FAJAR BALI EDISI 9 APRIL 2015

Page 1

FAJAR BALI

HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000

KAMIS, 9 APRIL 2015 l Tahun XV

Harga Eceran: Rp 3.000,-

Oknum Dewan Dihukum Dua Tahun

Selamat Pagi

Pak Gubernur

Korupsi Dana Bansos Pemkab Gianyar

Peternak Sapi Mohon Air Bersih

Akibat melakukan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Pemkab Gianyar, terdakwa Ngakan Putu Tirta Pramono SH yang merupakan oknum Anggota DPRD Gianyar, dihukum dua tahun penjara ditambah denda pidana Rp50 juta subsider dua bulan kurungan.

DENPASAR-Fajar Bali Putusan ini terungkap dalam persidangan di Pengadilan Tipikor PN Denpasar, Rabu (8/4) yang dipimpin ketua majelis hakim Ahmad Peten

Silli. Pada kesempatan tersebut, majelis hakim menyatakan sependapat dengan jaksa pentuntut umum (JPU) Herdian Rahadi, bahwa sesuai fakta persidangan, perbuatan terdakwa

Ngakan Pramono terbukti secara sah dan meyakinkan memenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksud dakwaan subsider, yakni pasal 3 jo pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Tipikor sebagaimana diubah dan ditambah menjadi UU No. 20 Tahun 200. Sebelum menjatuhkan putusan, Majelis Hakim terlebih dahulu membacakan hal-hal yang yang member-

KE HAL. 11

014/VI/KTR

Arjaya: Ada yang Ganjil di Kongres

FB/AGUS

Kadek Astini

Meredanya musim penghujan membuat para petani di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan cemas. Bahkan ada beberapa petani yang mengaku kesulitan mencari pakan terhadap sapi peliharaan mereka. Seperti diungkapkan Kadek Astini petani setempat Rabu (8/4) kemarin. Ketika memasuki musim kemarau dirinya merasakan sulit mencari air ber-

Arena Tanpa Baliho Jokowi

KE HAL. 11

Pesan Inspiratif Pandanglah hari ini, kemarin sudah jadi mimpi. Dan esok hanyalah sebuah visi. Tetapi, hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi kebahagiaan, dan setiap hari esok adalah visi harapan Alexander Pope

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Jumlah Yang Diterima Hari ini Saldo Per 8 April 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo

Rp Rp Rp Rp Rp

1,260,000 220,166,500 221,426,500 151,478,506 69,947,994

Pasien Penyakit Berbahaya Diungsikan AMLAPURA-Fajar Bali Untuk mencegah penularan penyakit berbahaya, seperti TBC, HIV/AIDS dan rabies, pihak RSUD Karangasem terpaksa mengungsikan para pasien yang mengalami penyakit menular berbahaya keluar ruangan. Hal itu lantaran hingga kini RSUD milik Pemkab Karangasem ini belum memiliki ruang isolasi yang khusus menangani pasien berpenyakit menular. Menurut Kabid Pengembangan Rumah Sakit, I Nengah Widia Sari, pihak RSUD Karangasem hingga saat ini memang belum memiliki ruang isolasi khusus untuk penanganan pasien berpenyakit menular yang bisa saja berbahaya bagi pasein lainnya. Sehingga pihak RSUD pun terpaksa harus mengeluarkan pasien lain jika ada pasien yang didiagnose memiliki penyakit menular. Hal itu dilakukan, agar penyakit pasien tidak menular ke pasien lainnya. “Memang ini menjadi kendala bagi kami, karena keterbatasan ruang untuk isolasi,” ungkapnya. KE HAL. 11

026/VI/W-020

ONLINE: www.fajarbali.com

FB/REDY

DUDUK SATU MEJA-Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Anggota DPD RI Cokorda Ratmadi saat Gala Dinner dalam acara Kongres IV PDIP di Sanur, Rabu (8/4) kemarin.

Hasto Digadang Jadi Sekjen DENPASAR-Fajar Bali Kabar siapa yang akan didapuk sebagai Sekjen PDIP mulai beredar. Hasto Kristiyanto yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan digadang-gadang akan mengisi Sekjen PDIP untuk lima tahun kedepan. Hasto masuk dalam bursa Sekjen yang akan mendampingi Megawati Soekarnoputri Dikonfirmasi ketika berada di arena Kongres IV PDIP, Plt. Sekjen PDI Perjuangan Hasto menyampaikan kesiapannya bila dipercayakan sebagai Sekjen PDIP nantinya. Meskipun demikian dirinya mengembalikan kepada hak prerogatif dari Megawati Soekarnoputri

KE HAL. 11

Hasto Kristiyanto

dengan munculnya berbagai keluhan dari penerima raskin, disinyalir sebagai salah satu bukti ketidakefektifannya. Menurut Prof. Windia, munculnya keluhan di masyarakat, lantaran mereka sudah mampu membeli ataupun mengkonsumsi beras dengan kualitas lebih bagus. “Raskin tidak efektif, protes kualitas jelek dari masyarakat menunjukkan bahwa mereka tidak miskin,” ujarnya beberapa waktu lalu. Menyikapi hal tersebut, Kepala BPMPD Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana menegaskan bahwa selama ini usulan raskin justru muncul dari masyarakat. Prosedurnya, kepala desa yang mendata RTS selanjutnya diajukan ke pemerintah agar segera KE HAL. 11

KE HAL. 11

Pentolan PDIP Bali ‘Loncat’ ke Perindo

FB/IST

DENPASAR-Fajar Bali Sejumlah pentolan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali ‘loncat’ pagar ke Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bali. Hijrahnya sejumlah pentolan kader berlambang banteng dengan moncong putih tersebut dikarenakan partai dinilai sudah mengarah pada elitisme dan kekuasaan, ketimbang berjuang menyuarakan aspirasi rakyat. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Bali yang dikomandani Sukla

Arnata yang dipercayai sebagai pemegang mandat untuk Perindo Bali membenarkan sejumlah pentolan kader PDIP Bali bergabung dengan pihaknya. Selain itu, dipercayai juga untuk menduduki jabatan pengurus baik tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perindo Bali. Nama-nama yang dimaksud yakni Nyoman Matal, Ketut Nurja, I Gusti Ngurah Purbaya sebagai Ketua DPD Perindo Gianyar dan Nengah Sumardika sebagai KE HAL. 11

Ical: Rapimnas Agung Cuma Lucu-lucuan

Masih Salah Sasaran, BPMPD Siapkan Kartu Raskin DENPASAR-Fajar Bali Bantuan Beras Miskin (Raskin) untuk ratusan ribu Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Provinsi Bali sering kali bermalasah. Distribusi tidak tepat sasaran, harga tidak sesuai ketentuan, hingga kondisi yang berkutu seolah lumrah. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali pun terus mengupayakan solusi. Salah satunya dengan mempersiapkan kartu raskin dan koordinasi dengan kepala desa di seluruh kabupaten/ kota di Bali. Akademisi Universitas Udayana, Prof. Wayan Windia sempat menyampaikan bahwa distribusi raskin tidak efektif. Artinya tidak dapat ‘menyembuhkan’ kemiskinan yang dijalani oleh RTS di Bali. Apalagi

DENPASAR-Fajar Bali Arena Kongres IV PDI Perjuangan di Inna Grand Bali Beach, Sanur Denpasar dipenuhi ratusan atribut partai berlambang Banteng Moncong Putih tersebut. Sejumlah bendera, spanduk bahkan baliho berukuran besar

Aburizal Bakrie

FB/IST

JAKARTA-Fajar Bali Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Bali, Aburizal Bakrie alias Ical, menganggap rapat pimpinan nasional yang diselenggarakan pengurus hasil Munas Jakarta pimpinan Agung Laksono hanya permainan. “Itu hanya lucu-lucuan,” kata Aburizal seusai menghadiri pelantikan pengurus Partai Gerindra di kantor DPP Gerindra, Jakarta, Rabu, (8/4). Mulai hari ini dan besok, Dewan Pengurus Partai Golkar kubu Agung Laksono menggelar rapimnas di DPP Golkar Slipi, Jakarta Barat. Agung membahas konsolidasi dengan pengurus daerah terkait dengan persiapan musyawarah daerah, pemilihan kepala daerah, dan upaya menghadapi masalah hukum di pengadilan negeri dan kepolisian. Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengatakan seharusnya Agung tak berhak menggelar KE HAL. 11

Gubernur Minta Pusat Bantu Tangani SMA/SMK Se-Bali Pasca Peralihan Wewenang ke Pemprov Bali

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan adanya bantuan dari pusat baik dana maupun administrasi terkait keluarnya UU No.23 Tahun 2014 yang mengatur tentang beralihnya kewenangan atas SMA/SMK yang sebelumnya dibawah wewenang pemerintah Kabupaten/Kota menjadi wewenang pemerintah provinsi. DENPASAR-Fajar Bali Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang diwakili Sekda Provinsi Bali Cok Ngurah Pemayun saat menerima kunjungan kerja dari Komisi X DPR RI dalam rangka peninjauan langsung bidang pendidikan (persiapan Ujian Nasional Tahun 2015) di Ruang Praja Sabha Kantor Gu-

bernur Bali Rabu (8/4) Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA. Kusuma Wardhani, terkait UU yang dimaksud, SKPD yang sedang dipimpinnya sedang melaksanakan proses inventarisasi aset-aset, sarana prasarana dan pendanaan SMA/ SMK yang akan diserah terimakan ke Pemprov sesuai terbitnya Surat

Edaran Kemendagri tanggal 16 januari 2015 yang mengamanatkan waktu pendataan dibatasi sampai 2 Oktober 2016 dan per-tanggal 1 Januari 2017 kewenangan atas SMA/SMK sudah sepenuhnya dibawah pemprov Bali. Demi memperlancar penyelenggaraan UU No.23 Tahun 2014, Kadisdikpora juga mengharapkan adanya surat edaran kepada Kabupaten/Kota yang mengintruksikan untuk tidak melakukan mutasi baik aset maupun tenaga pendidik selama batas waktu pendataan yang diberikan, karena jika terjadi mutasi bisa mengganggu keakuratan data yang sudah diinventarisasi dan akan mempengaruhi penganggaran dana yang akan dialokasikan untuk mengelola SMA/SMK yang

Gubernur Pastika

menjadi wewenang Pemprov. Kunker Pra Ujian Nasional ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 8 s.d 10 April 2014, diiLayouter: Dejerie

FB/DOK

kuti oleh anggota Komisi X DPR RI diketuai oleh Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisyam serta

KE HAL. 11

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2 Penusuk di Akasia Ditangkap DENPASAR-Fajar Bali Satuan buser Polsek Denpasar Timur membekuk pelaku penusukan terhadap Kletus Jemadi (21) dikonter HP di Jalan Akasia nomor 13, Denpasar, pada 26 Maret lalu. Pelaku penusukan bernama Kadek Suatmika alias Clepuk ditangkap di rumah kosannya di Jalan Akasia XVI Gang Meskipun No. 18 Denpasar, pada Selasa (6/4) malam hari. Kapolsek Dentim Kompol Gede Redastra mengatakan tersangka Clepuk mengaku bahwa penusukan tersebut bermotif saling pandang. Tersangka Kadek Suatmika yang sudah dipengaharui alcohol marah dan merasa dirinya dipandangi oleh korban, Kletus Jemadi asal Manggarai,NusaTenggaraTimuryangberdirididepankonterHP di Jalan Akasia 13 Denpasar. Sementara diseberang jalan, tersangka Clepuk meneguk minuman keras bersama temannya, di warung tipat cantok. Tidak terima dilihatin, tersangka Clepuk asal Banjar Dinas Batudawa Kelod, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, mengambil pisau di motordan menusuk korban sebanyak enam kali dibagian pinggang tangan dan punggung kiri. Beruntung korban tidak tewas dan tersangka Clepuk melarikan diri dan berhasil diciduk jajaran buser Polsek Dentim. R-005

DOMPET Dana Punia

DAFTAR NAMA PENYUMBANG NO.

5119 5120 5121 5122 5123 5124 5125 5126 5127 5128 5129 5130 5131 5132 5133 5134 5135 5136 5137 5138 5139 5140 5141 5142 5143 5144 5145 5146 5147 5148 5149 5150 5151 5152 5153 5154 5155 5156 5157 5158 5159 5160 5161 5162 5163 5164 5165 5166 5167 5168 5169 5170 5171 5172 5173 5174 5175 5176 5177 5178 5179 5180 5181 5182 5183 5184 5185 5186 5187

NAMA

JUMLAH

Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Bali I Dewa Nyoman Patra,SH,MH Dra. Luh Putu Margarani,M.Si Drs. Ketut Rai Sukerta,M.Si I Gst Agung Kt Kartika Jaya S,SH.MH I Gede Indra Dewa Putra,SE.MM Ida Bagus Yudi Dananjaya,SH.MH Dra. Ni Nyoman Widarti,M.SI

Rp

Rp 100,000 Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 25,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000 Rp 10,000

Rp Rp Rp Rp Rp

1,260,000 220,166,500 221,426,500 151,478,506 69,947,994

Dra.A.A.A. Pt. Prami Santika Sadhaka, MH

Dra. Cok Putri Suardani, MM I Ketut Madia,SH.M.Si Ir. Sang Ayu Kt Sri Wahyuni M.Agb Ni Luh Made Mawar,S.Sos I gusti Agung Mas Wardani , SE Ni Wayan Padmini, SE Ni Ketut Karyani, SE Ni Putu Sri Agustini Ida Ayu Anom Dharmesti, SE Gusti Agung Ayu Cipta Dewi, SE Untung Joko Suwarno, SE Drs. I Wayan Widana,M.Si Ir.Ni Wayan Arsini Ir.A.A.A. Sutresni Djelantik I Gusti Ayu Ari Puspani,SE.Ak Ni Made Nilawati, SH Ni Made Emi Suryani, SE I Nyoman Kartika, SH Nyoman Gede Wirya Atmaja Drs.Jemi Hermanus Piri Putu Suwandewi , SE I wayan Suketa, SE Dyah Sulistyo Rini, SE Albert Parlindungan Siahaan, SH I Putu Suaba, SE Ni Wayan Sri Astiti, SE Ida Ayu Gd. Suryathi, SS I made Jana I Made Suarna Ida Bagus Adnyana Putra I Ketut Wardu Ni Wayan Suliani Ida Hermintowati Ni Putu Suantari, SE I Gusti Ayu Pradnyawati I Wayan Suraja I Ketut Edy Arcaya Ibrahim Ni wayan Suwitri Ketut Widiari I Putu Tista Negara Sudarmin I Ketut Sedana I Wayan Merta I Wayan Damai I Made Surya Dharma Drs. Dewa Putu Sudarma Ir. Tutut Tutati Drs. Ketut Wijana I Gusti Lanang Ngurah Arimbawa Ilham I Putu Widnyana Ida Bagus Made Suardita, SH Ni Nyoman Alit ,S.Sos Sri Puji astutiningsih Ni Nengah Suratmini,BSC I Putu Astina, SH Achmad Yani Ni Gusti Alit Widiari Ni Nyoman Teniari I Made Sudibya Total

Jumlah Yang Diterima Hari ini Saldo Per 8 April 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo

1,260,000

RALAT PENGUMUMAN LELANG

Sehubungan dengan Pengumuman Lelang Terbit Tanggal 8 April 2015 di Harian Fajar Bali dengan ini diberitahukan adanya ralat sebagai berikut: 1. Untuk Kolom No. Seharusnya berisi angka 1, 2, 3 s.d 9 2. Kolom No 4 tertulis No. Me seharusnya No. Mesin A100-ID-130177, No BPKB A.0387881.O a.n KTR. INSPEKSI DITJEN BEA & CUKAI, No. STNK 0101345/BL/2005, No Pol DK 2259 U 3. Kolom No. 6 No. Mesin A100-ID-13940 seharusnya No Mesin A100ID-139410 4. Kolom No. 7 No. Pol DK 9520 seharusnya DK 9520 BC Denpasar, 9 April 2015 Ketua Panitia ttd Endang Wahjuning T.S. NIP 19611027198302017

184/IV/KTR

Keamanan Pariwisata Bali Harga Mati pariwisata. “Polda Bali sangat mendukung industry pariwisata memdi Bali dan harus ikut mem berikan kontribusi keamanan terhadap pariwisata, agar turis tidak takut datang ke Bali,” tegas SuraIrjen Ronny pria kelahiran Sura baya 17 September 1961 dan besar di Manado Sulawesi Utara ini. Ditegaskannya, keamanan pariwisata di mengBali, tidak bisa meng gandalkan aparat kepolisian semata. Masyarakat harus mampu menciptakan keamanan di wilayahnya masing masing dan bersinergi dengan pihak kepolisian. “Kekuatan masyarakat adat menjadi penunjang ketika Polda Bali bisa bersinergi didalamnya,” ujar suami dari Dyah Iswarni dan ayah dari tiga gadis cantik, Devi Paramitha Rondyta, Grace Veronica, dan Merry Apsari ini. berMenurutnya, ber bagai ancaman yang datang baik dari luar masyaraatau internal masyara kat Bali, menjadi atensi kepolikhusus aparat kepoli Irjen Pol Drs. Ronny F Sompie sian. Untuk itu, Polda Bali akan terus melakukan koDENPASAR-Fajar Bali Sebagai daerah destinasi munikasi dengan masyarakat wisata terkenal di dunia, Pulau adat, guna mengetahui sejauh Bali harus benar benar ter- mana ancaman tersebut terjadi. “Masyarakat adat inilah yang jaga keamanannya. Berbagai ancaman yang datang baik dari bisa memberikan informasi, dalam dan luar Bali harus bisa apabila ada orang luar yang dicegah dan ditangkal. Polda dicurigai. Dan, kita bisa sama Bali mendukung penuh penga- sama untuk mencegahnya. Kita manan pariwisata di Bali, dan ingatkan, kemudian kita isolaakan terus bersinergi dengan sikan. Kalau sudah tidak bisa seluruh lapisan masyarakat dan diambil langkah yang sifatnya Pemerintah Daerah. Demikian persuasive, barulah dilakukan diungkapkan Kapolda Bali Irjen penegakan hukum,” ungkapnya. Kapolda mengatakan kePol Drs. Ronny F Sompie kepada Fajar Bali diruang kerjanya, amanan pariwisata di Bali merupakan harga mati. Namun, salah Rabu (7/4) kemarin. Mantan Kadiv Humas Mabes satu point terpenting adalah Polri ini mengatakan, selain bi- bagaimana Polda Bali harus dang seni dan pertanian, devisa bisa mencegah dan menangterbesar di Bali berasal dari hasil kal kejahatan yang menimpa

warga asing di Bali. “Sekarang ini banyak kasus kejahatan jalanan yang menimpa warga asing, dari mulai aksi begal, jambret dan pencurian. Ini bentuknya pencurian bisa pemberatan atau pencurian dengan kekerasan yang menimpa warga asing,” bebernya. Kondisi jalanan yang tidak ada lampu penerang, menurut mantan Kepala Biro Pengawasan Penyidikan Bareskrim Polri, juga bisa memicu aksi kekerasan terhadap warga asing. Para pelaku akan merasa bebas dan wajahnya tidak bisa dikenali dan sulit bagi polisi untuk melakukan penegakan hukum. “Kalau memang perlu penambahan lampu penerang jalan, harus dimusyawarahkan dengan masyarakat setempat. Mampu tidak. Kalau tidak mampu, pemerintah harus turun tangan. Bisa juga ada dana hibah dari investor yang memanfaatkan bisnisnya di daerah itu,” ulas Irjen Ronny yang mahir berbahasa Inggris dan bahasa ibu, Tonsea ini. Dalam penegasannya, alumnus AKPOL 1984 ini telah memerintahkan seluruh unit satuan dari Intelejen, Reserse, Polisi Pariwisata dan Babinkamtibas untuk turun ke lapangan dan berdialog dengan masyarakat desa adat. Aparat kepolisian akan menerima informasi dari masyarakat dimana saja titiktitik rawan kejahatan. “Begitu ada informasi dari masyarakat masuk ke Polsek dan Polres, Kapolres bisa instruksikan kepada anggota Sabhara untuk patroli di titik rawan tersebut. Jam berapa rawannya harus patroli,” tegas mantan Dirserse Narkoba Polda Jatim (2005). Dengan peningkatan patroli dilokasi titik rawan, menurut Jenderal Bintang dua dipundak ini, sudah barang tentu akan mempersempit ruang gerak para pelaku dan mereka akan pindah aksinya ke tempat lain. “Jadi semakin banyak upaya yang kita lakukan ditempat serupa, akan mempersempit ruang gerak pelaku dan niscaya pariwisata pasti aman,” papar pria lulusan Sespati tahun 2007 ini. R-005

FAJA R BALI

KAMIS, 9 APRIL 2015  Tahun XV

Jaksa Denny Pergoki Perempuan Bawa Ganja DENPASAR-Fajar Bali Pengadilan Negeri Denpasar, Rabu (08/4) heboh. Jaksa Penuntut Umum Denny Iswanto dan Dewi Widyawati meringkus seorang perempuan bernama Ika MN (23) yang kedapatan membawa satu linting ganja, saat menjenguk suaminya di sel tahanan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Rabu (8/4) kemarin. Bermula saat Jaksa Denny dan Dewi, petugas Bapas hendak mengecek seorang tahanan anak bernisial KM. Namun, di sel tahanan itu, ada seorang perempuan bernama Ika MN sedang berbicara serius dengan KM. "Saya lihat wanita itu menunjukan gerak-gerik yang tidak wajar," kata Denny yang ditemui di PN Denpasar. Lebih mencurigakan lagi, terdakwa KM dan juga wanita itu saling bertukar topi. Melihat itu, Jaksa Denny curiga dan mengecek topi tersebut dan menemukan 1 buah bong (alat hisap sabu). Selain itu di dalam tas perempuan itu ditemukan satu linting ganja kering. Walhasil, Ika MN digelandang ke Polresta Denpasar untuk menjalani pemeriksaan. W-007 PENGUMUMAN LELANG II ( KEDUA )

PT. Bank BPD Bali Kantor Cabang Mangupura dengan Jasa Pra Lelang PT. Balai Lelang Bali ( BLBI ) melalui perantara KPKNL Denpasar akan melaksanakan penjualan lelang dimuka umum berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan pada : Hari/tanggal : Kamis/ 23 April 2015 Pukul : 10.00 Wita Tempat : Kantor PT. BPD Bali Kantor Cabang Mangupura Jalan Raya Sempidi, Kota Mangupura - Badung terhadap barang jaminan hutang Debitur a.n. : MUHHAMAD ROMLI, alamat Br. Badung, Desa Lukluk, Kecamatan Mengwi - Badung, sesuai Surat Permohonan Lelang Nomor : B-001/MPA/BSN/PNK/2015, tanggal 06 Maret 2015, barang yang dilelang berupa : 1 ( Satu ) Bidang Tanah Perumahan berikut segala sesuatu yang melekat diatasnya sesuai dengan SHM No. 7203/ Desa Banjar Anyar, tanggal 12 Januari 2009, Surat Ukur No. 3922/BANJAR ANYAR/2008, tanggal 16 – 12 – 2008, Luas 100 M2, a.n : M. ROMLI. Terletak di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, dengan Nilai Limit Rp. 375.000.000,00 ; Uang Jaminan Rp. 100.000.000,00. Syarat-Syarat Lelang : 1. Objek lelang diatas dijual dengan kondisi apa adanya (as is) dan peserta lelang dianggap telah mengetahui/memahami kondisi objek lelang; 2. Peserta lelang diwajibkan menyetorkan uang jaminan tersebut diatas ke Rekening No.264471810 a.n. Rekening Penampungan Lelang KPKNL Denpasar pada Bank BNI Cabang Denpasar Gajahmada, dan sudah harus efektif selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang; Khusus penyetoran uang jaminan dengan cara pemindahbukuan nama pemilik rekening dan nama peserta lelang harus sama. 3. Penawaran lelang dilakukan dengan cara lisan semakin meningkat dengan kelipatan penawaran ditentukan oleh Pejabat Lelang pada saat lelang; 4. Peserta lelang/kuasanya harus hadir pada saat pelaksanaan lelang dengan membawa asli bukti setor uang jaminan, materai Rp. 6.000,- foto copy identitas diri (KTP/SIM) yang masih berlaku dan foto copy NPWP; 5. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib membayar bea lelang 2 % dan harga lelang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang, apabila tidak melunasi, maka dinyatakan batal dan uang jaminan disetorkan ke kas Negara; 6. Setiap peserta lelang wajib melakukan penawaran dan penawaran paling sedikit sama dengan nilai limit. Apabila peserta lelang tidak hadir atau hadir namun tidak melakukan penawaran akan dikenakan sanksi tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 3 (tiga) bulan diwilayah kerja Kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara; 7. Peserta lelang yang tidak memenangkan lelang dapat mengambil kembali uang jaminannya tanpa potongan ( biaya transaksi perbankan menjadi tanggung peserta ) dengan menunjukkan bukti setor dan Kartu Identitas diri (KTP/SIM), pengambilan uang jaminan melalui kuasa harus dengan notariil. 8. Karena satu dan lain hal, pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang dapat melakukan pembatalan lelang terhadap objek lelang tersebut diatas, dan pihak-pihak yang berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan/keberatan dalam bentuk apapun kepada pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kantor PT. Balai Lelang Bali Telp. 085 102 818 500 atau KPKNL Denpasar Telp. (0361) 229151 Mangupura, 09 April 2015 PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Mangupura Kepala, Ttd I Nyoman Sumanaya, SE. MM. Nrk. 0729 182/IV/KTR

PENGUMUMAN KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Sehubungan dengan masih banyaknya transaksi keuangan di perusahaan maupun non perusahaan di dalam negeri yang masih menggunakan mata uang asing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan ini diinformasikan hal-hal sebagai berikut: Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tanggal 28 Juni 2011 tentang Mata Uang 1. Kewajiban penggunaan Rupiah sebagaimana diatur dalam Pasal 21: (1) Rupiah wajib digunakan dalam: a. setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran; b. penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; c. dan/atau transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di wilayah NKRI. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi: a. transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan APBN; b. penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar negeri; c. transaksi perdagangan internasional; d. simpanan di bank dalam bentuk valuta asing; atau e. transaksi pembayaran internasional. 2. Larangan penolakan Rupiah diatur dalam Pasal 23: (1) Setiap orang dilarang menolak untuk menerima Rupiah, yang penyerahannya dimaksudkan sebagai pembayaran atau untuk menyelesaikan kewajiban yang harus dipenuhi dengan Rupiah dan/atau untuk transaksi keuangan lainnya di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali karena terdapat keraguan atas keaslian Rupiah. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan untuk pembayaran atau untuk penyelesaian kewajiban dalam valuta asing yang telah diperjanjikan secara tertulis 3. Adapun bagi setiap orang yang tidak mengikuti ketentuan di atas dapat dikenakan sanksi sebagaimana di atur dalam Pasal 33 berupa pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Sebagai informasi pada tanggal 20 November 2014 Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali dengan Kapolda Bali telah menandatangani Pokok-pokok Kesepahaman tentang Tata Cara Pelaksanaan Penanganan Dugaan Tindak Pidana di Bidang Sistem Pembayaran dan KUPVA serta Dugaan Pelanggaran Kewajiban Penggunaan Uang Rupiah di Wilayah NKRI dan Dugaan Tindak Pidana Terhadap Uang Rupiah Demikian disampaikan, agar masyarakat dapat mengetahui dan memahaminya.

Informasi lebih lanjut: Unit Komunikasi dan Layanan Publik. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Jl. Letda Tantular No. 4, Renon Denpasar – Bali Telp. 0361 248 982 Fax. 0361 222 988 website: www.bi.go.id 183/IV/KTR

 Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram  Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE  Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana  Keuangan: Supartini  Admin: Mikayanti  Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari  Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita  Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana  Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus  Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra  Fotografer :Redy  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id.  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma


FAJA R BALI KAMIS, 9 APRIL 2015 l TAHUN XV

KOTA PLUS

3

Wajah Denpasar = Citra Bali

Pemprov Diminta Ikut Terlibat Tangani Sampah Sebagai ibu kota Provinsi Bali, Kota Denpasar terus menjadi serbuan para urban seiring dengan terus meningkatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi. Fenomena ini menjadi salah satu penyebab kian meningkatnya produksi sampah di Denpasar yang semakin tinggi, sehingg menuntut penanganan yang serius dan komprehensif.

DENPASAR-Fajar Bali Penanganan sampah yang semakin meluber ini, selama ini ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar saja, dengan segala upaya yang dilakukan agar tetap

mampu menampilkan wajah kota yang sekaligus menjadi citra pemerintah Provinsi Bali tetap asri. Untuk itu pemerintah provinsi diharapkan bisa terlibat dalam penanganan sam-

pah di ibu kota provinsi ini, agar DKP Kota Denpasar tidak menanggung beban sendirian saja. “Kami berharap pemerintah provinsi bisa membantu penanganan sampah serta bidang lainnya yang ada di Kota Denpasar ini. Mengingat, selama ini petugas DKP Denpasar juga harus mengcover sampahsampah yang ada di masingmasing SKPD di lingkungan provinsi,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, Ir. Eko Supriadi, Rabu (8/4) kemarin. Politisi PDI Perjuangan ini pun mengatakan, jumlah sampah yang ditangani petugas DKP Denpasar cukup banyak.

Eko Supriadi

FB/CAR

Wisatawan Asing “Serbu” Heritage City Tour Denpasar

DENPASAR-Fajar Bali Ratusan wisatawan mancanegara memadati heritage city tour Kota Denpasar, Rabu (8/4) kemarin. Dari 9 kawasan city tour yang ada di Kota Denpasar 3 tempat menjadi tujuan kunjungan mereka, yakni Pasar Badung dan Kumbasari, Museum Bali dan Pura Jagatnatha. Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Wayan Gunawan Mengatakan, sekitar 240 wisatawan asing mengisi liburan mereka dengan mengunjungi heritage city tour Kota Denpasar. Mereka adalah wisatawan yang sedang berlibur dengan kapal pesiar. “Ini merupakan awal yang baik bagi perkembangan heritage city tour Kota Denpasar,” ungkap Wayan Gunawan. Dari sekitar 1300 wisatawan mancanegara yang berkebangsaan Australia dan Amerika datang ke Bali dengan Kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan Benoa, mereka menyebar ke seluruh Bali dan 240 orang diantaranya mengunjungi heritage city tour Kota Denpasar. Mereka terlihat sangat menikmati kunjungan wisata mereka. Seperti yang terjadi di Museum Bali dan Pura Jagatnatha, mereka menyebar memadati setiap sudut yang berada di tempat wisata tersebut. Ada yang berfoto-foto dan ada pula yang mencari tau tentang philosophy tentang kebudayaan Bali. Wisatawan ini hanya mempunyai waktu 30 menit untuk menghabiskan waktu di satu tempat pariwisata karena, sekitar pukul 16.30 Wita mereka sudah harus tiba kembali di Pelabuhan Benoa untuk melanjutkan perjalanan

FB/CAR

CITY TOUR-Para wisatawan asing yang berlibur dengan kapal pesiar mengunjungi Pura Agung Jagatnatha yang merupakan salah satu objek heritage city tour Kota Denpasar, kemarin

mereka. “Kita berharap agar tidak hanya sekali ini saja wisatawan yang berlayar menggunakan kapal pesiar mengunjungi heritage city tour Kota Denpasar. Kedepannya wisatawan bisa mengunjungi semua kawasan heritage city tour Kota Denpasar,” harap Gunawan. Untuk itu, paket city tour telah dikemas sedemikian rupa untuk lebih meningkatkan kunjungan wisatawan ke objekobjek wisata budaya yang sudah disediakan. “Hal ini sekaligus untuk membuka peluang ekonomi dan peningkatan kualitas

infrastruktur bagi masyarakat sekitar,” ucapnya. Di samping juga memberikan informasi kepada masyarakat di sekitar objek agar dapat memanfaatkan dan menangkap peluang yang ada khususnya peluang ekonomi, serta mengajak masyarakat agar ikut menciptakan keamanan dan ketertiban serta kebersihan di lingkungan destinasi pariwisata. Salah seorang wisatawan berkebangsaan Australia, Virginia, mengakui, objek city tour di Kota Denpasar san-

gat bagus, dengan memasuki Pura Jagatnatha dan Museum Bali. Virginia mengaku bisa merasakan kebudayaan Bali khususnya agama Hindu. “Di tempat ini saya bisa melihat lukisan-lukisan kegiatan sehari-hari masyarakat Bali pada zaman dahulu. Tempat ini sangat bagus dan membuat saya bisa sedikit tahu bagaimana kehidupan masyarakat Bali, saya berharap bisa kembali lagi kesini,” ujar wanita yang mengaku baru pertama kali mengunjungi Bali. R-004

Wagub Sudikerta Sembahyang Bersama di Pura Dalem Petulu

DENPASAR-Fajar Bali Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menghimbau krama desa adat Petulu Gianyar untuk melaksanakan yadnya dengan tulus iklas karena pelaksanaan yadnya harus memiliki tujuan yang baik sehingga persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi dapat diterima dengan baik. Demikian yang disampaikannya saat melaksanakan persembahyangan bersama masyarakat setempat di Pura Dalem Desa Pekraman Petulu. Lanjut Sudikerta, upacara atau yadnya yang dibarengi dengan rasa bhakti kepada ida betara niscaya akan memberikan kerahayuan kepada kita semua. Terlebih dalam sastra agama sudah diatur untuk tingkatan yadnya yakni utama, madya dan alit jadi

FB/CAR

SEMBAHYANG-Wagub Sudikerta melaksanakan persembahyangan bersama masyarakat setempat di Pura Dalem Desa Pekraman Petulu.

yadnya yang di persembahkan harus sesuai dengan kemampuan diri sendiri. Lebih lanjut, Sudikerta

meminta dalam pelaksanaan yadnya jangan sampai menjual harta sendiri atau meminjam apalagi

Selain sampah dari rumah tangga, DKP Denpasar juga harus menangani sampah dari instansi pemerintah. Jumlahnya pun cukup banyak. Belum lagi penanganan pertamanannya yang juga cukup luas. Termasuk penataan taman di kawasan Renon serta pintu masuk/perbatasan. Untuk itu, Eko mengusulkan agar pihak Pemprov bisa membantu upaya penanganan sampah di kota berwawasan budaya ini secara bersama-sama. “Kota Denpasar kan juga menjadi ibu kota provinsi,” tandas Eko. Bukan saja masalah sampah, penanganan dan pengelolaan taman median jalan juga hanya

menjadi tanggungjawab DKP Denpasar. Semestinya, taman yang ada di lahan-lahan milik provinsi, bisa ditangani oleh petugas provinsi. “Bila ini bisa dilakukan bersama, kami yakin taman di kota Denpasar ini akan lebih baik lagi,” ujar Eko. Sementara dalam rekomendasi dewan atas LKPJ Walikota tahun 2014 dan LKPJ Akhir Masa Jabatan Walikota periode 2010-2015, yang disamp;aikan ketua Pansus I, Ketut Seteja Kumara, dewan menekankan agar Pemkot dan Pemprov melakukan koordinasi dan komunikasi yang sungguh-sungguh dalam menggarap infrastruktur di

Denpasar. Karena cukup banyak infrastruktur yang ada di Denpasar menjadi tanggungjawab provinsi. Saat ini banyak terdapat trotoar yang rusak dan got yang memerlukan perbaikan, tidak bisa ditangani Pemkot Denpasar, akibat kewenangan yang menjadi tanggungjawab provinsi. Kondisi ini perlu dibicarakan, sehingga bila terjadi permasalahan di lapangan tidak hanya dibebankan kepada Pemkot Denpasar. Seperti saat terjadi banjir. Padahal, perbaikan saluran drainase yang bersangkutan menjadi tanggungjawab provinsi. R-004

Pengerjaan Jembatan Kecubung

Diminta Utamakan Kualitas dan Tepat Waktu DENPASAR-Fajar Bali Jajaran anggota DPRD Kota Denpasar member perhatian serius terhadap pengerjaan proyek jembatan di Jalan Kecubung, Sumerta Kaja, Denpasar Timuur yang pengerjaannya sudah dimulai awal bulan April ini. Pengerjaan ini membuat arus jalan di jalur itu terpaksa di tutup untuk semua jenis kendaraan. Untuk itu, diharapkan agar pengerjaan proyek ini tepat waktu dan tetap mengedepankan kualitas. Salah seorang anggota DPRD Denpasar IB.Mayun Komala Putra , usai melakukan sidak ke lokasi proyek, mengharapkan pelaksana proyek memperhatikan kualitas, karena jalan ini dilalui banyak kendaraan, baik yang kecil maupun besar,” ungkap IB. Mayun Komala Putra, Rabu (8/4) kemarin. Politisi Golkar ini pun menegaskan, pengerjaan proyek senilai Rp 619 juta ini sangat penting bagi warga sekitar. Karena sebelumnya kondisi jembatan yang retak dan tidak sesuai dengan lebar jalan. Selain itu, karena jembatan yang kecil, berdampak pada kelancaran arus air yang ada di sungai yang melintas di Jalan Kecubung itu. Selain mengharapkan kualitas, pengerjaannya juga diharapkan tepat waktu. Mengingat, pengerjaan proyek jembatan ini harus menutup jalan. Artinya, bila sampai molor, warga akan terganggu cukup lama. Terutama warga penghuni jalur tersebut. “Kami berharap jangan sampai molor,” katanya. Menyikapi usulan ini, Kepala Dinas PU Kota Denpasar, Ir. I Ketut Winarta didampingi Kabid Bina Marga Putu Dirgayasa mengaku akan tetap melakukan pengawasan secara ketat. Pihaknya juga tidak ingin kualitas proyek yang digarap rekanan asal-asalan. “Kami telah mengingatkan pelaksana proyek, yakni PT Mulya Karya Persada untuk memperhatikan kualitas,” katanya. Dikatakan, dalam kontrak yang ditandatanganinya, rekanan memiliki waktu 150 hari untuk bisa menyelesaikan proyek ini. Pihaknya akan terus memantau progress proyek, agar tidak molor. Pihaknya menyadari arus lalu lintas di jalur ini cukup padat, sehingga ketepatan waktu dan kualitas harus

FB/CAR

PROYEK-Anggota DPRD Kota Denpasar, IB. Mayun Komala Putra, meninjau pengerjaan proyek jembatan di Jalan Kecubung yang sudah dikerjakan sejak awal bulam April ini

terpantau dengan baik. Jembatan baru ini akan menyesuaikan dengan kondisi jalan di jalur itu. Bila sebelumnya jembatan lebih kecil dari jalan, kini sudah diperlebar. Untuk ukuran lebarnya akan menjadi enam meter dan panjang delapan meter. “Ini sudah disesuaikan dengan keadaan jalan sekarang. Karena sebelumnya jembatan lebih kecil, setelah ada perbaikan jalan. Bukan hanya itu, jembatan ini sudah retak dan jebol, sehingga kini telah mendapat program perbaikan,” ujar Winarta. R-004

tidak memiliki kemampuan untuk mengembalikan, karena belum tentu dengan yadnya yang besar akan diterima baik oleh Ida Betara. Sementara itu, Bendeasa Adat Petulu, Wayan Beneh menyampaikan terima kasih atas kedatangan Wakil Gubenur Bali yang secara langsung melaksankan persembahyangan bersama masyarakat di pura dalem. Ia menambahkan dengan kedatangan Wakil Gubernur Bali seperti ini, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi langsung dan secara cepat bisa terealisasi. Dalam persembahyangan tersebut hadir mendampingi wagub Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Kepala Desa Petulu, Penglingsir Puri Agung Petulu, serta warga Desa Adat Petulu. W-019*

Aturan Tentang Mikol Tumpang Tindih Permendag Berbenturan dengan Perpres DENPASAR – Fajar Bali Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 6 Tahun 2015 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran dan penjualan minuman beralkohol (mikol) terus menjadi sorotan. Permendag ini pun dinilai berbenturan dengan peraturan yang lebih tinggi yakni Peraturan Presiden (Perpres) No. 74 tahun 2013 tentang pengendalian dan pengawasan mikol yang berlaku hingga sekarang. Terkaitkeduaaturanpusattersebut, salah seorang amnggiota DPRD Kota Denpasar, AA. Susruta Ngurah Putra melihat adanya tumpang tindih dan ketidakcocokan aturan antara perpres dan permendag. “Ini

terlihat dari isi dari pasalnya. Kedua aturan pusat ini justru berbenturan. Lantas yang mana diikuti?,” ungkap Susruta, Rabu (8/4). Pada Permendag No. 6 tahun 2015 pada pasal 14 ditegaskan, mikol golongan A dapat dijual di supermarket, hypermarket, restoran serta hotel dan konsumen harus menunjukan identitas kepada penjual. Sedangkan dalam pasal 7 ayat 3 Perpres No 74 Tahun 2013 menegaskan selain tempat sebagaimana di maksud dalam ayat 1 (hotel, bar, restoran,toko bebas bea), minuman beralkohol golongan A juga dapat dijual di toko pengecer dalam bentuk kemasan. “Kalau toko pengecer berarti semuanya, baik minimar-

FB/CAR

AA. Susruta Ngurah Putra

ket, supermarket termasuk pula warung. Ini yang saya maksud ada dua poin aturan yang berbeda dan berbenturan,” tandas Ketua Fraksi Demokrat DPRD Denpasar ini. Melihat kondisi ini, pihaknya

menyarankan supaya permendag no. 6 tentang mikol ini dikaji dulu atau bila perlu pemberlakukan yang rencananya per 16 April 2015 ini ditunda dulu. “Saya memang bukan orang hukum. Makanya saya pertanyakan dua aturan ini. Setahu saya jika ada aturan di atasnya yang mengatur tentang hal serupa maka dengan sendirinya aturan di bawahnya akan gugur,” tandas Susruta Jika asumsinya benar, menurut Susrutakondisitersebutjusteruakan merugikan masyarakat baik penjual maupun konsumen. “Pedagangpedagang kecil yang tidak tahu isi aturannyajelasdiamsaja, bagaimana jika yang melek aturan. R-004

Layouter: zohra


DAERAH

4 Gianyar Unjuk Potensi Pertanian Kecamatan

Mulai Jeruk Payangan dan Alat Pertanian GIANYAR-Fajar Bali Kabupaten Gianyar unjuk potensi pertanian di setiap kecamatan terkait HUT Kota Gianyar. Lembaga itu adalah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) se-kecamatan Kabupaten Gianyar menampilkan inovasi mulai dari Jeruk Payangan sampai alat pertanian. ”Stand BPP khusus untuk edukasi terhadap masyarakat yang tertarik mempelajari potensi pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Disperhutbun) Kabupaten Gianyar Gusti Ayu Dewi Hariani saat peninjauan pembukaan pameran pertanian di Lapangan Astina Gianyar, Rabu (8/4). Dewi mengatakan, konsep pameran pertanian kini dipilah menjadi dua bagian. Pada area tengah, khusus dipertontonkan keunggulan potensi pertanian masing – masing BPP se-kecamatan. Sedangkan di bagian luar diperuntukkan untuk stand pertanian dari luar daerah Kabupaten Gianyar. Dewi menjelaskan pada pameran kali ini, setiap BPP memiliki keistimewaan tersendiri. Diantaranya BPP Payangan menonjolkan potensi terhebat di wilayah mereka seperti jeruk siam, manggis, dan buah – buahan lainnya. BPP Blahbatuh menawarkan konsep pemanfaatan pekarangan rumah bale daja untuk ditanam beberapa bahan sayuran, semisal pohon cabai, kol, guna menghemat pengeluaran rumah tangga. Kemudian, lanjutnya BPP Tegalalang unjuk produk buah jeruknya yang sudah masuk ke beberapa supermarket di Bali. Kemudian BPP Tampaksiring memberi gagasan konsep bonsai tanaman buah jeruk. Bermanfaat untuk warga yang ingin bertani jeruk, namun memiliki lahan yang sempit. Lebih lanjut diterangkan, untuk BPP Ubud dan Sukawati mengkolaborasikan potensi pertanian dengan pariwisata. Menyediakan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) sebagai tempat terbuka bagi anak – anak yang hendak belajar tentang pertanian. Berikutnya, BPP Gianyar mengenalkan beberapa alat untuk menanam padi. Antara lain, Rice Transplanter yang memiliki bentuk laiknya pesawat terbang mini. Memiliki kemampuan menanam 6-7 jam/Ha, setara 20 orang tenaga kerja. Jarak dan tingkat kedalaman bisa diatur untuk diseragamkan, dan biaya penanaman hanya memerlukan Rp 400.000/500.000,-/Ha. Selain itu, ada juga SRI (System of Rice Intensification). “Alat – alat tersebut bertujuan merangsang minat generasi muda terhadap pertanian. Pasalnya, seiring perkembangan jaman yang kian modern, minat anak muda makin menurun di bidang pertanian. Padahal potensi masih sangat lapang ke depan. Untuk itu, dibutuhkan inovasi teknologi untuk menarik minat mereka,”tutur pejabat asal Ubud itu. Sementara, dalam waktu dan tempat yang sama, juga berlangsung pameran UMKM. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Wayan Suamba mengatakan, pameran dilaksanakan untuk mendukung para pelaku UMKM di Kabupaten Gianyar.”Kami harapkan, produk UMKM di Kabupaten Gianyar dapat bersaing dengan aneka produk dari luar,”ucapnya. Dikatakannya, pameran kali ini mengedepankan konsep evaluasi desain produk. Pihaknya mendatangkan pengrajin dari Jogjakarta untuk dapat bertukar konsep dan memadukannya dengan produk industri di Kabupaten Gianyar. W-005

FAJA R BALI KAMIS, 9 APRIL 2015 l Tahun XV

Teledor tak Ambil Kartu ATM, Rp 8 Juta Dikuras Upaya pelaku, I Ketut Catur Apriyanta (21) warga asal Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem untuk menikmati uang hasil dari menguras ATM milik Ni Komang Ariyani (34) warga asal lingkungan Banjar Gede, Dusun Subagan, Kelurahan Subagan, harus berakhir di kepolisian. AMLAPURA-Fajar Bali Pelaku yang berkerja di sebuah villa ini tertangkap oleh rekaman CCTV (Closed Circuit Television) milik Bank BNI sedang menguras uang korban sebesar Rp 8 juta rupiah. Menurut Kapolsek Karangasem, Kompol Anwar Siswanto, Rabu,(8/4) kemarin, pelaku ditangkap berselang beberapa jam setelah korban melapor ke Mapolsek Karangasem. Pun disebutkan, terkurasnya uang tabungan korban berawal dari korban yang menarik uang di mesin ATM sekitar pukul 07.30 Wita. Saat itu, korban menarik uang sejumlah Rp 1,9 juta. Hanya saja, korban langsung pergi setelah mengambil uangnya,sedangkan kartu ATM-nya masih nyantol di mesin ATM. “Berselang beberapa menitnya,datang pelaku yang juga akan menarik uang di mesin ATM. Saat akan memasukan kartu ATM, ternyata di dalam mesin ada kartu ATM korban,saat itulah pelaku memanfaatkan dengan menarik uang sebanyak delapan kali,” ujar Kompol Anwar Siswanto. Pun dijelaskannya, korban baru menyadari kartu ATM-nya tertinggal sesampainya ditempat kerja di bilangan Candidasa. Saat itu, korban menerima SMS banking yang berisi telah terjadi transaksi sebesar Rp 8 juta. Padahal korban baru saja habis menarik uang di mesin ATM sebesar Rp 1,9 juta. Mendapat SMS Banking tersebut,korban pun lantas mendatangi kantor

639/XI/KTR

Bank BNI Candidasa meminta untuk meblokir kartu ATM miliknya. Setelah itu,korban lantas melaporkannya ke Polsek Karangasem. “Korban juga sempat meminta untuk memblokir kartu ATM-nya,namun sayangnya pelaku sudah keburu menarik uang korban sebesar Rp 8 juta,” ujarnya lagi. Saat mendapat laporan itu, empat anggota tim Buser Polsek Kota yang dipimpin Kanit Reskrim, Iptu I Nyoman Merta Karyana,Ipda I Ketut Anyar Wijana,Bripka Setianto,beserta Bripka I Made Pancayasa,langsung bergegas menuju Bank BNI. Setelah berkoordinasi dengan pihak Bank,petugas lantas meminta membuka rekaman CCTV milik Bank bersangkutan. “Tadi sempat lama menunggu petugas Bank dari BNI Pusat,karena untuk membuka rekaman CCTV harus seizin di pusat,petugas dari pusat baru datang sekitar pukul 14.00 Wita,” ujarnya lagi. Setelah itu,barulah terlihat pelaku yang sedang sedang mengambil uang dari mesin ATM,namun karena gambar CCTV sedikit kabur,petugas lantas memotret pelaku dari CCTV tersebut. Dari hasil potretan di Handphone (HP) petugas,lantas mengarah kepada pelaku. Apalagi saat ditanyakan kepada petugas security,juga sempat melihat pelaku masuk ke ruang mesin ATM setelah korban pergi. “Dari hasil rekaman CCTV itulah mengarah kepada pelaku. Kita datangi tempatnya bekerja

dan dibenarkan oleh rekan kerja pelaku,namun pelaku tidak berada di tempatnya bekerja, kemudian petugas mendatangi rumah pelaku,dan melakukan penangkapan. Uang yang didapat dari hasil menguras tabungan korban dipindahkan oleh pelaku ke LPD,” ujarnya lagi. Kompol Anwar Siswanto juga menambahkan, atas perbuatan pelaku dikenakan pasal 362 tentang pencurian biasa,karena mengambil barang bukan miliknya,dengan ancaman hukuman kurang lebih 5 tahun penjara. “Bisa dibilang ini juga keteledoran korban yang meninggalkan kartu ATMnya,namun pelaku mestinya memberitahukannya ke pihak Bank, bukan malah menguras isi ATM korban,” ujarnya. W-016.

FB/BUDIASA

DIINTEROGASI-Pelaku saat di interogasi di Mapolsek Karangasem.

ANDA CARI TIKET PESAWAT DOMESTIK & INTERNASIONAL

RESERVASI VIA CALL/ONLINE H/085219 158111- 0361 9351032 TRAVELOKA TIKET 018/I/FB/KTR

134/III/KTR

603/IX/GLH 680/IX/GLH

Gapura Desa

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Kerajinan Wayang Kulit di Dusun Jungut

Wabup Kasta Bangga Klungkung Punya Perajin Wayang SEMARAPURA-Fajar Bali Tidak hanya perajin lukisan wayang khas Desa Kamasan yang di miliki Klungkung, namun potensi seni lain yang dimiliki adalah kerajinan Wayang Kulit. Perajin ini berada di Dusun Jungut, Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Wayan Camat (44). Selain ahli membuat Wayang Kulit, Wayan Camat juga sebagai dalang. Dihadapan Wakil Bupati Kasta, Wayan Camat menjelaskan bahwa dirinya sebelumnya bekerja sebagai pegawai honorer di Kabupaten Badung. ”Jadi pegawai kontrak tidak lama, lalu berguru kepada orang tua Ketut Bawa yang sudah mengajarkan membuat wayang sejak anak-anak,” jelas Camat, Rabu (8/4) kemarin. Mewarisi bakat dan keterampilan sebagai pengerajin wayang membuatnya memilih jalan hidup sebagai dalang dan pengerajin wayang. Berawal dari hanya sekedar mengamati bentuk bentuk wayang, Wayan Camat lalu mencoba membuat sendiri secara otodidak. Berbagai macam karakter wayang yang terbuat dari kulit sapi dan kerbau telah dia ciptakan. Satu buah wayang dihargai mulai dari Rp 400 riibu sampai Rp 1.5 juta tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya. Namun hasil karyanya tidak pernah dipasarkan secara sembarangan kepada masyarakat umum. Wayan Camat Hanya akan menjualnya kepada pemesannya yang juga

FB/SARJANA

WAYANG-Wabup Made Kasta saat memainkan wayang hasil karya Dalang Wayan Camat.

seorang dalang dan kadang juga para pendeta. ”Seorang dalang biasanya membeli satu keropak wayang senilai Rp 42 juta,” jelas Wayan Camat. Dalam proses pembuatan wayang pun Wayan Camat tidak sembarangan, mesti melalui upacara upacara sakral sebelum mulai menciptakan sebuah karakter pewayangan supaya nantinya menghasilkan wayang yang berkatakter

dan metaksu. Wabup Made Kasta yang kebetulan sedang melakukan kunjungan kerja ke Desa Bumbungan, Rabu (8/4) kemarin langsung menghampiri Wayan Camat di rumah tinggalnya yang sekaligus menjadi tempatnya berkarya. Di tempat itu Wabup Kasta menemukan ratusan wayang hasil kreasi Wayan Camat, baik yang sudah jadi maupun yang masih dalam proses pengerjaan. ”Orangorang seperti inilah yang mesti kita apresiasi dan beri perhatian, karena mereka melakukannya bukan hanya sebagai profesi namun sebagai bagian dari upaya pelestarian kebudayaan,” ujar Wabup Kasta. Pada kesempatan itu, Made Kasta juga mencoba memainkan wayang hasil karya Wayan Camat. Wayan Camat yang mendapat kunjungan dari seorang wakil bupati, langsung mengutarakan uneg-unegnya terkait kendala produksi wayang buatannya. ”Selama ini saya bekerja memproduksi wayang secara mandiri dan belum pernah ada campur tangan atau bantuan dari pemerintah. Dengan kunjungan Pak Wabup ini saya harap ada bantuan guna mengatasi masalah permodalan yang saya hadapi,” ujar Wayan Camat. Wabup pun berjanji memberikan perhatian kepada perajin seni yang ikut melestarikan kebudayaan seperti Dalang Wayan Camat di Desa Bumbungan ini.W-010 Layouter: Soma


DAERAH

FAJA R BALI

KAMIS, 9 APRIL 2015 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG

Mogok, Seluruh Kapal LCT tak Beroperasi Seluruh kapal LCT atau kapal barang di penyeberangan selat Bali tidak beroperasi sejak pukul 09.00 wita, Rabu (8/4) kemariin. Tidak beroperasinya kapal barang khusus bermuatan truk tersebut, sehubungan adanya keputusan Dirjen Perhubungan Darat No.SK 885/AP.005/DLJD/2015 tentang larangan kapal LCT sebagai kapal penyeberangan.

FB/Agus

NYARIS ROBOH-Jembatan nyaris roboh setelah tergerus aliran sungai yang membesar setelah hujan lebat melanda Kabupaten Buleleng.

Jembatan Desa Celuk Buluh Nyaris Roboh SINGARAJA–Fajar Bali Setelah hujan deras terus menerus mengguyur Kabupaten Buleleng sejak dua hari yang lalu, tidak hanya membuat banjir di beberapa lokasi. Namun juga membuat jembatan di Banjar Celuk Buluh, Desa Kaliasem, Kecamatan Buleleng nyaris menjadi roboh lantaran tergerus oleh air sungai yang membesar setelah hujan. Jembatan yang menghubungkan menuju pantai mengalami kerusakan di bagian kedua sisi sayap. Kondisi jembatan sepanjang lima meter, dan memiliki lebar 3 meter tersebut nyaris jebol. Sejumlah warga yang kebetulan melintas mengendarai sepeda motor, terpaksa berjalan perlahan mengingat jembatan mengalami keretakan parah, akibat terkena gerusan air sungai, pasca terjadinya hujan deras selama beberapa hari. Komisi II DPRD Buleleng Bidang Perekonomian dan Pembangunan Putu Mangku Budiasa saat meninjau jembatan yang nyaris roboh itu, mengatakan sangat prihatin. Padahal, jembatan ini sangat penting, karena merupakan akses menuju pantai. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng I Ketut Yasa, ST. menyinggung kondisi ke dalaman sungai di Buleleng, memerlukan peninjauan kembali. Beberapa pepohonan tua, dan mudah tumbang ke areal sungai akan mendapat perhatian serius. W-008

5

NEGARA-Fajar Bali Sebenarnya, keputusan Dirjen Perhubungan ini berlaku bulan Mei, namun sembilan pemilik perusahaan yang memiliki 14 armada kapal LCT terhimpun dalam Gabungan Perusahaan Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) melayangkan surat kepada Kapolres Banyuwangi termasuk kepada Kapolres Jembrana Rabu kemarin. Surat tersebut merupakan permohonan keamanan terkait aksi mogok yang dilakukan

oleh pemilik kapal LCT. Akibat mogoknya kapal LCT, membuat truk-truk terjadi penumpukan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Sementara situasi di Pelabuhan Gilimanuk hendak menuju Ketapang, hingga Rabu siang kemarin masih berlangsung lancar. Untuk sementara, tiga kapal KMP yakni, KMP Elfina, Safanah dan Darma Ferry dioperasikan untuk melakukan bongkar muat di dermaga LCM dengana memuat truk-truk besar yang biasanya diangkut oleh kapal-

NEGARA-Fajar Bali Aksi percobaan peculikan terhadap anak berusia 1,5 tahun terjadi di Banjar Pangkung Languan Desa Yehsumbul Kecamatan Mendoyo, sekitar pukul 10.00 wita, Rabu (8/4) kemarin. Bayi yang bernama I Gusti Putu Sentana Adi Yoga itu, nyaris diculik oleh orang tak dikenal yang lewat di depan rumahnya. Beruntung, ibunya, Gusti Ayu Kade Maharani (19) berhasil merebut anaknya dari tangan penculik tersebut. Merasa gagal, penculik tersebut memilih kabur dan selanjutnya dikejar oleh warga

sekitar. Kasus tersebut juga dilaporkan ke Polsek Mendoyo dan kini masih dilakukan penyelidikan. Informasi yang berhasil diperoleh kemarin, bayi tersebut sedang bermain di halaman rumahnya. Sedangkan ibunya, berada di dapur lagi membuat susu. Sementara ayahnya, Gusti Komang Widiarsana (20) sedang bekerja sebagai tukang bangunan. Saat itu muncul, seorang lakilaki tak dikenal masuk ke halaman rumah lalu memegang korban. Menurut Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, AKP Gusti

restu dari semua pihak agar Kongres PDIP yang digelar di Hotel Bali Beach Sanur bisa berjalan lancar dan aman. “Sebagai tuan rumah Kongres PDIP, kami minta restu semua pihak semoga kongres kali ini bisa berjalan dengan aman dan lancar,” imbuhnya. Sementara Yuni Widyadnyani mengatakan, kegiatan sosial yang dilakukan Yayasan Ekalawya tidak henti-hentinya dilakukan. Selain membantu mengurangi beban masyarakat, bantuan yang diberikan pihaknya juga sebagai salah satu bentuk kepedulian Yayasan Ekalawya terhadap keberadaan anak-anak kurang beruntung di Kabupaten Tabanan. “Mudah-mudahan bantuan yang kami berikan bisa meringankan beban anak-anak kami yang kurang beruntung. Ke depan kita harus tetap jalin tali silaturahmi untuk kemajuan Kabupaten Tabanan,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, selain memberikan bantuan ke Panti Asuhan dan SLB/C, rombongan juga memberikan bantuan ke dua buah vihara yang ada di Kecamatan Tabanan dan Baturiti. Hal ini dilakukan untuk mempererat jalinan silaturahmi antar umat beragama di Kabupaten Tabanan. Sementara salah satu perwakilan dari Panti Asuhan yang menerima bantuan yakni Direktur SOS Taruna Bantas I Gusti Agung Made Sueca menyatakan rasa terima kasihnya, karena sudah banyak pihak yang peduli terhadap keberadaan anak-anak di SOS Taruna Bantas. “Kami mendapat perhatian dari semua pihak, mulai dari Pemkab Tabanan, yayasan sosial bahkan dari partai politik. Mudah-mudahan keberadaan kami bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Tabanan,” tandasnya. W-004

kapal LCT. Tampak juga kemarin, kapal KMP yang melakukan bongkar muat di dermaga MB, juga memuat truk-truk yang bermuatan di bawah 20 ton. Ta k b e r o p e r a s i a t a u mogoknya seluruh kapal LCT di penyeberangan Ketapang Gilimanuk dibenarkan oleh Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Wahyudi Susianto ditemui Rabu (8/4) siang kemarin. Menurut Wahyudi, untuk sekarang terdapat 14 kapal LCT yang dimiliki oleh sembilan perusahaan. Sesuai surat yang diperoleh bahwa DPC Gapasgap melayangkan surat kepada Kapolres Banyuwangi dan juga Kapolres Jembrana. Dalam surat tersebut, pemilik LCT protes sehingga menghentikan operasi di penyeberangan Ketapang Gilimanuk. Intinya mereka meminta supaya diberikan kebijakan agar

bisa beroperasi sampai tahun 2017. Larangan LCT tak boleh lagi beroperasi,sebenarnya kata Wahyudi di Bulan Mei mendatang. Tetapi pihak pemilik LCT malah menghentikan beroperasi pada Rabu kemarin. Lantaran kapal LCT tidak beroperasi, pihaknya kini mengoperasikan tiga KMP, untuk melayani bongkar muat di dermaga LCM. Selain itu juga KMP di dermaga MB juga dapat membantu untuk memuat truktruk yang bermuatan di bawah 20 ton. “Kita akan maksimalkan KMP dan berdayakan dermaga MB,” ujarnya. Sampai siang kemarin, kondisi penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk berjalan lancar. Namun kemungkinan diperkirakan terjadi antrian atau penumpukan pada sore hari sampai malam. Karena

pada waktu itu, banyak truktruk yang hendak menyeberang ke Jawa. Untuk mengantisipasi gangguan keamanan, jajaran Polres Jembrana, Polsek Kawasan Laut Gilimanuk melakukan penjagaan. Sementara, berkaitan dengan mogok atau tak beroperasikan kapal, dipasang Spanduk berukuran besar tersebut bertuliskan, “Mohon Maaf Mengganggu Kenyamanan Anda, Kapal LCT Distop Beroprasi Menunggu Kebijakan Kementrian Perhubungan”. Sejumlah sopir truk siang kemarin mengharapkan pihak otoritas pelabuhan menambah armada KMP di dermaga LCM agar tidak terjadi antrean kendaraan. Karena jika hanya dilayani tiga armada KMP jelas akan menimbulan antrean truk yang panjang di dermaga LCM. W-003

Komang Muliadnyana seijin Kapolsek Mendoyo, AKP I Wayan Artha Ariawan Rabu kemarin, bahwa saat hendak dibawa kabur, ibunya melihat dari dapur lalu secepatnya keluar dari dapur. Meski sudah dipegang oleh penculik, namun ibunya berusaha untuk merebutnya. Upaya ibunya berhasil mengambil anaknya. Ketika berupaya direbut dari

cengkraman penculik, korban (bayi) sempat terjatuh lalu terbentur sehingga di bagian kepalanya mengalami luka. Setelah berhasil merebut, ibu korban sempat teriak, lalu orang tak dikenal itu langsung memilih kabur ke arah utara. Korban langsung dibawa masuk ke dalam rumah, selanjutnya menelpon suaminya. Setelah pulang dari kerja,

suaminya melapor ke Polsek Mendoyo dan warga sempat memukul kentongan sebagai tanda bahaya. “Warga langsung berkumpul dan berupaya melakukan pengejaran terhadap penculik itu,” ujarnya. Namun sampai sore kemarin, belum juga dapat ditemukan. Pihaknya kini juga sedang melakukan pengejaran. W-003

Bayi Diculik Orang tak Dikenal Dapat Digagalkan

Anak-anak Kurang Beruntung Dapat Bantuan TABANAN-Fajar Bali Penyerahan diberikan langsung oleh Ketua Ekalawya Putu Yuni Widyadnyani, Sekretaris DPD BMI Provinsi Bali Putra Kamiana, serta perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Tabanan. Penyerahan bantuan dimulai dari SOS Taruna Bantas Selemadeg Timur lanjut ke Yayasan LaRoyba Meliling, SLB/C Kemala Bhayangkari Mandung, Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala Yayasan Al-Inayah, Vihara Dharma Chatra, Panti Asuhan Salam, Vihara Dhamma Dana Baturiti dan Panti Asuhan Wisma Anak-anak Harapan. Bupati Eka yang ditemui di tempat terpisah mengatakan, bantuan yang diberikan kepada ratusan anak kurang beruntung, baik yang tidak memiliki orang tua atau memiliki keterbatasan fisik merupakan salah satu misi kemanusiaan yang dilakukan oleh Yayasan Ekalawya dan BMI

Provinsi Bali. Ketua DPD BMI Provinsi Bali ini berharap, bantuan yang diberikan bisa bermanfaat karena anak-anak tersebut adalah bagian dari kita, dan mereka juga berhak menikmati hidup yang layak seperti anak lainnya. “Misi kemanusiaan yang kami lakukan kali ini kami harap bisa membantu meringankan beban mereka. Anak-anak ini adalah bagian dari kita yang harus kita berikan perhatian dan kasih sayang,” ujarnya. Pembina Yayasan Ekalawya ini juga berharap, misi kemanusiaan ini juga nantinya bisa dilakukan oleh elemen masyarakat yang lain. “Semakin banyak yang peduli, maka anak-anak ini juga akan lebih mantap menata masa depan mereka. Karena, peran serta mereka sangat kita butuhkan untuk mengisi pembangunan di Kabupaten Tabanan,” imbuhnya. Bupati Eka juga meminta

098/II/SWJ

175/IV/KTR

DIKONTRAKKAN RUMAH LANTAI DUA

Diatas 3 kamar tidur, 1 kamar mandi. Di bawah 2 kamar tidur, 2 kamar mandi. Dapur besar. Garasi besar. Air pakai tower. Listrik 2.300 watt. Harga 50 juta pertahun, kalau dua tahun 95 juta.

Dijalan Palapa XI - Palapa garden, Sidakarya - Denpasar Selatan.

Hub. 082236328444 (Pak Abu) 124/III/KTR

517/I/GLH

123/III/AGN

419/XI/AGN

Layouter: Soma


6

KAMIS, 9 APRIL 2015 | TAHUN XV

Pengembangan Potensi Pe

Asparagus Ditanam

Presentasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015, Katego

IGAK Sudaratmaja Kebijakan Bupati Badung A. A. Gde Agung untuk terus mendorong seluruh SKPD dilingkungan Pemkab Badung agar mampu mengelola segenap potensi yang ada dengan melakukan kreasi dan inovasi guna terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas mendapat apresiasi pemerintah pusat, terbukti Kementerian PAN-RB mengundang 3 SKPD Badung untuk melakukan presentasi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan publik Tahun 2015. Tiga inovasi tersebut diantaranya GE.LA.TIK Badung (Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik), Musibah Membawa Berkah dari DKP Badung, selanjutnya Inovasi cegah kanker serviks, perempuan senyum dari Dinas Kesehatan dan pengembangan potensi pertanian di Badung Utara (Asparagus Ditanam, Ekonomi Mapan) dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan.Dan kali ini edisi Fajar Mangupura akan

mencoba membedah salah satu inovasi tersebut, yakni inovasi pengembangan potensi pertanian. Seperti apa ulasannya, berikut pemaparan Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, IGAK Sudaratmaja. Kesenjangan pembangunan wilayah di Kabupaten Badung antara Badung Utara dengan Badung Selatan, selalu menjadi sorotan publik, dan sering direpresentasikan sebagai kesenjangan antara sektor pertanian dengan sektor pariwisata. Hal ini disebabkan karena potensi sumberdaya yang ada di Badung Utara khususnya di sektor pertanian belum tergarap secara optimal. Inisiatif baru kemudian dimunculkan dengan judul “Pengembangan Potensi Pertanian di Badung Utara (Asparagus Ditanam, Ekonomi Mapan)”. Inisiatif ini dilakukan dengan pendekatan “one village one product” (OVOP) sebagai titik ungkit ekonomi Badung Utara. Sasaran kegiatan adalah petani di Badung Utara, khususnya di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, termasuk di dalamnya adalah generasi muda. Tujuan utama pengembangan inisiatif adalah meningkatkan pendapatan petani di Badung Utara sehingga setara dengan Badung Selatan. Upaya ini ditempuh dengan mencari komoditas baru yang unggul, dengan bermodalkan kesesuaian lahan dan iklim (location driven).

Ada empat strategi dalam inisiatif ini, dengan hasil sebagai berikut ; (1) produk lokal berdimensi global; terlihat dari hasil Asparagus telah merambah hotel, restoran, swalayan dan eksport; (2) menumbuhkan kemandirian dan kreativitas; sehingga petani terampil dan kreatif; (3) pengembangan sumberdaya manusia; melalui pelatihan dan pendampingan dan (4) menumbuhkan ikon unggulan; dari uji mutu ternyata asparagus Desa Pelaga lebih baik dibandingkan produk daerah lain. Dengan empat strategi tersebut, mampu meningkatkan pendapatan petani lebih dari lima kali lipat dibandingkan sebelumnya, sehingga terlihat dimensi ekonomi sebelum (before) dan sesudah (after) inisiatif diterapkan. Disamping itu dari data empirik, inisiatif ini juga mampu menarik minat generasi muda. Ada beberapa perubahan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, terkait penerapan inisiatif ini, seperti : perubahan dalam inovasi teknis, manajemen pemasaran, peningkatan pendapatan, perubahan kultur petani, dan aspek pembinaan dan pendampingan. Keberlanjutan program sudah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Badung, dalam bentuk penyiapan anggaran. Sedangkan replikasi internal dan eksternal juga gencar dilakukan untuk memperluas cakupan program di Kabupaten Badung dan daerah lain.

Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana inisiatif ini telah memecahkan masalah tersebut? Sebagai inisiator program, Bupati Badung (Anak Agung Gde Agung); Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda dan Litbang dengan asistensi dan supervisi dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, dan Kementerian Koperasi dan UKM-RI Ada dua pendekatan dalam pengembangan kawasan pertanian yang ada saat ini, yaitu : (a) Pendekatan “location driven” di mana dalam kawasan yang akan digarap belum memiliki komoditas unggulan, tetapi memiliki potensi agroekosistem tertentu yang dapat dikembangkan. (b) Pendekatan “commodity driven” adalah sebaliknya, di dalam kawasan telah ada komoditas unggul, selanjutnya dengan sentuhan inovasi dapat dikem-

bangkan menjadi unggulan daerah. Inisiatif ini termasuk dalam pendekatan “location driven”, karena tanaman Asparagus belum ada sebelumnya. Tetapi dari indikasi yang ada, lokasi yang ditetapkan, memiliki lahan dan iklim yang cocok untuk Asparagus. Ada empat strategi yang diterapkan dalam pemecahan masalah di Badung Utara, melalui inisiatif ini : (a) Lokal tetapi Global (Local yet Global); pengembangan kawasan pertanian ditujukan untuk membuat kekhususan produk lokal. Produk lokal tersebut, dipasarkan bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga dapat merambah pasar global. (b) Kemandirian dan Kreativitas (Self Reliance Creatifity); petani harus mampu dan kreatif mengelola produk yang diunggulkan, seperti halnya Asparagus. Strategi ini juga merupakan

Dalam hal apa inisiatif ini kreatif dan inovatif?

Apa masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakan inisiatif ini? Kabupaten Badung memiliki bentuk wilayah yang memanjang membentang dari Utara (Gunung) ke Selatan (Laut) dengan agroekosistem yang berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut, Kabupaten Badung menetapkan tiga zona pembangunan, yaitu : (1) Badung Utara, sebagai kawasan konservasi, berupa hutan/gunung , kawasan perkebunan, hortikultura dan peternakan; (2) Badu n g Te n ga h , d o mi n a n berupa sawah irigasi dan sentra industri kecil, dan (3) Badung Selatan, adalah kawasan pariwisata. Secara ekologi, kawasan Badung Utara telah memberikan “energi” bagi kehidupan Badung Tengah dan Badung Selatan, berupa air, pangan dan aliran fluida (tata udara). Namun bila dilihat dari aspek ekonomi, terlihat kesenjangan yang dikotomi, di mana ma-

syarakat di Badung Utara memiliki pendapatan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan di Badung Selatan. Hal ini disebabkan karena potensi yang ada belum digarap secara optimal. Fenomena ini selalu menjadi aspirasi dan apresiasi publik, dan sering direpresentasikan sebagai kesenjangan antara sektor pertanian dengan sektor pariwisata. Data Statistik tahun 2013 menunjukkan rata-rata produktivitas tenaga kerja sektor pertanian sebesar Rp. 39,11 juta/tahun, jauh lebih kecil dibandingkan sektor jasa/pariwisata yang mencapai Rp. 83,95 juta/tahun. Hal ini harus mendapatkan perhatian yang serius, dalam bentuk komitmen politik, kebijakan dan program serta anggaran untuk wilayah Badung Utara. Inisiatif baru kemudian dimunculkan, disesuaiakan

dengan potensi sumberdaya Badung Utara sebagai kawasan pertanian/hortikultura, berupa budidaya sayuran Asparagus (Asparagus officinalis). Komoditas ini memiliki nilai ekonomi tinggi, pasar yang masih terbuka untuk hotel dan restoran, sehingga berpeluang adanya sinergitas pertanian dengan pariwisata, sebagai bentuk penyeimbangan (keep balancing) antara Badung Utara dengan Badung Selatan. Inisiatif yang ditawarkan adalah komoditas baru, yang sebelumnya tidak ada di daerah tersebut, sehingga mampu menjadi titik ungkit ekonomi di Badung Utara. Dengan demikian tergambar adanya pembaharuan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada, dan memperlihatkan dampak yang signifikan secara ekonomi sebelum (before) dan sesudah (after) inisiatif diterapkan.

Tujuan utama dari inisiatif ini? Meningkatkan pendapatan petani di Badung Utara, untuk bisa satara dengan masyarakat Badung Selatan. Upaya ini ditempuh dengan : (1) menggali potensi pertanian di Badung Utara, dengan pendekatan OVOP; (2) mencari komoditas unggulan sebagai titik ungkit ekonomi, yang juga diminati oleh generasi muda. Penerapan strategi tersebut, ternyata dapat menjawab tujuan program dengan tahapan proses yang utuh, sebagai berikut : (a) Lokal tetapi global; asparagus yang dihasilkan, pemasarannya telah merambah hotel, restoran, swalayan dan eksport. (b) Kemandirian dan kreativitas; petani mampu menghasilkan ko-

moditas Asparagus yang unggul. Upaya ini didukung oleh SKPD terkait, sebagai bagian dari kampanye dalam pengembangan wilayah. (c) Pengembangan sumberdaya manusia; hal ini menjamin keberlanjutan usaha dan kemandirian petani. Upaya ini diikuti dengan “capacity building” untuk peningkatan mutu, pengembangan usaha, peningkatkan pendapatan petani , dan menarik minat generasi muda. (d) Menumbuhkan ikon unggulan menuju “number one” ; hasil uji mutu menunjukkan Asparagus Desa Pelaga (Badung Utara), lebih baik dibandingkan dengan Asparagus asal Medan, Malang dan daerah lain. Bahkan dari aspek produktivitas, berpe-

luang menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Melalui strategi tersebut, inisiatif ini mampu memecahkan masalah kesenjangan pendapatan masyarakat Badung Utara dengan Badung Selatan. Data empiris menunjukkan, pendapatan bersih petani asparagus kini meningkat lebih dari 5 kali lipat dibandingkan sebelumnya, dari Rp. 4.125.000,- menjadi Rp. 21.586.600,-/25 are/tahun. Dengan demikan terlihat jelas keadaan ekonomi petani sebelum (before) dan sesudah (after) program. Di samping itu sacara spesifik, pengembangan asparagus juga mampu menarik minat generasi muda.

kampanye menarik partisipasi pembangunan wilayah, untuk menggali potensi lokal yang ada. (c) Pengembangan Sumberdaya Manusia (Human Resources Development); melakukan upaya “capacity building” untuk petani, sehingga mampu menghasilkan produk khas dan berkualitas. Di samping itu petani juga diharapkan mampu menghadapi persaingan global yang ada saat ini. (d) Menumbuhkan Ikon unggulan (Number One or Only One); Jika produk yang sama juga ada di daerah lain, maka yang dituju adalah “number one”, dengan prinsip makin tinggi mutu, makin tinggi nilainya. Sebaliknya kalau produk tersebut hanya kita yang memiliki, maka ikon yang harus direbut adalah “only one”. Prinsip yang harus dipahami adalah, makin tinggi lokalitasnya, makin tinggi juga nilainya.

Memperhatikan masalah dan strategi yang telah disusun, ternyata inisiatif ini menunjukkan hal yang unik, kreatif dan inovatif seperti : (a) Dari tidak ada menjadi ada; berproses dari identifikasi potensi wilayah, pemilihan komoditas yang cocok yang memiliki berbagai keunggulan. (b) Berkembang pesat di lapangan; terlihat

dari areal pengembangan yang luas (2009-2014); yaitu 50,4 ha. oleh 197 orang petani di 9 lokasi. (c) Berdampak pada pengembangan sayuran lainnya dan sayuran lokal, yang pemasarannya terangkat karena ikon asparagus. (d) Menarik minat generasi muda; terlihat dari data rata-rata umur petani asparagus relatif

lebih muda dibandingkan petani pada umumnya. (e) Mampu bersaing dengan sektor pariwisata, terlihat dari kembalinya beberapa pekerja pariwisata ke desa, dan selanjutnya menekuni usahatani asparagus. (f ) Memanfaatkan sumberdaya lokal seperti pupuk organik, dan bio-urine, di mana kedua produk ini dihasilkan oleh petani di sekitarnya. (g) Membuka peluang kerja di pedesaan, baik di hulu maupun hilir. Total tenaga kerja yang terserap 415 orang, terdiri dari 394 orang petani dan 21 orang pengelola koperasi. (h) Berkembang media promosi, seperti : Festival Asparagus, Festival Budaya Pertanian, Duta Asparagus, dan berbagai Kuliner Asparagus. (i) Mampu menjawab sinergitas pertanianpariwisata, terlihat dari pemasaran produk yang telah merambah hotel dan restoran.

Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan? Inisiatif ini dirancang dengan pendekatan partisipatif, terlihat dari keterlibatan pemangku kepentingan seperti di bawah ini : (a) Pemerintah Pusat ; Kementerian Koperasi dan UKM-RI, dalam bentuk inisiasi program, pembinaan, pembiayaan, monitoring dan evaluasi. (b) Pemerintah Provinsi Bali ; Dinas Koperasi dan UKM, dalam bentuk pembinaan, pembiayaan, monitoring dan evaluasi, serta memfasilitasi hubungan dengan Pemerintah Pusat. (c) Pemerintah Kabupaten Badung ; melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dan Bappeda Litbang. Adapun bentuk kegiatan adalah : penyiapan sarana, pembinaan, pembiayaan, monitoring dan evaluasi. (d) Secara spesifik

ada pembagian tugas yaitu teknis budidaya oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, sedangkan untuk kelembagaan, koperasi dan pemasaran, oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. (e) Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL); berperan dalam pendampingan dan pembinaan teknis budidaya di lapangan, melalui kegiatan Sekolah Lapangan (SL). (f ) Koperasi Tani Mertanadi ; melaksanakan kegiatan dalam penyaluran bibit , sarana produksi, pemasaran dan simpan pinjam. (g) Pengusaha/ Swasta ; seperti kalangan pengusaha hotel, restoran dan swalayan, menjalin kesepakatan / MoU dengan koperasi dalam pemasaran produk. (h) Indonesian Chef Assosiation (ICA) ; berperan dalam mempro-

mosikan produk, dalam bentuk kuliner berbahan baku Asparagus, seperti pada event : Festival Budaya Pertanian, Festival Asparagus, dan dalam event lainnya. (i) Duta Asparagus ; tetah ditetapkan dalam Festival Asparagus akhir 2014, berperan mempromosikan Asparagus yang ada di Badung Utara, di samping juga memotivasi generasi muda untuk terjun dalam usahatani Asparagus. (j) Kelompok Wanita Tani ; aktif berlatih dan mengolah Asparagus dalam berbagai bentuk kuliner, seperti yang telah ditampilkan dalam Festival Asparagus. (k) Kalangan Media Masa, baik media cetak maupun elektronik ; dalam bentuk pemberitaan dan peliputan khusus, tentang budidaya Asparagus di Desa Pelaga.

Bagaimana strategi Obsesi untuk pengembangan ekonomi di Badung Utara adalah komitmen yang strategis. Oleh karena itu disusun rencana aksi sebagai berikut : (a) Diawali dengan pengenalan program melalui pendekatan OVOP, dari Kementerian Koperasi dan UKM-RI dengan modifikasi dan adaptasi lingkungan setempat. (b) Menyiapkan anggaran dalam DPA Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, mulai tahun 2009 sampai saat ini. (c) Melakukan pengorganisasian program; (1) pada tataran kebijakan; melalui kewenangan Bupati ; (2) pada tingkatan teknis; oleh Dinas Teknis terkait, dan (3) pada tataran operasional; oleh petani, Koperasi Tani Mertanadi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan aparat desa. (d) Kegiatan Tahun I (2009); (1) penyiapan infrastuktur dan sarana produksi; (2) sosialisasi program, penyiapan penelitian dan penetapan produk unggulan, (3) pembentukan Kelompok Tani dan Koperasi, dan (4) pelatihan teknis dan manajemen. (e) Kegiatan Tahun II (2010) ; (1) pelaksanaan demplot; (2) pelatihan kualitas produksi; (3) perumusan pola pemasaran; (4) pengembangan jaringan pemasaran dan temu bisnis, dan (5) pameran dan promosi. (f) Kegiatan Tahun III (2011) dan seterusnya; (1) pengembangan areal; (2) pengembangan inovasi produk, promosi dan advokasi; (3) uji mutu produk; (4) pengembangan sumberdaya manusia, dan (5) perluasan pemasaran. (g) Peningkatan peranan Koperasi, dalam hal : (1) penanganan dan pemasaran produk; (2) penyaluran bibit; (3) penyaluran sarana produksi, dan (4) pengelolaan simpan pinjam. Selain rencana aksi, disampaikan pula langkah-langkah kunci dengan parameter kuantitatif dan kualitatif seperti berikut ini : (a) Attract people to move city to rural area; menarik kembali masyarakat untuk berpindah dari kota ke desa. Tercatat ada 6 orang petani yang dulunya bekerja di kota akhirnya kembali ke desa, menekuni usahatani Asparagus. Hal ini juga berarti mengurangi urbanisasi, dan menjadikan desa sebagal basis pembangunan; (b) Improve rural life and boost rural economic ; memperbaiki kehidupan masyarakat pedesaan dan mendorong perekonomian di pedesaan. Saat ini pengembangan Asparagus telah mencapai 50,4 ha. (2011-2014), dengan total produksi

Apa saja kenda dihadapi, dan kendala tersebu Betapapun baiknya program yang disusun, tentu masih ada kendala dan masalah yang muncul di lapangan. Seperti halnya program ini, dapat disampaikan beberapa kendala yang ada, di antaranya : (a) Masih ada keraguan beberapa petani, berkaitan dengan pengembangan komoditas baru yang sebelumnya juga sering diintroduksikan kepada petani, namun akhirnya mengalami kesulitan dalam pemasaran. Oleh karena itu, untuk pengembangan Asparagus ini telah disusun program yang utuh dari hulu sampai hilir, sehingga tidak sampai terjadi kesulitan dalam pemasaran produk. (b) Sebagai komoditas unggul, tanaman Asparagus memerlukan input biaya yang relatif besar dibandingkan dengan sayuran lokal. Hal ini memerlukan perubahan pola pikir pada petani, mengingat modal yang dimiliki petani sangat terbatas. Oleh karena itu, petani harus paham dengan analisis usahatani,


ertanian di Badung Utara

KAMIS, 9 APRIL 2015 | TAHUN XV

7

m Ekonomi Mapan

ori Memperkuat Partisipasi dalam Pembuatan Kebijakan melalui Mekanisme yang Inovatif

Sumberdaya apa saja yang digunakan untuk inisiatif ini, dan bagaimana sumberdaya itu dimobilisasi?

i ini dilaksanakan? 117,26 ton, senilai Rp. 4,73,- milyar. Dengan demikian Asparagus berperan sebagai titik ungkit ekonomi di pedesaan Badung Utara. (c) Promote cultural and rural industry ; mengembangkan budaya dan industri pedesaan. Hal ini adalah lompatan kultur yang luar biasa, karena awalnya secara turun temurun mereka hidup dari bertani, kini berubah menjadi petani modern yang bercorak industri. (d) Elevate rural human resources ; mengangkat derajat masyarakat pedesaan. Inisiatif ini memposisikan masyarakat pedesaan, tidak lagi dipandang sebagai masyarakat miskin dan tertinggal. Justru sebaliknya, mereka sekarang menguasai inovasi pertanian yang unggul, disertai peningkatan pendapatan yang signifikan (lebih dari 5 kali lipat dari sebelumnya). Penguatan sumberdaya manusia menjadi semakin penting dalam era global. (e) Promote cultural and rural industry internationally ; mengembangkan budaya dan industri pedesaan sehingga mampu bersaing di pasar internasional. Inisiasi ini berhasil, karena produk asparagus mampu merambah pasar modern, hotel, restoran dan eksport. Menyimak rencana aksi dan langkahlangkah kunci, maka dapat disarikan kegiatan utama sebagai berikut : (a) Identifikasi masalah dan potensi di Badung Utara, yang kemudian diikuti dengan penetapan program dan regulasinya untuk dilaksanakan. (b) Pemilihan komoditas unggulan sebagai faktor kunci keberhasilan, di mana asparagus ternyata mampu menjadi titik ungkit ekonomi secara nyata di Badung Utara. (c) Membuat strategi/rencana aksi baik teknis maupun kelembagaan, meliputi beberapa tahapan, mulai persiapan, pelaksanaan, pengembangan dan perluasan pemasaran. (d) Memantapkan komoditas sebagai ikon unggulan, melalui uji mutu, pameran, promosi dan studi banding, untuk menjadi yang terbaik (number one), mengingat adanya pesaing dari daerah lain. (e) Membangun transparansi, partisipasi, kemandirian Kelompok Tani dan Koperasi. Upaya ini dilakukan dengan prinsip manajemen yang terbuka, bertanggung jawab, dan adanya proses demokrasi. (f) Membangun dan memperluas varian produk dan pemasaran yang dilengkapi fasilitas pemasaran dan sarana transportasi.

ala utama yang n bagaimana ut dapat diatasi? dan yang paling tepat adalah belajar dari mereka yang sudah berhasil. Khusus untuk modal usaha, telah disiapkan oleh koperasi. (c) Adanya iming-iming dari tengkulak yang mau membeli produk dengan harga yang lebih mahal. Hal ini akan dapat mengacaukan peran koperasi, oleh karena itu diperlukan komitmen anggota untuk tidak goyah terhadap iming-iming tersebut. Dari catatan pengalaman yang ada, ternyata iming-iming harga yang lebih mahal hanya ditawarkan pada saat produksi sedang turun. (d) Masih adanya ketergantungan bibit unggul dari luar negeri, untuk keberlanjutan dan pengembangan usaha. Terhadap masalah ini, Pemda Badung telah mengupayakan untuk membeli calon bibit F-1 yang kemudian dapat diperbanyak untuk kebutuhan bibit sampai 4 tahun berikutnya. Di samping itu, dijajagi juga peluang kerjasama pembibitan secara mandiri dengan Perguruan Tinggi di Bali.

Seperti diuraikan di depan, inisiatif ini dirancang untuk dapat memancing peranserta berbagai pemangku kepentingan untuk pengembangan ekonomi wilayah. Hal ini dapat dilihat dari alokasi sumberdaya yang ada, baik itu berupa dana, sarana dan prasarana serta sumberdaya lainnya. Berikut adalah alokasi pembiayaan dari Kementerian, SKPD terkait, dan partisipasi pihak lain seperti di bawah ini : (a) Kementerian Koperasi dan UKM-RI ; berupa dana, kegiatan dan peralatan senilai Rp. 700.000.000,- mulai tahun 2012-2013. (b) Pemerintah Kabupaten Badung ; melalui Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan mulai tahun 2010-2014 dengan berbagai bentuk kegiatan, sebesar Rp.1.683.184.250,-. Melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dalam bentuk penambahan daya listrik sebesar Rp. 52.868.500,- (2009) dan Pelatihan Taruna Tani (2013) senilai Rp.364.251.400,. (c) Desa Pelaga, memberikan pinjaman sebagian bangunan Pasar Desa untuk sekretariat Koperasi, tempat penampungan hasil, gudang dan “packing” sayuran. (d) Petani Asparagus dalam bentuk penyiapan lahan, budidaya dan pemeliharaan tanaman

Sumberdaya tersebut dikelola sesuai Tupoksi SKPD bersangkutan, yang pada akhirnya bermuara pada penguatan dan pengutuhan program, baik dari aspek teknis maupun manajemen. Lebih detail tentang mobilisasi sumberdaya tersebut dapat dikelompokkan dan dijelaskan sebagai berikut : (a) Pengenalan inisiatif, dalam bentuk advokasi dan sosialisasi program dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM-RI, dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali. (b) Penyiapan, prasarana, infrastruktur pendukung, dan manajemen dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ba-

dung, melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. (c) Pengembangan komoditas dan pendampingan teknis, oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dilaksanakan oleh PPL di wilayah kerjanya. (d) Pengembangan kelembagaan Koperasi, manajemen dan pemasaran, oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. (e) Pengembangan, promosi, monitoring dan evaluasi, dilakukan bersama oleh Pusat, Provinsi dan Kabupaten melalui SKPD terkait seperti diuraikan di depan.

Apa saja keluaran (output) yang paling berhasil? Ada beberapa variabel kuantitatif dan kualitatif yang dapat diuraikan sebagai representasi dari keluaran (output) yang paling berhasil dari inisiatif ini. Adapun keluaran tersebut meliputi : (a) Inisiatif ini ternyata mampu memilih komoditas dengan berbagai keunggulannya ; (1) bernilai ekonomi relatif tinggi Rp.40.000,-/kg; (2) akses pasar yang terbuka lebar sampai dengan eksport; (3) memiliki mutu paling baik di antara pesaing yang ada, sehingga berpeluang menjadi yang terbaik (number one) ; (4) dapat bersinergi dengan sektor pariwisata, karena produknya diserap kalangan hotel dan restoran. (b) Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat/petani secara signifikan dalam bentuk keuntungan bersih dari Rp. 4.125.000,- menjadi Rp. 21.586.600,-/25 are/tahun, atau meningkat lebih dari 5 kali lipat. Hal ini juga sekaligus dapat menarik minat generasi muda untuk menekuni usaha budidaya Asparagus. Data em-

pirik menunjukkan umur ratarata petani Asparagus sekitar 45 tahun, sedangkan petani pada umumnya lebih dari 55 tahun. (c) Berhasil menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian, karena komoditas Asparagus mampu menjadi titik ungkit ekonomi yang relatif kuat. Dari luasan pertanaman 50,4 ha. saat ini mampu berproduksi 117,26 ton dengan kontribusi pendapatan mencapai Rp. 4,73 milyar dalam kurun waktu 4 tahun. Dengan demikian hal ini dapat menjadi “entry point” atau harapan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Badung Utara setara dengan Badung Selatan. Dari keberhasilan ini, Kabupaten Badung ditetapkan sebagai “Penggiat OVOP Terbaik” Tingkat Nasional Tahun 2012, oleh Kementerian Koperasi dan UKM-RI. (d) Inisiatif ini juga mampu menyerap tenaga kerja, baik di hulu maupun hilir. Saat ini setidaknya ada sekitar 415 orang yang terlibat dalam

kegiatan usahatani Asparagus, termasuk di dalamnya 21 orang yang menangani koperasi. Di antara tenaga kerja tersebut, 6 orang di antaranya pernah bekerja di kota, kemudian kembali ke desa untuk menekuni usahatani Asparagus. Hal ini memberi bukti, bahwa inisiatif ini mampu mengurangi urbanisasi, dan sekaligus menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan memberi harapan masa depan bagi masyarakatnya. (e) Program ini juga mampu menjadi ikon dan sekaligus mengangkat citra Badung Utara. Momentum ini dapat menjadi titik awal yang baik untuk mewujudkan sinergitas Pertanian-Pariwisata, dalam bentuk suplay and demand produk Asparagus. Di samping itu citra Badung Utara juga terangkat dengan berbagai event yang terkait dengan Asparagus, seperti Festival Budaya Pertanian, Festival Asparagus, pemilihan Duta Asparagus dan juga pemberitaan media masa.

Apa saja manfaat utama yang dihasilkan dari inisiatif ini? Manfaat program adalah indikator yang paling menentukan untuk menge tahui keberhasilan suatu program. Dalam bahasa populer, hal ini hampir sama pengertiannya dengan program yang berbasis kinerja. Demikian juga dengan inisiatif ini, akan dicoba dideskripsikan beberapa manfaat utama yang dimiliki, antara lain ; (a) Manfaat teknis ; petani paham dan dapat membudidayakan komoditas baru yang prospektif, baik dari aspek harga, pemasaran, keunggulan, dan peluangnya memenuhi kebutuhan sektor pariwisata. Manfaat ini juga memberi makna bahwa petani di pedesaan, ternyata dapat mengadopsi teknologi usahatani yang cukup modern. (b) Manfaat sosial ; berkaitan dengan eksistensi petani di Desa Pelaga, khususnya petani Asparagus yang semakin dikenal baik di dalam maupun luar negeri, sehingga dapat diposisikan sebagai pelopor pembaharuan pembangunan pedesaan. Dengan demikian, Desa Pelaga juga kini mulai dikenal karena memiliki usaha Agroindustri yang prospektif. (c) Manfaat ekonomi ; terlihat dari adanya peningkatan pendapatan petani yang sangat signifikan (lebih dari 5 kali lipat) sebelum dan sesudah inisiatif ini diperkenalkan. Di samping itu sayuran Asparagus ini ternyata mampu berperan sebagai “entry point” peningkatan pendapatan masyarakat Badung Utara untuk bisa setara dengan Badung Selatan. (d) Manfaat budaya ; dapat menumbuhkan minat untuk tetap melestarikan budaya pertanian sebagai roh dari pariwisata budaya di Bali dan khususnya di Kabupaten Badung. Hal ini dimungkinkan karena adanya jaminan dari aspek ekonomi. Inisiatif ini dirancang dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, yang tercermin dari hasil

nyata, terukur dan berorientasi pada pengguna. Oleh karena itu diperlukan terobosan pelayanan, dalam bentuk gagasan ide kreatif orisinal dan atau adaptasi/ modifikasi, yang memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut ini dapat diuraikan beberapa perubahan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, terkait penerapan inisiatif ini : (a) Perubahan dalam hal inovasi, yaitu introduksi komoditas Asparagus dari belum pernah ada menjadi ada. Hal ini juga diikuti dengan pengenalan teknologi budidaya yang relatif berbeda dengan sayuran konvensional yang telah ada sebelumnya. (b) Perubahan dalam manajemen pemasaran ; awalnya produk sayuran petani dipasarkan melalui tengkulak atau pengepul, tetapi sejak adanya inisiatif ini dengan produk unggulan Asparagus, pemasaran dilakukan melalui koperasi. Hal ini dilakukan karena Asparagus memiliki pangsa pasar tersendiri, sehingga memerlukan perlakuan dan sarana khusus yang ada pada koperasi. (c) Perubahan dari aspek peningkatan pendapatan ; adalah indikator yang paling dirasakan petani sebagai kelompok sasaran. Dengan demikian, inisiatif pelayanan publik ini dinilai telah berhasil memberi dampak ekonomi secara signifikan. (d) Perubahan kultur petani ; pada awalnya sebagai petani konvensional, kini telah berubah menjadi petani modern. Perubahan ini memiliki beberapa dimensi seperti : akan melestarikan budaya pertanian, mengurangi urbanisasi, dan dapat menjadi penggerak perekonomian pedesaan. (e) Perubahan dari aspek pembinaan dan pendampingan ; yang sebelumnya masih terkesan egosektoral, tetapi dari pengalaman ini-

Sistem apa yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi kegiatan?

Apakah inisiatif ini berkelanjutan dan direplikasi? Melihat kinerja inisiatif ini di lapangan, maka Pemerintintah Kabupaten Badung masih berkomitmen program ini akan berlanjut bahkan dikembangkan cakupannya. Oleh karena itu ada berbagai upaya yang dilakukan, seperti : (a) Penyediaan anggaran, terutama oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, melalui APBD Kabupaten Badung sampai saat ini. (b) Melakukan pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi oleh Tim Kabupaten, baik menyangkut teknis dan kelembagaan, sesuai tupoksi SKPD masing-masing. (c) Mendorong kemandirian dan swadaya petani untuk memperluas cakupan pengembangan program, dengan melihat contoh keberhasilan yang telah ada. Untuk hal ini keberadaan program di Desa Pelaga telah

dijadikan semacam “center of excellence”. (d) Memantapkan advokasi dan promosi program melalui berbagai event, seperti : Festival Budaya Pertanian, Festival Asparagus, Pemilihan Duta Asparagus, mengikuti pameran dan promosi dan ekspose melalui media masa. (e) Menerima supervisi dan pembinaan di samping oleh SKPD terkait di daerah, juga oleh Kementerian dan Lembaga yang ada di pusat. (f) Menyiapkan sarana dan prasarana untuk pengembangan, utamanya bibit Asparagus untuk 4 tahun ke depan, dan bila perlu melalui pembibitan secara mandiri. Keberhasilan inisiatif ini telah mendapat apresiasi secara Nasional maupun Internasional, sehingga sering dijadikan contoh dan obyek kunjungan untuk pengembangan program serupa, terutama

yang berbasis pertanian. Untuk tingkat Nasional, Kabupaten Badung ditetapkan sebagai “Penggiat OVOP” Terbaik, Tahun 2012 oleh Kementerian Koperasi dan UKM-RI, karena keberhasilan inisiatif ini. Oleh karena itu, beberapa daerah terutama yang telah dan akan mengembangkan program OVOP banyak belajar di Desa Pelaga, untuk mengadopsi bahkan mereplikasi program ini. Melihat keberhasilan tersebut, upaya replikasi program saat ini dapat dikelompokkan menjadi dua model, yaitu : (a) Replikasi internal, yang dilakukakan oleh Pemerintah Kabupaten Badung, mengingat potensi areal dan pemasaran masih sangat terbuka. (b) Replikasi eksternal, terutama oleh daerah-daerah yang berminat. Hal ini banyak difasilitasi oleh KementerianKoperasidanUKM-RI.

siatif ini terjalin kordinasi dan sinkronisasi program dari seluruh SKPD terkait, mulai dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten dan lapangan. Selanjutnya disampaikan beberapa dampak positif dari pengenalan inisiatif ini dengan variabel terukur sebagai berikut : (a) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam hal inovasi komoditas Asparagus dan manajemen pengelolaannya, yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. (b) Meningkatnya pendapatan bersih petani Asparagus yang dihitung dari sebelum (before) dan sesudah (after) inisiatif ini diterapkan, yaitu dari Rp. 4. 125.000,- menjadi Rp. 21.586.600,-/25 are/tahun, atau meningkat lebih dari 5 kali lipat. (c) Bekembangnya areal Asparagus dari 3 ha. (2010) menjadi 50,4 ha. (2014) dengan total produksi 117,26 ton dengan nilai Rp. 4,73 milyar. Uang sejumlah ini cukup besar untuk menggerakkan perekonomian pedesaan. (d) Mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 415 orang, yang terdiri dari petani 394 orang dan pengelola koperasi 21 orang. Khusus untuk petani seperti disebutkan di depan jumlahnya 197 orang, dengan rara-rata usahatani 25 are. Dengan asumsi tiap 25 are diperlukan 2 orang tenaga kerja, sehingga inisiatif ini mampu menyerap 394 orang tenaga kerja petani. (e) Mampu mengurangi urbanisasi, karena dari jumlah tenaga kerja petani (394 orang) tersebut, 6 orang di antaranya adalah mereka yang sebelumnya bekerja di kota. (f) Mampu menarik minat generasi muda, yang dilihat dari pengamatan empirik dimana rata-rata umur petani Asparagus berkisar 45 tahun, sedangkan petani umumnya di Kabupaten Badung berumur di atas 55 tahun.

Sistem pemantauan dan evaluasi, adalah bagian terpenting dari manajemen suatu program, termasuk di dalamnya untuk inisiatif ini. Oleh karena itu ada beberapa jenis sistem pemantauan dan evaluasi yang dikembangkan untuk kegiatan ini, yaitu: (a) Pemantauan dan evaluasi reguler yang memang secara normatif ada dan melekat pada kegiatan SKPD masing-masing, yaitu pelaporan bulanan,

triwulan, semester dan laporan akhir kegiatan. (b) Pemantauan/pelaporan yang dilakukan oleh Koperasi Mertanadi, berkaitan dengan perkembangan usaha koperasi sesuai dengan sistem akutansi yang ada di koperasi tersebut. Profil Koperasi Mertanadi bahkan dapat diakses pada web-site www.ovopbadung.com, sebagai bentuk pertanggung jawaban publik. (c) Sebagai lembaga koperasi, Keperasi

Mertanadi secara normatif juga diwajibkan melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk melaporkan perkembangan usaha tahun berjalan, dan menyusun program kerja tahun berikutnya. (d) Penerapan Standar Operasional Presedur (SOP), pada penanganan produk Asparagus oleh koperasi mulai dari panen, pengemasan dan pemasaran. Penerapan SOP secara konsisten, merupakan instrument untuk pengawasan mutu produk yang akan dipasarkan. (e) Pemantauan dan evaluasi juga dilakukan secara khusus atau berkala, manakala ada permintaan data, perkembangan usaha dan masalah yang ada di lapangan. (f ) Pemantauan dan evaluasi juga dilakukan oleh lembaga pemeriksa yang ada baik internal maupun eksternal, seperti inspektorat, BPKP dan BPK-RI. (g) Selaian yang disebutkan di atas, penting juga peranan pengawasan oleh masyarakat, LSM dan media masa. Layouter: Wiadnyana


PENDIDIKAN & BUDAYA

8

FAJA R BALI

KAMIS, 9 APRIL 2015 l Tahun XV

Bukan Penentu Kelulusan

UN tak Seram dan tak Diawasi Tim PT

Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2014/2015 dipastikan tak ‘seseram seperti UN di tahun-tahun sebelumnya. Peserta UN bisa bernafas lega, lantaran UN tak hanya tidak lagi menjadi penentu kelulusan, tetapi juga tidak lagi diawasi secara ketat.

DENPASAR-Fajar Bali Jika tahun-tahun sebelumnya jajaran dari Perguruan Tinggi (PT) terjun ke ruang kelas. Namun kini mereka hanya memantau hingga di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) saja. Kadisdikpora Provinsi Bali, TIA. Kusuma Wardhani Rabu (8/4) menyampaikan, sistem pengawasan UN tahun ini memang lebih longgar. Hanya mengandalkan guruguru di sub rayon yang sama untuk melakukan pengawasan secara silang. Tim dari Perguruan Tinggi tidak lagi terjun ke sekolah-sekolah, cukup hanya

sampai di Kantor Disdikpora saja. Namun, Universitas Udayana (UNUD) tetap dilibatkan sebagai tim pemindai lembar jawaban siswa. “Pengawasan di satu sekolah, hanya pengawasan sub rayon, di antara sekolah tersebut lakukan pengawasan silang. Dulu dari PT, sekarang murni pengawas dari antar- sekolah saja. Peran UNUD hanya sebagai pemindaian. Hasil dari seluruh anak-anak, dipindai di UNUD. Pada saat UN, keterlibatan PT hanya sampai di Disdikpora, tidak ke sekolah-sekolah seperti tahun-tahun sebelumnya,”

FB/DOK

TIA. Kusuma Wardhani

papar Kusuma Wardhani. Walaupun pengawasan lebih longgar, Kusuma Wardhani memastikan distribusi soal tetap mendapat pengawalan ketat. Rencananya, soal ujian mulai didistribusikan pada tanggal 10 April mendatang. Dimulai pada pukul 05.00 wita, di PT. Percetakan Bali kemudian disebar ke seluruh kabupaten/kota. Untuk sementara soal-soal akan disimpan di gudang-gu-

dang yang sudah dimiliki oleh Disdikpora kabupaten/kota. Namun, jika tidak memiliki gudang, soal akan dititipkan di kantor Polisi terdekat. Untuk sekolah-sekolah yang dekat, distribusi dokumen negara tersebut, akan dilakukan di hari pelaksanaan ujian. Sedangkan untuk sekolah yang jauh, seperti di Kecamatan Nusa Penida, sehari sebelum pelaksanaan ujian soal sudah didistribusikan. “Distribusi soal dari PT. Percetakan Bali, dikawal oleh kepolisian. Walau soal sudah ada di kendaraan tetap diawasi oleh kepolisian. Nanti soal akan disimpan di gudang kabupaten/kota atau Disdikpora. Kalau tidak punya gudang, bisa dititip di kantor Polisi terdekat. Khusus untuk Nusa Penida,sehari sebelum ujian, soal harus sudah di lokasi,” imbuhnya. Iapun berharap pelaksanaan UN tahun ini tidak diwarnai insiden kekurangan soal lagi. W-019

Optimis Kembali Raih UN 100 Persen

114 Siswa SMK PGRI 6 Denpasar Siap Ikuti UN DENPASAR-Fajar Bali Setelah menempuh proses pembelajaran selama tiga tahun, kini 114 siswa kelas akhir SMK PGRI 6 Denpasar, siap mengikuti Ujian Nasional (UN). Persiapan tersebut sudah dilakukan sejak awal Februari 2015. UN yang akan digelar 13 April Senin pekan depan, merupakan UN ke-5 bagi SMK PGRI 6, dan sejak UN perdana selalu meraih 100 persen. Kepala SMK PGRI 6 Denpasar, Drs. I Wayan Sukarta optimis pada UN ke-5 akan kembali menoreh 100 persen. Penjelasan itu diutarakan Kepala SMK PGRI 6 Denpasar, Drs. I Wayan Sukarta saat ditemui koran ini di sekolah tersebut Rabu (8/4) saat mempersiapkan nomor peserta UN yang akan dipasang disetiap meja serta sejumlah kebutuhan untuk UN lainnya. Sukarta mengakui, persiapan terhadap keseratus empat belas calon peserta UN, terdiri dari Program Kompetensi Keahlian Multi Media (MM), 23 peserta, Akomodasi Perhotelan (AP), 53 peserta dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), 38 peserta, telah dilakukan secara maraton sejak Februari lalu. Seusai jam sekolah calon peserta UN tak langsung pulang, tetapi sejak jam 1.30 hingga jam 5 sore mengikuti pemantapan. Kegiatan pemantapan tersebut akan dilangsungkan hingga 10 April mendatang, dan dilangsungkan bukan pada sore hari tetapi diganti pada pagi hari. Pemantapan itu, khusus untuk mata pelajaran yang di-UN-kan yakni, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika. Persiapan tidak bisa ditawar-tawar karena

Senator Wedakarna Undang Menteri Perdagangan ke Bali

Bali Rebut Anggaran Rp 35,5 Milyar Untuk Revitalisasi Pasar Tradisional Setelah berhasil memperjuangkan anggaran promosi pariwisata senilai minimal Rp 100 Milyar untuk Bali dan mencapai rekor tertinggi diantara 34 provinsi, kini sinergi gerakan ekonomi satyagraha yang digagas Senator DPD RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III dengan ekonomi berdikari Tri Sakti yang menjadi platform kabinet kerja dibawah Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo kembali terbukti nyata. Bali pada APBN 2015 ini berhasil merebut alokasi dana senilai Rp 23,5 Milyar lebih dengan potensi penambahan anggaran di APBN(P) sekitar Rp 11,5 Milyar. Hal ini tentu berkat perjuangan sinergi dari kamar parlemen khususnya DPD RI dan itikad baik dari Presiden RI Jokowi melalui Kementerian Perdagangan RI. Demikian disampaikan oleh Senator RI Dr. Arya Wedakarna usai bertemu dengan Rahmat Gobel ( Menteri Perdagangan RI ) di Kantor Kemendag Jakarta. Hal ini tentu saja sangat membantu kaum marhaen utamanya kaum pedagang dipasar – pasar tradisional dan menjadi komitmen dari DPD RI untuk mengawal kebijakan pusat itu. “Sebagai bagian dari Komite III DPD RI yang membidangi tenaga kerja dan kesra, saya ingin ada perhatian lebih dari Kemendag terhadap pembangunan, revitalisasi dan renovasi pasar – pasar umum di Bali. Kita patut bersyukur bahwa Bali berhasil merebut Rp 23.511.730.000 untuk tahun 2015. Walau jumlahnya tidak besar, tapi ini sudah jadi bukti janji Jokowi.

FB/IST

PRO MARHAEN – Senator RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna ( Anggota DPD/MPR – RI ) Saat Bertemu Rahmat Gobel ( Menteri Perdagangan RI ) Di Kantor Mendag Di Jakarta.

Saya akan kawal pelaksanaan dana tersebut agar pasar – pasar kita dibangun dengan baik.”ungkap Senator Arya Wedakarna. Adapun rencana pasar yang mendapat alokasi pasar 2015 ini yakni Rp 1.606.230.000 ( Pasar Kayuambua Susut Bangli ), Rp 1.744.770.000 ( Pasar Gerokgak Buleleng ), Rp 1.616.710.000 ( Pasar Dauh Waru Jembrana ), Rp 1.610.610.000 ( Pasar Umum Selat Karangasem ), Rp 1.622.250.000 ( Pasar Umum Kusamba Klungkung ), Rp 1.690.960.000 ( Pasar Tabanan ). Selain itu dari alokasi khusus yakni Rp 1.811.100.000 (Kab. Gianyar) dan Rp 1.803.100.000 (Kab.Badung). “Diluar itu, kita perjuangkan masing – masing Rp 5 Milyar untuk Pasar Yadnya Buleleng dan Pasar Poh Gading Denpasar. Jadi semua total Rp 23,5 Milyar. Dan masih ada potensi di APBN (perubahan), kita bisa tambah Rp 6,5 Milyar untuk Buleleng dan Rp 5 Milyar untuk Karangasem. Semoga tidak tiada gejolak lagi

dipembahasan APBN. Tapi saya optimis tahun depan anggaran kita akan bisa kita naikkan minimal Rp 50 M. Masak Bali yang sudah dukung Jokowi dengan 72 % tidak mendapat perhatian ? “ungkap Senator Dr. Wedakarna yang juga Rektor Universitas Mahendradatta Bali ini. Maka dari itu dalam waktu dekat DPD RI akan mengundang Rahmat Gobel ( Menteri Perdagangan RI ) untuk bisa hadir di Bali. “Saya akan undang Mendag di Bali untuk membahas Permendag No.6/2015 tentang larangan penjualan minuman berakohol yang kemarin sempat diributkan. Sebenarnya tujuan aturan ini baik, yakni untuk menyelamatkan generasi muda Bali. Tapi kita akan dengar argumentasi dua arah. Aspirasi dari pedagang kecil, minimarket dan retail juga harus didengar. Saya yakin Mendag bisa memberi solusi. Ini untuk Bali Berdaulat. “ungkap Senator Wedakarna yang meraih suara tertinggi di Pemilu 2014 ini. KJS

FB/BLAS

NOMOR UN-Kepala SMK PGRI 6 Denpasar, I Wayan Sukarta saat memeriksa nomor peserta UN yang akan dipasang disetiap meja

untuk kepentingan masa depan lulusan, ujar Sukarta. Terkait untuk masa depan lulusan, Sukarta beserta jajarannya berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang telah berupaya maksimal sejak persiapan hingga UN digelar, karena untuk penegakan pendidikan di Indonesia. Selain itu Sukarta juga berterima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda ) Provinsi Bali melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali, dan Disdikpora Denpasar, yang telah melaksanakan pemantapan. Mudah-mudahan Bali khususnya Denpasar kembali menoreh prestasi UN tingkat nasional. Untuk kebutuhan UN, sat-

uan pendidikan ini telah menyiapkan 7 ruang dan sehari sebelum UN seluruh ruang sudah disteril. Untuk kebutuhan UN, sekolah bersama orangtua telah sepakat untuk meningkatakn pengawasan, sehingga kedisiplinan selama UN agar tetap terpelihara, di antaranya tentang disiplin agar datang lebih awal sebelum UN digelar. Sukarta mengemukakan, UN menggunakan sistem pengawasan silang, dan pengawas UN di SMP PGRI 6, yakni guru-guru dari SMK PGRI 1 dan SMK lainnya. SMK PGRI 6 pada rayon 01, guru-guru SMK PGRI 6 melakukan pengawasan di SMK Kesehatan Bali Dewata, SMK Saraswati 2, SMK Wira Bhakti, SMK Teknologi Nasional dan SMK Kesehatan Bali

Medika Denpasar. Lulusan SMK PGRI 6, 90 persen sudah bekerja, namun 40 persen learning by doing (belajar sambil bekerja red), terdapat juga yang mandiri dengan membuka bengkel sendiri, sehingga membantu pemerintah ikut mengatasi pengangguran, karena mampu menyerap tenaga kerja. Dalam pelayanan SMK PGRI 6 berlokasi di Panjer ini memiliki moto, “datang dan pulang dengan senyum”, karena senyum bagi SMK PGRI 6 sebagai landasan yang ampuh untuk meraih kesuksesan. Direncanakan dalam waktu dekat, sekolah ini akan me-lounching web, agar komunikasi dengan masyarakat semakin lancar, ucap Sukarta. W-001

Layouter: Wiadnyana Layouter: Manik


KESEHATAN

FAJA R BALI

KAMIS, 9 APRIL 2015 l Tahun XV

9

Mengenal Tumor Jinak Pada Prostat Oleh : dr. A.A Gde Agung Anom Arie Wiradana,S.Ked.

P

rostat adalah kelenjar bagian dari sistem reproduksi pria yang berukuran sebesar kacang kenari. Prostat tersusun atas dua bagian membentuk kerucut dan luarnya dilapisi suatu jaringan. Selain kelenjar, prostat juga tersusun atas jaringan otot sebanyak 30-50%. Prostat terletak di depan rektum dan tepat di bawah kandung kemih. Fungsi prostat yang diketahui baru untuk memproduksi cairan sebagai zat makanan bagi sperma dan

mengubah keasaman liang vagina. Cairan ini baru dikeluarkan saat sperma melewati uretra (saluran kencing), yang berjalan di bagian tengah prostat, ketika seorang lakilaki berada dalam fase klimaks seksual. Apa itu BPH? BPH adalah tumor jinak pada prostat akibat sel prostat yang terus mengalami pertumbuhan. Secara mikroskopik, perubahan prostat bisa dilihat sejak seseorang berusia 35 tahun. Pada usia 60-69 tahun, pembesaran prostat mulai menimbulkan

keluhan klinis pada 50% pria. Sementara pada usia 80 tahun, BPH terjadi pada h a m p i r 1 0 0 % p r i a . Pa d a tahun 2000, WHO mencatat ada sekitar 800 juta orang yang mengalami BPH di seluruh dunia. Selama hidupnya, seorang pria memiliki dua periode pertumbuhan prostat, yakni saat pubertas dan setelah usia 25 tahun. Saat pubertas, prostat membesar dua kali lipat ukuran aslinya, sementara di usia 25 prostat tumbuh secara perlahan dan

bisa berlangsung seumur hidup. pembesaran inilah ya n g k e m u d i a n m e n j a d i cikal BPH. Ketika prostat membesar, jaringan yang melapisinya di luar tidak ikut berekspansi, hal ini menyebabkan uretra terjepit. Dinding kandung kemih pun menebal dan mudah terangsang, ditandai dengan gampangnya kandung kemih berkontraksi meskipun hanya berisi sedikit urin. L a ma kelamaan kandung kemih akan kehilangan kemampuannya berkontraksi

sehingga tak mampu mengeluarkan urin. Hal-hal inilah yang menyebabkan keluhan klinis pada pasien dengan pembesaran prostat. Penyebab BPH Sejak dulu diyakini BPH terjadi hanya pada lelaki berusia lanjut dan tak mungkin terjadi pada lelaki yang testisnya dibuang sebelum pubertas. Melalui penelitian, BPH dikaitkan dengan perubahan komposisi hormon testosteron dan estrogen di masa tua: Berkurangnya jumlah tesosteron yang aktif Peningkatan hormon estrogen memengaruhi pertumbuhan sel kelenjar prostat Produksi d i h i d ro t e s t o s t e ro n p a d a lelaki usia lanjut yang memacu pertumbuhan sel Gejala Beberapa keluhan yang lazim ditemui dalam praktek adalah: Aliran kencing yang lemah, terputus, dan terkesan meragukan Sensasi urgensi (ingin segera kencing) atau kencing menetes Sering kencing terutama malam hari Perlu mengejan untuk

bisa kencing Keparahan keluhan tidak tergantung pada besarnya pembesaran kelenjar. Kadang seorang tidak merasa adanya hambatan pada saluran kencing, tapi tiba-tiba tidak bisa kencing sama sekali. Keadaan ini disebut retensi urin akut. Lelaki dengan BPH harus berhati-hati mengonsumsi obat flu atau alergi yang dijual bebas, karena mengandung zat dekongestan yang berisiko memicu retensi urin. Retensi u r i n d a p a t m e n ga ra h ke permasalahan serius seperti infeksi saluran kencing, kerusakan kandung kemih atau ginjal, batu ginjal, serta inkontinensia (tidak mampu mengontrol kencing) Ketika Anda periksa ke dokter dengan keluhan kencing dan dicurigai BPH, selanjutnya akan dirujuk ke dokter ahli saluran kencing (urologis). Diperlukan beberapa pemeriksaan seperti: Digital rectal examination. Tes yang pertama

kali dikerjakan dengan cara m e m a s u k ka n j a r i d o k te r ke rektum untuk meraba prostat. Dengan ini dokter dapat memperkirakan ukura n d a n ko n d i s i p ro s t a t . Tes Darah-Prostate Specific Antigen. Direkomendasikan untuk pria di atas 50 tahun untuk membedakan dengan kanker prost at . USG dan Biopsi Prostat. Prosedur ini dilakukan jika curiga ada kanker prostat. Evaluasi Aliran Kencing. Menggunakan sebuah alat untuk mengukur kecepatan aliran kencing, b i l a b e r ku ra n g b i a s a nya mengarah ke BPH. Sistoskopi. Memasukkan tabung kecil melalui lubang saluran kencing di penis setelah sebelumnya diberi gel untuk mati rasa. Pada tabung ini terdapat lensa dan pencahayaan agar dokter bisa melihat bagian dalam saluran ke n c i n g . D e n g a n b e g i t u , d o k te r b i s a m e n e n t u ka n derajat hambatan di saluran kencing akibat prostat yang membesar Karena pembesaran prostat adalah proses yang berlangsung terus menerus d a n te rga n t u n g h o r m o n , makan tidak ada pengob a t a n ya n g b e n a r - b e n a r efektif selain melakukan tindakan operasi untuk pengangkatan bagian pros-

tat yang membesar. Pilihan tindakan untuk mengat a s i p e m b e s a ra n prostat adalah: Watchful Waiting Untuk pasien dengan kel u h a n m i n i m a l , b i a s a nya dokter tidak memberikan obat atau tindakan apapun. Hanya menunggu dan melihat perkembangan BPH. Ketika keluhan memberat baru dipertimbangkan pengobatan atau tindakan operasi. Menggunakan Obat Terdapat 6 obat yang disetujui oleh FDA untuk meringankan gejala akibat BPH, yaitu finasteride, dutasteride, terazosin, doxazosin, tamsulosin, dan alfuzosin. Ada yang berguna menghambat DHT dan ada yang merilekskan otot prostat sehingga mengurangi je pitan pada uretra. Operasi -Minimal Invasive Therapy Dikembangkan karena tidak semua obat efektif mengatasi BPH. Metodenya beragam, yang pasti menggunakan prinsip pemanasan untuk menghilangkan bagian prostat yang membesar. Ada yang menggunakan gelombang mikro, ablasi transuretra dengan jarum berfrekuensi rendah, termoterapi yang diinduksi air, dan gelombang ultra berfokus intensitas tinggi. -Operasi Prostat Solusi jangka panjang yang sering disa-

rankan dokter adalah dengan mengangkat bagian prostat yang membesar. Caranya dengan operasi transuretral, open surgery, serta operasi dengan laser. 90% operasi yang dilakukan menganut model transuretra (TURP). operasi ini berlangsung sekitar 90 menit. Caranya dengan memasukkan resektoskop sepanjang 12 inci dengan diameter ½ inci melalui penis. Selama prosedur berlangsung, sedikit demi sedikit jaringan yang mendesak diangkat dan akhirnya diirigasi dengan cairan. Meskipun semua laki-laki hampir bisa dipastikan akan mengalami pembesaran prostat, penyakit ini sifatnya jinak dan tidak mengancam nyawa. Pembesaran yang terjadi perlahan tapi pasti bisa dikontrol dengan obat. Mengatasi dengan melakukan operasi juga menjadi jalan keluar permanen dengan komplikasi yang relatif minimal. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan secara umum khususnya di bidang kesehatan maka disarankan agar masyarakat membiasakan diri untuk hidup sehat dan mulai mempertimbangkan untuk melakukan medical check up secara rutin setidaknya setahun sekali, karena melalui pemeriksaan ini penyakit dapat dideteksi sebelum keluhan itu muncul.

LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI PT BPR. AMERTA SARI Tanggal : 31 Desember 2014

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR. AMERTA SARI Tanggal: 31 Desember 2014

LAPORAN LABA RUGI PUBLIKASI PT BPR. AMERTA SARI Tanggal: 31 Desember 2014

LAPORAN INFORMASI LAIN PT BPR. AMERTA SARI Tanggal: 31 Desember 2014

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR. AMERTA SARI Tanggal: 31 Desember 2014

LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI PUBLIKASI PT BPR. AMERTA SARI Tanggal: 31 Desember 2014

181/IV/KTR

Layouter: Manik


EKONOMI

10 VALAS MATA UANG

KURS JUAL

USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD

13115 10336 13756 10534 19681 14455 112.32 1700 3683 9813

KURS BELI 13015 9836 13406 10184 19181 13955 106.82 1670 3283 9213 Sumber: BNI

DPD. PERBARINDO BALI

Penenun Klungkung Ikuti Pameran Inacraft Pemedal Puri Agung Klungkung Logo Utama Potensi kerajinan di Kabupaten Klungkung cukup besar dan menjanjikan seiring dengan perkembangan industri pariwisata. Produk industri kerajinan yang terus berkembang ini perlu terus dijaga dan dilestarikan sehingga bisa dijadikan aset nasional. Adanya peluang pasar yang cukup menjanjikan, membuat industri ini kian semarak dan membawa harapan untuk perbaikan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25% Sumber : Surat Edaran LPS

SEMARAPURA-Fajar Bali Terkait keinginan menujukkan betapa besar potensi Kabupaten Klungkung di bidang kerajinan, 2 perajin yaitu Cemlagi Rangrang Bali, milik Wayan Pedoman dari Nusa Penida dan Tenun Aksara

milik Putu Agus Aksara Diantika asal Desa Gelgel Klungkung ikut ambil bagian dalam Pameran di Jakarta. Sedangkan pameran ini bertepatan dengan Inacraft The 17th Jakarta Internasional Handicraft Trade Fair Inacraft

Kenaikan BBM dan TDL Lemahkan Bisnis Properti DENPASAR - Fajar Bali Kebijakan Pemerintah yang terus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) serta rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) di awal Mei 2015 mendatang membuat pengusaha properti semakin tercekik. Belum lagi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tidak menujukkan gejala membaik. Berbagai kebijakan di bawah pemerintahan Joko Widodo dinilai sangat memberatkan khususnya bagi para pengusaha. Pengusaha properti I Made Dauh Wijana saat ditemui di kediamannya kemarin (8/4) mengatakan, selain menohok pengusaha, kebijakan terkait perekonomian yang dilakukan Joko Widodo tersebut juga sangat memberatkan masyarakat. “Kebijakan menaikkan harga BBM sangat memberatkan rakyat. Seharusnya Pemerintah menghitung harga BBM di dunia dengan kondisi masyarakat Indonesia,” ujarnya. Dari kacamata bisnis properti, akibat laju naik turunnya harga BBM ini tidak berdampak pada penurunan harga barang material bangunan. Jika BBM naik, pasti akan diikuti dengan kenaikan barang lainnya sedangkan kalau BBM turun, dapat dipastikan harga tidak akan turun. Oleh

FAJA R BALI KAMIS, 9 APRIL 2015l TAHUN XV

karenanya, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan khusus harga minyak agar tidak harus mengikuti mekanisme pasar sehingga tetap ada kepastian harga BBM yang tidak lagi memicu kenaikan barang lainnya. Kenaikan BBM diperparah dengan lemahnya mata uang Rupiah, membuat kalangan pengusaha properti mengalami penurunan sampai di atas 50 persen. Dampaknya katanya lagi, dapat dipastikan semakin banyak pengusaha properti merugi akibat dari sisi transaksi terus menurun meskipun secara aset nilai properti yang dimiliki pengusaha naik. “Misalnya untuk ngapling tanah harga operasional akan naik namun daya beli masyarakat malah menurun sehingga banyak menyebabkan pengusaha properti makin merugi”, pungkasnya. Akibat kenaikan harga BBM ini jelas Made Dauh, sudah mulai dirasakan penjualan properti sangat lesu di Bali. “Coba kita tawarin tanah atau rumah pasti sulit dijual. Sudah mulai dirasakan dampak kenaikan harga BBM serta melemahnya nilai tukar rupiah. Padahal harga tanah makin terbatas sehingga harganya pasti makin meningkat. Pemerintah kali ini dianggap

lebih gagal dari sebelumnya karena tidak menjamin dunia usaha,” tandasnya. Menyikapi rencana kenaikan TDL awal Mei 2015 mendatang Made Dauh mengatakan, para pengusaha dunia properti akan kembali dibuat pusing. Kenaikan TDL dengan daya diatas 1.300 watt ini sebutnya akan berimbas terhadap kinerja produksi dan daya beli masyarakat. Kenaikan TDL ini bahkan sebutnya akan berdampak dan mengancam pertumbuhan usaha di sektor industri di Bali. Selain itu juga tingginya upah tenaga kerja ikut menjadi polemik dalam dunia usaha, terlebih menguatnya dollar AS terhadap rupiah berdampak cukup besar bagi industri properti. Made Dauh sangat menyayangkan kenaikan TDL ini karena nilainya, PLN belum memberikan pelayanan yang maksimal yang semestinya perlu lebih ditingkatkan karena tidak dibarengi dengan kenaikan harga TDL. “Rakyat kecil membanyar listrik bisa 400 hingga 500 ribu perbulan. Semestinya PLN menekan cost pengeluaran dengan sumber bahan bakar dengan energi murah sehingga tidak perlu menaikan harga BBM. Hal ini yang perlu dievaluasi sebelum menaikan harga listrik”, ujar Mantan Anggota Komisi III DPRD Bali ini. W-011

2015 yang berlangsung dari tanggal 8-12 April 2015, di Balai Sidang Jakarta Convention Center. Stand Pameran Perajin Klungkung ini ditinjau Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta didampingi Kabag Humas dan Protokol, Wayan Parna dan beberapa staf usai mengikuti upacara pembukaan. Perserta pameran Putu Agus Aksara Diantika mengatakan sangat bangga bisa ikut pameran yang cukup bergengsi dan banyak diperebutkan oleh perajin seluruh indonesia. Pihaknya berharap selalu diikutkan agar bisa mempromosikan produk yang diciptakan. Selain sebagai ajang promosi

juga bisa banyak bisa berkomunikasi dengan para peminat kerajinan dari berbagai daerah sehingga semakin dikenal. Dalam pameran kali ini Agus Aksara menampilkan kerajinan endek 3D (three D) dengan teknik air brush. Ternyata inovasi yang dibuat ini menarik perhatian yang cukup besar dari pengunjung. Selain mempromosikan endek Agus Aksara juga memamerkan songket tradisional dengan sentuhan inovasi sehingga tampak beda dengan kain songket umumnya. Wabup Klungkung Made Kasta mengatakan Klungkung bangga mendapat kesempatan

tampil di acara pameran yang dihadiri dari perajin dari berbagi wilayah Indonesia bahkan manca negara. Selain dapat menampilkan produk perajin Klungkung yang tidak kalah membanggakan ditampilkanya salah satu warisan budaya kejayaan Kerajaan Klungkung yaitu Pemedal Puri Agung Klungkung menjadi logo utama pameran Inacraft 2015 bersama dengan kerajinan masyarakat Bali lainnya. ”Klungkung bangga, Pemedal Agung Puri Agung menjadi logo utama dalam pameran Inacraft dengan menyisihkan kabupaten lain di Bali,” ucap Wabup Made Kasta.W-010*

Kerjasama HUMAS<<<< =Poto: PAMERAN- Wabup Made Kasta saat mengunjungi stand Disperindag Klungkung di Pameran Inacraft Jakarta

FB/SARJANA

PAMERAN- Wabup Made Kasta saat mengunjungi stand Disperindag Klungkung di Pameran Inacraft Jakarta

LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI PT BPR RESTU DEWATA Tanggal : 31 Desember 2014

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR. RESTU DEWATA Tanggal: 31 Desember 2014

LAPORAN LABA RUGI PUBLIKASI PT BPR. RESTU DEWATA Tanggal: 31 Desember 2014

LAPORAN INFORMASI LAIN PT BPR. RESTU DEWATA Tanggal: 31 Desember 2014

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR. RESTU DEWATA Tanggal: 31 Desember 2014

LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI PUBLIKASI PT BPR. RESTU DEWATA Tanggal: 31 Desember 2014

Layouter: Zohra


11 SAMBUNGAN Oknum Dewan Dihukum Dua Tahun Gubernur Dukung Penyelamatan Air Tanah

FAJA R BALI

KAMIS, 9 APRIL 2015 l Tahun XV

DARI HALAMAN 1

DENPASAR-Fajar Bali Pemanfaatan air tanah di Bali menimbulkan masalah yang serius, sehingga menarik perhatian Politeknik Negeri Bali untuk melakukan program penelitian penyelamatan air tanah Bali. Hal ini terungkap saat perwakilan Poltek Negeri Bali menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Ruang Kerjanya, Selasa (7/4). Gubernur Pastika menyampaikan dukungan atas upaya positif ini mengingat keberadaan air tanah sangat penting bagi kelestarian lingkungan itu sendiri. Pastika juga sangat menyayangkan daerah Bali yang masih menggunakan air tanah padahal potensi air permukaan Bali sangatlah banyak. “Potensi air permukaan kita sebenarnya sangat bagus, ada SPAM Petanu, nanti akan ada SPAM Yeh Penet dan itu seharusnya sudah bisa memasok air bersih bagi wilayah Bali. Melihat potensi itu harusnya kita tidak perlu lagi menyedot air tanah”, tegas Pastika. Pastika mengeluhkan kurang bagusnya manajemen pemanfaatan air

FB/IST

PERTEMUAN-Perwakilan Poltek Negeri Bali menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Ruang Kerjanya, Selasa (7/4). permukaan yang menyebabkan masih banyaknya penggunaan– penggunaan air tanah. Sementara itu, Lilik Sudiajeng selaku Kepala Pusat Penelitian Masyarakat Politeknik Negeri Bali menyatakan saat ini pihaknya sedang memperkuat proposal terkait hal tersebut. Nantinya pihaknya

juga akan melakukan penelitian untuk pembangunan sumur resapan dangkal yang akan digunakan sebagai alat pemanen air sehingga mampu menjaga keberadaan dari air tanah dan tidak terbuang sia–sia ke laut. Selain itu ditambahkan oleh Direktur Politeknik Negeri Bali

Made Mudhina di tahun 2015 ini pihaknya juga akan mengadakan seminar nasional maupun internasional dan juga melaksanakan pertemuan antar peneliti untuk secara bersama–sama menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan oleh para pemenang hibah DIKTI. W-019*

Jokowi. Maksud saya, sebagai kader partai, kita harus bangga mempunyai kader yang menjadi presiden. Baru sekarang PDIP melahirkan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat,” tegas Arjaya, ketika dihubungi Rabu, (8/4) kemarin. Mantan Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali ini menjelaskan, meskipun Megawati pernah menjadi presiden RI, tetapi masih dipilih dalam forum MPR dengan situasi politik yang sangat gaduh saat itu. “Kita tidak melihat poster atau baliho Jokowi. Ada apa PDIP dan Jokowi? Seharusnya dalam hajatan besar seperti

saat ini menjadi kebanggaan bagi kita semua bahwa ada kader partai yang menjadi presiden. Itu harus ditunjukan. Partai lain selalu bangga menunjukkan itu, sedangkan PDIP?,”herannya. Po l i t i s i a s a l S a n u r i n i melanjutkan, pada hajatan politik seperti Kongres partai, seyogyanya harus menampilkan poster Presiden RI Ir. Joko Widodo sebagai kebanggaan segenap kader partai. Faktanya, hanya terpampang tokoh-tokoh atau figur partai yang hanya ingin mencari muka untuk dilihat kader partai seluruh Indo-

nesia. “Agak ganjil sedikit, gak ada poster atau baliho Jokowi. Apalagi Bali sebagai basis dari PDIP dianggap perlu untuk memajang baliho Jokowi,”tandasnya. Seperti diketahui, Ketua Panitia Daerah, Wayan Koster mengatakan bahwa pihaknya memasang sekitar 10.500 atribut partai (bendera, banner, dan sebagainya) yang siap disebar di Bali, terutama di wilayah jalur bandara menuju arena Kongres. Namun berdasarkan pantauan Koran Fajar Bali di arena Kongres PDIP, tak nampak baliho atau spanduk yang berisikan foto Jokowi. M-007

Arjaya: Ada yang Ganjil di Kongres DARI HALAMAN 1 mewarnai lokasi Kongres. Sayangnya tak nampak spanduk atau baliho Joko Widodo diseputaran arena Kongres. Padahal, Presiden yang juga kader PDIP itu akan menghadiri pembukaan Kongres. Publik kemudian bertanya ada apa PDIP dan Jokowi? Politisi vokal PDIP Made Arjaya pun turut menyoroti mengenai baliho atau spanduk Jokowi yang tak nampak baik di arena Kongres maupun dititik lainnya. “Yang kurang dari Kongres IV PDIP di Bali, kita tidak melihat poster atau spanduk

Pentolan PDIP Bali ‘Loncat’ ke Perindo DARI HALAMAN 1

Ketua DPD Perindo kabupaten Karangasem. Dan masih ada juga sejumlah kader partai PDIP didaerah lainnya. Dikonfirmasi terpisah, Nyoman Matal pentolan PDIP Bali yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Karangasem tiga periode mengatakan, bergabungnya dirinya dengan partai Perindo dikarenakan dirinya melihat partai Perindo belum terkontaminasi oleh kepentingan kekuasaan dan masih bersih. Selain itu, Pancasila

yang dijadikan sebagai ideologi partai semakin membuat dirinya yakin untuk bergabung guna memperjuangkan aspirasi rakyat. “Perindo merupakan partai yang masih bersih dan kader partainya belum tersangkut kasus hukum. Selain itu, partai Perindo memiliki visi pembangunan bagi masyarakat dan Indonesia”, tegas Nyoman Matal di Denpasar, Rabu (8/4) kemarin. Menurut Matal, partai politik hanya menempatkan rakyat sebagai komoditas utama pada saat pesta demokrasi. Seyo-

gyanya tujuan partai yakni menyentuh dengan kebutuhan masyarakat. “Saya bergabung untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Jangan kita menempatkan rakyat sebagai lip service. Partai Perindo hadir untuk perjuangkan aspirasi masyarakat,”tandasnya. Hal senada ditegaskan I Gusti Ngurah Purbaya yang dipercayakan mengisi jabatan sebagai Ketua DPD Perindo Kabupaten Gianyar. Purbaya mengatakan, partai Perindo sebagai jembatan untuk membumikan kembali ideologi Bung Karno.

Tokoh muda saat ini sudah jenuh dengan status quo apalagi dengan semangat partai yang masih dipengaruhi oleh ciri orde baru. Perindo hadir untuk memberikan nuansa yang berbeda dengan semangat pembangunan dan pembaharuan “Partai Perindo akan berusaha menjadi kekuatan penyeimbang di Bali. Dan berupaya memberikan kontribusi positif bagi pembangunan masyarakat Bali. Masyarakat butuh perhatian bukan mengambil jarak dengan mereka,” jelas Ngurah Purbaya. M-007

kehormatan,” terang Hasto merendah di Inna Grand Bali Beach, Denpasar, Rabu (8/4) kemarin. Meskipun telah menyatakan kesiapannya untuk menjabat sebagai Sekjen Partai, Hasto tetap menghormati keputusan dari Megawati nantinya. “Biarkan Ibu Mega yang menentukan

sesuai dengan susunan struktur partai yang diperlukan,” tandasnya. Dijelaskan lebih lanjut, bilamana kemudian dirinya dipercayakan oleh Megawati untuk menjabat sebagai Sekjen, kepentingan partai tetap menjadi hal utama.

Kader partai dituntut untuk kemudian memberikan kontribusi positif kepada partai. “Sebagai kader partai tentunya kepentingan partai menjadi lebih dominan. Dan menjadi tanggung jawab moril untuk membesarkan partai,”jelas Hasto. M-007

masih ada juga raskin yang tidak tepat sasaran. Saya kan terbuka saja, banyak raskin yang belum tepat sasaran. Tapi kami sudah lakukan pendekatan ke kepala desa. Biasanya terjadi karena kepala desa tidak berani ambil riisko, memang tidak mudah mengelola raskin di desa. Bisabisa mereka tidak diajak gotong royong, tapi dengan cara pendekatan seperti itu, salah sasaran sudah mulai mengecil,” paparnya. Agar persoalan ini tak berlarut-larut, BPMPD pun telah berkoordinasi dengan BPS dan

Bulog. Sementara ini, metode yang sudah mereka sepakati adalah dengan meluncurkan kartu raskin. Setiap RTS akan diberikan kartu raskin, yang dilengkapi dengan jadwal pembagian. Dengan cara itu, Lihadnyana yakin, tidak akan ada lagi istilah raskin salah sasaran. Begitu pula dengan harga yang harus dibayarkan oleh RTS. Ia menegaskan, RTS hanya dibenarkan membayar Rp 1.600 per kilogram. Jika ada yang meminta uang melebihi standar tersebut, disarankan untuk melaporkan. Meskipun dengan

alasan uang transport, tetapi menurut Lihadnyana standar harga tidak boleh dinaikkan. “Kami sudah rapat dengan BPS, Bulog, soal kartu raskin. Kartu raskin ini kan biayanya tidak mahal dan bisa diisi per bulan. Tukarkan sesuai dengan bulan pembagian. Aplikasi mudah-mudahan tahun depan sudah mulai. Sambil tunggu tahun depan, sekarang kami dekati kepala desa, agar raskin tidak dibagi rata lagi,” imbuhnya sekaligus mengatakan sudah ada penurunan angka raskin yang salah sasaran. W-019

bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Secara umum kadisdik menyampaikan bahwa pelaksanaan Ujian Nasional 2015 untuk jenjang SMA/sederajat dilaksanakan tanggal 13 s.d April 2015 dan untuk jenjang SD dan SMP/sederajat dilaksanakan tanggal 4 s.d 6 Mei 2015, pelaksanaannya pun berbeda dengan tahun sebelumnya.

Tahun ini lebih ke pemetaan kualitas dan prestasi yang dimiliki para siswa, untuk itu sistem penilaian diserahkan ke sekolah-sekolah yang lebih mengetahui perkembangan anak didiknya. Untuk keterlibatan, pihak perguruan tinggi hanya sebatas pemindaian hasil jawaban Ujian Nasional yang dilaksanakan di Universitas Udaya-

na, dan pengawasan ujian akan dilakukan sistem silang antar sekolah. Mengenai soal Ujian Nasional bagi siswa dengan kebutuhan khusus, kadisdik menjelaskan bahwa jadwal dan jumlah sudah dibagi serta tempat pelaksanaannya diarahkan ke sekolah-sekolah umum terdekat agar mau menerima anak dengan kebutuhan khusus. W-019*

Hasto Digadang Jadi Sekjen DARI HALAMAN 1 yang akan dikukuhkan menjadi Ketua Umum Partai lima tahun kedepannya. “Berkaitan dengan struktur kita kembalikan kepada Ibu Megawati. Bahkan dalam konteks penugasan, menjadi ketua ranting pun sebuah

atkan dan meringankan. Yang memberatkan, terdakwa tidak mendukung program pemerintah yang sedang giat-giatnya memberantas korupsi, tidak mengakui dan menyesali perbuatannya, juga terdakwa selaku anggota DPRD Gianyar tidak menjadi contoh yang baik terhadap masyarakat. Sementara hal-hal yang meringankan, terdakwa sopan dalam persidangan dan telah mengembalikan kerugian negara sebesar Rp100 juta melalui pamannya Ngakan Padma. Atas pertimbangan tersebut, majelis akhirnya memberikan putusan lebih berat dibandingkan tuntutan JPU, yakni menjatuhkan vonis dua tahun penjara ditambah denda pidana Rp50 juta subsider dua bulan kurungan untuk terdakwa Ngakan Pramono. Menyikapi itu, terdakwa setelah berkonsultasi dengan penasehat hukumnya Ngakan Dirga dkk menyatakan pikir-pikir. Hal yang sama disampaikan JPU yang menuntut hukuman 1,5 tahun ditambah denda Rp50 juta subsider dua bulan kurungan. Selanjutnya, majelis hakim memberikan waktu tujuh hari setelah pembacaan putusan ini. Sebagaimana diberitakan, Juni 2012, terdakwa memanggil saksi Nyoman Punduh dan Wayan Artawa selaku pengempon dadia Pulasari Keliki, termasuk memanggil Saksi I Wayan Suardiana dari Dadia Cemeng, Keliki. Terdakwa Pramono menyampaikan bahwa Dadia Cemeng dan

Dadia Pulasari bisa mendapatkan dana bansos APBD Gianyar tahun 2013 untuk pembangunan penyengker. Selanjutnya baik Punduh, Artawa dan Suardiana diminta menandatangani proposal bantuan Rp51.800.000 namun terdakwa menyatakan bahwa dana ini untuk semua dadia yang akan dapat. Sedangkan Dadia Pulasari dan Cemeng masing-masing akan dapat Rp5 juta. Namun mereka menandatangani Rp51 juta lebih dalam proposal. Untuk Dadia Pulasari Rp51.800.000 dan Dadia Cemeng Rp51.200.000. Berdasarkan hasil kajian Staf Pemkab Gianyar mengumumkan bahwa pembangunan dadia semuanya dibantu Rp50 juta yang telah disetujui oleh Bupati Gianyar. Pada 16 Juli 2013 saksi Punduh dan Artawa kaget melihat bantuan dana hibah untuk dadia Pulasari Keliki sebesar Rp50 juta padahal sebelumnya terdakwa menyampaikan bantuan hibah hanya Rp5 juta. Pada sore harinya, saksi mendatangi rumah terdakwa dan menanyakan bahwa saksi didatangi dari Bagian Keuangan yang menyebutkan hibahnya sebesar Rp50 juta. Selanjutnya pada 13 November 2013 bantuan dana hibah untuk dadia cemeng telah ditransfer ke dadia tersebut. Selanjutnya dicairkan oleh Wayan Suardiana sebesar Rp50 juta. Dana tersebut diserahkan ke terdakwa, selanjutnya terdakwa menyerahkan kembali dana hibah tersebut hanya sebesar Rp5 juta sisanya

Rp45 juta dikuasai oleh terdakwa untuk kepentingan sendiri. Pada 18 November 2013 bantuan Dadia Pulasari ditransfer sebesar Rp50 juta, terdakwa tahu bahwa dana sudah cair. Sorenya terdakwa menelpon Artawa untuk membawa uang itu ke rumah terdakwa. Atas bagian dana Rp5 juta, saksi membeli bahan bangunan. Namun warga dadia akhirnya menolak untuk membangun. Karena dana yang diberikan Rp50 juta namun malah dapat Rp5 juta. Sedangkan di dadia Cemeng Keliki sudah digunakan untuk membangun namun sampai saat proses pembangunan belum selesai karena kekurangan dana. Selanjutnya pada Desember 2013 terdakwa sendiri membuat pertanggungjawaban dengan meminta Wayan Saba mencari kwitansi kosong di UD Hari Indah dengan membuatkan transaksi seolah olah sudah ada transaksi sebesar Rp50 juta. Kemudian membuat kwitansi fiktif di UD Bali Makmur Rp50 juta untuk Dadia Cemeng Keliki. Berdasarkan hasil monitoring terhadap penerima hibah kedua dadia untuk dadia Cemeng realisasinya 10 persen dan dadia Pulasari 0 persen. Melihat kondisi ini Pemkab Gianyar menyampaikan teguran kepada kedua dadia tersebut. Namun akhirnya terbongkar permainan Pramono. Diketahui pula bahwa terdakwa telah melakukan pemotongan kegiatan dan menyebabkan kerugian keuangan negara Rp100 juta. W-007

baru akan dirujuk bila benar-benar pihak RSUD Karangasem tidak mampu memberikan pelayanan sesuai aturan,” ungkapnya. Untuk kedepan, I Nengah Widia Sari mengatakan, pihaknya telah merancang pembuatan ruang isolasi yang khusus untuk penanganan pasien berpenyakit berbahaya. Bahkan, saat ini proses pengerjaan ruang isolasi itu sedang dalam proses tender.

Pengerjaan ruang isolasi itu, Widia Sari menambahkan, berbarengan dengan pengerjaan rehabilitasi berat Sal Mawar dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat. “Tahun ini sudah dikerjakan, menjadi satu paket denganpengerjaanrehabilitasiberat Sal Mawar, sekaligus penambahan kapasitas tempat tidur pasien dari 24 menjadi 30 tempat tidur pasien,” ujarnya. W-016

“Sebaiknya dia mengendalikan diri sambil menunggu putusan resmi PTUN. Kalau melakukan kegiatan lagi bisa menimbulkan reaksi,” ujarnya. Akbar, yang berada di pihak Ical, memilih menaati putusan PTUN. “Kami menghormati saja institusi resmi putusan sela.”

Pada 1 April 2015, Pengadilan Tata Usaha Negara mengeluarkan putusan sela. Amar putusan mengatur penundaan surat keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengesahkan kubu Agung Laksono. Penundaan berlaku hingga keluarnya putusan pokok materi. KP

jalan dengan menggunakan jerigen. Sampai di rumah kami harus rela membagi air itu dengan binatangpeliharaan kami,”jelasnya. Menurut Astini, pengambilan air bersih di PDAM sangat sulit, di samping jauh, juga harus menggunakan jerigen. Apalagi PDAM menggunakan perhitungan waktu dalam mengeluarkan air. “Sulit sekali kami mengambil air pak, kadang kami kecewa karena jarak dari rumah mengambil

air jauh. Sampai ditempat pengambilan air malah saluran PDAM tidak bisa mengeluarkan air,”terangnya. Dengan persoalan tersebut, Astini memohon pada Gubernur Bali Made Mangku Pastika agar bsia memfasilitasi air bersih pada warga di Kubutambahan. “bapak Gubernur Bali tolong kami dibantu air bersih. Di musim kemarau ini kami kesulitan air bersih. Ternak kami juga terancam mati kehausan,” tutupnya. W-008

Pasien Penyakit Berbahaya Diungsikan

DARI HALAMAN 1 Dikatakan, meskipun dari sisi pelayanan ada kendala karena ketersediaan ruang isolasi itu, pihak RSUD Karangasem pun tetap menerima pasien yang dikatagorikan menular berbahaya. Pihak RSUD Karangasem baru akan merujuk pasien tersebut jika memang sudah tidak bisa memberikan pelayanan sesuai aturan. “Pasien

Ical: Rapimnas Agung Cuma Lucu-lucuan

DARI HALAMAN 1 rapimnas. “Mereka ini bisa melanggar mandat, apalagi melanggar putusan sela PTUN,” kata Idrus. Adapun Akbar Tandjung meminta Agung menghormati putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.

Peternak Sapi Mohon Air Bersih

DARI HALAMAN 1

sih untuk menyambung hidup keluarganya dan binatang peliharaannya. Bahkan parahnya lagi Astini harus rela membagi air bersih dengan hewan peliharaannya. “Hujan sudah makin mereda. Kami mulai kesulitan mencari air bersih untuk kebutuhan hidup kami dan hewan peliharaan. Saya mengambil air bersih melalui saluran PDAM yang ada di pinggir

Masih Salah Sasaran, BPMPD Siapkan Kartu Raskin

DARI HALAMAN 1 dapat didistribusikan. Dengan demikian membuktikan, kalau raskin masih sangat diandalkan oleh RTS di desadesa. Hingga saat ini, sesuai data BPMPD, RTS di Provinsi Bali yang menerima raskin mencapai 151 ribu. Lihadnyana pun tidak memungkiri, masih sering terjadi distribusi raskin yang salah sasaran. Modusnya, jajaran di tingkat desa, membagi jatah RTS tersebut sama rata ke seluruh Kepala Keluarga (KK). “Harus kami akui bahwa

Gubernur Minta Pusat Bantu Tangani SMA/SMK Se-Bali

DARI HALAMAN 1 didampingi Tim Ahli dan Staf Skretariat DPR RI. Beberapa pertanyaan disampaikan oleh peserta kunker di antaranya oleh Ridwan Hisyam mengenai mekanisme pelaksanaan Ujian Nasional 2015, serta dari anggota Komisi X Esti Wijayanti mengenai ketersediaan soal Ujian Nasional

026/VI/FB/MHM

Layouter: dejerie


POLITIK

12 Suara PARLEMEN

Pemerintah Harus Pertajam RDTR SINGARAJA–Fajar Bali Visi Misi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dengan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, dalam memimpin pemerintahan dinilai sudah cukup terealisasi. Dan secara umum, itu dapat dilihat mulai dari beberapa perbaikan infrastruktur jalan, rumah sakit dan beberapa sarana lainnya. Hal inilah yang ditekankan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng Putu Mangku Budiasa FB/AGUS saat dikonfirmasi Fajar Bali, Mangku Budiasa Rabu (8/7) siang kemarin. Namun Budiasa pun juga tak lupa memberi catatan, mengingat Kabupaten Buleleng merupakan salah satu Kabupaten terluas di Bali. Maka diharapkan segera melakukan penajaman terkait Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Mengingat Buleleng memiliki luas bentangan persawahan yang begitu banyak, maka kedepannya pun diharapkan bisa mewujudkan sebagai Kabupaten berswasembada beras. ””Buleleng ini kan paling luas, sawah banyak, lahan pertanian banyak. Untuk itu kami harapkan pemerintah bisa melakukan pertajaman terhadap tata ruang, agar nantinya Kabupaten Buleleng bisa menjadi Kabupaten yang berswasembada beras. Inilah yang perlu segera diimplementasikan, dengan salah satu cara yakni menekan alih fungsi lahan,” katanya. Kembali ditegaskan Budiasa, apabila memang ada alih fungsi lahan, maka sudah seharusnya pemerintah bisa melakukan pengalihan lahan yang tepat, atau dengan kata lain tidak menggunakan lahan yang masih produktif. “Kalau masalah pengalihan lahan, saya rasa pemerintah daerah bisa memberikan pengarahan. Misalnya ada beberapa pihak investor yang akan membangun suatu usaha, agar diarahkan ke lokasi non produktif, bukan lahan produktif. Untuk itulah, disini sangat diperlukan penajaman dari RDTR itu sendiri,” terangnya. Selain membahas tentang RDRT, pada kesempatan ini Budiasa juga mengingatkan pemerintahan Kabupaten Buleleng, agar beberapa sarana yang masih kurang mendapatkan penanganan untuk segera ditindaklanjuti, salah satu contohnya disebutkan adalah seperti jalan-jalan non status. “Memang dalam pemerintahan PAS kami melihat beberapa infrastruktur sudah dilakukan perbaikan. Namun kami juga masih melihat beberapa jalan, seperti jalan non status masih perlu perhatian dengan mekanisme penganggaran yang perlu kita bahas bersama Eksekutif dan Legislatif,” tutup Politisi PDIP asal Desa Selat, Kecamatan Sukasada itu. W-008

KRT Umumkan Penundaan FGD

TABANAN-Fajar Bali Koalisi Rakyat Tabanan (KRT) gabungan partai politik Demokrat, Gerindra, Nasdem dan Hanura mengumumkan penundaan jadwal agenda Focus Group Discussion (FGD). Perihal penundaan jadwal FGD yang rencananya akan menghadirkan para bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan ini disampaikan langsung oleh Ketua KRT IGM Purnayasa. Seperti disampaikan Purnayasa, kegiatan awalnya direncanakan pada akhir Maret 2015, namun sejauh ini belum ditentukan jadwal pastinya sembari menunggu hasil rapat yang baru akan digelar Jumat (10/4) besok. “Kami tunda pelaksanaan FGD, karena berbagai pertimbangan. Salah satunya menunggu rapat yang akan kami gelar Jumat (10/4),” jelas Ketua KRT IGM Purnayasa. Ia pun berjanji akan memberitahukan kapan pastinya FGD digelar. “Nanti pasti ada informasi lebih lanjut,” kata mantan Sekda Tabanan melalui pesan singkat SMS. Sementara itu Wakil Ketua I Koalisi Rakyat Tabanan (KRT) Pasek Mika Wijaya belum lama ini mengungkapkan, proses seleksi tersebut tengah digodok oleh tim dari KRT. Tim ini beranggotakan orang-orang yang namanya tidak terdaftar dalam bakal calon dari KRT. “Selanjutnya nanti akan disurati semua pendaftar kemarin untuk bertemu,” katanya. Kata dia, para pendaftar ini akan dilakukan tahap verifikasi lebih dalam oleh tim independen yang akan dibentuk nanti. “Tim ini terdiri dari akademisi, nanti mereka akan berkumpul dalam acara yang dikemas dalam FGD (Focus Group Disscution),” imbuhnya yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Tabanan ini. Namun dia sendiri juga belum menyebut asal kampus para akademisi ini, yang jelas kata dia, tim akademisi ini ditunjuk agar benarbenar independen. “Dan tentunya tidak ada tendensi apa-apa,” kata Mika yang ikut melamar sebagai bakal calon wakil bupati di KRT ini. Untuk nama-nama yang mendaftar ke KRT adalah I Wayan Sarjana dari PDIP, kemudian dari PDIP juga I Gusti Made Sukarta. Nama yang juga dari PDIP adalah I Wayan Suardana. Kandidat lainnya ada nama I Ketut Yoga Bagia Asmara (Hanura), IGM Purnayasa (Demokrat), IGN Sanjaya (Nasdem) , I Wayan Dharma Wiarsa (Demokrat), I Ketut Loka Antara (Golkar), I Made Pasek Mika Wijaya (Gerindra) dan I Nengah Sukama (Gerindra). KRT sendiri adalah gabungan dari Partai Demokrat, Gerindra, NasDem serta Partai Hanura. Mereka total memiliki 30 persen suara di DPRD Tabanan. W-004

FAJA R BALI

KAMIS, 9 APRIL 2015 l Tahun XV

Diajak Membesarkan Partai Gerindra

Rachmawati Soekarnoputri Waketum DPP Gerindra

Putri mantan Presiden pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, diangkat menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi DPP Partai Gerindra. Hal tersebut diumumkan secara resmi dalam acara Pelantikan Pengurus Pusat Partai Gerindra dan Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Gerindra di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (8/4).

JAKARTA-Fajar Bali “Menetapkan Nyonya Rachmawati Soekarnoputri sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Aula DPP Gerindra. Pengumuman Rachmawati sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra mendapat sambutan cukup baik. Para kader dan tamu undangan memberikan tepuk tangan saat namanya diumumkan. Selain Rachmawati, nama lainnya yang juga mendapatkan respons adalah penunjukan pengusaha Sandiaga S

Uno sebagai Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra. “Beliau ini (Sandiaga) adalah kekuatan tambahan bagi Gerindra,” kata Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya. Sejarah ‘Koalisi’ Prabowo Subianto-Rachmawati Soekarnoputri Sepak terjang Rachmawati Soekarnoputri di jagat politik nasional menarik untuk diamati. Putri Presiden Soekarno itu kini diajak membesarkan Partai Gerindra, di pangkuan Prabowo Subianto. Namun sejarah koalisi Rachmawati dengan Prabowo c u k u p panjang. Pertemuan Rachmawati dan Prabowo Subianto secara terbuka

Rachmawati Soekarnoputri

digelar di kediaman Fatmawati di Jl Jatipadang 54A, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat 16 Mei 2014 silam. Kala itu Prabowo bersiap menghadapi Pilpres pada bulan Juli 2014 berduet dengan Hatta Rajasa. “Ya itu tentunya akan, apa ya maksudnya, itu dinamika. Saya datang intinya silaturahmi, berbagi pandangan,” kata Prabowo kala itu, mengelak saat ditanya apakah kedatangannya sebagai perper mintaan dukungan ke Pilpres. Usai bertemu sekitar 2 jam, Prabowo menerima sebuah pigura bergambarkan PresPres iden RI Soekarno dan buku ‘Di Bawah Bendera Revolusi’ karya Presiden RI pertama itu. Rachma juga menandatanmenandatan gani buku itu. Jelas sekali ini isyarat dukungan RachRach mawati ke Prabowo-Hatta. Sikap Rachmawati mendumendu kung Prabowo-Hatta jelas bertentangan dengan sisi kap partai yang dibelanya, NasDem, yang mendukung Jokowi-JK. Fatmawati pun kemudian didepak dari partai besutan Surya Paloh tersebut. Namun di depak NasDem bukan akhir karier politik Rachmawati. Prabowo kini membalas budi Rachmawati dengan menempatkannya di struktur ParPar tai Gerindra. “Pak PraboPrabo wo minta ke Ibu Rachma dan Ibu RachRach m a FB/IST

menyatakan kesediaannya,” kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di acara pelantikan pengurus harian DPP Gerindra di kantor DPP, Jl RM Harsono, Jakarta Selatan, Rabu (8/4). Muzani menjelaskan Rachmawati sudah lama diminta untuk bergabung dengan Gerindra. Setelah Rachmawati dinyatakan keluar dari partai NasDem maka Prabowo meminta kesediaannya. “Beliau nyatakan kesediaan sebagai pengurus partai dan akhirnya Pak Prabowo tempatkan di jajaran waketum,” ucap Muzani. Setelah menjadi Waketum Gerindra, Rachmawati adalah salah satu petualang politik yang tergolong sukses. Rachmawati pernah mendirikan Partai Pelopor sebelum bergabung dengan Partai NasDem dan kini karier politiknya berlanjut bersama gepakan sayap Gerindra. Ke mana ujung karier politik adik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ini? Dan sebagaimana diketahui, pada acara pelantikan kemarin, dihadiri sejumlah petinggi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Sejumlah petinggi yang hadir tersebut antara lain Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais, dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham. Selain itu, hadir juga Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin, Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin, dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesudibjo. TP

Perkelahian Anggota DPR Saat Rapat dengan Menteri ESDM JAKARTA-Fajar Bali Perkelahian terjadi antara dua anggota DPR, yakni Mulyadi (Fraksi Demokrat) dengan Mustofa Assegaff (Fraksi Partai Persatuan Pembangunan). Keributan itu terjadi saat rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, di Komplek Parlmen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/4) malam. Mulyadi pun menceritakan kronologi kejadian tersebut

kepada Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukriyanto. Menurut Didik, Mulyadi yang merupakan Wakil Ketua Komisi VII dan pimpinan sidang saat itu mengingatkan Mustofa untuk tidak menggunakan hak bicara terlalu lama. Namun Mustofa justru tidak memperhatikan batas waktu yang sudah diberikan itu. “Kemudian diingatkan oleh Pak Mul, lalu terjadi debat,” kata Didik saat dihubungi. Setelah itu, lanjut Didik,

M u lya d i p e r g i ke k a m a r mandi yang ada di belakang ruang rapat. Mustofa mengikuti langkah Mulyadi. Di sana kembali terjadi perdebatan. Mulyadi kembali mengingatkan bahwa Mustafa telah melanggar tata tertib karena bicara lebih dari waktu yang ditentukan. “Tiba-tiba ‘bogem’ melayang. Pak Mul tidak siap. Ini bukanberantem. Ini sudah temasuk penganiayaan,” ucapnya. Fraksi Demokrat , kata

Didik, mendukung Mulyadi untuk mengambil langkah hukum, baik ke kepolisian maupun ke Mahkamah Kehormatan Dewan . Dua anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat terlibat perkelahian seusai rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/4). Salah seorang saksi mengatakan, keributan kedua

orang itu hanya berlangsung singkat. Perkelahian berlangsung di bagian belakang ruang rapat. Juru Bicara Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, sudah meminta maaf atas ulah anggota Fraksi PPP Mustofa Assegaf yang berkelahi dengan anggota Fraksi Demokrat Mulyadi.Arsul mengatakan, fraksi menyerahkan sepenuhnya Mahkamah Kehormatan Dewan jika memang ada sanksi yang diberikan. KP

JAKARTA-Fajar Bali Ketakutan akan ‘dipecahnya’ Partai Demokrat seperti Partai Golkar dan PPP juga membuat kadernya khawatir. Untuk mencegah hal tersebut, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta menyatakan solusinya adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus kembali mimpin Demokrat. “Tidak ada alasan, mau tidak mau, beliau (SBY) harus jadi ketua sampai 2019. Ini untuk menangkal adanya gerakan di-’Golkarkannya’ partai De-

mokrat,” ujar Mudarta belum lama ini. Mudarta juga membenarkan bahwa isu akan adanya gerakan dipecahbelahnya Demokrat, sudah lama terjadi. “Kabar soal itu sudah lama terdengar. Namun, dengan kearifan kepemimpinan dari SBY, Demokrat masih tetap solid,” akunya. Dirinya berharap agar SBY siap untuk memimpin kembali Demokrat. Bukan sebagai dewan penasihat tetapi memimpin Demokrat sebagai

Ketua Umum. “Ini penting, semua kader di Bali dan DPD daerah lainnya sepakat hanya SBY yang bisa menyelamatkan Demokrat,” ucap Mudarta. Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meminta ke Presiden Joko Widodo saat rapat konsultasi dengan DPR agar partainya yang a k a n m e n j a l a n i ko n g re s tidak mendapatkan intervensi dari pemerintah seperti yang dialami oleh Partai Golkar dan PPP. “Aspirasi

pribadi di depan forum tadi ke pak presiden, kami berharap partai Demokrat tidak ‘ di-Golkarkan’. K ami b e r h a ra p p e n u h k e p a d a pemerintah agar politik dan hukum dijaga begitu pun jaga kedaulatan politik,” kata Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/4) lalu. Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR ini juga menyebut bahwa Jokowi telah berjanji tidak akan melakukan apa yang dia takutkan

tersebut. Sehingga, dia berharap nantinya, Jokowi mau datang ke gelaran Kongres Demokrat yang disebut-sebut akan kembali menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum itu. “Kami ini penyeimbang tidak miliki permasalahan jarak yang jauh terhadap partai dan tokoh partai manapun, kami akan senang bila pemerintah dalam hal ini presiden untuk hadir. Kami sambut baik jika berkenan kami akan berikan undangan,” imbuhnya. MD

SBY Harus Jadi Ketum, Agar Demokrat Tidak di Golkar kan

Gali Resep Sejahterakan Masyarakat

Tiga Rombongan Dewan Kunjungi DPRD Badung MANGUPURA-Fajar Bali Tiga rombongan DPRD, Rabu (8/4) kemarin, mengunjungi DPRD Badung. Ketiga rombongan tersebut adalah DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, Komisi B dan D DPRD Mojokerto, serta Pansus III DPRD Kabupaten Bengkayang. Ketiga rombongan ini diterima Wakil Ketua DPRD Badung Made Sunartha. Hadir pula Kadissosnaker IB Oka Dirga, perwakilan Bappeda dan SKPD terkait. Banyak hal yang ingin digali oleh rombongan wakil rakyat ini. Komisi B dan D DPRD Mojokerto mempertanyakan soal pendapatan asli daerah (PAD) dan pengelolaan pariwisata di Badung. Pansus III DPRD Bengkayang mempertanyakan soal penyelenggaraan kearsipan

dan tuntutan perbendaharaan. Yang paling menarik, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Minahasa Selatan ingin menggali kiat maupun stretegi untuk mensejahterakan masyarakat. Terungkap, Kabupaten Minahasa Selatan merupakan pemekaran dari Kabupaten Minahasa. Kabupaten ini memiliki 17 kecamatan, 167 desa dan 10 kelurahan. PAD-nya hanya Rp 12 miliar. “Kami ingin menggali resep untuk mensejahterakan masyarakat,” ujar pimpinan rombongan DPRD Minahasa Selatan ini. Sebelum menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Badung Made Sunartha memaparkan profil Kabupaten Badung yang terdiri atas enam kecamatan. APBD Badung mencapai Rp 3,6 triliun, tercatat Rp 2,8 triliun

FB/HERY

Wakil Ketua DPRD Badung Made Sunartha, saat menerima rombongan tamu wakil rakyat di Gedung DRPD Badung merupakan pendapatan asli daerah. Politisi Demokrat asal Abianbase Kapal ini menegaskan,

PAD Badung didominasi dari sektor pariwisata yakni pajak hotel dan restoran (PHR). “80 persen PAD Badung berasal

dari PHR,” tegas politisi santun yang juga mengelola sejumlah lembaga keuangan mikro tersebut. Terkait dengan pariwisata, Sunartha menjelaskan, Bali dan khususnya Badung menjual pariwisata budaya. Karena itu, budaya memperoleh perhatian yang cukup besar. Dalam lima strategi pembangunan Badung, pro culture memiliki posisi setara dengan pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment. Selanjutnya terkait dengan kesejahteraan, katanya, Badung mengalokasikan 64 persen APBD-nya untuk belanja publik. “Hanya sebagian kecil untuk belanja aparatur,” katanya. Untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat, katanya, semua program pembangunan

berasal dari bawah, mulai musrenbang desa, kecamatan, hingga kabupaten. Program yang tak terakomodasi dalam musrenbang dikerjakan dengan dana hibah yang difasilitasi anggota DPRD Badung. Tiap anggota Dewan memperoleh bansos dan hibah Rp 1,5 miliar dan dalam perubahan dianggarkan Rp 750 juta. Selain itu, katanya, Badung taat pada ketentuan perundang-undangan dengan menganggarkan dana lebih dari 20 persen untuk sektor pendidikan dan lebih dari 10 persen untuk kesehatan. Di sektor kesehatan, ujarnya, warga Badung memperoleh proteksi dari Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang merupakan program sharing dengan Pemprov Bali.

“Jika ada layanan kesehatan yang tak dijamin JKBM, warga Badung masih dijamin JKKB Manguwaras yang merupakan program kesehatan Pemkab Badung,” katanya. Kadissosnaker Badung Oka Dirga menambahkan, selain program di atas, Badung juga memberikan perhatian kepada rumah tangga sasaran (RTS) yang tercatat hanya 9.063 atau sekitar 2,46 persen. RTS ini memperoleh perhatian dari sisi peningkatan kualitas rumah (bedah rumah) serta pemberian modal untuk meningkatkan ekonomi keluarga RTS. Bantuan modal ini disesuaikan dengan kapasaitasnya. Jika peternak diberikan bantuan ternak seperti sapi, kambing dan sebagainya. R-014* Layouter: Wiadnyana


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.