FAJAR BALI
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
SENIN, 13 APRIL 2015 l Tahun XV
Melukis 1000 Meter Dimatangkan
Selamat Pagi
Pak Gubernur
Ratusan Pelukis Gianyar Mulai Berkarya
Tukang Ukir Minta Dibantu Modal Usaha
Kegiatan melukis di media kanvas sepanjang 1000 meter di Gianyar menyita waktu dan perhatian para perupa. Ratusan seniman lukis sudah mulai sibuk menggarap karyanya sesuai dengan tema dan kearifan lokal wilayah dan desa masing-masing. Mereka sejak dini menyiapkan lukisan agar rampung saat pelaksanaan, tepatnya tanggal 18 April. Diharapkan, kegiatan ini jadi media kebangkitan seni lukis di Gianyar.
SEKTOR ekonomi kreatif selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah,terutama dalam pemasaran maupun dalam memperoleh bantuan. Padahal bergeraknya perekonomian di masyarakat pedesaan banyak ditopang
KE HAL. 11
FB/BUDIASA
MENGUKIR-Tukang ukir berharap dibantu modal usaha.
Pesan Inspiratif
FB/IST
Keluarga bukan tentang persamaan darah, melainkan siapa yang lebih peduli kepada anda Trey Parker
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Saldo Per 10 April 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
Rp Rp Rp Rp
Harga Eceran: Rp 3.000,-
220,166,500 221,426,500 151,478,506 69,947,994
Zona KKP Rawan Pencuri SEMARAPURA-Fajar Bali Zona Konservasi Kawasan Perairan Nusa Penida tidak aman. Jumat (10/4) lalu sebuah kapal nelayan ditangkap lantaran kedapatan melego jangkar dan menangkap ikan di kawasan KKP. Sekitar 30 kilogram lobster berbagai ukuran dan 50 kg ikan berbagai jenis berhasil diamankan petugas. Kepala UPT. KKP Nusa Penida, Nyoman Kariawan menuturkan, kapal penangkap ikan atau yang disebut dengan perahu motor dengan berat 1 GT ini diamankan dari perairan selatan pulau Nusa Penida atau di sekitar wilayah pantai
KE HAL. 11
026/VI/W-020
PASANG BATAKO-Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta ikut bergotong royong bersama warga membangun rumah warga miskin bernama I Wayan Raga. Tampak Sudikerta berpeluh-peluh ketika memasang batako.
Sudikerta Berpeluh Pasang Batako Selain Bedah Rumah, Wayan Raga Diberi Bibit Babi dan Induk Ayam DENPASAR-Fajar Bali Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta kembali beraksi bak tukang bangunan. Dengan mengenakan topi
petani, baju putih dan celana loreng, Mantan Bupati Badung ini ringan tangan berbaur dengan warga membangun rumah keluarga I Wayan Raga di Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung Minggu (12/4). Sudikerta kala itu didampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta. Mereka menyusun batako satu demi
satu. Meski keringat merayapi tubuh Sudikerta, tak menciutkan semangatnya untuk ikut nimbrung membantu warga. Sambil menyeka peluh, Sudikerta melanjutkan pekerjaan memasang batako. “Gotong royong itu penting,” cetus Ketua DPD Golkar Bali ini.
KE HAL. 11
Setahun Lumpuh, Hartati Tak Berdaya NEGARA-Fajar Bali Ni Made Sri Hartati (46) warga Lingkungan Kebon Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara hanya bisa terbaring lesu. Kedua kakinya tak mampu berjalan. Dia mengalami lumpuh, sudah setahun yang lalu. Suaminya Nengah Astuadi meninggal dunia enam tahun lalu, setelah mengalami kecelakaan kerja. Selama ini, Hartati dirawat oleh mertuanya. Ia yang hidup dengan dua anaknya yang masih duduk dibangku SMK dan SD tersebut, hanya menggantungkan hidup kepada mertua dan
iparnya. Hartati kini masih dirawat di sal D di RSU Negara, karena penyakitnya itu. Ditemui Minggu (12/4) kemarin, dia mengaku selama ini hanya dirawat ipar dan mertua, karena dirinya sudah tidak mampu bekerja lagi. Sedangkan putri pertamanya yakni Novi Indriani, kini bekerja di Denpasar membantu bibinya dengan membuka kantin di sebuah Sekolah Dasar. “Saya diajak bibi di Denpasar, untuk bantu berjualan di kantin, d isamping itu juga kuliah di Universitas Terbuka,” ujar Novi kemarin.
KE HAL. 11
GIANYAR-Fajar Bali Persiapan kegiatan melukis 1.000 meter serangkaian peringatan Hut Kota Gianyar ke-244 semakin dimatangkan. Ketua Panitia penyelenggara melukis 1000 meter, I Nyoman Arjawa, S.Sn didampingi Ketut Budiana, ditemui disela-sela kunjungan ke beberapa seniman lukis menyampaikan persiapan sudah mencapai 75 persen. Arjawa menjelaskan, untuk beberapa lukisan yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi memang mulai digarap dari sekarang. Hal ini dilakukan agar saat pelaksanaan melukis 1.000 meter lukisan bisa rampung. “Kami memberikan kesempatan kepada seniman lukis yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi untuk mulai mengerjakan lukisannya, sehingga pas hari H, seluruh lukisan bisa rampung”, terang mantan anggota DPRD Gianyar ini. Sudah 20 seniman lukis yang akan berpartisipasi dalam kegiatan melukis 1000 meter mulai menggarap lukisan dengan gaya modern dan surealis. Lukisan yang dibuat bertemakan berbagai kawasan budaya disepanjang Das Tukad Pekerisan. Sementara di tempat berbeda Pelukis Petulu, sudah membuat lukisan bertemakan burung kokokan berjumlah 244, sesuai ulang tahun Kota Gianyar ke 244 dan Desa Petulu yang dikenal dengan burung kokokannya. Begitu juga pelukis asal Tampak Siring. Minggu (12/4) kemarin para pelukis Tampak Siring juga menggelar kegiatan melukis bersama di kawasan Pura Tirta Empul. KE HAL. 11
PILKADA
Jual Beli Kandidat Berdampak Korupsi JAKARTA-Fajar Bali Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan menilai, praktik jual beli calon kepala daerah sebagai salah satu titik rawan terjadinya korupsi. Pasalnya, menurut Ade, seorang calon kepala daerah pada umumnya diwajibkan untuk menyerahkan dana yang
cukup besar bagi partai, khususnya sebagai biaya kampanye. “Para calon kepala daerah melakukan jual beli nominasi. Hal itu sebagai kompetisi untuk menarik dukungan dari partai,” ujar Ade di Jakarta Pusat, Minggu (12/4). Ade mengatakan, seleksi calon kepala daerah di
KE HAL. 11
FB/PRAM
LUMPUH-NI Made Sri Hartati terbaring di rawat di RSUD Negara, Minggu (12/4).
Jadikan Generasi Bali Pemenang, Bukan Pecundang
Setelah sempat beberapa kali absen, Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali naik ke Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS). Kali ini Gubernur Pastika bicara lantang soal persiapan generasi muda dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEANpada akhir tahun 2015. Sebagai primadona pariwisata, Bali akan jadi ‘benteng’ terbuka – tempat para pencari kerja bertarung secara ketat. Di sini jika generasi muda Bali lembek plus acuh tak acuh, dipastikan akan terpental. Sebaliknya jika siap digembleng dan meningkatkan kemampuan kerja, maka bersiap jadi pemenang.
DENPASAR-Fajar Bali “Jelang penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015 ini, dipastikan akan menimbulkan persaingan dunia kerja yang sangat ketat khususnya bagi Bali yang merupakan pulau primadona pariwisata. Oleh karena itu, para generasi muda di Bali harus digembleng untuk terbiasa bekerja keras,” beber Gubernur Pastika di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon-Denpasar Minggu (12/4). Pastika mencermati saat ini kebanyakan anak muda malas untuk mencari pekerjaan. Mereka sibuk sendiri dengan dunianya, seperti memperkuat kedua jempolnya untuk bermain gadget. Hal ini semakin diperburuk dengan sikap generasi muda
Gubernur Pastika
FB/REDY
yang tidak memperdulikan perkembangan dunia. Sudah dipastikan mereka tidak akan siap menghadapi MEA dan hanya jadi pengangguran. Mantan Kapolda Bali ini meminta kepada generasi muda di Bali untuk segera bangun dan berbenah diri serta terus melatih keterampilan bahasa maupun kompetensi lainnya untuk dapat memiliki pekerjaan dengan mandiri. Selanjutnya, kepada para orang tua ia mengimbau agar tidak memanjakan anak-anaknya secara berlebihan karena hal tersebut akan memberikan dampak buruk terhadap anak, salah satunya mereka tidak memiliki daya saing tinggi. “Mari kita gembleng generasi muda untuk menjadikan mereka pemenang,
KE HAL. 11
014/VI/KTR
PERTANIAN
Harga Gabah Ditingkatkan DENPASAR-Fajar Bali Sebulan terakhir, masyarakat diresahkan oleh kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok. Sayang, peningkatan harga tersebut tak berdampak pada produksi pertanian, khususnya gabah. Justru sebaliknya, harga gabah cenderung turun hingga ke level Rp 4.100 per kilogram. Agar tak semakin terpuruk, pemerintah pun menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 5 tahun 2015 tentang FB/IST IB Wisnuardhana kebijakan pengadaan gabah/beras dan penjualan beras. Di dalam Inpres tersebut, standar harga jual gabah ditingkatkan, bahkan hingga 12 persen. Minggu (12/4) kemarin, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, IB Wisnuardhana menegaskan, KE HAL. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2
Tiga Jaringan Pengedar Narkoba Diciduk DENPASAR-Fajar Bali Tiga jaringan pengedar sabu ditangkap pasukan Reserse Narkoba Polresta Denpasar. Mereka masing-masing Win (34), Suar (26), dan Sat (33). Tiga tersangka hingga kini enggan menyebut nama bandarnya. Penangkapan pertama dilakukan terhadap Win, Kamis (2/4) sekitar pukul 14.00 Wita di Jalan Tegal Wangi, Denpasar. Penggeledahan di saku baju pria beralamat di Jalan Bung Tomo, Denbar itu ditemukan satu paket sabu-sabu seberat 0,12 gram. Dalam pemeriksaan, tersangka Win membeber ke penyidik soal keterlibatan tersangka Suar (26). Memastikan pengakuan tersebut, polisi yang menggali infomasi di lapangan mengendus keberadaan Suar dan ditangkap di seputaran Jalan Marlboro, Denbar, Sabtu (4/4) pukul 20.45. “Anggota kami hampir kecolongan lantaran tersangka menyembunyikan dua paket sabu-sabu seberat 0,23 gram di lipatan tali jam yang dipakainya. Tersangka
FB/HS
PENGEDAR DIBEKUK-Sat Narkoba Polresta Denpasar membekuk empat pelaku penyalahgunaan narkoba
saat itu berencana mengendarkan sabu-sabu,”ujar Kasat Reserse Narkoba Kompol Gede Ganefo, Minggu (12/4). Dalam pengembangan, petugas Sat Narkoba Polresta Denpasar menangkap pelaku Sat, pada Senin (6/4) pukul 20.30 di Jalan Nusa Indah, Denpasar. Dari genggaman tangan kirinya, disita satu paket sabu-sabu seberat 0,4 gram. Bagian lain, polisi juga mer-
ingkus seorang pria yang bekerja sebagai therapis akupuntur, yakni Adi (35) di Jalan Gelogor Carik, Pemogan, Denpasar Selatan, Senin (6/4) pukul 22.00. Dari tangan tersangka yang merupakan pengedar ini diamankan dua paket sabu-sabu seberat 4,78 gram. “Kami masih mendalami keterangan para tersangka untuk berupaya mengungkap jaringan yang lain,”ujar Ganefo. R-005
FAJA R BALI
SENIN, 13 APRIL 2015 Tahun XV
Kasus Pavingisasi Jalan Gajah Mada
Sampai Detik Ini Berkas Belum Lengkap DENPASAR-Fajar Bali Proses penyidikan kasus dugaan korupsi pada proyek pavingisasi Jalan Gajah Mada Denpasar yang oleh diteliti jaksa peneliti Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar, belum berjalan maksimal. Informasi terakhir, dari dua tersangka yang berkasnya telah diterima, ternyata masih banyak yang harus diperbaiki. Dengan alasan itu, jaksa peneliti tidak lama lagi akan mengembalikan berkas dan membuat P19 atau petunjuk perbaikan kepada penyidik Poltabes Denpasar. Hal ini seperti diungkap salah seorang jaksa peneliti Kejari Denpasar, Yusmawati, belum lama ini. Jaksa Yusma mengatakan, ada beberapa hal penting yang harus menjadi
catatan dalam memperbaiki berkas yang dikirim dalam tahap I tersebut. Oleh karena itu, jaksa peneliti akan mengembalikan berkas tersebut. "Sudah kami teliti, berkas masih belum lengkap sehingga kami kembalikan lagi sembari memberi petunjuk,"ungkapnya. Mengenai kapan akan dikirim balik berkas beserta P19 tersebut, pihaknya mengaku masih berkordinasi dulu dengan atasannya. Setelah dirasa cukup, baru akan dikirim. "Setelah kami berkoordinasi dengan pimpinan, berkas akan segera kami kirim,"tandasnya. Sementara itu, sebelumnya Kasi Pidsus Kejari Denpasar, Wayan Sutarjana, membenarkan memang telah menerima berkas
perkara atas dugaan kasus korupsi pavingisasi diJalan Gajah Mada tersebut dalam tahap pertama. “Pihak penyidik Polresta sudah menyerahkan berkas perkaranya dalam tahap satu. Tugas kami melakukan penelitian atas berkas itu. Dan jaksa peneliti sudah kami ditunjuk. Salah satu jaksanya, Ibu Yusmawati,’’ ujar Sutarjana. Ditambahkannya, kejaksaan baru menerima dua berkas yang masuk ke Kejari. Artinya dua berkas tersangka sudah mulai diteliti oleh pihak Kejari. “Yang masuk baru dua. Saya dapat info tiga tersangka. Kenyataannya, yang masuk ke kami baru dua,” ungkapnya.
Dari informasi yang berkembang di Kejari Denpasar, sebenarnya ada tiga tersangka, selain dari rekanan ada dari unsur jajaran Pemkot Denpasar yakni dari Dinas Tata Ruang dan Perumahan(DTRP). Dua nama dalam berkas yang sudah masuk adalah Alit Widhiadnyana (32) adalah Direktur PT Alit Wirajaya yang menggarap proyek pedisterian Jalan Gajah Mada. Sedangkan tersangka kedua adalah, Ngurah Kosala Cakrawethi, adalah Direktur CV Unika Desain, sebagai konsultan pengawas proyek pedisterian Jalan Gajah Mada. Kasus ini disebutkan merugikan keuangan negara Rp 201 juta lebih.W-007
Wagub Imbau Krama Laksanakan Yadnya Semampunya Pencuri Pratima dan Keprok Kaca Masih Berkeliaran Agar Tidak Memberatkan Generasi Penerus
NUSA PENIDA-Fajar Bali Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengingatkan krama untuk selalu melaksanakan yadnya berdasarkan kemampuan didasari dengan rasa tulus iklas. Demikian disampaikannya saat menghadiri Karya Mamungkah, Mendem Pedagingan, Mapenyegjeg, Caru Balik Sumpah lan Mepedudusan Waraspati Kalpa Agung di Pura Paiton Pasek Gelgel Banjar Adat Batukandik, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, pada Minggu (12/04) kemarin. Menurut Sudikerta upacara adat memang patut dilestarikan namun sewajarnya dilaksanakan semampunya saja, tidak perlu bermewah mewahani agar tidak memberatkan generasi penerus nantinya. “Jangan sampai sekarang dapat menyelenggarakan upacara yang berlebihan akan memberatkan generasi muda nantinya atau bahkan sampai berhutang hanya untuk melaksanakan upacara yadnya,” pungkasnya. Dijelaskan lagi karena pada dasarnya upacara yadnya memiliki Tatwa Yadnya yaitu Utama Yadnya (Upacara dengan tingkatan Besar), Madya Yadnya (Upacara Sedang), Nista Yadnya (Upacara Kecil). Lebih jauh Sudikerta menghimbau agar Semeton pasek mengedepankan rasa menya-
FB/IST
KARYA NGENTEG LINGGIH-Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri Karya Mamungkah, Mendem Pedagingan, Mapenyegjeg, Caru Balik Sumpah lan Mepedudusan Waraspati Kalpa Agung di Pura Paiton Pasek Gelgel Banjar Adat Batukandik, di Nusa Penida, Klungkung kemarin
ma braya dengan tulus ikhlas dalam melaksankan kewajiban sebagai pengempon dan menjalankan upacara yang jatuh setiap 6 bulan sekali ini. Sementara itu, Ketua Panitia Karya Made Gata menyampaikan rasa bangga dan terimakasihnya atas kehadiran orang nomor 2 di Bali ini karena jarak tempuh dan lokasi yang
sulit untuk sampai dilokasi pura. Upacara ini sendiri telah berlangsung dari tanggal 3 April sampai dengan puncak karya yang jatuh pada Rahina Budah Cemeng Kau pada tanggal 15 April mendatang dan disineb tanggal 18 April 2015 ini. Pura ini disungsung oleh 1 Desa yaitu Desa Batukandik yang memiliki 97 KK asli Nusa
Penida dan 197 KK dari perantauan. Upacara ini dipuput oleh Ida Pandita Empu Daksa Jaya Dhyana dari Griya Balenan Iseh, Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida. Hadir pula Ny. Dayu Sudikerta, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta beserta Ny. Ayu Suwirta dan beberapa Kepala SKPD dan anggota DPRD
Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung dan jajaran SKPD terkait. W-019*
TABANAN-Fajar Bali Dua kasus kriminal yang terjadi di gumi lumbung beras Tabanan yakni kasus pencurian pretima di Pura Ulun Suwi, Banjar Sandan Dauh Yeh, Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan dan kasus keprok kaca mobil di Jalan Utama Denpasar–Gilimanuk tepatnya di Desa Mandung, Kecamatan Kerambitan, belum terungkap dan belum ada titik terang. Hal itu disampaikan oleh Kapolres Tabanan AKBP I Komang Suartana Kamis (9/4) lalu. “Kedua kasus tersebut masih dalam penyelidikan,” jelas Kapolres Suartana. Kasus pencurian barang sakral tersebut kembali terjadi, Senin (6/4). Arca dan genta milik Pura Ulun Suwi, Banjar Sandan Dauh Yeh, Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan digodol maling. Hilangnya arca dan genta pura tersebut diketahui pagi hari kemarin oleh pengempon pura ulun suwi. Tak lama, sekitar pukul 13.00 Wita warga setempat Sulandri (70) menemukan arca di gubuk tempat penyimpanan kayu bakar. Oleh nenek Sulandri penemuan arca di gubuk yang ada di lahan kosong tersebut kemudian dilaporkan kepada keluarganya. Keluarga Sulandri selanjutnya melaporkan penemuan arca tersebut kepada Pekaseh, Gusti Made Cager. Penemuan arca tersebut kemudian diinformasikan kepada Jro Mangku Ulun Suwi, Ida Bagus Putu Wenten. Setelah dicek ternyata benar, Arca yang ditemukan tersebut adalah milik pura. Namun selain Arca, ternyata Genta milik pura juga tidak ada ditempatnya. “Arca itu memang milik pura, namun gentanya juga hilang dan sampai sekarang belum ketemu,” ucap warga disana. Sementara kasus keprok kaca terjadi, Kamis pagi (9/4) di Jalur Denpasar – Gilimanuk tepatnya di Desa Mandung, Kecamatan Kerambitan. Korbanya I Nyoman Anom Aryawan (46) asal Banjar Dinas Wani, Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur. Kaca mobil Swift Putih DK 1993 WE yang diparkirnya di pinggir jalan Denpasar – Gilimanuk, tepatnya di Desa Mandung , Kecamatan Kerambitan, dikeprok pencuri. Akibatnya, uang tunai Rp 32 Juta milik korban yang berprofesi sebagai guru di SMAN 2 Tabanan berhasil dibawa kabur pelaku.Atas kejadian itu korban melapor ke Polsek Kerambitan. W-004
Mobil Taruna Tewaskan Pengendara Honda TABANAN-Fajar Bali Kecelakaan lalulintas kembali menelan korban di Tabanan. Kali ini pengendara sepeda motor Honda Grand DK 6641 DK, Gede Astawa (48) asal Banjar Dangin Margi, Desa Tunjung, Kecamatan Kubutambahan, Singaraja meninggal dunia di tempat kejadian, Minggu (12/4) kemarin. Korban meninggal setelah ditabrak mobil Daihatsu Taruna DK 1049 GC di Jalan Jurusan Denpasar – Pupuan, tepatnya di Km 43.2000 termasuk Dusun Antagana Desa Tiying Gading, Kecamatan Selemadeg Barat. Sebelum kejadian, sekitar pukul 10,45 Wita Minggu kemarin, Mobil Daihatsu Taruna DK 1049 GC yang dikemudikan I Nengah Seda na ( 6 8) a s a l B an ja r Suradadi, Desa Belimb-
ing, Kecamatan Pupuan datang arah Denpasar menuju Pupuan. Sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Daihatsu yang dikemudikan Sedana mengambil haluan terlalu ke kanan sampai melewati marka as jalan. Nah disaat bersamaan d a r i a ra h b e r l awa n a n jurusan Pupuan – Denpasar datang korban I Gede Astawa (48) mengendarai sepeda motor Honda Grand DK 6641 DK, tabrakan pun tidak mampu dihidari terjadi di jalur sepeda motor. Benturan yang keras mengakibatkan pengedara sepeda motor terpental. Karena luka yang diderita korban sangat parah, korban akhirnya meninggal dunia di TKP. H i n g g a k i n i k a s u s nya masih ditangani pihak kepolisian. W-004
187/IV/KTR
Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana Keuangan: Supartini Admin: Mikayanti Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra Fotografer :Redy Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id. Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTA PLUS 3 Wabup Sudiana Ikut Bersih-Bersih Pantai Kuta dan Seminyak
FAJA R BALI
SENIN, 13 APRIL 2015 l TAHUN XV
MANGUPURA-Fajar Bali Serangkaian dengan memperingati hari ulang tahun ke11 keluarga besar suka duka Baladika Bali dilaksanakan acara jalan santai, bakti sosial serta bersih - bersih sepanjang pantai Kuta dan Seminyak Badung. Acara yang dihadiri oleh Wabup. Badung I Made Sudiana, anggota DPRD Kab. Badung Anom Gumanti, Made Suyasa yang juga ketua Baladika Badung, Camat Kuta Rai Wijaya, Tri Pitaka serta simpatisan dan keluarga besar Baladika Bali. Acara dilaksanakan di depan pura Segara Kuta Badung. Minggu, (12/4) kemarin. Ketua panitia I Made Suyasa dalam sambutannya mengatakan, keberadaan keluarga besar suka duka Baladika Bali yang merupakan organisasi masyarakat yang telah terdaftar untuk kemajuan pembangunan dan mengajegkan Bali dan serangkaian dengan hari ulang tahun yang ke - 11 ini keberadaan keluarga sukaduka yang lahir
dari masyarakat ingin membagi rasa dengan melaksanakan bakti sosial berupa bersih-bersih sepanjang pantai Kuta sampai Seminyak. “Disamping silahturahmi bersama pemerintah yang juga menjadi bagian penting bagi seluruh hati keluarga besar Baladika Bali betapa berartinya rasa persaudaraan serta bisa turut menjaga lingkungan agar nampak asri,” jelas Suyasa. Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Badung I Made Sudiana menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Badung memberikan apresiasi atas kegiatan -kegiatan seperti ini apa lagi dilaksanakan dipantai Kuta yang menjadi tujuan wisata lokal dan manca negara, sebagai mitra kerja pemerintah keluarga besar sukaduka Bali dapat mewujudkan saling pengertian, persepsi yang sama dalam upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa. Keluarga besar suka duka Baladika Bali yang lahir dari masyarakat
didirikan untuk membantu dan bersinergi dengan pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat dan ikut menunjang program-program pemerintah. Dalam kesempatan tersebut Wabup Sudiana menambahkan, kegiatan seperti ini perlu ditauladani dan diapresiasi oleh semua pihak baik oleh perorangan, masyarakat maupun pemerintah Dengan tetap menjga lingkungan yang bersih dan asri akan menjadi nyaman bagi siapa saja termasuk wisatawan yang datang ke Pantaipatai yang ada di Kabupaten Badung dan Bali. “Mari kita jaga kebersamaan ini dengan hati yang bersih dan penuh makna untuk membangun Badung yang santhi dan jagadhita,” tegas Wabup Sudiana. Dalam kesempatan tersbut untuk memotivasi kegiatan Bakti sosial dan bersih-bersih pantai tersebut Wabup. I Made Sudiana secara pribadi memberikan dana motifasi. Sebesar Rp. 10 Juta Rupiah. R-014*
FB/HERY
BHAKTI SOSIAL-Wabup Made Sudiana saat menghadiri acara bhakti sosial dan jalan santai di sepanjang pantai Kuta, Minggu (12/4) kemarin.
Lindungi Hak Cipta, Pemerintah Gratiskan HKI DENPASAR-Fajar Bali Pemerintah pusat terus mengencarkan sosialisasi pentingnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Bahkan, melalui Kementrian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Kementrian Hukum dan HAM, pemerintah memberikan kemudahan (mengratiskan biaya proses HKI) kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) seluruh Indonesia, termasuk Bali. Menyikapi hal itu, Walikota Denpasar, IB Rai D Mantra menginstruksikan langsung kepada Dinas Koperasi dan UKM Denpasar agar segera mempasilitasi UMKM-IKM se Denpasar untuk proses HKI. Rai Mantra pun langsung memerintahkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena agar segera mempasilitasi masyarakat yang membutuhkan perlindungan hak cipta. Hasil karya masyarakat sangat perlu perlindungan, karena belakangan ini kerapkali hasil karya orang lain di patenkan oleh orang lain juga. Sehingga keuntungan bagi yang memiliki HKI, sedangkan kerugian bagi yang menciptakan hasil karya yang dicarikan HKI
FB/CAR
Erwin Suryadarma Sena
oleh orang lain. ‘’Kami sedih jika hasil seseorang dipatenkan oleh orang lain. Suatu ketika, jika sang penciptanya kedapatan membuat dan memasarkan produknya sendiri dapat dilaporkan dan kena sanksi hukum. Maka itu, kami sangat berharap kepada seluruh masyarakat yang memiliki hasil ciptaan agar memproses HKI. Pemerintah memberikan kemudahan dan gratis,’’ katanya. Kadiskop UKM Denpasar, Erwin Suryadarma menjelaskan, sejak adanya sosialisasi dari pemerintah pusat melalui Kementrian Koperasi dan UKM RI, pihaknya sudah berkoordinasi dengan
Walikota dan sudah turun ke lapangan untuk sisialisasi. Ternyata respon masyarakat khususnya yang memiliki ciptaan sangat positif. Bahkan sudah beberapa diantaranya sedang proses persiapan persyaratan. ‘’Kami akan terus mensosialisasikan program pro rakyat ini langsung dan tidak langsung. Setiap ada pertemuakn UKM kami akan selalu informasikan pentingnya HKI, sehingga para perajin dan desainer mau mencari HKI untuk perlindungan produk hasil ciptaannya,’’ jelasnya. Diakuinya, sosialisasi door to door memang baru dilaksanakan kepada UMKM yang memproduksi produk unggulan dengan sasaran pasar ekspor. Mengingat produk hasil karyanya dipasarkan ke seluruh dunia. Sehingga resiko terjadinya klaim akibat produk yang dijual tersebut sudah ada yang mematenkan. Erwin menambahkan, di luar negeri sudah terbiasa setiap produk yang diciptakan langsung proses HKI. Karena masyarakat yang biasa menciptakan barang sudah sadar dan sangat disiplin dan memahami serta melindungi hasil ciptaannya. Disamping itu, dengan perlindungan HKI akan memberikan keuntungan, karena kebutuhan pasar hanya
Kiprah WHDI Kabupaten Badung
dapat dipesan hanya pada pemilik HKI. Dan jika ada yang menjiplak dapat dituntut secara hukum. ‘’Kesempatan ini agar digunakan sebaik-baiknya oleh pelaku UMKM. Karena kesempat yang sangat baik karena cepat dan tanpa bayar. Yang penting syaratnya lengkap. Diantaranya ada surat pernyataan, NPWP, gambar produk, narasi dari ide disaign ditulis atau dijelaskan gambar atau disaign tersebut. Pemohon mengisi formulir surat pernyataan dengan menerangkan bahwa karya ciptanya berupa apa, judulnya apa, pernyataan tidak meniru karya cipta atau karya intelektual milik pihak lain dan hasil karya tersebut tidak pernah dan tidak sedang dalam sengketa pidana dan atau perdata di peradilan. Dan apa bila dilanggar maka bersedia secara sukarela ditarik kembali atau karya cipta yang telah didaftar Direktorat Jendral HKI Kementrian Hukum dan HAM RI dihapuskan sesuai dengan ketentuan perundangungdangan yang berlaku. Bermeterai 6000,’’ paparnya sambil menyebutkan pihaknya siap mendorong atau siap memfasilitasi ke pada UMKM yang ingin mendapat HKI, agar hasil ciptaannya tidak ditiru orang lain. R-004
Mengusung Misi Keagamaan dan Sosial Kemasyarakatan
Kader PKK Diminta Berinovasi Tangani Sampah
FB/CAR
SAMPAH-Ketua pokja II PKK Desa Sanur Kauh, Ni Wayan Sri Sutari, SP., MP., yang menangani bank sampah Pala Sari, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, di hadapan Ketua TP PKK Kota Denpasar, IA. Selly D. Mantra, memaparkan kondisi Bank Sampah yang dikelolanya
DENPASAR-Fajar Bali Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra yang didampingi Wakil Ketuanya Ny. Antari Jaya Negara dan Ny. Kerti Rai Iswara terus memotivasi PKK Desa/Lurah untuk menangani sampah dengan berbagai inovasi. Dengan turun langsung ke bawah Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar ini melaksanakan berbagai kegiatan seperti pertemuan arisan di bank sampah seperti dilakukan di Bank Sampah Pala Sari, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (12/4). Kegiatan rutin menyasar desa/ lurah yang mempunyai inovasi penanganan sampah diikuti oleh semua isteri kades/lurah se-Kota Denpasar. “Kami sengaja melaksanakan semua kegiatan PKK di tempat-tempat bank sampah seperti ini, agar Ketua Tim Peng-
gerak PKK Desa/Kelurahan yang belum melaksanakan pemilahan sampah termotivasi,” harap Ny. Selly di sela-sela kegiatan di bank sampah tersebut. Kegiatan bank sampah Pala Sanur Kauh ini sudah cukup bagus tidak hanya membeli sampah plastik, sampah organi juga dibeli untuk dijadikan pupuk. Bila semua kader PKK Desa/Kelurahan dapat melaksanakan seperti ini sampah tidak akan menjadi masalah di Kota Denpasar. Untuk itu Ia berharap semua kader agar terus berinovasi dalam penanganan sampah, mengingat sampah bukan lagai sebuah musibah melainkan sebua berkah. Terlebih lagi seperti di Desa Sanur Kauh ini ibu-ibu rumah tangga sudah diajak memilah sampah antara organi kdan un organik. Mengingat semua sampah-sampah tersebut dibeli oleh Bank Sampah Pala
Sari. “Ini salah satu bentuk untuk membantu program Pemerintah Kota Denpasar dalam mengangani masalah sampah. Mengingat sampah sebagian besar dihasilkan dari rumah tangga,” ujarya. Ketua pokja II PKK Desa Sanur Kauh, Ni Wayan Sri Sutari, SP., MP., yang menangani bank sampah tersebut mengatakan, pada awalnya untuk mengajak ibu-ibu rumah tangga untuk memilah sampah sangat sulit. Terlebih lagi kebanyakan dari mereka merupakan wanita sibuk. Meski demikian pihaknya merasa tertantang untuk menggerakan ibu-ibu peduli terhadap sampah. Dengan cara membuat pilot projek satu banjar di Desa sanur Kauh dapat memotivasi ibu-ibu rumah tangga agar mau memilah sampah. “Memang agak sulit awalnya mengajak ibu-ibu untuk memilah sampah. Setelah mereka rasakan manfaat dari pemilhan sampah terbut membuah samakin sadar untuk memilah sampah,” paparnya. Selain membeli sampah plastik juga membeli sampa-sampah organik untuk dijadika pupuk termasuk juga sampah sisa makanan. Untuk sampah sisa makanan ini dengan melakukan suatu permentasi dibuat menjadi micro organisme lokal (MOL) yang nantinya dapat digunakan sebagai pupuk cair. Dengan demikian akan ada rangkaian saling keterkaitan untuk pemanfaatan pekarangan rumah. “Bila semua masyarakat dapat melakukan ini sudah dipastikan tidak akan ada sampah terbuang,” jelasnya. R-004
Mertasari Beach Festival Dibuka
FB/HERY
KEBERSAMAAN-Pengurus WHDI Kabupaten Badung foto bersama Bupati Gde Agung, Wabup Made Sudiana, Sekda Kompyang R. Swandika serta Ketua PKK dan Ketua DWP Kabupaten Badung
MANGUPURA-Fajar Bali Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Badung merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang senantiasa ikut berpartisipasi aktif, dalam menunjang program pembangunan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Badung. Didalam melaksanakan kiprahnya, WHDI Badung selalu bersinergi dengan segala komponen yang ada, baik itu dengan SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung, serta organisasi kewanitaan lainnya seperti PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Badung maupun dengan
organisasi wanita masyarakat lainnya. Sebagaimana diketahui, bahwa WHDI Kabupaten Badung juga telah secara rutin melaksanakan program kegiatan, yang secara langsung menyentuh atau menyasar wanita Hindu di 6 Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung, yakni melalui program kegiatan peningkatan peranan wanita Hindu di Kabupaten Badung. Adapun materi-materi yang disampaikan, diantaranya adalah peranan wanita Hindu dalam masyarakat Hindu, penanaman etika kepribadian, dharma gita, dan kembali ke alam dengan taru premana.
Sementara itu, sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap kaum lansia di Kabupaten Badung, WHDI Kabupaten Badung juga sangat intens bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dengan menyelenggarakan lomba Kidung Lansia. Disamping itu, WHDI Kabupaten Badung juga tidak menutup mata terhadap masyarakat kurang mampu, diantaranya dengan melaksanakan kunjungan sosial, seperti mengunjungi penderita penyakit kulit yang mengelupas sejak lahir ke warga Banjar Darmayasa Gulingan, dan penderita patah tulang warga dari lingkungan Muncan Kelurahan
Kapal, Kecamatan Mengwi. Sedangkan dalam rangka meningkatkan Sradha Bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, WHDI Kabupaten Badung bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK dan DWP Kabupaten Badung, seperti ngaturah ayah nari sutra pada pedudusan agung di Pura Pucak Mangu baru-baru ini. Untuk diketahui, bahwa pada saat peringatan HUT WHDI Provinsi Bali ke 27 tahun 2015 yang dipusatkan di Kabupaten Jembrana, WHDI Kabupaten Badung berhasil keluar sebagai pemenang terbaik pertama, dalam lomba merangkai gebogan dari buah lokal. R-014*
DENPASAR-Fajar Bali Wali Kota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra membuka Mertasari Beach Festival Minggu (12/4) di Pantai Mertasari, Desa Blanjong, Sanur Kauh. Acara yang diperuntukkan semua kalangan masyarakat Bali dan sekitarnya ini hanya berlangsung sehari penuh mulai pukul 06.30 Wita hingga menjelang tengah malam. Meski demikian, event ini menampilkan berbagai acara, kegiatan dan pertunjukan menarik di berbagai titik di area Pantai Mertasari, di antaranya yoga di Power of Now Oasis Studio dan di panggung utama dengan highlight Sunset Meditation yang dipimpin master meditasi Merta Ada, Malaika’s Secret Garden dan organic farmer market, free surfing and sup lessons, various kids activities, traditional and cultural art performance dan sebagainya. Ada juga pertunjukan musik reggae dan live music Fantuzzi dan ditutup dengan kemeriahan kembang api. Selain itu Mertasari Beach Festival dimeriahkan 55 kios yang terdiri dari stan permainan dan pertunjukan dalam satu tempat yang terdiri dari area yoga, farmer market, surfing/ sup/waterspot, tempat bermain anak, area makanan dan tentunya panggung utama yang akan menampilkan berbagai
FB/CAR
TINJAU STAND-Waikota IB. Rai Mantra meninjau stand pameran Mertasari Beach Festival
pertunjukan. Ketua panitia Mertasari Beach Festival, I Nyoman Sumerdana mengatakan, Festival ini berawal dari niat dan pikiran untuk mengangkat citra wilayah Blanjong agar lebih bernilai positif yang selama ini dinilai negative. Selain itu juga ingin memperkenalkan nilai-nilai budaya dan niali sejarah yanga ada di daerah Blanjong serta untuk mempersatukan para pengusaha dengan masyarakat sekitar agar tercipta hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak. Untuk mengedukasi masyarakat agar bisa selalu hidup sehat dan bersih dalam kehidupan sehari-hari. “Atas dasar inilah kami dari banjar adat Blanjong menggas suatu festival yang kami beri nama festival pantai
mertasari,” ujar Sumerdana, seraya berharap Mertasari Festival bisa mempromosikan wilayah Belanjong khususnya Pantai Mertasari dan dapat mengangkat kawasan Belanjong sebagai destinasi wisata di Sanur. Walikota Rai Mantra menyambut baik festival ini, karena bisa memberikan kesempatan pada masyarakat setempat untuk menunjukan bakat seni dan dagang mereka. “Dalam festival ini kita bisa melihat bagaimana hubungan antara masyarakat, pengusaha dan pemerintah,” ujar Rai Mantra, seraya berharap agar masyarakat maupun komunitas dan pengusaha selalu melihat segala potensi yang ada di tempat tersebut agar destinasi pariwisata bisa terus berkembang.R-004 Layouter:zohra
DAERAH
4
DPRD Bangli Pertanyakan Biaya Pembenihan Ikan BANGLI-Fajar Bali Komisi II DPRD Bangli pertanyakan soal tingginya biaya untuk pembenihan ikan di Balai Benih Ikan (BBI) di Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli. I Wayan Jamin, anggota Komisi II saat rapat kerja dengan Dinas P2, P3 mempertanyakan hal itu kepada Kadis P2 Bangli I Wayan Sukartana di DPRD Bangli, Jumat. “Saya mendapat informasi dari masyarakat bahwasannya biaya untuk pembenihan ikan di BBI sangat tinggi (mencapai Rp 185 juta setahun) sementara benih yang dihasilkan masih amat minim, “ujar Jamin dalam rapat kerja yang dikoordinir Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles. Namun atas kecurigaan mengenai tingginya biaya pem-
benihan ikan, amat mudah dimentahkan oleh Kadis P2 Wayan Sukartana. Kadis P2 justeru mengatakan anggaran untuk pembenihan ikan masih jauh dari ideal untuk bisa menghasilkan benih ikan yang sesuai kebutuhan. Tingkat pakan induk sangat minim. Satu paket idealnya makan 4 kg/ hari, tetapi nyatanya baru bisa memberi pakan 2 kg/paket/ hari, sehingga minim tingkat produktifitas induk tersebut. Induk yang dimiliki (31 ekor) sudah tua, selain kurang pakan. Dikatakannya, produksi benih ikan di Bangli masih rendah , baru hanya 15 juta ekor. Sedangkan kebutuhan benih di Bangli mencapai 30 juta ekor. Inipun setelah ditambah benih dari unit pembenihan rakyat (UPR). Maka terjadi kekurangan 50 persen benih. Hal itu lebih
disebabkan oleh keterbatasan anggaran (anggaran untuk pembelian induk ikan). Dia tidak membantah kalau petani ikan di Bangli justeru harus membeli benih di luar daerah seperti Tabanan dan Paiton (Jatim). Dikatakan tahun 2015 sudah diagendakan untuk peremajaan sebagian induk agar dapat meningkatkan produksi benih. Ditanya soal benih ikan apa saja yang diproduksi, ada nila gilf, nirwana dan lain-lain. Ditanya dimana saja unit-unit untuk pembesaran ikan, dia mengatakan untuk pembesaran ikan (menghasilkan ikan 7-8 cm dan 8-12 cm siap konsumsi, semuanya hanya di Danau Batur. Dengan kata lain kebutuhan benih total 30 juta ekor, semuanya untuk di Danau Batur, Kintamani. W-002*
FAJA R BALI SENIN, 13 APRIL 2015 l Tahun XV
Jalur Wisata Dinodai Kotoran Sapi Wisatawan Merasa Terganggu Jalur wisata Penelokan, Batur, Kintamani dan sekitarnnya tak pernah luput dari isu bau kotoran sapi, kotoran ayam dan bahkan ceceran kotoran di jalan yang tumpak dari truk atau mobil pengangkutnya. BANGLI-Fajar Bali Selain sorotan akibat baunya yang tidak sedap juga dituding merusak pemandangan jalur tersebut yang mestinya mampu menampilkan kesan pesona. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bangli I Ketut Putranata ketika dikonfirmasi soal banyaknya truk angkut kotoran sapi dan kotoran ayam untuk tanaman jeruk di Kintamani, Minggu (12/4) mengatakan soal isu atau keluhan atas kotoran sapi dan kotoran ayam dia mengatakan sudah menjadi masalah klasik yang tak pernah selesai.” Persoalan ini sudah menjadi persoalan klasik, kami rasanya telah mendapatkan beribu-ribu keluhan dari wisatawan,” ujar Putranata pemilik Restoran Lake View dan Restoran Made Sari di Kintamani ini. Dia mengatakan bukan hanya soal bau, tetapi banyaknya ko-
FB/SUMERTA
KOTORAN SAPI- Truk pengangkut kotoran sapi dituding menodai jalur wisata di Bangli.
toran tercecer di jalan sangat menodai kesan jalur -jalur pariwisata di Kintamani. Dia mengatakan memang antara petani dan pelaku pariwisata sama-sama memiliki kepentingan. Tak bisa disalahkan begitu saja petani atau truk pengangkut kotoran,
tetapi menurut dia pengangkutannya bisa diatur dengan mengalihkan arus (jalur) dari selatan menuju Sekardadi, lanjut ke Sekaan dan Banjar Kayu Kapas. Dari situ bisa lanjut ke areal-areal kebun jeruk. Bukan justeru melintas di jalur pariwisata, Penelokan, Batur
ke utara dan seterusnya yang justeru menjadi jalur utama dan jalur wisata.”Ini bisa diatur kok, “ujarnya. Dikatakan lebih jauh soal kotoran sapi dan ayam yang lebih parah adalah kotoran ayam yang berada di kebun-kebun milik masyarakat di dekat restoran. Dikatakan kotoran tersebut mengundang datangnya ribuan lalat, sehingga menjadi ancaman berat bagi restoran. Terlebih di musim lalat antara Bulan Juli-September. Lalat masuk ke restoran, selain menganggu wisatawan yang tengah menghadapi sajian, juga menyangkut soal kesehatan sajian. Karena itu kini restoran terpaksa dibuat dengan sistem indoor (tidak out door), untuk menghindari lalat. Tetapi lanjut dia, tetap saja lalat dan bau kotoran di kebun menganggu kenyamanan wisatawan. Terhadap kotoran dekat restoran memang petugas sempat melakukan penyemprotan, tetapi dia sayangkan hanya sekali dilakukan. Andaikan ada tekhnologi yang bisa menekan bau kotoran dekat restoran, dia berharap pemerintah menerapkan hal itu. Karena bagaiamananpun pemerintah wajib melakukan itu demi kenyamanan dan terciptanya pesona wisata, kalau pemerintah ingin mendapatkan kontribusi dari sektor ini. W-002
Penglingsir Puri Berkumpul di Pura Samuan Tiga Bangkitkan “Trah” Arya Sentong se Bali
FB/SARJANA
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta (jongkok) saat berada di kebun organik milik Kapolres AKBP Sri Yudatni Wirawati beberapa waktu lalu.
Hari Ini Sertijab Kapolres Klungkung Sri Yudatni akan Bertugas ke Itwasda Polda NTB SEMARAPURA-Fajar Bali Setelah menjabat dua tahun lebih di Polres Klungkung, AKBP Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati akhirnya dipromosikan ke Irbidbin Itwasda Polda NTB. Sementara itu, jabatan Kapolres Klungkung akan dijabat oleh AKBP Arendra Wahyudi. Hal ini dijelaskan Kasubag Humas Polres Klungkung, Ipda Nyoman Sarjana, Minggu (12/4) kemarin. Selama menjabat Kapolres Klungkung dari catatan Fajar Bali, AKBP Sri Yudatni Wirawati mencatatkan prestasi yang luar biasa. Salah satu kasus besar yang berhasil diungkap adalah kasus mutilasi yang menggegerkan Bali beberapa waktu lalu. Kasus mutilasi yang korbannya Dianasa Sari dilakukan
oleh Fikri dan sudah masuk dalam persidangan. Selain itu, Kapolres wanita pertama di Bali ini juga berhasil mendirikan Polsek Klungkung yang baru di Desa Akah. Sedangkan prestasi terakhirnya adalah mendirikan Polsubsektor di Nusa Lembongan, Nusa Penida. Gagasan lainnya adalah memberikan pelayanan SIM kepada siswa dengan sistem jemput bola. Termasuk gagasan cemerlangnya adalah ikut andil dalam pembangunan pengentasan kemiskinan melalui penyaluran bedah rumah di Klungkung. Gagasan pemberian bedah rumah ini juga mendapat perhatian besar dari Kapolda Bali sekitar tahun 2014 lalu. Di sisi lain, semasa kepemimpinannya di wilayah
Hukum Kabupaten Klungkung, masyarakat Klungkung mendapatkan rasa aman dan pelayanan hukum sipil sesuai harapan. Kasus lainnya yang berhasil diungkap adalah adanya motor bodong di Nusa Penida dan ditengarai di wilayah tersebut terdapat ribuan motor bodong. Bahkan dari Polres Klungkung juga tertangkap ribuan liter miras yang akan dikirim ke Jawa. Catatan lainnya adalah Kapolres Klungkung sangat menyukai bercocok tanam yang organik di Desa Jumpai. Dirinya juga membuktikan bahwa dengan memelihara dua ekor sapi bisa mensuplai bio gas untuk kebutuhan dapur. Begitu pula dengan hasil pertanian organiknya sudah masuk pada toko-toko besar di Bali.W-010
Gapura Desa
GIANYAR-Fajar Bali Para penglingsir Puri se-Bali serta warga “Trah” atau Keturunan Arya Sentong berkumpul di Wantilan Pura Samuantiga, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar, mereka berkumpul dalam rangka mewujudkan kebangkitan “trah” Arya Sentong. Ratusan warga dan penglingsir Puri se-Bali berkumpul di Pura Samuan Tiga, mereka melakukan temu wirasa di Wantilan Pura Samuantiga. Ketika dimintai keterangannya Ketua Tim Panitia Temu Wirasa Trah Arya Sentong, I Gusti Ngurah Putra Eka Sentosa pada hari Minggu (12/4) mengatakan kalau pertemuan yang dihadiri sekitar 300 warga Trah Arya Sentong se-Bali itu merupakan acara temu wirasa. Acara temu wirasa ini bisa terwujud berawal dari ide-ide warga pada Upacara Petoyan di Merajan Agung Pererean, Tabanan dan Merajan Agung Puri Carangsari, Badung. “Intinya para semeton atau keluarga rindu akan persatuan, untuk itu kami gelar acara temu wirasa ini,” katanya. Dia berharap acara ini nantinya tidak hangat –hangat tahi ayam atau sekedar, namun ada tindakan nyata untuk ditindaklanjuti. Tindaklanjut yang dimaksud
FB/ARTAYASA
TEMU WISARA-Sejumlah tokoh Trah Arya Sentong ketika menggelar temu wisara di Pura Samuantiga, Gianyar
adalah dengan membuat AD/ ART serta kepengurusan yang nantinya disahkan pada Mahasabha di Margarana. Lebih jauh, Putra Eka menampik kalau berkumpulnya warga Arya Sentong ini berbau politik. “Ini murni untuk menggali potensi dan karakter semeton demi mewujudkan Arya Sentong yang Santhi dan Jagathita,” katanya. Terus adakah dalam temu wisata itu dibahas soal persoalan
–persoalan agama Hindu Bali yang kian komplek? Putra Eka mengatakan belum ada kearah itu, saat ini pihaknya masih melakukan pembenahan diinternal semeton atau keluarga besar Keturunan Arya Sentong se-Bali. Tetapi nanti kedepannya tidak menutup kemungkinan untuk ikut memberikan kritik dan saran akan perkembangan agama Hindu di Bali. Disisi lain, atas seizin
Penglingsir Puri Belayu, Tabanan, I Gusti Agung Wisnu Mataram mengatakan kedatangan dirinya tak terlepaskan untuk memberikan masukan –masukan dalam rangka memperat tali persaudaraan antar semeton atau keluarga “Trah” Arya Sentong. “Kami sebatas memberikan masukan dan saran, dan berharap bermaanfaat bagi persatuan antara semeton,” jelasnya. W-005
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Desa Wisata Jasri Dikunjungi DPD ASITA Bali AMLAPURA-Fajar Bali Pelaku pariwisata Bali yang tergabung dalam Association Of The Indonesia Tour dan Travel Agency (ASITA) Bali mengunjungi Desa Wisata Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Karangasem. Kehadiran puluhan pelaku pariwisata Bali, dari 29 pimpinan Biro Perjalanan Wisata bertujuan melihat potensi wisata yang baru berkembang di Kabupaten Karangasem yang nantinya dapat dikemas menjadi paket wisata menarik. Rombongan ASITA Bali dipimpin I Ketut Ardana diterima langsung Bupati Karangasem I Wayan Geredeg dan Nyonya Sujani Geredeg. juga turut hadir Ketua DPRD I Nengah Sumardi, Wakil Bupati I Made Sukerana, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata I Wayan Purna, di Desa Wisata Jasri, Sabtu (11/4). Kegiatan yang diawali dengan tracking sejauh kurang lebih 5 km dipimpin Bupati Geredeg dengan dipandu masyarakat desa setempat, melintasi hamparan persawahan untuk melihat kegiatan masyarakat di sawah Desa Jasri, melihat atraksi panjat
pohon kelapa, melihat lokasi kegiatan spiritual, potensi surfing dan melihat cara pengolahan coklat dan sabun herbal di pabrik coklat milik I Wayan Jaya asli Amerika Serikat, sudah 17 tahun tinggal di Karangasem Bali. Pada Kesempatan tersebut Pimpinan ASITA Bali Ketut Ardana mengatakan Desa Wisata Jasri mempunyai potensi alam dan budaya yang sangat luar biasa, seperti budaya makan megibung yang ada hanya di Karangasem dan Pemkab Karangasem sangat konsen memajukan pariwisata melalui Desa Wisata Jasri. Dengan menonjolkan program sistem pertanian terintegrasi sangat potensial dikemas menjadi produk wisata untuk menarik minat wisatawan. “Ini merupakan produk wisata baru yang dapat menambah program-program anggota ASITA Bali yang telah ditawarkan selama ini,”terang Ketut Ardana. Menurut Ketut Ardana, Karangasem memiliki peluang besar untuk maju di sektor pariwisata, karena memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Obyek wisata Karangasem tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan obyek wisata daerah lainnya. Dalam
FB/BUDIASA
KUNJUNGI-Desa Wisata Jasri saat dikunjungi DPD ASITA Bali yang diterima Bupati Geredeg dan pejabat daerah lainnya.
mengkemas produk wisata baru tersebut, Ketut Ardana menyarankan Pemkab Karangasem beserta masyarakat yang terlibat didalamnya untuk mempersiapkan jalan yang cukup aman dan nyaman untuk dilewati wisatawan yang akan berkunjung. Sementara itu Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengapresiasi kunjungan ASITA Bali kali ini ke Desa Wisata Jasri Ka-
rangasem karena nantinya dapat membantu mempromosikan potensi alam dan budaya serta keunikannya. Dikarenakan Kabupaten Karangasem juga sangat kaya dengan berbagai potensi alam dan budayanya. Karangasem terus melakukan pembenahan di berbagai sektor seperti pembangunan dermaga Cruse Tanah Ampo dan pembenahan infrastruktur dasar pendukung sektor pariwisata seperti jalan dan jembatan, sehingga mempermudah akses ke obyek wisata andalan yang dimiliki. Pada tahun 2013 Desa Wisata Jasri berhasil meraih predikat desa wisata terbaik pada tingkat Nasional dengan menyisihkan 138 desa dari 29 provinsi. Desa Wisata Jasri menjadi menarik karena berhasil memadukan potensi alam yang indah dengan tradisi yang unik serta dukungan akomodasi pariwisata serta fasilitas penunjang yang memadai. Diakhir kunjungan sebagai bentuk rasa kebersamaan, Bupati Geredeg menyerahkan cinderamata diterima pimpinan ASITA Bali I Ketut Ardana. Sedangkan ASITA Bali memberikan 10 buah tong sampah diterima tokoh masyarakat desa setempat. W-016* Layouter: Soma
DAERAH
FAJA R BALI
SENIN, 13 APRIL 2015 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
5
Pembagian PSKS Dipantau Mensos Di Buleleng, 41.980 Keluarga Penerima PSKS Dalam penerimaan bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang penyerahannya dilakukan kepada 41.980 Kepala Keluarga (KK) penerima di Buleleng, Sabtu (11/4) siang lalu dipantau langsung Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Kantor Pos Singaraja.
FB/Agus
DIBERSIHKAN-Danau Buyang kini menjadi perhatian Pemkab Buleleng. Upaya pembersihan Danau Buyan dari tanaman liar terus dilakukan.
Danau Buyan Dibersihkan dari Tumbuhan Liar UPAYA pemerintah daerah dalam menjaga kebersihan Danau Buyan terus dilakukan. Karena itu aksi bersih-bersih sering diarahkan ke danau yang berlokasi di Kecamatan Sukasada ini—terutama dari tanaman liar seperti kapukapu, eceng gondok dan tanaman liar lainnya. Bahkan beberapa hari lalu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mendampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan pembersihan terhadap tumbuhnya eceng gondok yang menutupi permukaan perairan Danau Buyan. W-008
SINGARAJA-Fajar Bali Kedatangan Mensos Khofifah yang didampingi Sekda Kabupaten Buleleng Dewa Ketut Puspaka dan Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang langsung disambut warga. Bahkan Mensos Khofifah melakukan dialog dengan sejumlah penerima PSKS. Khofifah kemudian bertanya kepada masyarakat penerima PSKS dengan satu persatu terkait nominal bantuan yang diperoleh. Namun saat ditanya, tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui nominal bantuan yang akan diperolehnya itu. ”Nggak tahu bu dapat berapa saya. Nanti akan saya ambil semua untuk beli beras, sudah nggak ada beras lagi di rumah,”uncap Nyoman Wiratmaja.
Setelah mengetahui banyak masyarakat yang belum mengetahui nominal bantuan yang akan didapatkan, Mensos menjelaskan jika setiap keluarga berhak menerima 600 ribu rupiah. Nominal itu berasal dari penggabungan selama tiga bulan mulai Januari sampai Maret yang setiap bulannya satu keluarga mendapatkan 200 ribu rupiah. Kepada sejumlah wartawan Mensos Khofifah mengatakan, kehadirannya ke Buleleng untuk melihat langsung proses pembayaran PSKS.”Karena proses pencairan PSKS ini mendahului dari rencana presiden yang akan melaunching tiga kartu, KKS, KIS dan KIP pada 27 April. Di ibukota sendiri baru dilakukan pada 1 April lalu sehingga ini menjadi hal baru bagi masyarakat, se-
4.274 Siswa SMA/SMK Ikuti UN di Tabanan
TABANAN-Fajar Bali Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang berlangsung Senin (13/4) ini diikuti sebanyak 4.274 siswa SMA/SMK di Tabanan. Jumlah tersebut terdiri dari 2439 orang siswa SMA sedangkan jumlah siswa SMK-nya berjumlah 1835 orang. Mata pelajaran yang akan diujikan untuk jurusan IPA terdiri dari Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika. Sedangkan mata pelajaran jurusan IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Matematika. Hal itu diungkapka oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Tabanan I Putu Santika, Minggu (12/4) kemarin. Dikatakanya berbagai persiapan telah
dilaksanakan menyambut Ujian Nasional tahun ini. Diantaranya sekolah-sekolah telah menggelar pemantapan secara serentak pada Kamis (12/3) lalu. Dikatakanya, pemantapan sebagai tolak ukur untuk mengetahui daya serap standar kompetensi kelulusan yang diisyarakat dalam Ujian Nasional. “Hasil pemantapan bisa
dijadikan bahan pemetaan bagi guru bidang study . Sehingga saat mengikuti UN seluruh pelajar sudah siap mental,” jelasnya. Pejabat asal Desa Gubug, Kecamatan Tabanan ini menegaskan dengan mengikuti pemantapan siswa dituntut sudah terbiasa mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK) menggunanak pensil 2B. W-004
Dua Orang Terseret Air Sungai Saat Berwisata Seorang Ditemukan Tewas, Seorang Masih Dalam Pencarian
SINGARAJA–Fajar Bali Air bah yang secara tibatiba menerjang kawasan Obyek wisata air terjun Aling-Aling di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Sabtu (11/4) membuat tiga wisatawan dari Jakarta dan sorang guide dari Desa Sambangan terseret air, dua orang berhasil diselamatkan sedangkan satu orang bernama Mustafa (30) berasal dari Jakarta Timur terseret air bah bersama Putu Bayu Prasetiya (24) warga Desa Sambangan yang menjadi guide dan mengantarkan ketiga tamu tersebut. Upaya pencarian dilakukan Tim SAR Singaraja bersama BPBD Buleleng dan kepolisian serta masyarakat. Mustafa yang keseharian sebagai PNS ditemukan di Sungai Lanting di bawah jembatan yang men-
ghubungakan antara Lingkungan Sangket Sukasada dengan Desa Sambangan dalam kondisi meninggal dunia, sementara upaya pencarian terhadap Putu Bayu Prasetiya alias Doglas masih dilakukan. ”Korban ditemukan di aliran sungai sudah tersangkut di bebatuan dalam kondisi meninggal dunia dan ada beberapa luka mungkin akibat benturan,”ungkap Putu Ardana (27) saat melaporkan temuan korban ke Mapolsek Sukasada. Sebelum kejadian, korban Mustafa bersama dua temannya hendak mengunjungi obyek Air Terjun AlingAling. Sebelum menuju obyek, mereka membeli karcis dan mencari seorang pemandu dari warga lokal. Rombongan wisatawan ini kemudian diantarkan oleh Bayu Prasetiya.
639/XI/KTR
Di lokasi korban Mustafa bersama dua temannya mandi di sekitar kubangan air terjun, namun tiba-tiba saja air membesar, Bayu langsung berusaha menyelamatkan korban dan berhasil menyelamatkan dua tamunya, namun Bayu terseret air bah saat berupaya menyelamatkan Mustafa dan keduanya tertelan air yang sangat deras. Satu orang yang masih dalam pencarian akibat terseret air bah di Obyek wisata air terjun Aling-Aling di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Putu Bayu Prasetiya alias Doglas (24) warga Desa Sambangan yang menjadi guide atau pemandu. Tim SAR Singaraja bersama BPBD Buleleng dan kepolisian serta masyarakat melakukan penyisiran pada aliran sungai
dari Sangket hingga menuju Banyuasri namun belum membuahkan hasil.”Ini masih diupayakan untuk penyisiran terhadap korban yang belum kita dapatkan, petugas masih berupaya hingga tengah malam ini Sabtu kearin,” ungkap Petugas BPBD Buleleng I Nyoman Darma Kurniawan saat melakukan pencarian, Minggu (12/4) siang kemarin. Sebelumnya, Bayu sebagai pemandu berhasil menyelamatkan dua tamunya saat air bah menerjang Obyek wisata air terjun Aling-Aling di Desa Sambangan, namun saat berusaha menyelamat Mustafa justru ikut terseret air dan menghilang. Bahkan hingga Minggu (12/4) siang kemarin pencarian terhadap korban air bah yang terjadi di Air Terjun Aling-aling terus dilakukan. W–008
603/IX/GLH
FB/Agus
PEMBAGIAN PSKS-Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meninjau langsung jalannya pembagian bantuan PSKS di Kantor Pos Singaraja.
hingga kalau mereka belum tahu nilai yang ada dalam simpanan mereka 600 ribu, karena Pemkab Buleleng memberikan layanan sangat cepat,”ujar Khofifah. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga memberikan apresiasi kepada Pemkab Buleleng bersama Kantor Pos Singaraja yang memberikan pelayanan disaat hari
libur untuk mempercepat proses pencairan dana yang diterima masyarakat miskin. ”Mereka mengambil semua simpanan itu bukan karena tidak mau menyimpan, tapi mereka punya kebutuhan yang mendesak dan harus segera dipenuhi, itu diperkenankan,”paparnya. Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang mengatakan, pada
tahun ini ada sebanyak 41.980 keluarga yang berhak mendapatkan PSKS. Jumlah ini menjadi yang terbesar di Bali karena kabupaten ini memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Bali. ”Buleleng menjadi yang paling banyak penerima PSKS karena validasi data yang kami lakukan paling valid. Hampir tidak ditemukan error data mengenai jumlah penduduk miskin,”ungkap Gede Komang. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Fajar Bali dimana jumlah penerima PSKS tahun ini lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 41.992 keluarga. Sementara untuk keluarga yang tercecer dan belum terdata untuk mendapatkan bantuan, pihaknya akan kembali melakukan verifikasi pada Selasa mendatang yang dirangkaikan dengan peluncuran program PSKS tersebut oleh Bupati Buleleng. ”Artinya ada 12 keluarga yang tahun lalu mendapatkan bantuan sekarang tidak lagi karena taraf hidupnya sudah terangkat. Untuk yang tercecer akan kami verifikasi ulang dengan Kemensos pada 14 April nanti,” pungkas Gede Komang . W-008
Pasar Anyar Diresmikan
NEGARA-Fajar Bali Setelah rampung dikerjakan, Pasar Anyar yang merupakan pasar desa di Desa Batuagung Kecamatan Jembrana diresmikan Bupati Jembrana Putu Artha yang diwakili Sekda Jembrana, Gde Gunadnya, Sabtu (11/4) lalu. Sebelum diresmikan, pasar yang dibangun secara swakela dengan anggaran sekitar Rp 280 juta tersebut, sudah melalui upacara. Upacara tersebut mulai pemelaspasan, makuh, dan pecaruan, hingga ke upakara ancak bingin dan caru manca wana yang dipuput Ida Pedanda Istri dari Griya Penida Desa Batuagung. IB Kade Sudiksa selaku ketua panitia mengatakan pembangunan pasar desa tersebut dilakukan sejak Desember 2014 lalu dan dibangun di tanah milik desa. Pembangunan secara swakelola tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan baik serta dilakukan upacara.”Dana yang kami peroleh dari bantuan hibah Pemkab Jembrana sebesar dua ratus juta lebih dan mendapat delapan juta rupiah,” ujarnya didampingi Perbekel Desa Batuagung, IB Komang Widiarta. Pasar desa ini dibangun sebanyak lima blok dengan ukuran masing-masing 3 x 4 meter persegi. Bupati Jembrana Putu Artha
FB/PRAMONO
DIRESMIKAN-Bupati Jembrana Putu Artha yang diwakili Sekda Jembrana I Gde Gunadnya saat peresmian Pasar Anyar atau pasar desa di Desa Batuagung.
dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Gde Gunadnya mengatakan para pedagang nanti diharap supaya selalu merawat serta memelihara pasar dengan sebaik-baiknuya. Diharapkan juga para pedagang agar senantiasa menjaga kebersihan pasar serta lingkungannya. “Masalah kebersihan itu, menjadi penting, karena kebersihan itu akan jadi daya tarik para pembeli untuk datang ke pasar,” terangnya. Bila terpelihara dengan baik, maka dipastikan gedungnya akan bertahan lama. “Yang terpenting adalah supaya ikut merawat
dengan baik,” harapnya. Tak hanya itu, ditekankan juga terhadap aparat serta perangkat desa supaya lebih melakukan pengawasan, agar para pedagang merasa nyaman dalam melakukan aktivitasnya berjualan termasuk kepada pembelinya. Dalam peresmian tersebut, juga dihadiri Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat serta Pemerintah Desa I Nengah Ledang, Camat Jembrana, IGN Sumber Wijaya, Perbekel Desa Batuagung IB Komang Widiarta, Bendesa Batuagung IB Mantra. W-003
044/II/SWJ
Layouter: Soma
6
SENIN, 13 APRIL 2015 | TAHUN XV
Komitmen Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat
Bukti Kinerja Pemerintahan Berorientasi Pada Hasil
S
ebagai wujud komit- Utara (Asparagus Ditanam, m e n k e h a d i r a n Ekonomi Mapan) dari Dinas Pemerintah ditengah Pertanian, Perkebunan dan masyarakatnya, Bu- Kehutanan. Dalam pemaparannya Bupati Badung A.A Gde Agung senantiasa menekankan agar pati Gde Agung mengungcapaian kinerja SKPD di Kabu- kapkan bahwa dalam upaya paten Badung selalu dilandasi mewujudkan ketahanan panoleh komitmen untuk mem- gan, saat ini Distan badung berikan pelayanan terbaik memiliki sejumlah program kepada masyarakat. unggulan yang melipuOleh karenanya Pemkab ti Petani Mandiri Badung dengan dukungan Sejahtera (TanDewan terus mendorong agar imas), prosegenap SKPD di Badung gram OVOP mampu melakukan Inovasi dari aspek guna terwujudnya satu SKPD b u d i d a y a satu Inovasi tentu saja dengan serta Festiselalu berpegangan kepada val Budaya Pemerintahan yang berorien- Pertanian. tasi kepada hasil “Goverment P r o g r a m by result oriented” setidaknya OVOP dikemhal itu yang terungkap disaat b a n g k a n d i Bupati Gde Agung menjelas- wilayah Badung kan tiga inovasi Kabupaten Utara khuBadung kepada Tim Penilai susnya Inovasi Daerah di Kantor di KeKementrian Pemberdayaan c a Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi Republik Indonesia Jakarta, belum lama ini. Bupati pada kesempatan tersebut didampingi Asisten III Oka Darmawan, Kadis Pertanian Tanaman Pangan I Gst Ngrh Sudaratmaja serta Kabag. Organisasi dan Tata Laksana I Wayan Wijana. Bupati Gde Agung dalam pemaparannya menyampaikan 3 inovasi tersebut yakni Inovasi GE.LA.TIK Badung ( Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik, Musibah Membawa Berkah dari DKP Badung, selanjutnya Inovasi cegah kanker serviks, perempuan senyum dari Dinas Kesehatan dan pengembangan p o te n s i p e r t a nian di Badung Bupati Gde Agung
matan Petang. Program OVOP dengan komoditi andalan yakni asparagus telah mampu merambah pasar global dan petani menjadi mampu berkreativitas serta mampu mandiri. Dan yang terpenting adalah menumbuhkan ikon unggulan. “Uji mutu yang dilakukan, asparagus Badung paling baik di asia,” jelasnya. Selanjutnya terkait Gelatik, Bupati menjelask a n b a hwa G e l a t i k menjadi solusi utama dalam mengatasi sampah plastik di Kabupaten Badung dengan pola secara terintegrasi dengan bekerjasama dengan seluruh sekolah, PKK dan pasar seb-
agai sumber utama sampah. “Sampah plastik kami tangani dari sumbernya. Gerakan Gelatik ini skalanya lokal namun berdampak global dengan mengacu pada prinsip united nation yakni save our planet. Dengan konsep menjadikan sampah itu menjadi nol (Zero Waste), dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berber harga,” jelasnya. Dari tahun 2011 hingga saat ini propro gram Gelatik sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 170 ton sampah plastik yang sepenuhnya dijadikan uang dengan bekerjasama dengan bank sampah dan dukungan dari TPST. Kebijakan Bupati Badung tahun 2014 dengan membuat 16 TPST melalui bantuan hibah dan tanahnya harus disiapkan oleh desa sendiri. Inovasi ketiga, Dijelaskan dari tahun 2012, Pemkab Badung memberikan vaksi vaksinasi kanker serviks kepada siswi SMA/SMK se- BaBa terdung kelas 10 dan 11 ter masuk pegawai Pemkab Badung. Hingga saat ini sebanyak 6.100 diberiorang yang diberi kan vaksinasi kanker pelayserviks. Selain pelay anan kanker serviks, yang terbaru Badung juga telah mempunyai kelmobil pemeriksaan kel iling kanker payudara (alat USG payudara dalam mobil). “Dari tiga bulan beroperaberopera sionalnya mobil ini sudah 313 pasien yang ditangani,” imbuhnya. R-014
FB/DOK
Pembangunan Kesehatan Perekat Pemimpin Dengan Rakyatnya
Banyak yang memandang permasalahan kesehatan itu tidak “seksi”, namun berbeda dengan di Kabupaten Badung. Justru Bupati Badung memandang permasalahan pembangunan kesehatan menjadi sesuatu yang amat seksi, karena terbukti menjadi perekat antara pemimpin dengan masyarakatnya. “Sering kali dikatakan kesehatan itu tidak “seksi”, jadi kita menganggap enteng biasanya. Namun kesehatan bisa menjadi perekat antara pemimpin dengan masyarakatnya. Jadi apa yang dilakukan Bupati Badung ini merekat dengan masyarakatnya. Saya kira sebagai pemimpin merupakan amanah bagaimana membuat masyarakat kita menjadi lebih berkualitas sehingga mampu berdaya saing secara global,”. Demikian pujian yang sempat disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Prof. Dr dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M (K) saat berkunjung ke Puspem Badung, pada awal tahun. Pada kesempatan tersebut Menkes Nila Moeloek dapat melihat langsung pelayanan kesehatan perempuan melalui mobil keliling yang melayani pemeriksaan papsmear dan mobil “Mawas” pelayanan kanker payudara. Beliau juga sempat mengisi pesan melalui tulisan dimedia marmer mengenai inspirasi Beliau terhadap Badung. Beliau menulis “Kabupaten Badung sangat membanggakan, Perjuangkan terus dan tingkatkan”. Sebagai bentuk perhatian terhadap lingkungan, Menkes juga menanam pohon jepun dengan nama “Jamaika White Purple Plumeria” dari Amerika Latin, di Taman Jepun Dunia, Puspem Badung. Lebih lanjut Menkes memberi apresiasi dan penghargaan kepada Kabupaten Badung
FB/HERY
yang mulia untuk menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang berkualitas,” jelasnya. Kadis Kesehatan Badung Gede Putra Suteja menjelaskan, kegiatan inovasi dibidang kesehatan yang dilakukan di Badung adalah peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB, perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit menular/tidak menular yang didukung pengelolaan lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana, peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier serta pemenuhan, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan. Sementara inovasi pelayanan publik meliputi; jaminan kesehatan krama badung (JKKB)
Kunjungan Kerja Komisi IV Kunjungan kerja spesifik Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia belum lama ini di di Subak Liplip, Desa Canggu, Kecamatan Kuta utara, Kabupaten Badung diterima oleh Sekda Badung Kompyang R. Swandika didampingi Kabid PLA Dinas Pertanian Badung Anak Agung Rai Wirawan, Camat Kuta Utara Anak Agung Yuyun Hanura Eny diterima dihamparan sawah di depan balai Subak Liplip Desa Canggu. Kunjungan Kerja 8 orang anggota Komisi IV DPR RI yang bertujuan untuk melakukan peninjauan
serta bertatap muka dengan petani terkait dengan alih fungsi lahan pertanian ini dipimpin oleh Drs. H. Ibnu Multazam dari Fraksi PKB dengan didampingi oleh Sudin anggota komisi IV dari Fraksi PDIP, anggota komisi IV Yadi Srimulyadi juga dari Fraksi PDIP, Drs I Made Urip dari Farksi PDIP dan Efendi Sianipar juga dari Fraksi PDIP serta anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Gerindra. Bupati Badung yang diwakili oleh Sekda Badung Kompyang R. Swandika mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten
Badung dengan didukung secara penuh oleh DPRD telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menekan terjadinya alih fungsi lahan pertanian, diantaranya selain memberikan insentif berupa pembebasan pajak PBB, pemberian insentif berupa bibit dan benih serta sarana produksi lainnya juga dengan menyiapkan SDM dibidang pertanian. Menurut Sekda Badung, menyadari bahwa kehidupan sebagai petani saat ini bukan menjadi pilihan karena dinilai tidak menjanjikan sehingga tidak akan ada generasi muda
Tekan Alih Fungsi Lahan Diapresiasi Komisi IV DPR RI
Ketua YKI Cabang Badung Ny. Ratna Gde Agung bersama Ketua DWP Badung Ny. Kompyang R. Swandika menyerahkan bantuan kepada penderita kanker di Kec. Kuta Utara yang memiliki komitmen kuat dalam bidang kesehatan salah satunya dalam penanggulangan penyakit kanker. Dikatakannya, pada beberapa kunjungannya di Badung terdahulu, Menkes sempat terkejut melihat program vaksinasi kanker serviks yang dilakukan Pemkab Badung. Program ini dinilai tepat, karena pemberian vaksin kepada siswi SMA/ SMK dan pegawai golongan I dan II tentu harapkan dapat memutus penyebaran kanker serviks. Menkes juga mengapresiasi dengan diluncurkannya program mobil keliling pelayanan kanker payudara dan papsmear. “Pelayanan kanker payudara dari Badung dapat dijadikan contoh bagi kabupaten lainnya. Niat ini adalah niat
Kunjungan kerja spesifik Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, di Subak Liplip, Desa Canggu, Kecamatan Kuta utara, Kabupaten Badung diterima oleh Sekda Badung Kompyang R. Swandika.
Manguwaras, layanan UGD 24 jam, badung getting to zero, vaksinasi kanker serviks, layanan komprehensif berkesinambungan dan Mangupura Women Service (Mawas). Khusus mengenai pencegahan kanker, Badung telah meluncurkan program Mawas yakni mobil pelayanan kanker payudara, dan tahun 2014 telah melayani pemeriksaan sebanyak 600 orang. Selain mawas, Badung juga telah melaksanakan vaksinasi kanker serviks mulai tahun 2012 lalu. Hingga tahun 2014 sebanyak 6.647 siswi SMA/ SMK telah divaksin dan 1.500 karyawan Pemkab Badung. “Program ini akan terus dilakukan di tahun-tahun mendatang,” jelasnya. R-014
Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunja) spesifik di Kabupaten Badung belum lama ini, guna m e l i h a t s e c a ra l a n g s u n g alih fungsi lahan di wilayah Kabupaten Badung, sebagai salah satu fungsi dan tugas komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan. Rombongan Komisi IV DPR RI yang dipimpin Ibnu Multazam dan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sumarjo Gatot Irianto tersebut diterima Wakil Bupati Badung I Made Sudiana didampingi Sekda Badung Kompyang R. Swandika di Puspem Badung. Sebelumnya ke Puspem, rombongan Komisi IV DPR RI sempat melakukan peninjauan lapangan ke Subak Liplip, Desa Canggu, Kuta Utara. Dalam penerimaan di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, Ketua rombongan Ibnu Multazam menyampaikan apresiasi terhadap upaya dan program inovatif yang dilaksanakan Pemka b B a d u n g d a l a m u p aya menekan alih fungsi lahan pertanian. Dijelaskan, kunja ke Provinsi Bali dan Kabupaten ini dalam rangka menjalankan salah satu tugas dan fungsi legislasi DPR RI dalam upaya pengawasan kebijakan. Diakui Ibnu bahwa lahan pertanian di Indones i a b e rku ra n g a n t a ra 9 0 ribu hingga 120 ribu ha per tahun. Sementara mampu mencetak sawah baru antara 40 ribu hingga 45 ha per tahun. ”Ini sangat mengkhawatirkan bagi kami di komisi IV karena laju alih
fungsi lahan nyata-nyata tidak terbendung,” jelasnya. Untuk ini, DPR RI telah mengundangkan UU No. 41 tahun tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan lahan. Salah satu amanatnya adalah melakukan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Sementara Wabup. Sudiana menyampaikan bahwa perhatian Pemkab. Badung terhadap pembangunan pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan cukup besar. Hal ini tercermin dari adanya kebijakan dan program yang holistik dari hulu sampai ke hilir dan juga bersinergi antara pusat, provinsi dan kabupaten. Di bagian h u l u m e l i p u t i p e rb a i ka n infrastruktur, permodalan, subsidi dan bantuan saprodi serta alsintan. Sedangkan di hilir meliputi pengolahan hasil, promosi, pameran dan pemasaran hasil. Sebagai bukti komitmen tersebut, alokasi anggaran untuk ketahanan pangan di badung meningkat drastis dari Rp. 794 juta pada tahun 2010, menjadi Rp. 26,7 milyar tahun 2014. Dari jumlah tersebut, dominan dipergunakan untuk pembangunan jaringan irigasi dan jalan usaha tani. Selain aspek anggaran, kami juga menerapkan regulasi yang sangat berpihak kepada petani, berupa penghapusan pajak untuk jalur hijau, keringanan PBB untuk lahan produktif, pembebasan BPHTB, kebijakan bantuan dan subsidi saprodi, pencanangan lahan pertanian
pangan berkelanjutan, program LUEP sebagai penyangga harga gabah, pembelian b eras p etan i un tuk PNS , pemberian insentif kepada subak, santunan kepada pekaseh, pembinaan dan lomba subak dan sebagainya. Tujuan kebijakan ini adalah melindungi sektor pertan i a n u t a m a nya m e n e ka n alih fungsi lahan. “Alih fungsi lahan tersebut telah kita imbangi dengan pencetakan sawah baru seluas 100 ha, di Subak Pangsut Sari, Desa Belok Sidan, Petang. Upaya ini didahului dengan pembuatan terowongan air sepanjang hampir 8 km, secara swakelola oleh masyarakat,” jelasnya. Memperhatikan prioritas program Kementerian Pertanian saat ini, ternyata sangat sejalan dengan persoalan yang menjadi perhatian di badungm selama ini, yakni ; jaringan irigasi, jalan usaha tani, mekanisasi dan optimasi lahan, termasuk alih fungsi lahan. Khusus untuk alih fungsi lahan, pemerintah beserta DPRD Badung sedang dalam proses pembahasan RDTR, dimana didalamnya juga mengatur adanya Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), sebagai implementasi dari undang-undang no. 41 tahun 2009. Untuk mewujudkan hal ini tentunya memerlukan sinergitas antara pusat, provinsi dan kabupaten berkaitan dengan insentif untuk petani seperti bantuan saprodi, p e r b a i ka n i n f ra s t r u k t u r, akses teknologi, pemasaran, termasuk didalamnya jaminan asuransi bila terjadi gagal panen. R-014
Se Badu menj Badu terus diling mam yang dan pelay mend pusat -RB m untuk Komp lik Ta Se juga wuju ment RB a minim mem dan w pelay Keme Badu Dina untu terha dikem sing terse Badu Anti Mem dung kank nyum peng nian Ditan Dinas Kehu Me I Pu m e ny bena vasi suk n publi ini. T
SENIN, 13 APRIL 2015 | TAHUN XV
Mewujudkan Beautiful Badung dengan motto Lead The Change
FB/HERY
V DPR RI di Subak Liplip yang bertani, maka pemerintah dengan dukungan dewan telah menyiapkan SDM dibidang pertanian dengan membangun sekolah SMK pertanian plus pariwisata di Petang. Saat ini animo masyarakat untuk menyekolahkan ankanya di SMK Petang ini terus meningkat, karena terbukti tamatannya dapat langsung terserap di pasar kerja baik sebagai gardener di hotel maupun melakukan usaha di perusahaan swasta. Sekda Komyang juga mengatakan bahwa sebagai wujud komitmen menjaga alih fungsi
lahan pertanian pemkab juga telah membangun jaringan irigasi secara permanen termasuk dengan membuat terowongan irigasi sepanjang 8 km di Subak Pangsut Sari Petang, dengan terbangunnya terowongan ini akhirnya dapat membuka lahan sawah baru seluas 100 hektar lebih. Sementara Kadis Pertanian yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) A.A. Rai Wirawan melaporkan, luas sawah di badung dari lima kecamatan 10.144 ha selama berlangsung tahun 2014 terjadi terjadi alih fungsi 160 ha (1,5%) sehingga lahan di badung
sekarang mencapai 9.984 ha. “Data ini kita bahas di perencaan untuk menjadi lahan berkelanjutan sesuai UU 41 tahun 2009 tentang ketahanan pangan,” jelasnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Camat Kuta Utara A.A. Yuyun Hanura Eny. Menurutnya perkembangan wilayah Kuta Utara cukup pesat. Di Kuta Utara terdapat 19 subak dengan luas lahan 1.430 ha. Untuk alih fungsi pada tahun 2014 ini sebanyak 123 ha. “Dari 19 subak tersebut hanya empat yang masih eksis dengan nol alih fungsi lahannya,” tambahnya. R-014
Keberadaan sampah merupakan fenomena yang sampai saat ini belum bisa terpecahkan secara optimal sehingga menjadi permasalahan karena jumlah karakteristik maupun jenisnya terus mengalami peningkatan sebagai akibat dari perkembangan perekonomian dan pembangunan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) melaksanakan Pelatihan Pengolahan Sampah, di ruang Sandat Gosana lantai III DKP Kabupaten Badung, belum lama ini. Pelatihan dibuka Kepala DKP Badung yang diwakili oleh Sekretaris DKP Badung A.A. Gde Taman. A.A. Taman dalam sambutannya menyampaikan, bertambahnya jumlah penduduk akan membawa dampak yang signifikan terhadap timbulan sampah, khususnya sampah anorganik akan memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan karena kerusakan lingkungan sehingga memerlukan investasi yang cukup besar baik dari segi dana maupun waktu untuk bisa dikembalikan ke lingkungan secara aman. Lanjut disampaikan dalam pelestarian lingkungan, keindahan, kesehatan serta pemanasan global, masalah persampahan juga muncul akibat keterbatasan lahan penampung, teknologi pengolahan serta partisipasi masyarakat masih
rendah sehingga memberikan pengaruh yang kurang baik, masalah ini tidak terlepas dari tingkat kesadaran penanganan dan budaya masyarakat sebagai sumber penghasil sampah, belum memahami cara mengelola sampahnya dengan baik. “Sebagai instansi yang leading sektornya penuh terhadap penangan sampah, DKP Badung bertekad mewujudkan Beautiful Badung dengan motto Lead The Change dengan berbagai terobosan dengan memanfaatkan rekayasa teknologi,” jelasnya. Keberhasilan penangan sampah di kabupaten Badung bukanlah semata-mata tugas pemerintah melainkan tugas dan tanggungjawab bersama yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Keberhasilan juga tidak terlepas dari 3 hal yang penting yaitu ketersediaan SDM, sarana dan prasarana serta dukungan partisipasi masyarakat akan peduli dengan sampah serta teknologi ramah lingkungan yang mampu merubah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis dengan secara aktif melakukan pengelolaan sampah mulai dari sumber sampah melalui upaya pengurangan sampah (re-duce), penggunaan kembali (reuse), pendaur ulangan (recycle). Sementara itu ketua panitia yang juga Ka.Bid
Evaluasi dan Pengembangan I Ketut Rimpi melaporkan pelatihan pengolahan sampah dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 7 s/d 9 April. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 orang yang terdiri dari PKK, Karang Taruna dan LPM Kelurahan dan Desa Se-Kecamatan Mengwi. Adapun yang menjadi narasumber dalam pelatihan ini berasal dari Bappeda Litbang Badung, Pusat Pengelolaan Ekorigion B a l i Nusa
FB/DOK
Kompyang R. Swandika Dinas DKP, Kesehatan maupun Pertanian telah siap memberikan pemaparan terkait program inovasi pelayanan publik tersebut pekan depan di KemenPAN RB. Ditambahkan, salah satu dari tiga program inovasi tersebut adalah program GELATIK dari DKP Badung. Menurutnya, Program Gelatik menjadi solusi utama dalam m e n ga t a s i s a m p a h p l a s t i k d i Kabupaten Badung dengan pola secara terintegrasi dengan bekerjasama dengan seluruh sekolah, PKK dan pasar sebagai sumber utama sampah. “Sampah plastik kami tangani dari sumbernya. Gerakan Gelatik ini skalanya lokal namun berdampak global dengan mengacu pada prinsip united nation yakni save our planet. Dengan konsep menjadikan sampah itu menjadi nol (Zero Waste), dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berharga,” jelasnya. Dari tahun 2011 hingga saat ini program Gelatik sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 170 ton sampah plastik yang sepenuhnya dijadikan uang dengan bekerjasama dengan bank sampah dan dukungan dari TPST. Kebijakan
Bupati Badung tahun 2014 dengan membuat 16 TPST melalui bantuan hibah dan tanahnya harus disiapkan oleh desa sendiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badung IGAK Sudaratmaja yang menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan paparan yang sap dipresentasikan dihadapan Tim di Kemenpan-RB. Sudaratmaja juga mengatakan bahwa, saat ini Distan badung memiliki sejumlah program unggulan yang meliputi Petani Mandiri Sejahtera (Tanimas), program OVOP dari aspek budidaya serta Festival Budaya Pertanian. Program OVOP dikembangkan di wilayah Badung Utara khususnya di Kecamatan Petang. Program OVOP dengan komoditi andalan yakni asparagus telah mampu merambah pasar global dan petani menjadi mampu berkreativitas serta mampu mandiri. Dan yang terpenting adalah menumbuhkan ikon unggulan. “Uji mutu yang dilakukan, asparagus Badung paling baik di asia,” jelasnya. Sementara Kadis Kesehatan KLabupaten badung Gede Putra Suteja mengatakan bahwa inovasi pelayanan publik Dinas Kesehatan salah satunya pelayanan kanker serviks. Dijelaskan dari tahun 2012, Pemkab Badung memberikan vaksinasi kanker serviks kepada siswi SMA/SMK se- Badung kelas 10 dan 11 terpasuk pegawai Pemkab Badung. Hingga saat ini sebanyak 6.100 orang yang diberikan vaksinasi kanker serviks. Selain pelayanan kanker serviks, yang terbaru Badung juga telah mempunyai mobil pemeriksaan keliling kanker payudara (alat USG payudara dalam mobil). “Dari tiga bulan beroperasionalnya mobil ini sudah 313 pasien yang ditangani,” imbuhnya. R-014
Tenggara Kementerian Lingkungan Hidup Propinsi Bali, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Cipta Karya, Yayasan Maha Bhoga Marga, Yayasan Bali Fokus, Pengelola Bank Sampah Jimbaran Lestari, BLH Kabupaten Badung dan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. R-014
Kadis Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Eka Merthawan FB/DOK
Setiap SKPD Wajib Lakukan Inovasi
Perencanaan Berperan Besar Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat
Sekda Badung: Terus Dorong SKPD Badung Berinovasi
ekretaris Daerah Kabupaten ung Kompyang R. Swandika jelaskan, kebijakan Bupati ung A. A. Gde Agung untuk s mendorong seluruh SKPD gkungan Pemkab Badung agar mpu mengelola segenap potensi ada dengan melakukan kreasi inovasi guna terwujudnya yanan publik yang berkualitas dapat apresiasi pemerintah t, terbukti Kementerian Pan mengundang 3 SKPD Badung k melakukan presentasi dalam petisi Inovasi Pelayanan pubahun 2015. ekda Kompyang R Swandika mengatakan bahwa sebagai ud kepatuhan terhadap impletasi kebijakan KemenPAN gar setiap SKPD melakukan mal satu inovasi, maka dalam menuhi undangan presentasi wawancara kompetisi inovasi yanan publik tahun 2015 di enterian PAN RB, tiga SKPD ung yakni Dinas Kesehatan, as Pertanian dan DKP siap uk melakukan pemaparan adap tiga inovasi daerah yang mbangkan oleh masing-maSKPD tersebut. Tiga inovasi ebut yakni Inovasi GE.LA.TIK ung ( Gerakan Berkelanjutan Sampah Plastik ), Musibah mbawa Berkah dari DKP Bag, selanjutnya Inovasi cegah ker serviks, perempuan sem dari Dinas Kesehatan dan gembangan potensi pertadi Badung Utara (Asparagus nam, Ekonomi Mapan) dari s Pertanian, Perkebunan dan utanan. enurut Kadis DKP Badung u t u E k a M e r t h a wa n ya n g ya t a ka n b a h w a m e m a n g ar terdapat tiga program inoKabupaten Badung yang manominasi inovasi pelayanan ik KemenPAN RB tahun 2015 Terrkait dengan hal tersebut
7
FB/HERY
Bupati Gde Agung senantiasa hadir secara langsung pada acara yang membahas perencanaan pembangunan di Kabupaten Badung Berhasil merencanakan berarti merencanakan keberhasilan. Prinsip ini yang d i p e g a n g t e g u h j a j a ra n Pemerintah Kabupaten Badung melalui Bappeda Litbang dalam mengemban tugas dan melaksanakan urusan perencanaan pembangunan dan penataan ruang. Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung I Wayan Suambara, SH., MM., belum lama ini, menjelaskan bahwa menindaklanjuti kebijakan Bupati Badung yang menekankan agar segenap SKPD mampu melakukan Inovasi (One Agency One Inovation). Atas dasar itulah pihaknya mengajak segenap jajarannya agar merencanakan kegiatan dengan baik dengan senantiasa berorientasi pada kebutuhan. Hal itu dilakukan mengingat aspek perencanaan berperan vital dalam menentukan arah dan capaian pembangunan Kabupaten Badung, yang bermuara pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Pihaknya berupaya se-optimal mungkin agar dapat terwujud keselarasan antar dokumen pembangunan daerah yang sejak proses penyusunannya telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait. Wayan Suambara menjelaskan bahwa perencanaan program pembangunan daerah tersebut menganut pendeka-
tan top-down, bottom-up, teknokratik termasuk politis, mengingat pada akhirnya dokumen perencanaan pembangunan yang selanjutnya menjadi dokumen APBD ditempuh melalui pembahasan dan persetujuan bersama antara pemerintah dan DPRD Kabupaten Badung. Sesuai dengan regulasi, maka perencanaan dilaksanakan secara berjenjang dari musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat desa/ kelurahan, musrenbang kecamatan, forum konsultasi publik, forum SKPD hingga akhirnya dibahas pada musrenbang tingkat kabupaten. Kalangan dewan pun turut dilibatkan dalam proses-proses pembahasan secara berjenjang tersebut guna mewujudkan persamaan persepsi tentang perencanaan sekaligus menjadi wujud transparansi dalam proses perencanaan. Suambara menambahkan bahwa pada forum SKPD Bupati Badung selalu memberikan direktif khusus terhadap proses penyusunan dokumen perencanaan guna memastikan berbagai perencanaan pada tahapan sebelumnya sinkron dengan RPJMD dan dapat mendukung pencapaian target-targetnya. Pembahasan-pembahasan pada forum SKPD tersebut sekaligus menjadi upaya sinkronisasi
proses antara bottom-up dan top down. Sesuai ketentuan dan kebijakan Bupati Badung maka dalam proses perencanaan hingga penganggaran, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib terlibat penuh guna memastikan seluruh program/ kegiatan yang direncanakan sesuai dengan permasalahan yang ingin dipecahkan. Pihaknya mengakui besarnya tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan keselarasan perencanaan pembangunan, antara lain disebabkan oleh tingginya dinamika sosial ekonomi daerah setiap tahun, seperti dana perimbangan yang terus menurun, demikian pula Dana Alokasi Khusus. Hal ini disebabkan oleh kapasitas fiskal Kabupaten Badung yang semakin menguat dari tahun ke tahun, sehingga diarahkan untuk dapat semakin mandiri dalam membiayai pembangunan daerahnya. Padahal di sisi lain kebutuhan-kebutuhan untuk peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar di Kabupaten Badung juga terus meningkat, serta Kabupaten Badung juga berkewajiban untuk mendistribusikan antara 15% hingga 22% Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya kepada Pemerintah Provinsi Bali dan enam kabupaten lainnya di Bali. Kondisi ini menuntut
adanya review/kaji ulang atas dokumen perencanaan pembangunan daerah yang telah tersusun. Oleh sebab itu perbaikan-perbaikan terus dilakukan. Komitmen kuat kepala daerah dan dukungan penuh SKPD sejak proses perencanaan hingga eksekusinya telah menghasilkan sejumlah capaian dan prestasi. Akumulasi atas pelaksanaan berbagai kebijakan dan program pembangunan daerah yang disusun secara sistematis dan terencana tersebut menunjukkan bahwa dari aspek indikator makro, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Kabupaten Badung tumbuh positif dari 6,48% pada tahun 2010 menjadi 6,75% pada tahun 2014. Demikian pula pendapatan per kapita yang terus tumbuh dari Rp 14,9 juta per kapita/tahun pada tahun 2010 menjadi Rp 23,56 juta per kapita/tahun pada tahun 2014. Selanjutnya tingkat kesenjangan, dengan indikator gini rasio, sekalipun fluktuatif dalam lima tahun terakhir juga selalu di bawah 0,39, yaitu sebesar 0,29 pada tahun 2010 menjadi 0,35 pada tahun 2013 sehingga tingkat kesenjangan masih dalam level kesenjangan rendah. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga terus menurun dari 1,25% pada tahun 2010 menjadi 0,48% pada tahun 2014. Berdasarkan data BPS Kabupaten Badung kombinasi-kombinasi atas capaian indikator makro tersebut menempatkan Kabupaten Badung sebagai satu-satunya kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dan pendapatan per kapita yang tinggi pula. Demikian pula dari aspek gini rasio dan pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Badung menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang memiliki gini rasio rendah dan pendapatan per kapita tinggi. Selain itu, Kabupaten Badung juga menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang penganggurannya rendah sedangkan laju pertumbuhan ekonominya tinggi. R-014 Layouter: Wiadnyana
8
PENDIDIKAN & BUDAYA Unwar Cetak 486 Sarjana Baru
Rektor: MEA Kebebasan untuk Berbisnis Pendidikan di Indonesia
Rektor Universitas Warmadewa (Unwar), Prof, Dr. Dewa Putu Widjana,DAP&E. Sp.PARK., mengatakan, Komunitas ASEAN mempunyai kesempatan dan memiliki kebebasan untuk berbisnis pendidikan di Indonesia. Untuk bisa survive, kita harus mampu menjawab tantangan ini, dengan meningkatkan kualitas diri. Rektor Unwar mengatakan hal itu ketika mewisuda 486 lulusan Unwar di halaman utara Kampus Unwar Sabtu (11/4).
DENPASAR-Fajar Bali Dikatakan demikian, karena tahun ini adalah tahun istimewa yang ditandai mulai diberlakukannya Masyarakat Eknomi ASEAN (MEA), dan bagi dunia pendidikan tinggi, MEA jelas menjadi tantangan baru. Uaya-upaya antisipatif yang telah dilakukan Unwar, untuk memenangkan persaingan global, antara lain dengan meng-ISO-kan Unwar. Hal ini telah berhasil dicapai, dengan terimanya sertifikat mutu internasional ISO 9001-2008 September tahun 2014, yang menandakan bahwa sistem jaminan mutu yang telah, sedang dan terus dikembangkan di Unwar sudah mendapat pengakuan internasional. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas, kata Widjana, Unwar secara konsisten dan berkelanjutan berupaya menyempurnakan komponen sistem pendidikan di Unwar. Ketika melaksanakan wisuda Pascasarjana ke-4 dan Sarjana S1 ke-51 dan Diploma, Unwar telah memiliki 8 dosen bergelar guru besar dan 32 dosen bergelar doktor.
FAJA R BALI
SENIN, 13 APRIL 2015 l Tahun XV
FB/BLAS
WISUDA-Rektor Unwar, Dewa Putu Widjana saat mewisuda lulusan Unwar untuk tahun akademik 2014/2015
Widjana mengemukakan, berkat dukungan beasiswa pemerintah Dikti dan Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, saat ini 44 dosen Unwar sedang menempuh pendidikan doktor dibeberapa universitas di dalam dan luar negeri. Tahun 201, Unwar diproyeksikan memiliki 76 dosen bergelar doktor, yang menjadi motor penggerak utama pendidikan di Unwar, agar menghasilkan output yang bermutu dan mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, Unwar melakukan kerjasama dengan lembaga pengirim tenaga kerja ke luar negeri. Melalui kerjasama ini, mahasiswa Unwar memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan kerja (job training) ke Amerika dan negara di Benua Eropa selama 1 tahun. Kesempatan ini sangat baik untuk meningkatkan soft skill dan kemampuan berbahasa asing mahasiswa, sehingga lulusan Unwar akan siap bersaing dengan tenaga kerja asing
dalam MEA., ujar Widjana. S e m e n t a r a i t u , Ke t u a Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, DR.Drs. A.A.Gede Oka Wisnumurti,M.Si., menguraikan, untuk mengemban kepercayaan, dukungan dan kerjasama seluruh stakeholders, Yayasan berkomitmen untuk terus berupaya mengembangkan lembaga Unwar semakin berkembang. Selain itu, juga maju dalam menghadapi persaingan yang semakin masif dengan moto,” bermutu,berintegritas, Berwawasan lingkungan”. Kerjasama tersebut dibuktikan Unwar meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas 17 Agustus Surabaya. Kepada seluruh wisudawan Wisnumurti berpesan, jadilah yang berkarakter,kritis,cerdas, inovatif dan profesional. Hanya dengan keunggulan yang dimiliki akan mampu memenangkan kompetisi yang semakin ketat, dan meraih apa yang dicita-citakan.
Pada kesempatan itu Kopertis Wilayah VIII, Bali, NTB dan NTT, Prof. Dr.I Nengah Dasi Astawa, M.Si., kepada seluruh wisudawan mengingatkan, setelah diwisuda dalam kurun waktu 1 bulan agar tidak lagi meminta uang kepada orangtua, dan lulusan harus berupaya untuk bekerja atau job creater. Data statistik nasional sampai Agustus 2014, pengangguran di Indonesia sebesar, 7,24 orang. Khusus Bali angka pengangguran hingga Februari 2014 sebanyak, 41.820 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding 2013 yakni 45.750 orang. Kepada pengelola pendidikan, Dasi Astawa juga mengharapkan, untuk selalu mempertahankan dan meningkatkan kualitas. Sehingga kepercayaan orangtua dan masyarakat pada umumnya, terus tumbuh dan sejalan dengan tuntutan dan dinamika masyarakat. W-001
Syukuran Senator Wedakarna di Pura Bale Agung Singaraja
Wedakarna Ingatkan Akhir April Batas Waktu Pendaftaran Desa Adat
Setelah sukses melaksanakan syukuran kemenangan di Jembrana, Gianyar, Karangasem, Denpasar, Bangli yang dihadiri puluhan ribu pendukung Wedakarna, kini tim relawan 41 dan The Marhaenisme Institute kembali menggelar acara syukuran atas terpilihnya Dr. Arya Wedakarna sebagai Senator RI ( Anggota DPD / MPR RI ) di wilayah Kabupaten Buleleng. Dihadiri ratusan tokoh masyarakat, termasuk Gede Supriatna ( Ketua DPRD Buleleng ), Dewa Nyoman Sukrawan,SH ( Bendahara DPD PDIP Bali ) dan Kurniadi ( Kapolres Buleleng ) dan tokoh adat, agama Hindu, pendidikan, seniman, budayawan, ekonom serta generasi muda Buleleng. Dalam acara yang diselenggarakan di Pura Desa Bale Agung Singaraja ini, Dr. Wedakarna menyampaikan terima kasihnya atas dukungan rakyat Buleleng sehingga dirinya menjadi pemenang di Pemilu DPD RI lalu, dan kedatangan dirinya disetiap kabupaten adalah wujud dari konsistensi sebagai pemimpin yang seharusnya terus ingat rakyat pemilihnya. “Saya hadir di Pura bersejarah yang merekam jejak orang tua Bung Karno ini, sesungguhnya untuk mengucapkan terimakasih pada rakyat Buleleng dimanapun berada. Saya telah diberi kepercayaan untuk menjadi pemimpin Bali di pusat, dan amanat Manunggaling Kawula Gusti ini akan terus saya jaga. Saya berjanji akan memperjuangkan tanah Buleleng yang juga asal muasal dari leluhur kami. Buleleng terkenal sakti dalam me-
FB/IST
TELADAN - Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III Bersama Ratusan Tokoh Buleleng Diacara Syukuran Kemenangan DPD RI
munculkan pemimpin Bali dan saya harap anak muda Buleleng kedepan bisa jadi pengganti – pengganti saya dalam berjuang. “ungkap Dr. Wedakarna yang President The Sukarno Center ini. Dan terkait dengan Desa Adat sesuai UU No.6 Tentang Desa, ia mengingatkan bahwa Bali harus segera mendaftarkan jenis desa sesuai UU. ”Menteri Dalam Negeri sudah memberikan deadline pada akhir April 2015 untuk pendaftaran desa. Dan sikap saya selaku DPD RI adalah untuk mengakomodir harapan MUDP Bali untuk mendaftarkan desa adat. Ini harga mati.”ungkap Wedakarna. Ia juga mengingatkan agar pemprov untuk membantu proses pendaftaran jenis desa jika ada wilayah kabupaten di Bali yang ingin mendaftarkan adat. “Saya dapat laporan jika ada oknum dipemerintahan yang sengaja menghalang-halangi pendaftaran desa adat. Jika itu benar, maka hal itu bisa dimasalahkan. Selaku DPD RI yang bertugas mengawasi pelaksanaan UU,
saya minta agar semua proses dilakukan sesuai aspirasi daerah. Jika ada Kabupaten / Kota yang tetap memilih desa dinas, maka itu sudah resiko mereka berhadapan dengan masyarakat adat. Itu sudah resiko politik mereka. Ini sebuah kesadaran baru, dan rakyat sudah jelas. Saya juga minta PDIP Bali yang kini sudah dipimpin bapak Dr. Wayan Koster agar konsisten melaksanakan perjuangan tentang desa adat. Konsistensi dan sikap satyawacana sangat kami harapkan. Publik sudah menunggu.”ungkap Dr. Wedakarna. Selanjutnya sejumlah perjuangan untuk Buleleng telah dikawal oleh Wedakarna di pusat yakni anggaran Kemendag yakni Pasar Gerokgak senilai Rp 1,744 Milyar, Pasar Yadnya Buleleng senilai Rp 5 Milyar dan potensi tambahan anggaran di APBN(P) 2015 yakni Rp 6,5 Milyar. Selain itu rencana pendirian Rumah Sakit Umum Pusat ( RSUP ) oleh Kementrian Kesehatan juga didorong oleh DPD RI. KJS
Dilaksanakan di SMPN 5 Denpasar
Siswa SMK Kesehatan PGRI Periksa Tekanan Darah Masyarakat
FB/BLAS
TEKANAN DARAH- Sejumlah siswa dan guru SMK Kesehatan PGRI Denpasar didampingi Wakasek Humas, I Made Sedana Yasa ketika memeriksa tekanan darah
DENPASAR-Fajar Bali SMK Kesehatan PGRI Denpasar, melaksanakan pemeriksaan tekanan darah secara cuma-cuma untuk guru-guru dan masyarakat. Pemeriksanan tekanan darah tersebut dilangsungkan di SMPN 5 Denpasar, Minggu (12/4). Kegiatan pemeriksaan tekan darah dilakukan mantan siswa SMPN 5 yang melanjutkan ke SMK Kesehatan PGRI Denpasar yang didampingi sejumlah guru produktif. Melalui kegiatan untuk memproteksi kesehatan masyarakat ini, mencerminkan SMK Kesehatan PGRI telah mulai mendekatkan diri dengan masyarakat pada segi kemanusiaan. Bila kelak menjadi perawat atau bidan, maka lebih meningkatkan pelayanan kepada pasien, karena secara basic sudah dilaksanakan sejak di SMK Kesehatan PGRI. Wakil Kepala Sekolah (Waksek) Humas SMK Kesehatan PGRI Denpasar, I Made Sedana Yasa,S. Si., dan Wakasek Kesiswaan, I Ketut Sutika, SH.S.Pd.M.Si., ketika ditemui di SMPN 5 Denpasar sependapat bahwa SMK PGRI Kesehatan sudah menjadi anggota
PMI Denpasar. Sebagai anggota PMI, 4 siswa diminta PMI Provinsi Bali mengikuti pendidikan penanggulangan HIV/AIDS. Terkait
praktik pemeriksaan tekanan darah, menurut rencana juga akan diterapkan setiap Minggu di Lapangan Renon dan di Lapangan Puputan Badung, sebagai pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan tersebut agar masyarakat lebih mengenal bahwa SMK Kesehatan PGRI peduli terhadap kesehatan masyarakat. Karena pada pagi hari baik sebelum dan sesudah berolahraga masyarakat akan mengetahui tekanan darahnya, terlebih bagi usia lanjut. Sedana Yasa dan Sutika mengakui, selain melayani masyarakat berdasarkan program sekolah baik di lapangan atau di sekolah-sekolah, siswa juga wajib hukumnya untuk memperkuat kompetensi, melaksanakan praktik di seluruh Puskesmas di Denpasar. Rumah Sakit (RS) Wangaya, RS Dharma Yadnya, RS Sanjiwani Gianyar dan UPT Kesehatan Payangan Ubud.
Karena kelas XI, 216 siswa, maka praktik dibagi 3 gelombang dan berlangsung selama 1 bulan. Sedangkan kelas X, 140 siswa juga pada Juni mendatang akan melaksanakan praktik di lokasi yang sama dengan lokasi praktik kelas XI. Untuk mempersiapkan kelas XII agar dapat bekerja setelah merampungkan studinya, maka sekolah telah menjalin kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Bahasa Jepang (LPJ) untuk menyalurkan lulusan agar bekerja pada Erha Klinik. Lulusan akan direkrut khusus untuk klinik kecantikan, ucap Sedana Yasa dan Sutika. Seusai Ujian Nasional (UN) SMK Kesehatan PGRI mulai menerima siswa baru untuk tahun akademik 2014/2015. Sekolah juga sudah melakukan sosialisasi terhadap 45 SMP dan target penerimaan 240 siswa baru, karena disesuaikan dengan daya tampung. W-001
Layouter: Wiadnyana Layouter: Manik
POLITIK
FAJA R BALI
SENIN, 13 APRIL 2015 l Tahun XV
Suara PARLEMEN Silang Pendapat HUT Amlapura AMLAPURA-Fajar Bali Panitia khusus (Pansus) DPRD Karangasem, yang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang hari jadi kota Amlapura masih terjadi silang pendapat antara anggota Pansus dan eksekutif. Dari pihak anggota Pansus, hari jadi Kota Amlapura ditetapkan tanggal 28 Nopember 1971 mengacu pada Permendagri RI. Sementara, eksekutif sendiri bersikukuh hari jadi kota Amlapura tanggal 22 Juni 1611. Untuk mencari jalan tengahnya, I Gusti Agung Dwi Putra Ketua Pansus I, Gusti Agung Dwi Putra berencana akan memanggil tim pengkaji serta tokoh-tokoh masyarakat yang mengetahui sejarah kota Amlapura. Menurutnya, masing-masing pihaknya dinilainya sama benarnya, sehingga dalam rapat kerja wajar terjadi saling beda pendapat terkait tanggal hari jadi kota Amlapura ini. Ia pun mengaku, setelah nantinya mendapat masukan dari tim pengkaji dan tokoh masyarakat yang mengetahui secara pasti kapan hari jadi kota Amlapura. Nantinya, itulah yang akan ditetapkan. “Kan masing-masing memiliki kebenaran, makanya kami ingin mendengar masukan dari tim pengkaji dan tokoh, mana yang nanti direkomendasikan, itulah yang akan kita tetapkan,” ujar Dwi Putra, Minggu,(12/4) kemarin. Tim pengakaji dan tokoh, menurut Dwi Putra tentu akan memberikan masukan kapan tanggal hari jadi kota Amlapura. Pun Dwi Putra menargetkan, dalam waktu dekat ini Ranperda tentang hari jadi kota Amlapura bisa segera di sahkan menjadi Perda. Apalagi kegiatan untuk memperingati hari jadi kota Amlapura ke 404 ini sudah mulai persiapan. “Ya saya dengar di beberapa SKPD sudah mempersipkan peringatan hari jadi kota Amlapura ini,” ujar politisi Golkar ini. Pemanggilan tim pengkaji dan tokoh masyarakat,menurut Dwi Putra direncanakan akan dilakukan pada Kamis,(16/4) nanti. Setelah tim pengkaji dan tokoh memberikan masukan, barulah pansus I akan bersikap. “Kita harapkan keputusan nanti merupakan yang terbaik bagi Karangasem,” ujarnya. W-016
Kemarahan Anak-anak Soeharto terhadap Agung Cs JAKARTA-Fajar Bali Polemik dualisme kepengurusan di tubuh Partai Golkar belum menemukan titik sepakat. Hal itu mengundang reaksi dari putra-putri mantan Presiden Soeharto sekaligus pendiri partai berlambang pohon beringin ini. Setelah licauan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan dukungan Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto yang menegur Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai, kini giliran Bambang Trihatmodjo ikut berkomentar. Lewat akun Twitter @BambangTri1953, salah satu putra Soeharto ini mendukung penuh langkah yang dilakukan Tommy Soeharto dan Titiek Soeharto. Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Tantowi Yahya menyambut baik dukungan yang diberikan oleh putraputri Soeharto. Dukungan itu, kata Tantowi, merupakan upaya membawa Partai Golkar ke arah
kebaikan. “Mereka patut prihatin, patut juga marah karena ayah mereka yang bangun partai ini. Mereka diam selama ini tapi bukan berarti tidak memperhatikan,” kata Tantowi. Meski Tommy Soeharto dan Bambang Trihatmodjo kini
JAKARTA-Fajar Bali Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarputri soal “petugas partai” di Kongres IV PDIP dianggap menyindir Joko Widodo (Jokowi). Namun menurut pengamat, Jokowi malah mendapat keuntungan dari pidato tersebut. Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Sya’roni mengatakan, pidato Megawati di arena kongres
yang digelar di Sanur, Bali itu menegaskan adanya intervensi partai terhadap pemerintahan yang dipimpin Jokowi. “Melalui pidato Megawati, akhirnya rakyat mengetahui bahwa intervensi partai politik itu memang nyata adanya,” kata Sya’roni, Minggu (12/4). Terlihat jelas, bahwa Jokowi selaku presiden tidak bisa menjalankan hak prerogatifnya secara mutlak. “Rakyat bisa berpikir, meroketnya harga-
sudah lama terjadi. Upaya damai terhadap pihak terlibat konflik tetap tidak terjadi, bahkan berakhir di pengadilan. “Menurut saya, praktik politik belah partai itu terjadi, karena ada pihak yang ingin menaikkan posisi tawar mereka terhadap Presiden Jokowi,” ucapnya. Konflik PPP menyebabkan dua kubu, yaitu kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy atau biasa disapa Romi. Arah politik kubu Djan Faridz cenderung di luar barisan koalisi partai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Sementara kubu Romi arah politiknya cenderung mendukung Jokowi-JK. Konflik internal Partai Golkar juga menyebabkan dua kubu, yaitu Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical dengan Agung Laksono. Kubu Ical arah politiknya berada di luar barisan partai pendukung Jokowi-JK. Sebaliknya, kubu Agung Laksono arah politiknya mendukung Jokowi-JK. SD
harga merupakan kesalahan Megawati yang tidak memberikan keleluasaan Jokowi untuk bekerja,” tegas Sya’roni. Jadi, sangat jelas pidato Megawati sangat terang mengonfirmasi adanya intervensi PDIP di segala kebijakan pemerintah. Akibat dari pidato Mega tersebut, Rakyat yang semula berpaling dari Jokowi, bisa kembali mendukung. Di arena Kongres IV PDIP, Megawati mengeluarkan pida-
to yang diduga ditujukan untuk Jokowi. Megawati berulang kali mengungkapkan soal “petugas partai”. Menurut Sya’roni, makna pernyataan Megawati adalah selaku petugas partai semestinya Presiden Jokowi mentaati dan melaksanakan arahan partai, khususnya arahan dari ketua umum. “Ungkapan petugas partai juga bisa untuk menegaskan bahwa posisi Megawati itu lebih tinggi daripada posisi Jokowi,” terangnya.
Diakui Sya’roni, pidato tersebut sejatinya merupakan puncak kegundahan Megawati. Namun Megawati mungkin lupa, keunggulan Jokowi selama ini adalah di pencitraannya. “Menyerang Jokowi di arena terbuka sangat tidak produktif dan bahkan bisa menjadi blunder untuk Megawati sendiri. Sebagaimana blunder Taufik Kiemas yang menyerang SBY sebagai Jenderal kekanakkanakan,” tegasnya. SD
FB/IST
Pidato Megawati Untungkan Jokowi
Maruarar Sirait lan dia dengan Puan, jangan dianggap alasan dikeluarkannya dari kepengurusan DPP,” kata dia. Selain itu, ada sejumlah kader dalam kepengurusan yang pernah dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi. Rokhmin Dahuri yang menjadi Ketua Bidang Kemaritiman merupakan mantan narapidana kasus korupsi dana non bujeter sewaktu menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.
berada di luar struktur Partai Golkar, Tantowi menilai, rasa memiliki partai berlambang pohon beringin yang ditunjukkan putra-putri Soeharto ini tetap besar. “Mereka di luar struktur, tapi bukan berarti meninggalkan partai ini.
Mereka tetaplah kader Golkar yang memiliki rasa memiliki yang sangat tinggi,” pungkas Tantowi. Sementara itu, perpecahan beberapa internal partai politik (parpol) disinyalir ditunggangi pihak tertentu. Kepentingan pihak tertentu itu diduga didasari rasa belum belum puas mengatur Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini dikatakan Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo. Menurut dia, pihak tersebut sudah mendapatkan posisi menteri dan komisaris di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, dikonfirmasi labih lanjut, Bambang enggan mengungkapkan pihak dimaksud. “Mereka kerap geram dan galau karena sampai saat ini mereka merasa sulit mengatur presiden,” ujar Bambang Minggu (12/4). Dia menyebutkan, konflik internal Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Bambang Trihatmodjo
Lenyapnya Maruarar Sirait dari Tingkat DPP, Dosa Apa yang Diperbuat? JAKARTA-Fajar Bali Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti menilai, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengisi kepengurusan baru partainya dengan kader-kader yang kurang tepat. Megawati, kata Ikrar, justru tidak memasukkan kader-kader yang kredibel dan memiliki performa yang baik di partai dalam kepengurusan. “Misalnya, lenyapnya Maruarar Sirait dari tingkat DPP. Kalau dianggap berbuat dosa, dosa apa yang diperbuat Maruarar?” ujar Ikrar di Jakarta. Dalam kepengurusan periode sebelumnya, Maruarar menjadi Ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga. Menurut Ikrar, kinerja Maruarar sebagai Ketua Umum Taruna Merah Putih, salah satu sayap partai, cukup memuaskan. B a h ka n , T M P b e rh a s i l memecahkan rekor MURI donor darah massal terbesar di Indonesia. “Taetpi kalau ada dosa karena pernah akan jadi Menkominfo, buat saya jangan dianggap sedosa itu. Atau kemudian ada persoa-
9
FB/IST
Rokhmin pernah divonis tujuh tahun penjara, kemudian berkurang menjadi 4,5 tahun seusai mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Ada juga nama Bambang Dwi Hartono yang menjadi Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI-P. Bambang merupakan tersangka kasus korupsi dana Jasa Pungut senilai Rp 720 juta. Mantan Wali Kota Surabaya itu ditetapkan sebagai ter-
sangka oleh Polda Jatim sejak November 2013. Lalu ada juga Idham Samawi yang menjadi Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI-P. Idham diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus dana hibah Persiba Bantul senilai Rp 12,5 miliar. Kemudian masuk juga Olly Dondokambey dalam kepengurusan PDI-P sebagai bendahara umum. Nama Olly diketahui beberapa kali disebut dalam kasus Hambalang. “Kalau ada orang diperkirakan masuk dalam pusaran korupsi masih menduduki jabatan penting, itu buat saya miss-nya di situ,” kata Ikrar. KP
ANDA CARI TIKET PESAWAT DOMESTIK & INTERNASIONAL
RESERVASI VIA CALL/ONLINE H/085219 158111-0361 9351032 TRAVELOKA TIKET 134/III/KTR
680/IX/GLH
DIKONTRAKKAN RUMAH LANTAI DUA
Diatas 3 kamar tidur, 1 kamar mandi. Di bawah 2 kamar tidur, 2 kamar mandi. Dapur besar. Garasi besar. Air pakai tower. Listrik 2.300 watt. Harga 50 juta pertahun, kalau dua tahun 95 juta.
Dijalan Palapa XI - Palapa garden, Sidakarya - Denpasar Selatan.
Hub. 082236328444 (Pak Abu) 124/III/KTR
517/I/GLH
018/I/FB/KTR
419/XI/AGN
Layouter: zohra
10 FAJA R BALI
SENIN, 13 APRIL 2015 l Tahun XV
Menciptakan SDM Lokal Memiliki ‘Bargaining Bargaining Position’
S
etiap manusia yang dilahirkan di bumi ini memiliki sesuatu yang khas, yang tidak dimiliki oleh orang lain. Meskipun beberapa hal didalamnya mirip dengan yang dimiliki oleh orang lain, meskipun tidak 100% mirip dan identik. Kekhasan inilah yang membuat seseorang memiliki sebuah bargaining position. Bargaining position secara langsung memiliki arti posisi tawar. Posisi tawar yang dimaksud adalah posisi yang dapat memungkinkan seseorang untuk dapat berpengaruh dalam kelompoknya. Kekhasan itulah yang mampu membuat seseorang memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam kelompoknya. Kekhasan ini tidak
harus berkaitan dengan sebuah kepemimpinan. Pengaruh selalu identik dengan kepemimpinan. Padahal, semua orang yang memiliki sikap kepemimpinan belum tentu dapat berpengaruh terhadap kelompoknya. Pengalaman, sebagai salah satu hal yang memegang posisi bargaining position tertinggi. Seorang pemimpin yang superior, pandai memimpin, sudah mengikuti latihan kepemimpinan sampai tingkat paling atas, bahkan sudah digembleng dalam pelatihan militer, tapi tak punya bargaining position, maka akan sama saja. Pengalaman pribadi, dengan sikap kepemimpinan yang sengaja dibentuk, tentu, dalam beberapa hal, akan lebih menang pengalaman pribadi karena pengalaman
pribadi tersebut diperoleh melalui sebuah proses yang panjang. Seorang pemimpin, meskipun dengan ngototnya menyampaikan suatu hal, ketika ada yang lebih berpengalaman, meskipun ia bukan seorang pemimpin, namun memiliki pengalaman akan hal tersebut, maka si pemilik pengalaman tersebutlah yang memiliki bargaining position yang tinggi. Dalam hal ini tidak juga selalu berkaitan dengan pengalaman. Jabatan seseorang pun, bahkan sikap seseorang pun terhadap sesamanya pun akan menentukan bargaining position dirinya terhadap orang lain. Maka, masing-masing sebagai pemimpin, seminimalminimalnya pemimpin hidup Anda sendiri, milikilah bargain-
ing position tersebut. Raihlah pengalaman sebanyak mungkin, bersikaplah sebaik mungkin terhadap sesama Anda. Bargaining position yang tinggi, tak perlu harus dimiliki dengan Anda harus menjadi seorang pemimpin atau manager perusahaan besar. Jabatan hanya berkaitan dengan otoritas, dan otoritas tersebut, hanya dapat dikalahkan dengan pengalaman lapangan. Maka, jadilah seseorang yang memiliki bargaining position. Masing-masing dari Anda berhak untuk menjadi bahan pertimbangan dan memiliki bargaining position yang tinggi. Jadilah yang khas, dan memiliki sesuatu yang membuat orang lain menjadikan diri Anda sebagai pertimbangan. R-014
Wa b u p Su d i a n a , y a n g j u g a Penasehat GARDA Badung dan Dewan Pembina HIPEMAS Badung FB/DEJE
Ilmu Non Formal, Membentuk HIPEMAS, GARDA Badung Gandeng Disdikpora dan Diskoperindag Karakter Berdaya Saing
Ku ra n g b e r p e ra n nya masyarakat lokal (Badung) dalam tumbuh kembangnya perekonomian di wilayah Kabupaten Badung, diakui langsung oleh Dewan Pembina GARDA BAdung, Putu Suantara, SH., MKN., CPD. Dari diskusi yang diprakarsai Wabup Made Sudiana, Putu Suantara pun mencoba menceritakan pengalaman pribadinya. Proses pendidikan yang ditempuhnya dari SMA sampai ke jenjang S3, tidak pernah diajarkan bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera. Dalam proses sekolah, yang diajarkan lebih kepada menyelesaikan masalah. Setelah dirinya menggeluti bekerja di perkantoran dan membangun usaha, sama sekali ilmu yang didapatkan tidak bisa diterapkan dan harus mencari ilmu lain di lapangan. “Kesimpulannya ilmu formal jenjang tertinggi pun tidak bisa berkontribusi besar, untuk bagaimana mengumpulkan pundi
kekayaan,” jelasnya. Dia pun mencontohkan, sosok Menteri Kelautan Susi, yang hanya lulusan SMP aja bisa memiliki puluhan pesawat terbang dalam perkembangan bisnisnya. Begitu pula dengan seorang Khairul Tanjung, sosok pada ilmu formalnya menjadi dokter gigi, bisa berubah menjadi pengusaha dan bahkan menjadi ketua komite ekonomi. Artinya, ilmu formal dengan dengan kenyataan yang didapatnya saat ini sangatlah jauh berbeda arah. “Yang jadi pertanyaan, darimana mereka dapatkan ilmunya (ilmu untuk sukses diluar ilmu formal yang didapatkanya di sekolah). Dari hasil yang kita teliti, ternyata kondisi yang bisa menyebabkan mereka bisa begitu sukses, karena mereka ingin keluar dari tekanan, ingin punya nilai saing tinggi, dan itu mereka dapatkan dari ilmu non formal di lapangan,” sebut Suantara. Dari persoalan itu, Suantara berusaha mencoba menyimpulkan, apakah ini mungkin karena warisan Belanda, yang mengajarkan masyarakat agar tidak jadi pengusaha tapi jadi karyawan. Atau
Dewan Pembina GARDA Badung, Putu Suantara, SH., MKn., CPD
mungkin karena factor kingkungan, dimana sebagian besar masyarakat kita sudah berada di titik nyaman, terlalu dinina bobokkan oleh buaian orang tua (kuliah aja ga usaha kerja toh sudah punya uang). Hanya saja, lanjut Suantara, jika kondisi tersebut terus berlangsung, maka akan merugikan masyarakat kita sendiri. Alasannya, perkembangan dan persaingan ekonomi akan terus meningkat, hal itu bisa dilihat dari banyaknya investasi yang terjadi di Bali dan khususnya, Badung. Lebih ironisnya lagi, meskipun dunia pariwisata di Badung perkembangannya sangatlah pesat, namun yang memengang kendali pariwisata justru bukan orang lokal. “Kenapa bisa seperti itu, lalu untuk apa generasi kita disuruh kuliah. Ini dilema, bahkan tak sedikit para orang tua justru jor-joran berani mengeluarkan uang banban yak demi anaknya menjadi PNS. Ini bukti bahwa daya saing kita untuk berkembang sangatlah kecil,” jelasnya. Dengan tidak mengesampmengesamp ingkan ilmu formal, karena sese jatinya ilmu formal bisa menjadi pola bagaimana anak didiknya diajarkan untuk menyelesaikan masalah. Tapi kendati demikian, ilmu non formal juga jauh tak kalah penting, karena disana anak muda akan diajarkan bagaimana membentuk karakkarak ter untuk bersaing, dan itu yang belum ada saat ini. “Dari situlah kita dari GARDA berpikir untuk hal itu. Tentunya memang sansan gat susah, terlebih lagi ketika keke temu siswa sekolah yang belum terbuka pola pikirnya. Belum lagi karena faktor keluarga dan orang tua, juga sangat berpenberpen garuh untuk kemandirian anak. Dan tentunya kami disini bukan bermaksud memprovokasi, tapi untuk memberikan pandangan, bahwa yang terjadi di Bali saat ini kita terlalu merasa di posisi nyaman,” urainya. R-014
FB/DEJE
Mewujudkan Kreativitas Generasi Penerus di Badung Pemikiran anak muda sanglah luas, hanya saja untuk mewujudkan pemikiran itu akan ada banyak kendala
salah satunya adalah budget. Terlepas dari itu, GARDA Badung juga sangat memermemer lukan dukungan dan koordinasi dari instansi terkait di Pemkab Badung. Karena bila bicara masalah pembentukan karakter, ini juga bagian dari tugas pemerintah daerah. Intinya keberadaan daripada GARDA bukanlah menjadi pesaing dari organisasi kepemudaan lainnya, tapi kita justru ingin menjadi mitra. Berkaitan dengan dunia usaha, dunia
Ketua GARDA Badung, Putu Restu Wiana, S.TP FB/DEJE
usaha sekarang kalau tidak mengikuti perkembangan jaman, atau IT maka kita akan terlambat. Didukung pemerintahannya, Denpasar sudah melakukan beberapa kali seminar, bahkan mengundang motivator. Kemudian tidak hanya itu, kami melihat di Badung sudah sangat banyak pemuda pemudi yang kreativitasnya sangat tinggi. Hanya saja mereka justru mencari fasilitas untuk mengembangkan bakat di Denpasar, karena Denpasar punya wadanya. Kami pun berharap Badung juga bisa mengambil langkah seperti yang di Denpasar, mendukung penuh para generasi penerusnya untuk berkembang menjadi generasi penerus berdaya saing. R-014
Menyatukan Persepsi, Mencari Langkah Taktis dan Strategis Berangkat dari kegalauan anak muda, terbentuklah Gerakan Pemuda (GARDA) Kabupaten Badung. Begitu pula berangkat dari kegalauan para pengusaha lokal asli Badung, terlahir lah Himpunan Pengusaha Masyarakat (HIPEMAS) Badung. Setelah keduanya terbentuk, mereka bergerak untuk mencoba menyatukan persepsi dari visi misinya, ke Dinas terkait di jajaran Pemerintahan Kabupaten Badung. Langkah itu pun mendapat atensi khusus dari Wakil Bupati Badung, Made Sudiana, dengan menggelar agenda diskusi melibatkan Disdikpora Badung dan Diskoperindag Kabupaten Badung pada Jumat (10/4) lalu. Hadir pada diskusi tersebut, Wabup Badung Made Sudiana, Kepala Dinas Pendidikan Badung Ketut Widia Astika, Kepala Diskoperindag Badung Ketut Karpiana, Ketua Umum HIPEMAS Badung Nyoman Agus Aryadi, SE., Ketua GARDA Badung Putu Restu Wiana, S.TP., serta Dewan Pembina GARDA Badung Putu Suantara, SH., MKn., CPD. Membuka agenda diskusi, Wabup Sudiana menekankan bahwa pertemuan kali ini lebih kepada untuk mencoba menyatukan persepsi, berkaitan keberadaan HIPEMAS Badung dan GARDA Badung. Dan dilibatkannya Disdikpora Badung dengan Diskoperindag Badung dalam diskusi, karena kedua instansi itu memiliki kaitan erat dengan program-program yang ada di HIPEMAS serta GARDA Badung. “Disini kita mencoba mendiskusikan langkah-langkah berkaitan dengan kondisi riil yang ada di Kabupaten Badung, baik itu menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM) nya, begitu juga berkaitan dengan perkembangan perekonomiannya. Karena kalau kita bicara masalah kesejahteraan, sangat erat kaitannya dengan masalah SDM. Dan tentunya kalau kita berbicara masalah pemberdayaan ekonomi, atau kesejaterahaan itu juga kaitannya dengan kondisi SDM, inilah yang menjadi konsentrasi kita di Badung,” jelas Wabup Sudiana membuka diskusi. Melihat tingginya an-
gka investasi, maka tingkat perkembangan perekonomian di wilayah Kabupaten Badung sudah sangat luar biasa. Investasi dari skala kecil, menengah dan besar dapat ditemukan di wilayah ini. Dan tak dapat dipungkiri, semua itu terjadi karena perkembangan pariwisata yang ada, terus mengalami peningkatan. Yang kemudian jadi pertanyaan besar, sudah sejauh mana partisipasi masyarakat lokal (Badung). Persoalan inilah yang harus segera dicarikan solusinya, karena menurut Wabup Sudiana, harus diakui sejauh ini partisipasi (warga) lokal belum lah besar. Bahkan dari hitung-hitungannya, kalau dari prosentase masih dibawah 20 persen. “Ini jadi pekerjaan besar kita bersama, bagaimana caranya agar kita di Badung betul-betul bisa berperan dari sisi ekonominya. Bagaimana kemampuan daripada masyarakat kita, untuk bisa terlibat di dalam kegiatankegiatan ekonomi, ini yang perlu kita pahami,” tegasnya. Besarnya nilai investasi yang masuk ke Bali dan khususnya Kabupaten Badung, akan membawa dampak yang tidak hanya positif namun juga ada negatifnya. Bilamana dalam hal ini pemerintah tidak mewaspadai yang bersifat negatifnya, maka tentu hal itu akan dapat merugikan masyarakat. Sebagai salah satu contohnya, satu daerah yang terkena imbas pariwisata seperti di wilayah pesisir, maka sebagian besar tanah masyarakat di sana akan berpindah tangan kepemilikannya, bahkan bisa mencapai diatas 50 persen. “Ini salah satu dampak negative daripada investasi yang mungkin disebabkan karena bargaining position kita belum kuat. Dan karena kita tidak memiliki bargaining position, maka yang semestinya kita mampu melakukan kerjasama apakah itu kontrak dan profit share, jadi tidak bisa terjalin. Mirisnya lagi, tanah warga pun akhirnya terjual berpindang tangan ke investor. Inilah salah satu dampak dari ketidaksiapan masyarakat yang boleh dikatakan tergoda oleh nilai tanah yang begitu tinggi,
membuat mayarakat kita jadi menghayal,” sesalnya. Kondisi ini sebenarnya sudah dicoba untuk di komunikasikan dengan masyarakat, dengan menyarankan masyarakat yang memiliki tanah untuk melakukan kerjasama, melakukan bisnis, atau usaha. Hanya saja, diakui Wabup Sudiana,meski sudah sering disampaikan, sebagian besar masyarakat justru punya alasan tidak punya modal. Anehnya lagi, ketika peristiwa penjualan tanah terjadi, seharusnya mereka punya banyak uang, namun pada akhirnya justru tidak diarahkan untuk bisnis pada saat punya uang. Jawabannya pun singkat, untuk apa bisnis kalau sudah punya uang. “Disinilah artinya kita harus segera menyelesaikan masalah karakter, bagaimana cara kita membangun karakter agar masyarakat kita bisa betulbetul berpikiran positif, merubah mainsetnya agar jangan sampai menyalahkan keadaan,” pintanya. Pembentukan karakter perlu di bangun, dalam artian bukan masalah kecerdasan intelektual. Karena menurut Wabup Sudiana, dirinya sangat yakin masyarakat Badung sudah sangat cerdas secara intelektual. Hanya saja, bila bicara tentang sukses disebutnya ada kecerdasan lain, seperti kecerdasan mengelola emosi. Juga berkaitan pula dengan membangun karakter building, agar masyarakat punya kepribadian unggul. “Kalau bicara sukses bicara karakter, bukan hanya intelektualnya saja, karena setahu saya, intelektual berperan tidak lebih dari 10 persen, berarti ada kecerdasan lain yang perlu kita bangun, yakni salah satunya dengan pembentukan karakter. Agak sulit dimengerti namun realitanya memang begitu. Inilah yang perlu kita siapkan, dalam rangka bagaimana caranya agar masyarakat Badung mempunyai suatu nilai tawar yang tinggi dan baik, atau bargaining position yang baik,” tegasnya. Kembali dijelaskan Wabup, dan mungkin berangkat dari fenomena atau permasalahan
itulah makanya anak-anak muda berprestasi di Kabupaten Badung memiliki ide untuk membentuk GARDA Badung. Demikian pula dengan para pengusaha lokal Badung membentuk HIPEMAS Badung. Dari ide yang disampaikan langsung ke dirinya, maka kemudian terjalinlah komunikasi untuk membahas kira-kira langkah apa yang bisa diperbuat termasuk oleh Pemerintah Kabupaten Badung, dalam rangka berpartisipasi membangun karakter. “Dari komunikasi dan pemikiran awal kita bersama para pemuda pencetus ide ini, didapatlah gambaran bahwa pembentukan karakter haru dimulai dari bawah dari keluarga, anak, remaja, dewasa, artinya pembentukan karakternya harus berjalan,” sebut Wabup Sudiana. Kemudian untuk persoalan di kalangan wirausaha lokal. Keberadaan UMKM nampaknya masih belum bermetamorfasa. Untuk ke arah tersebut, tentunya juga harus terlebih dahulu membangun roadmap dari pengusaha itu sendiri. Seperti dicontohkan, sebelum menjadi kupu-kupu yang indah, disana harus terlebih dahulu melalui fase sebagai ulat, kompompong lalu baru bisa menjadi kupukupu atau dalam hal ini menjadi pengusaha. “Namun sayangnya, jumlah pengusaha lokal kita di Badung sampai saat ini masih sangat kecil. Inilah yang kita coba bangun di HIMPEMAS. Dan perlu kita tekankan disini, kita tidak fanatic, hanya lebih dikarenakan kita ingin membangun mental dan karakter masyarakat kita, ini juga bagian dari kepentingan dan tugas pemerintah daerah, agar bagaimana masyarakatnya bisa menjadi mayarakat madani, bisa eksis dalam situasi dan kondisi apapun. Yang perlu kita bangun adalah kompetensi dan kapasitas, ini ini tanggung jawab kita bersama, karena yang menjadi konsentrasi kita bukan hanya entrepreneurship tapi menjadi leader, membangun SDM handal dan punya bargaining position, ini tujuan agenda koordinasi kita ini,” tegas Wabup Sudiana. R-014
Wabup Badung Made Sudiana saat menggelar diskusi bersama GARDA Badung, HIPEMAS Badung melibatkan Kadisdik Badung Ketut Widia Astika dan Kadiskoperindag Ketut Karpiana. FB/DEJE
FB/DEJE
Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
SENIN, 13 APRIL 2015 l Tahun XV
SAMBUNGAN
Masyarakat Manado Dipermudah Rute Penerbangan ke Denpasar DENPASAR-Fajar Bali Dengan dibukanya direct flight (penerbangan langsung) Denpasar, Bali-Manado, Sulawesi Utara pergi pulang, diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk melakukan perjalanan di kedua provinsi tersebut. Selain itu, dengan dibukanya rute ini juga diharapkan nantinya berdampak pada kunjungan wisatawan antar kedua daerah. General Manager PT. Garuda Indonesia Sulawesi Utara Dedy Irawan yang didampingi pihak perwakilan Garuda Indonesia Cabang Bali I Wayan Suratna mengatakan, pihaknya merasa optimis dengan dibukanya rute penerbangan ini. Pihaknya mengungkapkan, penerbangan ini juga berdampak semakin cepatnya akses menuju Manado yang juga memiliki beberapa daerah tujuan wisata dari Denpasar.
"Kami optimis dengan dibukanya rute ini karena tentu akan semakin memudahkan akses para wisatawan baik domestik maupun internasional dari Bali menuju Manado," sebutnya di selasela acara Fam Trip bersama awak media di Manado, Sulawesi Utara Minggu kemarin (12/4). Dedy melanjutkan, langkah maskapai Garuda Indonesia untuk membuka rute penerbangan di daerah-daerah dilakukan sebagai upaya memberikan jasa pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia. Selain itu juga memberikan kemudahan kepada para wisatawan domestik untuk mengunjungi daerah-daerah wisata yang tersebar di seluruh Indonesia. Oleh karenanya, Dedy sangat meyakini bahwa dengan penerbangan Denpasar-Manado pergi pulang ini akan memberikan dampak luas dan peluang besar
karena masyarakat Manado yang ingin menuju Bali jumlahnya cukup besar. Sedangkan di sisi lain, sambungnya, wisatawan baik domestik dan asing yang ada di Bali akan semakin mudah mengunjungi Manado. Dedy mengungkapkan, kedepannya pihaknya juga akan melanjutkan konektivitas ke daerah lain melalui Intra Sulawesi dengan tujuan Bandara Sam Ratulangi, Manado menuju Halmahera, Gorontalo dan Luwuk, Ternate. "Beberapa penerbangan tersebut akan kami lakukan di medio Juni 2015 mendatang. Langkah ini kami rasa akan sangat mendapatkan sambutan luar biasa dari jasa pengguna angkutan penerbangan udara (masyarakat, red)," ujarnya. Selama ini, terang Dedy, pihaknya melakukan sebanyak 8 kali penerbangan setiap harinya dengan komposisi tujuan Jakarta
sebanyak 3 kali, Sorong dan Timika, Papua sebanyak 1 kali dan Surabaya, Denpasar serta Makassar masing-masing 1 kali penerbangan. Dedy berharap, dengan rute penerbangan Denpasar - Manado tentu akan membuat pihaknya memiliki pelajaran yang baik terkait wisatawan asal Bali. "Manado akan belajar banyak dari Bali. Karena potensi daerah yang kami miliki juga hampir sama dengan Bali yakni daerah pegunungan, pesisir pantai serta danau-danau yang kami harapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan baik daerah maupun internasional," harapnya. Rute direct flight Denpasar-Manado ini harap Dedy agar memberikan pelayanan terbaik yang dimana akan berdampak terhadap rutinnya penerbangan ini kedepannya. W-011
DARI HALAMAN 1
2015 di sebelah barat Taman Kota Gianyar mulai dari pukul 15.00. Di samping melibatkan ratusan pelukis dengan berbagai gaya, saat melukis para seniman ini akan menggunakan berbagai atribut pakaian
sesuai dengan profesi mereka, seperti pakaian petani, seniman tari dan sebagainya. Kegiatan melukis juga diiisi dengan kegiatan body painting dan sosialisasi bahaya DBD dan HIV/AIDS khas gaya seniman.
“Ratusan seniman sudah mulai menggarap karyanya. Saya membeirkan apresiasi pada semangat mereka. Semoga ini bisa jadi media untuk membangkitkan kembali seni lukis di Kabupaten Gianyar,” tutup Arjawa. W-005
Karangasem, Minggu (12/4) kemarin. Wayan Putra menjelaskan, selama ini ia bersama beberapa orang teman memang tak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah, baik pemerintah kabupaten maupun provinsi. “Belum pernah sama sekali ada perhatian pemerintah, padahal kami sangat mengharapkan adanya bantuan modal maupun peralatan,” ujarnya. Menurut Putra hasil kerajinannya ini sudah dipasarkan
sampai ke kabupaten Tabanan. Ia pun mengaku, selama ini berjalan secara swadaya, dengan duit sendiri. “Belum pernah sama sekali ada perhatian pemerintah. Jika ada order, biasanya mereka datang sendiri. Kalau tidak ada order, kami menganggur, belum lagi keterbatasan peralatan,” ujar Putra. Maka dari itu, Putra dan Mahendra kembali berharap Kepada Gubernur Pastika agar dibantu permodalan dan strategi pengembangan usaha keraji-
nan ukir kayu. Selain itu, mereka juga ingin dibantu pengadaan peralatan berupa mesin jegeg, sehingga bisa memudahkan melakukan aktivitas mengukir di bagian paling sulit. “Kami sangat mengharapkan pemerintah bisa membantu hasil pemasarannya, selain itu memberikan pelatihan- pelatihan untuk mengembangkan kreasi ukiran berupa motif ukiran yang setiap saat banyak mengalami perubahan,” tutupnya. W-016
yang memberikan dana di awal, dan diharuskan memberikan kompensasi lain saat terpilih sebagai kepala daerah. Belum lagi, calon kepala daerah tersebut memiliki tanggungan untuk menutup biaya kampanye. Besarnya kebutuhan calon kepala daerah, menurut Ade, mau atau tidak, didapatkan dengan berbagai cara yang melibatkan praktik korupsi. Salah satunya, kata Ade, didapatkan dari sumbangan para pengusaha yang memiliki kepentingan
usaha di suatu daerah. “Pengusaha menjadi donatur karena ingin mendapat proteksi, kemudahan dalam proses usaha. Biasanya, mereka tidak mau ditulis dalam laporan dana kampanye karena jumlah yang cukup besar,” kata Ade. Modus lain yang biasa digunakan, menurut Ade, adalah penggunaan sumber daya negara oleh para petahana. Menjelang pelaksanaan pilkada, lanjut dia, dana APBD biasanya dimanfaatkan sebagai
sumber memperoleh dana. Bahkan, di beberapa daerah, kata Ade, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dijadikan dana kampanye dan modal politik. Meski telah ada aturan-aturan mengenai dana kampanye, menurut Ade, tetap diperlukan pengawasan lebih dari masyarakat, khususnya dalam transparansi anggaran yang dikelola oleh pemerintah daerah. Hal itu setidaknya menutup celah praktik korupsi menjelang pilkada langsung. KP
perlak. Kondisi ini malah membuat lukanya makin parah. Karena kondisinya makin parah, ia dikirim untuk dirawat di RSUD Negara. Hartati mengaku mulai dirawat di rumah sakit sejak Selasa (7/4) lalu. Selama di RSUD Negara, dia mengandalkan
JKBM ( Jaminan Kesehatan Bali Mandara) yang menjadi program unggulan Pemprov Bali. “Saya berusaha untuk sembuh, tapi kami tak mampu beli pempes,” ujarnya. Dia mengaku pernah mendapat bantuan kursi roda dari Dinas Kesejahteraan Sosial,
namun tidak dapat difungsikan, lantaran dirinya sendiri tak mampu duduk seperti biasanya. Selain itu, Hartati juga mengeluh pada perutnya. Ia sering merasa perutnya kembung, bahkan terkadang nafsu makannya berkurang, akibatnya badan Hartati makin kurus. W-003
sebelumnya. Kedua, di tingkat penggilingan harga Gabah Kering Giling (GKG) dengan kadar air maksimum 14 persen dan kotoran 3 persen, ditetapkan Rp 4.600 per kilo, naik sebesar 10,84 persen. Ketiga, harga pembelian beras dengan kadar air maksimum 14 persen dan butir patah maksimum 20 persen di Perum Bulog ditetapkan sebesar Rp 7.300 per kilo. Wisnuardhana menyampaikan, harga ini naik sebesar 10,61 persen dari harga sebelumnya yang hanya Rp 6.600 per kilo. Lebih lanjut disampaikan, prosentase kenaikan harga pembelian ini, memang dinilai relatif kecil jika dibandingkan dengan kenaikan harga barang dan jasa. Namun, jika dibandingkan
dengan harga-harga kebutuhan selama proses produksi dirasakan masih cukup menguntungkan petani. “Kenaikan harga pembelian pemerintah terhadap gabah/ beras ini memang relatif kecil kalau dibandingkan kenaikan harga barang dan jasa. Contohnya saja, ongkos traktor ataupun tenaga kerja. Tetapi kalau dibandingkan dengan hargaharga input selama produksi, ya petani masih cukup dapat keuntungan,” paparnya. Wisnuardhana berharap, sosialisasi penerapan Inpres ini ke masyarakat efektif. Apalagi, sebentar lagi sudah memasuki bulan-bulan panen raya. Tiga patokan harga yang sudah disahkan oleh pemerintah, diyakini dapat mencegah anjloknya
harga gabah ketika panen raya tiba. Di samping itu Inpres ini juga diyakini dapat memberi angin segar kepada para petani, di kala harga berbagai kebutuhan pokok telah melambung lebih dulu tanpa kendali. Sementara, Kepala Bulog Regional Bali, I Wayan Budita menyatakan kesiapan untuk segera melancarkan sosialisasi. Pihaknya akan memprioritaskan membeli produksi pertanian lokal untuk mengisi gudang Bulog. “Kami akan berupaya untuk menyerap produksi gabah petani lokal bekerjasama dengan Perpadi guna mengisi gudang Bulog. Tapi hak itu dapat terlaksana sepanjang mutu dan harganya memenuhi syarat yang ditetapkan Bulog,” imbuhnya. W-019
wisata juga menjadi topik hangat pada PB3AS kali ini. Seperti yang disampaikan oleh salah seorang pemandu wisata, Giri Natha. Ia mengkritisi kondisi museum di Bali saat ini yang tidak layak disebut museum. Ia mengungkapkan bahwa banyak barang-barang kuno di museum sudah hilang entah kemana. Hal ini menyebabkan banyak wisatawan yang menge-
luh. Ia mencontohkan museum Bali. Di mana banyak peninggalan kuno seperti tombak, lontar dan lainnya yang sudah tidak terlihat lagi sampai sekarang. Ia berharap agar pemerintah menindaklanjuti hal tersebut, sesuai dengan harapan para pelaku parwisata dimana keberadaan museum Bali memang benar-benar mencerminkan dan memiliki nilai histo-
ris sejarah yang tinggi. Masih seputar masalah pariwisata, Made Suwirya asal Lembongan mengeluhkan masih adanya pemandu wisata siluman yang tidak memiliki ijin bekerja di Bali, serta masih banyaknya perilaku jual beli kepala kepada para wisatawan. Ia berharap pemerintah dapat menindak tegas terkait hal tersebut. M-007
Melukis 1000 Meter Dimatangkan
Kegiatan melukis 1.000 meter nantinya melibatkan 540 pelukis dari kelas pemula hingga maestro, dengan berbagai aliran dan gaya. Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 18 April
Tukang Ukir Minta Dibantu Modal Usaha
DARI HALAMAN 1 oleh pengerajin–pengerajin. Seperti tukang ukir kayu untuk sanggah. Mereka sangat berharap Gubernur Bali Made Mangku Pastika bisa memberikan bantuan, baik peralatan, permodalan maupun pemasaran hasil kerajinannya. Hal ini disampaikan dua tukang ukir kayu, I Wayan Putra, dan I Made Mahendra, asal Banjar Abiansoan, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem,
Jual Beli Kandidat Berdampak Korupsi DARI HALAMAN 1
internal partai politik seringkali digunakan sebagai ajang mencari sumber pendanaan dalam jumlah besar. Bahkan, menurut dia, ada beberapa bentuk kesepakatan yang dilakukan calon kepala daerah dengan partai pengusungnya. Misalnya, sebut Ade, ada calon kepala daerah yang diwajibkan untuk memberikan dana hanya di awal tahapan seleksi saja. Namun, ada juga
Setahun Lumpuh, Hartati Tak Berdaya
DARI HALAMAN 1 Selain mengalami lumpuh, Hartati juga mengalami luka di bagian pantat. Untuk menanggulangi itu, semestinya menggunakan pempes, namun karena harganya cukup mahal, sehingga hanya dialasi dengan kain atau
Harga Gabah Ditingkatkan DARI HALAMAN 1 sebagai tindak lanjut terhadap Inpres tersebut, pada tanggal 1 April 2015 lalu, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama Bulog Devisi Regional Bali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi, serta Perpadi. Dalam rapat koordinasi tersebut, disepakati rencana sosialisasi sekaligus penerapan Inpres nomor 5 tahun 2015. Intinya, ada tiga standar harga yang ditetapkan. Pertama, di tingkat petani. Harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar kotoran maksimum 10 persen adalah Rp 3.700 per kilo. Penetapan harga dikatakan naik sebesar 12,12 persen dari harga
11
Zona KKP Rawan Pencuri
FB/SARJANA
PENCURIAN-Kapal pencuri ikan di wilayah KKP Nusa Penida berhasil diamankan.
DARI HALAMAN 1 Guyangan pada Jumat (10/4) sekitar pukul 16.00 wita. Karena tidak memiliki kelengkapan surat dan berada diwilayah KKP, kapal beserta lima ABK, di antaranya Ruslan, Rubianto, Bidin, Jafar dan Taufik serta seorang kapten kapal bernama Mulamin selanjutnya digiring menuju pelabuhan tradisional Sampalan, Nusa Penida sekitar pukul 20.00 wita. “Beberapa di antaranya berasal dari Jawa dan Lombok,” ujar Kariawan. Penangkapan kapal ini, menurut Kariawan, berawal dari laporan warga yang mengetahui adanya lego jangkar sebuah kapal ikan diwilayah KKP. Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya bersama tim gabungan yang terdiri dari anggota KKP Nusa Penida, Polair dan anggota CTC melakukan pengecekan. Ternyata benar, setelah ditelusuri ternyata kapal ini sedang lego jangkar. Mereka menang-
kap ikan dan lobster dengan tehnik menyelam menggunakan selang yang disambungkan pada mesin kompresor. “Sesuai UU Perikanan memang tidak diperbolehkan memakai kompresor,” jelasnya. Penggunaan kompresor ini tidak diperbolehkan karena sangat berbahaya, selain berakibat pada kesehatan juga berdampak buruk pada biota laut khususnya kerusakan terumbu karang. Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta yang mendapat laporan tersebut langsung memantau para ABK yang sebelumnya diamankan di pelabuhan tradisional Sampalan, Nusa Penida didampingi Ketua DPRD Klungkung, Wayan Baru, Danposal Nusa Penida, Letda Laut, Hari Susanto dan Camat Nusa Penida, Ketut Sukla. Bupati berharap dengan kejadian ini petugas lebih preventif melaksanakan pemantauan di lapangan serta mengambil langkah-langkah sesuai aturan bagi pelanggar. “Dengan aturan tersebut tidak lagi ada pelanggaran dan ke-
jadian seperti ini,” harapnya. Danposal Nusa Penida, Letda Laut Hari Susanto mengatakan kasus ini masih tahap penyelidikan. Dari pemeriksaan awal diketahui lisensi atau surat kapal bernama Putri Andini. Kapten kapal, Mulamin berkilah dirinya sengaja melakukan penangkapan ikan diwilayah KKP. Menurutnya, kapal tersebut sejatinya berangkat dari pelabuhan Benoa menuju perairan Lombok untuk menangkap ikan. Namun di tengah perjalanan atau disekitar perairan Kusamba-Lembongan, satu mesin kapal tiba-tiba mati dan akhirnya lego jangkar disekitar selatan pulau Nusa Penida. “Kami terpaksa menangkap ikan disini untuk mengurangi kerugian kalau harus balik karena salah satu mesin mati,” ujarnya. Dari pengamanan kapal beserta ABK tersebut, tim berhasil mengamankan satu buah mesin kompresor lengkap dengan selang dan kacamata renang serta 30 kg lobster berbagai ukuran dan 50 kg ikan berbagai jenis. W-010
Ia berharap kedepannya Pemprov Bali dapat membantu desanya dalam mengatasi permasalahan krisis air serta pemberian bantuan ternak kepada masyarakat yang miskin. Sudikerta kembali mengimbuhkan, potensi Nusa penida perlu dikembangkan secara optimal mengingat keadaan alamnya cocok untuk dijadikan tujuan wisata bahari yang indah. Banyaknya pura di pulau ini juga memberikan peluang untuk dijadikan wisata spritual. Menurut Sudikerta, Pemprov Bali sudah merencanakan untuk memperkuat infrastruktur dengan pembangunan jalan lingkar di Nusa Penida sehingga akses jalan di pulau ini menjadi lancar. Dalam sektor laut, sebut Sudikerta, akan dikembangkan potensi rumput laut menjadi hasil produksi yang siap jual, sehingga Bali tak perlu mengekspor bahan mentah, tetapi mengirim barang yang sudah jadi.
Selain itu, perlu adanya penguatan terhadap transportasi laut sehingga berimbas terhadap biaya angkut barang yang mengakibatkan bahan kebutuhan pokok menjadi lebih mahal dibandingkan dengan harga yang ada di Pulau Bali. I Wayan Raga beserta istri mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali. Mereka merasa senang dengan bantuan ini dan merasa sangat bangga karena rumahnya langsung dikerjakan oleh Wakil Gubernur Bali. Sudikerta juga berkesempatan mengunjungi Pasar Umum Mentigi, Nusa Penida dengan memborong sejumlah bahan kebutuhan pokok, ikan hasil tangkapan nelayan. Selain bedah rumah, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Rumah Sakit Indra Provinsi Bali turut menggelar safari kesehatan dengan menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga desa Klumpu. W-019*
Sudikerta Ikut Berpeluh Pasang Batako DARI HALAMAN 1
Sudikerta menyampaikan, bantuan bedah rumah merupakan program dari Pemerintah Provinsi Bali untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Selama tahun 2015, Pemerintah Provinsi Bali menyerahkan 1.500 unit rumah kepada masyarakat yang rumahnya tidak layak huni. Salah satunya diberikan pada keluarga I Wayan Raga, di Desa Klumpu. Selain bantuan bedah rumah Sudikerta juga menyerahkan 1 bibit babi, 3 induk ayam untuk membantu perekonomian keluarga kurang mampu tersebut. Kepala Desa Klumpu, Ketut Biasa merasa terharu karena desa yang dipimpinnya memperoleh bantuan bedah rumah sebanyak delapan unit dan semua dalam proses pengerjaan. Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Bali yang telah membantu warganya sehingga kemiskinan cepat terentaskan.
Jadikan Generasi Bali Pemenang, Bukan Pecundang DARI HALAMAN 1 bukan menjadikan mereka pecundang, karena saat ini tidak ada jalan bahagia bertaburan bunga, melainkan berliku, naikturun dan penuh dengan duri, oleh karenanya siapkan senjata untuk itu”, ujar orang nomor satu di Bali itu. Sementara itu masalah pari-
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
12
PODIUM BALI
BEBASa Sa BICARA ja!
Bicara Ap
FAJA R BALI
SENIN, 6 APRIL 2015 l Tahun XV
Komentar dari Hati ke Hati
Berikan Pencerahan Penuh Motivasi
FB/REDY
PEMASANGAN TRAFICLIGHT-Dinas Perhubungan Provinsi Bali melalui Kabid Pengkajian dan Pengembangan, Dawan Arya menjelaskan, pihak dinas perhubungan telah melakukan survei, dan dalam waktu dekat akan melakukan rekayasa manajemen lalulintas apakah akan dibuat satu arah. Dia juga menjelaskan, kemacetan jalan di Pulau Galang sebenarnya wewenang dari Dinas Perhubungan Kota Denpasar. Kondisi ini sudah dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan Kota Denpasar dan melakukan kajian pemasangan traficlight.
K
edatangan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) disambut hangat warga usai berolahraga di Lapangan Niti Mandala Renon. Maklum saja, masyarakat sudah lama tidak mendengar komentar Gubernur yang sarat akan kebijakan program dari Bali Mandara. Beberapa Kepala Dinas ikut mendampingi dan mendengar Gubernur berbicara, sambil duduk di atas trotoar.
FB/REDY
FB/DEJE
MUSEUM BERUBAH-Sekarang ini beberapa museum di Bali, baik di Tabanan, Karangasem dan khususnya Denpasar, semua sudah berubah. Banyak patung patung, senjata tajam jenis keris yang bertuah sejak tahun 1904 dan 1973 hilang misterius. Wisatawan kerap mengkritik dan menilai bahwa museum di Bali tidak seperti dulu lagi. Turis asal India juga pernah mengkritik adanya patung Ramayana di Jalan Ida Bagus Mantra. Patung monyet di Ramayana itu warnanya putih dan seharusnya hitam. Selain ini mengapa disana banyak patung Anoman sedangkan Anoman hanya satu. “Tolong bisa diberikan warna supaya orang India yang mengetahui sejarah Ramayana bisa datang ke Bali lagi,� jelas warga bernama Giri Natha di atas podium kemarin.
SEMRAWUTNYA TAMAN PANCING-Dede warga pemogan Denpasar naik ke podium menyampaikan keluhannya seputar semrawutnya kondisi jalan Taman Pancing yang kerap terjadi kecelakaan lalulintas. Dia berharap dinas terkait segera melakukan evaluasi dan memperbaiki jalanan tersebut. Kalau perlu jalanan tersebut diberikan lampu penerang.
GUIDE SILUMAN-I Made Suwirya mengatakan bahwa di Bali banyak guide siluman. Pihaknya selaku tim swepping HPI pernah mendata dan banyak guide dari China yang tidak membawa lisensi. Diduga, para guide China ini kebanyakan dibayar murah. Dia meminta adanya upaya penertiban terhadap guide guide tersebut.
FB/REDY
BERSIHKAN RUMPUT-Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan beberapa SKPD membersihkan rumput liar yang tumbuh mengganggu tanaman di lapangan Niti Mandala Renon
FB/REDY
FB/REDY
SAMPAH MENUMPUK-Menjawab pertanyaan salah satu warga Made Bawa yang mengatakan bahwa Jalan Tukad Barito penuh sampah, diakui Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Made Teja. Dikatakannya, bahwa kondisi jalan di Tukad Barito banyak sawah dan lahan kosong. Karena ini menyangkut masalah locus delicity, pihaknya akan berkoodinasi dengan Dinas Kebersihan Kota Denpasar. Dia meminta kepada masyarakat agar sadar dan merasa peduli dengan kebersihan sampah. Menurutnya, kondisi sampah di Denpasar sudah sangat memprihatinkan karena kurang pedulinya masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
SAMPAH DI LAHAN KOSONG- Menyangkut program Bali Mandara soal kebersihan dikritik Made Bawa, warga yang tinggal di Denpasar. dia mengatakan kebersihan di Bali masih jauh dan tidak diawasi dengan ketat. Menyangkut soal kebersihan ini seharusnya Kelian di masing masing perbekal mengawasi ketat. Kalau perlu retribusi sampah dibayar semurah mungkin. Sekarang ini, banyak masyarakat yang tidak bertanggung-jawab membuang sampah sekena hati. Cenderung membuang sampah di dekat pohon dan lahan kosong, seperti di Jalan Tukad Barito, Panjer, Denpasar. Disana, masyarakat membuang sampah dari berbagai jenis termasuk kasur.
FB/DEJE
BUKAN LOMBA MOTRET-Tiga orang pengunjung PB3AS ini sedang merekam dengan HP-nya saat Gubernur Pastika berbicara di podium
FB/DEJE
BERFOTOGubernur Pastika berpoto bersama masyarakat di Renon kemarin. Gubernur tampak tersenyum. FB/DEJE
AYOOO SENAM-Gubernur Pastika mengajak warga Renon untuk berolahraga sejenak agar terhindar dari berbagai macam penyakit. FB/DEJE
Layouter: Dejerie