FAJAR BALI
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Harga Eceran: Rp 3.000,-
Lapangan Renon dan MPRB Dipercantik
Selamat Pagi
Pak Gubernur Warga Baluk Rasakan Manfaat Gerbangsadu Meski terbilang anyar, Program Gerbangsadu di Desa Baluk Kecamatan Negara sudah menyentuh warga miskin. Gede Sukarma (46) warga Banjar Rening Desa Baluk Kecamatan Negara, merupakan salah satu warga Baluk yang Gede Sukarma merasakan manfaat bantuan program Gerbangsadu. Walaupun penggunaan dananya masih dinilai kurang, namun sedikitnya pemanfaatan dana tersebut sudah membantu usahanya yang selama ini ditekuninya. Saat ditemui di rumahnya, Rabu (11/2) kemarin Sukarma mengatakan, dana bantuan KE HAL. 11
Pesan Inspiratif Jika kita melakukan sesuatu yang tak populer sebaiknya dengan sepenuh hati, karena dalam politik pujian tak didapatkan dengan cara ketakutan Cicero
FB/DEJE
DIPERCANTIK-Lapangan Niti Mandala Renon dan Monumen Perjuangan Rakyat Bali akan ditata oleh Pemerintah Provinsi Bali. Pemprov mengalokasikan dana sebesar Rp. 7,6 miliar untuk penataan tahap pertama.
Hektaran Sawah Terancam Tak Bisa Ditanami Meski telah menyandang status kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD), Jatiluwih ternyata belum maksimal mendapatkan perhatian pemerintah terutama di bidang infrastruktur pertanian. Sekitar 40 meter saluran irigasi di kawasan yang memiliki pemandangan sawah teras siring tersebut jebol. Jebolnya saluran irigasi yang berlangsung dua bulan lalu itu mengancam hektaran sawah di Subak Jatiluwih Tempek Gunung Sari tidak bisa ditanami.
(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)
Saldo Per 11 Februari 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
Rp Rp Rp Rp
FB/DONY
IRIGASI-Saluran irigasi di kawasan WBD Jatiluwih yang jebol dipasangi karung berisi tanah. Warga subak berharap jebolnya saluran irigasi tersebut segera ditangani pemerintah.
TABANAN-Fajar Bali Jebolnya saluran irigasi di kawasan Jatiluwih diungkapkan I Wayan Semarajaya, pengurus salah satu pengurus subak Jatiluwih, Rabu (11/2) kemarin. Kondisi jebolnya saluran irigasi di tempek Gunung Sari, Subak Jatiluwih tersebut berada di beberapa titik. “Kalau ditotal jebolnya sekitar 40 meter, “terang Semarajaya. Kondisi jebolnya irigasi tersebut sudah dilaporkannya kepada pihak berwenang, namun belum ada tindaklanjut. “Petugas konservasi Sumber Air Propinsi, sudah turun ke lapangan. Rencananya
026/VI/W-020
DENPASAR-Fajar Bali Di tengah tingginya alih fungsi lahan, Pemerintah Provinsi Bali tetap optimis dapat mewujudkan swasembada pangan. Khususnya untuk padi, jagung, dan kedelai. Apalagi, setelah melalui tahap koordinasi yang panjang, jajaran TNI siap untuk turut menyukseskannya. Tahun 2015 ini, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali menarget peningkatan produksi padi hingga 5,04 persen atau 43.214 ton. Sebagai wujud kesungguhan, sejak tanggal 10 dan 11 Januari 2015, Provinsi Bali mengikuti Rapat Pimpinan
KE HAL. 11
KE HAL. 11
Evaluasi JKBM
Saat Sidak di Daerah Wisata Penelokan
Mantan Dewan Bangli Tersangka
KE HAL. 11
Target Produksi Padi Meningkat 5,04 Persen
Dewan Temukan Kebocoran Retribusi
187,936,500 188,436,500 91,478,506 96,957,994
DENPASAR-Fajar Bali Sehari menjalani pemeriksaan di Sat Lantas Polresta Denpasar, I Gede Koyan Eka Putra, mantan anggota Dewan Bangli, akhirnya berstatus tersangka. Penetapan tersangka itu berdasarkan keterangan saksi-saksi yang menyebutkan adanya human error dalam tabrakan beruntun yang menewaskan seorang pengendara motor di Jalan Ida Bagus Mantra, Denpasar Timur, pada Selasa (10/2) lalu. Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Nyoman Nuryana mengatakan I Gede Koyan Eka Putra sudah diperiksa, pasca tabrakan beruntun yang menewaskan Wayan Mertayasa (35) warga Jalan Bakung nomor 18, Denpasar dan melukai beberapa pengendara motor lainnya serta pejalan kaki. Kompol Nuryana mengata-
KE HAL. 11
Irigasi di WBD Jatiluwih Jebol
DOMPET Dana Punia UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit
DENPASAR-Fajar Bali Guna mengoptimalkan pemanfaatan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) atau yang lebih dikenal dengan nama Monumen Bajra Sandhi dan Lapangan Niti Mandala Renon, Pemprov Bali bakal melakukan penataan total. Penataan antara lain meliputi renovasi interior MPRB, penambahan lampu penerangan dan toilet, pembuatan kolam
FB/SUMERTA
SIDAK-Komisi II DPRD Bangli melakukan inspeksi mendadak terkait pungutan retribusi pariwisata di Penelokan, Kintamani.
BANGLI-Fajar Bali Sidak Komisi II DPRD Bangli, Rabu (11/2) yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles, menemukan adanya indikasi kebocoran pungutan (retribusi) pariwisata di Penelokan, Kintamani. Dari 3 bus pariwisata yang dilakukan pengecekan sebagai sampel, ternyata Komisi II yang beranggotakan Dewa Sang Made Widana, Ni Putu Sri Agustini, I Wayan Budiada, Krisnawa, dan I Wayan Jamin menemukan adanya indikasi kebocoran yang signifikan. Dari situ, dewan memunculkan dugaan kalau di sektor retribusi itu terjadi kebocoran yang sangat tinggi. Sebab dengan KE HAL. 11
‘Tumpukan’ Pasien Jadi Temuan Perbaiki Sistem Rujukan Pasien DENPASAR-Fajar Bali Sejak awal tahun 2015, Pemerintah Provinsi Bali terus menerus melakukan evaluasi terhadap implementasi kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Sesuai dugaan, tim evaluasi memang menemukan sejum-
lah persoalan. Utamanya, terkait ‘tumpukan’ pasien di Rumah Sakit (RS). Menyikapi temuan tersebut, UPT. Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali (JKMB) pun mempertegas sistem rujukan. Sehingga tak ada lagi pasien dengan sakit ringan seperti batuk dan pilek berjejal di RS. Penegasan ini disampaikan oleh Kepala UPT.
KE HAL. 11
Gubernur Bantu Budidaya Kepiting Bakau dan Soka di Jembrana Bupati Artha Sampaikan Masalah Abrasi Pantai Sepanjang Kurang Lebih 75 Km Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung program perikanan yang merupakan salah satu sumber pendapatan Kabupaten Jembrana. Gubernur berjanji Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali akan membantu merealisasikan program budidaya kepiting bakau dan soka sehingga nantinya dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
NEGARA-Fajar Bali Semua rakyat daerah adalah rakyat provinsi, sehingga tidak ada program dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi atau Pemrintah Kabupaten, karena semua program pada dasarnya pro terhadap kesejahteraan rakyat. Namun, perbedaannya hanya terdapat sumber dana dari program tersebut. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat melakukan kunjungan kerja Ke Kabupaten Jembrana, pada Rabu (11/2). Pada acara penerimaan kunjungan yang dilakukan di Gedung Kesenian Bung Karno Negara, Pastika menyam-
KUNKERGubernur Bali Made Mangku Pastika saat melakukan kunjungan kerja di Jembrana.
KE HAL. 11
FB/IST
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA Saksi Toni Mulyadi Malah Beratkan Dino Terdakwa Korupsi Minta Dibebaskan dari Dakwaan
2
FAJA R BALI
KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 Tahun XV
FB/EL
SAKSI BERSIDANG-Saksi Toni Mulyadi memberikan kesaksian yang memberatkan dalam kasus Dino.
DENPASAR-Fajar Bali Sidang kasus penggelapan dengan terdakwa Njoo Daniel Dino Dinata kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar,Rabu (11/2) kemarin dilanjutkan dengan agenda saksi meringankan atau saksi a de charge yang dihadirkan oleh terdakwa. Dari dua saksi yang rencananya akan dihadirkan, hanya satu yakni Toni Mulyadi. Tapi sayang, keterangan Tono malah ada yang memberatkan terdakwa Dino. Hal itu menyebabkan kuasa hukum terdakwa meminta penegasan berkali-kali. Di hadapan majelis hakim, Ketut Gede Wanugraha, saksi yang juga ayah kandung saksi Agus Mulyadi ini, menerangkan bahwa dirinya sebanyak tiga sampai empat kali mengadakan pertemuan dengan korban atau pelapor, Agus Sentosa. Dalam pertemuan tersebut, hadir Dino, Agus Mulyadi. Pertemuan itu katanya dia bersifat mendengarkan saja karena hanya mengantarkan anaknya, Agus Mulyadi. Menjawab pertanyaan penasihat
hukum terdakwa, Agus Saputra dkk., mengenai isi pertemuan, Toni mengatakan pada pertemuan kedua, dia mendengarkan bahwa ada pembahasan sekitar pertengahan 2008, mengenai pembagian fee yang diberikan dari Agus Sentosa ke Dino. Besarnya 10 persen saham dari perusahaan, dimana fee untuk mengurus kredit di Bank 5 persen saham dan fee untuk menjual 10 persen saham kepada Eddy Leo mendapat 5 persen saham. Mengenai sudah direalisasikan atau belum dia tidak mengetahuinya. Ke t i ka J a ks a Pe n u n t u t Umum (JPU) Ketut Sujaya dan Eka Widanta diberikan kesempatan bertanya, mulailah kesaksian saksi memberatkan terdakwa. Yang menarik dari keterangan saksi Toni, saham Eddy Leo didapat dari saham yang dimiliki Dino. Mengenai kepemilikan saham, Dino disebutkan memiliki saham 25,5 persen. Dengan perincian, menurut saksi, Agus Mulyadi termasuk Eddy Leo sebanyak 10 persen. Sedangkan milik Dino sebanyak
15,5 persen. ‘’Jadi semuanya 25,5 persen jadi milik Dino,’’ katanya. Soal buyback atau membeli kembali saham yang dilakukan Agus Sentosa, majelis hakim ingin mengetahui pengetahuan saksi, namun Toni Mulyadi menerangkan bahwa pembelian saham kembali tersebut, tidak termasuk saham yang dimiliki oleh Eddy Leo. Pembelian kembali itu hanya terhadap saham Dino. Majelis hakim juga menanyakan tentang jumlah transfer yang dilakukan dari anak saksi, kepada Agus Sentosa. Saksi Toni yang ditransfer oleh anaknya adalah saham milik Dino dan Agus, jumlahnya sekitar Rp 3,4 miliar. Menyikapi dua pernyataan saksi meringankan tersebut, Agus Saputra sempat terlihat terkejut dan menyela dari pertanyaan hakim dan minta penegasan dari saksi mengenai pembelian saham tersebut. Namun, hakim menegaskan jika ada penjelasan agar dijelaskan dalam penjelasan terdakwa nanti. Seusai sidang, JPU Sujaya mengatakan keterangan saksi meringankan dari terdakwa, menguntungkan pihak JPU dan malah memberatkan pihak terdakwa. Di beberapa sisi, penjelasan mengenai transferan dana malah tidak menjelaskan mengenai uang untuk membeli saham Eddy Leo yang dititipkan kepada Dino. Sementara itu, kuasa hukum korban, Agus Sujoko malah menekankan kepada kesaksian dari Toni Mulyadi yang dapat diduga palsu. Mengenai fee yang didapat dari proses perbankan, sesuai dengan kesaksian Putu Surya, bahwa Agus Sentosa memberikan 5 persen saham itu sebenarnya kepada Putu Surya, kemudian dimasukkan dalam akta pendirian perusahaan bukan untuk Dino. W-007
Kasus Gugatan Dua Saudara Kandung
Pengacara Desak Hakim Tidak Bersidang, Tapi Langsung Putuskan Perkara DENPASAR-Fajar Bali Gugatan kasus perdata yang melibatkan saudara kandung, sudah dilayangkan kuasa hukum Harmaini Hasibuan ke Pengadilan Negeri Denpasar. Rencananya, sidang gugatan ini akan terlaksana pada 10 Maret mendatang. Namun yang menarik, Harmaini meminta Majelis Hakim tidak menyidangkan kasus ini dan mendesak agar langsung memutuskan perkara. Alasannya syarat perjanjian yang digugat sudah gugur secara hukum. Harmaini Hasibuan mengatakan, di dalam gugatan tersebut pihaknya sudah memohon kepada majelis Hakim agar kasus tersebut tidak sidang dan langsung memutuskan perkara. Dengan demikian, majelis Hakim tidak lagi memiliki kewenangan menyidangkan kasus gugatan penggugat seperti diatir dalam pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat sahnya suatu perjanjian kuasa. Diterangkanya, permohonannya ini juga mengadopsi
asal peradilan yaitu sederhana, cepat dan biaya ringan. Pasalnya, perjanjian yang digugat ini sudah secara sah dan meyakinkan melawan hukum dan batal sesuai dengan pasal 1320 KUHPerdata. Dalam hal ini katanya Hakim harus bisa memberikan keputusan tanpa bisa diitervensi pihak manapun. “Itu kewenangan Hakim, mau tidak dia memberikan keputusan,” tegasnya kemarin. Dijelaskannya, kasus ini bermula dari perjanjian antara dua
saudara kandung yaitu Juwir (adik) dan Djonie (kakak) yang akan melakukan kerjasama investasi untuk membeli 3 bidang tanah di Bukit Ungasan, Kuta Selatan, Badung dan Jalan Sri Rama, Kuta, Badung dengan luas 62 are, 32 are dan 16 are. Dalam perjanjian juga disepakati jika modal investasi Rp 10 miliar dengan pembagian keuntungan 80 persen dan 20 persen. Selanjutnya, Juwir mentransfer uang investasi Rp 8 miliar ke kakaknya (Djonie, red) untuk pembelian 3 bidang tanah tersebut. “Tapi Djonie tidak memenuhi kesepakatan karena bermaksud mencari keuntungan pribadi,” terangnya. Akibatnya, kesepakatan investasi untuk pembelian 3 bidang tanah tersebut tidak tercapai. Bahkan salah satu bidang tanah juga disertifikatkan secara pribadi oleh Djonie tanpa persetujuan dari Juwir. “Ternyata setelah dicek tanah tersebut sudah atas nama Djonie. Sehingga terjadi perbuatan melawan hukum,” ungkapnya. R-005
DENPASAR-Fajar Bali Maling beraksi di Jalan Sekuta nomor 17 Banjar Sekuta Denpasar Selatan, pada Kamis (22/1) dini hari lalu. Pemilik rumah bernama Nyoman Laksamana (58) kaget harta bendanya berupa perhiasan emas berbagai jenis hilang di rumahnya. Total kerugian korban mencapai Rp 1 miliar rupiah. Kasus ini sudah dilaporkan korban ke Polresta Denpasar, pada Senin (09/2) lalu. Sumber dilapangan menyebutkan, kasus pencurian ini terjadi saat korban dan keluarganya tidak ada di rumah. Pencuri diduga masuk ke kamar korban pada Kamis (22/1) dini hari dan mengambil perhiasan berbagai jenis di dalam lemari. Perhiasan emas itu diketahui milik Ida
Ayu Tuti Kompyang (63) yang menaruh perhiasannya di lemari. Adapun perhiasan emas tersebut berupa 1 set giwang berlian, 1 set giwang berlian permata, 1 set giwang berlian bermata ruby, 1 set giwang emas dollar, 1 set giwang emas permata, 1 set giwang giok, 1 set giwang emerald permata, 3 buah gelang berlian, 1 buah gelang ruby, 8 buah gelang emas, 1 buah gelang koin emas, 1 buah liontin oval berlian, 1 buah liontin ruby berlian, 1 liontin emerald, 2 buah cincin berlian, 1 buah cincin batu hitam berlian, 1 cincin blue safir, 1 buah cincin giok dan 2 buah kalung emas. “Total kerugian korban mencapai Rp 1 miliar,” jelas sumber yang enggan disebutkan namanya itu. Sumber mengatakan, kasus
ini dilaporkan oleh Nyoman Laksamana ke Polresta Denpasar, pada Senin (09/2) lalu. Aparat kepolisian yang menerima laporan langsung bergerak ke rumah korban. Petugas menduga, pencurian itu dilakukan oleh orang dalam. Pasalnya, tidak ada kerusakan terlihat baik di pintu dan jendela kamar korban. Tak hanya itu, tidak ada terlihat kerusakan di lemari korban. “Pencuri mengambil perhiasan dengan mudah. Sekarang ini masih diperiksa orang-orang yang diduga dicurigai sebagai pelakunya,” ungkap sumber. Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Sugriwo mengatakan pihaknya belum menerima laporan pencurian perhiasan di rumah Jalan Sekuta Denpasar Selatan. R-005
Harmaini Hasibuan
FB/HS
DENPASAR-Fajar Bali Setelah sekretaris Koperasi Unit Desa (KUD) Sulahan, Kadek Budiartawan yang mengajukan eksepsi, kini giliran terdakwa lainnya yaitu pimpinan KUD Sulahan, Sang Putu Putra Yoga yang mengajukan eksepsi atas dakwaan jaksa pada sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Denpasar, Kamis (11/2). Sama halnya dengan Budiartawan, dalam eksepsinya, kakak kandung Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta ini juga menyeret beberapa orang lainnya yang diduga terlibat. Dalam eksepsi yang dibacakan kuasa hukumnya, Suryatin Lijaya dihadapan majelis hakim hampir sama
persis dengan eksepsi yang dibacakan untuk terdakwa Budiartawan sebelumnya. Dijelaskan jika kasus ini sebenarnya dilakukan oleh b eb erapa orang. Namun hanya kedua terdakwa yaitu Pimpinan Koperasi Unit Desa (KUD) Sulahan, Sang Putu Putra Yoga dan seketarisnya, Budiartawan yang dijadikan terdakwa. “Apakah mungkin korupsi ini hanya dilakukan kedua terdakwa,” jelasnya. Suryatin menjelaskan, dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum ( JPU), I Bagus Agung dijelaskan jika ada orang lain yang diduga ikut terlibat dalam korupsi ini. Dalam dakwaan sendiri disebutkan jika Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, IGP Bagus Suryadi tidak dilakukan
Pembacaan Pledoi Diiringi Isak Tangis Keluarga DENPASAR-Fajar Bali Usai dituntut 3,5 tahun plus denda Rp 100 juta, mantan Kadis Pekerjaan Umum (PU) Karangasem, I Wayan Arnawa membacakan pledoi (pembelaan) atas tuntutan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saat pledoi dibacakan, keluarga terdakwa yang ada di ruang sidang tak henti-hentinya menangis. Suara tangisan itu terhenti setelah Arnawa mengucapkan terima kasihnya kepada keluarga besarnya yang selalu mendukungan. Anak buah Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg ini juga sempat mengatakan bingung menasehati anakanaknya. "Saya mau menasehati bagaimana, jadi orang baik malah dihukum. Sedangkan yang jahat masih bebas," jelas Arnawa yang disambut isak tangis beberapa keluarganya yang duduk di dalam ruang sidang. Dalam pledoi juga dijelaskan jika selama menangangi
proyek pipanisasi yang menyeretnya menjadi terdakwa, Arnawa merasa tidak pernah melakukan korupsi seperti yang dituduhkan JPU. Ia mengatakan melakukan tugasnya sesuai dengan amanat dan tidak pernah melenceng. Selama menjalankan tugasnya, Arnawa mengaku tidak pernah memiliki niat atau membayangkan melakukan korupsi apalagi menerima uang hasil korupsi. Melalui pledoinya, Arnawa juga meminta kepada majelis hakim untuk memutuskan kasus ini dengan menggunakan hati nurani. “Oleh karena itu saya minta dibebaskan dari semua dakwaan,” tegasnya. Sementara itu, kuasa hukum Arnawa, I Gede Putu Bimantara Putra dan I Ketut Bakuh juga membacakan pledoinya yang lebih banyak menganalisa tuntutan hukum yang dilayangkan JPU kepada kliennya. Sidang akan kembali dilanjutkan pekan depan dengan agenda jawaban dari JPU. W-007
pemeriksaan secara detail soal proposal yang diajukan kedua terdakwa. Bahkan, proposal yang menjadi awal masalah ini akhirnya ikut ditandatangani oleh Bupati Bangli saat itu, I Nengah Arnawa.Selain itu, LPDB (Lembaga Penyaluran Dana Bergulir) UMKM ikut diseret. Pasalnya, dalam dakwaan juga disebutkan, bahwa Divisi Bisnis LPDB Lutchky Wicaksono dan stafnya Arie Yoedarto selaku staf tidak melakukan analisis secara benar sehingga proposal ini disetujui. “Jelas-jelas dalam dakwaan disebutkan, namun apa tindak lanjutnya. Kenapa yang jadi terdakwa dua orang saja,” jelas Suryatin dihada-
pan majelis hakim pimpinan Gede Ariyadi. Suryatin meminta agar dalam sidang ini juga diungkap yang menyuruh melakukan tindak pidana, yang melakukan tindak pidana dan yang turut serta dalam tindak pidana ini. Dalam eksepsi juga dinyatakan agar majelis hakim menolak dakwaan dan terdakwa Putra Yoga dibebaskan dari ancaman dakwaan. “Kami menyimpulkan, agar majelis menerima keberatan kami, menolak dakwaan dan memerintahkan agar terdakwa Sang Putu Putra Yoga dibebaskan dari perkara ini,” harap Suryatin. Atas eksepsi ini JPU mengatakan akan menjawab dalam sidang selanjutnya.W-007
052/II/KTR
Maling Gasak Perhiasan Rp 1 Miliar
054/II/KTR
053/II/KTR
Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana Keuangan: Supartini Admin: Mikayanti Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra Fotografer :Redy Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id. Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik
KOTA PLUS Gubernur Pastika Sidak Pintu Masuk di Gilimanuk
3
FAJA R BALI
KAMIS, 11 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Prihatin terhadap fasilitas dan kenyamanan petugas Pengamanan di pintu masuk Bali agar lebih ditingkatkan dengan memanfaatkan mesin X-Ray. Hal itu disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat melakukan sidak mesin X-ray di Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (11/2) kemarin.
NEGARA-Fajar Bali Pemeriksaan di pintu masuk Bali di Gilimanuk diminta agar lebih intensif dilakukan, dan penggunaan alat X-ray sangat diperlukan untuk memudahkan petugas agar dapat bekerja efektif dan efisien. Sayangnya alat X-ray belum beroperasi mesin X-ray. Karena itu, Pastika meminta kepada Kapolres Jembrana agar menuntaskan permasalahan tersebut. Pastika juga akan berkoordinasi dengan Kapolda Bali agar mesin X-ray yang ada di Polda Bali bisa digunakan di Gilimanuk sambil menanti diperbaikinya mesin X-ray di Gilimanuk. Pada kesempatan tersebut Kapolres Jembrana AKBP Harry Haryadi menjelaskan penyebab belum beroperasinya mesin X-ray dikarena-
kan belum bisa terhubungnya mesin tersebut dengan sistem komputer. Hal lain disampaikan Kapoles Jembrana, tentang kurangnya fasilitas di pos pemeriksaan Pelabuhan Gilimanuk, mengingat petugas harus berpanas-panasan pada saat memeriksa kendaraan. Karena kondisi tersebut, Kapolres Jembrana mengharapkan supaya pos pemeriksaan memiliki jalur khusus seperti pos check yang terdapat di pintu masuk hotel sehingga petugas bisa bertugas dengan nyaman. Atas keluhan tersebut Pastika meminta desain Pos Pemeriksaan Kendaraan, orang dan barang segera diajukan. Gubernur Bali juga prihatin terhadap petugas yang bekerja di pos pemeriksaan tersebut
FB/DIAH
SIDAK-Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, ketika melihat dari dekat sistem pengamanan di Gilimanuk, terutama mesik X-ray, Rabu (11/2) kemarin.
saat bertugas harus kepanasan dan kehujanan disaat turun hujan. Sebelumnya Pastika juga melakukan pengecekan di Unit Pelaksaan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB). Pastika memerintahkan kepala
UPPKB Cekik, I Wayan Ardana agar bertindak tegas terhadap mobil barang yang berat muatan melebihi tonase. “Jika ada mobil yang melibihi tonase langsung supaya dikembalikan jangan diberikan ijin untuk melanjutkan perjalanan,” teg-
asPastika. Terkait karyawan yang melakukan pungli terhadap sopir kendaraan, Gubernur Pastika memerintahkan agar karyawan tersebut diberikan sanksi bila perlu dipecat jika sudah sering diperingatkan.W-019*
Musrenbang Kecamatan Kuta Sebanyak 483 Usulan Senilai Rp278,1 Miliar
Suambara:Usulan Jangan Hanya Terfokus pada Infrastruktur MANGUPURA-Fajar Bali Pemerintah Kabupaten Badung berharap, aparatur di tingkat Desa dan Kecamatan bisa lebih memahami arti dan penjabaran dari tema dan prioritas pembangunan 2016Tema dan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Badung Tahun 2016, yakni ‘Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan dan Kemandirian Masyarakat Untuk Memperkuat Daya Saing Daerah’. Dari konsep kemandirian, Bappeda Badung memberikan arahan, agar usulan di Musrenbang tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur. Karena kemandirian tidak hanya soal membangun jalan, balai banjar, dan pembangunan fisik lainnya. Di dalam kemandirian terkandung juga banyak aspek seperti, kemandirian sikap mental, moral, adat, agama, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Demikian antara lain terungkap saat Kepala Bappeda Litbang
Kabupaten Badung, I Wayan Suambara membuka Musrenbang Kecamatan Kuta di kantor Camat Kuta, Rabu (11/2) kemarin. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Badung Nyonya Ratna Gde Agung yang juga sebagai Ketua Dekrasnada Badung, Wakil Ketua TP PKK, Nyonya Sri Sudiana, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Nyonya Kompyang R. Swandika, anggota DPRD Dapil Kuta Anom Gumanti, Kadis Binamarga IB Surya Suamba, Kadis Perhubungan Wayan Weda Dharmaja, Kasatpol PP Ketut Martha, Tripika Kecamatan Kuta, Lurah dan Perbekel se-Kuta serta tokoh masyarakat Kuta. Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung, I Wayan Suambara, menjelaskan, di Musrenbang tingkat Kecamatan Kuta ini berusaha merespon seluruh persoalan berdasarkan dari laporan Camat Kuta. Atas laporan itu, Suambara berpesan agar segera menyepakati secara bersama-sama untuk
FB/HERY
Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung, I Wayan Suambara bersama Ketua TP PKK Badung Nyonya Ratna Gde Agung saat pembukaan Musrenbang Kecamatan Kuta di Kantor Camat Kuta, Rabu (11/2) kemarin.
mengambil langkah, siapa melakukan apa, dan dimana. “Pada prinsipnya kami (Pemerintah Kabupaten Badung) siap. Begitu pula harapan kami yang menjadi fungsi Bappeda di tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan agar pro aktif, dan silahkan untuk
Komit Tingkatkan Kesehatan Masyarakat
Pemkot Denpasar Gencarkan Safari Kesehatan ke Banjar-Banjar DENPASAR-Fajar Bali Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Yayasan Peduli Kemanusiaan (YPK) Bali menggencarkan melakukan safari kesehatan ke masing-masing banjar di Kota Denpasar. Hal itu membuktikan komitmen Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra untuk terus berupaya meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat. Safari Kesehatan, Rabu (11/2) kemarin, berlangsung di Banjar Anyar- Anyar, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara. Selain untuk meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat, Safari Kesehatan ini juga dalam rangka menyambut HUT ke-227 Kota Denpasar. Kegiatan ini merupakan program lanjutan yang dicanangkan Pemerintah Kota Denpasar untuk desa/kelurahan di Kota Denpasar agar lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya mewujudkan Denpasar sebagai Kota Sehat, serta mengetahui masalah kesehatan apa saja yang dialami oleh masyarakat. Safari Kesehatan yang dilaksanakan ke banjar-banjar se-Kota Denpasar memberikan berbagai pelayanan kesehatan secara cuma-cuma. Ketua PKK Desa Ubung Kaja, Ny. Surmiati Mirta, di
FB/CAR
PERIKSA-Warga Bnajar Anyar Anyar, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, diperiksa tim kesehatan dalam safari kesehatan yang diselenggaran Pemkot Denpasar
sela-sela kegiatan mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Denpasar atas terselenggaranya safari kesehatan di Banjar Anyar-Anyar ini dan pihaknya juga merasa bangga, program safari kesehatan yang diluncurkan Pemkot Denpasar mendapat sambutan sangat antusias oleh warga. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya warga dari anakanak ke Banjar Anyar-Anyar ini, karena sangat dirasakan manfaatnya oleh warga Desa Ubung Kaja. “Masyarakat kami merasa sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis ini khusunya para lansia dan anak-anak dan dengan adanya pemeriksaan semacam ini, kita harapkan seluruh lapisan masyarkat akan terjangkau atas pemeriksaan kesehatan serta diharapkan safari kesehatan ini dilaksanakan terus secara kontinyu di seluruh banjar yang ada di Kota Denpasar,” ungkapnya.
Pelayanan kesehatan yang didapat di Banjar Anyar-Anyar yakni berupa pelayanan kesehatan umum seperti pengecekan tensi darah, pemerikasaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT), Fisioterapi dan pelayanan posyandu dengan penimbangan, pengukuran tinggi badan serta Pemberian Makan Tambahan (PMT) pada balita. Salah seorang warga, Wayan Metri (50) yang mendapatkan pengobatan fisioterapi mengaku sangat senang dengan adanya Safari Kesehatan gratis yang diadakan oleh Pemerintah Kota Denpasar. “Saya sangat senang dan sangat dibantu dengan adanya Safari Kesehatan secara gratis oleh Pemkot Denpasar,” ungkap Wayan Metri, sembari berharap kegiatan kesehatan semacam ini agar terus menerus dilaksanakan, karena sangat membanu masyarakat yang kurang mampu. R-004
segera dikoordinasikan bersama kami,” tegas Suambara. Sementara itu Camat Kuta, Gede Rai Wijaya melaporkan, jumlah usulan yang terangkum dalam musrenbang ini sebanyak 483 usulan, dengan total biaya sebesar Rp. 278, 1 miliar lebih. Usulan
tersebut terangkum dalam 9 prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan yaitu peningkatan akuntabilitas dan transparansi tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik dengan 121 usulan, pengembangan kualitas layanan pendidikan dan teknologi informasi sebanyak 134 usulan, perluasan akses layanan kesehatan 59 usulan. Kemudian pemantapan kemandirian ekonomi kerakyatan 31 usulan, pemantapan ketahanan pangan dan produktivitas hasil pertanian 8 usulan, peningkatan infrastruktur dasar pemukiman dan pengelolaan lingkungan hidup 133 usulan, pengembangan pariwisata dan budaya berbasis masyarakat 13 usulan, penanganan kebencanaan terpadu serta peningkatan ketentraman dan ketertiban masyarakat 13 usulan, serta perluasan perlindungan sosial dan pengarusutamaan gender dengan 8 usulan. W-014*
‘Disentil’ Tidak Merespon Obsesi Komputerisasi SD
Disdik Badung akan Tindaklanjuti Arahan Bappeda MANGUPURA-Fajar Bali Bappeda Badung kembali memberi peringatan Dinas Pendidikan, agar lebih serius menindaklanjuti harapan Pemkab Badung, perihal pendidikan dan pengetahuan teknologi komputer masuk ke tingkat Sekolah Dasar (SD). Hal ini kembali ditekankan Kepala Bappeda, Wayan Suambara saat Musrenbang di Kecamatan Kuta, Rabu (11/2) kemarin. “Masih menjadi pertanyaan kami (Bappeda) ke Disdik, perihal harapan untuk merealisasikan anak didik (SD) mendapat pengetahuan teknologi komputer,” kata Suambara. Dari laporan UPT Disdik Kuta yang diterima Bappeda saat Musrenbang, untuk di Kuta sampai saat ini baru ada 1 SD yang telah melengkapi pendidikannya dengan pengetahuan teknologi komputer. Dan sekolah yang telah memiliki laboratorium komputer itupun sekolah yang berstatus RSBI. Sedangkan untuk di wilayah Kuta, jumlah keseluruhannya ada sebanyak 21 SD Negeri. “Ide ini memang masih baru. Namun tahun lalu sudah kita wacanakan, hanya saja belum bisa direalisasikan dan belum mendapat respon dari Dinas Pendidikan,” jelasnya. Keseriusan Pemkab Badung ingin mengembangkan pengetahuan teknologi sampai ke tingkat SD, bukanlah sekedar wacana biasa. Artinya, bilamana sekolah sudah siap dengan ruangannya, maka perangkat komputer, daya listrik berikut instrukturnya
akan dibayai melalui APBD. “Ini bagian daripada kewajiban Pemerintah Badung dalam memberikan perhatian di bidang pendidikan.,” urai Suambara. Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Badung Ketut Widia Astika berjanji akan segera menindaklanjuti arahan Bappeda Badung. Namun, untuk dapat merealisasikan semua itu, pihaknya memang mengaku masih terkendala minimnya sarana ruangan. “Akan segera kita tindaklanjuti. Artinya bukan kita (Disdik) tidak merespon, karena permasalahan yang terjadi tidak semua sekolah siap. Khususnya untuk kesiapan lahan, bangunan dan ruangannya,” kilah Widia Astika. Astika menambahkan, tidak hanya kesiapan sarana prasarana, untuk kesiapan dari SDM nya juga masih dalam proses pemikiran kedepannya. Meski demikian, Disdik Badung menyebut di tahun ini setidaknya sudah ada sekitar 20 sekolah, menyatakan siap untuk mengajukan pengadaan laboratorium komputer dimaksud. Namun tentunya hal itu akan kita lakukan pengecekan ulang ke sekolah yang menyatakan siap. Untuk melihat sejauh mana kesiapan mereka,” tegasnya sembari menambahkan, untuk di Kabupaten Badung setidaknya tercatat ada sekitar 250 Sekolah Dasar. Mengingat jumlahnya tidak sedikit, Astika pun memastikan untuk merealisasikannya secara bertahap. W-014
Pembahasan Revisi Perda BPHTB Diminta Diprioritaskan
Pengalihan Hak Tanah Waris Diusulkan Gratis DENPASAR-Fajar Bali Kalangan anggota DPRD Kota Denpasar menyambut poitif rencana Pemkot Denpasar merevisi Perda nomor 7 tahun 2010 tentang B e a Pe ro l e h a n H a k Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Bahkan, pembahasan ranperda B P H T B d i h a ra p k a n bisa diprioritaskan. Selain menginginkan agar pembahasan perda BPHTB diprioritaskan, Dewan juga mengusulkan agar unFB/CAR tuk tanah waris tidak I Made Sukarmana dikenakan pajak. Artinya, dalam BPHTB nanti untuk pengalihan hak tanah waris pajaknya dinolkan. ‘’Karena ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak, kami harapkan agar pembahasannya diprioritaskan. Selain itu, kami juga mengusulkan agar nantinya pajak BPHTB untuk tanah waris bisa dinolkan alias gratis,’’ ungkap anggota komisi I DPRD Kota Denpasar, I Made Sukarmana, SH, Rabu (11/2) kemarin. Sukarmana menyebut, dari 16 ranperda yang rencananya dibahas, 12 draf ranperda saat ini sudah diterima sekretariat DPRD. “Salah satunya, ranperda tentang perubahan atas Perda nomor 7 tahun 2010 tentang BPHTB,” tandasnya. Politisi Demokrat yang menembus gedung Dewan untuk kedua kalinya ini juga menilai, selama ini pengenaan pajak BPHTB dirasakan mencekik masyarakat, mengingat pengenaannya disamakan dengan pajak pengalihan secara jual beli. Akibatnya, ketika masyarakat ingin memecah sertifikat tanahnya dengan tujuan untuk pembagian waris, masyarakat dikenai pajak BPHTB. ‘’Hal ini jelas akan memberatkan masyarakat. Padahal dalam proses itu tidak ada transaksi jual beli dan hanya untuk pengalihan hak waris. Sementara besarnya pajak yang harus dibayar sama dengan proses jual beli,’’ ujar Sukarmana. Karenanya, jika mengacu pada realitas yang terjadi di masyarakat, Sukarmana mengaku sangat mendukung direvisinya Perda nomor 7 tahun 2010 tentang BPHTB. Bahkan, pihaknya mendesak pembahasannya diprioritaskan karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Kita harapkan, dengan membebaskan pajak ini akan dapat menekan alihfungsi lahan produktif di Kota Denpasar,” harap Sukarmana, dibenarkan rekannya, AA Susruta Ngurah Putra. Selain ranperda tentang perubahan atas Perda nomor 7 tahun 2010 tentang BPHTB, ada 11 ranperda lainnya yang akan segera dibahas. Antara lain, ranperda tentang ketertiban umum, ranperda izin usaha jasa konstruksi, ranperda tentang izin usaha pemondokan, ranperda tentang PKL, dan ranperda tentang pengelolaan cagar budaya. Selanjutnya, ranperda tentang pajak parkir, ranperda tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah, ranperda tentang pengelolaan sampah, serta ranperda tentang bangunan gedung. R-004
Tak Kunjung Tuntas
Wahana Nusantara Ajak Warga Peduli Mangrove DENPASAR-Fajar Bali Komponen masyarakat yang tergabung dalam Wahana Nusantara Kota Denpasar bekerjasama dengan Kelompok Nelayan Batu Lumbang menggugah peranserta warga untuk ikut peduli terhadap lingkungan khususnya hutan mangrove memalui kegiatan yang dikemas dalam lomba susur mangrove. Kegiatan peduli lingkungan ini digelar pada Minggu (22/2) mendatang mulai pukul 09.00 Wita hingga selesai, di kawasan Hutan Mangrove. Peserta lomba dari kalangan masyarakat umum, siswa SMA serta SKPD di lingkup Pemkot Denpasar. “Untuk peserta yang ingin daftar bisa melalui email di papel.lomba@gmail.com . Kami tunggu pendaftaran peserta sampai Sabtu tanggal 21 Pebruari,” ungkap Ketua Wahana Nusantara Kota Denpasar , I Putu Arnata, Rabu (11/2) kemarin. Dikatakan, para peserta lomba diberikan waktu satu jam untuk menyusuri bakau dengan menggunakan kano berkapasitas dua orang. Selama satu jam ini, peserta diharuskan mengambil bendera yang dipasang di sekitar hutan bakau sesuai warna yang sudah ditentukan sebelumnya. “Selain itu peserta juga harus memungut sampah selama menyusur mangrove. Pemenangnya ditentukan dari Peserta yang mengumpulkan sampah terbanyak,” terangnya, seraya menekankan, susur mangrove selain olahraga, rekreasi, sekalian pula melakukan kegiatan bersih lingkungan. R-004 BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BADUNG PROPINSI BALI Jln. Dewi Saraswati No. 3 Kel. Seminyak Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Telp. (0361) 8468329 - Fax. (0361) 8468300 Kode Pos - 80361
PENGUMUMAN
(Tentang Pengumuman Sertifikat Hilang) Nomor : 1207/Peng.-51.03/II/2015 Untuk mendapatkan Sertifikat baru sebagai pengganti sertifikat hilang berdasarkan Keputusan Pasal 59 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa : No
Nama/ Alamat Pemohon
1
2
1.
Tan Min Hoen Jln. Pratama No.38, Br. Terora Kel. Benoa, Kec. Kuta selatan, Kab. Badung
Hak Atas Tanah Jenis dan Nomor Hak
NIB
3
4
Hak Milik No.1446
Terdaftar Atas Nama 5 Tan Min Hoen
Tanggal
6 15-71998
Letak Tanah a.Jalan b.Desa/Kel c.Kec 7 a. b. Benoa c. Kuta Selatan
Ket
8 G.S. No. 730/ 1992 Tgl. 6-21992 Luas: 250 M2
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak taanggal pengumuman ini, bagi mereka yang merasa keberatan dapat mengajukan keberatan-keberataan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat. Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadapa Permohonan Penggaantian Sertifikat tersebut diatas, maka Sertifikat Pengganti akan diterbitkan sesuai ketentuan yang berlaku dan Serifikat Hilang tidak berlaku lagi.
Denpasar, tgl 10 Februari 2015
055/II/BGS
Layouter: zohra
DAERAH
4 KRAMA
PHRI Klungkung Dukung Pendirian LED TV
FB/SARJANA
SEMARAPURA-Fajar Bali Untuk mengejar ketertinggalan promosi pariwisata di Kabupaten Klungkung, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memasang LED TV berukuran besar di Ibukota Klungkung. Langkan itu disambut antusias oleh pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Klungkung, Oka Udhiana. “Saya sangat mendukung langkah ini. Ini terobosan baru dalam langkah promosi pariwisata,” jelas Oka Udhiana,
Oka Udhiana Rabu (11/2) kemarin. Oka Udhiana yang mantan anggota DPRD Klungkung di era tahun 1980-an ini menjelaskan, dengan pendirian LED TV tersebut akan mengenalkan seluruh potensi pariwisata di Klungkung dan utamanya promosi pariwisata di Nusa Penida. Ditambahkannya, dengan LED TV akan bisa mengejar ketertinggalan Kabupaten Klungkung dibidang pariwisata. “Dari pengamatan saya, promosi pariwisata untuk Nusa Penida masih tertinggal jauh, walau dari dunia maya (internet) sudah ada namun baru dilakukan sendiri-sendiri,” terang Oka Udhiana. Sehingga, tambahnya, dengan LED TV sebagai media promosi pariwisata dinilai sangat tepat dan diharapkan bisa mengejar ketertinggalan dari kabupaten lain dibidang promosi pariwisata. Dijelaskannya, dalam pembangunan selalu menuai pro dan kontra, sehingga dirinya selaku pengurus PHRI Klungkung mendukung langkah positif tersebut. “Kalau ada yang tidak setuju itu biasa, saya harap bisa jalan terus. Hal seperti ini yang saya kira efektif dalam langkah promosi pariwisata di daerah,” tambahnya. Disebutkan, Nusa Penida memiliki panorama alam yang indah seperti di Cristal Bay, Lembongan, Pantai Atuh dan lokasi lainnya. Bahkan potensi-potensi wisata yang ada di Nusa Penida masih banyak yang belum terjamah promosi. Selama ini yang dipromosikan di Lembongan baru pariwisata lautnya,” jelasnya.W-010
FAJA R BALI
KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Mangkrak, Proyek Sekolah Ditinggal Pemborong Proyek gedung sekolah di SMAN 2 Semarapura ditinggalkan pemborongnya. Proyek ini didanai dari APBD Pemprov Bali, tahun anggaran 2014 dengan nilai Rp 1,54 miliar lebih sampai bulan Februari ini belum bisa difungsikan oleh sekolah, karena bangunannya belum tuntas. SEMARAPURA-Fajar Bali Dari pantauan lapangan, Rabu (11/2) kemarin, bagian atapnya belum diselesaikan dan bagian dinding selasarnya belum dikerjakan secara tuntas. Bahkan penataan lantainya juga belum dituntaskan oleh rekanan. Proyek tersebut digarap oleh rekanan atau kontraktor CV Sari Arta Nadi dan dengan Konsultan CV Manar Jaya. Proyek tersebut mulai dikerjakan pada awal Oktober 2014 dengan anggaran perubahan, namun sampai teng-
gat waktu penyerahan belum juga selesai. Bahkan sekitar 20 Desember 2014 lalu, atap gedung ini sempat roboh dan genteng yang sudah terpasang ambruk. Informasi lain menyebutkan atap rangka baja yang digunakan tidak sesuai standar dan kualitasnya tidak sesuai dengan apa yang ada dalam gambar rencana. Bahkan sumber di lapangan menyebutkan sekolah ini belum serah terima, mengingat bangunannya belum rampung. “Itu belum serah terima, mestinya tahun lalu (2014) sudah selesai dan serah terima,” jelas sumber ini. Mangkraknya pembangunan gedung di SMAN 2 Semarapura, juga mendapat sorotan dari masyarakat—khususnya orangtua wali murid. Mereka berharap gedung ini bisa diselesaikan secepatnya agar bisa digunakan oleh siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Apalagi di sekolah ini masih kekurangan gedung. “Kami berharap gedung mangkrak ini bisa secepatnya di-
FB/SARJANA
MANGKRAK: Gedung baru dari APBD Pemprov Bali di SMAN 2 Semarapura mangkrak ditinggal pemborong.
tuntaskan, dan kepada kontraktor yang mengerjakan bangunan
Esensi Adiwiyata Perlu Dimaknai secara Utuh
Sidak GDN,Temukan Pegawai Datang Terlambat FB/ARTAYASA
AMLAPURA-Fajar Bali Untuk meningkatkan kedisiplinan pagwai di lingkungan SKPD Pemkab Karangasem, sekaligus untuk memperbaiki kinerja SKPD yang mendapatkan rapot merah sesuai hasil evaluasi Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Bali,Tim Gerakan Disiplin Nasional (GDN) melakukan sidak ke sejumlah SKPD. Hasilnya sejumlah pegawai kedapatan datang terlambat dan tidak mengabsen. Terkait ditemukanya pegawai yang datang terlambat itu, Sidak dipimpin oleh asisten I Tata Praja I Ketut Wage Saputra ini pun akan memanggil pegawai tersebut. Sidak yang digelar oleh Bagian Organisasi Setda Karangasem ini menyasar dua SKPD yang selama ini mendapatkan rapot merah, masing-masing Disdukcapil Karangasem dan Disdikpora Karangasem. Salah satu yang menjadi sasaranya adalah kelengkapan pelayanan publik sebagai tindak lanjut hasil evaluasi Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Bali. Kabag Organisasi I Nengah Sutama Ariawan mengatakan, sidak sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai, apalagi SKPD yang mendapatkan rapot merah ditargetkan Maret ini sudah harus memperbaiki diri. Selain menyasar kelengkapan pelayanan publik, tim juga melakukan pemeriksaan absensi kehadiran pegawai di dua SKPD tersebut. Mirisnya lagi, tim menemukan sejumlah pegawai malah tidak berada di ruangan masing-masing. Temuan itupun, menurut I Nengah Sutama Ariawan akan ditindaklanjuti dengan menyampaikan ke Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Sementara itu, Asisten I Tata Praja, I Ketut Wage Saputra menegaskan, pegawai yang datang terlambat serta tidak mengisi absensi itu akan dilakukan pembinaan oleh Baperjakat. Pun Wage Saputra menjelaskan, sidak disiplin pegawai tidak hanya menyasar dua SKPD, namun akan menyasar seluruh SKPD dilingkungan Pemkab Karangasem. Namun, sidak akan dilakukan secara tiba-tiba. W-016.
WORKSHOP: Pemkab Gianyar menggelar workshop Peningkatan Kapasitas Sekolah dalam Pengelolaan LH di Ruang Sidang I Kantor Bupati Gianyar.
GIANYAR-Fajar Bali Esensi dari program Adiwiyata hendaknya perlu dimaknai secara utuh dan mendalam. Hal ini penting dilakukan agar tidak ada kesan, Adiwiyata hanya sekadar wahana lomba antar sekolah. Mari dipahami secara sungguh–sungguh, sehingga konsep utama dari sebuah upaya mewujudkan lingkungan hidup yang nyaman, benar – benar tercipta. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gianyar Anak Agung Dalem Jagadhita saat memberi sambutan dalam acara workshop Peningkatan Kapasitas Sekolah dalam Pengelolaan LH di Ruang Sidang I Kantor Bupati Gianyar, Rabu (11/2). Agung Dalem mengatakan, dalam program Adiwiyata, terdapat empat variable yang menjadi konsen, antara lain kebijakan berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, serta sarana pendukung ramah lingkungan.
Gapura Desa
”Tujuannya agar warga sekolah bertanggung jawab terhadap LH yang ideal,”ucapnya. Manfaat Adiwiyata, jelas Agung, yaitu dapat mendukung percepatan pencapaian delapan standar pendidikan, upaya tingkatkan efisiensi, menciptakan suasana kebersamaan seluruh elemen sekolah, menjadi tempat pembelajaran tentang nilai pengelolaan LH, dan meningkatkan upaya melalui pengendalian atas pencemaran, dan perusakan LH. ”Terpenting implementasi berkelanjutan, dan tidak sebatas berpartisipasi saja,”kata dia. Lebih jauh Agung Dalem menerangkan, pada tahun 2015 ini, 23 sekolah di Kabupaten Gianyar berpartisipasi dalam program Adiwiyata. Dalam verifikasi yang dilakukan tim pusat dibagi menjadi empat kategori, diantaranya Sekolah Adiwiyata Mandiri,Sekolah Adiwiyata Nasional, Sekolah Adiwiyata Provinsi, dan Sekolah Adiwiyata Kabupaten. Adapun sekolah–seko-
lah yang diajukan tersebut adalah SMAN 1 Payangan, SMPN 2 Gianyar, SMPN 1 Blahbatuh (calon Adiwiyata Mandiri), SDN 2 Gianyar, SMAN 1 Gianyar, SDN 2 Lebih, SMAN 1 Tegalalang (calon Adiwiyata Nasional), SMAN 1 Ubud, SMPN 1 Gianyar, SDN 7 Gianyar (calon Adiwiyata Provinsi), 12 Sekolah lainnya (calon Adiwiyata Kabupaten). Dikatakan Agung, lima sekolah di Kabupaten Gianyar yang saat ini sudah menyandang status Sekolah Adiwiyata Mandiri yaitu SDN 5 Singakerta, SMAN 1 Sukawati, SMAN 1 Tampaksiring, SMPN 2 Ubud. Sedangkan Adiwiyata Nasional (SMPN 1 Tegalalang), Adiwiyata Provinsi (SMAN 1 Gianyar dan SDN 2 Gianyar). Dalam workshop tersebut, hadir I Nyoman Sumantra dari Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara Kementerian Lingkungan Hidup sebagai narasumber, serta Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Kabupaten Gianyar Anak Agung Budiartha. W-005
itu bisa dimintai pertanggungjawabannya, kenapa pembangu-
nannya tidak diselesaikan,” kata salah seorang wali murid.W-010
Muskercab PMI Bangli
Anggota dan Relawan Diharapkan Tanggap Bencana BANGLI-Fajar Bali Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi sosial yang mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan, kesamaan dan kesukarelaan. PMI sebagai organisasi kemanusian yang bersifat universal mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan bidang kemanusiaan. Untuk itu, sebagai suatu organisasi, PMI dituntut lebih mengoptimalkan diri melalui program-program dibidang kemanusian dalam rangka membantu tugas-tugas pemerintah. Demikian dikatakan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta saat membuka Musyawarah Kerja (Musker) PMI Kabupaten Bangli 2015. Acara yang dipusatkan di gedung BMB Kantor Bupati Bangli dihadiri oleh Sekretaris PMI Provinsi Bali dr. I Gusti Lanang Rudiartha, Forkompinda Kabupaten Bangli, pengurus PMI Kabupaten Bangli dan perwakilan pembina dan anggota PMR se Kabupaten Bangli. Lebih lanjut Wabup Sedana Arta yang sekaligus sebagai ketua PMI Bangli mengatakan, musker PMI tahun ini dipandang sangat strategis untuk mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan program kegiatan satu tahun yang lalu dan menyusun program kerja prioritas satu tahun kedepan. Sehingga, tambahnya, program kerja yang dibuat tidak muluk-muluk, dapat dilaksanakan, dievaluasi dan dipertanggungjawabkan dengan baik. Namun yang terpenting adalah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Selama ini PMI Bangli sudah berada pada koridor yang
benar. Semua program sudah bisa dijalankan dengan baik. Tinggal peran dari semua pihak mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat bisa ditinggkatkan utamannya dalam misi kemanusiaan”terangnya. Kata Wabup Sedana Arta, PMI sebagai organisasi sosial kemanusiaan keanggotaannya bersifat sukarela dan berasal dari beragam profesi. Karenanya sangat perlu bagi relawan PMI untuk melengkapi diri dengan SDM yang memadai guna mendukung peran penting PMI dalam pembangunan bidang kemanusiaan. Untuk itu, lanjut Sedana Arta, para relawan PMI hendaknya memahami peta rawan bencana dan bersifat tanggap segera dengan mengutamakan skala prioritas yang mengedepankan kebutuhan riil masyarakat ketika melakukan aksi kemanusiaan di lapangan. Hal senada juga disampaikan Sekretaris PMI Provinsi Bali Lanang Rudiartha, bahwa peran aktif PMI dalam membantu pemerintah telah ditunjukan melalui aksi penanggulangan bencana, transfusi darah, dan kegiatan- kegiatan yang bersifat kemanusian lainnya. Lebih lanjut, Lanang Rudiartha berharap, khusus di bidang tranfusi darah, hendaknya PMI Bangli tetap mengacu pada azas keamanan dan keselamatan bagi pasien yang membutuhkan darah. Harus dipastikan darah yang sudah tertampung bebas dari berbagai indikasi penyakit dan diharapkan PMI juga mampu selalu menjaga ketersediaan darah yang cukup bagi masyarakat melalui kegiatan donor darah. W-002
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Sukerana Kunjungi Warga Miskin di Banjar Amed
Dibantu Bedah Rumah dan Biaya Hidup Rp 300 Ribu Tiap Bulan AMLAPURA-Fajar Bali Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana didampingi Kepala Dinas Sosial, I Made Sosiawan mengunjungi dua warga miskin di Banjar dinas Amed, Desa Purwakerthi,Kecamatan Abang,Karangasem. Selain menyerahkan bantuan biaya hidup setiap bulannya sebesar Rp 300 ribu yang merupakan bantuan sosial Komda Lansia, Sukerana juga memastikan kedua warga tersebut mendapatkan program bedah rumah yang nantinya di anggarkan di APBD Perubahan. Kedua warga yang diprioritaskan memperoleh bedah rumah tersebut,masingmasing Ni Nengah Rembo,(75) dan I Wayan Kisid (54), warga Banjar Dinas Amed, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Karangasem. Kedua warga yang tinggal di daerah pariwisata Amed ini kehidupannya sungguh memperihatinkan. Ni Nengah Rembo misalnya, wanita renta ini hidup bersama salah seorang anaknya, Ni Wayan Ngenin (55) yang
kondisinya mengalami ketergangguan mental. Sedangkan, tempat tidurnya sendiri berdinding bedeg dan beratap genteng yang disana-sini sudah bocor. Sambil menunggu kedatangan rombongan wakil bupati, Ni Nengah Rembo menceritakan untuk kebutuhan sehariharinya, keluarga Ni Nengah Rembo harus menunggu belas kasihan dari orang-orang sekitarnya. Karena terbentur usia yang sudah tidak muda lagi,tidak ada yang bisa dikerjakanya kecuali hanya mencari kayu bakar. Meski anaknya mengalami keterbelakangan mental, dialah yang menjadi tumpuan kehidupanya. Ni Wayan Ngening, saban hari hanya bisa membantu para tetangganya bekerja. Dari hasil keringatnya itu, biasanya diberikan beras maupun makanan sebagai upah jerih payahnya. Sedangkan salah seorang keponakanya, I Ketut Merta mengatakan, bibinya itu memang telah ditinggal oleh pamannya sejak lama. Sebelumnya, sang bibi memiliki
FB/BUDIASA
WARGA MISKIN: Wakil Bupati (Wabup) Karangasem I Made Sukerana Kunjungi Warga Miskin.
dua orang anak,hanya saja anaknya yang lagi satu sudah meninggal. Sedangkan di pekarangannya terdapat tiga orang KK, termasuk dirinya.
Diakuinya, selain dibantu para tetangga, biasanya bibinya dibantu oleh warga perantauan dari Amed yang tinggal di Denpasar. Sementara itu,Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana yang didampingi Kadissos I Made Sosiawan mengatakan, kedua warga tersebut memang sangat layak dibantu program bedah rumah. Hanya saja,bantuan bedah rumah tidak bisa sekarang diberikan, namun menunggu APBD Perubahan. Untuk saat ini, pihaknya memberikan bantuan biaya hidup yang nanti akan diberikan secara rutin setiap bulan sebesar Rp 300 ribu yang diambilkan dari bansos Komda Lansia. Sedangkan untuk anaknya yang mengalami keterbelakangan mental, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Karangasem untuk mencari celah dari mana bantuan yang akan diberikan. “Untuk sekarang kita fokus sama orang tuanya terlebih dahulu,untuk anaknya nanti kita carikan celah,” ujar Sukerana. W-016. Layouter: Soma
FAJA R BALI
KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
DAERAH
5
24 Desa di Tabanan Belum Memiliki Perbekel Pemkab Rancang Pilkel Serentak November 2015 Sebanyak 24 desa dari 133 desa yang ada di Kabupaten Tabanan belum memiliki perbekel yang sah karena masa jabatanya telah habis . Untuk menjalankan pemerintahan desa, Pemda menunjuk PJS ( Pejabat Sementara).
FB/Agus
DADAKAN: Pedagang rambutan dadakan di pinggir jalan Singaraja-Denpasar dan menuju kabupaten lain.
Ramai-ramai Jual Rambutan MUSIM panen buah rambutan dimanfaatkan oleh sejumlah warga di Kabupaten Buleleng menjadi penjual rambutan dadakan. Pedagang rambutan dadakan memanfaatkan lahan kosong di pinggir jalan untuk berjualan. Peminat buah rambutan saat musim rambutan cukup tinggi. Dalam sehari para pedagang mampu menjual puluhan kilo buah rambutan. Jika anda melintasi ruas jalan Singaraja-Denpasar tepatnya di Desa Sangket, Kecamatan Sukasada, maka anda akan melihat lapak-lapak kecil dengan warna merah berdiri di pinggir jalan. W-008
Langgar Perda, Empat Emperan Ruko Dibongkar
SINGARAJA–Fajar Bali Demi menegakkan Peratuaran Daerah (Perda) No. 2 tahun 2012 tentang perijinan (IMB) dan Perda No. 6 Tahun 2009 tentang ketertiban umum, Tim Yustisi Pemkab Buleleng kembali mengeksekusi bangunan yang melanggar aturan. Setelah, Selasa (10/2) lalu membongkar senderan vila yang melanggar sempadan pantai di Desa Anturan, kali ini Tim Yustisi Pemkab Buleleng yang dimotori oleh Satuan Polisi Pamong Peraja (Satpol PP) dan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng mengeksekusi emperan ruko yang ada di Terminal Banyuasri, Rabu pagi (11/2) pagi. Sebanyak empat emperan ruko dibongkar karena menyalahi aturan. Sekitar puluhan petugas Satpol PP dan Satuan Lalulintas Dishub Buleleng mengawal jalannya eksekusi pembongkaran. Eksekusi pembongkaran disaksikan warga sekitar yang penasaran dan ingin melihat jalannya eksekusi pembongkaran tersebut. Kepala Satpol PP Drs. I Made Budi Astawa, M.Si mengatakan akan menertibkan Pasar Banyuasri secara bertahap.”Khusus di Pasar Banyuasri kami akan tertibkan secara bertahap, sehingga fungsi awal dari terminal bisa dikembalikan lagi,”ucap Budi Astawa. Budi Astawa menambahkan bahwa sebelum eksekusi pemilik ruko sudah diberikan pembinaan dan sudah menandatangani surat pernyataan siap dibongkar.”Kami sudah koordinasi dengan pemilik ruko sebelum melakukan eksekusi. Namun mereka menyatakan sanggup untuk membongkar sendiri bangunan tersebut dan sudah menandatangani surat pernyataan siap membongkar sendiri. Tapi kami tetap memberikan tenggang waktu selama 7 hari, jika belum di bongkar kami akan tindak tegas,”imbuhnya. Ketika dimintai keterangan tentang salah satu emperan ruko yang dibongkar oleh petugas Satpol PP Budi Astawa mengatakan bahwa pemilik ruko sudah mengijinkan emperannya dibongkar petugas. ”Dalam pembongkaran ini kami sudah mendapatkan ijin dari pemilik ruko. Katanya yang memiliki ruko tidak bisa melakukan pembongkaran sehingga diserahkan kepada Pol PP,”terangnya lagi. W-008
TABANAN-Fajar Bali Belum digelarnya pemilihan perbekel di 24 desa lantaran agenda pemilihan perbekel di masing-masing desa selama ini terbentur pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres). “Pileg dan pilpres menye-
babkan pengunduran jadwal pemilihan perbekel,”beber Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Putu Adi Supraja, Rabu (11/2) kemarin. Mantan camat Baturiti ini menambahkan tahun ini BPMPD tengah berancang-ancang akan
NEGARA-Fajar Bali Olahraga tradisional dan kekhasan daerah Jembrana yakni Mekepung menjadi salah satu usulan yang dilontarkan Bupati Jembrana Putu Artha kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, saat melakukan kunjungan kerja ke Jembrana, Rabu (11/2) kemarin. Dalam usulannya, Artha menginginkan supaya mengembalikan even lomba mekepung dengan memperebutkan piala Gubernur atau Gubernur Cup. Usulan yang disampaikan Bupati Artha di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) tersebut, juga merupakan keinginan masyarakat Jembrana, khususnya dari pencinta mekepung di Jembrana. Tak hanya itu, Artha juga mengusulkan sejumlah program yang perlu mendapat dukungan dari Gubernur. Menurut Artha, usulan supaya diadakan kembali Gubernur Cup dalam perlombaan mekepung, supaya ikut serta di dalam melestarikan tradisi mekepung di Jembrana. Apalagi tradisi Mekepung tersebut, telah diakui sebagai warisan budaya nasional oleh Kemendikbud. Dikembalikan even Mekepung Gubernur Cup tersebut, agar seperti tahuntahun sebelumnya di masa Gubernur IB Mantra, IB Oka dan Dewa Made Berata. “Untuk melestarikan mekepung yang kini sudah jadi warisan budaya nasional, kami mengusulkan, supaya ada Gubernur Cup,” ujarnya. Selain itu, Artha juga menyampaikan sejumlah program yang perlu mendapat dukungan Gubernur, di antaranya penanganan abrasi di sepanjang pantai Gilimanuk hingga Pengeragoan Kecamatan Pekutatan, penanggulangan kerusakan hutan, pembangunan terminal barang di Gilimanuk dan jalan shortcut di Melaya dan Pekutatan. Tak hanya itu, juga meminta bantuan pada Gubernur, terkait peningkatan tipe
but terbanyak ada di Kecamatan Pupuan dan Kerambitan. “Tiga dari 24 perbekel tersebut bahkan ada yang di PAW, dua orang mengundurkan diri karena menjadi caleg yakni Perbekel Belimbing dan Perbekel Perean. Satu perbekel lagi yakni perbekel Pitra meninggal dunia akibat serangan jantung,”paparnya. Sementara itu anggaran untuk Pilkel di masing–masing desa telah disiapkan sebesar Rp 1,2 miliar. Dengan rincian masing– masing desa akan mendapatkan dana untuk Pilkel sebesar Rp 40 Juta. W-004
FB/PRAMONO
KUNKER: Gubernur Bali Made Mangku Pastika ketika melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Jembrana diterima Bupati Jembrana Putu Artha dan Wakilnya Made Kembang Hartawan, Rabu (11/2).
RSU Negara menjadi tipe B. Bahkan di dikesempatan kemarin, juga diusulkan terkait bantuan bedah rumah dan juga memohon bantuan untuk membuat tempat pembuangan akhir dengan model Sanitary Landfield. Pada kesempatan kemarin, Gubernur Made Mangku Pastika juga meninjau toko oleh-oleh khas Jembrana yang berlokasi di lantai satu GKBK Jembrana. Gubernur membeli sebuah lukisan yang bergambar lukisan makepung karya pelukis asal Jembrana.
FB/SARJANA
BAHAS TARIF: Wabup Made Kasta bersama pelaku usaha pariwisata membahas tarif wisatawan yang masuk ke KKP Nusa Penida.
lindungi biota laut dari ancaman pengrusakan,” jelas Wira Sanjaya. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk membangun mekanisme pendanaan mandiri dan berkelanjutan di KKP Nusa Penida melalui retribusi wisata bahari yaitu pemberlakuan biaya masuk kawasan konservasi perairan dari kegiatan wisata bahari. ”Prinsip dasarnya adalah pengguna atau penikmat sumberdaya pesisir dan laut harus mau ikut berkontribusi di dalam upaya pelestarian dan pengelolaan sumberdaya,” tambah Sanjaya. Keberadaan KKP di Nusa Penida yang dikelola menjadi pariwisata ternyata mendapat
Pejabat asal Penebel ini menambahkan, ranperda yang mengatur masalah pemilihan perbekel di Tabanan sedang digodog di bagian hukum Setda Tabanan. “Kalau ranperda ini telah disahkan menjadi Perda, kami telah rancang rencana pemilihan perbekel digelar pada bulan November 2015 mendatang secara serentak,” terangnya. Terkait 24 perbekel yang masih berstatus pejabat sementara tersebut, 19 orang masa jabatan tahun 2014 dan 5 orang sisanya berakhir sampai Desember 2015 mendatang. Dari jumlah terse-
Bupati Artha Usul Mekepung ‘Gubernur Cup’
Retribusi Wisatawan ke KKP Nusa Penida Dibahas SEMARAPURA-Fajar Bali Dalam menentukan tarif retribusi ke zona Konservasi Kawasan Perairan (KKP) di Nusa Penida, Pemerintah Kabupaten Klungkung mengajak jajaran terkait serta para pelaku pariwisata untuk ikut terlibat dalam menentukan tarif retribusi bagi wisatawan. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Klungkung Made Kasta dengan didampingi Plt. Sekda Klungkung Ida Bagus Sudarsana, Asisten I Wayan Tika, Kadisbudpar Wayan Sujana di Ruang Rapat Praja Mandala, Rabu (11/10) kemarin. Sedangkan dari pelaku pariwisata yang hadir dalam rapat tersebut diantaranya Gabungan Wisata Tirta (Gawistri), Awali, Bali Hai dan Bounty. Keberadaan pelaku usaha pariwisata ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam menentukan tarif retribusi KKP di laut Nusa Penida. Mereka diajak untuk ikut menjaga kelertarian biota bawah laut di sana. Dalam penjelasan konsultan Coral Triangle Centre (CTC) yang tergabung dalam Pokja KKP, Wira Sanjaya menjelaskan bahwa KKP merupakan kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan. ”Pengelolaan KKP ini selain untuk mengelola potensi dari laut Nusa Penida juga me-
menggelar pemilihan perbekel serentak. Ini diperkuat dengan terbitnya Undang-Undang Desa nomer 6/2014 dan Peraturan Pemerintah nomor 43/2014 yang menyarankan adanya pemilihan yang dilakukan secara serentak. Untuk pemilihan perbekel ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu tiga tahun sekali. “Mekanisme pemilihan tersebut juga diatur dalam Permendagri 112/2015,”ujar Supraja didampingi Kabid Pemberdayaan Pemerintahan Desa, Nyoman Arianta dan Kasubid Administrasi Pemerintahan Desa Wayan Suprabawa.
banyak dukungan dari masyarakat. Hal ini ditunjukkan dari hasil survei yang dilakukan pihak CTC yaitu sebanyak 95% masyarakat mengangap penting keberadaan KKP di Nusa Penida, sebanyak 83% masyarakat mau dikenakan tarif KKP dan sebanyak 85% masyarakat memilih mau membayar untuk setiap kedatangan. Selain bertujuan untuk bisnis plan, pengelolaan KKP ini bertujuan untuk melindungi dan melestarikan sumber keanekaragaman hayati laut dan pesisir, untuk keberlanjutan mata pencaharian (pengusaha wisata, masyarakat, nelayan, pembudidaya rumput laut, dll) dan untuk membangun sistim pendanaan secara mandiri dan
berkelanjutan. Dalam rapat tersebut Wabup Kasta mengajak para pelaku pariwisata untuk ikut bersamasama melestarikan biota dan terumbu karang yang ada di bawah laut. Ini dilakukan tidak hanya memberi keuntungan para pelaku pariwisata tetapi kami di Pemerintah Daerah bisa memperbaiki kawasan tersebut dapat terjaga. Sedangkan berapa tarif ideal untuk masuk ke KKP, oleh masing-masing pelaku usaha sedang dihitung angka idealnya. Sebelumnya tarif masuk ini Rp 7.000 dan oleh Bupati Klungkung saat meresmikan KKP ingin dinaikkan menjadi Rp 70.000 per wisatawan asing.W-010
Dalam kunker Gubernur Bali di Jembrana juga dihadiri Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Kepala SKPD Pemprov Bali, Kepala SKPD Pemkab Jembrana, Camat, Lurah, Perbekel dan Ketua Majelis Alit seKabupaten Jembrana. Sementara itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan kunjungannya ini dilakukan sebagai upaya untuk mensinergikan program pemerintah dengan segala keberhasilan maupun permasalahannya. Pastika menegaskan
semua program dinilai sama, karena sebenarnya tak ada program pusat, provinsi dan kabupaten. Cuma, yang membedakan itu sumber anggarannya saja, ada yang dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Gubernur menekankan, sesungguhnya di desalah yang bebannya paling berat di dalam menerima program. Kesempatan kemarin, Gubernur juga meminta kepada dinas terkait di provinsi untuk menindaklanjuti apa yang menjadi usulan Bupati Jembrana. W-003
Musim Penghujan, DB Melonjak di Buleleng
Dinas Kesehatan Gencarkan Fogging ULV SINGARAJA–Fajar Bali Himbauan terhadap bahaya penyakit demam berdarah (DB) yang disebabkan nyamuk aedes aegypti, mendapat perhatian serius dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Selama beberapa pekan mendatang, sosialisasi dan penyemprotan nyamuk menggunakan fogging ULV akan kembali digencarkan di lingkungan masyarakat. Kondisi tersebut melihat trend kasus peningkatan penderita demam berdarah di Buleleng , pada Januari hingga pertengahan Februari 2015 mencapai angka 237 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr. I Gusti Nyoman Mahapramana mengatakan, penyakit demam berdarah di Buleleng berdasarkan catatan yang masuk ke Dinkes Buleleng, di bulan Januari 2014 terdata 214 kasus, sedangkan Februari 2014 terdapat 23 kasus. Tidak hanya di Buleleng, namun kasus demam berdarah berlangsung serentak di seluruh Indonesia, bahkan meluas hingga di Asia Tenggara.”Kita di Buleleng termasuk sedikit jumlah kasusnya. Karena demam berdarah telah kita antisipasi sejak bulan September 2014 lalu. Rencana terdekat, kami akan melakukan fogging massal di Kabupaten Buleleng dengan menggunakan fogging ULV,”tuturnya saat dikonfirmasi
dr. I Gusti Nyoman Mahapramana
beberapa hari lalu. Sejumlah tindakan promotif, preventif , PSN, dan fogging rutin dilakukan sejak September 2014. Bahkan Mahapramana menerangkan, di bulan Februari dan Oktober 2014 lalu aksi fogging massal sempat dilakukan serentak di beberapa kecamatan menang-
FB/Agus
gulangi penyebaran penyakit demam berdarah. ”Karena ini endemis dan setiap tahun semakin banyak. Puncaknya di Buleleng paling banyak adalah Februari tahun ini. Di bulan Januari kemarin, satu orang anak asal Penarukan Buleleng diduga suspek meninggal karena DB,”pungkasnya. W–008 Layouter: Soma
6 Jangan Lari dari Masalah, Petakan Usulan KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 | TAHUN XV
Permasalahan di wilayah Kecamatan Kuta cukup banyak. Ini dinilai wajar mengingat tingkat heterogenitas dalam segala hal cukup tinggi. Kompleksitas permasalahannya pun juga bervariasi, hingga setidaknya menuntut peran pemerintah, bersama-sama masyarakat sebagai stakeholder pembangunan untuk tidak lari dari segera permasalahan yang ada.
“Kita harus jawab permasalahannya. Pemda mengajak semua stakeholder untuk mengatasinya. Agar permasalahan dapat kita atasi secara efektif, tepat penanganannya, secara benar penanganannya, maka kita harus melakukan mapping terhadap permasalahannya,” kata Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Badung, Wayan Suambara saat membuka Musrenbang di Kantor Kecamatan Kuta, Rabu (11/2). Dengan melakukan mapping, maka tentunya akan bisa ditemukan persoalannya secara obyektif. Sejalan dengan itu, penanganannya diyakini bisa dilakukan secara obyektif. “Bila kita tidak lari dari permasalahan, maka tentunya dapat dipastikan bahwa tidak ada usulan bermuatan Politik, karena Musrenbang intinya harus dapat mempetakan masalah secara obyektif,” tegasnya. Mengusung Tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016 ‘Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan dan Kemandirian Masyarakat Untuk Memperkuat Daya Saing Daerah’. Dimana makna yang terkandung dalam tema tersebut adalah tata kelola pemerintahan mulai aparatur pemerintah teratas sampai terbawah, Kelian Banjar harus bersinergi bekerja dalam satu kesatuan sistem antara Aparatur Sipil Negara, kelompok masyarakat serta dunia usaha. Jika ketiganya bersinergi maka kemandirian masyarakat akan semakin kuat sehingga keter-
gantungan kepada pihak lain bisa berkurang. Yang kemudian jadi pertanyaan, jika melihat mobilitas dan aktivitas warga cukup tinggi, khususnya yang berada di kawasan industri pariwisata. Apakah tema pembangunan tersebut bisa diterapkan di wilayah Kuta? Pemkab Badung pun meyakini itu sangat bisa, karena menurut Suambara, filosofi pemberdayaan di dalamnya mengandung makna partisipasi dan peran serta. Sederhananya, dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai, menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan telajakan di tempat masing-masing. Itu merupakan bagian dari pemberdayaan, bagian dari partisipasi dan peran serta masyarakat juga. “Walau di daerah (Kuta) Internasional, geliatkanlah gotong royong. Saya kira itu bisa dilakukan, karena saya tahu persis kehidupan adat istiadat, agama di Kuta sangat kuat dan gotong royongnya masih berjalan. Ketika itu semua sudah berjalan, tinggal menambah lagi kontennya, berkenaan dengan mengisi tema pembangunan tadi,” jelasnya. Beralih ke konsep membangkitkan sensitivitas masyarakat Kuta. Suambara berpendapat tidak hanya di Kuta saja, semua orang dimanapun dia berada, mau tak mau tingkat sensitivitasnya harus ada. Ukurannya juga dinilai sederhana, jangan sampai tidak mengenal tetangga
sebelah, radius beberapa meter di lingkungannya dikenal, ada musibah harus ada perhatian, ada persoalan atau kondisi-kondisi tidak patut harus memberikan respon. “Inilah bagian daripada sensitivitas dimaksud. Tentunya juga harus ada penggagasnya, pemerintahan terbawah seperti Camat, Lurah/Perbekel harus turun berperan untuk membangkitkan sensitivitas tersebut,” urainya sembari menambahkan, karena sesungguhnya Pemkab Badung sangat mendorong peningkatan peran serta masyarakat, mendorong kepekaan masyarakat, mendorong sensitivitas masyarakat untuk melakukan sesuatu dalam rangka pelaksanaan pembangunan. Dan konsep itu telah terangkum dalam tema pembangunan daerah tahun 2016; ‘Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan Dan Kemandirian Masyarakat Untuk Memperkuat Daya Saing Daerah’ Tema dan Prioritas pembangunan itu pun kembali dijabarkan, dimana Tata kelola pemerintahan mengandung 3 aspek. Pertama adalah cara kerja, Kedua aparatur yang ketiga adalah regulasi. Untuk cara kerja ada SOP-nya, Aparaturnya seluruh pegawai Pemkab Badung, Staholdernya masyarakat, Bendesa, LPM, dunia usaha, begitu juga regulasinya banyak aturan-aturannya. “3 komponen ini satu kesatuan yang saling terkait dan bekerja dalam sebuah system,” jelasnya. Masih berkaitan bagian daripada sistem, Suambara mencoba mencontohkan gambaran tentang pola menjaga keamanan di Kuta. Keber-
samaan aparatur Pemda, Kepolisian dan dunia usaha, bisa direalisasikan dengan sharing pemasangan CCTV secara swadaya. Bila itu terwujud, maka ini tentunya termasuk bagian dari kemandirian. “Bila sudah bisa sampai terekspose media, yang memberitakan dunia usaha di kawasan Kuta telah mengadakan pemasangan alat proteksi keamanan CCTV, menggunakan dana masing-masing hotel. Maka saat itu juga daya saing kita akan meningkat, sederhana sekali kan,” ujar Suambar a
FB/REDY
mencontohkan bentuk implementasi dari konsep kemandirian. Namun terlepas dari itu semua, pada intinya Suambara berusaha memberikan arahan, agar usulan di Musrenbang tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur. Karena menurut dia, kemandirian tidak hanya soal membangun jalan, balai banjar, dan pembangunan fisik lainnya. Di dalam kemandirian terkandung juga banyak aspek seperti, kemandirian sikap mental, moral, adat, agama, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. “Kita sepakati bersama untuk mengambil langkah, siapa melakukan apa, dan dimana. Pada prinsipnya kami (Pemerintah Kabupaten Badung) siap. Begitu pula harapan kami yang menjadi fungsi Bappeda di tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan agar pro aktif, dan silahkan untuk segera dikoordinasikan bersama kami,” tutup Suambara. W-014
Beda wilayah, beda pula tantang Begitu pula yang terjadi di Kecamatan dengan tingkat heterogenitasnya yang tinggi, maka sudah barang tentu tingk masalahannya pun juga cukup kompl bervariasi. Sebagaimana terungkap Musrenbang di Kecamatan Kuta, Rabu ( terpapar begitu banyak persoalan yang segera diselesaikan, dan tentunya untu gurai masalah yang ada, tidak hanya m dalkan peran Pemerintah Daerah Kab Badung, karena peran masyarakat dan holder lainnya juga sangat diharapkan. B adalah persoalan yang ada di Kuta yang dalam Musrenbang Kecamatan 2016 di Camat Kuta: Upaya Menekan Angka Pengidap HIV Untuk persoalan yang satu ini, K Bappeda Badung Wayan Suambara me paikan agar upaya menekan atau mend pengidap HIV/AID harus semakin diak Dalam hal ini, Suambara menyebut peme (termasuk Kecamatan) punya kewen untuk mengatur, punya kewajiban memfasilitasi setiap persoalan yang ad sekali lagi, untuk menindaklanjuti masa tentu tidak bisa dilakukan sepihak, dan hanya menjadi kewajiban pemerintah hanya menjadi kewajiban masyarakat. K sekarang ini, apapun dalam paradigma ian semuanya harus diselesaikan secar prehensif berkolaborasi secara bersama Pola Keamanan Pemasangan CCT ATCS Pada saat Musrenbang Kecamatan Kepala Dinas Perhubungan Kabu Badung, Weda Dharmaja berkesem menyampaikan pemasangan CCTV kut perangkatnya akan mengha sekitar Rp 90 pe unitnya. pun kedepannya dira puluhan CCTV dan AT akan menghabiskan b dana, namun Pemkab B melalui Bappeda me akan membawa u tersebut masuk m Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Badung, Wayan Suambara
Laporan Camat di Musrenbang Kecamatan Kuta Utara Pada kesempatan yang baik ini kami laporkan secara singkat kondisi kecamatan kuta utara sebagai berikut: Kecamatan Kuta utara terdiri dari 3 desa dan 3 kelurahan , 43 banjar dinas dan 45 lingkun lingkungan serta 8 desa adat. Luas wilayah kecamatan Kuta utara adalah 33,86 km2 dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan mengwi. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan denpasar barat. Sebelah selatan berbatasan dengan keca-
matan kuta dan samudra Indonesia. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan mengwi. Dengan jumlah penduduk per desember 2014 sebanyak 72.662 jiwa, lakilaki sebanyak 36.497 jiwa dan perempuan 36.165. Sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 18.055 kk dengan kepadatan 2.146 per km2. Proses perencanaan pembangunan pada tahap MUSRENBANG RKPD Kabupaten di Kecamatan merupakan forum yang sangat s t ra t e g i s u n t u k melakukan penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan ke s e p a k a tan usulan rencana k e g iatan prioritas pembangu-
Dra. AA. Putu Yuyun Hanura Eny, M.Si
nan desa/kelurahan yang disinkronisasi dengan prioritas daerah. Dengan menyadari aspek pembangunan yang harus mendapat penanganan pemerintah cakupannya amat luas dan tidak terbatas, namun pada sisi lain kemampuan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber dana yang dimiliki masih sangat terbatas. Atas dasar itulah perencaperenca naan pembangunan pembanpemban gunan di kecamatan kuta utara mengacu pada tema pembanpemban gunan daerah tahun 2016 dengan 9 (Sembilan) prioritas pembangunan. Tema pempem bangunan daerah kabupaten badung tahun 2016, yakni: “MEMANTAPKAN TATA KEKE LOLA PEMERINTAHAN DAN KEMANDIRIAN MASYARAMASYARA KAT UNTUK MEMPERKUAT DAYA SAING DAERAH”. Usulan kegiatan yang menmen dukung prioritas pembangupembangu nan daerah tersebut sebanyak 507 usulan dengan nilai sebesebe sar Rp.356.242.147.575,- DenDen gan rincian sebagai berikut: Peningkatan akuntabilitas dan transparansi tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik jumlah usulan 77, dengan nilai sebesar Rp.4.125.384.900,(Empat milyard, seratus dua puluh lima juta , tiga ratus delapan puluh empat ribu, Sembilan ratus rupiah). Perkembangan pendidikualitas layanan pendidi inforkan dan teknologi infor masi jumlah usulan 57, dengan nilai sebesar Rp.29.130.400.000,Sembi(dua puluh Sembi selan milyard, se ratus tiga puluh juta, empat ratus ribu rupiah). Perluasan akses layanan kesjumehatan , jum lah usulan 76, dengan nilai sebesar Rp.5.549.350.250,(Lima milyard, lima ratus empat puluh Sembilan juta, tiga FB/REDY
ratus lima puluh ribu, dua ratus lima puluh rupiah). Pemantapan kemandirian ekonomi kerakyatan, jumlah usulan 11, dengan nilai sebesar Rp.1.185.000.000,- (Satu milyard, seratus dekapan puluh lia juta rupiah). Pemantapan ketahanan pangan dan produktivitas hasil pertanian jumlah usulan 49, dengan nilai sebesar Rp.8.310.965.000,- (Delapan milyard, tiga ratus sepuluh juta, Sembilan ratus enam puluh lima ribu rupiah). Peningkatan infrastuktur dasar pemukiman dan pengelolaan lingkungan hidup jumlah usulan 198, dengan nilai sebesar Rp.305.592.093.500,- ( Tiga ratus lima milyard, lima ratus Sembilan puluh juta, Sembilan puluh tiga ribu, lima ratus rupiah). Pengembangan pariwisata dan budaya berbasis masyarakat jumlah usulan 23, dengan nilai sebesar Rp.1.538.348.925,- (Satu milyard, lima ratus tiga puluh delapan juta, tiga ratus empat puluh delapan ribu, Sembilan ratus dua puluh lima rupiah). Penanganan kebencanaan terpadu serta peningkatan ketentraman dan ketertiban masyarakat jumlah usulan 6, dengan nilai sebesar Rp.733.000.000,- (Tujuh ratus tiga puluh tiga juta rupiah). Perluasan perlindungan sosial dan pengarusutamaan gender, jumlah usulan 10, dengan nilai sebesar Rp.77.600.000,(Tujuh puluh tujuh juta, enam ratus ribu rupiah). Kami atas nama pemerintah kecamatan dan masyarakat kuta utara tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada Bapak Bupati melalui Kepala Bappeda yang sidah memberikan perhatian berupa: Pembangunan gedung unit II kantor camat kuta utara dengan ruang rapatnya yang lebih representatif dengan kelengkapan sarana pendukungnya sehingga memberikan kenyamanan lebih untuk tempat acara kita hari ini. Bangunan gedung sekolah yang ada di kecamatan kuta utara sebagian besar sudah bertingkat dan secara keseluruhan dalam kondisi baik. Sa-
Membedah Kom
rana dan prasarana paten untuk pelayanan publik sehingga bisa memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat kami. Bantuan kepada desa adat, pekaseh dan banjar adat yang sangat dirasakan manfaatnya. Bantuan kepada pemerintah desa yang luar biasa dan prningkatannya juga sangat tinggi dari tahun ke tahun, sehingga mampu membedayakan dan memandirikan masyarakat desa yang bersangkutan. Bantuan kepada kelompok masyarakat berupa hibah dan bansos melalui proposal. Penghargaan kepada BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) desa Tibubeneng dan kelurahan kerobokan kaja atas prestasinya dalam program PNPM mandiri perkotaan, sehingga mampu mewujudkan suatu perencaaan penataan lingkungan pemukiman yang berbasis komunitas melalui program kali bersih yang sangat disambut antusisas oleh masyarakat warga banjar yang ada di lingkungan sepanjang kali tersebut, apalagi sebagai daerah tujuan wisata, sebagai komponen pendukung pariwisata, dengan penduduk yang urban yang tinggi, program ini perlu mendapat perhatian dan dukungan program berkelanjutan, sehingga tertata lingkungan yang BALI (Bersih, Aman, Lestari dan Indah). Demikian pula kegiatan lainnya yang tentunya sangat bermanfaat bagi kami namun masih ada kendala-kendala yang kami hadapi: Kami masih kekurangan uang untuk pos jaga satpol PP yang di BKO kan di kantor camat kiranya melalui forum ini dapat di berikan pos jaga. Untuk mendukung pelayanan publik, kami masih kekurangan SDM yang memadai dan berkompeten, harapan kami bisa di Bantu penambahan SDM atau tenaga kontrak yang dapat mendukung pelayanan yang lebih optimal. Untuk evaluasi monev hibahn dan bansos kendala yang kami hadapi, dimana masyarakat belum memahami administrasi pertanggung jawaban, kiranya atau harapan kami di berikan
pelatihan-pelatihan teknis untuk mampu memberikan pertanggung jawaban kepada pemerintah. Untuk verifikasinya APBDES yang mulai tahun ini di limpahkan kewenangannya keapada kami, kendala kami belum memahami secara teknis, hal-hal atau ketentuan untuk melakukan verifikasi tersebut. Harapan fasilitas yang di butuhkan. Terkait dengan undang-undang desa nomer 6 tahun 2014 tentang perangkat desa yang saat ini menuai masalah di desa mengenai batasan umur kelian banjar dinas,kiranya ada suatu penegasan melalui turunan undang-undang maupun peraturan pemerintah dalam PERDA, PERBUP atau surat edaran yang dapat dijadikan acuan. Permasalahan terkait dengan lingkungan seperti menyempitnya sempadan sungai, pendangkalan sungai, kurangnya sarana olah raga dan rekreasi mincing, yang nantinya bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat di lingkungan tersebut. Masih adanya jalan propinsi di kuta utara, yang kondisinya amat memprihatinkan, lebih-lebih adanya galian pipa air bersihyang menyisakan masalah, tidak tertangani dengan tuntas, karena pemutusan kontrak, yang menyebabkan banyaknya kecelakaan, kemacetan lalu lintas, gangguan kesehatan, lebih-lebih jalur ini berada pada jalur wisata yang bisa mengganggu kenyamanan wisatawan, masyarakat dan pengguna jalan. Yang sebelumnya juga berkali-kali mendapat protes dan di demo masyarakat dengan penanaman pohon pisang (wujud kepedulian masyarakat). Besar harapan kami, kondisi ini bisa mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten. Demikian laporan yang dapat kami sampaikan dan setelah acara pembukaan akan di lanjutkan dengan sidang kelompok yang kami bagi dalam 4 kelompok yaitu: Kelompok ekonomi, Kelompok prasarana wilayah, Kelompok kesejahteraan sosial, Kelompok umum. W-014
Laporan Cam
Dari konsep kemandirian, maka juga tidak salah bila kemudian Bappeda Badung memberikan arahan, agar usulan di Musrenbang tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur. Karena menurut Bappeda, kemandirian tidak hanya soal membangun jalan, balai banjar, dan pembangunan fisik lainnya. Di dalam kemandirian terkandung juga banyak aspek seperti, kemandirian sikap mental, moral, adat, agama, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Demikian antara lain terungkap saat Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung, I Wayan Suambara membuka Musrenbang Kecamatan Kuta di kantor Camat Kuta, Rabu (11/2). Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Badung Nyonya Ratna Gde Agung yang juga sebagai Ketua Dekrasnada Badung, Wakil Ketua TP PKK, Nyonya Sri Sudiana, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Nyonya Kompyang R. Swandika, anggota DPRD Dapil Kuta Anom Gumanti, Kadis Binamarga IB Surya Suamba, Kadis Perhubungan Wayan Weda
D M Lu to
pa ke ba pi sp ka la ag be la da ka Ba pa Ba ra ak di ka
Ku m us ku ba us
KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 | TAHUN XV
7
n Secara Obyektif
mpleksitas Permasalahan Kecamatan Kuta
gannya. n Kuta, g begitu kat perlek dan dalam (11/2), g harus uk menmenganbupaten n stakeBerikut g tersaji Kantor
V/AIDS Kepala enyamdeteksi ktifkan. erintah nangan untuk da. Tapi alah ini, n tidak h, tidak Karena a kekinra koma-sama. TV dan
n Kuta, upaten mpatan V beriabiskan Meskiancang TCS dan banyak Badung enjamin usulan menjadi
program prioritas. Menurut Suambara, dengan terpasangnya CCTV dan ATCS, maka akan menjadi nilai tambah untuk pola pengamanan di industri pariwisata Kabupaten Badung. Tidak hanya itu, sejatinya saat ini Pemkab Badung juga berpandangan, pola keamanan sudah seharusnya tidak lagi stay pada sistem konvensional dan manual. Mengatur Kawasan ‘Patung Kuda’ Keberadaan Patung Kuda dinilai sudah sangat bagus. Selain dapat digunakan oleh masyarakat untuk tempat berlibur bersama keluarga, juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestic maupun asing. Hanya saja, keberadaan Patung Kuda juga menarik keberadaan Gepeng dan pengemis, belum lagi karena terlalu ramainya di areal patung Kuda, Bappeda mengkhawatirkan kerawanan kecelakaan lalu lintas di sekitar lokasi tersebut. Untuk persoalan yang satu ini, Suambara berjanji akan segera menindaklanjutinya, mencoba mencarikan solusi terbaik, untuk meminimalisir dampak negative di seputar kawasan Patung Kuda tersebut. Masih Adanya RTS di Kuta Kawasan Kecamatan Kuta berbeda dengan Kecamatan lainnya, dimana Kuta usulan pembangunan non fisiknya lebih sedikit jika dibandingkan Kecamatan lainnya. Khusus untuk di Kuta, diakui Bappeda Badung masih berkutat pada usulan pembangunan fisik. Mengingat masih berkutat di pembangunan fisik, dalam Musrenbang kemarin, Suambara mengingatkan agar para Lurah dan LPM tidak melupakan keberadaan masyarakat yang masuk dalam katagori RTS. Dia juga meminta agar pemerintahan terbawah mencari bilama ada anak rawan putus sekolah. “Jangan sampai mereka (RTS dan anak rawan putus sekolah) tidak dapat sentuhan dana. Segera diatensi, segera di data, bila memang ada cari keberadaan mereka. Intinya, jangan sampai tidak memperhatikan hal-hal yang sifatnya non fisik,” tegas Suambara. Mewujudkan Ide Komputer Masuk Sekolah Dasar Dari laporan UPT Disdik Kuta yang diterima
Bappeda saat Musrenbang kemarin, untuk di Kuta sampai saat ini baru ada 1 SD yang telah melengkapi pendidikannya dengan pengetahuan teknologi komputer. Dan sekolah yang telah memiliki laboratorium komputer itupun sekolah yang berstatus RSBI. Sedangkan untuk di wilayah Kuta, jumlah keseluruhannya ada sebanyak 21 SD Negeri. Ide ini memang masih baru. Namun tahun lalu Bappeda sudah mewacanakannya, hanya saja belum bisa direalisasikan dan belum mendapat respon dari Dinas Pendidikan. Keseriusan Pemkab Badung ingin mengembangkan pengetahuan teknologi sampai ke tingkat SD, bukanlah sekedar wacana biasa. Pasalnya, dalam posisi ini Pemkab Badung akan menawarkan sharing bagi pihak sekolah. Artinya, bilamana sekolah sudah siap dengan ruangannya, maka perangkat komputer, daya listrik berikut instrukturnya akan dibayai melalui APBD. “Ini bagian daripada kewajiban pemerintah Badung dalam memberikan perhatian di bidang pendidikan. Dan bagian dari upaya meningkatkan daya saing daerah dari sisi pengembangan pendidikan dan teknologi. Mudah-mudahan dengan saya sampaikan peringatan tadi, ide itu bisa segera diwujudkan di tahun ini,” urai Suambara. Membangun Jalan Diatas Sungai Permasalahan kemacetan di wilayah Kuta masih menjadi persoalan yang mendasar. Untuk yang satu ini, Dinas Binamarga yang kebetulan juga hadir di Musrenbang menyampaikan gagasan pembangunan jalan diatas air/sungai. Gagasan yang setidaknya sebagai salah satu upaya untuk mengurai kemacetan tersebut pun mendapat sambutan hangat dari Bappeda Badung, bahkan dengan tegas Suambara menginginkan konsep membangun jalan diatas air tersebut dapat segera direalisasikan. “Kalaupun anggarannya sampai 100 milyar, saya kira kita (Pemkab Badung) mampu. Ini harus direspon cepan, karena bila terus menerus pariwisata dihadapkan dengan persoalan kemacetan, maka ini ditakutkan akan merugikan citra kita juga,” tegasnya. W-014
FB/REDY
mat di Musrenbang Kecamatan Kuta
harmaja, Kasatpol PP Ketut Martha, Tripika Kecamatan Kuta, urah dan Perbekel se-Kuta serta okoh masyarakat Kuta. Kepala Bappeda Litbang Kabuaten Badung, I Wayan Suambara embali menjelaskan, di Musrenang tingkat Kecamatan Kuta ini ihaknya sudah berusaha merepon seluruh persoalan berdasaran dari laporan Camat Kuta. Atas aporan itu, Suambara berpesan gar segera menyepakati secara ersama-sama untuk mengambil angkah, siapa melakukan apa, an dimana. “Pada prinsipnya ami (Pemerintah Kabupaten adung) siap. Begitu pula haraan kami yang menjadi fungsi appeda di tingkat Desa/Keluahan dan Kecamatan agar pro ktif, dan silahkan untuk segera ikoordinasikan bersama ami,” tegas Suambara. Sementara itu Camat uta, Gede Rai Wijaya melaporkan, jumlah sulan yang terangum dalam musrenang ini sebanyak 483 sulan, dengan total
biaya sebesar Rp. 278, 1 milyar lebih. Usulan tersebut terangkum dalam 9 prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan yaitu Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi Tata Kelola Pemerintahan serta Pelayanan Publik (121 Usulan ; dengan Nilai Rp.
FB/REDY
15.379.212.025,00). Pengembangan Kualitas Layanan Pendidikan dan Teknologi Informasi (134 Usulan ; dengan Nilai Rp. 65.783.500,00). Perluasan Akses Layanan Kesehatan (59 Usulan ; dengan Nilai Rp. 7.291.430,00). Pemantapan Kemandirian Ekonomi Kerakyatan (31 Usulan ; dengan Nilai Rp. 2.776.800.000,00). Pemantapan Ketahanan Pangan dan Produktivitas Hasil Pertanian (8 Usulan ; dengan Nilai Rp. 311.000.000,00). Peningkatan Infrastruktur Dasar Permukiman dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (133 Usulan ; dengan Nilai Rp. 178.683.000.000,00). Pengembangan Pariwisata dan Budaya Berbasis Masyarakat (13 Usulan ; Dengan Nilai Rp. 2.179.607.100,00). Penanganan Kebencanaan Terpadu serta Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat (13 Usulan ; Dengan Nilai Rp. 552.711.700,00). Perluasan Perlindungan Sosial Dan Pengarusutamaan Gender (8 Usulan ; Dengan Nilai Rp. 213.658.750,00). W-014
Camat Kuta, Gede Rai Wijaya
FB/REDY
Laporan Camat di Musrenbang Kecamatan Mengwi Sinergitas dalam satu kesatuan sistem antara Aparatur Sipil Negara, kelompok masyarakat serta dunia usaha, menjadi salah satu kunci dari penjabaran tema dan prioritas pembangunan Kabupaten Badung tahun 2016. Hal ini setidaknya yang kembali ditekankan Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung, I Wayan Suambara saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Mengwi di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Senin (9/2 lalu). Hadir dalam kesempatan tersebut, Prof. Ramanta, SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung, Ketua TP PKK Badung Nyonya Ratna Gde Agung yang juga sebagai Ketua Dekrasnada Badung, Wakil Ketua TP PKK, Nyonya Sri Sudiana, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Nyonya Kompyang R. Swandika, anggota DPRD Dapil Mengwi Wayan Suyasa dan Made Sudarta, Tripika Kecamatan Mengwi, Lurah dan Perbekel se-Mengwi serta tokoh masyarakat Mengwi. Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung, I Wayan Suambara mengatakan, Musrenbang Kecamatan Mengwi yang merupakan forum antar stakeholder pelaku pembangunan dalam rangka menyusun rencana kerja pembangunan daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 ini dapat dimanfaatkan untuk membahas usulan yang bersifat prioritas dan kebutuhan masyarakat Mengwi yang mendesak, bukan usulan
yang berdasarkan kepentingan dan keinginan. “Kepentingan dan keinginan itu sangatlah banyak dan relative bervariasi, sementara itu disatu sisi masih banyak kebutuhan di masyarakat Mengwi yang harus ditangani bersama dan tidak mungkin dapat dituntaskan sekaligus,” ungkap Suambara. Suambara menambahkan, perlunya ada pembagian tugas atau porsi dengan pemerintah desa seperti jika ada hal-hal yang berskala besar akan didanai dari APBD, sementara jika ada hal kecil yang masih mampu di cover di desa diharapkan dapat ditangangi dalam APBDes. “Dari adanya pembagian ini diharapkan masyarakat menjadi garda terdepan, dengan demikian partisipasi dan peran masyarakat menjadi lebih dominan dari peran pemerintah. Pemerintah dalam hal ini akan menjadi motivator dan stimulator sehingga dapat menggugah masyarakat untuk berinovasi dan membangun kemandirian masyarakat desa,” tambahnya. Lebih lanjut Suambara memaparkan, dengan tumbuhnya kemandirian akan berimplikasi pada daya saing, dimana Kecamatan Mengwi memiliki banyak potensi yang perlu inovasi dan dikembangkan. “Marilah kepala desa berlomba-lomba untuk melakukan inovasi dan membangun kemandirian masyarakat desa untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat desa di kecamatan Mengwi,” ajak Suambara.
Sementara itu Camat Meng- lah Usulan 11, Jumlah Biaya wi I Gst. Ngr. Gede Jaya Saputra Rp 1.398.463.950. Penanganan melaporkan, jumlah usulan Kebencanaan Terpadu serta yang terangkum dalam mus- Peningkatan Ketentraman dan renbang ini sebanyak 702 usu- Ketertiban Masyarakat, Jumlan, dengan total biaya sebesar lah Usulan 25, Jumlah Biaya Rp. 238, 8 milyar lebih. Usulan Rp 15.420.400.000. Perluasan tersebut terangkum dalam Perlindungan sosial dan pen9 prioritas pembangunan garusutamaan Gender, Jumlah yang akan dilaksanakan yaitu Usulan 2, Jumlah Biaya Rp Peningkatan Akuntabilitas 175.000.000. W-014 dan Transparansi Tata Kelola Pemerintahan serta Pelayanan Publik dengan jumlah usulan 201, jumlah Biaya Rp 11.039.485.635. Pengembangan Kualitas Layanan Pendidikan dan teknologi informasi, Jumlah Usulan 99, Jumlah Biaya Rp 31.677.285.500. Perluasan Akses Layanan Kesehatan, jumlah Usulan 117, jumlah Biaya Rp 5.282.224.000. Peman tap an Ke mandirian Ekonomi Kerakyatan, Jumlah Usulan 9, Jumlah Biaya Rp 1.069.000.000. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Produktivitas hasil pertanian, Jumlah Usulan 70, Jumlah Biaya Rp 45.861.450.000. Peningkatan Infrastruktur Dasar Permukiman dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jumlah Usulan 168, Jumlah Biaya Rp 121.568.330.000. Pengembangan Pariwisata dan Budaya berbasis Masyarakat, JumCamat Mengwi I Gst. Ngr. Gede Jaya Saputra FB/REDY
Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & BUDAYA
8
FAJA R BALI
KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Mahasiswa dari Belanda, Jerman dan Swedia
Minat ke Stenden University Bali Semakin Tinggi Minat mahasiswa asal Belanda, Jerman dan Swedia untuk belajar di Stenden University Bali terus meningkat. Stenden University yang didirikan 5 tahun lalu di kawasan Tegal Jaya Dalung Badung itu memberikan pelayanan kepada mahasiswa asing tersebut khusus pada bidang studi Meeting Intensive Conference Exhibition (MICE) dan Spa.
MANGUPURA-Fajar Bali Keterangan itu dikemukakan Ketua Yayasan Triatma J aya B a d u n g , D r. I Ke t u t Putra Suarthana, MM., kep a d a ko ra n i n i d i r u a n g kerjanya Rabu (11/2). Sej u m l a h M a h a s i swa a s i n g itu belajar selama 3 bulan, dan setelah itu akan diganti dengan mahasiswa baru lagi. Selama belajar di Stenden University Bali, mahasiswa melakukan kunjungan ke
industri. Selama di Bali mahasiswa asing itu menginap di Puri Saron Hotel di Seminyak Kuta. Dosen yang mengajar di Stenden University Bali adalah dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stie) Triatma Mulya Dalung Badung, kata Suarthana yang juga sebagai peraih penghargaan dari Indonesian Inspire and Best Company Award 2014. Karena berhasil mengelola pendidikan dari
TK hingga perguruan tinggi, sehingga berhak menerima penghargan tersebut. Stie Triatma Mulya juga memiliki program regular untuk mahasiswa berasal dari seluruh negara di duni yang awajib studi di Stie Triatma Mulya selama 1 tahun untuk Program Bachelor. Namun setelah studi di Stie Triatma Mulya, mahasiswa juga harus melanjutkan kuliah selama 3 tahun di Belanda, ujar Suarthana. Seain itu khusus program pendidikan Bali internasional SPA teraphist diberlakukan selama 1 tahun termasuk teori dan praktik, dan menggunakan Bahasa Inggris adalah bahasa pengantar. Serta executive course SPA therapist untuk selama 6 bulan dan short course, untuk waktu disesuaikan. Selain menerima mahasiswa asing, Yayasan Tri-
I Ketut Putra Suarthana
atma Surya Jaya juga kini mulai menerima mahasiswa baru untuk tahun akade-
FB/BLAS
mik 2015/2016. Yayasan yang menaungi Stie Triatma Mulya, Sekolah Tinggi Ilmu
Pariwisata (Stipar), Manejemen Pariwisata Indonesia (Mapindo) serta Pascasarjana menargetkan menerima 2000 mahasiswa baru. Suarthana mengakui, khusus Stipar 1.200 mahasiswa, Stie Triatma Mulya 300 mahasiswa dan Mapindo 500 mahasiswa baru. Program Studi (Prodi) di Stie Triatma Mulya, S1 Prodi Manejemen dengan Konsentrasi, Manejemen Perhotelan dan Pariwisata. Manejemen SDM, Manejemen Pemasaran dan Manejemen Keuangan. Selain itu juga Prodi Akut a n s i s e r t a Pa s c a s a r j a n a M an ej emen den gan Kon sentrasi, Manejemen Bisnis Pariwisata, Manejemen SDM, Menejemen Pemasaran dan Manejemen Keuangan. Sedangkan Stipar Triatma Jaya memiliki Prodi, Bisnis Hospitaliti D- 4, Akomodasi dan Katering S1. MICE,
D-3 Akomodasi Perhotelan, Manejemen Usaha Perjalanan Wiasata D-3 dan Manejemen Perhotelan D -3. Sementara Mapindo, Program T i n gka t D a s a r ( 1 t a h u n ) dengan Bidang Studi, Kantor Depan, Tata Graha, Tata Hidangan, Tata Boga dan Program Khusus Kapal Pesiar. Program Tingkat Menengah (2 tahun) dengan Bidang Studi, Akomodasi (room division), Makanan dan Minuman, Food & Beverage (F&B) Division, Sekretaris Perhotelan dan Pemandu Pariwisata. Suarthana juga berhasil mengelola Sekolah Tinggi I l m u Ke s e h a t a n ( S t i ke s ) Bina Usada Bali. Selain itu juga sudah dikembangkan Stikes Jembrana di Negara dan Stikes Jembrana sebagai kampus dua di Singaraja, dengan Program Studi S1 Keperawatan dan D-3 Kebidanan. W-001
Hadapi OSN Tingkat Provinsi Bali
Digelar Unud dan Diikuti SMA/SMK Se-Bali
Diikuti 217 Siswa, Klungkung Gelar OSN
SMK Prada Raih Juara I Takasaka di Margarana
Siswa dari berbagai sekolah mengikuti OSN tingkat SMA di SMAN 2 Semarapura
SEMARAPURA-Fajar Bali Guna menghadapi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Bali, bulan Maret mendatang, Kabupaten Klungkung menggelar OSN tingkat Kabupaten Klungkung. OSN ini diikuti sebanyak 217 siswa dari seluruh SMAN dan Swasta Klungkung. Semestinya 297 siswa yang mengikuti OSN, namun mengingat partisipasi dari sekolah Nusa Penida bia saja tidak ada mata pelajaran yang diujikan. OSN ini digelar di SMAN 2 Semarapura, Klungkung.
Panitia OSN Klungkung, Ketut Suadnyana yang juga Kabid Dikmen Disdikpora Klungkung menyebutkan, setiap sekolah SMA baik negeri dan swasta diwajibkan mengirim tiga siswa dalam satu mata pelajaran. “Sedangkan ada 9 mata pelajaran yang dilombakan, sehingga masing-masing sekolah mengirimkan 27 siswa,” terang Suadnyana. Namun diakuinya, partisipasi siswa SMA dari Nusa Penida sedikit, “Bukan rendah partisipasinya, namun hasil se-
FB/SARJANA
leksi di sekolah masing-masing meloloskan sedikit,” terang Suadnyana. Ditambahkannya, dari SMAN 1 Nusa Penida hanya mengirim 16 siswa, SMA Satu Atap Nusa Penida mengirim 17 siswa, SMA Satu Atap Klumpu mengirim 7, SMA Satu Atap Lembongan mengirim 6 siswa dan SMA Wisata Darma 9 siswa. Sedangkan SMA Negeri dan Swasta di Klungkung mengirim pasukan penuh untuk mengikuti OSN. Suadnyana menegaskan lagi, bukan karena partisipasi
sekolah dari Nusa Penida rendah, namun pada sekolah yang bersangkutan, bisa saja tidak ada mata pelajaran yang di ujikan. “Ingat ya, bukan partisipasinya rendah, bisa saja di sekolah itu tidak ada mata pelajaran yang diujikan, kita di Disdikpora sudah siapkan transport dan penginapan,” jelas Suadnyana. Namun diharapkannya dari 217 siswa yang ikut OSN, agar terpilih yang terbaik dan menang di OSN tingkat Bali. “Kepada kepala sekolah yang siswanya lolos OSN, agar siswanya mendapat pembinaan yang lebih,” tutup Suadnyana. Kepala Sekolah SMAN 2 Semarapura, Gusti Lanang Puji menyebutkan saat OSN tahun 2014 lalu, siswanya merebut 15 medali dari 27 medali yang diperebutkan. Sehingga tahun 2015 ini diharapkan siswa SMAN 2 Semarapura dapat meningkatkan raihan medali. Sehingga diharapkannya bagi orang tua siswa yang putra-putrinya ikut OSN agar diberikan kesempatan lebih banyak untuk belajar. “Untuk meningkatkan kualitas siswa yang ikut OSN, kami datangkan pembimbing dari Udayana dan Undiksha,” tambahnya. Sedangkan lawan terberat saat mengikuti OSN adalah SMA Bali Mandara, SMAN 1 Singaraja, SMAN 1 Denasar dan SMAN 4 Denpasar.W-010
Senator RI Resmikan “Bali Revolutionary Traits Forum”
Suku Bali harus Tiru Suku Bangsa Israel yang Unggul Disegala Bidang Menjadikan orang Bali sebagai suku unggulan di Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Berbagai keunggulan yang dimiliki oleh orang Bali yang merupakan keturunan dari trah Majapahit adalah sebuah kekuatan yang tidak bisa diabaikan. Parameternya, bagaimana saat ini nama Bali jauh lebih unggul dibanding induknya Indonesia, bagaimana generasi muda Bali di Indonesia kini menjadi yang terbaik dipentas akademis disejumlah perguruan tinggi Indonesia, juga pujian dunia internasional terhadap karakter orang Bali yang dianggap unggul dibanding dengan suku – suku bangsa Indonesia, disamping itu Bali memiliki akses terhadap dunia luar secara langsung. Dan harapan agar Bali menjadi suku bangsa unggulan di Indonesia terus menjadi agenda perjuangan Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna M Wedasteraputra Suyasa III. “Saya minta rakyat Bali khususnya Hindu di Indonesia agar meniru kebaikan bangsa Israel ( Yahudi ) yang menjadi suku unggulan didunia. Jumlah orang Yahudi tidak lebih dari 10 Juta Jiwa, tapi mereka menguasai politik, ekonomi, budaya, pertahanan diseluruh dunia. Bali dan Israel punya banyak kesamaan, diantaranya sama – sama dikelilingi oleh wilayah Islam, menjadi minoritas dan kerap
menjadi sumber diskriminasi. Saya berpendapat, kita harus mengubah diskriminasi terhadap Bali itu menjadi kekuatan tersembunyi untuk tetap bisa menjaga Pancasila dan NKRI utuh. Maka dari itu, mari kita belajar dan terus belajar dari suku – suku unggul didunia seperi Suku Arya dan Suku Yahudi yang berhasil merubah wajah dunia. Bali sudah menang 10 langkah karena nama pulau kita sudah jauh lebih harum dari Indonesia. Ini menuju ke Bali Berdaulat sebagaimana cita – cita Tri Sakti Bung Karno.”ungkap Senator Wedakarna yang President The Sukarno Center ini. Dan terkait dengan peresmian Forum Revolusi Mental, pihaknya mendukung sebagai salah satu strategic partner dari DPD RI. “Kantor DPD RI mendukung Bali Revolutionary Traits Forum ini. Kami akan bersinergi terus untuk memperkuat karakter orang Bali. Saya senang ada Guru Besar, ada doktor, budayawan, ekonomi dan petani bergabung disini.”ungkap Senator Wedakarna usai peresmian yang juga dihadiri oleh Jero Gede Bendesa Suwena ( Ketua MUDP Bali ), Dr. Gede Sadguna ( Ekonom Bali) dan Drs. Gede Putu Jaya Suartama,M. Si (Kesbanglimas/Kesbangpol Provinsi Bali). Adapun pengurus Forum Revolusi Mental (FRM) sesuai dengan SK Anggota DPD RI
FB/BLAS
TAKASAKA- Siswa SMK Prada yang tergabung dalam pramuka dan berhasil menyabet juara I memasak dan juara II lomba baris berbaris pada kegiatan takasaka di Margarana (inset) Kepala SMK Prada I Ketut Maliarsa.
MANGUPURA-Fajar Bali Kegiatan gempita aksi anak pramuka (takasaka) yang digelar Universitas Udayana (Unud), di bumi perkemahan kwartir daerah Bali di Margarana Tabanan, SMK Pariwisata Dalung (Prada) meraih juara I untuk lomba memasak dan juara II lomba baris berbaris seni semafor. Kegiatan yang dilaksanakan belum lama berselang itu, diikuti siswa SMA/SMK seBali, dan SMK Prada mendelegasikan 20 anggota pramuka mengikuti santaka gudep dengan ambalan Rama dan Sita SMK Prada. Kepala SMK Prada, Drs. I Ketut Maliarsa di ruang kerjanya Rabu (11/2) menjelaskan, kegiatan takasaka bertujuan, memberikan pengalaman lapangan agar memperluas wawasan tentang kepramukaan. Juga untuk melatih mental dan membangun karakter yang berkepribadian beretika positif. Kegiatan yang dilaksana-
kan selam 4 hari di Maragarana yakni, perkemahan, perlombaan terkait soft skill dan hard skill serta out bond. SMK Prada sebagai sekolah pariwisata mengikutsertakan pramuka utuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, karena sebelum mengkuiti kegiatan ini, pramuka SMK Prada dibina dan digembleng di sekolah. Persiapan sudah matang dan frekuensi pembinaan ditingkatkan untuk berkompetitif dengan SMK/SMA lainnya se- Bali. Selain persiapan untuk lomba, sekolah juga melaksanakan pembinaan setiap hari Minggu dan pramuka SMK Prada adalah pramuka saka pariwisata. Pembinaan dilakukan Pelatih Gede Wirawan dan pendamping pramuka sekolah,Luh Widiastusiti, S.Pd., dan Ketut Galih Satiari. Selain itu sebelum mengikuti kegiatan, peralatan untuk kebutuhan saat takasaka juga sudah persiapkan, sehingga
tidak terdapat kendala selama mengikuti kegiatan tersebeut, ujar Maliarsa. SMK Prada wajib pramuka sejak tahun 2012, dan pada kurikulum 2013 ditentukan wajib pramuka, maka SMK Prada semakin serius dan semangat melakukan pembinaan dan aktif pada kegiatan pramuka, terlebih kegiatan di luar sekolah. Pembinaan pramuka memiliki satu tujuan yakni berlandaskan Pancasila dan UUD 45. Sementara itu beberapa pramuka SMK Prada yang mengikuti kegiatan takasaka mengatakan, kegiatan itu sangat bermanfaat, karena rasa kebersamaan sesama teman semakin kental. Selain itu juga untuk melatih diri agar bisa mandiri, dan ikut melestarikan budaya Bali. Serta terdapat kegiatan membuat penjor dan gebogan. Dengan keberhasilan pada takasaka, maka SMK Prada satu-satunya mencerminkan kemampuan di bidang pramuka. W-001
FB/IST
SENATOR – Senator RI asal Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III Bersama Ketua MUDP Bali dan Ekonom Bank Indonesia Saat Meresmikan Bali Revolutionary Traits Forum Di Kantor DPD RI
B-65 Nomer : 03/SK/DPD RI – Bali / B65 / 2015 yakni Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia, MS ( Penasihat ), I Made Sugatha ( Penasihat ), Dr. Ir. Pande Ketut Diah Kencana, MS ( Ketua ) , IB. Mandhara Brasika, S.Si ( Sekretaris ) , Made Yuliani Djayanegara ( Bendahara ), Dr.Ir. Luh Kartini, MS ( Komite I Bidang Pertanian), Ir. IB. Sukarya dan Ir. I Made Suardika ( Komite II Bidang Lingkungan ), Ir. I.A. Rusmarini, MP (Komite III Bidang Pemberdayaan Perempuan). “Saya mengapresiasi atas perkenan dari Senator RI, Dr. Wedakarna yang berkenan untuk membina Forum Revolusi Mental ini. Semoga sinergi ini mampu memperce-
pat revolusi mental dikalangan generasi muda Bali.”ungkap Dr. Diah Kencana ( Ketua Forum Revolusi Mental ) dalam pidatonya usai dilantik. Sejumlah agenda kerjasama DPD RI telah disiapkan diantaranya revitalisasi bambu, dukungan Museum Bambu termasuk kongres Bambu, perjuangan pasangan umat Hindu untuk kemudahan proses dicatatan sipil saat pernikahan, revitalisasi pantai Masceti, penyelamatan air di 3 danau di Bali, edukasi makanan untuk generasi muda, program “Back To Cekuh n Kesuna” sebagai makanan Sukla asli Bali dan penguatan gerakan Satygaraha. KJS
Layouter: Wiadnyana Layouter: Manik
FAJA R BALI
KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Oleh: dr.Ni Nyoman Anik Cindi Yuliastini
Kenali Gejala Alergi Susu Sapi pada Bayi Susu merupakan cairan bergizi dengan warna putih pekat. Susu dihasilkan oleh kelenjar susu mahkluk mamalia baik itu hewan maupun manusia. Susu sendiri merupakan makanan utama bayi yang baru lahir. Komponen senyawa lengkap di dalamnya mampu menopang pertumbuhan dengan baik. Salah satu jenis susu yang paling banyak dikonsumsi adalah susu sapi. Susu jenis ini bahkan paling umum dijumpai dalam susu formula bayi. Hal tersebut wajar mengingat komponen senyawa yang terkandung di dalam susu sapi terbilang lengkap mulai dari kalori, kalsium, protein, lemak, karbohidrat, fosfor, Vitamin A, B1, dan C serta air. Meski bergizi, namun susu sapi juga bias menimbulkan reaksi menyimpang terhadap bayi. Gejala yang muncul cukup beragam mulai dari gangguan pada kulit sampai pencernaan yang tentunya harus diketahui oleh para ibu untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Jika digeneralisir, terdapat 3 respon klinik atas konsumsi susu sapi oleh bayi. Pertama adalah respon cepat yang mencakup waktu setelah mengkonsumsi susu sapi hingga munculnya gejala alergi. Kedua adalah respon sedang yang umumnya mencakup system pencernaan dan dimulai dari 45 menit sampai 20 jam setelah mengkonsumsi susu sapi. Terakhir adalah respon lambat yang umumnya berupa gangguan kulit dan juga saluran cerna, biasanya muncul setelah 20 jam mengkonsumsi susu sapi. Adapun ciri-ciri bayi alergi susu sapi respon cepat biasanya berupa bintik merah layaknya campak disertai atau tidak disertai dengan gatal. Ciri lainnya adalah saluran pernapasan bayi yang terganggu dan ditandai dengan munculnya bunyi “ngikk” atau Wheezing yang umumnya muncul setelah mengkonsumsi susu sapi meski dalam jumlah yang sedikit. Sementara itu ciri – ciri bayi alergi susu sapi respon sedang ditandai dengan gejala muntah juga diare yang umumnya terjadi dalam rentang waktu 45 menit hingga 20 jam setelah meminum susu sapi. Terakhir adalah ciri-ciri bayi alergi susu sapi respon lambat adalah diare, konstipasi atau sulit buang air besar dan juga terkena dermatitis atau gangguan kulit yang parah. Selain pengelompokan tersebut, pada dasarnya secara umum ciri-ciri bayi alergi susu sapi antara lain: 1.Gangguan saluran cerna yang ditandai dengan gejala sering muntah atau gumoh. Mengalami kembung dan cegukan. Tak jarang pula bayi terlihat sering buang angin, mulet atau ngeden juga cenderung lebih rewel dan gelisah terutama di malam hari. Bayi yang terkena alergi susu sapi juga cenderung sering buang air besar meski pada kondisi tertentu ditemukan bayi yang malah menderita konstipasi. Adapun kotoran bayi yang terserang alergi umumnya cair berwarna hijau dengan bau yang lebih tajam. Ciri lainnya adalah terjadinya Hernia Umbilikalis atau area pusar menjadi menonjol, hernia Scrotalis Inguinalis atau benjolan di daerah selangkangan dan juga buah zakar. 2.Kulit menjadi sensitive dan sering muncul bintik atau bisul berwarna merah terutama di bagian pipi dan sekitar mulut juga telinga. Muncul pula kerak di bagian kulit kepala dan muncul bercak berwarna hitam pada kulit layaknya bekas gigitan nyamuk. Selain itu, mata, telinga dan area rambut sering terasa gatal yang dibarengi dengan kondisi dimana kelenjar pada bagian belakang kepala membesar. Hal lain yang menjadi ciri-ciri bayi alergi susu sapi adalah kotoran telinga yang berlebih dan berbau tajam 3.Ciri lainnya ada pada lidah yang sering ditumbuhi bercak putih sepert jamur. Sementara itu bibir bayi cenderung kering dan bibir bawah tepatnya pada bagian tengah berwarna lebih gelap kebiruan. 4.Nafas berbunyi atau Hipersekresi Bronkus. Nafas ini berbunyi dan disertai dengan batuk terutama di malam hari dan hilang di pagi hari. 5.Hidung bayi menjadi lebih sensitive. Sering menderita bersin, pilek dan kotoran di hidung jadi lebih banyak. Bayi dalam kondisi ini umumnya sering tersedak sebab saluran pernapasannya tersumbat dan bernapas hanya dengan 1 lubang hidung. 6.Mata menjadi lebih sensitive dan juga sering berair dan dipenuhi kotoran atau belekan. 7.Produksi keringat bayi jadi berlebih walau suhu dingin sekalipun. Keringat biasanya muncul di bagian dahi. 8.Ciri-ciri bayi alergi susu sapi lainnya adalah berat badannya yang berlebih atau bisa juga kurang. Hal ini dipicu kecenderungan bayi meminta minuman secara berlebihan demikian juga sebaliknya. 9.Saluran kencing menjadi terggangu. Umumnya gejalanya berupa warna urin yang cenderung orange atau merah. Selain ciri-ciri fisik, ternyata bayi yang mengalami kondisi alergi susu sapi juga bisa mengalami perubahan psikologis atau perilaku. Adapun gejala yang bisa diamati antara lain: 1.Gangguan bernama Neuro Anatomis yakni kondisi dimana bayi mudah kaget terlebih jika ada suara pengganggu. Bayi juga jadi lebih sering gemetar terutama pada bagian tangan, bibir dan kaki. 2.Gerakan motorik yang berlebihan juga merupakan ciri-ciri bayi alergi susu sapi. Gejalanya bisa berupa kepala atau mata bayi sering melihat kebagian atas. Sementara itu kaki dan tangannya aktif bergerak dan susah diam. Kepalanya sering digerakkan secara kaku kebelakang sehingga ia ada dalam posisi melengkung. 3.Tidur yang terganggu terutama di malam hari menujupagi. Bayi lebih gelisah dan bahkan tak jarang menangis, tertawa dan berteriak dalam tidurnya. 4.Agresifitas bayi meningkat terutama di usia 6 bulan. 5.Susah untuk berkonsentrsi dan mudah bosan terutama saat bermain. Saat meminum susu, perhatiannya dengan mudah akan teralih. 6.Kondisi emosi bayi meningkat dan mudah menangis juga tidak sabaran. 7.Gangguan terlambat berbicara juga merupakan salah satu ciri-ciri bayi alergi susu sapi. 8. Impulsif, lebih sering berteriak dibanding mengoceh atau bergumam khas bayi. 9. Jika gejala ini berkepanjangan, bayi bisa saja mengalami kondisi ADHB dan juga Autis. Namun, alergi ini bukan pemicu hanya saja ia bisa memperberat bakat ADHB juga Autis sang bayi. Kerena itu, pahami ciri-ciri bayi alergi susu sapi secara benar agar bisa ditangani sedini mungkin. KJS
SPORT
9
Porprov Bali Dansa Memperebutkan 6 Medali Emas Pengprov Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) telah menggagas 6 kategori atau memperebutkan 6 medali emas di cabang dansa, pada Porprov Bali XII, September mendatang di Buleleng.
DENPASAR-Fajar Bali Satu katogori baru yakni di nomor Hip Hop. Sebelumnya, lima nomor telah dipertandingkan secara ekshibisi, yakni Chaca Beginner Couple, Jive Beginner, Couple, Rumba Beginer Couple, serta Solo Chaca Beginner. Ketua Umum Pengprov IODI Bali, Ni Kadek Suparmi menjelaskan
enam kabupaten menyatakan kesanggupan cabor Dansa dilombakan secara resmi. “Enam kabupaten itu yakni Kabupaten Badung, Tabanan, Singaraja, Gianyar, Klungkung, serta kota Denpasar,” kata Suparmi, Rabu (11/2) kemarin. Saat eksibisi kata mantan pesilat Bali itu, peserta sangat antusias, logikanya ketika
KONI Kabupaten/ Kota Rapatkan Barisan
Galang Kekompakan Membentuk Forum Komunikasi Konida
FB/SUPRI
BERSATU-KONI Kabupaten/Kota membentuk Forum Komunikasi KONIDA, Jumat (9/2) di Bedugul. DENPASAR-Fajar Bali Forum Komunikasi KONI Daerah (KONIDA) beranggotakan sembilan KONI kabupaten dan kota seluruh Bali, telah terbentuk 9 Pebruari lalu di Bedugul, dengan Koordinator Dewa Gde Oka Subawa. Dewa Oka Subawa yang juga Ketua Umum KONI Klungkung, didampingi Sekretaris Umum (Sekum) Made Suartana. “Forum ini sasarannya sangat luas, termasuk menyelesaikan dan antisipasi, terhadap perpindahan atlet yang selama ini belum pernah tuntas, pada Porprov-porprov Bali sebelumnya, termasuk pada Porprov Bali XII di Buleleng,” ujar Made Suartana, Rabu (11/2), di KONI Denpasar. Selain itu, sebagai ajang komunikasi dan koordinasi antar KONIDA seluruh Bali, untuk menyatukan persepsi dan langkah organisasi. “Forum ini juga memfasilitasi dan mengakomodir aspirasi dari daerah, dalam rangka meningkatkan kualitas keolahragaan di Bali, khususnya olahraga prestasi. Organisasi ini juga wahana sharing terkait dengan pertanggung jawaban hibah, dalam rangka menuju trasparansi dan akuntabilitas,” ucap Made Suartana. Hal lain disampaikan Suartana, forum tersebut menjunjung tinggi sportifitas dan fair play, dengan kebersamaan dan kekeluargaan. Artinya, forum tersebut mampu mencarikan
517/I/GLH
solusi, agar atlet tidak lagi dipolitisasi. “Bila terjadi permasalahan, kami akan duduk bersama untuk mencari jalan keluar, termasuk berbicara bersama, menuju penyelenggaraan Porprov Bali yang adil dan fair play,” imbuhnya. Tak kalah pentingnya, memberi kepercayaan pemerintah untuk memajukan sarana dan pra sarana olahraga di Bali, serta berbagai masukan kepada terkait Undang-Undang No. 3/2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) supaya pemerintah dalam memberikan dana hibah tidak ada kesenjangan,” jelasnya. R-007
dilombakan secara resmi maka cabor ini semakin semarak. Sedangkan untuk menilai kelayakan atlet yang meraih juara, IODI Bali akan memboyong wasit/juri dari pusat. Di cabor ini menurut Suparmi, tak ada batasan usia. “Ini kan cabor baru dilombakan pada Porprov. Untuk merangsang pembinaan kami tidak membatasi usia,”ujarnya. Pada multi event olahraga dua tahunan nanti, merupakan tugas anyar bagi pengurus baru IODI Bali, dan akan dilantik, Jumat (13/2) besok di GOR Lila Bhuana, Denpasar.R-007
FB/SUPRI
DANSA-Olahraga ini akan dipertandingkan pada Porprov Bali XII/2015 di Buleleng, sebelumnya eksibishi di Porprov Bali XI/2013 di Denpasar.
Percasi Tabanan Tetapkan Tim Difinitif Porprov
TABANAN-Fajar Bali Meski Kepengurusan KONI Tabanan baru dilantik, program Pengkab Percasi terus jalan, tak harus menanti pelantikan pengurus KONI periode 2014-2018. Ketua Percasi Tabanan, I Dewa Putu Adnyana Putra mengatakan, di cabang asah otak, tak lagi tim bayangan, tapi sudah terbentuk tim inti, baik putra maupun putri. “Komposisi pecatur Tabanan, 6 putra dan 5 putri, mereka berlatih secara terprogram, dalam upaya memperbaiki prestasi yang diraih pada Porprov Bali di Denpasar. Pada saat itu Tabanan meraih 2 medali emas,”ucap Adnyana Putra, Rabu (11/2) kemarin. Dijelaskan, Percasi Tabanan masih memberi kepercayaan muka lama, yakni tiga pecatur bergelar master, yakni Junaid Pamungkas, Agus Yanto dan Fauzan, serta pecatur non gelar Putra Wibawa, Putra Wiguna dan Erman Wirawan. Sedangkan dibagian putri, seluruhnya pecatur tanpa gelar, meliputi Ayu Aristuti, Devi Oktaviani, Purnami, Dyah Tantri dan Suindah. Adnyana Putra yang juga bertindak sebagai pelatih, menambahkan, tiga pecatur bergelar acapkali mengikuti event nasional, sementara selebihnya mendapat gemblengan internal.
FB/SUPRI
I Dewa Putu Adnyana Putra
“Tak masalah, ketika tiga bulan menjelang Porprov, seluruh pecatur bertemu sekaligus berbagi pengalaman,” kata Adnyana Putra. Menurutnya, cabang asah otak, merupakan terbanyak
menyumbang medali bagi kontingen Tabanan pada Porprov lalu di Denpasar, karena itu Ketua Umum KONI Tabanan, berharap memberi perhatian lebih, untuk memompa semangat para pecatur. “Kalau diberlakukan grade, maka cabang catur masuk dalam grade satu,” jelasnya. Bicara peta kekuatan pada Porprov Bali September mendatang, Adnyana Putra mengatakan, tak beda jauh pada gelaran sama tahun 2013. Terpenting, adalah rutinitas mengikuti event nasional. Sepanjang keterlibatan di skala nasional terjaga, maka kualitas pun diyakini meningkat. “Harapan kami demikian terhadap pecatur Tabanan yang salama ini terlibat di level nasional,” pungkasnya. R-007
419/XI/AGN
018/I/FB/KTR
680/IX/GLH
Layouter: zohra
EKONOMI
10 VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
12695 10065 13855 10162 19255 14550 109.85 1643 3556 9643
KURS BELI 12595 9565 13505 9812 18755 14050 104.35 1613 3156 9043 Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
Sambut Valentine Day, Mulai Hari Ini HardysMalls Buka Pelayanan Sampai Pukul 23.00 Wita
FAJA R BALI KAMIS, 12 FEBRUARI 2015l TAHUN XV
Indobuildtech Expo Bali 2015 Resmi Dibuka DENPASAR-Fajar Bali PT. Debindo-ITE kembali menyelenggarakan Indobuildtech Expo Bali 2015 di Sanur Paradise Hotel Bali. Penyelenggaraan yang keenam kalinya ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Provinsi Bali diwakili Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, I Nyoman Sumerta. Event ini dalam rangka road-show Indobuildtech Expo di Tujuh kota besar di Indonesia yang meliputi Denpasar, Surabaya, Jakarta, Makasar, Balikpapan, Bandung dan Yogyakarta. Presiden Direktur PT. Debindo-ITE melalui perwakilannya menjelaskan, Indobuildtech Expo Bali 2015 hadir sebagai “One Stop Building Solution” dengan menawarkan solusi kebutuhan material dan teknologi bangunan dengan aneka ragam produk mutakhir yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek konstruksi, properti dan insfratruktur termasuk untuk pekerjaan renovasi
FB/KJS
PEMBUKAAN-Sekretaris Dinas PU Provinsi Bali, I Nyoman Sumerta, mewakili Gubernur Bali didampingi jajaran PT. Debindo-ITE, membuka secara resmi Indobuildtech Expo Bali 2015 di Sanur Paradise Hoteli
bangunan rumah hunian maupun niaga. Turut menyemarakan Indobuildtech Expo Bali adalah pameran karya arsitektur Indonesia yang diikuti oleh biro-biro arsitektur di Indonesia dengan menampilkan portofolio kategori signature project, recent and upcoming projects. Penyelenggaraan Indobuildtech merupakan bentuk komitmen dukungan para pelaku industri material bangunan terhadap pelaksanaan program pembangunan nasional secara merata dan menyeluruh yang fokus pada proses revitalisasi dan ekspansi fasilitas bangunan dan infrastruktur. Even tersebut diharapkan juga dapat menjawab berbagai kebutuhan dan harapan konsumen perusahaan, profesional maupun perorangan yang dapat mendorong gerak majunya industri konstruksi, jasa arsitektur dan sektor-sektor terkait lainnya di Indonesia. ARB*
Sikapi Isu Pakaian Bekas Berbakteri
Disperindag Sidak Pedagang Pakaian Bekas Menyikapi isu bakteri yang terkandung pada pakaian bekas, yang ramai diberitakan di media cetak maupun elektronik, jajaran Disperindag Kota Denpasar menggelar sidak pedagang pakaian bekas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
FB/KJS
SAMBUT VALENTINE-Pernak-Pernik Valentine di HardysMalls bisa didapatkan dengan harga murah dan jenis yang beraneka ragam di seluruh HardysMalls dan HardysSupermarket di Bali
SINGARAJA-Fajar ali Hari Kasih Sayang yang diperingati setiap tanggal 14 Februari, menjadi momen terbaik untuk menunjukkan cinta kasih kepada pasangan masing-masing termasuk keluarga dan orang – orang tercinta. Hal ini disambut meriah oleh HardysMalls dengan menyediakan berbagai pernak-pernik Valentine yang beraneka ragam. Selain bunga dan boneka lucu, tidak ketinggalan beraneka ragam coklat telah disiapkan untuk menyambut perayaan yang datang setiap 1 tahun sekali tersebut. Hal ini disampaikan langsung Mega Esti Roh Ani,SE, Operation Director HardysRetail di sela kunjungan kerja di HardysSupermarket Seririt, Rabu (11/2) kemarin. Dijelaskan Mega, pernak-pernik yang disediakan sangat beraneka ragam seperti bunga mulai harga Rp. 2.900, coklat mulai Rp. 7.990 dan boneka mulai harga Rp. 19.900 serta berbagai busana khusus bertema Valentine. “Tahun ini kami menyambut Gebyar Valentine jauh lebih meriah dari perayaan Valentine di tahun lalu, karena kami ingin memberi inspirasi cinta yang lebih besar di tahun 2015,”ujarnya. Untuk barang-barang promo, ditambahkan Mega, diskon heboh “ambil 4 bayar 1” juga digelar kembali dengan item barang berupa busana yang beraneka jenis, mulai dari busana anak-anak hingga orang dewasa. Menurut Diah, mahasiswi salah satu pelanggan Hardys yang ditemui di HardysSupermarket Panjer saat membeli pernak-pernik Valentine menyebutkan, setiap Valentine selalu membeli pernak-pernik di Hardys sejak masih SMA disalah satu SMAN di Singaraja. “Selain murah pilihannya juga beragam, cocok untuk kantong anak sekolah dan kuliahan,”ungkapnya. Ketut Rukmini Hardy,SP, Komisaris Utama GH Holdings dalam keterangannya menyatakan, Valentine Day selalu disambut meriah di seluruh Hardys, melalui penyediaan berbagai kebutuhan dan pernik Valentine yang sangat terjangkau. “Semoga hari Valentine kali ini bisa memberikan makna untuk mempererat cinta kasih dan tali silaturahmi,” Pungkasnya. Rls
DENPASAR-Fajar Bali Sidak menyasar penjual pakaian bekas di Jalan Nusa Indah dan Jalan Teuku Umar Barat, Rabu (11/2). Disperindag melakukan pendataan dan pembinaan secara teliti tempat distributor mereka mengambil barang. Selain itu para pedagang juga diminta sebelum dijual pakaian bekas tersebut sudah dicuci dan direbus agar tidak terkandung bakteri. “Dari hasil sidak di dua tempat yakni Jalan Nusa Indah dan Jalan Teuku Umar Barat pedagang ada mengaku ada yang dicuci dan ada yang langsung dijual setelah diambil di tempat distributornya,” ungkap Kasi Perlindungan Konsumen Disperindag Kota Denpasar, Wayan Riona. Dikatakan, keputusan dari pusat sudah ada larangan tidak boleh menjual pakaian bekas, namun secara teknis tidak ada petunjuk melarang pedagang menjual pakaian bekas. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dalam sidak itu pihaknya melalukan pembinaan kepada semua para pedagang pakian bekas. Pihaknya juga mengimbau agar pedagang mencuci dan merebus pakaian bekas sebelum dijual. Para pedagang mengaku pakaian bekas yang dijual merupakan pakaian yang diimpor dari Negara Asia seperti Jepang. Selain itu pedagang juga mengaku tidak semua barang yang dijual bekas, karena ada barang yang sudah lama tidak laku dijual di toko mereka jual kembali namun dicampur dengan barang bekas. Kepala Seksi Bina Usaha Perdagangan Disperindag Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laksmi Saraswati menambahkan, dari peraturan perundang-undangan
terbaru mengatakan tidak boleh mengimpor barang bekas, dari perlindungan konsumen tidak boleh menjual barang rijek maupun bekas. Keputusan akan ditentukan setelah melakukan pertemuan dengan Desa/kelurahan se-Kota Denpasar pada Jumat mendatang. Jika ada regulasi untuk menutup penjualan barang bekas, pihaknya meminta untuk menyiapkan diri. “Untuk itu kami melakukan pendataan dan pembinaan terlebih dahulu,” terang Laksmi. Pemilik Toko Pakaian Bekas di Jalan Nusa Indah, Lidia Yunianti mengaku, pihaknya telah mendengar isu bakteri yang terkandung di pakian bekas, serta
FB/CAR
SIDAK PAKAIAN BEKAS-Jajaran Disperindag Kota Denpasar melakukan sidak ke sejumlah penjual pakaian bekas di Kota Denpasar seperti di bilangan Jalan Nusa Indah dan Jalan Teuku Umar Barat
pedagang tidak boleh menjual pakaian bekas. Namun belum ada keputusan yang pasti dari Pemerintah Daerah maupun dari Kementerian Perdagangan. Untuk itu pihaknya masih menjual pakaian bekas untuk menafkahi keluarganya. “Kami sebagai masyarakat tentu tidak mau melawan pemerintah, namun sampai saat ini belum ada keputusan pasti, untuk itu saya
603/IX/GLH
masih berjualan seperti biasa,” ungkapnya. Pakaian bekas yang dijual, lanjutnya kebanyakan pakaian dari Asia yang distributor di Tabanan. Ia mengaku pakaian bekas yang dijual ada yang di laundry dan ada juga langsung dijual. Meskipun demikian ia mengaku selalu menanyakan kepada pembeli apakah langsung dipakai atau tidak. Tapi ia memperingatkan para pembeli
agar dicuci dulu sebelum dipakai. Meskipun banyak isu yang mengatakan bahwa pakaian bekas mengandung bakteri, namun ia mengaku tidak ada penurunan omset. Karena pembeli sudah mengetahui bahwa barang yang dijual merupakan barang bekas, maka pasti mereka akan cuci sebelum dipakai. Sedangkan Ervina Ginting, pedagang pakaian bekas di JalanTeuku Umar Barat, mengaku sudah berjualan sejak 40 tahun, namun untuk di Jalan Teuku Umar Barat baru hari ini dibukanya. Selain barang dari Jepang barang yang dijual juga ada yang berasal dari Bandung, Magelang, Jogjakarta. Bahkan ia mengaku barang yang dijual tidak semuanya bekas karena ada juga pakaian dari toko yang tidak laku dijual. “Saya jual disini namun dicampur dengan pakaian bekas lainnya tapi lebelnya masih, sehingga pembeli bisa membedakan barang bekas dengan yang tidak,” ungkapnya.R-004
639/XI/KTR
048/II/KTR
Layouter:Zohra
FAJA R BALI
KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
SAMBUNGAN
Lapangan Renon dan MPRB Dipercantik
Irigasi di WBD Jatiluwih Jebol DARI HALAMAN 1 April atau Mei diperbaiki. Petugas dari dinas pertanian di Tabanan juga sudah turun,” ujarnya. Sambil menunggu bantuan perbaikan dari pihak terkait, masyarakat subak telah bergotong royong menutup saluran irigasi yang bocor, dengan cara masang karung yang diisi
tanah. Kondisi tersebut hanya bisa bertahan beberapa waktu dan sifatnya sementara. Akibat bocornya saluran irigasi tersebut beberapa lahan milik petani kekurangan air. Petani setempat tidak maksimal dalam mengolah lahan yang dimilikinya. “Lahan 15 are, tidak bisa semua ditanami karena keterbatasan air akibat kebocoran irigasi,”
terangnya. Dikatakan, tempek Gunung Sari memiliki luas sekitar 37 hektar dengan 70 anggota yang sebagian besar petani sawah di subak basah. S e m e n t a ra Ke p a l a D i nas Pertanian, Hortikultura dan Tanaman Pangan, Nyo m a n B u d a n a m e n ga k a n infrastrukur pertanian di kawasan Jatiluwih menjadi prioritas perbaikan. Apalagi
untuk tahun ini Pemkab Tabanan mendapatkan batuan dana dari pusat berupa (DAK) Dana Alokasi Khusus untuk perbaikan irigasi. “Besarnya dana DAK 4,7 miliar. Dana ini nantinya akan digunakan untuk perbaikan irigasi termasuk di irigasi yang ada di kawasan WBD Jatiluwih,” ujarnya. W-004
yang diwakili oleh Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Bali, Ketut Wija juga menandatangani MOU terkait swasembada pangan tersebut. Meskipun saat ini Provinsi Bali dalam kondisi surplus beras, yakni rata-rata produksi tiap tahun 75.000 ton, tapi upaya peningkatan produksi tetap akan dipacu. Apalagi, dengan kondisi pertumbuhan dan ‘serbuan’ penduduk serta wisatawan yang kian tinggi. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, IB Wisnuardhan menyampaikan,
pihaknya sudah menetapkan angka-angka yang harus dicapai tahun 2015 ini. Di antaranya, meningkatkan luas tanam padi sebanyak 11,96 persen, dari 134.409 Ha menjadi 150.479 Ha. Di samping itu, produktifitas padi juga ditarget meningkat sebesar 3,99 persen, dari 60,12 kwintal/ Ha menjadi 62,52 kwintal/Ha. Dengan berbagai upaya peningkatan tersebut, Provinsi Bali diyakini dapat meningkatkan produksi padi 5,04 persen. Yakni dari 857.943 ton menjadi 901.157 ton. “Dengan telah ditanda tan-
ganinya MOU antara Pangdam IX/Udayana dengan Gubernur Bali, lebih lanjut akan ditindak lanjuti MOU antara Korem 163/ Wirasatya dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Para Bupati/ Walikota dan para Dandim dengan Bupati/Walikota dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota,” ujar Wisnuardhana. Dirinya pun yakin sinergi jajaran pertanian dengan TNI-AD akan dapat terlaksana dengan baik dalam mewujudkan swasembada pangan khususnya padi, jagung dan kedelai di Bali. W-019
usaha. Selain dirinya, anggotanya mempunyai usaha-usaha lainnya, di antaranya membuat batu bata, ternak ayam buras dana lainnya. Total anggaran untuk satu kelompok, terbantu sebesar Rp 25 juta untuk 10 orang. Masing-masing anggota mendapatkan bantuan pemanfaatan dana Gerbangsadu sebesar Rp 2,5 juta. Dana sebesar itu, dia mengakui telah dipergunakan untuk membeli bahan-bahan baku untuk pembuatan pisau, golok dan hasil kerajinan pandai besi lainnya termasuk sabit. Bahanbahan itu sepeti pir, arang dan
juga gerinde. Dia mengakui sebenarnya dana bantuan itu masih dirasa kurang untuk permodalan. Namun dia menyadari paling tidak, sedikitnya dapat meringankan untuk membeli bahan-bahan itu tadi. “Saya sudah merasa terbantu dengan adanya program Gerbangsadu,” ujar Sukarma yang mengaku sudah mulai menekuni pandai besi sejak tahun 2004 lalu. Bahan-bahan untuk membuat pisau atau sejenisnya, belakangan ini agak sulit dicari. Untuk membuat pisau atau sejenisnya yang bagus, harus mencari bahan
pir kelas satu. Jadi tidak sembarangan, untuk membeli bahan. Bahkan khusus untuk bahan arang sebagai pembakar, juga harus yang baik terutama yang berasal dari batok kelapa. Meski baru sedikit bantuan Gerbangsadunya, dia tetap berharap kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika supaya tetap mempertahankan program Gerbangsadu ini, karena sangat jelas pemanfaatannya, terutama bagi warga yang memiliki usaha kecil. Program ini pula, dapat menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota di dalam kelompoknya. W-003
dua tiket. Selanjutnya, awak Komisi II, menyidak bus yang berisi 27 wisman. Dari bus ini, dewan mulai menemukan adanya dugaan permainan, dimana dari 27 wisman, hanya 23 yang memegang tiket, sementara wisman anak-anak tidak kantongi tiket. Padahal logikanya mereka juga kena pungutan dan mendapat tiket. Pada bus ketiga, mereka tambah kaget lagi. Dimana bus yang berisi 29 wisman, ke semuanya malah tidak kantongi tiket. Dari pemandu, pihak Komisi II mendapatkan informasi kalau mereka hanya membayar Rp 540 ribu. Padahal semestinya 29 wisatawan yang seluruhnya adalah dewasa itu harus membayar sekitar Rp 899.000, dengan asumsi per
orang dikenai karcis masuk senilai Rp 31 ribu. “Ini fakta temuan kami di lapangan,”ujar Carles didampingi sejumlah angota komisi II, seperti Budiada, Ni Putu Agustini, Krisnawa, Wayan Jamin dan Dewa Sang Wedana. Berkaitan dengan dugaan kebocoran retribusi objek wisata, pria asal Batur ini berharap agar instansi terkait seperti Dispenda dan Disbudpar untuk meningkatkan pengawasan. Pengawasan ini sangat diperlukan untuk meminimalisir kebocoran itu. Bila perlu, Pemerintah meningkatkan kesejahteraan para petugas karcis. Karena sejauh ini honor mereka masih standar gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT). “Kesejahteraan mereka perlu
ditingkatkan sehingga mereka tidak sampai melakukan tindakan yang merugikan,”pintanya. Sementara saat sidak di Pasar Kidul, Komisi II juga menemukan hal yang ganjil. Dimana, gedung pasar bekas HGB, justru telah ditempati. Padahal kios itu mestinya status quo, yakni setril dari pedagang. “Kita temukan eks HGB malah ditempati pedagang tanpa sepengetahuan pengelola p a s a r,” s e b u t D e w a S a n g Wedana. Sementara disisi lain, politisi PDIP ini menyebutkan, Kamis (12/2) ini, pihak Disperindag Bangli, bakal menggelar undian penempatan untuk pedagang daging dan tahu. Menurut rencana mereka akan dipindahkan tanggal 19 Pebruari mendatang. W-002
Kompol Nuryana mengatakan, dari hasil pemeriksaan mantan Anggota DPRD Bangli itu, dia mengaku saat mengendarai mobil dalam kondisi mengantuk. Dalam penuturannya, dia berdalih bahwa sebelumnya dia menjenguk anaknya di Denpasar dan tidak tidur hingga pukul 03.00 dini hari. Sehingga, saat hendak pulang ke rumahnya di Desa Buahan Kintamani, Bangli,
dia mengantuk. “Dipemeriksaan, dia mengaku mengantuk saat mengendarai mobil. Katanya habis menjenguk anaknya hingga pagi,” beber Kompol Nuryana. Kompol Nuryana juga mengatakan pihaknya sudah melakukan tes urine terhadap I Gede Koyan Eka Putra. Hasil tes urine tersebut negatif yang artinya Koyan tidak mengkonsumsi narkoba ataupun
zat adiktif lainnya. “Tes urine sudah dilakukan dan hasilnya negatif,” tegasnya. Sementara ini pihak Sat Lantas Polresta Denpasar masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka I Gede Koyan Eka Putra. Pihak Sat Lantas Polresta Denpasar juga sudah menyita mobil Avanza warna putih DK 1547 PC sebagai barang bukti. R-005
brana di tahun 2015 persentase sebesar 4, 88 % sudah hampir sama dengan Provinsi Bali. Pada Kunjungan Kerja kali ini, Pastika meminta seluruh jajaran SKPD Pemerintah Kabupaten Jembrana agar lebih semangat lagi untuk bekerja bagi kesejahteraan rakyat. Ia berharap melalui kunjungan kerjanya ke Jembrana dapat membangun sinergi antara Pemkab Jembrana dan Pemprov Bali. Pastika juga mendukung program perikanan yang merupakan salah satu sumber pendapatan Kabupaten Jembrana. Ia berjanji Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali akan membantu merealisasikan program budidaya kepiting bakau dan soka sehingga nantinya dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Selain itu, pastika juga menyinggung tentang pelaksanaan program Bali Clean and Green. Ia mengimbau masyarakat Jembrana ikut terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia menyarankan agar setiap desa
bisa membuat bank sampah sehingga sampah yang dihasilkan masyarakat tidak dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) namun bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat sehingga bisa menambah penghasilan. Terkait bantuan desa pekraman yang ditahun 2015 besarannya naik menjadi 200 juta, Pastika meminta aparat desa pekraman agar tidak terlalu membebani masyarakat terutama bagi krama yang kurang mampu. Karena kenaikan bantuan yang diberikan sudah cukup besar untuk membantu upaya kegiatan pelestarian desa pekraman. Sementara itu Bupati Jembrana Putu Arta, menyampaikan ucapan terimakasihnya atas apresiasi yang disampaikan oleh Gubernur Bali. Ia memaparkan karakteristik daerahnya memang cocok sebagai tempat budidaya perikanan dan pertanian. Dalam gambaran umum dan kebijakan pembangunan di Kabupaten Jembrana yang telah terlaksana sampai Tahun 2014, Ia mengurai Jembrana dengan Motto “Mari
Lakukan Perbaikan Bersama Rakyat Membangun Jembrana” memprioritas program yang ditujukan kepada masyarakat dengan berbagai bentuk kegiatan. Pemerintah Kabupaten Jembrana sudah melaksanakan program di bidang pertanian dengan pembinaan kelompok tani melon, dimana hasil buah tidak lagi berbentuk bulat akan tetapi terdapat bentuk lain seperti hati dan kotak. Melon bentuk hati sangat diminati di pasaran terlebih pada bulan Februari yang merupakan bulan kasih sayang. Ia juga menambahkan isu strategis yang tengah dihadapi oleh Kabupaten Jembrana yaitu padatnya lalulintas jalan Denpasar-Gilimanuk, abrasi pantai sepanjang kurang lebih 75 km dari Pantai Gilimanuk sampai Pantai Pengragoan. Arta juga meminta agar status RSUD Negara yang masih klas C dapat meningkat menjadi kelas B, untuk itu Ia memohon bantuan Pemerintah Provinsi Bali agar bisa mewujudkannya. W-003*
Target Produksi Padi Meningkat 5,04 Persen DARI HALAMAN 1 (Rapim) Kodam IX/Udayana yang mewilayahi Provinsi Bali, NTB, dan NTT. Rapim yang digelar di Gedung Paruga Semakai, Dompu, NTB tersebut membahas sejumlah strategi yang akan ditempuh untuk mewujudkan swasembada pangan (padi, jagung, dan kedelai). Dalam kesempatan itu, Kodam IX/Udayana juga menyatakan kesiapan melaksanakan ‘serbuan’ teritorial di lahan sawah. Selama Rapim, Gubernur Bali
Warga Baluk Rasakan Manfaat Gerbangsadu DARI HALAMAN 1 dari program Gerbangsadu sudah diterimanya bersama sejumlah warga yang masuk dalam kelompoknya. Kelompok aneka usaha yang dinamai Terus Mulus ini, mendapat bantuan penggunaan dana Gerbangsadu tersebut sejak bulan Nopember lalu. “Kebetulan saya yang dipercayai sebagai ketua kelompok, untuk menghimpun sepuluh orang dalam kelompok,” uajarnya. Dirinya yang selama ini membuat usaha pembuatan pisau atau pandai besi memang sangat membutuhkan modal
11
DARI HALAMAN 1 melingkar yang mengelilingi monumen, penambahan pagar keliling serta gapura pintu masuk lapangan hingga penataan taman agar terlihat lebih cantik dan menarik. Penataan akan dilaksanakan bertahap mulai tahun 2015 melalui pengalokasian dana secara multiyears. Terkait dengan rencana penataan tersebut, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta secara khusus melakukan peninjauan ke kawasan MPRB dan seputaran Lapangan Renon, Rabu (11/2). Didampingi Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Drs. Dewa Putu Beratha dan Kepala UPT MPRB I Gede Sridharma, Wagub Sudikerta memberi beberapa masukan terkait teknis penataan monumen dan lapangan. Sejumlah bagian yang menjadi perhatiannya antara lain panataan taman, peletakan kursi taman, kebersihan hingga pemangkasan pohon yang usianya sudah tua. “Kalau ada batang pohon yang miring dan tak simetris dengan yang lain, harus segera dipotong agar tak mengganggu keindahan,” ujarnya. Lebih dari itu, penambahan toilet dan lampu penerangan juga harus menjadi prioritas dalam pendanaan tahap pertama. Sebab, kondisi gelap di seputaran monumen dan
lapangan memberi peluang bagi oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan asusila hingga kriminal. Jika penerangan telah memadai, dia yakin hal tersebut dapat dicegah dan diminalisir. Keberadaan toilet di seputar lapangan juga menjadi sorotan Wagub Sudikerta. Selain jumlahnya yang kurang memadai, bentuk fisik bangunannya pun perlu diperbaiki agar menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi kekinian. Selanjutnya Sudikerta meninjau areal parkir timur yang selama ini pengelolaannya dikerjasamakan dengan Pemkot Denpasar. Kondisi yang kurang terawat dan tak dimanfaatkan secara optimal mengundang keprihatinannya. Untuk itu, dia berharap kerjasama pengelolaan parkir timur ini ditinjau kembali. Dengan penataan yang lebih baik, dia berharap keberadaan MPRB yang menyatu dengan Lapangan Renon dapat memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat Bali. Selain menjadi tempat yang nyaman untuk olah raga dan melepas penat, keberadaan monumen yang dibangun sejak tahun 1988 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi PAD Bali. “Sekarang kan pendapatannya rata-rata Rp. 747 juta tiap
tahun, saya minta ke depannya dapat ditingkatkan,” ujarnya. Kontribusi tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk membiayai berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Untuk itu, Sudikerta minta jajaran Dinas Kebudayaan lebih gencar melakukan promosi agar lebih banyak lagi wisatawan yang datang berkunjung. Kadis Kebudayaan Dewa Putu Beratha menambahkan, untuk tahun anggaran 2015, Pemprov mengalokasikan dana sebesar Rp. 7,6 miliar untuk tahap pertama penataan MPRB dan Lapangan Renon. Alokasi dana sebesar itu akan dimanfaatkan untuk melakukan renovasi interior seperti plafon, tangga melingkar hingga perbaikan candi bentar yang rusak akibat gempa. Selain itu, anggaran juga akan dimanfaatkan untuk menambah lampu penerangan pada sejumlah titik. Sementara pembuatan pagar keliling, pintu masuk, toilet, pembuatan kolam melingkar hingga rencana pembuatan stage budaya di bagian tenggara selatan lapangan akan didanai pada tahun anggaran selanjutnya. Dewa Putu Beratha berharap, penataan ini akan mempercantik monumen yang berdiri di atas lahan seluas 13,8 hektare tersebut. W-019*
TINJAUWagub Sudikerta saat meninjau kawasan Lapangan Renon.
Dewan Temukan Kebocoran Retribusi DARI HALAMAN 1 3 sampel dan hanya satu kali sidak sudah ditemukan adanya indikasi kebocoran yang cukup tinggi. Sidak dilakukan menindaklanjuti informasi yang beredar soal dugaan kebocoran tersebut. Mendapatkan informasi demikian awak Komisi II DPRD Bangli langsung sidak ke obyek wisata. Dalam sidak tersebut, Dewan langsung mencari sempel bus maupun mikrobus untuk ditanyakan masalah tiket masuk objek wisata Kintamani. Dalam sidak itu, ada tiga kendaraan wisata yang dijadikan sampel, yakni satu mikro bus berisi dua wisatawan asing. Dari mikro bus ini, dewan mendapati wisman mengantongi
Mantan Dewan Bangli Tersangka
DARI HALAMAN 1 kan, dari pemeriksaan saksi saksi dilapangan, I Gede Koyan Eka Putra diduga melakukan kesalahan saat mengendarai mobilnya, Avanza warna putih DK 1547 PC. “Dia sudah diperiksa dan statusnya sekarang sudah tersangka,” ungkap Kompol Nuryana, pada Rabu (11/2) kemarin.
FB/IST
‘Tumpukan’ Pasien Jadi Temuan DARI HALAMAN 1 JKMB Provinsi Bali, IGA Putri Mahadewi belum lama ini. Menurut Mahadewi, ketentuan sistem rujukan ini sudah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 62 tahun 2014 tentang regionalisasi sistem rujukan. Berdasarkan hasil evaluasi JKBM, ditemukan kurangnya tempat pelayanan pasien kelas III di RS. Banyak pasien pengguna JKBM didapati mengantri di RS Sanglah dan RS-RS besar jejaring JKBM. “Banyak pasien yang antri di sentra-sentra RS seperti di Sanglah, disebabkan sistem rujukan belum baik. Dengan Pergub ini kita mengatur sistem rujukan. Jika puskesmas tidak mampu, barulah dirujuk ke RS daerah, di sana tak mampu barulah dirujuk ke Sanglah,” ungkapnya. Diperketatnya pemberlakuan ini, menurut Mahadewi tidak hanya dilatari antrian yang panjang di RS. Tetapi,
ia juga menemukan banyak pasien dengan penyakit ringan langsung berobat ke RS daerah bahkan di Sanglah. Pasien yang menderita batuk dan pilek terlihat ‘lolos’ dari rujukan dan langsung berobat ke Sanglah. Padahal menurut Mahadewi, pasien dengan penyakit demikian harusnya cukup di rawat di Puskesmas. Apalagi kini beberapa Puskesmas juga menyediakan layanan rawat inap. “Beberapa tahun ini, pasien batuk atau pilek masih dirawat di Sanglah, harusnya di sana yang sudah parah. Batuk/pilek harusnya di Puskesmas saja, rawat inap sudah bisa terlayani juga,” imbuh Mahadewi. UPT. JKMB juga tidak memberi toleransi lagi. Sejak tanggal 1 Januari 2015 Pergub terkait regionalisasi sistem rujukan tersebut wajib diterapkan. Agar tidak terjadi tumpukan pasien lagi, Mahadewi beserta timnya juga akan melakukan pengecekan
ke Puskesmas-puskesmas di seluruh Bali. Selanjutnya pada Bulan Maret mendatang, ia juga akan mengecek ke Rumah Sakit Daerah. Selain persoalan pelayanan pasien, implementasi JKBM juga dikritisi oleh sejumlah petugas kesehatan di kabupaten/kota. Seperti yang diungkapkan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Nusa Penida 2 Klungkung, Wayan Sudira. Katanya, di lokasinya bertugas tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Sehingga banyak pasien, yang semestinya dapat ditangani di Nusa Penida tapi harus dirujuk. Di samping itu, rujukanya pun rumit, harus ke RSUD Kabupaten Klungkung terlebih dahulu. Padahal berdasarkan rute, dirinya merasa lebih dekat dan efisen jika pasien langsung diseberangkan ke RS Sanglah di Denpasar. Sudira pun berharap, jika memungkinkan sistem rujukan tersebut dievaluasi. W-019
Gubernur Bantu Budidaya Kepiting Bakau dan Soka di Jembrana DARI HALAMAN 1 paikan ada banyak program Bali Mandara yang berpihak terhadap rakyat yang akan direalisasikan pada tahun 2015 di Kabupaten ujung barat Bali ini. Alokasi untuk JKBM dikucurkan sebesar 33 miliar sedangkan Program Bedah Rumah pada tahun 2015 dianggarkan bagi 120 unit rumah dengan total anggaran sebesar Rp 3,6 milliar. Alokasi Simantri sebanyak 6 Gapoktan dengan jumah anggaran keseluruhan sebesar Rp 1.350.000.000,00. Namun, khusus untuk Simantri, Pastika menegaskan kelompok yang diberikan bantuan ini harus benarbenar petani, bukan petani yang memanfaatkan kesempatan karena melihat adanya bantuan ini. Pastika berharap masyarakat maupun Pemkab Jembrana secara serius dan konsisten membantu Pemerintah Provinsi Bali dalam menyukseskan program ini. Sehingga persentase angka kemiskinan untuk tahun 2015 dapat berkurang, terlebih tingkat kemiskinan di Kabupaten Jem-
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
POLITIK
12
FAJA R BALI KAMIS, 12 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Tingkatkan Pelayanan Prima, Bank BPD Bali Operasikan Kas Mobil
U
ntuk meningkatkan pelayanan dan mendekatkan diri dengan nasabah serta memperhatikan kondisi nasabah dengan kesibukan sehari-hari dalam melakukan rutinitas dan aktivitas sehingga sulit datang ke bank untuk bertransaksi, Bank BPD Bali memberikan layanan perbankan dengan memanfaatkan sarana kegiatan layanan kas dalam bentuk Kas Mobil Bank BPD Bali. Kas Mobil ini menjadi salah satu bentuk upaya Bank BPD Bali dalam menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat di tahun 2015 terutama dalam memberikan layanan prima, cepat, aman, dan akurat. Kepala Divisi Dana dan Jasa, Drs.I Wayan Sutela Negara,MM. pada Rabu (11/2) mengatakan bahwa kas mobil ini setingkat dengan Kegiatan Pelayanan Kas dalam klasifikasi kantor Bank Indonesia. “Kas Mobil ini memiliki standar pelayanan yang sama dengan Kantor Cabang. Jam layanan normal mengikuti jam layanan yang berlaku di bank, sedangkan jam
Kas Mobil ini memiliki standar pelayanan yang sama dengan Kantor Cabang. Jam layanan normal mengikuti jam layanan yang berlaku di bank, sedangkan jam layanan diluar jam dan hari kerja akan mengacu pada SOP Pelayanan diluar jam dan hari Kerja Bank BPD Bali
layanan diluar jam dan hari kerja akan mengacu pada SOP Pelayanan diluar jam dan hari Kerja Bank BPD Bali,” tambahnya. “Kami berharap dengan adanya kas mobil ini Bank BPD Bali dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Bali pada umumnya dan seluruh nasabah Bank BPD Bali pada khususnya. Kebutuhan nasabah dan masyarakat terkait dengan transaksi
Suara PARLEMEN
Penunjukan Plt Harus yang Berkompeten DENPASAR-Fajar Bali Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan berlangsung di Lima Kabupaten/Kota di Bali. Tentunya penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) merupakan kewenangan dari Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika. Menentukan Plt untuk menjalankan pemerintahan sampai terpilihnya Bupati/ Walikota yang baru. Kepada Fajar Bali, Rabu FB/DOK (11/2), Wakil Ketua DPRD Sugawa Korry Provinsi Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry mengatakan, penunjukan Plt merupakan kewenangan dari Gubernur Bali, diharapkan individu tersebut memiliki kemampuan manajemen pemerintahan dan sesuai dengan mekanisme ketentuan berlaku. “Harapan kita, Gubernur menunjuk Plt di masing-masing Kabupataen/Kota yang akan mengikuti Pilkada adalah orang yang betul-betul mempunyai kemampuan manajemen yang baik,”paparnya. Dikatakan lebih lanjut, Pelaksana Tugas (Plt) merupakan kewenangan yang diberikan sesuai dengan mekanisme berlaku. Mereka ditunjuk sebagai Plt dari pejabat di lingkungan Pemprov Bali harus memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang kuat, serta berdasarkan persyaratan administratif. Pasalnya, dengan penunjukan Plt berkompeten, kerja-kerja pemerintahan untuk sementara waktu dapat berjalan, sehingga kelancaran tugas-tugas di Kabupaten yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah dapat berjalan dengan baik. “Penunjukan Plt sepenuhnya merupakan kewenangan Gubernur Pastika. Berkaitan dengan kebijakan apa yang akan diambil oleh Plt tentunya sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Gubernur Bali,” jelasnya. M-007
bank dapat dilayani dengan lebih baik sehingga kontribusi kepada masyarakat Bali pun dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun.” ujar I Wayan Sutela. Untuk tahap awal, kas mobil ini akan dioperasikan di Kantor Cabang Utama Denpasar dan akan terus diupayakan untuk menambah jumlahnya agar dapat membantu operasional dan transaksi di daerah-daerah terpencil di seluruh Bali. Hal ini memantapkan langkah Bank BPD Bali untuk menjadi badan usaha yang tangguh serta terpercaya dalam persaingan global serta mampu memenuhi harapan masyarakat. Tercatat per tanggal 31 Januari 2015, Bank BPD Bali memiliki 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 37 Kantor Cabang Pembantu, 48 Kantor Kas, 35 Kantor Pelayanan Kas, 138 ATM, dan 1 unit Kas Mobil. Perluasan jaringan ini akan terus dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal transaksi perbankan serta dengan mempertimbangkan potensi daerah setempat. (ath)
Komisi VI DPR RI Akan Sidak PT. Angkasa Pura I Tender Reklame Disebut Tidak Berpihak ke Pengusaha Lokal DENPASAR-Fajar Bali Regulasi mengenai tender pemasangan papa reklame yang dikeluarkan oleh PT. Angkasa Pura I memantik reaksi keras dari pengusaha periklanan di Bali. Menyikapi mengenai regulasi tersebut, Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Bali Nengah Tamba menyatakan, pihaknya telah mengirim surat kepada Komisi I dan Komisi II DPRD Provinsi Bali dan juga menyurati Komisi VI DPR RI untuk mengambil langkah tegas, mengenai ketentuan tender reklame yang tidak berpihak kepada pengusaha lokal di Bali. “Komisi VI DPR RI telah memberikan respon positif berkaitan dengan aspirasi yang kami sampaikan. Mereka berkomitmen akan langsung ke lapangan, guna melakukan sidak di Angkasa Pura I dan mengikut sertakan P3I dalam sidak tersebut. Kami berharap dalam sidak nantinya ada solusi terhadap pengusaha lokal yang dibebankan dengan persyaratan tender tersebut,” jelas Nengah Tamba di Denpasar, belum lama ini. Dijelaskan lebih lanjut, hingga saat ini pihak Angkasa
Salah satu Billboard di pintu masuk Bandara Ngurah Rai. Insert Nengah Tamba
Pura I belum memberikan respon berkaitan keluhan yang disampaikan oleh P3I. Persyaratan tender dari pihak angkasa tentunya akan mematikan pengusaha lokal di Bali. Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat
Bali agar senantiasa bersatu, sehingga tidak tertindas di tanah sendiri oleh ketentuan yang tidak berpihak pada pengusah lokal. “Saya menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa bersatu sehingga tidak tertindas di tanah sendiri,” tegasnya.
Masyarakat Ekonomi Asian akan segera bergulir di Indonesia tentunya dibutuhkan sebuah regulasi yang mampu melindungi pengusaha lokal di Bali, dari terjangan pasar bebas tersebut. “Perjuangan kami murni untuk menyelematkan pengusaha lokal di
Bali. Untuk itu kami berharap asosiasi lain dan masyarakat Bali untuk senantiasa bergandeng tangan, membantu pengusaha lokal di Bali. Sehingga tidak dibebankan dengan regulasi atau ketentuan yang tidak berpihak bagi pengusaha lokal,” tegasnya. M-007
kedepan akan menyerahkan syarat pendaftaran,” terang Pasek. Selain Ketua DPD Gerindra Bali, dirinya juga akan ikut mendaftarkan diri sebagai bakal Calon Bupati Tabanan. “Saya persilahkan dulu
senior yang mendaftar, nanti baru saya menyusul,”terang politisi Gerindra asal Kecamatan Selemadeg Timur ini. Sejauh ini beberapa politisi sudah mendaftarkan diri ke KRT sebagai calon Bu-
pati Tabanan. Yang pertama mendaftar Wayan Sarjana (bendahara DPC PDIP), disusul Gusti Made Sukerta dari Penebel, dan Ketua DPC Hanura Ketut Yoga Bagia Asmara. Hal itu diungkapkan
Sutarja, Sekretaris DPC Hanura Tabanan yang juga salah satu petugas pendaftaran di Sekretariat Koalisi Rakyat Tabanan. “Mungkin besok ada lagi yang mendaftar,” jelasnya kemarin .W-004
Nengah Sukama Daftar Bacabup ke KRT
TABANAN-Fajar Bali Ketua DPD Gerindra Bali, I Nengah Sukama dipastikan akan mendaftarkan diri menjadi Calon Bupati melalui Koalisi Rakyat Tabanan (KRT). Kepastian Sukama mendaftar-
kan ke koalisi yang dibangun Gerindra, Demokrat, Nasdem dan Hanura diungkapkan oleh Ketua DPC Gerindra Tabanan I Made Pasek Mika Wijaya, Rabu (11/2) kemarin. Menurut Pasek, sejauh
ini persyaratan pendaftaran Ketua DPD Gerindra Bali asal Kecamatan Pupuan tersebut te n ga h d i s i a p ka n . “ K a m i masih menyiapkan persyaratanya, mungkin besok (hari ini-red) atau dua hari
FB/IST
Layouter: Wiadnyana