FAJAR BALI EDISI 9 MARET 2015

Page 1

FAJAR BALI

HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000

SENIN, 9 MARET 2015 l Tahun XV

Harga Eceran: Rp 3.000,-

Candi BENTAR Tanah Awak, Tempat Meminta Paling Layak

D

SBY Ajak Warga Bali Perangi Narkoba

Oleh: I WAYAN WESTA

unia tengah menjadi kian datar kini. Ketika Thomas L. Friedman menulis buku berjudul: The World Is Flat (2006), kita sedang diingatkan untuk lebih sigap memahami dan menyikapi realitas baru. Teknologi nirkabel membuat dunia semakin rapat. Setiap warga dunia, siapa pun dia, pelaku bisnis, di mana pun berada di pojok dunia ini bisa saling terhubung

KE HAL. 11

Selamat Pagi

Pak Gubernur Perbaiki Jalan Alternatif ke Pura Lempuyang Jalan Jumenang, sebagai salah satu a ks e s a l te r n a t i f menuju Pura Luhur Lempuyang kini mengalami kerusakan parah. Bahkan, jalan ini telah berlobang dan sangat membahayakan FB/BUDIASA I Ketut Sudandria pengendara. Padahal, jalan tersebut bisa dilalui warga maupun para pamedek jika di jalan utama Purwayu-Lempuyang mengalami kemacetan saat pujawali. Atas kondisi itu, warga pun berharap kepada Gubernur Bali, Made Mangku Pastika agar

FB/REDY

KUNJUNGI RENON-Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya Ani Yudhoyono beserta Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi istrinya Ny. Ayu Pastika mengikuti senam jantung sehat di Lapangan Niti Mandala, Renon, Minggu (8/3).

Wakil Ketua LBH APIK Bali, Ni Luh Putu Anggreni menyoroti banyak ketidakadilan yang dialami oleh Pembantu Rumah Tangga (PRT). Utamanya PRT perempuan baik yang bekerja di Indonesia maupun di luar negeri. Menurut Anggreni, kekerasan, perbudakan, hingga penipuan yang dialami oleh PRT disebabkan oleh banyak faktor. Pertama, banyak PRT yang tidak terdidik, sehingga tidak mengetahui hak dan kewajibannya dengan jelas. Di lain sisi, sekolah ataupun pelatihan-pelatihan formal untuk PRT nyaris nihil. Ini juga menjadi ‘Pekerjaan Rumah’ untuk Bali.

Pesan Inspiratif

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Saldo Per 07 Maret 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo

Rp Rp Rp Rp

206,451,500 207,866,500 151,478,506 56,387,994

026/VI/W-020

KE HAL. 11

Hapus Perbudakan dan Kriminalisasi Perempuan

KE HAL. 11

“Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan.” Collin Powell

DENPASAR-Fajar Bali L a p a n ga n N i t i M a n d a l a Renon, Denpasar Minggu (8/3) kemarin kedatangan tamu spesial. Siapa lagi kalau bukan Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kesempatan senam jantung sehat dengan masyarakat, SBY juga menyempatkan diri naik ke podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang disediakan untuk publik untuk menyampaikan aspirasi. Di atas podium, Ketua Umum Partai Demokrat ini mengajak masyarakat Bali untuk ikut memerangi narkoba. “Saya garis bawahi kita harus menyatakan perang terhadap kejahatan narkoba. Ini untuk rakyat, negara dan masa depan

Ni Luh Putu Anggreni

FB/DIAH

DENPASAR-Fajar Bali Delapan Maret merupakan peringatan hari perempuan internasional. Meski tak seramai peringatan Hari Ibu atau Kartini, tapi sejumlah organisasi yang bergerak di bidang ini tetap menyuarakan ‘perjuangan’ kaumnya.

Minggu (8/3) kemarin, Rancangan Undang-undang Pekerja Rumah Tangga (PRT) yang terhapus dari program legislasi nasional (Prolegnas) tahun 2015 menjadi menu utama. Wakil Ketua LBH APIK Bali,

KE HAL. 11

Megawati Dorong Perempuan Berpolitik JAKARTA–Fajar Bali Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendorong kaum perempuan Indonesia untuk berani terjun ke dunia politik. Hal itu ia ungkap-

nia politik dapat menjadi bukti terwujudnya kesetaraan dan membuka lebar kesempatan bagi perempuan memperjuangkan hak-haknya. Ia menilai,

kan saat berpidato dalam acara peringatan Hari Perempuan Internasional, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (8/3). Megawati menjelaskan, terjunnya perempuan dalam du-

KE HAL. 11

Penemuan Mayat Gegerkan Warga Bugbug AMLAPURA-Fajar Bali Sesosok mayat ditemukan di sebuah kubangan, di wilayah Sanghyang Ambu, Bukit Pejinengan, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Minggu (8/3) kemarin. Mayat yang merupakan warga Bugbug diketahui bernama I Nyoman Landuh (60).

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban. Jasad korban pun dievakuasi dan di bawa ke RSUD Karangasem untuk dilakukan outopsi. Informasi yang dihimpun menyebutkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga

yang bertempat tinggal di Bukit Pejinengan, I Nengah Merta Selat, (45) sekitar pukul 06.30 wita. Saat itu saksi berencana memberikan ternak sapinya air di kubangan itu. Hanya saja, sapinya seperti ketakutan mendekati kubangan. Ka-

KE HAL. 11

014/VI/KTR

DPR Evaluasi Penggantian Wacik DENPASAR-Fajar Bali Wakil DPR Agus Hermanto mengatakan pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap pelantikan anggota Dewan daerah pemilihan Bali yakni Tutik Kusuma Wardani untuk menggantikan Jero Wacik yang tersangka kasus dugaan korupsi. “Kami masih terus melakukan evaluasi yang tetap mengacu pada undang undang. Perkembangan evaluasi saat ini sudah menunjukkan progres yang cukup maju,” katanya di sela-sela kegiatan temu kader Partai Demokrat di Denpasar, Bali, Minggu (8/3). Agus mengatakan dalam mengambil kebijakan harus

FB/DOK

Tutik Kusuma Wardani

juga mempertimbangkan yang lainnya. “Kita masih menunggu kekuatan hukum tetap atau inkrach. Selama belum ada keputusan

KE HAL. 11

BPMPD Tingkatkan Gaji Pendamping Gerbangsadu

Gerakan Pembangunan Desa Te r p a d u ( G e rb a n g s a d u ) Pemprov Bali terus dievaluasi. Persoalan gaji pendamping yang sempat mencuat dalam Simakrama Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di Kabupaten Bangli pun langsung terjawab. Dengan berbagai pertimbangan matang, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Bali akhirnya meningkatkan gaji pendamping Gerbangsadu. Bermula dari Rp 1,5 juta, sejak awal tahun 2015 sudah ditetapkan menjadi Rp 2 juta.

DENPASAR-Fajar Bali Hal itu disampaikan oleh Kepala BPMPD Bali, Ketut Lihadnyana dalam kegiatan pengarahan kepada seluruh pendamping Gerbangsadu, Sabtu (7/3). Lihadnyana mengungkap, sejak tahun 2013 sudah terhimpun 120 pendamping Gerbangsadu. Pendamping memiliki peran yang sangat penting. Utamanya sebagai fasilitator kegiatan yang akan digerakkan oleh pengelola Gerbangsadu. Tak hanya itu, saat ini para pedamping pun diwajibkan untuk menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK). Sehingga seluruh aktivitas didasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku. Sebagai ‘hadiah’ atas kerja keras para pendamping, BPMPD pun su-

PENGARAHAN-Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat memberikan pengarahan para pendamping Gerbangsadu.

dah menyetujui peningkatan gaji. Ketut Lihadnyana menyampaikan, guna meningkatkan efektifitas kerja dan kesejahteraan pendamping maka pada tahun 2015 ini gaji pendamping dinaikkan. Yang mana sebelumnya para pendamping mendapat gaji Rp1,5 juta, kini akan dinaikkan menjadi Rp 2 juta. Ia berharap, para pendamping berkerja maksimal, dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hanya dengan cara demikian, mereka dapat turut serta membantu pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di Bali. Sementara, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan tenaga pendamping memiliki KE HAL. 11

444/XII/BGS

ONLINE: www.fajarbali.com

Layouter: Dejerie

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2

FAJA R BALI

SENIN, 9 MARET 2015  Tahun XV

Perempuan Bangkit Melawan Penindasan

FB/HS

KEKERASAN PEREMPUAN-Aliansi Perempuan Bali Bangkit memperingati hari perempuan sedunia dengan melakukan demo di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Minggu (8/3).Aliansi ini menyatakan demonstrasinya untuk menghentikan penindasan kekerasan fisik, sexsual dan verbal terhadap perempuan.

Sehari, 50 Mati Konyol Karena Narkoba DENPASAR-Fajar Bali Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Badung, Ni Made Asmiriwati menegaskan bahwa pengguna narkoba di Bali sebanyak 50.553 orang. Untuk skala nasional pengguna narkoba menembus angka 4,2 juta orang dan menyebabkan kematian sekitar 50 orang setiap harinya. "Pengguna narkotika di Bali sebanyak 50.553 orang dan harus menjadi perhatian serius segenap elemen masyarakat. Dalam sehari ada 50 orang meninggal dunia karena narkoba,"tegas Asmiriwati di Denpasar, saat berada di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja dilapangan Niti Mandala Renon, pada Minggu (8/3). Tahun ini, lanjut Asmiriwati dicanangkan adanya 100.000 orang yang akan direhabilitasi. Dimana, mulanya dicanangkan hanya 10.000 orang, namun presiden RI Joko Widodo mengamanatkan bahwa tahun 2015 adalah tahun "darurat narkoba" dimana semua elemen masyarakat harus berperan aktif didalamnya. Dari 100.000 orang dibagi menjadi sekian provinsi dan Bali mendapatkan jumlah sebesar 2.083 orang.

"Untuk itu, mari kita bersama-sama bergandeng tangan menginsafkan dan mengajak mereka yang menggunakan narkoba untuk melakukan rehabilitasi atau melaporkan dirinya kepada Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL),"bebernya. Selain penanganan rehabilitasi melalui IPWL, pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) telah melaksanakan penanganan rehabilitasi semasa mereka (penyalagunaan narkotika) sedang menjalani proses hukum. "Apabila mereka-mereka terindikasi sebagai orang yang menggunakan narkoba dan sedang mengikuti proses hukum maka kepada yang bersangkutan akan dilakukan asesmen,"jelas Asmiriwati. Siapa yang melakukan asesmen, Asmiriwati menjelaskan, asesmen yang dilakukan kepada para pengguna narkoba yang sedang menjalani proses hukum dilakukan oleh Tim Asesmen Terpadu (TAT). Di Bali telah dibentuk TAT yang terdapat di BNN provinsi dan ada juga di BNN kabupaten Badung. Tim Asesmen Terpadu dibentuk berdasarkan atas kesepakatan tujuh Kementerian RI yakni, Kementerian Kesehatan, Kemen-

DENPASAR-Fajar Bali Satuan Narkaba Polresta Denpasar mengamankan puluhan biji ganja kering yang ditanam di halaman Vila Bamboe yang terletak di Jalan Tangkuban Perahu, Denpasar, pada Jumat (06/3) sore. Sipenanam ganja itu adalah pemilik Vila, I Gede Denny Gunawan yang tinggal di Jalan Legian Kaja, Kuta. Selain mengamankan 70 biji ganja kering yang baru saja ditanam, petugas juga mengamankan 20 biji ganja yang belum ditanam dan masih tersimpan dalam kemasan plastik. Bagi tersangka I Gede Denny Gunawan, biji ganja itu terlalu special bagi dirinya. Pasalnya, biji ganja itu di import dari New Zealand, dari seorang temannya. Bahkan kata sumber, biji ganja itu bentuknya lebih besar dari biji ganja asal Aceh. Namun, belum diketahui bagaimana puluhan biji ganja tersebut lolos, apakah dipasok melalui udara, apakah lewat transportasi laut. Sumber di Polresta Denpasar mengungkapkan, selain mengamankan puluhan biji ganja kering, dari tangan tersangka I Gede Denny Gunawan disita paketan sabu seberat 0,1 gram yang diduga belum sempat digunakannya. “Selain puluhan biji ganja ada paketan

sabu seberat 01, gram,” bisik sumber yang enggan disebut namanya itu. Tersangka I Gede Denny Gunawan ditangkap pada Jumat (06/3) sekitar pukul 15.00 Wita dirumahnya di Jalan Legian Kaja Kuta. Penangkapan ini berdasar informasi masyarakat yang menyebutkan bahwa tersangka adalah pemakai narkoba. “Saat ditangkap diamankan paketan sabu seberat 0,1 gram,” ujar sumber. Setelah diinterogasi tersangka kemudian mengaku menanam biji ganja kering di Vila Bamboe yang terletak di Jalan Tangkuban Perahu, Denpasar. “Vila itu miliknya dan dia menanam biji ganja kering,” ungkap sumber. Dalam penggeledahan petugas, ditemukan 70 biji ganja kering yang ditanam di halaman Vila tersangka. Biji ganja itu sengaja ditanam di halaman vila agar tidak terendus petugas. Selain ditemukan 70 biji ganja kering, petugas juga menyita 20 biji ganja kering yang terbungkus plastic kecil. “Biji ganja itu diimpor dari New Zealand dari teman tersangka,” beber sumber. Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Sugriwo yang dikonfirmasi belum membenarkan penangkapan tersangka I Gede Denny Gunawan. Pasal-

terian Sosial, Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Polri, Badan Narkontika Nasional (BNN) dan Kementerian Hukum dan HAM. "Ada tujuh Kementerian yang telah menangani atau bekerja sama mengeluarkan surat peraturan bersama," jelasnya. Berkaitan dengan mekanisme, Asmiriwati menjelaskan, sesuai dengan UU No. 35 tahun 2009 dimana, ketika dia terindikasi sebagai orang yang telah menggunakan narkoba tetapi sedang menjalani proses hukum, maka asesmen diajukan oleh penyidik baik dari Polri atau BNN. Setelah diajukan permohonan asesmen

dan dilakukan asesmen yang melibatkan tim hukum dan dokter. Dan ketika disimpulkan bahwa dia dinyatakan terindikasi pengguna narkoba akan diteruskan oleh penyidik dan menyerahkan kepada lembaga rehabilitasi. "Ini adalah hal-hal prinsip yang segera kita lakukan dan segera dipahami oleh semua masyarakat," jelasnya. Sementara itu, bagi mereka yang tidak sedang menjalani proses hukum (belum diketahui) diharapkan masyarakat (keluarga) untuk segera melaporkan. Mereka yang melaporkan diri secara sadar bisa melalui Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL). IPWL ada beberapa tempat di Bali yakni BNN Provinsi, RS. Rijata, Puskesmas 1 Kuta, Puskesmas III Tabanan, Puskesmas II Ubud, dan klinik Sandat RS. Sanglah Denpasar kemudian disalurkan kepada lembaga rehabilitasi. "Kami mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat. Ketika keluarga mengetahui bahwa terdapat sanak saudara yang menggunakan narkoba, kita harapkan secara dini melaporkan kepada IPWL sehingga dapat dibantu untuk kesembuhannya secara total,"jelasnya. M-007

nya, pihaknya belum mendapat informasi perihal tersebut dari Sat Narkoba Polresta Denpasar.

“Saya belum dapat informasi itu, nanti saya cek dulu kebenarannya,” ujar AKP Sugriwo. R-005

AKBP Asmiriwati

FB/RD

DENPASAR-Fajar Bali Aliansi Perempuan Bali Bangkit berdemo didepan Monument Bajra Sandhi pada Minggu (08/03) pagi. Puluhan pemuda dan pemudi menyatakan demonstrasinya untuk menghentikan penindasan kekerasan fisik, sexsual dan verbal terhadap perempuan. Mereka meminta perempuan terlepas dari diskriminasi dan kekerasan yang semakian meningkat di Indonesia. Puluhan pendemo datang ke monument Bajra Sandhi sambil meneriakkan yel yel; hentikan kekerasan terhadap perempuan. Ada 7 opsi permintaan para pendemo. Pertama hentikan diskriminasi terhadap perempuan. Kedua, hentikan kekerasan fisik seksual dan verbal terhadap perempuan. Tiga, wujudkan Undang undang Perlindungan Terhadap Pekerja Rumah Tangga. Empat, Perempuan untuk perdamaian. Lima, sapu bersih korupsi, Enam, perempuan menuntut reforma agrarian sejati. Terakhir, akhiri perbudakan modern. Dalam orasinya para pendemo sangat prihatin atas kasus

perempuan di Bali yang menurut catatan Komnas Perempuan sepanjang tahun 2013-2014 telah terjadi 279.760 kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di ruang public. Perempuan di Indonesia masih berpendidikan rendah yakni bersekolah hanya tingkat SMP. Penurunan ini karena masih adanya stigma perempuan hanya mengurusi urusan rumah tangga seperti mencuci, memasak, mengurus anak dan segala terkait urusan domestic sehingga tidak perlu pendidikan tinggi. Demikian juga akses kesehatan bagi perempuan juga masih minim karena perempuan hamil merupakan penyumbang angka kematian terbesar. Pada tahun 2015 berdasar survey demografi dan kesehatan Indinesia, angka kematian ibu bertalian erat dengan kehamilan persalinan dan nifas sebesar 359 per 10.000 kelahiran hidup. Sedangkan taget dari MDGs 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup angka yang sangat jauh diharapkan. Minimnya pekerjaan dengan upah yang layak, dan adanya per-

ampasan tanah yang dilakukan korporasi besar yang dilindungi Negara seringkali menjadikan perempuan sebagai korban kekerasan. Ditambah akses penguasaan tanah terhadap perempuan mendorong perempuan untuk menjadi buruh migrant di luar negeri. “Pada situasi sekarang ini, kaum perempouan akan dihadapkan dalam dua pilihan yang sulit. Menjadi pengganguran atau menjadi pekerja rumah. bahkan kurangnya akses pendidikan dan ketrampilan, kaum perempuan cenderung diarahkan pada pekerjaan domestic yang sudah terkomersil. Seperti PRT, perawat anak, perawat lansia, buruh migrant dan sebagainya,” jelas para pendemo. Para perempuan yang diperkerjakan di luar negeri tidak diimbangi adanya perlindungan sejati dari pemerintah Indonesia. Sehingag maraknya kekerasan baik secara fisik dan verbal, beban hutang dari biaya penempatan yang tinggi diraasakan oleh hampir setiap migram di luar negeri. R-005

DENPASAR-Fajar Bali Pasca pemindahan dua terpidana asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, kini dua terpidana mati lainnya yaitu pasangan suami istri Heru Hendriyanto (25) dan istrinya, Putu Anita Sukra Dewi (23) rencananya akan dipindah dari Lapas dari Lapas Kelas IIB Karangasem, ke Lapas Kelas IIA Kerobokan. Pemindahan ini sendiri dilakukan karena sesuai aturan, Lapas yang layak di Bali untuk menampung terpidana mati hanya di Lapas Kerobokan. Pasangan pasutri, Heru dan istrinya, Anita yang divonis mati dalam kasus pembunuhan ini sudah berada di Lapas Kelas IIB Karangasem sejak tahun 2012 lalu. Di lapas yang berisi 156 narapidana ini, keduanya berbaur dengan napi lainnya. “Mereka juga disel bersama napi lainnya,” jelas sumber di lingkungan Lapas Karangasem. Padahal, jika melihat aturannya seharusnya dua terpidana mati ini diharuskan menjalani pembinaan minimal di Lapas Kelas I dan menempati sel terpisah

dengan napi lainnya yang memiliki pengamanan maksimum (Super Maximum Security). Seperti terpidana mati Myuran dan Andrew saat menjalani hukuman di Lapas Kerobokan. “Disini (Lapas Karangasem) tidak sel khusus untuk terpidana mati. Makanya mereka dibiarkan berbaur dengan napi lainnya tapi dengan pengawasan khusus. Rencananya memang akan dipindah ke Lapas Kerobokan,” jelas sumber tadi. Sementara itu, Kalapas Kerobokan, Sudjonggo yang dikonfirmasi mengatakan belum ada rencana pemindahan tersebut. Ia mengatakan idealnya memang terpidana mati menjalani pembinaan di Lapas Kelas I seperti di Surabaya. Dan jika di Bali idealnya di Lapas Kelas IIA yang memiliki tempat lebih besar dan pembinaan lebih lengkap. “Kalau aturannya memang harus di Lapas Kelas I,” jelasnya. Namun untuk terkait dua terpidana mati Heru dan Anita, hingga kini belum ada rencana pemindahan seperti yang dikabarkan. Ia mengatakan terpidana mati tidak harus ditempatkan di Lapas Kelas I atau IIA. “Kalau Lapas Karangasem

tidak overload dan bisa memberikan pembinaan yang sesuai, ya tidak masalah,” tegasnya. Seperti diketahui sebelumnya, MA memvonis mati pasangan suami istri Heru Hendriyanto dan Putu Anita Sukra Dewi yang membunuh satu keluarga di Perumahan Kampial Residen, Kuta Selatan, Badung pada 16 Pebruari lalu. Putusan MA ini sendiri diketok oleh Mayjen (Purn) Imron Anwari sebagai ketua majelis dengan anggota Prof Dr Gayus Lumbuun dan Dr Salman Luthan sebagai anggota. Vonis dengan nomer perkara 675 K/PID/2013 itu diketok pada 11 Juli 2013 lalu ini juga menguatkan putusan PN Denpasar pada 6 November 2012 dan putusan PT Denpasar pada 7 Januari 2013 yang juga menghukum mati Heru dan Anita. Selain itu, dua rekannya yaitu Abdul Kodir dan Syafaat juga divonis mati karena terbukti ikut serta melakukan pembunuhan berencana terhadap satu keluarga yaitu Made Purnabawa (28) dan istrinya, Ni Luh Ayu Sri Mahayoni (27) serta anak perempuannya, Ni Wayan Risna Ayu Dewi (9).W-007

Pasutri Terpidana Mati Direncanakan Dipindah

Tanam Biji Ganja di Halaman Vila Bamboe

113/III/KTR

044/II/SWJ

 Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram  Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE  Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana  Keuangan: Supartini  Admin: Mikayanti  Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari  Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita  Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana  Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus  Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra  Fotografer :Redy  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id.  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma


KOTA PLUS

FAJA R BALI SENIN, 9 MARET 2015 l TAHUN XV

In Memoriam I Wayan Surpha

Inspirator Adat dan Agama Hindu Telah Berpulang MANGUPURA-Fajar Bali Bali kehilangan salah seorang putra terbaiknya. Hal ini menyusul meninggalnya I Wayan Surpha, SH. Mendiang adalah mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat. Lahir di Banjar Belaluan Sadmerta, Denpasar pada 1 Mei 1935, dan meninggal di kediamannya, Jalan Dahlia No. 33 Denpasar, sore hari pada hari Kamis, 5 Maret 2015 lalu, bertepatan dengan Bulan purnama sasih Kesanga. Purnama Sasih Kesanga ini oleh umat Hindu Bali diyakini sebagai hari baik. Mendiang yang menikahi Nengah Murtiasih Sulasmi ini, dikarunia tujuh orang anak. Ketujuhnya yakni :I Wayan Suambara, SH., MH (Ketua Bappeda Pemkab Badung); I Made Artana (almarhum); I Nyoman (almarhum); dr. I Ketut Suyasa SpB. SpOT (K), seorang dosen pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana; Ir. Ni Luh Wayan Suparmi, MM (Kasubdin Distan Pemkab Badung); I Made Sudharma, S.Sos., SH., MM (Pimpinan Bidang Pelayanan BNI Surabaya); dan dr. Ni Nyoman Ayu Sutrini, M. Repro. Sp KK (seorang dokter di Kota Denpasar). I Wayan Surpha selama hidupnya yang hampir 80 tahun, telah mendedikasikan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan adat dan agama Hindu. Pada 1957-1960 menjadi instruktur di Sekolah Polisi Sukabumi, Jawa Barat. Kemudian selama 1960-1963 bertugas di bagian Dinas Pengawasan Kesehatan Negara di KPKOM Jambi yang disambung pada dinas yang sama selama 1963-1967 di Irian Barat (Papua Barat). Kemudian dapat tugas di bagian Intel Komdak XV Bali selama 1967-1969. Pada 19691974 dikaryakan sebagai anggota Badan Pemerintah Harian (BPH) Dati II Kabupaten Badung. Berikutnya, pada 19741986 didaulat sebagai Sekjen Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat. Selama 1987-1992, terpilih

FB/HERY

I Wayan Surpha

sebagai anggota DPRD Bali dari Fraksi ABRI (saat itu TNI/ Polri belum dipisah). Sempat menjadi Ketua II PHDI Badung untuk periode 1968-1995. Dan di Desa Adat Denpasar, pernah menjabat sebagai Yowana Bendesa Adat dari 1970-1991. Termasuk pernah memangku tugas sebagai Bendesa Adat Denpasar dari 1991 hingga 9 Januari 2001. Di masa mudanya, mendiang mengabdikan dirinya dengan membantu polisi sebagai matamata saat menumpas gerombolan bersenjata di Bali pada 1955-1956. Di kepolisian, mendiang pensiun dengan pangkat terakhir AKP (Ajun Komisaris Polisi) atau saat itu masih disebut Kapten Polisi. Di bidang keagamaan, begitu terpilih sebagai Sekjen PHDI Pusat, turut aktif dalam pembangunan gedung Parisada, termasuk mengusulkan Nyepi sebagai hari libur nasional, hingga restorasi Besakih dari masa ke masa, dan lainnya. Atas dedikasinya, I Wayan Surpha juga dianugerahi beberapa penghargaan. Seperti piagam tanda kehormatan dari Presiden Megawati Soekarnoputri pada 27 Juni 2002. Yakni, Piagam Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya. Sesuai Undang-Undang 14/ 1961 jo UU 4/1972, piagam

ini sebagai penghargaan atas pengabdiannya dalam dinas Kepolisian Republik Indonesia selama paling sedikit 24 tahun terus-menerus dan menunjukkan kesetiaan tanpa cacad. Selaku mantan Sekjen PHDI Pusat, I Wayan Surpha juga dianugerahi Piagam Penghargaan oleh Dirjen Hindu dan Budha, Departemen Agama RI, pada 17 Agustus 1995. Juga Piagam Keterangan dari Parisada Hindu Dharma Pusat yang menerangkan, I Wayan Surpha telah diwinten sebagai Pinandita. Kemudian juga piagam penghargaan dari Dirjen Bimas Hindu dan Budha, Departemen Agama RI pada 18 Mei 2006 atas jasa-jasa I Wayan Surpha sebagai perintis pembangunan Gedung Parisada dan pembina umat. Anak pertama mendiang, I Wayan Suambara yang saat ini menjabat kepala Bapeda Kabupaten Badung mengatakan, bahwa rangkaian prosesi upacara atau ritual Pranawa terhadap almarhum akan dimulai pada Senin, 9 Maret 2015 nanti. Diawali nyiramin (membersihkan jenazah, baik secara sekala atau niskala).Kemudian dilanjutkan pada Minggu, 15 Maret 2015 mendatang, sesuai dengan petunjuk Ida Pedanda (sulinggih) sebagai hari baik, untuk melaksanakan upacara pengabenan atau pembakaran jenazah. Upacara yang bertujuan mengembalikan 5 unsur Panca Mahabhuta ini akan dilaksanakan di Setra Kayu Mas, Denpasar. Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Dahlia Nomor 33, Denpasar. I Wayan Suambara, sebagai wakil keluarga, dengan penuh kerendahan hati mengahturkan rasa terima kasih terhadap kerabat, handai taulan dan semua pihak yang turut membantu selama Mendiang I Wayan Surpha dirawat hingga meninggalnya. Sekaligus juga menyampaikan permohonan maaf bila selama hidupnya, I Wayan Surpha punya salah dan khilaf. W-014

Baladika Peduli Lingkungan Gelar Aksi Kebersihan Bersama Warga Desa Ubung Kaja

FB/CAR

AKSI KEBERSIHAN-Jajaran Suka Duka Baladika Bali beserta jajarannya, melakukan aksi kebersihan bersama masyarakat Desa Ubung Kaja di Setra adat Poh Gading, Lapangan dan Pura Dalem Desa Ubung Kaja

DENPASAR-Fajar Bali Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Baladika Bali bersama warga Desa Ubung Kaja menggelar aksi kebersihan di setra Desa Pakraman Poh Gading, lapangan dan areal Pura Dalem, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Minggu (8/3) kemarin. Aksi sosial dan bersih-bersih dipimpim Ketua Umum Suka Duka DPD Baladika Bali Bagus Alit Sucipta, SH, didampingi Ketua Satgas DPD Bagus Edi Parajaya, Penasehat DPD Baladika Bali, I Bagus Made Wirajaya, SH, Wakil Ketua DPD Made Rasmawan, Wayan Suarma, Ketua Korlap Baladewa I Nyoman Budianta, Ketua Korlap Ubung Kaja I Ketut Sena, Korlap DPD Satria, dan ratusan anggota Baladika serta Babnisa, babinkamtibmas, Kades Ubung kaja I Wayan Mirta dan kadus se-Desa Ubung Kaja. Bagus Alit Sucipta mengatakan, aksi bersih-bersih ini dilakukan di areal adat setra Poh Gading ini bersama warga sekitarnya serangkaian menyambut Hari Suci Nyepi caka 1937. Selain itu, aksi social ini juga untuk menjalin sinergi dengan masyarakat, khsusnya di Desa

Ubung Kaja. “Kami ingin menyumbang tenaga dan pikiran untuk masyarakat dalam rangka pembangunan, sehingga dapat meringankan masyarakat,’’ ungkap Alit Sucipta. Selain mengadakan aksi bersih-bersih, Alit Sucipta juga mengaku pihaknya melakukan donor darah, bedah rumah dan memberikan bantuan sembako kepada masyarakat kirang mampu. Karena ormas Baladika merupakan bagian dari masyarakat harus bahu membahu mewujudkan Kota Denpasar yang bersih dan rindang. Apalagi Denpasar sebagai pusat ibu kota Propinsi Bali sudah seyogyanya seluruh lapisan masyarakat menjaganya dan merawatnya. “Kebersihan lingkungan bukan hanya menjadi tanggujawab pemerintah semata, melainkan harus melibatkan semua komponen masyarakat, termasuk ormas Baladika,” tandas Alit Sucipta. Aksi social dan kebersihan bersama masyarakat Desa Ubung Kaja, diakuinya sebagai upaya untuk membuktikan bahwa ormas Baladika tidak identik dengan kekerasan. Melainkan selalu berbaur di ten-

gah masyarakat. Apalagi ada orang yang selalu berpikian negatif terhadap keberadaan ormas terbesar di Bali ini. “Kami menghilangkan kesan tersebut dengan melakukan aksi bersih-bersih, dan kegiatan sosial lainnya untuk membantu masyarakat kurang mampu,’’ ucapnya. Kades Ubung Kaja, I Wayan Mirta mengucapkna terima kasih kepada ormas Baladika yang ikut peduli terhadap kebersihan lingkungan. Terutama di setra adat Poh Gading, lapangan dan areal Pura Dalem. Selaku pembina ormas di desa, pihaknya selalu mengarahkan untuk melaksanakan kegiatan positif, seperti aksi sosial kemasyarakatan. Bersih-bersih di musim hujan ini dilakukan bersama ormas Baladika ini untuk mengantisipasi merebaknya kasus demam berdarah (DB) di Desa Ubung Kaja. Selain itu, masyarakat juga diminta peduli kebersihan lingkungan, sehingga penularan penyakit DB dapat ditekan. “Kalau lingkungan dan got sudah bersih, tidak akan ada masyarakat terjangkit DB lagi,’’ ujar Mirta. R-004

3

Komitmen Penegakan Perda Dipertanyakan Jajaran DPRD Kota Denpasar terutama komisi I dan III, mempertanyakan komitmen para penegak peraturan daerah (perda). Sebelumnya kinerja tenaga pengawas lapangan juga menjadi sorotan jajaran DPRD Denpasar. Hal itu dikarenakan sejumlah kasus pelanggaran banyak terjadi di Denpasar. DENPASAR-Fajar Bali Sayangnya, penindakan terhadap pelanggar tidak tuntas, sehingga terkesan wibawa aparat penegak perda dalam hal ini Satpol PP dilecehkan. “Kalau tetap seperti ini, pelanggar terkesan menantang kita,” ujar anggota komisi III DPRD Denpasar, AA. Susruta Ngurah Putra, dalam rapat kerja Komisi I dan III dengan Dinas Tata Ruang dan Perumahan (DTRP), Satpol PP, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pindu dan Penanaman Modal (BPPTSP dan PM), Bagian Hukum, serta Bagian Kerjasama di ruang sidang DPRD Denpasar, belum lama ini. Rapat kerja dipimpin Ketua Komisi III Eko Supriadi didampingi Ketua Komisi I Ketut Suteja Kumara. Susrura menegaskan, dalam perda sejatinya telah tercantum sanksi bagi para pelanggar. Seperti adanya hukuman denda atau kurungan bagi para pelaku pelanggar perda. Bahkan, untuk

saksi denda tercantum sampai Rp 50 juta atau hukuman kurungan enam bulan. Bukan hanya itu, kalau yang melanggar tersebut berupa bangunan, maka harus dilakukan eksekusi dengan cara membongkar. Akan tetapi, kasus pelanggaran yang terjadi di depan mata sepertinya bebas dari penindakan tegas. Padahal jelas-jelas mereka melanggar. Salah satu contoh yang diungkapkan politisi Demokrat ini, yakni gerai salah satu roti di Jalan Teuku Umar. “Itu jelas posisinya melanggar, namun mereka masih bebas beraktivitas sampai sekarang. Inilah perlu komitmen bersama untuk menegakkan perda,” tandas Susruta. Anggota Komisi III lainnya, Wayan Suwirya, juga mengharapkan ada ketegasan dalam memberikan sanksi. Aparat penegak perda agar tidak pilih kasih atau tebang pilih dalam menjatuhkan sanksi. Kalau memang melanggar, siapa pun

FB/CAR

FB/CAR

AA. Susruta Ngurah Putra

Wayan Suwirya

pemiliknya harus ditertibkan, sehingga tidak mencederai upaya penegakan perda itu sendiri. “Contohnya, pelanggaran jalur hijau di Peguyangan Kangin, di sebelahnya ditertibkan, sementara bangunan lain yang juga melanggar luput dari sanksi, karena pemiliknya memiliki koneksitas yang baik dengan kekuasaan di Denpasar,” ungkap Suwirya. Menyikapi sejumlah tudingan ini, Kasatpol PP Denpasar IB. Alit Wiradana mengaku siap melakukan tindakan tegas terhadap pelanggar. Hanya saja, pihaknya harus melalui prosedur

yang ada, sehingga tidak menimbulkan gugatan hukum ketika melakukan eksekusi. Demikian pula terhadap pelanggar di Jalan Teuku Umar, pihaknya mengakui sudah memberikan surat peringatan. Kalau saja pemiliknya tidak mau membongkar, pihaknya siap untuk melakukan pembongkaran. Bahkan, bila perlu pihaknya mengajak para wakil rakyat ini untuk menyaksikan pembongkarannya. “Kami siap melakukan tindakan tegas. Bila perlu mari kita saksikan bersama. Komitmen kita jelas, dalam penegakan perda ini,” kilah Alit Wiradana. R-004

Warung Kaki Lima Di GOR Ngurah Rai Ditata Ulang DENPASAR-Fajar Bali Setelah sebelumnya melakukan sidak Ke Gedung Olah Raga (GOR) Ngurah Rai Denpasar, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta kali ini menindak lanjuti dengan mengajak jajaran KONI Bali melakukan aksi bersih-bersih sekaligus menata ulang keberadaan warung kaki lima yang berada di lingkungan Gedung Olah raga (GOR) Ngurah Rai, Minggu (8/3). Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi GOR Ngurah Rai sebagai sasana olahraga, sekaligus memberi alternatif pada masyarakat yang ingin berolahraga, selain lapangan Puputan Margarana yang berada di kawasan Niti mandala Renon dan selalu dipenuhi masyarakat untuk berolahraga. Ia berharap lingkungan GOR yang bersih akan menarik minat masyarakat untuk berolah raga di sana terlebih memang GOR sudah dilengkapi dengan sejumlah sarana olah raga. Sudikerta mengatakan penataan ini dilakukan pula untuk memberi rasa nyaman bagi para atlet yang melakukan latihan di GOR yang terletak di Jalan Melati tersebut Sebanyak 6 warung kaki lima dibongkar setelah mendapat persetujuan dari pemiliknya. Rencananya

FB/IST

AKSI - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengajak jajaran KONI Bali melakukan aksi bersih-bersih sekaligus menata ulang keberadaan warung kaki lima yang berada di lingkungan Gedung Olah raga (GOR) Ngurah Rai.

setelah penataan selesai mereka akan kembali berjualan dengan lokasi baru yang masih di lingkungan GOR Ngurah Rai. Nantinya warung kaki lima ini akan dikelola oleh KONI sehingga akan menghasilkan

pemasukan. Sementara ketua KONI bali, ketut Suwandi mengucapkan tetima kasih atas dukungan pemerintah provinsi bali dalam menata areal GOR. Dengan moto KONI “Jumat sehat ju-

mat bersih” pihak KONI Bali bertekad untuk menjadikan GOR Ngurah Rai berjaya kembali dan mampu menarik insan pencinta olah raga untuk datang dan memanfaatkan tempat tersebut. W-019*

ST Widya Bakti Sosialisasikan HIV/AIDS Lewat Bondres DENPASAR-Fajar Bali Guna menekan dan mengantisipasi penularan HIV/AIDS di kalangan generasi muda, ST (Sekaa Teruna) Widya Bakti Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, menggelar jalan santai dan sosialisasi HIV/AIDS, serangkaian memperingati HUTnya ke-45. Minggu (8/3). Warga masyarakat sangat antusias mengikuti sosialisasi HIV/AIDS yang digelar Minggu (8/3) kemarin. Terlebih sosialisasi dilakukan melalui media kesenian tradisional Bondres “Dadong Rerod” dan kawankawan. Sosialisasi ini langsung dihadiri ketua KPA Kota Denpasar yang juga Wakil Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara didampingi, Kadis Kesehatan Kota Denpasar Luh Putu Sri Armini, Camat Denpasar Selatan AA Gde Risnawan dan Kabag Keuangan Setda Kota Denpasar Made Widra. Ketua Panitia Putu Agus Mahendradata mengatakan, permasalahan yang dialami kalangan anak muda zaman sekarang kebanyakan tentang narkoba dan HIV/AIDS. Untuk itu pihaknya melaksanakan sosialisasi HIV/AIDS melalui pementasan Bondres. Menu-

FB/CAR

SOSIALISASI HIV-Wakil Walikota yang juga Ketua KPA Kota Denpasar mengahadiri sosialisasi HIV/AIDS yang digelar Sekaa Teruna Widya Bakti, Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan

rutnya, sosialisasi ini digelar untuk mengantisipasi agar Sekaa Truna Widya bakti mengetahui bahayanya penyakit HIV/AIDS. Untuk itu dalam kegiatan ini ia mengundang seluruh Sekaa Truna yang ada di Kelurahan Sesetan. Sosialisasi HIV/AIDS pihaknya dibantu Komisi Pen-

anggulangan AIDS (KPA) Daerah Kota Denpasar dengan testimoni lewat bondres dan testimoni langsung dari orang yang terkena HIV/AIDS. Dengan sosialisasi ini diharapkan semua Sekaa Truna khususnya Seka Teruna Widya bakti Br Pegok bisa memahami bahayanya HIV/AIDS. “Untuk itu saya

harapkan semua anak muda tidak ‘jajan’ sembarangan,” ungkapnya, seraya menyebut, masyarakat yang mengikuti kegiatan ini bisa memperiksakan kesehatannya karena Yayasan Swiss Ministry memberikan pelayanan kesehatan umum dan pemeriksaan kolestrol secara gratis. R-004 Layouter: Manik


DAERAH

4 Incenerator tak Difungsikan

RSU Bangli Kelola Sampah dengan Pihak Ketiga BANGLI-Fajar Bali Mesin incenerator atau alat pembakar limbah medis padat di Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli keberadaannya hingga saat ini tak difungsikan. Untuk mengelola limbah medis padat, pihak rumah sakit selama ini bekerjasama dengan pihak ketiga di Surabaya. Dalam kerjasama itu, pihak RSU Bangli harus membayar Rp 50 ribu kepada pihak ketiga untuk per satu kilogram limbah. Sementara dalam sehari limbah medis padat yang dihasilkan RSU Bangli mencapai kurang lebih 30 kg. Direktur RSU Bangli dr. Wayan Sudiana saat ditemui belum lama ini mengakui bahwa mesin incenerator di RSU Bangli memang tidak difungsikan. Ini dikarenakan alat incinerator yang merupakan bantuan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) asal Inggris tahun 2014 tersebut belum diserah terimakan ke RSU Bangli. “Karena belum diserahterimakan sehingga kami belum berani memakainya,” terangnya. Dikatakannya, mesin in-

cenerator yang kini ada di RSU Bangli tersebut, memiliki kapasitas setengah kibik per sekali bakar. Dengan pembakaran di mesin tersebut, limbah medis padat akan hancur menjadi pupuk. Sudiana mengatakan, keberadaan mesin pengolah limbah tersebut wajib ada di setiap rumah sakit. Namun demikian, lantaran mesin incenerator masih belum bisa difungsikan, untuk mengelola limbah medis padat yang dalam seharinya mencapai 30 kilogram itu, pihak RSU Bangli melakukan kerjasama dengan pihak ketiga di Surabaya. Kerjasama telah dilakukan sejak setahun terakhir. Dalam kerjasama itu, pihak RSU Bangli harus membayar Rp 50 ribu untuk per satu kilogram limbah. “Kita di sini tinggal mengepak limbahnya. Nantinya oleh pihak ke tiga dibawa ke Surabaya,” ujarnya. Diakuinya untuk mengelola limbah medis padat rumah sakit memang diperlukan biaya tinggi. Sebab limbah medis padat tidak bisa

dibuang secara sembarangan karena menimbulkan pencemaran. Sedangkan untuk limbah medis cair, pihak RSU Bangli selama ini mengelolanya menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang ditempatkan di sekitar halaman parkir RSU setempat. Sudiana mengatakan, kendati nantinya mesin incinerator tersebut telah diserah terimakan, pihaknya memilih tetap akan menggunakan jasa pihak ketiga. Ini dilakukan untuk menghindari adanya komplain dari warga yang tinggal di sekitar rumah sakit. “Nanti mungkin kami tidak akan banyak membakar di sini. Kami lebih cenderung pakai pihak ketiga, karena kalau kami membakar di sini, apalagi di atas tiga kali pasti akan ada complain dari masyarakat. Walaupun asap pembakaran yang dihasilkan tidak berwarna hitam,” ujarnya. Oleh karenanya, nantinya mesin incenerator tersebut kemungkinan hanya akan digunakan untuk membakar limbah medis yang cepat menimbulkan bau.W-002

Guide Jepang Tebas Tetangga Gus Gaga Minta TP2TP2A Beri Pendampingan

GIANYAR-Fajar Bali Disaat umat Hindu merayakan Tumpek Kandang, seorang guide (pemandu wisata) Jepang tega menebas tetangganya dengan pedang hingga mengalami luka cukup parah. Kejadian sekitar pukul 14.30 Wita di Jalan Dewi Sri Gang Salak, Banjar Tegeha, Desa Batubulan ini menghebohkan warga setempat. Seorang Guide Jepang bernama I Nyoman Darmawan (37) tiba-tiba menebas Ni Nyoman Swastini (40). “Kejadiannya sekitar pukul 14.30 Wita,” kata Kompol I Ketut Dana, Sabtu ketika ditemui di TKP. Dan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kasus ini. Berdasarkan keterangan dikumpulkan di TKP, siang itu Darmawan yang merupakan tetangga korban mendatangi rumah korban. Bahkan pelaku sempat mengucapkan kata Om Swastiastu. Ucapan ini ditanggapi ramah oleh I Nyoman Tinggar (45) serta istrinya Ni Nyoman

Swastini yang sedang mejejaitan atau membuat bebantenan. Setelah menyapa lewat pintu depan, berselang beberapa menit, tiba-tiba pelaku datang kembali ke rumah korban dengan membawa pedang. Kondisi ini membuat situasi menjadi kalang kabut, suami istri tersebut terpaksa lari ke atas genteng, apes kaki Swastini tersangkut, pada saat itulah pelaku menebas kepala dan tangan korban. Melihat kondisi ini, sang suami merebut pedang pelaku dan melempari pelaku dengan batu serta membuat pelaku juga terluka. Terkait kejadian ini pelaku dan korban dilarikan ke Rumah Sakit Sanglah. Sehari Pasca penebasan yang dialami Ni Nyoman Suastini (40) oleh tetangganya, Sekda Kab. Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra mengunjungi korban yang dirawat di IRD Rumah Sakit Sanglah, Minggu (8/3). Sekda dalam kunjungan membesarkan hati korba dan

keluarga atas musibah yang sangat disayangkan. Dalam kesempatan itu, Sekda mendoakan kesembuhan pasien Ni Nyoman Suastini dan memberikan santunan kepada pihak keluarga. Ditemuai selepas menjenguk, Gus Gaga menyampaikan rasa prihatin dan menyayangkan atas kejadian yang dialami korban Ni Nyoman Suastini dan keluarga. Dalam kesempatan itu, Gus Gaga menyampaikan telah memerintah Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (TP2TP2A) untuk memberikan pendampingan kepada anak korban dan pelaku. “Kita tidak ingin anaknya, baik anak korban dan pelaku mengalami trauma berkepanjangan. Hal ini mengingat anak korban menyaksikan langsung kejadian yang menimpa ibu dan keluarganya. Kita berharap dengan pendampingan ini nantinya truma psikologis yang dialami cepat bisa teratasi,” kata Gus Gaga. W-005

FAJA R BALI

SENIN, 9 MARET 2015 l Tahun XV

Longsor di Bukit Sege, 5 KK Diungsikan BPBD Karangasem Serahkan Bantuan Logistik Sebanyak 16 Jiwa dari 5 KK di Dusun Bukit Sege, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, 5 KK lokasinya berdekatan dengan lokasi longsor yang terjadi Sabtu (7/3) kemarin. AMLAPURA-Fajar Bali Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem juga menyerahkan bantuan logistik kepada korban yang terkena dampak longsor. Logistik yang merupakan bantuan BPBD Provinsi itu diserahkan langsung Kepala BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa didampingi camat Abang Anak Agung Surya Darma. Selain harus mengungsikan 16 jiwa, BPBD Karangasem, menurut Ida Bagus Ketut Arimbawa sesegera mungkin mencari solusi bagi ke 5 KK tersebut. Salah satunya dengan melakukan koordinasi dengan Dinas PU Karangasem untuk melakukan pengerukan di tanah yang sudah dalam kondisi retak itu. Dengan dikeruk, tanah yang telah retak akan langsung di gerus. “Solusinya kita sudah melakukan koordinasi dengan PU untuk mengeruk tanah yang sudah retak-retak,” ujar Arimbawa. Arimbawa juga mengatakan, longsor juga pernah

menerjang Dusun Bukit Sege pada tahun 1970. Tanah di sekitar lokasi longsor pun sangat labil dan sudah retakretak, apalagi dengan musim hujan yang sering turun saat ini membuat tanah dengan cepat mengalami pergeseran, sehingga pihaknya mengambil tindakan dengan mengungsikan para warga yang berada di sekitar longsor. “Evakuasi dilakukan untuk menghindari hal – hal yang tidak kita inginkan, melihat kondisi tanah sudah mengalami

retak-retak,” ujar Arimbawa. Pun Arimbawa menambahkan, untuk logistik yang diberikan kepada korban dampak longsor, selain bahan makanan, juga ada pakaian bayi mengingat para pengungsi juga ada yang membawa bayi termasuk dua orang ibu hamil. “Ini merupakan logsitik dari BPBD Provinsi. Kita hanya menyerahkan saja,” ujarnya lagi. Salah seorang saksi mata yang melihat kejadian longsor pada Sabtu (7/3) I Ketut Suartika mengatakan, tanah men-

galami longsor sekitar pukul 06.00 Wita. Saat itu terdengar suara gemuruh yang disertai pohon bergerak dan meluncur secara perlahan ke bawah. Karena rumahnya berada sekitar 5 meter dari tempat longsor itu, ia pun bergegas mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Pagi kejadianya dibarengi dengan suara gemuruh. Setelah dilihat, tanah dan pohon bergerak turun, makanya saya langsung mengungsi ketempat yang aman,” ujarnya. W-016.

SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta mengisi liburnya dengan mendatangi warga Desa Adat Tegalwangi yang melakukan gotong royong dalam perbaikan Pura Dalem Tegalwangi, Minggu (8/3) kemarin. Perbaikan Pura Dalem tersebut karena mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon Pule yang besar disebabkan angin puting beliung sekitar bulan Februari 2014 lalu. Bendesa Adat Tegalwangi Wayan Korta menjelaskan ro-

bohnya pohon tersebut mengakibatkan kerusakan yang sangat parah menimpa Bale Kulkul, Pemedal Pura, Bale Gong, Dapur, Candi Pura serta tempat Ngeweda Sulinggih. Dana perbaikan didapat dari Bantuan BPBD Provinsi sebesar Rp 75 Juta, bantuan dari Gubernur sebesar Rp 100 juta, dari punia serta swadaya dari masyarakat yang terdiri dari 158 KK. Menurut Wayan Korta, total biaya perbaikan seluruhnya mencapai Rp 1 miliar. Sedangkan perbaikan yang sudah

dilakukan menghabiskan dana sekitar Rp 500 juta. Wayan Korta berharap ada bantuan untuk menyelesaikan perbaikan pura ini, baik dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi karena pura ini hanya diempon oleh 158 KK. Bupati Suwirta dalam dialog dengan masyarakat Tegalwangi berjanji akan memberi bantuan dari anggaran Perubahan 2015 ini sebesar Rp 200 juta. Bupati Suwirta berpesan agar dana tersebut digunakan dengan baik untuk pembangunan pura.

Bupati juga meminta kepada warga agar melaporkan jika ada warga kategori miskin yang tidak memiliki tempat tinggal atau mengalami kelumpuhan. Terhadap kondisi warga seperti ini bisa dilaporkan kepada aparat desa untuk didata sehingga mendapat penanganan bantuan kemiskinan. Bupati Suwirta juga mengajak warga untuk ikut mendukung pemerintah dalam melakukan pembangunan dengan ikut menjaga lingkungan.W-010

SEMARAPURA-Fajar Bali Peristiwa hujan deras yang terjadi pada Jumat lalu di sejumlah wilayah di Bali mengakibatkan bencana longsor di beberapa tempat. Mendapat laporan terjadi bencana longsor dan memutus akses jalan, Wakil Bupati Klungkung Made Kasta yang juga sebagai Ketua Satkorlak Bencana langsung meninjau lokasi tersebut Sabtu (7/3). Tinjauan pertama Wabup Kasta melihat longsornya lereng aliran Subak Pegending di Semarapura Kauh. Longsornya lereng tersebut mengakibatkan terkikisnya dasar rumah yang ada di tepi lereng tersebut. Ada

dua rumah yang berada di tepi lereng tersebut yaitu rumah dari I Nyoman Sami dan Made Dwipayana Tapa. Dari penuturan Nyoman Sami bahwa waktu kejadian longsor kemarin sudah ada tinjauan dari pemerintah tetapi belum ada penangangan. “Saya berharap ada penanganan secepatnya dari pemerintah, takutnya akan ada longsor susulan lagi dan menyeret rumah saya dan rumah di sekitarnya,” tutur Sami. Wabup Kasta melanjutkan tinjauan longsor yang terjadi pada jembatan Jalan Seme Agung Koripan. Longsor ini akibat tanah dasar jembatan tersebut hampir memakan

semua badan jembatan yang sudah dibuat pada tahun 1990an. Dari penjelasan Sang Made Karyawan selaku Bendesa Adat Seme Agung menerangkan longsornya jembatan tersebut diperkiran terjadi sekitar jam 5 pagi akibat hujan lebat semalam. Labilnya tanah yang berada di bawah jembatan karena disebabkan pada awal pembuatan jembatan ini berasal dari tanah urug karena lereng tersebut cukup dalam. Bendesa setempat, Sang Made Karyawan berharap agar longsor jalan ini cepat mendapat penanganan karena jembatan ini merupakan akses jalan yang dipergunakan anak

sekolah, masyarakat dan merupakan jalur perekonomian wilayah Semeagung dan Desa Tusan. Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta di sela-sela kegiatannya juga melakukan peninjauan di lokasi bencana tersebut. Bupati Suwirta dan Wabup Made Kasta mengintruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar membuat kajian untuk penanganan bencana yang ada di Kabupaten Klungkung. Dihimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah kejadian agar segera mengevakuasi diri agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diingikan.W-010

FB/BUDIASA

BANTUAN-Kepala BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa saat menyerahkan bantuan kepada warga yang terkena dampak longsor di Bukit Sege.

Bupati Siap Bantu Perbaikan Pura Dalem Tegalwangi

Bupati dan Wabup Tinjau Bencana Longsor

CEK TKP-Polisi saat cek

TKP di jalan Dewi Sri, Banjar Tegeha, Batubulan.

FB/ARTAYASA

Gapura Desa

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Warga Dusun Madya Terunyan Mayoritas Jadi Pedagang Keliling

Malas Bertani dan Beternak karena Rawan Maling BANGLI-Fajar Bali Mayoritas penduduk di Dusun Madya, Desa Terunyan, Kintamani, Bangli, selama ini berkerja sebagai pedagang keliling. Bukan tanpa alasan, mereka lebih memilih pekerjaan itu dibanding bertani atau beternak dikarenakan dusun tersebut cukup rawan maling. Dusun Madya merupakan salah satu dari lima dusun yang ada di Desa Terunyan, Kintamani. Dusun ini berada di balik bukit dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Karangasem.

Seperti yang dituturkan Perbekel Desa Terunyan Wayan Arjana saat ditemui di desanya belum lama ini. Arjana mengakui bahwa hampir sebagian besar warga di Dusun Madya bekerja sebagai pedagang keliling. Adapun barang-barang yang biasanya dijual oleh warganya berupa pisau, lukisan serta patung-patung kecil berbahan fiber. Semua barang-barang itu diperoleh dari beberapa usaha kerajinan yang ada di luar Bangli. “Kalau pisau biasanya dibeli di daerah Beringkit, Badung,

lukisan dari di Tohpati. Patungpatungnya diambil di Gianyar,” kata Arjana. Tak hanya dijual di wilayah Bangli, barang dagangan tersebut biasanya juga dijajakan keliling ke sejumlah daerah di Bali. “Sampai ke Singaraja juga. Jadi kalau ada yang ketemu di jalan, saat ditanya pasti kebanyakan orang Terunyan,” ujarnya. Diakuinya, pekerjaan sebagai pedagang keliling yang selama ini dilakoni sebagian besar warganya di Dusun Madya cukup membuat ekonomi masyarakat setempat

menjadi terangkat. Meskipun barang dagangan yang dijual itu tidak banyak dan tergolong kecil. A r j a n a m e n g u n gka p ka n , salah satu alasan kenapa warganya di Dusun Madya memilih berjualan keliling, lantaran di dusun tersebut cukup rawan aksi pencurian. Maling yang cukup meresahkan itu tidak hanya mencuri benda-benda berharga seperti emas dan benda lainnya, namun juga kerap menggondol ternak sapi, ayam maupun babi milik warga. Bahkan tanaman perkebunan seperti bawang

yang masih belum sempat dipanen petani juga ikut dicuri. “Terakhir ada warga yang mengaku kehilangan tiga ekor sapi dalam semalam,” terangnya. Akibat maraknya aksi pencurian di wilayah tersebut diakui Arjana membuat warganya enggan memelihara ternak dan berkebun. Sebagian besar warga di Dusun Madya selama ini lebih memilih bekerja sebagai pedagang keliling yang menjajakan pisau, lukisan, dan patung fiber ke sejumlah wilayah lainnya.W-002 Layouter: Soma


DAERAH

FAJA R BALI

SENIN, 9 MARET 2015 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG

5

Ambara Raja Pertanyakan Ketegasan Dewan Larangan Pembangunan Vila di Menjangan ‘Harga Mati’ Walaupun Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sudah menyatakan tidak akan memberi izin untuk investor membangun resort di Pulau Menjangan di Kecamatan Gerokgak, aksi penolakan masih terus digelorakan masyarakat Buleleng.

FB/Agus

TUMBANG-Pohon tumbang akibat hujan dan angin kencang melanda Buleleng.

Pohon Tumbang, Jalan Singaraja-Gilimanuk Macet HUJAN deras yang disertai dengan angin kencang membuat pohon Akasia berukuran raksasa di Jalan SingarajaGilimanuk tepatnya di kawasan Lovina, Desa Kalibubuk, Kecamatan Buleleng, Minggu (8/3) sekitar pukul 04.00 wita kemarin tumbang dan menutupi ruas jalan. Akibat hal itu tentu saja jalan pantura menjadi lumpuh total dan baru bisa dilalui sekitar pukul 08.00 pagi kemarin. Bahkan tumbangnya pohon Akasia yang memiliki diameter kurang lebih satu meter itu menutupi ruas jalan dan menimpa tiang lestrik yang menyangga kabel utama milik PLN. Akibatnya tiang lestrik penyangga kabel utama milik PLN itu menjadi patah dan menimpa kantor PDAM Kabupaten Buleleng Cabang Kalibubuk, Lovina. Bukan hanya itu, akibat pohon tumbang itu membuat aliran lestrik yang ada di kawasan itu menjadi padam. Akibat pohon tumbang ini jalur Singaraja- Gilimanuk lumpuh selama 5 jam lebih. Petugas BPBD Buleleng yang tiba dilokasi langsung melakukan pemotongan terhadap pohon tersbut.dengan mengunakan 3 buah alat pemotong. Sekretaris BPBD Kabupaten Buleleng Gede.Sukarsa Astawa saat dikonfirmasi pihaknya mengatakan tumbangnya pohon akasia ini jalur menjadi lumpuh. Beruntung tak ada pengendara yang tertimpa pohon besar ini. W- 008

Polisi Bidik Kasus Proyek Senderan Patung Bekisar

TABANAN-Fajar Bali Pembangunan senderan di Patung Bekisar, Desa Banjar Anyar, Sanggulan tepatnya di sebelah selatan traffic light, Kantor DPRD Tabanan, diduga terjadi penyimpangan pembangunan. Polisi kini tengah membidik kasus tersebut dan telah memintai keterangan mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Tabanan IGN Supanji. Supanji yang kini menjabat sebagai Kepala BPMD Tabanan dimintai keteranganya oleh polisi karena saat proyek dibangun tahun 2014, Supanji selaku pengguna anggaran pada proyek senderan tersebut. IGN Supanji yang juga mantan Camat Tabanan ini, telah menjalani pemeriksaan di Mapolres Tabanan, Jumat (6/3) lalu. Supanji datang ke Polres Tabanan sekitar pukul 12.30 wita. Tiba di Polres Supanji ditemani seorang stafnya masuk ke ruang lidik III di lantai dua Polres Tabanan. Selama empat jam Supanji dimintai keteranganya oleh penyidik dan sekitar pukul 16.45 Wita Supanji keluar dari ruangan. “Iya, saya ditanya soal senderan, tadi kalau ndak salah saya ditanya sekitar 15 buah pertanyaan,” ucap Supanji sambil berlalu. Sementara Kasatreskrim Polres Tabanan AKP Wayan Arta Ariwan saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah meminta klarifikasi kepada mantan Kepala DKP tersebut terkait penataan gerbang timur khususnya pemindahan mata anggaran senderan dari jalan melingkar menjadi senderan di sekitar patung bekisar. Supanji diminta klarifikasi karena dalam kasus tersebut dirinya saat menjabat kepala DKP sebagai pengguna anggaran. “Pak Supanji, tadi ditanya sekitar 25 pertanyaan seputar proses proyek penataan gerbang timur, dan pemindahan mata anggaran, karena Pak Supanji sebagai Pengguna Anggaran,” ucap mantan Kasatreskrim Polres Badung ini. W-004

Selasa, Gelar Perkara Kasus CPNS DKP

TABANAN–Fajar Bali Setelah meminta keterangan puluhan saksi kasus dugaan pemerasan CPNS yang dilakukan mantan oknum Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Tabanan, Kejaksaan Negeri Tabanan Selasa (10/3) besok menggelar perkara kasus tersebut. Seperti informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan kalau ekspose kasus dugaan pemerasan CPNS di DKP Tabanan digelar Selasa besok. Dihubungi terpisah Kasipidsus Fathur Rochman mengaku tidak tahu pasti kapan gelar perkaranya. Begitu juga Kasi Intel Lingga Nuarie. Kedua pejabat itu enggan memberikan kapan kepastian perkara itu akan diekspose. “Saya tidak tahu pastinya kapan, yang jelas kami menunggu perintah pimpinan (Kajari),” ucap Fathur dan Lingga saat dikonfirmasi. Dilain pihak Kajari Tabanan, Atang Bawono belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Beberapa kali ponselnya dihubungi tidak aktif. Seperti pernah diberitakan sebelumnya, pihak Kejari telah merampungkan penyelidikan dugaan pemerasan CPNS di lingkungan DKP. Rampungnya berkas laporan penyelidikan itu langsung diserahkan Kasipidsus Fathur Rochman kepada Kajari Tabanan, Atang Bawono, Jumat, (26/2) lalu. Selanjutnya pihaknya tinggal menunggu perintah pimpinan guna melakukan gelar perkara. “Saat ini kita tinggal menunggu perintah untuk melakukan gelar perkara,” tandas Fathur kala itu. Ia juga enggan menyebutkan siapa yang menjadi tersangka dalam kasus yang meledak di akhir tahun 2014 itu. W-004

SINGARAJA-Fajar Bali Sebagai bukti, Jumat lalu, sejumlah LSM yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bali Lestarikan Konservasi Pulau Menjangan (Ambara Raja) mendatangi Gedung DPRD Buleleng guna mempertanyakan sikap tegas DPRD Kabupaten Buleleng. Kedatangan mereka untuk mempertanyakan tindak lanjut dari Konsultasi Komisi II DPRD Buleleng ke Kementerian beberapa waktu lalu. Belasan orang dari Ambara raja diterima Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna di ruang ketua Dewan. Bahkan dalam penerimaan Ambara Raja yang dilakukan Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna terlihat dialog. Ketua Koordinator Ambara Raja Luh Gede Juli Wirahmini mengharapkan pemerintah tegas untuk tidak melanjutkan proses perizinan yang sedang dimohon oleh pihak investor.”Pemerintah Kabupaten Buleleng bersama Dewan harus bersurat ke kementerian untuk menyatakan penolakan terhadap investor yang

FB/Agus

AUDENSI-Aliansi Ambara Raja saat audensi dengan Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna.

ingin membangun resort di Pulau Menjangan,”tegas Juli Wirahmini. Bahkan Juli meminta pemerintah Buleleng besarta DPRD agar terus melakukan penolakan terhadap ijin pembangunan di kawasan Menjangan, karena dirinya menilai kawasan Menjangan itu meru-

pakan kawasan suci. Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna mengungkapkan, hasil konsultasi Komisi II DPRD Buleleng telah dipaparkan dan akan segera ditindak lanjuti dengan bersurat ke pihak kementerian untuk menyatakan

penolakan terhadap investor di Pulau Menjangan. Dikonfirmasi kapan akan melakukan penyuratan atas penolakan kepada pemerintah pusat? Supriatna mengaku dirinya akan segera mengirimkan surat atas hasil konsultasi DPRD dan sikap

penolakan atas pembangunan di kawasan Menjangan.”Kami akan segera melakukan penyuratan kepada pemerintah pusat seperti hasil konsultasi kami yakni melakukan penolakan pembangunan di kawasan itu,”tambahnya lagi. W-008

Ratusan Burung Berlomba di Dangin Carik

TABANAN-Fajar Bali Ratusan burung bersaing mengeluarkan suara merdunya dalam lomba burung yang digelar di Lapangan Alit Saputra, Dangin Carik, Tabanan, Minggu (8/3) kemarin. Lomba yang digelar Tabanan Bird Club, dalam rangka Anniversary Tabanan Bird Club ke-8 tersebut, selain diikuti peserta dari Bali, juga dari Jawa dan Lombok. Lomba dibagi menjadi 5 kelas, yakni Kelas Tabanan

Serasi dengan melombakan burung punglor merah dan cucak ijo. Kelas Tanah Lot punglor merah, cucak ijo, cendet, kacer, love bird, dan murai mera. Kelas Alas Kedaton – punglor merah, cucak ijo, cendet, kacer, love bird, murai batu dan kenari lokal. Kelas Jatiluwih – punglor merah, cucak ijo, cendet, kacer, love bird, murai merah dan kenari lokal. Kelas Bedugul – cucak ijo, kenari bebas, cucak impor dan pleci. W-004

Siswa SD Meninggal Saat Olahraga, Dewan Turun ke Sekolah

NEGARA-Fajar Bali Komisi A DPRD Jembrana menaruh perhatian terhadap peristiwa meninggalnya Kadek Dedi Purnita (10), salah seorang siswa SDN 2 Dauhwaru Jembrana saat pelajaran olah raga lari yang terjadi Jumat (6/3) pagi. Kedatangan Ketua Komisi A Made Sri Sutharmi bersama tiga anggota lainnya ke SDN 2 Dauhwaru diterima Kepala Sekolah IB Kade Adnyana, komite sekolah serta pengawas, Sabtu (7/3). IB Kade Adnyana mengatakan kejadian itu saat Kadek Dedi Purnita bersama siswa lainnya mengikuti pelajaran olahraga lari. Saat itu, memang belum didampingi gurunya, karena para guru sedang mengikuti pengarahan UTS. Pengarahan tersebut hanya berlangsung sebentar dan pemberian pengarahan selesai, pihaknya dikejutkan Dedi Purnita sudah digotong ke sekolah dan dikabarkan terjatuh saat mengikuti olahraga lari. “Saat sampai di sekolah, sudah diberikan pertolongan dengan menggosokan minyak kayu putih, tetapi ketika dicek denyut nadinya lemah,” ujarnya. Mengetahui kondisinya seperti itu, langsung dilarikan ke Puskesmas Pembantu di Dauhwaru. Lantaran belum buka, langsung dilarikan ke RSUD Negara. Namun belum sempat mendapatkan penanganan, siswanya itu dinyatakan sudah meninggal. Menurutnya, ketika masih duduk di bangku kelas III, siswanya itu sering kelihatan pucat. Namun anak itu tak pernah merasakan sakit. Bahkan sebelum jam pelajaran olah-

raga, sudah sering dijelaskan bila anak-anak dalam kondisi sakit, boleh tidak mengikuti pelajaran olahraga. Tetapi ketika itu, seluruhnya ingin mengikuti pelajaran olahraga. Informasi yang diperoleh dari beberapa siswa sekelasnya, ketika itu Dedi Purnita sempat bersimpuh dan kemudian terjatuh tengkurap di jalan. Mendapat penjelasan itu, Ketua Komisi A DPRD Jembrana, Made Sri Sutharmi menekankan supaya ke depan para guru supaya lebih memperhatikan sistem mengajar olahraga, apalagi sampai di lepas di jalan umum. Pihaknya menyadari di Jembrana, memang masih kekurangan guru olahraga di sekolah. Namun demikian, sistemnya harus diperbaiki serta dikoordinasikan dengan guru lainnya. Bila siswa siswinya diperintah untuk berolah raga lari ke luar halaman sekolah atau ke jalan, supaya lebih diawasi, karena akan berbahaya di jalan raya. Dia menilai, kemungkinan penanganan saat kejadian masih lambat untuk dibawa ke RSU Negara, apalagi tak ada guru yang mendampingi ketika jam olahraga sedang berlangsung. “Nanti ke depan, harus diperbaiki,” harapnya. Usai mendatangi sekolah, Komisi A DPRD Jembrana ke rumah duka di Banjar Pancardawa Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana. Kedua orang tuanya, Nengah Suta (40) dan Wayan Suartini (35) mengaku selama ini anak keduanya itu tak pernah mengeluh sakit. Mereka juga tak memiliki firasat apa-apa, sebelum anaknya meninggal. W-003

FB/Doni

LOMBA BURUNG-Ratusan burung saat dilombakan di Dangin Carik Tabanan.

AMDAL KEGIATAN REVITALISASI TELUK BENOA “PENGUMUMAN AMDAL TAMBAHAN”

PT. TIRTA WAHANA BALI INTERNASIONAL

Sehubungan dengan tindak lanjut terhadap: 1. Konsultasi Publik AMDAL di Kabupaten Badung, Bali tertanggal 19 Juni 2014 2. Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Pusat Pembahasan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Nomor:175/BA/Komisi/Dep.I-3/LH/10/2014 3. Izin Lokasi Reklamasi Teluk Benoa Nomor : 445/MEN-KP/VIII/2014 tertanggal 25 Agustus 2014 Maka PT.Tirta Wahana Bali Internasional akan melakukan konsultasi publik tambahan sebagaimana dihimbau. PT. Tirta Wahana Bali Internasional (PT. TWBI) akan melakukan Revitalisasi Teluk Benoa dalam rangka menata lahan yang tidak termanfaatkan dan pengembangan wisata di Provinsi Bali, pengambilan material dari Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Adapun luas wilayah reklamasi seluas 700 Ha (sesuai dengan Izin Lokasi Reklamasi Nomor: 445/MEN-KP/VIII/2014) dengan sumber material pengerukan berasal dari Teluk Benoa dan sumber material pasir laut dari Lombok Timur dengan kisaran volume total ±25.000.000 m3. Fasilitas-fasilitas penunjang yang akan dibangun antara lain sarana prasarana pendukung pariwisata, fasilitas kegiatan keagamaan, fasilitas penunjang kegiatan adat dan budaya, dsb. Kegiatan Revitalisasi tersebut diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap perubahan bentang alam, bathimetri, kualitas air, transportasi laut, ekosistem laut dan pesisir, aktivitas nelayan, ekosistem mangrove, biota akuatik di Teluk Benoa serta potensi longsor, run off dan banjir. Dampak positif yang timbul diantaranya dapat memulihkan kondisi lingkungan yang terdegradasi akibat sedimentasi dan peningkatan pengembangan wisata di Provinsi Bali. Diharapkan melalui studi AMDAL ini akan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 5 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) menggolongkan Rencana Kegiatan ini sebagai kegiatan yang wajib AMDAL, sehingga sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan, maka penilaian AMDAL dilakukan oleh Komisi Penilai AMDAL (KPA) Pusat, karena berdasarkan pasal 10 bahwa untuk kegiatan yang berlokasi di Lebih dari 1 (satu) Wilayah Provinsi, maka kewenangan penilaian dokumen AMDALnya berada di Komisi Penilai AMDAL Pusat. Kami berharap mendapatkan dan menerima saran, pendapat, dan tanggapan dari masyarakat terhadap rencana kegiatan sebagai bahan kajian dan telaahan dalam penyusunan Studi AMDAL tersebut secara tertulis dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal pengumuman ini, yaitu dimulai dari tanggal 9 Maret 2015 hingga 20 Maret 2015, dengan mencantumkan identitas diri lengkap dan ditujukan kepada :

1. Kantor Menteri Lingkungan Hidup Deputi I MENLH Bidang Tata Lingkungan Gedung A Lantai 4 Jl. DI. Panjaitan Kav 24, Kebun Nanas Jakarta Timur 13410 Telepon/Fax : 021 85904925 2. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Jl. D.I Panjaitan 1 Renon Denpasar Telepon/Fax : 0361 235036/245444 3. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung “Mangu Praja Mandala” Jl. Raya Sempidi, Mangupura badung Telepon/Fax : 0361 9009259/9009260

4. Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar Jl. Mulawarman No. 5 Telepon/Fax : 0361 412676 5. Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Provinsi Nusa Tenggara Barat Jl. Majapahit No. 56 Telepon/Fax : 0370 644782 6. Badan Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal, Kabupaten Lombok TImur Jl. Prof Yamin No. 54 Selong Telepon/Fax : 0376 21452 7. PT. Tirta Wahana Bali Internasional Discovery Kartika Plaza Hotel, Jln. Kartika Plaza, Kabupaten Badung, Provinsi Bali

114/III/EDO

Layouter: Soma


6

SENIN, 9 MARET 2015 | TAHUN XV

Membedah LKPJ AMJ Bupati Badung Periode 2010-2015

Berhasil Bawa Badung Lebih Baik, Gde Agung Ucapkan Terima Kasih Pada sidang paripurna Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati tahun 2014 dan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ AMJ) Bupati tahun 2010-2015, Selasa (3/3) lalu tidak hanya memaparkan sejumlah capaian yang telah diraih oleh Kepemimpinan Bupati Gde Agung selama lima tahun, namun juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada sejumlah pihak karena telah memb a n t u

A. A. Gde Agung FB/DOK

membawa Kabupaten Badung kearah yang lebih baik. Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung dalam pidatonya selama tiga jam mengatakan, masa jabatan yang masih tersisa sekitar 5 bulan ini semoga bisa dijalani dengan baik. “Saya ucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada pimpinan serta anggota DPRD Badung pada periode ini maupun yang telah purna tugas atas kerjasama dan dukungan penuh yang telah diberikan selama ini, sehingga tercipta hubungan kerja yang harmonis,” ujarnya. Lebih lanjut dihadapan sidang paripurna tersebut, Pangelingsir Puri Ageng Mengwi ini mengatakan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Drs. Ketut Sudikerta yang telah mendampinginya selama 4 tahun sebagai Wakil Bupati. Tidak hanya itu, Gde Agung juga mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati, Made Sudiana, Sekda Kompyang R. Swandika, para staf ahli, pimpinan SKPD dan seluruh staf yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi serta loyalitas sehingga bisa mencapai hasil sebagaimana yang dilihat saat ini. “Melalui kesempatan ini pula saya mengajak semua pihak untuk selalu berdoa dan bekerja keras bersamasama sesuai swadarma masing-masing, guna mewujudkan kehidaupan krama yang lebih baik. Kita boleh berbeda pendapat, pandangan, latarbelakang, namun kita harus bisa bertemu pada satutitik yang sama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya. Diakhir pidato Gde Agung, pihaknya juga

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Pertumbuhan Ekonomi Pernah Mencapai 7,30%

Siapkan Beasiswa RTM Hingga Perguruan Tinggi Berbagai program/kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Badung selama kurun waktu Tahun 2010 hingga 2014 telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat diberbagai sektor. Hal ini sangat sejalan dengan visi dan misi Badung, sebagaimana dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Badung tahun 2010-2015. Visi Pemerintah Kabupaten Badung adalah: ”Melangkah Bersama Membangun Badung yang Shanti dan Jagadhita berlandaskan Tri Hita Karana”, Visi tersebut mengandung makna bahwa Kabupaten Badung dengan potensi besar dan tingkat keragaman yang tinggi, harus mampu dibangun menuju masyarakat yang damai dan sejahtera dalam kebersamaan berlandaskan falsafah Tri Hita Karana. Kemajuan dan keberhasilan diberbagai bidang maupun sektor di Kabupaten Badung tampak jelas dalam LKPJ AMJ Bupati Badung periode 2010-2015. Dari LKPJ AMJ Bupati tersebut terungkap bahwa tujuan penyelenggaraan pemerintahan di daerah yakni peningkatan kesejahteraan, pelayanan publik dan daya saing daerah yang terus mengalami peningkatan. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat Badung tampak tercermin dari capaian-capaian baik dari sisi pendapatan perkapita, pelayanan publik, pembangunan infrastruktur maupun tingkat kemiskinan. Dilihat dari hasil perhitungan PDRB perkapita Kabupaten Badung dalam lima tahun terakhir, dimana pada Tahun 2010, PDRB Per Kapita ADHB Kabupaten Badung baru mencapai Rp 27,47 juta lebih, maka pada Tahun 2014 telah meningkat menjadi Rp 39,08 juta lebih. Sedangkan pada PDRB Perkapita ADHK meningkat dari Rp 10,83 juta pada Tahun 2010 menjadi Rp 11,72 juta pada Tahun 2014. Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Badung telah membangun pelayanan perijinan satu pintu melalui Badan Pelayanan Perijinan terpadu (BPPT). Dari sisi infrastruktur, Badung telah berhasil meningkatkan pembangunan infrastruktur diberbagai sektor seperti sektor pendidikan, kesehatan, pariwisata maupun infrastuktur jalan dan irigasi. Pada sektor pendidikan misalnya upaya memperluas akses pendidikan, maka dalam kurun waktu 2010 hingga 2014 ang-

menjaga seluruh komponen agar bisa bersyukur atas apa yang telah diraih dan dinikmati hingga saat ini. “Siapa yang memiliki rasa Syukur akan diberi lebih banyak dan ia akanmemiliki kelimpahan. Siapa yang tidak memiliki rasa syukur, maka apa yang dimilikinya akan diambil dari-NYA. Sebagaimana telah diungkapkan oleh Dietrich Bonhoeffer bahwa hanya dengan syukur hidup kita menjadi kaya,” ungkapnya. Mendengar pidato Bupati Badung sejumlah anggota Dewan pun juga memberikan apresiasinya. Anggota Komisi IV DPRD Badung, Putu Parwata didampingi anggota Komisi II, Wayan Suyasa mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas laporan pertanggungjawaban Bupati Badung. “Capaian kerja Bupati Badung sudah sesuai dengan visi dan misi . Hal ini terlihat dari pencaian pembangunan ekonomi kreatif, pembangunan ekonomi mikro, sudah jelas dirasakan masyarakat Badung. Selain itu dari segi layanan public juga kami apresiasi ,karena terjadi kenyamanan dan edukasi ke public,” terangnya. Lebih lanjut ia mengatakan, begitu juga dengan penanggulangan kemiskinan dari huli ke hilir yang sudah dilakukan pemerintah juga berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. “Pendapan perkapita juga diatas rata-rata nasional dan itu saya rasa sudah sangat baik dibandingkan daerah lain,” tegasnya. Untuk lebih lengkapnya, Fajar Mangupura kali ini akan menyampaikan atau membedah LKPJ AMJ Bupati Badung Periode 20102015. W-014

Kemiskinan dan Pengangguran Menurun

FB/DOK

Bupati Badung A. A.Gde Agung saat memberikan beasiswa kepada keluarga RTM garan pendidikan juga dialokasikan untuk pemberian beasiswa miskin/berprestasi kepada siswa sekolah dari jenjang pendidikan SD hingga SMA bahkan Perguruan Tinggi. Untuk jenjang SD yang telah disalurkan dari Tahun 2010 hingga Tahun 2014 mencapai Rp 12.265.000,00 untuk 12.265 siswa. Untuk siswa SMP sebanyak 3.210 siswa telah mendapatkan beasiswa dengan total anggaran mencapai Rp 4.815.000.000,00. Demikian pula untuk siswa jenjang SMA, jumlah total beasiswa yang telah disalurkan mencapai Rp 2.810.000.000,00 untuk 1.405 siswa dan beasiswa untuk mahasiswa mencapai Rp 335.000.000,00 untuk 67 orang. Dengan demikian secara totalitas jumlah beasiswa yang telah disalurkan Pemerintah Kabupaten Badung sebagai bagian dari perluasan akses pendidikan dan perlindungan sosial selama kurun waktu 2010-2014 mencapai Rp 20.225.000.000,00 untuk 16.947 siswa jenjang SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Beasiswa ini merupakan investasi masa depan bagi generasi muda Kabupaten Badung yang diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupannya. Mengenai layanan kesehatan, Dinas Kesehatan Badung melaksanakan pelayanan UGD 24 jam di 6 (enam) Kecamatan yaitu Puskesmas Petang I, Abiansemal I, Mengwi I, Kuta I, Kuta Utara dan Kuta Selatan. Sebagai bentuk komitmen nyata terhadap penanggulangan penyakit kanker, khususnya kanker serviks, maka sejak tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Badung telah meluncurkan program vaksinasi kanker serviks dengan sasaran siswa kelas 2 SMA.

Sejak awal pelaksanaannya di Tahun 2012 hingga Tahun 2014, program ini telah menjangkau 6.930 orang siswa. Selain itu sejak 2010, Pemerintah Kabupaten Badung juga telah berpartisipasi dalam program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), dengan total anggaran dari Tahun 2010 hingga Tahun 2014 mencapai Rp 107.701.907.245,25 yang bersumber dari APBD Kabupaten Badung. Sebagai suplemen atas cakupan layanan program JKBM, sejak Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Badung juga melaksanakan Jaminan Kesehatan Krama Badung (JKKB) Manguwaras yang hingga Tahun 2014 total anggarannya mencapai Rp 25.334.606.172,00. Tingkat kemiskinan Kabupaten Badung sampai dengan Tahun 2013 tercatat sebesar 2,46%. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Badung telah berada jauh di bawah rata-rata tingkat kemiskinan Provinsi Bali sebesar 4,49% dan rata-rata tingkat kemiskinan nasional sebesar 11,37%. Tingkat kemiskinan pada Tahun 2013 yang mencapai 2,46% tersebut juga telah jauh mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi pada Tahun 2010 yang masih berada pada tingkat 3,23%. Hal ini tidak terlepas dari terobosan yang dilakukan Bupati Badung melalui program peningkatan kualitas rumah sehat dan bantuan usaha ekonomi produktif bagi RTM. Dalam menanggulangi kemiskinan, Pemkab Badung menggandeng pihak swasta dalam menyalurkan program CSR nya. W-014

Pada periode kedua 2010-2015, Pemerintah Kabupaten Badung dibawah kepemimpinan Bupati A.A. Gde Agung telah berhasil melakukan capaian kinerja secara akumulatif terhadap aspek-aspek yang sifatnya indikator makro ekonomi dan indikator sosial yang strategis. Adapun aspek-aspek capaian indikator makro ekonomi dan sosial meliputi : pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, IPM, Kemiskinan dan pengangguran/ ketenagakerjaan. Dalam LKPJ AMJ Bupati Badung lima tahun terakhir dapat terlihat bahwa perekonomian Kabupaten Badung terus mengalami peningkatan. Hal ini diindikasikan oleh peningkatan PDRB Kabupaten Badung dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Badung mengalami puncaknya pada Tahun 2012 yaitu mencapai 7,30%. Kondisi ini didorong oleh pelaksanaan proyek/investasi skala besar di sektor bangunan diantaranya proyek Underpass, Jalan Diatas Perairan (JDP) dan perluasan Bandara Ngurah Rai. Selain hal tersebut kondisi ini dipicu oleh adanya berbagai event yang berskala internasional yang bertempat di Nusa Dua, Kuta Selatan antara lain KTT APEC, Bali Democracy Forum serta World Trade Organization (WTO). Sedangkan pada Tahun 2013 dan 2014 terjadi perlambatan karena disamping proyek investasi skala besar telah berakhir pelaksanaannya juga disebabkan oleh kondisi perekonomian nasional dan global mengalami perlambatan yang berpengaruh pada kondisi perekonomian di Kabupaten Badung. Selain itu, tingkat inflasi Kabupaten Badung selalu berada dibawah inflasi Kota Denpasar dan Nasional. Kondisi ini menunjukkan kemampuan dan ketahanan perekonomian khususnya ketersediaan dan distribusi barang komponen pembentuk inflasi di Kabupaten Badung telah berjalan cukup baik sehingga membuat harga-harga cukup stabil. Dalam lima tahun terakhir puncak inflasi terjadi pada Tahun 2013 dimana mencapai 7,67 persen. Sedangkan tingkat inflasi terendah terjadi pada Tahun 2011 yang mencapai 2,33%. Berbicara mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) maka IPM Kabupaten Badung Tahun 2010-2013 telah terus mengalami peningkatan dan berada di posisi kedua di Bali. Untuk tahun 2013 IPM

Badung mencapai 76,37. Demikian pula untuk Tahun 2014 sekalipun data resmi belum diterbitkan oleh BPS Kabupaten Badung, angkanya diproyeksikan meningkat. Upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Badung telah memasuki fase yang semakin kompleks dan penuh tantangan. Kondisi ini disebabkan oleh tingkat kemiskinan yang telah amat rendah bila dibandingkan d e n ga n t a h u n - t a h u n s e b e l u m nya dalam lima tahun terakhir. Tingkat kemiskinan di Badung sampai dengan Tahun 2013 tercatat sebesar 2,46%. Kondisi ini jauh dibawah ratarata tingkat kemiskinan Provinsi Bali sebesar 4,49% dan rata-rata tingkat kemiskinan nasional sebesar 11,37%. Tingkat kemiskinan pada Tahun 2013 yang mencapai 2,46% tersebut juga telah jauh mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi pada Tahun 2010 yang masih berada pada tingkat 3,23%. Menghadapi meningkatnya tantangan dalam upaya penanggulangan kemiskinan maka selama lima tahun terakhir berbagai bentuk program penanggulangan kemiskinan/ perlindungan sosial telah dilakukan dari berbagai sektor seperti pendidikan melalui beasiswa miskin/berprestasi, jaminan kesehatan, bantuan usaha e ko n o m i p ro d u k t i f , p e n i n g k a t a n ku a l i t a s r u m a h s e h a t , p e l a t i h a n kewirausahaan, jaminan kematian, termasuk pula beras miskin (raskin) sebagai program nasional yang pelaksanaannya di daerah difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Badung. Dibagian lainnya mengenai penyelenggaraan Urusan Ketenagakerjaan berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) oleh BPS, kondisi Kabupaten Badung pada bulan Agustus Tahun 2013 terdapat 446,48 ribu orang penduduk usia kerja 15 tahun ke atas, dan sebanyak 333,46 ribu orang diantaranya adalah angkatan kerja. Dari jumlah angkatan kerja tersebut sebanyak 330,90 ribu orang sudah terserap pada berbagai lapangan usaha/kegiatan, sedangkan sisanya sebanyak 2,56 ribu orang masih dalam upaya mencari pekerj a a n a t a u m e n g a n g g u r, s e h i n g g a tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Badung pada Tahun 2013 sebesar 0,77%. Kondisi ini menurun kalau dibandingkan tingkat pengangguran terbuka tahun 2010 sebesar 1,60%. W-014

upati Badung A. A. Gde Agung saat panen p

Komit P

Bangun i Yang M Kabupaten Badung dengan luas wilayah 418,52 km2, terbagi menjadi 6 kecamatan, 46 desa dan 16 kelurahan, memiliki jumlah penduduk sebanyak 578.275 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut, 32.975 rumah tangga menekuni sektor pertanian dan dominan berada pada subsektor tanaman pangan. Sebagai salah satu destinasi pariwisata internasional, sektor pariwisata menjadi tulang punggung perekonomian disamping sektor pertanian dalam arti luas dan sektor kerajinan / ekonomi kreatif (UMKM). Ketiga sektor ini menjadi potensi unggulan penghasil pendapatan asli daerah Kabupaten Badung. Maka dari itu, Badung tetap bertekad untuk mempertahankan dan bahkan memacu pembangunan sektor pertanian karena pertanian adalah sumber kehidupan dan budaya yang merupakan roh dari pariwisata. Perhatian Pemerintah Kabupaten Badung terhadap pembangunan pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan cukup besar. Hal ini tercermin dari adanya kebijakan dan program yang holistik dari hulu sampai ke hilir dan juga bersinergi antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Di bagian hulu, meliputi perbaikan infrastruktur, permodalan, subsidi dan bantuan saprodi serta alsintan. Sedangkan dibagian hilir, meliputi pengolahan hasil, promosi, pameran dan pemasaran hasil. Sebagai bukti komitmen tersebut, alokasi anggaran untuk ketahanan pangan di Kabupaten Badung meningkat drastis dari Rp.794 juta tahun 2010, menjadi Rp. 26,7 milyar tahun 2014. Dari jumlah tersebut, dominan untuk jaringan irigasi dan jalan usaha tani. Selain aspek anggaran, Badung juga menerapkan beberapa regulasi yang sangat berpihak kepada petani. Adapun regulasi tersebut berupa penghapusan pajak untuk jalur hijau, keringanan PBB untuk lahan produktif, pembebasan BPHTB, kebijakan bantuan dan subsidi, pencanangan lahan pertanian pangan berkelanjutan, pengembangan program LUEP sebagai penyangga harga gabah, pembelian beras petani untuk

P s d n b p a t m 2

s p 1 k d r t d i p l a s r 2 N p j c K d y

p i a p p i o t d k p d B 1 m 8 d b m

Ca

Menyadari bahwa pembangunan sum daya manusia merupakan salah satu m utama dalam mewujudkan tujuan pem gunan berkelanjutan di Kabupaten Bad maka selain sektor pendidikan yang mend perhatian serius Bupati Badung A. A. Gde Ag pembangunan di sektor kesehatan juga me prioritas. Hal ini dilakukan mengingat baik s pendidikan dan kesehatan menjadi pilar pe pembangunan Indeks Pembangunan Man (IPM) di Kabupaten Badung. Pelaksanaan urusan kesehatan di Bad dilaksanakan oleh dua Satuan Kerja Peran Daerah (SKPD) yang terkait langsung yaitu D Kesehatan dan RSUD Kabupaten Badung. S dengan visi, misi dan komitmen Pemeri Kabupaten Badung untuk meningkatkan ku sumberdaya manusia melalui pembangu sektor kesehatan, maka total alokasi angg urusan kesehatan yang dilaksanakan oleh SKPD tersebut dalam kurun waktu Tahun 2 hingga Tahun 2014 telah mengalami peningk yang amat signifikan. Sebagai gambaran, total anggaran untuk san kesehatan pada Tahun 2010 mencapa 95.5 M lebih sehingga bila dibandingkan de anggaran tahun 2014 yang mencapai Rp 312 lebih dalam kurun waktu lima tahun telah te peningkatan alokasi anggaran urusan keseh melalui dua SKPD tersebut mencapai Rp 216 lebih (69,42%). Anggaran tersebut telah dim


SENIN, 9 MARET 2015 | TAHUN XV

7

Trend Pendapatan Meningkat 24,69% per Tahun

FB/DOK

padi sebagai wujud pembangunan Kabupaten Badung dalam sektor pertanian.

Proteksi Lahan Pertanian

irigasi dan Regulasi Memihak Petani

PNS, pemberian insentif kepada subak, santunan kepada pekaseh, pembinaan dan lomba subak, festival budaya pertanian dan lain sebagainya. Kebijakan ini bermaksud untuk melindungi sektor pertanian utamanya untuk menekan alih fungsi lahan. Dari data time series 5 tahun terakhir, rata-rata alih fungsi lahan mencapai 60,2 ha, sedangkan periode 2003-2005 mencapai 101,3 ha. Luas sawah di Kabupaten Badung saat ini 9.984 ha, dengan rata-rata produksi lima tahun terakhir sebesar 118.667 ton, dan produktivitas 62,43 kwintal/ha. Walaupun produktivitas dua tahun terakhir diatas angka ratarata, namun total produksi dua tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena adanya perbaikan irigasi dan kekeringan yang berdampak pada penurunan luas panen yang cukup luas mencapai sekitar 19%, disamping adanya alih fungsi lahan. Dari data ini, surplus beras juga mengalami penurunan dari rata-rata 6.826 ton tahun 2013 menjadi 3.712 ton tahun 2014. Namun hal ini masih diimbangi dengan produksi kedelai, kacang tanah dan ubi jalar rata-rata lima tahun terakhir mencapai 1.129 ton; 478 ton dan 8.890 ton. Khusus untuk komoditas kacang tanah dan ubi jalar mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dengan memperhatikan prioritas program Kementerian Pertanian saat ini, rupanya sangat sejalan dengan atensi permasalahan yang menjadi perhatian di Badung selama ini. Adapun permasalahan tersebut seperti; jaringan irigasi, jalan usaha tani, mekanisasi dan optimasi lahan. Kondisi infrastruktur tersebut sekarang di Kabupaten Badung umumnya diatas 75% dalam kondisi baik. Khusus untuk irigasi dan pembukaan sawah baru, kini sedang digarap di Subak Pangsut Sari, Desa Belok/Sidan, Kecamatan Petang seluas 100 ha. Upaya ini dilakukan dengan membuka terowongan air sepanjang 8 km, yang dikerjakan secara swadaya dan dibantu pemerintah kabupaten badung, dengan nilai sekitar Rp. 3,5 milyar lebih dan pembuatan bendungan

di Tukad Bangkung. Dengan demikian, pada tahun 2015 ini, Badung memiliki tambahan luas sawah baru sekitar 100 ha, untuk mengimbangi alih fungsi lahan selama ini. Dalam konteks mewujudkan ketahanan pangan, sekaligus dalam upaya pelestarian flasma nuftah, Badung sudah memiliki sentra pengembangan ternak sapi bali di Desa Sobangan, Mengwi. Sampai dengan Tahun 2014 jumlah induk yang dipelihara berjumlah 288 ekor dan telah menghasilkan anak sapi (pedet) sejumlah 110 ekor. Dengan adanya Peraturan Bupati Badung nomor 62 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengeluaran Bibit Sapi Bali Sentra Ternak Sobangan, maka dari Tahun 2013-2014 sebanyak 105 ekor anak sapi sudah disebarkan ke masyarakat (19 kelompok). Disamping itu juga didukung oleh hijauan makanan ternak pada lahan seluas 7 ha serta sudah mampu memproduksi pupuk organik bekerjasama dengan kelompok ternak Amerta Jaya Desa Sobangan. Selain itu badung punya program Tanimas yang bersinergi dengan program Simantri Provinsi. Pelaksanaan pengembangan pertanian terintegrasi dalam kegiatan petani mandiri sejahtera (Tanimas) dari Tahun 2012-2014 telah menyasar pada 12 Gapoktan di Kecamatan Mengwi, Abiansemal dan Petang. Selama masa jabatan periode 20102015, Bupati Badung telah diselenggarakan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Badung yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Badung Tahun 2010-2015. RPJMD dijabarkan dalam program-program prioritas dalam rangka mencapai sasaran strategis dengan arah kebijakan yang dititik beratkan pada peningkatan infrastruktur dasar, peningkatan sumber daya manusia dan pemerdayaan masyarakat, yang muara akhirnya untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Badung yang Shanti dan Jagadhita. W-014

Dalam LKPJ AMJ periode 2010-2015 dilaporkan mencakup berbagai capaian kinerja pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Bupati Badung dalam kurun waktu 2010-2014. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor. 3 tahun 2007 tentang Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah. Mengingat dibatasi oleh ketentuan yang berlaku dimana capaian kinerja yang dilaporkan dalam LKPJ tersebut mencakup capaian kinerja bupati hanya hingga tahun 2014, sementara pelaksanaan kinerja bupati beserta segenap jajaran dalam kurun Januari hingga Agustus 2015 akan disampaikan oleh Bupati terpilih. Untuk lebih jelasnya berbagai capaian kinerja dimaksud berikut akan dipaparkan sejumlah capaian kinerja Bupati Gde Agung sejak 20102014. Dalam LKPJ tersebut tampak bahwa trend pendapatan meningkat signifikan dengan ratarata peningkatan pendapatan daerah 24,69% per tahun. Dilihat dari target dan realisasi pendapatan daerah untuk tahun 2010 target pendapatan daerah 1,3 T lebih, realisasi 1,4 T, tahun 2011 target pendapatan daerah 1,5 T lebih, realisasi 1,8 T lebih, tahun 2012 target pendapatan daerah 2,3 T lebih, realisasi 2,6 T lebih, tahun 2013 target pendapatan daerah 2,7 T lebih, realisasi 2,9 T lebih. Sedangkan tahun 2014 target pendapatan daerah 3,1 T lebih dan realisasi 3,3 T lebih. Secara keseluruhan target (rencana) dan realisasi pendapatan daerah menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Realisasi pendapatan daerah meningkat rata-rata 24,69 % setiap tahun sementara ratarata pertumbuhan/peningkatan pendapatan daerah setiap tahunnya adalah sebesar 9,58 %. Dari pendapatan daerah itu terdiri dari 3 (tiga) sumber pendapatan yang meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lainlain Pendapatan yang Sah. Mengenai PAD Badung dalam kurun waktu

FB/DOK

Tampak bahwa trend pendapatan meningkat signifikan dengan rata-rata peningkatan pendapatan daerah 24,69% per tahun 2010-2014 dapat tersaji sebagai berikut ; tahun 2010 target PAD 936 M lebih, realisasi 979 M lebih, tahun 2011 target PAD 1,1 T lebih, realisasi 1,4 T lebih, tahun 2012 target PAD 1,7 T lebih, realisasi 1,8 T lebih, tahun 2013 target PAD 2 T lebih, realisasi 2,2 T lebih dan tahun 2014 target PAD 2,4 T lebih, realisasi 2,7 T lebih.Rata-rata pertumbuhan/peningkatan pendapatan asli daerah setiap tahunnya adalah sebesar 5,11%, serta realisasinya mencapai target selama kurun waktu 2010-2014. Dari Dana Perimbangan yang diterima Kabupaten Badung dari Pemerintah Pusat, pada tahun 2010 ditargetkan 302 M lebih, terealisasi 322 M lebih, tahun 2011 ditargetkan 244 M lebih realisasi 280 M lebih, tahun 2012 ditarget 442 M lebih terealisasi 515 M lebih. Tahun 2013 mengalami penurunan dari tartget 435 M lebih realisasi 429 M lebih dan tahun 2014 juga turun dari target 384 M lebih, terealisasi 381 M lebih. Lain-lain Pendapatan yang Sah, untuk tahun 2010 ditarget 124,3 M lebih realisasi 123,1 M lebih, tahun 2011 target 159 M lebih realisasi

163 M lebih, tahun 2012 target 237 M lebih realisasi 232 M lebih, tahun 2013 target 253 M lebih realisasi 245 M lebih dan tahun 2014 target 295 M lebih realisasi 286 M lebih. Dana ini sebagian besar bersumber dari transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali. Sementara bila ditinjau dari PDRB, terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari lima tahun terakhir. Pada Tahun 2010, PDRB Per Kapita ADHB Kabupaten Badung baru mencapai Rp 27,47 juta lebih, sementara pada tahun 2014 telah meningkat menjadi Rp 39,08 juta lebih. Sedangkan bila dilihat dari distribusi pendapatan, maka dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sehingga dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat Kabupaten Badung telah diupayakan berbagai program yang bersinergi antar sektor sehingga menghasilkan distribusi pendapatan (Gini Ratio) dari Tahun 2010-2013 Kabupaten Badung berada pada posisi pemerataan tinggi/ketimpangan distribusi pendapatan rendah. W-014

Konsisten Alokasikan Anggaran Pendidikan Melebihi 20% Dalam rentang waktu lima tahun terlihat bahwa realisasi belanja daerah diorientasikan untuk meningkatkan kualitas pembangunan daerah dan program-program yang mampu meningkatkan daya saing daerah serta kesejahteraan masyararakat. Komitmen yang dilaksanakan Pemkab Badung untuk mewujudkan pembangunan yang pro rakyat ini juga mendapat dukungan penuh oleh DPRD Kabupaten Badung. Dari LKPJ AMJ Bupati Badung dapat lihat bahwa mulai tahun 2010 rencana belanja daerah sebesar 1,5 trilyun lebih realisasinya 1,3 trilyun lebih (84,01%), tahun 2011 rencana sebesar 1,8 trilyun lebih realisasi 1,5 trilyun lebih (86,75%), tahun 2012 rencana sebesar 2,6 trilyun realisasi 2,3 trilyun (87,36%), tahun 2013 rencana sebesar 3,0 trilyun lebih realisasi 2,7 trilyun lebih (91,01%) dan tahun 2014 rencana sebesar 3,6 trilyun lebih realisasinya sebesar 3,2 trilyun lebih (88,71%). Capaian realisasi belanja daerah dalam kurun waktu tahun 2010-2014 realisasinya diatas 84 % atau rata-rata 87,57% dari yang direncanakan.Sementara capaian realisasi penerimaan pembiayaan daerah dalam kurun waktu tahun 2010-2014 besarannya hampir sepenuhnya dapat direalisasikan sesuai rencana. Menyadari pendidikan merupak-

FB/DOK

Salah satu bentuk pemberian beasiswa miskin/berprestasi kepada anak usia sekolah di Kabupaten Badung an sektor strategis yang mempenga- but pada tahun 2010 sebesar Rp. ruhi kemajuan dan kualitas kehidu- 440.446.661.151,00 (28,80%), tapan masyarakat, sehingga urusan h u n 2 0 1 1 s e b e s a r R p . pendidikan sebagai prioritas utama 4 3 9 . 8 8 5 . 9 2 0 . 7 7 3 , 0 0 pembangunan daerah. Pemerintah ( 2 4 , 2 7 % ) , t a h u n 2 0 1 2 s e b e Kabupaten Badung secara konsisten s a r R p . 5 5 5 . 5 7 6 . 6 8 6 . 0 9 8 , 0 0 selama lima tahun mengalokasikan ( 2 1 , 0 8 % ) , t a h u n 2 0 1 3 s e b e anggaran pendidikan melebihi 20% s a r R p 6 4 3 . 1 1 3 . 6 1 0 . 6 4 5 , 0 0 sebagaimana yang diamanatkan (22,67%), tahun 2014 sebesar Rp. dalam Undang-undang Pendidikan 740.569.877.016 (20,48%). Sebagai upaya untuk memperNasional, bahkan pernah anggaran pendidikan Badung menca- luas akses pendidikan maka dalam pai 28%. Alokasi anggaran terse- kurun waktu tahun 2010 hingga

Tahun 2014 anggaran pendidikan juga dialokasikan untuk pemberian beasiswa miskin/berprestasi kepada anak usia sekolah di Kabupaten Badung dari jenjang pendidikan SD hingga SMA bahkan Perguruan Tinggi. Sebagai gambaran beasiswa untuk jenjang SD yang telah disalurkan dari Tahun 2010 hingga Tahun 2014 mencapai Rp 12.265.000,00 untuk 12.265 siswa. Sedangkan untuk siswa jenjang SMP, selama lima tahun terakhir sebanyak 3.210 siswa telah mendapatkan beasiswa dengan total anggaran mencapai Rp 4.815.000.000,00. Demikian pula untuk siswa jenjang SMA, jumlah total beasiswa yang telah disalurkan mencapai Rp 2.810.000.000,00 untuk 1.405 siswa dan beasiswa yang telah disalurkan untuk mahasiswa mencapai Rp 335.000.000,00 untuk 67 orang. Dengan demikian secara totalitas jumlah beasiswa yang telah disalurkan Pemerintah Kabupaten Badung sebagai bagian dari perluasan akses pendidikan dan perlindungan sosial selama kurun waktu 2010-2014 mencapai Rp 20.225.000.000,00 untuk 16.947 siswa jenjang SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Beasiswa ini merupakan investasi masa depan bagi generasi muda Kabupaten Badung yang diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupannya. W-014

apaian Derajat Kesehatan Badung Lampaui Target Nasional dan MDG’s

mber modal mbandung, dapat gung, enjadi sector enting nusia

dung ngkat Dinas Sesuai intah ualitas unan garan h dua 2010 katan

k uruai Rp engan 2.2 M erjadi hatan 6.7 M iman-

faatkan untuk melaksanakan berbagai program/ kegiatan pada urusan kesehatan yang berorientasi pada aspek preventif, kuratif maupun rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan target nasional maupun tujuan pembangunan Millennium (Millennium Development Goals/MDG’s) Tahun 2015. Bentuk kegiatan urusan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan sepanjang Tahun 2010-2014 seperti peningkatan sarana prasarana baik pada puskesmas hingga puskesmas pembantu, termasuk pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Auman di Kecamatan Petang dan pembangunan Puskesmas Abiansemal IV Kecamatan Abiansemal pada Tahun 2012. Sehingga dengan penambahan layanan baru tersebut hingga akhir tahun 2014 Kabupaten Badung telah memiliki 13 Puskesmas dan 54 Pustu. Dinas Kesehatan juga melaksanakan pelayanan UGD 24 jam di 6 (enam) Kecamatan yaitu Puskesmas Petang I, Abiansemal I, Mengwi I, Kuta I, Kuta Utara dan Kuta Selatan. Sebagai bentuk komitmen nyata terhadap penanggulangan penyakit kanker, khususnya kanker serviks, maka sejak tahun 2012 Pemkab. Badung telah meluncurkan program vaksinasi kanker serviks dengan sasaran siswa kelas 2 SMA. Sejak awal pelaksanaannya di Tahun 2012 hingga 2014, program ini telah menjangkau 6.930 orang siswa. Disamping itu sebagai upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, Badung juga meluncurkan mobil layanan deteksi

FB/DOK

Bupati Badung A. A. Gde Agung saat meninjau RSUD Badung dini kanker payudara “Mawas” yang dapat menjangkau masyarakat di seluruh kecamatan. Seiring

dengan kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Bali untuk memberikan perlindungan

sosial kepada masyarakat berpendapatan rendah melalui program jaminan kesehatan, maka sejak Tahun 2010 hingga Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Badung telah berpartisipasi dalam program Jaminan Kesehatan Bali Mandara, dengan total anggaran dari Tahun 2010 hingga Tahun 2014 mencapai Rp 107.7 M lebih yang bersumber dari APBD Kabupaten Badung. Sebagai suplemen atas cakupan layanan program JKBM, sejak Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Badung juga melaksanakan Jaminan Kesehatan Krama Badung (JKKB) Manguwaras yang hingga Tahun 2014 total anggarannya mencapai Rp 25.3 M lebih. Atas pelaksanaan berbagai program/kegiatan tersebut maka hasil capaian derajat kesehatan yang diukur dengan indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita di Kabupaten Badung dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 menunjukkan bahwa ketiga indikator tersebut telah melampaui target nasional (RPJMN) dan target Millennium Development Goals (MDG’s). Selanjutnya dalam pencapaian program gizi masyarakat dari 2 indikator, yaitu cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan dan cakupan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin di Kabupaten Badung dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 menunjukkan bahwa cakupan kedua indikator tersebut telah mencapai 100% sesuai dengan target nasional (RPJMN).

Selanjutnya dalam penyelenggaraan urusan kesehatan oleh RSUD Kabupaten Badung, fokusnya sepanjang periode 2010 hingga 2014 adalah perbaikan tata kelola rumah sakit disertai peningkatan kualitas sarana prasarana rumah sakit. Sebagai gambaran, jumlah kunjungan pasien ke RSUD Badung (rawat jalan, rawat darurat dan pasien rawat inap) pada Tahun 2010 tercatat sebanyak 63.361 pasien, pada Tahun 2011 menjadi 66.432 pasien, selanjutnya pada Tahun 2012 sebanyak 111.945 pasien, Tahun 2013 dapat terlayani sebanyak 180.389 pasien, serta pada Tahun 2014 terlayani sebanyak 191.630 pasien. Dengan demikian selama kurun waktu Tahun 2010 hingga 2014 jumlah pasien yang terlayani sebanyak 613.757 pasien. Untuk mengimbangi peningkatan jumlah kunjungan pasien, maka jumlah tempat tidur pada RSUD secara bertahap juga bertambah 101 unit pada Tahun 2010 menjadi 131 unit pada Tahun 2014 dan akan berlangsung terus seiring pembangunan unit-unit gedung baru pada tahun selanjutnya. Merespons kebutuhan pasien akan jenis layanan maka jenis pelayanan yang diberikan RSUD setiap tahunnya juga telah mengalami penambahan, yaitu pelayanan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) sejak Tahun 2011, pelayanan hemodialisa sejak tahun 2012, endoscopy sejak Tahun 2013 serta pada Tahun 2014, RSUD juga telah dilengkapi dengan ruang perawatan jantung beserta peralatannya. W-014 Layouter: Manik


PENDIDIKAN & BUDAYA

8

FAJA R BALI

SENIN, 9 MARET 2015 l Tahun XV

Artikel Kesehatan

Penyebab dan Solusi Nyeri Haid

Tim Seleksi Pantau 129 Ogoh Ogoh Bobot Tertinggi Penilaian Ada Pada Ketaatan Bahan

dr. Ida Bagus Rendra Kurniawan Artha

S

alah satu masalah yang paling sering menjadi keluhan oleh kebanyakan wanita adalah nyeri saat haid (dismenorrhea). Nyeri saat haid merupakan hal lumrah dialami oleh setiap wanita, akan tetapi yang membedakannya adalah apabila hal tersebut menggangu aktivitas dan kehidupan sehariharinya. Nyeri perut saat haid adalah keluhan tersering yang dilaporkan oleh sekitar separuh wanita yang mengalami menstruasi. keluhan ini juga menimbulkan dr. Ida Bagus Rendra ketidakproduktifan. Separuh Kurniawan Artha wanita yang merasa nyeri saat haid mengeluh terganggu aktifitasnya dan angka tidak masuk kerja atau sekolah akibat nyeri haid mencapai 15%. Keluhan ini paling tidak dialami 1-2 hari saat sedang datang bulan. Nyeri haid yang terjadi saat datang bulan dikelompokkan sebagai nyeri haid primer. Hal ini disebabkan oleh tingginya hormon prostaglandin yang dihasilkan oleh dinding rahim. Pada menstruasi hari pertama dan kedua, produksi prostaglandin sedang mencapai puncak dimana prostaglandin menyebabkan kontraksi dinding rahim dan terjepitnya (konstriksi) pembuluh darah sekitar sehingga menimbulkan iskemia jaringan. Seiring dengan berjalannya siklus menstruasi, produksi prostaglandin akan menurun di hari berikutnya, dan dengannya berkurang pula intensitas nyeri perut. Apabila nyeri perut yang dirasakan semakin memberat dari waktu ke waktu merupakan pertanda adanya kelainan di sistem reproduksi seorang wanita. Hal ini disebut nyeri haid sekunder. Beberapa penyebab nyeri haid sekunder: Endometriosis. Adanya jaringan dinding rahim di luar rahim, misalnya di indung telur atau kandung kemih. Meski berada di luar rahim, jaringan ini tetap responsif terhadap pacuan hormone. Sehingga ikut mengalami perdarahan jika tiba periode menstruasi. Hal ini lah yang menumbulkan rasa nyeri hebat. Adenomiosis. Jaringan dinding rahim yang justru tumbuh

di bagian otot rahim (menembus ke dalam). Fibroid adalah jaringan yang bisa tumbuh di bagian manapun dari rahim. Bila ia tumbuh di dinding rahim, maka menyebabkan nyeri yang hebat. Bila Anda mengalami nyeri perut saat mens, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri, misalnya: Konsumsi obat anti nyeri. Obat anti nyeri dari golongan obat anti-inflamatori nonsteroid (OAINS) mampu mengurangi produksi prostaglandin sehingga mengurangi rasa nyeri yang timbul. Bagi wanita yang memiliki riwayat gangguan perdarahan, memiliki ulkus lambung (luka akibat maag), asma, alergi terhadap OAINS, dan gangguan hati tidak boleh menggunakan obat ini. Mengubah gaya hidup. Melakukan kebiasaan tidur cukup, rajin berolah raga seminggu 3-5 kali selama 30 menit setiap kalinya, dan menerapkan teknik relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang timbul saat mens. Periksa ke dokter dan dicari penyebab nyerinya. Pemeriksaan sederhana seperti pemeriksaan rongga panggul dan pemeriksaan hormonal akan dilakukan untuk menilai sistem reproduksi. Bila diperlukan mungkin akan dilakukan USG bahkan laparoskopi. Kemudian pengobatan diberikan berdasarkan penyebabnya, dan untuk mengatasi kondisi medis yang menyebabkan nyeri haid sekunder terkadang diperlukan tindakan invasif seperti operasi sebagai pilihan metode terakhir. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda bila mengalami masalah saat menstruasi. BIODATA: Nama : dr. Ida Bagus Rendra Kurniawan Artha Tempat/Tanggal Lahir : Balikpapan/28 November 1989 Alamat : Jl Nuansa Kori Utama No 9 No Hp : 081805699639 Email: ren_ren135@yahoo.com

Tim seleksi ogoh ogoh Kota Denpasar yang diketuai Dr. I Nyoman Astita, MA, mulai Selasa (10/3) akan melakukan penilaian yang menyasar tidak kurang dari 129 ogoh ogoh di empat kecamatan. Penilaian menekankan empat unsur seperti, komposisi, kreativitas, ekspresi dan ketaatan bahan. DENPASAR-Fajar Bali Di antara persyaratan tersebut ketaatan bahan menjadi bobot penilaian tertinggi seperti harus berbahan ramah lingkungan atau sejenisnya. “Misalnya; bambu, kayu, kertas atau bahan sejenis termasuk membolehkan bahan besi sebagai rangkanya,” ungkap Drs. Ketut Sudita, M.Si., salah seorang tim seleksi usai menggelar rapat di studio kantor Dinas Kebudayaan Denpasar, MInggu (8/3) kemarin. Rapat juga dihadiri Kadis Kebudayaan Denpasar Made Mudra, dan Humas Disbud Made Sudiana.

Sudita mengatakan, dengan ditetapkannya ulatan bambu, kayu, kertas, guungan ataupun gedeg dan bahan sejenis sebagai bahan utama ogoh ogoh, membuat tim seleksi sedikit melakukan perubahan terhadap unsur-unsur yang menjadi fokus penilaian. Seperti ketaatan akan bahan yang kali ini menjadi bobot tertinggi dalam penilaian tahun ini. Untuk itu tim seleksi secara tegas menyatakan akan mendiskualifikasi ogoh ogoh yang berbahan styrofoam. Sudita pun menjelaskan pihaknya sudah memiliki jurus jitu untuk mengatasi persoalan

FB/CAR

RAPAT-Tim seleksi Ogoh ogoh melakukan rapat sebelum memulai serangkaian penilaian terhadap 129 Ogoh ogoh yang tersebar di empat kecamatan di Kota Denpasar

pembuatan ogoh ogoh ‘tamah lingkungan’ ini. “Bahkan kami telah melakukan pengintaian jauh sebelumnya,” jelas Sudita. Tim seleksi yang terdiri dari para pakar di bidangnya akan melakukan penilaian mulai tanggal 10 hingga 13 Maret

2015 pagi hingga sore hari. Dari kurang lebih 129 ogoh ogoh yang diseleksi, tim akan memilih 8 nominasi terbaik untuk masing-masing Kecamatan dan berhak atas hadiah uang sebesar Rp 10 juta dipotong pajak. Kadis Kebudayaan, Made

Mudra mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menampung aspirasi pemuda Hindu melalui ajang kreativitas para sekeaa teruna lewat karya ogoh ogoh bertemakan “Bhutakala”. Selain itu menjadikan ogoh ogoh sebagai ikon budaya unggulan Kota Denpasar sekaligus dalam rangka merayakan pergantian Tahun Saka 1937 dan hari suci Nyepi. Mudra juga berharap dalam penilaian nanti hendaknya seluruh peserta bisa mempercayakan dan menyerahkan sepenuhnya hasil penilaian kepada Tim Seleksi. Sebab yang menjadi tujuan bukan mencari juara semata melainkan rasa kebersamaan dan gotong-royong yang terbangun secara komunikatif antar sekeha teruna. “Membangun jati diri orang Bali yang santun, cerdas dan bermartabat jauh lebih penting ketimbang mencari gengsi semata,” ucapnya. R-004

Gelar Sejumlah Lomba Sambut HUT ke-36

SMPN 3 Siapkan Cendikiawan untuk Indonesia Emas DENPASAR-Fajar Bali SMPN 3 sebagai sekolah favorit dan merupakan bagian penting barometer pendidikan di Kota Denpasar meyiapkan calon-calon cendikiawan untuk tahun tahun emas Indonesia merdeka tahun 2045. Terkait hal tersebut, maka SMPN 3 menggelar sejumlah lomba khusus untuk siswa kelas VI SD se-Kota Denpasar, Tabanan dan Gianyar. Kegiatan lomba dalam rangka memperningati HUT ke-36 SMPN 3 yang puncak peringatannya akan dilaksanakan April bulan depan. Menurut Kepala SMPN 3 Denpasar Drs. Wayan Murdana, M.Psi., kegiatan lomba untuk mem-filter siswa berprestasi. Bagi peserta yang meraih juara I dan II, langsung meraih kursi di SMPN 3, namun dengan syarat mendaftarkan diri. Sejumlah lomba yang digelar Sabtu (7/2) di SMPN 3 yakni, lomba Bahasa Inggris diikuti, 141 peserta. IPS, 127 peserta, Matematika, 199 pe-

FB/BLAS

PRESTASI-Kepala SMPN 3 Denpasar, I Wayan Murdana bersama sejumlah siswa SD yang berprestasi dalam lomba, MIPA,Bahasa Inggris, IPS, story telling dan karya ilmiah cilik

serta. IPA, 136 peserta, story telling, 32 peserta dan karya ilmiah cilik, 4 peserta, dan total peserta 639 siswa. Peraih juara I untuk lomba Bahasa Inggris, A.A. Sagung

Pradnya S. SD Cipta Dharma. Juara II, I Gst Agung Istri Maeka Elsyaningrat, SD Santo Yopseph 2, dan juara III, Daniel Valentiono Manila, SD Santo Yoseph 2. Bidang IPS, juara I, Made

Dwinanda Prabawa M. SD Bali Public School. Juara II Made Sandy Widhi Raharja, SD Saraswati 1 dan juara III, Ni Putu Yona Mahadewi SD Saraswati 4. Untuk lomba Matematika, juara I, Putu Tanisya Putri Wirawan, SDN Tulangampiang. Juara II, Ayu Komang Amanda Gunawan, SD Saraswati Tabanan, dan juara III, I Gede Ryan Nandana R. SD Cipta Dharma. Bidang IPA, juara I, I Gede Aryana Saputra, SDN Tulang Ampiang. Juara II, IB Oka Kusuma Wiratama, SD 6 Sanur, dan jura III, Ni Putu Kaori Candra Dewi, SD Raj Yamuna. Lomba story telling, juara I, Made Rana Maharani Siadja, SD Bali Public School. Juara II, Keythline Priscila Putri Maharani, SD Santo Yoseph 1 dan juara III, Putu Hana Pradnyandari, SD Bali Public School. Penyerahan hadiah untuk seluruh peraih juara I,II dan III, akan diserahkan pada puncak HUT SMPN 3. Murdana selanjutnya meng-

ingatkan kepada peserta yang tidak meraih prestasi pada lomba di SMPN 3, agar belajar terus untuk penerimaan siswa baru tahun akademik 2015/2016. Waktu untuk belajar masih tersedia, jangan abaikan kesempatan untuk lebih giat memanfaatkan waktu. Motivasi yang diberikan Murdana bertujuan, agar khusus siswa kelas VI lebih meningkatkan semangat, sehingga bisa meraih nilai Ujian Nasional (UN) bagus akan mendapat sekolah yang bagus pula, dan UN sudah semakin di ambang pintu. Selain nilai UN bagus juga dapat menggunakan jalur prestasi. Lomba serupa akan digelar setiap tahun dalam rangka memperinmgati HUT SMPN 3. Untuk itu kelas VI SD tahun depan, harus mempersiapkan diri dengan berkompetitf di sekolahnya, sehingga bisa mewakili sekolah untuk mengikuti lomba di SMPN 3, ujar Murdana. W-001

HUT ke 18 SMAN 2 Semaparapura

Bupati Minta Siswa Jauh dari Hal-hal Negatif SEMARAPURA-Fajar Bali Sebagai generasi penerus bangsa, siswa siswi diharapkan mampu menjauhi pergaulan yang sifatnya negatif. Jika tidak, generasi muda penerus pembangunan i n i a ka n l e m a h d i te n ga h perkembangan jaman seperti sekarang. Penekanan untuk tidak melakukan halhal negative ini disampaikan Bupati Klungkung, Nyoman S uw i rt a saat m en gh ad i r i perayaan HUT ke-18 SMAN 2 Semarapura, Sabtu (7/3) lalu. Bupati juga menekankan para siswa ini agar menjauhi narkoba, rokok, minuman keras, geng motor dan hal-hal lainnya yang bersifat negative yang bisa merugikan semua pihak. “Anak-anak dan sekolah yang sudah penuh prestasi ini jangan sampai dinodai narkoba,” pesan Bupati Suwirta. Selain masalah narkoba, hal lain yang juga dite-

kankan Bupati kepada pihak sekolah adalah terkait inovasi sekolah dalam mengembangkan dan memotivasi anak didik untuk meningkatkan prestasi diberbagai bidang. “Guru agar menjalin komunikasi yang baik dan m e m o t iva s i s i s wa u n t u k menjadi yang terbaik,” imbuhnya. Kepala SMAN 2 Semarapura, Gusti Lanang Made Puji mengatakan diusianya yang relative remaja, SMAN 2 Semarapura telah dan terus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini diterapkan dengan konsep kepemimpinan transformasional melalui catur pilar pengelolaan yang meliputi sumber daya manusia, potensi sekolah, melaksanakan model kerja kemitraan dan menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah. “Dengan transformasional leader-

ship ini selama kurun waktu satu tahun terakhir kami meraih berbagi prestasi dengan 356 trophy atau piagam,” sebutnya. Sementara itu, dalam perayaan HUT ke-18 SMAN 2 Semarapura ini juga diserahkan piala kepada juara lomba mata pelajaran tingkat SMP se-Bali Timur dan penampilan tari khas Papua oleh tiga orang siswi SMAN 2 Semarapura yang berasal dari Papua.W-010

FB/SARJANA

Bupati Suwirta menyerahkan hadiah kepada siswa berprestasi saat Ultah SMAN 2 Semarapura ke 18

063/IIBLAS

Layouter: Manik Layouter: Manik


FAJA R BALI

SENIN, 9 MARET 2015 l Tahun XV

Suara PARLEMEN

Pemkab Dituntut Menata Pasar Amlapura Timur AMLAPURA-Fajar Bali Untuk memperindah wajah Kota Amlapura, Pemerintah Kabupaten Karangasem membangun gedung pasar tradisional Amlapura timur. Hanya saja, harapan itu nampaknya belum terwujud, meskipun gedung pasar A m l a p u ra t i m u r te l a h usai dibangun dan dioperasikan, hingga saat ini para pedagang masih semrawut. Untuk itu, d i p e r l u k a n ke t e g a s a n pemerintah untuk menFB/BUDIASA ertibkan para pedagang yang membandel. Made Dipta Kritikan itu diutarakan salah seorang anggota DPRD Karangasem, dari fraksi Gerindra, I Made Dipta pada Minggu (8/3) kemarin. Menurutnya, dengan pembangunan pasar dengan dana pinjaman yang cukup besar, maka pemerintah Kabupaten Karangasem mestinya bisa menata dengan baik. Tidak seperti saat ini, menurut Dipta kondisi pasar didalam keadaan tak tertata rapi. “Bagaimana pengunjung mau nyaman jika di dalam pasar kesannya semrawut begitu,” ujarnya. Politisi asal Desa Ababi ini juga mendesak ke pemerintah Karangasem, agar melakukan penertiban biar tertata rapi. Ia pun meminta agar pasar dipergunakan sebagaimana fungsinya. Sedangkan, untuk kenyamanan pembeli dan pedagang, pihaknya mendesak agar sarana dan prasarana diperbaiki. Termasuk juga jalan menuju terminal Amlapura. “Kalau sudah tertata rapi,pengunjung pun akan terasa nyaman, jangan seperti sekarang, gang di dalam pasar pun dipakai berjualan, bagaimana pengunjung mau belanja,” keluhnya. Dipta kembali mengatakan, jika memang upaya melakukan penertiban ternyata masih ada pedagang yang membandel, terutama pedagang di tempat yang tidak diperbolehkan berjualan, ia pun meminta agar ditertibkan demi keindahan pasar itu sendiri. “Kalau memang tidak diperbolehkan berjualan, ya jangan dikasih, intinya pergunakan sebagaimana fungsinya,” pungkasnya. W-016.

Megawati Akui Ada Kendala Berpolitik di Indonesia JAKARTA-Fajar Bali Presiden Indonesia ke-5 M e gawa t i S o e ka r n o p u t r i mengakui ada kendala berpolitik di Indonesia. Kendala itu dihadapinya saat mengajak kaum perempuan masuk ke dunia politik. M e n u r u t Ke t u a U m u m Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, s e t i d a k nya te rd a p a t d u a kendala yang harus dihadapi kaum perempuan. “Kendalanya dari dua sisi. Dari ibunya (perempuan) sendiri, dan dari pasang a n nya ,” u c a p M e g a wa t i saat berpidato dalam peri n g a t a n h a r i p e re m p u a n i n t e r n a s i o n a l d i Ta m a n Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Minggu (8/3). Megawati mencontoh k a n s a l a h s a t u nya . D i a m engaku pernah dimintai pendapat oleh seorang perempuan yang ingin berpolitik tetapi ditentang oleh pasangannya. “Saya bilang, itu tidak bisa diputuskan sebagai ketua umum. Kamu (perempuan) yang harus putuskan dan perjuangkan sendiri,” tutur Mega. Meski ada kendala, Megawati ingin mengajak perempuan untuk berkipra h d a l a m d u n i a p o l i t i k . Karena di dunia politik k a u m p e re m p u a n m e m i liki kedudukan dan hak ya n g s a m a d e n ga n ka u m laki-laki. Dia ingin men gajak kaum perempuan ikut memperkuat kebijakan politik di negeri ini. Mulai dari pendidikan hingga masalah impor pangan. “Kepeloporan kaum perempuan di sektor ini sangatlah penting. Kaum perempuan dengan seluruh daya kreas-

POLITIK 9 Golkar Kubu Agung Ingin Posisi Ketua DPR Dievaluasi

TB Ace Hasan Syadzily FB/IST

JAKARTA-Fajar Bali Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta (kubu Agung Laksono), TB Ace Hasan Syadzily mengapresiasi sikap Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin dan Sekretaris Bambang Soesatyo yang siap mundur, jika Golkar kubu Agung Laksono dinyatakan sah secara hukum. “Saya tentu mengapresiasi atas sikap legowonya Pak Ade dan Pak Bambang Soesatyo. Sikap itu patut dihargai sebagai konsekuensi pilihan politik di internal partai,” kata Ace dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu (8/3). Ace menilai langkah ini semestinya diikuti pihak lain yang memiliki jabatan politis lainnya karena ditunjuk atau diangkat Partai Golkar. “Jika kita konsisten dengan itu,

seharusnya jabatan Ketua DPR yang sekarang dijabat Pak Setyo Novanto seharusnya dievaluasi juga,” ucapnya. Mantan anggota Komisi VIII ini menjelaskan bahwa sesuai dengan mekanisme organisasi yang telah disetujui dalam rapat pleno DPP Partai Golkar kubu Agung pada bulan Desember 2014 yang lalu telah menetapkan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI dan Melchias Mekeng sebagai Sekretaris. “Kebijakan itu masih berlaku hingga sekarang. Oleh karena itu, jika DPP Partai Golkar kami telah memiliki keputusan hukum yang tetap kebijakan itu sudah seharusnya diikuti oleh para anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI,” pungkasnya. SD

Ruhut Sebut Pasek Tak Dapat Dukungan Internal DENPASAR - Fajar Bali Rencana pencalonan Gede Pasek menjadi Ketua Umum Partai Demokrat mengantikan Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan sorotan dari Ruhut Sitompul. Politisi nyentrik ini menyayangkan sikap Gde Pasek yang seolah-seolah memisahkan diri dari partai berlambang mercy ini. “Pak Gede Pasek tidak bisa bicara sembarangan, mulutmu harimaumu, dia kader kita harusnya hari ini dia datang, sekarang dia tuan rumah lho,” ujar politisi yang akrab disapa Poltak ini, Sabtu (7/3) lalu usai mengikuti rapat pengurus pleno DPP Partai Demokrat di kawasan Sanur. Ruhut menilai, pencalonan Pasek nantinya akan sia-sia karena tidak akan mendapatkan dukungan dari satupun kader. “Kalaupun beliau mau maju, siapa yang mau mendukung beliau?Memang ada kader demokrat yang mau dukung? Demokrat masih

Ruhut Sitompul

FB/IST

membutuhkan sosok SBY sebagai pemimpin,” ucapnya. S e b e l u m nya m e m a n g santer di kabarkan Gede Pasek akan mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan SBY. Namun beberapa kalangan menilai Pasek masih belum mampu menyaingi sosok SBY. Pasek sendiri mengklaim Demokrat memerlukan regenerasi dikarenakan sosok SBY sudah cukup lama menjadi Ketua Umum dan memberikan kesempatan kepada kader muda untuk memimpin Partai Demokrat. M-005

680/IX/GLH

FB/IST

Megawati i nya , m a m p u m e n g e m a s , ketersediaan sumber pangan yang bergizi dan bervariasi bagi keluarganya,” kata Megawati. SD

517/I/GLH

018/I/FB/KTR

419/XI/AGN

098/II/SWJ

Layouter: Manik


EKONOMI

10 VALAS MATA UANG

KURS JUAL

USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD

13030 10357 13505 10567 20020 14548 110.85 1688 3660 9771

KURS BELI 12930 9857 13155 10217 19520 14048 105.35 1658 3260 9171 Sumber: BNI

DPD. PERBARINDO BALI

Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25% Sumber : Surat Edaran LPS

KIPRAH PEBISNIS

Eksekusi Duo Bali Nine, Tak Pengaruhi Kunjungan Wisman Australia ke Bali DENPASAR-Fajar Bali Pelaksanaan eksekusi terpidana mati terhadap dua orang warga negara Australia (anggota Bali nine), tidak akan mempengaruhi kunjungan wisatawan asal Australia ke Bali. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif, Badan Pimpinan Daerah (BPD), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I.B Purwa Sidemen, belum lama ini. FB/AGUNG Tidak terjadi penurunan kedaI.B Purwa Sidemen tang wisatawan asal Australia ke Bali terkait dengan dieksekusinya dua warga negara asal Australia menurut dirinya, sejauh ini belum ada data yang signepikan terkait dengan terjadinya penurunan jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (wisman) asal Australia. “Data kedatangan wisman yang dikeluarkan BPS Provinsi Bali No. 19/03/51/Th. IX, 2 Maret 2015, untuk bulan Januari 2015 terlihat cendrung mengalami peningkatan kunjungan wisman, yang mencapai 301.748 orang, naik sebesar 8,05 persen jika dibandingkan dengan Januari 2014 yang mengalami penurunan sebesar 13,13 persen dibandingkan dengan bulan Desember 2014,” jelasnya. Dilihat dari asal wisman yang berkunjung ke Bali per bulan Januari 2015, menurutnya beragam mulai dari wisman asal Australia dengan jumlah persentase kunjungan sebesar 28, 19 persen, Tiongkok berjumlah 17,18 persen, Jepang 5,93 persen, Korea Selatan 5,02 persen. Sedangkan untuk wisman yang datang ke Bali menurut kebangsaan asal Negara Malaysia mencapai 4,58 persen. Dan jika dilihat dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang dibulan Januarai 2015 Sidemen melanjutkan, rata-rata mencapai 53,45 persen naik 2,38 poin jika dibanding dengan TPK bulan lalu rata-rata tamu menginap dihotel berbintang mencapai 3,24 hari turun 0,16 poin, dibanding dengan rata-rata lama tamu menginap di bulan sebelumnya, sedangkan untuk TPK pada hotel non bintang rata-rata mencapai 3,24 hari turun sebesar 0,57 poin dari bulan lalu dengan rata-rata lama tamu menginap 2,12 hari turun 0,71 poin dibanding dengan ratarata lama tamu menginap di bulan sebelumnya. Angka-angka tersebut mengindikasikan sebenarnya belum dapat dikatakan bahwa telah terjadi penurunan kunjungan wisman asal Australia tahun 2015. “Saya sempat membaca salah satu tulisan seorang jurnarlis asal Australia, yang mengatakan, jajak pendapat yang sempat dilakukan di negara Australia, 62 persen dari warga Australia memberi dukungan terhadap penegakan hukum yang telah menjadi keputusan Pemerintah Indonesia. Dengan melihat hal tersebut dapat juga dikatakan, tidak semua warga negara Australia akan terpengaruh dengan pernyataan pemimpin negaranya untuk malakukan boikot agar tidak datang ke Indonesia khususnya ke Bali,” terangnya. M-004

Produksi Padi Bali Turun

DENPASAR - Fajar Bali Meski produksi padi di Bali selama tahun 2014 tercatat mencapai 58,08 kwintal gabah kering panen (GKP) perhektare atau meningkat 1,46 kuintal (2,49 persen) dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 58,60 kwintal. Namun, secara keseluruhan angka tersebut tercatat menurun sebanyak 24.148 ton atau turun 2,74 persen. “Sesuai angka sementara (ASEM), meski produktifitas meningkat signifikan namun produksi secara keseluruhan menurun,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Panusunan Siregar di Denpasar kemarin (8/3). Menurut Panusunan, penurunan produktifitas padi diakibatkan oleh semakin berkurangnya luas lahan persawahan yang ada di Bali. “Menurunnya produksi padi itu akibat dari berkurangnya luas panen sebagai dampak dari pengaruh musim kemarau di tahun lalu,” sebutnya. Secara total pada tahun 2014 lalu Bali telah memproduksi total 857.977 gaabah kering giling (GKG). Pada periode Mei Agustus 2014 katanya, penurunan terjadi sebesar 9.325 ton. GKG dan periode September - Desember 2014 sebanyak 21.819 ton GKG. Hal ini sangat berbeda pada periode Januari - April 2014 yang tercatat terjadi kenaikan sebesar. 6.996 ton GKG atau naik 2,41 persen. Penurunan luas lahan panen yang mengakibatkan penurunan produksi terjadi secara merata pada delapan kabupaten dan satu kota di Bali. Namun tambahnya, penurunan produksi padi yang relatif tinggi terjadi di Kabupaten Karangasem akibat berkurangnya lahan sebesar 8.571 hektare atau turun 11,48 persen. Panusunan membeberkan, penurunan luas lahan panen terjadi akibat kekeringan sebagai dampak dari musim kemarau selama 2014, tepatnya memasuki periode Juni - September yang terjadi akibat perubahan iklim yang cukup ekstrim. Di Bali katanya, selama tahun 2014 terjadi tanaman padi puso seluas 807 hektare atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya seluas 54 hektare. Di Kabupaten Tabanan yang selama ini dikenal sebagai daerah “gudang beras” mengalami puso tertinggi mencapai 430 hektare. Kekeringan atau musim kemarau menurut Panusunan, juga berpengaruh terhadap mundurnya masa tanam dan musim panen sekitar satu bulan. W-011

FAJA R BALI SENIN, 9 MARET 2015l TAHUN XV

Operasi Pasar Gelontorkan Tiga Ton Beras Harga Beras Sudah Mulai Turun Untuk menyetabilkan harga beras serta membantu masyarakat membeli beras dengan harga yang terjangkau, Pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Bali menggelar operasi pasar, Minggu (8/3). Operasi pasar yang digelar di Pasar Badung ini, Bulog menyediakan beras dengan kualitas sedang sejumlah 3 ton. DENPASAR-Fajar Bali Kepala Bulog Provinsi Bali I Wayan Budita, mengatakan, dengan dilakukan operasi pasar yang sudah memasuki minggu ke dua ini, sudah menunjukan dampak yang sangat baik bagi masyarakat yaitu harga beras di pasar sudah mulai turun. Penurunan harga beras di pasar menurut Budita, selain karena operasi pasar juga karena para petani sudah mulai panen. “Dampak dari operasi pasar yang telah kami lakukan sudah menunjukan dampak, harga beras di pasar sekarang sudah mulai turun antara Rp 500 hingga Rp 1000,” ungkap Budita di sela-sela operasi pasar yang dilaksanakan di Pasar Badung. Pada Operasi Pasar kali ini, lanjutnya, Bulog menyediakan 3 ton beras. Beras kualitas sedang ini dijual dengan harga Rp 7.500/Kg. Sementara itu harga dipasar menurutnya dengan kualitas yang sama dijual seharga Rp 9 ribu. Diharapkan dengan diadakannya operasi pasar ini bisa membuat harga beras terus turun hingga mencapai harga kisaran harga yang stabil hingga bisa dijangkau

oleh masyarakat. Selain beras, dalam operasi pasar kali ini juga menyediakan gula yang dijual dengan harga Rp 9 ribu per kilonya. Dijelaskan, Budita lebih lanjut, kualitas beras dipasaran sering tidak sesuai dengan harganya, kadang kualitas yang rendah bisa dijual dengan sangat mahal. Kadang kala ada juga pedagang nakal yang mencampur beras dengan beras yang sudah remuk dan dijual dengan harga yang mahal pula. Sementara itu, Asisten II Setda Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta mengatakan, Operasi pasar ini merupakan upaya Pemkot Denpasar dalam rangka menstabilkan kondisi harga, khususnya harga beras . “Untuk itu, kami tetap bersinergi dengan tim dan juga beberapa unsur untuk mempercepat kesetabilan harga ini dan salah satunya melalui operasi pasar ini,” ujar Jimmy. Dengan adanya operasi pasar ini, menurut Jimmy sudah mulai ada penurunan. Meskipun demikian, Pemkot Denpasar melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Denpasar

FB/CAR

OPERASI PASAR-Disperindag Kota Denpasar bekerjaama dengan Bulog Provinsi Bali mengelar operasi pasar di Pasar Badung yang menggeleontor 3 ton beras kualitas sedang

akan terus memantau harga di pasar. Ia berharap dengan adanya upaya seperti ini hargaharga akan terus stabil. “Operasi pasar ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah terhadap warga masyarakat agar bisa membeli kebutuhan pokok khususnya beras dengan harga terjangkau,” terang Jimmy. Dijelaskannya lebih lanjut, operasi pasar tidak hanya diadakan sekali namun akan terus di lakukan hingga harga beras

kembali stabil di pasaran. Gusti Ayu Putu Seruni, salah satu masyarakat yang membeli beras dalam operasi pasar yang di lakukan Bulog dan pemkot Denpasar di Pasar Badung mengatakan sangat senang, karena bisa membeli beras dengan harga yang lebih murah dari pada di pasar. Ia berharap operasi pasar ini bisa terus dilalukan agar harga beras di pasar bisa di tekan. “Saya sangat setuju kalau ini bisa terus dilakukan, agar masyarakat bisa membeli

kebutuhan pokok seperti beras dengan harga yang murah dan kualitasnya juga bagus,” ujarnya. Selanjutnya Bolog dan Pemkot Denpasar akan melaksanakan operasi pasar ini di beberapa pasar, diantaranya pasar Kereneng, pasar Agung, pasar Nyanglan, dan pasar pemogan. Operasi pasar ini akan terus dilakukan hingga harga beras dipasar stabil dan tidak memberatkan masyarakat lagi. R-004

LPD Desa Pakraman Renon Serahkan Dana Sosial Bantu Perekonomian Masyarakat DENPASAR-Fajar Bali Masyarakat Desa Pakraman Renon merayakan Puncak HUT ke-28 LPD dan Paruman Agung IV Desa Pakraman Renon, Minggu (8/3). Dalam acara ini Asisten II Setda Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta mewakili Walikota Denpasar IB Rai D. Mantra menyerahkan gebyar undian berhadiah LPD bagi yang menyimpan dananya dalam bentuk tabungan, deposito dan masyarakat yang meminjam dengan kategori kredit lancar. Selain itu juga diserahkan dana sosial kepada paiketan pemangku Khayangan Tiga, masyarakat kurang mampu dan semua sekaa yang ada di Desa Pakraman Renon. Dalam acara ini juga dihadiri Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Made Mudra dan Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar Made Saryawan. Asisten II Setda Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta mengatakan, LPD sangat memberikan andil besar terhadap pengembangan usaha-usaha kecil pedesaan. Sebab peningkatan kemajuan usaha kecil yang dibiayai dari pinjaman LPD akan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dan mempercepat pertumbuhan pembangunan desa itu sendiri. Menurutnya, citra kemajuan LPD yang dibangun dengan mengadakan hari ulang tahun ini membawa konsekwensi beban tanggung jwab yng lebih dalam menjaga kepercayaan yng telah diberikan masyarakat. Sehingga pengolahan LPD dituntut untuk mampu menyikapi persoalan dan tantangan kedepan secara kritis, dan penuh kreatifitas. Jimmy mengatakan, dalam mengelola LPD harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian serta senantiasa mengedepankan profesionalisme. “Oleh karena itu kepada seluruh krama saya himbau untuk dapat memberikan perhatia kepada LPD karena sebagai lembaga keuangan Desa LPD merupakan salah satu asset Desa Pakraman,” ujarnya. Untuk mencapai itu, lanjutnya, harus ada partisipasi masyarakat yang tinggi dibarengi dengan kemampuan pegolahan LPD yang baik. Dengan demikian LPD sebagai altenatif sumber pembiaya untuk

mendorong perkembangan ekonomi. Disamping itu LPD diharapkan mampu melatih pengusaha-pengusaha muda dengan memberikan bntuan modal. Bendesa Desa Pakraram Renon Made Sutama mngatakan, mengatakan, Paruman Agung ini dibagi menjadi tiga yakni Paruman Rapat Kerja, Paruman Warsa, Paruma Agung. Sebelum Paruman Agung ini digelar pihaknya telah membentuk Tim 17 yang terdiri dari berbagai unsur penjuru desa. Bertujuan untuk menyempurnakan aturan Desa, LPD, maupun usaha desa, mengacu pada pembangunan Tri Hita Karana Desa yaitu Parahyangan,Pawongan dan Palemahan. Kegiatan itu juga bertujuan untuk mengoreksi dan memperbaiki awigawig dalam pembangunan Tri Hita Karana di Desa Pakraman Renon. TIM 17 yang dibentuk telah menyusun pelita 2015 -2019 dimana penjabaran pelita itu dituangkan atau dilaksanakan setiap tahun anggaran. “Pada anggaran 2015 ini kita telah merancang belanja sekitar 1,2 miliar, segoma ini bisa terialisasi,’ harapnya. Selain itu didalam masalah panca yadnya khususnya pitra

FB/CAR

LPD- Asisten II Setda Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta mewakili Walikota Denpasar IB Rai D. Mantra menyerahkan gebyar undian berhadiah LPD bagi yang menyimpan dananya dalam bentuk tabungan, deposito dan masyarakat yang meminjam dengan kategori kredit lancar, saat pincak HUT LPD Desa Pakraman Renon

yadnya masyarakat menganggap sangat berat untuk itu pihaknya merancang acara pitra yadnya itu dengan program massal. Namun tidak menutup kemungkinan untuk bagi masyarakat yang menginginkan ngaben pribadi. Tapi pihaknya tetap memprogramkan ngaben masal selama dua tahun sekali dan nyekah masal lima tahun sekali. Sedangkan untuk merayakan HUT ke-28 LPD pihaknya telah melaksanakan berbagai

603/IX/GLH

kegiatan. Tentunya menacu pada tema kegiatan hari ini yakni “Melalui HUT LPD ke28 dan Paruman Agung ke-IV Desa Pakraman Renon kita berdayakan LPD sebagai penggerak perekonomian krama desa menuju pembangunan Tri Hita Karana Desa Pakraman Renon”. Sementara itu, Kepala LPD Desa Pakraman Renon, Wayan Madia mengatakan, dalam HUT ke-28 LPD Desa Pakraman Renon pihaknya telah

melaksanakan berbagai kegiatan seperti aksi kebersihan dengan melibatkan lapisan masyarakat dan jalan sehat dan gebyar undian berhadiah. Serta memberikan bingkisan berupa alat-alat tulis kepada anak SD yang rajin menabung. Selain itu dalam kegiatan pihaknya juga memberikan dana sosial kepada paiketan Pemangku Khayangan Tiga dan penyerahan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu dan bantuan kepada para sekaa-sekaa yang ada di Desa Pakraman Renon. Selama memimpin LPD Desa Pakraman Renon Wayan Madia mengaku telah membangun citra LPD dengan melibatkan masyarakat. Baru setahun memimpin, aset LPD juga mengalami peningkatan dari Rp 7 miliar menjadi Rp 15 miliar, bahkan jumlah nasabah sudah puluhan ribuan dengan tabungan kredit dan deposito. Untuk nasabah tabungan telah mencapai Rp 8 miliar, deposito Rp 4 miliar, dan kredit yang dikeluarkan sebanyak Rp 3, 6 miliar. “Untuk itu saya mengharapkan agar masyakat selalu mendukung program LPD. Mengingat 20 persen keuntungan LPD digunakan untuk membangun desa,” harapnya. R-004

639/XI/KTR

Layouter:Manik


FAJA R BALI

SENIN, 9 MARET 2015 l Tahun XV

SAMBUNGAN

Jusuf Kalla: Universitas Itu Bukan Museum JAKARTA-Fajar Bali Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan sebuah universitas harus mampu menunjukkan perbedaan dengan museum. JK, begitu dia biasa disapa, mengatakan universitas wajib memikirkan kemajuan pada masa mendatang. “Universitas lihat ke depan, museum lihat ke belakang,” ujar JK saat meresmikan gedung Pascasarjana-JK School

of Government Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu, (7/3). Karena itu, dia menyarankan pengelola universitas di Indonesia serius menggarap konsep pendidikan berbasis riset. Apalagi, tutur JK, perkembangan ilmu pengetahuan di dunia semakin cepat. “Tanpa riset kuat, perguruan tinggi hanya pengecer ilmu, akan mudah ketinggalan,” katanya.

JK menjelaskan, dari pengamatan sekilas, riset teknologi informasi bisa terus mengalami membaruan dengan indikasi perubahan teknologi perangkat seluler yang bisa berkembang 100 persen setiap tahun. Pada bidang kedokteran saja, ada catatan perkembangan total teori bisa terjadi setiap tiga tahun. Begitu juga bidang teknik sipil yang mudah diketahui perkembangan

cepatnya lewat konstruksi gedung-gedung baru. JK mengingatkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat menyebabkan kondisi dunia serba dinamis. Karena itu, beragam teori ilmiah tidak lagi bersifat konstan. “Pascasarjana di universitas bisa membuat pengetahuan di universitas menjadi dinamis, mematangkan cara berpikir dan riset,” kata JK. KP

DARI HALAMAN 1

mereka tidak mengetahui hak-haknya,” tegas Anggreni. Ironisnya, kondisi ini justru sering dimanfaatkan oleh penyalur-penyalur PRT. Mereka dengan sengaja membuat kesepakatan sepihak, yang hanya menguntungkan pihak penyalur. Sedangkan PRT hanya diberikan pekerjaan, tanpa bisa menuntut haknya. Berbagai kemalangan yang kerap menimpa PRT inilah yang melatari kaum perempuan keras menyuarakan RUU PRT. Anggreni mengatakan, apabila sudah ada UU-nya maka PRT akan memiliki payung hukum yang jelas. Baik mengenai upah, ataupun jam kerja. UU ini diyakini dapat

menghapus perbudakan yang sering dialami oleh PRT. Yang mana mereka bekerja melebihi batas waktu kerja yang sewajarnya, yakni 8 jam. “Dalam UU ini akan dibahas detail mengenai upah dan jam kerja. Sehingga tidak lagi ada perbudakan, harus terus bekerja melebihi standar kerja 8 jam,” imbuhnya. Sayangnya, perjuangan kaum perempuan untuk m e w u j u d ka n U U P RT i n i tidak mendapat angin segar. Seperti yang dikatakan Anggreni, nyaris 10 tahun sudah diwacanakan, dan sudah sempat masuk dalam Prolegnas. N a m u n , t a n p a ke j e l a s a n , mendadak di tahun 2015

RUU PRT ini dihapuskan dari Prolegnas. Apabila sudah demikian, pihaknya pun khawatir, RUU ini tidak akan pernah dibahas lagi. Oleh karena itu, kaum perempuan di Indonesia ramairamai mengangkat tema ini dalam peringatan hari perempuan internasional. Anggreni dan sejumlah organisasi lainnya pun, menggelar aksi dan orasi di Renon. “Pertama RUU PRT ini dihilangkan dari Prolegnas itu bahaya. Kalau dihilangkan berarti kemungkinan tidak akan dibahas. Dengan demikian, perjuangan kami selama 10 tahun akan jadi sia-sia,” tutupnya. W-019

“Bagaimana kita bisa mencapai masyarakat adil dan makmur apabila dalam kehidupan sehari-hari saja kaum perempuan justru makin terpinggirkan,” ujarnya. Megawati juga menginstruksikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf pendidikan kaum perempuan di Indonesia. Menurut Mega, Puan harus berani membuat gebrakan agar kaum perempuan Indonesia bisa lebih menyuarakan dan berkontribusi dalam perubahan Indonesia. “Pendidikan adalah jalan pembebasan kaum perempuan dari keterb-

elakangan,” kata Megawati. “Di sini kan ada Mbak Puan, ya, biar dia catat itu.” Mega mengisahkan, sewaktu dia berkunjung ke beberapa daerah terpencil dan menanyakan ke beberapa keluarga sederhana, mayoritas keluarga itu hanya fokus menyekolahkan anak laki-lakinya sampai ke jenjang yang lebih tinggi dibanding perempuan. Mereka mengesampingkan pendidikan anak perempuan. Para orang tua itu, tutur Mega, menganggap hanya anak laki-laki yang kelak akan bekerja dan menghidupi keluarganya pada masa tua. Sedangkan anak perempuan hanya dianggap sebagai pelengkap kehidupan.

“Paradigma dan cara berpikir ini yang harus diubah,” ujar Mega. “Padahal di sekolahsekolah waktu itu saya lihat anak perempuanlah yang lebih banyak berprestasi dibanding anak laki-laki.” Mendengar instruksi dari Megawati, yang notabene ibu kandungnya, Puan yang hadir dalam acara itu hanya tersenyum dan mengangguk. Selain Puan, beberapa menteri perempuan Kabinet Kerja turut hadir mendampingi Mega. Mereka adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. KP

atas bukit. Di tubuh korban, ditemukan luka pada kedua telinga. Hanya saja pihak kepolisian belum berani memastikan penyebab kematian. Sementara, seorang keponakan korban bernama Yono saat ditemui di lokasi mengatakan, mendengar kabar ada penemuan mayat di atas bukit, sebelumnya tak yakin itu merupakan pamannya sendiri. Namun setelah di cek, ternyata pamannya yang memang memiliki lahan di atas bukit itu. “Memang paman saya tidak ada di rumah, namun tidak menyangka itu paman saya.

Cuma paman memang sakitsakitan tak kunjung sembuh, mungkin kalut pikirannya,” ujarnya. Terkait ditemukannya korban tewas di wilayah Sanghyang Ambu, Jro Wayan Artana, Paruman Kerta desa, Desa adat Bugbug, mengatakan, dalam tiga bulan terakhir sudah tiga kali terjadi penemuan mayat di wilayah itu. Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan warga untuk melaksanakan upacara. Pun disebutkan, karena kejadiannya berturut-turut, sesuai kepercayaan Hindu,

memang mestinya harus ada upacara. “Upacaranya Pecaruan di wewidangan wilayah Bugbug. Ini masih kami komunikasikan dengan warga, karena sebelumnya juga ada warga yang mati gantung diri, serta tertimbun longsor di bawah,” ujarnya. Dilanjutkan, lokasi tempat ditemukannya jasad itu berada kurang lebih 50 meter dari Pura Pejinengan. “Kurang lebih 50 meter di atasnya sudah Pura Pejinengan, makanya kita akan komunikasikan untuk menggelar upacara,” tutupnya saat ditemui di lokasi. W-016

dalam kasus korupsi langsung melakukan penggantian, karena perlu evaluasi,” ujar politikus Partai Demokrat tersebut. M e m a n g d e n g a n a d a nya kasus seperti itu, kata dia, pasti ada yang dirugikan baik partai politik maupun daerah yang diwakili (Bali). “Hal tersebut sudah diperhitungkan. Kami secara maksimal

melakukan evaluasi. Mudahmudahan secepatnya bisa dilakukan pergantian,” ucapnya. Di tanya batas waktu dari keputusan itu, Agus belum berani menyebutkan kapan akan terjadi pergantian anggota Dewan dari daerah pemilihan Bali dari Partai Demokrat. “Kami berusaha secepatnya, namun belum ditentukan waktunya.

Kita tunggu saja keputusan yang terbaik,” katanya. Di tempat terpisah Tutik Kusuma Wardani mengaku pihaknya kapan saja siap untuk dilakukan pelantikan menjadi anggota DPR. “Bagi saya kapan saja sudah siap. Kita menunggu keputusan dari pusat,” kata mantan Ketua Komisi II DPRD Bali periode 2009-2014. AN

fikasi kebutuhan keluarga miskin, serta mengawasi dan memonitor program secara efektif. Selain itu, Sudikerta juga minta agar para pendamping ikut mengawasi pemanfaatan dana untuk Gerbangsadu yang telah digelontorkan oleh Provin-

si sebesar Rp 1,02 miliar. Dari jumalah kucuran dana tersebut, 20 persen diperuntukan sebagai operasional kegiatan G e rb a n g s a d u , s e d a n gka n 80 persennya dipergunakan untuk peningkatan ekonomi kerakyatan melalui Pemban-

gunan Desa. “Oleh karena dana ini untuk mensejahterakan rakyat, maka diperlukan peran aktif pendamping dalam memantau penggunaan dana tersebut , agar sesuai dengan juklak juklisnya,” ujar Sudikerta. W-019*

salah satu akses menuju Pura Kinusut, Jumenang. Jika saat ada upacara di Pura Sad Kahyangan Lempuyang maupun Pura Kinusut, ribuan pamedek akan memanfaatkan akses jalan ini. “Sekarang sudah rusak parah, banyak lubangnya, dan sangat membahayakan pen-

gendara. Apalagi kalau saat piodalan, jalan ini sebagai salah satu jalan alternatif bagi para pamedek,” ujarnya. Dengan banyaknya pamedek yang melewati jalan ini, pihaknya pun sangat mengharapkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika bisa turun tangan mem-

berikan alokasi dana perbaikan jalan. Selain itu, pihaknya juga mengharapkan, Gubernur Bali bisa turun langsung melihat kondisi jalan itu. “Kami berharap bantuan dari Gubernur, sehingga para pamedek tidak kesulitan jika hendak melakukan persembahyangan,” tutupnya. W-016

Hapus Perbudakan dan Kriminalisasi Perempuan

Ni Luh Putu Anggreni menyampaikan, selama ini banyak ketidakadilan yang dialami oleh PRT. Utamanya PRT perempuan baik yang bekerja di Indonesia maupun di luar negeri. Menurut Anggreni, kekerasan, perbudakan, hingga penipuan yang dialami oleh PRT disebabkan oleh banyak faktor. Pertama, banyak PRT yang tidak terdidik, sehingga tidak mengetahui hak dan kewajibannya dengan jelas. Di lain sisi, sekolah ataupun pelatihan-pelatihan formal untuk PRT nyaris nihil. “Banyak PRT yang tidak berbekal pendidikan, sehingga

Megawati Dorong Perempuan Berpolitik

DARI HALAMAN 1 minat perempuan Indonesia untuk berpolitik masih sangat rendah. “Banyak ibu-ibu bilang, politik itu tabu. Karena katanya hanya untuk kaum laki-laki. Jangan lupa, kalau ibu bicara harga cabai, harga kebutuhan sehari-hari, sebetulnya itu ranah politik,” kata Megawati. Presiden kelima Republik Indonesia itu melanjutkan, Indonesia harusnya memiliki banyak pemimpin penerus dari kalangan perempuan. Dalam posisi ini, kata Megawati, perempuan harus berani membuat pilihan dan berani mengubah nasibnya.

Penemuan Mayat Gegerkan Warga Bugbug DARI HALAMAN 1 rena tidak mau, Merta Selat pun melihat dari dekat ke kubangan, betapa terkejutnya Merta Selat setelah melihat ke kubangan ternyata ada sesosok Jasad mengapung dalam keadaan telungkup. Penemuan itu pun lantas dilaporkannya ke keluarga, selanjutnya ke Polsek Kota Karangasem. Evakuasi yang dipimpin Panit I, Ipda Ketut Anyar Wijana, dan Panit II, Ipda Aris Setiyanto hampir membutuhkan waktu selama dua jam lamanya. Karena letaknya di

DPR Evaluasi Penggantian Wacik

DARI HALAMAN 1 tetap, maka kita hanya bisa melakukan evaluasi dari berbagai sudut pandang,” katanya. Ia mengatakan kebijakan dalam memutuskan sesuatu dalam ranah hukum memang memerlukan proses yang cukup panjang. “Tidak bisa serta merta jika seseorang diduga terlibat

11

Tanah Awak, Tempat Meminta Paling Layak DARI HALAMAN 1 dalam hitungan detik. Dan kita adalah warga bumi yang kian didekatkan oleh kultur baru bernama teknologi komunikasi. Hari ini, di pulau kecil bernama Bali, siapa pun dia menyajikan tidak hanya sebuah diaspora ras manusia yang tengah bergumul di Bali. Tanah Bali memang tidak memilih siapa yang datang. Ia memilih siapa yang bisa mengolah hidup di Bali. Yang lain, entah dia orang Bali asli, jika dia mandeg, kering kreatifitas, pasti akan “terusir”, baik secara kultural maupun secara ekonomi. Ketika “kran” turis dibuka lebar-lebar untuk tanah Bali yang ringgkih ini, dari tahun ke tahun kita cuma dihidangkan gambaran basi, tentang traktor-traktor kapitalisme yang terus menari-nari. Infrastruktur pariwisata dibangun— modal luar mengalir deras ke Bali, industri pariwisata menelan ribuan hektar tanah Bali. Benar, dalam kenikmatan serba dunia selalu ada jebakan tanpa kita sadari. Jika boleh meminjam cibiran sinis filsuf Friedrich W il hel m Niet z che, keb udayaan batin kita pun jadi kian dekaden, mengalami kemerosotan menuju pendakalan di antara gemuruh perayaan selera-selera rendah. Tengok apa yang kini tengah menggerus destinasi pariwisata Bali, mulai dari Ubud, Payangan, Kuta, Jimbaran, Nusa Dua, Tanah Lot, Amed, Batukaru, Padang Bai, Kerobokan, dan lain sebagainya— kini wilayah-wilayah ini sepenuhnya dikuasai pemodal luar. Di situ, kebudayaan agraris pelan-pelan diredupkan budaya industri. Kaum pribumi lalu dikondisikan menikmati

kemakmuran itu dengan cara lain, dalam sakao badaniah, nuukin indria, mabuk kenikmatan tubuh. Atau menjadi miskin menunggu kartu sehat JKBM dan program bedah rumah. Menghadapi “kekalahan” ini di mana lalu benteng terakhir orang Bali? Nun, jauh hari, sesaat setelah kolonialisme menguasai tanah Bali, Ida Pedanda Made Sidemen, pengarang besar Bali abad -20 telah membaca tandatanda zaman. Pengarang ini tak hanya memahami tanah sebagai ragawi mati. Pendeta penentu hari matinya sendiri membalik kosmos pikir, dari mengolah arus tanah di luar, melompat ke pemberdayaan diri, mengolah tanah di dalam. Jawaban paling terjal diberikan Ida Pedanda Made Sidemen, yakni: perjuangan manusia “menanami tanah diri”, mengolah tanah hidup dengan pengetahuan dan keterampilan. Dalam Geguritan Salampah Laku, dengan teramat sadar, pengarang besar Bali abad ke-20 ini menuliskan pilihan itu, “idep Beliné mangkin, makinkin mayasa lacur, tong ngelah karang sawah, karang awaké tandurin......maksud kanda kini, bersiap hidup sederhana, tak punya tanah sawah, pekarangan badan inilah yang ditanami,...” Boleh jadi tidaklah secara kebetulan Ida Pedanda Made Sidemen menangkap tandatanda zaman itu, membalik kosmos pikir, menjadikan manusia; diri ini sebagai episentrum semesta hidup. Kebertahanan, kemandirian, kemerdekaan tidaklah sesuatu yang didatangkan dari luar. Melebihi dari semua upaya, kita sendiri-lah sejatinya penentu semesta hidup. Teks-teks darsana Bali menuliskan ideologi ini begitu cerlang; apan manusa juga

sakewenang, sebab manusialah penentu hidupnya sendiri. Dengan begitu pertahanan terakhir itu ada dalam semangat hidup, tertanam di tanah diri bernama: awak. Di titik ini tempat meminta paling agung dari manusia berdikari adalah pada dirinya sendiri, bukan pada orang lain. Sampai di sini, anjur Ida Pedanda Made Sidemen, “ bila tak punya tanah sawah, pekarangan badan inilah yang ditanami..”, diolah, ditanami keterampilan hidup, guna dusun. Dengan jawaban ini, Ida Pedanda Made Sidemen tak sedang menyorong orang Bali menjadi individualis, namun menyadarkan bahwa setiap individu adalah pusat bagi diri sendiri, sekaligus penentu diri sendiri. Karenanya, pemberdayaan diri menjadi penting, sebab pada semua kecakapan yang kita tanam di dalam diri kelak menjadi tempat meminta paling layak. Mereka yang dimanja dari kenikmatan luar tanpa pernah memberdayakan tubuh dan pikiran, ia sesungguhnya tengah menikmati peluh orang lain. Ia membiarkan tanah dirinya jadi tandus, tanpa upaya-upaya kreatif dan tanpa upaya mengkondisikan diri jadi pemberi. Karena di situ, memberi adalah kodrat tanah, kodrat semesta ibu bumi. N u n d i t i t i k t e r a k h i r, manakala tanah di luar tidak ada lagi, Ida Pedanda Made Sidemen seakan berpesan: pergilah dengan semesta tanah diri, panggul dia ke mana kita pergi, tanami dia dengan semesta kecerdasan, siram dia dengan air spirit kesederhanaan (mayasa lacur), niscaya hidup terselamatkan. Karena hanya di tempat itu orang layak memohon apa saja pada Tuhan sendiri, di dalam diri sendiri. *Penulis budayawan.

dari bahaya dan penyalahgunaan narkoba,”tegasnya. Dikatakan, sindikasi peredaran narkoba saat ini begitu banyak modus operandinya. Selain menyasar kepada anak-anak sekolah, dan mahasiswa, para pegawai baik swasta maupun pemerintah juga tak luput dari target para pengedar narkoba. Peredaran narkoba saat ini bermacam-macam bentuknya. Misalnya di sekolah bisa dalam bentuk permen, coklat, dan juga dalam bentuk zat-zat tertenu yang mana perlu pengawasan intens dari para guru di sekolah. Menurut Budiarta bahaya narkoba seperti fenomena gunung es. Di mana, dibawah permukaan kelihatan tenang, namun dipermukaan sangat membahayakan. “Kami harapkan semua masyarakat bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dari penyalah gunaan narkoba,”harap Budiarta Dijelaskan lebih lanjut, apabila terdapat keluarga yang terindikasi menggu-

nakan narkoba, agar segera melaporkan kepada Institusi Penerima Wajib Lapor Pecandu Narkoba yaitu beberapa puskesmas dan BNN di provinsi dan kabupaten/ kota di Bali sehingga mendapatkan penanganan rehabilitasi secara cepat. “Kami harapkan kepada masyarakat untuk membentengi diri dan keluarga sehingga tidak terjebak dan tidak terseret dalam kasus narkoba,”tegasnya. Dirinya juga meminta partisipasi segenap masyarakat untuk terlibat aktif dalam permasalahan narkoba. “Membentengi permasalahan narkoba tidak bisa dilakukan oleh pihak BNN atau kepolisian semata. Partisipasi segenap elemen masyarakat juga diperlukan. Untuk itu, mari kita hidup sehat tanpa narkoba, jauhkan diri dari bahaya narkoba dan ciptakan keluarga yang memiliki karakter dan budi pekerti yang baik dan perhatikan tingkah laku dan perubahan sikap dari anak-anak,”serunya. R-005/M-007

SBY Ajak Warga Bali Perangi Narkoba DARI HALAMAN 1

generasi muda Indonesia,” tegas SBY disambut tepuk tangan sejumlah pengunjung Renon. Menurut SBY, perang terhadap narkoba sama halnya perang terhadap korupsi dan terorisme. Narkoba, korupsi dan terorisme adalah kejahatan yang harus menjadi perhatian serius, tak hanya oleh pemerintah, melainkan juga segenap elemen masyarakat Indonesia. “Tiga-tiganya harus kita cegah demi kebaikan bangsa Indonesia khususnya Bali yang merupakan tanah yang diberkati dan kita cintai ini,”tandas Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali IGK Budiarta menyoroti hal serupa. Budiarta mengatakan, bahaya narkoba saat ini sangat memprihatinkan. “Saya meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersamasama menjaga diri dan lingkungan serta keluarga kita

BPMPD Tingkatkan Gaji Pendamping Gerbangsadu

DARI HALAMAN 1 beberapa tugas pokok. Di antaranya mengkoordinasikan kegiatan yang ada di masing-masing lokasi Gerbangsadu, medampingi desa untuk meningkatkan kapasitasnya dalam rangka mengidenti-

Perbaiki Jalan Alternatif ke Pura Lempuyang DARI HALAMAN 1 memberikan bantuan pengaspalan jalan. Kepala Dusun Jumenang, I Ketut Sudandria, Minggu (8/3) kemarin menyampaikan, selain menuju Pura Luhur Lempuyang, jalan Jumenang juga sebagai

026/VI/FB/MHM

Layouter: dejerie


12

PODIUM BALI

BEBASa Sa BICARA ja!

Bicara Ap

SENIN, 9 MARET 2015 l Tahun XV

FB/DEJE

FB/REDY

TUNA NETRA 7 JUTA-Kedatangan -Kedatangan SBY ke Renon mendatangkan rejeki terhadap tujuh tuna netra binaan Dinas Sosial Provinsi Bali. Tak sampai 10 detik memijat SBY dan Ani Yudhoyono, ke tujuh tunanetra itu diberi bonus sejuta perorang. Salah seorang tuna netra sempat berteriak mengucapkan terimakasih kepada SBY sambil bertepuk tangan, horeeee.

CEK KESEHATAN-Ibu mantan Presiden Ani Yudhoyono terlihat ceria saat mengecek kesehatannya didepan mahasiswa kedokteran Unud. Ratusan warga yang berolahraga di Renon, ikut menemani rombongan SBY sambil sekali kali meminta berjabat tangan.

Beda Pendapat, Yes Y Kekerasan, No !!

P

FAJA R BALI

CABUT PERPRES-Lanang PERPRES Sudira mengatakan, warga Bali mengucapkan terima kasih atas dicabutnya PerPer aturan Presiden (Perpres) nomor 45 tahun 2011 dan menerbitkan Perpres nono mor 51 tahun 2014 tentang konservasi. Dengan didi cabutnya Perpres tersebut, Jalan Tol Bali Mandara dan pelabuhan Benoa serta fasilitas di Tanjung BeBe noa dapat diselamatkan. Apabila Perpres tidak didi cabut, otomatis kawasan teluk Benoa tetap menjadi kawasan konservasi dan tidak boleh ada aktifitas disana.

odium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Minggu (08/3) kemarin, kali ini sangat special. Dengan hadirnya mantan Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan para pejabat Provinsi Bali. SBY dan Ani mengenakan baju kaos warna biru, berkeliling di Renon melihat aktivitas masyarakat, sebelum melaksanakan olahraga bersama-sama. PKB TANCAP GAS GAS-Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVII memang baru akan digelar pada 11 Juni 2015 mendatang. Tapi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebagai pihak yang paling berperan dalam pesta kesenian terbesar di Indonesia ini sudah mulai tancap gas dalam melakukan persiapan. Bahkan beberapa agenda yang akan ditampilkan dalam PKB sudah mulai dipersiapkan sedini mungkin, demikian dijelaskan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, kemarin.

FB/DEJE

BALI MACET-Tingkat kemacetan di Bali yang makin hari makin parah, n a m p a k ny a m e n j a d i perbincangan hangat di PB3AS kali ini. Pusmara, salah satu warga Bali asal Sangeh, dengan gamblang mengatakan, bila tingkat kemacetan di Bali yang makin hari makin parah, juga menjadi penyebab menurunnya kunjungan wisatawan ke Bali. "Tamu sudah malas datang ke Bali karena macet,"kata pria pelaku pariwisata ini.

FB/REDY

PENGENTASAN KEMISKINANPada bulan Desember 2015 Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asian (MEA). Dimana di negara-negara Asian aka terjadi satu pasar tunggal dan satu produk. Dalam menghadapi pasar tunggal tersebut, pemerintah provinsi Bali melalui program Bali Mandara sejak tahun 2008 telah melakukan langkahlangkah MEA dengan cara-cara pengentasan kemiskinan dan program-program unggulan Bali Mandara termasuk kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Bali.

FB/DEJE

FB/REDY

FB/DEJE

ANAK OGAH BERTANI-Jaman dan kemajuan teknologi nampaknya dapat memunculkan hal-hal buruk bagi perkembangan anak-anak. Banyak anakanak yang sudah tidak mau bertani malah asik bermain HP. Hal inilah yang diungkap oleh pria yang akrab disapa Abas. Dia mengatakan prihatin dengan anak-anak sekarang yang lebih senang bermain HP dari pada harus ke sawah. "Padahal dari jaman dulu kita ini hidup sebagai petani. Jadi bagaimana kita bisa mempertahankan tradisi bertani kalau disuruh ke sawah saja tidak mau," jelasnya. FB/DEJE

HAHAHAHAHA-Terlalu banyak tertawa, bisa jadi gila. Tapi hal itu nampaknya tidak berlaku bagi pria bernama Made Suambara. Dengan santainya pria ini naik ke panggung dan langsung mengajak para pengunjung untuk bersama-sama tertawa. "Tertawa obat yang paling mujarab untuk menghilangkan penyakit. Bagi warga Bali yang ingin sehat, mari ikut bersama saya, kita tertawa disini di lapangan Renon. Ayoo tertawaa Hahahahahahahahha,� teriak Suambara. Mau tak mau, ratusan warga ikut juga tertawa, Hahahahahahhahaha.

FB/REDY

SOPAN DONG BRO-Tampil garang dan teriak teriak dalam penyampaian aspirasi di PB3AS sudah sering terlihat. Namun kalau berteriak dengan nada kasar dan ucapan yang kotor, so pasti menyinggung perasaan orang lain. Dialah Laucil Mahfud. Mahasiswa ini jengkel karena seorang pembicara di podium berkata kasar dan terkesan tidak mendidik. Dia mengatakan, siapapun berhak menyampaikan aspirasinya, tapi sampaikanlah dengan bahasa yang sopan. "Kita semua orang yang berpendidikan, jadi sampaikanlah dengan bahasa yang baik dan sopan," kata Laucil dengan nada lembut.

FB/REDY

402/VII/BGS

Layouter: Dejerie


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.