FAJAR BALI
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
Selamat Pagi
Pak Gubernur Peternak Sapi Mohon Bantuan Obat MEMASUKI pergantian musim biasanya beberapa wabah penyakit mulai menyerang siapa saja. Bukan hanya binatang peliharaan unggas seperti ayam yang kena dampak, sapi milik petani kini juga ditakuti terkena imbas penyakit yang diakibatkan oleh pergantian musim. Dengan adanya hal itu, para peternak sapi yang ada di Desa
PD Golkar se-Badung Desak Perubahan Rekomendasi 5 POINT DI SURAT PERNYATAAN
PD GOLKAR SE-BADUNG
Bahwa calon Bupati dan wakil Bupati Badung yang pada hakekatnya adalah: Saudara Made Sudiana dan Ketut Suiasa sama-sama kader GOLKAR, namun yang membedakan Sudiana Calon Bupati dari Koalisi Bali Mandara, sedangkan Ketut Suiasa adalah calon Wakil Bupati yang diusung PDI P.
KE HAL. 11
Dari dua kandidat ini apabila calon PDIP yang menang, kami jajaran kader Partai Golkar di tingkat bawah tidak akan mendapatkan manfaat politik apa-apa, bahkan eksisten GOLKAR di Kabupaten Badung semakin terancam, mengingat jargon politik PDIP yang digaungkan di media massa selama ini menyapu bersih semua posisi Bupati dan Wakil Bupati seluruh Bali, hal ini juga berdampak pada Pilgub, Pilpres dan Pileg.
FB/AGUS
Ibu Maria sedang memberikan pakan ternak sapinya.
Sedangkan apabila Sudiana-Sutrisno mampu menang, maka sesuai dengan komitmen jati diri dan komunikasi yang telah dibangun dengan jajaran PD se-Kabupaten Badung akan
Pesan Inspiratif Anda tak bisa menghakimi ekspresi seseorang hanya dengan melihat bunyi kata-katanya, melainkan Anda harus perhatikan nadanya, nuansanya, letak masalahnya. Cak Nun
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
398,458,000 276,478,506 121,979,494
BEDAH RUMAH DANA PUNIA PEMBACA FAJAR BALI
Foto kiri: Keluarga miskin Md Astra Widiasa, Dusun Allasari, Desa Pacung, Kubutambahan Buleleng. Foto kanan: serah terima Bedah Rumah oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, tanggal 15 November Tahun 2014.
12.000-an Masyarakat Terjangkit AIDS DENPASAR-Fajar Bali Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali mencatat sekitar 12.000-an masyarakat Bali yang sebagian besar generasi muda terjangkit penyakit HIV/AIDS yang perkembangannya sangat progresif dan signifikan. Sekretaris KPA Provinsi Bali Made Suprapta mengatakan hal itu ketika membuka Lomba Rap GenRe (Generasi Berencana) yang dilaksanakan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, Rabu. “Dari jumlah kasus penderita hilangnya kekebalan daya tubuh itu, sebagian besar usia yang terdampak adalah usia produktif yakni 15 hingga 40 tahun,” katanya. KE HAL. 11
026/VI/W-020
ONLINE: www.fajarbali.com
Harga Eceran: Rp 3.000,-
KE HAL. 11
Sudikerta: Hanya Ada Satu Golkar di Bali
FB/HERY
SURAT PERNYATAAN-Ketua DPD I Golkar Bali, Drs. Ketut Sudikerta foto bersama PD Golkar se-Badung sembari memegang surat pernyataan aspirasi perubahaan rekomendasi di Pilkada Badung 2015.
Suteja: Kalau Ada Kader Cabup, Kenapa Pilih yang Cawabup Sudikerta Janji Tindaklanjuti ke Pusat Pengurus Desa (PD) Golkar se-Kabupaten Badung mendesak Ketua DPD I Golkar Bali Drs. Ketut Sudikerta, segera memperjuangkan perubahan rekomendasi di Pilkada Badung, yang sebelumnya diamanatkan ke Ketut Suiasa dirubah ke Calon Bupati (Cabup) Badung Made Sudiana.
DENPASAR-Fajar Bali Aspirasi tersebut disampaikan oleh 60 PD Golkar se-Badung saat menggelar pertemuan di kantor sekretariat DPD Golkar Bali, Jalan Surapati Denpasar, Rabu (21/10). Pertemuan tersebut merupakan bagian dari menindaklanjuti putusan final Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan gugatan dari Golkar Kubu Aburizal Bakrie. Selain dihadiri 60 PD dari total 62 PD Gol-
kar se-Kabupaten Badung, dalam kesempatan ini hadir langsung Ketua DPD I Drs. Ketut Sudikerta didampingi hampir seluruh pengurus Partai Golkar Provinsi Bali. Dalam rapat tersebut, Gusti Made Suteja PD Golkar Sempidi Kecamatan Mengwi mewakili seluruh PD berkesempatan membacakan aspirasi yang tertuang dalam surat pernyataan. Diawali dari penyampaian bahwa surat pertanyaan KE HAL. 11
Agustay Mengaku Sempat ‘Ditelanjangi’
DENPASAR-Fajar Bali Sehari menjelang persidangan kasus pembunuhan Engeline pengacara tersangka Agustay, Hotman Paris Hutapea mendadak mendatangi Lapas Kerobokan. Kedatangan pengacara kondang itu bukan tanpa
alasan. Dia didampingi beberapa pengacara Agustay yang lainnya yaitu Haposan Sihombing datang menemui Agustay hanya untuk melihat kondisi pria asal Sumba, NTT itu. Tapi dibalik itu ada beberapa hal penting yang diungkap oleh
DENPASAR-Fajar Bali Ketua DPD partai Golkar Bali I Ketut Sudikerta menegaskan bahwa hanya ada satu partai Golkar di Bali. Pasalnya, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan partai Golkar Bali kubu Aburizal Bakrie dan memutuskan bahwa kepengurusan parta Golkar yang sah dibawah nakhoda Aburizal Bakrie. Sudikerta juga mengimbau agar segenap kader partai berlambang po-
KE HAL. 11
Hotman Paris, salah satunya adalah terkait mengapa Agustay mencabut BAP yang pertama. Menurut Hotman, Agus mencabut BAP pertama karena saat dilakukan pemeriksaan dia mengaku berada dalam anca-
KE HAL. 11
‘Pendekar’ Demokrat Turun Gunung
Giriasa Berdiri di Tengah Mengayomi Semua Umat
Sumbang 3 Ribu Kaos Badung Bagus MANGUPURA-Fajar Bali Misi memenangkan paket (Made Sudiana-Nyoman Sutrisno) di Pilkada Badung 2015 terus menguat. Bahkan seluruh ‘pendekar’ dari Fraksi Demokrat DPRD Propinsi Bali memastikan diri akan ‘turun gunung’ (ke Badung) memperkuat posisi paket Badung Badung Bagus. Hal ini ditekankan Wakil Ketua DPRD Provinsi FB/HERY Bali Gusti Bagus Alit Putra, KAOS RELAWAN-Wayan Adnyana SH dan Nengah saat memimpin langsung pe- Tamba, SH menyerahkan 3 ribu kaos untuk relawan KE HAL. 11 Badung Bagus.
014/VI/KTR
MANGUPURA–Fajar Bali Komitemen menjaga pluralisme membuat pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa (Giriasa) bisa diterima disemua golongan. Seperti sambutan ratusan umat Kristiani se-Desa Dalung, Canggu, Babakan, Tibubeneng dan Tangeb, kepada paslon nomor urut 1 (satu) ini, yang menghadiri simakrama di gedung serbaguna Paroki Tri Tunggal Maha Kudus, Desa Tuka, beberapa waktu lalu. KE HAL. 11
FB/IST
DISAMBUT-Paket Giriasa disambut ratusan umat Kristiani se-Desa Dalung Canggu.
Bawaslu Tegaskan Paslon Pelangar Akan Dipidana DENPASAR-Fajar Bali Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali bersama Bawaslu dan tokoh agama telah menyepakati larangan kampanye di tempat ibadah dan sekolah. Tak sekadar merancang surat keputusan bersama, Rabu (21/10) kemarin, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Provinsi Bali juga telah menetapkan sanksi. Yakni berupa hukuman pidana atau denda. Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Bali, Ketut Sunadra menegaskan, keputusan bersama ini merupakan langkah antisipasi agar tidak menimbulkan gejolak dimasyarakat. Lantaran
ada Umat yang merasa diberlakukan secara tidak adil. Ironisnya, selama ini laporan terkait Paslon yang terindikasi melakukan kampanye di tempat ibadah ataupun sekolah sudah ada. Hanya saja, Bawaslu tidak dapat menindak, karena kekurangan keterangan saksi. Di samping itu,
belum ada juga batasan-batasan mengenai kawasan tempat ibadah ataupun sekolah. Menurut Sunadra, laporan yang paling sering ia terima adalah adanya Paslon yang bersembahyang ke Pura tertentu. Usai persembahyangan dilanjutkan dengan melakukan tatap muka dengan
pendukung di wantilan Pura. Sebelum adanya keputusan bersama, Bawaslu tentu tidak dapat mengambil tindakan. Namun kini, Bawaslu dapat mengambil tidakan tegas, lantaran sudah ada penetapan bahwa seluruh areal Pura termasuk wantilan KE HAL. 11
Gubernur Kirim Bantuan untuk Sungkrug Pemprov Upayakan Bantuan Kesehatan dan Kursi Roda
Gubernur Bali Made Mangku Pastika selalu tanggap terhadap berita kemiskinan di Bali. Buktinya, ketika berita kemiskinan yang melanda Nyoman Sungkrug dimuat media, Gubernur Pastika langsung mengutus Biro Humas Provinsi Bali untuk memberikan bantuan. TABANAN-Fajar Bali Kemiskinan yang dialami Ni Nyoman Sungkrug (80) dan anaknya Ni Nyoman Sukarmi dari Banjar Mambang Tengah, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, mendapat perhatian se-
FB/IST
BANTUAN-Gubernur Bali Made Mangku Pastika melalui Biro Humas Setda Provinsi Bali memberikan bantuan pada Nyoman Sungkrug.
rius Gubernur Bali made Mangku Pastika. Gubernur dua periode ini mengutus staf Biro Humas Setda Provinsi Bali untuk melihat secara langsung kondisinya sekaligus membawakan bantuan sementara sebelum bantuan lain bisa diberikan. Seperti diberitakan di media sebelumnya Ni Nyoman Sukarmi mengalami gangguan jiwa, kebutaan dan juga lumpuh. Sungkrug dan putrinya ini tinggal di bangunan terpisah dari saudara laki-lakinya yang juga tinggal di lingkungan yang sama. Kepala Biro Humas yang diwakili oleh Kepala Bagian Publikasi Ady Mastika yang melihat langsung kondisi Ni Nyoman Sungkrug menLayouter: Dejerie
gaku prihatin dan berjanji segera menindaklanjuti dengan melaporkan kondisi ini kepada Gubernur Bali, dan berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk menentukan bantuan berikutnya. “Bantuan kesehatan khususnya penyakit kejiwaan dan bantuan kursi roda akan kita upayakan untuk Sukarmi agar dapat mengurangi beban hidupnya yang sudah berat,” ujarnya. Ia juga meminta agar pihak Kepala Desa setempat aktif melaporkan kondisi warganya kepada pemerintah kabupaten dan provinsi guna segera mendapatkan bantuan. Sementara itu kepala Desa KE HAL. 11
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2 Polisi Geledah Travel BCCT, Sita Dokumen Study Tour DENPASAR-Fajar Bali Jajaran Reskrim Polresta Denpasar menggeledah kantor travel Bali Chersna Cahaya Tour (BCCT), pada Selasa (20/10) lalu. Polisi mengamankan beberapa dokumen keberangkatan 310 mahasiswa Sastra Inggris yang study tour ke Singapura. Selain itu, pihak travel BCCT berjanji akan memberikan ganti rugi dengan beberapa syarat. Demikian dijelaskan Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, Rabu (20/10) kemarin. Kompol Reinhard mengatakan pihaknya sudah melakukan penggeledahan di kantor travel BCCT di Jalan Raya Goa Gong, Jimbaran, Kuta Selatan, Selasa (20/10) lalu. Sejumlah ruangan turut digeledah untuk mencari barang bukti. Beberapa jam digeledah, polisi mengamankan beberapa dokumen terkait study tour ke Singapura tersebut. “Dokumen yang diamankan itu, diantaranya 1 unit CPU bersama monitornya, faftar absen mahasiswa study tour, satu bendel bukti transfer BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI dan BPD Bali. Selain itu juga disita satu bingkai bekas tempat ijin usaha dan foto kopi paspor mahasiswa angkatan 2013 serta satu kunci kantor. Dokumen itu milik korban semua,” tegas mantan Kapolsek Kuta Utara ini. Perkembangan terbaru ka-
sus ini, sudah ada 6 saksi yang diperiksa. Bahkan, dari komunikasi pihak kepolisian dengan orang tua pemilik travel berinisial CW, mengaku siap bertanggungjawab dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi. “Dia (CW, red) minta surat panggilan dari polisi dulu karena kasus ini sudah diproses hukum. Sepertinya mereka merasa punya penjelasan terkait masalah ini,” jelas perwira asal Sumatera Utara ini. Sedangkan untuk pemanggilan pemilik travel, Hendri Harjo Basuki, pihaknya akan memanggil sebagai saksi. “Kami panggil dulu sebagai saksi,”tegasnya. Seperti diketahui, Kasus penipuan ini mencuat, setelah 130 mahasiswa Sastra Inggris Unud berencana akan study tour ke Singapura. Untuk keberangkatan study tour tersebut, pihak panitia dari mahasiswa Sastra Inggris mengadakan perjanjian dengan travel Bali Chersna Cahaya Tour dengan syarat 2 kali pembayaran. Sehingga, pada Bulan Januari 2015, mahasiswa Sastra Inggris mulai membayar Rp 7.575.000. Dengan pembayaran uang muka sebesar Rp 5 juta dan Rp 2,575 juta dibayar mulai Bulan Agustus s/d Bulan Oktober 2015. Namun, saat keberangkatan ke Singapura yang direncanakan, pada Senin (19/10) sekitar pukul 13.00 Wita, ternyata batal. R-005
Dugaan Mark Up Lahan BP3TKI Denpasar
Tiga Saksi Dikonfrontir, Ketiganya Saling Bantah
DENPASAR-Fajar Bali Sidang kasus dugaan korupsi mark up lahan kantor BP3TKI, pada Rabu (21/10) kemarin kembali dilanjutkan. Sidang kemarin mengagendakan konfrontir tiga saksi kunci dalam kasus ini. Tiga saksi yaitu Wahyu Matondang alias Dodik, Trusti Prio Sambodo (tersangka dalam berkas terpisah) dan Nyoman Gede Paramartha (tersangka dalam berkas terpisah) dihadirkan untuk memberi keterangan kepada dua terdakwa yaitu Kepala BP3TKI Denpasar, Wayan Pageh dan PPK, (Pejabat Pembuat Komitmen), Priyo Adi Santoso. Dalam sidang kali ini, majelis hakim pimpinan Edward Haris Sinaga kembali menelusuri aliran uang hasil mark up Rp 2,2 miliar yang dibagikan ke beberapa orang. Dari keterangan Trusti dari uang hasil mark up Rp 2,2 miliar, Rp 1,5 miliar mengalir ke tangan Dodik, Rp 450 juta ke Priyo dan Rp 200 juta ke Wayan Pageh sebagai Kepala BP3TKI Denpasar. Namun keterangan Trusti ini dibantah Dodik yang tetap membantah menerima uang Rp 1,5 miliar
yang dicairkan dalam dua tahap. Dodik yang mengaku sebagai pembantu khusus di BNP2TKI Jakarta ini mengatakan tidak pernah menerima apapun dari Trusti. Majelis hakim yang penasaran lalu kembali mengorek keterangan Trusti dan Priyo yang mengaku menyerahkan uang Rp 750 juta sebanyak dua kali kepada Dodik di retoran Hotel Inna Grand Bali Beach. “Ya benar Dodik yang menerima uang itu,” ujar kedua saksi. Meski sudah ada dua saksi yang mengantarkan langsung uang tersebut ditambah keterangan Paramartha yang mengatakan diperintah Dodik mengambil uang tersebut, namun Dodik tetap tidak mau mengaku. “Saya tidak pernah menerima uang itu,” lanjutnya. Priyo yang dikatakanmenerimauangRp450 juta dari Trusti juga membantah. Priyo mengatakan hanya diberikan uang Rp 150 juta oleh Trusti. “Tidak benar keterangan Trusti itu. Saya hanya diberi uang Rp 150 juta,” lanjutnya. Dari keterangan Trusti tersebut, hanya Pageh yang mengaku menerima uang Rp 200 juta yang dibagikan ke anak buahnya.W-007
FAJA R BALI
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
Salip Pengendara Motor, Tewas Ditusuk Inilah akibatnya kalau ugal-ugalan naik motor. Apalagi dipengaharui minuman keras. Adalah Rolby Landa Muda (22) asal Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas ditusuk usai menyalip pengendara motor di Jalan Uluwatu II depan PT Jaya Kusuma Sarana Jimbaran, pada Rabu (21/10) dini hari. Korban tewas dengan luka tusuk di dada kirinya. Sementara ini aparat kepolisian Polsek Kuta Selatan masih mengejar pelakunya. KUTA SELATAN-Fajar Bali Rolby yang bekerja satpam itu awalnya mabuk-mabukan bersama teman-temanya. Usai merayakan ulang tahun temanya di sebuah rumah kosan di dekat Pantai padang padang Pecatu, Kuta Selatan. Korban pesta minuman keras hingga pukul 24.00 Wita. “Temanya bernama Yoris ulang tahun dan mereka minum bir sampai
mabuk di kosan,” ujar sumber Polresta Denpasar, pada Rabu (20/10) kemarin. Selesai merayakan ulang tahun, korban pun pulang sekitar pukul 00. 30 dinihari. Pria asal NTT ini mengajak teman wanitanya, Yerry Mias Desilva (21). Dengan mengendara motro Yamaha Yupiter DK 8201 IV, keduanya singgah membeli arak ke seputaran Jimbaran.
Nah, dalam perjalanan, tak disengaja, Rolby menyalip pengendara sepeda motor Honda Revo. Kedua motor tersebut nyaris terjatuh karena Rolby mengendarainya dengan kecepatan tinggi. Tidak terima disalip, pengendara motor tersebut mengejar korban. “Mungkin kesal disalip, pengendara motor mengejar korban hingga di simpang Nirmala,” terang sumber yang enggan disebut namanya itu. Dalam kejar kejaran tersebut, pengendara Honda Revo berhasil menyalip Rolby di depan Halte Puri Gading, Jimbaran. Tapi Rolby berhasil kabur. Mereka pun kembali kejar-kejaran hingga di Jalan Uluwatu II, tepatnya depan proyek PT JKS Jimbaran, keduanya berhenti. Disana, keduanya cekok mulut dan Rolby
memukul wajah pengendara motor tersebut. Karuan saja, pengendara motor tadi kalap dan mengejar Rolby sertamerta mengeluarkan pisau sepanjang 15 cm dan menusuk dada kiri korban. Korban Rolby sempat melawan dan menarik jaket pelaku hingga lepas. Namun karena tusukan yang bersarang di dadanya cukup parah dan mengeluarkan darah, korban langsung terkapar. Sementara teman wanita korban, Yerry Mias Desilva yang berada di atas sepeda motor Jupiter mendekati Rolby yang bersimbah darah. “Melihat temanya berdarah darah, saksi minta tolong ke satpam proyek. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit sanglah dalam kondisi sekarat,” terangnya. Namun sayang, dalam perjalanan menuju rumah sakit, nyawa
korban tak bisa diselamatkan. Hingga kini, petugas masih memburu pelaku. Berdasarkan penyelidikan di TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, motor yang dikendarai pelaku berwarna merah, pelaku memakai topi merah tanpa menggenakan helm. “Menurut saksi, pelaku berbody kecil dengan wajah orang asal NTT. Barang-bukti yang diamankan, motor korban, pisau sepanjang 15 cm, jaket merah merk DC milik pelaku,” pungkas petugas. Terpisah, Kapolsek Kuta Selatan Kompol Mundra saat dikonfirmasi mengatakan masih menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi. Pihaknya masih memburu pelaku dan pengendara Honda Revo. “Saksi saksi masih diperiksa, pelakunya masih dikejar,”terangnya kemarin. R-005
Polres Sidak HP ke Sekolah
Belasan Siswa Tepergok Simpan Gambar Porno SEMARAPURA-Fajar Bali Jajaran Polres Klungkung sidak ke beberapa sekolah di Klungkung. Sidak ini menyasar handphone siswa yang dibawa ke kelas dan dicurigai berisi gambar, film atau cerita dewasa berbau porno. Sidak ini dipimpin Kapolres Klungkung, AKBP FX Arendra Wahyudi didampingi Kasat Binmas, AKP Made Sudartawan dan Kasat Narkoba AKP Dewa Gede Artana, Rabu (21/10) kemarin. Sidak yang dilakukan Polres Klungkung ini menuju SMA Negeri 2 Semarapura, SMA PGRI Dawan Klungkung dan SMA Yaparindo. Dalam Sidak ini ditemukan beberapa siswa menyimpan gambar porno, film porno dan cerita dewasa. Hasilnya, pada sekolah SMK Yaparindo ditemukan dua orang siswa dari kelas XII GB 1 didalam HP miliknya tersimpan gambar-gambar porno dan cerita porno. Sedangkan sidak yang dilakukan di SMA PGRI Dawan Klungkung Polisi menemukan dua orang siswa dari kelas X 1 dan kelas X 6 berisi gambar porno di HP miliknya. Seperti gambar orang telanjang, dan gambar orang ciuman. Bahkan di SMA 2 Semarapura, polisi juga menemukan satu orang siswa menyimpan gambar porno. Pada sidak tersebut Personil Polres Klungkung memberikan peringatan akan bahaya Narkoba dan prilaku seks bebas di kalangan remaja. ”Jangan sampai terjadi perilaku seks bebas, karena generasi muda adalah generasi harapan bangsa,” terang Sudartawan. Menurutnya proses tersebut pembelajaran bagi pelajar yang dipengaruhi oleh gaya hidup
FB/SARJANA
SIDAK HP-Kapolres Klungkung AKBP Arendra Wahyudi memeriksa HP siswa dalam Sidak HP berisi gambar dan film porno di sejumlah sekolah
yang tidak baik dan masa depan pelajar harus diperhatikan. Kapolres Klungkung pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk Polres Klungkung peduli akan
keberadaan anak-anak penerus bangsa, jangan sampai mereka terjerumus kehal-hal yang negative yang dapat merugikan dirinya sendiri dan keluarga. Serta lingkungannya sehingga kedepannya generasi muda
Dilaporkan Yayasan SLK Memeras Rp 5 Miliar
kita adalah generasi yang kuat dan hebat dalam segala hal, bukan generasi yang loyo akibat pengaruh dari narkoba dan perilaku sex menyimpang. Sementara itu, Kepala Sekolah dan para guru dapat mema-
hami dan sangat mendukung adanya sidak-sidak seperti ini karena dapat mengurangi kenakalan para murid baik dari segi tingkah laku amoral yang dapat merusak masa depan para murid.W-010
Inneke Bantah Memeras, Ancam Tuntut Yayasan SLK 25 Miliar DENPASAR-Fajar Bali Inneke Wijaya yang dilaporkan ke Dit Reskrimum Polda Bali dalam dugaan pemerasan Rp 5 miliar terhadap Yayasan Sekolah Lentera Kasih (SLK), membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya. Dia mengakui tidak ada memeras pihak SLK dan itu hanya tuntutan dana kompensasi atas kerugian materiil dan moril yang selama ini dideritanya. Inneke juga balik mengancam akan menuntut balik pihak yayasan Liliani, Humas Jenny dan kuasa hukum Muhamad Rifan SH dengan masing masing tuntutan sebesar Rp 25 miliar. Inneke yang hadir bersama anaknya, Madelaine Putri Edna mengatakan bahwa permintaan Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar yang disampaikan ke Yayasan SLK melalui surat tertanggal 12 Mei 2014, bukanlah pemerasan. Dia hanya minta ganti rugi kompensasi. “Itu tidak ada pemerasan, saya hanya minta ganti rugi kompensasi. Di surat itu tidak ada kata pemerasan, saya minta ganti
rugi kompensasi. Kalau Rifan (kuasa hukum yayasan SLK, red) melaporkan saya pemerasan, pencemaran nama baik, buktikan. Saya tidak takut ke persidangan. Bagi saya penghinaan harga diri tidak bisa dinilai dengan uang,” ucapnya berapi api. Ditanya kenapa sebanyak itu sedangkan kerugiannya hanya $2100, sesuai pembayaran uang pangkal dan gedung yayasan? Bahkan pihak yayasan sendiri telah berniat mengembalikan $2100 namun terlapor sendiri enggan menandatangani surat pertanggungjawaban? Ditanya demikian, Inneke Wijaya yang tinggal di Banjar Kangkang Pererenan Badung, balik mengatakan bukan masalah pengembalianya. Tapi cara dari pihak yayasan sendiri yang memberikan surat seperti itu, seolah-olah Inneke yang sudah melakukannya. Padahal katanya, dari tahun 2012 dia sudah bantu membantu SLK sebagai Ketua Komite baik secara materiil dan moril. Bahkan dia juga sempat membantu kasus
FB/HS
TERLAPOR KOMENTAR-Terlapor Inneke Wijaya bersama anaknya, Madelaine Putri Edna membantah semua tudingan pihak yayasan SLK.
orang tua murid yang berdemo di yayasan SLK. “Kalau mau ganti Rp 3 sampai Rp 5 miliar, itu hak asasi. Seperti dia menulis begitu, juga hak asasi. Ada tanggungjawab dan resiko untuk segala sesuatu. Hak asasi melakukan sesuatu ada resikonya. Dan saya disitu, tidak memeras. Saya minta ganti rugi kompesasi,” tegasnya lagi.
Yang menarik soal SP3 yang dikeluarkan penyidik Dit Reskrimum Polda Bali, pasca laporan Inneke Wijaya kepada yayasan SLK. Dia mengatakan bahwa tidak pernah menerima SP3 dari Polda Bali. “Saya tidak pernah terima. Fakta hukum saat digelar perkara pernyataan Liliani yang mengatakan bahwa dengan sengaja
merencanakan menulis surat itu kepada saya, karena dia takut saya mengetahui semua yang digelar perkara ini. Makanya saya lapor ke Mabes Polri. Inneke pun mengancam pihak pihak yang telah memfitnahnya diantaranya Liliani pemilik yayasan SLK, Muhamad Rifan kuasa hukum dan Humas Jenny. “Sekarang saya mau menuntut Rp 25 miliar sama dia, juga Jenny atas kasus anak saya. Rifan yang asal omong akan saya tuntut 25 miliar. Saya berani datang ke pengadilan,” ujarnya. Ditanya apa hubungan dan kapasitas Habib Husein Ali Alhabsyi dalam kasus ini? Inneke yang semula ucapanya berapi-api kembali melunak dan mengatakan bahwa dia tidak punya hubungan apa-apa dengan Habib. Kedekatanya dengan Habib sudah sebagai saudara, istri dan anaknya Habib mengenalnya sejak lama. Dia terpaksa melapor ke Habib, pemilik sekolah di Cibubur Jakarta ini, karena semua instansi yang didatanginya tidak merespon keluh kesahnya. “Tanya saja sama
Habib hubungannya apa dengan saya. Ini nomor telponya. Saya melapor kesana untuk berkeluhkesah. Kalau yang memberikan statemen di media local itu bukan saya, tapi Habib. Kalau Rifan yang mengatakan saya mencemarkan nama sekolah, itu bukan saya, tapi Habib Husein. Saya tidak mencemarkan siapa siapa dan saya tidak memeras hanya menuntut kompensasi. Saya percaya ada hukum di atas hukum. Saya tidak punya pengacara. Pengacara saya Tuhan,” katanya. Soal adanya dugaan keterlibatan Bekti Purwanto selaku Kepala Bidang Pengawasan Kanwil Hukum dan HAM, Bali, Inneke mengatakan, tidaklah benar. Dikatakannya, dia tidak ada menyuruh Bekti mengirim surat permintaan uang dari Rp 5 miliar, Rp 3 miliar hingga Rp 1,5 miliar kepada Yayasan SLK. Bahkan katanya, Liliani yang ingin berdamai dengan Inneke. “Bu Liliani menghubungi Bekti melalui HP, saat saya ada disana. Bu Liliani mengajak Bekti agar bisa
berdamai dan menutup kasus ini dengan maksud saya (Inneke, red) tidak cerita cerita ke orang lain. Malah Liliani juga akan mengganti uangnya Habib Husein. Pak Bekti mengatakan bahwa ganti rugi Rp 3 miliar untuk pengobatan anak saya, sebaiknya diturunkan menjadi Rp 1,5 miliar. Saya mau saja saran dari Pak Bekti,” tuturnya. R-005 Seperti diberitakan, yayasan SLK yang berkantor di Jalan Thamrin nomor 59, Denpasar melaporkan kasus pemerasan ke Dit Reskrimum Polda Bali. Terlapor dalam hal ini adalah Inneke Wijaya, warga Jalan Pererenan Gang Sabana I, Tanah Lot, Canggu, Banjar Kakang. Inneke dilaporkan dalam pasal berlapis yakni pemerasan dan pencemaran nama baik. Pihak sekolah sudah berupaya mengembalikan uang pangkal dan gedung sekolah kepada Inneke namun yang bersangkutan tidak mau menerimanya, bahkan melaporkannya ke Polda Bali dan berakhir dengan SP3. R-005
l Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram l Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat l Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana l Keuangan: Supartini l Admin: Mikayanti l Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian l Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja l Redaktur Pelaksana/Koordinator Liputan: Gusti Agung Paramita l Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Hery Subagio, I Nyoman Sukadana l Staf Redaksi: Eliazar Patun, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Eflin, Marianus, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem)l Sekretaris Redaksi: Merta Yogal Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Wiadnyana, Manik, Ari, Reni l Fotografer :Redy, Kasturi l Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. l Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. l Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama l Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Manik
KOTA PLUS
FAJA R BALI
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
LPM-IPDN Lakukan Pengabdian Masyarakat di Badung
3
R. Swandika: Pengabdian Masyarakat Akan Menjadi Laboraturium Hidup Lembaga Pengabdian Masyarakat Institute Pemerintahan Dalam Negeri (LPM-IPDN) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat perdesaan di Kabupaten Badung. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Badung yang diwakili Sekda Badung Kompyang R. Swandika di Ruang Kertha Gosana Puspem Badung, Rabu (21/10).
MANGUPURA-Fajar Bali Sebelum terjun ke masyarakat, kegiatan tersebut diisi dengan penyampaian materi diantaranya materi pemberdayaan masyarakat perdesaan oleh Kepala LPM IPDN Diah Anggraeni, perencanaan dan pembangunan desa oleh Kepala Bappeda dan Litbang Badung I Wayan Suambara, perubahan paradigma desa pasca lahirnya kebijakan UU No. 6 tahun 2014 tentang desa yang disampaikan Prof. Dr. Sadu Wasistiono dan penyelenggaraan pemerintahan desa oleh Prof. Dr. H. I Nyoman Sumaryadi. Bupati Badung dalam sambutannya yang disampaikan
Sekda Kompyang R. Swandika mengatakan, pemerintah kab badung menyambut baik dan menyampaikan apresiasi atas kegiatan pengabdian masyarakat perdesaan oleh LPM- IPDN di kab badung. “Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini akan menjadi laboraturium hidup untuk mempertemukan teori dengan praktek penyelenggaraan pemerintahan khususnya yang berkaitan dengan desa/kelurahan menjadi objek kajian dalam persepektif ilmu pemerintahan. Sehingga pada akhirnya akan terjalin sebuah simbiosis mutualisme antara akademisi dengan para pelaku atau penyelenggara pemerintahan,” jelasnya.
FB/HERY
CINDERAMATA-Sekda Badung Kompyang R. Swandika menyerahkan cinderamata kepada Kepala LPM IPDN Diah Anggraeni pada kegiatan pengabdian masyarakat perdesaan di Kabupaten Badung di Ruang Kertha Gosana Puspem Badung, Rabu (21/10). Swandika menjelaskan bahwa semangat membanguan desa dan kelurahan juga tidak henti-hentinya menjadi fokus perhatian pemerintah kab ba-
dung dalam perkembangan otonomi daerah. Pemerintah dan pemerintah daerah semakin termotivasi untuk memperhatikan dan menekankan pembangunan
Pada kesempatan tersebut, Ambar Rahayu menyampaikan National Sharing Committee ini akan selalu berkomunikasi dengan International Sharing Committee, tentang semua perkembangan-perkembangan yang menyangkut hal-hal yang krusial. “Untuk National Sharing Committee ini selalu berkomunikasi dengan International Sharing Committee, nah ini yang kita komunikasikan semua perkembangan-perkembangan yang menyangkut hal-hal yang krusial seperti kedatangan tamu VVIP, kepastian narasumber dan juga tidak kalah pentingnya adalah mendapatkan ijin visa bagi 109 negara,” ujarnya. Ambar Rahayu yang didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ida Bagus Wirama, S.H., M.Kes. ini menjelaskan, kesiapan dari keamanan baik provinsi maupun tim pusat juga harus bersatu supaya kegiatan
ICFP ini bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada gangguan apapun. “Peran Pemerintah Provinsi Bali dan juga Kabupaten Badung tentunya itu akan mengambil bagian yang sangat menentukan apakah konferensi ini berhasil atau tidak, tapi kami akan memanfaatkan ICFP ini tidak saja menggaungkan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di dunia Internasional, tapi juga di Nasional, Provinsi Bali dan seluruh kabupaten/kota yang ada Bali-pun kegiatan ini merupakan momen yang sangat penting,” harapnya. Sementara Asisten III Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali yang membuka rapat tersebut mengatakan, pemerintah provinsi Bali sangat mendukung ICFP ini. “Kita sangat mendukung dan mensukseskan kegiatan ini. Apalagi Bali ini sudah sering kali menjadi tuan rumah event-event internasional,” ujarnya. KJS
Rapat Persiapan ICFP Telah Final
FB/IST
RAPAT- Suasana rapat persiapan Internasional Conference on Family Planing (ICFP) yang digelar BKKBN. DENPASAR-Fajar Bali Persiapan administratif Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan Internasional Conference on Family Planing (ICFP) 2015 yang akan dihelat di Nusa Dua, Kabupaten Badung, 9 - 12 November mendatang telah mencapai 90 persen. Kepastian ini disampaikan oleh Sekretaris Utama BKKBN RI, Ir. Ambar Rahayu,
MNS seusai melakukan rapat final persiapan ICFP dengan instansi terkait di ruang Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin lalu. “Tadi dilaporkan bahwa untuk administratif itu sudah 90 persen kita lakukan, tinggal pembenahan hal-hal yang sifatnya kecil seperti kearifan lokal,” ungkapnya.
Dari Sosialisasi UU 23 Tahun 2014 di Badung
Prof Wasistiono: Hibah Wajib Penuhi Persyaratan Administratif MANGUPURA-Fajar Bali Serangkaian kegiatan sosialisasi implementasi UU no. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah di Kabupaten Badung, nampaknya menjadi curah pendapat yang sangat dinamis, dimana hampir semua SKPD hadir serta memanfaatkan kesempatan sosialisasi tersebut untuk meminta penjelasan berkenaan dengan berbagai permasalahan termasuk berkenaan dengan permasalahan hibah yang ada di Kab. Badung. Berkenaan dengan persoalan hibah, Prof. Dr. Sadu Wasistiono. M.Si yang menjadi Tim penyusun UU 23 tahun 2014 ini menegaskan bahwa hibah wajib memenuhi persyaratan administrative sebagaimana diatur dalam UU 23/2014 yang salah satunya menekankan hibah dapat diberikan kepada organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia. Spirit dalam UU ini terutama dalam pengaturan hibah dilandasi oleh latar belakang bahwa selama ini dimana sedikitnya 18 orang Gubernur dan 32 Bupati/ Walikota menjadi tersangka, terdakwa bahkan dipidana karena tersangkut masalah hibah dan bansos. Oleh karenanya agar permasalahan hibah/bansos tidak menjadi permasalahan hukum dikemudian hari, maka pencairan hibah/bansos ini wajib memenuhi persyaratan administrative yang dipersyaratkan. Demikian antara lain terungkap saat sosialisasi UU 23/2014 terutama berkaitan dengan desain dan arah kebijakan penataan kelembagaan perangkat daerah di ruang Kriya Gosana
Puspem Badung, Rabu (21/10). Sosialisasi sekaligus dialog tersebut dipandu Asisten III bidang Administrasi Umum Setda Badung I Gst. Ngr. Oka Darmawan serta dihadiri pimpinan SKPD dilingkungan pemkab badung. Selain persoalan hibah, yang menarik dalam dialog yang menghadirkan narasumber Prof. Sadu Wasistiono yang merupakan dosen IPDN dan dari Biro Organisasi Provinsi Bali Gede Ari Jayadi ini adalah berkenaan dengan kondisi fiscal Kab. Badung yang berada pada posisi celah fiscal negative, berimbas pada DAU yang diterima sangat kecil sehingga penggajian maupun tunjangan kinerja sepenuhnya bersumber dari PAD. Prof. Sadu menegaskan mestinya guna mendorong dan menggugah daerah yang berhasil mengelola potensi daerahnya seharusnya justru mendapatkan porsi DAU yang lebih besar. Namun demikian terkait dengan peningkatan kesejahteraan pegawai, berdasarkan UU ASN sangat dimungkinkan daerah dapat memberikan tunjangan kinerja sesuai dengan kemampuan daerah. Sementara berkenaan dengan paradigma dalam UU 23/2014, Prof. Sadu menekankan bahwa terdapat perubahan paradigma pembagian urusan pemerintahan antar susunan pemerintahan yakni dengan penekanan pada desentralisasi berkesinambungan antar pemerintah pusat, provinsi dan kab/kota. Sedangkan bila merujuk UU tentang pemerintahan daerah sebelumnya baik UU 32/2004, UU 22/1999 dan UU 5/1974 dengan menitikberatkan pada otonomi
masyarakat desa melalui otonom yang dimiliki desa. Hal ini dilakukan agar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di desa mampu mengako-
modasi aspirasi masyarakat melalui peran aktif masyarakat secara musyawarah, mufakat dan gotong royong, bertanggung jawab terhadap perkembangan kehidupan sebagai sesama warga desa. Salah satu bentuk perhatian Pemkab. badung tehadap penyelenggaraan pemerintahan desa diwujudkan dengan terus meningkatkan alokasi dana ke desa. Pada tahun anggaran 2015 ini, seiring semangat Cura Dharma Raksaka, pemerintah kab badung kembali menyerahkan alokasi dana untuk desa dengan rician: dana desa sebesar Rp. 13,8 miliar, alokasi dana desa (ADD) sebesar Rp. 34,9 miliar, dan dana bagi hasil pajak daerah dan retrebusi sebesar Rp. 237, 8 miliar. Dari ketiga sumber pendapatan desa tersebut secara umum desa di kab badung menerima dana antara Rp. 4,8 miliar sampai Rp. 9, 8 miliar, telah tertuang dalam APBD badung tahun anggaran 2015. Ketua Panitia James R. Pualilin mengatakan maksud dan tujuan kegiatan pengabdian masyarakat
perdesaan, guna mengaktualisasikan peran Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, selain fungsi pengembangan keilmuan dalam proses pembelajaran dan fungsi penelitian. Bagi IPDN kegiatan pengabdian ini merupakan media aktualisasi pengabdian keilmuan, praktek penyelenggaraan kepemerintahan yang ditumbuhkembangkan di lingkungan kampus IPDN dengan memberikan perspektif baru dan memberi solusi sebatas kapasitas keilmuannya. Kepala LPM IPDN Diah Anggraeni mengatakan berdasarkan undang undang republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 20 ayat 2 menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan kedinasan kepamongprajaan dilingkungan Kementrian Dalam Negeri, IPDN pun dituntut untuk mengemban amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi. R-014*
Rai Iswara Apresiasi Reinkarnasi Budaya FS UNUD DENPASAR-Fajar Bali Untuk melestarikan Seni Budaya khususnya budaya daerah Bali, Fakultas Sastra Universitas Udayana (UNUD) akan mengadakan kegiatan yang bertajuk Reinkarnasi Budaya. Penyelenggaraan Reinkarnasi Buidaya disampaikan Pembantu Dekan III Fakultas Sastra UNUD, Prof. Dr. Nyoman Weda Kusuma, saat beraudensi dengan Sekda Kota Denpasar, AAN. Rai Iswara, didampingi Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, I Gusti Bagus Mataram, Rabu (21/10) di Kantor Walikota Denpasar. Weda Kusuma yang didampingi Panitia Reinkarnasi Budaya, Wayan Angga Winata mengatakan, Reinkarnasi Budaya ini merupakan salah satu bentuk dalam upaya menjaga kelestarian budaya daerah di masyarakat khususnya generasi muda. Tujuan utama kegiatan ini untuk mengajak generasi muda khususnya anak-anak sekolah mencintai seni budaya Bali yang beranekaragam sesuai dengan daerah mereka masing-masing dan diharapkan sebagai generasi muda Denpasar tidak tercerabut dari budaya Bali. “Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan dari visi dan misi Kota Denpasar yakni Denpasar sebagai Kota Berwawasan Budaya,” ucap Weda Kusuma.
FB/CAR
AUDENSI-Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara didampingi Kabag Kesra Setda Kota Denpasar I Gst Bagus Mataram foto bersama Pembantu Dekan III Fakultas Sastra UNUD Prof. Dr. Nyoman Weda Kusuma, panitia Reinkarnasi Budaya, usai beraudensi di Kantor Walikota Denpasar. Ketua Panitia Reinkarnasi Budaya, Wayan Angga Winata, menambahkan, Reinkarnasi Budaya ini mengangkat tema “Transformasi Puncak Kearifan Budaya Bali dalam Meritus Tantangan Dunia Global” yang akan di laksanakan pada 20 November mendatang di Fakultas Sastra UNUD. “Pada Reinkarnasi Budaya juga akan digelar berbagai acara seperti lomba Tari Jauk Manis, Mekendang Tunggal, Musikalisasi Puisi dan Drama Modern,” sebut Angga Winata. Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara menyambut baik kedatangan dan tujuan dari Fakultas Sastra UNUD dalam menggelar kegiatan budaya yang bertajuk Reinkarnasi Budaya, serta mengucapkan terimakasih
karena sudah mempunyai ide cemerlang dalam upaya melestarikan budaya Bali. “Ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat terutama dari kalangan kampus untuk ikut melestarikan budaya Bali,” kata Rai Iswara yang juga merupakan alumni Fakultas Sastra Unud. Rai Iswara juga menambahkan bahwa selama ini Fakultas Sastra UNUD juga sangat berjasa terhadap penelusuran jejak sejarah Kota Denpasar, sehingga Denpasar dapat diketahui saat ini sudah berusia 227 tahun. “Ini merupakan sumbangsih dari para akademisi terutama Fakultas Sastra UNUD dalam menelusuri sejarah dan keberadaan Kota Denpasar selama ini,” tandas Rai Iswara. R-004
Warga Renon Harapkan Revitalisasi Pasar Jimbar Jaya
FB/HERY
SOSIALISASI-Sosialisasi UU 23/2014 terutama berkaitan dengan desain dan arah kebijakan penataan kelembagaan perangkat daerah di ruang Kriya Gosana Puspem Badung, Rabu (21/10). daerah di kab/kota. “Hal ini seiring dengan bekerhasilan bangsa Indonesia sebagai Negara terbaik di dunia dalam melaksanakan system pemerintahan desentralisasi sejak tahun 1998,” ujarnya. Asisten III Gst. Ngr. Oka Darmawan mengatakan kehadiran Prof. Sadu yang menjadi salah satu Tim penyusun lahirnya UU 23/2014 di badung memiliki makna penting dan strategis. Menurutnya dengan lahirnya UU ini akan berimplikasi terhadap desain dan arah kebijakan dalam melakukan penataan kelembagaan terhadap perangkat daerah yang ada di Kab. Badung. “Keberadaan kelembagan ini amat sangat penting karena berkaitan dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi yang nantinya akan sangat menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di daerah terutama pencapaian out put dan out come nya,” tambahnya. Sementara Gede Ari Jayadi mengungkapkan bahwa keberadaan UU ini sesungguhnya bukan merupakan hal baru
terlebih sejak merdeka sudah terjadi 9 (sembilan) kali perubahan UU tentang pemerintahan daerah. Namun menurutnya pada tataran filosofis bahwa tujuan penyelenggaraan pemerintahan adalah untuk mewujudkan kesejahteraan dengan membentuk masyarakat menjadi sehat, cerdas serta memiliki daya beli yang memadai. Jayadi menambahkan, paradigma baru sesuai UU 23/2014 ini memang terdapat tipologi organisasi perangkat daerah yang diorientasikan dalam rangka efektifitas penyelenggaraan pemerintahan di daerah. “Tipologi organisasi kelembagaan dipengaruhi oleh jumlah penduduk, luas wilayah, cakupan wilayah dan kemampuan keuangan daerah, sehingga nantinya organisasi perangkat daerah akan dibagi menjadi tiga tipe yakni tipe A, tipe B dan tipe C,” jelasnya. Sementara pola hubungan antara Gubernur dan Bupati/Walikota menurut UU 23/2014 adalah hirarkis sebagai wakil pemerintah pusat. R-014*
DENPASAR-Fajar Bali Langkah Pemerintah Kota Denpasar menjalankan program revitaslisasi pasar tradisional, mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Bahkan, upaya ini diharapkan dapat terus dilanjutkan. Usulan untuk revitalisasi pasar tradisional setiap tahun terus muncul. Seperti yang dikehendaki warga Renon, Denpasar Selatan. Warga mengharapkan Pasar Jimbar Jaya direvitalisasi. ‘’Kekroditan lalu lintas di perempatan Renon ini hampir setiap hari terjadi. Karena itu, warga berharap agar instansi terkait mencarikan solusinya. Selain melalui rekayasa lalu lintas, juga dengan merevitaslisasi pasar,’’ ungkap seorang warga Renon yang juga anggota DPRD Kota Denpasar, I Ketut Budiarta, Rabu (21/10) kemarin. Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Denpasar ini mengatakan, masyarakat sangat berharap agar Pasar Jimbar Jaya direvitalisasi. Dengan demikian, nantinya semua pedagang bisa tertampung dan tak meluber ke luar. Karena ini juga memperngaruhi kondisi lalu lintas, mengingat
Ketut Budiarta
FB/CAR
ruas jalan relatif sempit. ‘’Usulan ini sudah kami sampaikan dalam laporan reses Fraksi Gerindra, mudah-mudahan segera bisa ditindaklanjuti pemerintah,’’ terang Budiarta. Terkait adanya kemungkinan dipasang traffic light di simpang empat tersebut, Budiarta mengatakan, jika hal itu merupakan kewenangan instansi terkait. ‘’Intinya masyarakat berharap kekroditan bisa diminimalisir. Kalau pun harus ada penambahan rambu, atau lampu pengatur lalu lintas tentu harus didasari kajian yang konprehensif,’’ paparnya. Selain masalah lalu lintas, lanjut Budiarta, beberapa infra-
struktur di Kelurahan Renon juga perlu mendapat perhatian. Salah satunya, trotoarisasi Jalan Tukad Yeh Aya. Mulai dari perbatasan Panjer hingga jembatan Jalan Tukad Yeh Aya IX, sama sekali belum tersentuh bantuan pemerintah. Selain itu, masalah banjir juga perlu diantisipasi, karena setiap musim hujan di Jalan Batur, Banjar Pande, sering dilanda banjir. Aspirasi masyarakat mengharapkan agar segera dibuatkan drainase di sepanjang jalan tesebut. ‘’Saat ini Kelurahan Renon boleh dibilang sentralnya Kota Denpasar. Namun jalan di seputaran Renon banyak yang rusak dan berlubang, sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah. Salah satunya yang menjadi harapan masyarakat pengaspalan jalan Tukad Yeh Aya dari Jembatan Gang IX sampai Jalan Tukad Penet dan Jalan Tukad Balian,’’ tandas Budiarta. Masyarakat juga mengharapkan agar jalan tembus dari Jalan Tukad Badung bisa terealisasi, mengingat keberadaan jalan ini nantinya diharapkan dapat menghidupkan Pasar Sempol dan Pujasera yang saat ini dalam kondisi “mati suri”. R-004 Layouter: Wiadnyana
DAERAH
4
FAJA R BALI
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
Garda Tipikor Desak Taman Kupu-Kupu Ditutup Keberadaan Taman Kupu-Kupu yang berlokasi di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang diduga tak mengantongi izin serta melanggar zona jalur hijau mendapat sorotan serius dari Garda Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dengan mendesak Pemkab Gianyar bertindak tegas menutup usaha tersebut. GIANYAR-Fajar Bali Ketua Garda Tipikor Kabupaten Gianyar Pande Mangku Rata mengomentari keberadaan Taman Kupu-Kupu yang belum diresmikan itu. Alasannya, ia menduga usaha yang terletak di Desa Kemenuh itu tak mengantongi izin serta telah melanggar zona jalur hijau. “Kami meminta Satuan Polisi Pamong Praja untuk menutup Taman Kupu-Kupu di Desa Kemenuh, jika belum mengantongi izin,” ujar Mangku
Rata di Gianyar, Rabu (21/10) kemarin. Desakan dari pihaknya ini, menurut Mangku Rata agar tidak terjadi polemik yang berkepanjangan pasca disidak oleh DPRD Gianyar. “Kalau tidak berizin jangan diberikan operasi, kalau sudah berizin pihaknya juga akan mempertanyakan apa izin itu sudah memenuhi tata ruang yang ada,” tandasnya. Pihaknya menegaskan akan terus memantau proses pem-
FB/ARTAYASA
DESAK DITUTUP-Lokasi Taman Kupu-Kupu di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang didesak Garda Tipikor untuk ditutup
Soal Seleksi Direksi PDAM Gianyar
Gus Gaga Ajak Warga Laporkan Suap
GIANYAR-Fajar Bali Sekda Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra meminta kepada masyarakat apabila mendengar adanya indikasi suap menyuap dalam pelaksanaan seleksi Direktur Umum (Dirum) dan Direktur Tekniik (Dirtek) PDAM Gianyar agar segera melaporkan ke pihak yang berwajib. “Seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawasi proses ini, kalau memang ada pihak-pihak yang menawarkan bantuan bisa meloloskan dengan meminta imbalan sejumlah uang agar segera laporkan saja ke pihak berwajib,” kata Sekretaris Daerah Gianyar, Ida Bagus Gaga Adisaputra saat memberikan pengarahan kepada pegawai PDAM di halaman Kantor Pusat PDAM Gianyar, Rabu (21/10) kemarin. Ia juga memberikan jaminan transparansi dan akuntabel karena dalam proses ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari birokrat untuk seleksi administrasi dan akademisi kampus serta tim ahli dan profesional untuk seleksi fit and proper test yang mengacu pada Permendagri No.2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum. “Saya jamin proses seleksi untuk Dirum dan Dirtek PDAM berlangsung transparan dan akuntabel, karena melibatkan berbagai unsur dan mengacu pada aturan yang ada”, katanya. Hal ini disampaikan karena seluruh pimpinan di Pemkab Gianyar sangat berkomitmen untuk mendapatkan Dirum dan Dirtek untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan PDAM yang selama ini belum mampu memuaskan harapan pelanggan. “Kembali saya tegaskan, tidak kepentingan politik apapun yg menunggangi proses seleksi ini. Jadi jika ada yang ingin ikut seleksi siapa saja sesuai syarat yang telah ditetapkan panitia silahkan, bahkan selaku owner kami sangat menginginkan medapatkan Dirum dan Dirtek yang bisa segera membawa
FB/ARTAYASA
Ida Bagus Gaga Adi Saputra
PDAM memenuhi harapan pelangganya”, jelas Gus Gaga. Mantan Camat Gianyar ini juga mengingatkan selama ini ada segelintir orang yang berpikir akan mudah melanggeng lolos menjadi Dirum dan Dirtek PDAM Gianyar jika mempunyai kedekatan dengan pejabat di Pemkab Gianyar. “Buang jauh-jauh pikiran itu. Kami tidak mentolerir tindakan nepotisme dalam proses seleksi ini. Makanya kami membuat aturan yang melarang bagi mereka yang mempunyai hubungan keluarga dengan bupati dan wakil bupati akan tidak diloloskan,” paparnya. Ketua Panitia Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Kabupaten Gianyar, I Ketut Suweta menyampaikan, acuan untuk proses seleksi adalah Permendagri No.2 Tahun 2007. Dimana untuk jabatan Dirum dan Dirtek mesti memiliki kompetensi. Misalnya, untuk jabatan Dirtek harus sarjana teknik, karena harus memiliki dan menguasi kemampuan tentang sanitasi, grafitasi air, jaringan distribusi, hinngga hal-hal teknis lainnya. Sementara untuk jabatan Dirum, mesti lulusan sarjana ekonomi, hukum atau sospol sebab berkaitan dengan tugas Dirum dalama hal manajemen keuangan, peningakatan pelayanan minimal kepada pelanggan dan sosialisasi serta penyuluhan kepada masyarakat. Selain itu, syarat lainnya peserta wajib untuk membuat visi-misi dan business plan PDAM. “ Jadi kita berharap dapat direksi yang benar-benar kompeten, tidak sekedar berpendidikan S1 saja,” pungkasnya. W-005
berian izin Taman Kupu-Kupu, jika nantinya ditemukan adanya kerugian negara, Garda Tipikor Gianyar tak sungkan-sungkan akan membawa kasus ini ke meja hukum. “Kalau kami temukan ada ketimpangan, dan hal itu bisa dibuktikan kita akan tindaklanjuti,” tegasnya. Dilain sisi, pria vokal asal Beng, Gianyar ini juga mengapreasiasi pemanggilan Bupati Gianyar, Anak Agung Bharata oleh DPRD Gianyar terkait dengan peresmian Taman Kupu-Kupu.“Saya acungi jempol pemanggilan itu, tetapi saya sarankan kepada dewan untuk transfaran, akuntibilitas, dan konsekuen akan hasil dari pemanggilan tersebut,” pintanya. Sehingga pemanggilan yang dilakukan oleh para anggota DPRD Gianyar tidak terkesan retorika belaka.
Kepala Sat Pol PP Gianyar, I Gede Daging saat dikonfirmasi mengaku sudah memberikan Surat Peringatan (SP) 1, sebelum DPRD sidak ke Taman Kupu-Kupu. “Kita sudah sidak dan memberikan SP 1,” kata Daging. Hanya saja, kata pria kalem ini, setelah sidak yang di lakukan dewan, pihaknya masih menunggu pertemuan dengan dewan, sesuai dengan apa yang dikatakan ketua DPRD Gianyar akan memanggil instansi terkait. Apapun hasil dalam pertemuan dengan dewan, selaku penegak Perda akan melaksanakan tupoksi serta kewenangan yang dimiliki. Ditanya kenapa tidak langsung disegel, karena jelas-jelas melanggar Perda, bahkan Taman Kupukupu dibangun pada zona jalaur Hijau. Menjawab pertanyaan ini,
Daging mengatakan, tindakan Sat Pol PP ada dua, yaitu preventif non yustisi dan yustisi. Untuk Taman Kupu-Kupu, itu baru SP 1, masih ada tahapan kelanjutan. “Kita juga harus menghargai masyarakat yang sudah berusaha mengurus izin sesuai peruntukannya,” tandasnya. Namun setelah ditanya, apa mungkin Pemkab Gianyar akan mengeluarkan izin karena Taman Kupu-Kupu dibangun pada jalur hijau. Daging mengelak, seraya mengatakan bukan kapasitasnya untuk menjawab itu. Untuk diketahui, Taman Kupu-Kupu di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati kembali mendapatkan sorotan setelah anggota DPRD Gianyar mempersoalkan tentang peresmian Taman ini.W-005
GPM Kecam Aksi Kekerasan Mengatasnamakan Agama AMLAPURA-Fajar Bali Makin maraknya kekerasan yang mengatasnamakan agama terjadi di Indonesia mendapat kecamatan dari Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) Karangasem. Aksi pengecaman tindakkan kekerasan itu disampaikan saat menggelar aksi solidaritas di depan Kantor Kodim/1623 Karangasem, Rabu (21/10) kemarin. Untuk menjaga kerukunan umat terjaga di Indonesia, GPM meminta kepada FKUB agar mengambil peran sebagai fasilitator dengan memberikan penyuluhan, maupun pemahaman agama yang benar. Koordinator aksi Gusti Bagus Usada dalam pernyataan sikapnya menyampaikan, aksi solidaritas untuk menentang kekerasan yang mengatasnamakan agama seperti kasus Aceh Singkil, kasus Tolikara Papua hingga penghinaan agama yang terjadi di Purwakarta baru-baru ini tentunya hal itu tidak dibenarkan. Menurutnya, Negara semestinya bisa menjamin kenyaman untuk melaksanakan agamanya. “Negara harus hadir untuk mengakhirinya, sehingga tercipta keharmonisan antar umat beragama,” ujar Bagus Usada. GPM juga meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas oknum-oknum yang melakukan kekerasan itu. Selama ini, Bagus Usada menilai upaya penyelesaian masalah ini secara berkeadilan masih sangat minim. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada lembaga umat
FB/BUDIASA
KECAM- GPM menggelar aksi damai untuk mengecam kekerasan mengaatasnamakan agama yang marak terjadi di Indonesia
seperti FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) untuk menjadi fasilitator dalam mengemban tugasnya menjaga kerukunan umat beragama. “Kami mengecam
aksi kekerasan itu, keberagaman beragama di Indonesia, bukan berarti bebas menghina dan melecehkan agama satu sama lain,” ujarnya.
Setelah hampir sejam lamanya melakukan orasi penyampaian sikap,GPM akhirnya membubarkan diri dengan tertib. GPM pun meminta kepada
generasi muda agar lebih berani bicara menentang penistaan agama namun agar disampaikan secara santun dan menjauhi aksi kekerasan. W-016.
Jalur Truk Culali-Yeh Mampeh Jebol BANGLI-Fajar Bali Jalan Dusun Culali-Yeh Mampeh, Desa Songan, Kintamani yang dikenal sebagai jalur truk kini mengalami jebol. Akibatnya truk kesulitan melaju di sana, padahal jalur tersebut sangat membantu dalam mengurangi kepadatan di jalur lainnya yang menjadi jalur wisata. Kini akibat jebol, jalur Culali-Yeh Mampeh yang tembusnya di dekat Pura Manikliu, Desa Batur, menyulitkan bagi sopir
Gapura Desa
truk (truk angkut galian C). Selain tanjakannya yang sangat terjal, jalur ini juga tergolong rawan longsor. Tidak heran sopir truk jarang yang berani melewati jalur ini, kecuali kendaraan mereka masih baru. Seperti pantauan di lokasi, sisa longsor tebing hingga memakan badan jalan masih terlihat di jalur itu. Malahan, ada lokasi longsoran yang cukup membahayakan. Pasalnya telah menggerus hampir sebagian
badan jalan, khususnya di sisi selatan. ‘’’Bagaimana kami bisa melajukan kendaraan, kalau harus menghindari jebol di sisi kiri dan kanan”, ujar Made Suleman salah seorang sopir truk asal Payangan, Gianyar, saat ditemui di lokasi, Rabu (21/10) kemarin. Dia menyebutkan, sejatinya jalan tersebut cukup lama jebol, yakni saat musim hujan tahun lalu, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda bakal diperbaiki. Pihaknya berharap
agar pemerintah segera memperbaiki jalan jebol tersebut. “Kita berharap jalan ini segera diperbaiki, karena sangat membahayakan keselamatan kami,” pintanya. Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bangli Ida Bagus Wediatmika saat dikonfirmasi Rabu (21/10) tidak menampik sejumlah titik di jalur Culali-Yeh Mampeh mengalami jebol, baik dalam skala ringan maupun berat. “Jalur ini
memang rawan jebol, terutama saat musim hujan,”ujar mantan Kepala Dinas Tata Kota Bangli ini. Ditanya soal perbaikan, kata dia, pihaknya telah memasang anggaran pada APBD Perubahan. Saat ini, masih dalam proses perencanaan dan berlanjut pada proses pengadaan. “Lokasi jebol segera kami tangani, karena memang sangat membahayakan para pengendara,”pungkasnya. W- 0 0 2
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Tradisi Dua Desa Diajukan Jadi Warisan Nasional AMLAPURA-Fajar Bali Dua warisan asli Karangasem, yakni Ngusaba Guling di Desa Adat Timbrah,dan Ter-teran di Desa pakraman Jasri melalaui Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan diajuakan sebagai warisan nasional. Ini terungkap saat Sosialisasi Pencatatan, pengusulan dan penetapan Warisan Budaya Tak Benda di wantilan Kantor Bupati Karangasem, Rabu (21/10) kemarin. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, I Wayan Purna mengatakan, Kabupaten Karangasem merupakan satu dari sekian daerah yang memiliki beragam warisan budaya terutama tradisi dan seni budaya yang tersebar hampir di seluruh Wwlayah Karangasem. Sebagian masih tetap bertahan karena berhubungan dengan ritual agama namun sebagian juga sudah berada di ambang kepunahan bahkan ada yang sudah punah seperti jenis permainan tradisional yang sudah tergeser akibat kemajuan tekhnologi. “Tahun ini kami baru mengusulkan dua warisan budaya untuk diakui secara nasional, sehingga tidak ada daerah lain yang bisa mengklaim warisan asli
Karangasem,” ujar Purna. Wayan Purna yang didampingi Kabid Seni dan budaya, Ni Made Suradnyani juga mengatakan, untuk tahun depan pihaknya berencana bakal mengajukan empat warisan budaya. Sehingga secara bertahap warisan budaya yang ada bisa dicatat serta diusulkan pengusulan sehingga bisa menjadi warisan budaya secara nasional. “Tahun depan rencananya yang akan diajukan masingmasing,Selonding,geret pandan,gebug ende,” ujarnya lagi. Dipilihnya Ngusaba Guling dan Ter-Teran menjadi warisan budaya nasional, menurut Purna karena baru dua warisan itu yang pendokumentasiannya lengkap. Sementara yang lainya belum bisa didokumentasikan lantaran terbatasnya anggaran yang dimiliki. Untuk itu,tahun depan pihaknya bisa mendokumentasikan beberapa warisan budaya yang dimiliki Karangasem. “Baru dua warisan itu yang sudah ada dokumentasinya,karena pembuatan dokumentasi juga memerlukan biaya. Dokumentasi sebagai salah satu syarat untuk pengusulan sebagai warisan nasional,” ujar mantan Camat Manggis ini. W-016
Tradisi Ngusaba Guling di Desa Adat Timbrah, Karangasem. FB/BUDIASA
Layouter: Manik
FAJA R BALI KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
DAERAH
5 Jelang Pembahasan APBD 2016
POTRET FAJAR BULELENG
Dewan Minta Mobil Dinas Untuk Semua Anggota
Buleleng Siap Tuan Rumah Kejurnas Polo Air KU-16
Jajaran DPRD Kabupaten Buleleng mulai merancang usulan menjelang pembahasan APBD tahun 2016 mendatang. Wakil rakyat di DPRD mengusul itu rencananya akan mengusulkan mobil dinas untuk seluruh anggota.
FB/AGUS
Rapat pembahasan terkait pelaksanaan Kejurnas Polo Air KU-16, Buleleng menjadi tuan rumah
Kabupaten Buleleng menyatakan siap menjadi tuan rumah, pada ajang Kejurnas Polo Air KU-16 yang akan dilangsungkan pada 3 November mendatang. Kejurnas Polo Air diharapkan menjadi batu lompatan, jelang kejuaraan nasional renang lain yang diselenggarakan tahun 2016 mendatang. Meski sampai saat ini belum memiliki tim polo air dan olahraga air itu masih terbilang awam, namun pemerintah tetap menyatakan berminat menjadi tuan rumah. Alasannya Kejurnas Polo Air bisa menjadi pintu pembuka Buleleng menjadi tuan rumah Kejurnas Renang Perairan Terbuka (Open Water Swimming) serta Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) pada tahun 2016 mendatang. Sutjidra menyatakan, penunjukan Buleleng sebagai tuan rumah Kejurnas Polo Air U-16 itu, sudah secara resmi ditetapkan pada 13 Oktober lalu, melalui SK Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI). Surat keputusan itu ditandatangani langsung Ketua Umum PB PRSI, Sandiaga Uno. W-008
Tokoh Masyarakat Dikumpulkan
FB/PRAMONO
Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo didampingi Kapolsek Kota Negara Kompol Made Prihenjagat tatap muka dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan ormas di Polres Jembrana , Selasa (20/10).
NEGARA- Fajar Bali Untuk menangkal dan mengantispasi masuknya ISIS, seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama dan organidasi masyarakat (ormas) diundang Polres Jembrana. Sejulah tokoh masyarakat bertatap muka dengan Kapolres Jembrana ,AKBP Djoni Widodo didampingi Kapolsek Negara, Kompol Made Prihenjagat, Selasa (20/10). Kapolres mengharapkan peran serta masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan. Bila ada yang mencurigakan, diharapkan segeraa menginformasikan sehingga dappat mencegah sedini mungkin. Pihakya akan menerapkan sistem keamanan lingkungan, di mana masyarakat dapat sebagai polisi bagi drinya sendiri, keluarga serta lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan sehingga keamanan dan kenyamanan dapat terjaga dengan baik, apalagi menjelang Pilkada serentak Bulan Desember mendatang. Pihaknya akan meningkatkan patroli dan membenahi konsep-konsep keamanan. Kapolres juga mengatakan pihaknya juga akan meningkatkan pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan yang masuk ke Bali lebih diperketat sehingga tidak ada yang melakukan penyusupan. Selain itu juga mendata pendatang dengan cara pendekatan dengan masyarakat. Bahkan perlu juga dipantau jalur-jalur tikus yang ada di pesisir Jembrana.W-003
Penyuluh Perikanan Swadaya Tabanan Jadi Narasumber Temu Usaha
TABANAN - Fajar Bali Penyuluh Perikanan Swadaya Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Wayan Supardi yang juga pembudidaya dan pengepul ikan lele, menjadi narasumber dalam Temu Usaha yang dilaksanakan di BP3K KecamatanTabanan, Rabu (21/10). Dalam Temu Usaha yang digelar oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) KabupatenTabanan dalam rangka mensukseskan Program Gerbang Pangan Serasi di Kabupaten Tabanan ini, Wayan Supardi membawakan materi tentang Wirausaha Budidaya Lele. Dalam makalahnya, Supardi banyak mengupas tentang budidaya lele, peluang dan pemasaran lele di KabupatenTabanan. “Lele mudah dibudidyakan di kolam terpal. Harganya juga cukup bagus. Di tingkat petani Rp 16 - 17 ribu/kg, sedangkan di tingkat konsumen berkisar Rp 20 ribu/kg,” katanya. Pada kesempatan tersebut Supardi juga memaparkan tentang pengalaman budidaya lele yang telah ditekuninya lebih dari lima tahun. Berdasarkan pengalamannya, konversi pakan lele rata-rata satu yakni untuk 1 kg pakan menghasilkan 1 kg daging. Beberapa kali pernah menghasilkan budidaya lele dengan tingkat konversi pakan kurang dari satu. “Budidaya lele masih memberikan keuntungan yang layak,” katanya tanpa menyebut angka pasti. Selain materi tentang wirausaha budidaya lele, padaTemu Usaha yang diikut ioleh 20 orang pelaku utama perikanan dan pertanian ini, peserta juga menerima materi tentang wirausaha budi daya jagung. Selain itu, Kepala BP4K Tabanan juga membawakan materi tentang Pengawalan dan pendampingan penyuluh, serta materi tentang Selayang Pandang Gerbang Pangan Serasi yang dibawakan narasumber dari Bappeda Kabupaten Tabanan. W-004
Haji Mulyadi
SINGARAJA – Fajar Bali Rencana pengusulan sarana transportasi itu disampaikan salah seorang anggota dewan, Haji Mulyadi Putra di DPRD Buleleng, Rabu (21/10) siang kemarin. Politisi asal kecamatan Gerokgak ini berargumen bahwa anggota dewan sesuai regulasi UU nomor 23 tahun 2014 menyatakan bahwa DPRD adalah unsure penyelenggara pemerintahan dan juga sebagai pejabat daerah. ”Kita di DPRD itu kan sebagai penyenggara pemerintahan dan juga merupakan sebagai pejabat Negara yang dipilih oleh rakyat untuk mewakili masyarakat FB/AGUS
Buleleng,” terang Mulyadi. Apalagi kantor seorang anggota dewan bukan hanya di sekretarit namun juga di rumah masing-masing. Dalam rencana usulan disampaikan bahwa sebanyak 45 anggota dewan berhak mendapatkan sarana transportasi berupa mobil dinas. ”Dari sisi regulasi setelah kita konsultasikan ke Menteri Dalam Negeri bahwa ada kesetaraan. Artinya secara konstitusi ada amanat kepada pemerintah daerah agar kesetaraan antara eksekutif dan legislatif. Yang kedua adalah sebagai penunjang kegiatan anggota dewan maka diperlukan alat transportasi. walaupun sekarang masih dalam tahap kajian,” terangnya. Menyinggung tentang beban anggaran 2016 yang akan dimanfaatkan untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Buleeng, H. Mulyadi Putra mengatakan semuanya masih dalam tahap perencanaan dan kajian dari masingmasing tim ahli, baik di dewan maupun di eksekutif. Meski demikian perencanaan dan usulan harus tetap dibuat. ”Ini kan baru tahap usulan dan tahap perencanaan. Dimana kami minta segala usulan sudah seharusnya dapat dimuat dan dapat dicantumkan dalam usulan perubahan nanti,” harapnya. Rencana pembelian mobil dinas, lanjut Mulyadi, tidak tepat langsung dikatakan akan menggerogoti atau menjadi beban APBD tahun depan. Hal ini karena usulan pembelian mobil dinas anggota ini baru sebatas wacana dan usulannya sedang dalam kajian baik dari segi regulasi dan kondisi anggaran yang dimiliki pemeirntah. ”Ini kan kamis dilakukan kajian serta nantinya akan disesuaikan dengan kondisi anggaran pemerintah daerah. Kalau nanti menunjang tentu kami harapkan agar semua anggota dewan DPRD Buleleng mendapatkan kendaraan dinas,” pungkas Mulyadi. W-008
Polisi Sasar Tempat Kos NEGARA- Fajar Bali Jajaran Polsek Mendoyo menggelar operasi ke tempat kos dan hotel di wilayah Kecamatan Mendoyo, Selasa (20/10) malam. Operasi yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, AKP Gusti Komang Muliadnyana tersebut, menemukan sepasangan bukan suami istri berduannya di sebuah kos di Kecamatan Mendoyo. Pasangan yang diduga selingkuh tersebut tak berkutik, ketika petugas menemukan dalam operasi di sejumlah kos tersebut. Pasangan tersebut yakni, NI KMS (20), ibu rumah tangga punya anak dua asal Banjar Yeh Satang Desa Yehsumbul Mendoyo, seddangkan lakinya,
Petugas dari jajaran Polsek Mendoyo ketika melakukan operasi menyasar sejumlah tempat kos FB/PRAMONO
KSA (30), sudah berisitri dan punya anak asal Banjar Kaleran Desa Yehembang Mendoyo. Saat didapati di hotel, pasangan prianya tampak ketakutan. Menurut KSA pada petugas, ketika tertangkap dalam operasi mengaku baru seminggu kos di tempat itu. Bahkan dia mengaku belum berbuat macam-macam. Operasi yustisi tersebut merupakan rangkaian menjaga keamanan di masyarakat jelang Pilkada. Begitu ditemukan, langsung digiring ke Polsek Mendoyo. NI KMS dimintai keterangan dan mengaku pernah dilaporan oleh suaminya ke Polsek Mendoyo, lantaran hilang dari rumah. Namun akhirnya kem-
bali dan laporan sudah ditarik oleh pelaporan waktu itu dan kembali di tarik karena tak ada bukti perselingkuhan. Namun kini malah ditemukan di tempat kos. Hubungan gelap yang dilakukan ini, menurut pengakuannya sudah setahun dan kini dalam proses perceraian. Menurut Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, AKP Gusti Komang Muliadnyana, dalam operasi yustisi ini, menyasar 7 rumah kos di wilayah Kecamatan Mendoyo. Seluruh penghuni kos di data serta diberikan arahan. “Kegiatan seperti ini sudah rutin dilakukan, untuk menjaga keamanan serta keamanan Pilkada,” ujarnya. W-003
Polisi Buru Otak Kasus 18 Mobil Bodong KetigaTersanga Mengaku Mobil Dijual Rp 15 – Rp 50 Juta
TABANAN-Fajar Bali Jajaran Polres Tabanan mampu membongkar sindikat penjualan mobil bodong dengan barang bukti 18 mobil berbagai jenis dan merk. Ketiga tersangkanya berhasil ditangkap I Wayan Wi dan Ajik O keduanya asal banjar Baturiti kaja, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanandan. Ajik S asal BanjarPregung, Jembrana. Sementara itu otak dari penjualan mobil bodong PI masih dalam pengejaran polisi. Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sadana, Rabu (21/10) kemarin mengatakan kasus mobil bodong tersebut terungkap dari informasi masyarakat di Kecamatan Baturiti yang menyebutkan ada warga membeli mobil dengan harga murah tanpa dilengkapi dengan BPKB. Pihaknya kemudian mengecek mobil xenia silver DK 1241 WG. Setelah dicek ternyata data fisik kendaraan tersebut tidak sesuai dengan data yang ada di Kantor Samsat. “Setelah kami kembangkan, ternyata mobil tersebut di-
jual oleh tersangka WI kepada korban I Nyoman Sudastra,” tandas Kapolres PuteraSadana. Tersangka Wi juga mengaku kalau mendapatkan mobil sebanyak 12 unit dari tersangka Ajik O yang dijual ke Jembrana, Tabanan, Denpasar dan Gianyar. “Kami akhirnya mengamankan tersangka Ajik O dari rumahnya,” tandas Kapolres Putera Sadana. Dari pengakuan tersangak Ajik O, bahwa dia mendapatkan mobil dari PI asal Banyuwangi, JawaTimur yang dikenalkan oleh tersangka Ajik S asal Pergung, Jembrana. Setelah dicek kerumah tersangka Ajik S ternyata ditemukan dua mobil tanpa surat-surat. Mobil truk dyana saurus warna merah dan mobil zebra pick up warna hitam. Tersangka Ajik S juga mengaku mendapatkan mobil tersebut dari PI yang kini masih buron. Tersangka Ajik S ternyata dapat menjual satu unit pick up putih DK 9732 WK di Blahbatuh Gianyar dan satu unit pick up di
FB/DONY
Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sanada saat menggelar kasus 18 mobil bodong dengan tiga tersangka
Antosari, Tabanan. “Kami berusaha menangkap otak pelaku,”
tandasnya. Total mobil yang diamankan sebagai barangbukti
sebanyak 18 unit berbagai jenis dan merk. W-004
sarana lingkungan sebanyak 96 unit rumah serta satu unit untuk sarana lingkungan. Sedangkan bantuan dari APBD kabupaten Jembrana sebanya 200 unit bedah rumah. Menurut Kadis Naker, Kesos dan Transmigrasi, I Wayan Gorim, untuk tahun 2015 bantuan bedah rumah anggarannya mencapai miliyaran rupiah. Apabila di rinci, bantuan yang diserahkan untuk tahun 2015 terdiri dari bantuan stimulan perumahan swadaya sebanyak 325 total anggarannya sebesar Rp. 3,375 milyar, bantua rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni untuk 96 uit da 1 paket sarana lingkungan degan anggaran sebesar Rp. 1 milyar, 10 juta, serta ban-
tuan sosial bedah rumah APBD Jembrana sebesar Rp. 3,4 milyar untuk 200 unit bedah rumah. Bupati Artha berharap supaya bantuan bedah rumah tersebut diterima keluarga miskin, tepat sasaran. “Saya ingin bantuan yang akan diterika supaya utuh tanpa ada potongan,” ujarnya. Selain itu, untuk pengunaannya juga agar tepat guna dan tepat sasaran. Saya tidak ingin ada warga saat bantuan cair justru disalah gunakanu. Hadir dalam penyerahan secara simbolis tersebut, yakni Wabup I Made Kembag Hartawan, Wabup I Made Kembang Hartawan serta PPK Wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Satuan Kerja Kementerian Rumah Swadaya Kementeria PUPERA RI, Sumaro. W-003
Bupati Serahkan Bantuan Bedah Rumah
NEGARA- Fajar Bali Warga kurang mampu atau masuk kategori keluarga miskin mendapatkan gelontoran bantuan bedah rumah, baik dari pemerintah pusat maupun dari Pemkab Jembrana. Penyerahan bantuan bedah rumah dilakukan secara simbolis yang diserahkan langsung Bupati Jembrana Putu Artha kepada warga kurang mampu di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Selasa (20/10). Bantuan bedah rumah tersebut, mulai dari bantuan Kementrian Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 323 unit rumah, kemudian rehabilitasi sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan
FB/PRAMONO
Bupati Jembrana Putu Artha ketika menyerahkan bantuan bedah rumah secara simbolis di GKBK
Layouter: Manik
6
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 | TAHUN XVI
Festival Asparagus 2015 di Desa Plaga Kecamatan Petang
Mendorong Generasi Muda Menjadi Wirausaha Asparagus
K
epala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung, Ketut Karpiana menyebutkan bahwa Festival Asparagus 2015 di Desa Plaga, Kecamatan
Kadiskoperindag Kabupaten Badung, Ketut Karpiana
Petang, Kabupaten Badung, salah mensatu tujuannya ialah untuk men dorong generasi muda di sana agar berminat berkecimpung dalam usaha pertanian asparagus dengan menjadi wirausaha muda bisnis tersebut. Ini disampaikannya saat jumpa pers dengan para awak media di Puspem Badung, Selasa (20/10) lalu. Menurut Ketut Karpiana, meski asparagus telah dikenal luas oleh masyaramasyara perkat namun per lu untuk lebih disosialisasikan agar makin didi minati serta digedige mari melalui kegkeg iatan semacam ini. “Khusunya kepada generasi muda kita. keMakanya dalam ke giatan ini kami akan membuat ajang aspemilihan duta as paragus. Nantinya mereka bertugas unun tuk memperkenalkan FB/DEJE
jenis tanaman ini kepada generasi sebaya mereka,” jelasnya. Selain ajang pemilihan duta asparagus, pihaknya juga akan menggandeng SMK Pertanian yang ada di Petang untuk mengembangkan komoditas asparagus menjadi produk yang menarik. “Permintaa pasarnya sangat besar terutama dari hotel dan restoran yang ada di kawasan Badung Selatan. Hanya saja, kami belum bisa memenuhi kebutuhan permintaan pasar dan harga komoditas ini di pasaran cukup mahal. Harga makanan yang paling murah di restoran saja mencapai Rp 50 ribu, itu pun dapatnya cuma sedikit,” imbuhnya. Ditambahkannya, jika generasi muda bersedia menekuni usaha ini maka mereka akan mampu menjadi wirausaha muda muda yang sekaligus membuka peluang kerja baru bagi yang lain. “Memang jenis tanaman ini hanya cocok ditanam di daerah Plaga, Petang yang jenis tanahnya sangat mendukung untuk itu. Namun selain bisa dikembangkan sebagai pusat pertanian asparagus, juga ke depan bisa dikembangkan sebagai desti-
nasi pariwisata pertanian khusus yang tentunya akan member tambah lebih secara ekonomi,” ujarnya. Pengakuan yang sama juga disampaikan Ketua Koperasi Petani Asparagus Mertha Nadi, Wayan Suparyasa yang menyebutkan bahwa dari hasil pertanian ini ia bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga kejenjang yang lebih tinggi. “Saya hanya memiliki lahan seluas 20 are yang dikelola oleh empat anggota keluarga. Setelah tanaman ini berumur di atas 5 sampai 8 tahun akan bisa dipanen tiap hari. Dan keuntungannya mencapai 70 persen dari harga produksi,” akunya. Bahkan menurut dia, kelompok tani asparagus yang tergabung dalam koperasi Mertha Nadi sampai kewalahan menghadapi permintaan pasar yang berasal dari hotel dan restoran yang ada di Badung Selatan. “Kami juga ada permintaan untuk eksport dari Singapura dan Jerman, tapi tidak bisa kami penuhi. Sebab untuk memenuhi kebutuhan lokal saja masih kewalahan dan sering menolak pesanan dari pelanggan,” ujarnya. R-014
FB/DEJE
Tahun 2015, Festival Asparagus Kedua Pemkab Badung melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) untuk kedua kalinya akan menggelar Festival Asparagus di SMKN 1 Petang, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kamis (22/10) hari ini. Festival ini untuk memperkenalkan ‘emasnya’ sayuran secara luas kepada masyarakat. Untuk diketahui produksi asparagus melalui program one village one product (OVOP) i n i b e ke r j a s a m a d e n ga n pemerintah Taiwan. Asparagus Pelaga telah diakui sebagai Asparagus terbaik di Asia. Berkat sayur asparagus ini geliat pertanian di Desa Pelaga belakangan bahkan mampu terus menggeliat. Bagaimana tidak petani asparagus di wilayah itu saat ini mampu meraup untung mencapai Rp15 juta per bulan. “Tahun pertama produksi asparagus hanya 5,6 ton tapi sekarang sudah 56 ton,” kata Kepala Diskoperindag Badung I Ketut Karpiana didampingi konsultan aspara-
gus asal Taiwan Mr Tsu Tien Chi dan Ketua Koperasi Tani Mertanadi Wayan Suparyasa kepada wartawan, Selasa (20/10) lalu. Dikatakan, walaupun terjadi peningkatan produksi, tingginya permintaan akan asparagus belum mampu dipenuhi semua oleh petani. “Khusus untuk memenuhi pesanan hotel dan restoran di Badung saja petani kewalahan. Ini karena tingginya permintaan,” katanya. Saat ini pihaknya masih fokus memenuhi permintaan dalam daerah, meskipun permintaan luar negeri juga tinggi. “Sekarang hanya untuk kebutuhan lokal saja, padahal kalau permintaan dari luar negeri sudah banyak ada dari Singapura, termasuk juga dari Jerman,” imbuhnya. Tingginya permintaan dan ditambah mahalnya nilai jual asparagus membuat petani puas sebagai petani. Para petani asparagus Pelaga yang telah tergabung dalam Koperasi Tani
Mertanadi sampai saat ini telah memiliki koperasi dengan aset Rp3 miliar lebih, dengan laba/ SHU sampai Agustus sebesar Rp1,3 miliar. “Rata-rata pendapatan petani itu mencapai Rp15 juta per bulan,” bebernya. Nah, karena prospek yang begitu bagus. Makanya ia mengajak masyarakat Pelaga yang mempunya lahan ikut bertani asparagus. “Tanaman ini hanya cocok di Pelaga, karena suhunya dingin,” jelasnya. Saat ini, lanjut Karpiana petani asparagus hanya terkendala dimasalah bibit. Pasalnya, petani belum bisa membuat bibit sendiri. Bibit masih dipasok dari Amerika Serikat. Mr. Tsu Tien Chi yang menjadi konsultasi pertanian asparagus ini mengaku optimis dengan iklim yang mendukung dan keterampilan petani asparagur Plaga, usaha pembibitan dapat berhasil. “Suhu disini bagus (untuk asparagus). Kami yakin nanti bibit juga bisa dibuat sendiri oleh petani,” katanya. R-014
Prospek Asparagus Makin Menjanjikan
Budi daya produk holtikultura berupa asparagus dinilai sangat prospektif. Selain karena diminati pasar, harga asparagus saat ini sangat menggiurkan. Siapa sangka Asparagus yang dulunya tidak dikenali sebagai jenis sayur yang sangat bermanfaat bagi kesehatan ini, ternyata memiliki nilai jual tinggi, bahkan menjadi primadona di Desa Plaga, Petang Badung. Petani yang dulunya hanya mengandalkan tanaman sayur dan buah secara tradisional, kini sudah menekuni menanam Asparagus sebagai produk unggulan bisa mengantongi hasil penjualan hingga Rp 400.000 per hari hanya dari areal 50 are. Sehingga Pemkab Badung pun tidak ragu lagi menjadikan Asparagus sayur berasal dari Eropa ini, sebagai produk utama masuk di One Produk One Village (satu produk di satu desa). Saking seriusnya membudidayakan Asparagus di desa berhawa sejuk Plaga ini, AA Gde Agung yang pada waktu itu masih sebagai Bupati Badung, menggandeng sebuah Yayasan ICTF Taiwan. (Koperasi) dipimpin Mr.Su Tien (60 thn) untuk menjadi Konsultan melatih dan mendidik petani di Plaga trampil menanam Asparagus secara modern, agar menghasilkan Asparagus berkualitas ekspor. Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
Mr.Su Tien
FB/DEJE
(Diskopperindag) Badung Ketut Karpiana menambahkan, sejak 2005 lalu Asparagus mulai diperkenalkan kerjasama Kementerian Koperasi dan Pemkba Badung untuk mengembangkan jenis sayuran ini kepada masyarakat desa Plaga. Karpiana didampingi Kabag Humas dan Protokol AA Gede Raka Yuda, konsultan asparagus asal Taiwan Mr. Su Tien Chi (60) dan salah seorang petani asparagus Nyoman Sudarta, menjelaskan, Asparagus sangat prospektif. “Luas lahan untuk asparagus terus meningkat,” ujar mantan Kepala Perpustakaan Badung ini. Pengembangan areal asparagus ini, diyakini, akan mampu menghindarkan alih profesi. Ia juga optimis, budi daya asparagus ini akan mampu menarik warga yang telah bekerja di sektor lain ke sektor pertanian.
“Pemasaran, sama sekali tak mengalami kendala. Asparagus Plaga sudah diakui dunia dengan predikat terbaik di Asia, saat ini baru mampu memenuhi permintaan kalangan hotel dan restoran lokal Badung. Sebagian lagi diserap untuk kebutuhan pasar-pasar swalayan di Denpasar dan Badung,” jelas Karpiana. Untuk kebutuhan ekspor, petani saat ini belum mampu melayaninya. Permintaan asparagus dari luar negeri sangat banyak. “Kami belum mampu melayani kebutuhan ekspor,” tegas Karpiana. Ia berharap, lewat sosialisasi ini, warga tertarik untuk menekuni budi daya asparagus. Selain pembudi daya, pihaknya juga berharap akan muncul wirausahawirausaha di bidang ini sehingga produk ini mampu memberi nilai tambah. Konsultan Aparagus Mr. Su Tien Chi, mengatakan asparagus sangat prospektif sehingga layak dikembangkan. Wilayah Plaga sangat ideal untuk areal budi daya asparagus. Produk sayuran ini sangat cocok dibudidayakan di areal dengan suhu stabil 25 derajat serta tanah berpasir dan gembur, “ Semua ini ada di wilayah Plaga,” katanya. Program ini, katanya, hasil kerja sama Depkop dan UKM RI bersama ICTF Taiwan. Lewat one village one product (OVOP), lembaga Taiwan ini mengembangkan asparagus di Plaga. R-014
FB/DEJE
Catatan Tahun 2014, Asparagus Terbaik Asia Kabupaten Badung, adalah pusat pengembangan kepariwisataan di Bali, karena hotel-hotel berbindang, restoran dan fasilitas pendukung lainnya ada di wilayah yang PAD-nya terbesar di Pulau Dewata. Meskipun hotel dan restoran berjejer di sepanjang kawasan Nusa Dua, Jimbaran, Kuta dan Legian, namun Kabupaten Badung itu masih memiliki hamparan lahan yang luas untuk mengembangkan sektor pertanian yakni di Badung Tengah (Mengwi) dan Badung utara (Petang). Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Badung, menargetkan 50 hektare lahan pengembangan perkebunan Asparagus di Desa Pelaga, Petang, Badung utara, mengingat permintaan dari hotel dan perusahaan terus meningkat, tutur Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung, I Ketut Karpiana. Pengembangan jenis sayur mayur yang mempunyai nilai ekonomis tinggi itu kini telah menjangkau 46 hektare yang melibatkan delapan kelompok petani. Petani yang mendapat pembinaan ahli pertanian dari Yayasan International Cooperation and Development Fund (ICDF), Taiwan hingga 2015 mampu menghasilkan asparagus untuk memenuhi kebutuhan hotel maupun konsumen di pasaran luar negeri. Hingga akhir masa pendampingan dari tim ahli luar negeri itu sasaran pengembangan asparagus seluas 50 hektare di kawasan Plaga itu optimis dapat terlampaui. Dalam sistem pengembangan asparagus tersebut menerapkan produk OVOP (one village one product) dengan komoditas unggulan sayur mayur kualitas terbaik sehingga mampu
mengangkat pendapatan dan tingkat kesejahteraan petani. Setiap petani yang mengembangkan asparagus seluas tujuh are (700 meter persegi) mampu menghasilkan Rp400.000 per hari atau sekitar Rp12 juta per bulan. Pendapatan tersebut sangat menjajikan dibanding dengan pegawai negeri sipil atau pegawai perusahaan suasta lainnya. Su Tien Chi, ahli pertanian dari Yayasan International Cooperation and Development Fund (ICDF), Taiwan yang mendampingi petani asparagus itu menjelaskan, bahwa kawasan Petang atau Badung bagian utara cukup bagus untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian Asparagus karena suhu dan kondisi tanahnya yang baik. Bahkan produksi aspragus Desa Plaga berdasarkan hasil penelitian dari Insitut Teknologi Bandung (ITB) masuk paling baik Asia. Hal itu menunjukkan potensi pertanian Asparagus di Kabupaten Badung cukup menjajikan baik dari segi kondisi lingkungan, maupun prospek penjualannya. ICDF Taiwan berjanji untuk terus mendukung dan memberikan pendidikan kepada petani setempat dalam mengembangkan Asparagus, ujar Su Tien Chi. Harga Rp35.000/kg. Asparagus merupakan salah satu jenis sayur mayur yang memiliki khasiat kesehatan yang tinggi. tidak salah kalau masyarakat yang mengerti kesehatan selalu mengkonsumsi aspragus, meskipun harganya relatif tinggi yakni mencapai kisaran Rp 35.000Rp50.000/kg. Pengembangan jenis sayur mayur itu mencapai 46 hektare, yang produksinya banyak diserap kalangan hotel dan pusat
perbelanjaan, disamping ekspor. Bahkan petani setempat telah menghimpun diri dalam wadah koperasi yang siap bermitra dan membina petani dalam mengembangkan asparagus. Berdasarkan hasil perhitungan, petani yang mengembangkan asparagus secara intensif itu investasi yang ditanam sudah bisa kembali pada tahun pertama atau tahun kedua. Dengan demikian selama enam tahun sisanya umur asparagus tinggal merawat sambil menikmati hasil yang lumayan besar, sehingga pengembangan asparagus itu sangat menjanjikan. Petani bisa memanfaatkan modal dari koperasi dengan bunga ringan, atau kredit perbankan, karena setelah tanaman berumur enam bulan sudah bisa dipanen, sekaligus memulai mencicil hutang yang digunakan untuk investasi. Semakin baik kualitas asparagus semakin mahal harganya,” tutur I Made Artana, seorang petani asparagus. Proses budi daya dari bibit bijian hingga penyemaian membutuhkan waktu selama tiga bulan. Setelah itu bibit siap ditanam di tanah. Selama enam bulan perawatan selanjutnya sudah mulai bisa dipanen, jika dihitung dalam setahun lahan seluas sepuluh are itu menghasilkan sedikit Rp30 juta sehingga investasi yang ditanam bisa kembali pada tahun pertama atau kedua. Pengembangan asparagus itu seluruhnya menggunakan pupuk organik yang berimbang disamping persediaan air yang tidak begitu banyak untuk penyiraman. Festival Asparagus-Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung I Ketut Karpiana menambahkan, untuk mendorong semangat dan gairah petani mengembangkan asparagus pihaknya telah menggelar
Festival Asparagus di Desa Pelaga, Petang selama dua hari, pada 5-6 Desember 2014 lalu. Upaya tersebut untuk membantu pemasaran asparagus, mempertemukan antara pembeli dengan produsen, meningkatkan kunjungan wisatawan ke Badung utara sekaligus menyeimbangkan perekonomian di daerah itu. Berbagai upaya dan terobosan itu dilakukan, mengingat pariwisata di Badung masih terfokus di Badung bagian selatan sehingga, sehingga masyarakat di Badung utara tidak kecipratan dolar yang dibelanjakan oleh wisatawan mancanegara. Untuk itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Badung berinisiatif melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan perekonomian melalui pertanian dalam arti luas. Festival digelar selama dua hari itu melibatkan delapan kelompok petani asparagus dengan menampilkan berbagai produksi pertanian dan hasil olahannya. Setiap kelompok petani diberikan kesempatan untuk melakukan pengolahan perkebuannya menjadi makanan jadi dan siap hidang. Menariknya dalam kesempatan itu, para pengunjung berkesempatan langsung melihat kawasan pertanian dan melihat dari dekat proses pengolahan makanan khas Bali yang halal dan diminati wisatawan yang berlibur ke Pulau Dewata. Pelaku usaha dapat melakukan transaksi di lokasi festival, sekaligus menjalin kemitraan untuk pengembangan di masa mendatang. Pertanian asparagus Plaga sangat menjanjikan bagi masyarakat, mengingat permintaan asparagus dari konsumen cukup besar dan harganyapun tinggi, sehingga petani sangat bergairah. R-014
Badung Mangupura, Kirang La
7
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 | TAHUN XVI
Membedah Konsep Pengembangan Potensi Pertanian di Badung Utara
K
esenjangan pembangunan wilayah di Kabupaten Badung antara Badung Utara dengan Badung Selatan, selalu menjadi sorotan publik, dan sering direpresentasikan sebagai kesenjangan antara sektor pertanian dengan sektor pariwisata. Hal ini disebabkan karena potensi sumberdaya yang ada di Badung Utara khususnya di sektor pertanian belum tergarap secara optimal. Inisiatif baru kemudian dimunculkan dengan judul “Pengembangan Potensi Pertanian di Badung Utara (Asparagus Ditanam, Ekonomi Mapan)”. Inisiatif ini dilakukan dengan pendekatan “one village one product” (OVOP) sebagai titik ungkit ekonomi Badung Utara. Sasaran kegiatan adalah petani di Badung Utara, khususnya di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, termasuk di dalamnya adalah generasi muda. Tujuan utama pengembangan inisiatif adalah meningkatkan pendapatan petani di Badung Utara sehingga setara dengan Badung Selatan. Upaya ini ditempuh dengan mencari komoditas baru yang unggul, dengan bermodalkan kesesuaian lahan dan iklim (location driven). Ada empat strategi dalam inisiatif ini, dengan hasil sebagai berikut ; (1) produk lokal berdimensi global; terlihat dari hasil Asparagus telah merambah hotel, restoran, swalayan dan eksport; (2) menumbuhkan kemandirian dan kreativitas; sehingga petani terampil dan kreatif; (3) pengembangan sumberdaya manusia; melalui pelatihan dan pendampingan dan (4) menumbuhkan ikon unggulan; dari uji mutu ternyata asparagus Desa Pelaga lebih baik dibandingkan produk daerah lain. Dengan empat strategi tersebut, mampu meningkatkan pendapatan petani lebih dari lima kali lipat dibandingkan sebelumnya, sehingga terlihat dimensi ekonomi sebelum (before) dan sesudah (after) inisiatif diterapkan. Disamping itu dari data empirik, inisiatif ini juga mampu menarik minat generasi muda. Ad a b e b e ra p a p e r u b a han dalam penyelenggaraan pelayanan publik, terkait penerapan inisiatif ini, seperti: perubahan dalam inovasi teknis, manajemen pemasaran, peningkatan pendapatan, perubahan kultur petani, dan aspek pembinaan dan pendampingan. Keberlanjutan program sudah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Badung, dalam bentuk penyiapan anggaran. Sedangkan replikasi internal dan eksternal juga gencar dilakukan untuk memperluas cakupan program di Kabupaten Badung dan daerah lain. Masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakan inisiatif ini? Kabupaten Badung memiliki bentuk wilayah yang memanjang membentang dari Utara (Gunung) ke Selatan (Laut) dengan agroekosistem yang berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut, Kabupaten Badung menetapkan tiga zona pembangunan, yaitu : (1) Badung Utara, sebagai kawasan konservasi, berupa hutan/ gunung , kawasan perkebunan, hortikultura dan peternakan; (2) Badung Tengah, dominan berupa sawah irigasi dan sentra industri kecil, dan (3) Badung Selatan, adalah kawasan pariwisata. Secara ekologi, kawasan Badung Utara telah memberikan “energi” bagi kehidupan Badung Tengah dan Badung Selatan, berupa air, pangan dan aliran fluida (tata udara). Namun bila dilihat dari aspek ekonomi, terlihat kesenjangan yang dikotomi, di mana masyarakat di Badung Utara memiliki pendapatan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan di Badung Selatan. Hal ini disebabkan karena potensi yang ada belum digarap secara optimal. Fenomena ini selalu menjadi aspirasi dan apresiasi publik, dan sering direpresentasikan sebagai kesenjangan antara sektor pertanian dengan sektor pariwisata. Data Statistik tahun 2013 menunjukkan rata-rata produktivitas tenaga kerja sektor pertanian sebesar Rp. 39,11 juta/tahun, jauh lebih kecil dibandingkan sektor jasa/
Asparagus Ditanam, Ekonomi Mapan. Inisiatif Pendekatan ‘One Village One Product’
FB/HERY
Tahun 2014 lalu saat mantan Bupati Badung AA Gde Agung meninjau langsung hasil pertanian di Badung Utara pariwisata yang mencapai Rp. 83,95 juta/tahun. Hal ini harus mendapatkan perhatian yang serius, dalam bentuk komitmen politik, kebijakan dan program serta anggaran untuk wilayah Badung Utara. Inisiatif baru kemudian dimunculkan, disesuaiakan dengan potensi sumberdaya Badung Utara sebagai kawasan pertanian/hortikultura, berupa budidaya sayuran Asparagus (Asparagus officinalis). Komoditas ini memiliki nilai ekonomi tinggi, pasar yang masih terbuka untuk hotel dan restoran, sehingga berpeluang adanya sinergitas pertanian dengan pariwisata, sebagai bentuk penyeimbangan (keep balancing) antara Badung Utara dengan Badung Selatan. Inisiatif yang ditawarkan adalah komoditas baru, yang sebelumnya tidak ada di daerah tersebut, sehingga mampu menjadi titik ungkit ekonomi di Badung Utara. Dengan demikian tergambar adanya pembaharuan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada, dan memperlihatkan dampak yang signifikan secara ekonomi sebelum (before) dan sesudah (after) inisiatif diterapkan.
Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana inisiatif ini telah memecahkan masalah tersebut? Sebagai inisiator program, mantan Bupati Badung (Anak Agung Gde Agung); Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda dan Litbang dengan asistensi dan supervisi dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, dan Kementerian Koperasi dan UKM-RI Ada dua pendekatan dalam pengembangan kawasan pertanian yang ada saat ini, yaitu : (a) Pendekatan “location driven” di mana dalam kawasan yang akan digarap belum memiliki komoditas unggulan, tetapi memiliki potensi agroekosistem tertentu yang dapat dikembangkan. (b) Pendekatan “commodity driven” adalah sebaliknya, di dalam kawasan telah ada komoditas unggul, selanjutnya dengan sentuhan inovasi dapat dikembangkan menjadi unggulan daerah. Inisiatif ini termasuk dalam pendekatan “location driven”, karena tanaman Asparagus belum ada sebelumnya. Tetapi dari indikasi yang ada, lokasi yang ditetapkan, memiliki lahan dan iklim yang cocok untuk Asparagus. Ada empat strategi yang diterapkan dalam pemecahan masalah di Badung Utara, melalui inisiatif ini : (a) Lokal tetapi Global (Local yet Global); pengembangan kawasan pertanian ditujukan untuk membuat kekhususan produk lokal. Produk lokal tersebut, dipasarkan bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga dapat merambah pasar global. (b) Kemandirian dan Kreativitas (Self Reliance Creatifity); petani harus mampu dan kreatif mengelola produk yang diunggulkan, seperti halnya Asparagus. Strategi ini juga merupakan kampanye menarik partisipasi pembangunan wilayah, untuk menggali potensi lokal yang ada. (c) Pengembangan Sumberdaya Manusia (Human Resources Development); melakukan upaya “capacity building” untuk petani, sehingga mampu menghasilkan produk khas dan berkualitas. Di samping itu petani juga diharapkan mampu menghadapi
angkung Nunas Sinampura
persaingan global yang ada saat ini. (d) Menumbuhkan Ikon unggulan (Number One or Only One); Jika produk yang sama juga ada di daerah lain, maka yang dituju adalah “number one”, dengan prinsip makin tinggi mutu, makin tinggi nilainya. Sebaliknya kalau produk tersebut hanya kita yang memiliki, maka ikon yang harus direbut adalah “only one”. Prinsip yang harus dipahami adalah, makin tinggi lokalitasnya, makin tinggi juga nilainya. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah : meningkatkan pendapatan petani di Badung Utara, untuk bisa satara dengan masyarakat Badung Selatan. Upaya ini ditempuh dengan : (1) menggali potensi pertanian di Badung Utara, dengan pendekatan OVOP; (2) mencari komoditas unggulan sebagai titik ungkit ekonomi, yang juga diminati oleh generasi muda. Penerapan strategi tersebut, ternyata dapat menjawab tujuan program dengan tahapan proses yang utuh, sebagai berikut : (a) Lokal tetapi global; asparagus yang dihasilkan, pemasarannya telah merambah hotel, restoran, swalayan dan eksport. (b) Kemandirian dan kreativitas; petani mampu menghasilkan komoditas Asparagus yang unggul. Upaya ini didukung oleh SKPD terkait, sebagai bagian dari kampanye dalam pengembangan wilayah. (c) Pengembangan sumberdaya manusia; hal ini menjamin keberlanjutan usaha dan kemandirian petani. Upaya ini diikuti dengan “capacity building” untuk peningkatan mutu, pengembangan usaha, peningkatkan pendapatan petani , dan menarik minat generasi muda. (d) Menumbuhkan ikon unggulan menuju “number one” ; hasil uji mutu menunjukkan Asparagus Desa Pelaga (Badung Utara), lebih baik dibandingkan dengan Asparagus asal Medan, Malang dan daerah lain. Bahkan dari aspek produktivitas, berpeluang menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Melalui strategi tersebut, inisiatif ini mampu memecahkan masalah kesenjangan pendapatan masyarakat Badung Utara dengan Badung Selatan. Data empiris menunjukkan, pendapatan bersih petani asparagus kini meningkat lebih dari 5 kali lipat dibandingkan sebelumnya, dari Rp. 4.125.000,menjadi Rp. 21.586.600,-/25 are/ tahun. Dengan demikan terlihat jelas keadaan ekonomi petani sebelum (before) dan sesudah (after) program. Di samping itu sacara spesifik, pengembangan asparagus juga mampu menarik minat generasi muda.
Dalam hal apa inisiatif ini kreatif dan inovatif? Memperhatikan masalah dan strategi yang telah disusun, ternyata inisiatif ini menunjukkan hal yang unik, kreatif dan inovatif seperti : (a) Dari tidak ada menjadi ada; berproses dari identifikasi potensi wilayah, pemilihan komoditas yang cocok yang memiliki berbagai keunggulan. (b) Berkembang pesat di lapangan; terlihat dari areal pengembangan yang luas (2009-2014); yaitu 50,4 ha. oleh 197 orang petani di 9 lokasi. (c) Berdampak pada pengembangan sayuran lainnya dan sayuran lokal, yang pemasarannya terangkat karena ikon asparagus. (d) Menarik minat generasi muda; terlihat dari data rata-rata umur petani asparagus relatif lebih muda dibandingkan petani pada umumnya. (e)
Mampu bersaing dengan sektor pariwisata, terlihat dari kembalinya beberapa pekerja pariwisata ke desa, dan selanjutnya menekuni usahatani asparagus. (f ) Memanfaatkan sumberdaya lokal seperti pupuk organik, dan bio-urine, di mana kedua produk ini dihasilkan oleh petani di sekitarnya. (g) Membuka peluang kerja di pedesaan, baik di hulu maupun hilir. Total tenaga kerja yang terserap 415 orang, terdiri dari 394 orang petani dan 21 orang pengelola koperasi. (h) Berkembang media promosi, seperti : Festival Asparagus, Festival Budaya Pertanian, Duta Asparagus, dan berbagai Kuliner Asparagus. (i) Mampu menjawab sinergitas pertanianpariwisata, terlihat dari pemasaran produk yang telah merambah hotel dan restoran.
Bagaimana strategi ini dilaksanakan? Obsesi untuk pengembangan ekonomi di Badung Utara adalah komitmen yang strategis. Oleh karena itu disusun rencana aksi sebagai berikut : (a) Diawali dengan pengenalan program melalui pendekatan OVOP, dari Kementerian Koperasi dan UKMRI dengan modifikasi dan adaptasi lingkungan setempat. (b) Menyiapkan anggaran dalam DPA Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, mulai tahun 2009 sampai saat ini. (c) Melakukan pengorganisasian program; (1) pada tataran kebijakan; melalui kewenangan Bupati ; (2) pada tingkatan teknis; oleh Dinas Teknis terkait, dan (3) pada tataran operasional; oleh petani, Koperasi Tani Mertanadi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan aparat desa. (d) Kegiatan Tahun I (2009); (1) penyiapan infrastuktur dan sarana produksi; (2) sosialisasi program, penyiapan penelitian dan penetapan produk unggulan, (3) pembentukan Kelompok Tani dan Koperasi, dan (4) pelatihan teknis dan manajemen. (e) Kegiatan Tahun II (2010) ; (1) pelaksanaan demplot; (2) pelatihan kualitas produksi; (3) perumusan pola pemasaran; (4) pengembangan jaringan pemasaran dan temu bisnis, dan (5) pameran dan promosi. (f) Kegiatan Tahun III (2011) dan seterusnya; (1) pengembangan areal; (2) pengembangan inovasi produk, promosi dan advokasi; (3) uji mutu produk; (4) pengembangan sumberdaya manusia, dan (5) perluasan pemasaran. (g) Peningkatan peranan Koperasi, dalam hal : (1) penanganan dan pemasaran produk; (2) penyaluran bibit ; (3) penyaluran sarana produksi, dan (4) pengelolaan simpan pinjam. Selain rencana aksi, disampaikan pula langkahlangkah kunci dengan parameter kuantitatif dan kualitatif seperti berikut ini : (a) Attract people to move city to rural area; menarik kembali masyarakat untuk berpindah dari kota ke desa. Tercatat ada 6 orang petani yang dulunya bekerja di kota akhirnya kembali ke desa, menekuni usahatani Asparagus. Hal ini juga berarti mengurangi urbanisasi, dan menjadikan desa sebagal basis pembangunan; (b) Improve rural life and boost rural economic ; memperbaiki kehidupan masyarakat pedesaan dan mendorong per-
ekonomian di pedesaan. Saat ini pengembangan Asparagus telah mencapai 50,4 ha. (2011-2014), dengan total produksi 117,26 ton, senilai Rp. 4,73,- milyar. Dengan demikian Asparagus berperan sebagai titik ungkit ekonomi di pedesaan Badung Utara. (c) Promote cultural and rural industry ; mengembangkan budaya dan industri pedesaan. Hal ini adalah lompatan kultur yang luar biasa, karena awalnya secara turun temurun mereka hidup dari bertani, kini berubah menjadi petani modern yang bercorak industri. (d) Elevate rural human resources ; mengangkat derajat masyarakat pedesaan. Inisiatif ini memposisikan masyarakat pedesaan, tidak lagi dipandang sebagai masyarakat miskin dan tertinggal. Justru sebaliknya, mereka sekarang menguasai inovasi pertanian yang unggul, disertai peningkatan pendapatan yang signifikan (lebih dari 5 kali lipat dari sebelumnya). Penguatan sumberdaya manusia menjadi semakin penting dalam era global seperti saat ini. (e) Promote cultural and rural industry internationally ; mengembangkan budaya dan industri pedesaan sehingga mampu bersaing di pasar internasional. Inisiasi ini berhasil, karena produk asparagus mampu merambah pasar modern, hotel, restoran dan eksport. Menyimak rencana aksi dan langkah-langkah kunci, maka dapat disarikan kegiatan utama sebagai berikut : (a) Identifikasi masalah dan potensi di Badung Utara, yang kemudian diikuti dengan penetapan program dan regulasinya untuk dilaksanakan. (b) Pemilihan komoditas unggulan sebagai faktor kunci keberhasilan, di mana asparagus ternyata mampu menjadi titik ungkit ekonomi secara nyata di Badung Utara. (c) Membuat strategi/rencana aksi baik teknis maupun kelembagaan, meliputi beberapa tahapan, mulai persiapan, pelaksanaan, pengembangan dan perluasan pemasaran. (d) Memantapkan komoditas sebagai ikon unggulan, melalui uji mutu, pameran, promosi dan studi banding, untuk menjadi yang terbaik (number one), mengingat adanya pesaing dari daerah lain. (e) Membangun transparansi, partisipasi, kemandirian Kelompok Tani dan Koperasi. Upaya ini dilakukan dengan prinsip manajemen yang terbuka, bertanggung jawab, dan adanya proses demokrasi. (f ) Membangun dan memperluas varian produk dan pemasaran yang dilengkapi fasilitas pemasaran dan sarana transportasi.
Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan? Inisiatif ini dirancang dengan pendekatan partisipatif, terlihat dari keterlibatan pemangku kepentingan seperti di bawah ini : (a) Pemerintah Pusat ; Kementerian Koperasi dan UKM-RI, dalam bentuk inisiasi program, pembinaan, pembiayaan, monitoring dan evaluasi. (b) Pemerintah Provinsi Bali ; Dinas Koperasi dan UKM, dalam bentuk pembinaan, pembiayaan, monitoring dan evaluasi, serta memfasilitasi hubungan dengan Pemerintah Pusat. (c) Pemerintah Kabupaten Badung ; melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian,
FB/HERY
Perkebunan dan Kehutanan, dan Bappeda Litbang. Adapun bentuk kegiatan adalah : penyiapan sarana, pembinaan, pembiayaan, monitoring dan evaluasi. (d) Secara spesifik ada pembagian tugas yaitu teknis budidaya oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, sedangkan untuk kelembagaan, koperasi dan pemasaran, oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. (e) Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) ; berperan dalam pendampingan dan pembinaan teknis budidaya di lapangan, melalui kegiatan Sekolah Lapangan (SL). (f) Koperasi Tani Mertanadi ; melaksanakan kegiatan dalam penyaluran bibit, sarana produksi, pemasaran dan simpan pinjam. (g) Pengusaha/Swasta ; seperti kalangan pengusaha hotel, restoran dan swalayan, menjalin kesepakatan / MoU dengan koperasi dalam pemasaran produk. (h) Indonesian Chef Assosiation (ICA) ; berperan dalam mempromosikan produk, dalam bentuk kuliner berbahan baku Asparagus, seperti pada event : Festival Budaya Pertanian, Festival Asparagus, dan dalam event lainnya. (i) Duta Asparagus ; tetah ditetapkan dalam Festival Asparagus akhir 2014, berperan mempromosikan Asparagus yang ada di Badung Utara, di samping juga memotivasi generasi muda untuk terjun dalam usahatani Asparagus. (j) Kelompok Wanita Tani ; aktif berlatih dan mengolah Asparagus dalam berbagai bentuk kuliner, seperti yang telah ditampilkan dalam Festival Asparagus. (k) Kalangan Media Masa, baik media cetak maupun elektronik ; dalam bentuk pemberitaan dan peliputan khusus, tentang budidaya Asparagus di Desa Pelaga.
Sumberdaya apa saja yang digunakan untuk inisiatif ini, dan bagaimana sumberdaya itu dimobilisasi? Seperti diuraikan di depan, inisiatif ini dirancang untuk dapat memancing peranserta berbagai pemangku kepentingan untuk pengembangan ekonomi wilayah. Hal ini dapat dilihat dari alokasi sumberdaya yang ada, baik itu berupa dana, sarana dan prasarana serta sumberdaya lainnya. Berikut adalah alokasi pembiayaan dari Kementerian, SKPD terkait, dan partisipasi pihak lain seperti di bawah ini : (a) Kementerian Koperasi dan UKM-RI ; berupa dana, kegiatan dan peralatan senilai Rp. 700.000.000,mulai tahun 2012-2013. (b) Pemerintah Kabupaten Badung ; melalui Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan mulai tahun 2010-2014 dengan berbagai bentuk kegiatan, sebesar Rp.1.683.184.250,-. Melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dalam bentuk penambahan daya listrik sebesar Rp. 52.868.500,- (2009) dan Pelatihan Taruna Tani (2013) senilai Rp.364.251.400,-. (c) Desa Pelaga, memberikan pinjaman sebagian bangunan Pasar Desa untuk sekretariat Koperasi, tempat penampungan hasil, gudang dan “packing” sayuran. (d) Petani Asparagus dalam bentuk penyiapan lahan, budidaya dan pemeliharaan tanaman Sumberdaya tersebut dikelola sesuai Tupoksi SKPD bersangkutan, yang pada akhirnya bermuara pada penguatan dan pengutuhan program, baik dari
aspek teknis maupun manajemen. Lebih detail tentang mobilisasi sumberdaya tersebut dapat dikelompokkan dan dijelaskan sebagai berikut : (a) Pengenalan inisiatif, dalam bentuk advokasi dan sosialisasi program dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM-RI, dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali. (b) Penyiapan, prasarana, infrastruktur pendukung, dan manajemen dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. (c) Pengembangan komoditas dan pendampingan teknis, oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, dilaksanakan oleh PPL di wilayah kerjanya. (d) Pengembangan kelembagaan Koperasi, manajemen dan pemasaran, oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan. (e) Pengembangan, promosi, monitoring dan evaluasi, dilakukan bersama oleh Pusat, Provinsi dan Kabupaten melalui SKPD terkait seperti diuraikan di depan.
Apa saja keluaran (output) yang paling berhasil? Ada beberapa variabel kuantitatif dan kualitatif yang dapat diuraikan sebagai representasi dari keluaran (output) yang paling berhasil dari inisiatif ini. Adapun keluaran tersebut meliputi : (a) Inisiatif ini ternyata mampu memilih komoditas dengan berbagai keunggulannya ; (1) bernilai ekonomi relatif tinggi Rp.40.000,-/kg; (2) akses pasar yang terbuka lebar sampai dengan eksport; (3) memiliki mutu paling baik di antara pesaing yang ada, sehingga berpeluang menjadi yang terbaik (number one) ; (4) dapat bersinergi dengan sektor pariwisata, karena produknya diserap kalangan hotel dan restoran. (b) Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat/petani secara signifikan dalam bentuk keuntungan bersih dari Rp. 4.125.000,- menjadi Rp. 21.586.600,-/25 are/ tahun, atau meningkat lebih dari 5 kali lipat. Hal ini juga sekaligus dapat menarik minat generasi muda untuk menekuni usaha budidaya Asparagus. Data empirik menunjukkan umur rata-rata petani Asparagus sekitar 45 tahun, sedangkan petani pada umumnya lebih dari 55 tahun. (c) Berhasil menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian, karena komoditas Asparagus mampu menjadi titik ungkit ekonomi yang relatif kuat. Dari luasan pertanaman 50,4 ha. saat ini mampu berproduksi 117,26 ton dengan kontribusi pendapatan mencapai Rp. 4,73 milyar dalam kurun waktu 4 tahun. Dengan demikian hal ini dapat menjadi “entry point” atau harapan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Badung Utara setara dengan Badung Selatan. Dari keberhasilan ini, Kabupaten Badung ditetapkan sebagai “Penggiat OVOP Terbaik” Tingkat Nasional Tahun 2012, oleh Kementerian Koperasi dan UKM-RI. (d) Inisiatif ini juga mampu menyerap tenaga kerja, baik di hulu maupun hilir. Saat ini setidaknya ada sekitar 415 orang yang terlibat dalam kegiatan usahatani Asparagus, termasuk di dalamnya 21 orang yang menangani koperasi. Di antara tenaga kerja tersebut, 6 orang di antaranya pernah bekerja di kota, kemudian kembali ke desa untuk menekuni usahatani Asparagus. Hal ini memberi bukti, bahwa inisiatif ini mampu mengurangi urbanisasi, dan sekaligus menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan memberi harapan masa depan bagi masyarakatnya. (e) Program ini juga mampu menjadi ikon dan sekaligus mengangkat citra Badung Utara. Momentum ini dapat menjadi titik awal yang baik untuk mewujudkan sinergitas Pertanian-Pariwisata, dalam bentuk suplay and demand produk Asparagus. Di samping itu citra Badung Utara juga terangkat dengan berbagai event yang terkait dengan Asparagus, seperti Festival Budaya Pertanian, Festival Asparagus, pemilihan Duta Asparagus dan juga pemberitaan media masa. R-014 Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & BUDAYA Dulang Bergaya Lukisan Kamasan Mulai Diminati
6
FAJA R BALI
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
Proses Lebih Rumit Diminati Wisatawan Domestik Lukisan wayang khas Kamasan semenjak diciptakannya mengalami pergeseran fungsi sampai ke pergeseran media lukis. Namun nilai dan gaya lukisan wayang khas Kamasan ini disebutkan masih terpelihara utuh. Seperti halnya, salah satu warga Desa Kamasan yang saat ini ikut mengembangkan seni lukis wayang Kamasan pada media dulang kayu yang biasanya dipakai sebagai alas sesajen.
FB/SARJANA
DULANG KAMASAN-Nyoman Sudarmi melukis wayang khas Kamasan di dulang yang diminati wisatawan domestik
SEMARAPURA-Fajar Bali Salah satu warga yang menekuni lukisan khas Kamasan di atas dulang, Nyoman Sudarmi (50) yang tinggal di Bankar Pande, Desa Kamasan. Melukis di atas dulang kayu ini, juga sebelumnya dilakukan pada media lain seperti topi bambu, kipas dari kain atau kipas kayu, telur atau media
Cegah Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS dengan Nge-Rap DENPASAR-Fajar Bali Sedikitnya 12 ribu orang di Bali dinyatakan telah terinfeksi HIV/AIDS. Sebagian besar dari mereka yang terinfeksi virus yang menyerang kekebalan tubuh itu justru berasal dari golongan usia muda dan remaja. Bahkan jumlahnya tiap tahun cenderung meningkat. Demikian diungkapkan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali Made Suprapta, saat membuka Lomba Rap GenRe (Generasi Berencana) yang dilaksanakan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali di Mall Bali Galeria, Kuta, Badung, Minggu (18/10). Dikatakan dari jumlah kasus penderita HIV/AIDS tersebut sebagaian besar usia yang terdampak adalah kelompok usia 15 hingga 40 tahun. Perkembangan kasus HIV/AIDS begitu cepat ini, perlu ditekan dengan berbagai cara. Salah satu caranya ialah dengan memberikan pemahaman kepada kelompok remaja di Bali tentang ancaman penyakit yang belum ada obatnya itu. Lomba Rap GenRe diharapkan selain mampu menekan penyebaran HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkotika juga makin meningkatkan kesadaran kalangan remaja akan pentingnya merencanakan penundaan usia perkawinan di usia belia. KPA Bali mengapresiasi upaya
FOTO BERSAMA-Panitia dan pemenang lomba Nge-Rap melakukan foto bersama.
BKKBN yang menggelar sosialisasi secara terpadu terhadap kalangan remaja guna menanamkan pemahaman akan pentingnya kepedulian terhadap diri sendiri sebagai cara melindungi diri dari segala hal yang berdampak negatif. Sebab, menurut Made Suprapta, kalangan remaja saat ini selain teracam penyebaran HIV/ AIDS yang makin mengganas juga diincar pengedar narkoba. Berdasarkan data, tercatat ada sekitar 6 ribu pengguna narkoba di Bali. Selain itu, saat ini juga terjadi perubahan tren atau pola di kalangan penggunan narkoba
Gusti Wedakarna Kecam Lahirnya Calon Boneka di Sejumlah Pilkada di Bali
FB/IST
GenRe, remaja semakin terbuka wawasannya, pentingnya menjaga diri dan keluarga. Wakil Bali yang akan berlaga di tingkat nasional ini, kini sedang mempersiapkan diri, baik dalam lomba maupun merencanakan keluarga dengan menunda usia perkawinan. Pada lomba Rap GenRe tersebut, SMKN 3 Singaraja yang berhak mewakili Bali ke tingkat nasional, dalam lomba yang sama pada 22 Nopember mendatang di Yogyakarta. Sedangkan juara kedua dimenangkan SMAN 1 Jembrana dan di tempat ketiga diraih SMAN 1 Gianyar. KJS
FB/IST
harumkan nama Kuta Selatan di kancah yang lebih luas. Dalam kesempatan itu, Nicholas juga memperoleh uang saku dari K3S Kecamatan Kuta Selatan yang diserahkan langsung oleh Widiartha didampingi Ketua K3S Nyoman Suasta. Selain itu Nicholas juga mendapatkan bonus yang diserahkan oleh Kepala Sekolah Bintang Mandiri I Wayan Suarnawan, S.Si. Wayan Suarnawan mengucapkan terimakasih atas perhatian pihak jajaran UPT K3S se-Kecamatan Kuta Selatan yang selama ini telah memberikan motivasi sehingga Bintang Mandiri bisa mengharumkan nama Kuta Selatan di bidang pendidikan. Suarnawan juga mengharapkan perhatian dari pihak kabupaten, provinsi sehingga dunia pendidikan di Bali makin bergairah meraih prestasi. Diakhir acara Nicholas memberikan salam kepada semua kepala sekolah yang hadir serta meminta doa restu agar selalu sehat dan bisa meraih yang terbaik. KJS
Siswa Bintang Mandiri School Jimbaran Ikuti Olimpiade Matematika di Thailand
MANGUPURA-Fajar Bali Nicholas Salim Prasetya salah satu wakil Indonesia yang akan berjuang di ajang International Mathematics and Science Olympiade (IMSO) di Thailand, pada tanggal 1 Nopember 2015 mendatang, dilepas oleh Kepala UPT Kecamatan Kuta Selatan Wayan Nomer Widiartha bersama se-
mua anggota Kelompok Kerja Kepala Sekolah SD (K3S) seKecamatan Kuta Selatan. Wayan Nomer Widiartha m e n g u n g k a p k a n m e ra s a sangat bangga sebab salah seorang anak dari Kuta Selatan berhasil mengharumkan berprestasi di tingkat internasional hingga membawa nama Kecamatan Kuta Selatan
menjadi harum di tingkat daerah dan nasional. Widiartha berpesan kepada Nicholas agar tetap rendah hati serta selalu bersemangat. Ia juga berharap agar anak-anak Kuta Selatan mengikuti jejak Nicholas untuk mengukir prestasi di segala bidang, baik akademik maupun yang lains sehingga akan makin meng-
sebuah dulang berdiameter 45 cm sebesar Rp 500 ribu. “Kalau dijual berkisar dari Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta, ini tipis sekali untungnya. Ini hanya karena memenuhi selera pasar,” tambahnya. Sedangkan dulang yang dilukis tersebut, lebih banyak dipesan warga Kota Denpasar atau wisatawan domestik dan sesekali wisatawan asing. Bagi wisatawan asing atau wisatawan domestik, dulang bergambar wayang Kamasan ini lebih banyak dipakai untuk hiasan atau tempat buah. “Namun ada yang menggunakan untuk alas sesajen, bagi warga Hindu,” tambahnya lagi. Menurutnya kesan yang timbul dari pemakaian dulang bergambar wayang tersebut, memberi kesan religius dan memberi spirit tinggi.W-010
Hadiri Peresmian Sekretariat DPC PDIP Bangli
dengan meninggalkan penggunaan jarum suntik dan beralih menjadi peminum. Meski demikian, hal itu tetap menjadi ancaman yang berbahaya bagi remaja dan generasi muda. Sementara itu, dua remaja asal SMKN 3 Singaraja, Putu Kresna Wardana dan Dimas Swandana sebagai Juara I Lomba Rap tingkat Provinsi Bali, merasa prihatin dengan banyaknya kasus narkoba dan HIV/AIDS yang melanda remaja saat ini. Menurut dia, ini disebabkan karena mereka kurang mendapatkan perhatian keluarga dengan baik. Melalui lomba Rap
PESERTA LOMBA-Nicholas Salim Prasetya (nomor dua dari kiri) siswa dari Bintang Mandiri School Jimbaran yang akan mengikuti ajang International Mathematics and Science Olympiade (IMSO) di Thailand
lainnya. Sedangkan melukis di seluruh bagian dulang kayu mulai berkembang sejak 5 tahun lalu. “Ini pertama ada yang pesan, ada tamu (wisatawan) yang tinggal di Ubud, kami mencoba dan bisa,” terang Sudarmi. Namun dijelaskannya, melukis disekeliling dulang kayu, membutuhkan konsentrasi tinggi, mengingat dulang
kayu keseluruhannya berbentuk bundar. ”Lebih sulit dari melukis di atas kanvas, butuh konsentrasi tinggi karena bentuk dulang bulat dan melingkar,” beber Sudarmi. Bahkan Sudarmi sendiri menjelaskan, waktu untuk melukis di atas dulang kayu lebih lama dari melukis di atas kanvas. ”Waktunya lebih lama dan rumit, karena bentuk utuhnya harus simetris, namun kalau sudah terlatih pasti bisa,” tambahnya. Untuk melukis di atas sebuah dulang dibutuhkan waktu paling lama 10 hari dan paling singkat 5 hari, tergantung besarnya dulang. Untuk dulang yang ukurannya diameter 45 cm, butuh waktu sampai 10 hari dan yang lebih kecil, waktunya lebih singkat. Sedangkan ongkos melukis untuk
BANGLI-Fajar Bali Lama tidak berbicara tentang politik Pilkada serentak di Bali, akhirnya membuat peraih suara tertinggi pemilu legislatif untuk DPD RI 2014 di Bali ini bersuara tentang kekecewaanya terhadap sejumlah kandidat Pilkada yang dihelat di 6 kabupaten/kota di Bali. Salah satunya muncul fenomena munculnya pasangan calon yang disinyalir sebagai kandidat boneka di Bali. Hal ini dinilai sangat mencederai demokrasi, mengingat lahirnya seorang pemimpin harusnya melalui cara yang baik dan benar termasuk juga prosesnya di hulu politik. “Bali ini kecil Bung ! Kita sudah tahu mana kandidat yang benar -benar serius akan melakukan perubahan untuk Bali dan mana kandidat yang hanya sekedar dipasang sebagai boneka belaka oleh si penguasa hanya ingin mensiasati aturan KPU sebelum keputusan MK. Dan kita bisa saksikan secara nyata kok, Pilkada di Bali ini hanya jadi dagelan atau drama semata dan semua sudah jadi pekrimik untuk dimasyarakat. Ini adalah kegagalan partai politik dalam menyiapkan kader petarung. Saya kecam, partai -partai yang mengaku partai besar tapi bisa dibeli oleh partai besar lainnya hanya untuk bisa sekedar ikut Pilkada. Saya justru salut pada partai kecil tapi percaya diri mengajukan calon. Jika ini terjadi di luar Bali saya masih bisa maklum karena di luar Bali cenderung tidak percaya hukum karma, tapi jika ini terjadi di Pulau Dewata, maka tindakan ini tidak bisa dibenarkan terlebih
FB/IST
MARHAEN – Senator DPD RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III Bersama Dr. Wayan Koster ( Ketua DPD PDIP Bali ) dan IGN Jaya Negara (Sekretaris DPD PDIP Bali) di Bangli
secara kultur,”ungkap tokoh sentral PNI Marhaenisme Bali ini. Lalu bagaimana dengan Pilkada Bali di 6 kabupaten/ kota yang akan dihelat pada 9 Desember 2015 nanti? “Secara ideologis saya akan mendukung calon yang segaris dengan ajaran Sukarnois. Tapi saya lihat, ada kandidat lain yang justru lebih Sukarnois dibanding mereka yang lahir dari partai yang mengaku Sukarnois. Saya ingin memberikan pendidikan politik pada rakyat Bali, bahwa seorang yang berjiwa Marhaenis itu harus jujur, jujur dan jujur. Tidak bisa calon bupati, wabup atau walikota serta wawali baru turun menjelang pilkada, sengaja memobilisasi PNS terselubung, memasang calon boneka, atau menggunakan kekuasaan birokrasi untuk melanggengkan kekuasaan. Saya kira rakyat sudah cerdas saat ini. Kalau saya pribadi,
saya cenderung mendukung perubahan. Logika berpikiranya sederhana saja, jika rakyat ingin keadaan Bali sama persis seperti 2014-2019 ya silahkan pilih incumbent. Tapi jika ingin perubahan ya pilih calon baru. Tapi masalahnya calon baru ini kan banyak yang boneka, ya jadi percuma saja. Saya kira golput akan menjadi salah satu pilihan masyarakat itu perkiraan saya. Ini pandangan politik saya,”pungkas Gusti Wedakarna yang mengaku belum menentukan pilihan untuk mengarahkan pendukungnya ke salah satu kandidat. “Saya belum mendukung siapa pun. Saya masih belum melihat kandidat yang sekaliber Jokowi ( Solo ), Trismaharini ( Surabaya ), Ridwan Kamil ( Bandung ), Ahok ( Jakarta ). Masih biasa – biasa saja semua. Saya ingin rakyat Bali merenungi apa yang mereka inginkan,” ungkap Gusti Wedakarna. KJS
Gerakan Pramuka Diintensifkan
Klungkung Ikuti Jambore di TMP Margarana
FB/SARJANA
RAPAT PEMBINAAN-Wabup Made Kasta memberikan pembinaan kepada Pramuka Kwartir Klungkung
SEMARAPURA-Fajar Bali Semua pengurus dan pembina gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Klungkung diharapkan dapat menyusun program, sehingga Pramuka di Klungkung ke depannya lebih maju. Demikian disampaikan Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta dalam pertemuan rutin Pramuka
Kwarcab Klungkung di SDN 1 Kamasan, Rabu (21/10) kemarin. Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Klungkung, Made Kasta menyebutkan gerakan Pramuka yang masuk dalam kurikulum pendidikan diharapkan semua sekolah bisa bersama-sama menjalankan program-program yang diran-
cang. “Bagaimana ke depannya keberadaan Pramuka di Klungkung tetap jaya,” ujar Kasta. Ketua Harian Gerakan Pramuka Kwarcab Klungkung, Ngakan Made Mintu menyampaikan, selain menjadi agenda rutin, pertemuan kali ini juga membahas terkait pelantikan dan pengukuhan pengurus masa bakti 2014-2019. Menurut Ngakan Mintu, pertemuan yang dihadiri pengurus dan guru pembina di masing-masing sekolah ini juga membahas tentang pelaksanaan Jambore yang akan digelar 5 sampai 8 Nopember mendatang. “Jambore akan dilaksanakan di TMP Margarana,” ujar Ngakan Mintu didampingi Sekretaris Kwarcab, Ngakan Kasub Sidan. W-010 Layouter: Manik Layouter: Wiadnyana
PARIWARA
FAJA R BALI
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
9
STIKes Wira Medika Juara Cerdas Tangkas Nursing Scientific Festival
BINTANG BUSANA
HOUSE OF KEBAYA Menjual kebaya modifikasi ready to wear, kain songket, kain endek, kebaya bordiran, clutch bag, dan lain-lain. Jl. Tukad Musi No 3C Denpasar Telp : 0361-8497598 @bintangkebaya 241/VII/KTR
244/VII/KTR
BETUTU KHAS BELAYU “Pasti Enak”
FB/IST
Sejumlah pimpinan dan mahasiswa STIKes Wira Medika ketika foto bersama di kampus setempat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Wira Medika Bali merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi kesehatan di Bali terus berusaha berinovasi meningkatkan profesionalisme anak didik. Remaja yang mengikuti pendidikan di perguruan tinggi kesehatan yang berlokasi di kawasan Jalan Kecak Denpasar tersebut digembleng dengan sebaikbaiknya agar menjadi generasi yang berkualitas. Sejumlah mahasiswa di STIKes Wira Medika Bali dilatih dan dididik agar mampu bersaing baik ditingkat nasional maupun di mancanegara. DENPASAR-Fajar Bali Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIKes Wira Medika Bali, Adreng Pamungkas, S.Pd.MM, kepada Fajar Bali, Rabu (20/10) mengatakan, sebanyak tiga orang mahasiswa mengikuti Cerdas Tangkas Nursing Scientific Festival, di Brawijaya, Malang. Anak bangsa dari STIKes Wira Medika Bali yang diikutkan mengikuti lomba tersebut yakni Dewa Ayu Putri Ari Laksmi, I Wayan Mertha Adi Wiryawan,
dan Ni Luh Runiasih didampingi oleh dosen pembimbing, Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, M.Kep. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, digelar pada 17-18 Oktober 2015, diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Keperawatan Fakultas Kedokteran Brawijaya (HIMKAJAYA), Malang, tukasnya. Menurutnya, kegiatan yang mengambil tema “Diabetes Melitus dan Perawatan Luka DM”, itu diikuti sebanyak 24 tim dari sejumlah perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh Indonesia. Peserta diwajibkan melakukan praktikum perawatan luka DM yang terdiri pengkajian luka, pembersihan dan debridement luka, pembalutan luka termasuk penggunaan modern dressing. Peserta yang berhasil lolos ke babak sepuluh besar pada kegiatan tersebut, di antaranya mahasiswa dari Universitas Brawijaya, Universitas Diponogoro, Universitas Indonesia, STIKes Wira Medika Bali, STIKes Kendedes Malang, STIKes Majapahit Mojokerto, dan Universitas Pelita Harapan. Adreng Pamungkas mengemukakan, memasuki babak yang menentukan alias babak final, akhirnya dengan kecerdasan yang dimiliki oleh tim dari STIKes Wira Medika Bali, berhasil menggaet juara II pada lomba cepat tepat dengan topik DM dan perawatannya pada ajang bergengsi tersebut. Posisi puncak diperoleh Univeristas Brawijaya, dan tempat ketiga digondol oleh STIKes Kendedes Malang. K-01
MENERIMA PESANAN : 242/VII/KTR
- Ayam Betutu - Bebek Betutu - Lindung Saur - Lindung Suna Cekuh - Gerang Kacang Saur
“BISA DELIVERY”
- Sate Lilit Ayam - Kerupuk Babi - PARSEL HARI RAYA (Betutu, Lindung, Gerang, dll)
Telp : 081933015969
243/VII/KTR
240/VII/KTR
239/VII/KTR
Jokowi: Beda dari 1998, Ekonomi Indonesia Saat Ini Banyak Diacungi Jempol
419/XI/AGN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meyakinkan kepala daerah bahwa situasi ekonomi saat ini jauh berbeda dibandingkan krisis yang terjadi pada tahun 1998 dulu. Jokowi bahkan menyebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2015 bisa mencapai 4,85 persen dan inflasinya hingga akhir tahun bisa ditekan sampai di bawah 4 persen. “Sekarang kita lihat, keadaan ekonomi kita banyak yang khawatir, banyak yang ngomong kita krisis ekonomi. Bapak, Ibu, harus lihat angka. Kita ini kalau terima tamu, mereka acung jempol ke Indonesia. Saya ingin tunjukkan posisi angka karena orang sering ditakuti dengan membandingkan 1998,” ujar Jokowi saat memberikan pemaparan kepada ratusan kepala daerah di Istana Negara. Jokowi mengatakan, berdasarkan prediksi Bank Indonesia (BI), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga akan meningkat menjadi 4,85 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni 4,67 persen. Sementara itu, pada tahun 1998, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai minus 13 persen. Sementara itu, dilihat dari inflasi, pada tahun 1998, inflasi pada saat itu mencapai 82 persen, sedangkan saat ini inflasi masih di bawah 5 persen. Berdasarkan perkiraan BI, sebut Jokowi, hingga akhir tahun 2015, inflasi terjaga di bawah 4 persen. “Padahal, tahun sebelumnya saja 8,5 persen. Hal ini bisa dicapai kalau harga bisa dikendalikan. Ada barang naik langsung diintervensi. Oleh sebab itu, saya saran minta agar setiap daerah itu ada anggaran intervensi kalau ada barang-barang yang ada kenaikan, suplai demand diatur oleh pemda,” kata dia. Untuk nilai tukar, lanjut Jokowi, pada tahun 1998, nilai kurs rupiah mencapai Rp 16.600, melonjak jauh dari yang sebelumnya berada di level Rp 2.000. Sementara itu, saat ini, nilai tukar ada di level Rp 13.600. “Tapi,passayamasukadadilevelRp 12.500, kenaikannya kurang lebih 8 persen. Beda. Ini 8 persen, dulu 800 persen,” ujar dia. Selain itu, dilihat dari faktor kredit macet juga disebutkan Jokowi sangat berbeda. Jika pada tahun 1998 non performing loan (NPL) atau kredit macet mencapai 30 persen, saat ini hanya berkisar 2,6 persen-2,8 persen. “Jadi, Bapak, Ibu, jangan nanti di medsos isuisu ditanggapi dan Bapak, Ibu, pidato kita dalam keadaan krisis, krisis bagaimana? Sebanyak 4,6 persen kok krisis. Jangan ikutikut seperti itu. Kita ini harus menatap ke depan, optimistis,” ucap Jokowi.KP
JOB AUSTRALIA PERKEBUNAN & RESTAURANT
238/VII/KTR
BIAYA 50% POTONG GAJI, BERANGKAT CEPAT, GAJI BESAR, RESMI, TERBATAS!
HUBUNGI: DINA PERTIWI, SH PT. INDOPOWER
HP. 081 217 869 170
SEGERA 334/VIII/KTR
415/X/KTR
Joko Widodo
FB/IST
680/IX/GLH
435/X/BGS
431/X/KTR Layouter:Manik
EKONOMI
10 VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
13755 10049 14532 10699 21405 15774 116.75 1824 3767 9997
KURS BELI 13605 9824 14247 10449 21030 15449 113 1724 3567 9747
Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
Songsong MEA, BPR Harus Tingkatkan Kualitas SDM DENPASAR-Fajar Bali Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di samping kompetensi, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga harus mampu terus tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ketua Yayasan Perbarindo Bali, Nyoman Sunarta, Rabu (21/10) di Denpasar, mengatakan, BPR harus mampu membangun diri-sendiri dan dalam kaitan dengan hal tersebut Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali, telah melakukan berbagai upaya mulai dari pelatihan serta sertifikasi yang rutin setiap tahun dilakukan kepada seluruh SDM yang ada di masing-masing BPR di Bali. Semua itu, lanjutnya sangat tergantung dari SDM, apakah akan mau atau mampu membangun diri sendiri atau tidak. Dan jika dilihat ditingkat organisasi dapat dikatakan, sudah sangat siap. “Itu semua kembali lagi kemasing-masing SDM yang dimiliki di BPR, jika mereka (SDM di BPR) sudah siap khususnya untuk membangun diri sendiri saya yakin, tidak akan menjadi masalah,” ujarnya. Meskipun demikian jika dilihat SDM dimasing-masing BPR telah banyak berkembang, dimana perekambangan SDM merupakan dampakdampak dari pelatihan yang telah dilaksanakan secara berkelanjutan oleh Perbarindo Bali khususunya. Sunarta menambahkan, dampat tersebut bisa dilihat mulai dari, semangat kerja serta pertumbuhan BPR itu sendiri. “Melihat dampak kualitas SDM yang terus menigkat maka, kedepan akan terus dilakukan pelatihan-pelatihan sesuai dengan perkembangan yang terjadi saat itu. Seperti, dengan perbaikan beberapa materi sertifikasi, model-model pelatihan serta para pelatih juga akan didatangkan dari pihak-pihak yang benar-benar berkompeten dibidangnya masing-masing (khususnya menyangkut industri jasa keuangan),” pungkasnya. M-004
FAJA R BALI KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
KUR Dianggarkan 120 Triliun Terkait dengan kebijakan pemerintah pusat akan menganggarkan dana sebesar Rp120 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2016, disambut antusias oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra, saat dikompirmasi belum di Denpasar. DENPASAR-Fajar Bali Pihaknya juga berharap kepada pemerintah pusat setidaknya bisa mengurangi bunga KUR dari 12 persen menjadi 9 persen. “Dengan turunnya bunga KUR tentunya akan memancing minat pemuda Bali untuk berwiraswasta. Dan Saya dari Diskop Bali sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat yang menambah anggaran untuk KUR. Apalagi jika bunganya bisa diturunkan, sebab bunga KUR yang awalnya 22 persen per tahun, kini bisa diturunkan menjadi 12 persen,” jelasnya. Disamping itu agar tahun depan juga penyaluran kredit untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tahun ini sebesar Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta. Sedangkan untuk koperasi nominal minimalnya Rp 500 juta, tentu jaminan koperasi tersebut harus sehat dan berkualitas. “Jika itu terealisasi maka, saya yakin kehidupan masyarakat Bali akan sejahtera ke depannya,” ujarnya. Dari total anggaran Rp 120 triliun secara Nasional, untuk Bali diharapkan mendapat kucuran dana KUR sebesar Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun di tahun
2016. Saat ini dari pertengahan Agustus sejak KUR yang baru diluncurkan angka penyaluran KUR di Bali sudah mencapai Rp 700 sekian miliar, jadi dengan nominal Rp 2 sampai Rp 3 triliun sudah cukup untuk di Bali. “Dengan adanya kebijakan baru terkait KUR tersebut kami yakin akan mampu merubah pola pikir pemuda Bali yang awalnya terfokus untuk mencari pekerjaan menjadi penyedia lapangan pekerjaan (wirausaha). Selain itu juga kebijakan KUR tahun depan akan bisa merangsang anak-anak muda Bali untuk berwirausaha karena, telah ada kemudahan untuk memperoleh permodalan,” katanya. Ditambahkan, dengan kebijakan KUR, minimal ada semangat dan keinginan anak-anak muda serta semakin menambah jiwa kewirausahaan di Bali. Dengan demikian jumlah wirausaha di Bali akan terus tumbuh. “Tapi dalam kaitan dengan jumlah wirausahaan tersebut, belum berani menyatakan berapa persentasenya. Sementara untuk tahun ini pemerintah menganggarkan KUR hanya Rp 30 triliun dengan bunga 12 persen,” pungkasnya. M-004
FB/GD AGUNG
I Dewa Nyoman Patra
Bali Kirim Perwakilan ke Austria Ikuti Ajang Frontliner Internasional
DENPASAR – Fajar Bali Menyadari era persaingan pasar bebas yang semakin dekat, Indonesia perlu terus berbenah. Dalam hal mutu dan kualitas SDM, masyarakat perlu memahami bahwa kemampuan teknis atau skill saja tidak cukup. Hal ini diungkapkan oleh Ketua PHRI Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati. Menurut Cok Ace, selain kemampuan teknis, seseorang harus memiliki sertifikasi dalam pekerjaan yang digelutinya. “Ibaratnya, kalau kita pintar nyetir tapi tidak memiliki SIM kan sama saja karena itu merupakan persyaratan. Khusus untuk di Bali, sebagai daerah pariwisata, disamping terus meningkatkan kemampuan teknis kita juga perlu mendorong untuk adanya sertifikasi,” ucap Cok Ace yang ditemui pekan lalu di Denpasar.
Program Beli Lebih Banyak Lebih Murah (BLBLM) di Hardy’s
Hal ini yang dilakukan oleh Asosiasi Frontliner Seluruh Indonesia dengan mengadakan lomba tingkat nasional yang diadakan di Bali baru-baru ini. Masing-masing kota seperti Denpasar, Bandung dan Jakarta mengirimkan 3 wakilnya untuk mengikuti grand final. Cok Ace menyambut positif kegiatan yang menjadi ajang unjuk skill para resepsionis. “Saya rasa ini menjadi media yang sangat baik sekali karena memang persaingan di Bali dengan jumlah peningkatan kamar yang sangat luar biasa, peningkatan kualitas resepsionis kita dan mengukur kemampuan resepsionis kita. Kalau tidak ada kompetisi seperti ini maka kita akan seperti katak dalam tempurung yang tidak melihat dunia luar,” tutur Cok Ace. Sementara itu, menurut Ari Wibowo, Ketua AICR, asosia-
si yang menaungi front liner seluruh dunia, kompetisi ini nantinya akan memilih satu perwakilan yang akan dikirim ke Austria untuk mengikuti perlombaan serupa ditingkat internasional. “Dalam AICR sudah ada 16 negara yang tergabung dan untuk di Asia Tenggara sendiri, saingan terberat Indonesia adalah Singapura. Dan kabar baiknya, tahun 2020, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan internasional asosiasi ini dan Bali dipilih sebagai tempat penyelenggara,” ucapnya. Menurutnya, hegemoni masyarakat luar untuk mengetahui Indonesia dan budaya Bali khususnya sangat tinggi sehingga penyelenggaraan kongres tahun 2020 mendatang akan sangat spesial. “Mereka tertarik untuk men-
gunjungi dan mempelejari budaya kita, khususnya budaya Bali. Dan ini menjadi momentum bagi kita untuk menunjukan apa yang kita miliki kepada dunia,” ucapnya. Ajang ini menjadi kesempatan bagi para resepsionis untuk mempersiapkan diri
dan mengukur kemampuan khususnya resepsionis dalam menghandle tamu baik dalam maupun luar negeri. Dalam ajang ini, perwakilan dari The Legian meraih juara pertama dan akan dipersiapkan untuk mengikuti ajang serupa di Austria. M-005
“Diburu Pedagang, Diserbu Ibu-Ibu yang Berbelanja Cerdas”
436/X/KTR
Promo Belanja Lebih Banyak Lebih Murah hanya di Hardys
Banyak cara masyarakat dalam menyiasati krisis ekonomi global yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah melalui konsep belanja cerdas, menghitung setiap rupiah yang dikeluarkan dengan baik. Hardys yang telah dikenal luas masyarakat Bali dan Jawa Timur sebagai pusat belanja murah menyikapi hal ini dengan menghadirkan kembali Program Beli Lebih Banyak Lebih Murah (BLBLM) atau GROSIR. Program yang awalnya dikhususkan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil seperti warung, kios dan toko kelontong ini, kini dihadirkan untuk menjadi solusi bagi masyarakat khususnya Pelanggan Setia Hardys dalam mensiasati krisis. Hal ini disampaikan oleh Ketut Semaradana, Head Of Operation HardysRetail pada Rabu (21/10) kemarin di Head Office GH Holdings, Jalan Tukad Pakerisan 100X, Panjer, Denpasar. Menurut Semara, Pelanggan
Setia Hardys bisa memanfaatkan program ini untuk mendapatkan produk dengan harga yang jauh lebih murah sehingga bisa menghemat pengeluaran. Melalui program ini, Pelanggan Setia bisa mendapatkan harga lebih murah untuk pembelian produk dengan jumlah tertentu. “Contohnya Minyak goreng cemara 1 L, jika membeli 6 pcs bisa menghemat sampai dengan Rp. 300/pcs sedangkan jika membeli 12 pcs hemat sampai dengan 583/pcs, begitu juga dengan harga barang-barang di Deptstore yang hemat hingga Rp. 2.000/pcs,” ujarnya. Mega Esti Roh Ani,SE., Director of Merchandise menambahkan Hardys berkomitmen tinggi untuk memberikan solusi masyarakat dalam menghadapi krisis ekonomi global, melalui pengadaan barang-barang substitusi dengan harga murah. Dijelaskan Mega, saat ini Program Beli Lebih Banyak Lebih Murah selain dimanfaatkan
FB/IST
oleh Pengelola Warung, Pemilik Kios atau Toko Kelontong, juga diserbu oleh Ibu-Ibu yang dituntut cerdas mengelola keuangan keluarga. “Pertumbuhan penjualan kami harapkan terus meningkat positif sampai akhir tahun melalui program ini,” ujarnya. Ditemui terpisah,Ir. Gede Agus Hardyawan selaku Presiden Direktur sekaligus founder Grup Hardys Holdings mengaku langsung turun tangan untuk melakukan berbagai upaya dan strategi untuk memastikan Hardys bisa hadir sebagai salah satu solution maker dalam konteks memberikan pelayanan dan alternatif barang-barang kebutuhan Pelanggan Setia Hardys. “Kami bersama seluruh Direksi dan Manajemen akan bekerja keras untuk bisa memberikan solusi pelayanan dan harga terbaik yang saat ini lebih dibutuhkan oleh Pelanggan Setia dan Masyarakat,“ pungkasnya. KJS
438/X/KTR
437/X/KTR
Layouter:Manik
FAJA R BALI
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
SAMBUNGAN
Antisipasi Politik Uang Berkedok Dana Punia DENPASAR-Fajar Bali Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali makin serius menyikapi maraknya indikasi kampanye Pasangan Calon (Paselon) Bupati/Walikota di tempat ibadah. Tak hanya tempat ibadah, kampanye di lingkungan sekolah juga turut menjadi sorotan. Rabu (21/10) kemarin, KPU akhirnya mengundang pimpinan majelis keagaaman di Bali, Bawaslu, dan jajaran Polda Bali. Dalam pertemuan itu disepakati larangan melakukan kampanye di tempat ibadah dan pendidikan. KPU juga mencurigai, pemberian dana punia ataupun sumbangan di tempat ibadah sarat dengan indikasi politik uang. Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi menyampaikan, pertemuan di Kantor KPU tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai batasan-batasan tempat ibadah yang dapat dipergunakan sebagai zona kampanye. Demikian juga dengan lingkungan sekolah. Mengingat sekarang ini marak Paselon yang menggelar tatap muka dengan masyarakat di tempat ibadah. Utamanya di Pura ataupun Wantilan Pura. Namun,
jajaran Bawaslu kesulitan untuk menindak lantaran belum ada regulasi yang memastikan mengenai batasan-batasan tempat ibadah. Kalaupun sudah dicantumkan dalam Peraturan KPU nomor 7 tahun 2015 tentang pelaksanaan kampanye, itupun hanya sebatas disebutkan larangan kampanye di tempat dibadah atau lingkungan sekolah. Tidak ada yang merinci, mengenai zone-zone tempat ibadah ataupun sekolah tersebut. Nah, dalam pertemuan kemarin akhirnya disepakati bahwa yang dimaksud tempat ibadah Umat Hindu merupakan tempat suci Umat Hindu untuk memuja Ida Hyang Widhi Wasa termasuk di dalamnya semua mandala yang menjadi wilayah pura. Bahkan pelaba Pura yang menempel dengan pura sebagai karang kekeran juga tidak dapat digunakan sebagai tempat kampanye. Sedangkan tempat ibadah bagi Umat Muslim adalah tempat ibadah berupa Masjid dan Musholla dan tempat ibadah yang berukuran kecil disebut langgar atau surau. Termasuk juga fasilitas yang ada di halaman milik Masjid, demikian pula
halnya tanah wakaf yang menjadi satu dengan tempat ibadah. Selanjutnya tempat ibadah Umat Kristiani (Katolik dan Protestan) adalah semua fasilitas yang ada di dalam Gereja kecuali rumah pendetan dan gedung serbaguna. Tempat ibadah Agama Budha, meliputi seluruh bagian Kuil, serta tempat ibadah Umat Konghucu meliputi Klenteng, Bio, dan Lithang termasuk semua fasilitas yang ada di areal Klenteng, Bio, dan Lithang. Lebih lanjut dirinci juga mengenai batasan lingkungan sekolah yang tidak dapat dipergunakan sebagai lokasi kampanye. Yakni seluruh areal dan fasilitas yang menjadi kewenangan pengelolaan satuan pendidikan seperti gedung sekolah, lapangan, halaman, terlajakan, atau yang merupakan fasilitas belajar atau tempat bermain. “Dari masing-masing lembaga keagamaan diundang untuk tentukan batasan-batasannya. Tadi sepakat bahwa kampanye di tempat ibadah dan pendiidkan di larang. Kami juga undang Dinas Pendidikan Provinsi Bali untuk tentukan definisi batasan tempat pendidikan,” papar Raka Sandhi.
Mengenai penyerahan dana punia ataupun sumbangan yang diserahkan Paselon Bupati/Walikota di Pura atau tempat ibadah lainnya juga sempat disinggung. Namun, menurut Raka Sandhi temuan demikian harus dituntaskan kasus per kasus. Tidak dapat dilihat sebagai satu kesatuan. Mengingat, tidak semua penyerahakan dana punia dilakukan untuk tujuan kampanye. Selama tidak ada ajakan memilih calon tertentu ataupun penyampaian visi dan misi, maka tidak dapat dikategorikan kampanye. Sebaliknya, apabila berisi ajakan memilih barulah diindikasikan sebagai politik uang. “Bahan-bahan kampanye ada beberaa item yang sudah ditentukan, dan itu maksimal menghabiskan dana Rp 25 ribu. Untuk permasalahan dana punia atau sumbangan, kami lihat kasus per kasus. Kalau aturkan punia sudah jelas berisi ajakan agar memilih baru ada indikasi politik yang. Tapi kalau memang tujuannya untuk dana punia tentu tidak bisa dijenelarlisir. Kami juga akan lihat masukan majelis, agar masalah ini bisa dibicarakan,” tegasnya. W-019
DARI HALAMAN 1
tidak ada partai Golkar yang lain. Kita harus tunduk kepada aturan yang ada,” tegas Sudikerta ketika dikonfirmasi sejumlah awak media di Sekretariat DPD Partai Golkar Bali, Denpasar, Rabu (21/10) kemarin. Dengan adanya putusan ini, Sudikerta berharap tidak ada lagi kubu-kubuan dan pihaknya membukakan pintu untuk bergabung. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga soliditas partai. “Buat apa kita pecah kalau tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberadaan partai. Alangkah eloknya kalau kita bersatu dan
bahu membahu membangun partai Golkar kedepan,” jelas Sudikerta yang juga merupakan Wakil Gubernur Bali. Dalam konteks Pilkada serentak di Bali, lanjut Sudikerta, mesin partai harus terus dipersiapkan secara matang. Putusan MA ini, menjadi momentum strategis untuk membangun kembali kekuatan partai baik yang ada di nasional maupun di daerah. “Poros kekuatan partai Golkar harus dibangun kembali. Dengan soliditas dan kerja keras dari segenap kader partai, saya optimis kita (partai Golkar) bisa meraih simpatik rakyat,”
jelasnya. Pasalnya, menurut Sudikerta, dengan soliditas yang utuh dari segenap kader partai menjadi modal besar dalam menegaskan kembali eksistensi partai Golkar. Momentum Pilkada serentak di Bali harus dimaknai secara kritis. Dengan soliditas ini, Sudikerta optimis pihaknya bisa mendulang kemenangan di Pilkada serentak. “Kita harus berjuang bersama-sama mendukung dan menempatkan kader-kader terbaik kita. Oleh karena itu, kita harus berjuang all out untuk kemenangan partai Golkar,” tegasnya. M-007
Nur Maria (36) asal Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar. Maria menuturkan beberapa tahun yang lalu disaat pergantian musim dua sapi miliknya mati akibat terserang penyakit. “Sekarang ini kan sudah mulai akan terjadi peralihan musim. Seperti ditahun lalu sapi saya dua ekor mati
akibat penyakit kejang. Kami mohon bantuan obat-obatan kepada bapak Gubernur agar musibah kematian sapi tidak kami alami,”katanya. L e b i h j a u h d i j e l a s ka n , musibah kematian sapi diperalihan musim bukan hanya menimpa sapi miliknya, melainkan juga dialami oleh sapi beberapa peternak. “Musibah
itu bukan hanya dialami sapi kami saja, beberapa petani juga mengalami hal yang sama. Kami mohonkan Bapak Gubernur agar bisa memberikan jalan keluar dari musibah ini,”terangnya, seraya membeberkan, sebagai seorang peternak pihaknya tidak pernah mendapatkan bantuan dari Gubernur Pastika. W–008
Sudikerta: Hanya Ada Satu Golkar di Bali hon beringin ini tetap menjaga soliditas sebagai modal kekuatan dalam menghadapi Pilkada serentak di Bali. “Mahkamah Agung telah memutuskan bahwa kepengurusan partai Golkar di bawah pimpinan ARB yang sah. Untuk itu, saya mengimbau segenap kader partai untuk memaknai putusan ini secara jernih dan melakukan langkah-langkah strategis guna membesarkan partai Golkar kedepan. Dan perlu saya tegaskan bahwa hanya ada satu partai Golkar di Bali,
Peternak Sapi Mohon Bantuan Obat DARI HALAMAN 1 Kaliasem, Kecamatan Banjar memohon bantuan obat-obatan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, khususnya instansi terkait di jajaran Pemprov Bali untuk menghindari atau mencegah penyakit musiman datang. Seperti yang diungkapkan
Giriasa Berdiri di Tengah Mengayomi Semua Umat DARI HALAMAN 1 Giriasa yang hadir didampingi tokoh umat kristen Badung I Putu Parwata sempat diarak dengan iringan baleganjur beberapa puluh meter dari lokasi pertemuan. Ketua panitia simakrama I Wayan Haryono mengungkapkan di Kabupaten Badung umat Kristiani jumlahnya mencapai 10 ribu jiwa, yang tersebar diseluruh kecamatan. Umat Kritiani, lanjutnya, sangat membutuhkan figur yang bisa menerima keragaman dan membela kaum minoritas.
“Kami melihat sosok itu, sosok yang bisa menjaga keberagaman ada di pak Giri Prasta dan pak Suiasa,”katanya. Untuk itulah, pihaknya bersama umat telah bersatu padu dan bertekad memenangkan Giriasa pada 9 Desember mendatang. Pada kesempatan tersebut juga disampaikan deklarasi dukungan dari perwakilan Gereja Kristen dan Gereja Katolik. IB Ngurah Kumara, perwakilan Gereja Katolik menceritakan pengalaman pribadinya dengan Giri Prasta saat masih menjabat sebagai Ketua DPRD Badung.
Saat itu, dia bersama pengusaha ternak babi menyampaikan aspirasi mengenai merosotnya harga babi. Aspirasi peternak babi ini kemudian ditindaklanjuti, tak beberapa lama harga babi kembali stabil. “Sosok Giri Prasta mendengar suara rakyat, saya yang alami dan membuktikan sendiri,”ujarnya. Sementara itu Gereja Kristen yang diwakili I Wayan Purwita mengatakan, gereja Kristen terdiri dari 11 Jemaat dengan jumlah 950 kepala keluarga (KK) atau 3.350 jiwa. Dirinya
melihat Giriasa, sebagai sosok yang berkomitmen memberikan harapan, sosok pejabat yang berdiri ditengah dan bisa mengayomi semua umat. “Kami kaum minoritas, menilai bapak Giri Prasta maupun bapak Suiasa adalah sosok yang bisa mengayomi semua umat, tanpa membedakan suku, golongan agama dan ras,”katanya. Pihaknya berharap dan berdoa, semua perjuangan Giriasa untuk mengabdi kepada masyarakat Badung bisa dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. KJS
gota Demokrat telah melakukan langkah taktis dan dipastikan telah bergerak secara simultan. “Itu bagian dari tugas kami tim ‘demokrat’ di lapangan. Harus optimis semangat pantang menyerah, semua kekuatan digerakkan, semua ‘pendekar’ turun gunung. Seniman diharapkan kumpul berkomitmen termasuk olahragawan, pensiunan dan keluarganya akan diarahkan memenangkan Sudiana-Sutrisno,” tegas Alit Putra sembari menegaskan bahwa dirinya adalah salah satu sosok yang menjadi tim sukses ketika mantan Bupati Gde Agung maju di pilkada badung 10 tahun lalu.
Sementara itu Ketua Fraksi Demokrat Bali Wayan Adnyana SH menambahkan, bantuan ribuan kaos tersebut bagian dari support seluruh anggota demokrat ke paket SudianaSutrisno. Bahkan tidak hanya di pilkada Badung, bantuan kaos untuk relawan pendukung juga akan diberikan ke kandidat di Pilkada Denpasar serta Bangli. “Ini bagian dari tanggung jawab partai demokrat untuk mensukseskan kandidat yang kita dukungan. Partisipasi, membantu dalam rangka memenangkan paket yang kita dukung,” katanya. Atas bantuan yang diberikan fraksi Demokrat, bendara tim
pemenangan Badung Bagus Made Sulastra, mewakili kandidat Sudiana-Sutrisno mengucapkan banyak terima kasih. Sedangkan ditamkan oleh Ketua GPBB Komang Sulasih, bantuan kaos untuk relawan Badung Bagus dipastikan akan segera tersebar ke seluruh krama Badung. “Kami intens turun ke pasar-pasar tradisional, menyentuh langsung krama Badung. Bantuan ini tentunya sangat bermanfaat sekali, dan akan segera kami distribusikan ke seluruh krama, melalui program kerja kita yang turun langsung ke seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya. R-014*
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada. Khususnya pasal 187 ayat 3. Selain itu, Sunadra mengatakan di dalam Peraturan KPU (PKPU) juga telah dipaparkan bahwa Paslon yang melakukan kampanye di tempat ibadah ataupun sekolah dapat dikenai hukuman pidana dan atau denda. Yang mana hukuman
pidana selama 1 bulan hingga maksimal 6 bulan, atau denda sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta. Namun Bawaslu tidak akan serta merta langsung menindak pelanggaran dengan hukuman pidana ataupun denda. Menurut Sunadra, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan upaya pencegahan. Apabila pencega-
han tidak digubris, barulah akan diambil langkah-langkah yang lebih tegas. “Kami penyelenggara tidak ujug-ujug dugaan pelanggaran dibawa ke pasal itu. Kalau ada dugaan tempat peribadatan, tentu kami cegah. Kalau sudah cegah masih nekat, mau tidak mau dilarikan ke pasal itu,” tegasnya. W-019
Sumbang 3 Ribu Kaos Badung Bagus DARI HALAMAN 1 nyerahan bantuan 3 ribu kaos relawan Badung Bagus kepada Tim Pemenangan di sekretariat Badung Bagus, Rabu (21/10). Bantuan ribuan kaos tersebut diterima tim pemenangan, diwakili Bendahara Tim Made Sulastra dan Ketua Gerakan Perempuan Badung Bagus (GPBB) Komang Sulasih. Alit Putra yang dalam kesempatan ini didampingi Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali Wayan Adnyana SH dan Ketua komisi III Nengah Tamba, SH menjelaskan, khusus untuk di Pilkada Badung seluruh ang-
11
Dewie Yasin Limpo Ditangkap Saat Hendak Pergi ke Luar Kota
JAKARTA-Fajar Bali Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi, mengatakan, petugas menangkap anggota DPR RI Fraksi Hanura, Dewie Yasin Limpo, di Bandara Soekarno-Hatta saat hendak pergi ke luar kota. Petugas KPK juga menangkap staf ahli Dewie, Bambang Wahyu Hadi, di lokasi tersebut. “DYL dan BWH mau ke luar kota, kemudian petugas KPK datang, lalu diajak ke kantor KPK,” ujar Johan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/10). Johan mengatakan, penangkapan Dewie berawal dari laporan masyarakat kepada KPK. Lembaga antirasuah itu juga telah melakukan penyadapan serta pengumpulan bahan keterangan beberapa waktu sebelum penangkapan.
Selain beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta, petugas KPK juga menangkap enam orang lainnya di sebuah restoran di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di lokasi tersebut, KPK menangkap dua pengusaha bernama Harry dan Setiadi, Devianto selaku ajudan Setiadi, sekretaris pribadi Dewie bernama Rinelda Bandaso, serta Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Papua, Iranius. Selain itu, ada juga seorang sopir dari rental yang tak disebutkan namanya. Mereka ditangkap seusai melakukan transaksi yang dilakukan Iranius dan Setiadi kepada Rinelda Bandaso. KPK mengamankan uang sebesar 177.700 dollar Singapura yang dibungkus dalam kemasan makanan ringan.
KPK juga mengamankan sejumlah dokumen dan telepon genggam di lokasi tersebut. Diduga, Iranius dan Setiadi menyuap Dewie sebagai anggota DPR agar memasukkan proyek pembangkit listrik tenaga hidro di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua, ke dalam pembahasan anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2016. Atas perbuatannya, Irianus dan Setiadi dijerat Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b atau Pasal 13 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Pasal 20 Tahun 2001. Sementara itu, Dewie, Bambang, dan Rinelda sebagai penerima dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undangundang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Pasal 20 Tahun 2001. KP
PD Golkar se-Badung Desak Perubahan Rekomendasi DARI HALAMAN 1 yang disetujui oleh seluruh PD Golkar se-Badung itu dibuat tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Kemudian dari 5 poin yang diusulkan di surat pernyataan, salah satu yang langsung menukik ke persoalan inti adalah mengenai desakan perubahan rekomendasi untuk di Pilkada Badung. Alasan perjuangan teman-teman PD Badung agar ada perubahan rekomendasi, lanjut dia, lebih dikarenakan PD melihat jika ada kader Golkar (Made Sudiana) mencalonkan jadi Bupati Badung di Pilkada 2015, kenapa harus memilih mencalonkan jadi Cawabup (Ketut Suiasa). “Secara logika, jelas posisi strategisnya ada di Cabup. Kenapa harus memilih yang Cawabup. Itu menjadi salah satu alasan kami mendesak Ketua DPD I Golkar Bali, untuk segera memperjuangkan perubahan rekomendasi di tingket elit politik pusat,” tegasnya. Tak ingin mengecewakan aspirasi dari seluruh PD seBadung, Ketut Sudikerta dalam kesempatannya langsung berjanji akan segera menindaklanjutinya ke Dewan Pengurus Pusat Golkar di Jakarta.
5 POINT DI SURAT PERNYATAAN
PD GOLKAR SE-BADUNG
berdampak positif kepada kebesaran GOLKAR Kabupaten Badung. Bertitik tolak pada semua diatas, maka Jajaran Pengurus Desa se-Kabupaten Badung menginstruksikan: Minta kepada DPD Partai GOLKAR Kabupaten Badung dan DPD Partai GOLKAR Provinsi Bali untuk memperjuangkan perubahan rekomendasi dari Giri Prasta-Ketut Suiasa ke SUDIANA-SUTRISNO kepada DPP Partai GOLKAR. Kami seluruh jajaran PD se-Kabupaten Badung siap memenangkan Paket SUDIANA-SUTRISNO untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Badung 2015-2020. Demikian Surat Pernyataan ini kami buat tanpa ada paksaan dari pihak manapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Yang menerima Surat Keterangan ini: Ketut Sudikerta, Gusti Putu Wijaya, Nyoman Sugawa Korry, Wayan Gunawan dan Made Wijana.
“Terima kasih atas aspirasinya. Tentu dengan berbekal surat pernyataan ini, saya akan segera menindaklanjutinya ke DPP Golkar,” sebut Sudikerta yang langsung disambut tepuk tangan meriah seluruh PD Golkar Badung. Terlepas dari janjinya akan segera menindaklanjuti serta memperjuangkan aspirasi perubahan rekomendasi itu, Ketut Sudikerta juga tak lupa mengajak seluruh kader Golkar Bali untuk terlebih dahulu mensyukuri putusan final MA yang memenangkan kubu ARB. Dan
harapan terbesarnya adalah, bersama-sama mengajak seluruh kader mempererat koordinasi untuk menata kembali membesarkan Partai Golkar. “Mari kita tata kembali kader-kader beserta organisasi Golkar Bali. Karena dengan semakin kita kompak, kita akan semakin kuat dan besar. Lakukan yang terbaik untuk kepentingan partai dan masyarakat, semua harus kerja keras all out demi kebesaran partai Golkar,” pinta Ketut Sudikerta yang juga Ketua Koalisi Bali Mandara ini. R-014*
satu jawaban. Tapi kembali Hotman dihadapan wartawan mengatakan bahwa dia (Hotman Paris) meminta kepada pengacara Margrieth yaitu Hotma Sitompul untuk menjawab pertanyaannya. "Coba tanyakan kepada Hotma Sitompul, apakah mungkin seorang pembantu membunuh anak majikannya di kamar tidur majikannya, dan pembunuhan itu memakan waktu dari jam 12.30 sampai jam 5 sore, padahal majikan ada di rumah. Ini saya pertanyakan," kata Hotman Paris. "Orang bodoh pun akan berpikir tidak mungkin seorang pembantu membunuh anak majikanya didalam kamar tidur majikannya, apalagi majikannya selama seharian penuh ada dirumahnya. Dan Agus juga mengatakan pembunuhan dilakukan jam satu dan dikubur jam 5. Berarti mayat itu ada dalam kamar
tidur Margrieth kurang lebih selama 4 jam," ungkap Hotman Paris. Dikatakan pula, menurut dua saksi Handono dan Susiani pada saat mereka meninggalkan rumah kurang lebih pukul 11,30 Margrieth ada di rumah. "Mereka pergi ini sempat pamit, dan pukul 12.30 terjadilah pembunuhan itu. Nah itu saja jawab kami tentang persoalan ini,"tandas Hotman Paris. Pengacara Agus lainnya yaitu Haposan menambahkan, Agus juga mengatakan saat kejadian yaitu tanggal 16 Juni, Margrieth mengatakan jangan bilang siapa-siapa. "Agus juga tidak pernah tertarik dengan uang Rp 200 juta yang dijanjikan oleh Margrieth, tidak pernah minta dan tidak pernah SMS menayakan mana honornya karena memang Agus membantu menguburkanya bukan karena uang tetapi karena takut kehilangan pekerjaan," pungkasnya. W-007
kasus penyakit HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, namun juga mampu memberikan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya merencanakan keluarga dengan menunda usia perkawinan pertama,” katanya. KPA Bali memberi apresiasi kepada BKKBN yang melakukan sosialisasi secara terpadu dalam memberikan perlindungan kepada remaja agar mereka lebih
peduli terhadap dirinya. “Selain penyakit HIV/AIDS, remaja juga diincar pengedar narkoba. Berdasarkan data, sekitar 6.000-an masyarakat Bali tercatat sebagai pengguna narkoba,” katanya. Jumlah pengguna narkoba tersebut kini mulai berubah pola dengan meninggalkan penggunaan jarum suntik dan beralih menjadi peminum, sehingga tetap saja berbahaya bagi penggunanya. AN
agar yang bersangkutan bisa memberikan bantuan. Tetapi ia berjanji akan segera menindaklanjuti arahan yang diberikan agar warga miskin yang ada di wilayahnya segera bisa mendapat penanganan maupun bantuan yang dibutuhkan. Ia menambahkan bahwa di Desa Mambang pada tahun 2015 tercatat ada 60 RTS. Pada
tahun 2015 ada 11 RTS sudah diusulkan untuk mendapat bedah rumah, akan tetapi yang lolos verifikasi pemprov Bali hanya 8 KK, sedangkan 2 KK akhirnya mendapatkan bantuan bedah rumah dari Pemerintah kabupaten Tabanan, sehingga tahun 2015 ini ada 10 unit bedah rumah yang diterima desa Mambang. W-019*
Agustay Mengaku Sempat ‘Ditelanjangi’ DARI HALAMAN 1 man orang-orang Margrieth (tersangka dalam berkas terpisah). "Agus bilang kepada saya, kalau saat BAP pertama dibuat itu, dia dalam keadaan tertekan karena memang dibawah tekanan,"kata Hotman kepada sejumlah wartawan, Rabu (21/10) kemarin. Selain itu, kata Hotman, Agus juga mengaku sempat “ditelanjangi” didepan Margrieth. Karena itulah Agus terpaksa mengikuti kemauan Margrieth seperti yang tertuang dalam BAP pertama," tandas Hotman. Disinggung mengenai kondisi Agus di dalam LP, Hotman mengatakan kondisinya sudah tenang. Hanya Agus masih dihantui trauma andai keluar nanti di LP. Mengenai kesiapan Agus dalam menghadapi persidangan, Hotman mengatakan sejatinya tidak perlu ada kesiapan. Sebab kasus ini hanya ada
12.000-an Masyarakat Terjangkit AIDS DARI HALAMAN 1
Perkembangan kasus HIV/ AIDS yang sangat cepat dan berlipat ganda itu perlu ditekan dengan berbagai cara, di antaranya dengan memberi pemahaman kepada remaja tentang ancaman penyakit yang mematikan tersebut. “Lomba Rap GenRe itu ampuh, karena bukan saja akan dapat menekan bertambahnya
Bawaslu Tegaskan Paslon Pelangar Akan Dipidana
Gubernur Kirim Bantuan untuk Sungkrug
DARI HALAMAN 1
DARI HALAMAN 1
tidak dapat digunakan sebagai tempat kampanye. Tak hanya dilarang melakukan kampanye, tapi di kawasan-kawasan tersebut juga wajib steril alat peraga kampanye. Sanksi tegas yang akan diberikan kepada Paslon pelanggar akan mengacu pada
Mambang, I Made Astra Adnyana memaparkan, kesulitan yang sering dialaminya dalam membantu warga miskin seperti Ni Nyoman Sungkrug adalah masih adanya permasalahan di lingkungan keluarga, dimana keluarga terdekat tidak memberikan akses dan kerjasama
Layouter: Dejerie
POLITIK
12 Suara PARLEMEN
Tetap Solid dalam Kepahitan DENPASAR-Fajar Bali Kasus dugaan korupsi yang menyeret Sekjen Partai NasDem, mengundang keprihatinan salah seorang kadernya yang juga sebagai ketua DPD Partai NasDem Kota Denpsar, AA. Ngurah Gede Widiada. Meski dalam suasana keprihatinan nurani yang dalam, akan tetapi dengan penjelasan dan langkah cepat yang ditempuh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, sesuai dengan kesepakatan partai, membuat Widiada beserta jajaran pengurus partainya tetap kokoh dan solid untuk tetap mencintai Partai NasFB/CAR Dem. AA. Ngurah Gede Widiada H a l i t u d i karenakan Surya Paloh telah memberi penjelasan kepada publik dengan argumentasi yang sangat mendasar. “Cobaan ini memang pahit, tapi ketegasan dan keberanian Ketua Umum menegakkan kesepakatan, ini menjadi keyakinan dan kepercayaan kami sebagai kader Partai,” ungkap Widiada, Rabu (21/10) kemarin. Keprihatinan Panglingsir Puri Peguyangan ini juga sempat diunggah di akun pribadi Widiada di sosial media Face Book. Widiada menyebut Partai Nasdem benar -benar luar biasa, karena memberi ruang bagi tumbuhnya budaya dan etika politik dalam ruang menghormati hukum dan konsistensi sikap pembaharuan. Partai NasDem tempatnya bernaung saat ini juga dinilainya tidak memberi ruang setapak pun bagi tumbuhnya budaya korupsi di dalam mengemban amanah Partai. Dalam konstelasi politik seperti itu, lanjut anggota komisi IV DPRD Kota Denpasr ini, tersirat untuk menggugah kesadaran kepada semua kader untuk memperkokoh rasa malu dan intergritas kader demi menjadi kader yang bermartabat sehingga mampu berempati, cepat tanggap merasakan, mendengar suara Publik. “Inilah langkah dan tindakan yang dilakukan Bapak Surya Paloh sebagai ketua umum Partai NasDem atas kesadaran dan kesepakatan kader yang komit dengan visi dan misi partai yaitu perubahan dan restorasi,” tandas Widiada. Bagi Widiada hal itu juga merupakan nafas baru untuk membangun kepercayaan baru dalam membesarkan Partai NasDem ke depan. “Bila saja kita sebgai kader mampu mencermati dan memaknai penjelasan ketua umum dan jajaran DPP, kita pasti tetap solid dalam susana yang pahit yang menjadi pelajaran sangat berharga bagi kader. Kami yakin masyarakat akan cerdas menilai serta yakin kenyataan yang pahit ini akan menjadikan kita besar di masa mendatang,” tandas Widiada. R-004
Tentang Perda Pemilihan Perbekel
FAJA R BALI
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 l Tahun XVI
Dianggarkan Rp 280 Juta untuk Sosialisasi Pilkada Untuk menggelar sosialisasi di masing-masing kecamatan, KPU Karangasem menyiapkan anggaran senilai Rp 280 Juta, dengan rincian per kecamatan yang berjumlah delapan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mendapat sokongan sebesar Rp 35 juta untuk membuat parade budaya yang salah satunya mensosialisasikan penyelenggaraan Pilkada kepada masyarakat luas. AMLAPURA-Fajar Bali Ketua KPU I Made Arnawa mengatakan, pihaknya mempersilahkan masing-masing Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) untuk mengelola anggaran itu. Pun disebutkan, untuk sosialisasi bisa dipakai untuk kegiatan parade budaya dengan mendatangkan kesenian tradisional maupun musik. Yang terpenting, pesan pilkada sampai ke masyarakat. “Kita serahkan kepada PPK untuk mengelola, tergantung apa
yang ingin dibuat. Yang penting pesan yang ingin kita sampaikan bisa ke masyarakat,” ujarnya, Rabu (21/10) kemarin. Pun dikatakan, dengan anggaran sebesar Rp 35 juta itu, PPK juga diperbolehkan membuat lebih dari sekali kegiatan. Asalkan, menurut Arnawa anggaran yang diberikan itu mencukupi. Bisa saja, sebut Arnawa penyelenggaraan parade budaya digelar lebih dari sekali. Hal itu tentu tergantung apa yang ingin ditampilkan.
Ketua KPU I Made Arnawa “Kalau seperti di PPK Karangasem tentu anggaranya hanya cukup menggelar satu kali parade budaya, karena mereka mendatangkan grup band Bali,” ujarnya. Karena diserahkan ke ma-
FB/BUDIASA
sing-masing PPK, pihaknya pun tidak mengetahui pementasan budaya disetiap PPK. Pun pihaknya berharap, dengan adanya pementasan parade budaya seperti itu, akan mampu meningkatkan
partisipasi pemilih, sehingga gema Pilkada Karangasem sampai di masyarakat terbawah. Selain itu, pemilih juga bisa bijak dalam menentukan pilihanya nanti sehingga melahirkan pemimpin yang berkualitas. “Selain masing-masing PPK menggelar parade budaya, kami pun menyelenggarakan hal serupa di kabupaten yang rencananya akan digelar di stadion Amlapura sebanyak dua kali,” ujarnya. Untuk menggelar acara parade budaya di kabupaten, anggarannya diambil dari dana sosialisasi yang telah dianggarkan oleh KPU Karangasem. Dikatakan, untuk parade budaya sosialisasi Pilkada di Kabupaten, pihaknya masih mencari waktu yang lowong agar tidak berbenturan dengan penyelanggaraan parade budaya di PPK. W-016
Plus Minus Pemerintahan Jokowi-JK Versi PKS
JAKARTA-Fajar Bali Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta Presiden Joko Widodo introspeksi dan melakukan evaluasi terhadap kinerjanya selama 1 tahun ini. Menurut Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) DPP PKS Almuzzammil Yusuf hal ini perlu dilakukan karena berdasarkan survei independen kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK lebih rendah dari pemerintah sebelumnya. “Ini harus jadi bahan introspeksi Pemerintahan JokowiJK,” ujar Almuzzammil dalam siaran persnya, Rabu(21/10). Berdasarkan survei yang dilakukan SMRC, tingkat kepuasan masyarakat terhadap satu tahun pemerintahan Jokowi-JK hanya 51,7% lebih rendah dibandingkan tingkat kepuasan terhadap satu tahun pemerintahan SBY-JK dan SBY-Boediono yang mencapai 66%-70%. Almuzzammil mengungkapkan, PKS telah melakukan kajian plus-minus kinerja bidang politik dan hukum satu tahun pemerintahan Jokowi-JK dibandingkan pemerintahan SBY. Kinerja minus pertama, menurut Muzzammil, intervensi pemerintah dalam konflik internal Partai Golkar dan PPP sangat kentara. “Ini adalah
kesalahan mendasar di bidang politik dan hukum pemerintahan Jokowi-JK,” kata dia. Menurut dia, Menteri Hukum dan HAM seharusnya tidak boleh ikut campur dalam konflik internal PPP dan Golkar. Sebab itu ranah Mahkamah Partai, Pengadilan, dan MA. “Putusan MA terakhir yang memenangkan kubu ARB dan Djan Farid sudah tepat. Kita harus apresiasi keputusan MA. Seharusnya Menkum HAM tidak boleh berpihak melainkan hanya menjalankan prosedur administrasi pengesahan partai politik
berdasarkan UU Partai Politik. Pemerintahan SBY lebih moderat dan proporsional dalam menangani konflik internal partai,” kata dia. Kedua, lanjut Almuzzammil, pemerintah Jokowi telah mengintervensi penegakan hukum. Sebagai contoh, pergantian Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso di saat sedang menangani kasus korupsi kondensat, penimbunan daging sapi, Pelindo II, dan Pertamina Foundation. “Seharusnya pejabat yang memiliki terobosan, kinerja baik, dan taat pada aturan dan
tugas dipertahankan. Berikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk membuktikan secara transparan bahwa apa yang dilakukannya benarbenar untuk pemberantasan korupsi. Sehingga dengan itu dapat mengangkat citra Kepolisian sebagai penegak hukum,” ujar dia. Ketiga, kata Muzzammil, pemerintahan Jokowi telah menunjukkan konflik internal kabinet yang kontraproduktif. Seperti perbedaan pernyataan yang mencolok antara Presiden dengan Wakil Presiden, Wakil Presiden dengan Menko Mari-
tim, Menko Maritim dengan Menteri ESDM terkait Freeport, dan Proyek Listrik 35.000 MW seharusnya tidak terjadi. “Kasus ini menunjukkan lemahnya leadership Presiden Jokowi dalam mengelola internal kabinetnya. Hal ini belum pernah terjadi di seluruh kabinet reformasi sebelumnya,” kata dia. Keempat, tidak harmonisnya hubungan Jokowi dengan partai pendukung utamanya. Menurut Muzamil, terlihat ada tarik menarik kepentingan antara Jokowi dengan partai pendukungnya yang menyebabkan Di sisi lain, kata Muzzammil, terobosan kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang positif juga perlu diapresiasi. Di antaranya, adalah kebijakan eksekusi mati terhadap bandar narkoba baik berasal dari WNI maupun WNA. Selain itu, yang patut diapresiasi adalah penegakan hukum dalam penenggelaman kapal-kapal asing yang melakukan illegal fishing di wilayah perairan Indonesia. “Ini harus kita apresiasi. Kebijakan ini melindungi kekayaan laut kita dan mempertegas kedaulatan hukum Indonesia dalam menerapkan sanksi terhadap setiap pelanggaran hukum yang terjadi di wilayah Indonesia,” kata Muzzammil. LP
TABANAN-Fajar Bali Logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) kabupaten Tabanan masih dalam proses mencari rekanan melalui penunjukan langsung (PL). PL itu ditempuh karena nilai dari pengadaan logistik tersebut di bawah Rp 200 Juta. H a l i t u d i u n gka p ka n I Ke t u t N a r t a , ko m i s i o n e r KPU Tabanan, Rabu (21/10)
kemarin. Dikatakanya, sudah ada tiga rekanan dari luar Bali seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta yang memasukan penawaran terkait penunjukan langsung tersebut. Sedangkan lima rekanan lokal Bali juga telah menyetor penawaran terkait hal serupa. “Kami belum menentukan rekanan mana yang akan ditunjuk sebagai penyedia
logistik pilkada,” tandasnya. Dari sejumlah rekanan yang memasukan penawaran, pihaknya cendrung menggunakan rekanan lokal Bal i. Disamping karena efisiensi, juga karena masih berada di satu lokasi. “Pertimbanganya lebih efisiensi kalau kita menggunakan rekanan lokal Bali. Ketika nanti ada logistik yang rusak segera bisa di-
ganti,” jelasnya. Pihaknya tengah menggodok, rekanan mana yang akan digunakan untuk menyediakan logistik pilkada tersebut. Mantan aktivis KMHDI inimenjelaskan jenis logistik ya n g a ka n s i a p ka n d i a n taranya surat suara, segel sampul formulir, tamplate, ke l e n ga ka p n T P S s p i d o l , alat alas coblos, lem, pulpen, plastik, gembok, dan stiker.
“Akhir Oktober ini kita sudah pastikan, rekanan yang kita tunjuk sesuai dengan aturan yang pengadaannya harus melalui PL ( penunjukan langsung,” tandasnya. Pihaknya juga telah berkordinasi dengan ULP (Unit LayananPengadaan) yang ada di Pemda Tabanan.“Sampai saat itu penawaran yang masuk sudah banyak,” pungkasnya. W-004
Jokowi-JK
FB/IST
Hari Ini, Pansus II DPRD Bangli Konsultasi ke Kementerian Desa KPU Proses Pengadaan Logistik Melalui Penunjukan Langsung BANGLI-Fajar Bali DPRD Bangli kini tengah serius menggodok Ranperda tentang Pemilihan Pengangkatan dan Pemberhentian Perbekel. Namun untuk dapat melahirkan Perda tersebut dengan cepat, DPRD Bangli masih dihadapkan pada kesulitan dalam beberapa hal dalam menafsirkan UU.No.6 tahun 2014 tentang desa. Karena itu Pansus II DPRD Bangli yang diketuai I Nengah Darsana, Kamis ,22/10 (hari ini red) akan konsultasi ke Kementerian Desa. “Ada beberapa hal yang belum ada kesamaan dalam menafsirkan atau memang ada yang belum jelas di UU Desa No.6 tahun 2014, serta adanya persoalan yang spesifik di Bangli. Ini yang perlu kita sampaikan dan konsultasikan ke Kementerian Desa, besok, “ujar Ketua Pansus II DPRD Bangli, I Nengah Darsana, Rabu (21/10). Dikatakan, banyak hal yang perlu dikonsultasikan tentang UU Desa no. 6 tahun 2014, agar terjadi penafsiaran sama serta menjadi lebih jelas, karena UU tersebut menjadi acuan dalam memproduk Perda dimaksud. Didampingi anggota Pansus II, I Ketut Mastrem, Darsana mengatakan hal yang perlu dikonsultasikan yakni menyangkut kemungkinan terjadi calon tunggal secara berkepanjangan. Suatu desa bukan tak mungkin hanya terus melahirkan calon tunggal, karena tradisi atau ketokohannya. Ini yang perlu dikonsultasikan.”Bisa saja setelah calon tunggal, akhirnya pemilihan perbekel
diundur,tetapi setelah diproses ulang, kembali muncul calon tunggal, dalam keadaan seperti itu kan penjabat perbekel sangat lama menjabat, nah ini perlu kita minta jawaban di Kementerian nanti, “ujar Darsana. Selain itu juga menyangkut adanya rangkap jabatan yang terjadi di Bangli, seorang Ketua BPD merangkap sebagai Bendesa Desa Pakraman, apakah dibenarkan /dibolehkan. I Ketut Mastrem anggota Pansus II menambahkan selain hal-hal tadi juga perlu dikonsultasikan soal syarat pendidikan calon perbekel. Di UU Desa termuat disebutkan syarat pendidikan serendahrendahnya SMP/sederajat formal dan non formal. Jadi soal formal dan non formalnya yang masih diragukan, formalnya sekolah mana dimaksud, dan non formalnya sekolah mana yang dimaksud oleh UU Desa tersebut. Ta k k a l a h p e n t i n g nya adalah batas usia callon perbekel, dimana hal itu belum jelas di UU Desa. Di Bangli desa yang bakal segera melakukan pemilihan perbekel, yakni Desa Bunutin, Bangli, tahun 2016. Sedangkan tahun 2017 ada 3 desa, 2019 ada 48 desa dan 2021 ada 15 desa yang bakal melakukan pemilihan perbekel. Menurut Darsana dan Mastrem, Bangli bakal membagi pemilihan perbekel menjadi 3 gelombang. Yang dekat ke gelombang (pemilihan perbekel serentak) tahun 2017 dibawa ke tahun itu. Demikian seterusnya, agar tidak sampai menggunakan penjabat perbekel terlampau lama. W-002*
Dianugerahi Gelar Doktor Kehormatan Hubungan Internasional oleh KMOU
Mega: Akselerasi Demokrasi Utamanya Bukan Politik, Tapi Ekonomi Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri dianugerahi gelar doktor kehormatan hubungan internasional dari Korean Maritime and Ocean U n ive r s i t y ( K M O U ) . Pemberian gelar itu b e r d a s a r k a n p e ra n Megawati menciptakan iklim demokrasi di Indonesia dan berperan aktif mendamaikan Korea Selatan dan Korea Utara. JAKARTA-Fajar Bali Dalam pidatonya, Ketua Umum DPP PDIP itu menyatakan, gelar dari salah satu universitas tertua di Korea ini akan membuat dirinya semakin bertanggungjawab membentuk politik Indonesia lebih demokratis. “Pemberian gelar ini men-
dorong saya semakin kuat dalam mendorong tradisi politik yang lebih maju, mengakselerasi pembentukan demokrasi, bukan hanya politik, namun utamanya ekonomi demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujar Megawati di Kampus KMOU, di Busan, Korea Selatan, Senin 19 Oktober 2015. Dia lalu melanjutkan pidatonya dengan terbata-bata. “Penghargaan ini sekaligus memberikan saya tanggung jawab untuk membentuk politik Indonesia yang lebih demokratis dengan menempatkan kepentingan rakyat sebagai yang paling depan,” ungkap Megawati seraya menyeka matanya. Megawati kembali terbatabata ketika bicara tentang pentingnya reunifikasi Korea. Menurut dia, orang-orang Korea pasti selalu bertanya, mengapa mereka dipisah menjadi dua, satu di Utara dan satu di Selatan.
FB/IST
GELAR DOKTOR-Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri dianugerahi gelar doktor kehormatan hubungan internasional dari Korean Maritime and Ocean University (KMOU) I a m e n e ga s ka n , h a nya dibutuhkan keinginan kuat elite kedua negara untuk mau bicara, menyambung kembali silaturahmi yang sebenarnya
sudah ada sejak lahir. Tentu saja harus ada saling menghormati dan percaya di antara mereka untuk saling bicara. “Saya siap jika tugas me-
manggil untuk menjadi jembatan bagi kedua negara, merenda jalan untuk solusi damai. Itulah harapan saya yang paling mendalam, juga harapan seluruh rakyat Indonesia,” papar Megawati. Megawati pun percaya reunifikasi kedua Korea bisa dilaksanakan melalui proses integrasi. Dimulai dari konteks kemanusiaan dibanding aspek politik dan permusuhan. “Saya berteman dengan pemimpin kedua negara (Korea) dan rakyatnya. Saya berani bilang keinginan keduanya untuk bersama saat ini sangat besar dibanding saat sebelumnya,” kata Mega. Gelar Doktor Honoris Causa dari KMOU ini merupakan kali ketiga yang diterima Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya Megawati juga mengantongi gelar Doktor Honoris Causa dari Waseda University Jepang dan gelar Doktor dari Moscow State Institute of International Relation, Moskow, Rusia. LP Layouter: Dejerie