FAJAR BALI
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
PDIP Siapkan Sanksi untuk Sarjana
Selamat Pagi
Pak Gubernur Perhatikan Pendidikan di Seraya Timur Program Bali Mandara besutan Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendapat respon positif dari aparatur pemerintahan desa. Program ini dinilai mampu mengurangi masyarakat miskin seperti tujuan awal FB/BUDIASA dibuatnya program ini. I Wayan Geden Seperti disampaikan PJs. Perbekel Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, I Wayan Geden, Minggu (8/2) kemarin. Dari 9 banjar dinas di Desa Seraya Timur, masyarakat miskin yang masuk dalam database, masih tersisa 672 jiwa. Wayan Geden menyampaikan, dari 6000 jiwa penduduk Desa Seraya Timur, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dilahan kering,
Bantah Daftar di KRT untuk Naikkan Posisi Tawar TABANAN-Fajar Bali Mendaftarnya pengurus DPC PDIP I Wayan Sarjana sebagai bakal calon bupati Tabanan ke Koalisi Rakyat Tabanan (KRT) memantik reaksi dari ketua DPC PDIP Tabanan I Ketut Suryadi. Suryadi menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi kepada Sarjana pasca mendaftarnya ke KRT sebagai bakal calon bupati Tabanan. “Yang jelas ada sanksinya,” jelas politisi PDIP asal Bajra, Selemadeg Raya ini ketika dikonfirmasi Minggu (8/2). Ketika didesak, sanksi apa yang
Terbentuknya Koalisi Rakyat Tabanan yang dimotori Demokrat, Gerindra, Nasdem dan Hanura membuat kader PDIP yang berniat mencalonkan diri sebagai Bupati Tabanan tergoda. Buktinya, pengurus DPC PDIP I Wayan Sarjana malah membelot dengan mendaftar bacabup di KRT. Kabarnya, PDIP sedang menyiapkan sanksi untuk Sarjana.
diberikan kepada Sarjana, secara tegas Suryadi yang kerap disapa Boping ini belum memastikan sanksi yang diberikan kepada politisi PDIP asal Pacung, Baturiti itu. Apakah sanksi pemecatan? “Belum ah, kok main pecat,” terangnya singkat. Sumber yang enggan disebut namanya menganalisa, ada beberapa dugaan terkait pendaftaran Sarjana ke KRT. Pertama Sarjana disebut ‘balas dendam’ lantaran namanya sempat dicoret dalam pencalonan legislatif,
KE HAL. 11
KE HAL. 11
Pesan Inspiratif
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Rp Rp Rp Rp
185,521,500 186,786,500 61,478,506 125,307,994
Diduga AIDS, 3 PSK Pesiapan Diciduk TABANAN-Fajar Bali Tiga orang Pekerja Seks Komersial yang mangkal di Terminal Pesiapan Indah ( TPI ) diamankan polisi dalam operasi pekat yang digelar Minggu dini hari (8/2). Ketiga PSK tersebut diduga mengidap AIDS sehingga diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain menciduk 3 PSK Pesiapan, dalam operasi pekat yang dipimpin Wakapolres Tabanan Kompol Putu Dedi juga menggerebek komplotan ABG yang sedang peseta miras. Sebanyak 8 ABG yang kerap mangkal di kos-kosan yang ada di wilayah Dangin Carik, Tabanan diamankan pihak kepolisian. KE HAL. 11
026/VI/W-020
Perawatan di RSJ, Cucu Dadong Siang Menulis Novel Berharap Ada Donatur Menerbitkan Karya Sugiartha
Suatu bangsa bisa bertahan menghadapi orang-orang bodoh dan ambisius sekalipun, tetapi bangsa akan hancur menghadapi pengkhianat dari dalam. Cicero
Saldo Per 07 Pebruari 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
Harga Eceran: Rp 3.000,-
AMLAPURA-Fajar Bali Meski menjalani perawatan karena gangguan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli,
FB/IST
tak membuat cucu Dadong Siang (80) bernama I Gde Sugiartha kekeringan kreativitas. Justru, gairah menulis warga Dusun Batumadeg, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem ini tambah bergelora. Sugiartha menulis novel dengan tulisan tangan di KE HAL. 11
SERAHKAN BANTUAN-Gubernur Bali Made Mangku Pastika ketika menemui Mangku Meres, keluarga miskin asal Banjar Guliang Bangli.
Gubernur Cek Keadaan Mangku Meres
Penerima Bantuan Bedah Rumah BI Perwakilan Bali BANGLI-Fajar Bali Gubernur Bali Made Mangku Pastika meninjau keluarga Mangku Meres (70) warga Banjar Guliang
MTI: Batasi Operasional Kendaraan, Bukan Jumlahnya DENPASAR-Fajar Bali Wacana Gubernur Bali, Made Mangku Pastika melakukan moratorium kendaraan menuai berbagai tanggapan. Melihat kian sesaknya jalanan di Bali banyak yang mendukung gagasan itu, tapi ada pula yang meminta pelaksanaan mengacu pada kajian yang matang. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Provinsi Bali, Made Rai Ridartha mengusulkan, kelak jika moratorium ini disetujui, agar ada rincian jelas mengenai kriteria kendaraan yang dibatasi. Menurut Rai Ridartha, berdasarkan cermatannya selama ini, sebaiknya bukan jumlah kepemilikan
Kawan Desa Bunutin Bangli, salah satu penerima bedah rumah bantuan dari BI perwakilan Bali, Sabtu (7/2). Gubernur yang turun didampingi Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali Gentur Wibisono melihat dari dekat sekaligus memastikan
keluarga Mangku Meres sebagai salah satu dari 10 penerima program CSR bedah rumah dari BI Perwakilan Bali. Kepada Mangku Meres, Gubernur yang juga didampingi Kepala Biro Humas setda Provinsi Bali,
KE HAL. 11 FB/BUDIASA
PB3AS
Marak Penyalahgunaan Visa Kunjungan di Bali
IGA Sudarsana
FB/REDY
DENPASAR-Fajar Bali Maraknya orang asing yang bekerja di Bali tanpa mengantongi izin menjadi sorotan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali, IGA Sudarsana. Berdiri di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) Minggu (8/2), Sudarsana membeberkan, banyak orang asing di Bali menggunakan visa kunjungan untuk bekerja. Untuk itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali akan bersinergi dengan pihak imigrasi Bali untuk melakukan kontrol dan mendata visa-visa kunjungan dari wisatawan asing yang datang ke Bali.
KE HAL. 11
MENGUKIR-Sugiartha, cucu Nenek Siang kini belajar mengukir setelah keluar dari rumah sakit jiwa Bangli.
LSM AS Tolak Eksekusi Mati Andrew dan Myuran Prof. Titib Juga Ikut Tolak Eksekusi Mati DENPASAR-Fajar Bali Meski belum juga ada kepastian kapan kedua terpidana mati asal Australia, yang tergabung dalam jaringan pengedar Bali Nine, Myuran Sukumaran (33) dan Andrew Chan (31) akan dieksekusi mati, tapi tekanan dari beberapa LSM dari luar negeri terus datang. Kali ini, organisasi HAM Amerika Serikat (AS) AFSC’s Prison Watch Program yang menolak eksekusi mati ini. Selain itu, beberapa narapidana Lapas Kerobokan juga pasang badan menolak eksekusi mati dua Myuran dan Andrew.
KE HAL. 11
Kawit Tempati Gubuk yang Mirip ‘Kandang Hewan’ Himpun Dana dari Para Pembaca, Fajar Bali Bantu Bedah Rumah Kawit Derita Made Kawit memang berbanding terbalik dengan citra Bali sebagai pulau bertebar dolar. Hidupnya sangat memprihatinkan. Ia menempati gubuk tua ukuran 4 x 3 meter. Tampak beberapa genting rumah sudah berjatuhan. Sementara itu gedeg dinding rumahnya di beberapa bagian sudah bolong-bolong termakan rayap. Celakanya, ia tak pernah mendapat jatah raskin dan bantuan lain.
SINGARAJA-Fajar Bali Walaupun jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng, demikian juga Pemerintah Provinsi Bali gencar memerangi kemiskinan, namun masih saja ada sebagian warga yang kurang beruntung dan luput dari perhatian. Fajar Bali beberapa hari lalu menyusuri salah satu keluarga miskin yang ada di salah satu dusun di Buleleng Barat. Tepatnya di depan
FB/BGS
GUBUK-Made Kawit (Kiri) didampingi Kepala Dusun Kuwum, Desa Ringdikit, I Putu Arya Nyeneng. SDN 3 Ringdikit, Dusun Kuwum, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng. Tampak sebuah gubuk tua yang lebih mirip seperti kandang hewan. Namun setelah ditelisik, ternyata
FB/BGS
DUDUK-Istri Kawit, Made Darmini beserta si bungsu Ketut Yoni, sedang meratapi nasib di gubuk tuanya.
gubuk tersebut ditempati lima anggota keluarga. Mereka adalah Made Kawit (46) bersama sang istri Made Darmini serta tiga orang anak yakni Kadek Marliani (19), Komang Budiarta (17) serta si bungsu Ni Ketut
Yoni (13) yang kini baru menginjak kelas satu SMP. Kehidupan keluarga Made Kawit memang berbanding terbalik dengan sebutan Bali sebagai Pulau Dolar. Hidupnya sangat mempri-
hatinkan serta serba kekurangan. Ia menempati gubuk tua ukuran 4 x 3 meter. Tampak beberapa genting rumahnya sudah berjatuhan karena kayu-kayu penyangganya telah rapuh dimakan usia. Sementara itu gedeg dinding rumahnya dibeberapa bagian sudah bolongbolong termakan rayap. Menurut Kawit, setiap malam dirinya bersama istri dan anak-anaknya harus menahan dingin karena angin dengan leluasa berembus dan menggerayangi seluruh penghuninya. “Bila ada hujan disertai angin kencang, air hujan leluasa membasahi seluruh isi rumah kami,” desahnya, lirih. Yang lebih miris, setiap malam Kawit pun rela tidur di lantai tanah yang hanya beralaskan tikar lusuh dan kumal, sementara istri dan tiga anak-anaknya masih bisa tidur melintang berimpitan di atas sebuah KE HAL. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2
Operasi Pekat Cuma Amankan Arak
FB/HS
OPERASI PEKAT-Petugas Polsek Denbar mengamankan jerigen berisi arak hasil operasi pekat dan memeriksa penjualnya.
DENPASAR-Fajar Bali Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) dilaksanakan jajaran Polresta Denpasar dan Polsek Kuta dengan menggelar razia minuman keras (miras) di wilayah Kuta, Sabtu (7/2) sore lalu. Tak hanya itu, Polsek Denpasar Barat juga menggelar operasi serupa dan hanya mengamankan beberapa liter arak dari pedagang kecil. Hanya segelintir penjual arak yang diperiksa petugas. Menurut Kapolsek Kuta Kompol IB Dedy Januarta, operasi pekat tersebut digelar di seputaran Jalan Seminyak, Legian dan sekitarnya. Sedikitnya empat bar yang kedapatan menjual miras tanpa ijin dilakukan sidak.
Dari lokasi itu diamankan belasan botol miras golongan B atau minuman beralkhol dengan kadar etanol sebesar 5 % sampai 20 %. Seperti Vodka, Wine dan minuman sejenisnya. Selanjutnya miras itu diamankan ke Polsek Kuta. Sementara itu, operasi pekat ini juga menyasar empat tempat hiburan malam itu, Seloki Bar, di Jl. Camplung Tanduk, Seminyak, Kuta, Badung, milik Hary Sutama, diamankan 6 botol miras golongan B. Bar Frankenstein, Jl. Camplung Tanduk, Seminyak, Kuta, Badung, milik Putu Suteja diamankan 15 botol miras golongan B. Mix Well Bar, Seminyak, Kuta,
milik Samsul Hadi diamankan 10 botol miras dan Dix Xlub Jl. Camplung Tanduk, Seminyak, Kuta, milik Raodah diamankan 11 botol miras golongan B. “Semua miras yang disita tidak memiliki ijin,” tegas Kompol Dedy. Namun, para pengelola bar tersebut tidak ada yang diamankan, sebab tidak melakukan pelanggaran. Seakan tak mau kalah, Polsek Denpasar Barat juga merazia pedagang kecil dan mengamankan 2 jerigen arak dari seorang pedagang I Wayan Narwata (42), Jl. Cargo Permai Gg. Dewata, Denpasar, Sabtu (7/2) sekira pukul 13.00 Wita. R-005
Bangun Tiang Listrik dan Lapak Penyangga Tanpa Ijin
PLN Digugat, Tuntut Ganti Rugi Rp 12,7 Miliar DENPASAR-Fajar Bali Merasa dirugikan selama 18 tahun dengan keberadaan tiang listrik dari beton besar dengan lapak penyangga ditengah lahan miliknya, membuat Sanusi Fajar menuntut ganti rugi dari PT. Perusahan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp12,7 miliar lebih. Dikatakan Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma, kuasa hukum Sanusi Fajar, pihaknya telah mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar. Sebagai tergugat adalah PT. PLN (Persero) Kantor Pusat Perusahan Umum Listrik Negara di Jakarta dan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan VIII di Surabaya. Sementara turut tergugat adalah PT (Persero) Kantor Area Pengatur Beban Bali dan Area Pelaksana Pemeliharaan Bali di Mengwi , Badung. Pengacara dari Cahaya Jenggala Law Office ini menjelaskan, Sanusi Fajar memiliki lahan seluas 800m2 di Jalan Gatot Subroto Barat Kelurahan Kerobokan, Badung. Kewajibannya sebagai pemilik, penggugat Sanusi Fajar setiap tahun sejak ta-
hun 1997 sampai 2014 selalu membayar Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Selama kurun waktu 18 tahun itu, lahan tersebut dibiarkan kosong dan Sanusi Fajar tidak bisa menikmati hak atas tanah tersebut. Pasalnya, diatas tanah tersebut berdiri tiang listrik dari beton besar dengan lapak penyangga dengan luas 5X5 meter. Selain itu juga dilintasi kabel Saluran Udara Tenggangan Tinggi (SUTT) milik tergugat. Ditegaskan Ngurah Alit W i ra ke s u m a , b e rd i r i nya tiang listrik dengan lapak penyangga tersebut tanpa sepengetahuan dan seijin pemilik lahan. “Selama ini, Sanusi Fajar sudah berusaha mengadukan masalah ini ke unit – unit PLN di Badung dan Denpasar tetapi tidak ada solusinya,” ungkap AA. Ngurah Alit. Menurut Ngurah Alit, sebagai kuasa hukum Sanusi Fajar, dirinya pernah bersurat meminta klarifikasi dan penegasan kepada Kantor PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban
Beban Jawa Bali, area Pengatur Beban Bali di Mengwi, Badung. Anehnya, pihaknya mendapat informasi berupa foto copy Buku Pelepasan Hak dari Kecamatan Kuta dimana diuraikan secara formal tertulis, PT. PLN (Persero), Sertifikat No. 4119, Sanusi Fajar No.35, 800M2, 25M2, Rp2.375.000 (Dua juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah). “Sebagai pemilik tanah, Sanusi Fajar tidak mengetahui adanya pelepasan hak tersebut apalagi menerima uang sejumlah yang tertulis pada foto copy Buku Pelepasan Hak tersebut,” tegas Gung Alit Wirakesuma. Berdirinya tiang listrik dari beton dengan lapak penyangga yang dibangun tanpa sepengetahuan dan seijin pemilik lahan serta dikaitkan dengan foto copy Buku Pelepasan Hak dari Kecamatan Kuta, menurut Ngurah Alit, telah terjadi pelanggaran atas hak – hak kepemilikan. Disinggung tentang berdirinya tiang listrik dan lapak penyangga tersebut
untuk kepentingan umum, Ngurah Alit mengatakan, sesuai Keputusan Presiden (Kepres) No. 55 Tahun 1993, pembangunan kepentingan umum dibatasi untuk bidang tertentu dan tidak untuk mencari keuntungan. Tidak hanya itu, Undang – undang No. 15 tahun 1985 yang kemudian diubah menjadi Undang – undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, dengan jelas dan tegas memberikan perlindungan kepada pemilik tanah dimana lahannya digunakan dan dilintasi, baik di atas maupun di bawah oleh Perusahaan Listrik. Ditanya tentang tuntutan ganti rugi sebesar RP12,7 miliar lebih, Ngurah Alit menjelaskan, kerugian materiil Rp12 miliar dengan hitungan, harga pasar tanah saat ini Rp1,5 miliar perare dikalikan 8 are. Sementara kerugian immaterial Rp700 juta lebih. D i ka re n a ka n , p e n g g u ga t selama 18 tahun menguras pikiran memikirkan, mengurus dan mencoba menye l e s a i ka n p e r m a s a l a h a n ini. W-007
"PK sudah saya daftarkan,"kata Rizaldy saat digiring jaksa penuntut menju LP Kerobokan, Jumat lalu. Rizaldy nampaknya tidak terima dengan putusan kasasi itu. Salah satu yang membuatnya sedikit tidak nyaman adalah, dalam putusan kasasi itu, Rizaldy menyebut MA tidak menyebutkan kesalahan yang telah dilakukanya. "Dalam amar putusanya tidak menyebutkan kesalahan saya apa," terang Rizaldy. Selain itu, Rizaldy juga menyebut,
adalah kekhilafan Hakim MA dalam memutus perkaranya. "Dalam putusan itu tidak dicantumkan pertimbangan apapun tentang kesalahan saya. Terus tidak dijelaskan juga saya ini dipidana dalam perkara apa. Inilah yang saya anggap sebagai kekhilafan Hakim," tandasnya. Selain itu, Rizaldy juga menyebut bahwa ada 6 novum atau bukti baru yang diajukan dalam memori PK yang sudah diajukan ke PN Denpasar.W-007
Hakim Kasasi Disebut Keliru, Rizaldy Jadikan Novum untuk PK DENPASAR-Fajar Bali Rizaldy Watruty, salah satu pengacara senior di Bali memang sudah mendekam dalam penjara sejak Jumat (06/2) lalu. Rizaldy dipastikan mendekam dalam penjara selama 3 tahun sesuai dengan putusan kasasi yang turun Desember lalu. Untuk bisa keluar dari LP Kerobokan, hanya ada satau jalan lagi bagi Rizaldy, yaitu menempuh jalur Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA). Upaya PK sudah dilakukan Rizaldy.
639/XI/KTR
FAJA R BALI
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 Tahun XV
603/IX/GLH
680/IX/GLH
044/II/SWJ
Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana Keuangan: Supartini Admin: Mikayanti Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra Fotografer :Redy Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id. Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik
FAJA R BALI
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 l TAHUN XV
KOTA PLUS
3
Antisipasi Kendaraan Tidak Laik Jalan
Sidak Pemanfaatan Taman Budaya
Dishub Gelar Uji KIR Keliling
Wagub Sudikerta Usulkan Anggaran Penataan di APBD Perubahan Pemanfaatan taman budaya sebagai pusat kegiatan kesenian budaya Bali seharusnya tidak saja melibatkan para seniman, namun seluruh masyarakat Bali khususnya generasi muda sebagai pelestari dan penerus kebudayaan.
FB/CAR
UJI KIR KELILING-Seperti tahun lalu, Dinas Perhubungan kembali melakukan pelayanan uji KIR Keliling mulai 9 Pebruari hingga 27 Maret
DENPASAR-Fajar Bali Guna mengantisipasi banyaknya kendaraan yang tidak laik jalan beroperasi di jalan raya serta untuk memberikan pelayanan yang optimal pada masyarakat, Dinas Perhubungan Kota Denpasar bekerjasama dengan Kementrian Perhubungan dan Balai Lalu Lintas Angkutan Jalan Sungai Danau dan Peyebrangan Provinsi Bali melaksanakan Pengujian Kendaraan Bermotor / layanan uji KIR Keliling selama 2 bulan. Pengujian Kendaran bermotor keliling ini juga merupakan rangkaian peringatan hari jadi Kota Denpasar yang ke-227. Kadis Perhubungan Kota Denpasar I Gde Astika didampingi Kabid Sarana dan Prasarana Teknik, Gde Redika dan Kasubag Pemberitaan Humas Dewa Gede Rai, Minggu (8/2) mengatakan, ada dua hal yang diuji dalam pengujian Kendaraan bermotor keliling ini, yaitu uji teknis meliputi pengujian lampu-lampu termasuk reting dan wiperre kelengkapannya, dan uji laik jalan, meliputi uji rem, uji timbangan, uji kebisingan, uji cahaya atau lampu dan uji emisi gas buang. “Program ini dilakukan dalam upaya mendekatkan pelayanan pengujian kendaraan bermotor pada masyarakat,” ujar Astika. Dengan pelayanan sistem jemput bola ini, lanjut Astika, dapat mengurangi pergerakan perjalanan kendaraan karena pelayanan sudah dekat, serta untuk memberikan alternatif pilihan akan layanan pengujian kendaraan bermotor pada masyarakat. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor keliling ini diadakan di Lapangan Kompyang Sujana setiap hari Senin dan Selasa, pada hari Rabu pengujian keliling bertempat di Terminal Ubung; hari Kamis dan Jumat diadakan di Sentral Parkir Lapangan Niti Mandala Denpasar, di Jalan Djuanda, Renon. Jadwal pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor keliling ini mulai 9 Pebruari hingga 27 Maret. Sementara pada hari libur, seperti hari besar agama, cuti bersama dan hari libur nasional pelayanan ditiadakan. Waktu untuk pengujian dimulai pukul 09.00 Wita sampai dengan selesai. Biaya atau Retribusi pengujian mengacu pada Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 20 Tahun 2011 tentang retribusi pengujian kendaraan bermotor. Uji kendaraan bermotor keliling ini untuk memberikan jaminan keselamatan, kelayakan kendaraan bermotor serta melestarikan lingkungan akibat gas buang dari kendaraan bermotor dan membiasakan pola masyarakat untuk merawat kendaraannya. “Kami berharap masyarakat pemilik kendaraan bermotor dapat memanfaatkan layanan ini, sehingga dapat membantu dan meringankan masyarakat dan tidak perlu antri di tempat pengujian kendaraan bermotor di Suwung,” tandas Astika. R-004
Wabup Sudiana : Prihatin Sarana Penunjang Gelora Samudra Kuta
Saya akan mengawal menjadi lapangan sepak bola lebih representative
DENPASAR-Fajar Bali Bali yang terkenal dengan berbagai destinasi wisata alam dan budayanya sudah sepatutnya kian mengokohkan diri. Tidak hanya dengan ‘melahirkan’ objek wisata baru, tetapi menyediakan pula panggung khusus untuk para seniman berkarya. Selama ini, Taman Budaya Bali, yang populer disebut Art Centre memang sudah menyajikan ruang berkreasi. Hanya saja, pemanfaatannya dinilai belum optimal. Oleh karena itu, Minggu (8/2) kemarin, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tersebut. Setelah menghadiri acara PB3AS, Wagub beserta Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, Kepala Bidang Perlengkapan dan Jasa Kontruksi di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Dewa Ayu Puspa Dewi, Kepala Seksi Informasi dan Dokumentasi Taman Budaya Bali Dewa Ayu Laksmi serta segenap pejabat di lingkungan Dinas Kebudayaan melakukan peninjauan langsung terhadap seluruh sarana dan
prasarana yang ada di Taman Budaya Bali. Wagub menginstruksikan kepada seluruh pejabat membenahi sarana dan prasarana Taman Budaya Bali. Ia menyoroti diantaranya perlunya perbaikan penataan bangunan kalangan, kebersihan dan keasrian taman, sungai, areal parkir, serta intensifitas aktivitas kesenian yang perlu ditingkatkan agar termanfaatkan dengan maksimal. Hasil peninjauan ini, akan dilanjutkan dengan rapat koordinasi antara SKPD terkait khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, untuk mengintensifkan pembenahan di Taman Budaya. Rencananya pendanaan perbaikan sarana dan infrastruktur akan dialokasikan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2015 atau Dana Induk Tahun 2016. “Diperlukan pengkajian bersama lebih lanjut mengingat Taman Budaya ini sangat luas dengan berbagai aktivitas yang telah berjalan berkelanjutan.” ujar Sudikerta. Menurut Wagub Sudikerta,
FB/DIAH
SIDAK-Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, ketika meninjau kondisi Art Centre, Minggu (8/2) kemarim.
pemanfaatan taman budaya sebagai pusat kegiatan kesenian budaya Bali seharusnya tidak saja melibatkan para seniman, namun seluruh masyarakat Bali khususnya generasi muda sebagai pelestari dan penerus kebudaayan. Walaupun selama ini, sejumlah kegiatan seni sudah dilakukan di Taman Budaya, seperti pelatihan Seni Tari PutraPutri, Pelatihan Sastra Bali dan Pelatihan Gambel pemula di Ge-
135 Peserta Berebut Piala Walikota DENPASAR-Fajar Bali Festival Legong Keraton Lasem dibuka secara resmi oleh Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Sekda Kota Denpasar AAN. Rai Iswara dan Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Minggu (8/2), di Jaba Pura Pedarman Agung Satria Denpasar. Festival Legong Keraton Lasem ini diselenggarakan Pemerintah Kota Denpasar melaloi Dinas Kebudayaan bekerjasama dengan Puri Agung Denpasar, serangkaian HUT Kota Denpasar ke-227 yang jatuh pada 27 Pebruari mendatang. Ketua Panitia Festival Legong Keraton Lasem, AA. Ngurah Gede Agung Joniarta mengatakan, kegiatan ini diikuti 45 kelompok atau 135 orang peserta dan tidak dikenakan biaya (gratis). Festival ini dikhususkan bagi anak-anak
yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Festival ini dibagi menjadi beberapa juara diantaranya, Peserta terbaik 1, 2, 3 (Kelompok), peserta harapan 1, 2, 3 (kelompok), peserta terbaik, 1, 2, 3 (perorangan Condong), dan peserta terbaik perorangan (Legong). “Kelompok terbaik akan mendapatkan Piala bergilir Walikota Denpasar,” ujar Joni. Sementara untuk masingmasing peserta tersebut akan mendapatkan piala tetap dan piagam serta cendramata dari Puri Agung Denpasar. Joni memaparkan, festival ini bertujuan untuk mengajak generasi muda untuk sedini mungkin mengenal dan mencintai produk budaya bangsa sendiri khususnya seni pertunjukan tari Legong. “Dipilihnya Tari Legong Keraton Lasem pada festival ini karena tari ini merupakan dasar
FB/CAR
FESTIVAL-Walikota IB. Rai Mantra, didampingi Sekda AA. Rai Iswara, ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, memukul kendang menadai dibukanya secara resmi Festval Tari Legong Keraton Lasem
dari seluruh macam tari Bali, seluruh gerak tari Bali ada pada Tari Legong Keraton Lasem ini,”
Wabup Sudiana Dukung Gerakan Bali Membaca di Badung FB/HERY
MANGUPURA-Fajar Bali Komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk ikut memajukan prestasi olahraga sepak bola, ditunjukkan langsung oleh Wakil Bupati Badung, Made Sudiana dengan meninjau lapangan Gelora Samudra Kuta, Jumat (6/2). Turut mendampingi Anggota DPRD Badung Gst. Ngr. Shaskara, Lurah Kuta Wayan Daryana, Ketua KONI Bali Ketut Suwandi, Ketua Umum KONI Badung, Si Putu Raka Arnaya, Ketua LPM Kuta Rudika dan Ketua Umum PS Badung Dewa Putu Manik serta pengurus PS. Badung. Wabup Sudiana disela-sela peninjauan lapangan menyampaikan tujuan peninjauan lapangan Gelora Samudera Kuta adalah untuk melihat secara langsung kondisi dan fakta yang sebenarnya. “Selain melihat kondisi lapangan, peninjauan ini juga untuk melihat animo masyarakat Badung menyaksikan pertandingan sepakbola saat ini bertanding BUP (Bali United Pusam) berhadapan dengan Persebaya Surabaya,” ungkapnya. Dari hasil peninjauan lapangan dan ikut berbaur dengan ribuan penonton yang menyaksikan pertandingan BUP melawan Persebaya, Wabup Sudiana terkejut ternyata lapangan Gelora samudera Kuta dengan segenap kekurangannya mampu menampilkan pertandingan sepakbola dengan tim sekelas ISL. “Ternyata animo masyarakat menyaksikan pertandingan sepak bola sangatlah tinggi, untuk itu kedepannya lapangan Gelora samudera ini perlu dibenahi agar mampu menampung penonton sampai 10 ribu orang, serta menambah pagar pengaman, lampu lapangan dan tak kalah pentingnya adalah tempat parkir yang luas dan memadai. Saya akan berusaha mengawal lapangan ini menjadi lapangan sepak bola yang lebih representative untuk pertandingan-pertandingan nasional,” ungkapnya. Sementara itu Ketua Umum PS Badung Dewa Manik memberikan apresiasi atas kunjungan Wakil Bupati Badung, Made Sudiana di Lapangan Gelora Samudera Kuta.” Kunjungan beliau ini tentu dapat sebagai penyemangat tim PS Badung yang akan berlaga di kancah Divisi Utama bulan Maret mendatang. Saat ini komposisi pemain sudah mencapai 80 persen yang ditandai dengan sudah terbentuknya kerangka definitive tim PS Badung,” paparnya. W-014
ggu pagi mulai pukul 09.00 Wita sampai dengan selesai. Pelatih untuk 4 kategori ini didatangkan dari Institut Seni Indonesia sebanyak 14 orang. Jasanya dibayarkan melalui dana APBD. Dalam kesempatan ini wagub juga berdialog dengan para siswa yang tengah melaksanakan kegiatan. Ia berpesan agar masyarakat selalu menjaga keasrian lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. W-019*
Walikota Buka Festival Legong Keraton Lasem
Wujudkan Generasi Hebat dan Cerdas
KONDISI-Wabup Made Sudiana saat menyaksikan laga BUP versus Persebaya, sekaligus meninjau lapangan Gelora Samudra Kuta, Jumat (6/2) lalu.
dung Ksirarnawa, dan Pelatihan Lukis di Kalangan Angsoka, yang melibatkan hampir 500 anakanak hingga dewasa dari seluruh Bali, Wagub tetap berharap pemanfaatan makin optimal. Pelatihan tersebut dilaksanakan secara gratis tanpa biaya pendaftaran. Siswa didik langsung datang dan membawa perlengkapan masing-masing. Pelatihan ini biasa dilaksanakan seminggu sekali setiap hari min-
MANGUPURA-Fajar Bali Dalam rangka Gerakan Bali Membaca di Kabupaten Badung, Yayasan Lentera Media Bali selaku penyelenggara menggelar Gerakan Bali Membaca di Kabupaten Badung yang diawali di SD No. 6 Abiansemal Gugus 5 Kecamatan Abiansemal, Sabtu (7/2) lalu. Gerakan Membaca tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Badung I Made Sudiana didampingi Sekretaris Disdikpora Badung I Made Wenten, UPT Abiansemal I Made Gotra, Camat Abiansemal diwakili Kasi Pemerintahan, Perbekel Abiansemal Ida Bagus Bisma Wiratma dan LPM Abiansemal Nyoman Sumadi serta guru-guru SD yang ada di Kecamatan Abiansemal. Wabup Sudiana melihat secara langsung gerakan anak-anak sekolah dasar yang mengikuti Gerakan Bali Membaca. Wakil Bupati Badung I Made Sudiana menyampaikan Gerakan Bali Membaca yang diprakarsai Lantera Media Bali ini dinilai sangat positif dalam upaya mencerdaskan generasi Bangsa. “Pemerintah Kabupaten Badung sangat mendukung kegiatan ini, karena memberi nilai positif bagi siswa SD dalam mengembangkan pengetahuan dan wawasannya sehingga kedepan menjadi generasi penerus yang sukses dan handal,” ujarnya. Orang nomor dua di Badung itu juga memberikan apresiasi
FB/HERY
Wakil Bupati Badung I Made Sudiana saat gerakan bali membaca di SD No. 6 Abiansemal Gugus 5 Kecamatan Abiansemal, Sabtu (7/2) lalu.
dan penghargaan kepada Yayasan Lentera Media Bali yang ikut membantu pemerintah dalam meningkatkan dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Badung. “Langkah ini sangat cerdas dan luar biasa dalam bidang pendidikan,” terangnya. Pprogram ini berharap dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dan gerakan membaca ini dapat pula dilaksanakan di sekolah-sekolah dari masingmasing desa dan kelurahan yang ada di Badung. “Sekolah yang lainnya agar dapat merespon dan mengikuti SD di Desa Abiansemal yang sudah menjadi pilot projec untuk Gerakan Bali Membaca, dimana Kabupaten Badung dinamai ‘Badung Membaca’. Karena badung membaca ini dampaknya luar biasa, dan kuncinya anak kita dibangun untuk menjadi anak yang kreatif dan cerdas,” katanya seraya meminta kepada Dinas Pendidikan harus membantu dan menyukseskan kegiatan ini. Yayasan Lantera Media Bali yang di Ketuai oleh Ibu Ani men-
gatakan, Gerakan Bali Membaca ini merupakan sebuah gerakan moral buat anak-anak dan mendorong anak-anak agar mau membaca. “Mungkin ini menjadikan awal pilot projec kami di Yayasan Bakti Nusantara, mudahmudahan dapat diikuti oleh desa yang lain, apalagi orang tua siswa selalu memberikan dukunghan kepada putra-putrinya agar giat membaca dan menulis. Program ini dilakukan untuk mewujudkan anak-anak Indonesia menjadi anak cerdas dan hebat. Menurut Ibu Ani ini, kegiatan ini dengan target bagaimana bisa merubah mainset anak-anak menjadikan membaca itu sebuah kegiatan yang menyenangkan, dan bukan lagi menjadikan beban buat mereka. “Dengan kegiatan Bali Membaca ini kita harapkan anak-anak dengan melihat buku saja secara otomatis mereka senang membaca dan mereka terbiasa senang menulis, harapan kedepan anak-anak cerdas bisa kita wujudkan,” pungkasnya. W-014
kata Joniarta. Tari Legong Keraton Lasem, lanjutnya, merupakan tarian
Kelasik yang sebelumnya sering ditarikan di Keraton atau di Puri-Puri di Bali dan temanya mengangkat kisah kehidupan keluarga Keraton atau Puri. Pengelingsir Puri Agung Denpasar, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, mengatakan sanggar tari atau tempat belajar menari yang ada di Puri Agung Denpasar sejatinya sudah ada sejak tahun 1950. Pada masa itu masyarakat sudah mulai berkesenian, sehingga bersama-sama dengan masyarakat Puri membuat kelompok seni tari yang bernama Seni Budaya. “Sanggar tari ini diperuntukkan bagi anak-anak yang berada di sekitar Puri. Untuk jangkauan yang lebih luas lagi maka dibuatlah festival Legong Keraton Lasem ini,” papar Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan. R-004
Rai Mantra Ajak Masyarakat Ikut Jaga Kebersihan DENPASAR-Fajar Bali Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra, mengajak semua pihak untuk menyadari pentingnya menanamkan pola hidup bersih dan kebersihan sejak dini. Artinya masalah kebersihan harus terus ditingkatkan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat sehingga harapan Denpasar bisa bebas dari sampah dapat terwujud. “Masalah kebersihan sejatinya tanggung jawab seluruh masyarakat, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Masalah kebersihan itu juga harus ditanamkan sejak dini, kalau tidak bisa kebablasan nantinya,” ungkap Rai Mantra, didampingi Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Wakil Walikota, IGN. Jaya Negara, Sekda, AA.N. Rai Iswara, usai melepas peserta jalan santai dibarengi dengan kegiatan kebersihan sambil memungut sampah, Minggu (8/2) di Taman Kota, Lumintang, Denpasar Utara. Tidak kurang dari 1500 peserta yang terdiri dari unsur SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, pegawai, guru, pelajar, mahasiswa, STT, Karang Taruna, serta masyarakat umum Kota Denpasar berbaur mengikuti gerakan kebersihan yang dikemas dalam jalan santai sambil memungut sampah. Di sepanjang jalan yang dilalui berhasil dikumpulkan ratusan kg sampah. Ketua Panitia sekaligus
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, IGN. Eddy Mulya, mengatakan, acara ini diselenggarakan serangkaian memperingati HUT ke-227 Kota Denpasar. Acara jalan santai sambil memungut sampah ini diawali dari jalan Mulawarman menuju jalan A.Yani - Jalan Ken Arok - Jalan Warmadewa lalu ke Jalan Ken Dedes selanjutnya ke arah Jalan Cokroaminoto dan kemudian ke arah Jalan Gatsu serta kembali finish ke Taman Kota Lumintang. “Selain bertujuan untuk memperingati Hut Kota Denpasar, juga untuk mewujudkan Kota Denpasar yang bersih, sejuk dan berwawasan budaya serta bisa mengajarkan langsung kepada para anak sekolah untuk membiasakan pola hidup bersih dimana pun berada,” kata Eddy Mulya. Untuk memotivasi peserta, panitia menyiapkan sejumlah door prize berupa 1unit sepeda motor sebagai hadiah utama, 2 buah sepeda gunung, 2 buah kulkas, 2 buah TV 32 inci, serta puluhan hadiah hiburan. Kemudian dari acara jalan santai ini, panitia juga menetapkan pemenang untuk peserta terberat pungut sampah yang diraih berat 10 kg, SMA Dwijendra Kota Denpasar, Juara I, sedangkan Juara II dengan berat 6 kg, diraih IGTKI Denpasar Timur, dan Juara III direbut Kelurahan Dangin Puri dengan berat 4 kg. R-004 Layouter: Zohra
DAERAH
4 Hari Ini, Direktur PDAM dan PDNKK Dilantik SEMARAPURA-Fajar Bali Setelah lama terjadi kekosongan dan Perusahaan Daerah Nusa Kerta Kosala (PDNKK) dijabat oleh Plt. Wayan Sukadana, akhirnya putra kelahiran Nusa Penida ini dilantik menjadi Direktur PDNKK. Sebelumnya, Sukadana sendiri menjabat Direktur PDNKK selama setahun lebih dengan jabatan pelaksana tugas. Hal itu dikatakan Sukadana sendiri. ”Ya, saya Senin ini dilantik kalau tidak ada halangan,” jelas Sukadana, Minggu (8/2) kemarin. Sedangkan pada Senin (hari ini), Direktur PDAM juga bakal dilantik. Pejabat baru di PDAM yang mendapat kehormatan memimpin PDAM sampai 4 tahun kedepan adalah Nyoman Renin Suyasa. Renin Suyasa sendiri sebelumnya menjabat sebagai Kacab PDAM Blahbatuh Gianyar dan ikut seleksi bersama tiga rekan lainnya. Renin Suyasa juga berasal dari Kecamatan Nusa Penida yang menggantikan posisi Gde Darsana yang sudah menjabat Direktur PDAM selama 4 tahun. Sebelumnya, Bupati Klungkung juga membenarkan akan ada pelantikan terhadap kedua direktur tersebut. ”Ya, kita lihat dalam pekan berikutnya, akan ada pelantikan,” jelas Suwirta, Jumat (6/2) lalu. Disebutkannya, ke dua direktur yang bakal dilantik akan menandatangani fakta integritas dan kalau ternyata gagal, harus bersedia mengundurkan diri atau diberhentikan dengan hormat. Sedangkan untuk promosi jabatan dari eselon III ke II, Suwirta menegaskan bakal melakukan uji kelayakan dan mengadakan fit and propertest. Hal tersebut menurut Suwirta penting, dimana akan terlihat visinya saat menduduki jabatan dan mengetahui sampai dimana kemampuannya termasuk bila gagal mengemban tugas siap didegradasi. Bahkan informasi lain disebutkan bahwa beberapa jabatan eselon II dan III akan dilakukan pergeseran. Hanya Bupati Suwirta tidak menjelaskan secara rinci pejabat mana saja yang akan digeser dalam eselon yang sama. ”Ya, lihat saja lima hari kedepan, beberapa Kepala Dinas akan saya lakukan penyegaran, di geser agar mendapat suasana baru,” terang Suwirta. Bahkan berapa jumlah pejabat eselon II dan III yang akan digeser, Suwirta tidak mau membeberkan. Yang tidak kalah pentingnya disebut-sebut jabatan Kepala BKD bakal digeser. Posisi yang bakal ditempati Kepala BKD bakal digeser ke Staf Ahli. Namun siapa yang bakal duduk di BKD Klungkung belum terdengar siapa orangnya. Jabatan lain yang juga bakal digeser adalah Direktur RSUD Klungkung dan Kadiskes Klungkung. Namun sumber ini juga tidak mau menyebutkan nama-nama siapa bakal kemana. Namun PR Bupati Suwirta adalah menyiapkan beberapa pejabat yang masih kosong seperti di Dinas PU, Kantor Lingkungan Hidup dan Sekwan yang saat ini digoyang-goyang oleh Dewan Klungkung.W-010
Bangli Usulkan 1.654 PTT Jadi CPNS ke Men-PAN
BANGLI-Fajar Bali Pemkab Bangli tidak diam begitu saja melihat nasib pegawai tidak tetap (PTT) di daerah ini, yang kini berjumlah 1.654 orang. Kini mereka diperjuangkan kepada Men-PAN, sesuai surat Bupati Bangli no.800/469/BKD tertanggal 2 Februari untuk bisa diangkat menjadi CPNS. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bangli, Ni Putu Koesalareni SH. MT kepada wartawan di ruang kerjanya, kemarin ketika menyikapi soal pengabdian PTT yang begitu lama tak memiliki harapan untuk jadi CPNS, langsung menjawab bahwa Pemkab Bangli kini tengah berjuang agar mereka bisa diangkat menjadi CPNS ke -Men-PAN. “Pemkab Bangli kini berjuang ke Men-PAN agar PTT di Bangli bisa diangkat menjadi CPNS, “ujar Koesalareni. Sesuai bunyi surat usulan tersebut, bahwasannya PTT yang diusulkan CPNS yakni yang telah mengabdi lebih dari 10 tahun. Dikatakan, mereka yang mengabdi lebih dari 10 tahun sudah mencapai 1.654 orang, terpencar dari kantor-kantor sampai di sekolah-sekolah. Mereka tersebar pada daerah-daerah yang tidak diminati. Tapi Koesalareni tidak menjelaskan mana saja masuk katagori daerah tak diminati. “Mengani daerah tak diminati itu ada datanya, “ujar dia. Sementara pada formasi CPNS baru lalu (tahun 2014) dari jatah 132 , hanya 127 terisi, bahkan dalam hal itu satu pun pengabdi di daerah tak diminati yang lulus. Dikatakan di daerah tak diminati banyak mengalami kekurangan PNS atau CPNS, karena itu untuk mengisi kekurangan, terutama pada daerah tak diminati, Pemkab bangli ingin mengusulkan pengangkatan CPNS bagi PTT. ”Kita segera bakal bawa usulan ini kepada Men-PAN, “tambah istri anggota DPRD Bali I Nyoman Adnyana , asal Desa Sekaan, Kintamani ini. Ketika ditanya apakah usul pengangkatan itu tak berbenturan dengan PP 48 tahun 2005, Koesalareni beralasan hal itu dilakukan karena kini sudah menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi Bangli. Dengan tingkat kekurangan CNPS yang sangat tinggi tertutama di daerah tak diminati dimaksud tadi. Tambah dia bila diangkat menjadi CPNS, tentu tingkat kesejahter- aan mereka menjadi meningkat. Selain itu, beban Pemkab tentu bisa lebih ringan. W-002
FAJA R BALI
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Toko Ludes Terbakar, Dua Orang Luka Bakar Api Bersumber dari Korek Gas Meledak dan Sambar Bensin Sebuah toko penjual barang kelontong sekaligus menjual bensin eceran di Banjar Dinas Nusu, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem, Minggu (8/2) kemarin ludes dilahap si Jago merah.
AMLAPURA-Fajar Bali Kebakaran toko milik I Nyoman Dunia, warga Banjar Dinas Tigaron, Desa Sukadana sempat mengagetkan pegawai SPBU dan masyarakat yang hendak mengisi BBM karena lokasinya berada di sebelah SPBU di Banjar Dinas Nusu, Desa Sukadana. Kebakaran juga menyebabkan dua orang mengalami luka ringan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu anak pemilik toko, Ni Nengah Rustini (20) sedang menuangkan bensin dari jiregen ke botol untuk di ecer. Di toko itu, seorang warga Ni Luh Sari Oktaviani (14) juga berada disamping Ni Nengah Rustini untuk membeli poral (makanan babi). Diduga, bensin
FB/BUDIASA
LUDES:Bangunan toko milik I Nyoman Dunia ludes terbakar. Tampak yang tersisa puing-puingnya saja.
yang dituangkan ke botol sudah penuh dan tumpah mengenai korek gas. Dalam sekejap,korek gas tersebut menimbulkan percikan api dan menyambar bensin yang tumpah serta mengenai kaki Ni Luh Sari Oktaviani yang
menyebabkan kaki kanan bagian punggung mengalami luka bakar ringan. Begitu pula Ni Nengah Rustini juga mengalami luka bakar ringan pada kakinya. Melihat api semakin membesar, Ni Nengah Rustini dan Ni Luh
Sari Oktaviani pun dengan cepat keluar dari toko. Dalam sekejap, api dengan cepat berkobar dan melahap kios tersebut. Kontan saja, pegawai SPBU dan pemilik kendaraan berhamburan memberikan pertolongan memadam-
Sudah 25 Tahun Tinggal di Gubuk
kan api. Hanya saja, meski warga sudah berusaha memberikan pertolongan untuk memadamkan api, api dengan cepat meluluhlantakkan toko tersebut. akibat kebaran ini, I Nengah Dunia pun menderita kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Api baru bisa padam setelah petugas pemadam kabakaran,BPBD,TNI serta masyarakat sekitar turun memadamkan api. “Apinya sangat cepat, mungkin karena di dalam toko juga ada belasan tabung gas berisi, ditambah bensin,” ujar salah seorang saksi mata I Wayan Duryana. Sementara itu, Kapolsek Kubu, AKP I Nengah Mulyadi mengatakan, terkait kebakaran yang meludeskan toko milik I Nyoman Dunia ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui sebab terjadinya kebakaran. Namun, dari keterangan beberapa saksi,api secara tiba-tiba menyambar saat anak pemilik toko menuangkan bensin. “Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran, dan beberapa barang bukti juga telah kami amankan untuk keperluan penyelidikan,” ujar Nengah Mulyadi. W-016.
Dayu Alit Nikmati Bedah Rumah SEMARAPURA-Fajar Bali Salah seorang warga Desa Nyalian Kecamatan Banjarangkan, Ida Ayu Putu Alit (68) hidup dalam kondisi cukup memprihatinkan. Ia yang tidak menikah tinggal digubuk dari daun pohon kelapa hampir 25 tahun sudah. Dayu Alit yang hidup bersama dua saudara ini memilih tinggal sendiri di gubuk yang dibuat di perkarangan rumah saudaranya. Melihat kondisi seperti itu, Pemerintah Kabupaten Klungkung melalui Dinsosnakertrans memberikan bantuan bedah rumah kepada Ida Ayu Putu Alit,
Sabtu (7/2) lalu. Bantuan bedah rumah ini diberikan berawal ketika Bupati Suwirta mendengar tentang keberadaan Ida Ayu Putu Alit tersebut dari warga setempat. Dengan melihat kondisi warganya yang dianggap tidak manusiawi, Bupati Suwirta mengkoordinasikan kepada Kadisosnakertrans untuk diberikan bantuan bedah rumah. Didapatlah bantuan bedah rumah ini di anggaran perubahan APBD 2014 senilai Rp 30 juta yang dibangun dari bulan Desember 2014 dan selesai pada Januari 2015.
Bupati Suwirta menyampaikan puji syukur setelah sekian lama beliu mau berubah pikiran dan menempati rumah yang diberikan. Bupati Suwirta juga berharap agar ada bimbingan dan perhatian dari keluarga serta lebih lanjut agar ada komunikasi dari warga setempat agar secara psikologis beliau tidak tertekan. ”Awalnya Dayu Alit menolak diberikan bedah rumah dengan alasan tidak mau memberatkan siapa-siapa, namun akhirnya setelah berkomonikasi intens akhirnya bersedia,” tutup Suwirta.W-010*
GIANYAR-Fajar Bali Guna lebih memantapkan perlindungan khususnya bagi anak – anak, masyarakat Gianyar pada umumnya, Pemkab Gianyar melalui Dinas Kesehatan kembali menggelar inspeksi mendadak (Sidak) makanan, Minggu (8/2). Kali ini sidak dilakukan di arena Car Free Day (CFD) yang menyasar penjual makanan di sekitar area tersebut, seperti pedagang sosis, kerupuk, lumpia dan jenis makanan lainnya. Petugas dari BPOM bersama petugas dari Dinas Kesehatan didampingi Kepala
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Dewa Alit Mudiartha menyisir setiap pedagang untuk mengumpulkan sampel makanan yang dicurigai mengandung zat berbahaya. Selanjutnya, sebanyak 8 sampel makanan diambil akan dibawa ke Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) untuk diuji lab. Kadisdikpora Dewa Alit Mudiartha mengatakan, sidak ini dilakukan guna menjamin kesehatan makanan yang tersaji di area CFD bagi masyarakat pada umumnya dan anak – anak pada khususnya.
Upaya tersebut dilakukan untuk menjadikan CFD sebagai wahana bermain anak yang aman dan nyaman sekaligus mewujudkan Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Jika nantinya ditemukan ada makanan yang mengandung zat–zat berbahaya akan dilakukan pembinaan terhadap pedagang yang bersangkutan. “CFD banyak melibatkan anak–anak, baik dari yang masih balita hingga pelajar. Kita ingin pastikan makanan yang disajikan di CFD laik konsumsi atau tidak,” terang Dewa Alit Mudiartha.
FB/SARJANA
BEDAH RUMAH-Bupati Suwirta saat memberikan bantuan bedah rumah kepada Ida Ayu Alit di Desa Nyalian.
Curiga Zat Berbahaya, Diskes Gencarkan Sidak Makanan
Gapura Desa
Seperti biasa, kegiatan CFD selalu diramaikan oleh masyarakat umum dengan mengajak anggota keluarganya. Pengisi dari kegiatan CFD juga banyak melibatkan anak–anak sekolah, sehingga mengundang kedatangan rekan–rekan sekolahnya. Hal ini membuat Pemkab Gianyar memberi perhatian serius pada kesehatan makanan di arena ini. Sementara Sri Arbony, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menjelaskan, pemeriksaan makananan di arena CFD dilakukan dengan metode rapid test yang biasa digunakan di
lapangan sebagai kewaspadaan dini. Untuk memastikan hasilnya, sampel makanan tersebut selanjutnya dibawa ke BPOM untuk dilakukan uji lab. Lebih lanjut Sri Arbony mengatakan, zat – zat kimia yang berbahaya seperti rhodamin b dan borak apabila dikonsumsi secara terus menerus akan memberi dampak negatif pada kesehatan. Seperti zat rhodamin b yang merupakan zat perwarna tekstil, jika terus dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama akan membahayakan kesehatan salah satunya pemicu kanker. W-005
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Sampah di Desa Gelgel Gagal Dikelola Mesin Pengolahan Sampah Sempat Beroperasi, Namun Gagal Hasilkan Pupuk Organik SEMARAPURA-Fajar Bali Pengelolaan sampah mandiri oleh Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, gagal dimanfaatkan dengan baik. Pengelolaan sampah ini digelontor dari Kementerian PU melalui dana ADD untuk mengolah sampah organik. Bantuan serupa juga diberikan kepada Desa Pesinggahan, Desa Banjarangkan dan Takmung. ”Kalau dikelola dengan baik, tentunya akan berhasil guna dan mendapatkan pupuk organik,” jelas warga yang tidak mau disebut namanya, Minggu (8/2) kemarin. Sedangkan masyarakat Desa Gelgel sendiri, setiap bulannya kena iuran Rp 5.000 mendapatkan pelayanan angkutan sampah. ”Pertanyaannya, kalau ada iuran Rp 5.000, lalu kemana uang itu. Semestinya ini dipertanggungjawabkan dan berapa pupuk sudah bisa
dihasilkan dari mesin pengolahan sampah ini,” terang warga ini. Sedangkan bangunan mesin pengolahan sampah ini berdiri di atas lahan 10 X 30 meter di sebelah timur Pura Watu Klotok sejak tahun 2004 silam. Sedangkan kondisi bangunannya sudah mangkrak sejak beberapa tahun silam dan sudah menyemak. Salah seorang petani yang biasa mencari rumput di sekitar areal tersebut, Nyoman Tapiasa menyebutkan mesin pengolahan sampah tersebut hanya beroperasi beberapa kali saja. ”Awal-awalnya beroperasi, namun lama-kelamaan tidak ada aktivitas lagi,” terang Tapiasa. Sekretaris Desa Gelgel, Made Dwik Adnyana Putra ketika diminta konfirmasi menampik tudingan mangkraknya mesin pengolahan sampah tersebut. Menurutnya
proyek pengelolaan sampah tersebut tidak mangkrak dan selama ini petugas sudah melakukan pengumpulan dan membuang sampah. Dipaparkannya, petugas yang mengangkut dan mengolah sampah dikelola oleh 3 orang. ”Kalau sampah organik ini dikelola oleh KSM Sweca Lestari dengan tenaga 3 orang,” jelas Dwik Adnyana. Dijelaskannya juga, untuk tenaga pengolahsampah itu mendapatkan jasa Rp 1.250 ribu perbulannya. Hanya diakuinya juga, bahwa sampah dari warga Gelgel dibuang ke TPA Sente, Desa Pikat. ”Ya, kalau pengelolaan sampah organik akan dilakukan tahun 2015 ini, dengan menggunakan dana ADD,” terang Dwik Adnyana lagi. Bahkan tidak tanggung-tanggung dana yang bakal dogelontorkan sebesar Rp 900 juta untuk mengelola sampah tersebut.
FB/SARJANA
MANGKRAK: Mesin pengolahan sampah Desa Gelgel mangkrak sejak didirikan.
Pada tahun 2014 lalu, pengelolaan sampah ini mendapat bantuan ADD sebesar Rp 206 juta. Dwik Adnyana juga mengungkapkan kalau pengelola KSM Sweca Lestari yang ditugaskan mengelola sampah mengundurkan diri. ”Dulu pengelolanya Wayan Widia dan
mengundurkan diri. Penggantinya adalah Wayan Widana,” tambah Adnyana. Dengan pengelola baru, diharapkan personil dan pengelolaan sampah diharapkan dapat dihidupkan kembali sesuai dengan tujuan pendirian mesin pengolah sampah tersebut.W-010 Layouter: Soma
DAERAH
FAJA R BALI
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
FB/Agus
TANAM POHON-Penanaman pohon sebagai bentuk dukungan terhadap program Buleleng Hijau.
Dukung Program Buleleng Hijau PENCANANGAN Buleleng Bebas Sampah Plastik Tahun 2015 terus mendapat dukungan. Kini giliran siswa dan guru gulirkan program green to school dengan menanam pohon. Yang paling teranyar dilakukan SMKN 1 Sawan dengan menanam 1.000 pohon di area sekolah yang terletak di Desa Menyali Kecamatan Sawan. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST yang hadir di “Go Green School,Bebas Sampah Plastik serta Gerakan Menanam Pohon”bersama Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna dan beberapa Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng. Bupati mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh elemen sekolah yang ikut serta mendukung program pemerintah daerah dibidang lingkungan. W-008
Bendesa Tegal Badeng Timur Dikukuhkan
NEGARA-Fajar Bali Setelah terpilih, Bendesa Tegal Badeng Timur Kecamatan Negara I Ketut Westa dikukuhkan di aula LPD Desa Pekraman setempat, Minggu (8/2). Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Jembrana Putu Artha, Majelis Madya Desa Pekraman Kabupaten dan pejabat lainnya. Artha meminta aturan serta awig serta prarem desa dibuat untuk dilaksanakan tanpa adanya diskriminasi terhadap warganya. Biasanya kata Artha, kekisruhan terjadi apabila semua aturan dilanggar, karena itu para tokoh masyarakat supaya mempererat jalinan koordinasi. Tri Hita Karana, merupakan roh desa pekraman dan harus mengedepankan azas musyawarah untuk mencapai mufakat. “Saya apresiasi terkait pemilihan bendesa di sini, karena dari empat calon dapat dilakukan dengan musyawarah mufakat sehingga bendesa terpilih yang baru dapat dikukuhkan,” ujarnya. Bupati Artha juga meminta supaya bendesa tak hanya cukup mengandalkan ketokohannya atau paham tentang tataran upakara, tetapi harus juga diimbangi dengna ilmu pengetahuan serta tehnologi. W-003
Bupati Artha Tanam Benih Padi di Subak Pusaka
Wujudkan Ketahanan Pangan, Cegah Alih Fungsi Program ketahanan pangan yang menjadi program pemerintah pusat dan menjadi sorotan Presiden Joko Widodo, juga menjadi perhatian khusus oleh Bupati Jembrana I Putu Artha. NEGARA-Fajar Bali Program tersebut belakangan ini menghadapi tantangan serius untuk meningkatkan produksi pangan serta mengatasi ancaman adanya alih fungsi lahan. Beberapa hal atau program untuk meningkatkan produksi pangan, telah banyak dilakukan, di antaranya subsidi pupuk, penyediaan dana talangan, bantuan modal pertanian, bantuan benih sampai pembangunan irigasi pertanian. Tak hanya itu, seluruh subak juga dilibatkan untuk mencegah adanya alih fungsi lahan. Hal teresebut disampaikan Bupati Jembrana Putu Artha ketika melakukan penanaman benih padi bersama petani di lahan sawah Subak Pusaka Desa Ekasari Kecamatan Melaya, Minggu (8/2) pagi kemarin. Artha menegaskan program ketahanan yang dicanangkan dan didengunkan pemerintah pusat, telah sesuai dengan visi dan misinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jembrana. Dalam visinya, begitu kuat sekali untuk mewujudkan kes-
ejateraaan masyarakat melalui peningkatan perekonomian serta profesionalisme sumberdaya manusia yang dilandasi dengan semangat kebersamaan, kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, juga meningkatkan perekonomian daerah dengan cara mengoptimalkan potensi basis pada pemberdayaan masyarakat. Menurut Artha,program ketahanan pangan tak berhasil bila dilakukan secara parsial, karena itu harus dilakukan bersamasama serta bersinergi antara pemerintah, subak/KUD dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai konsumen terdepannya. Apalagi pertanian itu merupakan potensi basis yang mesti dioptimalkan. “Setiap tahun saluran irigasi terus diperbaiki, tiada lain untuk meningkatkan produksi pangan, terutama untuk tanaman padi yang ditargetkan panen perhektarnya mencapai tujuh ton,” ujarnya. Kemudian untuk pemasaran di musim panen raya, juga disiapkan dana talangan mencapai sekitar Rp 5 miliar. Dana talangan tersebut sebagai langkah atau upaya mengantisipasi fluktuasi harga. Tak hanya itu, Bupati Artha juga memperhatikan terkait ancaman alih fungsi lahan, Dia meminta kepada setiap SKPD yang berkaitan dengan penggunaan lahan oleh masyarakat,harus lebih selektif. Harus dilihat mana la-
BPBD Buleleng Beberkan Titik Rawan Bencana
Dipersiapkan, Ogoh-ogoh akan Dilombakan
NEGARA-Fajar Bali Meski tinggal lagi sebulan, namun persiapan untuk menyambut Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1937 sudah dipersiapkan. Khususunya mengenai persiapan pembuatan ogohogoh. Bila tahun lalu, ogoh-ogoh hanya diberi ruang dalam bentuk parade, namun untuk tahun ini akan dilombakan. Hal ini disebabkan karena membludaknya karya kreatif generasi muda di setiap perayaan Hari Raya Nyepi. Melihat kondisi itu, Pemkab Jembrana telah mengalokasi anggaran tersebut. Anggaran mencapai Rp 300 juta diperuntukan untuk seluruh kegiatan yang melibatkan sebanyak 285 peserta ogoh-ogoh dari banjar adat se Jembrana. Penyerahan bantuan anggaran dari Pemkab Jembrana secara simbolis diserahkan oleh Bupati Jembrana Putu Artha di Wantilan Pura Jagatnatha,Sabtu (7/2). I Made Kembang Hartawan selaku Ketua Panitia mengatakan, lomba ogoh-ogoh tersebut dilaksanakan, karena antusiasme para sekaa teruna dalam setiap perayaan Nyepi. Tahun sebelumnya hanya pada tingkat parade saja, tetapi sekarang kegiatannya ditingkatkan untuk dilombakan. “Nanti ogoh-ogoh yang dilombakan tak asal-asalan. Namun ogohogoh yang harus terkait dengan Tawur Agung Kesanga,” ujar Kembang Hartawan yang juga sebagai Wakil Bupati Jembrana. Peserta lomba berasal dari setiap banjar adat, karena ogohogoh tersebut merupakan karya kreatif untuk menumbuhkan rasa kebersamaan serta rasa keindahan. Nanti, ogoh-ogoh yang diikutkan dalam lomba, tak boleh didatangkan dari luar daerah, meskipun yang mengerjakan orang Jembrana. Ogoho-ogoh juga diminta dibuat dari bahan ramah lingkungan, tinggi dan lebarnya 3 meter. Kemudian yang mengusung atau mengarak sebanyak 20 orang. Bupati Jembrana Putu Artha dihadapan ratusan sekaa teruna dan bendesa pekramman serta perbekel meminta supaya ogohogoh yang merupakan ekspresi kreatif masyarakat, supaya mampu memberikan makna bagi generasi muda. W-003
5
I Ketut Yasa
FB/Agus
SINGARAJA–Fajar Bali Dimusim penghujan yang terjadi belakangan ini sepertinya menjadikan proritas bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng. betapa tidak, dimusim penghujan kali ini dimana pihak BPBD Kabupaten Buleleng membeberkan beberapa lokasi yang merupakan rawan akan bencana alam yang kerap terjadi di Buleleng. Potensi bencana di Kabupaten Buleleng masih cukup tinggi dan rawan terjadi. Terlebih lagi ketika mulai memasuki musim penghujan. Sejumlah titik rawan bencana mengalami pembaharuan data, mengantisipasi bencana datang secara mendadak. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng I Ketut Yasa, ST., mengatakan, bencana datang
517/I/GLH
tidak pandang bulu, kapan dan dimana pun berpotensi dapat terjadi. Masyarakat diminta tetap mawas diri, menjaga keharmonisan bersama alam dan lingkungan. Pihaknya saat ini tengah melakukan update data titik rawan bencana pada anggaran baru di tahun 2015. Dari itu, beberapa titik rawan bencana akan diketahui sejak awal.”Jadi ini kami sedang mendata di anggaran baru tahun 2015. Dalam pelaksanaan kegiatan seluruh data tengah kami update terus, sehingga nanti kami dapat mengetahui di mana saja titik rawan berpotensi bencana di Buleleng,”terangnya Minggu (8/2) saat dikonfirmasi via telepon genggamnya. Sementara itu, proses sosialisasi tetap dilakukan kepada masyarat. Tujuannya memberikan pemahaman, akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan alam.”Ketika data telah di update, informasi akan disampaikan langsung kepada masyarakat. Termasuk melakukan upaya sosialisasi, mengetahui jalurjalur evakuasi rawan bencana. Masyarakat tetap kami himbau menjaga alam di sekitarnya,”ucap Yasa. Pihaknya menerangkan, beberapa titik rawan longsor di Kabupaten Buleleng, seringkali terjadi di daerah Desa Lemukih, Sekumpul, dan Galungan. Penyebab rawannya longsor terjadi, diduga karena tipe sendimentasi tanah, minimnya pohon penahan akar tanah, dan musim penghujan selama beberapa hari. ”Beberapa telah kami lakukan kordinasi bersama BPBD Provinsi. Misalnya daerah rawan longsor dijalur Singaraja - Wanagiri. Tidak hanya di sana, kami mengupayakan daerah-daerah yang rawan bencana, agar dipasangi rambu peringatan,”tuturnya lagi. W-008
FB/PRAMONO
TANAM PADI-Bupati Jembrana Putu Artha ikut menanam benih padi bersama petani di sawah Subak Pusaka Desa Ekasari, Melaya, Minggu (8/2).
han yang produktif dan mana lahan yang kritis. Selain itu, Artha juga memerintahkan SKPD untuk melibatkan subak sebagai salah satu organisasi yang berhak mengeluarkan rekomendasi pengalihan fungsi lahan. “ Kalau tidak boleh katakan
tidak, jangan rekomendasinya berubah-ubah,” tegasnya. Sementara itu Kelian Subak Pusaka Desa Ekasari, Melaya, Made Darmi menyampaikan subaknya sekarang ini mengelola lahan sawah mencapai 50 hektar lebih. Subaknya berbeda dengan subak-subak lainnya
di Jembrana. Dalam setahun hanya dapat tanam padi, hal itu dikarenakan hujan jarang turun Namun pihaknya tetap berkeyaninan, target produksi 7 ton perhektar sawan akan tercapai, dengan bantuan benih, pupuk serta jaringan irigasi. W-003*
Pramuka Barisan Tunas Bangsa Bersihkan Pantai Yeh Gangga
TABANAN-Fajar Bali Puluhan anggota Gerakan Pramuka Barisan Tunas Bangsa, Kecamatan Marga membersihkan sampah yang menumpuk di Patai Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Minggu (8/2) kemarin. Aksi sosial sekiar 60 anggota Gerakan Pramuka Barisan Tunas Bangsa yang dimulai sekitar pukul 08.00 tersebut dibantu oleh krama Desa Pakraman Yeh Gangga. Tampak juga hadir Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi bersama Yayasan Ekalauya. Ketua Pramuka Barisan Tunas Bangsa, Kecamatan Marga I Putu Mahardiana mengatakan, pramuka barisan tunas bangsa baru saja terbentuk Januari 2015. Dengan anggota tidak saja dari siswa SD, SMP hingga SMA namun juga ada beberapa dari kalangan mahasiswa. Terkait dipilihnya lokasi pantai Yeh Gangga sebagai aksi sosial pertama gerakan pramuka Barisan Tunas Bangsa Kecamatan Marga, menurutnya pantai Yeh Gangga merupakan salah satu pantai yang dipakai sebagai tempat upacara agama khususnya upacara melasti. “Sampah upacara terus akan ditemui di Pantai Yeh Gangga, Untuk menjaga kebersihan pantai dari sampah upacara maupun sampah kiriman, maka kita gelar aksi sosial di pantai Yeh Gangga,” terangnya. Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi mengapresiasi aksi sosial yang dilakukan oleh gerakan pramuka Barisan Tunas Bangsa Kecamatan Marga. Pihaknya berharap agar aksi sosial ini tidak berhenti setelah kegiatan bersih-besih selesai. Namun harus berkelanjutan. “Adik-adik pramuka bisa
FB/Doni
BERSIHKAN SAMPAH: Aksi membersihkan sampah di Pantai Yeh Gangga dilakukan 60 anggota Pramuka Barisan Tunas Bangsa.
menjadi contoh bagi masyarakat untuk terlibat langsung menjaga kebersihan alam, terutama kebersihan pantai,” jelas Eka Nurcahyadi. Terlebih pantai di Tabanan, kata politisi PDIP sal Desa Batan Nyuh, Kecamatan Marga ini, selain memiliki fungsi sebagai tempat upacara juga merupakan objek wisata yang harus dijaga kebersihanya bersama. Eka berharap aksi sosial membersihkan sampah di pantai Yeh Gangga bisa menjadi contoh bagi organisasi lainya untuk ikut peduli dengan kebersihan alam Tabanan khususnya kebersihan pantai. Eka juga berharap dengan terben-
tuknya gerakan pramuka Barisan Tunas Bangsa Kecamatan Marga, bisa memotivasi gerakan–gerakan pramuka yang ada di kecamatan lainya, sehingga kedepan selain mampu bekiprah di tingkat kecamatan juga mampu menyumbangkan pengabdianya untuk Kabupten Tabanan. Sebelum kegiatan bersihbersih pantai dimulai, Ketua Komisi II, Putu Eka Nurcahyadi didampingi Yayasan Ekalauya menyerahkan tong sampah yang diterima perbekel Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan yang disaksikan Bendesa Adat Desa Pakraman Yeh Gangga Wayan Winda. W-004
419/XI/AGN
018/I/FB/KTR
Layouter: Soma
6
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 | TAHUN XV
Sudah Saatnya, Desa Mampu Berdiri Mandiri P
Pemkab Berikan Stimulan dan Dorongan Semangat, Kepala Desa Harus Berinisiatif
elaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Badung di tingkat Kecamatan adalah agenda tahunan. Dan di tahun 2015 ini, agenda Musrenbang sudah dimulai, sebagai suatu media bagi masyarakat untuk melakukan rembug musyawarah berkenaan dengan Rencana Pelaksanaan Kegiatan pada tahun 2016 nanti. Menurut keterangan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Badung, Wayan Suambara, SH. MM, Pemkab Badung sudah menetapkan tema pembangunan, yakni “MEMANTAPKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK MEMPERKUAT DAYA SAING DAERAH”. Tema pembangunan itu sendiri mengandung makna yakni, tata kelola pemerintahan harus baik, mulai aparat pemerintah teratas sampai dengan terbawah, sampai di Kelian Banjar. “Dan ini mesti bersinergi, bekerja bersama-sam a
dalam satu kesatuan sistem, antara aparatur sipil Negara kemudian kelompok masyarakat, atau masyarakat umum dengan dunia usaha,” kata Wayan Suambara saat membuka Musrenbang Kecamatan di Kantor Camat Abiansemal, belum lama ini. Dalam pemaparannya Wayan Suambara menekankan, Pemerintah Kabupaten Badung saat ini sangat berkomitmen membangun kemandirian di seluruh Desa yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Bukti bahwa Pemkab Badung mendorong keberadaan Desa untuk lebih mendiri, bisa dilihat dari stimulant (bantuan) yang nilainya cukup besar. “Pemkab Badung telah memperkuat dan memperbanyak dana untuk diarahkan ke pembangunan seluruh Desa yang ada di Badung. Nah, sekarang silah-
kan para Kepala Desa berinisiatif, apa saja yang bisa dilakukan untuk membangun ekonomi di masyarakatnya. Yang jelas, kalau kita di Kabupaten Badung, telah memberikan stimulan (bantuan) dan dorongan semangat, sekarang tergantung Desa itu sendiri,” kata Wayan Suambara. Dengan begitu besarnya perhatian Pemkab Badung kepada Desa, maka tidak salah bila kepala Bappeda berharap kedepannya ada kemandirian dari waktu ke waktu di masyarakat. “Kemandirian tentu maknanya bukan berarti Kabupaten Badung melepas, tapi kita ingin dia (Desa) ada perkuatan yang datang dari dirinya sendiri. Tidak harus semua menggantungkan diri kepada pihak lain,” tegasnya. Apakah itu bisa? Suambara pun sangat yakin itu bisa. Karena potensi wilayah (di seluruh Desa) yang ada di Badung sangatlah banyak. “Potensi yang dimiliki Desa di Badung sangat banyak sekali. Contohnya ada di Kecamatan Abiansemal, disini banyak ada industri kecil, banyak ada jasa, begitu juga wisata alamnya. Dan Saya kira ini bisa dilakukan oleh masyarakat di Badung, khususnya juga masyarakat di Kecamatan Abiansemal,” jelasnya.
Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung, Wayan Suambara FB/REDY
Sebelumnya saat Musrenbang di Kecamatan Petang, Wayan Suambar juga menekankan bahwa Pemkab Badung juga menginginkan Daya Saing juga ada di Tingkat Desa. Dengan potensi wilayah yang sangat bervariasi, Suambara pun meyakini jika semuanya itu bisa terintegrasi dengan baik, maka kedepannya akan menjadi suatu kekuatan masyarakat Badung. Dan untuk mewujudkan itu semua, dia pun mengingatkan adanya sinergitas dari para pemangku kepentingan, bergerak bekerja dalam satu sistem, untuk bisa membantu mewujudkan fungsi pemerintahan. “Kalau ini bisa kita kerjakan secara optimal, secara bersama-sama antar pemangku kepentingan, maka kami yakin masyarakat akan semakin kuat kemandiriannya,” tegasnya. Jika dari para pemangku kepentkedeingan bisa berjalan seirima, kede pannya ketergantungan pada pihak lain pun akan semakin berkurang. “Mulai saat ini masyarakat kita harapkan lebih berinovasi lagi melaksanakan kegiatan-kegiatan pengelolaan potensi daerahnya,” menampinta Suambara sembari menam dilakubahkan, kalau itu sudah dilaku kan, dengan Desa yang sudah mandiri, mempunyai karakteristik tersendiri, punya potensi yang bisa dikelola secara optimal. Maka mempunniscaya, daerah itu akan mempun yai daya saing. “Dan daya saing ini tidak hanya berlaku bagi tingkat Kabupaten, tapi kita juga ingin daya saing itu ada di tingkat Desadesa. Sehingga dengan demikian, di Badung dengan Desa-desa yang memiliki potensi yang bervariasi, ini akan terintegrasi nanti semua potensi-potensi itu menjadi satu kekuatan masyarakat Kabupaten Badung,” tandasnya. W-014
PESERTA-Para peserta Musrenbang Kecamatan Abiansemal, nampak seluruh Perbekel duduk di bangku terdepan.
Tahun 2016, Prior Pada tahun 2016 mendatang, Pemerintah Kabupaten Badung akan melaksanakan program-program yang lebih memprioritaskan pada pemberdayaan masyarakat. Hal ini dilakukan mengingat sektor-sektor dasar seperti pendidikan, kesehatan sudah dapat berjalan dengan baik. “Hingga tahun ini, kami lihat sektor-sektor dasar di Badung sudah berjalan dengan baik, untuk itu di tahun 2016 lebih meningkatkan pemberdayaan, inovasi dan kreativitas masyarakat sehingga masyarakat lebih mandiri,” kata Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Badung I Wayan Suambara saat mem-
Laporan Camat, di Musrenbang Kecamatan Abiansemal Sebelum melaporkan pelaksanaan Musrenbang RKPD Kabupaten Badung, perlu terlebih dahulu saya sampaikan Tahapan Kegiatan dan Rekapan Hasil Musrenbang Tahun 2015, yang akan didanai dan dilaksanakan pada Tahun 2016 sebagai berikut; Pada tanggal 13 Januari 2015 dengan nomor surat 050/024/PMD telah disampaikan surat Camat kepada Perbekel dan UPT se-Kecamatan Abiansemal untuk melaksanakan Musrenbangdes di masing-masing Desa. Pada tanggal 28 Januari 2015 melaksanakan perekapan usulan hasil Musrenbang Desa. Pada tanggal 2 Februari 2015, menyampaikan hasil rekap usulan Musrenbang Kecamatan kepada Bappeda Litbang Kabupaten Badung. Hasil Musrenbang dibagi dalam 4 Kelompok yakni, Kelompok Ekonomi, Kelompok Sarana Prasarana Wilayah, Kelompok Kesejahteraan sosial dan Kelompok Umum yang terdiri dari 9 (Sembilan) Rancangan Prioritas Pembangunan Daerah yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 yaitu: (1) Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi Tata Kelola Pemerintahan serta Pelayanan Publik, dengan jumlah usulan 84 usulan senilai Rp 10.558.929.310. (2)Pengembangan kwalitas layanan pendidikan dan teknologi informasi, dengan jumlah 94 usulan senilai Rp. 30.817.209.140. (3) Perluasan akses layanan kesehatan dengan jumlah 46 usulan senilai Rp.7.997.880.000. (4)Pemantapan kemandirian ekonomi kerakyatan dengan jumlah 8 usulan senilai Rp. 2.292.000.000. (4)Pemantapan ketahanan pangan dan produktivitas hasil pertanian dengan jumlah 180 usulan senilai Rp. 55.358.786.270. (6)Peningkatan infrastruktur dasar pemukiman dan pengelolaan lingkungan hidup, dengan jumlah 243 usulan senilai Rp. 151.313.290.000. (7)Pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat, dengan jumlah 16 usulan senilai Rp. 1.445.000.000. (8)Penanganan kebencanaan terpadu serta peningkatan ketentraman dan ketertiban masyarakat, dengan jumlah 1 usulan senilai Rp. 30.000.000. (9)Perluasan perlindungan sosial dan pengharusutamaan gender, dengan jumlah 13 usulan senilai Rp. 8.163.267.500,Berdasarkan dari uraian tersebut, maka jumlah usulan pada Musyawarah RKPD Tahun 2015 sebanyak 685 usulan dengan total nilai Rp. 262.716.362.228. Adapun usulan tersebut, semuanya tidak terlepas dari potensi wilayah Kecamatan Abiansemal yang luasnya 69,01 km2 dengan luas lahan pertanian 2.525,058 hektar dan lahan perkebunan 1.132,033 hektar, serta kerajinan yang ada di wilayah Desa Jagapati, Angantaka dan Sedang. Sementara itu, saat ini kami juga sedang memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Desa dan masih mengalami kesulitan dalam pemasaran. Dalam kaitannya dengan tema Pembangunan Kabupaten Badung tahun 2015 yaitu ‘MEMANTAPKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK MEMPERKUAT DAYA SAING DAERAH’, salah satunya mulai tahun ini para Camat akan mendapat tugas memverifikasi APBDes sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU. No. 6 Tahun 2014 dan PP No. 43 Tahun 2014 tentang Petunjuk pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014. Terkait dengan hal ini kami Pemerintah Kecamatan Abiansemal mohon kiranya diberikan pendampingan untuk menghindari halhal yang tidak sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang telah ditentukan. Terkait dengan hal ini kami Pemerintah Kecamatan Abiansemal mohon kiranya diberikan pendampingan untuk menghindari hal-hal yang
tidak sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang telah ditentukan. MAKSUD DAN TUJUAN; Pe l a ks a n a a n M u syawa ra h RKPD Kabupaten Badung yang merupakan agenda tahunan ini adalah bertujuan untuk; 1) Membahas dan menyepakati rencana kegiatan pembangunan Desa yang akan menjadi prioritas pembangunan di wilayah Kecamatan. 2)Membahas dan menyepakati kegiatan prioritas Pembangunan di wilayah Kecamatan yang belum tercakup dalam prioritas pembangunan di Desa. 3) Menyepakati dan pengelompokkan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah Kecamatan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD Kabupaten Badung. Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan maksud sebagai upaya pemerintah untuk menyerap aspirasi masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan yang didasarkan atas kebutuhan yang esensial, bukan semata-mata atas keinginan semata. Selanjutnya harus kita sadari bersama bahwa aspek pembangunan yang harus mendapat penanganan pemerintah cakupannya amat luas dan tidak terbatas, baik fisik maupun non fisik, akan tetapi sumberdaya yang dimiliki masih sangat terbatas. Atas dasar itulah pelaksanaan Musrenbang SKPD Kabupaten Badung di Kecamatan Abiansemal senantiasa harus mengacu kepada skala prioritas yang telah ditetapkan dengan mengambil tema pembangunan daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 yaitu; ‘Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan Dan Kemandirian Masyarakat Untuk Memperkuat Daya Saing Daerah’. DASAR PELAKSANAAN; Pelaksanaan kegiatan Musrenbang RKPD Kabupaten di Kecamatan Abiansemal didasarkan kepada; 1)Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pemban-
gunan Nasional. 2)Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 3)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 4)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah. 5)Keputusan Bupati Badung Nomor 18/03/ HK/2015 tentang Pembentukan Tim Fasilitasi Musrenbang RKPD Kabupaten di Kecamatan. 6)Keputusan Camat Abiansemal Nomor:297/04/ HK/2015, tanggal 27 Januari 2015 tentang Pembentukan Tim Penyusunan Musyawarah Re n c a n a Pembangunan Tingkat Ke c a m a t a n Abiansemal Tahun 2015. WA K T U DAN TEMPAT; Pelaksanaan Musrenbang RKPD Kabupaten di Kecamatan Abiansemal bertempat di ruang Pertemuan Kantor Camat Abiansemal
pada hari Kamis, 5 Februari 2015 sampai selesai. PESERTA; Peserta Musrenbang RKPD Kabupaten Badung di Kecamatan Abiansemal terdiri dari; 1)Anggota DPRD Kabupaten Badung asal wilayah Kecamatan Abiansemal. 2)Para Kasi dan Kasubag Sekretariat Kantor Camat Abiansemal. 3)Para Kepala UPT se-Kecamatan Abiansemal. 4)Para Perbekel bersama staf Desa se-Kecamatan Abiansemal. 5)Pelaku PNPM-MPD Kecamatan Abiansemal. 6)Para Kepala LPM Desa se-Kecamatan Abiansemal. 7) Para
buka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kecamatan Abiansemal, Kamis (5/2) lalu di Kantor Camat Abiansemal. Lebih lanjut Suamba ra mengungkapkan, untuk mewujudkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat tersebut, mulai tahun 2015 bantuan untuk desa akan lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan gelontoran dana yang cukup besar ke desa, dari waktu ke waktu akan terbentuk kemandirian di masyarakat. “Kemandirian ini maknanya bukan Pemerintah melepas, namun kita ingin ada kekuatan yang datangnya
BPD se-Kecamatan Abiansemal. 8)Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Abiansemal. 9)Para Ketua Tim Penggerak PKK Desa se-Kecamatan Abiansemal. PEMBIAYAAN; Segala pembiayaan selama pelaksanaan Musrenbang RKPD Kabupaten di Kecamatan Abiansemal ini ber-
dari desa itu send menggantungkan d pihak lain,” ujarnya. yakin bahwa kem desa itu disa dilakuk desa memiliki poten yang begitu besa industri kecil, jasa wisata alam. Beliau gapresiasi anggota D dung yang sungguh berkomitmen me wilayahnya. Suambara men bahwa tema dan pembangunan dae 2016 yakni “Mem Tata Kelola Pemerin Kemandirian Masya tuk Memperkuat D Daerah”. Untuk m
sumber dari DPA SKPD Kecamatan Tahun Anggaran 2015. PENUTUP; Kita semua sepakat bahwa Musrenbang RKPD Kabupaten di Kecamatan Abiansemal dapat berber jalan baik dan lancar, oleh karena itu saya mohon dukungan dan partisipasi serta konsentrasi untuk dapat melaksanakannya dengan baik. Saya juga yakin dan percaya peserta sudah diberikan kepercayaan oleh Desa dan Instansi masing-masing untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk membangun Desa dan Kecamatan yang sangat kita cintai ini. Dan kepada yang terhormat para anggota DPRD Kabupaten Badung asal pemilihan Kecamatan Abiansemal, kami mohon bantuannya untuk memperjuangkan Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten di Kecamatan Abiansemal inii pada acara Musrenbang RKPD tingkat Kabupaten Badung. Demikianlah beberapa hal yang dapat kami laporkan, untuk memberikan kualitas yang berbobot terhadap Hasil Musrenbang R K P D ka l i i n i . W-014
Drs. Putu Ngurah Thomas Yuniartha, M.Si FB/REDY
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 | TAHUN XV
7
Bappeda Sambut Baik Saran Gubernur
Terkait Memimpikan Pemkab Badung Berinvestasi, Miliki Hotel Bintang 5 FB/REDY
WAKIL RAKYAT- Para anggota DPRD Kabupaten Badung asal pemilihan Kecamatan Abiansemal, saat mengikuti Musrenbang Kecamatan Abiansemal
FB/REDY
FB/REDY
PENUH-Suasana Musrenbang RKPD Kecamatan Abiansemal, di Kantor Camat Abiansemal.
ritaskan Pemberdayaan Masyarakat
diri tanpa diri kepada . Suambara mandirian kan, karena nsi-potensi ar seperti a maupun u juga menDewan Bah-sungguh embangun
nerangkan prioritas erah Tahun mantapkan ntahan dan yarakat UnDaya Saing mendukung
tema tersebut, Bupati Badung telah mengambil kebijakan guna menselaraskan pengalokasian anggaran. Melalui kebijakan tersebut, mulai tahun 2015 ini dana yang turun ke desa akan semakin besar, sehingga proposal-proposal dari masyarakat tidak lagi ditujukan ke Bupati, hanya cukup ke Perbekel. “Dana bantuan desa adat, subak dan banjar adat juga akan turunnya dari perbekel,” jelasnya. Khusus bantuan untuk desa adat tahun 2015 telah dikonsep dari sebesar 175 juta menjadi 200 juta. Bantuan Subak dari 35 juta menjadi 50 juta dan bantuan banjar adat dari 15 juta menjadi 25 juta.
“Begitu besarnya dana yang dikelola oleh desa, sehingga diperlukan kehati-hatian dari Perbekel dalam pemanfaatannya,” tegasnya. S e m e n t a ra i t u C a m a t Abiansemal I Putu Ngurah Thomas Yuniarta melaporkan, musrenbang kecamatan dibagi kedalam empat kelompok yakni kelompok ekonomi, sarana prasarana wilayah, kesejahteraan sosial dan umum. Empat kelompok tersebut terdiri dari sembilan rancangan prioritas pembangunan daerah tahun 2016 meliputi peningkatan akuntabilitas dan transparansi tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik 84 usulan dengan
nilai 10,5 M lebih, Pengembangan kualitas layanan pendidikan dan teknologi informasi 94 usulan, nilai 30,8 M lebih, perluasan akses layanan kesehatan 46 usulan, nilai 7,9 M lebih, pemantapan kemandirian ekonomi kerakyatan 8 usulan, nilai 2,2 M lebih. Pemantapan ketahanan pangan dan produktivitas hasil pertanian 180 usulan, nilai 55,3 M lebih, peningkatan infrastruktur dasar pemukiman dan pengelolaan lingkungan hidup 243 usulan, nilai 151,3 M lebih, pengembangan pariwisata berbasis masyarakat 16 usulan, nilai 1,4 M lebih, penanganan kebencanaan terpadu serta peningkatan
Kamtibmas 1 usulan, nilai 30 juta, perluasan perlindungan sosial dan pengarusutamaan gender 13 usulan, nilai 8,1 M lebih. “Jumlah usulan dalam Musrenbang Abiansemal sebanyak 685 usulan dengan total nilai Rp. 262,7 M lebih,” jelasnya. Hadir dalam musrenbang RKPD Kec Abiansemal tersebut anggota DPRD Badung asal Abiansemal, Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung yang juga selaku Ketua Dekranasda Badung, Wakil Ketua TP PKK Badung Ny. Made Sudiana, Kepala SKPD, Muspika Kecamatan, serta Perbekel, BPD dan LPM seKec. Abiansemal. W-014
Mengelola Potensi Daerah di Kecamatan Abiansemal
Berpedoman prinsip good government, diimplementasikan pada kebijakan publik memihak kepada masyarakat “Seorang Camat harus benar-benar memahami dan mampu menguasai wilayahnya. Camat juga harus rajin turun ke lapangan ke Desa-Desa, karena jika kita ‘Camat’ terlihat parlente justru tentunya akan dimusuhi masyarakatnya. Menempatkan diri serta cara berperilaku juga harus berbeda, lain lokasi lain ilmunya, lain pula prakteknya. Tidak bisa menyamaratakan di setiap wilayahnya,”
Berdasar UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Termasuk di dalamnya adalah mengenai pengurusan potensi daerah, mengingat setiap daerah tentu memiliki potensi daerah yang dapat menjadi sumber pendapatan daerah. Untuk itu, sebagai salah satu konsekuensi desentralisasi dan otonomi daerah, masingmasing daerah harus semakin jeli dalam mengelola setiap potensi yang dimiliki daerahnya. Pemerintah Daerah juga harus mulai bisa menentukan system manajemen yang tepat agar bisa mengolah dan mengelola keragaman potensi tersebut untuk kemudian dapat kembali diberdayakan untuk kesejahteraan rakyat. Setidaknya Pemerintah Daerah harus lebih memiliki pemikiran yang visioner serta berdaya saing agar potensi daerah yang dikelolanya memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan potensi daerah-daerah lain di sekitarnya.
Meski Pemerintah Daerah sekarang ini berpikir dari sudut pandang bisnis dalam mengelola potensi daerah, namun keuntungan dari pengelolaan potensi daerah tersebut bukan satu-satunya yang harus dipikirkan, keterlibatan masyarakat juga harus dipertimbangkan sebagai upaya penegakan demokrasi. Proses manajemen ini pun setidaknya harus berpedoman pada prinsip good government yang tindak lanjutnya harus diimplementasikan pada kebijakan public yang memihak kepada masyarakat. Dan ketika membicarakan potensi daerah, tentu kita harus membuka pikiran lebih luas lagi. Jika mungkin selama ini yang lekat dalam pemikiran kita tentang potensi daerah adalah pariwisata, maka kita harus segera merubahnya. Potensi daerah memiliki cakupan yang lebih luas daripada itu. Potensi daerah juga melingkupi potensi kuliner, industry, kerajinan dan seni budaya daerah, pertanian dan peternakan, hingga sumber daya manusia pun merupakan potensi yang dimiliki sebuah wilayah atau daerah. Wilayah Desa Abiansemal salah satu contohnya, memiliki topografinya tergolong lengkap
membuat kebudayaan Bali begitu beragam. Selain dikenal memiliki kerajinan seni ukir patung yang mendunia, iIklim Abiansemal yang sangat mendukung bagi pertanian daerah, juga menjadi salah satu bukti baiknya pertanian di wilayah tersebut. Lantas bagaimanakah pengelolaan potensi daerah yang beretika yang sebaiknya dilakukan pemerintah daerah berdasarkan prinsip New Public Service dan good government? Berikut wawancara tim Fajar Mangupura bersama Camat Abiansemal, Thomas Yuniarta. Bisa terlebih dahulu digambarkan, Potensi daerah di Kecamatan Abiansemal? Dengan potensi yang kita miliki, disamping alam persawahan dan kemudian banyaknya kesenian. Maka dapat kami pastikan Kecamatan Abiansemal memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Saat ini selain melestarikan subak, juga mengaktifkan sekaa-sekaa kesenian seperti seni tari, seni kerajinan ukir dan kesenian lainnya. Bagaimana caranya memadukan potensi yang dimiliki, agar bisa mendongkrak perekonomian masyarakatnya? Ada banyak kerajinan yang dimiliki Abiansemal. Kita ambil contoh di Desa Taman dan Desa Abiansemal, di dua Desa ini menghasilkan canang-canang yang dijual ke Denpasar. Bahkan dengan masyarakat kami menjual kembang Rampai setiap harinya pun, dapat menghidupi keluarganya sampai menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Kesatuan kesenian yang komplek ada di Kecamatan
Abiansemal. Contohnya lainnya dapat dilihat dari segi kerajian dimana bahan baku masih mencukupi untuk di wilayah kami. Kemudian potensi seninya, seperti kesenian kerajinannya kita yakin bisa bersaing sampai nasional. Terlebih lagi, Abiansemal sangat terkenal dengan kerajian patungnya yang berasal dari Desa Jagapati, Angantaka, Sedang (JAS). Hanya saja, yang kemudian sekarang masih menjadi pemikiran bersama, adalah untuk wadah pemasarannya. Itu yang perlu kita pikirkan bersama.
Bagaimana dengan perhatian pemerintah Kabupaten Badung selama ini, untuk menunjang potensi daerah yang dimiliki Abiansemal? Pemerintah Kabupaten Badung sangat memberikan angin segar, terlebih lagi untuk peningkatan UMKM, serta ekonomi kerakyatannya. Suatu hal yang menggembirakan bagi daerah kita, dimana Pemkab mendorong daerah untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Tinggal sekarang bagaimana kita merangsang kesenian yang ada di sini agar bisa mendongkrak pendapatan masyarakat. Intinya, bila ita ingin mengelola potensi daerah, tentunya peran kita sebagai seorang Camat ya harus benar-benar memahami dan mampu menguasai wilayahnya. Camat juga harus rajin turun ke lapangan ke Desa-Desa, karena jika kita ‘Camat’ terlihat parlente justru tentunya akan dimusuhi masyarakatnya. Menempatkan diri serta cara berperilaku juga harus berbeda, lain lokasi lain ilmunya, lain pula prakteknya. Tidak bisa menyamaratakan di setiap wilayahnya. W-014
Beberapa strategi untuk menghadapi daya saing daerah, menjadi pembahasan di agenda kunjungan kerja Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama Wabup Ketut Sudikerta di Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung, belum lama ini. Dan salah satu impian Gubernur M a n g k u Pa s t i k a u n t u k Pemkab Badung adalah, Badung berinvestasi jangka panjang dengan memiliki hotel bintang 5 di kawasan pariwisata. Menanggapi hal itu, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung, Wayan Suambara pun mengaku sangat menyambut baik saran, yang juga bagian dari impian Gubernur tersebut. “Saya pribadi sangat sependapat. Mengapa demikian? Coba kita lihat saja potensi pariwisata yang kita miliki. Lucu juga ketika Pemda yang lain punya hotel di Kuta, sedangkan Pemkab Badung sendiri justru belum punya,” ujar Wayan Suambara, saat ditemui di agenda Musrenbang Kecamatan Abiansemal, belum lama ini. Meski secara pribadi sangat mendukung, namun S uamb ara men ekan kan semuanya itu harus terlebih dahulu melalui beberapa tahapan. Tidak bisa diputuskan sendiri oleh Pemerintah Badung, khususnya oleh Pak Bupati Gde Agung. “Artinya, Pak Bupati bersama tim juga harus melakukan kajian terlebih dahulu, kemudian DPRD nya juga harus setuju. Apalagi ini kan akan menggunakan
anggaran yang cukup besar. Tetapi yang jelas, kita melihat ide tersebut bagus, dan secara pribadi saya sangat sepakat dengan ide itu,” terangnya sembari menambahkan, bila memang nantinya bisa terwujud, maka kedepan Pemkab Badung tentunya tinggal menikmati deviden dari hasil investasi itu. “Meski sangat menyambut baik saran itu, namun memang sejauh ini belum dibahas khusus oleh Pak Bupati. Mudah-mudahan dalam waktu dekat beliau menyampaikan atau membahasnya tentang (investasi memiliki hotel bintang 5) ini,” tegasnya. Sebagaimana dijelaskan Gubernur saat kunjungan kerja ke Pemkab Badung belum lama ini. Selain dituntut untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai generasi penerus pembangunan daerah, dalam menghadapi daya saing daerah, G u b e r n u r M a n gku Pa stika dalam kesempatan itu, juga mengingatkan Pemkab Badung agar memikirkan konsep berinvestasi jangka panjang. “Sekali lagi saya ingatkan, k i t a m e s t i b e r i nve t a s i . Mempersiapkan diri untuk memperbaiki daya saing, dan jangan terlalu bangga dengan kondisi sekarang ini. Mari lihat sekeliling kita, Banyuwangi, NTB dan daerah tetangga kita lainnya, sudah mulai menerapkan strategi masing-masing untuk meningkatkan d aya s a i n g . B e l u m l a g i negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura,
m e n j a d i p e s a i n g ke t a t kita untuk mendatangkan w i s a t awa n a s i n g ,” u j a r Gubernur Mangku Pastika, saat kunjungan kerja ke Pemkab Badung. Untuk konsep investasi jangka panjang ini, Gubernur sangat yakin bisa direalisasikan, terlebih lagi Badung memiliki kemampuan untuk mewujudkannya. Untuk di sektor pariwisata, Gu b ernu r memimpika n Kabupaten Badung bisa memiliki hotel bintang 5. Karena dari gambarannya, dengan anggaran 200-300 miliar rupiah, impian untuk memiliki hotel sendiri diyakini akan bisa terwujud. “Saya memimpikan Badung bisa memiliki hotel sendiri, bahkan dengan kemampuannya saya juga yakin bisa memiliki hotel berbintang 5,” jelas Gubernur Mangku Pastika. Bayangan Gubernur, jika Badung benar-benar bisa merealiasikan memiliki hotel sendiri, maka tentunya akan berimbas di peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya. Kondisi tersebut pun dinilai sangat memungkinkan, karena dengan memiliki hotel sendiri, dengan otomatis akan langsung bisa mengarahkan tamu kenegaraan ataupun wisatawan asing untuk memanfaatkan keberadaan hotel yang dimilikinya. “Intinya jangan terlena dengan apa yang sudah didapat saat ini, jangan terlena dengan angka PHR yang tinggi saat ini. Mari kita pikirkan untuk berinvestasi jangka panjang, untuk meningkatkan PAD. W-014
Memomentum Anggota Dewan Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD di tingkat Kecamatan, setidaknya akan menjadi salah moment penting bagi para wakil rakyat (anggota DPRD), untuk membuktikan perjuangannya dalam mengawal aspirasi konstituennya. Hal ini tentunya sangat berkaitan, mengingat salah satu ekspektasi pemilih adalah, tersalurkannya aspirasi mereka melalui anggota legislative yang mereka pilih. Sebagaimana diketahui, untuk mekanisme penjaringan dan penyaluran aspirasi, dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya lewat mekanisme reses, dan yang juga tidak kalah pentingnya melalui Musrenbang pada tataran birokrasi pemerintah. Seperti disampaikan anggota DPRD Badung asal Desa Sibang Kaja, Abiansemal, Oka Widyanta, SH.MH. Musrenbang menjadi salah satu kesempatan bagi dia dan kawankawannya di DPRD Badung, untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya masyarakat Kecamatan Abiansemal. “Melalui Musrenbang, aspirasi masyarakat yang sudah kita serap selama ini, akan kita perjuangkan bersama teman-teman anggota (DPRD) lainnya ke Tingkat Musrenbang Kabupaten,” ujar politisi Demokrat yang juga Wakil Ketua Komisi II, DPRD Badung ini. Masih membahas Musrenbang di tingkat Kecamatan. Sebagaimana diketahui persoalan sosial, khususnya pengentasan kemiskinan
untuk di Kecamatan Abiansemal masih menjadi salah satu pekerjaan rumah bersama. Menanggapi persoalan itu, Oka Widyanta justru berpendapat, masalah sosial di wilayah Abiansemal sebenarnya sudah harus tinggal landas. Hanya saja, menurut dia tentunya juga dengan catatan. Yakni , asalkan komponen yang bergerak, dalam arti dari aparat bawah sampai ke atas harus ada ada koordinasi yang baik. “Apapun permasalahannya, saya melihat Pemkab Badung sebenarnya sudah bisa dan mampu untuk mencarikan jalan keluarnya. Namun tentunya disini juga diperlukan peran dari aparat Desa dan Kecamatan. Mereka harus pro aktif,” tegasnya. Bentuk perhatian Pemkab Badung, lanjut dia, bisa di lihat dari wilayah Kecamatan Abiansemal yang notabene pembangunannya sudah hampir merata. Dan melalui Musrenbang inilah, Oka
Widyanta yakin beberapa pembangunan yang sebelumnya tersentuh akan segera terselesaikan. “Namun juga harus dipahami bersama, di Musrenbang ini pasti ada skala prioritas. Disesuaikan dengan kebutuhan riil masyarakatnya,” tegas pria yang juga seorang pengacara ini. Lantas bagaimana dengan persoalan sosial yang masih menjadi pekerjaan rumah di Kecamatan Abiansemal? Yang pertama tentunya berkaitan dengan pendataan statistik. Kemudian juga kaitannya dengan peran dari aparat desa, dimana mereka harus peka dengan masyarakatnya. “Sekali lagi harus ditekankan, harus ada peran dari kepala desa untuk lebih pro aktif. Kemudian juga termasuk di dalamnya ada peran dari anggota dewan yang mewakili, untuk gencar memperjuangkannya. Mengawal kepentingan masyarakat, ikut mengawasi terutama yang menjadi skala prioritas di masyarakat,” tegasnya sembari menambahkan, seperti disampaikan kepala Bappeda Badung Wayan Suambara. Dimana Kabupaten Badung telah berkomitmen untuk pembangunan akan kembali ke desa. “Artinya Desa-lah yang menentukan, dan Kepala Desa harus tau, masyarakat yang kurang yang mana saja, dan harus mendapat skala prioritas. Semua itu harus kita mulai dibawah,” tutupnya. W-014
Anggota DPRD Kabupaten Badung, Oka Widyanta, SH.MH
FB/REDY
Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & BUDAYA
8
FAJA R BALI
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Kasek Dapat Apresiasi dari Kadisdikpora
SMPN 10 Dibina Tim Adiwiyata SMPN 10 Denpasar diberikan pembinaan adiwyata oleh tim adiwyata Kota Denpasar dan Provinsi Bali melalui workshop yang dibuka Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Denpasar, A.A. Bagus Sudarsana. Workshop dan pembinaan adiwiyata tersebut dilangsungkan di Wantilan SMPN 10 Denpasar, Sabtu (7/1). Hadir juga pada pembinaan Adiwyata, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Denpasar, IGN Edy Mulya, serta guru, pegawai, siswa dan tenaga cleaning service.
DENPASAR-Fajar Bali Kepala BLH Kota Denpasar, A.A. Bagus Sudarsana mengatakan, program adiwiyata sudah dilaksanakan disejumlah sekolah di Denpasar, dan terdapat beberapa sekolah yang sedang dalam persiapan menuju adiwiyata. BLH juga membantu program Wali Kota Denpasar untuk berskala besar yakni tingkat Adipura. Clean and green dicanangkan sejak tahun2009 dan pogram ini juga diciptakan di sekolah-sekolah dan lingkungan. Untuk itu terkait
adiwiyata, sesuai dengan bagian dari tema workshop mencipatakan sekolah yang nyaman, inovatif dan keraifan lokal, maka pembinaan bisa diberikan kepada SMPN 10 agar memiliki nilai tambah. Sebagai sekolah adiwyata harus memiliki nilai inovatif yang tinggi, dan diharapkan keluarga besar SMPN 10 dan orangtua siswa aktif dalam partisipatif. Sudarsana memberikan motivasi kepada SMPN 10, sehingga 2 tahun kedepan SMPN 10 dapat ke tingkat Provinsi Bali. Sudarsana
FB/BLAS
PEMBINAAN- Kepala BLH Kota Denpasar, A.A. Bagus Sudarsana dan Kadisdikpora Denpasar, IGN Edy Mulya didampingi Kepala SMPN 10 Denpasar I Ketut Sukarta (duduk kiri) pada acara wokshop dan pembinaan adiwiyata
juga mengakui Kepala SMPN 10 sangat brilian, karena dapat menyusun silabus tentang pendidikan karakter, ujar Sudarsana.
Sementara itu, Kadisdikpora Denpasar, IGN Edy Mulya mengemukakan, SMPN 10 sudah menciptakan lingkungan strategis
Lahan Pertanian, Tanah Duwe Tempat Tinggal Bebas Pajak
Wedakarna Kawal Kebijakan Pencabutan NJOP dan PBB di Kementerian Agraria (BPN) Dalam sebuah kesempatan dialog Pabligbagan Bali TV pada tahun 2014, sosok kharismatik Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakakrna MWS III pernah berjanji pada rakyat Bali bahwa dirinya akan memperjuangkan pembebasan Pajak Bumi Bangunan ( PBB ) dan NJOP untuk kaum Marhaen di Bali dan di Indonesia. Cita – cita yang ia namakan sebagai “Revolusi Tanah” ini semakin menjadi kenyataan. Setelah sukses mengawal turunnya Peraturan Menteri Agama RI No.56 Tahun 2014 tentang Sistem Pendidikan Hindu yang tertunda sejak 56 tahun, kini Senator RI Dr. Arya Wedakarna melalui lembaga DPD RI akan mengawal terus ide dari Pemerintah Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Agraria ( Badan Pertanahan Nasional ), yakni rencana penghapusan NJOP dan Pajak Bumi Bangunan (PBB) diseluruh Indonesia. “Khusus di Bali, kita dorong agar NJOP dan PBB untuk kaum Marhaen yakni tanah sawah, tanah basah, rumah tinggal, perumahan rakyat aset desa, dan aset Pura agar bebas dari pajak. Tapi untuk investasi, hotel, vila,
perumahan elite dan tanah sumber ekonomi menengah atas akan tetap kita kenakan NJOP atau PBB. Ini sedang dihitung oleh tim diparlemen. Ini sebagai wujud kebijakan prorakyat dari Pemerintah Jokowi. Iapun menambahkan bahwa kedepan dengan dicabutnya pajak NJOP dan PBB di Bali maka ini akan semakin mendekatkan cita – cita ekonomi Satyagraha yang ia usung sejak bertahun – tahun lalu. “Bali Berdaulat adalah Bali yang kuat secara ekonomi. Orang Bali khususnya umat Hindu tidak bisa lepas dari budaya Tanah. Maka untuk mengamankan budaya Bali maka tanah yang dimi-
liki rakyat harus bertahan. Rakyat saya kadang menjual tanah bukan karena kebutuhan tapi keterpaksaan akibat pajak yang terlalu tinggi. Saya curiga, pemberlakukan pajak ini memang skenario untuk mengusir orang – orang Bali secara halus. Kita tidak mau kejadian seperti di Betawi atau Hawaii terjadi, dimana warga asli pribumi terusir karena kemiskinan dan tidak memiliki tanah. Maka dari itu, saya dan lembaga DPD RI sangat setuju dengan penghapusan NJOP dan PBB ini. Khususnya untuk lahan pertanian dan rumah tinggal rakyat serta aset desa. Jika nanti disetujui maka penjualan tanah di Bali akan
menurun drastis dan ini baik untuk kelestarian adat dan budaya Bali.”ungkap Dr. Arya Wedakarna yang juga Rektor Universitas Mahendradatta Bali ini. Lalu apa usaha DPD RI dalam menggolkan hal ini ? “Saya akan all out. Kantor Senator RI selalu pro terhadap kebijakan yang membela kaum Marhaen. Lagi pula ini janji saya saat kampanye, bahwa NJOP dan PBB akan saya perjuangkan untuk dihapus. Buat apa jadi Senator RI jika tidak keras berjuang untuk kepentingan daerah ? Tinggal selangkah lagi. Mudah – mudahan kawan – kawan di DPR RI mendukung. Jika diparlemen solid, maka kita tinggal kawal PP atau Peraturan Menteri untuk hal ini. Ini adalah hal yang kita tunggu sejak lama. Saya senang bisa menyelamatkan tanah leluhur dari penjualan besar – besaran Ibu Pertiwi di Bali. Ini akan menyelamatkan orang Bali dan umat Hindu. Astungkara DPD RI akan ada dipihak rakyat. Jaya Satygaraha ! “pungkas Senator Wedakarna yang Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kepakisan XIX ini. KJS
lingkungan dan rusaknya budaya Bali justru dimulai orang – orang Bali yang menjadi pengkhianat bangsa Bali.Dalam sejarah Roma, manusia macam begini disebut sebagai Brutus. Orang yang rela menggadaikan daerahnya sendiri demi kepentingan sesaat.”ungkap Dr. Wedakarna. Dan terhadap pemimpin macam begini, Dr. Wedakarna memiliki strategi khusus untuk bisa menyelamatkan generasi mendatang yakni diperlukan keberanian rakyat untuk bersuara. “Saya heran jika ada pejabat Bali, yang orang Bali, yang beragama Hindu dan punya kawitan, kok tega menjual ibu pertiwi dan
berperilaku menghamba pada investor pendatang dan orang asing ? Ini tidak bisa dibenarkan dari sudut apapun. Rakyat harus catat nama mereka dalam memori sebagai kaum Sengkuni-nya Bali.”ungkap Dr. Wedakarna. “Api keberanian rakyat harus terus digelorakan. Reklamasi Tanjung Benoa tidak akan pernah rewujud jika rakyat Bali terus menolak. Bandara Buleleng akan gagal jika semakin banyak rakyat yang mengkritisi, dan kesucian Besakih termasuk Pulau Menjangan akan tetap terjaga selama umat Hindu berani bicra. Jadi saya menginginkan pada masa – masa ini, adalah masa kebangkitan
keberanian berpikir, berucap dan bertindak dari masyarakat Bali untuk membela dharma. Tugas saya sebagai pemimpin adalah untuk terus hadir ditengah kaum Marhaen. Saya tetap satyawacana untuk menolak investor yang akan merusak alam Bali. Dan saya minta agar orang – orang Bali yang ada dipemerintahan agar segera menyadari bahwa jabatan mereka sementara dan amanat yang diberikan rakyatpun terbatas. Pejabat akan datang dan pergi tapi rakyat akan terus ada. Saya ingatkan itu.”pungkas Senator RI yang juga President The Sukarno Center Tampaksiring ini. KJS
FB/IST
SENATOR – Sentor RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna ( Anggota DPD/MPR – RI ) Saat Rapat DPD RI Di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta
yang semkin membaik. Untuk itu Kepala sekolah (kasek) harus bersahaja , guru harus tampil prima serta juga patisipasi orangtua
siswa untuk ikut dalam program adiwiyata. Edy Mulya juga menitip SMPN 10 kepada guru-guru, karena sekolah ini sebagai rumah kedua, dan oleh karena itu sekolah ini harus mendapat kepedulian dari semua komponen. SMPN 10 dari tahun ke tahun trendnya semakin membaik, presetasi akademik dan non akademik sudah dibuktikan dengan terciptanya kelas sesuai kemampuan siswa. Namun, kata Edy Mulia harus didukung dengan lingkungan strategis, dan oleh karena itu SMPN 10 saat ini mulai memasuki era baru, bahwa kita ingin mengantarkan sekolah ini seperti sekolah-sekolah lainnya, karena tempatnya strategis, prestasinya bagus dan lingkungan ideal. Program adiwiyata merupakan program yang holisitik integratif, yakni program keterpaduan dari apa yang sudah dilakukan sehari-hari, dan program ini tidak mengganggu kegiatan proses belajar menjajar dan kegiatan kasek serta lainnya.
Edy Mulia juga memberikan apreasiasi kepada kasek SMPN 10, yang telah berhasil menyusun buku tentang 18 karakter. Buku tersebut sudah ditandangnai Edy Mulia, dan sekaligus memberikan apresiasi kepada kepala SMPN 10. Butir-butir karakter tersebut sebagai basic moral inovation ( pembeharuan dasar moral red) telah dupayakan SMPN 10 untuk diimplementasikan. Pada kesempatan itu, Kepala SMPN 10 Denpasar, I Ketut Sukarta,menguraikan, SMPN 10 telah membuahkan hasil yang menggembirakan, buah manis tersebut karena menurut katakata bijak, mendayung sendiri memang berat dan lambat. Namun bila mendayung bersama-sama terasa ringan dan dapat mencapai tujuan. Kata-kata bijak ini juga untuk meyukseskan adiwiyata sekolah yang dipimpinnya. Sukarta dan seluruh jajarannya termasuk tenaga cleaning service sangat mendukung program adiwyata, tandasnya.W-001
Masyeni PLT Art Center Gantikan Mantara Gandi
DENPASAR-Fajar Bali Art Center kini memiliki suasana baru, dan suasana baru itu sekaligus sebagai penyejuk, karena pimpinanya wanita. Setelah pensiunnya Kepala Art Cente, Ketut Mantara Gandi awal Februari 2015, maka Art Center kini dipimpin PLT, Dra. Ida Ayu Putri Masyeni, M.Si., dan hanya soal waktu untuk dilantik sebagai Kepala Art center. Selain pimpinan baru Art Center, Disbud juga telah memiliki pengganti Kepala Dinas (Kadis) sebelumnya yakni, Drs. Dewa Putu Brata, M.Si., Kadisbud sebelumnya, karena Kadisbud sebelumnya Ketut Suastika telah pensiun. Ditemui di ruang kerjanya di Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali, Jumat (6/2), Masyeni yang kini masih menjabat se-
FB/BLAS
Ida Ayu Putri Masyeni
bagai Kepala Bidang (Kabid) Kesenian dan Perfilman Disbud Bali mengatakan, Surat Keputusan (SK) sebagai PLT telah diterimanya Kamis (5/2). Sebagai PLT kini Masyeni sedang mempersiapkan HUT Art Center 14 Februai mendatang. Menjawab pertanyan koran ini, Masyeni mengakui,
persiapan untuk Pesta Kesenian Bali (PKB) sudah 25 persen, dan tema yang diusung pada PKB yang akan berlangsung 13 Juni-11 Juli tahun ini, “Jagadita”. Terdapat 5 kegiatan yang diperkenalkan kepada masyarakat. Kelima kegiatan untuk PKB tersebut, pawai, pegelaran, serasehan, dokumentasi dan pameran, namun Masyeni tidak menjelaskan tentang anggran untuk PKB. Untuk mengisi kegiatan pada PKB, Disbud sudah menyampaikan ke kota/kabupaten di Bali, dan 260 kesenian akan tampil pada PKB dengan melibatkan 15.000 seniman lokal, luar Bali dan luar negeri. Kini di daerahdaerah sudah mulai melakukan pembinaan untuk kebutuhan pegelaran pada PKB. Seusai PKB akan dilanjutkan dengan Mahalangu jilid II, ujar Masyeni. W-001
Jangan Ganggu Pulau Menjangan dengan Investasi
FB/IST
Senator RI DR. Arya Wedakarna
Ada yang menarik dari pernyataan Senator RI termuda dari Bali yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III terkait dengan ribut – ribut penolakan rakyat terkait rencana Pulau Menjangan akan dijadikan pusat pariwisata dengan pembangunan hotel atau resort. Kecaman sekaligus kritik terhadap orang Bali disampaikan oleh Dr. Wedakarna. “Saya punya pikiran bahwa semua ribut – ribut orang Bali tentang investasi baik itu rencana reklamasi tanjung benoa, pembangunan airport buleleng, KPSN Besakih dan yang terbaru adalah ribut akibat rencana pembangunan hotel di Pulau Menjangan yang merupakan tempat suci agama Hindu, semua masalah diatas karena kesalahan orang Bali sendiri. Saya sama sekali tidak menyalahkan investor, karena sekuat apapun investor itu, jika kebersatuan rakyat Bali dengan pemimpinnya kuat, maka tidak akan bisa mengganggu Bali. Jadi jika ada ribut – ribut masalah begini, saya tidak akan pernah heran, karena semua peluang rusaknya
Layouter: Wiadnyana Layouter: Manik
FAJA R BALI SENIN, 9 FEBRUARI 2015l TAHUN XV
VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
12690 10060 13850 10234 19450 14589 110.73 1647 3571 9680
KURS BELI 12590 9560 13500 9884 18950 14089 105.23 1617 3171 9080
EKONOMI
Bali Berpotensi Kembangkan Industri Ekonomi Kreatif Beberapa daerah di Bali berpotensi untuk mengembangkan Industri ekonomi kreatif. Bahkan perkembangannya telah dirasakan oleh pelaku usaha maupun industri perbankan.
Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
DENPASAR-Fajar Bali Salah satunya pelaku usaha produk herbal pemilik usaha Bali Tangi, I Wayan Sukhana, mengatakan, hampir semua masayarakat di beberapa daerah di Bali memiliki kemampun untuk menghasilkan produk yang lebih kreatif lagi, dari apa yang sudah ada dan berkembang saat ini. “Menurut saya
pribadi selaku pengusaha, terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan industri ekonomi kreatif di tahun ini dan yang akan datang sangat potensial dikembangkan lebih jauh lagi, karena dapat dilihat saat ini beragam produk industri kreatif yang telah banyak dihasilkan oleh tangantangan terampil pengerajin di
2014, Pertumbuhan Aset BPR Pande Artha Dewata 25% DENPASAR-Fajar Bali Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pande Artha Dewata yang beralamat di Jalan Diponegoro, Denpasar pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan asetnya mencapai 25%. Dari total tersebut, sebagian besar didominasi oleh pertumbuhan produk kredit baru, mulai dari produk kredit KPR yang mencapai 20% sedangkan 15% pertumbuhan berasal dari produk kredit Konsutif. Hal tersebut disampaikan, Direktur Utama (Dirut) PT. BPR. Pande Artha Dewata, I Ketut Wijana, saat dikonfirmasi via telephon, Minggu (8/2). “Sebagaian besar kredit KPR (pengaplingan tanah) dan kredit modal kerja yang menunjang pencapaian target kami di 2014 tersebut,” jelasnya. Melihat petumbuhan yang terdicapai, maka pada tahun 2015 ini pihaknya mengaku masih akan tetap fokus
menggenjot produk kredit mulai dari produk kredit produktif dan modal kerja. Produk tersebut menjadi produk prioritas utama karena perkembangan di sektor penyaluran kredit tersebut masih memiliki peluang untuk disasar atau digarap. “Sampai saat ini perkebangan di lapangan masih bagus, maka guna meningkatkan target ditahun ini kami tetap memfokuskan untuk tetap konsen di dua produk kredit yang kami miliki (produk kredit produktif dan modal kerja),” ujarnya. Dari pencapaian target sebelumnya Wijana menyampaikan, ditahun ini akan menargetkatkan tingkat pertumbuhan mencapai 28% atau diharapkan bisa tumbuh sebesar 3% dari pencapaian target sebelumnya. Target tersebut manjadi target di BPR. Pande Artha Dewata di 2015 ini karena menurut dirinya, semua tidak terlepas
9
dari kondisi perekonomian yang masih belum setabil serta pertumbuhan masih turun dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. “Untuk target yang ingin kami raih di tahun ini tidaklah tinggi, hal tersebut disebabkan karena, melihat kondisi perekonomian ditahun ini yang dapat dikatakan masih naik turun (belum setabil), sehinga hal tersebutlah yang mendorong kami untuk memilih target diangkat tersebut dan dengan demikian kami akan usahakan target yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal,” katanya. Dari 2014 sampai 2015 BPR Pande Artha Dewata telah memiliki nasabah mencapai 3.300 orang. Dari jumlah tersebut nasabah kredit mencapai 300 orang sedangkan 3000 sisanya terdiri dari total pengabungan jumlah nasabah deposito dan nasabah tabungan. M-004
beberapa daerah di Bali,” jelas Sukhana. Industri ekonomi kreatif pontensial dikembangkan karena, memberi dampak positif, mulai dari pelaku usaha itu sendiri. Dengan demikian akan berdampak pada peningkatan pendapatan, Sumber Daya Manusia (SDM) di suatau daerah dimana industri ekonomi kreatif tersebut berkembang akan terserap dengan maksimal serta beberapa produk dari hasil industri ekonomi kreatif tersebut setidaknya akan dapat berkembang dan dikenalkan kepada masyarakat global.
han industri ekonomi kreatif yang sedang berkembang saat ini berupa kerajinan tenun kain endek,” ujarnya. Adnyana menambahkan, dengan melihat pertumbuhan tersebut di sektor perbankan (BPR) sampai saat ini tetap komit membantu dan mendorong pelaku usaha (UMKM) untuk terus tumbuh dan berkembang. Terutama dengan cara melakukan penyaluran kredit dengan suku bunga yang rata-rata masih bisa dijangkau para pelaku diindustri ekonomi kreatif tersebut pada khususnya. M-004
Hal yang sama juga disampaikan salah satu pelaku di industri perbankan, I Wayan Suandi Adnyana. Dari sudut pandang di industri perbankan, sebutnya, pertumbuhan pelaku di sektor industri kreatif mulai tumbuh pesat. Dimana hal tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa permohonan kreadit produktif yang tersalur sebagian besar di sektor tersebut. “Terkait dengan industri kreatif menurut saya pribadi, memang potensial dikembangkan lebih jauh lagi misalnya di wilayah kerja kami, untuk perkembangan dan pertumbu-
LKM di Bali Belum Terdaftar di OJK DENPASAR - Fajar Bali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat, hingga saat ini tak satupun Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Bali yang terdaftar di OJK. Padahal, ada batasan waktu pendaftaran bagi LKM ini. Kepala OJK Bali, Zulmi, di Denpasar belum lama ini membenarkan, sampai saat ini belum ada satu pun LKM di Bali yang mendaftar di OJK. Padahal, LKM akan mendapatkan banyak keuntungan jika sudah terdaftar di OJK. Apalagi, setiap LKM harus berbadan hukuum agar menanamkan kepercayaan kepada masyarakat. “LKM dalam bentuk badan hukum bisa koperasi atau PT. Untuk PT, 60 persen sahamnya dipegang
oleh pemda dan bisa desa atau kelurahan. Sekarang sedang finalkan persyaratan pendaftaran di OJK,” kata Zulmi. Untuk itu kedepannya, pihaknya akan terus menyosialisasikan pendaftaran tersebut. Kepada setiap LKM sambungnya, yang sudah terdaftar di OJK tidak perlu merasa takut karena badan hukumnya benar - benar terpercaya dan diawasi oleh OJK. “Kami sedang memfinalkan syarat-syarat untuk pendaftaran. Kami harap dengan terdaftarnya LKM tersebut akan menumbuhkan rasa kepercayaan dari masyarakat dan kami akan bekerjasama dengan Pemda untuk mengajak LKM mendaftarkan dirinya ke OJK,” tandas Zulmi.W-011
Zulmi
PT. BPR TAPA
LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI Tanggal: 31 Desember 2014
LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT. BPR. TAPA Tanggal: 31 Desember 2014
LAPORAN LABA RUGI PUBLIKASI PT. BPR. TAPA Tanggal: 31 Desember 2014
LAPORAN INFORMASI LAIN PT. BPR. TAPA Tanggal: 31 Desember 2014
LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT. BPR. TAPA Tanggal: 31 Desember 2014
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI PUBLIKASI PT. BPR. TAPA Tanggal: 31 Desember 2014
23 Januari 2014 Direksi BPR. TAPA
I Wayan Wiragunatha, SE
I Wayan Parna, SE., SH. 043/II/BGS
Layouter:Zohra
10
POLITIK PAN Bali ‘Rapatkan Barisan’ Dukung Caketum Hatta Rajasa
FAJA R BALI
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Suara PARLEMEN
Harus Cermat, Penghitungan Target Retribusi Pajak AMLAPURA-Fajar Bali Anggota DPRD K a ra n ga s e m , I G u s t i Agung Dwi Putra meminta SKPD penghasil retribusi pajak Karangasem agar cemat melakukan penghitungan. Hal ini mengingat tahun 2014 lalu, ada SKPD penghasil retribusi namun targetnya tidak tercapai. A g u n g D w i P u t ra , yang juga Ketua Komisi FB/BUDIASA C DPRD Karangasem, I Gusti Agung Dwi Putra Minggu (8/2) kemarin menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap SKPD yang selama ini menghasilkan retribusi. Bahkan, pihaknya juga merencanakan melakukan rapat koordinasi dengan semua SPKD untuk meminta kejelasan target retribusi. Seperti salah satunya yang telah dilakukan adalah rapat dengar pendapat dengan Dispenda Karangasem. “Dengan Dispenda sudah, kaitanya dengan pajak Hotel dan Restoran. Bahkan kami berencana akan melakukan konsultasi ke Kabupaten Badung, terutama penerapan sistem pajak online,” ujar Dwi Putra. Pihaknya pun berencana melakukan evaluasi terhadap SKPD yang pajaknya tidak mencapai target. “Intinya tahun ini kita harapkan mereka berbenah, dengan menghitung target yang ingin dicapai,” ujar Politisi Golkar ini sembari menambahkan akan melakukan pemantauan langsung ke lapangan. Hal itu dinilai penting untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan. “Pengawasan ke lapangan juga telah kita sepakati. Kami menginginkan agar target pendapatan dari pajak benar-benar tidak terjadi permasalahan. Kenapa sampai target tidak tercapai, apakah di lapangan ada yang bermain, atau memang salah perhitungan,” pungkas Dwi Putra. W-016
Suweta: Zulkilfli juga kader terbaik PAN Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Bali, akhirnya secara bulat memberikan dukungan politik terhadap Calon Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, pada Kongres IV PAN pada 28 Februari sampai 3 Maret mendatang di Hotel Westin, Nusa Dua Bali. Dukungan politik terhadap figur incumbent Hatta Rajasa dalam bursa pencalonan Caketum tersebut diputuskan dalam rapat DPW PAN Bali.
DENPASAR-Fajar Bali Keputusan DPW PAN Bali mendukung Hatta Rajasa menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020, karena Hatta Rajasa merupakan sosok Negarawan yang konsisten dan memegang prinsip kepentingan Negara harus senantiasa didahulukan daripada kepentingan pribadi maupun golongan. “Hatta Rajasa sosok tokoh Nasional taat azas dan menjungjung tinggi prinsip dan nilai nilai demokrasi. Hatta dinilai sebagai figur negarawan, senantiasa menampilkan kesederhanaan dan mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan,”jelas Ketua DPW PAN Bali, Nyoman Gede Suweta Dikatakan Nyoman Suweta, hasil survei menunjukan bahwa Hatta Rajasa merupakan kader terbaik PAN saat ini. Pengalaman
j a b a t a n ya n g p e r n a h d i pegang menjadikan Hatta sangat matang, memahami secara substantif dinamika politik baik di tubuh internal partai maupun konstelasi politik di tingkat nasional. Dan totalitas pengabdian yang berikan kepada partai, tidak terputus sejak PAN berdiri sampai saat ini. “Hatta Rajasa senantiasa memberikan kontribusi positif terhadap eksistens i PA N d a l a m p a n g g u n g politik nasional. Selama kepemimpinan Pak Hatta, kenaikan suara PAN sangat signifikan (53 %) dan kursi DPR RI naik dari 46 menjadi 48 kursi. Hal ini tentunya mencerminkan elektabilitas dari Hatta Rajasa sebagai figur yang dinilai tepat untuk menahkodai PAN lima t a h u n ke d e p a n nya ,” j e l a s mantan Wakapolda Bali ini. Dijelaskan lebih lanjut, DPW PAN Bali melihat Hatta Rajasa merupakan figur
SOSOK
yang mampu menaikan elektabilitas partai untuk lima tahun kedepannya. Pasalnya, Suweta menilai komunikasi dan konsolidasi politik yang dilakukan oleh Hatta Rajasa bisa diterima dengan b aik, oleh semua p imp i nan partai politik. Disisi lain, Hatta merupakan figur perekat semua golongan etnis dan keyakinan atau agama dalam internal partai PAN di seluruh Indonesia. “Selain rekam jejak politik yang baik, Hatta merupakan satu-satunya Ketum partai yang juga berpeluang tampil sebagai pemimpin bangsa tahun 2019 mendatang. Kematangan dan kedewasaan berpolitik dengan menghormati azas demokrasi di Indonesia menjadi salah satu pertimbangan substantif DPW PAN Bali, untuk memberikan dukungan politik secara bulat kepada Pak Hatta,” beber Suweta. DPW PAN Bali menilai Hatta Rajasa merupakan figur yang disiplin dan pekerja keras. Disisi lain, paling penting adalah pribadi bersahaja senantiasa tampil dalam kesederhanaan. Keputusan Politik dari DPW PAN Bali kepada Hatta Rajasa diharapkan mampu memberikan perubahan secara spesifik baik di internal partai dan mampu memberikan sumbangsi terhadap pembangunan Indonesia kedepannya.
Nyoman Gede Suweta
Lebih lanjut Suweta mengatakan, dukungan politik yang diberikan kepada Hatta Rajasa bukan berarti menegaskan bahwa calon lainnya, seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hassa tidak berkualitas. Baginya, Zulkilfli juga merupakan kader terbaik dari PAN. “Meskipun kami tidak memilih beliau (ZulkifliHasan), beliau bagi kami tetap sebagai salah satu kader terbaik di PAN,”tegasnya. Berkaitan dengan persiapan penyelenggaraan Kongres IV PAN di Nusa Dua Bali, Suweta mengatakan, 80 persen DPW PAN Bali sudah siap untuk pelaksanaan kongres PAN. Persiapan yang dilakukan oleh saat ini berkaitan dengan finalisasi
FB/DOK
urutan agenda kegitan dan naskah-naskah agenda pada saat kongres. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polda Bali untuk membantu mengamani jalannya kongres. Besok kami akan menyampaikan surat izin kepada Bupati dan Walikota di Bali untuk pemasangan atribut partai, seperti spanduk, baliho dan sebagainya,” imbuhnya. Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Kongres ke IV di Bali. Salah satu agendanya yakni pemilihan Ketua Umum DPP PAN periode 2015-2020. Dua calon kuat yang digadang-gadan akan bertarung dalam bursa Caketum PAN mendatang yakni Hatta Rajasa dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. M-007
Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, ST
“Aku tidak Takut Berjuang untuk Bali” “Hidup merupakan jalan yang harus dilewati. Semua yang baik terjadi pada diri kita, belum tentu baik buat kita. Begitupun sebaliknya, apapun yang buruk dan terjadi pada diri kita, belum tentu juga buruk bagi kita. Semua rahasia sang Pencipta dan doa menjadi energi di setiap sendi perjuangan kehidupan manusia”.
membuktikan kepada kedua orang tuanya saat pengumuman pendaftaran siswa baru, Adhi mendapat nomor urutan ketiga terbaik di SMP Negeri 1 Denpasar. Tentu hal itu membuat kaget dan bangga banyak pihak terutama keluarga. Setamat SMP ia melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Denpasar. Kegemaran main basket di SMA sering menorehkan prestasi, suka cita persahabatan dan prestasi tak terlupakan mengiringi masa-masa sekolah. Hingga pada tahun 1991, ia berhasil lulus dengan nilai baik dan memilih untuk melanjutkan pendidikan ke Surabaya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Fakultas Teknologi Industri (FTI) jurusan Teknik Mesin program studi Teknik Produksi, kota yang cukup jauh dari tanah kelahirannya. Kota Surabaya memberi warna dalam hidup Adhi dan memperkuat karakternya, di sana ia banyak bergaul dengan temanteman yang beraneka ragam suku dan budaya dari seluruh daerah di Indonesia. Awal masuk pendidikan di Surabaya ia mengikuti Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (ospek), di mana ia makan bersama menggunakan wadah besar di sebuah lapangan yang pekat dengan debu bersama teman kampus yang baru ia kenal.
yang pembawaannya aktif mulai berpikir untuk bekerja dan mengirimkan lamaran di perusahaan Astra Federal Jakarta, sekarang menjadi Honda Motor Indonesia. Ia di terima di sana. Kerja keras dan kerja pintar ia aplikasi dalam kedisiplinan dan itu membuat Adhi mampu untuk bekerja sebagai Research and Development dalam bagian cost reduction program/CRO (value added/value engineering) sebagai sekretaris project. Value Added Value Engineering. Di sana ia yang bertanggung jawab meminimalis biaya produksi tapi tidak mengurangi bahkan meningkatkan mutu dan kualitas produk. Pekerjaan itu sangat tidak mudah, membutuhkan ketelitian dalam menganalisa. Kinerja Adhi yang nak Agung Ngurah Adhi Ardbenar, mampu membuat kemajuan peruhana, terlahir dari rahim I Gusti sahaan dengan memperoleh keuntungan Ayu Oka Arwati di Denpasar, 25 yang memuaskan. Februari 1973. Anak bungsu dari Di dalam bisnis apapun setiap keberdelapan bersaudara ini menikmati masa hasilan yang diraih tentu profit mengikuti. kanak-kanak di Puri Grenceng. Ayahnya, Begitupun dengan Adhi, kerja yang ternilai Prof. Dr. I Gusti Ngoerah Gde Ngoerah, memberi keuntungan besar pada perusaSp.S berprofesi sebagai dokter neurologi. haan dan perusahaan memberinya reward, Kehidupan keluarga terdidik dan ternamun reward yang harus diterima tidak cukupi tidak membuat kemanjaan dalam ia dapat langsung melainkan di tahun beridiri Adhi. Ia terlatih dalam kemandirian kutnya, bersamaan dengan keberhasilandan selalu suka bisa melakukan apapun nya Adhi mendapat kabar tidak baik dari sendiri. keluarga di Bali, bahwa kedua orang tua dalam keadaan sakit dan mengharuskan Adhi untuk bisa segera pulang ke Bali. Berat hati ia tinggalkan pekerjaan yang telah ia kembangkan, pekerjaan yang tinggal memetik hasilnya saja, selain itu kalau ia berhenti bekerja reward tidak akan pernah ia terima, tapi rasa sayang kepada orang tua tidak dapat ia gantikan dengan apapun yang ada di dunia ini, sehingga ia harus memutuskan meninggalkan semua pencapaian di Jakarta untuk pulang ke Bali KELUARGA BESAR:Kebersamaan Anak Agung Adhi Ardhana dengan Ibu, Istri dan keluarga besarnya. menemani dan merawat Pendidikan keluarga yang harmonis, Ospek tersebut menyuguhkan tantangan kedua orang tua. Sembari merawat orang tua, Adhi serta saudara-saudara yang menjadi pa- yang mendalam baginya untuk saling bernutan, menjadi motor penggerak seman- bagi, saling membatu satu sama lain, serta bersama seluruh keluarga besar mulai sikap merasakan hal yang sama dalam merintis usaha yang bergerak di Bidang gat buat Adhi. Sikap Adhi waktu kecil yang selalu menjalaninya. Kehidupan lingkungan di Retail, dengan bendera CV. Ayu Nadi. Kekekeh dalam mempertahankan setiap apa kampus itu yang memberi arti terhadap mampuan Adhi dalam pengembangan bisnis di Jakarta sebagai modal keyakiyang menjadi keputusannya, sering diang- sikap solidaritas dan ideologi bagi Adhi. Selain menempuh pendidikan ia juga nannya dalam mengembangkan usaha gap keliru oleh kedua orang tua, sehingga pernah suatu ketika di waktu ia menamat- aktif dalam kegiatan-kegiatan di kampus retail yang ia pegang beserta keluarga. kan sekolah di SD Cipta Dharma, ia diragu- serta ikut dalam organisasi di Institut Dengan sistem dan manajemen yang baik Ayu Nadi berkembang serta bisa di terima kan untuk bisa melanjutkan pendidikan Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Tahun 1997, Adhi menyelesaikan kuli- masyarakat dan sekarang menyebar di beSekolah Menengah Pertama, namun kenyataan memberi gambaran lain. Ia dapat ah. Adhi meraih gelar Sarjana Teknik, ia berapa wilayah di Bali.
A
Keberhasilan Ayu Nadi membuat Adhi bersama keluarga mengembangkan usaha lain yaitu di bidang akomodasi perhotelan di daerah Semawang Sanur, dengan nama Hotel Villa Puri Ayu. Selain bisnis yang ia kembangkan , ia tetap ak-tif dalam kegiatan berorgan-isasi. Ia aktif di Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI), hingga kini menjadi sekretaris PHRI Kota Denpasar. Kinerja yang baik dalam bisnis serta kemampunnya berorganisasi, mendapatkan perhatian dari rekan-rekannya sehingga ia di minta untuk bisa bergabung bersama Anak Agung Adhi Ardhana, ST dengan Istri (Anak Agung Ayu Partai Demokrasi Indonesia Atmi Hemadewi, SE) dan Anak (Anak Agung Ngurah Bagus Perjuangan dan mencalonNatarajendra) kan diri menjadi anggota DPRD Provinsi Bali. dan cara pandang yang intelektual banyak Dengan dukungan dari istri, Anak masyarakat mempercayainya untuk bisa Agung Ayu Atmi Hemadewi beserta keluar- menyelesaikan aspirasi mereka. Tidak ga besarnya, Adhi bersemangat untuk bisa hanya itu, untuk menerima masukan dari mengabdikan diri kepada masyarakat dan masyarakat Adhi membangun rumah Asberjuang dalam rona aspirasi masyarakat, pirasi yang bertempat di Jalan Suli no 48 karena bagi Adhi kehidupan yang sesung- Denpasar. Di sana tempat ia sharing denguhnya adalah kehidupan yang berarti, gan masyarakat untuk menjalankan fungbermaanfaat bagi masyarakat, bangsa dan si dan tugas pokoknya. negara. Sesungguhnya orang akan selalu Ini mungkin jalan Tuhan bagi Adhi, di ingat dan dicintai masyarakat itu dika- apapun yang diberikan Tuhan jalan renakan jasanya. hidupnya itu termasuk wujud dari sebuah Mengetahui Adhi mencalonkan diri anugerah. Termasuk saat ini, ia harus bisa menjadi anggota Dewan Provinsi Bali, mengabdi dan berjuang untuk kepentinbanyak relawan mulai berdatangan un- gan masyarakat. Dan ia harus bisa mengatuk memberi dukungan kepadanya. Sikap wal kinerja pemerintah untuk lebih berpiteman-teman relawan yang mendukung hak demi kepentingan dan kesejahteraan sepenuh hati Adhi tuangkan untuk selalu rakyat Bali. Arb bersikap transparan dan Biodata komitmen dalam setiap aspirasi yang ia perjuang- Nama : Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, ST Tempat : Denpasar kan. Perjuangan teman-te- Tanggal Lahir : 25 Februari 1973 man relawan tidak sia-sia, Jabatan : Anggota DPRD Provinsi Bali : Prof. Dr. I Gusti Ngoerah Gde Ngoerah, Sp.S hingga mengantarkan ia Ayah : I Gusti Ayu Oka Arwati terpilih menjadi anggota Ibu : Anak Agung Ayu Atmi Hemadewi, SE Dewan Perwakilan Rakyat Istri : 1 Orang Anak Daerah Provinsi Bali peri- Anak • Anak Agung Ngurah Bagus Natarajendra ode 2014-2019. Perjuangan ini tentu Hobby : Travelling, Membaca, Renang bukan akhir dari segalanya Pendidikan • SD : SD Cipta Dharma dan merupakan awal dari • SMP : SMP Negeri 1 Denpasar sebuah tanggung jawab • SMA : SMA Negeri 1 Denpasar besar yang harus ia em• Universitas : Institut Teknologi Sepuluh Nopember ban, untuk bisa menjalanSurabaya (ITS), Fakultas Teknologi kan aspirasi masyarakat Industri (FTI) jurusan Teknik Mesin yang akan ia uraikan dan program studi Teknik Produksi ia selesaikan. Sikap yang sederhana Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
SAMBUNGAN
PDIP Siapkan Sanksi untuk Sarjana DARI HALAMAN 1 kedua Sarjana ingin menaikkan posisi tawar kepada Wiryatama untuk kepentingan direkrut jadi Wakil Bupatinya Eka. “Memang ada dugaan seperti ini,” beber sumber itu. Namun dugaan ini langsung dibantah oleh Sarjana. Menurut Sarjana, tidak mungkin dirinya bertindak seperti ini, baik balas dendam atau menaikkan posisi tawar. Ia mengaku hanya ingin berjuang merebut Tabanan 1. “Tidak mungkin saya begitu. Perjuangan saya murni untuk merebut kursi Bupati Tabanan,” bebernya ketika dihubungi Minggu (8/2) kemarin. Sebagaimana diketahui, Sarjana merupakan anak ‘emas’ Mantan Bupati Tabanan N Adi Wiryatama. Berkat kedekatan dengan Wiryatama, karir politik Sarjana ‘terbang’
tinggi. Sarjana sempat menjadi anggota DPRD Tabanan selama tiga periode, sejak tahun 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014. Diduga melesatnya karir politik Sarjana tak terlepas dari ‘tangan dingin’ Adi Wiryatama. Namun celakanya, pada Pileg 2014 lalu, Sarjana yang ngotot kembali bertarung di DPRD Kabupaten tak mendapat restu dari DPC. Sejak peristiwa itulah, hubungan Sarjana lenggang dengan ‘orang dalam’ PDIP. Sarjana kemudian menggalang kekuatan untuk bertarung pada Pilkada Tabanan. Ia berusaha mendaftar di PDIP, eh keburu ketutup pendaftarannya. Politisi gaek ini tak patah arang, ia kemudian turun ke lapangan menyatakan diri sebagai calon independen. Manuver Sarjana tak selesai disitu. Setelah KRT dideklarasikan, Sarjana pun memilih ikut berebut tiket di KRT untuk maju pada suksesi
kepemimpinan Tabanan. Seperti diberitakan sebelumnya, tensi perebutan kursi Bupati Tabanan kian tinggi. Koalisi Rakyat Tabanan yang diusung Partai Gerindra, Demokrat, Nasdem dan Hanura, dideklarasikan Jumat (6/2). Usai dideklarasikan oleh Ketua KRT IGM Purnayasa langsung dibuka pendaftaran bakal calon bupati Tabanan usungan KRT. Menariknya, baru saja dibuka pendaftaran, pengurus DPC PDIP Tabanan I Wayan Sarjana pertama kali mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati dari KRT. Padahal Sarjana masih aktif sebagai pengurus DPC PDIP Tabanan. Terkait pendaftaran Sarjana, Ketua KRT IGM Purnayasa mengatakan pihaknya terbuka dalam menerima bakal calon bupati. Baik itu dari partai politik di dalam KRT maupun di luar partai pengusung KRT. “Sifat kami terbuka untuk umum,” tandasnya.
Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Tabanan ini melanjutkan, Golkar yang saat ini belum bergabung dengan KRT pun jika mau bergabung dengan KRT akan diterima. “Kami welcome menerima apabila Golkar juga mau bergabung dengan kami di KRT,” tandasnya. Ditambahkan, setelah dideklarasikan per tanggal 6 Februari, pihaknya membuka pendaftaran bakal calon bupati selama dua minggu kedepan. “Artinya masih ada waktu untuk masyarakat Tabanan yang ingin mendaftar dan menjadi bakal calon bupati,” terangnya. Sementara I Wayan Sarjana mengatakan ia masih menjadi kader PDIP, meskipun mendaftar di KRT. Sebagai seorang politisi ia akan menanggung konsekuensi apabila nantinya diambil tindakan tegas dari partainya. “Ini merupakan sebuah konsekuensi,” tandasnya. W-004
Perawatan di RSJ, Cucu Dadong Siang Menulis Novel DARI HALAMAN 1 atas kertas. Novel yang diberi judul Laron dan Sayap-sayap Patah ini dikerjakan selama lima bulan di Rumah Sakit Jiwa Bangli. “Sekarang saya belajar mengukir,” cetus Sugiartha ketika ditemui awak koran ini Minggu (8/2) kemarin. Gde Sugiartha mengaku hampir dua bulan berada di rumahnya. Selama beristirahat di rumah, ia lebih banyak meluangkan waktu membantu neneknya, Ni Made Siang (nenek renta yang menerima ‘rumah mungil’ dari Pembaca Fajar Bali). Malam harinya, Sarjana Agama Hindu tamatan Unhi Denpasar ini baru bisa membaca buku-buku yang masih tersisa. Salah satu buku yang paling disukai yakni karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer. “Usai belajar ngukir, saya membaca
malam hari. Baru 15 hari saya belajar ngukir ini,” cetus pria berkulit sawo matang kelahiran 8 Mei 1987 ini. Menariknya, ketika diajak berbincang koran ini, ternyata ingatan Gde Sugiartha masih menyalak tajam. Ia mampu mengingat nama-nama temannya saat kuliah dulu, termasuk para dosen yang sering memberi buku. Dari buku-buku yang ia baca itu, menginspirasi untuk membuat tulisan. Salah satu tulisan yang berbentuk novel bisa diselesaikannya selama 5 bulan – ketika Sugiartha masih menjalani perawatan di RJS Bangli. Novel dengan judul Laron dan Sayap-Sayap Patah ini lebih banyak menceritakan kehidupan manusia yang menurutnya ibarat laron, meskipun datang saat hujan, dan bertahan hidup hanya sebentar, tetapi laron memiliki
semangat hidup tinggi dan tetap mencari penceharan. “Itu banyak makna, terserah pembaca yang mengartikan,” ucap pria yang senang mengorek filsafat barat ini. Selain menulis sebuah novel, Sugiartha juga menyimpan coretan-coretan cerpen hasil karyanya yang ia tulis di Rumah Sakit Jiwa. Namun karena masih terpecah-pecah, cerpen itupun belum bisa diselesaikan. Ia pun berharap, ada donatur atau penerbit yang bersedia memberi sponsor untuk menerbitkan hasil karyanya itu. “Kalau novelnya sudah rampung, mungkin bisa 90 halaman. Cuma belum diketik, masih tulisan tangan. Kalau cerpen masih terpecah-pecah,” ujar pria berambut ikal ini. Selain itu, Sugiartha mengakui banyak perubahan di kampungnya saat ia tinggal ke RSJ Bangli,
termasuk gubuknya yang dulu ditinggalinya bersama bapaknya, I Gede Gunasta – yang menderita gangguang jiwa serta neneknya, Ni Made Siang. Saat baru datang, ternyata gubuk itu telah berubah menjadi rumah yang layak huni. Hal itu pun tak lepas dari bantuan dari Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dan Pembaca Fajar Bali. Selain ingin menerbitkan karya sastranya, Sugiartha juga punya cita-cita bertemu langsung Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk mengucapkan secara langsung rasa terimakasihnya itu. Namun, ia tak mengetahui kapan bisa menyampaikan rasa terimakasihnya. “Melalui kesempatan ini, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Mangku Pastika. Saya ingin menyampaikanya secara langsung,” harap Sugiartha. W-016
miliki Rumah Tak Layak Huni (RTLH) mencapai 150 unit, jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 280 unit. Menurunnya angka kemiskinan dan RTHL ini tak lepas dari peran serta pemerintah, baik kabupaten, provinsi yang terus melakukan upaya pengentasan kemiskinan dengan berbagai programnya. Salah satunya, dari provinsi dengan memberikan bantuan
program Bali Mandara, yakni Gerbangsadu Mandara, serta Simantri ke Desa Seraya Timur. “Menurunnya angka kemiskinan tak lepas dari pemerintah, dengan program-programnya itu,” ujar Wayan Geden. Pihaknya pun mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Bali yang telah memberikan program Bali Mandara, Gerbang Sadu Mandara dan Simantri. Ia berharap, Gubernur Bali tidak
hanya memberikan dua program pro rakyat tersebut. Namun lebih dari itu, warga Seraya Timur juga butuh perhatian lain, seperti pengentasan RTM, kemiskinan, dan pendidikan. “Pendidikan sangat penting, mohon lah kepada bapak Gubernur lebih memperhatikan pendidikan masyarakat Seraya Timur, terutama dikalangan generasi mudanya,” ujarnya lagi. W-016
menyeludupkan 8,3 kilogram heroin ini juga sudah berubah dan banyak membantu narapidana lainnya. Di akhir suratnya, organisasi ini meminta pengampunan kepada Presiden RI, Jokowi. “Sebagai presiden baru Indonesia kami meminta untuk pengampunan terhadap dua individu itu. Kami berterima kasih penuh atas pertimbangan anda (Jokowi),”Bonnie Kerness, Director Prison Watch Program melalui suratnya, Minggu (8/2), kemarin. Penolakan terhadap rencana eksekusi terhadap dua terpi-
dana mati ini juga datang dari beberapa narapidana yang ada di Lapas Kerobokan. Salah satu napi bernama Martin Jamanuna menyatakan jika Andrew merupakan pribadi yang baik, peduli dan suka menolong orang lain. Narapidana yang sudah empat tahun mengenal Andrew ini meminta kepada Presiden Jokowi untuk membatalkan eksekusi mati ini. Bahkan, di akhir suratnya Martin juga memberi catatan kesiapannya menggantikan Andrew untuk dieksekusi mati. Sementara itu, terpidana kasus korupsi dan mantan
rektor IHDN (Institut Hindu Dharma Negeri) Denpasar, Prof Made Titib juga menuliskan surat terbuka untuk Presiden Jokowi. Dalam suratnya, Prof Titib mengatakan banyak belajar melukis dari Myuran selama berada di dalam penjara. Seperti surat narapidana lainnya, Prof Titib juga meminta pembatalan eksekusi mati untuk Myuran dan Andrew. “Kami setiap saat selalu berdoa agar hukuman mati terhadap dia (Myuran dan Andrew) dibatalkan,” pungkas Prof Titib dalam surat berbahasa Inggris ini.W-007
uang hasil dari ngojeknya harus dibagi dengan sang punya motor. Kencangnya putaran roda motor ojeknya sekencang itulah Kawit memutar otak hanya untuk bisa mendapatkan uang demi kebutuhan hidup keluarganya. Demikian juga penghasilan sang istri yang hanya sebagai tukang munuh padi musiman dan tidak menentu juga. “Untuk keperluan makan sehari-hari saja kami kekurangan, belum lagi untuk biaya sekolah anak dan kegiatan upacara lainnya sehingga kami terpaksa harus ngutang ke sana-sini, “ keluhnya. Selain itu, beban sosial hidup didesa juga cukup tinggi. Suka duka, upacara keagamaan, adat serta biaya pendidikan anakanaknya adalah hal yang senantiasa membebani kehidupan mereka. Seperti halnya masyarakat kebanyakan, Kawit pun rupanya tidak ingin nasib anak-anaknya nanti sama dengan dirinya. Mereka harus memikirkan masa depan anak-anaknya terutama masalah pendidikan. Nasib Kawit memang hampir sama dengan warga miskin lain. Awalnya keluarga ini mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT). Demikian juga jatah beras miskin (Raskin), namun seiring dihapusnya BLT jatah raskinnya pun kini dihapuskan. “Kami pernah mendapatkan
jatah raskin, namun entah karena alasan apa, jatah raskin kami dihapuskan. Kami juga tidak mendapat dana bantuan pengalihan subsidi BBM yang diberikan pemerintah sekarang, ” paparnya dengan mata berkaca-kaca. Sementara itu Kepala Dusun Kuwum, Desa Rengdikit Putu Arya Nyeneng pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa di dusun tersebut ada tiga warga yang sangat miskin. “Terus terang pak, di dusun kami ada tiga warga yang benar-benar miskin dan sangat layak mendapat bantuan termasuk bedah rumah,” bebernya. Nyeneng menyampaikan satu di antaranya sudah mendapatkan bantuan dari dinas sosial Pemerintah Kabupaten Buleleng pada tahun 2011 lalu. Sedangkan keluarga Made Kawit ini terlewatkan. “Kami berharap kepada Pemerintah terutama Bapak Gubernur Bali untuk membantu warga kami disini terutama keluarga I Made Kawit ini,” harap Nyeneng. Sebagaimana diketahui ada 10 rumah tangga miskin (RTS) yang telah diusulkan mendapat program bedah rumah. Tetapi lebih dari 3 tahun program itu belum turun. Tahun 2014 lalu desa ini juga mendapat program Gerbangsadu melalui BPMPD Provinsi Bali. Namun, setelah Tim Fajar Bali telusuri, keluarga miskin I Made
Kawit tercecer dan tidak tercantum dalam 10 daftar RTS yang berhak untuk mendapatkan bedah rumah. Melihat kenyataan itu dan beban hidup yang ditanggung keluarga miskin tersebut, Pemimpin Umum Fajar Bali I GMA Wisnu Mataram sangat terenyuh dan terketuk hatinya serta menyatakan Pembaca Fajar Bali akan memberi bantuan bedah rumah kepada keluarga I Made Kawit. “Kami sangat prihatin dengan apa yang dialami oleh keluarga tersebut, terlebih lagi kepada anaknya yang masih sekolah, “ ungkapnya. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah sosial, Pembaca Fajar Bali mencoba membantu meringankan beban hidup mereka dengan bantuan bedah rumah. Ditanya tentang sumber pembiayaan, Pemimpin Umum Fajar Bali tersebut mengungkapkan bahwa akan diambilkan dari Dompet Dana Punia yang dihimpun dari para pembaca setia Fajar Bali. “ H a ra p a n ka m i d e n ga n adanya bantuan bedah rumah nantinya bisa memperbaiki hidup mereka dan yang terpenting anak-anak mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” harap Wisnu Mataram. Tim Fajar Bali
Perhatikan Pendidikan di Seraya Timur DARI HALAMAN 1 nelayan, dan peternak. Tak heran, dibandingkan dengan desa tetangga, seperti Seraya Tengah dan Seraya Barat, Desa Seraya Timur cukup banyak memiliki masyarakat miskin. “Yang masuk database jumlah rumah tangga sasaran 672 jiwa, dari jumlah penduduk Seraya Timur mencapai 6000 jiwa,” ujarnya. Desa Seraya Timur juga me-
LSM AS Tolak Eksekusi Mati Andrew dan Myuran DARI HALAMAN 1 Dalam surat terbuka yang dikirim AFSC’s Prison Watch Program tertanggal Kamis (5/2) dinyatakan jika eksekusi mati yang akan dilakukan kepada dua terpidana mati yaitu Myuran dan Andrew terlalu berlebihan. Organisasi kemanusiaan yang sudah berdiri sejak 100 tahun lalu ini juga menganggap kedua terpidana mati ini sudah mengakui dan menyesali perbuatannya. Bahkan selama 10 tahun mendekam di Lapas Kerobokan, kedua terpidana mati yang
Kawit Tempati Gubuk yang Mirip ‘Kandang Hewan’ DARI HALAMAN 1 dipan tua milik satu-satunya keluarga tersebut. Di gubuk itulah mereka melakukan kegiatan sehari-harinya, sementara untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK) mereka memanfaatkan saluran telabah yang melintas di seberang jalan. Derita Kawit tak selesai disitu. Si bungsu yang baru duduk di SMP sering mengeluh lantaran tidak ada lampu penerang untuk belajar, selama ini mereka hanya mengandalkan penerangan dari lampu teplok. Sulit dibayangkan bagaimana keluarga kawit bisa menjalani hidupnya bertahuntahun dengan kondisi seperti itu. “Saya sudah 17 tahun menempati gubuk tersebut dan tanah yang saya ditempati sekarang ini seluas kurang lebih 1,5 are. Ini adalah pemberian mertua,” sebutnya. Kawit juga mengaku anaknya putus sekolah. Jangankan untuk menyekolahkan anak, untuk makan sehari-hari saja Kawti harus bekerja keras. Sebagai kuli bangunan, penghasilan Kawit tidak menentu, terkadang dapat dan terkadang beberapa hari tidak bekerja. Bila ada waktu senggang dia tidak malu-malu minjam sepeda motor butut tetangganya untuk dipakai ngojek, walaupun
11
MTI: Batasi Operasional Kendaraan, Bukan Jumlahnya DARI HALAMAN 1 kendaraan yang dibatasi, namun operasionalnya. Selama masyarakat Bali memiliki kemampuam untuk membeli, mereka bebas untuk mengantongi kendaraan sejumlah yang dikehendaki. Hanya saja, pemerintah harus mengadakan kajian, berapa jumlah ideal kendaraan yang melintas di ruasruas jalan. Nah, jumlah kendaraan yang melintas itulah yang wajib untuk dimoratorium. “Kalau hasil kajian kendaraan di Bali tidak apa-apa, silakan masyarakat mau punya mobil sebanyak-banyaknya. Tapi dalam mengoperasikan di jalan harus dibatasi. Kalau mislanya punya mobil lima, apakah lima-limanya akan dioperasikan, kan tidak?
Jadi harus dikaji terlebih dahulu,” ungkapnya ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu. Lebih lanjut, Rai Ridartha menyampaikan, kajian juga harus diperdalam ketika menentukan kriteria kendaraan yang layak atau tidak. Menurutnya, tidak hanya mobil ‘tua’ yang wajib menjalani tes kelayakan, tetapi mobil terbaru pun harus dites. Ia curiga, mobil terbarupun bisa saja tidak layak beroperasi di Bali, sehingga kian menyesakkan arus lalu lintas. Tapi sebaliknya, kendaraan berwajah ‘tua’ namun bermesin baru justru lebih layak. Oleh karena itu, ia berharap kriteria layak sebuah kendaraan, tidak saja mengacu pada umur, tetapi tes secara menyeluruh. “Kendaraan yang berop-
erasional di jalan tentunya yang layak jalan. Kalau kendaraan baru tidak layak, ya tidak layak untuk dioperasikan, sebaliknya kendaraan lama kalau mesinnya baru kan justru lebih layak,” imbuhnya. Selain melirik moratorium, Rai Ridartha juga mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Bali fokus untuk menyediakan layanan transportasi umum. Ia menegaskan, apabila transportasi umum kian banyak dan ‘ramah’, maka kendaraan pribadi tidak perlu dibatasi. Lantaran, masyarakat diyakini pasti akan membatasi dirinya sendiri. Tidak menggunakan kendaraan pribadi, namun beralih menggunakan layanan transportasi massal yang sudah disajikan oleh pemerintah. W-019
lebih murah. “Kalau bisa dihemat, maka dana yang masih tersisa, bisa dimanfaatkan untuk usaha lain sehingga dari segi ekonomi juga bisa dibantu,” ujarnya. Pastika juga secara pribadi berjanji akan membantu memberikan 30 dus keramik untuk membuat lantainya menjadi lebih bagus. Ada yang membuat Gubernur Pastika sedikit miris karena keluarga dan tetangga di sekitar rumah Mangku Meres memiliki rumah yang bagus dan diperkirakan secara ekonomi berkecukupan. Pastika merasakan kepedulian dan kepekaan masyarakat Bali terhadap lingkungan mulai berkurang. Maka dari itu ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Bali agar bisa lebih peduli dan peka terhadap keluarga dan tetangga di sekitarnya. Sementara itu Deputi Direktur BI Perwakilan Bali, Gentur Wibisono menyampaikan bahwa BI
Perwakilan Bali bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) pada tahun 2015 akan mengucurkan bantuan 10 bedah rumah yang difokuskan di Kabupaten Bangli, yaitu 6 KK ada di Dusun Wanagiri, Kintamani, 2 KK ada di Banjar Pukuh Susut Bangli, 1 KK ada di Banjar Guliang Kawan Bunutin Bangli dan, 1 KK ada di Banjar Tegal Asah Tembuku Bangli. Di antara 10 KK tersebut, Keluarga Mangku Meres adalah salah satunya. Selain bantuan bedah rumah, BI bersama BMPD juga memberikan bantuan berupa biaya penguatan ekonomi masyarakat baik dalam bidang pertanian, perkebunan maupun peternakan sehingga di kemudian hari para keluarga miskin tidak harus mangeluarkan biaya tambahan transportasi ke pasar hanya untuk membeli sayur dan daging, cukup dihasikan di rumah. W-002*
jungan orang asing di Bali. Hal ini penting agar tidak terjadi penyalahgunaan visa kunjungan oleh wisatawan asing kedepannya. “Kami akan meminta data-data visa kunjungan orang asing karena data-data tersebut merupakan kewenangan dari pihak imigrasi. Dari data yang diperoleh kita bisa mengetahui wisatawan asing yang mengantongi visa kunjungan,” jelasnya. Selain mengontrol kedatangan wisatawan asing berdasarkan visa kunjungan, pihaknya juga akan bersinergis dengan pihak imigrasi dengan menggunakan sistem data online untuk melakukan kontroling terhadap kedatangan para wisatawan asing di Bali. Hal ini bertujuan untuk menekan penyalahgunaann visa kunjungan. Dikatakan lebih lanjut, selain penyalahgunaan visa kunjungan oleh orang asing, hal lainnya yang
juga disoroti adalah penyalahgunaan dari Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang juga sering disalahgunakan oleh orang asing untuk mencari pekerjaan. “Apabila mereka ingin mencari kerja harus mengantongi visa kerja dan mengunakan visa kunjungan sesuai dengan fungsinya. Banyak orang asing yang “nakal” menyalahgunakan visa kunjungan dan KITAS untuk mendapatkan pekerjaan. Kita harus tegas untuk masalah ini,”tegasnya. Pihaknya juga mengharapkan peran dan partisipasi dari masyarakat untuk bergandeng tangan bersama pemerintah. Jika menemukan ada warga asing yang menggunakan vias kunjungan untuk bekerja di Bali agar dilaporkan. “Jika menemukan itu, laporkan pada kami. Bantuan dan peran serta masyarakat sangat diperlukan,” tutupnya. M-007
jelas Kapolres Tabanan Kompol Putu Dedi. Dijelaskan, selain mengamankan depalan ABG yang masih berstatus pelajar, pihaknya juga mengamankan 3 orang PSK yang mangkal di Terminal Pesiapan Indah. Ketiga PSK yang ditangkap itu diduga mengidap HIV/AIDS. “Penderita HIV/AIDS di Ta-
banan yang terus meningkat diduga berasal dari PSK yang mangkal di Terminal Pesiapan. Kami wajib mengamankan yang diduga positif mengidap HIVAIDS. Kami akan lakukan pemeriksaan dan pembinaan khusus,” pungkas wakapolres dari Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, ini. W-004
Gubernur Cek Keadaan Mangku Meres DARI HALAMAN 1 Dewa Gede Mahendra Putra dan Inspektur Provinsi Bali I Ketut Teneng, menegaskan bahwa sudah merupakan tugasnya sebagai Gubernur untuk menjadi fasilitator terhadap bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikucurkan oleh perusahaan swasta , BUMN, BUMD termasuk dalam hal ini BI Perwakilan Bali. “Karena kalau masyarakat tidak akan mungkin secara langsung mohon dana ke BI,” bebernya. Dari bangunan lama rumah Mangku Meres diperkirakan masih ada material yang bisa dimanfaatkan lagi, maka Pastika menyarankan agar Mangku Meres tidak membangun rumah baru di lokasi kosong tetapi cukup memperbaiki bangunan yang sudah ada sekarang menjadi bangunan yang layak huni agar biaya yang dibutuhkan bisa
Marak Penyalahgunaan Visa Kunjungan di Bali DARI HALAMAN 1 “Informasi yang diperoleh mengatakan banyak wisatawan asing yang bekerja di Bali menggunakan visa kunjungan. Tentunya informasi yang diperoleh menjadi perhatian serius bagi kami. Kami akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak imigrasi untuk memantau wisatawan asing yang datang ke Bali. Jika mereka (wisatawan asing) datang ke Bali kemudian menyalahgunakan visa kunjungan untuk mencari kerja, harus diberikan sanksi,” tegas Sudarsana. Menurut Sudarsana, berkaitan dengan data dari wisatawan asing yang datang ke Bali tentunya menjadi kewenangan pihak imigrasi. Oleh karena itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali akan berkoordinasi dengan pihak migrasi untuk mendapatkan data-data visa kun-
Diduga AIDS, 3 PSK Pesiapan Diciduk
DARI HALAMAN 1
Delapan ABG yang diamankan 5 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Semuanya masih berstatus pelajar. “Delapan ABG yang sedang pesta miraas ini kami amankan karena ulah mereka kerap membuat warga sekitarnya terganggu,”
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
12
PODIUM BALI
BEBASa Sa BICARA ja!
Bicara Ap
FAJA R BALI
SENIN, 9 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Mengupas Segala Persoalan Saling Asah Asih dan Asuh
P
odium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang dilaksanakan di Lapangan Niti Mandala Renon, sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Podium ini sejatinya disediakan kepada masyarakat yang memiliki keberanian untuk menyampaikan uneg uneg soal apa saja. Selain menerima keluhan dan masukan masyarakat, podium ini diperuntukkan untuk mengontrol kinerja jajaran dilingkungan Pemda Bali.
FB/REDY
GUBERNUR OLGA-Didampingi Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta dan para pejabat Provinsi Bali, Gubernur Bali Made Mangku Pastika tampak berjalan kaki berkeliling di Lapangan Bajra Sandhi. Kegiatan olahraga ini dilakukan Gubernur setiap seminggu sekali, untuk menjaga stamina agar tetap fit.
FB/REDY
WASPADA PAEDOFILIAGubernur Bali Made Mangku Pastika meminta agar masyarakat Bali khususnya di pedesaaan untuk mewaspadai masuknya pelaku paedofilia yang minoritas dilakukan warga asing. Para pelaku sex ini cenderung memberikan kebaikan kepada anak anak, berupa permen, coklat dan baju agar anak anak senang mengikuti kemauan bule tersebut. Namun dibalik itu, kegiatan kebaikan itu direkam dan diperjualbelikan kepada jaringan paedofilia.
PENYALAHGUNAAN VISA TURISKepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi IGA Sudarsana mengatakan, di Bali banyak warga asing yang bekerja tidak mengantongi izin dan hanya menggunakan visa kunjungan bekerja. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali bekerjasama dengan pihak imigrasi Bali untuk melakukan kontrol dan mendata visa-visa kunjungan wisatawan asing yang datang ke Bali.
FB/DEJE
FB/REDY
BUKAN AKROBAT-Nyoman Wirawan, seorang pensiunan PNS Paldam (Peralatan Milter) Kodam IX Udayana memiliki kegiatan unik setiap berolahraga. Kakek berusia 60 tahun ini duduk bersila dengan kaki di atas kepala di tanah. Kegiatan yoga ini dilakukanya sejak duduk dibangku sekolah dengan tujuan agar aliran darah bisa menyebar ke bagian kepala.
FB/DEJE
FB/REDY
LANANG SUDIRA-Diatas podium, Lanang Sudira begitu bersemangat berbagi ilmu pengetahuan soal upacara Ageni Holtra dan Homyadnya. Dan bagaimana untuk menekan biaya upacara. Selain berbicara masalah upacara, Sudira juga mengomentari soal reklamasi teluk Benoa.
LAMPU PENERANG MATI-Komang Renayasa mahasiswa yang satu ini mengeluhkan kondisi lampu mati diseputaran Jalan Ida Bagus Mantra. Dia meminta agar pihak Dinas Perhubungan untuk memperbaiki dan memperbaharui agar lampu lampu tersebut bisa hidup kembali. Menurutnya, lampu penerang diseputaran jalan tersebut sangatlah dibutuhkan karena Jalan Ida Bagus Mantra adalah jalan penghubung dari Kota ke Kabupaten.
FB/REDY
FB/DEJE
SANTAI-Masyarakat duduk santai sambil mendengarkan para pembicara di atas podium yang Minggu (08/2) kemarin dihadiri Gubernur Bali.
USIK REKLAMASI-Setelah lama tidak muncul di podium, I Made Ranten kembali mengemukakan persoalan reklamasi atau revitalisasi teluk Benoa. Pemilik Wisata Bahari Tanjung Benoa ini mengajak masyarakat untuk duduk dan berpikir bersama, agar reklamasi bisa terlaksana. Ranten mengatakan apabila Teluk Benoa terlaksana, akan menjadi ikon Bali kedua setelah Jalan Tol Bali Mandara.
FB/DEJE
BAGI-BAGI GAMBAR -Pendukung reklamasi membagi-bagikan gambar Teluk Benoa yang akan direklamasi
402/VII/BGS
Layouter: dejerie