FAJAR BALI
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
Selamat Pagi
Pak Gubernur Tidur Kedinginan, Mohon Bedah Rumah PROGRAM pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan sepertinya belum merata menyentuh masyarakat di pelosok daerah. Seperti halnya di Dusun Munduk, Desa Banjar, KeFB/AGUS camatan Banjar Ida Kade Putraka sedang Buleleng. menggendong anak kedSeorang bauanya. pak bernama Ida Kade Putraka (24) yang berprofesi sebagai pekerja serabutan dengan satu istri serta dua anak yang masih kecil harus rela tidur kedinginan lantaran rumah yang dimiliki hanya beratapkan seng dan berlantai tanah. KE HAL. 11
Usulan Stadion Internasional Dipertegas
FB/IST
PAPARKAN-Wagub Sudikerta menyampaikan keseriusan Bali untuk merealisasikan pembangunan stadion internasional ditunjukkan dengan penyiapan lahan seluas 25 hektare di Desa Cenggiling, Pecatu, Badung. Dewan Pertimbangan Presiden berjanji akan sampaikan usulan tersebut ke Presiden.
Tim Pertimbangan Presiden Janji Sampaikan ke Presiden
Pesan Inspiratif Kesalahan tidak akan menjadi kebenaran walau berulang kali diumumkan, sebaliknya, kebenaran tidak akan jadi kesalahan walau tak seorang pun mengetahuinya. Mahatma Gandhi
DOMPET Dana Punia
Dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wagub Sudikerta menyampaikan keseriusan Bali untuk merealisasikan pembangunan stadion internasional ditunjukkan dengan penyiapan lahan seluas 25 hektare di Desa Cenggiling, Pecatu, Badung. Dewan Pertimbangan Presiden berjanji akan sampaikan usulan tersebut ke Presiden.
Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
406,843,000 306,478,506 100,364,494
BEDAH RUMAH DANA PUNIA PEMBACA FAJAR BALI
DENPASAR-Fajar Bali Seni dan budaya telah mengantarkan Bali menjadi salah satu tujuan wisata dunia. Meski demikian, provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 4 juta jiwa ini terus melakukan terobosan menciptakan destinasi pariwisata baru. Kali ini Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta kembali memantapkan
Nyoman Gunarsa
FB/DOK
pariwisata dan tidak lama lagi kepariwisataan Bali mengalami titik jenuh. Salah satu ciri yang nampak nyata adalah hancurnya terasering persawahan di Bali yang sudah menjadi bangunan. Sistem-sistem pengairan juga hancur akibat eksploitasi pariwisata yang bertujuan komersial masif. “Target jumlah kunjungan yang dijadikan tujuan
SEMARAPURA-Fajar Bali Maestro Seni Nyoman Gunarsa gundah-resah dengan situasi pariwisata di Bali. Ketika diajak diskusi soal pariwisata Bali, pelukis gaek ini langsung tarik nafas panjang dan menyemburkan aneka macam kritik. Bahkan, seniman berambut putih ini terang-terangan menyampaikan jika saat ini Bali menuju sandyakala
KE HAL. 11
Kasus Dugaan Korupsi IHDN Denpasar
Prof. Titib Debat dengan Terdakwa DENPASAR-Fajar Bali Prof. Made Titib, mantan rektor IHDN, Rabu ( 18/11) kemarin hadir di pengadilan Tipikor sebagai saksi. Dia hadir bersaksi untuk mantan anak buahnya I Ketut Sukarsana dalam kasus dugaan korupsi barang dan jasa di IHDN Denpasar. Dalam sidang, Titib kembali mengaku tidak tahu menahu soal tender pengadaan barang dan jasa karena semua ditangani Kepala Biro Umum, Dr Praptini. Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim pimpinan Wayan Su-
kanila, Prof Titib menjelaskan awal mula dimulainya proyek pengadaan barang dan jasa di IHDN Denpasar. Ia mengatakan IHDN Denpasar mendapatkan tambahan dana yang bersumber dari APBN-P sebesar Rp 24,389 miliar. Anggaran ini rencananya akan digunakan untuk menunjang program pendidikan dan renovasi gedung yang dibagi menjadi 16 item proyek. Titib mengaku sempat mengumpulkan semua pejabat IHDN termasuk terdakwa Sukarsana yang ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dalam proyek ini. Prof Titib juga mengatakan semua urusan pengadaan barang dan jasa ini diserahkan kepada Praptini. Majelis hakim lalu menanyakan mengapa Prof Titib mempercayakan semua urusan kepada anak buahnya. Pertanyaan itu dijawab karena Praptini sudah berpengalaman di Dirjen Bimas Hindu dan sering melakukan pengadaan barang dan jasa. Ia juga mengaku sempat menanyakan masalah tender dan selalu dijawab
Paparkan Aksi Pelayanan Publik, Suiasa Diatas Angin Foto kiri: Keluarga miskin Made Kawit, warga
Dusun Sari Mekar, Desa Ringdikit, Seririt, Buleleng di depan rumahnya sebelum dibedah. Foto kanan: Rumah Made Kawit setelah dibedah
Isu Korupsi Goyang PDAM Klungkung
KE HAL. 11
026/VI/W-020
ONLINE: www.fajarbali.com
FB/IST
MEMUASKAN-Cawabup Ketut Suiasa tampil memuaskan dalam debat publik kandidat cabup-cawabup Badung.
MANGUPURA–Fajar Bali KPU Badung, Rabu (16/11), kembali melaksanakan debat kandidat pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Badung di Hotel The Trans Seminyak. Kali ini, dua calon wakil I Ketut Suiasa dan I Nyoman Sutrisno, diadu kepiawaiannya memaparkan visi dan misi serta menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh 6 (enam) orang panelis secara bergiliran. Tema yang diambil kali ini, “Partisipasi Masyarakat Dalam Mewujudkan Pemerintahan Badung yang Good Governamce dan Clean Government Sebagai Upaya Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik”. Akademisi dari STIMI Handayani DenKE HAL. 11
Dalam kesempatan itu, Wagub Sudikerta menyampaikan keseriusan Bali untuk merealisasikan pembangunan stadion internasional ditunjukkan dengan penyiapan lahan seluas 25 hektare di Desa Cenggiling, Pecatu, Badung. Selama ini Bali memang belum memiliki stadion yang bertaraf internasional.
usulan pembangunan stadion bertaraf internasional. Rabu (18/11) kemarin, pada kunjungan kerja Ketua Dewan Pertimbangan Presiden di Gedung Wiswa Sabha, Wagub Sudikerta menegaskan Bali sangat membutuhkan stadion tersebut. Selain untuk pagelaran event olahraga dunia, juga untuk meningkatkan sektor pariwisata.
Jangan Hanya Berorientasi ke Kuantitas
Debat Calon Wakil Bupati Badung
SEMARAPURA-Fajar Bali Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Klungkung diterpa isu korupsi. Bahkan informasi lain menyebutkan ada tiga item persoalan yang menyangkut penyalahgunaan keuangan di perusahaan milik Pemkab Klungkung ini. Hal pertama yang menjadi sorotan adalah proyek pemasangan pipa gravitasi, pembangunan gedung Kantor PDAM dan rekrutmen pegawai PDAM yang diduga sarat KKN. Kasatreskrim Polres Klungkung, AKP Yohannes HW Darma Nainggolan dihubungi via telepon
Didanai APBN Rp 1,3 Triliun, Pemprov Siapkan Lahan di Pecatu
Pariwisata Bali Dituding Kebablasan
(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit
Harga Eceran: Rp 3.000,-
KE HAL. 11
Arahkan Investor ke Bali Utara dan Timur
DENPASAR-Fajar Bali Pemerataan pembangunan hingga saat ini masih menjadi tugas besar Pemerintah Provinsi Bali. Sejumlah upaya telah ditempuh, di antaranya dengan memprioritaskan program-program Bali Mandara dan pembangunan ke lokasi yang dinilai masih timpang. Di samping itu, baik pihak DPRD dan eksekutif kini juga sedang menyusun Peraturan
Daerah (Perda) untuk memberikan insentif bagi investor yang berinvestasi di Bali utara, barat, ataupun timur. Perda ini diharapkan mampu memancing pemerataan investasi dan mengakhiri ketimpangan pembangunan. Rabu (18/11) kemarin, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali, IB Made Parwata meny-
KE HAL. 11
KE HAL. 11
014/VI/KTR
Badung Bagus Tegas Tolak Reklamasi Sutrisno: Akan Buka APBD Kepada Rakyat
FB/REDY
DEBAT PUBLIK-Cawabup Nyoman Sutrisno nampak sangat percaya diri memaparkan visi misi paket Badung Bagus, pada debat publik kedua yang digelar oleh KPUD Kabupaten Badung, Rabu (18/11) sore.
MANGUPURA-Fajar Bali Paket Badung Bagus yang diusung Koalisi Bali Mandara (KBM) dalam pilkada Badung, 9 Desember nanti, secara tegas menolak rencana reklamasi di Teluk Benoa. Ketegasan tersebut disampaikan cawabup Nyoman Sutrisno, ketika debat publik yang diselenggarakan KPU, Rabu (18/9) kemarin. Didampingi cabup Made Sudiana, Sutrisno dengan lantang menyatakan, bahwa KE HAL. 11
Kader PKK Provinsi Sabet Juara I dan 2 Lomba Posyandu Tingkat Nasional Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika menyampaikan rasa bangganya dan apresiasi terhadap prestasi yang diraih oleh salah satu kader PKK Provinsi Bali Ni Made Kasmiati, yang diumumkan dalam ajang Jambore Kader PKK Tingkat Nasional Tahun 2015 yang digelar dari tanggal 16 sampai 18 di Hotel Mercure, Ancol Jakarta.
DENPASAR-Fajar Bali Ayu Pastika berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi kader yang lain untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanannnya. “Kader PKK yang berkualitas akan mem-
FB/IST
JUARA-Kader PKK Provinsi Bali sabet juara I dan 2 Lomba Posyandu Tingkat Nasional. bentuk keluarga berkualitas juga. berdayakan peran keluarga dalam Dan tentunya kita mengharapkan upaya mewujudkan masyarakat Bali kerja keras semua kader PKK mem- Mandara yang maju, aman, damai
Ny. Ayu Pastika
FB/IST
dan sejahtera, “ imbuhnya. Kasmiati yang merupakan kader PKK asal Denpasar Timur ini berhasil meraih Juara I Kader PKK pada Layouter: Dejerie
Lomba posyandu TAT (Tumbuh Aktif Tanggap). Tidak hanya Kasmiati yang menoreh prestasi, namun juga Kelompok PKK Banjar Mandala Sari Desa Dangin Puri Kelod Kecamatan Denpasar Timur yang dipimpinnya berhasil meraih Juara 2 Kelompok dalam Lomba Posyandu Peduli TAT (Tumbuh- Aktif – Tanggap). Hal senada disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny.AA Geriya yang juga hadir dalam acara jambore tersebut. Ia berharap kedepannya tim serta kader PKK Kota Denpasar dapat menjalankan 10 program PKK dengan semakin baik kepada masyarakat dan tentunya tidak sebatas di bidang posyandu tapi juga pelayanan lainnya. Dalam kesempatan tersebut Ny. Geriya memaparkan proses terpilihnya Kota Denpasar mewakili
KE HAL. 11
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2
FAJA R BALI
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
Kasus Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas
14 Terdakwa “Diseret” ke Pengadilan Tipikor Sebanyak 14 terdakwa dalam kasus dugaan korupsi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif di Pemkab Gianyar, Rabu (18/11) kemarin sudah mulai disidangkan. Sidang kemarin masuk pada agenda pembacaan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Dari 14 terdakwa yang hadir, 10 terdakwa meminta majelis hakim untuk memecah berkas perkara karena bobot masalah yang tidak sama antara 10 terdakwa ini dengan 4 terdakwa lainnya.
FB/HS
PASUTRI MALING-Pasutri spesialis congkel sadel motor ditangkap Polsek Denbar.
Komplotan Pasutri Spesialis Pencuri Sadel Motor DENPASAR-Fajar Bali Berdalih ekonomi tidak mencukupi, pasangan suami istri (pasutri, red), Dicky dan Diah tinggal di Jalan Mahendradatta Gang Padang Lantang, Denpasar, ditangkap jajaran buser Polsek Denbar. Pasutri ini ditangkap karena terlibat serangkaian pencurian bermodus congkel sadel. Selain menangkap pasutri, petugas juga menangkap dua komplotannya yakni Dani Andre Prasetya (17) dan Triyana Yudi Sanjaya (22) yang merupakan penadah barang curian. Kapolsek Denbar AKP W i s n u Wa rd a n a m e n gatakan, masih ada dua pelaku lagi yang masih dikejar, yakni berinisial JT dan IL. Kedua buronan ini berkomplot bersama empat tersangka (tertangkap, red) dalam aksinya congkel sadel motor. “Mereka spesialis congkel sadel motor dan sudah beraksi 15 TKP,” jelas Kapolsek didampingi Panit Reskrim Ipda Putu Ika Prabawa, Rabu (18/11). Empat komplotan yang ditangkap ini beraksi di parkiran Gong Futsal di Jalan Mahendradatta Denpasar, pada Kamis (5/11) sekitar pukul 14.00 Wita. Dalam aksinya mereka mencongkel 3 motor sekaligus dan korbannya kehilangan handphone dan surat-surat dengan kerugian Rp 4 juta. Pencurian ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dan hasil rekaman CCTV mengungkapkan
bahwa pelakunya pasutri, Dicky dan Diah. Pasutri ini ditangkap saat sedang kumpul bersama temantemannya di Jalan Gunung Gede, Selasa (10/11) pukul 20.00 Wita. Barang bukti yang diamankan dari 4 tersangka yakni sebuah handphone, tas perempuan, dua helm, serta jaket. Barang bukti ini sebelumnya dibeli dari hasil curian. Mantan Kasat Reskrim Polres Badung ini mengatakan, untuk proses hukumnya, tiga orang ditangani Polsek Denbar. Sedangkan tersangka Dani Andre dilimpahkan ke Polsek Denpasar Timur sesuai tempat perkara. “Khusus Diah diupayakan diversi (kekeluargaan) karena berbagai pertimbangan termasuk usinya masih dibawah umur,” tegas AKP Wisnu. Dari keterangan tersangka Dicky, dia mengaku belum sebulan melakukan kejahatan. Dalam aksinya, pria bertato ini terbilang professional dan hanya hitungan detik bisa menggasak barang di sadel motor tanpa menggunakan alat sekalipun. “Saya hanya pakai tangan untuk meraba barang di jok motor,”ucapnya dari balik penutup wajah. Diakuinya, sehari saja, dia bersama komplotannya bisa menyatroni lebih dari satu sepeda motor. Hasil yang diperoleh dalam sehari bisa mencapai Rp 400 ribu dan kemudian dibelikan pakaian dan sebagian untuk main playstation. R-005
DENPASAR -Fajar Bali Para terdakwa yang dihadirkan dalam sidang yaitu I Ketut Ritama yang didampingi kuasa hukumnya Bernadin SH, Dewa Made Putra yang didampingi kuasa hukumnya Made Loster, Sang Ayu Made Ika Kencana Dewi (belum didampingi pengacara), Ni Ketut Juniantari dengan kuasa hukumnya, Gede Ade Ariasa serta I Ketut Puja, I Made Darmaja, I Komang Yastra, I Made Wirawan, I Nyoman Su-
landra, Ni Wayan Suciasih, Ni Ketut Suniawati, Ni Made Ayu Purniasih, A.A Istri Agung Yuniariwati, dan I Made Suparta yang didampingi kuasa hukumnya Hidayat Permana. Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Hari Soetopo dihadapan majelis hakim pimpinan Dewa Gede Suardita menyatakan kasus ini berawal saat Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Gianyar mengadakan study banding ke
FB/HS
LUDES TERBAKAR-Petugas pemadam kebakaran memadamkan si jago merah yang meluluhlantakkan warung makan dan Circle K di Jalan Gunung Agung Denpasar.
Dua Terdakwa Dituntut Berbeda Setelah mempertimbangkan hal memberatkan dan meringankan, kedua terdakwa dituntut hukuman berbeda. Untuk Pageh, JPU menuntut dengan hukuman 7,5 tahun penjara ditambah denda Rp 200 juta subside 3 bulan kurungan. “Dan membayar uang pengganti Rp 200 juta dengan ketentuan jika tidak mampu membayar satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap maka harta bendanya akan dilelang da jika tidak mencukupi akan diganti dengan pidana penjara selama 4 tahun,” jelas JPU dalam tuntutan. Sementara untuk terdakwa Prio, JPU menuntut hukuman 8 tahun penjara ditambah denda Rp 200 juta subside 3 bulan kurungan. Serta ditambah uang pengganti Rp 450 juta dengan ketentuan jika tidak mampu membayar satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap maka harta bendanya akan dilelang dan jika tidak
Depok untuk mencari tandatangan dan stempel surat perjalanan dinas. “Saat itu terdakwa Ketut Puja dan Made Darmaja saja yang masuk ke ruangan, sedang yang lain menunggu di luar,” jelas JPU dalam dakwaan. Setelah mendapatkan stempel dan tanda tangan, 10 terdakwa ini kembali ke Jakarta dan jalanjalan ke Pasar Mangga Dua. Selanjutnya pada 31 Oktober 2012, 10 terdakwa ini menuju ke Bandara Soekarno Hatta dan bertemu 4 terdakwa lainnya yang baru pulang dari Bangkok, Thailand. “Selanjutnya mereka bersama kembali ke denpasar pukul 18.45 wita menggunakan peswat garuda GA 426,” lanjut JPU. Akibat perbuatan 14 terdakwa Negara dirugikan Rp 94.900.000 sesuai dengan perhitungan BPKP Wilayah Bali. 14 tersangka juga dijerat pasal 2 dan 3 Undang –Undang RI
nomor 31 tahun 1999 tentang Pembrantasan tindak pidana Korupsi yang telah diubah dengan UU RI no 20 tahun 2001, tentang perubahan atas UU No 31 tahun 1999 tentang pembrantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 ayat 1 KUHP. Usai pembacaan dakwaan, terdakwa Ketut Ritama dan Dewa Made Putra menyatakan tidak akan melakukan eksepsi (keberatan atas dakwaan). Sementara 12 terdakwa lainnya menyatakan akan melakukan eksepsi dalam sidang berikutnya. Ditemui usai sidang, kuasa hukum 10 terdakwa, Hidayat Permana mengatakan selain mengajukan eksepsi, pihaknya juga meminta majelis hakim untuk memecah perkara ini. Pasalnya bobot perbuatan 10 terdakwa ini berbeda dengan bobot perbuatan yang dilakukan 4 terdakwa lainnya. W-007
Warung Makan dan Circle K Ludes Terbakar
Korupsi Mark Up Pengadaan Lahan BP3TKI
DENPASAR -Fajar Bali Mantan Kepala BP3TKI Denpasar, Wayan Pageh dan anak buahnya, yang menjabat PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), Prio Adi Santosa, yang diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi mark up pengadaan lahan BP3TKI, Rabu (18/11) kemarin dituntut berbeda oleh jaksa. Untuk terdakwa Wayan Pageh dituntut 7,5 tahun penjara, sementara Prio Adi Santosa dituntut 8 tahun. Dalam amar tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nyoman Sulitra dkk dihadapan majelis hakim pimpinan Edward Harris Sinaga menyatakan kedua terdakwa yang disidang terpisah yaitu Pageh dan Prio terbukti bersalah sesuai pasal pasal2 ayat (1) UU No 31 tahun 1999 yang telah disempurnakan menjadi UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Dispenda Kota Depok pada 29 Oktober hingga 31 Oktober 2012 dengan menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 94.900.000. Pada 29 Oktober 2012, 4 terdakwa yaitu I Ketut Ritama, Dewa Made Putra, Ika Kencana Dewi dan Juniantari dengan menggunakan travel Timbul Buana Abadi langsung berangkat dari Bandara Ngurah Rai ke Bandara Soekarno Hatta dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Bangkok, Thailand. Sementara 10 staf Dispenda Gianyar lainnya yang berangkat terpisah menuju Jakarta melalui Bandara Soekarno Hatta. Berbeda dengan 4 terdakwa lainnya, 10 terdakwa ini langsung menuju Gunung Salak di Jawa Barat untuk melakukan persembahyangan. Pada keesokan harinya tepatnya pada 30 Oktober 2012, 10 terdakwa dengan diantar travel menuju kantor Dispenda Kota
mencukupi akan diganti dengan pidana penjara selama 4 tahun enam bulan (4,5 tahun). Usai pembacaan tuntutan, kedua terdakwa melalui kuasa hukumnya langsung menyatakan akan melakukan pledoi (pembelaan). “Kami mohon waktu dua minggu untuk menyiapkan pledoi,” ujar kuasa hukum kedua terdakwa yang diamini majelis hakim. Dalam tuntutan terungkap kasus ini berawal dari pembangunan gedung BP3TKI Bali di Jalan Danau Tempe, Denpasar pada 2013 lalu.Dalam pembangunan tersebut, terdakwa I Wayan Pageh menjabat sebagai Kepala BP3TKI Bali juga menjadi KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) dan Prio sebagai Kabag TU yang juga menjabat sebagai PPK dalam proyek ini. Saat itu, Pageh membeli tanah seluas 4,5 are di Jalan Danau Tempe 29, Denpasar milik I Nyoman Gede Par-
amartha. Namun pengadaan lahan tersebut tidak melalui proses sehingga tidak memenuhi syarat. Pasalnya, Pageh dan Prio serta panitia pengaadaan tidak mempertimbangan harga dari BPN Denpasar. Selain itu, dokumen pengadaan dibuat secara formalitas dan tanpa penetapan harga perkiraan sendiri. Panitia juga tidak melakukan penunjukan penyedia barang dan melakukan mark up harga dari Rp 4,5 miliar menjadi Rp 6,7 miliar. Akibatnya negara dirugikan hingga Rp 2,2 miliar. Dari uang korupsi Rp 2,2 miliar hasil mark up tersebut, Rp 200 juta masuk ke kan tong Pageh, Rp 450 juta ke kantong Prio dan Rp 1,5 miliar mengalir ke Wahyu Matondang alias Dodik yang merupakan staf khusus Kepala BNPTKI Jakarta, Jumhur Hidayat yang hingga kini belum tersentuh.W-007
DENPASAR-Fajar Bali Warung makan Delima yang berada satu atap dengan Circle K di Jalan Gunung Agung Denpasar, ludes terbakar, pada Rabu (18/11) pagi kemarin. Penyebab kebakaran diduga dari meledaknya kompor gas yang dihidupkan karyawan warung makan. Dalam peristiwa kebakaran itu kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta. Saksi mata mengatakan, terbakarnya warung makan dan Circle K ini, terjadi sekitar pukul 08.30 Wita. Berawal saat saksi Epin Ngamal karyawan Circle K sedang bekerja dan tak lama kemudian dia mendengar suara teriakan karyawan warung makan, memanggil namanya sambil berteriak kebakaran,,,kebakaran. Mendengar teriakan itu, saksi asal Mangarai NTT ini kemudian bergegas keluar menyelamatkan diri karena api sudah membesar dibagian dapur. Kobaran api juga meluluhlantakkan atas atap rumah makan dan kemudian menjalar ke Circle K. “Barang dagangan di Circle K separuh terbakar,” beber sumber yang enggan disebut namanya itu. Sementara dari keterangan polisi atas keterangan saksi pemilik warung makan, Putu Sudiartha, kebakaran itu diduga akibat kompor meledak. Saat itu salah seorang karyawan, Wayan Nanik menghidupkan kompor gas dan tiba tiba meledak. Karuan saja, saksi yang tinggal di Jalan Muding Kaje nomor 10 Denpasar, kabur dan memanggil karyawan Circle K sembari minta tolong. “Semua barang furniture, peralatan rumah makan, kulkas dan uang tunai Rp 10 juta dan bangunan ludes dilalap api,” terangnya. Kapolsek Denbar AKP Wisnu Wardana yang dikonfirmasi kasus kebakaran ini membenarkannya dan pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Kerugian di dua lokasi itu mencapai Rp 300 juta. Dari informasi kebakaran terjadi akibat kompor meledak dan kami masih menyelidiki kebenaranya,” ungkap mantan Kasat Reskrim Polres Badung ini, pada Rabu (18/11) kemarin. R-005
Operasi Pekat Ungkap 38 Kasus, Amankan 81 Pelaku DENPASAR-Fajar Bali Waka Polresta Denpasar AKBP Nyoman Artana mengungkapkan, pihaknya melaksanakan Operasi Pekat dari tanggal 14 hingga 17 November dengan menyasar peredaran narkoba, miras, premanisme dan prostitusi. Hasil operasi Pekat ini pihaknya berhasil menjaring 38 kasus dan mengamankan 81 orang. “Operasi Pekat ini bertujuan menciptakan ketertiban di masyarakat dan menjaga wilayah hukum Polresta Denpasar tetap aman dan kondusif terlebih menjelang pemilihan kepala daerah,” terangnya Rabu (18/11) kemarin. Dalam tangkapan itu, miras yang diamankan masingmasing 73 botol minuman dan 450 liter arak yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Miras ini disita dari sejumlah kafe dan ada juga diamankan saat dalam perjalanan dari Karangasem. “Dari perkara ini diamankan 21 orang yang selanjutnya dikenakan tipiring (tindak pidana ringan) ,” tegas
OPERASI PEKAT-Hasil Operasi Pekat 2015, sukses mengungkap 38 kasus dan mengamankan 81 pelaku.
AKBP Artana. Sementara, tindak pidana narkoba ada delapan kasus dengan 9 tersangka. Rincian barang bukti yakni 70 gram sabu-sabu, 5 butir pil ekstasi, 31 gram ganja serta 215 pil koplo. Nilai keseluruhan narkoba ini diperkirakan Rp 124 juta. Selanjutnya untuk judi ada enam kasus dengan
17 tersangka dengan barang bukti uang Rp 6,5 juta, kartu ceki serta rekapan togel. “Kami juga mengamankan 31 orang preman dan 3 PSK (pekerja seks komersial) yang mangkal di kawasan Nusa Dua. Mereka tidak ditahan dan hanya dikenakan tindak pidana ringan,”ujar perwira asal Tabanan ini. R-005
l Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram l Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat l Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana l Keuangan: Supartini l Admin: Mikayanti l Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian l Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja l Redaktur Pelaksana/Koordinator Liputan: Gusti Agung Paramita l Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Hery Subagio, I Nyoman Sukadana l Staf Redaksi: Eliazar Patun, Ayu Diah, Agung Gde, Eflin, Marianus, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem)l Sekretaris Redaksi: Merta Yogal Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Wiadnyana, Manik, Ari, Reni l Fotografer :Redy, Kasturi l Alamat Redaksi Sirkulasi/ Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. l Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. l Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama l Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik
KOTA PLUS
FAJA R BALI
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
AHMI Serukan Waspada Ancaman ISIS DENPASAR-Fajar Bali Aliansi Hindu Muda Indonesia melibatkan sejumlah pemuda kembali beraksi di areal patung Catur Muka, Denpasar. Dalam aksi damai, Rabu (18/11) kemarin, mereka mengecam aksi terorisme yang telah terjadi di Paris, Perancis. Dengan membawa sejumlah spanduk dan bendera, mereka juga menyerukan kepada pemerintah dan masyarakat Bali untuk waspada terhadap serangan-serangan terorisme yang mengancam keharmonisan kehidupan di Bali. “Pertama kami turut prihatin atas kejadian yang terjadi di Paris Perancis. Kami pemuda Hindu Indonesia mengecam aksi terorisme tersebut,” ujar Ketua AMHI, Kadek Budiarta. Mencermati aksi terror di Paris Perancis, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat Bali maupun aparat negara agar serius mewaspadai seranganserangan ekstremis Islamic State Irak and Syariah (ISIS) agar tidak masuk ke Indonesia, terlebih Bali sebagai ikon pariwisata internasional. “Kami minta agar semua pihak mewaspadai agar ISIS tidak masuk ke Indonesia terutama Bali. Agar apa yang terjadi di Prancis tidak terulang lagi di Bali,” ujarnya. Indonesia terutama Bali, lan-
FB/CAR
AKSI DAMAI-Sekelompok pemuda yang tergabung dalam AHMI (Aliansi Hindu Muda Indonesia) melakukanaksidamai di areal patung Catur Muka Denpasar
jut Budiarta, sangat berpotensi untuk menjadi sasaran para terorisme, terbukti dengan adanya dua kali aksi terorisme berupa Bom yang telah melumpuhkan kehidupan pariwisata di Bali. Untuk itu, agar tidak terjadi hal yang serupa pihaknya berharap masyarakat Bali terus waspada. Pihaknya pun mengapresiasi langkah aparat Negara yang mulai memperketat sejumlah pintu masuk Bali pasca kejadian di Paris Prancis. Hanya saja, pihaknya meminta agar penjagaan dan pengawasan terse-
but dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu masyarakat juga diminta untuk tidak apatis. “Masyarakat juga diharapkan agar tidak cuek. Bila menemukan yang mencurigakan segera dilaporkan ke pihak berwajib. Selama ini banyak masyarakat yang cuek sehingga tidak tahu bahwa teroris ada di samping mereka,” ujar Budiarta, sembari menjelaskan aksi serupa juga digelar di Jalan Sudirman, Denpasar, dan di Perempatan Jalan Dewi Sartika, Denpasar. R-004
Air Mancur Diharapkan Hidup Sepanjang Hari DENPASAR-Fajar Bali Kebijakan Pemerintah Kota Denpasar khususnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) melengkapi taman dengan air mancur, mendapat sambutan posisitif dari warga Denpasar. Hanya saja, air mancur yang ada di hampir seluruh taman median, hidupnya tidak sepanjang hari, seperti yang diharapkan, agar mampu memunculkan kesan kesejukan. Keberadaan air mancur di titik nol kilometer Kota Denpasar, di catus pata patung catur muka, juga dikeluhkan warga karena hidupnya tidak terus menerus. Padahal, air mancur di patung catur muka itu belakangan ini telah menjadi salah satu ikon yang memberi kesejukan di tengah kota. Warga juga memanfaatkan air mancur patung catur muka sebagai background saat berfoto. “Saya banyak menerima keluhan dari warga, terkait keberadaan air mancur yang tidak dihidupkan sepanjang hari,” terang salah seorang anggota DPRD Kota Denpasar, AA. Gede Putra Ariewangsa, Rabu (18/11) kemarin. Selain air mancur di patung catur muka, lanjut Ariewngsa, kebaradaan air mancur di sisi utara lapangan Lumintang juga mandapat keluhan walau warga memberi apresiasi posistif. Untuk itu, politisi Partai Demokrat asal Sanur ini mengingatkan instansi terkait agar mengupayakan hidupnya air mancur dapat mewakili kesan sejuk dengan cara menghidupkan air mancur sepanjang hari terutama pada siang hari. Dengan adanya air macur warga yang
3
Ciptakan Menu B2SA
Distanbunhut Badung Gelar Lomba KWT Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan melaksanakan lomba KWT (Kelompok Wanita Tani) tingkat Kabupaten Badung tahun 2015. Acara ini dibuka Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung I Gst. Agung Ketut Sudaratmaja, dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan Dewa Made Apramana, Kabag Ekonomi Dewa Joni Astabrata serta para Perbekel/ Lurah, Rabu (18/11) di Wantilan Desa Baha Kecamatan Mengwi. MANGUPURA-Fajar Bali Kadistanbunhut, I Gst. Agung Ketut Sudaratmaja dalam sambutannya menyampaikan, melalui lomba/penilaian merupakan media untuk mengukur kemampuan/kreatifitas kelompok wanita dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian pangan dan kebun, lewat kemampuan mengolah untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan peningkatan pendapatan masyarakat. Pemenuhan pangan yang cukup dan bergizi merupakan jembatan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif serta unggul dimasa mendatang. Sudaratmaja menyampaikan, kelompok wanita tani selain sebagai ibu rumah tangga, diharapkan mempunyai inisiatif untuk mengembangkan usaha secara berkelompok dalam mengolah pangan non beras yang memiliki kualitas dan nilai gizi yang tidak kalah dengan makanan
berbahan beras, dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga yang bermuara pada peningkatan ekonomi kerakyatan sesuai dukungan potensi wilayah masing-masing. Sasaran kebijakan Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yaitu terpenuhinya pangan rumah tangga yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Sehubungan dengan itu upaya-upaya untuk mendorong peningkatan daya cipta para ibu-ibu yang tergabung dalam KWT di dalam mendukung program peningkatan ketahanan pangan perlu terus ditingkatkan, yang salah satunya melalui lomba KWT ini. Lomba KWT bukanlah tujuan tetapi merupakan sarana untuk pemberdayaan kelompok wanita dalam memunculkan daya cipta para kaum wanita. Ketua panitia Made Mer-
FB/HERY
LOMBA KWT-Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung I Gst. Agung Ketut Sudaratmaja didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Dewa Made Apramana usai membuka lomba KWT (Kelompok Wanita Tani) tingkat Kabupaten Badung tahun 2015 di Wantilan Desa Baha Kecamatan Mengwi
tayasa melaporkan, lomba KWT untuk mendorong dan meningkatkan aktifitas masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam memilih, menentukan, menyusun dan menciptakan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) sesuai dengan potensi sumber daya di wilayahnya. Lomba ini dimaksdukan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan serta kesadaran wanita tani dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun peningkatan pendapatan ma-
lalui pengolahan hasil pertanian yang dihasilkan pada lahan pekarangan serta lahan yang saat ini dalam keadaan kosong yang perlu ditanami dengan tanaman kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Lomba ini diikuti 9 kelompok wanita tani yang tersebar di 6 Kecamatan yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu; kelompok wanita tani yang bergerak di bidang tanaman pangan dan perkebunan. Kelompok wanita tani tanaman pangan sebanyak 15 kelompok dan kelompok wanita tani kebun sebanyak 4 kelompok. R-014*
Pemkot Serahkan Replika Patung (Alm.) IB. Kompyang
FB/CAR
FB/CAR
AA. Gede Putra Ariewangsa
Ketut Wisada
melintas di kawasan tersebut dapat merasakan sedikit kesejukan di tengah teriknya matahari. “Kami harapkan DKP dapat menyikapi hal ini,” tandas Ariewangsa. Dikonfirmasi terpisah, kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar, I Ketut Wisada, tidak menampik fenomena air mancur yang hidup tidak terus menerus. “Hidupnya air mancur di patung catur muka dan Lapangan Lumintang, memang kita kondisikan dan diatur dengan timer komputer, sehingga air mancurnya hidup selama satu jam, kemudian berhenti satu jam, dan hidup kembali. Demikian seterusnya,” jelas Wisada, seraya menyebut, untuk air mancur di patung catur muka, hidup pada jam ganjil mulai pukul 07.00 dan terakhir pukul 21.00 wita. Pengaturan hidupnya air mancur dimaksudkan agar mesin yang digunakan tidak terus menerus yang dikhawatirkan dapat memperpendek kekuatan mesin itu sendiri. Demikian halnya air mancur di taman-
taman median, seperti di Jalan Sudirman, By Pass Ngurah Rai Sanur. “Kalau kita pakai terus menerus sepanjang hari, mesinnya nanti panas dan mati. Kita menginginkan agar air mancur tetap menghiasi taman untuk dapat menghibur, walau hidup air mancur harus diatur setiap satu jam,” terang Wisada. Untuk pembangunan sarana air mancur di Lapangan Lumintang, diakui Wisada merupakan fasilitas tambahan di areal publk untuk menciptakan kesejukan serta memberi hiburan. Fasilitas lain yang telah ada di Lapangan Lumintang seperti taman lalu lintas sebagai wahana edukasi bagi anak-anak. Bahkan Pemkot berencana melengkapi fasilitas dengan taman skate board, untuk mengakomodir aktivitas komunitas skate board yang ada di Kota Denpasar. “Jika ini sudah terwujud, Lapangan Lumintang nantinya bisa menjadi taman yang one stop service. Artinya, sambil berekreasi, anak-anak dapat edukasi serta sambil berolah raga,” pungkas Wisada. R-004
DENPASAR-Fajar Bali Jasa dan ketokohan alm. IB Kompyang yang juga bergelar Ida Pedanda Grya Karang dalam memajukan sektor pariwisata di Bali khususnya Denpasar, tak diragukan lagi. Berbagai bukti telah ditunjukkan almarhumah. Seperti ikut berjuang membangun berbagai sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Salah satunya dipercaya ikut merancang langsung hotel bertaraf Internasional Bali Beach yang kini bernama Grand Bali Beach oleh Presiden RI Soekarno hingga dipercaya menjadi Direktur Utamanya. Termasuk menyandang berbagai jabatan strategis seperti, menjadi komisaris Hotel HII, Direktur Farma Widjaya hingga Kepala LVRI Bali dan lain-lain. Guna menghargai ketokohan dan jasanya, Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan memberikan apreasiasi dengan membuatkan replika patung alamarhumah yang diserahkan langsung Kabid Seni Disbud Denpasar, Ketut Suaryadala kepada keluarga alamarhum yang diwakili istri almarhum A.A. Mirah Astuti bersama salah seorang putranya, IB Ngurah Wijaya, Rabu (18/11) di Hotel Segara Village Sanur Denpasar. Suaryadala, mengatakan, IB Kompyang adalah sosok perintis, inspirator dan juga motivator.
FB/CAR
REPLIKA-Kepala Bidang Seni, Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Ketut Suaryadala, menyerahkan patung replika IB. Kompyang kepada keluarga alamarhum yang diwakili istri almarhum A.A. Mirah Astuti bersama salah seorang putranya, IB Ngurah Wijaya
Kegigihannya dalam mewujudkan masyarakat Bali yang maju, makmur dan sejahtera terus diupayakannya melalui berbagai tindakan nyata. Mulai dari membangun kantong-kantong seni bersama para seniman dan para pemegang kebijakan, membangun sarana dan prasarana penunjang pariwisata termasuk merekrut tenaga-tenaga pariwisata hingga menelorkan karya-karya nyata dalam ben-
tuk tulisan/buku. “Ide dan konsistensinya inilah yang patut diteladani oleh para generasi muda sekarang,” terang Suaryadala. Selain sebagai inspirator dan motivator pariwisata almarhum juga dikenal sebagai pejuang sejati. Hingga dipilih menjadi Kepala LVRI Bali oleh teman seperjuangannya. Hingga menjelang akhir hayatnya, juga tak pernah berhenti untuk
berjuang melalui jalan dharma yakni melayani umatnya menjadi Pedanda. “Tak salah jika Pemerintah Daerah khusunya Denpasar memberikan penghargaan atas jasa-jasanya seperti membuat replika patung. Beliau adalah sosok pejuang sejati yang bekerja tanpa pamrih dan akibat dari perjuangan almarhum sekarang kita bisa menikmati hasilnya,” imbuh Suaryadala. R-004
Turnamen Futsal Bapor Korpri Badung
Tim Pejabat Badung Atasi AWB Melalui Adu Pinalti
FB/HERY
FUTSAL-Pertandingan eksebisi antara Tim Pejabat Badung vs Aliansi Wartawan Badung (AWB) awali Turnamen Futsal antar Instasi Pemkab Badung yang dilaksanakan Bapor Korpri Badung serangkaian HUT Mangupura ke-6 dan HUT Korpri ke-44 , Rabu (18/11) kemarin di Lapangan Yoyo Futsal Kwanji.
MANGUPURA-Fajar Bali Turnamen Futsal antar Instasi Pemkab Badung yang dilaksanakan Bapor Korpri Badung serangkaian HUT Mangupura ke-6 dan HUT Korpri ke-44 mulai digelar, Rabu (18/11) kemarin di Lapangan Yoyo Futsal Kwanji. Turnamen futsal yang dibuka Ketua Bapor Korpri Badung I Made Sutama ini diawali dengan pertandingan eksebisi antara Tim eksekutif melawan Tim Aliansi Wartawan Badung (AWB). Dalam pertandingan yang penuh keakraban antara jajaran pimpinan SKPD dilingkungan Pemkab Badung dengan jurnalis yang bertugas di Badung ini, Tim Pejabat Badung yang dimotori Made Sutama berhasil mengatasi perlawanan AWB yang dikomandani Maulana Sandijaya melalui adu pinalti (6-5). Dimana pada waktu normal kedua tim hanya mampu bermain imbang (3-3). Usai pertandingan eksebisi, dilanjutkan pertandingan pertama di grup A, yang mempertemukan juara bertahan Tim Gabungan Disparda,
Disdikpora dan Disbud melawan Tim Sekretariat Daerah. Pertandingan ini berkesudahan (3-3). Masih di Group A, Gab DCK, Bina Marga dan Perpustakaan mengatasi perlawanan Gab Kec. Kuta, Kutsel dan Kuta Utara dengan skor (9-7). Turnamen futsal kali ini melibatkan 15 tim gabungan yang dibagi dalam 4 group dan pertandingan digelar dari pagi hingga sore. Turnamen berlangsung selama 2 hari, memakai sistem setengah kompetisi. Juara dan runner up group akan lolos ke babak delapan besar yang memakai sistem knock out. Ketua Bapor Korpri Badung, Made Sutama didampingi Panitia pertandingan, Kompyang Gde Wibawa, mengatakan dalam rangka HUT Mangupura dan HUT Korpri, Bapor Korpri Badung kembali menggelar beberapa pertandingan olah raga, diantaranya bulu tangkis, tenis meja, futsal dan senam poco-poco. Melalui turnament futsal ini diharapkan mampu meningkatkan jalinan persaudaraan diantara jajaran Korpri Badung se-
hingga menciptakan keakraban yang positif antar pegawai di lingkungan Pemkab Badung. Setelah berlangsung sehari, yang lolos kedelapan besar antara lain, grup A, juara grup Gabungan Disparda, Disdikpora, Disbud dan Runner Up Tim Sekretariat Daerah. Grup B, juara Gabungan Satpol PP, Kesbangpolinmas, KPP, Runner Up Gabungan Disosnaker. Diskes, BKBKS. Grup C, juara grup Gabungan Dishubkominfo, Diskoperindag, Arsip, Runner Up Gabungan PDAM Badung dan PD. Pasar. Grup D, juara grup Gabungan Dispenda, Capil, KPU, Runner Up Gabungan DKP, BPMD, BLH. Untuk jadwal tanding selanjutnya 1. Gabungan Disparda, Disdikpora, Disbud vs Gabungan PDAM dan PD. Pasar. 2. Gabungan Dishubkominfo, Arsip, Diskoperindag vs Tim Sekretariat Daerah. 3. Gabungan Satpol PP, Kesbangpolinmas, KPP vs Gabungan DKP, BPMD, BLH. 4. Gabungan Dispenda, Capil, KPU vs Gabungan Disosnaker. Diskes, BKBKS. R-014* Layouter: Manik
DAERAH
4
FAJA R BALI
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
Gianyar “Digoyang” Demo LC
Bupati Suwirta Cek Proyek Fisik
Dapati Proyek Pakai Bahan Bekas
Polisi Didesak Usut Tuntas Mafia Tanah
SEMARAPURA-Fajar Bali Tidak ingin proyek fisik di tahun 2015 berjalan tidak sesuai perencanaan, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta memantau sejumlah proyek di Klungkung Daratan. Proyek ini berada di tiga kecamatan, Banjarangkan, Klungkung dan Dawan, pada Selasa (17/11) lalu. Pemantauan diawali di Kecamatan Banjarangkan dan sejumlah proyek dipantau. Diantaranya pengerjaan senderan jembatan di wilayah Sema Agung, Koripan, Pembangunan Puskesmas Banjarangkan I yang kini dilengkapi dengan ruang bersalin dan pembangunan pasar Desa Bakas. Pemantauan dilanjutkan pada proyek peninggian badan jalan menuju Pura Batu Tumpeng di wilayah Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung dan Pembangunan Gedung Radiologi di RSUD Klungkung. Didampingi Inspekturat Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Sudarsana dan Kabag Pembangunan, Setda Kabupaten Klungkung, Ketut Sena, Bupati Suwirta mengecek setiap sudut gedung beserta penyelesaian dan bahan yang digunakan. Pembangunan pasar Desa Kusamba, Kecamatan Dawan juga tak luput dari pantauan Bupati Suwirta. Selain memantau pengerjaan pasar, didampingi Kepala DKP Klungkung, A.A Ngurah Kirana, Bupati Suwirta juga mengecek pemeliharaan tembok penyengker jalan masuk ke TPA Sente. Usai di TPA Sente, rombongan mengakhiri pemantauan pada proyek pembuatan sumur uji/eksplorasi di Desa Paksebali, Kecamatan Dawan. Proyek ini didanai dari APBD Klungkung tahun anggaran 2015 sebesar Rp.900 juta. Bupati Suwirta usai pemantauan menyatakan di beberapa titik, kualitas proyek bervariasi. Namun, pejabat asal Nusa Ceningan ini optimis semua proyek pembangunan di Klungkung bisa selesai tepat waktu. ”Kita pantau dan membina agar hasilnya sesuai dengan spek dan harapan bersama,” ujar Suwirta. Diungkapkan Bupati Suwirta, ketika memantau pembangunan Pasar Desa Bakas, Suwirta malah menemukan salah satu sudut tembok di lantai dua menggunakan batako bekas. Pihaknya pun langsung meminta pelaksana proyek untuk segera mengganti material tersebut. ”Ini tolong diganti, jangan pakai batako bekas,” pintanya. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat untuk bersamasama mengawasi pengerjaan pembangunan di Kabupaten Klungkung. ”Masyarakat mari awasi bersama-sama, jangan sampai anggaran yang kita keluarkan besar tapi hasilnya tidak berkualitas,” pungkasnya. W-010
Ratusan masyarakat krama subak Getas, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar melakukan aksi demonstrasi secara damai terkait masalah Land Consulidation (LC) ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kantor Kepolisian Gianyar.
GIANYAR-Fajar Bali Aksi demonstrasi itu dimulai pada pukul 09.00 Wita yang dihadiri ratusan masyarakat Getas. Penanggungjawab Pande Mangku Rata, Pekaseh Subak Getas I Made Tinggen serta Koordinator Lapangan, I Wayan Lanang Sudira itu, diawali orasi dari terminal Gelanggang Olahraga (GOR) Terminal Kebo Iwa, Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), setelah melakukan orasi sekitar satu jam, ratusan masyarakat yang dikawal ketat aparat Kepolisian serta diiringi baleganjur tersebut langsung menuju halaman Mapolres Gianyar serta diterima oleh Kapolres Gianyar, AKBP Farman, SH, Sik dan Bupati Gianyar, Anak Agung Bharata, SH.“Kedatangan kami untuk menolak tanah kami dijadikan program LC,” kata I Wayan Sudira, koordinator Lapangan Demonstrasi saat orasi, Rabu (18/11) kemarin. Kedatangan warga ke BPN tak terlepaskan untuk menghimbau kepada BPN untuk
tidak melakukan kegiatan pengukuran di tanah subak Getas tanpa pemilik tanah.“Batalkan sertifikat yang dibuat atas nama pihak lain diluar kepemilikan karma subak Getas,” jelasnya. Di samping itu, pihaknya juga menuntut segala tandatangan atau persetujuan LC di Subak Parekan dan Subak Celuk tahun 1995 dibatalkan mengingat proses persetujuan tersebut cacat hukum, karena ada unsur pemaksaan dan intimidasi.“ Biarkan tanah Getas menjadi lahan pertanian untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan demi terwujudnya swasembada pangan,” ujarnya. Sedangkan khusus untuk Kapores Gianyar, Sudira membacakan surat permohonan perlindungan dan tuntunan Polres Gianyar.“Kami minta Pak Kapolres Gianyar untuk menegakkan hukum yang setegas– tegasnya bilamana ditemukan pelanggaran, kami berharap polisi mengusut tuntas mafia
BANGLI-Fajar Bali Dari sebanyak 12 puskesmas yang tersebar di empat kecamatan yang ada di Kabupaten Bangli, ketersedian tenaga dokter masih belum memadai . Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, menunjukan dari total 12 jumlah puskesmas yang melayani rawat inap dan non rawat inap itu, hanya didukung sebanyak 20 tenaga dokter. “Kita masih kekurangan sebanyak 15 tenaga dokter lagi.
Namun demikian, sejauh ini hal tersebut masih bisa diatasi “ ungkap Kadis Kesehatan Bangli, dr Nengah Nadi di ruang kerjanya , Rabu (18/11) kemarin. Menurut Nadi, untuk kategori puskesmas rawat inap setidaknya dibutuhkan minimal tiga tenaga dokter. Sementara saat ini baru dilayani oleh dua orang tenaga dokter. Sedangkan untuk puskesmas non-rawat inap minimal diper-
DEMO- Para demonstran Gianyar berkeliling mulai dari BPN menuju Polres Gianyar
FB/ARTAYASA
atau calo tanah LC. Salah satunya tanah kami di Subak Getas dipaksa untuk dijadikan lahan LC,” katanya. Kapolres Gianyar, AKBP Farman menanggapi aspirasi tersebut mengaku siap menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
Sedangkan Bupati Gianyar, A.A Gde Agung Bharata malahan berterima kasih kepada warga karena telah sadar untuk mempertahankan lahan pertanian sebagai aset budaya Bali. “Kami bersyukur, masyarakat sadar,” ucapnya. Pada
prinsipnya, jelas Bupati asal Puri Gianyar itu mendukung aspirasi masyarakat, dan siap “ngiring” atau mengawal aspirasi masyarakat Getas. “Kami selalu berpihak kepada rakyat kecil utamanya petani, “ katanya. W-005
kuat dua tenaga dokter, namun saat ini masih dilayani oleh satu tenaga dokter. “Padahal tugas seorang dokter di puskesmas bukan saja melayani pasien akan tetapi juga sering beraktifitas di luar gedung. Seperti mengikuti rapat, diundang masyarakat jika ada upacara, melakukan sosialisai dan lainya,” ujar dr Nadi. Karena begitu banyaknya beban kerja yang dipikul tenaga dokter puskesmas, tentu se-
dikit tidak akan mengganggu tugas pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Untuk mengatasi permasalahn itu, pihaknya telah mengusulkan pengadaan kebutuhan tenaga dokter dalam rekutmen PNS kepada pihak Pemkkab Bangli maupun mohon bantuan tenaga dokter kontrak . Sedangkan terkait rasio jumlah puskesmas terhadap luas geografis dan jumlah penduduk, menurut pria asal Ka-
rangsem ini, telah melebihi dari kebutuhan angka ideal. Dijelasakannya, bahwa berdasarkan rasio pendirian sebuah puskesmas adalah 1 berbading 20.000 jumlah penduduk. “Totalnya sekarang ada 12 puskesmas, sementara jumlah penduduk Bangli hampir 200.000 jiwa. Jika mengacu rasio, seharusnya cukup hanya dengan 10 puskesmas saja. Artinya telah melebihi dari angka ideal,” tandas dr Nadi. W-002
Puskesmas di Bangli Kekurangan Dokter
FB/SARJANA
TINJAU- Bupati Suwirta saat meninjau proyek rehab berat di pasar Kusamba, Selasa sore lalu, didapati realisasi proyek molor.
Sambut HUT KORPRI ke-44
PMI Karangasem Giatkan Penggalangan Donor Darah AMLAPURA-Fajar Bali Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karangasem menggiatkan upaya penggalangan donor darah. Hal ini dilakukan untuk menambah ketersediaan labu darah yang ada di PMI. Salah satunya dilakukan dalam rangkaian HUT KORPRI ke-44 tingkat Kabupaten Karangasem di Wantilan Kantor Bupati, Rabu (18/11) kemarin. Sekretaris PMI Kabupaten Karangasem I Gede Redite, mengatakan,untuk kebutuhan kantong darah di Karangasem mencapai sekitar 3.000 kan-
tong. Kebutuhan yang banyak itu, menurut Redita tak sebanding dengan jumlah pendonor di Karangasem. Sehingga pihaknya mengharapkan peranan masyarakat untuk ikut serta dalam upaya membantu sesama. “Kita harapkan kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan, sehingga kebutuhan kantong darah di Karangasem bisa tercukupi,” ujarnya. Redita mengakui, tingkat kepedulian masyarakat untuk melakukan donor darah di Karangasem dinilainya sudah semakin meningkat. Bahkan,
untuk bulan ini saja, PMI Karangasem telah melakukan 6 kali kegiatan yang sama. Untuk kegiatan donor darah dalam rangkaian HUT KORPRI sendiri mampu mengumpulkan sedikitnya 43 kantong darah. “Semakin tahun kepedulian masyarakat untuk melakukan donor darah mengalami peningkatan, bahkan bulan Nopember ini saja kami telah 6 kali melakukan kegiatan donor darah,” sebutnya. Redita juga menambahkan, bagi masyarakat yang ingin melakukan donor darah haruslah memenuhi syarat yang
Gapura Desa
telah ditentukan. Selain calon pendonor darah berusia minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun. Sedangkan untuk berat badan minimal 45 kg dan wanita tidak dalam keadaan datang bulan atau sedang menyusui serta sehat jasmani. “Itu sudah ketentuan umum, yang penting sebelum diambil darahnya,pendonor dicek dan mengisi formulir,” jelasnya. Sementara itu, Plt. Asisten II Made Sujaana Erawan saat memantau kegiatan donor darah, mengharapkan, untuk ke depanya jumlah pendonor rutin
terus bertambah untuk dapat membantu sesama. Selain bisa membantu sesama, donor darah juga baik untuk menjaga kesehatan tubuh. “Kegiatan seperti ini tidak saja dilakukan hari ini, tetapi bisa dilakukan saat harihari perayaan lainya,” sarannya. Tampak hadir mengikuti kegiatan donor darah, Ketua Dharma Wanita Persatuan Nyonya Wiwiek Adnya Mulyadi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karangasem I Made Sosiawan, S.Sos dan pejabat daerah lainnya serta staf di lingkungan Pemkab Karangasem. W-016*
FB/BUDIASA
DONOR DARAH- Salah seorang warga yang sedang melakukan aksi donor darah yang digelar PMI Karangasem.
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa Hindari Warga Bali Jual Tanah
BPN Ajurkan Seperti Warga Desa Ubud GIANYAR-Fajar Bali Pesatnya perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Gianyar, membuat harga lahan atau tanah di sana melonjak tinggi, khususnya di daerah pariwisata desa turis Ubud. Mengantisipasi agar warga tak mudah menjual aset milik leluhurnya itu, Badan Pertanahan Negara (BPN) Gianyar mengeluarkan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) sebagai bentuk hak sewa menyewa antara investor dengan pemilik tanah. Seperti halnya yang diterapkan pemilik lahan dengan Hotel Alaya di Ubud dengan cara sewa menyewa tanpa harus menjual tanah. Menurut Kepala BPN Gianyar Komang Wedana, hal ini dimaksudkan agar warga Bali tidak menjual tanahnya melainkan menyewakan kepada investor. “Khusus di Kabupaten Gianyar, sewa menyewa tanpa menjual tanah ini sudah diterapkan oleh Hotel Alaya di Ubud. Dasar hukum penerbitan HGB ini tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 40 tahun 1966 tentang hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai atas tanah. Jadi tanahnya tetap milik warga Bali, sedangkan bangunannya milik investor sesuai dengan kesepakatan lamanya penyewaan,” kata I Komang Wedana, belum lama ini di Gianyar. Cara mengurusnya, kata Wedana sangatlah mudah pertama mendatangi notaris untuk memohon akte setelah itu memohon penerbitan Hak Guna Bangunan di Badan Pertanahan Nasional (BPN). “HGB ini sudah popular di Kabupaten Badung, dan saat ini kami sedang dipopulerkan di Kabupaten Gianyar, ” jelasnya. Diakui memang, untuk melarang masyarakat tidak jual tanah ini sangat sulit dilakukan karena itu merupakan hak dari para pemilik tanah. Tetapi dengan adanya solusi agar masyarakat tidak menjual tanah yakni penerbitan sertifikat HGB,
diharapkan kesadaran masyarakat untuk tidak menjual tanah semakin meningkat. “Sertifikat HGB itu sangat menguntungkan investor, selain bisa diagunkan investasi bisnis juga tidak mahal, karena tidak harus membeli tanah,” katanya. Bukan hanya itu, HGB ini juga menguntungkan para pemilik tanah, karena sampai anak cucunya akan dapat menikmati hasil tanah leluhurnya. Masalah HGB ini, pihaknya sudah melakukan sosialisasi bertepatan dengan Hari Agraria Nasional dan Tata Ruang (Hantaru) di Jakarta mulai tanggal 6 Oktober sampai 8 November 2015. “Pada pameran itu kami tampil dengan tema membangun Bali tanpa menjual tanah, “ katanya Disamping itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dengan organisasi yang berhubungan dengan usaha pariwisata seperti HIPMI, REI, Notaris, Pemerintah Daerah dan lain sebagainya. W-005
PAMERAN-Pameran bertepatan dengan Hari Agraria Nasional dan Tata Ruang (Hantaru) di Jakarta.
Layouter: Ari
FAJA R BALI KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
POTRET FAJAR BULELENG BNNK Buleleng Sosialisasikan Narkoba
FB/AGUS
ANTUSIAS-Para peserta sangat antusias mengikuti sosialisasi narkoba yang diberikan BNNK Buleleng
Buleleng kini sudah darurat narkoba. Hal ini terbukti dari kasus narkoba yang ditemukan di Buleleng sangat tinggi. Hal ini diperparah dengan peredaran narkoba di Buleleng yang semakin masif. Penggerebegan pabrik narkoba di wilayah Buleleng tahun lalu juga menandakan peredaran narkoba di Buleleng semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba memerlukan kerjasama semua pihak. Para pemangku kebijakan di tingkat bawah seperti para perbekel, klian desa adat dan camat diharapkan dapat mensosialisasikan tentang bahaya narkoba di setiap kesempatan pertemuan dengan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Buleleng yang sekaligus Ketua Harian Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Buleleng, I Nyoman Sutjidra, saat membuka Sosialisasi Narkoba di Gedung Wanita Laksmi Graha, Rabu (18/11) pagi kemarin. Sosialisasi ini diselenggarakan oleh BNNK Buleleng dalam rangka Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Sosialisasi yang menyasar para perbekel, lurah dan klian adat ini menghadirkan narasumber dari BNNP Bali dan kepolisian. W-008
Realisasi Perbaikan Irigasi Capai 95 Persen TABANAN-Fajar Bali Saluran irigasi menjadi urat nadi bagi pertanian di Kabupaten Tabanan. Upaya perbaikan pun terus digenjot. Hingga akhir 2015, sebanyak 20 daerah irigasi (DI) yang mendapatkan program perbaikan. Dari jumlah tersebut 95 persen sudah terealisasi. Hal itu diungkapkan oleh Kadis Pekerjaan Umum (PU) Tabanan, I Gusti Ngurah Anom Antara, Rabu (18/11) kemarin. Anom Antara menjelaskan, sebanyak 242 DI yang ada di kabupaten Tabanan dengan luas sawah 21 ribu hektar, perbaikanya dibagi dan ditangai oleh tiga wilayah. Diantaranya ditangani Balai Satuan Wilayah Sungai Bali Penida, Provinsi dan Kabupaten. Pembagian itu sesuai dengan Permen (Peraturan Meteri ) PU 294/2014 tentang kewenangan pengelolan daerah irigasi. Untuk di Tabanan, jelas Anom Antara, sebanyak 26 DI dengan luasan lahan 9000
hektar perbaikanya ditangani oleh Balai Satuan Wilayah Sungai Bali Penida. “ Termasuk wilayah sungai yeh ho, jatiluwih, kecamatan penebel,” jelasnya. Sementara itu provinsi Bali menangani 2 DI dengan luasan wilayah mencapai 2000 hektar. Dan Pemda Tabanan sendiri menangani 194 DI, dengan luasan lahan 11.000 hektar. Untuk tahun 2015, mantan Kepala Bappeda Tabanan ini menjelaskan sebanyak 20 DI yang telah disasar Pemda Tabanan dengan anggaran Rp 4 Milyar. “Sembilan puluh lima persen fisiknya sudah berjalan. Sementara keuanganya baru tujuh puluh persen,” tandasnya. Proses perbaikan DI tersebut sudah terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak terkait, sehingga tidak sampai mengganggu pola tanah petani. Program ini tersebar di seluruh 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. W-004
Urus Sertifikat Prona, Dipungut Rp 650 Ribu per Sertifikat
Dibantah Perbekel, Dibenarkan Panitia Prona TABANAN – Fajar Bali Masyarakat Desa Kebon Padangan, Kecamatan Pupuan mengeluh karena saat membuat sertifikat tanah melalui Proyek Operasional Nasional Agraria (PRONA) dikenai biaya Rp 650 ribu. Padahal, informasi yang diterima masyarakat saat sosialisasi dari BPN, pengurusan sertifikat PRONA tersebut gratis. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan warga setempat membuat sertifikat tanah melalui PRONA sekitar bulan Juni 2014. Ada sekitar 250 warga Kebon Padangan membuat sertifikat tanah melalui PRONA. Salah satu warga yang enggan disebutkan menjelaskan bahwa dirinya dipungut biaya sebesar Rp 650 ribu untuk pembuatan sertifikat melalui PRONA di Kantor Desa. “Saat pendaftaran diminta Rp 100 ribu, dan disusul lagi Rp 550 ribu, jadi totalnya Rp 650 ribu, dan dipungut oleh salah satu aparat desa,” terangnya. Selain dirinya, warga lain yang juga membuat sertifikat dipunguti biaya. “Bagi saya
pungutan itu sangaltah besar,” terangnya. Ia menjelaskan membuat sebanyak 2 buah sertifikat tanah, yaitu sertifikat tanah perkebunanya seluas 50 are dan sertifikat tanah rumahnya seluas 1,5 are. Prebekel Desa Kebonpadangan, I Made Arif Hartawan membantah hal itu. “Tidak ada seperti itu,” ujarnya. Ia pun meminta agar menghubungi panitia PRONA Desa Kebonpadangan. Ketut Jingga panitia PRONA Desa Kebonpadangan membenarkan kalau masyarakat yang mengurus sertifikat PRONA dikenai biaya Rp 650 ribu. “Namun biaya itu sudah menjadi kesepakatan bersama antara pembuat sertifikat dengan masyarakat,” jelasnya dari balik telpon. Dikatakanya, biaya tersebut digunakan untuk mengurus administrasi, transportasi, konsumsi, biaya rapat serta pembelian materai. “Benar dikenai biaya,” jelas Jingga yang juga selaku Kaur Desa Kebonpadangan saat dikonfirmasi dari balik telpon. W-004
DAERAH
5
Jembrana Gebrak Pariwisata Benahi Potensi Gilimanuk Sektor pariwisata di Jembrana, selama ini belum bisa memberikn kontribusi pada daerah secara maksimal. Tentu hal ini perlu tangan-tangan kreatif untuk mengembangkan sektor pariwisata di Jembrana. Meski tak seperti kabupaten lainnya di Bali, Jembrana mempunyai ciri khas baik potensi alamnya maupun kekhasan seni budayanya, termasuk kulinernya. NEGARA- Fajar Bali Potensi ini, tampaknya dilihat oleh Bupati Jembrana Putu Artha untuk mengembangkan dunia pariwisata di Jembrana di tahun 2016. Mulai dari ujuang barat, yakni Gilimanuk sampai di Pengeragoan Kecamatan Pekutatan, Pemkab Jembrana melalui Bidang Pariwisata Dinas Dikporaparbud Jembrana sudah merencanakan dan merancangnya, termasuk penganggaranya. Penataan di Gilimanuk misalnya, dengan akan memadukan atau mengintegrasikan potensi wisata alam atau lautnya, potensi kuliner serta adanya wisata sejarah yakni situs museum manusia purba. Untuk menata hal ini, Pemkab Jembrana sudah membuat master plannya. Bupati Jembrana Putu Artha didampingi Sekda Jembraan I Gede Gunadnya serta sejumlah
pejabat SKPD Pemkab Jembrana ketika jumpa pers, Rabu (18/11) kemarin mengatakan untuk di tahun 2016, Pemkab Jembrana akan memprioritaskan pada sektor pariwisata, disamping tetap mengedepankan sektor pendidikan dan kesehatan serta lainnya. “Kita sudah membuat master plannya,” ujar Artha. Nantinya di pos pemeriksaan KTP yang sekarang akan digeser kesebelah utara terminal Gilimanuk. Selanjutnya terminal Gilimanuk yang lama juga akan dirombak untuk ditata. Penataan di Gilimanuk, akan dirancang. Berkaitan akan dikelolanya lokasi Karangsewu di Gilimanuk, sudah memohon kepada Menhut, agar diijinkan mengelola 5 hektar sebagai tempat wisata. Mengenai masalah master plan yang telah dibuat, juga dijelaskan oleh I Nyoman Gede
FB/PRAMONO
Bupati Jembrana Putu Artha dan Sekda Jembrana, Gede Gunadnya serta pejabat di Pemkab Jembrana menyampaikan pengembangan pariwisata Jembrana
Pujawan, selaku konsultan perancang master plane wisata Gilimanuk. Potensi Gilimanuk dengan alam lautnya, yang sudah ada yang tempat lokasi diving yang berada di teluk Gilimanuk. Dia melihat aset tamu domestiknya kuat termasuk tamu mancanegara. Di sana nanti,mungkin akan ditata tempat diving dan pusat kuliner. Untuk menunjang wisata diving menikmati alam laut, juga akan disediakan sarananya. Pada master planenya juga ditata tentang lokasi parkir, karena selama
ini perlu mendapat perhatian. Selanjutnya juga bisa mengakses lewat laut menuju pulau kalong. Untuk penataan ini, diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 26 milyar. Selanjutnya, Kadis Dikporaparbud Jembrana, Nengah Alit mengatakan untuk di Gilimanuk akan dibentuk wisata yang berintegrasi, antara alam lautnya, wisata kulinernya dan wisata sejarah Museum Manusia Purba. Disebutkan selain Gilimanuk, Jembrana juga sudah membuat
master plan di titik wisata lainnya, seperti wisata Air Terjun Junguk Manis di Kecamatan Pekutatan. Untuk air terjun ini dianggarkan sebesar Rp 8 milyar, selanjutnya wisata Gelar di Desa Batuagung Kecamatan Jembrana yang selama ini masih terkendala pelayanan publik, terutama lokasi parkir. Wisata alam ini akan dianggarkan Rp 7,5 milyar. Kemudian di wisata Rambut Siwi juga akan dikembangkan. W-003
Seorang PSK Positif HIV/AIDS, Lokalisasi Akan Ditutp Paksa
SINGARAJA – Fajar Bali Setelah dilakukan penangkapan oleh jajaran kepolisian Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang dalam oprasi Pekat terhadap para Pekerja Seks Komersial (PSK) di kawasan lokalisasi di Pelabuhan Celukan Bawang yakni di Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak Selasa (17/11) yang lalu, telah dilakukan pengetesan darah atau rapid test (pemeriksaan cepat-red) oleh tim kesehatan Puskesmas Gerokgak. Satu orang dari 17 PSK yang biasanya melayani para pria hidung belang positif terjangkit HIV/Aids. Kepastian terjangkitnya satu PSK itu setelah pihak tim kesehatan menginformasikan hal itu kepada Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Buleleng yang juga Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra. Setelah
FB/AGUS
Para PSK saat menjalani pengetesan darah atau rapid test (pemeriksaan cepat) oleh tim kesehatan Puskesmas Gerokgak di Mapolsek Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak
terindifikasi satu PSK menghidap HIV/Aids pihak pemerintah telah melakukan beberapa langkah. Diantaranya pemerintah
daerah harus memulangkan PSK yang bersangkutan ke kampung halamannya. ”Langkah yang kita ambil kita akan segera memu-
langkan yang bersangkutan ke kampung halaman mereka. Dan nantinya kita akan serah terimakan kepada keluarga mereka,” jelas Sutjidra saat dikonfirmasi Fajar Bali, Rabu (18/11) siang kemarin. Sebelum dipulangkan, lanjut Sutjidra, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap PSK yang bersangkutan untuk diberikan pembinaan di Dinas Sosial Kabupaten Buleleng. ”Sebelum kami pulangkan kami telah memberikan pembinaan kepada yang bersangkutan kemudian kami sudah pulangkan malam kemarin (Selasa malam) dan kami pastikan telah diterima oleh keluarga yang bersangkutan,” jelasnya. Terkait keberadaan lokalisasi itu, Sutjidra mengaku akan terus melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat dan bahkan tidak menutup kemungki-
nan pemerintah daerah akan segera bertindak tegas guna melakukan penutupan secara paksa “sarang” PSK yang berada tepat di belakang pelabuhan Celukan Bawang itu. ”Kami nanti akan terus melakukan koordinasi dengan aparat desa dan bahkan kami akan terus berupaya serta melakukan penutupan secara paksa terhadap lokasi komplek itu,”tegas Sutjidra. Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang AKP I Ketut Adnyana Tj saat dikonfirmasi terpisah juga membenarkan satu orang PSK terjangkit HIV/ Aids. Untuk itu pihaknya akan segera melakukan pemanggilan terhadap para pemilik lahan yang diatasnya dipergunakan sebagai lokasi komplek.”Benar satu orang terjangkit HIV/Aids hasil dari tes darah yang dilakukan tim kesehatan Puskesmas Gerokgak satu,” tegasnya. W-008
Inspektorat Temukan Oknum Pol PP Makelar Izin
SINGARAJA – Fajar Bali Setelah melakukan ivestigasi pihak inspektorat Kabupaten Buleleng akhirnya menemukan seorang oknum Polisi Pamong Praja Pemkab Buleleng nyambi profesi sebagai makelar izin. Oknum polisi pamongpraja ‘nakal’ itu dikatakan sering memberikan izin penginapan dan hotel yang ada di wilayah buleleng Barat di kawasan Kecamatan Gerokgak. Inspektorat Buleleng memulai investigasi dua pekan lalu, setelah Komisi II DPRD Buleleng, men-
gungkap ada dugaan oknum Pol PP yang menjadi backing hotel bodong di kawasan Gerokgak. Dugaan itu muncul setelah hubungan antara eksekutif dengan legislative saling ‘serang’ di saat terjadi pro kontra keberadaan dermaga curah cair di Pelabuhan Celukan Bawang. ”Dari hasil investigasi yang kami lakukan dimana kami membenarkan ada salah satu oknum Pol.PP yang menjadi maklar izin dikawasan Kecamatan Gerokgak,” ungkap Kepala Inspektorat Buleleng, Putu Yasa.
Sayangnya, Yasa enggan menyebutkan identitas yang bersangkutan terlebih dahulu. Yang jelas yang bersangkutan bertugas di Pol.PP Kabupaten Buleleng.”Untuk nama dan identitas yang lainnya nanti saja ya, yeng jelas benar ada oknum pol pp yang bertugas di kabupaten,”akunya dengan tegas lagi saat dikonfirmasi Fajar Bali, Rabu (18/11) kemarin. Dari penelusuran tim, hotel yang hingga kini masih dirahasiakan namanya itu, memang belum mengurus perizinan dan
Dana Bantuan Bencana BPBD Tabanan Tinggal Rp 10 Juta Berharap Tidak Ada Bencana
TABANAN-Fajar Bali Tanda-tanda musim hujan mulai turun. Seperti biasa kalau musim hujan, bencana alam seperti tanah longsor akan mudah terjadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan berharap tidak ada bencana di akhir tahun 2015 ini. “Kami berharap akhir tahun ini tidak terjadi bencana,” jelas Dewa Anta – Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Tabanan. Harapan itu cukup beralasan karena hingga Bulan Oktober 2015 hanya menyisakan Rp 10 juta. Karena anggaran untuk bantuan sosial bagi kelompok masyarakat yang mengalami bencana Rp 1,5 Milyar sudah tersalurkan berupa bantuan sosial atau bansos. “Ke kelompok masyarakat alokasi bantuan Rp 1 miliar dan telah tergelontorkan sebesar Rp 990 juta, jadi sisa Rp 10 juta. Untuk dana ke Individu/Kelompok
Rp 500 juta dan sudah teralokasi 346.500.000 dan sisa Rp 153.500.000,” ujarnya, Rabu (18/11). Terkait dengan minimnya anggara yang masih tersisa di BPBD Tabanan untuk alokasi ke kelompok masyarakat, Dewa Anta menerangkan jika kekurangan dana tersebut bida ditalangi dengan mengajukan proposal ke Gubernur Bali. “Sisa Anggaran ini memang kecil, kita antisipasi dengan pengajuan proposal ke Gubernur Bali dan semoga tidak ada bencana lagi hingga tahun depan,” terangnya. Untuk bantuan bencana alam dari BPBD Tabanan ke korban yag mengalami bencana bervariasi dari kategori ringan, sedang dan berat. Untuk kerusakan pada keluarga atau individu mendapatkan bantuan untuk kerusakan ringan Rp 500 ribu hingga Rp 10 juta, kerusakan sedang Rp 10 juta lebih Rp100 ribu hingga Rp 15 juta dan keru-
sakan berat Rp 15 juta lebih Rp 100 ribu hingga Rp 25 juta. Bantuan kepada kelompok masyarakat kerusakan kategori ringan Rp 500 juta hingga 15 juta, kerusakan sedang Rp 15 juta lebih Rp 100 ribu hingga Rp 50 juta, kerusakan berat Rp 50 juta lebih Rp 100 ribu hingga Rp 100 juta. “Kategori kerusakan ditentukan oleh BPBD Tabanan dan ada ketentuannya,” terangnya. Dewa Anta mengungkapkan, jika pertengahan 2014 ada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari APBD, sebelum itu bantuan untuk korban bencana alam di BPBD dianggarakan melalui bantuan belanja tidak terduga. “Tahun 2014 anggaran induk bantuan belanja tidak terduga Rp626.500.000 dan pada anggaran perubahan disesuaikan dengan Permendagri,” pungkasnya. W-004
sudah beroperasi. Berkas-berkas perizinan itu diurus melalui oknum Polisi Pamong Praja Buleleng itu. Oknum tersebut juga menyanggupi menjadi backing dan mempersilahkan beroperasi, selama perizinan belum lengkap.”Pihak hotel mengurus perijinan melalui oknum itu dan yang menjadi janggal oknum itu memberikan pihak hotel membuka aktifitas dengan jaminan dirinya sendiri,” ucapnya. Inspektorat pun kini masih menelusuri apakah oknum terse-
but yang menawarkan diri menjadi makelar izin, atau memang diminta oleh pemilik hotel. “Pastinya menjadi perantara mengurus izin itu tidak dibenarkan secara etika kepegawaian, apalagi kalau jadi backing hotel bodong. Kami masih menelusuri, siapa yang sebenarnya menawarkan jasa pengurusan izin. Apakah oknum Pol PP ini yang menawarkan diri, atau oknum yang diminta mengurus,” imbuhnya, seraya menyatakan pihaknya belum sampai ke rekomendasi sanksi. W-008
Kakek Ditemukan Meninggal di Pembuangan Sampah NEGARA- Fajar Bali Warga Banjar Dangin Tukadaya Desa Tukadaya Kecamatan Jembrana digegerkan dengan ditemukannya sesosok mayat di lokasi pembuangan sampah, Rabu (18/11) kemarin. Sesosok mayat laki-laki sudah renta tersebut ditemukan oleh Ketut Sulantra salah seorang pemulung yang saat itu sedang mencari barang rongsokan di lokasi pembuangan sampah. Selanjutnya dilaporkan ke Polres Jembrana serta Polsek Kota Negara. Setelah mendapatkan laporan dari warga, Kapolsek Kota Negara Kompol Made Prihenjagat bersama Camat Jembrana, Ngurah Sumber Wijaya langsung datang ke lokasi ditemukannya mayat tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan, mayat tersebut diketahui identitasnya bernama Gusti Made Nandra (80) warga Banjar Dangin Tukadaya Desa Dangin Tukadaya Jembrana. Informasi yang diterima kemarin, kakek tersebut diperkirakan meninggal, saat mencari kayu bakar di dekat pembuangan sampah. Di lo-
kasi tempat ditemukannya mayat itu, petugas menemukan sebilah pisau dan gergaji kaku. Selama ini kakek tersebut diketahui hidup sebatang kara dan tak mempunyai istri serta anak. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dia bekerja membuat gagang pisau. Hasil buatannya itu lalu dijual. Setelah dilakukan pemeriksaan tak ditemukan tanda tanda kekerasan. Diduga korban meninggal karena sakit dan pihak keluarga korba telah menerima dengan ikhlas. Bahkan dari pihak keluarga korban menyebutkan kalau korban selama ini sering pikun-pikunan serta sering sakit. Selanjutnya kakek tersebut dibawa ke rumah duka. Gusti Ketut Suada (55) salah seorang keponakan korban kemarin mengatakan sebelum ditemukan meninggal, korban yang hidup sebatang kara masih dalam keadaan sehat. Setiap hari korban memang sering mencari kayu b a k a r. D i d u g a p a m a n nya itu meninggal karena sakit dan belakangan ini sering pikun. W-003 Layouter: Manik
6
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 | TAHUN XV
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 | TAHUN XV
7
JANGAN LAYANI WARTAWAN BODONG Oleh: Sekretaris PWI Bali, Emanuel Dewata Oja
Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) provinsi Bali, Emanuel Dewata Oja mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat, juga pranata Humas SKPD seluruh instansi pemerintah untuk tidak melayani wartawan-wartawan yang tidak mengantongi identitas Pers maupun wartawan yang tidak jelas medianya. “Jika didatangi wartawan yang tidak jelas identitasnya ataupun ti-
FB/HERY
Pelatihan kehumasan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dari Kecamatan, Kelurahan dan staf humas pada 18-19 November 2015 di Mangupura, Selasa (18/11) kemarin.
Pemkab Badung Gelar Pelatihan Kehumasan
P
Perkuat Aparatur Pengelola Informasi Pelayanan Publik
emerintah Kabupaten Badung, menggelar pelatihan kehumasan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dari Kecamatan, Kelurahan dan staff humas pada 18-19 November 2015 di Mangupura, Selasa (18/11) kemarin di ruang DCK Kabupaten Badung. Pelatihan ini dibuka Penjabat Bupati Badung diwakili Asisten Administrasi Umum I Gst. Ngrh. Oka Darmawan dengan menghadirkan empat narasumber dari Ketua Komisi Informasi Publik Provinsi Bali Nyoman Legawa Patra, Biro Humas Provinsi Bali Made
Rentin serta Ketua PWI Bali IGB Dwikora Putra dan Sekjen PWI Bali Emanuel Dewata Oja. Sedangkan untuk pesertanya, melibatkan 30 orang peserta dari dinas teknis, Kelurahan dan Kecamatan se-Kabupaten Badung. Pada kesempatan tersebut Asisten Administrasi Umum I Gst. Ngrh Oka Darmawan mengungkapkan bahwa peran humas, terlebih ditingkat kecamatan dan kelurahan seiring dengan tuntutan masyarakat akan keterbukaan informasi publik demikian penting dan strategisnya. Oleh karenanya kegiatan pelatihan kehumasan
ini sangat strategis sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas aparatur dibidang kehumasan sehingga dapat memberikan pelayanan informasi yang transparan dan akuntabel kepada masyarakat.”saya berharap dengan adanya pengelolaan informasi yang transparan, cepat dan bertanggung jawab ini maka segala keluhan dan harapan masyarakat Badung dapat sesegera mungkin ditindaklanjuti” ujar Oka Darmawan. Sementara itu Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Badung, Anak Agung Gede Raka Yuda di Mangupura,
Rabu (17/11) mengatakan, untuk pelatihan kehumasan di tahun 2015 ini, lebih ditekankan kepada peningkatan SDM kehumasan di tingkat Kelurahan dan Kecamatan se-Kabupaten Badung. Menurut Gung Raka, difokuskannya pelatihan kepada staf humas Kelurahan dan Kecamatan, lebih dikarenakan Kelurahan dan Kecamatan juga bagian dari jajaran SKPD. “Seiring dengan pelayanan terpadu tingkat Kecamatan, maka dipandang perlu untuk menciptakan tenaga-tenaga yang mampu dan handal untuk mengelola informasi publik. Karena dengan ban-
yaknya informasi, maka juga harus bisa mengelola informasi tersebut untuk dikemas dengan baik. Tujuannya, agar masyarakat dapat mengetahui secara lengkap informasi yang diinginkan. Dan pelatihan ini menekankan bagaimana peran humas serta peran pentingnya humas,” kata Gung Raka. Kembali dijelaskan, peningkatan kapasitas aparatur kehumasan dipandang sangat strategis, dalam rangka peningkatan pelayanan informasi publik. Terlebih lagi pelayanan informasi publik, disebut Gung Raka merupakan ujung tombak untuk revolusi mental. “Hu-
Humas Harus Bermitra Dengan Media
mas harus bisa memposisikan pemerintah sebagai pelayanan masyarakat, dan selalu hadir di tengah masyarakat. Untuk itulah perlu adanya peningkatan kompetensi kehumasan, agar betul-betul memiliki kapabilitas dan menguasai informasi dan teknologi informasi, seiring dengan mengikuti perkembangan dinamika informasi era media sosial yang telah menjamur dan internet yang juga sudah masuk desa,” tegasnya. Untuk pelatihan di hari kedua, Kamis (18/11) hari ini. Pelatihan kehumasan akan menghadirkan narasumber Kepala Dishubkominfo Kabu-
paten Badung Wayan Weda Dharmaja. Dalam kesempatan itu, Dishubkominfo akan menyampaikan materi berkenaan dengan penguatan membangun jejaring info r m a s i d a r i D e s a / Ke l u rahan, Kecamatan hingga sampai di Kabupaten Badung. “Kabupaten Badung telah memiliki website, facebook serta twiter. Disanalah akan ditekankan agar SKPD di tingkat Kelurahan dan Kecamatan bisa memanfaatkan layanan tersebut, untuk menuju pengelolaan informasi daerah yang terkoordinir dengan baik,” tutupnya. R-014
11/17/2015
7
FB/HERY
PERAN DAN FUNGSI STRATEGIS
TUJUAN HUMAS PEMERINTAH
HUMAS PEMERINTAH (Government Public Relations)
Pengeloaan & Pelayanan Informasi Media adalah ruang publik. Siapa yang paling banyak mengisi ruang publik, ia memenangi opini publik dan menguasai agenda publik.
• MAN (SDM) • MONEY (BIAYA) • METODE Membentuk MATERIAL (SAR-PRAS) Opini• Publik melalui• Agenda MARKETING Setting• PEMDA TIME
5M+T
PERAWATAN
Mensinergikan Informasi Publik
11/17/2015 Warga
hiasi dengan informasi publik. Maka diharapkan aparat kehumasan juga harus memiliki kepekaan, kemampuan serta kapasitas mengakses teknologi yang berkembang. Dan satu hal yang juga tak kalah pentingnya, adalah membangun jejaring mulai di tingkat desa/ kelurahan sampai ke tingkat Kabupaten,
Propinsi dan bahkan Nasional. R-014
13
PELAYANAN INFORMASI
Diskusi dan Debat Publik
Semua jaringan komunikasi diberdayakan untuk satu tujuan
EFISIEN & STRUKTUR PPID EFEKTIF
Rumah Tangga/ Keluarga
• BAHASA • PENYAJIAN (ELEKTRONIK/NON-ELEKTRONIK) • TERBARUKAN • MUDAH & CEPAT
• Kebebasan sipil (pers, berserikat) • Free, plural, sistem media independen • Akses ke informasi publik • Masyarakat sipil • Semua pihak dapat membincangkan persoalan publik
(Nasional/Prov/Kab/Kota)
Legislatif
7
Media konvergensi dan Globalisasi KEKERASAN
Semua kebijakan dan kinerja PEMDA dipublikasikan seluasluasnya untuk diketahui dan didukung publik
KETERBUKAAN
GPR HARUS MENDAPATKAN PUBLIC TRUST DALAM KEHIDUPAN DEMOKRASI
4
yang profesional di bidang kehumasan pemerintah (Government Public Relations).
14
FB/HERY
11
Kebebasan Politik
society menuntut hak untuk Demokrasi TIK mendapatkan informasi secara mudah dan cepat dari penyelenggara negara sebagaimana tercantum dalam constitutional rights pada setiap negara DEKADENSI MORAL POTENSIdemokratis. KONFLIK
DEMOKRASI
KOMPETENSI
Public Approval
17
18
14
9
4
adalah pejabat yang merupakan atasan langsung PPID Atasan PPID wajib memberikan tanggapan dalam bentuk keputusan tertulis yang disampaikan kepada Pemohon Informasi Publik yang mengajukan keberatan. http://bangherri.com
12
TUJUAN HUMAS PEMERINTAH GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS
GPR harus mampu menceritakan kebijakan & hasil-hasil pembangunan kepada publik. GPR harus mampu menyampaikan Meningkatnya kebutuhan akan sumberbahwa daya manusia yang itu benar & yang salah pemerintah itu salah, yangbenar profesional di bidang kehumasan namun sampaikan yang salah tersebut dengan (Government Public Relations). …. LANJUT cara yang benar.
LEGITIMASI
8
26
11/17/2015
hak atas informasi (people right to know).
37 11/17/2015
7 Atasan PPID
Semua jaringan komunikasi diberdayakan untuk satu tujuan
Mengakomod asi aspirasi Profesi Humas Pemerintah mengalami perkembangan Pemenuhan Meningkatkan masyarakat hak tahu citra positif dalam yang sangat pesat karena: publik Pemerintah perumusan kebijakan Meningkatnya tuntutan dan ekspektasi publik akan publik
Fenomena ini membuat masyarakat dan civil
Meningkatnya kebutuhan akan sumber daya manusia
Humas Pemerintah
11/17/2015
13
LOYALITAS PRIMORDIAL modernisasi TIK
dengan penggunaan internet yang masih memungkinkan masyarakat mendapat informasi dengan cepat.
Membentuk Opini Publik melalui Agenda Setting PEMDA
Mensinergikan Informasi Publik
8
KONVERGENSI DAN HAK WARGA MEMPEROLEH INFORMASI INTOLERANSI
Optimalisasi Jaringan Komunikasi dan Informasi
demokratis.
11/17/2015 Yudikatif 17
TANTANGAN ABAD XXI
Profesi Humas Pemerintah mengalami perkembangan yang sangat pesat karena: Meningkatnya tuntutan dan ekspektasi publik akan hak atas informasi (people right to know).
Media adalah ruang publik. Siapa yang paling banyak mengisi ruang publik, ia memenangi opini publik dan menguasai agenda publik.
Meningkatkan citra positif modernisasiPemerintah TIK dengan
GPR harus mampu menceritakan kebijakan & Fenomena ini membuat masyarakat dan civil hasil-hasil pembangunan kepada publik. society menuntut hak untuk mendapatkan GPR harus mampu menyampaikan bahwa informasi secara mudah dansalah cepatitudari yang benar itu benar & yang salah, penyelenggara tercantum namun sampaikannegara yang sebagaimana salah tersebut dengan cara yangconstitutional benar. dalam rights pada setiap negara
Eksekutif Kontestasi Publik Berbasis Isu
OPINI PUBLIK
masyarakat dalam perumusan konvergensi dan kebijakan publik
HUMAS PEMERINTAH (Government Public Relations)
penggunaan internet yang masih memungkinkan masyarakat mendapat informasi dengan cepat.
Ruang Publik/Negara
Perusahaan
GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS
25
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung, AA Raka Yuda saat memberikan pemaparan pentingnya peran humas menjaga hubungan baik dengan Media anan informasi sesuai UU 14 tahun 2008,” tegasnya. Kemudian berkaitan dengan peran PPID, dalam pelatihan kehumasan dijabarkan agar perlu terus dibangun sinergitas, baik itu antar SKPD dan seluruh jajarannya dalam membangun jejaring informasi. Terlebih lagi dengan berkembangnya era digital saat ini, maka ditekankan pula sudah saat saatnya pelayananpelayanan informasi publik harus melakukan penguatan-penguatan FB/HERY SDM tenaga kehumasan khuberkontribusi dalam pembangunan pembangunan tersebut selesai. “Ini- susnya dalam hal menguasai arti luas. Mulai dari perencanaan, lah pentingnya pelayanan publik, IT. ”Dengan era digital, diama mengawasi sampai pada proses dalam rangka memberikan pelay- media sosial saat ini sudah di-
Humas Pemerintah
Pemenuhan hak tahu publik Media
Elemen Terkait :
Ruang Privat
STRATEGI
Semua kebijakan dan kinerja PEMDA dipublikasikan seluasluasnya untuk diketahui dan didukung publik
PERAN DAN FUNGSI STRATEGIS
KONVERGENSI DAN Mengakomod HAK WARGA INFORMASI asi MEMPEROLEH aspirasi
ARUS INFORMASI BERBASIS ISU
Optimalisasi Jaringan Komunikasi dan Informasi
PENGELOLAAN INFORMASI
Informasi
Dalam kesempatannya di agenda pelatihan kehumasan, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung AA Raka Yuda menekankan, humas harus selalu bermitra baik dengan media. Dengan terjalinnya hubungan baik antara Humas dan Media, harapannya tentu informasi-informasi penting yang berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahan, baik itu keberhasilan pembangunan maupun hambatan-hambatannya bisa di desiminasikan secara luas kepada masyarakat. “Media sebagai sarana informasi, jadi tentu dalam hal ini Humas akan sangat memerlukan media,” kata pria yang akrab disapa Gung Raka ini. Sejalan dengan menjaga hubungan baik dengan media, maka dalam hal ini staf humas disebut Gung Raka, juga harus memiliki kemampuan mengelola informasi yang berkembang, untuk kemudian bisa layak ditransformasikan menjadi sebuah kebutuhan media. “Begitu penting diberikan pemahaman (ke staf humas), bagaimana tentang tata cara menulis yang benar. Sehingga pada akhirnya humas mampu mengangkat citra institusinya serta pemerintah Kabupaten Badung pada khususnya. Inilah salah satu alasan kita menghadirkan PWI dan komisi informasi publik dalam pelatihan kehumasan di Pemkab Badung,” jelas Gung Raka. Kembali disampaikan, era keterbukaan informasi publik saat ini harus sejalan lurus dengan masyarakat yang juga diberikan ruang
dak jelas medianya, tolak saja. berita yang segera mereka gat) dalam arti menyuguhkan mengajukan protes jika terMasyarakat berhak untuk respon, baca atau nonton di berita-berita positif yang di- dapat berita wartawan yang tidak melayani wartawan sep- media TV adalah berita Oknum harapkan mampu mengangkat dinilai merugikan kepentinerti itu. Selanjutnya silahkan pejabat kepergok selingkuh. spirit kerja dan kinerja aparat gan pihak-piham tertentu. laporkan ke PWI, agar kita Lantas Edo menanyakan peser- birokrasi atau masyarakat Pemahaman itu harus sesuai mudah mengidentifikasi dan ta yang telah membuat pilihan, luas. “Media juga bisa memain- dengan mekanisme penyelememferivikasi status dan ke- ternyata semua peserta men- kan peran sebagai penyeman- saian konflik pemberitaan seberadaan wartawan seperti itu untuk kita tangani sesuai ketentuan yang berlaku baik secara umum maupun ketentuan yang berlaku di PWI, bila memang ternyata wartawan yang bersangkutan tercatat sebagai anggota PWI,’ ujarnya. Pernyataan tersebut disampaikan Emanuel yang kerap disapa Edo, dalam Diklat Kehumasan Pemkab Badung di Puspem Badung Mangupraja Rabu, (17/11) kemarin. Edo yang juga Pemimpin Redaksi Harian Umum Fajar Bali, lebih lanjut menegaskan pihaknya tidak menampik adanya wartawan yang tidak dapat menunjukan identitas jelas. Dikatakan, ada beberapa angSekretaris PWI Bali Emanuel Dewata Oja saat memaparkan materi di pelatihan kehumasan Pemkab gota masyarakat baik masyarakat Badung umum, maupun lembaga- jawab bahwa berita selingkuh gat spirit kerja masyarakat bagaimana yang diamanatkan lembaga pemerintahan dan yang mereka pilih adalah Bad termasuk aparat birokrasi. dalam undang-undang pokok lembaga pendidikan men- News. “Nah...! sekarang sudah Media berusaha untuk terus Pers, yakni UU nomor 40 tahun gadukan munculnya wartawan jelas bahwa yang mengingink- memberitakan keberhasilan- 1999. Ketentuan mengenai yang tidak jelas identitasnya. an Bad News is a Good news keberhasilan program pemer- hak jawab sudah sangat jelas Untuk itu pihaknya meminta adalah masyarakat. Bukan ke- intah atau lembaga apapun, diatur dalam Undang-undang masyarakat berani menolak inginan media atau wartawan. dengan maksud membang- tersebut, ini antara lain yang Media hanya mengikuti apa kitkan motivasi kerja. Ambil wajib dipahami oleh pranata wartawan seperti itu. Saat membawakan materi yang diinginkan masyarakat, contoh, pemerintah berhasil Humas,” tegas Edo. bertajuk “Tak Selamanya Bad kalau kita memberitakan hal- dengan sigap menanggulangi Diakuinya, memang tidak News is a good news” Edo hal yang kurang disukai ma- bencana atau memberitakan semua masyarakat bahkan mengatakan, sesungguhnya syarakat, ya habislah media itu. kabupaten Badung yang be- yang berkepentingan langsung Pers adalah wajah masyarakat. Kalau koran ya tidak dibaca, berapa tahun terakhir selalu dengan urusan pemberitaan 11/17/2015 Apa yang ditayangkan media, kalau TV ya tidak ditonton, memperoleh predikat opini media paham betul mekanisme baik cetak maupun elektronik ratingnya pasti jatuh, oplahnya Wajar Tanpa Pengecualian penyelesaian konflik pemberi(WTP). Berita-berita seperti taan. Tetapi pranata Humas sesungguhnya adalah pantu- pasti runtuh,” ujar Edo. Meski demikian adanya diharapkan mampu meny- sebagai garda terdepan dalam lan dari aspirasi, keinginan dan selera masyarakat. Ia lanjut Edo, media ingin agar emangati dan menggairahkan interaksi informasi melalui pun mengawali presentasinya tak selamanya Bad News is aparat birokrasi untuk terus media tidak boleh mengabaiApalagi kalau meningkatkan kinerja demi kan hal ini. Karena menurutdengan meminta peserta yang a good news. ARUS INFORMASI BERBASIS ISU dalam perspe- tugas pelayanan kepada ma- nya, pranata humas juga adalah seluruhnya berjumlah 30 an ditempatkan orang dari Humas SKPD di ktif reformasi birokrasi. Edo syarakat,’ kata Edo. peribadi-peribadi aparatur Edo juga berpesan kepada negara yang bisa menulardalam perspektif lingkungan Pemkab Badung menegaskan, Elemen Terkait : Ruang Publik/Negara Ruang Privat • Kebebasan sipil (pers, (Nasional/Prov/Kab/Kota) peserta Diklat yang seluruhnya kan edukasi positif kepada birokrasi, media untuk memilih berita mana reformasi berserikat) • Free, plural, sistem media adalah pranata Humas mas- masyarakat. “Saya kira itulah diri seyang paling cepat direspon ingin memposisikan independen Eksekutif • Akses ke informasi publik SKPD kabupaten relevansinya jika kita bicara watchdog (anjing ing-masing dan mengundang rasa Warga ingin lain sebagai Kontestasi • Masyarakat sipil Diskusi dan Publik • Semua pihak dapat arti sebagai Debat Publik Badung agar menjadi aparat tentang perlunya masyaradalam tau. Ia mengajukan contoh dua penjaga) Berbasis Isu membincangkan persoalan Rumah dalam memahami kat yang cerdas memahami reformasi birokrasi terdepan berita, pertama berjudulTangga/ “Peja- pengawalpublik Legislatif dan seluruh cara kerja dan berinteraksi dengan Pers bat bagi- sembako” dan Keluarga berita sejalan dengan salah satu fung- media 11/17/2015 ‘Aparat Humas harus sehingga pers pun akan berOknum Pejabat kepergok sel- si media yakni kontrol sosial media. Perusahaan Yudikatif ingkuh. Ternyata dari seluruh juga memposisikan diri seb- benar-benar memahami mis- tumbuh menjadi lembaga yang OPINI PUBLIK 11/17/2015 11/17/2015 (penyeman- alnya bagaimana mekanisme benar-benar berkualitas. Tim peserta menyatakan bahwa agai cheerleader
GPR HARUS MENDAPATKAN PUBLIC TRUST DALAM KEHIDUPAN DEMOKRASI
Kebebasan Politik
DEMOKRASI
KOMPETENSI
37
38
7
Public Approval
LEGITIMASI
18
…. LANJUT
FB/DOK
Badung Mangupura, Kirang Langkung Nunas Sinampura
6
13
Layouter: Dejerie
9
19
PENDIDIKAN & BUDAYA SMKN 1 Seririt Diduga Seniman Denpasar Serahkan Sumbangan Lakukan Pungli
8
FAJA R BALI
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
Peduli Krama Hindu di Kendari
SMKN 1 Seririt, Kabupaten Buleleng dituding telah melakukan pungli terhadap para siswa baru untuk tahun ajaran 2014/2015.
SINGARAJA – Fajar Bali Menurut pengakuan salah satu orangtua siswa yang tak ingin namanya dikorankan, menceritakan bahwa bagi siswa yang tidak bisa diterima melalui jalur miskin atau prestasi dapat diterima melalui jalur komite dengan pungutan pada tahun 2014 sebesar 350 ribu rupiah, sedangkan pungutan pada tahun 2015 meningkat menjadi sebesar450 ribu rupiah. Namun ketika sejumlah orangtua siswa menanyakan hal itu kepada panitia penerimaan siswa baru dan guruguru setempat, mereka berkelit dengan mengaku tidak tahu menahu soal pungutan tersebut. Kemudian saat rapat orangtua siswa baru, kepala
Nyoman Sutjidra
FB/AGUS
sekolah memberitahuakan bahwa siswa dikenakan pungutan sebesar Rp 450 ribu yang digunakan untuk dana talangan rehab ruangan kelas. Adanya informasi tentang hal tersebut, pada Rabu (18/11) kemarin, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra melakukan pertemuan tertutup dengan Kadis Pendidikan Kabupaten Buleleng Wayan Lugraheni yang berlangsung di di Kantor Bupati Buleleng. Namun Wabup Nyoman Sutjidra membantah disebutkan telah terjadi tindakan pungli oleh
pihak sekolah. Menurut hasil penelusuran pihaknya, pungutan dana itu digunakan untuk perbaikan pertamanan serta pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Itupun merupakan hasil kesepakatan dari komite sekolah setempat. “Jika ada para guru atau pegawai Dinas Pendidikan yang bermain, kami tidak segan-segan akan memberikan sanksi tegas,” tegasnya. Sementara itu Kadis Pendidikan Wayan Lugrahini pasca pertemuan dengan wakil bupati kembali menggelar pertemuan dengan Ketua Komite SMK Negeri 1 Seririt Putu Ariyadnya, Sekretaris Komite Ketut Astrawan Ariana dan Kasek SMKN 1 Seririt Nyoman Ardika. Dalam rilisnya disampaikan bahwa jumlah siswa yang diterima diluar jalur miskin pada tahun 2014 sebanyak 47 orang. Melalui pertemuan orangtua siswa disepakati bahwa orang tua membantu pengadaan sarana dan prasarana berupa 40 kursi dan 10 set meja kursi. Adapun sumbangan angota komite disepakati sebesar Rp 350 ribu per orangtua siswa
Pemkab Badung Gelar Pelatihan Kehumasan
sehingga berjumlah total Rp 16.450.000. Sedangkan biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 27 juta. Kekurangannya disubsidi dari iuran komite. “Semuanya sudah ada kesepakatan dengan komite. Dimana uang itu untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah,” sebutnya. Sementara untuk tahun ajaran 2015 mengingat Dana Alokasi Khusus (DAK) belum turun, dan mendesak pembangunan untuk 2 ruang kelas, maka 60 orangtua siswa sepakat untuk berpartisipasi masing-masing sebesar 450 ribu rupiah. “Dari jumlah tersebut terkumpul dana sebanyak 27 juta rupiah dan dijanjikan akan dikembalikan jika DAK sudah cair. Untuk semenetara dana tersbut dimanfaatkan untuk pendamping program pengembangan sekolah SMKN 1 Seririt. Hingga kini dana tersebut telah direalisasikan untuk penataan pertamanan depan patung Saraswati dan patung Ganesha sebesar Rp 7 juta rupiah. Dan sisanya masih tersimpan dalam Brankas sebesar 20 juta rupiah,” bebernya. W – 008
Perkuat Pengelolaan Informasi Publik di Tingkat Kelurahan dan Kecamatan
FB/HERY
KEHUMASAN- Pelatihan kehumasan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD), humas dan protokol setempat pada 18-19 November 2015 di Mangupura.
MANGUPURA-Fajar Bali Pemerintah Kabupaten Badung, menggelar pelatihan kehumasan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), humas dan protokol setempat pada 18-19 November 2015 di Mangupura. Pelatihan menghadirkan empat narasumber dari Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Bali Nyoman Legawa Patra, Biro Humas Provinsi Bali Made Rentin serta Ketua PWI Bali IGB Dwikora Putra dan Sekjen PWI Bali Emanuel
Dewata Oja. Sedangkan untuk pesertanya, melibatkan 30 orang peserta dari dinas teknis, Kelurahan dan Kecamatan seKabupaten Badung. Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Badung, Anak Agung Gede Raka Yuda di Mangupura, Rabu (17/11) mengatakan, untuk pelatihan kehumasan di tahun 2015 ini, lebih ditekankan kepada peningkatan SDM kehumasan di tingkat kelurahan dan kecamatan se-Kabupaten Badung. Menurut Gung
Raka, difokuskannya pelatihan kepada staf humas kelurahan dan kecamatan, lebih dikarenakan kelurahan dan kecamatan juga bagian dari jajaran SKPD. “Seiring dengan pelayanan terpadu tingkat kecamatan, maka dipandang perlu untuk menciptakan tenaga-tenaga yang mampu dan handal untuk mengelola informasi publik. Karena dengan banyaknya informasi, maka juga harus bisa mengelola informasi tersebut untuk dikemas dengan baik. Tujuannya, agar masyarakat dapat mengetahui secara lengkap informasi yang diinginkan. Dan pelatihan ini menekankan bagaimana peran humas serta peran pentingnya humas,” kata Gung Raka. Kembali dijelaskan, peningkatan kapasitas aparatur kehumasan dipandang sangat strategis, dalam rangka peningkatan pelayanan informasi publik. Terlebih lagi pelayanan informasi publik, disebut Gung Raka merupakan ujung tombak untuk revolusi mental. “Humas harus bisa memposisikan pemerintah sebagai pelayanan masyarakat, dan selalu hadir di
tengah masyarakat. Untuk itulah perlu adanya peningkatan kompetensi kehumasan, agar betul-betul memiliki kapabilitas dan menguasai informasi dan teknologi informasi, seiring dengan mengikuti perkembangan dinamika informasi era media sosial yang telah menjamur dan internet yang juga sudah masuk desa,” tegasnya. Untuk pelatihan di hari kedua, Kamis (18/11) hari ini. Pelatihan kehumasan akan menghadirkan narasumber Kepala Dishubkominfo Kabupaten Badung Wayan Weda Dharmaja. Dalam kesempatan itu, Dishubkominfo akan menyampaikan materi berkenaan dengan penguatan membangun jejaring informasi dari desa/kelurahan, kecamatan hingga sampai di Kabupaten Badung. “Kabupaten Badung telah memiliki website, facebook serta twiter. Disanalah akan ditekankan agar SKPD di tingkat kelurahan dan kecamatan bisa memanfaatkan layanan tersebut, untuk menuju pengelolaan informasi daerah yang terkoordinir dengan baik,” tutupnya. R-014*
SMK TI Indonesia Global Ponorogo Kunjungi STIKOM Bali DENPASAR-Fajar Bali Para guru dan siswa kelas 11 SMK TI Indonesia Global Ponorogo berjumlah 52 orang, Rabu (18/11/2015 berkunjung ke STIKOM Bali. Rombongan terdiri dari 42 siswa dan 10 guru termasuk kepala sekolah Ervina Nurhayati, S,Kom itu diterima oleh Dedy Panji Agustino, S.Kom mewakili Direktur Kerja Sama dan Pemasaran STIKOM Bali I Made Sarjana, SE., MM, bertempat di STIKOM Bali Convention Center, Renon, Denpasar, Pada kesempatan itu Dedy Panji Agustino memaparkan perkembangan STIKOM Bali sejak berdiri pada 10 Agustus 2002 hingga saat ini. Disebutkan, STIKOM Bali didirikan oleh Dr. Dadang Hermawan, Prof. Dr. I Made Bandem, Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M,Si., Ak, Drs, Satrya Dharma, dan Lilis Yuningsih, SH., MM,Kom. “Mengawali kuliah perdana dengan 20 mahasiswa di sebuah ruko, kini STIKOM Bali memiliki kampus megah berlantai empat di kawasan Renon dan memiliki mahasiwa aktif lebih dari 5.000 orang,”terang Panji Agustino. Panji Agustino menambahkan, saat ini STIKOM Bali menjadi satu-satunya pergu-
FB/IST
ini semoga menjadi semangat bagi anak-anak kami, yang berkeinginan melanjutkan pendidikan di STIKOM Bali,” kata Ervina, Wakil Kepala Bidang Humas SMK Indonesia Global Ponorogo Lukman Santosa, S.Kom menambahkan, kunjungan ke STIKOM Bali ini adalah rangkaian program karya wisata ke Bali, sekaligus bersilaturahmi dengan manajemen STIKOM Bali. “SMK TI Indonesia Ponorogo sebagai salah
DENPASAR-Fajar Bali Para seniman Kota Denpasar saat berkunjung ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mengemban misi kesenian di Kota yang berhawa panas tersebut, para seniman menyempatkan diri untuk bertemu dengan saudara/umat sedharma di tanah rantau. Aneka keluh kesah dan ungkapan rasa kangen pun muncul kepermukaan. D a l a m k u n j u n g a n nya tersebut para seniman yang dikoordinir Penglingsir Puri Agung Denpasar A.A. Ngr. Bima Wikrama dan beberapa orang pejabat di lingkungan Dinas Kebudayaan Denpasar menyerahkan bantuan berupa kendang, panggul dan punia kepada krama Hindu setempat. Setelah menyelesaikan beberapa misi kesenian di Kota Kendari, puluhan seniman
yang terdiri dari panabuh, penari dan pembina, bergerak mengunjungi Pura Agung Jagadhita Kendari, tempat yang disepakati menjadi lokasi pertemuan antar saudara sesama Hindu. Keceriaanpun tampak dari raut wajah mereka, maklum kebanyakan dari mereka tak pernah ketemu selama puluhan tahun. Mereka pun mencurahkan perasaan dan isi hati masing-masing sesekali menitipkan pesan agar selalu menjaga kebersamaan dan persatuan di mana pun tanah dipijak. Hal tersebut juga diungkapkan tokoh Puri Agung Denpasar A.A. Ngr. Bima Wikrama. “Tiyang meriki ten makne napi (saya kesini tidak bawa apa-apa, red),” ujarnya, seraya berharap agar semeton Hindu di Kendari selalu bekerja keras dan meningkatkan kualitas
sumber daya yang dimiliki agar mampu bersaing. Yang lebih penting lagi ikut serta dalam menjaga kondusifitas Kota Kendari. Ketua Parisadha Hindu Propinsi Kendari Ketut Puspa didampingi para prajuru mengatakan, umat Hindu yang ada di Kota Kendari sekarang ini hampir berjumlah kurang lebih 1.500 KK, tersebar di beberapa wilayah seperti Kendari, Tolaki, Jati Bali dan lainlain. Dengan berbagai profesi seperti; tukang, pegawai negeri, wiraswasta, dosen, guru, dokter dan lain-lain. Ketut Puspa juga tak lupa mengucapkan rasa terimakasihnya kepada para seniman yang peduli terhadap keberadaan saudaranya di tanah rantau. “Semoga kepedulian dan jalinan persaudaraan ini bisa terus berlanjut,” harapnya. R-004
Odalan Padmasana Pemkab Gianyar
Keputusan Hendaknya Didasari dengan Ajaran Agama
FB/ARTAYASA
PIODALAN- Para pegawai dan pejabat Pemkab Gianyar melakuka persembahyangan saat piodalan di Padmasana Pemkab Gianyar.
GIANYAR- Fajar Bali Pemerintah Kabupaten Gianyar melaksanakan Pujawali di Padmasana Pemkab Gianyar Kantor Bupati Gianyar, Rabu (18/11) kemari, nampak para pegawai dilingkungan setempat khusuk melakukan persembahyangan. Upacara yang dimulai pukul 10.00 Wita itu diareal Padmasana dipenuhi seluruh
pegawai di lingkungan Pemkab Gianyar. Pemedek atau warga yang mengikuti persembahyangan duduk di halaman parkir kantor. Pujawali yang dilaksanakan hanya sehari itu diiringi kidung dan geguntangan dari Pemkab Gianyar. Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata mengatakan pujawali yang dilaksanakan setiap enam bulan di-
Gerakan Sukla Satyagraha
harapkan bisa meningkatkan wujud bakti kepada Tuhan/ Hyang Widi Wasa. Pujawali dilaksanakan dengan tulus iklhas dan berkesinambungan akan meningkatkan makna dari yadnya upakara yang dihaturkan. Pelaksanaan pujawali juga berguna memohon keselamatan dan anugrah Tuhan agar diberikan keselamatan kepada dunia beserta isinya.“Semua pegawai Pemkab Gianyar agar melakukan persembahyangan guna meningkatkan srada bakti dan dalam mengambil keputusan selalu sesuai dengan ajaran agama dengan tuntunan tuhan hyang maha esa.” kata Bupati. Pujawali dipuput Ida Pedanda Gria Peling, Batubulan dibantu para Pemangku di lingkunagan Pemkab Gianyar. Pujawali diikuti Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata, Sekda Ida Bagus Gaga Adi Saputra, serta semua SKPD,dan pegawai di lingkungan Pemkab Gianyar. W-005
Launching Minuman Khas Bali, “Daluman De Dari” Milik Putu Swastawa
BERKUNJUNG-Rombongan Kelas 11 SMK TI Indonesia Global Ponorogo mengunjungi STIKOM Bali
ruan tinggi bidang IT di Bali dan Nusa Tenggara yang semua program studinya terakreditasi B oleh BAN-PT. “Kami memiliki 3 program studi yakni Sistem Informasi (S-1), Sistem Komputer (S-1) dan Manajemen Informatika (D3),” sebutnya, Kepala SMK Indonesia Global Ponorogo Ervina Nurhayati menyampaikan terima kasih atas penerimaan yang begitu ramah oleh pihak STIKOM Bali. “Kehadiran kami
FB/CAR
PEDULI-Camat Denpasar Utara, Nyoman Lodra, didampingi Panglisir Puri Agung Denpasar, AA. Ngurah Wira Bima Wikrama, mewakili para seniman Denpasar menyerahkan sumbangan kepada umat Hindu di Kendari, Sulawesi Tenggara
satu anak kandung STIKOM Bali Group, memiliki keinginan untuk melihat langsung perkembangan STIKOM Bali sehingga mendekatkan anak-anak kami dengan dunia IT,” kata Lukmaan, Setelah bersilaturahmi, rombongan kemudian diajak melihat ruang laboratorium multimedia dan diterima oleh kepala laboratorium multimedia Gede Harsemadi, S.Kom. Selanjutnya rombongan mengunjungi laborarorium robotic dan lab seni budaya. KJS
DENPASAR-Fajar Bali Daluman atau dalam bahasa China disebut Chincau (cylea barbata myers) adalah minuman tradisional khas Bali yang sangat terkenal dari zaman dulu yang hampir terlupakan oleh krama Bali, akibat banyaknya beredar minuman dalam kemasan dan minuman cepat saji yang belum tentu memenuhi standar kesehatan. Atas dasar kepedulian tersebut, Putu Swastawa yang seorang ahli farmasi tamatan IPB bersama istrinya asal Desa Besowo Kerawang, Kecamatan Kediri, Jawa Timur. Pemeluk agama Hindu-Jawa ini, merasa terdorong keinginannya untuk melestarikan minuman tradisional khas krama Bali. “Jika tidak ada yang bergerak untuk menjualnya, saya khawatir minuman tradisional Bali ini akan punah. Daluman ini diolah dengan sangat teliti secara highienis dicampur dengan santan dan gula aren pilihan yang sengaja didatangkan dari pembuat gula aren dari Desa Dawan Klungkung. Minuman daluman ini sangat menyehatkan, berkhasiat herbal yang mampu mencegah panas dalam dan mencegah sakit perut atau sembelit, serta sangat banyak mengandung zat hijau daun (klorofil) yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh," ungkap Putu Swastawa. Minuman daluman yang ia olah bersama istrinya dibranding dengan nama “de Dari” dengan moto “Jaen Mompong Polo” yang kurang lebih berarti enak sampai ke dalam. Pada bulan Oktober, Ketua Umum Gerakan Sukla Satyagraha melaunching daluman “de Dari” di arena Festival Kuliner Kawasan Mall Bali Galeria, pada kesempatan itu ia juga melaunching dua armada sepeda motor yang berisi rak dipakai keliling untuk melayani semeton di kawasan Denpasar dan sekitarnya. Untuk
FB/IST
GERAKAN SUKLA SATYAGRAHA – Ketua Umum Gerakan Sukla Satyagraha (I Wayan Widi Adnyana) Saat Launching Minuman Khas Bali di Pameran Kuliner Kawasan Mall Bali Galeria Kuta
memenuhi kekurangan bahan baku, ia juga telah melestarikan dan mengembangbiakkan tanaman daluman ini, dengan berbagai jenis varian antara lain daluman kebo, daluman lengis, daluman kayu dan daluman bangkok dengan harapan kedepannya bisa membuat daluman berbagai varian rasa dan aroma, karena setiap jenis daluman memiliki aroma dan rasa yang berbeda-beda. KJS Layouter: Manik Layouter: Ari
FAJA R BALI
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
PARIWARA
9
Ahass Surya Pramartha Rayakan Ultah Bersama Konsumen Loyal bantuan Mobil service keliling. “Kami berusaha selalu memberikan pelayanan sepenuh hati , dan kami paham bahwa konsumen di wilayah Kuta kebanyakan adalah konsumen yang
sibuk sehingga kami juga merimender jadwal service melalui telp atau sms untuk menservice motornya kembali” ungkap Bp Agung Astawa selaku Owner AHASS tersebut. RLS
242/VII/KTR
BINTANG BUSANA
HOUSE OF KEBAYA Menjual kebaya modifikasi ready to wear, kain songket, kain endek, kebaya bordiran, clutch bag, dan lain-lain. Jl. Tukad Musi No 3C Denpasar Telp : 0361-8497598 @bintangkebaya
Perayaan ulang tahunAhass Surya Pramartha dimeriahkan dengan berbagai hadiah menarik dengan sistem hadiah cabutan. FB/IST
Sebagai bentuk kedekatan dengan konsumen, AHASS Surya Pramartha 18 Nopember 2015, merayakan Ulang Tahun-nya yang ke 3 tahun dengan mengajak dan mengundang konsumen loyalnya untuk bersama-sama turut dalam perayaan-nya. Sebelumnya AHASS yang berlokasi di Jl.Raya Kuta No.116 Kuta Depan BCA Kuta, telah menggelar program service menarik mulai dari tanggal 8 – 18 Nop 2015 berupa disc 10%, ganti ban luar dan dalam disc 10%, Pembelian Sparepart disc 5%, Gratis Nitrogen dan pengecekan gratis dengan tes analysis. Sebagai AHASS yang mengutamakan kepuasan konsumen dan kualitas service terbaik khususnya di wilayah kuta, juga memberikan layanan yang dapat dirasakan langsung konsumen diantaranya Layanan Honda Care untuk emergency di jalan, Dino engine analysis, dan tire changer dengan jam kerja beroperasi 08.00 hingga 16.30 wita, dibantu oleh 8 tenaga teknisi handal. Perayaan ulang tahun kali ini dimeriahkan dengan berbagai hadiah menarik dengan sistem hadiah cabutan. Konsumen yang hadir sangat bersemangat dan antusias merayakannya karena mereka pasti membawa pulang hadiah menarik tersebut. Harapan Bapak Suparsa salah satu konsumen yang hadir mengungkapkan , “semoga AHASS Surya Pramartha dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kedepannya, saya sangat puas service motor disini “ Melakukan service di AHASS ini tidak perlu mengantri terlalu lama, konsumen juga dapat melakukan pembokingan terlebih dahulu melalui telp 0361754429. Selain ruang tunggu yang nyaman juga dilengakapi dengan Wifi sehingga waktu menunggu tidak terasa lama . Selain itu bagi AHASS ini juga melayani service kunjung secara group maupun instansi dengan
PENGUMUMAN LELANG ULANG
241/VII/KTR
Menunjuk Pengumuman lelang sebelumnya melalui Surat Kabar Harian Fajar Bali tertanggal 16 September 2015, Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja dengan Jasa Pra Lelang PT. Balai Lelang Bali ( BLBI ) melalui perantara KPKNL Denpasar akan melaksanakan penjualan lelang dimuka umum berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan pada : Hari/tanggal Pukul Tempat
: Kamis/ 26 Nopember 2015 :09.00 Wita : Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Denpasar Gedung Keuangan Negara I , Jalan DR. Kusuma Atmaja Denpasar
terhadap barang jaminan hutang Debitur a.n. : Yanuaria Rusmiyatun, alamat BTN BPG No. 75, Br. Dinas Sari Karya, Desa Ungasan, Kec. Kuta Selatan - Badung, sesuai Surat Permohonan Lelang No. 421/WGR /2015, tanggal 29 Oktober 2015, barang yang dilelang berupa : • Sebidang tanah ada bangunan berikut segala sesuatu yang melekat/ Berdiri diatasnya sesuai SHGB No.1681/Desa Ungasan, tanggal 21 Oktober 2008, Surat Ukur No. 5730/Ungasan/2008, tanggal 26 – 09 – 2008, Luas 203 M2, atas nama YANUARIA RUSMIYATUN, terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Propinsi Bali, Dengan Nilai Limit Rp. 625.000.000,- ; Uang Jaminan Rp. 150.000.000,Syarat-Syarat Lelang : 1. Objek lelang diatas dijual dengan kondisi apa adanya (as is) dan peserta lelang dianggap telah mengetahui/memahami kondisi objek lelang; 2. Peserta lelang diwajibkan menyetorkan uang jaminan tersebut diatas ke Rekening No.264471810 atas nama : RPL 037 KPKNL Denpasar utk Lelang pada Bank BNI Cabang Denpasar Gajahmada, dan sudah harus efektif selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang; Khusus penyetoran uang jaminan dengan cara pemindahbukuan nama pemilik rekening dan nama peserta lelang harus sama. 3. Penawaran lelang dilakukan dengan cara lisan semakin meningkat dengan kelipatan penawaran ditentukan oleh Pejabat Lelang pada saat lelang; 4. Peserta lelang/kuasanya harus hadir pada saat pelaksanaan lelang dengan membawa asli bukti setor uang jaminan, materai Rp. 6.000,- foto copy identitas diri (KTP/SIM) yang masih berlaku dan foto copy NPWP; 5. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib membayar bea lelang 2 % dan harga lelang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang, apabila tidak melunasi, maka dinyatakan batal dan uang jaminan disetorkan ke kas Negara; 6. Setiap peserta lelang wajib melakukan penawaran dan penawaran paling sedikit sama dengan nilai limit. Apabila peserta lelang tidak hadir atau hadir namun tidak melakukan penawaran akan dikenakan sanksi tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 3 (tiga) bulan diwilayah kerja Kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara; 7. Peserta lelang yang tidak memenangkan lelang dapat mengambil kembali uang jaminannya tanpa potongan dengan menunjukkan bukti setor dan Kartu Identitas diri (KTP/SIM), pengambilan uang jaminan melalui kuasa harus dengan notariil. 8. Karena satu dan lain hal, pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang dapat melakukan pembatalan lelang terhadap objek lelang tersebut diatas, dan pihak-pihak yang berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan/keberatan dalam bentuk apapun kepada pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja, Jalan Gunung Agung No. 146/1 Denpasar Telp. ( 0361 ) 422221, Faks (0361) 415229 atau KPKNL Denpasar Telp. (0361) 229151, atau PT. Balai Lelang Bali ( BLBI ) Telp. 085 102 818 500. Denpasar, 19 Nopember 2015 Koperasi Simpan Pinjam Wisuda Guna Raharja Ttd Y. GEDE SUTMASA Manager
DIBUTUHKAN SEGERA REDAKTUR, WARTAWAN dan MARKETING IKLAN 240/VII/KTR
dengan persyaratan sebagai berikut:
Pria / Wanita Pendidikan Minimal S 1 Usia maksimal 30 tahun Pernah Menjadi Wartawan min 1 Tahun (Redaktur) Menguasai Komputer Mampu bekerja dengan Team
Lamaran bisa dikirim ke: Jalan Indrajaya No. 8 Ubung Kaja Denpasar Telepon: 0361-411283 atau via email: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id
244/VII/KTR
239/VII/KTR
419/XI/AGN
BETUTU KHAS BELAYU “Pasti Enak”
238/VII/KTR
MENERIMA PESANAN : 488/XI/KTR
- Ayam Betutu - Bebek Betutu - Lindung Saur - Lindung Suna Cekuh
- Gerang Kacang Saur
- Sate Lilit Ayam - Kerupuk Babi - PARSEL HARI RAYA (Betutu, Lindung, Gerang, dll)
“BISA DELIVERY” Telp : 081933015969
243/VII/KTR
334/VIII/KTR
680/IX/GLH
Layouter: Manik
EKONOMI
10 VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
13845 9890 13697 10445 21106 14789 113.75 1824 3768 9777
KURS BELI 13695 9665 13412 10195 20731 14464 110 1724 3568 9527
Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
Petani Enggan Tanam Padi Gogo BANGLI-FajarBali Setiap tahunya jumlah produksi padi gogo terus menurun. Hal itu dikarenakan, tanaman padi yang diusahakan di lahan kering atau di daerah yang curah hujanya rendah itu karena ada semacam keenganan petani menanam padi gogo dan lebih memilih menaman tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti menanam tanaman jeruk , cabai dan jenis tanaman lainya . Seksi produksi Dinas Pertanian, Perkebunan, Perhutanan Bangli, Nengah Pugrawinata, Rabu (18/11) mengungkapkan dari potensi yang ada untuk menaman pagi gogo seluas 700 hektar, kini yang masih tersisa seluas 112 hektar. Menurutnya keengganan petani menanam padi gogo mulai terasa sejak tahun 2009 , Faktor penyebab menurunya petani menanam padi gogo lebih dikarenakan factor ekonomi , dimana petani lebih memilih menanam jenis tanaman yang memilki niali ekonomis yang menjanjikan , seperti menanam tanaman jeruk .”Faktor panen sekali dalam setahun juga menjadi indicator petani beralih menaman tanaman lain,“ sebut pria asal Dusun Siladanan, Desa Tamanbali, Bangli ini. Dari total luas potensi selaus 700 hektar itu , sebagian besar lahan tersebut ada di kecamatan Kintamani dan Susut dan dapat dipastikan potensi akan terus menyusut. Sejatinya kata Pugrawinata, menamanan tanaman padi gogo , tidak begitu sulit , petani hanya tinggal menyebar benih dan tidak perlu melakukan penyemprotan sebagaimana merawat tanaman padi sawah atau tanaman jeruk. “Padi gogo tahan akan serbuan penyakit, hanya satu musuhnya adalah burung,“ sebut Pugrawinata. W-002
Sudikerta Minta Tindak Tegas PT Nonbar
DENPASAR – Fajar Bali Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas oknum yang memeras ratusan hotel berbintang di Bali. Hal ini disampaikan Sudikerta ketika mendengar pengaduan ratusan GM dan representatif owner hotel berbintang di Bali saat acara seminar nasional bertajuk “Mencari Solusi Terhadap Implementasi UU Hak Cipta yang Meresahkan Komponen Pariwisata” di Inna Grand Bali Beach Hotel Sanur, Rabu (18/11). Sudikerta berharap, seminar ini dapat menghasilkan kesepakatan bersama seluruh pihak hotel di Bali untuk menggugat oknum yang melakukan pemerasan terhadap ratusan hotel berbintang di Bali karena dianggap melanggar hak siar Piala Dunia tahun 2014 lalu. “Dari seminar ini diharapkan mendapatkan satu solusi besama untuk melaporkan balik oknum yang melakukan pemerasan terhadap ratusan hotel berbintang di Bali yang menggelar nonton bareng saat piala dunia berlangsung,” ujarnya. Sudikerta mengaku terkejut dan baru mengetahui ada oknum dari PT Nonbar yang beralamat di Nusa Dua yang mengklaim dirinya mengantongi izin resmi dari FIFA untuk menyiarkan piala dunia melalui saluran TVone dan ANTV yang bersifat free to air. “Hotel dan restoran menggelar nonton bareng tetapi tidak untuk dikomersilkan. Umumnya mereka menggelar nonton bareng untuk kebutuhan tamu hotel. Yang dikomersialkan mungkin hanya minuman, itu pun buka karena nonton bareng karena tanpa nonton bareng pun minumal di hotel memang dijual di atas harga rata-rata. Bagaimana mungkin dianggap melanggar hak siaran dari FIFA yang diberikan kepada TVone dan ANTv. Sementar PT Nonbar juga ternyata tidak terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham,” ujarnya. Sudikerta berjanji akan berkonsultasi dengan Biro Hukum Pemprov Bali untuk menelaah kasus tersebut agar secepatnya dilaporkan ke Polda Bali. Sementara Sekjen PHRI Kabupaten Badung I Gusti Kade Sutawa membenarkan jika ratusan hotel di Bali terutama yang ada di wilayah Badung diperas oleh PT Nonbar yang mengklaim diri sebagai pemilik izin siaran piala dunia tahun 2014 lalu. Seluruh hotel berbintang di Bali yang menggelar nonton bareng disomasi oleh PT Nonbar. Umumnya hotel-hotel tersebut ada yang membayar Rp 100 juta. Tetapi harga tersebut bisa dinegosiasi sehingga ada yang hanya membayar Rp 10 juta. “Umumnya yang anggota PHRI melaporkan ke kami saja ada sekitar 30-an hotel berbintang. Itu baru yang dilaporkan. Masih banyak hotel anggota PHRI yang memilih tidak melaporkan hal tersebut. Ada juga hotel yang bukan anggota PHRI yang juga menjadi korban pemerasan oleh oknum dari PT Nonbar. Diperkirakan total kerugian mencapai Rp 3 miliar sejauh yang dilaporkan,” ujarnya. Namun PHRI Badung begitu kecewa karena ternyata PT Nobar itu tidak terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham. Menurut Sutawa, persoalannya bukan karena hotelhotel di Bali membayar sejumlah uang sampai ratusan juta. “Kalau soal duit, itu hal yang biasa. Mereka juga bayar pajak dengan miliaran. Persoalannya, kalau PT Nonbar tidak terdaftar, kenapa mereka somasi, kenapa mereka menuntut ganti rugi sejumlah uang dan mengancam akan melaporkan kasus tersebut di polisi. Di Bali banyak GM orang bule, mereka tidak mau berurusan dengan hukum. Akhirnya mereka membayar apa yang disomasi. Harganya bisa dinegosiasi karena ada hotel yang hanya membayar Rp 10 juta,” ujarnya. Kasus ini hampir terjadi di seluruh Indonesia seperti Bali, Jogya, Lombok dan beberapa wilayah lainnya. “Kami meminta agar beberapa hotel yang dilaporkan, agar kasusnya di-SP3. Dan PT Nonbar segera diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya. M-005
FAJA R BALI KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
Diskoperindag Badung Gelar Pasar Murah Dalam rangka menyambut HUT kota Mangupura ke-6 tahun 2015 dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar dapat terlayani dan menghindari terjadinya inflasi, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Koperasi, UKM, Industri dan Perdagangan menggelar pasar Murah di Pasar Desa Baha Kecamatan Mengwi, Rabu (18/11). MANGUPURA-Fajar Bali Pasar murah ini dihadiri Kadis Koperasi, UKM, Industri dan Pedagangan, I Ketut Karpiana dan merupakan pelaksanaan yang terakhir setelah dilaksanakan di 5 Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung. Disela-sela kegiatan Pasar Murah, Karpiana menyampaikan, keg-
iatan pasar murah ini merupakan kegiatan yang terakhir dari semua Kecamatan di Kabupaten Badung, dalam rangka untuk menyambut Hut Mangupura yang ke-6. “Tim TPID Kabupaten Badung (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) yang ikut melaksanakan pasar murah ini bertujuanuntukdapatmemberikan harga-harga yang termurah kepada
FB/HERY
Kadis Koperasi, UKM, Industri dan Pedagangan, I Ketut Karpiana disaat menggelar pasar Murah di Pasar Desa Baha, Kecamatan Mengwi
masyarakat yang ada di Kabupaten Badung, karena terjadinya inflasi disebabkan oleh permintaan terlalu banyak tapi persediaan berkurang,” terang Karpiana. Lebih lanjut Karpiana menyampaikan, disamping melaksanakan pasar murah secara rutin juga melaksanakan oprasi pasar dengan Bulog. Selain Bulog juga melibatkan Distributor yang ada di semua Kecamatan untuk bersinergi karena harganya lebih murah dalam menyiapkan bahan kebutuhan pokok. “Dengan adanya pasar murah ini diharapkan masyarakat dapat terlayani untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang sangat murah dan inflasi daerah dapat ditekan, “ ujar Karpiana. R-014
Pembalap HardysLand Racing Team (HRT) Bali Raih Juara Pembalap HardysLand Racing Team (HRT) Bali Raih Juara 1 dan 4 di Indonesia X-treme 4x4 Individual National Championship (IXAI) Seri 5 Tahun 2015 sekaligus Juara Umum 1 Nasional Kelas G4 Kejuaraan Individu Tahun 2015 Dalam kejuaraan yang diikuti oleh 51 offroader terbaik yang datang dari seluruh penjuru Tanah Air yang juga merupakan seri terakhir di tahun 2015 ini menobatkan pembalap unggulan HardysLand Racing Team (HRT) Bali, Wahyu Lamban Jatmiko sebagai Juara 1 Umum Nasional untuk yang ke-3 kalinya sejak tahun 2013. Selain Wahyu HRT Bali juga menempatkan pembalap lainnya, Arief Kapoor didampingi oleh navigator Prasetyo yang juga mampu meraih hasil yang cukup memuaskan dengan menduduki posisi 4. Persaingan menjadi 3 besar juara umum overall menjadi tontonan menarik yang didalamnya terdapat Wahyu Lamban Jatmiko dari tim Hardy’s land dengan kendaraan tubular V8 nya. Saling kejar mengejar antar pembalap untuk membukukan waktu tercepat mampu menyuguhkan atraksi yang menarik pada event final kali ini. Wahyu, seusai menerima hadiah menyampaikan rasa syukur karena mampu meraih gelar juara umum tiga kali berturut-turut setelah sebelumnya di tahun 2013 dan 2014. Menurut Wahyu, hal ini tidak lepas dari kerjasama tim yang solid dan dukungan HardysLand sebagai sponsor utama Tim.
FB/IST
Wahyu Lamban Jatmiko (Juara 1) dan Arief Kapoor (Juara 4) Pembalap Unggulan HardysLand Racing Team (HRT) Bali menempati Podium Indonesia X-treme 4x4 Individual National Championship (IXAI) Seri 5 Tahun 2015.
“Kami persembahkan khusus gelar juara ini untuk kesuksesan HardysLand,” ujarnya. Rizalli Umarella (Ical) selaku Manager Hardysland Racing Team Bali mengaku sangat puas atas hasil yang telah diraih oleh Wahyu Lamban Jatmiko Dkk. “Kami menghadapi banyak
rintangan, Lokasi bekas penambangan pasir ini tentunya tak mudah untuk di taklukan, bukan hanya pasir dan batu saja yang menjadi tantanga, debu pasir turut menyumbang tantangan lain di seri ini namun kami mampu mengatasinya dengan baik”, ungkapnya.
Presiden Direktur Grup Hardys Holdings, Ir. I Gede Agus Hardiawan didampingi oleh Nyoman Birawan, Komisaris Grup Hardys Holdings yang hadir langsung ke lokasi pertandingan untuk memberikan semangat menyampaikan selamat kepada Tim HardysLand Racing Team
sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bali atas doa dan dukungan yang diberikan.“ Kami mohon doa masyarakat Bali agar di tahun 2016 nanti, prestasi gemilang ini tetap bisa kami pertahankan” ucap pengusaha lulusan ITB ini. KJS
Asippindo-Jamkrindo Beri Pemeringkatan UMKM Gratis NUSA DUA – Fajar Bali Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sebagai lembaga perintis pemeringkatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), siap memberikan pelayanan pemeringkatan ratting usaha UMKM secara gratis. Ketua Umum Asippindo Diding S. Anwar mengatakan paska selesainya hajatan seminar dan koferensi internasional ACSIC yang ditutup Rabu (18/11), lembaganya bersama seluruh elemen pemerintah Indonesia bakal segera merealisasikan hasil konferensi, salah satunya mengenai dibentuknya lembaga pemeringkatan UMKM. “Saat opening (Seminar) ketua OJK sangat respek terhadap Asippindo dengan lembaga ratting pemeringkat UMKM, jadi itu menjadi keputusan yang strategis bagi Indonesia,” ujarnya di Nusa Dua, Rabu (18/11). Menurutnya, pemeringkatan UMKM sangat penting untuk menaikan kelas usaha yang dimiliki UMKN saat ini, sehingga dengan upaya itu lanjut dia, kelangsungan usaha mereka terus berkembang dan bisa mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan support permodalan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya. “Karena sudah dilaunching tentu harus diimplementasikan, kita harus benarbenar meratting, dan tentunya tentunya seluruh perusahaan di Asippindo berharap bukan hanya ratting dapat sertifikat, namun yang lebih penting dengan mendapatkan ratting mendapatkan kemudahan dari perbankan atau lembaga keuangan dan lainnya,” paparnya. Dalam prakteknya ujar dia, Assipindo dan Jamkrindo yang ditunjuk sebagai lembaga perintis pemeringkatan UMKM,
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG SEKRETARIAT DAERAH Jalan Pahlawan Nomor 1 Telp. (0362) 21142 SINGARAJA
PENGUMUMAN LELANG
Nomor: 900 / 205.1 /Bid. V /BPKAD/2015
Diding S. Anwar
segera mempelajari mengenai seluk beluk penentuan ratting usaha UMKM, pembentukan payung hukum, termasuk ongkos yang dianggap paling murah untuk membiayai pemeringakatan itu. “Nanti kalau sudah ada perusahaan baru nanti ada hitung-hitungannya, IT kan butuh duit, hitung-hitungaannya saya belum tahu,” ucapnya. Selain penerapatan ratting usaha, Diding berharap adanya pendampingan UMKM bisa memberikan pengaruh positif dalam pengembangan usaha itu ke depan, selain itu semua stakeholder pemerintah rembug bersama memberikan kemudahan usaha bagi mereka. “Makanya dengan ACSIC tidak hanya menghapuskan kesulitas kolateral dan lain-lain, tapi semua stakeholder bisa mendapatkan pendampingan, membimbing UMKM, misalnya kemasan industrinya, marketing manajemen keuangan, mungkin ekspor, sehinga bukan hanya Jamkrindo dan asippindo sendiri, tentu dengan stakeholder pemerintah, regulasi dan lainnya,”paparnya. Dengan potensi pelaku UMKM sebesar 57 juta, Diding mengakui potensi UMKM Indonesia sangat potensial
FB/EFLIN
untuk dikembangkan, sehingga dengan adanya lembaganya pemeringakatan tersebut, diharapkan keberadaan mereka terus berkembang dan mampu memberikan dampak signifikan dalam perekonomian bangsa. “Saya mengilustrasikan Fiat, Ferari,Gucci itu awalnya dari perusahaan kecil menjadi perusahaan besar prosesnya pasti begitu, misal Pecel ibu Ninuk kita dukung harapkan menjadi besar,” harap dia. Untuk mendukung rencana pemerintah dalam memberikan kemudahan usaha bagi UMKM ke depan, Diding berharap keanggotaan Asippindo terus bertambah dengan masukanya perusahaan kredit daerah (Jamkrida). Lembaganya telah meminta Gubernur dan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di tiap daerah untuk memberikan dukungannya. Sehingga ujar dia, ke depannya keanggotaan asosiasi bisa menghimpun semua jamkrida yang jumlahnya mencapai 34 perusahaan dari 20 yang telah bergabung saat ini. “Kalau tidak salah saya mendapatkan info tahun ini ada empat yang gabung, tapi tahun depan kalau bisa bisa semuanya, kita terus dorong,”pinta dia. M-005
Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja akan melaksanakan penjualan di muka umum (lelang) barang milik/kekayaan daerah berupa : PELAKSANAAN LELANG: Hari : Selasa,; Tanggal : 24 November 2015; Pukul : 12.00 Wita; Tempat Lelang :Wantilan Praja Winangun Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng, Jalan Pahlawan No. 1 Singaraja Terhadap barang berupa: - 1(satu) unit kendaraan roda empat Jenis Jeep, Merk/Type : Toyota/Harrier 2.4 / AT, STNK No. 0119504/BL/2014, BPKB No. F 3387811 - O, Tahun 2008, Warna: Hitam, Isi Silinder : 2362 CC, No. Mesin: 2AZ-B359221, No. Rangka: ACU30-0096322, No. Polisi : DK 583 U, atas nama Pemerintah Kabupaten Buleleng, (Nilai limit Rp217.514.000,00, Uang jaminan Rp50.000.000,00) SyaratLelang: 1. Peserta lelang diwajibkan menyetorkan uang jaminan penawaran untuk obyek lelang tersebut ke Rekening Bank BRI Cabang Singaraja Nomor : 0088.01.000394.30.4 atas nama Penampungan Lelang KPKNL Singaraja yang sudah efektif selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang dan wajib mencantumkan nama penyetor dan menunjuk objek jaminan yang ditawar; 2. Penawaran lelang dilakukan dengan cara lisan. 3. Objek lelang tersebut dijual dengan kondisi apa adanya (as is) dan kepada peserta lelang dianggap telah mengetahui/memahami kondisi objek lelang; 4. Peserta lelang/kuasanya harus hadir pada saat pelaksanaan lelang; 5. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib membayar bea lelang 2% dari harga lelang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang, apabila tidak melunasi bea lelang dan harga lelang, maka dinyatakan batal dan uang jaminan disetorkan ke kas Negara; 6. Peserta lelang yang tidak memenangkan lelang dapat mengambil kembali uang jaminannya tanpa potongan apapun. 7. Keterangan lebih lanjut harap menghubungi KPKNL Singaraja, telp. (0362) 32811 atau Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Buleleng. 8. Kendaraan dapat dilihat di Tempat Parkir Kantor Bupati Kabupaten Buleleng pada tanggal: Kamis, 19 Nopember 2015, pada Jam Kerja. Singaraja, 19 Nopember 2015 Sekretaris Daerah Kab. Buleleng, TTD Ir. Dewa Ketut Puspaka,MP Pembina Utama Madya NIP. 19600205 198610 1 002
Layouter: Manik
FAJA R BALI
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
SAMBUNGAN
Usulan Stadion Internasional Dipertegas DARI HALAMAN 1 Oleh karena itu, Bali belum dapat menjadi tuan rumah untuk event-event olahraga ataupun musik yang berkelas dunia. Padahal, jika fasilitas tersebut sudah dibangun, sektor pariwisata Bali akan semakin berkibar. Apalagi lokasi yang disiapkan oleh Pemprov Bali, dekat dengan bandara. Sehingga mudah diakses oleh wisatawan. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Wagub Sudikerta mengusulkan dana Rp 1, 3 triliun ke pemerintah pusat. Stadion tersebut juga rencananya akan diintegrasikan dengan sejumlah sarana pendukung lainnya. “Bali membutuhkan pembangunan stadion berkelas internasional dan Bali sudah memiliki tanah di Pecatu. Lokasi ini dekat bandara, sehingga bisa meno-
pang pariwisata. Satu stadion internasional dibutuhkan dana Rp 1,3 triliun saja,” usulnya kepada Tim Pertimbangan Presiden. Keyakinan senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali, IB Made Parwata. Ketika dikonfirmasi terkait rencana tersebut, ia menyampaikan sudah ada kesepakatan dengan Kementerian Keuangan. Sesuai rencana, pada tahun 2016 mendatang, realisasinya sudah dimulai. Sistem pembiayaan yang disebut mencapai angka Rp 1,3 triliun sepuhnya akan didanai oleh pemerintah pusat. Yakni melalui anak perusahaan Kementerian Keuangan. “Sudah ada komitmen kesepakatan dengan Kementerian Keuangan. Target kami tahun 2016 sudah mulai pembangunan, yang
diperkirakan dilangsungkan selama 2 tahun,” paparnya. Stadion internasional ini juga akan diintegrasikan dengan sejumlah fasilitas. Sehingga berfungsi pula untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Misalnya dengan pembangunan hotel, sekolah, dan sarana-sarana olahraga lainnya. Dengan demikian, setiap ada event olahraga para atlet bisa langsung menginap di stadion tersebut. Sedangkan jika tak sedang ada kegiatan olahraga stadion dapat disewakan atau dipergunakan untuk kegiatankegiatan berskala besar lainnya. “Di dalam stadion itu ada hotel untuk tempat menginap atlet, ada sekolahnay juga, kalau tidak ada event juga bisa disewakan untuk wisatawan,” ungkapnya. Sementara, Ketua Dewan
Tim Pertimbangan Presiden, Sri Adiningsih juga menyampaikan dukungan terhadap gagasan tersebut. Dirinya berjanji akan menyampaikan usulan Pemprov Bali ini ke Presiden. Menurutnya, Bali sangat membutuhkan stadion internasional untuk penyelenggaraan event olahraga dunia ataupun musik. Sri Adiningsih yakin, Bali tidak akan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan secara signifikan, apabila tidak dilakukan revitalisasi objek wista. “Saya akan sampaikan dan dorong pemerintah pusat, agar Bali juga mempunyai stadion internasional. Bagaimana Bali bisa menarik wisatawan kalau tidak ada revitalisasi objek-objek pariwisata. Objek wisata harus terus dikembangkan, dan yang sudah ada dilestarikan,” paparnya. W-019
setelah BPKP Wilayah Bali dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali turun ditemukan penyimpangan hingga mengakibatkan kerugian Negara Rp 3,8 miliar. Meski ada kerugian Negara hingga miliaran, namun Prof Titib mengaku tidak pernah menerima sepeser pun uang hasil korupsi tersebut. Malah Prof Titib mengatakan jika Praptini yang sempat diketahui menerima uang dari rekanan, Indra Maritin. Saat ditanya apakah terdakwa Sukarsana juga menerima, Prof Titib mengaku tidak tahu. “Kalau PPK (terdakwa, red) saya tidak tahu,” lanjutnya. Prof Titib dan Sukarsana sempat berdebat di akhir sidang. Ini
berawal saat kuasa hukum terdakwa, Wayan Suardika bertanya terkait penanggung jawab dalam proyek ini. Prof Titib mengatakan jika sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) ia bertanggung jawab secara umum, namun terdakwa sebagai PPK harus bertanggung jawab dalam kasus ini. Terdakwa Sukarsana yang diberi kesempatan untuk mengomentari keterangan saksi langsung membantahnya. Sukarsana berdalih jika dirinya tidak pernah secara khusus ditunjuk sebagai PPK dalam proyek ini. Pasalnya, ia hanya sempat dipanggil bersama pejabat lainnya sebelum anggaran cair. Namun Prof Titib tetap pada keterangannya yang
mengatakan Sukarsana sudah ditunjuk secara resmi sebagai PPK dalam proyek ini. Dalam kasus ini sudah ada lima terpidana lainnya yang lebih dulu disidang dan kini putusan sudah incraht atau berkekuatan hukum tetap. Kelima terpidana yaitu Prof I Made Titib (mantan rektor IHDN) yang diganjar hukuman 2,5 tahun penjara, Dr Praptini (mantan Kabiro Umum dan Administrasi IHDN) diganjar hukuman 7,5 tahun, Drs I Nyoman Suweca (staf IHDN) diganjar hukuman 2 tahun serta dua rekanan yaitu Ir Wayan Sudiasa dan Ni Putu Indra Maritin ST yang dihukum 2 tahun penjara. W-007
potensi PHR yang selama ini dihasilkan masih sangat memungkinkan hingga tiga kali lipat untuk ditingkatkan, sehingga tak perlu lagi memaksakan diri sampai melakukan reklamasi di Teluk Benoa. “Kami tegaskan lagi bahwa reklamasi Teluk Benoa bagi paket Sudiana- Sutrisno merupakan harga mati,” tegasnya. Terkait pemerintahan yang bersih dan terbuka, mantan Ketua Komisi IV DPRD Badung ini menegaskan sudah menjadi komitmennya. Bahkan, APBD yang selama ini jarang diketahui masyarakat akan dibuka selebar-lebarnya untuk diketahui masyarakat. Akan dibuka akses seluas-luasnya bagi rakayat untuk membedah APBD, sehingga masyarakat bisa mem-
berikan kritik dan saran kepada jalannya pemerintahan. “APBD dan semua kebijakan akan kami buka untuk rakyat, kecuali rahasia negara yang memang tak boleh dibuka. Bila perlu BPK juga berkantor di Badung,” tandas Sutrisno. Terkait soal pertanian, Sutrisno mengakui, sampai saat ini sektor ini belum mampu memberikan nilai ekonomi yang menjanjikan bagi petani. Ini disebabkan karena sektor ini belum digarap secara profesional, sehingga kedepan perlu dilakukan teobosan spektakuler terkait sektor pertanian ini. Bila perlu dibuatkan regulasi yang berpihak kepada petani, seperti soal permodalan, saprodi, sampai marketingnya. “Kedepan
kami akan mensinergikan sektor pertanian ini dengan sektor pariwisata, sehingga produksi pertanian bisa terserap untuk hotel- hotel,” katanya. Menyinggung soal budaya, Sutrisno yang sempat memimpin Komisi IV yang notabena membidangi masalah budaya dengan tegas menyatakan bahwa budaya merupakan urat nadi pariwisata sekaligus benteng bagi Bali. Untuk itu, wajib hukumnya bagi siapapun nanti yang memimpin Badung, termasuk paket Badung Bagus. Di sektor pendidikan, Sutrisno mengaku masih kalah dengan tetangganya yaitu Denpasar. Sampai saat ini Badung belum memiliki sekolah paforit, sehingga kedepan perlu ada sekolah paforit. R-014
Prof. Titib Debat dengan Terdakwa DARI HALAMAN 1 tidak ada masalah oleh Praptini. Prof Titib sendiri baru mengetahui jika dalam pengadaan barang dan jasa tersebut tidak melalui tender setelah menjalani sidang sebagai terdakwa dalam kasus yang sama. “Saya baru tahu setelah sidang. Sebelumnya saya hanya tahu tanda tangan saja tapi tidak tahu proses tendernya karena semua saya serahkan ke Praptini,” bebernya. Bahkan dalam pemeriksaan yang dilakukan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan Dirjen tidak pernah ditemukan penyimpangan dalam pengadaan barang dan jasa tersebut. Baru
Badung Bagus Tegas Tolak Reklamasi
DARI HALAMAN 1 paket Badung Bagus sampai saat ini belum pernah menandatangani persetujuan terkait reklamasi di Teluk Benoa. Apalagi persoalan itu sampai saat ini masih memunculkan pro dan kontra, sehingga pemerintah atau siapapun yang nanti memiliki kewenangan harus mampu mengelola aspirasi yang sedang berkembang saat ini. Badung yang sekarang memiliki APBD Rp 4 triliun, menurut politisi dari Cemagi ini tak perlu lagi mengeksploitasi kawasan Teluk Benoa sebagai destinasi wisata untuk memperoleh pendapatan asli melalui pajak hotel dan restoran (PHR). Apalagi
Paparkan Aksi Pelayanan Publik, Suiasa Diatas Angin
DARI HALAMAN 1
pasar, DR Ida Bagus Radendra Suastama, SH.MH, ditunjuk sebagai moderator debat putaran kedua ini. Sedangkan 6 orang panelis yang menguji, diantaranya Dr. I Nyoman Madiun, MSc, Dr. Ida Ayu Putu Sri Widnyani, S.Sos, MA.Ap, Dr. IGP Suka Arjawa, Bagus Sudibya, Dr. Sudantra. Disiarkan secara langsung oleh tiga stasiun televisi lokal di Bali ini, Suiasa yang didampingi Giri Prasta tampil sangat percaya diri. Dengan motto ‘merakyat, tangguh dan berbudaya’ ini, pasangan yang lebih dikenal dengan Giriasa menguasai panggung. Berbagai sektor pelayanan publik dipaparkan dengan lugas, dan sangat mudah dimengerti. Suiasa memaparkan beberapa agenda aksi yang bakal langsung dilaksanakan begitu nanti dilantik. Di antaranya, dalam pelayanan perijinan dengan menyedarhanakan proses perizinan, menyangkut soal waktu,
persyaratan dan kejelasaan biaya. Semua informasi mengenai proses perizinan akan dibuka secara online, sehingga masyarakat luas dapat dapat mengaksesnya. “Untuk perizinan maksimal harus diselesaikan selama 7 hari. Perizinan dalam skala kecil seperti UMKM, kami akan serahkan kewenangannya pada tingkat kecamatan,”papar Suiasa. Dalam pelayanan perpajakan, Suiasa menyatakan pihaknya akan melaksanakan pemungutan PHR secara online, untuk menekan kebocoran pajak. Khusus pemungutan pajak bumi dan bangunan PBB, pelayanan akan didekatkan dengan masyarakat. Dengan bekerjasama dengan koperasi-koperasi dan LPD ditingkat desa. Terkait administrasi kependudukan, Giriasa menetapkan komitmen cepat tepat dan akurat. “Kita juga mendelegasikan sebagian kewenangan administrasi kependudukan ke kecamatan, dengan membuka layanan
terpadu serta sistim jemput bola,”katanya. Keberpihakan kepada U M K M , j u ga d iw u j u d ka n dengan mempermudah proses pendirian koperasi, dan pemerintah akan sepenuhnya menanggung biayanya. “Kita ingin mewujudkan Badung sebagai kabupaten koperasi, pendirian koperasi akan kita permudah dan digratiskan. Dana bergulir untuk 595 koperasi yang ada di Badung juga akan diberikan,”ujarnya. Dan yang tak kalah penting, dalam pemerintahan nanti paslon nomor urut 1 (satu) ini akan mendisikan lembaga yang akan menerima pengaduan masyarakat mengenai layanan publik. Suiasa dengan tegas dan terarah, menjawab pertanyaan panelis pertama mengenai partisipasai masyarakat dalam dunia pariwisata. Menurut Suiasa, partisipasi aktif masyarakat dalam dunia pariwisata salah satunya dalam bentuk desa wisa-
ta. Dimana masyarakat, akan berpartisipasi dan berinteraksi secara langsung dengan dunia pariwisata. Panelis kedua sempat menanyakan soal ramainya wacana pro kontra reklamasi Teluk Benoa. Mengenai masalah ini, Suiasa menegaskan tidak akan ada reklamasi di Teluk Benoa, yang diperlukan menurutnya adalah normalisasi dengan mengembalikan pada kondisi semula. “Konsep yang kami tawarkan adalah normalisasi, memperbaiki kondisi alam. Dengan melakukan penanaman mangrove dan mengembalikan pulau Pudut yang dulunya 8 hektar, kini telah tergerus abrasi hanya menjadi 8 are. Itu yang akan kita lakukan untuk memperbaiki kondisi alam. Perlu dipertegas reklamasi adalah pengurugan, sedangkan normalisasi adalah perbaikan,”ujarnya. Debat selanjutnya yang antara kedua paslon bupati dan wakil bupati Badung akan kembali dilaksanakan Rabu (25/11). KJS
gal 24 Oktober 2015 dimana tim penilai dari PKK Provinsi Bali, PKK Pusat serta pihak Nestle secara khusus meninjau langsung pelaksanaan kegiatan posyandu TAT ke lokasi. Di lomba di tingkat nasional, penilaian dilanjutkan dengan pemaparan langsung baik oleh kader dan juga oleh kelompok kader yang mewakili provinsi. Adapun yang dinilai adalah pros-
es Posyandu TAT serta kemampuan kader dalam pemaparan tentang Posyandu TAT itu sendiri. Kasmiati mengungkapkan rasa bahagianya karena bisa mengharumkan nama Bali di tingkat nasional. Ia berharap prestasinya bisa memberi semangat sejawatnya para kader PKK untuk tulus iklas mengabdi pada masyarakat. Sementara itu acara Penutupan Jambore
Kader PKK Tingkat Nasional 2015 dilakukan secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo didampingi Erni Guntarti Tjahyo Kumolo selaku Ketua Umum TP PKK Pusat. Mendagri berharap ajang temu para kader PKK se tanah air ini dapat menambah wawasan sekaligus mempererat tali silahturahmi TP PKK dan kadernya. W-019*
Anak saya semua kedinginan. Tapi harus bagaimana lagi seperti itu kenyataan yang kami alami dan kami sangat mengharapkan adanya bantuan dari bapak Gubernur Pastika dalam bentuk bedah rumah,” sebut Putraka Rabu (18/11) siang kemarin.
Putraka mengaku penghasilan setiap hari dari hasil mencangkul di ladang ini hanya Rp. 50 ribu. Dana sebesar itu hanya cukup digunakan untuk makan seharihari saja. “Penghasilan kami setiap harinya hanya Rp 50 ribu, itupun kalau ada orang
menyuruh saya mencangkul ladang. Kalau tidak ada, saya tidak punya uang dan saya harus makan dengan sisa-sisa upah mencangkul yang sudah lalu,” cetusnya. Maka dari itu, dirinya sangat berharap perhatian dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. W–008
Kader PKK Provinsi Sabet Juara I dan 2 Lomba Posyandu Tingkat Nasional
DARI HALAMAN 1 Provinsi Bali dalam Lomba Posyandu Peduli TAT melalui proses panjang dan cukup ketat. Lomba Posyandu yang menggandeng Perusahan Nestle ini diawali dengan seleksi di tingkat Kecamatan, Kota, dan terakhir di tingkat Provinsi. Untuk seleksi tingkat Provinsi telah dilaksanakan pada tang-
Tidur Kedinginan, Mohon Bedah Rumah DARI HALAMAN 1 Dengan kondisi seperti itu, dirinya berharap kepada Bapak Gubernur Bali Made Mangku Pastika agar mempertimbangkan memberikan bedah rumah. ”Tiang sirep diruangan terbuka dengan beralaskan karpet.
11
OC Kaligis Dituntut 10 Tahun Penjara
JAKARTA-Fajar Bali Pengacara Otto Cornelis Kaligis dituntut hukuman 10 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi. Kaligis dianggap terbukti menyuap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan, Sumatera Utara, untuk mengabulkan gugatan atas surat penyelidikan dan surat panggilan permintaan keterangan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara terkait dugaan korupsi dana bantuan sosial. "Menuntut terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dakwaan pertama," ujar jaksa Yudi Kriatiana di Pengadilan Tindak
Otto Cornelis Kaligis
FB/IST
Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (18/11). "Menuntut menjatuhkan pidana kepada terdakwa Otto Cornelis Kaligis 10 tahun penjara," ujarnya. Tak hanya itu, Kaligis
juga dituntut membayar denda Rp 500 juta subsider empat bulan kurungan. Menurut jaksa, adapun hal yang memberatkan Kaligis ialah pernyataannya selama persidangan dianggap berbelit-belit. Kaligis juga dianggap tidak menyesal melakukan tindak pidana korupsi. Menurut jaksa, Kaligis sebagai advokat tidak menunjukkan sikap taat pada hukum dan kode etik advokat. "Hal meringankan, terdakwa sudah berusia 74 tahun dan banyak menulis buku-buku tentang hukum," kata jaksa. Kaligis didakwa menyuap majelis hakim dan panitera PTUN di Medan sebesar 27.000 dollar AS dan 5.000 dollar Singapura. KP
Pariwisata Bali Dituding Kebablasan
DARI HALAMAN 1 pengembangan pariwisata justru merusak Bali,” jelas Gunarsa, ketika ditemui Rabu (18/11) kemarin. Nyoman Gunarsa menyatakan sepakat dengan pernyataan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, sesungguhnya Pariwisata Bali tidak dikembangkan ke kuantitas namun diarahkan ke kualitas. “Begini jadinya kalau pariwisata dikembangkan ke arah kuantitas, setiap jengkal lahan di Bali yang bisa dijual untuk pariwisata, lalu nantinya masyarakat Bali sendiri akan memilih tinggal di kandang babi,” sindir Gunarsa pedas. Gunarsa sepakat dengan pernyataan Prof. Adrian Vickers, Guru Besar Sidney University yang menyebutkan pariwisata Bali tanpa visi, dibalik mengejar target jumlah kunjungan wisatawan. Gunarsa mencontohkan, di balik pembangunan By Pass IB Mantra saat ini disepanjang by pass tersebut lahan pertanian sawahnya sudah habis, utamanya di Kabupaten Gianyar, sepanjang by pass tersebut habis untuk bangunan komersial baik pariwisata dan perdagangan. “Ini kebablasan, Gianyar sebagai cikal bakal pariwisata Bali justru saat ini hancur,” kritik Gunarsa. Gunarsa memberikan
sindiran, bahwa wisatawan asing mengontrak seluruh bangunan rumah penduduk, sedangkan pemilik bangunan harus rela tinggal di kandang babi. Disisi lain, Gunarsa menyebutkan lahan pertanian di sepanjang by pass dijual pemilik lahan kepada pemilik modal dan akhirnya uang hasil penjualan tanahnya habis di meja judi dan sabungan ayam. “Coba kita lihat sekarang, by pass IB Mantra, pemandangan alam Bali hilang dan hancur, ini baru sebagian kecil kehancuran Bali dalam mengelola sumber daya alam yang terkandung nilai budayanya,” terang pendiri Sanggar Dewata Indonesia ini. Bahkan saat ini, lanjutnya, setiap lahan yang memiliki pemandangan dijual untuk kebutuhan pariwisata, mulai dari pinggir jurang, pinggir sungai, pemandangan sawah, gunung dijual untuk komersialisasi pariwisata, “Namun pariwisata itu membangun dengan semenamena tanpa ikut memelihara budaya alam Bali,” kritiknya lagi. Dengan adanya komersialisasi lahan alam Bali, maka dapat dipastikan wisatawan akan bosan datang ke Bali dan tidak akan melihat alam Bali yang sesungguhnya. “Ini pengembangan arah kepariwisataan kebablasan, semua asal demi dollar, semes-
tinya kita menjual kualitas dan mendatangkan wisatawan yang berduit,” jelasnya lagi. Menurut Gunarsa, pariwisata Bali perlu juga di revolusi mental, agar masyarakat Bali bisa menjadi tuan di rumah nya sendiri. Dimana saat ini, pariwisata yang dikembangkan, duitnya mengalir justru ke luar (pemodal) dan hanya sedikit saja dinikmati orang Bali. “Ini komersialisasi kebablasan, gagasan pariwisata Bali tanpa visi namun belum terlambat untuk memperbaiki,” harapnya. Gunarsa memberi contoh, di Ubud, Gianyar pariwisata sudah tak jelas arahnya. Ide pariwisata yang digagas sebelumnya saat ini sudah hancur, sehingga tidak ada lahan lagi yang dimanfaatkan kecuali untuk pariwisata. Yang terakhir mengusik perhatian Gunarsa terhadap Bali adalah memudarnya (penghilangan) Arsitektur Bali dalam setiap pembangunan komersial di Bali. Semestinya menurut Gunarsa, Arsitektur Bali adalah harga mati bagi setiap pembangunan di Bali. “Lalu apa artinya penghargaan kepada tokoh pariwisata, kalau saat ini pariwisata Bali sudah kehilangan jatidiri, ini penghargaan kepada tokoh pariwisata di tengah hancurnya pariwisata Bali,” ungkapnya lagi. W-010
Arahkan Investor ke Bali Utara dan Timur
DARI HALAMAN 1 ampaikan, pemberian insentif belum dapat memastikan investor akan beralih ke Bali utara, barat, ataupun timur. Mengingat, berdasarkan pengalaman selama ini, para investor lebih tertarik pada wilayah-wilayah yang sudah memiliki infrastruktur lengkap. Seperti ketersediaan air, listrik, hingga akses jalan. Menurut IB Parwata, alasan tersebut sangat logis. Lantaran, proses pembangunan akan sangat sulit, apabila di suatu daerah belum memiliki akses jalan, listrik, apalagi air. “Percuma kalau kita berikan insentif kalau di sana airnya tidak ada. Bagaiman mereka (investor) membangunan hotel kalau airnya tidak ada. Padahal setiap hotel per hari harus menydiakan air 3,5 kubik. Kalau tidak ada air maka tidak mungkin. Karena itu maka harus dibangun dulu infrastrukturnya, berupa air, listrik, dan jalan,” paparnya kemarin. Meski demikian, IB Parwata optimis Raperda tentang pemberian insentif akan berdampak
positif. Apalagi insentif tersebut diprioritaskan, bagi investor yang bersedia menanam modal di Bali utara, barat, ataupun timur. Walaupun infrastruktur tidak mendukung, tetapi Pemprov dapat memberikan insentif fiskal dan nonfiskal. Ia menyontohkan, insentif nonfiskal dapat berupa pembebasan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) selama proses pembangunan. Di samping itu, para investor juga akan diberikan kemudahan dalam pengurusan izin-izin, serta keringanan
harga sewa jika pembangunan dilakukan di atas lahan milik pemerintah. “Mudah-mudahan setelah ada Perda investor jadi lebih tertarik meski infrastuktur di Bali utara atau timur belum lengkap. Insentif bisa diberikan berupa fiskal dan nonfiskal. Non fiskal bisa diberikan perupa pembebasan pajak daerah misalnya, seperti PBB atau selama masa konstruksi tidak dikenakan full. Kalau pakai tanah Pemda, kita kasi dia potongan, dan nanti kita berikan permudah urusan perizinan,” imbuhnya. Sedangkan untuk investor yang masih melirik Bali selatan, tetap akan diberikan insentif hanya saja sangat selektif. Hanya untuk investor yang bersedia membangun proyek ramah lingkungan. Seperti pengolahan sampah yang berdampak postif pada lingkungan. “Tapi prioritas tetap Bali utara dulu, kalau di Bali selataan kami selektif. Bagi investasi yang ramah lingkungan kami berikan, seperti pengolahan sampah,” tutupnya. W-019
Polres Klungkung untuk membuktikan adanya dugaan kasus korupsi di PDAM Klungkung. “Kasus ini ada berdasarkan surat kaleng yang mengungkapkan ada indikasi korupsi,” jelasnya singkat. Lebih jauh Renin Suyasa menjelaskan informasi tersebut juga belum jelas, mengingat ada informasi yang menyebutkan sudah di SP3 oleh Mapolda Bali. “Kita belum tahu pasti seperti apa kasus ini. Ini berawal dari informasi surat kaleng yang membeberkan adanya indikasi korupsi. Surat kaleng itu pun belum tentu mempunyai kebenaran,” tambahnya. Kajari Klungkung, Syaiful Alam Y. saat ditemui Selasa (18/11) lalu mengungkapkan bahwa terkait adanya dugaan korupsi di PDAM Klungkung masih proses penelusuran. Disebutkan, penelusuran dilakukan
Kepolisian Resor Klungkung. “Yang jelas, informasi masalah itu sudah masuk ke Kejari Klungkung berupa surat, jadi mau surat kaleng atau tidak kami akan tetap mengungkap kebenaran dugaan kasus korupsi itu. Kami masih dalam tahap penelusuran,” tegasnya seraya mengaku sudah turun bersama Polres Klungkung. Namun Kajari Klungkung menegaskan terkait dugaan korupsi di PDAM Klungkung itu ditangani Polres Klungkung. “Kasus ini (PDAM) sudah ditangani Polres Klungkung, Kejari masih konsentrasi untuk menuntaskan korupsi di Dermaga Gunaksa,” tegas Syaiful. Hanya diharapkan Polres agar bisa sama-sama memberikan informasi hasil tindak lanjut. “Ini tekad, agar bersama-sama memerangi Korupsi,” tutupnya. W-010
IB Made Parwata
FB/DIAH
Isu Korupsi Goyang PDAM Klungkung
DARI HALAMAN 1 menyebutkan masih dalam tahap penyelidikan. “Tiga saksi sudah dimintai keterangan yang berasal dari internal PDAM,” terang Nainggolan. Kasatreskrim menyebutkan tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut, mengingat saat ini sedang proses dan penghitungan besarnya jumlah kerugian. “Ini masih dihitung Kanit Tipikor terkait kerugian negara,” sebut Nainggolan lagi. Di sisi lain, Direktur PDAM Nyoman Renin Suyasa menyampaikan belum mengetahui persoalan tersebut. “Kami belum tahu persoalan, kita rencanakan menghadap Kapolres,” terang Renin Suyasa tanpa menjelaskan maksud dan tujuan menghadap Kapolres. Hanya dirinya mengaku akan melakukan klarifikasi ke
Layouter: Dejerie
POLITIK
12 Suara PARLEMEN
Ajak Komponen Masyarakat Jaga Keamanan Bali MANGUPURA-Fajar Bali Tak ingin perisitiwa semacam peledakan bom di Paris, Prancis terjadi di Bali, anggota DPRD Badung Nyoman Satria mengajak seluruh komponen masyarakat Bali, khususnya Badung agar senantiasa waspada dan ikut menjaga keamanan Bali. Apalagi, Pulau Bali pernah dua kali menjadi target aksi bom teroris pada tahun 2002 (Bom Bali I) dan 2005 (Bom Bali II) silam. FB/IST “Kalau Bali tetap aman, Nyoman Satria maka turis akan terus mengalir berkunjung ke Bali. Jadi keamanan menjadi faktor kunci keberlangsungan industri pariwisata Bali, mengingat pariwisata merupakan leading sector sekaligus tulang punggung perekonomian Bali. Maka menjaga keamanan Bali menjadi hal mutlak,” tegas politisi PDIP itu di gedung Dewan Badung, pada Rabu (18/11) kemarin. Menurut pria kelahiran Mengwi ini, menjaga keamanan Bali, tak hanya menjadi tanggungjawab dari petugas kepolisian, intelijen dan tentara maupun pemerintah daerah. Dikatakan alumni Paskasarjana Universitas Jember ini, menjaga keamanan Bali juga adalah tanggungjawab seluruh komponen masyarakat Bali, termasuk pula krama Badung. “PAD Kabupaten Badung sebesar 94 persen berasal dari sektor pariwisata. Apabila sektor pariwisata terpuruk tentu berimbas langsung terhadap sektor lain, yang berujung pada merosotnya tingkat kesejahteraan itu sendiri,” jelas ayah dengan tiga orang anak ini. Maka itu, alumni SMA Negeri Mengwi ini, kembali menegaskan serta mengajak seluruh komponen masyarakat Bali, khususnya krama Badung itu menjaga keamanan Bali. Caranya? Dengan waspada dan peduli terhadap keamanan lingkungan masing-masing. “Bila menemukan sesuatu yang mencurigakan, masyarakat jangan takut untuk melaporkan hal itu kepada pihak keamanan maupun pihak terkait seperti kepala lingkungan atau pun pecalang,” kata politisi yang juga pengusaha sukses tersebut. Selain itu, lanjut pria kelahiran 12 Desember ini, pelibatan pihak desa adat juga sangat diperlukan sekali untuk menjaga keamanan wilayahnya masing-masing. Desa adat yang telah memiliki petugas keamanan adat yang bernama pecalang juga harus dilibatkan serta difungsikan. “Desa adat tentu lebih tahu dan memahami kondisi lingkungan wilayah serta dinamika masyarakat mereka sendiri. Mereka lebih mengetahui lalulintas keluar masuk orang-orang di wilayahnya. Jadi desa adat perlu mengadakan sidak untuk memeriksa kondisi serta situasi masyarakat setempat,” imbuh pria asal Banjar Alangkajeng, Desa Mengwi, Badung ini. Dengan begitu, selain pihak kepolisian, intelijen serta pemerintah daerah yang telah gencar memperketat keamanan, di antaranya dengan menutup jalur tikus masuk Bali, “Sekali lagi, jika keamanan Bali terjaga dan pariwisata tetap berkembang. Maka masyarakat akan mudah mencari pekerjaan, tidak perlu pergi ke luar Bali lagi, karena di sini juga sudah ada pekerjaan yang lebih baik. Secara otomatis kesejahteraan masyarakat juga ikut meningkat, termasuk PAD Badung makin terdongkrak naik. Sehingga pembangunan pun bisa berjalan lancar yang pada giliriannya juga akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” pungkas anggota Dewan Badung dua periode itu. R-007
Terkenang (Alm) IB. Mantra
Dukungan untuk Dharmanegara Kian Menguat DENPASAR-Fajar Bali Dukungan kepada IB. Rai Dharmawijaya Mantra untuk kembali memimpin Denpasar terus mengalir dan kian menguat, meski serangan makin gencar ditujukan kepada figur Rai Mantra melalui media massa. Warga seakan tak terjerumus isu yang dilempar. Sebaliknya, hal itu malah menguatkan pilihan warga untuk kembali memilih figur Rai Mantra. Hal itu terlihat dari kedatangan warga yang tak puFB/CAR tus-putusnya di kediaman Rai IB. Rai Dharmawijaya Mantra Mantra. Seperti pada Selasa (17/11), warga Pemecutan, warga kelurahan Dauh Puri Kelod, dan STT Denpasar tampak mendatangi Rai Mantra. “Kita datang dengan senang hati karena mengharapkan pemimpin yang sejati,” kata tokoh Dauh Puri Klod Gede Putu Sudiarsa, sembari menyebut, Rai Mantra sesungguhnya tidak hanya penting untuk Denpasar melainkan bagi Bali secara keseluruhan. Gaya kepemimpinan Rai Mantra, menurutnya, mirip dengan ayahnya, mantan Gubernur Bali (almarhum) Ida Bagus Mantra. “Keduanya low profile tetapi konsep dan terobosannya jelas untuk menjaga budaya Bali dan kesejahteraan warganya. Ini yang membuat kami kagum dan bersimpati,” ucapnya optimis, seraya berjanji akan mengajak seluruh lapisan masyarakat di wilayahnya untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 1 pada Pilwali 9 Desember mendatang. “Kami akan berjuang bersama untuk Pilwali nanti sehingga bisa mencapai 90 persen suara,” ujarnya. Perwakilan warga Pemecutan I Made Suta Wijaya, selain menyampaikan dukungan juga menyampaikan aspirasi kepada Rai Mantra untuk membenahi areal Setra Pemecutan. Seperti menambah fasilitas tertentu sehingga membantu kelancaran jika ada proses ngaben di tempat tersebut. Apa yang telah dilakukan Rai Mantra pada masa kepemipinan yang lalu telah terbukti membawa kesejahteraan bagi warga Denpasar. Karena itu perlu dilanjutkan demi Denpasar yang lebih baik. “Program–program Dharma Negara sudah terbukti menyejahterakan warga Denpasar, karena itu harus dilanjutkan,” tandas Suta Wijaya. Rai Mantra mengaku bersyukur atas dukungan yang tulus itu. “Mari bersama menjaga keamanan dan kelancaran jalannya pemilihan walikota Denpasar. Tidak terpancing fitnah maupun isu–isu menyesatkan,” ujarnya. Selain itu keberhasilan yang selama ini dicapai tidak terlepas dari partisipasi masyarakat. Terbukti walau APBD Denpasar tertinggi urutan kedua di Bali setelah Badung, tapi Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) Denpasar terbaik di Bali, bahkan sudah memasuki standar internasional. “Hal ini menunjukan partisipasi masyarakat sangat tinggi dalam membangun Kota Denpasa,” tandas Rai Mantra. R-004
FAJA R BALI
KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 l Tahun XVI
Giriasa Dorong Normalisasi, Sudiana-Sutrisno Tolak Reklamasi Pro Kontra rencana revitalisasi Teluk Benoa mencuat dalam debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Badung. Pasangan calon nomor urut 2, I Made Sudiana dan I Nyoman Sutrisno (Sudiana-Sutrisno) dengan tegas menolak rencana revitalisasi Teluk Benoa, sedangkan pasangan calon nomor urut 1, I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa (Giriasa) mendorong untuk melakukan normalisasi terhadap Teluk Benoa.
DENPASAR-Fajar Bali Debat publik yang diselenggarakan oleh KPUD Kabupaten Badung ini mengambil tempat di Trans Resort Hotel Bali, Jln. Sunset Road Barat, Seminyak, Rabu (18/11) kemarin. Debat publik ini dimoderatori oleh Ida Bagus Radendra Suastama. Persoalan pro kontra reklamasi ini diangkat ketika salah satu dari lima panelis yang dihadirkan yakni Dr. I Gusti Ayu Sri Widnyani yang merupakan akademisi Universitas Ngurah Rai melontarkan pertanyaan terkait sikap yang akan diambil oleh kedua pasangan calon menyikapi mengenai isu reklamasi. Menyikapi mengenai pertanyaan ini, paslon nomor 2 Sudiana-Sutrisno dengan tegas menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. “Paket Badung Bagus anti reklamasi. Pendapatan Badung dari sektor pariwisata sangat besar, tidak perlu lagi dilakukan reklamasi. Jangan merusak lingkungan. Kami menolak mentah-mentah rencana reklamasi Teluk Benoa,” tegas
Calon Wakil Bupati Badung nomor urut satu, I Nyoman Sutrisno. Menurutnya, penolakan dilakukan rencana reklamasi ini dikarenakan bisa berdampak kurang baik bagi lingkungan. Reklamasi akan menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar wilayan Teluk Benoa. “Dampak yang besar terhadap lingkungan ini yang harus diperhatikan. Kita melihat kedepannya. Untuk itu paket Badung Bagus menolak rencana reklamasi,” ungkapnya. Sementara itu, paket Giriasa memililiki pandangan yang berbeda menyikapi isu pro kontra reklamasi. Paslon nomor urut satu ini lebih mendorong melakukan normalisasi terhadap Teluk Benoa. “Menyikapi mengenai pro kontra reklamasi ini, yang kami tawarkan dari paket Giriasa adalah mendorong dilakukan normalisasi karena sudah terjadi kerusakan lingkungan secara masif di wilayah Teluk Benoa,” jelas Calon Wakil Bupati Badung nomor urut satu I Ketut Suiasa.
FB/REDY
AKRAB-Kedua Paslon Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (Giriasa) dan Made Sudiana-Nyoman Sutrisno sedang bercakap-cakap dan tampak akrab seusai acara debat publik ke-2 yang berlangsung Rabu (18/11) malam di The Trans Hotel, Seminyak Kuta. Dikatakan Ketut Suiasa, Teluk Benoa tidak membutuhkan reklamasi melainkan normalisasi. Tidak ada konsep reklamasi untuk Teluk Benoa tapi normalisasi. Reklamasi dengan normalisasi itu berbeda. “Normalisasi yang dimaksud oleh pasangan Giriasa yakni mengembalikan fungsi-fungsi lingkungan hidup di Teluk Benoa untuk kembali normal seperti semula,” jelasnya. Langkah yang ditawarkan oleh paket Giriasa kedepan, yakni pertama, akan melakukan penanggulangan agar abrasi tidak semakin meluas. Pasalnya, saat ini Teluk Benoa sudah terjadi abrasi dan kerusakan. Kedua, akan mengembalikan fungsi dan penanaman hutan bakau. Ketiga, terkait dengan ke-
beradaan Pulau Pudut yang dulu luasnya mencapai 8 hektar, kini hanya tinggal 8 are. “Itulah yang kita maksud pada posisi semula, harus ada langkah-langkah riil sehingga ada pengembalian lingkungan itu (Pulau Pudut),” papar mantan Wakil Ketua DPRD Badung ini. Namun, ketika ditanya apakah pasangan Giriasa menolak ataukah mendukung, Suiasa mengatakan tidak memberikan sikap yang pasti. Sekali lagi, ia hanya menyampaikan mendorong normalisasi Teluk Benoa. “Teluk Benoa harus normalisasi yang artinya memperbaiki bukan reklamasi. Itulah konsep normalisasi,” tegas Suiasa saat memaparkan konsep mengenai Teluk Benoa.
Dikonfirmasi masih usai debat publik, salah satu panelis debat publik Dr. Ida Ayu Sri Widyani mengatakan, pertanyaan yang diajukan dalam debat publik ini untuk mendapat kepastian jawaban dari dua pasangan calon mengenai sikap yang diambil menyikapi mengenai pro kontra Teluk Benoa. “Kita sudah mendengarkan jawaban dan langkah yang akan diambil mengenai pro kontra Teluk Benoa. Pertanyaan yang diajukan untuk memberikan kepastian kepada publik saja. Pada prinsipnya, kita berharap sikap yang diambil ini akan diperjuangkan ketika terpilih nanti, tidak sebatas seruan semata,” jelas Akademisi Universitas Ngurah Rai ini. M-007
Arjaya Harapkan GMNI Ikut Berpartisipasi dalam Pembangunan Juga Lahirkan Banyak Pemimpin di Bali
DENPASAR-Fajar Bali Calon Wali Kota (Cawali) Denpasar nomor urut 3, I Made Arjaya berharap dengan dilantiknya kepengurusan DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Denpasar, kedepan, GMNI sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan yang eksis di Denpasar mampu menjadi kontrol pemerintah sekaligus ikut dalam mewujudkan kesinergian dan berpartisipasi dalam pembangunan baik di tingkat kabupaten/kota maupun di tingkat provinsi. Harapan adanya kontrol dari kepengurusan baru GMNI Denpasar periode 2015-2017 itu sebagaimana ditegaskan Arjaya seusai menghadiri pelantikan dan diskusi publik dengan tajuk “Pemimpin Penyambung Lidah Rakyat; Peran Pers dan
Pemimpin Masa Depan dalam Membangun Keadilan Sosial” di Hotel Nikky Denpasar, Senin (16/11)lalu. Didampingi Ketua Tim Kampanye Paket Arjaya-Sunasri (AS) Wayan Mariana Wandira, politisi yang akrab disapa “Si Udeng Poleng”ini menambahkan, sebagai bagian sekaligus alumnus GMNI, mantan ketua komisi 1 DPRD Bali dua periode ini juga mendorong agar mahasisa sebagai “Pejuang Pemikir dan Pemikir Pejuang” ini juga kedepannya mampu untuk menumbuhkan kembali Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI). “Salah satu upaya untuk menghidupkan itu tentu bisa melalui diskusi-diskusi, baik diskusi dengan pihak pemerintah atau yang lain. Terpenting
lagi harus menjadi organisasi yang netral dan independent serta mampu melahirkan para pemimpin hebat di Bali,”harap putra dari salah satu tokoh yang juga sesepuh PDI Perjuangan, Almarhum Nyoman Lepug ini. Selain itu, masih dalam acara yang juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkot Denpasar Kabag Humas Pemkot Denpasar, IB Rahoela; tim pemenangan Paslon Wali Kota Denpasar, Paslon Wali Kota Denpasar nomor uut 2, Ketut ResmiasaIB Batu Agung (Resmi-Agung), organisasi jurnalis AJI Denpasar, PWI, serta BEM seluruh Denpasar dan alumnus GMNI Denpasar, itu cawali yang mengusung visi misi “Menuju Denpasar Pagi Bersih Malam Terang dan Mewu-
FB/MENOT
ALUMNUS-Cawali Denpasar I Made Arjaya (udeng poleng) didampingi Ketua tim Kampanye AS, Wayan Mariana Wandira saat menghadiri acara pelantikan dan diskusi publik yang digelar oleh DPC GMNI Denpasar di Hotel Nikky Denpasar, Senin (16/11)lalu
Arjaya juga menyampaikan selamat dengan dilantiknya Dedy Andi Widatama sebagai ketua DPC GMNI Denpasar 20152017 menggantikan ketua GMNi demisioner Putu Sindhu Andredika. R-007
judkan Denpasar sebagai Kota Taman yang Mandara” ini juga mengapresiasi dengan peran pers dalam mewujudkan keadilan sosial, yang juga merupakan bagian dari versi Bung Karno. Terakhir, selaku alumnus,
Dewan Sidak Proyek RSUD Bangli Jadwal Pengerjaan Proyek Sangat Singkat
BANGLI-Fajar Bali Setelah sebelumnya melakukan sidak proyek pembangunan gedung Puskesmas I Tembuku. Komisi III DPRD Bangli kembali melakukan sidak, pada Rabu (18/11) kemarin, dengan meninjau pengerjaan proyek fisik di RSUD Bangli yang menelan anggran sebesar Rp 1.873.125.000.000. Sidak yang dipimpin Ketua Komisi III , I Nengah Dwimadyayani dan anggotanya I Wayan Subagan, Satriyuda , Sajiboga dimulai sejak pukul 09.00 Wita. Setelah melihat dari dekat, ang-
gota merasa sangsi pengerjaan banguan tersebut, akan kelar sesuai target.“ Kita sedikit sangsi proses pembanguan akan kelar sesuai jadwal, mengingat target waktu yang tesisa tinggal kurang dari sebulan,” ujar anggota Komisi III DPRD Bangli , I Wayan Subagan Namun politisi dari PDIP ini, menilai kualitas pengerjaan proyek itu, sudah cukup bagus. Karena jika melihat dari proses pembutan adonan pasir campur semen telah ditakar sesuai standar yang baku. Hanya saja, setelah mendengar soal total
waktu proses pengerjaan proyek yang hanya 75 hari, anggota dewan yang juga mantan kontraktor ini sempat merasa terkejut. “Masak membangun gedung dengan kontruksi banguan lantai dua hanya diberikan waktunya kurang dari tiga bulan,” ucapnya dengan nada terkejut. Subagan menuding hal ini disebabkan lemahnya perencanaan yang dibuat oleh pihak eksekutif. Padahal, lanjut dia, proyek ini masuk dalam kegiatan anggaran induk namun justru dikerjaknaan di anggaran perubahan. “Kalau ini waktu
yang menyesuaikan pekerjaan, sepatutnya pekerjaan yang mengatur waktu,” sebut Subagan diamini rekanya Sajiboga. S e m e n t a ra i t u , N e ga h Dwimadyayani menyoroti mepetnya waktu yang tersisa sehingga tidak menutup kemungkina pekerjaan akan dikebut yang bisa mengakibatkan kualitas bangunan menjadi rendah. “Kita tidak ingin ada kegiatan fisik dikerjakan secara asal- asalan. Makanya peran masyarakat untuk ikut mengawasi juga sangat dibutuhkan,” kata Madyayani.
Direktur RSUD Bangli, dr I Wayan Sudinan juga mengakui dari segi waktu jadwal pengerjaan proyek ini terbilang cukup singkat. Hal ini tidak terlepas dari terjadinya tarik ulur terkait masalah proses awal perencanan hingga baru di bulan oktober bisa mulai digarap. Sedangkan selaku pihak rekanan dari CV Krisna Yuda , Aryanto merasa optimis pembangunan gedung ini akan selesai tepat waktu. “Meski nanti dikebut pengerjaannya. Namun soal kualitas tetap kami jaga,” tandasnya. W-002
Buta Aksara Picu Rendahnya Partisipasi Pemilih
TABANAN-Fajar Bali Buta aksara menjadi faktor utama rendahnya partisipasi pemilih dalam hajatan politik di Kabupaten Tabanan. Tak saja di pelosok desa, rendahnya partisipasi pemilih juga terjadi desa yang lokasinya justru di perkotaan. Tercatat ada 10 desa yang partisipasinya terendah pada Pemilihan Presiden 2014 lalu. Di antaranya, Desa Dajan Peken Kecamatan Tabanan yang hanya 80,88 persen, Desa Tua, Kecamatan
Marga 83,93 persen, Desa Angseri Kecamatan Baturiti 60,94 persen, Desa Munduk Temu Kecamatan Pupuan 71,11 persen, Desa Mundeh Kangin Kecamatan Selemadeg Barat 75,11 persen, Desa Kukuh Kecamatan Kerambitan 83,95 persen, Desa Gadung Sari Kecamatan Seltim 75,11 persen, Desa Wanagiri Kecamatan Selemadeg 74,51 persen, Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri 69,25 persen dan Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel 74,18
persen Hal itu diungkapkan oleh komisioner KPU Tabanan I Gede Putu Weda Subawa, Rabu (18/11) kemarin. Dijelaskanya, untuk membangkitkan kembali partisipasi pemilih di 10 desa itu, pihaknya lebih intensif melakukan sosialisasi ke desa yang dimaksud. “Upaya sosialisasi ini kami lakukan agar target 85 persen tingkat partisipasi pemilih dalam perhelatan pilkada bisa tercapai,” katanya.
Dijelaskanya, salah satunya faktor menurunya tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu adalah karena buta aksara. “Alasan buta aksara paling banyak kita terima. Namun kita ajurkan agar warga yang memiliki hak pilih bisa melihat foto pasangan calon kemudian memilihnya meskipun tidak bisa membaca,” terangnya . Ia pun berharap tingkat golput akan rendah dan partisipasi pemilih di 10 desa ini akan meningkat.
Partisipasi pemilih memang menjadi perhatian serius karena sukses tidaknya pilkada bisa diukur dari keterlibatan warga dalam menggunakan suaranya. Apalagi jumlah DPT dalam Pilkada tahun ini sebanyak 354.352 orang, dengan dominan pemilih perempuan dari sepuluh kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan mencapai 180.656 orang lebih banyak dari pemilih laki-laki yang hanya 173.696 orang. W-004 Layouter: Ari