FAJAR BALI
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Harga Eceran: Rp 3.000,-
562/IX/KTR
Candi BENTAR Jangan Asal Bapak Senang Oleh: A.Paramita Rumah makan Omah Dhuwur, Kota Gede, Yogyakarta Jumat (19/9) lalu bak ruang jamuan. Hampir seluruh kepala SKPD Pemerintah Provinsi Bali hadir beserta staf. Ruang jamuan makan sore ini sengaja dirancang
Kandidat Menteri Masih 200 Orang Presiden terpilih, Joko Widodo, telah mengantongi ratusan nama calon menteri yang akan membantu di era pemerintahannya. Nama-nama tersebut saat ini terus disaring bersama Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla. Jokowi pun tidak menampik kemungkinan peluang koalisi baru dengan partai lain seperti Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Termasuk alokasi pos kementerian yang akan dipercayakan kepada mereka.
Ke HAl. 11
Selamat Pagi
Pak Gubernur
JAKARTA-Fajar Bali “Masih proses terus, makin mengecil,” ujarnya, Minggu (21/9). Nama-nama calon menteri yang masuk
radar seleksi jumlahnya mencapai dua ratus orang. Mereka berasal dari kalangan profesional dan profesional partai. Jokowi enggan menyebut siapa
saja nama-nama dalam daftar tersebut. Sosok mereka baru akan diumumkan sebelum tanggal 20 Oktober. “Ada dua ratusan nama. Nanti kalau sudah final baru dipanggil. Saat ini masih dicek-cek, masih ditelusuri.” Jokowi enggan memastikan pembagian pos kementerian bagi profesional partai. Begitupun saat ditanya apakah dia sudah menentukan figur menteri dari partai pengusung seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jokowi pun tidak menampik kemungkinan peluang koalisi baru dengan
ke hal. 11
014/VI/KTR
Ribuan Orang Yoga di Kancing Gumi MANGUPURA-Fajar Bali Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar untuk kali pertama menggelar Yoga Massal dengan tema “Yoga sebagai olahraga spiritual Hindu”, di Lapangan Umum Desa Batu Lantang, Kecamatan Petang,KabupatenBadung,Minggu(21/9)kemarin. Kegiatan dilakukan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat(LPM)UNHIdalamrangkamenyambut dies natalis Ke-51 dan utsawa Bali Sani Ke-5 UNHI. “Pelaksanaan Yoga ini pertama kali dilakukan UNHI secara massal. Kegiatan ini menjadi bagian terpenting dari LPM UNHI yang merupakan salah satu lembaga di perguruan tinggi, dalam rangka mensosialisasikan Yoga kepada masyarakat
FB/BUDIASA
Rama Ingin Dibantu Bedah Rumah I Ketut Rama, (39) salah seorang warga miskin asal Dusun Purwayu, Desa Tribuana, ke hal. 11
Pesan Inspiratif Jika kebebasan masyarakat tak bisa membebaskan mereka yang hidup miskin, maka juga tak bisa menyelamatkan segelintir orang yang hidup kaya. John F. Kennedy
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Total Keseluruhan
Rp113,218,000
ke hal. 11
FB/IST
PENGHARGAAN-Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Drs. Reydonnyzar Moenek, M. Devt. M memberi penghargaan kepada Direktur Utama PT. Jamkrida Bali Mandara I Ketut Widiana Karya dalam acara BUMD & CEO BUMD Award 2014 .
Tiga Tahun Berkiprah, Jamkrida Jadi BUMD Terbaik DENPASAR-Fajar Bali Di usia belia, Perusahaan Penjamin Kredit Pemerintah Provinsi Bali, PT. Jamkrida Bali Mandara (JBM) telah mengukir
prestasi. Tiga tahun berdiri, PT.JBM tidak hanya menghidupkan roda perekonomian, tetapi juga menjadi tumpuan bagi pengusaha kecil. Oleh karena itu,
wajar saja jika Dirjen Keuangan Daerah PT. JBM memberikan penghargaan BUMD keuangan Non Bank terbaik ke-1 tahun 2014. Gubernur Bali, Made Man-
gku Pastika pun turut dinobatkan sebagai pembina BUMD Keuangan Non Bank terbaik ke-1 2014. ke hal. 11
90 Persen Produk Toyota Buatan Dalam Negeri Toyota Optimis Majukan Industri Otomotif Indonesia
Toyota Indonesia merasa optimis bisa meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia di masa mendatang. Hal ini bisa dilihat dari realisasi investasi dalam beberapa tahun terakhir yang dimana telah menunjukkan hasil. Seperti peningkatan penggunaan komponen lokal dan peningkatan ekspor. Oleh: RONY P. BAGUS HARYONO
FB/RONY
TOYOTA-Berbagai produk andalan Toyota yang sebagian besar merupakan produksi di dalam negeri tampil dalam IIMS 2014. “Dengan potensi Toyota Indonesia saat ini dan berbagai kemajuan teknologi yang dimiliki Toyota, kami optimis bisa meningkatkan kontribusi serta
bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk pengembangan industri otomotif dalam menghadapi tantangan transportasi ke depan,” kata President Director
PT. Toyota-Astra Motor (TAM) Hiroyuki Fukui saat meresmikan booth Toyota Indonesia pada penyelenggaraan Indonesia International Motor Show 2014 di
Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Utara belum lama ini. Dengan tema yang diusung dalam IIMS tahun ini yakni Creating Tomorrow for Indonesia, menurut Fukui, merupakan wujud semangat dan keyakinan Toyota untuk bersama-sama dengan stakeholder di Indonesia untuk meraih keuntungan dari kemajuan teknologi otomotif. Sejak 2012 lalu, Toyota Motor Corporation (TMC) melalui presidennya Akio Toyoda, telah menyatakan komitmennya untuk melakukan investasi secara besar-besaran di Indonesia. Dana sebesar Rp 25 triliun telah disiapkan oleh Toyota Group untuk memperkuat kegiatannya dalam industri otomotif nasional.
AA Mahendra Masuk Survei Golkar
TABANAN-Fajar Bali Partai Golkar tidak saja melakukan survei nama-nama dari internal partai untuk dijadikan calon bupati Tabanan. Sederetan nama politisi dari luar partai seperti politisi PDIP yang kini menjabat sebagai Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, IKG Sanjaya (Wabup), I Ketut Suryadi (Ketua DPRD) juga masuk dalam PILBUP TABANAN daftar survei Partai Golkar. Tak hanya itu, elit politik dari Partai Demokrat, Gerindra juga tampak masuk. Dari luar partai politik, Golkar juga men-survei nama tokoh masyarakat Tabanan yang memiliki elektabilitas tinggi. Nama AA Ngurah Mahendra yang lima tahun lalu sempat digadang-gadang akan maju menyaingi paket Eka-Jaya, juga masuk dalam daftar Tim Survei Partai Golkar Tabanan. Hal itu diutarakan Ketua DPD I Golkar Bali, I Gusti
ke hal. 11
ke hal. 11
026/VI/W-020
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: dejerie
join facebook.com/fajar.bali
2 Kawanan Rampok Satu Jaringan Dengan Tersangka Edi DENPASAR-Fajar Bali Aksi perampokan menimpa nasabah Bank baru baru ini diduga satu kelompok dengan tersangka Nonok Edi Jumanto (35) yang sudah ditangkap jajaran Reskrim Polresta Denpasar. Kawanan perampok ini diduga berinisial Hen, Mat dan JL. Tiga kawanan ini merupakan spesialis nasabah bank yang beraksi di wilayah Bali, Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya. Kelompok ini cenderung beraksi 5 orang, yakni Nonok Edi Jumanto, Sugiono, Hen, Mat dan JL. “Dari lima anggota rampok ini, Nonok sudah ditangkap oleh Polresta Denpasar dan Sugiono sedang menjalani hukuman dalam kasus perampokan di Surabaya, Jawa Timur. Masih ada tiga anggotanya yang buron yaitu Hen, Mat dan JL,” jelas sumber petugas dilapangan kemarin. Bahkan, tiga kawanan perampok yang masih dikejar jajaran Reskrim Polresta Denpasar ini sempat beraksi merampok nasabah bank di Jalan Drupadi, Seminyak, Kuta, Badung beberapa waktu lalu. “Gaya dan modus perampokan sama dengan aksi komplotan tersangka Nonok yang sudah kami tangkap sebelumnya. Mereka ini dibekali pedang dan golok untuk menakuti korbannya,” ungkap sumber yang enggan disebut namanya itu. Sumber mengatakan, dalam setiap aksinya kawanan ini membagi tugas. Ada yang mengawasi di dalam bank sambil melihat nasabah yang menarik uang dalam jumlah banyak. Sementara empat perampok lainnya menunggu di luar bank dengan menggunakan dua motor. “Nah, setelah korbannya keluar bank, keempat perampok ini membuntuti dari belakang. Mereka langsung beraksi,” jelas sumber lagi. Perburuan terhadap tiga kawanan rampok ini sudah dilakukan. Bahkan petugas Reskrim Polresta Denpasar dikabarkan melakukan perburuan hingga ke Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara ini petugas belum berhasil melakukan penangkapan. “Identitasnya sudah kami kantongi dan tinggal menangkap,” ujar sumber. Diberitakan, kawanan perampok nasabah bank beraksi pada Kamis siang sekitar pukul 13.00 Wita. Seorang nasabah Bank, Ni Ketut Puri Semadi, dirampok. Korban yang merupakan staf salah satu restoran di Jalan Drupadi, Kuta ini ditugaskan untuk mengambil uang Rp 70 juta di Bank BCA Kerobokan. Korban kembali ke tempatnya bekerja di Jalan Drupadi I, Kuta. Namun, setelah beberapa meter dari tempat kerjanya atau tepatnya di depan Hotel Mahalini 2, kawanan perampok menghadang motor korban. Salah seorang perampok langsung menodongkan golok yang dibawanya dan minta korban menyerahkan tas yang dibawanya. Perampok ini lalu memotong tali tas yang diselempangkan di bahu korban dan langsung kabur. Korban melaporkan kasusnya ke Polresta Denpasar. R-005
Pembunuhan Berencana, Hari Ini Rekontruksi
Tiga Pembunuh Saudagar Ayam Terancam Mati
DENPASAR-Fajar Bali Penyidik Polsek Kuta Selatan menjerat tiga pembunuh saudagar ayam, dengan ancaman pasal mati. Ketiganya diduga telah merencanakan pembunuhan hingga menewaskan Abu Yasid (42) di depan Pasar Adat Bualu Kuta Selatan, pada Kamis (22/05) lalu. Tiga pembunuh yang diancam mati itu yakni Supandi alias Busri (eksekutor), Achmad Madenan dan Erfan (otak pembunuh). Direncanakan pula, kasus ini aka direkontruksi oleh jajaran penyidik Polsek Kuta Selatan dilokasi Pasar Adat Bulau, Kuta Selatan, Senin (22/09) pagi. Polisi akan melakukan pengawalan ketat rekontruksi tersebut untuk memberikan pengamanan terhadap tiga tersangka. Sementara itu, informasi yang dihimpun dilangan, penyidik Polsek Kuta Selatan sudah memastikan bahwa tiga tersangka adalah pelaku pembunuhn Abu Yasid. Pembunuhan ini pun sudah direncanakan dengan matang oleh tiga pelaku. Bahkan, eksekutor pembunuhan Supandi mengaku sempat bertemu dengan dua tersangka Madenan dan Erfan untuk membahas pembunuhan terhadap saudagar ayam itu. Tersangka Supandi mengaku dia mendapat imbalan Rp 12 juta dari Rp 30 juta yang dijanjikan sebelumnya. “Saya dijanjikan uang Rp 30 juta untuk membunuh korban dan saya baru dapat Rp12 juta,” beber Supandi saat diperiksa di Polsek Kuta Selatan. Pembunuhan terhadap Abu Yasid menurut Supandi sudah dua kali gagal dilakukannya padahal pembunuhan itu sudah direncanakan matang pada awal Maret lalu. Dimana tersangka Supandi mendatangi rumah korban di simpang tiga Taman Ayodya dengan mengendarai motor Honda Beat sambil membawa kapak. Pembunuhan ini gagal dilakukan karena setelah ditunggu hampir satu jam, korban tidak keluar dari rumahnya. Pembunuhan kedua gagal pada Selasa (20/5) sekitar pukul 03.00 Wita. Giliran Supandi dan Erfan yang berangkat ke Pasar Adat Bualu, Kuta Selatan untuk mengeksekusi Yasid. Tapi gagal karena korban tidak muncul. Pembunuhan akhirnya dilakkukan pada Kamis (22/5) sekitar pukul 03.00 Wita. Tersangka Supandi bersama Erfan kembali berangkat ke Pasar Adat Bualu di Jalan Pratama, Nusa Dua dengan mengendarai motor Vario. Erfan lalu menunggu di sebelah utara pasar, sedangkan Supandi masuk ke pasar berpura-pura membeli ayam potong bersama Achmad Madenan yang sudah lebih dulu berada di pasar. Setelah Abu Yasid keluar dari pasar dengan mengendarai sepeda motor, Supandi langsung mencarok korban sebanyak 3 kali. Dua sabetan celurit mengarah di bagian belakang leher kanan dan satu kali bagian perut. Saat membacok bagian perut, gagang celurit terlepas. Dicarok berkali kali korban yang mengenakan celana pendek biru dan kaos kuning langsung tewas dilokasi kejadian. Setelah memeriksa saksi saksi, alat bukti dan keterangan tersangka, polisi memastikan bahwa pembunuhan ini sudah direncanakan. Sehingga penyidik Polsek Kuta Selatan menjerat ketiga tersangka dalam Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati. “Tiga tersangka dijerat dalam Pasal pembunuhan berencana,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu Nyoman Darsana kepada wartawan. R-005
METRO KOTA
FAJA R BALI
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 Tahun XV
Simon Nahak Pimpin AAI Denpasar DENPASAR-Fajar Bali Pengacara senior, Dr. Simon Nahak akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum AAI (Asosiasi Advokat Indonesia) Denpasar, menyusul kemenangan yang diperolehnya dalam Musyawarah Cabang (Muscab) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) ke-5 yang berlangsung di Hotel Aston Denpasar, Sabtu (20/9) lalu. Simon mengalahkan rival beratnya, Dewa Agus Satrya Wijaya. Sejatinya, Simon terpilih sebagai Ketua AAI Denpasar untuk masa periode 2014-2019 dengan suara terbanyak 69 suara. Sementara calon ketua AAI, Dewa Agus Satria Wijaya mendapatkan suara 58 dan tercatat absen, satu suara. Sebelum pemilihan, Muscab yang dihadiri oleh 128 anggota itu, mendengarkan pemaparan pertanggungjawaban Ketua DPC AAI perode 2009 – 2014, Agus Saputra yang kini telah duduk sebagai Ketua DPD AAI Bali. Pertanggungjawaban Agus Saputra dapat diterima oleh seluruh peserta dan lanjut melakukan pemilihan ketua periode yang baru. Dalam pemilihan ketua, Simon Nahak yang mendapat undian 1 dan Dewa Agus
FB/EL
Simon Nahak SH mengacungkan dua jari setelah sukses terpilih menjadi Ketua AAI Denpasar, periode 2014-2019.
undian 2 tersebut, saling kejar mengejar. Dari awal dibongkarnya kotak suara hingga akhirnya Simon Nahak dapat
menyalip Dewa Agus diakhir pembacaan hasil perhitungan suara. Pengacara kondang ini berhasil mendapat suara
terbanyak. Kepada Fajar Bali, Simon Nahak mengatakan bahwa kemenangan yang diraihnya bukan kemenangan pribadi melainkan bersama, advokat Denpasar. Oleh karena itu, dia berjanji dimasa kepemimpinannya ke depan, dia akan all out bekerja untuk organisasi. Simon bersedia dikritik, ditegur dan diingatkan, jika dirinya terlepas dari janji-janji yang telah disampaikan dalam penyampaian visi dan misinya. Selain itu, Simon juga mengajak, Dewa Agus untuk bergabung dalam kepengurusannya untuk membesarkan organisasi. Menurutnya, hal yang paling awal yang akan dikerjakan adalah melakukan perekrutan anggota yang lebih banyak. Diakuinya, sebagai dosen yang mengajar pendidikan keterampilan profesi advokat di Universitas Warmadewa, belum bisa maksimal merekrut anggota muda AAI. Terpisah, rival berat Simon, Dewa Agus mengaku legowo terhadap hasil pemilihan. ‘’Demi besarnya organisasi, saya siap untuk mendukung siapa pun yang telah dipilih rekan-rekan advokat Denpasar," pungkasnya. W-007
Bule New Zealand Nyolong Papan Surfing
KUTA UTARA-Fajar Bali Aksi pencurian dilakukan seorang warga negara New Zealand, Richard James Wackrow (40). James dituding mencuri papan surfing, HP, jam tangan milik temannya warga Amerika, Mary Joe Olejniczak yang menginap di Jalan Batu Mejan Banjar Canggu, Kuta Utara. James jajaran buser Polsek Kuta Utara saat hendak melarikan diri ke negaranya, Minggu kemarin. Pencurian yang dilakukan James terjadi 27 Juni sekitar pukul 07.00 Wita lalu, dimana James pamitan main surfing kepada temannya Mary. Diketahui, kedua bule asing itu tinggal satu rumah di Jalan Batu Mejan Banjar Canggu Kuta Utara. James ternyata pergi membawa papan surfing milik Mary. Tak hanya papan surfing, James juga menggasak HP Samsung, dua jam tangan merek Ripcurl yang nilainya mencapai Rp7,5 juta. Selanjutnya, James tidak pernah keliatan lagi di rumah tersebut. Menurut Kapolsek Kuta Utara AKP Ronny R Eppang, melihat James tidak pernah datang, Mary pun heran dan curiga. Apalagi dia tidak melihat barang miliknya ada di kamar. Dia mencoba menghubungi James melalui via telpon. Namun nada sambungnya mailbox. “Bahkan korban sudah mencoba menghungi via sms agar James mengembalikan barang miliknya,” ujar Kapolsek. Jawaban yang tidak menggenakkan datang dari James. Dengan nada marah, James mengancam akan membunuh dan merusak wajah Mary.
Mencuri papan surfing, tersangka James warga New Zealand ditangkap di Bandara oleh buser Polsek Kuta Utara.
“Korban diancam akan dibunuh dan wajahnya akan dirusak oleh James,” beber Kapolsek. Merasa nyawanya terancam, Mary asal Amerika Serikat ini melaporkannya ke Polsek Kuta Utara pada Minggu (10/09) lalu. Menerima laporan korbannya, perwira asal Toraja, Sulawesi
Selatan ini memerintahkan jajaran buser untuk menyelidiki kasus tersebut. Petugas mendapat kabar bahwa James berada di Bandara Ngurah Rai Tuba dan akan pulang ke negaranya, New Zealand. Dengan gerak cepat, petugas kemudian berkoordinasi dengan
pihak Imigrasi untuk menahan keberangkatan James. “Anggota langsung mengejar James ke Bandara dan disana dia ditangkap,’jelas mantan Kapolsek Kediri Tabanan ini.
FB/HS
James yang kini berstatus tersangka kini ditahan di Polsek Kuta Utara dan diancam Pasal 362 jo 335 KUHP tentang tindak pidana pencurian dan pengancaman. R-005
Ungkap Pabrik Narkoba dan Nasib Husein Ditangan Jaksa Penuntut Umum Upal, Anggota Dapat Reward
FB/DOK
Te r d a k w a M u h a m a d H u s e i n s e t e l a h persidangannya beberapa waktu lalu.
DENPASAR-Fajar Bali Putusan rehabilitasi yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Denpasar pimpinan Dewa Gede Suarditha terhadap terdakwa Muhamad Husein nampaknya belum membuat oknum Pengacara ini tersenyum lega. Pasalnya, jaksa penuntut umum (JPU) Azman Tanjung masih juga belum membuat keputusan apakah menerima atau tidak. Jaksa saat itu hanya menyatakan pikir-pikir, dan waktu untuk pikir-pikir masih tersisa. Artinya, jika nanti jaksa menyatakan banding, maka sudah pasti terdakwa Husein belum ada kejelasan. Tapi
jika berkaca dari tuntutan yang pernah dibacakan jaksa dihadapan hakim, yakni menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama 4 tahun, bukan hal yang tidak wajar bila jaksa mengajukan banding. Salah satu kuasa hukum Husein, M. Ali Sadikin yang dihubungi, Mingg (21/9) kemarin juga mengaku belum tahu apakah jaksa banding atau menerima putusan. "Kami belum tahu. Yang jelas saat ini jaksa masih pikir-pikir,"Kata Ali Sadikin. Namun, Ali sebelumnya mengatakan kalau toh nantinya jaksa mengajukan banding, pihaknya tentu akan diberi tahu. "Setalah jaksa menyatakan banding, kami yang menerima salinan putusan PN akan langsung membuat kontra memori banding. Hanya yang jelas sampai saat ini kami belum tahu apa sikap jaksa. Kita tungga saja sampai, Kamis (25/9) nanti," tandas Ali Sadikin. Sementara itu, untuk kasus narkoba yang ditemukan di dalam sel saat terdakwa Husein ditahan, masih dalam agenda tuntutan. Sedianya tuntutan akan dibacakan bersamaan dengan putusan, Kamis (18/9) lalu. Tapi karena jaksa belum siap, tuntutan ditunda hingga Kamis nanti. Seperti diberitakan sebelumnya, majelis Hakim PN Denpasar pimpinan Dew Gede Suardhita menjatuhkan vonis rehab selama 1 tahun di RSJ Bangli kepada terdakwa M. Husein. Dalam amar putusanya, majelis menyebut terdakwa Husein terbukti sebagai penyalahguna narkoba sebagaimana tertuang dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI. No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. W-007
DENPASAR-Fajar Bali Kapolresta Denpasar Kombes Pol Djoko Hariutomo berjanji akan memberikan reward kepada anggotanya yang sukses mengungkap kasus percetakan uang palsu di Semarang dan pabrik nakoba di Singaraja dan Denpasar. Kombes Djoko mengaku sangat senang dan puas atas kinerja anggotanya dilapangan. Dia pun menyatakan apresiasi yang sebesar besarnya kepada jajaran Reskrim dan Sat Narkoba Polresta Denpasar. Yang telah mengungkap pabrik narkoba di Singaraja dan Denpasar sertamerta percetakan uang palsu di Semarang hasil pengembangan di Denpasar. “Semoga kinerja anggota ini ini bisa memotivasi anggota lainnya untuk bisa mengungkap kasus lain. Kinerja anggota sudah sangat baik dilapangan,” tegasnya usai jumpa pers beberapa waktu lalu. Bentuk reward yang akan diberikan dengan keberhasilan anggotanya, Kombes Djoko mengatakan akan memberikan
reward khusus. Kombes Djoko belum memberikan komentar seperti apa reward yang diberikan kepada anggotanya. “Yang jelas, reward ini akan kami berikan kepada anggota yang melakukan pengungkapan,” tegasnya. Senda diucapkan Direktur Narkoba Polda Bali, Kombes Bambang Yugisworo yang juga menyatakan salut atas keberhasilan jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar yang sukses mengungkap pabrik narkoba. Keberhasilan ini katanya harus menjadi contoh anggota lainnya untuk terus termotivasi mengungkap kasus lain. “Kami apresiasi jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar yang sukses mengungkap kasus ini,” tegasnya. Ditegaskannya, pengungkapan pabrik narkoba ini juga membuktikan jika Bali masih menjadi pasar potensial bagi peredaran narkoba. Ini dibuktikan dengan keberadaan pabrik narkoba yang kabarnya bisa memproduksi sekitar 6 kilogram sabu dan 1.000 butir ektasi. R-005
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan) Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
FAJA R BALI SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 l TAHUN XV
KOTAPLUS
3
Tingkatan Pemahaman Nilai Sejarah
Rai Mantra: Gelorakan Spirit Puputan Badung di Masyarakat Peristiwa heroik “Puputan Badung” yang terjadi di Kota Denpasar 108 tahun silam, kini dikemas dalam sebuah integrasi pagelaran budaya yang bertajuk Maha Bandana Prasada dan Festival Puputan Badung (FPB), diselenggarakan Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, dan disupport penuh Pemkot Denpasar. DENPASAR-Fajar Bali Dalam event ini Pusaka Keris Puputan Badung dan Lontar Kekawian Cokorde Mantuk Ring Rana diiringi Tari Rejang Dewa menjadi salah satu prosesi pembukaan Festival Puputan Badung dan Maha Bandana Prasada. Penempatan Keris Puputan Badung oleh Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan serta penyulutan api obor oleh Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra sebagai pertanda dibukanya Festival Puputan Badung Tainsiat dan Maha Bandana Prasada, Sabtu (20/9) di Catus Pata Patung Cokorda Mantuk Ring Rana.
FB/CAR
SULUT OBOR-Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra menyulut obor menandai dibukanya Festival Puputan Badung dan Maha Bandana Prasada
Festival Puputan Badung juga dihadiri Tokoh Puri, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Anggota DPRD Kota Denpasar, serta tokoh masyarakat desa setempat. Tampak pula hadir dalam kesempatan tersebut Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya yang semasa kecilnya pernah tinggal
di wilayah Banjar Tainsiat. Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, peringatan Puputan Badung tahun ini terintegrasi dengan Festival Puputan Badung sebagai spirit nilai-nilai positif semangat kepahlawanan yang telah dipahami oleh masyarakat. “Peringatan Puputan Badung tidak saja dikemas oleh
pemerintah, namun saat ini telah mendapatkan sambutan dan pengertian yang baik di masyarakat, salah satunya Banjar Tainsiat sebagai pelaku sejarah dengan peranan yang sangat baik dalam mengemas FPB,” ungkap Rai Mantra, seraya berharap spirit Puputan Badung tetap hidup di masyarakat, seperti simbol api
SKPD Pemprov Bali Studi Banding LAKIP ke Yogyakarta (1)
Sempat Raih Nilai DD, Terapkan Sistem Akuntabilitas Terpadu
FB/CAR
ATRAKSI-Salah satu atraksi yang menyemarakkan pembukaan Festival Puputan Badung dan Maha Bandana Prasada obor sebagai salah satu mo- Legong Warini serta Panji-panji kegiatan pasar rakyat yang mengangkat potensi warga “Banjar men pembangkitan semangat Puputan Badung. Lantunan Tembang Sekar Prekanti” yakni Banjar Tainsiat, Puputan Badung di masyarakat Alit karya sastra Cokorde Man- Banjar Kaliungu Kaja dan Banjar maupun bagi generasi muda. Kegiatan ini diawali dengan tuk Ring Rana juga ditampilkan Tampak Gangsul. Pada Minggu (21/9) juga prosesi Barong Ngelawang oleh Sekaa Santhi Lila Cita digelar pemeriksaan kesehatan serta penampilan Gambelan Banjar Tainsiat. Ketua Panitia Festival Pu- gratis, pameran foto perjuangan Instrumental Gandrung Klenengan, dan Gambelan Gong putan Badung Gede Darmaja Puputan Badung dan berbagai Lelambatan dari Sekaa Gong mengatakan, Festival Puputan hiburan yang bertempat di BanTri Sakti Swara Banjar Tainsiat. Badung yang berlangsung dari jar Tainsiat. Darmaja mengharapkan keDilanjutkan dengan prosesi tanggal 20-21 September ini Grebek Aksara, Maha Bandana mendapat support penuh dari giatan ini mampu memberikan Prasada yang mengambil start Pemkot Denpasar yang dikolab- warna berbeda dalam kegiatan dari Catus Pata Catur Muka orasikan lewat kegiatan Maha Festival baik yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar, maudengan iring-iringan Surat Bandana Prasada. Di samping menampilkan pun warga masyarakat yang Rajah Gambar, dan beberapa tarian yakni Tari Baris Sanka- prosesi budaya, Festival Pupu- ada di empat kecamatan di Kota pala, Legong Lalana Awaduta, tan Badung ini juga diisi dengan Denpasar. R-004
Jajaran Pemerintah Provinsi Bali memberi perhatian serius pada nilai laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (LAKIP). Tahun 2013 ini, Pemprov hanya meraih nilai 59,31 alias CC. Nilai ini nyaris tak berubah selama tiga tahun. Atas kondisi ini, Jumat (19/9) lalu seluruh jajaran SKPD Provinsi Bali mencari ilmu ke Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang pada tahun 2013 mendapat nilai A.
Studi banding soal LAKIP ini langsung dipimpin oleh Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Jajaran Pemerintah Provinsi Bali diterima oleh Sekretaris Daerah Pemprov DIY Drs. Ichsanuri beserta Kepala Bappeda Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si dan Kadispenda di Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Danurejo. Dalam kesempatan itu, antara jajaran Pemprov Bali dan DIY saling ‘curhat’ soal hasil LAKIP yang pernah diterima. Tak hanya Pemprov Bali, Pemerintah DIY ternyata juga sempat jatuh bangun soal LAKIP ini. Bahkan lima tahun lalu sempat meraih nilai DD. Artinya ada sistem kinerja yang sangat buruk dan tak bisa dipergunakan saat itu. Tak ingin bertengger pada nilai DD, Pemprov DIY terus menggenjot akuntabilitas kinerja dengan berkonsultasi secara berkesinambungan ke tim evaluasi LAKIP di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Dari hasil konsultasi itu, ternyata banyak hal yang perlu diperbaiki oleh Pemerintah DIY, salah satunya adalah sistem akuntabilitas kinerja. Pemprov DIY mesti merancang sistem baru yang terpadu dan berbasis kinerja. Dengan sistem ini, Pemprov DIY berhasil menanjakkan nilai LAKIP, yakni di tahun 2011 sebesar 57, 78 persen, meningkat lagi di tahun 2012 sebesar 65,66 dan tahun 2013 sebesar 72,12 dengan predikat nilai A. “Kami juga sempat mendapat nilai paling kecil yakni DD. Dengan perjuangan tiada henti, jajaran Pemprov DIY terus berkonsultasi dengan tim evaluasi LAKIP Menpan-RB. Dari hasil evaluasi dan konsultasi itulah terus ada perbaikan dalam sistem AKIP kami. Sampai ada bocoran kami mendapat nilai A. Kabarnya tanggal 24 ini resmi diumumkan,” terang Ichsanuri. Selain berfokus pada perancangan sistem AKIP, Kepala Bappeda DIY Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si melanjutkan, jajaran Pemprov DIY juga selalu bekerja berdasarkan indikator dan lima aspek kinerja yang
dinilai tim Menpan. Tiap-tiap indikator ini memiliki bobot skor masing-masing. Pada aspek perencanaan dengan skor 35 DIY berhasil meraih angka 25, 3, pengukuran dari skor 20, berhasil diraih angka 14,7, aspek pelaporan dari sekor 15, berhasil diraih angka 11,2, evaluasi dari sekor 10, DIY meraih 7,3 sedangkan capaian kinerja dari skor 20, DIY berhasil meraih 13,6. “Dari hasil skor tersebut, sebenarnya banyak hal yang perlu dievaluasi Pemprov DIY. Masih banyak aspek yang belum maksimal. Dengan sistem akuntabilitas terpadu, kami berusaha menyempurnakan ketimpangan-ketimpangan kinerja yang tampak. Nah dengan sistem teknologi yang mumpuni, kami dapat mengecek langsung problem yang terjadi. Ada yang gap antara teori dan prakteknya di lapangan,” jelas Tavip. Selain itu, Pemprov DIY juga mensinergikan rancangan program pembangunan, mulai dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sinergi juga dibangun dengan pihak kabupaten/kota, dengan jalan menggelar Musrenbang sebulan sekali. Dengan Musrenbang yang digelar sebulan sekali, ada sinergi APBD pemerintah provinsi dan kabupaten. Sehingga perencanaan bisa nyambung dan tepat sasaran. Ketika perencanaan tak nyambung dengan sasaran, menurut Tavip, maka akan berdampak pada akuntabilitas kinerja instansi terkait. Tak hanya itu, dalam pelaksanaan program pembangunan, Pemprov DIY mengacu pada ouput dan outcome. Dalam artian, tak hanya pelaksanaan program yang dilakukan oleh jajaran instansi saja yang jadi ukuran, melainkan capaian yang telah direngkuh dari pelaksanaan tersebut. Sehingga kegiatan yang dilakukan tidak sebatas dilaksanakan, namun juga dilihat capaian dan kesinambungannya. Yang perlu diperhatikan pula, Pemprov DIY juga selalu melakukan evaluasi kinerja, baik
FB/IST
Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta menerima cinderamata dari Sekretaris Daerah Pemprov DIY Drs. Ichsanuri
Aspek Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemprov DIY Tahun 2013 Aspek Bobot Nilai Perencanaan 35 25,3 Pengukuran 20 14,7 Pelaporan 15 11,2 Evaluasi 10 7,3 Capaian 20 13,6
Aspek Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemprov Bali Tahun 2013 Aspek Bobot Nilai Perencanaan 35 19,98 Pengukuran 20 11,14 Pelaporan 15 8,22 Evaluasi 10 7,03 Capaian 20 12,94
dalam lokus organisasi maupun individu. Menurut Ichsanuri, Pemprov DIY tak segan-segan memberikan punishment kepada kepala SKPD yang akuntabilitas kinerjanya kurang baik. Begitu pula memberi reward pada SKPD yang menunjukkan akuntabilitas kinerja yang baik dan sesuai dengan lima aspek tersebut. “Hadiah dan hukuman ini penting diberikan kepada instansi yang tak menunjukkan akuntabilitas kinerja yang baik. Dengan sistem ini, maka seluruh SKPD akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Tak hanya kepala SKPD, instansinya juga kita berikan punishment,” sebutnya. Sementara Wagub Sudikerta dalam kesempatan tersebut menguraikan, studi banding ini merupakan tindak lanjut arahan Menpan-RB dan juga Gubernur Pastika terkait upaya penyempurnaan tata kelola keuangan dan akuntabilitas kinerja jajaran Pemprov Bali. Dalam tata kelola keuangan, kata Wagub, Pemprov Bali telah meraih WTP yang merupakan capaian terbaik. “Namun kita tak boleh berhenti hanya pada tata kelola keuangan, karena
akuntabilitas kinerja juga menjadi bagian yang sangat penting,” ujarnya. Atas dasar itulah, tambah Wagub, LAKIP mendapat perhatian dan digarap lebih serius. Sudikerta juga berharap seluruh pimpinan SKPD Bali sungguhsungguh memanfaatkan kegiatan ini. “Gali ilmu sebanyakbanyaknya untuk diterapkan dalam penyempurnaan LAKIP kita,” tandasnya. Sudikerta lanjut menjelaskan, upaya untuk meraih WTP ataupun nilai LAKIP yang lebih baik bukan semata mengejar prestasi yang tak punya dampak bagi pembangunan Bali. Kata dia, capaian tata kelola keuangan dan akuntabilitas kinerja erat kaitannya dengan kepercayaan pusat yang terkait dengan perolehan dana untuk mempercepat pembangunan Bali. “Jika dana yang kita peroleh lebih banyak, berbagai program akan dapat dipercepat pelaksanaannya,” ujar dia. Untuk itu, dia berharap pimpinan SKPD Bali lebih serius dan bekerja keras dalam penyempurnaan LAKIP sebagai indikator penting dalam capaian kinerja birokrasi. R-006*
550/IX/KTR
Layouter: Soma
DAERAH
4 Tahun 2015 Bangli Ditarget Jadi Kota Berbunga BANGLI-Fajar Bali Kota Bangli yang kini tampak kurang berwajah, tahun 2015 ditarget jadi kota berbunga. Pertamanan di telajakan kota bakal ditata lebih baik, agar dapat menumbuhkan kesan asri. Bakal dibuat pulau taman (bolovard) pada titik-titik yang dibutuhkan untuk menjadi sudut-sudut pandang. Tanaman perindang yang kini masih belum seragam dibuat lebih seragam, dan mengisi yang bolong-bolong. Lampu-lampu garden (kebun) yang redup dihidupkan, sehingga bisa membuat sumringah di malam hari. Kadis Tata Kota Bangli, Ida Ayu Gede Yudi Sutha kepada Fajar Bali ketika ditanya soal munculnya kesan pertamanan di Bangli yang belum memiliki kekhasan serta kondisi tanaman perindang yang kurang rapi memberi kesan kota Bangli kurang berwajah. Targe menjadikan kota Bangli kota bebunga diyakini bisa terwujud tahun depan. “Ya targetnya tahun 2015,” katanya tanpa menjelaskan jenis bunga apa yang ditanam. ”Kami targetkan tahun 2015 kota Bangli bisa menjadi kota berbunga, sehingga kota menjadi cantik dan memberikan kenangan,” ujar adik kandung mantan Bupati Bangli (alm) IBGA Ladip ini. Sedangkan menyangkut kebersihan, dia bakal menggemakan kebersihan sampai ke desa-desa di Bangli, dengan menggelar lomba adipura desa. Sekaligus menyulap desa menjadi desa berbunga, dengan memperbanyak penanaman serta pemilihan jenis bunga. Untuk meningkatkan semangat dan budaya bersih di desa, perlu dilakukan langkah yang dapat menumbuhkan semangat tersebut. Lomba diyakini bakal dapat meningkatkan semangat dan kesadaran tentang arti dan makna kebersihan. Bahkan lomba adipura desa bakal diselenggarakan di tahun 2014 ini. ”Kami target desa di Bangli menjadi desa berbunga, kami masukkan bunga sebagai keriteria dalam penilaian adipura nanti, “tambah Ida Ayu Yudi. W-002*
Banyak Bendungan Air di Bangli Rusak Kekeringan Ancam Daerah Hilir
Banyak bendungan air dan jaringan irigasi lainnya di Bangli mengalami kerusakan. Bahkan sampai kerusakan berat. Hal ini menjadi salah satu pemicu kekeringan, terutama di daerah hilir.
BANGLI-Fajar Bali Karena kerusakan jaringan irigasi berdampak pada besarnya rembesan dan resapan air, sehingga secara tidak langsung mengurangi volume air sampai ke daerah hilir. Tercatat dalam tahun 2014 ini, dari 58 buah bendungan, 26 buah dalam keadaan rusak. Kerusakan juga terjadi pada bangunan air. Dari 514 buah bangunan air,yang masih baik 343, mengalami kerusakan ringan 131 buah, Dan yang rusak berat mencapai 8 buah. Sedangkan saluran primer dan saluran skunder yang berperan penting mengantarkan air sampai ke daerah hilir juga mengalami kerusakan yang tidak sedikit. Dari panjang saluran primer 116 km lebih, yang mengalami kerusakan ringan saja sudah 46 km. Lalu yang rusak berat mencapai 6 km lebih. Demikian juga pada kerusakan saluran skunder juga cukup besar. Dari panjang saluran 37 km, yang
FB/SARJANA
rusak mencapai 22 km. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bangli, Ida Bagus Wediatmika kepada Fajar Bali, Jumat, ketika dimintai tanggapan soal banyaknya jaringan irigasi di Bangli yang rusak mengatakan, benar adanya. Bahkan diakui banyaknya bendungan air, bangunan air, terowongan sampai saluran air banyak mengakami kerusakan. Dia tidak membantah kalau kondisi jaringan irigasi yang rusak tersebut berpengaruh pada debit air. Diakui dalam keadaan jaringan irigasi rusak, memberi peluang air meresap lebih cepat dan juga menimbulkan rembesan. Terhadap kerusakan bendungan, bangunan air, dia belum berjanji sampai kapan dilakukan perbaikan. Dikatakannya, dalam tahun 2014 hanya dapat dilakukan perbaikian saluran hanya 3 km, serta perbaikan terowongan hanya 338 meter. Diapun berdalih akibat kemampuan anggaran yang terbatas, menyebabkan pihaknya tidak bisa melakukan perbaikan dalam jumlah besar. “Untuk tahun ini tertangani di 14 daerah irigasi (DI) tersebar di empat kecamatan,dengan panjang saluran 3.147,75 m dan terowongan dengan panjang 338 meter,”ujar Wediatmika. Menjawab pertanyaan Fajar Bali, dia juga mengakui kalau di daerahnya masih banyak jaringan bersifat tradisional. Semisal, saluran air yang sebaiknya menggunakan beton, tetapi tidak. Kedaan itu mempercepat resapan air ke bawah. Dan
FB/DOK
Rusaknya sejumlah bendungan menyebabkan sawah-sawah di Bangli terancam kekeringan. ”Tidak ada penyadapan dari PDAM bahkan air mudah terbuang. Dia mengakui masih banyak adanya jaringan air yang mengakibatkan kekeringan,” ujarnya. Untuk diketahui bahwasannya sejak yang masih tradisional berdampak pada kemarau belakangan ini banyak petani tingginya resapan air. Ditanya kemungkinan adanya peny- yang lahannya di daerah hilir mengeluhadapan air oleh PDAM berdampak pada kan kekeringan, seperti keluhan petani di mengecilnya debit air di Bangli, Wediat- Subak Tampa Dehe, Tamanbali dan petani mika membantah adanya penyadapan di Susut serta petani di kecamatan Temtersebut, karena air irigasi dan air bersih buku.Tanaman padi mereka terancam dikelola PDAM memiliki sumber yang gagal panen, karena di saat membutuhkan air malah mengalami kekeringan. W-002 berbeda.
Bupati Geredeg Serahkan Dua Unit Bedah Rumah
Bupati Hadiri Karya Ngenteg Linggih Pura Dadya Arya Simpangan
Bupati Suwirta hadiri upacara Ngenteg Linggih di Pura Dadia Arya Simpangan. SEMARAPURA-Fajar Bali tan seluruh pengempon Serangkaian telah ram- pura, warga sepakat untuk pungnya perbaikan peling- melaksanakan karya. gih di Pura Dadya Arya SimPura Dadya Arya Simpanpangan, krama pengempon gan Desa Pakraman Nyuh pura melaksanakan Karya Kukuh diempon krama seMamungkah Ngenteg Ling- banyak 35 KK, yang masing gih Panca Rupa, Panca Ke- masing menyumbangkan lud, Wraspati Kalpa Agung uang sebesar Rp 4 Juta. di pura setempat. total dana yang dihabiskan P a d a k e s e m p a t a n untuk melaksanakan upaini,Minggu (21/9) Bupati cara agung ini sebesar Rp Klungkung I Nyoman Suwir- 150 juta. Puncak karya akan dita hadir memenuhi undangan krama Desa Pakraman laksanakan tanggal 23 SepNyuh Kukuh Banjar Nyuh tember 2014mendatang Kecamatan Nusa Penida bertepatan dengan Anggara didampingi Ny. Ayu Suwirta, Kasih Dukut. Sebagai Yajamana Karya Kabag Hmas dan Protokol I Wayan Parna, serta Camat dalam upacara ini nantinya Rsi Ida Pandita Mpu Wija Nusa Penida Ketut Sukla. P e m u c u k K a r y a J r o Karmaniyasa, Ida Pandita Mangku Mawan menutur- Dukuh Celagi Dahksa Dharkan, sebelum dilaksanakan ma Kirti. Dijelaskan, prosesi upakarya agung ini, pengempon pura terlebih dahu- cara telah dimulai sejak lu melakukan perbaikan tanggal 25 Agustus lalu dengan upacara matur Piuning, pelinggih di pura setemmaguru piduka dan Nancep pat, lalu melalui musyTaring. awarah dan kesepaka-
FAJA R BALI
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
AMLAPURA-Fajar Bali Bupati Karangasem I Wayan Geredeg SH, MAP didampingi Wabup I Made Sukerana, SH, Sabtu (20/9) menyerahkan dua unit bedah rumah bagi dua orang KK miskin Padang Tunggal, Duda, Selat, Karangasem senilai Rp 60.000.000,- Penyerahan ini dihadiri Ketua DPRD I Nengah Sumardi, SE, M.Si, Anggota DPRD Provinsi Bali Ni Putu Yuli Artini, Anggota DPRD Karangasem asal Dapil setempat I Gusti Agung Dwi Putra, Camat Selat Merta Dina dan Pebekel setempat. Bantuan dua bedah rumah bersumber dari bantuan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta bernilai masing–masing Rp 30.000.000 diterima oleh dua warga KK miskin yakni I Ketut Ardana dari Banjar Padang Tunggal Kangin dan Ni Wayan Muniari dari Padang Tunggal Kauh. Desa Pakraman Padang Tunggal terdiri dari dua Dusun masing-masing Padang Tunggal Kangin memiliki sekitar 20 KK miskin dan Padang Tunggal Kauh 25 KK miskin. Bupati Karangasem I Waya n G e re d e g S H , M A P mengatakan, penyerahan b a n t u a n b e d a h r u m a h di Padang Tunggal merupakan bantuan dari Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta kepada warga KK Miskin di Padang Tunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat. Ia menyampaikan terima kasih kepada Wakil Gubernur Bali yang telah memberikan kepeduliannya membantu program bedah rumah untuk warga KK miskin di Karangasem. Namun demikian Bupati Geredeg mengharap agar
Selanjutnya prosesi upacara dilanjutkan dengan upacara melasti, memasar dan memendak pada tanggal 22 September sebelum puncak karya. Jro Mangku Mawan mengatakan upacara yang dilaksanakan ini adalah merupakan Upacara Utamaning Utama sejak awal pura dibangun ditahun 2000. “Tujuan dari karya agung ini adalah untuk menyucikan kembali pelinggih dan ngerastitiang jagat sehingga ketertiban/ ketentraman dan kerahayuan masyarakat yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana tetap terjaga.” ujar Mangku Mawan. Sebelum melakukan persembahyangan bersama dengan krama pangempon pura Bupati Suwirta menyempatkan diri bertatap muka dan berbincang bincang dengan para pengempon pura. Bupati Suwirta juga menyerahkan punia yang diterima pamucuk karya Jro Mangku Mawan. Bupati berpesan hendaknya dalam melakukan persiapan upacara suci ini didasari dengan tulus iklas dan semangat menyama braya. “Dengan momen upacara karya ini diharapkan seluruh pengempon pura akan semakin menumbuhkan rasa kekeluargaan dan persatuan para pengempon pura. ” Bupati juga ucapkan rasa terima kasihnya karena telah disambut antusias oleh warga.W-010*
Gapura Desa
FB/IST
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg saat menyerahkan dua unit bedah rumah di Padangtunggal, Duda Selat. p r o g ra m b a n t u a n b e d a h dari segi ekonomi karena bantuan rehab rumah dari rumah hendaknya melalui banyak warga yang semua pusat sebanyak 1.000 unit mekanisme jalur yang sudah katagori miskin sudah ada dari Bantuan Sosial Perumaada, karena pemerintah Ka- yang berhasil seperti ang- han Swadaya (BSPS) yang bupaten Karangasem lebih gota keluarganya berhasil c u ku p s i g n i f i ka n m e n g u tau tentang keberadaan ke- bekerja di luar negeri khu- rangi keberadaan kebutuhan butuhan bedah rumah di sunya Kapal Pesiar sehingga rumah yang layak dibedah di sebenarnya mereka sudah Karangasem. Karangasem. Dari sekitar 6.000 unit keHal-hal yan g mesti di- b i s a m a n d i r i t i d a k p e rl u butuhan kini tinggal sekitar perhatikan seperti adanya dibantu lagi. Penempatan bantuan yang 5.000 unit yang membutuhskala prioritas daerah, ada program tuntas desa, tuntas kurang akurat malah bisa kan bedah rumah. Tahun 2014saja Pemkab kecamatan yang selayaknya menimbulkan efek negatif menjadi pertimbangan-per- di bawah, karenanya diper- Karangasem merencanakan timbangan dalam menem- lukan kajian dan informasi m e m p r o g r a m k a n b e d a h patkan pemberian program yang jelas dari bawah ter- rumah melalui APBD Perubabedah rumah bagi masyara- hadap kondisi masyarakat han 2014 sebanyak 104 unit yang layak mendapat bedah senilai Rp 15 juta per unit kat. dan rehab rumah sebanyak B a h k a n y a n g p e r l u rumah. Kabupaten Karangasem 54 unit senilai Rp 6 juta per mendapat perhatian antara lain juga kondisi masyarakat bahkan sudah mendapatkan unit. HMS
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Tingkatkan Pemahaman Membuat Banten Sesuai Sastra Agama
PKK Padangsambian Dilatih Membuat Banten
FB/CAR
Ratusan anggota PKK Kelurahan Padangsambian sangat antusias mengikuti pelatihan membuat banten yang digelar Tim Penggerak PKK bersama WHDI Kota Denpasar
WARGA Kelurahan Padangsambian khususnya anggota PKK setempat menyambut antusias pelatihan membuat banten tumpeng
solas yang digelar PKK bersama WHDI Kota Denpasar. Pelatihan yang dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D.
Mantra dihadiri Camat Denpasar Barat IB Joni Ariwibawa, Lurah Padangsambian Wayan Yusswara dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung Minggu, (21/9) di Br. Balun Kelurahan Padangsambian. Selain pelatihan banten juga dilaksanakan sosialisasi pemanfaatan buah lokal untuk upacara-upacara agama oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar. Salah seorang peserta pelatihan Ni Luh Putu Mastini mengaku pelatihan yang digelar PKK bersama WHDI Kota Denpasar ini sangat membantu ibu-ibu dalam membuat banten secara benar sesuai dengan sastra agama. “Selama ini memang sudah sering mendapatkan pelatihan banten namun untuk pelatihan banten tumpeng solas baru kali ini,” ujar Mastini. Ia berharap dengan semakin sering ada pelatihan banten semacam ini
semakin meningkatkan pemahaman ibu-ibu terhadap makna dari banten yang dibuat. Hal senada disampaikan Ni Wayan Sudiasih yang mengaku pelatihan banten ini sangat bermanfaat, sehingga dalam membuat banten jenis ini tidak lagi perlu harus membeli sehingga meringankan ekonomi keluarga. Kedepannya Ia mengharapkan pelatihan banten semacam ini agar melibatkan para generasi muda yang merupakan penerus dalam melestarikan budaya terutama bebantenan. Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra mengatakan sebagai kota berwawasan budaya hendaknya memiliki persamaan persepsi dalam membuat banten. “Saya harapkan tidak hanya bisa membuat banten melainkan harus mengerti makna dari banten yang dibuat,”
ujar Ny. Selly. Hal ini tentunya untuk meningkatkan rasa tulus iklas dalam membuat banten tersebut. Lebih lanjut Ny. Selly yakin semua ibu-ibu telah bisa membuat banten, namun pelatihan yang dilakukan tujuannya untuk menyamakan persepsi dalam membuat banten sesuai sastra agama. Lurah Padangsambian Wayan Yusswara mengatakan, menyambut baik dilaksanakan pelatihan banten yang menyasar ibu-ibu di Kelurahan Padangsambian. Memang selama ini setiap banjar yang ada memiliki dresta (kebiasaan) berbeda dalam membuat banten, namun melalui pelatihan ini diharapkan memiliki persepsi yang sama terhadap banten yang dibuat. Ia berharap setiap arahan yang diberikan oleh instruktur agar dipahami dan bila kurang mengerti jangan malu untuk bertanya. R-004 Layouter: Soma
FAJA R BALI
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
FB/Agus
Los pedagang kain di seputaran Sudirman Seririt kosong dari pedagang.
Pedagang Pakaian Enggan Direlokasi PEDAGANG pakaian di pasar tradisional Seririt, enggan direlokasi ke pasar darurat yang memanfaatkan Terminal Seririt dan Jalan Udayana. Pedagang bersikeras tidak mau pindah, karena ruas Jalan Udayana dianggap sepi, dan tak menguntungkan bagi pedagang bila berjualan di sana. Sampai kini pedagang-pedagang pakaian, tetap tak mau masuk ke pasar darurat. Awalnya pedagang enggan masuk ke pasar darurat, dengan alasan tak ada lampu penerangan. Namun setelah Perusahaan Daerah Pasar Buleleng memasang lampu, pedagang masih belum juga masuk ke pasar darurat. Bahkan setiap malam kawasan Kecamatan Seririt macet lantaran para pedagang pakaian berjualan di pinggir jalan. Akibatnya Jalan Sudirman Seririt menjadi macet.W-008
Penyu Mati Sia-sia di Pantai Batulumbang
TABANAN-Fajar Bali Seekor penyu dewasa ditemukan mati dan berbau busuk di pantai Batu Lumbang, Banjar Batu Lumbung Kecamatan Selemadeg, Minggu (21/9) kemarin. Diduga sebelum mati, penyu hijau tersebut terdampar ke bibir pantai dan kemudian mati sekitar dua atau tiga hari lalu. Karena saat ditemukan, binatang yang terancam punah tersebut sudah mengeluarkan bau menyengat dan kondisi cangkangnya sudah retak. Bangkai penyu itu ditemukan oleh nelaya setempat sekitar pukul 08.00 Wita. Saat ditemukan penyu sudah dalam kondisi mati dan mengeluarkan bau tak sedap. Oleh nelayan, bagian cangkang penyu tersebut dilepaskan untuk kenang-kenangan. Setelah cangkang penyu itu didapatkan, badan penyu yang masih utuh dengan berat 30 kilogram itu kemudian dibuang ke lautan lepas. “Saya baru pertama kali melihat penyu mati di sini. Lalu cangkangnya saya ambil untuk koleksi,” sebut warga setempat. Warga ini pun membersihkan bekas-bekas daging penyu itu di pinggir pantai. Sejumlah warga lainnya yang kebetulan mandi ke pantai juga melihat bangkai penyu yang telah keluarkan bau busuk itu. Mereka juga menyebutkan baru pertama kali lihat bangkai penyu di Batu Lumbang. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan Made Subagia mengatakan pihaknya masih turun mengecek ke lokasi matinya penyu tersebut. “ Maaf kita masih cari data dan konfirmasi ke lokasi,” jelasnya. W-004
Seleksi CPNS Bakal Digelar Oktober SINGARAJA–Fajar Bali Seleksi CPNS Kabupaten Buleleng direncanakan akan digelar pada Oktober mendatang. Ini setelah Badan Ke p e gawa i a n D a e rah (BKD) Buleleng menerima surat keputusan formasi sebanyak 139 orang untuk Buleleng. Namun, BKD Buleleng masih belum mengetahui tanggal pelaksanaan seleksi. FB/Agus Rencananya, selekNi Made Rousmini si CPNS akan dilakukan serentak di kabupaten/kota se-Bali.”Sudah pasti dilaksanakan Oktober mendatang. Tapi tanggal berapa masih belum tahu. Kabid saya sekarang lagi rapat di BKN Denpasar. Mungkin besok (hari ini-red) baru tahu tanggal berapa,”ujar Kepala BKD Buleleng, Ni Made Rousmini, Minggu (21/9). Mengenai seleksi nantinya akan dilaksanakan di kota Denpasar. Ini karena sistem seleksi akan menggunakan sistem CAT dan Buleleng masih belum memiliki infrastruktur yang memadai. Sebelum pelaksanaan seleksi, pihaknya berencana akan menggelar simulasi seleksi di GOR Bhuana Patra bagi masyarakat. Upaya ini dilakukan untuk lebih mensosialisasikan sistem perekrutan CPNS menggunakan komputer. Sebab, sistem CAT ini baru pertama kalinya akan dilaksanakan.”Minggu depan mungkin kami akan simulasi ujian di GOR. Nanti kita pasang layar besar dan laptop. Biar masyarakat lebih paham ketika mengerjakan soal. Karena terakhir pada 2010 lalu kan kita masih manual,”ucapnya. Rousmini menegaskan, proses seleksi CPNS Buleleng akan berjalan secara transparan dan terbuka. Selain karena ketatnya pengawasan, juga penerimaan CPNS ini dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kemenpan-RB, sehingga, pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan apapun dalam seleksi ini selain hanya sebagai panitia penyelenggara. ”Silahkan nanti kalau ada oknun yang menjanjikan akan meloloskan dalam seleksi CPNS laporkan ke saya. Kita akan selalu transparan, karena seleksi CPNS ini pemerintah pusat yang memutuskan. Kita tidak punya kewenangan apapun,”tandasnya. W-008
DAERAH
5
Truk tanpa Sopir Sruduk Rumah Warga Rumah dan Sebuah Pelinggih Hancur Rumah milik Ni Ketut Susun (66), dusun/Banjar Banyubiru Desa Kaliakah Kecamatan Negara, disruduk truk Sabtu (20/9) sekitar pukul 19.00 wita. Rumah yang berada di pinggir sisi kiri dari arah barat jalan raya jalur Denpasar Gilimanuk tersebut, tiba-tiba disruduk truk Hino DK 9673 WJ, yang tanpa dikemudikan oleh sopirnya.
NEGARA-Fajar Bali Pengemudi truk, Sumartono (47) asal Bondowoso Jawa Timur, terkejut ketika truk yang saat ditinggal dalam kondisi hidup, jalan sendiri hingga menyeberang jalan lalu menabrak rumah Ketut Susun. Posisi truk sebelum kejadian, parkir di halaman gudang truk yang lokasinya di sisi selatan seberang jalan rumah Ketut Susun. Sumartono yang diitemui Minggu (21/9) kemarin mengaku saat itu truk yang akan dikemudikan dalam kondisi sudah hidup, hendak berangkat ke Denpasar. Truk bermuatan keramik tersebut, sudah siap berangkat sehingga posisi kepala truk sudah menghadap ke utara. Namun sebelum berangkat, Sumartono mengaku keluar sebentar dari
FB/PRAMONO
Truk bermuatan berat menabrak rumah Ni Ketut Susun di Banjar Banyubiru Desa Kaliakah, Negara.
kendaraannnya, untuk menurunkan barang sekaligus cuci tangan. “Sebelum saya turun, mesin truk dalam kondisi hidup dan rem tangannya sudah saya masukan. Namun tak berapa lama setelah saya turun cuci tangan, truk itu tiba-tiba bergerak jalan sendiri, saya kaget, siapa yang bawa truk saya. Lalu saya kejar dan ternyata saat itu truk dalam kondisi tak ada sopirnya. Saya berusaha mengejar, untuk sampai di pintu sopir tapi
tak bisa, truk jalan terus ke arah utara, hingga menyeberang dan menbrak rumah,” ujar Sumartono ditemani kernetnya, Andi (19) asal Bondowoso. Posisi kernetnya, saat itu juga sempat berlari dan berupaya menyetop kendaraan lain yang melintasi di jalan Denpasar Gilimanuk. Truk bermuatan keramik menabrak teras depan serta tiang penyangga rumah. Tembok dan pintu ruang tamu rusak berat. Dinding ruang depan jebol. Tak ada korban jiwa dalam kejadian
itu. Ketut Susun ditemui kemarin mengaku sangat kaget dengan kejadian yang menimpa rumahnya. Beruntung, masih bisa selamat dari peristiwa itu. Dia mengaku saat kejadian, dirinya sedang menonton televisi bersama lima orang cucunya di ruang tamu. ”Waktu kejadian saya di dalam sedang nonton televisi, saya dengar suara seperti tabrakan, ternyata rumahnya
Lomba Burung Berkicau
saya yang ditabrak truk. Saya langsung keluar, “ ujar Susun kemarin. Selain rumahnya, sebuah pelinggih di depan rumah juga hancur ditabrak truk, Sedangkan tiang telepon yang ada di depan rumahnya, terkena serempet hingga posisi jadi miring. Drainase atau selokan yang ada di pinggir jalan, sebagian hancur karena dilintasi truk bermuatan berat itu. “Saya belum tahu berapa kerugian semua ini,” ujarnya kemarin. W-003
Usul Buat Pasar Burung di Jembrana NEGARA-Fajar Bali Sedikitnya 700 perseta baik dari lokal Bali maupun luar Bali, penghobi burung berkicau beradu dalam perlombaan burung berkicau dan pameran burung berkicau Bupati Cup tahun 2014, Minggu (21/9) kemarin. Lomba yang diselenggarakan Persatuan Burung Indonesian (PBI) Cabang Jembrana ini, digelar di Taman Pecangakanan Jembrana. Selain dari Jawa, pesertanya juga banyak dari Lombok NTB. Lomba yang mempertandingkan tiga kelas tersebut, diberikan tiga urutan penilaian yakni irama lagu, fisik dan volume. “Lomba ini tak semata-mata untuk per-
lombaan burung saja, tetapi juga senantiasa agar dapat menggairahkan pariwisata,” ujar Ketua Panitia I Made Puryantara di selasela lomba kemarin. Pesertanya, kata Puryantara, tak hanya berasal Jembrana maupun Bali saja, tetapi juga luar Provinsi Bali. “Artinya, dengan lomba semacam ini, setidaknya mampu menyumbang untuk dunia wisata di Jembrana, melalui pemanfaatan hotel-hotel di sini. Ajang lomba burung ini dapat memberikan kontribusi pada daerah,” ujarnya Makin banyaknya pecinta burung berkicau sebagai pesertanya, diharapkan dapat memberikan peluang untuk membuka pasar
burung di Jembrana. “Untuk saat ini saja, pesertanya sekitar tujuh ratus peserta,” ujarnya. Terdapat sembilan jenis burung yang ikut dilombakan, di antaranya funglor, kacer, cecak hijau, kenari, cendet, love bird, murai batu termasuk burung jenis jenggot. Pihaknya juga berharap kepada Pemkab Jembrana, untuk membuatkan pasar burung dengan bercirikan penangkaran burung di Jembrana. “Selain hadiah, kita juga berikan door prize pagi para peserta yang memegang kupon. Untuk pemenang undian pertama kita berikan sebuah sepeda motor merk Suzuki,”katanya. W-003
SINGARAJA–Fajar Bali Jajaran satuan Reskrim Polres Buleleng bertindak cepat dalam melakukan pemberantasan terhadap penyakit masyarakat seperti perjudian. Ini terbukti dalam satu bulan terakhir Polres Buleleng berhasil mengungkap sedikitnya tujuh kasus perjudian di wilayah hukum Buleleng.
Dalam pengungkapan kasus perjudian itu, lima kasus diantaranya merupakan judi kartu jenis domino. Sementara dua kasus lainnya adalah kasus judi sabung ayam, alias tajen. Kasus-kasus perjudian itu seluruhnya diungkap di Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada.
Kanit Reskrim Polsek Sukasada AKP Komang Riasa mengatakan, kasus perjudian yang diungkap itu banyak memanfaatkan rumah warga— terutama kasus judi kartu domino yang kerap memanfaatkan momen upacara adat. ”Total kami amankan tujuh orang tersangka, dan mereka adalah penyelenggara judi.
FB/PRAMONO
Lomba burung berkicau Bupati Jembrana Cup tahun 2014 di Taman Pecangakan Jembrana.
Satu Bulan, Polres Buleleng Ungkap 7 Kasus Judi Seluruh tersangka kami titipkan di Lapas Singaraja,” jelas Riasa didampingi Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra saat dikonfirmasi Fajar Bali, Minggu (21/9) siang kemarin. Kasubbag Humas Agus W i d a r m a m e n a m b a h ka n , polisi akan terus memerangi penyakit masyarakat, uta-
Derita Slamet Wahyudi, Warga Gilimanuk
manya judi, minuman keras, dan prostitusi. ”Baru-baru ini kami lakuka n ra z i a ke p e n d u d u ka n untuk mencegah prostitusi terselubung. Kami tetap mengintensifkan pengamanan, untuk menghindari merebaknya penyakit masyarakat,”jelas Agus. W-008
Menderita TBC Kronis, Diasuh Sang Kakek Slamet Wahyudi, warga Lingkungan Samiana Gilimanuk hanya bisa berbaring di rumahnya, melawan sakit TBC kronis yang dideritanya. Tubuh lelaki berusia 14 tahun itu tampak kurus sekali dan hidupnya hanya bersama kakek dan neneknya. NEGARA-Fajar Bali Keluarga itu memang tergolong KK miskin dan sudah tercatat di buku merah dan terdata di kelurahan. Kedua orang tuanya bercerai, dan kini ayahnya pun sudah meninggal dunia. Setelah perpisahan itu, Slamet diasuh Supari (70) kakeknya bersama Ponimah (55) neneknya. Sedangkan kakaknya tinggal bersama ibunya, sedangkan adiknya diasuh bibinya di Jawa. Supari bersama Ponimah ditemui Sabtu (20/9) kemarin mengatakan untuk menghidupi cucunya, dia harus bekerja keras. Tetapi menyadari dirinya sudah makin tua, kini terkadang dia hanya berkebun bila musim hujan di Sumber Rejo Buleleng. Bila musim kemarau seperti sekarang ini, tanah kebun yang disewanya tak dapat ditanami lagi. Praktis, dirinya tak bisa bekerja lagi. Untuk menutupi
sehari-hari, diakui ada uluran tangan dari orang lainnya yang turut membantunya. Supari tetap berusaha keras agar cucunya ini bisa sembuh, sehingga upaya untuk mengobati terus dilakukan, kendati terkendala biaya. Cucunya yang baru mulai beranjak remaja itu, kini masih berobat jalan sepulang dari RSU Negara. “Sebelum sakit, cucu saya, rajin membantu kami untuk mencari uang, untuk tambahan uang jajan dan makan. Tetapi kini, cucu saya hanya bisa berbaring lemas dan tak dapat melanjutkan lagi di MTSN Gilimanuk,” ujar Supari sedih. Cucunya mulai kelihatan sakit, sejak duduk di bangku kelas 5 SD dan saat itu baru beranjak usia 11 tahun. Awalnya, mengalami panas disertai batuk-batuk dan bengkak pada kelenjar lehernya. Upaya pengobatan dilaku-
kan dan sempat dirawat di RS Wangaya Denpasar. Saat berobat di sana, cucunya diagnosa terserang TBC. Sekitar tahun 2012, Slamet sempat dinyatakan sembuh oleh dokter. Tetapi, di Bulan Juli 2014 lalu, sakitnya kembali kambuh dan tubuhnya makin kurus. Cucunya, semula tak mau dirawat di rumah sakit lagi, tetapi berupaya lagi dan akhirnya dirawat kembali di RSU Negara. “Cucu saya akhirnya mau dirawat di RSU Negara dan harus menjalani transfusi darah, karena tubuhnya lemah dan wajahnya pucat,” ujar Ponimah didampingi Kepala Puskesmas Gilimanuk Gede Hendra Wijaya. Setelah mendapat perawatan, berat badanya mulai bertambah menjadi 25,5 kilogram. Menurut Hendra Wijaya, sekarang ini Slamet hanya perlu perawatan dan pengawasan dari puskesmas dan rumah sakit. “Slamet membutuhkan asupan gizi untuk meningkatkan berat badanya, supaya bertambah mencapai empat puluh kilogram. Perlu ditambah daging,protein, telur, nasi dan sayur,” ujar Hendra lagi. Ponimah menyadari untuk bi-
FB/PRAMONO
Slamet Wahyudi (14) bertubuh kurus dan hanya berbaring akibat penyakit TBC kronis. Ia didampingi Supari, kakeknya.
aya berobat, tidak cukup karena keterbatasan ekonomi. Bila pun harus bekerja berat, dia menyadari tidak kuat lagi dengan kondisi tubuh yang makin tua. Dirinya hanya berharap ada uluran tangan, bantuan dari orang lain maupun dermawan,agar cucunya bisa sembuh seperti sediakala. Terkait itu, Kaling Samiana Ke-
lurahan Gilimanuk, Gede Sudarma Yasa ditemui Sabtu (20/9) mengatakan terhadap warganya seperti ini, sudah berusaha untuk membantunya dan telah mengajukan bantuan ke Pemkab Jembrana. Sekarang ini, pihaknya hanya dapat mengantar Slamet untuk kontrol berobat ke RSU Negara, apalagi kondisi mereka termasuk KK miskin. W-003 Layouter: Soma
6
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 | TAHUN XV
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH W
Kabupaten Badung menetapkan kebijak 2010, tanggal 15 September 2010 tentang tersebut telah ditetapkan 11 kawasan Desa
1. Desa Bo Desa B yang terke jinan pera dapat atra yang did budaya m masih me budaya pe
(Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata Partisipatif )
ilaya h Ba dung Utara, memiliki objek-objek wisata potensial untuk dapat dikembangkan demi kemajuan daerah tersebut, yang juga dapat memacu peningkatan taraf ekonomi masyarakat lokal dan daerah, yang pada akhirnya dapat menunjang percepatan pembangunan daerah secara luas. Dan pada prinsipnya pembangunan pariwisata dituntut mengaplikasikan tiga paradigma utama, diantaranya: 1. Economically viable, yaitu harus mampu meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Socially acceptable, yaitu harus mampu mewujudkan keadilan sosial, melestarikan serta memperkokoh jatidiri, kemandirian bangsa, memperkaya kepribadian, mempertahankan nilainilai agama, serta berfungsi sebagai media menciptakan ketertiban dan kedamaian dunia (objek wisata yang potensial, jika dikelola dengan baik akan menyedot minat wisatawan manca negara untuk berkunjung, berkumpul, saling mengenal dan menjalin persahabatan antar sesama). 3. Environmentally sustainable, yaitu harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan berkesinambungan. Oleh karena itu pembangunan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) menjadi ’’azimat” yang harus dipegang oleh para penentu dan pelaksana kebijakan pembangunan pariwisata. Sebagai komponen utama dalam pariwisata berbasis masyarakat, warga lokal mempunyai peran yang sangat penting
dalam menunjang pembangunan pariwisata. Peran serta warga lokal dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata. Intinya, pembangunan pariwisata dalam mengimplementasikan ketiga prinsip tersebut akan sulit terwujud ketika masyarakat setempat merasa diabaikan, hanya sebagai objek, serta merasa terancam oleh kegiatan pariwisata di daerah mereka. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip dan unsur-unsur diatas, maka kata kunci dari pembangunan pariwisata, khusunya di daerah kita ini adalah bagaimana membangun partisipasi masyarakat sehingga peduli dengan dunia pariwisata. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengembangkan pariwisata daerah adalah dengan konsep pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Konsep ini digunakan sebagai alat untuk pemahaman terhadap lokasi dengan cara belajar dari, untuk dan bersama dengan masyarakat untuk mengetahui, menganalisa, dan mengevaluasi hambatan dan kesempatan melalui multidisiplin dan keahlian untuk menyusun informasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan. Adapun bentuk partisipasi (keterlibatan peran serta) masyarakat dalam pembangunan pariwisata adalah sebagai berikut: 1. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Masyarakat dilibatkan dalam perencanaan pengembangan pariwisata bertujuan untuk menggali permasalahan dan potensi pariwisata yang ada di masyarakat, tantangan serta peluang yang di-
hadapi dengan menggunakan sumberdaya lokal atas prinsip pemberdayaan masyarakat yang acuannya sebagai berikut: Mengumpulkan informasi yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Bahan informasi ini dapat digunakan oleh orang lain atau suatu lembaga yang akan mengembangkan objek pariwisata. Mempelajari kondisi dan kehidupan lokasi yang berpotensi pengembangan pariwisata dari dan oleh masyarakat setempat untuk saling berbagi, berperan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta tidak lanjutnya. Informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi pariwisata. Metode ini dilaksanakan oleh pengambil kebijakan bersama masyarakat lokal, kelompok pendamping lapangan, dan dari unsur pemerintah desa. Dalam metode ini kelompok pendamping lapangan hanya sebatas fasilitator. 2. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan. Keterlibatan dalam pengelolaan ini maksudnya adalah agar masyarakat tidak hanya menjadi objek tapi juga berperan selaku objek sehingga dapat menikmati keuntungan yang optimal dari pengelolaan pariwisata, sehingga dapat menambah sumber pendapatan masyarakat, dari biasanya, sumber pendapatan utama masyarakat tetap seperti semula, misalnya pertanian, perkebunan atau nelayan. Dengan berkembangnya usaha pariwisata berbasis masyarakat, penduduk akan memperoleh pendapatan tambahan sehingga ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya alam akan berkurang.
Untuk mendukung upaya ini hendaknya jadwal usaha pariwisata disesuaikan berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat, agar tidak mengganggu aktivitas rutin masyarakat misalnya tidak mengganggu saat musim panen. Harapan kita kedepan keterlibatan peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata dengan pola pemgembangan pariwisata berbasis masyarakat ini adalah agar keuntungan dari usaha pariwisata dapat lebih banyak diterima langsung dan dinikmati oleh masyarakat, untuk mencapai harapan ini dapat kita terapkan sistem rotasi dalam penyediaan jasa pariwisata, artinya sebelum pengunjung datang masyarakat telah mendapatkan informasi tentang kunjungan tersebut, sehingga dapat dilakukan pengaturan pembagian penyediaan jasa kepada pengunjung (wisatawan) seperti penginapan, penyediaan makanan, pemandu dan sebagainya sehingga seluruh masyarakat memperoleh tambahan, tentu pengaturan semua ini harus dikelola dengan baik dengan melibatkan unsur masyarakat yang berkepentingan. Muaranya nanti kita harapkan sebahagian pendapatan dari kunjungan wisatawan yang datang bisa masuk ke kas desa, dana tersebut dapat digunakan untuk membiayai pembangunan di desa serta kegiatan sosial, pendidikan dan pemeliharaan lingkungan. 3. Tingkat- tingkat partisipasi masyarakat. Untuk pengembangan partisipasi masyarakat, perlu pemahaman dasar mengenai partisipasi. Ada beberapa penjelasan mengenai pengertian “partisipasi.” Tingkat-tingkat partisipasi masyarakat tersebut bermanfaat sebagai alat untuk menilai
partisipasi nyata di lapangan. Tingkat-tingkat partisipasi masyarakat diuraikan sebagai berikut: Mobilisasi dengan kemauan sendiri (self-mobilization): masyarakat mengambil inisiatif sendiri, jika perlu dengan bimbingan dan bantuan pihak luar. Mereka memegang kontrol atas keputusan dan pemanfaatan sumber daya; pihak luar hanya memfasilitasi. T. Kemitraan (partnership): masyarakat mengikuti seluruh proses pengambilan keputusan bersama dengan pihak luar, seperti studi kelayakan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dll. Partisipasi merupakan hak mereka dan bukan kewajiban untuk mencapai sesuatu. Ini disebut “partisipasi interaktif.” Plakasi/konsiliasi (Placation/Conciliation): masyarakat ikut dalam proses pengambilan keputusan yang biasanya sudah diputuskan sebelumnya oleh pihak luar, terutama menyangkut hal-hal penting. Dalam tingkatan ini biasanya masyarakat sering terbuai oleh insentif berupa uang, barang, dan lainnya. Perundingan (consultation): pihak luar berkonsultasi dan berunding dengan masyarakat melalui pertemuan atau public hearing dan sebagainya. Komunikasi dua arah, tetapi masyarakat tidak ikut serta dalam menganalisis atau mengambil keputusan. Pengumpulan informasi (information gathering): masyarakat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh orang luar. Komunikasi searah dari masyarakat ke luar. Pemberitahuan (informing): hasil yang diputuskan oleh orang luar (pakar, pejabat, dll.) diberitahukan kepada masyarakat. Komunikasi terjadi satu arah dari luar ke masyarakat
setempat/lokal. Ukuran partisipasi yang baik dalam pengelolaan pariwisata. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pariwisata perlu memperhatikan sedikitnya enam tolok ukur. Keenam tolok ukur ini menjadi prasyarat agar suatu partisipasi dapat disebut “partisipasi yang sesungguhnya” atau partisipasi tertinggi, tolak ukur tersebut adalah: Adanya akses dan kontrol (penguasaan) atas lahan dan sumberdaya pariwisata oleh warga lokal. Adanya keseimbangan kesempatan dalam menikmati hasilhasil dari pariwisata. Adanya komunikasi (tukar wacana) yang baik dan hubungan yang konstruktif (saling menopang) antar pihak yang berkepentingan terhadap pariwisata. Adanya keputusan lokal yang dibuat oleh warga lokal tanpa tekanan dari luar (masyarakat tidak didikte saja oleh pihak luar) dan prakarsa-prakarsa dilakukan sendiri oleh warga lokal tanpa tekanan pihak manapun. Adanya pengaturan untuk mengatasi perbedaanperbedaan kepentingan yang berkaitan dengan sumberdaya pariwisata, dengan cara yang mengarah pada penghindaran terjadinya perselisihan dan pengadaan penyelesaian perselisihan secara adil. Adanya kemampuan teknis warga lokal dalam mengelola pariwisata, serta keinginan dan ikut merasa terpanggil untuk mendukung, mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan pariwisata. Sehingga dapat menyukseskan pembangunan industri pariwisata secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dan daerah. W-014
PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT
2. Desa P Desa Pa Petang in menampilk terintegras rafting dan kesenian tradisional, pemanfaatan rumah pend
rana akomodasi makin mendukung perke Pangsan sebagai kawasan Desa Wisata.
3. Desa P Banjar ang Keca memiliki ing denga yang asri, p duduk yan rapi serta dan wisata
4. Desa P Banjar K Kecamatan ekowisata tracking, fa di rumah wisata spir keberadaan pakan petil
5. Desa B Banjar L Kecamatan bentangan sangat ekso tarik terse nat wisata dan agro suasana ke
6. Desa C Desa Ca atraksi gaja ing serta w yang meru perjuangan onal I Gusti
Dengan dikembangkannya 11 Desa Wisa bangan Desa Wisata ini telah mendapat p melalui Program Innovative Government A Kota di seluruh Indonesia yang memiliki ino Negeri telah memberikan Piagam Pengh
Bupati Badung sebagai salah satu Nom 128 Kabupaten/Kota yang memiliki pr
DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS PERTANIAN DI KECAMATAN PETANG Kecamatan Petang terletak di bagian paling Utara Kabupaten Badung, sebagian besar wilayahnya berupa perbukitan, dengan tebing-tebing curam dan menjadi hulu dari beberapa sungai yang mengalir di Kabupaten Badung. Penggunaan lahannya
FB/HERY
hampir diatas 85 % dari luas keseluruhan 11.500 ha berupa lahan pertanian dan sisanya diantaranya adalah lahan persawahan dengan teras-teras disepanjang lereng bukit , sisanya berupa hutan, dan permukiman. Mata pencaharian penduduk sebagian besar yaitu sebanyak 80 % dari keseluruhannya yaitu 28 ribu orang sebagai petani yang terorganisir dalam lembaga pertanian tradisional yang disebut subak. Keterpaduan antara keindahan panorama alam dengan pola kehidupan masyarakat agraris membuat Petang layak dikembangkan menjadi sebuah objek agro wisata. Dan agar sumberdaya alam dan budaya ini dapat dikelola secara mandiri, m a k a
pemerintah pun dituntut supaya mutu sumberdaya manusia (SDM) masyarakat lokalnya dapat terus ditingkatkan untuk menghadapi persaingan pariwisata yang semakin hari semakin ketat. Karena bila semuanya itu dapat terkonsep dengan baik, dan dikelola sesuai standar disertai promosi yang memadai, maka sangat tidak Kemungkin potensi yang ada di Ke camatan Petang dapat menjadi menpaket wisata yang sangat men arik dan laku bagi wisatawan. Sebagaimana diketahui, Produk-produk hasil usaha permasyarakat seperti hasil per tanian, perikanan, peternakan mendan kerajinan, sangat men janjikan dan dipastikan layak pariuntuk terserap di pasar pari wisata (hotel dan restoran). Produk-produk di atas, bila dikemas dengan baik akan menjadi nilai jual tinggi di pasar pariwisata. Kembali lagi, bila semua itu berjalan dengan lancar, maka manfaat ekonomi yang dihasilkan dari pariwisata akan dinikmati oleh masyarakat lokal. Untuk lebih lengkapnya, seperti apa pemberdayaan Kecapotensi masyarakat di Keca pengemmatan Petang, dalam pengem bangan pariwisata berbasis pertanian? Berikut adalah wawa n c a ra T i m Fa j a r CaMangupura bersama Ca mat Petang Gusti Putu Ariawan.
Bisa terlebih dahulu pembandijelaskan. Arah pemban gunan di Kecamatan Petang? Pertama tentunya kita akan fokus untuk melakukan perpengembangan teknologi per pematanian, manajemen serta pema saran produk pariwisata. Hal itu sudah menjadi satu Misi terKabupaten Badung yang ter cantum dalam Renstra 20102015 adalah pengembangan CAMAT PETANG, Gusti Putu Ariawan
wilayah Petang sebagai wilayah agro wisata. Agar program ini berjalan efektif, maka tentunya sangat diperlukan adanya regulasi dan pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan. Fungsi dari pendamping adalah sebagai inisiator, motivator, fasilitator, inovator dan komunikator dalam pembangunan secara luas. Tujuan dari kegiatan tersebut tidak lain untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar nantinya mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk pengembangan objek pariwisata dan didukung oleh IT sebagai penunjang kegiatan ini. Untuk mencapai target itu, maka perlu juga dilakukan metode seperti penyuluhan, pelatihan, studi banding, pembuatan petak percobaan, dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran.
Potensi yang dimiliki Kecamatan Petang? Wilayah petang sesuai dengan apa yang dilihat, potensinya daerah agro derah, pertanian dalam arti luas. Sesuai dengan tema pembangunan yang sudah ditetapkan, maka kita sudah bergerak yakni dengan memiliki 3 point penting. Pertama yang berkaitan dengan Perbup No 47 tahun 2010, tentang penetapan desa wisata. Kedua tentang Pembukaan lahan Sawah baru dan Ketiga berkaitan dengan Pendidikan dan Kesehatan yang ada di Kecamatan Petang. Seperti apa gambaran dari Ketiga Point dimaksud? Point Pertama berkaitan dengan Desa wisata, kami akui sejauh ini memang belum maksimal, untuk itulah kita akan berusaha memaksimalkannya. Caranya, dengan
memperkuat sinergitas dengan UKM-nya, serta kembali membuat jalur tracking dan cycling. Jika kemudian menyinggung peran UKM, maka disanalah yang kami anggap sangat penting, karena dengan peran UKM, maka kami yakin akan mengentaskan angka kemiskinan yang ada di wilayah kami. Kemudian berkaitan dengan obyek-obyek wisata yang kita miliki, maka disana kita akan berusaha agar hasil-hasil pertanian kita dapat ditampilkan, juga kerajinanya yang cukup banyak dan komponen lainnya supaya bias terserap di obyekobyek wisata yang kita miliki. Lanjut ke Point Kedua, berkaitan dengan pembukaan sawah baru. Lebih dahulu kami jelaskan, di Kecamatan Petang untuk pertama kali telah dibuka sawah baru di derah Beloksidan di Subak Pangsud. Pembukaan sawah baru itu berkaitan dengan telah dibangunnya terowongan air sepanjang 8 kilometer. Terowongan air itu kini sudah tembus, dan akan mengairi paling tidak dari lahan tidak produktif menjadi produktif minimal 100 hektar, dan itupun akan diperluas lagi menjadi 150 hektar. Masih berkaitan terowongan air, kini juga sedang mulai dikerjakan, pembukaan terowongan baru di Sandakan. Panjangnya 450 meter, nantinya akan mengairi subak Bengkel di Carangsari yang diperkirakan akan mengairi 300 hektar sawah. Pembukaan terowongan air tersebut telah menjawab kekurangan air yang terjadi beberapa tahun lalu. Kedepannya, kami yakin dengan terbangunnya itu semua akan berpotensi untuk pertanian lebih maju lagi, dan akan kita kawal itu semua. Intinya, dengan dibangunnya terowongan maka sudah menjawab semua keinginan khususnya keinginan masyarakat
petani, di subak Bengkel 2 dan 3 Point Ketiga, adalah berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Kaitan dengan pendidikan dan kesehatan di Kecamatan Petang, maka masyarakat kami menginginkan dibangunnya sport center, dan keinginan tersebut sudah kita angkat di Musrenbang. Kenapa sport center? Karena disana nantinya selain akan bisa digunakan oleh masyarakat, juga bisa difungsikkan untuk pengembangan pendidikan olahraga bagi seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Petang. Jika kemudian kita melihat kuantitas sekolah di Kecamatan Petang, memang jumlahnya tidak seberapa banyak. Namun kemudian bila disinggung dengan kualitas olahraganya, kami sangat yakin masyarakat kami yang sudah terbiasa dengan medan susah maka fisiknya tidak kalah dengan masyarakat lainnya. Untuk di sport center yang kami maksud, diharapkan akan terbangun beberapa arena atau fasilitas olahraga seperti kolam renang, panjat tebing, gor basket, voly, sepakbola atletiknya, silatnya semua tercover di sport center tersebut. Dan mudah-mudahan pemerintah akan menjawab usulan masyarakat kami. Jika telah fokus membangun sawah baru, lantas bagaimana dengan minat masyarakat untuk menjadi petani? Saya rasa di wilayah Kecamatan Petang khususnya kita bicara disini, maka kami sangat yakin bahwa masyarakat kami masih sangat antusias menjadi petani, terlebih lagi dalam perkembangan beberapa tahun ini hasil dari pertanian juga sudah sangat menjanjikan. Salah satu contohnya adalah petani
Asparagus, dari catatan kami, petani dengan 50 are sudah mampu mendapatkan hasil 1 juta per harinya. Ini tentunya sangat luar biasa, belum lagi potensi dari hasil sayur-sayurannya, buah-buahan dan pertanian lainnya. Jadi dengan kondisi alam seperti ini, tentunya sangat menjanjikan, bahkan kalau dibandingkan di Selatan, kami justru menganggap wilayah kami lebih komplit, pariwisatanya ada, konservasinya juga luas sekali.
Pertanyaan terakhir, selain sport center, apalagi yang diinginkan masyarakat Petang dan yang akan dikembangkan? Walaupun memang keinginan masyarakat sangat banyak, namun tentunya kami akan focus terlebih dahulu di 3 point kerja tadi. Dan ketiga target tersebut kaini sudah berjalan dan sudah bergerak di lapangan. Hanya saja, bila memang ada keinginan lain yang menjadi harapan bersama masyarakat, adalah kita disini berharap agar bagaimana Pemerintah Kabupaten Badung dapat mempromosikan potensi-potensi yang di miliki wilayah kami. Semua itu agar para wisatawan melirik potensi yang kita miliki. Mendorong agar benar-benar wilayah kami bisa eksis dikenal oleh wisatawan local maupun manca Negara. Kemudian juga berkaitan dengan pembukaan infrastruktur, juga tetap kita perlukan untuk menopang potensi yang ada di wilayah kami. Namun semuanya itu kami di Kecamatan Petang juga berusaha menjelaskan ke masyarakat agar tidak semata-mata mengharapkan menunggu bantuan, tapi kami juga dorong masyarakat untuk bekerja. W-014
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 | TAHUN XV
7
Pengelolaan Potensi Daerah Berdasarkan Prinsip Good Governance
kan tentang desa wisata, yang diatur dengan Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun g Penetapan kawasan Desa Wisata di Kabupaten Badung. Berdasarkan Perbup a Wisata yang memiliki potensi dan daya tarik tersendiri, antara lain:
ongkawa Pertiwi Bongkasa Pertiwi enal akan keraaknya serta teraksi wisata raftif ukung dengan masyarakat yang empertahankan ertanian.
Pangsan angsan Kecamatan i sudah mampu kan pertanian yang si, atraksi tracking, n berbagai kegaitan duduk sebagai sa-
embangan Desa
Petang Kerta Desa Petamatan Petang aktivitas trackan bentang alam pemukiman penng tertata dengan a wisata sejarah a spiritualnya.
Plaga Kiadan Desa Plaga n Petang dengan a desanya, jalur asilitas akomodasi penduduk, serta ritualnya dengan n Pura yang merulasan Kebo Iwa.
Belok Lawak Desa Belok n Petang dengan n alamnya yang otis menjadi daya endiri bagi pemia alam, ekowisata wisata dengan ebun kopinya.
Carangsari arangsari dengan ahnya, jalur trackwisata sejarahnya upakan napaktilas n Pahlawan Nasii Ngurah Rai.
7. Desa Sangeh Desa Sangeh dengan hutan palanya, dara tarik atraksi hewan primate kera serta pesona alam taman mumbulnya, dilengkapi wisata kuliner dan kios souvenirnya yang menjadi daya tarik tersendiri.
8. Desa Baha Desa Baha selain memiliki pemandangan alam yang indah dan asri, masyarakat tetap melestarikan seni budaya, juga melakukan kegiatan industri rumah tangga, serta penataan pemukiman penduduk di Desa Baha masih mempertahankan budaya dan arsitektur tradisional. 9. Desa Kapal Desa Kapal yang terkenal dengan kerajinan rumah tangga yang memiliki daya tarik tersendiri disamping tetap melestarikan tradisi dan budaya yang terkenal yaitu perang tipat dan wisata spiritual dengan icon Pura Sada Kapal
10.Desa Mengwi Desa Mengwi dengan Pura Taman Ayun yang didirikan tahun 1634 M, sangat terkenal dengan keindahan, keasrian dan arsitektur tradisional Balinya, sejak tahun 2012 oleh PBB melalui UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia (World Culture Heritage) 11.Desa Munggu Kehidupan keseharian masyarakat Desa Munggu yang masih tetap melestarikan budaya pertanian dengan system subaknya dan didukung oleh Tradisi Mekotek yang diwarisi secara turun temurun, tradisi Makotek dimaksudkan untuk menolak bala yang sering mengganggu manusia.
ata yang ada di Kabupaten Badung sejak tahun 2010, dimana program pengempenilaian secara khusus oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Award (IGA) yaitu pemberian penghargaan kepada daerah-daerah Kabupaten/ ovasi menonjol. Dan selanjutnya pada tanggal 24 Oktober 2013, Menteri Dalam
hargaan kepada Kabupaten Badung yang diterima langsung oleh Bapak minator Terpilih dari 25 Nominator, setelah diadakan penilaian terhadap rogram inovasi. “Seorang Camat harus benar-benar memahami dan mampu menguasai wilayahnya. Camat juga harus rajin turun ke lapangan ke DesaDesa, karena jika kita ‘Camat’ terlihat parlente justru tentunya akan dimusuhi masyarakatnya. Menempatkan diri serta cara berperilaku juga harus berbeda, lain lokasi lain ilmunya, lain pula prakteknya. Tidak bisa menyamaratakan di setiap wilayahnya,”
Pelaksanaan otonomi daerah membawa nuansa perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sesuai dengan Undangundang Nomor 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan yang jauh lebih luas kepada Daerah untuk mengatur rumah tangganya sesuai kemampuan yang dimiliki. Kewenangan tersebut termasuk dalam mengembangkan potensi dan sumber daya wilayah, untuk menunjang pembangunan Daerahnya. Undang-undang ini menempatkan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan sebagai Perangkat Daerah Otonom yaitu Daerah Kabupaten dan Daerah Kota. Dengan perkataan lain, pemerintahan Kecamatan menempati posisi sebagai kepanjangan tangan Pemerintahan Kabupaten/ Kota. Hal ini membawa konsekuensi logis dimana Kecamatan tidak lagi menjalankan urusan-urusan dekonsentrasi yang notabene adalah merupakan urusanurusan Pemerintah Pusat yang ada di Daerah. Camat, tidak lagi menjadi Kepala Wilayah yang merupakan wakil Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Urusan-urusan yang dilaksanakan pemerintahan Kecamatan adalah merupakan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati/Walikota yang meliputi bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Disisi lain, pelaksanaan otonomi di Daerah pada hakekatnya a d a l a h m e n d e k a t k a n pelayanan kepada masyarakat,
maka pemerintahan Kecamatan merupakan organisasi yang paling depan berhadapan dengan masyarakat, sudah selayaknyalah mendapat perhatian lebih jauh lagi dengan cara “memberdayakan” pemerintahan Kecamatan. Lantas bagaimana keterlibatan Kecamatan dan sosok Camatnya, dalam perannya menyelaraskan tema Pembangunan di Kabupaten Badung? Pada kesempatan ini, kami mencoba menggali informasi tentang Kecamatan Mengwi. Dan berikut adalah wawancara tim Fajar Mangupura bersama Camat Mengwi, Ngurah Jaya Saputra.
Bisa terlebih dahulu dijelaskan, gambaran umum tentang Kecamatan Mengwi? Kecamatan Mengwi merupakan salah satu dari 6 Kecamatan di Kabupaten Badung, yang keadaan geografisnya terbentang menyerupai sebilah keris dari wilayah Selatan berada di Desa Cemagi, sampai dengan ujung Utara di Desa Kuwum. Luas wilayah Mengwi 82,00 km 2, terdiri dari 5 Kelurahan, 15 Desa, 187 Banjar Dinas/Lingkungan dan 38 Desa Adat, 211 Banjar Adat. Batas Kecamatan Mengwi meliputi Sebelah Utara; berbatasan dengan Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Abiansemal. Sebelah selatan: berbatasan dengan Kecamatan Kuta Utara dan Samudra Indonesia dan Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Berkaitan dengan potensi wilayah, apakah ada pemetaannya? Potensi yang dimiliki Kecamatan Mengwi sangat beraneka ragam. Dari segi kewilayahan dan karakteristiknya juga berbeda-beda. Untuk wilayah Mengwi Utara, terfokus pada sektor pertanian dalam arti luas dan sector peternakan. Untuk di Mengwi Tengah, lebih ke perkembangan perekonomian
Berdasar UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Termasuk di dalamnya adalah mengenai pengurusan potensi daerah, mengingat setiap daerah tentu memiliki potensi daerah yang dapat menjadi sumber pendapatan daerah. Untuk itu, sebagai salah satu konsekuensi desentralisasi dan otonomi daerah, masing-masing daerah harus semakin jeli dalam mengelola setiap potensi yang dimiliki daerahnya. Pemerintah Daerah juga harus mulai bisa menentukan system manajemen yang tepat agar bisa mengolah dan mengelola keragaman potensi tersebut untuk kemudian dapat kembali diberdayakan untuk kesejahteraan rakyat. Setidaknya Pemerintah Daerah harus lebih memiliki pemikiran yang visioner serta berdaya saing agar potensi daerah yang dikelolanya memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan potensi daerah-daerah lain di sekitarnya. Meski Pemerintah Daerah sekarang ini berpikir dari sudut pandang bisnis dalam mengelola potensi daerah, namun keuntungan dari pengelolaan potensi daerah tersebut bukan satu-satunya yang
harus dipikirkan, keterlibatan masyarakat juga harus dipertimbangkan sebagai upaya penegakan demokrasi. Proses manajemen ini pun setidaknya harus berpedoman pada prinsip good government yang tindak lanjutnya harus diimplementasikan pada kebijakan public yang memihak kepada masyarakat. Dan ketika membicarakan potensi daerah, tentu kita harus membuka pikiran lebih luas lagi. Jika mungkin selama ini yang lekat dalam pemikiran kita tentang potensi daerah adalah pariwisata, maka kita harus segera merubahnya. Potensi daerah memiliki cakupan yang lebih luas daripada itu. Potensi daerah juga melingkupi potensi kuliner, industry, kerajinan dan seni budaya daerah, pertanian dan peternakan, hingga sumber daya manusia pun merupakan potensi yang dimiliki sebuah wilayah atau daerah. Wilayah Desa Abiansemal salah satu contohnya, memiliki topografinya tergolong lengkap membuat kebudayaan Bali begitu beragam. Selain dikenal memiliki kerajinan seni ukir patung yang mendunia, iIklim Abiansemal yang sangat mendukung bagi pertanian daerah, juga menjadi salah satu bukti baiknya pertanian di wilayah tersebut. Lantas bagaimanakah pengelolaan potensi daerah yang beretika yang sebaiknya dilakukan pemerintah daerah berdasarkan prinsip New Pub-
lic Service dan good government? Berikut wawancara tim Fajar Mangupura bersama Camat Abiansema, Thomas Yuniarta.
Bisa terlebih dahulu digambarkan, Potensi daerah di Kecamatan Abiansemal? Dengan potensi yang kita miliki, disamping alam persawahan dan kemudian banyaknya kesenian. Maka dapat kami pastikan Kecamatan Abiansemal memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Saat ini selain melestarikan subak, juga mengaktifkan sekaa-sekaa kesenian seperti seni tari, seni kerajinan ukir dan kesenian lainnya.
Bagaimana caranya memadukan potensi yang dimiliki, agar bisa mendongkrak perekonomian masyarakatnya? Ada banyak kerajinan yang dimiliki Abiansemal. Kita ambil contoh di Desa Taman dan Desa Abiansemal, di dua Desa ini menghasilkan canang-canang yang dijual ke Denpasar. Bahkan dengan masyarakat kami menjual kembang Rampai setiap harinya pun, dapat menghidupi keluarganya sampai menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Kesatuan kesenian yang komplek ada di Kecamatan Abiansemal. Contohnya lainnya dapat dilihat dari segi kerajian dimana bahan baku masih mencukupi untuk di
wilayah kami. Kemudian potensi seninya, seperti kesenian kerajinannya kita yakin bisa bersaing sampai nasional. Terlebih lagi, Abiansemal sangat terkenal dengan kerajian patungnya yang berasal dari Desa Jagapati, Angantaka, Sedang (JAS). Hanya saja, yang kemudian sekarang masih menjadi pemikiran bersama, adalah untuk wadah pemasarannya. Itu yang perlu kita pikirkan bersama.
Bagaimana dengan perhatian pemerintah Kabupaten Badung selama ini, untuk menunjang potensi daerah ya n g d i m i l i k i Abiansemal? Pemerintah Kabupaten Badung sangat memberikan angin segar, terlebih lagi untuk peningkatan UMKM, serta ekonomi kerakyatannya. Suatu hal yang menggembirakan bagi daerah kita, dimana Pemkab mendorong daerah untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Tinggal sekarang bagaimana kita merangsang kesenian yang ada di sini agar bisa mendongkrak pendapatan masyarakat. W-014 Camat Abiansemal, Thomas Yuniarta
Membangun SDM, Menuju Pembangunan Berkualitas
dalam arti luas. Dan di Mengwi Selatan, lebih terfokus pada perkembangan pariwisata. Lebih tepatnya, di Kecamatan Mengwi terbagi atas 3 kawasan pembanpemban gunan, dengan 20 Desa yang meliputi Mengi Utara: Desa Kuwum, Sembung, Sobangan, Werdi Bhuwana, Baha dan Penarungan, yang merupakan kawasan pertanian dalam arti luas dengan dominasi aktivitas perkebungan dan tanaman pangan, wisata alam, peternakan, kerajinan dan konservasi. Untuk Mengwi Tengah meliputi: Desa Gulingan, Mengwi, Mengwitani, Kekeran, Kelurahan Kapal, Lukluk, Abianbase, Sempidi dan Sading, merupakan kawasan Pusat Pemerintahan, dengan dominasi aktivitas pertanian, pariwisata budaya, peternakan, industry kerajinan, perdagangan dan jasa. Sedangkan Mengwi Selatan, meliputi Desa Buduk, Tumbak Bayuh, Munggu, Pererenan dan Cemagi, merupakan kawasan pertanian tanaman pangan dan p enu nj an g pariwisata dengan dominasi aktivitas penunjang pariwisata, perikanan, industri kecil dan jasa. Sementara untuk jumlah penduduk di Kecamatan Mengwi, data terakhir yang kami terima sebanyak 110.558 jiwa, dengan laki-laki sebanyak 54.758 (49,44%), dan perempuan 55.830 jiwa (50,56%). Untuk jumlah kepala keluarga sebanyak 265,253 KK, dengan luas wilayah 82,00 Km2, berarti kepadatan per Km2 adalah 1.349 jiwa. Tema Pembangunan Kabupaten Badung, yang lebih menekankan Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Apakah tema tersebut bisa di selaraskan di Kecamatan Mengwi? Dengan tema pembangunan yang dicanangkan sekarang ini, justru saya melihatnya sangat tepat sekali, dan kami pun di Mengwi akan berusaha untuk bisa mewujudkan tema tersebut. Kenapa saya meyakinkan demikian, karena saya melihat sehebat apapun pembangunan jika tanpa adanya dukungan
masyarakat, tentunya tidak akan paripurna. Artinya, ketika Pemerintah Kabupaten Badung sudah sepenuhnya membangun infrastruktur, sarana prasarana untuk mendukung produk persektanian, peternakan dan sek tor-sektor lainnya, namun bila masyarakatnya tidak maksimal mendukung Pemkab Badung, maka tentunya tidak akan bisa nyambung. Dan untuk menyelaraskan tema pembangunan tersebut , maka sudah menjadi tugas kami d i Keca-
matan untuk mengajak masyarakat mendukung tema pembangunan yang dicanangkan saat ini.
Apa saja yang sudah dirasakan masyarakat, dari Kabubentuk pemerintah Kabu paten Badung di Kecamatan Mengwi? Sangat banyak sekali yang sudah dirasakan masyarakat. Pembangunan infrastruktur jalan salah satu contohnya, Badengan keseriusan Pemkab Ba dung membangun infrastruktur jalan, maka multiflier efeknya akan ke pertumbuhan ekonomi. Bahkan bisa dikatakan, saat ini sudah tidak ada lagi wilayah yang terisolir, karena akses jalan sekarang sudah terbuka semua. Dari sisi perekonomian, Pemkab Badung juga sangat revitalperhatian bergerak di revital isasi pasar tradisional. Pasar Mengwi, pasar Penarungan, pasar Abianbase, sudah mulai berubah bentuk dari sebelumnya pasar tradisional sekarang sudah agak modern, mengikuti tuntutan lapankompetisi di lapan gan. Jika kemudian Pemkab Badung sudah sedemikian memperhatirupa memperhati kan masyarakatnya, tentunya yang jadi pemikiran dan tugas kami di Kecamatan saat bagaimaini adalah, bagaima na merubah mainseat masyarakat untuk bisa bangkit turut serta ekonomenggali potensi ekono tentumi yang ada. Dan tentu nya semua itu juga harus didukung oleh SDM yang tepatmemadai. Lebih tepat perkemnya, ditengah perkem bangan perekonomian yang makin meningkat, masyarajangan sampai masyara kat kita hanya sebatas menjadi penonton saja, harus jadi pelaku yang pelubisa mengambil pelu ang dan mengambil hasil dari pertumbuhan ekonomi di daerahnya. Mengwi bagian terSelatan, lebih ter fokus berkembang pariwisadi dunia pariwisa ta. Jika kemudian infrastrukturnya sudah terbangun d e n ga n b a g u s , tentunya kedepan
FB/HERY
Camat Mengwi, Ngurah Jaya Saputra
akan berimbas luas dan menjadi kawasan yang di incar investor. Bagaimana menurut anda? Memang benar, investasi di Mengwi bagian Selatan sudah sangat besar, terlebih lagi dari segi kuantitasnya. Daerahdaerah seperti Desa Cemagi, Munggu, Tumpak bayuh, Pererenan yang notabene daerah pantai, kini wilayahnya sudah banyak diincar para investor pemodal besar. Melihat kondisi itu, kami akan berupaya untuk mengantisipasi hal negatifnya. Yang kami maksud disini, jangan sampai hanya melihat kuantitas pembangunannya saja, tapi akan kami dorong agar pembangunannya lebih sedikit namun lebih berkualitas tinggi, lebih berdampak luas dan dirasakan oleh masyarakat lokal kita. Lanjut juga berkaitan dengan beberapa permasalahan kedepan yang menjadi perhatian kami, adalah alih fungsi lahan. Ini sangat menghkawatirkan di wilayah Mengwi Selatan, apalagi sekarang ini wilayah tersebut sudah menjadi incaran para investor pemodal besar. Karena yang kita inginkan, bagaimana pengembangan pariwisata yang sifat pertumbuhnya berkualitas. Jangan hanya sekedar mengejar nominal, tapi kalau multiflier efeknya tidak jalan kan juga tidak bagus. Kemudian juga tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, terus terang dampak sosialnya dan daya dukung alamnya juga perlu diperhatikan, sanitasi lingkungan pun perlu diperhatikan dari imbas pertumbuhan perekonomian itu sendiri. Bagaimana dengan SDMnya, apakah kedepan masyarakat khususnya daerah pariwisata sudah siap menghadapi serbuan investor pemodal besar? Untuk mencetak SDM yang berkualitas tinggi memang agak lebih sulit, tapi itulah tantangannya. Karena itu, saya memang akan lebih fokus untuk membangun SDM, dan itu menjadi prioritas untuk dikembangkan. Kemudian, juga bagaimana mencarikan ruang untuk mengembangkan SDMnya itu sendiri, agar kedepannya masyarakat betul-betul bisa menyelaraskan antara pola kesehariannya di kolaborasi dengan kebutuhan pariwisata yang ada. Lanjut untuk SDM yang berkaitan dengan seni dan bu-
FB/HERY
daya, kami juga fokuskan hal tersebut. Sebagai contohnya, ketika digelarnya festival kebudayaan, saya disana lebih menekankan agar Sekaa-Sekaa yang mewakili Kecamatan Mengwi diambil dari yang memang ada di masyarakat. Intinya kami tidak mengambil Sanggar, atau tidak mengambil kelompok yang sudah mapan. Kenapa demikian? karena kita ingin mencetak seniman dari awal, juara memang target, bagaimanapun mencetak dari yang tidak mahir menjadi mahir itulah yang luar biasa. Disini kami pun juga berusaha agara bagaimana masyarakat bisa menggali potensi di bidang kuliner, dan saya rasa semuanya itu bisa berkembang, intinya adalah bagaimana kita berusaha mencetak SDM yang berkualitas.
Dengan dana Rp 3 miliar lebih yang di kelola per Desa di seluruh Kabupaten Badung. Bagaimana anda melihat pengelolaan dana tersebut, dan seharusnya difokuskan ke pembangunan apa di Desa yang ada di wilayah Kecamatan Mengwi? Tentunya dana sebesar itu harus bisa dikelola dengan sebaik-baiknya dan bisa dipertanggungjawabkan. Jika kemudian akan di fokuskan untuk apa, maka terlebih dahulu kita harus melihat bahwa untuk pembangunan fisik, infrastruktur dan sarana prasarana sebagian besar sudah dibangun oleh Pemkab Badung. Untuk itu, dana tersebut selayaknya digunakan untuk yang belum tercover sepenuhnya dari Pemkab Badung, seperti contohnya untuk penguatan SDM, pendidikan, kesehatan dan kegiatan penguatan kesenian dan Kebudayaan. Dan disanalah Desa bisa mengambil ruang itu, dimana dari segi perencanaan tentunya juga harus bagus demikian pula dengan pola pikirnya untuk mengelola dana tersebut. Selanjutnya bila ada pertanyaan bagaimana peran Kecamatan dalam pengawasan pengelolaan tersebut, maka kami tekankan bahwa kami sebatas hanya turut mengarahkan saja. Di setiap kesempatan seperti di saat Rapat Koordinasi, saya selalu menekankan agar penggunaan anggaran bisa disesuaikan dengan potensi wilayahnya. W-014 Layouter: Wiadnyana
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 | TAHUN XV
7
Pengelolaan Potensi Daerah Berdasarkan Prinsip Good Governance
kan tentang desa wisata, yang diatur dengan Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun g Penetapan kawasan Desa Wisata di Kabupaten Badung. Berdasarkan Perbup a Wisata yang memiliki potensi dan daya tarik tersendiri, antara lain:
ongkawa Pertiwi Bongkasa Pertiwi enal akan keraaknya serta teraksi wisata raftif ukung dengan masyarakat yang empertahankan ertanian.
Pangsan angsan Kecamatan i sudah mampu kan pertanian yang si, atraksi tracking, n berbagai kegaitan duduk sebagai sa-
embangan Desa
Petang Kerta Desa Petamatan Petang aktivitas trackan bentang alam pemukiman penng tertata dengan a wisata sejarah a spiritualnya.
Plaga Kiadan Desa Plaga n Petang dengan a desanya, jalur asilitas akomodasi penduduk, serta ritualnya dengan n Pura yang merulasan Kebo Iwa.
Belok Lawak Desa Belok n Petang dengan n alamnya yang otis menjadi daya endiri bagi pemia alam, ekowisata wisata dengan ebun kopinya.
Carangsari arangsari dengan ahnya, jalur trackwisata sejarahnya upakan napaktilas n Pahlawan Nasii Ngurah Rai.
7. Desa Sangeh Desa Sangeh dengan hutan palanya, dara tarik atraksi hewan primate kera serta pesona alam taman mumbulnya, dilengkapi wisata kuliner dan kios souvenirnya yang menjadi daya tarik tersendiri.
8. Desa Baha Desa Baha selain memiliki pemandangan alam yang indah dan asri, masyarakat tetap melestarikan seni budaya, juga melakukan kegiatan industri rumah tangga, serta penataan pemukiman penduduk di Desa Baha masih mempertahankan budaya dan arsitektur tradisional. 9. Desa Kapal Desa Kapal yang terkenal dengan kerajinan rumah tangga yang memiliki daya tarik tersendiri disamping tetap melestarikan tradisi dan budaya yang terkenal yaitu perang tipat dan wisata spiritual dengan icon Pura Sada Kapal
10.Desa Mengwi Desa Mengwi dengan Pura Taman Ayun yang didirikan tahun 1634 M, sangat terkenal dengan keindahan, keasrian dan arsitektur tradisional Balinya, sejak tahun 2012 oleh PBB melalui UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia (World Culture Heritage) 11.Desa Munggu Kehidupan keseharian masyarakat Desa Munggu yang masih tetap melestarikan budaya pertanian dengan system subaknya dan didukung oleh Tradisi Mekotek yang diwarisi secara turun temurun, tradisi Makotek dimaksudkan untuk menolak bala yang sering mengganggu manusia.
ata yang ada di Kabupaten Badung sejak tahun 2010, dimana program pengempenilaian secara khusus oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Award (IGA) yaitu pemberian penghargaan kepada daerah-daerah Kabupaten/ ovasi menonjol. Dan selanjutnya pada tanggal 24 Oktober 2013, Menteri Dalam
hargaan kepada Kabupaten Badung yang diterima langsung oleh Bapak minator Terpilih dari 25 Nominator, setelah diadakan penilaian terhadap rogram inovasi. “Seorang Camat harus benar-benar memahami dan mampu menguasai wilayahnya. Camat juga harus rajin turun ke lapangan ke DesaDesa, karena jika kita ‘Camat’ terlihat parlente justru tentunya akan dimusuhi masyarakatnya. Menempatkan diri serta cara berperilaku juga harus berbeda, lain lokasi lain ilmunya, lain pula prakteknya. Tidak bisa menyamaratakan di setiap wilayahnya,”
Pelaksanaan otonomi daerah membawa nuansa perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sesuai dengan Undangundang Nomor 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan yang jauh lebih luas kepada Daerah untuk mengatur rumah tangganya sesuai kemampuan yang dimiliki. Kewenangan tersebut termasuk dalam mengembangkan potensi dan sumber daya wilayah, untuk menunjang pembangunan Daerahnya. Undang-undang ini menempatkan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan sebagai Perangkat Daerah Otonom yaitu Daerah Kabupaten dan Daerah Kota. Dengan perkataan lain, pemerintahan Kecamatan menempati posisi sebagai kepanjangan tangan Pemerintahan Kabupaten/ Kota. Hal ini membawa konsekuensi logis dimana Kecamatan tidak lagi menjalankan urusan-urusan dekonsentrasi yang notabene adalah merupakan urusanurusan Pemerintah Pusat yang ada di Daerah. Camat, tidak lagi menjadi Kepala Wilayah yang merupakan wakil Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Urusan-urusan yang dilaksanakan pemerintahan Kecamatan adalah merupakan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati/Walikota yang meliputi bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Disisi lain, pelaksanaan otonomi di Daerah pada hakekatnya a d a l a h m e n d e k a t k a n pelayanan kepada masyarakat,
maka pemerintahan Kecamatan merupakan organisasi yang paling depan berhadapan dengan masyarakat, sudah selayaknyalah mendapat perhatian lebih jauh lagi dengan cara “memberdayakan” pemerintahan Kecamatan. Lantas bagaimana keterlibatan Kecamatan dan sosok Camatnya, dalam perannya menyelaraskan tema Pembangunan di Kabupaten Badung? Pada kesempatan ini, kami mencoba menggali informasi tentang Kecamatan Mengwi. Dan berikut adalah wawancara tim Fajar Mangupura bersama Camat Mengwi, Ngurah Jaya Saputra.
Bisa terlebih dahulu dijelaskan, gambaran umum tentang Kecamatan Mengwi? Kecamatan Mengwi merupakan salah satu dari 6 Kecamatan di Kabupaten Badung, yang keadaan geografisnya terbentang menyerupai sebilah keris dari wilayah Selatan berada di Desa Cemagi, sampai dengan ujung Utara di Desa Kuwum. Luas wilayah Mengwi 82,00 km 2, terdiri dari 5 Kelurahan, 15 Desa, 187 Banjar Dinas/Lingkungan dan 38 Desa Adat, 211 Banjar Adat. Batas Kecamatan Mengwi meliputi Sebelah Utara; berbatasan dengan Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Abiansemal. Sebelah selatan: berbatasan dengan Kecamatan Kuta Utara dan Samudra Indonesia dan Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Berkaitan dengan potensi wilayah, apakah ada pemetaannya? Potensi yang dimiliki Kecamatan Mengwi sangat beraneka ragam. Dari segi kewilayahan dan karakteristiknya juga berbeda-beda. Untuk wilayah Mengwi Utara, terfokus pada sektor pertanian dalam arti luas dan sector peternakan. Untuk di Mengwi Tengah, lebih ke perkembangan perekonomian
Berdasar UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Termasuk di dalamnya adalah mengenai pengurusan potensi daerah, mengingat setiap daerah tentu memiliki potensi daerah yang dapat menjadi sumber pendapatan daerah. Untuk itu, sebagai salah satu konsekuensi desentralisasi dan otonomi daerah, masing-masing daerah harus semakin jeli dalam mengelola setiap potensi yang dimiliki daerahnya. Pemerintah Daerah juga harus mulai bisa menentukan system manajemen yang tepat agar bisa mengolah dan mengelola keragaman potensi tersebut untuk kemudian dapat kembali diberdayakan untuk kesejahteraan rakyat. Setidaknya Pemerintah Daerah harus lebih memiliki pemikiran yang visioner serta berdaya saing agar potensi daerah yang dikelolanya memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan potensi daerah-daerah lain di sekitarnya. Meski Pemerintah Daerah sekarang ini berpikir dari sudut pandang bisnis dalam mengelola potensi daerah, namun keuntungan dari pengelolaan potensi daerah tersebut bukan satu-satunya yang
harus dipikirkan, keterlibatan masyarakat juga harus dipertimbangkan sebagai upaya penegakan demokrasi. Proses manajemen ini pun setidaknya harus berpedoman pada prinsip good government yang tindak lanjutnya harus diimplementasikan pada kebijakan public yang memihak kepada masyarakat. Dan ketika membicarakan potensi daerah, tentu kita harus membuka pikiran lebih luas lagi. Jika mungkin selama ini yang lekat dalam pemikiran kita tentang potensi daerah adalah pariwisata, maka kita harus segera merubahnya. Potensi daerah memiliki cakupan yang lebih luas daripada itu. Potensi daerah juga melingkupi potensi kuliner, industry, kerajinan dan seni budaya daerah, pertanian dan peternakan, hingga sumber daya manusia pun merupakan potensi yang dimiliki sebuah wilayah atau daerah. Wilayah Desa Abiansemal salah satu contohnya, memiliki topografinya tergolong lengkap membuat kebudayaan Bali begitu beragam. Selain dikenal memiliki kerajinan seni ukir patung yang mendunia, iIklim Abiansemal yang sangat mendukung bagi pertanian daerah, juga menjadi salah satu bukti baiknya pertanian di wilayah tersebut. Lantas bagaimanakah pengelolaan potensi daerah yang beretika yang sebaiknya dilakukan pemerintah daerah berdasarkan prinsip New Pub-
lic Service dan good government? Berikut wawancara tim Fajar Mangupura bersama Camat Abiansema, Thomas Yuniarta.
Bisa terlebih dahulu digambarkan, Potensi daerah di Kecamatan Abiansemal? Dengan potensi yang kita miliki, disamping alam persawahan dan kemudian banyaknya kesenian. Maka dapat kami pastikan Kecamatan Abiansemal memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Saat ini selain melestarikan subak, juga mengaktifkan sekaa-sekaa kesenian seperti seni tari, seni kerajinan ukir dan kesenian lainnya.
Bagaimana caranya memadukan potensi yang dimiliki, agar bisa mendongkrak perekonomian masyarakatnya? Ada banyak kerajinan yang dimiliki Abiansemal. Kita ambil contoh di Desa Taman dan Desa Abiansemal, di dua Desa ini menghasilkan canang-canang yang dijual ke Denpasar. Bahkan dengan masyarakat kami menjual kembang Rampai setiap harinya pun, dapat menghidupi keluarganya sampai menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Kesatuan kesenian yang komplek ada di Kecamatan Abiansemal. Contohnya lainnya dapat dilihat dari segi kerajian dimana bahan baku masih mencukupi untuk di
wilayah kami. Kemudian potensi seninya, seperti kesenian kerajinannya kita yakin bisa bersaing sampai nasional. Terlebih lagi, Abiansemal sangat terkenal dengan kerajian patungnya yang berasal dari Desa Jagapati, Angantaka, Sedang (JAS). Hanya saja, yang kemudian sekarang masih menjadi pemikiran bersama, adalah untuk wadah pemasarannya. Itu yang perlu kita pikirkan bersama.
Bagaimana dengan perhatian pemerintah Kabupaten Badung selama ini, untuk menunjang potensi daerah ya n g d i m i l i k i Abiansemal? Pemerintah Kabupaten Badung sangat memberikan angin segar, terlebih lagi untuk peningkatan UMKM, serta ekonomi kerakyatannya. Suatu hal yang menggembirakan bagi daerah kita, dimana Pemkab mendorong daerah untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Tinggal sekarang bagaimana kita merangsang kesenian yang ada di sini agar bisa mendongkrak pendapatan masyarakat. W-014 Camat Abiansemal, Thomas Yuniarta
Membangun SDM, Menuju Pembangunan Berkualitas
dalam arti luas. Dan di Mengwi Selatan, lebih terfokus pada perkembangan pariwisata. Lebih tepatnya, di Kecamatan Mengwi terbagi atas 3 kawasan pembanpemban gunan, dengan 20 Desa yang meliputi Mengi Utara: Desa Kuwum, Sembung, Sobangan, Werdi Bhuwana, Baha dan Penarungan, yang merupakan kawasan pertanian dalam arti luas dengan dominasi aktivitas perkebungan dan tanaman pangan, wisata alam, peternakan, kerajinan dan konservasi. Untuk Mengwi Tengah meliputi: Desa Gulingan, Mengwi, Mengwitani, Kekeran, Kelurahan Kapal, Lukluk, Abianbase, Sempidi dan Sading, merupakan kawasan Pusat Pemerintahan, dengan dominasi aktivitas pertanian, pariwisata budaya, peternakan, industry kerajinan, perdagangan dan jasa. Sedangkan Mengwi Selatan, meliputi Desa Buduk, Tumbak Bayuh, Munggu, Pererenan dan Cemagi, merupakan kawasan pertanian tanaman pangan dan p enu nj an g pariwisata dengan dominasi aktivitas penunjang pariwisata, perikanan, industri kecil dan jasa. Sementara untuk jumlah penduduk di Kecamatan Mengwi, data terakhir yang kami terima sebanyak 110.558 jiwa, dengan laki-laki sebanyak 54.758 (49,44%), dan perempuan 55.830 jiwa (50,56%). Untuk jumlah kepala keluarga sebanyak 265,253 KK, dengan luas wilayah 82,00 Km2, berarti kepadatan per Km2 adalah 1.349 jiwa. Tema Pembangunan Kabupaten Badung, yang lebih menekankan Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Apakah tema tersebut bisa di selaraskan di Kecamatan Mengwi? Dengan tema pembangunan yang dicanangkan sekarang ini, justru saya melihatnya sangat tepat sekali, dan kami pun di Mengwi akan berusaha untuk bisa mewujudkan tema tersebut. Kenapa saya meyakinkan demikian, karena saya melihat sehebat apapun pembangunan jika tanpa adanya dukungan
masyarakat, tentunya tidak akan paripurna. Artinya, ketika Pemerintah Kabupaten Badung sudah sepenuhnya membangun infrastruktur, sarana prasarana untuk mendukung produk persektanian, peternakan dan sek tor-sektor lainnya, namun bila masyarakatnya tidak maksimal mendukung Pemkab Badung, maka tentunya tidak akan bisa nyambung. Dan untuk menyelaraskan tema pembangunan tersebut , maka sudah menjadi tugas kami d i Keca-
matan untuk mengajak masyarakat mendukung tema pembangunan yang dicanangkan saat ini.
Apa saja yang sudah dirasakan masyarakat, dari Kabubentuk pemerintah Kabu paten Badung di Kecamatan Mengwi? Sangat banyak sekali yang sudah dirasakan masyarakat. Pembangunan infrastruktur jalan salah satu contohnya, Badengan keseriusan Pemkab Ba dung membangun infrastruktur jalan, maka multiflier efeknya akan ke pertumbuhan ekonomi. Bahkan bisa dikatakan, saat ini sudah tidak ada lagi wilayah yang terisolir, karena akses jalan sekarang sudah terbuka semua. Dari sisi perekonomian, Pemkab Badung juga sangat revitalperhatian bergerak di revital isasi pasar tradisional. Pasar Mengwi, pasar Penarungan, pasar Abianbase, sudah mulai berubah bentuk dari sebelumnya pasar tradisional sekarang sudah agak modern, mengikuti tuntutan lapankompetisi di lapan gan. Jika kemudian Pemkab Badung sudah sedemikian memperhatirupa memperhati kan masyarakatnya, tentunya yang jadi pemikiran dan tugas kami di Kecamatan saat bagaimaini adalah, bagaima na merubah mainseat masyarakat untuk bisa bangkit turut serta ekonomenggali potensi ekono tentumi yang ada. Dan tentu nya semua itu juga harus didukung oleh SDM yang tepatmemadai. Lebih tepat perkemnya, ditengah perkem bangan perekonomian yang makin meningkat, masyarajangan sampai masyara kat kita hanya sebatas menjadi penonton saja, harus jadi pelaku yang pelubisa mengambil pelu ang dan mengambil hasil dari pertumbuhan ekonomi di daerahnya. Mengwi bagian terSelatan, lebih ter fokus berkembang pariwisadi dunia pariwisa ta. Jika kemudian infrastrukturnya sudah terbangun d e n ga n b a g u s , tentunya kedepan
FB/HERY
Camat Mengwi, Ngurah Jaya Saputra
akan berimbas luas dan menjadi kawasan yang di incar investor. Bagaimana menurut anda? Memang benar, investasi di Mengwi bagian Selatan sudah sangat besar, terlebih lagi dari segi kuantitasnya. Daerahdaerah seperti Desa Cemagi, Munggu, Tumpak bayuh, Pererenan yang notabene daerah pantai, kini wilayahnya sudah banyak diincar para investor pemodal besar. Melihat kondisi itu, kami akan berupaya untuk mengantisipasi hal negatifnya. Yang kami maksud disini, jangan sampai hanya melihat kuantitas pembangunannya saja, tapi akan kami dorong agar pembangunannya lebih sedikit namun lebih berkualitas tinggi, lebih berdampak luas dan dirasakan oleh masyarakat lokal kita. Lanjut juga berkaitan dengan beberapa permasalahan kedepan yang menjadi perhatian kami, adalah alih fungsi lahan. Ini sangat menghkawatirkan di wilayah Mengwi Selatan, apalagi sekarang ini wilayah tersebut sudah menjadi incaran para investor pemodal besar. Karena yang kita inginkan, bagaimana pengembangan pariwisata yang sifat pertumbuhnya berkualitas. Jangan hanya sekedar mengejar nominal, tapi kalau multiflier efeknya tidak jalan kan juga tidak bagus. Kemudian juga tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, terus terang dampak sosialnya dan daya dukung alamnya juga perlu diperhatikan, sanitasi lingkungan pun perlu diperhatikan dari imbas pertumbuhan perekonomian itu sendiri. Bagaimana dengan SDMnya, apakah kedepan masyarakat khususnya daerah pariwisata sudah siap menghadapi serbuan investor pemodal besar? Untuk mencetak SDM yang berkualitas tinggi memang agak lebih sulit, tapi itulah tantangannya. Karena itu, saya memang akan lebih fokus untuk membangun SDM, dan itu menjadi prioritas untuk dikembangkan. Kemudian, juga bagaimana mencarikan ruang untuk mengembangkan SDMnya itu sendiri, agar kedepannya masyarakat betul-betul bisa menyelaraskan antara pola kesehariannya di kolaborasi dengan kebutuhan pariwisata yang ada. Lanjut untuk SDM yang berkaitan dengan seni dan bu-
FB/HERY
daya, kami juga fokuskan hal tersebut. Sebagai contohnya, ketika digelarnya festival kebudayaan, saya disana lebih menekankan agar Sekaa-Sekaa yang mewakili Kecamatan Mengwi diambil dari yang memang ada di masyarakat. Intinya kami tidak mengambil Sanggar, atau tidak mengambil kelompok yang sudah mapan. Kenapa demikian? karena kita ingin mencetak seniman dari awal, juara memang target, bagaimanapun mencetak dari yang tidak mahir menjadi mahir itulah yang luar biasa. Disini kami pun juga berusaha agara bagaimana masyarakat bisa menggali potensi di bidang kuliner, dan saya rasa semuanya itu bisa berkembang, intinya adalah bagaimana kita berusaha mencetak SDM yang berkualitas.
Dengan dana Rp 3 miliar lebih yang di kelola per Desa di seluruh Kabupaten Badung. Bagaimana anda melihat pengelolaan dana tersebut, dan seharusnya difokuskan ke pembangunan apa di Desa yang ada di wilayah Kecamatan Mengwi? Tentunya dana sebesar itu harus bisa dikelola dengan sebaik-baiknya dan bisa dipertanggungjawabkan. Jika kemudian akan di fokuskan untuk apa, maka terlebih dahulu kita harus melihat bahwa untuk pembangunan fisik, infrastruktur dan sarana prasarana sebagian besar sudah dibangun oleh Pemkab Badung. Untuk itu, dana tersebut selayaknya digunakan untuk yang belum tercover sepenuhnya dari Pemkab Badung, seperti contohnya untuk penguatan SDM, pendidikan, kesehatan dan kegiatan penguatan kesenian dan Kebudayaan. Dan disanalah Desa bisa mengambil ruang itu, dimana dari segi perencanaan tentunya juga harus bagus demikian pula dengan pola pikirnya untuk mengelola dana tersebut. Selanjutnya bila ada pertanyaan bagaimana peran Kecamatan dalam pengawasan pengelolaan tersebut, maka kami tekankan bahwa kami sebatas hanya turut mengarahkan saja. Di setiap kesempatan seperti di saat Rapat Koordinasi, saya selalu menekankan agar penggunaan anggaran bisa disesuaikan dengan potensi wilayahnya. W-014 Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & BUDAYA
8
FAJA R BALI
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Pengembangan Diri di SMP PGRI 1
Terpesona Dengan Tari Gadung Kasturi dan Sekar Jagat
Sejumlah dosen jurusan p a r i w i s a ta P N B ke t i ka melaksanakan bersih-bersih di pantai Pandawa Sabtu (20/9)
Dosen PNB Giat Tri Dharma Perguruan Tinggi di Pantai Pandawa
FB/SUARJA
Bersihkan Pantai, Melatih Pedagang Bahasa Inggris Melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pada dosen Polititekni Negeri Bali (PNB) memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada para pedagang di Pantai Pandawa Desa Kutu, Kuta Selatan. Pelatihan ini dilakukan untuk mempermudah para pedagang berkomunkasi dengan wisatawan yang datang ke pantai tersebut. Selain memberikan pelatihan bahasa Inggris, dosen PNB yang ikut membangun pariwisata di Bali ini juga memberikan pelatihan menulis bahasa Inggris serta gotong royong membersihkan pantai Pandawa.
MANGUPURA-Fajar Bal Civitas akademika PNB dalam kegiatan sehari-harinya tidak hanya bergelut mencetak manusia berkualitas dengan memberikan kuliah di ruang kelas saja, melainkan banyak di antaranya melakukan kegiatan
di luar kampus. Kegiatan di luar yang paling dominan dilakukan oleh keluarga besar perguruan tinggi yang mengutamakan keterampilan tersebut di antaranya kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Ketua Jurusan Pari-
wisata PNB, Ni Nyoman Triyuni, kepada Fajar Bali, Sabtu (20/9), kegiatan pengabdian itu diawali pada 20 September 2014 lalu. Dimana, PNB telah memberikan kemampuan berbahasa Inggris kepada para pedagang dilingkungan Pantai Pandawa. Tak hanya itu, PNB juga melakukan aksi bersih-bersih di kawasan pantai yang berpasir putih itu. Sementara itu, Bendesa Adat Desa Kutuh, I Made Wena, yang didampingi Sekdes Nyoman Caman dan Ketua Pengelola Objek Wisata Pantai Pandawa, Wayan Kasim, mengatakan, setiap hari ribuan wisatawan baik mancanegara maupun domestik telah mengunjungi pantai yang berada dibawah tebing itu. Bahkan, pantai yang namanya berkaitan tokoh-tokoh ceritera Mahabrata itu juga banyak dipergunakan untuk
syuting baik pembuatan film dan lain-lainnya. Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan diadakannya pelatihan itu, para turis yang menikmati keindahan pantai sepanjang 1000 meter tersebut bisa mendapatkan pelayanan yang maksimal. I Made Wena yang merupakan seorang dosen di Mahasaraswati Denpasar itu mengatakan, dengan adanya kegiatan tersebut para wisatawan dan pengunjung merasa puas mengunjungi Pantai Pandawa. Dia mengutarakan, dengan adanya kegiatan pengabdian itu, PNB bisa mengadakan kerja sama dengan Desa Kutuh, untuk bersama-sama mewujudkan pantai Pandawa menjadi kawasan wisata yang sesuai dengan selera turis baik dalam maupun luar negeri. K-01
Hut ke-4 Balinese Indian Friendship Association (BIFA)
Gusti Wedakarna Akan Beri Medali ke Aktor Mahabarata di Bali
FB/IST
Bali India – Senator terpilih RI, Dr.Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (Founder BIFA) Bersama Neeta Maholtra (President BIFA), Mangku Suteja (Ketua Bali Villa Association / Ketua ISDPHI), Made Mandra (Forum Cinta Bali), Ramesh Shastry (Bali Sanskrit Institute), Made Aripta (Ketua Dewan Pesraman Bali), dan Pasek Swastika (PHDI Bali)
Balinese Indian Friendship Association (BIFA) adalah organisasi persahabatan antara orang Bali dan komunitas India yang lahir tepat pada hari kemerdekaan Republik India pada 2010. Saat itu, ratusan komunitas India, yang sebagian besar WNI, berbaur dengan komunitas suku Bali untuk membentuk asosiasi persahabatan untuk menciptakan komunitas global yang bercita – cita membawa manfaat bagi Bali. Selama 4 tahun berjalan, komunitas BIFA telah menunjukkan prestasi – prestasi yang sangat
baik terutama bagaimana menjalankan program – program secara bersama – sama baik dalam kegiatan sosial, budaya, keagamaan serta sosial networking. Harapan akan semakin bersatunya komunitas ini, disampaikan oleh Mrs.Neeta Maholtra, yang menyatakan bahwa kedepan, hubungan antara orang Bali dan orang India harus terus berjalan dengan baik. ”Kami adalah komunitas India yang berada di Bali dengan banyak alasan. Ada yang pebisnis, ada yang mahasiswa, ada juga sudah
Oleh : dr. Putu Imayati, S.Ked
virus tersebut. Ketika reaksi tersebut terjadi, banyak kemungkinan yang akan timbul pasca infeksi virus hepatitis B. Apabila kekebalan tubuh cukup untuk mengatasi virus hepatitis, maka penderita tersebut akan sembuh. Namun apabila kekebalan tubuh tidak cukup ampuh mengatasi virus hepatitis B, maka penderita dapat menderita Hepatitis B Kronis baik aktif maupun inaktif (pembawa). Hepatitis B dapat terjadi pada setiap orang pada semua umur. Penularan virus Hepatitis B terutama melalui darah, misalnya pemakaian jarum suntik bersama (pengguna narkoba), tusuk jarum (tatto), transfusi darah, hubungan seksual, hingga persalinan. Sebagai pencegahan rantai penularan, fasilitas medis akan selalu menggunakan jarum berbeda bila menyuntik pasien, pemeriksaan
berketurunan selama beberapa generasi, ada intelektual. Dan kami merasa wajib untuk bersahabat dengan orang Bali, karena hubungan antara Bali dan India sangat dekat. Budaya dan agama Hindu adalah perekat dari masyarakat Bali dan India sebagai satu keluarga besar. Dan kami bahagia, karena selama sejak didirikan pada 16 Agustus 2010, banyak program dan event yang kami selenggarakan dengan kerjasama komunitas Bali.”ungkap Mrs Neeta, pemilik jaringan restoran India, The Queens yang didampingi sejumlah tokoh India di Bali diantaranya Mr. Mohit (Pimpinan Taman Rama School), Sonia Kaur (CEO Sitara Restaurant), Manoj Michael (Pebisnis India) dan Mahasiswa India asal Malaysia. Ia berharap agar kerjasama Bali dan India semakin erat. ”Saya sangat berterimakasih atas dukungan dari tokoh Bali, Dr. Arya Wedakarna yang menjadi satu – satunya orang Bali yang mendukung kiprah saya dari awal hingga sekarang. Beliau adalah pemersatu dan kami selalu membutuhkan guidance dari beliau. Kedepan saya berjanji membawa BIFA kearah yang lebih baik.
Dan saya ucapkan selama atas terpilihnya saudara saya Dr. Arya Wedakarna sebagai Senator RI dari Bali. Beliau pantas mewakili orang Bali, termasuk mewakili kami warga Bali asal keturunan India.”ungkap Ms.Neeta. Hal yang sama diungkap oleh Ramesh Shastry yang menyatakan bahwa kedepan hubungan Indonesia dan India harus ditingkatkan, mengingat peran India di dunia global sangat penting. ”Saya mendukung kepemimpinan Dr. Arya Wedakarna untuk Bali kedepan. Beliau akan membawa Bali menuju kejayaan. Hanya beliau yang peduli secara konsisten dengan kami orang – orang India. Beliau adalah orang yang amat sangat konsisten. Kami mendukung dan berdoa untuk Gusti Wedakarna. ”ungkap Ramesh Pandit Shastry ( Ahli Weda ). Dalam waktu dekat, Gusti Wedakarna dan sahabat BIFA dijadwalkan akan turut mendukung hadirnya pemain Serial Mahabarata. Dijadwalkan pemain Mahabarata akan menerima Medali Istana Mancawarna Tampaksiring sebagai wujud keberhasilan dalam siar Hindu Dunia. KJS
darah PMI pada setiap donor darah, dan penggunaan pelindung saat kontak dengan darah. Gejala penderita Hepatitis B pada tahap permulaan sebagian besar bersifat ringan dan tidak khas, dapat berupa mual, demam, tidak nafsu makan, tidak enak badan, nyeri perut, mata dan badan kekuningan, dan sebagainya. Sedangkan gejala-gejala seperti bengkak, muntah darah maupun BAB hitam dapat dite-
mukan pada fase lanjut. Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Namun sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan cepat dengan sedikit kerusakan, tetapi perlu waktu hingga berbulan-bulan dengan istiraha yang baik. Sebagian besar penderita Hepatitis B akan sembuh, hanya sebagian kecil yang berkembang menjadi Hepatitis B kronis, dan sebagian kecil lagi dapat berkembang menjadi sirosis hati atau kanker. Saat ini, penanganan Hepatitis B Kronis tersedia dalam bentuk obat-obatan berupa interferon konvensional atau nukleosid analog. Penggunaan obat-obatan tersebut memerlukan konsultasi dan pengawasan dokter. RLS
DENPASAR-Fajar Bali Untuk mengembangkan diri, siswa SMP PGRI 1 Denpasar, diberikan pelatihan praktik tari kreasi baru yakni tari gadung kasturi dan tari sekar jagat. Tari gadung kasturi dan tari sekar jagat inimerupakan hasil ciptaan N.L.N. Swasti Wijadjaja Bandem, demikian dijelaskan guru Tari SMP PGRI 1 AA Alit Winaya, S.Sn,. pada Sabtu (20/09) lalu. Alit Winaya, S.Sn., mengatakan, Wijadjaja Bandem pernah mengikuti event di luar negeri, karena kelebihannya di bidang tari yakni ke Jepang, Swedia, Australia dan pada Pesta Kesenian Bali (PKB). Ketika pentas di luar negeri, maka tari negara tersebut berkolaborasi dengan tari Bali Indonesia, namun tetap pertahankan tradisi masing-masing, ujar Winaya. Khusus untuk pengembangan diri para siswanya, akan dilakukan setiap hari Sabtu. Siswa kelas IX harus bisa menguasai tari tersebut, karena pembinaan selama 2 jam sampai pada pembuatan pola lantai. Formasi-formasi yang dibentuk penari di atas panggung, agar nampak bervariasi sehingga tidak monoton. Guru tari lulusan Institut Seni In-
FB/BLAS
Guru Tari SMP PGRI 1 Denpasar, A.A. Alit Winaya saat memberikan pengembangan diri tari gadung kasturi dan sekar jagat kepada siswa.
donesia (ISI) Denpasar itu selanjutnya mengemukakan, mengingat kedua tari itu bersifat kelompok, maka ujian praktik untuk siswa dilaksanakan pada semester ke-2. Kedua jenis tari itu dapat dipentas ketika HUT sekolah atau pada acara perpisahan dengan siwa senior serta juga tampil pada Pekan Seni Remaja (PSR), ujar Winaya ketika memberikan pelatihan menampilkan kelenturan tubuh dengan lincah sesuai kompetensi yang dimilikinya. Kemampuan siswa, sam-
bung Winaya, dalam menguasai kedua jenis tari ini, tergantung pemahaman materi yang diberikan. Dalam pelatihan ditekankan pada teknik-teknik dasar gerak tari. Siswa yang tergabung dalam pengembangan diri khususnya bidang tari, sebelum menamatkan studi sudah dapat menguasai. Sehingga bila dibutuhkan sekolah pada jenjang lebih tinggi lulusan SMP PGRI 1 bisa tampil. Bahkan dapat juga memberikan pelatihan kepada siswa tetangganya di luar sekolah. W-001
anggota keluarga lain maupun masyarakhat di lingkungan sekitar penderita. Sebenarnya, apa itu demam berdarah dengue? Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Aedes aegypty dan Aedes albopictus betina. Terdapat empat jenis virus dengue yang dikenal, yaitu Den 1, Den 2, Den 3, Den 4. Apabila seseorang telah tenfeksi satu jenis virus, biasanya dia akan menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut, sehingga pencegahan sederhana adalah menghindari gigitan nyamuk, mengurangi jumlah nyamuk, serta mengurangi habitat nyamuk. Tindakan pencegahan tersebut dapat berupa mengatasi genangan air, menggunakan pakaian menutupi hampir seluruh kulit, alat antinyamuk, dan sebagainya. Gejala-gejala dari DBD meliputi demam, nyeri otot, pusing, mual, nyeri sendi, hingga muntah dan nyeri ulu hati. Penderita juga dapat mengalami ruamruam pada kulit, timbulnya bintik-bintik merah pada kulit, pendarahan gusi dan hidup,
muntah darah atau berak darah, hingga gejala syok seperti nadi lemah, tidak sadar, kulit menjadi dingin. Anda akan dianjurkan untuk menjalani tes darah untuk memastikan penyakit ini dan untuk menyingkirkan adanya penyakit lain seperti malaria. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dapat pulih hanya dengan minum cukup cairan selama penyakitnya tersebut masih bersifat ringan. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, orang tersebut mungkin memerlukan cairan infus untuk mengembalikan keseimbangan cairannya atau bahkan transfusi darah. Jika dipastikan menderita penyakit demam berdarah, dokter akan melakukan pengawasan untuk mencegah perburukan kondisi serta memberikan obat-obatan seperti penurun panas paracetamol dan obat lain bila diperlukan.RLS
Fakta tentang Demam Berdarah Dengue Oleh :
dr. Pande Md Aditya Saskara, S.Ked
Saat musim pancaroba, berbagai nyamuk mulai berkembang biak dengan jumlah yang cukup banyak. Kolam, pot bunga, sampah plastik, serta berbagai tempat air tergenang dapat digunakan nyamuk untuk berkembang biak. Apabila dalam tubuh nyamuk mengandung virus dengue, kemudian menggigit anda yang belum kebal terhadap virus tersebut, dapat menyebabkan terjadinya penyakit yang disebut demam berdarah dengue. Di Bali, terdapat hingga ribuan kasus terjadi setiap tahunnya. Beberapa dari kasus itu dapat memburuk, namun sebagian besar kasus dapat sembuh secara penuh bila diobati dengan tepat. Beberapa penderita DBD yang tidak diobati dapat memburuk sehingga terjadi pendarahan gusi, hidung, maupun pendarahan internal tubuh kemudian berkembang menjadi syok. Hal ini dapat menjadi sangat serius dan fatal. Setiap orang dapat terkena demam berdarah dengue, dari semua golongan umur, terutama yang hidup di daerah perkotaan dan banyak genangan air. Demam berdarah dengue cenderung diderita tidak hanya seorang individu, namun juga biasanya
Kenali Hepatitis B, Gejala dan Akibat yang Ditimbulkan
Hepatitis merupakan peradangan yang terjadi pada hati yang dapat diakibatkan oleh berbagai penyebab, seperti virus, bakteri, toksin, obat, atau alkohol. Hepatitis virus merupakan penyebab penyakit hati paling sering di dunia. Hepatitis B adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Virus Hepatitis B dapat menyebabkan peradangan hati secara akut (jangka pendek) maupun kronis (jangka panjang, menahun), dan bila terus berlanjut dapat menyebabkan kerusakan hati bahkan kanker hati. Ketika seseorang terinfeksi oleh virus hepatitis B secara akut, tubuh akan bereaksi dengan membentuk sistem kekebalan tubuh untuk menghentikan infeksi
Layouter: Wiadnyana
KESEHATAN
FAJA R BALI SENIN, 2 2 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
9
Kulit Butuh Perhatian Khusus DENPASAR – Fajar Bali Kulit yang sehat menjadi dambaan setiap orang khususnya wanita. Berbagai cara sering ditempuh untuk mendapatkan kulit yang tidak hanya cerah tapi terlihat segar, kencang dan lembut. Tidak jarang banyak orang khususnya wanita terus melakukan perawatan untuk mendapatkan kulit sesuai dengan keinginan mereka. Teknologi yang telah berkembang menghasilkan inovasi-inovasi terbaru dalam hal perawatan wajah. Berbagai klinik kecantikan pun bermunculan, namun tidak semua memenuhi standar keamanan. “Menjaga kesehatan kulit khususnya kulit wajah itu memang butuh perhatian ekstra. Apalagi kita tinggal di daerah yang iklimnya tropis, setiap hari kulit kita terpapar sinar matahari secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu kita perlu yang namanya perawatan khusus,” jelas DR. Made Ariawan A. Siada, Mbiomed, SpKK, spesialis dari Klinik Atlasia Medical Skin Care dalam acara Gathering di kawasan Sanur, Minggu (21/9). Menurut dokter Ariawan, pemilihan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit menjadi hal yang paling penting dilakukan agar kulit menjadi lebih sehat. “Selama ini masyarakat sering beranggapan bahwa kulit yang putih itu adalah kulit yang sehat, sebenarnya putih saja tidak cukup. Kulit sehat itu adalah kulit yang memiliki semua komponen kulit yang lengkap,” jelas dokter lulusan Universitas Udayana ini. Secara kasat mata, kulit yang sehat adalah kulit yang mulus, kencang, memiliki pori-pori yang tidak tersumbat, warna kulit merata dan produksi minyak terkontrol. Namun, kurangnya perhatian terhadap kulit sering menimbulkan masalah, apalagi bagi mereka yang sering terpapar sinar matahari secara langsung.
FB/REDY
Salah satu alat perawatan yang ada di Klinik Atlasia Medical Skin
FB/REDY
DR. Made Ariawan A. Siada, Mbiomed, SpKK, spesialis dari Klinik Atlasia Medical Skin Care dalam acara Gathering di kawasan Sanur, Minggu (21/9) “Oleh sebab itu, perlu dilakukan perawatan secara khusus, jika tidak diberikan perhatian maka kemungkinan terburuk adalah terkena kanker kulit. Kanker kulit merupakan penyakit pembunuh nomor tiga di dunia,” jelasnya. Hal sederhana yang perlu dilakukan untuk
m e n d a p a t k a n ku l i t ya n g sehat adalah bersihkan wajah secara teratur, rajin mengkonsumsi sayur dan buah, menggunakan sunblok apabila sering terpapar sinar matahari secara langsung, menggunakan produk anti aging. “Pemilihan produk dan perawatan yang aman juga
perlu diperhatikan. Kalau boleh saya sarankan, hentikan pembelian produk secara online. Produk kecantikan yang ditawarkan secara online belum tentu aman. Selain itu juga kita harus selektif dalam memilih layanan estetika yang berkualitas, melakukan kontrol secara rutin dan hatihati dalam memilih produk
kecantikan,” tuturnya. Selain itu, kehadiran berbagai klinik kecantikan khususnya di Bali memang dianggap
sebagai salah satu solusi. Akan tetapi pemilihan klinik kecantikan tentu saja harus hati-hati. “Kalau bisa memilih klinik yang ada dokternya supaya bisa berkonsultasi. Dokternya pun harus spesialis dokter kulit dan kelamin bukan dokter umum karena ko m p e te n s i nya b e r b e d a . Kalau dengan dokter kulit dan kelamin bisa lebih detail
penjelasannya,” jelas dokter asal Ubud ini. Klinik Atlasia Medical Skin Care bisa menjadi salah satu solusi perawatan wajah masa kini. Berbagai perawatan bisa didapatkan mulai dari mikrodermabrasi untuk mencerahkan kulit yang kusam, ultrasound untuk mengencangkan kulit hingga mengatasi masalah kebotakan. M-005
517/I/IGR
632/IX/KJS
630/IX/GLH
501/VIII/KJS
ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil Vellfire
Fortuner
Elf
Inova
Include BBM + driver 12 jam / hari
Hubnngi :
0361 7893104
018/I/FB/KTR
836/VI/WS
419/XI/AGN
453/XII/AGN
7
631/IX/KJS
Layouter: dejerie
EKONOMI
10 VALAS Mata Uang
Beli
JUal
USD
12.079
11.881
AUD
10.939
10.539
CHF
12.973
12.623
CAD
11.099
10.749
GBP
19.949
19.549
EUR
15.643
15.243
JPY
112.00
108.00
HKD
1.618
1.468
SAR
3.389
2.989
SGD
9.638
9.238
Kredit Bermasalah Tembus Rp 879 M Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Wilayah III Bali Nusa Tenggara pada triwulan II tahun 2014 memprediksi kondisi rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) perbankan akan meningkat. Dalam semester tersebut, NPL Provinsi Bali akan berada di angka Rp 879 miliar.
Sumber: Bni
DPD. PERBARINDO BALI Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
FAJA R BALI SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 l TAHUN XV
DENPASAR - Fajar Bali Jumlah NPL tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya. Jika sebelumnya rasio NPL hanya 0,70 persen, NPL di semester II 2014 nantinya mencapai 1,66 persen. “Kredit bermasalah tersebut dengan rasio NPL 1,66 persen. Lebih tinggi dari sebelumnya yang 0,70 persen,” ungkap Kepala KPw BI Wilayah III Bali Nusa Tenggara,
Benny Siswanto, Sabtu (20/9) di Denpasar. Sementara, dalam laporan statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Bali disebutkan bahwa, peningkatan rasio NPL tersebut dikarenakan oleh kinerja kredit perbankan debitur yang tidak cukup baik. Sehingga hal ini kata Benny, tidak mengindikasikan resiko kredit pada 1 sektor atau industri.
Benny menyebutkan, berdasarkan jenis kreditnya tersebut peningkatan rasio NPL tertinggi terjadi pada kredit investasi. Tercatat, kredit investasi meningkat 4,01 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya 0,50 persen. “Peningkatan NPL ini bersumber dari sektor penyediaan akomodasi, makan dan minum,” ujar Benny. Selain kredit investasi, kredit modal kerja di triwulan II 2014, lanjut Benny tercatat memiliki NPL yang meningkat 1,03 persen menjadi 1,44 persen dibandingkan laporan triwulan sebelumnya. Peningkatan rasio NPL pada sektor ini disebabkan salah satu debitur bergerak di bidang tambang dan beroperasi di luar Bali.
Benny Siswanto
FB/DOK
Kondisi ini juga terang Benny menyebabkan rasio NPL sektor tambang meningkat sangat tinggi. Jika di triwulan I 2014 lalu sambungnya, rasio sektor
ini mencapai 83,17 persen dari triwulan sebelumnyang hanya 0,34 persen saja. Benny menerangkan, pertumbuhan kredit yang diberikan kepada pengusaha di Bali pada triwulan II 2014 sebesar 17,99 persen secara year on year (yoy). Ini lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang dimana mencapai angka 21,51 persen secara yoy. Adanya perlambatan pertumbuhan pemberian pinjaman yang terjadi di tengah pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi ini ungkap Benny disebabkan oleh faktor kebijakan. Dimana tambahnya, bank bank untuk memperkecil resiko kredit yang angkanya tercatat cenderung meningkat pada tahun 2014. W-011
Alfamart Alfamidi Gelar Program Mataku Sehat DENPASAR-Fajar Bali PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT) Pengelola Jaringan Ritel Alfamart Alfamidi bersama Yayasan Lions Indonesia menyalurkan Donasi Pelanggan dalam program “Mataku Sehat” melalui kegiatan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis kepada ribuan pelajar tingkat SD dan SMP yang tersebar di 30 Kota di seluruh Indonesia. Untuk di Bali, menyasar SD 4 dan SD 3 Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Tidak kurang dari 360 pelajar mengikuti pemeriksaan mata, Sabtu (20/9) lalu. Corporate Communication General Manager SAT, Nur Rachman menjelaskan, secara nasional kacamata gratis diberikan kepada 16.000 pelajar. “Awalnya kami menargetkan 15.000 pelajar akan diberikan kacamata gratis, namun melihat besarnya dukungan pelanggan terhadap program Mataku Sehat maka pemberian kacamata gratis bisa diberikan kepada 16.000 pelajar ” terangnya. Kepala SD 3 Jehem, I Nyoman Rencana mengungkapkan, pihaknya baru pertama kali menerima bantuan berupa pemberian kacamata gratis bagi anak didiknya.”Selama ini sekolah ini jarang mendapat bantuan sosial. Sekolah ini masih banyak keterbatasan, gedung sekolah yang masih tahap renovasi serta kamar mandi sekolah yang pintunya rusak dan kesulitan air,” ujarnya. Terlebih, saat musim panas seperti sekarang ini, air sangat sulit, sehingga pihak sekolah berupaya membangun tandun untuk penadah hujan. Untuk penunjang pendidikan, pihak sekolah berharap ada bantuan buku pelajaran. Untuk kurikulum pelajaran hingga kini belum mendapatkannya. President Yayasan Lions Bali, Mulyadi mengungkapkan tahun 2014 merupakan tahun kedua pihaknya bekerjasama dengan Alfamart dalam kegiatan Mataku Sehat, dimana kegiatan ini dilakukan untuk membantu siswa sekolah dasar yang kurang mampu dalam masalah penglihatan. Acara yang dilakukan sekali dalam setahun ini, untuk pemeriksaan mata, pihaknya juga bekerjasama dengan optik, dimana teknik pemeriksaan mata dilakukan dengan cara streaming. “Hasil streaming akan dibawa ke optik, kemudian dari optik akan dicek mata siswa terlebih dahulu untuk memastikan berapa besar minus dan silendernya. Setelah tahu pasti akan diberi kaca mata gratis,” jelasnya. Dalam satu sekolah, pihaknya mengganggarkan 100 kacamata. Namun, jika hasil streaming lebih dari 100, akan bekerjasama dengan para donatur dalam pemberian kacamata gratis. “Nanti kita lihat berapa hasil streaming yang didapat. Jika lebih dari seratus akan dicarikan donatur,” tuturnya M-006
Eksport Sasar Amerika Tengah Dan Selatan Devisa Tembus US$ 4,8 Juta
DENPASAR - Fajar Bali Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali mencatat, perolehan devisa dari perdagangan aneka kerajinan dan nonmigas lainnya ke wilayah Amerika Selatan di periode Januari - Juli 2014 lalu menembus angka US$ 4,8 juta. Angka ini dinilai cukup menggembirakan terutama permintaan pasar dari Brasil yang tercatat mencapai US$ 2,5 juta kemudian Kolombia US$ 1,5 juta dan sisanya tersebar di Uruguay, Argentina dan Venezuela. Sementara, tujuan Amerika Tengah menembus angka US$ 1,2 juta selama periode yang sama. Dari banyak negara yang ada di kawasan Amerika Tengah, tercatat Bahama dan Puerto Riko yang masih menjadi pembeli terbesar dengan komposisi US$ 445 ribu dan US$ 457 ribu. Dengan banyaknya devisa yang diperoleh di kedua kawasan benua Amerika tersebut, pengusaha dan para eksportir berupaya untuk mengembangkan pangsa pasar baru di samping tetap membina pasar dengan negara Amerika Serikat. “Jangkauan pangsa pasar baru tersebut berkat perkembangan sektor pariwisata,” sebut salah satu pengusaha eksportir I Kadek Rimbawa Aji, Minggu (21/9) di Denpasar, kemarin. Aji yang merupakan pengusaha kendang ini menyebutkan, dengan perkembangan di sektor pariwisata dan juga perkembangan teknologi informasi seperti online, dinilai mampu membuat para pengusaha kecil untuk lebih mengembangkan kreativitasnya dengan cara memasarkan hingga ke berbagai negara di dunia. “Pengusaha bisa memasarkan produknya yang bernilai seni hingga ke negara yang jaraknya jauh berkat adanya sektor pariwisata yang tumbuh serta teknologi informasi yang sudah sangat hebat,” ungkap Aji. Namun Aji mengatakan, perkembangan ekspor selain ke 2 kawasan tersebut dan Amerika Serikat masih dirasa perlu ditingkatkan lagi. Para pengusaha jelasnya dituntut juga harus bisa mengembangkan potensi pasar ekspor ke negara - negara lainnya juga seperti Afrika Selatan, Asia Selatan dan Timur Tengah. “Pasar ekspor baru tersebut selama ini belum tergarap secara intensif,” tandas Aji. W-011
FB/iST
Penyerahan Bantuan HardysPeduli kepada salah satu warga masyarakat dalam Roadshow HardysPeduli pada Sabtu (20/9)
Roadshow Hardys Peduli
Bantu Penderita Lumpuh di Klungkung dan Warga Miskin di Negara Kegiatan Roadshow Hardys Peduli yang dilaksanakan oleh Hardys Foundation sebagai bagian dari tanggungjawab sosial Grup Hardys Holding, terus dilaksanakan secara konsisten sesuai proyeksi dan rencana kerja yang telah disusun di awal tahun 2014. Roadshow dilaksanakan di dua tempat yakni, Membantu Ni Nengah Monang, seorang penderita lumpuh dan sebatang kara di Banjar Losan, Desa Takmung, Klungkung dan tiga warga di Banjar Pendem-Negara yang serentak dilaksanakan pada Sabtu (20/9). Hadir dalam penyerahan bantuan Ni Nengah Monang, Ketua Harian Hardys Foundation, I Putu Ary Widiartha, SH didampingi Sekretaris, Cokorda Alit Dharma Putra, SH, dan jajaran. Hadir
pula, Perbekel Takmung, Nyoman Mudita, SH, dan I Ketut Suetana selaku Kelian Dusun Losan yang didampingi Babinsa Takmung, Yulianta. Sedangkan penyerahan bantuan di Pendem, Negara kepada Ni Putu Suci Astuti, Ibu Ni Nengah Sulasih dan Bapak I Nyoman Sindra dilaksanakan oleh Wakil Ketua Umum II Hardys Foundation, I Made Abdi Negara,S.Sos., bersama Kelian Dusun Banjar Pendem, I Made Subawa dan Kelian Adat Banjar Pendem, Komang Asta Wirama. Menurut Ary, kegiatan Roadshow Hardys Peduli yang dilaksanakan pada Sabtu (20/9) dengan total bantuan yang digelontorkan sebesar Rp. 21.500.000,- (dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah).
Dikonfirmasi terpisah, Ir. Gede Agus Hardyawan, selaku Presiden Direktur sekaligus Founder GH Holdings didampingi Komisaris Utama, Ketut Rukmini Hardy, SP, menyatakan, kegiatan Hardys Peduli akan terus dilaksanakan secara konsisten oleh Hardys Foundation. “Komitmen kami, Hardys Foundation harus terus meningkatkan akses penyaluran dana dengan memperluas bidang penyaluran bantuan, terutama menyasar bidang peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali,” ujarnya. Dijelaskan pengusaha asal Jembrana lulusan Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, pelaksanaan kegiatan HardysPeduli saat ini dilaksanakan melalui 3 bidang utama,
yakni;Bidang Sosial, Bidang Kemanusiaan dan Bidang Keagamaan dengan penetapan sasaran dimasing-masing bidang melalui sinergi dengan pemerintah daerah. Senada dengan hal tersebut, Komisaris Utama Ketut Rukmini Hardy,SP., menyampaikan bahwa HardysPeduli merupakan wujud pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan sesuai perundang-undangan melalui penyisihan keuntungan perusahaan dan donasi pihak ke-3 termasuk dalam hal ini Pelanggan Setia Hardys, “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur HardysFoundation yang telah ikut serta mendukung program kerja HardysFoundation” pungkasnya. Rls
Investor Rambah Julah, Warga Masyarakat Resah Terkait Wacana Dibangunnya Bandara
Ketut Sidemen
FB/AGUS
SINGARAJA – Fajar Bali Investor yang melakukan pembangunan fasilitas pariwisata di Desa Julah mulai meresahkan warga setempat. Wacana pembangunan bandara tersebut seakan menjadi ‘magnet’ sejumlah investor mulai merambah Buleleng timur. Kondisi ini jika tidak dikendalikan dengan baik akan berdampak negatif. Contohnya masyarakat Desa Julah di ke-
camatan Tejakula. Mereka mengaku resah dengan ulah investor yang konon akan membangun hotel diantara Dusun Batugambir dan Dusun Kanginan serta Kawanan. Mereka pun akhirnya menyatukan barisan untuk menolak pembangunan perhotelan pada salah satu desa tua di Buleleng tersebut. Pihak desa mengaku tidak pernah diajak berdialog bahkan tanah ayahan desa pun diserobot. Yang cukup mengecewakan hingga kini desa adat tidak pernah tahu siapa investor tersebut. Kelian adat desa Julah Ketut Sidemen saat dikonfirmasi Fajar
Bai, Sabtu (20/9) lalu pihaknya mengaku telah menggelar pertemuan dengan prajuru desa setempat. ”Kami sudah pernah menggelar pertemuan dengan pihak prajuru desa adat dan kami sempat menolak dengan pembangunan terhadap hotel yang rencananya akan dibangun didesa kami,”katanya. Kesepakatan yang dihasilkan antara lain menolak bentuk pembangunan fasilitas pariwisata, menolak orang asing untuk menetap di desa Julah. Di lain sisi kata Sidemen pihaknya juga memrotes keberadaan Puskesmas rawat inap yang
ada di Desa Julah dimaman Puskesmas rawat inap desa adat meminta kepada Pusksesmas agar membuat acara pembersihan pekarangan desa sekiranya ada yang meninggal dalam perawatan di Puskesmas. Ketut Sidemen menambahkan sejumlah tanah ayahan desa yang ditempati warga dan untuk fasilitas sekolah juga ‘diserobot’ oleh investor untuk pembangunan jalan.”Tembok sekolah SD 3 Julah sudah dibongkar. Padahal sekolah itu adalah tanah ayahan desa. Apalagi kasek tidak pernah tahu siapa investor tersebut,” paparnya. W-008
Ancang-ancang Hadapi MEA
Pelaku Usaha Tingkatkan Kualitas SDM DENPASAR-Fajar Bali Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) beberapa pelaku usaha yang ada dibeberapa tempat di Kota Denpasar bersiap diri. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah pada Sumber Daya Manusia (SDM) seperti yang diutarakan salah satu pengusaha yang bergerak dalam bidang usaha suplayer bakery ke beberapa Hotel, Villa dan Restouran di Denpasar dan Badung. Bhaskara Wijaya selaku Direktur PT. Bapak Bakery, di wilayah Kerobokan, Kuta, Badung, belum lama ini men-
gatakan, kualitas SDM kedepan sangat penting disiapakan agar benar-benar siap dan memiliki daya saing tinggi serta agar lebih kreatif lagi guna mengahsilkan varian produk dengan tampilan beda. “Dalam hal ini kwalitas SDM sangat penting diperhatikan, salah satunya selalu berusaha agar SDM tidak hanya bisa mengerjakan dan menghasilkan produk bakery yang itu-itu saja (tidak terlalu monoton),” jelasnya. Setiap enam bulan sekali pihaknya selalu mentraning karyawan dengan tujuan agar benar-benar bisa mendapat
pengetahuan sesuai dengan tugas dari masing-masing karyawan di usaha bakrey miliknya. Dengan pengetahuan yang telah didapat melalui training, maka secara otomatis kualitas produk yang dihasilkan akan semakin maksimal serta memiliki daya saing tinggi. “Karyawan akan bisa menghasilkan produk (bakery) yang lebih berkualitas lagi baik dari luar maupun dalam bakery (dari rasa maupun dari penampilan luar produk),” ujarnya. Selain itu riset lapangan juga sangat penting dilakukan guna melihat perkembangan yang
terjadi seputar bisnis bakrey. Di samping itu inovasi produk sangat perlu dilakukan agar kedepan ada pengembangan produk baru. Hal yang sama juga disampaikan salah satu pengusaha rumah makan, I Wayan Agus Setiawan. Owner rumah makan Warung Mina Jalan Astasura No 26, Peguyangan, Denpasar memimpin 400 orang karyawan. Untuk mengadapi MEA Agus Setiawan mengatakan, kualitas SDM disiapkan dengan menyelengarakan pelatihan karyawan dua minggu sekali dengan nama kegiatan Mina
Akademi. “Kami mendidik dan memotivasi karyawan dengan mendatangkan para pendidik yang benar-benar ahli di bidangnya. Selain itu juga selalu berbagi terkait dengan kendala yang dihadapi karyawan dalam menjalankan tugas, sehingga cepat ada solusi yang terbaik,” paparnya. Menurut setiawan dengan melakukan hal tersebut setidaknya bisa menciptakan SDM terbaik, siap bersaing serta pantang menyerah guna menghadapi persaingan kedepan. M-004 Layouter: dejerie
FAJA R BALI SENIN, 22 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
SAMBUNGAN
Kandidat Menteri Masih 200 Orang DARI HALAMAN 1 partai lain seperti Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Termasuk alokasi pos kementerian yang akan dipercayakan kepada mereka. Namun Jokowi enggan menjelaskan detil kesepakatan koalisi tersebut. “Tak bisa saya sebutkan. Masa strategi saya ungkap.” Sementara Wakil Ketua MPR
Ahmad Farhan Hamid memberikan kritikan terhadap presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Menurut Farhan, Jokowi memiliki kelemahan. “Kelemahan presiden terpilih tidak mampu mengalahkan dirinya sendiri untuk tetap menjadi dirinya,”kataFarhansaatacaraPress GatheringMPRdiBatam,Kepulauan Riau, Minggu (21/9). Ia mencontohkan, saat menjadi Wali Kota Solo dan kemudian men-
Jangan Asal Bapak Senang
jabat Gubernur DKI Jakarta, Jokowi tidak meneruskan proyek mobil Esemka. “Koalisi tanpa syarat, tapi syaratnya mulai keluar. Kabinet ramping, sekarang bagaimana? Bukan Jokowi yang salah. Tetapi, gagal untuk menjadi dirinya kembali, ini baru permulaan. Nanti bisa Indonesia kembali dikuasai asing,” ucapnya. Ia melihat perbankan kini mayoritas dikuasai asing. Pertamban-
gan, perkebunan, hingga sistem transportasi, kata Farhan, juga dikuasai asing. “Kendaraan kita hampir tidak ada produk Indonesia, masa depan Indonesia bisa rusak,” tuturnya. Untuk itu, Farhan meminta Jokowi membuat Indonesia menjadi beradab. Tidak ada perbedaan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. “Indonesia mengalami masalah kompleks,” kata politisi PAN itu. TP
FB/MARIANUS
Ribuan Orang Yoga di Kancing Gumi DARI HALAMAN 1 pedesaan,” jelas Ketua Panitia, Drs Ida Bagus Suatama, M.Si. Suatama mengatakan, kegiatan mengambil tempat di Pura Kancing Gumi, karena Pura Kancing Gumi merupakan Zero Poinnya Bali dan kiblat spiritual. Jika dimaknai dengan baik akan menjadi menarik dengan berbagai sejarah tentang keberadaan Pura Kancing Gumi. Pelaksanaan Yoga Massal akan terus dilakukan di berbagai Kabupaten di Bali, dan Badung tepatnya di Pura Kancing Gumi sebagai pembuka. “Kamiakanterusmensosialisasikan Yoga sebagai olahraga Hindu, dengan harapan Yoga tidak diklaim oleh oknum yang tidak bertanggungjawabyangmengesampingkan spiritual Hindu dalam melaksanakan aktifitas Yoga,” ujarnya. Sementara Camat Petang, Gusti Putu Ariawan menyambut
positif pelaksanaan kegitan Yoga missal ini. Karena di samping sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan masyarakat, Yoga juga untuk menyeimbangkan kesehatan jasmani dan rohani. Pada kesempatan tersebut dilakukan juga kegiatan penyerahan hadiah
kepada anak-anak pemenang dalam kompetisi Yoga, yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNHI tahun 2014. Pelaksanaan Yoga Massal dipandu Drs. I Gusti Bagus Wirawan, M.Si, Sang Ayu Made Yuliari, S.Ag, M.Si selaku Pembina UKM Yoga di UNHI
beserta tim Yoga yang dikoordinatori Mia Kusuma Dewi. Rangkaian pelaksanaan diawali dengan Yoga Surya Namaskar dilanjutkan dengan Meditasi. Setelah pelaksaanan Yoga selesai, masyarakat setempat dijamu dengan menu hasil kreatifitas dari mahasiswa KKN UNHI yang telah melakukan kegiatan kurang lebih 2 bulan bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Batu Lantang, berupa menu bubur Bali dan pepaya organik hasil dari pertanian yang ada didesa setempat. Pelaksanaan Yoga diikuti kurang lebih 1000 orang peserta terdiri dari Mahasiswa KKN UNHI 2014, Siswa SD, SMP, SMA, SeKecamatan Petang, Lansia, Dosen UNHI serta masyarakat Desa Batu Lantang yang terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan Yoga Massal tersebut. M-004
mingguini.DannantinyapadaBulan November sudah ada nama-nama yang mengerucut untuk dijadikan calon bupati Tabanan yang diusung Golkar. Sementara nama politisi Partai Gerindra Tabanan, Ni Nengah Sri Labantari menegaskan tidak ikut mencalonkan diri sebagai calon bupati Tabanan 2015. Ia ingin tetap konsentrasi sebagai wakil rakyat. “Saya nyatakandengantegas,bahwa
sayasamasekalitidakakanikutmaju sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati Tabanan,” tegasnya, Minggu (21/9) kemarin. Sri Labantari mengaku ingin berkonsentrasi sebagai wakil rakyat. Apalagi saat ini dirinya dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Tabanan. “Saya akui belum memiliki pengalaman yang cukup dalam dunia politik,” tandasnya. Dengan konsentrasi sebagai wakil
rakyat, ia mampu mengabdikan diri dan berbuat riil bagi kemajuan Tabanan. Terutama dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan rakyat Tabanan. Dijelaskan, kader Partai Gerindra lainnya masih banyak yang memiliki kualitas untuk menjadi calon bupati. “Saya siap mendukung kader Partai yang nantinya diusung menjadi calon bupati Tabanan,” pungkasnya. W-004
kan, ia harus menjadi orang tua asuh bagi anak-anaknya, karena sang istri meninggal sehari setelah melahirkan anaknya yang kedua. Istrinya Ni Komang Rasa diketahui menderita sakit saat hamil. Saat ini Rama juga menderita hernia dan asam urat. Karena kondisi itu, ia pun tidak mampu bekerja setiap saat. “’Kadang kerja, kadang tidak, beruntung bisa bekerja di tempat saudara, sehingga yang punya perusahaan memakluminya,” ujarnya. Hasil kerja yang didapat itu, terkadang tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-
hari. Karena kedua anaknya harus mengkonsumsi susu formula. Dalam setiap bulan, ia harus mengeluarkan uang Rp.900 ribu untuk beli susu. Kehidupannya lebih banyak dibantu oleh saudara-saudaranya yang lain. “Kalau hasil kerja sendiri tidak cukup, beli susu untuk anak-anak saja bisa sampai Rp. 900 ribu sebulan, belum untuk makan,” ucapnya lirih. Diakui, memang sempat ada bantuan dari Pemkab Karangasem, hanya saja saat ini sudah tidak pernah mendapatkan lagi. Pun beras
untuk warga miskin, memang rutin didapat. Hanya saja, Rama saat ini lebih berharap bantuan bedah rumah. Selain bedah rumah, ia pun berharap bantuan pemerintah untuk kebutuhan hidup anakanaknya. “Saya berharap Pemerintah Provinsi Bali lewat Gubernur Bali memberikan kami bantuan. Saya memerlukan rumah yang layak. Begitu juga jaminan kehidupan anak-anak saya. Saya sudah sakit-sakitan, saya khawatir anak tidak ada yang menjaga kelak”, harapnya. W-016
pemasaran maupun produksi dan masih ditambah 20.000 orang melalui penambahan kerja di perusahaan pemasok. Dari pemantauan koran ini, Toyota Indonesia hadir di IIMS 2014 dengan menempati area seluas total 2.850 m2 atau both terbesar diantara merk kendaraan lain di event tahunan ini. Selain main booth di indoor Hall D JIEXpo seluas 2.100 m2, Toyota juga menghadirkan commercial booth seluas 750 m2 di area outdoor. Terlihat pada indoor Hall D, Toyota Indonesia menampilkan berbagai produk andalannya yang sebagian besar merupakan produksi di dalam negeri seperti Toyota Fortuner, Kijang Innova, Avanza, Vios, Etios, Agya, Rush dan Corolla. Produk andalan lainnya yang dipamerkan adalah Camry Hybrid, Alphard dan Toyota 86. Sedangkan pada commercial booth, Toyota Indonesia menampilkan produk kendaraan komersial berbagai model dan varian mulai commercial van, pickup truck hingga Dyna. Toyota juga menghadirkan salah satu bentuk karoseri Dyna yang dijadikan Food Truck. Selain Toyota Dyna HT, XT ST, juga akan ditampilkan Toyota Hilux pick-up dan double cabin, serta Toyota Hi-Ace sebagai commercial van. Sementara itu untuk special exhibit di Hall D, selain FCV Next Generation Concept, Toyota juga menampilkan sports car concept Toyota FT-1, personal vehicle FV2. Selain kendaraan tersebut di atas, Toyota juga menampilkan berbagai wahana atraktif seperti Toyota Yaris LED dan Toyota Agya Simulator. Dalam jumpa pers dengan awak media lainnya dari berbagai penjuru Indonesia, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor Suparno Djasmin mengatakan, dengan menampilkan produk yang sebagian besar sudah
diproduksi di dalam negeri, Toyota ingin menunjukan bahwa Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tapi merupakan basis produksi. “Salah satu pencapaian Toyota Indonesia saat ini dari sekitar 90 persen produk Toyota yang dijual di Indonesia merupakan merupakan karya anak bangsa atau produksi dalam negeri dengan local content sekitar 60 persen-90 persen,” ungkapnya. Dengan capaian ini, tambah Djasmin, tentunya kegiatan produksi Toyota Indonesia mampu mencapai multiplier effect yang lebih besar. Tidak hanya melalui pembentukan pendapatan domestik bruto, tapi juga melalui pengembangan sumber daya manusia dan transfer teknologi, termasuk neraca pembayaran. Berbagai produk tersebut, lanjut Suparno, tidak hanya dipasarkan di dalam negeri akan tetapi juga telah mendapat respon positif di berbagai negara. Melalui PT. Toyota-Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Toyota Indonesia semakin dipercaya oleh principal Toyota untuk melakukan ekspansi ekspor ke lebih dari 70 negara di dunia dengan kualitas standar global Toyota. Marketing Director PT. TAM Rachmat Samulo mengatakan, tema Creating Tomorrow for Indonesia merupakan rangkaian dari tema-tema yang diusung Toyota Indonesia dalam pelaksanaan IIMS pada tahun-tahun sebelumnya. Rangkaian itu sekaligus menunjukkan perjalanan Toyota dalam mewujudkan komitmen kontribusinya kepada Indonesia melalui pengembangan industri otomotif dengan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, layanan purnajual, serta program CSR. Logo tema tahun ini yang dimana berbentuk seperti gelombang yang dinamis mengandung arti dinamika semangat berkelanjutan Toyota untuk senantiasa memberi-
kan produk dan layanan melebihi ekspektasi konsumen. Sementara warna merah dan putih merupakan simbol khas Indonesia yang mewakili semangat kebangsaan. Desain itu terlihat pada main booth Toyota yang berada di dalam ruangan Hall D maupun commercial booth yang berada di luar Hall D. “Secara keseluruhan, booth Toyota akan menimpati space seluas 2.850 m2. Ini merupakan booth terluas Toyota Indonesia sepanjang penyelenggaraan IIMS,” kata Rahmat Samulo. Di main booth di Hall D, selain menggambarkan semangat untuk selalu maju, desain gelombang juga mempresentasikan semangat Waku Doki yang menjadi ciri khas desain mobil Toyota untuk melahirkan sukacita dan kegembiraan bagi pelanggan saat mengendarai kendaraan mereka. Booth ini juga dilengkapi dengan disain jalan layang yang memiliki makna Toyota senantiasa memberikan ketenangan (peace of mind) bagi konsumen dalam hal produk, serta membawa Indonesia menuju masa depan dengan jalan yang menanjak di bagian kanan booth. Untuk menjawab kebutuhan konsumen dalam negeri, pada main booth Toyota Indonesia menghadirkan model dan line-up yang semakin lengkap mulai Agya yang efisien, Yaris dan Vios yang modern serta stylish, jajaran MPV fungsional yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan Indonesia, hingga Prius dan Camry dengan teknologi hybrid. Total unit produk kendaraan display yang ditampilkan berjumlah 22 unit termasuk Toyota 86. Pada main booth Toyota ini juga disediakan One Stop Service Information bagi pengunjung yang ingin mendapatkan informasi mengenai Toyota Value Chain, yaitu informasi tentang pembiayaan maupun informasi perihal asuransi kendaraan. W-011
YOGA MASSAL-LPM UNHI menggelar Yoga Massal di Lapangan Umum Desa Batu Lantang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Minggu (21/9).
AA Mahendra Masuk Survei Golkar
DARI HALAMAN 1 Putu Wijaya belum lama ini. Wijaya menegaskan tokoh masyarakat tidak luput dari survei Golkar. Partai berlambang pohon beringin ini menjaring siapa saja yang akan diusungpadaPilkadaTabanan2015 mendatang. “Termasuk nama AA Ngurah Mahendra masuk dalam survei kami,” tegasnya. Ditambahkan, survei sudah berlangsung dari
Rama Ingin Dibantu Bedah Rumah DARI HALAMAN 1
Kecamatan Abang, Karangasem, hidup dengan penuh kekurangan. Selain sakit-sakitan, Ketut Rama yang bekerja sebagai buruh cetak Sanggah ini, juga harus menjadi pengasuh bagi kedua anak-anaknya, yakni I Gede Aryawiguna (4) dan Ni Nengah Ramayani yang baru berusia delapan bulan. Sejak melahirkan anaknya yang kedua inilah istrinya Ni Komang Rasa meninggalkan Rama. Saat ditemui di rumahnya, Minggu (21/9) I Ketut Rama mencerita-
90 Persen Produk Toyota Buatan Dalam Negeri DARI HALAMAN 1 Fukui menambahkan, sebagian komitmen tersebut sudah direalisasikan dalam pembangunan pabrik baru untuk penambahan kapasitas produksi dari 130.000 unit pertahun menjadi 250.000 unit pertahun. Saat ini, Toyota tengah menyelesaikan pembangunan pabrik mesin dengan kapasitas 195.000 unit pertahun. Berbagai langkah yang dilakukan itu telah menempatkan Indonesia tidak hanya sebagai basis produksi dan juga menjadi basis ekspor Toyota ke pasar global. “Saat ini, lebih dari 90% mobil Toyota yang dijual di pasar Indonesia merupakan produksi dalam negeri. Tahun ini kami juga menargetkan volume ekspor bisa naik 30 persen dibandingkan tahun lalu,” katanya. Terkait dengan optimisme itu, dalam IIMS tahun ini, terang Fukui, Toyota Indonesia menampilkan berbagai produk kendaraan dengan teknologi terkini yang akan menjadi tren industri otomotif ke depan, seperti mobil konsep FCV Next Generation Future Technology berbahan bakar hydrogen. “Kami percaya, dengan posisi yang semakin strategis Indonesia berpeluang besar untuk tampil sebagai salah satu negara produsen otomotif terkemuka di kawasan Asia Pasifik,” jelas Fukui. Fukui menambahkan, melalui peningkatan investasi dan produksi tersebut, pihak Toyota Indonesia menargetkan penambahan lapangan kerja. Tidak hanya yang langsung terlibat dalam kegiatan pabrik Toyota, tapi juga mereka yang diserap oleh beberapa perusahaan pemasok. Sampai tahun 2015 nanti, Toyota akan menargetkan tambahan lapangan kerja bagi 1.500 orang untuk kegiatan produksi di pabrik Toyota. Jumlah ini, dimana secara total tak kurang dari 9.000 tenaga kerja dari hulu hingga ke hilir baik di area
11
DARI HALAMAN 1 Wagub Sudikerta guna memompa gairah para pejabat SKPD. Gairah untuk menciduk ilmu di Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lho ilmu apa? Yang jelas bukan ilmu gaib, klenik, atau ilmu sulap bim salabim. Pemprov Bali datang ke ‘Kota Gudeg’ dengan satu tujuan: memperbaiki laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (LAKIP), sekaligus mengintip sistem AKIP yang diterapkan Pemerintah DIY. Pada tahun 2013 Pemprov Bali cuman diberi nilai 59,31, alias CC. Angka ini kokoh sejak tahun 2010. Berbeda dengan Pemerintah DIY yang sukses menyabet nilai 72,12 (A) pada tahun 2013. Resminya akan diumumkan pada tanggal 24 September ini. Dalam jamuan makan itu, selain memberi traktiran dari kantong sendiri, Wagub Sudikerta juga menitipkan segenggam harapan. Mantan Wakil Bupati Badung ini berharap setelah dapat ilmu, SKPD bisa memperbaiki laporan akuntabilitas instansi pemerintahan, dan menargetkan nilai B di tahun selanjutnya, bahkan bila perlu AA. Kira-kira begini pesannya: “Sebelum kita belajar ke pemerintah provinsi DIY, saya ajak makan dulu. Dengan harapan rekan-rekan bisa menyimak dengan baik pemaparan dari Sekda DIY beserta tim. Tolong didengarkan baik-baik nanti. Setelah ini saya berharap ada peningkatan nilai LAKIP. Bila perlu dapat nilai ‘Anak Agung’ (AA)”, kelakar pria berkumis tipis ini. Sudikerta seakan paham, sebelum mengisi otak, maka perut terlebih dahulu yang perlu diisi. Setelah diberi sedikit ‘bekal’ imbauan, para pejabat melesat ke Gedung Pracimasono, Komplek Kepatihan Danurejo. Saat itu, jam tangan menunjukkan pukul 20.00 waktu Bali. Di sana rombongan SKPD diterima Sekda Ichsanuri. Pria bertubuh ringkih ini memulai pemaparan soal strategi dan kiat DIY dalam menerapkan sistem AKIP. Ada beberapa hal yang menarik dalam dialog itu, selain urusan ‘positivistik’ indikator dan itung-itungan statistik kinerja yang njelimet, begitu pula soal sistem normatif pelaksanaan program yang cenderung klise. Intinya, pemerintah DIY berangkat dari komitmen bersama dan konsistensi dalam menjalankan program pemerintahan. Tidak berjalan sendiri-sendiri (dewe-dewe). Komitmen dalam menjalankan pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab menjadi basis pemerintah DIY.
Ketika urusan komitmen ini sudah tuntas, baru masuk ke persoalan strategi dan kiat dalam menata-kelola pemerintahan. Begitu pula dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintahan. Nilai yang diperoleh DIY tentu bukan turun dari langit, atau sekadar hasil sulap. Seperti dikatakan Ichsanuri, nilai itu diperoleh dari perjuangan tiada henti. Lima tahun lalu, LAKIP DIY ‘babak belur’, hampir sama dengan Bali, bahkan sempat dapat nilai DD. Peningkatan nilai itu diraih melalui perbaikan kinerja dan evaluasi sistem secara komprehensif. Dan satu yang penting: komitmen. Dengan berbekal komitmen bersama, mereka terus melakukan koordinasi dengan Tim Evaluasi LAKIP dari KemenpanRB. Dari tradisi ‘berburu’ ilmu itulah, Pemerintah DIY berhasil menerapkan sistem AKIP yang akurat, terpadu dan berbasis kinerja. Sampai ‘dihadiahi’ nilai A oleh Kemenpan-RB. Dari 34 provinsi di Indonesia, cuman DIY yang berhasil meraihnya. Tradisi berburu ilmu ini pun sedang ‘ditiru’ Pemprov Bali, hanya saja upaya ini tidaklah cukup. Tradisi berburu ilmu perlu dibarengi dengan perubahan sikap dan mentalitas para leading sector. Mentalitas ini tak hanya dibangun melalui sistem yang canggih, melainkan dengan kesadaran akan pengabdian kepada masyarakat. Maka revolusi mental dan reformasi SDM sangat penting. Pemprov DIY selalu melakukan evaluasi kinerja, tak hanya dalam lokus organisasi, tapi juga individu lewat pemberian reward dan punishment. Pemprov DIY tak canggung memberikan ganjaran kepada kepala SKPD yang tak becus kerja, begitu pula dengan instansi yang dipimpin. Tradisi asal bapak senang (ABS) yang menjangkiti birokrasi ditinggalkan. Pertanggungjawaban dalam mengelola pemerintahan tak hanya kepada pimpinan, namun juga masyarakat. Etos inilah yang menjadi dasar ukuran kinerja pemerintahan. Coba saja jika Pemerintah Provinsi DIY masih berkutat pada asas asal bapak senang (ABS), mungkin tak akan meraih prestasi demikian. Apalagi dalam pelaksanaan program, tak cukup hanya cuapcuap melaporkan suksesnya pelaksanaan (output) kepada pimpinan – dalam konteks ini Gubernur, namun juga dicermati efek kesinambungan, begitu pula capaiannya. Jika
ada rencana, duit, dan SDM, so pasti program akan terlaksana. Namun ini bukanlah terminal akhir. Dinas Pariwisata akan dikatakan sukses melaksanakan program promosi wisata jika memang dibarengi kondisi obyektif bahwa kunjungan wisatawan meningkat. Begitu pula Dinas Perindustrian dan Perdagangan dinilai sukses menjalankan program pelatihan industri rumahan kepada masyarakat, dan tepat sasaran ketika pelatihan ini berdampak pada munculnya industri rumahan secara berkesinambungan. Jadi ukuran kinerja tak hanya berkutat pada output, namun juga outcome. Selain itu, dalam menjaga keseimbangan dan posisi tawar, terutama untuk evaluasi kinerja dan pelaksanaan program, Pemerintah DIY turut melibatkan akademisi. Tiap-tiap SKPD memiliki ‘penasehat’ sekelas doktor. Tim ahli ini dibayar enam bulan sekali. Sebagai kota pelajar, bisa diprediksi kualitas tim ahli yang dirangkul Pemprov DIY. Upaya ini dilakukan sematamata untuk mengontrol kinerja dan mengevaluasi jalannya program pemerintahan. Jika melenceng sedikit, apalagi tak ada sinergis dan kesesuaian antara program SKPD dan grand design program pembangunan pemerintah, maka akan dievaluasi langsung. Singkatnya semua daya upaya dikerahkan oleh Pemprov DIY untuk akuntabilitas kinerja pemerintahan. Tak hanya sebatas perancangan sistem yang canggih, namun juga membangun komitmen bersama. Niat baik untuk perbaikan inilah yang menjadi spirit kerja Pemprov DIY. Karena jika tak ada komitmen dan niat untuk berubah, maka ilmu dan sistem yang diterapkan akan sia-sia. Sistem tetaplah berperan sebagai alat, bukan tujuan. Terminal akhir bukan pula prestasi dan nilai berupa angka-angka, melainkan trust – kepercayaan. Baik kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah, maupun kepercayaan pemerintah pusat ke daerah. Sepertinya imbauan Ketut Sudikerta di rumah makan Omah Dhuwur bisa mewakili tulisan ini. “Yang kita butuhkan tidak semata-mata prestasi, nilai dan angka, tetapi juga kepercayaan. Kepercayaan di sini tak hanya dari pemerintah pusat dalam pengalokasian anggaran untuk pembangunan di daerah, tetapi juga masyarakat,” tutupnya. Begitulah kira-kira… ***
telah Listed Company maupun Non Listed Company. Kegiatan diselenggarakan oleh majalah Business Review bersama dengan Tim Penilai yang independen di antaranya Dunamis Organization Services, Melani K. Hariman & Associates, TRIBES Consulting, Pakar Bisnis & Manajemen dan lainnya. Kegiatan ini merupakan bentuk pemberian apresiasi dan penghargaan tertinggi kepada BUMD dan CEO BUMD yang telah berhasil meningkatkan kinerja BUMD-nya serta mampu memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan perekonomian daerah dan nasional melalui inovasi dan terobosan yang telah
dilakukan dari tahun 2012-2013. Sementara itu Direktur Utama PT. Jamkrida Bali Mandara, I Ketut Widiana Karya menyatakan PT. Jamkrida Bali Mandara saat ini telah menjamin kredit sebesar Rp. 1,37 Triliun dengan jumlah terjamin 13.747 debitur. “Prestasi ini akan dijadikan motivasi bagi PT Jamkrida untuk terus berperan penting dalam pembangunan perekonomian Bali. Khususnya dalam mendukung percepatan pengentasan kemiskinan yang menjadi target program Pemerintah Bali dalam mewujudkan masyarakat Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera,” pungkasnya. W-019
Tiga Tahun Berkiprah, Jamkrida Jadi BUMD Terbaik DARI HALAMAN 1
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Drs. Reydonnyzar Moenek, M. Devt. M kepada Direktur Utama PT. Jamkrida Bali Mandara I Ketut Widiana Karya dalam acara BUMD & CEO BUMD Award 2014 yang dilaksanakan oleh Majalah Business Review bertempat di Financial Hall, Graha CIMB Niaga Lt.2 Jakarta, Selasa (16/9) lalu. Ketua Panitia Penyelenggara M. Lutfi Handayani menyampaikan kegiatan ini melibatkan BUMD di seluruh Indonesia dari berbagai bidang usaha. Baik yang
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
12
SENIN, 22 SEPTEMBER 2014, TAHUN XV
FAJA R BALI
Saatnya Buah Lokal Go International
Gubernur Bali Mangku Made Pastika ketika melepas jalan sehat rangkaian Festival Agribisbis Minggu (21/09), di Lapangan Niti Mandala Denpasar.
FB/IST
Menuju Bali Organik, Saatnya Pilih Produk Pertanian Lokal
Gubernur Pastika mengajak masyarakat untuk lebih menghargai produk pertanian lokal, dalam upaya Bali memajukan sektor pertanian dan berkaitan erat dengan program Bali organik.
DENPASAR-Fajar Bali Tahun ini festival agrinisnis yang digagas oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali dikemas spesial. Tak sekadar memperkenalkan produk pertanian dan buah
lokal, tetapi juga dimeriahkan dengan acara gerak jalan sehat. Minggu (21/9) kemarin, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika turut berpartisipasi dalam agenda tersebut. Dalam kesempatan itu,
Gubernur Pastika mengajak masyarakat untuk lebih menghargai produk pertanian lokal. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan upaya Bali memajukan sektor pertanian dan berkaitan erat dengan program Bali organik. Di hadapan peserta jalan sehat, Gubernur Pastika meminta masyarakat memantapkan komitmen bersama untuk lebih memilih produk pertanian lokal. Baik untuk dikonsumsi maupun sebagai sarana upacara. “Kalau bukan kita, siapa lagi yang menghargai produk yang di-
hasilkan oleh para petani lokal,” imbuhnya. Selain menggalakkan konsumsi produk pertanian lokal seperti buah dan sayur, melalui program di bidang pertanian, Pemprov Bali terus mendorong makin berkembangnya produk organik yang menjadi instrumen penting dalam upaya mewujudkan Bali Green Province. “Melalui gerak jalan sehat, mari kita mantapkan langkah untuk lebih mencintai produk lokal,” ujarnya menandai dilepasnya peserta jalan sehat.
Kegiatan jalan sehat diikuti oleh peserta Festival Agribisnis 2014, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, pimpinan SKPD dan juga masyarakat umum. Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny.Ayu Pastika bersama Sekda Provinsi Bali, Tjok Ngurah Pemayun dan didampingi Wakil Ketua I TP PKK Ny.Dayu Sudikerta serta sejumlah pimpinan SKPD ikut membaur dengan masyarakat mengikuti jalan santai yang mengambil start di depan kantor gubernur dan finish di lokasi festival agribisnis. W-019*
DENPASAR-Fajar Bali Partisipasi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika dalam festival agribisnis 2014, rupanya tak cukup hanya dengan mengikuti kegiatan jalan sehat. Minggu (21/9) kemarin, usai menguras keringat, Ny. Ayu Pastika bersama Sekda Provinsi Bali, Tjok Ngurah Pamayun dan didampingi Wakil Ketua I TP PKK, Ny.Dayu Sudikerta juga meluangkan waktu untuk meninjau stand demi stand di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar. Tak sekadar meninjau, Ny. Ayu Pastika juga antusias menyemangati peserta makan buah. Dengan antusias, ia menyemangati para peserta yang berusaha menghabiskan satu kotak buah dalam waktu secepat-cepatnya. Acara ini menarik perhatian Ayu Pastika lantaran diikuti oleh anakanak. Menurutnya, hal ini sangat bermanfaat untuk mengkampanyekan gemar makan buah lokal sejak usia dini. Ditemui usai acara, Ayu Pastika menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan yang
menjadi media promosi bagi produk pertanian lokal. Dia menilai kegiatan semacam ini cukup efektif untuk lebih mengenalkan hasil pertanian lokal, khususnya buah-buahan. “Saya mengajak masyarakat untuk lebih menghargai produk pertanian lokal. Kalau bukan kita, siapa lagi,” ujarnya. Menurutnya, kebanggaan tersebut dapat diaktualisasikan melalui gerakan pilih produk lokal (khususnya buah), baik untuk dikonsumsi maupun keperluan upacara keagamaan. “Selain lebih murah, tentunya lebih sehat,” imbuhnya. Lebih lanjut, Ayu Pastika berharap upaya untuk menggalakkan konsumsi bua lokal dapat lebih diintensifkan. Tak cukup hanya melalui pameran, namun harus diimbangi dengan gerakan sosialisasi berkesinambungan, agar mampu menarik minat konsumen. Ayu Pastika juga mengingatkan para petani untuk senantiasa memperhatikan kualitas produk , salah satunya dengan menciptakan produk organik yang mempunya nilai tawar lebih baik. W-019*
Ny. Ayu Pastika Semangati Anak-anak Makan Buah Lokal
Ayu Pastika di Lomba Makan Buah Lokal
FB/REDY
DENPASAR-Fajar Bali Festival agrobisnis mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan peserta, salah satu datang dari Nyoman Suranata, SP, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dari Kabupaten Jembrana. “ S aya m e m b e ri ka n apresiasi kepada Pemerintah Provinsi karena sudah mengadakan festival seperti ini, dan digelar berkelanjutan, karena FB/EFLIN sangat membantu kami Nyoman Suranata dalam hal pemasaran,” jelasnya ketika ditemui di Stand Kabupaten Jembrana dalam Festival Agrobisnis di lapangan Niti Mandala Denpasar, Sabtu (20/9). Menurut Suranata, kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk perhatian Pemerintah kepada para petani, karena kendala yang paling besar yang sering dihadapi soal pemasaran. “Dengan festival ini, soal pemasaran terbuka. Kalau bisa pemerintah terus mendukung dengan memberikan kebijakan misalnya buah-buah dihotel wajib disupply dari petani lokal bukan buah import. Kalau ada kebijakan seperti itu, saya yakin petani di Bali bisa berkembang dan mendapatkan keuntungan yang besar,” tuturnya. Suranata juga berharap khususnya kepada dinas pertanian untuk terus melakukan sosialisasi kepada para petani, memberikan bantuan pupuk hingga pelatihan agar terus terpacu dan menghasilkan buah-buah yang bermutu. “Harapan saya tak sekedar diminati lokal tapi merambah ke mancanegara. Go International,” ucapnya. Harapan yang sama juga disampaikan oleh Gus Mol. Petani bunga dari Darmasaba ini juga mengaku sangat senang dengan adanya festival agrobisnis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali. “Acaranya sesuai dengan harapan saya. Banyak pengunjung yang tertarik untuk mempelajari tanaman, tidak hanya itu mereka juga membeli secara langsung. Cuma ada kurangnya sedikit, kita kekurangan pasokan air soalnya tanaman butuh air yang cukup,” tuturnya. Sementara Yanto, salah seorang pengunjung mengaku sangat terbantu dengan festival ini. Yanto selama ini mengaku sedikit kesulitan mencari tanaman yang ingin ditanam dihalaman rumahnya. “Saya terbantu dengan adanya festival ini. Kemarin-kemarin susah cari bunga buat ditanam, sekarang lebih banyak pilihan di festival ini,”ujarnya. M-005
FESTIVAL AGRIBISNIS
Wahana Edukasi Mengolah Produk Pertanian Bervariasi DENPASAR-Fajar Bali Dukungan Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur Bali terhadap Festival Agrobisnis memberi arti penting bagi generasi muda selalu merindukan produk lokal yang tak kalah kualitasnya dengan produk import. “Melalui Festival Agrobisnis masyarakat dari segala strata ekonomi akan mengetahui betapa besar potensi di Bali, terhadap produk dan olahan pertanian. Kecintaan terhadap potensi tersebut menjadi dasar kuat menyukai produk lokal,”ucap Sekretaris Panpel Festival Agribisnis, Ir. I Made Oka Parwata, saat pembukaan event ini. Ketersediaan kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia dan Bali khususnya sangat melimpah jika mampu mengolah dan memanfaatkan potensi lokal yang tersedia. Dalam konteks Pangan, ketergantungan masyarakat terhadap beras memang sangat tinggi. Dengan adanya festival ini memberikan nilai edukatif kepada masyarakat untuk mampu mengolah produk pertanian yang bervariatif tidak bergantung pada beras semata, tetapi ada produk-produk unggulan pangan lainnya yang bisa dikomsumsi. M-007
Situasi Festival Agribisnis
FB/MARIANUS
Produksi Buah Manggis di Bali 4 Ribu Ton per Tahun DENPASAR-Fajar Bali. Manggis (Garcinia Mangostana L.) dikenal dengan sebutan Queen Fruit atau ratunya buah dan yang menjadi rajanya adalah durian. Buah manggis memiliki daging berwarna putih dengan tekstur sedikit berserat. Rasanya sangat manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Buah ini mengandung zat yang berfungsi sebagai anti inflamasi dan antioksidan. Manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksi tinggi. Disamping daging buahnya ternyata kulit buah manggis mengandung bahan kimia organic diantaranya Xanthone dan asamtanic. Hasil penelitian ilmiah bahwa bahan kimia dalam kulit manggis berkhasiat untuk pengobatan penderita kanker, leukemia, jantung, asma, diabetes, darah tinggi sampai stroke. Untuk itulah buah manggis selalu menjadi
primadona untuk dikonsumsi masyarakat dunia. Buah manggis tanah air mempunyai kualitas yang sangat bagus dan mampu menembus pasar international terutama pasar Asia yakni negeri China. Namun rasa manis buah manggis tidak semanis itu pula kecintaan masyarakat terhadap buah lokal ini apalagi para pelaku industry pariwisata. Pangsa pasar buah untuk pemenuhan konsumsi lokal serta untuk keperluan sektor pariwisata terutama hotel dan restorant dibanjiri buah impor. Buah lokal kalah saing dan tersisih dengan berbagai alasan diantaranya kualitas, kemasan, kontinuitas, dll. Manager STA Sari Buah Padangan Kecamatan Pupuan, KabupatenTabanan, yang juga Ketua Assosiasi Manggis Kabupaten Tabanan, Ketua Ikatan Pengusaha Agribisnis Indonesia sekaligus Wakil Ketua
Forum komunikasi STA Indonesia (Forkasta) , Jro Putu Tesan S.Sos, yang didampingi Ketua Forkasta Bali, I Gusti Ngurah Alit, ketika ditemuai Fajar Bali saat pembukaan Festifal Agibisnis (19/9) lalu di Denpasar mengungkapkan, secara nasional Bali terutama di Kabupaten Tabanan termasuk kawasan pengembangan manggis. Menurutnya di Tabanan yang tergabung dalam Assosiasi Kelompok Petani Manggis terdiri dari 32 kelompok tani sekitar 6 ribu anggota petani. “ Produksi manggis di Bali sekitar 4 ribu ton per tahun. Yang bisa terserap untuk pasar international sebesar sekitar 25 % masuk kepasar China, sekitar 22 % masukpasar retail seperti Carrefoure, Pevito. Giant, Tiara Dewata dan Hardys. Sementara itu sisanya masuk kepasar tradisional seperti Surabaya dan pasarpasar di Bali,”ungkap Tesan.
FB/SUDARSANA
Ketua Ikatan Pengusaha Agibisnis Indonesia dan juga Ketua Assosiasi Manggis Kab. Tabanan, Jro PutuTesan S.Sos (kanan) dan Ketua Forkasta (Forum Komunikasi TSA ) Bali I Gst. Ngurah Alit (kiri) saat pembukaan Festival Agribisnis 2014, (19/9) di Seputar Bajra Sandhi, Denpasar. Sisa dari itu yang tidak bisa diekspor maupun untuk pasar relail pihaknya juga sudah membuat pengolahan seperti kulitnya maupun buahnya. Diolah berupa minuman berupa jus manggis, teh manggis, lulur
dan sudah masuk pasar seperti Monapres. Masih menurut Tesan, masalah utama yang dihadapi pelaku usaha pertanian di Bali adalah kurangnya sarana komumikasi dan finance teru-
tama dalam hal pembayaran di hotel. Di supermarket termin pembayaran sampai 14 hari sementara petani perlu cash, untuk itu harapannya pemerintah Provinsi Bali lewat Bank BPD nantinya bisa memfasilitasi dan membantu pembiayaan ke industry pariwisata atau hotel dan restaurant dimana faktur dibayaroleh BPD dengan potongan beberapa persen. Selama inifi haknya menggunakan jasa Finace dari Bank Mega dengan potongan sampai 4 persen dari nilai faktur. Namun hal itupun terpaksa dilakukan karena tidak ada pilihan lain terkait dengan keterbatasan modal. “Pelaku industry pariwisatatidak usah khawatir terkait kualitas dan kuntinuitas manggis, kami mampu mensuplay untuk seluruh kebutuhan seharihari. Kami bisa memproduksi 4 ribu ton setahun,”papar Tesan. Dengan berbagi teknik budi-
daya manggis yang terlatih kini sudah mampu berproduksi setiap tahun selama 10 bulan. Sementara masa jeda antara bulan Juni dan Juli selama dua bulan.“ Kalaupun saat itu kekurangan, akan bisa kita datangkanmanggis dari derah lain,” imbuh Tesen. Dengan adanya Festival Agribisni sini diharapakan terjalin sinergitas dengan pemerintah, pengusaha dan industry pariwisata serta bisa ditindaklanjuti dengan MOU sebagai bentuk konkritnya. Di Bali ada ribuan hotel dan restourant, seandainya hasil pertanian lokal khususnya yang bisa masuk dan terserap maka ini akan menjadi kabar baik dan harapan cerah untuk pelaku usaha pertanian dan berimbas meningkatnya gairah masyarakat untuk bertani dan kesejahteraan para petani khususnya di Bali akan meningat pula. (Sudarsana) Layouter: Wiadnyana