FAJAR BALI EDISI 19 SEPTEMBER 2014

Page 1

FAJAR BALI

jumat, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Harga Eceran: Rp 3.000,-

562/IX/KTR

Selamat Pagi

Pak Gubernur Mohon Terus Suplai Air Bersih Suplai air bersih yang diberikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika disambut riang gembira oleh masyarakat Buleleng, terutama yang tinggal di pegunungan yang kerFB/AGUS ing. Mereka mengharaKetut Sutama pkan agar Pak Gubernur terus memberi bantuan air bersih, jangan sampai tersendat.

Dewan Bali Ngotot Daftarkan Desa Adat Tim Pemprov Khawatir Tak Semua Desa Adat dapat Didaftarkan Suara antara tim dari Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) disertai DPRD Bali dan tim pengkaji Pemprov Bali soal UU Desa masih berseberangan. Dewan Bali dan MUDP ngotot agar desa adat yang didaftarkan, sementara tim dari Pemprov Bali yang terdiri dari barisan profesor justru mengkhawatirkan dari 1488 desa pakraman yang tercatat, tidak seluruhnya akan dinyatakan lolos persyaratan Undang-undang Desa.

DENPASAR-Fajar Bali Pembahasan Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa terus dikebut. Kamis (18/9) kemarin, tim pengkaji Pemprov Bali, MUDP, sejumlah LSM, serta anggota DPRD Bali dipertemukan. Beberapa menit dibuka, rapat yang mengagendakan dengar pendapat di Gedung Wiswa Sabha itu sudah ber-

jalan panas. Masing-masing kubu sibuk memperdebatkan mengenai mekanisme rapat. Sayangnya, hingga berakhir, belum diperoleh keputusan apakah desa dinas atau desa adat yang akan didaftarkan. Tapat pukul 10.00 wita, ruang di lantai satu Gedung Wiswa Sabha sudah ramai. Di baris tengah nampak Asisten

ke hal. 11

Tim Penyusun UU Desa Bakal Diundang

ke hal. 11

Pesan Inspiratif Keberhasilan a d a l a h kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. Winston Churchill

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Jumlah Yang Diterima Hari ini Saldo Per 18 September 2014 Total Keseluruhan

Rp1,000,000 Rp112,218,000 Rp113,218,000

Daftar penyumbang selengkapnya di halaman 2

014/VI/KTR

FB/DIAH

PEMBAHASAN-Tim pengkaji Pemprov Bali, MUDP, anggota DPRD Bali dan LSM ketika menggelar rapat tentang UU Desa di Gedung Wiswa Sabha Kamis (18/9) kemarin.

DENPASAR-Fajar Bali Perdebatan tim pengkaji Pemprov Bali, MUDP, DPRD, serta sejumlah LSM mengenai UU Desa memang belum membuahkan hasil. Kamis (18/9) kemarin, Ketua Tim Pengkaji Pemprov Bali, sekaligus Asisten I Pemprov Bali, Dewa Putu Eka Wijaya berencana untuk menggelar rapat lagi. Namun rapat kali ini, akan menghadirkan tim penyusun Undang-undang Desa di Jakarta. Di antaranya, dari unsur DPR RI dan Dirjen BPMPD. Tak hanya itu, Bupati/Walikota diwajibkan

ke hal. 11

Pabrik Sabu di Vila Lumbung Sebelum Digerebek Polresta

Puluhan Orang Masuk Tengah Malam, Tempat Pesta Miras dan Judi Warga Dusun Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng kaget ketika Jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar melakukan penggerebekan di Vila Lumbung pada Rabu (17/9) dini hari. Apalagi diketahui vila yang disebut jadi arena pesta miras dan judi ini dijadikan tempat pabrik sabu. Menurut warga, sebelum digerebek, tiap tengah malam Vila Lumbung selalu dikunjungi puluhan orang dengan menggunakan sepeda motor dan mobil.

FB/AGUS

TAMPAK SEPI-Setelah Jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar melakukan penggerebekan, Vila Lumbung tampak sepi. Bahkan telah dipasang Police Line.

SINGARAJA–Fajar Bali Setelah digerebek jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar, tidak tampak ada aktivitas di Vila Lumbung. Vila yang diduga milik pengusaha berinisial ZT ini tampak sepi mencekik. Tak satupun ada orang yang warawiri di sana. Hanya saja, sesuai pantauan koran ini di lapangan Kamis (18/9) kemarin, terlihat televisi layar datar selebar 21 inch yang terpasang di depan tempat penjagaan vila. M e n u r u t w a r g a ya n g namanya enggan dikorankan, sebelum ada penggerebekan, sering ada aktivitas di Vila

Lumbung. Bisa dikatakan Vila ini selalu ramai. Bahkan sering menjadi tempat judi dan pesta miras. “Banyak orang yang keluar-masuk di Vila Lumbung, kadang juga tamu mancanegara. Yang kami tahu juga di tempat itu jadi ajang judi dan pesta miras, kalau masalah ada pabrik sabu, saya baru dengar,” beber ibu yang kesehariannya menjual kain di pintu masuk menuju Vila Lumbung. Bahkan menurut sumber ini, saban tengah malam puluhan kendaraan wara-wiri menuju Vila Lumbung. Bi-

Aset Candra di Nusa Penida Diburu Kejari SEMARAPURA-Fajar Bali Tersangka mantan Bupati Klungkung, Wayan Candra kembali diperiksa untuk kesekian kalinya. Pada Kamis (18/9) kemarin, Candra didampingi kuasa hukumnya termasuk Wayan Warsa T. Buana di Kejari Klungkung. Dalam pemeriksaan kemarin, tersangka Wayan Candra membeberkan, bahwa hasil kekayaannya berasal dari beberapa jenis usaha. Kasi Intel Kejari Klungkung, Suhadi menjelaskan, fokus pemeriksaan terhadap tersangka

ke hal. 11

SOROT

Keluguan Orang Bali Sering Dimanfaatkan GIANYAR-Fajar Bali Ketua Gerakan Aman, Adil dan Sejahtera untuk Indonesia, Gianyar Pande Mangku Rata Kamis (18/9) kemarin menyoroti betapa mudahnya masyarakat Bali terpecah belah lantaran beberapa hal yang justru kurang dimengertinya. Menurut Mangku Rata, keluguan dan kepolosan orang Bali terus dieksploitasi untuk kepentingan aktor politik dan ekonomi. “Sangat saya sayangkan. Keluguan dan ke hal. 11

ke hal. 11

DENPASAR, TABANAN, GIANYAR,

026/VI/W-020

Telp. 0361 - 425547 Telp. 0361 - 810888 Telp. 0361 - 948888

SINGARAJA, KUTA, KARANGASEM, JEMBRANA,

Telp. 0362 - 29251 Telp. 0361 - 8947099 Telp. 0363 - 23088 Telp. 0365 - 43008

560/IX/RON

ONLINE: www.fajarbali.com

Layouter: dejerie

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2

FAJA R BALI

JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Penggerebekan Dua Pabrik Narkoba

Ekstasi Beredar di Pasaran, Disita 20 Kg Bahan Precursor Jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar terus melakukan pengembangan penemuan pabrik sabu dan ekstasi di Jalan Buana Kubu Denpasar, dan di Vila Lumbung, Singaraja. DENPASAR-Fajar Bali Barang bukti yang disita polisi selain alat cetak, diamankan juga 20 kg serbuk precursor bahan pembuat sabu. Sumber kepolisian Sat Narkoba Polresta Denpasar menyebutkan, dalam kasus penemuan pabrik sabu dan ekstasi ini hanya 4 yang ditangkap. Yakni I Wayan Artawa alias Tawok, asal Sidatapa, Buleleng, I Gusti Ngurah Surya tinggal di Jalan Buana

Kubu Gang Asem, Denpasar, Komang Sudarmawan tinggal di Jalan Gunung Batok, Denpasar, dan Dion Donisius tinggal di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar. Sumber mengatakan, kasus pengerebekan pabrik sabu dan ekstasi ini tidak satu jaringan dengan tersangka Novi Hendrik Indrawan Bandar narkoba yang ditangkap dengan barang bukti 19 kg. Hendrik asal Malang ini

Otak Pembunuh Bayaran Menyerahkan Diri

sebelumnya ditangkap di rumah kosnya di Jalan Pulau Belitung, Denpasar, pada 8 September lalu. “Pelaku pabrik narkoba ini tidak satu jaringan dengan tersangka 19 kg ganja kering,” jelasnya. Sumber yang enggan disebut namanya menjelaskan, terbongkarnya dua pabrik pembuat sabu dan ekstasi berawal dari informasi masyarakat yang mencurigai adanya aktifitas yang berlangsung di Jalan Buana Kubu Gang Asem, Denpasar, tepatnya di rumah I Gusti Ngurah Surya. Apalagi disebutkan di rumah tersebut kerap keluar masuk pemuda identitasnya tidak dikenal warga setempat.

Jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar langsung mengincar rumah tersebut sejak beberapa hari lalu. Setelah mendapat kepastian adanya kegiatan illegal di rumah tersebut, jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar dipimpin Kasat Narkoba Kompol Gede Ganefo, petugas langsung mengerebek, Rabu (17/9) malam. Di rumah tersebut polisi mengamankan I Gusti Ngurah Surya. Selain itu, ditemukan precursor bahan pembuat sabu berikut alat cetak ekstasi. “Banyak precusor bahan pembuat sabu dan alat cetak ekstasi ditemukan di rumah itu, semuanya sudah diamankan di

Polresta Denpasar,” terangnya. Dilokasi pengerebekan, petugas menyita banyak butiran ekstasi yang sudah dicetak. Namun jumlahnya masih dihitung jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar. Sumber juga menguatkan bahwa ekstasi itu sudah beredar di masyarakat. “Banyak ekstasi ditemukan dilokasi, dari keterangan tersangka ( I Gusti Ngurah Surya) ekstasi sudah dipasarkan di masyarakat,” ujarnya. Hasil interogasi petugas, tersangka I Gusti Ngurah Surya mengaku precursor bahan pembuat sabu diperoleh dari Tawok yang tinggal di Seririt

Singaraja. Malam itu, petugas langsung mengejar Tawok dan menangkapnya dengan barang bukti serbuk precursor. Begitu pula di rumah istri mudanya di Vila Lumbung yang terletak di Dusun Lebah Desa Kaliasem Kecamatan Banjar, Buleleng, petugas kembali menemukan precursor bahan pembuat sabu berikut peralatan cetaknya. Barang bukti lainnya yang disita yakni belender, kompor, selang, corong, toples, saringan dan alat cetak lainnya. “Jadi, total precursor yang diamankan di dua lokasi itu mencapai 20 kg lebih,’ungkap sumber. Polisi hingga kini masih

mendalami sudah beralama lama pabrik tersebut beroperasi. Termasuk, sudah berapa banyak ekstasi yang dicetak dan dipasarkan ke masyarakat. Sejauh ini empat tersangka masih bungkam. Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol Gede Ganefo yang dikonfirmasi enggan berkomentar terkait penemuan pabrik sabu dan ekstasi dan empat tersangka lainnya. Dia hanya mengatakan bahwa kasus ini akan di rilis hari ini, Jumat (19/9) oleh Kapolda Bali Irjen Pol AJ Beny Mokalu. “Maaf ya, keterangannya besok saja (hari ini,red), Kapolda langsung yang rilis,” ujarnya singkat. R-005

KUTA SELATAN-Fajar Bali Ahmad Madenan alias Mat dan Erfan, otak pembunuh bayaran atas perintah tersangka Supandi alias Busri untuk membunuh saudagar ayam, Abus Yasid yang tewas didepan Pasar Adat Bualu, Nusa Dua, menyerahkan diri ke salah satu pesantren di Banyuwangi, Kamis (18/9) kemarin. Kini, kedua tersangka sudah ditahan dan diperiksa di Polsek Kuta Selatan. Penyerahan diri kedua pelaku awalnya tidak disangkasangka. Beberapa minggu dikejar, petugas menerima informasi dari Polres Banyuwangi bahwa keduanya sudah ditahan dan diperiksa. “Mereka menyerahkan diri ke salah satu pesantren dan kemudian digiring ke Polres Banyuwangi,” ujar sumber petugas dilapangan, Kamis (18/9) kemarin. Mendapat kabar baik tersebut, petugas Polsek Kuta Selatan langsung berkoordinasi dengan Polres Banyuwangi untuk menjemput kedua tersangka. Kapolsek Kuta Selatan, Kompol Gede Resdastra, membenarkan keduanya menyerahkan diri. R-005

FB/HS

KEBERSAMAAN-Simakrama kamtibmas berlangsung di Yayasan Pembangunan Sanur, pada Kamis (18/9) kemarin, mengundang seluruh tokoh agama, adat, pemuda, masyarakat dan para steakholder serta para chief security. Hadir dalam acara tersebut Waka Polresta Denpasar AKBP Nyoman Arta dan Kapolsek Densel Kompol Nanang Pri Hasmoko sebagai pembicara.

Belajar Sendiri, Tiap Hari Cetak Upal 15 Juta DENPASAR-Fajar Bali Te r s a n g k a A g u s t i n u s Handoyo (50) pencetak uang palsu yang ditangkap di Semarang, Jawa Tengah, terus diperiksa. Dari keteranganya, dia belajar sendiri bagaimana cara mencetak upal dan setiap harinya bisa mencetak Rp 15 juta upal, lembaran pecahan Rp 100.000. Tersangka Agustinus ini merupakan buronan Polda Jateng dan Polda Jatim, sejak dua tahun terakhir. Daftar dosa dikepolisian, tersangka Agustinus yang tinggal di Jalan Damar Raya, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah merupakan distributor sparepart sepeda motor. Dia tinggal di satu ruko bersama keluarganya. “Usaha ini ternyata merupakan usaha sampingan untuk menutupi usaha pencetakan uang palsu yang sudah dilakoninya sejak tahun 2012 lalu,” ujar sumber kepolisian Kamis (18/9) kemarin. Sumber mengatakan Agustinus mencetak upal tersebut

sendirian. Dia sudah menyiapkan bahan-bahan cetak. Setidaknya, dalam sehari produksi cetak bisa mencapai hingga Rp 15 juta. “Bisa dibilang dalam sebulan bisa mencetak upal sebanyak Rp 400 juta. Usaha ini sudah berlangsung 2 tahun dan dipastikan upal yang dicetak mencapai Rp 9,6 miliar,” ungkap sumber. Menurut sumber, tersangka Agustinus mengatakan bahwa cara membuat upal sangat sederhana. Bahkan upal yang dicetak bisa memiliki kualitas dan mirip dengan aslinya. Dengan menyiapkan uang asli pecahan Rp 100 ribu, kemudian discan menggunakan computer untuk mendapatkan gambar uang. Selanjutnya, menyediakan perlengkapan alat, seperti sablon seperti monel, tinta, PVC, fosfor dan kertas HVS 60 mg. Kemudian, gambar uang tadi di sablon di atas kertas HVS. Untuk membuat gambar bayangan dan membuat garis pengaman yang diblok menggunakan ba-

han PVC. Selanjutnya dilakukan penyablonan Pulau Indonesia dan nominal uang Rp 100 ribu. Setelah bahan dasar disablon, upal setengah jadi ini kembali diprint. Lalu dilakukan penyablonan hologram dan garis pengaman. Sementara lembaran upal ini dipotong dan dan dibendel menggunakan pengikat uang. Setelah upal jadi, tersangka Agustinus menyerahkan kepada tersangka Abdul Rohman alias Hery yang bertugas mendistribusikan upal ini ke kurir yang berada di daerah-daerah. Hasil penjualan, Abdul Rohman menggunakan sistem 1 banding 4, yakni satu uang asli diganti dengan 4 upal. Saat jumpa pers, tersangka Agustinus mengakui akan hal itu. Dia mengatakan belajar membuat upal sendiri. “Saya belajar membuat upal sendiri dan saya membeli peralatannya. Setelah jadi, tersangka Abdul Rohman yang mengedarkannya,” sebutnya. R-005

DOMPET Dana Punia DAFTAR NAMA PENYUMBANG NO.

NAMA

JUMLAH

01. Dinas Kehutanan Provinsi Bali Rp 1,000,000 Total Rp 1,000,000 Jumlah Yang Diterima Hari ini Rp 1,000,000 FB/DOK Saldo Per 18 September 2014 Rp 112,218,000 Tiga tersangka pengedar upal diamankan di Polresta Denpasar berikut ratusan juta upal berikut Total Keseluruhan Rp 113,218,000 peralatannya

Pengacara Husein Divonis Rehabilitasi

FB/IST

Dalam persidangan, terdakwa Husein tertunduk seakan menyesali perbuatannya

DENPASAR-Fajar Bali Oknum pengacara Muhamad Husein yang tersandung kasus narkoba, akhirnya bisa tersenyum lebar. Di hari ulang tahunnya ini, Husein mendapat kado istimewa dari Majelis Hakim Dewa Gede Suarditha yakni vonis rehabilitasi. Sementara, tuntutan 4 tahun penjara yang dimohonkan Jaksa ditolak oleh Hakim. Dalam putusanya, Hakim menyatakan sependapat dengan jaksa bahwa terdakwa Husein terbukti bersalah tanpa hak menggunakan narkotia untuk dirinya sendiri. Namun Hakim tidak sependapat bila terdakwa Husein dipenjara. Alasanya, penjara bukan solusi untuk seseorang yang terbukti sebagai pecandu narkotika. Hakim menyebut jika seorang pencandu dimasukan penjara, malah bisa merusak mental dan bisa berakibat fatal bagi yang bersangkutan. “Memutuskan untuk mengeluarkan terdakwa dari penjara dan mengirim ke panti reha-

bilitasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli,” demikian vonis majelis Hakim. Untuk itu, Hakim menjatuhkan putusan rehabalitasi terhadap M. Husein selama 1 tahun. Atas putusan itu, salah satu kuasa Ali Sadikin, meminta agar putusan itu langsung ditindaklanjuti sehingga terdakwa tidak lagi dibawa ke penjara. Tapi hakim mengatakan, untuk urusan itu langsung berurusan dengan jaksa penuntut. “Tugas kami hanya memutuskan, kalau untuk urusan yang lain, silahkan berhubungan langsung dengan jaksa,” jawab Hakim Suarditha. Sementa jaksa menanggapi putusan hakim dengan menyatakan pikir-pikir. Terdakwa, usai mendengarkan putusan itu langsung sujud sembari bersyukur atas vonis yang diterimanya itu. “Ya, ini merupakan kado ulang tahun yang terbaik buat saya,” kata terdakwa Husein yang lahir pada 18 September ini. W-007

 Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram  Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah)  Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan)  Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra  Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali)  Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga  Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara)  Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat  Keuangan: IGPA Putri Juliawati  Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: dejerie


KOTAPLUS

FAJA R BALI JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 l TAHUN XV

3

Taman Budaya Bali sebagai Benteng Kebudayaan Bali Taman Budaya Bali atau yang familiar sering disebut Art Center merupakan rumah budaya bagi pulau Dewata, rumahnya para seniman, tempat edukatif bagi masyarakat Bali untuk lebih dekat bercengkrama dengan kearifan lokal Bali. Dengan balutan arsitek dan ornamen khas Bali, seharusnya menjadikan tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi baik bagi masyarakat Bali sendiri maupun wisatawan yang datang ke Bali. DENPASAR-Fajar Bali. Dalam sambutan pembukaan Sarasehan Seni Budaya dengan Tema “Taman Budaya di Mata Seniman”, di Art Center, Jl. Nusa Indah, Denpasar. Kamis (18/), Kepala UPT. Taman Budaya Provinsi Bali, Drs. I Ketut Mantara Gandi, M.Si menyoroti pentingnya pelestarian warisan budaya oleh para leluhur. Ia mengatakan, didirikannya Taman Budaya Bali oleh Alm. Prof Dr. Ida Bagus Mantra diharapkan mampu mengadaptasi hal positif dan menangkal hal negatif dari seni budaya luar. Tantangan saat ini adalah bagaimana menumbuhkan rasa memiliki Taman Budaya Bali sebagai kawasan pusat terpadu dan pusat aktivitas pelestarian seni dan budaya. Ia menyoroti, seiring pesatnya perkembangan pembangunan dan bertambahnya objek wisata di Bali, serta pusat pembelanjaan, public area semacam Art Center mulai dit-

inggalkan. Masyarakat Bali semakin menarik diri dalam melestarikan seni dan kebudayaan Bali. “Tujuan dari Sarasehan Seni Budaya adalah sebagai upaya untuk menggali saran dan pendapat penting dalam pengelolaan Taman Budaya Provinsi Bali yang kita banggakan ke depannya,” ujar Gandi. Sementara, Prof I Wayan Dibia menyoroti, masyarakat dan seniman di Bali bersyukur bisa memiliki Taman Budaya yang megah bahkan termegah di Indonesia. Bukan megah secara kuantitas semata tetapi megah secara kualitas. Penting untuk disadari, selama ini Taman Budaya Bali lebih menekankan pada seni pertunjukan. Seni pertunjukan mendapat tempat yang sangat besar daripada kesenian budaya lainnya. Art Center merupakan tempat netral yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seniman walaupun selama ini tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. I Wayan Dibia menambahkan, Taman Budaya adalah kampus bersama. “Saya mempertanyakan Taman Budaya sebagai pusat olah seni, kebanyakan pandangan belum merasakan tempat ini sebagai pusat olah seni alasannya adalah kualitas kesenian belum sesuai harapan,” tegasnya. Ke depannya, lanjut dia, ada empat hal pokok yang harus diperhatikan. Pertama, Taman Budaya perlu menyusun program kerja dan terpusat dan terpublikasikan pada calender of event. Kedua, perbanyak rembukan seni atau dialog seni untuk memunculkan gagasan-gagasan baru. Ketiga, revitalisasi tempat tradisional Bali seperti Wantilan. Serta keempat, mere-

posisi acara-acara di Taman Budaya dari aktivitas seni yang lebih dominan menjadi acara budaya. Dalam artian seni tidak sekedar sajian artistik semata, tetapi menjadi presentasi budaya. Dalam kesempatan yang sama, Wayan Kun Adnyana (perupa) menyampaikan, seni rupa menjadi sosok yang terpinggirkan dan tidak menjadikan seni rupa bagian integral dari apa yang disebut seni dan budaya. Dia menyoriti tiga hal pokok. Pertama, terkait mengenai konsensus. Konsensus bertujuan untuk membangun dialog bersama untuk menciptakan baik infrastruktur yang paling dasar maupun aktivitas seni yang berkelanjutan. Kedua, Seni Rupa membutuhkan infrastruktur museum. Seni rupa membutuhkan hadirnya aparatur pemerintah untuk membangun ruangruang yang disebut modal simbolik. Modal simbolik adalah penghargaan yang diberikan kepada seniman dalam karir senimannya. Serta ketiga adalah adanya Biennale Seni Rupa dengan mengutamakan kualitas atau cakupan medium/media seni rupa yang luas. Wartawan senior Raka Santri menyoroti, kebudayaan dan karakter adalah satu kesatuan. Karakter itu bagian dari budaya. Kebudayaan sebagai karakter bangsa. Bangsa-bangsa dapat dibedakan karena kebudayaannya. Sudah sepuluh tahun RUU Kebudayaan tidak disahkan oleh DPR padahal kebudayaan itu penting bagi sebuah bangsa. Ia mengatakan, pemimpin baru harus melaksanakan revolusi kebudayaan karena muaranya pada karakter. Sedangkan, Prof I Wayan Geriya mengatakan, Bali memiliki peluang untuk revitalisasi Art Center menuju

DCK dan PPK Geram, Bakal Tegur PT. Waskita Karya

Mahabandana Prasada 2014 Siap Digelar

FB/CAR

TIUP SUNGU-Walikota IB. Rai Mantra saat membuka Mahabandana Prasada tahun lalu lelambatan dan barong. “SeDENPASAR-Fajar Bali Pemerintah Kota Denpasar lanjutnya dengan mengambil kembali menggelar perhe- start di Catus Pata Patung Calatan tahunan “Mahabandana tur Muka kegiatan dilanjutkan Prasada” yang akan dimulai dengan prosesi parade menuju Sabtu (20/9) besok di Areal Banjar Tainsiat dekat dengan Patung Ida Cokorde Mantuk Patung Catur Muka. Berbarengan dengan Maha- Ring Rana,” ujarnya. Mudra menambahkan, bandana Prasada juga digelar “Festival Puputan Badung” acara dikemas dalam bentuk oleh krama dan para seniman “Grebeg Aksara” diawali sebuah pasepan disusul barisan Banjar Tainsiat. Kadis Kebudayaan Drs. I Gebogan, Baris Sankapala, Made Mudra, M. Si., mengung- Pajegan Agung, Legong Lelana kapkan, Mahabandana dan Awaduta, Surat Rajah GamFestival Puputan Badung akan bar, Legong Warini, Tombak, didahului dengan persemba- Umbul-umbul, Bandrangan, han instrument berupa tabuh- Panji-panji Puputan Badung, tabuh klasik dari sekaa gong Baris Gede dan Pusaka Keris masing-masing Kecamatan Puputan Badung. Sampai di di seputar areal Catus Pata Patung Ida Cokorde Mantuk Patung Catur Muka. Seperti; Ring Rana “Grebeg Aksara” gamelan klasik gandrung, gong akan disambut puluhan penari

FB/MARIANUS

SARASEHAN-Drs. I Nyoman Wiratmaja, M.Si sedang memandu Sarasehan Seni Budaya dengan Tema “Taman Budaya di Mata Seniman”, di Art Center, Jl. Nusa Indah, Denpasar. Kamis (18/) Taman Budaya unggulan baik lokal, man Budaya perlu memiliki visi baru dukungan holistik. Di samping itu, nasional, dan internasional. “Kekay- yang kokoh dalam historik, kontek- melaksanakan lima langkah strategis aan, keragaman kultur akan mem- stual, futurologis dan mensejahterah- yakni, Dialog Budaya, Perumusan tenperkokoh Pembangunan Bali berbu- kan. Menurutnya, Taman Budaya tang Blue Print, Pengujian, Penerbitan harus memiliki visi, misi, paradigma dan Buku Blue Print Taman Budaya daya,” ujarnya. I Wayan Geriya menambahkan, Ta- dan strategi, program aksi dan daya Unggulan 2015-2045. M-007

rejang dewa. “Parade juga diiringi aneka tetabuhan seperti; gong baleganjur, samara pagulingan dan gamelan bajra sandi,” papar Mudra. Walikota Denpasar IB Rai D. Mantra yang diharapkan hadir, dalam waktu bersamaan direncanakan terlebih dahulu akan membuka “Festival Puputan Badung” yang digelar krama Banjar Tainsiat Denpasar. Baru kemudian dilanjutkan membuka event tahunan “Mahabandana Prasadha” ditandai dengan penyulutan api obor. Dalam acara pembukaan nantinya juga akan diisi tembang-tembang sekar alit karya sastra Ida Cokorde Mantuk Ring Rana oleh Sekeha Santi “Lila Cita” Br. Tainsiat di samping atraksi baleganjur. Dilanjutkan kemudian dengan peninjauan lapangan seperti; melihat kegiatan pameran, atraksi atau demo melukis, kaligrafi, Bali simbar dan lain-lain. Serta malam harinya Walikota juga direncanakan membuka Parade Gong Kebyar dan Kesenian Klasik. Kegiatan ini berlangsung sebulan sudah barang tentu arus lalulintas akan mengalami gangguan. Untuk itu Kepala Dinas Kebudayaan Made Mudra memohon kepada masyarakat pengguna jalan untuk bersabar. “Dan bagi yang ingin menonton diupayakan agar memarkir kendaraannya di tempat-tempat yang telah ditentukan,” himbaunya. R-004

MANGUPURA-Fajar Bali Pembangunan Gedung E RSUD Badung belum berjalan sesuai kontraknya. D a r i te m u a n d i l o ka s i proyek, PT. Waskita Karya selaku pemenang tender ternyata belum memenuhi salah satu kewajibannya (tidak adanya Tower Crane di lokasi proyek). Padahal peralatan itu masuk di dalam persyaratan dokumen, sebagai peralatan utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Menanggapi persoalan itu, Dinas Cipta Karya (DCK) Kabupaten Badung dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berjanji akan segera menegur PT. Waskita Karya. “Kami akan menegurnya, dan kami menuntut Tower Crane (TC) harus ada di lokasi proyek, karena itu sudah menjadi salah satu persyaratan di dokumen. Intinya TC diwajibkan dan harus ada,” kata Made Muliarta, Kabid Bangunan DCK Badung yang juga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen di proyek tersebut. Perihal belum terpenuhinya salah satu persyaratan dokumen, seperti keberadaan TC juga diakui Kepala DCK Badung Luh Putu Dessy Damayanti. Saat dihubungi Koran

FB/DOK

Luh Putu Dessy Damayanti FB/HERY

DOKUMEN-Bukti bahwa Tower crane menjadi salah satu persyaratan di dalam dokumen lelang, dan harus dipenuhi oleh pihak pemenang tender

ini, Dessy Damayanti juga menyampaikan agar pemenang tender mau memenuhi seluruh persyaratan pada saat tender, termasuk adanya TC di lokasi proyek. “Yang jelas informasi terakhir, untuk Tower Crane sedang proses persiapan pemasangan. B e l u m a d a n y a To w e r Crane, mungkin karena sebelumnya masih memasang pondasi tiang pancang dengan hidrolik. Intinya kami (DCK) sangat tegas dan tidak mau bermainmain, semuanya harus sesuai aturan yang ada,” urai Dessy.

Sebagaimana informasi yang didapat Koran ini, dari salah satu sumber terpercaya, dugaan tidak adanya Tower Crane, lebih mengarah ke efisiensi anggaran di pelaksanaan proyek tersebut. Karena untuk biaya operasional TC, kabarnya sebulan bisa menghabiskan di atas Rp 200 juta. Jika penyewaan TC minimal harus 3 bulan, maka ada efisiensi sebesar Rp 600 juta. “Mungkin untuk menekan biaya pekerjaan. Karena biaya operasional Tower Crane (H=30, R=50) dengan kapasitas Tip Load 2,5 Ton, per

bulannya di atas Rp 200 juta. Dan untuk penyewaan TC minimal harus 3 bulan,” ujar sumber sembari menambahkan, meskipun tujuannya untuk menekan biaya operasional, hal itu tidak dibenarkan, karena TC menjadi salah satu persyaratan di dokumen, dan wajib untuk didatangkan. Sementara itu ketika dihubungi terpisah, pihak PT. Waskita Karya melalui wakil Kepala Proyeknya enggan berkomentar banyak. “Kalau bisa jangan dibuat beritanya. Saya tidak mau berkomentar melalui telepon, kalau mau konfirmasi silahkan datang ke proyek,” ujar Hadirin, wakil Kepala Proyek Gedung E RSUD Badung. W-014

Sudiana Tinjau Tempat Pengolahan Pupuk Organik Dorong Pabrik Bisa Dikelola Secara Profesional

FB/HERY

MENINJAU-Wabup Sudiana saat meninjau tempat pengolahan pupuk organik di Banjar Buangga, Petang

MANGUPURA-Fajar Bali Wakil Bupati Badung, Made Sudiana, Selasa (16/9) lalu, meninjau tempat pengolahan pupuk organik di Banjar Buangga, Desa Getasan, Petang. Wabup

mendorong “pabrik” pupuk organik dari kotoran sapi ini dikelola secara profesional, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup petani setempat. Pengolahan pupuk organik

kotoran sapi ini berdiri berkat bantuan APBN melalui program UPPO pada tahun 2011. Saat ini pupuk buatan petani sudah mampu mengganti pupuk non organik di sejumlah subak di

Petang. Subak Buangga misalnya, pertanian padi di subak tersebut bahkan sudah sepenuhnya beralih ke pupuk organik. Menggunakan pupuk organik selain menghasilkan beras organik, biaya produksi padi juga lebih murah. Pasalnya, harga pupuk relatif lebih murah, dengan harga gabah lebih mahal. Selain itu petani juga sudah bisa membuat pupuk sendiri dengan memanfaatkan kotoran ternak sapi. “Produksi pupuk organik ini harus terus dikembangkan. Dan yang terpenting pengolahan pupuk ini harus bisa dikelola secara profesional,” pesan Sudiana kepada puluhan kelompok ternak sapi Buangga. Hadir pula pada kesempatn itu, Camat Petang I. Gst. Ngr. Aryawan, UPT Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) Petang dan Perbekel Getasan. Lebih lanjut, Sudiana juga memberi arahan agar produksi pupuk organik ini bisa terus dikembangkan dan berkelanjutan. Pemerintah, kata dia, sangat

siap membantu sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Sebab, keberadaan kelompok ternak sapi ini memberi multiplayer efek bagi kehidupan masyarakat. Mulai dari hasil ternaknya, hasil pupuk hingga peningkatan hasil produksi padi yang berimbas pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. “Kita memang sangat mengharapkan petani mulai beralih ke pupuk organik,” katanya. Sementara itu, anggota kelompok ternak, Made Ngaceng menyatakan, kelompok ternak ini terbentuk tahun 2011. Yaitu melalui program UPPO bantuan pusat. Ada 25 anggota kelompok dengan total 50 ekor sapi. Per tahunnya kelompok ini sudah mampu memproduksi 1.000 ton pupuk dari pengolahan kotoran sapi. Setelah diproduksi, pupuk langsung dijual kepada petani sebagai pengganti pupuk urea. “Pupuk organik ini kami buat sendiri, pakai sendiri dan sisanya baru dijual,” jelasnya. Namun sayang seiring tingginya permintaan, produksi

pupuk ini justru kerap terkendala cuaca. Terbatasnya gudang pengolahan dan penyimpanan menjadi kendala utama. Sebab, jika musim hujan, kotoran sapi yang harus diolah kering justru basah dan hanyut. Oleh karena itu, pihaknya saat ini sangat membutuhkan bangunan gudang untuk menampung kotoran sapi agar cepat kering. “Kendala kami kekurangan kotoran sapi dan belum ada gudang. Jadi kalau musim hujan, kami tidak bisa berproduksi karena bahan bakunya basah,” katanya. Dikatakan bahwa pembuatan pupuk organik kotoran sapi ini diproduksi langsung oleh petani secara gotong-royong. Hasil penjualannya dikumpulkan untuk digunakan operasional kelompok. “Saat ini penjualannya sudah lumayan, bahkan kami sampai kesulitan memenuhi tingginya permintaan,” jelasnya sembari mengatakan bahwa permintaan pupuk sudah sampai ke luar Kecamatan Petang. Atas keberhasilan pengola-

han pupuk organik, saat ini petani setempat kembali membuat kelompok ternak serupa. Hanya saja sumber dana kelompok yang masih tahap pembuatan kandang ini berasal dari program Tanimas yang digagas Dinas Pertanian Badung. Menurut rencana kelompok Tanimas ini akan mengolah kotoran dan air kecing sapi sebagai pupuk. “Selama ini kami masih fokus ke pupuk padat saja, karena peralat masih sangat terbatas,” kata Ngaceng. Melihat keberhasilan pembuatan pupuk ini, Sudiana kembali menegaskan bahwa kelompok ini perlu dipacu dan didukung sehingga dapat terus berkembang. Pihaknya juga memerintahkan pihak Dinas Pertanian terus memberikan pendampingan. Untuk masalah gudang pengolahan, Sudiana mengaku siap memfasilitasi. “Pemerintah senantiasa siap membantu petani, apalagi program ini sudah nyata-nyata berjalan dan berkembang dengan baik,” tukas Sudiana. W-014 Layouter: Soma


DAERAH

4

Pelinggih Pura Dadia Pasek Celagi Terbakar

Bupati Made Gianyar Resmikan 10 Gerbang Gita Santi BANGLI-Fajar Bali Bupati Bangli I Made Gianyar meresmikan 10 Gerbang Gita Santi (GGS) di sepuluh desa, di Bangli, Kamis (18/9). Peresmian ditandai dengan peletakan batu pertama. Hadir dalam acara tersebut Kepala BPMD Bangli, Camat Kintamani, fasilitator GGS dan SKPD terkait. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Bangli A A Riana Putra menyampaikan, program ini adalah program partisipatif yang diberi nama Program Gerbang Gita Santi (GGS). Program ini adalah program yang sangat mulia, dicetuskan oleh Bupati Bangli terkait dengan isu-isu yang ada di masyarakat, Dimana, katanya, masih banyak usulan Musrenbangdes yang belum terdanai berupa pembangunan infrastruktur yang belum bisa diakomodir oleh dana ADD dan bantuan serupa lain yang mengutamakan skala prioritas serta perengkingan kebutuhan. Lanjut Riana Putra program GGS ini sangat aspiratif mengadopsi Program PNPM Mandiri Hanya saja polanya berbeda, PNPM sumber dananya berasal dari paduan dana luar negeri, sedangkan GGS berasal dari dana APBD anggaran Induk berupa dana hibah dimana dana yang di-

berikan sesuai dengan jumlah desa yang ada. “Untuk Kecamatan Kintamani mendapat jatah Rp 4 miliar. Sedangkan untuk Kecamatan Tembuku Susut Bangli masing-masing mendapat Rp 2 miliar,” terang Riana Putra. Maksud dan tujuan dari Program Gerbang Gita Santi (GGS) adalah untuk menyikapi permasalahan yang ada di desa dengan aturan ruang lingkup antara lain pembangunan infrastruktur Jalan Desa/ lingkungan dengan partisipasi masyarakat sebanyak 25% dari RAB, Jalan Setapak 25% dari RAB, prasarana pasar 40% dari RAB, Air bersih 40% dari RAB, Irigasi 40%, sarana olah raga 40% dan bangunan sosial lainnya 50% yang non tempat suci. Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan motto pembangunan yaitu membangun Bangli dari Desa dan membangun Desa dari keluarga di implementasikan dengan pemberdayaan masyarakat ditingkat Pedesaan. Dari Awal Menjabat sebagai Bupati pihaknya sudah berkomitmen akan menyalakan lilin-lilin kecil di Desa dengan cara mematikan lampu besar di Kabupaten dan menyalakan lilin di seluruh Desa di Kabupaten Bangli. Spritnya adalah pemberday-

aan, yaitu memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur langsung ditingkat Desa. “Bupati menginginkan segala sesuatu bisa lebih efektif dan efisien. Kalau permasalah bisa diselesaikan di Desa buat apa ke Kabupaten hannya menambah biaya operasional saja,” jelasnya Made Giannyar. Menjawab permaslahan tersebut dana ADD sudah di gelontorkan untuk percepatan pembangunan di pedesaan yang peruntukkannya mengacu pada Perbup yaitu empat pilar pembangunan diantaranya kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan hidup. Disamping ADD yang sudah banyak ke-desa, pembangunan pemberdayaan masyarakat pedesaan ditingkatkan lagi melalui program Gerbang Gita Santi (GGS) –d mana program ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum bisa terakomodir baik oleh ADD dan PMPN Mandiri karena dana PNPM secara bertahap jumlahnya terus diturunkan sampai akhirnya nol menjadi Mandiri. Oleh karena itu GGS hadir dirancang sebagai program partisipatif yang dapat diperuntukkan membangun infrastruktur jalan, gedung olah raga pasar dan prasarana umum lainnya yang non tempat suci. W-002*

Prasasti Dadia Berhasil Diselamatkan Pelinggih Pesamuhan Agung, Pura Dadia Pasek Celagi, Desa Adat Koripan Tengah, Kamis kemarin sekitar pukul 13.15 Wita ludes dilalap si jago merah. Pura ini berada di dalam area Pura Dalem Agung Desa Adat Koripan Tengah. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. SEMARAPURA-Fajar Bali Kebakaran di siang hari itu sempat mengagetkan warga setempat. Untung cepat mendapat pertolongan, sehingga hanya satu unit pelinggih terbakar. Namun barang-barang sakral yang ada di dalam pelinggih ikut terbakar. Satu-satunya yang terselamatkan adalah prasasti dari Dadia Pasek Celagi tersebut. Kebakaran itu pertama kali diketahui oleh Jero Mangku Sada yang sebelumnya bersama pengempon pura melakukan upacara Nyineb usai dilaksanakannya upacara Buda Cemeng Kelau yang puncaknya pada hari Rabu lalu. Usai melakukan upacara ritual penyineban, seluruh pengempon pulang ke rumahnya masing-masing, dan pemangku Jro Mangku Sadra beristirahat di Wantilan Pura Dalem Koripan Tengah. Pada saat duduk-duduk tersebut didapatinya pada pelinggih Pesamuhan Agung mengeluar-

Bupati Kukuhkan Kepengurusan KONI Karangasem

FB/BUDIASA

Bupati Wayan Geredeg saat mengukuhkan kepengurusan KONI Karangasem. itu diperlukan peran pihak AMLAPURA-Fajar Bali B u p a t i K a r a n g a s e m swasta maupun masyarakat I Wayan Geredeg, Kamis dalam pengadaan sarana (18/9) kemarin resmi men- prasarana. KONI juga dimgukuhkan kepengurusan inta, agar melakukan skala Komite Olahraga Nasional prioritas dalam membina caIndonesia (KONI) Kabupaten bang olahraga, tidak menyaKarangasem. Pengukuhan maratakan terhadap semua kepengurusan KONI peri- cabang sehingga sasaran ode 2014-2018 ini digelar yang hendak dicapai kurang di wantilan kantor Bupati berhasil. “Pengurus jangan hanKarangasem. Dalam kesempatan itu, Bupati I Wayan ya sekedar mengisi purna Geredeg mengingatkan, ren- tugas saja,meskipun saradahnya prestasi olahraga di na dan prasarana kurang Karangasem dikarenakan memadai,namun jika kerkelemahan KONI Kabupaten jasama antar pengurus caKarangasem yang selama ini bang olahraga, sehingga misi kurang tertatanya meneje- KONI memajukan olahraga Karangasem akan tercapai,” man organisasi secara baik. Wayan Geredeg meng- ungkapnya. Bupati juga berharap, ingatkan, pengurus KONI tidak berfikir hanya untuk meskipun tugas KONI kedemengisi purna tugas semata, pan makin berat namun unnamun demi kesinambun- tuk kesinambungan masa gan masa depan olahraga depan olahraga lebih luas Karangasem. Bupati juga mengingat tantangan pembangunan olahraga kian mengakui, sejumlah sarana komplek, untuk itu KONI agar olahraga yang dimiliki mampu merumuskan dan belum memadai maka

FAJA R BALI

JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

membuat kebijakan strategis dibidang pengelolaan, pembinaan dan pengembagan olahraga prestasi. “Jika dirumuskan dengan baik,terutama dalam pembinaan dan pengembangan olahraga, Prestasi olahraga Karangasem pasti akan meningkat,” ungkapnya lagi. Sementara itu, Ketua KONI Provinsi Bali, I Ketut Suwandi mengharapkan, untuk bisa melaksanakan visi dan misi KONI Karangasem diperlukan peranan Pemkab Karangasem dalam menyokong keberadaan KONI Karangasem. Bahkan, Ketut Suwandi mengatakan, keberhasilan KONI adalah juga cermin keberhasilan pemerintah daerah dalam membina keolahragaan sebagai salah satu wujud membangun sumber daya manusia. Sedangkan, Ketua Umum KONI Karangasem I Gede Swadi mengatakan, pembangunan bidang olahraga disatu sisi, adalah juga merupakan bahagian strategi membangun sumber daya manusia dari sisi psikis – mentalitas, dalam memperkokoh karakter bangsa (nation and carackter building), sehingga bagaimanapun juga keberadaan KONI sebagai induk organisasi olahraga di daerah memiliki peran penting dan strategis dalam menentukan dan mewarnai pembangunan dunia keolahragaan sebagai basis pembangunan sumber daya manusia dimaksud. W-016

FB/SARJANA

Pelinggih Pesamuhan Agung Dadia Pasek Celagi tinggal puing-puing setelah terbakar Kamis kemarin.

kan asap dari pintu pura tersebut. Pada saat itulah Jero mangku Sada langsung membuka pintu pelinggih dan menyelamatkan barang sakral yang masih bisa diselamatkan. Pada saat itu juga dirinya meminta pertolongan kepada warga yang masih ada di lokasi dan menguhubungi pemadam kebakaran. Beberapa saat kemudian, dua unit pemadam kebakaran didatangkan untuk memadamkan api yang seluruh atapnya berbahan ijuk. Bersyukur mobil pemadam yang berjarak 60 meter dengan pelinggih bisa dijangkau sehingga si jago merah bisa dijinakkan.

Informasi lapangan menyebutkan, ketika diketahui pura ini terbakar, pelinggih ini segera didorong ke utara, agar apinya tidak menjalar ke pelinggih yang lainnya. Pelinggih yang beratap ijuk ini seluruh bagiannya mengalami kebakaran dan hanya tersisa bagian rangka atapnya saja. Disebutkan barang sakral yang berada dalam pelinggih yang ikut terbakar adalah Pretima Dewa-Dewi, Pretima Rambut Sedana termasuk pretima Dewa Ciwa. Sedangkan prasasti berupa lontarnya terselamatkan dan masih disimpan di Bale Pesanekan. Pada saat diketahui oleh

pengempon ada pelinggihnya yang terbakar, ada ibu-ibu dan warga lainnya menjerit histeris dan kesurupan. Kapolres Klungkung AKBP Sri Yudatni Wirawati pada kesempatan tersebut menyempatkan meninjau lokasi terjadinya kebakaran. Sedangkan kerugian yang dialami oleh pengempon Dadia Pasek Celagi masih dihitung. ”Kerugian fisik bangunannya mungkin mencapai ratusan juta, namun kerugian akibat terbakarnya beberapa pretima tidak bisa dinilai dengan materi,” jelas Kapolres sembari mengingatkan warga agar hati-hati menaruh dupa.W-010

Japan International Cooperation Agency Kunjungi Desa Nyalian

Kesehatan Ibu dan Anak Dipelajari Warga Asing SEMARAPURA-Fajar Bali Sejumlah perwakilan bidang kesehatan dari empat negara kunjungi Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Kamis (18/9) kemarin. Kunjungan ini untuk melihat langsung dan mempelajari keberhasilan Desa Nyalian dalam pemanfaatan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Keempat Negara yang mengirim perwakilan bidang kesehatan ini antara lain Laos, Vietnam, Kenya, Timor Leste termasuk Negara Jepang yang didampingi perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kunjungan diterima Ketua TP. PKK Kabupaten Klungkung, Ny. Ayu Suwirta bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, dr. Gusti Agung Swastika, Perbekel Desa Nyalian, Ida Bagus Alit Negara dan instansi terkait lainnya di Balai Wantilan Desa Nyalian. Selain melihat langsung pelaksanaan program kesehatan terkait pemanfaatan buku KIA melalui kelas ibu balita, pada kesempatan ini juga dilakukan kunjungan ke Poskesdes Nyalian. Kepala Seksi Kesehatan Kelu-

Gapura Desa

arga, Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, Ida Ayu Megawati menuturkan, kunjungan dari empat Negara ini terkait keberhasilan pelaksanaan kegiatan terintegrasi dalam pemanfaatan buku KIA di Desa Nyalian. Dalam buku tersebut, menurut Megawati termuat catatan laporan ibu hamil sampai anak berusia lima tahun. Dengan adanya buku ini, dapat dijadikan bahan diskusi baik antara ibu hamil maupun di lingkungan keluarganya sendiri. “Dengan buku ini ibu-ibu yang mempunyai balita bisa berdiskusi melalui kelas ibu balita,” ujar Megawati. Menurut Megawati kunjungan ini juga terkait keberhasilan program dalam menekan angka kematian ibu hamil, melahirkan dan bayi baru lahir. “Kunjungan mereka ini juga terkait keberhasilan kita dalam menekan angka kematian ibu hamil, melahirkan dan bayi baru lahir,” imbuhnya. Keioko Osaki dari Japan International Cooperation Agency mengatakan, kunjungannya bersama perwakilan bidang kesehatan dari beberapa Negara ini adalah untuk mengetahui

FB/SARJANA

Desa Nyalian mendapat kunjungan dari perwakilan empat negara mempelajari kesehatan ibu dan anak. bagaimana partisipasi masyara- perwakilan bidang kesehatan kat untuk bersama-sama ber- dari beberapa Negara ini meruperan aktif dalam pemberdayaan pakan suatu kebanggaan, khususnya Desa Nyalian dan Kabuibu hamil dan anak. Menurutnya, melalui kunjun- paten Klungkung. “Kunjungan ini gan ini bisa saling tukar menukar merupakan suatu kebanggaan pengetahuan dan pendapat. bagi kami,” ujarnya. Dengan adanya kunjungan “Kami harap dengan kunjungan ini bisa berbagi pengalaman seperti ini, Ny Ayu Suwirta berdan tukar menukar pendapat,” harap segala program kesejelasnya. hatan dapat dijalankan dengan Sementara itu, Ketua TP. PKK baik untuk mengangkat derajat Kabupaten Klungkung, Ny. Ayu kesehatan keluarga dan maSuwirta yang juga selaku bunda syarakat. “Mari jalankan proPAUD mengapresiasi kegiatan gram kesehatan dengan baik,” ini. Menurutnya, kunjungan imbuhnya.W-010*

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Sekaa Teruna Diminta Perkuat Kebudayaan Bali

FB/CAR

Walikota, IB. Rai Dharmawijaya Mantra, bincang-bincang dengan anggota ST Dharma Kanti, saat menghadiri penilaian oleh tim penilai lomba ST tingkat Kota Denpasar.

TIM Penilai lomba Sekaa Teruna menilai duta Kecamatan Denpasar Selatan yang diwakili Sekaa Teruna Dharma Kanti Br. Belong, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (17/9). Dalam penilaian tersebut di-

hadiri Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di dampingi Camat Denpasar Selatan AA Gde Risnawan dan Kabag Kesra Setda Kota Denpasar IGN Bagus Mataram. Rai Mantra mengatakan, lomba

Sekaa Teruna Tingkat Kota bermanfaat untuk melestarikan kebudayaan Bali. Selain itu lomba ini dapat menuntun ST menghadapi era globalisasi kedepan. “Untuk itu saya harapkan dalam lomba ini ST tidak hanya mencari juara, yang paling penting adalah bagaimana mempertahakan kebudayaan Bali ini,” ungkap Rai Mantra. Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan, kebudayaan itu mengandung berbagai nilai-nilai seperti, agama, aksara, seni, pendidikan, teknologi dan ekonomi. Untuk itulah Tim Penilai Kota Denpasar melakukan pembinaan agar mengetahui nilai-nilai kebudayaan apa saja yang terdapat di Br. Belong. Selain itu Tim Penilai melakukan evaluasi didalam penerapannya, jika ada yang kurang dan tidak tahu maka akan dibina oleh Tim Penilai. Tidak hanya itu didalam kebudayaan juga mengadung nilai spritual, intelektual, dan mental.

“Itulah nilai-nilai kebudayaan yang terkandung jika dipertahakan dan diterapkan maka, spritual, intelektual dan mental ST Dharma Kanti pasti bagus,” ungkapnya. Dalam menghadapi era globalisasi, Rai Mantra mengharapkan Sekaa Teruna harus mempertahankan kebudayaan Bali dengan cara memahami taksu dan memiliki rasa semangat. Jika semua memahami taksu dan semangat pasti orang Bali akan kreatif sehingga tidak sampai menjadi orang miskin dan bodoh. Karena taksu dan semangat itu ada kekuatan spritual, intelektual dan mental. “Untuk itu saya mengharapkan agar ST tidak menganggap kebudayaan itu kuno, tapi harus diperkuat dengan adanya modernisasi jaman,” ungkapnya. Ketua Sekaa Teruna Dharma Kanti, Wayan Agus Sarwatama mengatakan, dalam lomba ini pihaknya menampilkan berbagai kesenian dan keterampilan yang dimiliki ST Dharma Kerti dian-

tara keterampilan bebantenan, kesenian dan kuliner. Semua ketrampilan yang ditampilkan telah dipersiapkan selama dua bulan dan mendapat dukungan penuh oleh warga Banjar Belong Desa Sanur Kaja. Sedangkan jumlah anggota ST Dharma Kanti sebanyak 151 orang terdiri dari perempuan 70 orang dan laki-laki 81 orang. Pihaknya mengaku telah mengikuti berbagai lomba yang berhubungan dengan kebudayaan Bali. ST Dharma Kanti juga telah melengkapai administrasi dan telah membuat buku. Dibidang organisasi telah membuat perkumpulan, persaudaraan yang baik dengan warga banjar yang lainnya. Bidang Yasa Kerti Dharmaning Negara ST Dharma Kanti membantu pekerjaan banjar, di bidang Yasa Kerti Dharmaning agama juga membantu banjar setiap upacara adat maupun piodalan di banjar. “Itulah yang kami lakukan untuk melestarikan kebudayaan Bali,” ungkapnya. R-004 Layouter: Soma


FAJA R BALI

JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG

DAERAH

5

Pemkab Buleleng Petakan Daerah Rawan Bencana Gubernur Pastika Pimpin Apel Siaga Bencana Alam

FB/Agus

Pegawai di lingkungan Pemkab Buleleng melakukan absensi sidik jari.

Perketat Absen Pegawai, Pemkab Pakai Absen Sidik Jari UNTUK meningkatkan kedisiplinan para pegawai yang ada di lingkungan Pemkab Buleleng, Pemerintah Kabupaten Buleleng menggunakan absensi sidik jari untuk pegawainya. Sejak dipasangnya absensi sidik jari pegawai tak lagi berani datang terlambat atau bolos pada jam kerja. W–008

Satpol PP dan PPNS Ikuti Sosialisasi Penegakan Perda

TABANAN-Fajar Bali Satpol PP dan PPNS memiliki peranan penting dan menjadi garda terdepan dalam penegakan Peraturan di Daerah. Untuk memberikan pemahaman yang sama dalam menegakkan perda di lapangan tersebut, pemerintah melalui Bagian Hukum dan HAM Setda Kabupaten Tabanan menggelar sosialisasi Peraturan Daerah tentang pajak, retribusi dan perijinan. Sosialisasi yang berlangsung selama dua hari di Hotel Vista, Tabanan dibuka secara resmi oleh Asisten I Sekda Tabanan Wayan Yatnanadi, Kamis (18/9) kemarin. Substansi peraturan daerah yang disuguhkan dalam sosialisasi kali ini, meliputi pajak, retribusi dan perijinan sebagai tindak lanjut UU nomor 28 tahun 2009 dan peraturan perundang-undangan teknis yang menyangkut perijinan. Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda Tabanan IGA. Sumarpatni menjelaskan, sosialisisai ini penting digelar mengingat semakin pesatnya perkembangan pembangunan sehingga perlu dikendalikan melalui perijinan-perijinan. Serta yang terpenting adalah memberikan informasi kepada masyarakat dan pemahaman kepada Satpol PP dan PPNS dalam penegakan perda. “Melalui sosialisasi ini kami ingin menginformasikan kepada Satpol PP, PPNS dan masyarakat, bahwa selama 4 tahun ini kita telah berhasil nengundangkan beberapa Perda untuk diindahkan dan dilaksanakan,” jelasnya. Bupati Tabanan dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Sekda Tabanan Wayan Yatnandi, mengatakan Pentingnya sebuah perda untuk diterapkan di suatu daerah, karena merupakan landasan hukum serta sebagai dasar penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. “Saya menyambut positif dilaksanakannya sosialisasi ini untuk membangun pemahaman yang sama tentang produk hukum yang berhasil diperdakan,” ungkapnya. Dirinyapun berharap kepada peserta yang mengikuti sosialisasi ini untuk dapat menyebarluaskannya kepada semua masyarakat di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat mengurangi terjadinya pelanggaran terhadap peraturan daerah. Pada kesempatan itu juga diberikan pemaparan retribusi oleh Kepala Dinas Pendapatan dan Pasedahan Agung Kabupaten Tabanan Nyoman Sudarma kepada 48 peserta sosialisasi. Salah satunya adalah pemaparan produk-produk tentang perpajakan dan wajib pajak yang tertuang dalam UU nomor 28 tahun 2009. Sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang sama kepada wajib pajak untuk taat dalam membayar pajak. Mengingat pajak merupakan sumber pendapatan untuk membangun suatu daerah. Di Tabanan sendiri ada 11 jenis pajak yang menjadi kewenangan daerah, diantaranya pajak hotel dan restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, Pajak Bumi Bangunan, pajak mineral dan logam, sarang burung wallet, air tanah serta Pusat pelaporan dan analisis transaksi perpajakan (PPATP). Dimana dari sebelas perda tersebut baru sembilan yang telah memberikan retribusi kepada daerah. “Tiap tahunnya kami terus berupaya untuk mengoptimalkan pembayaran pajak oleh wajib pajak. Karena dengan pajak kita dapat membangun daerah menjadi lebih baik,” pungkasnya. W-004

Digelar Seminar ‘Memelihara Demokrasi Pasca Pilpres’

NEGARA- Fajar Bali Seminar sehari bertajuk Memelihara Demokrasi Pasca Pilpres, diselenggarakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Jembrana, di Gedung Kesenian Bung Karno, Kamis (18/9) kemarin. Sekitar 200 orang yang terdiri dari berbagai unsur partai politik,organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi profesi, organisasi kepemudaan, organisasi kewanitaan, kampus dan adat termasuk tokoh masyarakat mengikuti seminar itu. IGN Ngurah Darma Putra selaku ketua panitia menjelaskan seminar yang diselenggarakan ini merupakan penyikapan terhadap dinamika demokrasi yang terjadi belakangan ini, baik itu lokal maupun nasional. “Seminar ini, merupakan salah satu pendidikan politik dalam upaya memelihara serta merawat demokrasi pasca pilpres,” ujarnya yang juga selaku Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemkab Jembrana. Melalui diskusi dalam seminar ini, diharapkan akan mampu memahami serta merepleksikan betapa pentingnya memelihara serta merawat demokrasi terutama pada pasca pilpres tahun 2014. Dalam seminar kemarin, menghadirkan tiga nara sumber, di antaranya Citra Hennida, MA (pengajar pada Fak Ilmu Sosial Politik Universitas Airlangga, Surabaya). Dr. Suka Arjawa (pengajar pada FISIP Universitas Udayana, Denpasar) dan Penggiat Perempuan, Ni Made Ari Sugianti, S.Pd.MM,. Citra Hennida memaparkan untuk menanggulangi konflik pasca pilpres,perlu pemahaman hubungan antara globalisasi dan demokrasi. “Ada tiga cara untuk mengembangkan, memelihara dan merawat demokrasi yakni, mengembangkan demokrasi dialogis dan menerapkan pendidikan perdamaian. W-003

Mengantisipasi timbulnya bencana alam di Bali dan Kabupaten Buleleng khususnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika memimpin apel siaga bencana di Lapangan Umum Seririt, Kamis (18/9) pagi kemarin. Hadir dalam apel tersebut, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Ketua Sementara DPRD Buleleng Gede Supriatna, Kepala BMKG Wilayah III, Kepala Basarnas Se- Bali, Kepala BPBD se-Bali, dan relawan. SINGARAJA-Fajar Bali Apel gelar siaga bencana juga dirangkaikan dengan gladi penanggulangan bencana. “Sebagai salah satu kesiapan kita dalam melaksanakan misi kemanusian, saya mengapresiasi kepada seluruh pihak atas pengabdian dalam upaya penanggulangan bencana,”ucap Gubernur Pastika dalam sambutanya pada apel tersebut. Menurut Pastika, Bali memiliki potensi ancaman bencana alam, terlebih daerah Kabupaten Buleleng ancaman bencananya jelas lebih kompleks mengingat daerah ini terdiri dari daerah perbukitan. Dengan kondisi daerah seperti ini tanah longsong, angin puting beliung, gelombang pasang, kekeringan dan kebakaran hutan sering terjadi setiap tahun dengan menelan korban jiwa dan harta benda. Namun, Gubernur Pastika mengapresiasi kesigapan jajaran Pemkab Buleleng dalam penanggulangan bencana di utara pulau Bali ini. Korban dan kerugian yang

ditimbulkan cukup besar. Kesiap-siagaan ketersediaan personil, dukungan logistik dan lainnya yang memadai perlu mendapat perhatian. Maka, kata Gubernur Pastika, apel ini merupakan langkah untuk merespon bencana dengan tepat dan cepat. Lebih jauh Gubernur mengaku bahwa saat ini di Provinsi Bali telah diidentifikasi sejumlah potensi bencana, diantaranya gempa bumi, gelombang pasang, tanah longsor, banjir bandang, dan puting beliung. Hanya gelombang tsunami saja yang tidak terlalu berpotensi, meski tetap dilakukan upaya pencegahan dan mitigasi bencana. ”Kalau semua bencana sudah kami lakukan Kecuali tsunami, amit-amit jangan sampai terjadi. Kalau yang lain itu sudah tahunan, rutin,”ujar Pastika. Menurut Pastika saat ini diperlukan langkah-langkah dini pencegahan, berupa penyelamatan sumber air dan reboisasi. Langkah itu harus dilakukan guna mengantisipasi potensi tanah longsor yang ban-

yak terjadi di Bali, termasuk di Buleleng.”Pemasangan terasering juga itu perlu, karena bahaya longsor kan ngeri sekali, dan itu memakan korban, makanya kita harus waspada. Sekarang harus diidentifikasi dulu bagaimana potensinya, setelah itu rencanakan pencegahan dan mitigasi bencananya,” tandas Pastika. Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta seluruh kabu-

SINGARAJA–Fajar Bali Pasca mengalami kebakaran di Pasar Seririt awal Bulan Juli lalu, para pedagang kini telah menempati pasar sementara di Terminal Seririt yang ada di jalan Udayana dan Jalan Ngurah Rai Seririt. Los sebanyak 520 tersebut terbuat dari tiang besi dengan atap dari aluminium berukuran 3x2,5 meter. Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG didampingi Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna usai mengikuti Apel Siaga Bencana di Lapangan Umum Seririt, Kamis (18/9) pagi kemarin langsung menuju pasar sementara guna menemui para pedagang yang telah mulai berjualan. Turun dari mobil dinasnya, Wabup Sutjidra pertama kali menemui para pedagang musiman yang berjejer di sepanjang jalan Ngurah Rai. Disitu, Wabup

Sutjdira menyapa satu persatu para pedagang yang didominasi dagangan hasil laut. Kepada pedagang, Wabup minta agar bersabar berjualan di lokasi sementara. Pemkab juga telah memberikan bantuan sembako ke pedagang mengalami kerugian pasca kebakaran. ”Melalui BPBD telah di distribusikan paket sembako berupa beras 10 kg, minyak goreng, kecap,dan mie instan,” katanya dihadapan pedagang. Wabup Sutjidra juga mengingatkan kepada para pedagang agar berani menolak jika ada yang melakukan pungli harian.”Sudah ditetapkan perhari pedagang dikenakan retribusi Rp1.500 per los. Bila ada yang minta lebih dari itu tidak usah dibayar. Segera laporkan ke pihak terkait,”ajaknya. Usai menemui pedagang musiman, Wabup Sutjidra

melanjutkan menemui pedagang di los sementara yang memanfaatkan areal Pasar senggol Seririt. Di sana Wabup melihat toilet umum yang telah disediakan untuk menunjang sarana dan prasarana penunjang pasar. Terkait, adanya beberapa penolakan pedagang untuk menempati los yang telah disediakan, Wabup Sutjidra memaklumi jika para pedagang pasti takut sepi pengunjung. N amun dirinya yakin karena yang namanya pasar dan menjual kebutuhan dasar masyarakat dimanapun akan dicari.”Bila ada yang berjualan diluar area yang ditentukan kami pasti tertibkan,”harapnya. Sementara itu, terkait dengan rencana pembangunan Paar Seririt yang baru, Wabup Sutjidra minta kepada para pedagang dan masyarakat menunggu hasil

FB/Agus

Gubernur Bali Made Mangku Pastika berada di Kecamatan Seririt dalam apel siaga bencana.

paten mulai menyiapkan diri mengantisipasi bencana alam yang berpotensi datang dalam beberapa bulan ke depan. Seluruh kabupaten diminta mengidentifikasi potensi bencana dan melakukan langkahlangkah pencegahan, untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Sementara itu, Pemkab Buleleng melalui BPBD Buleleng telah memetakan daerah yang

rawan berpotensi bencana alam di sembilan kecamatan. Kemudian di detailkan ke setiap Desa di Kecamatan tersebut. Peta rawan bencana baru diserahkan ke Kecamatan Sawan, yang lain menyusul jadwal penyerahan oleh BPBD Buleleng. ”Kami telah memetakan resiko bencana dan peringatan dini di daerah rawan bencana,”ucap Kepala BPBD Buleleng I Ketut Yasa, ST. W–008

Wabup Temui Pedagang Pasar Seririt

FB/Agus

Wakil Bupati dr Nyoman Sutjidra Sp.Og sidak pasar Seririt.

cek dari Universitas Udayana. Dikatakan, bila kondisi pasar hasil cek kelayakan masih layak digunakan, maka pasar tersebut akan di rekontruksi. Bila tidak tentunya Pemerintah akan membangun Pasar baru yang

Mengenang Pelukis Tua, I Ketut Tangkas

diakuinya akan menelan anggaran sangat besar.”Ada aspirasi masyarakat dan pedagang ke kami tidak mau dipindah. Hanya ingin direhab. Tapi kita harus tunggu hasil pengecekan dari Unud,”tambahnya. W–008

Setelah Pensiun dari Guru, Membangun Sanggar Lukis NEGARA- Fajar Bali Dunia seni rupa di Jembrana berkabung dengan berpulangnya, I Ketut Tangkas yang merupakan salah satu pelukis tua dimiliki Jembrana, Jumat (5/9) lalu. Pendiri Sanggar Lukis Tangkas,yang dibangun di areal rumahnya itu, tergolong seniman yang ulet dan tidak kenal menyerah. Pensiun sebagai guru Sekolah Dasar (SD) di Tahun 1997, laku kreatif dari diri almarhum makin terasa dan berbagai penghargaan pun disandangnya hingga akhirnya berpulang dipanggil Yang Maha Kuasa di RSU Sanglah Denpasar, akibat komplikasi penyakit jantung dan paru di usia 79 tahun. Kendati belajar secara otodidak dan diusianya makin senja, Tangkas di masa hidupnya tidak pernah berhenti untuk menggores garis-garis di media kaca dan kanvasnya. Sejumlah lukisan tersimpan dan terpajang rapi di sanggar lukisnya. Kebanyakan hasil karya lukisnya lebih mendominasi bercerita pewayangan Ramayana dan Mahabrata. Cerita-cerita pewayangan itu lebih banyak mengilhami, karya-karyanya. Meskipun ada beberapa lukisannya,yang melukiskan suasana desa serta menggambarkan kesederhanaan. Sanggar lukisnya selama ini, tak hanya dipakai olehnya untuk mengepresikan imajinasinya di atas kanvas, tetapi lebih dari itu, juga difungsikan sebagai tempat belajar melukis bagi mereka yang ingin belajar melukis di atas kanvas dan kertas. Penghargaan sebagai pelukis berusia senja mulai diperolehnya pada hajatan budaya Pesta Kesenian Bali di Tahun 2005. Tiga tahun berselang, kembali memperoleh penghargaan Dharma Kusuma oleh Pemerintah Provinsi Bali di

tahun 2008 lalu. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Dewa Beratha kala itu. “Sebagai seorang pelukis, almarhum tergolong seniman yang unik dan sederhana. Keunikannya karena kemampuannya melukis secara otodidak dan tanpa ada yang mengajari. Karya-karyanya murni dari hasil kreativitas, ide dan penglihatan yang dituangkan ke dalam media kaca serta kanvas,” ujar salah seorang pemerhati budaya, Ketut Lanus Sumatra yang ditemui saat melayat ke rumah duka, belum lama ini. Menurunya, almarhum muncul sebagai seniman lukis di tengah-tengah, menggeliatnya kesenian-kesenian tradisional khas Jembrana, seperti Jegog, Bumbung Gebyog, Kendang Mebarung serta bentuk kesenian lainnya. Seni lukis di Jembrana, memang masih tergolong tidak banyak menggemari. Namun demikian, Ketut Tangkas kala itu, dinilai begitu gigih untuk menempa hidupnya menggores garis, di tengah-tengah kesibukannya sebagai guru sekolah dasar. “Meski di tengah keterbatasan ekonomi, Pak Tangkas yang hanya selaku guru sekolah dasar, tetap ulet dan giat memperdalam kemampuannya melukis,” terang Lanus. Antusiasnya kepada kesenian melukis, di tahun 80 an, Tangkas kala itu sering wira wiri Jembrana-Ubud Gianyar. Di Ubud, dia banyak mendapat inspirasi dan sentuhan lain dalam melukis dari seniman-seniman lukis Ubud. “Ini artinya, Pak Tangkas yang otodidak, tak pernah berhenti untuk belajar dan berkarya, kala itu,” terang Lanus lagi. Sanggar Lukis Tangkas, yang dibangunnya sekisar tahun 1997, yang kala itu, almarhum baru pensiun sebagai Kepala

FB/PRAMONO

Almarhum I Ketut Tangkas.

SD 2 Lelateng Kecaamatan Negara. Istimewanya, sanggar lukis yang dibangun di areal rumahnya di Desa Banyubiru Negara, diresmikan Bupati Jembrana yang kala itu dijabat oleh Ida Bagus Indugosa. Keberadaan sanggar lukis itu, cukup penting bagi keberadaan dunia seni rupa di Jembrana. Kendati pun kala itu, di Desa Yehembang Kecamatan Mendoyo, sudah berdiri Sanggar Lukis milik pelukis, I Gusti Putu Windia Arnaya. “Bagi saya, yang cukup mengubah inspirasi bagi Pak Tangkas kala itu dalam melukis, setelah dirinya melakukan perjalanan suci ke Negara India dan Nepal. Sebelumnya banyak mengambil tema pewayangan dan alam Bali, saat itu mulai beragam dengan tema-tema spiritual. Salah satu lukisan-

nya melukiskan salah satu kota di India di malam hari serta Sungai Gangga,” ujarnya mengenang lukisan almarhum. Semasa hidupnya, Tangkas sempat mengikuti pameran, di antaranya di Museum Lukisan di Ubud dan mengikuti pameran di Pameran Pembangunan Hut Kota Negara, yang setiap tahun digelar. Bahkan di tahun 2002,almarhum sempat pameran bersama-sama dengan Komunitas Perupa Jembrana, serangkaian HUT Kota Negara. Kepergian sang pelukis tua itu, juga memberikan kenangan tersendiri bagi Ketut Wirawan, putra bungsunya. Ayahnya merupakan sosok pribadi yang ulet dan mau belajar banyak.”Rasa ingin tahu,membuat dia selalu ingin belajar,” ujar Wirawan. Tak hanya melukis di kaca maupun di kanvas, seni rupa pahat dan ukir juga dijalaninya secara otodidak. Setelah melihat orang mengukir, pasti dicobakan kembali sepulang ke rumah. “Hal itu terus dilakukan setiap hari dengan alat yang sederhana,” tutur Wirawan. Bahkan ayahnya tergolong yang ingatan cukup kuat, kendati usianya sudah makin menua kala itu. Sekali lagi, dia menuturkan, ayahnya sangat mencintai dunia lukisan. “Kami diwariskan kemandirian, sehingga harus berani memilih apa yang disukai. Itu yang warisan terbesar yang beliau berikan pada kami,” cerita Wirawan mengenang ayahnya. Sementara itu, tampak upacara pengabenan sang pelukis tua itu, dilakukan Kamis (18/9) kemarin. Pengabenan dihadiri ratusan krama adat Banyubiru Kangin dan seluruh sanak saudara, termasuk dihadiri cucu-cucunya. W-003 Layouter: Soma


PENDIDIKAN & BUDAYA

6

FAJA R BALI

JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Konferensi SAFE di Unwar

Dihadiri Delegasi 18 Negara Asia Pacific Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar menggelar International Conference Sustainable Agriculture Food and Energy (SAFE) 2014 (konferensi pangan dan enerji berkelanjutan red). Konferensi ini dihadiri delegasi 18 negara dari Asia Pasific, Eropa, Timur Tengah dan Cina, serta ditambah beberapa negara lainnya dengan dihadiri 22 pakar pertanian dan enerji. Konferensi ini dibuka Rektor Unwar, Prof. Dr. I Made Sukarsa, SE,MS., di Aula Unwar, pada Kamis (18/9).

DENPASAR-Fajar Bali Ketua Panitia Konferensi Pangan dan Enerji, DR.Ir. I G u s t i B a g u s U d aya n a , M . S i . , m e n j e l a s ka n , ko n ferensi pangan dan enerji berkelanjutan ini akan berakhir pada Jumat (19/9) hari ini. Kegiatan konferensi ini atas kerjasama Universitas Andalas, Universitas Bakri dan Unwar. Konferensi pertama dilangsungkan di Universitas Andalas. Sedangkan konferrensi kedua di Unwar d e n g a n Ko o rd i n a t o r, D r. Novizar Nazir dari Universitas Andalas dan konferensi ketiga akan dilaksanakan di Vietnam. Sebelum konferensi dilaksanakan, pada Rabu (17/9) d i g e l a r g a l a d i n e r ya n g dihadiri Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika. Rektor Unwar I Made Sukarsa di sela-sela konferensi pangan dan enerji berkelanjutan menjelaskan, tema konfe-

rensi sangat cocok dengan masalah-masalah bangsa Indonesia saat ini. Sehingga perlu pengalaman - penglaman dari negara-ngara lain untuk memecahkan masalah pangan dan enerji. Sukarsa mengatakan masalah pangan sangat penting bagi bangsa Indon e s i a . B a nya k p e r s o a l a n yang berkaitan dengan pangan di antaranya mulai dari produksi, pascapanen, perdagangan internasional, termasuk teknologi pertanian. Bila produksi bagus, keamanan serta alamnya bagus, maka dapat mendukung masalah panganan. Dikatakannya, untuk ke depan Unwar akan meningkatkan kerjasama di bidang penelitian untuk pengembangan SDM, karena penelitian bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Terkait dengan degradasi lahan per-

Pemakalah dari Indonesia sedang mengetengahkan materi pada konferensi pangan dan enerji berkelanjutan

tanian khususnya di Bali dan Jawa, ini merupakan salah satu dimensi lain yang dapat mengurangi produksi pertanian. O l e h ka re n a i t u m e l a l u i ko n fe re n s i i n i , d a p a t memperoleh masukan dari negera-negara lain, untuk kepentingan pengelolaan pertanian baik secara intensif mau pun ekstensif. Usai

FB/BLAS

konferensi, seluruh peserta konferensi akan melakukan p e n i n j a u a n ke l a p a n ga n , khususnya di daerah Bangli. Dengan digelarnya konferensi ini, Unwar juga ikut mendukung pembangunan di bidang pariwisata, karena peserta konferensi menggunakan jasa hotel juga mengunjungi obyek pariwisata. W-001

Juara Pemilihan Duta Wisata Indonesia Terima Reward YDWI

Gusti Wedakarna Berangkatkan Duta Wisata Indonesia ke Korsel

Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III selaku Ketua Umum Yayasan Duta Wisata Indonesia ( YDWI ) dan Pembina Asosiasi Duta Wisata Indonesia ( ADWINDO ) memenuhi janjinya untuk mengirimkan duta wisata binaan ADWINDO yakni para Juara Pemilihan Duta Wisata Indonesia (PDWI ) yakni Yeni Amalia dan Martina Fiani untuk mengikuti program One Indonesia Day di Korea Selatan. Dalam acara yang diorgan-

izer oleh sejumlah organisasi internasional ini, para duta wisata diajak untuk ikut serta memperkenalkan dunia kepariwisataan Indonesia dihadapan sejumlah delegasi internasional. Demikian diungkap oleh A A Adi Pratama WP ( Ketua Umum ADWIND) yang juga ikut serta ke Korsel. ”Selama di Korsel para duta wisata mengikuti sejumlah agenda. Hal ini merupakan implementasi dari reward atau hadiah yang mereka peroleh dari YDWI

atas prestasi mereka menjadi juara Duta Wisata Indonesia tingkat nasional. Atas nama ADWINDO kami ucapkan terimakasih atas peran dari B a p a k G u s t i A r ya We d a karna yang telah mensponsori penuh keberangkatan Juara Duta Wisata Indonesia dalam kunjungan ke Korsel. Ini sangat berarti bagi Duta Wisata Indonesia,”ungkap Agung Adi. Selain mensponsori kunjungan ke Korsel, YDWI juga mensponsori dana pem-

binaan untuk Juara Duta Wisata lainnya yakni Alvine Stefan Widjaya ( Duta Wisata Provinsi Jawa Timur ) dan Roy Yuaen Pradana (Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah) senilai masing – masing tabungan senilai Rp 5 Juta rupiah. Pihak YDWI berharap bahwa, Duta Wisata Indonesia dapat terus bersemangat untuk membawa nama pariwisata Indonesia ke ka n c a h d u n i a i n te r n a sional. ” Pa d a t a h u n 2 0 1 4 i n i akan dilaksanakan Pemilihan Duta Wisata Indonesia Ke-9 Tahun 2014 di Provinsi Riau. Mari kita jadikan hal ini momentum kebangkitan Indonesia didunia pariwisata. Jadikan pergaulan internasional sebagai modal u n t u k m e nya k i n ka n gl o balisasi bahwa Indonesia tengah menyiapkan dirinya sebagai bangsa yang besar, termasuk sinergi pariwisata Indonesia dengan mancanegara. Indonesia lebih banyak perlu duta wisata yang bisa bergaul didunia internasional.”ungkap Dr. G u s t i A r ya We d a k a r n a ( Ketum YDWI ) yang juga te r p i l i h s e b a ga i a n g g o t a Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ) RI / Senator RI dari Bali ini. KJS

Oleh : dr. Pande Md Aditya Saskara, S.Ked

tubuh kita akan menyebabkan berbagai penyakit dengan mudah masuk ke tubuh manusia dan menyebabkan berbagai jenis infeksi, seh i n g ga t i m b u l ku m p u l a n gejala yang disebut AIDS. Penyebaran utama virus HIV adalah menular secara seksual, kontak darah dengan penderita terinfeksi, proses persalinan dan menyusui. Gejala HIV/AIDS bervariasi pada setiap individu, dan dikategorikan menjadi empat fase infeksi. Infeksi primer merupakan tahap pertama yaitu ketika orang pertama kali terinfeksi virus HIV. Gejala yang timbul bersifat umum berupa demam, nye r i ke p a l a , nye r i o to t , pembesaran kelenjar getah bening, dan sebagainya. Virus kemudian menyebar cepat ke seluruh tubuh, kemudian masuk ke fase selanjutnya, yaitu fase infeksi laten, yang dapat bertahan hingga 10 tahun. Pada fase

ini, gejala mungkin tidak ditemukan, atau mungkin timbul gejala-gejala seperti infeksi berulang saluran nafas, penyakit kulit seperti jamur, penurunan berat badan ringan, dan sebagainya. Pada fase ketiga, muncul gejala awal HIV, berupa demam berkepanjangan hingga 1 bulan, lelah, pembengkakkan kelenjar getah bening, diare kronis hingga 1 bulan, infeksi saluran nafas, batuk, dan sebagainya. Ketika sistem kekebalan tubuh telah rusak parah, v i r u s H I V a k a n b e r ke m bang menjadi penyakit AIDS, fase terakhir dari HIV/AIDS, dengan gejala berupa penurunan berat badan, diare b e r ke p a n j a n g a n , d e m a m berkepanjangan, penurunan kesadaran, serta timbulnya penyakit-penyakit serius pada berbagai organ tubuh. Virus HIV menyerang selsel CD4, suatu jenis sel dari sel darah putih yang berperan

dalam pemberantasan penyakit, sehingga menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Selama bertahuntahun, kadar CD4 ini akan terus berkurang karena diserang oleh virus HIV, kemudian gejala AIDS timbul ketika kadar CD4 tersebut telah berada di ambang sangat rendah, sehingga memungkinkan banyak jenis penyakit menginfeksi tubuh secara bersamaan. Hingga saat ini, penanganan penderita HIV/AIDS ditujukan pada penanganan infeksi-infeksi yang terjadi akibat menurunnya kekebalan tubuh. Beberapa obat untuk meningkatkan kekebalan tubuh juga diberikan serta obat antivirus untuk m e n e k a n t i n g k a t i n fe ks i virus HIV. Pencegahan merupakan faktor penting dalam menurunkan jumlah penderita HIV/AIDS, sehingga perlu diinformasikan secara luas dimulai sedini mungkin. RLS

FB/IST

ADWINDO – Martina Fiani (Duta Wisata Indonesia ) dan Yeni Amalia (Duta Wisata Indonesia) asal Jawa Tengah Saat Mengikuti One Indonesia Day di Istana Gyeoungbok Korea Selatan

632/IX/KJS

Pentingnya Mengenali Gejala-Gejala AIDS

Adakah yang tidak tahu H I V / A I D S ? Pe nya k i t i n i tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. HIV/AIDS merupakan penyakit yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya serta dapat berujung pada kematian. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penularan p e nya k i t i n i , b a i k m e l a lui media elektronik, media cetak, penyuluhan, hingga dibentuknya badan-badan khusus dalam penanggulangan HIV/AIDS. Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Sy n d ro m e ) a d a l a h s u a t u penyakit dengan kumpulan gejala akibat penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Rusaknya kekebalan

Layouter: Wiadnyana


FAJA R BALI

JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

EKONOMI

7

VALAS Mata Uang

Beli

Blueberry Guitars

Padukan Seni Ukir dan Kreativitas

Jual

USD

12.139

11.941

AUD

10.995

10.595

CHF

12.961

12.611

CAD

11.113

10.763

GBP

19.787

19.387

EUR

15.681

15.281

JPY

113.22

109.22

HKD

1.629

1.479

SAR

3.410

3.010

SGD

9.691

9.291

Sumber: bni

DPD. PERBARINDO BALI

Perkembangan industri kreatif khususnya di daerah Gianyar ternyata tidak kalah dengan industri kreatif yang berkembang di luar Bali. Salah satunya inovasi berpadu dengan kreativitas dari tangan seorang pematung asal Desa Guang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, I Wayan Tuges.

Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25% Sumber : Surat Edaran LPS

Microsoft Devices Sediakan Lumia Selfie untuk Pengguna Lumia Microsoft Devices kembali menyediakan aplikasi baru untuk pengguna Lumia, Lumia Selfie. Aplikasi ini merupakan update dari aplikasi sebelumnya yang disebut dengan Nokia Glam Me. Lumia Selfie membantu pengguna mengambil foto selfie dengan kualitas yang lebih baik dan proses pengeditan yang menyenangkan. Aplikasi ini juga berguna bagi pengguna Lumia yang tidak dilengkapi dengan kamera depan. Dengan menggunakan Lumia Selfie pengguna akan mendapatkan keFB/IST untungan dan kemudahan sebagai berikut: Foto Selfie – fitur pengarahan pengambilan foto dengan panduan suara ketika akan mengambil gambar dengan kamera belakang dan menekan pada bagian layar mana saja untuk mengambil gambar. Import picture – pengguna dapat melakukan pengeditan pada foto yang sudah diambil sebelumnya dari Camera Roll maupun Saved Pictures. Editing – dengan Lumia Selfie, pengguna dapat melakukan crop picture, auto-enhance, dan menggunakan beragam filter yang tersedia. Fitur spesial yang tersedia pada Lumia Selfie adalah proses pengeditan untuk merubah fitur-fitur wajah, seperti membuat wajah menjadi lebih tirus, memperbesar mata, memutihkan gigi, memperlebar senyum dan masih banyak lagi. Sharing – setelah pengguna selesai mengedit foto, pengguna dapat langsung mengirimkan foto tersebut melalui berbagai media sosial, instant messaging maupun email. Aplikasi Lumia Selfie sudah tersedia bagi pengguna Lumia dengan Windows Phone 8 maupun Windows Phone 8.1. Lumia Selfie dapat diunduh melalui Windows Phone Store dan dapat diunduh melalui link berikut: http://www.windowsphone. com/en-us/store/app/lumia-selfie/40b6a721-15d2-4843a746-774bd7b9bda9. Rls

Ini Alasan Harga Gula Lokal Lebih Mahal PALEMBANG-Fajar Bali Gula hasil produksi dalam negeri kalah saing dengan gula impor. Direktur Keuangan PT Rajawali Nusantara Indonesia, Dandossi Matram mengatakan, hal ini terjadi lantaran gula pasir yang diproduksi di Indonesia lebih mahal ketimbang gula impor. Tingginya biaya produksi membuat harga yang ditawarkan menjadi lebih mahal. Tingginya harga gula produksi dalam negeri rupanya wajar dan masuk akal. Menurut Dandossi, rendahnya kualitas bibit tebu di Indonesia membuat hasil produksinya juga sedikit. Sementara, biaya produksinya sama dengan biaya produksi tebu berkualitas tinggi yang menghasilkanya lebih banyak gula. Potensi produksi gula, atau potensi rendemen sebagatang tebu di Indonesia saat ini hanya 8 atau 9 persen. Sementara, di Thailand dan Australia, rata-rata rendemennya mencapai 14 persen. Rendemen pun hanya potensi. Gula yang berhasil diproduksi di Indonesia umumnya lebih rendah dari potensi. Sebagai contoh, jika rendemennya 9 persen, maka yang dihasilkan biasanya 6 atau 7 persen. "Di Indonesia menghasilkannya cuma setengah kilo, yang di luar negeri akan menghasilkan sekilo. Sehingga harga dari dalam negeri bisa dua kali lipat," ujar Dandossi. Menurut Dandossi, ada saja pihak yang menyalahkan tuanya usia pabrik gula sebagai penyebab rendahnya jumlah produksi gula dari tiap tebu. Padahal, usia pabrik gula tidak menjamin produksi gula bisa meningkat atau menurun. Sebaik apapun kualitas pabrik, menurutnya, hanya akan menekan angka kehilangan dalam proses produksi. Di Indonesia, sebut Dandossi, pabrik modern bisa menekan jumlah kehilangan produksi (recovery rate) sampai 84 persen. Sementara, pabrik dengan usia lebih tua bisa menekan jumlah kehilangan produksi sampai 78 persen. "Tidak banyak orang menyadari bahwa masalah kita bukan di pabrik gula, karena pabrik gula sudah selalu diperbaiki terus. Ada teknologi baru ditambah, diperbaiki," imbuhnya. Karena itu, Dandossi mendorong adanya langkah pemerintah yang secara aktif memberikan perhatian dan melakukan pengembangan varietas tebu. Dengan adanya pengembangan, kualitas tebu akan semakin baik, produksi semakin efektif, dan harga gula bisa bersaing tanpa perlu mengorbankan produsennya. "Pemerintah harus kreatif. Pengembangan varietas tetap harus dilakukan, seperti padi di Indonesia. Tebu itu seakan-akan dilupakan. Harusnya, mencari varietas bibit terbaik di dunia dan mana yang cocok untuk ditanam di Indonesia. Dan berhenti menyalahkan pabrik gula yang tua," pungkasnya. KP

I Wayan Tuges, Pemilik Blueberry Guitars dengan gitar hasil karyanya

FB/AGUNG

Dinas Pertanian Wujudkan Agribisnis Berdaya Saing GIANYAR- Fajar Bali Di Kabupaten Gianyar, potensi pertanian merupakan salah satu elemen utama disamping pariwisata, sebagai ujung tombok perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ke depan. Hal itu tercermin dalam luas wilayah pertanian, perkebunan, dan hutan rakyat mencapai 27.069 ha dari 36.800 Ha luas wilayah Kabupaten Gianyar. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan (Kadisperhutbun) Kabupaten Gianyar, I Gusti Ayu Dewi Hariani saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/9). Menurutnya, saat ini jumlah petani di Kabupaten Gianyar kurang lebih mencapai 48.000 orang. Jika dirata – ratakan, satu orang petani mendapat bagian sekitar 30 are lahan untuk dikembangkan. Hal tersebut tentu tergolong minim, jika diasumsikan rerata petani menghasilkan 6 ton setiap produksi, penghasilan petani per bulannya hanya mencapai 800 ribu. Untuk itu diperlukan kreatifitas dan inovasi dari para petani untuk memanfaatkan lahan yang ada. Apalagi saat ini alih fungsi lahan bak menjadi penyakit kronis yang kian menggerogoti potensi pertanian di Kabupaten Gianyar. Ditambah lagi terjadinya anomali iklim ekstrim yang berakibat mengecilnya debit

FB/ARTAYASA

I Gusti Ayu Dewi Hariani

air di persawahan. ”Untuk itu kita selalu menggembleng petani agar tidak terlena menjual lahannya,” ucap Dewi. Ia mengatakan saat ini pihaknya fokus mengembangkan tiga kawasan yang diandalkan menjadi agribisnis, yaitu kawasan Anggur, Kawasan Bunga/Heliconia, Kawasan Jeruk. Sesuai dengan visi yang dimiliki yakni terwujudnya kawasan dengan sistem agribisnis yang berdaya saing, berkelanjutan, lestari menuju Gianyar Jagaditha. Dipilihnya ketiga jenis itu tak terlepas dari potensi pertumbuhan dan pasar yang bersinergi untuk menghasilkan produksi yang optimal. Misalnya Kawasan Anggur di Saba, pihaknya optimis budidaya anggur mampu

bersaing di pasaran lantaran disana petani bekerjasama dengan pabrik Wine/Anggur Saba Bay untuk mengembangkan budidayanya. Begitu juga kawasan bunga (heliconia), yang diperkenalkan ke internasional beberapa waktu lalu di Desa Kerta, Payangan. Selain harga pokok per batang bunganya mencapai Rp 3.000, pun batangnya dapat dijadikan sebagai makanan sapi. Bahkan, menurut petani disana, sapi terlihat mengkilat setelah memakan rutin bunga heliconia itu. Saat ini pihaknya masih meneliti kandungan yang terdapat dalam bunga tersebut. “kami berharap, petani tidak melempem dan terangsang untuk kreatif mengolah lahan yang ada, karena potensi masih sangat besar ke depan,” kata Dewi. Salah satu petani jeruk siam asal Desa Let, Tegalalang, Made Neta mengatakan pihaknya saat ini sangat merasakan buah kerja kerasnya mengembangkan budidaya jeruk siam. Awalnya, pada tahun 2004-2005 silam, ia dan kelompok taninya yang terdiri dari 30 anggota hanya memiliki lahan sekitar 45 ha. Kemudian kini lahan sudah mencapai 100 ha. Kini, pihaknya telah memasarkan budidayanya ke pelbagai swalayan yang ada di Bali dan luar Bali. Saat musim panen, rata – rata buah yang dikirim mencapai 5 ton per hari. W-005

GIANYAR-Fajar Bali Dengan memadukan seni ukir yang telah ditekuninya dari kecil serta keahlian khususnya dalam memahami tone dalam instrumen berdawai jenis Gitar secara utuh, akhirnya tercetus ide membuat gitar hasil karya sendiri yang diberi label “Blueberry” membuat hasil karya gitar buatannya diminati pasar khususnya dari kalangan musisi lokal maupun luar negeri. “Ide membuat gitar suatu kebetulan saja, semua berawal dari kedatangan seorang tamu asal Canada bernama Danny Fonfender yang menantang saya untuk membuat gitar serta pembuat gitar asal Amerika, George Morris yang secara langsung mengajarkan saya bagaiman cara membuat gitar yang bisa menghasilkan suara bagus. Karenakan ada tawaran tersebutlah akhirnya timbul sebuah ide untuk membuat gitar dengan tampilan berbeda pada gitar pada umunya sampai saat ini,” jelas pengerajin sekaligus pemilik Blueberry Guitars, Jalan Baruna No. 5 Desa Guang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Kamis (18/9) di ruang kerjanya kemarin. Dikatakan, beberapa jenis instrumen berdawai yang dihasilkan seperti ukulele, Baby gitar, Travel guitar, Tenor, Baritone, Bass, Gitar Akustik serta Harp Guitar dengan berbagai bentuk ukiran mulai dari desain universal sampai beberapa motif Bali dapat ditemui dimasing-masing gitar. Untuk menghasilkan satu buah gitar membutuhkan proses pengerjaan minimal dua bulan sampai tiga bulan dan terkadang bisa sampai satu tahun semua tergantung dari kerumitan dalam proses pembuatan gitar. “Yang membuat beda gitar ini adalah penambahan ukiran pada setiap gitar yang kami produksi serta menumpahkan keterampilan mengukir didalam gitar yang terpadu dengan kwalitas suara yang dihasilkan dari

masing-masing gitar tetap bagus,” ujarnya. Untuk bahan baku berupa kayu Cemara dengan jenis Cidar langsung diimpor dan juga memakai beberapa jenis kayu lokal dipesan semua tergantung dari banyak order. Meski ada atau tidak pesanan proses pembuatan gitar tetap jalan yang mana sampai saat ini sudah menghasilkan ratusan jenis gitar terpajang. “Dengan dibantu lima orang karyawan, meski tidak ada orderan biasanya kami tetap berkarya dan sampai saat ini sudah ada ratusan buah gitar hasil karya sendiri siap dipasarkan,” tandasnya. Untuk harga beberapa jenis gitar yang ditawarkan mulai dari Rp 5 juta keatas yang didominasi konsumen lokal maupun luar negeri khususnya para musisi yang sudah sempat memesan dan memainkan seperti Iwan Fals, Dewa Bujana “GIGI” dan Balawan. Sedangkan untuk musisi luar negeri mulai dari aliran Blues, Pop sampai Country seperti Rick Monroe, Dan Bass, Grey Martin, Charlotte Medley musisi asal USA, George Koymans (Belanda), Dave Dore (UK) dan Ivette Meow musisi asal Canada bahkan Presiden RI SBY juga sempat memesan gitar ini. Dengan historis nama gitar yang diambil dari salah satu anak salah satu pemesan gitar pertama Tuges, dirinya optimis seiring dengan berjalanya waktu, usaha yang dijalani dia saat ini pasti akan menemukan apa yang menjadi target sekarang. “Prospek usaha yang sudah saya pilih dan jalani saat ini sudah benar. Tingal bagaimana menjalankannya maka dari itu saya akan terus tekuni usaha yang telah dirintis sampai saat ini. Dan usaha ini (gitar) juga sudah sempat mendapat penghargaan The Most Beutiful Instrument Of 2013 ini,” tutup Pria yang mengaku bisa membuat gitar akan tetapi sama sekali tidak piyawai dalam memainkan alat musik berdawai ini. M-004

SHARP Pertahankan Prestasi Sebagai Merek Pilihan Konsumen Indonesia Sengitnya persaingan di pasar elektronik tanah air rupanya tak cukup kuat untuk menggeser posisi merek SHARP di hati masyarakat Indonesia. Setia mendampingi dan meningkatkan kualitas hidup konsumen Indonesia selama 45 tahun, SHARP tetap terbukti memimpin pasar elektronik nasional hingga kini. Kiprah panjang dan komitmen SHARP di industri ini pun terus diakui oleh masyarakat Indonesia melalui capaian beragam penghargaan. Pada 2014, setelah sukses dianugerahi berbagai penghargaan bergengsi sejak awal tahun, PT SHARP Electronics Indonesia (SEID) kembali memborong sejumlah penghargaan merek terbaik yang digelar di bulan ini, yaitu Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2014 dan Indonesia WOW Brand (IWB) 2014. Pada ajang IBBA 2014, SEID sukses memboyong dua kategori sekaligus melalui sejumlah produk unggulannya, yaitu lemari es dan mesin cuci. Tahun ini, selama 12 tahun berturut-turut sejak penghargaan tersebut pertama kali digelar pada 2002, lemari es SHARP kembali

mengamankan gelar jawara dan berhasil membawa pulang lagi predikat Double Platinum, predikat bagi brand yang berhasil mengantongi titel pemenang sebanyak 10 kali atau lebih. SHARP pun menjadi merek elektronik yang berhasil mencuri satu posisi di jajaran Double Platinum Brands Club, bersanding dengan sejumlah merek ’juara bertahan’ lain yang jumlahnya tak terlalu banyak. Selain lemari es, mesin cuci SHARP juga sukses mengalahkan kompetitor lainnya dengan menyabet posisi pertama untuk ketiga kalinya. Kedua penghargaan tersebut diserahkan oleh Chief Editor SWA Kemal E. Gani dan Chairman MARS Indonesia Dr. Asto Subroto, diterima langsung oleh Yasuo Takenaka selaku Senior General Manager Production Refrigerator Division SEID dan Tan Chee Chong selaku General Manager Washing Machine Division SEID pada malam penganugerahan yang digelar di Hotel InterContinental Jakarta, Rabu (17/9). Pe n c a p a i a n m e n g g e m birakan ini tentu tak lepas dari dukungan dan kepercayaan konsumen Indone-

FB/IST

sia terhadap SHARP. ”Kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada s e l u r u h ko n s u m e n s e t i a kami. Penghargaan ini kami dedikasikan untuk mereka. Apa yang kami capai kali ini sekaligus melengkapi kebahagiaan kami yang pada bulan ini merayakan setahun dimulainya produksi mesin cuci di pabrik baru SHARP di Karawang,” ungkap Masahito

Matsumura selaku Senior General Manager Brand Strategy Group SEID di sela-sela acara penganugerahan. Keberhasilan SHARP ini, jelas Matsumura, disokong pula oleh komitmen SHARP untuk terus berkontribusi menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik m e l a l u i p ro d u k- p ro d u k berkualitas nomor satu yang disesuaikan dengan kebutu-

han masyarakat Indonesia. “Selain itu, untuk meningkatkan dan mempertahankan kepuasan konsumen, ka m i j u ga m e n g e m b a n g kan layanan purna jual bagi pelanggan yang berdedikasi, menjangkau seluruh wilayah Indonesia dan siap melayani konsumen 24 jam sehari, nonstop tanpa hari libur dalam setahun,” kata Matsumura. Rls Layouter: dejerie


8

DEWANKU

FAJA R BALI JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Sunarta Dapat Rekomendasi Partai

Menduduki Kursi Wakil Ketua II DPRD Badung MANGUPURA-Fajar Bali Nama yang bakal mendapat mandat menduduki kursi Wakil Ketua II DPRD Badung akhirnya terjawab. Partai Demokrat yang notabene mendapatkan jatah untuk itu, sudah menentukan nama, yakni Made Sunarta yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Badung. Nama tersebut diajukan setelah turunnya rekomendasi dari DeFB/DOK wan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Made Sunarta Demokrat, melalui Surat Keputusan (SK) DPP Demokrat nomor : 134/SK/DPP.PD.IX/2014. SK diterbitkan pada tanggal 16 September kemarin dan ditandatangani langsung oleh Ketua Harian Dr. Syariefussin Hasan dan Sekertaris Jendral (Sekjen) Edhi Baskoro Yudhoyono. Sebagaimana diketahui, posisi strategis ini dijabat Sunarta untuk kedua kalinya. Pada periode sebelumnya, 2009-2014 politisi asal Banjar Sengguan, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi ini telah menjadi Wakil Ketua Dewan Badung. “Iya, memang benar saya dipanggil ke Jakarta dan diberikan arahan oleh pimpinan pusat. Ternyata saya ditunjuk sebagai wakil ketua II DPRD Badung,” ungkapnya ketika dikonfirmasi, Kamis (18/9). Sebelumnya, DPC Partai Demokrat Badung mengirim tiga nama ke DPP Demokrat untuk bisa dipilih menjadi wakil ketua dewan. Selain nama Sunarta, ada juga nama I Wayan Mendra dan I Made Retha. Keluarnya rekomendasi langsung ditindaklanjuti DPC Demokrat Badung. Bahkan DPC pun telah bersurat secara resmi kepada lembaga dewan. Surat yang dikirim dengan nomor 105/DPC.PD BDG.IX/2014 memuat isi perihal pengajuan pimpinan dewan definitif. Surat tertanggal 17 September itu ditujukan kepada pimpinan dewan sementara. Pimpinan dewan sementara saat ini dijabat oleh I Nyoman Giri Prasta. Ketua DPC Partai Demokrat Badung, I Made Sunarta saat dikonfirmasi membenarkan keluarnya rekomendasi DPP Partai Demokrat untuk pengisian kursi wakil ketua II DPRD Badung tersebut. M-005

Pembentukan Ketua Definitif, Tunggu PDIP dan Demokrat

AMLAPURA-Fajar Bali Hampir sebulan anggota DPRD Karangasem dilantik dan diambil sumpahnya, dan hingga kini belum juga ada Ketua Dewan definitif. Dewan baru sebatas mengesahkan pimpinan fraksi-fraksi, sedangkan alat kelengkapan dewan lainnya belum bisa terbentuk. Hal itu karena harus menunggu terbentuknya ketua definitif, yang belum jelas kapan FB/DOK akan dibentuk. I Nengah Sumardi Ketua dewan sementara, I Nengah Sumardi, Kamis (18/9) kemarin mengatakan, setelah mengesahkan fraksi-fraksi, selanjutnya baru akan pada tahap pembahasan tata tertib (tatib). Tatib yang dibahas tersebut tetap mengacu pada undang-undang. Hanya beberapa pasal saja yang dirubah, terutama terkait keanggotaan. “Pembahasan tatib hanya merubah beberapa pasal saja, terkait keanggotaan yang mengacu pada undang-undang baru. Lalau lainnya tidak ada masalah,” ujarnya. Sedangkan untuk pembentukan alat kelengkan dewan, DPRD Karangasem hingga saat ini belum ada yang terbentuk. Adik kandung Bupati Karangasem ini berdalih, pembentukan alat kelengkapan dewan baru bisa dilakukan setelah terbentuknya pimpinan dewan definitif. Pembentukan ketua definitif ini baru bisa dilakukan setelah parpol yang berhak menduduki kursi pimpinan, menyetorkan nama-nama yang akan diduduk dipimpinan dewan. “Setelah terbentuk ketua definitif, barulah bisa membentuk alat kelengkapan. Jadi prosesnya tergantung parpol yang memperoleh jatah kursi pimpinan,” ujarnya lagi. Sumardi mengaku, hingga saat ini baru dua parpol menyetor nama-nama pimpinan dewan. Dua parpol tersebut, Partai Golkar dan Gerindra. Sementara dua parpol lagi, PDIP dan Demokrat hingga kini belum menyetor nama siapa saja akan menduduki pimpinan dewan. “Baru dua parpol, Golkar dan Gerindra. Dua parpol lagi belum, suratnya belum sampai kemeja pimpinan. Ya kami tunggu itu dulu,” sambungnya. Komposisi pimpinan dewan Karangasem pada periode 20142019, bertambah dari periode sebelumnya. Di periode sebelumnya, unsur pimpinan dewan hanya terdiri dari satu ketua dewan dan dua orang wakil ketua. Sedangkan, pada periode 2014-2019, komposisi pimpinan dewan bertambah menjadi tiga wakil ketua, mengingat jumlah anggota dewan Karangasem pada periode ini juga mengalami penambahan menjadi 45 anggota. W-016

FB/DOK

Untuk Mendongrak Pamor Pariwisata

Seniman Harus Punya Ruang Untuk Berkreasi MANGUPURA–Fajar Bali Budaya dan kesenian tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Bali. Hampir setiap wilayah di Bali, memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan terus memberikan ruang kepada para seniman. Hal ini diyakini mampu membantu mendongrak pamor pari-

wisata khususnya dibidang budaya dan seni. Sebagai seorang yang memiliki darah seni, Ida Bagus Alit Arga Parta yang sekarang telah menjadi anggota Dewan Kabupaten Badung akan mengusulkan ruang untuk para seniman, mengingat Badung belum memiliki wadah untuk para seniman berkreasi dan wadah untuk berkomunikasi

antar para seniman. “Badung belum memiliki wadah untuk para seniman. Ini sangat penting mengingat seni di Badung berbeda dengan wilayah lainya. Tidak hanya di Bali saja bahkan untuk di Badung sendiri berbeda antara wilayah lainnya,” ujarnya ketika ditemui di Gedung Dewan, Rabu (17/9) lalu. Politisi yang juga Dalang

Wayang kulit itu berencana mengusulkan ke pemerintah untuk bisa memberikan ruang dan wadah kepada para seniman. Usulan tersebut menurutnya akan diajukan ke lembaga Dewan, untuk selanjutnya diusulkan ke pemerintah. “Kita akan usulkan dari lembaga, ini kan sejalan dengan fungsi Dewan,” tutur politisi dari partai PDI Perjuangan ini.

Mengenai wadah seperti apa yang akan diusulkan, pihaknya mengatakan hal itu masih akan dibahas bersama para seniman, praktisi dan juga akademisi. Sejauh ini, gaya Bali khususnya gaya bebadungan sudah cukup dipertahankan melalui beberapa bangunan khusunya dalam arsitektur Puspem Badung. M-005

santai oleh bendahara partai demokrat ini. “Kita punya SDM handal kok, tinggal bagaimana pemerintah melakukan sosialisasi MEA secara tepat. Saya kira kita tidak perlu takut dengan pesaing-pesaing dari negara ASEAN lainnya. Khusus untuk di Badung, masyarakatnya sudah siap menurut saya,” jelas politisi yang dahulunya adalah seorang pengacara ini. Pelaku-pelaku MEA yang akan datang ke Bali dan Badung khususnya, menurut Oka masyarakatnya siap menerima dengan baik. “Kita ciptakan persaingan secara sehat, karena menurut saya SDM di Badung sudah cukup memiliki skill mumpuni. Kita bisa tinjau dari tingkat pendidikannya,” jelasnya. Oka berharap, masyarakat khususnya di Badung terus meningkatkan kemampuan skill-nya agar MEA tidak menjadi suatu moment yang menakutkan karena masyarakat dinilai mampu bersaing secara global. M-005

Masyarakat Harus Siap Hadapi MEA 2015

MANGUPURA–Fajar Bali Pada 2015 mendatang, kesepakatan Masyakarat Ekonomi ASEAN atau pasar bebas ASEAN mulai berlaku. Jika ingin tetap bisa bersaing, maka Indonesia harus berbenah. Sebab,

daya saing beberapa sektor industri utama kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Dengan adanya MEA, akan tercipta suatu pasar besar kawasan ASEAN yang akan

berdampak besar terhadap perekonomian negara anggotanya. Oleh karena itu, diperlukan adanya penyerataan ekonomi seluruh negara anggota ASEAN, agar tidak terjadi ketimpangan atau ketidakmer-

ataan ekonomi. Untuk mencapai kesetaraan ekonomi Indonesia dengan kawasan ASEAN, dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 mendatang, maka pemerintah harus mampu menciptakan SDM yang mampu bersaing. “Untuk Bali pada umumnya dan Badung secara khusus, saya melihat adanya potensi sangat besar, tentang sumber daya manusia kita. Tidak terlalu menjadi masalah sebenarnya, Badung memiliki SDM handal,” jelas I Nyoman Oka Widyanta, anggota DPRD Badung, ketika ditemui diruang fraksi Demokrat, Rabu (17/9). Menurut Badung, masyarakat Badung sudah cukup siap menghadapi MEA tahun depan karena masyarakatnya sudah bisa dibilang Go International. Persaingan yang dianggap akan menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia umumnya, justru ditanggapi

MANGUPURA–Fajar Bali Rencana Undang-undang Pemilukada memang masih belum final. Meskipun demikian, hal ini tidak menyurutkan niat sejumlah partai di daerah, untuk segera membentuk koalisi dalam menghadapi Pemilukada Bali, yang rencananya serentak akan di laksanakan Mei tahun depan. Menurut salah satu anggota dewan dari DPRD kabupaten Badung, I Nyoman Oka Widyanta, partainya siap mengusung kader yang dinilai memiliki kompetensi untuk menjadi pemimpin Badung lima tahun kedepan. “Sejauh ini kita masih mengusulkan Pak Ketua, Made Su-

narta sebagai kandidat untuk maju dalam bursa cabup tahun depan, tergantung dengan siapa kita berkoalisi nantinya. Mengenai arah koalisi, kita masih menunggu RUU Pemilukada ini, apakah nanti akan langsung atau dipilih oleh DPRD,” terang Bendahara Fraksi Demokrat DPRD Badung ini, Rabu (17/9), diruang kerjanya. Menurut Oka, ada kemungkinan partainya akan merapat ke Partai pemenang pemilu tahun ini, PDIP. “Kemungkinan untuk koalisi, ini masih dalam tahap penjajakan juga. Bahkan sudah pernah ada beberapa kali pertemuan kalau nanti arahnya nanti akan ke PDIP,” jelasnya.

Oka menilai tidak menemui kendala jika partainya harus berkoalisi dengan partai merah. Sejauh ini, karena Oka yakin arah koalisi kedepannya akan mengarah pada suatu hal yang positif bagi partainya. “Untung di Badung sendiri, dipegang oleh partai Merah, kalau sekarang dibantu dengan berkoalisi dengan Demokrat kan seolah-olah kita sudah punya cukup modal untuk maju dalam Pilbup tadi,” ungkapnya. Namun semuanya itu, lanjut Oka, masih harus menunggu keputusan akhir dari RUU Pemilukada. Dan Oka mengajak semua masyarakat untuk tetap menghormati apapun keputusan dari DPR RI. “Saya

secara pribadi mendukung pemilukada dipilih oleh DPRD, karena selain untuk efisiensi anggaran, hal ini juga baik untuk mencegah konflik-konflik horizontal. Tapi kita harus menunggu keputusan dari pusat seperti apa, keputusan apapun harus kita hormati, jangan sampai timbul perpecahan dari perbedaan pendapat ini,” jelasnya. Oka juga membantah kekhawatiran dari masyarakat, terkait bila pemilihan kepala daerah melalui DPRD bahwa akan terjadi pemerasan dari anggota DPRD kepada calon kepala daerah. “Tidak benar seperti itu. Pada intinya, semua keputusan baik Pemilukada se-

Memprioritaskan Kader Partai

Jika Non Kader, Harus Ada Pertimbangan Tertentu MANGUPURA–Fajar Bali Pemilihan Kepala Daerah di Bali kurang dari setahun lagi. Berbagai persiapan pun sudah mulai terlihat, meskipun belum terlalu mencolok. Partai politik sudah melakukan ancang-ancang koalisi termasuk dalam mempersiapkan kader terbaiknya untuk maju dalam bursa pertarungan calon bupati dan calon wakil bupati mendatang. FB/DOK Politisi PDI Perjuangan I Wayan Wayan Sandra Sandra mengatakan, untuk pertarungan dalam Pilkada Badung mendatang, partainya harus memprioritaskan kader partai dan harus mendapatkan porsi yang lebih dari non kader. “Kader harus diutamakan dan itu merupakan harga mati. Sejauh ini, sebagai kader saya tidak pernah terpikirkan untuk mengusung non kader mengingat PDI Perjuangan sebagai partai pemenang di Kabupaten Badung,” ungkapnya ketika di temui di Gedung DPRD Kabupaten Badung. Sandra menilai, Kader PDI Perjuangan sudah cukup memiliki kompetensi untuk maju sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati nantinya. “Kita di PDI Perjuangan tidak kekurangan kader untuk diusung sebagai calon Bupati dan semua kader memiliki potensi yang sama untuk itu,” terangnya. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan untuk mengusung calon yang bukan berasal dari internal partai atau non-kader. “Jika melihat situasi politik kedepannya, dengan melakukan berbagai pertimbangan tertentu untuk mengusung calon dari non kader atau bukan berasal dari partai, semuanya masih kemungkinan. Tapi apapun yang menjadi keputusan dan kebijakan partai baik dari pusat maupun daerah, semua kader harus tetap menghormati itu. M-005

Demokrat Badung Siap Gandeng PDI Perjuangan

FB/DOK

Nyoman Oka Widyanta

cara langsung atau dipilih oleh DPRD memiliki kelebihan dan kekurangan,” tutupnya. M-005 Layouter: Wiadnyana


KESEHATAN

FAJA R BALI JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

9

Nyeri Sendi

Apakah Penyakit Asam Urat atau Jenis Penyakit Sendi yang lain Oleh : dr. I Gst Ngurah Arika F., S.Ked Penyakit pada persendian tidak hanya akibat asam urat atau dalam istilah kedokteran disebut dengan Gout Arthrits (Artritis Pirai/Gout) tetapi juga ada yang disebut dengan Artritis Reumatoid dan Osteoartritis. Ketiga penyakit sendi tersebut umum terjadi di masyarakat dengan gejala yang hampir mirip. Nah, apakah yang membedakan ketiga jenis penyakit sendi tersebut?. Kali ini kita coba m e m b a h a s s e c a ra u m u m mengenai ketiga penyakit sendi tersebut. Artitis Gout akibat deposisi (penumpukan) kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat tingginya kadar asam urat didalam cai-

ran ekstraselular. Tingginya kadar asam urat dalam darah (Hiperurisemia) merupakan dasar terjadinya penyakit ini. Kadar asam urat dalam darah dikatakan tinggi jika pada pemeriksaan didapatkan kadar asam urat > 7,0 ml/dl pada laki-laki dan > 6,0 ml/dl pada perempuan. Penderita tidur tanpa gejala apa-apa dan saat bangun pagi terasa sakit hebat dan tidak bisa berjalan. Biasanya melibatkan satu sendi dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, kemerahan dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Sendi yang sering terkena pada Metacarpophalangeal-1 (persendian pada p a n gka l i b u j a r i t a n ga n ) yang biasa disebut Podagra. Faktor pencetus serangan

akut artritis gout ini berupa trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik, penurun dan peningkatan asam urat. Artritis reumatoid (AR) merupakan jenis penyakit sendi yang disebabkan oleh a u t o i m u n ya n g d i t a n d a i dengan peradangan sistemik kronis dan progresif, yang dapat menyerang banyak sendi secara simetris terutama sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki. Umumnya penderita AR akan mengeluh nyeri dan kaku pada banyak sendi terutama saat pagi hari yang berlangsung selama satu jam atau lebih. Faktor resiko yang diduga dapat meningkatkan kejadian penyakit ini diantaranya, jenis kelamin perempuan, ada riwayat keluarga, umur lebih tua, paparan salisilat

dan merokok. Jika penyakit sendi ini tidak segera diobati maka lambat laun akan merusak struktur tendon dan ligamentum yang nantinya akan menyebabkan kelainan persendian secara permanen. Osteoartristis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan tulang rawan sendi. Tulang belakang, panggul, lutut, dan pergelangan kaki merupakan persendian yang sering terkena penyakit ini. Penderita OA biasanya mengeluh nyeri pada salah satu persendian yang telah disebut sebelumnya, nyeri dirasa bertambah dengan gerakan dan akan berkurang jika istirahat. Faktor resiko yang diduga menyebabkan

timbulnya OA diantaranya, usia tua, jenis kelamin dimana wanita lebih sering terkena OA terutama setelah menopause, faktor genetik, kegemukan, penyakit metabolik, cedera sendi, pekerjaan dan olahraga akibat pemakaian satu sendi secara terus menerus. Jadi penyakit sendi tidak hanya berupa artritis gout atau penyakit sendi akibat asam urat, namun ada juga yang Artritis Reumatoid dan Osteoartritis yang tentunya memerlukan penanganan yang berbeda meski gejala satu sama lain mirip. Semakin dini kita mengetahui dan menangani penyakit sendi ini maka komplikasi yang akan ditimbulkan mungkin dapat dihindari. RLS

630/IX/GLH

517/I/IGR

501/VIII/KJS

500/VIII/KJS

ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil Vellfire

Elf Include BBM + driver 12 jam / hari

7

018/I/FB/KTR

Fortuner Inova

Hubnngi :

0361 7893104

836/VI/WS

631/IX/KJS

419/XI/AGN

453/XII/AGN

Layouter: Wiadnyana


10

POLITIK Demokrat Merapat, JK Siapkan Kursi di Kabinet

FAJA R BALI

JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Suara PARLEMEN

Sederhanakan Birokrasi Pelayanan Perizinan DENPASAR-Fajar Bali Badan pelayanan perizinan terpadu satu pintu dan penanaman modal (BPPTSP-PM) kembali menjadi sorotan, terkait mencuatnya keluhan masyarakat tentang alotnya pelayanan informasi peruntukan lahan. K a l a nga n wa k il rakyat di DPRD Kota Denpasar pun memberi atensi serius terhaFB/CAR dap persoalan ini. Salah AA. Gede Ariewangsa satu anggota DPRD Kota Denpasar, AA Gede Ariewangsa, SS, menyarankan agar birokrasi pelayanan perizinan disederhanakan. ‘’Fakta di lapangan memang sering dikeluhkan. Layanan satu pintu yang didengung-dengungkan Pemkot selama ini hanya sebatas slogan belaka. Karena birokrasi dari satu pintu ke pintu yang lain sangatlah berbelit-belit dan dirasakan sangat menyita waktu masyarakat yang ingin mengurus surat izin usaha. Makanya tidak salah dalam hal ini tenaga biro jasa menjadi solusinya,’’ ungkap Ariewangsa, Kamis (18/9) kemarin. Karenanya, politisi Partai Demokrat asal Sanur ini berharap agar untuk pelayanan perizinan birokrasinya lebih disederhanakan, tanpa harus mengurangi persyaratan yang menjadi ketentuan di dalamnya. Termasuk proses penyelesaiannya pun harus bisa dipersingkat. ‘’Bila hal ini bisa diterapkan dengan sendirinya masyarakat Denpasar khususnya, akan sadar betapa pentingnya tertib administrasi dalam hal berusaha,’’ ujarnya. Jika semua ketentuan sudah terpenuhi dan masih juga dihambat, lanjutnya, sebaiknya masyarakat yang dirugikan mengadukannya sesuai UU pelayanan publik. Di dalam UU tersebut jelas ada sanksi-sanksinya, sehingga ada efek jera bagi oknum-oknum yang menghambat. Terkait terbatasnya petugas cek lapangan yang hanya ada dua orang, Pemkot Denpasar sudah memiliki standar pelayanan. Jadi atas dasar standar pelayanan tersebut seharusnya sudah bisa diketahui kebutuhan sumber daya manusia. ‘’Mestinya sudah tak ada lagi alasan dengan sumber daya manusia,’’ ucapnya. R-004

Wakil presiden terpilih Muhammad Jusuf Kalla mengatakan berubahnya sikap Partai Demokrat terhadap Rancangan Undang-Undang Pilkada tak bisa diartikan bahwa partai berlambang mirip logo Mercy tersebut bakal merapat ke pemerintah periode 2014-2019.

JAKARTA-Fajar Bali “Kan berbeda, ini soal prinsip,” kata JK kepada wartawan saat ditemui di pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta, Kamis (18/9). Kemarin, Partai Demokrat menyatakan perubahan sikap mereka terhadap RUU Pilkada. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan mengatakan partainya setuju pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung. Sebelumnya, partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono itu setuju pilkada dilakukan oleh DPRD. Jusuf Kalla mengatakan Partai Demokrat masih berdi-

BERSALAMAN-Jusuf Kalla bersalaman dengan Presiden SBY dalam acara open house di Istana Negara, Jakarta (28/7).

ri di luar pemerintahannya. Meski begitu, dia mengaku senang dengan perubahan sikap Demokrat. “Ini bisa disebut (Partai Demokrat) mendekat, tapi belum bisa dipastikan,” katanya.

Golkar dan Gerindra Curi Badan Kehormatan

KMP Percayakan Kursi Ketua DPR untuk Golkar

JAKARTA-Fajar Bali Koalisi Merah Putih (KMP) bakal mengajukan kader Partai Golkar (PG) sebagai Ketua DPR. Pasalnya, PG meraih kursi terbanyak dibandingkan partai politik (parpol) anggota KMP lainnya. “Golkar menempati posisi tertinggi. Jadi, secara demokratis, partai-partai lain (di KMP) penuh keikhlasan memberikan posisi itu (Ketua DPR) kepada Golkar,” kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PG, Tantowi Yahya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/9). Dia menyatakan bahwa partainya sudah menggodok sejumlah nama kader yang bakal diusung menjadi Ketua DPR. “Saya rasa dalam waktu dekat karena pelantikan beberapa hari lagi paling lambat minggu depan nama itu sudah di tetapkan oleh DPP,” ujarnya. Adapun nama-nama di internal yang kemungkinan diusung yakni Wakil Ketua Umum DPP Golkar Fadel Muhammad serta Bendahara Umum Setya Novanto. “Nah ini belum ada yang mengkrucut walau dua nama sering digadang-gadang, Setya Novanto dan Fadel Muhammad. Namun, keputusan terakhir siapa yang ditetapkan partai sebagai pimpinan DPR itu akan melalui mekanisme pengurus, sementara itu yang dapat saya sampaikan,” imbuhnya. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali, Syaifullah Tamliha membenarkan bahwa kursi Ketua DPR dipercayakan untuk kader Golkar. Hal itu, lanjut Syaifullah, tertuang dalam kontrak politik KMP. “(Ketua DPR) itu ada kontrak politiknya. Saya sendiri kok yang ikut merumuskan itu. Ya, kontrak politiknya jelas, ketua DPRnya Golkar,” kata Tamliha. BS

Jusuf Kalla mengatakan pemerintahannya bakal membuka pintu lebar-lebar jika Partai Demokrat hendak bergabung. Bahkan dia siap mempertimbangkan pemberian kursi menteri ke Partai

Demokrat jika jadi bergabung. “Ya, tentu kita pikirkan lagi nanti,” katanya. Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu malu-malu saat ditanya soal komunikasi terakhirnya dengan kubu

Demokrat. Menurut dia, komunikasi politik yang terjadi saat ini sangat beragam, yakni dari komunikasi antar-partai politik hingga antar-tokoh politik dari kedua pihak. “Seperti apa hasilnya, tunggu saja.” TP

“Pak Prabowo itu kan menjaga perasaan pendukungnya. Jadi kita menjaga perasaan mereka,” kata Desmon di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/9). Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, pertimbangan Prabowo tidak menghadiri Rakernas PDI Perjuangan karena partai tersebut merupakan pemenang Pilpres. Pihaknya, kata Desmon, menganggap bahwa banyak kecurangan yang terjadi pada saat Pilpres lalu. “Karena persepsi pendukung kita di pilpres kemarin ada kecurangan, kalau tiba-tiba jadi akur, ini kan sesuatu yang tidak layak bagi pak Prabowo,” tuturnya. Dua partai politik yang ter-

gabung dalam Koalisi Merah Putih akan hadir di pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan yang akan digelar di Semarang Jawa Tengah, Jumat (19/9/2014). Rakernas PDI-P merupakan rapat DPP partai yang diperluas. Sesuai dengan AD/ ART PDI-P, rakernas diadakan paling sedikit satu kali dalam setahun. Tema rakernas tahun ini adalah “Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat” dengan sub tema “Mengisi Tahun Kemenangan Dengan Jalan Trisakti.” Rakernas dimaksudkan untuk mengevaluasi program kerja, merancang program kerja partai dan menyikapi berbagai persoalan di internal, persoalan nasional mau-

pun internasional. Rakernas IV PDI-P digelar di Semarang, Jawa Tengah, 19-21 September 2014. Rencananya, akan hadir sekitar 1.500 kader PDI-P dari tingkat pusat sampai daerah tingkat I dan II, seluruh kepala daerah dari PDI-P di seluruh Indonesia, anggota fraksi PDIP, dan perwakilan organisasi sayap PDI-P. Presiden dan wakil presiden terpilih Joko WidodoJusuf Kalla juga akan hadir bersama pimpinan partai p e n du ku n g . Ra ke rn a s I V PDI-P akan diawali dengan sebuah pernyataan resmi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tentang perubahan posisi PDI-P menjadi partai pemerintah. KP

Prabowo Tidak Akan Hadiri Rakernas PDI-P

Alat Kelengkapan Dewan

TABANAN-Fajar Bali Partai Golkar dan Gerindra mampu mencuri satu alat kelengkapan di DPRD Tabanan. Posisi ketua Badan Kehormatan akhirnya diraih Made Asta Dharma dari Fraksi Golkar, sedangkan kursi wakil ketua diduduki oleh Made Sudiarta dari Fraksi Gerindra. Sementara itu PDIP yang mendudukkan 22 wakilnya di parlemen, hanya mampu menyapu bersih Komisi, dari Komisi I sampai Komisi IV. Ketua Komisi I tetap jadi milik Gede Suadnya Dharma, ketua Komisi II Putu Eka Putra Nurcahyadi, ketua Komisi III Nyoman ‘Komet’ Arnawa dan ketua Komisi IV jatuh ke Gede Purnawan. Berhasilnya Partai Golkar dan Gerindra merebut posisi ketua dan wakil ketua BK, praktis memupus harapan sapu bersih semua alat kelengkapan dewan oleh PDIP. Dalam rapat pembentukan BK, masing-masing fraksi di DPRD Tabanan mengajukan satu nama. PDIP menjagokan Wayan Eddy Nugraha Giri, Golkar Made Asta Dharma, Demokrat Made Yasa, Hanura Nyoman Satia Yasa dan Gerindra mengusung Made ‘Sampik’ Sudiartha. Masing-masing anggota BK mendapatkan dua kertas untuk diisi nama kandidat calon ketua dan wakil ketua. Suasana tegang terlihat saat gilingan kertas pertama untuk perebutan ketua BK itu dibuka. Akhirnya Asta Dharma meraih 3 suara, sementara Edy Nugraha Giri dan Made Yasa masing-masing mengantongi satu suara. Dipastikan, suara yang diperoleh Asta Dharma mengalir dari Satia Yasa dan Sampik Sudiarta. Sementara Edy Nugraha Giri dan Made Yasa hanya dipilih oleh dirinya sendiri. Dengan demikian, politisi Golkar Made Asta Dharma terpilih sebagai Ketua BK DPRD Tabanan periode 2014-2019. Pemilihan wakil ketua BK juga berlangsung seru. Ada dua nama yang muncul ke permukaan yakni Sampik Sudiarta dari Gerindra dan Satia Yasa dari Hanura. Dalam pengumpulan suara, Sampik unggul telak dengan mengantongi 4 suara. Sementara politisi Hanura hanya meraih 1 suara. W-004

FB/IST

FB/IST

MENGGUGAT-Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengikuti sidang perdana perselisihan hasil pemilhan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (6/8/2014).

JAKARTA-Fajar Bali Ketua DPP Partai Gerindra, Desmon J Mahesa mengatakan, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto

tidak akan menghadiri rapat kerja nasional PDI Perjuangan, kalaupun partai berlambang banteng tersebut melayangkan undangan untuk Gerindra.

Suksesi Tabanan 2015

Golkar Siapkan Strategi “Head to Head” TABANAN-Fajar Bali Partai Golkar tidak mau kalah keempat kalinya dalam perebutan tahta Tabanan. Untuk itu Golkar Tabanan yang berhak mengusung calon wakil bupati dan wakil bupati, menyiapkan strategi head to head di Pilkada Tabanan Mei 2015 mendatang. Hal itu diungkapkan oleh Ketua harian DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, Kamis (18/9) kemarin. Wijaya yang merupakan salah satu pentolan Golkar Tabanan ini menegaskan pihaknya mendorong agar dalam Pilkada Tabanan hanya muncul dua paket yang bertarung.

“Kami yakin kalau head to head, calon yang diusung Golkar pasti menang di Tabanan,” jelasnya. Didampingi I Gede Budiatmika, Korwil Bappilu Golkar untuk wilayah Tabanan dan Jembrana, Wijaya mengatakan sejauh ini nama-nama yang masuk dalam daftar survey bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati tidak saja dari internal partai. Melainkan lintas partai dan tokoh masyarakat yang memiliki elektabilitas yang tinggi di masyarakat. “Termasuk Ibu Eka, Sanjaya, Boping ( Suryadi), Sarjana namanya masuk dalam

survey kami di Golkar,” jelasnya. Masih ada sederetan nama yang masuk dalam daftar survey Golkar. Seperti dari Partai Gerindra ada Sukama dan Sri Labantari, begitu juga dari Partai Demokrat ada IGK Purnaya dan Adnyana. “Di internal partai ada nama Arya Budi Giri, Nyoman Wirya, dan yang lainnya,” jelas Wijaya. Tidak saja tokoh politik, tokoh masyarakat yang memiliki elektabilitas tinggi masuk dalam survey Golkar Tabanan. Sementara itu dirinya tidak turut serta bertarung dalam Pilkada Tabanan kali ini. “Saya berikan generasi

muda. Waktu untuk saya sudah lewat. Jadi saya putuskan untuk tidak maju sebagai calon bupati,” tandasnya. Ditambahkannya, survey sudah berlangsung dari minggu ini. Dan nantinya pada November sudah ada namanama yang mengerucut untuk dijadikan calon bupati Tabanan yang diusung Golkar. Hal senada diungkapkan oleh I Gede Budiatmika. Sebagai Korwil Bappilu Golkar untuk Kabupaten Tabanan, pihaknya telah melakukan survey tahap awal terhadap nama-nama yang masuk dalam daftar survey Golkar. Selain survey pihaknya juga

akan menggelar pertemuan antar kader Golkar mulai dari pinisepuh, kader yang duduk di legislatif maupun di struktur partai sampai tingkat bawah dan grass root. “Kami akan menggelar silahturahmi dengan sesepuh Golkar Tabanan, dan pengurus partai di semua tingkatan,” jelas mantan Ketua KPU Tabanan ini. Budiatmika mengatakan pertemuan yang dihadiri 150 sesepuh Golkar Tabanan, ditambah pengurus Golkar lainnya itu akan digelar di rumah IGP Wijaya di Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Sabtu (20/9) besok. W-004

Golkar Ogah Ikut SBY Dukung Pilkada Langsung

BANDUNG-Fajar Bali Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, menghormati sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mendukung pilkada langsung. Meski sikap SBY yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat itu berseberangan dengan sikap Koalisi Merah Putih, Agung menegaskan partainya tidak akan membuntuti sikap SBY. “Pak ARB menyatakan posisi Golkar sama seperti semula yaitu dilimpahkan kepada DPRD untuk Pilgub, Pilwalkot dan pemilihan Bupati,” kata Agung saat ditemui seusai menghadiri City Sanitation Summit 2014 di Sasana Budaya Ganesha, Tamansari, Kota Bandung, Kamis (18/9). Menurut Agung, SBY yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat punya hak dalam menentukan sikap meski hal tersebut bertentangan dengan pernyataan Koalisi

FB/IST

PETINGGI GOLKAR-Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (dua kanan) berbincang dengan sesepuh partai Ginandjar Kartasasmita (dua kiri), Akbar Tandjung (kanan), dan Agung Laksono (kiri) sebelum membuka acara Rapat Pimpinan Nasional di Jakarta Convention Center, Minggu (18/5/2014).

Merah Putih. Namun demikian, lanjutnya, sikap SBY tidak serta merta bisa mengubah keputusan DPR RI apabila nantinya RUU Pilkada Kembali ke DPRD itu jadi disahkan.

“Itu hak beliau. Beliau adalah juga Ketua Umum partai besar. Jadi, kalau punya pikirian begitu saya kira hak beliau,” kata Agung. “Saya kira pandangan boleh-

boleh saja. Tapi nanti pada waktunya akan diserahkan pada DPR untuk diproses,” lanjutnya kemudian. Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menilai, keputusan

yang diambil SBY bukan keputusan politis melainkan mengikuti aspirasi dari rakyat yang kebanyakan menolak Pilkada melalui DPRD. “Ada beberapa hal telah mendapatkan saran dan aspirasi dari masyarakat. Pandangan ini tentu diakomodasi dan diadopsi,” ujarnya. Meski demikian, Agung mengatakan kalau dukungan SBY tersebut bukan tanpa syarat. “Beliau menginginkan pemilihan langsung tapi dengan catatan ada perbaikan-perbaikan,” ungkapnya. Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengungkapkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung. Namun, Presiden meminta agar ekses negatif dari pelaksanaan pilkada langsung diminimalisasi. KP Layouter: Wiadnyana


11 NASIONAL Praptini Dituntut 6 Tahun, Titib 2,5 Tahun FAJA R BALI

jumat, 19 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

DENPASAR-Fajar Bali Sidang kasus dugaan korupsi di Institut Hindu Dharma Nasional (IHDN) nampaknya sudah akan berakhir. Kamis (18/9) kemarin sidang sudah masuk pada agenda tuntutan. Tiga terdakwa yang terlibat dalam bekas terpisah, dituntut secara maraton. Pertama terdakwa Dr. Praptini yang dituntut, disusul Nyoman Suweca dan terakhir Prof. Made Titib. Terdakwa Praptini dituntut paling tinggi yakni 6 tahun penjara, sementara itu Prof. Titib selama 2 tahun 6 bulan (2,5 tahun) dan paling ringan adalah Suweca dengan 2 tahun penjara. Dalam tiga sidang yang dipimpin oleh majelis hakim Tipikor, Dr Made Suweda, tim jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejati Bali, Gede Arthana

dkk, menilai perbuatan Praptini tidak terbukti dalam dakwaan primer, namun terbukti dalam dakwaan subsider, dimana terdakwa melakukan beberapa perbuatan yang dipandang sebagai perbuatan berlanjut, yang dilaksanakan secara bersamasama dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi, dengan penyalahgunaan wewenang, kesempatan atau sarana yang ada padanya, karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Untuk itu, Praptini dinilai memenuhi unsur pasa 3 ayat 1 jo pasal 18 ayat 1 huruf b, UU Tindak Pidana Korupsi, jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat 1 KUHP. “Menuntut terdakwa dengan 6 ta-

hun penjara dikurangi selama dalam tahanan,’’ ujar Arthana. Tak hanya itu, Praptini juga didenda dengan Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan. Praptini dikenai pidana tambahan berupa membayar uang pengganti yakni sebesar Rp 3,742 miliar lebih. Untuk uang pengganti ini, harta benda terdakwa dapat disita dan dilelang. Jika tidak cukup, dia akan ditambah hukumannya selama 2,5 tahun. Sementara hal-hal yang memberatkan Praptini oleh JPU disebutkan bahwa terdakwa berbelit-belit, perbuatan terdakwa telah mengorbankan atasan dan bawahannya, terdakwa tidak merasa bersalah dan tidak menyesali perbuatannya, serta tidak menjadi panutan karena ada di lembaga pendidikan agama,

namun malah menyalahgunakan kepecayaan atasannya dan menggerogoti keuangan negara. Untuk terdakwa Suweca, JPU memberikan tuntutan paling ringan yakni selama 2 tahun penjara dengan denda Rp 50 juta subsider 2 bulan kurungan. Suweca tidak mendapatkan pidana tambahan uang pengganti, karena dia dinilai tidak menikmati hasil tidak pidana korupsi yang terjadi. Suweca pun dinilai terbukti melanggar dakwaan subsider. Terhadap Prof. Made Titib, JPU menilai terdakwa tidak terbukti dalam dakwaan primer, namun dapat dibuktikan dalam dakwaan subsider. JPU menuntut Prof. Titib dengan 2 tahun enam bulan, denda Rp 50 juta subsider 2 bulan kurungan. Tak jauh berbeda dengan Suweca,

DARI HALAMAN 1

bagaimana kelak nasib desa pekraman yang tidak dapat didaftarkan. Kalaupun ada alternatif untuk penggabungan desa pekraman, apakah dapat dilakukan dalam waktu singkat. Mengingat, proses yang dilalui pasti sangat panjang dan berpotensi konflik di masyarakat. “Desa pekraman yang tidak memenuhi persyaratan untuk didaftarkan, apakah mungkin untuk digabungkan? Di samping itu, apakah masyarakatnya mau untuk penggabungan desa, lalu bagaimana satus Khayangan Tiganya?,” cecar Prof. Wirawan yang didengarkan dengan mimik dingin oleh kubu MUDP dan DPRD. Selain mencermati proses penggabungan desa yang dinilai rumit, ia juga mempertanyakan mengenai batas-batas desa pekraman. Lantaran dalam penjelasan UU Desa disebutkan bahwa desa harus memiliki batas-batas yang jelas. Sedangkan desa adat di Bali justru memiliki persoalan dalam masalah itu. Prof. Wirawan khawatir, pemerintah kabupaten/kota tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan penataan batasbatas desa. Apalagi, waktu pendaftaran yang kian mendekat, yakni Januari 2015 mendatang. Akademisi sekaligus sejarawan Prof. Parimartha turut menyampaikan gagasan. Menurutnya desa adat di Bali sudah terbentuk sejak berabad-abad lalu. Bahkan, ketika masa penjajahan kolonial, masyarakat Bali sudah tegas menolak untuk

mengesubkan desa adat dalam pemerintahan. Hal itu dinilai sebagai penghancuran sistem nilai di Bali. Di samping itu, penataan desa, penggabungan desa pekraman dikatakan tidaklah mudah. Justru dapat menimbulkan kehancuran dan perpecahan. Diserang dengan pertanyaanpertanyaan demikian, Anggota DPRD Bali, Nyoman Parta dan MUDP Bali menyatakan sangat siap untuk menanggapi. Mereka pun berterima kasih, lantaran secara tidak langsung, tim Pemprov Bali telah mempertimbangkan untuk mendaftarkan desa adat. Buktinya, dalam pemaparan tim, lebih banyak mengemukakan kemungkinankemungkinan yang harus diantisipasi jika diputuskan untuk mendaftarkan desa adat. Dalam kesempatan tersebut, tim MUDP yang diwakili oleh Nurjaya menegaskan bahwa timnnya sudah sempat berkonsultasi ke pemerintah pusat. Dari hasil konsultasi tersebut, diperoleh kepastian untuk pendaftaran awal seluruh desa pekraman di Bali dapat diterima. Sedangkan untuk penataan, penggabungan, ataupun batas wilayah akan digarap oleh pemerintah kabupaten/kota. Disampaikan pula, tim pengkaji Pemprov Bali tidak perlu khawatir jika desa adat didaftarkan, maka desa adat akan kehilangan hak otonomnya. Menurut Nurjaya, dalam pasal 105 sudah jelas disebutkan

bahwa hak otonom desa adat tetap ada. Lantaran hak asalusul desa adat tetap berlaku. Apabila telah diputuskan untuk mendaftarkan desa adat, MUDP beserta pemerintah kabupaten/kota segera akan melakukan indentifikasi. Sebanyak 1488 desa akan didaftarkan, dan pesyaratan-persyaratan yang masih mengganjal segera akan dituntaskan. “Kalau disetujui daftarkan desa adat, kami di MUDP beserta pemerintah kabupaten/kota harus kerja maraton. Agar tidak terlambat, karena waktu pendaftaran sudah semakin dekat,” ungkapnya. Hingga pukul 12.30 wita perdebatan panjang tersebut memang belum membuahkan hasil. Baik tim pengkaji, MUDP, maupun DPRD sama-sama belum mengambil keputusan. Namun Parta mengingatkan, bahwa pendaftaran desa adat lebih memberikan dampak positif. Pasalnya, derajat desa adat lebih terhormat. Tidak lagi te r ke s a n m e m i n t a - m i n t a bantuan dari pemerintah. Sedangkan mengenai konsep ngayah yang dikhawatirkan pudar, ia justru menuding bahwa selama ini pemerintahlah yang menghilangkan konsep ngayah tersebut. “Dengan pemberian insentif kepada para Bendesa sebenarnya konsep ngayah sudah hilang. Kita sudah memberikan insentif, jadi ngayah ini otomatis menjadi hilang,” tutupnya. W-019

Dewan Bali Ngotot Daftarkan Desa Adat I Setda Provinsi Bali, Dewa Putu Eka Wijaya Wardana, Karo Hukum, serta calon DPD RI terpilih, Arya Wedakarna. Di sisi timur ditempati oleh tim pengkaji Pemprov Bali, sedangkan sisi barat terlihat Anggota DPRD Bali, Nyoman Parta, MUDP, serta sejumlah anggota LSM. Uniknya, sebelum rapat dibuka, Nyoman Parta sudah menyampaikan interupsi dan mengingatkan agar pimpinan rapat tidak mengarahkan pembahasan agar anggota rapat memilih mendaftarkan desa dinas. Kontan saja, Asisten I, Dewa Putu Eka turut terpancing emosi, dan meminta agar Parta mengikuti jalannnya rapat terlebih dahulu, sebelum berkomentar. “Tunggu dulu, ikuti dulu jalannya rapat, baru tanggapi,” semburnya. Setelah melalui perdebatan panjang, perwakilan tim pengkaji Pemprov Bali, Prof. Dr. Ketut Wirawan mulai menjabarkan pertanyaan-pertanyaan kritis. Utamanya, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi apabila kabupaten/kota akhirnya setuju untuk mendaftarkan desa adat. Ia memaparkan bahwa ada kemungkinan tidak semua desa pekraman di Bali dapat didaftarkan. Dalam artian, dari 1488 desa pekraman yang tercatat, tidak seluruhnya akan dinyatakan lolos persyaratan Undang-undang Desa. Oleh karena itu, Prof. Wirawan meminta penjelasan,

Tim Penyusun UU Desa Bakal Diundang

DARI HALAMAN 1 untuk hadir. Usai rapat di Wiswa Sabha, Dewa Putu Eka Wijaya memastikan, dalam waktu dekat rapat final akan digelar. Hanya saja saat ini jajarannya masih menyiapkan undangan dan keperluan-keperluan administrasi. Menurutnya, kehadiran tim penyusun dan pencetus Undang-undang Desa ini sangatlah penting. Khususnya untuk memastikan, tafsiran-tafsiran baik dari tim

pengkaji Pemprov Bali, MUDP, maupun DPRD Bali tidak melenceng. Artinya sesuai dengan maksud dan tujuan dari tim penyusun. Hanya dengan cara demikian, silang pendapat antara desa dinas atau desa adat dapat diakhiri. Dalam rapat yang belum ditentukan waktunya tersebut, Dewa Putu Eka menarget dapat menghasilkan keputusan. Paling tidak, di hari itu pihak-pihak yang selama ini berdebat sudah memiliki kesamaan persepsi. “Di hari

itu harus sudah ada keputusan, mau daftarkan desa adat atau desa dinas, karena kita sudah tidak punya banyak waktu lagi,” ujarnya. Sementara, calon DPD RI terpilih, Gusti Arya Wedakarna juga sepakat dengan rencana tersebut. Ia pun berjanji akan terus mengawal tindak lanjut Undang-undang Desa ini di Jakarta. “Saya setujui konsultasi dengan pemerintah pusat , untuk memperoleh kepastian hukum. Nanti juga kita harus

membentuk tim sosialisasi gabungan, baik dari Pemprov, MUDP, DPRD, maupun DPR RI, agar proses pembahasan Undang-undang desa ini berjalan cepat,” usulnya. Tak sekadar tim sosialisasi, ia berharap mulai saat ini masing-masing kabupaten/ kota sudah menyiapkan draf Peraturan Daerah (Perda). “Sambil jalan kabupaten/ kota siapkan draf Perda, kalau alat-alat sudah lengkap kan bisa langsung diserahkan,” usul Wedakarna. W-019

vila tidak pernah melaporkan ke desa sehingga kami tidak mengetahui perkembangan vila itu,” tutur Tirta kemarin. Tirta juga mengaku tak pernah mengecek kegiatan di Vila Lumbung selama ini. Yang dia tahu Vila Lumbung saban pagi sepi dari pengunjung. “Pernah saya amati vila itu sepi kok. Tidak pernah ada tamu yang menginap. Kaget juga ketika mendengar ada pabrik sabu”, paparnya. Sementara menurut Kasat Narkoba Polres Buleleng AKP Agus Dwi Wirawan, pihaknya kini membantu jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar melakukan penyisiran di wilayah vila. Agus juga mengaku melakukan penangkapan terhadap dua orang pengedar sabu-sabu setelah penggerebekan itu. Namun Agus enggan mengungkapkan identitas kedua pelaku yang kini telah diamankan dengan dalih masih melakukan pengembangan. “Kami sekarang masih melakukan penyisiran di lokasi vila. Setelah jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar menggerebek vila sebagai tempat pabrik sabu dan ekstasi, kami juga mengamankan dua orang pelaku pengedar

narkoba. Namun kami masih kembangkan apa ada kaitannya dengan pelaku pabrik sabu dan ekstasi,” jelasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar menggerebek pabrik sabu di Vila Lumbung di Dusun Lebah, Kaliasem, Banjar, Buleleng, pada Rabu (17/9) dini hari. Di lokasi penggerebekan, petugas mengamankan satu tersangka bernama I Wayan Artawa alias Tawok berikut alat peracik sabu dan pencetak ekstasi. Penggerebekan pabrik sabu dilakukan berdasarkan hasil pengembangan tersangka Novi Hendrik Irawan yang awalnya ditangkap diseputaran Jalan Raya Sesetan Denpasar, pada Senin (15/9) malam. Dari tangan tersangka petugas menyita sabu seberat 4,13 gram, ganja kering dan setengah butir ekstasi. Petugas yang dipimpin Kanit II Iptu Joko Hariady kemudian melanjutkan pengembangan ke kamar kosan tersangka di Jalan Pulau Belitung Denpasar dan ditemukan 19 kg ganja kering. Di kamar kosan tersangka ditemukan ganja seberat 19 kg yang dikemas dalam plastik besar.

Kepada penyidik Sat Narkoba Polresta Denpasar, tersangka Hendrik mengaku barang bukti ganja, sabu tersebut diperolehnya dari I Wayan Artawa alias Tawok asal Sidatapa, Buleleng. Bahkan tersangka menyebutkan bahwa Tawok memiliki pabrik sabu di Vila yang dihuninya. Penggerebekan tersebut dipimpin langsung Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol Gede Ganefo beserta anggotanya. Seluruh kekuatan Sat Narkoba Polresta Denpasar dikerahkan ke lokasi kejadian. Akhirnya, tersangka Tawok dibekuk di Seririt Buleleng pada Selasa (16/9) malam. Petugas menyita barang bukti precursor yang merupakan bahan baku pembuatan sabu dan ekstasi. Tak mau menunggu lama, jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar bergerak menuju Vila Lumbung di Dusun Lebah, Kaliasem, Banjar, Buleleng yang merupakan tempat tinggal istri muda Tawok. Nah, dari Vila Lumbung tersebut, petugas kembali mengamankan bubuk precursor dan alat pembuat sabu serta pencetak ekstasi. W-008/R-005

JPU menilai bahwa Prof. Titib tidak menikmati hasil dugaan korupsi yang terjadi, sehingga tidak dituntut dengan pidana tambahan uang pengganti. Majelis hakim yang menangani ketiga perkara yang saling berkaitan ini, memerintahkan untuk bersidang kembali pada

Selasa (23/9) mendatang. Para penasihat hukum diharapkan sudah merampungkan pembelaan atau pledoinya. Hal itu disebabkan karena masa tahanan para terdakwa sudah menipis. “Saya kira para penasihat hukum sudah siap dengan pembelaan. Masa minta waktu lagi, selain

masa tahanan sudah mulai habis,’’ ujar majelis hakim. Sementara itu, Penasihan Hukum Prof. Titib, yakni Made Parwata usai sidang mengatakan akan menolak tuntutan tersebut, karena satu pun dari saksi-saksi tidak dapat membuktikan keterlibatan Prof. Titib. W-007

Aset Candra di Nusa Penida Diburu Kejari DARI HALAMAN 1 Wayan Candra difokuskan pada tiga rekening miliknya, seperti di Bank BCA, Bank Mandiri dan BPD Bali. Selain itu, Kejaksaan juga sedang mengejar aset atau lahan yang dimiliki Wayan Candra di Nusa Penida. “Kita juga sedang selidiki aset tanahnya yang ada di Nusa Penida, beberapa sudah kita dapatkan keterangannya,” terang Suhadi. Sementara untuk aset

Candra di Bank Partha Kencana tidak ditemukan, dan rekeningnya pun kosong. Saksi tambahan yang diperiksa kemarin adalah Kadek Mudiarta asal Nusa Penida. Diduga kuat, saksi ini mengetahui dimana aset tanah Wayan Candra berada. Namun Suhadi tidak membeberkan dimana saja lahan yang dimiliki tersangka di Nusa Penida. Sedangkan dari pengembangan terhadap aset tersebut, Suhadi tidak men-

emukan adanya transaksi yang dimiliki istri tersangka Wayan Ringin. “Dari pengembangannya tidak ada ditemukan transaksi dari istrinya,” tambah Suhadi. Kejaksaan menemukan beberapa transaksi dari orang dekatnya seperti mantan supir, Sespri dan staf pada perusahaannya. “Kita lihat ada beberapa setoran dari beberapa orang dekatnya, baik tunai ataupun ke rekeningnya,” pungkas Suhadi. W-010

tetangga ketakutan kalau ada kasino di Bali, mereka bayar orang agar getol melakukan penolakan. “Keluguan dan kepolosan orang Bali selalu dimanfaatkan,” terangnya lagi. Begitu juga saat rencana pembangunan jalan tol, yang melakukan penolakan orangorangnya juga hampir sama. Tetapi, setelah jalan tol itu jadi dan mampu mengurangi kemacetan, mereka juga melaluinya. “Kalau konsekuen dengan penolakan, semestinya mereka tidak mau melalui jalan tol,” tegasnya. Begitu juga dengan penolakan reklamasi, menurut Mangku Rata, hal ini dilakukan karena persaingan pariwisata antara Indonesia dengan negara tetangga. Karena dengan adanya reklamasi, maka Bali akan semakin menarik bagi wisatawan. “Untuk menggagalkan reklamasi itu, lagilagi kepolosan dan keluguan orang Bali dimanfaatkan,” ungkapnya. Mangku Rata menyarankan, sebaiknya masyarakat Bali secara umum, kalau tidak paham lebih baik diam, tidak menolak dan juga tidak mendukung. Ada hal penting yang harus disikapi, yaitu masuknya investor asing ke desa-desa yang berdampak pada alih fungsi lahan. “Kalau sudah alih fungsi lahan, maka lahan

pertanian akan berkurang dan akan berdampak buruk bagi Bali,” paparnya. Orang-orang yang melakukan penolakan itu, lanjut Rata, semestinya memberikan solusi bukan sebaliknya membela yang bayar walaupun dampaknya buruk bagi Bali. Baginya, reklamasi jauh lebih baik dibandingkan investor masuk desa yang berdampak pada berkurangnya lahan pertanian. “Lapangan kerja baru juga semakin terbuka dan ini salah satu solusi untuk mengurangi pengangguran,” jelasnya. Menurut Mangku Rata, Bali ini tidak milik segelintir orang, dan nasib Bali juga tidak ditentukan oleh segelintir orang itu. Untuk itu, jaga Bali jangan biarkan aktor-aktor itu memprovokasi. Kalau mau melakukan kajian lakukan dengan benar jangan membuat kajian setengah-setengah, karena ada kepentingan dan titipan. Khusus untuk Sat Pol PP, diminta agar menertibkan baliho-baliho yang bernada provokasi soal reklamasi. Apalagi pemasangan baliho itu tanpa ijin. “Keindahan Bali akan berkurang karena banyaknya baliho-baliho provokasi. Saya minta agar Sat Pol PP menertibkan, jangan biarkan baliho-baliho bernada provokasi masuk desa,” tutupnya. W-005

berkesinambungan. Jangan hanya pada bulan ini saja. Karena di daerah kami sangat membutuhkannya”, paparnya. Men urut S utama, Desa Pacung yang berada di puncak bukit Tejakula sangat sulit mengakses air bersih. Kebutuhan air bersih digunakan untuk memasak dan keperluan lain. Selama ini, untuk mendapat air bersih, warga Pacung harus turun gunung. Hal ini dilakukan saban hari. “Beruntung Pak Gubernur perhatian kepada kami. Kalau

tidak disuplai air bersih, kami sering turun mencari ke sumber air. Syukur-syukur dapat air bersih, kadang malah tidak dapat”, jelasnya. Maka dari itu, pihaknya mewanti kepada Pak Gubernur agar terus memberi suplai air bersih. Bantuan itu akan terus ditunggu oleh masyarakat. Diharapkan pula agar tak putus. “Sekali lagi saya ucapkan terimakasih pada Pak Gubernur. Semoga distribusi air bersih ke desa kami tak putus nantinya”, tutupnya. W-008

Keluguan Orang Bali Sering Dimanfaatkan DARI HALAMAN 1 sikap belog ajum generasi Bali kini telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang sangat paham karakter orang Bali. Mereka paham kalau karakter orang Bali suka bertengkar sesama saudara sendiri. Ini sangat miris”, jelas Pria asal Desa Beng, Gianyar ini. Salah satu topik yang dianggapnya membuat rakyat Bali pecah adalah reklamasi. Menurut Mangku Rata, topik ini selalu dimanfaatkan untuk memecah belah rakyat Bali. Para pemuda, warga banjar, disulut emosinya dengan isu ini. Mereka selalu diprovokasi. Padahal, mereka belum mengetahui duduk persoalan. “Saya yakin mereka belum paham betul duduk perkara rencana reklamasi tersebut. Hanya saja briak siu. Kebetulan ada yang memprovokasi menolak, mereka ikut. Padahal belum paham betul persoalan itu. Saya justru mencium ini persaingan investor asing dan dalam negeri”, cetusnya. Seperti yang terjadi beberapa tahun lalu, saat ada rencana merelokasi perjudian di Nusa Penida, juga mendapatkan penolakan. Setelah ditelusuri ternyata penolakan itu dilakukan oleh orang-orang bayaran. Karena ada dua negara

Mohon Terus Suplai Air Bersih

DARI HALAMAN 1 Seperti yang diungkapkan Ketut Sutama warga Banjar Batu Mekecuh, Desa Pacung, Kecamatan Tejekula, Buleleng Kamis (18/9) kemarin. Sutama menginginkan selama musim kemarau yang melanda wilayahnya, Pemerintah Provinsi Bali menyuplai air bersih. Pihaknya tak mau pendistribusian air bersih ini tersendat nantinya. “Besar harapan kami kepada Pemerintah Provinsi agar suplai air bersih dilakukan

Puluhan Orang Masuk Tengah Malam, Tempat Pesta Miras dan Judi DARI HALAMAN 1 asanya para tamu datang di atas pukul 22.00 malam. “Vila ini ramainya malam hari. Kalau pagi-pagi sepi, jarang ada aktivitas. Kalau malam hampir puluhan kendaraan, baik motor maupun mobil yang keluar masuk kesitu,” tambah ibu ini. Ibu ini juga mengetahui pemilik nama I Wayan Artawan alias Tawok yang dibekuk oleh Sat Narkoba Polresta Denpasar. “Kalau pak Tawok memang sering masuk ke vila itu. Ia membawa mobil sedan putih,” lanjutnya. Sementara Kadus Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Ketut Tirta saat dikonfirmasi terpisah justru mengaku kaget ketika di daerahnya ada pabrik sabu. Tirta tak mengikuti perkembangan di Vila Lumbung. Sebelumnya pula, pemilik Vila tak pernah meminta izin ke desa, sehingga dirinya tak mengetahui kalau ada aktivitas pabrik sabu. “Saya tidak tahu persis soal perkembangan di Vila Lumbung yang diberitakan jadi pabrik sabu. Yang jelas vila itu tidak ada ijin ke desa, bahkan setiap kedatangan tamu pihak pengelola

026/VI/FB/MHM

Layouter: dejerie


12

JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014, TAHUN XV

FAJA R BALI

Distan Kembali Gelar Festival Agribisnis Berharap Produk Pertanian Lokal ‘Naik Kelas’ Seiring dengan kemajuan zaman, produk impor kian menjejali Indonesia. Fashion, otomotif, makanan, hingga produk pertanian kini berlabel luar negeri. Tak terkecuali hingga ke Bali. Pulau Dewata yang tercatat sebagai destinasi wisata dunia, tentu tak bisa membendung serbuan produk-produk impor tersebut. Ironisnya, produk pertanian lokal justru semakin terhimpit. Kenapa?

DINAS Pertanian Tanaman Pangan (Distan) Provinsi Bali telah menyadari kalau produk pertanian lokal masih kalah saing oleh produk pertanian impor. Untuk itu Distan harus mengeluarkan berbagai jurus. Guna menjaga eksistensi produk pertanian lokal, sekaligus menjamin kesejahteraan petani Bali. Dan ini pun tan sekadar wacana. Tahun ini Dinas Pertanian menggelar acara khusus untuk meningkatkan popularitas produk pertanian lokal, yakni melalui sebuah festival agribisnis, yang dilangsungkan sejak Jumat (19/9) hari ini hingga (22/9) mendatang. Untuk keempat kalinya, festival bertema ‘Cintai dan Konsumsilah Produk Pertanian Lokal’ ini dipersembahkan kepada petani lokal. Bertempat di Lapangan Puputan Renon, setiap kelompok tani diberikan ‘panggung’ untuk memamerkan produk andalan mereka. Kamis (18/9) kemarin, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, IB Wisnuardhana menyampaikan, festival ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk pertanian lokal. Utamanya dalam persaingan pasar, dengan produk pertanian impor. “Melalui festival ini diharapkan produk pertanian lokal dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan pihak-pihak pengguna produk pertanian, seperti swalayan dan restoran,” ujarnya. Selain meningkatkan daya saing, festival yang dibuka pukul 16.00 wita hari ini, juga me-

miliki target-target khusus—di antaranya, memasyarakatkan keberadaan produk pertanian lokal dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk pertanian lokal. Lebih lanjut, Wisnuardhana mengungkapkan kegiatan ini juga diharapkan dapat memperpendek rantai pemasaran serta menciptakan peluang pasar bagi produk pertanian lokal Bali. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, festival agribisnis kali ini bukan sekadar pameran semata, t. etapi buktikan juga dengan komitmen nyata, melalui penandatanganan sejumlah MoU yang diyakini dapat meningkatkan daya jual produk pertanian lokal. Berdasarkan data di Dinas Pertanian, kurang lebih ada 4 MoU yang akan ditetapkan. Pertama, antara Kelompok Tani Kerta Sari Desa Munduk Temu, Tabanan dengan Swalayan Tiara Dewata untuk komuditi Salak Gula Pasir. Kedua, Kelompok Tani Jeruk Lestari, Desa Bayung Gede, Bangli dengan Swalayan Tiara Dewata untuk komuditi Jeruk Siem Kin-

FB/DOK

TAK KALAH-Untuk membuat gebogan atau sarana upakara Hindu, tidak perlu menggunakan buah impor, buah lokal pun tak kalah bagusnya, asal pintar-pintar mengaturnya.

tamani. Ketiga, Manager STA. Sari Buah Desa Pandangan, Tabanan dengan UD. Super Radja, Buleleng untuk komoditi Manggis. Keempat, antara Pempinan Duta Orchid Karangasem dengan The Lagunan & St Regis, Nusa Dua untuk komoditi Anggrek. Melalui penandatanganan MoU ini, Wisnuardhana berharap serapan produk pertanian lokal meningkat. Untuk tahuntahun berikutnya, MoU terus akan dikembangkan. Tidak hanya dengan satu atau dua hotel, tapi meliputi seluruh hotel yang beroperasi di Bali. Demikian juga dengan kelompok diharapkan untuk menjaga kualitas produk, sehingga kerjasama yang telah terjalin dapat dipertahankan. W-019

Tujuan Festival

1. Lebih memperkenalkan dan memasyarakatkan produk pertanian lokal Bali kepada masyarakat. 2. Menumbuhkan kecintaan masyarakat untuk menggunakan dan mengkonsumsi produk pertanian loka. 3. Memotivasi untuk lebih memperioritaskan pemanfaatan produk lokal. 4. Menjembatani kemungkinan terjadinya kontak bisnis di bidang pemasaran produk pertanian lokal.

Pengunjung festival tahun lalu bisa bebas menikmati manisnya buah lokal yang dipamerkan. FB/DOK

Temu Usaha Kemitraan Produk Pertanian

Petani-Swalayan-Hotel Diminta Bersinergi

FB/HARYAKA

Temu Usaha Kemitraan produk Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov Bali, Kamis (18/9). DINAS Pertanian Tanaman Pangan memfasilitasi para petani tanaman pangan, pengusaha swalayan dan pihak hotel, agar bisa sinergi dan menjalin kerjasama dengan baik dalam acara Temu Usaha Kemitraan produk Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov Bali, Kamis (18/9). Kepala Dinas Pertanian Tana-

man Pangan provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., berharap kedepannya para petani, swalayan dan hotel bisa saling kerja sama. Ini kesempatan para petani untuk mengenalkan produk unggulan kepada konsumen. Petani diharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas hasil produksinya. “Dengan produksi yang bagus dan berkualitas pasti akan diminati konsumen. Bila perlu untuk me-

ningkatkan harga, hasil produksi petani dengan organik, dinas Pertanian akan memberikan label,” ujarnya. Acara temu usaha kemitraan ini tujuannya agar petani kedepannya lebih sejahtera, produk hasil pertanian mereka bisa langsung masuk ke swalayan dan perhotelan. “ Selama ini hasil produksi petani sangat bagus dan berkualitas, namun mereka tidak menikmati hasil yang layak. Karena produksi mereka tidak langsung pada sasaran ke konsumen. Hasil produksi mereka selama ini dibeli pengepul dengan harga murah namun dari pengepul dijual lagi dengan harga tinggi,” ucap Wisnu. Melalui acara ini, pihaknya berharap hasil produksi petani bisa langsung masuk ke hotel maupu swalayan. Dan tidak lagi melalui pengepul maupun pasar. Dengan demikian hasil produksi pertanian pangan bisa mendapatkan harga sepantasnya dan kehidupan petani lebih terjamin. “Untuk konsumen lokal cintai dan konsumsilah buah lokal kita karena produksi buah

kita tidak kalah dengan buah import,” ujar Wisnu. Nyoman Sukiana perwakilan dari hotel menyampaikan, agar produk petani bisa masuk hotel harus bisa membangun komunikasi yang baik dengan konsumen, bisa mempresentasikan hasil produksi dengan jelas baik keunggulan maupun kekurangan hasil pertaniannya, paham akan kebutuhan akan hotel, harus konsisten dengan hasil produksinya dan pengemasan prodak harus dengan baik. “Petani bila ingin kerja sama harus mengajukan proposal dan mempresentasikan produknya dengan baik dan buah yang dipresentasikan harus konsisten. Seperti buah yang bagus dicampur dengan rijek, ukuran buah tidak sama. Bila petani konsisten mau menjaga kualitas produksinya pasti konsumen mau bekerjasama,” tutur sukiana. Dalam acara tersebut dipamerkan hasil pertanian pangan seperti buah mangga, jeruk, strowbery, salak gula pasir, anggur dan berbagai jenis macam sayuran. M-006

Minim Anggaran, Distan Kerahkan Swadaya Jajaran KOMITMEN Dinas Pert a n i a n Ta n a m a n Pa n ga n (Distan)Provinsi Bali untuk memasyarakatkan produk pertanian lokal tak diragukan lagi. Meski dengan anggaran yang terbatas, secara rutin festival agribisnis tetap digelar. Perlu waktu sebulan penuh untuk menyusun persiapan administrasi dan properti. Semuanya dilakukan secara swadaya oleh jajaran Dinas Pertanian Provinsi serta kabupaten/kota. Ke p a l a B i d a n g P a s c a Panen dan Pemasaran Hasil Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Nyoman Suarta menyampaikan, dari tahun ke tahun memang tidak ada peningkatan anggaran untuk kegiatan festival agribisnis. Bermodal Rp 171 juta, Dinas Pertanian harus mengemas kegiatan selama empat hari penuh. Untuk menutupi kekurangan anggaran, jajaran Dinas Pertanian harus melibatkan pihak ke-

tiga. Tak hanya pihak ketiga, segala persiapan festival juga dipersiapkan secara gotong royong. Nyaris sebulan penuh, jajaran di Dinas Pertanian bergulat dengan persiapan festival. Mulai dari urusan surat menyurat, sosialisasi, hingga perlengkapan untuk membangun stand. “Anggaran minim, semua kami kerjakan gotong royong. Kalau tidak ada don a t u r a t a u p i h a k ke t i ga kami jelas kekurangan dana. Bantuan dari donatur itu berupa hadiah-hadiah untuk pemenang lomba,” jelasnya Kamis (18/9) kemarin. Beruntung, meski anggaran minim semangat kel o m p o k t a n i p e r wa k i l a n k a b u p a te n / ko t a t a k s u rut. Meski tidak dihadiahi uang, antusias mereka untuk mengikuti lomba sangat tinggi. Selama festival berlangsung, setiap kelompok tani diberikan stand secara gratis. Mereka dibe-

Nyoman Suarta

FB/DIAH

baskan untuk memperkenalkan produk unggulan dari masing-masing daerah sepuasnya. “Stand kami gratis, kalau di pameran lain biasanya satu stand itu bisa Rp 32 juta. Tapi kami ingin menumbuhkan semangat kelompok tani untuk memperkenalkan produk,” paparnya sekaligus berharap tahun depan ada peningkatan anggaran. W-019

701/IV/BGS

Layouter: Wiadnyana


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.