FAJAR BALI EDISI 18 JANUARI 2016

Page 1

FAJAR BALI

Ingin Berlangganan Harian Umum

FAJA R BALI Hub : Tim Sirkulasi

0361 - 411283/ 087 761 123438

SENIN, 18 JANUARI 2016 l Tahun XVI

Candi BENTAR

Selamat Pagi

Pak Gubernur

Oleh : I Nyoman Sukadana

Mohon Solusi, Mesin Pengolahan Bio Urine Rusak KEB ERADAAN program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) milik Pemprov Bali selama ini sangat dirasakan masyarakat petani di Karangasem. Selain menguntungkan petani dari sisi perekonomian, para petani pun bisa meFB/BUDIASA manfaatkan kotoran I Nyoman Geria sapi menjadi bio gas, pupuk kompos maupun air kencing sapi menjadi bio urine. Hanya saja, karena ketersedian peralatan mesin pengolah yang kerap mengalami kerusakan, para petani pun hanya bisa

MESKI di kancah politik nasional dan lokal, kiprah politisi perempuan sudah mulai diperhitungkan. Namun, jumlah kaum hawa ini masih terbilang minim, jauh dari kompo-

Harga Eceran: Rp 3.000,-

Mungkinkah Calon Perempuan di Pilgub Mendatang? sisi ideal, yakni minimal 30 persen. Untuk lokal Bali, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014, total di seluruh Bali hanya ada 32 caleg perempuan yang terpilih menjadi anggota Dewan atau 7,7 persen (DPRD Kabupaten/Kota 27 orang dan DPRD Provinsi 5 orang). Padahal, jumlah caleg perempuan total berjumlah

1.186 caleg atau 36,7 persen. Sementara di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015 di Bali yang berlangsung di enam kabupaten/kota, dari 14 pasangan calon yang berlaga atau 28 orang, hanya empat calon yang berasal dari kaum perempuan. Sedangkan secara nasional, dari

1644 pasangan calon yang maju dalam Pilkada serentak 2015 di 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten, hanya 123 perempuan di dalamnya. Sementara parpol yang paling banyak mendukung perempuan berasal dari PDIP (46 calon perempuan), Gerindra (38 calon perempuan), dan Nasdem (34 calon

Menteri Sofyan Djalil Puji Program Gerbangsadu Mandara Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil ‘kepincut’ dengan program Gerbangsadu yang dilaksanakan Pemprov Bali. Menurut Sofyan Djalil program Gerbangsadu m e r u p a k a n i d e ya n g sangat bagus dalam upaya mensejahterakan masyarakat desa. Bahkan ia mewacanakan akan mencoba program Gerbangsadu di tingkat nasional.

Pesan Inspiratif Barangsiapa yang ingin mutiara, harus berani untuk terjun ke lautan yang dalam mencarinya. Ir. Sukarno

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)

Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo

FB/IST

KUNJUNGAN-Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat memperkenalkan program Gerbangsadu Mandara kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Sofyan Djalil, di Kantor BUMDes Desa Pengotan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (17/1).

Sulit Turunkan Pengangguran Sektor Informal

412,682,500 306,478,506 106,203,994

IGA Sudarsana

FB/IST

DENPASAR-Fajar Bali Sesuai pemaparan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) Wilayah Bali, tak hanya angka kemiskinan yang mengalami peningkatan, tetapi pengangguran pun demikian. Pada Bulan Maret 2015 prosentase pengangguran di Bali sempat mencapai 1,37 persen, namun pada Bulan September 2015 melonjak menjadi 1,99 persen. Melihat fenomena ini, Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali pun menegaskan tak mampu berbuat banyak. Lantaran, lonjakan tersebut disebabkan oleh faktor cuaca. Yakni El nino berkepanjangan dan melumpuhkan sektor pertanian. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali, IGA Sudarsana menjelaskan, peningkatan angka pengangguran di Bali bersumber dari

sektor informal. Khususnya di bidang pertanian. Penyebab utamanya sudah pasti, yakni El Nino sehingga lahan pertanian yang seharusnya sudah diguyur hujan, tetapi hingga saat ini masih banyak yang kekeringan. Oleh karena itu, banyak pekerja di sektor pertanian yang kehilangan pekerjaannya. Tenaga kerja yang sebelumnya mengandalkan peng-

KE HAL. 11

Buat FS Tol, Waskita Karya Diminta ‘Jalan Sendiri’ Penyertaan Modal Perusda Bali Tunggu Hasil FS

026/VI/W-020

KE HAL. 11

Gerbangsadu Layak Dicoba Tingkat Nasional

KE HAL. 11

UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit

perempuan). Perempuan calon kepala daerah ini lahir dari berbagai kalangan, mulai dari legislatif, pengusaha, petahana, birokrat, pendidik, ibu rumah tangga, profesional, dokter, advokat dan pendidik. Menariknya, secara nasional dari

DENPASAR-Fajar Bali Realisasi 4 ruas jalan tol yang akan ‘mempersingkat’ jarak antara Bali selatan, barat, dan utara nampaknya akan terhambat. Mengingat, hingga Minggu (17/1) kemarin, belum ada kepastian mengenai kesanggupan Perusahaan

Daerah (Perusda) Provinsi Bali dalam penyertaan modal. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika pun meminta agar PT. Waskita Karya ‘jalan sendiri’. Tak menunggu penyertaan modal dari Perusda untuk melakukan Feasibility Study (FS). Gubernur Pastika mengungkapkan, sebelumnya PT. Waskita Karya sudah meminta izin untuk melakukan Pra FS. Nah, setelah Pra FS tuntas, kini untuk melanjutkan ke tahap FS, PT. Waskita

Karya mengharapkan keterlibatan Perusda Bali. Menurut Gubernur, tujuannya sangat baik yakni agar masyarakat Bali turut merasa terlibat dalam pembangunan tersebut. Apalagi, Perusda Bali 100 persen adalah milik Pemprov Bali. “Supaya Provinsi Bali, atau rakyat Bali ikut merasa terlibat maka akan disertakan Perusda Bali. Supaya kita merasa kita (masyarakat Bali) juga punya. KaKE HAL. 11

BANGLI-Fajar Bali Berangkat dari banyaknya jumlah bantuan yang dikucurkan kepada desa namun tidak efektif dalam pelaksanaannya

KE HAL. 11

Nyoman Celos Siap Bersaksi di MK AMLAPURA-Fajar Bali Meski permohonan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) dari pasangan calon I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (SMS) baru akan diketahui apakah dilanjutkan atau tidak pada hari ini (Senin 18/1). Namun KPU Karangasem tetap FB/DOK mempersiapkan buktiI Made Arnawa bukti. Terbaru tentunya para saksi yang dipersiapkan selain dari unsur KPU, yakni dari aparat kepolisian dan Tim pemenangan calon lain. Hal itu dibenarkan Ketua KPU Karangasem, I Made Arnawa saat dihubungi Minggu (17/1) kemarin. Arnawa mengaku, pihaknya tidak mau setengah-setengah mempersiapkan bukti– bukti untuk menghadapi gugatan yang dilayangkan paket SMS. Pun dikatakan, materi gugatan yang telah disiapkan tersebut telah menyerahkan materi jawaban yang telah dibacakan oleh kuasa hukum KPU. “Hari ini kan sidang dilanjutkan apakah nantinya gu-

KE HAL. 11

Wacana Berdirinya Lapas Khusus Narkotika Bangli (1)

Berkapasitas 450 Orang, Siapkan BLK, Bekali Napi Keterampilan Khusus Lapas Khusus Narkotika Bangli yang terletak di Dusun Buungan Desa Tiga Susut Bangli, sebentar lagi akan dijadikan tempat rehabilitasi pecandu narkoba. Tempat ini dirasa cukup untuk menampung para pecandu dengan kapasitas tampung 450 orang. Aparat penegak hukum mulai dari Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan hingga kini masih menyatukan persepsi, bagaimana caranya agar para pecandu bisa ditempatkan di lapas khusus narkotika tersebut, meski terkendala dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

BANGLI-Fajar Bali Kepala Lapas Bangli, Bambang Maryanto ketika berbincang-bincang dengan Fajar Bali di

ONLINE: www.fajarbali.com

kantornya kemarin, membenarkan bahwa rehabilitasi terhadap pecandu narkoba sudah dilakukan sejak Bulan Agustus hingga

Oktober 2015 lalu. Bahkan, para napi yang sudah menjadi warga binaan mendapat sertifikat rehabilitias. “Ya benar, mereka di rehab sejak Agustus hingga Oktober 2015 lalu dan mendapat sertifikat rehab,” tegas Bambang. Ia kembali membenarkan bahwa tahun ini (2016) Lapas dan BNNP Bali sudah membicarakan kerjasama kembali, untuk masalah rehab para pecandu. “Tahun ini memang ada rencana dari Lapas dan BNNP Bali untuk membuat kembali Lapas ini sebagai tempat rehab para pecandu narkoba. Kami sudah

Bambang Maryanto

FB/IST

mempersiapkan kantornya dan telah menambah sarana dan prasarana,” ujarnya. Nah, apabila benar-benar Lapas Khusus Narkotika ini siap beroperasi kembali, Bambang berencana akan mengadakan upacara Rsi Gana di pura setempat. “Yah, kalau sudah benarbenar siap, kami perlu lakukan upacara Rsi Gana,” bebernya. Dijabarkan, guna meningkatkan harkat hidup para napi, pihak Lapas berencana membangun Balai Latihan Kerja (BLK). Dengan asumsi, agar warga binaan benar-benar memiliki skill yang

Layouter: Dejerie

permanen. “Tahun 2016 ini kami punya target Lapas punya BLK,” paparnya. Sementara, gedung Lapas Khusus Narkotika Bangli terdiri dari kantor, Poliklinik, Binadik dan blok 2 unit. Jumlah warga binaan sebanyak 25 orang. Sebelumnya, Lapas Bangli mendapat kiriman 48 napi dari Kerobokan, tetapi sebagian sudah dikirim ke Jawa. Sedangkan kapasitas Lapas mencapai 450 orang. Menurut Bambang, selama ini warga binaan yang menjalani masa tahanan di Lapas, juga KE HAL. 11

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2

FAJA R BALI

SENIN, 18 JANUARI 2016 l Tahun XVI

Kejati Desak Buronan Serahkan Diri Usai penangkapan buronan Kejati Nusa Tenggara Barat (NTB) di Hotel Dewata Denpasar, Sabtu (16/1) lalu, Kepala Kejaksaan (Kajati) Bali, Abdul Muni dengan tegas mendesak agar buronan yang masih tercatat di wilayah hukumnya segera menyerahkan diri sebelum ditangkap atau dijemput paksa. DENPASAR-Fajar Bali ‘’Saya ingatkan kepada para buronan di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Bali untuk segera menyerahkan diri. Tak ada tempat lagi bersembunyi,

FB/HS

PENGEDAR NARKOBA-Tiga tersangka pengedar narkoba ditangkap dalam sebuah penyergapan di Denpasar Timur.

Residivis Penusukan Sindikat Pengedar Narkoba DENPASAR-Fajar Bali Lepas dari Lapas Kerobokan terkait kasus penusukan tidak membuat tersangka Andika Juliarta (29) jera. Sekeluar dari penjara residivis ini ditangkap atas keterlibatannya dalam peredaran narkoba bersama dua temannya, I Putu Eka Putra Sudiatmika (27) tinggal di Jalan Sedap Malam nomor 8 Denpasar dan Kadek Adi Surya Dinata (20) tinggal di Jalan Rangdu nomor 6 Dentim. Ketiga sindikat narkoba ini ditangkap jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar dengan barang bukti puluhan butir ekstasi siap edar. Menurut Kasat Narkoba Polresta Depasar Kompol Gede Ganefo tiga sindikat narkoba yang kini meringkuk ditahanan, berawal dari tertangkapnya tersangka I Putu Eka Putra Sudiatmika di depan SM City Hotel di Jalan Sedap Malam Denpasar, pada Selasa (10/1) sekitar pukul

Rangdu, Dentim, mengatakan SS itu didapatnya dari Jul. Di kamar juga ditemukan timbangan elektrik, bong dan beberapa bendel plastic klip. Mereka ini sindikat narkoba,” tegas mantan Kasat Intelkam Polresta Denpasar ini. Kompol Ganefo mengatakan, tiga tersangka yakni I Putu Eka Suardana, Andika Juliarta dan Kadek Adi Surya Dinata kini masih menjalani pemeriksaan. Dari pemeriksaan tersangka Andika Juliarta dia mengaku mendapatkan narkoba dari seorang napi berinisial WL, penghuni Lapas Kerobokan. Dalam setiap transaksi, residivis kasus penusukan ini kemudian mentransfer uang lebih dulu kepada WL dan selanjutnyaWL menunjukkanlokasibarang bukti dengan system tempel. “Tersangka Jul ini yang mengambil narkoba, sedangkan AS dan EP berperan sebagai pengedar dan pemakai,” tegasnya. R-005

23.30 Wita. Petugas mengamankan tersangka dengan barang bukti 5 butir ekstasi disimpan di saku celana. ‘Tersangka mengaku menjual perbutirnya seharga Rp 350 ribu. Dia mengaku ekstasi itu diperoleh dari tersangka Jul (Andika Juliarta, red) untuk dijual,” ujar Kompol Ganefo, Minggu (17/1) kemarin. Tersangka Andika Juliarta kemudian dibekuk di rumahnya di Jalan Kenyeri Denpasar Timur. Setelah digeledah, petugas menemukan17paketsabusabudan22 butir ekstasi yang diakui tersangka akan dijual kepada pelanggan. Dalam pengerebekan itu, petugas juga menemukan tersangka Kadek Adi Surya Dinata yang sedang tidur. Petugas menggeledah tersangka yang tinggal di Jalan Rangdu Dentim itu dan menemukan 16 paket sabu disimpan di saku celana kirinya. “Tersangka AS (Adi Surya, red) asal Jalan

Konser Tolak Reklamasi Dilawan dengan Aksi Bersih-bersih Sampah

KUTA–Fajar Bali Ketika sekelompok orang menggelar panggung hiburan tolak reklamasi di Pantai Kuta, sebanyak 250 warga Kuta secara spontan melakukan aksi bersih-bersih sampah di seputaran Kuta dan Tuban. “Ini kegiatan spontan dari warga Kuta dan Tuban. Kami mulai kegiatan bersih-bersih dari pukul 8,00. Jalurnya dari Pantai Jerman, Kuta, Dewi Sri, Jalan Kartika Plaza dan berakhir di Patung Baruna Wanasegara Tuban,“ kata Ketut Witra kordinator kegiatan bersih~bersih sampah, di selasela aksi, Minggu pagi (17/1) kemarin. Ketut Wirta menambahkan,

kegiatan bersih-bersih melibatkan anak-anak dan orang tua, melintas di depan panggung hiburan. “Kita melewati tempat konser dan membersihkan sampah di sekitarnya. Mereka kan, hanya sekelompok orang konser tolak reklamasi. Kami ini ratusan, bahkan ribuan orang mendukung, dan punya aksi nyata terhadap lingkungan,”ungkapnya. Ia menambahkan, Bali milik orang banyak, bukan segelintir orang yag mengklaim penolakan reklamasi Teluk Benoa. “Kami perlu lapangan kerja. Kemana anak-anak kita setelah mereka tamat kuliah. Mereka perlu lapangan kerja, perlu hidup dan makan,“kata ung-

dan harus dijalani apa yang menjadi putusan dari Mahkamah Agung. Dari pada ditangkap paksa seperti ini (saat menangkap Haji Darmawan),’’ ujarnya tegas.

DENPASAR-Fajar Bali Di tahun 2015 lalu, petugas kantor pelayanan Bea dan Cukai Ngurah Rai berhasil menangkap 9 pelaku penyelundupan narkoba melalui Bandara International Ngurah Rai Tuban. Sembilan pelaku mayoritas warga asing ini ditangkap dengan berbagai modus penyelundupan dengan barang bukti narkoba jenis kokain, ketamin, methamphetamine hingga marijuana. Menurut Kepala Kantor Bea dan Cukai Ngurah Rai, Budi Harjanto, sembilan pelaku penyelundup ini merupakan tangkapan dari Bulan Januari 2015. Mereka adalah Sarah Doquerthy dan Hans Hanevaar ditangkap pada 10 Januari dengan barang bukti mariujuana sebanyak 3,20 gram. Tanggal 26 Maret petugas Bea dan Cukai menangkap warga Indonesia bernama Togi Simanjutak dengan barang bukti MDPV sebanyak 3,10 gram. Disusul kemudian Harmanto diringkus pada 3 April dengan barang bukti methamphetamine sebanyak 462 gram. Selain itu, 8 April, petugas Bea dan Cukai juga menciduk Kseniya Selkovaja dengan ba-

FB/REDY

Budi Harjanto

rang bukti marijuana seberat 57 gram dan kokain 7,20 gram. Kemudian, Lin Jia Ling tanggal 4 Mei ditangkap dengan barang bukti methamphetamine sebanyak 0,88 gram. Selanjutnya, Pratima ditangkap pada 24 Juni dengan barang bukti Tetrahydrocannabinol sebanyak 235 gram dan kokain 0,70 gram. Tiga warga asing lainnya yakni Syaed Mohamad Said ditangkap pada 5 September dengan barang bukti methamphetamine

sebanyak 1.516.00 gram. Pelaku Marc Andre Wenger diringkus 12 November dengan barang bukti marijuana sebanyak 3,20 gram. Terakhir 4 Desember Ye Sin Jhih dengan barang bukti ketamin sebanyak 33,32 gram. “Warga asing yang ditangkap berasal dari warga Negara China, India, Taiwan, Swiss dan ada juga yang warga local. Para pelaku ini ada yang masih dalam pengembangan Dit Narkoba Polda Bali dan ada juga yang sudah menjalani proses hukum persidangan,” terangnya Minggu (17/1) kemarin. Selain itu dari hasil komoditi, petugas Bea dan Cukai menggagalkan penyelundupan berbagai bentuk barang. Mulai dari tekstil & produk tekstil (52 buah), HP dan aksesoris (12 buah), elektronik (30 buah), sparepart bekas (15 buah, senjata dan bahan peledak atau air softgun (30 buah), obat obatan dan bahan kimia (116 buah), cites (2 buah), narkotika (9 buah), barang lartas lainnya seperti sex toys, alat kesehatan, tanduk dan tanaman (152). Budi Harjanto mengatakan, untuk realisasi penerimaan Pabean pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 84.513.957.359 den-

gan presentase pencapaian sebesar 99,43 persen. Jenis penerimaan Pabean itu yakni bea masuk sebesar Rp 81.250.891.445, bea masuk tindakan pengamanan sebesar Rp 828.000.000, bea keluar sebesar Rp 3.927.000. Sedangkan dendanya mencapai Rp 3.038.332.114 dan pabean lainnya mencapai 219.979.000. Sementara untuk realisasi penerimaan Cukai pada tahun 2015 mencapai Rp 121.232.047.600 dengan persentase pencapaian 100,46 persen. Terdiri dari cukai minuman mengandung Etil Alkohol sebesar Rp 115.732.213.450, cukai hasil tembakau sebesar Rp 4.656.705.000, cukai etil alcohol Rp 11.230.200, denda sebesar Rp 763.937.400 dan cukai lainnya sebesar Rp 67.961.550. “Untuk target penerimaan dicapai tahun 2015 sebesar Rp 205.745.905.000 atau bekisar 100.05 persen, sedangkan tegahan NPP (Narkotika, Psikotropika dan Preskursor di 9 kasus sebanyak 2.321, 60 gram bruto dan terakhir penindakan tekstil, obat obatan, sex toys, elektronik sebesar 519 penindakan, tandasnya. R-005

Polisi Buru Suami Penculik Anak

DENPASAR-Fajar Bali Kawasan Jalan Gelogor Carik Gang Panda Kos Green Panda dihebohkan hilangnya anak berusia 2 tahunan yang belakangan diketahui diculik oleh ayah kandungnya sendiri. Ibu korban Yana Arista Putri Manik (23) melaporkan kasus ini ke Polsek Denpasar Selatan dan kini suaminya bernama Steven Evansco Luntas (23) masih dalam pengejaran aparat kepolisian Polsek Denpasar Selatan diback-up Polresta Denpasar. Sumber dilapangan menyebutkan, insiden penculikan ini terjadi pada Jumat (15/1) sekitar pukul 21.00 Wita. Pelapor, yakni ibu sang bocah kaget tidak melihat

kapnya Ketut Witra menegaskan, pihaknya peduli lingkungan dan pro reklamasi. “Kita mesti menanamkan kepedulian kepada anak-anak, untuk menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan itu masa depan mereka,”ujarnya sembari mengingatkan agar jangan memikirkan diri sendiri, tapi pikir khalayak ramai dan perkonomian Bali. “Pro dan kontra wajar. Kami pro dan rakyat perlu kerja. Kalau mereka tamat kuliah, kerja kemana? Kami ini ribuan orang,”pungkasnya sembari meminta bila proyek ini jalan memprioritaskan tenaga kerja dari Bali. R-002

FB/IST

FORUM BCEF-Gubernur Bali Made Mangku Pastika menerima audensi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

menjadi green province, jadi dari sekarang kita sudah mulai meminimalisir penggunaan bahan-bahan kimia,” jelas Pastika. Dijelaskannya, salah satu contoh program Bali Mandara demi mendukung tujuan ini adalah Simantri (Sistem Perta-

tim khusus dari Kejaksaan Agung, jajaran Kejati Bali dan Kejati NTB. Pergerakan yang bersangkutan dilacak secara khusus, sehingga dapat diketahui dimana posisinya. Beberapa kali pindah hotel, ke Jakarta dan sempat balik ke NTB. Namun, lama berada di Bali dan terus berpindahpindah. ‘’Selama 10 hari kami intai dan ikuti pergerakannya. Ketika ada di Denpasar dan bisa dilacak dengan jelas, kami langsung ke lokasi dan menangkapnya,’’ tandas Abdul Muni.W-007

2015, Bea Cukai Tindak 9 Penyelundup Narkoba

FB/IST

Steven Evansco Luntas

anaknya di kamar kosan saat pulang ke rumahnya di Jalan

Pastika Sambut Baik Rencana Bali Tuan Rumah BCEF, Februari Mendatang

DENPASAR-Fajar Bali Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menyambut baik rencana pelaksanaan Bali Clean Energy Forum (BCEF) yang rencananya akan dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 11-12 Februari Mendatang. Demikian disampaikan Pastika ketika menerima audiensi dari rombongan kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dipimpin oleh Sekretaris Kenderal Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Teguh Pamuji, di rumah jabatan gubernur, Jaya Sabha, Sabtu (15/1). Menurut Gubernur Pastika, terpilihnya Bali sebagai tuan rumah forum untuk membicarakan masalah energi ramah lingkungan sangat tepat. Mengingat selama ini Pemprov Bali sudah meluncurkan berbagai program demi mewujudkan Bali sebagai provinsi hijau. “Goal kami ke depan adalah

Ditanya berapa Kejati Bali memiliki buronan yang belum dieksekusi, Kajati Abdul Muni tidak memberikan jumlah yang pasti, namun disebutkan ada beberapa nama buronan yang kini sedang dalam pengawasan dan diincar untuk ditangkap. Mengenai bagaimana caranya jika para buronan ini tidak mau juga menyerahkan diri. ‘’Kami serius, bentuk tim dan bergerak untuk menangkapnya,’’ tandasnya. Sementara itu, pengakuan Kajati Abdul Muni, penangkapan Haji Darmawan membuat

nian Terintegrasi) yang sudah diluncurkan sejak tahun 2009. Selain itu, salah satu manfaat dari Simantri yaitu biogas bisa digunakan sebagai pengganti gas LPG dan juga sebagai bahan bakar untuk menghidupkan lampu dan ebrbagai alat ele-

ktronik rumah tangga. “Jadi, bahan bakar tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai energyi baru dan terbarukan,” tambahnya. Selain program Simantri, Bali juga terpilih sebagai pilot project untuk energi baru dan terbarukan, yang akan dimulai dengan pengadaan mobil dinas berbahan bakar listrik. Karena dia berpendapat hal itu sebagai salah satu upaya untuk menggunakan energyi bersih. Pastika juga mengususlkan agar panitia melibatkan Bali dalam forum itu. “Kami bisa mengisi pagelarannya, kami banyak punya tenaga terampil, dan kami sudah sangat pengalaman sebelumnya seperti di APEC, WTO, BDF dan lainnya,” usul Pastika. Besar harapan Pastika, forum ini membawa manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas. “Hasilnya harus bisa dirasakan oleh masyarakat kami, karena obsesi kami

adalah menjadi yang pertama sebagai provinsi hijau,” tandasnya. Keterangan terpisah, Sekjen ESDM, Teguh Pamuji, memaparkan bahwa forum ini akan menjadi ajang pertemuan sekitar 45 menteri energi di dunia dan melibatkan 1.000 partisipan yang berasal secktor industri dan pemuda dari 80 negara. Forum internasional tersebut akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dengan terpilihnya Bali sebagai tempat acara karena Bali adalah satu-satunya kawasan nasional tentang energy bersih. Diharapkan semangat Bali dalam mengembangkan energy bersih yang baru dan terbarukan bias ditularkan ke provinsi lainnya. Dalam kesempatan itu hadir pula Sekdaprov Bali, CokPemayun, asisten II, KetutWija, kKepalaBappedaProvinsi Bali, PutuAstawadankepala BLH prov Bali, GedeSuarjana. W-019*

Gelogor Carik Gang Panda Kos Green Panda di kamar nomor 5 Denpasar Selatan. Setelah yakin anaknya diculik oleh ayahnya sendiri, Yana melaporkan kasus ini ke Polsek Denpasar Selatan, pada Sabtu (16/1) lalu. “Kedua pasangan suami istri itu sudah lama pisah dan suaminya dituding menculik anaknya,” bisik sumber petugas Polresta Denpasar, Minggu (17/1) kemarin. Menerima laporan dari korbannya, aparat kepolisian Polsek Densel diback-up Sat Reskrim Polresta Denpasar meningkatkan penyelidikan dilapangan. Sejumlah orang orang yang dicurigai masih dalam pengejaran yakni te-

man Steven bernama Albob asal Jogja. Pasalnya, dari informasi dilapangan Albob diduga yang membawa Steven ke Bali untuk menculik anak korban. Tim gabungan juga mengecek Bandara untuk memastikan apakah terlapor Steven sempat kabur ke daerah melalui penerbangan di Bandara International Ngurah Rai Tuban. Kapolsek Densel Kompol Nanang Prihasmoko membenarkan adanya kasus penculikan anak yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri. “Ya benar, dari laporan ibu korban, anaknya diculik oleh suaminya. Masih kami kejar,” tegasnya Minggu (17/1) kemarin. R-005

Polisi Dikeroyok Geng Motor, Satu Diringkus

DENPASAR-Fajar Bali Gede Oka, anggota polisi di kesatuan Dalmas Polda Bali, dihadang dan dikeroyok geng motor persis di Traficlight Jalan Malboro-Mahendradatta, Denpasar, pada Minggu (17/1) dini hari, kemarin. Diduga kuat, aksi pengeroyokan terhadap korban itu karena sikap geng motor yang tidak senang aparat kepolisian rutin melaksanakan razia trektrekkan. Pengeroyokan terhadap Gede Oka terjadi saat korban mengalami ban pecah Jalan Mahendradata Denpasar. Korban yang masih berpakaian dinas ini kemudian menuntun motornya menuju bengkel di TL Marlboro denpasar. Namun tiba tiba saja, gerombolan geng motor yang kebanyakan anak muda itu menghampiri korban dan tanpa basa basi langsung menghajar korban. “Jumlah pelaku puluhan orang dan polisi itu dihajar hingga babak belur. Mereka marah karena polisi sering razia geng

motor,” bisik sumber dilapangan Minggu (17/1) kemarin. Korban Gede Oka yang diketahui dinas di satuan Dalmas Polda Bali dan tinggal di Jalan Batu Yang, Gang Pipit VI nomor 5, Batubulan, Gianyar tidak berdaya saat geng motor menghajar sekujur tubuhnya. Beruntung saat kejadian, anggota Polsek Denbar yang sedang berpatroli mendapati korban tergeletak di samping motornya. Dalam pengejaran petugas, satu pelaku berhasil ditangkap berinisial FB (24), warga Taman Baru, Gang Anggrek, Jimbaran berhasil diciduk saat berusaha melarikan diri dan langsung. Sementara ini pelaku lain masih dalam pengejaran. Kapolresta Denpasar Kombes Pol Anak Agung Made Sudana yang dihubungi wartawan Minggu (17/1) kemarin tidak mengiyakan ataupun membenarkan kejadian pengeroyokan polisi Polda Bali. “Tidak ada anggota dipukul geng motor,” bantah mantan Kapolres Tabanan ini. R-005

l Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram l Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat l Manajer Pemasaran & Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana l Keuangan: Supartini l Admin: Mikayanti, Tania l Iklan: Ida Bagus Sudarsana lSirkulasi: Putu Lera Atmajal Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja l Redaktur Pelaksana/Koordinator Liputan: Gusti Agung Paramita l Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Hery Subagio, I Nyoman Sukadana l Staf Redaksi: Eliazar Patun, Ayu Diah, Agung Gde, Eflin, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem)l Sekretaris Redaksi: Merta Yogal Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Wiadnyana, Manik, Ari l Fotografer :Kasturi, Redy l Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. l Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. l Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama l Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik


KOTA PLUS Air Ayung Surut, Distribusi Air PDAM Terganggu

FAJA R BALI

3

SENIN, 18 JANUARI 2016 l Tahun XVI

Pemuda Diminta Lebih Berinovasi Dalam Berkarya

Pelanggan Diminta Maklum

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar, kembali mengahdapi situasi pelik. Para (masyarakat) pelanggan terutama di kawasan Denpasar Utara, mengeluhkan kondisi air PDAM Kota Denpasar yang mengalami gangguan. Mengingat, sejak Sabtu (16/1) malam, distribusi air PDAM tidak maksimal. Kondisi ini berlanjut hingga Minggu (17/1) pukul 12.00 siang. DENPASAR-Fajar Bali Direktur Utama PDAM Kota Denpasar IB. Arsana, didampingi Direktur Teknik PDAM Kota Denpasar Putu Yasa, ketika dikonfirmasi, mengakui kondisi tersebut. Bahkan, Yasa menyebut saat ini memang terjadi penurunan kuantitas air baku akibat musim kemarau di aliran Tukad (sungai) Ayung sejak Sabtu malam lalu. “Kalau dalam kondisi normal, mesin pompa kami (PDAM) beroperasi lima (5) unit. Kalau sekarang (air baku surut), hanya tiga mesin bahkan saat ini malah

hanya dua mesin saja,” ungkap Yasa dibenarkan Kepala Bagian Distribusi PDAM Kota Denpasar, I Wayan Satyagraha, kemarin. Akibat kondisi tersebut, distribusi air ke pelanggan menjadi berkurang 50 persen lebih dari kondisi normal. “Kondisi air di sungai sangat kecil, sehingga untuk menyiasatinya kami lakukan distribusi secara berjenjang,” imbuh Satyagraha. Hal ini harus dilakukan mengingat pompa dengan bahan baku air dari Tukad Ayung menyuplai pelanggan PDAM di kawasan Denbar dan Denut.

IB. Arsana

FB/CAR

“Karena mesinnya hanya separuh yang beroperasi, distribusi pun jadinya bergantian. Kami mohon permakluman pelanggan karena ini kaitannya dengan kondisi alam,” ucap Satyagraha yang sejak Januari 2016 menempati posisi Kabid Distribusi PDAM menggantikan I Nengah Sudarta. Kecilnya pasokan air terjadi di kawasan Denut dan Denbar terutama kawasan Jl. Nangka Utara ,

Tonja, Kerta Negara Ubung Kaja, Padangsambian Kaja dan Penatih. “Sejatinya kondisi debit air di Tukad Ayung saat ini (siang kemarin,red) sudah mulai ada peningkatan. Tapi yang namanya mesin pompa untuk mendistribusikan air ke pipa pelanggan memerlukan waktu. Jika kondisi sungai tetap stabil, sore baru normal lagi,”imbuhnya. Sebagaimana diketahui, pada Desember lalu PDAM juga mengalami gangguan distribusi air. Saat itu para pelanggan di kawasan Dentim dan Denbar seperti Jalan Kerta Negara Ubung Kajar, Diponegoro, Ceroring, Teuku Umar, Perumnas MonangManing dan sekitarnya, terkena dampak gangguan tersebut. Kondisi itu dikarenakan ada gangguan pada mesin pompa di Jalan Subita terbakar. Selama proses perbaikan ini, PDAM terpaksa menghentikan pendistrubusian air ke pelanggan terutama pada jalur pipa dari pompa Subita tersebut.

Sementara beberapa pelanggan air berharap PDAM segera meningkatkan pelayanannya— teruatama pendistribusian air, sehingga konsumen bisa mendapatkan air secara maksimal. Seperti halnya di Banjar Pohgading dan Dauh Kutuh Desa Ubung Kaja, air PDAM sering mati. “Selama ini air yang mengalir ke rumah kami sering terganggu dan ini sudah terjadi sejak lama. Kalau toh hidup hanya malam hari saja dan itu pun hanya sampai jam 5.00 pagi. Kalau begini, PDAM terkesan hanya rajin memungut retribusi setiap bulan, tetapi pelayanannya diabaikan,” kata seorang pelanggan di Banjar Pohgading, Ubung Kaja. Ia pun mengatakan, akibat pelayanan yang kurang bagus menyebabkan banyak pelanggan PDAM beralih ke sumur bor. “Ini tidak bisa disalahkan, karena kenyataannya PDAM belum bisa memberikan pelayanan yang baik. R-004

Banjar Pemeregan Melaspas Ratu Gede Bhagawan Penyarikan

FB/CAR

NUBUNG PEDAGINGAN-Sekda AA. Rai Iswara bersama Kabag Kesra IGN. Bagus Mataram, menghadiri prosesi numbug pedagingan serangkaian upacara Melaspas, Mecaru lan Pujawali di Parhyangan Ratu Gede Bhagawan Penyarikan, di Bale Banjar Pemeregan.

DENPASAR-Fajar Bali Bertepatan dengan hari Tumpek Wariga, (Saniscara, Kliwon, Wariga) Sabtu (16/1) kemarin Warga Banjar Pakraman Pemeregan, dengan khusuk melaksanakan prosesi upacara Melaspas, Me-

caru, Nubung Pedagingan lan Pujawali di Parhyangan Ratu Gede Bhagawan Penyarikan Bale Banjar Pemeregan. Upacara ini dihadiri dan disaksikan langsung Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara yang didampingi Kabag Kesra Setda

Kota Denpasar IGN Bagus Mataram sekaligus numbug pedagingan serta ngaturang punia. Hadir juga dalam kesempatan ini Camat Denpasar Barat IB. Joni Ariwibawa serta tokoh masyarakat serta tokoh agama setempat. Ketua Panitia yang sekaligus

Kelihan Banjar Pakraman Pemeregan Ir. I Nyoman Warnata mengatakan, puncak karya ini dilaksanakan, Mecaru, Melaspas, Nubung Padagingan, lan Piodalan di Banjar Pakraman Pemeregan dipuput Ida Pedanda Gede Putra Peling, Ratu

Peranda Istri Agung serta Pemangku Banjar lan Mangku Dadia Banjar Pemeregan. “Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, warga Banjar Pakraman Pemeregan dan semua pihak yang telah memberikan bantuan hingga selesainya pembangunan lan karya Macaru, Melaspas, Nubung Padagingan Lan Piodalan ring Banjar Pakraman Pemeregan berlangsung lancar,” ucapnya. Pihaknya merasa bahagia dan bangga Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara beserta jajarannya dapat hadir menyaksikan upacara Pemelaspasan ini dan bisa berkesempatan nubung pedagingan. Juga telah memberikan perhatian dan Dana Punia sebagai stimulan kepada warga Banjar Pakraman Pemeregan,” ungkap Warnata. Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara mengatakan, pelaksanaan Yadnya di Bali pada umumnya untuk mensejahterakan umat Hindu, agar pembangunan parhyangan, pawongan, dan palemahan agar berjalan lancar, aman dan damai. Dalam era globalisasi ini ekonomi semakin ketat. Diharapkan, warga tetap dapat melaksanakan pujawali. “Semoga perekonomian rakyat akan semakin membaik serta meningkatnya kesejahteraan rakyat Bali khusunya di Kota Denpasar,”harap Rai Iswara. R-004

Tertinggi se-Bali, NTB dan NTT

FB/IST

ULANG TAHUN-Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri ulang tahun LVRI ke-59 di Kerta Sabha, Sabtu.

DENPASAR-Fajar Bali Sejak menyatakan diri sebagai provinsi pertama yang meluncurkan gerakan nasional revolusi mental, Gubernur Bali Made Mangku Pastika tak bosan mengajak masyarakat terutama pemuda untuk lebih meningkatkan kualitas dirinya dalam berkarya. Hal itu disampaikannya dalam sambutannya pada acara ulang tahun LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) ke -59 di Kerta Sabha, Jaya Sabha, Sabtu (15/1). Menurutnya dalam gerakan tersebut ada 3 nilai pokok yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong. Ditambahkannya dalam integritas terdapat nilai-nilai yang harus selalu dijunjung yaitu kejujuran, semangat juang, pantang menyerah, cinta tanah air dan rela berkorban. Sementara itu dalam etos kerja, menurutnya kita harus memperhatikan beberapa hal seperti semangat kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja berkualitas dan kerja tuntas. Dan yang terakhir ditambahkannya harus menumbuhkan lagi semangat gotong royong. “Nilai itu harus ada di diri para pemuda, sama halnya yang sudah diwarskan oleh para pejuang kita, apalagi kita sudah masuk dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), bisa kalah saing kita kalau tidak punya itu,” tegasnya. Dia juga mengingatkan jangan sampai pemuda kita terjajah lagi, dari segi budaya, ekonomi dan teknologi, karena para pejuang kita telah membebaskan dari penjajahan. Pastika juga mengajak para pemuda untuk meniru semangat juang para veteran yang yang telah merebut kemerdekaan RI. Tidak lupa orang nomor satu di Bali ini sangat mengapresiasi jasajasa para veteran, baik dalam merebut kemerdekaan maupun mengisi pembangunan. Dalam kesempatan itu, Pastika juga membacakan sambutan ketua umum DPP

LVRI, Letnan Jenderal TNI (Purn) Rais Abin. Menurut Rais Abin saat ini semangat revolusi mental sudah sesuai dengan semangat juang 45. Sehingga sudah menjadi kewajiban para veteran TNI dalam mewariskan semangatsemangat itu kepada para pemuda. Dia juga menginstruksikan para veteran untuk terus mensosialisasikan semangat juang dan semangat pengabdian kepada bangsa kepada para pemuda, khususnya kalangan mahasiswa. Rais Abin menambahkan bahwa gerakan seperti ini telah dimulai pertama kali di Semarang, sehingga diharapkan para veteran dari daerah lain bias meneruskan perjuangan ini. Sementara itu Ketua II LVRI Bali, I Nyoman Udayana, dalam sambutannya yang dibacakan oleh sekretaris Jro Wilaja, menyampaikan bahwa tema perayaan ulang tahun kali ini adalah “Gelorakan Gerakan Nasional Revolusi Mentaluntuk Meningkatkan Kesadaran Bernegara dan Bela Negara”. Pada kesempatan itu, Udayana juga melaporkan secara singkat kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh LVRI tahun 2015. Salah satunya adalah mensosialisasikan peraturan pemerintah dan keputusan presiden tentang hak-hak para veteran ke kabupaten kota di Bali. Kegiatan itu berlangsung dari tanggal 7 s/d 17 September 2015 di kabupaten dan kota di Bali. LVRI juga mengikutsertakan para pemuda dalam sosialisai tersebut, dengan harapan bisa kembali membangkitkan semangat juang para pemuda. Sementara itu dalam sambutan Pangdam IX Udayana yang dibacakan oleh Kolonel Arm I Kadek Arya Atmawijaya, S.I.P., M.A.P. mengucapakan selamat ulang tahun untuk LVRI. Dia berharap LVRI semakin solid dan berperan aktif dalam menularkan semangat juang kepada generasi penerus. W-019

LAKIP Badung Raih Nilai 75,89 Dengan Kategori BB Keberhasilan Pemkab Badung dalam mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, mendapat apresiasi dan penghargaan dari pemerintah pusat. Hasil evaluasi LAKIP Badung tahun 2015, KemenPAN RB memberikan nilai 75,89 dengan kategori BB (sangat baik). MANGUPURA-Fajar Bali Nilai yang diberikan itu meningkat dibandingkan AKIP Badung tahun 2014 dengan nilai 69,12 dengan kategori B gemuk. Jika menggunakan kreteria lama nilai 75.89 sebenarnya adalah A, namun KemenPAN RB mulai tahun ini mengambil kebijakan baru meningkatkan kretaria penilaian. Dengan nilai tersebut Badung menjadi peraih nilai AKIP tertinggi seProvinsi Bali, NTB dan NTT. Laporan hasil evaluasi AKIP diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi RI Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME diterima Penjabat Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka, MM dalam acara Forum Koordinasi Pendayagunaan Aparatur Negara dan Penyerahan laporan hasil evaluasi akuntabilitas

kinerja pemerintah kabupaten/ kota se Provinsi Bali, NTB, NTT di Gedung Wiswa Shaba, Kantor Gubernur Bali, Jumat (15/1) kemarin. Penyerahan tersebut disaksikan jajaran Pejabat KemenPAN RB, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub I Ketut Sudikerta. Sebagai peraih nilai tertinggi, Pj. Bupati Badung Harry Yudha Saka diberi kehormatan untuk memaparkan “Succes Story” penerapan SAKIP di Kabupaten Badung. Dalam pemaparannya Yudha Saka menyampaikan bahwa ada peristiwa bersejarah yang tidak terlupakan oleh jajaran Pemkab Badung yaitu saat KemenPAN RB mengumumkan nilai LAKIP tahun 2011 dengan katagori C dengan nilai 34,27. Kondisi ini menjadi motivasi dan tumbuhnya komitmen

FB/HERY

SERAHKAN LAPORAN-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi RI Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME menyerahkan laporan hasil evaluasi AKIP kepada Penjabat Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka MM di Gedung Wiswa Shaba, Kantor Gubernur Bali, Jumat (15/1) kemarin.

untuk lebih memahami dan mengimplememtasikan sistem akuntabilitas kinerja dibawah arahan dan pembinaan dari KemenPAN RB. Terdapat beberapa kondisi

yang menjadi faktor penghambat dalam membangun SAKIP di Badung. Untuk itu Pemkab Badung mulai serius membangun komitmen bersama mulai dari pimpinan, para pejabat

eselon II, eselon III, IV dan eselon V hingga seluruh staf. Dijelaskan, langkah dan upaya membangun komitmen bersama yang dilakukan seperti; pembentukan Tim pengem-

bangan SAKIP, penguatan kapasitas SDM, revisi RPJMD, penyempurnaan IKU dan Renstra, penerapan e-Perfomance (e-SAKIP) serta membangun budaya kerja aparatur. “Berkat kerja keras seluruh jajaran serta dukungan DPRD dan pembinaan yang intensif dari MenPAN RB, upaya kami membangun sistem akuntabilitas kinerja mulai dirasakan manfaatnya,” katanya. Disamping manfaat positif, nilai AKIP Badung juga mengalami perkembangan. Di tahun 2012 nilai tingkat akuntabilitas kinerja Kab. Badung meningkat menjadi 55,31 dengan kategori CC. Tahun 2013 berhasil naik kelas dengan kategori B, nilai 65,92 dan tahun 2014 berhasil memperoleh nilai 69,12, masuk kategori B gemuk. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, dukungan dan pembinaan dari KemenPAN RB menjadi sangat penting. Hasil evaluasi LAKIP yang diserahkan ini diharapkan akan menjadi motivasi khususnya bagi Bupati dan Walikota untuk meningkatkan kinerja, mewujudkan akuntabilitas tata kelola pemerintahan di daerah

masing-masing menuju good govenance dalam tata kelola pemerintahan nasional. “Mari kita bekerja, bekerja dan bekerja dengan tetap berlandaskan akuntabilitas, bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja iklas, bekerja berkualitas dan bekerja tuntas,” jelasnya. MenPAN RB Yuddy Chisnandi menyampaikan, penyerahan hasil evaluasi LAKIP tahun ini KemenPAN RB turun langsung ke daerah-daerah. Ini bertujuan untuk lebih memberikan arti yang lebih substantif dan apa maknanya serta bagaimana menindaklanjuti hasil-hasil ini sebagai bagian peningkatan perbaikan-perbaikan tata kelola pemerintahan dimasa yang akan datang. Yuddy Chrisnandi juga memberi apresiasi atas keberhasilan Badung dengan succses strorynya termasuk sukses Provinsi Bali. “Apa yang kita lakukan ini sebagai bagian dari komitmen roadmap reformasi birokrasi nasional. Kita ingin menuju satu tata kelola pemerintahan berkelas dunia. Oleh karena itu kita sedang memperbaiki sistem akuntabilitas kinerja,” jelasnya. R-014* Layouter: Ari


DAERAH

4

FAJA R BALI

SENIN, 18 JANUARI 2016 l Tahun XVI

Mars Karangasem tak Masuk Dalam Perda Lambang Daerah

FB/SARJANA

MENGANCAM- Abrasi di Pantai Tegal Besar juga mengancam tempat bertelurnya penyu.

Abrasi , Penangkaran Penyu di Tegal Besar Terancam

Penangkaran penyu di Pantai Tegal Besar, Desa Tegal Besar, Kecamatan Banjarangkang mulai terancam abrasi. Abrasi yang terjadi dalam kurun waktu 20 tahun belakangan ini sudah mengikis pantai sampai puluhan meter dan tempat bertelurnya penyu mulai hilang.

SEMARAPURA-Fajar Bali Kepala Dusun Tegal Besar Wayan Karnyata menyebutkan warga dan pihak investor yang

berada di Pantai Tegal Besar pernah melakukan pengukuran bibir pantai. Hal itu untuk mengetahui panjang pesisir pantai yang mengalami abrasi. Setidaknya dalam kurun waktu satu tahun, sepanjang satu meter pesisir pantai mulai menjadi lautan. “Abrasi pantai di sini, sudah terjadi sekitar 20 tahun lalu. Kini pesisir pantai yang masih tersisa sekitar 25-30 meter,” ujarnya, Minggu (17/1) kemarin. Karnyata menambahkan abrasi di Tegal Besar tidak hanya datang dari laut, namun juga disebabkan oleh dua jalur sungai yang mengapit pantai tersebut, yakni dari arah barat (Sungai Melangit) dan dari arah Timur (Sungai Bubuh). Sungai yang

PERTEMUAN-Warga Pulagan ketika melakukan pertemuan dengan pihak PDAM. FB/ARTAYASA

AMLAPURA-Fajar Bali Upaya Pemkab Karangasem untuk membuat Perda Lambang Daerah termasuk didalamnya memasukan Mars Bungan Tunjung yang menjadi lagu maskot Karangasem tampaknya harus ditunda. Pasalnya, mars sendiri tidak termasuk berada di dalam Peraturan Pemerintah (PP), sehingga Pemkab Karangasem mengeluarkan mars dari rancangan peraturan daerah Lambang daerah yang saat ini sedang digodok di DPRD Karangasem. Hal itu dikatakan Asisten I Tata Praja Setda Karangasem I Ketut Wage Saputra, Jumat (15/1) lalu. Menurut Ketut Wage Saputra, rencananya Pemkab Karangasem akan membuatkan Perda tentang lambang daerah yang didalamnya termasuk mars Karangasem. Namun saat dikonsultasikan ke Depdagri, diminta agar mars yang juga diajukan dikaji lagi

terhadap keinginan Pemkab Karangasem untuk memasukan mars kedalam perda lambang daerah. “Pemerintah pusat meminta pembuatan perda tidak bertentangan dengan PP,” ujar Wage Saputra. Wage Saputra mengatakan, karena adanya permintaan seperti itu pihaknya pun hanya memasukan logo, bendera, dan himne kedalam ranperda lambang daerah tersebut. Pun dikatakan, hasil konsultasi itu juga telah disampaikan kepada pansus I DPRD Karangasem yang membahas ranperda tersebut. Jika pun nantinya Pemkab Karangasem ada keinginan untuk membuarkan Perda lagu Karangasem itu, nantinya bisa melalui pengajuan Perda tersendiri. Itu juga, sebut Wage Saputra usulan dari anggota Pansus sehingga Pemkab Karangasem hanya akan mengajukan Perda Lambang daerah yang didalamnya berisi

FB/BUDIASA

I Ketut Wage Saputra

Logo, himne dan bendera saja. Terkait Perda Lambang daerah sebelumnya, disebutkan Wage Saputra secara otomatis akan dicabut saat Perda baru Lambang daerah ini setelah disetujui DPRD Karangasem. Sementara untuk saat ini karena Perda Lambang Daerah sendiri belum disahkan, pihaknya masih tetap memakai lambang lama. W-016

Taman Kupu-Kupu Belum Ditutup Dua LSM Desak Dewan Buat Pansus

datang dari arah barat airnya kerap melintang ke arah timur, begitupula sebaliknya, sehingga bia sungai meluap juga mengikis dan menggerus pantaui. “Ini juga penyebab abrasi,” paparnya. Jalur air itu harus dikeruk dengan menggunakan alat berat guna meluruskan laju airnya. Selain dengan masyarakat semestinya juga dibantu oleh Pemkab dan pihak investor. Kekhawatirannya, bila abrasi ini terus terjadi apalagi bibir pantai sampai habis, tentunya dapat mengancam tempat berkembang biaknya Penyu di kawasan tersebut. Untuk saat ini, jumlah penyu yang datang ke Pantai Tegal Besar masih stabil, pada tahun 2015 lalu setidaknya ada 6-7 ekor penyu yang datang.

Dengan masing-masing bertelur mulai dari 90-110 ekor. “Kalau pesisir pantai habis, sudah pasti tidak ada penyu yang bertelur di sini,” katanya. Karnyata juga menyinggung, antusias masyarakat setempat dalam melestarikan penyu di Tegal Besar memang sangat tinggi. Hal itu terbukti ketika ada warga yang menemukan telur di pesisir pantai, yang bersangkutan akan langsung melapor ke pihak penangkaran. Kemudian ketika menetas, warga akan diundang bersama-sama untuk melepasnya. ”Tahun lalu kami sudah melepas tukik (anak penyu) hampir mencapai ribuan ekor. Mudah-mudahan abrasi di sini tidak bertambah parah,” tutupnya.W-010

Hari Ini Ketemu Bupati

Dirut PDAM Gianyar usai pertemuan, Minggu. Ia mengakui pihaknya tak bisa memenuhi keinginan warga karena pihak PDAM tak mau merugikan pelanggan. “Ya akhirnya dalam pertemuan ini disepakati ketemu pak Bupati besok (Hari ini, red),” katanya. Dalam pertemuan itu supaya mendapatkan penjelaskan lebih teknis, pihak subak Pulagan dipanggil perwakilan. Mentoknya penyelesaian ini, juga disampaikan oleh Pekaseh Subak Pulagan, Sang Nyoman

FB/ARTAYASA

DISOROT-I Wayan Sudiasa dan I Gusti Putu Mandera ketika menyorot Taman Kupu-Kupu

GIANYAR- Fajar Bali Guna menyikapi keberadaan Taman Kupu-Kupu, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati yang sampai saat ini belum ditutup, dua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mendesak agar para wakil rakyat membuat pansus. “Ada apa ini, rekomendasi sudah dilayangkan kok belum ada penutupan Taman Kupu-

Kupu,” kata I Wayan Sudiasa, Ketua LSM Getar Gerakan Tangkap Aspirasi Rakyat (Getar), Minggu. Ia mengatakan dalam kontes ini, para wakil rakyat di Gianyar memiliki kewenangan secara kelembagaan untuk menyikap masalah Taman Kupu- Kupu. “Ya sebaiknya bentuk Pansus, telusuri kenapa Taman Kupu Kupu belum ditutup,” jelasnya.

Masalah Pulagan dan PDAM Mentok GIANYAR-Fajar Bali Tuntutan Subak Pulagan, Tampaksiring terkait pencabutan pipa air di Pura Tirta Empul agar salah satu dari pipa tersebut dicabut PDAM berakhir mentok. “Kami tidak bisa penuhi pencabutan pipa ini, karena menyangkut pelayanan konsumen,” kata I Nyoman Darmadiasa, Plt

Gapura Desa

Astika. “Sekarang dipilih saja, pilih subak atau keuntungan PDAM,” ujarnya. Sementara itu, seperti diketahui sebelumnya PDAM Kecamatan Tampaksiring didatangi warga Subak Pulagan dan Subak Kumba, mereka tidak terima adanya penjualan air oleh PDAM ke luar dari perbatasan Banjar Bukit ke arah Pejeng menyimpang dari kesepakatan Subak Ia mengatakan saat ini dua pipa air yang ada di Pura Tirta Empul agar salah satu dari pipa tersebut di cabut.

Lebih jauh diindikasikan adanya penjualan air oleh PDAM ke luar dari perbatasan Banjar Bukit ke arah Pejeng yang menyimpang dari kesepakatan krama subak. “ Adanya kecurigaan Pipa air yang terpasang di Banjar Eha serta tidak adanya konfirmasi dari pihak PDAM kepada krama subak setiap adanya pemasangan pipa yang dipasang oleh PDAM dalam penjualan air,” jelasnya. Lebih jauh ditekankan krama

Selain DPRD, Sudiasa didampingi Ketua LSM Bali Lestari I Gusti Putu Mandera juga mengkritisi Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Gianyar yang dianggap tak bergigi menegakkan Perda. Menurutnya sudah jelasjelas Taman Kupu- Kupu menjadi polemik di publik. Bahkan, Dewan sudah merekemondasi eksekutif agar melakukan penutupan. Tapi apa kenyataannya sampai saat ini, Taman Kupu-Kupu tak bergeming. “Pol PP tak bergigi, terkesan ada unsur pembiaran,” ujarnya.. Sementara itu, Ketua LSM Bali Lestari, I Gusti Putu Mandera mengatakan kalau Pemerintah Gianyar tidak tegas. Menurutnya hal ini menjadi persiden buruk jika dibiarkan. “DPRD tak berani tak berbuat apa percuma, eksekutif juga dalam menjalankan kewenangannya selalu memunculkan polemik,” ujarnya. W-005

subak meminta denah/gambar pipa air yang ada di wilayah Tampaksiring ditunjukan kepada subak apakah sudah sesuai dengan kesepakatan. Sementara itu, sebelumnya Senin. (11/1) bertempat di Wantilan Subak Kumba telah berlangsung paruman berkaitan dengan permasalahan kecilnya debit air yang mengairi Subak Kumba Pulagan Desa dan Kecamatan rapat dipimpin oleh Sang Nyoman Astika, pekaseh Subak Pulagan dan I Made Sila Krama, Pekaseh Subak Kumba.W-005

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Bupati Suwirta Canangkan Program Bedah Desa

Aparat Desa Diminta Sampaikan Data Riil SEMARAPURA-Fajar Bali Program Bedah Desa yang dicanangkan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mulai bergulir. Didampingi SKPD terkait, Bupati Suwirta akan membedah satu persatu desa di Kabupaten Klungkung. Desa pertama yang dibedah Bupati Suwirta adalah Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida. Pencanangan program bedah desa adalah untuk menginventarisasi segala permasalahan dan data-data di desa. Permasalahan yang digali meliputi aspek sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, potensi termasuk pembangunan di desa itu sendiri. Petualangan Bupati Suwirta di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Jumat (15/1) diawali memantau wilayah pesisir di Dusun Semaya. Selain pantai, bersama Camat Nusa Penida I Gusti Agung Putra Mahajaya dan Perbekel Desa Suana, Putu Rai Sudiarta,

Bupati Suwirta juga mengunjungi penderita cacat Kadek Restu Adi Sanjaya (6). Selain di Dusun Semaya, Suwirta juga mengunjungi warga cacat Ni Ketut Raka (35) di Dusun Kelemahan. Raka mengalami cacat fisik tanpa tangan dan kaki. Selain warga cacat, di Dusun ini juga terdapat sejumlah rumah tangga miskin. Dua Dusun lainnya yang dikunjungi Bupati Suwirta adalah Dusun Karangsari dan Dusun Celagilandan. Tak beda jauh dari dusun sebelumnya, dua dusun ini juga mengantongi sejumlah rumah tangga miskin dan warga dengan keterbelakangan mental. Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta menyatakan bedah desa ini adalah untuk menginventarisir segala permasalahan dan mengetahui secara pasti data dilapangan. Sehingga dengan data yang didapat bisa diambil langkah-langkah sebagai skala

prioritas termasuk memasang anggaran pada APBD Perubahan Tahun 2016 atau APBD induk Tahun 2017. Menurut Suwirta, dari kunjungannya diempat dusun masih banyak ditemukan data-data yang terlewatkan. Untuk itu pihaknya meminta Kepala Dusun maupun Perbekel tidak menutupi realita di lapangan dan membuka semua data yang ada di wilayah masing-masing. “Hari ini kita mulai dan tahun berikutnya kita harus memberikan hak mereka yang miskin dan yang cacat untuk mendapatkan pelayanan yang baik,” ujar Suwirta. Sementara terkait beberapa warga yang diusulkan untuk mendapat bedah rumah, Suwirta menghimbau perangkat Desa untuk mendata lebih lanjut dan membuat usulan. “Selain melalui anggaran di Pemda kita juga upayakan bantuan melalui CSR,” sebutnya.W-010*

FB/SARJANA

BEDAH DESA-Bupati Suwirta bersama SKPD terkait ketika turun langsung dengan membedah desa di Desa Suana, Nusa Penida.

Layouter:Ari


DAERAH

FAJA R BALI SENIN, 18 JANUARI 2016 l Tahun XVI

POTRET FAJAR BULELENG Bupati Tekankan Percepat Penyusunan APBDes

fB/AGUnG

RAKOR-Rapat koordinasi forkomdeslu di Hotel Banyualit ini membahas tentang kegiatan pada tahun 2015, dan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2016

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST membuka acara rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Desa dan Lurah (Forkomdeslu) Kabupaten Buleleng, Sabtu (16/1) lalu. Rapat yang diselenggarakan di Hotel Banyualit ini membahas tentang kegiatan pada tahun 2015. Selain itu, rapat koordinasi ini juga membahas tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2016. Rapat koordinasi ini dihadiri pula oleh beberapa Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng dan seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Buleleng. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sangat mengapresiasi rapat yang dilakukan oleh Forkomdeslu tersebut. Menurutnya dengan berlakunya Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Kepala Desa dituntut untuk lebih inovatif. Seringnya terjadi keterlambatan dalam menyusun APBDes, Bupati PAS menghimbau kepada seluruh Kepala Desa agar segera menyelesaikan penyusunan APBDes ditahun ini. W-008

Pasca Peledakan di Jakarta

Suara Ledakan Bendungan Titab Ularan Resahkan Warga Bendungan raksasa yang berada di dua desa di Kecamatan Busungbiu, Sabtu (16/1) sekitar pukul 17.00 wita mengeluarkan suara keras hingga meresahkan warga masyarakat yang berada di sekitar bendungan tersebut. SINGARAJA – Fajar Bali Menurut informasi yang sempat dikumpulkan Fajar Bali, Minggu (17/1) siang kemarin suara ledakan yang sempat memilukan warga itu bermula adanya hujan deras kemudian aliran sungai yang airnya dibendung di bendungan TitabUlaran menjadi besar sehingga pipa pembuangan bendungan yang mulanya tidak terairi menjadi penuh terisi air dan menimbulkan ledakan dasyat hingga warga masyarakat menjadi resah lantaran takut bendungan raksasa yang telah terisi air itu jebol kemudian berimbas pada pemukiman warga yang berada di hilir. Warga khawatir hal itu akan berpengaruh pada kondisi tanggul yang berpotensi jebol. Namun pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida memastikan hal itu adalah hal yang wajar. Bahkan pihak BWS menganggap suara yang keras yang ditimbulkan oleh bendungan wajar lantaran setelah mengalami kekosongan bendungan itu terisi. Sejumlah warga yang ditemui di Bendungan Titab-Ularan kemarin siang

mengakui mendengar suara ledakan itu. Salah satunya Made Kerta, warga Desa Ularan, Kecamatan Seririt. Kerta mengaku mendengar tiga kali suara ledakan, dan ia langsung mendatangi bendungan.”Kebetulan saya sedang di rumah. Suaranya itu sekitar tiga kali. Yang pertama tidak keras, yang ketiga baru keras sekali. Saya langsung ke bendungan dan lihat ada pusaran air,”kata Kerta. Di lain sisi menurut Camat Busungbiu, Made Sudama Diana, yang ditemui di lokasi siang kemarin guna melakukan pemantauwan terhadap bendungan, juga mengaku mendapat laporan seperti itu. Ia pun langsung meminta klarifikasi kepada pihak pengelola, dan langsung bertemu dengan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air (Satker PJPA) pada Balai Wilayah Sungai (BWS) BaliPenida, I Putu Edi Purnawijaya. Edi mengakui, ada suara berdebum yang muncul. Hal itu disebabkan ada air yang masuk kedalam pintu intake air yang sebelumnya tak terisi air. Suara itu diduga muncul karena air mendadak meluap

Jarang Buka, Pedagang di Pasar Ijogading Diperingatkan

NEGARA- Fajar Bali Lantaran berbulan-bula tak menempati kios serta los di Pasar Ijogading di Negara, pihak Dinas Perdagangan, Perindustrian dan koperasi (Perindagkop) Jembrana memberikan peringatan yang ketiga kalinya. Plt. Kadis Perindagkop Jembrana, I Made Sudantra mengatakan belasan pedagang di Peken Ijogading, mendapat surat peringatan ketiga. Bagi pedagang yang tak berjualan terus menerus, juga terpaksa kunci kiosnya diminta. Bila telah diberikan peringatan yang ketiga, maka selanjutnya kunci kiosnya wajib diserahkan kembali. “Namun beberapa yang jarang buka, ada yang masih ingin membuka lagi,” ujarnya. Sebenarnya pada pedagang sudah diberikan kemudahan, untuk menempati kioss tersebut, karena tidak dipungu retribusi. Tetapi ternyata, masih ada beberapa toko atau kios yang tak berjualan juga sampai berbulan-bulan. Bila sudah tak sanggup berjualan, masih banyak yang berkeinginan untuk berjualan di Peken Ijogading. Dari peringatan itu, terdapat belasan yang tak ada keinginan lagi untuk berjualan di peken Ijogading, sehingga ditarik kembali. Untuk selanjutnya dikosongkan dan akan dilakukan seleksi ketat. Pihaknya berkinginan, agar situasi peken atau pasar, ramai dulu. Tidak hanya itu, para pedagang di Peken Ijogading, bagi kendaraaan yang salah parkir, supaya diarahkan ke Peken Ijogading. Para pedagang yang masih berdagang di Peken Ijogading, supaya tetap buka setiap hari. Nantinya akkan dibuatkan program voucher bagi pejabat Pemkab Jembrana untuk meramaikan datang ke Peken Ijogading. W-003

fB/AGUnG

LEDAKAN- Made Kerta saat menunjukkan sumber ledakan yang terjadi di Bendungan Titab-Ularan

dan langsung masuk ke pintu intake air yang sengaja dibuka, guna memenuhi kebutuhan air di wilayah Seririt. “Sebelumnya kan kosong, kemudian terisi air sehingga menimbulkan ledakan. Nah sekarang air masuk ke pipa yang

tingginya 30 meter, begitu sampai di bawah suaranya pasti berdebum, dan itu wajar. Sekarang pun masih begitu. Seperti suara air terjun. Bukan berarti ada kerusakan konstruksi,” jelasnya singkat. W-008

Pj. Bupati Hadiri Upacara Melaspas

Polres Jembrana Kumpulkan Tokoh Masyarakat NEGARA- Fajar Bali Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda se Jembrana dikumpulkan di halaman Polres Jembrana, Sabtu (17/1) sore kemarin untuk mengantisipasi serta melawan gerakan radikan dan teror dengan melaksanakan Deklarasi Bersama Melawan Terorisme, pasca terjadinya aksi peledakan di kawasan MH. Thamrin, Jakarta. Dalam apel yang dipimpin Kapolres Jembrana, AKBP Djoni Widodo dihadiri juga jajaran Detasemen C Brimob Gilimanuk, Kodim 1617 Jembrana. Penandatangani tersebut dilakukan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Pengurus Gereja dan Ketua Wali Umat Bhuda Indonesia (Walubi). Dalam deklarasi itu terdapat tiga butir komitmen yang ada di dalamnya, yakni pertama tidak takut dan akan bersama-sama melawan teroris, kedua menolak dengan tegas segala bentuk dan tindaka terorisme yang nyata-nyata merusak tatanan masyarakat serta mengancam peradaban umat manusia. Lalu terakhir menyatakan mendukung segala bentuk pencegahan , pemberantasan dan penindakan tegas yang dilakukan aparat kepolisian terhadap segala bentuk aksi terorisme. Kapolres Jembran, AKBP Djoni Widodo didampingi Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf Sansan Iskandar mengatakan untuk menindak dan melawan terorisme, tidak hanya menjadi tanggungjawab TNI-Polri saja, melainnkan tanggungjawab bersama. “Terorime sulit dicegah, apabila tidak dilakukan secara bersamasama,” ujarnya. Seluruh elemen masyarakat harus bersatu menolak ideologi radikal serta melawan terorisme. Sekarang ini, ISIS tengah mengincar korban terutama dari kalangan muda untuk direkrut sebagai pelaku teror bom. Selanjutna, Polres Jembrana akan melakukan langkah koordinasi dengan Pemkab Jembrana terkait dengan pembentukan SMS centre, khsusunya radikalisme, terorisme, sebagaiman sesuai pengaraha Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan RB), Yuddy Chrisnandy ketika berkunjung ke Jembrana. Melalui SMS centre dalam diinformasikan kegiatan yang mencurigakan sehingga segala bentuk kerawanan dapat diketahui dan segera dapat dilakukan langkah antisipasi. Sampai ini, kondisi di Jembrana masih dalam situasi kondusif, namun tetap selalu waspada dan tetap memperketat pengamanan di Gilimanuk. Sementara itu, Ketua MUI Jembrana, KH. M. Zaki AR mengatakan tetap mengutuk segala perbuatan yang mengganggu serta merusak tatatan Bangsa Indonesia. Dia menegaskan kalau ISIS tersebut tak ada hubungannya dengan agama. W-003

5

fB/doni

DANA PUNIA-Penjabat Bupati I Wayan Sugiada menyerahkan dana punia saat menghadiri upacara melaspas dan mendem pedagingan di Banjar Pekraman umapoh, Desa Bangli, kecamatan Baturiti

TABANAN-Fajar Bali Tumpek Wariga, Sabtu (16/01) Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada menghadiri uleman Upacara Melaspas dan Mendem Pedagingan di Banjar Pekraman Umapoh,Desa Bangli, Baturiti. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Sekda I Nyoman Wirna Ariwangsa, Kabag Kesra, Kabag Umum Pemkab Tabanan, dan Camat serta Perbekel setempat. Upacara Dewa Yadnya ini dilakukan sehubungan dengan telah rampungnya bangunan Pura Melanting Di banjar ini. Yang pengerjaannya telah dimulai dari Tahun lalu,kurang lebih 5 bulan yg lalu. Dengan

menghabiskan dana sebesar Rp.264 juta, lapor Ketua Panitia Karya I Wayan Tunas. Tunas juga menerangkan, Pura Melanting ini diempon oleh seluruh krama banjar Umapoh yang terdiri dari 95 KK dan dikenai urunan sebesar Rp.200 ribu per KK, terangnya. Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Bupati I Wayan Sugiada menghaturkan Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Umapoh. “Saya berterimakasih kepada masyarakat disini, karena dengan pembangunan ini merupakan bentuk dukungan masyarakat terhadap Pemerintah”, punggkasnya.

Zona Selamat Sekolah Dikeluhkan Warga

Hama Keong, Mulai Pusingkan Petani

Licin, Banyak Warga Terjatuh

TABANAN – Fajar Bali Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang berada di depan SMPN 1 dan beberapa sekolah lainya yang ada di kota Tabana menuai keluhan warga. Zona selamat sekolah yang bercat merah itu mulai menuai kritikan masyarakat. Pasalnya beberapa warga sempat jatuh ketika melewati ZoSS karena licin apalagi saat hujan mengguyur. Seperti yang terjadi di ZoSS yang ada di Jalan Darmawangsa, Banjar Taman Sari, Desa Delod Peken,Tabanan tepatnya di depan Sekolah Taman Kanak-kanak Pertiwi. Sejak ZoSS itu dibuat sudah banyak warga yang jatuh tergelincir di areal tersebut saat mengendarai sepeda motor. “Sejak jalannya di cat merah sudah sekitar 9 kali saya lihat ada orang jatuh disini karena licin, apalagi waktu hujan, terus saya tolong,” ujar Nyoman Yuliarni (50) , pemilik toko yang berada didepan areal ZoSS. Bahkan salah satu korban adalah sepupunya yang bernama Ayu Nova yang sedang melintas menggunakan sepeda motor bersama keponakannya. Sehingga hal tersebut juga ban-

MELINTAS-Warga saat melintas di zona selamat sekolah

yak dikeluhkan di media sosial. “Iya korbannya sendiri itu sepupu dan keponakan saya, karena jalanan licin ban sepeda motor yang dikendarai sepupu saya mengalami slip. Saya tidak mengerti bagaimana kualitas catnya itu,” lanjutnya. KepadaDinasPerhubunganKomunikasi dan Informasi Kabupaten Tabanan I MadeAgusHartawigunamenyampaikan bahwa dirinya sudah terjun ke lokasi untuk memastikan perihal keluhan warga tersebut.“Kamijugamendapatinformasi

Dengan rasa kebersamaan dan rasa yang tulus ikhlas, Masyarakat bisa melaksanakan pembangunan serta upacara ini. “Saya atas nama Pemerintah sangat bangga akan kebersamaan ini, terus pupuk kebersamaan dan jangan sampai terpecah karena perbedaan”, harap Sugiada. Selain melakukan persembahyangan bersama, Penjabat Bupati dalam kesempatan tersebut diberi kehormatan mendem pedagingan di padmasana melanting. Dan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat, Sugiada menghaturkan Sarin canang yang diterima Panitia. W-004

fB/doni

yang sama mengenai banyak warga yang tergelincir di Zona Selamat Sekolah ini,” jelasnya. Dikatakan, mengingat program tersebut langsung ditangani oleh Kementerian, maka apa yang telah terpantau di lapangan terlebih dulu di laporkan ke Kementerian. “Tadi kami juga sudah melaporkan kondisi seperti di lapangan ke pihak Kementerian. Dan mudah-mudahan segera bisa ditangani,” tandasnya. W-004

TABANAN-Fajar Bali Tidak saja musim kering yang menjadi kendala petani di Tabanan.Namun serangan hama kiong juga membuat petani kelimpungan. Mereka pun terpaksa mengeluarkan biaya lebih untuk membeli obat pembasmi keong. Seperti di tuturkan Pekak Dede petani di suibak bongan. Dikatakanya, padi yang belum berusia satu bulan sudah direpotkan dengan serangan hama keong. Beruntung pihaknya cepat tanggap dan membeli obat khusus yang digunakan untuk membasmi hema keong. “ untung ada obat yang mampu membasmi hama keong ini,” jelasnya. Beberapa petani juga mengeluhkan hal yang sama. Hama keong, menyebar dengan cepat. Selain menggunakan obat pestisida, petani juga membasmi hama dengan cara manual seperti mengambilnya satu persatu kemudian dikumpulkan dan dibuang. “Kami berahap hama keong segera dapat diberantas sehingga padi kami selamat dari ancaman gagal panen,” jelas petani lainnya. W-004

Koperasi Diminta Tingkatkan Kompetensinya NEGARA- Fajar Bali Setiap usaha termasuk koperasi, mau tidak mau akan berhadapan dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) alias perdagangan bebas. Melihat kondis itu, setiap koperasi harus memiliki kredibilitas yang tinggi, serta dituntut harus lebih meningkatkan kompetensinya dalam memberikan pelayanan dan memiliki komitmen untuk maju. Hal tersebut disampaikan Plt Kadis Perindagkop Jembrana, I Made Sudantra saat menyampaikan sambutan Bupati Jembrana Putu Artha dalam acara Rapat Akhir Tahun (RAT) tahun buku 2015, Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Satya Bhakti Jembrana, di Wantilan Pura Jagatnatha, Minggu (17/1) kemarin. Sudantra juga menyebutkan

di Jembrana terdapat 225 koperasi. Namun untuk tahun ini, ada tiga koperasi yang dibekukkan, karena telah tidak aktif. Hanya saja, Sudantra enggan menyebutkan nama koperasi yang akan dibekukan tersebut. Dalam kegiatan RAT KPN Satya Bhakti kemarin, diwarnai dengan membagi-bagikan keuntungan kepada setiap anggota yang hadir, masing-masing Rp 50 riu. Selain itu, KPN Satya Bhakti juga memberikan undian berhadiah uang tunai untuk 150 orang, yang masing-masing senilai Rp 100 ribu. Tak hanya itu saja juga diisi dengan hadiah dorprize. Ketua KPN Satya Bhakti Kabupaten Jembrana Made Berata mengatakan Sisa Hasil Usaha (SHU) tahun buku 2015 mening-

kat dari tahun sebelumnya. Pada Tahun 2014 jumlah SHU mencapai Rp. 164.501.984,- sedangkan pada tahun 2015 berhasil membukukan SHU sebesar Rp. 194.058.573,-, dengan nilai asset (total aktiva) mencapai Rp. 52 Milyar. Dengan peningkatan jumlah SHU tersebut, Made Berata mengungkapkan akan memberikan kupon belanja kepada anggota sebelum Hari Raya Galungan dan Kuingan yang jatuh pada bulan Pebruari tahun mendatang. “Hanya saja kalau nilai barang yang dibeli melebihi dari nilai kupon, anggota wajib menambah dengan uang pribadinya “ kata Berata. Ketua Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Jembrana I Made Sudarmika menyebutkan,

fB/PRAMono

RAT- Rapat Akhir Tahun (RAT) tahun buku 2015, Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Satya Bhakti Jembrana, di Wantilan Pura Jagatnatha, Minggu (17/1) kemarin.

jumlah anggota KPN Satya Bhakti yang mencapai 900an orang memiliki potensi yang sangat besar untuk mening-

katkan kemajuan koperasi, jika anggotanya itu benarbenar memanfaatkan koperasinya. W-003 Layouter:Manik


6 Program Kerja Pimpinan Baru DPRD Badung SENIN, 18 JANUARI 2016 | TAHUN XVI

S

Konsep Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan, Hingga Membuat Perusahaan Daerah

ektor pariwisata menyumbang 70 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintahan Kabupaten Badung. Dengan angka tersebut, maka sudah selayaknya jika Pemda Badung dapat memberikan kontribusi balik untuk memajukan dan menjaga berkelanjutannya sektor pariwisata itu sendiri. Konsep memberikan kontribusi balik tersebutlah yang kini menjadi program kerja para pimpinan baru DPRD Kabupaten Badung. Seperti ditegaskan Ketua DPRD Badung Putu Parwata didamping Wakil Ketua I DPRD Badung Nyoman Kariana serta Ketua II DPRD Badung Made Sunarta, pihaknya kini masih menggodok sejumlah program kerja untuk kedepan. Diantaranya berkaitan dengan menyiapkan regulasi, untuk memberikan jaminan atau kepastian kenyamanan dan keamanan bagi seluruh wisatawan yang berkunjung ke destinasi pariwisata di wilayah Kabupaten Badung. Lalu seperti apa saja program kerja yang diarahkan

pada penguatan pariwisata di Kabupaten Badung, yang disebutnya masih dalam proses penggodokan? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah wawancara khusus tim Fajar Mangupura bersama para pimpinan di Gedung DPRD Kabupaten Badung.

Bisa lebih dijelaskan, program kerja Pimpinan DPRD Badung untuk kedepannya? Kami (para pimpinan dewan baru) merasa bahwa Pemerintah Kabupaten Badung belum maksimal memberikan kontribusi balik untuk sektor pariwisata. Yang kami maksudkan adalah, dari besarnya PAD yang kita dapatkan di sektor pariwisata, pengalokasiannya belum terfokus secara maksimal dikembalikan ke pariwisata itu sendiri. Belum fokus yang kami maksudkan mungkin bisa dilihat dari beberapa faktor atau variable-variabel yang memungkinkan untuk mendorong pertumbuhan pariwisata inditersebut. Dan beberapa indi kator yang mempengaruhi destinasi adalah, pertama soal keamanan, infrastruk infrastruktur, lalu lintas, kenyamanan serta kebersihan. Indika Indikator inilah yang harus segera dibuatkan regulasinya. DariDari sanalah kita

Ketua DPRD Badung Putu Parwata

kedepannya akan mencoba membuatkan konsep, dan saat ini kita masih mencari para ahlinya untuk dikonsultasikan.

Konsep keamanan yang diharapkan? Tentunya kita harus memberikan jaminan keamanan bagi seluruh wisatawan yang berkunjung ke wilayah Kabupaten Badung. Kita harus berusaha agar bagaimana tamu merasa aman dengan kondisi sekarang ini. Agar tamu tetap aman, apakah konsepnya cukup dengan melibatkan polisi saja, tentu saja tidak. Karena kalaupun kita menggunakan polisi, anggaran vertical dari pusat kan ga banyak yang bisa menyentuh masyarakat. Sejauh mana Pemda Badung memberikan kontribusinya, inilah yang harus dibuat formulanya. Keamanan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat? Jika melihat PAD Badung sebesar 70 persen dari sektor pariwisata, maka sudah seharusnya kita juga b i s a memberikan k o n tribusi balik. Ini ide

yang nanti pimpinan dewan akan rumuskan, dimana kemungkinan akan juga konsepkan memperkuat kerjasama dengan pihak kepolisian, apakah Badung membentuk yang namanya security tourism, untuk bagaimana mengamankan turis. Namun yang kemudian tidak boleh terlupakan adalah berkaitan pengamanan swakarsa, bagaimana melakukan keamanan di tiap-tiap wilayah. Bila perlu Badung membuat apapun itu namanya yang terpenting pengamanan wisatawan. Karena pengamanan wisatawan bisa dari kepolisian, dari adat. Nah Pemda Badung apa yang bisa diperbuat, ini jadi pertanyaan. Dari situlah harus dilahirkan ide-ide atau konsep setiap wilayah, karena harapan kami setiap jengkal wilayah yang dikunjungi para wisata ada pengamanan dan mereka merasa nyaman. Tamu merasa nyaman tinggal kemanapun mereka akan berkunjung. Intinya, bila wisatawan tidak merasa aman, ini akan sangat berbahaya bagi dunia pariwisata khususnya di Kabupaten Badung yang notabene masih sangat tergantung dari sektor pariwisata. Konsep kenyamanan di program kerja pimpinan DPRD Badung? Salah satu yang tentu menjadi fokus kita bersama

sanakan oleh eksekutif.

Dari sisi meningkatkan PAD Badung, konsepnya? Berkaitan dengan PAD, maka kami akan merancang perusahaan daerah seperti BUMD, oleh kita, untuk kita. PAD kita sudah besar, maka sangat memungkinkan untuk kita juga bisa masuk di berbagai sektor, seperti jasa kontruksi, sektor property, bisa juga di jasa-jasa lainnya. Dan jangan khawatir, soal moneter kita sudah punya BPD, kita tidak mau main di moneter, tapi kita bermain di kebijakan-kebijakan yang lain. Kita ambil contoh seperti Jakarta. Mereka mampu mengelola PAD nya dengan baik, melalui BUMD yang dimiliki uang miliki daerah bisa berputar, atau dengan kata lain PAD kita berputar di daerah sendiri. Itulah konsep yang akan kita bicarakan di pimpinan, sehingga harapannya lahirlah yang namanya kebijakan sesuai dengan fungsi kami, legislasi, pengawasan, dan budgeting. Kalau budget nya kurang ya kami ambilkan di

Wakil Ketua I, Nyoman Kariana FB/HERY

wisata, sehingga rasa memiliki dan tanggung jawab tumbuh pada masyarakat terhadap objek wisata yang ada di daerahnya. “Dengan rasa memiliki dan tanggung jawab ini, maka masyarakat akan ikut merawat dan memelihara kelestarian objek wisata tersebut,” tegasnya. Lebih lanjut Kariana menyampaikan selain peran vital dari pemerintah dan masyarakat , peran dunia usaha adalah salah satu kegiatan yang dianggap cukup penting di dalam peningkatan awarness pasar wisata dalam negeri. “Dan yang tak kalah penting adalah dengan memberikan sebuah edukasi kepada masyarakat serta juga memberikan masukan terhadap konsumen segala hal yang berkaitan dengan kenyamanan pariwisata,” tutupnya. R-014

pusat, atau di kementerian, ini kami akan buat dengan pimpinan bertiga, lalu akan kami sampaikan kepada anggota, dengan catatan tadi apa yang kami lakukan akan kami jelaskan ke media setiap bulannya.

Bapak tadi sempat menyinggung peran media dalam pembangunan di Badung. Seperti apa peran media yang anda maksudkan? Perlu kami tekankan disini, bahwa media sebagai mitra kerja kami khususnya di gedung wakil rakyat. Mitra kerja yang dimaksud, bila kinerja atau program kerja kami tidak disampaikan ke masyarakat oleh media, maka tentunya masyarakat tidak akan tahu. Jadi kami sangat perlu partisipasi media untuk transparasi kinerja kami. Dengan tidak mengurangi fungsi pers sebagai control, tapi kita juga akan meningkatkan komunikasi check and balance, dan kami siap di kritik. Intinya agar masyarakat bisa memahami dengan nyaman dan tidak kontroversi, kita bersamasama mengedukasi masyarakat. Itulah yang kira-kira program kerja yang kami akan lakukan di dewan Badung bersama seluruh teman-teman anggota dewan lainnya. Semoga semuanya berjalan dengan lancar. R-014

Wakil Ketua II, Made Sunarta FB/HERY

Peran Strategis Pariwisata sebagai Pilar Pembangunan Usaha jasa Pariwisata memiliki peran yang sangat startegis dan merupakan salah satu pilar berkembangnya kepariwisataan, kuatnya jasa usaha pariwisata ini merupakan prasyarat majunya kepariwisataan di Bali, selain kolaborasi peran masyarakat dan pemerintah daerah khususnya Kabupaten Badung. Pertumbuhan dan peningkatan kunjungan wisatawan ini akan serta merta meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta pembangunan juga di Badung, selain itu efeknya juga akan berdampak pada meningkatnya pemahaman dan wawasan masyarakat internasional akan potensi-potensi pariwisata maupun potensi alam lainnya. Kemudian secara tidak langsung juga akan berpengaruh positif terhadap pencitraan Indonesia pada umumnya.Hal ini disampaikan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Badung Nyoman Kariana bersama Tim Fajar Mangupura belum lama ini. Politisi asal Kuta Selatan ini kembali menyampaikan kesungguhan DPRD Kabupaten Badung dalam mendorong kepariwisataan. Disebutnya perlu ada kolaborasi yang terencana dan tersistem antara pemerintah daerah, DPRD Badung, masyarakat dan para penggerak jasa pariwisata. Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh stakeholder bidang pariwisata, agar selalu bekerja keras dan menjaga sistem yang telah dibuat dan dirancang oleh pemerintah, hingga bisa menghasilkan sesuatu yang baik bagi pembangunan daerah dan masyarakat. Misalkan dengan meningkatkan kualitas dan daya tarik setiap objek-objek wisata di wilayah Kabupaten Badung. “Penataan suatu objek wisata oleh pemerintah harus dipelihara dan dirawat dengan baik. Begitu juga dengan atraksi wisata dan kerajinan harus didorong agar mempunyai daya jual dan daya saing,” jelasnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, lanjut dia, perlu digalang dan ditingkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata. Dalam artian mengikut sertakan masyarakat dalam proses dan usaha pengembangan pari-

adalah bagaimana mengatasi kemacetan lalu lintas. Karena persoalan ini tentu juga sangat vital, mengingat bila kemacetan terus terjadi di 2 tahun kedepan, maka ditakutkan para wisatawan akan bosan datang lagi ke Kabupaten Badung. Berkenaan dengan kemacetan tersebut, maka konsep kami kedepan berkaitan dengan infrastruktur. Kalau perlu kita rancang kembali untuk pembangunan underpass berikutnya, atau juga dibuatkan parkir bersama dan dibuatkan lalu lintas pariwisata di wilayah otoritas Kuta. Dengan masih terlihatnya parkir berjejer banyak, ini tentu akan mengurangi kenyamanan. Persoalan itulah yang dalam periode kami kedepan diharapkan akan bisa terselesaikan menyusul dengan kebijakan-kebijakan yang memang konkrit dikeluarkan oleh Badung. Kalau teori kami, agar pariwisata kita bisa berkelanjutan, maka bagaimana kita harus mengurangi factor-faktor yang menghambatnya. Inilah yang harus dikemas, sehingga kami mempunyai konsep kebijakan, kita sampaikan apakah nanti kami harus keluarkan Perda, rekomendasi atau seperti apa. Yang jelas, legislative mempunyai produk yang jelas kebi kebijakannya, dan teknisnya dilak-

FB/HERY

Langkah Preventif Jaga Keamanan Badung Selatan Pengamanan kawasan pariwisata di wilayah Kuta dan Kuta Selatan akan lebih diperketat, menyusul terjadinya teror Bom di Jakarta. Tak ingin kecolongan, hari itu juga Kelurahan Kuta langsung menggelar rapat mendadak dengan melibatkan langsung jajaran Polsek Kuta. Seperti dijelaskan Lurah Kuta, Wayan Daryana, walaupun gangguan kamtibnas tersebut tidak terjadi di Bali, namun tentunya tetap harus diwasdai sedini mungkin. Terlebih lagi karena Kuta yang notabene menjadi salah satu destinasi pariwisata terfavorit, maka jaminan keamanan dan kenyamanan wisatawannya harus benar-benar bisa terjaga dengan baik. “Begitu mendapat informasi, kita langsung melakukan langkah-langkah atensi pengawasan terpadu, melibatkan seluruh komponen seperti kepolisian dan lembaga adat,” jelasnya. Langkah preventif sektor keamanan di wilayah Kuta, lanjut Daryana, sebenarnya tidak hanya dilakukan ketika ada issue teror saja. Pihaknya bahkan mengaku rutin menggelar agenda pengawasan terpadu dengan mengefektifkan Linmas yang ada di Kelurahan

Kuta. “Kita rutin menggelar sidak penduduk serta patroli keliling yang dipimpin langsung jajaran Polsek Kuta,” sebutnya. Untuk memperketat keamanan wilayahnya, Wayan Daryana menjelaskan telah merancang strategi pengawasan terhadap daerah-daerah vital, seperti di pesisir pantai dan pusat keramaian serta pusat perbelanjaan. Tidak hanya itu, imbauan kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya kepada para pengusaha yang bergerakan di sektor pariwisata,

untuk turut aktif menjaga lingkungannya masing-masing juga telah dilakukannya. “Juga telah kita berikan masukan ke seluruh pihak untuk turut aktif menjaga lingkungan masing-masing, dan kita akan support menjaga situasi keamanannya,” tegas Wayan Daryana. Perihal memperketat keamanan tidak hanya untuk di wilayah Kuta saja, karena setidaknya Camat Kuta Selatan Wayan Wirya juga menyatakan hal yang sama. Saat dihubungi, Wayan Wirya mengaku

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Badung memberi apresiasi kepada umat beragama yang selama ini telah menunjukkan kerukunan dan harmoni yang sangat baik sehingga tidak mudah diprovokasi oleh isu yang sesat dan tidak bertanggung jawab. Hal ini penting sebagai bagian dari ketertiban Kamtibmas Kabupaten Badung yang merupakan modal membangun Badung yang damai dan sejahtera, Demikian disampaikan Ketua FKUB Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika, Jumat (15/1) lalu. Lebih lanjut disampaikan, menyikapi serangan teroris yang ter-

jadi di Jakarta, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Badung mengeluarkan surat seruan yang isinya antara lain, pertama, Kami mengutuk pelaku teror bom pada hari kamis, tanggal 14 Januari 2016 yang terjadi di kawasan pusat perbelanjaan sarinah, Jl. M.H Tamrin Jakarta Pusat. Kedua, umat beragama Kabupaten Badung menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersatu padu melawan teroris karena teroris merupakan kejahatan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ketiga, teroris bukan dilakukan oleh salah satu agama tertentu melainkan dilakukan oleh paham radikalisme

yang bertentangan dengan ajaran agama dan Pancasila. Seruan umat beragama ini ditandatangani langsung oleh Sekkab Badung Kompyang R. Swandika, SH.MH selaku Ketua FKUB Kabupaten Badung, Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Badung Ustadz Haji Ahmad Shoim, S.Ag, Ketua PHDI Kabupaten Badung Drs. I Nyoman Sukada, Musyawarah Pelayanan Antar Gereja Kabupaten Badung Pendeta Made Budiarsa, M.Si, Keuskupan Kabupaten Badung Romo Paskalis Widastra S.Vd. M.Si, Wadah Perwakilan Umat Budha Indonesia Kabupaten Badung Wahyuni, S.Sos serta Majelis Konghucu Indonesia

Wayan Wirya

FB/DOK

Wayan Daryana

FB/DOK

akan lebih memaksimalkan lagi pemantauan khususnya bagi penduduk pendatang. “Perkembangan pembangunan pariwisata di Kuta Selatan sangat pesat, seiring dengan pertumbuhan penduduk pendatangnya (duktang). Dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, tentu langkah preventif kita adalah dengan rutin menggelar sidak duktang,” jelas Wirya sembari menambahkan, bila menyinggung menjaga kamtibnas, maka disebutnya instruksi dari pimpinan sudah sangat jelas, dan harus bisa diterjemahkan di wilayahnya. “Intinya kita tetap harus mawas diri dan waspada terhadap perkembangan kewilayahan kita,” tutupnya. Sebagaimana diketahui, pasca teror Bom di Jakarta Kamis (14/1) siang kemarin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo bahkan juga telah langsung mengeluarkan statement agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan atas aksi teror tersebut. Tidak hanya itu Mendagri Tjahjo Kumolo juga menginstruksikan agar seluruh daerah menetapkan status siaga 1 atas ancaman aksi kelompok radikal. R-014

FKUB Badung Serukan Sikap terhadap Serangan Teroris

Nyoman Kariana

FB/HERY

FB/DOK

Kompyang R. Swandika, SH. MH.

Kabupaten Badung Ir. Nyoman Darsana. R-014

Badung Mangupura, Kirang Lan


Y

SENIN, 18 JANUARI 2016 | TAHUN XVI

Perkuat Koordinasi Tripika dan Kominda

Kawal Pembangunan, Tingkatkan Komunikasi dengan Media Ketua DPRD Badung, Putu Parwata saat acara ramah tamah dengan jajaran redaksi Fajar Bali yang dipimpin Pemimpin Redaksi (Pimred) Fajar Bali, Emanuel Dewata Oja, pada Jumat (15/1) di gedung Dewan Badung, Mangupura, mengungkapkan pihaknya akan makin meningkatkan ruang komunikasi dengan media massa serta insan pers di Bali. Acara ramah tamah yang berlangsung penuh keakraban antara jajaran redaksi Fajar Bali dengan pimpinan DPRD Badung, Pimred Fajar Bali didampingi oleh Redaktur Pelaksana (Redpel) I Gusti Agung Paramita dan Sekretaris Redaksi I Gusti Agung Merta Yoga serta dua redaktur, Nyoman Sukadana dan Hery Subagio. Berbicang-bincang dengan awak redaksi Fajar Bali, Putu Parwata yang didampingi Wakil Ketua I DPRD Badung Nyoman Karyana dan Wakil Ketua II, I Made Sunarta. Parwata dalam perbincangan yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu mengungkapkan bahwa peran dan kontribusi me-

dia massa massa, baik cetak maupun elektronik, khususnya koran lokal di Bali terhadap pembangunan serta pelaksanaan program-program pemerintah daerah sangatlah besar. “Khusus untuk Badung sendiri, peran media sangat kami rasakan sekali manfaatnya terutama terkait pemberian informasi pembangunan serta program-program pemerintah sehingga bisa tersampaikan serta diketahui oleh masyarakat. Sebab tanpa peran media massa, khususnya media lokal mustahil segala yang telah dikerjakan Dewan Badung dan Pemkab akan diketahui masyarakat secara luas. maka itu, kami (Dewan, red) akan makin rutin menggelar komuniasi dengan media dan rekan-rekan pers lainnya,” ungkapnya. Ditegaskannya, bahwa peran media adalah sebagai mitra kerja dari pemerintah, pun juga Dewan Badung. Media massa sebagai lembaga pers selain mempunyai peran kontrol dan publikasi, juga mempunyai peran edukasi. “Jadi kami sangat menyadari

sekali peran media massa, sehingga kami berharap partisipasi serta kerjasama antara media dan Dewan (DPRD Badung, red) ke depannya agar makin ditingkatkan, khususnya dalam mengedukasi dalam rangka membangun kesadaran serta memberikan pencerahan kepada masyarakat akan pentingnya partisipasi mereka dalam pembangunan itu sendiri, ” kata dia. Dilanjutkannya, bahwa peran mengedukasi masyarakat adalah hal yang melekat dalam fungsi serta tugas kerja-kerja insan pers. “Selain peran kontrol, kami juga harapkan peran media dalam memberikan pencerahan membangun kecerdasan masyarakat, khususnya di Badung. Dengan begitu, akan melahirkan masyarakat yang kritis, cerdas, berbudaya dan beretika dalam menyikapi pembangunan yang pada gilirannya akan menciptakan situasi yang kondusif dalam pembangunan, ” sebutnya. Sementara terkait fungsi kontrol media sebagai lembaga pers, pihaknya berharap agar

dijalankan sesuai dengan kaidah jurnalistik. “Tanpa mengurangi fungsi pers sebagai kontrol, kami akan makin meningkatkan komunikasi agar tercipta check and balance. Dan kami siap dikritik. Intinya agar masyarakat bisa memahami dengan nyaman dan tidak kontroversi,” jelasnya. Menanggapi hal itu, Pimred Fajar Bali, Emanuel Dewata Oja yang juga sekretaris PWI Bali merasa terkesan dengan perbicangan serta pemaparan yang disampaikan oleh Putu Parwata. “Kami Koran Fajar Bali, semangat awal berdirinya adalah mengambil peran sebagai media pembangunan, selain memberikan informasi yang layak serta berkualitas kepada masyarakat, khususnya pembaca setia Koran Fajar Bali. Sebagai insan pers tentunya kami juga tetap melakukan fungsi kontrol yang selalu berpegang kapada kaidah etika jurnalistik. Dan politik redaksi kami, ialah bagaimana memberikan kritik yang konstruktif serta disampaikan secara cerdas,” pungkasnya. R-007

FB/HERY

FOTO BERSAMA-KIRI KE KANAN- Nyoman Sukadana (Redaktur), IGA Merta Yoga (Sekred), IGA Paramita (Redpel), Made Sunarta (Wakil Ketua 2 DPRD Badung) Putu Parwata (Ketua DPRD Badung) Nyoman Karyana (Wakil Ketua 1 DPRD Badung) dan Emanuel Dewata Oja (Pemred Fajar Bali)

Pasca terjadinya gangguan kamtibmas bom Sarinah di Jakarta, Pemerintah Pusat memberikan instruksi ke pada jajaran Pemerintah Kabupaten untuk meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan. Atas dasar hal itu, Sekkab Badung Kompyang R. Swandika melaksanakan rapat koordinasi dengan Camat se-Badung, Kasat Pol. PP, Kesbang Pol. Linmas, Asisten Pemerintahan dan Kesra serta Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum, Jumat (15/1) lalu di Ruang Rapat Sekda Badung. Pada kesempatan tersebut Sekda Kompyang R. Swandika instruksikan para Camat untuk

selalu berkoordinasi dengan tripika dan kominda, jika ada hal-hal yang mencurigakan segera ambil langkah-langkah pencegahan. Untuk obyek-obyek vital mulai dari kawasan Puspem Badung kemudian sarana publik, obyek wisata, keramaian umum, mall dan tempat ramai lainnya supaya dipantau penuh. “Camat supaya siaga di wilayah masingmasing, kita harus atensi semua ini dengan menggerakan stake holder, pecalang, kepala lingkungan, kelian adat. Pengawasan penduduk pendatang yang sudah secara rutin dilaksanakan agar lebih diperketat dan yang

7

terpenting agar dihimbau masyarakat jangan panik,” ujar Sekkab. Kepala Kesbang Pol. Linmas I Nyoman Suendi melaporkan, pasca terjadinya bom pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kasat Intel Polres Badung dan Brimob dalam rangka pemantauan situasi di wilayah Kabupaten Badung. Sementara itu Kasat Pol. PP Badung I Ketut Martha akan berkoordinasi dengan TNI Polri untuk memberikan arahan terkait secara umum dan teknis tentang kondisi di Kabupaten Badung kepada satpam yang bertugas di hotel-hotel, mall, obyek wisata serta tempat lainnya. R-014

FB/HERY

RAPAT KOORDINASI-Sekkab Badung Kompyang R. Swandika pimpin rapat koordinasi dengan para pimpinan SKPD dan Camat se-Badung, Jumat (15/1) kemarin di Ruang Rapat Sekkab Badung.

Terobosan BUMD dalam Era Otonomi Daerah B

e r k a i t a n d e n g a n c a ra pandang otonomi daerah yaitu pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan b e r t a n g g u n g j a wa b s e r t a mempercepat proses pembangunan dan pertumbuhan perekonomian daerah, untukmeningkatkan pendapatan asli saerah, maka setiap daerah otonom melakukan upaya-upaya terobosan dan usaha-usaha untuk memupuk sumber pendapatan daerah dengan tanpa membebani masyarakat, tetapi membuka peluang usaha yang berbasiskan ekonomi daerah yang selaras dengan potensi daerah. Berdasarkan Pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Pandapatan Asli Daerah bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengeloaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Berdasarkan asumsi umum terdapat pandangan bahwa dari hasil Pendapatan Asli Daerah selama ini, dirasakan masih belum cukup memadai dalam membiayai pembangunan sebuah daerah otonom, oleh karena itu, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten menganggap perlu mengadakan usaha-usaha lain guna menambah sumbersumber pendapatan daerah. Sesuai perkembangan keadaan saat ini, usaha-usaha yang lebih tepat dan memungkinkan serta dapat diandalkan untuk menambah sumber pendapatan daerah adalah mengelola pengusahaan dengan prinsip ekonomi perusahaan dengan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah. Berdasarkan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 ten-

tang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, sumber Pendapatan Asli Daerah diperoleh antara lain dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Untuk mewujudkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Provinsi melalui hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tersebut, dilakukan antara lain melalui pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di berbagai Provinsi. Dengan pendirian BUMD diharapkan ikut berperan dalam menghasikan barang dan / atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat daerah, oleh karena itu, ruang lingkup BUMD yang ada Provinsi tidak terfokus pada satu bidang tetapi dapat melakukan usaha-usaha di bidang pembangunan, agrobisnis, industri strategis, konstruksi, properti, konsultan, jasa/perdagangan, telekomunikasi, perhubun-

ngkung Nunas Sinampura

gan (transportasi darat, laut dan udara), energi dan sumber daya mineral, kelautan dan perikanan, pariwista, penerbangan, infrastruktur, perbankan, investasi, asuransi, dan usaha lain sesuai kebutuhan, sebagai upaya ekstensifikasi pendapatan daerah maupun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada sisi lain BUMD juga diposisikan, sebagai badan usaha yang diupayakan untuk tetap mandiri dan untuk mendapatkan laba sehingga dapat menunjang kelangsungan usaha BUMD untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah otonom Untuk dapat mengoptimalkan perannya dan mamp u m e m p e r t a h a n k a n ke beradaannya dalam perkembangan ekonomi dunia yang semakin terbuka dan kompetitif di BUMD, perlu menumbuhkan budaya profesionalisme antara lain melalui pembinaan pengurusan dan pengawasannya yang dilakukan berdasar-

kan prinsip-prinsip tata-kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesungguhnya memiliki karakteristik yang sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Secara legal, BUMN dan BUMD samasama merupakan bagian dari keuangan negara (berdasarkan UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara). Namun sayang, meski BUMD memiliki karakteristik yang sama, kinerja BUMD jauh ketinggalan dibanding BUMN. Salah satu penyebab, karena stakeholders BUMD terlihat kurang responsif dalam mengikuti dinamika yang ada, khususnya dinamika pengelolaan (governance) di BUMN. Padahal, jika dicermati, banyak hal yang berlaku di BUMN dapat menjadi role model ataubenchmark bagi pengelolaan BUMD. Badan usaha milik negara yang dikelola oleh pemerintah daerah disebut badan

usaha milik daerah (BUMD). Perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan oleh pemerintah daerah yang modalnya sebagian besar / seluruhnya adalah milik pemerintah daerah. Tujuan pendirian perusahaan daerah untuk pengembangan dan pembangunan potensi ekonomi di daerah yang bersangkutan. Contoh perusahaan daerah antara lain: perusahaan air minum (PDAM) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) memiliki kedudukan sangat panting dan strategis dalam menunjang pelaksanaan otonomi. Oleh karena itu, BUMD perlu dioptimalkan pengelolaannya agar benar-benar menjadi kekuatan ekonomi yang handal sehingga dapat berperan aktif, baik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya maupun sebagai kekuatan perekonomian daerah. Laba dari BUMD diharapkan memberikan kontribusi yang besar terhadap

Pendapatan Asli Daerah. Otonomi daerah memberikan konsekuensi yang cukup besar bagi peran Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) dalam menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sesungguhnya usaha dan kegiatan ekonomi daerah yang bersumber dari BUMD telah berjalan sejak lama sebelum UU tentang otonomi daerah disahkan. Untuk mencapai sasaran tujuan BUMD sebagai salah satu sarana PAD, perlu adanya upaya optimalisasi BUMD yaitu dengan adanya peningkatan profesionalisasi baik dart segi manajemen. sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang memadai sehingga memiliki kedudukan yang sejajar dengan kekuatan sektor perekonomian lainnya. Ciri-ciri BUMD: Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan. Pemerintah memiliki wewenang dan

FB/DOK

kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan. Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang, melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan, sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat. Sebagai sumber pemasukan Negara. Seluruh atau sebagian besar modalnya milik Negara. Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go publik. Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonblank. Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilan Tujuan Pendirian BUMD: Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas Negara. Mengejar dan mencari keuntungan. Pemenuhan hajat hidup orang banyak. Perintis kegiatan-kegiatan usaha. Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah. Melaksanakan pembangunan daerah melalui pelayanan jasa kepada masyarakat. Penyelenggara kemanfaatan umum, dan peningkatan penghasilan pemerintah daerah Berdasarkan kategori sasarannya secara lebih detail, BUMD dibedakan menjadi dua yaitu sebagai perusahaan daerah untuk melayani kepentingan umum yang bergerak di bidang jasa dan bidang usaha. Tetapi, jelas dari kedua sasaran tersebut tujuan pendirian BUMD adalah untuk meningkatkan PAD. Pemberdayaan BUMD dalam Peningkatan Ekonomi Daerah BUMD menurut ketua DPRD Badung Putu Parwata adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Ini berarti bahwa memberdayakan itu adalah memampukan dan memandirikan masyarakat beserta kelembagaannya, disini termasuk badan usaha milik daerah. R-014 Layouter: Wiadnyana


PENDIDIKAN & BUDAYA

8

FAJA R BALI

SENIN, 18 JANUARI 2016 l Tahun XVI

Dari HUT Ke- 63 Universitas Dwijendra Denpasar

Endek Bukan 'Pakaian Kampungan' Dalam rangka menyambut HUT Ke- 63 Universitas Dwijendra, Fakultas Hukum Universitas D w i j e n d ra D e n p a s a r menggelar lomba Essay dan Lomba Busana Endek yang diadakan di Aula Universitas Dwijendra pada Minggu (17/1) kemarin.

DENPASAR- Fajar Bali Putu Isna Dianti Ratnasti, Ketua Panitia Acara mengatakan, lomba ini diikuti oleh siswa SMA dan Mahasiswa se-Bali dan masyarakat umum. “Tujuan diadakannya lomba ini adalah untuk mengembangkan budaya Bali. Kami melihat remaja sekarang sudah terpengaruh budaya Barat, jadi dengan diadakannya lomba ini untuk menguji sejauh mana kebanggaan pemuda kita terhadap budayanya,” jelas mahasiswi semester V Fakultas Hukum Universitas Dwijendra ini. Tambahnya, melalui Lomba Busana Endek ini para remaja dan pemuda diharapkan bangga dan tak malu memakai pakaian khas Bali. Rektor Universitas Dwijendra, DR. Ni Putu Dyatmikawati, S.H, M. Hum mengatakan, lomba ini merupakan rangkaian perayaan HUT ke-63 Universitas Dwijendra. Sebelumnya telah dilaksanakan lombalomba sesuai dengan program studi yang ada seperti lomba tri sandhya, lomba menulis lontar, lomba presenter dan lomba lainya yang bernafaskan budaya sesuai dengan visi dan misi Universitas Dwijendra

karena bisa turut melestarikan dan memperkenalkan budaya Bali. Menurutnya, pendapat yang mengatakan, endek adalah kampungan merupakan pernyataan yang salah kaprah. “Endek bukan kampungan. Kain endek juga bisa dimodifikasi menjadi pakaian gaul dan dipakai jalan-jalan. Kini juga banyak sekolah yang me-

FB/ANGGA

ENDEK- Salah seorang peserta Lomba Busana Endek pada peringatan HUT Ke-63 Universitas Dwijendra Denpasar, MInggu (17/1) kemarin

yaitu melestarikan budaya. “Lomba busana endek adalah upaya untuk melestarikan

budaya Bali, dimana endek adalah pakaian khas Bali yang telah dikenal baik di dalam

maupun luar negeri,” pungkas perempuan berkaca mata ini Salah seorang peserta lom-

Tangani Sampah, Pemkab Gandeng Sekolah Ratusan Tong Sampah Dibagikan Bupati Suwirta

FB/SARJANA

TONG SAMPAH-Pemkab Klungkung bagikan ratusan tong sampah ke sekolah di Kabupaten Klungkung

SEMARAPURA-Fajar Bali Persoalan sampah di Kabupaten Klungkung terus mendapat perhatian serius dari Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta. Bahkan di tahun 2016 ini, melakukan pengadaan dua unit mesin pengolah sampah incenerator sebagai mesin pengolah sampah. Sedangkan

pada Minggu (17/1) kemarin, Bupati Suwirta menyerahkan tong sampah kepada 18 kepala sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK di halaman Balai Budaya Klungkung. Aksi ini untuk mendukung program Dinas Kebersihan dan Pertamanan yakni Program Gema Bestari (Bersih, Lest-

ari dan Indah), serta program Selamat Tinggal Sampah Plastik. Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Ketut Sujana menyebutkan 100 buah tong sampah akan dibagikan kepada sejumlah 18 sekolah di Klungkung daratan. Dan nantinya akan belajut dengan pemberian tong sampah kepada sekolah yang berada di Kecamatan Nusa Penida. Masing masing sekolah akan menerima beberapa pasang tong sampah yang terdiri dari tong sampah organik dan non organik. Bupati Suwirta dalam arahannya kepada para kepala sekolah mendorong supaya sekolah menjadi ujung tombak dalam merubah pola pikir para siswa supaya peduli terhadap kebersihan lingkungan. “Jadikan sekolah sebagai ujung tombak dalam merubah pola pikir siswa untuk selalu peduli akan kebersihan, ajarkan sejak dini para siswa tentang membuang dan

mengelola sampah dengan baik dan benar,” ujar Bupati Suwirta sembari menambahkan sampah di sekolah hendaknya dipilah antara sampah organi dan non organik. Bupati Suwirta juga mendemontrasikan sebuah cara pemanfatan sampah plastik yang paling sederhana dan mudah untuk diterapkan bahkan untuk anak TK sekalipun. Bupati mengambil sebuah botol air mineral bekas dan kemudian memasukkan sampah plastik yang ditemukannya kedalam botol kemudian ditumbuk hingga padat. “Jika beberapa botol saja sudah penuh dengan sampah plastik dan menjadi padat, maka botol botol itu pun bisa disatukan dan direkatkan dengan lem kemudian dapat dibentuk menjadi kursi plastik, meja dan lain lain. Gerakan ini akan serentak dilakukan diseluruh sekolah di kabupaten Klungkung.W-010

Wedakarna Minta Pihak Istana dan Puri Tampaksiring Cabut Gugatan

DPD RI Tuntaskan Masalah LC Subak Getas, Istana Tampaksiring dan Perkawinan Sejenis

FB/IST

SATYAGRAHA- Senator RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III Bersama Kepala Istana Presiden Tampaksiring, PHDI Gianyar, Tokoh LC Subak Getas, Kapolres Gianyar dan Wakil Hotel Four Season Sayan Ubud di Mapolres Gianyar.

GIANYAR-Fajar Bali Belum tuntasnya sejumlah masalah di Kabupaten Gianyar yang mencuat pada 2015 membuat Senator DPD RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III turun tangan. Hal ini terekam saat anggota Komite III DPD RI yang membidangi Kesra hadir di Kantor Mapolres Gianyar. Disambut oleh AKBP Rahman (Kapolres Gianyar), Bupati Gianyar dan Asisten I Pemkab Gianyar beserta jajaran, Shri Gusti Wedakarna langsung berinisiatif menyelesaikan sejumlah permasalahan terkait dengan hukum dan kesra, di antaranya tindaklanjut penod-

wajibkan siswanya memakai endek, ini sesuatu yang baik untuk menepis anggapan bahwa endek adalah kampungan” jelas mahasiswi semester I Fakultas Sastra Universitas Warmadewa ini sembari menambahkan kini warga negara asing banyak menyukai dan memakai endek, dan kita sebagai orang Bali jangan malu memakai endek. M-008

aan simbol Hindu pada perkawinan sejenis di Sayan-Ubud, kasus LC Subak Getas, kasus gugatan hukum Puri Tampaksiring dan Istana Kepresidenan RI di Tampaksiring dan sejumlah kasus domestik lainnya. Atas hal ini Senator RI menyerap aspirasi dan mendapatkan informasi dua arah. “Saya sebagai wakil rakyat harus mendengar dua arah. Dan saya hadir untuk mendengar info langsung dari rakyat saya demi keadilan. DPD RI akan membantu Pemkab dan Polri agar masalah yang sama, bisa diselesaikan secara tuntas, tidak hanya ditataran seremonial saja. Dan DPD RI

akan mengeluarkan sejumlah rekomendasi.”ungkap Gusti Wedakarna. Adapun sejumlah tindaklanjut dari pertemua itu ,yakni, pertama, DPD RI meminta agar Pemkab Gianyar bersama PHDI dan MUDP untuk segera memfasilitasi penyusunan Buku Pedoman terkait apa yang dilarang dan diperbolehkan dalam kegiatan MICE di hotel terkait dengan simbol Hindu, sehingga tidak ada lagi karyawan hotel yang menjadi tersangka karena ketidaktahuan tentang simbol Hindu. Kedua, DPD RI meminta Pemkab Gianyar untuk segera mengeluarkan keputusan terhadap status LC Getas terutama itikad baik para petani untuk mempertahankan areal sawah mereka. Komitmen Bupati Gianyar dihadapan demonstrasi dan pertemuan masyarakat pada 18 Nopember 2015 lalu untuk ditindaklanjuti lewat keputusan resmi. Ketiga, terkait kisruh hukum gugatan dua pihak yakni Puri Tampaksiring dan Istana Presiden Tampaksiring terkait tanah sejarah, Shri Gusti Wedakarna menyatakan bahwa sebaiknya pihak Puri Tampaksiring dan

Istana Presiden (Sekretariat Negara) untuk bisa mencabut gugatan dan menyelesaikan secara kekeluargaan. Apalagi sudah ada niat baik dari Puri Tampaksiring untuk mencabut gugatan. “Puri Tampaksiring sudah menyampaikan ke DPD RI bahwa tidak ada niat untuk menggugat negara. Tapi beliaubeliau meminta perhatian pemerintah agar memperhatikan pelestarian puri. Saya rasa hal itu wajar saja dan bisa diselesaikan secara adat dan budaya. Saya akan berbicara langsung ke Presiden dan Mensesneg RI bahwa hal ini agar diperhatikan. Tidak bijak jika ada kasus hukum terkait simbol bangsa. Negara juga harus sabar menghadapi rakyatnya. Apalagi Puri Tampaksiring ini adalah kesayangan Bung Karno. Dan saya sudah minta ke Kepala Istana Presiden di Tampaksiring untuk segera selesaikan. Kita hargai itikad baik keluarga puri. Intinya jangan gaduh, kalau Gianyar gaduh, yang rugi rakyat. DPD RI akan mengawal masalah di atas sampai tuntas.”pungkas Shri Gusti Wedakarna peraih suara terbanyak mutlak di Gianyar pada Pemilu 2014 lalu ini. KJS

ba busana endek, Bella Indra Octavia mengungkapkan sangat senang mengikuti lomba ini

WE ARE SEEKING

Wisurya Event Business (rebranding of Wienpro) an Event Organizer, MICE & Impresariat company, is looking for young man and woman who are creative, open mind, and Innovative for current position :

1. Front Desk Officer (female) Location : Denpasar Bali Contract type : Full Time Job Start : immediately Position ¥ Handling phone Conversation, Fax activities, Email activities ¥ Welcoming guest / clients / suppliers ¥ Communicating with the team ¥ Submit some information to database

2. Administration Officer (female) Location : Denpasar Bali Contract type : Full Time Job Start : immediately Position ¥ Handling Administration activities ¥ Handling Invoice ¥ Event Budgeting ¥ Payment activities ¥ Tax report activities

3. Event Officer (Male) Location : Denpasar Bali Contract type : Full Time Job Start : immediately Position ¥ Handling Event activities ¥ Handling Supplier ¥ Event Planning

Profile ( 1-3) 1. Minimum SMK 2. Maximum 25 years old 3. Microsoft Office 4. CDR / AI / Photoshop (for no3) 5. Fluent in oral & written English (1&3) 6. Brainstorming 7. Team Work

Send Your CV to info@wisurya.com Between 12 January - 19 January 2016

Layouter: Manik Layouter: Ari


FAJA R BALI

SENIN, 18 JANUARI 2016 l Tahun XVI

VALAS MATA UANG

KURS JUAL

USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD

13880 10159 14093 10060 20612 15233 116.75 1828 3772 9871

KURS BELI 13680 9934 13808 9810 20237 14908 113 1728 3572 9621

EKONOMI 25% Koperasi Tidak Gelar RAT Tiga Kali Tidak RAT, badan hukum Terancam Dicabut

242/VII/KTR

Sumber: bnI

Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpas Denpasar, kembali mengingatkan agar semua koperasi segera melaksanakan RAT. mengPeringtan tersebut diberikan, meng ingat tahun 2015 lalu tercatat sekitar 25 persen dari 970 koperasi yang masih aktif di Kota Denpasar tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

DPD. PERBARINDO BALI Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25%

9

Sumber : Surat Edaran LPS

Koperasi Siap Bersaing di Era MEA DENPASAR-Fajar Bali Jika dilihat secara keseluruhan koperasi yang ada di beberapa daerah di Bali telah siap menghadapi persaingan di awal tahun Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016. Apalagi para pelaku UKM yang nota bena juga merupakan anggota koperasi, dari sebelum MEA sudah terbiasa berinteraksi dengan pengusaha-pengusaha dari luar negeri. “Jika dilihat dari kesiapan FB/GD AGUNG koperasi yang ada di beberapa I Dewa Nyoman Patra daerah di Bali, kami rasa sudah sangat siap bersaing,” jelas, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra, belum lama ini di Renon, Denpasar. Meskipun demikian, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, tetap mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi agar lebih berkualitas serta miliki kesiapan dengan pemnberian pelatihan. Pelatihan yang diberi mulai dari, pelatihan IT sampai pada pengelolaan manajemant koperasi. “Kesiapan kualitas SDM sangat penting diperhatikan, agar koperasi yang ada di Bali lebih tanguh lagi dalam menghadapi tang-tangan yang mungkin berbeda-beda dihadapi nantinya,” ujarnya. Diakuinya, pendampingan juga terus diberikan kepada koperasi agar, koperasi mampu meningkatkan kapasitas serta kompetensinya. Selain itu sertifikasi tidak kalah penting juga tetap diperhatikan karena, akan mampu meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan mauapun melayani para anggota. “Dari apa yang telah kami lakukan, semuanya akan bermuara pada peningkatan mutu serta kualitas koperasi itu sendiri. Mulai dari peningkatan kualitas SDM sampai pada pengelolaan koperasi,” pungkasnya. M-004

BINTANG BUSANA

HOUSE OF KEBAYA Menjual kebaya modifikasi ready to wear, kain songket, kain endek, kebaya bordiran, clutch bag, dan lain-lain. Jl. Tukad Musi No 3C Denpasar Telp : 0361-8497598 @bintangkebaya

241/VII/KTR

menegaskan, dari 970 koperasi yang masih aktif, sekitar 25 persen yang tak menggelar RAT pada tahun 2015 lalu. ‘’Aturannya, bila kopkop erasi bersangkutan tiga tata hun berturut-turut tidak melaksanakan RAT, atau selama dua tahun tak melaksanakan operasional, maka bisa dikategoikan tak aktif. Dan, izin atau badan hukum koperasi bersangkuErwin Suryadarma Sena tan bisa dibekukan,’’ paparnya. Menyinggung program pemerintah FB/CAR pusat tentang reformasi total koperasi, mantan Kadis Sosial dan DENPASAR-Fajar Bali Mencermati kondisi tersebut, Diskop dan Tenaga Kerja Kota Denpasar ini mengaku, piUKM mengancam hendak mencabut badan haknya sudah menindaklanjutinya. Ada tiga hal hukum koperasi bersangkutan manakala tiga yang ditekankan yakni, rehabilitasi, reorientasi, kali berturut-turut tidak melaksanakan RAT. dan pengembangan. Rehabilitasi koperasi salah ‘’Januari hingga Maret 2016 ini masa-masa satunya dengan melakukan pendataan, mengindilaksanakannya RAT. Kami harapkan semua gat semua koperasi nantinya wajib memiliki NIK koperasi sudah mulai bersiap-siap menggelar (Nomor Induk Koperasi). Sedangkan reorientasi RAT,’’ ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UKM lebih menekankan pada kualitas bukan kuanKota Denpasar, I Made Erwin Suryadarma Sena, titas, sehingga koperasi yang ada benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para anggota. Minggu (17/1) kemarin. Sedangkan pengembangan, lanjut Erwin, Erwin mengatakan, sesuai UU No. 25 tahun 1992, semua koperasi wajib melaksanakan lebih diarahkan pada diversifikasi produk RAT. Mengingat RAT itu sangat penting sebagai dan pelayanan. “Melalui pengembangan ini, bentuk pertanggungjawaban pengurus kepada pelayanan dan produk yang dihasilkan tidak anggota koperasi. Juga melalui RAT tersebut, monoton, melainkan beraneka ragam sesuai pengurus dapat melaporkan berbagai kegiatan kebutuhan anggota,’’ pungkas pejabat asal yang telah dilaksanakan. Selain itu, sebagai Buleleng ini. R-004 media untuk merencanakan program ke depan. Termasuk DIJUAL menyampaikan target apa yang ingin dicapai. ‘’Melalui 1. Jual murah Rumah Ls 550 M2, Perum Moding Sari No. 1 Rp. 2.5 M Hub. RAT itu juga dijelaskan sejauh 085101906667 mana progres koperasi, yang dievaluasi dari segi kelem2. Jual Tanah Ls 10000 M2, Jl. Utama Padangbay-Denpasar (cocok Kavling, bagaan, keuangan dan organGudang, Filla dan Swalayan) Rp. 10 M, Hub. 085100209999 isasi,’’ tandas Erwin, seraya

LPD Kesiman, Junjung Kebersamaan Dalam Pengelolaan Lembaga

3. Jual Rumah Ls 200 M2 Lt. II, Jl. Ken Umang No. Ubung, Denpasar Rp. 1.4 M Hub. 085100733027 4. Jual Rumah Ls 200 M2 Lt III, Jl. Ken Arok, Gg Anggrek Mas, Denpasar, Rp. 1.4 M Hub. 087862233688 5. Jual Tanah Sanur/Padanggalak Ls 3945 M2, Hub. 085100209999 6. Jual Tanah Sawah Desa Munggu (Dekat Perum Greenlot) 550 M2 Rp. 100 Jt/ are 7. Jual Tanah Kavling 105 M2, Perum Gria Anugrah Jimbaran, Rp. 550 Jt. Hub. 085100209999 8. Jual Rumah 145 M2 Lt. II, Perum Kampial, Jimbaran, Rp. 850 Jt Hub. 085100209999

240/VII/KTR

244/VII/KTR

239/VII/KTR

9. Jual Tanah Kavling Ls 90 M2. Perum Gria Anugrah, Jimbaran Rp. 450 Jt Hub.

085100209999

10. Jual Kebun di Pinggir Sungai Desa Sangeh Ls. 3300 M2 Rp. 1.5 M Hub. 11.Jual Kebun di Pinggir Sungai Ayung Petang, Ls. 6300 M2, Rp. 1.6 M Hub. 12.Jual Toko di Depan Pasar Kreneng Ukuran 4 x 13 M2, Lt. II Rp. 800 Jt Hub. 085100733027

13. Jual Toko di Depan Pasar Kreneng Ukuran 4 x 13 M2, Lt. II Rp. 800 Jt Hub. 085100733027

FB/GD AGUNG

Suasana pelayanan di kantor depan LPD Kesiman, Denpasar DENPASAR-Fajar Bali Seberat dan sebesar apapun masalah maupun tantangan yang dihadapi, jika dilakukan dengan saling bekerjasama tentu semuanya akan terasa ringan. Seperti halnya, yang telah dilakukan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Kesiman, Denpasar dengan selalu menjunjung tinggi kebersamaan dalam menggerakan roda lembaga, mulai berdiri sampai saat ini, tetap konsisten dilakukan. Berkat kerjasama yang solid antara pegawai, pengurus, pengawas dan masyarakat Desa Kesiman, membuat apa yang menjadi target LPD Kesiman di 2015 dapat tercapai. Bahkan, diatas target yang telah ditetapkan sebelumnya. “Pencapaian kinerja kami di 2015 mulai dari, Dana Pihak Ke-

tiga (DPK),Tabungan, Deposito, Kredit, Aset serta keuntungan, dimana pencapaian itu semua rata-rata diatas target. Apa yang telah dicapai ini, secara silmultan semua pihak berperan mulai dari, pegawai dengan kerja keras yang luar biasa telah dilakukan, masyarakat yang telah mempercayai kami, pengawas serta pengurus yang selalu melakukan tugas dengan sangat baik,” jelasnya Kepala LPD Desa Kesiman, Denpasar, Drs. Wayan Rayun, MBA. Jika dipersentasekan, lanjujtnya, pencapaian yang telah diraih mulai dari, 10,2%, 15% bahkan ada juga mencapai 20%. Selain tetap menjalin kerjasama yang baik, kepercayaan juga merupakan modal dasar dalam pencapaian target di 2015. “Guna meningkatkan jumlah persentase yang telah

dicapai ditahun ini maka, terobosan-terobosan akan terus kami lakukan. Terutamanya yang berkaitan dengan penguatan kelembagaan,” ujarnya, seraya menyebut penguatan daya saing dan pencitraan lembaga itu yang akan diramu saat ini, sehinga nantinya akan bisa meningkatkan daya saing serta peningkatan pencitraan lembaga itu sendiri. Rayun menambahkan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lembaga juga akan terus diperhatikan serta ditingkatkan, salah satunya melalui pelatihan-pelatihan. “Apa yang telah dan yang akan kami lakukan kedepan setidaknya, akan tetap membuat LPD Desa Kesiman menjadi lebih maju lagi. Baik ditahun ini, maupun ditahun-tahun yang akan datang,” harapnya. M-004

537/XII/KTR

419/XI/AGN

238/VII/KTR

334/VIII/KTR

680/IX/glh

Layouter: Manik


POLITIK

10 Suara PARLEMEN

Minta Pengerjaan Proyek Diawasi Ketat SINGARAJA-Fajar Bali Ditemukannya proyek betonisasi di pesisir pantai di Dusun Dharmayasa, Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng oleh sebuah hotel di sana tanpa berkoordinasi dengan pihak terkait, membuat Dewan geram. Untuk itu, selanjutnya Dewan meminta kepada Pemkab Buleleng agar melakukan penFB/AGUS Putu Mangku Budiasa gawasan terhadap semua pelaksanaan proyek yang digarap oleh pihak swasta. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng, Putu Mangku Budiasa mengatakan banyak proyek-proyek yang dikerjakan pihak swasta, seperti hotel dalam pengerjaannya seringkali menyalahi aturan yang ada.”Jangan sampai kasus seperti pemasangan beton yang hingga menjorok ke tengah laut yang terjadi di pantai di Dusun Dharmayasa terulang lagi. Sebab hal itu sangat merugikan masyarakat sekitar,” katanya. Untuk itu, ia meminta Pemkab memberikan peringatan kepada pengelola hotel agar memperhatikan aturan sebelum membangun. Pasalnya, senderan beton yang dibangung telah menganggu fasilitas publik serta menimbulkan dampak kerusakan lingkungan. Pihaknya pun meminta untuk segera dibongkar. “Jika pihak hotel tidak mau membongkar, kami perintahkan tim yustisi untuk membongkar bangunan itu,”tegas dia. Selain itu, politisi asal Desa Selat ini juga meminta Pemkab untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap proyek-proyek milik pemerintah daerah (Pemkab Buleleng) yang pengerjaannya diserahkan kepada pihak swasta, tetapi telah melewati batas waktu yang ditentukan agar dijatuhi sanksi. “Bukan hanya proyek swasta saja, kami juga minta Pemkab agar mengawasi proyek milik pemerintah (Pemkab Buleleng, red) lebih ketat lagi. Sebab, saya lihat banyak sekali proyek-proyek milik pemerintah yang dikerjakan secara asal-asalan, seperti pembangunan kantor camat Sukasada. Ini tentunya merugikan keuangan daerah,” tandasnya. W - 008

FAJA R BALI

SENIN, 18 JANUARI 2016 l Tahun XVI

Meski Minim, Perempuan Harus Maju di Pilgub Kiprah kaum perempuan dalam kancah politik lokal Bali memang masih tergolong minim. Meski begitu, pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali mendatang, diharapkan muncul calon kandidat dari kalangan perempuan.

DENPASAR-Fajar Bali Saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015 di Bali yang berlangsung di enam kabupaten/kota, dari 14 pasangan calon yang berlaga atau 28 orang, terdapat empat calon yang berasal dari kaum perempuan. Bahkan dua calon, yakni Ni Putu Eka Wiryastuti (Tabanan) dan I Gusti Ayu Mas Sumatri (Karangasem) berhasil meraih kemenangan untuk menjadi kepala daerah di kedua kabupaten tersebut. Menurut Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bali, Dewa Ayu Putu (DAP) Sri Wigunawati, apa yang dicapai oleh kaum perempuan di Bali dalam ka n c a h p o l i t i k l o ka l p e milihan kepala daerah atau Pilkada serentak 2015, masih tergolong minim. “Hal itu memang patut diapresiasi. Namun jika dilihat angka ideal, yakni sebesar 30 persen, maka dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali. Semestinya, ada setidaknya tiga kepala daerah yang berasal dari kaum perempuan,” katanya di Denpasar, pada Minggu (17/1) kemarin. Sedangkan terkait Pilgub

Bali mendatang, mantan sekretaris DPD Partai Golkar Bali ini berpandangan, sudah saatnya kaum perempuan untuk berani tampil untuk menjadi calon kandidat, baik itu untuk posisi Bali satu maupun Bali dua. “Kami berharap ada keterwakilan calon dari kalangan perempuan. Sebab, selain jumlah pemilih dari kalangan perempuan sangat besar, juga agar kebijakan yang dibuat pemerintah nantinya akan cenderung bisa lebih berpihak serta beroretasi kepada kepentingan kaum perempuan,” sebutnya. Namun ia sedikit pesimis hal itu akan bisa terealisasi. Pasalnya, ia melihat saat ini partai politik yang ada belum sepenuhnya berpihak kepada kaum perempuan. Apalagi ditambah dengan karakter pemilih yang cenderung bersifat pragmatis. “Lihat saja, kehadiran kaum perempuan di struktur partai hanya dijadikan sebagai pelengkap. Buktinya pada Musda Golkar Bali lalu, tidak ada satu kaum perempuan pun yang ditempatkan serta diberikan posisi yang strategsi. Paling-paling hanya ditempatkan sebagai ketua bidang pemberdayaan perem-

puan,” kritiknya. Padahal, kata dia, banyak kaum perempuan yang mempunyai potensi serta kapabilitas yang sudah teruji. Untuk itu, ia meminta kepada partai politik yang ada agar betul-betul memberikan akses dan ruang serta proses kaderasisi yang sama antara kaum perempuan dengan laki-laki. “Sehingga nantinya akan muncul kader-kader partai politik yang mampu bersaing secara sehat. Khusus untuk kader perempuan, mereka juga akan memiliki kesempatan yang sama untuk maju seb agai pemimpin,” ujarnya. Kenapa harus partai politik? Menurut politisi asal Jembrana ini, sebab untuk maju sebagai kepala daerah, baik untuk tingkat b up ati/walikota, gub ernur bahkan presiden mesti melalui jalur partai politik. Maka itu pihaknya tetap konses mendornag partai politik lebih membuka ruang serta akses kepada kaum perempuan. “Kami akan terus berjuang agar hal itu bisa terw u j u d ,” pungkasnya.

Sementara terkait kiprah kaum perempuan di panggung legislatif, kandidat doktoral Unhi Denpasar ini menilai jumlahnya serta

perannya belum terlalu signifikan. Pasalnya, tak jauh beda dengan posisi di struktur partai, selain jumlah legislator perempuan di Bali masih terter golong minim, mereka sangat jarang diberikan posisi strategis di parlemen. “Sebetulnya di bidang politik, khususnya di Bali, bisa dikatakan kiprah kaum perempuan tidak mengalami kemajuan yang signifikan. Baru masih tahap sebatas euforia saja,” tohoknya. Berdasarkan data Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014, total di seluruh Bali hanya ada 32 caleg perempuan yang terpilih menjadi anggota Dewan atau 7,7 persen (DPRD Kabupaten/Kota 27 orang dan DPRD Provinsi 5 o r a n g ) . Pa d a hal, jumlah caleg perempuan total berjumlah 1.186 caleg atau 36,7 persen. R-007

Dewa Ayu Putu (DAP) Sri Wigunawati FB/IST

Jadi LSM Legal, Jarrak Badung Pasca Bom, Warga Diimbau Hindari Aksi Massa Ikut Awasi Pembangunan

FB/HERY

Ketua Jarrak Badung, I Made Rai Sukarya (kiri) menerima SKT Jarrak Badung dari Kepala Badan Kesbanglinmas Badung, Drs. I Nyoman Suendi. MANGUPURA-Fajar Bali Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sesuai dengan peraturan Undang-Undang No.17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan diwajibkan beroperasi secara legal, karena harus terdaftar untuk diawasai oleh lembaga pemerintahan daerah. Kehadiran LSM maupun Ormas (Organisasi Massa) yang legal tersebut diharapkan bisa memberi kontribusi, khususnya bagi pembangunan di daerah. Oleh karena itu, Kepala Badan Kesbanglinmas Kabupaten Badung, Drs. I Nyoman Suendi memberi apresiasi terhadap setiap lembaga ataupun LSM dan Ormas di Badung yang terdaftar secara legal. “Selama belum mendapatkan legalitas berupa SKT (Surat Keterangan Terdafar, red) tidak dapat fasilitasi pemerintah. Sama dengan LSM atau Ormas (Organisasi Massa, red) yang dicabut pemberian izinnya karena belum ada SKT. Kita tidak perbolehkan ada lembaga yang menggunakan fasilitas pemerintah tidak memiliki SKT,” ujarnya usai menyerahkan SKT LSM Jarrak Badung di Puspem Badung, Jumat (15/1). Dijelaskan setelah mengantongi SKT, setiap LSM atapun Ormas seperti Jarrak Badung wajib membuat lapo-

ran berupa jurnal kegiatan. Jika sudah dilaporkan, lewat jurnal tersebut, pihaknya bisa memberikan evalusi, sehingga LSM dan Ormas bisa mengajukan proposal hibah daerah. “Kita evaluasi kegiatan apakah organisasi ini (Jarrak Badung, red) aktif atau tidak. Dari evaluasi itu akan dijadikan rekomendasi untuk memberikan hibah daerah. Dasarnya hanya itu, harus lewat evaluasi daerah,” jelasnya. Kehadiran LSM Jarrak Badung diharapkan bisa terus mengawal dan berkontribusi terhadap pembangunan di daerah. Oleh karena itu melalui Forum Komunikasi Ormas dan LSM yang sudah terdaftar akan diundang sebagai peserta. “Prinsipnya Undang-Undang Nomor 17 tahun 2013 memberikan ke s e m p a t a n a g a r O r m a s dan LSM ikut berpartisipasi dan berkontribusi terhadap pembangunan pemerintah. Karena pemerintah bisa membantu masyarakat lewat tangan LSM maupun Ormas, seperti bantuan bedah rumah. Untuk itu setelah dua tahun setelah mendapat SKT bisa mengajukan hibah daerah. Tapi sekarang ini masih dapat pemantauan kita dan tahap evaluasi kegiatannya. Kita harapkan Jarrak Badung bisa berkontribusi kepada pemerintah,” tegasnya.

Ketua LSM Jarrak Badung, I Made Rai Sukarya didampingi Sekretaris I Komang Agus Wirama dan pengurus Jarrak Badung lainnya, mengakui keberadaan LSM Jarrak Badung tidak bisa lepas dari Jarrak Pusat. LSM yang dideklarasikan 10 Agustus 2015 tersebut, setelah menerima SKT dengan No.01/ POLITIK/I/2016 ini akan langsung ikut bergerak untuk mengawasi pembangunan publik di masyarakat, khususnya di Kabupaten Badung. Sebagai Wadah aspirasi dan perjuangan LSM Jarrak Badung ikut membentuk generasi penerus Bangsa, khususnya di Badung. “Setelah mendapat pengakuan yang legal kita akan ikut menjadi lembaga pengawas kebijakan publik untuk mengembangkan sumber daya manusia yang kuat. Selain itu juga ikut meningkatkan wawasan dan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan tatanan kehidupan yang lebih baik,” tandasnya. Sebagai LSM Jarrak Badung akan merekrut “putra daerah” yang mau berkontribusi untuk kepentingan pembangunan terutama di bidang hukum, politik, sosial maupun pemberdayaan perempuan. Pengurus dan anggota Jarrak Badung wajib mengawasi lebih banyak pelaksanaan pembangunan di wilayah Badung agar bisa berjalan lebih baik. “Kita perlu jalankan program yang dapat disinergiskan dan bisa difasilitasi agar bisa berkontribusi terhadap pembangunan di Badung,” tandasnya. Ke h a d i ra n LS M J a r ra k Badung juga menjadi mitra pemerintah untuk mengambil kebijakan pembangunan. Sebagai LSM juga harus bisa membangun sinergitas dengan pemerintah serta tokoh masyarakat di Badung untuk mewujudkan pembangunan yang berpihak terhadap masyarakat Badung. “Terbentuknya LSM Jarrak Badung harus mampu berkiprah untuk memajukan masyarakat Badung di masa mendatang. Oleh karena itu, LSM Jarrak harus bisa menjadi garda terdepan untuk mengawasi pembangunan di Kabupaten Badung,” harapnya. R-014

DENPASAR-Fajar Bali Pasca aksi keji kelompok teroris yang melakukan aksi pengeboman di depan gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, warga di Pulau Bali diharapkan tetap tenang, hatihati dan waspada. Selain itu, warga Bali juga diminta tetap beraktivitas seperti biasa, namun mengurangi keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, terutama hindari ikut-ikutan dalam aksi-aksi demo agar terhindar dari marabahaya. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Denpasar Made Muliawan Arya. Pria kekar yang dikenal murah senyum itu juga meminta seluruh warga Bali menghindari tempat-tempat keramaian ataupun terlibat dalam aksi pengerahan massa. “Kita berharap warga Bali tetap tenang dan lakukan aktivitas bekerja seperti biasa. Kalau tidak ada hal yang perlu sekali dan mendesak, kurangi dulu aktivitas keluar rumah untuk beberapa minggu kedepan,” ucap Made Muliawan di Denpasar, Minggu (17/1) kemarin. Tokoh pemuda yang akrab disapa De Gadjah ini berpandangan, pengerahan massa akan menjadi peluang bagus bagi teroris untuk memasang target dan mudah menunggangi aksi tersebut. “Hindari dan kurangi kumpul-kumpul dan bergerombol yang tak

FB/IST

Made Muliawan Arya

perlu. Masyarakat Bali harus waspada dan menghindari aksi seperti itu, hal ini untuk mengantisipasi keamanan bersama,” tegasnya. Tokoh masyarakat itu juga mengaku prihatin dengan kejadian memilukan yang terjadi di Jakarta dan tidak terduga tersebut . Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi di Bali, De Gadjah berharap pihak keamanan baik TNI/Polri harus siaga dan terus meningkatkan kewaspadaan serta menjaga situasi di Pulau Bali agar tidak mengganggu sektor pariwisata, sektor yang menjadi andalan sebagian besar masyarakat Bali. “Kan bahaya bagi sektor pariwisata kalau di Bali tidak aman dan masyarakatnya ikut-ikutan gaduh. Aksi massa seperti demo apalagi berujung anarkis tentu saja membuat

BETUTU KHAS BELAYU “Pasti Enak”

resah wisatawan mancanegara yang berwisata di Bali,” ungkapnya. Sebagai Ketua Harian Pemuda Bali Bersatu (PBB), De Gadjah juga memohon kepada rekannya seluruh ormas di Bali agar bersatu dan bersama-sama menjaga keamanan, ketentraman, kedamaian di Pulau Dewata. Ia juga berharap jangan sampai peristiwa berdarah antar ormas di Bali berseteru sehingga menimbulkan korban jiwa yang berdampak kurang baik. “Saya mohon rekan-rekan sesama ormas mari bersatu menjaga Bali. Mari kita bersama menjaga kedamaian dan menjunjung tinggi persaudaraan demi menjaga ajeg Bali yang tentram dan damai,” pintanya. Hal senada juga diutarakan Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Prof Dr Gusti Ngurah Sudiana, MSi. Ia berharap masyarakat Bali waspada dan berhati-hati, dan berkaca dari aksi Bom Bali pada 2002 dan 2005 lalu. Prof Sudiana juga meminta masyarakat Bali jika tidak ada kepentingan sekali agar mengurangi keluar rumah dan menghindari aksi-aksi massa seperti demo dan lainnya. Ter-

masuk hal-hal yang berkaitan mengerahan massa jangan dulu dilakukan, karena bisa ditunggangi pihak tertentu untuk kepentingan tertentu. Selain itu, kata Prof Sudiana, aksi massa bisa dimanfaatkan oleh kelompok tertentu, terutama kelompok teroris yang bisa mengancam keselamatan masyarakat Bali sendiri. “Masyarakat Bali jika tidak penting sekali jangan melakukan kegiatan atau melakukan gerakan yang bisa merembet yang sifatnya cepat melakukan aksi-aksi pengerahan massa seperti demo dalam beberapa minggu kedepan,” himbaunya. Prof Sudiana juga mengharpkan seluruh tokoh masyarakat di Bali harus bisa ikut berperan mengajak warga lainnya untuk memelihara kedamaian di Bali. Termasuk kerukunan beragama di Bali agar terus dijaga bersama agar bisa konsep menyama braya (bersaudara) di Bali tetap terjaga dengan baik. “Saya ikut prihatin dengan kejadian di Jakarta yang tidak terduga itu. Untuk itu, masyarakat Bali perlu melakukan peningkatan kewaspadaan setiap saat terutama beberapa bulan mendatang,” tandasnya. R-002

DIBUTUHKAN SEGERA

REDAKTUR, WARTAWAN dan MARKETING IKLAN dengan persyaratan sebagai berikut:

Pria / Wanita Pendidikan Minimal S 1 Usia maksimal 30 tahun Pernah Menjadi Wartawan min 1 Tahun (Redaktur)  Menguasai Komputer  Mampu bekerja dengan Team    

MENERIMA PESANAN : - Ayam Betutu - Bebek Betutu - Lindung Saur - Lindung Suna Cekuh

- Gerang Kacang Saur

- Sate Lilit Ayam - Kerupuk Babi

- PARSEL HARI RAYA (Betutu, Lindung, Gerang, dll)

“BISA DELIVERY” Telp : 081933015969

Lamaran bisa dikirim ke: Jalan Indrajaya No. 8 Ubung Kaja Denpasar Telepon: 0361-411283 atau via email: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id

243/VII/KTR

Layouter: Wiadnyana


SAMBUNGAN Mungkinkah Calon Perempuan Gerbangsadu Layak di Pilgub Mendatang? Dicoba Tingkat Nasional

FAJA R BALI

SENIN, 18 JANUARI 2016 2015 l Tahun XVI

DARI HALAMAN 1

DARI HALAMAN 1 menjadi latar belakang dari terciptanya program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara. Sering kali sebagian besar program yang dilaksanakan tidak mampu menyentuh sasaran dalam upaya pengentasan kemiskinan secara optimal. Melalui program Gerbangsadu yang menyasar desa dengan angka kemiskinan di atas 25 % ini, Pemprov Bali bertahap akan mampu mengurangi angka kemiskinan di desa serta sekaligus mendukung jalannya program pemerintah pusat yakni membangun dari desa. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima Kunjungan dari Menteri Perencanaan Pembangnan Nasional (PPN), Sofyan Djalil, di Kantor BUMDes Desa Pengotan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Minggu (17/1). “Sejak saya dilantik, inilah yang saya pikirkan kenapa semua bantuan ke desa kok tidak bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, setelah tahun 2012 baru kita temukan polanya untuk memadukan seluruh program ke desa tersebut melalui Gerbangsadu itu,” papar Pastika. Pastika menjelaskan program Gerbangsadu tersebut merupakan sebuah program b a g i d e s a d e n ga n a n gka kemiskinan di atas 25 % dengan mengucurkan bantuan dana sebesar 1 miliar 20 juta rupiah. penggunaannya terdiri dari 200 juta untuk membangun infrastruktur desa, 800 juta digunakan untuk penguatan ekonomi desa yang dikelola langsung oleh BUMDes melalui simpan pinjam, penguatan modal dan lain sebagainya. Menurut Pastika hal inilah yang nantinya diharap-

kan mampu mengentaskan kemiskinan yang ada di desa khususnya bagi kelompok KK miskin. Pastika juga menambahkan selain program Gerbangsadu, pengentasan kemiskinan di Bali juga menyasar ke sektor pertanian dan peternakan. “Di bidang pertanian kita ada yang namanya Simantri, Sistem (Pertanian Terintegrasi), sistem pertanian ini memanfaatkan sapi bali, dari sapi tersebut nanti kotorannya kita jadikan pupuk organik dan bio gas, untuk urinenya kita jadikan bio urine,” jelas Pastika. Pastika juga menjelaskan bahwa Simantri tersebut juga merupakan salah satu langkah nyata dalam melestarikan Sapi Bali. “Saat ini kami telah memiliki 520 Simatri, masing–masing simantri ada 21 Sapi Bali, jadi kita sudah melestarikan 10.000 Sapi Bali saat ini,” imbuh Pastika. Oleh karena itu, Gubernur Pastika sangat mengharapkan pemerintah mengurangi impor daging sapi sehingga hal tersebut mampu memberikan keuntungan bagi Simantri dan peternak sapi yang ada di Bali. “Sapi Bali ini sangat laku, kalau pemerintah berhenti mengimpor daging sapi, kita sangat senang, karena petani kami bisa untung dari menjual sapi hasil ternak mereka tersebut sehingga mereka bisa sejahtera,” tegas Pastika yang dalam kesempatan tersebut turut didampingi oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Bali Putu Astawa dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Ketut Lihadnyana serta Penjabat Bupati Bangli Dewa Gede Mahendra Putra. Manfaat Gerbangsadu dalam mengentaskan kemiskinan dibenarkan oleh Kepala

Desa Pengotan I Wayan Suardana. Ia mengatakan bahwa sejak bantuan Gerbangsadu diberikan kepada desanya pada tahun 2012, sampai dengan akhir tahun 2015 telah terjadi penurunan jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS), dari yang awalnya berjumlah 571 KK, kini berkurang menjadi 261 KK. Hal tersebut menunjukkan bahwa, Gerbangsadu mampu memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Ia membeberkan, unit usaha yang dikembangkan dengan menggunakan dana gerbangsadu tersebut antara lain pasar, penggemukan ternak sapi yang sampai saat ini telah mencapai 112 ekor, mini market yang dikelola langsung oleh BUMDes serta simpan pinjam. Khusus untuk simpan pinjam, sampai saat ini telah dimanfaatkan oleh 48 kelompok RTS peminjam, yang dimana masing – masing kelompok terdiri dari 10 orang yang menjalankan jenis – jenis usaha seperti usaha dagang, dan kerajinan kayu maupun bambu. Masing – masing peminjam tersebut rata – rata meminjam dengan jumlah 1 juta rupiah dengan bunga 1% menurun. Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil mengapresiasi program Gerbangsadu yang dilaksanakan Pemprov Bali dan menyebutnya sebagai sebuah ide yang sangat bagus dalam upaya mensejahterakan masyarakat desa, terlebih program ini juga memadukan seluruh program yang dijalankan masing – masing stakeholder pemerintahan sehingga menjadi lebih bermanfaat dan tepat sasaran. Sofyan Djalil mengungkapkan ketertarikannya mengadopsi program ini lebih jauh di tingkat nasional. “Ini sangat

bagus, oleh karena itu Gerbangsadu ini sangat layak untuk dicoba ditingkat nasional dan kita sedang merancang tersebut di APBN 2017,” papar Sofyan yang menurutnya program seperti Gerbangsadu tersebut nantinya ditingkat nasional akan berlandaskan prinsip tematik, holistic dan integrative. “Sehingga nanti itu pembangunan di Indonesia menjadi terpadu dan ini merupakan kunci keberhasilan baik dalam pembangunan nasional, daerah maupun desa,” imbuhnya. Lebih lanjut disampaikannya, program Gerbangsadu ia akan promosikan agar dapat dijadikan sebagai pendekatan dalam pembangunan desa dan juga dalam pemanfaatan dana desa serta saat Musrenbang nanti. Untuk itu Gubernur Pastika akan diberikan kesempatan menceritakan dan memaparkan pengalamannya dalam mengelola program yang merupakan salah satu unggulan Bali Mandara. “Dengan model seperti ini saya yakin pembangunan desa di Indonesia akan semakin efektif dan program membangun dari desa akan mudah tercapai,” tegas Sofyan. Dalam kesempatan tersebut, rombongan juga menyempatkan untuk meninjau salah satu Simantri di Bangli, yakni Simantri 418 Gapoktan Sida Rahayu, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Di Simantri yang merupakan bantuan tahun 2013 tersebut, Gubernur Pastika menjelaskan proses pemanfaatan kotoran dan urine sapi menjadi pupuk organic, bio gas dan bio urine. Ia juga menjelaskan bahwa Simantri tersebut merupakan sistem pertanian berdasarkan ajaran Weda yang kedepannya diharapkan mampu menjadikan Bali sebagai Pulau Organik. W-019*

Menyikapi kondisi ini, Sudarsana menyampaikan jajarannya tidak dapat berbuat banyak. Satu-satunya jalan agar angka pengangguran turun, adalah dengan mengandalkan pergantian musim. Dirinya optimis, apabila hujan sudah turun, maka kondisi akan kembali seperti sebelumnya. Sektor informal, khususnya pertanian kembali menggeliat, dan menyokong perekonomian masyarakat. “Karena ini faktor alam, kami tidak bisa bergerak sendiri. Kalau misalnya kekeringan tidak terlalu panjang, sinergitas antara pertanian dan perkebunan bisa dilakukan. Tapi karena

alam, ya kita tidak bisa melawan alam,” imbuhnya. Dirinya pun menegaskan, peningkatan pengangguran tidaklah signifikan. Saat ini angkanya di 1,99 persen, atau sekitar 47.000 orang. Hanya saja karena berasal dari sektor informal, maka akan cukup sulit untuk diturunkan kembali. Menurut Sudarsana, sektor informal itu biasanya terdiri atas masyarakat yang kurang memiliki keterampilan. Oleh karena itu, akan sulit jika dialihkan dan diberikan pelatihan-pelatihan kerja ke sektor formal. Meskipun, tahun ini Dinas Tenaga Kerja sudah bersiap-siap untuk

mengoperasikan Balai Latihan Kerja (BLK). Sudarsana menegaskan, masyarakat yang sebelumnya bekerja di sektor informal tidak dapat diberikan pelatihan di BLK. Mengingat, BLK tersebut akan difokuskan pada pelatihan-pelatihan pekerja di sektor formal. “Ya sangat sulit menurunkan pengangguran di sektor informal. Alam tidak bisa kita lawan. Kalau sektor informal masih muda-muda,masih bisa kita latih dia tapi kalau sekarang bekerja sebagai tukang petik kopi atau cengkeh, tukang panen padi kan sulit,” tutupnya. W-019

angkan surat ke masing-masing saksi yang ditunjuk agar bersiap-siap jika sewaktu-waktu akan bersaksi di MK. “Surat sudah kita layangkan kok, agar mereka bersiap-siap untuk menjadi saksi di MK. Kami tidak mau setengah-setengah menghadapi gugatan ini,” ujar Arnawa. Yang jelas, sebut Arnawa, saksi dari tim pemenangan paslon bukan dari pasangan MasDipa maupun SMS, namun dari tim pemenangan pasangan calon nomor 3 yakni dari paket SUKSES. Yang telah siap bersaksi ke

MK yakni I Nyoman Celos wakil tim pemenangan SukeranaKisid. Celos sebelumnya menjadi saksi tim SUKSES saat rapat pleno rekapitulasi hasil suara d itingkat kabupaten. “Di antara saksi yang telah disetor yakni I Nyoman Celos merupakan saksi pasangan nomor urut 3 saat rekapitulasi suara ditingkat kabupaten, dan beliau sudah menyatakan kesiapannya,” ujar Arnawa. Sementara saat dihubungi terpisah, salah seorang saksi yang dipanggil KPU yakni I Nyoman Celos membenarkan

bahwa pihaknya telah dihubungi oleh KPU Karangasem untuk bersaksi di MK. Pihaknya mau bersaksi semata-mata untuk memberikan keterangan bahwa saat rapat pleno di tingkat Kabupaten kemarin memang tidak ada keberatan baik dari paslon 1, 2 dan 3 terkait hasil proses rekapitulasi suara. “Saat itu juga pimpinan sidang sudah memberikan kesempatan menyampaikan keberatan, karena itulah saksi paslon 3 saya sendiri mau menandatangani berita acara,” ujar Celos. W-016

Sulit Turunkan Pengangguran Sektor Informal

DARI HALAMAN 1 hasilan dari menyewakan traktor, atau buruh tanam ataupun panen padi menganggur. “Ini akibat situasi El Nino, harusnya sekarang hujan jadi tidak hujan. Ini sangat berdampak pada sektor pekerja informal. Bayangkan saja, kalau tidak ada air maka masyarakat tidak berani bertani. Kalau tidak bisa bertani, otomatis tukang traktor, buruh tanam padi dan panen, jadi tidak bisa bekerja. Inilah salah satu penyebab angka pengangguran meningkat, seperti yang dipaparkan BPS,” paparnya beberapa waktu lalu.

Nyoman Celos Siap Bersaksi di MK DARI HALAMAN 1 gatan pemohon itu dikabulkan untuk dilanjutkan atau tidak, KPU selalu siap termasuk akan menghadirkan saksi-saksi,” ujar Arnawa. Saksi-saksi yang dimaksud, sebut Arnawa, selain dari pihak penyelenggara Pilkada, juga akan melibatkan para saksi dari luar penyelenggara seperti aparat keamanan, PNS yang dikatakan tidak netral, maupun saksi dari tim pemenangan calon lain. Pihaknya pun telah melay-

Berkapasitas 450 Orang, Siapkan BLK, Bekali Napi Keterampilan Khusus DARI HALAMAN 1

Napi juga diajak menanam bunga gumitir.

FB/IST

diberikan keterampilan khusus berupa berternak bebek dan sapi, yang kelak bisa menghasilkan. “Para napi yang sudah menjadi warga binaan diberikan pekerjaan, ada yang beternak bebek, sapi dan ada pula yang bertanam bunga gumitir. Tak hanya itu, ada pula yang memanfaatkan koran bekas untuk dijadikan barang bernilai jual,” katanya. Apa yang dilakukan para warga binaan ini, jelas Bambang tak lain agar mereka bisa mencari uang dan berorientasi ke pasar. Pihak Lapas akan terus membina warga binaan ini agar bisa kreatif dan terampil. Dan, ketika kembali ke masyarakat (bebas dari lapas, red) mereka sudah siap dengan keterampilannya masing-masing, untuk menghadapi tantangan hidup ke depan. “Warga binaan kami bekali dengan keterampilan beternak, berbudidaya

tanaman bunga dan lain-lain. Ini sengaja kami arahkan agar mereka nantinya saat keluar dari sini bisa terampil,” terang Bambang. Diterangkan, untuk pelihara bebek dan sapi dilakukan di luar Lapas, di lahan milik warga. Sedangkan tanam bunga gumitir dan barang dari Koran bekas dibuat di Lapas. Mereka yang menekuni kegiatan di luar Lapas yakni yang sudah bakal segera lepas dari Lapas, atau telah memasuki sidang TPP. ”Mereka yang pelihara sapi dan bebek yang sudah masuki sidang TPP,” ujar Bambang lagi. Pun soal hasil pendapatan dari keahlian para napi, mereka mendapatkan hasil penjualan yang setimpal. Soal besaran yang harus mereka peroleh, sudah ada ketentuannya. ”Ya, seperti bunga gumitir kan bagus harganya, lumayan loh kami dapat jual dari hasil itu,” ucapnya mengakhiri. W-002

10 perempuan yang sebelumnya menduduki posisi sebagai wakil kepala daerah, pada Pilkada serentak 2015, mereka mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Selain itu, dari 123 perempuan itu, hanya 28 perempuan yang memiliki kedekatan dengan elit dominan di tingkat lokal. Pilkada serentak sebagai pesta demokrasi lokal semestinya menjadi momentum bagi kaum perempuan untuk menjadi pemimpin. Ini sekaligus menjadi kesempatan untuk mereformasi kepemimpinan yang awalnya dikuasai oleh kaum Adam, bisa diimbangi oleh kaum perempuan. Apabila pada Pilkada serentak 2015, sebagai tahap pertama Pilkada serentak di Indonesia kurang optimal. Maka Pilkada serentak pada tahap kedua yang digelar Februari 2016, dan tahap ketiga akan dilaksanakan pada Juni 2018 mesti digunakan sebagai momentum untuk perubahan. Sungguh disayangkan, minimnya partisipasi perempuan yang mendaftar pada pilkada serentak 2015, menggambarkan ketidakstabilan demokrasi terhadap kaum perempuan. Ini tentu saja menjadi kemunduran bagi kaum perempuan. Pasalnya, kaum perempuan yang telah diberi ruang untuk masuk ke dunia politik masih belum bisa menembus dominasi kaum laki-laki. Padahal, di era demokrasi seperti sekarang ini, sudah banyak perempuan Indonesia yang menjadi panutan dalam dunia politik. Sebut saja presiden ke lima Indonesia, Megawati Soekarno Putri merupakan seorang perempuan. Begitupun dengan pemimpin-pemimpin lokal seperti gubernur, bupati maupun walikota, di antaranya, Tri Rismaharini walikota Surabaya yang berhasil memimpin dan memajukan kota Surabaya di kancah internasional. Rendahnya partisipasi kaum perempuan dalam Pilkada serentak tahun 2015, disebabkan sejumlah faktor. Pertama, banyaknya pemimpin perempuan yang awalnya dianggap relatif lebih bersih, ternyata banyak

11

yang kemudian tersangkut masalah korupsi, baik legislatif maupun kepala daerah. Hal ini membuat sejumlah kaum perempuan yang memiliki kapabilitas serta potensi untuk berkiprah di kancah politik menjadi mengendornya niat mereka, termasuk mengurungkan hasratnya untuk menjadi pemimpin daerah. Kedua, gagalnya kaderisasi perempuan di internal partai politik. Di era demokrasi ini, hampir semua struktural partai politik dikuasai oleh kaum lakilaki, baik di kursi ketua umum hingga struktural yang paling bawah. Tengok saja partai-partai besar di Republik ini, seperti Golkar, PPP, Demokrat, Gerindra, Hanura, Nasdem, PAN, sejak awal berdiri untuk kursi ketua umumnya selalu dikuasai oleh kaum laki-laki. Hanya PDIP yang dikuasai oleh kaum perempuan (Megawati Soekarnoputri). Minimnya akses politik kaum perempuan ini turut serta mengerdilkan perempuan untuk tampil di panggung politik. Akibatnya, kebijakan politik yang berorientasi terhadap perempuan menjadi minim. Selain minimnya partisipasi perempuan yang mendaftar pada pilkada serentak 2015. Fakta lain yang menjadi kemunduran kaum hawa adalah minimnya pemimpin yang masuk di legislatif. Data Pileg 2014 secara nasional, presentase perempuan yang duduk di lembaga legislatif pusat atau DPR RI hanya 17, 32 persen, DPD RI (25,76 persen), DPRD Provinsi (16,15 persen), dan DPRD Kabupaten/Kota(14 persen). Data lain juga menunjukkan, terdapat 8 persen dari 510 (41 kabupaten/kota) tidak memiliki keterwakilan perempuan di DPRD. Ada 11 provinsi tidak memiliki wakil perempuan di DPD, dan 7 provinsi tidak memiliki wakil perempuan di DPR. Adapun perempuan yang duduk di lembaga eksekutif untuk jabatan menteri hanya 23,5 persen, gubernur sama sekali nihil, dan wakil gubernur hanya 1 orang, yaitu di Papua Barat. Perempuan menjadi bupati/ walikota termasuk para wakilnya adalah 6,7 persen (36 orang) dari 510 kabupaten/kota.

Minimnya partisipasi perempuan dalam Pileg 2014 dan Pilkada serentak 2015, semestinya didorong melalui kebijakan affirmative action (kebijakan yang diambil bertujuan agar kelompok/golongan tertentu, seperti gender ataupun profesi memperoleh peluang yang setara dengan kelompok/golongan lain dalam bidang yang sama) untuk mendorong adanya ruang dan akses bagi perempuan untuk berkiprah di panggung politik yang selanjutnya untuk dapat menduduki jabatan-jabatan strategis di lembaga legislatif dan eksekutif. Sayangnya, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD (UU Pemilu Legislatif) yang telah mengakomodasi affirmative action bagi perempuan tentang daftar calon legislatif minimal harus ada 30 persen mesti mengakomodasi kaum perempuan. Maupun juga mengenal sistem zipper agar memudahkan perempuan terpilih menjadi anggota legislatif. Sistem ini mewajibkan dalam setiap tiga orang bakal calon sekurang-kurangnya harus terdapat satu perempuan dimentahkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Akibatnya, pada Pileg 2009 harus menggunakan sistem suara terbanyak yang akhirnya membuat banyak caleg perempuan berguguran tak lolos ke gedung parlemen. Kendala besar lainnya justru datang dari internal perempuan sendiri, yaitu tidak adanya antusias dari perempuan untuk berpolitik. Sehinggga mereka memiliki kecenderungan untuk bertahan sebagai subordinat kaum pria. Asumsi semacam inilah yang menjadikan kesalahan fatal bagi perempuan di kancah politik. Untuk mengubah gaya berfikir tersebut, sudah saatnya perempuan melakukan introspeksi dan membekali diri dengan kecerdasan intelektual yang memadai. Sehingga pada pesta demokrasi selanjutnya – Pilgub Bali – mendatang, perempuan dapat berpartisipasi untuk memperebutkan kursi kepemimpinan selanjutnya. **

urine yang dihasilkan sangat bagus untuk tanaman. Bahkan, ia sendiri kerap memakainya untuk tanaman di sawahnya. Namun, karena ada kerusakan itu saat ini urine terbuang percuma. Padahal, mesin tersebut sudah dua kali dilakukan penggantian, namun kini kembali mengalami kerusakan. “Kalau bio urine memang bagus, cuma ya itu alat pompa untuk menaikkan urine ke pengolahan rusak, itu sudah kami laporkan. Mesinnya kan cepat karatan,” cetusnya. Berbeda halnya dengan bio gas, untuk sekadar memasak air saja masih sangat lemah. Gas hanya bertahan sebentar, apalagi jika untuk menghidupkan lampu, tentunya sudah tidak bisa. Geria sendiri tidak mengetahui kenapa hasil bio gas tidak bisa bertahan

lama. “Bio gasnya sangat lemah, namun tetap saya pakai untuk sekadar memasak air saja, saya juga kurang tahu kenapa seperti itu,” bebernya. Sedangkan, untuk proses pembuatan pupuk organik kelompok ini juga terknedala ketiadaan mesin pencacah sebelum kotoran itu dikeringkan. Praktis, kelompok menjual kotoran tersebut sehingga kotoran sapi tidak menumpuk di kandang yang dibersihkan oleh tiap-tiap anggota kelompok. “Namun dibalik kekurangan itu, Simantri sangat bermanfaat bagi kami khususnya para petani. Harapan kami, pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap program ini,a pa yang mesti diperbaiki, tentunya pemerintah yang mengetahuinya,” harapnya. W-016

menyampaikan komunikasi dan koordinasi dengan PT. Waskita Karya hingga saat ini masih sangat intens. Perusda Bali memang tercatat memiliki saham 25 persen. Hanya saja, untuk realisasi penyertaan modal tetap harus menunggu persetujuan dari pemilik perusahaan, yakni Pemprov Bali. Di samping itu, berdasarkan komunikasi dengan PT. Waskita Karya selama ini, memang belum ada pembicaraan mengenai penyertaan modal. Sebaliknya, sesuai dengan ketentuan, penyertaan modal dari Perusda Bali akan dilakukan apabila Pra FS, telah dimatangkan menjadi FS. Tak hanya itu, FS itupun menyatakan kalau proyek 4 ruas jalan tol tersebut layak. Seperti diberitakan sebelumnya, untuk merealisasikan 4 ruas jalan tol, PT. Waskita Karya dengan Perusda Bali telah membentuk PT. Waskita Bali Mandara Tol. Perusda Bali juga terlibat dalam penyertaan modal. Baskara memastikan, pihaknya akan menyertakan modal awal sebesar 25 persen (Rp 1,250 miliar). Modal awal yang disediakan oleh PT. Waskita Karya sebesar Rp 20 miliar. Seharusnya Perusda menyertakan modal Rp 5 miliar, namun pada tahap awal hanya disetorkan Rp 1,250 miliar saja.

Untuk penyediaan dana tersebut, Baskara mengatakan jajarannya akan mengoptimalkan pemanfaatan aset yang selama ini dikelola oleh Perusda. “Sebagai sebuah PT, di sana ada pemegang saham. Kami (Perusda) pemegang saham 25 persen. Posisi Perusda Bali bukan sebagai pemegang saham biasa, tetapi juga inisiator dari PT. Waskita Bali Mandara Tol. Kelak kalau sudah FS dan diperlukan investasi besar, kami pun punya kewenangan untuk mengundang investor lain,” imbuhnya. Rencana pembangunan empat ruas jalan tol di Bali oleh PT. Waskita Karya telah beberapa kali dipaparkan kepada Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Gagasan Waskita Karya menggarap jalan tol di Bali merupakan tindak lanjut kunjungan kerja Menteri BUMN beberapa waktu yang lalu. Empat ruas jalan tol yang rencananya dibangun antara lain ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 km, Soka-Pekutatan 25,1 km, Pekutatan-Gilimanuk 54,4 km dan Pekutatan-Lovina sepanjang 46,7 km. Untuki tahap awal, pihak Waskita rencananya akan menggarap ruas Kuta-CangguTanah Lot-Soka. PT. Waskita Karya juga turut melibatkan Perusda Bali. W-019

Mohon Solusi, Mesin Pengolahan Bio Urine Rusak

DARI HALAMAN 1 memanfaatkan pupuk kandang menjadi pupuk kompos saja. Seperti yang dihadapi kelompok Simantri 209, Dusun Saren Kauh, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Peralatan tersebut telah mengalami kerusakan sejak lama, terutama pada mesin untuk melakukan permentasi menjadi bio urine. Menghadapi kendala seperti itu, ketua kelompok Simantri 209, I Nyoman Geria pun telah membuat laporan melalui pendamping sehingga nantinya dicarikan solusinya. “Kami berharap Bapak Gubernur Bali melalui instansi terkait memberikan solusi menghadapi kendala itu,” ucapnya beberapa waktu lalu. Padahal, menurut Geria, bio

Buat FS Tol, Waskita Karya Diminta ‘Jalan Sendiri’

DARI HALAMAN 1 rena Perusda 100 persen milik Pemprov Bali,” ujar Gubernur Pastika beberapa waktu lalu. Hanya saja, jika Perusda Bali diminta untuk mengeluarkan dana tiba-tiba, tentu saja tidak bisa. Ada banyak syarat dan aturan yang harus dilaluinya. Oleh karena itu, ia berharap PT. Waskita Karya mendanai sendiri proses FS. Apabila hasil FS menyatakan layak, barulah Perusda akan menyertakan modalnya. “Kalau Perusda Bali disuruh keluarkan duit tiba-tiba tidak bisa. Dia (Perusda) harus juga mematuhi aturan, tidak semudah itu keluarkan duit. Jadi kalau mau, sebenarnya PT. Waskita Karya buat saja dulu FS sendiri kan bisa, kenapa harus bersamasama? Sekarang belum apa-apa sudah setor duit, kalau tidak jadi bagaimana?” tanyanya. Hal itupun didasarkan pada pengalaman di pembangunanpembangunan sebelumnya. Seperti pembangunan Jalan Tol Bali Mandara. Pemprov Bali menyertakan modal Rp 100 miliar, namun hingga saat ini memang belum mendatangkan keuntungan.Oleh karena itu, saat ini Pemprov Bali lebih berhati-hati dalam penyertaan modal. Sementara, Direktur Utama Perusda Bali, Nyoman Baskara

Layouter: Dejerie


PODIUM BALI

BEBASa Sa BICARA ja!

Bicara Ap

12

FAJA R BALI

SENIN, 18 JANUARI 2016 l Tahun XVI

BALI MASIH BERPOTENSI SASARAN TERORIS WASPADAI PENDUDU K PENDATANG TANPA IDENTITAS

W

akil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta di atas panggung Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi gerakan kelompok radikal yang masuk ke Bali. Sudikerta berharap kepada Desa Dinas untuk lebih selektif dalam hal administrasi, dan bagi penduduk pendatang yang tidak memiliki identitas sebaiknya jangan diberikan ijin tinggal di Bali. BELI BALONPodium disemarakkan dengan keceriaan anakanak setelah kedatangan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Sudikerta memanggil tukang balon dan memborong semua balon untuk diberikan kepada anak anak yang sedang berolahraga bersama orangtuanya.

FB/DEJE

FB/DEJE

WAGUB SUDIKERTA KUTUK PELAKU TEROR-Soal peristiwa bom Sarinah, Jakarta, Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta mengajak masyarakat Bali untuk bersama-sama mengutuk pelaku pengeboman yang melakukan tindakan keji yang merusak tatanan berbangsa dan bernegara. “Mudah-mudahan orang seperti itu disadarkan oleh Tuhan, sehingga menjadi orang berguna di masyarakat. Sebagai masyarakat Bali kita harus mawas diri dan meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi para pengusaha hotel dan mall juga perangkat desa pakraman sehingga keamanan bisa terjaga,” katanya.

I WAYAN WISNAYA

FB/DEJE

FB/DEJE

I WAYAN LANANG SUDIRA

KAOS NYENTRIK-Pemilik toko baju bernama I Wayan Wisnaya di ajang PB3AS ini menyerahkan beberapa baju kepada Wagub Sudikerta. Kata-kata dalam baju yang diproduksinya ini sangat nyentrik dan merupakan tafsiran dari setiap huruf yang ada. Misalkan AIDS-HIV yang merupakan kepanjangan dari Aku Ingatkan Dirimu Saudaraku-Harus Ingat Veda. Kata-kata tersebut terinspirasi dari dua saudaranya yang mengidap HIV/AIDS. Sementara kaos yang dibuat adalah bentuk keprihatinannya terhadap penyakit AIDS. “Saya prihatin terhadap HIV/AIDS di Bali. Seorang saudara saya meninggal karena penyakit ganas tersebut dan seorang lagi bisa bertahan karena bertobat dan kembali ke jalan Tuhan,” ungkapnya. SAMPAH DARI PROSTITUSI-Penasehat Forum Peduli Magrover Bali Lanang Sudira mengatakan revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo belum menyentuh terlaksana di masyarakat, terbukti dari kebiasaan membuang sampah sembarangan. Di Tahura Ngurah Rai dan Teluk Benoa kerap ditemukan sampah yang menumpuk dimana-mana. Sampah-sampah tersebut berupa pembalut wanita, popok bayi bahkan kondom bekas. Pihaknya heran darimana sampah tersebut berasal. Ia menengarai sampah tersebut berasal dari wilayah prostitusi di Sanur sebab saat ini jarang terjadi hujan yang membawa sampah kiriman. “Saya menduga, sampah itu berasal dari lokasi prostitusi di Sanur,” tegasnya diatas panggung kemarin.

FB/DEJE

I NYOMAN SUADRA

FB/DEJE

JAGA KEAMANAN BALI- I Nyoman Suadra yang minggu lalu menyinggung tentang bentrok ormas, kali ini juga bicara soal kedamaian dan keamanan di Bali. Melihat sebagian pembicara PB3AS yang menghujat dan mengkritik maka sebagai rakyat kecil ia ingin menjembatani kepentingan masyarakat dan pemerintah. Menurutnya, masyarakat mesti bersatu-padu bekerja sama menciptakan keamanan dan ketertiban. “Bagaimana kita orang Bali bergandengan tangan membuat Bali aman dengan tidak terlibat dalam salah satu blok atau kepentingan,” katanya. Ia menambahkan, pro-kontra yang ada mesti disikapi dengan bijak.

I WAYAN SUNARTA

FB/DEJE

PANGAN GIZI-Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Provinsi Bali, I Wayan Sunarta menyampaikan bahwa pangan Bali ke depan adalah pangan yang bergizi dan sehat. Tidak terpapar zat-zat kimia, dan pangan yang menyehatkan seperti itu adalah pangan organik. Menurutnya pangan Organik adalah bahan yang tidak mengandung zat kimia. “Jika kita mengonsumsi pangan organik kita menjadi lebih sehat. Pemrov Bali kini menggalakkan beras organik dengan pupuk organik yang berasal dari kotoran sapi yang dihasilkan dari program Simantri,” jelasnya di atas panggung PB3AS kemarin.

I MADE GUNAJA

FB/DEJE

PERIKANAN BERPOTENSI-Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, I Made Gunaja di atas panggung mengatakan, Pulau Bali walaupun kecil namun memiliki potensi perikanan yang besar, yakni perikanan laut sebesar 147.000 ton/tahun dan perikanan budi daya seluas 1700 hektar. Perikanan laut baru dimanfaatkan 75 persen sedangkan perikanan budi daya baru 58 persen. Produksi perikanan laut mengalami penurunan. Pada 2014 sebesar 118.000 ton dan pada tahun 2015 sebesar 110.000 ton sedangkan peningkatan perikanan budidaya mengalami peningkatan yakni pada tahun 2014 jumlahnya sebesar 118.000 ton dan tahun 2015 sebesar 110.000 ton. “Penurunan perikanan laut di Bali tak terlepas dari kebijakan Kementrian Kelautan yakni renumerasi terhadap kapal eks-asing yang berjumlah 122 kapal,” jelasnya. Namun mengalami peningkatan di perikanan budidaya yang tak terlepas dari peran kita semua.

Layouter: Ari


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.