FAJAR BALI
Ingin Berlangganan Harian Umum
FAJA R BALI Hub : Tim Sirkulasi
0361 - 411283/ 087 761 123438
SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI
Candi BENTAR
Selamat Pagi
Pak Gubernur
Oleh : IBP Bagus
Pecalang Desa Asak Mohon Dibantu HT dan Seragam MINIMNYA bantuan untuk pecalang membuat anggota pecalang harus mengeluarkan dana sendiri ataupun di subsidi oleh masing-masing desa adat setempat. Sehingga, tak jarang FB/BUDIASA pecalang harus berI Wayan Merta Yasa hemat pengeluaran. Belum lagi, beberapa peralatan komunikasi terkadang harus beli sendiri. Mengingat pentingnya keberadaan pecalang di masing-masing desa pakraman, diperlukan uluran pemerintah dalam memberikan bantuan kepada pecalang. Seperti pecalang Desa Pakraman Asak, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, sangat memerlukan bantuan pemerintah untuk pengadaan alat komunikasi (handy talk). Pecalang desa pakraman Asak belum
KITA tidak hanya mengenal OKB (sebutan untuk orang kaya baru karena menjual tanah, dapat undian berhadiah atau menang lo-
Pengentasan Kemiskinan dan Orang Miskin Baru dengan harapan ikut kecipratan bantuan pemerintah. Tampaknya mereka (baca:orang miskin baru) ini lihai memanfaatkan situasi. Disaat pemerintah gencar-gencarnya mengentaskan kemiskinan, mereka pun ikut-ikutan berulah mengaku miskin.
tre), tetapi juga belakangan muncul istilah OMB (orang miskin baru). OMB yang dimaksud di sini, bukanlah orang miskin baru karena baru diputus hubungkan kerja (PHK) atau usahanya bangkrut karena krisis ekonomi, tetapi orang kaya yang mendadak mengaku miskin
Seperti yang terjadi di Bali saat ini. Kita harus mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk ‘memerangi’ kemiskinan. Berbagai upaya strategis melalui program unggulan Bali Mandara telah di-
lakukan dengan sasaran warga miskin, seperti program gerakan pembangunan desa terpadu (Gerbang Sadu), Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Ruman, Simantri dan sebagainya. Ratusan desa dengan tingkat
KE HAL. 11
KE HAL. 11
FB/BUDIASA
FB/BUDIASA
KEMISKINAN-Dua warga Desa Nawakerti I Wayan Kasar dan Ni Wayan Pejet hidup sebatangkara. Mereka menunggu uluran tangan.
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
Dua Warga Nawakerti Hidup Sebatangkara Ratusan Tak Miliki Rumah Layak Huni
Tampaknya kemiskinan masih menjadi momok yang harus segera mendapat perhatian ekstra dari Pemkab Karangasem. Meski upaya untuk mengentaskan kemiskinan terus dilakukan, namun kenyataanya warga miskin di Karangasem jumlahnya masih ribuan. AMLAPURA-Fajar Bali Bahkan yang lebih miris lagi beberapa di antaranya hidup sebatangkara dan hanya mengandalkan belas kasian orang lain. Seperti dua warga
Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, I Wayan Kasar (55) dan Ni Wayan Pejet (80). Keduanya harus mengisi hari tuanya dengan hidup sendirian, tanpa rumah yang layak huni.
Selain kedua warga tersebut,di Nawakerti sendiri masih terdapat ratusan warga yang tak memiliki rumah layak huni, hampir seratus persen merupakan warga penggarap sehingga menyulitkan pemerintah dalam memberikan program bedah rumah. I Wayan Kasar, warga Banjar Bau Kawan, Desa Nawakerti misalnya, hanya mengantungkan hidup dengan memelihara beberapa ekor
KE HAL. 11
425,442,500 366,478,506 58,963,994
Basmi Rabies, Bali Alokasikan Rp 11 M Desa Pakraman Didesak Bentu Pararem DENPASAR-Fajar Bali Kembali merebaknya kasus rabies, membuat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali harus bekerja keras. Usulan untuk pembuatan pararem di masing-masing desa pakraman pun kembali dicuatkan. Tak hanya itu, tahun ini Pemprov FB/DOK Bali dan pemerintah pusat mengucurkan dana Rp 11 Putu Sumantra miliar untuk melakukan vaksinasi dan eleminasi massal. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Putu Sumantra menyampaikan, sulit untuk membasmi rabies di Bali. Apabila, tidak memperoleh dukungan penuh dari masyarakat. Terlebih lagi, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang menghalang-halangi
KE HAL. 11
026/VI/W-020
ONLINE: www.fajarbali.com
BICARA-Ratusan sukarelawan Palang Merah Indonesia Kota Denpasar melaksanakan aksi simpatik di Renon.
FB/DEJE
PMI Dorong Pengesahan RUU Kepalangmerahan
DENPASAR-Fajar Bali Minggu (20/3) kemarin Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) diramaikan kehadiran ratusan Sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Denpasar yang melaksan-
akan aksi simpatik untuk mendorong pengesahan Rancangan Undangundang Kepalangmerahan di DPR RI. Dalam kesempatan ini, Sukarelawan PMI ingin mengajak partisipasi dan dukungan masyarakat
Bali dalam mendukung pengesahan RUU Kepalangmerahan untuk memberikan jaminan Perlindungan bagi Petugas Palang Merah. Sebab Palang Merah adalah Lambang yang Netral, KE HAL. 11
Dihadiri Tiga Sulinggih
Pemprov Ajak Masyarakat Awasi Dana Desa DENPASAR-Fajar Bali Pemerintah Provinsi Bali mengajak masyarakat bersama-sama mengawasi penggunaan berbagai dana yang digelontorkan pemerintah ke desa agar jangan sampai terjadi penyimpangan. “Pemprov Bali juga akan mengeluarkan surat edaran yang isinya agar penggunaan berbagai dana di desa dapat ditempelkan di papan pengumuman di masing-masing kantor kepala desa,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali Ketut Lihadnyana, di Denpasar, Minggu (20/3). Menurut dia, pentingn-
FB/DEJE
Ketut Lihadnyana ya keterlibatan masyarakat dalam mengawasi penggunaan dana-dana di desa karena anggaran yang masuk dari pemerintah pusat dan provinsi untuk desa-desa di Bali cukup tinggi mencapai di atas Rp700 miliar. “Tahun ini Pemprov Bali saja menyiapkan anggaran Rp297
KE HAL. 11
Prosesi Ngingsiran Ida Bhatara Pura Puseh Belayu Renovasi sejumlah bangunan pelinggih di Pura Puseh Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan diawali dengan prosesi upacara ngingsiran Ida Bhatara yang berstana di Gedong Ratu Puseh, Gedong Ratu Desa, Pepelik, Ratu Pradnyan, Ratu Galung dan Ratu Ngurah.
TABANAN-Fajar Bali Prosesi ngingsiran yang dilaksanakan bertepatan dengan rerainan di Pura Puseh Belayu, Sabtu sore (19/3) disaksikan tiga
Sulinggih. Ketiga sulinggih yang hadir yakni Ida Peranda Gria Gede Belayu, Ida Peranda Gria Kelodan Belayu dan Ida Peranda Gria Taman Blayu. Ketua panitia pembangunan– renovasi Pura Puseh Belayu, IGMA Wisnu Mataram mengatakan, upacara ngingsirin Ida Betahara Pura Puseh Belayu berkaitan dengan renovasi sejumlah bangunan di Khayangan Puseh Belayu. “Prosesi ngingsiran Ida Bethara ini merupakan awal dari rangkaian renovasi pembangunan sejumlah pelinggih di Khayangan Puseh Belayu,” jelasnya.
FB/DONY
PROSESI-Ida Peranda Gria Gede Belayu, Ida Peranda Gria Kelodan Belayu dan Ida Peranda Gria Taman Blayu saat menghadiri prosesi upacara ngingsiran Ida Bhatara di Pura Puseh Belayu, Marga. Prosesi ngingsiran yang digelar Sabtu (19/3).
Layouter: Dejerie
Wisnu Mataram melanjutkan, dana dari renovasi pembangunan Khayangan Puseh Belayu bersumber dari iuran Krama Desa Adat Belayu yang masing-masing KK dikenai iuran sebesar Rp 200 Ribu. Menurutnya, beberapa pelinggih yang sebelumnya terpisah pada renovasi ini akan dijadikan satu. Seperti pelinggih Ratu Puseh dan Ratu Desa yang sebelumnya terpisah akan dijadikan satu pelinggih yakni bangunan Gedong Madu. “Kami kembalikan ke Belayu Kuno,” jelasnya. Hal senada juga disampaikan I Nyoman Sudarma yang juga pani-
KE HAL. 11
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2 Simpan Narkoba, Pelajar dan Teman Wanitanya Diciduk DENPASAR-Fajar Bali Narkoba menyasar seorang pelajar SMA berinisial OS (16). OS yang tinggal diseputaran Jalan Padang Sambian, Denpasar, diciduk bersama teman wanitanya BS (18) dengan barang bukti sabu sabu dan sebutir ekstasi. Penangkapan ini berlangsung di Jalan Gunung Batur, Pemecutan, Denbar, Sabtu (19/3) lalu. Penangkapan OS dan BS, berawal dari penyelidikan Sat Narkoba Polresta Denpasar. Keduanya ditengara kerap mengkomsumsi narkoba. Keduanya ditangkap petugas sekitar pukul 19.00 saat sedang duduk di pinggir Jalan Gunung Batur, Pemecutan. Namun sebelumnya mereka telah diikuti dari rumahnya masing-masing. Saat ditangkap, OS dan BS
tidak melakukan perlawanan. Setelah dilakukan penggeledahan, petugas menemukan barang bukti narkotika jenis SS dan pil ekstasi warna merah muda. Petugas masih mendalami darimana barang haram itu diperoleh kedua tersangka. “Keduanya ditangkap lengkap dengan barang bukti yakni 0,08 gram SS dan 1 butir ekstai yang kemungkinan rencananya untuk digunakan, jelasnya sumber dilapangan kemarin. Dikonfirmasi terpisah Kasubag Humas Polrersta Denpasar AKP Sugriwa, mengaku akan mengecek dan berkordinasi dengan penyidik bagian narkoba, terkait perkembangan hasil penyelidikan. “Saya cek dulu, kasusnya tersebut masih ditangani penyidik,” ujarnya kemarin. R-005
FAJA R BALI
SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI
Kasus Narkoba Gitaris Geisha, Roby Satria
Empat Tersangka Diduga Hilang, Pelimpahan Tertunda Kasus narkoba yang menyeret gitaris band Geisha, Roby Satria nampaknya mulai hilang dari peredaran. Meski kasus ini terbilang terjadi cukup lama, 19 November lalu, tapi sampai saat ini kasusnya belum juga sampai ke persidangan. DENPASAR-Fajar Bali Usut punya usut, dari perkembangan penangkapan Roby ada 4 tersangka lagi. Kabarnya 4 tersangka ini tidak diketahui keberadaanya sehingga kasus ini menjadi terhambat. Informasi yang dihimpun, untuk kasus Roby kini sudah P-21 (berkas lengkap) dan siap dilimpahkan ke Kejari Denpasar untuk disidangkan di PN Denpasar.
Nah, kabar kurang sedap berhembus dari penangkapan 4 orang lainnya yang merupakan pengembangan penangkapan Roby sebelumnya. Pasalnya, empat tersangka yaitu CH, WS, VPS dan AO yang rencananya akan dilimpahkan pekan lalu menghilang. Beredar kabar keempat tersangka ini ditangguhkan penahanannya dan menghilang saat akan dilakukan pelimpahan tahap II teyaitu
Operasi Penegakan dan Penertiban
FB/IST
Roby Satria
pelimpahan tersangka dan barang bukti di Kejari Denpasar. “Tidak
jadi dilimpahkan karena tidak ada tersangkanya,” jelas salah satu Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang enggan namanya dikorankan, kemarin. Sementara itu, Kapolsek Kuta Utara, Kompol Wayan Arta Ariawan membantah kabar tersebut. Ia mengatakan keempat tersangka yang dikabarkan menghilang masih ada dan siap untuk dilimpahkan ke Kejari Denpasar, jika berkasnya sudah siap. Sementara untuk gitaris Geisha, Roby dipastikan berkasnya akan lengkap dan segera dilimpahkan ke Kejari Denpasar. “Tidak ada yang menghilang. Nanti kalau sudah lengkap dilimpahkan,” ujar AKP Arta yang baru dua bulan menjabat sebagai
Kapolsek Kuta Utara ini, Minggu (20/3) kemarin. Diberitakan, tersangka Roby ditangkap Tim Buru Sergap (Buser) Polsek Kuta Utara di Hotel Aston Denpasar pada Kamis (19/11) dini hari sekitar pukul 00.45 Wita. Roby ditangkap di lobi hotel setelah polisi mendapat laporan dari driver GoJek yang mencurigai paketan yang diterima Roby. Benar saja, saat ditangkap petugas mengamankan ganja dari paket yang diterima Roby. Ia lalu dibawa ke Polsek Kuta Utara. Dari hasil pemeriksaan, Roby mengaku ganja tersebut dari temannya yang akhirnya ikut ditangkap dalam pengembangan.W-007
Tim Gabungan POM TNI Razia Tempat Dugem DENPASAR-Fajar Bali Tim gabungan POM TNI, Sabtu (19/3) malam, menggelar operasi penegakan dan penertiban (Gaktib) sekaligus yustisi terhadap prajurit TNI. Dalam Gaktib kali ini tim gabungan menyasar enam tempat dugem di Denpasar Kuta dan sekitarnya. Tim gabungan yang terdiri dari 22 anggota Polisi Militer (Pom) Angkatan Darat (AD), 2 anggota Pom Angkatan Udara (AU), 5 anggota Pom Angkatan Laut (AL) dan 2 Propam Polresta Denpasar dikomandoi Komandan Denpom IX/3 Denpasar, Mayor CPM Dwi Indra Wirawan, S.H. Setelah ber-
kumpul di Madempom IX/3 sekitar di Jalan Puptan Renon sekitar pukul 22.00 wita, tim meluncur ke lokasi tempat hiburan malam sekitar pukul 24.00 wita. Ada enam lokasi hiburan malam yang disasar tim gabungan, yakni Cafe Ramos di Jalan Ida Bagus Mantra, Lokalisasi Danau Tempe Sanur, New Star Jalan Gunung Soputan, Ecsecutif di Jalan Imam Bonjol, Royal Palace Jalan Diponegoro, dan Akasaka di Jalan Teuku Umar, Denpasar. Dalam Gaktib tersebut, tim memeriksa kartu identitas seluruh pengunjung yang berada di lokasi hiburan malam tersebut.
Komandan Denpom IX/3 Denpasar, Mayor CPM, Dwi Indra Wirawan, S.H. mengatakan kegiatan penegakan ketertiban dan yustisi ini untuk meminimalisir adanya prajurit TNI baik TNI AD, TNI AL dan TNI AU melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai prajurit TNI. “Tujuanya adalah untuk mencari anggota yang keluar malam, ini mencegah anggota TNI melakukan pelanggaranpelanggaran maupun tindakantindakan Pidana, serta mencegah penyalahgunaan narkoba dimana pemerintah menyatakan perang terhadap Narkoba,” kata Wirawan.
Wirawan menegaskan, akan memberikan tindakan tegas apabila ada prajurit TNI yang terbukti melakukan pelanggaranpelanggaran. Apabila ditemukan prajurit TNI yang melakukan pelanggaran sebagai anggota TNI maka Prajurit bersangkutan akan dibawa ke kantor Denpom IX/3 Denpasar untuk diproses. Sementara itu, hasil penyisiran dari enam lokasi tersebut hasilnya nihil. Meskipun tim sudah melakukan penyisiran dengan teliti, namun tak satu pun anggota TNI yang ditemukan berada di lokasi hiburan malam tersebut. W-007
Kejati Bali Dalami Kasus Mark Up Pembebasan Lahan DENPASAR-Fajar Bali Made Bawa (76) memang sudah dijadikan tersangka bahkan sudah ditahan Kejati Bali dalam kasus dugaan mark up pembebasan lahan di Bay Pass Ida Bagus Mantra. Tapi bukan berarti kasus ini hanya menjerat Bawa. Sebab, kabarnya Kejati Bali mulai mengungkap adanya keterlibatan BPN (Badang Pertanahan Negera) Gianyar. Hal ini diungkapkan Kasipenkum dan Humas Kejati Bali, Ashari Kurniawan pada Minggu (20/3) kemarin. Ia mengatakan dalam kasus ini penyidik akan mendalami keterlibatan pihak BPN Gianyar dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp 2,5 miliar. Namun Ashari enggan merinci terkait
keterlibatan BPN Gianyar serta kapan pemeriksaan oknum BPN Gianyar ini akan dilakukan. “Masih dalam penyidikan,”kata Ashari. Dalam kasus ini, penyidik sebenarnya sudah menetapkan 4 tersangka. Selain Bawa, ada tiga tersangka lainnya yaitu Kepala Desa Keramas, I Gede Bisma, Kepala Dusun Palak, I Wayan Sudiasa dan Kepala Dusun Palak, I Made Surna. Namun untuk tiga tersangka ini akhirnya dikeluarkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) pada Desember 2015 lalu karena kurang alat bukti. Meski menghentikan penyidikan ketiga tersangka, namun penyidik masih berkeyakinan tersangka Bawa tidak melakukan perbuatan ini sendirian. Untuk itulah penyi-
dik akan mendalami keterlibatan BPN Gianyar dalam kasus ini. Kasus yang menjerat Bawa dalam pembebasan lahan di Desa Keramas, Gianyar untuk By Pass IB Mantra. Di lokasi ini, tersangka Bawa memiliki tanah seluas 1.200 m2 yang sudah dijual kepada Putu Renaya Prawita pada 1995. Nah, saat dilakukan pembebasan lahan, tanah yang sudah menjadi hak milik Putu Renaya Prawita sudah dibebaskan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bali seharga Rp 30 juta dan sertifikatnya sudah dimatikan di BPN Gianyar. Dalam pembeasan ini, yang kena untuk badan jalan By Pass IB Mantra hanya 700 m2. Sisanya ada 500 m2. Nah, tanah sisa 500 m2 yang seharusnya sudah menjadi milik
pemerintah inilah yang kembali dijual oleh tersangka Bawa. Saat itu, Bawa menjual tanah seluas 250 m2 kepada Ketut Sangker senilai Rp 30 juta dan keluar sertifikat 2432. Sukses dalam transaksi pertama, tersangka Bawa kembali menjual sisa tanah 250 m2 kepada Ketut Maryana seharga Rp 30 juta. Pada saat pengajuan pensertifikatan tanah inilah BPN Gianyar tidak mau menandatangani karena akhirnya tahu jika tanah tersebut milik pemerintah. Namun, BPN Gianyar sudah terlanjur mengeluarkan sertifikat sebelumnya dengan nomor 2432. Akibat perbuatan Bawa, penyidik menghitung adanya kerugian negara mencapai Rp 2,5 miliar.W-007
Motivasi Generasi Muda, Wagub Sudikerta Berbagi Tiga Kunci Sukses DENPASAR-Fajar Bali Bicara di hadapan generasi muda pada seminar motivasi, Wakil Gubernur Ketut Sudikerta berbagi tiga kunci sukses untuk mewujudkan mimpi. Menurutnya, agar berhasil mencapai sukses, generasi muda harus punya tiga modal yaitu kemauan, semangat dan kerja keras. Hal tersebut disampaikannya pada seminar motivasi dan talkshow ‘Berani Bermimpi Besar’ yang digelar Ria Asteria Billionaire Community di Ballroom The Grand Santhi Hotel Denpasar, Minggu (20/3). Menurut Sudikerta, tiga hal tersebut harus tumbuh dari dalam tiap individu agar lahir generasi yang mandiri dan berkualitas. Penyampaian Sudikerta juga terkait dengan besarnya tantangan yang dihadapi pada era pemberlakuan pasar bebas MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Agar dapat memenangkan persaingan, tak
FB/IST
SEMINAR-Wakil Gubernur Ketut Sudikerta menghadiri seminar motivasi dan talkshow ‘Berani Bermimpi Besar’ yang digelar Ria Asteria Billionaire Community di Ballroom The Grand Santhi Hotel Denpasar
ada pilihan bagi kalangan generasi muda selain terus mengisi diri dengan ketrampilan dan pengetahuan. “Jangan jadi SDM dengan kualitas asal-asalan. Saya harap kalian terus belajar untuk meningkatkan kualitas diri agar mampu memenangkan persaingan,” ujarnya. Lebih dari itu, Sudikerta juga memotivasi kalangan generasi muda agar lebih mandiri dan tak terlalu tergantung dengan pemberian
orang tua. Untuk membakar semangat peserta seminar, dalam kesempatan itu Sudikerta juga menceritakan pahit getir pengalaman hidup yang harus dia lalui. Lahir dari keluarga miskin di kawasan Pecatu, sosok Sudikerta tak pernah kehilangan semangat. Untuk membiayai pendidikannya selepas SD, Sudikerta melakoni berbagai pekerjaan. Mulai dari pengembala sapi, pedagang acung di
Kuta, kernet angkutan umum, tukang suwun di Pasar Badung hingga jadi TKI ke Jepang. Kesempatan menjadi tenaga kerja di Jepang membuka peluangnya untuk memulai usaha ekspor barang kerajinan. Namun usahanya tak berjalan mulus hingga harus banting stir ke usaha properti dan akhirnya terjun ke dunia politik hingga mengantarkannya menduduki jabatan sebagai Wakil Gubernur. Menurut Sudikerta, satu pelajaran yang bisa dipetik dari perjalanan hidupnya itu adalah semangat kemandirian, pantang menyerah dan bekerja keras. Bercermin dari pengalaman hidupnya, dia mengepresiasi langkah Ria Asteria, perempuan muda yang bisa memotivasi rekan sebayanya. Dia berharap, ke depannya akan muncul lebih banyak lagi motivator muda yang dapat memberi inspiratif bagi generasi muda Bali. W-019*
l Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram l Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat l Manajer Pemasaran & Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana l Keuangan: Supartini l Admin: Mikayanti, Tania l Iklan: Ida Bagus Sudarsana lSirkulasi: Putu Lera Atmajal Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja l Redaktur Pelaksana/Koordinator Liputan: Gusti Agung Paramita l Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Hery Subagio, I Nyoman Sukadana l Staf Redaksi: Eliazar Patun, Ayu Diah, Agung Gde, Angga Wijaya, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem)l Sekretaris Redaksi: Merta Yogal Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Wiadnyana, Manik, Ari l Fotografer :Kasturi, Redy l Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. l Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. l Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama l Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik
KOTA PLUS
FAJA R BALI
SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI
Studi Banding, Ajang ‘Pemerasan’ Siswa
3
Duta Anak, Pelopor Suarakan Aspirasi Anak dalam Pembangunan
Siswa Studi Banding ke Luar Daerah Dinilai Berlebihan
Kegiatan kesiswaan bersifat nonformal serta ekstrakurikuler yang dilaksanakan di masing-asing sekolah baik jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK diakui memiliki kemanfaatan bagi siswa. Hanya saja, tidak jarang kegiatan tersebut dijadikan ajang untuk “memeras” oleh pihak sekolah.
DENPASAR-Fajar Bali Biasanya biaya studi banding yang dikeluarkan siswa tidak sedikit. Belum lagi prakarya atau peralatan yang harus dipergunakan harganya cukup mahal. Kecuali itu, hampir semua sekolah melakukan kegiatan tour yang dikemas dalam studi banding ke luar kota. Bahkan ada pula ke luar negeri. Padahal hasil kegiatan tersebut dinilai tidak efektif, dan terlalu berlebihan. “Sangat berlebihan kalau anak-anak SMP atau SMA ada kegiatan studi tour ke luar kota bahkan ke luar negeri. Parahnya yang tidak ikut harus bayar. Ini kan kegiatan memaksa, dan sekolah terkesan “memeras” orang tua melalui siswa,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Kota Den-
Eko Supriadi
FB/CAR
pasar Eko Supriadi dalam rapat kerja bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar belum lama ini. Eko menyebut, sekolah melalui OSIS-nya hampir setiap tahun memiliki agenda studi banding. Sayangnya selain terkait biaya yang tinggi, juga terkesan memaksa. Hal ini juga tidak sebanding dengan input yang diperoleh siswa dari kegiatan ke luar kota. “Tidak semua orang tua mampu, untuk menyekolahkan anaknya saja sudah berat. Kalau anaknya tidak ikut, nanti dikucilkan. Anak akan malu, sehingga ortu yang kelimpungan. Saya banyak mendapat laporan— terutama dari sekolah-sekolah favorit. Lebih baik studi banding di dalam kota saja, masih
FB/CAR
A.A Susruta Ngurah Putra
IB Kiana
banyak hal yang bisa dipelajari,” papar Eko didukung anggota komisi lainnya seperti Made Sukarmana, AA. Susruta Ngurah Putra, IB. Kiana, dan anggota dewan lainnya. Kalangan Dewan juga menyoroti kegiatan sekolah yang terlalu berlebihan selain studi banding, misalnya kegiatan festival atau ulang tahun sekolah yang sampai mempergunakan Garuda Wisnu Kencana (GWK) sebagai lokasi kegiatan. “Siswa melalui OSIS seolaholah menjadi EO (even orgenaizer). Ada salah satu sekolah di Denpasar yang dalam melaksanakan kegiatannya mengambil tempat di GWK. Ini terlalu berlebihan yang tidak sebanding dengan esensinya. Sewa GWK saja sudah mahal sekali. Belum biaya lainnya. Ujung-ujungnya
memberatkan orang tua siswa, karena biayanya dikenakan ke siswa, sementara para guru hanya penikmatnya saja,” sodok Susruta. Untuk itu dewan meminta pihak Disdikpora melakukan pengawasan ke sekolah. Dengan melakukan pengecekan, memantau langsung ke sekolah-sekolah. “Turunlah, kalau ada kegiatan yang dirasa berlebihan, Disdikora pasti tahu. Karena pasti diundang dalam kegiatannya. Jangan sampai sekolahlah yang justru mengajarkan siswanya untuk hurahura,” imbuhnya. Nenyikapi hal itu, Plt. Kadisdikpora Nyoman Ngurah Jimmy Sidartha mengaku akan menindaklanjuti segala saran dan masukan dewan sebagai bahan evaluasi. R-004
Gerakan Earth Hour 2016
FB/CAR
Padamkan Listrik Selama 1 Jam
FB/CAR
EARTH HOUR- Gerakan Earth Hour 2016 yang dipusatkan di Patung Catur Muka pada Sabtu (19/3) kemarin, mengajak seluruh warga untuk memadamkan beberapa titik lampu selama satu jam untuk sebuah gerakan hemat energi.
DENPASAR-Fajar Bali Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Denpasar menjadi bagian dari aksi gaya hidup ramah lingkungan yang menggelar aksi switch off (gerakan memadamkan lampu) selama satu jam dari pukul 20.30-21.30 Wita yang dilakukan secara serentak di seluruh Dunia. Di Denpasar, ratusan orang yang tergabung dalam Gerakan Earth Hour 2016 dengan pakaian hitam yang bertuliskan “Ini Aksiku, Napi Aksi Ragane” memenuhi Lapangan Puputan
Badung I Gusti Ngurah Made Agung yang dipusatkan di Patung Catur Muka pada Sabtu (19/3) kemarin. Acara juga dihadiri Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar AA Bagus Sudarsana, CEO World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Dr. Efransjah, serta masyarakat yang ikut meramaikan. CEO WWF Indonesia, Dr. Efransjah, mengatakan, WWF ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2007. Saat itu, 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan mem-
adamkan semua lampu yang tidak diperlukan. Setelah Sydney, beberapa kota di seluruh Dunia ikut berpartisipasi pada Earth Hour 2008 dan di Indonesia sendiri dimulai pata tahun 2009 di Jakarta dengan mematikan listrik di Bundaran HI. Dengan mematikan lampu selama satu jam yang diilustrasikan dari 10% penduduk Jakarta dengan mematikan 2 buah lampu saja selama satu jam setara dengan menghemat energi sebanyak 300 megawatt yang diakumulasikan dengan mengistirahatkan satu pembangkit tenaga listrik yang sama dengan menghidupkan listrik sebanyak 900 desa. Efransjah pin mengatakan gerakan Earth Hour yang dilaksanakan serentak di 32 Kota di Indonesia merupakan seremonial dengan harapan dapat dilakukan setiap hari oleh masyarakat dengan mematikan 1-5 lampu selama satu jam, selain itu juga mendukung gerakan Pemerintah Kota Denpasar yang saat ini gencar dalam kepedulian lingkungan. “Kami dari WWF Indonesia dengan diadakannya acara seperti ini berharap untuk seluruh masyarakat agar lebih peduli kepada lingkungan dan menjaga bersama lingkungan sekitar kita, kami juga berterima kasih kepada Pemerintah
Kota Denpasar yang selaras dengan kami dalam kepedulian lingkungan serta berperan aktif dalam menjaga kestabilan lingkungan dan hemat energy,” ujarnya. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, AA Bagus Sudarsana mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar sangat mendukung kegiatan ini karena selaras dengan filosofi kearifan lokal Bali yakni dengan hari raya Nyepi, namun meski di Bali telah ada perayaan Hari Suci Nyepi setiap tahunnya dan telah menjadi sebuah budaya yang mendunia, namun langkah ini perlu terus dilakukan lewat gerakan sehari-hari kita bersama melaksanakan gaya hidup lebih ramah lingkungan dan hemat energy demi keberlangsungan kehidupan di masa depan. Koordinator Earth Hour Kota Denpasar Ni Putu Wulan Romianingsih menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang telah mendukung dan mengapresiasi acara ini. “Gerakan Earth Hour ini merupakan suatu langkah untuk mengajak masyarakat mematikan lampu selama 1 jam dan menjadikan bagian dari gaya hidup sehari-hari dari masyarakat dan untuk masyarakat,” ucap Wulan. R-004
FB/CAR
DUTA ANAK-Peserta masuk 10 besar pemilihan duta anak yang akan diseleksi menjadi 5 besar akan tampil pada ajang mimbar anak tingkat Provinsi Bali.
DENPASAR-Fajar Bali Pemerintah Kota Denpasar memberikan hak yang sama kepada semua masyarakat termasuk juga pada anak-anak untuk terlibat dalam pembangunan di Kota Denpasar, mengingat dalam pembangunan yang dilakukan juga menyasar kepentingan anak-anak di Kota Denpasar. Untuk itu Pemkot Denpasar membentuk Forum Anak untuk menyerap aspirasi anak dalam setiap pembangunan terutama dalam memenuhi hak-hak anak. K a b i d Pe m b e rd aya a n Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Agung Sri Wetrawati saat membuka pemilihan duta anak yang dilaksanakan Forum Anak Kota Denpasar Sabtu (19/3) di Gedung Sewaka Dharma, mengungkapkan, pemilihan duta anak sebagai pelopor untuk meyuarakan aspirasi anak dalam pelaksanaan pembangunan. Sehingga, hak-hak anak dalam pembangunan di Kota Denpasar dapat terpenuhi seperti pemenuhan anak bidang pendidikan, kesehatan, jaringan dan partisipasi. Wetrawati menyebut duta-
duta anak ini merupakan bagian dari agenda kerja forum anak kota Denpasar untuk mempersiapkan dalam ajang lomba ke tingkat lebih tinggi yaitu provinsi dan nasional. Forum anak juga merupakan wadah untuk menyampaikan aspirasi anak dalam pembangungan. “Untuk mengetahui keinginan anak-anak hanya anaklah yang tahu. Contohnya untuk pergi ke sekolah mereka ingin nyaman ada bus sekolah. Termasuk juga ruang-ruang tempat terbuka hijau,” terang Wetrawati saat pemilihan Duta Anak yang juga juga dihadiri Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara dan Ketua Gatriwara Ny. Gusti Ngurah Gede. Sementara Ketua Panitia Duta Anak Made Kiara Kesturi Theresia Kusumaedi mengatakan pemilihan duta anak di Kota Denpasar untuk mengajak meningkatkan kepedulian sosial anak dan remaja terhadap permasalahan perlindungan hak anak. Disamping juga untuk mengembangkan jaringan Forum Anak Kota Denpasar untuk melibakan anak dalam
pembangunan dan memenuhi hak-hak anak. Untuk pemilahan duta anak ini dilakukan persiapan selama dua bulan sejak bulan Januari 2016. Pemilihan Duta Anak ini diikuti 87 orang peserta siswasiswi SMP, SMA/SMK sederajat. Selanjutnya dilakukan seleksi tanggal 13 Maret 2016 dan menghasilkan 10 besar. Dari 10 besar ini akan dipilih 5 besar yang akan tampil pada ajang mimbar anak tingkat Provinsi Bali. Melalui pemilihan Duta Anak diharapkan anak-anak di Kota Denpasar lebih berperan diri dengan terlibat langsung dalam pembagunan. “Selama ini anak-anak di Kota Denpasar tidak begitu aktif dalam kegiatan pembangunan di Kota Denpasar padahal Pemerintah Kota Denpasar telah memberikan ruang yang luas untuk hal tersebut,” ujarnya. Untuk itu pihaknya berharap pada anak-anak di Kota Denpasar memanfaatkan wadah kreativitas yang telah disediakan Pemerintah Kota Depasar seperti melalui Forum Anak ini dalam melibatkan diri untuk pembangunan.R-004
DENPASAR-Fajar Bali Pusat Kerja Gugus (PKG) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan wadah koordinasi gugus untuk membina dan meningkatkan kreativitas anak. Lewat kegiatan yang kreatif tersebut menjadikan anak-anak sebagai tunas bangsa yang mandiri. Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. IA. Selly D. Mantra, menegaskan hal itu saat memberikan arahan pada penutupan lomba pekan olah raga dan seni PAUD se-Kecamatan Denpasar Timur, Sabtu (19/3) di Br. Kedaton, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur. Porseni PAUD yang berlangsung sepekan tersebut diikuti semua gugus PAUD yang ada di Kecamtan Denpasar Timur dengan melibatkan 810 orang perserta untuk mengikuti 15 macam lomba. Keluar sebagai juara umum pada kegiatan
porseni kali ini Gugus PAUD Arjuna. Dalam penutupan tersebut juga diadakan penandatanganan MoU antara Bunda PAUD Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra dan Bunda PAUD Kecamatan Denpasar Timur Ny. Sri Utari Puspawan dengan Rotary Club sebagai bentuk komitmen dukungan terhadap semua kegiatan PAUD di Kota Denpasar. Dalam penutupan tersebut juga diisi dengan berbagai penampilan kesenian oleh anak-anak PAUD bahkan juga janger oleh para orang tua PAUD. Tidak hanya ini penampilan yang memukau sekaa gong PAUD Dharma Putra yang juga akan tampil pada ajang PKB 2016 mengiring tari pendet anak-anak. Pihaknya sangat mengapresiasi pelaksanaan Porseni di Kecamatan Denpasar Timur karena kegiatan ini positif. Diharapkan,
kegiatan ini sebagai ajang meningkatkan kerjasama antara gugus PAUD serta mempererat hubungan antara gugus PAUD. Camat Denpasar Timur Dewa Mande Puspawan menambahkan poseni PAUD seKecamatan Denpasar Timur berlangsung hampir sepekan telah menghasilkan olahragawan dan seniman cilik. Namun diharapkan pembinaan di masing-masing gugus PAUD dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga bakat anak yang telah muncul tersebut terus berkembang dengan baik. Ketua Panitia Kak Ade mengatakan Porseni PAUD rutin dilaksanakan tiap tahun sebagai wadah pengembangan kreativitas anak. Kegiatan ini dirangkai dengan peningkatan mutu pendidik dan pengelola melalui workshop penguatan implementasi kurikulum nasional PAUD. R-004
Porseni PAUD Dentim Berakhir
Pelantikan Pengurus IDI Badung Periode 2015-2018
Wabup Suiasa : Tingkatkan Sinergi, Bangun Sektor Kesehatan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Badung Periode 2015-2018 resmi dilantik, Sabtu (19/3) lalu di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung. MANGUPURA-Fajar Bali Pelantikan dilakukan oleh Ketua IDI Wilayah Bali dr. Kompyang Gautama. Sebagai Ketua IDI Cabang Badung masa bakti 2015-2018 dr. Gede Putra Suteja dan sebagai Wakil dr. Agus Bintang Suryadi M.Kes. Pelantikan pengurus IDI dihadiri Wabup Badung I Ketut Suiasa. Turut hadir Ketua MKEK IDI wilayah Bali, Ketua IDI Cabang seluruh Bali dan organisasi profesi di Badung. Wabup Suiasa dalam sambutannya menekankan, keberadaan IDI cabang Badung dipandang memiliki kedudukan yang sangat strategis, positif dan produktif serta bersinergi dengan Pemerintah
Kabupaten Badung. Dikatakan, menjadi suatu kebanggaan dengan dilantiknya kepengurusan profesi dibidang kedokteran yang disebut IDI di Kabupaten Badung yang memiliki posisi yang sangat strategis dan tentunya akan memberikan daya dukung di pemerintahan Kabupaten Badung untuk melaksanakan tugas-tugas dibidang kesehatan. “Dalam memenuhi kebutuhan dasar hak asasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan, Pemkab. Badung memerlukan dukungan dari komponen organisasi profesi salah satunya keberadaa IDI yang nantinya akan mem-
FB/heRy
Wabup Badung I Ketut Suiasa disaat menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Badung Periode 2015-2018 di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung.
perkuat pemerintah dan membangun bidang kesehatan,” jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan, Pemerintah Kabupaten Badung memiliki visi dan misi yang jelas, komprehensif ten-
tang kesehatan, tentu akan lebih baik dan sempurna apabila mendapatkan kajian–kajian teknis dan secara pisioner kedepan dari IDI. Karenanya pemerintah Kabupaten Badung berharap banyak dengan
telah dilantiknya IDI ini untuk bisa bersama-sama membangun komunikasi, koordinasi dan sinergitas dalam membuat kebijakan–kebijakan dalam sektor kesehatan buat masyarakat di Kabupaten Badung. Sementara itu Ketua IDI Wilayah Bali dr. Kompyang Gautama menyampaikan bahwa profesi dokter dikenal sebagai profesi pekerja keras, profesi yang terus belajar sepanjang hayat yang mengedepankan empati dan profesi yang menilai diri sendiri dalam kemampuan untuk menangani pasien. Dikatakan, keberadaan IDI Cabang Badung sangat strategis dalam menghadapi kompetitif di era MEA. “Kami mengapresiasi IDI Badung yang telah memiliki MKEK (Majelis Kehormatan Etika Kedokteran) satu-satunya di Bali.
IDI Bali yakin organisasi profesi ini akan dilibatkan dalam mengambil keputusan dalam sektor kesehatan,” tambahnya. Ketua Panitia dr. Mertayasa melaporkan, dasar pelaksanaan pelantikan ini adalah Surat Keputusan Besar Ikatan Dokter Indonesia no: 0015/ PB/A.4/12/2015 tentang pengesahan susunan personalia pengurus ikanata dokter Indonesia Cabang Badung masa bakti 2015-2018. Pelantikan pengurus IDI didahului dengan berbagai rangkaian persiapan dan kegiatan, seperti pembentukan penitia musyawarah Cabang Badung dengan surat keputusan IDI Cabang Badung Nomor: 001/ IDI/BDG/X/2015. Muscab I IDI Cabang Badung pada tanggal 31 Oktober 2015 sekaligus pemilihan Ketua IDI Cabang Badung masa bakti 2015-2018 secara demokratis.
Kemudian dilanjutkan dengan seminar dengan topik ”Peranan NOAC (Novel Oral Anti Coagulant) pada tata laksana pasien dengan antreal febrilasi “. Melaporkan hasil muscab IDI Cabang Badung ke pengurusan besar ikatan dokter Indonesia lengkap dengan susunan pengurus IDI Cabang Badung masa bakti 20152018 yang ditembuskan ke IDI Wilayah Bali untuk mendapat pengesahan. Dan pada tanggal 25 Desember 2015, PB IDI Pusat mengesahkan susunan kepengurusan IDI Cabang Badung masa bakti 2015-2018. Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, dilaksanakan acara pelantikan yang dirangkai dengan seminar dengan topik ”How to prepare the patient for chemotherapy dan peran inform concern dan pendampingan pasien kronis pada fase terminal”. R-014* Layouter: Ari
DAERAH
4 Dewan Tuding Pariwisata Bangli Kurang Variatif BANGLI-Fajar Bali Pengembangan bidang kepariwisataan di Bangli dituding monoton, alias kurang variatif dan kurang inovasi. Selama ini pengelolaan lebih hanya menonjokan sektor view atau panorama alam. Hal itu dinilai bakal membuat wisatawan menjadi cepat jenuh. Tudingan itu muncul dari anggota DPRD Bangli, I Wayan Jamin. Kepada Fajar Bali, Minggu (20/3). Dia mengatakan pengelolan kepariwisataan di daerah ini lebih pada menonjolkan asfek pemandangan alam. Asfek kebudayaan, seperti seni dan tradisi yang banyak unik-unik di Bangli semestinya dijadikan sebagai sektor pendukung, agar turis bisa lebih lama di Bangli. “Banyak kok seni dan budaya serta tradisi yang unik di Bangli bisa dikemas sebagai paket wisata, tetapi sektor itu tak tersentuh, Bangli justeru hanya mengandalkan pemandangan alam. Ini yang membuat turis cepat jenuh, “ujar politisi Partai Gerindra yang juga pebisnis kopi luwak ini. Dikatakan, belakangan ini objek wisata yang tersebar di sejumlah daerah masih menghandalkan keindahan alam sebagai senjata untuk menggait kunjungan. Jika hal ini terus berlanjut, maka berpotensi menyebabkan wisatawan cepat jenuh. “Objek wisata di Bangli yang dijual hanya mengandalkan potensi alam saja, kalau terus begitu turis akan jenuh”, tambahnya. Bila seni dan budaya bisa dijual, lanjut dia, maka tentu pariwisata bisa ikut memberikan gula bagi pelaku seni, seniman. Dikatakan, Bangli banyak memiliki sanggar seni yang bisa menampilkan beraneka seni dari klasik sampai seni propan. Lalu dari sisi kewilayahan, dia menilai pariwata di Bangli lebih hanya menonjolkan di bagian utara, sebaliknya di bagian selatan kurang dilirik. Padahal di bagian selatan tak kalah, kalau menarik untuk dikunjungi. Sorotan bidang kepariwisataan juga datang dari anggota DPRD Bangli I Dewa Gede Oka. Politisi asal daerah pemilihan (Dapil) Susut ini menilai Disbudpar belum jeli melihat peluang. Sektor kebudayaan belum “dijual” ke turis. Yang digaungkan baru sebatas bidang pariwisata. Bidang kebudayaan hanya tersentuh pada hari-hari tertentu saja. Padahal, dua bidang tersebut butuh untuk digandengkan, untuk bisa memikat wisatawan. Juga menyoroti perhatian pemerintah lebih besar tertuju pada pariwisata di Bangli utara, yakni Kintamani. Sementara untuk di selatan nyaris tak pernah di tindaklanjuti. Padahal, potensi untuk mendatangkan PAD terbuka cukup besar. “Objek wisata di Bangli Selatan cukup potensi untuk dikunjungi wisatawan domestik. Ini juga perlu mendapat perhatian serius. Jangan di Utara saja. harus imbang,” ujarnya. W-002*
LPD Bedulu Layani Tabungan Ngaben Gratis
GIANYAR-Fajar Bali LPD Bedulu melayani tabungan ngaben gratis. Hal ini dilakukan cukup menyetor uang Rp 300 ribu, warga sudah mendapat layanan upacara pengabenan gratis dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Bedulu. Program ini pun mendapat sambutan hangat warga Desa Pakraman Bedulu dan sekitarnya, bahkan warga yang ada di luar Kabupaten Gianyar. “Cukup dengan menyetor dana sebesar Rp 300 ribu, kemudian mendapatkan layanan upacara prosesi ngaben baik secara kolektif di banjar maupun perseorangan atau menerima uang Rp 7 juta. Peserta dibatasi dari umur 17 – 60 tahun, “ kata Ketua LPD Bedulu. A.A. Ady Parwatha, SE, Minggu. Program yang bernama Simpanan untuk Kenyamanan dan Proteksi Keluarga (Samuantiga), menjadi salah satu program unggulan LPD Bedulu. Menurutnya, sampai saat ini peserta program tabungan Samuantiga sudah mencapai 782 orang. Peserta tidak hanya dari warga Desa Pakraman Bedulu, namun juga dari beberapa desa tetangga sudah mendaftarkan diri sebagai peserya tabungan Samuantiga, bahkan peserta juga telah menyebar sampai wilayah Kabupaten Klungkung dan Bangli. Selain program tabungan Samuantiga, LPD Bedulu juga menawarkan program unggulan yang memiliki persamaan yakni Warisan Investasi Keluarga atau WARIGA yang juga memberikan biaya pengabenan gratis, bedanya peserta membayar Rp 2 juta dan selanjutnya LPD membiayai upacara Ngaben untuk satu keluarga yang tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) atau masing-masing menerima Rp 7 juta. Perbedaan lainnya kalau tabungan Samuantiga dibatasi umur peserta, namun tabungan Wariga tidak membatasi peserta. Sementara dalam laporannnya Parwatha menjelaskan, pencapaian kerja LPD tahun 2015 lalu cukup signifikan. Dari laba atau keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 1.516.173.052 atau tercapai 114,8 persen dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan asset Rp 141.430.332.450 (128 persen), tabungan Rp. 23.154.702.044 (103 persen), serta deposito Rp. 112.823.590.000 (135 persen). Kemajuan LPD Bedulu tidak terlepas juga dari pengawasan tim pengawas yang terdiri dari perwakilan lima banjar yang ada di desa pakraman serta pertimbangan dewan pengawas yakni Bendesa Desa Pakraman Bedulu I Gusti Made Ngurah Serana. Dalam kesempatan itu, Kabag Ekonomi Pemkab Gianyar I Wayan Windia Berata mewakili Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata mengaku kagum dengan perkembangan LPD Bedulu, dimana kehadirannya sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam mendukung dan membantu pendanaan kegiatan upacara agama, pembangunan atau perbaikan tempat suci maupun sarana prasarana lainnya di desa pakraman. “Apa yang telah dicapai hendaknya terus dilaksanakan dan ditingkatkan dalam upaya menjaga kelestarian adat dan budaya melalui kegiatan penguatan ekonomi masyarakat,” katanya. W-005
FAJA R BALI
SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI
Bupati Suwirta Tindak Tegas Pegawai Kontrak Malas Terlibat Kasus Langsung Dipecat Bupati Klungkung Nyoman Suwirta memecat dua tenaga kontrak di Pemkab Klungkung. Kedua tenaga kontrak ini ada yang terlibat kasus hibah fiktif dan kasus pengguna narkoba. SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Suwirta tidak akan mentolerir pegawai yang terlibat kasus-kasus pidana. “Jangankan terlibat kasus, seperti narkoba, tidak masuk tiga hari tanpa keterangan saya langsung pecat, “ tegas Bupati Suwirta, Minggu (20/3) kemarin. Pemberhentian Wayan Mertha Tresna ini diusulkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Klungkung dengan alasan mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau yang dilarang oleh peraturan pemerintah. Selain Wayan Mertha, pencabutan status pegawai kontrak juga akan menjerat I Ketut Krisnia Adiputra yang kini terlibat kasus hibah fiktif yang diajukan Tahun 2014 lalu. Kadisdikpora Klungkung Ny-
oman Mudarta mengungkapkan, pihaknya telah memecat Wayan Mertha Tresna alias Dodol yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai kontrak di salah satu sekolah dasar di Kusamba. Mudarta melakukan pemberhentian setelah sebelumnya Dodol tertangkap Satuan Narkoba Polres Klungkung Senin (7/3) saat melakukan transaksi narkoba di Jalan Teratai depan SMPN 1 Semarapura. “Pemecatan ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sekitar seminggu lalu. Selain pegawai kontrak yang tersangkut kasus Narkoba, pemberhentian juga akan dilakukan kepada I Ketut Krisnia Adiputra yang kini tersangkut kasus profosal hibah fiktif pembangunan Merajan Sri Arya Kresna
Nyoman Suwirta
fb/isT
Kepakisan. Menurut Mudarta, anak dari seoarang DPRD Klungkung tersebut sudah tidak masuk kerja begitu kasus profosal hibah fiktif yang menjeratnya tersebut ditangani Polres Klungkung. Saat ini, menurut Mudarta, sudah dibuat surat untuk diajukan ke Bupati Suwirta. “Kalau anak anggota DPRD sudah tidak masuk begitu kasus itu mencuat. Alasan
yang digunakan tidak masuk kerja tiga hari berturut turut,” bebernya. Bupati Suwirta menegaskan, pemberhentian terhadap kedua pegawai kontrak di lingkungan Disdikpora tersebut tidak berhubungan dengan kasus yang menjeratnya. Pemberhentian ini dilakukan karena kedua pegawai kontrak tersebut terbukti telah melanggar klausul yang sebelumnya disepakati pada penandanganan pegawai kontrak. “Pegawai kontrak yang telah dipecat ini sudah tidak bisa mengambil haknya berupa gaji yang dianggarkan dari APBD,” sebutnya. Sebelumnya Wayan Mertha ditangkap jajaran Polres Klungkung Senin (7/3) lalu saat melakukan peredaran gelap narkoba disekitar Jalan Teratai depan SMPN I Semarapura. Kemudian dari tim lidik segera menindak lanjuti menuju lokasi transaksi. Sekira pukul 20.00 wita tim lidik melihat seorang pengendara sepeda motor Honda Scupy DK 6040 MS dari arah
timur mau menuju ke depan SMPN I Semarapura dengan gerak gerik mencurigakan. Dari penggeledahan di kamar tempat tidur pelaku petugas menemukan barang bukti berupa dua paket kristal bening yang di duga shabu di bungkus dengan plastik klip masing-masing dengan berat 0,30 gram brutto atau 0,14 gram netto dan 0,30 gram brutto atau 0,14 gram netto 11 butir . Atas temuan itu selanjutnya bersangkutan beserta barang bukti dibawa ke Polres Klungkung untuk penyidikan lebih lanjut. Sedangkan Ketut Krisnia terjerat kasus proposal hibah fiktif pembangunan Merajan Sri Arya Kresna Kepakisan yang kini ditangani Unit III Tipikor Sat Reskrim Polres Klungkung. Bersangkutan yang menjadi ketua panita profosal hibah fiktif itu telah menjalani pemeriksaan. Dari pemeriksaan tersebut mengaku menggunakan dana pembangunan merajan sebesar Rp 200 juta untuk foyafoya.W-010
Perawat Diminta Tingkatkan Profesionalitas AMLAPURA-Fajar Bali Para perawat di daerah Kabupaten Karangasem harus terus meningkatkan profesionalitas dalam mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Apalagi seiring dengan diberlakukannya UU no 38 tahun 2014 tentang keperawatan, maka penyelenggaraan pelayanan keperawatan harus dilakukan secara bertanggungjawab, akuntabel, bermutu, aman dan terjangkau oleh para perawat yang memiliki kompetensi, kewenangan, etik dan memiliki moral yang tinggi. Demikian disampaikan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, SH.,MH saat membuka Seminar Keperawatan yang diselenggarakan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Cabang Karangasem di Gedung UKM Senter Amlapura, Sabtu (19/3). Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa mengatakan, perlunya uji kompetensi bagi pendidikan keperawatan itu sangat menentukan profesionalisme perawat itu sendiri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Dikatakan, kualitas pelayanan keperawatan adalah sikap profesional perawat yang memberikan perasaan nyaman, terlindungi pada diri setiap pasien yang menjalani proses penyembuhan dan perawat sebagai pemberi
GIANYAR- Fajar Bali Dalam era globalisasi saat ini, perempuan semakin multi peran, tidak hanya sebagai ibu rumah tangga namun berkembang menjadi perempuan karir hingga pengusaha. PKK merupakan mitra pemerintah terutama dalam pemberdayaan perempuan salah satunya mengembangkan kreatifitas dan kemandirian para perempuan dalam menjalankan perannya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kab. Gianyar I Ketut Suweta saat membuka Lomba peringatan Hari
layanan, diharapkan dapat memberikan perasaan puas pada diri pasien. “Perawat adalah salah satu unsur vital dalam pelayanan kesehatan. Tanpa perawat kesehatan pasien juga terabaikan karena perawat adalah penjalin kontak pertama dan terlama dengan pasien, mengingat pelayanan keperawatan berlangsung terus menerus selama 24 jam sehari,” ujar Artha Dipa. Artha Dipa juga berharap, dengan adanya seminar tentang perawatan luka maka perawat akan memiliki pengetahuan dan keterampilan proses perawatan luka mulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Sementara Ketua PPNI Cababang Karangasem Arsiawan Adi mengatakan, Undang-undang keperawatan yang telah disahkan pada tanggal 25 September 2014 menjadi tolak ukur bagi pendidikan keperawatan ke depan dan pratik keperawatan di masyarakat. Pihaknya mengharapkan agar pemerintah daerah turut memperhatikan organisasi keperawatan yang ada beserta anggotanya. “Kami butuh dukungan pemerintah untuk mendukung organisasi mitra pemerintah khususnya pelayanan kes-
SEMINAR-Wakil Bupati Karangasem Artha Dipa saat membuka seminar PPNI. fb/budiasa
ehatan yang berkualitas,” ujarnya. Pembukaan seminar sendiri ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa dan dihadiri ratusan perawat se-Kabupaten Karangasem. Seminar yang di sinkrunkan dengan kegiatan menyambut HUT PPNI ke-42
Perempuan Miliki Multi Peran
Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-44 di kabupaten Gianyar Tahun 2016 di Balai Budaya Gianyar, Sabtu (19/3). Lebih lanjut Ketut Suweta mengatakan, pemerintah sangat mendukung dan mengapresiasi setiap kegiatan positif yang membantu perempuan menggali dan meningkatkan kemampuannya salah satunya tata rias. Tata rias selain untuk dirinya pribadi juga bisa dikembangkan menjadi sebuah modal usaha guna meningkatkan perekonomiannya. Hal ini dapat berdampak luas dalam pengembangan ekonomi kreatif di
Kabupaten Gianyar yang tentunya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ketua TP PKK Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra menjelaskan lomba tata rias bertujuan untuk mengevaluasi dan melihat hasil dari program salon desa yang selama ini di kembangkan berupa pelatihan danbantuanperalatansalonkepada masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Gianyar. Sedangkan lomba kader PKK menurut Ny. Surya Adnyani Mahayastra bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para kader dalam hal mental dan materi para
dengan mengambil tema “Kemadirian Profesional Perawat dalam Peningkatan Potensi Diri Terkait Aplikasi Perawat Luka Modern” dengan narasumber dr. Putu Partama, Sp.B dan Endah Triyani, S.Si. Turut mendampingi Kadis Kesehatan dr I Gusti Made Tirtayana. W-016.
kader dalam memeberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat. Selain itu juga untuk meningkatkan prestasi para kader tidak hanya di Kabupaten Gianyar namun hingga tingkat nasional. Ketua Panitia Peringatan HKG PKK ke-44 Kab. Gianyar Tahun 2016, Ny. Ni Ketut Kami Wata menjelaskan PKK Kabupaten Gianyar menggelar lomba serangkaian HKG PKK ke-44 di Kab. Gianyar. Lomba tersebut diantaranya Lomba Tata Rias bagi Pengelola Salon Desa/Kelurahan, Lomba Penyuluhan Kader Pokja I (PKDRT), Lomba Penyuluhan
Kader Pokja II (BKB), Lomba Penyuluhan Kader Pokja III (Hatinya PKK) dan lomba Penyuluhan Kader Pokja IV (Posyandu). Lomba tata rias diikuti 70 peserta perwakilan dari 70 desa/kelurahan se-Kab. Gianyar. Dinilai oleh juri dari pengelola salon ternama di Bali diantaranya AA Ngurah Anom Kotha Tanaya (Salon A3), AA Ayu Ketut Agung (Salon Agung), Made Lilin Andayani dan Ni Wayan Sumerthi Pande. Sedangkan lomba kader PKK diikuti 56 peserta yakni masing-masing kecamatan mengirimkan 2 kadernya pada tiap pokja. W-005
Pengelolaan Hutan Mangrove Harus Terintegrasi
Mangrove Jungutbatu dan Lembongan Bakal Dikelola Mandiri Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengisyaratkan potensi mangrove di Desa Lembongan dan Jungutbatu bakal dikelola secara mandiri oleh desa setempat. Namun, menurut Bupati, sebaiknya dikelola oleh badan, sehingga ada semacam pertanggungjawaban yang jelas, siapa berbuat apa. SEMARAPURA-Fajar Bali Saat mengunjungi Mangrove Tapak, Kota Semarang, Jumat (18/3) lalu, Bupati Nyoman Suwirta yang juga didampingi Kepala Kawasan Konservasi Perairan (Nusa Penida) Nyoman Karyawan, sangat antusias mengajukan pertanyaan kepada pengelola obyek wisata ekowisata mangrove Tapak. Mereka ingin
mengetahui banyak hal mengenai pengelolaan hutan mangrove yang juga difungsikan sebagai pencegah abrasi tersebut. Dalam kesempatan tersebut Suwirta menyebutkan Klungkung sendiri punya potensi hutan mangrove yang luar biasa di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Namun, pengelolaanya memang perlu terus
fb/saRJaNa
Bupati Suwirta ketika melihat langsung kondisi mangrove Tapak, Kota Semarang yang potensi dan kondisinya berbeda dengan di Lembongan dan Jungutbatu
dikembangkan lagi. Setelah sebelumnya mendengar penjelasan tentang pen-
gelolaan hutan mangrove di Semarang, Bupati Suwirta tetap akan menggodok agar kawasan
hutan mangrove di Nusa Lembongan serta Nusa Ceningan dapat dikelola penuh oleh desa setempat dan dijadikan hutan mangrove desa. Saat melakukan pertemuan dengan Pemkot Semarang di Balai Kota, dijelaskan jika pengelolaan hutan magrove di Semarang dikelola oleh kelompok masyarakat sadar wisata dan dikembangkan juga melalui CSR (Corporate Social Responsibility) “Hutan manggrove di Kawasan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan agak berbeda dengan di sini (Semarang),” ujar Bupati Suwirta. Menurutnya, hutan manggrove di Jungutbatu (Lembongan) dan Ceningan sudah menjadi kawasan hutan
lindung dan wilayah konservasi, sehingga menjadi kewenangan Kementerian Kehutanan dan juga kewenangan Kementerian Kelautan. “Sejak bedah desa ke Jungut Batu, saya sudah intruksikan ke perbekel agar membuat surat ke Kementerian Kehutanan yang ditembuskan ke Bupati. Surat tersebut berisikan permohonan untuk menjadikan hutan mangrove Jungut Batu dan Ceningan menjadi hutan mangrove desa dan bisa juga dikelola oleh desa,” tegas Suwirta Menurutnya lagi, bila nantinya dikelola dan dibantu CSR tidak menutup kemungkinan, karena sudah banyak juga pengelola wisata di wilayah Nusa
Lembongan dan Ceningan. Kepala KKP Nusa Penida Nyoman Karyawan menjelaskan, kawasan hutan mangrove di Nusa Penida tersebar di 2 wilayah yakni di Jungut Batu, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dengan luas 230,7 Ha. Seluruh kawasan hutan tersebut masuk dalam kawasan konservasi yang ekosistemnya sangat terjaga. “Hutan mangrove Jungut Batu dan Nusa Ceningan saat ini sudah mulai dikenal dan ramai dikunjungi. Saya juga akan bahas dengan bapak bupati, siapa tahu berpeluang membuka kerjasama dengan CSR untuk pengelolaan hutan mangrove seperti halnya di Semarang,” jelas Karyawan.W-010 Layouter:Manik
DAERAH
FAJA R BALI SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI
POTRET FAJAR BULELENG Dharma Shanti, Bupati PAS Harapkan Sinergitas dan Partisipasi Masyarakat
fB/AguS
Penandatanganan prasasti usai membuka Dharma Shanti
Dengan Dana Desa yang begitu besar, desa bisa membangun wilayahnya dengan lebih baik sesuai potensinya. Di samping peran pemerintah, sinergitas antar pimpinan seperti Bendesa Desa Adat dan Perbekel sangat diperlukan. Termasuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Harapan tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST., saat menghadiri Dharma Shanti Nyepi Tahun Caka 1938 Kecamatan Gerokgak yang dipusatkan di Wantilan Kantor Desa Pengulon, Jumat (18/3) lalu. Bupati yang akrab disapa PAS ini didampingi oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, anggota DPRD Kabupaten Buleleng Daerah Pemilihan Kecamatan Gerokgak, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd, perwakilan PHDI Kabupaten Buleleng, Camat Gerokgak, Putu Ariadi Pribadi, S.STP.,M.A.P, Muspika Kecamatan Gerokgak, beserta para kepala desa dan bendesa adat se-kecamatan Gerokgak. Menurut Bupati PAS, melalui Dharma Shanti ini diharapkan mampu untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas di tingkat horizontal dan vertikal yang sudah berjalan dengan baik. Dengan adanya komunikasi, koordinasi maupun sinergitas di tingkat tersebut, bisa menjadi contoh yang baik dapat dilihat oleh masyarakat sehingga masyarakat dapat diberdayakan dalam perspektif partisipasi. W-008
5
Pol PP Tabanan Tertibkan PKL Bedugul–Danau Beratan Pedagang Kaki Lima (PKL ) yang kerap berjualan di sepanjang jalur Bedugul menuju Danau Beratan, Baturiti, Tabanan ditertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP). Aksi penertiban yang dilakukan Sabtu, (19/3) membuat para PKL kelabakan. Bahkan ada yang mencak-mecak berusaha melawan petugas.
TABANAN – Fajar Bali Gerobak bakso dan sate milik PKL tersebut kemudian disita oleh petugas yang
berjumlah sekitar 40 orang tersebut, gubuk-gubuk pedagang buah-buahan, kelinci, dan keripik yang ditinggal lari oleh
pedagangnya pun dihancurkan oleh petugas karena dibangun diatas trotoar sehingga mengganggu ketertiban umum. Kepala Sat Pol PP Tabanan, I Wayan Sarba menyampaikan bahwa penertiban PKL tersebut dilakukan sesuai dengan Perda Nomor 12 Tahun 2002 tentang ketertiban umum. Banyak pedagang kaki lima yang membuat gubuk diatas trotoar, sedangkan yang menggunakan gerobak berjualan dipinggir jalan, itu jelas mengganggu
ketertiban umum, terlebih lagi membuat pemandangan disepanjang jalur pariwisata Bedugul dan Danau Beratan menjadi sembrawut. “Sejatinya pada Bulan Januari 2016 lalu para pedagang sudah kita berikan surat peringatan, tetapi ternyata ada keluhan lagi dari wisatawan jika disepanjang jalur Bedugul menuju Danau Beratan terlihat kumuh dan sembrawut karena banyaknya PKL,” terangnya. Ditambahkannya, pedagang-
Diterjang Banjir Pura Rusak
Dijanjikan Diperbaiki Hingga Kini Belum Terealisasi
KSP Sejahtera Mulia Bangkrut 101 Nasabahnya Tidak Bisa Cairkan Dana TABANAN-Fajar Bali Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Mulia yang beralamat di Jalan Pulau Nias, mengalami kebangkrutan. Bangkrutnya KSP Sejahtera Mulia yang berdiri sejak tahun 2006 silam, karena sebanyak 101 nasabahnya tidak bisa mencairkan dana berupa tabungan dan deposito mencapai Rp 824 Juta. Kesabaran nasabah KSP Sejahtera Mulia yang sebagian besar dari Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, mulai habis. Karena janji manajer KSP Sejahtera Mulia I Wayan Artha Kayana asal asal Banjar Tista Tegeh Desa Tista, Kecamatan Kerambitan Tabanan tak kunjung ditepati, akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Tabanan, Sabtu (19/3). Sekitar 35 orang nasabah asal Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan datang ramai-ramai ke Polres Tabanan. Mereka berasal dari 3 Banjar yakni Banjar Belumbang Tengah, Banjar Belumbang Kaja dan Banjar Langan, Desa Belumbang, Kerambitan. Oka Suwiranata (43) selaku perwakilan warga sekaligus nasabah mengatakan dana nasabah yang belum bisa dicairkan sebesar Rp 824 Juta berupa tabungan dan deposito. Suwiranata menambahkan , kecurigaan tidak beresnya manajemen KSP Sejahtera Mulia berawal ketika ada salah satu nasabah yang menarik dananya sekitar Rp 30 Juta di tahun 2014 . Namun dana itu tidak bisa dicairkan dengan alasan yang tidak jelas. Bahkan prosesnya sangat panjang dan hingga kini dana itu belum juga cair. Dari sanalah kemudian para nasabah semakin curiga kalau tabungan dan depositonya tidak bisa diambil. Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata benar banyak nasabah yang tidak bisa mencairkan uang tabungan maupun depositonya. “Karena prosesnya sampai sekarang belum ada kejelasan. Maka kami laporkan kasus ini ke polisi,” terangnya. Kekecewaan juga diungkapkan oleh I Gusti Ketut Buda Arsa (43) nasabah asal Banjar Belumbang Kaja, Desa Belumbanh, Kecamatan Kerambitan Tabanan. Depositonya sebesar Rp 35 juta yang disimpan tahun 2010 hingga kini tidak bisa dicarikan. “Saya berharap, uang bisa kembali,” tadasnya. W-004
Bupati Ajak Warga Kembali ke Pasar Tradisional
NEGARA- Fajar Bali Sejalan dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang disertai dengan perilaku ekonomi global, Bupati Jembrana I Putu Artha memberikan penekanan khusus untuk menggairahkan perekonomian daerah khususnya di Jembrana, dengan mengajak masyarakat untuk kembali ke pasar tradisional. Hal tersebut disampaikan Bupati Artha di area Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK), beberapa waktu lalu. Masyarakat dihimbau untuk berbelanja ke pedagang atau pasar tradisional, karean peredaran keuangannya akan berputar di daerah. “Perekonomian daerah harus diperkuat dengan cara berbelanja di pedagang dan pasar tradisional,“ ujar Artha. Para pegawai di lingkungan Pemkab Jembrana ditegaskan untuk berbelanja di pasar tradisional, karena dengan berbelanja di pedagang-pedagang tradisional maka, simpul-simpul perekonomian berbasis kemasyarakatan akan semakin kuat. Himbauan Bupati Artha untuk berbelanja di pasar tradisional, merupakan salah satu wujud nyata implementasi pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi X yang dikeluarkan oleh pemerintahan pusat, yakni memproteksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah termasuk Koperasi. Tak hanya itu, juga untuk memotong mata rantai pemusatan ekonomi yang selama ini dinikmati oleh kelompok tertentu yang ada diluar Jembrana, termasuk mengantisipasi era persaingan dan kompetisi nasional yang sudah memasuki MEA. Seperti diketahui Artha juga memiliki komitmen untuk membangkitkan perekonomian daerah berbasis kerakyatan. Hal itu ditunjukkan dengan memperbaiki pasar-pasar tradisonal yang tersebar di seluruh kecamatan termasuk memperbaiki dan membangun pasar-pasar desa, yang lebih bersih, nyaman dan berkualitas. Setiap desa ditargetkan memiliki pasar desa, untuk mewujudkan pemerataan dan memperkuat stabilitas ekonomi masyarakat. W-003
pedagang yang berhasil diamankan kemudian diberikan surat peringatan agar tidak berdagang lagi dijalur yang dilarang. Namun jika pedagang tersebut membandel maka pedagang diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak berjualan ditempat yang dilarang. “Namun jika hal juga belum membuat para pedagang jera, maka mereka akan dikenakan Tipiring. Intinya sekarang kita berikan pembinaan dulu,” lanjutnya. W-004
fB/AguS
Pura yang rusak akibat diterjang banjir bandang
SINGARAJA – Fajar Bali Beberapa pura di aerah Kecamatan Gerokgak yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir bandang pada awal tahun lalu hingga kini masih jalan di tempat alias janji pemerintah daerah yang akan melakukan
perbaikan terhadap empat pura yang rusak masih menunggu kepastian. Janji pemerintah daerah melalui Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang akan melakukan perbaikan lewat dana hibah desa pekraman namun hingga kini belum terwujud.
MUI Diminta Perkuat Persatuan dan Kesatuan Masyarakat
Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) VI MUI Kabupaten Tabanan di Yayasan Al Amin fB/DoNi
TABANAN – Fajar Bali Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tabanan menjadi salah satu elemen yang mampu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan masyarakat, khusus di Kabupaten Tabanan. Sekda Wirna Ariwangsa menekankan hal tersebut saam membacakan sambutan bupati dalam pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) VI MUI Kabupaten Tabanan di Yayasan Al Amin, Minggu (20/3). “Kami dari Pemkab Tabanan berharap, MUI Kabupaten Tabanan ikut membantu membangun Tabanan Serasi. Dan, yang terpenting aktif memperkuat dan membina rasa persatuan dan kesatuan di masyarakat. Di samping menyusun program-program kerja pengurus MUI lima tahun ke depan dan memecahkan berbagai persoalan umat Islam di Tabanan,” katanya. Musda yang pembukaannya ditandai dengan pemukulan bedug itu juga dalam kesempatan itu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Kabupaten Tabanan seperti Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Herwin Gunawan, perwakilan dari Polres dan Kejaksaan Negeri Tabanan,
jajaran Kementerian Agama Provinsi Bali dan Tabanan, serta Perbekel Desa Delod Peken. Sekda Wirna Ariwangsa juga berharap Musda yang digelar kali ini akan menghasilkan komitmen untuk meningkatkan dan memantapkan kualitas dan keberadaan MUI Kabupaten Tabanan secara prima. “Sehingga dapat berperan sebagai satu elemen kekuatan pembangunan di Kabupaten Tabanan,” imbuhnya. Dia juga mengingatkan, dalam menjalankan roda organisasi agar pengurus MUI Kabupaten Tabanan harus mampu mengaplikasikan filosofi sapu lidi. Karena dengan kebersamaan, apa yang telah diprogramkan untuk dilaksanakan akan lebih mudah tercapai. “Dalam menjaankan roda organisasi harus secara bersama-sama, jangan berjalan sendiri-sendiri,” tegasnya. Sebelumnya, Ketua Panitia Musda VI MUI Kabupaten Tabanan H Anwar Haryono menjelaskan, selain sebagai pelaksanaan salah satu amanat peraturan dasar dan rumah tangga, pelaksanaan kegiatan tersebut juga bentuk pertanggungjawaban pengurus MUI sebelumnya, periode 2010-2015. “Sekaligus memilih pengurus untuk periode berikutnya yakni 2015-2020,” tandasnya. W-004
Dari keempat pura yang mengalami kerusakan yakni Yakni Pura Taman Desa Pakraman Musi, Pura Subak Desa Pakraman Musi, Pura Taman Belatung dan Pura Petirtan Belatung di Desa Pakraman Banyupoh yang keseluru-
hannya itu berada di wilayah Kecamatan Gerokgak. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat meninjau lokasi bencana pada 26 Januari lalu, berjanji memberikan bantuan dana stimulan sebesar Rp 200 juta kepada Desa Pakraman
Musi serta dana stimulan Rp 300 juta bagi Desa Pakraman Banyupoh. Dana stimulan itu harus digunakan untuk perbaikan pura yang rusak akibat banjir bandang. Menurut Camat Gerokgak Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi Fajar Bali, Minggu (20/3) kemarin, mengaku belum mengetahui kejelasan bantuan untuk perbaikan pura yang rusak akibat diterjang banjir bandang “Kami belum mengetahui terkait bantuan yang akan diperuntukan untuk perbaikan pura-pura yang rusak akibat bencana alam kemarin,” terangnya. Meskipun hiban desa yang sebentar lagi cair namun untuk bantuan yang diperuntukan untuk pura belum ada kejelasan.”Memang akan cair namun mengenai hal itu kami belum mendapatkan kabar pasti,” jelasnya. Menurut Ariadi pihak desa pakraman saat ini masih berupaya mencari sumber dana lain untuk membantu pembangunan pura. Terutama di Pura Belatung yang mengalami kerusakan cukup parah. Pura Petirtaan kini nyaris rata dengan tanah, sementara Pura Taman Belatung hanya menyisakan dua pelinggih saja.”Kalau yang di Banyupoh, perbaikan dua pura itu sesuai proposal Rp 600 juta. Ini desa pakraman juga masih mengajukan CSR ke perusahaan, biar ada dana pendampingan. Nanti hibah dari pak bupati dan CSR itu disinergikan,” jelas Ariadi.W–008
Pantai Sumbersari Disesaki Sampah
Pokmas dan Relawan Lakukan Aksi Bersih-bersih NEGARA- Fajar Bali Sampah-sampah yang membanjiri tepi Pantai Sumbersari di Banjar Sumbersari Desa Melaya, menjadi perhatian banyak kalangan dan warga setempat. Untuk membersihkan sampah-sampah di tepi pantai, Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pariwisata Sumbersari Harmoni (PASSIH) Banjar Sumbersari, Desa Melaya bersama Komunitas Relawan Jembrana (KRJ) melakukan aksi bersih-bersih di pantai, Sabtu (19/3) lalu. Sampah-sampah kiriman yang mengotori tepi pantai di antaranya ranting-ranting kayu, botol bekas, plastik dan lainnya Sampah-sampah
tersebut disapu dan dikumpulkan, kemudian diangkut dengan gerobak yang ditarik dengan tenaga kerbau. Sampah-sampah yang dikumpulkan selanjutnya dibakar. Kegiatan aksi bersiih-bersih tersebut dilakukan mulai pagi hingga sore hari.. Sementara, Ketua Pokmas PASSIH Banjar Sumbersari Desa Melaya, I Ketut Subanda kemarin mengatakan kiriman sampah tersebut membanjiri Pantai Sumbersari mulai seminggu lalu. “Sampah-sampah seperti ini memang sering terjadi, dan kami sudah sering melakukan pembersihka, namun datang lagi. Ini juga salah satu penyebabnya, membuang
sampah di sungai hingga sampai ke pantai,” ujarnya. Sampah-sampah tersebut jelas mengganggu kenyamanan dan pandangana mata ketika melihat pantai. Padahal pantai di Sumbersari ini sudah menjadi daya tarik wisatawan termasuk wisatawan asing yang datang untuk menginap di villa-vila yang ada di Sumbersari. Bila terus menerus dikotori sampah maka jelas akan mengancam keberadaan budidaya ikan Kerapu yang kini dalam proses pengembangan di keramba apung. Aksi bersih-bersih tepi pantai ini, juga menjadi potret kesadaran lingkungan dari masyarakat. W-003
fB/PRAmoNo
Aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh anggota Pokmas PASSIH dan relawan di pantai Sumbersari Desa Melaya, Sabtu (19/3). Layouter:Ari
6
SENIN, 21 MARET 2016 | TAHUN XVI
Mengintip Program Inovasi Dinas Kesehatan Badung Tantangan Layanan Kesehatan Serta Hasilnya
L
ayanan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan otonomi yang memiliki banyak ruang inovasi karena tantangan layanan kesehatan bersifat sangat kompleks. Kompleksitas itulah yang selalu menghasilkan berbagai ide selain mengedepankan skala prioritas. Dalam bidang kesehatan, hampir semua masalah yang dihadapi merupakan prioritas yang sulit ditunda penyelesaiannya. Masalah di bidang kesehatan bila diabaikan selalu memunculkan masalah baru dimana dalam indikator evaluasinya, senantiasa memunculkan beberapa isu strategis yang bersifat klasik. Mulai tentang ketidaktercukupan SDM, sarana prasarana, aksesibilitas
Dr. I Gede Putra Suteja layFB/DOK anan, sampai manaj e m e n layanan dan perlindungan kesehatan masyarakat. Kondisi di berbagai daerah ternyata semua isu strategis itu merupakan prioritas masalah ke-
sehatan yang harus segera ditangani tanpa mengabaikan salah satu di antara yang lainnya. Terhadap kondisi kesehatan di Kabupaten Badung, tantangan berat Dinas Kesehatan selaku SKPD yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di tingkat kabupaten yaitu mengelola UPT Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan terdepan agar mampu menyediakan pelayanan yang lebih berkualitas. Hal ini didasarkan bahwa layanan kesehatan tidak sekedar upaya pengobatan (kuratif) saja melainkan bertanggung jawab pula terhadap upaya perlindungan dan pencegahan penyakit (pre-
ventif). Bahkan berperan juga sebagai regulator bagi layanan kesehatan di unit swasta. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung tidak hanya memprioritaskan layanan yang lebih bersifat kuratif seperti mempercanggih layanan, tetapi juga membutuhkan UPT puskesmas yang memiliki tanggung jawab kewilayahan untuk melakukan upaya kesehatan preventif, seperti penyuluhan kesehatan. Pada saat yang sama, upaya kesehatan kuratif maupun preventif harus dirasakan secara merata Dengan demikian, ketika kebijakan daerah memprioritaskan pemenuhan tenaga kesehatan sementara sarana prasarana masih kekurangan, maka layanan kesehatan tidak bisa berjalan efektif. Di sisi lain, pemenuhan SDM
dan sarana prasarana pada saat yang sama harus disertai pemerataan layanan sehingga aksesibilitas menjadi hal penting. Dalam bahasa sederhana, aksesibilitas diartikan sebagai mudahnya layanan, murahnya layanan, dan meratanya layanan kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung sebagai salah satu instansi pelayanan publik bertugas sebagai pemberi pelayanan di bidang kesehatan bagi masyarakat Badung. Dalam melayani masyarakat tentunya berbagai keluhan pasti sangat banyak karena menyangkut kepentingan orang banyak. Oleh karena itu diperlukan sebuah inovasi atau sebuah pembaharuan. Inovasi setidaknya akan menjadikan sebuah pelayanan menjadi lebih cepat, efisien dan transparan. R-014
PROGRAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN Program inovasi pelayanan publik yang sudah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung adalah :
Meningkatkan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat melalui UPT Puskesmas dengan layanan UGD 24 jam dan layanan rawat jalan (PROGRAM LAYANAN UGD 24 JAM) Memberikan jaminan kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Krama Badung Manguwaras (PROGRAM JKKB MANGUWARAS)
Program Badung Getting to Zero dalam Penanggulangan HIV/AIDS (PROGRAM BADUNG GETTING TO ZERO)
Pemberian vaksinasi kanker serviks gratis kepada semua siswi SMAN kelas X seKabupaten Badung dan karyawati Pemerintah Kabupaten Badung (PROGRAM VAKSINASI KANKER SERVIKS) Layanan IMS, HIV dan AIDS Komperehensive Berkesinambungan (PROGRAM LKB) Layanan Deteksi Dini Kanker Payudara Mobile
PROGRAM JKKB MANGUWARAS PROGRAM VAKSINASI KANKER SERVIKS
Layanan JKKB Manguwaras di RSUD Badung Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus berkembang. Sesuai amanat UUD 1945 pasal 34 ayat 2. disebutkan bahwa Negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan dimasukkannya Sistem Jaminan Sosial dalam perubahan UUD 1945, dan terbitnya UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), menjadi salah satu bukti kuat bahwa pemerintah dan pemangku kepentingan terkait memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Melalui SJSN merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang pada hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Bagi masyarakat miskin dan kurang mampu dijamin pelayanan kesehatannya
oleh pemerintah pusat, sedangkan masyarakat di luar masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggungan pemerintah daerah. Kemudian di Pemerintah Propinsi Bali membuat program JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) sejak tahun 2010. Program ini merupakan kerjasama antara pemerintah Propinsi dengan pemerintah Kabupaten yaitu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penduduk Bali dengan KTP BALI yang tidak memiliki jaminan asuransi lainnya dengan jumlah kepesertaan di masyarakat Kabupaten Badung 395.829 Jiwa. Karena dalam pelayanan JKBM banyak ada keterbatasan dan masyarakat banyak yang membayar diluar tanggungan JKBM, selanjutnya di Kabupaten Badung membuat Program Jaminan Kesehatan Krama Badung (JKKB) Manguwaras, yaitu Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
FB/HERY
masyarakat Badung diluar tanggungan JKBM. Kegiatan ini dimulai dari tahun 2012 sampai sekarang dengan jumlah kepesertaan sama dengan kepesertaan JKBM 395.829 Jiwa. Jaminan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat Badung diluar tanggungan JKBM artinya Jenis pelayanan yang tidak ditanggung di JKBM di tanggung di JKBB Manguwaras. Tahun 2013 khusus untuk JKKB Manguwaras dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan 4 (empat) Rumah Sakit yaitu : RSUD Badung, RSUD Tabanan, RSU Wangaya dan RSUP Sanglah. Hasil yang diperoleh dari program JKKB Manguwaras ini, yaitu: 1. Menjamin tanggungan pelayanan kesehatan lebih komperehensif. 2. Meringankan beban masyarakat di saat berobat. 3. Mencegah masyarakat di saat sakit berat menjadi jatuh miskin. R-014
PROGRAM LKB Dari 13 UPT Puskesmas dan 1 Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Badung, 9 (Sembilan) Unit diantaranya sudah dilatih tentang Layanan IMS, HIV dan AIDS Komprehensif Berkesinambungan (LKB). 5 (lima) Unit lainnya sudah melaksanakan pelayanan secara maksimal dalam kurun waktu yang berbeda. Usaha yang dilaksanakan di LKB meliputi upaya preventif, kuratif, dan rehabilitatif, dalam bentuk : Penyuluhan/Komunikasi, Informasi dan Edukasi, Promosi penggunaan kondom secara konsisten pada, hubungan sex yang
berisiko, Pengendalian faktor Risiko, Layanan Konseling dan Test Sukarela (KTS) dan Test Inisiatif Tenaga Kesehatan (TIPK), Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP), Perawatan HIV berbasis Keluarga, Pencegahan Penularan HIV dari Orang Tua ke bayinya (PPIA), Pengurangan dampak buruk Narkoba dan layanan jarum suntik steril, Layanan Infeksi Menular Seksual (IMSW), Pencegahan penularan melalui Produk darah, Monitoring dan Evaluasi (Monev). Untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS) maka
pemberian ARV diberikan sedini mungkin, yang disebut dengan SUFA (Strategic Use For ARV). Diharapkan dengan strategi ini penularan HIV dapat ditekan. Ke b e r h a s i l a n p r o g ra m ini dapat dilihat dari 808 orang kasus HIV positif yang masuk dalam perawatan. ART sebesar 84,53 %, dinyatakan memenuhi syarat untuk diberikan ARV sebesar 97,25 % dan 71,45 % diantaranya secara teratur sudah mengambil obat di Layanan PDP RSUD Badung, Ini artinya bahwa yang lost follow up dikatagorikan sedikit. R-014
Kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan tersendiri perempuan Bali terkait dengan insiden dan fatalitasnya. Insidennya adalah 0,92% dan cenderung meningkat dengan angka harapan hidup 5 tahun hanya 23,1%. Sedangkan, etiopatogenesis dan karsinogenesisnya telah diketahui dimana dibutuhkan 1012 tahun sejak infeksi oleh HPV kelompok onkogenik risiko tinggi sampai dengan terjadinya kanker serviks. Prevensi skunder dengan motode Pap smear sejak 3 dekade belum menunjukkan hasil terutama terkait dengan kepedulian, pelayanan, dan kesinambungan. Berdasarkan analisis situasi Bali 2010, metode See & Treat dan Vaksinasi terpilih sebagai program prevensi dimana sosiobudaya spiritual magical merupakan kearifan lokal sebagian besar masyarakatnya sangat dipertimbangkan. Penyebab, karsinogenesis, dan patogenesis kanker serviks sudah diketahui dan telah mendapat kesepakatan luas. Ironisnya, sampai saat ini insiden kanker serviks di Indonesia masih tertinggi dan merupakan penyakit ganas yang fatal. Di Indonesia, diperkirakan 4045 kasus baru perhari dimana terjadi satu kematian setiap satu jam. Sementara di Bali, insiden kanker serviks adalah 0,98% dimana terjadi tiga kematian setiap 2 hari. Penyebab kanker serviks 95% adalah oleh Human papillomavirus (HPV) kelompok onkogenik risiko tinggi, dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun sejak infeksi HPV sampai dengan terjadinya kanker. Dengan demikian, masa ketika
perempuan belum terinfeksi HPV yaitu sebelum infeksi persisten mencapai titik integrasi menjadi target utama prevensi primer melalui penyuluhan dan vaksinasi. Sementara, lesi prekanker menjadi target prevensi sekunder melalui program See & Treat dan penanganan klinik lainnya dalam upaya menurunkan insiden kanker serviks. Masalah kanker serviks di Bali terkait dengan insiden yang tinggi dan cenderung meningkat. Selain itu, harapan hidup 5 tahun juga hanya mencapai 25% saja; belum terhitung morbiditas dan kualitas hidupnya. Insiden kanker serviks di Bali adalah 0,98% dan lesi prekanker HPV16 adalah 3,4%. Sementara, HPV16 dan 18 mencapai 73.7% pada kanker serviks invasive dimana HPV18. Kondisi 20,8% adalah HPV18. ini sangat terkait dengan bahwa 87,6% diagnosis kanker serviks ditegakkan pada invasif, lanjut bahkan terminal. Ditambah dengan modalitas radioterapi yang belum memadai sejak tahun 1998. Upaya prevensi sekunder dengan Pap smear telah dilakukan sejak 30 tahun lalu, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Hal ini terkait dengan jumlah cakupan, sustainabilitas, dan akses penanganan. Selanjutnya, melalui analisis SWOT dihasilkan strategi pengendalian kanker serviks di Bali meliputi factor kemauan politik, kebijakan, pelayanan, sustainabilitas. Dan diputuskan menyusun program See and Treat dan vaksinasi dengan visi “Getting
Bali Cervical Cancer Free by Year 2020”. Upaya ini merupakan tahap pelestarian kesinambungan FcP See & Treat Bali dan ditambah dengan Program Vaksinasi melalui penyuluhan dan layanan. Strategi kesinambungan pelaksanaannya melalui isu Women Reproductive Health terutama
untuk vaksinasi baik berbasis sekolah maupun diluar sekolah; didukung oleh Company vaksin terkait. Upaya Pencegahan Primer dilaksanakan melalui 2 kegiatan yaiitu edukasi/sosialisasi dan imunisasi HPV. Program vaksinasi jalur sekolah dipilih sebagai kegiatan unggulan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung yang meliputi penyuluhan, pelayanan, dan kesinambungan. Umur 10 25 tahun merupakan masa yang paling efektif dilakukan vaksinasi kanker Serviks karena pada umur tersebut pembentukan antibody dalam tubuh mencapai maksimal. Populasi targetnya adalah Siswa SMU khususnya siswa perempuan kelas I. Hal
tersebut didasarkan pada pertimbangan aspek sosial dan ketersediaan dana. Anak SMU sudah memasuki fase remaja dimana pergaulan lebih rentan terhadap halhal yang negative. Program ini merupakan program pioneer di Kabupaten Badung sehingga dituntut selektif dalam penggunaan dana tetapi dalam pelaksanaannya tepat sasaran. BaPemerintah Kabupaten Ba kedung sangat konsen dalam ke giatan penanggulangan kanker. kegHal ini dibuktikan melalui keg iatan vaksinasi kanker serviks kepada siswi SMU Negeri se -Kabupaten Badung sejak tahun 2012 dengan jumlah sasaran 1 5 3 2 siswa . Untuk tahun 2013 dengan s a s a ra n 1 5 3 2 siswi kelas X lama dan 1513 siswi kelas X baru dan 1360 karyawati Pemda Badung Golongan I, II dan THL. Tahun 2014 ini direncanakan sasarannya tidak hanya siswi SMUN seKabupaten Badung saja melainkan juga siswi SMK Negeri seKabupaten Badung sehingga jumlah sasarannya bertambah menjadi 10 SMU/SMK Negeri seKabupaten Badung. Langkah inovatif dan terobosan yang telah dilakukan ini merupakan wujud kongkret serta keseriusan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung untuk memerankan diri secara aktif dalam program penanggulangan penyakit kanker dan meningkatkan derajat kesehatan di Badung. R-014
PROGRAM BADUNG GETTING TO ZERO Situasi epidemi HIVAIDS di Kabupaten Badung Bali berada pada tingkat epidemi yang terkonsentrasi dengan jumlah kasus HIV dan AIDS yang semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data kumulatif, total kasus HIVAIDS di Badung tahun 2012 adalah sebanyak 1.009 atau 14,14 % dari total kasus di Propinsi Bali, dengan estimasi kasus sebanyak 2.312. Faktor resiko terbanyak penyumbang kasus tahun 2012 yaitu heteroseksual 90%, lelaki seks lelaki sebesar 6%, perinatal 2%, penasun 1% dan tidak diketahui 1%. Keadaan ini menjadi salah satu situasi yang mendorong dilakukannya intervensi melalui program yang komprehensif
untuk menekan penularan HIV baru, mengurangi stigma dan diskriminasi serta menurunkan angka kematian akibat HIV dan AIDS, melalui program “ Badung Getting to Zero “. Program yang sudah berjalan 4 tahun ini diinisiasi oleh Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Badung yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Organisasi Kemasyarakatan sebagai penjangkau dan pendamping ODHA di wilayah Kabupaten Badung. Beberapa capaian program antara lain adalah penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi, saat ini permintaan pada lokasi tersebut meningkat hing-
ga 80%. Ibu hamil juga terpapar program pencegahan dari ibu ke anak di fasilitas pelayanann kesehatan yang capaiannya adalah 100%. Para bidan kini telah tersosialisasikan dengan program PPIA, mereka mampu mendorong 80% ibu hamil untuk melakukan tes HIV. Upaya untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap penderita AIDS diindikasikan dengan 65% tersosialisasikannya Peraturan Daerah No.1 tahun 2008 dan tata cara pemulasaran jenazah ODHA pada populasi umum dan populasi kunci. Keberlanjutan program dapat dilihat dengan terbentuknya Kader Desa Peduli AIDS
(KDPA) yang merupakan pemberdayaan masyarakat desa dalam pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS secara mandiri dan terstruktur. Pada ranah pendidikan, Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) terbentuk dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian siswa tentang HIV, AIDS dan narkoba. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah pembentukan dan pelatihan Guru Pembina KSPAN, pelatihan Tutor Sebaya, Kembara (Kemah Bakti dan Gembira) KSPAN, serta Badung Bali Stop AIDS yang didanai oleh PT. Unilever melalui Yayasan Spektra. R-014
Badung Mangupura, Kirang
SENIN, 21 MARET 2016 | TAHUN XVI
K
7
PROGRAM LAYANAN UGD 24 JAM
esehatan sebagai Hak Asasi Manusia secara tegas diamanatkan oleh UUD 1945, dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 juga menyatakan bahwa Health is Fundamental Right, yang mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan serta meningkatkan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat sebagai investasi. Pembangunan kesehatan secara umum bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian tujuan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung
melakukan Inovasi berupa “Layanan UGD 24 Jam”. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak Januari 2011, dengan dikeluarkannya SK Bupati No.157/02/HK/2011 tentang Penetapan Puskesmas di Kabupaten Badung sebagai Puskesmas yang melaksanakan kegiatan layanan Unit Gawat Darurat (UGD) 24 Jam. Kegiatan yang dilakukan bersifat komperehensif yaitu promotif, preventif, kuratif dengan layanan khusus kegawatdaruratan dan rehabilitatif. Dari 13 UPT Puskesmas yang ada di Kabupaten Badung, 6 (enam) UPT Puskesmas telah melaksanakan layanan UGD 24 Jam yang artinya di setiap kecamatan telah ada 1 (satu) UPT Puskesmas yang telah ditetapkan sebagai UPT Puskesmas dengan layanan UGD 24 Jam. Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan pelayanan yang lebih paripurna khususnya di bidang kegawatdaruratan. R-014
PROGRAM MAWAS Kanker payudara merupakan gangguan kesehatan atau penyakit yang paling ditakuti perempuan. Salah satu penyebabnya karena penyakit ini tidak dapat disembuhkan jika ditemukan pada stadium lanjut. Padahal, jika dideteksi secara dini, penyakit ini bisa diobati sampai sembuh. Akhirakhir ini insiden kanker sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular semakin meningkat. Menurut Word Health Organization (WHO) jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah sekitar 7 juta orang dan dua per tiga diantaranya berada di negaranegara yang sedang berkembang. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di Negara miskin dan berkembang (International Union Against Ca nc e r /U I CC, 2009). Menurut data Patology Based Cancer Registry yang dilakukan oleh Ikatan Patologi Anatomi Indonesia yang bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), di Indonesia kanker payudara menduduki posisi kedua dari semua jenis kanker yang sering diderita. Di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sejalan dengan itu, data empiris juga menunjukkan bahwa kematian akibat kanker dari tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, sekitar 5,7% kematian semua umur disebabkan oleh kanker ganas. Menurut Prof. Tjandra Yoga, di Indonesia prevalensi tumor/ kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007). Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pada lima tahun terakhir menyebutkan kejadian kanker payudara menempati urutan pertama atau 32% dari total kasus kanker. Total penderita kanker payudara 40% berobat pada stadium awal dan 30% dari total jumlah penderita kanker terdeteksi stadium lanjut lokal dan 30% dengan metastasis. Berdasarkan data
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2009, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (21, 69%). Sesuai data Riskesdas tahun 2013, prevalensi kanker pada semua umur berdasarkan diagnosis di Provinsi Bali mencapai 0,20%, Badung 0,51% dan Indonesia sebesar 0.14%. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Sanglah Denpasar (RSUP), setiap tahunnya tercatat 200 kasus baru kanker payudara. Kebanyakan pasien datang dalam keadaan stadium lanjut yang prosentase kesembuhannya menjadi lebih kecil jika dibandingkan berobat saat stadium dini. Tingginya tingkat kematian akibat kanker terutama di Indonesia antara lain disebabkan karena terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker, tandatanda dini dari kanker, faktorfaktor risiko terkena kanker, cara penanggulangannya secara benar serta membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Tidak sedikit dari mereka yang terkena kanker, datang berobat ke tempat yang salah dan baru memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan ketika stadiumnya sudah lanjut sehingga biaya pengobatan lebih mahal. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung bersama YKI senantiasa mengupayakan penanggulangan kanker dengan mengadakan berbagai program dan kegiatan dibidang promotif, preventif, kuratif dan supportif serta menekankan pentingnya deteksi kanker secara dini. Kanker payudara bisa disembuhkan jika diketahui sejak stadium awal. Untuk itu, perlu dilakukan deteksi dini yang kini bisa dilakukan dengan mamografi untuk wanita usia 40 tahun ke atas dan USG bagi remaja ke atas. Bagi wanita yang memiliki faktor risiko tinggi, disarankan melakukan pemeriksaan mamografi atau USG setiap sekali setahun. Satu dari dua wanita di dunia memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker payudara karena jaringan payudara yang padat. Persentase ini akan lebih tinggi untuk wanita Asia termasuk Indonesia. Sedangkan sensifitas mammografi pada pemeriksaan payudara yang padat hanya sebesar 27% (RSNA, 2008). Dengan kata lain, sekitar 3 dari 4 wanita dengan jar-
Langkung Nunas Sinampura
ingan payudara yang padat berisiko tidak terdeteksi adanya kanker apabila bergantung hanya pada hasil pemeriksaan mammografi. Dengan menggunakan 3D Breast Ultrasound dapat meningkatkan deteksi kanker hingga 2 kali lipat yaitu dari 3.6 menjadi 7.2 per 1.000 apabila dibandingkan dengan pemeriksaan mammografi saja ( Eur Radiol, 2010). Bertitik tolak dari uraian di atas, maka pada Tahun 2014 ini Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kesehatan membuat satu inovasi lagi yaitu program deteksi dini kanker payudara mobile (Program MAWAS) Program MAWAS atau Mangupura Woman Services adalah program layanan kesehatan perempuan yang memprioritaskan layanan deteksi dini kanker payudara secara bergerak (mobile) dengan sasaran utama yaitu wanita usia subur (WUS) di Kabupaten Badung. Layanan ini berupa mobil bus dengan desain khusus yang dilengkapi alat ABVS (Automated Breast Volume Scanner) dan USG 4 Dimensi serta peralatan audio visual untuk penyuluhan dengan maksud mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Alat ABVS merupakan pendeteksi canggih terhadap penyakit kanker payudara dengan sistem robotic sehingga saar pelayanan, pasien tidak akan merasa sakit seperti layaknya alat mammografi. Layanan deteksi dini kanker payudara dengan model seperti ini adalah satu satunya di Indonesia. Pengadaan mobil deteksi dini kanker payudara (MAWAS) yang bersumber anggaran APBD perubahan ini akan berkeliling melakukan pelayanan ke seluruh kecamatan di Kabupaten Badung seminggu 2 kali yaitu hari Selasa dan Kamis serta 3 kali (Senin, Rabu dan Jumat) bertempat di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Dengan demikian cakupan besaran resiko penyakit kanker payudara di Kabupaten Badung secara dini dapat diketahui dengan valid dan real time. Selain itu masyarakat yang mendapat pelayanan deteksi dini ini tidak akan dipungut biaya apapun atau gratis karena semua operasional pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Badung. R-014
Perawat saat memeriksa pasien di ruang IGD FB/HERY
DAMPAK INOVASI PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN PROGRAM LAYANAN UGD 24 JAM-Program inovasi yang telah dilaksanakan sejak Januari 2011 ini, telah memberikan dampak yang sangat signofikan terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Badung. Program ini secara nyata telah memberikan jangkauan dan akses waktu pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat untuk berobat ke puskesmas sehingga akan berimplikasi pada peningkatan jumlah kunjungan pasien. Di sisi lain memunculkan inovasi baru untuk mengupayakan mutu pelayanan yang berkualitas dengan terbatasnya jumlah SDM yang ada. Inovasi baru tentunya bagaimana pengaturan shift kerja, reward petugas jaga di luar jam kerja PNS, dsb. PROGRAM JKKB MANGUWARAS-Program JKKB Manguwaras ini, berdasarkan tujuan dibentuknya telah berdampak secara signifikans terhadap harapan masyarakat. Sebagai warga masyarakat Badung, mereka telah memahami dan merasakan bahwa JKKB Manguwaras ini telah menjamin tanggungan pelayanan kesehatan lebih komperehensif, meringankan beban masyarakat di saat berobat dan mencegah masyarakat di saat sakit berat tidak membuat jatuh miskin. PROGRAM BADUNG GETTING TO ZERO-Program Badung Getting To Zero berdampak secara signifikans dalam penamggulangan HIV. Hal ini terkait dengan beberapa capaian program antara lain adalah penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi, saat ini permintaan pada lokasi tersebut meningkat hingga 80%. Ibu hamil juga terpapar program pencegahan
Salah satu dampak inovasi pelayanan publik di bidang kesehatan, RSUD Badung mendapat penghargaan lulus akreditasi paripurna dari ibu ke anak di fasilitas pelayanann kesehatan yang capaiannya adalah 100%. Para bidan kini telah tersosialisasikan dengan program PPIA, mereka mampu mendorong 80% ibu hamiil untuk melakukan tes HIV. Upaya untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap penderita AIDS diindikasikan dengan 65% tersosialisasikannya Peraturan Daerah No.1 tahun 2008 dan tata cara pemulasaran jenazah ODHA pada populasi umum dan populasi kunci. P R O G R A M VA K S I N A S I KANKER SERVIKS-Program vaksinasi kanker serviks gratis yang telah dilaksanakan oleh SKPD Dinas Kesehatan Badung berdampak sangat signifikan terhadap upaya pencegahan dini dan penanggulangan kanker serviks. Upaya Pencegahan Primer dilaksanakan melalui dua kegiatan yaiitu edukasi/sosialisasi dan imunisasi HPV. Program vaksinasi jalur sekolah dipilih sebagai kegiatan unggulan Dinas
Kesehatan Kabupaten Badung yang meliputi penyuluhan, pelayanan, dan kesinambungan. Umur 10 25 tahun merupakan masa yang paling efektif dilakukan vaksinasi kanker Serviks karena pada umur tersebut pembentukan antibodi dalam tubuh mencapai maksimal. Populasi targetnya adalah Siswa SMU khususnya siswa perempuan kelas I. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan aspek sosial dan ketersediaan dana. Anak SMU sudah memasuki fase remaja dimana pergaulan lebih rentan terhadap halhal yang negative. Program ini merupakan program pioneer di Kabupaten Badung sehingga dituntut selektif dalam penggunaan dana tetapi dalam pelaksanaannya tepat sasaran. PROGRAM LKB-Program LKB yang telah dilaksanakan berdampak sangat signifikan terhadap kinerja SKPD Dinas Kesehatan Badung. Hal ini mengingat program LKB tersebut merupakan upaya inovatif yang bersifat
komprehensif dalam rangka mengurangi penularan infeksi IMS. HIV dan AIDS. Program LKB selain merupakan layanan yang bersifat preventif dan kuratif, juga merupakan layanan yang bersifat rehabilitative. Selain itu dalam layanan LKB, untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS) maka pemberian ARV diberikan sedini mungkin, yang disebut dengan SUFA (Strategic Use For ARV), diharapkan dengan strategi ini penularan HIV dapat ditekan. Keberhasilan program ini dapat dilihat dari 808 orang kasus HIV positif yang masuk dalam perawatan.ART sebesar 84,53 %, dinyatakan memenuhi syarat untuk diberikan ARV sebesar 97,25 % dan 71,45 % diantaranya secara teratur sudah mengambil obat di Layanan PDP RSUD Badung, Ini artinya bahwa yang lost follow up dikatagorikan sedikit. PROGRAM MAWAS-Sehubungan program ini merupakan inovasi terbaru yang diluncurkan berdasarkan anggaran perubahan APBD Kabupaten Badung Tahun 2014 maka signifikansi dampaknya terhadap pelayanan publik belum bisa diukur karena baru akan dioperasionalkan bulan Januari tahun 2015. Secara estimasi, kemungkinan besar memberikan dampak ungkit yang tinggi dalam penanggulangan kanker payudara. Dasar pertimbangannya yaitu pasien tidak merasakan sakit, tidak dikenakan biaya dan akses untuk mendapatkan pelayanan menjadi sangat dekat. Secara defacto, daftar tunggu atau antusiasme pasien untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan juga sudah banyak. R-014
Inovasi ‘Cegah Kanker Serviks, Perempuan Tersenyum’
Raih Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 Dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya, Pemerintah Kabupaten Badung semakin giat melakukan inovasi-inovasi dibidang pelayanan publik. Berbagai inovasi sudah mampu digulirkan mulai dari pemenuhan akses dasar di sektor kesehatan dan pendidikan sampai kemudahan pelayanan di tingkat Desa dan Kelurahan. Sebagai bentuk apresiasi terhadap inovasi yang su dah dilaksanakan Pemerintah Daerah, maka Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(MENPAN-RB) kembali melaksanakan kompetisi Inovasi Pe l aya n a n P u b l i k T i n g k a t Nasional yang secara wajib diikuti oleh seluruh instansi Kementerian, Provinsi, Lembaga dan Pemerintah Daerah. Ajang SINOVIK Tingkat Nasional tahun 2016, salah satu inovasi Pemerintah Kabupaten Badung yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan yang b e r j u d u l “ C e g a h K a n ke r Serviks, Perempuan Tersenyum” kembali mendapatkan TOP 99 Komp etisi I n ovasi Pelayanan Publik yang diikuti oleh ribuan inovasi dari ma-
sing-masing daerah. inovasi ini berupa pemberian vaksinasi kanker serviks dengan sasaran anak sekolah SMP,SMA dan SMK se-Kabupaten Badung serta PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. Inovasi ini bersifat kreatif dan inovatif dalam hal adanya investasi sehat dan proteksi spesifik karena bersifat masal, waktu pelaksanaannya serentak, responsif gender, komitmen pimpinan daerah dengan jalur pelaksanaannya di institusi pendidikan yaitu sekolah dengan pendekatan yang humanis dan sosiologis.
Dampak inovasi ini adalah dapat meningkatkan cakupan imunitas, hasil vaksinasi kanker serviks dari tahun 2012 sampai 2015 adalah 8084 orang. Dampak berikutnya adalah model pelayanan yang inovatif sehingga respon masyarakat cukup bagus. Dampak yang lain adalah upaya penanggulangan kanker serviks secara komprehensif karena inovasi vaksinasi kanker serviks ini merupakan pencegahan primer dan tidak meninggalkan pencegahan sekunder yang selama ini sudah berjalan. R-014 Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & buDAyA
8
FAJA R BALI
SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI
Pertunjukan Bondres Modern Sekdut Junior
Nguber Puyung, Keinginan yang Berujung Sengsara Gelar Seni Akhir Pekan (GSAP) Bali Mandara Nawanatya yang berlangsung di Kalangan Ayodya Art Center Denpasar, pada Sabtu (19/3), menampilkan grup bondres modern Sekdut Junior Denpasar yang mengangkat tema “Nguber Puyung”.
DENPASAR-Fajar Bali Pada penampilan panggungnya kali ini, Sekdut Junior berimprovisasi dengan mengangkat cerita epos Ramayana berkisah tentang penculikan Dewa Sita oleh Rahwana yang dikemas secara menghibur. Dalam penampilan mereka yang banyak menyedot perhatian penonton, bondres Sekdut Junior mencoba menyampaikan pesan tentang cerita penculikan Dewi Sita dalam konteks kekinian. Sekdut Junior dalam pertunjukannya itu seakan ingin memberi pesan kepada penonton, bahwa pada zaman sekarang, begitu banyak manusia yang
FB/AnggA
BONDRES- Penampilan grup bondres modern Sekdut Junior yang mengangkat cerita berjudul “Nguber Puyung” di Kalangan Ayodhya, Art Centre Denpasar pada Sabtu (19/3).
berlomba-lomba mengejar keinginan dalam hidup mereka, namun seringkali dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Namun hal itu justru pada akhrinya mendatangkan kesengsaraan mereka sendiri. Dalan cerita Nguber Puyung, Dikisahkan I Ngurah Wana ber-
temu dengan seorang gadis yang ia temui di sebuah sungai. Gadis itu sangat menawan hati yang membuat Ngurah Wana jatuh cinta pada gadis tersebut. Dengan percaya diri ia membawa lari gadis tersebut setelah merayunya dengan kata-kata mesra. Di sisi lain, I Wayan Rame
sedang gundah gulana. Sejak beberapa hari terakhir ia mencari istrinya yang hilang entah kemana. Ia kemudian mengetahui bahwa istrinya diculik oleh I Ngurah Wana. Dengan segala upaya ia mencoba merebut istrinya dari tangan I Ngurah Wana. Cerita yang terinspirasi dari Epos Ramayana ini terbilang berhasil dalam membangun suasana terutama konflik yang ada. Banyak adegan lucu yang berhasil membuat penonton tertawa. Namun di beberapa adegan dialog terkesan lepas dan “liar” serta keluar dari inti cerita. Beberapa dialog juga sangat vulgar dan kurang cocok ditampilkan apalagi banyak anak-anak yang menonton. Sebagai komunitas seni yang beranggotakan seniman muda pertunjukkan ini perlu sentuhan lebih dalam agar penampilan ke depan semakin baik. Sekdut Junior terbentuk pada 14 November 2014, berawal dari beberapa seniman muda yang berkumpul untuk melakukan aktivitas keseniannya. Komunitas seni yang beranggotakan 50 orang ini bermarkas di Perumahan Lembu Sura, Poh Gading, Denpasar Utara. M-008
Hindari Kebocoran, Naskah UN Dititip di Kantor Polisi
SD 1 Batunya Berhasil Terapkan Budaya Literasi
BANGLI- Fajar Bali Menghindari terjadinya kebocoran soal, Disdikpora Bangli menitipkan naskah materi soal ujian nasional (UN) SMA/SMK di kantor polisi, baik Polres maupun Polsek terdekat. Naskah soal UN kembali diambil pada hari-H UN untuk selanjutnya didistribusikan ke sekolah-sekolah. Kadisdikpora Bangli, I Nyoman Suteja menyebutkan, naskah UN sudah tiba di Disdikpora Bali. Selanjutnya akan didistribusikan ke Disdikpora kabupaten /kota. Biasanya naskah itu diterima pihak Disdikpora kabupaten/kota pada H-1. “Kalau naskah sudah kami terima, nanti akan kami titipkan di Polres dan Polsek untuk menghidari terjadinya kebocoran,” kata Suteja di Bangli, pada Minggu (21/3) kemarin. Menurut dia, prosedur pendistribusian soal UN untuk Kabupaten Bangli tak berubah, sama seperti tahun sebelumnya. “Pada hari H, soal yang kami titipkan tadi di Polres dan Polsek akan kami ambil kembali untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah,” elas pejabat asal Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga ini. Mengenai kesiapan sekolah menghadapi UN, Kepala sekolah SMA 1 Bangli, I Nengah Sudaya mengatakan bahwa sebanyak 264 siswanya sudah siap menghadapi ujian nasional yang akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang. “ Kami siap melaksanakan UN. Bahkan anak-anak sangat antusias. Kami juga sudah mengingatkan orangtua murid agar turut serta mengawasi dan memantau kegiatan belajar putra-putri mereka di rumah menjelang UN nanti. Karena peran orangtua tentunya sangat diperlukan sekali,” ujar Sudaya. W-002
TABANAN-Fajar Bali Dewan Pendidikan Tabanan mengapresiasi upaya SD 1 Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang menerapkan program budaya literasi, dan menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan. Program ini merupakan tindaklanjut dari hasil monitoring dan evaluasi (monev –red) yang dilaksanakan Dewan Pendidikan Tabanan, belum lama ini. Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana mengatakan, pihaknya sangat terkesan ketika mengunjungi SD 1 Batunya, Baturiti. Menurutnya, SD 1 Batunya telah mengimplementasikan workshop pendidikan karakter budaya literasi dan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan. Ini terbukti dengan adanya kerjasama antara sekolah dengan pihak komite. “Ketertiban, kebersihan serta perilaku siswa guru di sana sangat terpuji,” kata Madra di Tabanan, pada Minggu (20/3) kemarin. Madra menambahkan meski memiliki keterbatasan dana karena tidak boleh memungut iuran dari siswa, SD 1 Batunya mampu menghantarkan siswanya mengukir prestasi meraih juara Olimpiade IPA. “ Selain berprestasi, suasana sekolah yang rindang dan bersih membuat siswa nyaman dalam menimba ilmu,” terangnya. Madra berharap sekolah lain yang ada di Kabupaten Tabanan bisa meniru pola yang diterapkan oleh SD 1 Batunya. “Masalah dana tidak menjadi hambatan bagi SD 1 Batunya untuk mengukir prestasi dan menciptakan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan,” pungkasnya. W-004
Artikel Kesehatan Kenali Gejala Demam Berdarah
Minta Umat Hindu Tirta Yatra Kunjungi Candi Agung Amuntai
Wedakarna Serahkan Prasasti Majapahit Perlindungan Candi di Kalsel
FB/IST
SATYAGRAHA – Senator DPD RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS saat meninjau peninggalan Candi Hindu dvi Museum Lambung Mangkurat
DENPASAR-Fajar Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menyerahkan Prasasti Majapahit kepada Pemerintah Kalimantan Selatan. Prasasti berukir yang berisikan dukungan atas pelestarian Candi Amuntai dan Candi Tapin sebagai Cagar Budaya ini diserahkan langsung oleh Gusti Wedakarna di sela–sela muhibah resmi ke Kalimantan Selatan. Dalam kunjungan singkat tersebut Gusti Wedakarna mendukung revitalisasi Museum Lambung Mangkurat sebagai salah satu pusat kebudayaan.
“Di museum ini tersimpan arca–arca Hindu yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa peradaban Hindu Siwa Budha sangat berpengaruh di Kalimantan Selatan. Kita tidak menyangka ada candi berbentuk Majapahit di Kalsel ini. Selama ini seolah–olah disembunyikan. Dan saya percaya bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai masa lalu. Saya dukung, revitalisasi candi–candi untuk menjadi pusat spiritual di Kalsel,” kata Gusti Wedakarna. Ia pun berharap, semua pihak mencontoh ketokohan Pangeran Suryanatha yang sangat
gigih akan menjalankan nilai– nilai kepemimpinan. “Pangeran Suryanatha dalam bahasa Sansekerta berarti Menata ( Noto) bagaikan Surya, Dewa Matahari. Memimpin dengan berkeadilan. Dan inilah pemimpin Hindu yang sesungguhnya. Jadi rakyat Kalsel harus ingat dengan leluhur. Apapun agamamu, kamu harus ingat dengan leluhur. Jika tidak ingat, maka bangsa ini akan kualat. Kalau sudah kualat, tidak ada doa yang bisa terdengar oleh Tuhan dan bencana akan menghampiri,“ ujar Gusti Wedakarna mengingatkan. “Saya yakin, era ini adalah kebangkitan Sabdo Palon Nayogenggong. Ramalan 500 tahun akan kebangkitan Majapahit. Kebangkitan tata krama, kebangkitan nilai–nilai, kebangkitan budaya, munculnya candi -candi. Semua akan terwujud. Semua ini di mulai saat Indonesia melahirkan seorang pemimpin bernama Bung Karno dari rahim seorang wanita Hindu Bali yakni Nyoman Rai Srimben tepat di awal abad XX. Jangan sesekali melupakan sejarah,”ungkap Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX ini. KJS
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI (IIK BALI)
(Health Science Institute of Medika Persada Bali) SK MENRISTEK DIKTI No. 73/KPT/I/2015
MENERIMA MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017
TELAH TERAKREDITASI
SATU – SATUNYA INSTITUT KESEHATAN DI INDONESIA TIMUR DENGAN PROGRAM STUDI YANG LANGKA PROGRAM STUDI : [#] 1. FARMASI KLINIS (S1) [#] 2. TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK (S1) [#] 3. FISIOTERAPI (S1) [#] 4 MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN (S1) 5. PSIKOLOGI (S1) 6. ADMINISTRASI RUMAH SAKIT (S1) 7. KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (S1) 8. TEKNIK ELEKTRO MEDIK (D4) JADWAL PENDAFTARAN : GEL. I GEL. II REGULER 05 Feb s/d 30 Mar’16 31 Mar s/d 27 Mei’16 [#] ALIH JENJANG 05 Feb s/d 04 Mar’16 05 Mar s/d 08 April’16
! R !! FTA TAS A D A ERA ERB SEG OTA T KU
Intelligence to be advance !!
GEL. III 28 Mei s/d 30 Agus’16 09 April s/d 28 Mei’16
PENDAFTARAN SETIAP HARI KERJA MULAI PUKUL : 09.00 S/D 19.00 WITA Program Studi Reguler 1,2,3 dan 8 berasal dari lulusan, SMA, MA & SMK Jurusan IPA atau “In-Line” [#] Program Studi Alih Jenjang berasal dari Lulusan Diploma 3 atau “In-Line”
Keterangan lebih lanjut hubungi Sekretariat Pendaftaran SEKRETARIAT PENDAFTARAN :
Jalan Letda Kajeng No. 16 A Denpasar – Bali 80225 Telp. 0361 – 4747 770 ; 081 238 978 886 ; 0859 5412 1866 e : iik.medali@gmail.com ; www.iikmedikapersadabali.ac.id
REKTOR Ttd,
Prof .Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM)
Oleh : dr I Gede Yudha Kartika Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi bentuk yang mengancam jiwa.Diantaranya adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Musim di Negara Indonesia sekarang sudah semakin tidak menentu. Perubahan musim inilah yang akhirnya menyebabkan timbul berbagai penyakit yang di awali dengan gejala seperti demam dan sebagainya. Seringkali kita menyepelekan saat mengalami demam. Sikap ini menyebabkan akhirnya keterlambatan dalam penanganan. Demam biasanya tidak mengindikasikan sesuatu yang serius. Demam sendiri sebenarnya tidak selalu membahayakan namun bisa juga justru merupakan suatu gejala yang perlu di khawatirkan. Demam tinggi bisa membuat tidak nyaman, apalagi jika sampai menimbulkan dehidrasi, kejang atau kesadaran menurun. Demam pada umumnya disebabkan
karena infeksi virus yang sebagian besar tidak memerlukan antibiotika dan tidak berbahaya kecuali disebabkan virus dengue penyebab Demam Berdarah. Sebaiknya setelah 3 hari mengalami demam, segera lakukan pemeriksaan laboratorium Orangtua tidak perlu kawatir bila penyebabnya adalah infeksi virus biasa. Harus diwaspadai bila demam tersebut disebabkan penyakit berbahaya seperti DBD, meningitis atau infeksi otak. Bila dicurigai infeksi bakteri seperti tifus atau infeksi saluran kencing harus konsultasi ke dokter. Infeksi virus yang paling harus diwaspadai adalah DBD dengan tampilan khas demam biasanya akan tinggi dalam 1-2 hari pertama, saat hari ke 3-5 turun atau kadang hari ke 4-5 naik lagi tetapi tidak setinggi hari ke 1-2. Tetapi saat hari ke 3-5 akan menjadi sangat lemas tidak mau main turun ke bawah sepanjang hari. Dalam keadaan seperti ini dianjurkan untuk periksa darah lengkap, atau IgG IgM Dengue. Pemeriksaan untuk penyakit tifus sering sangat sensitif, dimana saat terkena infeksi virus hasil pemerikaan widal atau IgG Tiphus meningkat padahal tidak menderita penyakit tifus. Hal ini yang menunjukkan bahwa penderita demam berdarah juga didiagnosis sakit tifus. Sebenarnya yang terjadi hasil laboratorium tifus sering me-
nyesatkan karena menimbulkan tanda positif palsu. Hal ini sering terjadi terutama pada penderita alergi dan hipersensitif saluran cerna. Untuk mengenali gejala demam berdarah yang ringan tidak mudah, karena banyak juga jenis infeksi virus (bukan dengue) yang gejala nya hampir sama, misalnya demam atau panas selama beberapa hari. Sementara infeksi berat dari virus dengue akan menimbulkan banyak sinyal dari tubuh yang terjadi secara tiba-tiba seperti sakit kepala, nyeri otot atau sendi, dan ruam kulit (bintik merah). Namun pada periode sekarang ini, terjadi beberapa pergeseran gejala pada demam berdarah. Pada fase awal, penderita akan mengalami demam yang bersuhu tinggi, panas badan mencapai 40 derajat Celsius atau 104 derajat Fahrenheit. Setelah itu penderita akan merasakan sakit kepala (febrile) yang berlangsung selama 2 sampai 7 hari, pasien juga akan mengalami penurunan nafsu makan bahkan terkadang ada yang disertai dengan mual muntah yang berlebihan. Pada fase febrile ini biasanya gejala yang dirasakan pasien disertai ruam pada kulit, namun tidak semua pasien sekarang mengalami ruam kulit. Jadi jika tidak terdapat ruam pada kulit, bukan berarti pasien terbebas
dari penyakit demam berdarah tersebut. Demam tinggi yang dirasakan oleh penderita akan mereda setelah memasuki fase kritis yang berlangsung selama hingga 2 hari. Pada fase ini, cairan dapat menumpuk di dada dan abdomen akibat terjadi kebocoran kecil pada pembuluh darah. Cairan tersebut akan terus keluar yang mengakibatkan berhentinya sirkulasi darah di dalam tubuh. Saat fase penyembuhan, cairan yang keluar akibat kebocoran pembuluh darah akan masuk kembali ke dalam aliran darah. Pasien biasanya akan pulih secara berangsur pada tahap ini, kurang lebih 2 hingga 3 hari. Pada fase ini pula tak jarang penderita kehilangan kesadaran atau kejang akibat otak yang terpasok cairan berlebih. Ada pula yang merasakan gatal-gatal parah dan detak jantung yang lemah. Sebelum diobati, penderita harus diberi pertolongan pertama oleh profesional kesehatan. Dalam menangani kasus demam berdarah hanya perlu memproduksi banyak cairan karena di dalam tubuh terjadi kebocoran yang membuat cairan hilang. Penderita bisa minum banyak air putih selagi kebocoran terjadi, tetapi jika sudah selesai alias tertutup penderita harus mengurangi asupan cairan tersebut.
034/I/KTR
Layouter: Manik Layouter:
Ari
EKONOMI PARIWARA
FAJA FAJAR R BALI BALI SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI SABTU, MARET2016 2016llTahun TahunXVI XVI SENIN, 75 MARET
BETUTU KHAS BELAYU “Pasti Enak”
99
Laba LPD Desa Pakraman Renon Drone Terpintar di Dunia Meningkat Drastis yang Mampu Terbang Sendiri DJI Rilis Phantom 4
BINTANG BUSANA
HOUSE OF KEBAYA Menjual kebaya modifikasi ready to wear, kain songket, kain endek, kebaya bordiran, clutch bag, dan lain-lain.
Jl. Tukad Musi No 3C Denpasar Telp : 0361-8497598 @bintangkebaya
BUSANA BINTANG BUSANA
MENERIMA MENERIMA PESANAN :
Ayam Betutu --- Ayam Ayam Betutu Bebek Betutu --- Bebek Bebek Betutu Lindung Saur --- Lindung Lindung Saur Lindung Suna Cekuh Cekuh --- Lindung Lindung Suna Gerang Kacang Saur Saur ---Gerang Gerang Kacang
“BISA DELIVERY”
242/VII/KTR 242/VII/KTR
241/VII/KTR
HOUSE OF KEBAYA Sate Lilit Lilit Ayam Ayam -- Sate Kerupuk Babi Babi -- Kerupuk PARSEL HARI HARI RAYA RAYA -- PARSEL (Betutu, Lindung, Lindung, Gerang, Gerang, dll) dll) (Betutu,
Telp : 081933015969
kebaya modifikasi modifikasi ready ready Menjual kebaya to wear, wear, kain kain songket, songket, kain endek, endek, kebaya kebaya bordiran, bordiran, bag, dan dan lain-lain. lain-lain. clutch bag, Musi No No 3C 3C Denpasar Denpasar Jl. Tukad Musi 0361-8497598 Telp : 0361-8497598 @bintangkebaya @bintangkebaya
241/VII/KTR 241/VII/KTR
240/VII/KTR
243/VII/KTR 243/VII/KTR
DIBUTUHKAN SEGERA
REDAKTUR, WARTAWAN dan MARKETING IKLAN
240/VII/KTR 240/VII/KTR
dengan persyaratan sebagai berikut:
Pria / Wanita Pendidikan Minimal S 1 Usia maksimal 30 tahun Pernah Menjadi Wartawan min 1 Tahun (Redaktur) l Menguasai Komputer l Mampu bekerja dengan Team l l l l
244/VII/KTR
lamaran bisa dikirim ke: Jalan Indrajaya No. 8 Ubung Kaja Denpasar Telepon: 0361-411283 atau via email: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id
DIJUAL DIJUAL
10.Jual JualKebun KebundidiPinggir PinggirSungai SungaiDesa DesaSangeh Sangeh Ls. Ls. 3300 3300 M2 M2 Rp. Rp. 1.5 1.5 M M Hub. Hub. 10. 11.Jual Kebun di Pinggir Sungai Ayung Petang, Ls. 6300 M2, Rp. 1.6 M Hub. 11.Jual Kebun di Pinggir Sungai Ayung Petang, Ls. 6300 M2, Rp. 1.6 M Hub. 12.Jual Toko Toko didi Depan Depan Pasar Pasar Kreneng Kreneng Ukuran Ukuran 44 xx 13 13 M2, M2, Lt. 12.Jual Lt. IIII Rp. Rp. 800 800 JtJt Hub. Hub. 085100733027 085100733027 13. Jual Toko di Depan Pasar Kreneng Ukuran 4 x 13 M2, Lt. II Rp. 13. Jual Toko di Depan Pasar Kreneng Ukuran 4 x 13 M2, Lt. II Rp. 800 Jt Hub. 085100733027 800 Jt Hub. 085100733027
537/XII/KTR 537/XII/KTR
gunakan dua buah sensor yang bentuknya mirip seperti mata di bagian depan dan belakang, membuat Phantom 4 mampu menghindari seperti ranting pohon, bukit, atau benda lainnya yang menghalanginya.FB/CAR Fitur unggulan lainnya HADIAH-Penyerahan hadiah kepada para pemenang yag diundi saat perayaan pincak HUT LPD adalah, DJI Phantom 4 ini Desa Pakraman Renon mampu merekam hingga resolusi 4K dengan kecepatan 30 en keper LPD Provinsi untuk Dengan modal kepercayaan masyarakat Lembaga frame detiknya. Untuk resdanaFull pembinaan. LPD HD, droneLantara ini mampu Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Renon olusi Provinsi memberikan pembimencapai angka 60 frame per dalam satu tahun labanya mengalami peningkatan naan untuk meningkatkan SDM detik, dan bagi penikmat slow secara drastis. Laba LPD Desa Pakraman Renon motion dan lagimampu 5 persen untuk dana mencapai 120 pada tahun 2014 hanya Rp 452 juta, dan pada frame social. per “Melalui itu detik. sosialisasi Dengan daya maka baterai masyarakat mentahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak Rp tahan yang dapat lebih lama, getahui fungsi dari LPD itu DJI Phantom 4 mampu terbang 1,05 miliar. sendiri.28 Selain itudan kepercayselama menit, mampu aan jugahingga merupakan modal terbang 5 kilometer. (IIK BALI) untuk membesarkan LPD,’’ Saat di mode sport, drone ini (Health Science Institute Medika Bali) Penjuru Desaofikut sertaPersada tu- mampu DENPASAR-Fajar Bali ungkapnya. melesat hingga 70 Ketua LPD Desa Pakraman run membantu petugas LPD kilometer SK MENRISTEK DIKTI No. 73/KPT/I/2015 Atas kepercayaan per jam. dari maDilansir dari PetaPixel, Renon I Wayan Madia, di sela dari mengatasi nasabah yang mem- syarakat maka untuk DJI Phantom 4 ini meraysudah Phantom 4, yang mampu MENERIMA MAHASISWA disebutkan saja mengukuti puncak HUTbahwa ke-29 baru LPD Desa bandel. akan BARU HUT ke-29 LPD di toko online DJIDesa dan gerakan objek yang tersedia DJI merilis drone seri terba- akan Pakraman Renon Minggu Selain itu, pihaknya juga Pakraman diselenggadapatRenon dibeli secara langdirekam, sehingga, kita sudah TAHUN AKADEMIK 2016/2017 runya, 4. Drone gen(20/3),Phantom mengungkapkan, pen- tidak selaluperlu melakukan sosialisasi sung. rakan Untuk kesehatan gratis yakni harganya, jelas mengendalikannya erasi penerus Phantom 3 secara kepadamanual. masyarakat, bahwa tidak ingkatan yangdari ducapai cukup pemeriksaan guladrone darah, murah karena ini yang dikenalkan tahun lalu keini keuntungan dariPhantom laba signifikan tersebut berkat pembagian fitursembako unggulanuntuk yang Selain itu, DJI 4 memiliki SATU – SATUNYA INSTITUT KESEHATAN DI LPD INDONESIA TIMUR mengalami banyak peningkakembali dibagikan kepada percayaan masyarakat Renon KK miskin, penyerahan dana ada di seri Phantom sebeini mampu menghindar dari DENGAN PROGRAM STUDI YANG LANGKAtidak !!!atau tan. Bahkan pihakdalam DJI sendiri masyarakat. Sesuai dengan lumnya, kepada petugas men- rintangan sosial, penyerahan pembanR yang menghadang yaitu 1.399 TUSD F A S mengatakan bahwa mengaku Phantom di Perda No 4 tahun 2012 dan sekitar gelola LPD. STUDI Madia gunan 18 Desa depannya. Dengan mengjutaPakraman. Rupiah.NET DA BATA Juga PROGRAM : A [#] R 4meningkatkan ini adalah drone terpintar Pergub No 11 tahun 2013, diselenggarakan laba merupakan E pengundian ER 1. FARMASI KLINIS (S1) SEG OTA Tdeposito dan [#] tahap pembagian dari keunkomitmen dari Desa Pakrahadiah tabungan, 2. TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK (S1) KU man Renon sendiri. 3. FISIOTERAPI (S1) [#]Untuk tungan LPD itu 60 persen un- kredit, dengan hadiah utama [#] tuk penambah menjamin kenyamanan danKESEHATAN 4 MANAJEMEN INFORMASI (S1) modal LPD, 20 Sepeda Motor Scopy, hadiah keamanan dana(S1) laba tersebut persen untuk pembangunan pertama TV LED 35 in, kedua 5. PSIKOLOGI pihaknya bersamaRUMAH Prajuru 6. ADMINISTRASI SAKITDesa (S1) Pakraman, 10 persen DVD home theatre system, kepengurus, karyawan tiga kulkas dan puluhan hadiah Desa membuat pararem atau insentif 7. KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (S1) Intelligence dan badan pengawas, 5 pers- hiburan lainnya. kesepakatan. Selain itu juga(D4) R-004 8. TEKNIK ELEKTRO MEDIK to be advance !! JADWAL PENDAFTARAN : GEL. I GEL. II GEL. III REGULER 05 Feb s/d 30 Mar’16 31 Mar s/d 27 Mei’16 28 Mei s/d 30 Agus’16 [#] ALIH JENJANG 05 Feb s/d 04 Mar’16 05 Mar s/d 08 April’16 09 April s/d 28 Mei’16 di dunia. Bukan tanpa alasan, mereka (DJI) mengatakan Phantom 4 adalah drone terpintar karena memiliki fitur ActiveTrack yang mana fitur ini merupakan fitur terbaru
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
244/VII/KTR 244/VII/KTR
1.Jual Jualmurah murahRumah Rumah Ls Ls 550 550 M2, M2, Perum Perum Moding Moding Sari 1. Sari No. No. Rp. 2.5 2.5 M M Hub. Hub. 085101906667 085101906667 11 Rp. JualTanah TanahLs Ls10000 10000M2, M2,Jl.Jl.Utama UtamaPadangbay-Denpasar Padangbay-Denpasar (cocok (cocok Kavling, 2.2. Jual Kavling, Gudang,Filla Filladan danSwalayan) Swalayan) Rp. Rp. 10 10 M, M, Hub. Hub. 085100209999 085100209999 Gudang, JualRumah RumahLs Ls200 200M2 M2 Lt. Lt. II, II, Jl. Jl. Ken Ken Umang Umang No. No. Ubung, Ubung, Denpasar Denpasar Rp. 3.3. Jual Rp. 1.4M MHub. Hub.085100733027 085100733027 1.4 JualRumah RumahLs Ls 200 200 M2 M2 Lt Lt III, III, Jl. Jl. Ken Ken Arok, Arok, Gg Gg Anggrek Anggrek Mas, Mas, Denpasar, 4.4. Jual Denpasar, Rp. 1.4 M Hub. 087862233688 Rp. 1.4 M Hub. 087862233688 JualTanah TanahSanur/Padanggalak Sanur/Padanggalak Ls Ls 3945 3945 M2, M2, Hub. Hub. 085100209999 085100209999 5.5. Jual 6. Jual Tanah Sawah Desa Munggu (Dekat Perum Greenlot) 550 M2 6. Jual Tanah Sawah Desa Munggu (Dekat Perum Greenlot) 550 M2 Rp. Rp. 100 Jt/are 100 Jt/are Jual Tanah Tanah Kavling Kavling 105 105 M2, M2, Perum Perum Gria Gria Anugrah Anugrah Jimbaran, Jimbaran, Rp. Rp. 550 550 Jt. 7.7. Jual Jt. Hub. Hub. 085100209999 085100209999 JualRumah Rumah145 145M2 M2Lt. Lt.II,II,Perum PerumKampial, Kampial, Jimbaran, Jimbaran, Rp. Rp. 850 850 JtJt Hub. Hub. 085100209999 085100209999 8.8. Jual JualTanah TanahKavling KavlingLs Ls90 90M2. M2.Perum Perum Gria Gria Anugrah, Anugrah, Jimbaran Jimbaran Rp. Rp. 450 9.9. Jual 450 JtJt Hub. Hub. 085100209999 085100209999
Drone kini bukanlah benda asing bagi masyarakat umum, karena kehadirannya kini bisa dikatakan menjamur. Mulai dari harga yang rendah hingga tinggi, masing-masing merek menawarkan fitur-fitur canggih, demi kenyamanan dan pengalaman yang berbeda dalam menggunakan drone. Seperti salah satunya merek ternama yang mungkin tidak asing di telinga para penggemar drone, DJI.
TELAH TERAKREDITASI
Penyerapan Tenaga Kerja Bali Cukup Baik
PENDAFTARAN SETIAP HARI KERJA MULAI PUKUL : 09.00 S/D 19.00 WITA Program Studi Reguler 1,2,3 dan 8 berasal dari lulusan, SMA, MA & SMK Jurusan IPA atau “In-Line” [#] Program Studi Alih Jenjang berasal dari Lulusan Diploma 3 atau “In-Line”
239/VII/KTR
239/VII/KTR 239/VII/KTR
238/VII/KTR 238/VII/KTR 238/VII/KTR
Keterangan lebih lanjut hubungi Sekretariat Pendaftaran peningkatan sebesar 3,14 juta kelompok angkatan kerja,” ucapDENPASAR-Fajar Bali Tingkat penyerapan tenaga orang atau meningkat 1, 57% jika nya. Untuk jumlah penduduk kerja di SEKRETARIAT Bali pada 2015 cukup dibandingkan dibandingkan den- REKTOR PENDAFTARAN : juga alami peningkagan80225 Agustus 2014, dengan jumlah bekerja baik.Jalan HalLetda tersebut Ttd, Kajeng No.tercermin 16 A Denpasar – Bali tan pada Agustus 2015 sebesar 3,09 juta dari Tingkat PengangguTelp.angka 0361 – 4747 770 ; 081 238 978 886 ; 0859 5412 1866orang. “Peningkatan Profusia .Dr.produktif dr. I Made 2,30% Bakta,jika Sp.PD (KHOM) dengan dibandingkan ran Terbuka (TPT) di Bali yang jumlah penduduk e : iik.medali@gmail.com ; www.iikmedikapersadabali.ac.id Dewi tercatat sebesar 1,99% pada tersebut, menjadi indikasi pen- Agustus 2014. Selain itu034/I/KTR Agustus 2015. Angka tersebut ingkatan potensi tenaga kerja di menambahkan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga jauh lebih rendah jika dibanding- Bali,” ujarnya. Diakuinya, seiring dengan hal alami peningkatan pada Agustus kan dengan angka TPT Nasioanal tercatat sebesar 6,18% periode tersebut peningkatan usia kerja 2015 tercatat sebesar 75,51% pada Agustus 2015 meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan yang sama. Kepala Perwakilan Bank tercatat sebesar 2,37% atau me- Agustus 2014 sebesar 74,91%, Indonesia Provinsi Bali, Dewi ningkat 2,39% dibanding den- peningkatan TPAK mengindikaSetyowati, menyebut serapan gan Agustus 2014. Peningkatan sikan optimisme pelaku usaha tenaga kerja di Bali 2015, dapat jumlah angkatan kerja tersebut yang cukup baik akan kinerja dilihat dari angka TPT. Sedangkan disebabkan oleh, terserapnya perekonomian di masa menjika dilihat dari pasokan tenaga penduduk usia produktif dalam datang. “Peningkatan TPAK Bali kerja Provinsi Bali alami pening- kelompok angkatan kerja. “Pen- juga jauh lebih tinggi dari TPAK katan. Itu tercermin dari jumlah ingkatan usia kerja Agustus 2015, Nasional, yang pada Agustus penduduk usia kerja di Bali pada disebabkan oleh, terserapnya 2015 tercatat sebesar 65,76%,” Agustus 2015 yang mengalami penduduk usia produktif dalam pungkasnya. M-004 034/I/KTR
Magang, Ciptakan Tenaga Kerja Baru
419/XI/AGN 419/XI/AGN
334/VIII/KTR
334/VIII/KTR 334/VIII/KTR
DENPASAR-Fajar Bali Dengan melaksanakan magang akan tercipta tenaga kerja baru dikarenakan, tenaga kerja akan memiliki pengalaman, akan bisa memberi inovasi baru, pengalaman agar bisa mempraktekan keterampilan dan keahlian dengan waktu yang telah dimiliki. Hal tersebut disampaikan, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra. “Setiap tahun dari Deputi Kementerian Repub-
lik Indonesia (RI) memberikan kesempatan anak-anak kita untuk melakukan magang. Melalui magang nantinya, akan bisa tercipta tenaga kerja yang memiliki sekill baru,” jelasnya, Sabtu, (19/3) di Renon, Denpasar. Kegiatan magang merupakan salah satu, upaya yang paling gampang guna menciptakan tenaga kerja baru. Karena, dengan pengalaman yang telah dimiliki bisa memberi inovasi, pengenalan bagaimana bisa mempraktekan keterampilan dan keahlian yang dimiliki.
PT. SUARTITO TEKNIK MANDIRI (“Perseroan”) PENGUMUMAN Bahwa berdasarkan Persetujuan Sirkular Di Luar Rapat Umum Para Pemegang Saham, tertanggal 21 Maret 2016 , telah diturunkan Modal perseroan terbatas PT. SUARTITO TEKNIK MANDIRI, berkedudukan di Kota Denpasar, Propinsi Bali yaitu sebagai berikut : • Penurunan modal dasar dari Rp. 1.000.000.000,- menjadi Rp.500.000.000,Bahwa Kreditor dapat mengajukan keberatan kepada Perseroan dalam jangka waktu paling lambat 30 hari setelah pengumuman ini.
680/IX/glh
680/IX/glh 680/IX/glh
Denpasar, 21 Maret 2016 PT. SUARTITO TEKNIK MANDIRI Direksi
I Dewa Nyoman Patra FB/GD AGUNG
“Meski kegiatan magang dilakukan dalam waktu singkat kami berharap, bagi yang betul-betul ingin menjadi wirausaha nantinya agar tetap bisa memiliki semangat dalam berwirausaha,” ujarnya. Jika dilihat untuk kendala yang dihadapi dari segi SDM perlu ditingkatkan. Ditambahkan, terutama dari segi bahasa (bahasa inggris) sedangkan dari segi produk dan permodal sudah siap. “Kendala yang dihadapi SDM kita di Bali saat ini masih dari segi bahasa, terutamanya bahasa inggris. Ini perlu terus kita tingkatkan lagi melalui pelatihan-pelatihan yang bertahap dan berkelanjutan,” pungkasnya. M-004 Layouter: Manik
Layouter: Layouter: Manik Manik
POLITIK
10 Suara PARLEMEN
Krama Bali di Jakarta Diajak Dukung Ahok
Kini Ada Sistem Kontrol Krisis Keuangan RUU Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) yang sudah disetujui di Rapat Paripurna DPR RI, kelak menjadi sistem kontrol yang kuat dan memadai saat menghadapi krisis keuangan. Sudah ada payung hukum yang jelas untuk mengatur kondisi krisis. Demikian disampaikan Anggota Komisi FB/IST XI DPR Aditya Anugrah Aditya Anugrah Moha Moha (F-PG), di Jakarta, pada Sabtu (19/3). “Ini menjadi suatu sistem kontrol yang memberi keamanan dan kenyamanan. Sekaligus juga jadi penegasan dan kepastian dari sisi regulasi,” ucap Aditya. Politisi dari Sulawesi Utara itu menyatakan, antara pencegahan dan penanggulangan krisis berjalan beriringan dalam RUU ini. Krisis moneter yang pernah terjadi pada 1997-1998 menjadi pelajaran berharga. Dan kini tak perlu khawatir lagi bila kelak ada krisis keuangan yang mengancam negara. “Sebelum terjadi krisis kita harus menyiapkan ornamennya, yaitu RUU PPKSK ini”. Ditambahkan Aditya, kelak pencegahan awal krisis, langsung dipenetrasi sebagai bentuk penanganan saat sudah ditemukan indikasi-indikasi perbankan yang mengalami krisis. Proses pencegahan dan penanganan jadi satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Itu sudah jadi nomenklatur sendiri. RUU yang baru saja disahkan DPR ini juga menempatkan presiden sebagai decision maker terakhir penanganan krisis. Di semua negara maju, sambung Aditya, selalu ada protokol pencegahan dan penanganan krisis. Dan kini, Indonesia juga punya protokol yang lebih konprehensif dalam menangani suatu krisis. Dengan disahkannya RUU PPKSK menjadi UU diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap sektor keuangan. NT
FAJA R BALI
SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI
Dukungan Partai NasDem terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub DKI Jakarta yang akan digelar pada Februari 2017 nanti, tak hanya berasal dari kader Partai NasDem DKI Jakarta, pun termasuk Bali. Partai NasDem Bali meminta krama Bali di Jakarta agar memberikan dukungannya kepada mantan bupati Belitung Timur yang maju lewat jalur independen itu.
DENPASAR-Fajar Bali Ketua DPW partai Nasdem provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa mengatakan, pihaknya mengajak warga DKI Jakarta asal Bali untuk mendukung Ahok. “Kami mengajak masyarakat
Bali di Jakarta untuk mendukung dan memenangkan Ahok. Doa dari Bali dan masyarakat Bali yang berdomisili di Jakarta, semoga mampu memberikan warna baru dalam tatanan politik di Tanah Air,” kata Gunasta-
wa di Denpasar, pada Minggu (20/3) kemarin. Ia menjelaskan, semua kader partai NasDem di Bali sudah diimbau untuk meminta saudara dan kenalannya yang berdomisili di Jakarta untuk mendukung dan memenangkan Ahok. Selain itu, lanjut Gunastawa, pihaknya menyampaikan ajakan terbuka kepada krama Bali di Jakarta melalui media sosial. “Kami sampaikan di media sosial agar masyarakat Bali di Jakarta mendukung dan memenangkan Ahok,” ujarnya. Dari pantauan di media sosial, Gunastawa memposting sebuah gambar yang berisi ajakan memdukung dan memenangkan mantan bupati
Belitung ini di faceboook-nya. Dalam postingannya, ia meminta pengguna media sosial lainnya untuk menyebarkuaskan ajakan tersebut. Lebih lanjut Gunastawa mengatakan sangat mengapresiasi sikap DPP partai NasDem yang mendukung Ahok. Apalagi dukungan itu diberikan tanpa pamrih, kendati Ahok maju lewat jalur perseorangan. “Ahok adalah figur yang tepat untuk memimpin Jakarta. Track record kepemimpinannya selama ini mendapat apresiasi oleh masyarakat,” katanya. Sebagaimana diberitakan, ketua umum DPP partai NasDem Surya Paloh mengatakan, dukungan yang diberikan kepada
Ahok telah dipertimbangkan secara matang dan berdasarkan kinerja Ahok memimpin Jakarta. Ahok menurut Paloh, sudah terbukti berprestasi memimpin Jakarta. R-007
Laporan Kerja Pansus Dewan, Awali Dina Mebasa Bali
Desak Polri Tahan Zaskia Gotik DENPASAR-Fajar Bali Penghinaan lambang negara yang dilakukan pedangdut Zaskia Gotik memancing kemarahan publik, tanpa terkecuali di Bali. Forum Bela Negara (FBN) Provinsi Bali mendesak pihak penyidik Polri segera menahan pemilik ‘goyang itik’ tersebut. Ketua DPD FBN Provinsi Bali, Agus Nahak mengatakan, penghinaan simbol negara yang dilakukan Zaskia Gotik sangat memalukan dan melecehkan negara. “Laporan sudah ada ke Polri. Rekaman dari sebuah stasiun televisi swasta juga bisa diperoleh dengan mudah. Artinya bukti-bukti itu sudah bisa dipegang penyidik. Itulah sebabnya, FBN Bali meminta kepada penyidik dari Polri agar segera menahan Zaskia Gotik. Ini sangat penting bagi seluruh anak bangsa agar tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama yakni menghina simbol negara,” tegasnya pada Minggu (20/3) kemarin, di Denpasar. Penahanan itu sangat diperlukan agar Zaskia Gotik perlu mendapatkan pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara, cinta Tanah Air dan bangsa serta memberikan efek jera dan edukasi bagi masyarakat untuk menghormati simbol-simbol negara. “Intinya kami mengecam dan meminta agar Zaskia Gotik harus dibina kesadaran berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air dan kesadaran bela negara, dalam hal tidak menghina dan melecehakn serta candaai lambang negara. Makanya kita mendesak agar penyidik segera menahan Zaskia Gotik itu,” tegasnya lagi. FBN Bali juga menyesalkan candaan tersebut terhadap hal yang sangat substansial di negeri ini. Penahanan terhadap Zaskia akan memberikan efek jera dan edukasi bagi seluruh anak bangsa agar tahu tentang simbol-simbol negara. Apalagi Zaskia adalah publik figur dan candaan itu dilakukan saat sedang bersiaran di televisi. Sudah jutaan pasangan mata melihatnya dan sejumlah itu pula anak bangsa dipertontonkan dengan candaan yang sangat tidak mendidik tersebut. Sebagaimana diberitakan, ulah Zaskia Gotik itu juga menjadi bulan-bulanan netizen. Ia dituduh telah melecehkan simbol negaranya sendiri di salah satu stasiun televisi swasta. Dalam siaran yang ditayangkan langsung tersebut, ketika ditanya tentang tanggal Proklamasi Indonesia, sambil tertawa Zaskia menjawab tanggal “32 Agustus”. Padahal, Proklamasi diperingati setiap tanggal 17 Agustus. Tidak itu saja, artis dangdut yang terkenal dengan goyang itiknya ini, menghina ideologi negara dengan menyebut lambang sila kelima Pancasila adalah ‘bebek nungging’. Padahal, lambang sila kelima pancasila adapah padi dan kapas. Anggota DPD RI Fahira Idris tak hanya mengecam Zaskia Gotik. Fahira Idris telah melaporkan Zaskia Gotik ke Polda Metro Jaya, Kamis (17/3/2016). M-005
FB/DOK
Ida Bagus Oka Gunastawa
FB/DOK
Putu Parwata
FB/MENOT
MENERIMA LAPORAN-Ketua DPRD Badung Putu Parwata (kanan) menerima laporan hasil pembahasan Pansus dari salah seorang Ketua Pansus Nyoman Mesir. MANGUPURA-Fajar Bali Rapat Paripurna intern DPRD Badung dengan agenda laporan kerja Pansus terhadap sejumlah Raperda yang dipimpin Ketua DPRD Badung Putu Parwata, pada Jumat (18/3), terasa berbeda. Pasalnya, para Ketua Pansus menyampaikan hasil kerja bersama anggota Pansus menggunakan Bahasa Bali. Penggunaan Bahasa Bali
dalam rapat DPRD Badung tersebut, kata Putu Parwata, sejalan dengan dina membasa Bali yang dicanangkan Bupati dan Wakil Bupati Badung. “Kami di DPRD mengawali dina mebasa Bali. Berbahasa Bali kan dicanangkan pada setiap hari Jumat dan setiap purnama,” kata Parwata di Mangupura pada Jumat (18/3). Lanjut dia, pihaknya di dewan
telah mengimbau agar setiap rapat di hari Jumat dan hari purnama menggunakan bahasa Bali. “Tujuan sangat positif, jangan sampai kita semua tidak bisa berbahasa Bali. Bahasa Bali kan bahasa ibu. Jadi semua wajib mengetahui bahasa ibu itu,” imbuh Parwata. Sementara, kata Parwata, dalam paripurna intern tersebut, enam dari tujuh Raperda
telah rampung sebagaimana laporan masing-masing Ketua Pansus. “Enam Ranperda yang diparipurnakan. Yang belum hanya Ranperda tentang PD pasar, karena masih menunggu Peraturan Pemerintah(PP),” paparnya. Ranperda yang siap dibawa ke Paripuna DPRD Badung pada masa sidang pertama tanggal 22 Maret mendatang,
yakni Ranperda tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat. Ranperda tentang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Budi Daya Ikan Kecil. Kemudian, Ranperda Pencabutan Perda Kabupaten Badung Nomor 13 tahun 2010 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak dan Akta Catatan Sipil. Selanjutnya, Ranperda Perubahan atas Perda Kabupaten Badung Nomor 10 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. Dan, Ranperda Perubahan atas Perda Kabupaten Badung tentang Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing. Sementara untuk Ranperda tentang PD Pasar Kabupaten Badung yang masih tertunda lantaran masih menunggu PP yang akan dikeluarkan tahun ini. R-007*
Usulan DPR Dinilai Beratkan Calon Independen DENPASAR-Fajar Bali Usulan Komisi II DPR RI mengenai revisi UU Pilkada terkait syarat dukungan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi calon independen, dinilai hanya makin mempersulit munculnya calon independen. Pasalnya, prosentase dukungan yang sebelumnya 6,5-10 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) diusulkan naik menjadi 15-20 persen. “ B e r ka c a d a r i P i l ka d a lalu, ini tentu akan mempersulit calon, baik itu calon perseorangan maupun me-
lalui jalur parpol (partai politik),” jelas Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi yang dikonfirmasi Minggu (20/3) kemarin, di Denpasar. Sebenarnya, sebelum adanya usulan revisi UU No. 8 Tahun 2015 tentang syarat calon independen, Raka Sandi menambahkan bahwa UU Pilkada sering kali dilakukan. Dimulai dari sejak UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, revisi atas perubahan UU No.32/2004 menjadi UU No.12/2008
tentang calon perseorangan sampai pada uji materi terhadap UU No.8/2015 tentang Pilkada (Gubernur, Bupati, Walikota). Tak hanya memberatkan, akan tetapi usulan tersebut akan berdampak pada kepada semua pihak termasuk juga di Bali. Bahkan tak hanya Bali, melainkan seluruh daerah di Indonesia. “Denpasar adalah salah satu contoh yang terjadi di Bali. Kondisi ini juga sama dialami oleh kawan-kawan yang ada di daerah lain di luar Bali seperti Surabaya, Mata-
ram dan lainnya,” paparnya. Mengetahui hal itu, lanjut Raka Sandi, mengaku telah menyampaikan masukannya kepada KPU Pusat. Usulan tersebut tentang syarat pencalonan, juga soal syarat rekrutmen PPK dan PPS. “Termasuk soal regulasi kampanye baik itu pembuatan alat peraga maupun alat kampanye (APK), dan sebagainya,” terangnya. Ia juga berharap agar nantinya dalam pelaksanaannya, tak menimbulkan multitafsir terhadap terhadap aturan Pilkada M-005
FB/DOK
Raka Sandi
Dukungan Penuh Surya Paloh Lewat Rompi Teman Ahok
JAKARTA-Fajar Bali Ketua Umum Partai NasDem memakaikan rompi 'Teman Ahok' kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai dukungan untuk maju dalam perebutan kursi DKI-1 pada pilkada 2017 mendatang. Ahok menghadiri acara Pelantikan Pengurus DPW, DPD, DPC, dan DPR Partai NasDem DKI Jakarta yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/3) kemarin. Acara ini dihadiri oleh ratusan kader dan simpatisan partai dan anggota Teman Ahok. Segera setelah pembacaan janji para pengurus Partai NasDem DKI Jakarta, Paloh mengundang Ahok untuk menaiki panggung. Sang pembawa acara pun berkata, "Bapak Surya Paloh mengundang Bapak Ahok untuk maju ke atas panggung, karena akan ada kejutan untuk Pak Ahok dari Partai
NasDem." Dengan menyunggingkan senyum lebar, Ahok pun maju ke panggung dan berdiri di depan Paloh. Paloh lantas memakaikan rompi berwarna putih dengan logo 'Teman Ahok' di dada kiri dengan lambang Partai NasDem disematkan di bagian huruf 'O', sebagai tanda kolaborasi antara simpatisan Partai NasDem dan Teman Ahok. Kedua pemimpin kemudian berfoto bersama pengurus Partai NasDem DKI Jakarta. Sepanjang prosesi pemakaian rompi tersebut, ratusan kader dan simpatisan partai bertepuk tangan riuh. Prosesi ini dilanjutkan dengan pemutaran video soal dukungan partai kepada Ahok. Selain Paloh, Ahok, dan jajaran petinggi partai, nampak sejumlah pejabat menghadiri acara ini. Mereka antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nur-
baya, mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Partai NasDem secara terbuka menunjukkan dukungannya kepada Ahok untuk maju dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta pada pilkada tahun depan. "Kami mendukung langkah partai yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama dan Heru Budi Santoso dengan sandi 'Ba-ru' yakni Basuki-Heru untuk maju pilkada 2017," ujar Ketua DPW DKI Jakarta Winston Pardamean Simanjuntak dalam pidatonya beberapa saat setelah dilantik. Ia melanjutkan, "Kami juga siap bersinergi dengan teman-teman Ahok sebagai pendukung dan loyalis Bapak Ahok. Dan kami buka komunikasi seluas mungkin dengan pendukung lain, baik personal maupun komunal di 44 kecamatan dan lima wilayah kota dan satu wilayah kabupaten." CN
FB/IST
MEMAKAIKAN ROMPI-Dukungan Penuh Surya Paloh Lewat Rompi Teman AhokKetua Umum Partai NasDem memakaikan rompi 'Teman Ahok' kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai dukungan untuk maju dalam perebutan kursi DKI-1 pada pilkada 2017 mendatang.
Layouter: Wiadnyana
SAMBUNGAN
FAJA R BALI SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI
Pemprov Beri Bantuan Cubang Bagi Simantri di Daerah Kritis
I Wayan Sunarta Sunarta menyampaikan keprihatinannya terhadap masih banyak masyarakat yang memiliki stigma negatif terhadap mata pencaharian sebagai seorang petani terlebih dikalangan para generasi muda saat ini. Ia berharap program Simantri di masyarakat diharapkan dapat menanggalkan sitgma tersebut, karena secara umum program tersebut bertujuan untuk mendukung perkembangan diversifikasi usaha pertanian secara terpadu dan berwawasan agribisnis. Ia mengungkapkan bahwa selama ini pemerintah telah mengucurkan berbagai macam bantuan fasilitas untuk menunjang pertanian seperti pada tahun 2014 telah dikucurkan 350 traktor bagi para petani yang ada di Bali, berlanjut pada tahun 2015 sebanyak 100 traktor serta pada tahun 2016 dianggarkan pemberian bantuan 300 traktor bagi para petani yang tersebar di Kab/
Kota di Bali. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, tersebut diharapkan dapat secara bertahap meningkatkan hasil produksi para petani yang ada di Bali, sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi para petani serta melalui hal itu juga diharapkan dapat mengurangi kemiskinan yang ada di Bali. Selain itu, ia juga menghimbau kepada para petani agar mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Bali pulau organik dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan beralih ke pupuk organik. Ajang PB3AS kali ini juga diisi oleh orasi dari Kepala Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum BPJS Kesehatan Devisi Regional XI Bali-Nusra, yang mengungkapkan bahwa mulai 1 April 2016 akan ada penyesuaian tarif kelas perawatan bagi peserta BPJS Mandiri, dimana tarif masing-masing adalah Kelas I dari tarif semula Rp.59.000 menjadi Rp.80.000, kelas II dari 42.500 menjadi 51.000 dan tarif kelas III dari 25.500 menjadi 30.000. Menurutnya kanaikan tarif ini tidak terlalu besar, karena diperuntukan bagi masyarakat yang mampu sedangkan untuk masyarakat yang tidak mampu telah ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Oleh karenanya, untuk kelancaran
jalannya BPJS tersebut dan menghindari terjadinya persoalan saat pelayanan di Rumah Sakit, maka masyarakat diharapkan membayar iuran tepat waktu serta mengikuti alur yang telah ditentukan. Selanjutnya orasi lain juga muncul dari, warga Denpasar yaitu Putu Rio Rahdiana yang mengungkapkan bahwa kurangnya kesadaran para pedagang Pasar Badung dalam menjaga kebersihan. Menurutnya semenjak terjadi peristiwa kebakaran di pasar tersebut beberapa waktu lalu, kondisi kebersihan pasar semakin tidak kondusif dan menimbulkan kesan jorok. Oleh karenanya, Ia meminta kepada pihak yang berwajib untuk menindak lanjuti hal tersebut, terlebih pasar badung merupakan salah satu pasar tersebar di Bali dan merupakan pusat pariwisata pasar tradisional di Bali. Selanjutnya, orasi berbeda datang dari Wenten Ariawan yang menyoroti penegakan hukum pemerintah yang lemah. Menurutnya, dewasa ini banyak terjadi kejahatan-kejahatan baik pada dunia maya (cyber crime), kejahatan korupsi maupun kejahatan lainnya. Untuk itu, ia meminta kepada penegak hukum untuk menegakkan hukum yang seadiadilnya pada pelaku kejahatan sehingga efek jera dapat dirasakan masyarakat lainnya. R-005
JAKARTA-Fajar Bali Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah telah menyiapkan istrinya, Ani Yudhoyono, sebagai calon Presiden RI 2019. “Saya klarifikasi dan tegaskan, Demokrat belum menyiapkan seorangpun calon Presiden,” ujar SBY Minggu (20/3). Hal itu disampaikan SBY menyikapi beredarnya di media sosial gambar Ani Yudhoyono sebagai calon presiden 2019 dari Demokrat.”Kami terganggu
dengan gambar-gambar di sosial media yang seolah-olah Ibu Ani calon Presiden. Terus terang saya pribadi memikirkannya siang dan malam,” ucap Presiden RI ke-6 tersebut. SBY mengakui, selama “SBY Tour De Java” perjalanan dari Semarang, Demak, Jepara dan Kudus, dirinya sempat meminta agar dilakukan investigasi untuk mencari tahu tujuan tersebarnya gambar-gambar tersebut. “Saya minta tolong untuk diinvestigasi dan menemukan
motif penyebaran gambar itu. Saya tidak ingin Ani Yudhoyono diserang dan di-bully,” kata SBY. Partainya, lanjut dia, sudah memiliki mekanisme menentukan seorang calon Presiden yang tertuang dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. Tidak itu saja, seorang calon Presiden yang diusung dari Partai Demokrat nantinya harus memiliki kredibilitas, rekam jejak dan elektabilitas tinggi dan tercatat sebagai putra terbaik bangsa.
“Sekarang DPP sedang menjaring dan meneropong siapa putra terbaik bangsa tersebut. Yang pasti, bukan karena populer dan elektabilitas semata, melainkan berintegritas dan kapasitas memimpin Negara,” katanya. Sementara itu, Ani Yudhoyono ketika dikonfirmasi di sela rapat konsolidasi enggan berkomentar dan menanggapi tersebarnya wacana maju sebagai calon Presiden RI mendatang. “Terima kasih, terima kasih,” kata Ani sembari tersenyum. KP
DARI HALAMAN 1
“Dari masih bujang sudah tinggal disini. Selain memelihara belasan ekor ayam, juga memelihara satu ekor sapi dari Simantri,” ujar Kasar. Selain I Wayan Kasar, warga yang hidup sebatang kara di Nawakerti adalah Ni Wayan Pejet dari banjar Bau Kaler. Berbeda dengan I Wayan Kasar, Pejet memiliki dua orang anak yang semuanya perempuan, namun sudah menikah. Saat Fajar Bali yang diantar penjabat Perbekel Nawakerti, I Ketut Prama Budarta mengunjunginya, Pejet sedang menanak nasi seorang diri. Perempuan sepuh ini menceritakan, suaminya telah meninggal beberapa tahun lalu. Pasca meninggalnya sang suami, Pejet hidup seorang diri di gubuk peninggalan suaminya tersebut. “Kalau hujan pasti bocor, apalagi angin kencang,” ujar wanita sepuh ini. Yang lebih miris lagi menden-
gar cerita Pejet, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya ia pun mengandalkan bantuan dari orang lain. Terkadang, ia harus berjalan kaki menuju salah seorang tetangga di kampungnya untuk sekedar meminta beras. Beruntung, tetangganya tersebut selalu memberinya. Sementara anak-anaknya sendiri, tak tentu mengunjunginya karena sibuk dengan keluarganya masing-masing. “Yang penting ada nasinya, kalau lauk paling cuma mie instan pemberian orang, kalau habis ya makan nasi saja,” ujar Pejet. Selain gubuk yang hanya berdinding ala kadarnya sebagai pelindung dari dinginya malam, jika malam Pejet juga hanya mengandalkan sinaran bintang dan rembulan, karena memang tidak ada lampu penerang sama sekali. “Cukup pakai lampu templek, pakai uang dari mana
untuk mencari listrik,” cetusnya. Tak hanya dua warga tersebut yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan,diakui penjabat Perbekel I Ketut Prama Budarta, di Desa Nawakerti sedikitnya 114 KK yang memiliki rumah tak layak huni. Pihaknya pun terus berusaha melakukan pengentasan rumah tak layak huni, namun terkendala oleh keberadaan warga tersebut yang tinggal di tanah milik orang. “Itu tentu sangat menyulitkan kami,tetapi kami terus melakukan pendekatan dengan pemilik lahan, setidaknya biar diberikan tinggal di tanah itu,” ujar Prama Budarta,yang didampingi Kadus Bau Kangin,I Wayan Degeng,dan Kadus Bau Kaler,I Wayan Punduh. Pun Prama Budarta berharap kepada pemerintah baik kabupaten maupun provinsi bisa memberikan pentunjuk untuk mengatasi persoalan itu. W-016
perjalanan RUU Kepalangmerahan tidak selesai di bahas di DPR RI, sehingga perlu upaya yang konsisten dalam memperjuangkan agar RUU Kepalangmerahan dapat segerah di sahkan menjadi UU. Dan Podium Bali Bebas Bicara Apa saja menjadi salah satu media yang strategis dalam menyampaikan aspirasi serta melibatkan partisipasi masyarakat yang lebih luas untuk turut mendorong pengesahannya. Dalam kesempatan itu, PMI menurunkan Bapak Gede Sudiartha, SH, S.Sos.,M.Si (Wakil Ketua Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana dan Sukarelawan) untuk berorasi terkait aksi Sahkan RUU Kepalangmerahan. “Indonesia perlu UU Perlindungan Lambang untuk mem-
berikan jaminan Perlindungan bagi Petugas Palang Merah,” bebernya dalam orasinya. “70 Tahun Organisasi PMI telah berkiprah untuk Kemanusiaan dan Kemerdekaan, maka sudah selayaknya PMI diperkuat dengan adanya UU untuk menjamin perlindungannya” imbuhnya. Setelah mengisi Podium Bali bebas Bicara Apa Saja, selanjutnya para Sukarelawan melaksanakan aksi simpatik dengan berjalan mengelilingi sekitar Lapangan Renon yang juga bertepatan dengan acara Car Free Day (CFD). Teriakan “1 Negara 1 Lambang 1 Gerakan, Palang Merah Untuk Indonesia” menggema mengiringi aksi para Sukarelawan. Dalam aksi Simpatik yang dilaksanakan, para Su-
karelawan juga sempat berhenti di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandhi”, depan Kantor Gubernur Bali, depan Kantor DPRD Bali dan kembali berkumpul di depan Podium. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk mendorong sahnya RUU Kepalangmerahan di DPR RI, selain itupun aktifitas melalui sosial media juga dimaksimalkan untuk mendukung aksi. Dengan penggunaan tanda pagar (tagar) #SavePMI sahkan #RUUKepalangmerahan serta mention ke @jokowi @Pak_JK @DPR_RI dan @palangmerah kegiatan dilakukan secara Nasional dari Daerah ke Daerah termasuk Bali dengan harapan RUU Kepalangmerahan dapat segera di sahkan menjadi UU di DPR RI. M-008
ungkapnya beberapa waktu lalu. Dirinya pun menyarankan, agar pararem terkait tata cara pemeliharaan anjing segera dibentuk di masing-masing desa pakraman. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Balipun kembali akan melakukan program vaksinasi dan eleminasi massal. Rencananya, program ini akan dimulai pada tang-
gal 15-18 April mendatang. Target yang telah ditetapkan adalah 400.000 anjing. Vaksin sebanyak itu akan dipasok dari pusat dan diperkirakan tiba di Bali pada akhir Maret ini. “Populasi anjing kembali meningkat. Sekarang lebih dari 400.000 ekor di seluruh Bali. Karena itu target kami, 400.000 ekor saat vaksinasi massal serentak di seluruh kabupaten/ kota,” imbuhnya. Usai vaksinasi
massal, jajaranya kembali akan melakukan penyisiran pada Bulan Juni-Juli 2016. Apabila saat itu masih didapati anjing yang belum divaksin atau liar, maka masyarakat diharapkan segera melapor ke instansi terkait. “Tanggal 15-18 April vaksinasi massal. Vaksin didatangkan dari pusat 400.000. Akhir Bulan Maret akan datang sebagian. Kalau lewat tanggal itu, kami harap masyarakat mau datang ke posko,” tutupnya. W-019
DENPASAR-Fajar Bali Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) merupakan salah satu program terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian dipedesaan dan telah dilaksanakan sejak tahun 2009. Dalam pelaksanaanya, unit penerima program Simantri memperoleh bantuan 20 ekor sapi betina dan 1 ekor sapi pejantan untuk dikembang biakan. Namun seiring perkembanganya program ini masih menemui sejumlah kendala, salah satunya adalah kekurangan air terutama bagi daerah-daerah yang kritis seperti Nusa Penida, Karangasem, Buleleng serta lainnya. Untuk itu Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali pada tahun 2016 ini berencana meberikan bantuan pembuatan tempat penampungan air (cubang) bagi para gapoktan simantri didaerah krisis air. Sehingga para petani dapat memanfaatkan cubang tersebut untuk menampung air saat hujan turun. Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunarta saat berorasi di ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang di gelar setiap minggunya di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar Minggu, (20/03).
FB/DEJE
SBY Bantah Siapkan Istrinya Capres 2019
Dua Warga Nawakerti Hidup Sebatangkara
ayam, satu ekor sapi dan babi. Di gubuk yang telah ditempatinya sejak 20 tahun lalu, Kasar hidup seorang diri setelah ditinggal istrinya sejak 1,5 tahun lalu. Ditempatnya itu, Ia tinggal seorang diri tanpa ada sanak keluarga yang menemani. “Istri meninggal 1,5 tahun lalu, sejak itu saya hidup seorang diri,” ujar Kasar, saat Fajar Bali bertandang kerumahnya Minggu (20/3) kemarin. Pria sepuh ini mengakui, setiap harinya menggantungkan hidup dari hasil menjual ayam maupun hasil menjual ternak. Sementara untuk melakukan pekerjaan berat sudah tidak mampu mengingat usia yang telah uzur. Sedangkan, dari pernikahannya dulu tidak dikaruniai anak, sehingga di masa tuanya hanya tinggal seorang diri di atas lahan milik orang lain.
PMI Dorong Pengesahan RUU Kepalangmerahan
DARI HALAMAN 1 dimana pada masa damai yang berhak memakai Lambang ini adalah Perhimpunan Nasional (dalam hal ini PMI) dan Dinas Medis Militer (TNI). Semakin maraknya panyalahgunaan Lambang Palang Merah baik yang dipergunakan untuk kepentingan individu maupun kelompok, baik untuk kegiatan sehari-hari maupun bisnis telah menjadikan ke”netral”an Lambang Palang Merah diragukan, dan kondisi yang ada saat ini bahwa semua pihak bebas mempergunakan lambang yang netral ini tanpa adanya sangsi yang bisa diberikan karena tidak adanya Undangundang yang mengaturnya. Dan lebih dari 1 (satu) dasawarsa
Basmi Rabies, Bali Alokasikan Rp 11 M DARI HALAMAN 1
eleminasi ataupun vaksninasi anjing. Bahkan, petugas kerap harus ‘adu mulut’ dengan pemilik anjing. “ Bagaimana rabies bisa hilang? Karena kunci untuk menghilangkan rabies hanya dengan melakukan vaksinasi atau eleminasi anjing. Tidak peduli anjing bagus, murah, ataupun mahal. Kalau tidak divaksin, semua berpotensi sebarkan virus,”
11
Pengentasan Kemiskinan dan Orang Miskin Baru DARI HALAMAN 1
kemiskinan relatif tinggi sejak 2012 lalu telah menerima bantuan Gerbang Sadu. Dana sebesar Rp1,020 miliar yang dialokasikan ke masyarakat dari Pemerintah Provinsi Bali, tak hanya dimanfaatkan pembangunan non fisik, tetapi juga pemberdayaan potensi desa. Dana tersebut dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan diprioritaskan untuk rumah tangga miskin (RTM). Selain program Gerbang Sadu, Pemerintah Provinsi Bali memberikan jaminan kesehatan melalui program jaminan kesehatan Bali Mandara (JKBM) kepada mereka warga miskin. Bagi yang tidak punya rumah, Gubernur juga membantu membangunkan rumah melalui program bedah rumah. Sementara bagi yang ingin beternak, Gubernur membantu ternak sapi melalui program Simantri. Jadi semua program Gubernur Bali Made Mangku pastika adalah untuk mensejahterakan masyarakatnya. Bagi yang dulu tergolong miskin diharapkan ekonominya meningkat setelah tersentuh program-program ini. Lalu sejauh mana program pengentasan kemiskinan di Bali berhasil? Benarkah program pengentasan kemiskinan justru memunculkan orang-orang miskin baru (OMB)? Kita jujur saja. Kendati berbagai program pengentasan kemiskinan sudah dilaksanakan sejak 2012, toh angka kemiskinan masih relatif tinggi—terutama di sejumlah kabupaten di Bali seperti Karangasem, Bangli, Buleleng termasuk di Kabupaten Klungkung. Karangasem bisa dikatakan jadi ‘juru kunci’ wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi di Bali yakni 6 % dari 4.7 % kemiskinan di Bali. Makanya masih diperlukan berbagai upaya untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut. Karangasem termasuk memiliki angka kemiskinan di atas rata-rata angka kemiskinan Provinsi Bali bersama dua kabupaten lainnya yakni di Buleleng dan Bangli. Pengentasan kemiskinan memang sangat pelik dan tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Paling tidak ini pernah diakui sendiri oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beberapa waktu lalu. Target Klungkung tuntas masalah kemiskinan di tahun 2016 ternyata hanya dalam ‘mimpi’. Bupati pun menyatakan ‘angkat tangan’ karena ternyata masih ada data baru warga miskin di Klungkung. Munculnya warga-warga miskin baru atau disingkat OMB itu tentu tidak hanya dijumpai di Klungkung, tetapi juga dikabupaten lainnya di Bali. Lalu, pertanyaan pun kembali muncul, kenapa warga miskin baru
bermuncul di Bali. Seperti kata pepatah ‘hilang satu tumbuh berganti, yang artinya satu keluarga dituntaskan kemiskinannya, muncul lagi kemiskinan baru. Inilah kenyataannya yang terjadi di Bali sekarang ini. Orang menjadi pesimis pengentasan kemiskinan akan benar-benar tuntas di Bali, kalau bersamaan dengan itu muncul orang-orang miskin baru. Pemerintah di titik ini harus memiliki data yang valid soal jumlah kemiskinan di Bali, begitu pula media harus lebih jeli memberitakan kemiskinan. Kalau kita amati di lapangan munculnya warga miskin baru, tidak terlepas dari kekeliruan aparat pemerintah dalam menetapkan kriteria orang miskin, disamping prilaku sebagian masyarakat yang ada kecendrungan lebih suka disebut miskin. Warga yang tergolong mampu dari segi ekonomi sekarang ikut ikutan mengaku miskin, sehingga angka kemiskinan pun menjadi tidak pernah berkurang. Fenomena ini bisa dilihat dari pembagian beras miskin (Raskin) di desadesa, ternyata yang menerima beras miskin tidak orang miskin benaran, tetapi juga banyak orang mampu ikut mendapatkan. Sebaliknya ada orang yang benar miskin, justru tidak mendapatkan bantuan beras miskin itu. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali pun tidak membantah kalau di Bali ditemukan ketimpangan data raskin. Karena itu, lembaga ini akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap distribusi beras miskin sehingga tepat pada sasaran. Tidak hanya dalam hal beras miskin, terhadap bantuan-bantuan sosial lainnya, mereka yang kaya pun ikut menikmati. Coba juga kita perhatikan mereka yang datang ke rumah sakit menggunakan kartu JKBM, ternyata orang-orang bermobil yang sebenarnya tidak berhak ikut menggunakan ‘kartu sakti’ itu . Tetapi itulah yang terjadi sekarang, orang lebih suka disebut miskin ketimbang berada. Mereka tidak malu-malu mencari surat keterangan miskin di kantor desa atau kelurahan, walau pun mereka sebenarnya orang kaya atau minimal hidup mapan. Ironis memang. Pihak kepala desa atau lurah mau mengeluarkan surat keterangan miskin atau tidak mampu itu untuk mereka yang sebenarnya tidak berhak. Ada apa ini? Faktor budaya boleh jadi menjadi penyebab, kenapa orang sekarang lebih suka disebut miskin. Sebagai contoh orang Bali sendiri, dari dulu orang Bali lebih suka merendahkan diri seperti mengaku tidak punya apa-apa (miskin), rumahnya pondok (rumah sederhana). Padahal, kenyataannya rumahnya cukup
mewah, bale daja dan merajannya meprade dan sebagainya. Sering juga kita mendengar kata-kata, ketika orang Bali menjamu seseorang makan di rumahnya pasti diembel-embeli dengan kata-kata,”maaaf makanan seadanya” atau kanghyang ten wenten napi (maaf tidak ada apa-apa) Kita juga sering melihat banyak orang tua atau kakek-kakek yang secara ekonomi cukup mampu lebih suka tinggal di gubuk yang beratap dan berdinding kelangsah (daun kelapa) dengan alas tidur seadanya, ketimbang tidur di rumah gedongan beralas kasur springbed. Padahal, mereka orang dari keluarga berada. Orang seperti ini tidak sedikit mengaku tinggal di rumah gubuk karena memang miskin, ketika ada orang bertanya. Apalagi yang menanyakan itu seorang pejabat yang menjanjikan akan memberi bantuan, maka mereka pun lebih menununjukkan sikapnya yang seolah-olah benar-benar miskin. Kalau salah pejabat menilainya dan tidak selektif, bisa jadi orang ini juga akan mendapat bantuan sembako, bedah rumah dan bantuan sosial lainnya seperti warga miskin . Kita memang tidak menyalahkan pejabat yang memberikan bantuan, karena bantuan diberikan setelah ada laporan dari bawah seperti dari kelian banjar atau kepala dusun. Tetapi pejabat di tingkat bawah seperti kepala dusun itulah yang salah, karena memberikan informasi yang salah. Malah ada sinyalemen kepala dusun bekerjasama (kong kalikong) dengan calon penerima bantuan dengan cara menyatakan atau mengeluarkan surat keterangan bahwa orang yang tinggal di gubuk itu benar-benar miskin. Tetapi setelah warga yang berpura-pura miskin itu mendapatkan bantuan, kepala dusun atau aparat desa ikut mendapat bagian. Ini sama saja dengan korupsi model baru. Untuk mencegah bantuan salah sasaran, maka diperlukan kejujuran aparat desa untuk memberikan data yang benar, siapa-siapa saja warganya yang benar-benar miskin. Kalau aparat di bawah dan masyarakat tidak jujur sampai kapan pun pengentasan kemiskinan di Bali tidak akan pernah tuntas. Demikian pula sebaliknya, pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi maupun daerah tingkat II harus selektif memberikan bantuan. Jangan percaya begitu saja dengan laporan dari bawah. Akan sangat baik kalau pihak pemerintah menurunkan tim ke bawah sehingga data warga miskin yang didapat akurat. Kita berharap pemberian bantuan dievaluasi dan diawasi agar orang kaya tidak ikut-ikutan mengaku miskin seperti disinyalemen itu.****
kat,” ucapnya. Pemprov Bali sendiri, lanjut dia, terus berkomitmen untuk mempercepat pembangunan di desa, di samping tetap melestarikan adat dan budaya. “Oleh karena itu, tolong sampaikan jika ditemukan ada hal-hal yang semestinya tidak dilakukan oleh kepala desa maupun masyarakat desa dalam memanfaatkan dana desa. Tolong sampaikan secepatnya dan media juga kami harapkan ikut mengawasi pemanfaatan dana itu,” ujarnya. Beberapa program pembangunan Pemprov Bali yang
tahun ini diarahkan ke desa diantaranya Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara untuk 15 desa miskin dengan setiap desa mendapatkan Rp1,02 miliar, BKK dan hibah untuk 1.488 desa pakraman (desa adat) masing-masing desa mendapatkan Rp200 juta, program bedah rumah untuk 1.500 unit, 100 unit Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) dan sebagainya. Selain itu, 636 desa di Bali mendapatkan total alokasi dana desa lebih dari Rp416 miliar dari pemerintah pusat. AN
hampir setiap bulan ada kegiatan upacara adat. Sehingga keberadaan pecalang sangat membantu menjaga ketertiban, baik ketertiban pemedek, maupun kendaraan yang lewat. Apalagi pura di Desa Pakraman Asak berada dipinggir jalan raya. “Kalau tidak diatur kadang bikin macet, belum lagi melaksanakan tugas menjaga keamanan,” ujarnya. Merta Yasa mengatakan,
untuk melengkapi peralatan komunikasi dan seragam, pihaknya telah berencana mengajukan proposal bantuan ke Pemprov Bali. Pihaknya pun berharap, G u b e r n u r B a l i m e re s p o n proposal yang nanti diajukan. “Kami baru punya baju satu stell saja, HT juga belum. Rencananya akan mengajukan proposal, semoga direspon oleh pemerintah,” ujarnya lagi. W-016
Kadis Pendapatan dan Sedahan Agung Kabupaten Tabanan ini menegaskan panitia karya akan berupaya untuk melakukan penggalian dana baik itu kepada pemerintah kabupaten maupun provinsi serta kepada para donatur. “Kami optimis karya ini mampu terlaksana dengan lancar,”
bebernya. Selain dihadiri tiga sulinggih, upacara tersebut juga dihadiri penglingsir Puri Gede Belayu I Gusti Ngurah Gede Wijaya , Bendesa Adat Belayu, para kelihan adat se Desa Adat Belayu, tokoh masyarakat, tiga perbekel, camat marga dan masyarakat setempat. W-004
Pemprov Ajak Masyarakat Awasi Dana Desa DARI HALAMAN 1 miliar untuk pelestarian adat dan budaya, belum lagi anggaran yang lainnya,” ucapnya. Lihadnyana menambahkan jika dana yang digelontorkan ke desa benar-benar tepat sasaran maka akan mempercepat pembangunan, dan kesenjangan antara desa dan kota bisa dipersempit. “Kalau ini bisa diwujudkan, urbanisasi bisa dikendalikan. Tenaga kerja di pedesaan pun akan tersedia, ekonomi di pedesaan akan menggeliat sehingga pendapatan masyarakat desa mening-
Pecalang Desa Asak Mohon Dibantu HT dan Seragam DARI HALAMAN 1 lama berdiri, sehingga perlu bantuan pemerintah provinsi. Hal itu dikatakan wakil pecalang desa pakraman Asak, I Wayan Merta Yasa, Minggu (22/3) kemarin. “Jumlah anggota pecalang sebanyak 32 orang, pecalang di tempat kami baru didirikan,” ujar Merta Yasa. Di desa pakraman Asak sendiri, sebut Merta Yasa,
Prosesi Ngingsiran Ida Bhatara Pura Puseh Belayu DARI HALAMAN 1 tia pembangunan. Dikatakan untuk sementara anggaran biaya pembangunan fisik dalam RAB (rancangan anggaran biaya) sebesar Rp 640 Juta. “Itu belum termasuk biaya upakara,” jelas Sudarma. Ia yang menjabat sebagai
PODIUM BALI
BEBASa Sa BICARA ja!
Bicara Ap
12
FAJA R BALI
SENIN, 21 MARET 2016 l Tahun XVI
fb/deje
GEDE SUDIARTA
Lestari Alamku, Lestari Desaku
fb/deje
RUU PMI-Puluhan aktivis PMI Bali mendatangi PB3AS di Renon kemarin. Kedatangan mereka ingin mempertanyakan status PMI yang telah banyak berbuat kepada masyarakat. Menurut Wakil Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi Bali, Gede Sudiarta, PMI ada di Indonesia dan eksistensinya tak diragukan lagi. PMI telah banyak berbuat, dimana-mana di tempat bencana PMI yang paling pertama bergerak. Namun ada sesuatu yang miris yakni RUU Kepalangmerahan belum juga disahkan sejak 11 tahun silam. “Ada yang tahu kenapa?,” tanyanya kepada audiens PB3AS. Alasan RUU Kepalangmerahan belum disahkan menurutnya karena alasan politis. Ia menengarai banyak misintepretasi terhadap PMI. Ada yang menyebut PMI adalah warisan kolonial, lambang PMI berkaitan dengan agama tertentu. “Ini tidak benar,” ujarnya. Mengapa UU Kepalangmerahan penting? Karena saat ini banyak sekali pihak yang menggunakan lambang palang merah, baik itu rumah sakit, ambulans, yayasan, dan ormas banyak yang memakai lambang merah. Di setiap negara hanya ada satu organisasi palang merah, dan di Indonesia PMI adalah organisasi yang resmi, di luar itu jika ada yang memakai lambang palang merah maka tidak sah. “Untuk itulah kami mohon dukungan kepada masyarakat agar RUU Kepalangmerahan bisa disahkan,” pintanya.
Lestari adatku, Lestari Budayaku
Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang berlangsung di Lapangan Niti Margarana Renon, Minggu (20/3) kemarin, menghadirkan pembicara pembicara yang handal. Topik pembicaraan kini memfokuskan persoalan pembangunan disegala bidang, baik pertanian, adat dan budaya, pemberdayaan masyarakat, hingga pelestarian desa. Keluhan masyarakat soal kenaikan iuran BPJS juga menjadi sorotan di panggung PB3AS. I WAYAN SUNARTA
PELESTARIAN DESA-Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD), Ketut Lihadnyana mengatakan, dalam rangka pelestarian adat dan budaya, pemerintah daerah akan memberikan bantuan keuangan khusus kepada Desa Pekraman di Bali. Jumlahnya mencapai Rp 297 miliar dan langsung masuk ke Desa. “Dua hari lalu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika sudah menyerahkan bantuan keuangan khusus masing masing ke Desa, sebesar Rp 1,20 miliar. Dana tersebut diluar dari dana alokasi desa dan diluar dari 10 persen pajak yang masuk ke desa. Pengalokasian dana desa ini sebagai komitmen u n t u k m e m a j u ka n masyarakat di Desa agar ketimpangan desa dan kota bisa dipersempit,”tegasnya di PB3AS, kemarin.
IDA AYU PUTRI MASYENI
KETUT LIHADNYANA fb/deje
fb/deje
KEMBANGKAN SENI BUDAYA-Kepala Bidang Kesenian dan Perfiliman Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dra Ida Ayu Putri Masyeni menyampaikan tentang peranan Pemprov Bali dalam melestarikan dan mengembangkan seni-budaya di Bali. Beberapa event yang telah dilaksanakan antara lain Pesta Kesenian Bali (PKB), Bali Mandara Mahalango dan yang teranyar yakni Gelar Seni Akhir Pekan Nawanatya yang dimulai sejak akhir Januari lalu. Menurutnya, Pemprov Bali memiliki perhatian yang besar terhadap para seniman di Bali dengan memberikan penghargaan terhadap para seniman. Khususnya seniman tua, dimana prosesnya diusulkan oleh masing-masing pemerintah Kabupaten/Kota dan diakomodir oleh Pemrov Bali dalam hal ini Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Sampai tahun 2016 terdapat 276 seniman tua dan pengabdi seni yang sudah diberikan penghargaan dalam bentuk piagam dan uang yang dananya bersumber dari APBD Bali. Disamping itu juga terdapat penghargaan Dharma Kusuma yang mengacu pada Perda No. 11 tahun 2009 tentang penghargaan kepada seniman yang kiprahnya tak terputus dalam mengembangkan seni dan budaya di Bali. Penghargaan ini diberikan setiap HUT Provinsi Bali dan pada pawai PKB dimana para seniman tua ditampilan dalam pawai sehingga dikenal masyarakat luas.
KENAIKAN IURAN BPJS BPJS-Menanggapi beberapa keluhan masyarakat terkait kenaikan iuran BPJS ditanggapi oleh Kepala Departemen SDM dan Umum, I Gusti Ngurah Catur Wiguna. Dia mengatakan, bahwa penyesuaian iuran ini sangat diperlukan, guna memastikan Nasikecukupan dana yang tersedia dari JKN (Jaminan Kesehatan Nasi onal) dan kelancaran pelayanan serta memastikan keberlanjutan program JKN. Diterangkanya, iuran BPJS ini sudah disesuaikan pemerkeperuntukkannya. Seperti untuk iuran yang dibayarkan pemer intah dari sebelumnya Rp 19,225 ribu, kini menjadi Rp. 23 ribu. Sedangkan dari unsur mandiri, ada penyesuaian dari masing masing kelas rawat yang dipilih. “Kelas III dari Rp 25,500 menjadi Rp 30 ribu, kelas II dari Rp 42,500 menjadi Rp 50 ribu, kelas I dari Rp 59,500 ribu menjadi Rp 80 ribu,” bebernya di PB3AS, kemarin. Penyesuaian ini menurut Wiguna ditujukan kepada masyarakat yang mampu. Karena, bagi masyarakat yang tidak mampu menjadi printanggungjawab pemerintah untuk mendapatkan JKN. “Pada prin sipnya, iuran ini bersifat gotong royong bagi masyarakat yang sakit. Nantinya iuran ini akan berlaku pada 1 April 2016 mendatang. Diharapkan masyarakat melakukan pembayaran rutin setiap bulannya,” ungkapnya.
PROGRAM SIMANTRI-Kabid Produksi Dinas Pertanian Provinsi Bali I Wayan Sunarta mengatakan program Simantri belum optimal di beberapa daerah terutama di daerah kering seperti Nusa Penida sehingga bantuan yang diberikan tak hanya sapi namun juga cubang air. Menurutnya, jika ditelaah lebih jauh keuntungan menjadi petani cukup besar, apalagi kalau bergerak di usaha pertanian bisa lebih besar lagi. Misalkan harga cabai sekarang yang naik, jika dihitung-hitung menjadi petani cukup menguntungkan. “Kami memfasilitasi aktivitas pertanian misalkan di tahun 2013 kita beri bantuan 350 traktor dan di tahun 2015 kita berikan 100 traktor,” ujarnya. Jadi jika ada yang menganggap pertanian adalah sektor inferior maka itu keliru, bebernya.
BELLA FRESTI
fb/deje
I GUSTI NGURAH CATUR WIGUNA
fb/deje
fb/deje
KEGIATAN KAMPUS-Mahasiswi Unud, Bella Fresti menyampaikan kegiatan Himpunan Mahasiswa Arkeologi Universitas Udayana dalam Pekan Budaya 2016. Menurutnya, agenda dari Himpunan Mahasiswa Arkeologi, setiap dua tahun dilaksanakan. Untuk tahun ini dilaksanakan 28 Maret-2 April 2016 bertempat di Fakultas Ilmu Budaya UNUD mengangkat tema tentang pelestarian tinggalan arkeologi di Bali dan Nusa Tenggara. Kegiatan antara lain seminar, pameran arkeologi, dan pertunjukkan budaya. Kegiatan ini terbuka untuk umum. Ia juga menyampaikan tentang peringatan Hari Downsyndrome yang jatuh pada 21 Maret 2016 dan berharap masyarakat lebih peduli terhadap kaum downsyndrome. Dari 8 juta penderita downsyndrome 300 ribu ada di Indonesia. “Saya harapkan masyarakat lebih peduli terhadap mereka dan tidak ada diskriminasi lagi. Pemerintah juga hendaknya lebih memperhatikan mereka.,” ujarnya.
Layouter: Ari