FAJAR BALI EDISI 16 FEBRUARI 2015

Page 1

FAJAR BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015 l Tahun XV

cmUTAMI Oleh: 1 DIAH

Hendi Lukman: Kami Belum Kantongi Hasil Resmi FS UNUD

I

ni kisah pergulatan politik dan upaya kudeta di masa Kerajaan Kediri. Akuwu Tumapel (daerah jajahan Kediri) ketika itu paling bergolak. Kebencian dan dendam rakyat Tumapel terhadap pemimpinnya, Tunggung Ametung melatari penggulingan. Upaya kudeta terhadap Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung juga dipicu oleh pergulatan sistem Kasta. Tunggul Ametung hanyalah Sudra yang di-satriakan oleh Raja Kediri. Selama kepemimpinannya, perbudakan, penjarahan, dan penyiksaan terhadap rakyat tiada henti. Seluruh rakyat Tumapel dititah untuk menyembah Wisnu, sedangkan Kasta Brahmana yang memuja Syiwa disisihkan dan dianggap tak memiliki peran. Hal itu membuat para Brahmana diamdiam menyusun strategi kudeta. Puncaknya, ketika putri Brahmana Mpu Parwa, Dedes diculik dan dijadikan prameswari oleh Tunggul Ametung. Sejak itu dipersiapkanlah sosok Arok.

Rencana revitalisasi Teluk Benoa masih menuai pro dan kontra. Namun, di tengah pergolakan sengit tersebut, pihak investor tetap meneruskan perjuangan mereka. Usai membeberkan sejumlah temuan pelanggaran di wilayah Teluk Benoa, mulai dari reklamasi terselubung, hingga tumpukan sampah, dalam waktu dekat PT. Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) berencana untuk melakukan analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

DENPASAR-Fajar Bali Perwakilan PT. TWBI, Hendi Lukman menyampaikan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, ta-

hapan selanjutnya yang akan ditempuh adalah melakukan AMDAL untuk memperoleh izin lingkungan. Walaupun demikian, Hendi Lukman

menegaskan, pihaknya akan mentaati keputusan pemerintah. Setiap tahapan yang ditempuh, dipastikan sesuai dengan aturan. “Sesuai peraturan perundangan, kami akan melakukan AMDAL, untuk memperoleh izin lingkungan. Itu sedang kami persiapkan. Tapi intinya kami akan patuh dan taat pada peraturan,” ungkapnya usai memaparkan rencana revitalisasi Teluk Benoa di gedung Wiswa Sabha beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, ia pun

KE HAL. 11

Ambil Alih Pembangunan GWK MANGUPURA-Fajar Bali Mandeknya pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana membuat DPRD Kabupaten Badung mewacanakan mengambil alih proyek pembangunan GWK. Ketua Komisi III DPRD Badung, Nyoman Satria yang ditemui saat mengikuti Konfercab PDI P di Hotel Nikki, Denpasar, Minggu (15/2) mengakui, Dewan Badung sedang memNyoman Satria pelajari pembangunan GWK ini. “Sempat ada wacana dan usul dari rekan-rekan di dewan untuk mengambil alih pembangunan GWK. Namun kami di dewan tidak mau gegabah mengambil langkah. Kita masih mempelajari proyek ini sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” ucap politisi asal Mengwi ini. Satria berpendapat, kendala yang dihadapi sekarang adalah masih belum jelasnya kepemilikan GWK. “Pemiliknya masih

Selamat Pagi

Pak Gubernur 90 KK Miskin di Amed Menunggu Bantuan Sebanyak 90 KK di Dusun Amed, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Karangasem menunggu bantuan Pemprov Bali. Dari 90 KK, 40 di antaranya memiliki Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Hal itu dikatakan FB/BUDIASA kepala dusun Amed, I I Ketut Supandi Ketut Supandi, Minggu (15/2) kemarin. Supandi menjelaskan, sebagian besar masyarakat dusun Amed berprofesi sebagai nelayan dan petani garam. Hanya saja, seiring perkembangan pariwisata petani garam semakin terkikis. Hal itu lantaran ketersediaan lahan yang mulai beralih fungsi dijadikan villa-villa.

FB/BUDIASA

WARGA MISKIN-Gubuk tempat tinggal Wayan Nentra yang menderita lumpuh. Ia berharap menerima bedah rumah.

Derita Nentra: Lumpuh, Miskin, Diceraikan Istri Sembilan Tahun Terkulai, Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem. Selama sembilan tahun lamanya, Nentra yang sempat bekerja di Sumbawa kini hanya bisa terkapar di atas ranjang lantaran kakinya mengalami kelumpuhan. Parahnya lagi, selain tak mampu berobat, Nentra juga tinggal di sebuah gubuk yang

AMLAPURA-Fajar Bali Nasib miris dialami I Wayan Nentra, Warga Banjar Tuba, Dusun Bangle,

KE HAL. 11

Bekerjalah dengan keras dalam pekerjaan anda, maka anda akan bertahan hidup, tetapi bekerjalah dengan keras terhadap diri sendiri, maka anda akan mendapatkan keberuntungan. Jim Rohn

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)

hanya berdinding anyaman bambu. Minggu (15/2) kemarin Koran ini mengunjungi rumah Nentra. Untuk mencapai rumah I Wayan Nentra bukanlah perkara mudah, bersama sejumlah relawan peduli sosial, Koran

PILKADA

KE HAL. 11

PM Australia:

Duo Bali Nine Mengaku Pasrah MANGUPURA-Fajar Bali Segala upaya sudah dilakukan terpidana mati Myuran Skumaran dan Andrew Chan untuk bisa diampuni. Tapi hasilnya nihil sehingga keduanya mengaku pasrah menjelang eksekusi mati. “Suatu saat ditanya, pasrah, ya ada sedihnya. Kita tahu bahwa grasinya ditolak, PK juga sudah ditolak, mereka sudah pasrah walaupun upaya tetap dilakukan,” kata Kepala Lapas Kerobokan, Sudjonggo, Minggu (15/2).

FB/IST

TERPIDANA MATI-Myuran Sukumaran dan Andrew Chan pasrah dieksekusi.

KE HAL. 11

UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit

DENPASAR–Fajar Bali Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Kabupaten Badung memang belum secara resmi mengumumkan siapa yang akan mewakili partai dalam pertarungan Pilkada tahun ini. Ketua DPC yang baru terpilih, Giri Prasta menegaskan, siapa yang akan terpilih mewakili PDIP dalam pilkada Kabupaten Badung akan diuFB/DOK Giri Prasta mumkan setelah Kongres PDIP tanggal 10 April mendatang. “Sekarang kita fokus untuk kongres yang rencananya akan digelar di Bali. Sebagai tuan rumah, tentu kita harus mempersiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik. Mengenai siapa yang akan terpilih, pengungumannya nanti setelah kongres,” cetus Giri usai dilantik menjadi

KE HAL. 11

Sudikerta Beberkan Empat Pendukung Pariwisata Bali Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) tumben tanpa dihadiri Gubernur Bali pada Minggu (15/2) kemarin. Namun hal itu tak membuat masyarakat lesu menumpahkan unek-uneknya. Apalagi, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta untuk pertama kali ikut naik podium. Apa yang dibicarakan Sudikerta?

188,436,500 189,161,500 91,478,506 97,682,994

FB/REDY

026/VI/W-020

PDIP Badung Akui Kantongi Satu Nama

Pertama Kali Bicara di Podium

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta ONLINE: www.fajarbali.com

KE HAL. 11

Warga Kami ‘Muak’ dengan Eksekusi

Pesan Inspiratif

FB/DIAH

REVITALISASI-Gambar rencana revitalisasi Teluk Benoa.

KE HAL. 11

Rp Rp Rp Rp

Harga Eceran: Rp 3.000,-

TWBI Siapkan AMDAL Revitalisasi

Candi BENTAR Siasat Arok

Saldo Per 114 Pebruari 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo

HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000

DENPASAR-Fajar Bali “Saya baru pertama kali disini, bagi yang berolahraga silakan berolahraga, yang berjualan silakan berjualan. Warga Kota Denpasar yang hadir di Lapangan Renon saya ingin mengajak untuk mewujudkan kemajuan Bali,” begitu Sudikerta mengawali ‘pidato’ di atas podium dengan mengenakan celana pendek koko warna hitam bercorak putih. Sudikerta melanjutkan, untuk mewujudkan Bali yang madani, maka semua pihak harus saling

mendukung pembangunan sesuai program Bali Mandara. Pembangunan yang dilaksanakan nantinya bisa memajukan dunia pariwisata agar bisa dinikmati oleh masyarakat itu sendiri. “Majunya Bali didukung oleh dunia pariwisata. Ada empat pilar yang mendukung pariwisata di Bali yakni Budaya, Agama, Adat, Keamanan dan Kebersihan. Kalau pariwisata tidak mampu dimajukan maka niscaya Bali tidak bisa dikembangkan ke depan,” tegasnya. Ketua DPD Golkar Bali membeberkan, eksistensi budaya haruslah dilestarikan seluruh komponen masyarakat. Bagi yang gemar mensastra, sebaiknya terus dikembangkan dari seluruh keturunannya dari bapak, anak hingga cicit. “Yang gemar menabung, silakan kembangkan tabungan,”ujarnya. Menurutnya, dengan pengembangan budaya di Bali, Provinsi Bali sudah menyiapkan sarana dan prasarana berupa seperangkat gamelan dan sebagainya. KE HAL. 11

014/VI/KTR

Hari Ini Hakim Putuskan Praperadilan BG JAKARTA-Fajar Bali Hakim tunggal Sarpin Rizaldi akan membacakan putusan sidang gugatan praperadilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan atas penetapannya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Senin, 16 Februari 2015. Anggota Biro Hukum KPK, Rasamala Aritonang, menganggap putusan hakim praperadilan ini akan menjadi parameter keberlanjutan pemberantasan korupsi di Indonesia. “Putusan ini akan mendorong semangat dan optimisme terhadap pemberantasan korupsi,” ujar Rasamala ketika dihubungi, Minggu, (15/2). Namun, kata dia, kalau putusannya tidak bersandar pada hukum acara pidana

KE HAL. 11

Layouter: Dejerie

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2

Residivis Kambuhan Dagang Sabu

FB/HS

PENGEDAR EKSTASI-Tersangka TON digelandang ke Sat Narkoba Polresta Denpasar untuk diperiksa karena terlibat kepemilikan ratusan butir ekstasi.

DENPASAR-Fajar Bali Pengedar narkoba yang satu ini tidak pernah kapok kapok. Walau sudah masuk keluar penjara, dia terus berdagang narkoba dengan dalih kekurangan uang untuk kehidupan sehari-hari. Dia adalah TON (40) diringkus jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar pada Jumat (13/2) lalu. TON disebutkan sudah 5 bulan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Sat. Narkoba Polresta Denpasar. Setelah keluar dari Lapas Kerobokan, dia kembali diburu karena diduga menjual sabu dan ekstasi.

Tersangka yang setiap minggu pindah-pindah kos ini diduga salah satu pemasok narkoba ke sejumlah pengedar di wilayah Denpasar dan sekitaranya. “Barang-bukti yang kami amankan dari tersangka yakni 151 butir inek dan 18 paket SS senilai kurang lebih Rp 100 juta,” ujar Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol Gede Ganefo Minggu (15/2) kemarin. Kompol Ganefo mengatakan tersangka TON sudah professional dalam menjalankan bisnis haramnya itu. Maklum saja, dia ini “alumni” Lapas Kerobokan

dalam kasus narkoba. Dia juga terkenal licin dan suilit ditangkap petugas. Karena setiap lokasi digerebek dia b9isa kabur. Bahkan, TON dikabarkan kerap berpindah kos kosan. “Sulit juga menangkap yang satu ini sering berpindah kosan. Seminggu kos disini, lalu pindah ketempat lain,” beber perwira pemilik kumis tipis ini. Mantan Kapolsek Kuta Selatan ini mengatakan, 5 Bulan lalu yakni awal bulan September 2014, kamar kosan tersangka TON sempat digerebek di Jalan Gunung Tangkuban, Perahu, Denpasar. Tapi sayang, dia berhasil lolos. Di kamar kosanya petugas hanya mendapatkan sisa barang-bukti seperti SS dan Ineks. “Dia sudah lama dikejar, dan baru bisa ditangkap Jumat lalu,” ungkap Kompol Ganefo. Hasil penyelidikan terbaru Sat Narkoba Polresta Denpasar, kamar kosan tersangka TON akhirnya terdeteksi di Jalan Mahendradata, Denpasar. Setelah disangongi beberapa hari, akhirnya sekira pukul 14.30, buser Sat. Narkoba Polresta menggerebek kosnya. “Tersangka pun tak bisa berkutik dan memilih menyerah,” kata Ganefo. Hasil pemeriksaan, tersangka TON mengaku mendapatkan narkoba dari seseorang yang tak dikenalnya melalui handpone dengan system tempel. Saat dilakukan penggeledahan, dari kamar tersangka diperoleh barang-bukti, berupa 151 butir inek, 18 paket SS seberat 4,02 gram, 2 bong, 2 kca, 3 bendel plastic klip kosong dan satu timbangan elektrik. Kini, tersangka dan barang-bukti itu, diamankan ke Mapolresta. Belum diketahui asal barang haram yang jumlahnya cukup banyak itu. Namun kuat dugaan tersangka merupakan bandar yang memasok narkoba di wilayah Denpasar. R-005

Gagal Mencuri, Nyaris Tewas Dimassa

FB/HS

MALING GAGAL-Tersangka Andi Cahyo tampak tegang saat diperiksa penyidik Sat Reskrim Polsek Kuta Utara terkait gagalnya tersangka mencuri di rumah warga.

CANGGU-Fajar Bali Apes nian pencuri ini, Andi Cahyo (26). Dia gagal beraksi mencuri di rumah warga, Ni Luh Anggreni (36) di Jalan Merta Agung nomor 69, Pengubengan Kauh, Kerobokan Klod Kuta Utara, pada Sabtu (14/2) malam lalu. Beruntung pencuri asal Malang ini tidak jadi bulan bulanan warga, kalau tidak nyawanya sudah melayang. Menurut Kapolsek Kuta Utara Kompol Ronny R Eppang tersangka Andi Cahyo masuk ke rumah korban dengan cara meloncat pagar rumah. Setelah masuk ke halaman, dia mengendap endap menerobos pintu

samping yang lupa dikunci oleh pemilik rumah. Sementara saat tersangka Andi masuk, perempuan itu tertidur di kamarnya. “Korban tidur di kamarnya saat tersangka masuk. Korban tiba tiba mendengar ada langkah masuk dan membuka pintu kamarnya,” ujar Kapolsek. Karena takut, korban berpura-pura tidur dan membiarkan tersangka masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat tersangka mencoba membuka brankas. Namun karena menggunakan kunci kode rahasia, tersangka gagal membuka brankas meski talh dicoba berkali-kali. “Karena putus asa, tersangka pun me-

BANGLI-Fajar Bali Seorang pengendara motor, Ni Wayan Suradnyani (46)tewas dalam perjalanan ke RSUD Bangli, Sabtu (14/2) sekitar jam 7.15 Wita, kemarin. Korban mengendarai motor Supra X 125 DK. 2892 IF mengalami cedera kepala berat (CKB) dan memar pada dada kiri setelah menabrak anjing di jalur Bangli-Gianyar tepatnya depan Balai Banjar Siladan, Desa Tamanbali, Bangli. Kasatlantas Polres Bangli AKP I Nyoman Sukadana kepada Fajar Bali, korban beralamat di jalan Badak Agung XX Sumerta, Denpasar itu melaju dari arah utara menuju selatan. Tiba dilo-

kasi, korban menabrak anjing yang memotong jalan secara tiba-tiba. Akibatnya, korban terpelanting dan jatuh ke trotoar. Korban asal Banjar Blungbang Bangli, mengalami cedera kepala berat dan langsung dilarikan ke rumah sakit RSUD Bangli. Sayang, dalam perjalanan korban tewas. AKP Sukadana mengatakan, jalur tersebut sangat rawan, karena itu harap dia pengendara jangan terjebak, tetapi tetap waspada. Dikatakan di Bangli banyak anjing di jalan yang tiba-tiba saja menyeberang jalan.”Kami harapkan pengendara senantiasa waspada”, himbaunya. W-002

mutuskan keluar rumah korban, melalui lokasi masuk awalnya yakni pintu samping,” kata mantan Kaposek Kediri, Tabanan ini. Tak dianya, korban juga mengikuti tersangka keluar dari pintu belakang. Jadi, keduanya pun bertemu di halaman rumah. Karuan saja, perempuan asal Singaraja ini berteriak maling untuk meminta bantuan warga setempat. Warga yang mendengar teriakan korban ikut mengejar dan mengepung tersangka. Beruntung dia lolos dari amukan warga yang marah. Petugas patroli Polsek Kuta Utara tiba dilokasi kejadian dan langsung mengamankan tersangka Andi Cahyo. Kini, tersangka Andi masih menjalani pemeriksaan. “Tersangka mengaku tidak ada hasil saat mencuri di rumah korban. Karena dia tidak bisa membuka brankas,”tandas Kompol Ronny. R-005

FAJA R BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015  Tahun XV

Bocah 9 Tahun Diculik, Dibuang ke Klungkung DENPASAR-Fajar Bali Warga Denpasar gempar ! Seorang bocah perempuan, sebut saja Mawar, yang masih duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar, diculik orang tak dikenal pada Sabtu (14/2) sore lalu. Anehnya, setelah diculik, bocah SD itu dibuang dan dilepaskan di wilayah Klungkung, pada Minggu (15/2) dini hari. Jajaran Polsek Dentim masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga mengendarai mobil Inova warna silver. Sumber dilapangan menyebutkan, Mawar yang tinggal di Jalan Siulan, Denpasar, menjadi korban penculikan pada sekitar pukul 17.00 Wita. Bocah perempuan itu awalnya baru

pulang dari Sanggar Tari Soma, Denpasar. “Dia kursus nari di Sanggar Tari Soma,” jelas sumber petugas Polsek Dentim, pada Minggu (15/2) lalu. Sumber mengatakan Mawar yang berasal dari Singaraja itu diculik seseorang yang mengendarai mobil Inova silver sepulangnya dari kursus nari. Pun saat diculik, Mawar masih menggunakan baju biru bertuliskan Sanggar Tari Suta Soma. Namun sehari diculik, Mawar dikabarkan dibuang di wilayah Klungkung. Beruntung warga menemukan korban dan melaporkannya ke Polres Klungkung. “Informasinya bocah itu dibuang di Klungkung dan su-

dah ditemukan jajaran Polres Klungkung. Kami masih melakukan pencarian pelakunya,” jelas sumber yang enggan disebut namanya itu. Saat ditemukan warga, Mawar dalam kondisi menangis dipinggir lampu merah Kota Klungkung. Setelah dilaporkan, jajaran Polres Klungkung langsung menginterogasi korban. Setelah ditanya korban mengaku berasal dari Jalan Silulan, Denpasar. Dikonfirmasi, Kapolsek Dentim Kompol Wimboko membenarkan aksi penculikan Mawar. Dia mengatakan saat ini pihaknya akan berangkat ke Polsek Klungkung untuk menjemput korban. “Dari informasi,

Ops Pekat Saat Valentine Days

jika bocah itu sudah berada di Polres Klungkung. Bocah itu mengaku berasal dai Jalan Siulan Denpasar dan kami segera akan melakukan penjemputan,” jelasnya. Sementara ini kata Kompol Wimboko, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelakunya yang diduga mengendarai mobil Inova warna silver. Selain itu, pihaknya belum mengetahui motif penculikan itu. Kompol Wimboko pun enggan menjelaskan apakah korban mengalami kasus poencabulan atau pelecehan seksual. “Sudah diperiksa dan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau pencabulan. Namun korban masih syhok dan trauma,” tegas Kompol Wimboko. R-005

Bule Amerika Bawa Ganja di Hotel DENPASAR-Fajar Bali Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) yang terus digalakkan tim gabungan Polresta Denpasar menuai hasil yang gemilang. Dalam Ops Pekat yang berlangsung Sabtu (14/2) malam di Hotel Koi diseputaran Jalan Mahendradatta Denpasar, tim gabungan mengamankan seorang bule Amerika bernama Scoth (28), yang kedapatan sedang berindehoi di malam Valentine Days bersama seorang wanita asal Buleleng Eka. Setelah digeledah, di dalam koper bule tersebut petugas menemukan satu paket klip diduga ganja kering. Selain mengamankan bule plus ganja kering, di Hotel tersebut, tim gabungan juga mengamankan seorang pengepul minuman keras, Markus (30) dan pasangan diluar nikah yang sedang memanfaatkan moment Valentine Days. Razia tim gabungan Ops Pekat ini berlangsung sekitar pukul 23.00 Wita, khusus menyasar beberapa Hotel diseputaran Denpasar. Polresta Denpasar menerjunkan 3 pleton anggotanya langsung merangsek masuk di Hotel Koi diseputaran Mahendradatta, Denpasar. Dalam pengeledahan, petugas mengamankan pasangan mesum yang memanfaatkan moment valentine dan menginap di kamar 308 hotel. Tidak sampai disitu, petugas yang memeriksa hotel yang terdiri dari tiga lantai tersebut menemukan pengepul miras, Markus yang menginap di no-

mor kamar 306. Markus, asal Jakarta yang sudah setahun menginap di kamar 306 Hotel tersebut. Dia kedapatan tinggal bersama seorang wanita, meski berbeda kamar. Di kamar Markus, petugas mengamankan 12 dus minuman keras yang jumlahnya ratusan botol. Minuman tersebut masih tersusun rapih didalam kardus yang disimpan bertumpukan disebelah lemari kamarnya tersebut. "Belum sempat dibuka dan hanya disimpan saja dikamar,”kata Markus sembari mengatakan minuman keras itu tidak dijual. Sementara itu, petugas juga mengamankan warga Amerika Scoth yang kedapatan berduaan di kamar hotel bersama pasangan kekasihnya Eka asal Buleleng. Yang menarik, saat kamarnya digeledah, petugas menemukan satu paket klip ganja kering di dalam koper miliknya. Kabag

FB/HS

RAZIA HOTEL-Petugas Ops Pekat mengerebek Hotel Koi di Jalan Mahendradatta dalam sebuah operasi penyakit masyarakat Sabtu lalu.

Ops Polresta Denpasar Kompol Leo Marthin Pasaribu engan berkomentar lebih jauh soal ops pekat tersebut. Katanya,

pihaknya masih memeriksa saksi saksi termasuk empat tamu Hotel yang kini diamankan. “Masih diperiksa,” jelasnya. R-005

Tabrak Anjing Pengendara Tewas

064/II/KTR

044/II/SWJ

 Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram  Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE  Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana  Keuangan: Supartini  Admin: Mikayanti  Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari  Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita  Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana  Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus  Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra  Fotografer :Redy  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id.  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma


KOTA PLUS

FAJA R BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015 l TAHUN XV

3

Pemkot Denpasar Lestarikan Budaya Leluhur Lomba Ngelawar – Membuat Sate Renteng Libatkan Sekaa Teruna Pemerintah Kota Denpasar menggelar berbagai lomba warisan leluhur untuk kelengkapan upacara seperti lomba ngelawar, membuat sate renteng dan lomba membuat prani.

DENPASAR-Fajar Bali Selain untuk ajang pelestarian warisan leluhur, lomba berlangsung Minggu (15/2) kemarin di halaman Dinas Kebudayaan Kota Denpasar juga untuk memeriahkan HUT ke227 Kota Denpasar. Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, lomba yang dilaksanakan tiap tahun untuk merevitalisasi serta membangkitkan, mengembangkan, dan menguatkan budaya yang telah ada. Melalui lomba ngelawar ini dapat memberikan ruang dan kesempatan pada masyarakat untuk mengembangkan dan menguatkan budaya tersebut. “Untuk berkelanjutannya perlu melibatkan anak-anak muda mengingat mereka akan mengambil estafet pelestarian kebudayaan ini sehingga kedepannya tidak ada kesulitan,” ucap Rai

FB/CAR

LESTARIKAN BUDAYA-Walikota IB. Rai Mantra, meninjau lomba berbasis budaya seperti lomba ngelawar, membuat sate renteng, serta prani sebagai upaya pelestarian budaya leluhur. Lomba digelar serangkaian HUT ke-227 Kota Denpasar di halaman Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Minggu (15/2) kemarin

Mantra. Rai Mantra menambahkan lomba-lomba yang diseleng-

PIK-Remaja Masuk Sekolah

AMLAPURA-Fajar Bali Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali seakan tidak pernah berhenti untuk memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi bagi para remaja. Pusat Informasi Konseling (PIK) - Remaja pun mulai masuk ke sekolah. Jumat (13/2), perwakilan BKKBN Provinsi Bali melalui Ir. Desak Nyoman Triarsini memberikan penyuluhan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja bagi 758 siswa - siswi SMP Negeri 2 Kubu, Karangasem. Dalam penyuluhannya itu, Desak lebih menekankan pada pendewasaan usia perkawinan. “Usia pernikahan yang ideal bagi seorang wanita adalah dua puluh satu tahun, sedangkan pria adalah dua puluh lima tahun,” ujarnya. Kepala SMP Negeri 2 Kubu, Drs. I Nengah Suda menyambut baik penyuluhan yang dilakukan oleh perwakilan BKKBN Provinsi Bali tersebut. Menurutnya, para pelajar tersebut merupakan calon remaja sehingga sangat tepat diberikan penyuluhan informasi tentang kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan. “Dengan pengetahuan yang didapat mereka dapat membentengi diri dari hal-hal yang negatif. Untuk itu, kami menyambut gembira dan sangat mendukung kegiatan seperti ini,” ujarnya. Untuk itu, Suda meminta kepada perwakilan BKKBN Provinsi Bali tidak hanya sekali ini saja untuk memberikan penyuluhan kepada sekolah mereka. Sebab, penyuluhan informasi tentang kesehatan reproduksi bagi remaja ini sangat positif bagi para pelajar dan remaja saat ini yang sudah mulai terkontaminasi dengan pekembangan zaman, yaitu kemajuan teknologi sehingga sangat dikhawatir akan mempengaruhi mental para siswa dan siswinya ke hal-hal yang negatif. Ia, berjanji akan menjadikan kegiatan semacam ini di sekolah dalam bentuk extra kurikuler. “Penyuluhan ini sangat positif, sehingga kita akan masukan ke dalam kegiatan extra kurikuler,” ungkapnya. “Bagi siswa yang mengikuti penyuluhan ini, agar meneruskan informasi kepada teman-teman mereka yang tidak sempat mengikuti dalam acara ini. Kalau bisa sebarkan juga informasi kepada teman-teman lain yang ada di luar, seperti di lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal,” sambung Suda. M-004*

garakan harus terus mengalami peningkatan baik dari peserta maupun kualitas lomba. Kede-

Almarhum I Gusti Made Kaler Sudana MANGUPURA-Fajar Bali Bupati Badung Anak Agung Gde Agung didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika beserta jajaran SKPD Kabupaten Badung, Minggu (15/2), melayat ke rumah duka almarhum I Gusti Made Kaler Sudana di Jero Gede Jero Kelodan Kerobokan, Kelurahan Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Rombongan diterima oleh kakak Almarhum, Anak Agung Ngurah Mayun Sutapa dan Istri Almarhum, Jero Made Trijate beserta keluarga. I Gusti Made Kaler Sudana dilahirkan di Jero Gede Jero Kelodan Kerobokan ini merupakan mantan Lurah Kerobokan, dan meninggal dalam usia 56 tahun, meninggalkan istri Jero Made Trijate dan tiga orang anak yaitu Anak Agung Ayu Wulandari, Anak Agung Arya dan Anak Agung Erik. Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung dalam kesempatan tersebut mengucapkan turut berbela sungkawa kepada istri almarhum atas berpulangnya I Gusti Kaler Sudana salah

FB/CAR

FOGGING-Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, melakukan fogging secara swadaya untuk menekan berkembangbiaknya nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pencegahan DBD ini akan lebih efektif jika fogging diimbangi dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan 3M plus yaitu menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk. Selain itu juga dapat melakukan tindakan plus

upacara sudah mereka ketahui. “Masalah kebudayaan bukan hanya masalah seni, kalau

Demikian juga untuk pembuatan sate renteng selama ini hanya dibuat di griya. Sekarang sudah ada generasi muda mulai belajar membuat sate renteng. Bila ada upacara bisa langsung membuat sate renteng tentunya didampingi para pengelingsir. Salah seorang tim penilai lomba ngelawar, Anom Ranuara mengatakan, lomba ngelawar dan lomba sate renteng serta prani dari tahun-ketahun telah mengalami peningkatan. Baik dari peserta maupun dari segi pakem-pakem pembuatan sarana upacara agama tersebut. Karena dilihat dari proses pembuatan sampai jadi semua peserta sudah sesuai dengan sastra agama. Diharapkan, kegiatan ini terus ditingkatkan dengan menyasar generasi muda. “Ini akan membawa dampak yang sangat bagus kedepannya karena budaya leluhur terus dapat dilestarikan. Terlebih lagi Pemerintah Kota Denpasar memberikan ruang yang luas pada masyarakat termasuk generasi muda dalam pelestarian budaya leluhur salah satu melalui lomba ini,” ucap Anom Ranuara, seraya mengingatkan, para peserta tidak hanya mengejar juara, yang terpenting bisa melestarikan warisan leluhur ini. R-004*

Bupati Gde Agung Melayat ke Rumah Duka

Kelurahan Sesetan Antisipasi DBD dengan Fogging Swadaya DENPASAR-Fajart Bali Kelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan menggelar Fogging Massal secara swadaya sebagai upaya antisipasi serta meningkatkan kewaspadaan dini terhadap peningkatanan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Adanyanya fogging ini diharapkan, tidak ada lagi warga yang terkena penyakit Demam Berdarah. Lurah Sesetan, I Nyoman Agus Mahardika mengatakan, fogging swadaya yang dilaksanakan kelurahan Sesetan ini merupakan tindakan antisipasi atau pencegahan dari serangan nyamuk Demam Berdarah. “Sesuai dengan arahan Walikota Denpasar, Kelurahan Sesetan berupaya untuk berpartisipasi dalam pencegahan DBD ini dengan melakukan fogging,” ujar Agus Mahardika saat melakukan fogging di Banjar Pegok. Penyemprotan swadaya ini dilakukan mulai Sabtu (14/2) di Banjar Pegok dan berlanjut ke Banjar lainnya di Kelurahan Sesetan. “Sejatinya, fogging tidak bisa mengatasi permasalahan demam berdarah, tapi masyarakat terlanjur merasa aman jika sudah dilakukan fogging,” imbuhnya.

pannya diharapkan bobot lomba lebih ditingkatkan. Sehingga apa yang menjadi persyaratan dalam

masalah seni di Denpasar sudah tidak perlu diragukan lagi. Sekarang mengarah pada penguatan upakara upacara agama. Ini semua perlu didukung oleh semua komponen masyarakat sehingga pelestarian budaya bisa terwujud. Contohnya pembuatan sate renteng sudah melibatkan anak-anak ini tentu sangat tepat sehingga ada regenerasi,” tandas Rai Mantra. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Made Mudra, menambahkan, lomba ngelawar ini salah satu pelestarian budaya. Karena makanan tradisional tersebut tidak hanya untuk pesta saja. Lawar tersebut merupakan simbul untuk penyelenggaraan upacara. Mengingat dalam lawar terdapat berbagai warna sebagai simbul-simbul upacara seperti lawar merah dan lawar putih. Kegiatan ngelawar tersebut harus dilestarikan dalam pelaksanaannya. Untuk itu dalam lomba ngelawar ini melibatkan anak-anak muda, karena mereka merupakan generasi penerus untuk pelestarian tersebut. “Jangan kira ngelawar untuk pesta sehingga beranggapan kalau perlu lawar beli saja. Tidak demikian ngelawar tersebut merupakan proses pembuatan upakara yang dilaksanakan secara tulus iklas melalui ngayah atau gotong royong,” ujar Mudra.

seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menyemprotkan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat. “Kami harap perkembangan nyamuk demam berdarah bisa diminimalisir dengan upaya yang kami lakukan dan masyarakat bisa hidup sehat serta terhindar dari penyakit Demam Berdarah,” tandasnya. R-004

FB/HERY

Bupati Gde Agung bersama kakak Almarhum Anak Agung Ngurah Mayun Sutapa saat melayat kerumah duka almarhum I Gusti Made Kaler Sudana di Jero Gede Jero Kelodan Kerobokan Kuta Utara Kabupaten Badung, pada minggu (15/2) kemarin.

satu tokoh senior yang banyak menanamkan sendi-sendi pemerintahan di Desa khususnya Desa Kerobokan. “Dengan berpulangnya beliau saya atas nama pribadi keluarga dan pemerintah Kabupaten Badung sangat kehilangan sosok I Gusti Made Kaler Sudana, semoga beliau amor ring acintyamenyatu dengan Hyang Widhi, untuk keluarga yang ditinggalkan, dapat menerima dengan tabah,”ucap Bupati Gde Agung. Almarhum I Gusti Made Kaler sudana meninggal akibat sakit diabetes, ia mengawali karir sebagai tenaga honor Kelurahan Kerobokan, kemudian diangkat menjadi PNS di Kelurahan Kerobokan, selanjutnya menjabat sebagai Sekretaris Lurah Kerobokan Kaja dan terakhir menjabat sebagai Lurah Kerobokan tahun 2014. Terkait Rangkaian upacara pada hari Minggu (15/2) dilaksanakan nyiraman dan dilanjutkan, pada Senin (16/2) pelebon ring Setra Kerobokan. W-014

Atasi Sampah, Pasar Tradisional Dibantu Alat Pencacah Sampah DENPASAR-Fajar Bali Untuk pertama kalinya, Pasar Windu Boga, Pemogan, dan Pasar Banjar Kaja, Sesetan (Pasar Burung Sanglah) mendapat bantuan alat pencacah sampah yang diserahkan Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra, didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar, I Ketut Wisada, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, I Made Mertajaya, dan Camat Denpasar Selatan, AA. Gde Risnawan. Alat pencacah sampah tersebut diterima kepala pasar Windu Boga, I Wayan Gendra dan Kepala Pasar Banjar Kaja Sesetan, I Wayan Agus Indrawan. Setelah menyerahkan alat tersebut, Walikota langsung meninjau keadaan pasar dan berbincang-bincang dengan beberapa pedagang yang ditemui di pasar. Kepala BPM Kota Denpasar, I Made Mertajaya mengatakan, pasar merupakan salah satu pusat kegiatan perekonomian yang memiliki dampak terhadap kebersihan lingkungan dan itu harus ditindaklanjuti dengan serius. “Sampah ini bisa dijadikan kompos untuk pertanian,” ujar Mertajaya, seraya menyebut, Pemkot Denpasar melalui BPM-PD akan menyerahkan 6 alat pencacah pada pasar-pasar tradisional di Kota Denpasar. Alat ini nantinya akan dioprasikan oleh seorang staf yang dibina oleh DKP Kota Denpasar. “Untuk menciptakan kebersihan tidak bisa secara individu tapi melalui seluruh komponen,” terang

FB/CAR

PENCACAH SAMPAH-Walikota IB. Rai Mantra mengamati cara kerja mesin pencacah sampah yang diberikan kepada Pasar Windu Boga, Pemogan, dan Pasar Banjar Kaja, Sesetan (Pasar Burung Sanglah)

Mertajaya. Diharapkan, bantuan alat pencacah sampah ini, bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan dapat memberikan kontribusi di bidang ekonomi. Kepala Pasar Banjar Kaja, Sesetan, I Wayan Agus Indrawan sangat mengapresiasi bantuan mesin pencacah sampah ini. Pihaknya berharap, mesin ini bisa memberikan solusi terhadap permasalahan kebersihan yang kerap

melanda Kota Denpasar. “Saya harap dengan bantuan ini pasar bisa semakin bersih dan sesuai dengan harapan Bapak Walikota yaitu pasar sapta pesona,” ungkapnya. Ditambahkan, Pasar Banjar Kaja Sesetan ini memiliki 6 unit toko, 73 unit kios yang terdiri dari 36 kios burung, 16 kios ikan hias, 11 kios pedagang umum, dan 10 kios permata, dengan jumlah seluruh mencapai 111 pedagang. R-004 Layouter: Zohra


DAERAH

4 KRAMA

Musnahkan Asset Tua BANGLI-Fajar Bali Kepala Bagian Umum, Setda Bangli hasil mutasi baru lalu, I Made Mahindra Putra kini membuat staf di sana sibuk bersih-bersih. Tentu tak berarti untuk sekadar memelonco staf di bagian ini. Tetapi ingin menciptakan suasana kerja yang baik. Tentu bagi dia harus dimulai dari keadaan yang bersih. Baru beberapa hari FB/SUMERTA I Made Mahindra Putra menjabat di sana, dia belum patut dituntut banyak soal penataan asset daerah, meski itu menjadi tugas pokok dan fungsinya. Tetapi dia sudah tampak melangkah ke arah penataan dan pendataan asset daerah. Suatu pekerjaan yang tidak mudah untuk dilakukan. Tetapi justeru di tempat itu dipercayakan kepadanya oleh Bupati Bangli dan dia meniggalkanjabatan Kabag Ortal. Tentu karena Mahindra Putra dinilai mampu melakukan penataan asset derah. Ditanya soal apa yang bakal dilakukan berkaitan asset daerah yang cendrung menjadi ganjalan untuk meraih predikat wajar tanpa pengecualian atas pengelolaan asset daerah? Selain pengelolaan keuangan daerah, mantan Kabag Humas dan Protokol serta mantan Kabag Ortal, Setda Bangli ini memberikan jawaban sederhana yakni memulai dengan membuat neraca. “Ya kami bakal buat neraca soal aseet daerah, “katanya. Baru beberapa hari bertugas di bagian ini, tentu dia ingin agar diberikan waktu yang cukup. Untuk sementara langkah riilnya akan memusnahkan (menghapus) asset berupa mebuler almari, meja, kursi, dan alat-alat elektrik yang sudah tua dan secara aturan sudah boleh dimusnahkan, yang kini keberadaannya justeru membuat ruangan di unit-unit kerja menjadi kumuh. “Yang sudah patut dimusnahkan kami segera musnahkan atau hapus, barang sudah tak efektif lalu memenuhi ruangan membuat wajah ruangan jadi tak enak”, tambah laki-lakiyang humoris dan familiar, asal Desa Kedisan, Kintamani ini. W-002

Wabup Kasta Prihatin, Penderita Lumpuh tidak Masuk Data Base Kemiskinan

SEMARAPURA-Fajar Bali Mengisi kegiatan pada hari Minggu, Wabup Made Kasta menyambangi warga miskin di Kecamatan Klungkung. Made Kasta langsung menyambangi rumah warga di Banjar Tengah Yangapi, Desa Akah, Kecamatan Klungkung. Di banjar ini, Wabup Made Kasta melihat langsung kondisi rumah Putu Karyawan Adi Saputra (21). Putu Karyawan Adi Saputra mengalami kelumpuhan sejak Sekolah Dasar (SD). Menurut penuturan ayahnya, Kadek Suparsa (40), penyakit yang diderita anak pertamanya ini terjadi sejak kelas empat SD. Dirinya tidak tahu penyakit apa yang menyerang anaknya, namun sejak kelas empat kaki anaknya ini semakin hari semakin mengecil. “Sakitnya sejak kelas empat SD, semakin hari kedua kakinya semakin mengecil,” tutur ayah dengan dua anak ini. Selama ini, dirinya yang hanya bekerja sebagai petani telah mengupayakan pengobatan dengan segala cara untuk kesembuhan anaknya, namun hasilnya tetap seperti sekarang, anaknya hanya tetap terbaring di tempat tidur. Suparsa menyatakan, selama ini belum pernah mendapat bantuan apapun untuk kesembuhan anaknya. “Dulu pernah dapat bantuan sembako, itu hanya sekali,” ujarnya. Suparsa yang hidup menduda ini harus mengurus dua anak, dimana anak pertamanya dalam kondisi seperti ini. Dihadapan Wabup Kasta, Suparsa mengharapkan bantuan pemerintah untuk meringankan beban dan kesembuhan anaknya. Melihat situasi ini, Wabup Kasta menyatakan akan menginstruksikan instansi terkait untuk melakukan pendataan kembali, baik itu melalui pendekatan dan kerjasama dengan BPS, sehingga situasi seperti ini segera dapat ditindaklanjuti. “Nanti kita berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut,” terang Wabup Kasta. Sementara itu, ditempat yang sama, Wabup Kasta juga memantau kondisi warga calon penerima bedah rumah dan penerima bedah rumah serta sejumlah beberapa Pura yang diusulkan untuk mendapat bantuan.W-010

FAJA R BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015 l Tahun XV

Fasilitas Milik Pemkab Bangli Banyak yang Hancur Simakrama Gubernur Masih Dicarikan Tempat Kondisi bangunan-bangunan milik Pemkab Bangli banyak yang hancur dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan dan acara-acara penting. Sasana Budaya Giri Kusuma dan tribun depan Kantor Bupati Bangli (barat lapangan Kapten Mudita) misalnya, kini sudah kondisinya memprihatinkan. BANGLI-Fajar Bali Dari hasil kajian Dinas PU bangunan sasana tak layak digunakan kegiatan apapun. Rumah Dinas, bangunan sejulah gedung SKPD, bahkan gedung Kantor BKD Bangli juga keropos yang hingga kini belum ada tandatanda perbaikan. Tidak terkecuai tribun barat lapangan Kapten Mudita, kondisinya semakin hancur, seiring guyuran hujan yang belum berlalu. Keropos di bagian langit-langit

mempermudah berjatuhannya genteng-genteng, dan kini sudah beratap langit. Air hujan menggenang di lantai, sehingga bangunan itu mubazir.Padahal, banyak kegiatan membutuhkan adanya tempat tersebut. Apalagi kini HUT Bangli sudah semakin dekat, tempat itupun menjadi sangat penting untuk acara HUT Bangli. Kabag Umum, Setda Bangli I Gede Mahindra Putra ketika dikonfirmasi, Jumat membenar-

kan kondisi bangunan-bangunan tersebut. Bangunan Balai Budaya menurutnya mengutif hasil kajian DInas PU sudah tak layak untuk digunakan kegiatan apapun. Kondisi bagian atas sudah rusak parah. Namun terkendala anggaran, sasana budaya belum diagendakan untuk diperbaiki. Mengenai kondisi tribun, pejabat hasil mutasi baru-baru ini mengatakan, tribun segera bakal direnovasi.Diharapkan renovasinya sudah selesai sebelum HUT Bangli nanti.”Untuk Balai Budaya belum ada anggarannya, memang dari hasil kajian Dinas PU, sudah tak layak bangunan itu untuk digunakan kegiatan apapun. Juga kerusakan yang lain, belum ada anggaran perbaikannya. Sedangkan untuk tribun, segera bakal

direhab, “ujar mantan Kabag Ortal ini dan mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Bangli. Dikatakan, renovasi hanya dilakukan pada bagian atas. Ketika ditanya apakah bangunan itu dibuatkan pengaman dari ancaman bola di lapangan, dia mengatakan masih bakal dilakukan kajian. Memang diakui, pecahnya genteng juga disebabkan sebagian akibat kena bola. “Soal itu kita bakal kaji nanti, “ujarnya. Menjawab pertanyaan Fajar Bali, soal tempat yang akan digunakan acara simakrama gubernur lantaran sasana budaya sudah tak dapat digunakan, pihaknya sudah mengkoordinasikan hal itu ke Bagian Humas setempat, agar meminjam tempat yang memungkinkan untuk itu.

Dikatakan, acara Simakrama Gubernur Bali, 28 Februari bakal dihadiri sekitar 500 orang. Dengan jumlah kehadiran sebesar itu, dia mengatakan dapat ditampung di Balai Banjar Kawan, Bangli atau di Balai Desa Penglipuran. ”Kalau di Balai Banjar Kawan, tempatnya lebih memungkinkan untuk tempat parkir kendaraan, karena ada tempat parkir di exs RSUD Bangli,” tambah laki-laki asal Desa Kedisan, Kintamani ini. Sumber di Humas dan Protokol Setda Bangli mengatakan pihaknya masih bakal melakukan upaya meminjam tempat untuk acara simakrama Gubernur Bali. “Kita rencana pinjam Balai Desa Pengelipuran, Balai Banjar Kawan, atau Balai Desa Adat Kubu, “ujar sumber yang tak mau namanya ditulis ini. W-002

Tari Bunga Pucuk Libatkan 1.000 Penari

FB/BUDIASA

KUNKER-Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Karangasem.

2015, Karangasem Fokus Kesehatan, Pendidikan dan Infrastruktur Jalan AMLAPURA-Fajar Bali Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Karangasem yang merupakan kunker terakhirnya, Sabtu (14/2). Dalam kesempatan itu, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, yang menyambut kedatangan Made Mangku Pastika mengungkapkan, kunjungan kerja Gubernur Bali untuk mengevaluasi sekaligus melihat lebih dekat keberhasilan dan kendala yang dihadapi pemerintah daerah dalam menjalankan program pembangunan khususnya di Kabupaten Karangasem, sesuai misi aparatur pemerintah. Bupati Geredeg memaparkan untuk melaksanakan pembangunan tentunya harus berpihak pada kebutuhan masyarakat, yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Program Bedah Rumah tahun 2010 sebanyak 11.545 unit rumah tidak layak huni, sampai tahun 2014 program bedah rumah yang sudah tertangani sebanyak 5.555 unit, sisanya yang belum tertangani sebanyak 5.464 unit melalui verifikasi data di lapangan. “Ini dibutuhkan kerja keras untuk

Gapura Desa

memberdayakan dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Geredeg. Dikatakan Bupati Geredeg, program Simantri tahun 2015, memperoleh bantuan sebanyak 6 kelompok untuk 3 kecamatan yaitu Kecamatan Bebandem 2 Gapoktan, Kecamatan Abang 1 Gapoktan dan Kecamatan Rendang 3 Gapoktan. Masing-masing kelompok tani memperoleh bantuan sebesar Rp 225 juta dan kelompok ternak Rp 200 juta. Program JKBM tahun 2014 dianggarkan 36,44 miliar sharing APBD Provinsi 20,47 miliar (56,19%) dan sharing kabupaten sebesar 15,96 miliar rupiah (43,81 %). “Program Gerbang Sadu dari tahun 2012-2015 sudah diberikan kepada 53 Desa, total anggaran 54,6 miliar rupiah, masing-masing desa mendapat dana sebesar 1,02 miliar,” ujar Geredeg. Bupati Geredeg melanjutkan, arah pembangunan Kabupaten Karangasem di tahun 2015 ini terfokus pembangunan infrastruktur jalan serta mewujudkan kesehatan masyarakat disamping pembangunan di bidang pendidikan. Khusus untuk pelayanan kesehatan di RSUD Karangasem

setelah dibangun gedung baru pada RSUD Karangasem sebelah timurnya, pelayanan kesehatan menjadi optimal dan pendapatan asli daerah dari pelayanan RSUD Karangasem meningkat dari target yang ditentukan. Pada kesempatanya Bupati Geredeg juga menyampaikan permasalahan yang dihadapi Pemkab. Karangasem seperti penangganan penduduk miskin, belum optimalnya pemanfaatan sistem penyediaan air minum Telaga Waja untuk dapat melayani masyarakat, menunggu pengelolaan yang tepat. Keberadaan Pelabuhan Cruise Tanah Ampo yang memerlukan pembenahan dibeberapa sisi agar bisa berfungsi maksimal, seperti dermaga masih kurang panjang dan Jetty Ramdor baru akan dibangun pemerintah pusat pada APBNP tahun 2015. Sementara itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan menyambut baik program-program yang dipaparkan oleh bupati Geredeg. Pihaknya pun akan mendukung penuh program tersebut sehingga akan mampu mengentaskan kemiskinan di kabupaten paling timur pulau Bali ini. W-016.

GIANYAR-Fajar Bali Tari ‘Bunga Pucuk ‘ yang menjadi maskot Kabupaten Gianyar akan dipentaskan pada HUT Kota Gianyar, April 2015. Tak tanggung-tanggung sebanyak 1.000 penari dari siswa SMP, SMA/SMK se-Gianyar dilibatkan. Rencananya pementasan akbar ini menggunakan lapangan Astina Raya Gianyar. Lantas bagaimana persiapan dari tarian yang belum beberapa lama diciptakan ini? Sekitar dua bulan sebelum pementasan atau tepatnya pada Jumat 13 Februari 2015, guru tari SMP, SMA/SMK di Kabupaten Gianyar dikumpulkan di SKB Sukawati, lengkap dengan kain dan selendang oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga bersama Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar. Mereka wajib mengikuti work shop sekaligus belajar tari Bunga Pucuk selama satu minggu dari pukul 15.00 – 18.00 wita dengan pelatih tari I Nyoman Cerita, SST,MFA., seniman tabuh dan tari asal Singapadu yang juga pencipta tabuh dan tari “Bunga Pucuk”. Mereka diperkenalkan gerakan dan struktur tarian, koreografi dan property. Dalam tarian tersebut terdapat gerakan daun, bunga pusuh hingga membentuk bunga mekar dan muncul sari. Gerakan putri yang lemah gemulai juga diperlihatkan dalam tarian ini sebagai penggambaran keanggunan dan kecantikan bunga pucuk. “Ada pesan dan kesan dalam tarian ini. Bukan sekadar melihat kecantikan penari dan keindahan gerak, tapi tarian ini mengandung kesucian, kebenaran, ketulusan dan keindahan sehingga tari

ini memiliki kharisma dan taksu,” terang Nyoman Cerita. Rencananya, setelah menguasai tari Bunga Pucuk yang berdurasi 8 menit, guru tari tersebut akan menurunkan kepada siswa di sekolah yang akan diikutsertakan dalam pementasan nanti. Jumlah siswa tiap sekolah bervariasi, tergantung potensi seni tari yang dimiliki sekolah tersebut. “Tiap sekolah menurunkan siswanya antara 30 sampai 60 siswa,” imbuh Nyoman Cerita. Pihaknya juga telah membentuk tim pengajar untuk diterjunkan ke sekolah-sekolah mengawal latihan. Siswa yang berjumlah 1.000 orang nantinya latihan bersama untuk menentukan koreografinya di lapangan Astina Raya. Menurut Nyoman Cerita, rencananya ada tiga sisi sebagai tempat masuknya penari yakni sisi selatan, timur dan utara lapangan Astina Raya. Mereka masuk serentak dan menari menghadap ke barat. Dari 1.000 penari nantinya akan membentuk 200 bunga pusuh, dan berubah menjadi 100 bunga mekar, berarti dalam satu bunga mekar ada 10 penari. Kostum sudah dipersiapkan degan kombinasi warna hijau merah dan diselingi warna keemasan sesuai dengan warna bunga pucuk. Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, IGN Wijana belum bisa memastikan tanggal pentas, karena masih dalam penjadawalan. “Yang jelas, tari bunga pucuk ini dipastikan akan pentas memeriahkan HUT Kota Gianyar April 2015 nanti,” terangnya. W-005

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Bupati Sambangi Warga tidak Mampu di Tulang Nyuh

Pengentasan Kemiskinan Bukan dengan Rumus Matematika SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Suwirta terus berupaya mengungkap keberadaaan warganya yang miskin dan selama ini belum tersentuh bantuan apa pun. Meskipun dihari libur, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta melakukan blusukan ke pelosok pelosok desa, Minggu (15/2) kemarin. Bersama ibu Ayu Suwirta dan didampingi Kadisdikpora, Nyoman Mudarta, Kabag Humas dan Protokol Wayan Parna, Camat Klungkung Wayan Suteja serta perangkat desa setempat, Bupati Suwirta mendatangi beberapa warga miskin di Dusun Tulang Nyuh Desa Tegak dan Desa Sampalan yang tidak tercatat dalam database rumah tangga miskin. “Saya melakukan ini supaya bisa mengetahui secara langsung keberadaan dan kondisi warga miskin sekaligus menyerap aspirasi masyarakat desa,” jelas Suwirta kepada warga yang ditemuinya. Dijelaskannya, semakin sering turun ke lapangan maka semakin banyak permasalahan yang ditemui dan harus segera diatasi. Dalam blusukannya di Dusun Tulang

Nyuh kemarin, Bupati Suwirta mendapati empat kepala keluarga yang tinggal dalam rumah sangat tidak layak huni. Mereka adalah keluarga Nyoman Widia, Wayan Widiasih , Ketut Pande dan Ni Ketut Nyabuh yang tinggal sebatang kara. Kondisi bangunan rata-rata sudah tidak layak huni, dimana kondisi atap banyak yang jebol serta bangunannya yang hampir roboh. Warga kurang beruntung ini pun tidak pernah mendapatkan bantuan apa apa karena tidak terdaftar dalam database RTM. “Ini sudah benar benar tidak layak huni, bagaimana mungkin bisa tinggal dengan tenang dibawah bangunan dengan kondisi seperti ini, dan mereka luput dari pemberian bantuan apapun yang mestinya mereka dapatkan,” ujar Bupati Suwirta. Selain kondisi rumah yang rusak juga bupati mendapati anak anak keluarga miskin ini semuanya putus sekolah. Menurut Bupati, menuntaskan masalah kemiskinan tidak seperti rumus matematika. Perlu skala prioritas agar tidak bertahun-tahun mereka menikmati situasi yg menyesakkan. “Selain memberikan bantuan bedah

FB/SARJANA

WARGA TIDAK MAMPU: Bupati Suwirta mengisi hari minggu dengan menyambangi warga yang tidak mampu di Desa Tulang Nyuh.

rumah dan makanan, bantuan lain seperti pendidikan bagi anak-anak KK miskin ini juga perlu di upayakan,” jelas Bupati Suwirta. Kepada Kadisdikpora Nyoman Mudarta, Bupati Suwirta perintahkan untuk segera mendata anak anak yang putus sekolah ini untuk nantinya diikutkan dalam Kejar Paket A, B maupun C yang lokasinya mudah dijan-

gkau anak anak KK Miskin. Sedangkan kepada perangkat desa, Bupati Suwirta himbau untuk sering turun ke lapangan menemui warganya dan mendata warga miskin secara riil, tanpa ada kepentingan politik dan lebih sering berkoordinasi dengan instansi terkait. Menurut Bupati Suwirta pengentasan kemiskinan tidak akan pernah selesai jika hanya dilakukan dengan cara biasa. Untuk itu Bupati Suwirta menggunakan strategi luar biasa yaitu langkah langkah diluar kebiasaan yang dilaksanakan selama ini. Dimana penentuan KK miskin selama ini masih berdasarkan kuota atau bagi bagi jatah per desa sehingga presentase kemiskinan di setiap desa tidak sama. Dalam pemberian bantuan hendaknya menggunakan skala prioritas mana yang benar benar layak mendapatkan bantuan dan mana yang tidak. Sedangkan dalam kunjungannya ke keluarga Wayan Sukra, penerima bedah dapur di desa Sampalan Klod, Bupati Suwirta mengungkapkan rasa puasnya karena bedah dapur yang dimulai sejak tahun 2014 telah selesai dibangun dan siap digunakan. W-010* Layouter: Soma


FAJA R BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG

DAERAH 5 Malam Valentine, 11 Ceka Terjaring Razia Duktang Sebanyak 11 cewek kafe (Ceka) yang tidak dilengkapi identitas diri digulung dalam operasi duktang di malam valentine, Sabtu (14/2).

FB/Agus

LARIS: Penjualan bunga sebagai bentuk bingkisan kasih sayang pada hari valentine laris manis.

Valentine, Bingkisan Bunga Laris Manis HARI kasih sayang (valentine) yang jatuh bertepatan dengan malam minggu benar-benar sangat spesial utamanya bagi kaula muda. Hal itu terlihat, Sabtu (14/2) dari pagi hingga sore hari penjual bingkiasan bunga sebagai bentuk ucapan kasih sayang ramai diminati pembeli. Bahkan, dalam penjualan bingkisan bunga di Singaraja terlihat sesak terus mendapat kunjungan pembeli. Harganya pun tidak murah. Meski begitu mereka tetap membelinya untuk diberikan ke kasihnya. W–008

Sampah Penuhi Pantai Sumbersari

NEGARA-Fajar Bali Sampah memenuhi wilayah pantai di Sumbersari Kecamatan M e l aya , s e h i n g ga p e m a n d a n g a n nya kurang enak dilihat. Dipenuhinya sampah kiriman, berupa sampah plastik, daundaun, kayu serta steroform. Adanya sampah kiriman dari terhanyut banjir, lantaran belakangan ini sering turun hujan. Supaya tidak makin penuh, Kelompok FB/PRAMONO Masyarakat (Pokmas) Passih, Desa Sumber- BANJIR SAMPAH: Pantai Sumbersari sari tergerak hatinya, Melaya dibanjiri sampah kiriman. turun langsung ke pantai melakukan aksi kebersihan. Ketut Subanda selaku Ketua Pokmas Passih Desa Sumbersari Melaya Minggu (15/2) mengatakan, pantai di wilayah Sumbersari Kecamatan Melaya sudah seminggu dibanjiri sampah kiriman. Melihat kondisi pantai dipenuhi sampah dan kotor, sehingga tergerak hati untuk membersihkan, apalagi sebagai kelompok masyarakat yang peduli akan lingkungan terutama lingkungan pantai. Menurutnya, kendati sudah dibersihkan, sekitar tiga jam kemudian muncul lagi sampah kiriman yang disebabkan karena banjir. “Bila tak dibersihkan, pantai akan terlihat kotor dan terkesan kurang enak dipandang, apalagi ada wisatawan yang melihat, tentu tidak baik kelihatannya,” ujarnya. Sampah-sampah yang memenuhi pantai, di antaranya sampah plastik,sterofom, kayu-kayu, dedaunan serta jenis sampah lainnya,” ujarnya. Kondisi ini, menurutnya sering terjadi apalagi di musim hujan. “Kalau musim hujan, pasti seperti ini, volume sampahnya makin penuh,” ujarnya. Aksi bersih-bersih di pantai dilakukan dengan mengerahkan sebanyak sepuluh relawan dan itu juga tergantung volume sampah. Bagi sampah berupa kayu dikumpulkan untuk dijadikan kayu bakar, sedangkan sampah plastik dikumpulkan dan dapat dimanfaatkan. Sampah-sampah tersebut selanjutnya diolah ke Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3 R (Reduce, Reuse, Recyle) di Sumbersari Melaya.Lokasi itu dilengkapi dengan sarana mesin pengolahan sampah organik. Aksi bersih-bersih pantai itu dilakukan, juga untuk mendukung supaya pantai Sumbersari dijadikan lokasi atau wisata lainnya di Jembrana. Bahkan sekarang ini wilayah Sumbersari sudah banyak bermunculan villa-villa serta penginapan. Harapannya, kemungkinan wilayah Sumbersari akan menjadi kawasan wisata. W-003

TABANAN-Fajar Bali Ke 11 Cewek kafe tersebut diciduk dari sejumlah kafe yang berada di wilayah Kecamatan Selemadeg. Mereka yang sebagian berasal dari Jawa terjaring karena mengantongi identitas palsu. Razia duktang tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Tabanan, Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan (Capilduk), jajaran Polres Tabanan dan Kodim/1619Tabanan, serta Jajaran Polsek Selemadeg dan Perbekel Antap, malam itu diduga bocor. Pasalnya, dari beberapa kafe dan warung yang diduga banyak pendatangnya, saat disidak tampak sepi. Sebelum bergerak ke lokasi Kasat Pol-PP Tabanan I Wayan Sarba sempat memberikan pengarahan. Secara singkat. Sarba meminta kepada tim yang akan melakukan razia un-

SINGARAJA–Fajar Bali Rencana investor membangun resort dan vila di Pulau Menjangan bakalan gigit jari. Hal tersebut terlihat setelah Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, para anggota dewan DPRD Kabupaten Buleleng serta masyarakat di Kecamatan Gerokgak melakukan penolakan terhadap pembangunan resort dan vila di Menjangan. Malah pada hari valentin, Sabtu kemarin, pelaku pariwisata, relawan peduli Pulau Menjangan di Desa Pejarakan dan Sumberklampok Kecamatan Gerokgak, serta sejumlah aktivis lingkungan di seluruh Bali serentak menggelar kegiatan valentine for Menjangan dengan sembahyang bersama di Pura Dang Khayangan Gili Kencana Pulau Menjangan. Mereka memohon keselamatan dari tangan-tangan investor nakal yang ingin merusak kesucian dan keamanan Pulau Menjangan. Kegiatan persembahyangan bersama dilakukan sejak pagi hari hingga menjelang sore hari, dengan berkumpul di dermaga Labuan Lalang. Anggota relawan peduli Pulau Menjangan Nyoman Suntara mengatakan, aksi persembahyangan bersama dilakukan untuk memohon berkat dan keselamatan, di dalam perjuangan menyelamatkan Pulau Menjangan di masa mendatang. ”Kami meminta petunjuk dan nunas ice, supaya mendapat dukungan secara sekala dan niskala dalam melakukan perjuangan

Diskanla Buleleng Siapkan Rp 98 Miliar arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mengingat Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja masih belum memiliki seorang asrsitek sehebat di ITB. Dari master plane itu, terlihat jika Minapolitan ini akan dilengkapi sungai di dalam laut dan kolam labuh untuk bersandarnya kapal-kapal boat pengangkut ikan. Sementara sungai berfungsi sebagai pemecah ombak dan lalulintas kapal yang akan bersandar di dermaga. Menurutnya, rencana ini akan menghabiskan biaya Rp 98 miliar. Sutrisna menambahkan, master plane Minapolitan ini telah mendapat dukungan dari Diskanla Provinsi Bali. Menurutnya, pihaknya telah menyerahkannya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. ”Kami sudah presentasikan langsung ke Diskanla provinsi

tuk tegas namun tetap santun dan tetap jaga etika supaya tidak bertindak arogan. “Ini adalah sifatnya rahasia. Razia dihari kedua ini akan kita lakukan di daerah Selemadeg,”jelas mantan Kabaghumas Tabanan ini. Sementara itu dikesempatan

yang sama, Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa yang langsung meluncur ke lokasi warung remang-remang yang berada di pantai Soka mendahului tim sempat kecewa. Karena informasi ini kemungkinan bocor, menyebabkan kebanyakan pen-

gelola warung mengamankan asetnya. Ketika tim datang, kebanyakkan cafe tidak beroperasi. Selain itu, Sekda Wirna mengingatkan agar kegiatan razia dijadikan momen pembinaan, karena dengan adanya warung ini memungkinkan penyakit

‘Valentine For Menjangan’ Diisi Sembahyang Bersama

Bangun Minapolitan di Sangsit

SINGARAJA–Fajar Bali Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Buleleng akan membangun Minapolitan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit. Minapolitan ini rencananya akan menjadi pelabuhan bersandarnya kapal-kapal pengangkut ikan terbesar di Bali. Kepala Diskanla Buleleng, Nyoman Sutrisna saat dikonfirmasi beberapa hari kemarin mengatakan, pihaknya telah merencanakan pembangunan ini sejak setahun lalu, tepatnya setelah dermaga PPI Sangsit putus akibat terjangan ombak besar. “Memang dalam pembangunan hal itu akan dilakukan di PPI Sangsing, Kecamatan Sawan,”terangnya. Dikatakan, pihaknya telah melakukan kajian Detail Enginering Development (DED), survei-survei dan master plane yang dirancang seorang

FB/Doni

TERJARING: Sebelas cewek kafe yang berada di wilayah Soka terjaring razia duktang. Mereka terjaring karena tidak mengantongi identitas diri.

yang tidak kita inginkan bisa terjadi. “Cegah sedini mungkin agar tidak terus berkembang pesat mengingat ini sangat merugikan masyarakat dan hanya menguntungkan segelintir pihak,” tandasnya. Dia juga mengatakan, ini berawal dari warung kecil kemudian menjadi cafe. Dan hampir semua warung tidak mengantongi ijin usaha. Perarem (peraturan desa adat) sudah tidak mempan sehingga diperlukan ketegasan dari penegak hukum. “Kita akan rumuskan strategi baru, agar apa yang menjadi keluhan masyarakat bisa segera teratasi,” jelas Sekda asal Soka ini . Sementara untuk hasil operasi, 11 orang diamankan dari 3 (tiga) lokasi warung yang keseluruhan adalah cewek penghibur berasal dari luar Bali. Kebanyakkan dari mereka membawa identitas palsu dan tanpa dilengkapi Kipem. Sementara itu malam sebelumnya Jumat (13/2) operasi duktang juga digelar di Kecamatan Tabanan. Dalam operasi tersebut 152 duktang dijaring karena tidak mengantongi identitas, ada juga yang masa berlaku Kipem-nya sudah berakhir. W-004

dan dihadiri juga oleh perwakilan kementerian. Sudah disambut baik. Sekarang proposal dan master plane ini telah kami sampaikan kepada Kementerian Kelautan melalui Dirjen Tangkap. Mudah-mudahan apa yang sudah digagas ini tidak menyalahi peraturan dan masterplane Minapolitan ini bisa berlangsung dengan baik,”ujar Sutrisna. Namun, menurut dia, Diskanla masih menunggu niat baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk merealisasikannya, mengingat proposal ini telah masuk sejak setahun lalu dan tidak kunjung ada respon. ”Tinggal menunggu kementerian melakukan pembangunan nyata. Karena perencanaan dari kabupaten dan provinsi sudah dilakukan dan tinggal menunggu kebijakan dari pusat saja. Itu harapan kami,”pungkasnya. W-008

FB/Agus

SEMBAHYANG BERSAMA: Pecinta lingkungan melakukan persembahyangan bersama demi menyelamatkan Pulau Menjangan.

menolak rencana pembangunan resort dan vila di Pulau Menjangan. Visi kami adalah menyelamatkan Pulau Menjangan, dari tangan-tangan investor tidak bertanggungjawab. Sejumlah pura dan lingkungan alam di Pulau Menjangan harus dilestarikan,” ujarnya, Sabtu (14/2) kemarin. Dalam kesempatan itu, aktivis lingkungan yang getol menyuarakan penyelamatan lingkungan

di Pulau Bali Wayan Gendo Suardana menerangkan, pihaknya mendapatkan undangan dan sebagai bentuk solidaritas terhadap kawan-kawan aktivis di Bali Utara. Menurutnya persoalan investasi beberapa tahun belakangan, cukup gencar mencari trend di wilayah konservasi, mengingat perkembangan dunia pariwisata di masa mendatang berlandaskan eco tourism. Alhasil kawasan konservasi belakangan ini sering

mendapat serangan dari sejumlah investor. Salah satunya, kata Gendo, Pulau Menjangan sebagai bagian dari Wacana rencana pembangunan resort dan vila di Pulau Menjangan melanggar tata ruang kabupaten Buleleng dan juga provinsi Bali, khususnya sebagai kawasan suci dengan radius 2 kilometer,”terangnya. Ditegaskan Gendo, melihat persoalan di lapangan TNBB kembali dipertanyakan apakah telah menge-

luarkan ijin prinsip, atau bahkan diduga telah mengeluarkan ijin usaha. Untuk itu, pihaknya menilai apabila Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, sampai tidak tahu kondisi di lapangan maka hal itu akan menjadi problem.Karena, jika memang untuk mendapatkan ijin prinsip, seharusnya Bupati ditembuskan, lalu harus ada ijin teknis dari Dinas Pariwisata Daerah (Disparda), baik Kabupaten maupun Provinsi. W–008

RSUD Buleleng Bakal Segera Miliki Gedung IRD Baru SINGARAJA–Fajar Bali Rencana Pemkab Buleleng untuk membangunan Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum akan segera terwujud. Pasalnya, pemenang tender proyek tersebut sudah ditentukan. Ini disampaikan oleh Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Buleleng Ida Bagus Gede Surya Bharata,S.Pd.MAP. saat mengadakan jumpa pers, Sabtu (14/2) pagi di gedung unit 4 Setda Kabupaten Buleleng. Pembangunan Gedung IGD ini melalui 2 tahap yakni tahap pertama pembangunan konstruksi dan tahap kedua finishing. Untuk tahap pertama pembangunan konstruksi yang nilai pagunya sebesar Rp 51 miliar ini dimenangkan oleh PT. Tunas Jaya Sanur. PT. Tunas Jaya Sanur mampu mengungguli 42 rekanan yang ikut dalam tender ini. Dari penawaran PT. Tunas Jaya Sanur yang bernilai Rp 44 miliar, Pemkab Buleleng memiliki sisa anggaran 7 miliar. Sisa anggaran tersebut akan kembali ke kas daerah dan akan digunakan untuk keperluaan pembangunan proyek yang lain. Ditemui usai jumpa pers, Surya Bharata menjelaskan, sebelum menentukan pemenang tender, pokja ULP melakukan sistem gugur untuk mendapatkan 3 penawaran yang memenuhi syarat yang

TENDER: Pelaksanaan proses tender IRD RSUD Kabupaten Buleleng.

dimulai dari penawaran terendah setelah koreksi aritmatik. ”Ada 3 penawaran terendah yang kami koreksi sebelum menentukan pemenang, dan akhirnya PT. Tunas Jaya Sanur yang penawarannya paling rendah,”Jelasnya. Surya Bharata mengatakan, setelah menentukan pemenang saat ini proses lelang memasuki tahap sanggahan sampai Rabu (18/2) depan. ”Kali ini proses lelang me-

FB/Agus

masuki masa sanggahan dimana peserta yang lain dapat mengajukan pertanyaan jika peserta tidak puas, tapi kami harap tidak ada sanggahan. Kalaupun ada kami sudah mempunyai data untuk menjawab sanggahan tersebut,”tegasnya. Surya Bharata menambahkan, untuk pembangunan tahap kedua akan dilaksanakan pada tahun 2016 dan juga akan mulai beroperasi ditahun yang sama. W–008 Layouter: Soma


6 Musrenbang Kecamatan Kuta Selatan SENIN, 16 FEBRUARI 2015 | TAHUN XV

Usulan Infrastruktur Masih Dominan untuk Pengembangan Wilayah sudah punya gambar dan animasinya. Perhitungan kalau menggunakan dana APBD, akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 350 miliar. Namun yang menjadi pertanyaan Bappeda, apakah angka itu sudah termasuk dengan pembebasan lahannya atau sebatas membangun jalannya saja.

FB/HERY

Suasana Musrenbang Kecamatan di Kantor Camat Kuta Selatan

T

ema Pembangunan Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016, ‘Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan dan Kemandirian Masyarakat Untuk Memperkuat Daya Saing Daerah’. Berangkat dari tema itu, maka sesungguhnya Pemkab Badung sudah ingin masuk dalam satu kondisi sejalan dengan yang dilakukan pemerintah pusat. Dimana peran masyarakat didorong semakin besar, sementara peran pemerintah secara perlahan agak kebelakang. Namun dalam posisi ini juga, bukan berarti akan melepas tanggung jawab, karena Pemkab Badung masih punya kewenangan, hak dan tanggung jawab dalam proses berbangsa dan bernegara. Hal inilah yang setidaknya kembali ditekankan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Badung, Wayan Suambara saat membuka Musrenbang Kecamatan di Kantor Camat Kuta Selatan, Kamis (12/2) lalu. Pada kesempatan ini Suambara mengingatkan, untuk bersama-sama memotret kebutuhan masyarakat, bukan berdasarkan kepentingan dan keinginan pribadi atau kelompok tertentu. Mengapa demikian, karena menurutnya tidaklah mungkin dalam satu tahun anggaran dengan dana yang terbatas, dengan permasalahan yang heterogen, sangat komplek di Kuta Selatan akan diselesaikan semua masalah yang ada. “Sangat diperlukan kearifan, untuk bisa menyusun program yang sifatnya prioritas. Dan kebutuhan mendesak dari masyarakatlah yang harus ditangani terlebih dahulu. Oleh karenanya, saya b e rha ra p menjadi perhatian bersama, mulai dari aparat sipil, para anggota DPRD, para tokoh masyarakat yang ada di Kuta Selatan,” tegasnya. Mengingat setiap wilayah memiliki karakter yang berbeda, seperti contohnya di Kecamatan Petang, Abiansemal ataupun Mengwi. Untuk di 3 wilayah itu, pemerintah memang lebih membahas tentang kegiatan bersifat pemberdayaan masyarakat, menggali potensi setempat. Kemudian bila membahas Kecamatan Kuta Selatan, maka menurut Suambara akan diperlukan tenaga ekstra untuk menangani wilayah ini pada segala aspek, baik itu menyangkut infrastruktur atau pemberdayaan masyarakatnya. Dan berikut adalah beberapa persoalan yang menjadi fokus pembahasan Musrenbang Kecamatan di wilayah Kuta Selatan: KUTA SELATAN MASIH MENYMENY ISAKAN 12 RTS Persoalan pengentasan ke-

miskinan menjadi salah satu fokus Pemkab Badung dari tahun ke tahun. Untuk di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, dari data PPL 2011 terdapat 744 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Namun data ini tentunya tidaklah valid bila dipakai acuan untuk tahun 2015. Karena menurut Camat Kuta Selatan, Wayan Wirya, SE,Msi dilaporkan yang masuk data RTS hanya sebanyak 12 warga. Sementara menurut penjelasan Wayan Suambara, sampai saat ini pemerintah pusat memang masih merujuk data PPLS tahun 2011, jadi daerah diminta tetap mengacu sasarannya kepada data itu. Namun menurutnya, seharusnya tahun 2014, data itu di upgrade lagi oleh TNP2K, hanya saja nampaknya sampai sekarang dengan adanya transisi pemerintahan terbaru, hal ini belum ditangani. “Oleh karena itu saya minta TKPK untuk memvalidasi data itu bersama BPS. Dan ini yang akan menjadi data terakhir kita. Dan jika di Kuta Selatan hanya 12 RTS, maka saya kira itu kecil dan saya yakin bisa ditangani dengan sempurna,” jelasnya sembari menambahkan, pengertian sempurna adalah dengan melakukan penghitungan sejumlah variable, mencari penyebab mereka masuk katagori RTS agar bisa ditangani. “Saya optimis dengan para Perbekel dan Lurah yang ada di Kuta Selatan untuk segera mengentaskan 12 RTS itu,” pintanya.

PERSOALAN JALAN DAN KEMACETAN Terhadap beberapa persoalan yang disampaikan Camat Kuta Se-

latan k e p a d a Bappeda Badung diantaranya adalah mengenai persoalan jalan kemacetan. Terhadap persoalan ini, Wayan Suambara mengawalinya dari status jalan di kawasan Kampus Unud. Menurut dia, jalan ini lama tidak ditangani karena pemerintah tidak tahu itu masuk di jalan Provinsi atau jalan Kabupaten. Berangkat dari banyaknya keluhan, akhirnya Pemkab Badung pun berupaya melakukan penulusuran dari tahun ke tahun. Dan akhirnya pada suatu saat, diketemukanlah dokumen bahwa jalan ini jalan Kabupaten. “Tahun lalu, Rektor dan Pembantu Rektor sempat

berkunjung ke Bappeda, menyampaikan pemikirannya. Setelah itu hasilnya kita laporkan ke Bupati, kita teruskan kita tangani tahun 2015 ini. Intinya, jalan yang dimulai di depan kantor Camat Kuta Selatan sampai ke SPBU ujung jalan akan kita perbaiki, drainasenya kita perbaiki kita pasang trotoar. Kemudian ada perindangannya juga, bahkan di sebagian jalan depannya akan kita buat jalan kembar sekaligus untuk menyelamatkan tanah asset Unud yang sekarang dipakai secara liar oleh PKL,” jelas Suambara terkait status jalan kawasan Unud. Kemudian berkaitan dengan banyaknya truk parkir di sepanjang persimpangan jalan Unud. Bappeda pada kesempatan ini meminta Camat, Satpol PP dan Lurah setempat agar segera ditertibkan. Alasannya, bila hal itu dibiarkan yang akhirnya bisa semakin banyak truk parkir sembarangan, maka penangannya akan semakin sulit. “Mau dikemanakan truk parkir tersebut? Mari kita carikan pemikirkan untuk parkirnya,” jelasnya. Perihal penertiban parkir truk, lanjut Suambara, karena lebih dikarenakan Pemkab ingin ingin kawasan ini mencerminkan kawasan pendidikan, yang notabene juga sekaligus sebagai daerah perlintasan internasional. “Binamarga segera kita rapatkan, minta kepastian perihal posisi batas tanah Unud, kita ambil yang paling pinggir untuk segera dilakukan penertiban. Tidak ada pilihan kalau itu memang bukan hak mereka, kita minta tolong aparat untuk menertibkan, mumpung ada kesempatan untuk memperlebar jalan. Kalau tidak kedepannya makin padat makin susah bergerak. Prinsip kami dari Pemda siap untuk itu, apalagi untuk tindaklanjutnya (penataan jalan unud, trotoar dan drainasenya) hanya diperlukan sekitar Rp 40,4 miliar,” terangnya.

M I N TA DUKUNGAN PEMPROV Kemudian persoalan satu-satunya jalan menuju Uluwatu. Pemkab Badung rupanya telah bersurat dan berkomunikasi

ke Pemprov, harapannya agar jalan itu di aspal dan diperlebar oleh Propinsi melalui instansi terkaitnya. Komunikasi itu, menurut Bappeda sebelum dilakukan sebelum pelaksanaan APEC, tapi harapan itu nampaknya tidak muda, karena hingga saat ini belum terealisasi. Masih menurut Bappeda Badung, bila Pemkab Badung memaksakan melakukan sendiri, maka akan terbentur mekanisme penganggaran dan akan diperiksa oleh BPK. “Karena itu bukan wilayah asset Pemda Badung. Kalau itu bisa dilakukan (oleh Pemprov), maka dipastikan Badung akan siap untuk membangun fasilitas penunjangnya. Karena saya lihat di Kuta Selatan ini jumlah anggota DPR nya banyak, saya yakin mereka bisa berperan untuk membantu perjaungan ini,” kata Suambara.

PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR Pemkab Badung dalam hal ini ingin mewujudkan beberapa jalan lingkar. Salah satunya adalah Jalan Lingkar Timur jalur Kutuh-Sawangan-Nikko, hanya saja problemnya adalah di pembebasan tanah. Bappeda pun meminta intansi terkait untuk memperjuangkannya kembali, terlebih lagi jalan ini sudah terlalu lama dibahas dan sudah mendesak untuk di prioritaskan, kalau soal aspal sudah bisa, problemnya adalah pembebasan tanah. “Memang harus diakui, sebagian besar diantaranya kita, takut bila duduk sebagai panitia pembebasan lahan. Karena antara nilai yang dibuat independen dengan si pemilik tanah selalu saja tidak ketemu harganya, dan ini beberapa kali jadi pengalaman kita di Pemkab Badung,” urai Suambara. Selanjutnya jalan lingkar Tanjung Benoa, Badung sebenar nya

JALAN LINGKUNGAN Kemudian, persoalan jalan lingkungan. Untuk di Kuta Selatan, jalan lingkungan nampaknya masih banyak yang perlu mendapat penanganan. Pada topik ini, Wayan Suambara mencontohkan satu kasus, dimana pada waktu dirinya dialog di TVRI, ada tokoh masyarakat yang menyampaikan gotong royong beli paving dan memasang paving di perumahan Taman Penta. Jawaban Suambara pada waktu itu, menanyakan statusnya, apakah sudah diserahkan ke Pemda apa belum. “Intinya, jangan sampai sebagian warga kita masih ada yang membangun jalan lingkungan dengan dananya sendiri. Padahal itu semua masih bisa diperjuangkan melalui APBD, melalui proposal DPRD, namun tapi sisi lain ada yang masih mengeluarkan beli paving dan gotong royong pasang paving, tolong itu di cek. Silahkan di inventarisir jalan-jalan lingkungan yang belum kita tangani, dengan catatan kami tidak menjanjikan tuntas sekaligus dalam satu tahun anggaran. Dan tentu kita juga akan lihat mana prioritas pendekatan wilayahnya, pendekatan kita pada penghuninya, jadi ada variable pengukur yang akan kita pakai,” jelasnya sembari menambahkan, kalau bisa dikerjakan di perubahan, maka akan dikerjakan. Dan kalau tidak, maka di geser ke anggaran induk. MENCARI SOLUSI MENGATASI BANJIR Utuk persoalan Banjir, Bappeda meminta Dinas Binamarga untuk menanganinya secara maksimal. Selama ini Dinas Binamarga dan Pengairan sudah bekerja maksimal, sudah banyak obyek vital yang ditangani dan teratasi. “Tadi dengan Pak anggota Dewan sudah bicara masalah banjir di depan Santika, disana katanya belum ada drainasenya. Coba di cek, kalau memang belum ada

drainase segera buatkan DEDnya. Setelah itu, ajak dewan setempat turun, dan jangan lagi buat got yang 80 cm, sudah tidak memungkinkan menampung. Buatkan sekaligus yang lebih lebar,” pinta Sumbara. Kemudian mengenai banjir di sekitar by Pass Ngurah Rai. Dalam persoalan ini Bappeda berpendapat memerlukan sodetan. Suambara pun meminta Kabid Praswil untuk membahas hal ini, mencarikan data dimana saja kewenangan Provinsi. “Kalau Provinsi mau membantu bikin sodetan, ya bagus juga kita dilibatkan, tapi kalau tidak coba diambil jalan keluarnya,” jelasnya. Ditambahkan Suambara, agar segera melakukan kajian teknis yang mengantisipasi tuntutan kebutuhan air minimal 10 tahun ke depan. “Jangan lagi bikin sodetan yang lebarnya hanya 2-3 meter, itu sudah tidak nampung. Buatlah yang lebih lebar. Sekali lagi, kami akan sangat senang bila bisa berbagi dengan Provinsi atau Satker,” tutupnya.

PENATAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN Penataan perumahan kecil yang tidak teratur. Dengan tidak mengurangi hak-hak dasar kebutuhan masyarakat, Bappeda meminta agar membuat analisa kajian, terkait dengan RDRT. Mencari data berapa banyak perumahan di Kuta Selatan, dan mana saja yang belum memiliki kelengkapan infrastruktur pendukungnya. “Karena disini hadir para Lurah dan Perbekel, saya titip ini masalah serius. Masalah sampah, limbah, penduduk. Intinya. yang salah itu adalah membangun rumah yang tidak dilengkapi fasilitas, ini perlu pengawasan. Oleh karena itu, awasi dan bina yang tidak sesuai aturan, jangan dibiarkan.

IMPIAN MEMILIKI VENUE OLAHRAGA Pemkab Badung memiliki gagasan setelah melihat tanah 20 hektar di kawasan Unud yang notabene belum terbangun. Impianny adalah, kalau disana Pemkab Badung bisa memiliki satu bangunan seperti Jakarta Convention Center (JCC) untuk pameran dagang. Maka imbasnya tentu akan meningkatkan perekonomian di wilayah Kuta Selatan. “Bayangkan kalau itu terwujud, Nusa Dua akan semakin ramai, begitu juga GWK, BPG dan Pantai Pandawa merasakan imbas daripada itu,” j e l a s Wa y a n Suambara. Impian itu-

pun sempat dibahas bersama Unud, terlebih lagi karena asset tersebut adalah milik Unud. Dan bila kedepannya asset yang dikuasai oleh Unud ini bisa diberikan kepada Pemda Badung, masuk sama-sama dengan DPRD. Maka secara bertahap bukan tidak mungkin akan dibangunkan impian itu. “Yang penting regulasinya jangan main-main, 20 hektar kalau disana ada sport center yang dipecah jalan, maka kita akan punya lapangan Kecamatan, kita punya venues untuk Porprov, mungkin venues PON juga layak. Saya sudah telusuri, ini perlu proses administrasi karena yang berkuasa atas asset Negara adalah Kementerian Keuangan, kepada Kementerian Pendidikan, lanjut kepada Unud (ini mesti lepas dulu). Setelah itu selesai dan kemudian bisa diberikan ke Pemda Badung, maka itu luar biasa, baru bisa kita punya impian itu,” sebutnya sembari menambahkan, untuk itu harus ada orang yang mengawal terus. Silahkan mau dibentuk badan usaha, apalagi DPRD Badung akan bentuk Perda Bumdes. “Jadi silahkan yang penting mendatangkan keuntungan, mengelola potensi mendatangkan keuntungan secara sah bisa dipertanggungjawabkan.

LAMPU PENERANGAN JALAN Pada kesempatan ini, Bappeda sempat mengeluhkan keberdaan Lampu Penerangan Jalan (LPJ) yang masih menjadi sorotan dari tahun ke tahun. “Beberapa kali di Kuta Selatan Lampu Penerangan Jalan jadi omongan terus. Saya sebenarnya mau tanya, apa sih persolan di LPJ. Padahal uangnya ada, uang pemeliharannya juga ada, tapi lampunya mati. Bertahuntahun jadi pembahasan. Saya minta kepada Kabid Praswil di cek lagi di Kuta Selatan, inikan daerah internasional. Bukan internasionalnya, sekarang semua orang butuh terang, apalagi menyangkut masalah keamanan. Bahkan saya melihat sampai Pecatu pun agak gelap. Saya tidak tahu apa penyebabnya, kalau memang memerlukan dana yang cukup besar, dan melakukan revitalisasi secara total, ya kita lihat hitung-hitungannya. Lihat pula, mungkin usia teknis kabelnya, atau lampunya kurang, kita ganti kita belikan tiang baru,” jelasnya. Kemudian juga mengenai keberadaan rambu-rambu lalu lintas. Bappeda melihat Pemkab Badung bisa mengatasi persoalan kurangnya rambu-rambu di wilayah Kuta Selatan. “Kami melihat untuk di seluruh Badung untuk anggaran ramburambu hanya sekitar Rp 4 miliar, kita siap kok untuk itu. Yang penting , proses pengadaannya professional, tidak ada titipan untuk pembelian rambu dan cermin tikungan. Artinya begini, jangan sampai tiap tahun itu saja permasalahannya, rambu kurang, lampu mati, yang mestinya ada progress pokok permasalahannya, jenis masalah, berapa yang sudah diselesaikan di tahun pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya,” tutup Suambara. W-014

Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Badung, Wayan Suambara FB/HERY


SENIN, 16 FEBRUARI 2015 | TAHUN XV

7

Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung, I Wayan Suambara bersama Ketua TP PKK Badung Nyonya Ratna Gde Agung dan Wakil Ketua DPRD Badung Ketut Suiasa dan tokoh masyarakat Kuta Selatan, saat pembukaan Musrenbang Kecamatan Kuta Selatan di Kantor Camat Kuta Selatan, Kamis (12/2) kemarin.

Suambara: Mari Kita Bangun Komunikasi yang Baik, untuk Menyelesaikan Semua Permasalahan Tiap wilayah tentunya memiliki kompleksitas permasalahan yang berbeda, begitu pula dengan kompleksitas permasalahan yang ada di wilayah Kuta Selatan. Meski demikian, menurut Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung Wayan Suambara, bahwa semua persoalan diyakininya bisa diatasi asal ada kebersamaan dari semua pihak, baik itu pemerintah, masyarakat maupun pelaku dunia usaha. “Pelaku dunia usaha banyak disini (Kuta Selatan), oleh karenanya kita bangun komunikasi. Dan kita berharap proses pembangunan komunikasi ini tidak hanya dilakukan oleh pemer-

intah Kabupaten, karena Desa, Lurah, tokoh-tokoh masyarakat yang duduk di DPRD, Bendesa Adat, kita harapkan semuanya berperan. Kalau itu bisa dilakukan, saya yakin persoalan apapun di wilayah Kuta Selatan bisa diatasi. Kami Pemda siap memberikan dukungan,” Demikian antara lain terungkap saat I Wayan Suambara membuka Musrenbang Kecamatan Kuta Selatan di Kantor Camat Kuta Selatan, Kamis (12/2) lalu. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Badung Nyonya Ratna Gde Agung yang juga sebagai Ketua Dekrasnada Badung, Wakil Ketua TP

PKK, Nyonya Sri Sudiana, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Nyonya Kompyang R. Swandika, para anggota DPRD Dapil Kuta Selatan, Tripika Kecamatan Kuta Selatan, Lurah dan Perbekel se-Kuta Selatan serta tokoh masyarakat Kuta Selatan. Usulan di Musrenbang Kuta Selatan memang agak sedikit berbeda bila dibandingkan dengan Kecamatan lainnya. Terlebih dikarenakan Kuta Selatan masih terfokus pada usulan pembangunan infrastruktur. Kebutuhan akan infrastruktur sangat menonjol, akibat dari dampak pesatnya pembangunan di wilayah ini. “Disini tidak

hanya investasi pariwisata, perumahan dan pemukiman penduduk juga sangat berkembang. Dan dampak dari pembangunan tersebutlah yang pada akhirnya membutuhkan infrastruktur,” terang Suambara sembari menambahkan, sebagai daerah dengan pertumbuhan sangat pesat, maka konsekuensi ini mesti diterima. “Kita siapkan, kalau memang perlu jalan dan tanahnya ada, mari dibicarakan, kita kerjakan jalannnya. Kalau perlu drainase, ya kita buatkan drainase. Dan kita akui ini belum tuntas semua, karena masih proses berjalan,” tegasnya. Dengan melihat komplek-

sitas permasalahan yang ada tersebut, maka dalam kesempatan ini Suambara menginginkan adanya sinergitas, yang dapat menggerakkan komando kepentingan lain, untuk bisa diajak secara bersama-sama menggerakkan sistem tata kelola pemerintahan. Dan menurut Suambara, inilah yang menjadi kewajiban para Lurah, Perbekel, perangkat-perangkat pemerintah untuk membangun system itu. “Mengapa ini kita perlukan sistem, karena dari tahun ke tahun tantangan kita semakin berat, persaingan akan semakin berat. Harus menyiapkan masyarakat kita, menyiapkan

aparatur kita menjadi komponen yang mandiri. Kemandirian dimaksud adalah masyarakat kita mandiri, pemerintah kita juga bisa mandiri, yang ujungnya kita ingin memiliki daya saing,” tukasnya. Sementara itu Camat Kuta Selatan, Wayan Wirya, SE,Msi melaporkan, jumlah usulan yang terangkum dalam musrenbang ini sebanyak 816 usulan, dengan total biaya sebesar Rp. 958 milyar lebih. Usulan tersebut terangkum dalam 9 prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan yaitu Peningkatan akuntabilitas dan transparansi tata kelola pemer-

FB/HERY

intahan serta pelayanan publik. Pengembangan kualitas layanan pendidikan dan teknologi informasi. Perluasan akses layanan kesehatan. Pemantapan kemandirian ekonomi kerakyatan. Pemantapan ketahanan pangan dan produktivitas hasil pertanian. Peningkatan infrastruktur dasar pemukiman dan pengelolaan lingkungan hidup. Pengembangan pariwisata dan budaya berbasis masyarakat. Penanganan kebencanaan terpadu serta peningkatan ketentraman dan ketertiban masyarakat, serta perluasan perlindungan sosial dan pengarusutamaan gender. W-014

Laporan Camat di Musrenbang Kecamatan Kuta Selatan

FB/HERY

Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Badung, I Wayan Suambara bersama Ketua TP PKK Badung Nyonya Ratna Gde Agung dan para wakil rakyat Dapil Kuta Selatan, di Kantor Camat Kuta Selatan

Dana Besar, Tanggung Jawab Makin Besar Camat, Perbekel/Lurah Harus Berhati-hati Terlepas dari semua per persoalan yang dibahas pada saat Musrenbang, pada intinya Kepala Bappeda Badung WayWay an Suambara menekankan, mengingat era saat ini aspek yuridis menjadi faktor domidomi nan dalam melakukan pekerpeker jaan. Maka tata kelola pemerpemer intah menjadi sangat penting, karena didalam tata kelola pemerintahan memiliki 3 kunci utama, Pertama adalah cara kerja, Kedua pekerjanya yakni orang-orangnya yang bekerja seperti Aparatur Sipil Negara, Militer, Tokoh Masyarakat, Bendesa Adat. D a n Ke t i ga a d a l a h berkaitan regulasi peraturannya. Menurut Suambara, Ketiga ini merupakmerupak an tiga komponen besar yang saling berkait dan harus bergerak dalam satu sistem. “Itulah saya katakan tadi, kalau kita

ingin melakukan sesuatu berapa pun besarnya dana yang dimiliki pemerintah, maka tidak akan pernah bisa bekerja sendiri. Persoalannya sekarang bagaimana kita menggerakkan komando kepentingan lain ini untuk bisa kita ajak secara bersamasama menggerakkan sistem itu,” tegas Suambara. Ditambahkannya, kewajiban para Lurah/Perbekel, dan perangkat pemerintah lainnya sangat diperlukan. Mengingat dari tahun ke tahun tantangan akan semakin berat, persaingan akan semakin berat, maka harus menyiapkan masyarakat, menyiapkan aparatur menjadi komponen yang mandiri. Kemandirian yang ingin dicapai, adalah mewujudkan masyarakat mandiri, pemerintah juga bisa mandiri, tidak terlalu bergantung pada government lain walaupun kerjasama itu masih tetap

ada, yang ujungnya Pemkab Badung ingin memiliki daya saing. “Saya juga katakan di beberapa tempat, sekarang kita ingin perkuat desa. Kita sudah mulai berpikir mikro, melihat kondisi riil di Kecamatan, pedesaan, pada semua aspek kehidupan.Oleh karena itu peranan Perbekel, Lurah menjadi sangat besar dalam era kedepan. Jadi kalau yang lalu mungkin Perbekel Lurah masih bisa agak setengahsetengah, maka dapat saya pastikan kedepannya akan tugas anda akan lebih berat,” terang Suambara. Untuk diketahui tahun 2015 ini Bupati Badung AA Gde Agung telah memiliki kebijakan. Rencana kebijakan menyelaraskan besaran dana ke desa. Para Perbekel akan diberikan tugas mengelola dana yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Bahkan beliau menyampaikan, proposal pembangunan banjar

pun tidak lagi harus ke Bupati. “Jadi akan banyak kegiatanyang skala dananya kecil akan langsung diserahkan kepada desa. Ini baru konsep, dan apakah nanti keputusannya akan begitu atau tidak, kita tunggu perkembangan pembahasannya. Sedangkan untuk penambahan dana itu benar, dan disepakati dialirkan ke desa dengan jumlah yang lebih besar dari tahun lalu,” urainya. Dengan kata lain, kedepannya perbekel akan memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar. Terlebih lagi mulai tahun 2015, verifikasi RAPBDE dilakukan di Kecamatan. “Pak camat bertanggung jawab terhadap verifikasi Apbdes. Oleh karena itu Camat jangan menganggap gampang, pastikan setiap kegiatan pengalokasikan anggarannya itu adalah benar dan sesuai dengan kebutuhan,” tutupnya. W-014

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan merupakan forum para pemangku kepentingan di tingkat Kecamatan untuk menyusun program prioritas pembangunan daerah yang berasal dari Desa, Kelurahan, Kecamatan yang mengacu pada kebijakan pembangunan daerah. Adapun tema Pembangunan Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 yaitu “Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan dan Kemandirian Masyarakat Untuk Memperkuat Daya Saing Daerah” Sebelum kami laporkan prioritas pembangunan untuk 2016, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Bupati Badung melalui Bapak Kepala Bappeda Litbang atas beberapa program kegiatan pembangunan di wilayah Kuta Selatan yang merupakan kebutuhan masyarakat Kuta Selatan telah dipenuhi melalui dana APBD tahun 2015 seperti misalnya, pembangunan drainase simpang Unud – simpang Poltek, peningkatan jalan lingkungan di semua Desa/ Kelurahan, pembangunan gedung SMP Negeri 5 Kuta Selatan di Kutuh, penataan pagar halaman Kantor Camat Kuta Selatan, peningkatan jalan, drainase dan trotoar Pantai Pandawa, penambahan sarana infrastruktur air bersih di Badung Selatan, sarana prasarana bidang pendidikan dan kesehatan juga sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Badung seperti Penanggulangan Kanker Terpadu (PKTP) tingkat sekolah, pelayanan pemeriksaan kanker payudara dan penanggulangan kanker servik yang menyasar para ibu-ibu dan anak-anak siswa SMA perempuan, dari semua pelaksanaan program kangker tersebut yang merupakan prakarsa dari Ibu Bupati Badung yang sebagai Ketua YKI cabang Kabupaten Badung. Selanjutnya mengacu kepada rancangan tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016, sudah dapat kami sikapi melalui

musrenbang desa dan kelurahan terhadap 9 (sembilan) prioritas pembangunan daerah yang dapat kami laporkan sebagai bahan pembahasan pada sidang kelompok antara lain: (1) Peningkatan akuntabilitas dan transaparansi tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik sebesar Rp.8.527.934.300. (2)Pengembangan kualitas layanan pendidikan dan teknologi informasi, sebesar Rp.519.823.720.000. (3)Perluasan akses layanan kesehatan, sebesar Rp.2.419.800.000. (4)Pemantapan kemandirian ekonomi kerakyatan, sebesar Rp.2.401.000.000. (5)Pemantapan ketahanan pangan dan produktivitas hasil pertanian, sebesar Rp.7.170.000.000. (6)Peningkatan infrastruktur dasar pemukiman dan pengelolaan lingkungan hidup, sebesar Rp.6.333.384.700. (7)Pengembangan pariwisata dan budaya berbasis masyarakat, sebesar Rp.390.339.400.000. (8)Penanganan kebencanaan terpadu serta peningkatan ketentraman dan ketertiban, sebesar Rp. 20.985.000.000. (9)Perluasan perlindungan sosial dan pengarustamaan gender, sebesar rp. 2.657.800.000. Selain dari sembilan prioritas pembangunan tersebut hasil musrenbang dari desa/ kelurahan juga dikelompokan kedalam empat kelompok yang akan dibahas sebentar lagi yaitu: (1)Kelompok ekonomi yang meliputi urusan koperasi dan usaha kecil menengah, industri dan perdagangan, pertanian, perkebunan dan kehutanan, serta peternakan, kelautan dan perikanan sebanyak 67 usulan dengan nilai kurang lebih Rp.9.571.000.000. (2)Kelompok sarana dan prasarana wilayah yang meliputi urusan pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perhubungan dan lingkungan hidup sebanyak 351 usulan dengan nilai kurang lebih Rp.413.764.400.000. (3) Kelompok kesejahteraan sosial yang meliputi urusan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kebuday-

aan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera sebanyak 234 usulan dengan nilai Rp. 526.139.562.500. (4)Kelompok umum yang meliputi urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, pemberdayaan masyarakat dan desa, urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri sebanyak 164 usulan dengan nilai Rp.8.527.934.300. Dengan jenis kegiatan berupa administrasi perkantoran, peningkatan disiplin aparatur, penataan administrasi kependudukan, serta peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan. Dari usulan-usulan tersebut, maka jumlah usulan kegiatan prioritas pembangunan kecamatan kuta selatan pada musrenbang kecamatan kuta selatan tahun 2015 untuk kegiatan tahun 2016 adalah berjumlah 816 usulan dengan nilai sejumlah Rp.958.002.896.800. Walaupun perhatian pemerintah kabupaten badung terhadap pembangunan diwilayah kecamatan kuta selatan cukup tinggi, namun masih ada beberapa permasalahan yang sangat urgent akibat dari perkembangan wilayah yang sangat signifikan sehingga sangat perlu mendapat perhatian dengan serius dalam menangani kemacetan dan penyediaan infrastruktur antara lain: (1)Jalan lingkar barat Tanjung Benoa. (2) Peningkatan jalan, pembuatan drainase dan trotoar di jalan Pratama Selatan. (3)Jalan tembus Siligita-Sawangan-Pandawa. (4)Jalan Uluwatu-Labuan SaitBPG-Ayana-Four Season-Kafe Sembilan. (5)Jalan utara Setra Pecatu tembus Ungasan. (6) Pembangunan SD Negeri di lingkungan Anggasuara Kelurahan Jimbaran. (7)Pembangunan gedung serba guna untuk memfasilitasi kegiatan pelestarian seni dan budaya Demikian beberapa hal yang dapat kami laporkan dan selanjutnya kami mohon perkenan Kepala Bappeda Litbang untuk dapat memberikan arahan pada pelaksanaan Musrenbang RKPD Kabupaten Badung di Kecamatan Kuta Selatan Tahun 2015. W-014 Layouter: Wiadnyana


PENDIDIKAN & BUDAYA

8

FAJA R BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015 l Tahun XV

HUT ke-42 Taman Budaya Diperingati

Pemprov Bali Sudah Merancang untuk Perbaiki Taman Budaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sudah berkomitmen, merancang dan mempersiapkan apa-apa yang perlu diperbaiki di Taman Budaya. Sehingga ke depan apa yang diinginkan di Taman Budaya menjadi kebanggan rakyat Bali. Bila dibanding dengan Taman Budaya di provinsi lainnya, Taman Budaya Provinsi Bali, dari segi bangunan arsitektur yang monumental, memiliki daya tarik yang luar biasa.

DENPASAR-Fajar Bali Bangunan Art Center tidak ada artinya sama sekali kalau tidak ada dukungan peran dari tokoh-tokoh para seniman Bali untuk menghidupkan Taman Budaya. Umur taman budaya sudah di atas 40 tahun, seharusnya Taman Budaya semakin semarak dan semakin berkembang. Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, Drs. Dewa Putu Brata, M.si., mengemukakan hal itu saat memperingati HUT Art Center ke- 42 di Art Center Denpasar, Sabtu (14/2). Hadir pada puncak HUT tersebut, di antaranya, Istri Mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra, sejumlah penglingsir seni, mantan Kepala Art Center, Mantra

Gandi dan Gede Nurjaya, serta Pemimpin Umum Perusahaan Harian Umum Fajar Bali, IGM Arya Wisnu Mataram. Putu Brata menguraikan, kondisi yang dihadapi sekarang ini adalah Taman Budaya sebagai rumah kedua dari seniman melaksanakan aktivitas dalam pengembangan dan pelestarian seni budaya. Oleh karena itu Taman Budaya ini tidak ada apa-apanya, kalau tidak diisi dengan berbagai aktivitas dan pameran kerajinan yang merupakan keunggulan dari pada produk Bali. Bali tidak memiliki sumber daya alam, Bali hanya memiliki SDM yang inovasi dan memiliki kreativitas tinggi yang melahirkan budaya yang adi

FB/BLAS

TAMAN BUDAYA- Kadisbud Bali, Dewa Putu Brata memotong nasi tumpeng disaksikan Istri mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra didampingi PLT Taman Budaya, Ida Ayu Putri Masyeni serta sejumlah penglingsir seni dan Pemimpin Umum Perusahaan Harian Umum Fajar Bali, IGM Arya Wisnu Mataram (paling kanan)

luhur. Taman Budaya didirikan sebagai tempat pengembangan , pelestarian serta sebagai tem-

pat seniman untuk melakukan olah kreativitas. Namun tentunya tidak

Meriahkan HUT ke -38

FB/SUMERTA

LARI-Meriahkan HUT ke 38, SMPN 3 Bangli menggelar lari 8 Km.

BANGLI-Fajar Bali Menyemangati perayaan HUT SMPN.3 Bangli yang ke-38(17/2) beraneka kegiatan dan lomba digelar dari kegiatan donor darah, lomba mata pelajaran dan IPA sampai lomba lari 8 km. Lari 8 km malah mengundang SMP-SMP di 3 kabupaten yakni kabupaten Gianyar, Klungkung dan Karangasem. Lomba lari tersebut dilaksanakan Sabtu (14/2) pagi, dengan rute depan kantor Bupati Bangli ke utara, belok kanan menuju Jalan Cendrawasih, menuju Jalan Nusantara, belok kiri ke Jalan Erlangga, belok ke LC

Uma Bukal, tembus di Jalan Nusantara kembali menuju Jalan Merdeka dan lanjut ke selatan , menuju ke tempat finish yakni di Desa Tamanbali (lokasi SMPN.3 Bangli tersebut). Kepala SMPN3 Bangli, Drs. Nengah Suardana mengatakan lomba lari diikuti 250 siswa. Dari jumlah itu ada peserta dari SMP luar Bangli (sekolah yang diundang) yakni Karangasem 3 sekolah, Gianyar 2 SMP, Klungkung 2 sekolah SMP. Sedangkan Bangli mengikutkan 25 SMP, dari 28 SMP yang ada. Selain diramaikan 250 pelari, juga

Rektor: Wisudawan Punya Rasa Kasih Sayang Terhadap Sesama

juga diraih SMPN-SMP di Kintamani. Juara V peserta kabupaten lain,untuk diraih Kadek Juliastawan, SMPN3 Tampaksiring, Gianyar, dan Ni Wayan Yuniartini, SMPN 3 Rendang, Karangasem. Juara VI diraih Kadek Selamet, SMP Satap Kintamani, dan diraih Ni Kadek Ani, SMPN7 Kintamani. Sebelumnya (13/2) sekolah ini juga telah melakukan kegiatan donor darah, dengan melibatkan guru, pegawai dan komite sekolah. Pada tanggal 11/2 sekolah meggelar lombaMata Pelajaran dan IPA diikuti SD se- Kab. Bangli. Juga telah dilaksanakan Bintek/penyuluhan tentang pengolahan sampah plastik melibatkan PKS, PMR, PKS dan OSIS. Dengan instruktur dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bangli. Sekolah ini memang identik dengan penanganan sampah plastik, tiada hari tanpa berpacu melawan sampah plastik, karena ingin Bangli dan Bali bersih. “Agar Bali dan Bangli bersih, maka siswa mesti memulainya dari sekolah”, ujarnya sembari mengatakan tema HUT SMPN3 yang ke -38 ini adalah Sekolah Cantik Tanpa Sampah Palstik. W-002

Sambut HUT, SMPN 3 dan Alumni Bedah Rumah DENPASAR-Fajar Bali Menyambut HUT ke-36 SMPN 3 Denpasar yang puncak HUT akan diperingati 1 April mendatang, maka Alumni SMPN 3 Denpasar menjalin kerjasama dengan almamaternya melaksanakan bedah rumah. Rumah yang dibedah itu miliki Ni Wayan Budiarta, berlokasi di Jalan Trijata I Gang 6 Denpasar. Kepala SMPN 3 Denpasar, I Wa y a n M u r d a n a , S . P d . M.Psi., seusai melaksanakan bedah rumah bersama alumni SMPN 3 di SMPN3 Denpasar Sabtu (14/2) menjelaskan, kegiatan bedah rumah sebagai kegiatan kemanusiaan bertujuan untuk mensinerjikan peduli terhadap masalah sosial, selain kegiatan akademik dan non akademik. Bedah rumah tersebut j u ga m e m b e r i ka n p e m b elajaran kepada siswa agar ke l a k b i l a b e r n a s i b b a i k perlu membantu masyarakat

miskin. Pendidikan karakter yang diberikan di sekolah juga bermanfaat untuk sensivitas atau ikut merasakan p en de ri ta a n sesa ma , u j ar Murdana. Kerjasama alumni dengan SMPN 3, setiap tahun programnya berbeda sehingga tidak hanya fokus pada bedah rumah saja. Partisipasi alumni ini mencerminkan alumni tetap setia terhadap almamaternya yang mend i d i k h i n g ga b e r h a s i l d i masyarakat. Selain kegiatan bedah rumah, SMPN 3 juga menggelar kegiatan lomba yang diikuti SD se-Denpasar. Kegiatan lomba tersebut, lomba paduan suara yakni, spentri vocal competition. Peraih juara I, SD 3 Saraswati, juara II Bali Public School Choir dan juara III Bali Public School Jaya. Murdana mengutarakan, peraih juara I dan II serta dirigen paduan suara terb a i k d i re ko m e n d a s i k a n untuk ke SMPN 3 Denpasar.

ta dan ajang kreativitas para generasi muda, khususnya pelajar, mahasiswa, seniman, baik nasional mau pun internasional. Selain itu sebagai rumah seniman, tempat berlangsungnya ivent tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB), pameran pembanguinan, ivent Bali Mandara Mahalangu. Pelaksanaan kegiatan HUT ini adalah kolaborasi antara anak-anak peserta didik pelatihan seni budaya di Tamaan Budaya dengan menghadir siswa SMKN 3 Sukawati untuk memberikan stimulus kepada anak-anak yang diberikan pelatihan secara gratis setiap hari Minggu. Di samping penampilan seni, terdapat juga pameran hasil karya mereka sebagai tunas muda bangsa yang mempunyai talenta di bidang seni melukis. Taman Budaya Provinsi Bali mendapat predikat A di tingkat nasional, untuk itu harus berbangga dengan peraihan predikat tersebut. UPT Taman Budaya setiap tahun terus berbenah, agar senantisa hidup, dan menjadi tempat praktik para seniman dalam mengaktualisasikan karya-karya mereka., ujar Masyani. W-001

Unud Wisuda 802 Sarjana baru

SMPN 3 Bangli Gelar Lari 8 Km, Libatkan SMP dari 3 Kabupaten diramaikan oleh penggembira , SMPN 3 Bangli sendiri melibatkan 450 orang, berjalan kaki dengan rute yang sama.”Siswa kami sebagai penggembira dengan berjalan kaki mencapai 450 orang, dari 828 siswa yang ada , sisanya ikut lomba lari”, ujarnya. Tujuan mengundag SMP luar Bangli menurut dia adalah untuk menjalin persahabatan, membuka diri dalam pergaulan yang lebih luas sambil memperkenalkan sekolah ini. Sedangkan tujuan lombar lari tentu untuk olahraga kesehatan. Lomba lari saat itu sudah menelorkan para juara, dari juara I sampai juara harapan VI. Juara lari hampir semua d i s a p u b e r s i h o l e h S M PSMP di Kecamatan Kintamani. Adapun juara I diraih I Wayan Medi,SMP 3 Kintamani, Ni Made Widiastuti, S M P N 1 K i n t a m a n i . J u a ra II I Wayan Ade Suartawan, SMPN1 Kintamani dan juga jura II diraih SMPN 1 Kint a m a n i ya k n i N i N e n ga h Mariani. Juara III disabet SMP di Kintamani masingmasing I Kadek Juliantara, SMPN 1 Kintamani dan Ni Kadek Darmayanti, SMPN 3 Kintamani. Juara IV masih

terlepas dari pimpinan Taman Budaya, yang betul-betul mencintai Taman Budaya, dan

mencintai seni budaya, serta mampu berkolaborasi , dan berinteraksi, menyatu dengan seniman, sehingga para penglingsir seniman akan dengan senang hati hadir di Taman Budaya. Putu Brata mengingatkan, karyawan Taman Budaya harus memahami tugasnya untuk memberikan pelayanan umum dan optimal kepada para seniman. Untuk itu para karyawan juga harus disiplin dan betul betul mencintai dam menyatu serta berinterkasi dengan seniman dan kesenian. Kita patut bersyukur bisa melaksanakan aktivitas dengan memberikan pelatihanpelatihan, seperti belajar tabuh dan tari, melukis dan pelatihan Bahasa Bali, dan pelatihan ini diberikan secara gratis yang dibiayai Pemprov Bali. Mungkin ke depan perlu melestarikan seni budaya adat dan agama melalui pesraman. Sementara itu PLT Taman Budaya, Dra. Ida Ayu Putri Masyani M.Si.,mengatakan, Taman Buadaya adalah instansi pemerintah yang selalu menawarkan kegiatan di bidang pelestarian dan pengembangan budaya, di samping sebagai tujuan wisa-

MANGUPURA-Fajar Bali `Rektor Universitas Udayana (Unud), Prof.Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., mengatakan, para wisudawan mempunyai rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama yang tinggi, karena pada wisuda ke-112 Unud ini tepat pada Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang. Cinta dan kasih sayang merupakan perilaku dasar setiap insan yang harus tetap dijaga, diasah dan ditingkatkan. Karena akan menjaid modal untuk keberhasilan dalam mengarungi kehidupan yang berliku dan penuh tantangan ini. Rektor Unud, Ketut Suastika mengatakan tentang cinta dan kasih sayang tersebut, ketika mewisuda, 802 lulusan Unud di Kampus Unud Bukit Badung Sabtu (14/2). Sejumlah sarjana yang diwisuda itu secara rinci, Doktor, 21 orang, Magister (S2), 140 orang, PPDS (Spt),22 orang, Profesi (Pr), 48 orang, Sarjana (S1) dan D4 (setara S1), 570 orang dan Diploma (D2 dan D3), 1 orang. Suastika mengingatkan, agar semua wisudawan agar berpikir jernih dan bijak menanggapi peristiwa disekitarnya yang menghambat kemajuan bangsa ini dan mampu memilah kebenaran hakiki dan kebencian lembaga yang sebenarnya akibat ulah individu. Tidak ikut serta dalam memperkeruh situasi dengan asumsi yang salah. Apalagi media sebagai sumber berita yang

Rektor Unud Ketut Suastika

begitu berlimpah saat ini, tidak sedikit yang membawa kepentingannya sendiri Tiada insan yang sempurna, namu Suastika sekali lagi mengajak, agar mencoba dan berusaha menjadi anggota masyarakat yang mampu berpikir jernih dan bijak. Hari wisuda yang penuh makna diharapkan menjadi momentum penting dan dijadikan modal dasar dalam mengarungi kehidupan di masa mendatang yang penuh dengan berbagai rintangan dan tantangan. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman selama menempuh pendidikan dan berinteraksi dengan semua civitas akademika Unud, mau pun dengan pihak terkait lainya, Suastika yakin, semua wisudawan akan mampu menjadi pengabdi dan pemimpin yang tangguh. Juga penuh cinta kasih dan mampu

FB/IST

berpikir jernih dalam stuasi apa pun. Suastika juga mengajak semua insan saling bahu membahu dengan niat tulus dan jiwa pengabdian yang tinggi untuk meningkatkan kualitas Unud, sebagai perguruan tinggi yang bertanggung jawab dalam mencetak para lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja lokal, nasional dan internasional. Sekaligus diharapkan mampu menghasilkan SDM yang berperan besar dalam perjalanan bangsa ini, menuju kearah yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa Indonesia. Suastika beserta civitas akademika juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada wisudawan yang telah berprestasi dan mengharumkan nama institusi selama masa pendidikan. W-001

FB/BLAS

BEDAH RUMAH-Kepala SMPN 3 Denpasar I Wayan Murdana bersama alumni melaksanakan bedah rumah.

Seusai lomba paduan suara, sesuai program instiusi ini pada akhir Februari akan menggelar lomba Matematika, IPA, Bahasa Inggris yakni story telling dan esai yang akan diikuti SD di Den-

pasar. Kegiatan lain terkait menyambut SMPN3 yakni yoga, gerak jalan santai, kunjungna sosial ke panti asuhan dan lomba intrernal yakni lomba riang gembira, ucapnya. W-001

Layouter: Wiadnyana Layouter: Manik


FAJA R BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015 l Tahun XV

Suara PARLEMEN Demi Kemajuan Karangasem

Siap Jembatani Kabupaten dan Provinsi AMLAPURA-Fajar Bali Sebagai salah seorang anggota DPRD Provinsi asal Bali, yang terpilih dari Dapil Karangasem, I Nyoman Suyasa siap menjembatani program-program yang disusun oleh pemerintah Kabupaten Karangasem untuk pengentasan kemiskinan, maupun pembangunan di Karangasem yang diajukan ke Provinsi Bali. Politisi asal Partai FB/BUDIASA Gerindra ini beberI Nyoman Suyasa apa waktu lalu mengatakan, salah satu program yang dibuat Pemkab Karangasem, yakni melanjutkan pembangunan dermaga cruise Tanah Ampo, menjadi target jangka panjangnya. Ia pun berharap,kelanjutan pembangunan dermaga pesiar ini bisa tetap dilanjutkan. Dengan beroperasinya dermaga Tanah Ampo ini, ia berkeyakinan akan memberikan efek positif terutama kunjungan wisatawan ke Karangasem. “Itu telah menjadi komitmen kami bersama anggota DPRD provinsi asal Dapil Karangasem, yang akan menjembatani agar pembangunan Dermaga Cruise Tanah Ampo bisa dilanjutkan kembali dengan melepaskan atribut partai,untuk kepentingan masyarakat Karangasem yang menjadi kewenangan DPRD Provinsi,” ujar I Nyoman Suyasa. Selain itu, politisi yang biasa di sapa Kadal ini juga mengatakan, program jangka pendeknya yang akan diperjuangkan yakni, pengadaan alat kesehatan untuk RS Pratama yang telah dibangun di Tianyar,Karangasem. Apalagi saat ini DPRD provinsi sedang menyusun APBD Perubahan. Suyasa juga mengaku, sepanjang program yang dibuat Pemkab Karangasem untuk memajukan Karangasem, pihaknya pun akan mengawalnya. “Selain itu,kita tetap berjuang,bagaimana Karangasem agar lebih banyak dapat program – program Provinsi,seperti bedah rumah,Gerbangsadu,Simantri,maupun beasiswa pendidikan,” ujar pria berkulit gelap ini. W-016

PENGURUS DPC PDIP SE-PROVINSI BALI periode 2015-2019 1. DPC BADUNG Ketua : I Nyoman Giri Prasta Sekretaris : Drs. I Putu Parwata Bendahara : I Nyaman Dirga Yusa

2. DPC GIANYAR. Ketua : I Made Mahayastra SST,Par MAP Sekretaris : Drs. I Wayan Tagel Winarta Bendahara : I Wayan Sudiartana SH

3. DPC DENPASAR Ketua : Gusti Ngurah Gede SH Sekretaris : I Kadek Agus Arya Wibawa SE MM Bendahara : I Ketut Suteja Kumara ST 4. DPC JEMBRANA Ketua : I Made Kembang Hartawan,SE MM Sekretaris : Ni Made Sri Sutharmi Bendahara : I Ketut Budiasa 5. DPC KLUNGKUNG Ketua : AA Anom SH Sekretaris : Sang Nyoman Putra yasa Bendahara : I Wayan Misna SE 6. DPC KARANGASEM Ketua : I Gede Dana Sekretaris : I Wayan Sudira Bendahara : Ib Mega Susila

7. DPC TABANAN Ketua : I Komang Sanjaya Sekretaris : I Nyoman Arnawa Bendahara : AA Darma Putra

8. DPC BANGLI Ketua : Sang Nyoman Sedana Arta Sekretaris : I Wayan Diar SST. Par Bendahara : I Ketut suastika.

9. DPC BULELENG Ketua : I Putu Agus Suradnyana ST Sekretaris : Gede Supriatna Bendahara : Putu Mangku Budiasa SH

POLITIK 9 Konfercab PDI Perjuangan se-Bali Incumbent Kembali Terpilih di Badung, Denpasar dan Karangasem Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) se-Bali secara serentak pada Minggu (15/2). Untuk di tiga Kabupaten, kursi Ketua masih dipercayakan kepada incumbent, sedangkan 3 Kabupaten lainnya terjadi pergantian Ketua DPC.

DENPASAR-Fajar Bali Kabupaten, Badung, Denpasar dan Karangasem, kursi Ketua DPC kembali dipercayakan ke incumbent masing-masing. DPC PDI-P Badung masih mempercayai Nyoman Giri Prasta. Begitu juga di Denpasar, kursi ketua masih dipercayakan kepada Gusti Ngurah Gede. Dan di Karangasem, Gede Dana kembali memimpin DPC PDIP Karangasem periode 20152020 mendatang. Sementara itu, pergantian pimpinan justru terjadi untuk di 3 Kabupaten lainnya yakni di Bangli, Klungkung dan Tabanan. Sebagaimana hasil Konfercab, Wabup Bangli Sang Nyoman Sedana Arta terpilih memimpin DPC PDIP menggantikan Ngakan Made Kutha Parawata. Sedangkan Kader PDIP Klungkung, Anak Agung Gede Anom (mantan Ketua DPRD Klungkung 2009-2014) berhasil menduduki kursi Ketua, menggantikan posisi Wayan Koster yang diberi mandat DPP menggantikan Wayan Candra. Sementara Komang Gede Sanjaya terpilih menjadi Ketua DPC PDIP Tabanan menggantikan posisi I Ketut Suryadi. Di Kabupaten Badung, Giri Prasta terpilih setelah menyisihkan saingannya Putu Alit Yanditana, Nyoman Dirga Yusa, Putu Parwata dan Wayan Diesel. Ditemui usai dilantik, Giri menegaskan dirinya akan terus memperbaiki sejumlah permasalahan dalam internal partai. “Tentunya saya berterimakasih kembali diberikan kepercayaan untuk memimpin partai di wilayah Badung. Kedepannya saya akan melakukan pembenahan partai yaitu melakukan konsolidasi kedalam, merekrut pengurus untuk duduk dalam kepengurusan di anak ranting maupun ranting yang tersebar di wilayah kabupaten Badung,” ucap Ketua DPRD Badung ini, saat ditemui di Konfercab. Selain upaya memenangkan PDIP dalam Pemilukada tahun ini, Giri juga akan memasang target dalam pemilu legislative tahun 2019 mendatang. Giri berharap, kursi untuk PDIP di Kabupaten Badung bertambah. “Endingnya nanti dalam pemilu legislative tahun 2019, anggota dewan yang nantinya akan duduk di kursi legislative mengalami peningkatan. Kalau sekarang ada 16 kader, mungkin pemilukada tahun 2019 mendatang akan menjadi 20 kursi, itu target kita,” tuturnya. Untuk Kabupaten Badung, pengurus DPC kembali dipimpin oleh Giri Prasta dengan posisi sekretaris ditempati oleh Putu Parwata dan Bendahara adalah Nyoman Dirga Yusa.

Gusti Ngurah Gede Kembali Pimpin PDI-P Denpasar Khusus struktur pengurus di tingkat cabang (DPC) Kota Denpasar, kepengurusannya tidak banyak mengalami perubahan. Dari tiga pengurus pokok, hanya bendahara yang mengalami pergantian. Sedangkan untuk posisi ketua dan sekretaris masih tetap dipegang pengurus lama. Sekretaris DPC PDI-P Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa dan Bendahara Terpilih Ketut Suteja Kumara yang dihubungi,

517/I/GLH

mengatakan proses kKonfercab berlangsung lancar. Bahkan, pemilihan pengurus tidak menjadi hamabatan. Ketua DPC masih tetap dipegang I Gusti Ngurah Gede, sementara untuk sekretaris masih tetap, Kadek Agus Arya Wibawa. Sedangkan untuk bendahara mengalami perubahan dari I.B.Kompyang Wiranata digantikan Ketut Suteja Kumara. Suteja Kumara menambahkan, apa yang menjadi keputusan konfercab ini semua mengacu pada SK 066 dan SK 067. Dalam SK tersebut telah diatur mekanisme penjaringan dan pembentukan pengurus. “Jadi tidak ada lagi yang bisa diributkan, karena semua mekanismenya jelas,” kata politisi yang kini menjabat Ketua Komisi I DPRD Denpasar ini. Dari tiga yang terpilih itu, sebelumnya melalui proses penjaringan muncul 14 nama yang kemudian disetor ke DPD PDI Bali. Selanjutnya DPD menjaring menjadi lima orang yang diserahkan ke DPP. Keputusan DPP telah mengeluarkan tiga nama yang akhirnya diputuskan dalam konfercab.

Gede Dana Kembali Pimpin DPC PDIP Karangasem Nama I Gede Dana kembali memimpin kepengurusan Ketua DPC PDIP Karangasem,setelah terpilih secara musyawarah dari tiga nama yang turun dari DPP PDIP. Terpilihnya politisi asal Desa Datah, Kecamatan Abang,Karangasem ini setelah digelar Konfercab di kantor secretariat DPC PDIP jalan Ahmad Yani,Karangasem. Dalam Konfercab, ada tiga nama yang direkomendasikan DPP PDIP,masing-masing Politisi senior asal Desa Sibetan, I Wayan Sudira, Ida Bagus Mega Susila asal Kecamatan Manggis, dan I Gede Dana sendiri. Karena ada tiga nama itu, akhirnya diputuskan secara musyawarah dengan memilih I Gede Dana sebagai ketua DPC PDIP Karangasem. Dengan terpilihnya I Gede Dana, memupus sejumlah kader yang sebelumnya muncul dalam penjaringan di tingkat ranting. Gede Dana mengakui sejumlah tantangan telah ada di depan mata. Salah satunya Pilkada Karangasem yang sebagai skala prioritas utamanya. Ia pun kembali menegaskan, pihaknya akan mendukung secara penuh siapapun yang nantinya direkomendasikan oleh DPP Pusat. “Prioritas utama adalah Pilkada nanti, kami juga tak ingin men-

Giri Prasta

FB/DOK

Gusti Ngurah Gede

FB/CAR

Gede Dana

FB/BUDIASA

galami kekalahan, siapapun nantinya yang direkomendasikan oleh DPP Pusat itu yang akan kita dukung,” ujar Gede Dana.

Sang Nyoman Sedana Arta Jabat Ketua DPC PDIP Bangli Wabup Bangli Sang Nyoman Sedana Arta akhirnya terpilih menjadi Ketua DPC PDIP menggantikan Ngakan Made Kutha Parawata. Sang Nyoman Sedana Arta terpilih menjadi Ketua DPC berdasarkan hasil mesyawarah di arena Konfercab. Pada kesempatan itu, DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi untuk tiga calon Ketua DPC PDIP Bangli di arena Konfercab. Ketiganya adalah Sang Nyoman Sedana Arta, Wayan Diar dan Ketut Suastika. Selanjutnya, ketiganya diberikan kesempatan untuk bermusyawarah. Dari hasil musyawarah itu, terjadi kesepatan kalau Sang Nyoman Sedana Arta diberikan kesempatan untuk menahkodai PDIP Bangli. “Kita bertiga berembug, selanjutnya kami berdua menyerahkan pimpinan DPC kepada Pak Sang Nyoman,” ujar kandidat Ketua DPC PDIP Bangli, Ketut Suastika. Sementara Wabup Bangli Sang Nyoman Sedana Arta saat dikonfirmasi via SMS, membenarkan kalau dirinya terpilih menjadi Ketua DPC PDIP Bangli dalam arena Konfercab yang dilakukan secara serempak di Hotel Niki.

Pengurus PDIP 70% Muka Baru Sudah seperti diduga sebelumnya oleh Kader PDIP Klungkung, Anak Agung Gede Anom (mantan Ketua DPRD Klungkung 2009-2014) akhirnya menduduki kursi Ketua Cabang PDIP Klungkung, 20152020 mendatang. Pimpinan partai Banteng Moncong Putih ini menggantikan posisi Ketua PDIP Klungkung, Wayan Koster yang diberikan mandat oleh DPP menggantikan Wayan Candra. Sebelumnya, AA Gede Anom sendiri menjabat sebaga Sekretaris PDIP Klungkung. Sementara itu Sang Nyoman Putra Yasa ketika di hubungi mengaku tidak ikut dalam Konfercab. Namun demikian pihaknya berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan dan siap bekerja untuk

AA Gede Anom

FB/DOK

partai. Kedepan dirinya mengaku akan merangkul semua pihak untuk bersama sama membesarkan PDIP Klungkung. ”Salah satu agenda yang akan kami lakukan adalah konsolidasi internal,” jelas Sang Nyoman. Ketua terpilih, AA Gde Anom mengakui kalau kepengurusan DPC PDIP Klungkung sekarang ini 70 persen adalah muka baru. Untuk itu berharap ada darah segar untuk partai moncong putih di Klungkung. Nama-nama baru yang masuk dalam kepengurusan adalah Komang Karnawan (politisi PKPB) sebagai Wakil Ketua. Masuk juga nama Ketut Panca mantan aggota DPRD Klungkung dari PKPI yang duduk sebagai wakil ketua. Bahkan Perbekel Gelgel, Nengah Soma dan Perbekel Aan masuk dalam struktur pengurus. Tabanan, Sanjaya Rangkul Kader Loncat Pagar Usai terpilih menggantikan posisi I Ketut Suryadi sebagai ketua DPC PDIP Tabanan selama

FB/DONI

Komang Gede Sanjaya

lima tahun kedepan Sanjaya mengatakan terpilihnya sebagai ketua DPC PDIP Tabanan merupakan sebuah kepercayaan, kehormatan sekaligus tanggung jawab mulia bagi Tabanan. Tanggung jawab mulia tersebut akan diembannya dengan bekerja keras agar PDIP di Tabanan tetap mendapatkan kepercayaan dalam membangun Tabanan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Tabanan. Baginya, pekerjaan rumah yang telah menunggunya adalah memperkuat solidaritas kader-kadernya. Ini dikarenan Bali diberi kehormatan sebagai tuan rumah kongres ke 4 PDIP yang akan berlangsung pada tanggal 8 hingga 12 April yang akan datang. “Kami berkewajiban menyiapkan dan menyukseskan kongres tersebut”, ungkapnya. Ia juga harus mempersiapkan diri agar dalam perhelatan pilkada Tabanan nanti, calon yang diusung PDIP Tabanan berhasil menang dan mempertahankan kursi kekuasaan di ekskutif. M-005/R-004/W016/W-002/W-004/W-10

419/XI/AGN

018/I/FB/KTR

680/IX/GLH

Layouter: Wiadnyana


10

EKONOMI Dipertanyakan Kesiapan Launching City Tour

FAJA R BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015l TAHUN XV

VALAS MATA UANG

KURS JUAL

USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD

12695 10065 13855 10162 19255 14550 109.85 1643 3556 9643

KURS BELI 12595 9565 13505 9812 18755 14050 104.35 1613 3156 9043 Sumber: BNI

DPD. PERBARINDO BALI

Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25% Sumber : Surat Edaran LPS

KIPRAH PEBISNIS

Anggota Perbarindo Siap Hadapi Branchless Banking SEMARAPURA-Fajar Bali Anggota Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali khususny di wilyaha Bali timur nyatakan siap menghadapi adanya Branchless Banking. Hal tersebut disampaikan, Ketua DPK Perbarindo wilyah Bali timur, ID.GM. Darmawijaya, belum lama ini di Klungkung. “Terkait dengan Branchless Banking kami rasa untuk anggota Perbarindo wilayah Bali timur pada khususnya siap menyambut dengan baik,” jelasnya. Branchless Banking sendiri menurut dirinya, akan menjadi tantangan tersendiri bagi para anggota Perbarindo wilayah Bali timur. Hal tersebut disebabkan karena, jika dilihat dari segmen pasar Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam hal ini akan menjadi segmen pasar Bank umum juga. “Ini tantangan bagi BPR mengapa, karena segmen BPR nantinya akan menjadi segmen pasar Bank umum juga dan dengan kata lain Bank umum akan ikut merebut pasar di segmen pasar BPR itu sendiri,” ujarnya. Dengan melihat kondisi tersebut dirinya berharap, kepada anggota Perbarindo wilayah Bali timur pada khususnya untuk senantiasa bersiap diri dengan lebih baik lagi dan selalu belajar lebih banyak lagi, terutama belajar terkait dengan indutri perbankan. Dengan begitu dirinya optimis, akan bisa menghadapi masalah tersebut secara bersama-sama. “Mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi, selalu siap menghadapi dan bersaing. Sedangkan sampai saat ini terkait dengan inprastruktur anggota masih kurang terutama masalah IT, meski demikian hal tersebut akan menjadi tantangan bagi kami agar kedepan dapat melengkapi,” tutupnya. M-004

Wacana Pemerintah Kota Denpasar hendak “menjual” paket Heritage City Tour, terus mendapat tanggapan dari berbagai pihak, terutama kalangan anggota DPRD Kota Denpasar. City Tour yang direncanakan di launching pada Meret mendatang, dikabarkan telah mendapat apresiasi dari kalangan praktisi pariwisata. Bahkan, Association of Indonesia Tours and Travel Agency (ASITA) juga telah menyatakan dukungannya dan siap membantu merealisasikan program paket wisata kota yang diharapkan menjadi ikon pariwisata Kota Denpasar ini.

DENPASAR-Fajar Bali Hanya saja, rencana launching tersebut dinilai terlalu dini. Mengingat sampai saat ini sama sekali tidak ada tanda-tanda geliat dari pihak Pemkot Denpasar melaukan persiapan secara fisik. “Kami sangat mengapresiasi rencana Pemkot menjual paket city tour. Sayangnya belum tampak ada persiapan untuk mendukung city tour tersebut,” ungkap salah seorang anggota DPRD Kota Denpasar yang menekuni dunia pariwisata, Putu Oka Mahendra, SE, Minggu (15/2) kemarin. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Denpasar ini menyebut, untuk membangkitkan kembali City Tour yang sejatinya telah mencuat sejak lama, pemerintah mesti memperhatikan sejumlah komponen

yang krusial dapat menunjang kepariwisataan (City Tour). Untuk itu sebelum City Tour dilaunching, Pemkot Denpasar mesti melakukan pembenahan atau melengkapi beberapa fasilitas umum seperti toilet di kawasan paket City Tour. Penataan taman di sepanjang jalur heritage City Tour (Pura Jagatnatha-Museum Bali-Jaya Sabha-Patung Catur MukaPasar Badung-Pura Desa) harus dimaksimalkan. Selain itu ‘Tour Information’ milik Disparda harus difungsikan secara optimal sebagai salah satu upaya dalam menggairahkan City Tour di Kota Denpasar. “Setelah infrastruktur tertata barulah City Tour dilaunching dengan tetap melibatkan peran praktisi pariwesata seperti ASITA, PHRI

Wayan Suwirya

FB/CAR

(Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia), HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), serta perwakilan Negara asing yang ada di Kota Denpasar,” ucap owner LAPAMA Rafting ini. Anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Denpasar lainnya yang sempat menekuni dunia pariwisata sebagai pemandu wisatawan Jepang, Wayan Suwirya, S.Sos., mengungkapkan, untuk membangkitkan kembali City Tour, mesti memperhatikan sejumlah komponen kepariwisataan. Salah satunya kiprah pemandu wisata (guide). “Eksistensi guide sebagai praktisi pariwisata yang benar-benar memahami seluk beluk perjalanan wisatawan ini mesti

Komunitas Peduli Bali Adakan Valentine Blood

DENPASAR - Fajar Bali Ada yang spesial dalam perayaan hari kasih sayang (Valentine Day) di Discovery Kartika Plaza Bali, Tuban sabtu (14/2). Pelaksanaan Valentine Day dikemas dalam bentuk acara donor darah yang diikuti oleh anggota lintas sektoral yang tersebar di Pulau Dewata. Ketua Panitia Agung Suryawan Wiranata mengungkapkan, dalam acara yang dinamakan The 17th Valentine Blood Donation Program ini sangat unik. Karena dalam pelaksanaan kegiatan sosial kali ini diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat. Pelaksanaan donor darah ini secara keseluruhan free (bebas biaya). “Kita tidak keluar biaya dalam pelaksanaannya. Kita hanya menyumbangkan perlengkapan saja, sedangkan pihak hotel menyediakan konsumsi. Jadi, mengadakan acara di hotel jangan dianggap mahal,” sebutnya saat ditemui di sela-sela pelaksanaan The 17th Valentine Blood Donation Program di Ballroom Discovery Kartika Plaza Hotel, Tuban, Bali. Dipilihnya hotel dalam pelaksanaan event ini, karena Bali motornya adalah pariwisata. “Dengan diadakan di hotel dan dilihat oleh para tamu wisatawan asing, tentu hal ini berdampak pada hotel tersebut dan pariwisata Bali pada umumnya,” ujarnya. General Manager Discovery Kartika Plaza Hotel, Patrick Beck menyatakan, kegiatan seperti ini sudah dilaksanakan oleh pihaknya setiap 6 bulan sekali. Kegiatan bulanan ini sebutnya, dikoordinir dan dilaksanakan oleh Artha Graha Peduli yang giat mengadakan berbagai kegiatan - kegiatan sosial lainnya. “Kegiatan sosial yang kita lakukan setidaknya dapat membantu dan meringankan penderitaan orang lain. Acara ini selalu kita gelar setiap 6 bulan sekali,” ujar Patrick. Salah satu anggota Komunitas Peduli Bali, I Made Suryawan menuturkan, kegiatan The 17th Valentine Blood Donation Program kali ini sangatlah unik. Selain bertepatan dengan Valentine Day tambahnya, diikuti juga oleh lintas sektoral seperti Korem 163/ Wirasatya, INTI Bali, Paras Paros, Yayasan Puteri Bali, Discovery Kartika Plaza Hotel, Artha Graha Peduli, FKPPI, Cantik Bali Villas, Forum Studi Majapahit, Puslit Budpar Universitas Udayana. Selain itu ungkap Suryawan, peserta lainnya berasal dari STPBI, Kuta Executive Club, Komunitas Gema Perdamaian, Yayasan Sapta Darma, PT. Paramitha Auto Graha, Forum Pembaca Cradda, Bali Wedding Association, Bali Villa Association, Denpasar Children Centre, Art of Living, Yayasan Sasana Budhi Dharma Nusantara, Purna Caraka Muda Indonesia Bali dan Bike to Work Community. Pihaknya menargetkan sebanyak 300 kantong darah terkumpul. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah mengingat antusias pendonor.”Kita targetkan 300 kantung darah. Tapi mungkin bisa lebih dan mencapai 500 kantong darah karena para peserta atau pendonor yang mendaftar di registrasi sangat banyak,” kata Suryawan. W-011

FB/RONY

DONOR DARAH-Para peserta donor darah di dalam acara The 17th Valentine Blood Donation Program

FB/BAGUS

HONDA PEDULI SOSIAL- Manager Marketing Astra Honda Main Dealer Bali Modus Vivendy (kiri) dan Manager HC3, Gede Partayasa (paling kanan) pagi-pagi buta (14/2)lalu, membagikan bingkisan sembako kepada petugas kebersihan diseputaran Kota Denpasar.

Aksi Sosial Honda Untuk Bali

Satu Hati Berbagi Kasih Bersama Petugas Kebersihan DENPASAR-Fajar Bali Satu lagi program Corporate Social Responsibility (CSR) Honda Untuk Bali yang dilaksanakan oleh Astra Motor Main Dealer Bali di tahun2015 ini. Sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang kepada sesama, perhatian kali ini ditujukan melalui aksi sosial berupa pembagian sembako untuk petugas kebersihan yang selama ini selalu setia dan tidak pernah mengeluh dalam menjalani pekerjaan sehari-harinya yang menjadikan ruas jalan kota Denpasar senantiasa selalu bersih.. Pembagian sembako yang dilaksanakan bertepatan dengan moment hari Valentine, Sabtu (14/2) kemarin, melibatkan panitia CSR yang merupakan karyawan dan karyawati Astra Motor Bali. Kegiatan social ini dilaksanakan dini hari saat para petugas kebersihan sedang melaksanakan tugas rutinnya di seputaran ruas jalan Cokroaminoto, Seputaran Gatsu, Lapangan Lumintang Ahmad Yani, dan Lapangan Puputan Badung, dan Ubung. Sekitar 50 paket sembako berupa beras, gula pasir, minyak goreng, kopi, mie instan, air mineral dan susu kaleng diserahkan secara langsung kepada awak kebersihan berseragam hijau, yang bertugas saat itu. Aksi ini memberikan kesan yang sangat mendalam bagi petugas kebersihan, ini terlihat

dari ekspresi mereka saat mendapatkan kejutan dari Honda di Hari Valentine. ” Ternyata masih ada yang memperhatikan kami. Terima kasih Honda,” ucap salah satu petugas yang menerima bingkisan tersebut terharu. Ketua panitia kegiatan, Gede Legawa, mengatakan, bantuan sembako ini sebagai wujud kepedulian kepada petugas

kebersihan yang telah berjasa melakukan kebersihan di sepanjang ruas jalan kota Denpasar, namun jasanya sering terlupakan. “Kepedulian ini merupakan ungkapan terima kasih kepada petugas kebersihan yang sudah membuat ruas jalanan menjadi bersih sehingga pengendara sepeda motor Honda menjadi nyaman,” imbuhnya. (Sudarsana)

603/IX/GLH

Putu Oka Mahendra

FB/CAR

dijadikan ujung tombak dalam menggairahkan City Tour di Kota Denpasar,” ungkap Suwirya. Berdasarkan pengalamannya memandu wisatawan Jepang, Suwirya mengaku populer tidaknya objek wisata sangat tergantung dari guide ini. Mengingat kiprah guide di lapangan sangat menentukan akan dibawa atau diarahkan kemana tamu/wisatawan yang tengah dipandunya, walau dari travel agentnya telah menentukan rute perjalanan yang mesti dilalui. “Tidak jarang dalam kenyataannya guide itu bisa mengarahkan tamunya ke objek yang lain, diluar paket yang ditentukan travel agent,”

terangnya. Untuk itu Suwirya menyarankan agar pemerintah mengundang praktisi pariwisata seperti ASITA, Pemandu Wisata (Guide), untuk diajak rembug membahas kiat pengembangan City Tour. “Sebagai orang yang pernah berkecimpung di dunia guide, saya bersedia berbagi pengalaman jika memang diperlukan,” imbuhnya. Untuk menjadikan City Tour populer di kalangan wisatawan, lanjut Suwirya, ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian pemerintah. Diantaranya, harus ada drop zone dan pickup zone yang dilengkapi dengan fasilitas social yang representatif, seperti areal parkir, toilet. Masalah terpenting yang mesti menjadi perhatian adalah, adanya jaminan tidak terjadi kemacetan, baik di drop zone maupun di pick-up zone. Hal ini sangat penting, mengingat paket City Tour pada dasarnya merupakan paket wisata yang diikat oleh waktu antara 4 hingga 6 jam. Untuk itu, masalah transportasi menjadi persoalan krusial bagi guide maupun travel agent. ”Jika terus terjadi kemoloran, biusa dipastikan guide akan enggan membawa tamunya ke City Tour,” tandas Suwirya, seraya menegaskan terlebih jika fee guide tidak mendapat perhatian. R-004

Pengurus DPC IWAPI Tabanan Periode 2015-2020 Dilanatik

TABANAN- Fajar Bali Pelantikan pengurus DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Tabanan periode 2015-2020 dirangkai dengan Rakerda DPD IWAPI Bali dan HUT IWAPI ke-40, digelar Sabtu (14/2) . Acara yang berlangsung di Warung Nami Rasa, Tabanan tersebut dihadiri langsung Ketua IWAPI Bali, Dr. AAA. Ngr. Tini Rumini Gorda, SH,MM, MH, Ketua Kadin Tabanan, Nyonya Wakil Bupati Tabanan, Asisten II Sekda Tabanan. Tampak juga hadiri pengurus DPC IWAPI Kabupaten/ Kota se Bali, Camat Tabanan, beberapa perbekel. Ketua DPC IWAPI Tabanan demisioner, Ni Nyoman Suki dalam sambutannya mengatakan, selama masa kepengurusannya telah menjalankan program ekonomi, berupa arisan dan koperasi. Dalam bidang agama dilakukan acara tirta yatra ke berbagai khayan-

gan di Bali maupun luar Bali. Owner Toko Nyoman ini juga menyebutkan, IWAPI Bali juga bergerak dalam bidang sosial dengan memberikan bantuan ke berbagai panti asuhan. Termasuk pula memberikan bantuan sembako kepada manula. Ketua DPC IWAPI Tabanan yang baru dilantik , Ir. Ni Nengah Sri Labantari, dalam sambutanya bertekad untuk mengangkat harkat para pengusaha wanita di Tabanan. Wakil ketua DPRD Tabanan ini menambahkan akan melakukan berbagai terobosan dan kerja sama multi pihak dalam tujuan para pengusaha wanita di Tabanan bisa semakin maju, tanpa meninggalkan kodratnya sebagai seorang istri. “Perempuan adalah mahluk yang luar biasa, suami yang sukses ada istri yang hebat dibelakangnya, begitupun sebaliknya,” ungkapnya. W-004

FB/DONY

PELANTIKAN-Pengurus IPC IWAPI Kabupaten Tabanan periode 2015-2020 dilantik pada Sabtu ( 14-2 ) kemarin

639/XI/KTR

Layouter:Zohra


FAJA R BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015 l Tahun XV

SAMBUNGAN Ambil Alih Pembangunan GWK

Stop Kekerasan Pada Perempuan dan Anak!

DARI HALAMAN 1 belum jelas makanya sampai sekarang pembangunannya mandek. Kalau bisa kita ambil alih, akan segera kita realisasikan,” tuturnya. Satria melanjutkan, apabila tidak mengambil alih, pemerintah Badung dalam hal ini DPRD Badung siap menjalin kerja sama dengan pihak investor agar proses pembangunan patung GWK segera diselesaikan. “Kalau memang kekurangan dana, Badung

KAMPANYE-Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali bersama jejaring yang konsen terhadap perlindungan perempuan dan anak mengadakan kampanye anti kekerasan dengan cara tarian One Billion Rising (OBR) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Minggu (15/2). Tarian Kampanye anti kekerasan dengan mengusung hari kasih sayang ini merupakan simbol perlawanan dan diharapkan kekerasan terhadap perempuan dapat dihapuskan.

DARI HALAMAN 1

TWBI Siapkan AMDAL Revitalisasi berharap ketegasan pemerintah. Baik pusat maupun daerah terkait rencana tersebut. Menurutnya, apabila pro dan kontra ini tidak diakhiri dengan keputusan tegas oleh pemerintah akan merugikan banyak pihak. Tidak hanya pihak PT. TWBI tetapi masyarakat Bali juga terpengaruh. Hendi Lukman tidak ingin, persoalan ini dibiarkan berlarutlarut tanpa kejelasan. “Kami hanya meminta sikap pemerintah seperti apa? Kalau terus begini, bukan hanya kami yang rugi tapi

Siasat Arok DARI HALAMAN 1 Pramoedya – dalam novel Arok Dedes – mengisahkan Arok sebagai orang cerdas, kuat, dan pemberani. Berasal dari kasta sudra yang tak jelas keturunannya, yang kemudian menjadi Brahmana setelah ditasbihkan oleh Dang Hyang Lohgawe. Lohgawe merupakan Brahmana Syiwa, dan telah lama tidak puas dengan masa Kerajaan Kediri yang menganut Wisnu. Arok yang senang merampok prajurit Kediri dan Tumapel inipun disiapkan oleh Lohgawe untuk menjadi penguasa baru. Menggantikan dinasti Kerajaan Kediri agar bisa memuliakan kembali Dewa Syiwa. Arok yang semasa kecilnya bernama Temu, dianggap paling sempurna untuk mewakili perjuangan kaum Brahmana.

masyarakat Balipun begitu,” imbuhnya. Terkait Feasibility Study (FS) yang digarap oleh Universitas Udayana (UNUD) dan dinyatakan tidak layak, pria berkaca mata tersebut menanggapi dengan tegas. Katanya, secara resmi pihaknya belum pernah mendapat tembusan terkait hasil FS tersebut. Bahkan, disebutkan kalau tahapan FS itu belum tuntas, masih dalam tahap administrasi. Iapun sudah mengajukan, agar pihak UNUD memberikan penjelasan apabila ada hal-hal atau bagian yang dinilai tidak layak.

“Saya belum dapat surat resmi mengenai hasil laporan tersebut, karena sepanjang pengetahuan kami, kita (TWBI) masih dalam proses administrasi dengan UNUD. Di mana hal tersebut, saya minta penjelasan. Ini masih proses, terlalu awal kalau UNUD dikatakan menyatakan tidak layak. Itu kan opini dari media, saya belum dapat pemberitahuan secara resmi,” ujarnya tegas. Lebih lanjut, Hendi Lukman juga tidak menampik apabila TWBI dikatakan melakukan kajian dengan penggandeng

Universitas lain. Menurutnya, Kementerian Kelautan sebelumnya sudah memberikan izin, sehingga prihal status ‘tidak layak’ dari UNUD juga disampaikan ke Kementerian. Tujuannya untuk meminta petunjuk dari pihak yang sebelumnya telah memberikan lampu hijau. Atas permohonan TWBI, Kementerian Kelautan pun membuat sebuah tim independen. Tim yang terdiri atas profesor-profesor dan ahli kelautan tersebut, kembali melakukan kajian terhadap rencana revitalisasi di Teluk Benoa. W-019

Ia adalah seorang putra Sudra, yang memiliki keberanian dan semangat juang bagai Satria, namun cerdas bak Brahmana. Kesempurnaan itu membuat Dang Hyang Lohgawe menganugrahinya nama Arok, berarti ‘pembangun’. “Aku hanyalah Sudra, berlaku Satria, dan berhati Brahmana, panggil saja aku sesuka hatimu,” begitulah aku Arok ketika memperkenalkan diri kepala Tunggul Ametung. Kecerdasan dan keahlian Arok dalam sansekerta membuat Tunggul Ametung terpesona. Kenihilan pengetahuan membuat ia mudah diperdaya oleh Arok maupun Dedes yang juga mengamini penggulingan suaminya. Kekuasaan Akuwu Tumapel itupun sedikit demi sedikit luntur, oleh pemberontakan rakyat yang disiasati Arok. Arok juga tak seorang diri memerangi Tunggul Ametung.

Mpu Gandring seorang ahli senjata juga merancang rencana yang sama. Yakni melalui perlawanan yang dinamai ‘Gerakan Mpu Gandring’. Ketika itu Arok yang tersaingi Gerakan Mpu Gandring kembali memainkan siasatnya. Sebuah keris keramat yang disebut Keris Mpu Gandring, digunakan untuk menikam Tunggul Ametung disaat tertidur hingga tewas. Arok pun berhasil ‘cuci tangan’ dari peristiwa pembunuhan tersebut. Tak seorang pun menduga ia yang mengakhiri kekejaman Tunggul Ametung. Sebab keberadaan keris rahasia itu hanya diketahui oleh orang kepercayaan Mpu Gandring (Kebo Ijo), sehingga ialah yang dicap sebagai tersangka. Tapi apa yang menarik dari sosok Arok? Dia adalah pemuda komplit – lelaki sudra, berlaku

ksatria dan berhati brahmana. Ia pandai meracik siasat, merobohkan Ametung dari tampuk kekuasaan. Pertanyaannya adakah Arok zaman ini? Sosok plesetan Arok mungkin banyak. Coba saja tengok dinamika politik negeri ini. Terlalu banyak orang pintar yang menjadikan kepintarannya untuk berlaku culas, menindas, membohongi dan membodohi rakyat dengan topeng sok tahu hukum.. Mereka berucap layaknya brahmana, namun bersikap bak raksasa. Masyarakat dibuat bingung: batas antara sang pahlawan dan pengkhianat tipis. Siasat dan agenda politik senyap berseliweran. Tak jelas siapa yang akan ditumbangkan dan akan menumbangkan. Kita lihat saja permainan ‘para manusia setengah dewa’ yang menjengkelkan di negeri ini. ***

Hanya saja, malang tak dapat ditolaknya, suatu hari Nentra terjatuh dari pohon kelapa yang dipanjatnya. Karena tidak memiliki biaya berobat, Ia pun hanya berobat secara tradisional dengan dipijat. “Karena tidak memiliki biaya, tidak sempat di bawa ke dokter, hanya ke tukang pijat saja,” ujarnya lirih. Sambil menghela nafas, Nentra kembali melanjutkan, saat di Sumbawa menikah dengan salah seorang kerabatnya yang juga tinggal di Sumbawa yang bernama Ni Nengah Suri. Bahkan, dari hasil pernikahannya ini, Nentra memiliki seorang anak, I Wayan Murdana. Namun, kesetiaan sang istri akhirnya hanya bertahan beberapa bulan semenjak ia terjatuh. Genap enam bulan terjatuh, sang istripun meminta cerai. Praktis, ia pun hidup hanya bersama anak semata wayangnya. Karena itulah, orang tua dari Nentra yakni I Wayan Nenda, (60) berangkat ke Sumbawa untuk mengajaknya

pulang ke dusun terpencil ini. “Istri minta cerai setelah enam bulan saya kecelakaan, sehingga anak saya yang merawat,” ujarnya, pandangan matanya menerawang, seolah-olah mengingatkan kenangan pahit itu. Penderitaan Nentra tak habis disana, setelah tinggal di kampung bersama orang tua dan adiknya, cobaan berat kembali harus diterimanya. Satu-satunya anak buah cintanya ini pun mengalami sakit panas. Saat itu, sang anak baru berusia lima tahun, dan mengalami panas tinggi. Lagi-lagi karena tidak memiliki biaya berobat, sang anak pun akhirnya meninggal dunia. “Anak saya meninggal saat berumur lima tahun, karena sakit panas dan tidak di bawa ke dokter karena tidak punya biaya,” ucapnya. Kini, Nentra hanya hidup bersama kedua orang tua dan adiknya dengan kondisi yang hampir sama: rumah tak layak dengan berdinding ancaman bambu, dan beratap jerami. Untuk menyam-

bung hidupnya, Nentra hanya bisa bekerja dengan menganyam bambu menjadi ingke yang biasa dipakai untuk membawa sesajen. Setiap harinya, Nentra mampu menghasilkan 5 buah ingke yang dihargai Rp 6 ribu. Itupun hanya bisa sewaktu-waktu saja, karena pemasaran hasil kerjanya baru sebatas di beli oleh orang yang berbaik hati. “Mau bekerja apalagi, hanya bisa membuat ulatan ingke, karena sudah tidak bisa menggerakkan kaki,” ucapnya. Saat ditanya, apakah pernah mendapatkan bantuan pemerintah, Nentra kembali menghela nafas panjang. Menurutnya, selama ini ia sama sekali tidak pernah mendapat bantuan pemerintah. Meskipun ia sendiri sangat mengharapkan itu, namun harapan itu mesti ia pendam. Selama 9 tahun terakhir ini pula, Nentra diurus oleh kedua orang tuanya yaitu Wayan Nenda (60) dan Ni luh Ayu (60) yang juga tinggal di dalam pekarangan itu. W-016

penetapannya sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi oleh KPK. Budi Gunawan mensinyalir penetapannya sebagai tersangka tidak memiliki bukti yang kuat serta bernuansa politis karena dilakukan

beberapa hari setelah Presiden Joko Widodo memilihnya sebagai calon Kapolri tunggal. Rasamala tidak mau menebak-nebak hasil putusan sidang besok. Kendati demikian, tim KPK sudah menyiapkan opsi

lain bila ternyata hakim Sarpin mengabulkan gugatan bekas ajudan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri itu. “Soal hasil putusannya, nanti kita lihat dulu. Tapi tentu ada opsi yang bisa kami lakukan,” ujarnya. TP

bisa memecah belah persatuan bangsa. “Jangan ada adu domba untuk kepentingan lain. Jangan sampai persaudaraan kita pecah,” pintanya. Masyarakat juga diminta untuk terus melaksanakan kegiatan ritual keagamaan sesuai ajarannya masing-masing. “Yang senang ke pura silakan, tidak perlu kita bermewah-mewah, jor joran, lakukan sesuai dengan ketulusan, lakukan dengan kemampuan kita masing masing. Walau secarik canang, ukur sesuai dengan kemampuan kita. Semua keiklasan yang kita lakukan pasti diterima Ida Batara,”

ungkap Sudikerta. Dalam arahannya, Sudikerta mengatakan bagi yang tidak mampu jangan meniru orang yang memiliki kemampuan berlebih. Begitu pula dengan orang yang memiliki kemampuan berlebih, jangan pelit. Kalau pelit, maka rejekinya nanti akan seret juga. Tapi kalau didermakan kepada yang tidak mampu, maka rejeki akan mengalir dan meningkat terus. “Mari kita jalankan dharma agama. Bagi umat muslim sembahyang ke Masjid, Kristen ke Gereja, doakan alam ini, agar dunia isinya tetap damai sehat dan baha-

gia. Jangan kita ke pura ke masjid ke gereja meminta kekayaan, itu tidak mungkin,” terangnya. Hanya satu cara hidup damai di dunia ini, yakni rukun dan bahagia. Kalau sudah hidup rukun, niscaya hidup manusia bisa dijalankan dengan baik. Sudikerta mengakui Bali tidak bisa dilepaskan dari dunia kepariwisataan. Bali akan maju apabila dilihat dari infrastruktur kepariwisataan. Destinasi pariwisata di Bali harus dijaga. Untuk itu, bagi yang datang ke destinasi wisata harus ikut jaga kebersihan. R-005*

Derita Nentra: Lumpuh, Miskin, Diceraikan Istri DARI HALAMAN 1 ini pun menyusuri jalan berkelok dan menanjak, yang dikanan kiri jurang. Jalan yang sempit, ditambah pengaspalan tidak bagus sejumlah relawan beberapa kali menghela nafas untuk sekadar berhenti. Pun untuk sampai di gubuknya, tidak bisa mempergunakan mobil mengingat medannya cukup curam. Dengan susah payah, akhirnya relawan peduli sosial ini sampai di gubuk pria 28 tahun yang saat itu sedang tertidur di bale sekaligus menjadi tempatnya berlindung dari sengatan matahari dan dinginya air hujan. Dengan logat khas Karangasem bagian timur, Nentra menceritakan pahit getir kehidupannya. Dimulai dari berangkat ke Pulau Sumbawa, NTB sekitar 2002 silam. Di Sumbawa, Nentra bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa. Di Sumbawa pula, Nentra menemukan pujaan hatinya yang dilanjutkan ke jenjang pernikahan.

siap memberikan dana. Kita siap menjadi investor asalkan perjanjiannya jelas. GWK itu aset, kalau tidak dikelola dengan baik tentu kita akan rugi,” tandasnya. Patung Garuda Wisnu Kencana yang terletak di Kabupaten Badung memang sudah cukup terkenal di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Akan tetapi, sampai saat ini pembangunannya belum selesai dikarenakan permasalahan kepemilikan. Pemerintah Kabu-

paten Badung merasa memiliki tanggungjawab atas pembangunan patung GWK dan siap mengakomodir dan menjalin kerja sama dengan pihak investor agar proses pembangunannya bisa segera selesai. “Kalau pembangunannya sudah selesai kan tentu dampaknya masyarakat yang merasakan langsung. Perekonomian disekitar kawasan GWK bisa menggeliat. Itulah harapan pemerintah,” tutupnya. M-005

Sampai saat ini, petugas terus menjaga keduanya, termasuk kondisi kesehatannya. “Setiap hari dilakukan cek kesehatan. Kadang (keduanya) datang ke klinik, kadang petugas klinik yang datang (menemui keduanya). Saat ditanya, ada keluhan apa? Ya jawabnya tidak ada keluhan,” pungkas Sudjonggo. Sementara Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk kedua kalinya memohon pengampunan bagi dua terpidana mati kasus narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang dikenal sebagai kelompok Bali Nine. “Jutaan warga Australia merasa ‘muak’ atas apa yang mungkin akan terjadi di Indonesia,” kata Abbott kepada Channel Ten di Sidney, Australia, Minggu, (15/2). Abbott juga memberi sinyal untuk menekan Jakarta. “Jika eksekusi dilakukan, dan saya harap mereka tak melakukannya, kami pasti akan mencari cara untuk menga-

tasi rasa tak enak ini,” kata Abbott. Abbott juga mengkritik bahwa Indonesia berusaha menyelamatkan warganya dari hukuman mati di negara lain karena penyelundupan narkoba, tapi menolak permohonan pengampunan dari Australia. “Apa yang kami minta dari Indonesia adalah apa yang Indonesia minta ke negara lain bila warganya akan dihukum mati,” katanya. “Adalah hak Indonesia untuk memohon dan mengharapkan semacam pengampunan, itu jelas hak kami juga untuk untuk memohon dan mengharapkan semacam pengampunan.” Edith Visvanathan, nenek Sukumaran, juga memohon Presiden Joko Widodo mengampuni para terpidana mati. “Saya terus mohon dia (Presiden Jokowi) untuk memaafkan mereka dan memberi mereka berdua kesempatan kedua,” katanya kepada wartawan. KP

Untuk penduduk yang memiliki Rumah Tak Layak Huni (RTLH), Supandi menyebutkan, dari survei langsung, saat ini masih menyisakan sebanyak 30-40 RTLH. Itupun kebanyakan merupakan KK baru yang pisah dari orang tuanya. Hal inilah yang memunculkan jumlah KK miskin. “Rumah Tak layak huni kebanyakan merupakan KK baru,” ujar Supandi. Ia pun mengucapkan banyak terimakasih kepada

pemerintah daerah Karangasem maupun provinsi yang telah menggelontor dusun Amed dengan program bedah rumah. Namun, mengingat jumlah RTHL yang masih banyak ini, pihaknya berharap perhatian Pemerintah Provinsi lebih ditingkatkan. Apalagi Dusun Amed selama ini dikenal sebagai daerah pariwisata. “Mohon lah kalau bisa bantuannya ditingkatkan lagi, apalagi disini merupakan daerah pariwisata,” harapnya. W-016

pilih dalam kepengurusan DPC PDIP Kabupaten Badung, Nyoman Dirga Yusa. Dirga secara terang-terangan mengungkapkan bahwa sebenarnya DPC telah mengantongi satu nama. “Kita sudah ada satu nama, hanya saja belum kita umumkan ke publik. Tunggu selesai kongres baru kita akan umumkan siapa itu. Baik kader maupun non-kader harus kita dukung, karena nantinya beliau yang akan membawa nama partai dalam pertarungan pilkada,” ucapnya. Mengenai koalisi, Giri maupun Dirga menegaskan akan melakukan komunikasi politik dengan partai yang ada di Badung dan tidak menutup kemungkinan dengan siapapun terbuka untuk koalisi. Disinggung mengenai keinginan Demokrat untuk menjalin koalisi dengan partai berlambang banteng ini, Giri

Prasta menegaskan PDIP juga terus melakukan komunikasi karena merasa membutuhkan “kawan” dalam pertarungan politik. “Kalau dibilang Demokrat agresif, sebenarnya kita (PDIP, red) juga agresif, karena politik itu membutuhkan kawan. Kalau menguntungkan dan sepaham, kenapa tidak. Kita akan mengajak koalisi parpol yang mau diajak berkomunikasi dengan baik,” lanjutnya. Hubungan Demokrat dan PDIP memang cukup harmonis di Badung. Hal ini terlihat ketika PDIP menggandeng Demokrat dalam kepengurusan alat kelengkapan dewan. Sejumlah kader Demokrat mendapatkan posisi strategis di lembaga legislatif ini. Bukan tidak mungkin memang hubungan ini berlanjut ke arah yang lebih serius yaitu koalisi dalam Pilkada 2015. M-005

Warga Kami ‘Muak’ dengan Eksekusi

FB/REDY

DARI HALAMAN 1

11

Sudjonggo juga menyampaikan pendekatan persuasif sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari karena penolakan pengajuan grasi juga sudah lama. Myuran dan Andrew juga sadar bahwa upayanya sudah semaksimal mungkin dilakukan melalui kuasa hukumnya. “Pendekatan persuasif, ini bukan “ujug-ujug” (tiba-tiba) dilakukan pihak lapas. Kan grasinya ditolak sudah lama. Mereka ya hanya bilang ‘ya sudah’. Karena upaya sudah dilakukan semuanya. Kalau keputusannya begitu, ya apa lagi,” kata Sudjonggo menirukan pernyataan keduanya. Sujonggo juga menambahkan, prosesi pemindahannya nanti dilakukan oleh kejaksaan. Tim dari Kejaksaan memeriksa kedua terpidana untuk memastikan bahwa keduanya betul sebagai terpidana mati bernama Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

90 KK Miskin di Amed Menunggu Bantuan

DARI HALAMAN 1 Meskipun demikian, perkembangan pariwisata tak lantas membuat dusun yang sudah kesohor dengan dunia pariwisata ini bebas dari warga miskin. “Disini dari 285 KK, sebanyak 90 KK yang masuk Rumah Tangga Sasaran (RTS). Memang Amed terkenal dengan pariwisatanya, namun kebanyakan wisatawan ke arah timur, jadi bukan terfokus di Amed,” sebut Supandi.

PDIP Badung Akui Kantongi Satu Nama DARI HALAMAN 1 Pengurus DPC dalam Konferensi Cabang PDIP se-Provinsi Bali yang digelar di Hotel Nikki, Minggu (15/2). Giri menegaskan, akan menghormati keputusan DPP terkait kader yang akan diusung. Sebagai pemimpin PDI P di Badung, Giri mengharapkan seluruh kader dari anak ranting hingga pengurus DPC ikut menghormati keputusan DPP. “Kenapa seperti itu, karena ada sebagian calon yang mendaftarkan bukan dari kalangan partai atau non kader. Untuk itu saya meminta, jika nanti non-kader yang terpilih sekalipun, kita harus percaya bahwa itulah keputusan terbaik dari partai, sehingga tidak ada kecemburuan dari kader lainnya,” ucap Ketua DPRD Badung ini. Hal senada juga ditegaskan Bendahara yang baru saya ter-

Hari Ini Hakim Putuskan Praperadilan BG DARI HALAMAN 1 yang berlaku, yang terjadi justru sebaliknya, yakni berdampak pada turunnya semangat pemberantasan korupsi. Budi Gunawan menggugat

Sudikerta Beberkan Empat Pendukung Pariwisata Bali DARI HALAMAN 1 Persiapan ini dilakukan karena melihat banyaknya masyarakat yang tidak punya gamelan. “Kedua agama, kita harus bisa hidup harmonis karena di Bali ada Agama Hindu, Muslim, Kristen Kong hochu, Budha dan sebagainya,” ulasnya. Agama di Bali, kata Sudikerta, hidup selalu berdampingan dan sudah dijalankan dengan baik. Oleh karena itu, katanya, masyarakat diharapkan saling menjaga keharmonisan beragama dan jangan saling adu domba yang

026/VI/FB/MHM

Layouter: dejerie


12

PODIUM BALI

BEBASa Sa BICARA ja!

Bicara Ap

FAJA R BALI

SENIN, 16 FEBRUARI 2015 l Tahun XV

Cerdas Itu Relatif,,, Yang Penting Berani Bicara

FB/REDY

KASIH CONTOH-Wakil -Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta memberikan contoh memungut sampah dan membuangnya ke bak sampah saat berolahraga di lapangan Niti Mandala Renon, (15/2) kemarin. Ia mengajak masyarakat untuk terus peduli dengan kebersihan baik dimana saja, termasuk dilapangan Renon. FB/DEJE

EMPAT PILAR-Dalam “orasinya� di podium, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan, untuk membangun pariwisata di Bali harus didukung oleh empat pilar utamanya Budaya, Agama, Adat, Keamanan dan Kebersihan. Dengan menjalankan empat pilar tersebut, niscaya kehidupan bermasyarakat di Bali dan didukung dengan program pemerintah daerah, akan berjalan berkesinambungan.

LAMPU JALANPerwakilan Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Nengah Dawan Arya menanggapi komplin masyarakat terkait matinya lampu jalan di IB Rai Mantara Denpasar Timur. Menurutnya itu bukan kewenangan dari Dinas perhubungan Provintapi merupakan kewenangan dan Balai Jalan Wilayah 8. Untuk akhir Pebruari ini anggaran untuk Wilayah Balai Jalan 8 sudah terealisasi dan Maret depan lampu sudah bisa menyala.

FB/REDY

SETUJU EKSEKUSI-Made Sergio salah seorang praktisi pariwisata di Bali sangat setuju pelaksanaan eksekusi terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dilaksanakan di Nusa Kambangan Cilacap, Jawa Tengah. Menurutnya apabila pelaksanaan eksekusi dilakukan di Bali, akan berdampak cukup signifikan terhadap kunjungan wisata khususnya warga Negara Australia.

FB/REDY

FB/REDY

BEBAS RABIES-Populasi anjing yang kian meningkat di Bali setiap tahunnya mendapat sorotan kritis dari Kabid Kesehatan Hewan dan Vateriner Dinas Peternakan Bali, Drh. Ketut Gede Nata Kesuma. Pasalnya, sejak tahun 2008 Bali telah berubah status dari wilayah bebas rabies menjadi daerah tertular. Populasi anjing yang semakin meningkat berpotensi tertular rabies. Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat khususnya pecinta dan pemilik anjing untuk senantiasa mengikuti prosedur yang benar dalam memelihara anjing sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 18 tahun 2010.

FB/DEJE

WISATA KINTANAMI-Penertiban pedagang asongan di wilayah wisata Kintamani, Bangli dinilai tidak layak. Menurut warga bernama Lanang Sudira, aparat pemda sebaiknya memberikan pendataan, penataan dan penyuluhan bahasa yang beretika kepada para pedagang. Agar nantinya bisa berkomunikasi dengan wisatawan yang datang ke Kintamani, Bangli.

FB/REDY

JEMBATAN KUNINGAN LEMBONGAN-Nyoman Wijaya, warga Lembongan Nusa Penida ini menilai, rencana pembangunan Jembatan Kuningan-Lembongan Nusa Penida, merupakan gagasan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika sebentar lagi bakal terwujud. Dia melihat potensi wisata di Kuningan dan Lembongan bisa memberikan investasi yang baik untuk penduduk Nusa Penida. Dia berharap, tahun 2015 ini jembatan penghubung itu bisa secepatnya dibangun di Nusa Penida.

FB/REDY

FB/DEJE

ANTRI CEK UP-Beberapa orang sedang antri untuk mendapatkan pemeriksanaan kesehatan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, sekaligus memperhatikan pemaparan Wagub Bali I Sudikerta di atas podium.

GUIDE LIAR-Made Suwirya mengakui bahwa sekarang ini dunia pariwisata sudah dirusak akan maraknya guide liar tidak berlisensi. Para guide tersebut juga tidak mengenakan pakaian adat Bali. Pemerintah Bali diharapkan secepatnya mengambil sikap, apalagi sekarang ini Bali kekurangan guide bahasa Mandarin dan Cina.

402/VII/BGS

Layouter: Dejerie


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.