FAJAR BALI
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
SENIN, 11 MEI 2015 l Tahun XV
Alihkan Pengelolaan Galian C ke Provinsi
Selamat Pagi
Pak Gubernur Perketat Pengawasan Program Bali Mandara PROGRAM Bali Mandara yang selama ini menjadi program pro rakyat milik Pemprov Bali dinilai sangat menyentuh kehidupan rakyat. Hanya saja, Gubernur Bali Made Mangku FB/BUDIASA Pastika diharapkan I Wayan Eka Putra tetap melakukan evaluasi dan pengawasan secara ketat, sehingga program itu benar-benar berjalan dengan baik. Hal itu disampaikan Perbekel Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, I Wayan Eka
Pemprov Bali Lakukan Kajian Pemerintah Provinsi Bali turun tangan menyikapi maraknya aktivitas galian C di kabupaten/ kota yang berdampak buruk pada lingkungan. Sejumlah kajian untuk mengambil alih pengelolaan galian C yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota pun mulai dirancang. DENPASAR-Fajar Bali Sektor galian (pertambangan) di sejumlah wilayah di Bali memang masih menjadi lahan ‘subur’. Tengok saja, ratusan alat berat dan truk mengangkut
material dari kaki Gunung Agung hingga Batur. Tak hanya rupiah, dampak negatifnya pun tak sedikit. Utamanya terhadap lingkungan dan infrastruktur yang dilintasi. Agar kondisi tak kian memburuk, Pemerintah Provinsi Bali mulai menyusun strategi. Sejumlah kajian, untuk mengambil alih pengelolaan galian C yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota mulai dirancang. Gagasan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Provinsi Bali, Made Santha beberapa waktu lalu. Santha menyampaikan, untuk galian yang terdapat KE HAL. 11
Kami sudah melakukan kajian, dengan melibatkan biro hukum juga. Kami mencermati rencana pengaturan zone-zone tata ruang, mana wilayah yang boleh digali dan tidak. Agar tidak seperti sekarang ini, semua wilayah ‘diperkosa’ tanpa melihat dampak terhadap kelestarian lingkungan.
KE HAL. 11
(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)
237,861,500 238,461,500 151,478,506 86,982,994
KE HAL. 11
PILKADA
Bule Jerman Bakar Diri tak sampai meludeskan rumah berlantai dua itu, pemilik rumah ditemukan tewas dengan kondisi seluruh badan terbakar. Kuat dugaan, korban yang tinggal seorang diri itu sengaja
Gubernur Bali Kirim Bantuan untuk Diarti
di empat kabupaten/kota yang inkumben akan tetap dipertahankan PDIP untuk bertarung kembali. Empat kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Bangli, Negara, Tabanan dan Kota Denpasar. Sedangkan untuk Kabupaten Badung dan Karangasem sedang dielus-elus kandidat yang bakal bertarung. KE HAL. 11
PB3AS
Rancang Perda Lahan Pertanian Abadi
membakar rumahnya sendiri. Salah seorang saksi mata yang juga tetangga korban, Dewa Ketut Subrata Minggu (10/5) mengatakan, saat kejadian, ia
KE HAL. 11 FB/BUDIASA
Anak Menangis, Ipar Memelas Bedah Rumah BANGLI-Fajar Bali Setelah membaca pemberitaan media, Gubernur Bali Made Mangku Pastika melalui Karo Humas Pemprov Bali, Dewa Gede Mahendra Putra mendatangi keluarga miskin, Ni Ketut Diarti (36) di Dusun Tanggahan Peken, Sulahan, Susut, Bangli, Minggu kemarin. Gubernur memberikan bantuan berupa beras (50 kg) serta uang tunai yang langsung diterima Diarti di rumahnya. Karo Humas Dewa Gede Mahendra Putra didampingi staf serta wakil dari Disosnakertrans Bangli. Sebelum menyerahkan bantuan tersebut, lebih awal pejabat asal Buelelng ini melihat kondisi rumah Diarti, di bagian barat, yang merupakan rumah warisan mertua. Rumah berukuran 6x4 meter tersebut berdinding gedek, berlantai tanah, dan tidak layak huni. Diarti terpaksa tidur menumpang di iparnya, Ni Rapet. Lebih-lebih ban-
FB/DOK
Wayan Koster
014/VI/KTR
Warga Ingin Menolong, Korban Malah Kunci Pintu
AMLAPURA-Fajar Bali Sebuah rumah milik warga Negara asing, Mr. Hendry (68) di BTN Kertha Langu, Kelurahan Subagan, Karangasem, terbakar sekitar pukul 18:30 wita. Meski
026/VI/W-020
FB/AGUS
Nyoman Sutrisna
SINGARAJA-Fajar Bali Kewenangan Kabupaten Buleleng dalam pengelolaan kawasan laut juga semakin terbatas sejak diterbitkannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Undang-undang yang telah diterbitkan sejak 16 Januari 2015 itu mengatur jika seba-
SEMARAPURA-Fajar Bali Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster menargetkan dalam Pilkada serentak nanti di enam kabupaten/kota dimenangkan PDIP. “Target PDIP dalam Pilkada serentak nanti, merebut semua kemenangan. Ini tidak boleh tidak,” tegas Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster di Kantor DPC PDIP Klungkung, Minggu (10/5) kemarin. Selain menargetkan menang pada Pilkada 9 Desember mendatang, anggota DPR RI Dapil Bali ini juga menyebutkan, kandidat yang bakal bertarung sudah dipersiapkan dengan matang dan saat ini sudah dalam tahapan survei tahap II. Dalam kesempatan itu juga Koster menyebutkan kandidat
DOMPET Dana Punia
Rp Rp Rp Rp
Kewenangan Kabupaten Terbatas
Koster: Tak ada Kader Makan Kader
Jika ingin melihat masa depan sebuah negara, lihatlah generasi mudanya pada hari ini. Dr Yusuf al Qardhawi
UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit
Kelola Kawasan Laut
PDIP Bali Pertahankan Inkumben
Pesan Inspiratif
Saldo Per 9 Mei 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
Harga Eceran: Rp 3.000,-
FB/IST
BERI BANTUAN-Karo Humas Provinsi Bali Dewa Mahendra Putra mengunjungi rumah Ni Ketut Diarti serta memberikan bantuan dari Gubernur Bali. gunan itu sudah tua, Diarti mengaku prov Bali, mengatakan kedatangannya amat tidak nyaman tidur di tempat hanya bisa memberikan bantuan reitu. Bangunan itu hanya dimanfaatkan sponsif dan sementara dari Gubernur sebagai dapur serta untuk aktifitas berupa beras dan uang tunai. Soal ringan, seperti menganyam besek. jatah bedah rumah, menurut Dewa Namun demikian Karo Humas PemKE HAL. 11
Podium Bali Bebas Bicara terus bergeliat. Warga masyarakat mulai berani tampil menyampaikan unekunek. Menariknya, keluhan yang disampaikan masyarakat bisa langsung menembus instansi terkait. Tak jarang keluhan langsung mendapat tanggapan dan solusi. Podium ini pun jadi ruang dialogis yang sangat efektif, sekaligus jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah. DENPASAR-Fajar Bali Wacana kian semrawutnya tata ruang di Bali mendapat tanggapan langsung dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Putu Astawa Minggu (10/5) kemarin di atas Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS). Pada kesempatan itu, Astawa mengatakan, semrawutnya tata ruang bukan karena aturan yang ada (Perda) melainkan karena peningkatan jumlah penduduk yang membludak. Dikatakan, peningkatan jumlah penduduk berimbas pada meningKE HAL. 11
Putu Astawa FB/DEJE
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2
Kapolda Bali Raih Gelar Doktor di Universitas Borobudur
FB/HS
GELAR DOKTOR-Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie meraih gelar Doktor di Universitas Borobudur, Jakarta.
DENPASAR-Fajar Bali Empat tahun bergelut dengan ilmu di Universitas Borobudur Jakarta, Kapolda Bali, Irjen Pol Drs Ronny F Sompie, SH,MH akhirnya resmi menyandang gelar Dokter Ilmu Hukum, pada Sabtu (9/05) lalu. Irjen Sompie sukses mempertahankan disertasinya dihadapan Senat Guru Besar Universitas Borobudur dan Dewan Penguji. Yang menarik, disertasi dengan judul ‘Diskresi Polri Terhadap Pelaku Tindak Pidana Berdasarkan Restorasi Justice’ mendapat nilai cum laude dan disebut salah satu disertasi terbaik yang pernah diuji oleh Dewan Penguji. Ujian sidang terbuka yang digelar di Kampus A Aula Universitas Borobudur, jenderal bintang dua ini diuji oleh 7 orang penguji yakni Prof Dr H Basir Bathos (Rektor Universitas Borobudur dan Ketua Tim Penguji), Dr H Mohammad Faisal Amir (Sekertaris), Prof Dr Surya Jaya, SH, MH (promotor), Dr Petrus Irwan Pandjaitan SH, MH (Ko Promotor), Prof Zudan Arif Fakrulloh, SH,MH, Prof Satya Arinant, SH, MH dan Dr Muzak-
kir (anggota). Dalam pemaparan, penguji silih berganti memberikan pertanyaan dan sanggahan yang dijawab dengan lugas oleh Irjen Ronny. Pada intinya, hampir seluruh tim penguji menyatakan Kapolda sebagai salah satu disertasi terbaik yang pernah diuji. Ketua Tim Penilai yang juga Rektor Universitas Borobudur, Prof Dr Basir sempat menanyakan tentang penerapan restorasi justice terhadap kasus nenek Arsani yang divonis 1 tahun penjara dengan masa percobaan 15 bulan dan didenda membayar kerugian Rp 500 juta dengan subsider satu hari kurungan. Dalam jawabanya, Kapolda menerangkan bahwa persoalan tersebut sudah sempat dimediasi oleh pihak kepolisian antara nenek Arsani dan korban yakni Perhutani. Hanya Namun pihak Perhutani menolak berdamai karena kasus tersebut merupakan illegal loging. Sehingga penerapan restorasi justice tidak bisa dilakukan dan kasusnya maju hingga sidang. ”Putusan hakim tersebut sudah bernuansa
restorasi justice karena tidak sampai ada pemenjaraan terhadap nenek Arsani,” ujar Kapolda yang langsung dikatakan sebagai jawaban terpelajar oleh Prof Dr Basir. Sementara, penguji lainnya, Prof Dr Surya Jaya (Promotor) menyatakan jika disertasi Irjen Ronny ini sebagai disertasi yang luar biasa dan baru pertama kali mengangkat tentang diskresi Polri dan Restorasi Justice. Selain itu, disertasi ini dijabarkan sebagai kepedulian kepolisian yang ƾυ∂άђ merespon tuntutan public yang selama ini mengharapkan penyelesaian kasus kecil sehingga tidak sampai kepersidangan. “Disertasi ini mencoba membangun paradigma baru dan merubah mind set kepolisian selama ini,” puji Prof Dr Surya Jaya yang juga merupakan Hakim Agung ini. Setelah dinyatakan lulus menyandang gelar Doktor, Irjen Ronny didampingi istri Dyah Aswirini dan dua anaknya langsung mengucap rasa syukur atas gelar Doktor yang kini disandangnya. Ia mengatakan gelar doctor dengan nilai cum laude yang ditempuh selama 4 tahun ini berkat dukungan keluarga, kerabat serta rekan-rekannya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman saya yang selalu mendukung saya,” ujar Irjen Ronny yang merupakan Kapolda Bali pertama bergelar Doktor, didampingi Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto. Sementara, dalam ujian terbuka tersebut, dihadiri beberapa pejabat di Mabes Polri, Polda Bali dan beberapa pejabat dari Bali. Diantaranya, Kepala BIN Bali, Asintel Kodam IX/ Udayana, Bupati Badung, AA Gede Agung. R-005
FAJA R BALI
SENIN,11 MEI 2015 Tahun XV
Divonis Setahun Oleh Mahkamah Agung
Tjokorda Pemecutan Hari Ini Bebas DENPASAR-Fajar Bali Anak Agung Ngurah Manik Parasara Ida Tjokorda Pemecutan XI yang terlibat kasus pembunuhan adik tirinya pada 2003 silam, dipastikan bebas dari Lapas Kelas IIA Kerobokan, Kuta Utara, hari ini Senin (11/5). Bebasnya tokoh Puri Pemecutan itu menyusul keluarnya putusan Mahkamah Agung (MA) yang memvonis Tjokorda selama satu tahun penjara. Bebasnya Tjokorda dibenarkan kuasa hukumnya, Rizal Akbar Maya Poetra. Rizal me-
nyebutkan Tjokorda divonis satu tahun oleh MA dan telah sudah menjalani lebih dari setengah masa hukumannya. "Setelah mendapatkan Pembebasan Bersyarat (PB) dari Lapas Kerobokan, dipastikan Tojkorda Pemecutan akan bebas pada Senin pagi ini. Menurut pengacara kondang ini, dengan bebasnya Tjokorda pihaknya meminta bantuan aparat kepolisian untuk hal pengamanan dan surat permohonan pengawalan sudah disampaikan ke Polresta Denpasar. Pihaknya
meminta bantuan pengawalan 1 pleton. “Kami minta pengawalan satu pleton dari Dalmas Polresta Denpasar untuk mengawal kepulangan klien kami dari keluar Lapas hingga menuju Puri Pemecutan,” jelas Rizal Akbar. Alasan pengawalan ini tak lain untuk menghindari ketegangan pasca paruman yang diadakan segelintir keluarga untuk melengserkan Tjokorda Pemecutan beberapa waktu lalu. Dalam paruman tersebut diputuskan jika Tjokorda Pemecutan dilengserkan dan digantikan
kedua adiknya. Ditegaskannya, hingga kini tidak ada pengleseran kliennya. "Sampai saat ini Ida Tjokorda Pemecutan masih sebagai Raja dan Panglingsir Puri Pemecutan,” tegasnya. Tjokorda divonis oleh MA satu tahun penjara terkait kasus pembunuhan adik tirinya, Anak Agung Ngurah Putu Paranacita pada tahun 2003 silam. Setelah putusan tersebut, Tjokorda Pemecutan dijebloskan ke Lapas Kerobokan pada Rabu (12/11) lalu. W-007
DENPASAR-Fajar Bali Stress karena penyakit HIV tak kunjung sembuh seorang pemuda berinisial ME (30) nekat gantung diri di kamar mandi kosannya di Jalan Gunung Agung, Denpasar Barat, Minggu (10/5) kemarin. ME yang juga menderita TBC ini gantung diri disaksikan anak kandungnya. Saksi mata yang melihat tewasnya ME adalah penghuni kosan yang tinggal didepan kamar korban, sekitar pukul 03.30 wita. Saksi saat masuk ke kamar mandi dibelakang kosan,
saksi melihat seperti ada orang didalam dan tidak jadi masuk. Dia kemudian buang air kecil ditempat lain. Usai buang air kecil, saksi melihat anak korban menjerit menangis memanggil bapaknya didepan kamar mandi yang sebelumnya batal dimasuki saksi. "Usai kencing, saksi melihat anak ME menangis didepan kamar mandi," jelas Kapolsek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardana, Minggu (10/5) kemarin. Karena kasihan, saksi kemudian menggendong anak terse-
but. Nah, tanpa disangka, saksi melihat ada seutas tali kain terikat di usuk kamar mandi. Penasaran, saksi mengintip dari lubang pintu kamar mandi dan dilihat ada orang berdiri tapi tidak bergerak. "Saksi kaget ada orang gantung diri di kamar mandi menggunakan tali dan selanjutnya melaporkan ke penghuni kosan," beber AKP Wisnu. Mantan Kasat Reskrim Polres Badung mengatakan, korban ditemukan gantung diri pada kayu usuk plafon ka-
mar mandi. "Saat dicek denyut nadinya, sudah meninggal dunia dengan lidah menjulur,"ujar AKP Wisnu. Petugas Polsek Denbar yang menyelidiki kasus tersebut tidak menemukan tanda tanda kekerasan ditubuh korban. Sementara istri korban yakni SR (25) mengatakan suaminya menderita penyakit TBC akut dan HIV. "Tidak ada tanda tanda kekerasan di tubuh korban. Korban murni bunuh diri karena prustasi penyakitnya tak kunjung sembuh," ujar Wisnu. R-005
Stress, Pengidap HIV Gantung Diri
Staf Marketing Bank Sinar Mas Dipolisikan
DENPASAR-Fajar Bali Rani Yusmita (27) selaku Staf Marketing Bank Sinar Mas dilaporkan, pada Kamis (7/5) lalu ke Polresta Denpasar. Rani yang tinggal di Jalan Ahmad Yani Utara nomor 153 Denpasar dilaporkan oleh Bank Sinar Mas Cabang Pembantu Denpasar, karena menggelapkan uang nasabah Bank untuk keperluan pribadi sebesar Rp 1.292.337.000. Sumber kepolisian Polresta Denpasar mengungkapkan, kasus penggelapan ini terkuak setelah Bank Sinar Mas melakukan audit setiap tahunnya. Dari hasil audit tersebut diketahui bahwa adanya penggelapan uang dari nasabah. Pihak manajemen lansung menyelidiki dan pelakunya mengarah kepada Staf Marketing Bank Sinar Mas, Rani
Yusmita. “Hal itu diketahui pihak Manajemen pada 23 November lalu dan melaporkannya ke Polresta Denpasar pada 7 Mei lalu,” bisik sumber Polresta Denpasar. Kasus ini dilaporkan oleh Joyce Meinata sebagai perwakilan Bank Sinar Mas cabang pembantu Denpasar yang tinggal di Jalan Gunung Agung nomor 101 Denpasar. Dalam laporanya ke Polresta Denpasar, terlapor Rami diduga menggunakan modus operandi menawarkan program deposito fiktif kepada nasabah dimana uang yang disetorkan nasabah (34) digunakan untuk keperluan pribadi terlapor. Sehingga para nasabah menuntut pengembangan uang ke pihak Bank Sinar Mas cabang pembantu Denpasar. “Kerugian
pada nasabah mencapai Rp 1.292.337.000,” bisik sumber petugas yang enggan disebut namanya itu. Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Sugriwo membenarkan masuknya laporan penggelapan di Bank Sinar Mas dengan terlapor Rani Yusmita. Menurutnya, jajaran Sat Reskrim Polresta Denpasar masih melakukan penyelidikan untuk mencari pembenaran laporan tersebut. “Ya masih diselidiki jajaran Sat Reskrim Polresta Denpasar,” tegasnya, Jumat (8/7) kemarin. Menurutnya, hingga kini Rani belum diperiksa karena polisi masih memperkuat keterangan para saksi korban dan barang bukti.”Sabar masih diselidiki,” tegasnya kemarin. R-005
TKP Tersangka Residivis Bertambah
DENPASAR-Fajar Bali Pemeriksaan terhadap tersangka Suyanto alias Yanto tidak berlaku surut. Jajaran Sat Reskrim Polresta Denpasar terus melakukan pengembangan dan akhirnya mendapatkan 1 TKP lagi yang semula diakuinya 3 TKP. “Jadi, sekarang ini ada 4 TKP yang sudah diakuinya,” jelas Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Nengah Sadiartha, Minggu (10/5) kemarin. TKP tambahan itu yakni sebuah rumah diseputaran Kuta Selatan. Dari rumah tersebut, tersangka Suyanto berhasil menggasak kamera, laptop dan monitor. Barang bukti tersebut sudah ditemukan oleh jajaran Sat Reskrim Polresta Denpasar. “Sudah kami temukan barang buktinya, antara lain kamera, laptop dan monitor,” ungkap Kompol Sadiartha. Sejauh ini kata Kompol Sadiartha, baru empat yang sudah diakui tersangka dalam menjalankan aksinya dibeberapa lokasi, perumahan dan Vila. Empat TKP itu berada di kawasan Kuta Selatan dan Denpasar Barat. Dalam aksinya, tersangka Suyanto bermain tunggal. Pencurian ini dilaku-
Suyanto
kan tersangka sendirian dan hanya bermodalkan pahat dan linggis. Tak hanya itu, dalam setiap aksinya tersangka Suyanto asal Jember, Jawa Timur ini dibekali senjata tajam. Senjata tajam itu digunakan tersangka apabila terdesak dan aksinya dipergoki pemilik rumah. dan dia tidak segan segan melakukan penganiayaan terhadap korbannya. “Tidak ada pelaku lain dalam kasus ini, tersangka sendirian beraksi. Dia ini residivis dalam kasus yang sama,” terang Kompol Sadiartha. “Sebelum beraksi, kata Kompol
Sadiartha, tersangka lebih dulu mensurvei lokasi sasarannya. Bila dia merasa rumah atau vila itu kosong, dia langsung beraksi pada malam harinya,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Gianyar ini. Seperti diberitakan, Suyanto alias Yanto (45) tersungkur di tanah setelah kaki kanannya ditembak oleh satuan Jatanras (Kejahatan dan Kekerasan) Polresta Denpasar, pada Kamis (7/5) pagi kemarin. Residivis asal Jember, Jawa Timur ini ditangkap atas keterlibatannya dalam pencurian di 3 TKP. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti sebagai aksi kejahatannya. Tersangka ditangkap di Jalan Uluwatu Gang Soka 1 kelan, Tuban, Badung, pada Kamis (07/5) sekitar pukul 10.15 Wita. Pengejaran ini dilakukan tim Jatanras Polresta Denpasar dipimpin Kanit 1 Reskrim Iptu Sulhadi yang menerima banyaknya laporan pencurian rumah diseputaran Kuta Selatan. Tersangka yang tinggal di Jalan Imam Bonjol Gang Air Mancur Denpasar ini ditangkap dan kaki kanannya ditembak karena melawan. R-005
225/V/KTR
Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana Keuangan: Supartini Admin: Mikayanti Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra Fotografer :Redy Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id. Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTA PLUS
FAJA R BALI SENIN, 11 MEI 2015 l TAHUN XV
3
Tengok Siswa-Siswi Pemulung Sampah
Pemprov Beri Bantuan untuk Anak-Anak Putu Artana Pemerintah Provinsi Bali ikut memberi perhatian serius pada anak-anak Putu Artana, seorang pemulung yang tiap hari mengais sampah di salah satu kontainer DKP Kota Denpasar. Bahkan Pemerintah Provinsi Bali memberikan bantuan kepada anak-anaknya agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Menurut Karo Humas Dewa Mahendra Putra, bantuan ini sebagai bentuk komitmen Pemprov Bali terhadap dunia pendidikan anak-anak di Bali, selain juga upaya pengentasan kemiskinan.
DENPASAR-Fajar Bali Minggu (10/4) sekitar pukul 15.20 Wita, Kepala Biro Humas Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra dan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali Wayan Sarina mendatangi kediaman Putu Artana di Gg. Tukad Buadji XXV wilayah Sesetan. Mereka berbincangbincang mengenai harapan Putu Artana agar anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dengan segala keterbatasannya. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Bali menaruh perhatian serius dalam konteks pendidikan dan pengentasan kemiskinan bagi keluarga tidak mampu.
“Penghasilan sebagai pemulung tidak tentu, kadang sedikit, intinya cuma bisa makan. Saya berharap kepada pemerintah bisa memperhatikan anak-anak saya. Saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali yang sudah mau memperhatikan kami,”jelas pria asal Buleleng ini. Putu Artana memiliki empat orang anak, yakni Pande Luh Sinta Oktaviana siswa kelas 9 SMP PGRI 6 Denpasar, Pande Made Latra Febrianta siswa kelas 1 SMP PGRI Denpasar, Pande Komang Bagus Supradnyana siswa kelas 2 SD II Denpasar dan Pande Ketut Anggi Pradewi yang masih duduk
di Taman Kanak-kanak (TK) Kumara Panca. “Anak pertama saya jika tamat dari SMP PGRI akan melanjutkan ke sekolah kesehatan,”terangnya. Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali Wayan Sarina mengatakan, program untuk siswa miskin yang paling kecil yakni beasiswa miskin setiap siswa untuk tingkat SMP se-Bali. Anggaran yang disediakan sekitar 890 ribu pertahun, jenjang SMA 2 juta pertahun dan SMK 3,2 juta pertahun. “Khusus untuk SMK kita memberikan beasiswa secara penuh melalui penitipan di sekolah SMK Negeri I Denpasar. Setiap tahun kita merekrut 50 anak dengan biaya 22 juta pertahun sudah termasuk biaya pemondokan, biaya makan, biaya operasional sekolah sampai biaya hidup siswa yang nanti dikelola oleh sekolah,”terangya. Dijelaskan lebih lanjut, ada sepuluh sekolah lagi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. “Contoh di kota Denpasar ditambah SMK Negeri III Denpasar untuk pro-
FB/ARI
BANTUAN-Kepala Biro Humas Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra dan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali Wayan Sarina memberikan bantuan kepada Putu Artana di kediamannya.
gram pariwisata. Di kabupaten Gianyar di SMK I Tampak Siring, di Klungkung SMK Negeri I Klungkung, SMK Negeri II Bangli, di Karangasem SMK Negeri I Manggis, di Buleleng ada SMK
tanggung pembiayaan penuh bagi SMK,”jelasnya. Dilanjutkan Wayan Sarina, yang sebenarnya menjadi program unggulan adalah SMK dan SMA Bali Mandara. “Kalau SMA
III Singaraja, di Jembrana ada SMK Negeri I Negara, di Tabanan SMK Negeri III Tabanan dan SMK Negeri Nusa Dua di kabupaten Badung, ini untuk program Bidik Misi yang di
Bali Mandara sekarang sudah masuk tahun keempat dengan melalui proses seleksi yang diperuntukan bagi anak-anak berprestasi dari keluarga tidak mampu atau miskin. Tahun ini juga sudah mulai merekrut untuk SMK Bali Mandara yang satu lokasi dengan SMA Bali Mandara dan akan direkrut jumlahnya 75 orang,”katanya. Kondisi yang dialami oleh Putu Artana bersama keempat anaknya mendapat perhatian serius dari Pemprov Bali. Kepala Biro Humas Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali menjadi keharusan moril sebagai bentuk perhatian dari pemerintah dalam konteks pendidikan dan pengentasan kemiskinan. “Semangat mereka untuk bersekolah sangat tinggi, tentunya harus kita fasilitasi, apalagi mereka berasal dari keluarga tidak mampu. Kita berharap bantuan yang diberikan ini bisa meringankan beban hidup dan membantu anak-anaknya untuk mengenyam pendidikan yang layak,”jelasnya. M-007*
Badung Tuan Rumah ADKASI Pemilihan Jegeg Bagus Badung Tahun 2015
MANGUPURA - Fajar Bali Ketua DPRD Kabupaten Badung Nyoman Giri Prasta mendapat kehormatan membuka acara Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) yang diselenggarakan di kawasan Kuta, beberapa waktu lalu. Dalam sambutannya, Giri Prasta menegaskan kabupaten Badung merupakan kabupaten dengan PAD tertinggi di Bali. “Sumber PAD diperoleh dari PHR. Badung merupakan daerah dengan tujuan wisata tertinggi di Bali. Banyak tempat wisata primadona di Bali letaknya di Badung. Keberhasilan pemerintah daerah dalam mengelola menjadi kunci sumber PAD yang tinggi ini,” ucap politisi PDIP ini. Selain menyinggung PAD yang bersumber dari PHR, Giri juga menyebutkan bahwa selu-
ruh kabupaten dan kota di Bali mendapatkan “jatah” atau dana hibah sebagai salah satu bentuk perhatian pemkab Badung dalam hal pemerataan pariwisata di Bali. Dana hibah yang diberikan melalui Pemerintah Pronvisi nantinya diharapkan akan digunakan untuk pembangunan pariwisata. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Adkasi, Ridwan Daali dan sekretaris H.Arfaj Said Arsyad serta dihadiri pimpinan DPRD se-Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan visi dan misi serta pandangan kedepan terhadap peran dewan sebagai insan wakil rakyat yang selalu menunjukan kinerja terhadap perjuangan aspirasi masyarakat yang lebih baik. Selain itu juga untuk mengajak semua secara bersama sama
dengan pemerintah agar bisa bersinergi guna terwujudnya pembangunan sesuai program yang telah digariskan dalam APBD. Dalam konsolidasi dan workshop nasional ini, Ketum berharap pembangunan di daerah bisa direalisasikan sesuai dengan program yang telah digariskan dewan sehingga bisa menyampaikan masukan masukan dari daerah guna diperjuangkan ke pusat. Selain itu, acara juga diisi dengan mendengarkan pemaparan dari Direktur Jendral Keuangan Daerah tentang memaknai budget policy oleh DPRD dan halhal terkait perubahan PP no 24 tahun 2004 tentang kedudukan protokoler dan keuangan pimpinan dan anggota DPRD yang dibawakan oleh Drs. Reydonnyzar Moenek.M-005*
FB/EFLIN
Ketua DPRD Badung, Nyoman Giri Prasta membuka acara Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia. Kali ini, Kabupaten Badung menjadi tuan rumah acara yang menghadirkan seluruh ketua DPRD seluruh Indonesia
Tidak Gelar RAT
Diskop UKM “Jewer” Sejumlah Koperasi DENPASAR-Fajar Bali Hingga batas akhir pelaksanaan RAT (Rapat Anggota Tahunan) pada bulan Maret lalu, ternyata masih banyak koperasi yang tidak menggelar RTA. Dari total 1.056 unit koperasi yang ada di Kota Denpasar, ternyata belum semuanya melaksanakan RAT. Data di Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar, menunjukkan, baru 75 persen koperasi di Kota Denpasar yang melaksnakan RAT. Sisanya, sekitar 25 persen belum melaksanakan RAT atau melaporkan hasil RAT ke Dinas Koperasi dan UKM. Masih banyaknya koperasi yang tidak melaksanakan RAT atau minimal melaporkan hasil RAT ke Dinas Koperasi dan UKM, diakui Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar, I Made Erwin Suryadarma Sena, SE, M.Si., Minggu (10/5) kemarin. Karenanya, Erwin mengaku akan segera melayangkan surat peringatan kepada koperasi yang tahun ini tidak melaksanakan RAT. “Intinya kami meminta agar tahun depan koperasi bersangkutan menggelar RAT,’’ ucap Erwin.
FB/CAR
Made Erwin Suryadarma Sena
Erwin pun menegaskan, berdasarkan UU No. 25 tahun 1992, tentang koperasi, setiap koperasi wajib melaksanakan RAT. Bila dua tahun berturut-turut tidak melaksanakan RAT, maka badan hukum koperasi bersangkutan bisa dicabut. ‘’Ini tertuang dalam UU No. 25/ 1992, Bab X, khususnya pasal 46 tentang pembubaran koperasi. Juga diperkuat Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 tahun 1994 tentang pembekuan koperasi dan SE No.
269/M/IX/1994, tentang petunjuk pelaksanaan pembubaran koperasi. Tentunya sebelum pencabutan badan hokum, kami akan segera menyurati koperasi-koperasi yang tahun ini tidak melaksanakan RAT. Atau yang tidak melaporkan hasil RAT-nya ke Dinas Koperasi,’’ ujar Erwin yang juga mantan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja itu. Menyinggung pemberitaan sebelumnya terkait adanya 10 koperasi yang sudah tidak aktif lagi, Erwin menegaskan, kesepuluh koperasi tersebut akan segera dicabut badan hukumnya. Namun sebelum dilakukan pencabutan badan hukum, pihaknya akan memasang pengumuman di wilayah kerja koperasi yang bersangkutan. ‘’Kami akan umumkan secara terbuka dulu. Diharapkan pengumumam itu akan mendapat tanggapan dari pengurus koperasi. Jika dalam dua bulan sama sekali tidak ada tanggapan dari pengurus, maka badan hukum koperasi itu akan dicabut dan operasionalnya secara resmi dibekukan,’’ tandas Erwin. R-004
A.A. Gede Surya Parasurama Bagus Badung 2015 dan Ni Luh Puspita Adnyani Jegeg Badung 2015 MANGUPURA-Fajar Bali Pemilihan jegeg bagus sejalan dengan upaya Pemerintah dalam membangun manusia seutuhnya yang sehat jasmani dan rohani, berakhlak serta berbudi pekerti yang luhur. Dimana seleksi jegeg bagus ini menitik beratkan pada tiga aspek penilaian yang meliputi, Smart (cerdas), Hospitable (Ramah) dan Charming (Menarik). Demikian disampaikan Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Badung I Made Sudiana pada acara pemilihan Jegeg Bagus Kabupaten Badung Tahun 2015 yang dihadiri oleh Ketua DPRD Kab. Badung Nyoman Giri Prasta, Sekab. Badung Kompyang R. Swandika, Ketua TP. PKK Kab. Badung Ny. Ratna Gde Agung, Wakil Ketua Ny. Made Sudiana,Ketua Gatriwara Ny. Giri Prasta, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny. Kompyang Suandiaka, Ketua Harian WHDI Badung. Ny. Dartini Sutama, Kadispenda I Wayan Adi Arnawa, Kepala BPPT Kab. Badung Made Sutama, Kadis Pariwisata Kab. Badung Cokorda Raka Darmawan beserta istri serta PHRI Badung bertempat di Jaba Pura Lingga Bhuana Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, “ Mangupraja Mandala”. Sabtu (9/5). Lebih lanjut disampaikan, Untuk menjadi jegeg bagus terbaik memang tidak mudah karena selain memiliki kemampuan fisik tentunya para jegeg
bagus ini juga dituntut memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional termasuk kecerdasan spiritual. Diharapkan kegiatan ini dapat dilaksankan secara berkelanjutan dan dapat melibatkan para jegeg bagus ini pada berbagai event promosi baik untuk skala local, Regional maupun Internasional.Pemilihan Jegeg Bagus ini merupakan upaya positif sekaligus ajang dalam mengembangkan serta memantapkan eksistensi dan perannya dalam membangun Badung mengingat Kabupaten Badung merupakan destinasi pariwisata Nasional dan Dunia serta dapat berperan aktif untuk membangun Negeri tercinta ini. Jegeg bagus yang terpilih nantinya diharapkan dapat menjadi Duta Wisata Kab. Badung khususnya dan Bali. “Untuk menjadi duta wisata yang baik tidak hanya memiliki wajah yang tampan atau cantik saja hendaknya jegeg bagus juga memiliki wawasan sosial yang peka terhadap lingkungan serta seni dan budaya, IPTEK, pembangunan kepariwisataan termasuk pemahaman yang baik terhadap berbagai kearifan local yang kita miliki di Bali, seperti memaknai “Tri Hita Karana” yang didalamnya terkandung nilai-nilai universal dalam membangun kehidupan yang harmoni diantaranya hubungan dengan Sang Pencipta, dengan sesama manusia serta lingkungan,”. Seleksi jegeg bagus ini juga
FB/HERY
Wakil Bupati, I Made Sudiana Membuka secara Resmi Pemilihan Jegeg Bagus 2015 didamping Ketua DPR Kab. Badung Ny. Giri Prasta,Ketua TP. PKK Bdung Ny. Ratna Gde Agung, bersama Jegeg Bagus Badung Tahun 2015, Sabtu, (9/5).
merupakan salah satu upaya untuk melibatkan para generasi muda dalam pembangunan khususnya pada bidang pariwisata. Kadis Pariwisata Cokorda Raka Darmawan selaku panitia penyelenggara melaporkan maksud kegiatan pemilihan jegeg bagus Kab. Badung Tahun 2015 adalah terpilihnya duta pariwisata Kab. Badung untuk diajukan ke jegeg bagus tingkat Provinsi Bali, serta bertujuan sebagai media untuk menyalurkan potensi dan daya kreatifitas generasi muda yang sehat jasmani dan rohani, bermoral, bermartabat dan berbudi pekerti yang luhur, berbudaya, berpengetahuan luas serta memiliki kecerdasan/ Intelektualitas dan sebagai mitra Pemerintah Kab. Badung untuk mempromosikan pariwisata kab. Badung khususnya dan Bali pada umumnya dan mengajak kalangan muda un-
tuk ikut berperan aktif dalam pembangunan yang bernilai positif di era globalisasi ini. Peserta final Jegeg Bagus Kab. Badung Tahun 2015 yang diikuti 10 pasang jegeg dan bagus yang terpilih melalui seleksi amat berliku dan ketat terdiri dari Pria (Bagus) 10 orang dan wanita (Jegeg) 10 orang, merupakan wakil dari masing-masing Kecamatan se-Kab Badung, SMA/SMK, Perguruan Tinggi yang ada di Kab Badung juga utusan dari STT di Kabupaten Badung. melalui perjalanan panjang dan penilaian yang cukup ketat maka terpilihlah Jegeg Badung 2015 sebagai juara pertama Ni Luh Puspita Adnyani, Kedua A.A. Intentelia dan ketiga Ni Putu Rista Yuliantari. Untuk Bagus Badung 2015 juara pertama diraih A.A. Gede Surya Parasurama kedua I Kadek Surya Santosa dan yang ketiga Nyoman Trya Wahyuda. R-014*
Malam Kebangkitan Budaya Tingkatkan Kreativitas Pelajar Menyonsong Era Kesejagatan Masyarakat Jagadhita
FB/CAR
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra (tengah) mengangkat kayonan yang akan diserahkan kepada Kepala Sekolah SMAN 6 Denpasar I Nyoman Muditha (kanan) yang sebelumnya diserahkan Kepala Sekolah SMAN 8 Denpasar IB Ngurah (kiri), dalam acara Malam Kebangkitan Budaya (MKB) VII di Taman Budaya Art Centre Denpasar.
DENPASAR-Fajar Bali Malam Kebangkitan Budaya (MKB) merupakan suatu rangkaian pergelaran seni dan budaya yang melibatkan para siswa-siswi SMA dan SMK seKota Denpasar, tahun ini dilaksanakan oleh para siswa-siswi dari SMAN 8 Denpasar dengan
mengangkat tema “Peningkatan Kreativitas Pelajar Dalam Menyonsong Era Kesejagatan Masyarakat Kota Denpasar yang Jagadhita”. MKB VII ini dibuka langsung Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra, Jumat (8/5) malam di panggung terbuka Ardha Candra, Taman
Budaya Art Centre Denpasar. Pembukaan ditandai dengan penyerahan kayonan dari Kepala SMAN 8 Denpasar kepada Walikota Denpasar, yang selanjutnya Walikota menyerahkan kayonan kepada Kepala SMAN 6 Denpasar yang nantinya sekaligus akan melanjutkan penyelenggara MKB ini di tahun mendatang. Sebelum membuka pagelaran MKB, Walikota Rai Mantra didampingi Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra, dan Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara meninjau stand pameran inovasi dan kuliner yang digelar para siswa SMA/SMK di Kota Denpasar, di areal Taman Budaya Art Centre Denpasar. Kepala Sekolah SMAN 8 Denpasar IB Ngurah saat di selasela pagelaran, mengharapkan, melalui pergelaran seni dan budaya ini bisa memberikan kesempatan kepada para remaja untuk menyalurkan kreatifitas seni dan budayanya, serta bisa menjadikan para remaja lebih mandiri, kreatif dan inovatif. Untuk tahun ini para siswa SMAN 8 Denpasar menampil-
kan pameran inovasi para siswa SMA/SMK se-Kota Denpasar di Taman Budaya Art Centre Denpasar, serta penampilan oratorium tari “Asta Dala” yang menceritakan tentang pada abad ke-16 dikisahkan datangnya Danghyang Nirartha yang menambahkan simbol Dewata Nawa Sanga bilang bucu (setiap sudut) menjadi astadala yang menutupnya di tengah dengan Sang Hyang Tri Purusa. Astadala merupakan delapan simbol sifat keagungan Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa meliputi, Anima, Prapti, Prakamya, Içitwa, Waçitwa dan Yatrakamawasaytwa. “Dari cerita tersebut memberikan nilai motivasi setiap siswa untuk “Mulat Sarira” terhadap keberadaan dirinya dapat dikembangkan dan difungsikan kearah positif,” kata Ngurah. Kegiatan ini juga untuk memperingati hari kelahiran Alm. Prof. I. B. Mantra sebagai pendiri Taman Budaya dan penggagas serta pencetus Pesta Kesenian Bali yang menjadi inspirasi terwujudnya MKB ini. R-004 Layouter: zohra
DAERAH
4
Sambut HUT ke-58, Kodam Udayana Bersihkan Pantai
SEMARAPURA-Fajar Bali Dalam rangka memperingati HUT ke 58 Kodam IX/ Udayana, Bupati Klunglung Nyoman Suwirta memimpin kegiatan karya bakti pembersihan pantai di sepanjang perairan Tegal Besar sampai ke Pesinggahan. Kegiatan ini dilaksanakan Sabtu (9/5) lalu dan di pusatkan kegiatannya di Pantai Watu Klotok. Pada kesempatan tersebut ikut memimpin aksi bersihbersih, Dandim 1610 Klungkung Letkol Infantri Andre Saputro, Plt. Setda Ida Bagus Sudarsana serta masyarakat pesisir. Program aksi bersih pantai di Pantai Pura Watu Klotok diawali dengan apel yang dipimpin Bupati Suwirta. Kegiatan karya bakti pembersihan pantai tidak hanya dilakukan di Kabupaten Klungkung saja, namun juga dilaksanakan
tersebar di seluruh wilayah Bali, NTB sampai NTT. Untuk di wilayah Klungkung, personil TNI yang diturunkan beserta partisipan seluruhnya berjumlah 4.465 orang termasuk siswa SMA dan LSM se-Kabupaten Klungkung. Sedangkan Kepulauan Nusa Penida 1.165 orang personil dan masyarakat. Aksi dilakukan di sepanjang garis pantai Tegal Besar Kecamatan Banjarangkan sampai Pantai Wates Kecamatan Dawan serta pantai pantai strategis (Toya Pakeh, Kutampi dan Ped) di Kecamatan Nusa Penida. Bupati Suwirta mengapresiasi keikutsertaan pencari batu sikat, ”Saya apresiasi bapak dan ibu pencari batu sikat di sini yang mau meluangkan waktunya untuk bersih bersih dipantai yang arealnya kita sucikan ini,” ujar Bupati
Suwirta. Bupati berharap aksi ini tidak hanya dilakukan pada saat ini saja, namun dilakukan setiap hari secara berkelanjutan untuk menjaga kebersihan dan kesucian areal Pura Watu Klotok. Dalam aksinya, Bupati Suwirta tidak segan segan turun langsung ke selokan mengangkat sampah yang dibiarkan menumpuk. Bupati Suwirta juga menyayangkan perilaku para pengunjung pantai dan para pedagang yang tidak bisa menjaga kebersihan areal pantai. Kepada pedagang yang ditemuinya, Bupati meminta untuk menutup warungnya sejenak untuk ikut berpartisipasi melakukan aksi bersih pantai. “Ayo bapak ibu tutup warungnya sejenak, ngiring sareng sareng bersihin pantai,” ujar Bupati Suwirta kepada pedagang yang ditemuinya. Bupati juga sempat menegur pedagang yang menumpukkan sampah dagangannya di sebelah area pura Watu klotok. ”Ibu jangan hanya bisa mencari untung di sini, tapi mesti ikut menjaga area pantai agar bersih dan nyaman apalagi ini kawasan suci,” sindir Bupati kepada pedagang. Ditempat terpisah, Wakil Bupati Klungkung Made Kasta didamping Camat Banjarangkan Komang Wisnuadi juga memimpin aksi bersih pantai di Pantai Lepang Kecamatan Banjarangkan yang juga diikuti oleh ratusan peserta dari siswa SD sampai SMA, PNS, TNI / POLRI, serta warga masyarakat setempat.W-010
BANGLI-Fajar Bali Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung arah dan kebijakan Kabupaten Bangli dalam membangun daerah dan masyarakatnya, melalui penempatan program prioritas pada sektor pertanian dalam arti luas, pariwisata, perdagangan , serta industri kecil yang harus terus dimantapkan. Dalam sambutannya pada apel HUT Bangli ke-811 di Lapangan Kapten Mudita, Bangli, Minggu (10/5) yang dibacakan Bupati Bangli I Made Gianyar, Gubernur berharap potensi pertanian dalam arti luas tetap harus dikembangkan optimal, mengingat sebagian besar wilayah Kabupaten Bangli adalah lahan pertanian, perkebunan dan perhutanan. Lanjut Gubernur potensi ini harus dikembangkan optimal untuk mendukung pembangunan kepariwisataan, baik dalam bentuk potensi alam, potensi budaya, agrowisata dan wisata spiritual.Untuk itu program terpadu dalam pengembangan sistem ekonomi kerakyatan diupayakan tetap terarah dan tepat sasaran.Selain itu potensi kepariwisataan juga agar dikembangkan dan ditangani secara serius.
Berkaitan peringatan HUT Bangli yang ke-811, dikatakan usia Bangli sangat cukup matang dan teruji dari berbagai pengalaman. Untuk itu peringatan HUT Bangli, tentunya bukanlah kegiatan serimonial belaka, namun mengandung arti dan makna yang mendalam yakni peringtan ini pada hakikatnya adalah untuk introspeksi, mengevaluasi, mengkaji, sejauh mana tujuan dan prestasi telah berhasil dicapai, serta menyempurnakan program yang belum dicapai yang perlu dibenahi. Dalam kaitan mengenai momentum pelaksanaan HUT Bangli, kata Gubernur, refleksi itu sebagai tolok ukur seberapa besar kontribusi jajaran aparatur pemerintah Bangli khususnya dan segenap komponen masyarakat Bangli dalam pengabdiannya untuk kesejahteraan masyarakat sesuai swadarma masing-masing. Dinilai tema HUT Bangli yakni melalui HUT Kota Bangli yang ke-811 Kita Laksanakan Pembangunan Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Demi Terwujudnya Masayarakat Bangli GIta Santi” dinilai Gubernur memiliki makna yang strategis, sebagai wujud komitmen Pemkab dan masyarakat untuk merapatkan
barisan dan bahu membahu semaksimal mungkin demi terwujudnya masyarakat Bangli yang Gita Santi. Pada sisi lain , Gubernur berharap Pemkab tak terlena dan cepat puas atas keberhasilan yang dicapai, karena ke depan masih banyak pekerjaan, agenda, persoalan yang harus dihadapi, mengingat tantangan pembangunan dan permasalahan sosial kemasyarakatan semakin kompleks yang memerlukan perhatian bersama. Sementara itu, Lapangan Kapten Mudita, Bangli, pada puncak HUT Bangli ke-811, Minggu (10/5) benar-benar menjadi titik sentral pusat perhatian masyarakat Bangli dan bahkan luar Bangli. Bukan sekadar pusat perhatian, namun tampilan berbagai hiburan dan warna-warni HUT mampu memukau penonton. Sejak pagi dan sampai disengat terik matahari siang hari penonton masih bertahan menyaksikan berbagai hiburan seperti drum band dari Unud Denpasar, pawai PKB Bangli dengan beraneka kreasi diiringi tabuh Baleganjur, Adi Merdangga di Lapangan Kapten Mudita, usai apel HUT Bangli yang dipimpin Bupati Bangli, I Made Gianyar. W-002
FB/SARJANA
AKSI BERSIH-Bupati Suwirta memimpin aksi bersih-bersih bersama TNI dalam rangka HUT ke 58 Kodam IX Udayana di Pantai Klotok.
Gubernur Pastika Dukung Arah dan Kebijakan Kabupaten Bangli
Gapura Desa
FAJA R BALI SENIN, 11 MEI 2015 l Tahun XV
2016, Infrastruktur Pendidikan di Klungkung Harus Tuntas Anggota Komisi I DPRD Klungkung Anak Agung Gede Bagus mengharapkan infrastruktur pendidikan, baik gedung sekolah dan mebelair harus tuntas di tahun 2016 mendatang. Pasalnya, persoalan infrastruktur pendidikan selalu muncul dari tahun ke tahun di rapat kerja DPRD dan media cetak. SEMARAPURA-Fajar Bali ”Persoalan ini terus mengemuka, baik pada rapat kerja legislatif dan di media. Saya harap persoalan ini bisa tuntas di Tahun 2016 nanti,” jelas Gung Bagus, beberapa waktu lalu. Bahkan Gung Bagus menyebutkan instansi pendidikan semestinya malu, kalau sampai Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sendiri sampai terjun ke lapangan mengecek kondisi sekolah yang kondisinya memprihatinkan beberapa saat lalu. ”Ini anomali, semestinya instansi yang membawahi pendidikan harus cepat tanggap dan berani meminta anggaran sesuai dengan kebutuhan,” tambahnya. Gung Bagus juga menganggap persoalan rusaknya bangunan sekolah bukan hanya terjadi di SMPN 4 Nusa Penida saja, namun
diyakini Gung Bagus masih banyak sekolah di Nusa Penida yang kondisinya memprihatinkan. ”Saya juga mendapat pengaduan kalau ada di beberapa sekolah yang kondisi mebelairnya memprihatinkan,” tambahnya lagi. Sebagai mitra eksekutif, Gung Bagus menyebutkan pula bahwa dirinya siap membantu dan memberikan porsi anggaran kepada pendidikan agar visi Bupati Kungkung untuk mewujudkan SDM yang unggul dapat tercapai. ”Mau tidak mau, infrastruktur pendidikan di Nusa Penida harus tuntas di tahun 2016. Selain bupati juga orang Nusa Penida agar jangan terkesan pendidikan di wilayah kepualauan tersebut terpinggirkan,” paparnya. Persoalan lain yang muncul menurut Gung Bagus adalah ketika in-
FB/DOK
TINJAU SEKOLAH-Bupati Suwirta ketika meninjau kondisi sekolah SMPN 4 Nusa Penida yang memprihatinkan.
san pendidikan baik guru dan murid yang berada pada ruang belajar yang memprihatinkan, tentu saja mempengaruhi mental anak didik dan selalu dihantui perasaan was-was, kapan gedung tempat belajarnya roboh. ”Nah, kalau nanti sampai ada gedung sekolah roboh, tentunya masayarakat akan teriak lagi ke pemerintah,” katanya. Bahkan Gung Bagus juga
menyebutkan kalau pada era sekarang ini sudah tidak lagi jamannya terdengar infrastruktur pendidikan yang memprihatinkan. ”Kalau saat sekarang ini bukan jamannya lagi ada gedung sekolah yang rusak atau kekurangan mebelair, mengingat pusat dan Pemprov juga mengucurkan anggaran yang besar untuk pendidikan,” katanya.W-010
Pemkab Karangasem Ngaturang Bhakti Penyineb di Pura Luhur Giri Selaka Alas Purwo
AMLAPURA-Fajar Bali Serangkaian Karya Pujawali di Pura Luhur Giri Selaka Alas Purwo tahun 2015, yang diselenggarakan setiap 2 kali dalam setahun. Pemerintah Kabupaten Karangasem Ngaturang Bhakti Penganyar Penyineban di Pura Luhur Giri Selaka Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur. Bakti Penganyar dipimpin langsung Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH bersama Ketua DPRD I Nengah Sumardi, SE, Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH. Bhakti Penganyar yang difasilitasi Bagian Kesra Setda Kab. Karangasem ini, serta didampingi Sekda Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si dan seluruh Kepala SKPD beserta Staf di jajaran Pemkab. Karangasem dilakukan Sabtu (9/5). Bhakti Penganyar Penyineban ini diawali menghaturkan bebantenan kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura Luhur Giri Selaka Alas Purwo agar diberikan anugerah, kedamaian dan keselamatan. Di Pelataran Pura Luhur Giri Selaka pemedek dari kabupaten/kota dari Bali melaksanakan pemuspaan secara bertahap, pertama dari Kabupaten Buleleng kurang lebih pada pukul 13.00 wib, terus Kabupaten Badung pukul 15.00 wib dipimpin Jro Mangku setempat. Menjelang pukul 17.00 wib, Bupati Wayan Geredeg, Ketua DPRD Nengah Sumardi, Wakil Bupati I Made Sukerana, Sekda Adnya Mulyadi beserta seluruh Kepala SKPD dijajaran Pemkab. Karangasem beserta staf berbaur dengan masyara-
FB/BUDIASA
PUNIA-Bupati Karangasem I Wayan Geredeg saat menyerahkan punia kepada pemangku Pura Luhur Giri Selaka Alas Purwo.
kat melaksanakan pemuspaan Bhakti Penganyar Penyineban bersama yang diawali dengan Puja Tri Sandya, lanjut Pemuspaan 3 kali yang berlangsung kusyuk dan hikmat yang dipuput Ida Pedanda Gede Pinatih Pasuruan dari Geriya Tengah Jungutan Karangasem.
Prosesi ini juga diiringi berbagi tarian dari sejumlah para seniman serta ditutup dengan tari Topeng Sidakarya. Kabag Kesra Setda Kab. Karangasem Drs. Ida Bagus Gede Pidada mengatakan kegiatan ngaturang bhakti penganyar penyineban di Pura Luhur Giri
Selaka Alas Purwo merupakan rangkaian dari kewajiban Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam memperkokoh spiritual umat melalui pelaksanaan ritual keagamaan. Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, selepas pemuspaan menyatakan, mengapresiasi positif kegiatan Bhakti Penganyar Penyineban di Pura Luhur Giri Selaka Alas Purwo ini sebagai bentuk wujud sradha bhakti sebagai umat hindu untuk mengucapkan rasa syukur dan terimakasihnya kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas karunia yang diberikan, dengan tujuan mendoakan terciptanya kerahayuan jagat agar terhindar dari kali sengara lara roga seperti bencana alam serta berbagai bentuk penderitaan duniawi serta mensucikan bhuana agung dan bhuana alit agar senantiasa diberikan karunianya kepada umat manusia. “Kegiatan penganyar penyineban dengan pemuspaan bersama ini sangat bermanfaat selain mendoakan juga untuk meningkatkan sradha bakti kita kepada sang pencipta, serta sebagai wujud bakti umat kehadapan Ida Bhatara dan Bhatari, utamanya Ida Bhatara dan Bhatari yang ber-stana di Pura Luhur Giri Selaka Alas Purwo Banyuwangi,” pesannya. Seusai Pemuspaan bersama, Bupati Karangasem menghaturkan perangkat upakara serta sarin canang Rp15 juta dan Ketua DPRD Kab. Karangasem secara sukarela menghaturkan sarin canang Rp 2.500,000 yang diterima Mangku Adi Warsito. W-016.
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Masyarakat Abianbase Dihibur Lawakan
Digelar BNNK, Sosialisasi ‘Perangi’ Bahaya Narkotika GIANYAR- Fajar Bali Untuk memerangi bahaya Narkoba, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar menyampaikan pesan melalui jalur seni. Kali ini dilakukan di Kelurahan Abianbase, Kecamatan Gianyar. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar dipimpin I Made Pastika,SH.MH kembali melakukan gebrakan dengan menggelar seni lawakan untuk memerangi Narkoba. “Upaya pencegahan Narkoba dengan menggelar kegiatan seni merupakan salah satu langkah pencegahan Narkoba terus kami lakukan salah satunya dengan menggelar seni lawakan,” kata Kepala BNNK Gianyar I Made Pastika. Ia mengatakan dengan pege-
laran seni sekaligus memberikan rangsangan kepada peserta agar antusias dengan program dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar. Kata Pastika, karena dalam memberikan pesan pemberantasan Narkoba peserta merasa sangat terhibur dan sekaligus dapat mengambil makna dari pementasan yang bertemakan ‘agar tidak terjerumus dalam gerbong penyalahgunaan narkoba’. Untuk itu menurutnya pagelaran seni sangat efektif untuk memerangi Narkoba. Pesan-pesan yang disampaikan melalu seni kepada masyarakat diharapkan lebih mengena di kabupaten yang dijuluk kota seni dan budaya ini. Intinya dari kegiatan ini men-
gajak semua orang untuk berperan aktif dalam pencegahan peredaran dan pemberantasan dan peredaran gelap narkoba. Menurutnya, narkotika berbahaya perlu diawasi peredaran dan penggunaannya. Karena bisnis narkotika sangat menggiurkan secara finansial. Aparat dan masyarakat mempunyai peran sangat penting di dalam P4GN dan harus menyatakan perang terhadap peredaran gelap narkotika. “Mengikutsertakan masyarakat di lingkungan swasta dalam penyebaran informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” jelasnya. Seperti diketahui situasi narkotika di Tanah Air yang semakin memprihatinkan membuat pemerintah berusaha keras
FB/ARTAYASA
LAWAKAN- Berantas narkoba, BNNK Gianyar menggelar lawakan di Kelurahan Abianbase, Gianyar.
mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba 2015 yang tinggal satu tahun lagi, dengan berbagai langkah dan tindak pencega-
han melalui program P4GN atau Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.W-005* Layouter: Soma
DAERAH
FAJA R BALI
SENIN, 11 MEI 2015 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
5
Penyegelan Villa di Desa Banjar
Warga Ancam Tetap Menolak Kemarahan warga masyarakat di Dusun Ambengan, Desa Banjar, Kecamatan Banjar utamanya yang ada di daerah Pantai Banjar kian memuncak.
FB/Agus
PENGANYAR-Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama jajarannya saat ngaturang penganyar di Pura Luhur Giri Salaka, Alas Purwo, Kecamatan Tegal Dlimo, Banyuwangi, Jawa Timur
Buleleng Ngaturang Penganyar di Pura Alas Purwo SERANGKAIAN Pujawali di Pura Luhur Giri Salaka, Alas Purwo, Kecamatan Tegal Dlimo, Banyuwangi, Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Buleleng melaksanakan bakti penganyar, Sabtu (9/5) lalu. Bakti penganyar dipimpin langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST. Juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Aries Sujati Suradnyana, serta jajaran SKPD di lingkup Pemkab Buleleng. Bakti penganyar diawali dengan ngaturang wewantenan penganyar di Pura Situs Kawitan. Bakti penganyar diisi persembahyangan bersama dipuput 25 pemangku. Bupati Agus Suradnyana menyampaikan, bakti penganyar ini merupakan wujud srada bakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa atau Ida Bhatara yang berstana di Pura ini. Bupati Agus berharap melalui bakti penganyar ini senantiasa tercipta kedamaian serta diberikan tuntunan dalam melanjutkan pembangunan khususnya di Kabupaten Buleleng. W–008
Budeng Siap Dinilai Provinsi
FB/PRAMONO
BERSIH-Masyarakat dan aparat di Desa Budeng melakukan aksi bersih-bersih guna persiapan penilaian lomba desa tingkat provinsi.
NEGARA-Fajar Bali Setelah berhasil memenangkan lomba desa/kelurahan tingkat kabupaten, Desa Budeng Kecamatan Jembrana dipercayakan untuk mewakili Jembrana untuk lomba serupa tingkat provinsi. Desa yang memiliki penduduk sebanyak 1.752 jiwa dan 534 KK ini, langsung melakukan aksi bersih-bersih dan penataan, agar lingkungan di Desa Budeng makin asri. Aksi gotong royong yang dilakukan aparat desa dan masyarakat setempat itu, terlihat pada Minggu (10/5) kemarin. Aksi bersih-bersih tersebut, juga dihadiri langsung Bupati Jembrana Putu Artha dan Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan. Bahkan juga ikut dalam aksi gotong royong, Ketua Tim Penggerakan PKK Jembraba, Ny.Ari Sugianti Artha bersama-sama masyarakat. Tampak aksi bersih-bersih desa tersebut, dengan cara menyapu, membersihkan selokan serta difasilitasi dua motor viar yang digunakan untuk mengangkut sampah, dibawa ke TPS. Perbekel Budeng, I Putu Libra membenarkan desa dipercayakan sebagai duta Jembrana dalam lomba desa tingkat provinsi. Aksi bersih-bersih ini merupakan kesiapan desanya untuk dinilai. Berbagai kreteria yang telah ditentukan telah dilakukan secara optimal. “Tim pendamping kami, sudah melakukan pembinaan, baik oleh tim kabupaten, dan provinsi. Pembinaan ini, untuk mengisi apa yang masih kurang, dalam mempersiapan penilain tingkat provinsi,” ujarnya. Partisipasi masyarakat cukup besar dan tinggi, apalagi dalam berupaya pelestarian lingkungan. Di desanya memiliki potensi lahan tanaman mangrove. Sejak tahun 2010, pihaknya telah menghijaukan lahan seluas 46 ha dengan penanaman mangrove. Bupati Jembrana, I Putu Artha mengingatkan budaya gotong royong yang sudah dilaksanakan ini,harus tetap dijaga dan dilestarikan.Pihaknya salut dengan aksi gotong royong yang dilakukan masyarakat Desa Budeng. “Kami ingin desa ini lebih baik, bahkan mampu untuk mengangkat dan membawa Jembrana, pada penilaian ditingkat provinsi nanti. Jika seluruhnya dilakukan secara maksimal dan tingkat partisipasi masyarakat meningkat, maka kami optomis apa yang diharapkan akan diperoleh,” harap Artha. Aksi gotong royong kemarin, juga diwarnai dengan memberikan sembako pada puluhan KK miskin yang tersebar di Jembrana. Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Budeng. W-003
SINGARAJA–Fajar Bali Hal itu diakibatkan lantaran pembangunan villa yang berdampingan dengan Pura Segara milik dua Desa Pekraman yakni Desa Pekraman Banjar dan Desa Pekraman Banjar Tegaha terancam tidak bakalan bisa dilanjutkan. Bukan hanya berdampingan dengan pura, villa yang dimiliki warga Australi itu sangat mengganggu warga di sampingnya. Villa beratap daun ilalang itu menempel rumah warga, sehingga dirasakan sangat mengganggu rumah tetangga. Hal itu diungkapkan oleh Made Wirawan (43), salah satu warga yang rumahnya menempel dengan bangunan villa.”Saya sangat keberatan sekali dengan pembangunan villa ini dimana bangunannya terlalu menempel bahkan atap villa itu lewat hingga ke rumah kami. Kalau nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tentunya rumah kami juga terancam,”terang Wirawan. Lebih jauh menurut pria berbadan subur itu, dirinya sempat melayangkan protes terhadap Putu Citrawan warga masyarakat Desa Kalianget yang menjadi penanggung jawab dalam pengerjaan villa itu. Namun
masing Rp 5 juta, melalui Paruman Adat yang dihadiri oleh Bendesa Pekraman Yehembang, Ngurah Gede Aryana,Kepala Desa Yehembang Made Semadi serta sejumlah tokoh adat dan masyarakat. Tak hanya itu, kedua pelaku juga diminta membuat surat pernyataan sangguh tak mengulangi perbuatannya di hadapan masyarakat serta tokoh yang hadir dalam paruman adat tersebut. Kepala Desa Yehembang, I Made Semadi Sabtu (9/5) membenarkan kedua pelaku pencurian pasir laut itu, dikenkana sanksi adat berupa denda, masing-masing lima juta rupiah..
hal itu tidak dihiraukan.”Dari sejak pembangunan awal saya sudah lakukan protes namun hal itu tidak dihiraukan oleh Citrawan. Kami tidak dihargai dan merasa tidak dianggap. Sudah kami protes tetap saja bekerja hingga beginilah permasalahannya,”katanya dengan mulut berbusa-busa. Bukan hanya itu, dirinya mengaku tetap akan keberatan
dengan pembangunan villa itu sepanjang pihak penanggung jawab tidak mau menghargai warga setempat serta apabila bangunan villa itu tetap mengancam keamanan warga.”Sepanjang tidak sesuai dengan mekanisme dan tidak mau menghormati warga di sini serta bangunannya yang masih mengancam warga ya kami bersama dengan warga di sini tetap
agung ngenteg linggih yang akan diselenggarakannya di Pura Puseh, Pura Desa dan Pura Bale Agung setempat. Karya ini sendiri puncaknya akan berlangsung pada tanggal 25 Juni 2015 yang akan datang. Ia menjelaskan, ribuan peserta yang mengikuti ajang ini menempuh rute sepanjang 40 kilometer yang terbagi atas 13 jalur. Masingmasing jalur ini memiliki tingkat keekstriman tersendiri selain juga menghamparkan pesona alam yang hijau, asri dan indah. Menurutnya, peserta disediakan hadiah utama berupa dua buah motor trail. Selain itu juga disediakan puluhan hadiah menarik lainnya. Sementara itu dalam penutupan acara Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, SE.,MM.,mengatakan kegiatan ini sangat positif dalam
menyediakan wahana adu nyali bagi para pecinta tracker. Melihat potensi keindahan alam setempat, Sanjaya berharap agar masyarakat setempat memaksimalkan potensi yang ada. Tidak hanya mengelola sektor pertanian (subak abian) hanya dengan bercocok tanam semata. Namun juga dikelola dalam bidang ekonomi kreatif. “Ke depan desa ini layak dikelola sebagai kawasan obyek wisata alam, sehingga dari sektor pertanian juga mampu melahirkan ruang-ruang ekonomi kreatif, “sebutnya. Upaya tersebut kata Sanjaya akan dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, sehingga visi Tabanan Serasi dapat terwujud nyata. Dalam kesempatan tersebut
akan keberatan,”terangnya. Dilain sisiMade Suartana pengurus adat Desa Banjar bagian Pawongan, pihaknya menerangkan dimana dalam pembangunan villa itu tidak dilengkapi dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang dimiliki villa tersebut dan bahkan IMB yang dimiliki merupakan IMB rumah tinggal namun kenyataan yang ada di lapan-
PETIR Diikuti Ribuan Tracker, Dilepas Wabup Sanjaya
TABANAN-Fajar Bali Penataran Trail Adventure (PETIR) yang digelar Desa Pakraman Penatara, Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, diikuti ribuan tracker, Minggu (10/5) kemarin. Para tracker dilepas Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, SE.,MM, di jaba Pura Pucak Bukit Rangda. Turut pula hadir anggota DPRD Tabanan Anak Agung Dharma Putra, I Made Ekadana, I Gede Purnawan dan I Wayan Eddy Nugraha Giri, Camat Selemadeg Barat, Ketua KONI Tabanan,tokoh-tokoh masyarakat setempat dan beberapa unsur lainnya. Menurut Bendesa Adat setempat, I Nyoman Gede Arsa, BA., ajang trail ini diselenggarakannya dalam rangka penggalian dana untuk menyukseskan karya
FB/Doni
DILEPAS-Ribuan tracker mengikuti trail adventure yang dilepas Wabup Senjaya.
Wabup Sanjaya dan anggota Fraksi PDIP Tabanan menyerahkan sejumlah uang untuk menyukseskan karya agung yang akan digelar di Desa Pakraman Penataran ini. Usai
menutup acara ini Wabup Sanjaya juga berkesempatan menyambangi beberapa tokoh masyarakat di Desa Pakraman Penataran dan Desa Pakraman Pancoran. W-004
Antisipasi DB Meluas, Fogging Diintensifkan
TABANAN-Fajar Bali Demam Bedarah masih mengacam wilayah Tabanan Selatan, mulai dari Desa Bongan, Sudimara, dan Yeh Gangga. Mengatisipasi hal tersebut selain upaya Pemberantasn Sarang Nyamuk (PSN), upaya mengusir nyamuk juga dilakukan dengan fogging. Fogging digelar rutin mayarakat Desa Bongan dalam minggu ini sudah dua kali dilaksanakan fogging. Fogging digelar sejak pagi 6.00 Wita yang menyasar Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan,belum lama ini. Fogging memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pasalnya sudah beberapa warga setempat yang telah dinyatakan terkena demam
Pencuri Pasir Laut Dikenakan Sanksi Adat
NEGARA-Fajar Bali Dua warga Desa Yehembang Kecamatan Mendoyo yang ketahuan mencuri pasir laut di tepi pantai Yehembang, dikenakan sanksi adat. Sebelumnya, kedua pelaku itu sempat diamankan di Polsek Mendoyo. Namun setelah diperiksa penyidik Polsek Mendoyo, selanjutnya diserahkan penanganannya pada Desa Pekraman Yehembang, Mendoyo. Kedua pelakunya , di antaranya Kadek RWA (32) asal Banjar Wali dan Ketut W asal Banjar Pasar Desa Yehembang Kecamatan Mendoyo. Dikenakannya sanksi adat berupa denda yang masing-
FB/Agus
BERMASALAH-Pembangunan villa yang atapnya melewati rumah warga dan tampak di lokasi villa sudah tidak ada aktifitas lagi sejak diprotes warga.
gan pembangunan itu merupakan pembangunan pondok wisata.”Kalau dilihat dari segi aturan yang ada dimana pembangunan villa itu tidak memiliki RAB dan bahkan IMB yang dimiliki merupakan IMB rumah tinggal namun dikenyataan yang ada pembangunan itu bukan rumah tinggal melainkan pondok wisata,”terangnya dengan tegas. Hal senada juga diungkapkan Ida Kade Ngurah yang merupakan Prajuru Adat Banjar bagian Perayangan. Ngurah mengatakan kalau pembangunan yang tidak mengghormati tempat ibadah seperti pura tentu hal itu harus diluruskan.”Kalau pembangunan tidak mengghormati ya tentu hal itu harus kita luruskan. Dalam pembangunan apabila berdampingan dengan tepat ibadah harus memiliki radius 100 meter,”tuturnya. Dari pemantauan Fajar Bali, Minggu (10/5) kemarin tampak di villa itu tidak ada aktifitas dan bahkan segel serta gembok dipintu masuk villa yang dilakukan oleh dua Desa Adat dan Desa Banjar tampak terkunci dengan rapat. Bukan hanya itu, menurut beberapa warga setempat semenjak villa itu disegel pihak dua desa adat yakni Desa Adar Banjar dan Desa Adat Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar beberapa warga masyarakat melangsungkan patroli di sekitar bangunan villa lantaran warga takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. W-008
Parumanan menentukan sanksi tersebut, juga dihadiri pamucuk desa pekraman dan aparat desa dinas. Menurut sanksi adat ini diberlakukan untuk memberikan efek jera, agar ke depan tak ada lagi masyarakat yang melakukan hal serupa. Sementara itu, sebelumnya kedua pelaku, Rabu (15/4) lalu sekitar pukul 04.30 wita dibekuk aparat buser Polsek Mendoyo ketika mengangkut pasir laut di tepi pantai Yehembang. Pasir laut yang diambil itu diangkut dengan memakai mobil cerry pick up DK 9805 WP. Pasir tersebut diangkut dengan diwadahi kaping. W-003
berdarah. “Waktu ini ada tiga orang yang masuk rumah sakit karena demam berdarah,” jelas warga setempat. Ketiga warga tersebut kini sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit karena kondisinya sudah pulih. “Kami berharap fogging dilaksanakan secara berkala. Tidak hanya digelar saat sudah ada yang masuk rumah sakit,” timpal warga lainya. Sementara itu belasan warga di Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara juga menderita penyakit demam berdarah. “Demam berdarah ini memang wabah musiman dan tahunan. Tahun lalu juga banyak warga yang dirawat di Rumah Sakit karena DB,” ujar warga Yeh Gangga, Desa Sudimara, belum lama ini. W-004
FB/Doni
FOGGING-Petugas fogging saat menyemprot rumah warga untuk mengusir jentik nyamuk penyebab demam berdarah.
Oknum Polisi Terlibat Narkoba
Terbukti, Bakal Tetap Ditahan SINGARAJA–Fajar Bali Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan secara intensif, oknum anggota polisi yang terlibat dalam kasus narkoba di Desa Selat, Kecamatan Sukasada, berinisial PAW (33) dengan pangkat Brigadir beberapa hari yang lalu akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan bakal menjalani proses hukum serta ditahan, walaupun dalam test urine dinyatakan negatif. ”Tersangka Komang Dedy Puriawan dan Gede Seno Mahardika, positif mengandung
amphetamine. Sementara dari tersangka Kadek Budi Suarnaya dan Putu Arya Wibawa, menunjukkan hasil negatif, bisa jadi saat itu tidak menggunakan, tapi sebelum-sebelumnya menggunakan. Kami masih melakukan forensik digital, untuk mengetahui komunikasi oknum anggota kami ini dengan tersangka lainnya,”tegas Kapolres Kurniadi, Sabtu (9/5) lalu saat melakukan Press Confrence dengan sejumlah wartawan di Mapolres Buleleng. Kapolres Kurniadi didampingi Kabag Ops, Kompol I Ketut
Gelgel dan Kasat Res Narkoba AKP Made Agus Dwi Wirawan memaparkan bukti-bukti keterlibatan anggotanya yang bertugas di Mapolsek Banjar tersebut saat polisi melakukan pengerebegan di Desa Selat.”Meski hanya hanya ancamannya setahun, kami tetap melakukan penahanan. Setelah tindak pidananya selesai di pengadilan, kami akan lanjutkan ke Komisi Kode Etik. Layak atau tidak yang bersangkutan dipertahankan sebagai anggota Polri,”ungkap Kurniadi. Sebelumnya, Seorang oknum
anggota polisi berinisial PAW diciduk saat melakukan pesta sabu-sabu bersama tiga orang temannya Gede Seno Mahardika (35) dan Kadek Budi Suarnaya (27), warga Desa Selat Kecamatan Sukasada serta Komang Dedy Puriawan (32) Desa Kayuputih Melaka Kecamatan Sukasada di rumah Gede Seno Mahardikadi Desa Selat Kecamatan Sukasada. Bahkan dalam pengerebegan itu Sat Res Narkoba Polres Buleleng mengamankan lima paket narkotika jenis sabu-sabu seberat 0.62 gram. W–008 Layouter: Soma
6
SENIN, 11 MEI 2015 | TAHUN XV
FB/DEJE
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) I Made Sukanto didampingi Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Badung A.A Gede Raka Yuda dan Perbekel Desa Petang I Wayan Suryawan disaat menjelaskan tentang budidaya manggis hingga pengelolaan menjadi minuman wine, termasuk budidaya salak, Jumat (8/5) kemarin di Br Kerta Petang.
Desa Wisata, Geliat Pariwisata Badung Utara
Festival Manggis Bali, Sunguhkan Produk Olahan Hasil Pertanian Kawasan Badung utara yang selama ini hanya dikenal sebagai daerah resapan air, nampaknya kini paradgima tersebut ingin dibalik oleh masyarakat sekitar. Mereka tak mau hanya menjadi penonton di tengah gelimang dollar dari pariwisata. Masyarakat Banjar Kerta, Desa Patang Kecamatan Petang menjadikan rutinitasnya sebagai daya tarik wisatawan. Rutinitas tersebut diantarAnya budidaya manggis hingga pengelolaan menjadi minuman wine, termasuk budidaya salak. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) I Made Sukanto, Jumat (8/5) lau, me-
nuturkan tujuan dibentuknya desa wisata tiada lain untuk menumbuhkan kegiatan pariwisata di kawasan Badung Utara khususnya di bidang pertanian sebagaimana potensi yang dimiliki. Selain itu, dibentuk desa wisata yang menitik beratkan pada rutinitas masyarakat dalam bertani sehingga kegiatan pertanian di bergeliat menambak penghasilan tidak hanya dari hasil pertanian melainkan juga dari hasil kunjungan wisatawan. “Kami ingin ativitas pertanian tempat berjalan sebagaimana petani lainnya namun juga masyarakat dapat menikmati kue pariwisata,”
ucapnya yang juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah kabupaten Badung. Lanjut dia, di atas lahan seluah 40 hektar tersebut terdapat beberapa jenis tanaman yang akan disuguhkan kepada wisatawan yang hendak menikmati liburanya. Di atas lahan tersebut pula nantinya dijadikan sebagai sarana untuk menyalurkan ilmu oleh para pemuda yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SMK Pertanian petang. “Ini sangat baik untuk mencegah urbanisasi, sehingga masyarakat tidak bebondong-bondong ke selatan mencari kerja,” harapnya. Lanjut Made Sukanto yang
didampingi oleh Kabag Humas Badung A.A Gede Raka Yuda dan Perbekel Desa Petang I wayan Suryawan dalam beberapa hari kedapan yakni 14-17 Mei akan digelar festival Manggis Bali. Yang menawarkan sensasi memetik manggis secara langsung seraya menikmati panomara alam sekitar. “Kami ingin kedepanya pertanian menjadi icon pariwisata Badung kawasan utara,” ucapnya. Pihaknya juga akan menyuguhkan produk olahan manggis dan salak yang berupa wine hasil dari permentasi oleh Pokdarwis. Sementara Kabag Humas A.A Gede Raka Yuda menjelaskan pemerintah kabupaten
Badung sangat mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh Pokdarwis dalam menikatkan aktivitas pertanian menjadi daya tarik pariwisata sehingga petani pun dapat menikmati pariwisata sebagaimana yang telah terjadi selama ini. Dukungan Pemkab Badung untuk wisata di Br Kerta Petang ini akan digelontorkan dana Rp 700 juta yang bersumber dari APBD tahun 2016 untuk membangun infrastruktur seperti jalan setapak dan gazebo. “Ini sebagai bentuk dorongan pemerintah dalam mengembakan kreativitas masyarakat membangun ekonomi kretaif,” jelasnya. R-014
Menyajikan Hasil Olahan Buah
Salah Satunya Wine Manggis, Bernilai Ekonomis Sa
FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
Festival Manggis Bali yang akan segera digelar pada 14 Mei mendatang, menjadi salah satu solusi ketika petani prustasi dengan anjloknya harga manggis di musim panen. Bayangkan saja, ketika musim tiba harga manggis hanya berkisar antara Rp 2-5 ribu per kilogramnya. Dan dari Festival tersebut, panitia pun dipastikan akan melibatkan seluruh petani, tidak hanya petani manggis, tapi juga petani buah lainnya seperti durian dan jambu Kristal yang ada di wilayah Kecamatan Petang. “Kami undang teman-teman petani buah. Kita beri kesempatan agar wisatawan yang datang di festival untuk memetik buah langsung dari lahan para petani. Harapan kami, dengan demikian gairah petani akan kembali mun-
cul. Artinya, ketika ada orang luar (wisatawan) memetik dikebunnya, disana otomatis para petani kita akan bergairah,” jelasnya Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) I Made Sukanto. Untuk mematangkan konsep Festival Manggis Bali tersebut, panitia mengaku telah didukung dan dibina oleh beberapa tim seperti dari Kossi, Kommit, Probi dan Lumbuh Berkah. Dari kerjasama dan pembinaan tersebut, panitia berhasil memfermentasi buah manggis menjadi wine bernilai ekonomis tinggi. “Kalau kita beli satu galon wine hasil fermentasi manggis, harganya mencapai 500 ribu sampai Rp 1 juta. Sedangkan untuk mendapatkan hasil satu gallon, kita hanya memerlukan sekitar 5 kg manggis. Nilai ekono-
misnya pun jika buah m biasa, harg hanya menc fermentasi nilai tamba luar biasa ti Di Festi mengedeka secara glob lebih meno dari berbag kan para pe sisa dari fe kita olah me kan, lebih te di tempat SP ada teh dar kulit mangg dari tanama itu bisa jad tup dia. R-0
FB/DEJE
Badung Mangupura, Kirang Lan
SENIN, 11 MEI 2015 | TAHUN XV
7
Ciptakan Lapangan Kerja, Bagian Sumbangsih Pariwisata Desa
FB/DEJE
Mendorong eksistensi Desa Wisata, menjadi salah satu kebijakan strategis Pemkab Badung. Bahkan berkali-kali Bupati Badung AA Gde Agung juga menekankan, pihaknya akan terus berupaya agar keberadaan Desa Wisata Badung Utara bisa disinergikan dengan pelaku pariwisata yang ada di Badung Selatan. Sehingga harapannya, pariwisata di Badung Utara dapat bangkit seiring dengan masyarakat yang terus dapat menggeluti pertanian, dengan tanpa mengubah wajah desanya. “Jadi seiring ma-
syarakat tetap menggeluti aktivitasnya sebagai petani, peternak, mereka juga akan dapat menikmati kue pariwisata yang ada,” demikian setidaknya keterangan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung, AA Raka Yuda, di agenda Jumpa Pers persiapan Festival Manggis Bali. Terkait akan digelarnya Festival Manggis Bali di Banjar Kerta, Desa Tedung Sari Kecamatan Petang, jubir Pemkab Badung ini memastikan agenda tersebut merupakan bagian kebijakan pemerintah Kabupaten Badung, yang dapat diwujudkan
oleh kelompok sadar wisata yang ada di Desa Tedung Sari. “Ini wujud partisipasi masyarakat untuk mendorong kebijakan pemerintah dalam konsep pengembangan desa wisata. Bukti bahwa kebijakan pemerintah disambut dengan baik, bisa dilihat dari munculnya inovasi masyarakat setempat untuk menggelar Festival Manggis Bali di Desa Tedung Sari,” jelasnya seraya memastikan visi misi pemerintah Kabupaten Badung sudah sangat dipahami oleh masyarakat Badung. “Ini keberhasilan, karena pembangunan tanpa dukungan masyarakat tidak mungkin terelasisasi. Maksud dari petani mandiri sejahtera sendiri adalah, masyarakat petani dari oleh dan untuk mereka. Jadi pemerintah hanya mendorong saja, kira-kira apa yang cocok dikembangkan di desa, karena yang lebih tahu mereka di masyarakat,” tegasnya. Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Kabupaten Badung sudah barang tentu sangat mendukung digelarnya Festival Manggis Bali pada 14-17 Mei mendatang. Harapannya, dari apa yang dilakukan oleh Desa wisata Tedung Sari ini, maka kedepannya bisa mematik semangat pelaku wisata, terutama desa wisata yang lain. “Festival ini akan menggairahkan masyarakat
Petani Punya Ruang, Untuk Bangkitkan Pariwisata Badung Utara Membangun desa yang kuat dan cerdas, berdasarkan Tri Hita Karana, untuk mewujudkan masyarakat Desa Petang yang Santi dan Jagadita. Demikian setidaknya yang diungkapkan Perbekel Desa Petang Wayan Suryawan disela-sela menjelaskan konsep Festival Manggis Bali kedepan. “Dari Festival ini, maka salah satu visinya adalah membangun perekonomian kerakyatan yang juga jadi visinya Pemkab Badung,” tegasnya. Menanggapi tentang Festival Manggis Bali, Wayan Suryawan mengaku sangat mendukung, terlebih lagi dalam hal ini untuk membangkitkan ekonomi. “Jadi kami sebagai Perbekel sangat mendukung sekali kegiatan ini, dimana potensi masyarakat, pertanian betul-betul bisa dimanfaatkan dengan sentuhan teknologi. Darisana akan mampu memanfaatkan hasil pertanian khususnya manggis yang memiliki ekonomis tinggi,” jelasnya. Kembali ditambahkan, Desa Petang merupakan kawasan perdesaan berbasis masyarakat. Sebagai pengelola kawasan, pihaknya memang dituntut agar memiliki inovasi dan kreativitas, bekerjasama dengan masyarakat untuk membangun ekonomi masyarakat. “Membangun ekonomi masyarakat yang berbasis pertanian dalam arti luas, inilah salah satu bentuk tanggung jawab kami sebagai Perbekel. Bagaimana memanfaatkan potensi pertanian dan perkebunan, salah satunya manggis,” sebutnya.
h-buahan
angat Tinggi
n sangat tinggi, karena manggis dijual seperti ga tertinggi dari 5 kg capai 50 ribu. Dengan sekitar sebulan saja, ahnya menjadi sangat inggi,” tegasnya. ival ini, selain akan anpan hasil pertanian bal, panitia juga akan onjolkan hasil olahan gai buah yang dihasiletani. “Termasuk juga ermentasi, telah bisa enjadi produk kecantiepatnya untuk masker PA. Selain itu, kita juga ri daun manggis dan gis. Artinya kita mulai annya, buahnya, semua dikan obat herbal,” tu014
FB/DEJE
I Wayan Suryawan
FB/DEJE
Untuk diketahui, manggis menjadi salah satu produk unggulan bagi masyarakat petani Petang. Hanya saja seperti diakuinya, kadang kala petani di Desanya mengalami suatu dilema ketika musim panen tiba, karena harganya hanya mencapai Rp 2-5 ribu per kilogramnya. “Nah dengan sentuhan teknologi, kreativitas ini akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi sekali. Sesuai penjelasan ketua Pokdarwis tadi, dengan dukungan Pemkab bersinergitas dengan berbagai komponen, maka kami yakin ekonomi rakyat bisa kita kembangkan. Dan kami Desa Petang akan membuat ikon ini, menadi rutinitas satu tahun sekali, dilaksanakan pada bulan musim panen manggis itu sendiri,” sebutnya. R-014
Melalui Festival Manggis, Ingin Menggairahkan Petani
I Made Sukanto
FB/DEJE
Latar belakang diadakannya Festival Manggis Bali Desa Wisata Tedung Sari, Kecamatan Petang, menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) I Made Sukanto, selain berangkat dari kondisi petani khususnya petani manggis yang sangat memprihatinkan, juga keprihatinan terhadap generasi penerus di Petang, dimana sebagian besarnya tidak mau lagi menjadi petani. “Kami ingin memberi contoh, ingin menggairahkan para petani kita. Sebagaimana kita ketahui, Bapak Bupati Gde Agung sudah sangat berkomitmen, bahkan beliau sampai memperjuangkan agar ada SMK (pertanian) di Petang. Yang jadi pertanyaan, nanti setelah mereka tamat sekolah dari sana mau kemana? Inilah salah satu tujuan kami, ingin menyambut itu semua, menginginkan agar tamatan SMK bisa bekerja di desanya sendiri. Dan di
ngkung Nunas Sinampura
Desa Wisata Tedung Sari, sudah ada lahan 40 hektar untuk agrowisata, tinggal kita olah saja biar dapat membuka lapangan pekerjaan untuk generasi penerus kita di Petang,” jelas Made Sukanto. Untuk konsep dari Desa Wisata Tedung Sari, Made Sukanto menjelaskan, nantinya para tamu mancanegara yang datang akan bisa langsung memetik berbagai jenis buah, seperti durian, jambu Kristal, dan lainnya, termasuk bisa langsung menikmati buah durian yang juga menjadi andalan petani di Petang. “Dengan bayar hanya sekian ribu, mereka wisatawan bisa dapat makan sepuasnya,” urainya. Meski diakuinya masih minim mengetahui tentang dunia pariwisata, namun berkat dukungan dari dinas atau SKPD terkait di Pemkab Badung, maka dia pun sangat optimis Desa Wisata Tedung Sari akan bisa berjalan sesuai target. “Intinya kami petani ingin maju lewat pertanian dan perkebungan ini. Harapannya kedepan, Desa Wisata kami bisa menjadi ikon pariwisata Badung,” tegasnya. Inisiatif diadakannya festival, juga bagian dari inisiatif masyarakat setempat agar generasi penerus di Desa Petang tidak urbanisasi ke Kota. Bila nantinya Desa Wisata bisa maju dan dapat diandalan untuk perekonomian masyarakat sekitar, maka dia pun sangat yakin urbanisasi generasi penerus akan bisa dihambat. “Kalau semua anak muda urbanisasi ke Kota, lantas siapa yang akan mengurus Desa Adat di Petang. Sedangkan ironisnya wisatawan datang ke Bali yang dicari sebenarnya adalah adat budaya termasuk subaknya,” harap Made Sukanto. R-014
petani kita. Disaat harga manggis saat ini sedang jatuh, maka melalui Festival ini akan dipamerkan hasil olahan manggis yang sangat bernilai ekonomis,” jelasnya. Berkenaan dengan kebijakan pemerintah dalam rangka terus mendorong desa wisata, agar potensi ekonomi kerakyatan yang ada di desa tidak berubah, maka Pemkab Badung berupaya masyarakat petani ketika disenergikan dengan pariwisata dia tidak harus merubah pekerjaannya. Sehingga generasi muda petani akan tetap tumbuh, tidak akan meninggalkan pekerjaannya, apalagi harus urbanisasi pergi ke kota. Sesungguhnya inilah bagian dari sumbangsih pariwisata desa, ketika pariwisata desa mampu menciptakan peluang kerja bagi mereka, dia tidak perlu lagi mencari pekerjaan ke Kota. “Dengan cukup mengembangkan inovasi, seperti yang dilakukan petani didorong pokdarwis, maka mudah-mudahan seiring dengan semangat Peraturan Bupati 47 tahun 2010 tentang desa wisata, semangatnya adalah meningkatkan para petani kita, di senergikan dengan pariwisata. Maka ini akan menjadi petani-petani yang mandiri dan sejahtera. Inilah per-
tanian terintegrasi sesugguhnya, mensenergikan produk pertanian yang ada di Badung Utara dengan pelaku pariwisata yang ada di Selatan,” jelas Gung Raka. Dengan adanya festival pertanian yang juga diikuti oleh pelaku desa wisata, sesungguhnya adalah bagian dari upaya Pemkab Badung untuk memperkenalkan produk-produk unggulan di masing-masing desa wisata. “Nah sekarang gayung bersambut desa wisata ini mengembangkan Festival manggis, ini yang pertama kali dan saya pikir ini akan menjadi daya ungkit yang luar biasa bagi pengembangan pariwisata desa, pariwisata kerakyatan,” tegasnya sembari menambahkan, jadi semangatnya agar petani tidak meninggalkan pekerjaannya, apalagi sampai kehilangan gairah karena harganya anjlok, tentunya itu sangat sayang sekali. Dan ini sesungguhnya apa yang dilakukan oleh desa wisata Tedung Sari, merupakan sumbangsih yang luar biasa bagi anak bangsa. Ini tentunya perlu mendapat dukungan, tidak saja pemerintah tetapi stakeholder pariwisata. Dengan apa yang telah digagas oleh desa wisata ini bersama Pokdarwisnya, diharapkan
bisa memantik semangat pelaku wisata yang ada di Badung Selatan. Terlebih lagi sebagaimana diketahui, untuk di Kecamatan Petang sendiri juga sudah ada Desa Wisata seperti Pangsan yang sudah cukup kreatif, Desa Wisata Plaga, Desa Wisata Kiadan dengan olah kopi dan ekowisatanya. “Jadi masing-masing Desa Wisata sudah memiliki ikon masing-masing. Termasuk juga di Desa Wisata Tedung Sari yang akan menciptakan ikon melalui hasil pertanian manggis serta duriannya,” sebut Gung Raka. Di Desa Wisata Tedung Sari sendiri juga memiliki daya tarik wisata alam, dilengkapi dengan Tedung Sari Tracking yang bisa ditempuh cukup lumayan mencapai 3 jam. Tidak hanya itu saja, wisata spiritual di Pura Pucak Tedung, sekaligus juga rute napak tilas perjuangan pahwalan Kusuma Bangsa Bapak Gusti Ngurah Rai. “Dan ini akan menarik sekali manakala dikemas menjadi suatu paket wisata. Ini juga bagian dari upaya kita untuk tetap menjaga agar fungsi kawasan konservasi sumber air akan terjaga. Ini sumbangsih luar biasa dari utara, pertanian tetap dijaga namun juga berkontribusi untuk pariwisata,” tutupnya. R-014
Tarian Tek Tekan Menyambut Tamu di Pucak Tedung
Kabupaten Badung melalui Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Badung terus mendorong keberadaan Wisata Agro di kawasan Desa Wisata. Dari konsep itu, sangat jelas bahwa pemerintah ini menonjolkan pariwisata alam, seperti kebun, sawah, pegunungan, sungai, subak dan lainnya. “Dan di Desa Wisata Tedung Sari semuanya itu ada, lengkap. Kami punya lahan, ada sungainya, ada pondok ada view pegunungannya, Pura untuk spiritual dan view indah lainnya,” jelas Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) I Made Sukanto. Untuk mendukung Wisat a A g ro d i D e s a W i s a t a Tedung Sari, maka pengelola pun telah akan segera membuka lahan untuk tamu tracking. Sebagaimana dijelaskan, rute trackingnya tersebut akan fisnis di Puncak Tedung. Dimana hasil koordinasi pengelola bersama Disparda Badung menginginkan adanya suguhan kesenian yang unik. “Kalau bicara niskala, Pucak Tedung menyatu dengan Uluwatu. Sedangkan kalau di Uluwatu terkenal dengan tarian cak dan sunsetnya, maka kita di Pucak Tedung ada kesenian Tek Tekan, dan tarian baboan,” jelasnya.
Ko n s e p t e r s e b u t p u n te l a h d i m a t a n g k a n b e r sama Kepala Desa setempat . Bahkan selain akan menyuguhkan tarian Tek Tekan serta pemandangan Sunset di Pucak Tedung, laga dinnernya masuk melengkapi daripada bagian konsep tersebut . “Harus diketahui, bahwa untuk ke pucak tedung, mobil sudah bisa naik kesana. Sedang pembangunan stand pementasannya, sampai saat ini sedang kita matangkan bersama bapak Kepala Desa kita,” imbuhnya. Untuk melengkapi konsep itu, Pokdarwis juga memiliki inisiasi akan segera membina generasi muda yang punya jiwa seni. Mereka akan dikumpulkan dilatih, untuk mendukung aktivitas pariwisata dimaksud. Selebihnya, Desa setempat juga telah berkoordinasi ke Pemda Badung, mendorong agar di Desa W i s a t a s e te m p a t s e g e ra terbangun pondok wisata. “Kami sudah usul melalui j e j a ri n g Po kd a rw i s, d a n ke D P R D. K a m i u s u l ka n untuk dibuatkan Perda, dimana kedepannya berharap agar ada Bapak Angkat dari pelaku pariwisata Kuta Selatan. Artinya bapak angkat te r s e b u t b i s a m e m b awa tamu ke Petang, khususnya
FB/DEJE
membawakan tamu ke Pondok Wisata yang kita buat. Intinya dia membina kami dan membawakan tamu,
s e h i n g ga t i d a k m u b a z i r pembangunan dari Pondok Wisata tersebut,” sebutnya. R-014
Kerangka Dasar Pembangunan Pariwisata Badung
Sustainable and Quality Tourism
FB/DOK
Anak Agung Gde Agung
Pengembangan pariwisata Kabupaten Badung mengacu pada konsep sustainable and quality tourism melalui berbagai kebijakan multisektor. Kebijakan-kebijakan ini di rancang untuk menjawab berbagai tantangan konseptual dan faktual yang ada. Aktualisasi pembangunan kepariwisataan yang berorientasi untuk kesejahteraan rakyat diarahkan pada upaya pemberdayaan potensi sosial, ekonomi masyarakat dengan menjadikan sektor
pariwisata sebagai gerbong yang dapat menarik sektor lainnya sehingga sinergi dan keterkaitan antar sektor akan terbangun secara alamiah untuk saling mendukung. “Dan menginventasikan kembali pendapatan dari sector pariwisata untuk membangun desa,” demikian setidaknya yang selalu disampaikan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung. Masih menurut Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, basis dan kerangka dasar pembangunan pariwisata Kabupaten Badung adalah kekayaan budaya dan kelestarian lingkungan (pro culture and pro environment). Kebijakan ini lebih berpreferensi dan memberikan kemudahan investasi berbasis wisata agro dan wisata alam ataupun sector pertanian dan kerajinan yang mendukung pariwisata berkelanjutan. Kabupaten Badung dijelaskannya mengembangkan produk kepariwisataan mengacu pada trend pasar pariwisata, namun tetap
pada koridor pengembangan produk pariwisata yang berbasis sumber daya lokal, m e n ga ra h ke p a d a ke p emilikan oleh masyarakat selaku pelaku usaha, tidak lagi sekedar pekerja (misalnya pengembangan desa wisata), tidak menyebabkan terjadinya migrasi lapangan usaha dari primer ke sekunder atau tersier, mengupayakan rendahnya alih fungsi lahan pertanian serta mengkonsumsi sumber daya alam dan energy yang tidak terlampau besar. Trend pasar produk kepariwisataan saat ini, menurut Bupati Badung adalah wisata alam, wisata agro,wisata pedesaan (dikembangkan di wilayah pembangunan Badung Utara dan Tengah), MICE ( di wilayah pembangunan Badung Selatan), Sport And Spiritual Tourism seperti Spa dan Yoga serta Souvenir khas Badung. Bupati Badung juga mengatakan Badung daya tariknya terletak pada karakter khas wilayah, tidak diarahkan untuk mengubah
wajah desa dan rural menjadi urban atau cosmopolitan namun mampu menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru berskala mikro kecil m e n e n ga h . B a d u n g j u ga telah mengembangkan Desa Wisata, seperti Desa Sangeh, Desa Pangsan Petang dan Desa Pangsan dan lainnya yang tertuang pada Peraturan Bupati Badung No.47/2010 tentang penetapan desa wisata. Dan te l a h a d a 1 1 d e s a ya n g telah dipersiapkan sebagai Desa Wisata di Kabupaten Badung. Bupati badung juga mengatakan, Badung juga membangun sinergi yang lebih konkrit dengan kalangan pelaku dan industry pariwisata. Dengan kehadiran program petani mandiri sejahtera Pemkab Badung m e m fa s i l i t a s i d a n m e n support para petani untuk mengembangkan produk pertanian organic. Produk petani ini diharapkan dapat diserap secara berkelanjutan dengan pola kerja sama dan system Bapak angkat. R-014 Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & BUDAYA
8
FAJA R BALI
SENIN, 11 MEI 2015 l Tahun XV
Digelar SMK Prada Badung
Maliarsa: Dharma Sahanti Memupuk Rasa Toleransi
FB/BLAS
DHARMA SHANTI-Ketua PHDI Prof.Dr. I Gusti Nyoman Sudiana selaku narasumber bersama Kepala SMK Prada Badung Ketut Maliarsa dan Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Pariwisata Bali Dwipa Ketut Suanaya pada acara Dharma Shanti.
DENPASAR-Fajar Bali Dharma Santi adalah acara silaturahmi, sebagai wujud menghargai keberadaan kita sebagai manusia. Antara umat manusia yang satu dengan umat manusia yang lain, harus memupuk rasa toleransi dan menghargai antar-sesama dalam penjelmaan kehidupan ini, ujar Kepala SMK Prada Badung, Drs. I Ketut Malirasa, sesusai menggelar Dharma Shanti dan Pesraman Budaya di sekolah tersebut baru-baru ini. Dharma Santi yang digelar tersebut dalam memperingati Hari Saraswati, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1937. Sebagai sekolah pariwisata,SMK Prada Badung, wajib hukumnya melaksanakan Dharma Shanti. Hadir pada Dharma Shanti yang sekaligus sebagai Narasumber, Ketua PHDI, Prof. Dr. I Gusti Nyoman Sudiana, M.Si., dengan judul, “Swardamaning Yowana Dalam Brahmacari”.
Selain itu juga dihadiri, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Pariwisata Bali Dwipa, Ketut Suanaya, para siswa dan guru. Selanjutnya Maliarsa mengemukakan, tujuan diselenggarakan Dharma Shanti, untuk memupuk rasa silaturahmi sebagai wujud mengahargai keberadaan kita sebagai umat manusia. Memupuk rasa toleransi inter-agama dan antar-agama di SMK Prada, sehingga terwujud rasa kebersamaan di antara kita. Selain itu, juga meningkatkan koreksi diri atau mulatsarire tentang apa yang sudah dilakukan, apakah benar atu salah, statis atau dinamis dan berhasil atau belum berhasil. Memupuk konsep tahu diri, tahan diri dan mawas diri, untuk mewujudkan jati diri dan harga diri. Tujuan lainnya diadakan Dharma Shanti, dengan kegiatan Dharma Shanti, untuk melaksanakan renungan, agar dapat melepas diri dari pikiran,
Dies Natalis X Diperingati
Stikes Bali – Happines Fukushikai Jepang Teken MoU DENPASAR-Fajar Bali Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bali kembali menjalin kerjasama dengan Happines Fukushikai Jepang. Kerjasama itu ditandai melalui teken Memorandum of Understanding (MoU) bersama, dan MoU tersebut ditandatangani Ketua Stikes Bali, Drs. I Ketut Widia, BN.Stud. MM. Sedangkan Happines Fukushikai ditandatangani President Directure Happines Fukushikai, Mr. Fumihiko Nagano. Penandatanganan MoU bertepatan dengan Dies Natalis X Stikes Bali yang diperingati di Conevention Hall Stikes Bali Minggu (10/5). Kejasama Stikes Bali dengan Happines Fukushika Jepang agar lulusan Stikes Bali dapat bekerja di Jepang. Hadir pada puncak Dies Natalis X Stikes Bali, delegasi dari Sant Louis College Thailand, Dr. Kwanta Bunfas, Kopertis Wilyah VIII Bali, NTB dan NTT, Prof.Dr. I Nengah Darsi Astawa, Ketua YP3 LPK Stikes Bali, drs. IB Arka, para pendiri Stikes Bali, serta undangan dari institusi lainnya. Ketua Stikes Bali, I Ketut Widia mengutarakan, tema yang diusung pada Dies Natalis, “ Melalui Dies Natalis Stikes Bali X Menuju Stikes Bali yang Digjaya”. Oleh karenanya, kerjasama dengan luar negeri maupun dengan isntusi lainnya terus dikembangkan. Hal ini untuk mendukung penyerapan lulusan serta peningkatan mutu pendidikan. Selain itu Akreditasi Pro-
gram Studi (Prodi) Keperawartan S1, Prodi D3 Kebidanan dan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) terakreditasi B. Sedangkan Akreditsi Prodi D 3 Keperawattan belum turun, dan khusus Prodi Ners saat ini sedang dalam proses pendampingan secara online. Kesuksesan terakreditasi B tersebut telah disampaikan Widia pada Dies Natlis IX, dengan tema, “ Dengan Dies Natalis IX Kita Tingkatkan Nilai Akreditasi Program Studi dan Sukseskan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) ternyata terbukti. Oleh karena itu Widia yakin, tema Dies Natalis tahun ini, akan menjadi bukti sejarah tercapainya kedigjayaan Stikes Bali di masa yang akan datang. Widia mengakui, akreditasi mencerminkan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) dan penjaminan mutu internal di Stikes Bali telah terlaksana dengan baik. Hal ini karena Prodi maupun AIPT adalah memonitor pelaksanaan Tri Dharma PT serta penjaminan mutu. Kedigjayaan Stikes Bali, tidak bisa diraih tanpa kerja keras, dengan tanpa penyatuan kekuatan yang ada di Stikes Bali. Serta dengan tanpa kerjasama yang baik, dengan tanpa doa, karena kita ingin mengukir sejarah untuk mencapai Stikes Bali yang digjaya. Oleh karena itu Widia mengajak untuk satukan hati dan tekad, dan menggalang kekuatan, meningkatkan disiplin dan kerja keras, semoga
bisa meraih sejarah baru kedigjayaan Stikes Bali. Mungkin sejarah baru itu diraih bersama dengan menyatukan kekuatan yang ada di Stikes Bali, dan mengikuti ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu sehubungan MoU dengan Jepang, Presiden Dircture Happines Fukushikai, Mr. Fumihiko Nagano menguraikan, penandatangan kerjasama dengan Stikes Bali merupakan hal yang luar biasa. Melalui MoU ini, Nagano sangat berharap bahwa agar bisa dilanjutkan berikutnya. Institusi Fukuskhai tidak hanya bergerak pada merawat lanjut usia, tetapi juga memiliki fasilitas-fasilitas lain. Oleh karena itu besar harapan, mahasiswa atau alumnus Stikes Bali yang nantinya bekerja di Jepang, bisa memberikan bantuan perawatan dan bisa belajar Bahasa Jepang. Nagano juga berdoa agar kerjasama ini bisa menguntungkan Stikes Bali dan Fukushikai. Ketua YP3 LPK Stikes Bali, IB Arka mengatakan, kehadiran Mr. Fumihiko Nagano di Stikes Bali, karena mempercayai Stikes Bali. Oleh karena itu program pada MoU kali ini, untuk bekerja di Jepang, lulusan Stikes Bali harus belajar Bahasa Jepang 2 tahun di Jepang. Namun untuk membiayai, pembelajaran Bahasa Jepang di atas Rp 100 juta, maka bisa magang 28 jam se-minggu dan mendapat gaji. Bahkan sisa
FB/BLAS
TEKEN MoU- Presiden Directure Happines Fukushikai Jepang, Mr. Fumihiko Nagano saat menandatangani MoU didampingi Ketua Stikes Bali, I Ketut Wdia, Ketua YP3 LPK, IB Arka, Kopertis Wilayah VIII, I Nengah Dasi Astawa dan delegasi dari Thailand, Kwanta Binfas
uang dalam 2 tahun Rp 7 juta, sehingga tidak perlu berpikir tentang biaya tersebut. Namun setelah lulus Bahasa Jepang, harus kembali ke Indonesia untuk mengurus visa kerja, sehingga bisa kembali bekerja di Jepang, dan setelah di Jepang tidak ragu lagi karena sudah menguasai Bahasa Jepang. Berkaitan dengan kualitas Stikes Bali yang berhubungan dengan akreditasi, maka jika lulusan akan ke PNS harus terakreditasi B, dan jika PNS mau melanjutkan ke PT institusi tersebut juga harus terakreditasi minimal nilai B. Untuk melamar ke PNS, maka Stikes Bali sudah memenuhi syarat karena terakreditasi B. Kampus Stikes Bali 50 terbaik di Indonesia, dan di Bali dari 10 besar dan
Stikes Bali nomor satu. Koordinator Kopertis Wilayah VIII Bali,NTB dan NTT, Dasi Astawa mengemukakan, Kopertis mendapat dana Rp 23 Miliar dan harus dihabiskan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Stikes Bali harus mendapat hiba dari dana tersebut, melalui pengajuan proposal. Karena Stikes Bali PT kesehatan yang benar-benar sehat. Dasi Astawa juga mengajurkan, agar Stikes Bali memiliki S2, supaya Stikes Bali semakin luar biasa. Pada Dies Natalis X ini diharapkan, prestasi yang diraih Stikes Bali agar terus tumbuh, sehingga dapat memberikan pelayanan terabaik kepada masyarakat. W-001
Setahun Kepemimpinan Kepala SDN 2 Ubung
“Sekolah Itu Taman untuk Anak Berekspresi
FB/BLAS
BERPRESTASI-Tim Sedduka dan Tim Kreatif guru-guru SDN 2 Ubung foto bersama anak-anak berprestasi dan Kepala Sekolah SD Negeri 2 Ubung Drs.IB Putu Sudiarta,S.Pd.,M.Si, (tengah) seusai menggelar acara penyerahan piala dan penghargaan kepada anakanak di halaman sekolah.
DENPASAR-Fajar Bali Setelah berjalan setahun, tepatnya 6 Mei 2015 lalu, kepemimpinan KepalaSDN
2 Ubung Denpasar, dinilai telah berhasil menuntaskan dan mencarikan solusi terbaik. Solusi itu dalam pengelo-
laan kegiatan-kegiatan, baik kegiatan akademik maupun non akademik. Serta berhasil meraih prestasi di tingkat gugus, kecamatan, Kota Denpasar bahkan maju ke tingkat provinsi. Sekolah itu memang sebagai taman tempat anakanak berekspresi mengasah kompetensi sehingga meraih prestasi. Kepala SDN 2 Ubung Drs. IB. Putu Sudiarta, S.Pd.,MSi menegaskan hal tiu di SDN 2 Ubung Sabtu (9/5. Kalau mau, sebenarnya anak-anak itu berpeluang mengasah kompetensi, sehingga mampu meraih prestasi semua jenis kegiatan baik akademik maupun non akademik. Asal ada kemauan dan kemampuan semua itu pasti bisa dilanjutkan dan digerakan di sekolah. Asalkan kepala sekolah (kasek) sebagai leader harus berani menampilkan dan melakukan yang terbaik di sekolahnya. Jangan belum apa-apa sudah nyerah dan pasrah pada potensi anak saja. Buktinya, kalau kita mel-
atih dan membinanya terusmenerus, kemudian kita kompetisikan, niscaya akan ada hasilnya. “Saya sudah buktikan, jangan hanya menyerah pada kondisi itu-itu saja, cobalah lakukan terobosan. Dana sudah ada, tinggal kepala sekolahnya mau dan mampu nggak memotivasi timnya di sekolah untuk melakukan sesuatu yang terbaik,”tegas Sudiarta sambil menambahkan sekolah itu sebenarnya sebuah taman untuk anak-anak dalam mengasah kompetensi, kemandirian dan karakternya. Kepemimpinan Kepala sekolah SDN 2 Ubung oleh masyarakat dinilai cukup kreatif, inovatif dan produktif. Karena menurut masyarakat anak-anak semakin bergairah dalam kegiatan-kegiatan di sekolahnya. Hal itu terbukti dari banyaknya kegiatan yang melibatkan pihak luar, seperti polisi lalu lintas Polsek Denbar, PLN Denpasar, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Rotary Club, sastrawan, Pra-
muka. Program lain, menurut Gus Sudiarta adalah kalau tahun lalu saya telah membebaskan orang tua murid tidak membayar uang komite, tahun ajaran 2015/2016 mendatang murid tidak membayar uang komputer, karena adanya kenaikan bantuan operasional sekolah ( BOS), meskipun ada penurunan prosentase penggunaan pembayaran honor kalau dulu 20%, tahun ini turun 5 % menjadi 15 persen. Namun, demikian lanjut Gus Sudiarta, pihaknya optimis semua kegiatan berjalan dengan baik, yang penting semua pihak punya persepsi yang sama dalam hal kegiatan meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas anak didik, kualitas guru dan kualitas kepala sekolahnya. “ Saya optimis semua akan berjalan baik, asalkan transparan, akuntabel serta komunikasi kita dengan masyarakat orang tua murid, guru-guru dan anak-anak semakin baik pula,” ujarnya. W-001
perkataan dan perbuatan yang menyimpang dari kebenaran atau dharma. Memupuk kesetiaan, kejujuran dan tulus ikhlas dalam melaksanakan tugas-tugas persekolahan, sehingga tidak terjerumus ke hal-hal negatif. Berusaha menyerap tentang arti hidup melalui dharma wacana yang diberikan oleh Ida Pedanda, Gde Ketut Sebali Tianyar, sebagai narasumber kerohanian dalam meningkatkan spiritual komunitas SMK Prada. Serta memupuk generasi muda (siswa) memiliki rasa pembaharuan dengan pikiran, perkataan dan perbuatan yang mengarah pada motivasi pendidikan dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Saat Dharma Shanti, Maliarsa mengingatkan, harus digunakan sebagai hari untuk merenung dalam meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sesuai dengan ucapan bijak. Ucapan itu yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membangun manusia Indonesia seutuhnya. Kita semua harus meyakini, bahwa pendidikan akan meningkatkan kualitas SDM , dan melalui pendidikan kita akan menjadi sumber daya yang benar-benar canggih dan bermutu. Lebih-lebih untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mulai diberlakukan Desember 2015. Satuan pendidikan SMK Prada, harus benar-benar dapat menciptakan kondisi peserta didik setelah tamat mampu melaksanakan program Bekerja, Melanjutkan dan Wirausaha (BMW). Sementara itu Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Pariwisata Bali Dwipa, Ketut Suanaya memberikan apresiasi postif terhadap kegiatan Dharma Shanti, karena kegiatan ini untuk membentuk caracter building (pembangunan karakter red) kepada siswa. W-001
DR. IGA Diah Werdhi Srikandi WS,SE,MM jadi Rektor Unmar 2015 - 2019
Siap Lanjutkan Kepemimpinan Rektor DR. Arya Wedakarna Universitas Mahendradatta ( Unmar ) telah memiliki nahkoda baru yakni seorang doktor perempuan termuda di Republik Indonesia yakni Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa,SE,MM menggantikan Rektor sebelumnya Dr. Shri I Gst Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta MWS III,SE(MTRU),M.Si. Hal ini dikarenakan bahwa Rektor Dr. Arya Wedakarna telah terpilih menjadi Senator Republik Indonesia ( Dewan Perwakilan Daerah / DPD RI ) dan Majelis Permusyawarahan Rakyat ( MPR RI ) yang kini bertugas mewakili Bali di Pusat. Sesuai dengan UU No.17 Tentang MD3 Tahun 2014 bahwa pejabat negara tidak diperkenankan merangkap Jabatan sebagai pimpinan lembaga pendidikan. Demikian diungkap oleh Dr. Arya Wedakarna dalam sambutannya, “Saya sudah mengundurkan diri menjadi rektor pada 30 September 2014 yakni sebelum dilantik menjadi Anggota DPD RI dan Anggota MPR RI. Dan selama lebih 6 bulan lebih Unmar dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Rektor dan saat ini kita bersyukur sudah mempunyai rektor definitif yakni Dr. Diah Werhi Srikandi. Selamat bertugas dan semoga sukses membawa Unmar sebagai PTS Unggulan di Bali.”ungkap Dr. Arya Wedakarna. Dalam rapat senat yang diadakan pada 9 Mei 2015 di Kampus Pusat Unmar, dihadiri oleh anggota Senat Unmar dan juga pejabat dilingkungan Universitas Mahendradatta serta fakultas – fakultas S1 dan S2 yang hadir. Dan secara mufakat, Senat Unmar menyetujui pengajuan nama yang diajukan oleh Yayasan Unmar untuk menjadi Rektor Unmar Periode 2015 – 2019 yakni Dr. IGA Diah Werdhi Srikandi WS,SE,MM. Sosok Dr. Diah Werdhi adalah sosok yang tidak asing bagi dunia pendidikan di Bali. Ia adalah lulusan dari Universitas Tri Sakti Jakarta yang sempat berkiprah di Bank Mandiri Jakarta. Ia juga tercatat sebagai peraih rekor doktor perempuan termuda di Indonesia yakni 27 tahun 6 bulan yang diganjar oleh rekor MURI. Selain itu, Dr. Diah Werdhi adalah peraih sertifikat Quality Assurance ( QA ) yang dikeluarkan oleh lembaga resmi perguruan tinggi dibawah payung Kemenlu Se-ASEAN yakni Asean University Network (AUN) yang berbasis di Bangkok, Thailand. Ibu satu anak dari Notaris Badung, I Ketut Ariasa,SH,MH bertekad untuk bisa melanjutkan kepemimpinan Dr. Arya Wedakarna. “ Dibawah kepemimpinan Dr. Arya Wedakarna, Unmar telah menjadi Universitas Swasta Terbaik di Bali. Unmar masuk jajaran PTS dengan Akreditasi AIPT terdepan di Bali, 100 % program Unmar sudah terakreditasi mayor B, jumlah mahasiswa Unmar yang meningkat 500 %, sebentar lagi 7 Prodi S2 dan S1 akan dibuka serta perkembangan infrastruktur luar biasa. Unmar saat ini sedang membangun 4 unit kampus di Denpasar. Dan satu – satunya PTS yang memiliki Sport Center yakni lapangan futsal di Bali. Belum lagi prestasi Unmar sebagai satu – satunya PTS di Bali dan Indonesia yang dikunjungi 2 orang Presiden RI yakni Presiden SBY dan Presiden Jokowi dan hampir seluruh kabinet di Indonesia. Unmar dibawah Dr. Arya Wedakarna sangat luar biasa. Dan kini beliau ada di Ketua Dewan Pembina UNMAR.”ungkap Dr. Diah Werdhi Srikandi. KJS
FB/IST
UNMAR – Suasana Pelantikan Rektor Baru Unmar, Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS,SE,MM Bersama Senat Universitas Mahendradatta Di Kampus Pusat Unmar Layouter: Wiadnyana Layouter: Manik
PARIWARA
FAJA R BALI
SENIN, 11 MEI 2015 l Tahun XV
9
680/IX/GLH
639/XI/KTR
603/IX/GLH
419/XI/AGN
Layouter: Manik
EKONOMI
10 VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
13045 10423 14066 10859 19925 14790 110.96 1691 3665 10060
Kalau Harga di Bawah HPP
KURS BELI 12945 9923 13716 10509 19425 14290 105.46 1661 3265 9460 Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
FAJA R BALI SENIN, 11 MEI 2015 l TAHUN XV
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
Tingkatkan Kinerja SDM TABANAN-Fajar Bali Sampai saat ini Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sedana Yasa, , tetap komit dalam memberi pelayaan yang prima ketengah masyarakat di Desa Belayu, Tabanan dan sekitarnya, dengan terus meningkatkan kinerja Sumer Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Direktur Utama (Dirut) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sedana Yasa, I Gede Nyoman SuFB/AGUNG kerta, mengakui pihaknyatelah I Gede Nyoman Sukerta mengambil langkah-langkah khususnya setelah diperiksa oleh Akuntan Publik dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kami tetap dan terus meningkatkan mutu SDM untuk memberi pelayaan yang maksimal kepada nasabah maupun manajemen di BPR Sedana Yasa pada khususnya,”jelasnya. Untuk lebih meningkatkan mutu SDM Sukerta mengatakan, dengan melakukan mengikutsertakan karyawan dalam traning dan studi banding rutin dilaksanakan setiap tahun baik yang dilaksakan oleh Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Bali maupun pelatihan-pelatihan secara internal. “Dalam hal ini kami memberikan traning dan setudi banding bagi SDM di BPR Sedana Yasa secara Countinue setiap tahunnya,”ujarnya. Meningkatnya kinerja SDM menurut dirinya, otomatis nantinya akan berdampak juga pada usaha (BPR) yang dijalankan akan menjadi lebih baik lagi. Sehingga Sukerta menyampaikan, akan berdampak juga pada laba menjadi lebih meningkat serta kesejahteran karyawan akan meningkat pula.“Dengan meningkatnya kesejahteraan tersebut kami yakin BPR Sedana Yasa akan menjadi lebih baik dan mudah-mudahan ditahun ini (2015), BPR. Sedana Yasa, tetap eksis baik dalam situasi apapun terutamnya dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri perbankan saat ini maupun yang akan datang (Persaingan secara global),” harapnya. M-004
IMK Bali Lampaui Nasional
DENPASAR - Fajar Bali Produksi yang dihasilkan perusahaan atau usaha di Bali pada triwulan I 2015 lalu mengalami pertumbuhan sebesar 2,19 persen. Angka capaian ini tercatat berada di atas pertumbuhan nasional yang hanya mampu tumbuh 0,64 persen di periode yang sama. Berdasarkan data yang diperoleh di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, angka pertumbuhan ini bahkan secara periode tahunan (year on year/yoy) mengalami pertumbuhan hingga mencapai 11,72 persen dan jauh di atas pertumbuhan secara nasional yang hanya berada di angka 5,65 persen. Kepala BPS Bali Panusunan Siregar mengungkapkan, peranan industri mikro kecil (IMK) dalam memacu dan mempercepat pembangunan daerah pada era otonomi dewasa ini semakin nyata dan strategis. Oleh karenanya, komponen masyarakat dan pelaku usaha IMK di Bali khususnya, akan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang ada baik itu dari lingkungan internal maupun eksternal. “Pelaku IMK di Bali kini dihadapkan sejumlah tantangan antara lain pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan kebijakan sama yang berlaku umum di tingkat pusat,” ujar Panusunan di Denpasar kemarin (10/5). Panusunan menjelaskan, kebijakan dan strategi yang dikembangkan haruslah mengakomodir dan sesuai dengan spesifikasi yakni kondisi yang dibutuhkan oleh daerah bersangkutan di Pulau Dewata. “Oleh sebab itu permasalahan daerah memerlukan solusi kedaerahan. Wewenang yang selama ini dipegang pemerintah pusat harus diberikan kepada pemerintah daerah untuk menangani masalah-masalah di daerah,” sebutnya. Dalam kaitan tersebut terang Panusunan, strategi pembangunan daerah harus dilakukan secara terpadu antara berbagai unsur terkait dengan masyarakat di daerah. Selain itu pihaknya mengingatkan, kebijakan dan strategi yang dikembangkan harus menggunakan sumber daya lokal yang efisien, termasuk sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya. Panusunan menambahkan, lintas pelaku di masyarakat harus bekerjasama untuk meningkatkan nilai sumber daya setempat. Untuk itu katanya, perlu menjadi perhatian bahwa peran IMK strategis untuk menciptakan tenaga kerja, kesejahteraan dan peninggkatan standar hidup masyarakat setempat. “Pertumbuhan IMK tergantung dari kondisi lingkungan bisnis yang dibuat sebagai usaha bersama antara usaha atau perusahaan IMK, pemerintah dan masyarakat setempat. Sesungguhnya, permasalahan industri atau usaha IMK yang dihadapi cukup banyak dan beragam. Tetapi bila diungkapkan secara spesifik, maka permasalahan utama IMK pada umumnya berkaitan dengan aspek permodalan, kendala pemasaran, lemahnya pengembangan atau penguatan usaha, akses lembaga perbankan, desain, teknologi dan daya saing,” sebutnya. W-011
Bulog Siap Beli Gabah Petani Keluhan petani terhadap anjloknya harga gabah di pasaran direspon cepat oleh Pemerintah kabupaten Badung. Bahkan Pmerintah badung yang bekerjasama dengan Bulog pun siap mengambil langkahlangkah kongrit terhadap persolan tersebut termasuk membeli gabah petani yang di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).
MANGUPURA-Fajar Bali Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) kabupaten Badung , IGAK Sudaratmaja didampingi Kabag Humas dan Protokol Setkab Badung, AA Gede Raka Yuda, Minggu (10/5) mengatakan, belum lama ini pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali dan Dinas Pertanian kabupaten/ kota se Bali, tepatnya hari senin( 4/5) telah melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan berbagai pihak. Diantaranya Bulog, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas PU, Kodam dan sejumlah instansi terkait, pihak BPS memberikan gambaran data bahwa rata-rata harga gabah di Bali ada pada kisaran Rp 3.780,- per kilogram. Hal ini masih sedikit di atas harga dasar atau HPP (Harga Pembelian Pemerintah) yakni sebesar Rp 3.700,- per kilogram, untuk gabah kering panen. “Memang akan ada harga yang fluktuatif dijumpai di lapangan mulai dari Rp 4.000,- sampai Rp. 3.200,- setiap kilonya tergantung kondisi pertanaman dan musim,
mengingat dalam beberapa minggu ini di Bali masih turun hujan di luar musim,”ujarnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, anjloknya harga gabah akhirakhir ini disebabkan musim panen yang serempak dan mengakibatkan langkanya tenaga kerja, di samping karena hujan di luar musim. “Adanya kelangkaan tenaga kerja panen ini kami harapkan petani untuk mengaktifkan kembali kelompok panen atau sekehe manyi yang ada di setiap Subak. Mengingat, fasilitas bantuan untuk menunjang panen tersebut sudah banyak diberikan seperti ; power tresher, alas terpal, sabit bergerigi, bahkan sampai mesin panen modern. Apa bila panen dapat dilakukan sendiri, maka sebagian gabah dapat disimpan sambil menunggu harga membaik,”terangnya Pihaknya juga menyadari, petani di Badung tidak hanya menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Namun, pihaknya berharap petani dapat merebut peluang kerja di sektor lain. “Jangan terlena menggantungkan harapan penuh
DENPASAR - Fajar Bali Meski perekonomian Indonesia sedang mengalami pelambatan beberapa bulan terakhir, sejumlah perusahaan pembiayaan khususnya kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat tetap optimis. Beberapa perusahaan pembiyaan seperti Suzuki Finance Indonesia bahkan tetap memasang target untuk pembiyaan di tahun ini meski angka target tidak sama dibandingkan pada tahun sebelumnya. Divisi Head Sales 2W Suzuki Finance Indonesia Sudarmaji Madani mengungkapkan, pada tahun 2014 lalu pihaknya telah menyiapkan dana pembiayaan sebesar Rp 1,7 triliun. Namun sambungnya, dari angka tersebut hanya bisa terealisasi sebesar Rp 1,2 triliun. “Beberapa bulan terakhir memang ada penurunan. Besarnya mencapai 20 persen untuk semua segmen,” ujarnya beberapa waktu lalu. Meski turun di Januari hingga April 2015 lalu, pihaknya tetap merasa optimis di akhir tahun bisa mencapai 15 persen. “Meski situasi ekonomi sekarang menunjukkan kelesuan, namun kami merasa optimis hingga akhir tahun nanti,” ujarnya. Untuk komposisi pembiayaan di tahun 2014 lalu terang Sudarmaji, didominasi sebesar 40 persen untuk kendaraan bermotor roda dua baru. Sedangkan sisanya, 25 persen untuk motor bekas (mokas) dan 35 persen untuk pembiayaan segmen mobil. “Untuk tahun ini saya rasa komposisinya tidak banyak berubah. Masih didominasi untuk kendaraan roda 2,” katanya. U n t u k m e n g ga i ra h ka n masyarakat membeli kendaraan jenis Suzuki pihaknya terus melakukan berbagai program yakni
salah satunya dengan melakukan dealer gathering. Selain itu pihaknya juga memberikan program lainnya seperti potong angsuran untuk jenis Satria serta pembelian dengan hadiah motor gede (moge) berjenis matic. “Sebagai perusahaan multifinance yang membiayai kendaraan motor dan mobil Suzuki yang berdiri sejak 13 Mei 2005 lalu, saat ini Suzuki Finance didukung lebih dari 4.400 karyawan dengan 104 unit Kantor Cabang untuk roda dua dan 14 unit Kantor Cabang untuk mobil yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Timor, Kalimantan dan Sulawesi. Suzuki Finance tahun ini juga menggelar Dealer Gathering di Bali yang bertajuk Rediscover The Glory of Suzuki,” ungkapnya. Kegiatan ini juga jelas Sudarmaji, untuk menyambut HUT ke-10 Suzuki Finance dengan
FB/HERY
BERIKAN PENJELASAN-Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) kabupaten Badung , IGAK Sudaratmaja didampingi Kabag Humas dan Protokol Setkab Badung, AA Gede Raka Yuda saat memberikan penjelasan salah satu kegiatan DP2K Badung di Plage
pada tenaga kerja luar untuk mengelola usaha tani. Akan sangat disayangkan, apa bila jerih payah lebih dari tiga bulan dalam usaha tani padi, hasilnya terbengkalai justru di saat panen, karena petani tidak sanggup panen sendiri akibat terbiasa tergantung tenaga kerja panen dari luar. Situasi seperti ini, juga akan sangat dimanfaatkan oleh para tengkulak dan penebas untuk meraup keuntungan,”paparnya. Ia juga menjelaskan, dari rapat koordinasi dengan pihak Bulog terkait kondisi paten ini, pihak Bulog pun juga menyatakan kesanggupannya untuk
membeli gabah petani apa bila harga di bawah HPP dan padi sudah dipanen dalam bentuk gabah. “Jika ingin menjual gabah ke Bulog , petani harus berkoordinasi dengan subak dan Bulog beberapa hari sebelumnya untuk memastikan perkiraan produksi, sehingga Bulog dapat menyiapkan sarana pengangkutan dan pembayaran dalam bentuk tunai saat itu juga,”ungkapnya. Sementara berkaitan dengan subsidi untuk petani, kata Sudaratmaja, sampai saat ini petani di Badung sudah menikmati cukup banyak subsidi seperti benih, pupuk Urea, NPK bah-
kan sampai pupuk organik. Di samping berbagai regulasi yang sangat memihak petani, seperti pembebasan pajak untuk jalur hijau, keringanan pajak untuk lahan produktif dan sebagainya. “Untuk subsidi harga, sampai saat ini belum bisa diberikan, mengingat belum ada regulasi dan payung hukumnya. Walaupun dari segi keuangan daerah memungkinkan, seperti wacana asuransi pertanian termasuk subsidi harga yang diusulkan sekarang ini, tentu tidak serta merta dapat dilakukan tanpa acuan regulasi yang jelas,”tegasnya.R-014*
meluncurkan program potongan angsuran hingga 2 kali untuk tipe Suzuki Satria Series. “Promo istimewa ini berlaku nasional mulai dari 1 Mei hingga 31 Agustus 2015 mendatang. Misalnya untuk angsuran 29 kali cukup bayar 27 kali dengan kondisi DP (uang muka, red) tertentu” katanya. Sudarmaji membeberkan, konsumen yang berminat dapat datang langsung ke dealer motor Suzuki terdekat dan memilih pembiayaan melalui Suzuki Finance. Selain potongan angsuran, Suzuki Finance juga memberikan kemudahan dokumen kredit. “Dengan DP 25 persen cukup menyerahkan KTP dan KK, konsumen dapat langsung bawa pulang motor”, ujarnya. Tepat saat Suzuki Finance berulang tahun tanggal 13 Mei 2015 nanti, para konsumen yang datang ke kantor cabang
akan mendapat bingkisan menarik. “Hal ini merupakan salah satu bentuk penghargaan bagi konsumen setia Suzuki Finance”, pungkasnya. Sudarmaji juga menjelaskan, mulai 1 Januari hingga 30 April 2015 lalu, Suzuki Finance bekerjasama dengan PT Suzuki Indomobil Sales mengadakan “Suzuki Finance Photocontest with Suzuki Address” berhadiah utama 1 Moge Matic Suzuki Burgman. Program photocontest tersebut katanya, terbagi menjadi dua kategori yakni Umum dan Karyawan Suzuki Group. “Jumlah foto yang masuk sekitar 273 buah. Penilaian pemenang dilakukan oleh juri yang terdiri dari Top Manajemen PT Suzuki Finance, PT Suzuki Indomobil
Sales dan Mitra Dealer Suzuki, yang langsung dilakukan saat Dealer Gathering,” ujarnya. Hasilnya, para pemenang untuk Kategori Umum dengan hadiah Grand Price jatuh kepada Darimata Auggie X Joedistira berupa 1 unit Suzuki Brugman, Pemenang pertama Nielvin Pastoe berupa 1 unit Suzuki Satria FU, Pemanang Kedua Wedha Pidjar Matahari berupa 1 unit Suzuki Address dan Pemanang ketiga Tejo Kristanto berupa 1 unit Suzuki Nex. Sementara Kategori Karyawan Suzuki, Pemenang Pertama Wibi Wb berupa 1 unit Suzuki Address, Pemenang kedua Ridwan Hudha Sembada berupa uang tunai Rp 5 juta dan Pemenang ketiga Okta Sinaga berupa uang tunai Rp 3 juta. W-011
Perekonomian Lesu, Perusahaan Pembiayaan Tetap Optimis
229/V/KTR
RALAT PENGUMUMAN LELANG Sehubungan dengan Pengumuman Lelang pada Surat Kabar Harian Fajar Bali tanggal 08 Mei 2015 terdapat kekeliruan yaitu pada judul tertulis PENGUMUMAN LELANG II (KEDUA), seharusnya PENGUMUMAN LELANG ULANG Denpasar, 11 Mei 2015 Ttd Branch Manajer PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Denpasar
232/V/KTR
230/V/KTR
231/V/KTR
Layouter: Zohra
SAMBUNGAN Pengedar Sabu Simpan Airsoft Gun
11
FAJA R BALI
SENIN, 11 MEI 2015 l Tahun XV
Polisi Ringkus Jaringan Narkoba TABANAN-Fajar Bali Satnarkoba Polres Tabanan berhasil meringkus pengedar narkoba jenis sabu-sabu yakni I Putu Trijana (41) alias Rundu, beserta tiga jaringannya yakni I Ketut Putrayasa (38), Lilik Budianto (43) dan Eko Nur (28). Keempat tersangka ini ditangkap di tempat yang berbeda. Kasatnarkoba Polres Tabanan AKP Gede Maha Atmaja seijin Kapolres Tabanan AKBP Komang Suartana, Minggu (10/5) kemarin menjelaskan, pengungkapan kasus narkoba dengan empat tersangka yang salah satunya pengedar tersebut berawal dari tertangkapnya tersangka I Ketut Putrayasa (37) warga Banjar Pasti Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Rabu (6/5). Dari tangan Putrayasa polisi berhasil menyita satu paket narkoba jenis sabu-sabu dengan berat 0,1 gram brutto dari dalam dompet Putrayasa. “Dari pengakuan Putrayasa kemudian kami lakukan pengembangan,” terangnya. Dari hasil pengembangan tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus tersangka Lilik Budianto (43) di Jalan Teuku Umar Barat (Marlboro), Denpasar. Dari tangan Lilik Budianato seorang seniman asal Jogjakarta ini, pihaknya berhasil
mengamankan paket sabu-sabu seberat 7,7 gram bruto yang disimpan disaku celana kiri tersangka. Tidak berhenti disana, pihaknya kembali mengembangkan kasus tersebut dan berhasil meringkus tersangka Eko Nur (28) di rumah kos tersangka di Jalan Kembang Matahari Gang Tlugtug Sari, Desa Kesiman, Denpasar Timur, Kamis (7/5). Pihaknya berhasil mengamankan alat bukti 2 paket sabu-sabu seberat 1 gram bruto yang ditemukan di dalam tas pinggang milik tersangka Eko Nur. “Kami terus melakukan pengembangan, dan tersangka terakhir yang kami tangkap Putu Trijana alias Rundu,” jelasnya. Dikatakan, Rundu ditangkap di rumah kosnya di Banjar Jumpayah, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Sabtu (9/5). Barang bukti yang berhasil diamankan dari warga asal Banjar Siladarma, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini adalah satu paket sabu-sabu seberat 0,68 gram brutto, 4 unit airsoftgun tanpa dokumen, 2 merk JERICHO 941, 1 merk BARETA, 1 merk SIG SAUER, satu bungkus peluru gotri, 1 unit timbangan elektrik, 1 buku, catatan penjualan shabu, HP Blackberry dan satu bedel plastik. “Saat kita geledah tersangka tidak melakukan perlawanan, paket sabu–sabu seberat 0,68 brutto kami dapatkan di dapur
kos tersangka,” paparnya. Keempat tersangka dijerat dengan Undang – Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika pasal 114 dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun maksimal 20 tahun dengan denda paling sedikit Rp 1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar. Sementara itu tersangka Trijana alias Rundu mengaku kalau dirinya baru satu bulan mengenal narkoba. “Saya baru satu bulan menggunakan narkoba,” jelasnya. Ia membenarkan kalau menda-
patkan narkoba dari seseorang yang tidak diketahui alamatnya. “Saya biasanya beli seharga Rp 1 juta,” terangnya. Sabu yang dibelinya itu kemudian dipecah—pecah untuk dijual menjadi paket-paket hemat, dengan harga per paketnya Rp 500 ribu. “Keuntungan per paket sekitar Rp 200 ribu,” tandasnya. Rundu yang berprofesi sebagai tukang tempel bangunan style Bali ini kemudian membantah pengakuannya. “Saya hanya pemakai saja,” terangnya dengan nada bergetar. Terkait empat pucuk
Provinsi Bali. Di samping itu, dalam tahap pengkajian tersebut dibahas pula mengenai rencana penetapan zone-zone yang boleh digali ataupun tidak. Santha menyampaikan dengan cara ini, dampak negatif Galian C terhadap lingkungan ataupun infrastruktur dapat dilokalisir. “Kami sudah melakukan kajian, dengan melibatkan biro hukum juga. Kami mencermati rencana pengaturan zone-zone tata ruang, mana wilayah yang boleh digali dan tidak. Agar tidak seperti sekarang ini, semua wilayah ‘diperkosa’ tanpa melihat dampak terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Santha. Sebelumnya, ketika Bupati Bangli, Made Gianyar melakukan audiensi dengan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika,
persoalan galian C di kaki Gunung Batur juga sempat menjadi topik utama. Bupati Made Gianyar menyampaikan, keberadaan Galian C di wilayah Kabupaten Bangli khususnya di kawasan Geopark Batur dinilai mulai menimbulkan dampak yang negatif bagi lingkungan dan kurang memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah. Gubernur Pastika pun memandang perlu penertiban keberadaan Galian C tersebut. “Keberadaannya memang sudah harus ditertibkan mengingat kawasan tersebut sudah masuk kawasan Geopark di mana segala jenis penambangan tidak diperbolehkan,” ujarnya. Di samping itu, banyak pula perusahaan galian C yang tidak memiliki izin. Walaupun kawasan tersebut
merupakan hak milik pribadi dan banyak masyarakat yang memiliki kepentingan terhadap keberadaan Galian C tersebut. Gubenur menilai diperlukan upaya penertiban yang benar-benar memiliki kekuatan hukum sehingga mudah untuk menanganinya dan salah satunya adalah SK Menteri ESDM yang menyatakan bahwa kawasan Geopark sudah tidak boleh dijadikan sebagai kawasan penambangan terbuka baik itu barang tambang, tanah dan batu. “Kita juga harus segera mencari solusi untuk menanggulangi masyarakat yang mencari kehidupan melalui Galian C tersebut dan ini tidak hanya di Bangli. Penertiban Galian ini juga harus segera dilakukan di Kabupaten lain”, imbuh Pastika. W-019
ujarnya. Pun Dewa Ketut Subrata mengaku, tidak mengetahui secara pasti alasan korban bunuh diri dengan cara membakar rumahnya. Apalagi, korban sendiri semenjak ditinggal mati oleh Istrinya, Ni Nengah Sudantai setahun lalu, korban cenderung menutup diri. Korban hanya sesekali waktu saja keluar rumah. Terakhir, korban diakuinya sempat bilang mau ke Denpasar pada Sabtu (9/5) dan baru kembali pada Minggu (10/5) sekitar pukul 7: 30 Wita. “Kemarin dia mengaku ke Denpasar bersama teman wanitanya, dan baru kembali
tadi pagi. Saat datang dia sempat mengaku tadi malam ada masalah dengan orang gila, bahkan di pelipisnya terluka,” ujarnya lagi. Pantauan Fajar Bali kebakaran rumah yang juga menewaskan sang pemiliknya kontan membuat warga BTN Kertha Langu, berhamburan ke Block C No. 20. Di lokasi kejadian, terlihat Kanit Sabara Polres Karangasem, I Ketut Rateng beserta puluhan anggotanya mengamankan lokasi. Selain itu, Kadishubdamkar, I Wayan Sutapa juga memimpin anggotanya untuk melakukan
pemadaman api dan evakuasi korban. Termasuk Kepala BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa juga tampak melakukan evakuasi jasad korban yang berada di dalam kamar dengan posisi terkunci. “Korban sepertinya sengaja membakar rumahnya, apalagi sempat tetangganya hendak menolong tetapi korban malah mengusirnya,” sebut I Wayan Sutapa. Korban baru berhasil dievakuasi sekitar satu jam lamanya setelah api yang sudah membakar rumah berlantai dua itu padam. Jenasah korban langsung dilarikan ke RSUD Karangasem. W-016
pat, namun Pemprov juga perlu melakukan evaluasi terhadap program–program itu, agar tetap berjalan sesuai keinginan Pemprov,” beber Eka Putra di rumahnya. Adapun program yang telah didapat, seperti Gerbangsadu pada tahun 2013, Simantri, dan bedah rumah. Untuk Gerbangsadu yang dikelola oleh BUMdes memang belum mampu berjalan dengan baik, lantaran belum ada Peraturan Desa (Perdes) yang menjadi acuannya. Namun saat ini, pihaknya bersama aparatur Desa sedang menyusun Perdes untuk menghindari adanya masyarakat yang macet dalam
pengembalian Simpan Pinjam (SP). “Gerbangsadu sudah berjalan, namun belum ada Perdes yang mengikat masyarakat. Saat ini sedang dibuatkan Perdes agar masyarakat benarbenar menaati aturan, terutama tidak ada lagi kredit yang macet berbulan-bulan, BUMdes tetap memprioritaskan RTM,” paparnya. Sedangkan, program Simantri di Desanya berjalan baik. Buktinya Simantri di Pidpid dalam lomba Simantri tingkat Kabupaten tahun 2014 mendapat juara dua dikalahkan oleh Simantri dari Antiga Kelod.
Untuk program bedah rumah sendiri, Desa Pidpid tahun 2014 memperoleh sekitar 7 bantuan bedah rumah. Memang jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan dengan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) di Pidpid, dari enam banjar dinas terdapat 280 RTM. “Kalau Simantri terkendala pemasaran produk pupuk organik, tidak ada yang membeli, sehingga hanya dimanfaatkan oleh anggota kelompok. Kita berharap Pemprov tetap memberikan bedah rumah ke Pidpid,” tutupnya. W-016
kasih yang sedalam-dalamnya, serta menyampaikan kalau suaminya Semarbawa (37) sedang tak ada di rumahnya, bekerja sebagai buruh bangunan. Dia lalu menceritakan soal pendapatan keluarga yang hanya mengandalkan suaminya sebagai buruh bangunan. Sedangkan Diarti hanya bisa menambah pendapatan dari menganyam besek. Untuk isi perut dia mengaku amat susah, tidak terbayang soal membangun rumah, bahkan hanya merehab saja tak
mampu. Lalu ipar Diarti yakni Ni Rapet memelas kepada Karo Humas, agar Diarti bisa mendapatkan jatah beddah rumah. “Pak mohon agar ipar tiange dapat bedah rumah”, ujarnya. Tiba-tiba anak Diarti, Wayan Andiasa (10) meneteskan air mata. Beberapa kali dia meneteskan air mata, lalu diusap sama ibunya. Saat itu Kadisosnakertrans Bangli, I Nengah Sukarta tak bisa hadir ke rumah Diarti dan diwakili staf. Ditanya soal layak tidaknya Diarti
mendapat bedah rumah, staf Disosnakertransmengakumasihmelakukan verifikasi, melihat kriteria yang ada. Sedangkan di tempat terpisah, KadissosnakertransBangli,INengah Sukarta mengatakan kalau rumah Diartilayakmendapatbedahrumah. Dia juga mengatakan kalau catatan tentang warga miskin ini hilang, atau tak muncul tahun ini.”Dia layak dapat bedah rumah, namun kalaupun layak tentu tidak bisa cepat dia dapatkan karena masih harus antri”, tutup Sukarta. W-002*
FB/DONY
TERSANGKA-Putu Trijata alias Rundu ( pakai zebo) memegang barang bukti narkoba jenis sabu-sabu dan senjata airsoft gun miliknya, kemarin. senjata air soft gun, diakuinya milik teman-temanya. “Senjata air soft gun itu milik teman saya, ada yang rusak dan mau diperbaiki,” akunya. Pengakuan tersangka yang hanya menggunakan bukan mengedarkan, dinilai sah-sah saja oleh polisi. “Sah-sah saja ia tidak mengaku menjual. Tapi kenapa ditemukan timbangan elektronik dan pembungkus plastik klip dalam jumlah banyak,” tanya balik Kasatnarkoba Gede Maha Atmaja. W-004
Evaluasi Simantri Tak Perlu Tunggu Rekomendasi Dewan DENPASAR-Fajar Bali Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Provinsi Bali merekomendasikan agar Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) dievaluasi secara menyeluruh. Tujuannya agar benar-benar terdeteksi Program Simantri yang sudah berjalan dengan optimal ataupun belum. Hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan kelangsungan Program ini di tahun 2015. Pihak eksekutif pun ‘ditantang’ untuk segera menanggapi rekomendasi tersebut. Dalam rapat gabungan beberapa waktu lalu, Ketua Pansus LKPJ, Wayan Disel Astawa pun sempat ragu, rekomendasi tersebut akan ditanggapi oleh Gubernur Pastika. Mengingat pengalaman dari rekomendasirekomendasi sebelumnya. Berbeda dengan anggota Dewan, sisi lain instansi terkait (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali) yang bertanggung jawab atas pengelolaan Program Simantri rupanya sudah menyiapkan diri. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, IB Wisnuardhana menyampaikan, tak perlu menunggu rekomendasi dari Pansus, lantaran sejak Program Simantri digulirkan pada tahun 2009 lalu, jajarannya telah rutin melakukan evaluasi. Artinya, penambahan unit Simantri di masing-masing kabupaten/
kota hingga kini berjumlah 502 unit, selalu didasari atas pertimbangan matang. Demikian juga setelah program bergulir, jajaran di Dinas Pertanian selalu melakukan evaluasi. “Kami tidak harus menunggu rekomendasi Dewan, setiap saat kami sudah melakukan evaluasi terhadap Program Simantri. Memang berdasarkan evaluasi, belum semua berjalan dengan optimal. Apalagi dengan karakter petani dan wilayah yang berbedabeda. Atas temuan-temuan di lapangan, kami juga tidak tinggal diam. Kami terus melakukan pembenahan,” paparnya beberapa waktu lalu. Selain itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan juga memiliki cara khusus untuk membina setiap unit Simantri. Yakni dengan membuat program ‘Bapak Angkat’. Wisnuardhana membagi jajarannya, untuk menjadi Bapak Angkat sejumlah unit Simantri. Dengan demikian, setiap jajaran di Distan, memiliki tanggung jawab terhadap beberapa unit Simantri. Tidak saja turut ‘mengasuh’ dari segi penggunaan dana, tetapi juga melihat perkembangan dan implementasi di lapangan. “Kami juga punya program Bapak Angkat. Jadi semua pihak memiliki tanggung jawab terhadap setiap unit Simantri. Program ini, juga berfungsi untuk melakukan evaluasi terhadap Simantri,” imbuhnya. W-019
pengelolaan pembangunan perikanan dan penerbitan izin kapal penangkapan sejak adanya undang-undang tersebut sudah menjadi kewenangan provinsi,”ujarnya. Sementara tugas dan kewenangan Pemkab Buleleng di dalam pengelolaan laut dan pesisir hanya tersisa pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan pemberdayaan nelayan kecil. Hal ini sangat disesalkan mengingat Kabupaten Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali yang mencapai 158,89 kilometer (km). “Dengan adanya undangundang tersebut kewenangan kabupaten untuk mengelola laut tidak ada. Kabupaten hanya diberikan dua kewenangan saja, selebihnya kewenangan provinsi,”katanya. Ia khawatir peralihan pengelolaan ini akan menjadikan kawasan laut di
Buleleng menjadi tidak terurus. Mengingat selama ini yang lebih mengetahui kondisi kelautan di setiap kabupatennya merupakan pemerintah kabupaten itu sendiri. Kekhawatiran ini pun cukup beralasan. Sebab, sejak diterbitkannya undang-undang tersebut belum ada tanda-tanda Pemprov Bali akan membentuk personil, sarana prasarana, pendanaan dan dokumen (P3D). Padahal hal itu sudah harus terbentuk maksimal dua tahun sejak diterbitkannya undang-undang. “Kami masih belum mengetahui nanti mekanismenya seperti apa, apakah kami dilibatkan dan seperti apa. Kami masih menunggu kewenangan apakah gubernur memberikan delegasi kepada kami, itu kami masih menunggu surat dari gubernur,” tandasnya. W–008
mendapat hati di masyarakat. “Pertengahan Mei ini hasil survei tahap kedua kelar, nanti lihat hasilnya. Sedangkan untuk bakal calon Juni nanti kita umumkan secara bersamaan,” terang Koster. Disisi lain, Koster menerangkan kemungkinan juga PDIP di Kabupaten/Kota melakukan koalisi dengan partai lainnya. Namun Koster sendiri menyayangkan ada di beberapa daerah yang koalisinya bubar di DPRD kabupaten. “Untuk koalisi kita lihat potensi dan kondisi di masing-masing kabupaten/kota, namun partai koalisi itu yang tidak masuk dan keluar koalisi seenaknya,” beber Koster lagi. Sebelum memberikan keterangan, Wayan Koster yang juga didampingi Mantan
Wagub, Alit Kesuma Kelakan, Ketua DPC PDIP Klungkung Anak Agung Gede Anom memberikan pembekalan Empat Pilar Kebangsaan kepada seluruh Kader PDIP Klungkung. “Sosialisasi empat pilar kebangsaan ini penting, untuk menyegarkan kembali pilarpilar kebangsaan,” terangnya. Pada kesempatan itu juga Koster menyebutkan bahwa dirinya akan tegas terhadap kader dan bila perlu dilakukan cuci otak terhadap kader. “Masa ada yang 20 tahun jadi kader, tetap segitu-gitu aja, kita juga memerlukan SDM yang hebat dan bekerja keras,” kritiknya. Ditekankan juga, PDIP harus tampil sebagai partai yang modern dan tidak ada rumusnya di PDIP kader yang makan kader. W-010
engsarakan rakyatnya,” ketus Putu Astawa. Sedangkan yang ketiga adalah aspek yuridis. Yang dimaksud dalam aspek yuridis adalah mengenai aturan dan larangan. “Nah, aspek yuridis inilah yang mengatur tentang larangan dan sejumlah sanksi yang akan dikenakan apabila ada pelanggaran, “terangnya. Larangan yang tertuang pun, lanjut Astawa, bukan untuk menghambat investasi. Dalam investasi sudah ditentukan syarat-syarat yang harus dipatuhi. “Syaratnya yaitu tidak boleh merusak lingkungan, tidak boleh merusak budaya dan yang terakhir memberikan kesejahteraan bagi masyarakat kita,”terangnya. Selain itu, beber Astawa, pariwisata budaya yang menjadi andalan Bali, harus tetap dijaga. Salah satu cara untuk mejaga itu adalah dengan mulai menyetop
alih fungsi lahan terutama lahan persawahan. Untuk yang satu ini, Pemprov Bali sedang merancang Perda untuk menjadikan lahan sawah sebagai lahan pertanian yang abadi. “Nanti tugas pemerintah kabupaten/kota yang menentukan lahan mana saja yang ditetapkan sebagai lahan pertanian abadi, “bebernya. Dalam kesempatan ini, Kepala Bappeda juga mengimbau masyarakat agar mengawal Perda tata ruang ini sebaik mungkin. Bahkan dia berharap masyarakat mau menjadi polisi yang siap melaporkan adanya pelanggaran yang ditemukan di lapangan. “Bila perlu kalau ada yang melanggar dan tetap membangun di lahan yang tidak semestinya, rumah itu jangan dikasi listrik atau air. Selain itu juga akan ada sanksi lain yang akan dijatuhkan bagi para pelanggar itu,”pungkasnya.W-007*
Alihkan Pengelolaan Galian C ke Provinsi
Kewenangan Kabupaten Terbatas
DARI HALAMAN 1
DARI HALAMAN 1
di kabupaten/kota memang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Namun, saat ini Pemerintah Provinsi Bali sudah mulai melakukan kajian agar pengelolaannya dialihkan ke Provinsi. Mengingat dampak sektor penggalian tidak hanya terjadi di satu kabupaten/kota, tetapi menjalar pula ke wilayah lain. Seperti kerusakan jalan, yang menelan dana renovasi cukup tinggi setiap tahunnya. Oleh karena itu, Dispenda Provinsi Bali melalui Kabid Non Pajak sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari kabupaten/kota. Tujuannya mengkaji aturan baru terkait pengalihan pengelolaan galian C di kabupaten/kota ke
Bule Jerman Bakar Diri
DARI HALAMAN 1
bersama tetangganya, I Kadek Endi Astika sedang duduk sambil ngobrol ringan di teras rumahnya yang berada tepat di depan rumah korban. Saat itu, ia melihat ada kobaran api dari kamar tidur korban. Saat didekati, ternyata bule Jeman ini berada di dalam kamar. “Saat terlihat api, kami langsung menuju rumah korban, terlihat dia berada di dalam kamar. Saat hendak ditolong, korban bilang tidak usah dibantu, bahkan korban langsung menutup semua pintunya, karena api sudah besar, kami lapor ke Polisi,”
Perketat Pengawasan Program Bali Mandara DARI HALAMAN 1 Putra, Minggu (10/5) kemarin. Pria yang hampir setahun menjabat sebagai Perbekel Pidpid mengaku, sebuah program jika tidak diawasi secara serius, akan mubazir. Apalagi dengan mengelola uang yang sangat rentan. Namun, ia pun mensyukuri, desa yang dipimpinnya hingga kini terus dialiri program milik Pemprov Bali dan dinikmati oleh warga Pidpid yang memiliki penduduk sekitar 3 ribu Jiwa. “Program Bali Mandara di Desa Pidpid telah banyak di da-
Anak Menangis, Ipar Memelas Bedah Rumah
DARI HALAMAN 1 Mahendra, masih harus ada verifikasi dari yang membidangi. Dikatakan masih banyak warga miskin yang lebih parah kondisinya dari Diarti. “Masih banyak warga miskin yang lebih parah dari ini”, ujar Mahendra Putra yang saat itu memberikan banyak petuah, motivasi dan dukungan moral kepada Diarti dan keluarganya. Atas bantuan yang diberikan itu, Diarti mengucapkan terima
gian besar potensi kelautan dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Kepala Dinas Perikanan d a n Ke l a u t a n ( D i s ka n l a ) Buleleng, Nyoman Sutrisna saat dikonfirmasi Minggu (10/5) via telepon mengat a k a n , b e b e ra p a p o t e n s i kelautan yang sebelumnya dikelola pemerintah kabupaten (pemkab), kini sudah harus dikelola Pemprov Bali. Satu di antaranya pengelolaan kawasan laut dari 0 sampai 12 mil sudah harus dikelola Pemprov Bali. Sedangkan sebelumnya kawasan laut dari 0 sampai lima mil dikelola Pemkab Buleleng. “Yang lainnya seperti penerbitan izin usaha tangkap untuk kapal perikanan berukuran 5 DG sampai 30 DG, penetapan lokasi pembangunan serta
PDIP Bali Pertahankan Inkumben DARI HALAMAN 1
“Bahkan secara keseluruhan, kami sudah melakukan survei popularitas dan animo masyarakat tahap kedua,” jelas Koster tanpa menyebut namanama yang sudah disurvei. Koster menyebutkan untuk inkumben yang ada di empat kabupaten akan tetap dipertahankan. “Hampir dipastikan inkumben termasuk pasangannya akan tetap dipertahankan,” tegas Koster. Terkait dengan bakal calon di Kabupaten Badung dan Karangasem, saat ini sedang digodok kandidat yang bakal bertarung. Bahkan disebutkan untuk Badung dan Karangasem sedang intensif dilakukan survei polularitas guna menelorkan calon yang kuat dan
Rancang Perda Lahan Pertanian Abadi
DARI HALAMAN 1 katnya kebutuhan akan tempat tinggal.”Karena penduduk banyak, jadi pembangunan terus berjalan.”katanya. Namun sangat disayangkan, pembangunan yang belakangan terjadi justru banyak melabrak Perda No. 16 tahun 2009 tentang Tata Ruang. Padahal, kata dia, pembuatan Perda soal tata ruang itu sudah melalui pengkajian yang mendalam. Diimbuhkan Astawa, ada beberapa indikator dalam pembuatan Perda tata ruang ini. Di antaranya adalah menjaga hubungan antara alam dan lingkungan.”Maksundya dalam menyusun Perda harus dilihat juga soal dampak terhadap lingkungan,”jelasnya. Yang kedua, pembuatan Perda harus menguntungkan masyarakat.”Jadi tidak ada Perda dibuat tapi malah meny-
Layouter: dejerie
12
PODIUM BALI
BEBASa Sa BICARA ja!
Bicara Ap
FAJA R BALI
SENIN, 11 MEI 2015 l Tahun XV
Ingin Jadi Orang Sukses Belajarlah dari
ORANG-ORANG HEBAT
S
ebagai fasilitas publik masyarakat, Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang setiap pekan berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, terus menerima masukan positif dari masyarakat. Selain memiliki makna yang berkualitas dan nilai norma yang baik tentang kehidupan, persahabatan dan pendidikan, PB3AS diperuntukkan untuk memotivasi orang-orang tertentu agar lebih sukses menjalankan kehidupan bermasyarakat.
FB/DEJE
PLASTIK RAMAH LINGKUNGAN-Staf PT Nirwana Plastik mengenalkan produk plastik kresek yang terbuat dari tepung tapioka pada pengunjung di Renon.
FB/REDY
CURHAT-Pria yang akrab disapa Lanang Sudira yang merupakan ketua Gerakan Solidaritas Sosial (Gasos) Bali menyampaikan ekspresi kekecewaanya kepada Kanta Adnyana. Yakni sosok lulusan terbaik di Universitas Udayana Bali. Ekspresi kekecawaanya dikarena dirinya menjadi korban di media sosial yang selalu dihujat dan dicerca bahkan ditantang oleh Kanta Adnyana. Pasalnya, Lanang Sudira disebut sebagai ‘antek-antek TWBI’. Selain dirinya yang dihujat di media sosial, nama lainnya yang juga sering dihujat yakni Gubernur Provinsi Bali Made Mangku Pastika, dan Anggota Senator DPD RI Kadek Arimbawa.
PENAMBANGAN ILEGAL-Adanya dugaan aktivitas penambangan yang diduga tidak berizin di Batur dan Karangasem, Pemprov Bali melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) langsung turun tangan. Pihak PU Bali yang diwakili Kepala Bidang ESDM Ir. Putu Agus Budiana langsung mengatakan bahwa aktivitas penambangan di Batur dan di Karangasem adalah ilegal. " Kami pastikan kegiatan yang ada di Batur dan Karangasem tidak ada izinya," katanya di atas podium. FB/REDY
FB/REDY
FB/DEJE
PRAKTEK PLASTIK-Didit dari PT Nirwana Alam Hijau mempraktekkan plastik dimasukkan ke dalam air panas dan tak lama plastik kresek itu melebur dan menyatu dalam air.
BENCANA ALAM-Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana Provisi Bali Gede Sudiarta mengatakan, meski pun banyak terjadi bencana alam di Indonesia tetapi Bali sedikit terbebas dari bencana alam yang bisa dikategorikan tergolong kecil. Sebab, Bali memiliki konsep mitigasi yang sangat baik meliputi mitigasi struktural, mitigasi non struktural, dan mitigasi spiritual. Khusus untuk mitigasi spiritual, Bali yang dikenal dengan kultur agama, budaya dan sebagainya senantiasa menjaga keseimbangan alam dengan konsep Tri Hita Karana.
TATA RUANG-Menjawab kritikan terkait banyaknya bangunan liar yang berdiri diatas lahan yang bukan semestinya, pihak Pemprov Bali langsung mengutus Kepala Badan Pembangunan Perencanaan Daerah (Bappeda) Putu Astawa untuk bicara diatas podium. Kepala Bapeda mengatakan, semrawutnya tata ruang bukan karena aturan yang ada (Perda) melainkan karena peningkatan jumlah penduduk yang sangat tajam. Dikatakanya, peningkatan jumlah penduduk berimbas pada meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal.
BAHASA SANTUNWenten salah satu relawan Bali Mandara mengajak sekaligus menghimbau kapada warga untuk menyampaikan aspirasinya di atas podium ini. “Tapi semua harus disajikan dengan bahasa yang santun, jangan sampai karena menjunjung tinggi HAM, tapi malah melanggar HAM orang lain,” katanya.
FB/DEJE
FB/REDY
FB/DEJE
SAMPAIKAN KRITIKI Made Sumawan salah satu warga Seririt, Singaraja menyampaikan kritik kepada Pemprov Bali terhadap bantuan yang diberikan sebesar Rp 1,20 Miliar kepada desa Mayong. Dimana, anggaran atau dana Gerbang Sandu tersebut dinilainya lebih dimaksimalkan tidak hanya memberikan bantuan, tetapi sampai tahap pelaksanaannya. Dia menduga adanya potensi penyalah-gunaan.
FB/DEJE
FB/REDY
RAWAN LAKA-Dede warga Taman Pancing Denpasar, menyoroti mengenai kondisi lalu lintas perempatan di taman pancing yang menurutnya rawan terjadinya kecelakaan. Dirinya berharap kepada instansi terkait untuk menyediakan traffic light sehingga menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
DEVISA BALI-Putu Widiana salah seorang warga mengatakan, setiap tahun Bali kurang lebih menghasilkan devisa sekitar 43 atau 47 triliun rupiah yang dibawah ke Jakarta. Namun, Bali hanya memperoleh sekitar 980 an miliar. Dirinya melihat tidak adanya keadilan yang diberikan pusat kepada Bali. Devisa yang diberikan Bali dari sektor pariwisata sangat besar, tetapi porsi yang diperoleh Bali untuk porsi pembangunan Bali sangat kecil dan tidak sebanding dengan devisa yang dihasilkan.
PASAR BADUNG-Made Sunarta aktivis LSM memberikan apresiasi kepada Kepala Pasar Badung yang telah mendengarkan aspirasi berkenaan dengan penggunaan basement pasar Badung sebagai tempat jualan pakaian bekas oleh para pedagang pakaian. Menurutnya, kini pasar Badung telah berbenah diri sehingga masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas public tersebut.
FB/DEJE
SUMBANGAN UNTUK NEPALSeorang pengunjung PB3AS memberikan sumbangan untuk korban gempa Nepal, yang dihimpun oleh Ananda Marga Yoga. Sambil menunggu anak-anak yang tergadung dalam kegiatan kemanusiaan ini, beberapa orang dari mereka bernyanyi di atas podium yang diiringi musik organ milik warga, Dede
ABADIKAN MOMENTGadis ini merekam seorang pembicara PB3AS. Ia tampak tertarik dengan materi yang sedang disampaikan oleh pembicara. FB/DEJE
FB/REDY
FB/DEJE
CUAP CUAP-Edy, sapaan akrabnya hampir setiap minggu menempatkan diri untuk berbicara di PB3AS. Banyak hal yang dibicarakan mulai dari engineering, hotel, lingkungan, pariwisata dan sebagainya. Selain itu, podium ini juga menjadi ajang baginya untuk sharing mengenai pengalamannya selama berkecimpung di dunia engineering.
Layouter: Dejerie