FAJAR BALI EDISI 21 MEI 2015

Page 1

FAJAR BALI

HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000

KAMIS, 21 MEI 2015 l Tahun XV

Harga Eceran: Rp 3.000,-

KBM Tunda Jadwal Uji Publik

Selamat Pagi

Pak Gubernur Perbanyak Bantuan Pupuk Organik M A S YA R A K A T yang berprofesi sebagai petani sangat merasakan bantuan pupuk organik yang diberikan pemerintah. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi para petani untuk FB/AGUNG menyuburkan lahan I Gusti Agung Ngurah pertaniannya. Hanya saja, petani asal Subak Selukat, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar, I Gusti Agung Ngurah berharap agar bantuan pupuk organik disesuaikan KE HAL. 11

Dipastikan Digelar Awal Juni

Uji publik di Koalisi Bali Mandara (KBM) terhadap bakal calon bupati/walikota di enam kabupaten/kota yang rencananya digelar 25-27 Mei 2015 ditunda. Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta menyebut, penundaan uji publik ini lantaran menyesuaikan dengan jadwal yang dimiliki tim penguji.

Mudarta

FB/DOK

DENPASAR-Fajar Bali “Selama ini jadwal masih diharmonisasi dengan jadwal dari tim penguji. Pasalnya, tim penguji memiliki tingkat kesibukan yang sangat tinggi. Dalam uji publik dan fit and proper test semua tim penguji harus hadir untuk menilai pandangan dan visi misi dari masing-masing bakal calon yang akan dipersiapkan KE HAL. 11

Sudiana Setor Visi-Misi di KBM Dukungan Masyarakat Terus Mengalir MANGUPURA-Fajar Bali Bakal calon bupati Badung yang kini Wabup Badung I Made Sudiana Rabu (20/5) kemarin menyetor visi dan misi ke sekretariat Koalisi Bali Mandara Merah Putih (KBM-MP) yang notabene juga sekretariat DPD Partai Demokrat Bali di Renon. Bacabup Made Sudiana tercatat sebagai orang pertama menyetorkan visi dan

KE HAL. 11

I Made Sudiana FB/IST

Pesan Inspiratif Pandanglah hari ini, kemarin sudah jadi mimpi. Dan esok hanyalah sebuah visi. Tetapi, hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi kebahagiaan, dan setiap hari esok adalah visi harapan Alexander Pope

DOMPET Dana Punia FB/SARJANA

(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Saldo Per 20 Mei 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo

Rp Rp Rp Rp

FB/DONY

Waspadai Beras Plastik di Bali

INSPEKSI MENDADAK-Pemerintah di daerah bersama Bulog melakukan sidak seiring dengan munculnya isu persebaran beras plastik sintetis.

Saat Sidak, Ditemukan Beras Organik Palsu TABANAN-Fajar Bali Beredarnya beras sintetis (berbahan plastik) yang membuat

AMLAPURA-Fajar Bali Banyaknya aset milik Pemprov Bali yang tersebar di kabupaten Karangasem namun belum didukung dokumen lengkap, membuat Panitia Khusus (pansus) Aset DPRD Provinsi Bali mengecek data ke lapangan Rabu (20/5) kemarin. Pansus yang diketuai I Wayan Gunawan pun meminta agar Pemkab Karangasem segera menuntaskan aset-aset yang masih bermasalah. Menurut Gunawan, dari beberapa daerah yang didatangi, sebagian besar kasusnya hampir sama. KE HAL. 11

FB/DONY

SOSIALISASI-Srikandi Partai Gerindra Ni Nengah Labantari saat memberikan sosialisasi terkait kanker serviks. Ini merupakan salah satu program ABG Center.

TABANAN-Fajar Bali Meskipun belum dikukuhkan secara resmi duet antara politisi Golkar dan Gerindra I Ketut Arya Budi Giri dengan Ni Nengah Sri Labantari, namun upaya meraih simpati dari paket ini mulai dilaksanakan. Buktinya, Rabu ( 20/5) kemarin Sri Labantari menggandeng ABG memberikan sosialisasi pemeriksaan kangker serviks di Kantor Perbekel Abiantuwung, Kecamatan Kediri.

Staf DPRD Kota Dipanggil Kejari Tiga Saksi Sudah Dimintai Keterangan DENPASAR-Fajar Bali Kasus dugaan korupsi perjalanan dinas (PD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mulai dikebut. Usai diekspose pada Senin (18/5) lalu dan dilanjutkan tahapan penyelidikan, jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar mulai memanggil pihak-pihak terkait, Rabu

(20/5) kemarin. Tiga orang dari dua perusahaan rekanan dari DPRD Kota Denpasar dipanggil dan dimintai keterangannya. Kejari Denpasar pun mulai menemukan titik terang penyelewengan anggaran perjalanan dinas tersebut. Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kajari Denpasar, Syahrir Sagir usai memintai keterangan para narasumber itu mengatakan, tiga orang yang diperiksa yakni berinisial KY dari BD Travel. Dua lagi berinisial PK dan IBS dari SD Travel. Menurut Syahrir Sa-

gir, sebenarnya pihaknya memanggil empat orang, namun yang hadir tiga orang karena yang satu ada tugas lain mengantar tamu ke luar daerah. Sagir mengatakan, secara garis besar, mereka sangat kooperatif. Memberikan semua data awal yang kami perlukan. “Kami sudah memiliki gambaran mengenai perjalanan dinas yang dilakukan para anggota DPRD Kota ini,’’ ungkapnya kepada wartawan di Kejari Denpasar. Dikatakan, dari tiga orang yang

KE HAL. 11

Akhir Bulan, Diskes Dapat Pasokan 50 Ribu Vial VAR

Kabupaten Dengan Kasus Gigitan Tertinggi Jadi Prioritas Upaya Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk menjawab kelangkaan stok Vaksin Anti Rabies (VAR) di Provinsi Bali rupanya tak sia-sia. Kekosongan VAR di sejumlah kabupaten dipastikan akan terisi pada akhir Bulan Mei 2015 ini. Sebanyak 50 ribu vial VAR akan dipasok ke seluruh kabupaten/kota. Meski tak sesuai target, setidaknya dengan stok tersebut, diyakini VAR di seluruh Bali akan cukup hingga tiga bulan mendatang.

026/VI/W-020

ONLINE: www.fajarbali.com

dilangsungkan Rabu (20/5) kemarin. Hasilnya belum ditemukan beredarnya beras plastik di Tabanan, namun pemerintah menemukan adanya beras organik dalam kemasan yang diduga tidak asli organik. Karena KE HAL. 11

ABG-Labantari Mulai ‘Curi’ Simpati

239,521,500 241,631,500 151,478,506 90,152,994

Pansus Kejar Aset Pemprov di Karangasem

masyarakat Bali resah ditindaklanjuti pemerintah dengan melakukan sidak ke pengepul beras. Untuk di Kabupaten Tabanan sidak gabungan dipimpin Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) I Gst Putu Ekayana bersama Disperindag Tabanan dan Bulog yang

DENPASAR-Fajar Bali Penegasan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, Rabu (20/5)

Ketut Suarjaya

FB/DOK

kemarin. Ia menegaskan, untuk menyudahi kelangkaan VAR, Diskes sudah mengajukan pemesanan ke produsen (Biofarma). Tetapi, dari

85.026 vial yang diajukan, hanya sebanyak 50.000 vial yang disanggupi. Sesuai kesepakatan, VAR tersebut akan disediakan pada akhir bulan Mei mendatang. Suarjaya menegaskan, jumlah itu tentu tidak sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh Provinsi Bali. Lantaran, sesuai perhitungan tahun-tahun sebelumnya, Bali menghabiskan 170 vial VAR per tahun. Dengan demikian, pasokan 50 vial diprediksi hanya akan bertahan hingga tiga bulan mendatang. “Sejak bulan lalu, kami (Diskes) sudah berkomunikasi dengan pihak produsen. Mudah-mudahan pada akhir bulan ini, sudah bisa disediakan. Namun, hanya sebanyak 50 ribu vial. Jumlah itu minimal bertahan selama tiga bulan, karena rata-rata KE HAL. 11

Sekitar 30 ibu-ibu PKK yang menghadiri sosialiasi kangker serviks tersebut sangat antusias mengikuti pemaparan dari salah satu dokter ahli yang didatangkan ABG Center. Beberapa ibuibu yang hadir pun diberikan kesempatan bertanya mengenai banyak hal mengenai kanker serviks. Penjelasan yang diberikan dengan lugas mampu membuka wawasan para ibu-ibu PKK setempat untuk memeriksakan dirinya den-

gan segera. Pihak ABG pun berjanji setelah dilaksanakan sosialiasi tersebut pada bulan Agustus mendatang kembali turun ke tempat yang sama untuk melakukan pemeriksaan secara gratis. “Bulan Agustus baru bisa kami lakukan pemeriksaan. Karena jadwal kami sangat padat. Jadi kami harap ibu-ibu disini bersabar menunggu giliran,” jelas dokter ahli yang didatangkan ABG Center. KE HAL. 11

014/VI/KTR

Kerambah Ikan Picu Pencemaran Air Danau BLH Imbau Kabupaten/Kota Segera Bertindak DENPASAR-Fajar Bali Air sering kali dijadikan sebagai topik perbincangan, mulai dari pencemaran hingga krisis yang disebut-sebut sebentar lagi melanda Bali. Sayang, perdebatan dan diskusi panas tersebut, sering kali tak diiringi dengan aksi nyata. Buktinya, kondisi sejumlah sumber air di Bali justru ‘terlantar’. Utamanya, danau-danau yang menyuplai air ke seluruh kabupaten/kota makin tercemar. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali pun mulai menyoroti persoalan ini, dan mengimbau Kabupaten/Kota yang berwenang segera bertindak. Kepala BLH Provinsi Bali, Gede Suarjana memaparkan, Bali memiliki sejumlah daLayouter: Dejerie

Gede Suarjana

FB/DOK

nau yang berperan penting sebagai penyuplai air. Yakni, Danau Batur, Buyan, Beratan, dan Tamblingan. Ironisnya, kondisi danau-danau tersebut justru memprihatinkan. Tidak hanya terdesak dengan pemukiman warga, tetapi juga dipenuhi dengan kerambah ikan. Menurut Suarjana, hal tersebut harus segera ditindak. Lantaran, keberadaan KE HAL. 11

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2 Bule AS Didakwa Pemakai Narkoba DENPASAR-Fajar Bali Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) Scott Wikoff O’dowd (31) ditangkap dalam operasi PEKAT, beberapa waktu lalu di kamar nomor 308 Hotel Koi Jalan Mahendradata Denpasar. Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ni Wayan Yusmawati, terdakwa memiliki narkotika jenis ganja seberat 3,10 gram dan dijerat dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang No.35 tahun 2009 tentang narkotika. Penerapan pasal ini memang terbilang cukup berani. Pasalnya, hasil tes urine dan darah terdakwa tidak mengandung sediaan narkotika. Padahal untuk membuktikan bahwa terdakwa adalah seorang pemakai, tentu urine dan darah terdakwa harus positif mengandung sediaan narkotika. Dalam dakwaan JPU yang dibacakan dihadapan Majelis Hakim pimpinan Indria Miryani, terdakwa Scott yang didampingi Pasek Nyoman Ariana dkk. Menyebutkan, terdakwa membeli ganja pada seseorang bernama I Wayan Janu (DPO) seharga Rp600 ribu. Selanjutnya, ganja kering berupa daun, biji dan batang yang terbungkus plasik klip itu disimpan terdakwa dalam tas koper warna hitam merk Swiss Gear dalam lemari kamar hotel yang ditempati dengan pacarnya. Tidak lama kemudian, petugas kepolisian dari Satuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar yakni Pande Putu Suardana dan I Made Desantara SH ketika melaksanakan operasi PEKAT melakukan penggeledahan di kamar Hotel Koi sehingga menemukan terdakwa menyimpan narkotika jenis ganja. W-007

Buruh Bangunan Divonis Empat Tahun

DENPASAR- Fajar Bali Narkoba nampaknya tidak hanya dinikmati oleh orang kalangan atas. Seorang buruh dengan penghasilanya pas-pasan juga sudah mulai bermain dengan barang haram dan mahal itu. Dia adalah Heri Yanto (34). Karena terbukti mengusai narkoba jenis sabu sabu, dia harus mendekam dalam penjara selama empat tahun. Mejelis Hakim dalam amar putusanya menyatakan terdakwa terbukti bersalah tanpa hak memiliki narkoba jenis sabu-sabu sebarat 0, 6 gram. Perbuatan terdakwa sebagaimana tertuang dalam Pasal 112 ayat (1) UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. "Menyatakan terdakwa terbukti bersalah tanpa hak mengusai dan memiliki narkoba dan menghukum terdakwa dengan pindana penjara selama empat tahun,"demikian vonis Hakim. Hukuman yang diberikan majelis hakim terhadap terdakwa sama dengan tuntutan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang sebelumnya. Namun, subsider yang diberikan kepada terdakwa lebih ringan dua bulan. Seperti diberitakan sebelumnya, terdakwa, Heri Yanto ditangkap petugas kepolisian Polda Bali, pada 1 Februari 2015, Pukul 21.00 Wita, di Jalan Nangka Selatan, Denpasar, Bali, yang melihat gerak gerik terdakwa yang mencurigakan di tempat itu. Dari hasil penggeledahan tersebut petugas berhasil menemukan satu klip sabu dengan berat 0,6 gram yang disimpan didalam bungkus permen. Mendengar putusan majelis hakim tersebut, baik terdakwa yang tidak didampingi penasehat hukum maupun jaksa sama sama menyatakan menerim putusan Hakim.W-007

FAJA R BALI

KAMIS, 21 MEI 2015  Tahun XV

Game Elektronik di Benoa Square Kedonganan

Kapolda Bali Ancam Jangan Sampai Ada Perjudian DENPASAR-Fajar Bali Mesin permainan ketangkasan (game elektronik, red) yang berada di lantai 3 Benoa Square, Kedonganan, Jimbaran, menjadi polemic sebagian masyarakat. Ada yang mengatakan bahwa usaha tersebut berbau judi, sementara pihak JAB Zone (pemilik game elektronik, red), membantah bahwa mesin ketangkasan tersebut hanyalah permainan untuk keluarga dengan hadiah yang menggiurkan. Untuk mengantisifasi agar tidak terjadi perjudian dalam bentuk ketangkasan tersebut, Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie, menggelar Focus Grup Disscution di Mapolda Bali dengan menghadirkan Muspida terkait, ahli hukum pidana, ahli IT dari Stikom dan pemilik JAB Zone, Roberta. Dari pertemuan tersebut terungkap bahwa permainan yang dikelola pengusaha Roberta tersebut identik dengan time zone, tukar kupon dapat hadiah. Kalau time zone hadianya terbilang kecil, tapi untuk JAB Zone hadiahnya sangat menggiurkan, berupa sembako, alat elektronik dari TV, kulkas dan HP. Sementara, di dalam pertemuan, Kapolda Bali FB/HS Irjen Pol Ronny F Sompie sempat GAME ELEKTRONIK-Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie menggelar mengatakan bahwa sekarang pertemuan dengan instansi terkait untuk membahas permainan game ini Jab Zone masih sebatas per- elektronik di Benoa Square. mainan ketangkasan atau bisa dikatakan untung untungan. Na- citra negatif bagi kepolisian di erti Dinas Pariwisata, Dinas Perimun katanya jangan sampai di lain mata masyarakat,” tegas jenderal jinan, Kapolda berharap agar waktu, JAB Zone menggelar perju- asal Minahasa Utara, Manado ini, bersama sama melakukan pendian. “Jangan sampai dibelakang kepada semua pejabat yang hadir. gawasan terhadap lokasi tersebut. Kepada Muspida terkait, sep- Pasalnya, banyak modus operandi ada unsur judi dan menimbulkan

permainan judi yang terjadi selama ini dikemas dengan system terputus. Dalam keterangannya, bisa saja ditempat itu memberikan hadiah berupa barang namun tidak diketahui kalau transaksi judi berlangsung diluar. “Yang jelas, jangan bermain petak umpet dengan kami. Apabila nanti ditemukan ada pelanggaran hukum, kami akan tindak tegas,” ujar Irjen Ronny. Menanggapi statemen keras Kapolda Bali, pemilik JAB Zone Roberta sepertinya kebakaran jenggot. Banyak pertanyaan yang memojok dilayangkan Irjen Ronny yang baru saja menyandang gelar Doctor itu. Pertanyaan yang paling serius diajukan Kapolda yakni menyangkut apakah diluar hadiah barang ada hadiah dalam bentuk uang? Roberta pun menjawabnya dengan gaya kikuk. Roberta sempat berkali-kali memperbaiki posisi microphon di meja dengan kedua tangannya dan kemudian menjawab tidak ada, karena usaha yang digelutinya itu identik dengan tim zone. “Kalau indikasi adanya transaksi uang di luar, saya tidak tahu,” kata Roberta dengan wajah memelas. Masih dalam pertemuan, Kadis Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan mendukung langkah Polda Bali dalam upaya mengantisifasi perjudian di Bali. Bahkan, Cokorda memberikan masukan supaya mesin game di JAB Zone

Polda Bali Bentuk Tim Pencari Angelina DENPASAR-Fajar Bali Angelina, bocah perempuan berusia 9 tahun yang hilang sejak Sabtu (16/5) di rumahnya di Jalan Sedang Malam, Denpasar, hingga kini belum ditemukan. Walau Polda Bali telah membentuk tim gabungan mencari pelajar SD kelas 2 itu, tetap saja tanpa hasil. Fokus pencarian kini diarahkan untuk mencari ibu kandung Angelina yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Tim gabungan bentukan Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie, telah berangkat ke Banyuwangi untuk mencari orang tua Angelina. Pencarian terhadap orang tua Angelina untuk mengungkap dimana keberadaan bocah cantik itu. “Kami juga menelusuri ke orang tua kandungnya. Apakah kemungkinan orang tuanya mengetahui keberadaan anaknya. Tim lainnya bekerja mencari keterangan tetangga dan orang orang dekat Angelina,” tegas Kapolda. Sejumlah informasi telah dikumpulkan tim gabungan, untuk mengetahui apakah belakangan ini Angelina mengalami hal hal yang kurang menyenangkan, selama

dirawat oleh ibu angkatnya, Margareth. “Kebenaran informasi itu masih ditelusuri. Seperti hal hal yang kurang menyenangkan itu. Apakah benar, itu menjadi penyebab sehingga Angelina hilang, menghilang atau dicuri orang. Anak itu anaknya yang cantik,” kata Irjen Ronny. Kapolda kembali menegaskan, tim pencari sekarang ini sudah disebar, mencariAngelina berdasarkanpetunjuk pencarian. Sejauh ini kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan apakah Angelina diculik, ataukah dibawa orang lain untuk sekadar diamankan karena merasa simpati atas ketidak-nyamanan Angelina selama tinggal bersama ibu angkatnya, Margareth. Meski demikian, Kapolda berharap Angelina masih hidup. “Mudah-mudahan adik (Angelina, red) ini masih hidup,” harap Kapolda. Pihak kepolisian sementara ini menyimpulkan bahwa ada orang yang mengamankan Angelina dan merasa punya tanggung-jawab untuk menjaganya. “Kalau adik (Angelina, red) itu diamankan yahh lebih baik. Tapi siapa yang mengamankannya, bentuk pengamanannya

Kasus Penghinaan Perayaan Nyepi

seperti apa. Ataukah ada yang ingin memelihara anak itu karena selama ini masih tanggung-jawab ibu angkatnya. Motifnya kami belum tahu,” ujar Kapolda. Selain itu, Kapolda mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan instruksi kepada bhayangkara kamtibmas di Desa-Desa agar ikut membantu mencarikan. Tindakan ini sebagai langkah untuk menyelamatkan Angelina dari perbuatan penculikan, traficking atau kejahatan terhadap anak anak kecil terutama masalah seksual. “Kami mohon masyarakat membantu apabila melihat anak ini segera laporkan ke kantor polisi terdekat. Bukan hanya di Bali tapi bisa keseluruh Bali. Mari kita bantu keluarganya,”pinta jenderal hoby renang ini. Dalam kesempatan wawancara dengan televisi swasta, Kapolda sempat meminta kepada Angelina untuk kembali ke orang tuanya. “Angelina, kalau sedang nonton TV, mari adik kembali atau bilang sama yang membawa Angelina saya mau ketemu Polisi untuk menjelaskan Angelina tidak hilang,” jelas Kapolda. R-005

lebih dikaji. “Kalaupun ini permainan ketangkasan, setidaknya seluruh badan bergerak. Jadi, saya harapkan alat-alatnya lebih diseleksi supaya tidak ada permainan uang termasuk hadiah yang diberikan dikaji lagi,”sarannya. Komentar terpisah diberikan Ahli hukum pidana Universitas Udayana dan Undiknas. Dia mengatakan bahwa hingga kini belum menemukan adanya indikasi judi. Sebab, mekanisme permainan sama dengan time zone, yakni kupon ditukar hadiah barang. Seperti diketahui, sesuai izin usaha yang dikeluarkan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, di CV. JAB Zone yang berada di lantai III Benoa Square tersebut ada 4 meja besar untuk jenis permainan. Ada istilah kera sakti kemudian 30 jenis game tembak, pancing ikan, dan doraemon. Tersedia pula mesin permainan menggunakan perangkat komputer software dan hardware. Menurut Direktur Intelkam Polda Bali Kombes Pol Wayan Sukawinaya, pemilik JAB Zone sudah menyewa temat tersebut selama 5 tahun lalu. “Ya benar, pemiliknya sudah menyewa tempat selama 5 tahun (2014-2019),” kata Kombes Sukawinaya. Sedangkan, hampir 90 persen yang datang ke JAB Zone adalah turis mancanegara, seperti Cina dan Taiwan. Sedangkan jam beroperasinya mulai pukul 10.0023.00 dengan mempekerjakan 10 karyawan. R-005

Butuh Beli Susu, Mantan Satpam Curi Besi

DENPASAR-Fajar Bali Tidak mampu membelikan anaknya susu, mantan satpam perusahaan, Alfred Babis (28), nekat mencuri sebatang besi diseputaran Jalan Ahmad Yani, Banjar Batur, Peguyangan, Denpasar, Rabu (20/5) pagi kemarin. Apes, niatnya membeli susu anaknya gagal, setelah dipergoki warga. Alfred lelaki asal Flores NTT ini sekira pukul 08.30 Wita menuju sebuah proyek yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Denpasar. lelaki yang ngekos di Jalan Kebo Iwo Denpasar ini mengendarai sepeda motor Honda Fit. Selanjutnya, dia turun dan melihat belum ada buruh proyek yang datang. “Dia langsung mengambil sebatang besi dan memanggulnya ke motor,” jelas Kapolsek Denbar AKP Wisnu Wardana, Rabu (20/5) kemarin. Namun ada warga yang melihat tersangka Alfred membawa batangan besi dan berteriak maling. Warga yang mendengar teriakan itu mengejar Alfred dan menangkapnya. Karena pemuda ini keterangannya berbelit belit, warga marah dan menghakiminya hingga babak belur. “Beruntung ada petugas patrol Polsek Denbar yang melihat aksi kerumunan dan mengamankan pelakunya. Pelakunya babak belur dihajar massa,” tegasnya. Alfred yang kini diperiksa di Polsek Denbar mengaku mantan satpam disebuah perusahaan di Denpasar. Dia dipecat perusahaan karena sakit sakitan. Lantaran belum memiliki pekerjaan baru, pelaku kehabisan uang untuk biaya hidup sehari-hari dan membelikan susu anakanya yang masih berusia 1,5 tahun. “Saya mencuri karena anak saya butuh susu. Saya tidak punya uang,” jelas Alfred dihadapan penyidik. R-005

Selesaikan Kasus Nando Secara Restorative Justice DENPASAR-Fajar Bali Restorative Justice yang merupakan program unggulan Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie, sepertinya akan diarahkan dalam penyelesaian kasus Nando Irwansyah M. Ali alias Nando, pelaku penghinaan dan pelecehan agama pada saat perayaan Nyepi 21 Maret lalu. Program restorative justice ini lebih mengedepankan pada penyelesaian kasus dengan memanggil kedua belah pihak (pelapor dan terlapor) untuk berdiskusi. Diberitakan sebelumnya, Nando Irwansyah M. Ali, melayangkan surat kepada Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie, pada Rabu (11/5) Senin (12/5) lalu, perihal permintaan maaf kepada keluarga pelapor karena telah menghina dan melecehkan perayaan Nyepi 21 Maret lalu. Dalam surat yang dilayangkan mahasiswa Muhamadyah Mataram itu, permintaan maaf juga disampaikan kepada pemerintah, umat Hindu, Umat Islam dan para tokoh masyarakat di kampungnya Desa Madaparama, Dompu Nusa Tenggara Barat karena dari akibat perbuatannya itu,

menimbulkan kebencian ras dan agama. Lalu, bagaimana sikap Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie menyikapi permintaan maaf Nando? Ditemui usai pertemuan di Polda Bali, Irjen Ronny mengatakan bahwa pihaknya sedang berdiskusi dengan pihak pelapor (Ormas Hindu Bali, red) untuk mencari penyelesaian dalam kasus tersebut. Apakah kasus tersebut akan diselesaikan dalam bentuk restorative justice, mempertemukan kedua belah pihak, untuk menyelesaikan kasus yang sudah terjadi sejak 21 Maret lalu. “Apakah bisa diselesaikan dalam bentuk restorastis justice, dialog antara pihak pelapor dan terlapor untuk dicarikan penyelesaiannya? Ini yang masih dipertimbangan,” uja Irjen Ronny yang baru saja menyandang gelar doctor ini. Menurutnya, penyelesaian setiap kasus tidak harus diselesaikan melalui proses persidangan. Masih ada alternative lain agar kasus tersebut bisa diselesaikan. Permintaan maaf yang dilayangkan Nando menurut Kapolda, sah sah saja.

Karena dengan permohonan maaf itu, Nando mengakui kesalahannya. Namun, kata Kapolda, apakah dengan permintaan maaf itu sudah bisa dikatakan lebih dari cukup untuk menyelesaikan kasus tersebut?. “Inilah tugas kita untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sementara ini saya belum dapat laporan anggota terkait perkembangannya,” ungkap mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini. Pencarian terhadap Nando sudah cukup lama dan bahkan lokasinya pun sudah terdeteksi di Dompu, NTB. Apakah tidak bisa dilakukan pemanggilan secara paksa, tanya wartawan Fajar Bali yang bekerja di koran terbesar di Jalan Indrajaya nomor 8 Denpasar. Menanggapi pertanyaan itu, Irjen Ronny mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pemanggilan pemeriksaan terhadap Nando. “Kita sudah ada pemanggilan. Oleh karena itu ada fit back berbentuk surat tadi,” tegasnya. Soal adanya pemanggilan paksa, Irjen Ronny mengaku akan mempertimbangkan-

nya. Tentunya, Polda Bali akan berkoordinasi dengan Polda NTB apabila ada pemanggilan secara paksa terhadap Nando. Diakui Kapolda, bahwa pemanggilan secara paksa itu penegakkan dan kepastian hukumnya sangat jelas. “Tapi, ketika pihak pelapor juga telah memahami dan bisa menerima permintaan dari terlapor secara tertulis. Kalau ada jalan penyelesaiannya, kenapa bukan itu yang kita pilih. Karena pengadilan tidak selalu bisa menyelsaiakan masalah,” ungkap jenderal bintang dua dipundak ini. Seperti diketahui, Nando Irwasnyah M. Ali dicerca dan dihujat oleh umat Hindu karena telah menghina dan melecehkan perayaan Nyepi 21 Maret lalu. Dalam akun facebooknya, mahasiswa Muhamadyah ini jengkel dan membuat status menghina umat Hindu karena tidak bisa menyaksikan p e r t a n d i n ga n s e p a kb o l a , menjelang perayaan Nyepi. Jajaran Polda Bali melakukan pengejaran terhadap Nando dan belakangan diketahui bersembunyi di Dompu, NTB. R-005

 Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram  Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE  Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana  Keuangan: Supartini  Admin: Mikayanti  Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari  Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Redaktur Pelaksana/Koordinator Liputan: Gusti Agung Paramita  Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Hery Subagio  Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Eflin, Marianus, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem) Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Wiadnyana, Zohra, Manik  Fotografer :Redy  Alamat Redaksi Sirkulasi/ Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id.  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Dejerie


FAJA R BALI KAMIS, 21 MEI 2015 l TAHUN XV

Pansus II Godok Ranperda BPHTB

Pengalihan Hak Waris Diusulkan Gratis DENPASAR-Fajar Bali Kalangan anggota DPRD Kota Denpasar menyambut positif rencana Pemkot Denpasar membebaskan pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), khususnya untuk pengalihan hak waris dan hibah wasia. Rencana yang dituangkan dalam draf revisi Perda No. 7 tahun 2010, tentang BPHTB tersebut, saat ini tengah digodok Pansus II. Hanya saja dalam pembahasan, Anggota Pansus II FB/CAR DPRD Kota Denpasar, AA SusAA. Susruta Ngurah Putra ruta Ngurah Putra, mengaku masih ada ganjalan pada isi pasal 7 ayat 2, yang menyebutkan bea pengalihan hak waris nol persen itu diberlakukan untuk satu derajat ke atas dan satu derajat ke bawah. Jika mengacu isi nomenklatur pada pasal 7 ayat 2, berarti hanya pengalihan hak waris dari orangtua kepada anak yang bebas biaya. Sedangkan bila terjadi pengalihan hak dari kakek kepada cucunya tetap akan dikenakan biaya. ‘’Terkait hal inilah Pansus II berkonsultasi ke Depdagri, apakah kata satu derajat ke atas dan satu kebawah bisa dihilangkan. Dengan demikian, semua bentuk pengalihan hak waris bisa bebas biaya. Sementara untuk hibah wasiat sudah tak ada masalah,’’ ungkap Susruta, Rabu (20/5) kemarin. Bagi Susruta, penegasan ini penting, karena di Bali umumnya dan Denpasar khususnya, pengalihan hak waris bukan sekadar pembagian harta. Melainkan, terkandung makna pembagian hak dan tanggung jawab. Terutama tanggung jawab terhadap adat, agama dan budaya. ‘’Karena itulah kami mengharapkan kata satu derajat ke atas dan satu derajat ke bawah itu dihilangkan,’’ tandas politisi Partai Demokrat iini. Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Denpasar, Dewa Nyoman Semadi, SE, M. Si., menegaskan, Pemkot Denpasar tengah merevisi Perda No. 7 tahun 2010. Dengan revisi perda itu, sehingga nantinya pajak BPHTB tanah waris dan hibah wasiat bisa nol persen. ‘’Saat ini draf ranperda sedang digodok oleh pansus di DPRD Kota Denpasar,’’ terang Dewa Semadi. Menurutnya, ada beberapa alasan yang mendasari perubahan terhadap perda tersebut. Terutama yang menyangkut pajak BPHTB tanah waris dan hibah wasiat. Terutama selain karena secara yuridis memungkinkan, pada dasarnya pengalihan tanah waris dan hibah, tidak ada transaksi. Dewa Semadi mengatakan, hukum di atasnya, yakni UU terkait juga tidak mengatur tentang batasan minimal untuk biaya pajak ini. Pada UU hanya disebutkan batas maksimal saja, sehingga pihaknya mencoba untuk merancang pajak BPHTB untuk tanah waris dan hibah wasiat nol persen. Mengenai penerimaan pajak BPHTB pada APBD 2015 ini, Pemkot Denpasar menargetkan sebesar Rp 155,3 miliar. Mengalami peningkatan sebesar Rp 9,8 miliar, a dibandingkan tahun 2014 lalu. R-004

Diskop-UKM Umumkan Pembekuan 10 Koperasi

FB/CAR

DIUMUMKAN-Kadis Koperasi dan UKM Kota Denpasar Made

Erwin Suryadarma Sena memasang pengumuman pemubabarann 10 koperasi

DENPASAR-Fajar Bali Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar tampaknya tidak sekadar gertak sambal untuk membekukan aktivitas koperasi yang memang tidak aktif. Setelah melakukan evaluasi secara mendalam, Rabu (20/5) kemarin Kepala Dinas Koperasi UKM Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena mengumumkan 10 Koperasi yang segera dibubarkan. Sebelum diumumkan pembubarannya ke 10 koperasi yang tidak aktif ini sudah diberikan pembinaan secara intensif. Erwin pun mengatakan, berdasarkan evaluasi data 1.056 koperasi yang ada di Kota Denpasar, sebanyak 103 Koperasi ternyata tidak aktif. Setelah melakukan pembinaan hanya 17 Koperasi yang ingin bangkit kembali. Sehingga masih tercatat 86 koperasi yang tidak aktif lagi. Dari 86 koperasi pihaknya terus melakukan evaluasi dan monitoring tercatat 10 koperasi yang memang tidak bisa dibina lagi. “Untuk itu Kami segera membubarkan koperasi dimaksud,” tandasnya. Erwin menyebut, koperasi bisa dibubarkan berdasarkan keputusan pemerintah dan keputusan rapat anggota Koperasi. Pembubaran koperasi karena Pemerintah melihat koperasi itu tidak menjalankan prinsip-prinsip koperasi. Tidak hanya itu Pemerintah juga melihat bahwa koperasi itu tidak bisa diharapkan untuk bangkit kembali. “Sesuai dengan perundang-undangan No 25 tahun 1992 dan sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat 3 maka 10 koperasi itu akan dibubarkan dan dicabut badan hukumnya,” terang Erwin, seraya menyebut ke 10 Koperasi yang dibubarkan yaitu, Koperasi Bintang Balindo di Jl Gatot Subroto, Kopkar Pelita Dewata di Jl Mandala Wangi, Kopkar Tragia Sejahtera Jl Diponogoro, Kopkar Kusuma Sari Jl Trijata, KSU Sedana Rahayu di Kantor Lurah Renon, Koperasi PT Italia Gold Jl D. Poso, KSU Sari Mertha Sedana di Jl Trengguli No 158, Koperasi Jasa Angkutan Roda Mas di Terminal Kreneng, KSP Sari Kusuma Dana Jl SMA 3 No 5, dan Koperasi Makmur Jaya Jl Gn Merbuk No. 4. Meskipun 10 koperasi itu dipastikan akan dibubarkan, namun sesuai perundang-undangan masih diberikan waktu 2 bulan terhitung sejak tanggal surat pengumuman dapat mengajukan keberatan atas pembubaran tersebut secara tertulis melalui surat tercatat kepada Dinas Koperasi dan UKM. “Jika setelah pengumuman itu dipasang, ada koperasi menginginkan untuk aktif lagi, sesuai dengan pertimbangan akan diberikan kesempatan. Namun jika selama dua bulan itu tidak ada tanggapan sama sekali dari pihak Koperasi maka kami akan membubarkan dan mencabut badan hukumnya,” tandas Erwin, sembari berharap setelah pengumuman ini semua koperasi bisa bangkit lagi. Karena koperasi berpotensi untuk membangkitkan perekonomian mikro kecil. Salah seorang pengurus koperasi yang diumumkan akan dibubarkan (Koperasi Kopkar Kusuma Sari), Komang Teguh Putra Sari mengatakan, Koperasi ini memang telah lama bubar. Dulu perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor jaringan Telkom dan karyawannya membentuk koperasi. Setelah perusahaan kontraktor bubar koperasi ikut bubar, karena tidak ada karyawan. Sehingga keanggotaan koperasi ini tidak berjalan lancar maka dari itu koperasi ini dibubarkan. Meskipun koperasi ini telah bubar tapi semua administrasi telah diselesaikan sehingga tidak ada masalah. “Untuk kedepan saya ingin mengajukan pembentukan koperasi yang baru,” jelasnya. R-004

KOTA PLUS 3 Tempat Esek-esek Disegel Berkedok Rumah Kos, Ditemukan Ratusan Kondom Bekas Tim Yustisi bersama Kades Kesiman Kertalangu IB Bima Putra, Camat Dentim Dewa Made Puspawan, Bibinkamtibmas, Babinsa, PM, pecalang, Kadus Kertapura, dikomandoi Kasatpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana menyegel bangunan tempat esek-esek di bawah jembatan Jl. By Pass Ngurah Rai, Lingkungan Br. Kertapura, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Rabu (20/5) kemarin.

DENPASAR-Fajar Bali Kasatpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana didampingi Kabid penegakan perundangundangan daerah, I Wayan Wirawan, Kasi Pengawasan, Pembinaan, Penyuluhan I Gede Sudana, mengatakan, pihaknya sudah mengambil tindakan tegas terhadap pemilik bangunan yang dijadikan tempat esek-esek ini. Terlebih dahulu sudah melakukan tindakan preventif bersama aparat desa Kesiman Kertalangu dan Muspika. Karena sebelum melakukan penyegelan, pemilik bangunan sudah diberikan surat peringatan satu sampai tiga agar tidak melakukan aktivitas di lahan yang berada di bantaran sungai. Terlebih, bangunan tersebut tanpa dilengkapi IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Alit Wiradana mengaku, tempat esek-esek yang berada di bawah jembatan tersebut sempat ditertibkan bersama aparat Desa Kesiman Kertalangu, kepolisian, dan TNI. Dari razia tersebut digaruk 12 PSK (Pe-

kerja Seks Komersial) asal Jawa. Tapi, mereka hanya mangkal di sana, dan tinggalnya berpencar. Karena itu, keberadaan tempat esek-esek itu diprotes oleh warga sekitar. “Proses ini sudah kami lakukan sesuai prosedur dengan memulangkan PSK itu melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Denpasar,” kata Alit Wiradana. Terlebih, bangunan yang ada di bantaran sungai itu melanggar Perda No. 6 tahun 2001 tentang bangunan-bangunan. Tapi secara fisik bangunan tersebut tidak ada izinnya disempadan sungai, sehingga harus ditertibkan karena dapat mengganggu aktivitas lingkungan. Apalagi, bangunan tersebut dipakai tempat esek-esek yang setiap malam ramai dikungjungi lelaki hidung belang. “Berdasarkan itulah kami mengambil tindakan represif dengan melakukan penyegelan. Begitu juga nanti akan dilakukan pembongkaran karena bangunan jelas-jelas melanggar,” tandas Alit Wiradana.

FB/CAR

DISEGEL-Tim Yustisi yang dipimpim Kasatpol PP Kota Denpasar, menyegel bangunan tempat esek-esek berkedok rumah kos di bawah jembatan Jalan By Pass Ngurah Rai, Banjar Kertapura, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasr Timur

Kades Kesiman Kertalangu, IB Bima Putra menuturkan, tempat esek-esek di bawah jembatan Jl. By Pass Ngurah Rai ini sudah dipantau sejak lama, karena laporan masyarakat sekitarnya. Masalah ini sudah sempat dibahas di Banjar Kertapura, dan warga banjarpun melarang tempat esek-esek di wilayah Br. Kertapura. ‘Kami bersama Satpol PP sudah berulangkali

melakukan penertiban tempat esek-esek itu, dan ditemukan belasan PSK tanpa memiliki identitas kependudukan,” aku Bima Putra. Bima Putra menyebut, PSK yang ditangkap tersebut bukan tinggal di Desa Keseiman kertalangu, melainkan tinggal di tempat lain. Mereka hanya menjajakan diri kepada lelaki hidung belang di tempat tersebut. Se-

hingga warga terus melakukan protes keberadaan tempat mangkal PSK tersebut. Bahkan yang datang ke tempat itu sangat menyedihkan karena kebanyakan anak-anak muda. “Kami khawatir ada empat PSK yang biasa mangkal di sana mengidap HIV/AIDS bisa menularkan ke anak-anak muda yang senang jajan,’’ ucap Bima Putra. R-004

Peringati Harkitnas, Menkominfo Ajak Kenang Perjuangan The Founding Fathers Bangsa

DENPASAR-Fajar Bali Kebangkitan Nasional merupakan masa bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk memajukan diri melalui gerakan organisasi modern yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan. Demikian disampaikan Mentri Komunikasi dan Informasi RI Rudiantara dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta pada saat memimpin apel Peringatan Hari kebangkitan Nasinal 2105 yang ke 107 di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon Denpasar, Rabu (20/5). Melalui peringatan Harkitnas,Rudiatara mengajak masyarakat untuk mngenang kembali bagaimana semangat perjuangan The Founding Fathers bangsa Indonesia untuk diambil sebagai teladan. Menurutnya, Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo telah menanamkan konsep perjuangan intelektual lewat pembentukan organisasi untuk membangun kebersamaan dan persatuan antar elemen bangsa. Proses panjang perjuangan mereka yang dilanjukan para pejuang lain, telah menghasilkan lahirnya bangsa besar dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita kenal sekarang ini, ujarnya.Rudiantara menjelaskan bahwa perjuangan bangsa Indonesia belum berakhir. “Perjuangan ini adalah abadi, untuk menuju Indonesia maju dan modern, berkeadilan, sejahtera, berdemokrasi serta bermartabat,” jelasnya. Rudiantara mengatakan,

HARKITNAS-Apel Peringatan Hari kebangkitan Nasinal 2105 yang ke 107 di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon Denpasar,

dalam visi misi Presiden dan wakil Presiden Jokowi-JK, pembangunan mental dan karakter bangsa menjadi salah satu prioritas utama program pembangunan pemerintahan Indonesia sekarang ini. Pembangunan karakter tidak hanya di jajaran birokrasi pemerintah, tetapi juga pada seluruh komponen masyarakat. Pembangunan karakter yang disebut dengan “revolusi mental” tersebut diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang kreatif, inovatif, berdedikasi, disiplin, kerja keras dan taat aturan. Berhasilnya pembangunan mental dan karakter yang baik tersebut akan mewujudkan masyarakat yang tertib dan terbuka

sebagai modal sosial yang positif bagi kemajuan bangsa,. Dengan tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 tahun 2015 “Melalui Hari Kebangkitan Nasional Kita Bangkitkan Semangat Kerja Keras Mewujudkan Indonesia Maju dan Sejahtera”, mengandung makna bahwa Kebangkitan Nasional sekarang lebih difokuskan pada perwujudan kerja nyata dengan bekerja lebih keras dan bukan sekadar pengembangan wacana, ujarnya. Dia mengingatkan, tuntutan untuk terus maju dan mewujudkan Indonesia sebagai Negara sejahtera telah menjadi pemicu pentingnya merealisasikan semangat kebangkitan nasional dengan kerja keras, kerja cerdas

Parade Baleganjur

dan produktif. Momentum Harkitnas ini juga harus mampu membangkitkan kembali nilai kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada dengan menggelorakan rasa bangga dan cinta tanah air. Senada dengan Menteri Rudiantara, Wagub Sudikerta dalam wawancanya seusai apel juga mengungkapkan harapannya agar momentum ini mendorong generasi muda untuk maju. Menyikapi dinamika perkembangan era globalisasi saat ini, menurut Sudikerta, para generasi muda harus memiliki semangat juang yang tinggi serta dapat berkontribusi aktif dalam mengisi pembangunan nasional. Untuk itu

FB/DIAH

momentum ini diharapkan dapat menjadi motivasi tersendiri bagi pemuda Indonesia khusunya Bali untuk menunjukan prilaku yang positif dan mendukung pembangunan daerah. Namun demikian, Ia berharap dalam mendorong generasi muda , peran orang tua tidak bisa dilepaskan begitu saja. Karena dengan pengawasan orang tua akan membuat anak-anaknya tetap terjaga dalam lingkungan yang positif. Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tersebut diikuti oleh Para PNS dan Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali, DPRD Provinsi Bali, Ketua Partai Politik, Konsul Jendral yang ada di Bali, Pimpinan BUMN dan unsur TNI. W-019*

Beri Ruang Kreativitas Berkesenian Bagi Generasi Muda DENPASAR-Fajar Bali Dalam rangka peringatan serangan umum kota Denpasar ke-69 yang dirangkaikan dengan hari kebangkitan nasional ke-107, Pemerintah Kota Denpasar menggelar parade Baleganjur, Selasa (19/5) di utara Kantor Walikota Denpasar. Parade dibuka Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra beserta Wakil Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara dan Sekda Kota Denpasar AAN. Rai Iswara. Ketua Panitia Parade Baleganjur, Nyoman Wilaja mengatakan, Parade baleganjur ini rutin dilaksanakan dengan melibatkan peserta dari kalangan tingkat SMA/SMK, Sekaa Teruna, dan sanggar seni yang ada di wilayah Kota Denpasar. Hal ini untuk memberikan ruang kreativitas

FB/CAR

PARADE-Walikota IB. Rai Mantra bersama Wakil Walikota, IGN. Jaya Negara memukul kendang menandai dibukanya parade baleganjur

berkesenian, khususnya kesenian Bali di kalangan generasi muda kota Denpasar. Sehingga, denyut

nadi kehidupan seni budaya di kota Denpasar bisa ajeg dan lestari. “Parade melibatkan 20 sekaa

baleganjur dari tingkat SMA/SMK, sekaa teruna dan sanggar seni,” jelas Wilaja. Wilaja juga mengungkapkan, serangkaian dengan peringatan Serangan Umum Kota Denpasar telah dilaksanakan dalam bentuk, pemberian penghargaan uang kepada empat orang veteran yang dilaksanakan pada tanggal 9 april 2015 dengan mengunjungi langsung ke rumah veteran yang bersangkutan dan disaksikan oleh unsur Kecamatan, Desa/Lurah dan Kepala Lingkungan. Selain itu juga telah dilakukan ziarah atau tabur bunga yang dilaksanakan di monument perjuangan desa Sanur dan pemberian bingkisan kepada 100 orang veteran yang dilaksanakan pada tanggal 11 April 2015 lalu. Dan yang terakhir adalah penyelenggaraan parade

Baleganjur yang dilaksanakan pada tanggal 19 hingga 20 mei 2015. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Made Mudra mengatakan, seni budaya salah satunya seni baleganjur ini merupakan tradisi yang harus terus digali dan dilestarikan, terutama di era moderenisasi dan globalisasi, agar seni budaya lokal tidak mudah terkikis. Dengan adanya parade seni ini juga, bisa mengeratkan hubungan silaturahmi antara para seniman maupun para generasi muda. “Ajang ini bisa dijadikan ajang untuk berkumpulnya para generasi muda ditengah-tengah himpitan moderenisasi yang mengacu pada kapitalisme, dan melestarikan akar kebudayaan kita,” kata Made Mudra. R-004 Layouter: zohra


DAERAH

4 Ngamuk Bawa Sajam, Suarsa Diamankan Satpol PP GIANYAR- Fajar Bali Seorang mengalami gangguang jiwa mengancam anaknya untuk dibunuh di Banjar Kaje Kauh, Desa Tulikup. Sebelum kejadian itu terjadi seorang ayah berumur 48 ini diamankan oleh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gianyar. Pri yang bernama I Nyoman Suarsa (48) itu juga sempat mengamuk dengan membawa senjata tajam (sajam), Selasa, (19/5) malam. Sejumlah kerabatFB/ARTAYASA nya, termasuk anaknya DIAMANKAN-Jajaran Sat Pol PP Gianyar sendiri diancam akan amankan I Nyoman Suarsa dibunuh oleh Nyoman Suarsa. Kondisi ini dipicu oleh kambuhnya gangguan kejiwaan yang dialami oleh Nyoman Suarsa. Takut akan ancaman tersebut, I Ketut Arta yang merupakan anak Nyoman Suarsa melaporkan hal tersebut ke Kantor Satpol PP Kabupaten Gianyar. Mendapati laporan tersebut, Kasat Pol PP Kabupaten Gianyar I Gede Daging memerintahkan beberapa anggotanya untuk turun langsung ke lokasi guna mengamankan I Nyoman Suarsa. Sebanyak 4 personil diturunkan termasuk I Wayan Nasta yang merupakan spesialis menangani orang gila. Kedatangan anggota Sat Pol PP ini ternyata cukup menciutkan nyali Nyoman Suarsa, sehingga petugas dengan mudah mengamankannya. Selanjutnya, Nyoman Suarsa di bawa ke Rumah Sakit Jiwa, Bangli untuk mendapat perawatan lebih intensif. “Malam itu juga yang bersangkutan sudah langsung diamankan untuk menghindari terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan. Begitu diamankan langsung di bawa ke Rumah Sakit Jiwa, Bangli,” terang Gede Daging. I Ketut Arta mengatakan, ayahnya memang sudah lama mengalami gangguan kejiwaan. Bahkan, ayahnya sudah tiga kali keluar masuk RS Jiwa Bangli. Namun, kondisi kejiwaan ayahnya beberapa hari ini mulai kambuh. Puncaknya pada Selasa (19/5) malam sekitar pukul 23.00 WITA, dengan membawa senjata tajam berupa arit, pengutik dan blakas, ayahnya mengamuk mengancam seluruh isi keluarga. “Saya sempat diancam akan dibunuh. Menghindari jatuhnya korban di keluarga, malam itu juga saya lapor ke kantor Satpol PP agar diamankan,” kata Ketut Arta. W-005

Syiar Muktamar Muhammadiyah ke-47

Digelar Cukur Rambut Gratis dan Diskusi Meredam Radikalisme SINGARAJA–Fajar Bali Organisasi keagamaan Muhammadiyah akan menggelar Muktamar ke-47 pada 3-7 Agustus 2015 di Makassa, Sulawesi Selatan. Untuk menyemarakkan suasana menjelang pelaksanaan even lima tahunan tersebut, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Buleleng menggelar berbagai kegiatan. Mulai lomba-lomba, aksi sosial berupa potong rambut massal secara gratis, sampai dialog terbuka bertema meredam radikalisme. Ketua Panitia Syiar Muktamar ke-47 PD Muhammadiyah Buleleng, Sudiharto, saat dikonfirmasi mengatakan, berbagai kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mensosialisasikan Muktamar Muhammadiyah ke-47 kepada masyarakat.”Kegiatan ini juga untuk meneguhkan eksistensi Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan,” kata Sudiharto di sela-sela kegiatan berbagai lomba di SMP Muhammadiyah 2 Singaraja, beberapa waktu lalu. Selain itu, kata dia, kegiatan Syiar Muktamar Muhammadiyah ke-47 ini untuk membangun silaturahmi dengan pejabat pemerintah setempat, tokoh masyarakat, masyarakat. Juga untuk membantu masyarakat miskin untuk mengatasi masalah sosial.”Bagi kalangan internal Muhammadiyah, kegiatan ini menggerakkan seluruh anggota Muhammadiyah untuk peduli kepada masyarakat, terutama mereka kaum miskin,”paparnya. Menurut Sudiharto, lomba-lomba yang dilaksanakan antara lain mengolah ikan dan membuat kue berbahan umbi-umbian. Lomba kaligrafi, lomba mewarnai logo muktamar, lomba mewarnai lambang Muhammadiyah/Aisyiyah. Lomba sholat dan hafalan surat pendek. Kegiatan-kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan antara lain potong rambut gratis akan dilaksanakan Kamis (29/5) di Gedung Serbaguna Muhammadiyah. Pengobatan gratis, pemeriksaan kanker serviks, pemeriksaan mata dan donor darah yang akan dilaksanakan Kamis (29/5) juga di Gedung Serbaguna Muhammadiyah Singaraja. Diskusi terbuka dengan tema “Meredam Radikalisme Menuju Islam Berkemajuan” akan digelar 2 Juni. Kegiatan ini akan menghadirkan pembicara Kapolres, MUI dan FKUB, dengan mengundang tokoh-tokoh ormas. Juga akan digelar ceramah kesehatan tentang pencegahan HIV/ AIDS pada 8 Juni. W–008

FAJA R BALI

KAMIS, 21 MEI 2015 l Tahun XV

Yang Merayakan Galungan dan Lebaran tidak Perlu Resah

Bulog Jamin Stok Beras Aman untuk Empat Bulan Kepala Bulog Bali Wayan Budita menegaskan stok atau persediaan beras di Bali aman sampai empat bulan ke depan, sehingga masyarakat tidak perlu resah.

SEMARAPURA-Fajar Bali “Kita (Bulog) masih aman stok sampai empat bulan kedepan, artinya untuk hari Raya Galungan dan Lebaran kita masih

aman stok,” jelas Budita, Rabu (20/5) kemarin disela-sela sidak beras sintesis (plastik) di Kabupaten Klungkung. Dijelaskannya lagi, untuk Provisinsi Bali kebutuhan per bulannya mencapai 2.600 ton, sedangkan stok yang di miliki Bulog Bali saat ini mencapai 10.000 ton. Disebutkannya, stok beras baru disebutkan aman, bila daerah memiliki cadangan atau stok lebih dari 3 bulan. “Jadi khusus untuk beras, Bali masih aman sampai 4 bulan kedepan dan tidak perlu ada kekhawatiran kelangkaan beras,” janjinya.

Wayan Budita

FB/SARJANA

Dalam kesempatan itu, Kabulog Bali Budita menilai langkah Bupati Klungkung langsung mengadakan sidak pasar terkait dengan beras sintesis sangat tepat. Selain tepat, bahwa membuktikan pemerintah ada di tengah masyarakat dan langsung menanggulangi persoalan pasar yang ada. Namun, diingatkannya, disaat harga beras melambung tinggi bukan lalu Bulog yang seharusnya melakukan sidak pasar, melainkan agen beras yang disidak pemerintah guna mengendalikan harga. Budita sendiri yang menye-

butkan Pasar Galiran adalah pasar terbesar di Bali, maka sebaiknya bukan saja beras yang menjadi perhatian, harga sembako lainnya juga perlu di pantau. “Pasar Galiran sebagai pusat perdagangan sembako di Bali, maka setidaknya semua harga kebutuhan itu dipantau dari Klungkung,” terangnya. Bahkan menjelang Hari Raya Galungan, Kuningan yang berbarengan dengan Hari Lebaran, fluktuasi harga semestinya dipantau terus agar masyarakat tidak selalu merasakan dampak kenaikan harga.W-010

Saat Pertemuan dengan Menteri Pertanian

Bupati Geredeg Paparkan Potensi Pertanian dan Peternakan AMLAPURA-Fajar Bali Meski kabupaten Karangasem memiliki lahan kering hampir 91,58 persen, namun Karangasem juga memiliki potensi pertanian dalam arti luas cukup banyak yang bisa dikembangkan. Hal itu dikatakan Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg saat menerima kunjungan kerja staf Ahli Menteri Pertanian, DR. Mat Syukur Rabu (20/5) kemarin di ruang Bupati Karangasem. Bupati yang didampingi Sekda Karangasem, I Gede Adnya Mulyadi, Kepala Bappeda, I Ketut Sedana Merta, beserta kepala SKPD terkait, serta Dandim 1623 Karangasem memaparkan potensi pertanian maupun peternakan yang dimiliki Karangasem. Menurut Bupati Geredeg, untuk menyukseskan swasembada pangan, telah bekerjasama dengan TNI untuk membuka lahan pertanian. Selain itu, hasil pertanian tidak hanya padi, jagung, ubi, maupun tanaman hortikultura saja, namun pihaknya juga mengembangkan pertanian dalam arti luas. “Karangasem memang memiliki 91,58 persen lahan kering, namun banyak sektor lain yang bisa dikembangkan, seperti peternakan,” ujar bupati.

Bahkan khusus peternakan sapi, Bupati Geredeg menyampaikan, populasi sapi Bali di Karangasem telah mencapai 132.231 ekor. Meskipun, Geredeg mengakui, untuk pengembangan ternak di daerah pegunungan sangat tergantung keberadaan sumber air. Namun, pemerintah Karangasem pun memperbaiki infrastruktur keperluan masyarakat di pegunungan. Selain infrastruktur jalan, Pemkab Karangasem juga membuatkan embung geomembran sebagai antisipasi di saat musim kemarau. “Ketersedian air kami upayakan dengan membangun embung, kalau rumput kami kira masih bisa dicari peternak, dan saat ini masyarakat sudah menikmati air embung untuk keperluan ternak maupun kebutuhan sehari-hari,” ujarnya lagi.

AMLAPURA-Fajar Bali Tiga orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi kelompok sapi fiktif, Kelompok Tani Ternak Pucang Sari, Dusun Puragae, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, resmi ditahan Kejari Amlapura. Penahanan dilakukan setelah pihak kepolisian dari tim penyidik Unit Tipikor Sat Reskrim Polres Karangasem menyerahkan berkas limpahan tahap dua ke Kejari Amlapura, Rabu(20/5) kemarin.

FB/BUDIASA

Staf Ahli Menteri Pertanian bertemu bupati Karangasem

Hal lainnya, Bupati Geredeg menyampaikan, potensi Karangasem masih banyak yang belum digarap. Apalagi dengan keberadaan dermaga cruise di tanah Ampo, Manggis yang bisa diharapkan semakin menghidupkan sektor pertanian. Jika Dermaga Cruise tersebut beroperasi, minimal 5 ribu wisatawan

yang berkunjung ke Karangasem. “Hubungan pertanian dengan dermaga cruise sangat erat. Kapal–kapal yang berlabuh sudah barang tentu akan mengisi keperluannya dengan hasil pertanian dan peternakan, tentunya hasil pertanian yang organik,” ujarnya. Bupati Geredeg juga membeberkan permasalahan yang dialami oleh para petani di Karangasem, terutama kaitannya dengan ketersediaan air. Saat ini, terowongan air yang tersebar di Karangasem sebagian

besar masih memakai terowongan buatan Belanda dulu. Pun saat ini, terowongan air banyak yang mengalami kebocoran. “Kedepan kami ingin jaringan irigasi tidak lagi memakai seperti saat ini, namun jika memungkinkan memakai pipa, tentu ini akan bisa menekan kebocoran air,” ujar Geredeg. Sementara, Staf Ahli Menteri Pertanian, DR. Mat Syukur yang hadir bersama rombongan menyampaikan, permasalahan lahan kering selalu dialami hampir di seluruh Indonesia.

Pun pihaknya menyampiakan, semua usulan yang disampaikan oleh bupati Karangasem akan disampaikannya ke Menteri Pertanian yang saat ini belum bisa ke Karangasem. “Semua usulan pasti akan kami sampaikan. Permasalahan yang dialami oleh Karangasem juga terjadi di seluruh Indonesia, kuncinya adalah air, jika air sudah ada, tentunya akan meningkatkan penghasilan petani, yang ujung-ujung kesejahteran masyarakat akan tercapai,” ujarnya.W-016*

Ketiga tersangka yang resmi ditahan adalah Mangku Laba, Ni Made Sumertayanti, dan Made Juliasa. Sebelum dilakukan penahanan, ketiga tersangka dibawa ke ruang Kasi Pidsus Kejari Amlapura. Setelah hampir sejam lamanya berkas diperiksa oleh Kasi Pidsus, Aditya Okto T h o h a r i d a n d i nya t a k a n lengkap,ketiga tersangka langsung dilakukan penahanan dan dibawa ke LP Karangasem. Kajari Amlapura Ivan JakaSH,didampingi

K a s i P i dsus Aditya Okto Thohari,mengatakan, penahanan dilakukan karena ketiga tersangka ancaman hukumanya di atas lima tahun. Penahanan ketiga tersangka agar tidak menghilangkan barang bukti, termasuk mengantisipasi ketiganya mempengaruhi saksi-saksi lainya. Pun untuk sidangnya nanti akan digelar di pengadilan Tipikor di Denpasar. “Penahanan mereka untuk memperlancar sidang yang akan di laksanakan di Pengadilan Tipikor dan mengantisi-

pasi agar tidak menghilangkan bukti-bukti dan memperngaruhi saksi-saksi,” ujarnya. Terkait calon tersangka lainya,dikatakanya,pihaknya hanya menerima pelimpahan dari unit Tipikor Polres Karangasem. Penyidikan kasus ini dilakukan oleh Polri,sehingga penetapan tersangka dilakukan oleh kepolisian. “Kasus ini penyidikanya oleh Polri, jadi kewenangannya ada pada Polri untuk menetapkan tersangka. Setelah pelimpahan tahap dua ini, pihaknya akan secepatnya

melimpahkan ke pengadilan, tak sampai 20 hari lah,” ujarnya. Seperti diketahui, terbongkarnya kasus dugaan korupsi ini berawal dari pengajuan bantuan penyelematan sapi betina Bali produktif. Hanya saja, kelompok sapi yang menerima dana sebesar Rp 500 juta ini ternyata tidak ada,bahkan nama-nama yang tercantum dalam kelompok yang diketuai oleh Mangku Laba banyak yang tidak mengetahui jika mereka terdaftar sebagai anggota kelompok. W-016.

Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kelompok Sapi Fiktif Ditahan

Gapura Desa

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Kelompok Ternak Sapi Klungkung Belajar ke Kebumen SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam sela-sela kegiatannya menerima Kelompok Ternak Kabupaten Klungkung untuk pamitan dan mohon arahan untuk melakukan studi banding ke Kebumen Jawa tengah di Ruang Rapat Bupati Rabu (20/5) pagi. Dalam kesempatan ini Bupati Suwirta berharap agar setelah studi banding ada perubahan pola pikir menjadi petani ternak sapi Bali yang sukses. Studi banding ini diwakili oleh beberapa peternak sapi dari Nusa Penida yang diantaranya diwakili oleh Ketut Yuger dalam hal ini sebagai ketua kelompok ternak Kubu Lestari Batumadeg Kecamatan Nusa Penida Kabupaten K l ungkung serta perwakilan dari kelompok tani dari Desa

Tangkas yakni Ketut Darmawan ketua dari kelompok ternak Satya Winangun. Kegiatan studi banding ini adalah program Nasional dimana semuanya berjumlah 30 kelompok ternak perwakilan masing-masing provinsi-di mana untuk provinsi Bali diwakili oleh Kabupaten Klungkung. Studi banding ini berlangsung selama tiga (3) hari bertujuan untuk belajar atau menambah pengetahuan bagi para peternak sapi dalam mengembangkan ternak sapi. Dalam melakukan studi banding ini, kelompok ternak sapi Klungkung didampingi oleh Kadis. Perikanan Peternakan dan Kelautan drh. I Gusti Ngurah Bagus Badiwangsa beserta Camat Nusa Penida I Ketut Sukla.W-010*

FB/SARJANA

STUDI BANDING-Bupati Suwirta melepas peserta studi banding ternak sapi ke Kebumen

Layouter:zohra


DAERAH

FAJA R BALI

KAMIS, 21 MEI 2015 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG Bupati Suradnyana Pimpin Apel Harkitnas

5

Tanyakan Rekomendasi, Perangkat Desa Datangi Dewan Berharap Bisa Melanjutkan Pengabdian hingga Usia 60 Tahun Gedung DPRD Kabupaten Buleleng mendadak rame. Hal itu diakibatkan lantaran puluhan perangkat desa yang ada di Kabupaten Buleleng mendatangi gedung megah milik wakil rakyat, Rabu (20/5) pagi kemarin.

FB/AGUS

HADIAH-Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyerahkan hadiah pemenang lomba Harkitnas

SEMANGAT perjuangan the founding fathers adalah salah satu semangat yang harus diambil oleh generasi muda dalam meneruskan perjuangan sebagai satu teladan untuk berjuang tanpa pamrih, penuh pengorbanan, kesabaran dan keberanian untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini. Demikian sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara yang disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Kabupaten Buleleng yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Buleleng, Rabu (20/5) pagi. Upacara diikuti seluruh SKPD Lingkup Pemkab Buleleng. Usai Apel, Bupati Suradnyana menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba Harkitnas 2015. Lomba tersebut diantaranya lomba pidato Bahasa Bali dan Lomba Desain Website. Lomba pidato Bahasa Bali dimenangkan oleh Putu Indah Devita Sari dari SMAN 4 Singaraja sebagai juara 1, Pande Ni Luh Shita Mega Cahyani dari SMKN 1 Kubutambahan sebagai juara 2, dan Putu Rosi Wijayanti dari SMAN 1 Banjar sebagai juara 3. Untuk pemenang lomba Desain Website juara 1 diraih oleh Tim SMAN 4 Singaraja, Juara 2 I Putu Kusuma Wardana dari SMKN 3 Singaraja, dan juara 3 diraih oleh Tim SMAN 1 Gerokgak. W – 008

Diajukan Jadi Balon Wabup, Susrama Siap NEGARA-Fajar Bali Mesin politik di tubuh PDIP Jembrana mulai menghangat, setelah beberapa nama-nama yang diajukan sebagai bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati ke DPD PDIP Bali. Sebelumnya dilakukan penjaringan di masing-masing PAC. Dari nama-nama yang diajukan, muncul nama Ida Bagus Susrama sebagai bakal calon (Balon) Wakil Bupati Jembrana. Susrama diajukan sebagai balon wabup, di Kecamatan Pekutatan, Mendoyo dan Jembrana. IB Susrama yang kini masih aktif sebagai Ketua Komisi C DPRD Jembrana, Rabu (20/5) kemarin mengaku tetap siap untuk bertarung di Pilkada Jembrana. Kesiapannya diajukan namanya di bursa balon cawabup, cukup serius. Apalagi dibuktikan dengan mengambil serta mengembalikan formulir pencalonan ke sekretariat DPC PDIP beberapa waktu lalu. Politikus asal Kelurahan Pendem ini, selalu siap, apapun hasil rekomendasi dari DPP PDIP nanti. Menurutnya PDIP itu, harus menjadi contoh partai yang demokratis. Paling tidak kata Susrama, dengan munculnya nama-nama lainnya, selain Putu Artha dan Kembang Hartawan, akan menjadi pertimbangan lain bagi DPP untuk mengeluarkan rekomendasinya. “Bila ada nama-nama lainnya, beliau-beliau yang mengambil keputusan akan banyak mempunyai pertimbangan,” terangnya. Namun kata Susrama, siapapun yang akan mendapat rekomendasi, dirinya akan tetap legowo. “Siapapun yang dapat rekomendasi nanti, saya legowo dan siap memenangkan paket cabup/cawabup hasil rekomendasi DPP,” ujarnya. Bila tidak mendapat rekomendasi dari DPP, dia berjanji tidak akan lompat pagar. “Saya tidak akan loncat pagar, karena saya tetap memiliki loyalitas terhadap partai,” ujar Susrama sore kemarin. Susrama mengaku dalam karier politiknya, sudah ketiga kalinya pernah menjadi bakal Cawabup dari PDIP dan belum berhasil mengantongi rekomendasi. Kali ini kembali sebagai bakal cawabup, dan siap untuk maju bila mendapat rekomendasi dari DPP. W-003

SINGARAJA-Fajar Bali Kedatangan para perangkat desa itu ingin memperjuangkan nasibnya guna mempertanyakan rekomendasi dari wakil rakyat terkait pengabdian perangkat desa di Kabupaten Buleleng, yang terbentur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang desa. Mereka mendesak DPRD Buleleng mempercepat penyampaian rekomendasi kepada Bupati Buleleng, setelah sempat tertunda Jumat (15/5) lalu. Dewan sendiri sempat menjadwalkan penyampaian rekomendasi melalui Rapat Paripurna Internal pada Jumat pekan lalu, dan akhirnya ditunda dan baru dilaksanakan Rabu siang kemarin. Rapat paripurna internal dipimpin langsung Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna. Tiga pimpinan lainnya, yakni Ketut Susila Umbara, Made Adhi Pur-

nawijaya, dan Ketut Sumardana juga hadir dalam paripurna itu. Tercatat ada tiga poin rekomendasi yang disampaikan lembaga dewan kepada eksekutif, sehingga perangkat desa yang usianya sudah diatas 45 tahun, bisa melanjutkan pengabdiannya di desa, hingga usia 60 tahun, sesuai dengan peraturan pemerintah. Pertama, mengangkat kembali atau memperpanjang masa tugas terhadap perangkat desa yang berakhir pada tahun 2014. Kedua, menerbitkan SK Bupati untuk memperpanjang masa jabatan perangkat desa yang berakhir masa jabatannya pada tahun 2015. Ketiga, pemerintah dapat tidak memperpanjang masa pengabdian, apabila usia perangkat desa telah mencapai 60 tahun. Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengatakan, dewan akan menyampaikan rekomendasi itu secara tertulis.”Ini sudah

FB/AGUS

BERJUANG-Para perangkat desa mendatangi DPRD Kabupaten Buleleng untuk memperjuangkan nasibnya.

resmi jadi keputusan lembaga dewan, karena sudah jadi keputusan dewan. Kami harap bupati bisa melaksanakannya. Pelaksanaannya itu ya setelah bupati mengeluarkan surat keputusan,” kata Supriatna. Dilain sisi menurut Sekretaris Persatuan Perangkat Desa Indo-

nesia (PPDI) Buleleng Putu Romel, sangat mensyukuri terbitnya rekomendasi dari DPRD Buleleng. Rekomendasi itu memberikan angin segar kepada 635 orang perangkat desa di seluruh Buleleng, yang terancam tak bisa diperpanjang lagi masa pengabdiannya, karena terbentur

PP 43/2014.”Sekarang tinggal eksekutif, ada tindak lanjut atau tidak, sehingga kami bisa segera mendapat kepastian hukum mengenai status pengabdian kami, karena selama ini juga konsultasi ke pusat, juga tidak ada jawaban pasti,” kata Romel. W -008

Pejabat Struktural Badung Wajib Tandatangani Perjanjian Kinerja

Kompyang Swandika : Spirit Kebersamaan, Tonggak Peningkatan Kinerja MANGUPURA-Fajar Bali Bersamaan dengan momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2015, nampaknya dijadikan sebagai spirit membangun kebersamaan sekaligus Tonggak penting dalam peningkatan kinerja selaku aparatur sipil negara bagi segenap pejabat Struktural di Kabupaten Badung. “Dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, semua pejabat struktural di Kabupaten Badung kini wajib untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Kinerja. Casscading ini didalamnya mencakup janji/komitmen kepada atasan masing-masing untuk mewujudkan target kinerja yang telah ditentukan dengan indikator yang jelas dan terukur,” Demikian antara lain diungkapkan oleh Sek-

retaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R Swandika. Kompyang Swandika mengatakan bahwa Kebijakan yang diambil oleh Bupati Badung Anak Agung Gde Agung ini sebagai wujud nyata komitmen antara bawahan dengan atasan secara berjenjang mulai eselon IV sampai pucuk pimpinan untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas dan kinerja aparatur, terutama dalam menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar penilaian keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. “Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas akan tercermin dari pencapaian target dan kinerja sebagaimana yang telah dijanjikan, sehingga sekaligus akan menjadi bahan pertimbangan

SINGARAJA–Fajar Bali PemerintahKabupatenBuleleng melalui Bagian Pemerintahan Setda KabupatenBulelengmenggelarSosialisasiPenyelenggaraanPengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Rabu (20/5) pagi kemarin. Sosialisasi diikuti oleh 56 peserta dariseluruhSKPD,CamatdanLurah yang dibuka Asisten I, I.B Surya Manuaba mewakili bupati. Menurut Manuaba, Undang-undang nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Peraturan Pelaksananya, semestinya sudah harus diketahui bagi Pemerintah Kabupaten Buleleng

sebagai wujud mekanisme pembangunan yang baik dan benar dalammelakukanpengadaantanah. Dikatakan, kiranya sangatlah penting hal-hal yang perlu disampaikan dari Badan Pertanahan Nasional RI setelah diterbitkanya UU No. 2 tahun 2012. Hal ini berkaitan guna kelancaran dari pemerintah daerah kabupaten untuk mensinergikan dalam menentukan kebijakan tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Pengadaan Tanah telah diatur melalui Undang-undang nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, dan peraturan

dalam pemberian reward dan punishment termasuk tentunya akan menjadi bahan pertimbangan dalam promosi Jabatan,” pungkas Kompyang Swandika. Sementara itu Asisten Admin-

istrasi umum I Gusti Ngurah Oka Darmawan,SH melaporkan, Penandatanganan Perjanjian Kinerja bagi Pejabat strukutural di lingkungan Setda Kabupaten Badung merupakan tindaklanjut dari reko-

mendasi yang diberikan oleh Tim Evaluasi pusat atas Laporan Kinerja tahun 2013 yang mendorong Pemerintah Kabupaten Badung dapat menjadi percontohan dalam inovasi implementasi system akuntabilitas kinerja termasuk pemanfaatan e-perfomance yang sudah mulai diterapkan di Kabupaten Badung melalui pelaporan kinerja berbasis web E-Sakip. Penandatanganan Perjanjian kinerja diikuti oleh semua pejabat structural dilingkungan Sekretariat Daerah mulai dari para Asisten, Staf ahli, Kepala Bagian dan Kasubag yang berjumlah 48 orang. Kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di masing-masing SKPD sebagai bagian dari upaya penerapan manajemen kinerja dalam upaya mewujudkan Pemerintahan yang berorientasi hasil (Result Oriented Government) di Kabupaten Badung. R-014*

Presiden RI nomor 71 tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, serta Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI nomor 5 tahun 2012 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pengadaan tanah. ”Sosialisasi ini menurutnya sangat penting diikuti oleh SKPD, agar mengerti mekanisme pengadaan tanah tersebut, ketika diwilayahnya ada pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum nantinya harus mampu memberikan penjelasan kepada masyarakatnya. Pemberlakuan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum banyak belum diketahui oleh SKPD sehingga sering terjadi benturan kewenangan. Maka dari itu, hal ini perlu dilakukannya sosialiasilasi,”harapnya. Sosialisasi ini digelar sebagai tindak lanjut dari Undangundang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012, tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Peraturan Kepala BPN RI Nomor 5 Tahun 2012, tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah. ”Harapan dari penyelenggaraan sosialisasi, peserta mengetahui dan memahami peraturan-peraturan tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum, sehingga jika nanti terlibat dalam pengadaan tanah, sudah mengetahui dan memahami peraturannya,”sambungnya. Dalam sosialisasi ini mengundang pula narasumber dari Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali Ngurah Mahartha Kertha, SH dan dari Kepala Bagian Pemerintahan Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali I Bagus Yama.W- 008

FB/HERY

Asisten Pemerintahan dan Kesra I.B.A. Yoga Segara disaksikan Sekda kompyang Swandika saat menandatangani Perjanjian Kinerja bagi pejabat struktural di lingkungan sekretariat Daerah di Ruang Kriya Gosana, Rabu (20/5) kemarin

Pemkab Sosialisasikan Mekanisme Pengadaan Tanah

Wakili Tabanan Dalam Lomba Desa

Tegal Mengkeb Hidupkan Sekeha Manyi Keberadaan sekeha manyi yang beberapa tahun terakhir terpinggirkan menjadi sumber inspirasi bagi Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, yang kebetulan maju dalam Lomba Desa Tingkat Provinsi tahun ini. TABANAN-Fajar Bali Sejak beberapa tahun terakhir belasan sekeha manyi di desa ini dihidupkan kembali menyusul tingginya kebutuhan jasa tebas padi saat musim panen hingga sampai mendatangkan banyak tenaga dari luar Bali. Langkah yang ditempuh Desa Tegal Mengkeb ini tentu mendapatkan acungan jempol dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Bupati Eka berharap langkah yang ditempuh Desa Tegal Mengkeb ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Tabanan. “Ini (sekeha manyi) potensi budaya dan ekonomi yang luar biasa. Semoga apa yang dilakukan di desa ini bisa jadi contoh desa lainnya,” tukas Bupati Eka

saat memberikan sambutan dan selamat datang kepada Tim Penilai Lomba Desa Tingkat Provinsi di Banjar Bongan, Desa Tegal Mengkeb, Rabu (20/5). Dia menambahkan, tahun depan seluruh sekeha manyi akan digeliatkan kembali agar bisa memenuhi kebutuhan tenaga tebas padi yang selalu ramai di musim panen. Selain itu, upaya ini juga untuk melestarikan budaya agraris yang sudah berkembang sejak lampau di Tabanan. Sehingga, tambahnya, lahan pertanian yang terbentang di Tabanan saat ini masih tetap lestari setidaknya sampai puluhan tahun mendatang. “Kita mau 20 tahun ke depan Tabanan masih menjadi

lumbung padinya Bali. Lagipula mengapa kita harus mendatangkan tenaga dari luar kalau tenaga di Tabanan bisa kita kerahkan,” imbuh Bupati Eka yang kedatangannya didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Tabanan I GN Supanji. Apresiasi yang sama juga datang dari Kepala BPMPD Provinsi Bali yang juga ketua tim penilai lomba, I Ketut Lihadnyana. Bahkan dia menyebutkan, langkah yang diambil Desa Tegal Mengkeb ini bisa menjadi kredit poin. “Bagus sekali desa ini mengangkat sekeha manyi sebagai maskot,” ujarnya. Tidak berlebihan kiranya kredit poin tersebut. Sebab selama ini sekeha manyi terpinggirkan dari geliat pertanian. Di sisi lain, fenomena yang berkembang belakangan ini petani serba menyewa dan membeli.

“Mulai dari mengolah tanah, menanam, sampai panen membutuhkan biaya. Sekeha manyi ini tentu bisa menjadi modal. Tentu akan kita gaungkan lagi,” imbuh pejabat Pemprov yang belasan tahun sempat berkantor di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali ini. Sebelumnya, Perbekel Desa Tegal Mengkeb, Dewa Made Widarma, mengungkapkan bahwa di wilayahnya saat ini ada 13 sekeha manyi dengan jumlah anggota sebanyak 240 orang. Kelompok ini kembali dihidupkan masyarakatnya mengingat kebutuhan tenaga tebas padi cenderung meningkat setiap tahunnya. Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir pekerjaan tersebut lebih banyak digeluti oleh tenaga dari luar Bali. “Tadinya aktivitas sekeha manyi sepi sekali. Tapi belakangan ini hidup kembali. Bahkan,

membantu dan memberikan pekerjaan tambahan bagi masyarakat kami,” ungkap Dewa Made Widarma. Dalam paparannya, Dewa Made Widarma bahkan mengungkapkan penghasilan yang diperoleh dari 13 sekeha manyi di wilayahnya cukup menggiurkan. Karena nilainya bisa mencapai Rp 1,6 miliar. Itupun dengan estimasi ongkos yang diperoleh untuk jasa tebas padi pada lahan seluas satu hektar bisa mencapai Rp 4,8 juta. “Hal ini juga ditunjang oleh bantuan power tracer yang diberikan. Begitu juga dengan program Gerbang Pangan Serasi (Gerakan Pembangunan Pangan Serasi),” tandasnya. Dengan penghasilan yang diperoleh tersebut, sambungnya, perputaran ekonomi desa kembali berjalan. Dan, yang membanggakan, generasi muda di desa setempat mulai berangsur ikut terlibat dalam aktivitas

FB/DONY

DINILAI-Tim penilai lomba desa tingkat provinsi saat melakukan penilaian di Banjar Bongan, Desa Tegal Mengkeb.

sekeha manyi. “Kebetulan kami juga ada keinginan untuk mempertahankan lahan basah. Dalam perarem desa secara tegas mengatur

bahwa tidak boleh ada alih fungsi lahan basah, sekalipun sektor pariwisata juga sudah masuk ke desa kami,” pungkasnya. W-004* Layouter: Zohra


6 PROGRAM INOVATIF DINAS KESEHATA KAMIS, 21 MEI 2015 | TAHUN XV

DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT

L

ayanan bidang k e s ehatan merupakan salah satu urusan otonomi ya n g m e m i l i k i b a nya k r u a n g i n ova s i ka re na tantangan layanan kesehatan bersifat sangat kompleks. Kompleksitas itulah yang selalu menghasilkan berbagai ide selain mengedepank-

Kadis Kesehatan, Putra Suteja

an skala prioritas. Dalam b i d a n g ke s e h a t a n , h a m p i r semua masalah yang dihadapi sumerupakan prioritas yang su lit ditunda penyelesaiannya. Masalah di bidang kesehatan memunbila diabaikan selalu memun culkan masalah baru dimana dalam indikator evaluasinya, senantiasa memunculkan beberapa isu strategis yang bersifat klasik. Mulai tentang saketidaktercukupan SDM, sa rana prasarana, aksesibilitas layanan, sampai manajemen kelayanan dan perlindungan ke sehatan masyarakat. Kondisi di berbagai daerah ternyata merusemua isu strategis itu meru kepakan prioritas masalah ke sehatan yang harus segera ditangani tanpa mengabaikan salah satu di antara yang lainnya. Te r h a d a p k o n d i s i ke s e h a t a n d i K a b u tanpaten Badung, tan tangan berat Dinas Kesehatan selaku S K P D ya n g b e r tanggung jawab terhadap pemkesebangunan kese hatan di tingkat yaikabupaten yai tu mengelola PuskesUPT Puskes mas sebagai ujung tompelayanbak pelayan an terdepan mamagar mam menyepu menye diakan pelayanan yang lebih berkualitas. Hal ini didasarkan laybahwa lay a n a n ke s ehatan tidak sekedar penupaya pen FB/DEJE

PROGRAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN Program inovasi pelayanan publik yang sudah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung adalah, Meningkatkan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat melalui UPT Puskesmas dengan layanan UGD 24 jam dan layanan rawat jalan (PROGRAM LAYANAN UGD 24 JAM). Memberikan jaminan kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Krama Badung Manguwaras (PROGRAM JKKB MANGUWARAS). Program Badung Getting to Zero dalam Penanggulangan HIV/AIDS (PROGRAM BADUNG GETTING TO ZERO). Pemberian vaksinasi kanker serviks gratis kepada semua siswi SMAN kelas X se-Kabupaten Badung dan karyawati Pemerintah Kabupaten Badung (PROGRAM VAKSINASI KANKER SERVIKS). Layanan IMS, HIV dan AIDS Komperehensive Berkesinambungan (PROGRAM LKB). Layanan Deteksi Dini Kanker Payudara Mobile (PROGRAM MAWAS). R-014 gobatan (kuratif) saja melainkan bertanggung jawab pula terhadap upaya perlindungan dan pencegahan penyakit (preventif). Bahkan berperan juga sebagai regulator bagi layanan kesehatan di unit swasta. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung tidak hanya memprioritaskan layanan yang lebih bersifat kuratif seperti mempercanggih layanan, tetapi juga membutuhkan UPT puskesmas yang memiliki tanggung jawab kewilayahan untuk melakukan upaya kesehatan preventif, seperti penyuluhan kesehatan. Pada saat yang sama, upaya kesehatan kuratif maupun preventif harus dirasakan secara merata. Dengan demikian, ketika kebijakan daerah memprioritaskan pemenuhan tenaga kesehatan sementara sarana p ra s a ra n a m a s i h ke ku ra n gan, maka layanan kesehatan

tidak bisa berjalan efektif. Di sisi lain, pemenuhan SDM dan sarana prasarana pada saat yang sama harus disertai pemerataan layanan sehingga aksesibilitas menjadi hal penting. Dalam bahasa sederhana, aksesibilitas diartikan sebagai mudahnya layanan, murahnya layanan, dan meratanya layanan kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung sebagai salah satu instansi pelayanan publik bertugas sebagai pemberi pelayanan di bidang kesehatan bagi masyarakat Badung. Dalam melayani masyarakat tentunya berbagai keluhan pasti sangat banyak karena menyangkut kepentingan orang banyak. Oleh karena itu diperlukan sebuah inovasi atau sebuah pembaharuan. Inovasi setidaknya akan menjadikan sebuah pelayanan menjadi lebih cepat, efisien dan transparan. R-014

Uraian Program Inovasi Pelaya

PROGRAM LAYANAN UGD 24 JAM Kesehatan sebagai Hak Asasi Manusia secara tegas diamanatkan oleh UUD 1945, dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 juga menyatakan bahwa Health is Fundamental Right, yang mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan serta meningkatkan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat sebagai investasi. Pembangunan kesehatan secara umum bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian tujuan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung melakukan Inovasi berupa “Layanan UGD 24 Jam”. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak Januari 2011, dengan dikeluarkannya SK Bupati No.157/02/ HK/2011 tentang Penetapan Puskesmas di Kabupaten Badung sebagai Puskesmas yang melaksanakan kegiatan layanan Unit Gawat Darurat (UGD) 24 Jam. Kegiatan yang dilakukan bersifat komperehensif yaitu promotif, preventif, kuratif dengan layanan khusus kegawatdaruratan dan rehabilitatif. Dari 13 UPT Puskesmas yang ada di Kabupaten Badung, 6 (enam) UPT Puskesmas telah melaksanakan layanan UGD 24 Jam yang artinya di setiap kecamatan telah ada 1 (satu) UPT Puskesmas yang telah ditetapkan sebagai UPT Puskesmas dengan layanan UGD 24 Jam. Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan pelayanan yang lebih paripurna khususnya di bidang kegawatdaruratan. PROGRAM JKKB MANGUWARAS

Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus berkembang. Sesuai amanat UUD 1945 pasal 34 ayat 2. disebutkan bahwa Negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan dimasukkannya Sistem Jaminan Sosial dalam perubahan UUD 1945, dan terbitnya UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), menjadi salah satu bukti kuat bahwa pemerintah dan pemangku kepentingan terkait memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Melalui SJSN merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang pada hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Bagi masyarakat miskin dan kurang mampu dijamin pelayanan kesehatannya oleh pemerintah pusat, sedangkan masyarakat di luar masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggungan pemerintah daerah. Kemudian di Pemerintah Propinsi Bali membuat program JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) sejak tahun 2010. Program ini merupakan kerjasama antara pemerintah Propinsi dengan pemerintah Kabupaten yaitu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penduduk Bali dengan KTP BALI yang tidak memiliki jaminan asuransi lainnya dengan jumlah kepesertaan di masyarakat Kabupaten Badung 395.829 Jiwa. Karena dalam pelayanan JKBM banyak ada keterbatasan dan masyarakat banyak yang membayar diluar tanggungan JKBM, selanjutnya di Kabupaten Badung membuat Program Jaminan Kesehatan Krama Badung (JKKB) Manguwaras, yaitu Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat Badung diluar tanggungan JKBM. Kegiatan ini dimulai dari tahun 2012 sampai sekarang dengan

jumlah kepesertaan sama dengan kepesertaan JKBM 395.829 Jiwa. Jaminan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat Badung diluar tanggungan JKBM artinya Jenis pelayanan yang tidak ditanggung di JKBM di tanggung di JKBB Manguwaras. Tahun 2013 khusus untuk JKKB Manguwaras dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan 4 (empat) Rumah Sakit yaitu : RSUD Badung, RSUD Tabanan, RSU Wangaya dan RSUP Sanglah. Hasil yang diperoleh dari program JKKB Manguwaras ini, yaitu, a)Menjamin tanggungan pelayanan kesehatan lebih komperehensif. b)Meringankan beban masyarakat di saat berobat. c)Mencegah masyarakat di saat sakit berat menjadi jatuh miskin

PROGRAM BADUNG GETTING TO ZERO Situasi epidemi HIV-AIDS di Kabupaten Badung Bali berada pada tingkat epidemi yang terkonsentrasi dengan jumlah kasus HIV dan AIDS yang semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data kumulatif, total kasus HIV-AIDS di Badung tahun 2012 adalah sebanyak 1.009 atau 14,14 % dari total kasus di Propinsi Bali, dengan estimasi kasus sebanyak 2.312. Faktor resiko terbanyak penyumbang kasus tahun 2012 yaitu heteroseksual 90%, lelaki seks lelaki sebesar 6%, perinatal 2%, penasun 1% dan tidak diketahui 1%. Keadaan ini menjadi salah satu situasi yang mendorong dilakukannya intervensi melalui program yang komprehensif untuk menekan penularan HIV baru, mengurangi stigma dan diskriminasi serta menurunkan angka kematian akibat HIV dan AIDS, melalui program “Badung Getting to Zero”. Program yang sudah berjalan 4 tahun ini diinisiasi oleh Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Badung yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan

dan Organisasi Kemasyarakatan sebagai penjangkau dan pendamping ODHA di wilayah Kabupaten Badung. Beberapa capaian program antara lain adalah penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi, saat ini permintaan pada lokasi tersebut meningkat hingga 80%. Ibu hamil juga terpapar program pencegahan dari ibu ke anak di fasilitas pelayanann kesehatan yang capaiannya adalah 100%. Para bidan kini telah tersosialisasikan dengan program PPIA, mereka mampu mendorong 80% ibu hamiil untuk melakukan tes HIV. Upaya untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap penderita AIDS diindikasikan dengan 65% tersosialisasikannya Peraturan Daerah No.1 tahun 2008 dan tata cara pemulasaran jenazah ODHA pada populasi umum dan populasi kunci. Keberlanjutan program dapat dilihat dengan terbentuknya Kader Desa Peduli AIDS (KDPA) yang merupakan pemberdayaan masyarakat desa dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS secara mandiri dan terstruktur. Pada ranah pendidikan, Kelompok Siswa Peduli

AIDS dan Narkoba (KSPAN) terbentuk dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian siswa tentang HIV, AIDS dan narkoba. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah pembentukan dan pelatihan Guru Pembina KSPAN, pelatihan Tutor Sebaya, Kembara (Kemah Bakti dan Gembira) KSPAN, serta Badung Bali Stop AIDS yang didanai oleh PT. Unilever melalui Yayasan Spektra.

PROGRAM VAKSINASI KANKER SERVIKS Kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan tersendiri perempuan Bali terkait dengan insiden dan fatalitasnya. Insidennya adalah 0,92% dan cenderung meningkat dengan angka harapan hidup 5 tahun hanya 23,1%. Sedangkan, etiopatogenesis dan karsinogenesisnya telah diketahui dimana dibutuhkan 10-12 tahun sejak infeksi oleh HPV kelompok onkogenik risiko tinggi sampai dengan terjadinya kanker serviks. Prevensi skunder dengan motode Pap smear sejak 3 dekade belum menunjukkan hasil terutama terkait dengan kepedulian, pelayanan, dan kesinambungan.

Berdasarkan analisis situasi Bali 2010, metode See & Treat dan Vaksinasi terpilih sebagai program prevensi dimana sosiobudaya-spiritual-magikal merupakan kearifan lokal sebagian besar masyarakatnya sangat dipertimbangkan. Penyebab, karsinogenesis, dan patogenesis kanker serviks sudah diketahui dan telah mendapat kesepakatan luas. Ironisnya, sampai saat ini insiden kanker serviks di Indonesia masih tertinggi dan merupakan penyakit ganas yang fatal. Di Indonesia, diperkirakan 4045 kasus baru perhari dimana terjadi satu kematian setiap satu jam. Sementara di Bali, insiden kanker serviks adalah 0,98% dimana terjadi tiga kematian setiap 2 hari. Penyebab kanker serviks 95% adalah oleh Human papillomavirus (HPV) kelompok onkogenik risiko tinggi, dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun sejak infeksi HPV sampai dengan terjadinya kanker. Dengan demikian, masa ketika perempuan belum terinfeksi HPV yaitu sebelum infeksi persisten mencapai titik integrasi menjadi target utama prevensi primer me-

lalui penyuluhan dan vaksinasi. Sementara, lesi prekanker menjadi target prevensi sekunder melalui program See & Treat dan penanganan klinik lainnya dalam upaya menurunkan insiden kanker serviks. Masalah kanker serviks di Bali terkait dengan insiden yang tinggi dan cenderung meningkat. Selain itu, harapan hidup 5 tahun juga hanya mencapai 25% saja; belum terhitung morbiditas dan kualitas hidupnya. Insiden kanker serviks di Bali adalah 0,98% dan lesi prekanker adalah 3,4%. Sementara, HPV-16 dan 18 mencapai 73.7% pada kanker serviks invasif dimana 20,8% adalah HPV-18. Kondisi ini sangat terkait dengan bahwa 87,6% diagnosis kanker serviks ditegakkan pada invasif, lanjut bahkan terminal. Ditambah dengan modalitas radioterapi yang belum memadai sejak tahun 1998. Upaya prevensi sekunder dengan Pap smear telah dilakukan sejak 30 tahun lalu, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Hal ini terkait dengan jumlah cakupan, sustainabilitas, dan akses penanganan. Selanjutnya, melalui analisis SWOT dihasilkan

Badung Mangupura, Kirang Lan


PENDIDIKAN & BUDAYA

8

FAJA R BALI

KAMIS, 21 MEI 2015 l Tahun XV

Siswa Miskin juga Dapat Beasiswa

Guru dan Siswa Berprestasi Terima Penghargaan Sejumlah Kepala sekolah TK, SD, guru, siswa berprestasi menerima penghargaan dari Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata di Ruang Rapat Kantor Bappeda Kabupaten Gianyar pada hari Rabu (20/5). Selain itu pada kesempatan tersebut juga diberikan bea siswa kepada siswa miskin.

GIANYAR-Fajar Bali Penghargaan diberikan karena mereka meraih juara 1 tingkat kabupaten dan berhak mewakili Gianyar ke tingkat Provinsi Bali guna mengikuti pemilihan kepala sekolah, guru, dan siswa berprestasi yang akan dilaksanakan, 4 s/d 13 Juni 2015. Pemberian penghargaan juga dirangkai dengan pemberian beasiswa miskin bagi lima siswa SD dan lima siswa SMP. Kepala Disdikpora Kabupaten Gianyar Dewa Gede Alit Mudiarta mengatakan, s e b a nya k 1 3 o ra n g ya n g terdiri dari kepala TK, SD dan guru TK, SD, SMP, SMA, SMK serta siswa SD, SMP dan SMA berprestasi menerima penghargaan “Mereka menjadi yang terbaik tingkat Kabupaten G i a nya r t a h u n 2 0 1 5 d a n menjadi duta Gianyar pe-

milihan kepala sekolah, guru dan siswa berprestasi ke tingkat Propinsi Bali,” kata Dewa Alit Mudiarta. Kepala sekolah TK, SD, guru dan siswa berprestasi yang menerima penghargaan yakni, Ni Kadek Darmayanti (guru TK Werdi Sila Kumara Sukawati, Dewa Nym. Arta (guru SDN 1 Pupuan), Made Agus Tisnu (Kepala TK Bali Q-ta Keramas), Ida Ayu Putu Sriani (kepala SD Suta Darm a ) , Waya n S u d ra A s t ra (guru SMAN 1 Gianyar), Ika Purnamawati (guru SMPN 2 Sukawati), Putu Agus Sudiasa (guru SMKN 1 Gianyar), I Made Agus Upadana (siswa SDN 4 Gianyar), Ni Komang Amanda Maharani (siswa SD Suta Darma), IGA Gde Agung Ananda Surya Utama (siswa SMPN 1 Gianyar), Ni Putu Widya Cista (siswa SMPN 2 Sukawati), Dewa Ayu Made

Dian Lestari (SMAN 1 Gianyar), Dewa Gede Natih Bernan (siswa SMAN 1 Gianyar). Sementara penerima beasiswa miskin tersebut yakni I Kadek Darma Yuda, siswa SD Negeri 4 Keramas, I Made Mahardika, SD N Kendran, I Kadek Ana, SD N Kendran, Dewa Made Gede Agus Arimbawa , SDN 2 Bedulu, I Putu Darma Yuda Pradnyana, SDN Blahbatuh. Ni Luh Putu Wiwik Pratiwi, SMPN 1 Tegallalang, Dewa Ayu Widiani, SMPN 1 Ubud, I Kadek Jodi, SMPN 2 Sukawati, Ni Komang Nopita Sari Dewi, SMPN 2 Tampaksirin, dan I Made Pustika (SMPN2 Payangan. B u p a t i A g u n g B h a ra t a usai penyerahan penghargaan dan beasiswa mengharapkan, penghargaan dan beasiswa ini sebagai motivasi untuk meningkatkan kemampuan dalam dunia pendidikan sehingga nanti dapat mengharumkan nama daerah baik di kancah Propinsi Bali maupun nasional. “Ini wujud kepedulian Pemkab Gianyar bagi mereka yang mau bekerja keras untuk meraih prestasi. Tentu kami memberikan perhatian besar sebagai bentuk motivasi,” ujar Bupati Agung Bharata. W-005

FB/ARTAYASA

PENGHARGAAN- Sejumlah Kepala sekolah TK, SD, guru, dan siswa berprestasi menerima penghargaan dari Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata

Siswa Kelas Akhir SMK PGRI 5 Denpasar Dilepas

Madiadnyana: Kesuksesan Sekarang untuk Kesuksesan Berikutnya

FB/BLAS

PELEPASAN- Sejumlah siswa berprestasi dalam peraihan nilai UN didampingi Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar, kepala SMK PGRI 5, Ni Ketut Nurka dan Ketua Komite Sekolah, I Wayan Darya Kusuma, saat pelepasan siswa kelas akhir

DENPASAR-Fajar Bali Ketua PPLP Dasmen PGRI D e n p a s a r, D r s . I N e n ga h Madiadnyana,MM., mengatakan kesuksesan sekarang bukan akhir dari semuanya, namun kesuksesan sekarang jalan pertama untuk mencapai kesuksesan berikutnya. Bagi lulusan SMK PGRI 5 Denpasar yang ingin meningkatkan kualitas hidupnya, sebaiknya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal itu dikemukakan Madiadnyana pada pelepasan siswa kelas akhir SMK PGRI

5 Denpasar, di Gedung Nari Graha Renon Rabu (20/5). Pelepasan lulusan SMK PGRI 5 pada momen yang tepat , karena bertepatan dengan Hari Kebangkitan N a s i o n a l 2 0 M e i . S e c a ra nasional mempunyai arti yang luar biasa, tetapi di hati lulusan merupakan momentum, dan merupakan sejarah yang luar biasa juga. Hari pelepasan sebagai hari terakhir dalam proses belajaran mengajar maupun proses kegiatan lainnya di sekolah selama 3 tahun.

Lulusan pada prinsip Bekerja,Melanjutkan dan Wirausaha (BMW), dan melanjutkan adalah jalan terbaik. Tetapi kalau punya modal wirausaha adalah jalan yang paling bagus, karena lulusan sudah dibekali dengan kompetensi keahlian, untuk itu silahkan pilih yang sesuai dengan kehendak. S e m e n t a ra i t u Ke p a l a SMK PGRI 5 Denpasar, Dra. Ni Ketut Nuka menguraikan, kesuksesan mantan anak didik ini, tidak terlepas dari

kerjasama bersama, yang didasari oleh saling asah,asih dan asuh. Ni Ketut Nuka menyampaikan, rasa bangga dan terima kasih yang tulus, kepada para pengajar, sekaligus para pendidik di SMK PGRI 5 Denpasar. Karena dengan penuh pengabdian tanpa mengenal lelah, mengajar dan membimbing para s i swa , s e h i n g ga b e rh a s i l menyelesaikan pendidikan sebagai mana mestinya. Lebih-lebih dengan kelulusan siswa 100 persen tahun 2015/2016, maka kebanggaan merupakan b e r k a h d a r i ke r j a ke ra s kepala sekolah (kasek) dan j a j a ra n nya , s e r t a b e r k a t bimbingan orangtua siswa. Dalam kesempatan itu pihak s e ko l a h m e m o h o n m a a f kepada para siswa selama menempuh pendidikan di SMK PGRI 5, terdapat halhal yang kurang berkenan di hati. Ke ku ra n ga n i t u ten t u saja dilandasi oleh ketidaksengajaan dan keterbatasan. Hal itu semata-mata sebagai visi dan kiat kasek dan seluruh stafnya untuk mendidik anak-anak menjadi insan penerus bangsa yang cerdas, berprestasi, beretika, berkarakter dan berbudi luhur. Kelulusan peserta didik saat ini menurut Ni Ketut Nuka, bila ditinjau dari aspek kecerdasan dan kete ra m p i l a n a d a l a h m e r u pakan modal dasar untuk terus meningkatkan prestasi dan kualitas diri, baik di jenjang pendidikan tinggi, masyarakat maupun dilingkungan kerja. Lebih-lebih di era glo-

balisasi ini, persaingan di berbagai aspek kehidupan semakin ketat, maka tekad untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar. Hal ini sesuai dengan tema perpisahan, “ Prestasi dan Kualitas Menyikapi Era Globalisasi”. Ni Ketut Nuka berterima kasih kepada sejumlah siswa yang berprestasi pada UN, karena telah mengharumkan nama SMK PGRI 5 Denpasar di masyarakat dan dunia pendidikan. Pa d a k e s e m p a t a n i t u , Ke t u a Ko m i te S e ko l a h , I Wayan Darya Kusuma mengutarakan, tugas orangtua melanjutkan pembinaan terhadap putra-putrinya, untuk mencapai kesuksesan yang lebih baik. Terkait tema pelepasan, sebagai sosok ikon yang harus ada dalam diri masing-masing. Sebab tanpa ada komitmen mindset untuk meraih prestasi dan kualitas diri yang baik, akan terlindas oleh kemajuan. Lulusan tidak akan bisa mengikuti perkembangan dalam era globalisasi, dan oleh karena itu anak-anak tolong pahami makna dari tema tersebut. Kalau tidak berbuat sesuatu untuk menata diri dalam bentuk kreativitas dan inovasi, maka tidak bisa menempatkan diri pada posisi yang lebih baik dimanapun. Daria juga menyarank a n , a n a k- a n a k t e r u s l a h berbuat, berkreasi. Karena segala sesuatu tanpa pernah dilakukan dan dikembangkan, maka tidak akan ada perubahan. W-001

250 Penggila IT Berkumpul di STIKOM Bali DENPASAR-Fajar Bali Sebanyak 250 penggila IT dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri berkumpul di STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Rabu (20/5;2015) guna mengikuti seminar internasional ICrOSS atau Indonesia Creative Open Source Software 2015. Seminar ini diselenggarakan atas kerja sama Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) dengan STIKOM Bali, dengan tiga pembicara yang kompeten dalam bidang IT yakni Budi Rahardjo dari Bandung Institute of Technologi (ITB), Gunawan Santoso dari IBM Indonesia, dan Tony Seno Hartanto dari Microsoft Indonesia.

Ketua AOSI Ifik Arifin menjelaskan, seminar ICrOSSOpen , dilangsungkan di tiga kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, dan Bali. Seminar tersebut bertujuan untuk membuka pandangan masyarakat tentang Open Source dan fungsi Software ini dalam kehidupan seharihari. “Open Source merupakan sebuah Software yang dibuat oleh grup dan diletakkan di internet agar bisa dipakai di seluruh dunia,” jelasnya. Ia menjelaskan, Open Source berupa aplikasi yang mudah digunakan. Pengguna Software ini tidak perlu memiliki latar belakang khusus

FB/IST

KETERANGAN PERS-Ketua STIKOM Bali Dadang Hermawan saat memberikan keterangan pers terkait seminar ICrOSS.

IT. “Software ini merupakan Software legal, mudah digu-

nakan, dan bisa di modifikasi. Pemakaiannya pun gratis dan

tentu saja aman digunakan,” paparnya. Meskipun digunakan secara gratis, kata dia, Kualitas Software ini pun tidak diragukan. “Yang mahal pun belum tentu aman,” ujarnya. S e m e n t a ra i t u , Ke t u a Stikom Bali, Dr. Dadang Hermawa n mengungkap kan pihaknya menyambut baik segala kegiatan baik dari swasta, pemerintah, maupun akademisi, yang berlangsung di Stikom Bali. “Kami mengapresiasi kegiatan semacam ini dan tentunya bangga Stikom Bali menjadi tuan rumah dari kegiatan bergengsi seperti ini,” katanya. RLS

Karya Pemelaspasan Pura Panti Pasek Gelgel Pemogan

Disaksikan Ribuan Wargi, Abhiseka Raja Serahkan Lempengan Prasasti Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX memenuhi janjinya pada wargi Pasek Gelgel khususnya di Panti Pemogan Denpasar yakni dengan penyerahan Prasasti Pura Pantia Pasek Gegel Ring Pemogan Denpasar yang diserahkan sebagai Punia dari Istana Mancawarna Tampaksiring. Prosesi penyerahan Prasasti ini disaksikan oleh ribuan wargi Pasek Gelgel yang berasal dari Pemogan dan sekitarnya, yang hadir bertepatan dengan Pemelaspasan Pura Panti Pasek Gelgel Pemogan. Ucapan terimakasih atas sumbangan Prasasti berbentuk lempengan ini langsung disampaikan Panitia Karya yakni I Nyoman Weda,S.Kom, “Kami haturkan banyak terimakasih atas punia Prasasti yang terbuat dari Lempengan Baja ini oleh Ratu Shri Gusti Ngurah Arya Wedakarna. Pada awalnya kami bertemu beliau di Istana Mancawarna Tampaksiring, dan beliau menyanggupi untuk mepunia Prasasti. Ini akan bertahan ratusan tahun dan astungkara bisa bertepatan dengan Melaspas Pura Panti kami. Pura ini dibangun dengan semangat gotong royong dan kekeluargaan. Sekali lagi suksme kepada Ratu Gusti Wedakarna. “ungkap Nyoman Weda didampingi I Kadek Arka ( Sekretaris Karya). Dalam kesempatan itu, Gusti Wedakarna didaulat untuk memberikan Dharma Wacana yang mana dalam kesempatan itu, Gusti Wedakarna menyampaikan sejumlah nasihat pada semeton Pasek diseluruh Bali. “Saya sangat menghormati semeton Pasek. Leluhur kami Ida Betara Dalem Nararya Benculuk Tegeh Kori yang merupakan Raja Badung yang pertama juga diangkat dan dijadikan pemimpin oleh warga Pasek di Tonja. Maka dari itu, tidak ada alasan saya untuk tidak menghormati kaum Pasek. Dan jangan lupa, mengabaikan kaum Pasek sama dengan mengabaikan Bali karena sebagian besar rakyat di Bali ini berasal dari trah Pasek. Termasuk juga sejarah Bung Karno yang memiliki Ibunda dari Pasek Bale Agung di Buleleng. Maka dari itu, jagalah sesana sebagai trah Brahmana, leluhur orang Pasek adalah Betara Genijaya yang berstana di Lempuyang, beliau juga leluhur saya, jadi tidak ada alasan munculnya diskriminasi terhadap kaum Pasek. Saya akan berada paling depan untuk membela kaum Pasek di Bali.”ungkap Gusti Wedakarna yang juga Senator DPD RI asal Bali ini. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa warga Pasek harus percaya diri dengan kemampuan diri sendiri sehingga bisa menjadi pemimpin Bali dan Bangsa. “Saya tidak setuju adanya diskriminasi terhadap sulinggih dari Trah Pasek misalkan. Masih ada Sulinggih yang merasa Surya tidak mau muput karya di Pura. Itu sudah tidak boleh lagi terjadi. Semua manusia itu sama didepan Tuhan, jangan hanya karena tidak punya gelar Tri Wangsa, maka saudara – saudara saya dianggap sudra. Saya ingatkan kepada kaum status Quo di Bali agar tidak lagi memperlakukan diskriminasi terhadap semeton kita. Warga Pasek adalah keturunan Brahmana, warga Pasek adalah Surya dan warga Pasek akan tetap menjadi bagian penting dari sejarah Bali. Warga Pasek sudah pernah melahirkan dua Presiden Republik yakni Presiden Sukarno dan Presiden Megawati dan akan terus melahirkan pemimpin bangsa. Ini hebatnya trah Pasek. Jadi semeton harus percaya diri “ungkap Gusti Wedakarna yang meraih suara tertinggi dengan basis pendukung di Pemogan saat Pemilu 2014 lalu. KJS

FB/IST

PRASASTI –Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX Menyerahkan Prasasti Purana Kepada Penglingsir Pasek Gelgel.

Layouter: Manik Layouter: Wiadnyana


PARIWARA

FAJA R BALI

KAMIS, 21 MEI 2015 l Tahun XV

9

680/IX/GLH

639/XI/KTR

419/XI/AGN

603/IX/GLH

244/V/BGS

Layouter: Manik


10

EKONOMI Perpadi Beli Gabah Petani dengan Harga Tinggi

FAJA R BALI

KAMIS, 21 MEI 2015 l TAHUN XV

VALAS MATA UANG

KURS JUAL

USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD

13180 10774 14386 11003 20642 14953 112.55 1714 3711 10220

KURS BELI 13080 10274 14036 10653 20142 14453 107.05 1684 3311 9620

Melebihi Penawaran Petani

Sumber: BNI

DPD. PERBARINDO BALI

Permasalahan sulitnya petani menjual gabah di saat panen raya disikapi dengan cepat oleh Perpadi Bali, dengan turun langsung ke subak-subak yang mengalami kesulitan menjual padi karena tidak adanya pembeli.

Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25% Sumber : Surat Edaran LPS

Sosialisasikan e-Money DENPASAR-Fajar Bali Terkait dengan penggunaan transaksi e-Money, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali telah melakukan sosialisasi kepada seluruh anggot. Seperti disampaikan Ketua DPD Perbarindo Bali, Ketut Wiratjana. Dalam kaitan e-Money, pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi khususnya FB/AGUNG kepada seluruh anggota Ketut Wiratjana Perbarindo Bali. “Kita harapkan, agar penerapan kedepan dapat dipahami serta dilakukan dengan baik, ” jelasnya. Selain telah melakukan, kedepan juga akan menjalin kerjasama khususnya dengan Bank umum, terutamanya yang bisa melakukan apa yang diharapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dirharapkan, dalam kaitan dengan e-Money tersebut anggota Perbarindo dapat mengambil hikmahnya khususnya dalam menghadapi persaingan kedepan. “Kerjasama khususnya dengan Bank umum kedepan juga akan kami lakukan, terutamanya dengan Bank Umum yang bisa melakukan apa yang diharapkan OJK. Dan mudah-mudahan dalam kaitan dengan hal tersebut BPR-BPR nantinya dapat memetik manfaat khususnya didalam menghadapi persaingan gelobal yang akan datang (Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” ujarnya. Dengan telah dilakukan sosialisasi kepada seluruh anggota Perbarindo Bali terkait dengan e-Money tersebut Wiratjana menambahkan, Perbarindo Bali telah siap terkait dengan sistem pembayaran e-Money tersebut. M-004

OJK Gelar Kegiatan Edukasi Keuangan

Program Kerjasama OJK dengan BKKBN

TABANAN-Fajar Bali Ketua DPD Perpadi Bali, A. A Made Sukawetan S.Sos, Rabu (20/5) kemarin, menjelaskan, Perpadi Bali telah turun langsung ke dua subak yang ada di Kabupaten Buleleng. Yakni subak uma desa yang berlokasi di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt dan di subak Yeh Ambengan, Desa Kalapaksa Kecamatan Seririt yang petaninya kesulitan menjual hasil panen. “Kami turun ke dua subak tersebut lang-

sung bertemu dengan petani setempat,” jelasnya. Pada pertemuan dengan para petani yang digelar Selasa (19/5), akhirnya disepakati padi petani di subak tersebut dibeli dengan harga Rp 20 juta per hektar. “Awalnya petani minta harga per hektarnya Rp 15 juta dan kami kemudian sepakat membeli seharga Rp 20 juta per hektar,” terangnya. U p aya m e m b e l i ga b a h petani dengan harga lebih

FB/DONY

Ketua Perpadi Bali A.A Made Sukawetan (kanan) berfoto di depan alat perontok padi di subak uma desa, Seririt, Buleleng

tinggi itu dengan menggandeng Pak Sulamin dari Negara yang juga tergabung dalam

Perpadi. Dijelaskanya, luasan sawah yang ada di subak uma desa di Desa Lokapaksa seluas

Tak Penuhi Ketentuan

150 hektar, sedangkan luasan sawah yang panen di subak yeh ambengan Desa Kalapaksa Kecamatan Seririt seluas 100 hektar. “Kami langsung ke lokasi membawa dua alat perontok padi,” tandasnya. Seluruh padi petani yang dibeli dari dua subak yang kesulian menjual padinya tersebut semuanya didrop olehnya. “Salah satu upaya kami di Perpadi Bali untuk meringankan beban petani dengan turun langsung membeli padi petani dengan harga yang tinggi,” tandasnya. Ia pun berharap agar subak yang kesulitan menjual padinya agar[i] menghubungi Perpadi Bali. “Kami akan siap membantu petani yang kesulitan menjual padi hasil panennya,” jelas mantan Ketua DPC Perpadi Tabanan ini. W-004

BPOM Hancurkan Produk Obat dan Makanan DENPASAR - Fajar Bali Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Denpasar memusnahkan produk obat dan makanan (OMKABA) yang tidak memenuhi ketentuan (TMK), Rabu (20/5) di kantor BPPOM dikawasan Renon. Pemusnahan ini merupakan bentuk perlindungan kepada masyarakat dari BPPOM. Kepala BPPOM Provinsi Bali, Endang Widowati menjelaskan kemajuan teknologi dan informasi mengakibatkan masuknya komoditi obat dan makanan serta penyebarannya yang cepat keseluruh wilayah negeri ini. “Apalagi di Bali yang menjadi daerah tujuan wisata dan jendela dunia mengakibatkan terjadinya peredaran obat dan makanan tidak memenuhi ketentuan, termasuk produk ilegal dan produk palsu,” ucap Endang disela-sela acara. Menurut Endang, penguatan sistem pengawasan obat dan makanan (SISPOM) haruslah dibangun melalui koordinasi dengan instansi pemerintah terkait dan partisipasi organisasi

masyarakat. Badan POM khusunya di Bali telag melakukan berbagai upata penangkalan, pencegahan dan penegakan hukum terhadap

pelanggaran di bidang Obat dan Makanan melalui pemberian sanksi administrasi dan pro justitia, namun sampai saat ini sanksi yang diberikan belum

memberikan efek jera kepada pelaku. Hal ini terlihat dari masih adanya produk OMKABA yang tidak memenuhi ketentuan di peredaran. “Dalam menindak-

lanjuti temuan produk, bisa dilakukan pemusnahan di tempat pada saat dilakukan pengawasan, tetapi ada kalanya harus dilakukan proses lebih lanjut. Setelah prosesnya tuntas, baru dilakukan pemusnahan,” tutur Endang. Pemusnahan produk OMKABA kali ini, selain produk TMK, juga dilakukan pemusnahan sampel pertinggal. Barang ini merupakan produk yang dibeli dengan anggaran DIPA Balai Besar POM di Denpasar. Produk OMKABA TMK yang merupakan hasil operasi di lapangan tahun 2014, sejumlah 1.129 item dengan taksiran nilai Rp. 400juta-an. Sampel pertinggal sebanyak 4.100 sampel senilai Rp. 150juta-an. Sehingfa total produk yang dimusnahkan senilai Rp.564jutaan. Produk hasil operasi yang dimusnahkan BPPOM adalah obat keras, pangan tanpa ijin edar, kosmetika yang mengandung bahan dilarang, obat tradisional yang mengandung BKO, Alkes pasa sarana ilegal, suplemen makanan mengandung BKO. M-005

oleh di KPw BI Provinsi Bali menyebutkan bahwa, pada triwulan I tahun 2015, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai sekitar 946 ribu atau meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 831 ribu. Jumlah itu mengalami pertumbuhan sekitar 14 persen atau masih jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan triwulan I selama lima tahun terakhir (2011-2015) yang sebesar 11,54 persen. Dewi menyebutkan, peluang pariwisata di Pulau Dewata juga semakin terbuka lebar seiring dengan membaiknya daya saing pariwisata Indonesia sebagaimana tercermin dari peningkatan peringkat Indonesia dalam laporan indeks pariwisata pada Forum Ekonomi Dunia (WEF). Menurutnya, WEF menempatkan Indonesia pada peringkat 50 atau naik 20 peringkat dari tahun 2013 yang berada di peringkat 70 dari laporan yang dirilis setiap dua tahun sekali itu. Sementara itu, secara regional peringkat Indonesia naik dari peringkat 12 menjadi peringkat keempat di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand. Meski demikian, di tengah upaya pengembangan yang telah dilakukan, Dewi menyatakan bahwa masih terdapat beberapa komponen yang perlu ditingkatkan. Dari survei mengenai indikator utama dalam industri pariwisata terangnya, peningkatan itu di antaranya menyangkut aspek keramahtamahan seperti kebersihan lingkungan, objek wisata (kebersihan dan ketenaran objek wisata), dan transportasi jarak dekat (ketersediaan alat transportasi dan tarif alat transportasi). Selain itu juga tambah Dewi, aspek transportasi jarak jauh seperti ketersediaan penerbangan, infrastruktur pendukung

(ketersediaan jalan raya dan ketersediaan listrik), aksesebilitas ke Bali (kemudahan pengurusan visa) dan promosi internasional. “Ini perlu digarisbawahi bahwa daya saing pariwisata bukan hanya dibentuk oleh banyak faktor, namun juga melibatkan kerja sama dan komitmen banyak pihak,” ucapnya. Dewi menyarankan, pemerintah daerah di Bali dituntut mencari solusi atas sejumlah kendala yang berpotensi mengancam kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah. Menurutnya, ada 7 komponen dan 32 subkomponen indikator yang perlu kita tingkatkan, seperti keramahtamahan dan kebersihan lingkungan obyek wisata, ketersediaan alat transportasi dan tarifnya, infrastruktur pendukung berupa jalan raya, listrik, kemudahan visa, serta promosi internasional. “Potensi pengembangan pariwisata Bali masih

sangat menjanjikan, tetapi masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan,” jelas Dewi. Daya saing pariwisata tegas Dewi, tidak hanya dibentuk oleh banyak faktor, melainkan juga melibatkan banyak pihak. Untuk itu komitmen bersama dari seluruh pihak untuk membangun keberlanjutan sektor pariwisata di Bali sangatlah diperlukan.

Selain faktor regional, kondisi situasi nasional juga ikut berpengaruh.‎ “Faktor di nasional yang masih menjadi kendala seperti keberlangsungan lingkungan, deforestasi atau penggundulan hutan, adanya spesies yang membahayakan, keselamatan dan keamanan, terutama menyangkut terorisme,” jelas Dewi. W – 011

Produk-produk yang dihancurkan BPPOM Denpasar, Rabu (20/5)

FB/EFLIN

Potensi Pariwisata Bali Masih Menjanjikan

FB/EFLIN

Salah satu pemberi materi sedang memaparkan materi mengenai perencanaan keuangan kepada sejumlah peserta. Kegiatan ini diadakan di Kantor BKKBN Provinsi Bali dikawasan Renon. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal 20 hingga 21 mei DENPASAR – Fajar Bali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan kegiatan edukasi keuangan bagi Penyuluh dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana. Acara yang berkonsep training of trainers (pelatihan-red) ini diselenggarakan di Kantor BKKBN Provinsi Bali, Rabu (20/5). Sebanyak 50 orang peserta dari berbagai Kabupaten dan Kota se-provinsi Bali ikut dalam kegiatan yang diprakarsai oleh OJK bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kepala Bagian Edukasi OJK Pusat, Muhamad Budiman menjelaskan, program ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari program strategi nasional keuangan yang telah digagas sejak november 2013. “OJK memang telah memiliki program strategi untuk peningkatan yang kita namai nasional interaksi keuangan Indonesia salah satu adalah kita ingin meningkatkan indeks interaksi yang telah kita lakukan sebelumnya,” ucap Budiman disela-sela pelatihan tersebut. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta yang hadir mengenai pentingnya merencanakan keuangan sedini mungkin dan mengetahui manfaat dan resiko produk dan jasa keuangan serta hak dan kewajiban sebagai konsumen keuangan. Selain itu, OJK juga berharap para peserta dapat menjadi penyuluh di komunitas dan masyarakat dengan menyampaikan materi pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan. “Nantinya, para penyuluh diharapkan mampu menyadarkan masyarakat dalam menyikapi penggunaan uang secara bijak dan dapat menggunakan produk jasa dan keuangan dengan terlebih dahulu mengetahui manfaat, resiko, hak dan kewajibannya. Tentunya penggunaan produk dan jasa keuangan tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhannya,” jelas Ketua OJK Provinsi Bali, Zulmi. Lanjutnya, masyarakat perlu berhati-hati terhadap berbagai bentuk tawaran untuk menempatkan dananya dengan imingiming mendapatkan imbal hasil diluar kewajaran. Untuk menunjang kegiatan ini, OJK mengundang pakar keuangan terkemuka yaitu, Ahmad Gozali. Perencana keuangan dari Zelts Consulting ini akan memberikan materi perencanaan keuangan dan simulasi pengelolaan uang sehari-hari. “Melalui materi perencanaan keuangan ini, harapannya peserta dapat membuat rencana keuangan sendiri. Minimal membuat buku catatan pemasukan dan pengeluaran keuangan sehari-hari. Ini yang diharapkan mampu diduplikasi oleh masyarakat ketika mereka menjadi seorang penyuluh,” lanjut Muhamad Budiman. Selain itu, terdapat materi dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK) mengenai produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. LJK tersebut diantaranya BPD Bali, Pegadaian, BRIingin Life, dan Sanprima Nusantara. M-005

DENPASAR - Fajar Bali Meski terjadi pelambatan perekonomian secara global, namun sektor pariwisata Bali dinilai masih tetap menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari terus meningkatnya grafik perekonomian yang bersumber pada sektor pariwisata. Dari data yang dikutip di Dewan Pariwisata dan Perjalanan Dunia (WTCC) yakni sebuah forum industri perjalanan wisata dan pariwisata internasional, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Dewi Setyowati menyebutkan, pariwisata akan mengalami pertumbuhan di angka 4 persen. “Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan sektor keuangan, transportasi dan manufaktur,” sebutnya di Denpasar kemarin (20/5). Sementara itu tambah Dewi, berdasarkan data dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) yang berada di bawah naungan PBB juga memproyeksikan peningkatan hingga empat persen jumlah turis internasional pada tahun 2015. Jumlah itu sambungnya, akan terus bertambah hingga diperkirakan dua kali lipat dari satu miliar orang menjadi dua miliar orang dalam kurun waktu 2013 hingga 2035. Bahkan dari survei yang dilakukan oleh UNWTO ungkap Dewi, kebutuhan akan berwisata ke luar negeri kini telah menjadi prioritas tertinggi kedua setelah kendaraan bagi keluarga berpenghasilan menengah di dunia, salah satunya Tiongkok, negara dengan pangsa pasar pariwisata terbesar saat ini. “Kondisi ini tentunya menjadi peluang bagi Bali, yang ekonominya berbasis pada sektor pariwisata. Di tengah perlambatan lapangan usaha lainnya, sektor pariwisata masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” bebernya. Berdasarkan data yang diper-

Layouter:Manik


FAJA R BALI

KAMIS, 21 MEI 2015 l Tahun XV

SAMBUNGAN

KBM Tunda Jadwal Uji Publik DARI HALAMAN 1 untuk bertarung dalam perhelatan pilkada serentak di enam kabupaten/kota mendatang,” jelas Made Mudarta, di Denpasar, Rabu (20/5) kemarin. Dilanjutkan Mudarta, untuk bakal calon yang berasal dari partai politik yang tergabung dalam KBM, rata-rata sudah menyatakan siap untuk diuji publik. Bahkan sebagian besar bakal calon sudah merampungkan pembuatan visi misi yang akan dibeberkan saat uji publik.

DARI HALAMAN 1 misi bacabup Badung, yang akan diusung melalui KBM MP. Di sekretariat KBM MP Made Sudiana diterima sejumlah petinggi Demokrat Bali. Sementara itu, dukungan untuk Made Sudiana mulai mengalir. Tidak hanya dari internal Golkar, bahkan dukungan juga datang dari sejumlah kader PDIP. Selain disampaikan secara langsung kepada Made Sudiana, dukungan juga disampaikan melalui relawan Badung Bagus. Seperti ketika rapat penyusunan kepengurusan relawan Badung Bagus, Selasa malam (19/5) lalu, sejumlah dukungan diterima ketua tim relawan Badung Bagus, I Nyoman Sukirta. Sejumlah kader PDIP menyatakan siap mendukung sekaligus memenangkan Wabup Badung, I Made Sudiana dalam pilkada 9 Desember mendatang. Bahkan sejumlah kader moncong putih dari Abiansemal itu, siap masuk dalam struktur tim

Staf DPRD Kota Dipanggil Kejari

Hanya saja, lanjut Mudarta, tim penguji ternyata punya kesibukan yang sangat padat dan ini membuat KBM harus menyesuaikan jadwal kembali. “Kami dari panitia sudah siap untuk melakukan fit and proper test begitu juga bakal calon. Saat ini panitia uji publik dan fit and proper test sedang melakukan harmonisasi dengan jadwal yang dimiliki oleh delapan profesor yang akan menjadi tim penguji,”jelas politisi asal Jembrana ini. Berkaitan dengan kepastian

tanggal penundaan dari fit and proper test, lanjut Mudarta, panitia fit and proper test sedang merumuskan kembali sambil menghubungi delapan profesor yang menjadi tim penguji tersebut. “Untuk kepastian waktunya nanti kami informasikan kepada publik,” ucapnya. Fit and proper test kepada bakal calon nanti akan dilakukan berjenjang dikarenakan melibatkan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara

di enam kabupaten/kota. “Fit and proper test tentunya melibatkan bakal calon yang siap bertarung dalam pilkada serentak di enam kabupaten/ kota. Karena bakal calon yang cukup banyak tentunya fit and proper test ini akan dilakukan berjenjang karena akan disesuaikan dengan jadwal yang dimiliki oleh para tim penguji,”jelasnya. Sementara itu, menurut sumber di lingkungan KBM, uji publik akan dilakukan di awal bulan Juni di Minggu pertama. M-007

relawan Badung Bagus sebagai wadah perjuangan mereka. “Saya sudah lama kenal dengan pak Made Sudiana sebelum menjadi wabup, orangnya sederhana dan punya komitmen kuat untuk membangun Badung sehingga saya putuskan ikut bergabung,” kata salah seorang kader PDIP, Nyoman Sugata, saat mengikuti rapat, Selasa malam lalu. Sugata mengaku yakin, di bawah kepemimpinan Sudiana Badung akan bisa lebih baik. Sebagai kabupaten kaya, di bawah kepemimpinan AA Gde Agung dua periode potensi pendapatan sudah diekplor secara maksimal. Kini tinggal mengelola dan bila perlu potensi itu dapat ditingkatkan, sehingga untuk mengelola potensi yang sudah tergali ini diperlukan sosok entrepreneur. Sosok itu dimiliki Made Sudiana yang selama ini telah terbukti mengelola sebuah holding company di grup PT Raditia. “Saya yakin Made Sudiana akan mampu mengelola potensi Badung yang cukup besar ini un-

tuk kemakmuran masyarakat,” tandas Sugata. Pendapat Sugata ini didukung kader PDIP lainnya, Putu Ngurah. Bahkan menurut Ngurah, Badung kedepan tidak hanya memerlukan sosok birokrat tapi juga sosok religius. Sebab birokrat tanpa diimbangi religius tidak ada kontrol, sehingga Made Sudiana yang juga sebagai pemangku ini dinilai sangat tepat menggantikan AA Gde Agung. “Selain sebagai seorang birokrat dan religius, pak Made juga politisi yang sudah handal terbukti dua kali menduduki kursi di Dewan sehingga sangat pas memipin Badung,” kata kader PDIP asal Desa Taman ini. Putu Ngurah pun menyatakan siap masuk dalam barisan Badung Bagus, sehingga perjuangan memenangkan Sudiana akan lebih terkoordinasikan dan terarah. Dukungan lain juga datang dari Kuta yang disampaikan Wayan Suata. Bahkan pengurus sejumlah koperasi angkutan wisata ini menyatakan

siap mengarahkan sopir-sopir angkutan wisata ke gerbong Badung Bagus. Sementara Made Sudiana mengaku terharu atas munculnya dukungan dari berbagai elemen itu. Diakui memang induk partainya yaitu Golkar saat ini sedang dirundung musibah namun Sudiana meyakinkan bahwa dirinya sudah mendapatkan kendaraan untuk bisa maju dalam pilkada Badung nanti yaitu Koalisi Bali Mandara Merah Putih (KMP MP). “Ini perlu sàya sampaikan agar bapak tidak ragu, bahwa saya sudah pasti akan maju melalui KBM MP yang terdiri dari koalisi beberapa parpol yang dulu mengusung paket Gubernur Made Mangku Pastika dan wakilnya Ketut Sudikerta,” tandas Sudiana. Terkait pencalonannya melalui KBM MP inilah menurut Sudiana, pihaknya sudah menyerahkan visi dan misi, Rabu kemarin. Visi dan misi ini nantinya dipakai dasar uji publik di internal bacabup yang akan diusung KBM MP. R-014*

dengan sistem pinjam pakai di lahan milik Pemprov Bali. Sehingga Pemprov pun tidak memungkinkan akan membongkar gedung-gedung yang telah dibangun di atas lahan milik Pemprov Bali. “Makanya kami meminta agar Pemkab Karangasem menuntaskan aset-aset yang administrasinya bermasalah, apalagi tadi diutarakan tiap tahun jadi temuan BPK,” ujarnya. Gunawan juga mengatakan, di Karangasem sendiri, aset milik Pemprov Bali terdiri dari 144 sertifikat tanah, 58 bidang perkantoran yang saat ini masih dipakai Pemkab Karangasem. Selain itu, di Karangasem juga terdapat aset 200 hektar tega-

lan yang tersebar di delapan kecamatan. “Yang terpenting aset ini bisa bernilai dan bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat, namun ya itu harus diselesaikan dulu dokumennya,” ujar Gunawan. Sementara itu, kepala bagian Perlengkapan Setda Karangasem, I Nyoman Dani mengatakan, asetaset milik Pemprov Bali yang telah dipakai oleh Pemkab Karangasem kebanyakan merupakan gedung-gedung sekolah, serta beberapa gedung Puskesmas. Dani menambahkan, aset berupa 144 sertifkat tanah tersebut telah dipegang oleh Pemprov Bali. Untuk itu, pihaknya juga telah memohonkan untuk pelepasan hak kepada Pemprov

Bali sejak 2014 lalu, hanya saja hingga kini belum ada jawaban dari Pemprov. “Kami sudah lakukan permohonan pelepasan hak Pemprov agar menjadi aset daerah, hanya saja belum ada jawaban,” ujar Dani. Dani mengimbuhkan, atas saran Pansus Aset, pihaknya pun akan secepatnya mengajukan permohonan hibah. Apalagi, ketika Pemkab Karangasem menempati tanah milik orang lain, sering menjadi temuan BPK. “Pansus meminta kami mengajukan permohonan hibah, secepatnya kami akan urus. Apalagi sering menjadi temuan BPK, karena Pemkab menempati tanah milik orang lain,” ucapnya. W-016

wenang, utamanya Pemerintah Daerah segera bertindak. Di samping itu, pihak pemberi izin (pembangunan kerambah ikan) juga harus bertanggung jawab. Dipaparkannya, meskipun kerambah ikan menjadi satu-satunya sumber pendapatan masyarakat dan nelayan setempat, pemerintah harus tetap bertindak. Sebab, menurut Suarjana dampak negatif yang ditimbulkan justru lebih besar. Bayangkan, Danau Beratan selama ini menyuplai air hingga ke Kabupaten Klungkung dan Jembrana. Nah, jika sumber air sudah tercemar zat berbahaya, maka dapat dipastikan air yang dimanfaatkan oleh masyarakat juga tidak bagus lagi. Demikian juga dengan Danau Batur di Kabupaten Bangli. Masyarakat di Kabupaten

Gianyar dan Kota Denpasar adalah pemanfaat terbesarnya. Jadi, apabila Danau Batur tidak dijaga dan disterilkan, maka warga Bangli dan Gianyar juga mengkonsumsi air yang sudah tercemar. “Kita (pemerintah dan masyarakat) harus hitung mana yang lebih besar dampak atau keuntungannya? Siapa yang diuntungkan, kalau yang diuntungkan satu kelompok atau satu orang, tapi dampaknya sampai ke Jembarana dan Klungkung. Berapa besar dampaknya itu? Jangan sampai hanya karena menguntungkan satu atau dua orang saja, kita mengakibatkan dampak sampai ke Klungkung dan Jembrana. Berapa orang di Klungkung dan Jembrana, nah kita harus hitung luas persebaran dampak dan jumlah manusia

yang kena dampaknya juga,” beber Suarjana. Menyikapi persoalan ini, meski tak memiliki kewenangan untuk menindak, BLH Provinsi Bali juga turut mengambil peran. Suarjana menyampaikan, ia telah mengkoordinasikan persoalan ini kepada Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Selanjutnya, Gubernur juga sudah menyampaikan ke Kabupaten/ Kota agar segera mengambil tindakan. “BLH instansi koordinasi, kami sudah mencoba sampaikan ke Pak Gubernur, Pak Gubernur juga suda sampaikan ke kabupaten supaya hal-hal seperti itu segera diambil langkah penanganan, jangan sampai berkembang. Sekarang implementasinya ada di Kabupaten/ Kota,” tutupnya. W-019

memberikan pemahaman serta memberikan wawasan terkait kanker serviks. “Kami berharap ibu-ibu mengetahui apa itu kanker serviks, bahayanya dan cara mengatasinya,” jelas Labantari. Ia pun tidak menampik, kegiatan

sosialisasi tersebut merupakan salah satu program unggulan dari ABG Center yang ikut disebarkan untuk menuju Tabanan yang lebih sehat. “Kegiatan ini juga sebagai sarana sosialisasi sekaligus mem-

perkenalkan program unggulan kami,” jelasnya. Labantari juga tak membantah kalau program tersebut juga sebagai upaya sosiasliasi paket antara ABG dan dirinya yang mulai diwacanakan. “Kira-kira begitulah,” tandasnya singkat. W-004

lebih selektif memberikan VAR kepada pasien. Katanya, harus diutamakan untuk korban yang tergigit anjing berpotensi rabies. Artinya, untuk korban yang tergigit anjing yang sudah divaksin atau korban sebelumnya sudah sempat divaksin dinilai tidak perlu lagi mendapat VAR di RS. “Tetap harus selektif, kalau anjing yang menggigit sudah sempat divaksin, begitu juga korbannya, saya rasa tidak perlu diberi VAR lagi. Kecuali kalau setelah mengigit manusia, anjing tersebut mati atau menunjukkan tandatanda rabies dan pasien belum

pernah divaksin barulah harus kami upayakan VAR secepatnya,” imbuh Suarjaya.

Di samping itu, distribusi juga akan dilakukan secara bertahap. Suarjaya tidak ingin peristiwa kelangkaan kembali terjadi untuk kali kedua. “Distribusi akan kami lakukan secara bertahap. Prioritaskan untuk kabupaten-kabupaten dengan jumlah kasus gigitan anjing tertinggi. Kami arahkan ke Buleleng, Karangasem, Bangli, serta Badung. Tapi kabupaten/Kota lain juga tetap kami berikan, tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit,” jelasnya sekaligus menyampaikan masyarakat tidak perlu resah karena persoalan VAR. W-019

Sudiana Setor Visi-Misi di KBM

Pansus Kejar Aset Pemprov di Karangasem DARI HALAMAN 1 Dimana aset milik Pemprov Bali telah dimanfaatkan akan tetapi kurang didukung oleh dokumen yang lengkap. Seperti adanya sertifikat yang double. Ia pun menginginkan, jika memang aset-aset itu telah dimanfaatkan oleh Pemkab, sebaiknya pelepasannya jangan lagi pinjam pakai. “Nanti sistemnya seperti apa, apakah dihibahkan atau bagaimana, akan tetapi Pemda Karangasem sebaiknya memohon ke provinsi terlebih dahulu,” ujar pria asal Bangli ini. D i l a n j u t k a n G u n a wa n , aset-aset yang dipakai oleh kabupaten agar diurus terlebih dahulu. Apalagi banyak dibangun gedung-gedung

Kerambah Ikan Picu Pencemaran Air Danau

DARI HALAMAN 1 kerambah dan pengendapan pakan ikan memberi dampak negatif terhadap air. Zat-zat pakan ikan yang tertimbun selama bertahun-tahun dapat merusak ekosistem air danau. Lebih lanjut Suarjana menegaskan, khusus untuk kawasan Bedugul sudah ditetapkan sebagai daerah konservasi. Oleh karena itu, seharusnya tidak boleh lagi ada eksploitasi alam di wilayah Bedugul. “Bedugul kawasan konservasi. Danau itu kawasan konservasi, kalau sudah kawasan konservasi itu berarti kegiatan apapun tidak diperbolehkan kecuali mendukung danau,” tegasnya beberapa waktu lalu. Menyikapi persoalan ini, ia berharap pihak-pihak per-

11

DARI HALAMAN 1 dipanggil itu pihaknya ingin mengetahui bagaimana proses sampai menjadi rekanan? Mengapa sampai ada selisih dalam perjalanan dinas yang diselenggarakan? Dikatakan, dari data-data itu, ada beberapa simpulan yang dapat ditarik, sehingga ditemukan titik terang. Diimbuhkan pula, mengapa pihaknya fokus kepada perjalanan dinas di DPRD Kota Denpasar, ini karena anggaran yang

dikucurkan kepada DPRD Kota untuk satu tahun mata anggaran perjalanan dinas sangat besar, yakni Rp 12 miliar. Sedangkan sisanya sebanyak Rp 20 miliar, anggarannya merupakan gabungan dari seluruh SKPD yang ada di Pemkot Denpasar. Sementara anggaran perjalanan dinas secara keseluruhan Rp 32 miliar lebih. Dari besar pengembalian dari temuan BPK RI wilayah Bali, Sekretariat DPRD Kota Denpasar paling besar, yakni

sebesar Rp 256 juta lebih. Karena itu Sagir mengatakan dengan besarnya pengembalian tersebut, ada dugaan penyelewengan. Setelah dari sisi rekanan, pada Kamis (21/5) hari ini giliran dari staf Sekretariat DPRD Kota Denpasar akan dipanggil. “Nanti ada dua staf yang akan kami panggil, dari dua orang ini akan kita gali tentang proses perjalanan dinas yang terjadi di sekretariat dewan,’’ pungkas Syahrir Sagir. W-007

sedang difasilitasi untuk pemasarannya. “Beras organik yang dijual hanya mencantumkan label organik saja, tanpa mencantumkan keterangan lebih jelas. Harganya pun jauh di bawah harga pasaran beras organik, karena hanya dijual Rp 8.300 per kg,” ujarnya. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan adanya beras plastik. Apabila menemukan beras dengan ciri-ciri jika dimasak tidak mau lunak dan malah agak lengket, lebih baik jangan dikonsumsi dan langsung dilaporkan ke pihak berwajib. Sementara untuk di Kabupaten Klungkung, sidak beras plastik dilakukan Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta bersama Kepala Bulog Bali, Wayan Budita didampingi Kadisperindagkop UKM Klungkung. Sidak Rabu (20/5) kemarin mengantisipasi beras sintesis yang berbahan plastik masuk ke pasar di Klungkung. Sidak pertama dilakukan di pedagang beras UD Rini milik Nyoman Surini di Jalan Nakula, Klungkung. Sidak di pedagang ini tidak ditemukan sama sekali yang namanya beras sintesis. Dijelaskan Surini, dirinya mendapat beras dari Banyuwangi, Lombok dan daerah lainnya. Sedangkan dirinya mendapat pasokan beras rata-rata 3 ton untuk 3 hari. Pedagang kedua yang dipantau adalah UD Nurimas milik Ibu Nur. Dirinya juga mengaku sama sekali tidak

pernah melihat apalagi menjual yang namanya beras sintesis. “Kami tidak tahu pak, yang kami jual beras dari Banyuwangi, Lombok dan terkadang dari Sumbawa,” jelas Ibu Nur. Dirinya rata-rata menjual beras sebanyak 3 ton dalam seminggu. Penjual beras lainnya, UD Arta Nadi juga mengungkap hal yang sama, bahwa dirinya sama sekali belum mengetahui dan melihat yang namanya beras sintesis tersebut. Disebutkan dalam sehari berasnya bisa laku 2-3 ton. Sedangkan pasokan berasnya didatangkan dari Jawa, Lombok dan Sumbawa. Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta disela-sela sidak pasar tersebut mengakui kalau sidak yang dilakukan untuk mengantisipasi beras sintesis masuk ke Klungkung. “Banyak yang harus dilindungi disini, selain petani, pedagang dan khususnya masyarakat konsumen,” terang Bupati Suwirta. Dalam kesempatan itu juga, Suwirta mengatakan akan menghidupkan kembali koperasi unit desa (KUD) yang ada di Klungkung. “Jauh sebelum adanya isu beras sintesis dan persoalan beras lainnya, kita sudah buat perencanaan untuk melindungi petani,” tambah Suwirta. Dimana setelah KUD yang ada di Klungkung yang mau dihidupkan akan dihidupkan kembali dan nantinya bertugas untuk membeli gabah petani dan seterusnya menjual ke masyarakat. W-004/W-010

Dirinya menambahkan, selama ini bantuan pupuk organik sering tidak seimbang dengan luas lahan dan jumlah tanaman yang ditanam petani. Agung Ngurah memberi contoh, dengan luas areal persawahan 30 are, begitu pula umur padi mulai dari 25-50 hari biasanya menghabiskan empat sak pupuk organik. Bantuan pupuk organik terkadang tidak cukup memenuhi di lapangan. “Bisanya menghabiskan kurang lebih empat sak pupuk untuk sekali menabur dengan luas lahan pertanian 30 are. Bantuan pupuk organik dari pemerintah masih kurang. Semoga Bapak Gubernur Bali

yang peduli terhadap pertanian bisa memenuhi kekurangan itu,” ujar Bapak dua anak ini. Selama ini, curhat Agung Ngurah, petani di desanya tidak memiliki biaya besar untuk memenuhi tuntutan pembelian pupuk. Maka dari itu, mereka hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. Jika tidak didukung keterlibatan pemerintah khususnya Provinsi Bali, Agung Ngurah khawatir akan semakin banyak petani yang ogah lagi menjalani profesi pertanian di desa. “Semoga permohonan ini terpenuhi,” pungkas Pria asal Banjar Gelgel, Desa Keramas ini. M-004

Waspadai Beras Plastik di Bali DARI HALAMAN 1 beras organik tersebut tidak dilengkapi label organik. Putu Ekayana mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menyikapi informasi yang berkembang di masyarakat terkait beras sintetis segera melakukan langkah-langkah pencegahan di lapangan. Hasilnya, dari sidak yang dilakukan di tiga tempat pengepul yang ada di Tabanan, belum menemukan adanya beras sintetis beredar di pasaran. Para pengepul ini umumnya sudah melakukan antisipasi dalam pembelian beras dari pihak suplayer besar dari Jawa maupun dari pemasok beras lokal. Pihaknya hanya menemukan adanya indikasi kecurangan pengepul yang memanfaatkan label organik untuk menarik konsumen, padahal beras tersebut belum tentu keaslian organiknya. “Terhadap temuan ini kami akan teruskan ke dinas pertanian yang menangani hal tersebut agar ditertibkan. Dan kami sudah menyuruh pengepulnya untuk menyetop penjualannya,” tegasnya . Dijelaskan, standar untuk bisa dibilang organik, mestinya kemasan harus ada hasil lab dan keterangan sertifikasi. Katanya, saat ini di Tabanan sendiri sudah memiliki beras yang menuju proses organik atau yang disebut beras sehat. Saat ini sedang dikerjakan dan

Perbanyak Bantuan Pupuk Organik DARI HALAMAN 1 dengan luas lahan yang digarap di masing-masing subak. “Bantuan pupuk organik sangat saya rasakan manfaatnya. Semoga bantuan ini kedepan bisa terus ditambah. Selain itu saya mohon agar Gubernur Bali Made Mangku Pastika terus memperhatikan para petani di Bali, terutama kesejahteraan dan fasilitas agar bisa mempertahankan profesinya. Jika pun bantuan dalam bentuk pupuk organik, saya berharap agar sesuai dengan luas lahan yang digarap di masing-masing subak,” beber Agung Ngurah belum lama ini.

ABG-Labantari Mulai ‘Curi’ Simpati

DARI HALAMAN 1 Sementara itu Ni Nengah Sri Labantari yang langsung mendampingi sosialisasi tersebut mengatakan sosialisasi mengenai kanker servik ini bertujuan untuk

Akhir Bulan, Diskes Dapat Pasokan 50 Ribu Vial VAR DARI HALAMAN 1 dalam setahun Bali menghabiskan 170 ribu vial VAR,” jelasnya. Selama proses menunggu ini, Suarjaya tidak memungkiri sering terjadi kesulitan dalam penanganan pasien yang tergigit anjing. Namun, ia sudah berkoordinasi dengan seluruh jajarannya agar VAR didatangkan dari kabupaten/kota yang masih memiliki persediaan. Seperti Kabupaten Buleleng ataupun Kota Denpasar. Selain ‘pinjam-pinjaman’ VAR dengan kabupaten lain, ia juga mengingatkan jajarannya agar

Kasus Gigitan Tinggi Dinas Kesehatan Provinsi Bali memastikan, setelah pasokan 50 ribu vial VAR tiba, distribusi langsung akan dilakukan. Menurut Suarjaya, distribusi ke Kabupaten/Kota tentu tidak dibagi rata. Melainkan, berdasarkan jumlah kasus gigitan anjing. Kabupaten/Kota yang memiliki kasus gigitan tinggi akan menjadi prioritas. Misalnya, Kabupaten Buleleng, Bangli, Karangasem, serta Badung.

Layouter: dejerie


12

POLITIK Cemburu ke BPD Bali, Puskop Jagadhita Mesadu ke Dewan

FAJA R BALI

KAMIS, 21 MEI 2015 l Tahun XV

Suara PARLEMEN

Pelanggaran Sepadan Sungai dan Trotoar GIANYAR-Fajar Bali Pelanggaran sepadan sungai dan trotoar marak terjadi di kampung turis Ubud. Terkait persoalan ini, para wakil rakyat di gedung DPRD Kabupaten Gianyar sepakat untuk menindaklanjuti para pelanggar. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Gianyar, I Wayan Budiana, Rabu (20/5). Bagi politisi asal TampakFB/ARTAYASA siring itu, apapun aspirasi I Wayan Budiana dari masyarakat harus ditindaklanjuti. Bahkan dirinya telah melakukan sidak ke hotel ataupun perusahaan arung jeram yang disinyalir melakukan pelanggaran tersebut. “Kami sudah tegaskan untuk memfolow up terkait pelanggaran yang diadukan oleh masyarakat, pelanggaran itu dilakukan oleh Hotel Ritz Calton yang limbahnya mencemari sungai Ayung,” katanya. Bukan hanya itu pelanggaran yang dilakukan oleh Rafting Bali Adventure yang temboknya sampai ke bibir sungai. Hal ini menurut Budiana jelas-jelas adanya pencaplokan sepadan sungai yang mana lokasinya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Disamping itu parkir operasional di wilayah Kedewatan sangat menggangu lalu lintas. “Kami akan melakukan pelarangan parkir di trotoar,” jelasnya. W-005

Dewan Badung Minta Kebutuhan Guru Tercukupi

MANGUPURA- Fajar Bali Tenaga pendidik yang ada di Kabupaten Badung saat ini dinilai masih belum mumpuni. Bahkan, dari banyaknya sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menangah atas (SMA), kabupaten terkaya di Bali ini masih kekurangan tenaga pendidik sebanyak 680 orang. Ketua Komisi IV DPRD Badung I Nyoman Sutrisno FB/RONY I Nyoman Sutrisno mengungkapkan, kebutuhan tenaga guru ini sangat penting artinya di dunia pendidikan. Apalagi sambungnya, dunia pendidikan erat kaitannya dengan masa depan suatu generasi bangsa. “Pemkab Badung harus segera mencari solusinya. Keberadaan guru atau tenaga pendidik sangat penting,” ujar Sutrisno saat ditemui di ruang kerjanya kemarin (20/5). Sutrisno melanjutkan, kurangnya guru di beberapa SD hingga SMA ini diakibatkan karena jumlah guru yang telah memasuki pensiun tidak seimbang dengan jumlah guru yang direkrut. “Ada ketimpangan sekali, guru yang pensiun lebih banyak dibandingkan guru yang masuk,” katanya lagi. Kekurangan tenaga pendidikan ini terang Sutrisno diketahui saat dirinya bersama dengan anggota Komisi IV DPRD Badung lainnya melakukan sidak untuk melihat perkembangan pelaksanaan ujian nasional (UN) di SD 11 Jimbaran dan SD 6 Benoa. “Di SD 11 Jimbaran kami ketahui kekurangan guru sebanyak 10 orang dan SD 6 Benoa sebanyak 5 orang,” ucapnya. Sutrisno menegaskan, hal ini merupakan pekerjaan rumah yang mesti dijawab pemerintah Kabupaten Badung. “Permasalahan seperti ini harus diselesaikan. Jangan sampai kekurangan guru,” katanya. W-011

Ratusan orang dari perwakilan Pengurus Koperasi (Puskop) Jagadhita Selasa kemarin (20/5) mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung. Mereka mesadu, ada ketidakadilan yang diterima selama ini. Dalam kesempatan ini mereka meminta dana-dana lunak dari pemerintah yang sebelumnya diterima jangan dihentikan.

MANGUPURA- Fajar Bali Kehadiran mereka diterima langsung oleh Ketua DPRD Nyoman Giri Prasta di Ruang Gosana II, DPRD Badung. “Ketika dana lunak ini ditarik kembali dan dihentikan, kesulitan melanda pihak kami,” sebut Sekretaris Gerakan Puskop Jagadhita I Nyoman Purnawan. Dana lunak yang dimaksud Purnawan ini yakni, dana bergulir yang sebelumnya diberikan melalui Kementerian Koperasi dan UKM dibawah zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu sambungnya, ketidakadilan dirasa saat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Badung membedakan penyertaan modal yang diberikan kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali berbeda dengan yang diberikan ke-

pada koperasi - koperasi yang ada di wilayah Badung. “Kami meminta perlakuan yang adil terhadap program Gerakan Ekonomi Kerakyatan terutamanya kepada setiap koperasi yang sudah terbukti membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, kami juga meminta dana bergulir diaktifkan kembali,” ucap Purnawan. Purnawan meminta kepada pemerintah, perlakuan yang adil juga harus diberikan setara saat pemerintah memberikan modal kepada BPD Bali sebesar Rp 600 miliar. “Kami tunduk pada apapun aturan yang diberlakukan. Tapi kami juga meminta perlakuan yang adil. Pemerintah memberikan penyertaan modal kepada BPD Bali yang mencapai Rp 600 miliar. Kami juga meminta agar hal

FB/RONY

MESADU-Ratusan Pengurus Koperasi Jagadhita ditemui Ketua DPRD Badung Nyoman Giri Prasta ini berlaku buat koperasi yang nyata - nyata telah membantu perekonomian masyarakat khususnya di wilayah Badung,” tegasnya. Selain itu Purnawan menyebutkan, dari hasil temuan BPK sejak tahun 2004 menjadi temuan BPK dan dihentikan penyalurannya. “Kami meminta, diaktifkannya kembali dana bergulir ini. Memang kami tau, kewenangan ada di pemerintah dan kami hanya ingin menuntut agar sisa yang masih ada diberikan kepada koperasi,” ujarnya.

Purnawan menyebutkan, dana yang diambil Rp 5 miliar yang digulirkan sejak tahun 2004 ini sangat berguna bagi 230 anggota koperasi primer yang tergabung dengan Puskop Jagadhita dengan jumlah anggotanya yang mencapai 47 ribu orang. Terkait hal ini, Nyoman Giri Prasta mengaku bertanggungjawab selaku Ketua DPRD Badung untuk menyerap segala bentuk aspirasi masyarakat. “Aspirasi ini saya yang bertanggungjawab sebagai ketua dewan untuk mendapatkan se-

Forum Sekar Gelar Sarasehan

buah rumusan bagi masyarakat Badung khususnya,” ucapnya. Giri Prasta mengatakan, demikepentingan masyarakat Badung, keluhan koperasi ini akan segera difasilitasi. “Kami akan rapat ke Menteri Koperasi dan UKM serta memfasilitasinya,” ungkapnya. Terkait penyertaan modal di BPD Bali sebut Giri Prasta, hal ini dilakukan guna menumbuhkan tingkat perekonomian masyarakat yang ada, tidak hanya di Badung saja melainkan seluruh masyarakat Bali pada umumnya. W-011

Mengambil Tema Pemikiran Kriteria Bupati Karangasem ke Depan AMLAPURA-Fajar Bali B e r b a ga i p e n i n g k a t a n pembangunan di Kabupaten Karangasem semasa kepemimpinan Bupati sebelumnya, jangan sampai mengalami kemunduran saat dipegang oleh Bupati terpilih nanti dalam Pilkada 2015. Untuk itu, Forum Semeton Karangasem (Sekar) mengajak masyarakat memilih calon pemimpin yang memiliki visi jelas, dalam melanjutkan pembangunan di Karangasem, termasuk mengelola potensi yang dimiliki Karangasem. Hal itu terungkap saat digelar sarasehan kepedulian tentang kreteria Bupati Karangasem kedepan, yang digelar di gedung DPRD Karangasem, Selasa,(19/5) kemarin. Turut hadir dalam kesempatan ini tokoh-tokoh masyarakat, anggota DPRD Karangasem serta

tokoh Forum Sekar. Sarasehan dibuka oleh Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg, Ketua Forum Sekar, Ida Bagus Bima Putra. Ketua Forum Sekar mengatakan, pokok-pokok pikiran yang telah tertuang melalui rumusan oleh para ahli, nantinya akan diserahkan kepada tokoh-tokoh yang akan maju sebagai Bacabup dan Bacawabup Karangasem. Tak lupa pihaknya juga meminta masukan-masukan dari para tokoh yang hadir saat sarasehan. “Pokok-pokok pikiran dari masyarakat Karangasem yang ada dirantau telah membuat pokok pikiran tentang kreteria pemimpin Karangasem, sebelum di dibawa ke tokoh. Pokok pikiran itu di godok oleh dewan pakar Forum Sekar yang diketuai Prof. DR. IR. I Nyoman Suparta,MS.MM,” ujar Ida Ba-

gus Bima Putra. IB Bima Putra juga mengatakan, siapapun nantinya yang memimpin Karangasem, jika menemukan permasalahan dalam pemerintahannya, agar tidak serta merta menyalahkan pemimpin sebelumnya. Selain itu, khusus terhadap pengelolaan sumber pendapatan, Pemimpin nanti juga harus memikirkan sumber penghasilan lainya. “Pemimpin nanti harus mencari alternatif lain selain galian C dan jangan itu dijadikan patokan, potensi Karangasem sangat banyak,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Dewan pakar Forum Sekar, Prof. DR. IR. I Nyoman Suparta, MS.MM dalam pemaparanya menyampaikan, sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pemimpin nanti diantara mulai

dari peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Karangasem yang semakin meningkat, dan tentunya harus ditingkatkan lagi. “Pemimpin Karangasem nanti mesti memiliki kemampuan untuk melakukan lobi ke Provinsi dan Pusat, serta pemimpin Karangasem nanti berjiwa wirausaha, bukan sebagai pengusaha, karena potensi Karangasem sangat besar,” ujarnya. Yang terpenting lagi menurut Suparta, calon pemimpin Karangasem harus kuat secara fisik, mental serta jujur dan tulus iklas mengabdi kepada masyarakat Karangasem. Hal itu diperlukan mengingat Karangasem memiliki topografi berbukit dan 91,58 persen merupakan lahan kering. “Calon pemimpin Karangasem harus memiliki visi jelas, apa-

lagi masing-masing Kecamatan memiliki georgrafis berbeda,” ujarnya. Sementara itu,Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, yang membuka secara resmi sarasehan ini sangat menyambut baik sarasehan yang di buat oleh Forum Sekar. Dasardasar yang dikaji oleh Forum Sekar tersebut hendaknya dipakai sebagai acuan oleh calon pemimpin Karangasem kedepan. Ia pun berpesan kepada calon pemimpin nanti, yang baik agar dilanjutkan sedangkan yang tidak baik pihaknya mempersilahkan untuk di perbaiki. “Pemimpin harus mampu menanggulangi permasalahan di Karangasem dan mempunyai jiwa kewirausahaan yang tinggi untuk menjaga Karangasem,” ujar Wayan Geredeg. W-016

Dewan Badung Ikuti Pendidikan Tunas Integritas KPK Badung Pilot Projek KPK Dalam Pencegahan Korupsi Sejak Dini

Suasana Diklat Formal Di Ruang Gosana DPRD Badung MANGUPURA-Fajar Bali Segenap Pimpinan dan Angoota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Badung Selasa kemarin (20/5) mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Formal yang diselenggarakan bersama Komisi Pemberantasan Korup-

FB/RONY

si Republik Indonesia (KPK RI). Acara ini dinilai memiliki makna dan fungsi yang strategis dalam meningkatkan pemahaman terhadap berbagai tantangan tugas DPRD Badung kedepannya. Materi Diklat diberikan oleh KPK RI yang mendatangkan Asep

Khaerullah. Ketua DPRD Badung Nyoman Giri Prasta mengatakan, adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya Diklat Formaloleh KPK RI ini untuk membentuk tunas-tunas integritas sebagai agen perubahan di lingkungan DPRD Kaabupaten Badung. Sedangkan lanjutnya, tujuan spesifik dari Diklat Formal ini yakni menyamakan persepsi peserta pelatihan mengenai upaya pencegahan korupsi dengan pendekatan penanaman nilai dan perubahan budaya organisasi.

Selain itu tambah Giri Prasta, Diklat Formal ini juga sebagai ajang menunbuhkan kesadaran dari peserta tentang peran yang dapat dijalankan sebagai konsekuensi dari jabatan strategis yaang diemban. “Dalam acara ini juga dapat meningkatkan semangat serta motivasi para peserta diklat agar memberikan kontribusi yang optimal terhadap upaya pencegahan korupsi di lingkungan DPRD Badung,” katanya. Giri Prasta menyebutkan, dalam menjalankan aktifi-

tas sebagai Anggota DPRD yang dimana merupakan wakil dari masyarakat, dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara transparan dan memiliki perilaku politik yang berintegritas yang nantinya bermuara pada penguatan integritas seorang politisi. Setelah diadakannya Diklat Formal ini sambung Giri Prasta, diharapkan dapat menghasilkan beberapa hal yakni rencana aksi manajemen perubahan budaya organisasi yang amanah, profesional, visioner, berkeadilan dan demokratis.

Selain itu lanjutnya, dapat terwujudnya kesadaran peserta untuk berperan sebagai agen penggerak integritaas dan agen perubahan. “Di samping itu, diharapkan nantinya para peserta lebih dapat memahami tentang gratifikasi, pemetaan terhadap korupsi, kolusi dan nepotisme serta sistem pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara,” ucap Giri Prasta. Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Diklat Provinsi Bali Ida Bagus Sedhawa mengatakan, komitmen untuk membangun Badung yang

Bahagia Tidak Terbendung sudah sepantasnya mendapatkan perhatian. Hal ini dapat tercapai dengan adanya ketrampilan yang baik dan wawasan yang luas sehingga dapat menampung segala aspirasi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Dalam Diklat Formal ini juga disepakati sebuah pakta integritas yang dilakukan antara Bupati Badung A.A. Gede Agung, perwakilan KPK RI dan DPRD Badung yang dilakukan oleh ketuanya, Nyoman Giri Prasta. W-011*

Layouter: Wiadnyana


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.