FAJAR BALI EDISI 19 JANUARI 2015

Page 1

FAJAR BALI

HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000

SENIN, 19 JANUARI 2015 l Tahun XV

Candi BENTAR Siwaratri: Bukan Penghapusan Dosa Oleh: Kadek Satria HARI suci yang hadirnya setahun sekali yakni di purwaning tilem sasih kepitu akan segera kita laksanakan. Siwaratri merupakan hari suci yang sangat ditunggu-tunggu oleh para Bhakta Siwa. Sekilas dimasyarakat masih banyak yang menganggap hari ini sebagai hari untuk menghapuskan dosa, namun sesungguhnya hari ini lebih tepat jika disebut dengan peleburan dosa.

KE HAL. 11

Selamat Pagi

Pak Gubernur Jarak Kuburan Jauh, Berharap Bantuan Mobil Jenazah

FB/BUDIASA

Parta Suarsa

Banyak harapan yang ditujukan kepada Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika dari masyarakat Desa Seraya Barat. Selain bedah rumah, salah satu yang sangat diperlukan adalah mobil angkut jenazah. Selama ini, untuk KE HAL. 11

Pesan Inspiratif Sungai, kolam, danau dan anak sungai, semuanya berbeda nama, tapi semuanya terdiri dari air. Seperti manusia yang diciptakan dari satu asal. Muhammad Ali

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Saldo Per 17 Januari 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo

Rp Rp Rp Rp

182,231,500 182,771,500 61,478,506 121,292,994

Jika Pelindo Ngotot, Dishut Tempuh Jalur Hukum Sudah Surati Kementerian, Namun Belum Ada Kepastian Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Bali serius menindaklanjuti overlapping lahan Tahura oleh Pelindo yang sempat menjadi perbincangan di Komisi I DPRD Bali. Untuk memastikan status lahan tersebut, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Gede Nyoman Wiranata mengaku sudah menyurati pihak kementerian di Jakarta. Namun, sampai sekarang belum ada jawaban.

mempertanyakan kejeDENPASAR-Fajar Bali lasan status lahan seluas PT. Pelindo Benoa 80,594 are di kawasan Bali mendadak jadi somangrove Tahura Ngurotan. Tak hanya terkait rah Rai tersebut. pengerukan dan penumKetika dikonfirpukan pasir, tetapi juga masi, belum lama ini overlapping wilayah TaKe p a l a D i n a s Ke h u hura Ngurah Rai. Sebetanan Provinsi Bali, lum diungkapkan oleh Gede Nyoman Wiranata Ketua Komisi I DPRD menyampaikan persoaBali, Ketut Tama Tenaya, lan sudah berangsur persoalan ini rupanya selesai. Artinya untuk sudah masuk dalam dafFB/DOK tar Dinas Kehutanan Gede Nyoman Wiranata memastikan status lahan seluas 80,594 are, Provinsi Bali. Bahkan sejak Bulan Oktober 2014 lalu, pihaknya sudah bersurat ke KemenDinas Kehutanan sudah bersurat terian Kehutanan di Jakarta. Walau ke Kementerian Kehutanan untuk KE HAL. 11

PDIP Minta Nama Baru Calon Kapolri

JAKARTA-Fajar Bali Politikus PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, berharap ada nama lain yang muncul sebagai calon Kepala Kepolisian RI bila Komisaris Jenderal Budi Gunawan tidak jadi dilantik. Trimedya ingin nama baru ini di luar sembilan nama yang telah diajukan sebelumnya oleh Komisi Kepolisian Nasional. “Sem-

bilan orang itu pasti sudah terkontaminasi dengan isu-isu politik sekarang,” kata Trimedya Minggu (18/1). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memilih Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. Ini salah satu nama yang diajukan Kompolnas dari sembilan nama pengganti

KE HAL. 11

FB/REDY

PENGOBATAN ALTERNATIF-Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat mengikuti pengobatan gratis yang diberikan oleh Divya Usada di Lapangan Niti Mandala Renon, Minggu (18/1) kemarin.

Dilema Kurikulum, Sekolah Bebas Memilih

DENPASAR-Fajar Bali Nyaris sebulan semester baru telah dimulai. Namun, gonjangganjing terkait pemberlakuan kurikulum terus menjadi perdebatan. Utamanya pihak sekolah, yang dilema memilih untuk menerapkan kurikulum 2013 atau kembali

ke Kurikulum 2006/Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Persoalan itupun merembet hingga ke pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Menyikapi dilema ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali pun bersuara. Kepala Bidang Pendidikan Me-

nengah Wayan Susila, menyampaikan prihal perubahan kurikulum 2013. Sesuai Permendikbud No. 160 Th.2014, sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 selama 3 semester berturut-turut disarankan untuk tetap menetapkannya. Namun, jika pihak sekolah

tidak siap, maka diperbolehkan kembali menggunakan kurikulum 2006. Ia menyampaikan bahwa perubahan kurikulum tersebut, sampai saat ini masih dievaluasi baik dari isi maupun implementasinya. Sedangkan terkait persoalan

Ujian Nasional (UN) yang sempat dipertanyakan, ia menginformasikan bahwa pada tahun 2015 UN tidak lagi menentukan kelulusan siswa, melainkan sebagai pemetaan. Lebih lanjut seperti apa nanti pelaksanaannya di lapangan KE HAL. 11

Ombudsman Tagih Janji Bupati/Walikota

Terkait Pembenahan Pelayanan Publik DENPASAR-Fajar Bali Pelayanan publik lagi-lagi jadi sorotan. Terbukti ratusan pengaduan masuk ke meja kerja Ombusdman RI Perwakilan Provinsi B a l i . T a k hanya mengenai pelayanan publik di

lingkungan Pemprov Bali, tetapi hingga ke Pemda kabupaten/kota. Oleh karena itu, tahun ini Ombudsman akan lebih rajin terjun ke kabupaten/kota. Sekaligus menagih komitmen Bupati/Walikota untuk memperbaiki kualitas pelayanan publiknya. Agenda kerja tersebut diungkapkan oleh Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Imbu

Alkhatab, Minggu (18/1) kemarin. Di tahun-tahun sebelumnya memang diakui, bahwa pengawasan pelayanan publik di kabupaten/ kota lemah. Mengingat, Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh Ombudsman sangat terbatas. Sehingga belum semua kabupaten dan instansi pemerintah di Bali dapat dijajaki.

KE HAL. 11

014/VI/KTR

Warga Abiansemal Keluhkan Bansos Tak Tepat Sasaran

TIDAK TERBIT

Setiawan: Pemerintah Mesti Hati-hati Cairkan Bansos

Serangkaian dengan perayaan Hari Siwaratri, Fajar Bali pada Selasa (20/1) tidak terbit. Fajar Bali akan kembali berada di tengah-tengah pembaca pada Rabu (21/1). Demikian harap pembaca budiman maklum. Redaksi

026/VI/W-020

Harga Eceran: Rp 3.000,-

Dana bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah dinilai Abitidak tepat sasaran oleh salah seorang warga asal Abi ansemal, Wayan Setiawan di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) Minggu (18/1) kemakema rin. Setiawan berharap kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika agar lebih berhati-hati dalam mencairkan bansos, karena sering tak tepat sasaran dan menguntungkan segelintir orang saja. Bahkan disebutnya ada yang fiktif.

Wayan Setiawan

FB/REDY

DENPASAR-Fajar Bali Dana Bantuan Sosial (ban(ban sos) yang digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi Bali pada dasarnya untuk membantu masyarakat Bali yang kurang

mampu. Selain itu, dana bansos yang diberikan dapat dijadikan sebagai modal usaha yang memberikan manfaat. Sayangnya, tak sedikit bansos justru disalahgunakan oleh

oknum tertentu, bahkan untuk kepentingan individu. Wayan Setiawan, Warga Abiansemal Badung mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap dana bansos yang tidak digunakan untuk kepenti n g a n m a s ya ra k a t . “ S aya memohon kepada Gubernur Bali agar dalam mencairkan dana bansos tepat sasaran (jangan ngawur-ngawur) karena banyak yang fiktif atau tidak digunakan sebagaimana mestinya,” paparnya Minggu (18/1). Menurut pegakuan Setiawan, diwilayahnya terdapat kelompok yang memanfaatkan dana bansos tersebut. Ia memberikan ilustrasi

misalnya terdapat kelompok A,B,C,D,E,F yang terdiri dari enam kelompok, dimana si A menjadi ketua dalam kelompok A, kemudian menjadi wakil di kelompok B, dan menjadi sekretaris dikelompok C dan seterusnya. Hal ini, sodok Setiawan, membuktikan bahwa pihak tersebut memanfaatkan dana bansos untuk kepentingan individu bukan atas dasar kebutuhan. “Saya tidak alergi terhadap dana bansos tetapi mengimbau kepada Gubernur Bali agar segala bentuk bantuan terhadap bansos efektif, efisien, tepat guna dan tepat sasaran.

KE HAL. 11

444/XII/BGS

ONLINE: www.fajarbali.com

Layouter: dejerie

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2

FAJA R BALI

SENIN, 19 JANUARI 2015  Tahun XV

Tewas Membusuk Dikos

Pacar Cewek Kafe Diburu DENPASAR-Fajar Bali Penyelidikan tewasnya cewek kafe Banjar, Windy Palela (25) masih didalami tim gabungan Polresta Denpasar dan Polsek Densel. Tim masih memburu Agus yang diduga kuat sebagai pembunuhnya dan kini pengejaran difokuskan ke Jawa Timur. Sumber petugas menyebutkan, hasil interogasi terhadap Polo, adik Agus, polisi tidak bisa membuktikan jika dia terlibat dalam aksi pembantaian itu. Meski awalnya Polo sempat dicurigai, lantaran sempat kabur setelah mengetahui ada mayat di kamar kos kakaknya. Polo diam-diam kembali ke kosnya yang bersebelahan dengan kos Agus, pada tengah malam beberapa jam setelah jenasah Windy ditemukan. “Dia diamankan saat mengawasi lokasi kos korban,” kata petugas Polresta Denpasar. Sumber juga mengatakan, Agus diketahui memiliki hubungan khusus dengan korban sekitar dua bulan, tepatnya saat dia menempati kamar kos no 2 di JalanTukad Yeh Aya, Gg 9 No.58 WW, Densel. Polisi meyakini jika saat ini Agus telah kabur dan bersembunyi di wilayah Jawa Timur. Bahkan informasinya tim gabungan (Polresta Denpasar dan Polsek

Densel) telah berangkat ke Jawa memburu Agus. “Agus masih kami buru dan diperkirakan berada di Jawa Timur,” terang sumber. Diperkirakan Agus sudah tidak berada di Bali. Terlebih antara waktu kejadian (pembunuhan) dan ditemukannya jenasah korban jaraknya cukup lama. “Jadi dalam waktu sekira 4 hari posisi pelaku sudah jauh,” jelas petugas. Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Densel Kompol Nanang Prihasmoko mangatakan, hingga saat ini keberadaan Agus masih misteri. Polsek Densel yang diback up Polresta Denpasar masih mengejar Agus. “Masih kami kejar semoga tertangkap,” kata Nanang kemarin. Perlu diketahui, seorang pelayan kafe Banjar, bernama Windy Palela, ditemukan tewas dengan mulut dibekap kain di sebuah kamar kos di Jalan Tukad Aya Gang 9 No 58 WW, Renon Kelod, Densel. Wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur ini dicurigai dibunuh oleh kekasihnya inisial AG. Informasi yang dihimpun di lokasi, Kamis (15/1) malam, korban yang diketahui bekerja di Kafe Banjar di Jalan Tukad, Badung, Denpasar itu diduga dibunuh kira-kira tiga atau empat hari sebelum ditemukan. R-005

Kematian PRT Masih Misterius DENPASAR-Fajar Bali Kematian Ni Kadek Sri Lestari (17) pembantu rumah tangga (PRT) yang tewas gantung diri di garase mobil majikanya di Jalan Tukad Yeh Aya Gang VI, Panjer, Denpasar, Senin (12/1), masih misterius. Jajaran polsek Densel belum berhasil menelusuri siapa pelakunya. Petugas Polsek Densel sudah mengamankan pacar korban berinisial KA asal Karangasem. Tapi dari hasil pemeriksaan, belum bisa dibuktikan keterlibatan KA terkait tewasnya Sri Lestari. Bahkan petugas sempat memeriksa majikan korban namun tidak juga ada bukti kuat mengarah keterlibatan sang majikan. “Mereka yang diperiksa masih sebatas saksi saja,” kata petugas Polresta Denpasar, Minggu (18/1) kemarin. Petugas diduga memiliki kendala dalam kasus tersebut, yakni, karena minimnya saksi-saksi di lapangan. Jika diamati dari hasil otopsi, memang ditemukan kejanggalan. Dimana dari mulut korban keluar darah dan gusinya ter-

luka seperti bekas hantaman benda tumpul. “Dan kondisi seperti itu sangat jarang terjadi dalam kasus gantung diri,” ucapnya. Dikonfirmasi, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nanang Prihasmoko mengatakan, kasusnya masih dalam proses lidik. Sedangkan untuk perkembangannya nihil. “Belum ada perkembangan masih diselidiki,” terang Kapolsek kemarin. Seperti diwartakan, kematian Ni Kadek Sri Lestari diduga aneh. Korban meninggal bukan karena gantung diri, melainkan penyebab lain. Polisi pun melakukan olah TKP ulang untuk menelusuri kasus tersebut. Pembantu rumah tangga ini sebelumnya ditemukan tergantung di pintu garasi rumah majikannya di Jalan Tukad Yeh Aya Gang VI, Panjer, Denpasar, pada Senin (12/1). Selanjutnya jenasah korban di bawa ke RSUP Sanglah untuk diotopsi dan petugas akhirnya mengetahui jika gadis tersebut tewas dalam kondisi hamil muda.R-005

Kejari Tunggu Perintah Kejagung untuk Lakukan Eksekusi Mati DENPASAR-Fajar Bali Eksekusi mati terhadap enam terpidana kasus narkotika, sudah dilakukan Kejaksaan Agung RI. Namun dari enam orang itu, masih ada lagi gembong narkoba yang masuk dalam daftar atri dan segera akan dieksekusi. Salah satunya adalah terpidana narkoba jaringan Bali Nine, yaitu Myuran Sukumaran. Sukumaran, sempat mengajukan grasi, tapi ditolak oleh Presiden, Joko Widodo. Myuran belum bisa dieksekusi karena dari informasi yang berhasil dihimpun, eksekusi terhadap Myuran masih menunggu grasi yang diajukan oleh rekanya, Andrew Chan yang hingga saat ini belum direspon oleh Presiden, Jokowi. Sementara terkait ditolaknya grasi Myuran Sukumaran sudah disampaikan langsung oleh Kajari Denpasar. “Kami sudah menyampaikan perihal ditolaknya grasi atas nama terpidana yang bersangkutan (Myuran Sukumaran) ke Jaksa

Agung. Selebihnya kami hanya tinggal menunggu perintah saja,” terang Jaksa Kesuma beberapa waktu lalu. Sementara Kajari Bali, Imanuel Zebua juga mengatakan pihaknya harus mendukung tugas-tugas Jaksa Agung termasuk pelaksanaan eksekusi mati. “Kita waijib mendukung upaya atau tugas-tugas dari Jaksa Agung untuk eksekusi mati, tapi ini dilakukan sepanjang tidak ada lagi upaya hukum. Kita tetap mengedepankan hak-hak mereka.” tandas Zebua. Selain itu, Zebua juga mengatakan belum tahu kapan pelaksanaan eksekusi mati terhadap terpidana yang grasinya ditolak oleh Presiden itu. “Sampai saat ini kami belum menerima pemberitahuan soal kapan dan tempat dilakukanya eksekusi mati ini. Jadi kita masih nunggu tim kusus Kajagung yang akan menyusun semuanya,”pungkas pejabat asal Nias itu.W-007

FB/HENCE

PENGEDAR EKSTASI-Dua pengedar ekstasi ditangkap di Jalan Hangtuah Gang Mawar nomor 22 Banjar Blanjong Sanur, Rabu (14/1). Kedua tersangka Ngurah Oky Wisnu Murti dan Indi (19) tinggal di Pungutan nomor 75 Banjar Batu Jimbar Desa Sanur. Barang bukti yang diamankan 100 butir ekstasi seberat 29,58 gram.

Mabuk, Ertiga Tabrak Motor dan Kijang DENPASAR-Fajar Bali Satu pengendara motor, Made Dapan (44) tewas mengenaskan setelah terjadi tabrakan di depan Toko Bagus Ayu Jalan Hayam Wuruk Denpasar, Minggu (18/1) kemarin. Kecelakaan itu terjadi setelah mobil Ertiga DK 1631 AS yang dikendarai Komang Agus Megantara Putra (28) lebih dulu menabrak motor korban DK 6362 QW. Teman korban yang dibonceng bernama Nyoman Sri Wati (44), mengalami luka parah. Menurut Kasat Lantas Pol-

resta Denpasar Kompol Nyoman Nuryana tabrakan maut itu terjadi saat mobil Ertiga putih yang dikendarai Agus warga Jalan Belimbing No 50 Denpasar, datang dari timur kearah Pasar Kereneng. Saat itu mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Dikatakan Kompol Nuryana, pengemudi mobil hendak pulang ke rumahnya di Jalan Belimbing. “Dia hendak pulang ke rumahnya,” kata Mantan Kapolsek KP3 Benoa ini, Minggu (18/1) kemarin. Namun, tiba di depan Toko

Bagus Ayu, tiba-tiba mobil oleng yang sebelumnya melaju dari arah kiri bergerak ke kanan. Akibatnya motor Honda Supra yang dikendarai I Made Dapan yang tinggal di Jalan Pakisaji Sri Gang Cendana Sari, Denpasar, diseruduk. Saat itu pria kelahiran Karangasem ini membonceng seorang wanita yakni Nyaman Sri Wati. Akibatnya motor korban terpental beserta motornya. Pengendara motor (Made Depan) tewas karena cedera di bagian perut. Sedangkan yang dibonceng, men-

galami patah lengan kanan, kaki paha kanan patah, gigi bagian atas patah dan mata bengkak. “Saat ini kondisinya masih keritis di RSUP Sanglah,” imbuh Nuryana. Diterangkanya, saking kencangnya laju mobil, setelah menghantam motor, kendaraan itu juga menabrak mobil Toyota Kijang DK 1721 BW yang diparkir di pinggir jalan. Beruntung pemilik mobil Kijang yakni I Wayan Repen saat itu tidak ada di dalam mobil. Dia pun hanya mengalami

kerugian material. Dalam tabrakan tersebut, sopir mobil Ertiga tidak mengalami luka. Pengemudi dibawa ke Polresta Denpasar untuk menjalani pemeriksaan. Menurutnya, kecelakaan tersebut dikerenakan out of control. Saat itu sopir tidak mampu mengendalikan laju mobilnya yang sangat kencang. Namun dari informasi dilapangan, pengemudi diduga dibawah pengaruh alkohol atau mengantuk. “Sopir masih trauma,” terangnya. R-005

Ajari Istri Nyabu, Pasutri Siri Jadi Pesakitan DENPASAR-Fajar Bali Penggunaan narkoba kini sudah tak kenal batasan. Selain menerjang batas norma hukum, juga sudah menyeberang melanggar norma sosial. Tak lagi suami sebagai pengayom istri dan memberikan kenyamanan hidup, namun malah diajari untuk ikut terjerumus ke lembah hitam. Seperti kasus unik yang disidangkan di PN Denpasar, beberapa hari lalu. Pasangan suami istri siri, harus jadi pesakitan lantaran sama-sama ditangkap nyabu. Sejoli siri ini adalah terdakwa Susiyati (25) dan suaminya,

Gede Andika Suardana (terdakwa dalam berkas terpisah). Di hadapan majelis hakim yang dipimpin Ketua Gede Ginarsa, dengan Jaksa Heppy Maulia Ardani, Rabu (14/1), Ardika dihadirkan sebagai saksi mahkota. Dalam kesaksian itulah, ada keterangan yang mengejutkan majelis hakim. Di hadapan terdakwa Susiyati yang didampingi pengacara Andre Rahmat, Andika mengatakan bahwa dirinya sudah nikah siri dengan Susiyati, kemudian awalnya tidak mau ketika diajak nyabu. Namun belakangan malah ketangihan dan mau

terus. “Itu karena kamu membuat dia ketagihan, kamu sayang sama Susiyati,” tanya hakim Anggota Beslin. Andika menjawab sayang. “Kalau sayang kenapa kamu ajak nyabu,” bentak hakim membuat Andika pun tak bisa menjawab. Usai saksi Andika, dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa yaitu Susiyati. Dirinya mengaku memang akhirnya terus nyabu di apartemen yang dikontrakkan oleh Andika. Makan juga ditanggung oleh Andika. “Saya tidak kerja, saya ditanggung sama dia,” ungkapnya. Mereka pun akhirnya tertangkap berdua.

‘’Bagaimana sekarang kalian di penjara,” tanya hakim. “Ya pak, kehidupan saya sudah jelek pak hakim,” ungkap Susiyati polos. Seperti dalam dakwaan, terdakwa Susiyati, 25 asal Banyuwangi ditahan sejak 4 Oktober 2014. Dia tertangkap pada Rabu 1 Oktober 2014 sekitar pukul 22.00 di Jalan Tukad Pekerisan, Banjar Antap, Kelurahan Panjer, Denpasar. Tertangkap dengan barang bukti sabu-sabu dengan suami siri bernama I Gede Andika Suardana. Kasus ini berawal dari informasi masyarakat bahwa kerap ada transaksi SS. Akhirnya pihak kepolisian

melakukan penyelidikan. Memfokuskan ke apartemen Tirtadana, Jalan Tukad Pakerisan. Pada Rabu 1 Oktober 2014 pukul 22.00 Wita. Andika dengan gerak – gerik mencurigakan berdiri di pinggir jalan. Akhirnya polisi langsung menangkapnya, dan dilanjutkan dengan penggeledahan atas terdakwa Susiyati. Dari tas kulit terdakwa ditemukan permen mint dan didalamnya ada pipet yang berisi sabu 0,19 gram, kemudian didapatkan juga plastik klip dengan sabu berat 0,18 gram dan ada satu plastik klip dengan berap 0,38 gram SS.W-007

DENPASAR-Fajar Bali Imanuel Zebua sebagai pejabat baru di lingkungan Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar nampaknya tak ingin para jaksa dibawa kendalinya mengalami kegalauan. Riak-riak kecil yang sering muncul dari para staf ketika dipimpin oleh Jaya Kesuma, dipastikan akan dikurangi,

bahkan kalau bisa diredam sama sekali. Komitmen ini disampaikan pejabat asal, Nias, Sumut itu saat acara pisah sambut di Kejari, Denpasar dua hari lalu. “Saya akan berusaha untuk mengakomodir semua jaksa dan staf yang ada supaya semuanya kompak,”katanya. Dikatakan, soal penanganan

perkara yang selama ini menjadi masalah di Kejari Denpasar terutama soal pembagian kasus, dipastikan akan tidak akan terjadi dibawah kepemimpinanya. Untuk urusan penanganan perkara ini, tidak sedikit jaksa yang merasa dianaktirikan karena hanya kebagian kasus ecek-ecek.

“ Ya n g j e l a s s aya a ka n perbaiki dulu ditingkat internal. Saya akan panggil semua staf dan akan berdiskusi dengan mereka,”tegasnya. Namu kata dia, sebagai jaksa perkara apapun yang ditangani, harus ditangani dengan profesionl. “Jadi tidak usah melihat kasusnya, mau kasus besar,

ataupun kecil harus ditangani dengan profesional,” harapnya. Intinya, kata dia, sekecil apapun masalah yang terjadi diinternal Kejaksaan, kususnya Kejaksaan Negeri Denpasar harus bisa diselesaikan. “Semua akan kita benahi, jadi beri saya waktu karena saya masih baru,”pungkasnya. W-007

Kajari Baru Janji Benahi Internal Kejari

Bule Jeman Tewas di Villa Bali Wisata Bungalow Yeh Gangga TABANAN-Fajar Bali Seorang bule perempuan asal Jerman Margaretta A.B. Falkenberg (87) tewas di Villa Bali Wisata Bungalow, Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara , Kecamatan Tabanan Minggu (18/1) kemarin. Penyebab tewasnya korban yang juga pemilik Villa terse-

but karena mengindap penyakit gagal ginjal. Sementara korban itu selama sakit tidak mau diajak berobat. Kapolres Tabanan AKBP Komang Suartana, membenarkan tewasnya pemilik villa Bali Wisata Bungalow yang ada di Pantai Yeh Gangga sekitar pukul 17.00 Wita . Penyebab mening-

galnya korban karena penyakit gagal ginjal yang diderita korban. Karena selama ini korban tidak mau diajak berobat. Sementara itu anak korban Mr Han sudah dihubungi terkait kematian korban dan meminta agar korban dikremasi. Usai mengambil sidik jari korban, jenasah korban dikirim ke RSUP Sanglah. W-004

FB/DONY

BULE JERMAN-Margaretta meninggal di Villa Bali Wisata Bungalow diduga gagal ginjal.

 Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram  Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE  Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana  Keuangan: Supartini  Admin: Mikayanti  Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari  Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita  Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana  Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus  Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra  Fotografer :Redy  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id.  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik


KOTA PLUS

FAJA R BALI

SENIN, 19 JANUARI 2015 l TAHUN XV

3

UMK Naik, Jumlah Pencari Kerja di Badung Meningkat FB/CAR

DITUTUP-Petugas Satpol PP menurunkan banner yang dipasang di depan toko Indomart yang beroperasi di Jalan Antasura 60, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara. Toko tersebut dihentikan aktivitasnya karena tanpa izin, dan melabrak kuota toko modern di Kota Denpasar.

Abaikan Kuota Toko Modern

Satpol PP Hentikan Operasional Indomart Antasura DENPASAR-Fajar Bali Toko modern berjaringan Indomart yang beroperasi di Jalan Antasura 60, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, terpaksa dihentikan aktivitasnya oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar karena tanpa izin, dan melabrak kuota toko modern di Kota Denpasar. Penutupan toko modern yang berada di ruko milik Made Sudana tersebut langsung dipimpin Kepala Bidang Penegakan Perundangundangan Daerah Satpol PP Kota Denpasar, I Wayan Wirawan, S.Sos., didampingi Kasi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan, I Gede Sudana, PPNS I Wayan Sumarjana dibantu belasan anggotanya. Selain menghentikan operasional toko modren Indomart itu, petugas Satpol PP juga menurunkan banner yang dipasang di depan toko tersebut. Kasatpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan, penutupan toko modern Indomaret itu, karena sebelumnya sudah diberi surat teguran mengingat beroperasi tanpa izin. Bahkan, pemilik ruko sempat dipanggil dan sudah menandatangani surat pernyataan untuk menghentikan segala aktivitas. Namun, pemilik ruko dan pengelola Indomart diam-diam tetap beroperasi. “Sebelumnya sudah pernah ditutup, namun dibuka kembali,’’ kata Alit Wiradana, sehingga diambil tindakan tegas dengan menutup operasionalnya,’’ tandas Alit Wiradana. Alit Wiradana pun menyatakan, toko modern Indomart tersebut melanggar kuota 295 toko modern berjaringan yang ada di Kota Denpasar. Karena tidak boleh ada toko modern berjaringan baru buka lagi di luar kuota tersebut. Sehingga apa yang dilakukan oleh pengelola toko modern tersebut jelas-jelas

melanggar aturan. “Secara normatif semua usaha yang buka di Denpasar harus mengantongi izin. Jika ketentuan yang ada dilanggar, kami akan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran itu,’’ tegas Alit Wiradana. Dia mengaku, pihaknya bekerja sama dengan Disperindag terus melakukan pendataan terhadap usaha toko modern yang buka di Denpasar tanpa mengantongi izin. Bila ada ditemukan beroperasi tanpa izin, langsung diberikan surat teguran sekaligus dipanggil guna menunjukkan kelengkapan dokumen izin yang dimiliki. “Puluhan toko modern maupun nonjaringan ditutup karena tidak mengantongi izin dari intansi terkait,’’ ucapnya. Wirawan menambahkan, pemilik ruko maupun pengelola Indomart sudah pernah mengajukan permohonan izin ke Badan Perzinan Satu Pintu dan Penanaman Modal (BPSP-PM) Kota Denpasar. Namun, permohonan izin SITU/HO, dan SIUP, TDP ditolak karena tidak memenuhi persyaratan. “Ditolaknya permohoan izin toko modern Indomaret tersebut berarti pengelola tidak boleh buka. Kenyataan di lapangan pengelola tetap memaksakan beroperasi, padahal sudah melanggar kuota 295 toko modern,’’ tandas Wirawan. Wirawan menyatakan, pihaknya tidak menyegel, namun hanya menutup operasional toko Indomart tersebut bukan berarti memberikan kembali buka. Tapi pengelola toko modern tersebut harus mengurus kelengkapan izin dulu. Jika semua aturan yang dipersyaratkan bisa dipenuhi akan diberikan buka kembali. “Kami akan terus pengawasan pascapenutupan toko Indomaret tersebut. Jika pemilik ruko dan pengelola berani buka lagi, kami akan proses sesuai pelanggaran yang dilakukan,’’ tegas Wirawan. R-004

Pusat Janjikan Perbaikan Jalan Nasional di Denpasar DENPASAR-Fajar Bali Jalan di Kota Denpasar yang berstatus jalan nasional tahun 2015 ini dipastikan mendapatkan perbaikan dari Balai Jalan Nasional Wilayah VIII. Denpasar akan mendapatkan ‘jatah’ program pemeliharaan dari pusat yang pada Tahun 2014 lalu juga telah mendapatkan 2 program kegiatan pemeliharaan. Hal tersebut terungkap saat Kepala Balai Jalan Wilayah VIII, Syaiful Anwar,menemui Sekda Kota Denpasar, A.AN Rai Iswara, beberapa waktu lalu di Kantor Walikota Denpasar. “Pada tahun 2014 lalu Balai Jalan Wilayah VIII telah menggelontorkan 2 kegiatan pemeliharaan jalan di Kota Denpasar, untuk tahun ini kembali menggelontorkan kegiatan pemeliharaan jalan-jalan yang termasuk jalan Nasional di Kota Denpasar,” ujar Syaiful Anwar. Syaiful Anwar mengatakan 8 kegiatan pemeliharaan tersebut dengan nilai Rp. 215 Milyar lebih yang meliputi peningkatan jalan seputaran Cokroaminoto, seputaran Tohpati, rehabilitasi/pemeliharaan berkala peningkatan Jalan Cokroaminoto, Sutomo, Setia Budi, Wahidin, dan Jalan Tamrin. Peningkatan Jalan Western Ring Road (WRR) dari Jalan Gatot Subroto Barat, menuju Gunung Soputan, serta rehabilitasi pemeliharaan berkala seputaran Kuta dan Pesanggaran. Syaiful Anwar juga menyampaikan pada tahun ini juga melaksanakan pemeliharaan berkala Tukad Ayung, Tukad Penatih, Tukad Bindu dan Tukad Udang-udang. “Kami mengharapkan kerjasamanya dengan baik sehingga kegiatan ini nantinya dapat berlangsung secara baik,” ujar Syaiful Anwar. Walikota Denpasar melalui Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian pusat terhadap Kota Denpasar. Namun demikian perhatian ini hendaknya terus ditingkatkan, mengingat Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Propinsi Bali atau Jantungnya Pulau Bali serta dapat juga dikatakan etalasenya Pulau Bali. Dengan demikian lingkungan Kota Denpasar ini sebagian besar merupakan jalan Nasional dan Propinsi tertata dengan baik dan asri tanpa mengabaikan kualitas dan fungsifungsi dari masing-masing jalan tersebut. Sekda Rai Iswara juga mengatakan ke depan agar tidak terjadi permasalahan serta kegiatan pusat dapat terlaksana dengan baik di Kota Denpasar, hendaknya dalam perencanaan melibatkan pemerintah, dan masyarakat Kota Denpasar. Sehingga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas kehidupan maupun kesejahteraan mereka, serta mengharapkan agar sebelum kegiatan berlangsung dapat diadakan sosialisasi terlebih dahulu. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan yang parah ataupun gangguan lainnya bagi masyarakat sekitar. R-004

Meningkatnya jumlah tenaga kerja di Kabupaten Badung khususnya di kawasan Kuta Selatan dikarenakan meningkatnya UMK Kabupaten Badung. MANGUPURA – Fajar Bali Faktor ini diamini oleh salah satu anggota dewan Kabupaten Badung, Made Subawa. Menurut Subawa, kecenderungan masyarakat dari daerah lain datang dan bekerja di Badung khususnya di Badung Selatan dikarenakan UMK yang ditetapkan pemerintah mengalami kenaikan. “Itu bisa menjadi salah satu faktor penyebab, Badung khususnya Badung Selatan memang terkenal dengan pariwisatanya. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah lainnya,” tutur Ketua Pansus Kerja Sama antar Daerah ini kepada Fajar Bali, beberapa waktu lalu di Puspem Badung. Subawa menilai, pertumbuhan pariwisata berdampak pada perputaran ekonomi khususnya di kawasan Badung Selatan. Jika SDM tidak memiliki keahlian khusus, tentu saja akan tergeser dengan pesaing lainnya. “Apalagi sekarang sudah berlaku MEA, beberapa hotel di kawasan Legian sudah memiliki pegawai dari negara tetangga seperti Filipina. Jika SDM kita tidak mahir berbahasa asing khususnya bahasa Inggris, kita tidak bisa menjadi tuan rumah di negara kita sendiri, khususnya di Bali,” ucapnya.

Tentu tugas pemda terkait meningkatkan potensi yang dimiliki daerahnya menjadi suatu keharusan melihat persaingan di dunia tenaga kerja sudah semakin ketat. “Tugas Pemda adalah membentuk SDM berkualitas. Sehingga tidak hanya bertumpuk di Badung Selatan saja, tapi bisa dikirim ke luar negeri. Potensi dan skill perlu diasah agar ti-

DENPASAR-Fajar Bali Tingginya penderita tuberkulose (TB) di wilayah Pusksesmas Denbar I dibandingkan wilayah lain di Kota Denpasar, menjadi salah satu pertimbangan siswa Stikes Bali sebagai tempat praktek kerja lapangan. Keterlibatan siswa Stikes Bali merupakan kerjasama Perkumpulan Pemberantasan Penyakit Tuberkulose Indonesia (PPTI) Wilayah Bali yang menjadikan Kota Denpasar sebagai pilot projek pelaksanaan praktek kerja lapangan. Hal itu disampaikan Pengurus PPTI Cabang Kota Denpasar, Gusti Ngurah Wibawa, di sela-sela menghadiri praktek kerja lapangan siswa Stikes Bali di wilayah Puskesmas Denbar I, Monang-Maning Kecamatan Denpasar Barat, Minggu (18/1). Praktek kerja lapangan yang berlangsung sehari ini diikuti 32 mahasiswa Stikes Bali selain mendata penderita TB yang ada di wilayah Puskesmas Denbar I juga untuk mensosialisasikan akan bahaya TB pada masyara-

kat di sekitar penderita. Dipilihnya Puskesmas I Denbar sebagai tempat praktek kerja lapangan mahasiswa Stikes Bali menurut Ngurah Wibawa karena dibandingkan wilayah lain di Kota Denpasar Puskesmas I Denbar mempunyai penderita TB tertinggi di akhir tahun 2014 yaitu sebesar 39 penderita. “Tingginya penderita TB di wilayah tersebut karena tingginya mobilisasi penduduk yang menjadi salah satu penyebabnya,” ujarnya. Dengan adanya praktek kerja lapangan yang melibatkan mahasiswa Stikes Bali diharapkan dapat membantu menemukan penderita TB yang ada di wilayah tersebut melalui sosialisasi yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyakat akan bahaya TB. Puket III Kemahasiswaan Stikes Bali, Ketut Suarjaya mengatakan praktek kerja lapangan yang langsung terjun ke masyarakat untuk mensosialisasikan bahaya TB merupakan kesempatan yang sangat bagus. Ini menjadi bekal positif bagi

FB/EFLIN

JOB FAIR-Sekretaris Daerah Kab. Badung Kompyang R. Swandika mengunjungi stand Job Fair saat pembukaan Bursa Lowongan Kerja di Lapangan Puspem Badung, Senin (15/9/2014) lalu. dak kalah bersaing nantinya,” ucap anggota komisi I Dewan Badung ini. Subawa tidak menampik banyaknya pencari kerja yang tergiur untuk mencari kerja di kawasan Badung khususnya Badung Selatan dikarenakan potensi pariwisata dan tingginya UMK Badung. Hal ini tentu saja menambah kesenjangan antara

Badung Utara dan Badung Selatan. “Badung Utara itu harus dikelola dengan benar. Sekarang yang sedang kita bahas adalah potensi desa wisata dan agrowisatanya. Sehingga pekerja dari daerah lain tidak menumpuk di Badung Selatan saja. Tentu saja kita harus prioritaskan penduduk lokal yang lebih mengenal daerahnya sendiri,” lanjutnya.

Dibutuhkan keseriusan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan pentingnya keahlian sehingga SDM kita mampu bersaing. “Tugas pemerintah adalah memfasilitasi, tugas masyarakat adalah meningkatkan skill dalam diri masing-masing. Sehingga SDM kita tidak kalah dengan pekerja dari negara luar,” tutupnya. M-005

Sosialisasikan Bahaya TB, PPTI Libatkan Stikes Bali

FB/CAR

SOSIALISASI BAHAYA TB-Pengurus PPTI Cabang Kota Denpasar, Gusti Ngurah Wibawa, saat menerima Mahasiswa Stikes Bali yang melakukan Praktik kerja lapangan di wilayah Puskesmas Denbar I, Monang-Maning Kecamatan Denpasar Barat, Minggu (18/1). mahasiswa itu sendiri untuk mempersiapkan diri dalam mengarungi kehidupan di masyarakat. Mengingat penderita TB sangat sensitif, Suarjaya mengharapkan agar semua mahasiswa dalam melakukan komunikasi harus hati-hati sehingga tidak menyinggung penderita. “Kami harapkan mahasiswa yang terjun langsung

ke lapangan dalam melakukan komunikasi harus hati-hati sehingga tidak menyinggung penderita,” harap Suarjaya. Kepala Puskesmas I Denbar, dr. Luh Supadmi mengatakan dari jumlah penderita yang ada di wilayahnya seharusnya menurut teori suspeknya juga harus meningkat. Rendahnya suspek ini menurut dr. Su-

padmi karena masyarakat takut mengetahui sakit yang diderita sehingga tidak mau untuk memeriksakannya. Disamping itu masyarakat kebanyakan yang sibuk sehingga tidak ada waktu untuk melakukan cek kesehatan. “Dengan adanya bantuan mahasiswa yang turun langsung ke masyarakat, kami harapkan suspek TB semakin meningkat. Kalau ini terjadi berarti kesadaran masyarakat akan bahaya TB semakin meningkat,” ujar dr. Supadmi. Berdasarkan data yang diperoleh, penderita TBC di Pusksemas di Kota Denpasar, saat ini (1) di Puskesmas Denbar I terdapat 39 penderita; (2) Puskesmas Denbar II, 32 penderita; (3) Puskesmas Denut II, 22 penderita; (4) Puskesmas Dentim I, 21 penderita; (5) Puskesmas Densel I, 19 penderita; (6) Puskesmas Denut III, 18 penderita; (7) Puskesmas Densel III, 12 penderita; (8) Puskesmas Denut I, 12 penderita; (9) Puskesmas Dentim II, 9 penderita, dan (10) Puskesmas Densel II, mengantongi 8 penderita. R-004

Tim Provinsi Bali Evaluasi Duta Denpasar

Sanur Kaja Sinergikan Program PKK dan Pemerintah DENPASAR-Fajar Bali Tahun ini Desa Sanur Kaja mewakili Kota Denpasar tingkat provinsi, sekaligus lolos ke tingkat nasional karena Kota Denpasar merupakan satu-satunya kota di Bali. Meski demikian evaluasi tetap diharapkan untuk meningkatkan sinergitas program PKK dengan Pemerintah Kota Denpasar sebagai upaya menggali potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu ditegaskan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. IA Selly D. Mantra didampingi Wakilnya Ny. Antari Jaya Negara dan Ny. Kerti Rai Iswara saat menerima tim evaluasi provinsi Bali, di Kantor Desa Sanur Kaja, Sabtu, (16/1). Ny. Selly pun mengakui, PKK Kota Denpasar terus berupaya menyukseskan dan mendukung seluruh program pemerintah Kota Denpasar untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat mulai dari keluarga. Ini dilakukan dengan menyinergikan sepuluh program pokok PKK dengan program pemerintah Kota Denpasar. Untuk itu pihaknya terus berupaya menggali potensi yang ada seperti pada Desa Sanur Kaja, yang dilakukan tidak hanya saat lomba namun dilakukan terus secara berkesinambungan. “Kami menggali potensi di Kota Denpasar tidak hanya saat

FB/CAR

EVALUASI-Tim Provinsi Bali didampingi ketua TP PKK Kota Denpasar, IA. Selly D. Mantra saat melakukan evaluasi di Desa Sanur Kaja yang merupakan duta Kota Denpasar di tingkat Provinsi yang sekaligus lolos ke tingkat nasional lomba saja namun dilaksanakan secara berkesinambungan,” ujar Ny. Selly. Salah satu upaya yang dilakukan PKK Kota Denpasar untuk menggali potensi, yaitu rutin tiap tahun melakukan pelatihan-pelatihan termasuk juga melaksanakan posyandu paripurna di tujuh belas tempat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa Sanur Kaja mewakili Kota Denpasar karena ke-

luar sebagai yang terbaik saat dilakukan penilaian di tingkat Kota Denpasar. Disamping itu Ny. Selly juga menyampaikan terima kasih pada masyarakat Sanur Kaja karena partisipasinya sangat besar dalam semua kegiatan termasuk dalam melibatkan pihak swasta. Ketua Tim Evaluasi Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Ny. Srimiasih

Sumantra mengatakan, lomba yang dilaksanakan untuk mendorong dan memotivasi masyarakat desa untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan secara baik. Kegiatan lomba ini diharapkan tidak dijadikan beban bagi masyarakat desa, melainkan dijadikan langkah perbaikan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Disamping juga lomba yang dilaksanakan hendaknya dijadikan evaluasi dengan indikator yang telah ditentukan yaitu indikator input, indikator proses dan indikator output. Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sanur Kaja Ny. Ni Kompyang Rai Aryani Sudana mengatakan seluruh program PKK di Desa Sanur Kaja mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat termasuk Kepala Desa Sanur Kaja. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan meningkatkan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Bahkan dari beberapa kelompok yang ada, kelompok kerupuk ceker telah mampu berkembang pesat sampai menjadi oleh-oleh yang khas bila berkunjung ke Desa Sanur Kaja. Hal ini sangat sesuai dengan potensi Desa Sanur Kaja sebagai daerah tujuan wisata. “Disamping kelompok kerupuk ceker masih ada beberapa kelompok seperti kelompok bumbu rujak, kelompok jajan serta kelompok minyak urut,” jelasnya. R-004 Layouter: dejerie


4

DAERAH Empat Calon Direktur PDAM Klungkung Diseleksi

FAJA R BALI

SENIN, 19 JANUARI 2015 l Tahun XV

KKKS Ajak Lansia Tirtayatra SEMARAPURA-Fajar Bali Dalam salah satu programnya yakni program pemberdayaan lansia berbasis masyarakat, Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (KKKS) Kabupaten Klungkung mengajak para lanjut usia (lansia) melaksanakan tirtayatra (perjalanan suci). Tirtayatra atau perjalanan suci bersama ini dilaksanakan di Pura Ulun Danu Beratan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Sabtu (17/1) lalu. Sebanyak 90 orang lansia dari tiga desa di Kabupaten Klungkung mengikuti kegiatan ini. Ketiga desa yang mendapat giliran kali ini adalah Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Desa Satra, Kecamatan Klungkung dan Desa Sulang, Kecamatan Dawan. Selain diikuti para lansia, tirtayatra ini juga dihadiri Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Ketua KKKS Kabupaten Klungkung, Ny. Ayu Suwirta bersama jajarannya serta para perbekel masingmasing desa. Ketua KKKS Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta menuturkan, kegiatan ini adalah merupakan program rutin KKKS Kabupaten Klungkung yang dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk perhatian terhadap lansia. Menurutnya, lansia yang ikut dalam tirtayatra kali ini adalah lansia dari desa-desa yang terpilih mewakili lomba desa dari masing-masing kecamatan. “Yang hadir paling pertama dalam kegiatan lomba itu kan lansia melalui senam lansianya,” ujar Ny. Ayu Suwirta. Sementara itu, Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta seusai mengikuti persembahyangan bersama menyatakan apresiasinya terhadap semangat para lansia. Dihadapan para lansia ini, Bupati Suwirta mengatakan, dalam mengisi pembangunan diperlukan dukungan dan sumbangan pemikiran-pemikiran dari para lansia dalam melanjutkan pembangunan di Kabupaten Klungkung. “Pemikiran-pemikiran para lansia sangat perlu sebagai dukungan dalam membangun Klungkung,” ujar Bupati Suwirta.W-010

Dewan Belum Agendakan Pènetapan Ranperda

GIANYAR- Fajar Bali Para anggota DPRD Gianyar belum mengagendakan rapat paripurna soal penetapan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penetapan Desa Pakraman atau Desa Adat untuk melaksanakan ketentuan UU Desa No 6 tahun 2014. “Jadwal belum ada pokoknya sesegera mungkin akan ditetapkan,” kata Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta, Minggu. Terpenting kata politisi asal Tampaksiring itu, penundaan penetapan itu dilakukan karena Bupati Gianyar Anak Agung Bharata tak mau ambil resiko dan lebih memilih menjaga keharmonisan Kabupaten Gianyar. “Soal apa yang didaftarkan ke pusat, kita masih menunggu penetapan Ranperda,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya pembahasan Ranperda menuai ‘kegerahan’ , karena pembahasan Ranperda ini justru membuat persoalan baru. Paling membingungkan ketika para bendesa atau perbekel baru kali ini tahu soal Ranperda tersebut. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah penetapan desa pakraman atau desa adat menemui jalan buntu, pasalnya dari hasil pertemuan para anggota DPRD dengan para bendesa adat serta perbekel se-Kabupaten Gianyar belum menentukan sikap atau dukungan yang jelas soal pendaftaran desa adat ataupun desa dinas. Bahkan para tokoh masyarakat Gianyar itu kaget karena baru membaca soal adanya Ranperda penetapan desa pakraman atau desa adat. “Justru para bendesa atau perbekel kaget, karena baru membaca Penetapan Desa Pekraman, dan adanya penggabungan desa pakraman di bawah desa pakraman gede, “ kata Ida

Bagus Rai, salah satu anggota DPRD Gianyar. Terkait persoalan ini, pihaknya akan melakukan pembahasan dan kajian lebih mendalam, sehingga dirinya beserta fraksi tepat dalam memberikan keputusan. Bahkan, seperti yang disampaikan oleh Perbekel Pupuan, Kecamatan Tegallalang, I Wayan Sumatra dirinya mengaku bingung dengan adanya dengar pendapat ini, karena dirinya sama sekali tidak pernah dilibatkan oleh pihak Forum Perbekel Kabupaten Gianyar untuk membahas masalah ini. “Kami belum pernah dilibatkan dalam rapat forum untuk memutuskan memilih ini dan itu, kok tiba -tiba ada keputusan ada apa ini,” katanya. Sementara itu, usai pertemuan dengan para Bendesa dan Perbekel nampak para anggota DPRD juga belum berani menentukan sikap, karena masing -masing anggota DPRD masih menunggu rapat fraksi. Bahkan, usai rapat fraksi para pimpinan dewan juga merapatkan barisan guna membahas persoalan ini. Seperti diberitakan sebelumnya para anggota DPRD Gianyar terbelah saat menyikapi masalah Ranperda Penetapan Desa Pekraman atau Desa Adat yang disampaikan oleh pihak eksekutif dalam hal ini dipimpin oleh Bupati Gianyar, Anak-Agung Bharata. “Yang berhak bicara atas nama rakyat itu wakil rakyat bukan bupati,” kata Ketua Fraksi Gabungan Ida Bagus Manu Atmaja usai rapat penetapan Ranperda UU Desa di Kantor DPRD Gianyar, Senin. Saat ini, kata Gus Manu pihaknya belum bisa menentukan sikap terkait dengan penetapan desa atau desa dinas, karena dirinya belum pernah mendengarkan langsung dari bendesa atau perbekel yang mana didaftarkan. W-005

Diuji Manajerial dan Pengelolaan Air untuk Nusa Penida Empat calon Direktur PDAM Klungkung saat ini sudah memasuki masa seleksi. Sebelumnya, empat calon direktur ini sudah mengikuti tes psikologi di Klungkung oleh Tim Penjaringan Direktur PDAM Klungkung. SEMARAPURA-Fajar Bali ”Minggu depan akan dites penyampaian visi dan misi dihadapan Tim Seleksi dan Bupati Klungkung di Pemkab Klungkung,” terang Sekretaris Tim Seleksi PDAM Klungkung, Ketut Suayadnya, Minggu (18/1) kemarin. Empat dari calon Direktur PDAM itu adalah Ketut Suastika (asal Tulang Nyuh), Komang Artawan (Desa Sampalan, Ketua Panwaslu Klungkung), Nyoman Rening (Pegawai PDAM Gianyar) dan Nur Eko (asal Klaten, pengusaha). Ketut Suayadnya juga menambahkan pada 22 Januari mendatang keempat calon direktur ini akan mengikuti penyampaian

visi dan misi di Kantor Bupati Klungkung. Bahkan menurut Suayadnya, Bupati Suwirta juga ikut menjadi tim penilai dari penyampaian visi misi ini. ”Dalam penyampaian visi dan misi nanti akan ada sesi tanya jawab, baik oleh bupati, tim seleksi dan karyawan PDAM,” tambah Suayadnya. Setelah penyampaian visi misi akan dilakukan tes kemampuan manajerial dan pengelolaan PDAM. Tes kemampuan manajerial ini sangat menentukan dalam proses seleksi calon direktur ini. ”Dalam tes kemampuan pengelolaan dan manajerial ini sangat penting, mengingat calon direktur akan diukur kemampuannya

FB/IST

KRAN UMUM-Karena belum terlayani air ke rumah, sebagian warga di Kabupaten Klungkung masih mengambil air di kran umum.

mengelola PDAM baik di Klungkung daratan dan di Nusa Penida,” terang Suayadnya. Seperti diketahui, untuk Keca-

matan Nusa Penida saat ini baru sekitar 20% saja masyarakatnya mendapat layanan air PDAM atau sekitar 3.500 sambungan. Padahal

Darurat Narkoba, BNN Gianyar Sosialisasi Narkoba di CFD

FB/ARTAYASA

SOSIALISASI-Badan Narkotika Nasional (BNN)Gianyar saat mensosialisasikan bahaya narkoba di arena CFD.

GIANYAR- Fajar Bali Kegiatan Car Free Day (CFD) yang rutin dilaksanakan tiap minggu pagi ini selalu menyedot perhatian masyarakat. Selain ajang rekreasi bagi masyarakat, CFD juga menjadi wadah untuk menunjukan kebolehan anak – anak mulai dari tingkat Taman Kanak – kanak sampai SMA sederajat. Di areal ini masyarakat bebas melakukan kegiatan olahraga ataupun sekedar santai. Gaung CFD tidak hanya tersebar di seluruh Gianyar, namun juga kerap menjadi ajang kumpul berbagai komunitas yang ada di luar Kota Gianyar. Berbagai hiburan maupun edukasi yang di suguhkan Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui tim kreatif guna menambah semarak kegiatan tiap Minggu pagi ini.

Gapura Desa

Salah satu yang dihadirkan pada Minggu (18/1) adalah sosilisasi bahaya narkoba olah Badan Narkotika Nasional Kabupaten Gianyar. Sosialisasi yang dilakukan BNN mengingat pemerintah pusat sudah mengumumkan bahwa Indonesia darurat narkoba. Dengan langkah cepat BNN Kabupaten Gianyar bergerak mencegah beredarnya narkoba di kalangan masyarakat dengan melakukan sosialisasi akan bahayanya obat obatan terlarang tersebut. Seperti di ketahui mengkonsumsi narkoba sangat membahayakan bagi tubuh manusia. Jika mengkonsumsi secara berlebih akan mengakibatkan kecanduan hingga kehilangan nyawa. Pencegahan ini sudah sering dilakukan oleh BNN Kabupaten Gianyar, salah satu nya dengan melakukan

tes urine ke sekolah sekolah dan lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar. Menurut salah satu anggota BNN Kabupaten Gianyar Gede Dirgantara, BNN bekerja sama dengan Pemkab Gianyar sudah melakukan pencegahan dan mensosialisasikan bahaya narkoba. Pemkab Gianyar sangat mendukung kegiatan ini salah satunya memberikan ruang bagi BNN di ajang CFD. CFD menjadi tempat sosialisasi yang baik karena selalu dipadati oleh masyarakat. Selain sosialisasi oleh BNN Kabupaten Gianyar, CFD juga di warnai dengan penampilan anak – anak dari SMA 1 Ubud, SMP Keramas, SDN 3 Keramas dan tidak pernah dilewatkan senam aerobic yang diminati oleh kalangan remaja putri maupun ibu –ibu. W-005

di Nusa Penida sendiri terdapat sekitar 11.000 warga yang belum mendapat sambungan air bersih sampai ke rumah-rumah.W-010

Penamaan Jalan di Bangli Membingungkan BANGLI-FajarBali Pemberian nama jalan di beberapa ruas jalan di Bangli justru membuat bingung warga. Pasalnya, ada beberapa jalan yang dulunya sudah memiliki nama , kini malah kembali berubah nama . Yang justru disayangkan adalah perubahan nama jalan tersebut tanpa dilakukan sosialiasai . Fenomena ini terekam dalam pemberian nama jalan dari Perbatasan Bangli –Gianyar tepatnya di Diusun Guliang Kawan , tembus hingga Pasar Kidul Bangli. Dulu bentangan jalan sepanjang hampir 8 Km itu yang melewati beberapa desa seperti Bunutin, Tamanbali , Siladan , Bebalang , samapi Kelurahan Kawan Bangli diberi nama Jalan Merdeka. Namun kini justru pemerintah tanpa sosialisasi mengubah nama jalan dari Guliang Kawan samapi Dusun Siladan dengan nama jalan Ir Soekarno. Sedangkan dari Kelurahan Bebalang hingga tembus Kelurahan Kawan nama jalan tetap jalan Merdeka. Yang membuat bingung lagi adalah pemberian mana jalan untuk SMPN 3 Bangli yang berlokasi di Desa Tamanbali , diman adalam plang nama sekolah tertera alamat sekolah jalan Diponogoro, padahal ruas jalan tersebut adalah jalan Ir Soekarno. Sementara beberapa warga yang tinggal di Desa Siladan , mengaku tidak tahu menahu akan perubahan nama jalan. “Kalau yang saya tahu nama jalan di sini jalan merdeka, kalau sudah ada perubahan nama saya tidak tahu .Yang jelas masyarakat di sini masih menyebut nama jalan merdeka ,“ kata warga Siladan I Wayan Sukra, Minggu ( 18/1).

Dia mengaku untuk perubahan nama jalan tidak melalaui sosialiasai terlebih dahulu , sehingga justru masyarakat dibuat bingung oleh program pemerintah itu. Walaupun telah ada perubahan nama jalan , justru masyarakat tetap memberikan alamat rumah adalah jalan Merdeka . Sementara itu anggota DPRD Bangli , I Wayan Subagan saat dikonfirmasi terkait tumpang tindihnya pemberian nama jalan di Bangli , mengatakan kondisi itu tidak terlepas dari lemahnya sosialiasai yang dilakukan pemerintah kepada warganya. Sejatinya sosilaiasi bisa dilakukan dengan menggandeng aparat desa yang paling bawah seperti melibatkan kepala lingkungan. Nantinya tugas kepala lingkungan menyampaikan hal ini ke paruman adat , sehingga sosialiasasinya bisa lebih mengena. ”Kalau sekarang ini ada kesan asal mengubah nama jalan saja tanpa dibarengi dengan melakukan sosialiasi , sehingga masyarakat pasti akan menyebut nama jalan sebelumnya, “ tegas politisi asal PDIP ini. Menurutnya, pemerintah tidak sepatutnya mengubah nama jalan yang sebelumnya sudah diberi nama , dan justru memikirkan memberikan nama jalan yang belum terkaver identitasnya. “Masih banyak ruas jalan di Bangli yang bolong alias tanpa nama ,“ ujar Subagan. Sementara itu Kadis Perhubungan Bangli I Gede Artha SH saat ingin dikonfirmasi terkait perubahan pemberian nama jalan belum bisa dihubungi. W-002

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

‘Family Gathering’ Tanam Pohon Langka di Kawasan Pura Pucak Sangkur

Bendesa Adat Kembang Merta Juga Terima Dana Punia TABANAN-Fajar Bali Family Gathering yang digelar pendamping simantri (sistem pertanian terintegrasi ) di Pura Pucak Sangkur Desa Pakraman Kembang Merta, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, ditandai dengan penanaman sejumlah pohon langka. Kegiatan yang diikuti sekitar 200 pendamping simantri tersebut dibuka langsung oleh Kadis Pertanian Provinsi Bali IB Wisnuardhana, Minggu (18/1) kemarin. Selain menanam pohon langka untuk keperluan upacara seperti pohon nagasari 10 batang, cempaka 25 batang , cendana 50 batang dan ketapang 50 batang. Kegiatan family gathering tersebut juga diisi dengan persembahyangan bersama, menyerahkan bantuan dana punia, menyerahkan bantuan tempat sampah dan pupuk organik yang diterima Bendesa Adat Kembang Merta Nyoman Sukita. Kadis Pertanian Provinsi Bali, IB Wisnuardhana mengatakan keg-

FB/DONY

POHON UPACARA-Kadis Pertanian Provinsi Bali IB Wisnuardhana menyerahkan pohon upacara kepada bendesa adat kembang merta Nyoman Sukita di wantilan Pura Pucak Sangkur, kemarin. iatan family gathering merupakan kegiatan rutin atas inisiatif dari para pendamping Simantri. Kegiatan yang positif ini harus terus dilaksanakan karena bertujuan

untuk menumbuhkan keakraban diantara pendamping Simatri yang ada di seluruh Bali. “Dengan kegiatan ini kami harapkan mampu menjalin rasa persatuan

diantara para pendamping Simantri. Yang tadinya tidak kenal menjadi kenal, dan menjadi media untuk saling berbagi informasi,” jelasnya. Dijelaskanya, kegiatan family gathering ini secara tidak langsung telah menerapkan konsep Tri Hitakarana. Pertama hubungan manusia dengan Tuhan yang diwujudkan dengan persembahyangan bersama di Pura Pucak Sangkur, hubungan manusia dengan alam ditandai dengan kegiatan penanaman pohon upacara di areal kawasan Pura Pucak Sangkur, dan hubunganmanusiadenganmanusiayang dijabarkan dengan berbagai kegiatan antara pendamping Simantri di kebun raya Bedugul. IB Wisnuardhana mengakui, tugastugas sebagai pendamping Simantri sangatlah berat, sehingga dibutuhkan komitmen agar simantri yang dibinanya dapat berjalan dengan baik. Tidak dipungkiri, selama tahun 2014 ada 10 pendamping Simantri yang diberhentikan karena masalah disiplin dan

memiliki pekerjaan sampingan. “Dari sepuluh orang yang diberhentikan itu ada yang mengundurkan diri sendiri, ada pula yang tidak disiplin,” jelasnya. Keputusan memberhentikan pendamping simantri yang tidak disiplin, sebelumnya telah melalui beberapa tahapan. Mulai dari teguran, bimbingan sampai surat peringatan. Karena tidak ada perubahan maka keputusan memberhentikan pendamping Simantri yang tidak disiplin kemudian ditempuh. S e m e n t a ra i t u s a l a h s a t u pendamping Simantri,IB Suastika sejauh ini belum menemui kendala berarti menjalankan tugas sebagai pendamping Simantri. “Secara umum kendala yang sering disampaikan hanya lokasi Simantri yang sedikit jauh ada di pelosok. Tapi itu tidak menjadi masalah buat kami di lapangan,” jelasnya didampingi ketua panitia pelaksana family gathering. W-004

Layouter: Manik


FAJA R BALI

SENIN, 19 JANUARI 2015 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG

HUT Monumen Bhuana Kerta Diperingati

DAERAH 5 Sampah TPS Meluber, Warga Gilimanuk Mengeluh Terkesan Sampah Sudah Lama tak Pernah Diangkut Kondisi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada di Lingkungan Arum Timur Kelurahan Gilimanuk, sampahnya meluber dan terkesan tak pernah diangkut. Lantaran meluber, membuat ladang di sekitar TPS tersebut dipenuhi sampah. Padahal, di sekitar wilayah TPS banyak pemukiman penduduk.

FB/AGUS

DIPERINGATI-Hari ulang tahun (HUT) Monumen Bhuana Kerta diperingati secara sederhana yang dirangkai dengan peringatan HUT Legiun Veteran.

DALAM rangka memperingati HUT ke-67 Bhuana Kerta dan HUT ke-58 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Pemerintah Kabupaten Buleleng melakukan apel bersama di Lapangan Bhuana Kerta Desa Panji Kecamatan Sukasada, Sabtu (17/1) pagi. Bertindak selaku Komandan Upacara, Ipda Bhayangkara Putra Sejati,S.Ik dari Polres Buleleng dan sebagai Inspektur Upacara Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.Og. Hadir dalam apel tersebut Muspida Kabupaten Buleleng, Pimpinan SKPD, veteran dan pelajar. HUT Monumen Bhuana Kerta dan LVRI Tahun ini mengambil tema ‘Dengan Semangat Panca Marga LVRI Melestarikan Jiwa Pancasila dan Mewariskan kepada Penerus Bangsa’. W - 008

Bersihkan Eceng Gondok, Bupati Berbaur dengan Masyarakat

NEGARA-Fajar Bali Dari informasi yang diperoleh akhir pekan menyebutkan, sampah-sampah tersebut diangkut beberapa minggu sekali. Bahkan kata Fitriani (35) salah satu warga setempat mengaku sampah yang menumpuk di TPS, hampir satu bulan tidak diangkut. Persoalan melubernya sampah tersebut, diduga bukan hanya tak diangkut, tetapi juga prilaku masyarakat yang terbiasa membuang sampah sembarangan. “Kebanyakan orang buang sampah tidak tepat di dalam bangunan TPS,” ujarnya. Prilaku seperti itu jelas, akan merugikan dan mengotori lingkungan sekitarnya. Warga setempat sempat memagari lahan di belakang TPS, karena wilayah itu berdekatan dengan hutan mangrove. Menumpuknya sampah di TPS tersebut, jelas nanti akan mengundang lalat dan dit-

ambah lagi turunnya hujan membuat kondisi makin kumuh. I Wayan Karno salah satu warga lainnya juga mengaku kesulitan untuk menangani sampah di TPS tersebut. Dia hanya berharap kecuali samasama semua warga untuk tidak membuang sampah sembarang. Kakan LHKP Jembrana, I Wayan Darwin, dikonfirmasi Minggu (18/1) kemarin membantah kalau sampah di TPS tersebut tak pernah diangkut atau diangkat dari TPS itu. Persoalan ini sudah lama terjadi, sehingga pihaknya sudah melakukan upaya memecah fokus pembuangan di TPS, yakni dengan memberikan container tiga buah di dekat Gelung Kori, Pasar, serta Terminal Gilimanuk. Menurutnya, untuk mengubah prilaku membuang sampah sembarang, memang agak sulit kalau tidak masyarakat sendiri sadar. Buk-

FB/PRAMONO

MELUBER-Kondisi tempat pembuangan sementara (TPS) di Gilimanuk yang sampahnya meluber hingga ke luar areal.

tinya, setelah dipantau ternyata banyak juga yang membuang sampah sembarangan dengan mengendarai sepeda motor. Pihaknya akan melakukan pembersihan di lokasi TPS tersebut dan akan melakukan peleba-

ran bangunan TPS. ‘Kami harap warga setempat juga menjaga kebersihan dan membuang sampah di tempatnya,” ujarnya. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kelurahan dan pihak ASDP. “Kami siap mem-

berikan fasilitas, asal warga mau mengubah kebiasaan seperti itu,” harapnya. Sementara itu, Lurah Gilimanuk, Gede Ngurah Widiada, belum dapat dikonfirmasi, Minggu kemarin. W-003

Dua Hari, Dua Mayat Ditemukan di Tabanan Satu Bule Spanyol , Satu Warga Buleleng

FB/AGUS

ECENG GONDOK-Pembersihan eceng gondok di Danau Buyan terus dilakukan untuk mewujudkan Danau Buyan sebagai objek wisata yang menarik

SINGARAJA–Fajar Bali Kerusakan lingkungan di Danau Buyan, Desa Pancasari Kecamatan Sukasada akibat genangan air yang tertutup eceng gondok mulai ditangani Pemkab Buleleng yang dianggarkan di APBD Induk Tahun 2015. Melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kabupaten Buleleng merekrut 20 nelayan yang biasa beraktivitas di Danau Buyan. Kepala BLH Kabupaten Buleleng, Drh. Surya Temaja menargetkan pembersihan rumput liar dan eceng gondok tuntas bulan Juni mendatang.”Program pembersihan rumput liar dan eceng gondok telah kami cantumkan dalam RKA (Rencana Kerja Anggaran) Tahun 2015. Selain di BLH, anggaran juga ada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan,”Ucapnya di Danau Buyan beberapa hari lalu. Ide merekrut nelayan lokal dalam pembersihan rumput liar dan eceng gondok di Danau Buyan pertama kali dilontarkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ST, pada November tahun lalu usai ‘blusukan’ dan bertatap muka dengan masyarakat di sekitar Danau Buyan. Saat itu, Bupati Agus Suradnyana minta agar mengalokasikan anggaran Rp 300 juta di Tahun 2015 untuk menggaji puluhan nelayan di Danau Buyan selama setahun dan

SINGARAJA–Fajar Bali Resimen Mahasiswa Ugracena (Menwa) Bali memberikan penganugerahan Lencana Kehormatan kepada sejumlah tokoh masyarakat, akademisi, praktisi, pejabat sipil dan militer serta Alumni Menwa dalam rangkaian 50 tahun Resimen Mahasiswa. Bertempat di Puri Kanginan Singaraja, Komando Resimen Maha-

pembersihan sedimentasi yang kini mengakibatkan pendangkalan danau. ”Kondisi seperti ini tidak bisa kita biarkan. Harus ada langkah nyata dan terprogram dengan baik. Kenapa kita rekrut nelayan sebagai tenaga pembersihan? Karena mereka yang paham betul kondisi dan situasi di Danau Buyan. Setiap hari mereka akan bekerja, membersihkan sekaligus mencari ikan. Selain itu kami berikan gaji kepada nelayan untuk menambah penghasilan ekonomi mereka,”ucap Bupati Suradnyana usai ikut membersihkan eceng gondok bersama nelayan di Danau Buyan Jumat lalu. Untuk pengerukan sedimentasi, Pemkab akan menggandeng Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Sementara, dalam pembersihan eceng gondok minggu lalu tampak istimewa. Pasalnya, Bupati Putu Agus Suradnyana ikut bersama nelayan membersihkan eceng gondok dari atas pedau singa. Selain ikut pembersihan, Bupati Suradnyana juga menegaskan akan memperbaiki dermaga di Danau Buyan di anggaran tahun 2016. ”Sekarang kita fokus dulu di pembersihan. Setelah itu kita sasar dermaga agar kembali berfungsi,”ucapnya didampingi Kepala BLH Drh.Surya Temaja, dan Kadiskanla Ir.Nyoman Sutrisna,MM. W-008

TABANAN-Fajar Bali Dua hari berturut-turut di wilayah hukum Polres Tabanan terjadi penemuan mayat. Yang pertama penemuan mayat seorang wisatawan Spanyol Maria Ravuelta Gonzales (46). Mayat Gonzales ditemukan sudah kaku di kamar sebuah villa di Banjar Mangesta DesaMangesta Kecamatan Penebel, Tabanan, Sabtu (17/1). Dugaan sementara kematian korban yang berprofesi sebagai disainer karena over dosiis. Mengingat di sekitar tubuh korban ditemukan bebagai macam pil. Korban ditemukan sekitar pukul 11.23 Wita oleh temannya Andrey Koppel/(26) wisatawan Rusia bersama seorang pembantu I Made Parmiti, (43) alamat Br. Dns/Ds. Mengesta.

Diduga korban telah tiga hari meninggal dunia yang berada di dalam kamar villa tempatnya menginap. Pihak kepolisian bersama Team Ident dan Reskrim polsek penebel langsung turun ke TKP. Pihak kepolisian menduga korban yang mengidap penyakit lever dan batuk yang kroni s menjadi penyebab kematian korban. Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan. Sementara korban dikirim ke RSUP Sanglah untuk diotopsi Sementara itu Minggu pagi (18/1) kemarin ditemukan sosok mayat laki-laki masih mengenakan helm warna biru, tergeletak di dalam saluran got di utara Stadion Debes tepatnya di Jalan Rambutan, Banjar Grogak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, Minggu (18/1).

Penemuan mayat sekitar pukul 09.46, Minggu pagi kemarin membuat warga sektiarnya heboh. Setelah ditelusuri ternyata mayat yang mengenakan baju kaos putih, jaket hitam lengan panjang dan celana jins biru selutut tersebut bernama Kadek Endrawan ( 36). Korban diketahui beralamat di Banjar Tengah, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Diduga kuat, korban yang mengidap penyakit ayan kuat kemudian tersungkur di dalam got. Namun terjadi kejanggalan saat ditemukan korban membawa botol air mineral yang berisi bekas minuman tuak. Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penemuan kedua mayat tersebut. W-004

FB/DONY

TERGELETAK-Mayat diduga bernama I Kadek Endrawan ( 36 ) asal Banjar Tengah, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng masih tegeletak di got di utara Stadion Debes, Tabanan.

Musim Hujan, Harga Tomat Merosot NEGARA-Fajar Bali Hujan yang mengguyur belakangan ini, ternyata berdampak pada tanaman tomat. Akibat guyuran hujan, tanaman tomat banyak yang mudah layu. Kondisi seperti itu terjadi di wilayah Subak Budeng Putih, Desa Budeng Kecamatan Jembrana. Buah tomatnya banyak membusuk dan juga harganya mengalami penurunan dari harga sebelumnya hingga mencapai 50 persen. Ketika musim cerah, sekitar bulan Nopember harga tomat di petani mencapai Rp 7.000 perkilogram. Tetapi kini, dimusim hujan, mulai Desember lalu sampai Januari ini harganya merosot hingga Rp 4 ribu perkilogramnya. Ni Luh Darmi (45) salah petani tanaman tomat di Budeng, Minggu (18/1) kemarin men-

FB/PRAMONO

TOMAT-Kondisi tanaman tomat di Subak Budeng Putih Desa Budeng Kecamatan Jembrana, mengalami kerusakan, sehingga harganya merosot.

gatakan, akibat musim hujan, harga tomat di petani merosot dari harga sebelumnya. Bahkan merosotnya cukup signifikan. “Karena terkena hujan, banyak tanaman tomat yang layu dan rusak. Tak hanya itu, pengepul pun tak mau memberli dengan harga tinggi,” ujarnya. Menurutnya, dimusim hujan seperti sekarang ini buahnya cepat rusak dan pohonnya cepat mati. Berbeda ketika musim cerah, panennya bisa mencapai sepuluh kali panen. “Jelas kondisi seperti ini sangat mempengaruhi seluruh petani tanaman tomat,” ujarnya. Dia menanam tomat mulai sekitar bulan Nopember seluas 25 are. Dia mengaku sudah panen yang ketigakalinya, namun kini tanamannya sudah terlihat layu dan banyak yang mati. W-003

Menwa Bali Anugerahkan Lencana Kehormatan

siswa Ugracena Bali, Sabtu (17/1) pagi memberikan penganugerahan Lencana Tanda Kehormatan 50 Tahun Resimen Mahasiswa Ugracena Bali berupa Lencana Jasa Kepedulian, Kepeloporan dan Pengabdian kepada sejumlah Pejabat Militer dan Sipil, Akademisi, Tokoh Masyarakat, Praktisi serta Alumni Menwa yang disematkan langsung Komandan Komando

Resimen Mahasiswa Ugracena Bali Bagus Ngurah Rai. ”Untuk mempertahankan dan meningkatkan jiwa bela negara yang sudah terbangun cukup baik ini perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih strategis dalam rangka meningkatkan motivasi mitra kerja serta masyarakat melalui pemberian penghargaan kepada mereka yang berjasa dalam pembinaan

dan pengembangan kemajuan resimen mahasiswa,”ungkap Bagus Ngurah Rai. Hal senada diungkapkan Staf Ahli Danmenwa Ugracena Bali, Dharma Putra, dimana Lencana yang diberikan kepada mitra kerja maupun masyarakat yang telah berdidikasi dalam pengembangan Menwa Ugracena dibagi dalam tiga katagori. ”Ada tiga katagori

dalam lencana penganuegarahan sebagai penghargaan tertinggi dari Komando Menwa Ugracena Bali diantaranya Jasa Pengabdian, Jasa Kepeloporan dan Jasa Kepedulian,”paparnya. Dandim 1609 Buleleng, Letkol Inf. Nugroho Dwi Hermawan sebagai salah satu penerima Lencana Menwa Ugracena Bali mengakui keberadaan Menwa sangat penting

sebagai Pasukan Cadangan Nasional sehingga upaya sinergitas dan pembinaan harus dilakukan secara berkelanjutan. ”Menwa memiliki potensi yang sangat luar biasa sehingga harus dilibatkan untuk mengisi pembangunan secara bersama-sama, seperti turun ke masyarakat untuk melakukan aksi bersama TNI dan Polri serta komponen masyarakat

lainnya,”ujarnya. Selain memberikan Lencana Kehormatan, sejumlah anggota Menwa dari Batalyon Jayastamba juga menerima Satya Lencana Pengabdian. Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan Pataka Menwa Ugracena Bali dari Dan Menwa Bagus Ngurah Rai kepada Ketua DPK IARMI Buleleng, A.A Ngurah Parwata Padji. W–008 Layouter: Manik


6

SENIN, 19 JANUARI 2015 | TAHUN XV

Konsep Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Badung

MEWUJUDKAN Kelestarian Fungsi Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

T

aksu keindahan panorama alam Kabupaten Badung sebagai salah satu Kabupaten di Propinsi Bali, dan keramahan masyarakat, serta harmonisasi keanekaragaman budaya yang senantiasa memuliakan alam, sehingga menjadikan Bali dan Badung sebagai daerah tujuan wisata dunia. Kondisi tersebut menjadi peluang ‘Tambang Emas’ sehingga menumbuhkan minat dan pergerakan bagi para investor, pelaku ekonomi dan masyarakat untuk memperoleh income dan meningkatnya kesejahteraan atau kualitas hidup, dengan melakukan kegiatan investasi untuk melakukan pembangunan prasarana dan sarana penunjang kegiatan pariwisata seperti hotel, restoran, villa dan kegiatan penunjang lainnya. Sebagaimana diketahui Kabupaten Badung yang merupakan salah satu lokomotif dan barometer pembangunan di Bali, memiliki industri pariwisata terbesar dan secara berkelanjutan terus melakukan pembangunan untuk memenuhi sarana dan prasarana penunjangnya. Kegiatan pembangunan dan operasional sarana pariwisata tersebut, disamping menimbulkan dampak positif bagi meningkatnya pendapatan asli daerah, kesejahteraan dan kualitas hidup, juga menimbulkan dampak negatif yang mengarah pada terjadinya degradasi kualitas lingkungan seperti, pembuangan limbah cair dan padat secara sembarangan, alih fungsi lahan, pencemaran air sungai, laut, pencemaran udara, dan akibat lainnya. Dan dalam rangka menekan dampak negative, serta agar terwujudnya keseimbangan ekologis dan kelestarian fungsi lingkungan, maka Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Badung melaksanakan kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup secara terprogram, terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, sehingga taksu keindahan alam Bali dan Badung dapat dijaga dengan baik, kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkelanjutan (Sustainable Development). Lantas bagaimana kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Badung pada tahun 2015 ini, serta apa saja rancangan dan pedoman pelaksanaan program, kegiatan guna terwujudnya kelestarian fungsi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan budaya? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut adalah wawancara tim Fajar Mangupura bersama Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung, drh Ketut Sudarsana, M.M.A

Bisa terlebih dahulu dijelaskan, konsep pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Badung di tahun 2015 ini? Yang menjadi prioritas adalah tentunya sesuai undang-undang lingkungan hidup itu sendiri. Bahwa prinsipnya, pembangungan di Kabupaten Badung mengacu pada pembangunan nasional, pembangunan berkelanjutan yang tentunya tidak sebatas dinikmati di masa sekarang saja, tapi juga pembangunan untuk anak cucu kita kedepan. Oleh karena itulah, pemanfaatan sumber daya alam, harus dapat dimanfaatkan secara bijaksana. Berangkat dari dasar itu, kemudian berlanjut mengacu ke program pemerintah Kabupaten Badung, yang kesemuanya sudah diatur dalam rencana detail tata ruang yang disusun mengacu kepada kajian lingkungan hidup dan langkah strategis tentu didukung oleh BLH di Kabupaten Badung ini. Kembali saya tekankan disini, selain pembangunan berkelanjutan sudah dituangkan dalam RTRW dan RDRT. Kami

juga ada beberapa prioritas lainnya yang akan kita rencanakan kedepannya. Salah satunya adalah masih berkaitan dengan kebijakan nasional, yakni penegakan hukum lingkungan mengacu pada UU No 32 tahun 2009, tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam posisi ini kita juga menyadari, bahwa pelanggaran terhadap lingkungan hidup, pencemaran paling dominan terhadap lingkungan berupa pencemaran limbah cair yakni berada di daerah Badung Selatan. Kemudian target kami berikutnya, menyelaraskan pembangunan dengan tata ruang yang ada. Untuk konsep ini tentunya kita tidak bisa berdiri sendiri, akan terus berkoordinasi dengan Bappeda, Dinas Cipta Karya (DCK) Badung serta Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Badung. Dan program berikutnya di tahun 2015 ini adalah, upaya meningkatkan konservasi di daerah Badung Utara, dimana daerah ini sebagai penyedia sumber daya khususnya air untuk di daerah Badung Selatan. Menyinggung masih adanya pencemaran lingkungan di kawasan industri pariwisata Badung Selatan. Seperti apa ancamannya dan penanganannya? Kalau berbicara daerah pariwisata di kawasan Badung Selatan, maka tentunya disana di dominan oleh adanya limbah

Intinya dengan segala keterbatasan yang dimiliki dari segi peralatan dan SDM, BLH Kabupaten Badung berupaya secara maksimal, dalam upaya penegakan hukum lingkungan hidup�

cair yang dibuang ke saluran drainase. Ini penyebabnya karena masih kurangnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha dalam memahami peraturan perundang-undangan yang ada. Namun demikian, dengan melihat fakta yang terjadi dari tahun ke tahun, dimana trend pengaduan terus mengalami peningkatan. Maka itu membuktikan bahwa masyarakat makin sadar bahwa lingkungan hidup itu penting untuk dijaga. Menindaklanjuti temuan ataupun pengaduan, kami pun sudah melakukan beberapa upaya serius, salah satunya dengan melakukan pengawasan lebih intensif. Bentuk keseriusan melakukan pengawasan, kami tindaklanjuti lebih serius lagi, dengan bekerjasama stakholder terkait seperti PHRI yang membidangi pariwisata. Dari beberapa pertemuan yang kita gelar, nampaknya juga sudah semakin menunjukkan hasil positif, walaupun harus kami akui memang masih ada disana-sini terdapat pelanggaran yang dikakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Sejauhmana atensi pemerintah dalam penanganan limbah cair, khususnya di kawasan pariwisata Badung Selatan? Jika berbicara pengelolaan lingkungan hidup, maka dibutuhkan kebersamaan persepsi dan kebersamaan dalam pemahaman pentingnya menjaga lingkungan itu sendiri. Sebagai salah satu contoh, pemerintah tentunya tidak sebatas meminta masyarakat agar

tidak membuah limbah sembarangan, karena sebagaimana diketahui pemerintah Provinsi melalui Satker di Dinas Pekerjaan Umum sudah membangun sambungan DSDP di daerah Kuta, Legian dan Seminyak. Sementara di tahun depan, akan menyisir pula pembangunan saluran DSDP nya di daerah Benoa (Amdal untuk perpipaan pembuangan air limbahnya sudah berjalan) dan semoga tahun depan sudah berjalan, karena harapannya limbah nantinya sudah ada salurannya tersendiri, tidak lagi dibuang ke drainase, termasuk juga limbah saluran untuk rumah tangga serta usaha pariwisata lainnya akan satu jalur. Namun dalam hal ini harus diakui, upaya pemerintah yang bagus ini nampaknya belum dibarengi dengan ketaatan dari masyarakat dan pelaku usaha itu sendiri, dengan berbagai alasan termasuk tentang pembayarannya untuk saluran DSDP. Jika semuanya itu berangkat dari kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan, saya berpandangan sebenarnya keberadaan DSDP tersebut sangat mendukung untuk menjaga lingkungan kita. Dan kalaupun mereka tak menggunakan DSDP, maka tentunya sudah diwajibkan agar cairan begitu keluar ke saluran sudah bersih. Permasalahannya, meski beberapa pengusaha telah memiliki IPAL, justru tidak sedikit yang ternyata pengelolaan limbangannya tidak berfungsi, mungkin overload tidak sesuai jumlahnya, dan ujung-ujungnya mereka sembunyi-sembunyi membuangnya ke drainase. Kalau sudah begitu, biasanya alasan klasiknya keluar, yakni tidak berlangganan DSDP karena merasa sudah punya IPAL. Dalam persoalan ini, sosialisasinya sebenarnya sudah kita gelar beberapa kali.

Kembali menyinggung tentang Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Badung, bisa kembali dijelaskan pokok permasalahan yang harus segera diatensi oleh pemerintah? Kami jelaskan terlebih dahulu gambarannya. Akselerasi Pembangunan dewasa ini belum dapat dinyatakan berhasil dan sukses, kalau hanya dilihat dari indicator fisik yang mewah, megah dan eksklusif, tetapi harus juga dilihat dari indicator lingkungan hidup yang tetap terpelihara keberadaan fungsinya yang memiliki kemampuan sebagai daya dukung dan daya tampung pembangunan, sehingga kehidupan semua mahluk termasuk manusia dapat berjalan secara harmonis, serasi, seimbang dan berkelanjutan. Dengan demikian pembangunan di bidang lingkungan hidup merupakan suatu integral yang memiliki fungsi saling menunjang satu sama lainnya, dan selaras dengan trend prekembangan manusia dan mahluk hidup lainnya. Kini, trend pola pandang dan pemahaman para pelaku pembangunan/ stakeholder terhadap lingkungan hidup sebagai indicator yang kurang diperhitungkan dalam menuju suksesnya pembangunan, bahkan ada suatu indikasi bahwa pengelolaan lingkungan hidup dianggap sebagai penghambat pembangunan dan memerlukan biaya yang tinggi untuk memelihara kelestarian fungsinya, sehingga mengurangi provit yang akan diperoleh dari usaha/kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Kondisi tersebut seakan membangun suatu konsep bahwa pembangunan dan lingkungan hidup sebagai dua hal yang saling bertentangan, dimana pembangunan terus melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam, sehingga mengakibatkan terjadinya degradasi fungsi lingkungan hidup berupa kerusakan dan pencemaran terhadap air, tanah, udara dan sebagainya. Sedangkan untuk yang menjadi pokok-pokok permasalahan lingkungan

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Badung, drh Ketut Sudarsana, M.M.A hidup yang sudah tercerai berai, sehingga perlu dirajut dan ditata sedemikian rupa agar memberikan manfaat dan berdaya guna bagi masayrakat diantaranya terkait dengan Kesadaran Masyarakat, Keterpaduan dan Keberlanjutan, Komitmen dan Koordinasi, Prasarana dan Sarana serta Anggaran atau Dana.

Untuk tingkat Kesadaran Masyarakat menjaga lingkungan, fenomena seperti apa yang masih terjadi hingga saat ini ? Masyarakat sebagai pelaku pembangunan belum memiliki kesadaran, persepsi dan sikap tegas dalam menempatkan lingkungan hidup dalam sistem pelaksanaan pembangunan, sebagai suatu integral yang tak dapat dipisah-pisahkan. Dan harus diakui, kesadaran masyarakat masih rendah dalam menjaga dan memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup agar tetap bersih, indah, lestari dan nyaman. Kesadaran masyarakat lebih berorientasi pada pencapaian provit sebagai dampak positif dari pembangunan, dimana dampak negative yang berupa limbah yang mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan diabaikan dan tidak dilakukan pengelolaan sesuai ketentuan yang b e rl a ku , s e h i n g ga d a l a m j a n gka panjang dapat menjadi ancaman bagi kelestarian fungsi lingkungan, keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Lantas apa yang dimaksud dari Keterpaduan dan Keberlanjutan? Lingkungan hidup memiliki variable yang sangat komplek, sehingga untuk mewujudkan kelestarian fungsinya melibatkan banyak instansi/lembaga dan lintas sector. Untuk itu, program dan kegiatan pembangunan di masingmasing instansi/ lintas sector yang bersentuhan dengan lingkungan hidup harus memiliki keterpaduan satu dengan yang lainnya dalam rangka menuju terciptanya lingkungan hidup yang terpelihara fungsi daya tampung dan daya dukungnya. Keterpaduan program pembangunan tersebut harus tetap berkelanjutan baik dalam pelaksanaan, pemanfaatan dan di segala tahapannya. Bagaimana dengan Komitmen dan Koordinasinya ? Parsialnya pelaksanaan pembangunan saat ini memang diperlukan adanya menumbuhkan komitmen dan koordinasi dari masing-masing instansi/lintas

sektoran untuk mengurangi ego sektoral, sehingga komponen program/kegiatan pembangunan dapat terintegrasi dan terarah menuju pada terwujudnya pembangunan yang bersinergi dengan lingkungan hidup. Terlebih lagi di era otonomi daerah saat ini, sesungguhnya memberikan peluang dan keuntungan yang sangat besar bagi daerah untuk membangun wilayahnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, karena daerah paling tahu terhadap kemampuan dirinya, sehingga dengan konsep Atur Diri Sendiri yang dilandasi komitmen yang tinggi untuk memelihara kelestarian lingkungan, dan koordinasi secara berkelanjutan maka pembangunan di bidang lingkungan hdiup dapat berjalan secara serasi, selaras, harmonis dan seimbang.

Apa saja pentingnya fungsi koordinasi antar instansi/lintas sector? Sangat penting, dan kami berharap dapat lebih dimantapkan dalam upaya melakukan pengawasan dan pengendalian pengelolaan lingkungan, hal ini dapat dilihat dari perlu adanya peningkatan langkah-langkah dari upaya penanganan pencemaran dan kerusakan lingkungan khususnya dari limbah cair dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) bagi lingkungan seperti:Pengelolaan Limbah Cair: Proses produksi dari usaha/kegiatan sudah pasti menghasilkan produk sampingan berupa limbah khususnya limbah cair, yang kecenderungan limbah cair tersebut belum dilakukan pengolahan dengan system sesuai ketentuan yang berlaku, dan dibuang begitu saja ke media lingkungan seperti saluran irigasi, sungai dan bermuara ke laut. Kondisi ini perlu segera disikapi oleh para pengusaha agar sebelum melakukan kegiatannya, sudah merencanakan system pengolahan limbahnya sesuai ketentuan yang berlaku, dan adanya koordinasi dan komitmen bersama bahwa media lingkungan diupayakan steril dari masuknya bahan pencemar. Pemakaian bahan dari plastic : Bahan yang dipakai sebagai pembungkus makanan dan barang-barang belanjaan merupakan bahan kimia yang sulit diuraikan secara alami dan mempunyai dampak sangat berbahaya dan beracun bagi kesuburan tanah, sebagai sumber sampah yang sangat dominan. Untuk itu pemakaiannya dan peredarannya perlu di stop, dan dilakukan upaya untuk

mengganti dengan produk mah lingkungan. Pupuk d sida untuk pertanian : Pe bahan-bahan kimia sebag dalam proses produksi p dalam jangka panjang bers sak dan menimbulkan ra pertanian tanah dan ber bagi kesehatan petani yang menurun. Untuk menganti tersebut, maka penggunaa bahan kimia tersebut perlu secara bertahap, yang digan bahan-bahan organic yan lingkungan serta Polusi Sumber pencemaran terha lebih banyak berasal dari tasi (kendaraan roda dua d berupa karbon monoksida s a l a h s a t u i n d i c a to r ya dilakukan pengawasan dan dalian dalam rangka mew program langit biru. Upaya pencemaran terhadap ud diakibatkan oleh kendaraa tor tersebut perlu dilakuk berkelanjutan, dan pastik kendaraan yang kadar emis ambang batas, spare part ada, khusus untuk kendar semestinya ada sertifikasi lingkungan (ISO). W-014

PRESTASI DI B 1.

2. 3.

Energi Prabawa T Dalam rangka ene pelestarian lingku ke masyarakat, be kotoran ternak. berupa bio gas, tuj media lingkungan, nya. Dan apa yang kementerian ESDM di 200 an KK, setel sendiri sebanyak tah pusat mengan digemari masyara beri the best inspi Bekerjasama deng juk sebagai kota y skala kota kecil. Pa Badung mempero besar katagori kot Masih di tahun 20 dung AA Gde Agu notabene beliau bersaing dengan b Bupati Badung AA nasional. Dan keb


SENIN, 19 JANUARI 2015 | TAHUN XV

7

Ketentuan Hukum untuk Acuan Pengawasan

FB/DOK

k yang radan pestienggunaan gai sarana pertanian sifat meruacun bagi pengaruh g semakin isipasi hal an bahanu dikurangi nti dengan ng ramah i Udara : dap udara transporan empat) a, sebagai a n g p e rl u n pengenwujudkan antisipasi dara yang an bermokan secara kan bahwa si melebihi nya harus raan baru kelayakan

Untuk mewujudkan kelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan tidak hanya ditentukan oleh pemerintah, namun melibatkan semua pelaku pembangunan yaitu masyarakat, pengusaha, dan stakeholder. Pengelolaan lingkungan hidup melibatkan banyak elemen masyarakat sehingga diperlukan adanya ketentuan hukum baik pusat maupun daerah (Peraturan Daerah) sebagai acuan/pedoman bersama dalam melakukan pengawasan, pengendalian dan pengelolaan terhadap lingkungan hidup. Sayangnya Ketentuan hukum yang dimiliki saat ini, masih memiliki kelehaman dalam hal sanksi dan penerapannya apabila terjadi pelanggaran. Dan apabila hal ini dibiarkan akan menjadi tradisi dan perilaku yang mengancam terhadap terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup. Namun menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Badung, drh Ketut Sudarsana, M.M.A, ketentuan hukum yang ada saat ini sebenarnya sudah cukup mampu menjerat para pelaku perusakan lingkungan. Lebih lanjut dijelaskan Sudarsana, berpijak dari kompleksitas permasalahan lingkungan hidup tersebut, maka Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Badung, tidak akan terlepas dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sebagai suatu badan yang menangani lingkungan hidup, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung mempunyai tugas dan fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup di daerah. Adapun tugas dan fungsi lingkungan hidup Kabupaten Badung adalah; 1) Pengendalian Dampak Lingkungan dalam arti pencegahan dan penanggulana pencemaran dan kerusakan lingkungan. 2) Pengawasan terhadap sumber dan kegiatankegiatan pencemaran dan kerusakan lingkungan. 3) Pelaksanaan dan pengawasan teknis Amdal, UKL/ UPL, DPL. 4) Pelaksanaan peman-

tauan dan pemulihan lingkungan. 5) Penerapan dan pengembangan fungsi informasi lingkungan. 6) Penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat. 7) Melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan pengendalian dampak lingkungan Sesuai dengan Visi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung yakni “TERWUJUDNYA KELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN BERWAWASAN YANG DIJIWAI TRI HITA KARANA” Serta Misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung yakni; 1) Mewujudkan peningkatan pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan. 2) Mewujudkan pelestarian dan pemulihan kualitas lingkungan hidup. 3) Mewujudkan peran serta masyarakat serta peningkatan sumber daya manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup. 4) Mewujudkan penerapan pentaatan hukum lingkungan guna meminimalkan pencemaran lingkungan Sementara dalam Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Badung, dituangkan kedalam produk hukum (SK Bupati) sebagai pedoman hokum dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang pelaksanaannya disesuai dengan kemampuan anggaran. Pelaksanaanya mengacu pada aturan yang berkaitan dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup diantaranya: 1) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2) Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008, tentang Pengelolaan Sampah. 3) PP. Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. 4) PP. Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 5) PP 19//99 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Hutan. 6) Perda Provinsi Bali 4/2005 tentang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. 7) Keputusan Gubernur 8/2007 tentang Baku Mutu Lingkungan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup. 8) Keputusan Bupati Badung 1015/2003 tentang Jenis Rencana Usaha/Kegiatan yang Wajib Amdal. 9) Keputusan Bupati 1016/2003 tentang Jenis Rencana Usaha/Kegiatan

FB/HERY

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung Ir. Ketut Sudarsana (paling kanan) usai menerima penghargaan Energi 2014 dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM bertempat di Balai Kartini Jakarta, mewakili Bupati Badung yang Wajib UKL-UPL. 10) Peraturan Bupati Badung No. 55 Tahun 2010 tentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Berbahaya dan Beracun. 11) Peraturan Bupati Badung No. 31 tahun 2011 tentang Izin Pembuangan Limbah Cair dan Pemanfaatan Pada Tanah. 12) Peraturan Bupati Badung No 24 tahun 2010 tentang Lubang Resapan Biopori. 13) Instruksi Bupati No 3 tahun 2010 tentang Pembua-

Ikut DSDP atau Silahkan Buat Penampungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Badung, akan bertindak tegas bila menemukan pembuang limbah di aliran drainase. Hal itu diungkapkan Kepala BLH Badung, I Ketut Sudarsana ketika menyinggung indikasi masih adanya pembuang limbah di kawasan industry pariwisata Badung Selatan. Sudarsana menegaskan sesuai UU N0 32 tahun 2009 tentang pengelolaan lingkungan ditegaskan tidak boleh membuang limbah ke media lingkungan. Jika hal ini dilakukan, Kata Sudarsana bisa dikenali sanksi denda atau kurungan selama tiga bulan. Kecuali mereka mengelola dulu limbahnya sebelum dia buang. Setelah dikelola dan melewati baku mutu baru boleh buang ke media umum. “Tentunya dibuktikan melalui tes labaoratorium. Karena pembuangan limbah ini merupakan mengakibatkan kerusakan Lingkungan yang akan jadi isu krusial ke depan. Selain itu akan sangat berpengaruh pada pri kehidupan manusia dan eko system,” ujarnya. Karenanya terkait limbah, bila mendapati

adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku pariwisata, pihaknya pun berjanji akan menindak tegas dengan prosedur yang berlaku sesuai Undang-undang tentang lingkungan hidup. Selain itu dia juga menawarkan dua alternatif yaitu ikuti program DSDP atau buat penampungan pengelolaan limbah sebelum dibuang ke media. Selain itu, pihaknya juga akan melayangkan pringatan satu, dan jika hingga peringatan dua dan tiga tidak diindahkan pembuangan limbahnya akan langsung ditutup. “Ini sudah kami lakukan di beberapa pelanggar aturan yang ada di wilayah Kabupaten Badung,” tegasnya. Dia juga kembali menegaskan , tidak ada toleransi karena pembuangan limbah akan menyebabkan berbagi dampak, salah satunya merusak lingkungan sekitar. Selain itu juga agar tidak menjadi kebiasaan untuk membuang limbah sembarangan dan membudayakan hidup bersih dan sehat bagi masyarakat. Terlebih-lebih kawaban Badung Selatan sebagai destinasi pariwisata dunia. W-014

BADAN LINGKUNGAN HIDUP BADUNG

Tingkat Nasional (The Best Inspiring). ergy terbarukan, sejalan dengan dengan ungan, kita awalnya memberikan bantuan erupa alat untuk pengolahan limbah dari Bantuan pengolahan limbah tersebut juannya kotoran ternak tidak langsung ke , ditampung menjadi gas, itu konsep awalkita lakukan ini ternyata diapresiasi oleh M di tahun 2014. Kita sudah membangun lah itu ditambah lagi swadya masyarakat 109. Dari pengembangban itu, pemerinnggap biogas ini sangat bermanfaat dan akat peternak. Dari dasar itulah kita di iring tingkat nasional. gan DKP Badung, tahun 2014 kami ditunyang terbersih 5 besar tingkat nasional, Parameternya sangat rumit, dan ebetulan oleh prestasi atau penghargaan sebagai 5 ta kecil. 014, kami mengajukan Bapak Bupati Baung untuk memperoleh Kalpataru, yang adalah pembinanya. Meski kemudian beberapa Gubernur, pada akhirnya Bapak A Gde Agung mendapat nominasi tingkat betulan, di tahun 2014 memang tidak

ada pemenangnya, hanya nominasi. Dan Bupati Badung mendapat nominasi Kalpataru tingkat Nasional tersebut. 4. Berkaitan dengan program pusat, yakni ProKlim, ada penilaian Desa Pro Iklim. Berangkat dari itu, ditahun 2014 Badung menjadi yang terbanyak di Bali dengan mengusulkan 10 desa pro iklim, dan keseluruhan desa tersebut telah memenuhi syarat dinilai di tingkat nasional untuk diberikan piagam penghargaan. Masing-masing desa telah sesuai dengan ketentuan dan kriterianya memenuhi katagori desa pro iklim, kesepuluh desa itu diantaranya; Desa Sembung, Desa Kuum, Desa Sibang Kaja, Desa Abiansemal, Desa Blahkiuh, Desa Carangsari, Desa Petang, Desa Plaga, Desa Belok Sidan dan Desa Getasan. 5. BLH Badung mengajukan sekolah Adiwiyata ke Pusat, di tahun 2014 SMPN 1 Petang mendapat sekolah Adiwiyata tingkat nasional, yang diserahkan langsung oleh Pak Menteri Pendidikan dan Menteri KLH kehutanan. 6. Untuk di tingkat Provinsi, 3 sekolah juga masuk dan mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata yakni SMPN I Petang, SMKN I Petang dan SD Negeri 2 Legian. 7. Desa Sadar Lingkungan, Desa Sibang Kaja memperoleh desa sadar lingkungan nomor I tingkat Provinsi Bali. Itulah beberapa penghargaan-penghargaan yang berhasil diraih atas kerjasama semua pihak, atas petunjuk dan pembinaan dari Bapak BLH Badung, Ketut Sudarsana.

tan Lubang Resapan Biopori Dengan perubahan lingkungan yang begitu cepat seiring dengan perkembangan ekonomi dan pertumbuhan penduduk, serta Kabupaten Badung sebagai destinasi pariwisata Bali pada umumnya dan Kabupaten Badung khususnya, hal ini akan banyak menimbulkan permasalahan lingkungan seperti yang telah disebutkan diatas. “Secara garis besar permasalahan

dan kondisi lingkungan secara umum diantaranya; Alih Fungsi Lahan, Kecenderungan peningkatan pencemaran air, tanah dan udara yang menimbulkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Rendahnya pengetahuan masyarakat serta menurunnya partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup serta Penerapan sanksi di Bidang Lingkungan belum maksimal,” jelas Sudarsana. W-014

Pengawasan dengan Skala Prioritas Jika membahas konsep pengelolaan lingkungan hidup, tentunya penangannnya harus menjadi tugas bersama. Karena bila bicara menjaga lingkungan, pemerintah tentunya juga tidak akan bisa berjalan sendiri, perlu dukungan dari semua pihak, termasuk kesadaran dari masyarakatnya. Dan berkaitan dengan pengawasan lingkungan, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim pengawasan dan pengendalian lingkungan di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Badung. Seperti diutarakan Kabid Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) BLH Badung Drs. Nengah Sukarta, salah satu tantangan bagi Wasdal di berbagai persoalan limbah adalah tantangan mengatasi persoalan di tengah-tengah minimnya SDM yang ada. “Untuk di BLH, kami baru memiliki tenaga PPLHD sekitar 6 orang. Keenam tenaga tersebut telah bersertifikat, dalam rangka pengawasan lingkungan,” jelas Sukarta. Bila dilihat dari obyek pengawasan yang cukup luas dan lumayan banyak, dimana berbagai industri pelaku pariwisata tumbuh di Badung Selatan, maka tentunya tenaga tersebut sangatlah minim. Namun, tentunya persoalan itu tidaklah dijadikan alas an bagi BLH Badung khususnya di tim Wasdal untuk bekerja secara maksimal sesuai instruksi yang telah diamanatkan di UU Lingkungan Hidup. “Konsepnya tentu melakukan pengawasan dengan skala prioritas. Kita harus benar-benar teliti dan harus melaksanakan tugas sesuai ritme dan aturan yang ada. Meski kekurangan tenaga, kami tetap akan berusaha semampu kami untuk melakukan pengawasan dan pengendalian limbah di wilayah Kabupaten Badung,” terang dia. Tantangan berikutnya yang juga tidak kalah menarik adalah, berkaitan dengan mengklasifikasikan jenis limbah. Karena untuk

FB/HERY

Kabid Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) BLH Badung, Drs. Nengah Sukarta kasus yang satu ini, pihaknya mengaku timnya tidak bisa gegabah untuk menentukan jenis limbahnya dan pelanggaranya. “Harus dengan bukti dan pengujian, tidak bisa langsung mengatakan itu limbah dan mencemari apa? Terlebih lagi kedepannya bisa ke ranah pidana, perlu diadakan pengukuran dan pengambilan sampel. Kalau memang melampaui dari baku mutu yang ditetapkan sesuai yang sudah ditetapkan di Perbup No 8 tahun 2007, maka baru bisa dinyatakan melampaui baku mutu, karena kalau tidak dilakukan pemeriksaan terlebih

dahulu tentunya tidak bisa ditentukan jenisnya,” urai Sukarta. Selanjutnya, dalam kaitan pengawasan limbah, diakuinya memang masih terjadi adanya istilah kucing-kucingan dari oknum pelaku kegiatan, seperti tidak transparan, bahkan ada yang sengaja menyembunyikannya. “Padahal aturan kita sudah jelas, kita punya Perbup, kita punya Perda, bagaimana caranya membuang limbah sudah ada aturannya. Begitu juga di Perda 23 tahun 2003 juga sudah jelas, bagaimana siapa yang melakukan apa, sanksinya apa sudah jelas semuanya,” tutupnya. W-014 Layouter: dejerie


PENDIDIKAN & BUDAYA SOP UN Belum Terbit Siswa dan Alumni SMAN 1 Jadwal UKK Belum Jelas Gelar Festival Karmani

8

FAJA R BALI

SENIN, 19 JANUARI 2015 l Tahun XV

Jadwal Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) untuk siswasiswa SMK yang pelaksanaannya dirangkaikan dengan Ujian Nasional (UN) sampai saat ini belum jelas. Ini disebabkan karena Prosedur Operasional Standar (SOP) UN belum diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Padahal, mengacu pada pelaksanaan UKK tahun FB/BLAS sebelumnya, ujian khusus bagi siswa SMK itu harus selesai I Wayan Supartha seminggu sebelum UN utama pada April. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Denpasar, Drs. Wayan Supartha, M.Pd., di ruang kerjanya, Kamis (8/1) kemarin, mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi kepastian SOP UN dari pemerintah pusat, termasuk jadwal UKK untuk siswa SMK. Kondisi ini membuatnya khawatir jika dalam waktu lama UKK tak digelar, akan mengganggu persiapan siswa SMK menghadapi UN. Meski demikian, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya paling lambat akhir Januari ini, SMK sudah menggelar UKK. ‘’Ini yang kami masih tunggu karena SOP UN itu belum terbit. Kami belum menyebarkan informasi kepada SMK kapan bisa memulai jadwal pelaksanaan UKK,’’ katanya. Ia menyatakan, berbeda dari SMA, untuk lulus siswa SMK harus melalui tiga tahap ujian, yakni ujian nasional, ujian kompetensi keahlian, dan ujian teori produktif. ‘’Namun kepastian jadwal pelaksanaan ujian masih menunggu terbitnya SOP UN,’’ tegasnya lagi. Dia mengatakan soal yang diujikan pada UKK biasanya berupa pemecahan masalah. Misalnya, siswa diminta memfungsikan sistem kelistrikan. Kelak, penilai yang terdiri atas guru mata pelajaran dan industri akan melihat seberapa jauh masalah terpecahkan berdasar urutan kerja, keselamatan kerja, dan beberapa komponen lain. Ketua Musyawarah Kerja Kepala SMK Kota Denpasar, Drs. Nyoman Selem Darmana, M.M., menyatakan, walau jadwal UKK belum jelas, sekolah sudah melakukan persiapan internal. Sebab, berdasar pengalaman tahun lalu, UKK biasanya harus digelar sebelum UN utama.Dia meminta pihak sekolah aktif mencari kisi-kisi soal UKK yang akan diujikan. Kisi-kisi soal UKK tersebut dapat diunduh lewat beberapa situs di internet. Karena itu, sekolah diimbau segera memahami kisi-kisi tersebut. ”Setelah sekolah mengembangkan berbagai soal dari kisi-kisi soal, diharapkan bisa memberikan latihan soal kepada siswa agar benar-benar siap menghadapi ujian kompetensi keahlian,” kata Selem Darmana. Ia menambahkan, sebenarnya UKK bisa dilakukan dengan dua cara, yakni oleh industri atau gabungan antara sekolah dan industri. Namun terkadang industri tidak siap jika harus melakukan sendiri. ‘’Jadi lebih baik bila jadwal UKK bisa segera diketahui untuk koordinasi antara sekolah dan industri,” ujarnya. BD/W001

Penggalian Dana dan Entrepreneurship Siswa dan alumni SMAN 1 Denpasar menggelar festival karmani untuk menggali dana dalam menghadapi Pekan Seni Remaja (PSR) dan Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) , yang akan dilaksanakan Maret atau April mendatang. DENPASAR-Fajar Bali Penggalian dana untuk kebutuhan itu, siswa SMAN1 dan alumni membuka sejumlah stand di SMAN 1. Deretan stand tersebut menjual beberapa kebutuhan di antaranya, kuliner Bali dan Jawa , serta beberapa jenis kue. Selain itu terdapat juga stand pakaian, kacamata, boneka serta lainnya. Kegiatan ini selain untuk menggali dana, juga untuk memberikan pendidikan entrepreneurship kepada siswa SMAN 1. Sejumlah stand tersebut langsung dipantau Kepala SMAN 1 Denpasar, Drs. I Nyoman Purnajaya, M.Pd. Sabtu (17/1) malam. Sekitar pukul 08.00 Wita, pengunjung mulai memadati kawasan stand, dan stand kuliner yang paling disukai pengunjung , selain berbelanja jenis barang lainnya. Kepada koran ini, Purnajaya mengutarakan, , kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun, dan kegiatan festival Karmani SMAN 1 saat ini sudah berlangsung selama 7 hari dan alumni sebagai sponsorship. Untuk penggalian dana menggunakan sietem penjualan tiket kepada masyarakat, termasuk orangtua siswa. Sambil menikmati kuliner dan berbelanja, pengunjung juga dihibur artis dari luar Bali dan band

siswa SMAN 1. Selain pendidikan entrepreneurship, pada cara festival karmani, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) juga sering aktif dalam kegiatan entrepreneurship seperti, menggelar bazar, serta aktivitas lainnya yang berkaitan dengan entreprenuship. OSIS SMAN 1 sangat aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk pada forum OSIS Denpasar. Pendidikan entreprenurship bermanfaat bagi siswa, sehingga lulusan juga bisa berwirausaha setelah merampungkan studi di perguruan tinggi, apalagi bila orangtua memiliki modal. Dengan berwirausaha, alumni juga dapat membantu pemerintah mengurangi pengangguran. Hingga saat ini jumlah alumni SMAN 1 sudah mencapai sekitar 20.000, dan alumni sejumlah itu, banyak yang sudah berhasil dan terdapat juga sebagai pejabat, di antaranya, Menteri UKM, A.A. Puspayoga dan Kapolda NTT, Untung Yoga. Selain itu lulusan SMAN 1 juga terdapat dihampir seluruh negara di dunia, baik yang bekerja mau pun yang masih melanjutkan studi, ujar Purnajaya. Pada festival karmani tidak dilaksanakan kegiatan sosial, karena kegiatan sosial kata Purnajaya dilaksanakan menyambut HUT SMAN 1. Namun kegiatan

FB/BLAS

FESTIVAL- Sederetan stand pada festival karmani SMAN 1 Denpasar yang digelar siswa dan Alumni dan (inset) Kepala SMAN 1 Denpasar, I Nyoman Purnajaya

sosial juga dapat dilakukan selain menyambut HUT, khusus donor darah Palang Merah Remaja (PMR) dan berkunjung ke panti asuhan sudah dilaksanakan bulan lalu. Alumni SMAN 1 sebagai aset, karena dapat memperhatikan almaternya, bahkan untuk kebutuhan almamater, alumni juga memberikan ban-

tuan berupa buku-buku, dan diharapkan di masa mendatang alumni dapat memberikan bantuan berupa bangku, lemari dan kursi sebagai dukungan ikut mencerdaskan bangsa. SMAN 1 sebagai sekolah favorit telah menoreh prestasi baik tingkat daerah, nasional mau pun internasional, dan

sekolah ini juga memiliki kelas ekselerasi atau kelas percepatan khusus bagi siswa yang memiliki kelebihan di bidang akademi. Tak mengherankan bila lulusan SMAN 1 selalu meraih kursi di beberapa PTN di Indonesia dan di luar negeri. Sedangkan yang melanjutkan ke luar negeri lulusan yang menguasai Bahasa Inggris. W-001

Dies Natalis Universitas Mahendradatta (d/h Marhaen) ke-52

Rektor Wedakarna Serahkan Unmar Award 2015 ke Bung Hatta PTS Tertua di Bali, Universitas Mahendradatta ( d/h ) Marhaen merayakan hari jadinya yang ke -52 pada 17 Januari 2015. Serangkaian acara menuju jubileum 52 Tahun Unmar digelar oleh unit – unit di Unmar baik di pusat maupun LP2M seluruh Bali. Dan puncak perayaan secara sederhana dilaksanakan dengan penganugrahan Unmar Award 2015 yang diserahkan kepada (alm) Prof.H.Mohammad Hatta

( Pahlawan Nasional Proklamator RI ). Acara penganugerahan ini langsung diserahkan oleh Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III kepada Halida Nuriah Hatta ( Putri Proklamator RI, Bung Hatta ). Rektor Unmar didampingi oleh Ni Ketut Wiratni,SH,MH ( Dekan FH ), Nyoman Suartini,SE,MM (Wakil Dekan FE), Nyoman Sutrisna,S. Sos,M.Si ( Wakil Dekan FISIP), Ketut Simpen, ST,M.H (Wakil Dekan FT )

dan Dr. Erikson Sihotang,SH,M.H ( Sekretaris Program Pasca Sarjana S2 Hukum). Dalam kesempatan itu, Halida Hatta memuji peran Unmar sebagai laboratorium sejarah bangsa yang harus dilestarikan. “Saya sangat bangga, dengan rektor muda tapi sudah mencapai prestasi dan membawa perguruan tinggi ini menjadi yang terkemuka di Bali dan Indonesia. Saya pesan agar para civitas akademika jangan han-

ya mengejar kelulusan, tapi juga tiru Bung Hatta yang mengejar ilmu hingga ke Belanda. Tidak ada kata berhenti untuk belajar.”ungkap Halida Hatta putri bungsu Bung Hatta. Selain mengunjungi Kampus Pusat Unmar, rombongan Proklamator juga mengunjungi Istana Mancawarna Tampaksiring, The Sukarno Center dan Museum Agung Bung Karno (YKBK) di Niti Mandala Renon. KJS

Beri Pengarahan Kepada Seluruh Guru

Sulantra: SMK Prada Pastikan Gunakan KTSP 2006 DENPASAR-Fajar Bali Pengawas Sekolah dan Humas Dewan Pendidikan Denpasar, Drs. I Nyoman Sulantra,M. Pd., mengatakan, SMK Pariwisata Dalung (Prada) lebih siap menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Kepastian SMK Prada menggunakan KTSP 2006, sesuai dengan kebijakan Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) No. 160 Tahun 2014. Jika melawan arus akan beresiko, terlebih pada segi pendanaan dan pelatihan guru. Ke depan kalau sudah terlatih, maka hanya mengembalikan dari segi admistrasinya. Untuk penggunaan kurikulum 13 (k 13) saat ini tidak diaktifkan lagi. Sedangkan target untuk menggunakan kurikulum k 13 perlu persiapan yang matang, karena terdapat hal pokok yang harus dipenuhi. Hal pokok itu, bila guru dan siswa sudah benar-benar siap, maka silahkan melaksanakan. Sedangkan mengenai pengadaan buku untuk KTSP 2006 saat ini masih tersedia, karena dibeli menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) buku. Untuk berikutnya dana BOS akan diarahkan untuk kebutuhan pembelian buku KTSP 2006. Pemda Kabupaten Badung s a n g a t ko n s e n t e r h a d a p kebijakan yang dilakukan sekolah, sehingga menyedia-

FB/IST

TERTUA –Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III ( Rektor ), Dr. IGA Diah Werdhi Srikandi WS,SE,MM ( Ketua Umum Yayasan Mahendradatta ), Shri IGN Wira Wedawitry MWS,SH,MH ( Pembina Yayasan Kepustakaan Bung Karno YKBK ) dan Notaris IGA Sri Wichaya Gangga Dewi WS,SH,M.Kn saat menerima Halida Hatta ( Putri Pahlawan Nasional Proklamator Bung Hatta )

Harapkan Nilai UN Tidak Mutlak Tentukan Kelulusan Ujian Nasional 2014/2015, SMP Negeri 2 Sukawati dipilih menjadi sub rayon untuk kecamatan Sukawati, Gianyar. Kesibukan yang bakal muncul nanti telah diantisipasi sejak sekarang terutama penyusunan panitia UN di sekolah untuk diserahkan ke kabupaten. “Untuk keamanannya, soal UN tetap ditempatkan di Polsek.

Setting awalnya masih seperti itu,” kata Kepala SMP Negeri 2 Sukawati, Anak Agung Nyoman Darma. Agenda persiapan juga disusun untuk 365 siswa yang akan mengikuti ujian nasional. Ia memproyeksikan siswa akan diberikan pengayaan materi seintensif mungkin pada hari minggu. Anak Agung Nyoman Darma mengatakan, pe-

milihan hari minggu dimaksudkan agar jadual kegiatan belajar regular tidak terganggu dengan kegiatan pemberian materi tambahan pada minggu intensif. Mengingat, dari ratusan siswa peserta UN itu akan mengisi 9 kelas yang tentunya, jika digabung pada jam pelajaran regular dapat menyebabkan kekurangan kelas. NT

FB/BLAS

PENGARAHAN- Pengawas Sekolah dan Humas Dewan Pendidikan Denpasar, I Nyoman Sulantra didampingi Kepala SMK Prada, I Ketut Maliarsa, saat memberikan pengarahan kepada seluruh guru SMK Prada.

kan anggaran untuk kebutuhan sekolah. Sulantra mengemukakan tentang penggunaan KTSP 2006, ketika memberikan p e n j e l a s a n ke pada guruguru SMK Prada di sekolah itu Sabtu (17/1), yang didampingi Kepala SMK Parda, Drs. I Ketut Maliarsa. Dikatakan, untuk kebutuhan k 13 perlu persiapan dan sosialisasi kepada guruguru, masyarakat khususnya orangtua siswa tentang hasil belajar, sehingga dapat memahami arti dan makna k 13. Untuk itu, sebagai guru harus pula meningkatkan kualitas diri berkaitan dengan kompetensi pedagogik, keperibadian, sosial dan akademik. Guru juga harus

berkomitmen melasanakan hak dan kewajibannya, ujar Sulantra. Sementara itu Kepala SMK Prada, I Ketut Maliarsa menjelaskan, Sulantara sebagai pengawas komperhensip SMK Prada memberikan penegasan secara legalitas formal, agar jangan sampai guru yang sudah melaksanakan k 13 selam 6 bulan tidak merasakan kesulitan lagi. Sebelum k 13, sudah melaksanakan KTSP 2006. Dan sekarang hanya mengembalikan saja seperti pada kondisi sebelumnya, sehingga guru mulai saat ini tidak lagi berpikir tentang k 13. Untuk itu Maliarsa mengajak para guru untuk mendapat siraman-siraman tentang pedoman KTSP 2006.

SMK Prada tidak memiliki guru negeri, dan oleh karena itu sebagai guru swasta di SMK Prada harus memberdayakan diri. Di Kabupaten Badung guru swasta juga menerima insentif dari Pemda Badung. Hingga sat ini sekitar 28 guru swasta yang sudah menerima insentif, dan tiap guru menerima Rp 300.000., yang dibayar setiap 3 bulan. Sebagai pimpinan lembaga, Maliarsa selalu mengajak para guru dan stakeholders untuk memberikan dukungan demi kualitas pendidikan di SMK Prada, karena SMK pariwisata ini tak henti-hentinya berupaya meningkatkan kualitas dalam ikut mencerdaskan bangsa.W-001

024/I/BLAS Layouter: Manik Layouter: Manik


9

EKONOMI Sektor Pariwisata Dominasi Penyaluran Kredit di Bali

FAJA R BALI

SENIN, 19 JANUARI 2015l TAHUN XV

VALAS MATA UANG

KURS JUAL

USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD

12630 10609 14890 10684 19356 14886 111.11 1638 3552 9795

KURS BELI 12530 10109 14540 10334 18856 14386 105.61 1608 3152 9195 Sumber: BNI

DPD. PERBARINDO BALI

Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25% Sumber : Surat Edaran LPS

KIPRAH PEBISNIS

BPR Mitra Bali Srisedana Mandiri

Komit Salurkan Kredit Bagi Usaha Mikro Pedesaan GIANYAR-Fajar Bali Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mitra Bali Srisedana Mandiri dari awal berdiri sampai saat ini tetap konsisten menyalurkan kredit produktif bagi para pelaku usaha mikro pedesaan khususnya yang ada di daerah Ubud, Gianyar dan sekitarnya. Hal tersebut disampaikan, Direktur Utama (Dirut) BPR Mitra Bali Srisedana Mandiri di Peliatan, Ubud, Gianyar, I Made Item Suarjana, beberapa hari yang lalu. Untuk wilayah penyaluran kredit bagi para pelaku usaha mikro, meliputi wilayah Kecamatan Payangan, Kecamatan Tegalalang dan beberapa daerah di bagian Gianyar Utara lainnya. “Untuk kredit produktif yang kami salurkan kepada para pelaku usaha mikro di pedesaan sampai saat ini meliputi, wilayah Ubud terutamanya menyasar daerah Gianyar Utara,” jelasnya. Dengan penyaluran kredit tersebut diharapkan dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan roda perekonomian khususnya bagi para pelaku usaha mikro yang ada di Pedesaan (Gianyar Utara) agar terus bisa bergerak maju. Di samping itu, akan semakin memacu para pelaku usaha mikro yang baru maupun yang sudah berjalan dapat berkembang dan terus berkreasi guna menghasilkan produk kerajinan yang lebih berkualitas dalam menghadapi persaingan di dunia usaha yang semakin ketat saat ini. “Semua ini kami lakukan guna memajukan dan mendorong perkembangan para pelaku usaha mikro agar lebih maju dan lebih berkebang lagi, agar produk-produk kerajinan yang telah dihasilkan dapat bersaing dengan produk kerajinan yang sejenis lainnya terutama dari luar negeri dengan pemberian kredit produktif tersebut,” tandas Suarjana. M-004

Kelola Mata Air di Nusa Penida

Bupati Suwirta Undang Tenaga Ahli Kementerian PU SEMARAPURA-Fajar Bali Keseriusan Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Nusa Penida sudah mulai terlihat. Hal ini ditunjukkan Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta untuk mengajak Prof. Dr. Ir. Arwin Sabar, yang merupakan Tenaga Ahli yang diutus oleh BPSPAM (Badan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum) di bawah Kementerian PU untuk meninjau sumber mata air yang ada di Nusa Penida. Peninjauan sumber mata air minum, Jumat (16/1) kemarin juga didampingi oleh Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru, Wakil Ketua DPRD Klungkung Ida Ayu Gayatri, Anggota DPRD Klungkung Made Jana, Kabag Humas dan Protokol Wayan Parna, serta dari UPT. PAM Provinsi Bali, Agus Sugiarta dan Made Sudiana. Dikirimnya tenaga ahli dari BPSPAM untuk meninjau kondisi dan potensi sumber mata air di Nusa Penida ini berawal dari Kunker Komisi III DPRD Klungkung ke BPSPAM untuk berkonsultasi dan meminta bantuan untuk pengelolaan sumber mata air di Nusa Penida. Sumber mata air yang ditinjau dilakukan di dua tempat yaitu sumber mata air Guyangan yang berada di Desa Batukandik dan Sumber mata air Penida yang berada di Pantai Cristal Bay Desa Sakti. Peninjauan oleh Arwin Sabar yang juga merupakan guru besar ITB ahli dalam bidang Air Baku ini bertujuan untuk melihat dan mempelajari permasalahan dan potensi sumber mata air di Nusa Penida. Alhasil, penelusuran di Nusa Penida ini sumber mata airnya 60% terdiri dari sumber mata air baku. Hal ini

didapat dari potensi kedua sumber mata air tersebut. Guyangan diperkirakan menghasilkan air 150 – 200 liter per detik, sedangkan sumber mata air Penida diperkirakan menghasilkan 150 liter per detik. Kunjungan dari Tenaga Ahli PAM (Pengembangan Air Minum)ini juga merupakan program dari BPSPAM untuk mendampingi PDAM di seluruh Indonesia untuk menerima keluhan dan permasalahan dari PDAM daerah tersebut, Kabupaten Klungkung dipilih dari sekian Kabupaten di seluruh Indonesia. Hal ini juga terkait dengan program Pemerintah Pusat untuk melayani kebutuhan air minum 100% di seluruh Indonesia yang dikenal dengan MDG’s 100%. Bupati Suwirta mengatakan bahwa peninjauan ini dilakukan dengan memberikan kesempatan dari tenaga ahli PAM untuk mensurvei dan meneliti kondisi yang ada di Nusa Penida ini. Jadi dengan demikian kondisi existing (yang ada sekarang), tenaga ahli ini bisa mengambil langkah-langkah baik itu memperbaiki kondisi yang ada maupun mempertahankan situasi yang ada, dengan harapan pelayanan air di Nusa Penida ini dapat diatasi. Walaupun tidak secara keseluruhan, paling tidak setiap tahun pelayanan air bersih ini ada peningkatan. ”Apalagi kita akan memiliki Direktur PDAM baru, harapan kita nanti terhadap Direktur baru bisa mengkolaborasikan atau meng-combain langkahlangkah yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk menindaklanjuti strategi apa yang akan dilakukan di Nusa Penida nantinya,” jelas Suwirta. W-010

Sektor pariwisata merupakan faktor pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali. Tingginya share sektor pariwisata yang meliputi hotel dan restoran juga tercermin dari perkembangan kredit yang didominasi oleh pariwisata. DENPASAR - Fajar Bali Berdasarkan data pada November 2014, share kredit di sektor pariwisata mencapai 40,9 persen dari total realisasi penyaluran kredit di Bali. Kemudian, diikuti oleh sektor keuangan dan jasa yang tercatat sebesar 6,9 persen dan sektor jasa - jasa dengan angka 4,1 persen. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Region III Bali Nusa Tenggara, Dewi Setyowati mengatakan, kondisi ini merupakan hal yang wajar. Dimana katanya, penyaluran kredit di Provinsi Bali mengikuti sektor yang mendominasinya. Sebagaimana diketahui, meski dari sisi pertumbuhan mengalami perlambatan di November 2014 lalu, sektor pariwisata kata Dewi masih mampu tumbuh mencapai 19,6 persen secara year on year (yoy). “Sedangkan, secara bulanan pertumbuhannya mencapai 1,44 persen,” ujarnya, Minggu (18/1) kemarin. Sektor pengangkutan dan komunikasi, lanjut Dewi, merupakan sektor yang turut meningkat

sejalan dengan meningkatnya sektor pariwisata. Lanjutnya, ini tercermin dimana secara bulanan, pertumbuhan kredit tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan komunikasi dengan 2,89 persen. “Pertumbuhan kredit tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 2,89 persen (mtm),” ucap Dewi, seraya menyebut hal itu disebabkan oleh tingginya intensitas kegiatan pariwisata di akhir 2014, yang tercacat penggunaan jasa di sektor pengangkutan dan komunikasi. Dewi juga menjelaskan, daerah pusat pariwisata seperti Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) masih menarik debitur untuk menjadi pilihan tempat penggunaan kredit di sektor pariwisata. Dari sisi distribusi, penyaluran kredit per kabupaten/kota perkembangan pada 3 tahun belakangan ini masih terkonsentrasi di daerah Sarbagita. Berdasarkan data lokasi proyek kata Dewi, pada No-

Dewi Setyowati

FB/DOK

vember 2014 share penyaluran kredit di Kota Denpasar tercatat sebesar 39,1 persen kemudian Kabupaten Badung 22 persen disusul Kabupaten Gianyar 8,7 persen dan Kabupaten Tabanan sebesar 7,9 persen. Berdasarkan lokasi proyek, penyaluran kredit di daerah tersebut didukung oleh infrastruktur yang memadai. Tentu saja, dengan tingkat konsumsi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Kondisi ini juga sejalan dengan penyaluran kredit berdasarkan lokasi bank yang menyalurkan pembiyaan tersebut. Untuk lokasi, sebaran kredit berdasarkan lokasi bank telah disalurkan ke daerah Denpasar dengan besaran 62,26 persen, Badung 11,6

persen, Gianyar 5 persen dan Tabanan 4,5 persen. Jika melihat dari lokasi bank penyaluran kredit lebih terkonsentrasi di Kota Denpasar yang mayoritas penduduknya merupakan kalangan menengah ke atas. “Yang dimana, memiliki pendapatan yang relatif lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya,” ujarnya. Sementara itu, dalam hal penyaluran kredit investasi, para investor ujar Dewi masih senang ‘bermain’ di pusat lokasi konsentrasi perkembangan pariwisata. Berdasarkan lokasi proyek, pada November 2014 lalu tercatat Badung di tempat teratas dengan 38,9 persen dengan penyaluran kredit investasi yang disusul Kota Denpasar 32,3 persen dan Gianyar sebesar 11,06 persen. Sedangkan katanya, berdasarkan lokasi bank tercatat Kota Denpasar tercatat 67,4 persen dan Badung 18,3 persen. “Hal ini tidak lepas dari lokasi bank - bank yang sebagian besar berlokasi di Denpasar dan Badung,” ucap Dewi. Dewi menambahkan, fakta cukup menarik yakni pertumbuhan kredit investor sektor pariwisata tertinggi bukan dari daerah Sarbagita. Kabupaten Klungkung katanya yang berhasil mencatatkan angka pertumbuhan tertinggi dibandingkan daerah lainnya di Bali yakni 41,36

persen (yoy). Angka ini sebutnya, lebih tinggi dibandingkan dengan daerah konsentrasi pariwisata lain seperti Gianyar yang hanya 26,36 persen (yoy) dan Badung yang 13,56 persen (yoy). Tingginya pertumbuhan kredit di Kabupaten Klungkung ini ujar Dewi dipicu oleh semakin maraknya pengembangan pariwisata seperti masuknya Nusa Penida ke dalam 21 Kawasan Strategis Pariwisata Bali dan Festival Nusa Penida yang dilakukan di Juni tahun lalu. Iklim investasi yang lebih menarik menurut Dewi harus diciptakan terutama di kabupaten selain SARBAGITA untuk memecah terkonsentrasinya penyaluran kredit di kawasan tersebut. Kabupaten selain SARBAGITA secara umum memiliki pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang lebih rendah dengan tingkat penyaluran kredit yang juga relatif rendah. “Oleh karena itu dibutuhkan peran serta pemerintah dan semua pihak yang terkait untuk membangun dan menyiapkan infrastruktur serta sarana pendukung lainnya yang lebih baik serta menciptakan insentif yang lebih menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” jelas Dewi. W-011

AHM Luncurkan All New Honda BeAT eSP dan All New Honda BeAT POP eSP DENPASAR-Fajar Bali PT Astra Honda Motor (AHM) akhirnya meluncurkan dua model generasi terbaru BeAT berteknologi eSP (enhanced smart power) yakni All New Honda BeAT eSP dan All New Honda BeAT POP eSP. Untuk region Bali launching skutik teranyar tersebut berlangsung, Sabtu (17/1) di Parkir Utara Mall Bali Galeria, Kuta, mengusung thema “2 All New BeAT-eSP For Everyone”. Moment yang ditunggutunggu masyarakat Bali tersebut melibatkan anak muda yang turut memeriahkan beberapa games menarik seperti : ESP (Ex mpresso Selfie Photo Contest), BeAT B’Laga Competition, ISS( I Sing a Song). Tampak hadir pada event tersebut Modus Vivendy, Manager Marketing Astra Motor Main Dealer Bali didampingi Dharma Wijaya Manager Service Astra Motor Bali. Menurut Modus Vivendy, kehadiran varian BeAt ini untuk memberikan pilihan yang beragam kepada pecinta Honda BeAT. “Kehadirannya untuk memelihara segmen-

tasi pecinta BeAT sehingga konsumen tetap menjatuhkan pilihannya dengan menggunakan Honda BeAT ini ,” paparnya. All New Honda BeAT eSP hadir dengan konsep desain sporty berlekuk tajam, sementara All New BeAT POP eSP

hadir dengan konsep desain yang stylish dan memiliki lekuk yang lebih halus.Kedua varian ini mengusung mesin 110 cc eSP yang merupakan inovasi canggih generasi terbaru matik Honda. Dirancang sempurna untuk menghasilkan performa tinggi, efisien

bahan bakar lebih baik dan ramah lingkungan. Teknologi eSP sebagai pelopor teknplogi terbaik dan ramah lingkungan telah disematkan pada Honda PCX 150 dan Honda Vario 125. Disamping itu juga disematkan teknologi ACG Starter yang mampu menghidupkan

mesin lebih halus tanpa suara. Fitur Idling Stop system (ISS) yang mampu mematikan mesin saat berhenti lebih dari 3 detik dan pengendara hanya perlu menarik tuas gas untuk menghidupkannya lagi. Dalam hal pemakaian bahan bakar, AHM mengklaim sangat irit. Nah untuk membuktikan hal tersebut panitia juga menyelenggarakan Journalist BeAt Econo Contest diikuti awak media di Bali, yang mengambil rute mulai Mall Bali Galleria-By Pass Ngurah Rai- Tol Banli Mandara- Pesanggaran. Pada kontes tersebut keluar sebagai Juara III, Gung Eka ( Denpos) dengan 77,5 km/liter, Juara II direngkuh Chus (Koran Renon) dengan 80,8 km/liter. Sedangkaan Juara I direbut Gek Yuni (Bali Express) dengan perolehan 84,4 km/liter. Dengan berbagai varian warna dan keunggulan tekonologi yang disematkan dari All New BeAT ini, pihak Astra Motor Bali bahkan tidak tanggung-tanggung menargetkan penjualan sekitar 5000 unit per bulannya. (Sudarsana)

RAT. Sehingga, tujuan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya bisa terealisasi,” ucap Dewa Patra. Dasar tujuan mendirikan koperasi ungkap Dewa Patra

yakni meningkatkan kesejahteraan anggota yang tidak dapat dinilai dalam bentuk uang. Kesejahteraan ini ujarnya, dapat dimanfaatkan dalam bentuk kesejahteraan batiniah dan psikologis. “Artinya, anggota

koperasi mendapatkan manfaatnya ketika terdesak dalam kondisi sakit sehingga dibantu dari keuntungan menjadi anggota,” ujar Dewa Patra, sembari menegaskan, hal ini merupakan azas tolong menolong di dalam

koperasi terhadap anggotanya yang berada dalam kondisi kesulitan. Oleh karenanya, pihaknya menargetkan di tahun 2015 ini koperasi di Bali tetap meningkat dan mempertahankan RAT. W-011

FB/SUDARSANA

Para Juara Journalist BeAt Econo Contest. Membuktikan bahwa All New Honda BeAT eSP sangat irit bahan bakar.

RAT, Diskop UKM Bali Pantau Koperasi Binaan

DENPASAR - Fajar Bali D a l a m ku r u n wa k t u 3 bulan pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT), Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) P rov i n s i B a l i m e m a n t a u jalannya RAT di 149 koperasi binaan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Pemantgauan dimaksudkan agar program yang telah dicanangkan sebelumnya dapat terus indaklanjuti. “Tujuannya, untuk mencapai kesejahteraan anggota. Selama 3 bulan, kami akan memantau jalannya RAT di 149 koperasi binaan provinsi,” ungkap Kepala Diskop UKM Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra, Sabtu (17/1) di Denpasar. Patra juga mengaku akan memantau kegiatan koperasi yang ada di setiap desa di seluruh Bali. “Tidak hanya menyasar 149 unit koperasi binaan saja namun kami juga memantau kegiatan koperasi yang ada di masing - masing desa,” sebutnya, seraya berharap, pelaksanaan RAT setiap koperasi harus tetap dipertahankan. Sehingga apa yang menjadi tujuan koperasi dapat terealisasi. “Harus tetap pertahankan

603/IX/GLH

639/XI/KTR

Layouter:Manik


POLITIK Jokowi Tak Lantik Budi, DPR Ancam Interpelasi

10

FAJA R BALI

SENIN, 19 JANUARI 2015 l Tahun XV

Suara PARLEMEN

Atasi Kekurangan Guru, Angkat Tenaga Kontrak AMLAPURA-Fajar Bali Jumlah tenaga pendidik di Karangasem terus menurun, hal itu lantaran jatah formasi yang diberikan KemenPAN RB tidak sebanding dengan jumlah guru yang pensiun tiap tahunnya. Untuk itu, diperlukan upaya dari pemerintah untuk merekrut tenagatenaga pendidik demi kemajuan dunia pendidikan di Karangasem. Salah satu upaya yang masih bisa dilakukan yakni dengan mengangkat tenaga kontrak FB/IST khusus untuk tenaga pendidik. I Wayan Tama Anggota DPRD Karangasem, I Wayan Tama, Minggu (18/1) kemarin mengatakan, melihat laporan dari Kadisdikpora belum lama ini, memang sangat miris jika jumlah pendidik di Karangasem sangat kurang. Bahkan untuk guru SD saja Karangasem masih kekurangan sekitar 300 guru, belum lagi guru SMP dan SMA. Sehingga sangat cocok jika Disdikpora merekrut tenaga kontrak pengajar, asalkan dilakukan secara transparan serta tidak ada titipan. “Untuk mencari pengajar yang benar-benar mau mengabdi, sebaiknya dilakukan secara transparan, saya sangat setuju demi kemajuan pendidikan Karangasem asal tidak melanggar aturan,” ujar anggota komisi IV Dewan Karangasem ini. Tama juga menyampaikan, mekanisme perekrutan tenaga kontrak khusus pengajar ini telah berhasil diterapkan di Kabupaten Bangli. Hal itu diketahuinya saat melakukan studi banding ke kabupaten Bangli belum lama ini. Ia pun mengharapkan, Disdikpora bisa mencontoh cara perekrutan di Bangli, sehingga Karangasem tidak sampai kekurangan guru. “Waktu ini kan sudah bersama-sama ke Bangli, tidak ada salahnya Disdikpora Karangasem mencontohnya, dimana mereka melamar di sekolah yang benar-benar kekurangan guru. Namun melamarnya tetap ke bupati tetapi mencantumkan nama sekolah yang kekurangan. Yang terpenting lagi harus jelas, bobotnya pakai IP dan pengalaman pengabdian,” ucap Tama yang juga ketua fraksi Golkar ini. Dalam perekrutan tenaga kontrak pengajar ini,Tama menggaris bawahi bahwa semuanya mesti dilakukan dengan penuh trasfaran,dan tidak ada lagi istilah titipan. Bila perlu, dalam perekrutan itu haruslah dilakukan interview yang melibatkan tim yang mempuni,sehingga akan menghasilkan tenaga-tenaga kontrak yang benar-benar tulus mengabdi untuk Karangasem. “Dilakukan dengan traspasaran,jangan ada titipan,yang terpenting kan pengabdian,” ujar Tama. W-016

Wakil Ketua Komisi Hukum DPR dari Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa, menilai Presiden Joko Widodo melecehkan DPR. Musababnya, kata Desmond, Jokowi tak segera mengangkat Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI, meski sudah memberhentikan Jenderal Sutarman.

JAKARTA-Fajar Bali Jokowi justru melantik Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai Pelaksana Tugas Kapolri. “Harusnya Jokowi kirim surat ke DPR memberitahukan pengangkatan pelaksana tugas,” kata Desmond saat dihubungi, Minggu (18/1). “Langkah ini melanggar Undang-Undang Kepolisian.” Tentang ditundanya pengangkatan Budi Gunawan, Desmond menilai Jokowi terkesan

main-main. “Dua kali Jokowi melecehkan DPR,” kata Desmond. Pertama, ujar Desmond, Jokowi berkukuh mengajukan calon tunggal Kapolri, Budi

Gunawan, meski bekas ajudan Megawati itu terkait dengan kasus transaksi mencurigakan di Komisi Pemberantasan Korupsi. “Kalau Jokowi peka, harusnya sedari awal dia me-

narik surat pengajuan itu. Lalu mengajukan calon lain,” katanya. Kedua, saat melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri, Jokowi justru menunda dan

menunjuk pelaksana tugas. “Jokowi malah mengacaukan undang-undang,” ujarnya. Senin hari ini, kata dia, rencananya Komisi Hukum akan merapatkan kondisi tersebut. DPR, kata dia, akan mengajukan hak bertanya kepada pemerintah. “Bisa juga nantinya kami akan gunakan hak interpelasi,” kata Desmond. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memutuskan menunda pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI. Jokowi lalu menunjuk Wakil Kepala Kepolisian Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai Pelaksana Tugas Kapolri. Penunjukan Badrodin ini seiring dengan keputusan Jokowi memberhentikan Jenderal Sutarman sebagai Kapolri. “Berhubung Budi Gunawan sedang menjalani proses hukum, maka perlu untuk menunda pengangkatannya. Jadi bukan membatalkannya,” kata Jokowi, Jumat kemarin.TP

Karya Kartika yang juga wakil ketua DPRD Karangasem ini mengatakan, proses PAW bagi kader terbaiknya di daerah pemilihan (Dapil) III ini bakal tetap memegang aturan yang berlaku di KPU. Yang jelas, proses PAW tersebut bakal dilakukan sesegera mungkin. Pergantian dilakukan untuk memperlancar roda organisasi di DPRD Karangasem, apalagi I Wayan Madeg Mariarta menjabat sebagai ketua Fraksi. “Karena ini menyang-

kut fraksi, apalagi beliau juga ketua fraksi Demokrat, makanya sesegera mungkin dilakukan proses PAW,” ujar Karya Kartika. Terkait siapa yang nantinya menjadi pengganti antar waktu tersebut, Karya Kartika mengaku belum mengetahuinya. Karya Kartika beralasan data hasil pileg lalu masih berada di kantor DPC Demokrat. “Penggantinya belum tahu persis siapa, karena datanya ada di DPC,” ujarnya. Terpisah, ketua KPU Karan-

gasem I Made Arnawa ketika dihubungi mengatakan, terkait proses PAW tersebut, pihaknya masih menunggu surat dari DPRD Karangasem. Kapanpun surat tersebut masuk ke KPU, pihaknya barulah akan melakukan proses PAW tersebut. “Proses mekanismenya kan ada di DPRD, kami di KPU sebatas menunggu saja, kapan ada permintaan saat itu kita proses, penggantinya tentu sesuai dengan hasil rekapitulasi Pileg lalu,”

ujar Arnawa. Sementara itu dari data yang berhasil dikumpulkan, saat Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 lalu, I Wayan Madeg Mariarta memperoleh 3.029 suara. Sedangkan di bawahnya kader Demokrat asal Desa Duda, I Wayan Suparta yang memperoleh 2.995 suara. Dengan hasil tersebut, kemungkinan pengganti dari I Wayan Madeg Mariarta adalah I Wayan Suparta. W-016.

FB/IST

TUNDA LANTIK KAPOLRI-Presiden Joko Widodo mengumumkan menunda melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri di Istana Merdeka, Jumat (16/1) malam. Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk Wakapolri Komjen Badrodin Haiti untuk melaksanakan tugas sebagai Kapolri.

Ditinggal Ketua Fraksi, Demokrat Segera Bahas PAW

AMLAPURA-Fajar Bali Partai Demokrat Karangasem berencana bakal segera melakukan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk ketua Fraksi Demokrat, I Wayan Madeg Mariarta yang meninggal belum lama ini. Hal itu dikatakan Pengurus DPC Demokrat Karangasem, I Nyoman Karya Kartika, Minggu (18/1) kemarin. Hanya saja, proses PAW tersebut masih akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan menggelar rapat DPC.

KIPRAH PIMPINAN SKPD MENUJU BALI MANDARA Ir. I Nyoman Astawa Riadi, M.Si

Melangkah Menjalankan Amanah K

epercayaan itu sebuah tanggung jawab yang diterima seseorang untuk bisa dijalankan dengan baik. Dan, kepercayaan itu tidaklah didapat dengan mudah, perlu kerja keras lebih agar menghasilkan prestasi. Agar dianggap mampu dalam mengemban sebuah tugas, maka setiap pekerjaan itu harus diselesaikan dengan baik.

Itulah yang diungkapkan Ir Nyoman Astawa Riadi, M.Si yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali. Ia lahir dari rahim seorang ibu bernama Sri Sumiani (alm) dan bapak I Nyoman Murji yang bekerja sebagai pegawai negeri di Daerah Gianyar. Kehidupan masa kecil Astawa begitu sederhana, sehingga ia terbiasa dengan kemandirian. Itu terlihat saat ia berkeinginan untuk bisa melukis. Keinginannya harus membuat ia jauh dari keluarga yang merupakan wadah kasih sayang. Astawa baru menginjak kelas 4 sekolah disar (SD), diantar ke rumah saudara berada di Ubud demi menjalani keinginan menjadi seorang pelukis. Kehidupan dalam dunia seni lukis ia lakoni sampai ia menamatkan sekolah menengah pertama (SMP). Selepas itu, Astawa kembali bersama orangtua yang lama ia tinggalkan di Dusun Kesian, Desa Lebih, Kabupaten Gianyar. Dengan kembali ke desa bukan berarti ia meninggalkan mimpi sebagai seorang pelukis, tapi ia ingin melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Gianyar, sekolah terbaik di Kabupaten Gianyar ketika itu dan sampai saat ini. Tiga tahun menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Gianyar memberi pelajaran dan bekal ilmu dalam diri Astawa yang membuat ia semakin pandai dan dewasa. Berselang waktu, ia dapat menyelesaikan

BIODATA :

Nama Lengkap: Ir. I Nyoman Astawa Riadi, M.Si Tempat, Tanggal Lahir: Gianyar, 16 September 1960 Jabatan: Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ayah : I Nyoman Murji Ibu : Sri Sumiana Istri : Ni Kadek Oka Dewi Antari, SE Anak : 3 Orang Anak - Pertama : Putu Risma Yupita Riadi - Kedua : Kadek Argian Dwi Riadi - Ketiga : Komang Trinia Amanda Riadi Hobby: Mendengarkan Musik Pendidikan Sekolah Dasar : SD Negeri 1 Ubud SMP : SMP Negeri 1 Ubud SMA : SMA Negeri 1 Gianyar Universitas : D1 Universitas Udayana Singaraja Sarjana Muda Universitas Ngurah Rai S1 Universitas Ngurah Rai S2 Universitas Udayana

pendidikan SMA dengan nilai baik. Semangat untuk bisa melanjutkan pendidikan lebih lanjut lagi, ia harus rela melupakan mimpi menjadi seorang pelukis dan melanjutkan pendidikan walaupun hanya setarap diploma di Kota Singaraja. Kemampuan dalam menimba ilmu mampu ia serap dengan baik, sehingga ia diminta menjadi tenaga pengajar di SMP Negeri 2 Abiansemal dan diangkat menjadi PNS (Pegawai Negeri

FB/IST

FB/IST

Ir. I Nyoman Astawa Riadi, M.Si dalam suatu acara dinas.

Sipil) pada tahun 1980. Dua belas tahun ia jalani sebagai tenaga pengajar di SMP Negeri 2 Abiansemal. Sembari mengajar ia meluangkan waktu untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi lagi. Kinerja bagus mampu membuatnya berprestasi, sehingga ia dipindah tugaskan ke Kantor Wilayah Pendidikan. Beberapa tahun ia menjalani tugas dengan baik di Kanwil Pendidikan sampai pada tahun 2002. Setelah itu ia dipindahkan kembali ke Biro Aset Setda Provinsi Bali dan pada tahun 2005 ia menjalankan tugas di kantor

Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Kerja keras di kantor BKD mendapatkan penilaian dari pimpinan. Tiga tahun pengabdian, ia di percaya menjadi Sekretaris BKD pada tahun 2008. Rolling perpindahan pegawai yang ia jalani tidak hanya sampai di situ saja. Pada tahun 2012 ia dipindahkan ke Dinas Pekerjaan Umum. Banyak perpindahan yang ia alami membuat Astawa mengetahui banyak ilmu dan banyak karakter dalam setiap orang, sehingga dalam waktu singkat Astawa pun di percaya menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum pada tahun 2013. Sungguh suatu perjalanan karir yang tidak mudah, walaupun harus meninggalkan mimpi sebagai pelukis, kini ia di percaya menjabat kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Pencapaian yang besar tentu tidak akan berjalan mulus, pasti banyak gelombang yang menjulang yang harus ia lewati. Begitu juga dengan pencapaian yang Astawa dapat, banyak permasalahan harus ia benahi agar dapat mewujudkan tugas dan fungsi pembangunan di antaranya menyiapkan penyediaan dan membangun infrastruktur jalan,

FB/IST

Ir. I Nyoman Astawa Riadi, M.Si

Sumber Daya Air, Keciptakaryaan pada kawasan perkotaan dan pedesaan melalui perencanaan, pelaksanaan pembangunan serta pengawasan dan pengendalian, pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan selaras dengan perkembangan ekonomi kerakyatan. Hingga saat ini pemeliharaan demi pemeliharaan ia lakukan, peningkatan infrastruktur di bidang irigasi serta saluran-saluran yang belum permanen menjadi permanen, dan renovasi demi renovasi tetap ia tingkatkan. Banyak pencapaian yang ia raih dalam kinerja untuk mewujudkan tugas terbaik di setiap elemen pekerjaan di Dinas Pekerjaan Umum yang sekarang menjadi

FB/IST

tanggung jawabnya. Baginya, pembenahan yang ia lakukan bukanlah akhir dari sebuah pencapaian, perjuangan masih panjang dan banyak tanggung jawab harus ia selesaikan bersama jajarannya. Maka dari itu, ia selalu berusaha menjaga kepercayaan serta menjalankan tanggung jawab yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali dan melaksanakan sebaik mungkin untuk mewujudkan visi dan misi Bali MANDARA (Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera), yang menjadi program unggulan gubernur. “Kita bersama jajaran berusaha semaksimal mungkin mempercepat tercapainya Bali MANDARA itu,”tutupnya. .Arb PROYEK-Beberapa proyek ‘raksasa’ yang menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali. Kadis PU Ir. I Nyoman Astawa Riadi, M.Si harus turun ke lapangan untuk mengecek proyekproyek tersebut baik saat mulai dibangun maupun setelah rampung.

FB/IST

Layouter: dejerie


FAJA R BALI

SENIN, 19 JANUARI 2015 l Tahun XV

SAMBUNGAN

Perempuan Miskin Rentan Dimanfaatkan Jaringan Narkoba JAKARTA-Fajar Bali Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perempuan yang hidup dalam belenggu kemiskinan rentan dimanfaatkan jaringan narkoba sebagai kurir. "Kasus Rani Andriani membuka mata kita bahwa kemiskinan masih menjadi persoalan utama di pedesaan," kata Giwo di Jakarta, Minggu (18/1). Rani Andriani atau Melisa Aprilia yang dieksekusi mati Minggu dini hari, merupakan potret perempuan desa yang hidup dalam belenggu kemiskinan. Rani di vonis hukuman mati atas kasus penyelundupan 3,5 kilogram heroin oleh Pengadilan Negeri Tanggerang pada 22 Agustus 2000. Dalam kasus tersebut, Rani termasuk bagian dari jaringan peredaran narkotika internasional yang dikendalikan sepupunya, Meirika Franola

dan seorang lurah di Rancagoong, Deni Setia Marhawan, yang juga masih saudaranya. Pada saat kasus tersebut terjadi, usia Rani masih 20 tahun. Rani kecil tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga miskin. Rani tinggal bersama keluarganya di gang kecil, berukuran tidak lebih dari 2 meter, di RT 3 RW 3 Gang Edi 2 Kampung Cikidang Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur. Pada waktu itu Rani mendapat iming-iming pekerjaan di Jakarta. Rani bekerja pada orang Afrika dengan fasilitas yang sangat baik seperti makanan yang enak, pakaian layak dan tempat tinggal juga layak. Selanjutnya Rani resmi pacaran dengan orang Afrika tersebut sehingga sulit baginya keluar dari situasi (kurir narkoba) seperti itu. "Perempuan yang terbelengu kemiskinan rentan dimanfaatkan jaringan narkoba sebagai kurir."

Giwo menjelaskan para pengedar Narkoba dalam jaringan internasional banyak mengorbankan perempuan seperti Rani sebagai kurir. Alasannya, Rani dan yang lainnya membutuhkan uang banyak untuk keluarganya. Kowani berharap ke depannya, hukuman yang diberikan kepada jaringan bandar narkoba internasional tersebut harus sama dengan hukuman yang diberikan kepada Rani, bukan sebaliknya sebagian besar kasus di pengadilan, hukumannya di bawah 20 tahun. "Kowani mengajak pemerintah dan masyarakat untuk selalu bersama-sama dalam memberikan edukasi kepada perempuan khususnya mereka yang miskin, membuka akses beasiswa sampai jenjang pendidikan yang tinggi dan terakhir membuka lapangan pekerjaan yang layak," ajak dia. AN

Jika Pelindo Ngotot, Dishut Tempuh Jalur Hukum DARI HALAMAN 1 belum ada jawaban, tapi dirinya yakin penjelasan dari pusat akan mampu menyelesaikan masalah tersebut. Menurut Wiranata, sesuai dengan Undang-undang nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan lahan 80,594 are tersebut masuk ke dalam kawasan Tahura Ngurah Rai. Tetapi, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, lahan itu disebutkan sebagai otorita pelabuhan. Nah, kedua persepsi ber-

beda inilah yang sejak Bulan Oktober 2014 lalu dipertanyakan ke Jakarta. Wiranata berharap, jawaban dari pemerintah pusat segera keluar. Sehingga polemik overlapping antara Pemerintah Provinsi Bali dengan PT. Pelindo Benoa Bali tidak berkepanjangan. “Kami sudah bersurat sejak Bulan Oktober, barangkali dalam waktu dekat akan ada solusinya. Kalau dari segi aturan (UU Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan) lahan itu masuk kawasan hutan, tapi dari SKB tiga menteri termasuk otorita pelabuhan. Namun,

berdasarkan hasil pengecekan kami ke lokasi, lahan itu masih dalam status quo,” jelasnya. Oleh karena itu, Wiranata berharap persoalan ini diselesaikan secara damai, tidak ada saling ngotot. Apabila pihak PT. Pelindo Benoa Bali ngotot, maka Wiranata pun tidak segan untuk menempuh jalur hukum. “Kami harap tidak ada yang saling ngotot, kalau ngotot nanti kami bisa tempuh jalur pidana,” tegas Wiranata. Ia pun berharap, semua pihak bersabar untuk menunggu hasil kajian antara Kementerian Kehutanan dan

Perhubungan untuk memastikan status lahan tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Bali, Ketut Tama Tenaya mengungkapkan kekhawatirannya terhadap aktivitas pengerukan pasir yang dilakukan oleh Pelindo. Selain pengerukan pasir, ia juga mencium terjadinya overlapping 80,594 are kawasan Tahura Ngurah Rai oleh Pelindo. Indikasi tersebut disangkal oleh Syahbandar Pelabuhan Benoa Bali, Guritno. Katanya, lahan tersebut di luar kawasan Tahura Ngurah Rai. W-019

berpotensi, ambillah. Kan, pasti ada prosedurnya di kepolisian agar bintang dua cepat jadi jenderal,” kata Trimedya. Presiden Joko Widodo akhirnya memilih menunda pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. Penundaan itu berlaku hingga ada kepastian status hukum dari Komisi Pemberantasan Korupsi yang menetapkan Budi sebagai tersangka kasus gratifikasi. Oegroseno: Pasti Ditahan Mantan Wakil Kepala Kepolisian Komisaris Jenderal Purnawirawan Oegroseno menyatakan calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan pasti akan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal ini disampaikan untuk membantah bahwa penetapan tersangka Budi hanya cara KPK menunda sementa-

ra pelantikan Kapolri. “Saya tahu betul karena tanya langsung ke KPK. Mereka itu kalau sudah menetapkan tersangka pasti akan ditahan,” kata Oegroseno. Ia memaparkan perbedaan proses hukum pidana antara Polri dan KPK. Di Kepolisian, proses pengusutan kasus langsung pada tahap penyelidikan untuk mengumpulkan bukti. Setelah penyelidikan, polisi juga langsung menaikkan status ke penyidikan dengan penetapan tersangka. Proses ini rentan sehingga masih ada ruang untuk SP3 atau penghentian penyidikan. Sedangkan di KPK, menurut Oegroseno, penyidik selalu memulai kasus dengan melakukan penelitian sebelum menetapkan suatu peristiwa sebagai kejahatan korupsi. Setelah penelitian, penyidik

baru melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan seluruh bukti dan penelusuran. KPK juga tak tergesa menetapkan tersangka dan menaikkan status ke penyidikan. KPK akan lebih dulu melakukan analisis sehingga bukti yang ditemukan dan dimiliki benar-benar kuat. Berdasarkan analisis ini, KPK kemudian menetapkan seseorang sebagai tersangka, termasuk Budi Gunawan. “Jadi mereka sudah yakin betul. Tak akan ada berkas yang di-SP3,” kata Oegroseno. Menurut dia, KPK juga akan segera menahan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri tersebut. Patokannya, jika KPK telah menyelesaikan berkas perkara di atas 50 persen. “Jadi bukan berarti penahanannya ditunda,” kata Oegroseno. KP

yang sebelumnya sudah berjanji untuk membenahi pelayanan publik di wilayahnya masing-masing. Menurut Umar Alkhatab, hasil pantauan Ombudsman terhadap sejumlah kabupaten/kota sudah disampaikan langsung ke Bupati/ Walikota. Seperti dugaan, meski didominasi zone merah (kepatuhan terhadap UU nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik rendah), tapi Bupati/Walikota menyambut antusias. Bahkan, Bupati Tabanan, Gianyar, dan Karangasem, sudah berjanji segera

berbenah. “Bulan Januari kami (Ombudsman) kembali akan melakukan survei. Sekaligus melihat komitmen kabupaten/ kota untuk memperbaiki hasil survei kami sebelumnya. Seperti Bupati Karangasem yang berjanji dalam waktu tiga bulan akan melakukan perbaikan. Kami akan cek lagi, apakah sudah dilaksanakan atau belum,” terangnya. Hal ini mengacu pada hasil survei Ombudsman tahun 2014, yang menyatakan 70

persen SKPD di Kabupaten Karangasem masuk zona merah. Tak hanya tiga kabupaten (Tabanan, Gianyar, dan Karangasem) yang jadi sorotan. Tetapi, Kabupaten Badung yang di tahun 2014 tidak masuk agenda, juga akan disurvei. Di samping itu, survei Ombudsman tidak lagi hanya sebatas pada atribut pelayanan publik, namun sudah mengarah ke prilaku/kinerja pegawai. Oleh karena itu, ia berharap seluruh SKPD di Bali mulai mempersiapkan diri. W-019

dapat digunakan untuk modal usaha yang produktif misalnya warung dan sebagainya. “Kalau ada orang-orang yang tersinggung dengan kata-kata saya, saya siap untuk dikonfrontir. Untuk itu, saya mengharapkan agar kejadian ini diselidiki sehingga menjadi shock therapy dan tidak dijadikan contoh kedepannya,”tegas Setiawan. Setiawan melanjutkan, terdapat satu warga di banjarnya yang sejak zaman reformasi sampai saat ini belum mendapatkan dana bansos, padahal dia berharap menda-

patkan bantuan tersebut . Untuk itu, Setiawan berharap kategori miskin di wilayah Badung perlu dievaluasi dimana warga (orang) miskin di Kabupaten Badung tidak sama dengan warga (orang) miskin di Kabupaten Karangasem atau Negara. “Contohnya warga miskin di Karangasem rumahnya reot, tetapi kalau di Badung sepengetahuan saya tidak seperti di Karangasem, minimal di Badung mempunyai rumah batu. Tetapi miskin yang dimaksud adalah dia tidak mempunyai kesempatan kerja

untuk mengubah kehidupan yang lebih layak,” ujarnya. Berkaitan dengan dana bansos yang diberikan kepada masyarakat, Setiawan berharap kedepannya digunakan untuk hal yang berguna. Tidak justru digunakan untuk hal-hal yang bersifat politis, apalagi untuk kepentingan segelintir orang. “Saya hanya ingin menyarankan agar Bapak Gubernur lebih hati-hati menggelontorkan bansos. Bisa perlu pengawasannya perketat, agar taka da lagi orang yang hidupnya lewat bansos saja,” tutupnya. M-007*

PDIP Minta Nama Baru Calon Kapolri DARI HALAMAN 1 Jenderal Sutarman, yang memasuki pensiun Oktober nanti. Mereka adalah jenderal bintang tiga, yaitu Badrodin Haiti, Dwi Prayitno, Putut Eko Bayuseno, Suhardi Alius, Anang Iskandar, Djoko Mukti Haryono, Saud Usman Nasution, Boy Salamuddin, termasuk Budi Gunawan. Trimedya menganggap kedelapan orang itu tidak mengedepankan kepolisian dengan tidak bersikap membela teman sendiri saat dikriminalkan. “Lagi pula, mereka pasti sudah jalan itu tim suksesnya agar bisa terpilih naik jadi Kapolri dalam situasi ini,” kata anggota Komisi Hukum DPR RI ini. Trimedya berharap Kompolnas mengajukan nama baru bila Budi tidak jadi dilantik. “Kalau ada jenderal bintang dua yang

Ombudsman Tagih Janji Bupati/Walikota DARI HALAMAN 1 Te t a p i U m a r A l k h a t a b memastikan, di tahun 2015 kinerja Ombudsman akan lebih optimal. Dengan adanya tambahan tenaga SDM, maka setiap kabupaten/kota di Bali sudah dirancang akan dipantau oleh satu atau dua petugas Ombudsman. Pengawasan berbasis kabupaten/kota ini diyakini dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah. Di samping menagih komitmen Bupati/Walikota

11

Dilema Kurikulum, Sekolah Bebas Memilih DARI HALAMAN 1 masih menunggu instruksi dari Kementrian Pendidikan RI. “Tahun 2015 Ujian Nasional tidak lagi menjadi syarat mutlak kelulusan, tetapi hanya sebagai pemetaan saja. Ujian tetap dilaksanakan, dan mekanismenya masih disusun di pusat,” paparnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, TIA. Kusuma Wardhani juga sempat menyampaikan hal yang senada. Kusuma Wardhani menegaskan, tahun 2015 UN tetap dilaksanakan. Oleh karena itu, para guru diharapkan tetap mempersiapkan siswanya. Ujian pemantapan pra-UN juga tetap akan digelar. Hanya saja,

menurutnya UN kali ini hanya sebagai pemetaan tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Sedangkan untuk kelulusan siswa ditentukan oleh pihak sekolah masing-masing. Pihaknya pun masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan untuk membahas mengenai teknis pelaksanaan UN. “Persoalan teknis, mengenai standar kelulusan di sekolah masih kami bicarakan. Begitu juga dengan pelaksanaan UN nanti,” ungkapnya. Sedangkan mengenai pemberlakuan kurikulum, Kusuma Wardhani yakin pihak sekolah di Bali tidak akan mengalami dilema panjang. Lantaran mereka diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan,

sesuai dengan kesiapan sekolah masing-masing. Kalaupun banyak sekolah yang memutuskan untuk kembali menerapkan Kurikulum 2006, dipastikan tidak akan memicu masalah baru. Apalagi sebelumnya, sekolah-sekolah di Bali sudah pernah menerapkan kurikulum tersebut dengan apik. Demikian juga dengan kelengkapan buku, ia yakin pihak sekolah masih menyimpan buku-buku panduan Kurikulum 2006 tersebut. “Kalau masalah buku saya rasa tidak masalah, buku-buku ini kan didanai BOS (Bantuan Operasional Sekolah) jadi tidak boleh hilang akan terus disimpan karena menjadi aset sekolah,” terangnya beberapa waktu lalu. W-019

dilakukan adalah melakukan pendakian (memanjat pohon kebijaksanaan), Pohon Bilwa. Melakukan upaya agar selalu sadar dengan memetik daun bilwa dan menjatuhkannya ke telaga yang secara kebetulan disana ada lingga Siwa. Hal yang perlu disadari bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua orang akan mendapatkan pencerahan dimanapun aktifitasnya (kantor, pasar, sawah) atau dimana saja Tuhan telah menjangkau segalanya. Inilah yang perlu kita pahami sebagai bentuk usaha agar kita mampu menjadi lubdaka-lubdaka yang memburu kesempurnaan itu. Prosesi pelaksanaan Brata Siwaratri adalah dengan melakukan Jagra (tidak tidur semalam suntuk, 36 jam), Upawasa (kembali Suci, tidak makan selama 24 jam) dan melakukan pemujaan yang tiada hentinya dengan melakukan dhyana atau meditasi selama 24 jam. Dipercaya dengan melakukan inilah kita akan mampu melebur segala dosadosa yang kita lakukan. Setelah melakukan pemujaan Sore hari (pukul 06.00 dengan memuja Dewi gangga dan ganapati) dilanjutkan dengan tengah malam (12.00 dengan memuja Giri Putri) dan terakhir pada pagi hari yaitu saat Brahmamuhurta puja pukul 03.00-05.00) lengkap dengan melebur Siwalingga yang sudah dibuat sebagai stana dari

beliau. Peleburan dari Siwalingga inilah yang akan menghasilkan Bhasma (Abu) yang kemudian ditunas untuk digunakan sebagai anugerah peleburan dengan menguapkan dalam tubuh atau digunakan sebagai pelengkap bija, sebab Bhasma merupakan alat penyucian yang paling utama (Apan Ikang Bhasma juga wisesa ning snana kabeh). Inilah yang memberikan makna bahwa malam Siwaratri bukanlah malam penghapusan dosa, namun malam dimana kita diberikan kesempatan untuk melebur dosa kita dengan cara melakukan brata Siwaratri yang sangat utama. Bukan berarti setelah itu kita melakukan dosa lagi, sehingga dapat kita lebur dengan Siwaratri selanjutnya, namun brata Siwaratri yang memiliki makna sebagai upaya penyadaran akan hidup, penyadaran akan pemujaan tuhan dan selalu bersyukur atas karunianya merupakan hal sehari-hari yang bisa kita lakukan. Bukan hanya pada hari Siwaratri, namun setiap hari pemaknaan ini bisa kita lakukan, tentu dengan kesadaran. Brata Siwaratri bukan sejauh mana kita mampu melakukan brata, namun sebesar apa kesungguhan dan ketulusan kita dalam melakukannya. Rahajeng Nyanggra Rahinan Suci Siwaratri. Penulis: Dosen Unhi Denpasar

desa dinas, dan satu desa adat. Sehingga kuburan tersebut dipergunakan oleh tiga desa dinas, yakni Desa Seraya Barat, Seraya, dan Seraya Timur. “Letaknya memang cukup jauh, semenjak tahun 2000 an, masyarakat Desa Seraya Barat jarang ada yang jalan kaki ketika mengantar orang meninggal, kebanyakan menyewa mobil angkut,” ujarnya. Untuk sekali sewa mobil, yang punya kematian harus merogoh kocek mencapai Rp 500 ribu. Melihat hal itu, ia sebagai perbekel pun tak ingin tinggal diam. Pihaknya juga telah berencana membeli mobil, entah mobil bekas ataupun baru, yang terpenting masih layak jalan. Dengan memiliki mobil, masyarakat tinggal memakai

jika sewaktu-waktu ada keluarganya meninggal, dan tidak perlu lagi menyewa. “Namun untuk pengadaan sendiri belum bisa terwujud, karena Desa belum ada modal,” ujarnya. K a re n a b e l u m m a m p u membeli sendiri, Parta Suarsa pun sangat berharap kemurahan hati Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk bisa mengibahkan satu buah mobil yang sudah tidak dipakai, alias mobil bekas. Pihak Desa pun siap mengelola jika Pemerintah Provinsi memberikan bantuan tersebut. “Apakah yang sudah tak terpakai diberikan, kami siap mengelola. Semoga harapan kami ini bisa diwujudkan oleh bapak gubernur,” tutupnya. W-016

Siwaratri: Bukan Penghapusan Dosa DARI HALAMAN 1 Dewa Siwa didalam Tri Murti adalah dewa dengan fungsi sebagai pelebur segala yang sudah tidak diperlukan lagi di alam ini. Hal ini memiliki kesamaan bahwa penghormatan kepada beliau sesungguhnya adalah pemujaan untuk memohon kasih sayang beliau dengan melakukan beberapa brata. Dengan demikian pada akhirnya kita mampu melebur segala perbuatan buruk kita dengan perbuatan yang mulia yaitu dengan melakukan brata Siwaratri. Sosok Lubdaka adalah salah satu dari beberapa tokoh didalam sastra yang dikatakan mampu melebur segala dosa yang diperbuatnya dengan melakukan brata Siwaratri, bagaimana cerita sosok lubdaka itu? Mari kita maknai. Lubdaka adalah seorang pemburu hewan (dalam bahasa Sanskerta disebut Pasu). Pemburu hewan sama halnya dengan memburu segala bentuk pasu, termasuk pasupati atau raja dari para hewan yaitu Sang Hyang Siwa itu sendiri. Setelah Lubdaka kemalaman di tengah hutan maka beliau mencari pohon yang dibawahnya ada telaga, sebagai siasat kemungkinan ada hewan buruan yang hendak didapat. Ini memberikan makna bahwa manusia, didalam kegelapannya melakukan aktifitas kehidupan, maka hal yang pasti dan harus

Jarak Kuburan Jauh, Berharap Bantuan Mobil Jenazah DARI HALAMAN 1 membawa jenazah ke kuburan dari rumah duka, dirasa sangat jauh, sehingga masyarakat yang memiliki kedukaan menyewa mobil untuk mengangkut jenazah. Hal ini pun cukup beralasan, jarak Setra dengan Desa Seraya Barat sekitar 8 KM. Perbekel Seraya Barat, I Wayan Parta Suarsa, Minggu (18/1) mengatakan, sejak tahun 2000 an, masyarakat Desa Seraya Barat sudah tidak ada lagi yang berjalan kaki ketika hendak menguburkan warga yang meninggal. Parta mengaku, kuburan Desa Seraya Barat berada di wilayah Desa Seraya Tengah. Jarak antara Desa Seraya Barat pun cukup jauh, karena memang di Seraya sendiri ada tiga

Warga Abiansemal Minta Gubernur Hati-hati Cairkan Bansos DARI HALAMAN 1 Sehingga tidak ada orang yang hidup dengan bansos, tidak bekerja tetapi hidup dengan dana bansos. Misalnya, satu proposal dicairkan 25 juta dalam satu tahun berarti ia mendapatkan penghasilan sekitar dua juta sebulan tanpa bekerja. Betapa beruntungnya orang-orang ini,” bebernya. Setiawan berharap ketika dana bansos dicairkan diharapkan diberikan kepada orang yang memang pantas untuk mendapatkan bantuan tersebut. Yang mana bantuan tersebut

026/VI/FB/MHM

Layouter: dejerie


12

PODIUM BALI

BEBASa Sa BICARA ja!

Bicara Ap

Berikan Informasi Sesuai Fakta

FAJA R BALI

SENIN,, 12 JANUARI 2015 l Tahun XV SENIN

Sampaikan Kritik dan Saran Serta Solusi B erbagai kecaman dan kritikan mengalir di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang berlangsung di Lapangan Renon (18/1) kemarin. Jumlah aspirasi masyarakat yang berbicara diatas podium kian membludak dan mendapat tanggapan positif dari Pemda Bali. Pun, komponen masyarakat yang hadir dalam podium kali ini orang orang yang berkualitas seperti Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry. BUS SARBAGITA-Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, keberadaan public transport seperti bus Sarbagita bertujuan untuk mengurai arus kemacetan lalu lintas dan menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas khususnya kendaraan bermotor. Disisi lain, public transport ini juga merupakan jualan kepada dunia internasional dalam konteks pariwisata. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali memberikan subsidi sebesar Rp. 12 Milyar untuk dua koridor bus Sarbagita.

RUMUSAN UU DESA-Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Dr. I Nyoman Sugawa Korry yang ikut bersuara di podium mengatakan Lapangan Puputan Margaran merupakan asset luar biasa yang dimiliki oleh Bali dengan museum Bajra Sandhinya. Melihat asset yang luar biasa ini, Nyoman Sugawa Korry mengusulkan kedepannya dalam anggaran 2016 menjadikan lapangan puputan Renon sebagai taman terindah di Indonesia.

FB/DEJE

FB/REDY

FB/REDY

PERUBAHAN KURIKULUM PENDIDIKAN-Kabid Pendidikan Menengah Disdikpora Provinsi Bali, Wayan Susila, menanggapi persoalan perubahan kurikulum pendidikan, menyusul adanya surat edaran yang tidak memperbolehkan memungut iuran dalam bentuk apapun kepada anak didik. Menurutnya, kurikulum merupakan seperangkat instrument untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik kedepannya dan maka dari itu, sudah sepatutnya guru harus fokus dalam proses belajar mengajar demi kepentingan peserta atau anak didik.

FB/REDY

BONDRES MELAWAK-Empat pelawak Bondres menunjukkan kemampuannya melawak dihadapan ratusan masyarakat di Renon. Aksi lawak ini membuat masyarakat tertawa terpingkal-pingkal.

AWAS HUJAN-Curah hujan yang belakangan mulai meningkat ini, tentu patut diwaspadai. Sebab dengan tingginya curah hujan, maka hal-hal buruk lainya bisa saja terjadi. Seperti banjir dan tanah longsor. Hal inilah yang sampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Dewa Made Indra dipodium kemarin.

FB/REDY

FB/DEJE

TANGGAPAN WEBSITE ASING-Biro Pemerintahan Provinis Bali, Ketut Nawa Adiana menanggapi koementar seorang warga, Keke, dalam podium minggu kemarin, yang mempertanyakan masalah website Bali.com, Singaraja.com dan Lembongan.com, yang kini dikuasai oleh orang asing. Dikatakannya, dalam pembahasan oleh Komisi Informasi, Biro Humas dan Biro Pemerintahan disimpulkan bahwa secara hukum pihak pemerintah tidak melihat adanya potensi pengurangan pajak daerah Bali. Sedangkan dari segi teknologi, tidak ada larangan bagi website manapun untuk menggunakan nama Bali di website. Pada prinsipnya, siapapun yang mendaftar terlebih dahulu bisa diterima.

BALI MANDARA KURANG MEMBUMI-Komang Wiyasa salah seorang guru mengatakan, bahwa program Bali Mandara yang merupakan program rancangan Gubernur Pastika sudah berjalan selama enam Bulan. Namun program ini kurang membumi di Bali. Alasanya, sejauh ini belum ada respon dari Bupati/Walikota yang menyebut Bali Mandara sebagai program unggulan, padahal keberadaan sekolah Bali Mandara itu sangat membantu pendidikan masyarakat Bali.

FB/BGS

IJIN IMB DIPERSULIT-Ngurah Wirasuta mengaku kecewa karena mengurus ijin mendirikan bangunan (IMB) dipersulit. Dia pernah mencoba mendatangi kantor perijinan di Lumintang dan mendapat jawaban tidak menggenakkan. Pihak perijinan mengatakan, sebaiknya Wirasuta mengurus ijin kapling tanah terlebih dahulu sebelum mengurus IMB.

FB/DEJE

AKSI SOSIAL DIBUBARKAN-Laucil Mahfud dari organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar, red) kecewa karena aksi sosial donor darah yang mereka laksanakan di Klungkung dan Gianyar dibubarkan. Menurutnya, pihak Sat Pol PP membubarkan aksi sosial tersebut karena Gafatar tidak punya Surat Keterangan Terdaftar (SKT).

FB/REDY FB/REDY

SOLUSI UU DESA-Ketut Resmiasa asal Sesetan ini bicara soal solusi Undang-Undang Desa. Dia menghimbau kepada Gubernur Bali untuk bertanya kepada pembuat UU ini."Kalau Presiden dan DPR sibuk, Gubernur bisa memanggil para peneliti yang ikut dalam menentukan pembuatan UU tersebut, sarannya.

FB/DEJE

MASYARAKAT BERJIBUN-Masyarakat tampak ramai di lapangan Renon, duduk santai sembari mendengarkan para pembicara di podium yang kemarin dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Pearl Boing, perempuan asal New Zealand ini senang tinggal di Bali, yang dianggapnya pulau paling indah di dunia. Namun dia mengeluhkan supir taksi di Bali cenderung nakal saat membawa penumpang. Belum lama ini Pearl ke Bali dan naik taksi dari Airport menuju hotel di Kuta. Namun katanya supir taksinya membawanya ke Jalan Tol yang notabene sangat jauh dari Hotel dia menginap.

402/VII/BGS

Layouter: dejerie


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.