupuk masih menjadi salah satu persoalan para petani di Desa kami. Selain bantuan bibit dan pupuk lebih murah, kami juga memohon bantuan FB/REDY ke Bapak Bupati, untuk Ketut Kancrung memberi bantuan ternak. Karena banyak para petani di Desa kami sebenarnya ingin berternak sapi, hanya saja kami tidak memiliki modal untuk membeli sapi.

Diparda Badung Siap Gali Potensi Wisata Desa Bongkasa Untuk perkembangan di sektor pariwisata, Desa Bongkasa mungkin masih kalah bersaing dengan Desa tetangga terdekatnya, yakni Desa Bongkasa Pertiwi. Berangkat dari itu, Desa Bongkasa pun kini sedang berusaha menggeliatkan atau lebih tepatnya berusaha mengangkat potensi wisata yang dimiliki Desanya. “Kami harus akui, kami memang masih dalam proses persiapan menjadi Desa Wisata. Untuk FB/DOK itulah, kami pun memohon Cok Raka Darmawan atensi dari Dinas terkait khususnya di Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. Setidaknya mohon dibantu, atau diberikan strategi agar Desa kami juga bisa berkembang di sektor pariwisatanya,” kata Perbekel Desa Bongkasa Wayan Sujendra. Harapan masyarakat Desa Bongkasa pun mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Pariwisata Badung, Cok Raka Darmawan. Menurut Cok Darmawan, Desa Bongkasa memang belum masuk terdaftar menjadi Desa Wisata, meskipun diakuinya, induknya pariwisata sebenarnya ada di Desa Bongkasa. “Akan segera kita atensi, namun tentu kita harus melakukan kajian terlebih dahulu,” janji Cok Darmawan. Pihak Dinas Pariwisata berjanji akan segera meninjau Desa Bongkasa, sembari akan melihat potensi apa saja yang dimiliki desa tersebut. Alasan pengkajiannya, lanjut Cok Darmawan, lebih kearah untuk menentukan konsep Desa Wisata yang ada di desa tersebut. “Kalau kita tetapkan sebagai Desa Wisata, maka disana harus ada konsep, yang sekiranya bisa ditawarkan untuk bisa dinikmati wisatawan. Intinya kita kaji terlebih dahulu, atraksinya apa saja, akan segera kita rapatkan kita kumpulkan tokohnya. Setelah itu baru kita putusan untuk ditindaklanjuti,” tutupnya. W-014

Sejarah Desa Bongkasa dan Bongkasa Pertiwi

Desa Bongkasa awalnya terdiri dari 13 Banjar Dinas dan 3 Desa Adat dengan kapasitas penduduk yang mencapai 7.627 jiwa yang memiliki luas wilayah 6,3 km. Melihat jumlah penduduk yang begitu besar maka muncul pemikiran dari para tokoh masyarakat dan juga aspirasi dari masyarakat Banjar Karangdakem I, Banjar Karangdalem II, dan Banjar Tegalkuning akhirnya aspirasi tersebut dikoordinasikan melalui musyawarah di ketiga banjar sehingga muncul persepsi yang sama. Hasil musyawarah ketiga banjar tersebut kemudian ditindak lanjuti oleh tokoh-tokoh dari ketiga banjar kepada Kepala Desa Bongkasa. Kepala Desa Bongkasa menyelenggarakan musyawarah dengan lembaga-lembaga desa yang pada saat itu LMD dan LKMD serta kelian Banjar Dinas se-Desa Bongkasa. Aspirasi masyarakat tersebut mendapat persetujuan dari musyawarah lembaga sehingga terjadi pemisahan Desa Dinas menjadi 2 yaitu Desa Bongkasa yang terdiri dari 10 banjar dinas dan Desa hasil pemekaran terdiri dari 3 Banjar Dinas. Setelah mendapat kesepakatan, kembali tokoh-tokoh masyarakat ketiga banjar hasil pemekaran mengadakan musyawarah untuk menentukan nama Desa. Dalam menentukan nama Desa yang baru tentu melalui pertimbangan dan pemikiran rupanya tidak bisa lepas dari nama Desa Bongkasa untuk mengingatkan kepada generasi penerus Desa ini mengetahui keberadaan atau asal-usul Desanya yang merupakan hasil pemisahan dari desa Bongkasa. Melihat dari Desa hasil pemekaran ini terdiri dari 3 banjar yang ketiganya mengandung makna yang sama yaitu: Banjar Karangdalem I, Banjar Karangdalem II dan Banjar Tegalkuning yaitu karang dan tegal yang bermakna tanah yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Mahasa Esa dan merupakan bagian dari panca maha bhuta yaitu Pertiwi. Oleh karena itu nama Desa Bongkasa tidak mau dilupakan dan ketiga banjar mengandung makna yang sama, maka desa yang baru hasil pemekaran tersebut berdasarkan musyawarah dinamakan “DESA BONGKASA PERTIWI” dan pada waktu itu ditetapkan I Made Suardana menjadi Kepala Desa Persiapan dengan surat Keputusan Bupati Nomor: 434 Tahun 2003 Tanggal 13 Maret 2003. Akhirnya pada Tanggal 10 Oktober 2003, ditetapkan menjadi Desa difinitip dengan Surat Keputusan Bupati Badung Nomor 970 Tahun 2003 ditetapkan kembali I Made Suardana sebagai pejabat Kepala Desa Bongkasa Pertiwi dengan surat keputusan Bupati Badung Nomor: 1067 Tahun 2003. Layouter: Wiadnyana


PENDIDIKAN & BUDAYA

8

FAJA R BALI

SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Prihatin Terhadap Gedung SDN 5 Batukandik

Berbahaya, Dinding Sekolah Retak

Serial Mahabrata & Mahadewa Jadi Momen Kebangkitan Hindu

Gusti Wedakarna Dukung Rekor Muri Baca Bhagawad Gita Di Tabanan

Bupati Klungkung, Nyoman Suwitra mengatakan, sangat berbahaya kakrena kondisi SDN 5 Batukandik di Banjar Antapan, Desa Batukandik, Klungkung, yang baru saja diperbaiki ternyata dalam keadaan retak. Di tengah kunjungannya ke Kecamatan Nusa Penida, Sabtu (6/9), bupati sempat meninjau SDN 5 Batukandik di Banjar Antapan, Desa Batukandik.

RUANG BELAJAR- Kondisi ruang belajar di SD 5 Batukandik yang tidak terawat sama sekali

FB/SARJANA

SEMARAPURA-Fajar Bali Karena jam belajar sudah usai ,maka tak satu pun pegawai, guru mau pun murid ditemui disekolah tersebut. Tak menyianyiakan kesempatan, Bupati Suwirta melihat langsung satu persatu kondisi ruang belajar. Bupati yang ditemani Camat Nusa Penida, Ketut Sukla dibuat tercengang dengan kondisi sekolah seperti itu. Coba bayangkan kalau roboh, ucap bupati. Selainitu, lantai dan

kaca yang berdebu juga mendapat perhatian bupati. Bahkan, di kaca yang terlihat kotor akibat debu ini bupati menulis himbauan, bersihkan.” Bupati berharap, jajaran sekolah baik kepala sekolah, guru mau pun pegawai untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan menanamkan rasa memiliki kepada anak didik. “Mudahmudahan tulisan di kaca dibaca, dipahami dan diimplementasikan,” harapnya.W-010

Stikom Bali Selenggarakan Kelas Internasional DENPASAR-Fajar Bali Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (Stikom) Bali , merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi (PT) Information Communication Technology (ICT) di Bali yang menyelenggarakan kelas internasional yakni dual degree program ( dua program setingkat perguruan tinggi). Selain itu Stikom Bali juga satu-satunya di Bali yang menggunakan original Microsoft Software. Tak mengherankan bila student body (jumlah mahasiswa red) Stikom Bali di atas 6000 orang. Setiap tahun peminat yang melanjutkan studi di Stikom Bali terus meningkat. Peningkatan itu karena kualitas dan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa. Ketua Stikom Bali, Dr. Dadang Hermawan, belum lama berselang di Inna Bali Beach Hotel saat pembukaan seminar internasional mengatakan, sebagai kelas

international, Stikom Bali terus meingkatkan kerjasama dengan dunia internasional dalam bentuk pertukaran mahasiswa. Dalam pertukaran mahasiswa, maahsiswa Stikom melanjutkan studi ke luar neegri. Setelah lulus di luar negeri, maka lulusan menerima ijazah dari PT di luar negeri, juga ijazah dari Stikom Bali, sehingga lulusan memperoleh 2 ijazah sekaligus. Selainitu Stikom Bali juga meraih sertifikat manejemen mutu internasional ISO 9001-2008, dan masuk kategori world class university (universitas kelas dunia ), serta sjeumlah kelebihan lainnya. Dadang mengutarakan, selain Stikom Bali memiliki kelas internasional, juga memiliki kelas regular untuk Program Studi (Prodi) Sistem Komputer juga Sistem informasi dan Manjemen Informatika. Khusus Prodi Sistem Komputer,memiliki Konsentrasi

Komputer dan Network Security (Jaringan Keamanan). Prodi ini mendidik mahasiswa agar memiliki kemampuan atau kehalian tentang sistem keamanan jaringan komputer dan keamanan data. Mahasiswa juga dididik untuk memiliki keahlian di bidang computer hacking mau pun computer forensic. Selain itu terdapat Konsentrasi Game dan Automatic Control System (system kontril otomatis red). Konsentrasi ini ini mendidik mahasiswa agar memiliki kemampuan tentang sistem kendali otomatis yang sudah mulai banyak berkembang di masyarkat. Sistem kendali otomatis didukung dengan keahalian mahasiswa tentang elektronika, mau pun sensor transduser. Mahasiswa juga dididik tentang pembuatan game dan hubungannya dengan sistem kendali otomatis. Selain itu game dan automatic control

system (sistem control otomatis red) juga mendidik mahasiswa tentang robotika, hal ini berkaitan dengan kemampuan penguasaan mahasiswa dalam penguasaan sistem kendali otomatik. Sementara untuk Prodi, Sistem Informasi memiliki Konsentrasi Information System Developer. Tujuannya, agar mahasiswa unggul dalam meng analisa sistem informasi untuk masyarakat, dan mahasiswa dibekali dengan kemampuan untuk melakukan audit sistem informasi, ujar Dadang. Khusus Konsentrasi Multimedia Developer mahasiswa memiliki keunggulan tentang konsep dan aplikasi multimedia, desain grafis, computer grafis dan computer animasi serta desain komunikasi visual. Sedangkan Konsentrasi Bussines Intelligennce (kecerdasan berbisnis red), kecerdasan mahsiswa akan unggul dalam sebuah sistem mahasiswa mampu

Oleh : dr. Putu Ayunda Trisnia

pekat, anak lemah, jika menangis sering tanpa air mata, mulut dan lidah tampak kering, mata tampak cekung, pada bayi di bawah satu tahun perabaan ubun-ubun akan teraba cekung dan bila dilakukan cubitan pada kulit perut kulit akan kembali lambat. Beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait diare pada anak antara lain : Setelah mengalami diare dan minum obat, kini anak sudah tidak mencret, namun anak dikeluhkan kembung. Kembung bisa terajdi akibat kekurangan kalium. Cara menanggulanginya adalah dengan memberikan oralit dan dianjurkan untuk makan buahbuahan yang banyak mengandung kalium seperti pisang, pada anak yang sudah mulai makan makanan padat. Jika kembung semakin memberat disertai mun-

tah, tidak bisa buang air besar maupun kentut, disarankan untuk segera dibawa ke rumah sakit. Anak usia satu bulan dan minum ASI eksklusif, dalam satu hari buang air besar (BAB) 4-5 kali. Apakah ini termasuk diare? Frekuensi BAB 4-5 kali pada bayi masih tergolong normal jika tidak terjadi perubahan konsistensi feses dan frekuensi BAB tidak jauh meningkat dari sebelumnya. Diare tidak serta merta diartikan sebagai frekuensi BAB lebih dari 3 kali sehari, tetapi harus disertai perubahan konsistensi feses menjadi cair. Anak sudah minum oralit setiap kali mencret, tapi mencret tetap tidak berkurang. Oralit bukan obat untuk menyetop mencret. Pemberian oralit dimaksudkan agar anak tidak sampai jatuh

ke keadaan dehidrasi yang lebih berat. Oralit mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare. Perlukah memberikan obatobatan untuk menyetop diare? Obat-obatan untuk menghentikan diare tidak disarankan pada penanggulangan diare akut pada anak khususnya pada bayi kurang dari 3 bulan karena dikhawatirkan sering menimbulkan kembung dengan segala akibatnya. Perlukah pemberian antibiotik pada anak diare? Tidak semua diare memerlukan pengobatan antibiotik. Antibiotik hanya diberikan pada kondisi-kondisi tertentu, dan pemberiannya harus melalui resep dokter. Pemberian susu dan makanan lainnya. Selama anak diare pemberian susu dan makanan lainnya tetap dilanjutkan kecuali terbukti

Mahasiswa Baru IKIP PGRI Bali Baca Fajar Bali

Dadang Hermawan

FB/DOK

membangun sebuah sistem dan mampu memberikan keputusan dengan data yang tersedia. Dadang mengemukakan, sehubungan dengan kecerdasan dalam sebuah sistem dapat juga diambil dari seorang pakar dalam menyelesaikan berbagai masalah. W-001

MENGENAL DIARE PADA ANAK

Diare adalah salah satu penyakit yang sering dialami, baik pada bayi baru lahir hingga dewasa. Berdasarkan laporan UNICEF tahun 2013, pneumonia, diare, dan malaria masih menjadi penyebab utama kematian anak secara global. Pada bayi dan anakanak, diare dapat dengan cepat menimbulkan dehidrasi, bila tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat berakibat fatal hingga beresiko kematian. Secara umum diare didefinisikan sebagai peningkatan frekuensi defekasi lebih dari tiga kali per hari disertai perubahan konsistensi feses menjadi cair. Diare dapat juga disertai muntah dan demam. Penyebab utama diare diantaranya infeksi, reaksi negatif terhadap obat-obatan, intoleransi makanan, dan alergi makanan. Diare akut biasanya timbul akibat infeksi virus, khususnya infeksi Rotavirus. Diare umumnya berlangsung beberapa hari dan sering sembuh atau hilang tanpa pengobatan. Diare menjadi berbahaya dan memerlukan penanganan khusus jika ditemukan tanda-tanda dehidrasi (kekurangan cairan) serta ditemukan gejala penyakit penyerta lainnya. Kematian biasanya timbul akibat dehidrasi yang tidak tertangani. Perawatan yang bisa dilakukan di rumah antara lain memberikan minum dan makanan serta pemberian oralit. Jika masih minum ASI, berikan ASI lebih sering dari biasanya. Makanan tetap diberikan pada anak yang sedang diare. Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare dan muntah. Oralit diberikan setiap kali anak mencret dan muntah dengan takaran disesuaikan dengan yang ada pada kemasan oralit. Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan harus segera dibuang. Anak perlu segera dibawa ke rumah sakit jika diare berlangsung lebih dari dua hari tanpa perbaikan, anak tidak mau minum, anak dengan diare yang sangat banyak, anak muntah terus – menerus sehingga tidak bisa menerima asupan cairan, anak dengan sakit perut hebat, diare disertai panas tinggi (lebih dari 39oC) dan kotoran bercampur darah atau berwarna kehitaman, serta yang terpenting adalah ditemukan dua atau lebih tanda-tanda dehidrasi seperti, anak tampak sangat haus, kencing sedikit dan ONLINE: www.fajarbali.com

FB/IST

Satu lagi ramalan Sabdo Palon Nayogenggong diabad XV Majapahit terbukti di Nusantara, bahwa tanpa diskenariokan dan tidak dapat ditolak, maka kebangkitan Majapahit di Indonesia diikuti dengan bangkitnya ajaran ”budhi” yang berasal dari Itihasa Weda. Hal ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, bahwa di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, kini menyaksikan tayangan Mahabarata dan Mahadewa disebuah TV Nasional. Hal ini tentu menjadi berita gembira karena serial asal India ini membawa banyak manfaat, di antaranya membuka hati nurani rakyat Indonesia. Justru serial Mahabarata kembali meneguhkan bahwa Hindu di dunia yang memiliki umat lebihd ari 1,1 Milyar jiwa adalah memiliki kekuatan sebagai agama tertua didunia. Demikian disampaikan oleh Dr. Arya Wedakarna saat diundang dalam acara Gerakan Bhagawad Gita untuk Harmoni Bali yang diketuai oleh Ni Kadek Surpi Aryadharma,M.Fil.H. Tampakhadir juga His Holliness Subhag Swami Maharaja ( Guru Spiritual Pengajar Bhagawad Gita International ) dan puluhan masyarakat pecinta Bhagawad Gita. Dalam acara tersebut, Dr. Wedakarna juga mendukung rencana acara yang digagas oleh Vivekananda Spirit Indonesia ( VSI ) yang bekerjasama dengan Pemkab Tabanan, yang akan menggelar Rekor MURI Pembacaan Kitab Suci Bhagawad Gita yang akan diikuti 6000 orang yang diadakan dalam waktu dekat. KJS

diare timbul akibat alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. Anak saya sudah diberikan vaksinasi rotavirus, kenapa masih tetap menderita diare? Rotavirus memang menjadi penyebab utama diare berat di negara maju maupun negara berkembang. Namun masih ada beberapa penyebab utama diare selain infeksi Rotavirus. Kendati demikian, vaksin rotavirus dapat mencegah kira-kira 75% infeksi rotavirus dan 98% kasus infeksi berat. RLS

DENPASAR-Fajar Bali Program Pengenalan Kegiatan Mahasiswa Baru (PPKMB) IKIP PGRI Bali, selain melaksanakan sejumlah kegiatan ditetapkan panitia PPKMB, mahasiswa baru juga berkesematan membaca koran khususnya Harian Umum Fajar Bali. Ketika disodorkan Fajar Bali, mahasiswa baru berebut untuk memperoleh Fajar Bali. Satu eksemplar Fajar Bali dibaca 10 mahasiswa, Ini merupakan pencerminan bahwa saat PKKMB, mahasiwa juga haus dengan informasi, sehingga terdapat indikator bahwa mahasiswa IKIP PGRI Bali ke depan semakin bersemangat untuk mengikuti perkembangan baik melalui media massa, mau pun elektronik. Fajar Bali sebagai koran membangun manusia pembangun, dengan penyajian berita yang soft, diakui mahasiswa baru sambil nyeletuk, bagus pak beritanya. Mungkin baru pertama kali pada PKKBM mahasiswa baru mengikuti perkembangan terkini melalui Fajar Bali. Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta tersenyum ketika disampaikan mahasiswa baru IKIP PGRI Bali juga menggunakan waktu yang efektif pada PPKBM diselingi baca koran Fajar Bali. W-001

FB/BLAS

BACA-mahasiswa baru IKIP PGRI sedang membaca Harian Umum Fajar Bali

Layouter: Wiadnyana


FAJA R BALI SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

PARIWARA

“Harddisk Portable” WD Dilengkapi WiFi dan Slot SD Card

9

DPD. PERBARINDO BALI

Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25% Sumber : Surat Edaran LPS

Bagaimana jika harddisk portable digabungkan dengan Wi-Fi access point dan slot kartu memori SD card? Hasilnya adalah My Passport Wireless dari Western Digital. Sebagaimana dikutip dari Wired, produk yang baru diperkenalkan minggu lalu ini menggabungkan ketiga fungsi di atas dalam satu kemasan. My Passport Wireless terdeteksi sebagai Wi-Fi Access point lewat laptop, tablet, smartphone, maupun alat elektronik lain seperti Smart TV dan bisa terkoneksi ke 8 perangkat secara bersamaan. Kedelapan perangkat tadi

kemudian bisa melakukan streaming konten dari My Passport Wireless melalui sambungan Wi-Fi. Alat ini sekaligus bisa membagi koneksi internet layaknya Wi-Fi hub. Aneka file dan folder yang terdapat di dalamnya bisa diakses menggunakan aplikasi My Cloud dari gadget Android dan iOS, atau lewat browser di PC dan laptop. Layaknya harddisk portable lain, My Passport Wireless juga bisa ditancapkan ke komputer menggunakan kabel USB 3.0. Terdapat fitur lain berupa

slot SD card untuk fotografer yang ingin menyimpan file dari memory card ke harddisk tanpa harus terhubung melalui perantara PC. My Passport Wireless secara otomatis akan mengkopi foto dari memory card yang ditancapkan ke dalam slot SD. M y Pa s s p o r t W i re l e s s dilengkapi baterai yang bisa bertahan selama 6 jam untuk streaming video. Perangkat ini rencananya bakal dijual seharga 180 dollar AS atau sekitar Rp 2,2 juta untuk versi berkapasitas 1TB dan 220 dollar AS atau sekitar Rp 2,6 juta untuk bersi 2 TB. KP

HERIKY computer SERVICE & SELL

501/VIII/KJS

500/VIII/KJS

Laptop, Komputer, Printer, Hardware, Software

519/I/TTV

Hp: 085 638 466 12 / 087 860 885 964 E-mail: erikhoki6@gmail.com Jl. Pasekan Batuaji, Batubulan Kangin-Sukawati

524/I/TTV

018/I/FB/KTR

419/XI/AGN

518/I/IGR

ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil

517/I/IGR

Vellfire

864/VII/KTR

Fortuner

Elf Include BBM + driver 12 jam / hari

Inova

Hubnngi :

082237658590

836/VI/WS

MATAHARI AUTO GALERY NEW MODEL HARRIER 2.0

putih

NEW VELLFIRE ZG hitam 18Speaker SUBARU BRZ

Th2012 AsDK

HARRIER 2.4 Th’11+07Slv LPrem WRANGLER 3.6 SPORT Th’13 AsDK VELLFIRE GS’13 hitam Tg1 KM4Rb LEXUS RX 270’13 hitam AsDK

Hubnngi :

(0361) 7893104

Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar 555/II/WS

166/VI/FB/IGR

453/XII/AGN

Layouter: Wiadnyana


EKONOMI

10

Gerbangdessigot di Desa Gunung Bau

VALAS Mata Uang

Beli

FAJA R BALI

SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Bupati Gelontorkan Bantuan 100 Juta

Jual

USD

11.859

11.661

AUD

11.122

10.722

CHF

12.969

12.619

CAD

10.939

10.589

GBP

19.570

19.170

EUR

15.646

15.246

JPY

114.00

110,00

HKD

1.593

1.443

SAR

3.336

2.936

SGD

9.584

9.184

Sumber: bni

Hardysland Sencaki Pobaepo Offroad Team (Spot) Bali, Raih Hasil Sempurna “Persembahkan Juara 1 Di Seri 4 Kubutambahan Sekaligus Juara Umum Nasional Kejurnas Indonesia Extreme 4 X 4 Team 2014 ” Akhirnya, Hardysland SPOT Bali, tim offroad nasional milik Grup Hardys Holdings melalui core business HardysLand berhasil meraih poin sempurna dengan merebut gelar juara 1 pada seri -4 di Kubutambahan, sekaligus meraih gelar juara umum nasional dengan total merebut gelar juara 1 di 3 seri yakni ; Seri 1 Tasikmalaya, Seri 3 Pasuruan, dan Seri Ke-4 kali ini di Kubutambahan-Bali. Sedangkan di Seri 2, Sentul HardysLand berhasil menduduki peringkat 2. Ditemui usai menerima hadiah utama berupa 1 (satu) unit Mobil Mitsubishi Strada Triton, Wahyu menyatakan bahwa gelar Juara Umum Nasional kali ini dipersembahkan khusus kepada seluruh Masyarakat Bali dan Grup Hardys Holdings. “Capaian yang luar biasa, mengingat demikian ketatnya kompetisi kali ini, spesial kami ucapkan terima kasih kepada Penggagas yakni Sarana Media Nusantara, GT Radial, Lupromax Oil, Indonesia UTV Club dan Jhonlin Group selain itu juga kepada panitia penyelenggara, official tim HardysLand SPOT Bali, Grup Hardys Holdings dan seluruh masyarakat Bali yang telah memberikan doa serta dukungan”urainya sumringah. Ditambahkan Wahyu, dirinya sempat hampir kehilangan poin di salah satu SS, karena masalah PTO di mobilnya, namun akhirnya 2 mobil lain berhasil menyelesaikan balapan. “Kepada seluruh tim yang telah ikut serta dalam kompetisi ini, saya juga ucapkan terima kasih karena telah menghasilkan balapan yang kompetitif, semua Tim menurut saya hebat dan sampai jumpa di Kejurnas Tahun 2015”tandas Wahyu. Ir. Gede Agus Hardiawan, Presiden Direktur Grup Hardys Holdings yang hadir secara langsung untuk mendukung, menyatakan kebahagiaannya karena Tim HardysLand SPOT Bali telah berhasil mempersembahkan posisi puncak. Didampingi Rizal Umarella (Ichal) sebagai Manager Lapangan dan Nyoman”Mang Be”Birawan selaku Manager Team, pengusaha yang akrab disapa Gede Hardy ini menyatakan bahwa prestasi yang ditorehkan HardysLand SPOT Bali adalah kado istimewa di awal September ini. “Raihan prestasi ini tidak lepas dari doa dan dukungan masyarakat Bali, kami persembahkan gelar Juara Nasional ini untuk Bali dan semoga mampu membangkitkan bakat-bakat muda selanjutnya untuk mengibarkan nama Bali di ajang olahraga Offroad serta olahraga lainnya,”urainya. Dikonfirmasi terpisah, Komisaris Utama Grup Hardys Holdings, Ketut Rukmini Hardy, SP., menyatakan gembira atas raihan prestasi HardysLand SPOT Bali. “Prestasi di Tingkat Nasional ini harus menjadi spirit bagi setiap insan GH Holdings untuk terus membangun dan mengembangkan perusahaan di bawah Bendera Grup Hardys Holdings dan kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bali, baik yang hadir langsung di Sirkuit Kubutambahan maupun yang mengikuti lewat media”pungkasnya. Rls

FB/IST

JUARA UMUM UNTUK MASYARAKAT BALI : Pembalap Utama HardysLand Sencaki Pobaepo Offroad Team (SPOT) Bali, Wahyu Lamban Jatmiko bersama Ir. Gede Agus Hardyawan memberikan keterangan pers usai menerima piala dan hadiah utama.

Bupati Bangli I Made Gianyar, SH,M.Hum., didampingi sejumlah pimpinan SKPD Kabupaten Bangli, kembali melaksanakan Gerakan Pembangunan Desa Sistem Gotong Royong (Gerbangdessigot) di Desa Gunung Bau, Kecamatan Kintamani, Bangli. Gerbangdessigot merupakan kegiatan rutin bulanan Bupati Bangli bersama jajaran turun ke desa untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. BANGLI-Fajar Bali Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan, ciri dari pelaksanaan Gerbangdessigot adalah pengalokasian dana yang besar ke desa. Salah satunya adalah Alokasi Dana Desa (ADD) dan Gerbang Gita Santi. Bahkan menurut Bupati asal Desa Bunutin Kintamani ini, ADD yang dikucurkan ke desa, rata-rata diatas 500 juta, bahkan ada desa yang mendapatkan diatas 1 milyar, tergantung jumlah penduduk dan luas wilayah. Gerbang Gita Santi merupakan program yang diberikan dalam bentuk hibah yang diarahkan kepada kelompok masyarakat desa untuk kegiatan-kegiatan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur desa. Program ini sejenis dengan program PNPM Mandiri Pedesaan pusat, versi Kabupaten Bangli. Dalam Gerbang Gita Santi ini, lanjut Bupati Made Gianyar, desa dituntut mampu mengidentifikasi masalahnya didesa, dan menuagkannya dalam bentuk proposal. Maksimal dana yang bisa diakses dalam Gerbang

Gita Santi adalalah Rp 200 juta. Semenjak diberlakukan pada 2011, atau kurang dari setahun semenjak dirinya dilantik menjadi Bupati Bangli didampingi Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, kebijakan pengalokasian ADD yang besar kedesa, cukup dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Betapa tidak, banyak kegiatan bisa dilakukan desa, utamannya pembangunan fisik maupun non fisik yang didanai melalui ADD. Bagi Made Gianyar, desa merupakan ujung tombak pembangunan, jika Bangli mau maju, desa-desanya terlebih dahulu harus dimajukan. Gerbangdessigot merupakan model pembangunan yang mengedepankan partisipasi masyarakat, sesuai dengan visi pembangunan Bangli, yakni Membangun Bali Dari Bangli, Membangun Bangli Dari Desa dan Membangun Desa Dari Keluarga. “Kita berharap, Gerbangdessigot secara bertahap mampu mengatasi berbagai permasalahan di Kabupaten Bangli,” harapnya.

FB/SUMERTA

SERAHKAN BANTUAN—Bupati Bangli, I Made Gianyar menyerahkan batuan serangkian kegiatan Gerbangdessigit di Desa Gunung Bau Gerbangdessigot yang dipusatkan di wantilan Pura Puseh setempat, diawali dengan kegiatan gotong royong bersama Bupati Bangli dan jajaran bersama masyarakat. Dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah warga kurang mampu dan pembukaan Taman Gita Santi. Dalam acara Gerbangdessigot ini Bupati Bangli Made Gianyar juga menyerahkan dana Gerbangdessigot sebesar Rp 100 juta kepada perbekel Desa Gunung Bau I Wayan Armawan, penyerahan bantuan sembako oleh B3S Kab Bangli kepada Nang Gejer, bantuan bedah rumah Disosnakertras Kab Bangli kepada Ketut Rasta, bantuan CSR Bank Pasar

Bangli kepada Nyoman Carma. Perbekel Desa Gunung Bau Wayan Armawan, menyambut antusias pelaksanaan Gerbangdessigot di Desa Gunung Bau. “Program ini sudah lama dinanti-nanti oleh masyarakat, karena dalam Gerbangdessigot masyarakat bisa bertatap muka langsung dengan bupati dan jajarannya, dan menyampaikan keluh kesah secara langsung. Jadi ini adalah program yang sangat merakyat,” ungkapnya. Dalam program Gerbangdessigot kali ini, seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli melaksanakan pelayanan system

jemput bola. Diantaranya, Dinas Kesehatan Kab Bangli melaksanakan pengobatan gratis, BLH Kabupaten Bangli mengumpulkan sampah plastik dan mendistribusikan 500 Kg pupuk organic, Dinas P2 Kab Bangli melaksanakan vaksinasi rabies, Dinas PU Kab Bangli melaksanakan pemerataan areal Pustu, Disperindag Kab Bangli melaksanakan pendataaan industri kecil dan potensi desa, Disdukcapil Kab Bangli melaksanakan pelayanan akta kependudukan dan Kantor Perpustakaan Kab Bangli melaksanakan pembinaan tata kearsipan. W-002*

Menurut data Gaikindo, pada periode Januari – Agustus 2014 ini untuk penjualan Suzuki Pick Up merebut 51 % market share di segmen Pick Up di tanah air. Meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 48%. Sementara itu menurut Kepala Wilayah PT. United IndoBali, Fie An, untuk wilayah Bali Suzuki Pick Up bertengger sebagai jawara dengan merebut market share lebih dari 71%. Davy J. Tulan di hadapan media mengungkapkan bahwa acara tersebut dihadirkan special untuk para pengguna dan pelanggan setia Carry Pick Up. “Ini merupakan bentuk apresiasi dan terimakasih kami karena para pelanggan telah mempercayakan Carry Pick Up sebagai kendaraan niaga andalan untuk mendukung aktivitias usaha. “Hal ini akan semakin memotivasi kami untuk menciptakan kualitas layanan kepada seluruh pelanggan setia Suzuki,” imbuhnya. Event tersebut dihadiri lebih

dari 250 undangan, sementara itu untuk lomba Karnaval, diikuti sebanyak 17 peserta, mengambil start dari Suzuki Imam Bonjol, menelusuri jalan Teuku Umar, menuju kawasan Kota denpasar, dan finish di Taman Gong Perdamaian, Kertalangu. Untuk lomba karnaval, setiap peserta menghias mobilnya sesuai dengan jenis usahanya. Disela-sela acara tersebut juga dilakukan penghargaan (award) kepada wirausahawan yang memiliki kendaraan Suzuki Carry Pick Up terbanyak. Para undangan j u ga d i m a n j a ka n d e n ga n suguhan hiburan dari artis serta beragam hadiah dan door prize menearik berupa sepeda motor Suzuki dan barang elektronik. Kepada para pelanggan yang melakukan SPK pihak Suzuki juga meberikan program atau penawaran khusus berupa DP murah, bunga ringan serta hadiah. (Bagus Sudarsana)

Suzuki Gelar Kumpul Akbar Wirausahawan Pick Up No. 1

DENPASAR-Fajar Bali PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) kembali menggelar acara KABAR ( Kumpul Akbar) Wirausahawan Pick Up No.1. Gelaran ini dihelat di 37 Kota di Indonesia. Untuk di Pulau Dewata acara tersebut digelar Sabtu, (6/9) petang di Taman Gong Perdamaian, Kertalangu –Denpasar. Kabar Wirausahawan Pick Up No.1 merupakan acara gathering bagi calon pengguna dan pelanggan setia Carry Pick Up. Tampak hadir pada acara tersebut, Davy J. Tulan, Selaku 4W Sales, Marketing & DND Director PT. Suzuki Sales (SIS), Eddy Susanto, Marketing Brand Suzuki Niaga (Pick Up), Ernes,Area Manager PT. Indomobil Bali Kepala Wilayah PT. United Indobali Area Bali Fie An dan Hadis Fukron, Sales Manager PT United Indobali. Carry Pick Up merupakan kendaraan niaga andalan Suzuki yang telah hadir di tanah air

FB/BGS

Kumpul Akbar Wirausahawan Pick Up No. 1, Sabtu (6/9) diawali dengan lomba Karnaval Suzuki Carry Pick Up dari Kantor Suzuki Imam Bonjol menuju Taman Gong Perdamaian Kertalangu

sejak tahun 1976. Sejak kehadirannya saat itu kendaraan jenis Pick Up Suzuki menjadi market leader di Indonesia. Suzuki Carry Pick Up berperan strat-

egis dan perkembangan perekonomian tanah air khususnya di sektor Usaha Kecil Menegah (UKM) serta telah mendapat penghargaan dari pemerintah.

Kelompok Nelayan Menega -FPMB Tanam Mangrove DENPASAR - Fajar Bali Kelompok Nelayan dan Forum Peduli Mangrove Bali (FPMB) Kuta bersama - sama melakukan kegiatan pelestarian dan kebersihan mangrove di kawasan sekitar Tukad Mati, Kuta. Ketua Kelompok Nelayan Menega, I Nyoman Sukra menyatakan, acara bakti sosial ini dilakukan dengan cara membersihkan kawasan hutan mangrove dan diteruskan dengan menanam pohon. “Bakti sosial ini kami lakukan bertepatan dengan HUT kelompok nelayan kami,” sebutnya di sela-sela acara bakti sosial, MInggu (7/9) kemarin. Sukra membeberkan, dalam acara bakti sosial tersebut ada 300 bibit pohon mangrove yang ditanam. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang peduli

akan kawasan Tukad Mati. Selama ini, kawasan tersebut sangat kumuh. Dengan kegiatan ini, kami harapkan kawasan akan kembali asri dan terpelihara,” ucap SUkra, seraya menambahkan, kegiatan ini juga untuk menggugah kesadaran masyarakat, pemerintah, LSM serta pihak - pihak lainnya untuk ikut peduli lingkungan utamanya keberadaan di hutan mangrove. “Semoga, program dari pemerintah yang akan menjadikan kawasan Tukad Mati sebagai obyek wisata mangrove benar - benar terealisasi dan kami mendukung penuh akan hal tersebut,” kata Sukra. Dalam acara bakti sosial tersebut hadir pula Anggota DPRD Badung Anom Gumanti dan pihak perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Bali serta beberapa pihak dari Purnapraja STPDN Angkatan 3 DKI

Jakarta, Yayasan Kasih Peduli Anak Umadui. Dalam kegiatan tersebut, pihak FPMB memberikan sebuah tempat sampah kepada ketua nelayan yang ada di kawasan Prapat Agung Mangening, Pata Sari, Kuta. Ketua Harian FPM I Ketut Suwirga mengatakan, program menanam mangrove seperti ini merupakan program yang memang selalu diagendakan oleh pihaknya. “Nantinya, bibit - bibit yang ditanam ini akan kami pelihara dengan baik melalui anggota kami yang bertugas di wilayah Kuta. Kami harap, masyarakat bisa saling bersinergi mewujudkan Bali Clean and Bali yang Go Green, bebas sampah serta hijau,” terangnya. Ketua rombongan Purnapraja STPDN Angkatan 3 DKI Jakarta Isnawa Aji mengungkapkan, usaha

pemerintah dan masyarakat setempat yang sudah bekerja keras dalam upaya merehabilitasi kawasan - kawasan konservasi hutan lindung yang salah satunya adalah di kawasan hutan mangrove.”Ini merupakan bentuk kepedulian lingkungan dan kami semua senang bergabung dalam acara ini,” kata Isnawa. Isnawa yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala DKP DKI Jakarta ini juga mengetahui persis terkait masalah sampah yang mesti ditangani di wilayah Ibukota tersebut. Setiap harinya ungkapnya, pihaknya menangani sekitar 6.500 ton sampah serta betapa kompleksnya upaya merehabilitasi kawasan yang dulunya kotor, jorok dan rusak menjadi kawasan bersih, indah dan nyaman. “Ini semua tantangan. Apalagi Badung yang sudah dikenal

Kelompok nelayan Menega-FPMB saat melakukan penanaman Manrove

sebagai kawasan wisata. Sangat disayangkan jika hal ini didiamkan terus. Justru dengan merehabili-

FB/RON

tasi dan memperbaiki akan menjadi nilai tambah bagi Badung,” papar Isnawa. W-011

Layouter: dejerie


NASIONAL

FAJA R BALI

SABTU, 8 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Pertanggungjawaban Hibah Disorot Lagi DARI HALAMAN 1 dewan, maupun penerima dana hibah tersebut wajib dipublikasikan. Khususnya untuk yang belum memberikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana. Lantaran hanya dengan cara demikian, kepercayaan masyarakat terhadap anggota dewan kembali menguat. Di samping juga membuktikan, bahwa selama ini tudingan hibah bodong memang hanya sekadar wacana. “Saya harap, walaupun sudah lengser, dewan

yang memfasilitasi dana hibah wajib bertanggung jawab terhadap penggunaan dana. Sebagai bukti, bahwa program dan hibah tidak fiktif,” tegasnya. Sementara, Karo Humas Pemprov Bali, Dewa Gde Mahendra ketika dikonfirmasi mengaku belum dapat memastikan jumlah hibah yang belum dipertanggungjawabkan. Namun, secepatnya ia akan berkoordinasi dengan Karo Keuangan Pemprov Bali. Sehingga menjadi jelas, berapa jumlah proposal hibah

yang masih menunggu laporan pertanggungjawaban. “Nanti saya akan tanyakan langsung ke Karo Keuangan dan juga Sekda. Sehingga jelas berapa yang belum,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan data di Biro Keuangan Provinsi Bali, per tanggal 30 Juni 2014 sebanyak 5643 proposal sudah terealisasi. Yang mana, sebanyak 3003 proposal sudah dilengkapi laporan pertanggungjawaban, sedangkan sisanya 2460 belum. BPK RI Perwakilan Provinsi

Bali, melalui Kasubag Hukum dan Humas, Djatu Apriellia, pun sempat menyatakan pihaknya telah melayangkan rekomendasi ke Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, agar menginstruksikan jajarannya ‘kebut’ pertanggungjawaban dana hibah. Lantaran berdasar Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Bali tahun 2013 disebutkan bahwa Rp 188 miliar dana hibah belum dilengkapi laporan pertanggungjawaban. W-019

Singkatnya, cabup atau cawali yang berangkat dari inkumben akan sangat diuntungkan. Apa ini strategi Mega untuk mengamankan beberapa kader ‘kesayangan’ yang sedang menjabat kini? Belum jelas juga. Namun muncul pula gejala, kader partai politik di tingkat ranting justru ingin suaranya didengar dalam urusan pemilihan kepala daerah. Mereka menganggap paling tahu soal potensi kader yang mau didaulat bertarung dalam suksesi tahun 2015 mendatang dan opini publik di daerah. Bisa jadi suara kader dari tingkat bawah ini adalah bentuk dari ketidakpuasan atas monopoli bakal calon di pusat. Mereka ingin melawan suara sakti di pusat. Ini berpotensi pada pergulatan internal partai di tingkat kabupaten/ kota di Bali dalam ajang Pilkada nanti. Maka tak jarang, kader tingkat bawah merancang caloncalon tandingan. Setidaknya, fenomena ini sering tampak di didaerah. Selain itu, saat ini namanama bakal cabup dan cawabup sudah mulai bermunculan. Seperti berdagang, ‘kecap politik’ yang tak ada nomor duanya

pun mulai dijual. Tak sedikit orang yang berambisi berburu jabatan tertinggi di tingkat kabupaten ini, mulai merancang pergerakan khusus, mulai dari lobi politik, dan melakukan pendekatan ke tingkat bawah. Para pemburu kuasa ini pun mulai berdagang ‘kecap’ politik. Program-program yang katanya akan direalisasikan dilempar ke publik. Kepemimpinan lama dikritik dan digugat guna menunjukkan ada yang salah dalam kepemimpinan sebelumnya. Yang penting, mereka mampu menyihir opini publik di daerah agar bersimpati kepadanya. Pada titik ini publik Bali kembali diajak untuk peka dalam memilih pemimpin di tingkat kabupaten. Jangan percaya ‘jualan kecap’ yang justru kualitasnya belum teruji. Masyarakat diajak jeli menelisik track record pada calon pemimpin daerah. Apakah mereka siap kehilangan kemerdekaan sendiri untuk umum – seperti disiarkan Tan Malaka – atau hanya ingin menikmati kursi kekuasaan, terlebih berburu fulus. Pengalaman pahit soal kepemimpinan sudah banyak terjadi di Bali. Tak sedikit para

pemimpin di kabupaten terjerat kasus dugaan korupsi. Kabar terbaru tentu mantan Bupati Klungkung I Wayan Candra. Akademisi bertitel doktor ini dijerat hukum lantaran kasus Dermaga Gunaksa. Candra bisa jadi bukan kepala daerah terakhir yang disangkakan melakukan korupsi. Jika rakyat tak jeli memilih pemimpin, akan ada lagi pemimpin daerah yang mesti kedinginan di jeruji besi. Maka dari itu, pengalaman pahit memilih pemimpin itu mesti menjadi pelajaran bagi masyarakat Bali. Memilih pemimpin bukan seperti membeli kacang goreng di pasar. Jangan terbuai janji. Rasionalitas dalam menimbang calon pemimpin mulai dimantapkan. Karena sering kali dalam upaya meraih kekuasaan ini dilakukan dengan cara-cara yang tidak santun, bahkan tak berbudaya. Ini kenyataan bahwa panggung politik belum memberi jaminan menumbukan para politisi yang benar-benar jujur dan memiliki integritas. Dalam Pilkada mendatang, kecerdasan publik dalam memilih pemimpin kembali diuji. Cukup melelahkan, memang. Tapi inilah demokrasi. ***

calon ke KPU baru ada sikap resminya,” ujar Bendesa Adat Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem ini. Pun dikatakan, pemimpin Karangasem kedepan mesti mengerti keberadaan adat istiadat maupun budaya. Ini salah satu pertimbangan ada tokoh adat yang bisa menjadi pemimpin Karangasem kedepan. Ketika ditanya, siapa tokoh adat yang sempat dibicarakan bersama para bendesa pakraman di Manggis tersebut, I Gede Dastra mengakui nama yang berkembang adalah Ketua MMDP Karangasem I Wayan Artha Dipa. Selain tak asing di kalangan tokoh adat, Artha Dipa sudah malang melintang di birokrasi, karena memang yang bersangkutan merupakan mantan birokrat di lingkungan Pemkab Karangasem. “Itu baru sebatas pembicaraan tentang tokoh yang tepat menjadi pemimpin,

karena memang harapannya pemimpin harus memiliki pengetahuan sosial budaya khususnya adat,” ujarnya. Hal senada dikatakan petajuh MMDP yang juga sebagai Bendesa Adat Desa Pakraman Budakeling, Ida Wayan Jelantik Oyo. Desakan dari sejumlah tokoh adat ini memang baru sebatas pendapat pribadinya masing-masing. Namun meskipun demikian, pengajuan tokoh adat ini sangat penting untuk menyelamatkan desa pakraman. Bahkan Jelantik Oyo mengakui, dorongan kepada tokoh adat tersebut tidak mesti harus menjadi calon bupati, bisa saja menjadi pendamping. “Tidak masalah menjadi pendamping, yang jelas sudah ada tokoh adat yang mewakili,” ujarnya. Sementara itu, terkait desakan dari sejumlah tokoh adat yang mendesaknya untuk maju dalam Pilbup nanti, I Wayan Ar-

tha Dipa mengakui masih menunggu perkembangan dinamika politik di Karangasem. Kalau memang dibutuhkan dan ada yang meminangnya, pihaknya pun akan siap. “Masih wait and see dulu, lihat perkembangan seperti apa, kalau memang dibutuhkan, pasti siap. Sekarang biarkan masyarakat yang memilih calon mana yang tepat, dan terakhir tentu masyarakat nanti yang menentukan,” ujar mantan Sekda Karangasem ini. Pun ketika didesak apakah sudah ada parpol yang melakukan pendekatan, Artha Dipa mengaku memang ada dua sampai tiga parpol melakukan komunikasi dengannya. Hanya saja baru sebatas komunikasi biasa saja, belum ada arahnya Pilbup. “Sudah ada, namun berkomunikasi biasa saja, dan saya pun belum menanggapi,” sebutnya lagi. W-016

KRPH Kubu, dan Karangasem. “Mereka hanya melakukan pemantauan saja, sehingga lahan yang terbakar belum bisa kita pastikan,” ujarnya. Pun diakui, kepulan asap tersebut sangat jauh berada dilereng Gunung Agung, lahan yang terbakar tersebut diperkirakan berada di ketinggian sekitar 2.000 DPL. Tingginya lokasi lahan yang terbakar, tidak memungkinkan untuk mencapai lokasi titik api. Jika pun dipaksakan hal itu akan sangat membahayakan petugas. N a m u n j i ka a p i m u l a i

mendekati hutan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan jajaran terkait. “Belum bisa dipastikan tingkat keparahan akibat kebakaran, begitu juga luas lahan kebakaran, kami masih melakukan pemantauan terlebih dahulu,” ujarnya. Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, I Dewa Gede Darma Mulianta ketika dikonfirmasi juga mengakui, belum bisa memastikan luas lahan yang terbakar. Hanya saja, dari pantauannya diperkirakan

sedikitnya ada lima titik api. Bahkan, pihaknya juga sudah berupaya memadamkan api yang berada di wilayah Juntal, dimana lokasi itu sudah sangat dekat dengan pemukiman penduduk. “Titik api di daerah Juntal mendekati pemukiman warga, dan sudah dilakukan pemadaman oleh BPBD bersama Pemadam Kebakaran,” ungkapnya. Kebakaran hutan di lereng gunung tertinggi di Bali memang kerap terjadi setiap tahun. Kebakaran terjadi lantaran musim kemarau yang berkepanjangan di Karangasem. W-016

terdapat paon (dapur) yang terbuat dari tanah. Dapur itu dipenuhi dengan bekas kayu bakar yang tersisa. Waktu masih seger oger, Rantis memasak di dapur dalam rumah itu. Kondisi di luar rumah Rantis juga tidak terawat. Rumput tumbuh liar di halaman. Bahkan sudut atap rumahnya sudah bolong tidak berisi genteng karena kayunya sudah rapuh. Ia yang ditemui kemarin mengaku badannya sakit semua. Ia hanya bisa duduk, karena untuk bangun sudah tidak bisa. “Tiang ten nyidang bangun (saya tidak bisa bangun, red),” desisnya lirih. Rantis mengaku kaki dan badannya sakit sudah sejak lama. Karena tidak memiliki siapa-siapa, ia pun membiarkan tubuhnya diserang penyakit. Jangankan untuk berobat, un-

tuk bangun makan saja ia tidak bisa. Syukur-syukur kalau ada warga atau tetangga yang bermurah hati memberikan Rantis makanan. “Biasanya ada yang kasihan dan memberikan makanan,” jelas I Ketut Putrasana (45) yang masih satu kawitan dengan Ni Nengah Rantis. Putrasana yang tinggal di Banjar Asah Tegeh, tidak bisa setiap hari melihat kondisi Rantis. Ia sangat prihatin melihat nenek yang hidup sebatangkara ini. Putrasana mengaku pernah mencoba mengusulkan agar rumah Rantis mendapatkan program bedah rumah. Pada tahun 2013 lalu, sudah pernah difoto dan dikirim ke Provinsi Bali agar mendapatkan program bedah rumah. Namun hingga kini belum terealisasi. Putrasana berharap ada perha-

tian dari pemerintah terhadap warga yang membutuhkan uluran tangan. Rantis tak sendirian. Seorang nenek renta yang hidup sebatangkara juga ada di Banjar Karya Sari. Nama perempuan uzur ini Ni Nyoman Parti (92). Kondisi Parti lebih baik dari Rantis. Parti masih bisa berjalan meski menggunakan tongkat. Parti juga hidup sebatangkara, pasca di tinggal mati suaminya. Namun rumah yang ditempati Parti mirip dengan rumah yang dihuni Rintis. Hanya satu kamar, semua aktifitasnya dilakukan di dalam kamar tersebut. Parti lebih beruntung karena keponakan yang ada di Desa Sanda kerap mengunjunginya dan memberikan makanan. Tak seperti Rantis, yang terus-terusan hidup dari hasil belas kasih orang lain. ***

Demokrasi yang Melelahkan DARI HALAMAN 1 memenangkan calonnya – dan pastinya menarik nafas lagi. Satu fenomena yang bisa ditangkap adalah jualan ‘kecap politik’ dalam Pilkada. Penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati pun dilakukan. Tak kalah seru, media massa mulai membuat selebaran di halaman medianya guna merangkum partisipasi publik dalam memilih bakal calon bupati dan wakil bupati. Elit-elit parpol di daerah mulai harap-harap cemas. Lantaran, menunggu keputusan pusat, baik mekanisme penjaringan, dan strategi pemenangan. Jangan heran apabila suara pimpinan partai di tingkat DPP menjadi ‘sakti’ di daerah. Seperti instruksi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri bulan lalu. Presiden ke-5 Republik Indonesia ini mengeluarkan imbauan agar kader yang menjabat Ketua Dewan tak boleh ikut berebut tahta di daerah. Ketua dewan diminta fokus pada tugas dan fungsi dewan – pengawasan, penganggaran, dan legislasi. Instruksi ini pun seakan mematahkan dan merubah peta politik di daerah.

Tokoh Adat Dorong Artha Dipa Ikut Pilkada

DARI HALAMAN 1 mendatang. Meskipun belum ada sikap resmi dari MADP, sejumlah tokoh adat ini mendorong tokoh yang selama ini menakodai Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Karangasem I Wayan Artha Dipa sebagai kandidat calon bupati atau calon wakil bupati Karangasem. Seorang tokoh MADP asal Kecamatan Manggis, I Gede Dastra mengatakan, dorongan tersebut juga datang dari tokoh adat di tataran Desa Pakraman. Dari 19 Desa Adat di Kecamatan Manggis, sebanyak 11 Bendesa Adat yang mengutarakan niat mendorong I Wayan Artha Dipa maju sebagai salah satu kandidat. Entah maju lewat partai jika ada yang mengusungnya ataupun bisa saja melalui jalur independen. “Ini belum sikap resmi, baru sebatas perorangan saja, nanti mendekati pengajuan

Musim Kemarau, Gunung Agung Terbakar DARI HALAMAN 1 Batu Belah, Desa Tulamben. Plt. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Karangasem, I Wayan Budiarsa mengakui, pihaknya menerima laporan masyarakat terjadinya kebakaran di lereng Gunung Agung, khususnya di wilayah Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Karangasem. Namun pihaknya belum bisa memastikan lahan yang terbakar. Selain itu, pihaknya juga telah menerjunkan sejumlah petugas Dishutbun, termasuk

11

RUU Pilkada Disahkan, Rakyat Marah

JAKARTA-Fajar Bali Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arya Bima mengatakan, rakyat akan marah jika Rancangan Undangundang Pemilihan Umum Daerah disahkan. Pasalnya, hak rakyat dalam menentukan jalannya pemerintahan akan diambil oleh anggota DPRD. “Rakyat akan marah, karena partai-partai yang mengambil alih hak rakyat di dalam menentukan kepala daerah tentunya akan ada sabotase politik, mungkin juga sabotase dukungan,” ujar Arya usai menghadiri pertemuan partainya, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (7/9). Menurut Arya, konfigurasi di daerah tidaklah sama dengan konfigurasi politik di tingkat nasional. Sehingga, kata Arya, RUU tersebut jangan terlalu dipaksakan untuk disahkan. Dia yakin masyarakat di daerah memiliki cara pandang tersendiri terhadap segala hal yg men-

FB/IST

Arya Bima yangkut pilkada. “Jadi jangan terlalu dipaksakan proses konfigurasi pendukung pilkada Prabowo Hatta yang sekarang ini dengan menamakan Koalisi Merah Putih, itu akan terjadi konfigurasi dalam pemilukada di daerah,” ujar Arya. Karena itu, Arya meminta agar Koalisi Merah Putih tidak lagi menggunakan logika-logika pendek yang akan berdampak pada proses kon-

solidasi demokrasi yang sudah dibangun selama ini. Koalisi Merah Putih diminta untuk tidak menggunakan cara berpikir yang dapat menimbulkan inkonsistensi. “Inkonsistensi di dalam cara berpikir yang tentunya itu tidak produktif, tidak membangun dalam cara pandang kita sebagai politisi yang bertanggung jawab yang mengukir sejarah pembangunan demokrasi di indonesia,” ucap Arya. KP

KPU Bali Konsultasi ke Jakarta DARI HALAMAN 1 gegabah. Jalan satu-satunya untuk mengakhiri ketidakpastian ini adalah dengan berkonsultasi ke KPU Pusat. Ketika dikonfirmasi, Raka Sandhi menyampaikan, Senin (8/9) hari ini KPU Bali akan konsultasi ke KPU Pusat. Kali ini Raka Sandhi tak sendirian, tapi bersama kelima perwakilan KPUD kabupaten/ kota (Karangasem, Bangli, Tabanan, Badung, dan Denpasar). Ketua, sekretaris, beserta komisioner KPUD diharapkan dapat mengikuti konsultasi yang dinilai sangat penting tersebut. Tak hanya itu, masing-masing KPUD juga akan didampingi oleh perwakilan dari unsur pemerintahan. Menurut Raka Sandhi, ada sejumlah hal penting yang akan dibahas selama konsultasi. Di

antaranya, kepastian mengenai Pilkada dilaksanakan serentak atau tidak, serta mengenai tahapan, teknis, serta anggaran Pilkada. Pihaknya tidak ingin, tahapan ataupun teknis yang disusun saat ini, tiba-tiba berbeda dengan keputusan KPU Pusat. Apalagi, ia mendapat informasi bahwa beberapa poin tahapan serta teknis Pilkada mengalami perubahan. “Konsultasi ini sangat penting untuk memastikan, jangan sampai ada keputusan yang tumpang tindih,” ungkapnya. Undang-undang Pilkada yang tengah digodok oleh DPR RI juga turut menjadi alasan konsultasi ke KPU pusat. Raka Sandhi beserta komisioner KPUD ingin mendapat penjelasan sekaligus kepastian mengenai aturan mana yang akan dipakai. Apakah tetap menggunakan UU Pilkada lama atau UU yang

masih dalam tahap pembahasan tersebut. Khususnya prihal penggunaan anggaran, agar tidak memicu permasalahan, atau KPU dituding lalai. “Informasi mengenai UU Pilkada sudah kami dengar, karena itu kami perlu mendapat kepastian, nanti menggunakan UU lama atau ada perubahan dengan UU Pilkada baru,” imbuh Raka Sandhi. Lebih lanjut dipaparkan, kalaupun ada sejumlah perubahan, KPU Bali dan KPUD Kabupaten/kota dipastikan siap. Apalagi, ini bukanlah hajatan perdana bagi mereka. Namun, ditegaskan, perubahan itu harus diputuskan secara resmi oleh pihak yang berwenang. Sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan selama penyelenggaraan Pilkada yang akan digelar tahun 2015 mendatang. W-019

selama ini belum didapat para pemangku. “Kami berharap pemerintah, khususnya tingkat Provinsi Bali bisa memberikan jaminan kesehatan khusus kepada para pemangku,” ujarnya. Selain jaminan kesehatan khusus, kendala yang terjadi di lapangan yakni, pemangku kesulitan memiliki sebuah genta, sebagai sarana memuput upacara. Lantaran harga genta saat ini sangatlah tinggi. Ini membuat para pemangku kesulitan memilikinya. Maka dari itu, pihaknya juga berharap kepada Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Made Mangku Pastika membantu pengadaan genta untuk pemangku di Desa Sidemen.

Diakuinya memang selama ini ada bantuan genta, namun itu lebih kepada pemangku di kalangan masyarakat, tidak u n t u k p a ra p em a n gku di Desa Adat. “Bantuan genta kan hanya untuk beberapa saja, dan bantuan itu tidak merata,” ujar pemangku yang berasal dari banjar Buda Manis, Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Karangasem ini. Atas kondisi itu, pihaknya sangat mengharapkan bantuan pemerintah, baik jaminan kesehatan maupun bantuan genta. Pun diharapkan bantuan itu agar benar-benar diberikan merata kepada para pemangku. W-016

Sumbangkan Genta untuk Pemangku DARI HALAMAN 1 Hal itu dikatakan salah seorang pemangku dari Kecamatan Sidemen, Karangasem, Jro Mangku Lanang Sidemen, Minggu (7/9) kemarin. Menurutnya, sebagai pelayan umat di masing-masing Desa Pakraman, pemangku memang sangat berperan terutama dalam memuput upacara keagamaan. Sebagai pemangku, ia sangat merasakan betul bagaimana saat sakit yang dihadapi. Disinilah peranan pemerintah diperlukan dalam membantu para pemangku, yakni dengan memberikan jaminan kesehatan khusus yang

Rantis Merintih Kesakitan, Hidup dari Belas Kasihan Tetangga DARI HALAMAN 1

Jangankan makan, untuk berdiri saja Rantis sudah tidak mampu lagi. Badannya kaku dan dirasakan sakit semua. Karena tidak memiliki siapasiapa, nenek ini memilih hidup pasrah. Berserah diri pada sang penyebab kehidupan dan kematian. Sehari-hari, Rantis terkapar di rumah tua yang berdinding bedek dan beralaskan tanah. Rumah ukuran 4,5 X 4,5 meter itu merupakan warisan satu-satunya dari sang suami. Semua perlengkapan dan barang-barangnya ditaruh di dalam satu rumah yang atapnya sudah mulai bocor dan bocor. Hanya ada satu meja tempat perabotan masak, satu tempat tidur dari kayu beralaskan tikar dan pakaiannya. Di dalam rumah itu juga

026/VI/FB/MHM

Layouter: dejerie


12

POLITIK Kalla: Wajar SBY Kritik Tim Transisi

FAJA R BALI

SENIN, 8 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Suara PARLEMEN Penerapan UU Desa Jangan Sampai Menimbulkan Gejolak AMLAPURA-Fajar Bali Undang-undang Desa yang saat ini masih menjadi perbincangan bahkan menimbulkan pro dan kontra, disikapi juga oleh anggota DPRD Karangasem, I Wayan D i ke p . M e n u r u t nya , diperlukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat agar tidak FB/BUDIASA menimbulkan gejolak I Wayan Dikep di bawah. Politisi asal Banjar Batu Dawa Kelod,Desa Tu l a m b e n , Ke c a m a t a n Ku b u , K a ra n ga s e m i n i mengatakan, saat ini memang belum sampai menimbulkan gejolak. Namun sebagai antisipasi, pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi lagi. Selain itu, pihaknya juga mengharapkan pemerintah melakukan kajian lebih mendalam lagi terhadap Undang-undang Desa tersebut. “Apakah akan memilih desa pekraman atau desa dinas, yang manapun nantinya akan diterapkan, jangan sampai menimbulkan gejolak di masyarakat,” ujar I Wayan Dikep. Selain sosialisasi Undang-undang Desa, Anggota Dewan asal partai PKPI ini juga meminta pemerintah untuk tanggap dengan permasalah air bersih di kecamatan Kubu, di mana saat ini sudah memasuki musim kemarau. Dia pun berharap Pemerintah mensuplai kebutuhan air ke wilayah-wilayah yang benar-benar membutuhkan air, karena saat ini kekeringan di wilayah Kubu sudah sangat parah. “Kalau saat ini sedang parahnya, masyarakat mulai kesulitan air,” ujarnya lagi. Diakui Dikep, Pemkab Karangasem memang sudah mulai mensuplai kebutuhan air secara gratis ke desa-desa dengan tangki. Namun itu belum juga mencukupi terutama wilayah-wilayah yang belum terjangkau. Pihaknya pun meminta Pemkab agar secepatnya menuntaskan aliran air Telaga Waja sehingga kebutuhan air di wilayah Kubu bisa teratasi. “Tidak semua masyarakat terjangku oleh air bantuan Pemkab, jadi untuk mengatasinya secepatnya menuntaskan air Telaga Waja,” ujar Dikep. W-016

KPK : DPRD Pilih Kepala Daerah, Praktek Korupsi Semakin Parah JAKARTA-Fajar Bali Wa k i l K e t u a K o m i s i Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menilai praktek korupsi semakin rentan dilakukan kepala daerah hingga tingkat II jika pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. Menurut Busyro, jika kepala daerah dipilih DPRD, korporasi akan cenderung lebih mudah menyogok anggota DPRD dan anggota DPRD FB/IST jadi lebih leluasa memeras Busyro Muqoddas kepala daerah. “Praktek korupsi di kepala daerah tingkat II untuk IUP (ijin usaha pertambangan), akan semakin parah, dan semakin rentan karena korporasi tambang lebih mudah nyogok anggota DPRD dan sebaliknya anggota DPRD merasa lebih leluasa memeras kepala daerahnya,” kata Busyro melalui pesan singkat, Minggu (7/9). Selain itu, menurut Busyro, pemilihan kepala daerah oleh DPRD justru merampas hak demokrasi rakyat. Sebagai subyek hukum, kata dia, rakyat mememiliki hak politik yang harus dihormati. “Jika selama ini parpol melakukan pendidikan politik dengan benar tentang hak-hak asasi sipil politiknya, maka rakyat akan marah jika hak-haknya dipangkas,” sambung Busyro. Dia mengatakan, pemberantasan korupsi sangat memerlukan peran aktif masyarakat. KPK, menurut Busyro, sudah mencegah praktek korupsi di daerah melalui program-program kerja bersama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. Dengan demikian, kata dia, alangkah cantiknya jika beberapa fraksi di DPR tidak memaksakan kehendak mendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD dengan dalih pemilu langsung boros anggaran. Saat ini, usulan pemilihan kepala daerah melalui DPRD tengah dibahas oleh Panja Rancangan UndangUndang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) dengan Kementerian Dalam Negeri. Fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih sepakat pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Sementara itu, Fraksi PDI-P, Hanura, dan PKB tetap menginginkan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. KP

ONLINE: www.fajarbali.com

Wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, menilai wajar kritik yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Tim Transisi.

JAKARTA-Fajar Bali Menurut dia, yang terjadi adalah miskomunikasi mengenai siapa yang harus ditemui oleh Tim Transisi. Dia berharap teguran itu tidak sampai mengganggu proses transisi. “Waktu itu kan belum ada aturan. Waktu itu SBY bilang boleh ketemu menterinya. Sekarang baru ada aturannya harus ke menteri koordinator terlebih dulu. Sebelumnya belum ada kan,” katanya di Hotel Dharmawangsa, Minggu (7/9). Mengenai tudingan SBY bahwa Tim Transisi melakukan pertemuan dengan kementerian tanpa koordinasi, Kalla menilai mungkin saat itu mekanisme pertemuan belum jelas. “Ada teman-teman mungkin terlalu banyak, sekarang sudah diatur,” kata dia.

FB/IST

TRANSISI-Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla bersama Ketua fraksi PDI-P Puan Maharani (kanan), ketua fraksi PKB Marwan Jafar dan ketua Kepala staf Tim Transisi Jokowi-JK Rini Soemarno Soewandi (kiri), sebelum melakukan rapat tertutup, di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jakarta, Kamis (28/8).

Kalla meyakini teguran SBY tersebut tidak akan mengganggu proses transisi. Menurut dia, sejauh ini proses transisi masih berjalan mulus. “Pasti mulus lah. Pemerintah sekarang pasti koop-

eratif. Sambil belajar karena Tim Transisi kan sebelumnya belum pernah ada,” katanya. Jumat lalu, SBY menegur Tim Transisi Jokowi-Kalla. Dia menilai Tim Transisi langsung

masuk ke tiap kementerian tanpa koordinasi. Konsep transisi yang digadang, menurut dia, tak berarti membuat ada dua pemerintahan bersama di masa peralihan.

“Pemerintah sekarang adalah Kabinet Indonesia Bersatu II. Sampai 20 Oktober 2014 uang berkaitan dengan pemerintahan adalah saya yang bertanggung jawab,” katanya. TP

layar sentuh yang menampilkan foto kandidat, dan printer struk barcode sebagai bukti telah menggunakan hak pilih. “Di sini tidak ada lagi istilah mencoblos karena tidak lagi menggunakan kertas suara. Cukup dengan layar, tinggal sentuh, lalu keluar struknya,” ujar Zulwelly saat dijumpai di pameran teknologi Tugu Proklamasi, Sabtu (4/9). Untuk menerapkan azas kerahasiaan, maka setiap set alat itu tetap ditempatkan di dalam bilik. Seluruh pilihan suara yang dilakukan masyarakat akan secara otomatis dihitung setiap saat. “Tapi alat ini tidak merekam siapa pilih siapa. Hanya hasil akhirnya saja bisa ketahuan setiap kandidat dapat perolehan suara berapa,” ujar dia. Dengan adanya teknologi evoting ini, proses pemungutan suara yang biasanya butuh bermenit-menit kini hanya perlu waktu 30 detik. Setelah memberikan

pilihan, sebut Zulwelly, pemilih akan mendapat struk bergambar barcode yang dimasukkan ke dalam kotak suara. Kotak itu hanya akan dibuka apabila memang diperlukan untuk proses pembuktian dalam sengketa pemilu. Zulwelly mengklaim alat e-voting ini tidak akan bisa diretas. Sebab, mesin ini berdiri sendiri dan tidak memiliki koneksi ke internet. Sementara untuk proses rekapitulasi dilakukan dengan mencatat perolehan suara di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) ke dalam formulir C1. Formulir itu kemudian dipindai dan diolah menjadi data yang terkoneksi ke pusat. Adapun, untuk satu set alat perlengkapan e-voting dibutuhkan dana sebesar Rp 11 juta. Jumlah ini dinilai lebih murah dibandingkan pencetakan kertas suara setiap kali pemilu dilakukan. Alat e-voting ini telah diterap-

kan untuk pemilihan kepala desa Desa Kebon Gulo, Boyolali pada 5 maret 2013, Desa Mendoyo Dangin Tukad di Jembrana, Bali pada 29 Juli 2013, Desa Taba Renah di Musi Rawas, Sumatera Selatan pada 5 Desember 2013. Terkendala RUU Chief Engineer Faisol Abdullah mengatakan seluruh desa yang sudah melakukan e-voting merasa puas dan berniat kembali menerapkan sistem yang sama pada pemilihan selanjutnya. Kendati mendapat respons positif dari desa-desa, pelaksanaan evoting tetap belum bisa diterapkan dalam skala yang lebih tinggi. “Di Pilkada (tingkat provinsi dan kabupaten), kami masih ada kendala undang-undang. Di PKPU belum memayungi, meskipun MK sudah membolehkan lewat pusuan MK tahun 2010. Yang dibutuhkan adalah payung hukumnya, dan pengadaannya,” ucap Faisol. KP

Lewat E-Voting, Nyoblos Pemilu Hanya 30 Detik

FB/IST

E-VOTING-Simulasi e-voting dengan menggunakan teknologi buatan Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT).

JAKARTA-Fajar Bali Masyarakat kini tak perlu lagi direpotkan dengan melipat dan mencoblos kertas suara yang bisa memakan waktu beberapa menit. Dengan teknologi e-voting, proses pemilu menjadi lebih cepat dan hemat. Teknologi karya Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu pun sudah

mulai diterapkan dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa di beberapa daerah. Zulwelly, Tim di Program ePemilu PTIK BPPT menjelaskan, untuk menjalankan sistem evoting ini dibutuhkan satu set perlengkapan mulai dari card reader untuk membaca kartu pemilih yang mencantumkan chip dengan nomor NIK e-KTP, sebuah

JAKARTA-Fajar Bali Semakin dekatnya jadwal pelaksanaan musyawarah nasional (munas) Golkar, para kandidat ketua umum diharapkan menyiapkan visi, misi, sekaligus logistik yang cukup untuk bisa keluar sebagai pemenang. Dalam rangka sosialisasi visi, misi, Forum Komunikasi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi seluruh Indonesia telah menyiapkan forum untuk sosialisasi melalui diskusi-diskusi panel. Seperti yang dilakukan di Yogyakarta, di mana forum tersebut menyelenggarakan diskusi panel nasional dengan mengundang para calon ketua umum. Hadir di antaranya Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Airlangga Hartarto. “Akan ada tiga diskusi panel seperti ini lagi,” kata Ketua Panitia Pengarah Forum Komunikasi

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Seluruh Indonesia, Zainudin Amali, di Yogyakarta, Minggu (7/9). Amali tak menolak bila dibutuhkan energi besar dari para calon ketua umum, termasuk soal logistik, untuk mengikuti ajang-ajang jelang munas. Dengan diskusi panel itu, misalnya, akan menjadi ajang sosialisasi agar pengurus DPD bisa menilai arah partai yang akan dibawa para calon. Apakah itu berarti para calon ketua umum harus investasi secara materi? Amali tak menampiknya. “Ya,” jawab Zainuddin Amali, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur. Namun dia menekankan bahwa hal yang terpenting adalah DPD-DPD Golkar bisa tahu visi para calon ketua umum. “Yang penting, kan visi,” tegasnya. Sementara panitia pelaksana

DPD Golkar Isyaratkan Calon Ketum Perlu Siapkan Sosialisasi Visi, Misi dan Logistik

FB/IST

DISKUSI-Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono memaparkan materi strategi partai dalam Diskusi Panel Nasional Prospek Dan Strategi Partai Gokkar Menyongsong Kepemimpinan Baru Nasional 2014-2019 di Hotel Inna Garuda, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Minggu (7/9)

diskusi panel, Gandung Pardiman menyatakan wajar apabila para calon ketua umum memanfaatkan ajang diskusi itu untuk berkampanye. Seperti yang dilakukan oleh Agung Laksono, salah satu calon ketua umum di acara di

Yogyakarta itu. “Kalau mau, yang menggunakannya untuk kampanye, ya monggo. Toh dari hasil ini, kan dibukukan. Orang bisa menilai dan punya pikiran masing-masing. Kalau Pak Agung kampanye,

ya sah-sah saja kalau mau menggalang. Justru ini salah satu cara menghindari kepemimpinan transaksional,” kata Gandung. Dia mengklaim sejauh ini, belum ada proses transaksional yang terjadi diantara pengurus daerah dan para calon ketua umum yang dijadikan pembicara di acara itu. Yang diundang sebagai pembicara, selain elite Golkar pusat, juga para calon ketua umum, seperti Agung Laksono, MS Hidayat, Priyo Budi Santoso, dan Airlangga Hartarto. Gandung menekankan bahwa setiap calon ketua umum harusnya berpikir bahwa menjadi pimpinan tertinggi Golkar bukan hanya berarti menjadi capres partai itu di 2019. “Tapi utamanya bisa membuat Golkar menjadi pemenang Pileg 2019,” imbuhnya. BS

Layouter: Wiadnyana


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.