FAJAR BALI
SENIN, 18 MEI 2015 l Tahun XV
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
Harga Eceran: Rp 3.000,-
Selamat Pagi
Pak Gubernur Pertahankan JKBM Meskipun Ada BPJS KEBERADAAN Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) milik Pemprov Bali dinilai telah banyak membantu masyarakat kurang mampu di Karangasem, khususnya di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Namun, FB/IST I Ketut Arsa Wijaya beredarnya informasi tentang JKBM akan dilebur ke dalam program BPJS Pemerintah Pusat khususnya JKN menuai perhatian masyarakat. Mereka menginginkan agar KE HAL. 11
Aku tidak punya aturan. Aku hanya berusaha selalu melakukan yang terbaik setiap saat dan setiap hari Abraham Lincoln
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Rp Rp Rp Rp
FB/DEJE
Roadshow GARDA Badung di Kecamatan Kuta Utara
Pesan Inspiratif
Saldo Per 15 Mei 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
ROADSHOW GARDA BADUNG-Wakil Bupati Badung, Made Sudiana, SH.M.Si, bersama GARDA Badung, Sekaa Teruna-teruni Desa Cemagi serta siswa-siswi SMA Negeri 2 Mengwi.
239,111,500 239,521,500 151,478,506 88,042,994
Siapkan Generasi Muda Jadi Pemimpin Masa Depan MANGUPURA-Fajar Bali Sukses tidak turun begitu saja dari langit, karena sukses harus diperjuangkan. Sementara untuk memperjuangkan kesuksesan atau
keberhasilan, juga tidaklah mudah. Akan ada banyak tantangan, hambatan dan lain sebagainya. Hal ini membutuhkan pengertian, pemahaman bersama, agar bisa
segera mengambil langkah-langkah persiapan dari awal. Demikian setidaknya pesan disampaikan Wakil Bupati Badung, Made Sudiana, SH.Msi ketika memberi samb-
utan di agenda Roadshow Gerakan Pemuda (GARDA) Badung, di Kuta Utara pada Minggu (17/5). Made Sudiana yang juga Pembina Utama GARDA Badung ini me-
KE HAL. 11
Kisah Kakak-Adik Penjual Jagung di Renon
Jika Tak Laku, Nengah Diperlakukan Kasar Dua bocah malang ini seharihari jualan jagung di seputaran Renon untuk menyambung hidup dan melanjutkan sekolah. Mereka adalah Ni Nengah Balik (10) dan kakaknya Wayan Mika Pradnyana (12). Mereka siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri 8 Kesiman. Mirisnya, ketika barang dagangan (jagung) tak laku, dua bocah ini mendapat perlakuan kasar dari bos. Pihak sekolah tak bisa berbuat banyak. DENPASAR–Fajar Bali Potret kemiskinan di Bali tidak pernah habis dibingkai. Kisah pilu kali ini datang dari bocah kakak
Jualan jagung harus habis. Kalau masih tersisa, kadang saya disuruh makan seluruh jagung yang tersisa, dan itu jagung mentah bukan jagung matang. Kadang langsung dijambak dan saya harus bayar jagung yang tersisa itu.
FB/EFLIN
Ni Nengah Balik beradik, Ni Nengah Balik (10) dan kakaknya Wayan Mika Pradnyana (12). Nengah terpaksa berjualan
jangung keliling di kawasan lapangan Renon. Yang menyedihkan, ketika jualannya tidak habis atau tidak laku, Nengah terpaksa mendapatkan perlakuan kasar dari
014/VI/KTR
Hilang, Bocah 8 Tahun Diduga Diculik
KE HAL. 11
Simantri 463 Sukses Hasilkan 7,8 Ton Padi Organik
FB/DIAH
PANEN-Distan Provinsi Bali dan Kabupaten Badung panen padi organik.
DENPASAR-Fajar Bali Meski dihujani kritik dan desakan evaluasi oleh anggota DPRD Bali, Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) terus menunjukkan manfaatnya. Terbukti, Minggu (17/5) kemarin, Simantri 463 Kelompok Ternak Sapi Babakan Sari-Sangeh yang berlokasi di Banjar Brahmana, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung sukses mengembangkan padi organik. Anggota Gapoktan menggarap lahan seluas 1 hektar dan menghasilkan 7,8 ton padi organik. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, IB WisnuardKE HAL. 11
Data Masyarakat Miskin Harus Valid Masyarakat Diimbau Beri Informasi Akurat Soal Kemiskinan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) kembali menghadirkan beberapa instansi pemerintahan untuk menyosialisasikan dan menanggapi persoalan yang dikeluhkan masyarakat. Kali ini BPMPD Provinsi Bali berkesempatan menggunakan PB3AS untuk sosialisasi program Gerbangsadu dan penanggulangan kemiskinan. Kepala BPMPD Ketut Lihadnyana menegaskan, penanggulangan kemiskinan bisa berjalan jika data-data kemiskinan di daerah valid. Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk memberikan informasi seluas-luasnya pada petugas sensus yang datang ke rumah.
026/VI/W-020
nambahkan, sudah saatnya Pemerintah berkonsentrasi kedepan, bagaimana caranya Kabupaten Badung bisa menjadi Kabupaten
Ketut Lihadnyana
FB/REDY
DENPASAR-Fajar Bali Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemirintahan Desa Ketut Lihadnyana menegaskan, program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu, red) sudah berjalan den-
gan maksimal. Namun pemerintah daerah masih melakukan pemutakhiran data terpadu untuk mendapatkan data dan informasi terhadap masyarakat miskin, agar pemerintah bisa menyamKE HAL. 11
Angeline
FB/IST
DENPASAR-Fajar Bali Jajaran Polsek Dentim dikagetkan hilangnya seorang bocah berusia 8 tahun bernama Angeline. Bocah itu dilaporkan hilang dari rumahnya di Jalan Sedap Malam, nomor 26, Denpasar Timur (Dentim), pada Sabtu (16/5) lalu. Informasi menyebutkan, bocah itu diperkirakan hilang sekitar pukul 15.30 Wita dan sampai kemarin sore, Minggu (17/5). Sementara keberadaan sang bocah KE HAL. 11
PILKADA BADUNG
Kelakan Tegaskan Prioritaskan Kader MANGUPURA-Fajar Bali Pengurus DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Alit Kelakan optimis jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memenangkan pilkada di 6 Kabupaten/Kota di Bali. Hal ini merujuk pada hasil kongres yang dilaksanakan di Bali bulan April lalu. “Sekarang saatnya mengembalikan kejayaan PDIP khususnya di Kabupaten Badung yang menjadi Kabupaten paling kaya di Bali ini,” bebernya. Khusus untuk di Kabupaten Badung, PDIP memprioritaskan kader untuk maju sebagai Calon Bupati
Alit Kelakan
FB/IST
dan Wakil Bupati Badung. Meski demikian, mantan Anggota DPD RI ini menegaskan, kader PDIP khususnya di Badung harus tetap solid agar PDIP Badung bisa jaya
KE HAL. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2
FAJA R BALI
SENIN, 18 MEI 2015 Tahun XV
Tak Terima Putusan Onslag
Korban Laporkan Hakim ke KY Ketua Majelis hakim PN (PN) Singaraja yang menyidangkan perkara penipuan dan penggelapan dengan terdakwa pasangan suami isteri (Pasutri) Komang Heri Sustrawan dan Ketut Yeni Kirkorina dilaporkan oleh saksi korban, Dewa Putu Eka Satriana ke Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Agung. Ditenggarai majelis hakim “masuk angin” sehingga menjatuhkan vonis onslag kepada pasutri tersebut.
RAZIA BNNP BALI-Salah satu kafe dirazia oleh petugas BNNP Bali dengan menggeledah para pengunjung.
BNNP Sweeping Tempat Hiburan DENPASAR–Fajar Bali Kurun waktu 4 hari ini, Badan NarkotikaNasionalProvinsi(BNNP) Bali rutin melaksanakan sweeping menyasar sejumlah tempat hiburan malam khususnya kafe dan rumah kos-kosan. Hasilnya cukup mengembirakan,sedikitnya8orang diamankan karena positif diduga mengkonsumsi narkoba. Informasi menyebutkan, BNNP Bali melakukan sweeping di kawasan Mengwi, Badung dengan mengerahkan 28 personil. Puluhan anggota BNNP Bali datang ke lokasi tempat hiburan sekitar pukul 01.00 dinihari dan sontak mengejutkan pengunjung maupun karyawan setempat.Setelahdigeledahsatuper-
satudandarihasilpemeriksaan,dua orang wanita yang bekerja sebagai pemandulagu(PL)berinisialNCdan SH diamankan karena dari hasil tes urine positif mengandung narkoba. Selanjutnya, pada Rabu (13/5), petugas BNNP Bali kembali mengamankan enam orang dari dua rumah. Pertama, di Jalan Rembulan, Denpasar, mengamankan pria berinisial LH, IB, dan LS yang positif menkonsumsi sabu-sabu dan ineks. Berangkat dari tempat ini, giliran salah satu rumah di Jalan Bawean, Denpasar, diobok-obok. “Di TKP ini diamankan dua orang berinisial ES (positif menkonsumsi (methamphetamine dan amphetamine) dan LL (amphetamine),”ujar Plt.
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Bali Kompol Made Pakris, Minggu (17/5). Target lainnya yakni pada Jumat (15/5) dan Minggu (17/5) dinihari, yakni rumah kos-kosan di kawasan Jalan Taman Pancing dan Gelogor Carik Denpasar serta dua tempat hiburan malam di kawasan Denpasar Selatan. Menurut AKP Pakris, sweeping di tempat ini tidak ditemukan adanya penyalahguna narkotika. Dijelaskannya, dari hasil sweping ada 8 yang diamankan dan tidak dijebloskan ke penjara. “Mereka menjalani proses rehabilitasi termasuk konseling. Sweeping ini akan rutin kami lakukan,”ujar Pakris. R-005
KUTA-Fajar Bali Penegasan Kapolda Bali Irjen Ronny F. Sompie untuk mengatasi persoalan kemacetan di Kuta dan sekitarnya ditanggapi jajaran Sat Lantas Polresta Denpasar. Sebagai langkah awal, jajaran Sat Lantas Polresta Denpasar melaksanakan sosialisasi rencana kanalisasi kendaraan di seputaran Jalan Legian. Demikian dijelaskan Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Nyoman Nuryana, Minggu (17/5) kemarin. Menurut Kompol Nuryana, uji coba ini sudah dilakukan, Sabtu
(16/5) malam. Kendaraan yang diperbolehkan masuk hanya penghuni atau wisatawan yang tinggal di Jalan Legian. Aturan tersebut diberlakukan mulai pukul 22.00 dinihari sampai pukul 04.00 dinihari. “Uji coba malam minggu kemarin ada perubahan. Jalur Legian yang selama ini macet menjadi lancar,”ujar Kompol Nuryana sambil tersenyum. Dijelaskannya, uji coba kanalisasi ini mendapat dukungan dari pihak Desa adat setempat termasuk warga yang tinggal di seputaran Legian. Diterangkanya,
awalnya, di jalur Legian akan diterapkan car free night. “Tapi dinilai tidak efektif karena masih ada kendaraan yang masuk,” tegas mantan Kapolsek KP3 Benoa ini. Nantinya, dalam sosialisasi kanalisasi itu, lanjut Nuryana, juga diisi dengan bagi-bagi helm gratis, baik kepada wisatawan maupun warga lokal yang ditemukan berkendara menggunakan pelindung kepala tidak sesuai standar. “Kami juga mengingatkan mereka untuk selalu tertib dan menjaga keselamatan di jalan raya,”tandasnya. R-005
KUTA-Fajar Bali Maraknya aksi criminal menimpa warga Negara asing membuat jajaran Polsek Kuta mengambil sikap. Puluhan petugas melakukan razia disejumlah titik rawan dan akhirnya menjaring puluhan preman dan puluhan waria. Menurut Kapolsek Kuta Kompol IB Dedy Januartha, razia ini dilakukan pada Rabu (14/5) lalu untuk menekan aksi kejahatan di wilayah Kuta. Selain itu, razia ini dilakukan dalam rangka program kerja 100 hari Kapolri. “Operasi ini telah kami koordinasikan dengan
Polresta Denpasar dan Desa Adat Kuta,” ujarnya Minggu (17/5) kemarin. Razia yang berlangsung sekira pukul 23.00 hingga dini hari itu mengambil sasaran disepanjang Jalan Camplung Tanduk, Seminyak, Jalan Popies, Legian. “Jumlah personil yang diturunkan sekitar 20 orang yang dibantu aparat desa setempat,” tutur Kapolsek. Empat hari operasi berjalan, sedikitnya 26 perman dan waria berhasil diamankan. Dimana, 21 diantaranya waria dan 8 preman yang biasa mangkal di Ja-
lan Popies dan Jalan Camplung Tanduk. Puluhan orang yang diamankan itu tidak membawa identitas dan tidak memiliki pekerjaan yang jelas. Selanjutnya, polisi membawa para preman dan waria tersebut dibawa ke Polsek Kuta untuk diberikan pengarahan dan membuat surat pernyataan. “Kami tidak melakukan penahanan sebab hingga belum ada diantara mereka yang teridentifikasi melakukan tindakan criminal. Selain itu kami tidak temukan barang terlarang. R-005
Atasi Macet, Berlakukan Kanalisasi
21 Waria dan 8 Preman Digaruk
DENPASAR-Fajar Bali Demikian dikatakan korban, Eka Satriana yang didampingi kuasa hukumnya, Iswayudi Eddy di Denpasar, Minggu (17/5) kemarin. Pasalnya, majelis hakim dalam pertimbangan putusan, menyimpang jauh dari fakta – fakta yang terungkap dipersidangan. Bahkan, Jaksa Penuntut Umum (JPU), Isnarti menuntut pasutri Komang Heri dan Ketut Yeni dua tahun pidana penjara karena terbukti melakukan penipuan dan penggelapan. Dikatakan Eka Satriana, antara dirinya dan terda-
kwa tidak ada hubungan kerjasama atau korban. Lebih lanjut dikatakan Iswayudi Eddy, kuasa hukum korban, patut diduga putusan majelis hakim tersebut berdasarkan “titipan” bukan pertimbangan hukum. Apalagi bila menyaksikan persidangan dari awal sampai sidang putusan, majelis hakim begitu proteksi atau memberikan perhatian yang berlebihan kepada kedua terdakwa. “Tidak hanya pengalihan tahanan kota yang diberikan kepada terdakwa tetapi selama persidangan, Wayan Mertha sebagai ketua
GIANYAR-Fajar Bali R atusan massa dari tiga organisasi kemasyarakatan (ormas) yakni Pemuda Bali Bersatu (PBB), Baladika Bali, dan Flobamora, hari Minggu 17 Mei 2015 berkumpul di Gedung Serbaguna Payangan, Gianyar. Selain untuk menghadiri pertemuan “Kesepakatan Pagerwesi”, kegiatan ini juga diisi dengan aksi donor darah dan pemberian bingkisan kepada para tenaga pasar Payangan. Gedung Serbaguna Payangan Gianyar, Minggu pagi (17/5) dipenuhi ratusan massa anggota ormas PBB, Baladika Bali, dan Flobamora. Ratusan massa anggota 3 ormas besar di Bali ini hadir dalam pertemuan “Kesepakatan Pagerwesi”. Pertemuan dihadiri Ketua
Umum Pemuda Bali Bersatu, Ketua Harian PBB, beserta jajaran pengurus pusat dan kabupaten/kota, Ketua Umum dan Sekjen Baladika Bali beserta jajaran pengurus, Ketua Umum Flobamora dan jajaran pengurus, jajaran Muspika Payangan, perangkat Desa Melinggih, dan beberapa undangan lainnya. Dalam kegiatan ini, sejumlah anggota ormas mendonorkan darahnya dengan difasilitasi oleh PMI Gianyar. Selain aksi donor darah, juga diberikan sejumlah bantuan berupa bingkisan kepada perwakilan tenaga pasar Payangan. Yang terpenting dalam pertemuan ini adalah, para pemimpin dari ketiga ormas mempertegas kembali ko m i t m e n ya n g te r t u a n g
majelis hakim melarang media untuk mengambil gambar atau foto terdakwa,” ungkap Iswayudi. K e t i k a d i t a nya a l a s a n kliennya, Eka Satriana melaporkan Wayan Mertha ke KY dan MA, Iswayudi mengatakan, dalam pertimbangan putusannya, majelis hakim mengesampingan keterangan saksi – saksi dan bukti yang terungkap di persidangan dan hanya mempertimbangkan keterangan dari kedua terdakwa. “Tidak hanya menjual cengkeh tanpa sepengetahuan pemiliknya, tetapi membayar dengan BG yang mana rekening banknya sendiri sudah ditutup, ketika BG diberikan kepada Eka Satriana,” jelas Iswayudi. Sidang putusan kasus penipuan dan penggelapan ini sempat tertunda dua kali dengan alasan ketua majelis hakim, Wayan Mertha tidak berada di tempat. Menariknya, ketika sidang ditunda untuk kedua kalinya, Kamis (7/5)
lalu, alasannya, ketua majelis sedang berada di Denpasar, menghadiri rapat di Pengadilan Tinggi. Tetapi setelah salah seorang hakim anggota, Eka Ratna Widiastuti menunda sidang, beberapa saat kemudian Wayan Mertha terlihat memimpin sidang perkara lainnya. Sidang dengan putusan onslag ini berlangsung, Rabu (13/5) lalu. Ketika itu, seperti sidang – sidang sebelumnya, Wayan Mertha melarang wartawan untuk mengambil foto kedua terdakwa di ruang sidang. Lucunya, sebagai ketua majelis,Wayan Mertha mendominasi membacakan putusan sementara hakim anggota lainnya terlihat masa bodoh. Dengan pertimbangan, seperti dikatakan Komang Heri dan Ketut Yeni dalam pemeriksaan terdakwa, dimana antara terdakwa dan korban Eka Satriana ada perjanjian kerja sama, majelis hakim memutuskan, perbuatan terdakwa bukanlah tindak pidana.W-007
dalam “Kesepakatan Pagerwesi”, dimana ketiga ormas b e r s e p a ka t u n t u k s a l i n g menghormati satu sama lain dan mencegah gesekan antar ormas terutama di tingkat bawah (grass root). Dengan adanya “Kesepakatan Pagerwesi” ini diharapkan akan tercipta suasana yang kondusif di Bali. “Ini adalah pertemuan (Kesepakatan Pagerwesi) yang kelima kalinya. Pertemuan ini penting artinya agar anggota ormas dapat saling menghormati satu sama lain, saling menghargai, sehingga selama ini nyaris tidak pernah terjadi gesekan antar anggota dari ketiga ormas. Ini akan terus kita bina dan kita harapkan bisa langgeng kedepannya,” ujar Ketua Harian PBB, Made Mulyawan Arya alias De Gajah. Sekjen DPD Baladika Bali, A g u s Ke t u t S u k a r t a m e nambahkan, “Kesepakatan Pagerwesi” yang telah dibuat hendaknya dapat menjadi pedoman dan acuan ke depan untuk menjaga Bali agar
tetap kondusif dan aman. Anggota Baladika Bali, PBB, dan Flobamora diminta untuk menjadikan “Kesepakatan Pagerwesi” sebagai pedoman untuk dijalankan. “Persatuan dan kesatuan yang telah dirintis agar dijaga dan semakin diperkuat. Mengingat banyaknya anggota dari ketiga ormas, apabila ada masalah di lapangan atau di tingkat bawah, mari kita koordinasikan sehingga masalah bisa kita minimalkan dengan semangat kekeluargaan dan koordinasi yang kuat. Meski beda simbol atau beda warna tapi kita satu hati,”ujarnya. Sementara, Ketua Umum Flobamora, Yusdi Diaz, mengatakan, lewat pertemuan “Kesepakatan Pagerwesi” ini, gesekan antar anggota ormas diharapkan bisa diselesaikan dengan cara komunikasi. Yusdi Diaz menyatakan telah meminta para anggotanya yang sebagian besar merupakan para pemuda asal NTT di Bali, agar ikut dan patuh pada “Kesepakatan Pagerwesi” ini. W-005
Tiga Ormas Kompak “Kesepakatan Pagerwesi”
FB/ARTAYASA
KESEPAKATAN ORMAS-Pentolan Ormas menyatakan komitmen “Kesepakatan Pagerwesi” di Gedung Serbaguna Payangan, Gianyar.
247/V/KTR
246/V/KTR
Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana Keuangan: Supartini Admin: Mikayanti Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana/Koordinator Liputan: Gusti Agung Paramita Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Hery Subagio Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Eflin, Marianus, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem) Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Wiadnyana, Zohra, Manik Fotografer :Redy Alamat Redaksi Sirkulasi/ Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik
FAJA R BALI SENIN, 18 MEI 2015 l TAHUN XV
Denpasar Rancang BPHTB Tanah Waris 0% DENPASAR-Fajar Bali Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pendapatan (Dispenda) kembali mengutak-atik kebijakan terkait pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) terutama untuk tanah waris dan hibah. Hal ini kembal menjadi perhatian, mengingat keringanan biaya atas pajak BPHTB untuk tanah waris dan hibah yang dilakukan selama ini, dinilai masih memberatkan. Karenanya, Dispenda Denpasar saat ini merancang perubaFB/CAR han Perda BPHTB agar biaya Dewa Semadi untuk pajak BPHTB tanah waris dan hibah bisa ditetapkan nol persen alias bebas biaya. Kepala Dispenda Kota Denpasar Dewa Semadi didampingi sejumlah kabidnya mengungkapkan, saat ini ranperda dimaksud sedang digodok oleh pansus di DPRD Denpasar. “Kami telah merancang pajak BPHTB untuk tanah waris dan hibah nol persen,” ungkap Dewa Semadi, beberapa waktu lalau. Mantan asisten III Setda Kota Denpasar ini, pun mengakui, ada sejulah alasan yang digunakan sebagai alasan perubahan terhadap perda BPHTB tersebut. Terutama yang menyangkut pajak BPHTB tanah waris dan hibah. Karena pada dasarnya, untuk pengalihan tanah waris dan hibah, tidak ada transaksi. Selain itu, pihaknya sudah melakukan konsultasi dengan Pemprov dan juga ke pemerintah pusat. “Pada dasarnya apa yang kami usulkan bisa diterima,” terangnya. Dikatakan pula, hukum di atasnya, yakni UU terkait juga tidak mengatur tentang batasan minimal untuk biaya pajak ini. Pada UU hanya disebutkan batas maksimal saja, sehingga pihaknya mencoba untuk merancang pajak BPHTB untuk tanah waris dan hiban nol persen. Seperti diketahui, usulan untuk membebaskan biaya pajak BPHTB ini sudah disampakan sejak lama. Sejumlah wakil rakyat di Denpasar mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat, terkait biaya untuk pajak BPHTB tanah waris ini. Seperti yang disampaikan anggota DPRD Denpasar I Wayan Warka dan A.A.Ngurah Gede Widiada. Kedua wakil rakyat ini menilai beban biaya pajak untuk tanah waris masih cukup tinggi. “Banyak keluhan yang kami terima dari masyarakat terkait proses pajak tanah waris saat melakukan pensertifikatan tanahnya,” ujar Warka. A.A.Ngurah Gede Widiada, mengatakan kalau memang mau meringankan masyarakat jangan setengahsetengah. Apalagi, kebijakan untuk menangani masalah BPHTB sudah menjadi kewenangan pemerintah daerah. Dikatakan, dengan memberikan keringanan Pemkot tidak akan mengalami dampak signifikan terhadap pendapatan daerah. Demikian pula bila Pemkot berani membebaskan secara penuh pajak BPHTB untuk tanah waris dan hibah, tidak akan rugi. “Sebaiknya Pemkot bisa membebaskan 100 persen untuk pajak tanah warisan dan hibah. Pemkot tidak akan miskin, walau kehilangan pendapatan,” ujar Ketua DPD Nasdem Denpasar ini. Sementara itu, pada APBD 2015 ini, Pemkot Denpasar merancang penerimaan dari pajak BPHTB ini sebesar Rp 155,3 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp 9,8 miliar bila dibandingkan tahun 2014 lalu. R-004
Perluasan TK Pembina Terganjal Lahan
Pemprov Cenderung Berikan Lahan ke Koperasi untuk Bangun Kios DENPASAR – Fajar Bali Satu-satunya TK Negeri sebagai TK Pembina yang ada di Kota Denpasar terpaksa harus “gigit jari” terkait rencana memperluas areal sekolah untuk anak-anak di jenjang Taman Kanak-Kanak (TK). Tidak mulusnya rencana perluasan TK Negeri Pembina di Jalan Daha, Lumintang ( di sebelah barat kantor Pelayanan Publik Sewaka Dharma, red) semata karena terganjal lahan. Terlebih, lahan milik pemerintah provinsi Bali yang dimohon untuk perluasan TK Negeri PemFB/CAR bina tersebut, tidak mendapat AA. Ngurah Gede Widiada ‘restu’ dari Pemprov. Tampaknya pemprov lebih cenderung memberikan lahan tersebut kepada koperasi pemprov untuk dibangun kios. Tak pelak kondisi ini pun menuai kecaman dari kalangan DPRD Kota Denpasar, terutama jajaran komisi IV yang membidangi pendidikan. “Kami mohon, Pak Gubernur sebagai pimpinan pemerintah provinsi Bali lebih bijak lah. Dibandingkan dikomersilkan akan lebih baik jika lahan itu dimanfaatkan untuk perluasan sarana pendidikan anak-anak TK di kota Denpasar, khususnya di TK Negeri Pembinan satu-satunya yang ada di Kota Denpasar,” ungkap salah seorang Anggota KOmisi IV DPRD Kota Denpasar, AAN Gede Widiada, Minggu (17/5). Widiada mengaku mendapat laporan dari Kepala TK Negeri Pembina, Nyoman Darmini, terkait permohonan peminjaman lahan yang ada di sebelah TK Negeri Pembina ke Pemprov Bali yang hendak dimanfaatkan sebagai perluasan TK. “Mengingat kondisi bangunan sekarang sudah tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah siswa. Makanya pihak sekolah berencana memperluas. Sayangnya lahan tak punya, yang ada lahan milik provinsi yang ada di sebelah selatan TK itu,” jelas politisi NasDem ini. Bahkan, lanjut Ketua DPD NasDem Kota Denpasar ini, permohonan tersebut sudah dilakukan dua kali. Permohonan pertama ditolak dengan alas an masih ada rumah dokter di lahan yang dimohon. “Permohonan kedua dilakukan sekitar seminggu yang lalu. Tapi sampai sekarang belum ada jawaban,” ucap Panglingsir Puri Peguyangan ini. Hanya saja, jawaban belum diterima pihak pengelola TK justru dikejutkan berhembusnya kabar yang menyebutkan bahwa, lahan seluas 4 are yang diomohonkan TK Negeri Pembina tersebut sudah dimohonkan oleh pihak Koperasi milik Pemprov Bali untuk dibangun sejumlah kios untuk dikomersialkan. Mencermati hal ini, Ketua Komisi IV DPRD Kota Denpasar, I Gede Semara, menyadari lahan tersebut milik provinsi. Akan tetapi pihaknya sangat berharap akan lebih bijak kalau lahan tersebut diperuntukkan untuk fungsi sosial salah satunya sarana pendidikan, ketimbang membangun kios. Apalagi TK Negeri Pembina merupakan TK satu-satunya milik Kota Denpasar. “ Pemprov kan juga sangat komit terhadap masalah pendidikan. Jadi dalam hal ini mesti lebih memprioritaskan perluasan sekolah, dibandingkan membangun kios untuk kepentingan bisnis,” tandas politisi Partai Demokrat ini. R-004
KOTA PLUS
3
Tiga SKPD Raih Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tiga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Badung yakni Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Kebersehinan dan Pertamanan serta Dinas Kesehatan yang sempat mengikuti lomba inovasi pelayanan publi di Pusat beberapa minggu lalu, ternyata membuahkan hasil yang maksimal.
MANGUPURA-Fajar Bali Tiga SKPD tersebut masuk katagori dan meraih tropy Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2015. Penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan oleh Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jumat (15/5). Penyerahan penghargaan tersebut cukup meriah karena dihadiri oleh 99 inovator dari Kementrian, BUMN, Pemerintah Propinsi, Kabupaten dan Kota seIndonesia. Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPAN-RB, Mirawati Sudjono dalam acara itu memberi apresiasi khusus kepada 3 SKPD dari Kabupaten Badung yang berjaya pada Top 99 tahun 2015. “Sungguh prestasi yang luar biasa diraih Kabupaten Badung tahun
ini, karena Badung mengirim 3 inovator dari 3 katagori yang berbeda, dan ketiganya masuk top 99 tahun 2015 serta ikut dalam seleksi inovasi tingkat dunia yang diselenggarakan PBB,”ujarnya. Lebih lanjut ia mengatakan, peserta inovator tahun 2015 adalah sebanyak 1018 peserta dan hanya di pilih 99 inovasi saja. “Ini membuktikan seleksi
oleh tim independen dari berbagai kalangan profesional sungguh ketat dan cermat ,” kata Mira Sudjono. Ia juga menyamapikan, tiga SKPD Badung yang berjaya pada ajang top 99 Inovasi pelayanan publik tahun 2015 adalah ; Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dengan inovasi Pengembangan potensi perta-
nian di Badung Utara, “Asparagus Ditanam, Ekonomi Mapan”. Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan inovasi GE.LA.TIK.( Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik) “ Sampah Plastik, Musibah Membawa Berkah”. Sedangkan Dinas Kesehatan dengan inovasi “ Cegah Kanker Serviks, Perempuan senyum”. Hadir langsung pada acara
MANGUPURA-Fajar Bali Garda (Gerakan Pemuda) Kabupaten Badung melakukan Roadshow di SMK PGRI 1 Badung Latu Abiansemal, Jumat (15/5) kemarin. Acara ini dihadiri Wakil Bupati Badung I Made Sudiana yang juga sebagai Penasehat Garda Badung, Camat Abiansemal Putu Ngurah Thomas Yuniarta dan Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Abiansemal, diterima Kepala Sekolah SMK PGRI 1 Badung I Made Gede Putra Wijaya. Wakil Bupati Badung I Made Sudiana menyampaikan,kepadaparaanggota Gardadiharapkanuntukdapatmemberikanmotivasiparasiswa-siswidan
bersama-sama untuk kedepannya generasi muda bisa lebih berperan didalam mengisi pembangunan. Dengan dilaksanakan Roadshow ini dapat memberikan nilai dalam menata kehidupan kedepan bagi paragenerasimudaberdasarkancitacita yang dimiliki, karena orang yang berhasiltidakmungkintanpacita-cita. KetuaUmumGardaBadungIPutu Restu Wiana melaporkan, Garda KabupatenBadungmemilikivisiterwujudnyaPemudaBadungyangmandiri, kreatif, inovatif dan profesional. Denganmisimenyelenggarakankegiatan sosialisasi tentang pentingnya hidup mandiri, mengetahui ancaman
generasi muda, serta mengetahui peluang untuk berkembang dan maju. Merangsang kreativitas dari pemuda-pemudi dengan kegiatan seminar, pameran, kompetisi, festival atau kegiatan sejenis lainnya. Menekankan profesionalisme dari bidang masing-masing yang diminati melalui seminar, training, whorkshop sehingga menjadi individu yang mampu mengembangkan potensi dalam diri dan memenangkan persaingan pasar. Menciptakan komunitas-komunitas positif yang potensial untuk menunjang kompetisi pemudaFB/HERY pemudi Badung seperti komuni-
tas olahraga, akademisi, politik, hiburan dan komunitas lainnya. Sementara itu Kepala SMK PGRI 1 Badung I Made Gede Putra Wijaya menyampaikan, apresiasi yang setinggi-tingginya serta menyambut baik serta antusias Roadshow yang dilakukan Garda Badung di SMK PGRI 1 Badung. Melalui roadshow ini diharapan anak didik akan termotivasi untuk dapat mengembangkan potensi diri siswa masing-masing. “Kami sangat mendukung apa yang menjadi visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapaiGardaBadung,”jelasnya. R-014*
FB/HERY
INOVATOR-Sekda Badung, Kompyang R. Swandika bersama tiga SKPD Badung yang terpilih menjadi inovator Top 99 tahun 2015 oleh Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya.
tersebut Sekda Badung, Kompyang R. Swandika beserta Kabag Ortal Setkab Badung, I Wayan Wijana serta tiga inovator yang masuk Top 99 tahun 2015 yaitu Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, IGAK Sudaratmaja, Kadis Kebersihan dan Pertamanan, I Putu Eka Merthawan dan Kadis Kesehatan, I Gede Putra Suteja. R-014*
Garda Badung Roadshow di SMK PGRI 1 Badung
I Made Sudiana
Pemprov Bali Matangkan Pengoperasian E-Goverment
DENPASAR-Fajar Bali Setelah melalui berbagai tahap persiapan, Pemerintah Provinsi Bali akhirnya mematangkan pengoperasian e-goverment. SKPD yang masih menerapkan aplikasi khusus di setiap instansinya diharapkan segera terintegrasi dengan aplikasi e-goverment. Aplikasi tersebut nantinya harus bisa diintegrasikan dalam suatu sistem yang pengelolaannya di bawah Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali sebagai leading sector. Cara ini diyakini dapat menihilkan tumpang tindih kegiatan dan data. Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta ketika menghadiri rapat Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (E-goverment) dengan tema Kesiapan Integrasi Infrastruktur Jaringan dan Kesiapan
FB/DIAH
KOORDINASI-Rapat Koordinasi Kesiapan E-Budgeting di Wiswa Sabha
Integrasi Aplikasi Back Office (EBudgeting) di ruang rapat Wiswa Sabha Madya Kantor Gubernur Bali, beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta menerangkan bahwa pengoperasian e-goverment yang sistemnya terintegrasi akan dapat mempermudah kerja, baik dari sisi efisiensi tenaga
kerja maupun menghindari adanya tumpang tindih kegiatankegiatan maupun data-data. Demi kelancaran pengoperasiannya, Wagub mengharapkan kematangan persiapan baik dari segi sarana prasarana, SDM yang akan mengoperasikan serta anggarannya, sehingga tidak kembali mengalami kemande-
gan yang disebabkan kendalakendala teknis. Sementara itu Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun yang turut hadir mengatakan pemanfaatan e-goverment dimaksudkan untuk memberikan informasi yang cepat, akurat dan transparan ke publik di samping mendukung pelaksanaan program-program kegiatan di Pemprov. Sedangkan Kepala Biro Pemerintahan, Jayadi Jaya dalam laporannya mengharapkan adanya komunikasi teknis antar vendor yang membangun aplikasi yang dipakai SKPD terkait sehingga bisa diketahui database dan kebutuhan masing-masing aplikasi. Selama rapat juga disampaikan pemaparan dari SKPD yang saat ini mengoperasikan aplikasi tersendiri diantaranya Bappeda dengan aplikasi E-planing, Biro
Keuangan dengan aplikasi SIPKD dan aplikasi SIM Gaji, Biro Aset dengan aplikasi SIMDA, Biro Ekbang dengan aplikasi SIEP, Inspektorat dengan aplikasi Eaudit, dan BKD dengan aplikasi SIMPEG. Dari pemaparan tersebut dijelaskan masih terdapat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang dioperasikan instansi tersebut di antaranya dijelaskan Kabid Data dan KHP BKD Provinsi Bali bahwa aplikasi SIMPEG yang cara inputnya masih manual dan belum bisa diakses seluruh SKPD, Kabag APD Biro Ekbang Boy Jayawibawa menjelaskan aplikasi yang dipakai di instansinya masih numpang diserver aplikasi SIPKD milik Biro Keuangan dan proses inputnya pun hanya diijinkan 2 kali sebulan. W-019*
Tim Kesenian Denpasar Pentaskan Ramayana Masyarakat Hindu Batam Terhibur
DENPASAR-Fajar Bali Tim kesenian Denpasar yang mementaskan wayang yang dikreasikan dengan cak, ternyata mendapat sambutan sangat baik di Kota Batam Kepri. Menampilkan cuplikan kisah Ramayana, semeton Hindu di Kota Batam merasa sangat terhibur. Selain ngayah, kedatangan seniman Denpasar juga diselingi dengan penyerahan bantuan buku agama yang langsung diterima pinisepuh umat Hindu Batam Wayan Catrayasa, Sabtu (16/5) di halaman Pura Agung Amerta Bhuana Batam Kepri. Masyarakat Hindu Batam sudah tampak memadati halaman Pura Amerta Bhuana yang letaknya tak jauh dari pusat Kota Batam. Selain ingin menyaksikan pementasan wayang
kreasi, semeton Hindu di Kota Batam malam itu juga sedang merayakan hari suci Tumpek Landep. “Klop rasanya hari ini, selain bisa merayakan hari suci bersama, kami juga mendapat hiburan dari semeton Bali,” ujar Wayan Catrayasa, pinisepuh umat Hindu di Kota Batam. Catrayasa juga berharap agar hubungan harmonis yang terjalin antara semeton Bali dan Batam bisa terus berlanjut. Bahkan, Catrayasa yang didampingi W. Jasmine dan Km. Sutresna selaku pengurus dan anggota Parisada Hindu Dharma di Batam berharap agar kehadiran seniman Bali tidak kali ini saja. Di hadapan para duta seni, Catrayasa juga memaparkan bagaimana sejarah dan kisah perjuangan
FB/IST
MEMUKAU-Tim kesenian Kota Denpasar yang membawakan cuplikan epos Ramayana tampil memukau saat tampil di Pura Agung Amerta Bhuana Batam Kepri, dan sangat menghibur warga Hindu di Kota Batam
semeton Hindu di Batam dalam membangun tempat suci seperti Pura Agung Amerta Bhuana yang sekarang menjadi Pura
terbesar di Kota Batam. Termasuk upaya dalam membina dan menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Batam.
Alit Sudibya selaku ketua rombongan seniman Denpasar mengaku sangat bersyukur bisa diundang ke Kota Batam. Selain berkesempatan untuk ngaturang ayah, para seniman juga bisa bertatap muka langsung dengan para pengurus maupun dengan semeton Hindu di Batam, yang saat ini sudah berjumlah sekitar 150 KK, tersebar di seluruh pelosok Kota Batam Kepri dengan berbagai profesi dan jabatannya. “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bapak Kepala Dinas karena kesibukannya, ucapAlit Sudibya, seraya mengaku penampilan Made Kembar dan kawan-kawan mementaskan epos Ramayana malam kemarin terbilang sukses. R-004 Layouter: zohra
DAERAH
4 Semangat Car Free Day
Bupati Geredeg Himbau Wujudkan Lingkungan Sehat AMLAPURA-Fajar Bali Program Car Free Day (CFD) yang digagas Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, kini memasuki tahun ke-2. Program bebas kendaraan setiap hari Minggu mulai pukul 05.00 wita10.00 wita di Jalan Veteran Amlapura (jalur 11) ini mulai diminati masyarakat, terlihat dari antusias banyaknya masyarakat berolahraga di jalur CFD yang berbaur dengan pemerintah. CFD diatur dalam Peraturan Bupati Karangasem nomor 3 tahun 2014 tentang penetapan kawasan Jalan Veteran Amlapura sebagai tempat pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor. Hal ini disampaikan Bupati Karangasem Wayan Geredeg usai olahraga jalan santai di jalur Car Free Day jalan Veteran Amlapura bersama Kepala SKPD di jajaran Pemkab Karangasem, Minggu (17/5). Bupati Geredeg mengatakan, tujuan diadakannya CFD adalah sebagai perekat antara pemerintah dengan masyarakat. Jadi semua berkumpul, berolahraga, dan bergembira ria di sini, sehingga masyarakat merasakan kegembiraan hari Minggu secara bersama-sama. Bupati Geredeg berharap agar ajang CDF ini kedepannya dengan dibangunnya fasilitas penunjang seperti lampu penerangan jalan, trotoar dan panggung hiburan di sebelah selatan stadion Amlapura nantinya dapat dimanfaatkan untuk menampilkan berbagai kesenian, baik tradisional maupun musik. ”Car Free Day (CFD) ini merupakan gebrakan untuk menjaga kualitas udara dan menciptakan ruang publik yang nyaman bagi para pejalan kaki yang pertama di
FB/BUDIASA
JALAN KAKI-Bupati Karangasem I Wayan Geredeg berjalan kaki didampingi sejumlah pejabat dalam acara car free day.
Kabupaten Karangasem. Car Free Day merupakan budaya baru di kalangan masyarakat Karangasem sebagai ajang bersosialisasi dengan teman maupun keluarga,” ujarnya. Pun disebutkanya, berkaitan dengan ditetapkannya Peraturan Bupati Karangasem no 3 tahun 2014, Pemkab Karangasem sudah menyiapkan dari segi pasilitas dan infrastruktur untuk menunjang program CFD. Dilihat dari sisi perjalanannya penetapan Perbup tersebut dibentuk melalui kajian yang panjang dan adanya proses waktu bagi masyarakat untuk mengetahui program CFD dan fasilitas penunjangnya yang ada. Kegiatan CFD ini hampir setiap minggu dibarengi dengan kegiatan jantung sehat, cek kesehatan gratis serta senam kebugaran yang difasilitasi Dinas Kesehatan serta RSUD Amlapura. “Car free day juga sebagai sarana kesehatan jasmani yang bebas dari polusi udara. Kegiatan car free day ini berupaya mengurangi pencemaran
udara yang telah dicemari oleh asap kendaraan,” ujar Wayan Geredeg. Ditambahkannya, dengan adanya car free day, setiap keluarga bisa dengan rutin berolahraga dan berekreasi secara gratis dan sehat. Hal ini berguna juga bagi keharmonisan keluarga dan memperkuat relasi antar keluarga, jika dilakukan secara rutin. Serta, tambahnya, bermanfaat penting lainnya adalah bagi kesehatan fisik dan mental. Bupati Geredeg juga mengimbau kepada masyarakat,agar bersamasama memelihara semua apa yang telah dibuat dan dimiliki karena ini merupakan sejarah, momentum besar Karangasem memiliki fasilitas berolahraga seperti stadion di Jalan Veteran yang besar. Apalagi tahun ini Pemkab. Karangasem akan melaksanakan Perda HUT Kota Amlapura, yang selama ini baru hanya mengikuti kegiatan yang diinstruksikan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri. W-016*.
BNNK Gianyar Gelar Diskusi di Mapolres Gianyar
GIANYAR-Fajar Bali Dalam rangka rehabilitasi bagi 100 ribu pecandu seIndonesia, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar melakukan diskusi di Mapolsek Tegallalang. Acara yang bertajuk Forum Group Disscusion (FGD) ini dalam upaya P4GN atau Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. “Dalam upaya menggolkan program Pak Presiden soal rehabilitasi para pecandu sebanyak 100 Ribu, kita gelar diskusi di Mapolres Gianyar,” kata Kepala BNNK Gianyar, I Made Pastika,SH.MH. Menurutnya narkotika sangat berbahaya perlu diawasi peredaran dan penggunaannya. Karena bisnis narkotika sangat menggiurkan secara finansial. Aparat dan masyarakat mempunyai peran sangat penting di dalam P4GN dan harus menyatakan perang terhadap peredaran gelap narkotika.
FB/ARTAYASA
DISKUSI-BNNK Gianyar ketika menggelar diskusi di Mapolres Gianyar.
“Mengikutsertakan masyarakat serta aparat pemerintah dalam penyebaran informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” jelasnya. Bukan itu saja, program rehabilitas bagi 100 ribu pecandu di Indonesia ini perlu disosialisasikan kepada semua jajaran. Kali ini, sasarannya adalah dari aparat kepolisian di Polsek Tegallalang. “Mudah-mudahan dengan
diskusi ini kita bisa menyatukan persepsi soal rehabilitasi para pecandu narkoba,” katanya. Seperti diketahui situasi Narkotika di Tanah Air yang semakin memprihatinkan membuat pemerintah berusaha keras mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba 2015 yang tinggal satu tahun lagi, dengan berbagai langkah dan tindak pencegahan. W-005*
Gapura Desa
FAJA R BALI
SENIN, 18 MEI 2015 l Tahun XV
Seleksi Pejabat Sesuai Kompetensi dan Kemampuan Dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah khususnya terkait dengan penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Administrasi Pemerintahan dan Aparatur Sipil Negara, Pemerintah Kabupaten Klungkung melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar sosialisasi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Undang Undang Nomor 30 Tentang Administrasi Pemerintahan, serta Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
SEMARAPURA-Fajar Bali Sosialisasi yang dilakukan Jumat (15/5) di ruang rapat Praja Mandala dipimpin Bupati Klungkung Nyoman Suwirta didampingi Ketua DPRD Klungkung, Wayan Baru, Plt Sekda Klungkung IB Sudarsana, Asisten dan SKPD di lingkungan Pemkab Klungkung. Sebagai narasumber berasal dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Made Suwandi dan Wakil Ketua KASN Irham Dilmi. Wakil Ketua KASN mengatakan
FB/SARJANA
PEJABAT-Bupati Suwirta tegaskan rekrutmen pejabat sesuai dengan kompetensi dan tidak ada muatan politik
bahwa visi dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) ini guna mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, melayani serta sejahtera. Untuk itu, dalam mengisi jabatan pimpinan tinggi hendaknya dilakukan melalui seleksi terbuka yang tentunya melalui kompetisi dan seleksi ketat. ”Dalam seleksinya nanti akan menggunakan sistem merit di mana proses rekrutmen dan promosi pegawai didasarkan pada kemampuan dalam melaksanakan tugas dan bukan karena koneksi politik atau alasan lainnya,” jelas Irham Dini. Komisioner KASN Made Suwandi mengatakan bahwa melalui sosialisasi ini diharapkan dapat mewujudkan kesamaan
persepsi terhadap substansi UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan perencanaan pembangunan daerah. Suwandi menjelaskan besaran organisasi perangkat daerah tidak harus sama pada setiap daerah, tergantung dari potensi yang dimiliki tiap daerah dan beban kerja setiap urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan masing-masing daerah. Untuk itu dibentuk tipologi dinas atau badan daerah sesuai dengan besarannya agar terbentuk Perangkat Daerah yang efektif dan efisien. Bupati Suwirta berharap percepatan tim seleksi untuk pemilihan Sekertaris Daerah Klungkung yang telah lama kosong. Selama ini Bupati Suwirta merasakan kekha-
watir akan kekosongan jabatan Sekda ini. ”Akibat kekosongan jabatan ini sering ada pernyataan pernyataan yang dikeluarkan beberapa kepala SKPD yang sebernarnya bukan tanggung jawab dia, hal ini lah yang membuat saya khawatir,” jelas Suwirta. Dikatakannya, semua upaya yang telah dilakukan selama ini adalah semata untuk meningkatkan kualitas para aparatur negara dalam bertugas dan mengabdi kepada negara dan masyarakat. Kepada para anggota dewan yang hadir, Bupati Suwirta juga mengajak untuk selalu tercipta komunikasi dan diskusi yang baik, sehingga tercipta situasi yang kondusif dalam membangun Kabupaten Klungkung kedepan.W-010*
Puluhan Pegawai Disnaker Dites Urine
GIANYAR-Fajar Bali Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gianyar melakukan tes urine kepada para pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Kabupaten Gianyar. Kegiatan ini dilakukan tak terlepaskan untuk Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kepala Seksi Rehabilitasi Narkoba Gianyar I Nyoman Ari Prasetia mengatakan, mengantisipasi Indonesia yang sudah mulai “Darurat Narkoba” serta terlaksananya Deklarasi Rehabilitasi 100.000 Pecandu Narkotika di wilayah Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Gianyar pada khususnya, maka Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar sebagai koordinator pelaksana di wilayah ,untuk itu perlu dilakukan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkungan Instansi Pemerintah Bebas Narkoba (Tes Urine) demi terwujudnya Indonesia Bebas Narkoba 2015. Situasi narkoba di tanah air yang semakin memprihatinkan membuat pemerintah berusaha keras mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba 2015 dengan berbagai langkah dan tindak pencegahan dengan program P4GN. BNN telah menetapkan visi “terwujudnya Masyarakat Indonesia Bebas Penyalahgunaan Narkoba dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2015. Visi ini selar-
FB/ARTAYASA
TES URINE-BNNK Gianyar ketika melakukan tes urin di Disnakertrans Gianyar.
as atau sebagai wujud komitmen dari Negara-Negara ASEAN yaitu “ASEAN Bebas Narkoba 2015”. Misi BNN mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan di bidang ketersediaan, pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainya serta mengoperasionalkan satuan tugas-satuan tugas melalui komunikasi, informasi dan edukasi, pengendalian dan pengawasan, penegakan hukum, treatment dan rehabilitasi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tahun 2015. Untuk lebih memfokuskan pencapaian “Indonesia Negeri Bebas Narkoba”, diperlukan kebijakan dan Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (Jakstranas P4GN) sebagai bentuk komitmen bersama seluruh komponen masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkungan Instansi Pemerintah Bebas Narkoba Tahun 2015 bertujuan untuk mengetahui secara pasti apakah pekerja (pegawai) baik instansi pemerintah di wilayah Kabupaten Gianyar tidak terlibat dalam kasus. Kegiatan tes urine dibuka oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar Drs. Gede Widarma Suharta,MM. Pada kesempatan itu Widarma mengatakan menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan dan kerjasama dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar dan diharapkan agar
kerjasama ini akan terus bisa terjalin dengan baik antara Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar. Yang melakukan tes urine adalah pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar yang berjumlah 50 orang. Sebelum kegiatan tes urine diberikan pengarahan untuk pengisian Blangko dan Pot Tes Urine oleh I Made Sugiartha,SH selaku Staf Bagian Tata Usaha Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar dan yang melakukan pemeriksaan tes urine adalah tenaga medis dari UPT Matra dan tenaga medis Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar. Setelah dilaksanakan tes urine dalam rangka mendukung kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Lingkungan Instansi Pemerintah Bebas Narkoba di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar dengan jumlah anggota yang dites 50 orang dengan hasil tes 49 pegawai Badan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar negatif tehadap penyalahgunaan Narkotika dan 1 (satu) orang positif terhadap Benzodiazepines,setelah di telusuri pegawai tersebut mengkonsumsi obat pengurang rasa sakit (alagetik) dan penenang karena sakit gigi dan dapat menunjukan resep dari dokter beserta obat yang digunakan. W-005*
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Sinkronkan Data dan Pemutahiraan Data
Wabup Kasta Kumpulkan Perbekel dan Lurah SEMARAPURA-Fajar Bali Menghindari ketimpangan data antara pusat dan di bawah, puluhan Perbekel dan Lurah seKabupaten Klungkung dikumpulkan. Penguasa wilayah pedesaan ini mengikuti sosialisasi Pemutahiran Basis Data Terpadu (PBDT) yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Klungkung. Rapat sosialisasi berlangsung di Ruang Rapat Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Klungkung, Jumat (15/5) lalu. Rapat dipimpin Wakil Bupati Klungkung Made Kasta sekaligus selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Klungkung. Pemutahiran data tersebut ditujukan agar terjadi sinkronisasi data antara pusat dan di bawah. Selama ini, data yang tercatat di bawah dan data yang turun dari pusat dinilai masih ada ketimpa-
ronisasi data antara dibawah dan data yang turun dari pusat. ”Jangan sampai setelah ada pendataan nanti lagi muncul data yang lama,” tegas Kasta. Untuk itu pihaknya berharap kepada Kepala Dusun maupun Perbekel dan Camat untuk dapat membatu pemutahiran data ini dengan memberikan data yang benar atau sesuai kenyataan di lapangan. “Berikan data yang benar, jangan ada data karena kedekatan,” pintanya. Kepala BPS Kabupaten Klungkung, A.A Ayu Raka Suarningsih menyampaikan, kegiatan PBDT tahun 2015 merupakan kegiatan nasional yang bertujuan untuk FB/SARJANA memastikan basis data terpadu KUMPUL-Sinkronkan data, Perbekel dan Lurah dikumpulkan untuk sebagai komponen utama dalam sistem penetapan sasaran propemutahiran basis data terpadu gram penanggulangan kemiskiWakil Bupati Klungkung Made nan di Indonesia. Pemutahiran ngan, sehingga beberapa bantuan yang turun kerap kali dinilai tidak Kasta mengharapkan melalui data diawali dengan Forum Konkegiatan ini kedepannya ada sink- sultasi Publik (FKP) yang didalamtepat sasaran.
nya menyangkut forum diskusi antar perangkat daerah dan tokoh masyarakat ditingkat Desa/Kelurahan yang mengidentifikasi keberadaan rumah tangga dalam basis data terpadu. Terkait mekanisme di lapangan tentang pendataan rumah tangga, menurut Suarningsih adalah data hasil FKP tidak serta merta akan menjadi daftar Rumah Tangga Sasaran (RTS) atau penerima manfaat, tetapi merupakan data awal bagi BPS untuk melakukan pendataan atau verifikasi ke setiap rumah tangga. ”Hasil pendataan atau verifikasi lapangan akan diolah untuk menetapkan rumah tangga penerima manfaat atau RTS sesuai ketentuan atau formulasi yang ditetapkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K),” ujar Suarningsih.W-010 Layouter:zohra
FAJA R BALI
SENIN, 18 MEI 2015 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG Bupati Serahkan Bonus 30 Peserta Olimpiade
FB/AGUS
BONUS-Saat diserahkan bonus untuk 30 peserta olimpiade
MERANGSANG pedidikan di Kabupaten Buleleng, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST memberikan bonus bagi peserta olimpiade tingkat Nasional dan Internasiona bagi siswa SD, SMP, SMA/SMK di Kabupaten Buleleng, Jumat (15/5) lalu di Ruang Rapat Bupati Buleleng. Bupati Suradnyana mengatakan, bonus ini diberikan semata untuk memotivasi siswa–siswi agar terus belajar, berkarya dan beprestasi. Menurutnya, pemberian bonus merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Kabupaten Buleleng bagi siswa – siswi Kabupaten Buleleng agar lebih tekun belajar dan meraih prestasi. Dari 30 peserta didik yang mengikuti olimpiade ada 3 peserta dari SMA N 1 Singaraja yang mengikuti olimpiade di Amerika Serikat selama setahun, dan lainnya tersebar mengikuti olimpiade di Provinsi Jogjakarta dan Makassar Sulawesi Selatan. W-008
Di Buleleng, UN SMA/SMK Lulus 100 Persen
SINGARAJA–Fajar Bali Kabupaten Buleleng mencatat peningkatan jumlah kelulusan siswa SMA pada tahun 2015 ini. Setelah ujian nasional (UN) tak lagi menentukan hasil kelulusan, tahun ini di Kabupaten Buleleng seluruh siswa SMA maupun SMK dinyatakan lulus, alias 100 persen. Menurut data yang dikumpulkan menyebutkan, sejak tahun 2013, Buleleng selalu gagal meluluskan siswa seratus persen. Pada tahun 2013, tercatat ada enam orang siswa SMA dan seorang FB/AGUS siswa SMK yang gagal lulus. SeNi Wayan Lugrahini mentara pada tahun 2014 tercatat 54 orang siswa SMA yang tak lulus. Sedangkan pada tahun 2015 ini, dari 3.315 orang siswa SMK dan 4.703 orang siswa SMA berasal dari 83 sekolah SMA/SMK di sembilan kecamatan, dinyatakan lulus seluruhnya. Pada tahun ini, kelulusan hanya ditentukan nilai rapor selama enam semester dan hasil ujian sekolah. Hasil ujian nasional tak menjadi penentu kelulusan, dan hanya menjadi syarat masuk ke perguruan tinggi. Syarat nilai UN masuk ke perguruan tinggi juga tak menjadi syarat mutlak.”Itu tergantung kebijakan masing-masing perguruan tinggi,”kata Kepala Dinas Pendidikan Buleleng Ni Wayan Lugrahini yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/5) lalu. Menurut Lugrahini, dalam ujian nasional kali ini, pemerintah pusat hanya mengeluarkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN), dengan kategori rendah, sedang, dan baik. Siswa yang mengantongi hasil dengan kategori rendah, boleh mengikuti ujian ulang pada tahun 2016, dan tak menjadi syarat mutlak. Ada pula hasil analisis integritas, untuk mengukur hasil kejujuran siswa dalam pelaksanaan Unas.”Jadi sama sekali tidak ada pengaruhnya untuk kelulusan. Kelulusan ditentukan kebijakan di masing-masing sekolah, dengan melihat hasil ujian sekolah dan rapor selama enam semester,”imbuhnya. W–008
Atlet PD Siap Bela Bangli di Porprov Singaraja
BANGLI-Fajar Bali Atlet Perisai Diri (PD) Bangli kini telah siap untuk membela kontingen Bangli diajang Porprov Bali di Singaraja, September mendatang. “Kita telah siap gabung IPSI untuk membela Bangli dalam pekan olahraga provinsi mendatang,”ujar Sekertaris Kelatnas Prisai Diri (PD) Bangli I Wayan Widiana Sandi,Minggu (16/5). Kata pria yang juga menjabat Kasek SMPN I Bangli ini , selama ini gaung dari perguruan PD di Bangli belum begitu moncer, namun demikian jika melihat prestasi dari atlet- atlet kita justru sangat membanggakan dan beberapa kali sempat membawa nama Kaputen Bangli di tingkat nasional. Dia mencontohkan menjadi juara umum dalam ajang kejuaraan nasional kategori tingkat SMP di Jakarta, belum lama ini. Sementara Porprov nanti , pihaknya masih menunggu jadwal seleksi dari IPSI ( Ikatan Pencak Silat Indonesia ) Bangli , sementara untuk TC sendiri sudah dekat yakni akan dimulai tanggal 23 Mei nanti . W-002
Pemandian Mobil Bakal Dihapus BANGLI-Fajar Bali Bagian Umum Setda Bangli kini tengah melakukan kajian untuk menghapus asset daerah berupa permandian mobil yang ada di lingkungan Pemkab Bangli, tepatnya di sebelah selatan Kantor Bagian Humas Setda Bangli. Kabag Umum Setda Bangli Made Mahindra Putra saat dikonfirmasi Minggu (17/5) , mengakui kalau permandian mobil itu selama ini tidak pernah dipakai. Hal ini tidak lepas dari lokasinya, dimana kendaraan sulit dimasukan. Lanjut dia, untuk penghapusanya kini masih dalam kajian.” Apabila, desain pembangunan Puspem ini sampai di lokasi permandian mobil itu, makanya pihaknya mau tidak mau harus melakukan penghapusan terhadap asset daerah tersebut,”kata mantan Kabag Humas ini. Permandian mobil itu dibangun saat mantan Bupati Bangli I Nengah Arnawa. Semenjak dioperasikan permandian mobil yang menelan dana puluhan juta itu sama sekali tidak pernah digunakan. Jangankan digunakan, untuk menaikan mobil saja pengemudi tidak bisa. Makanya, anggaran daerah terbuang percuma di lokasi tersebut. W-002
DAERAH 5 Meibby Diamankan Saat Jual Mikol Via Online Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Buleleng mengungkap peredaran minuman beralkohol (mikol) melalui media online. Mikol golongan C dengan kadar alkohol 40 persen itu diedarkan I Nyoman Meibby Andika Riyasa (20) asal Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng.
SINGARAJA-Fajar Bali Kasatres Narkoba Polres Buleleng, AKP Made Agus Dwi Wirawan saat dikonfirmasi, Minggu (17/5) siang kemarin mengatakan pelaku menjual mikol itu melalui media sosial facebook. Pembeli yang bermi-
nat bisa melakukan penawaran dengan menghubungi nomor pelaku yang sudah tertera. Setelah mencapai kesepakatan, pelaku akan mengantarkan mikol itu ke tempat pembeli dengan sistem cash delivery.”Mikol yang kami amankan itu dijual
melalui media online facebook. Setelah kami telusuri, kami berhasil bertemu pelaku yang menjualnya dengan sistem cash delivery,” ujar Wirawan kemarin. Pelaku mendapatkannya dari seorang pegawai perusahaan mikol yang berada di Buleleng. Namun, kemasan mikol yang menembus pasar Internasional ini tanpa dilengkapi pita cukai dan izin edar. ”Dia mendapatkannya dari seorang pegawai yang bekerja di perusahaan itu. Kami masih telusuri bagaimana dia mendapatkannya, dengan cara mengambil atau bagaimana, kenapa bisa
keluar pabrik dengan kondisi fisik kemasan tanpa dilengkapi cukai dan izin edar,”katanya. Barang bukti yang diamankan polisi berupa sembilan botol mikol. Delapan botol mikol merk Smirnoh dan satu botol merk Gilbey. Dikatakan, pelaku telah menjual mikol dengan sistem online sejak sebulan lalu. Satu botol mikol dijualnya seharga Rp 185 ribu. Bahkan, pemasarannya sudah sampai luar Buleleng.”Dari pengakuannya selama sebulan dia sudah jual banyak. Karena pakai online, pemasarannya bisa sampai luar Buleleng, sudah
banyak juga yang pesan dari Denpasar,”ucapnya. Pelaku dikenakan pasal 91 ayat (1) Perda Kabupaten Buleleng Nomor 2 tahun 2002 tentang retribusi Surat Izin Usaha Minuman Beralkohol (SIUPMB). Ia hanya dikenakan tindak pidana ringan dan harus wajib lapor. Wirawan menghimbau kepada masyarakat agar lebih selektif dalam menjalankan bisnis online shop.”Ada aturanaturan yang harus dipatuhi, seperti kalau jual mikol harus ada SIUP dan hanya boleh dijual di tempat-tempat tertentu,” tandasnya. W- 008
Sanjaya Hadiri Lomba Mancing, ABG Sembahyang di Empat Pura
TABANAN-Fajar Bali Jelang Pilkada Tabanan 9 Desember 2015, para tokoh masyarakat yang digadang gadang akan menjadi bakal calon bupati dan wakil bupati terus turun ke masyarakat mendulang simpati. Sebut saja I Komang Gede Sanjaya yang kini menjabat sebagai wakil bupati Tabanan dan kabarnya akan dipasangkan lagi dengan Ni Putu Eka Wiryastuti, lebih intens turun ke masyarakat. Begitu juga I Ketut Arya Budi Giri (ABG) yang digadang gadang akan menjadi rival terberat PDIP Tabanan pada pilkada nanti, secara pelan dan pasti turun mesimakrama ke masyarakat. I Komang Gede Sanjaya, Minggu (17/5) kemarin membuka lomba mancing di Saluran Irigasi Subak Caguh Ngis, Kecamaatan Penebel. Hadir dalam kegiatan tersebut anggota DPR RI Drs.I Made Urip, para Muspika Kecamatan Penebel dan I Wayan Tamba sebagai tokoh masyarakat setempat. Kegiatan lomba mancing ini dilakukan dalam rangka menunjang pembangunan Piyasan Pura Puseh Desa Adat Ngis. Adapun ikan yang ditebar adalah ikan lele dan kaper dengan harga kupon sebesar Rp 50 ribu. Dengan hadiah utama berupa LED Tv 22 inchi dan masih banyak hadiah hiburan lainnya. Selain lomba mancing juga diadakan lomba meceki dan bazzar untuk menunjang pembangunan tersebut.
Bendesa Adat Ngis Gd Made Suarjana mengucapkan terimakasih banyak kepada Wabup Sanjaya dan para undangan lainnya, karena telah menyempatkan diri disela kesibukannya untuk menghadiri acara ini. ” Kegiatan ini dilakukan agar lebih meringankan beban masyarakat dalam pembangunan di desa kami serta menjaga rasa kebersamaan antar warga kami. Semoga dengan
kegiatan ini, Pemerintah bisa membantu pembangunan di Desa kami dan kedepannya bisa selalu peduli dengan masyarakat kami,” harapnya. Dalam kesempatan tersebut,Wabup Sanjaya merasa bahagia melihat antusias dari para pemancing yang memenuhi saluran irigasi subak Caguh. Ini Bukan hanya sebagai hobi, namun dengan memancing juga
bisa ikut serta “ meyadnya ke luhur”. Disamping itu juga, ini merupakan cerminan kebersamaan dari masyarakat Tabanan, yang masih peduli terhadap lingkungan. “Dengan mengadakan acara seperti ini sudah pasti saluran irigasi menjadi bersih, serta ikan yang ditebar bisa berkembang biak kedepannya. Sehingga ekosistem di saluran irigasi bisa tetap terjaga. Dan
Pemerintah selalu mendukung kegiatan yang sangat positif seperti ini, jelasnya. Sanjaya juga menambahkan, disamping merupakan kegiatan yang sangat positif serta mengajak para peserta mancing untuk meyadnya ke luhur, juga mempunyai tujuan yang sangat penting lainnya yaitu, menjaga kelestarian alam dan selalu menjaga kebersamaan antar warga. ”Terus tumbuhkan semangat kebersamaan dan selalu gotongroyong di suatu kegiatan apapun, serta selalu jalin komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah untuk mewujudkan Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi,” harap Sanjaya. Sementara itu I Ketut Arya Budi Giri mengunjungi empat titik pada Sabtu (16/5). Pertama ABG mengunjungi karya pujawal dan pemelaspasan di Pura Siwa Taman Sari, Banjar Piling Kawan, Desa Pakraman Piling, Kecamatan Penebel. Rombongan ABG juga menyempatkan diri menghadiri karya di Pura Kahyangan Jagat Luhur Batu Panes, di Banjar Belulang, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel. ABG diterima ketua panitia Nyoman Arnawa beserta Mangku Gede Wayan Winatra. Di malam harinya, ABG menghadiri upacara piodalan di Pura Ulun Siwi Banjar Kukuh, Desa Kerambitan, Kecamatan Kerambitan. ABG diterima Anglurah Kerambitan XII, A.A Ngurah Dharma Putra SH, Jro Mangku Wayan Parya.W-004
NEGARA-Fajar Bali Setelah berlibur di Bali selama hari libur, para wisatawan domestik (wisdom) tampak mulai kembali meninggalkan Bali, Minggu (17/5). Kembalinya kebanyakan para wisdom dengan menumpang kendaraan bus dan mobil pribadi. Lantaran makin mengalir kendaraan yang meninggalkan Bali, sehingggaa menumpuk di Pelabuhan Gilimanuk, hingga meluber mengular dan ekor antreannya sampai depan Gereja Gilimanuk atau diperkirakan
sekitar 1 kilometer. Suasana padat kendaraan yang terjadi di pelabuhan Gilimanuk, terjadi sekitar pukul 01.00, Minggu dini hari kemarin. Guna menghindari terjadinya kemacetan yang makin panjang, jajaran Polsek Kawasan Laut Gilimanuk juga mengatur lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan yang masuk Bali. Kendaraan yang masuk Bali setelah menjalani pemeriksaan di Gilimanuk dan setelah keluar dari pos pemeriksaan KTP
diarahkan menuju gang-gang. Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Wirya Sucipta seizin Kapolres Jembrana dikonfirmasi membenarkan kendaraan yang meninggalkan Bali cukup padat, sehingga pihaknya menerapkan pola seperti saat arus mudik lebaran sehingga tidak terjadi kemacetan. “Meskipun padat namun tetap mengalir,” jelasnya. Pengalihan kendaraan ini juga untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan. Dari pengamatan juga akibat
tidak sabar, sejumlah bus dan kendaraan pribadi salah jalur dan masuk gang sehingga mereka juga terjebak macet di beberapa gang. Sementara itu Manajer Usaha ASDP Gilimanuk Wahyudi Susianto mengatakan pada Sabtu (16/5) penumpang pejalan kaki mencapai 1.072 orang, roda 2 sebanyak 2.932 unit, sedan sejenis 2.080 unit, bus sedang 215 unit, bus besar 564 unit, kendaraan barang 1.059 unit, normal bus 150-175 unit, bus sedang 100 lebih, kendaraan pribadi 700
lebih. Namun kendaraan barang turun dari hari normal. Pihaknya memprediksi puncak arus balik pasca liburan Minggu malam. Disisi lain Kepala Syahbandar Gilimanuk Nyoman Daelon W, mengatakan meskipun arus di selat Bali cukup keras namun berjalan aman dan lancar. Namun pihaknya tetap menghimbau agar nahkoda tetap berhati-hati karena sewaktu-waktu cuaca berubah dan tetap memperhatikan himbauan BMKG.W-003
FB/DONY
MANCING-Wabup Sanjaya saat menghadiri lomba mancing di Ngis, Kecamatan Penebel, sementara itu ABG mengadiri piodalan di empat titik.
Setelah Berlibur di Bali, Membludak di Gilimanuk
Bengkel dan Ruko Ludes di Tanah Lot
Pemilik Bengkel Alami Luka Bakar, Kerugian Ratusan Juta Rupiah TABANAN-Fajar Bali Kebakaran yang terjadi di Jalan Raya Tanah Lot, nomor 85, Desa Pandak, Kecamatan Kediri Minggu (17/5) kemarin menghanguskan bengkel dan ruko semi permanen milik I Gede Ketut Suarta (75). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 09.30 Wita kemarin. Namun kerugian yang diderita korban ditaksir mencapai ratusan juta rupiah karena ruko 6 X 12 meter terbakar , dan pemilik bengkel harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka bakar di kaki kiri, paha dan lengan kanan. Kasat Reskim Polres Tabanan AKP Wayan Sukanada didampingi Kapolsek Kediri AKP I Putu Suprama langsung turun ke lokasi kejadian. Empat mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan berhasil memada-
kan si jago merah. Dari informasi yang dihimpun, kebakaran tersebut dipicu lantaran api yang digunakan untuk proses pres ban menyambar ceceran bensin dari jirigen yang bocor. Kebakaran terjadi sekitar pukul 9.30 wita, berawal saat pemilik bengkel melayani pelanggan yang hendak tambal (pres) ban. Saat ngepres ban dengan mempergunakan alatnya dengan sarana spritus yang dibakar, bersamaan ia melihat bensinnya bocor dari jerigen. Maklum saja, selain buka jasa bengkel, pemilik ruko juga menjual sembako dan bensin eceran di depan bengkelnya. “Ketika memindahkan bensin ke jerigen lain itulah bensin banyak berceceran dan disambar api hingga membakar seluruh bangunan,”ujar AKP Sukanada seijin Kapolres Tabanan.W-004
Bobol Rumah Mantan Pacar
Bawa Kabur 106 Gram Emas dan 100 USD AMLAPURA-Fajar Bali Kepolisian Polsek Kota Karangasem berhasil membongkar kasus pencurian emas seberat 106 gram dan mata uang asing sebesar 100 USD. Pencurian dengan cara membobol rumah di Banjar Samuh, Desa Bugbug, Karangasem, dilakukan I Nyoman Ardita, warga setempat. Akibatnya,korban Ni Wayan Tusni (33) pun menderita kerugian hampir mencapai Rp 54 juta. Kapolres Karangasem AKBP. Gde Adhi Mulyawarman didampingi Kapolsek Karangasem Kompol Anwar Sasmito saat gelar perkara,Minggu (17/5) kemarin mengatakan, pencurian yang dilakukan oleh pelaku I Nyoman Ardita alias Sableng (28) terjadi pada Sabtu,(25/4) lalu. Pelaku dengan mudah mengambil barang perhiasan milik korban karena pelaku sudah mengetahui seluk beluk rumah korban. “Pelaku satu banjar dengan korbanmdan pelaku sudah mengetahui seluk beluk rumah korban. Pelaku sendiri ditangkap pada Senin (27/4) lalu,” ujar AKBP Gede Adhi Mulyawarman. Saat ditanya apakah pelaku ada keterkaitan dengan pencurian di tempat lain, Kapolres mengatakan bawah pihaknya masih melakukan lidik secara mendalam. Pun dikatakanya, dari tangan pelaku yang ditangkap di rumahnya inin petugas mengamankan barang bukti berupa kalung sama kancing emas, perhiasan gelang emas, cincin emas, bross, serta uang tunai sebesar Rp 7 juta dari penjualan kalung dan kancing emas,serta uang pecahan 100 USD. “Pelaku
mengaku telah menjual kancing dan kalung emas di Pasar Klungkung seharga Rp 8.250.000,sudah dipakai bayar hutang di koperasi dan di Klungkung pelaku juga sudah memakai uang hasil penjualan barang curianya untuk tajen,” ujarnya. AKBP Gde Adhi Mulyawarman kembali mengingatkan agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan di daerah masing-masing, karena saat ini bisa saja pelaku kejahatan orang di sekitar sendiri, seperti kejadian di Dusun Samuh ini. “Kami harapkan masyarakat untuk tetap waspada,” ujarnya. Sementara pelaku I Nyoman Ardita sendiri mengaku antara ia dan korban sendiri sejatinya sempat pacaran selama tiga bulan. Sableng juga mengakui, mengetahui keberadaan rumah korban karena dulu saat pacaran sempat menginap. Sableng sendiri mengaku tidak ada rencana untuk mencuri di rumah mantan kekasihnya itu. bahkan,sebelum masuk ke rumah korban terlebih dahulu memanggil nama korban. “Karena dipanggil tidak ada yang nyahut,saya langsung masuk lompat tembok dan masuk ke kamar lewat jendela,” ujarnya. Sableng mengaku,melakukan aksinya sekitar pukul 22.00 Wita. Setelah berhasil menggondol perhiasan emas dan uang 100 USD, ia pun langsung menukarkan USD tersebut di seputaran Candidasa. Sedangkan, perhiasan emasnya ditaruh di bawah jok motor. “Besoknya baru dibawa ke Klungkung untuk dijual dua buah, sisanya langsung disimpan di rumah,” ujarnya lagi. W-016. Layouter: Zohra
6
SENIN, 18 MEI 2015 | TAHUN XV
Badung Sangat Support Pengembangan Desa Wisata Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pariwisata sangat gencar melakukan promosi dan pemasaran pariwisata, khususnya Desa Wisata yang ada di wilayah Badung Utara. Promosi ini dilakukan agar terjadi penyebaran perkembangan pariwisata antara Badung Selatan dan Badung Utara. Setelah sebelumnya Kabupaten Badung mempromosikan 11 Desa Wisata yang masih perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi alternative pilihan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Badung. Maka kini Dinas Pariwisata Badung juga akan segera mempromosikan FB/DEJE Desa Wisata baru, yakni Desa Wisata Cok Raka Darmawan Tedung Sari yang berada di Banjar Kerta, Desa Petang, Kecamatan Petang. Demikian disampaikan Kadis Pariwisata Kabupaten Badung Cok Raka Darmawan saat mendampingi Wakil Bupati Badung Made Sudiana, di Festival Manggis Bali Desa Wisata Tedung Sari belum lama ini. Pada kesempatan itu Kadis Cok Raka Darmawan menekankan, Pemerintah sangat berperan dalam pengembangan Desa Wisata. Selaku Legislator fungsi Pemerintah yaitu memberikan motivasi dan memfasilitasi infrastruktur dan penunjang lainnya yang mendukung pengembangan Desa Wisata tersebut. “Promosi ini harus dilakukan bersama-sama untuk meningkatkan Wisatawan yang datang berwisata ke Desa Wisata Tedung Sari. Dengan adanya persaingan yang sangat global maka pelaku pariwisata harus bisa mengatur strategi dalam upaya mempromosikan potensi-potensi yang ada di Bali pada umumnya dan Kabupaten Badung pada khususnya,” jelasnya, sembari menambahkan, untuk hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten Badung bersama Stakeholder pelaku pariwisata harus bekerjasama dalam kepariwisataan sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan. Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) I Made Sukanta menuturkan, tujuan dibentuknya desa wisata tiada lain untuk menumbuhkan kegiatan pariwisata di kawasan Badung Utara khususnya di bidang pertanian sebagaimana potensi yang dimiliki. Selain itu, dibentuk desa wisata yang menitik beratkan pada rutinitas masyarakat dalam bertani sehingga kegiatan pertanian di bergeliat menambak penghasilan tidak hanya dari hasil pertanian melainkan juga dari hasil kunjungan wisatawan. “Kami ingin ativitas pertanian tempat berjalan sebagaimana petani lainnya namun juga masyarakat dapat menikmati kue pariwisata,” ucapnya yang juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah kabupaten Badung. Lanjut dia, di atas lahan seluah 40 hektar tersebut terdapat beberapa jenis tanaman yang akan disuguhkan kepada wisatawan yang hendak menikmati liburanya. Di atas lahan tersebut pula nantinya dijadikan sebagai sarana untuk menyalurkan ilmu oleh para pemuda yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SMK Pertanian petang. “Ini sangat baik untuk mencegah urbanisasi, sehingga masyarakat tidak bebondong-bondong ke selatan mencari kerja,” harapnya. Lanjut Made Sukanta yang didampingi Perbekel Desa Petang I Wayan Suryawan mengingat Festival Manggis Bali ini baru pertama kali, maka memang agenda tersebut digelar hanya beberapa hari saja, yakni 14-17 Mei lalu. Namun yang terpenting dari digelarnya Festival tersebut, adalah menawarkan sensasi memetik manggis secara langsung seraya menikmati panomara alam sekitar. “Kami ingin kedepanya pertanian menjadi icon pariwisata Badung kawasan utara,” ucapnya. Pihaknya juga akan menyuguhkan produk olahan manggis dan salak yang berupa wine hasil dari permentasi oleh Pokdarwis. Sementara Kabag Humas A.A Gede Raka Yuda menjelaskan pemerintah kabupaten Badung sangat mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh Pokdarwis dalam menikatkan aktivitas pertanian menjadi daya tarik pariwisata sehingga petani pun dapat menikmati pariwisata sebagaimana yang telah terjadi selama ini. Dukungan Pemkab Badung untuk wisata di Br Kerta Petang ini akan digelontorkan dana Rp 700 juta yang bersumber dari APBD tahun 2016 untuk membangun infrastruktur seperti jalan setapak dan gazebo. “Ini sebagai bentuk dorongan pemerintah dalam mengembakan kreativitas masyarakat membangun ekonomi kretaif,” jelasnya. R-014
Membuka Ruang Petani Membangun desa yang kuat dan cerdas, berdasarkan Tri Hita Karana, untuk mewujudkan masyarakat Desa Petang yang Santi dan Jagadita. Demikian setidaknya yang diungkapkan Perbekel Desa Petang Wayan Suryawan menjelaskan konsep Festival Manggis Bali kedepan. “Dari Festival ini, maka salah satu visinya adalah membangun perekonomian kerakyatan yang juga jadi visinya Pemkab Badung,” tegasnya. Menanggapi tentang Festival Manggis Bali, Wayan Suryawan mengaku sangat mendukung, terlebih lagi dalam hal ini untuk membangkitkan ekonomi. “Jadi kami sebagai Perbekel sangat mendukung sekali kegiatan ini, dimana potensi masyarakat, pertanian betul-betul bisa dimanfaatkan dengan sentuhan teknologi. Darisana akan mampu memanfaatkan hasil pertanian khususnya manggis yang memiliki ekonomis tinggi,” jelasnya. Kembali ditambahkan, Desa Petang merupakan kawasan perdesaan berbasis masyarakat. Sebagai pengelola kawasan, pihaknya memang dituntut agar memiliki inovasi dan kreativitas, bekerjasama dengan masyarakat untuk membangun ekonomi masyarakat. “Membangun ekonomi masyarakat yang berbasis pertanian dalam arti luas, inilah salah satu bentuk tanggung jawab kami sebagai Perbekel. Bagaimana memanfaatkan potensi pertanian dan perkebunan, salah satunya manggis,” sebutnya. Untuk diketahui, manggis menjadi salah satu produk unggulan bagi masyarakat petani Petang. Hanya saja seperti diakuinya, kadang kala petani di Desanya mengalami suatu dilema ketika musim panen tiba, karena harganya hanya mencapai Rp 2-5 ribu per kilogramnya. “Nah dengan sentuhan teknologi, kreativitas ini akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi sekali. Sesuai penjelasan ketua Pokdarwis tadi, dengan dukungan Pemkab bersinergitas dengan berbagai komponen, maka kami yakin ekonomi rakyat bisa kita kembangkan. Dan kami Desa Petang akan membuat ikon ini, menadi rutinitas satu tahun sekali, dilaksanakan pada bulan musim panen manggis itu sendiri,” sebutnya, sembari menambahkan, dia berharapan kedepan kepada Pemkab Badung khususnya untuk tetap memberikan suatu ruang dan fasilitas kepada petani dalam hal ini untuk membangkitkan pariwisata di Badung Utara. R-014
FB/DEJE
Wabup Sudiana bersama Kadis Pariwisata Kabupaten Badung Cok Raka Darmawan, saat melihat langsung hasil pertanian masyarakat setempat.
Wakil Bupati Badung I Made Sudiana bersama Camat Petang saat mencicipi produk unggulan wine, hasil fermentasi buah manggis. FB/DEJE
Menciptakan Desa Wisata Profesional dan Punya Nilai Tawar Dari Festival Manggis Bali di Desa Wisata Tedung Sari, Desa Petang Kecamatan Petang, Wabup Sudiana sangat mengapresiasi atas inisiatif masyarakat setempat untuk menggelar festival tersebut. Terlebih lagi, terobosan Pokdarwis setempat mampu mengolah manggis menjadi produk wine, teh dari daun manggis serta menjadi produk kecantikan untuk Spa. “Saya kira terobosan ini sangat bagus dan patut dia-
presiasi. Harapan kedepan, ini harus dikawal dengan serius dan fokus. Mulai sekarang, silahkan bangun komunikasi dan koordinasi dengan dinas terkait, agar produk yang sudah dihasilkan dan destinasi yang dimiliki Desa Wisata Tedung Sari bisa segera dipromosikan,” jelas Wabup Sudiana. Hadir pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pariwisata Badung, Cok Raka Darmawan, perwakilan Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Badung, Camat Petang, Gusti Ngurah Ariawan, Perbekel Desa Petang Wayan Suryawan, serta Ketua Pokdarwis Desa Wisata Tedung Sari Made Sukanta beserta anggotanya. Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten Badung sangat berharap, keberadaan Desa W isa t a di B a du n g U t a ra bisa dikembangkan dengan baik. Semua itu tujuannya a ga r p e re ko n o m i a n d a n
kesejahteraan masyarakat sekitarnya bisa terangkat. “Kembali lagi, semua tergantung dari koordinasinya. Yang penting konsepnya harus ada dan jelas, karena bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah harus dilihat terlebih dahulu dari konsep dan tergantung dari kebutuhan Desa Wisata setempat,” kata Wabup Sudiana sembari menambahkan, terlepas dari koordinasi yang juga paling penting
dan perlu dibangun adalah n i l a i t awa r d a r i p ro d u k itu sendiri. Karena ketika Desa Wisata sudah mampu menampilkan produk berkualitas dan bermutu, m a ka p a r t n e r a t a u b uyer (pembeli) akan datang sendiri. “Intinya meningkatkan profesionalisme, harus punya standar dan kualitas. Jika itu sudah dimiliki, maka partner atau buyer akan datang dengan sendirinya,” tegasnya. R-014
Pariwisata Desa Ciptakan Lapangan Kerja Mendorong eksistensi Desa Wisata, menjadi salah satu kebijakan strategis Pemkab Badung. Bahkan berkali-kali Bupati Badung AA Gde Agung juga menekankan, pihaknya akan terus berupaya agar keberadaan Desa Wisata Badung Utara bisa disinergikan dengan pelaku pariwisata yang ada di Badung Selatan. Sehingga harapannya, pariwisata di Badung Utara dapat bangkit seiring dengan masyarakat yang terus dapat menggeluti pertanian, dengan tanpa mengubah wajah desanya. “Jadi seiring masyarakat tetap menggeluti aktivitasnya sebagai petani, peternak, mereka juga akan dapat menikmati kue pariwisata yang ada,” demikian setidaknya keterangan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung, AA Raka Yuda, di agenda Jumpa Pers persiapan Festival Manggis Bali. Terkait akan digelarnya Festival Manggis Bali di Banjar Kerta, Desa Tedung Sari Kecamatan Petang, jubir Pemkab Badung ini memastikan agenda tersebut merupakan bagian kebijakan pemerintah Kabupaten Badung, yang dapat diwujudkan oleh kelompok sadar wisata yang ada di Desa Tedung Sari. “Ini wujud partisipasi masyarakat untuk mendorong kebijakan pemerintah dalam konsep pengembangan desa wisata. Bukti bahwa kebijakan pemerintah disambut dengan baik, bisa dilihat dari munculnya inovasi masyarakat setempat untuk menggelar Festival Manggis Bali di Desa Tedung Sari,” jelasnya seraya memastikan visi misi pemerintah Kabupaten Badung sudah sangat dipahami oleh masyarakat Badung. “Ini keberhasilan, karena pembangunan tanpa dukungan masyarakat tidak mungkin terelasisasi. Maksud dari pet-
FB/DEJE
Ibu-ibu KWT di Pokdarwis Desa Wisata Tedung Sari, saat berbincang dengan Wakil Bupati Made Sudiana ani mandiri sejahtera sendiri adalah, masyarakat petani dari oleh dan untuk mereka. Jadi pemerintah hanya mendorong saja, kira-kira apa yang cocok dikembangkan di desa, karena yang lebih tahu mereka di masyarakat,” tegasnya. Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Kabupaten Badung sudah barang tentu sangat mendukung digelarnya Festival Manggis Bali yang digelar 14-17 Mei lalu tersebut. Harapannya, dari apa yang dilakukan oleh Desa wisata Tedung Sari ini, maka kedepannya bisa mematik semangat pelaku wisata, terutama desa wisata yang lain. “Festival ini akan menggairahkan masyarakat petani kita. Disaat harga manggis saat ini sedang jatuh, maka melalui Festival ini akan dipamerkan hasil olahan manggis yang sangat bernilai ekonomis,” jelasnya. Berkenaan dengan kebijakan pemerintah dalam rangka terus mendorong desa wisata, agar potensi ekonomi kerakyatan yang ada di desa tidak berubah, maka Pemkab Badung berupaya masyarakat petani ke-
tika disenergikan dengan pariwisata dia tidak harus merubah pekerjaannya. Sehingga generasi muda petani akan tetap tumbuh, tidak akan meninggalkan pekerjaannya, apalagi harus urbanisasi pergi ke kota. Sesungguhnya inilah bagian dari sumbangsih pariwisata desa, ketika pariwisata desa mampu menciptakan peluang kerja bagi mereka, dia tidak perlu lagi mencari pekerjaan ke Kota. “Dengan cukup mengembangkan inovasi, seperti yang dilakukan petani didorong pokdarwis, maka mudahmudahan seiring dengan semangat Peraturan Bupati 47 tahun 2010 tentang desa wisata, semangatnya adalah meningkatkan para petani kita, di senergikan dengan pariwisata. Maka ini akan menjadi petani-petani yang mandiri dan sejahtera. Inilah pertanian terintegrasi sesugguhnya, mensenergikan produk pertanian yang ada di Badung Utara dengan pelaku pariwisata yang ada di Selatan,” jelas Gung Raka. Dengan adanya festival pertanian yang juga diikuti oleh pelaku desa wisata,
sesungguhnya adalah bagian dari upaya Pemkab Badung u n t u k m e m p e r ke n a l k a n produk-produk unggulan di masing-masing desa wisata. “Nah sekarang gayung bersambut desa wisata ini mengembangkan Festival manggis, ini yang pertama kali dan saya pikir ini akan menjadi daya ungkit yang luar biasa bagi pengembangan pariwisata desa, pariwisata kerakyatan,” tegasnya sembari menambahkan, jadi semangatnya agar petani tidak meninggalkan pekerjaannya, apalagi sampai kehilangan gairah karena harganya anjlok, tentunya itu sangat sayang sekali. Dan ini sesungguhnya apa yang dilakukan oleh desa wisata Tedung Sari, merupakan sumbangsih yang luar biasa bagi anak bangsa. Ini tentunya perlu mendapat dukungan, tidak saja pemerintah tetapi stakeholder pariwisata. Dengan apa yang telah digagas oleh desa wisata ini bersama Pokdarwisnya, diharapkan bisa memantik semangat pelaku wisata yang ada di Badung Selatan. Terlebih lagi sebagaimana diketa-
FB/DEJE
hui, untuk di Kecamatan Petang sendiri juga sudah ada Desa Wisata seperti Pangsan yang sudah cukup kreatif, Desa Wisata Plaga, Desa Wisata Kiadan dengan olah kopi dan ekowisatanya. “Jadi masing-masing Desa Wisata sudah memiliki ikon masing-masing. Termasuk juga di Desa Wisata Tedung Sari yang akan menciptakan ikon melalui hasil pertanian manggis serta duriannya,” sebut Gung Raka. Di Desa Wisata Tedung Sari sendiri juga memiliki daya tarik wisata alam, dilengkapi dengan Tedung Sari Tracking yang bisa ditempuh cukup lumayan mencapai 3 jam. Tidak hanya itu saja, wisata spiritual di Pura Pucak Tedung, sekaligus juga rute napak tilas perjuangan pahwalan Kusuma Bangsa Bapak Gusti Ngurah Rai. “Dan ini akan menarik sekali manakala dikemas menjadi suatu paket wisata. Ini juga bagian dari upaya kita untuk tetap menjaga agar fungsi kawasan konservasi sumber air akan terjaga. Ini sumbangsih luar biasa dari utara, pertanian tetap dijaga namun juga berkontribusi untuk pariwisata,” tutupnya. R-014
Badung Mangupura, Kirang Lan
SENIN, 18 MEI 2015 | TAHUN XV
7
Melalui Desa Wisata, Badung Ingin Gerakan ‘Bangga Suka Desa’ Salah satu misi Pemerintah Kabupaten Badung adalah meningkatkan perekonomian berbasis kerakyatan, ditunjang oleh iklim kemitraan sektor unggulan Kabupaten Badung yaitu, pariwisata budaya, pertanian dalam arti luas, industry kecil (UMKM) dan kerajinan. Dan melalui eksistensi Desa Wisata, maka sejatinya Badung ingin menumbuhkembangkan di tengah masyarakat akan pentingnya Gerakan Bangga Suka Desa.
Kabupaten Badung sebagai destinasi pariwisata internasional menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggu perekonomian (backbone) atau engine of growth (mesin pertumbuhan ekonomi). Namun demikian, harus diakui sejauh ini sektor pariwisata masih lebih berkembang pesat di Badung Selatan, sebagai pusat akomodasi pariwisata di Bali pada umumnya. Dalam posisi ini, Pemerintah Kabupaten Badung pun terus berupaya agar pembangunan di Badung Selatan dan Badung Utara setidaknya dapat seimbang dengan mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat melalui pengembangan desa-desa wisata di Badung Utara. “Dalam pembangunan pariwisata berbasis masyarakat yang terpenting adalah bagaimana memaksimalkan peran serta masyarakat dalam berbagai aspek pembangunan pariwisata itu sendiri. Melalui Desa Wisata, masyarakat dapat memaksimalkan potensi alam, budaya dan hasil pertanian yang menjadi unggulan Desa Wisata tersebut. Seperti halnya di Banjar Kerta ini, mengedepankan potensi unggulan pertanian Manggis yang menjadi
produk komoditas yang dijual Desa Wisata ini, mulai dari kegiatan memetik manggis, edukasi tentang manggis, hingga pemanfaatan manggis untuk obat natural dan Spa,” ujar Wakil Bupati Badung, Made Sudiana, saat membuka Festival Manggis Bali di Banjar Kerta, Desa Wisata Tedungsari, Kecamatan Petang, belum lama ini. Pengembangan Desa Wisata yang dibarengi dengan menggeliatnya sektor pertanian ini (agro tourism), lanjut Sudiana, diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahterana masyarakat Badung Utara. “Oleh karena itu, saya atas nama pemerintah Kabupaten Badung sangat menyambut baik kegiatan Festival Manggis yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat Sadar Wisata setempat, dengan harapan seiring dengan menggeliatnya sektor pariwisata di Badung Utara, sektor pertanian juga akan semakin maju,” tegasnya. Festival Manggis menurut Wabup Sudiana merupakan ide cerdas dan inovatif untuk mengembangkan sektor pertanian terintegrasi, dengan harapan masyarakat dan generasi muda tetap mencintai Desa nya
dan memajukan sektor pertanian, sehingga arus urbanisasi dapat diminimalisir. “Dengan demikian Gerakan Bangga Suka Desa akan semakin dapat kita tumbuhkembangkan di tengah masyarakat. Kedepannya saya berharap agar kegiatan Festival ini dapat dilaksanakan pada saat Puncak Panen, sehingga akan mendapatkan hasil yang optimal,” ujarnya menambahkan. Pada kesempatan ini, Wabup Sudiana juga tak segan-segan mengapresiasi Pokdarwis pimpinan Made Sukanta, yang telah memiliki terobosan agar Petani di Petang bisa memiliki nilai tawar yang baik. “Saya kira ini tidak lepas dari langkah strategis yang harus kita lakukan besama. Karena tentunya dari segi potensi, wilayah pertanian di Badung Utara khususnya di Kecamatan Petang sangat luar biasa. Tinggal bagaimana kita mengelola potensinya agar bisa dikelola menjadi sesuatu yang bisa memberikan nilai tambah bagi para petani kita,” urainya. Kreativitas dan inovasi, menjadi penekanan tersendiri yang disampaikan Wabup Sudiana. Karena melalui kreativitas dan inovasi tersebutlah diharapkan respon pasar akan muncul. Dan tentunya semua itu harus diawali dengan melakukan sesuatu yang lebih baik, lebih menarik serta membutuhkan konsentrasi dan kerja keras. “Intinya saya berharap sekali potensi pertanian yang ada di Petang bisa dikembangkan. Bagaimana caranya agar pada saat panen petani tidak gigit jari, karena seharusnya pada musim panen petani bisa senang, bergembira merayakan panennya. Jika kemudian pada
kenyataannya petani merasa kecewa, berarti ada masalah di dalam pertanian kita,” tegasnya. Masih tentang konsep pertanian, dalam kesempatan ini Wabup Sudiana juga mengingatkan akan pentingnya komunikasi yang terintegrasi di semua instansi terkait. Integrasi yang dimaksudkan salah satunya adalah tidak hanya terfokus pada pasca panen, namun juga bagaimana pola tanam agar dapat menghasilkan produk yang benar-benar dicari oleh pasar. “Ketepatan dalam memilih jenis budaya juga harus diperhatikan. Harus kita pikirkan bersama kira-kira budi daya apa saja yang mempunyai prospek untuk bisa dikembangkan, dan harus bisa diterapkan pola One Village One Product (OVOP),” pintanya. Bagaimana pertanian menjadi bidang yang menarik, usaha yang menarik, juga menjadi bagian terpenting. Semua itu tujuannya agar kedepannya petani bisa benar-benar punya penghasilan yang bagus. “Namun bila semua itu tanpa diimbangi dengan menajemen yang baik tentunya tidak akan bisa terwujud. Karena apapun yang kita lakukan, harus melalui proses mana-jemen yang baik. Dan bila ini mulai dibangun seiring peningkatkan kualitas SDM, maka saya yakin bargaining position petani akan semakin meningkat,” katanya. Dari semua harapan yang disampaikan Wabup Sudiana, yang paling utama untuk segera direalisasikan adalah membangun kerjasama lintas instansi. Karena ketika petani sudah ber-
tugas memproduksi, namun disisi lain hasil produksi mereka tidak disalurkan di pasca panen, maka hasilnya pun akan sia-sia. “Membangun sistem marketing yang bagus. Dan untuk itu saya kira antar dinas harus membangun yang namanya program terpadu, mulai dari Dinas Pertanian, Dinas perdagangan, industry dan Dinas Pariwisata,” terangnya sembari menambahkan, hasil industry kreatif harus dibangun dan dikembangkan. Kualitas dari produknya juga harus bisa lebih bagus, setelah itu tinggal bagaimana memberikan merk, kemudian melakukan proses
branding yang baik, sehingga produk dikenal pasar dan disukai pasar di beli dengan nilai lebih tinggi. “Itulah setidaknya proses roadmap yang harus dilakukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat petani. Kalau itu tidak dipahami, maka akan selalu muncul saling menyalahkan keadaan. Saya mohon dinas terkait segera menindaklanjutinya dengan petani, konsep seperti apa yang mau dibangun dan dikembangkan, sehingga jelas, siapa stakholdernya bagaimana sistem kerjanya. Agar konsep itu bisa diimplementasi dilaksanakan dengan baik, agar menghasilkan produk berkualitas yang bermutu dan unggul,” tutupnya. R-014
Wakil Bupati Badung, I Made Sudiana, SH.MSi
FB/DEJE
Produk Olahan Berekonomi Tinggi Akan Gairahkan Petani FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
Latar belakang diadakannya Festival Manggis Bali Desa Wisata Tedung Sari, Kecamatan Petang, menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) I Made Sukanta, selain berangkat dari kondisi petani khususnya petani manggis yang sangat memprihatinkan, juga keprihatinan terhadap generasi penerus di Petang, dimana sebagian besarnya tidak mau lagi menjadi petani. “Kami ingin memberi contoh, ingin menggairahkan para petani kita. Sebagaimana kita ketahui, Bapak Bupati Gde Agung sudah sangat berkomitmen, bahkan beliau sampai memperjuangkan agar ada SMK (pertanian) di Petang. Yang jadi pertanyaan, nanti setelah mereka tamat sekolah dari sana mau kemana? Inilah salah satu tujuan kami, ingin menyambut itu semua, menginginkan agar tamatan SMK bisa bekerja di desanya sendiri. Dan di Desa Wisata Tedung Sari, sudah ada lahan 40 hektar untuk agrowisata, tinggal kita olah saja biar dapat membuka lapangan pekerjaan untuk generasi penerus kita di Petang,” jelas Made Sukanta. Untuk konsep dari Desa Wisata Tedung Sari, Made Sukanta menjelaskan, nantinya para tamu mancanegara yang datang akan bisa langsung memetik berbagai jenis buah, seperti durian, jambu Kristal, dan lainnya, termasuk bisa langsung menikmati buah durian yang juga menjadi andalan petani di Petang. “Dengan bayar hanya sekian ribu, mereka wisatawan bisa dapat makan sepuasnya,” urainya. Meski diakuinya masih minim mengetahui tentang dunia pariwisata, namun berkat dukungan dari dinas atau SKPD terkait di Pemkab Badung, maka dia pun sangat optimis Desa Wisata Tedung Sari akan bisa berjalan sesuai target. “Intinya kami petani ingin maju lewat pertanian dan perkebungan ini. Harapannya kedepan, Desa Wisata kami bisa menjadi ikon pariwisata Badung,” tegasnya. Inisiatif diadakannya festival, juga bagian dari inisiatif masyarakat setempat agar generasi penerus di Desa Petang tidak urbanisasi ke Kota. Bila nantinya Desa Wisata bisa maju dan dapat diandalan untuk perekonomian masyarakat sekitar, maka dia pun sangat yakin urbanisasi generasi penerus akan bisa dihambat. “Kalau semua anak muda urbanisasi ke Kota, lantas siapa yang akan mengurus Desa Adat di Petang. Sedangkan ironisnya wisatawan datang ke Bali yang dicari sebenarnya adalah adat budaya termasuk subaknya,” harap Made Sukanta. R-014
FB/DEJE FB/DEJE
FB/DEJE
Hasil pertanian yang kemudian berhasil diolah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi
ngkung Nunas Sinampura
FB/DEJE
FB/DEJE
FB/DEJE
Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & BUDAYA
8
FAJA R BALI
SENIN, 18 MEI 2015 l Tahun XV
Mahasiswa Poltekkes Denpasar Gelar Praktek Keperawatan
Perbekel: Warga Desa agar Terbuka Beberkan Penyakit Mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Denpasar menggelar praktek keperawatan komunitas I, di Banjar Metulis, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Klungkung. Kegiatan ini diikuti 39 mahasiswa yang berlangsung sejak 4 Mei lalu sampai dengan 5 Juni mendatang. Sedangkan pada Minggu (17/5) kemarin digelar diskusi masalah kesehatan dengan warga setempat dengan menghadirkan Ketua Jurusan Keperawatan, Yuni Candra S.Kep., yang dihadiri pula Perbekel, Kadek Sudarmawa. FB/SARJANA
BERBAUR- Mahasiswa Poltekes Denpasar berbaur dengan masyarakat dalam kegiatan praktek keperawatan komunitas di Wantilan Banjar Metulis
SEMARAPURA-Fajar Bali Sebelum membuka acara, Sudarmawa menjelaskan, dengan adanya kegiatan praktek keperawatan tersebut, diharapkan warga desanya mau terbuka membeberkan penyakit atau keluhannya tentang kesehatan. ”Mudah-mudahan dengan kegiatan praktek keperawatan ini, pengetahuan masyarakat mulai terbuka, baik kesehatan secara fisiknya dan kesehatan lingkungan,” terang Sudarmawa. Di sisi lain, Sudarmawa menyebutkan, acara praktek keperawatan tersebut perlu digelar secara berkala sehingga masyarakat secara umum mendapat banyak
manfaat tentang kesehatan. Ketua Panitia Kegiatan, Wayan Tisna Darmayanti meminta agar masyarakat yang hadir bisa mendiskusikan permasalahan kesehatannya, sehingga bisa diambil tindakan sementara dan pemecahannya sesuai bidang keilmuan keperawatan. Disamping untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, kegiatan tersebut juga akan dipakai sebagai bahan untuk studi keperawatan. Acara praktek mahsisswa keperawatan ini dimoderatori Pertiwi Rahayu, mendapatkan data dari Desa Dawan Kaler terkait masalah kesehatan,
masih ada warga yang memiliki sanitasi rumah secara umum yang belum memenuhi standar kesehatan. Dari data yang ada, sekitar 15% warga Desa Dawan Kaler belum memiliki ventilasi rumah yang memadai dari sekitar 900 KK yang ada. Sedangkan data lain menunjukkan masih ada warga yang memelihara ternak dalam pekarangan dan jumlahnya mencapai 36%. Data lain juga menunjukkan sebanyak 54% warga disana sudah mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dan selebihnya belum mengikuti program kependudukan ini. Sehingga dengan data ini di-
harapkan mahasiswa keperawatan ini bisa memberikan semacam edukasi kepada warga masyarakat, sehingga masyarakat mendapat edukasi terkait kesehatan. Perbekel Sudarmawa juga menekankan agar masyarakat juga diberikan pengetahuan tentang penanganan sampah. ”Sampah saat ini sudah menjadi persoalan di pedesaan, kami berharap masyarakat juga ikut terlibat aktif dalam penanganan sampah,” tutupnya. Hadir pula dalam kesempatan ini Ketua Jurusan Keperawatan, Yuni Candra dan Dosen Wayan Suardana.W-010
Digelar Olimpiade Bahasa Inggris ke-3 Tahun 2015
Univ. Mahendradatta Gelar Olimpiade Bahasa Inggris
FB/IST
DUTA BAHASA – Sebagian Alumni Olimpiade Bahasa Inggris sebagai duta bahasa mendapat akses nasional saat bersama Imam Nachrawi,S.Ag ( Menteri Pemuda dan Olah Raga RI ) dan Senator RI Dr. Arya Wedakarna (Ketua Dewan Pembina Unmar)
Universitas Mahendradatta bekerjasama dengan Bali India Languange Center (BILC) dan Balinese Indian Friendship Association ( BIFA ) kembali menggelar Olimpiade Bahasa Inggris ke-3 Tahun 2015 di 9 Kabupaten / Kota Se-Bali. Tidak tanggung – tanggung, kegiatan ini didukung oleh Pemerintah
Pusat dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ( DPD RI ) khususnya Komite III Bidang Pendidikan dan Pariwisata Provinsi Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III. Dukungan dari pusat ini tentu akan menambah bobot dari para juara Olimpiade ini, sehingga diharapkan agar juara
DENPASAR-Fajar Bali Pelawak Bali I Ketut Suanda atau lebih dikenal dengan Cedil dan Doddy Hernanto atau Mr. D, tampil memukai ratusan calon mahasiswa STIKOM Bali dalam acara “Mobile Recording” di aula STIKOM Bali, Renon, Minggu (17/5) sore. Acara “Mobile Recording” dengan tagline membongkar kemampuan gadgedmu ini tak hanya mengajarkan calon mahasiswa STIKOM Bali untuk melakukan rekaman video atau musik menggunakkan gadged tetapi juga diisi dengan lawakan Cedil yang seolah “sok tahu” masalah gadged. Tapi justru itulah yang membuat seminar dan event ini makin hidup. Menurut Doddy Hernanto, sosialisasi soal gadget tidak perlu disampaikan secara serius karena hanya akan membuat peserta bosan. “Lebih kena disampaikan secara rileks dan santai, itulah makanya ada pak Cedil di sini,” kata Mr. D yang dikenal piawai memainkan tujuh gitar dengan satu jari tangan.
Dalam acara ini, Mr. D mengajarkan para peserta melakukan shooting video menggunakan iphone dan Cedil sebagai artisnya. Beberapa kali shooting diulang karena penampilan Cedil tidak sesuai arahan. “Makanya tidak gampang orang buat film,” gerutu Mr. D mengingatkan Cedil. Video itu menggambarkan Cedil sedang menggembala seekor gajah. Video gajah sebenarnya sudah ada dalam fitur iphone sehingga tinggal shooting Cedil yang berjalan dari pojok selatan ke utara seolah-olah sedang menggiring gajah. Kedua video itu kemudian digabung sehingga hasilnya Cedil sedang menggiring gajah. Hasilnya, kemudian ditayangkan melalui proyektor. Pesertapun memberi aplaus. “Hebat, saya bisa gembala gajah di STIKOM Bali,” kata Cedil dalam bahasa Bali membuat penonton terpingkal-pingkal. Hal yang sama dilakukan Mr. D ketika mengajarkan peserta merekam musik dengan menggunakan fitur MIDI (Music Instrumental Digital
English Olimpiade ini akan semakin diperhitungkan dikancah nasional. Hal ini disampaikan oleh Ni Wayan Suarjati Yusni ( Chief Committee English Olympiad 2015 ) disela – sela persiapan olimpiade. “ Universitas Mahendradatta Bali adalah satu – satunya PTS di Bali yang telah mendapatkan QA ( Quality Assurance ) dari ASEAN University Network (AUN) yang berbasis di Bangkok Thailand. Dan juga pengalaman Unmar menjadi member di COMEP ( World Private Educations Associations ) yang berbasis di Argentina, Amerika Latin. Dan ini akan menjadi jembatan emas bagi peserta olimpiade untuk bisa meraih cita – cita pendidikan internasional. Ini langkah awal, dan terimakasih atas dukungan dari Univ. Mahendradatta sehingga acara olimpiade ketiga ini bisa berlangsung.”ungkap Suarjati. Ia juga menyatakan
bahwa nantinya juara Olimpiade akan bertemu dengan pihak Kementrian di Jakarta diantaranya Kementrian Pemuda dan Olahraga RI dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI atas fasilitasi MPR RI. Kita akan undang Juni mendatang, ini hadiah untuk bisa menginjakkan kaki juga di Istana Kepresidenan RI baik untuk Juara SMP dan SMA / SMK. Selain itu akan ada hadiah jutaan rupiah beasiswa untuk para juara. “ungkap Suarjati. Adapun Jadwal Pelaksanaan Olimpiade yakni Jembrana ( 18 Mei di SMP 2 Negara ), Buleleng ( 19 Mei di SMKN 1 Singaraja ), Tabanan ( 20 Mei di SMK 1 Tabanan ), Karangasem ( 21 Mei 2015 di SMP Amlapura ), Klungkung ( 22 Mei di SMKN 1 Klungkung ), Bangli ( 23 Mei di SMA 2 Bangli ), Gianyar ( 25 Mei di SMA 1 Gianyar ), Badung ( 26 Mei di SMA 1 Mengwi ), dan Denpasar ( 27 Mei 2015 di SMA Dwijendra Denpasar ). KJS
Duet Cedil - Mr. D. Pukau Calon Mahasiswa STIKOM Bali
Duet Cedil - Mr. D
Interface) yang ada dalam iphone.”Teknologi gadget itu alat changgih, masalahnya kita bisa menggunakannya atau tidak. Tapi dengan belajar seperti ini kita bisa melakukannnya. Saya dulu malah belajar dari majalah,” beber Mr. D. Lain lagi dengan Cedil. Ketika mencoba musik hasil rekaman Mr. D tadi, beberapa kali dia terkejut sendiri sehingga membuat peserta kembali terpingkal-pingkal.”Baru disentuh langsung nyosor,” ujar
Digelar SMP PGRI 2 Denpasar
Workshop Pengembangan Profesional Guru Perlu Dicontoh DENPASAR-Fajar Bali Kepala Bidang (Kabid ) PGT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, A.A. Wiratama mengakui, workshop pengembangan profesional guru yang digelar SMP PGRI 2 Denpasar dan semangat Kepala SMP PGRI 2 Denpasar Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd., untuk meningkatkan pendidikan perlu dicontoh. Wiratama mengungkapkan hal itu ketika membuka workshop pengembangan profesional guru dalam hal standar penilaian dan standar proses, di Aula SMP PGRI 2 Denpasar, Jumat (14/5). Workshop yang dihadiri Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana, Komite Sekolah, Ketut Leder serta seluruh guru-guru SMP PGRI 2 itu, menghadirkan Pemakalah I Made Suarda. LPMP Provinsi Bali. Wiratama selanjutnya mengemukakan, peningkatan profesional guru sangat penting, karena guru-guru dituntut untuk memberikan pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa akan lebih kreatif. Karena itu penilaian guru sudah online dan guru-guru harus meningkatkan diri di bidang IT, karena karya tulis guru melalui online. Khusus di bidang pendidikan larinya terlalu cepat, untuk itu perlu penguatan-penguatan, karena belum selesai baca aturan, sudah datang aturan yang baru, makanya dituntut menjadi guru yang profesional. Kalau guru-guru tidak ikuti perkembangan, maka akan ketinggalan, tidak bisa naik pangkat dan selama 6 tahun tidak naik pangkat, sertikat akan ditunda selama 2 tahun. Dalam 2 tahun, tidak memenuhi kriteria profesional, maka silahkan tinggal di rumah, karena diusukan untuk pensiun dini dan untuk itu guru harus meningkatakn diri. Sementara itu Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar, I Nengah Madiadnyana menguraikan, kegiatan worskhop digelar SMP PGRI 2 setiap tahun. Hal ini karena dicanangkan
FB/BLAS
WORKSHOP-Kabid PGT Disdikpora Denpasar, A.A. Wiratama didampingi, Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, I Gede Wenten Aryasuda dan Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar, I Nengah Madiadnyana, saat membuka workshop pengembangan profesional guru
pada visi dan misi dan SMP PGRI 2 sebagai sokalah unggulan, dan salah satunya unggul dalam SDM. Menjadi guru profesional adalah guru yang selalu mengikuti perubahan dan menjadi panutan. Untuk itu bila guru tidak mengikuti perkembangan,maka bisa tidak menjadi panutan, oleh karenanya diharapkan agar mengikuti workshop dengan baik. Dalam proses pembelajaran sangat penting diawali dengan persiapan, karena di dalam manejemen mutu apa yang ditulis, itu yang dikerjakan, dan apa yang dikerjakan, itu yang dilaksanakan, karena guru dituntut untuk profesional, ujar Madiadnyana. Khusus untuk PPLP Dasmen PGRI Kota setiap kegiatan untuk memajukan PGRI, akan didukung sepenuhnya. Pada kesempatan itu, Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, I Gede Wenten Aryasuda mengutarakan, dua standar dari 8 standar pendidikan yakni standar penilaian dan standar proses, digodok dalam bentuk workshop dalam rangka pengembangan profesional guru. Kegitan ini dilakukan setiap 6 bulan atau setahun sekali, karena guru wajib mendapat
pelatihan sesuai amanat UU. Guru harus terus ditempah, karena guru adalah pejabat profesional. Sebagai pejabat profesional harus profesional dalam bidangnya. Untuk bisa profesional , maka penguasaan sesuai bidangnya yakni kurikulum dan implentasi 8 standar pendidikan, harus dikuasai guru. Karena guru harus menjadi model dan inspiratif, yang kemudian bisa menginsiprasikan kepada siswa. Sehingga dengan inspiratif guru mata pelajaran, siswa akan menjadi kreatif dan inovatif dalam rangka pengembangan SDM untuk menghadapi tantangan global ke depan. Sebagai guru yang profesional, guru harus meningkatkan diri dalam rangka menjadikan jabatan dan dirinya, karena guru harus terhormat, dan tidak semta-mata mengejar kehormatan. Oleh karena itu untuk menjadikan guru pada porsi yang tehormat, maka harus selalu dan terus menerus meningkatkan profesionalisme. Untuk itu SMP PGRI 2 selalu mengadakan pengembangan profesionalisme yang pada akhirnya mengharapkan mengasilkan tamatan bermutu dan berkualitas. W-001
UST Mulai Digelar Hari Ini
Diikuti 14.564 Siswa SD dan Madrasah Iptidayah
FB/BLAS
UST-Dokumen UST SD dan Madrasah Iptidayah dalam keadaan disegel untuk didistribusikan ke sekolah sekolah
DENPASAR-Fajar Bali Ujian Sekolah Terkoordinasi (UST) SD dan Madrasah Iptidayah Povinsi Bali, akan digelar Senin (18/5) hari ini, dan khusus di Denpasar diikuti, 14,564 siswa. Untuk kebutuhan UST, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora) Denpasar, sejak Jumat (15/5) telah mendistribusikan soal untuk UST
ketiap-tiap Unit Pelaksana Terpadu UPT) Disdikpora Denpasar pada 4 kecamatan. Saat pendistribusian soal UST juga dikawal petugas berpakaian preman dan seluruh dokumen UST sejak didistribusikan Disdikpora Bali ke Disdikpora Denpasar, dalam keadaan utuh dalam segelan. Diharapkan pendistribusian ke sekolah-sekolah juga dalam
keadaan utuh, hingga UST berakhir. Selain itu juga diharapkan agar UST berlangsung tertib, aman dan lancar. Tentang UTS tersebut dibenarkan Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Disdikpora Denpasar, Luh Putu Adisantini,saat ditemui di Disdikpora Denpasar Jumat lalu. Dikatakan, seluruh satuan pendidikan SD di Denpasar, sejak Senin pagi digelarnya UST hingga Kamis (22/5), soal UST diambil masing-masing sekolah di UPT. UST untuk Senin hari ini, mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan ujian susulan Kamis (28/5) . Selasa (19/5), mata pelajaran Matematika, ujian susulan Jumat (22/5). Rabu (30/5), mata pelajaran IPA dan susulan Sabtu (30 /5). Kamis (21/5) mata pelajaran IPS dan PKn dan ujian susulan 1 Juni. Pengumuman kelulusan UST 26 Juni. W-001
FB/IST
Cedil lalu mematikannya. “Kita yang mengantur gadget, jangan gadget yang ngatur kita,” sambung Cedil sambil tertawa. Menurut Cedil, sebagai calon mahasiswa STIKOM Bali masalah gadget ini urusan kecil. “Kuliah di STIKOM Bali anda akan semakin pintar sekolah menggunakan gadget. Apalagi kampusnya mentereng, biayanya enteng. Semua orang bisa kuliah di sini, gajah juga bisa masuk STIKOM Bali,” beber cedil menyitir film gajah tadi.**
Layouter: Manik Layouter: Wiadnyana
PARIWARA
FAJA R BALI
SENIN, 18 MEI 2015 l Tahun XV
9
680/IX/GLH
639/XI/KTR
419/XI/AGN
603/IX/GLH
244/V/BGS
Layouter: Manik
EKONOMI
10 VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
13130 10788 14493 11082 20866 15159 112.25 1703 3688 10195
KURS BELI 13030 10288 14143 10732 20366 14659 106.75 1673 3288 9595 Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
Dekranasda Gianyar Kenalkan Jenis Kebaya Lewat Pagelaran 100 Kebaya
FAJA R BALI SENIN, 18 MEI 2015 l TAHUN XV
Pemerataan Ekonomi Daerah Perlu Peranserta KADIN Dalam pemerataan ekonomi di Provinsi Bali, pemerintah perlu memaksimalkan peran serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) yang ada di Pulau Dewata. Hal ini dikarenakan bahwa, selama ini pertumbuhan perekonomian hanya berkutat pada 1 daerah saja yakni kawasan Bali selatan saja. Meski, angka kemiskinan yang ada di Bali sejak 2011 terus menujukkan penurunan namun jika dilihat berdasarkan wilayah, masih ada angka kemiskinan yang tergolong tinggi. DENPASAR - Fajar Bali “Kadin Bali perlu meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk meningkakan pemerataan di Pulau Dewata. Di Kabupaten Klungkung angka kemiskinan sekitar 7 persen, di Kabupaten Karangasem tercatat 6,8 persen tetapi di Denpasar hanya 2 persen. Melihat angka itu, perlu upaya efektif u n t u k p em erat aan ,” u j ar Ketua Umum KADIN Suryo
Bambang Sulisto saat membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) KADIN Bali di Denpasar jumat (15/5). Suryo dalam kesempatan ini juga meminta para pengusaha yang ada di Bali untuk tidak melakukan langkah integrasi vertikal. Langkah ini sebutnya, langlah yang dimana 1 perusahaan memiliki semua sektor industri. Hal ini lanjutnya, merupakan salah satu penyebab mengata
FB/DEJE
Suryo Bambang Sulisto
belum meratanya perkembangan ekonomi di Bali. “Selama ini, banyak perusahaan besar yang melakukan integrasi vertikal ini sehingga praktik itu berakibat tidak menimbulkan pemerataan
ekonomi,” ujar Suryo. Sementara itu, Ketua KADIN Bali terpilih periode 2015 - 2020, Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra yang menggantikan I Gde Sumarjaya Linggih mengatakan, tugas pertama KADIN Bali dibawah kepemimpinannya adalah mendukung semua program - program perekonomian dan pembangunan yang ada di Provinsi Bali. Selain itu sambungnya, pihaknya juga memastikan akan mendukung seluruh kegiatan yang nantinya akan dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Alit mengungkapkan, salah satu dukungan ini yakni keterlibatan dalam pembangunan jalan tol yang nantinya akan menghubungkan Bali selatan dengan wilayah lainnya. “Sejumlah proyek yang membutuhkan keterlibatan
pengusaha lokal akan kami support termasuk rencanan pembangunan trade centre,” sebutnya usai pemilihan ketua baru KADIN Bali tersebut. Selain mendukung program pembangunan, KADIN Bali juga kata Alit kedepannya akan meningkatkan jumlah anggota yang setiap t a h u n s e b e l u m nya te r u s merosot. “Masih banyak jumlah pengusaha di Bali yang belum masuk keanggotaan di KADIN. Untuk itu, kedepannya kami akan mengusahakan agar semakin banyak jumlah pengusaha yang masuk sebagai anggota,” kata Alit. Dalam pemilihan dalam Musprov KADIN Bali tersebut, Alit mengungguli 2 calon lainnya dengan memperoleh 35 suara, sedangkan Darma Wijaya dengan 28 suara dan Putu Arya Sedana yang tidak mendapatkan suara. W-011
Sudah 2 Minggu Elpiji 3kg Langka di Klungkung
Sepi Pengunjung Operasi Pasar Tanpa Sosialisasi
FB/ARTAYASA
KEBAYA- Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) provinsi/ kabupaten/kota gelar Pagelaran 100 Kebaya,
GIANYAR-Fajar Bali Kenalkan kebaya dalam tiga konsep yakni Tradisional, Modern Kontemporer dan Futuristik, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Bali bekerja sama dengan Institut Seni Denpasar (ISI) dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) provinsi/kabupaten/kota gelar Pagelaran 100 Kebaya. Hal tersebut diungkapkan Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra, di Gedung Natya Mandala, ISI, Denpasar, Sabtu (16/5) lalu. Lebih lanjut Ny. Surya Adnyani Mahayastra mengatakan, Dekranasda Kabupaten Gianyar sangat mengapresiasi kegiatan ini dan turut berpartisipasi dalam pagelaran. Pagelaran 100 Kebaya menampilkan kebaya dari jaman dahulu, kolaborasi, sekarang dan kebaya yang akan datang. Pagelaran yang diikuti puluhan desainer tersebut akan dibawakan 70 model yang tampil di panggung. Pagelaran ini diharapkan bisa dijadikan acuan para desainer muda dalam berkreasi dan muncul desainer muda di Gianyar. Media pagelaran juga diharapkan sebagai pengenalan kebaya ke masyarakat, karena kebaya sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari orang Bali. “Kebaya sekarang sudah banyak mengalami perubahan atau modifikasi, sehingga harus dipilih mana yang cocok dipakai saat pesta, seharihari dan saat mengikuti upacara keagamaan,” imbuhnya. Dengan adanya pagelaran ini, kedepan di Kabupaten Gianyar diharapkan bisa melaksanakan kegiatan serupa. Sehingga para desainer Gianyar bisa berkreasi dan melestarikan kebaya Bali. Kebaya merupakan pakaian tradisional yang dalam perkembangannya selalu mendukung kebudayaan Gianyar yang adiluhung. “Dekranasda Gianyar akan terus memfasilitasi dan memicu desainer untuk berkarya lebih baik, sehinga menghasilkan karya yang bisa diterima masyarakat luas,” terangnya. Senada yang diungkapkan Ketua Panitia Pagelaran 100 Kebaya, Werda Gita Pradana, Pagelaran 100 Kebaya ingin memberikan edukasi ke masyarakat tentang kebaya, apalagi kebaya sangat memiliki kedekatan terhadap masyarakat Bali. Sehingga warga bisa membedakan jenis kebaya dan peruntukannya. Mempopulerkan pelbagai jenis kebaya juga merupakan salah satu tujuan pagelaran ini. Peragaan kebaya yang dibawakan sekitar 70 model dan bahkan Ketua Dekranasda Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra juga ikut tampil di panggung. “Kebaya di Bali yang dikenakan saat sembahyang sudah tidak pada pakemnya lagi, kami ingin para perempuan Bali ketika ke pura kebayanya itu lebih tertutup lagi. Itu juga salah satu tujuan kita, tapi yang terpenting supaya masyarakat tahu sejarahnya kebaya muncul di Bali,” papar Werda.W-005
Harga Bumbu Dapur Merangkak Naik
BANGLI- Fajar Bali Sejak sepekan lalu harga bumbu dapur harganya mulai mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan harga paling menonjol pada bawang merah, bawang putih dan cabai. Meski harganya naik, namun pedagang justru mengalami penurunan penjualan. Menurut sejumlah pedagang di Pasar Kidul Bangli, kenaikan harga berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 5 ribu. Seperti harga bawang merah missal, kalau sebelumnya dijual dengan harga Rp 25 ribu kini dijual dengan harga Rp 28 ribu per kilonya. Untuk capabai harganya yang berkisar antara Rp 20 ribu, kini naik menjadi R p 25 ribu per kilo.”Kenaikan harga lebih banyak akibat factor cuaca sehingga banyak petani alami gagal penen. Disamping itu, pengiriman dari luar Bali juga mengalami kendala,” salah seorang pedagang Gusti Ayu Suartni, Minggu (17/5). Sebut dia, kenaikan harga ini bukannya membuat pedagalng serta meraup kentungan yang cukup besar. Alih-alih mendapatkan untung banyak, malahan yang terjadi adalah penurunan omzet penjualan. “Semenak harga mengalami kenaikan, konsumen malah menurun,”akunya. Hal senada juga dilontarkan, Ni Wayan Karni. Jelas dia, sudah menjadi hal biasa, ketika harga naik justru pembeli malah sepi. “Karena harga naik konsumen malah sepi,”akunya. W-002
SEMARAPURA-Fajar Bali Tabung gas elpiji 3 kg atau yang sering di sebut tabung gas melon sudah 2 minggu in i langka di Klungkung. Kondisi ini menyebabkan pengguna gas elpiji harus membeli makanan, mengingat dapur dari kayu bakarnya sudah tidak ada lagi dan saat ini hanya bisa mengandalkan memasak dengan tabung melon tersebut. Untuk mengatasi kelangkaan ini, pihak Pertamina melakukan operasi pasar di sejumlah titik di Klungkung. Tempat yang disasar adalah SPBU Kecamatan Banjarangkan, Kantor Camat Dawan dan dua tempat di Kecamatan Klungkung, yakni di Desa Akah dan Desa Gelgel pada Jumat (15/5) lalu. ”Tumben tahun ini paling langka, ya sekarang ini, saya keliling-keliling berusaha keras harus dapat gas untuk masak istri dirumah dan juga ada usaha kecilkecilan jual jajan goreng,” j e l a s Wa r g a D e s a A k a h , Ketut Pageh. Pihaknya ikut membeli gas murah di depan kantor Desa Akah Klungkung. Dia mengaku membeli gas sesuai dengan tertera di spanduk yakni, harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.500. Dia
mengaku baru tahu ternyata harga eceran tertingginya hanya segitu, padahal sehari-hari biasanya beli Rp 19 ribu pertabung. ”Jangan salah, saat langka kemarin ini, saya harus beli sampai Rp 25 ribu, juga pernah, yaa terpaksa sajalah daripada tidak masak,” bebernya. Dari peraturan yang terpampang, pembelian harus menggunakan KTP, dimana 1
KTP bisa beli dua gas untuk masyarakat miskin ini. Namun nyatanya, pembelinya lebih banyak dari kalangan pedagang dan pengusaha rumah makan. “yaa ini mumpung ada yang jual, soalnya l a g i s u s a h c a r i nya ,” u j a r salah seorang pengecer gas elpiji, Nini Ari (60). Dia yang diantar suaminya bolak-balik naik sepeda motor, membeli gas dengan mengunakan KTP
dari kerabatnya. “Ada KTP saya, KTP suami dan juga kerabat dirumah, ini juga langganan yang biasa beli, dan syukur ada operasi gas elpiji seperti ini ditengah sulitnya dapat gas,” ujarnya lagi. Hanya sayang, operasi pasar ini tidak banyak diketahui oleh warga tempat dilakukan operasi pasar. Sejumlah warga yang membeli sosialisasi yang dilaku-
kan petugas sangat kurang. ”Saya saja baru tahu ini, ada acara ini, pas lewat tadi lihat ramai, langsung cek ternyata jualan gas murah,” ujar Ketut Arini asal desa Gelgel. Sedangkan untuk mendapatkan gas melon ini, warga h a r u s m e n u n j u k ka n KT P dan Kartu KK agar satu keluarga hanya bisa menikmati 2 tabung gas melon. Satf Dinas Pedagangan dan Koperasi Kabupaten Klungkung, Wayan Mustika mengatakan pihak Pemkab tidak terlibat penuh dalam operasi gas tersebut. ”Ini sifatnya hanya pengawasan saja, sebenarnya gas ukuran 3 kg tidak langka, akan tetapi hanya harganya saja yang melonjak dari harga pasar,” jelas Mustika. Dia juga menyangkal adanya pihak-pihak yang bermain dalam penjualan gas elpiji di Klungkung. ”Kami tidak lihat itu, yang jelas dari keterangan dari beberapa pengepul, biasanya dapat pasokan gas dipagi hari, menjadi siang hari sehingga terjadi keterlambatan pengiriman dan warga melakukan aksi borong beli gas,” sebutnya. Dalam operasi gas elpiji ini, satu tempat d i p a s o k 5 6 0 t a b u n g gas elpiji di masing-masing tempat. W-010
SEMARAPURA-Fajar Bali Guna memberi pelayaan yang prima khususnya pada nasabah dan masyarakat pada umumnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Balaguna Prasta menerapkan lima Dasar Negara Indonesia dalam melayani. Hal tersebut disampaikan, Direktur Utama BPR Balaguna Prasta, A. A. Oka Wisnu, belum lama ini. “Lima dasar Negara yaitu Pancasila diterapkan dalam melayani, agar dapat menuju masyarakat yang berkeadilan Sosial serta menuju kemak-
muran,” jelasnya. Menurutnya, lima dasar Negara tersebut diaplikasikan dalam pelayanan seperti melayani masyarakat dengan hati, cinta kasih, selalu berpikir serta bertindak positif. Selain itu dirinya melanjutkan, selalu tetap menghormati dan menghargai perbedaan demi menuju persatuan yang berkeadilan sosial. “Lima dasar Negara tersebut selalu kami terapkan khususnya, dalam memberikan pelayaan yang
diaplikasikan dengan beberapa hal dengan direalisasikan kedalam tindakan yang tetap berlandaskan lima dasar Negara Indonesia tersebut,” paparnya. Dicontohkan, keperc aya a n m a sya ra ka t p ada produk kredit benar-benar harus dijaga jangan sampai luntur. Dan sampai saat ini, penyaluran kredit khususnya bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masih tetap dilayaani dengan sepenuh hati serta dengan pemberian kemudahan-ke-
mudahan. “Dalam penerapan terkait masalah kepercayaan masyarakat kepada BPR juga benar-benar harus dijaga jangan sampai hilang,” ujarnya. Wisnu menyampaikan, selain produk kredit ada juga beberapa produk yang ditawarkan di BPR Balaguna Prasta
antara lain, produk Tabungan Sandat, Tabungan Kenanga, Tabungan Prasta Plus Ika serta Kredit Prasta Guna. Dari mulai berdiri sampai saat ini dirinya menambahkan, BPR Balaguna Prasta sudah memiliki ribuan nasabah yang diperkuat dengan 30 karyawan. M-004
Suasana operasi pasar khusus gas elpiji 3 kg di Desa Akah
FB/SARJANA
Terapkan Dasar Negara Dalam Melayani
245/V/KTR
Layouter: Manik
SAMBUNGAN
FAJA R BALI
SENIN, 18 MEI 2015 l Tahun XV
Pastika Ingin Pelaksanaan Pameran PKB Transparan DENPASAR-Fajar Bali Pameran kerajinan yang menjadi salah satu bagian dalam pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) mendapat perhatian serius dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Dia berharap, kegiatan pameran kerajinan pada PKB XXXVII Tahun 2015 dapat terlaksana lebih lebih baik dan transparan. Harapan tersebut disampaikan Gubernur Pastika melalui Karo Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra dalam keterangan persnya, Jumat (15/5). Lebih jauh Pastika berharap, pelaksanaan pameran tahun sebelumnya menjadi bahan evaluasi dalam kegiatan serupa tahun ini. Untuk itu, dia berharap agar pihak panitia menetapkan standar yang jelas mengenai peserta dan hasil kerajinan yang ditampilkan dalam ajang tersebut. Selain itu, kegiatan pameran juga diharapkan membawa dampak positif bagi para pengrajin. Dia juga mengingatkan agar tak terjadi lagi jual beli stand secara ilegal. Proses pendaftaran peserta pameran hingga pembayaran stand harus dilakukan secara transparan. Menanggapi harapan Gubernur Pastika, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan KusumaWathi, SH.M.Si menyampaikan sejumlah hal terkait persiapan pelaksanaan pameran kerajinan pada PKB tahun ini. Pihaknya telah menetapkan sejumlah kriteria bagi pengrajin yang akan mengikuti kegiatan pameran pada PKB XXXVII Tahun 2015.
Dari aspek legalitas, peserta harus memenuhi sejumlah ketentuan antara lain berdomisili di Bali dengan menunjukkan tanda bukti identitas berupa KTP, memiliki Tanda Daftar Industri (TDI) atau Ijin Usaha Industri (IUI) dan memiliki NPWP. Selain itu, mereka yang berhak ikut pameran adalah para perajin yang masuk kriteria industri kecil dan menengah (mengacu ketentuan UU Nomor 3 Tahun 2014,red). Bagi pengrajin yang belum mengantongi TDI atau IUI, dapat melampirkan surat keterangan dari kabupaten kota yang sedang mengurus izin di mana mereka berdomisili.
“Mereka dapat menunjukkan tanda pendaftaran pengurussan izin pada Dinas Perizinan setempat,” tambahnya. Selain aspek legalitas, Disperindag juga menetapkan kriteria bahan baku produk yang meliputi kerajinan tenun dan tekstil, logam, serat alam, batu-batuan, kayu dan produk kayu, kulit dan produk kulit, tulang dan kerajinan keramik/ gerabah/kaca. Pihak panitia juga memberi kesempatan bagi pengrajin produk inovasi seperti fesyen, spa dan kerajinan alat musik. Pendaftaran peserta pameran didahului dengan pendaftaran di tingkat kabupaten
kota, lanjut proses verifikasi oleh Diperindag Bali. “Untuk pendaftaran di Kabupaten/ Kota telah berlangsung mulai 1 hingga 14 Mei 2015, lanjut proses verifikasi di Disperindag Bali mulai tanggal 15 hingga 21 Mei 2015,” paparnya. Mengacu jadwal, penetapan peserta akan dilaksanakan 22 Mei lanjut dibawa pada rapat pleno peserta tanggal 25 Mei 2015. Setelah ditetapkan melalui rapat pleno, para peserta pameran dapat melakukan proses pembayaran mulai tanggal 25 hingga 29 Mei 2015. Biaya retribusi stand pameran PKB mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Tarif Dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha. Mengacu pada Pergub tersebut, retribusi di bawah panggung Ardha Candra ditetapkan sebesar Rp. 12 Juta, di bawah Gedung Ksirarnawa dikenakan retribusi sebesar Rp. 6 juta. Sedangkan untuk retribusi stand Dekranasda dan kerajinan parkir barat dikenakan retribusi sebesar Rp. 5 juta. Sewa retribusi tersebut langsung disetor melalui Bendaharawan Penerima pada UPT Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Untuk kegiatan PKB tahun ini, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali merancang 169 stand pameran yang meliputi 10 stand Dekranasda, 87 stand di bawah Gedung Ksirarnawa, 46 stand di bawah Panggung Ardha Candra dan 26 stand Parkir Barat. W-019
Adat Seseh yang juga Kepala Sekolah SMAN 2 Mengwi, Nyoman Windia mengucapkan terima kasih dengan digelarnya Roadshow GARDA Badung yang diawali dengan aksi bersihbersih pantai tersebut. Pada kesempatan itu, dirinya juga sangat mendukung langkah yang dilakukan GARDA Badung untuk membangun jiwa entreprenuer siswa-siswi khususnya anak didiknya yang ada di SMAN 2 Mengwi. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, terlebih lagi tujuannya ingin membangun jiwa kepemimpinan siswa. Disisi lain, aksi sosial bersih-bersih pantai juga sangat membantu masyarakat sekitar, untuk menjaga keasrian alam sekitarnya,” jelasnya. Pada kesempatan ini, Ket-
ua GARDA Badung, Putu Restu Wiana menambahkan, GARDA Badung memang belum di deklarasikan secara resmi. Karena saat ini masih dalam proses memperkuat struktur serta keanggotannya. Meski demikian, jadwal untuk deklarasi GARDA Badung sendiri sudah ada yakni pada 2 Agustus mendatang. “Sebelum di deklarasikan, GARDA Badung akan terlebih dahulu menggelar Festival pada 31 Juli sampai 1 Agustus. Disana akan ada banyak sekali kegiatan positif yang akan memacu semangat generasi muda untuk berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh,” terangnya sembari menambahkan, untuk Festival GARDA Badung rencananya akan digelar secara bergantian di 6 Kecamatan yang
ada di Kabupaten Badung. Untuk diketahui, agenda GARDA Badung yang terbaru kemarin digelar mengambil lokasi di seputar Pantai Seseh, Desa Cemagi, Kecamatan Kuta Utara. Kegiatan tersebut diawali dengan menggelar aksi bersihbersih pantai. Sementara pada acara inti, selain mensosialisasikan Visi dan Misi, dibuka pula sesi tanya jawab terkait keberadaan dan tujuan dibentuknya GARDA Badung. Acara diakhiri dengan pembagian brosur pendaftaran bergabung dengan GARDA Badung. Hadir dalam kesempatan itu, Perbekel Desa Seseh, Jro Bendesa Adat Seseh yang juga Kepala Sekolah SMAN 2 Mengwi, Nyoman Windia serta beberapa tokoh masyarakat setempat. R-014*
han pasca panen juga sering menimbulkan kekhawatiran. Utamanya, jika hasil penjualan gabah merosot dan justru menyebabkan kerugian. Oleh karena itu, Distan menjamin akan menfasilitasi pemasaran gabah. Apalagi, saat ini sudah ada ‘suntikan’ dana melalui pengutanan modal untuk mengatasi persoalan tersebut. Beberapa waktu lalu, Distan pun sudah menetapkan harga jual gabah. Sehingga apabila ada pihak-pihak ‘nakal’ yang membeli gabah dengan harga rendah, petani diharapkan segera melapor ke Dinas Pertanian. “Saat ini harga gabah paling rendah telah ditetapkan Rp. 3.700 per kilo gram, jika ada yang membeli di bawah harga tersebut bisa kami tindak,” imbuhnya tegas. Lebih lanjut, terkait persoalan keterbatasan air, Wisnuardhana pun
mengatakan telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU), guna mengupayakan pembangunan cubang-cubang. Sehingga para petani memiliki persediaan air, ketika musim kemarau datang. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Kelompok Simantri 463, Ida Bagus Made Rai menyampaikan, lahan percontohan seluas 1 hektar yang saat ini dipanen mampu menghasilkan sebanyak 7,8 ton gabah. “Jenis padi yang kami panen berjenis Mentik Susu. Semoga ke depan terus mengalami peningkatan produksi,” harap Ida Bagus Made Rai. Ditambahkan, dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang, Simantri yang beroperasi sejak 5 bulan ini terus berupaya melakukan terobosan-terobosan. Selain mengolah pupuk untuk kepentingan kelompknya, saat ini Simantri
463 juga sudah mulai melakukan penjualan produk olahan seperti pupuk organik hingga bio urine untuk masyarakat luas. Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja menyampaikan kesiapannya untuk terus mendukung Program Simantri. Dirinya berharap Simantri yang ada di Kabupaten Badung mampu mengoptimalkan integrasi di bidang pertanian. Untuk itu pihaknya telah memberikan program penguatan dalam bentuk bantuan berupa alat pendukung seperti traktor. “Ke depan kami berharap bantuan yang digelontorkan lebih banyak dialokasikan ke sektor pertanian dan ekonomi kreatif, sehingga gairah masyarakat untuk bertani semakin bagus, kurangi untuk hal-hal yang bersifat fisik,” tutupnya. W-019
ke tingkat Desa, telah melakukan pemutakhiran basis data terpadu. Dijelaskan, pemuktahiran data terpadu dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi terhadap masyarakat miskin. Sehingga nantinya, pemerintah bisa menyampaikan program tersebut dengan benar, valid dan tepat sasaran. Untuk itu, Ketut Lihadnyana meminta kepada masyarakat untuk terbuka dalam memberikan informasi. “Apabila ada petugas sensus ke rumah rumah warga untuk memintai informasi tentang karakteristik masyarakat, tentang kesejahteraan masyarakat, mohon diberikan informasi yang tepat. Karena nantinya
akan digunakan sebagai basis data untuk target sasaran melalui program perlindungan sosial. Dengan sensus ini, tujuan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat akan tepat sasaran,” bebernya. Selain itu pihaknya juga meminta kerjasama dengan pihak Pemerintah Kabupaten, Desa dan tokoh masyarakat untuk menerima kedatangan petugas Sensus untuk mencari data. “Manakala ada petugas sensus akan mendata siapa saja masyarakat disana yang sejahtera, miskin, hampir miskin dan memang benar-benar miskin agar dilayani. Kami membutuhkan data valid yang tercermin dari kondisi riil di
lapangan,” ungkapnya. Ketut Lihadnyana mengucapkan terimakasih kepada beberapa media yang telah mempublikasikan program Gerbangsadu ini. Dengan pemuktahiran data terpadu melalui uji publik data kemiskinan ini, maka program-program pro rakyat yang menyangkut perlindungan sosial bisa digelontorkan dengan tepat sasaran. Menurutnya, uji publik ini akan dilakukan di tingkat desa melalui musyawarah dan diputuskan oleh Desa dan akan dilakukan verifikasi. “Kenapa dia miskin, potensinya apa, pekerjaannya apa, itu data yang harus valid. Jangan sampai direkayasa,” ujarnya. R-005*
Gubernur Pastika
FB/DOK
11
Jika Tak Laku, Nengah Diperlakukan Kasar DARI HALAMAN 1 sang bos yang merupakan sepupunya sendiri. Ketika ditemui di sekolahnya, di SDN 8 Kesiman, sang guru bertutur tentang kisah pilu Nengah bersama kakaknya. Pihak sekolah mengaku mengetahui kekerasan yang diterima anak didiknya. Hanya saja, sekolah berdalih tidak ingin mencampuri urusan keluarga Nengah. “Ketika itu sekolah memberikan tas dan sepatu kepada anak didik. Keesokan harinya, tas dan sepatu milik Nengah dan kakaknya Wayan sudah robek seperti bekas digunting. Akhirnya Nengah mengakui bahwa semua itu perbuatan kakak sepupunya,” lanjut Wali Kelas Nengah yang enggan namanya disebutkan ini ketika ditemui Jumat lalu. Sang guru pun mengaku pihak sekolah hanya mampu memfasilitasi persoalan Nengah dan tidak berani mengambil keputusan karena kasus Nengah merupakan permasalahan keluarga. “Sampai akhirnya, Nengah “ditemukan” oleh Bu Linda. Dan kisah Nengah kemudian diekspos ke media sosial oleh Bu Linda,” lanjut sang guru. Sang ibu, Wayan Sumerti mengetahui jika Nengah dipaksa berjualan jagung oleh sang bos yang merupakan keponakannya sendiri. Akan tetapi, perempuan yang mengaku dari Karangasem ini tidak mampu melakukan banyak hal karena keluarganya masih menumpang bersama sang bos. “Ibu cuma jualan lumpia keliling, suami ibu cuma tukang. Biaya sekolah Nengah pun masih bergan-
tung pada kakaknya. Jadi ibu tidak bisa apa,” ucap perempuan setengah baya ini. Sementara itu, Nengah mengaku terpaksa melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak pantas dil a ku k a n a n a k s e u s i a nya . “Jualan jagung saya harus habis. Kalau masih tersisa, kadang saya disuruh makan seluruh jagung yang tersisa, dan itu jagung mentah bukan jagung matang. Kadang langsung dijambak dan saya harus bayar jagung yang tersisa itu,” ucap Nengah. Keluarga Nengah tidak dapat berbuat banyak karena dirinya masih menumpang di rumah sang misan. Jika tidak mengikuti perintah sepupu, maka tindak kekerasan-lah yang nantinya akan dapati Nengah. Bekas-bekas penyiksaan terhadap Ni Nengah tampak pada wajah, leher, dan tangannya yang penuh dengan bekas luka goresan. “Ini masih ada bekas cakaran,” ujarnya sambil menunjukkan goresan pada wajah leher dan lengannya. K isa h Nengah menja di s a l a h s a t u p o t re t b u ra m bagaimana kemiskinan menjadi momok menyedihkan di pulau yang katanya Pulau Surga ini. Nengah masih sedikit beruntung, karena pihak sekolah memberikan keringanan untuk biaya sekolahnya. Tapi Nengah harus berjuang melawan tindak kekerasan yang dialaminya. Berawal Dari Facebook
Kisah Nengah yang dicakar dan dipukul sang bos mendadak ramai di media sosial. Adalah Linda Anugerah, perempuan setengah baya ini
yang “menemukan” Nengah ketika sedang menjajakan jagung sang misan. Ketika menemukan Nengah, Linda terpaksa “menculik” Nengah untuk mendapatkan keterangan dari perempuan kelas III SD ini. Usai mendapatkan keterangan dari Nengah, Linda pun memposting seluruh cerita Nengah di media sosial Facebook. Dari sinilah mengalir simpati dan empati masyarakat Bali untuk Nengah dan keluarga. Sekolah Nengah pun, SDN 8 Kesiman, mendadak banyak kedatangan tamu untuk menemui dan memberikan bantuan bagi Nengah. Linda Anugerah menolak untuk diekspos. Dirinya mengaku cuma orang biasa, yang tergerak hatinya ketika melihat Nengah dipukul oleh sang kakak. Linda cuma berharap, makin banyak yang peduli dengan lingkungan sekitar terutama anak-anak yang sudah harus bekerja apalagi sampai mendapatkan tindakan kekerasan. Sang guru kemudian bertutur, ada perubahan drastis dari sikap Nengah selama ini. Nengah terlihat lebih ceria dibandingkan hari-hari sebelumnya. Satu harapan besar diungkapkan sang ibu kepada Nengah. “Semoga Nengah bisa selesai sekolahnya, dan bisa mendapatkan pekerjaan yang baik,”. Cita-cita sederhana ini membutuhkan perjuangan yang tidak gampang. Mengingat biaya sekolah sekarang tidak-lah murah. Apalagi sang ibu dan ayah cuma pedagang lumpia keliling dan tukang bangunan yang gajinya tentu saja tidak tentu. M-005
Siapkan Generasi Muda Jadi Pemimpin Masa Depan Pertahankan JKBM Meskipun Ada BPJS
DARI HALAMAN 1 yang lebih eksis lagi. Dan menurutnya, yang sangat menentukan untuk merealisasikan itu semua adalah, partisipasi dari seluruh komponen masyarakat yang ada di Badung itu sendiri. “Inilah kenapa saya sangat mensupport GARDA Badung. Melalui mereka-lah (anak-anak muda) kita akan mengambil peran dan langkah strategis kedepan. Untuk mendukung itu, tugas pemerintah saat ini adalah bagaimana caranya mempersiapkan generasi muda yang tangguh, yang tentunya diharapkan bisa menerima estafet daripada pembangunan atau kepemimpinan kedepan,” tegasnya. Sementara itu, Jro Bendesa
Simantri 463 Sukses Hasilkan 7,8 Ton Padi Organik DARI HALAMAN 1 hana yang turut hadir dalam panen perdana tersebut menyampaikan, lahan seluas 1 hektar ini tumbuh subur hanya dengan memanfaatkan produk olahan Simantri. Mulai dari pupuk, hingga bio urinenya. “Dari segi efisiensi biaya juga bisa ditekan, karena pupuk yang dipakai adalah limbah cair dan limbah padat, yang dihasilkan dari ternak sapi itu sendiri. Jika semua Simantri yang berjumlah 502 saat ini bisa menerapkan Simantri dengan benar, saya yakin Bali organik akan bisa kita wujudkan,” ujarnya di sela-sela panen perdana. Wisnuardhana menyadari, persoalan yang dihadapi para petani tidak akan tuntas hanya dengan pemenuhan kebutuhan pupuk saja. Lantaran, permasala-
Data Masyarakat Miskin Harus Valid
DARI HALAMAN 1 paikan dengan benar, valid dan tepat sasaran. Dia juga berharap kepada masyarakat apabila ada petugas Sensus yang datang ke rumah rumah, bisa memberikan informasi yang seluasluasnya tentang karakteristik masyarakat setempat. Menurutnya, sesuai aturan tentang penanganan fakir miskin, pemerintah pusat harus mendapatkan data yang valid dari pemerintah daerah sesuai data statistik yang ada. Oleh karenannya, dalam hal menangani kemiskinan dan perlindungan sosial, pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Provinsi Bali, red) hingga Kabupaten sampai
DARI HALAMAN 1
JKBM dipertahankan meskipun telah ada JKN dari pusat. Hal itu diutarakan Perbekel Sibetan, I Ketut Juni Arsa Wijaya Minggu (17/5) kemarin. Mantan Kasubag Protokol, Humas Pemkab Karangasem ini menyampaikan, pihaknya memang mendengar informasi JKBM akan dihentikan dan diganti dengan BPJS. Ia pun tidak bisa membayangkan susahnya masyarakat nanti dengan perubahan tersebut. Padahal program JKBM
sendiri begitu besar manfaatnya bagi masyarakat kurang mampu. “JKBM adalah program yang benar-benar membantu masyarakat kurang mampu, bisa dibayangkan jika ini digantikan dan masyarakat pasti akan susah dengan perubahan itu,” ujar Arsa Wijaya. Ketut Arsa mengharapkan kepada Gubernur Bali, Made Mangku Pastika agar membiarkan JKBM berjalan sebagaimana mestinya, jangan dilebur atau digantikan dengan program JKN Pusat. Meskipun program tersebut
dilindungi oleh undang- undang, namun belum tentu mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat Bali. Apalagi masyarakat di Karangasem sebagian berada di lereng pegunungan. “Harapan kami jika memungkinkan JKBM agar tetap ada,” ujar pria yang biasa disapa Totok ini. Pun Arsa menyampaikan, jika secara aturan dimungkinkan, harapannya agar penerapan BPJS di Bali khususnya mengadopsi pola JKBM, dengan kombinasi dan penyempurnaan cakupan pelayanan. W-016
orangnya pemalu dan tidak biasa diajak mengobrol oleh orang lain yang belum dikenalnya. “Aneh juga. Biasanya, anjing di rumah juga menggonggong kalau ada orang lain masuk tapi saat itu anjing tidak ada ribut,” bebernya. Namun hingga pukul 21.00 Wita dan tidak ada kabar, Y Vonne memilih melapor ke Polsek Densel. Dalam laporanya, Angelina memiliki ciri-ciri rambut sepinggang dan hilang dari rumah mengenakan daster biru. Apabila ada masyarakat yang melihat bisa menghubungi di nomor : 082145200190/ 081246797127 atau pihak kepolisian. Bagian lain, Vonne mengaku kecewa karena sudah 1x24 jam kepolisian belum ada respon. “Saya kecewa berat dan tadi sempat juga melapor ke Polda. Bagaimana nasib adik saya kalau misalnya diculik dan sudah dibawa
kabur ke luar Bali?,” ucapnya. Selain melapor ke polisi, pihak keluarga juga sempat menanyakan ke orang pintar dan menyebutkan Angelina dibawa kabur oleh seseorang. “Saya mencurigai seseorang yang sering datang ke rumah dan kerap mengajak Angeline bercanda. Dari tadi malam saya mencoba menghubungi orang ini tapi handphone-nya tidak aktif,”ujarnya. Dihubungi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur (Dentim) AKP Nyoman Darsana mengatakan sedang m e l a ku k a n p e nye l i d i k a n terkait laporan hilangnya bocah berusia 8 tahun itu. Apakah ada dugaan hilang karena diculik? “Kami belum berani memastikan karena masih dalam pencarian. Yang jelas, begitu mendapat laporan, kami langsung bergerak,”tegasnya. R-005
rometer PDIP khususnya di Badung. Tugas terberat kita adalah bagaimana merebut hati masyarakat khususnya Kuta Selatan agar bisa menang dan menuju Badung yang hebat. PDIP ini partai wong cilik, kalau sudah diatas kita tidak boleh lupa sama rakyat kita,” ucap Sugita. Sugita menegaskan, PAC Kuta Selatan sepakat mengusung kalangan kader untuk maju merebut posisi Badung 1. “Kita punya banyak kader yang berkualitas. Untuk itu, kami sepakat untuk mengusung kalangan kader yang maju dalam perebutan Badung satu nantinya,” ucap Sugita. Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Badung yang juga merupakan Ketua DPRD Badung, Nyoman Giri Prasta memberikan apresiasi kepada PAC Kuta Selatan karena dinilai telah mampu melaksanakan
acara konsolidasi. Giri berharap, adanya penyempurnaan atas struktur PAC khususnya Kuta Selatan apabila belum lengkap. “Untuk menyongsong pilkada desember nanti, kita harus merapatkan barisan dan menyusun strategi agar partai kita kembali menjadi pemenang. Siapapun yang mendapatkan rekomendasi, baik kader maupun non-kader kita harus memahami bahwa itulah keputusan terbaik dari partai. Kita harus mendukung penuh,” ucap politisi Petang ini dalam pidato politiknya. Giri juga meminta para pelaku pariwisata di Kuta Selatan yang merupakan kader PDIP agar memantapkan konsep Tri Hita Karana, karena kawasan Kuta Selatan merupakan pusat pariwisata di Kabupaten Badung. M-005
Hilang, Bocah 8 Tahun Diduga Diculik DARI HALAMAN 1 belum diketahui. Bungsu tiga bersaudara yang duduk di bangku kelas 2 SD Negeri 12 Kesiman itu awalnya bermain di halaman rumah. Menurut kakak angkat Angelina, korban sempat diajak bermain dan kemudian ditinggal saksi masuk ke rumahnya. “Beberapa jam kemudian adik saya yang semula bermain di halaman rumah tidak terlihat lagi,”ujar Y Vonne (37) pada Minggu (17/5). Saksi Vonne mengaku saat itu belum merasa khawatir karena dipikir adiknya seperti biasa bermain dengan teman-teman sebayanya. Namun, ia mulai cemas dan panik lantaran Angeline tidak ada di luar rumah. Vonne juga sempat menanyakan ke tetangga tapi hasilnya nihil. Menurutnya, adiknya tersebut
Kelakan Tegaskan Prioritaskan Kader DARI HALAMAN 1 kembali. “Kita memang prioritaskan kader daripada non kader. Namun bagaimanapun rekomendasi dari DPP harus tetap dihormati dan jangan sampai mengganggu soliditas,” cetusnya. Sementara pada Sabtu (16/5) lalu, Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kabupaten Badung menggelar konsolidasi untuk PAC Kuta Selatan, di salah satu hotel di kawasan Jimbaran. Konsolidasi kali ini menghadirkan pengurus anak ranting, pengurus ranting, pengurus PAC, DPC partai hingga perwakilan dari DPD PDIP. Dalam sambutannya, Ketua PAC Kuta Selatan, Wayan Sugita Putra, menegaskan PDIP harus kembali merebut posisi Badung 1 yang sudah dua periode bukan menjadi kemenangan PDIP. “Kuta Selatan menjadi ba-
Layouter: dejerie
12
PODIUM BALI
BEBASa Sa BICARA ja!
Bicara Ap
FAJA R BALI
SENIN, 18 MEI 2015 l Tahun XV
FB/REDY
TAMAN PANCING RUWET-Terkait komentar warga pekan lalu di podium soal ruwetnya kondisi macetnya jalan Taman Pancing dijawab Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Nengah Dawan Aria kemarin. Dia mengatakan, Jalan Taman Pancing memang tidak pernah lepas dari kemacetan apalagi di jam-jam sibuk. Untuk mengatasi itu, Dishub Denpasar saat ini sedang melakukan kajian dan solusi. Pihaknya juga sudah melakukan upaya rekayasa lalu lintas. "Untuk sementara kami hanya bisa menempatkan beberapa petugas kami untuk mengatur lalu lintas disana,"terangnya.
FB/REDY
TIM PB3AS-Tim PB3AS dari Biro Humas Setda Provinsi Bali sedang mengamati para pembicara di atas podium. Sejak podium berdiri sekitar 4 Bulan lalu, tim panitia ini tak henti hentinya bekerja keras, memotret, mengabadikan lewat handycame dan mencatat setiap identitas para pembicara. Tetap semangat broo !!
Rendah Hati Dalam Berucap Bijaksana Dalam Mendengar
FB/REDY
Banyak Dicintai Orang Disekitarnya P
odium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) kembali hadir ditengah tengah masyarakat di Lapangan Niti Mandala Renon, Minggu (17/5) kemarin. Tak terduga, antusiasme masyarakat untuk berbicara di atas podium kian diminati. Buktinya, minggu kemarin, ada belasan warga yang naik ke podium. Ada yang sekadar curhat, mencari keadilan hingga komentar para Kepala Dinas yang menjurus persoalan bedah rumah, sebagai program unggulan Bali Mandara.
FB/REDY
DERMAGA PANTAI SANUR-Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Gede Astika mengatakan bahwa perencanaan dermaga di Pantai Mertasari Sanur sedang tahap penyelesaian. Dijelaskannya, hingga kini dermaga tersebut masih dalam proses pensertifikatan asset dan kini diproses di BPN.
BALAS KRITIKAN-Seorang warga asal Desa Mayong, Kabupaten Buleleng mengkritisi salah satu program Bali Mandara yaitu Gerbangsadu di desanya. Dalam kritikannya, pengelolaan Gerbangsadu di desanya carut marut dan tidak jelas. Nah menjawab kritikan itu, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana langsung angkat bicara. “Setelah mendapat kritikan itu, kami langsung turun ke lokasi dan memastikan apa yang terjadi disana. Semua baik-baik saja,”terangnya. Namun diakuinya bahwa ada beberapa warga yang meminjam di Badan Usaha Milik Desa (BUMD) Desa Mayong dan pengembalianya macet.”Kalau cuma satu atau dua orang yang macet kan sudah bisa,”katanya.
FB/REDY
FB/REDY
FB/REDY
SAT POL PP HARUS TELITI-Nyoman Suci Wiantara mengatakan kondisi Jalan Taman Pancing Pemogan memang sembraut dan krodit. Dia berharap agar masyarakat dan muspida yang menangani masalah tersebut untuk bersama sama intropeksi diri. Pasalnya, disepanjang jalan Taman Pancing, bahu jalan digunakan masyarakat dengan membangun dan mengambil kawasan Got agar bangunan lebih besar. Dia berharap agar Sat Pol PP lebih teliti dan segera bertindak dan menertibkan Jalan Taman Pancing, agar kondisi jalan tersebut tidak macet lagi.
BEDAH RUMAH-Bedah rumah yang merupakan salah satu program Bali Mandara mendapat respon positif dari masyarakat. I Ketut wenten Aryawan warga dari Nusa Penuda mengharapkan agar Dinas Sosial Provinsi Bali terus melanjutkan program bedah rumah bagi masyarakat yang tidak punya rumah atau memiliki rumah yang tak layak huni. Wenten juga berharap agar Gubernur Bali lebih selektif memilih warga yang tidak mampu dan diharapkan Dinas Sosial mengecek langsung ke lapangan melihat kebenarannya agar tidak direkayasa.
MAHALNYA SEKOLAH SWASTA-Warga bernama Putu Widiana ini mengeluh soal pendaftaran sekolah di SMA swasta. Menurutnya, dia memiliki seorang anak yang akan melanjutkan sekolah di SMA Negeri dan karena belum diterima, akhirnya mendaftar di swasta. Namun dia tidak mengerti mengapa di sekolah swasta meminta pungutan pendaftaran sebesar Rp 85.000 perorang. Bahkan ironinya lagi, sekolah tersebut mengeluarkan kebijakan apabila anaknya diterima dengan catatan sebelum pengumuman UN, harus membayar sebesar Rp 3,5 juta. Parahnya lagi, pihak sekolah menyebutkan, apabila anaknya diterima di SMA Negeri, uang pendaftaran sebesar Rp 3,5 juta yang didaftar di swasta akan hangus.
FB/REDY
DONOR DARAH-Ketua Perhimpunan Donor Darah, Bali Cok Gede Agung SH berharap kepada masyarakat untuk terus memelihara kesehatan karena kesehatan merupakan anugerah Tuhan yang paling utama. Dia menganjurkan kepada masyarakat untuk melaksanakan kegiatan donor darah seperti yang telah dilakukanya sebanyak 183 kali. “Kalau teratur donor darah 3 bulan sekali artinya kesehatan akan dicek petugas transfuse darah. Akan dicek fisik, mulai dari umur sampai 60 tahun berat badan 48 kg, tensi darah 12 per 80,” ungkapnya.
FB/REDY
FB/REDY
HIV DAN NARKOBA-Wayan Wisnayasa di podium mengkhawatirkan merajalelanya penyakit HIV dan narkoba di Buleleng, tanah kelahiranya. Sekarang ini katanya, masalah kesehatan di Buleleng sudah ibarat gunung es, dimana HIV dan narkoba sulit diberantas. “Pemerintah harus bisa mengasah konsep pembangunan jiwa. Kalau penghuninya tidak dibangun, Pulau Bali bisa dicap sebagai Pulau HIV dan narkoba,” tandasnya.
ANCAM DEMO-Lanang Sudira, Ketua LSM Gasos Bali mengecam komentar Ketua Komite 3 DPD RI Hardi Selamat yang menyatakan bahwa komite 3 akan mendesak Presiden Jokowi untuk mencabut perpes nomor 51 tahun 2014. Menurut Lanang, komentar Selamat itu tidak pada tempatnya dan tidak dilakukan secara professional didalam fungsi dan tugasnya. Lanang mengancam, apabila Presiden Jokowi mencabut perpres nomor 51 tahun 2014, pihaknya akan berdemo di Jakarta dan menuntut Presiden melakukan pembongkararan kawasan Pelabuhan Benoa.
FB/REDY
KOORDINASI POHON-UPT Ida Ayu Anom Darmesti mengapresiasi penanaman bibit pohon jepun yang dilakukan warga bernama Dede. Namun katanya karena kondisi penanaman dilakukan diluar areal lapangan, pihaknya tidak bisa memantau dan memelihara dan akibatnya pohon banyak yang mati dan layu. Untuk itu, pihak UPT berharap agar dikemudian hari koordinasi bisa berjalan dengan baik dan pihak UPT akan menanam bibit pohon jati tersebut di areal Bajra Sandhi.
Layouter: Dejerie