FAJAR BALI
senin, 10 nOVeMBeR 2014 l Tahun XV
Harga Eceran: Rp 3.000,-
560/IX/RON
Dua Gadis di Denpasar Tak Sekolah
Selamat Pagi
Pak Gubernur Berharap Dibantu Saluran Irigasi
Kabar menyesakkan dada datang dari Kota Denpasar. Dua orang bocah wanita yang tinggal di Banjar Babakan Sari, Jalan Hayam Wuruk, Gang Subak Baru III, Kota Denpasar terpaksa harus menutup harapan untuk bisa bersekolah layaknya teman-teman seusianya. Di usia yang sangat belia, mereka dihadapkan pada derita. Mereka harus merawat ibunya yang baru saja usai menjalani operasi kanker serviks. Sang ayah, Wayan Subawa sedang berjuang meretas susah hidup yang dialami. Mereka menunggu tangantangan ‘tuhan’ yang mampu memberi harapan dan masa depan untuk kedua gadis mungilnya.
Selama ini Subak Toh Jiwa, Desa Kerta Bhuana, Kecamatan Sidemen, Karangasem sangat mengandalkan aliran Sungai Unda untuk mengairi 76 hektar sawah. Namun, sejak tahun FB/BUDIASA 2014 ini, Subak Toh I Wayan Pageh Jiwa yang terdiri dari enam tempek, yakni Tempek Sangkan Aji, Tempek Toh Jiwa Kaler, Toh Jiwa Kelod,
ke hal. 11
Pesan Inspiratif Apabila kita bicara soal uang, maka semua orang sama agamanya. Voltaire
FB/REDY
TAK MAMPU SEKOLAHKAN ANAK-Dua anak Ni Luh Karniati terpaksa tidak sekolah lantaran tak memiliki biaya.
(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)
Total Keseluruhan
Rp 132,368,000
FB/DIAH
KEMISKINAN-Dadong Rani asal Desa Gegelan, Manggis Karangasem menunggu uluran tangan.
AMLAPURA-Fajar Bali Enam puluh sembilan tahun sudah Indonesia merdeka. Tepat tanggal 10 November hari ini, diperingati Hari Pahlawan Nasional. Sebagai denyut sejarah, tentu hari ini diperingati lebih spesial. Namun, di balik riuh seremonial, diam-diam sejumlah masyarakat menanti sosok pahlawan yang nyata. Sosok yang bersedia mengulurkan tangan, memberi hunian layak, atau sekadar cadangan beras. Ya, sejumlah warga di pelosok Bali sangat menanti ‘pahlawan’ kemiskinan.
ke hal. 11
Buruh dan Sopir Taxi Dukung Reklamasi Teluk Benoa DENPASAR-Fajar Bali Dukungan berbagai kelompok masyarakat terhadap rencana revitalisasi (reklamasi) Teluk Benoa terus bergulir. Kali ini dukungan datang dari Persatuan Sopir Taxi dan Sopir Travel serta buruh pariwisata di Bali. Mereka yang jumlahnya
sekitar 300 orang menegaskan sikap dukungan itu usai mendapat sosialisasi manfaat revitalisasi Teluk Benoa di Banjrasandhi, Renon, Sabtu (8/11). Ketua Persatuan Sopir Taxi Bali Ketut Witra mengatakan, pihaknya baru menyatakan sikap dukungan
itu karena baru mengetahui secara utuh informasi mengenai rencana reklamasi Teluk Benoa. Setelah diberikan sosialisasi, ternyata rencana reklamasi Teluk Benoa ke hal. 11
Aspirasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja—(1)
ke hal. 11
Tolak Kenaikan BBM, Sampah di Tahura Ancam Mangrove
DENPASAR-Fajar Bali Rencana kenaikan BBM menjadi sorotan dari berbagai elemen masyarakat di Indonesia dan terkecuali di Bali. Banyak menolak kebijakan pemerintah pusat ini lantaran berdampak serius pada situ-
asi ekonomi masyarakat. Hal ini juga mengemuka dalam Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja yang sudah memasuki Minggu kedua. Kali ini seorang sopir pariwisata freelance bernama I Wayan ke hal. 11
014/VI/KTR
Gubernur Ingatkan Pejabat Tanggap Rawan Pangan DENPASAR-Fajar Bali Kemarau panjang yang melanda Bali seolah enggan berakhir. Petani setiap hari menanti hujan, demikian juga warga yang bermukim di perbukitan. Air irigasi dan konsumsi sehari-hari makin langka. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika pun memberi perhatian khusus terhadap persoalan ini. Khususnya bagi wilayah-wilayah kering, seperti ke hal. 11
FB/DOK
Gubernur Pastika
Menpar Siapkan Pariwisata Berbasis Digital
Memasuki Minggu kedua dibukanya Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AP) di Lapangan Niti Mandala Renon, semakin banyak masyarakat yang menyampaikan keluh kesah dan unek-uneknya. Kali ini ada warga yang mengaku risau akan kenaikan BBM. Pasalnya sangat merugikan jasa transportasi umum. Selain itu, ada pula menyampaikan keluhan soal sampah di Tahura yang kian mengkhawatirkan. Pohon mangrove terancam mati lantaran tertutup sampah.
026/VI/W-020
(9 tahun) dan Komang Desi Antari (7 tahun) ini tak sekolah. Mereka terpaksa mengubur mimpi bisa duduk dibangku sekolah lantaran persoalan duit. Ketika ditemui di rumahnya di Banjar Babakan Sari, Jalan
Warga Miskin Gegelan, Menunggu ‘Pahlawan’
DOMPET Dana Punia UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit
DENPASAR-Fajar Bali Tatapan dua bocah malang itu seperti kosong. Mereka irit bicara. Tak tampak raut ceria di wajah mereka, sebagaimana keceriaan anak-anak seusianya. Setelah ditelisik, ternyata bocah bernama Ni Kadek Sri Widiasih
I Wayan Suata FB/REDY
MANGUPURA–Fajar Bali Kementerian Pariwisata mengaku telah menyiapkan program pariwisata berbasis digital. Menteri Pariwisata Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc mengaku pihak kementerian telah menyiapkan beberapa program terkait pariwisata berbasis digital. “Beberapa kali kita sudah diskusikan mengenai poin-poin apa untuk digital basenya. Program pertama yang diunggulkan adalah video. Jadi kita berencana akan membuat TV online. Sehingga nanti platformnya akan disediakan oleh Kemenpar dan bisa digunakan oleh seluruh pelaku pariwisata. Disitu nanti ada dua hal, yang masuk ke acara TV itu bertema Wonderful Indonesia dan yang berupa dokumen seperti foto dan sebagainya,” ujar Yahya kepada sejumlah media di ke hal. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2 Jambret Diringkus di Kamar Kos
FAJA R BALI
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 Tahun XV
Kapolda Bali Putuskan Mualaf Orang nomor satu di Polda Bali, Kapolda Bali, Irjen Pol. AJ Benny Mokalu, resmi masuk Islam setelah mengucapkan dua kalimat syahadat pada Jumat (7/11).
Kompol Nanang Prihasmoko
FB/DOK
DENPASAR-Fajar Bali Residivis jambret yang baru menghirup udara segar, Aloysius Gonsaga Tasi (32) kembali dicokok jajaran Polsek Denpasar Selatan, di kamar kosnya Jalan Tegal Wangi, Gang Katalia Pasek no 3, Denpasar Selatan (Densel), Kami (6/11) siang hari. Tersangka Tasi diketahui menjambret seorang perempuan di Jalan Sedap Malam Denpasar 29 Oktober lalu. Menurut Kapolsek Densel Kompol Nanang Prihasmoko, tersangka Tasi merupakan residivis jambret dan kembali beraksi menjambret seorang perempuan di Jalan Sedap Malam Denpasar sekitar pukul 02.00 dini hari. “Dia merampas tas dan kalung seorang perempuan. Didalam tas korban terdapat HP merk Oppo, sejumlah uang dan surat berharga,” terang Kapolsek didampingi Kanit Reskrim Iptu Hendi Septiadi. Kapolsek mengatakan, dalam aksinya tersangka Tasi mengendarai motor Yamaha. Setelah memepet korbannya, tersangka asal NTT ini menodongkan pisau yang diselipkan di pinggang seraya mengancam akan membunuh jika korban berteriak. “Karena takut, korban hanya bisa pasrah saat barang berharga miliknya dirampas tersangka,” ujar mantan Kapolsek Kuta Selatan ini. Menerima laporan korbannya, jajaran buser dipimpin Kanit Reskrim Iptu Hendi Septiadi langsung mengejar pelakunya. Petugas menyisir di setiap kos-kosan di wilayah Tegal Wangi dan akhirnya menemukan tersangka. “Dari pengeledahan di kos tersangka, ditemukan handpone Oppo milik korban yang dirampas di Jalan Sedap Malam,” ujar Nanang. Setelah diinterogasi, tersangka Tasi mengaku menjambret karena tidak punya uang dan baru beberapa minggu keluar dari penjara. Menurutnya, uang didalam tas milik korban dan hasil penjualan kalung seharga Rp 600 ribu sudah habis dipakai tersangka untuk keperluannya. Diantaranya, untuk bayar kos Rp 500.000, beli celana Rp 200 ribu dan sisanya digunakan untuk makan. “Tas dan surat-surat penting milik korban dibuang di Lalan Raya Sesetan dekat Hardis. Sedangkan kalung dijual di pinggir Jalan Diponegoro,” ujar tersangka Tasi kepada penyidik Polsek Densel. R-005
Nasib Pujasaya Memprihatinkan, Keluarga Tagih Janji Pemerintah
DENPASAR-Fajar Bali Nasib seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Ketut Pujayasa yang terjerat kasus pidana di Amerika Serikat (AS) makin suram saja. Derita yang dialami pria asal Buleleng ini dituangkan dalam surat elektorik (email) yang dikirim kepada adik kandungnya, Kadek Candiasa. Surat yang dikirim 16 Oktober 2014 pukul 10.35 AM pada intinya menyatakan bahwa Pujayasa yang disangka melakukan tindak pidana percobaan pembunuhan dan pemerkosaan itu mengaku kecewa dengan kuasa hukumnya. Kekecewaan itu muncul karena pembelaan yang dilakukan oleh kuasa hukumnya tidak maksimal. Salah satunya adalah ketika diminta untuk melakukan investigasi tentang luka-luka yang diderita korban. Alasanya karena Pujayasa mengaku tidak pernah menggunakan senjata saat terjadi pertengkaran dengan korban. “Jika saya pengacara saya mau melakukan invetigasi dan mampu menemukan bukti, saya akan terhindar dari hukuman karena kasus percobaan pemerkosaan dari hasil tes DNA yang dilakukan sudah tidak terbukti,” jelas Pujayasa dalam suratnya. Terlepas dari itu yang sedang membelit Pujayasa, keluarga Pujayasa melalui Kadek Candiyasa merasa kecewa dengan pemerintah Indonesia. Dimana pemerintah dianggap sama sekali tidak perduli dengan kasus yang menimpa kakaknya itu. Yang paling kecewa adalah janji pemerintah untuk membawa ibu dan istri Pujayasa ke Amerika untuk memberikan keterangan seputar latar belakang Pujayasa. “Awalnya dijanjikan dua orang akan diberangkan ke Amerika dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah. Dua orang itu, ibu dan istrinya,” kata Kade Candiasa. Tapi celakanya, setelah semuanya dokumen keberangkatan sudah hampir selesai, pemerintah melalui Departeman Luar Negeri (Deplu) hanya mau menanggung satu orang saja yakni ibu tersangka Pujayasa. “Ini yang buat saya kecewa, ibu saya, jangankan ke Amerika, dari Buleleng ke Denpasar saja tidak bisa berangkat sendiri,” tandas Candiasa. Sementara itu, kerabat atau tetangga tersangka Wayan Mudita mengatakan, hadirnya dua orang, yaitu ibu dan istri tersangka akan sangat membantu penyelesaian kasus itu. “Saya tidak tahu seperti apa sistem peradilan di Amerika. Tapi saya melihat dengan hadirnya orang tua dan istrinya seperti akan membantu penyelesaian kasus ini,” tandas pria yang juga seorang pengacara Senior di Bali itu. Seperti diketahui, persitiwa penganiayaan itu terjadi diatas kapal tempat Pujayasa bekerja. Dari infomari yang diperoleh dari keluarga Pujayasa, kasus ini terjadi karena Pujayasa merasa tidak terima mendapat caci maki dari korban. Tidak terima dengan caci makian iru, Pujayasa lantas mencoba menemui korban. Nah dari sanalah kasus ini akhirnya mengantar Pujayasa ke balik jeruji besi. Pujayasa, saat ini berada dalam sel tahanan dan bekerja disana dengan bayaran 15 dolar Amerika atau Rp 150 ribu. W-007
DENPASAR-Fajar Bali Setelah resmi sebagai mualaf, Kapolda dan istri yang beragama Islam berencana melaksanakan Umroh ke Tanah Suci, Mekkah. Resminya Kapolda Bali masuk Islam sudah tersiar melalui halaman facebook Mualaf Center Indonesia, Sabtu (8/11). Bahkan dalam akun tersebut, dibenarkan dengan adanya poto poto Kapolda Bali berbaiat masuk Islam. Tak hanya itu, Mualaf Center Indonesia juga melansir doa dan ucapan kepada Jenderal Bintang dua dipundak itu. Perihal resminya Kapolda Bali masuk Islam dibenarkan Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto. Mantan Kabid Humas Polda Bengkulu ini mengatakan Kapolda Bali sudah resmi memeluk agama Islam.
“Ya benar, Kapolda Bali sudah Mualaf (memeluk agama Islam),” jelasnya Minggu (9/11) kemarin. Namun Kombes Hery enggan menjelaskan kapan dan dimana pembaiatan lulusan Akpol tahun 1985 itu. Kendati demikian, Kombes Hery mengatakan pindah agama yang dilakukan Kapolda Bali tidak menyalahi aturan kepolisian. Karena itu katanya adalah keyakinan seseorang. Dijelaskannya, dalam waktu dekat ini Kapolda Bali akan melaksanakan umroh bersama istrinya yang beragama Islam ke Mekkah. “Dalam waktu dekat, rencananya Irjen Benny akan melakukan Umroh bersama istrinya,” ucapnya. Sosok Kapolda Bali memang sangat fenomenal. Irjen AJ Benny Mokalu merupakan perwira tinggi kepolisian yang lahir di Kupang,
FB/HS
MUALAF-Kapolda Bali, Irjen Pol AJ Benny Mokalu yang sebelumnya memeluk agama Kristen, resmi masuk Islam setelah mengucapkan dua kalimat syahadat pada Jumat (7/11).
Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 22 Juli 1959. Irjen Benny mengemban amanat sebagai Kapolda Bali sejak 16 September
2013 menggantikan Irjen Pol Arif Wachyunadi. Sementara jabatan lamanya sebagai Kapolda Bengkulu dialihkan kepada Brigjen
Tatang Soemantri. Irjen Benny yang merupakan lulusan Akpol 1985 ini berpengalaman di bidang reserse. R-005
Sat Narkoba Polresta Ciduk Enam Pengedar Narkoba
DIRINGKUS-Enam tersangka narkoba ditangkap ditempat terpisah dengan barang bukti sabu sabu dan ekstasi.
DENPASAR-Fajar Bali Tahanan Narkoba di Polresta Denpasar terus bertambah, menyusul banyaknya penangkapan yang dilakukan jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar yang kini berjumlah 187 orang. Memasuki awal Nopember lalu, jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar menambah 6 tersangka lagi yang ditangkap ditempat
terpisah. Mereka berasal dari kalangan pengedar ekstasi dan sabu-sabu. Enam pengedar narkoba yang ditangkap itu masing-masing berinisial GAS (25), MAE (24), BWP (38), WAS (24), BW (37) dan HAAR (37). Para pelaku ini ditangkap jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar dari tanggal 1 hingga 4 Nopember lalu.
Waka Polresta Denpasar AKBP Artana didampingi Kasat Narkoba Kompol Gede Ganefo, Minggu (9/11) kemarin. Dijelaskannya, tersangka GAS ditangkap di Jalan Mahendradatta, Denpasar, Sabtu (1/11) sekitar pukul 16.00 Wita. Tersangka GAS yang beralamat di Jalan Teuku Umar Denpasar itu tertangkap basah membawa 8
FB/HS
paket sabu seberat 2,3 gram dan 5 butir ekstasi. AKBP Artana mengatakan, tersangka akan menjual sabu-sabu tersebut kepada pelanggannya namun keburu ditangkap anggota. Selain menangkap GAS, petugas menangkap 3 jaringan narkoba ditempat terpisah. Awalnya petugas menangkap tersangka HAAR di Jalan Tangkuban Pera-
hu, Denpasar, Senin siang sekitar pukul 14.45 Wita. Setelah digeledah, dari tersangka HAAR yang tinggal di Jalan Pulau Singkep, Denpasar itu, petugas mengamankan 2 paket sabu seberat 0,88 gram dan sebutir ekstasi. Berlanjut penangkapan tersangka MAR, Senin (3/11) sekitar pukul 17.00 Wita di kamar kosnya di Jalan Pura Demak VII, Denpasar. Sedikitnya, 3 paket sabu seberat 0,43 gram disita dari tersangka. Menyusul kemudian sekitar pukul 23.00 Wita, temannya ditangkap berinisial BWP di Jalan Gunung Rinjani Denpasar dengan barang bukri 5 paket sabu seberat 1,1 gram. “Tersangka HAAR, MAE dan BWP ini pengedar. Tersangka BWP ini residivis dalam kasus narkoba,” lanjut AKBP Artana. Tangkapan terakhir dilakukan terhadap tersangka WAS dan BW pada Selasa (4/11). Berawal dari penangkapan tersangka WAS di Jalan Kresek Gang Lumba-Lumba, Denpasar, Selasa sekitar pukul 21.40 Wita. Dari tangan pria yang tinggal di Jalan Pendidikan ini diamankan 5 paket sabu seberat 0,54 gram. Teman tersangka bernama BW ditangkap di Jalan Kertha Dalem, Denpasar, Selasa sekitar pukul 22.30 Wita. Dari tangan BW diamankan 4 paket sabu seberat 1,06 gram dan 5 butir happy five. “Keterangan enam tersangka masih didalami,” tegasnya. R-005
Kasus Ibu Laporkan Anak Kandung
Lurah Benoa Diduga Terlibat Terbitkan SKLP DENPASAR-Fajar Bali Laporan Ni Wayan Sabra (71) yang melaporkan anak kandungnya I Wayan Sarwa ke Polda Bali, Kamis (9/10) lalu, terkait pemalsuan Surat Keterangan Lahir Palsu (SKLP), terus bergulir. Dalam kasus ini, Lurah Benoa diduga terlibat menyusul keluarnya Surat Keterangan Lahir palsu milik I Wayan Sarwa. Kasus yang dilaporkan Ni Wayan Sabra ini terus menunjukkan kemajuan pesat. Setelah memeriksa korban, penyidik langsung memeriksa I Wayan Sarwa sebagai terlapor. Anak kandung korban ini sudah diperiksa sebagai saksi selama
12 jam, sejak Senin (3/11) lalu. “Terlapor (I Wayan Sarwa, red) diperiksa sebagai saksi hampir 12 jam lamanya,” kata sumber petugas Polda Bali kemarin. Dalam pemeriksaan terlapor, diperoleh keterangan yang akurat tentang dugaan keterlibatan Lurah Benoa yakni I Wayan Solo. Lurah ini diduga memalsukan surat keterangan lahir terlapor ( I Wayan Sarwa, red) dan menandatangani surat kenal kelahiran tersebut. “Lurah Benoa diduga terlibat dalam penerbitan surat keterangan lahir palsu milik terlapor. Sudah ada buktinya ditangan penyidik,” ujar sumber
yang enggan disebut namanya itu,” ungkap sumber. Namun, sumber tadi mengatakan belum mengetahui kapan Lurah Benoa, I Wayan Solo akan diperiksa. “Untuk pemeriksaan Lurah Benoa belum dilakukan karena masih ditangani penyidik,” jelas sumber. Dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hery Wiyanto mengatakan laporan pelapor masih dalam pemeriksaan penyidik Polda Bali. Sekarang ini penyidik katanya masih mengumpulkan alat bukti dan memeriksa saksi-saksi. “Laporan sudah masuk dan perkembanganya
ada ditangan penyidik. Nanti saya konfirmasi seperti apa perkembangannya,”tegasnya kemarin. Bagian lain, kuasa hukum pelapor, Harmaini Idris Hasibuan SH mengatakan, bahwa dalam kasus ini ada keterlibatan aparat desa terkait dugaan pemalsuan surat keterangan lahir terlapor I Wayan Sarwa, notabene anak kandung pelapor. Dalam bukti keterangan lahir tersebut, tertera ada tanda tangan aparat desa dan kelurahan. “Jelasnya ada beberapa aparat desa sudah menarik pernyataannya dan mengaku
tanda tangannya dipalsukan. Tapi ada tanda tangan aparatur negara yang belum dicabut dan kami duga ikut terlibat. Nanti biar polisi yang melakukan penyelidikan,” tegas Hasibuan kemarin. Diberitakan, Ni Wayan Sabra, nekat melaporkan anak kandungnya bernama I Wayan Sarwa, dalam kasus pemalsuan surat kelahiran ke SPKT Polda Bali pada Kamis (9/10). Pelapor terpaksa melaporkan anaknya karena kesal sang anak berniat menguasai semua harta benda ibunya yang nilainya mencapai puluhan miliar dengan cara memalsukan surat kenal lahir. R-005
DENPASAR-Fajar Bali Seorang pengacara, Rizal Akbar Maya Poetra SH melaporkan Advokat senior bernama Prof Dr Suhandi Cahaya S.H. M.H. MBA. kepada pengawas Advokat Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) Pusat. Suhandi yang merupakan Ketua Litbang AAI (Asosiasi Advokat Indonesia) dan selaku kuasa hukum dari Hj Siti Saodah (pemilik toko mas
Windusara), diduga melanggar kode etik profesi sebagai advokat. Menurut Rizal Akbar, Suhandi dilaporkannya ke Peradi Pusat pada 5 Nopember lalu. Suhandi dilaporkan dalam 5 hal. Pertama bahwa Suhandi membela klien (Hj Siti Saodah,-red) tanpa memiliki bukti apapun, baik berupa surat-surat maupun saksi. Kedua, advokat Suhandi
diduga secara lancang melaporkan Abdul Aziz (klien dari Rizal Akbar,-red) ke pihak kepolisian. Ketiga, advokat Suhandi diduga sebanyak tiga kali mendatangi Christo Dugis SH selaku saksi kunci dari pihak Abdul Aziz untuk beralih menjadi saksi untuk Hj Siti Saodah. “Kami tidak terima. Ketika mendatangi Christo Dugis, terlapor/ teradu (advokat Suhandi,-
red) berlaku seolah sebagai pendeta,” sebut Rizal Akbar. Alasan keempat, ujar Rizal, Suhandi dilaporkan karena kerap mengaku sebagai dosennya para pengacara (advokat,-red) dan dosennya para polisi. Modus operandi yang dilakukan Suhandi, kata Rizal dia selalu membawa kartu nama dengan sejumlah gelar, juga membagi-bagikan Majalah Derap Hukum dan Majalah Topik untuk
mempromosikan diri. “Sesuai etika profesi, seorang advokat tidak boleh berpromosi seperti itu. Jadi, alasan kelima adalah promosi,” tegas Rizal Akbar. Diinformasikan, perkara antara Hj Siti Saodah dengan Abdul Aziz ini terkait sebuah lahan di Jalan Letda Made Kajeng Denpasar, yang berkembang saling lapor perkara penipuan dan penggelapan, juga keperdataan. R-005/W-007
Rizal Akbar Laporkan Suhandi ke Peradi Pusat
Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus Fotografer :Redy Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Kasturi, Supartini, Mikayanti Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
FAJA R BALI SENIN, 10 NOVEMBER 2014 l TAHUN XV
DKP Diminta Evaluasi Pola Pemeliharaan Taman DENPASAR-Fajar Bali Kalangan DPRD Kota Denpasar khususnya Komisi III, menyoroti banyaknya tanaman hias di Kota Denpasar yang mati. Kasus seperti ini dinilai terus terulang setiap tahun anggaran baru. Untuk itu, pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar diminta melakukan evaluasi terhadap pola pemeliharaan taman. FB/CAR “Setiap tahun anggaran baru, Eko Supriadi akan habis terserap untuk pergantian tanaman. Semestinya jika pemeliharaan tanaman lama berjalan baik, anggaran yang baru bisa dialokasikan untuk pembuatan taman baru. Bukan justru mengganti tanaman yang itu-itu saja,” ungkap ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi, Minggu (9/11) kemarin. Politisi PDI Perjuangan ini pun menyebut, saat ini sejumlah tanaman hias mati. Seperti di Jalan By-pass Ngurah Rai dan di Jalan Raya Puputan. Tanaman-tanaman yang mati tersebut memang sudah dilakukan pergantian oleh pihak DKP. Tapi yang jadi permasalahan kasus seperti ini terus berulang. ‘’Hal ini mesti diantisipasi, sehingga anggaran yang digelontor Pemkot Denpasar tak semuanya terserap untuk pergantian tanaman. Tapi bisa untuk memperbanyak taman-taman baru, sehingga ke depan Kota Denpasar kelihatan lebih asri,’’ tandasnya. Selain menyoroti masalah banyaknya taman hias yang mati, Eko Supriadi juga menyoroti sejumlah proyek fisik yang saat ini tengah dikerjakan. Diharapkan, menjelang masa pengerjaan proyek berakhir, pengawasan di lapangan lebih ditingkatkan dan pihak pengawas juga harus bertindak tegas. Eko mengaku, dalam pengamatannya di lapangan, masih ada sejumlah proyek yang kualitasnya tak sesuai dengan yang diharapkan. ‘’Kami harapkan pengawas lebih berani menegur rekanan jika memang pengerjaan proyek tak sesuai bestek. Jangan setelah ada keluhan masyarakat baru diambil tindakan. Bagaimana pun kualitas proyek, baik yang dibiayai melalui APBD induk maupun perubahan nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,’’ pungkas Eko Supriadi. R-004
Puncak Karya Pura Penataran Agung Pucak Mangu
Bupati Badung Sembahyang, Berbaur dengan Ribuan Pemedek
FB/HERY
PERSEMBAHYANGAN-Bupati Badung, A.A. Gde Agung didampingi Sekda Kompyang Swandika bersama pemedek melaksanakan persembahyangan saat puncak karya di Pura Penataran Agung Pucak Mangu Desa Adat Tinggan, Kecamatan Petang
MANGUPURA-Fajar Bali Bupati Badung, A.A. Gde Agung dengan didampingi Wakil Bupati I Made Sudiana dan Sekretaris Daerah, Kompyang R Swandika beserta SKDP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung mengikuti pelaksanaan puncak karya di Pura Penataran Agung Pucak Mangu Desa Adat Tinggan, Kecamatan Petang, Sabtu (8/11) lalu. Dalam puncak karya tersebut, Bupati Badung, A.A. Gde Agung beserta SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung ikut berbaur dengan ribuan pemedek untuk melakukan persembahyangan bersama. Bupati Badung juga ikut ‘mundut’ Tapakan Ida Bhatara Pucak Mangu saat mepurwa daksina sebelum mepasaran, sementara istri-istri SKPD beserta semeton puri ikut ngayah dengan menari sutri. Pada puncak karya Piodalan, Mepedudusan Agung, Mapeselang, Mapedanan, Medasar Tawur Balik Sumpah Utama ring Pura Penataran Agung Pucak Mangu ini, dipuput oleh Ida Pedanda Putra Pemaron dari Griya Sidemen Mengwi dan Ida Pedanda Gede Jelantik Giri dari Griya Jadi Tabanan untuk upacara Piodalan, untuk upacara Mapeselang dipuput oleh Ida Pedanda Putra Keniten dari Griya Kediri Sangeh dan Ida Pedanda Gede Giri Jelantik dari Griya Gunung Sari Peliatan, Ubud. Sementara untuk upacara Mejejiwan dipuput oleh Ida Pedanda Istri Kania
dari Griya Kajeng Abiansemal dan Ida Pedanda Istri Simpangan Baskara dari Griya Simpangan Buduk. Panitia karya Piodalan, Mepedudusan Agung, Mapeselang, Mapedanan, Medasar Tawur Balik Sumpah Utama ring Pura Penataran Agung Pucak Mangu, I Gst. Agung Gede Manguningrat menyampaikan, odalan yang dilaksanakan ini merupakan upacara dalam tingkatan madya. “Sesuai dengan Purana Pura Pucak Mangu dikatakan pelaksanaan odalan di Pura Penataran Agung Pucak Mangu dilaksanakan setiap tahun pada purnama kalima dengan tingkatan upacara nista dengan 1 ekor kerbau. Setiap 5 tahun sekali tingkatan upacara yang dipergunakan adalah tingkatan madya dengan menggunakan 3 ekor kerbau dan dilaksanakan pemelastian ke Pantai Seseh. Untuk tahun ke-10 dilaksanakan pemelastian ke Ulun Danu Beratan,” paparnya Manguningrat menambahkan, dalam Purana juga tertulis jika piodalan nemu pasah pada purnama kalima maka puncak piodalan akan dilaksanakan sehari setelah purnama atau pangelong pisan purnama kalima. “Inilah menyebabkan puncak karya di Penataran Agung Pucak Mangu tahun 2014 tidak dilaksanakan bertepatan pada purnama kalima tapi dilaksanakan keesokan harinya. Karya ini nyejer sampai tanggal 17 November 2014,” tambahnya. W-014
KOTA PLUS 3 Keberlanjutan Feeder Trans Sarbagita Tergantung Hasil Kajian Dishub Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Denpasar untuk tahun anggaran 2015 akan dibahas kalangan DPRD Kota Denpasar mulai pekan ini. Salah satu yang mendapat perhatian serius dari RAPBD Induk 2015 adalah anggaran untuk operasional angkutan pengumpan (feeder) Trans Sarbagita. Untuk memutuskan apakah anggaran tersebut dilanjutkan atau tidak, Dewan masih menunggu hasil evaluasi yang sudah dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar. DENPASAR-Fajar Bali Masalah anggaran untuk operasional angkutan pengumpan Trasn Sarbagita ini, secara detail akan dibahas di kalangan intern dewan. ‘’Intinya kami tetap menunggu hasil kajian Dishub. Karena dana operasional yang dibutuhkan sangat besar, sehingga perlu didukung hasil kajian. Kami tak ingin buruburu mengalokasikan anggaran, sementara masyarakat tidak merasakan manfaatnya,’’ ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, Minggu (9/11) kemarin.
Hasil evaluasi yang dimaksud Wandhira, antara lain harus detail. Apakah keberadaan feeder itu masih dibutuhkan masyarakat atau tidak. Karena secara kasat mata, keberadaan feeder tersebut kurang optimal. ‘’Untuk itulah kami perlu mendengarkan kajian dari Dishub, apakah feeder itu sudah menguntungkan masyarakat atau tidak. Jika memang tak menguntungkan, kan lebih dana dialihkan untuk kegiatan lain seperti perbaikan gedung sekolah,’’ tandas ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar ini.
FB/CAR
Mariyana Wandhira
Suadi Putra
Secara terpisah, anggota Komisi III DPRD Denpasar, I Wayan Suadi Putra juga mengungkapkan hal serupa. Selama ini, pihaknya sudah sering mengkritisi masalah operasional feeder trans sarbagita ini. Termasuk mendesak Dishub agar melakukan evaluasi secara menyeluruh. Termasuk untuk mengetahui di mana kelemahannya, sehingga masyarakat terkesan masih enggan menggu-
nakan angkutan gratis tersebut. ‘’Kami sependapat jika harus menunggu hasil kajian Dishub. Terutama untuk mengetahui apa yang menjadi kendala di lapangan, apakah rutenya perlu diubah atau lokasi mangkalnya. Ini yang perlu penjelasan lebih lanjut,’’ terang Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan ini. Terkait kemungkinan armada feeder yang kurang menarik karena menggunakan mobil
lama, baik Wandhira maupun Suadi Putra, sependapat sangat tergantung dari hasil kajian Dishub. Jika memang dari hasil evaluasi mengindikasikan armada harus diganti, kedua politisi ini setuju jika nantinya Pemkot Denpasar membeli kendaraan baru. ‘’Kalau harus membeli tak masalah yang penting kajiannya harus jelas,’’ tandasnya. S e b e l u m nya K a d i s h u b Kota Denpasar, I Gede Astika, didampingi Plt. Kepala UPT Pelayanan Transportasi Darat, I Dewa Ketut Adi Pradnyana, MT, mengaku, telah melakukan evaluasi terhadap operasional armada pengumpan dengan melibatkan kalangan akademisi. Evaluasi secara menyeluruh dilaksanakan selama tiga bulan terhitung Juli – September 2014. Agar hasil evaluasi konfrehensif, evaluasi melibatkan akademisi, yakni Fakultas Teknik yang membidangi transportasi. Sedangkan, terkait kajian ekonomisnya, juga melibatkan Fakultas Ekonomi. R-004
Jaga Kesehatan Jantung, Masyarakat Diminta Aktif Ikuti Kegiatan YJI
DENPASAR-Fajar Bali Beranjak dari hal tersebut, Ny. Ayu Pastika Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Bali tidak henti-hentinya selalu menghimbau masyarakat untuk selalu rajin berolahraga dan menjaga kesehatan tubuh tak terkecuali kesehatan jantung. Hal ini diungkapkan Ayu Pastika dalam kesempatan wawancaranya di sela-sela kegiatan HUT YJI ke-33 yang digelar di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (9/11). “Kami dari YJI mengharapkan masyarakat untuk aktif setiap hari Minggu mengikuti kegiatan olahraga YJI, karena dengan senam jantung sehat tidak hanya baik untuk jantung namun juga baik untuk kesehatan tubuh, sehingga selain meningkatkan daya tahan tubuh juga merupakan langkah mengantisipasi bahaya penyakit jantung,” pesannya. Ny. Ayu Pastika juga menambahkan bahwa senam jantung yang rutin dilaksanakan setiap hari Minggu dipandu oleh instruktur. Hal ini bertujuan agar masyarakat lebih mudah mengikuti gerakannya. Lebih jauh Ny. Ayu Pastika menyampaikan bahwa keberadaan YJI selama 33 tahun, yang dulunya bernama Yayasan Jantung Dewi Sartika telah membantu anakanak Indonesia untuk memiliki harapan hidup yang lebih baik. “YJI telah mengupayakan baik secara mandiri maupun dalam bentuk kerjasama dengan pihak lain sebagai pelopor gaya hidup sehat dengan misi meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ma-
FB/IST
LEPAS BALON-Gubernur Made Mangku Pastika didampingi Ny. Ayu Pastika melepaskan balon sebagai penanda kegiatan HUT YJI ke-33 yang digelar di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (9/11).
syarakat akan pentingnya upaya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah,” paparnya. Selain itu, Ny. Ayu Pastika menambahkan tema yang diusung dalan HUT ke-33 ini yakni “Dengan Lingkungan yang Sehat Kita Dapatkan Jantung Sehat” ini terasa istimewa karena berhasil meraih sertifikasi MURI atas 2 program kesehatan. Sertifikasi ini diberikan kepada anggota
klub jantung sehat dan kepada kepala sekolah beserta guru olahraga sekolah dasar atas dukungannya kepada program olahraga lompat tali jantung sehat. Sejalan dengan Ny. Ayu Pastika, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang berkesempatan hadir juga sangat mengapresiasi keberadaan YJI yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam
upaya pencegahan penyakit jantung. “Penyakit jantung masih sangat fatal akibatnya bagi masyarakat Indonesia khususnya di Bali, saya berharap masyarakat selalu menjaga pola hidup serta rajin berolahraga karena lebih baik mencegah sejak dini daripada mengobati,” harapnya. Ketua Panitia, Prof.Dr.dr I Nyoman Mangku Karmaya, dalam kesempatan tersebut menyam-
Wayang Pakeliran Inovatif “Kunti Puja” di Cimahi
paikan bahwa sampai saat ini YJI telah banyak membantu masyarakat yang mengalami kelainan klep jantung bawaan untuk melakukan operasi tanpa biaya. Kegiatan ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Gubernur Pastika didampingi Ny. Ayu Pastika, serta senam jantung sehat bersama anggota klub. W-019*
Tampil Memukau, Seniman Denpasar Kembali Diundang DENPASAR-Fajar Bali Para penonton yang memadati areal jaba sisi Pura Agung Wira Loka Natha, Cimahi, Bandung, menyatakan rasa puasnya usai menyaksikan pentas “Wayang Pakeliran Inovatif” oleh seniman Kota Denpasar yang bertepatan hari Purnama Sasih Kelima, Jumat (7/11) lalu. Bahkan mereka berkeinginan kembali mengundang seniman Denpasar, untuk tampil lagi di Bandung. Masyarakat Cimahi Bandung yang sebagian besar terdiri dari krama Hindu yang telah lama menetap di Cimahi maupun di Kota Bandung tampak antusias menyambut kedatangan para seniman Kota Denpasar. Terbukti sejak sore sebelum acara digelar krama Hindu sudah tampak memadati areal Pura Agung Wira Loka Natha yang merupakan pura terbesar di wilayah Bandung. Apalagi yang dipentaskan kali ini merupakan tontonan baru yang belum pernah dipertunjukkan sebelumnya. Untuk itu masyarakat khususnya krama Hindu Bandung sangat antusias
FB/CAR
MEMUKAU-Penampilan seniman Kota Denpasar yang membawakan garapan Wayang Pakeliran Inovatif “Kunti Puja” di areal jaba sisi Pura Agung Wira Loka Natha, mampu memukau krama Cimahi-Bandung
ingin menyaksikan pementasan wayang pakeliran ini. Ketua Parisada Hindu Jawa Barat, Made Rai Netra, didampingi Ketua Paiketan Krama Hindu Cimahi Bandung, Ketut Nunas Arjana, menyatakan, pihaknya bersama krama dalam menyambut datangnya Purnama Kelima, sepakat untuk menggelar hiburan kepada kramanya. Dipilihnya kesenian wayang mengingat wayang memiliki
dimensi yang luas dan kuat baik dari isi cerita maupun gerak wayangnya. “Sehingga tatkala usai menonton pertunjukanwayangbanyakpetuah dan jargon-jargon positif yang bisa diambil hikmahnya,” ungkapnya. Termasuk pementasan wayang pakeliran inovatif yang boleh dikatakan baru bagi masyarakat Hindu di Jawa Barat. Untuk itu pihaknya sangat berterimakasih kepada Tim Kesenian Kota
Denpasar dibawah koordinator Dinas Kebudayaan Denpasar atas kehadirannya di kota kembang ini. “Masyarakat kami merasa sangat terhibur dengan penampilan para seniman lewat garapan inovatif yang diberi lakon ‘Kunti Puja’,” imbuhnya. Koordinator Tim, I Gusti Ngurah Alit Sudibya, didampingi Humas Disbud, Made Sudiana mengatakan, kehadirannya di
Cimahi Bandung adalah dalam rangka memenuhi undangan Ketua Parisada dan Krama Hindu yang ada di Cimahi BandungJawa Barat. Dalam memenuhi undangan Parisada Bandung pihaknya sengaja menggandeng anggota Pepadi Denpasar dan beberapa seniman Kota Denpasar berkekuatan 30 orang. Lewat garapan inovatif “Wayang Pakeliran” dengan mengambil lakon “Kunti Puja”, hasil garapan IB. Surya Merdika alias Gus Dody selaku Art Direktor dan Gede Arcana selaku koreografer serta Jro Mangku Made Kembar selaku dalang laki dan Ayu Putri Suryaningrat selaku dalang perempuan plus De Koch dan De Mol selaku penata tabuh. Dengan penataan panggung yang apik ditambah permainan lighting serta penampilan pemain yang lincah dan energik penuh penjiwaan serta dibumbui atraksi bola api dan penyalonarangan, pementasan di areal jaba sisi Pura Agung Wira Loka Natha Cimahi Bandung, mampu ‘menghipnotis’ para penonton. R-004 Layouter: Manik
DAERAH
4 Antisipasi Kemacetan dan Kecelakaan
Kota Klungkung Dirancang Jalan Satu Arah SEMARAPURA-Fajar Bali Mengantisipasi kemacetan lalulintas di Kota Semarapura dan mengantisipasi potensi kecelakaan, jajaran Polres Klungkung melalui Rekayasa Jalan Raya mempersiapkan langkah antisipasi. Salah satu langkah antisipasti tersebut dengan merancang jalan di Kota Semarapura menjadi satu arah. Hal itu dijelaskan Kapolres Klungkung, AKBP Sri Yudatni Wirawati, Minggu (9/11) kemarin. “Unit Lantas melalui Rekayasa Lalulintas sedang merancang jalur untuk satu arah. Kita masih pelajari dampak-dampaknya,” terang Yudatni Wirawati. Salah satu jalur yang dirancang menjadi satu arah adalah jalur Jalan Gajah Mada. Menurut Kapolres sendiri, jalur ini seringkali terjadi kemacetan lalulintas. Selain kemacetan ini, pada jalur tersebut sering terjadi Lakalantas. Jalan Gajah Mada juga menjadi salah satu akses padat yang menghubungkan Kota Semarapura dengan Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Jalur ini juga dimanfaatkan para pemedek saat ingin tangkil ke Pura Besakih. “Kalau angka Lakalantas di Kota Semarapura paling tinggi di sana, tapi kebanyakan karena faktor manusianya,” jelasnya lagi. Dalam perencanaan tersebut, khusus untuk pengguna roda empat yang datang dari utara (Jalur Karangasem) Desa Akah sampai di pertigaan Tegallinggah kendaraan dibelokkan ke kiri. Sedangkan untuk roda dua, boleh lurus menuju selatan. Untuk dari perempatan Catuspata Klungkung baik kendaraan roda dua dan empat bisa langsung melaju ke utara melewati Jalan Gajah Mada. Namun, setelah masuk ke simpang tiga itu, kendaraan roda empat non truk galian C, bisa memanfaatkan jalur lain menuju Kantor Lurah Semarapura Kangin ke selatan hingga simpang empat Jalan Diponegoro. Kapolres menegaskan, hal ini sudah beberapa kali dibahas dengan Dishubkominfo. Persoalan yang dihadapi adalah, jalan raya yang ada di Klungkung, penanganan atau kualifikasi jalannya beda-beda. “Ada jalur atau jalan milik provinsi, ada jalan kabupaten dan jalan nasional,” paparnya. Sehingga menurutnya perubahan jalur yang merupakan kewenangan pemerintah daerah harus melakukan koordinasi dengan pihak Pemprov dan pemerintah pusat. “Yang jelas rekayasa jalan raya sedang dipersiapkan termasuk jalan-jalan yang merupakan rawan lakalantas juga sedang digodok rekayasa lalulintasnya,” tambahnya lagi. Hanya Kapolres belum bisa menjelaskan kapan pelaksanaan jalur tersebut mulai diberlakukan.W-010
Tiga Nelayan Asal Situbondo Terdampar di Kubu
AMLAPURA-Fajar Bali Tiga orang nelayan asal Situbondo,Jawa Timur,yakni Iwan Sahari (29), Misnawi (50) dan Kusnadi (50) terombang-ambing sampai ke wilayah perairan Kubu, Karangasem dan berhasil diselamatkan Polair Polres Karangasem dibantu Nelayan. Ketiga nelayan tersebut kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) setelah sempat dua hari terombang-ambing ditengah laut, sebelum akhirnya diselamatkan. Dari informasi yang dihimpun, Minggu (9/11) kemarin menyebutkan, ketiga nelayan yang sama –sama berasal dari Dusun Asta Jangkar, Situbondo, Jawa Timur ini berangkat melaut dengan menggunakan perahu kecil ke wilayah pantai utara tepatnya diperairan Madura pada Rabu (5/11) sekitar pukul 05.00 wita. Hanya saja, saat sedang asik menangkap ikan, secara tiba-tiba perahu yang dipakai ketiganya dihantam gelombang tinggi. Bahkan, ketiganya pun terombang-ambing ditengah lautan, apalagi BBM perahunya pun telah habis. Sampai akhirnya ketiga nelayan malang ini dilihat oleh sejumlah nelayan asal Kubu yang saat itu sedang melaut pada Jumat (7/11) lalu. Karena ketiganya diketahui telah lemas kekurangan air, para nelayan ini pun melaporkanya kepada Polisi Air Polres Karangasem yang langsung melakukan penyelamatan. Ketiga nelayan tersebut akhirnya didamparkan di pantai Dusun Kubu Kangin, Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem, dalam keadaan selamat. “Ketiga nelayan asal Situbondo tersebut ditemukan dalam keadaan lemas dan langsung diajak kedarat untuk mendapatkan pertolongan,” ujar Kasat Polair Karangasem, AKP I Made Wartama. Made Wartama juga mengatakan, ketiga nelayan tersebut mengaku kehilangan arah saat sedang menangkap ikan di perairan Madura, apalagi saat ini gelombang cukup besar menghantam perahu mereka. Dikatakanya, ketiga nelayan tersebut akhirnya dipulangkan kedaerah asalnya,dengan dibantu perbekalan oleh Camat Kubu dan anggota Polair. “Saat ini mereka sudah dipulangkan dengan bantuan camat Kubu serta anggota Polair,” ujarnya lagi. Diakuinya pula, gelombang yang cukup besar memang kerap terjadi diperairan Madura,sehingga nelayan yang kebetulan sedang menangkap ikan diperairan tersebut menjadi korbannya. Bahkan, belum lama ini seorang nelayan asal Desa Tulamben, Kubu, juga sempat terombang-ambing di tengah lautan, sebelum akhirnya terdampar di Pulau Madura dalam keadaan selamat. “Arus gelombang cukup besar, sehingga kerap nelayan terombang-ambing, Sebe- lum ini Nelayan kita yang sempat terdampar di Madura dan kebetulan juga ditolong oleh nelayan setempat,” ujar Made Wartama.W-016.
FAJA R BALI
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 l Tahun XV
Mayat Mr. X Ditemukan di Pantai Candidasa Diduga Warga yang Hilang di Pantai Lebih
Sesosok mayat tanpa identitas alias Mr X berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengambang di perairan Obyek Wisata Candidasa, Manggis, Karangasem. Mayat yang diduga merupakan korban tenggelam di pantai Lebih, Gianyar beberapa hari lalu ini memakai celana jins berwarna abu-abu dengan tato di punggung dan rambut sudah dalam keadaan terkelupas. AMLAPURA-Fajar Bali Petugas gabungan dari Basarnas, Polair dan BPBD baru bisa melakukan evakuasi hampir dua jam lamanya. Informasi yang didapat,Minggu (9/11) kemarin, penemuan mayat tanpa identitas ini pertama kalinya ditemukan oleh salah seorang pengantar wisatawan Snorkeling I Nyoman Punduh. Saat itu, Punduh baru saja usai mengantar empat orang wisatawan asal Australia dari Snorkeling di Pelabuhan Amuk, Padangbai dan hendak kembali ke Pantai Candidasa. Namun, saat sampai di perairan Sengkidu sekitar pukul 12.00 Wita, Punduh terkejut melihat sesosok jasad mengambang di perairan tersebut berjarak sekitar 7 Mil laut dari bibir pantai.
Punduh yang mengetahui ada sesosok mayat dilautan tersebut sejatinya hendak langsung melakukan evakuasi, hanya saja wisatawan yang diajaknya pun komplin lantaran ada mayat. Setelah sampai di daratan, pihaknya pun lantas melapor kepada petugas kepolisian Polair di Candidasa. “Saat ditemukan kondisinya dalam keadaan telungkup,karena sedang bawa tamu dan tamunya komplin ada mayat, sampai di darat langsung melapor ke Polair Candidasa,” ujar Nyoman Punduh. Punduh juga mengatakan, kondisi mayat tersebut sudah dalam keadaan bengkak,selain itu mayat tidak memakai baju dan hanya memakai celana panjang berwarna abu-abu. Begitu pula pada bagian ke-
FB/BUDIASA
EVAKUASI-Saat dilakukan evakuasi mayat tanpa identitas.
pala mayat,rambutnya telah hilang. “Posisinya dalam keadaan telengkup sudah tidak ada rambutnya,” ujarnya saat menunggu petugas yang melakukan evakuasi. Sementara itu petugas Basarnas,BPBD Karangasem dan Polair Polres Karangasem langsung melakukan penyisiran di perairan Sengkidu hingga pantai Candidasa. Dengan mempergunakan perahu Karet, petugas
Perpustakaan Harus Representatif
GIANYAR-Fajar Bali Perpustakaan Nasional RI bekerjasama dengan Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (KPAD) Kabupaten Gianyar menyelenggarakan road show dalam rangka promosi peningkatan minat baca bagi masyarakat Gianyar. Road show dipusatkan di Balai Budaya Gianyar, Sabtu (8/11), dihadiri Kepala Perpustakaan Nasional Hj.Sri Sukarsih, dan anggota DPR RI I Wayan Koster. Road show melibatkan pelajar dari SD, SMP, SMA/SMK, mahasiswa dan masyarakat umum. Mereka diajak berkunjung ke perpustakaan Kabupaten Gianyar yang terletak dilantai 1 Balai Budaya. Selanjutnya diskusi seputar bagaimana menumbuhkan minat baca beserta permasalahannya dengan pembicara Hj. Sri Sukarsih, I Wayan Koster, Kepala Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali Ni Luh Putu Aryani dan pakar adat Bali Wayan P. Windia. Dari diskusi panel terungkap fakta dan fenomena menarik seputar buku antara lain, yang disampaikan nara sumber Hj. Sri Sukarsih tentang kegemaran membaca para tokoh dan pahlawan nasional yang membuat mereka mempunyai visi yang jauh kedepan. “Bung Karno adalah seorang insinyur. Namun beliau gemar membaca semua buku, dari sejarah, biografi orang besar, sampai novel dan sastra dibacanya. Itulah yang membuat Beliau hebat,” katanya. Menurutunya, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, sesuai data UNESCO, masyarakat Indonesia
Gapura Desa
FB/ARTAYASA
KPAD Kabupaten Gianyar menyelenggarakan road show dalam rangka promosi peningkatan minat baca bagi masyarakat Gianyar.
yang membaca buku rata-rata 0 – 1 buku per tahun/orang. artinya dalam satu bulan belum tentu ada yang membaca buku. Salah satu kendala dari kurangnya minat baca adalah masih terpaku pada budaya tutur daripada harus membaca buku. Berbeda dengan negara maju yang menjadikan buku sebagai patokan. Sementara itu I Wayan P. Windia menyatakan prihatin, minat masyarakat terhadap buku masih kurang. Mayoritas dari mereka lebih suka menonton TV dan mengakses internet untuk mencari informasi, meskipun kedua media ini juga banyak memberi manfaat. “Semoga dengan road show ini, minat baca masyarakat dapat lebih meningkat lagi,” harapnya. vI Wayan Koster dalam kesempatan itu menyampaikan, perpustakaan yang ada di kabupaten/kota di Bali belum sepenuhnya disebut representative. Masih banyak yang perlu dibenahi seperti luas bangunan, koleksi buku dan fasilitas penunjang lainnya. Dia berjanji akan memper-
juangkan aspirasi untuk pengembangan pendidikan khususnya perpustakaan dan minat baca masyarakat. “Buku adalah lentera dunia, buku adalah gudang ilmu. Untuk itu saya mengajak, jadikan buku sebagai sahabat baik keluarga,” pintanya. Sementara Asisten III Setda Kabupaten Gianyar I Wayan Sudamia mendukung sepenuhnya upaya peningkatan minat baca masyarakat. Untuk itu, Pemkab Gianyar pada tahun 2015 nanti mengupayakan pembangunan perpustakaan yang lebih representative sebagai salah satu dukungan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan fisik yang lebih luas, interior lebih menarik, taman bacaan, studio pemuteran film anak-anak sehingga dapat menjadi simbul intelektualitas Gianyar. Kepala KPAD Kabupaten Gianyar Hery Nurhancoko mengatakan, tujuan dari road show sebagai upaya mempromosikan minat baca di kalangan pelajar dan masyarakat umum. W-005
akhirnya menemukan mayat tersebut mengambang di depan Pos Polair Candidasa. Petugas yang melakukan evakuasi juga sempat mengalami kesulitan menarik jasad korban lantaran arus cukup deras. Setelah berjuang hampir dua jam, evakuasi baru bisa dilakukan. Kasat Polair Polres Karangasem AKP. I Made Wartama yang langsung memimpin proses
evakuasi mengatakan, dari ciriciri mayat tersebut diduga merupakan orang lokal. Adapun ciri lainya, di punggung mayat tersebut terdapat tato, tidak memakai baju,serta hanya memakai celana Jins berwarna abu-abu. “Kemungkinannya itu orang lokal,berjenis kelamin laki-laki, setelah dicek pada tubuh korban tidak ditemukan identitas, di punggung korban ada tato,” ujar Wartama. Terkait kemungkinanya korban adalah warga yang tenggelam di pantai Lebih,Gianyar beberapa hari lalu, Wartama mengaku masih melakukan koordinasi dengan Polair Gianyar. Namun dari informasi awal, korban yang ditemukan tersebut bernama Ade. Hanya saja, belum berani memastikan apakah benar yang bersangkutan. “Masih menunggu pihak Polair di Gianyar saat ini sedang meluncur ke Karangasem untuk memastikan korban, namun jika mengacu ciri yang disampaikan, kemungkinannya adalah warga yang tenggelam di Pantai Lebih,” ujarnya. W-016
RAPBD Perubahan Belum Diteken Gubernur
Rekrutmen Tenaga Kontrak Dikoreksi SEMARAPURA-Fajar Bali Rancangan APBD Perubahan 2014 Kabupaten Klungkung sampai saat ini belum turun dari Pemprov Bali setelah sebelumnya meminta tandatangan Gubernur Bali. Sekda Klungkung, Ketut Janapria menjelaskan belum diteken gubernur. ”Belum diteken, tapi sudah mendapat nomor dan tanggal pengesahan,” terang Sekda Ketut Janapria, Minggu (9/11) kemarin. Dikatakannya, apa yang dikoreksi sebelumnya oleh Gubernur Bali terkait RAPBD Klungkung 2014 tidak akan mengalami perubahan. ”Sepertinya tidak akan ada perbedaan setelah dikoreksi sebelumnya dan setelah melakukan klarifikasi terkait RAPBD tersebut,” papar Ketut Janapria. Namun Janapria menegaskan, selain anggaran yang dikoreksi tersebut, Pemkab Klungkung sudah bisa melaksanakan kegiatan seperti apa yang ada di RAPBD tersebut. Sekda Klungkung Ketut Janapria menjelaskan bahwa beberapa anggaran yang terkoreksi oleh Gubernur Bali adalah anggaran pelaksanaan Nusa Penida Festival—di mana pada anggaran induk APBD Klungkung dianggarkan kurang lebih sekitar Rp 650 juta, namun dalam pelaksanaannya membengkak menjadi diatas Rp 1 miliar lebih, sehingga menggunakan anggaran
mendahului. Saat ini anggaran Nusa Penida Festival tersebut masih nunggak hutang kurang lebih Rp 200 jutaan. Anggaran lainnya yang menggunakan anggaran mendahului adalah anggaran HUT Kemerdekaan RI ke 69. Secara substansi anggaran HUT Kemerdekaan ini sudah dirancang pada anggaran induk 2014 termasuk biaya untuk kelengkapan Paskibra. Namun dalam pelaksanaannya, oleh Pemkab Klungkung ada kegiatan tambahan dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI tersebut. Diantara penambahan kegiatan tersebut adalah ada pameran UKM, Konser musik dan pegelaran seni di Balai Budaya. Sehingga, tambahnya, dalam pelaksanaan HUT Kemerdekaan ini masih nunggak hutang sekitar Rp 480 jutaan. Anggaran ke tiga yang dikoreksi oleh Gubernur Bali adalah perekrutan tenaga kontrak yang jumlahnya mencapai 70 tenaga kontrak. Dari Gubernur Bali, perekrutan tenaga kontrak ini disarankan agar mengangkat tenaga kontrak dengan selektif dan menyesuaikan dengan kebutuhan riil. Selain diharuskan mengangkat sesuai dengan kebutuhan riil, dijelaskannya juga bahwa pengangkatan tenaga kontrak ini akan menggerogoti APBD guna membayar jasa tenaga kontrak ini. W-010
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Walikota Rai Mantra Mendem Pedagingan di Pura Dalem Sumerta
Jaga Hubungan Harmonis Berdasarkan Tri Hita Karana DENPASAR-Fajar Bali Menyusul telah rampungnya pembangunan tembok penyengker, kuri agung, candi bentar, serta beberapa bangunan di Pura Dalem Penataran Desa Adat Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, dan bertepatan dengan Saniscara Umanis Wuku Tolu, Desa Adat Sumerta menggelar upacara mecaru, melaspas, lan mendem pedagingan, Sabtu (8/11). Dalam upacara tersebut, Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra berkesempatan mendem pedagingan pada Kuri Agung di Pura setempat. Upacara ini juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra, Anggota DPRD Provinsi Bali serta Anggota DPRD Kota Denpasar, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, I Made Mudra, Camat Denpasar Timur, Dewa Made Puspawan, Tokoh Adat Desa Sumerta, serta Instansi terkait lainnya. Ketua Panitia Upacara I Wayan Warta didampingi Lurah Sumerta, I Made Tirana ditemui uasi upacara mengatakan,
pemugaran serta perbaikan bangunan seperti tembok sengker, kuri agung, candi bentar, apit lawang, pelinggih pejenengan sebanyak 9 buah, serta perbaikan pelataran bale gede di Pura Dalem Penataran yang terletak di jalan Meduri ini, sudah berlangsung sejak bulan Agustus 2013 tahun lalu. Kemudian finishingnya pada bulan November 2014 tahun ini, dengan menghabiskan dana sebesar Rp 1.288.154.000, dimana dana tersebut diperoleh dari bantuan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota Denpasar, para donatur yang ada di Desa Adat Sumerta, warga masyarakat, Sekaa Teruna, serta pihakpihak lainnya. Warta mengatakan, Pura Dalem Penataran Desa Adat Sumerta diamong oleh 5 Banjar yakni Banjar Abian Kapas Kaja, Banjar Abian Kapas Tengah, Banjar Abian Kapas Kelod, Banjar Ketapian Kaja dan Banjar Ketapian Kelod. Upacara ini dipuput oleh Ida Peranda Putra Bajing dari Geriya Tegal Jingga
FB/CAR
DISAMBUT-Walikota IB. Rai Mantra disambut oleh warga Desa Pakraman Sumerta, saat upacara mecaru, melaspas, lan mendem pedagingan di Pura Dalem Penataran Desa Adat Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur.
Sumerta dengan Pecaruan Panca Sata. Sebelum upacara di mulai diawali dengan prosesi ngelis kemudian dilanjutkan
dengan memakuh, lalu melaspas, mendem pedagingan dan yang terakhir usai persembahyangan bersama dilaksanakan ngilehang caru di areal Pura Dalem Penataran. “Yang terpenting bagi kami adalah pertama bakti terhadap Ida Hyang Widhi Wasa, kedua semangat dari krama Desa Adat Sumerta untuk beryadnya sangat tinggi, sehingga menyatukan warga masyarakat kami,” kata Warta. Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik upacara yadnya yang digelar oleh masyarakat Desa Adat Sumerta. “Rasa bhakti pada Sang Pencipta harus tetap dijaga dan dipelihara, karena untuk menyeimbangkan hubungan yang harmonis yang berlandaskan pada konsep Tri Hita Karana,” terang seraya menekankan agar lebih menjaga antara Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan sehingga tercipta hubungan harmonis yang diyakini akan membawa kebahagiaan dalam kehidupan ini. R-004 Layouter: Soma
FAJA R BALI
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
DAERAH 5 Perbaiki Sumur, Dua Warga Banyuning Tewas Sumur Keluarkan Gas Beracun
FB/Agus
BANTUAN-Para penganyam bedeg/gedeg di Banjar Dinas Konci, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Buleleng mengharapkan bantuan permodalan dari pemerintah.
Penganyam Bedeg Harapkan Bantuan PENGERAJIN anyaman bambu atau bedeg di Banjar Dinas Konci, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, dihadapkan oleh permasalahan modal. Untuk itu pengerajin bedeg (gedeg) berharap pemerintah bisa membantu permodalan, selain juga berkeinginan membuat koperasi. Dengan ada koperasi pengrajin bisa terbantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jumlah pengerajin bedeg di Banjar Dinas Konci cukup banyak dan hasil produknya selain dipasarkan di lingkungan setempat, juga banyak dibawa ke Denpasar atau kabupaten lainnya. W-008
CRA Bantu Lestarikan Terumbu Karang Buleleng
FB/Agus
DIJAGA-Terumbu karang di dasar laut Buleleng yang perlu dijaga kelestariannya.
SINGARAJA–Fajar Bali Kondisi terumbu karang di perairan Buleleng kian memprihatinkan akibat ulah oknum tertentu yang merusaknya, baik secara sengaja maupun tidak. Untuk menyelamatkan terumbu karang dari kerusakan yang lebih parah, Lembaga Swadaya Masyarakat Coral Reef Alliance (CRA), siap membantu Kabupaten Buleleng dalam menanggulangi kerusakan terumbu karang. Keinginan ini timbul setelah Pecalang Laut Desa Bondalem Nyoman Sugiarta meraih penghargaan Coral Conservation Prize Winner dari CRA pada September lalu. Dukungan itu disampaikan langsung Director Oakland Coral Reef Alliance, Michael Webster saat melakukan kunjungan ke Buleleng, Jumat lalu. Michael diterima langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Buleleng Nyoman Sutrisna. Dalam kesempatan itu, Michael mengatakan, penghargaan yang diberikan belum lama ini, menunjukkan keseriusan Buleleng dalam menjaga terumbu karang. Namun Coral Reef Alliance memandang masih ada beberapa upaya pelestarian yang bisa dilakukan oleh pemerintah, dalam menjaga terumbu karang, dan mengoptimalkannya sebagai potensi wisata. ”Mungkin kami belum bicara apa yang harus kami lakukan sekarang, karena perlakuan setiap wilayah terumbu karang itu berbeda. Tapi salah satu yang kami siapkan, pengoptimalan sumber daya manusia, melalui beasiswa belajar,” ujar Michael. Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Coral Reef Alliance. Coral Reef Alliance juga siap memberikan dukungan terhadap Buleleng World Diving Festival, yang akan dilangsungkan pada tahun 2015 mendatang. ”Mereka lebih paham apa yang harus dilakukan terhadap terumbu karang. Mungkin sebuah lokasi penyelaman tidak boleh terlalu banyak penyelam di sana. Atau mungkin ada langkah-langkah lain dalam proteksi. Itu akan menjadi masuk yang sangat berharga bagi kami dalam melakukan konservasi,” ujar Agus. W-008
Konvoi Moge Dikeluhkan Warga
NEGARA- Fajar Bali Warga pengguna jalan di jalan jalur Denpasar Gilimanuk mengeluhkan konvoi motor gede (moge) yang melintas di jalan raya. Konvoi tersebut terkesan arogan, karena terkadang memenuhi jalan raya. Sedangkan pengguna jalan lainnya, harus minggir. Iring-iringan atau konvoi moge tersebut, terkadang mengakibatkan kecelakaan di wilayah Jembrana. Kadek Bolo (33) warga Banjar Tegalasih Desa Batuagung, Minggu (9/11) kemarin mengataku pernah diserempet oleh konvoi moge dari arah Gilimanuk di wilayah Selabih. Ketika itu, Bolo, sedang mengemudi mobil Ford warna hitam DK 772 EM, dari arah Timur menuju pulang ke Negara. Ketika berjalan dari arah berlawanan, muncul iring-iringan moge. Tahu ada konvoi yang bersangkutan memilih minggir, sampai ke tepi jalan. Tetapi tak tahu mengapa, salah satu moge malah menyerempet kaca spion mobilnya sisi kanan sampai hancur. Dirinya tak masalahkan tentang kaca spion, tetapi yang dipersoalkan adalah etika berkendaraan di jalan raya. Menurutnya padahal sama-sama bayar pajak, tetapi prilaku di jalan seperti itu. Bila terus seperti itu, akan membahayakan kendaraan lainya atau pengguna jalan lainnya. “Setelah habis menyerempet, moge itu langsung kabur saja,”ujarnya. Bila tak ada tindakan terhadap moge, dia bersama warga lainnya,mengancam akan memblokir jalan umum atau jalan raya. Hal yang sama juga terjadi pada di perempatan Pengadilan Negeri Negara, Sabtu (8/11) lalu. Salah satu peserta rombongan moge kecelakaan dengan pengendara motor warga biru. Pengendara yang diserempet moge, sempat emosi. Pengendara moge berhenti dan akhirnya berdamai, yang ditengahi oleh anggota polisi yang sedang jaga di pos polisi. Sementara itu, Kasat Lantas AKP Gede Sumadra Kerthiawan kemarin mengatakan akan menegur secara langsung dan melakukan himbauan tertulis ke penjual dan community moge di Jembrana. Kemudian di luar Jembrana, akan melapor Direktorat Lalu lintas, supaya tetap mematuhi aturan dan tertib berlalulintas di jalan umum. W-003
Dua warga Kelurahan Banyuning Kecamatan Buleleng, yakni Ketut Sudiarta alias Nyamprut (30) dan Ketut Nyanye (41) tewas di dalam sebuah sumur saat memperbaiki sumur. Diduga keduanya meninggal dunia akibat menghirup gas beracun. Warga bersama polisi dan tim SAR kesulitan melakukan evakuasi. SINGARAJA-Fajar Bali Akibat kejadian tersebut membuat warga di Jalan Komodo, Sabtu (8/11) siang digegerkan dengan tewasnya dua warga setempat. Keduanya ditemukan telah tidak bernyawa setelah masuk ke dalam sumur yang baru dibuat sepekan lalu untuk melakukan perbaikan. Polisi
yang tiba di lokasi peristiwa setelah menerima informasi sempat mencegah adik korban untuk turun ke sumur agar tidak menambah korban jiwa. ”Kita mendengar informasi langsung ke TKP dan setiba di sana kita mencegah adik korban yang sudah mau turun karena
NEGARA-Fajar Bali Keberadaan warga yang mengalami gangguan jiwa mendapat perhatian dari Bupati Jembrana Putu Artha. Salah satu warga yang mengalami gangguan jiwa, yakni I Gede Andika (25) warga Banjar Tegalasih Desa Batuagung Kecamatan Jembrana, ditengok oleh Bupati Artha di dampingi istri serta sejumlah pimpinan SKPD di Pemkab Jembrana. Kegiatan melihat kondisi warga yang mengalami gangguan jiwa, merupakan rangkaian peringatan HKN (Hari Kesehatan Nasional) ke 50, Minggu (9/11) kemarin. Dihadapan bupati, Ni Wayan Sudiartini, ibu Andika menyampaikan putranya menderita gangguan jiwa sejak beberapa tahun lalu. Ketika itu, putranya baru berusia 20 tahun, sering mengamuk serta dibarengin datang ke lokasi-lokasi yang dianggap angker. Kondisi An-
dika kini sudah mulai membaik, setelah mendapat penanganan medis dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli. “Sekarang sudah mulai membaik, putranya dulu tergolong anak yang pintar di sekolahnya,”ujarnya. Bupati Artha menyampaikan warga seperti Andika , harus tetap menjadi perhatian bersama. “Bila ada warga yang mengalami gangguan jiwa, semestinya kita bantu bersama, kemudian diberikan motivasi serta jangan ditinggalkan,” harap Artha. Tak hanya motivasi, Artha juga memberikan bingkisan kepada Andika yang diterima ibunya. Artha juga meminta kepada Dinas Kesehatan Jembrana, supaya tetap intens memantau warga yang mengalami gangguan jiwa. Artha berharap agar kondisi Andika dapat seperti sediakala. Kadis Kesehatan Jembrana,dr
dugaan kita sumur itu mengeluarkan gas beracun,”ungkap Wakapolsek Kota Singaraja, AKP. I Gusti Putu Arnata. Saksi Ketut Sucita alias Payuk menyebutkan, peristiwa itu berawal sekitar pukul 08.30 wita, dimana Ketut Sudiarta alias Nyamprut turun pertama ke dalam sumur untuk melakukan perbaikan.”Saat itu dipanggil dan tidak menyahut pemilik sumur Ketut Nyanye ikut turun ke dalam sumur untuk melihatnya,”papar Payuk. Sementara saksi lain menyebutkan, sumur yang dibuat sepekan lalu itu mengalami masalah pada pompa air yang
berada didalam sumur sehingga berupaya dilakukan perbaikan. Upaya evakuasi memakan waktu lama, sekitar pukul 12.00 wita, tubuh korban Ketut Nyanye berhasil diangkat dari dalam sumur yang langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Buleleng dengan ambulance milik PMI Kabupaten Buleleng. Sedangkan tubuh Ketut Sudiarta alias Nyamprut dalam evakuasi yang dilakukan Tim SAR terpaksa menggunakan alat selam lengkap dengan tabung oksigen, bahkan upaya evakuasi tersebut berlangsung hingga pukul 16.00 wita. Untuk diketahui, kondisi su-
mur yang dibuat untuk mengairi persawahan di sekitar rumah korban memiliki kedalam hampir 12 meter dengan diameter yang sangat sempit. Lebih jauh kata Kapolsek Arnata pihaknya mengaku masih mendalami penyebab kedua korban tewas di dalam sumur. Namun kuat dugaan kedua korban meninggal akibat sumur yang diperbaiki mengeluarkan gas beracun sehingga kedua korban keracunan dan meninggal di dalam sumur. ”Kami masih melakukan penyelidikan, kuat dugaan kedua korban meninggal akibat keracunan gas yang dikeluarkan oleh sumur,”tuturnya. W–008
Bupati Tengok Warga Gangguan Jiwa
FB/PRAMONO
GANGGUAN JIWA-Bupati Jembrana Putu Artha ketika mengunjungi salah satu warga yang mengalami gangguan jiwa,serangkaian Hari Kesehatan Nasiona, Minggu (9/11).
Putu Suasta mengatakan selain mengunjungi warga yang mengalami gangguan jiwa, serang-
kaian HKN juga diwarnai dengan jalan sehat, senam lansia, donor darah, lomba mewarnai untuk
anak TK dan check kesehatan gratis di Gedung Kesenian Bung Karno, kemarin.W-003
tracker untuk meningkatkan keikutsertaannya serta dapat saling mengenal antara ofroader se-Bali. “Kami menyiapkan sarana bagi para ofroader untuk menunjukan bakat. Dengan adanya wadah ini, kami berharap aksi ugal-ugalan di jalan dapat diminimalisir,” ungkapnya. Untuk memperingati HUT ke 67 Monumen Candi Perjuangan Lumbung, berbagai kegiatan juga telah dilaksanakan. Seperti kejuaraan bola voley dan berbagai perlombaan anak-anak. Semangat dan Animo yang di-
tunjukan oleh masyarakat lumbung dalam menghormati jasa - jasa para Pahlawan mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari Wakil Bupati Tabanan. Menurutnya, sudah menjadi kewajiban kitalah untuk selalu mengenang jasa para pahlawan dan melanjutkan perjuangannya untuk membangun daerah yang kita cintai. “Saya berharap melalui kegiatan ini, mampu mempererat rasa persaudaraan dinatara kita. Karena dengan modal kebersamaan inilah, kita akan mampu membangun dae-
rah ke arah yang lebih baik,” harapnya. Dirinya juga merasa senang para tracker di Tabanan atau bahkan di seluruh Bali memiliki wadah untuk menyalurkan bakat. Karena dengan wadah ini, selain mampu mempererat rasa persaudaraan juga dapat menekan angka kecelakaan akibat ugal-ugalan di jalan. “Jadikanlan ajang ini sebagai sarana olahraga dan ajang promosi obyek wisata Gadungan, sehingga terkenal hingga seluruh Bali,” pungkasnya.W-004
Wabup Lepas Ratusan Tracker Lumbung Trail Adventure TABANAN-Fajar Bali Dalam rangka memperingati HUT ke 67 Monumen Candi Perjuangan Desa Lumbung, Selemadeg Barat, perkumpulan tracker lumbung (Extreme Rover Socity) menggelar kejuaraan trail adventure. Kejuaraan yang dilepas Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, Minggu (9/11) pagi kemarin, juga bertujuan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan. Hadir pada kesempatan tersebut Anggota DPRD Ta-
banan Edi Nugraha Giri, Camat Selemadeg Barat serta tokoh masyarakat. Monumen Perjuangan Lumbung Trail Adventure yang kali pertama digelar diikuti 150 tracker dari seluruh Bali. Dengan rute mengelilingi Desa Lumbung, para tracker akan disuguhi pemandangan hamparan sawah yang hijau dan deburan ombak di pantai. Ketua panitia Monumen Perjuangan Trail Adventure, Kadek Agus Heri Parasuta mengatakan, kejuaraan ini merupakan ajang silaturahmi bagi para
Mekepung Jembrana Cup 2014
Seru, Ijogading Timur Raih Juara Lomba Mekepung yang kini telah tercatat sebagai warisan budaya nasional, selalu ramai dikunjungi para penonton. Tak hanya warga lokal, dari wisatawan mancanegara, selalu ramai ke gelanggang sirkuit mekepung. NEGARA-Fajar Bali Seperti yang terlihat pada puncak lomba Mekepung Jembrana Cup yang berlangsung di Sirkuit Mekepung Desa Delodberawah Kecamatan Mendoyo, Minggu (9/11) kemarin. Lomba olahraga tradisional yang menjadi khas Jembrana tersebut, berhadiah uang tunai sebanyak Rp 57,5 juta serta piala bergilir dari Pemkab Jembrana. Pada lomba di Sirkuit Delodberawah, tampak ratusan pasang kerbau yang dilepas dalam pacuan di lintasan mekepung, baik dari blok Ijogading Barat maupun blok Ijogading Timur. Pasangan kerbau yang ikut dilagakan, sampai tumpah meluber ke jalan raya. Sorak penonton dan pembawa acara pada ajang lomba kemarin, begitu antusias memberikan semangat sehingga kompetisi tradisional ini, mengundang para penonton makin seru. Lintasan demi lintasan dan sejumlah kategori dilombakan, sehingga antara pasangan kerbau antara Ijogading Timur dengan Ijogading Barat saling berpacu.
Mekepung Jembrana Cup tahun ini, akhirnya disapu bersih oleh blok Ijogading Timur, dengan skor 48 untuk Ijogading Timur, sedangkan skor 18 untuk Ijogading Barat. Menurut Koordinator Mekepung, I Made Mara, meskipun Ijogading memenangi perlombaan tahun ini, namun masalah hadiah yang diraihnya, dibagi dua kepada blok Ijogading Barat. Pembagian hadiah dibagi dua, telah jadi kesepakatan antar kedua blok. Hadiah berupa uang tersebut, kara Mara, dibagi dua untuk keperluan sarana mekepung serta lainnya. “Uang tersebut tidak ada yang masuk kantong sendiri,” ujarnya. Hadiah berupa uang itu, dimanfaatkan untuk memberli pasir, perbaikan goronggorong, biaya rapat termasuk biaya transport pada setiap peserta. Setiap sekali bertanding, para peserta minimal menghabiskan biaya sebesar Rp 1 juta. Bupati Jembrana Putu Artha yang hadir kemarin langsung mengatakan Mekepung yang
FB/PRAMONO
MEKEPUNG-Suasana lomba Mekepung Jembrana Cup, di sirkuit Delodberawah Kecamatan Mendoyo, Minggu (9/11).
telah masuk sebagai warisan budaya nasional ini, dari tahun ke tahun jumlah terus meningkat. Di tahun sebelumnya, jumlah pasangan kerbau mencapai seratus pasang, sedangkan di tahun 2014 jumlah makin meningkat mencapai 170 pasang setiap bloknya. Menurut Artha, hal itu menunjukan masyarakat Jembrana semakin mencintai serta menggemari tradisi budaya mekepung.
“Saya bangga dengan kebersamaan masyarakat, terutama sekaan mekepung, yang harus terus meningkatkan kelestariannya,” ujarnya. Pihaknya terus memberikan semangat serta bantuan supaya mekepung makin berkembang dan lestari. Sementara, pada Sabtu (8/11) malam, Bupati Artha melakukan tatap muka dengan peserta makepung. Di kesempatan itu, Artha memberikan
kantor sekretariat pada sekaan mekepung dengan menggunakan salah satu ruangan di GOR Krsna Jvara. Tak hanya itu, juga akan membantu perbaikan sejumlah sirkuit serta memproteksinya dari ancaman alih fungsi lahan. Jembrana memiliki dua sirkuit mekepung di Delodberawah Mendoyo dan Sanghyang Cerik di Desa Tuwed Kecamatan Melaya. W-003 Layouter: Soma
6
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 | TAHUN XV
Kunjungan Perdana di Kabupaten Badung
Ibu Menteri Koperasi dan UKM Kagumi Asparagus Pelaga
K
abupaten Badung menjadi obyek kunjungan perdana dari Ibu Menteri Koperasi dan UKM RI Nyonya Bintang Puspayoga. Istri dari Menkop UKM A.A. Puspayoga ini berkesempatan mengunjungi Koperasi Tani Mertanadi, Banjar Bukian, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang bergerak dalam program One Village One Product (OVOP), Sabtu (8/11) lalu.
Kehadiran Ny. Bintang Puspayoga yang didampingi Kadis Koperasi UKM Provinsi Bali diterima langsung oleh Wakil Bupati Badung I Made Sudiana, Kadisperindagkop UKM Badung I Ketut Karpiana, Kadis-
tanhutbun IGAK Sudaratmaja, Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung, Istri Wabup Ny. Made Sudiana, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny. Kompyang Swandika, Ketua Koperasi Tani Merthanadi I Ketut Sandi
FB/HERY
Wakil Bupati Badung I Made Sudiana bersama Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung mendampingi Istri Menkop dan UKM RI Nyonya Bintang Puspayoga saat meninjau petani asparagus Desa Pelaga, Kecamatan Petang-1
serta Mr. Su dari Taiwan. Disana Ibu Menteri berkesempatan melihat aktivitas koperasi sebagai pemasok hasil saruran petani setempat terutamanya sayur asparagus. Selain itu Ny. Bintang Puspayo-
gaberkesempatan menikmati sup asparagus hasil petani asparagus Pelaga. Nyonya Bintang Puspayoga sangat kagum atas perkembangan pertanian asparagus di Desa Pelaga yang dinilai sudah sangat luar bi-
asa karena dari asparagus mampu meningkatkan harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat petani.Beliau juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung khususnya
FB/HERY
FB/HERY
Tanimas, Inovasi Berbasis Sumberdaya Lokal di Badung Unit Usaha Agribisnis Pedesaan Sangat Menjanjikan Diungkapkannya, profil kegMeski sektor pariwisata menjadi sektor andalan, namun bukan be- iatan untuk tiga unit Tanimas rarti Pemkab Badung mengabaikan yang ditumbuhkan tahun 2012 sektor lainnya terlebih lagi sektor telah mampu menunjukkan hasil pertanian.Pemkab Badung dalam menggembirakan. Dengan induk beberapa tahun terakhir malah terus mengembangkan inovasi dan terobosan baru guna mengoptimalkan potensi pertanian di Badung. Salah satunya melalui program Petani Mandiri Sejahtera (Tanimas), suatu program yang outputnya sangat menjanjikan bagi para petani. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) I G.A.K. Sudaratmaja, belum lama ini menjelaskan, inisiatif program Tanimas diluncurkan untuk menjawab ketertinggalan laju pertumbuhan sektor pertanian, khususnya jika dibandingkan dengan sektor pariwisata. Program ini berupaya mengoptimalkan potensi sumberdaya pertanian yang ada dalam bentuk FB/HERY integrasi tanaman-ternak dengan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan sentuhan inovasi teknis, sosial dan Kehutanan I G.A.K. Sudaratmaja. ekonomi dan kelembagaan. “Optimalisasi potensi tersebut sapi sebanyak 135 ekor, telah mamdilakukan dengan pendekatan zero pu menghasilkan pedet (anak sapi) waste sehingga sistem yang ter- sebanyak 32 ekor, pupuk organik bangun secara total mampu mem- sebanyak 15,75 ton dan bahan berikan keluaran ekonomi yang baku pupuk organik sebanyak 375 optimal. Program ini menyasar ton, dengan total nilai sebesar Rp. petani di pedesaan yang umumnya 207.800.000 atau 12,12 persen dari mengelola lahan pertanian relatif modal Rp. 1,7 miliar. “Dengan trend keuntungan sepsempit, namun secara budaya juga terbiasa memelihara ternak erti ini, tiga unit Tanimas ini akan khususnya sapi secara tradisional,” mencapai break event point di ujarnya. tahun ketiga.Bahkan untuk dampak
yang lebih luas, kini sedang disusun perencanaan untuk menjadikan Kelompok Tanimas dan kelompok tani sejenis untuk dapat menjadi lembaga penyelenggara subsidi pupuk organik di Kabupaten Badung,” jelasnya. Program ini berlanjut tiga unit lagi di tahun 2013 karena respon masyarakat yang begitu antusias. Di tahun 2014, akan ditumbuhkan lagi sebanyak enam unit sehingga jumlah Tanimas yang ada sampai akhir tahun 2014 nanti berjumlah 12 unit. Setiap unit Tanimas terdiri atas 45 ekor sapi yang umumnya betina yang dipelihara dalam kandang koloni dilengkapi instalasi pengolahan pakan, pupuk organik padat, bio-urine dan degister bio-gas.Sebagai unit usaha, Tanimas berperan sebagai unit usaha agribisnis pedesaan dengan mengembangkan usaha yang bersifat intensifikasi dan diversifikasi. Lebih lanjut dikatakannya, keberlanjutan program dan anggaran, sudah menjadi komitmen Pemkab Badung.Inisiatif ini sudah masuk dalam dokumen Renstra DP2K Badung sebagai bentuk penjabaran visi dan misi Pemkab Badung di sektor pertanian.Secara keseluruhan, program ini juga sudah menunjukkan dimensi pada area reformasi birokrasi yang meliputi perundang-undangan, organisasi, tata laksana, akuntabilitas, pengawasan, pelayanan publik dan budaya kerja. W-014
kepada Mr. Su yang sudah dari 5 tahun menjalin kerjasama dibidang OVOP.Diharapkan kerjasama tersebut dapat dilanjutkan untuk mentransper ilmu kepada para petani sehingga tidak hanya mampu menghasilkan produk asparagus yang berkualitas namun juga secara langsung mampu membuat bibit asparagus.”Kami sangat mendukung Koperasi Tani Mertanadi dengan Program OVOPnya, mudah-mudahan dapat berkelanjutan.Meskipun orderan banyak namun jangan lupakan kualitas,” pintanya. Dibagian lain Beliau tak lupa mohon doa dan dukungan semua pihak, tingkatkan koordinasi dan komunikasi, sehingga Menteri Koperasi UKM RI dapat mengemban tugas dengan baik. Sementara Kadisperindangkop UKM Badung I Ketut Karpiana menerangkan, bahwa Koperasi Tani Mertanadi berdiri pada tahun 2010 lalu. Melalui program OVOP, Koperasi yang beranggotakan sebanyak 88 peteni tersebut sebagai pe-
masok hasil sayuran petani seperti asparagus, brokoli, selada, tomat ceri, baby buncis dan kailan. Khusus asparagus yang menjadi andalan dan sebagai asparagus terbaik di Asia ini pemasarannya sudah menembus pasar internasional, sudah pernah ekspor ke Singapura dan Timor Leste.Dijelaskan, pada awalnya lahan untuk pertanian asparagus hanya 4 ha di tahun 2010. Dengan hasil yang baik, petani yang lain sangat antusias dan hingga sekarang lahan asparagus sudah berkembang menjadi 39 Ha dan target akhir tahun 2014 mencapai 50 Ha. “Hasil penjualan asparagus sangat menggiurkan, seorang petani bisa menghasilkan 400 ribu per hari.Pesatnya perkembangan asparagus di Pelaga ini tidak lepas dari ilmu yang diberikan Mr. Su dari Taiwan dan pembinaan dari pemerintah daerah serta suport dari Pusat sehingga petani dapat bersaing, meningkatkan kualitas dan harga.W-014
Industri Pertanian Untuk Industri Pariwisata tama meningkatkan perkembangan pertanian.Kedua karena disitu daerahnya pertanian, termasuk agro wisata juga dikembangkan disana.Dari sisi pariwisata, kita mengenalkan potensi yang dimiliki disana untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata,” kata Cok Raka Darmawan. memproSalah satu cara untuk mempro mosikan daerah tujuan wisata yang ada di wilayah Badung, adalah tentunya dengan gencar melakukan promosi serta menmen gadakan Fes t iva l s e m a c a m itu. Meski diakui Cok Raka, untuk saat ini sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Badung, memang masih lebih banyak melirik ke e ko s t i s a m p a n t a i nya . Hanya saja, tak bisa pula menutup mata apalagi tidak sedikit wisatawan asing yang justru sengaja mencari tujuan wisata berber pegununnuansa pegunun gan yang masih a l a m i .“ M e m a n g prosentasenya bemasih belum be gitu banyak, tapi pobukan berarti po tensi wisata alam yang kita miliki di Badung Utara itu pelutidak memiliki pelu besar.Jusang yang besar.Jus tru alternatif yang di Utara harus dimaksidimaksi malkan, fasilitas serta infrastruktur nya juga Kepala Dinas Pariwisata sudah lumayan baik. diketaBadung, Cok Raka Darmawan Sebagaimana diketa hui, untuk penataan inin frastruktur jalan, penataan bentang destinasi
Upaya Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung terus berusaha mensinergikan Pertanian dengan Pariwisata. Langkah tersebut pun ditanggapi positif oleh Kepala Dinas Pariwisata Badung, Cok Raka Darmawan. Menurut dia, peluang untuk mensinergikan Pertanian dengan Pariwisata sangat terbuka lebar, mengingat Badung Utara memiliki potensi yang sangat luar biasa. “Tentu dari sisi pariwisata melihat sesuatu yang sangat berpengaruh besar. Per-
FB/HERY
Desa Wisata, sudah kita mulai dan kita siapkan dengan baik. Nantinya Badung Utara juga bisa dikemas dalam paket tour sebagai daya tarik spesifik,” lanjut dia. Gencarnya melakukan promosi sebagai destinasi alternatif, akan dilakukan agar tidak hanya di Badung Selatan saja yang berkembang. Kawasan pegunungan yang sangat asri, lanjut dia, juga telah dipromosikan untuk wisatawan.Memperkenalkan atau mempromosikan Badung Utara telah dilakukan Dinas Pariwisata dengan menggandeng selurung asosiasi kepariwisataan, biro-biro perjalanan dan bahkan sampai pula dipromosikan ke luar negeri.“Karena pariwisata perkembangan sudah sangat pesat, maka sekarang bagiamana kita harus berupaya agar industri pertanian, produksi pertanian juga dapat dikembangkan.Kita harus melihat dengan jeli pangsar pasarnya, pemasaran hasil produksinya ke industri pariwisata,” jelas Raka Darmawan. Dengan langkah memperken a l k a n h a s i l p ro d u k s i p a d a umumnya, kepada industri pariwisata yang dimiliki Badung Selatan. Menjadi salah satu target terdekat, agar perniagaam atau pemasarannya tidak kalah bersaing dengan hasil industri dari luar Badung. Dengan even seperti ini, lanjut dia, maka akan bersentuhan langsung d e n g a n m a s ya ra k a t B a d u n g Utara.“Pemerintah Kabupaten Badung sangat memperhatikan perkembangan pariwisata baik itu di Selatan maupun di Utara. Dan Tukad Bangkung sendiri sebenarnya juga sudah menjadi ikon di Badung Utara,” pungkas Cok Raka Darmawa. W-014
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 | TAHUN XV
Desa Petang, Dengan Keanekaragaman Kekayaan Alam
Profil Desa Carangsari Desa Carangsari terletak di Kecamatan Petang Kabupaten Badung, dengan luas desa sekitar 885 Ha. Desa Carangsari pada bagian utara berbatasan dengan Desa Getasan, bagian selatan berbatasan dengan Desa Sangeh, bagian barat berbatasan dengan Sungai Penet dan pada bagian sebelah timur berbatasan dengan Sungai Ayung. Desa yang memiliki semboyan “Rumaketing Taksuning Jagat” yang berarti menghimpun
potensi desa untuk membangun desa.Desa Carangsari sebagian besar warganya yaitu 60% beraktivitas aktif dalam hal bercocok tanam atau agraris. Merupakan salah satu desa dari 7 Desa yang ada di Kecamatan Petang dengan jumlah penduduk 4655 jiwa dimana jumlah laki-laki mencapai 2.316 jiwa dan perempuan mencapai 2.339 jiwa. Terdiri dari 10 wilayah banjar yaitu, Banjar Samuan Kangin, Banjar Samuan Kawan,
Luas Wilayah Carangsari
Wayan Saniya Winaya
FB/HERY
Desa Petang merupakan sebuah desa yang terletak di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Desa ini terdiri dari tiga buah desa dinas dan tujuh buah banjar dinas. Adapun kebudayaan yang beragam yang dimiliki oleh ketiga desa dinas dan ketujuh banjar dinas ini. Dimulai dari keragaman kulinernya, seni musik tradisional, tempat wisata, tempat wisata rohani dan lain-lain. Di desa Petang Kecamatan Petang Kabupaten Badung terdapat kekayaan alam yg sangat melimpah, bukan hanya unsur tanah di desa ini yg sangat subur, tetapi masyarakat pula yang bisa menjaga kelestarian alamnya, Adapun Sumber daya alam yang ada di desa petang meliputi sumberdaya alam kakao yang melimpah dimana hampir 75% penduduknya bertani kakao. Kakao merupakan komuditas perkebunan yang bernilai ekonomis yang cukup tinggi dan kakao juga merupakan salah satu tanaman yang yang cocok dengan kultur tanah dan iklimnya. Kakao dapat tumbuh subur di Desa Petang karena Desa Petang memiliki kondisi tanah yang subur dan juga mudah untuk ditanami.Selain dapat tumbuh dengan subur, tanaman kakao juga dapat rutin berbuah sepanjang tahun.Sedari dulu masyarakat di Desa Petang sudah menekuni bidang pertanian kakao ini, terlihat dari hampir seluruh masyarakat Desa Petang menanam kakao di kebunnya dan disekitar area rumahnya
N. Suyanta
Banjar Mekarsari, Banjar Bedauh, Banjar Pemijian, Banjar Senapan, Banjar Anggungan, Banjar Beng, Banjar Telugtug, dan Banjar Sangut. Orbitasi (jarak dari pemerintahan) Desa/Kelurahan Carangsari mulai jarak dari pusat pemerintahan kecamatan adalah 7 km, dari ibukota kabupaten/kotamadya adalah 22 km, dan dari ibukota provinsi adalah 36 km. Luas Wilayah Carangsari Menurut Penggunaannya meliputi:
7 FB/HERY
Perbekel Carangsari, Nyoman Artawan
Pertanian
FB/HERY
masing-masing. Biji tumbuhan kakao akan menghasilkan produk olahan yang kita kenal dengan cokelat. Kemudian kebun jagung di desa petang banyak terdapat di sebelah barat dari desa petang, selain identik dengan perkebunan kakao beberapa masyarakat desa petang juga memiliki perkebunan jagung.Dimana hasil panen kebun jagung tersebut langsung di jual oleh petani dan juga di konsumsi sendiri. Tidak hanya itu saja, Petani di desa petang juga ada beberapa yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada seperti menanam tanaman cabai di kebunnya, dimana saat ini cabai memang tidak bisa jauh dari makanan sehari-hari. Berkebun cabai juga dapat membantu ekonomi para petani, selain cara penanamannya yang cukup mudah dan tanpa biaya yang tinggi, juga saat panen para petani sangat gampang untuk menjual dari hasil panen cabainya ke pasar-pasar. Kebun cabai di desa petang terdapat di sebelah barat desa petang. “Potensi yang ada sudah bagus dan sangat mendukung pariwisata. Jadi kami hanya berharap dan meminta ke Pemkab Badung agar dapat dipromosikan, hingga akhirnya bisa dilirik investor untuk hasil pertaniannya, serta dilirik oleh wisatawan untuk kunjungan pariwisatanya,” ujar Bendesa Desa Adat Petang, Wayan Saniya Winaya, didampingi tokoh masyarakat Petang, N. Suyanta.W-014
Sumber: Profil Desa dan Kelurahan Desa Carangsari 2013
Perkebunan Sumber: Profil Desa dan Kelurahan Desa Carangsari 2013
Jumlah Keluarga yang memiliki tanah pertanian Jumlah Keluarga yang memiliki tanah pertanian di desa carangsari adalah sebagai berikut:
Peternakan
Sumber: Profil Desa dan Kelurahan Desa Carangsari 2013
Sumber: Profil Desa dan Kelurahan Desa Carangsari 2013
Sumber: Profil Desa dan Kelurahan Desa Carangsari 2013
Mengenal Potensi Wilayah Kecamatan Petang
Pengembangan Pariwisata Berbasis Pertanian Kecamatan Petang terletak di bagian paling Utara Kabubepaten Badung, sebagian be sar wilayahnya berupa perbukitan, dengan tebing-tebing curam dan menjadi hulu dari
Gusti Putu Ariawan.
beberapa sungai yang mengalir di Kabupaten Badung. Penggunaan lahannya hampir diatas 85 % dari luas keseluruhan 11.500 ha berupa lahan pertanian dan sisanya diantaranya adalah lahan persawahan dengan teras-teras disepanjang lereng bukit, sisanya berupa hutan, dan permukiman. Mata pencaharian penduduk sebagian besar yaitu sebanyak 80 % dari keseluruhannya yaitu 28 ribu orang s e b a ga i p e t a n i yang terorganisir dalam lembaga pertanian tradisional yang disebut subak. Ke t er p ad uan
FB/HERY
antara keindahan panorama alam dengan pola kehidupan masyarakat agraris membuat Petang layak dikembangkan menjadi sebuah objek agro wisata.Dan agar sumberdaya alam dan budaya ini dapat dikelola secara mandiri, maka supapemerintah pun dituntut supa ya mutu sumberdaya manusia (SDM) masyarakat lokalnya undapat terus ditingkatkan un tuk menghadapi persaingan pariwisata yang semakin hari semakin ketat. Karena bila semuanya itu dapat terkonsep sesdengan baik, dan dikelola ses uai standar disertai promosi yang memadai, maka sangat tidak mungkin potensi yang ada di Kecamatan Petang dapat menjadi paket wisata yang sangat menarik dan laku bagi wisatawan. Sebagaimana diketahui, Produk-produk hasil usaha permasyarakat seperti hasil per tanian, perikanan, peternakan mendan kerajinan, sangat men janjikan dan dipastikan layak pariuntuk terserap di pasar pari wisata (hotel dan restoran). Produk-produk di atas, bila dikemas dengan baik akan menjadi nilai jual tinggi di pasar pariwisata. Kembali lagi, bila semua itu berjalan dengan lancar, maka manfaat ekonomi yang dihasilkan dari pariwisata akan dinikmati oleh masyarakat lokal. pemSeperti apa pem berdayaan potensi Kecamasyarakat di Keca matan Petang, dalam paripengembangan pari perwisata berbasis per tanian? Berikut adalah wawancara Tim Fajar Mangupura bersama Camat Petang Gusti Putu Ariawan. dahuBisa terlebih dahu lu dijelaskan.Arah pembangunan di
Kecamatan Petang? Pertama tentunya kita akan fokus untuk melakukan pengembangan teknologi pertanian, manajemen serta pemasaran produk pariwisata. Hal itu sudah menjadi satu Misi Kabupaten Badung yang tercantum dalam Renstra 2010-2015 adalah pengembangan wilayah Petang sebagai wilayah agro wisata.Agar program ini berjalan efektif, maka tentunya sangat diperlukan adanya regulasi dan pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan.Fungsi dari pendamping adalah sebagai inisiator, motivator, fasilitator, inovator dan komunikator dalam pembangunan secara luas. Tujuan dari kegiatan tersebut tidak lain untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar nantinya mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk pengembangan objek pariwisata dan didukung oleh IT sebagai penunjang kegiatan ini. Untuk mencapai target itu, maka perlu juga dilakukan metode seperti penyuluhan, pelatihan, studi banding, pembuatan petak percobaan, dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran.
Potensi yang dimiliki Kecamatan Petang? Wilayah petang sesuai dengan apa yang dilihat , potensinya daerah agro derah, pertanian dalam arti luas. Sesuai dengan tema pembangunan yang sudah ditetapkan, maka kita sudah bergerak yakni dengan memiliki 3 point penting. Pe r t a m a ya n g b e r ka i t a n dengan Perbup No 47 tahun 2010, tentang penetapan desa wisata.Kedua tentang Pembukaan lahan Sawah baru dan Ketiga berkaitan dengan Pendidikan dan Kesehatan yang ada di Kecamatan Petang.
Seperti apa gambaran dari Ketiga Point dimaksud? Point Pertama berkaitan dengan Desa wisata, kami akui sejauh ini memang belum maksimal, untuk itulah kita akan berusaha memaksimalkannya. Caranya, dengan memperkuat sinergitas dengan UKM-nya, serta kembali membuat jalur tracking dan cycling. Jika kemudian menyinggung peran UKM, maka disanalah yang kami anggap sangat penting, karena dengan peran UKM, maka kami yakin akan mengentaskan angka kemiskinan yang ada di wilayah kami. Kemudian berkaitan dengan obyek-obyek wisata yang kita miliki, maka disana kita akan berusaha agar hasil-hasil pertanian kita dapat ditampilkan, juga kerajinanya yang cukup banyak dan komponen lainnya supaya bias terserap di obyekobyek wisata yang kita miliki. Lanjut ke Point Kedua, berkaitan dengan pembukaan sawah baru.Lebih dahulu kami jelaskan, di Kecamatan Petang untuk pertama kali telah dibuka sawah baru di derah Beloksidan di Subak Pangsud.Pembukaan sawah baru itu berkaitan dengan telah dibangunnya terowongan air sepanjang 8 kilometer. Terowongan air itu kini sudah tembus, dan akan mengairi paling tidak dari lahan tidak produktif menjadi produktif minimal 100 hektar, dan itupun akan diperluas lagi menjadi 150 h e k t a r. M a s i h b e r k a i t a n terowongan air, kini juga sedang mulai dikerjakan, pembukaan terowongan baru di Sandakan. Panjangnya 450 meter, nantinya akan mengairi subak Bengkel di Carangsari yang diperkirakan akan mengairi 300 hektar sawah. Pembukaan terowongan air tersebut telah menjawab kekurangan air yang terjadi beberapa tahun lalu. Kedepannya, kami yakin dengan terbangunnya
itu semua akan berpotensi untuk pertanian lebih maju lagi, dan akan kita kawal i t u s e m u a . I n t i nya , d e n gan dibangunnya terowongan maka sudah menjawab semua keinginan khususnya keinginan masyarakat petani, di subak Bengkel 2 dan 3 Point Ketiga, adalah berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Kaitan dengan pendidikan dan kesehatan di Kecamatan Petang, maka masyarakat kami menginginkan dibangunnya sport center, dan keinginan tersebut sudah kita angkat di Musrenbang. Kenapa sport center? Karena disana nantinya selain akan bisa digunakan oleh masyarakat, juga bisa difungsikkan untuk pengembangan pendidikan olahraga bagi seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Petang. Jika kemudian kita melihat kuantitas sekolah di Kecamatan Petang, memang jumlahnya tidak seberapa banyak. Namun kemudian bila disinggung dengan kualitas olahraganya, kami sangat yakin masyarakat kami yang sudah terbiasa dengan medan susah maka fisiknya tidak kalah dengan masyarakat lainnya. Untuk di sport center yang kami maksud, diharapkan akan terbangun beberapa arena atau fasilitas olahraga seperti kolam renang, panjat tebing, gor basket, voly, sepakbola atletiknya, silatnya semua tercover di sport center tersebut. Dan mudahmudahan pemerintah akan menjawab usulan masyarakat kami. Jika telah fokus membangun sawah baru, lantas bagaimana dengan minat masyarakat untuk menjadi petani? Saya rasa di wilayah Kecamatan Petang khususnya kita bicara disini, maka kami sangat yakin bahwa masyarakat kami masih sangat antusias menjadi petani, terlebih
lagi dalam perkembangan beberapa tahun ini hasil dari pertanian juga sudah sangat menjanjikan. Salah satu contohnya adalah petani Asparagus, dari catatan kami, petani dengan 50 are sudah mampu mendapatkan hasil 1 juta per harinya. Ini tentunya sangat luar biasa, belum lagi potensi dari hasil sayur-sayurannya, buah-buahan dan pertanian lainnya.Jadi dengan kondisi alam seperti ini, tentunya sangat menjanjikan, bahkan kalau dibandingkan di Selatan, kami justru menganggap wilayah kami lebih komplit, pariwisatanya ada, konservasinya juga luas sekali.
Pertanyaan terakhir, selain sport center, apalagi yang diinginkan masyarakat Petang dan yang akan dikembangkan? Walaupun memang keinginan masyarakat sangat banyak, namun tentunya kami akan focus terlebih dahulu di 3 point kerja tadi. Dan ketiga target tersebut kaini sudah berjalan dan sudah bergerak di lapangan. Hanya saja, bila memang ada keinginan lain yang menjadi harapan bersama masyarakat, adalah kita disini berharap agar bagaimana Pemerintah Kabupaten Badung dapat mempromosikan potensi-potensi yang di miliki wilayah kami. Semua itu agar para wisatawan melirik potensi yang kita miliki.Mendorong agar benar-benar wilayah kami bisa eksis dikenal oleh wisatawan local maupun manca Negara.Kemudian juga berkaitan dengan pembukaan infrastruktur, juga tetap kita perlukan untuk menopang potensi yang ada di wilayah kami.Namun semuanya itu kami di Kecamatan Petang juga berusaha menjelaskan ke masyarakat agar tidak semata-mata mengharapkan menunggu bantuan, tapi kami juga dorong masyarakat untuk bekerja. W-014
Layouter: dejerie
8
PENDIDIKAN & BUDAYA STIKes Wira Medika Wisuda 512 Lulusan Orang Tua dan Anak Ikuti Berbagai Lomba
FAJA R BALI
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 l Tahun XV
FB/IST
WISUDA- Ketua STIKes Wira Medika PPNI Bali, Dewa Agung Ketut Sudarsana ketika mewisuda lulusan.
DENPASAR-Fajar Bali Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Wira Medika PPNI Bali, Drs.I Dewa Agung Ketut Sudarsana, MM., mewisuda 512 sarjana baru lulusan STIKes Wira Medika PPNI Bali di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu (8/11). Sejumlah lulusan yang diwisuda itu secara rinci, 425 orang dari Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Keperawatan dan Analis Kesehatan jenjang Diploma III,87 orang. Kepada wartawan Ketua STIKes Wira Medika PPNI Bali, Dewa mengungkapkan, Lulusan yang berhasil memperoleh nilai tertinggi dari Prodi S1Keperawatan, Devy Wahyu Sari dengan jumlah IPK 3,77, Anak Agung Cahya Dwita IPK 3,62, dan Gusti Ayu Putu Uyli Larantika IPK 3,62. Disusul lulusan dari Analis Kesehatan diperoleh oleh Ni Putu Yuli Purnamasari dan I Komang Peri Sukma Rahmawan masingmasing mengumpulkan IPK 3,72,dan I Gusti Yogi Wirasana IPK 3,65, ungkapnya. Menurutnya, yang membanggakan sebagian wisudawan sebelum prosesi wisuda sudah banyak yang mendapat pekerjaan. Hasil gemblengan para dosen di lingkungan STIKes Wira Medika PPNI Bali itu telah bekerja di Rumah Sakit (RS) baik negeri mau pun swasta yang tersebar diseluruh Indonesia, tegasnya. Kondisi itu, menunjukkan lulusan STIKes Wira Medika PPNI Bali mempunyai peluang kerja yang tinggi, terutama lulusan Keperawatan dan Analis Kesehatan masih dibutuhkan di unit-unit pelayanan kesehatan di Bali. Oleh karenanya lembaga yang dikelolanya terus berkomitmen menjaga kualitas pendidikan agar mampu berdaya saing global, tegasnya.Secara kualitas dan kuantitas STIKes Wira Medika PPNI Bali bukan sebagai cadangan bagi masyarakat, tetapi sebagai pilihan dalam mengenyam pendidikan di bidang kesehatan yang mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Menyinggung keseiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2014, perguruan tinggi kesehatan tersebut terus berupaya meningkatkan sarana prasarana dan proses perkuliahan termasuk penyempurnaan kurikulum. Standar isi dalam kurikulum baik teori maupun praktik telah diupayakan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT). Selain itu, pihaknya juga mempunyai program kerja sama dengan Jepang, Australia, Korea, Timur Tengah, sehingga lulusan STIKes Wira Medika PPNI Bali, yang hendak bekerja di negara-negara itu, bisa difasilitasi dan mendapat kemudahan. K-01
Workshop Keuangan dan Keanggotaan Usai Sudah
Ketua PGRI Bali: Bali Butuh 7.000 Guru Baru DENPASAR-Fajar Bali Ketua PGRI Bali, Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd., disleuruh Bali masih membutuhkan 7.000 guru bsru, sesuai rapat pimpinan (rapim) PGRI Bali. Untuk itu diharapkan agar pemerintah segera mengangkat guru baru. Harapan tersebut dikemukakan, Aryasuda pada workshop Keuangan dan Keanggotaan PGRI Bali. FB/DOK Workshop Keuangan dan I Gede Wenten Aryasuda Keanggotaan PGRI Bali, telah ditutup Pengurus Besar (PB) PGRI Pusat, Dr. Sulistio di Mercury Hotel ,Kuta Jumat (7/11) malam. workshop tersebut diikuti 20 bendaharawan dan wakil pengurus PGRI kota/kabupaten. Selain itu hadir juga Ketua PGRI Bali Dr. I Gede Wenten Aryasuda. Kegiatan workshop keuangan dan keanggotaan PGRI Bali ini dalam rangka menyambut HUT PGRI ke-69 dan Hari Guru Nasional. Wakil Pengurus PGRI untuk cabang Denpasar yang hadir pada workshop, Komang Arta Saputra. Kabupaten Klungkung, Dewa Gede Darmawan. Kabuapaten Jembrana, Putu Widhya Muji Adita. Kabupaten Karangasem, I Made Regek. Kabupaten Tabanhan, I Made Suardika. Kabupaten Badung, I Dewa Rai Abadi. Kabupaten Buleleng, , I Made Jimat. Kabupaten Gianyar merangkap Bangli, , I Wayan Gabra. Sedangkan Bendahara, PGRI Bali, IGN Wirata. Menurut Ketua PGRI Bali, Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd., kegiatan wokshop keuangan dan keaggotaan ini, karena salah satu pengurus PGRI Bali telah dua kali mengikuiti Leader Organizer Trainner (LOT) di Jakarta. Dengan demikan pada intinya, hasil workshop akan diimplentasikan guna melatih bendahara dan pengurus PGRI se-Bali pada segi pengelolalan keuangan dan keanggotaan, dan isu yang dikemukakan yakni education fror all (pendidikan bersama red). Khusus untuk pengelolaan keuangan, kata Aryasuda, agar PGRI mampu menjadi anggota yang mandiri dan bermartabat. Dikatakan demikian, karena bila mandiri pada aspek keuangan, maka pengelolaan keuangan, harus akuntabel dan tarnsparansi, sehingga lebih efisien dan tepat guna. Selain itu bagi siswa usia sekolah, agar diwajibkan untuk sekolah. Saat ini jumlah guru yang berusia 56-60 tahun sekitar 6.600 guru. Oleh karena itu diharapkan pula, agar pemerintah menyiapkan tenaga guru untuk mengisi lowongan karena yang akan pensiun jumlahnya 1.554 guru yang berusia 60 tahun. Kebutuhan guru untuk 5 tahun ke depan, harus mulai diisi sejak saat ini, dan wilayah terbanyak yang membutuhkan guru yakni Kabupaten Buleleng 1.331 guru. Kabupaten Gianyar struktur kedua, 869 guru dan Kota Denpasar masih kekurangan 852 guru. Aryasuda mengakui, seharusnya guru-guru baru sebagai pengganti guru yang akan penisun, sebaiknya dilakukan sebelum masa penisun. dan bukan saat masa jabtan guru yang pensiun berakhir. W-001
DENPASAR-Fajar Bali Puluhan orang tua bersama anak-anaknya unjuk kebolehan dalam mengikuti berbagai lomba parenting PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Para orang tua dan anak begitu semangat mengikuti berbagai lomba seperti pakaian ke pura, lomba kolase, lomba estapet dan lomba menggambar serta mewarnai. Lomba ini sebagai sebagai bentuk kedekan tan kebersamaan para orang tua dengan anak. Bunda PAUD Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra usai membuka lomba Minggu (9/11) di SKB (sanggar kegiata belajar) Kota Denpasar di Tembau mengatakan kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk hubungan antara orang tua dan anak. Kegiatan ini merupakan salah satu cara membangun keterampilan dan kreativitas anak. “Tidak hanya pelajaran akademis yang penting, kegiatan seperti sekarang ini juga dapat menentukan dalam membangun karakter anak,” ujar Ny. Selly, seraya menyebut dalam kegiatan ini mengajarkan anak untuk bekerjasama termasuk juga bagaimana bersosialisasi dengan yang
lainnya. Lomba dengan melibatkan orang tua diharapkan dapat meningkatkan komunikasi orang tua dengan anak termasuk juga sebagai perakat hubungan mereka. Untuk itu para peserta diharapkan, tidak hanya untuk mecari juara, terpenting para orang tua mampu mendukung setiap kreativitas anak. Ketua Himpaudi Kota Denpasar, IA Wedawati mengatakan untuk kegiatan parenting ini melombakan empat jenis lomba diantaranya loma fashion ke pura yang diikuti 26 tim, lomba kolasi diikuti 40 tim, lomba estapet diikuti 60 tim dan lomba menggambar diikuti 60 tim. Lomba ini salah satu diharapkan untuk mensosialisasikan pentingnya keberadaan PAUD. Meningingat PAUD merupakan sangat penting untuk membangun fondasi anak untuk mempersiapkan masa depan anak. Disamping untuk menjalin komunikasi antara orang tua dan anak. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kebersamaan orang tua dengan anak bisa terjalin,” harap IA Wedawati. Lomba ini juga untuk me-
FB/CAR
BERBAUR-Bunda PAUD Kota Denpasar, IA. Selly D Mantra berbaur dengan para orang tua dan anak-anak serta mengamati hasil karya peserta lomba menggambar dan mewarnai dalam lomba parenting PAUD
nyelaraskan dan melanjutkan program pendidikan yang dilakukan dilembaga dan pendidikan yang dilakukan di rumah.Kegiatan seperti ini rutin dilaksankan setiap tahun dengan jenis lomba yang berbeda dengan harapan terus
dapat menggali kreativitas anak bersama orang tua. Salah seorang peserta AAN Mahendra mengatakan kegiatan ini sangat baik sebagai ajang komunikasi dengan anak. Terlebih lagi dalam keseharian waktu untuk bermain dengan
Antar Siswa Ke Pintu Gerbang SDM ke Depan
anak cukup sedikit mengingat kesibukan dalam melaksankan tugas. “Ini kegiatan yang luar biasa untuk menjalin kebersamaan dengan anak. Kita setiap harinya sudah disibukan dengan kerja sehingga waktu bersama anak sangat sedikit,” ujarnya. R-004
SMP PGRI 1 Gelar Workshop Kurikulum 2013 DENPASAR-Fajar Bali Setelah kurikulum 2013 wajib hukumnya untuk diimplementasikan, maka SMP PGRI 1 Denpasar menindaklanjuti ketentuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Ke m e n d i k b u d ) , d e n g a n menggglar workshop kurikulum 2013 di sekolah tersebut Sabtu (8/11). Workshop yang dibuka Kepala SMP PGRI 1, Dr. I Nengah Sukama, MM., diikuti seluruh guru SMP PGRI 1. Workshop tersebut merupakan bagian penting mengantar siswa ke pintu gerbang SDM ke depan. Narsumber pada workshop itu, Dr. Ni Made Suciani, M.Pd, dari LPMP, dan Dr. I Made Suandi, MM., Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMP PGRI 1 Denpasar. Tema yang diusung, “ Melalui Pelaksanaan Implentasi Kurikulum 2013 Kita Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme Guru untuk Mencapai Pendidikan Bermutu SMP PGRI 1 Denpasar. Kepala SMP PGRI 1 Den-
pasar, I Nengah Sukama pada pembukaan workshop mengatakan, karena pendidikan berkembang terus baik ilmu pengetahuan dan teknologi, maka workshop kurikulum 2013 sangat penting bagi guruguru. Dalam kegiatan proses belajar mengajar kurikulum sebagai pijakan atau pilar, agar lebih mencerdaskan bangsa. Sukama mengakui, sebagai pelaksana pendidikan, guru-guru SMP PGRI 1 harus menguasai kurikulum 2013, sehingga jangan sampai hanya meraba-raba. oleh karena itu untuk memberikan pemahaman kepada guru -guru harus diperkuat melalui workshop. Sukama juga berbesar hati, karena narasumber yang dihadirkan sudah memahami betul tentang kurikulum 2013. Dengan demikian untuk kepentingan siswa SMP PGRI 1, yang tidak terlepas dari SDM guru-guru. Sukama mengharapkan, mudah-mudahan dengan workshop kurikuklum 2013,
Ribut – ribut kasus pelarangan Jilbab disejumlah sekolah negeri di Bali yang kebetulan kasusnya difasilitasi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akhirnya membuat Senator RI asal Bali, Dr. Shri I Gusti N g u ra h A r ya We d a k a r n a MWS III bersuara. Senator muda yang juga President The Hindu Center ini menyampaikan keberatannya jika lembaga KPAI menjadi corong dari sebuah kelompok agama tertentu di Indonesia ini. Protes ini disampaikan Senator Arya Wedakarna saat terjadi sesi dengar pendapat ( Hearing ) antara Komite III DPD RI dengan KPAI dan Komnas Perempuan di Gedung DPD RI Senayan. Sejumlah kritikpun dilontarkan Senator Wedakarna. ”Saya minta agar materi presentasi KPAI agar diperbaiki, terutama pada landasan filosophis. Jangan membawa filosophi satu agama. Cukup cantumkan satu kata Tuhan Yang Maha Esa saja cukup, karena KPAI adalah lembaga republik, bukan lembaga satu kelompok. Begitu juga terkait dengan presentasi KPAI tentang mana kategori halal dan haram agar diganti dengan istilah – istilah yang tidak menyangkut SARA. Jika itu terjadi, maka Bali juga mengusulkan kategori suci yakni ”Sukla” dalam setiap presentasi terkait halal haram terhadap lembaga bentukan negara. Jadi agak lebih
nasionalis sedikitlah. Jangan dikotak – kotakkan”ungkap S en ator Wed akarn a . Dan Senator Bali inipun menyampaikan terhadap lembaga apapun, termasuk kepada KPAI untuk lebih berhati – hati dan bijaksana menyikapi kasus SARA di Bali terkait dengan perlindungan anak. Diantaranya isu mun culnya pelarangan Jilbad disejumlah sekolah di Bali yang mencuat beberapa waktu lalu. ”Saya kira keaktifan KPAI menerima aduan dari Tim Advokasi Jilbab Bali patut diapresiasi. Tapi mari kita lihat duduk persoalan masalah ini dari dua sisi. J a n g a n h a nya m e n e r i m a informasi dari satu pihak mayoritas. Pe n d a p a t , a r g u m e n t a si dari pihak sekolah di Bali yang melarang jilbab juga harus didengar. Dan sama – sama dicarikan solusi. Masalah hak – hak sipil orang lain sah – sah saja tapi jangan sampai bertentangan dengan hak sipil dari orang lain atau masyarakat adat. Seperti di Aceh, saya dengar ada aturan yang mewajibkan pada perempuan non-Muslim harus memakai jilbab, lalu bagaimana solusinya ? Jadi masalah di Bali kemarin itu cuma imbas dari b a ga i m a n a n e ga ra m a sih tidak berlaku adil terhadap minoritas. Ini yang ingin dilawan oleh Bali, agar huruf I dalam NKRI ini tetap ”Indonesia”, bukan untuk satu golongan.”ungkap Senator Wedakarna.KJS
guru-guru lebih menguasai materi untuk memberikan penilain kepada siswa, sesuai mata pelajaran masing-masing. Tentang penilaian mata pelajaran terhadap siswa tergantung penilai, dan guru-guru akan memperoleh materi tentang penilaian pada workshop tersebut. Sukama juga optimis dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) 2016 menggunakan kurikulum 2013, guruguru SMP PGRI 1 sudah mulai persiapkan sejak lebih awal dengan mengimplementasikan kurikulum 2013 kepada siswa sesuai workshop kurikulum 2013. Sedangkan khusus kelas IX, pada UN tahun 2015 masih menggunakan kurikulum sebelumnya, yakni KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Untuk menghadapi UN tahun depan, Sukama dan jajarannya akan mempersiapkan siswa selain melalui proses belajar mengajar, juga pemetaan untuk les tambahan setiap Selasa dan Kamis. Jumlah peserta UN tahun depan 400 lebih,
FB/BLAS
WORKSHOP-Narasumber Ni Made Suciani saat mengetengakan materi kepada peserta workshop (inset) I Nengah Sukama
ujar Sukama. Tugas lembaga pendidikan memberikan yang terbaik kepada calon-calon generasi penerus ke depan, karena pelayanan terbaik, maka SMP PGRI 1 juga mendapat kepercayaan masyarakat. Pada kesempatan itu Wakasek Kurikulum yang juga Ketua Panitia, I Made Suandi menjelaskan, tujuan workshop agar dapat
mengimplementasikan kurikulum 2013 untuk meningkatkan profesionalisme. Sesuai target guru akan melakukan penilaian dan hasil penilaian diketahui orangtua siswa, karena semua data dipegang guru. Hasil penilain itu menyangkut, keterampilan, sikap dan pengetahuan dalam bentuk semesteran. W-001
Wedakarna Ingatkan KPAI Bukan Lembaga Pelindung Salah Satu Kelompok
FB/IST
SENATOR–Senator RI Dr. Arya Wedakarna ( Dua Dari Kiri ) Bersama Asrorun Ni’am ( Ketua KPAI ) Di Ruang Komite III DPD RI Di Senayan
Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 l Tahun XV
Suara PARLEMEN
Pendidikan dan Kesehatan Belum Digarap Maksimal AMLAPURA-Fajar Bali Pendidikan dan kesehatan di kabupaten Karangasem masih terpinggirkan. Pemerintah lebih banyak membuat bangunan fisik seolah melupakan pembentukan SDM. Hal itu dikatakan anggota DPRD Karangasem, I Wayan Sudira, Minggu (9/11) kemarin. FB/BUDI Sudira pun menyebut I Wayan Sudira dunia pendidikan Karangasem masih banyak persoalan. Mulai dari mutasi guru yang tidak profesional sampai gedung-gedung sekolah terutama SD banyak yang mengalami kerusakan. Semestinya menurut Sudira, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dalam melakukan mutasi guru melihat kebutuhan, bukan karena kedekatan dengan pejabat. Apalagi, mutasi guru lebih sering ada unsur politisnya. “Gedung SD banyak yang rusak, pemerintah semestinya jangan hanya fokus membangun fisik infrastruktur jalan maupun pasar yang megah, tetapi gedung sekolah banyak yang rusak,” ujar politisi asal PDIP ini. Selain itu, di beberapa sekolah terutama di daerah terpencil juga masih kekurangan guru. Sehingga tak jarang satu guru harus merangkap mengajar mata pelajaran yang bukan bidangnya. Hal itulah yang membuat seorang guru yang semestinya bisa bekerja secara profesional malah enggan memberikan yang terbaik untuk anak didiknya. “Bagaimana bisa seorang guru bekerja dengan tenang, mereka harus merangkap jabatan,” ujar politisi asal Banjar Pengawan, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Selain pendidikan, anggota DPRD dua periode yang terkenal vokal ini juga menyoroti anggaran untuk RSUD Karangasem. Dari porsi anggaran yang diajukan juga belum ada kejelasan, dan perlu ada kajian yang layak. Selain kajian anggaran, pihaknya juga menyoroti jumlah tenaga kerja di RSUD Karangasem. “Pihak RSUD menaikan anggaran, namun porsi anggarannya belum jelas, terutama kajian yang layak belum ada. Kami pun dalam waktu dekat ini sepakat akan memanggil kedua SKPD dimaksud,” ujar Sudira yang juga ketua Komisi IV, yang salah satunya membidangi kesehatan dan pendidikan ini. W-016
POLITIK 9 Ical di Luar Negeri, Kesepakatan Damai KIH-KMP Tertunda Konflik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP) akan berakhir. Kedua kubu itu sepakat berdamai. Namun sayang, penandatanganan kesepakatan yang direncanakan Minggu (9/11) kemarin tertunda.
JAKARTA-Fajar Bali Penundaan ini disebabkan karena belum mendapat lampu hijau dari Ketua Presidium KMP, Aburizal Bakrie. “Setahu saya Pak Ical masih di luar negeri, dan baru pulang besok,” kata Ketua DPP Golkar, Tantowi Yahya, Minggu kemarin. Kendati demikian, Tantowi mengapresiasi kesepakatan antara KIH-KMP. “Sudah ada kemajuan pesat, mudah-mu-
dahan beres semuanya,” tuntasnya. Sebelumnya, politikus Partai Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung menegaskan bahwa Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sudah menuntaskan perbedaan dalam parlemen. SetelahberbicaradalamSekolah WakilRakyatyangdiadakanDewan LegislatifMahasiswa(DLM)Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, ia menjelaskan KIH-KMP sekarang sudah ada titik temu. “Masalah ini sebenarnya tidak ada kaitannya dengan rakyat, tapi kalau tidak selesai-selesai juga ya DPR tidak bisa kerja. Alhamdulillah, sekarang sudah final,” katanya di Surabaya, Minggu kemarin. Sebagai koordinator KIH, dia akan segera menandatangani kesepakatan dengan Hatta Radjasa dari KMP. “Hari ini (kemarin, red), saya dari sini (Unair) akan langsung ke Bandung untuk menandatangani kesepakatan dengan Pak Hatta Radjasa. Saya sebagai
FB/IST
Aburizal Bakrie koordinator KIH, Pak Hatta dari KMP,” katanya. Anggota DPR RI yang juga mantan Sekjen DPP PDIP itu menjelaskan kesepakatan itu
antara lain KMP akan mengakomodasi KIH dalam AKD (alat kelengkapan dewan/DPR). “Alat kelengkapan dewan itu ada 16, tapi kami akan memben-
tuk lebih dari 16 alat kelengkapan dewan. Nantinya, KIH akan diakomodasi, sehingga KIH akan memiliki keterwakilan di parlemen,” katanya. Namun, ia mengaku belum dapat merinci jumlah alat kelengkapan dewan yang disepakati untuk dibentuk itu, karena kesepakatan itu masih belum ditandatangani oleh dirinya bersama Hatta Radjasa. “Yang jelas, kalau sudah final, maka kami akan membentuk Badan Legislasi, lalu badan itu akan melakukan perubahan tata tertib untuk merevisi jumlah alat kelengkapan dewan,” katanya. Selanjutnya, DPR akan melakukan sidang paripurna. “Kami menargetkan a l a t ke l e n g k a p a n d e wa n akan terisi semuanya sebelum masa reses DPR pada 5 Desember mendatang,” katanya. OK/BS
Komnas HAM: Teror Amien Rais Terencana dan Sistematis
Sambut Hari Pahlawan, Tokoh Agama Berkumpul FB/IST
DITEMBAK-Mobil Toyota Harrier milik Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais ditembak oleh orang tak dikenal. Penembakan terjadi pada Kamis (6/11/2014) dini hari di rumah Amien, Yogyakarta.
FB/IST
GELAR PAHLAWAN-Joko Widodo serahkan plakat gelar Pahlawan Nasional kepada ahli waris dari alm. Sukarni Kartodiwirjo, tokoh dari Jawa Timur, dalam upacara penganugerahan, Jumat (7/11) di Istana Negara, Jakarta. JAKARTA-Fajar Bali Pemuka agama Islam, Katolik, Protestan, Budha, dan Hindu menggelar doa bersama di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Minggu (9/11). Kegiatan mereka ini untuk menyambut peringatan Hari PahlawanNasionalyangjatuhhariini. Dari pantauan, mereka yang terdiriatasberbagaielemenmasyarakat, pemerintahan, institusi pendidikan, dan karyawan swasta berdoa bersamadisekitarhalamantuguMakam PahlawanKalibata.Paratokohagama secara bergantian memanjatkan doa untuk para pahlawan. Biarpun tersengat sinar matahari, mereka tampak antusias mengikuti prosesi tersebut. Setelah berdoa bersama, mereka lantas digiring oleh pantia memasuki pameran yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial. Selain itu, banyak pula acara yang dige-
lar, yakni lomba mewarnai anakanak, pameran kerajinan tangan dari daerah, hasil kerajinan Kemensos, dan pentas seni. Sebelumnya, mereka terlebih dahulu melakukan konvoi Parade Kebangsaan yang dilepas oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, pagi tadi. Ada ribuan peserta dan ratusan kendaraan yang ikut berpartisipasi. Menurut Khofifah, kegiatan ini merupakan acara perdana yang digagas oleh Kementerian Sosial bersama panitia penyelenggara acara peringatan Hari Pahlawan Nasional. “Ini episode pertama. Kami harap di tahun mendatang tidak hanya digelar di Jakarta, namun juga bisa diadakan di berbagai daerah,” ujar Khofifah di JIExpo. TP
YOGYAKARTA-Fajar Bali Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas-HAM) menilai peristiwa penembakan di rumah Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais pada Kamis (6/11) pukul 02.00 WIB merupakan bentuk teror yang terencana dan sistematis. Komisioner Komnas-HAM, Manager Nasution menyayangkan ulah pelaku teror tersebut. Terlebih, bukan hanya menimpa Amien tetapi juga keluarga Amien. “Pak Amien Rais diteror penembakan seperti ini, ini peristiwa yang tidak biasa,” kata Nasution di rumah Amien Rais, Jalan Pandeansari, Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (9/11). Komnas HAM, ujar Nasution, bersama tim akan melakukan penyelidikan terkait kasus teror penembakan di rumah mantan Ketua MPR tersebut. “Dugaan kami ini dilakukan dengan terencana dan sistematis. Ini yang akan kita buktikan dengan melakukan penyelidikan, kita berharap polisi, khususnya Polda DIY sesegera mungkin menangkap pelakunya,” tegasnya. Selain itu, Komnas-HAM juga
memantau kasus ini dengan melakukan investigasi internal dengan mengerahkan beberapa orang untuk mencari informasi kasus penembakan ini. Seusai mengunjungi rumah Amien Rais, Tim Komnas-HAM, Minggu siang, bertemu dengan Kapolda DIY Brigjen (Pol) Oerip Subagyo. “Komnas HAM setelah bertemu Pak Amien, lalu pagi tadi ke TKP. Siang ini ketemu Pak Kapolda, ada dua yang kita sampaikan,” ujar Nasution. Nasution menuturkan, ada dua hal yang disampaikan Komnas HAM ke Kapolda DIY. Pertama adalah soal perkembangan adanya laporan masyarakat tentang ruwatan di rumah Amien Rais beberapa waktu lalu. “Beliau (Kapolda DIY) menjelaskan, proses masih
berjalan dan akan disampaikan ke masyarakat saat sudah selesai,” ucapnya. Kedua, berkaitan dengan adanya penembakan terhadap mobil di rumah Amien Rais pada Kamis dini hari lalu. Kepada Komnas HAM, Kapolda DIY Brigjen (Pol) Oerip Subagyo menjelaskan, ada dua hal yang saat ini sedang dikembangkan. Pertama, Polda DIY melakukan pendalaman di TKP dengan menggali keterangan dari saksisaksi. Kedua, pendalaman secara keilmuan, yakni uji laboratorium forensik (labfor) temuan selongsong dan serpihan proyektil. “Hasilnya belum keluar. Tapi kami sudah sepakat akan koordinasi dengan Polda DIY setelah hasilnya keluar,” tegasnya. Ia menjelaskan, Komnas HAM turun untuk melakukan inves-
453/XII/AGN
517/I/GLH
tigasi karena aksi penembakan di rumah Amien Rais tampak ada maksud untuk menebar ketakutan di masyarakat. Pada dasarnya, negara dibuat untuk menjamin keamanan warganya. Komnas HAM hadir untuk men-
dorong negara dapat menjamin keamanan warganya. “Rumah mantan Ketua MPR ditembak, lalu bagaimana masyarakat umum. Kami mendorong tentang jaminan rasa aman itu dijamin oleh negara,” pungkasnya. OK/KP
018/I/FB/KTR
419/XI/AGN
680/IX/GLH
Layouter: Manik
EKONOMI Menteri Pariwisata Resmikan MarkPlus Center
10
FAJA R BALI
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 l TAHUN XV
VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
KURS BELI
12274 10657 12662 10807 19495 15292 108.22 1642 3439 9685
12026 10157 12312 10457 18995 14792 102.72 1492 3039 9085
Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
LPD Untuk Kepentingan Umat
Menteri Pariwisata Kabinet Kerja, Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc meresmikan Markplus Center for Tourism and Hospitality di Berry Biz Hotel yang merupakan sebuah pusat pengembangan bisnis khusus untuk industri pariwisata dan hospitality yang berfokus pada peningkatan kapabilitas SDM (learning), pendalaman industri melalui penelitian yang komprehensif, serta penyediaan solusi permasalahan bisnis melalui konsultasi. MANGUPURA – Fajar Bali Pada akhir tahun 2015, Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan mengubah hampir semua peta perindustrian termasuk industri pariwisata. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terkenal dengan keberagaman budaya serta kekayaan alam yang melimpah. Maka dari itu, Indonesia harus mampu bersaing dengan negara lain, khususnya negara di Asia Tenggara, untuk mendatangkan turis mancanegara serta memberikan pelayanan dan kualitas destinasi yang mumpuni. Apalagi pemerintahan baru saat ini menargetkan pencapaian 20 juta turis di tahun 2020. Untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia memerlukan pengembangan infrastruktur, destinasi pariwisata, pe-
FB/REDY
PERESMIAN-Menteri Pariwisata Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc Indonesia meresmikan MarkPlus Center for Tourism and Hospitality di Berry Biz Hotel, Jalan Sunset Road, Kuta, Sabtu (8/11). Peresmian ini dilakukan dengan penandatanganan pada prasasti.
wisata juga membuka Perayaan 100 Tahun Gong Kebyar yang merupakan bagian dari Festival Seni dan Budaya Desa Ubud. Perayaan ini memiliki tiga tema pokok, yaitu Nostalgia Kebyar, Berbicara
HUT BKS LPD-Walikota Denpasar IB. Rai Mantra saat mengikuti kegiatan jalan santai dalam memperingati HUT BKS LPD ke-16 di Desa Peguyangan Kaja
Akan diadakan juga seminar sehari yang dibuka untuk masyarakat umum di mana para tokoh yang memiliki andil dalam perkembangan gong kebyar yang akan berdiskusi dan urun rembuk. M-005
Kepada Pemenang Program Berhadiah Isi Ulang Pulsa
FB/IST
SERAHKAN HADIAH - Jajaran Bank BPD Bali menyerahkan hadiah sepeda motor kepada pemenang lomba program Berhadiah Isi Ulang Pulsa
DENPASAR-Fajar Bali Tak henti-hentinya Bank BPD Bali memberikan apresiasi kepada masyarakat Bali. Setelah Undian
Gong Bali Dwipa di awal Oktober lalu dengan hadiah Utama mobil Toyota Vios serta hadiah lainnya berupa belasan mobil Daihatsu Ayla
dan puluhan motor Honda Revo kepada seluruh nasabahnya yang tersebar diseluruh kabupaten/kota, Bank BPD Bali kembali menyerahkan hadiah utama kepada pemenang Program Berhadiah Isi Ulang Pulsa Telkomsel di ATM Bank BPD Bali pada hari Kamis lalu (6/11). Program ini merupakan salah satu bentuk kerja sama Bank BPD Bali dengan Telkomsel untuk meningkatkan jumlah transaksi dan revenue dari transaksi kepada nasabah dan pengguna layanannya. Kerjasama tersebut dilakukan melalui program isi ulang pulsa melalui ATM Bank BPD Bali serta program berhadiah khusus bagi nasabah dan/atau pengguna yang bukan merupakan karyawan telkomsel periode Juni sampai dengan September 2014 lalu. 40 unit handphone Samsung Galaxy Fame telah dibagikan kepada nasabah dengan poin tertinggi, dimana setiap bulannya dibagikan masing-masing 10 unit handphone. Hadiah Utama program isi ulang ini berupa 1 motor honda vario diserahkan oleh Bank BPD Bali
PDRB Bali Dipengaruhi Konsumsi Rumah Tangga
DENPASAR - Fajar Bali Produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Bali pada triwulan III 2014 yang mencapai Rp 27,10 triliun terbentuk karena andil besar dari konsumsi rumah tangga. Berdasarkan data yang diperoleh di Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, konsumsi rumah tangga memberikan andil hingga Rp 15,26 triliun atau setara dengan 56,29 persen dari pembentukan PDRB Bali. “Konsumsi rumah tangga menjadi komponen utama pennggerak ekonomi, tidak jauh berbeda dengan triwulan sebelumnya,” ungkap Kepala BPS Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar belum lama ini. Namun meskipun melambat terang Panusu-
tentang Kebyar, dan Sumbangsih Kebyar. Masyarakat akan disuguhkan karya-karya monumental seperti Kebyar Legong, Kebyar Pengeleb dan sebagainya dalam pentas bersama penabuh lokal Ubud.
Bank BPD Bali Serahkan Hadiah Motor
FB/CAR
DENPASAR-Fajar Bali Keberadaan LPD di Kota Denpasar dinilai sudah menunjukan manfaatnya bagi masyarakat. Sudah banyak LPD yang langsung memanfaatkan apa yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat terutama dalam masalah yadnya. “Itu adalah tujuan utama LPD untuk membangun umat kita ke depan, ini harus tetap dipertahankan,” ujar Walikota Denpasar, IB. Rai Mantra, saat mengikuti jalan santai memperingati HUT BKS LPD Kota Denpasar, Minggu (9/11) kemarin. Secara umum LPD Kota Denpasar diakuinya sudah bagus, karena pengelolaannya berbeda dengan perusahaan lain. LPD hanya membutuhkan komunikasi antara pengurus LPD dengan Bendesa Adat dan juga krama. “Komunikasi yang baik ini harus tetap di jaga demi mengajegkan tujuan utama LPD,” tandas Rai Mantra, seraya mengingatkan agar selalu berusaha untuk membuka peluang pelatihan-pelatihan bagi Kepala LPD, Pengurus LPD dan Badan pengawas LPD agar lebih profesional. “Saya berharap ke depan LPD harus lebih kuat karena persaingan semakin ketat,” tandas Rai Mantra. Ketua BKS LPD Kota Denpasar, AA. Kompyang Raka, mengatakan, perkembangan terbesar LPD berada pada 5 tahun terakhir, aset pada 2010 akhir sekitar Rp 525 miliar, dan saat ini menurut catatan kompilasi per September 2014 sekitar Rp 1,14 triliun. “Kalau saya cermati ini bisa terwujud karena kebersamaan kita semakin mantap, dan tidak terlepas dari sinergi dari pembina yang dikomandoi oleh Walikota Denpasar IB. Rai Mantra. Selain itu harmonisasi Jero Bendesa Adat juga semakin kompak,” papar Kompyang Raka.R-004
masaran, kebijakan pemerintah dan ekosistem secara komperhensif. Selain itu dibutuhkan juga koridor yang memenuhi standar global untuk membantu mengembangkan sumber daya lokal sebagai langkah untuk memenangkan kompetensi di industri pariwisata. “MarkPlus Center for Tourism and Hospitality ini didirikan di Bali karena Bali merupakan pintu gerbang dan barometer pariwisata nasional. Diharapkan pemain industri pariwisata di Indonesia dapat melakukan benchmarking untuk lebih meningkatkan kualitas dan kapasitas pariwasata dan hospitality secara nasional,” ujar Hermawan Kartajaya, Founder and CEO MarkPlus, Inc, di Hotel Berry Biz di kawasan Seminyak, Sabtu (8/11). Selain meresmikan MarkPlus Center, Menteri Pari-
nan, konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh positif hingga keseluruhan mencapai Rp 4,55 triliun. Demikian juga pada konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) katanya mencapai Rp 9,41 triliun. “Seiring dengan jumlah peningkatan wisatawan mancanegara yang menikmati liburan ke Bali cukup tinggi,” ujar Panusunan. Panusunan menambahkan, komponen ekspor juga turut andil dalam meningkatkan nilai PDRB Bali hingga mencapai Rp 36,05 triliun. Tingginya komponen ekspor yang diimbangi dengan impor sambungnya masih juga cukup tinggi. “Nilai impor barang dan jasa yang berasal dari luar wilayah maupun luar negeri mencapai Rp 38,69
triliun,” sebut Panusunan. Jika dibandingkan tahun 2013 beber Panusunan, laju perekonomian triwulan III 2014 terlihat cenderung melambat meski tumbuh sebesar 2,78 persen. Perlambatan terjadi terangnya, akibat melemahnya komponen komsumsi baik konsumsi rumah tangga, LNPRT maupun konsumsi pemerintah. Panusunan menjelaskan, konsumsi rumah tangga triwulan III 2014 tumbuh sebesar 0,81 persen lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II 2014 yang mencapai 2,13 persen serta konsumsi LNPRT hanya tumbuh 2,87 persen. Sedangkan lanjutnya, konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 3,43 persen sehingga ketiga komponen itu memberikan andil terhadap
pertumbuhan ekonomi dengan besaran masing masing yakni sebesar 0,48 persen, 0,04 persen dan 0,36 persen. Komponen ekspor dan PMTDB ujar Panusunan menunjukkan kinerja yang lebih baik. Keduanya sebutnya, tumbuh lebih cepat dibandingkan triwulan sebelumnya. Komponen ekspor tumbuh sebesar 8,73 persen memberikan kontribusi sebesar 7,26 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Bali. Sementara PMTDB memberikan andil 1,14 persen dengan pertumbuhan sebesar 3,76 persen. “Kinerja ekspor yang cukup bagus diiringi dengan peningkatan pada komponen impor. Dibandingkan triwulan II-2014, impor kali ini meningkat 7,68 persen,” sebut Panusunan.W-011
di Kantor Pusat Bank BPD Bali, Renon kepada Dyan Setyo Wahyudi yang sehari-hari bekerja sebagai seorang wiraswasta. “Saya sangat senang mendapatkan hadiah utama ini. Terima Kasih kepada Bank BPD Bali dan Telkomsel,” ujarnya singkat. Ditemui pada saat penyerahan hadiah ini, Kepala Divisi Dana dan Jasa Bank BPD Bali, I Ketut Rasnu, SE menyampaikan tujuan utama program berhadiah ini adalah memaksimalkan fungsi ATM Bank BPD Bali serta meningkatkan brand awareness bank dimata masyarakat Bali. “Kami berharap dengan adanya kerja sama ini, semakin banyak nasabah yang bertransaksi di ATM Bank BPD Bali
yang saat ini berjumlah 135 mesin ATM yang tersebar di seluruh Bali. Kedepannya, kerjasama ini akan kami lanjutkan dengan hadiah yang lebih menarik serta melalui delivery channel bank lain selain ATM”. ungkapnya. Saat ini, Bank BPD Bali terus berupaya untuk semakin dekat dengan nasabahnya dan meningkatkan kenyamanan area layanannya terbukti dengan adanya 13 Kantor Cabang, 35 Kantor Cabang Pembantu, 48 Kantor Kas, 31 Kegiatan Pelayanan Kas dengan 135 ATM di seluruh Bali. Didukung oleh ribuan orang karyawan berdedikasi, Bank BPD Bali siap ”Bersama Anda Membangun Bali”. RLS
RALAT PENGUMUMAN LELANG Sehubungan dengan Pengumuman Lelang II (KEDUA) PT. BPR Varis Mandiri tanggal 07 Nopember 2014 tertulis nama Debitur “Suraytmo” yang seharusnya ditulis “Suryatmo” Demikian pengumuman ralat ini kami sampaikan atas pemaklumannya kami ucapkan terima kasih. Mengwi, 10 Nopember 2014 Ttd Anthonius I Made Restika,SE,MM Direktur Utama 647/XI/KTR
KEHILANGAN Telah hilang BPKB Mobil DK : 9416JE A/N : PT MULTI GUNA ELPINDO NO BPKB : D.0003602.6 648/XI/KTR
PENGUMUMAN Dalam upaya meningkatkan pelayanan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) kepada masyarakat, dengan ini kami informasikan bahwa terhitung sejak 24 November 2014, seluruh pelayanan perbankan di: BTPN Mitra Usaha Rakyat Kantor Cabang Pembantu Tamblang Jl. Raya Kintamani. Desa Tamblang Kec. Kubutambahan Kab. Buleleng - Bali Telepon 08118502213 Akan dialihkan ke :
BTPN Mitra Usaha Rakyat Kantor Cabang Pembantu Singaraja Jl. Ahmad Yani No. 94 Singaraja Singaraja, Kab. Buleleng 81151 - Bali Telepon (0362)22446
Informasi mengenai pengalihan layanan cabang ini akan kami sampaikan melalui surat pemberitahuan kepada masing-masing nasabah. 649/XI/KTR
603/IX/GLH
639/XI/KTR
Layouter: Manik
FAJA R BALI
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 l Tahun XV
SAMBUNGAN
Dua Gadis di Denpasar Tak Sekolah DARI HALAMAN 1 Hayam Wuruk Gang Subak, Denpasar Minggu (9/11), kedua bocah ini sedang bersama kedua orang tuanya. Ibunya bernama Ni Luh Karniati warga asal Singaraja dan ayahnya Wayan Subawa. Subawa bekerja sebagai sopir travel disebuah perusahaan. Sudah 15 tahun mereka bertahan hidup di tengah hiruk pikuk Kota Denpasar. Yang menyedihkan, ibu kedua bocah ini, Ni Luh Karniati tampak pucat dan merintih. Ia didampingi pula anak pertama Putu Julianingsih (14 tahun). Ketika ditanya Koran ini, Karniati mengaku usai menjalani operasi kanker serviks, sekitar
Warga Miskin Gegelan, Menunggu ‘Pahlawan’
sembilan bulan lalu. Hal ini dibenarkan pula oleh Subawa. Karniati mengiyakan jika kedua anak perempuannya tak sekolah selama ini. Ia ingin menyekolahkan anak-anaknya, namun terpaut persoalan biaya. Pendapatan sang suami yang tak seberapa, membuatnya meski mengubur cita-cita sang anak untuk bisa sekolah. “Kondisi saya seperti ini. Belum bisa lanjut bekerja. Anak kami ini tidak sekolah. Kami tak mempunyai biaya. Saya surat nggak punya. Padahal ingin meminta bantuan agar kedua anak kami bisa mengenyam pendidikan layaknya anak-anak yang lain,” desah Karniati, seraya mengusap pipinya.
Menurut Karniati, selama ini ia dan suaminya hanya mampu menyekolahkan anaknya yang sulung, saat ini sudah duduk di Sekolah Menengah Pertama. Itu pun dengan perjuangan dan kerja keras. “Anak saya yang paling besar SMP PGRI V kelas tiga. Saya dan suami berjuang untuk menyekolahkannya. Namun kian lama makin berat. Keadaan ekonomi kami semakin buruk, apalagi saat saya sakit. Kasian kedua anak saya ini,” papar Karniati, diiyakan oleh Subawa. Ia yang masih kesakitan ini sangat mengharapkan uluran tangan dari pemerintah agar bisa membantu mengurangi
beban hidupnya. Terutama bisa memperjuangkan agar kedua buah hati masa depan bangsa itu bisa sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai pada perguruan tinggi. “Saya berharap pemerintah bisa meringankan beban hidup keluarga kami. Berikan kami bantuan. Anak-anak kami sangat ingin sekolah, namun kami angkat tangan karena persoalan biaya. Saya belum sembuh betul. Sehingga tak bisa bekerja. Kami juga akan mengurus surat-surat keluarga, agar bisa mendapatkan bantuan. Semoga bapak-bapak pejabat bisa mendengar keluh kesah kami,” tutupnya dengan raut wajah penuh harap. M-007
bencana rawan pangan. “Kalau terjadi kekeringan atau pangan habis, saya harap kepala desa dan camat segera buat penyataan bencana rawan pangan,” imbaunya beberapa waktu lalu. Tak hanya aparatur desa, tapi kepala daerah juga diminta untuk mendukung upaya tersebut. Ia berharap, tidak ada bupati/ walikota yang ragu-ragu apalagi malu mengakui ada bencana rawan pangan di wilayahnya. Apalagi, di masing-masing kabupaten/kota sudah dialokasikan sekitar 100 ton beras untuk tanggap darurat bencana. Jika bantuan beras itu tidak dimanfaatkan, maka akan kembali ke kas daerah dalam
bentuk Sisa Penggunaan Anggaran (SIPA). Selain cadangan di kabupaten, pihak Provinsi pun memiliki cadangan yang sama. Cadangan tersebut dapat dipergunakan apabila pasokan dari kabupaten/kota tidak mencukupi. “Tapi masalahnya ada tidak pejabat yang mau bilang di daerahnya ada rawan pangan? Jangan sampai pejabat ngaku tidak ada rawan pangan karena nanti dikira tidak becus,” imbuh Gubernur Pastika sekaligus menyampaikan dirinya sudah lama tidak berkunjung ke Nusa Penida. Dalam waktu dekat, Gubernur berjanji akan menengok langsung kondisi di
Nusa Penida. Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Nyoman Wenten sempat menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan dari kabupaten/ kota mengenai bencana rawan pangan. Padahal bantuan darurat tanggap bencana berupa beras selalau disediakan baik di provinsi maupun kabupaten. Syarat untuk mendapatkan dan mendistribusikan beras tersebut hanya satu, yakni ada pernyataan dari kepala daerah bahwa di wilayahnya telah terjadi bencana rawan pangan. Apabila syarat tersebut telah dipenuhi, maka beras bantuan segera dapat dikirim. W-019*
Gubernur Ingatkan Pejabat Tanggap Rawan Pangan DARI HALAMAN 1 di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Selain menyampaikan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan mata air Guyangan, Gubernur Pastika juga menyinggung mengenai ketersediaan pangan di Nusa Penida dan sejumlah wilayah Bali yang rawan krisis pangan. Gubernur mengingatkan, agar aparatur desa, baik kepala desa maupun Camat tanggap. Apabila gejala krisis pangan mulai melanda, mereka diharapkan segera bertindak. Yakni dengan membuat sebuah pernyataan bahwa telah terjadi
Buruh dan Sopir Taxi Dukung Reklamasi Teluk Benoa
DARI HALAMAN 1 Tak susah mencari bukti. Tempuhlah perjalanan menuju Dusun Gegelan, Desa Gegelan, Kecamatan Manggis, Karangasem. Jika ditempuh dari Kota Denpasar, mungkin tak lebih 90 menit perjalanan. Jangan terkejut, jika medan curam dan jalan rusak berat setia menemani. Namun, jika seluruh rintangan telah dilalui, hamparan pantai Padang Bai siap menyambut dari ketinggian Bukit Abah. Desa Gegelan memang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Klungkung. Tapal batas kedua wilayah ini pun hanya ditandai sebuah pagar tanaman hidup. Tercatat, 120 kepala keluarga tinggal di kawasan perbukitan yang tandus ini. Mayoritas penduduknya hanyalah pencari nira dan menyulingnya hingga menjadi arak Bali. Proses penyulingan yang lama dan terbatasnya bahan baku, tentu menjadi indikator cekaknya pendapatan warga setempat. Jadi bukan hal yang aneh, apabila masih ada warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dua jam berkeliling di Desa Gegelan, tiga keluarga miskin langsung dijumpai. Dadong (Nenek) Rani, wanita 80-an yang hidup sebatang kara. Gubuknya tak lebih berukuran 2 x 3 meter dan berdinding daun kepala kering. Bertahun-tahun hidup menyendiri, memaksa tubuh rentanya untuk tetap bekerja. Memikul jerigen ukuran 5 liter dan menempuh ratusan meter untuk memperoleh air minum.
Makan pun hanya seadanya, atau menunggu pemberian warga. Sejak sakit rematik menggerogoti tubuh ringkihnya, Dadong Rani menghentikan upayanya mencari rupiah. Kini tak ada penghasilan lagi, hanya menunggu belas kasihan kerabat. “Sudah tidak bisa bekerja lagi, saya hanya menunggu pemberian cucu. Saya cuma takut kalau hujan sudah turun, pasti gubuk ini bocor,” ujarnya lirih sambil sesekali mengusap matanya. Cerita yang tak jauh berbeda juga dialami oleh keluarga Komang Mertayasa. Ia dan istrinya Ni Wayan Pancali harus hidup di sebuah gubuk bersama tiga orang anak. Berlima tidur berhimpitan di sebuah kasur usang. Kondisi gubuk Mertayasa nyaris sama dengan Dadong Rani. Meski lebih luas, tapi dindingnya sudah tak rapat lagi. Demikian juga dengan alas tanahnya sudah tidak rata, bahkan banyak kubangan kecil. Laki-laki yang setiap hari hanya mampu menyuling arak ini mengaku tak memiliki usaha lain. Sehari hanya mampu menghasilkan satu botol arak yang dijual dengan harga Rp 10 ribu. Hasil itupun tak tentu, lantaran tidak setiap hari ada konsumen. Sedangkan istrinya, hanya bisa menjual sarana upakara. “Hasilnya tak seberapa, hanya bisa untuk makan sehari-hari saja. Apalagi yang bisa saya kerjakan, saya tidak tamat SD tidak bisa cari pekerjaan lain,” ucapnya sambil menggendong Komang Ayu, putri bungsunya yang baru berusia 1 tahun. Hidup di bawah garis kemiski-
nan mungkin sudah terbiasa ia jalani. Hanya satu harapannya, yakni satu-satunya pekerjaan sebagai penyuling arak dirasa sudah tidak aman lagi. Pasalnya, ia kerap dihantui petugas kepolisian ketika hendak menjual araknya. Setiap hari Mertayasa khawatir, jerih payahnya untuk mencari penghasilan bagi keluarganya akan berakhir di kantor polisi. Ia menyadari, usahanya memang tidak dilegalkan, tapi mau bagaimana lagi, itulah satu-satunya jalan yang bisa ditempuh untuk bertahan hidup. “Saya takut, sekarang banyak penjual arak yang ditangkap polisi. Hanya ini yang bisa saya kerjakan untuk makan,” tuturnya dengan kepala menatap tanah. Keluarga Komang Mertayasa bukan akhir kisah kemiskinan di Desa Gegelan. Masih ada Nyoman Dedeh. Rumah keduanya berdekatan, bahkan tak lebih dari 500 meter. Sayang, ketika dikunjungi, sang pemilik rumah sedang tak ‘santai’. Menurut warga sekitar, pria tersebut sedang memanjat nira. Tapi jika dilihat, gubuk Nyoman Dedeh pun tak kalah memprihatinkan. Pelepah kelapa kering nampak mengelilingi tembok gubuknya yang terbuat dari tanah. Ketiga warga ini merupakan potret kecil kemiskinan di pulau bergemirincing dolar. Harapan mereka sederhana, hanya ingin memiliki rumah yang layak, dan dapat menyekolahkan anak-anak. Jika pemerintah berkenan, mereka sangat menanti kedatangan ‘pahlawan’ kemiskinan. W-019
Untuk itu, pemerintah diharapkan turun tangan membantu kesulitan para warga subak yang berjumlah 490 orang dari tiga Dusun. “Jaraknya memang panjang dari Sungai Unda, kemungkinan itulah yang menyebabkan banyak air tercecer di perjalanan, padahal air di Cek Dam Kali Unda sangat besar,” ujar Kelian Subak Toh Jiwa, I Wayan Pageh belum lama ini. Pageh mengungkapkan, selama ini bantuan dari Pemprov Bali memang ada. Besarannya Rp 30 juta tiap tahun. Namun itu belum cukup untuk membuat saluran air (Sungai kecil) menuju terowongan-terowongan yang telah ada. Harapan warga
Subak agar dapat dibuatkan sungai-sungai kecil agar air dari sungai Unda sampai di Subak Toh Jiwa. Salah satu caranya adalah membuat saluran air dari Cek Dam menuju terowongan Yeh Masin, setelah itu baru bisa mengalir ke Terowongan Talibeng, dan barulah bisa ke Terowongan Toh Jiwa. “Jaraknya memang panjang, makanya Subak kami sering kekeringan. Kalau perhatian dari Gubernur Bali memang telah ada, tiap tahunnya dibantu Rp 30 juta, namun jika memungkinkan Gubernur Bali membuatkan kami saluran air,” ujar Wayan Pageh. W-016
berharap program pariwisata berbasis digital ini tidak berbayar. Berbeda ketika akan mempromosikan salah satu destinasi pariwisata tertentu, para pelaku pariwisata nanti akan melihat pembayaran, setelah pembayaran baru kita ambil biayanya dari situ,” lanjut Yahya. Yahya menambahkan, para pelaku pariwisata tidak perlu membayar diawal. Itu merupakan salah satu program transaksi base. Untuk akses, lanjut Yahya, akan dipasang Wi-Fi. “Sekarang masih kita lakukan di Jakarta, se-
lanjutkan akan dicoba di provinsi lain,” ucapnya. Yahya berharap, program pariwisata berbasis digital ini mampu mendongkrak pariwisata yang ada di Indonesia. Apalagi pemerintahan baru saat ini menargetkan pencapaian 20 juta turis di tahun 2020. “Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan inovasi terbaru terkait pengembangan pariwisata di Indonesia. Masyarakat harus terus mendukung, agar pariwisata Indonesia bisa mendunia,” tuturnya. M-005
Berharap Dibantu Saluran Irigasi
DARI HALAMAN 1 itu, kata dia, membawa manfaat yang besar untuk masyarakat Bali, termasuk buruh yang bekerja di sektor pariwisata termasuk sopir taksi dan sopir travel. “Selama ini kami kan tidak tahu apa yang mau dibangun di (lokasi) reklamasi itu. Setelah diskusi, komunikasi dan menerangkan (sosialisasi), kami akhirnya mendukung karena kami baru mengetahui apa sih yang mau dibangun. Itu mau ditata, dibangun dan dijaga kebersihannya yang dimanfaatkan untuk kita semua masyarakat Bali, bermanfaat untuk buruh sopir dan buruh yang lainnya,” ujar Witra usai acara sosialisasi tersebut. Ia mengatakan, selama ini pihaknya tidak mendapat informasi yang utuh terhadap rencana reklamasi itu. Menurut dia, pihaknya hanya disuguhi informasi yang negatif, yang hanya menggambarkan dampak buruk terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa. “Ternyata informasi yang disampaikan tidak utuh. Revitalisasi itu tidak diuruk seperti menguruk sumur tapi diuruk untuk ditata. Aliran sungai tetap dialirkan. Bakau tidak rusak. Wisata bahari tetap berjalan. Itu hanya ditata agar bermanfaat untuk kita semua,” katanya. Witra mengatakan, pihaknya menghargai perbedaan sikap terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa. Namun, alasan penolakan yang digaungkan sekelompok masyarakat di Bali kadang keluar dari logika rasional publik. Menurut dia, rencana reklamasi Teluk Benoa yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat banyak seharusnya didukung, sebab jumlah pengangguran di Bali terus meningkat. Hasil reklamasi itu, tambah dia, akan menjadi lahan kerja baru bagi buruh. “Itu jadi areal bekerja yang baru, tentu kami men-
11
DARI HALAMAN 1
FB/IST
DUKUNG REKLAMASI-Buruh dan sopir taxi menyatakan dukungan terhadap reklamasi Teluk Benoa.
dukung. Kita yang bekerja di sana. Jadi lanjutkan pembangunan itu (reklamasi Teluk Benoa),” tegasnya. Lebih lanjut ia mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat rencana reklamasi Teluk Benoa. Karena itu, untuk memuluskan rencana reklamasi itu, menurut dia, pihaknya akan turut menyosialisasikan manfaat reklamasi itu kepada kelompok masyarakat lainnya, khususnya menyasar para buruh lainnya di Bali. Dari 10 manfaat reklamasi Teluk Benoa yang disosialisasikan kepada mereka, menurut Witra, pihaknya mengamininya. 10 manfaat itu, yakni menciptakan destinasi wisata baru, menambah 1-2 juta wisatawan, menambah ruang terbuka hijau, terciptanya 250 ribu lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan perkapita negara US$1.0005000, menaikkan kelas dan kualitas pariwisata Bali. Selain itu, revitalisasi Teluk Benoa seluas 700 hektar juga memberikan tambahan PPN negara dan daerah minimal Rp 3 triliun. Proyek ini juga selaras dengan program MP3EI dan fokus pada green development, memitigasi bencana dan melestarikan hutan mangrove, dan
kembalinya luasan Pulau Pudut sebagai pulau adat dan budaya. Sebelumnya, pada Kamis (6/11) lalu, Forum Pemuda desa Kerobokan, Badung, juga menyatakan dukungan terhadap rencana revitalisasi (reklamasi) Teluk Benoa. Dukungan pemuda itu setelah mereka mendapat sosialisasi manfaat revitalisasi (reklamasi) Teluk Benoa oleh Forum Pemuda Peduli Pariwisata Kabupaten Badung (FP3 Badung). Dari pantauan di lapangan, tampak puluhan pemuda desa Kerobokan antusias mendengar sosialisasi tersebut. “Kami mendukung revitalisasi Teluk Benoa itu. Ternyata banyak manfaat positif yang bisa dirasakan masyarakat Bali,” tegas Ketua Forum Pemuda Desa Kerobokan I Gede Sutar. Sutar mengatakan, pihaknya akan menggalang dukungan pemuda lainnya untuk bersamasama mendukung rencana reklamasi Teluk Benoa. Menurut dia, selama ini mereka disuguhkan informasi keliru yang digemborgemborkan media di Bali yang menyebutkan reklamasi Teluk Benoa itu merugikan Bali. Karena itu, tambah dia, penting untuk menyosialisasikan manfaat reklamasi Teluk Benoa agar masyarakat khususnya pemuda bisa men-
dapat pemahaman yang utuh dan obyektif dalam menyikapi polemik rencana reklamasi Teluk Benoa. “Kami akan sosialisasi dan mengajak pemuda yang lainnya untuk bersamasama mendukung reklamasi Teluk Benoa. Ternyata banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya. Lebih lanjut Sutar mengajak pemuda di Bali untuk tidak mudah terprovokasi oleh opini yang dibentuk media dan propaganda yang dilancarkan sekelompok orang yang menolak reklamasi Teluk Benoa dengan mengklaim diri mewakili masyarakat Bali. “Pemuda harus dapat informasi yang utuh. Selama ini selalu disebut kalau reklamasi itu merusak Bali. Mereka tidak pernah menyebutkan reklamasi itu ada manfaatnya. Akhirnya banyak anak muda yang dibohongi dan dibodohi oleh informasi seperti itu,” sesalnya. Sebelum Forum Pemuda Desa Kerobokan, beberapa kelompok pemuda dan seniman di Badung dan daerah lain di Bali sudah menyatakan sikap mendukung rencana reklamasi Teluk Benoa. Pilihan sikap dukungan itu setelah mereka mendapat sosialisasi oleh FP3 Badung. R-002
an Suata menolak keras rencana kenaikan BBM, karena bisa mematikan jasa tranportasi umum, khususnya di Bali. “Saya mengharapkan kita semua bergandeng tangan menolak rencana kenaikan BBM,” tutupnya. Selain perihal kenaikan BBM, ada pula aspirasi soal sampah di Taman Hutan Raya Ngurah Rai. Hal ini disampaikan Irwan, selaku Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Raya Ngurah Rai di podium kemarin. Menurut Irwan, Taman Hutan Raya Ngurah Rai sebagai kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi dan satwa, baik alami ataupun buatan yang bertujuan untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya, pariwisata dan rekreasi. Taman Hutan Raya dikelola berdasarkan tiga pilar yakni, pertama perlindungan proses ekologis dan menunjang sistem penyangga kehidupan. Kedua,
keawetan keanekaragaman jenis flora dan fauna. Dan ketiga pemanfaatan secara lestari. “Dengan mengacu pada tiga pilar, Tahura Ngurah Rai dalam pelaksanaan tugasnya mengacu pada rencana pengelolaan,” jelasnya. Rencana pengelolaan juga dilaksanakan dengan tiga zonasi atau blog yakni; pertama, blog perlindungan luasnya 610 hektar. Kedua blog pemamfaatan luasnya 350 hektar, dan ketiga adalah blog lainnya luasnya 413,50 hektar. Namun dalam implementasinya, banyak kendala yang ditemukan di Tahura Ngurah Rai. Salah satunya adalah soal sampah. “Tahura Ngurah Rai tidak memproduksi sampah tetapi sampah yang ada ternyata adalah sampah kiriman dari dua sungai besar yakni Tukad Mati dan Tukad Badung dan beberapa sungai kecil lainnya.”
tegasnya. Apalagi ketika terjadi pasang air laut, sampah-sampah ini tertahan diakar mangrove. Sampah-sampah ini akan membunuh mangrove secara perlahan tapi pasti. Hal ini dikarenakan mangrove hidup dengan bernafas pada akar, dan apabila akar-akarnya tertutup dengan sampah plastik cepat atau lambat mangrove ini mati. Maka dari itu, dirinya mengimbau agar masyarakat peduli lingkungan bahu membahu menggulungkan lengan bahu membersihkan sampah di hutan mangrove di kawasan Tahura Ngurah Rai. “Jika masyarakat menginginkan hutan ini eksis dan memainkan perannya sebagai paru-paru dunia, mari kita bergandeng tangan untuk membersihkannya, tidak hanya berwacana tanpa tindakan yang kongkrit,” tegasnya. M-007*
Tempek Temaga, Tempek Cegeng Kaja, dan Tempek Cegeng Kelod telah dua kali mengalami gagal panen sehingga para petani mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Dalam setiap panen, satu hektar lahan biasanya mampu menghasilkan delapan ton gabah. Hal tersebut lantaran air yang menjadi kebutuhan utama para petani tidak sampai ke Subak Toh Jiwa, selain karena kurangnya saluran irigasi, juga disebabkan jarak Cek Dam Kali Unda di Talibeng ke Subak Toh Jiwa hampir 11 Kilometer yang membuat air banyak tercecer di jalanan.
Menpar Siapkan Pariwisata Berbasis Digital
DARI HALAMAN 1 Hotel Berry Biz, Sabtu (11/9) lalu. Yahya melanjutkan, program pariwisata berbasis digital akan turut melibatkan pelaku industri kreatif. “Kita harus menunjukkan kepada dunia, bahwa kita itu memiliki budaya yang sangat banyak dan hasil industri yang bagus-bagus,” tuturnya. Yahya berharap, jika tidak mengalami kendala yang berarti, pelaksanaannya sudah bisa dilakukan pada bulan Januari mendatang. “Secara umum, kita
Tolak Kenaikan BBM, Sampah di Tahura Ancam Mangrove DARI HALAMAN 1 Suata yang menyampaikan unek-uneknya. Sebagai seorang sopir, dirinya mengaku menyayangkan kebijakan menaikkan harga BBM yang diambil oleh pemerintahan Jokowi-JK. Suata menilai rencana kenaikan BBM ini akan berdampak serius pada nasib sopir freelance yang mencari rejeki lewat jasa transportasi umum. “Kenaikan BBM ini sangat merisaukan kami. Sebagai ikon pariwisata, Bali sangat membutuhkan jasa tranportasi umum. Namun kenaikan BBM ini membuat para sopir transportasi umum kelimpungan. Mereka akan merogoh kocek lebih besar lagi untuk beli BBM. Ini tak sesuai dengan pendapatan sehari-hari,” cetus pria asal Kuta Badung ini kemarin. Atas pertimbangan itu, Way-
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
PODIUM BALI
BEBASa Sa BICARA ja!
Bicara Ap 12 Minggu Kedua, Aspirasi Kian Mengalir
P
FAJA R BALI
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 l Tahun XV
odium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) sudah memasuki Minggu kedua. Di Minggu kedua ini Gubernur Bali Made Mangku Pastika ikut memantau jalannya orasi yang disampaikan berbagai elemen dan komponen masyarakat. Dari 10 komponen masyarakat yang berorasi, PB3AS kali ini mendapat simpati dari Mayor Jenderal Purn. Drs. I Gusti Made Putera Astaman yang dalam orasinya menginginkan pembangunan Bali merata disegala bidang. GUBERNUR BERBINCANG: Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dan Mayor Jenderal Purn. Putera Astaman tampak asyik ngobrol diseputaran PB3AS Renon. Putra Astaman hadir untuk memberikan aspirasi soal pembangunan FB/REDY
BERDEBAT: Intan salah seorang mahasiswi asal Kerobokan berdialog dengan Wayan Ranten membahas soal reklamasi. Terjadi perdebatan alot di antara keduanya. Ranten menjelaskan seperti apa pelaksanaan reklamasi dan keuntungannya buat masyarakat Bali.
FB/REDY
TOLAK BBM NAIK-I Wayan Suata, supir freelance menyayangkan rencana kenaikan BBM. Dia menilai rencana kenaikan ini berdampak signifikan bagi para supir yang mengais rezeki melalui transportasi umum. Pria asal Kuta Badung ini menilai, dengan kenaikan harga BBM tersebut tentunya jasa yang bergerak dibidang transportasi harus merogoh kocek tidak seperti biasanya.
FB/REDY
TONTON PB3AS: Warga Denpasar yang usai berolahraga di Renon tampak antusias menonton PB3AS dengan santai sambil duduk di atas trotoar. Kemarin, sekitar 9-10 warga berorasi menyampaikan aspirasinya terkait persoalan lingkungan hidup, sampah, pendidikan, penyakit masyarakat dan lain sebagainya.
FB/REDY
FB/REDY
FB/REDY
FB/REDY
FB/REDY
FB/REDY
HIV/AIDS-Ibu Desi yang mengaku peduli dengan perkembangan penyakit ini memberikan pencerahan saat berdiri di atas panggung PB3AS, Minggu (8/11) kemarin. Dia menyarankan agar, siapapun baik laki apa pun wanita untuk sadar dan berani memeriksakan diri.
SOAL SAMPAH-Irwan selaku Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Raya Ngurah Rai mengatakan bahwa tumpukan sampah di Tahura Ngurah Rai, merupakan sampah kiriman datang dari dua sungai besar yakni Tukad Mati dan Tukad Badung dan beberapa sungai kecil lainnya.
PEMERATAAN PEMBANGUNAN-Putera Astaman dari Paguyuban Merah Putih Bali, Denpasar, mengatakan, bahwa pembangunan Bali yang menitik fokuskan pada Bali Selatan tentunya menggambarkan tidak adanya keseimbangan pembangunan.
SOROT BALIHO-Made Suwirya menyoroti menjamurnya baliho-baliho di setiap sudut kota Denpasar terkait penolakan reklamasi. Baliho yang hampir secara keseluruhan menuliskan batalkan Perpres No. 51 tahun 2014 dan kalimat penolakan reklamasi menimbulkan keresahan bagi masyarakat Bali.
FB/REDY
FB/REDY
FB/REDY
FB/REDY
IKON-Wayan Ranten kembali berorasi mengenai persoalan reklamasi. Tokoh masyarakat Tanjung Benoa ini meminta masyarakat untuk ikut mendukung reklamasi yang nantinya akan menambah lapangan pekerjaan untuk masyarakat Bali. Reklamasi menurutnya sebuah aspirasi yang sudah lama diimpikannya agar menjadi ikon setelah jembatan tol Benoa.
KUCURAN DANA-Made Westra mantan Sekda Kota Denpasar mengatakan lapangan Bajra Sandhi perlu dilakukan pembenahan. Baik dari segi penataan dan keamanaan. Dia meminta agar pemerintah Bali memberikan kucuran dana agar lapangan Renon tersebut menjadi lebih baik.
DUKUNG REKLAMASI: Abdullah Khatib satpam BRI ikut menyuarakan aspirasi soal reklamasi. Pria necis ini mengatakan bahwa siap mendukung reklamasi. Abdullah Khatib juga mengatakan bahwa orang orang yang tidak mendukung reklamasi sebaiknya dikeluarkan dari banjar.
ADA KELOMPOK BERKEPENTINGAN: Wayan Sudira mengatakan bahwa ada sekelompok orang yang memiliki kepentingan ingin merusak pelaksanaan reklamasi. Padahal rencana reklamasi sangat berpengaruh positif terhadap pariwisata Bali.
402/VII/BGS
Layouter: dejerie