FAJAR BALI
SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Harga Eceran: Rp 3.000,-
Soal Dugaan Kasus Pemalsuan Akta Otentik
Selamat Pagi
Pak Gubernur Harapkan Bantu Pengadaan Guru Kabupaten Bangli menghadapi persoalan pendidikan yang sangat pelik. Selain mengalami keterbatasan anggaran dalam pengadaan sarana prasarana, begitu pula banyaknya sekolah berada di FB/SUMERTA daerah terisolir yang Nyoman Sumantra berakibat pada tingginya angka putus sekolah, Bangli juga dihadapkan pada persoalan kekurangan guru.
Wiryatama Ancam Lapor Balik
FB/HENCE
KLARIFIKASI-Nyoman Adi Wiryatama didampingi kuasa hukum I Gde Wija Kusuma.
Nyoman Adi Wiryatama disebut tidak terlibat dalam kasus dugaan pemalsuan akta otentik dan penggelapan sertifikat tanah, seperti yang dilaporkan I Made Sarja alias Mangku Sarja ke Polda Bali, pada September 2013 lalu. Sejauh ini, posisi Adi Wiryatama sebagai saksi. Demikian ditegaskan kuasa hukum Adi Wiryatama, I Gede Wija Kusuma, SH, MH, Senin (22/9) kemarin.
DENPASAR-Fajar Bali “Kasus ini sudah selesai dan klien saya hanya sebagai saksi,” tegas Wija Kusuma. Diungkapkan, selesainya kasus tersebut berdasar Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) yang dikeluarkan penyidik Polda Bali tertanggal 4 Juli 2014. Di dalam SP2HP ini dijelaskan bahwa posisi Pak Adi hanya sebagai saksi.“SP2HP menyebutkan bahwa klien saya hanya sebagai saksi,” tegasnya. Sementara itu Adi Wiryatama mengaku heran dengan kasus
Pesan Inspiratif Kalau ingin melakukan perubahan, jangan tunduk pada kenyataan, asal yakin di jalan yang benar. Gus Dur
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)
Jumlah Yang Diterima Hari ini Saldo Per 22 September 2014 Total Keseluruhan
Rp Rp Rp
FB/IST
TINJAU RUMAH TAK LAYAK HUNI-Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta bersama Wakil Bupati Jembrana Kembang Hartawan tampak akrab saat meninjau lokasi rumah keluarga Narta asal Banjar Dangin Yeh Desa Dangin Yeh, Kecamatan Jembrana, Senin (22/9). Peninjauan ini tidak hanya bertujuan untuk melihat kondisi rumah warga yang nantinya akan memperoleh bantuan bedah rumah, tetapi juga untuk memonitor sejauh mana program ini sudah tersebar dan berjalan di masyarakat.
Bentrok TNI-Polri
KSAD Bentuk Tim Investigasi
7,000,000 113,218,000 120,218,000
Daftar penyumbang selengkapnya di halaman 2
Lagi, Puluhan Hektar Hutan Terbakar BANGLI-Fajar Bali Kemarau terus memberi ancaman bagi hutan di Kintamani. Kebakaran hebat mengancam kawasan Bukit Tanggun Titi, Desa Terunyan, Bangli. Kebakaran terjadi sejak Minggu (21/9) sekitar pukul 18.30. Si jago merah masih mengamuk sampai Senin (22/9) kemarin. Untuk mengatasi kebakaran tersebut, tim gabungan yang terdiri dari Resort Polisi Hutan (RPH) Kintamani, Polsek Kintamani, Danramil Kintamani, turun ke lokasi. Namun karena lokasi kebakaran berada di lereng bukit yang sulit dijangkau, membuat pemadam tidak bisa bekerja maksimal. Ironisnya, di tengah upaya petugas menguasai api, justru warga setempat cuek.
JAKARTA–Fajar Bali Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo telah memerintahkan pembentukan tim investigasi untuk menyelidiki kasus penembakan empat tentara oleh anggota Brimob di Batam, Kepulauan Riau. “KSAD ingin tim ini nantinya mampu mengurai secara detail kronologi, sebab, dan musabab peristiwa penembakan tersebut,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan
FB/IST
LOKASI-Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bentrok antara anggota TNI Batalyon Infanteri 134 Tuah Sakti dengan anggota Brimob di Markas Komando (Mako) Brimobda Kepri, di Tembesi, Batuaji, Kepulauan Riau Minggu (21/9).
TABANAN-Fajar Bali Masa penahanan I Wayan Sukaja yang nyaris habis membuat eskalasi politik jelang Pilkada Tabanan kian panas. Sukaja yang masih menunggu putusan dari Mahkamah PILBUP A g u n g , TABANAN d i p r e d i k s i akan bebas dan maju bertarung memperebutkan tahta Tabanan. Mantan pentolan PDIP Tabanan ini berpeluang besar maju sebagai calon bupati Tabanan 2015. Mantan ketua DPRD Tabanan periode 2004-2009 ini pun sudah digadang-gadang akan berpaketan dengan Ni Made Rahayuni. Peluang kebebasan Sukaja dari balik jeruji dilontarkan oleh ke hal. 11
Santimas Tabanan Jadi Temuan BPK TABANAN-Fajar Bali Santunan kematian masyarakat (Santimas) yang menjadi program unggulan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tabanan, menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK menilai terjadi kesalahan pos
administratif dalam anggaran Santimas. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tabanan I Nyoman Gede Gunawan, Senin (22/9) kemarin mengatakan, awalnya dana santimas dianggarkan dalam pos anggaran
ke hal. 11
ke hal. 11
Suryadharma Ali Konsolidasi di Bali DENPASAR-Fajar Bali Kisruh yang melanda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait diberhentikannya Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum membuat beberapa pihak yang loyal terhadap Mantan Menteri Agama tersebut
perlu menggalang konsolidasi. Konsolidasi yang langsung dipimpin Suryadharma Ali ini dilakukan dengan mempertemukan Ketua DPC PPP se Indonesia. “Pertemuan di Bali ini yang kesekian kalinya antara DPW dan
pengurus cabang selain yang sudah dilakukan di Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Jawa Barat,” ujar Ali saat ditemui di Sanur senin (22/9) malam. Ali mengungkapkan, pertemuan ini dalam rangka menjelaskan peristiwa ke hal. 11
014/VI/KTR
Bahas Tatib, Dewan Maksimalkan ‘Kekuatan’ Bakal Undang Gubernur Pada Pembahasan APBD dan RPJMD
ke hal. 11
026/VI/W-020
ke hal. 11
Sukaja Siap Berpaket Dengan Rahayuni
ke hal. 11
UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit
yang dilaporkan pelapor, Mangku Sarja sejak 2013 lalu. Dimana, Mangku Sarja melaporkan Adi Wiryatama dan notaris I Ketut Nuridja dalam kasus penggelapan 13 sertifikat tanah dan pemalsuan akta otentik. Dalam proses pemeriksaan, kata Adi Wiryatama, beberapa saksi sudah diperiksa, termasuk uji tes laboratorium terkait laporan pemalsuan akta otentik terkait kuasa penjual yang dikatakan palsu oleh Mangku Sarja. Sedianya, akta otentik berupa
Tahap demi tahap penyusunan tata tertib (tatib) DPRD Bali periode 2014-2019 terus dikebut. Senin (22/9) kemarin, anggota DPRD Bali kembali menggelar rapat dengan agenda raperda peraturan DPRD Bali tahun 2014. Sempat terjadi perdebatan panjang dalam pembahasan pasal 94. Sejumlah anggota dewan mengusulkan penambahan poin. Tujuannya agar bisa menghadirkan Gubernur Bali dalam rapat pembahasan APBD dan RPJMD.
DENPASAR-Fajar Bali Selama ini pasal 94 ayat (3) DPRD Bali hanya sampai pada poin (c). Poin (a) terkait alur rancangan peraturan daerah baik yang diusulkan oleh kepala daerah, poin (b) tentang alur kegiatan jika rancangan peraturan daerah berasal dari DPRD Bali. Selanjutnya di poin (c) disebutkan pembahasan dalam rapat komisi, gabungan komisi, atau panitia khusus dilakukan bersama dengan kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya. Dalam rapat terungkap, bah-
Kariasa Adnyana
FB/DIAH
wa sejumlah anggota dewan menilai perlu penambahan poin dalam pasal 94 ayat (3) tersebut. Yakni, poin (d) yang mewajibkan kepala daerah (Gubernur Bali) hadir di setiap rapat kerja pembahasan APBD induk dan perubahan, maupun Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Anggota DPRD Bali, Nyoman Parta mengungkapkan usulan tersebut bukan atas nama Fraksi PDIP. Namun, dalam rangka penguatan lembaga dewan. Menurutnya, sejak dulu baik di DPRD Kabupaten ataupun Provinsi,
Gubernur/Bupati selalu hadir dalam pembahasan APBD induk ataupun perubahan. Sayangnya, selama lima tahun terakhir ini, Gubernur Bali dikatakan tidak hadir. Tentu bukan karena Gubernur yang berhalangan, tetapi Pantia Kerja (Panja) yang tidak mengundang. Oleh karena itu, dalam penyusunan Tatib kemarin diusulkan agar kehadiran Gubernur diwajibkan. Di samping pula, didahului undangan oleh Panja. “Dari dulu baik di DPRD Kabupaten ataupun provinsi, kalau
ke hal. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2
Buser Bekuk Maling Spesialis Rumah Kosong
FB/HS
Tersangka Mohamad Hosen spesialis pencuri di rumah kosong.
DENPASAR-Fajar Bali Jajaran buser Polsek Denpasar barat berhasil membekuk pelakunya, Mohamad Hosen di rumah kosannya di Jalan Antasura Gang Sukun, Denpasar, pada Rabu (17/09) lalu. Tersangka asal Sumenep Madura Jawa Timur spesialis rumah kosong ini beraksi di tiga rumah warga diseputaran Jalan Antasura Denpasar, salah satunya rumah polisi. Menurut Kapolsek Denbar Kompol I Made Joni Antara didampingi Kanit Reskrim AKP Agus Prihandinika, tersangka Mohamad Hosen diringkus atas laporan warga yang
rumahnya kemalingan. Mayoritas rumah warga tersebut dimasuki saat dalam kondisi kosong. Dalam hal ini tiga korbannya sudah melapor. Yakni, Wuryanto (39) warga yang tinggal di Perum Sekar Antasura nomor 9, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar. Ko r b a n m e l a p o r k a n rumahanya dimasuki pencuri pada 27 July lalu dan barang barang di dalam rumah berupa sebuah gitar, senapan angin, perhiasan emas dan barang lainnya lenyap. Wa r g a l a i n nya , H a d i Purnomo (47) melaporkan
rumahnya dimasuki maling pada 6 Agustus lalu dan kehilangan laptop merek Acer, HP Samsung, linggis dan satu unit sepeda motor Vario berikut STNK dan kunci kontaknya. Terakhir, laporan Siti Hutasoit (55), mertua salah seorang anggota polisi Polda Bali, melaporkan kehilangan barang di dalam rumah berupa HP Samsung Galaxi, HP Fleksi dan HP Nokia, pada 2 September lalu. Mendapatkan laporan tersebut jajaran buser Polsek Denbar melacak pelakunya dan akhirnya mengarah kepada tersangka Muhamad Hosen yang tinggal di Jalan Antasura Gang Jepun nomor 5, Denpasar. Kecurigaan ini terbukti setelah petugas menemukan barang bukti di dalam kamar kosan tersangka asal Sumenep Madura, Jawa Timur ini. Dipemeriksaan tersangka mengaku mencuri di rumah korban saat rumah korban dalam keadaan kosong. “Pelaku lebih dulu mensurvei rumah korban setelah yakin korban langsung masuk. Modus operandi pelaku masuk dengan cara melompat pagar rumah dan merusak pintu samping dan jendela kamar,” terang Kapolsek. R-005
Marito Membunuh Karena Dituding Jago Kandang
DENPASAR-Fajar Bali Sidang kasus pembunuhan yang terjadi 15 Mei 2014 persis di depan kator DPD Partai Golkar, Senin (22/9) kemarin kembali dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi yakni orang tua terdakwa, Marito Jelson Soare Fereira dan terdakwa sendiri. Pada agenda pemeriksaan saksi, orang tua Marito, Martin mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dan perdamaian dengan keluarga korban, Erwin Hariadi. "Saya sudah bertemu dengan ibu korban dan saya atas nama keluarga sudah menyampaikan maaf," kata saksi yang diketahui adalah anggota Polisi itu. Keterangan itu dibenarkan orang tua korban dalam persidangan kemarin. Pihak korban sudah memaafkan dan berdamai dengan keluarga terdakwa. Sementara terdakwa
Marito dihadapan majelis hakim pimpinan Ahmad Peten Sili juga sudah sudah mengakui perbuatanya. Marito mengaku sakit hati dengan ucapan korban kepadanya. "Saya sebenarnya tidak mau meladeni tantangan korban, tapi beberapa SMS dan telpon yang saya terima membuat saya jengkel,"kata Marito yang mengaku sudah 1 tahun mengenal korban. Salah satu kata-kata yang membuat Marito sakit hati adalah korban menyebut 'Timor' yang disertai dengan kata-kata kasar lainya. Selain itu, korban yang menyebut Marito jago kandang, juga membuatnya makin emosi. Karena sakit hati, tanpa pikir panjang lagi Marito akhirnya meladeni tantangan korban. Dengan membawa sebilah tombak Marito diantar
DOMPET Dana Punia
DAFTAR NAMA PENYUMBANG NO.
3131 3132 3133 3134 3135 3136 3137 3138 3139 3140 3141 3142 3143 3144 3145 3146 3147 3148 3149 3150 3151 3152 3153 3154
NAMA
Made Mangku P Ayu P. Putu Pasek Made Sari Sandi Wira Kaori Krisna Echa Saka Andra Komang Pink Ika Putra Gde A Mahadi Tetty Ratih Gung Surya Ngurah Oka Karsana Sang ayu Kompyang Jebar I Dewa Gede Mahendra Putra, SH Total
Jumlah Yang Diterima Hari ini Saldo Per 22 September 2014 Total Keseluruhan
ALAMAT
JUMLAH
Denpasar Denpasar Denpasar Surabaya Gianyar Denpasar Denpasar Surabaya Surabaya Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Seririt Kepala Biro Humas Setda Prov. Bali
Rp 1,000,000 Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 500,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 500,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 1,000,000
Rp
7,000,000
Rp Rp Rp
7,000,000 113,218,000 120,218,000
temanya menuju TKP. "Sampai disana saya langsung menusuk pipi korban,"kata Marito. "Terdakwa tidak bertanya? Atau tidak ada pembicaraan dengan korban," tanya jaksa Eddy Arta Wijaya yang dijawab tidak oleh terdakwa. "Setelah satu tusuk yang pertama, korban langsung menunuju motornya untuk membuka jok. Tapi saya tusuk lagi dari belakang dan korban langsung jatuh," terang Marito. Melihat korban jatuh, Marito mengaku langsung pergi menuju depan SMP 1, tempat dimana temanya sudah menunggu. "Saya diantar sampai dijalan Jalan Kenanga. Dan setelah itu saya langsung melaporkan diri," ujar Marito. Marito juga mengatakan bahwa, tempat kejadian cukup gelap. Dan kejadian hanya berlangsung kurang lebih 3 menit. W-007
FAJA R BALI
SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 Tahun XV
Dua Bule Perancis Dipenjara
Dua bule Perancis meringkuk di penjara Polsek Kuta setelah kedapatan mencuri kartu visa milik warga Republik Ceko.
FB/HS
KUTA-Fajar Bali Dua warga Negara Perancis bernama Phill Carter (30) dan Sune Bastian (34) ditangkap dan ditahan di Polsek Kuta, setelah membobol kartu visa milik Petra Lindrova (25) asal Republik Ceko yang hilang di kamar 21 Kedin Inn yang terletak di Jalan Popies I Kuta, pada Rabu (17/09) sore lalu. Menurut Kapolsek Kuta Kompol I Nyoman Sebudi, kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.40
Wita, saat korban keluar kamar dan pergi berenang. Usai berenang, korban kaget tidak melihat kartu visa miliknya di dompet. Korban semakin panik setengah mengetahui hasil print out digunakan orang lain. Transaksi itu menurut korban berlangsung di Toko Lacoste, Toko EB, serta Toko Quiksilver, yang berada di Beach Walk Kuta. Aparat kepolisian yang menerima laporan korban langsung menyelidiki ke toko Quiksilver.
Kapolsek mengatakan pihaknya juga mengecek kamera CCTV di lokasi. Hasilnya petugas mendapati dua pria warga asing bertransaksi menggunakan kartu visa korban. “Setelah kita konfrontir dengan korban, dia mengenal cirriciri pelaku di kamera CCTV tersebut. Korban mengatakan bahwa kedua pria itu menginap di Kedin Inn kamar 23, jelasnya. Dalam pengerebekan tersebut, kedua warga Perancis itu
awalnya membantah mencuri kartu visa. Namun setelah petugas menunjukkan bukti rekaman CCTV, keduanya tidak bisa mengelak. “Kamar penginapannya kami geledah dan ditemukan kartu visa milik korban. Ada barang bukti lainnya yakni empat pcs baju kaos merk lascote, satu pcs kaos singlet quicksilver dan baju kaos merk quiksilver, serta sepasang sandal merk everbest, tandas Kapolsek. R-005
KUTA UTARA-Fajar Bali Dua komplotan garong asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial Jd alias Idi dan Ki, yang merupakan target petugas Polsek Kuta Utara ditangkap di pintu keluar tol, Tuban, Kuta, Senin (22/9) siang. Dua komplotan itu sebelumnya beraksi di Jalan Tukad Badung, Denpasar Selatan, Minggu (21/9) malam.
“Dua garong itu merupakan target jajaran buser Polsek Kuta Utara,’ ujar sumber dilapangan kemarin. Menurut sumber, tersangka Idi dan Ki sudah lama ditarget petugas atas aksi pencurian yang terjadi di wilayah Kuta Utara. Komplotan ini cenderung beraksi di rumah mewah salah satunya di perumahan Mewah di Jalan Tukad Badung XXVIII, yang terjadi pada Minggu (21/09) sekitar pukul 23.00 Wita lalu. “Dari informasi kedua garong
ini sudah beraksi di rumah mewah diwilayah Denpasar selatan. Mereka ini sadis dan selalu membawa senjata tajam,” beber sumber yang enggan disebut namanya itu. Hasil pelacakan petugas, komplotan garong ini akhirnya diketahui berada di jalan tol hendak menuju Bandara Ngurah Rai, pada Senin (22/09) sekitar pukul 14.30 Wita. Petugas langsung mencegat kedua garong itu didepan pintu keluar jalan tol Tuban. Tak lama, tampaklah kedua tersangka mengendarai motor dan langsung dibekuk dan
dikeler ke Polsek Kuta Utara. Dikonfirmasi, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nanang Prihasmoko membenarkannya dan mengatakan kasus yang terjadi di Jalan Tukad Badung XXVIII hanya percobaan perampokan. Beda dengan keterangan Kapolsek Kuta Utara AKP Ronny R Eppang, membenarkan pihaknya menangkap komplotan rampok itu, setelah beraksi di Jalan Tukad Badung, Denpasar. “Masih kami kembangkan TKP lainnya,” tegasnya kemarin. R-005
DENPASAR-Fajar Bali Terbukti melakukan penggelapan uang nasabah dengan iming-iming pinjaman modal secara berlanjut, terdakwa Ady Wijaya SE, dituntut hukuman maksimal yakni empat tahun penjara dikurangi selama menjalani penahanan. Dalam persidangan di PN Denpasar pimpinan majelis Hasoloan Sianturi, Senin (22/9) kemarin, jaksa penuntut umum (JPU) Agustinus Djemahad diwakili Gede Budi Suardana menyatakan sesuai fakta persidangan, terdakwa Ady Wijaya terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pasal 378 KUHP jo pasal 64 KUHP, sehingga mengakibatkan kerugian para nasabahnya hingga miliaran rupiah. Oleh karena itu, JPU memohon majelis hakim menjatuhkan hukuman setimpal berupa pidana penjara selama empat tahun dikurang lamanya terdakwa dalam tahanan. Atas tuntutan tersebut, terdakwa melalui penasehat hukumnya Dwi Haryanto akan menyampaikan pembelaan atau pledoi dalam
persidangan pekan depan. Jaksa Agustinus Djehamad melalui surat dakwaannya menerangkan, terdakwa Ady Wijaya selaku Direktur Utama (Dirut) PT Futurindo Ventura Sejahtera (Futura) dihadirkan dalam persidangan karena dengan tipu muslihatnya mampu mengelabuhi para nasabahnya. Awalnya terdakwa mempromosikan program bantuan modal usaha melalui media cetak maupun elektronik. "Dalam promosinya itu, disertai janji-janji bahwa PT Futura memberikan bantuan atau modal usaha dengan jumlah milliaran tanpa ada jaminan. Nasabah cukup menyetor JPM (jaminan penilaian management) sebesar 20 persen dari nilai pinjaman," jelas jaksa. Nasabah yang sudah mendaftar, dijanjikan dana akan cair dalam dua tahap. Yaitu tahap I dana akan dicairkan dalam waktu 48 hari kerja terhitung sejak nasabah menyetor JPM senilai 40 persen dari jumlah pinjaman. "Sedangkan pencairan tahap II dilakukan 48 hari kerja sejak pencairan tahap I yaitu sebesar 60 persen dari total pinjaman.
Tapi dengan catatan nasabah memenuhi hasil survei dan analisa perusahaan," jelas jaksa lagi. Selain itu, nasabah juga dimanjakan dengan janji, apabila terjadi keterlambatan pencairan dana, maka nasabah akan diberikan konpensasi sebesar 0,2 persen perhari keterlambatan. Atas janji-janji itu para korban tertarik untuk mendapatkan bantuan modal itu. Para korban lalu menyetor dana JPM sebesar 20 pesen dari modal yang akan dipinjam melalui PT Futura dimana tersangka adalah Dirutnya. "Tapi setelah nasabah memenuhi semua persyaratanya, dalam waktu 48 hari pihak PT Futura belum juga memenuhi janjinya hingga pencarian tahap II pun tidak pernah ada," imbuh pria asal Manggarai NTT itu. Saat nasabah menanyakan pinjamannya, tersangka memberikan BG (bilyet giro) beserta kwitansi seakan-akan nasabah telah menerima uang tunai. Tapi setelah BG dicairkan, ternyata tidak ada dana. Bahkan pihak bank mengatakan bahwa, sejak Maret 2013 BG milik terdakwa tidak bisa dikliring. W-007
Dua Rampok Ditangkap di Jalan Tol
Dirut PT Futura Dituntut Maksimal
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan) Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTAPLUS
FAJA R BALI SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 l TAHUN XV
BNN Kota Denpasar Gelar Tes Urine di SMK Rekayasa DENPASAR-Fajar Bali Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar melaksanakan tes urine pelajar SMK Rekayasa Denpasar. Tes urine ini sebagi langkah antisipasi dalam meredam penyalagunaan narkoba di kalangan pelajar. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Denpasar, Agung Putra Jaya,SH, Senin (22/9) mengatakan, kalangan pelajar sangat rentan terindikasi bahkan terjebak dalam penggunaan narkoba. “Faktor pergaulan, lingkungan dan lainnya, sangat berpengaruh bagi kalangan pelajar jika tidak dilakukan kontrol secara berkelanjutan baik dari orang tua, masyarakat, sekolah dan pihak-pihak yang peduli terhadap masa depan generasi kita,” ujarnya. Putra Jaya mengatakan, pelaksanaan tes urine ini bertujuan untuk menciptakan sekolah yang bebas dari penggunaan narkoba dan obat terlarang lainnya. Sekaligus, memberikan ruang refleksi edukatif bagi siswa agar senantiasa menghindarkan diri dari penggunaan narkoba tersebut. SMK Rekayasa Denpasar adalah sekolah terakhir tahun ini yang dilakukan tes urine dari tujuh sekolah di Denpasar. BNN Kota Denpasar memilih untuk menjalankan tes urine di sekolah ini, dikarenakan sekolah kejuruan didominasi
oleh pelajar laki-laki yang sangat rentan penggunaan obat terlarang. “Sebanyak 225 pelajar sekolah ini yang dilakukan tes urine,” ucapnya. Dari hasil tes urine di tujuh sekolah sebelumnya, sampai saat ini belum ditemukan kalangan pelajar yang positif menggunakan obat-obatan terlarang. “Kalaupun positif lebih pada penggunaan obatobatan yang tidak mengarah pada obat terlarang,” ungkapnya Putra Jaya menjelaskan, ada empat teskit parameter yang digunakan untuk mengecek tes urine siswa, yakni Amphetamin, Methamphetamin, THC atau ganja, dan Bz0 atau obat yang dijual di pasaran. “Jika ditemukan ada masyarakat yang menggunakan narkoba, baik pengguna berat mohon diinformasikan ke BNN. Agar dibantu melakukan rehabilitasi guna mengeluarkan racun dari tubuhnya. Proses penyembuhan lebih baik direhabilitasi dari pada berobat jalan,” tegasnya. BNN menargetkan bebas narkoba tahun 2015, walaupun belum secara keseluruhan, setidaknya menekan penggunaan narkoba di kalangan pelajar. Dalam wawancara terpisah, Kepala Sekolah SMK Rekayasa Denpasar, I Wayan Konol Spd, mengatakan, pi-
hak sekolah menyambut baik pelaksanaan tes urine oleh BNN Kota Denpasar. “Ini pertama kali dilakukan tes urine kepada siswa di sekolah,” ucapnya. Langkah antisipasi ini adalah hal positif dalam meredam penggunaan narkoba di kalangan pelajar. “Pengaulan bebas yang sering menghinggapi kalangan pelajar harus ada koordinasi baik dari sekolah, masyarakat, orang tua untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa,” ujar Konol. Pihak sekolah sendiri akan melakukan bimbingan edukatif kepada siswa, dan koordinasi dengan yayasan dan orang tua siswa agar senantiasa bersinergis mengontrol perilaku siswa baik di sekolah maupun di masyarakat. “Hal ini penting agar siswa menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk pendidikan,” tegasnya. Ditambahkan, tindakan tegas akan diambil oleh sekolah jika ketahuan positif menggunakan narkoba dan melakukan koordinasi dengan orang tua siswa. Sementara, hasil tes urine yang diterima koran ini dari BNN Kota Denpasar, dari pemeriksaan 225 pelajar di SMK Rekayasa Denpasar, tidak ditemukan penyalahgunaan narkoba, keseluruhan hasilnya adalah negatif. M-007
Rakorda TP PKK 2014
Soroti Integrasi Program TP PKK dengan Bali Mandara
PEMBUKAAN-Rakorda TP PKK 2014
FB/IST
DENPASAR-Fajar Bali Menuju Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera (Mandara) tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika selalu berupaya untuk menggandeng semua pihak. Tidak hanya pemerintah kabupaten/kota, pengusaha, dan seluruh lapisan masyarakat, tetapi juga Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan dan Keluarga (TP PKK). Gubernur berharap, program-program yang dirancang oleh TP PKK dapat bersinergi dan terintegrasi dengan program Bali Mandara Pemprov Bali. Harapan tersebut disampaikan Gubernur Pastika, saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) TP PKK Provinsi Bali 2014 di Gedung Wanita Nari Graha, Senin (22/9) kemarin. “Sudah menjadi kewajiban TP PKK untuk sepenuhnya mendukung program - program Pemerintah Daerah yang berkaitan langsung dengan masyarakat,” jelas Gubernur Pastika. Sinergitas antara program pemerintah dengan TP PKK dinilai sangat penting. Dengan demikian, persoalan yang dihadapi pemerintah di masyarakat secara otomatis menjadi persoalan dari TP PKK juga. Apabila sudah bersinergi, maka permasalahan dapat ditanggulangi bersama. Gubernur Pastika juga mengingatkan, tantangan ke depan yang akan dihadapi oleh TP PKK semakin berat dan diperlukan solusi dalam menang-
gulanginya. “Trend pertumbuhan penduduk Bali dan derasnya arus globalisasi yang berimplikasi negatif terhadap kehidupan sosial, oleh karena itu PKK harus mampu mengembangkan inovasi program dalam upaya untuk terus mencari solusi bagi masalah sosial yang terjadi secara bersama dengan Pemda dan segenap komponen masyarakat,” harapnya. Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika menyatakan PKK juga memiliki kewajiban yang sama dengan pemerintah dalam upaya mencapai MDG’s. “PKK sebagai mitra pemerintah berkewajiban melaksanakan upaya untuk mencapai MDG’s sesuai dengan visi misi PKK dalam mempromosikan pembangunan manusia sebagai kunci untuk mencapai pengembangan sosial ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Ayu Pastika. Ditambahkan Ayu Pastika, Rakorda ini diharapkan mampu untuk mengukur capaian pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dan juga membangun sinergitas dengan pemerintah dan instansi atau lembaga terkait yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan, mengingat program-program PKK yang dilaksanakan baik kebijakan umum maupun teknis pelaksanaannya merupakan target pembangunan di segala bidang. Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Bali, Ny. Dayu Sudikerta selaku Ketua Panitia pelaksana kegiatan menyampaikan, Rakorda kali ini bertema “Melalui Rakorda TP PKK Provinsi Bali Tahun 2014 Kita Mantapkan Sinergitas Program Bali Mandara”. Tujuan untuk mewujudkan sinergitas program TP PKK tahun 2015 baik lintas wilayah maupun sektoral dan mengevaluasi kegiatan TP PKK sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya. Lebih lanjut Dayu Sudikerta menjelaskan bahwa Rakorda yang diikuti 250 orang peserta ini diharapkan untuk dapat mengetahui program - program kegiatan TP PKK masing - masing Kabupaten/Kota dan juga dapat lebih memahami tugas pokok dan fungsinya baik sebagai pelaku aktif maupun pasif dalam pelaksanaan program kegiatan TP PKK. W-019*
3
Pol PP Berangus Belasan PKL Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Denpasar memberangus serta membongkar belasan warung tenda dan lapak PKL (pedagang kaki lima) di pinggir Jl. Gatot Subroto, Jl. Hangtuah, dan Jl. Gunung Agung. DENPASAR-Fajar Bali Penertiban PKL dan warung tenda yang digelar Senin (22/9) kemarin, dipimpin Kasi Kerja Sama Bidang Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat (KUKM) Satpol PP Kota Denpasar, IB Udiana bersama belasan anggotanya. Aksi penertiban kemarin menyisir kawasan sepanjang Jl. Hangtuah, Jl. Raya Puputan Renon, Jl. Gatot Subroto, Jl. Setiabudi dan Jl. Gunung Agung. Alhasil, belasan lapak PKL dan warung tenda yang bertengger di atas trotoar dan telajakan rumah serta tanah kosong langsung diberangus dan dibongkar, kemudian diangkut dengan truk Pol PP. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat (KUKM) Satpol PP Kota Denpasar, I Ketut Gede Gunawan didampingi Kasi Kerja Sama, IB Udiana mengatakan, PKL dan pedagang buah sudah sempat ditertibkan. Namun, mereka kembali berjualan di tempat semula. Keberadaan lapak dan warung tenda PKL ini sangat menggangu dan membuat kumuh wajah Kota Den-
FB/CAR
DITERTIBKAN-Jajaran Sat Pol PP menertibkan sejumlah PKL, pedagang buah di atas trotoar maupun di telajakan taman karena dinilai mengganggu ketertiban umum
pasar, ditambah bangunan tidak permanen. “Tindakan tegas terpaksa dilakukan terhadap PKL dan pedagang buah yang membandel berjualan di atas trotoar, telajakan taman karena sangat menodai keindahan dan kebersihan Kota Denpasar,” tandas Gunawan. PKL dan pedagang buah yang berjualan di atas trotoar, telajakan taman dinilai melanggar Perda Nomor 3 Tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum. Begitu juga PKL ini menggelar lapak dagangannya di atas trotoar yang sangat mengganggu para pejalan kaki. Selain itu menciptakan kawasan
kumuh di tempat mereka berjualan, karena sampah dibuang sembarangan. “Tindakan seperti ini akan terus digencarkan, karena lapak PKL dan warung tenda di pinggir jalan protokol menjadi sorotan warga maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Denpasar,’’ ucapnya. Gunawan pun mengaku sudah berulang kali memberi peringatan kepada PKL dan pemilik warung tenda maupun pedagang buah agar tidak berjualan di atas trotoar dan di telajakan taman. Namun, tidak mendapat respons dan justru mereka mendirikan warung-warung kumuh tanpa memperhatikan estetika Kota
Denpasar,’’ tandas Gunawan. Dalam penertiban kemarin, barang dagangan PKL seperti, lapak maupun tendanya disita untuk dijadikan barang bukti. Akan tetapi, pemiliknya diproses lewat sidang tipiring (tindak pidana ringan) lewat PN Denpasar. Salah seorang pedagang canang di Jl. Gunung Agung, Kedek Widiati asal Karangasem mengaku, sudah berjualan sejak 20 tahun silam dan tidak tahu tempat berjualan dilarang. “Tidak ada tempat berjualan di dalam pasar dan terpaksa saya berjualan di luar,’’ ucap Widiati. R-004
PLH Bupati Badung Genjot Produk Unggulan Daerah Made Sudiana : Bangun Sinergitas Kembangkan Produk Unggulan Berorientasi Agrobisnis
FB/HERY
I Made Sudiana
MANGUPURA-Fajar Bali Menyadari potensi Kabupaten Badung yang sangat lengkap dengan didukung oleh kondisi geografis daerahnya yang “Nyegara Gunung”, maka berbagai potensi ekonomi yang ada di Kabupaten Badung sangat potensial dapat dikembangkan menjadi produk- produk unggulan yang berdaya saing, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dengan sentuhan teknologi, potensi yang ada saat ini sangat memungkinkan untuk dapat dikembangkan menjadi produk unggulan sehingga konsep one village one produk (OVOP) dapat dikembangkan menjadi sentra-sentra pengembangan produk unggulan baik di bidang hortikultura, perikanan dan jasa pariwisata,” ungkap PLH Bupati Badung I Made Sudiana, SH., MSi saat memimpin rapat rencana pengembangan produk unggulan daerah di ruang pertemuan Wakil Bupati Badung, Senin (22/9) kemarin. PLH Bupati Badung I Made Sudiana menekankan, dalam upaya mewujudkan kesejahter-
aan masyarakat maka manajemen dan tata niaga produk unggulan Kabupaten Badung perlu terus dibenahi melalui pengembangan produk dengan berorientasi agrobisnis, selanjutnya bila dipandang memungkinkan akan dapat dikembangkan menjadi agro industri. Misalnya pengolahan cabe, tomat yang pada saat panen berlimpah, melalui industri kreatif dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi. Dikatakannya, upaya pengelolaan potensi ekonomi melalui pengembangan produk unggulan ini juga didukung dengan survei pasar sehingga produk yang dihasilkan akan memiliki bargaining position, memiliki daya saing tinggi dan berkelanjutan. “Tentu hal ini juga perlu dibangun sinergitas dan konektivitas dengan SKPD lainnya, misalnya pertanian dengan UMKM perindag, hal ini penting agar tata niaga dari produk yang dihasilkan dapat berjalan dengan baik,” jelas Wabup Sudiana. Dalam tata niaga ini, lanjut dia, juga dibutuhkan adanya sistem marketing yang profesional. “Apakah sudah ada kontrak dengan pihak lain untuk pasca produknya, ini pentingnya dimediasi agar petani kita memiliki kepercayaan diri,” ujarnya. Wabup Sudiana juga minta agar produk unggulan ini ditata sehingga Kabupaten Badung memiliki setidaknya 10 jenis produk unggulan, sehingga diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan produk hasil
SKPD Pemprov Bali Studi Banding LAKIP ke Yogyakarta (2-habis)
kerja bersama antar Satuan Kerja Perangkat Daerah yang sekaligus menjadi bukti terbangunnya sinergitas dan konektifitas di Kabupaten Badung. Sementara, asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Badung Dewa Apramana mengatakan, dalam menindaklanjuti arahan Wakil Bupati maka langkah yang akan dilakukan bersama Dinas Teknis terkait lingkup Pemkab Badung untuk segera melakukan upaya inventarisasi usulan produk unggulan dari masing masing SKPD. Selanjutnya mengkaji sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam permendagri serta melakukan evaluasi dan monitoring ke lapangan. “Hal ini dimaksudkan untuk melakukan verifikasi langsung ke lapangan dengan harapan agar produk unggulan ini benar benar sesuai dengan kondisi di lapangan,” ucapnya. Di bagian lainnya Kadis Pertanian Gst. Sudaratmaja menjelaskan bahwa terkait produk unggulan Kabupaten Badung di bidang pertanian saat ini yang cukup potensial di antaranya kopi Arabica yang memiliki indikasi geografis dengan paten rasa, serta sertifikat organik. Selain itu juga telah dikembangkan beras organik di Subak Buangga, serta akan dijadikan sentra organik di Subak Pangsut Sari yang luasnya mencapai 100 hektar kawasan baru. Bahkan menurut Sudaratmaja, Badung juga memiliki kampung bunga yakni bunga cempaka di Sibang dan Gumitir di Petang, selain itu saat ini
melalui Simantri juga tengah dikembangkan pupuk organik. Hal senada juga diungkapkan oleh Kadis Perikanan dan Kelautan di mana terkait produk unggulan saat ini tengah dikembangkan produk yang memiliki daya saing yakni Bali Original Beef (BOB) yang dinilai memiliki daya tawar tinggi dengan menggandeng stake holders pariwisata. Kadiparda Cokorda Raka Darmawan menambahkan, industri pariwisata memiliki peran besar dalam menyerap hasil produksi. “Bila dibandingkan dengan potensi serta kebutuhan potensi pasar baik pertanian, perikanan dan perkebunan ini sangat besar, namun demikian kita juga harus mampu melahirkan produk berkualitas dan berkelanjutan. Diparda akan memfasilitasi mekanisme penyerapan hasil produksinya dengan mempertemukan antara buyers melalui media gathering meeting,” ujar Cok Darmawan. Rapat Koordinasi Teknis pengembangan produk unggulan yang merupakan tindaklanjut atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 9 tahun 2014 tentang pengembangan Produk Unggulan Daerah ini dihadiri oleh Asisten Ekonomi Pembangunan Dewa Apraman, Kadis Pertanian I Gusti Sudaratmaja, Kadis Perikanan dan Kelautan I Made Badra, Kadis Pariwisata Cokorda Raka Darmawan, Kadis Perindag I Ketut Karpiana, Kabag Ekonomi Dewa Joni Asta Brata serta Kabag Humas dan Protokol AA Gd Raka Yuda. W-014*
Tiap Satuan Kerja Libatkan Tim Ahli Sekelas Doktor Keseriusan Pemerintah DIY dalam mempertahankan nilai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) diwujudkan melalui terobosan-terobosan yang efektif dan intensif. Tak tanggung-tanggung, Pemerintah DIY akan memberi insentif lebih kepada satuan kerja yang memang menunjukkan prestasi. Tak hanya itu, Pemprov DIY juga selalu melibatkan tim ahli setingkat doktor untuk ikut mengawasi akuntabilitas kinerja pemerintah. Dalam kesempatan berdialog dengan jajaran SKPD Pemerintah Provinsi Bali Jumat (19/9) lalu, Kepala Bappeda Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si membeberkan, banyak terobosan yang dilakukan pemerintah DIY dalam memperbaiki akuntabilitas kinerja pemerintah. Terobosan inilah yang membawa Pemprov DIY meraih nilai A pada tahun 2013 dari Menpan-RB. Tak sekadar memperbaiki sistem, melainkan melibatkan kalangan akademisi dalam menjaga keseimbangan
kinerja. Dijelaskan Tavip, keterlibatan akademisi di tiap satuan kerja ini penting guna melakukan kontrol secara intensif terhadap pelaksanaan program dari perencanaan, pengukuran, evaluasi sampai dengan perumusan sasaran. Ketika ada persoalan dalam sistem tersebut, atau ada yang kurang nyambung antara rencana dan sasaran, maka tim ahli ini yang turut melakukan evaluasi. Sehingga tiap-tiap satuan kerja langsung bisa memperbaiki.
Dengan pola kerja dan sistem seperti ini, menurut Tavip, ada kontrol dan koreksi langsung di tiap satuan kerja. “Keterlibatan tim ahli di tiap satuan kerja ini sangat penting. Mereka juga sangat membantu dalam membuat laporan akuntabilitas kinerja pemerintah. Jika ada yang tak sesuai antara rencana dan sasaran, atau ada persoalan sistem, maka tim ahli ini turut memberikan solusi,” beber Tavip. Sebagai kota pelajar, Pemprov DIY tak mau mencari tim ahli yang ecek-ecek. Menurut Tavip, tim ahli yang menjadi ‘penasehat’ di tiap satuan kerja rata-rata setingkat doktor dan sesuai bidang satuan kerja di mana tim ahli ini ditempatkan. “Tim ahli kami sekelas doktor sesuai dengan satuan kerja. Ya di Yogyakarta ini memang terkenal sebagai kota pelajar. Maka dari itu, kami selalu memberdayakan tim ahli dari kalangan akademisi
untuk ikut terlibat dalam pemerintahan,” jelasnya. Dalam tata kelola keuangan, Pemprov DIY selalu memberi prioritas pada pengelola uang, barang atau aset di jajaran pemerintahan. Bahkan tak tanggungtanggung, kenaikan insentif untuk si pengelola ini pun selalu diperhitungkan. Menurut Sekretaris Daerah Pemprov DIY Drs. Ichsanuri, nasib barang ada di tangan si pengelola. Ketika pengelola bermasalah, maka barang tersebut juga bermasalah dan berpotensi jadi temuan BPK. “Maka dari itu, kami memberikan insentif lebih pada si pengelola ini. Karena posisi itu sangat rentan terjadi penyimpangan. Bahkan bisa berpotensi jadi temuan BPK. Jadi selain soal akuntabilitas kinerja, kami juga sangat konsen dengan tata kelola dan pelaporan keuangan yang baik. Dua hal ini selalu jadi fokus kami,” jelasnya. Sebagaimana diberitakan se-
belumnya, jajaran Pemerintah Provinsi Bali melakukan studi banding soal LAKIP ke Pemprov DIY. Dengan dipimpin Wagub Wagub Sudikerta, jajaran Pemprov diterima oleh Sekda Pemprov DIY Drs. Ichsanuri. Dalam kesempatan membuka acara, Wagub Sudikerta menjelaskan, studi banding ini merupakan tindak lanjut arahan Menpan-RB dan juga Gubernur Pastika terkait upaya penyempurnaan tata kelola keuangan dan akuntabilitas kinerja jajaran Pemprov Bali. Dalam tata kelola keuangan, kata Wagub, Pemprov Bali telah meraih WTP yang merupakan capaian terbaik. “Namun kita tak boleh berhenti hanya pada tata kelola keuangan, karena akuntabilitas kinerja juga menjadi bagian yang sangat penting,” ujarnya. Atas dasar itulah, tambah Wagub, LAKIP mendapat perhatian dan digarap lebih serius. Sudikerta juga berharap selu-
FB/IST
KUNJUNGAN-Dipimpin Wagub Wagub Sudikerta, jajaran Pemprov Bali diterima oleh Sekda Pemprov DIY Drs. Ichsanuri.
ruh pimpinan SKPD Bali sungguhsungguh memanfaatkan kegiatan ini. “Gali ilmu sebanyak-banyaknya untuk diterapkan dalam penyempurnaan LAKIP kita,” tandasnya. Wagub lanjut menjelaskan, upaya untuk meraih WTP ataupun nilai LAKIP yang lebih baik bukan semata mengejar prestasi yang tak punya dampak bagi pembangunan Bali. Kata Sudikerta, capaian tata kelola keuangan dan akuntabilitas kinerja erat kaitan-
nya dengan kepercayaan pusat yang terkait dengan perolehan dana untuk mempercepat pembangunan Bali. “Jika dana yang kita peroleh lebih banyak, berbagai program akan dapat dipercepat pelaksanaannya,” ujar dia. Untuk itu, dia berharap pimpinan SKPD Bali lebih serius dan bekerja keras dalam penyempurnaan LAKIP sebagai indikator penting dalam capaian kinerja birokrasi. R-006* Layouter: Soma
DAERAH
4 Kasus RPH Temesi, Mantan Sekda Ngaku Banyak tak Tahu GIANYAR- Fajar Bali Pasca penetapan sebagai tersangka kasus mark up pengadaan lahan Rumah Potong Hewan (RPH) Temesi, Gianyar pada 4 September 2013 lalu, untuk pertama kalinya Ketua Tim Panitia pengadaan lahan sekaligus Sekda Gianyar waktu itu, AA RA diperiksa sebagai tersangka, Senin (22/9). Hal itu diungkapkan Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Gianyar, Herdian Rahardi, seusai melakukan pemeriksaan. Lebih lanjut dikatakannya, saat dimintai keterangan, tersangka mengaku tidak banyak tahu masalah pembebasan lahan tersebut. Menurut tersangka, yang banyak tahu adalah Ida Bagus Raka, Sekretaris Tim yang waktu itu menjabat Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Gianyar, yang juga sebagai pelaksana teknis. “Walaupun sebagai Ketua Tim, tersangka mengaku kurang banyak tahu masalah pengadaan lahan di RPH Temesi,” jelas Herdian. Hanya saja, saat ditanya keabsahan tanda tangan di Berita Acara Kesepakatan Harga dan Berita Acara Rapat Penafsiran Harga, tersangkan mengakui kalau itu benar tandatangannya. Hanya saja, saat itu ia mengaku disodorkan agar ditandatangani. “Benar saya ikut menandatangani berita acara itu,” ujar Herdian menirukan pengakuan tersangka. Selain memeriksa tersangka AA RA, rencananya besok (hari ini-red) akan dilakukan pemeriksaan terhadap dua tersangka lainnya, yaitu IBR dan KAT. “Terhadap tersangka lainnya besok kita akan lakukan pemeriksaan,” ujar Herdian, seraya berharap agar kasus ini bisa cepat diselesaikan.W-005
Pelatihan LBK dan PBK
BANGLI-Fajar Bali Pelatihan Loka Bina Karya (LBK) dan Praktek Belajar Kerja (PBK) merupakan sarana rehabilitasi sosial luar panti bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial khususnya penyandang disabilitas (cacat), sehingga mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertras) Kabupaten Bangli Drs. Nengah Sukarta saat penutupan LBK dan PBK di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Bangli, Senin (22/9). Acara itu dihadiri Kadis Sosial Provinsi Bali Drs I Nyoman Wenten dan penyandang disabilitas peserta pelatihan. Lebih lanjut Nengah Sukarta menyampaikan, penyelenggaraan LBK dan PBK bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Bangli terlaksana berkat kerjasama antara Disosnakertrans Kabupaten Bangli dengan Dinas Sosial Provinsi Bali. Palatihan sendiri berlangsung selama 3 bulan, dimana pembukaanya sudah berlangsung pada tanggal 5 Juni sampai dengan 15 September 2014. Menurut Nengah Sukarta, kegiatan ini memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya memberdayakan para penyandang disabilitas, melalui kegiatan terpadu antara masyarakat dan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas kesejahteraan penyandang disabilitas. Lebih lanjut Nengah Sukarta menjelaskan, saat ini jumlah orang dengan kecacatan di Kabupaten Bangli mencapai 1.599 orang. Namun melalui kegiatan ini baru bisa tersentuh sebanyak 15 orang. Oleh karenanya, kegiatan seperti ini akan terus diupayakan, sehingga tujuan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 bisa tercapai, yakni penyandang disabilitas tidak terabaikan. Dalam pelatihan LBK dan PBK ini, peserta diajarkan keterampilan menjahit. Sementara itu Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Nyoman Wenten pada kesempatan itu menyampaikan, dasar dari kegiatan ini adalah DPA Dinas Sosial Provinsi Bali Tahun Anggaran 2014. Kegiatan ini merupakan yang kelima kalinnya setelah LBK di Kab. Gianyar, Tabanan, Buleleng dan Jembrana yang merupakan tindak lanjut dari hasil Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Dikatakan, peserta kegiatan LBK dan PBK di Kabupaten Bangli sebanyak 15 orang, terdiri dari cacat tubuh dan tuna rungu wicara. Sedangkan tindak lanjut dari terselesaikannya pelatihan ini, peserta diberikan bantuan hibah barang berupa mesin jarit, mesin obras, mesim mebuat lubang kancing, mesin membuat kancing serta perlengkapan menjarit. W-002
FAJA R BALI
SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Belasan Siswa SMP dan SMA Parisada Kesurupan Penunggu Marah Karena Gedung Lama Dibongkar Untuk keduanya kalinya setelah Sabtu (20/9) lalu, belasan siswi SMA dan SMP Parisada mengalami kesurupan,Senin (22/9) kemarin. kejadian kesurupan para siswi ini, terjadi saat siswa-siswi SMA dan SMP Parisada akan menggelar Ulangan Tengah Semester (UTS). AMLAPURA-Fajar Bali Kesurupan siswa yang kebanyakan perempuan ini membuat para siswa lainya berhamburan menolong siswa yang sedang kesurupan. Bahkan, untuk menolong menggotong para siswa ini, sejumlah petugas Satpol PP pun datang memberikan pertolongan. Informasi yang didapat, aksi kesurupan siswa SMA dan SMP Parisada terjadi sekitar pukul 06.30 Wita, saat itu para siswa yang baru datang langsung melakukan persembahyangan di Pura Sekolah. Setelah itu, para siswa yang sudah usai melakukan persembahyangan langsung kembali ke kelas masing-masing. Tak berselang beberapa menit,entah siapa yang mengawali, secara tiba-tiba jeritan satu siswa merembet ke siswa lainya. Tidak hanya itu,para siswa yang baru datang didepan Sekolah pun mengalami hal yang sama. Kontan hal ini membuat ratusan siswa menjadi panik,termasuk para guru yang sudah sampai di sekolah. Rata-rata, para siswa yang mengalami kesurupan ini berbicara tak jelas sambil menjerit-jerit, pegawai sekolah dan dewan guru berupaya memberikan pertolongan. Namun, karena siswa sema-
kin banyak yang mengalami kesurupan, siswa-siswi SMA dan SMP Parisada pun digiring ke lapangan tanah Aron,dengan harapan menjauh dari areal sekolah. Begitu juga dengan para siswa yang mengalami kesurupan juga di bawa ke lapangan tanah Aron dengan dibantu puluhan petugas Satpol PP. Tak hanya itu, asisten II Setda Karangasem, I Made Sujana Erawan pun tampak turun tangan dengan menenangkan para siswa. karena tetap semakin banyak siswa yang mengalami kesurupan ini, pihak sekolah pun meminta agar para siswa yang tidak kesurupan bergeser menuju wantilan Kantor Bupati Karangasem yang berada di sebelah SMA dan SMP Parisada. Sedangkan, para siswa yang mengalami kesurupan berteriak-teriak meminta untuk kembali ke sekolah. Kesurupan siswa baru mereda setelah penekun spiritual datang dan berupaya menolong siswa. Diantara para siswi yang mengalami kesurupan ini, Ni Luh Tirtawati kelas XII IPB II tampak paling lain dari siswa kesurupan lainya. Dari ucapan siswi ini, terungkap kekesalan para penunggu alam gaib yang tidak
FB/BUDIASA
Siswa SMA Parisada saat kesurupan. Suasana di sekolah menjadi tegang dan Satpol PP pun turun tangan.
terima dengan pihak sekolah membongkar sebuah gedung. Selain itu, para siswa –siswi juga banyak yang meludah sembarangan di areal sekolah. Salah seorang penekun spiritual I Made Uder mengatakan, mereka memang rada tidak terima dengan keadaan sekolah yang dinilai membongkar gedung. “Mereka sangat banyak berkeliaran, makanya siswa yang baru saat naik tangga langsung mengalami kesurupan, karena memang mereka berkeliaran,” ujarnya diselasela menenangkan siswa. Made Uder yang juga kasat lantas Polres Karangasem ini
mengatakan, dari komunikasi yang dilakukannya, para mahluk gaib ini meminta dibuatkan sebuah palinggih di atas sungai yang melintas di dalam sekolah. Apalagi sungai tersebut ditutup dengan memakai beton, ini lah yang membuat mereka menjadi tidak terima. “Karena ada sungai di dalam sekolah, tetapi tidak dibuatkan palinggih,dari siswa yang mengalami kesurupan mengatakan demikian,” ujarnya lagi. Sementara itu, Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana SMA Parisada, I Gede Hendra Gunadi mengatakan, pihak sekolah telah menyanggupi untuk membuatkan palinggih
di tempat yang diinginkan. Selain itu, pihak sekolah juga akan melakukan upacara pecaruan di areal sekolah. Rencananya, pecaruan akan di gelar besok Selasa (23/9) (hari ini –red). “Besok (hari ini) pihak sekolah menggelar upacara,termasuk membuatkan palingih seperti yang diminta,” ujarnya. Untuk menghindari kesurupan semakin meluas, pihak sekolah lantas memulangkan siswa-siswi SMA dan SMP Parisada lebih awal. Sebelumnya,Sabtu (20/9) belasan siswa SMA dan SMP Parisada juga mengalami hal yang sama. W-016.
Bupati Geredeg Serahkan Bonus untuk Atlit Berprestasi AMLAPURA-Fajar Bali Bupati Karangasem I Wayan Geredeg SH, MAP, Senin (22/9) menyerahkan bonus kepada atlit/artis peraih medali emas dan berprestasi di ajang Porsenijar dalam rangka kompetisi olahraga tahun 2014. Bupati I Wayan Geredeg mengharap agar prestasi para atlit dan peserta Porsenijar dapat lebih ditingkatkan. Pemberian bonus hendaknya tidak dilihat dari besar dan jumlahya semata namun sebagai bentuk penghargaan bagi putra-putri daerah yang telah menujukkan disiplin dan prestasi nyata. Kendati even Porsenijar sudah berakhir namun memiliki nilai dan makna strategis sebagai salah satu even olahraga di Provensi Bali, tidak saja merupakan tolak ukur keberasilan pembagunan bidang keolahragaan di Bali sekaligus menjadi ajang kompetisi untuk menjaring, menyeleksi dan mempesiapkan atlit olahraga handal yang
Gapura Desa
bakal diterjunkan dalam even lebih tinggi seperti pekan olahraga pelajar wilayah dan pekan olahraga nasional. Bupati juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para atlit yang telah berhasil demikian juga kepada para official/pelatih. Prestasi olahraga tahun ini sudah meningkat dari sebelumnya. Kadisdikpora Drs I Gede Ariyasa, M.Pd, melaporkan, jumlah kontingen Kabupaten Karangasem 375 orang terdiri dari 285 atlit/artis, 75 official dan 15 koordinator lapangan. Cabang olahraga yang diikuti sebanyak 14 cabang seperti : atletik, silat, karate, bola basket, tenis meja, tenis lapangan , bulu tangkis, bola voli, sepak takraw, taekwondo, panjat tebing, renang, catur, judo. Sedangkan di bidang seni yang di ikuti antara lain : Macepat, Masatua Bali, Mekidung, Mapidarta Bahasa Bali, Mekekawin, Darma Wacana, Menyalin Aksara Latin ke Aksara
Bali dan Melukis. Bonus yang diserahkan Rp 95.650.000 untuk bonus atlit/ artis dan Rp 29.350.000 untuk pelatih/official dengan rincian emas tunggal dan ganda sebesar Rp 2.000.000, Perak tunggal dan ganda Rp 1.250.000, Perunggu tunggal dan ganda Rp 750.000. Untuk official/ pelatih bagi cabang atlitik 5 emas, 7 perak dan 5 perunggu diberikan bonus sebesar Rp 6.250.000, Tenis meja meraih 1 emas dan 4 perunggu diberikan bonus sebesar Rp 1.700.000, Tenis Lapangan meraih 1 perunggu diberikan bonus sebesar Rp 300.000, Basket 1 perunggu dengan bonus Rp 300.000, Bulu tangkis dengan 2 perunggu diberikan bonus sebesar Rp. 600.000, Taekwndo dengan 2 emas, 3 perunggu diberikan bonus sebesar Rp. 1.900.000, Catur dengan 2 emas diberikan Rp. 1.000.000, Pencak Silat dengan 6 emas, 7 perak dan 11 perunggu diberikan bonus Rp. 8.900.000, Karate 1 perak
FB/IST
Bupati I Wayan Geredeg saat menyerahkan bonus kepada atlit berprestasi.
dan 3 perunggu diberi bonus Rp. 2.000.000, Judo 1 perak dan 4 perunggu diberi bonus Rp. 1.600.000, Panjat Tebing dengan 3 emas dan 4 perak dan 2 perunggu diberi bonus Rp. 4.000.000, Mekidung 1 perak diberi bonus Rp. 400.000 dan Darma Wecana dengan 1 perak diberi bonus Rp. 400.000.
Perolehan medali di bidang olahraga untuk Karangasem adalah 19 emas, 20 perak dan 37 perunggu. Semenatara untuk bidang seni meraih 2 perak. Pemberian bonus dilakukan secara perwakilan kepada I Kadek Sasak Wijaya dan Ni Komang Wiwin Ariningsih. HMS
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Dukung KLA, Kader Posyandu jadi Perhatian UNTUK mendukung dan mengoptimalkan kegiatan Posyandu sebagai wadah layanan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, peran Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu Kecamatan dan Kelompok Kerja (Pokja) Posyandu Desa atau Kelurahan mesti ditingkatkan untuk memfasilitasi, membina, memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan Posyandu. Peranannya diharapkan menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan, balita, anak-anak dan masyarakat. Hal ini diungkapkan Asisten Administrasi Umum Kabupaten Gianyar I Wayan Sudamia, saat membuka Rapat Koordinasi Daerah Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu Kecamatan dan Kelompok Kerja (Pokja) Posyandu Desa/Kelurahan di wantilan Pura Samuan Tiga Desa Bedulu, Senin (22/9). Dikatakan, pemberdayaan Posyandu memang menjadi salah
satu program prioritas Pemkab Gianyar sebagai upaya mengatasi dan mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. “Kesehatan sangat mempengaruhi kualitas hidup sumber daya manusia. Posyandu menjadi salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama-sama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan,” terangnya. Ir. A.A. Istri Meini, M.Si dari BPMPD Provinsi Bali yang menjadi narasumber dalam Rakorda yang dihadiri seluruh kader posyandu se-Kabupaten Gianyar menyampaikan, posyandu merupakan garda terdepan deteksi dini dibidang kesehatan dan kesejahteraan yang dibutuhkan masyarakat. Untuk itu kemampuan kader perlu ditingkatkan untuk pemberdayaan posyandu dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat. Untuk mendukung dan men-
goptimalkan kinerja posyandu, hal yang harus dilakukan adalah memberdayakan peran Pokja Desa dan Pokjanal Kecamatan untuk saling koordinasi, membina, memantau dan mengevaluasi kegiatan Posyandu. “Ke depan diharapkan mempunyai peran yang sangat besar terhadap penurunan angka kematian bayi, Balita dan ibu hamil,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, A.A. Istri Meini dari BPMPD Provinsi Bali bersama A.A. Sri Laksmi Paramita Dewi dari bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Badan PP dan KB Kabupaten Gianyar menyampaikan sejumlah materi kepada peserta Rakorda, seputar peran, fungsi dan tugas Pokjanal dan Pokja Posyandu serta kebijakan pengembangan Kabupaten Layak Anak di desa atau kelurahan. Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Gianyar I Made
FB/ARTAYASA
Rapat Koordinasi Daerah Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu Kecamatan dan Kelompok Kerja (Pokja) Posyandu Desa/ Kelurahan di wantilan Pura Samuan Tiga Desa Bedulu,
Watha mengatakan, tujuan dari pelaksanaan Rakorda untuk lebih memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya peranan Posyandu dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan, balita, anak-anak dan masyarakat. Selain itu meningkatkan kesadaran dari para steak holder dan pemuka
masyarakat serta Tim Pokjanal Kecamatan dan Tim Pokja Desa dalam melaksanakan peranannya di masing-masing desa/kelurahan dan kecamatan “Rakorda pertama kali ini juga sebagai bentuk dukungan Gianyar menuju Kabupaten Layak Anak (KLA),” imbuhnya. W-005 Layouter: Soma
FAJA R BALI
SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
DAERAH
5
Bupati Jenguk Slamet dan Supinah Karena Miskin, Keduanya tidak Mendapatkan Pengobatan Maksimal Sebagai bentuk keprihatinan, Bupati Jembrana Putu Artha menjenguk kondisi Slamet Wahyudi (14) warga Lingkungan Samiana Kelurahan Gilimanuk, yang menderita TBC kronis Senin (22/9) kemarin. Tangan dan kaki,Slamet dilihat mengecil, akibat penyakit yang menggerotinya.
FB/Agus
Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra saat berada di Puskesmas.
Wabup Sutjidra Puas Pelayanan di Puskesmas PELAYANAN medis di Puskesmas Rawat Inap diapresiasi positif Wakil Bupati Buleleng. Wakil Bupati dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengaku puas dengan pelayanan medis di Puskesmas Rawat Inap. Penilaian tersebut berdasarkan inspeksi yang dilakukan 3 kali oleh Wabup Sutjidra di Puskesmas Rawat Inap di Kecamatan Tejakula, Kecamatan Gerokgak dan Kecamatan Busungbiu. Kepuasan masyarakat tak lepas dari fasilitas yang diberikan di puskesmas rawat inap. Puskesmas yang dilengkapi dengan 20 tempat tidur juga dijaga 4 orang dokter yang bertugas dua shift selama 24 jam. Bahkan, Wabup Sutjidra mengaku telah merekrut 12 dokter PTT tambahan yang akan disebar sebanyak 8 dokter ke puskesmas rawat inap dan 4 dokter lagi ditempatkan di RSUD Buleleng. W-008
Penanganan SD 1 Perean Kangin Diambilalih Komisi IV
TABANAN-Fajar Bali Lambanya penanganan kasus tanah di SD 1 Perean Kangin, Kecamatan Baturiti, mendapatkan atensi serius dari Komisi IV DPRD Tabanan. Komisi yang baru saja disepakati tersebut segera turun ke lapangan termasuk ke SD I Perean Kangin. “Masih banyak kasus serupa di Tabanan, kami segera turun ke SD di Perean Kangin,” jelas Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gede Purnawan, kemarin. Ia menilai, kasus SD Perean Kangin membutuhkan penanganan yang cepat tepat dan akurat. Apabila kasus ini diberikan berlarut-larut akan menimbulkan masalah baru. “Kami menunggu penetapan saja, usai ditetapkan kami langsung turun,” jelas politisi PDIP asal Pupuan ini. Lambannya penanganan kasus SD 1 Perean Kangin juga disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana. Madra mengatakan pihaknya sudah menyampaikan beberapa rekomendasi terkait solusi mengenai permasalahan yang dihadapi SD 1 Perean Kangin, Kecamatan Baturiti. Rekomendasi itu juga telah disampaikan kepada Bupati Tabanan selaku pengambil kebijakan dan DPRD Tabanan selaku badan legislasi. “Kami sudah kirim poin-poin rekomendasi solusi permasalahan SD 1 Perean Kangin ke Ibu Bupati maupun ke ketua DPRD Tabanan. Kami berharap segera ada duduk bersama memecahkan permasalah tersebut,” jelas Madra. Ia tidak mau permasalahan itu terkatung-katung dan tidak ada kejelasan. “Kami juga khawatir permasalahan itu menimbulkan masalah baru ketika terlambat ditangani,”jelasnya. P ihaknya pun selaku Dewan Pendidikan di Tabanan siap menjadi mediasi untuk mencarikan solusi terbaik yang tengah dihadapi SD 1 Perean Kangin, Kecamatan Baturiti. Karena menurut data yang ada, masih banyak kasus serupa yang menimpa sekolah-sekolah di Tabanan. “Masalah tanah sekolah harus segera diselesaikan kepemilikanya secara sah agar menjadi asset daerah,” tandasnya. W-004
Sudah Diperbaiki, Jalan Rusak Lagi
FB/PRAMONO
Kondisi jalan yang rusak dan membentuk gundukan di wilayah Desa Mendoyo Dauh Tukad Kecamatan Mendoyo.
NEGARA- Fajar Bali Jalan beraspal di depan pertigaan Jalan Rama, wilayah Desa Mendoyo Dauh Tukad Kecamatan Mendoyo, mengalami kerusakan. Selain rusak, kondisi permukaan tanahnya menggunung, sehingga menggangu bagi pengguna jalan, terutama sepeda motor. Jalan tersebut juga merupakan jalan jalur Denpasar Gilimanuk. Kadek Adi, salah satu warga setempat mengatakan jalan tersebut sebelumnya sudah pernah mendapat perbaikan, tetapi tak bertahan lama. Bahkan kondisi jalannya kini membentuk gundukan yang lokasinya di tengah-tengah pertigaan. Menurutnya perbaikan jalan itu, belum sampai dua bulan,sudah rusak lagi. Dia menduga,kemungkinan penambalan saat perbaikan, kurang kuat dan padat sehingga ketika dilintasi truk dan kendaraan besar lainnya, cepat rusak. Hal yang sama juga dikatakan,Made Wastra salah satu pengemudi truk. Akibat adanya tanah yang membentuk gundukan itu, cukup mengganggu dan menyulitkan ketika melintas,apalagi di malam hari. Bila tak tahu ada gundukan, pengendara sepeda motor kerap terjatuh. Warga katanya,inginnya segera memperbaiki sendiri dengan mengeruk jalan beraspal itu,namun karena bukan khawatir dinilai salah, maka dibiarkan. Mereka berharap pemerintah supaya segera memperhati dan memperbaikinya. Perbekel Mendoyo Dauh Tukad, IB Purnawirawan kemarin mengatakan jalan tersebut sudah sering diperbaik, namun tetap tak bertahan lama. Pihaknya juga sering menerima laporan, di lokasi itu banyak pengendara yang terjatuh. Pihaknya berharap, supaya kembali diperbaiki, namun supaya lebih lebih tahan lama. W-003
NEGARA-Fajar Bali Selain menjenguk Slamet Wahyudi, Bupati Artha juga menjenguk Supinah (30) yang masih di Lingkungan Samiana. Supinah menderita lepra atau kusta, sejak enam tahun yang lalu. Antara rumah Slamet Wahyudi dengan penderita kusta,tidak jauh jaraknyan hanya 50 meter. Begitu melihat kondisi Slamet, Bupati Artha merasa prihatin. Dia agak menyayangkan, karena orang tuanya kurang memberikan perhatian terhadap anak yang sedang memerlukan perhatian serta kasih sayang. Kini hanya tinggal ibunya, sementara ayahnya sudah meninggal dunia sejak Slamet berusia 7 tahun. Artha meminta laporan serta upaya dari Dinas Kesehatan, agar kondisi yang dialami Slamet dapat disembuhkan. Menurut Kadis Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta yang ikut menjenguk kemarin menyampaikan awalnya Slamet Wahyudi mengalami TBC dan pernah di-
FB/PRAMONO
Bupati Jembrana Putu Artha ketika menjenguk kondisi Slamet Wahyudi penderita TBC kronis, di Lingkungan Samiana, Gilimanuk.
rawat di puskesmas maupun rumah sakit. Tetapi karena sedikit trauma dengan obat, sehingga enggan untuk dirawat di rumah sakit. Kondisi Slamet lama kelamaan menurun dan tubuhnya kurus. Kakinya juga tampak mengecil. Setelah dibujuk oleh bidan dan perawat, Slamet baru mau untuk dirawat jalan dan kondisinya mulai membaik. Sedangkan kondisi Supinah yang men-
galami sakit kusta, juga memprihatinkan. Sakit yang diderita Supinah juga dialami sejak enam tahun lalu. Supinah pun sejatinya sudah mendapat perawatan dan pengobatan, bahkan penyakit lepra atau kusta sudah sembuh, hanya saja penyakit kusta yang mengakibatkan cacat kulit pada kaki, tangan dan wajahnya tidak bisa disembuhkan. Menurut dr Putu Suasta, kini Supinah mendapat perawatan secara fhisik den-
Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Buleleng Naik
SINGARAJA–Fajar Bali Ditahun ini, harga sapi menjelang Idul Adha, 5 Oktober mendatang mengalami peningkatan hingga 10 pesen. Hal itu diungkapkan oleh seorang penjual sapi Ismail Marjuki dari Desa Tegalinggah, Kecamatan Sukasada, kemarin. Ia menuturkan bahwa menjelang pelaksanaan hari Idul Adha harga sapi mengalami peningkatan yang cukup tinggi—di mana dikatakan harga seekor sapi berbobot 210 kilogram (kg) bisa mencapai Rp 10,5 juta. Padahal sebelumnya hanya Rp 8,5 juta per ekor. Menurutnya, kenaikan harga ini terjadi sejak di tangan peternak. Meski begitu, Ismail bisa meraup keuntungan lebih besar dari berjualan sapi ketika mendekati Idul Adha. Jika pada hari-hari biasa hanya mendapatkan keuntungan Rp 500 ribu dari menjual seekor sapi. Kini ia bisa meraup keuntungan hingga Rp 20 juta dari menjual 10 ekor sapi. Untuk mensiasati kenaikan harga dan untuk meraup keuntungan lebih besar, ia biasa membeli sapi dari peternak sejak sebulan lalu. Sapi-sapi itu kemudian dirawatnya sendiri. ”Menjelang Idul Adha saya sejak satu bulan sudah membeli sapi sehingga disaat hari raya harga sapi melambung tinggi,”katanya. Ismail yang telah berjualan sapi sejak dua tahun ini mengaku, pembeli sapi-sapinya biasanya dari sekolah-sekolah Islam dan takmir Masjid. Ia memprediksi, penjualan sapinya akan terus meningkat hingga mendekati Idul Adha.
gan memberikan vitamin. “ Kusta bukan penyakit keturunan, tetapi bisa menular apabila ada kontak kulit yang luka,” terang Suasta. Melihat dua warga di Gilimanuk yang sakit, Bupati Artha meminta kepada tenaga medis di Puskesmas Gilimanuk, supaya terus memantau perkembangan kesehatan mereka. Bupati Artha memberikan bantuan dana kepada Slamet Wahyudi dan Supinah. W-003
Forum Remaja Hindu Jembrana Bangkitkan Inovasi Pelajar
FB/Agus
Harga sapi potong menjelang Idul Adha di Buleleng naik.
”Kalau masalah peningkatan pasti ada. Bahkan menjelang pelaksanaan Idul Adha harga sapi saya akan laris dengan cepat,”imbuhnya lagi. Sementara itu, seorang penjual kambing, Sarifudin mengaku, penjualan kambingnya sekarang menurun dibandingkan pada Idul Adha tahun lalu. Hingga saat ini, kambingnya yang telah laku terjual hanya 12 ekor. Padahal, pada tahun lalu, ia mampu menjual 25 ekor. Menurutnya, sepinya pembeli kambing ini karena harganya yang terlampau tinggi. Kini, harga kambing bisa mencapai Rp 3,5 juta. Padahal tahun lalu hanya Rp 2,7 juta.”Kalau saya lihat ditahun sekarang dengan tahun kemarin sangat jauh. Ditahun sekarang agak sepi hal itu kami lihat karena harga sapi yang begitu tinggi,”tuturnya. W - 008
NEGARA- Fajar Bali Untuk meningkatkan dan membangkitkan inovasi pelajar, Forum Komunikasi Remaja Hindu Jembrana, menggelar bermacam kegiatan bernafaskan Hindu. Sejumlah siswa ssiwi, mulai dari tingkat SMP dan SMA se Kabupaten Jembrana itu, mengikuti lomba yang digelar Forum Remaja Hindu Jembrana. Beragam lomba yang digelar diantaranya majalah dinding, fotografi budaya, orti Bali serta beberapa kegiatan yang sifatnya di lomba. Kegiatan itu, seperti ceramah agama serta ngayah bersama di beberapa pura di Jembrana. Setelah beragam lomba mewarnai, puncaknya di Wantilan Pura Jagatnatha, Minggu lalu. Ketua Panitia, Ni Kadek Eni Astini menyamapaikan kegiatan ini untuk menggali pemikiran serta intelektualitas Remaja Hindu. Tak hanya itu, sekaligus untuk mengetahui minat serta bakat mereka yang dimiliki. Pihaknya
berharap, bagi remaja supaya dapat meningkatkan karakter kehinduan, sekaligus ikut berpatisipasi dalam pembangunan daerah. “Kegiatan ini, juga serangkaian ulang tahun Forum Komunikasi Remaja Hindu Jembrana yang keenam,” ujar pelajar yang kini duduk di kelas XII SMAN 1 Pekutatan. Bupati Jembrana Putu Artha yang berkesempatan hadir mengatakan kegiatan ini, jangan hanya sebatas perlombaan semata, tetapi juga serana mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Generasi muda sebagai ujung tombak dalam menjaga adat dan budaya. Selain itu, juga diminta untuk meningkatkan inovasi,” ujarnya. Tak hanya itu,dengan kegiatan ini, juga sebagai upaya meminimalisir berbagai kenakalan remaja yang bekalangan ini sering muncul dimedia. “Saya harap kegiatan semacam ini,supaya terus dilakukan setiap tahunnya,” terangnya. W-003
Buleleng Bakal Adakan ‘Festival Mekorot’
SINGARAJA–Fajar Bali Kabupaten Buleleng akan melangsungkan Festival Buleleng Mekorot. Pelaksanaan Buleleng Mekorot yang akan berlangsung Jumat (26/9) mendatang membawa tema beradu di udara dan bersahabat di darat itu akan dilaksanakan di kawasan Pantai Binaria-Lovina. Pesertanya kurang lebih 100 orang. Ketua tim kreatif pelaksanaan Buleleng Mekorot Ida Bagus Mahendra Yuda alias Gusmang saat dikonfirmasi, Senin (22/9) disalah satu restoran Pantai Penimbangan Buleleng mengaku dalam pelaksanaan Buleleng Mekorot nanti akan dirangkai dengan kegiatan lomba fotografi. ”Dalam pelaksanaan Buleleng Mekorot nanti kami juga akan melangsungkan kegiatan lomba fotografi,”kata Gus Mang. Masyarakat Buleleng selama ini memang dikenal gandrung dengan mekorot. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari, untuk membuat benang yang tajam, supaya lebih mudah memutus benang layangan lawan. Apalagi jiwa masyarakat Buleleng sangat menyukai hal-hal yang berbau kompetisi, sehingga lomba layangan yang mempertontonkan keindahan, kurang digemari di Bali Utara. ”Kami coba menangkap keinginan masyarakat Buleleng itu. Selama ini mekorot sangat digemari, dan selalu menjadi
Para tim kreatif Buleleng mekorot saat melangsungkan pelaksanaan Jumpa Pers.
tradisi, utamanya di wilayah Desa Pakraman Buleleng. Hampir setiap hari kan selalu ada saja orang mekorot, entah di sawah, di lapangan, atau di taman kota,” jelas Gung Weda, Ketua JCI Chapter Singaraja yang didampingi Ketua tim kreatif Ida Bagus Mahendra Yuda dan Koordinator Tim Kreatif, Cok Aditya, saat memberikan keterangan pers, siang kemarin. Menurut Weda, dalam Festival Mekorot nanti, tak ada
aturan khusus. Hanya ada kompetisi saling memutus benang lawan. Mekorot akan melibatkan 120 orang pemain layanglayang, dan terus diadu, hingga ditemukan sepuluh besar pemain. Para pemain yang duduk di posisi sepuluh besar, akan kembali diadu. Sejauh ini, tak banyak pendaftar dari kalangan siswa yang berpartisipasi dalam festival itu. Padahal panitia telah
membuka kesempatan seluasluasnya kepada siswa dan masyarakat umum. ”Justru yang banyak dari Sekaa Truna Truni. Mungkin karena SMP dan SMA sekarang sedang UTS. Beberapa dari bapak-bapak juga mendaftar. Sekarang sudah 80 orang yang mendaftar,” terang Yuda menambahkan. Untuk mendaftar mengikuti Festival Mekorot, panitia tak menarik bayaran sedikit pun. Panitia hanya meminta
FB/Agus
enam buah buku tulis dan enam buah pulpen, untuk syarat pendaftaran sebuah tim mekorot. Hal itu juga berlaku untuk seorang peserta lomba fotografi Festival Mekorot. Buku dan alat tulis itu, nantinya disumbangkan kepada siswa di SDN 3 Kaliasem dan SDN 4 Kaliasem. Selain itu buku juga disumbangkan ke beberapa adik asuh Buleleng Community, serta adik-adik asuh binaan dari Komunitas Anak Alam. W–008 Layouter: Soma
6 FAJA R BALI
SELASA, 23 SEPTEMBER 2014, TAHUN XV
CEK RUANGAN-Bupati Jembrana Putu Artha, saat mengecek ruangan di Akademi Komunitas.
FB/PRAMONO
FB/PRAMONO
GEDUNG SEKOLAH-Gedung yang akan dipergunakan untuk Akademi Komunitas.
Jembrana Bangun Pendidikan Merata yang Berkualitas Kurikulum pendidikan nasional tahun 2013 mulai diberlakukan tahun 2015 ini di seluruh sekolah di Indonesia termasuk di Gumi Makepung, Jembrana. Kurikulum tersebut bertujuan untuk mewujudkan generasi emas pada tahun 2045. Namun bagi Bupati Jembrana I Putu Artha, penerapan kurikulum saja kepada pelajar dirasa belum cukup untuk menciptakan generasi emas.
NEGARA-Fajar Bali Ditemui di sela-sela kesibukannya memimpin Jembrana, Bupati I Putu Artha, Jumat (12/9) lalu menjelaskan tentang strategi pembangunan
pendidikan yang diprogramkannya sejak memimpin Jembrana tahun 2011 lalu. Masyarakat Jembrana khususnya pada usia pelajar diwajibkan untuk mengenyam pendidi-
kan minimal hingga SMA atau sederajat. Kebijakan tersebut bahkan telah memiliki payung hukum yaitu Peraturan Daerah. Agar masyarakat Jembrana lebih ringan dalam membiayai pendidikan putra putrinya, Bupati Artha mensubsidi biaya pendidikan sekolah seperti biaya pendaftaran, SPP dan lainnya. M e n c i p t a k a n g e n e ra s i emas seperti yang diharapkan oleh kurikulum 2013, tentu bukan perkara mudah. Tetapi Bupati Artha punya cara lain dalam mewujudkannya. Untuk menciptakan pendidikan yang tidak saja berkualitas tetapi juga merata, maka Bupati Artha mendekatkan
akses pendidikan kepada masyarakat di lima kecamatan. Setelah sukses membangun SMP Negeri 6 Tahun 2013 di daerah yang dulunya terisolir di Lingkungan Awen Kelurahan Lelateng dan SMK Negeri 4 Bidang Kesehatan di Desa Nusasari Kecamatan Melaya, pada tahun 2014 Bupati Artha juga membangun SMK Negeri 5 Pariwisata di Kecamatan Pekutatan. Dengan pembangunan SMK Kesehatan di Melaya dan SMK Pariwisata di Pekutatan, itu berarti Jembrana telah memiliki SMK lengkap, mulai dari SMK Perkantoran, Akuntansi, Informasi Teknologi, Animasi, Pertanian, Pertukangan, Per-
Akademi Komunitas, Membuka Program Kepariwisataan
FB/PRAMONO
I Gusti Ngurah Sudama
NEGARA-Fajar Bali Setelah melalui proses yang cukup panjang, harapan masyarakat Jembrana untuk memiliki sebuah perguruan tinggi negeri, secara bertahap mulai terwujud. Hal ini menyusul dikeluarkannya ijin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 4807/E.E2.1/KL/2014, yang memuluskan dibukanya cikal bakal Perguruan Tinggi Negeri di Jembrana yang diawali dengan dibukanya Akademi Komunitas (AK). Pendirian AK di Jembrana sejatinya dilatarbelakangi oleh aspirasi masyarakat yang sejak lama mendambakan adanya perguruan tinggi negeri di Jembrana. Pasalnya, selama ini sebagian besar lulusan SMA dan SMK melanjutkan pendidikannnya ke luar daerah seperti Buleleng dan Denpasar bahkan hingga ke luar Bali, yang sudah tentu selain jaraknya sangat jauh juga biayanya yang cukup tinggi. Perjuangan Pemkab Jembrana untuk memenuhi hara p a n m a s ya ra k a t , a k a n adanya perguruan tinggi negeri, akhirnya bisa diwujudkan meskipun harus dilakukan secara bertahap. Sebab untuk membangun Perguruan Tinggi baru saat ini, tidak bisa seketika. Ijin Menteri untuk menyelengga ra ka n A K d i J e m b ra n a merupakan pintu utama bagi
FB/PRAMONO
PENGARAHAN-Kepala SMKN 5 Negara, memberikan pengarahan kepada siswa-siswinya te rb e n t u k nya p e rg u r u a n tinggi tersebut. Menurut Kadis Dikpora p a r b u d I N e n ga h A l i t , pendaftaran mahasiswa AK sudah dimulai sejak Agustus lalu. Sejak dibuka pendaftaran di Dinas Dikporaparbud Kabupaten Jembrana, puluhan remaja Jembrana sudah mendaftar. Bahkan untuk mahasiswa pertama yang kuliahnya dimulai bulan September ini, Bupati Artha menggratiskan biaya pendaftaran dan biaya pendidikan lainnya termasuk menggratiskan biaya gedung. “ Ruangan belajar dan kantor sudah dipersiapkan seluruhnya,“ kata Alit. Selain mempelajari ilmu dengan perhotelan, AK ini juga memberikan pelajaran minimal tiga bahasa asing yaitu Inggris, Jerman dan Jepang. Akademi Komunitas ini berlokasi di Desa Baluk Kecamatan Negara dengan menggunakan Gedung UPTD Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Jembrana, khusus
mempelajari Kepariwisataan dengan Program Diploma 1. Untuk tahap pertama ilmu kepariwisataan yang dipelajari adalah Front Office, Tata Hidangan dan Tata Graha. Bupati Jembrana I Putu Artha saat mengecek kesiapan gedung AK di Baluk beberapa waktu lalu menyebutkan, sejak lama masyarakat Jembrana mendambakan berdirinya Perguruan Tinggi Negeri di Jembrana, karena kalau kuliah ke luar Jembrana di samping biayanya tinggi juga jaraknya sangat jauh. Tahun ini keinginan masyarakat itu dibuktikan dengan langkah awal membangun Akademi Komunitas sebagai cikal bakal Perguruan Tinggi Negeri yang bekerjasama dengan Politeknik Negeri Bali. “Jadi AK ini bukan sekolah swasta, tapi Negeri dan yang terpenting lulusan akademi sudah pasti akan diterima di hotel-hotel berbintang terutama yang ada di Bali dan Jembrana, karena AK
sejak awal telah melakukan kerjasama dengan sejumlah hotel di Bali dan Jembrana,“ kata Artha. Dibukanya Akademi Pa r iw i s a t a , s e j a l a n d e n gan menggeliatnya perkembangan kepariwisataan di Jembrana, terutama di wilayah Kecamatan Pekutatan yang terkenal dengan o bye k w i s a t a a i r te r j u n , panorama pantai Medewi dan Bunut Bolong. Begitu pula dengan wilayah Kecamatan Melaya yang memiliki potensi wisata baharinya. Ke depan diyakini perkembangan pariwisata Jembrana akan semakin meningkat. Terlebih Pemkab Jembrana te r u s m e m b a n g u n i n f ra struktur dan fasilitas umum dalam menunjang pariwisata di Jembrana. Untuk itu sejak awal Pemkab Jembrana menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan berkompeten untuk memajukan pariwisata di Jembrana salah satunya melalu Akademi Komunitas. W-003
bengkelan, Tata Boga dan Tata Busana semuanya ada di Jembrana. Peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan di Jembrana tidak berhenti di tingkat sekolah menengah atas dan kejuruan saja. Bupati asal Pangkung Dedari Melaya ini juga membangun perguruan tinggi negeri di Jembrana yang diawali dengan membuka Akademi Komunitas Pariwisata sebagai cikal bakal Perguruan Tinggi Negeri Jembrana. Kualitas Sumber Daya Manusia melalui dunia pendidikan yang didukung dengan sarana prasarana pendidikan yang lebih dekat, outputnya dapat dilihat dari prestasi
yang dicapai oleh pelajar dan mahasiswa. Untuk mendorong mahasiswa asal Jembrana agar memperoleh nilai dan prestasi yang baik, Bupati Artha juga memberikan beasiswa kepada setiap mahasiswa asal Jembrana yang kuliah di Perguruan Tinggi maupun Universitas yang Berakreditasi A, setiap bulannya sebesar Rp 500 ribu, dengan syarat mampu meraih IPK 3,3 untuk Umum dan IPK 3,0 untuk Teknik dan Kedokteran. Beasiswa tersebut diberikan setiap semester dan langsung masuk ke rekening mahasiswa masing-masing. Program Pembangunan Pendidikan yang dilakukan
Bupati Artha dan Wakilnya Kembang Hartawan ini, memperlihatkan adanya keseimbangan antara kualitas terbaik yang ingin dicapai dengan kemudahan yang diterima masyarakat khususnya pelajar, kemudahan tersebut seperti subsidi pendidikan, beasiswa dan pendekatan akses pendidikan. Ketika masyarakat mudah mengakses pendidikan kemudian murah dalam hal biaya, maka kualitas menjadi tantangan sebagai indikator menuju generasi emas tahun 2045 nanti. Bupati Artha berkeyakinan, generasi emas akan lebih banyak tercipta dari Gumi Makepung Jembrana. W-003
SMKN Pariwisata Didik SDM untuk Dunia Pariwisata
NEGARA-Fajar Bali Kendati tak seperti daerah atau kabupaten lainnya di Bali, perkembangan sektor pariwisata di Jembrana sudah mulai menggeliat. Sejumlah pendukung dunia kepariwisataan, seperti hotel-hotel mulai banyak bermunculan, terutama di wilayah-wilayah obyek wisata di Jembrana. Para wisatawan asing yang berkunjung ke wilayah Bumi Mekepung, mendapat suasana berbeda dengan daerah lainnya.Berbagai keunikan dan keasrian di Jembrana, masih dapat dilihat oleh wisatawan, seperti tradisi Mekepung, musik bambu Jegog dan beberapa kesenian khas Jembrana yang makin digemari para wisatawan asing. Untuk mendongkrak dunia kepariwisataan, Pemkab Jembrana kini telah mempersiapkannya dengan melatih sumber daya manusianya sejak mulai sekarang. Salah satu untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang kepariwisataan, didirikan sekolah negeri yang memiliki program pariwisata yakni SMKN 5 Negara. Sekolah jurusan ini dibangun untuk memberikan ilmu kepada para generasi muda yang memang berminat dalam dunia kepariwisataan. Sekolah jurusan kepari-
wisataan yang berlokasi di bekas lahan SKB di wilayah Kecamatan Pekutatan tersebut, mendapat dukungan masyarakat, karena selama ini belum ada SMKN yang memiliki jurusan di bidang keahlian kepariwisataan di Jembrana. SMK tersebut juga memiliki lokasi yang cukup strategis yakni berada di kawasan wisata Pekutatan yang kerap secara intens dikunjungi wisatawan asing. Di wilayah Pekutatan juga terdapat sarana hotel yang sering menjadi wilayah kunjungan wisatawan seperti Medewi Bay Retreat, Puri Dajuma, Kelapa Retreat dan lainnya. Kepala SMKN 5 Negara, I Gusti Ngurah Sudama ketika ditemui di sekolahnya Senin (22/9) mengatakan, SMKN 5 Negara didirikan baru tahun 2013 dan sampai tahun ini, baru terdapat dua tingkat yakni kelas 10 dan kelas 11. Meski belum seluruh gedungnya rampung dibangun, untuk sementara ini proses belajar mengajar khususnya kelas 10 masih pinjam gedung di SMPN 1 Pekutatan yang berlokasi di sebelah barat gedung SMKN 5 Negara. Untuk sementara ini, baru membuka bidang keahlian Akomodasi Perhotelan dan Jasa Boga. Masing-masing keahlian, masih dirancang dengan
empat kelas. “Untuk sementara, proses belajar mengajarnya masih pinjam di SMPN 1 Pekutatan, sedangkan ruang praktek untuk siswanya sudah menggunakan gedung sendiri,” ujarnya seraya menambahkan pembangunan untuk gedung belajar di SMKN 5 Negara, masih berlangsung dan akan segera rampung. Terkait dengan tenaga pendidik, sekolah ini memiliki 21 guru, di antaranya 11 guru berstatus PNS dan 10 lagi masih merupakan guru tenaga kontrak. Jumlah siswanya tercatat mulai kelas 10 hingga 11 mencapai 292 anak. Siswa kelas 11, sementara ini, setelah menempuh ujian tengah semester akan kembali melanjutkann praktek kerja industri. Sudama melihat sektor kepariwisataan di Jembrana akan terus menggeliat dan berkembang., melihat kunjungan wisatawan yang semakin banyak. “Sekarang sudah banyak muncul hotelhotel di kawasan wisata terutama di Pekutatan. Bila ini terus dikembangkan, maka ke depan prospeknya akan bagus. Lulusan SMKN pariwisata ini, paling tidak akan mempersiapkan diri bila mana dibutuhkan dalam dunia kepariwisataan,” pungkasnya. W-003
FB/PRAMONO
AKTIVITAS-Siswa kelas X SMKN 5 Negara sedang beraktivitas di areal sekolah
Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
SELASA, 23 SEPTEMBER 2014, TAHUN XV
Musim Kemarau, 13 Embung Kewalahan Suplai Air Baku Guna mengatasi keterbatasan air baku kebutuhan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Karangasem melakukan terobosan dengan membangun 13 embung geomembran. Saat musim kemarau sebagian besar embung persediaan airnya menipis tinggal sekitar 4050 cm, bahkan beberapa embung airnya sudah habis.
AMLAPURA-Fajar Bali Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ida Bagus Ketut Oka, Senin (22/9) kemarin mengakui, cepat habisnya air embung disebabkan terus digunakan warga sehingga stok air makin menipis dan beberapa embung sudah habis. Fungsi air embung dinilai sangat penting bagi pemenuhan air warga di daerah atas karena tidak bisa dijangkau pipa PDAM. Kini Pemkab Karangasem telah memiliki 11 embung yang telah dimanfaatkan airnya oleh masyarakat. “Saat ini Pemkab Karangasem telah memiliki sebelas embung, dan air yang ditampung di embung tersebut sebagian telah habis karena memang dimanfaatkan warga,” ujar Ida Bagus Ketut Oka Ida Bagus Ketut Oka juga mengakui, sebelas embung yang telah dibangun, antara lain Embung Seraya Timur berkapasitas daya tampung 21.252 m3 (dua kolam tampung), Pasar Agung kapasitas 4.432m3, Nangka berdaya tampung 6.231 m3, Yeh Kori berkapasitas 5.133m3, Kedampal dengan volume daya tampung 16.250 m3, Baturinggit berkapasitas 14.048 m3, Batudawa berdaya tamping 8.064 m3, Besakih memiliki daya tampung 16.750 m3, Muntig
kapasitas 26.250 m3, Badeg Dukuh berkapasitas 11.173 m3 dan Embung Telun Buana kapasitas 8.100 m3, Embung lokasi Tanah Aron berkapasitas 12.000 m3 dan Embung Datah II dengan kapasitas sekitar 19.000 m3. “Embung-embung yang telah dibangun tersebut sangat bermanfaat, maka untuk tahun 2014 Karangasem kembali akan membangun 2 embung, yakni di Bukit Tumbu dengan nilai Rp 10 milyar lebih dan di Dukuh Kubu dengan nilai sekitar Rp 8 milyar lebih,” ujar Ida Bagus Oka. Pihaknya pun menambahkan, musim kemarau yang rutin datang tiap tahun dampaknya memang dirasakan sebagian masyarakat Karangasem sebagai musim paceklik. Namun demikian, Pemkab Karangasem sudah mengambil kebijakan yang tepat dengan membangun sejumlah embung berskala besar disejumlah lokasi daerah atas. Maka disaat musim kering seperti ini stok air embung geomembran itu banyak membantu warga. Kendati kekeringan dirasakan oleh sejumlah warga namun masih dibantu adanya stok air embung yang masih tersedia. Kapasitas embung semenjak 3 tahun terakhir dapat dimanfaatkan
dan menggenjot pengembangan potensi lainnya. “Melalui perjuangan pendanaan dari pusat serta distribusi air baku Telaga Waja ke tujuh Kecamatan termasuk Kecamatan Kubu untuk membantu warga dibagian bawah menyediakan air bersih, sedikit demi sedikit PR utama Karangasem yang krisis air bersih kini mulai mampu diatasi,” ungkap Bupati dua periode ini. Sedangkan, Ketua Badan Pengelola Embung I Ketut Sudiasa mengaku, Jika tidak ada embung masyarakat membeli air per jerigen (35 liter) setiap 2 – 5 hari). Air embung digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, masak, mandi, ternak dan perkebunan. Stok air embung akan habis jika terus dialirkan selama 4 -6 bulan, jika tidak diehemat air embungpun segera habis karena dipakai setiap hari. Sedangkan air cubang dimanfaatkan untuk keperluan minum, memasak, cuci, ternak dan lainnya. “Justru masyarakat tergantung terhadap stok air embung yang ada satu-satunya bisa menolong masyarakat, paling tidak dapat mengurangi warga membeli air di musim kemarau,” ucapnya. Hal senada juga dikatakan
Kepala Dusun Yeh Kori I Wayan Subrata yang didampingi Prajuru Adat Sumardana, sumber air embung Yeh Kori tidak optimal bermanfaat, justru saat kemarau tiba mulai sasih Kapat, air embung baru mulai dibuka untuk dialirkan ke pipa sepanjang 2 Km. Bahkan akibat tingginya peggunaan air oleh warga selama 3 bulan saja air embung sudah habis. Untuk menambah suplay warga di Dusun Nampo yang pipanya sudah dibangun melalui program PNPM sepanjang 5 KM belum dapat digunakan karena stok air terbatas. “Kami berharap agar pemerintah bisa menambah embung penampung air hujan dari batu pilah di lereng gunung agung diatas, untuk dapat menambah stok air lebih besar lagi dibanding embung yang sudah ada,” harapnya I Wayan Subrata. Jika mulai musim kemarau maka pipa saluran terisi air cubang mulai dimanfaatkan warga. Bahkan menurut Subrata air embung Yeh Kori diyakini warga merupakan berkah dari Gunung Agung sehingga ia berani minum langsung yang pernah dilakukan dan tidak menimbulkan efek, sepajang masih ada mahluk hidup di air embung tetapi saban harinya biasanya dimasak lebih dahulu oleh warga. Bahkan oleh warga, air embung ini untuk keperluan minum, memasak, cuci, ternak dan lainnya. “Justru masyarakat tergantung terhadap stok air embung yang ada satu-satunya bisa menolong masyarakat, paling tidak dapat mengurangi warga membeli air di musim kemarau, jadi kalau ada yang bilang tidak optimal,itu sepenuhnya tidak benar,” Pungkas Subrata. W-106
aspek-aspek transportasi baik masalah keterminalan, rambu, halte, arus kendaraan, fasilitas pendukung lain serta kebijakan yang berpihak kepada sistem penataan yang pro masyarakat. Hal tersebut penting dilakukan mengingat pengguna utama jalur transportasi adalah masyarakat khususnya kelompok masyarakat ekonomi kecil menengah. “Kedepan perkembangan dinamika arus kendaraan akan semakin tinggi, sehingga diperlukan penataan moda angkutan trasportasi,” ucap Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg. Sementara Kepala Dinas Perhubungan I Komang Daging, S.Sos, menambahkan, kriteria penilaian WTN mencakup tiga aspek utama antara lain bidang umum, administratif dan lapangan. Lingkup masalah terluas dalam cakupan Lomba WTN ada di sektor lapangan antara lain mencakup sarana seperti angkutan umum trayek tetap dengan 5 sub aspek, angkutan umum tidak dalam trayek tergolong tidak memiliki. Aspek prasarana meliputi Jalan dengan 3 sub aspek, Trotoar mencakup 5
sub aspek, Marka dengan 4 sub aspek, Rambu dengan 4 sub aspek, Halte dengan 4 sub aspek, Penyebrangan dengan 8 sub aspek, Persimpangan prioritas dengan 4 sub aspek, Parkir dengan 4 sub aspek, Terminal dengan 5 sub aspek, Pengujian Kendaraan, Pelayanan SIM dan Pelayanan STNK. Sejak lomba WTN dilaksanakan pada tahun 1995, Kota Amlapura sudah berhasil meraih tropy sebanyak 9 kali diantaranya 2 kali plakat (2007, 2012) 3 tahun berturut-turut sebanyak 2 kali yakni tahun (2005, 2006, 2007) dan tahun (2008, 2009,2010). Tahun 1998 lomba terhenti karena terjadi gejolak masa reformasi. Lomba yang kembali dilaksanakan tahun 2002, Amlapura juga berhasil menyabet tropy hingga berlanjut 2 tahun berturutturut tahun 2002/2003 dan 2003/2004. Lomba kembali terhenti tahun 2004/2005 karena adanya gelar pesta demokrasi Pemilu 2004, kembali pada lomba tahun 2005/2006 Amlapura juga berhasil meraih tropy WTN. W-016
Salah satu embung membantu warga dalam hal kebutuhan air baku. “Seperti Embug di Kedampal dimanfaatkan 242 KK dari 390 KK warga Kedampal, yang mendapatkan suplay air dari sumber air baku di embung Kedampal dan hanya 148 KK, sisanya mengandalkan sumber air tadah hujan yang ditampung di cubang-cubang bantuan Pemkab Karangasem dan berbagai pihak terkait,” ujarnya lagi. Sementara Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, dalam mengantisipasi masalah kekeringan Pemkab Karangasem telah berhasil melaksanakan program mengatasi keperluan akan air bagi masyarakat melalui Program Distribusi Air Baku Telaga Waja untuk tujuh Kecamatan. Optimalisasi dan normalisasi sejumlah mata air dan optimalisasi suplay air ke kantong kekeringan di Desa Seraya Barat, Tengah dan Timur yang setiap tahun biasanya menjerit kekurangan air, kini sudah tidak terjadi lagi. Bahkan Kementrian PDT memuji kebijakan tersebut memprioritaskan membangun bidang penyediaan air bagi masyarakat, sebagai salah satu kebutuhan paling urgen, sebagai batu loncatan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat
FB/BUDIASA
Karangasem Sabet Trofi WTN Ke-10
Bupati Geredeg Minta Reward Kemenhub AMLAPURA-Fajar Bali Kabupaten Karangasem kembali berjaya memperoleh penghargaan bergengsi dibidang Moda Angkutan Transportasi Kota dengan meraih Trofi Wahana Tata Nugraha (WTN) untuk penilaian tahun 2013 dan diserahkan tahun 2014. Penghargaan diserahkan Mentri Perhubungan EE Mangindaan kepada Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, pada Rabu (10/11) lalu, di Smesco Konvensien Center Jakarta. Tropy ke-10 bagi Karangasem, 3 kali diraih secara berturut-turut dan 2 kali meraih plakat untuk penilaian tahun 2007 dan 2013 yang diterima tahun 2014. Saat penerimaan di Jakarta Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, didampingi Kadis Perhubungan I Komang Daging, S.Sos, unsur Humas Protokol dan staf Dinas Perhubungan. Dalam kesempatan itu, Menhub EE Mangindaan, mengatakan penilaian WTN ini merupakan
Sangat Dinanti Jaringan Agent Cruise Internasional AMLAPURA-Fajar Bali Proyek Pembangunan Infrastruktur Pelabuhan Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis Karangasem merupakan satusatunya megaproyek yang masuk Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang perlu didorong oleh semua pihak. Karena itu Bupati Karangasem I Wayan Geredeg sangat menyayangkan, menanggapi evaluasi mandeknya proyek raksasa Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis, Karangasem yang dilansir Dirut Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta (PKPS) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bastary Panji Indra. “Ini pembangunan proyek strategis dan hanya satusatunya pembangunan khusus yang sangat dinantikan jaringan agent Cruise Internasional,”ucap Geredeg. Hambatan yang terjadi ses-
Bupati Karangasem Menerima Tropy (IST) kepedulian dari pemerintah maupun masyarakat. Dikatakan, penghargaan ini sebenarnya adalah penghargaan dari presiden RI atau pemerintah pusat yang merupakan penilaian sejauh mana perhatian pemerintah,sekaligus menciptakan kriteria transportasi Provinsi, Kabupaten / Kota. Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg menjelaskan, penghargaan yang telah diterima Kabupaten Karangasem agar dapat dipertahankan serta kedepan dapat ditingkatkan khususnya dari segi kualitas. Menurutnya setelah sekian kali mendapat penghargaan, pemerintah pusat
FB/BUDIASA
belum juga memberikan reward, seperti misalnya insentif yang sangat diperlukan guna meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana. Permasalahan yag dihadapi antara lain belum adanya angkutan bus sekolah untuk mengurangi beban anak sekolah, apalagi melihat dari kemampuan APBD yang masih terbatas. Penataan moda angkutan transportasi kota sangat penting artinya mengingat kedepan perkembangan dinamika arus kendaraan akan semakin tinggi. Untuk itu secara bertahap dari tahun ke tahun senantiasa diperlukan upaya untuk mengendalikan
7
Antisipasi Penyimpangan Peningkatan Kualitas Pimpinan SKPD Melalui Didiklat SPIP
AMLAPURA-Fajar Bali Guna mengantisipasi terjadinya penyimpangan ditingkat SKPD sebagai unsur pelaksana pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, Irda Kab Karangasem menggandeng BPKP Provinsi Bali menyelenggarakan pendidikan dan latihan (Diklat) sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) bagi pejabat dilingkungan Pemkab. Karangasem. Plt. Irda Asisten I I Ketut Wage Saputra, SH, M.Si, menjelaskan, Pemkab Karangasem telah berkomitment dengan menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) guna mempercepat terciptanya good and clean government ditandai terbitnya Perbup No 26 tahun 2010 tentang SPIP dan telah dibentuk Tim Satgas SPIP yang dituangkan dalam Keputusan Bupati Nomor 232/HK/2010 tentang Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Tim Satuan Tugas Pengendalian Intern Pemerintah Kab. Karangasem. Hal tersebut menandai secara yuridis formal agar SKPD mengimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Kenyataannya di lapangan pelaksanaan SPIP masih jauh dari harapan, yang dibuktikan dari hasil pemeriksaan BPK-RI menilai masih lemahnya pelaksanaan SPIP. Dalam rangka meningkatkan itulah dilaksanakan diklat SPIP bagi pejabat eselon II dan III dengan narasumber dari Kapusdiklatwas BPKP dan Perwakilan BPKP Bali. Wage Saputra menambahkan, adapun tujuan diklat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan serta kompetensi peserta tentang SPIP, peserta mampu menyusun design SPIP SKPD masing-masing dan mengimplementasikannya. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir bagi aparatur dalam melaksanakan tugas pemerintah dan pembangunan, dalam menciptakan pemerintahan yang baik. Pelaksanaan Diklat, 22 sampai 26 September 2014. “Materi yang diberikan antara lain Gambaran Umum SPIP, 5 unsur SPIP meliputi unsur pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, unsur iformasi dan komunikasi, unsur pemantauan dan penendalian intern. Peserta diklat terdiri dari 35 orang pejabat eselon II dan beberapa pejabat eselon III,” ungkap Wage Saputra. Sementara Perwakilan BPKP Bali diwakili Kabag Tata Usaha Tarcicius Harjuna Sigit Nugroho, Ak, M.Si mengatakan, alasan mengapa pemerintah perlu menyelenggarakan SPIP , karena pengelolaan keuangan sejak perencaaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, efisien, efektif untuk memberi keyakinan tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan efektif efisien, keandalan laporan keuangan, pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap aturan perundangan. Pengendalian intern kini menjadi perhatian luas disamping diindikasikan masih banyaknya catatan temuan pemeriksaan keuangan dan terjadinya kasus KKN. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) menurut transparency internasional tingkat korupsi di Indonesia berlangsung secara sistemik. Semua itu disebabkan lemahnya sistem pengendalian itern pemerintah disamping ketidaktaatan terhadap aturan perundangan. Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yag transparan, akutabel dan terukur diperlukan SPI. “SPI adalah proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberi keyakinan memadai atas tercapainya tujuan oganisasi yang efektif esfisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap aturan perundangan,” ujarnya. Sedangkan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, lahirnya SPIP dilatarbelakangi bergesernya karakter pengendalian intern dari hard control menuju soft control artiya pegendalian tidak efektif jika dikemas bersifat refresif, tetapi harus berangkat dari masing pribadi aparat dengan dikendalikan sistem yang mapan dan dinamis. SPIP artinya mengendalikan dengan sistem bukan dari orang tetapi sistem dan metode. Beberapa hal penyebab belum ditaihnya WTP dari BPK yakni lemahnya sistem pengendalian baik keuangan maupun pengelolaan barang. Untuk memperbaiki kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah diperlukan SPIP. Pemkab Karangasem terus berupaya mewujudkan tata pemerintahan yang baik di semua lini pemerintah, demikian pula dari sisi perencanaan, pelaksaan maupun evaluasi dengan memperkuat sistem SPIP. Pemahaman SPIP dari tingkat pemahaman, memetakan, pengadaan sarana da prasarana, implementasi sampai monitoring dan evaluasi, termasuk relatif terlambat karena baru masuk tahap pemahaman. “Pemkab Karangasem terus bertekad agar bisa mencapai target pelaksanaan tata kelola pemerintahan dengan predikat WTP ke depan,” harapnya. W-016
Diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
FB/BUDIASA
Rugi Besar, Jika Dermaga Cruise Berhenti
ungguhnya dikatakan Bupati Geredeg, bukanlah di daerah melainkan ditingkat pusat seperti berbelitnya birokrasi, terjadi keragu-raguan dalam mengambil keputusan strategis. Sedangkan masalah pembebasan lahan sudah diupayakan ditangani oleh pemerintah daerah secara koordinatif dengan instansi terkait. Sebagaimana disebutkan Dirut Pengembangan kerjasama Pemeritah dan Swasta (PKPS) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bastary Panji Indra, pembangunan tersebut terancam mandek antara lain disebabkan banyaknya hambatan sehingga Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sulit direalisasikan. Selain disebabkan faktor rumitnya proses birokrasi juga disebabkan oleh keraguraguan sikap dalam memutuskan masalah strategis serta persoalan resistensi masyarakat dalam pembebasan lahan. Bupati Karangasem I Wayan Geredeg menambahkan, usaha keras yang dilakukan pemerintah selama ini karena memang menyadari tingginya prospek
Dermaga Crusie untuk mengangkat geliat pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian tengah. Untuk itu, diharapkan pemerintah pusat segera bertindak cepat untuk merampungkan pembangnunan sarana infrastruktur pelabuhan yang strategis tersebut. Dermaga Cruise di Pelabuhan Alam Tanah
Ampo, Kecamatan Manggis, Karangasem Bali kini terus dinanti agent cruise dunia sebagai satusatunya pelabuhan kapal pesiar di Indonesia yang telah memiliki SPS Code sehingga menjadi titik persinggahan lintas cruise dunia. Bahkan Presiden SBY sudah memberi perhatian khusus
FB/BUDIASA
agar menjadi prioritas dalam meyelesaikan pembangunannya namun masih terganjal factor non teknis. Pembangunan mega proyek Dermaga Cruise Tanah Ampo Manggis Karangasem disamping menjadi ikon pariwisata, karena diyakini akan mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat atas multy player efect yang ditimbulkan. “Dengan berlabuhnya wisatawan dibutuhkan berbagai kebutuhan wisatawan seperti buah, air dan bahan makanan lainnya, yang bisa disiapkan oleh masyarakat Karangasem,” ungkapnya. Pemkab Karangasem telah bertekad agar pembangunan bisa berjalan,bahkan telah membentuk BUMD PT. Karangasem Sejahtera dengan ijin Menteri Perhubungan RI melalui Surat Keputusan No. KP 108/2012 tentang Pemberian Ijin Usaha pada PT. Karangasem Sejahtera sebagai Badan Usaha Pelabuhan, yang selama ini telah berusaha melakukan persiapan teknis dan lapangan. Dalam melanjutkan pembangunan dermaga cruise Tanah Ampo juga telah ditempuh melalui forum market sounding yang melahirkan penawaran Sistem Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 67 tahun 2007 tentang kerjasama pemerintah – swasta. Namun setelah berjalan ternyata pola tersebut berhenti bahkan membuat kondisi makin rumit di tingkat pusat,
malah dokumen, keberadaan konsultan serta anggarannya malah tidak jelas. Bupati I Wayan Geredeg berharap agar sistem pelaksanaan pembangunan dirubah dengan mengusulkan pembatalan sistem KPS melalui surat yang disampaikan kepada Bappenas RI dan Kemenhub RI Nomor : 552/804/ Setda tertanggal 24 April 2014. Kendati harus menunggu respon terhadap sistem yang baru, diharapkan bisa segera menjawab permasalahan krusial yang menimpa Pembangunan Dermaga Cruise Tanah Ampo. Pemkab Karangasem dengan totalitas melakukan berbagai kegiatan, kerjasama, koordinasi, agar bisa merampungkan infrastruktur yang sangat strategis. Jika kedepan ada titik temu maka kemungkinan penunjukan BUMD PT. Karangasem Sejahtera dapat terlibat untuk turut berperan. Bahkan pihak luar negeri seperti investor dari Malaysia sangat antusias merespon kemungkinan dapat berperan dalam pembangunan infrastruktur pembagunan Dermaga Cruise di Tanah Ampo Kabupaten Karangasem. W-016 Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & BUDAYA
8
FAJA R BALI
SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Siswa SMKN 1 Diminta Tingkatkan Kompetensi Teknologi
Walikota Buka Techno Expo, Mesin APPO Dilaunching Memperingati HUT ke 52, SMKN 1 Denpasar menggelar pameran teknologi (Techno Expo) dan Launching Mesin APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik). Acara ini dihadiri langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra sekaligus membuka Techno Expo dan meresmikan launching mesin APPO. DENPASAR-Fajar Bali Hadir juga dalam kesempatan ini Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar IGN Eddy Mulya, Kepala Sekolah SMKN 1 Denpasar I Ketut Suparsa, Ketua Komite SMKN 1 Denpasar Ketut Widiana Karya serta guru-guru setempat. Walikota Rai Mantra mengaku sangat senang dan bangga terhadap karya teknologi siswa SMKN 1 Denpasar yang sudah sangat bagus. Diharapkan dalam Techno Expo ini para siswa selalu harus up to date dan mengikuti terus perkembangan teknologi. Dan harus meningkatkan serta menciptakan kompetensi dan berkarakter dalam teknologi. “Saya sangat mendorong upaya-upaya yang dilakukan SMKN 1 Denpasar yang sekarang sudah sangat baik. Saya juga berharap kepada SMKN 1 Denpasar untuk kedepannya bisa mewujudkan Techno Part untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN dengan kesiapan yang matang,” ungkap Rai Mantra. Menurutnya, teknologi setiap detik akan berubah,
kondisi ini sangat perlu dipahami. “Jadi dalam sekolah ini sebetulnya juga jangan hanya memikirkan sarana dan prasarananya saja, tapi juga harus memikirkan sebuah museum, agar siswa tahu akan evolusi terjadinya perubahan teknologi,” tandasnya. Sementara itu, Kepala SMKN 1 Denpasar, I Ketut Suparsa mengatakan, pameran Techno Expo dan Launching Mesin APPO serangkaian HUT Ke-52 SMKN 1 ini diselenggarakan untuk membangun generasi muda terutama para siswasiswa yang berkarakter melalui sains dan seni. Dari 11 jurusan keahlian yang ada, kini bertambah menjadi 12 jurusan dengan 1 jurusan penambahan di bidang produksi kayu sebagai pelengkap jurusan teknologi yang ada. Suparsa juga mengucapkan terimakasih kepada Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra karena telah meresmikan launching mesin APPO dan memberikan nama pada mesin ini dengan nama “SKENSA APPO” yang dihasilkan oleh siswa dan guru jurusan permesinan. R-004
FB/CAR
TINJAU PAMERAN-Walikota IB. Rai Mantra didampingi Kadisdikpora, IGN Eddy Mulya meninjau Techno Expo yang dirangkaikan dengan perayaan HUT ke 52 SMKN 1 Denpasar. Walikota juga melaunching mesin APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik yang diberi nama “SKENSA APPO”
Kerjasama IKM Jurusan Gizi Poltekkes dan Persagi
Kebangkitan Majapahit Menjadi Ikon Perdamaian Dunia
Gelar Seminar Upaya Remaja Putri dalam Pencitraan
DR. Wedakarna Didaulat Hadir di The World Harmony Forum Belanda
DENPASAR-Fajar Bali Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Denpasar bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Bali, menggelar seminar yang bertujuan bagaimana upaya seorang remaja putri dalam pencitraan dengan mengusung tema, “ Dilema Antara Pencitraan Tubuh Ideal dan Kesehatan Jangka Panjang”. Seminar yang diikuti 350 peserta dilangsungkan di Aula Poltekkes Denpasar, Sabtu (20/9). Peserta sejumlah itu baru pertama kali dalam sejarah Poltekkes menggelar seminar. Pemakalah pada seminar itu, Ketua Program Studi (Prodi) yang juga Ketua Persagi Bali, Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes., menyajikan tema, “ Tampil Ideal dengan Gizi Seimbang”. Pemakalah, Vivi Asyiah Damanik, S.Psi. M.Psi. Psikolog., dengan tema,“ Paradigma Remaja Tentang Pencitraan Tubuh Ideal”. Sementara makalah berjudul, “
Tumbuh Kembang Fisik Remaja”, disampaikan, Prof. Dr. I Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro. (PAK). Moderator pada seminar itu, Jegeg Bali, Ni Wayan Pratiwi Dewanti. Pemakalah I Komang Agusjaya Mataram antara lain dalam makalahnya mengetengahkan bahwa, gizi seimbang adalah, susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dengan memperhatikan prinsip variasi makanan, aktivitas fisik, berat ideal, kebersihan dan keamanan makanan. Selain itu prinsip menu seimbang divisulisaikan berupa menu seimbang piramida giizi seimbang. Dia mengatakan, tidak semua negara menggunakan pramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Sedang di Indonesia disesuaikan dengan budaya di Indonesia, dengan sebutan tumpeng giizi seimbang.
Agusjaya Mataram menganjurkan, bahwa konsumsi bahan makanan seperti pada tumpeng gizi seimbang, perlu disertai dengan aktivitas fisik secara rutin. Aktivitas fisik yang akan dilakukan, dapat disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing. Misalnya, jalan sehat, bersepeda, joging serta jenis olahraga lainnya. Pada seminar tersebut pemakalah, Vivi Nur Asyiah Damanik mengemukakan, tentang paradigma remaja dan pencitraan tubuh ideal diantaranya, menyangkut perubahan fisik remaja dan perubahan psikis remaja. Serta tentang tubuh yang ideal terkait bentuk dan ukuran yang dinilai sempurna. Dan paling diinginkan seseorang, juga karena faktor sosoial, ekonomi, ekologi dan budaya. Menurut Damanik, konsep tubuh ideal berbeda-beda antara individu dan kelompok yang dapat berubah setiap waktu. Sedangkan pemakalah
I Nyoman Mangku Karmaya menggarisbawahi tentang tumbuh dan kembang. Pertumbuhan berarti bertambah dalam ukuran yakni anatomis. Berkembang berarti menjadi lebih matang baik secara fisiologis, psikologi, mental, sosial, ide dan keterampilan. Mengenai perubahan bentuk individu karena pembelahan sel, diferensiasi atau perubahan fungsi, perubahan bentuk organ, sistem serta lainnya. Karmaya juga menyampaikan tentang ciri usia 1214 tahun yakni mencari kegiatan yang melibatkan lawan jenis, lebih berkiblat ke teman sebaya ketimbang orangtua serta cenderung menolak solusi dari orang dewasa untuk kebaikan dirinya. Khusus usia 15-18 tahun, cenderung romantik secara seksual, tetapi sudah mulai memahami realitas dengan lebih baik. Mencoba ketertarikan seksual, membuat komitmen dan menurutinya dan lainnya. W-001
FB/IST
Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX berkenan menerima audiensi Panitia The World Harmony Forum dan Ketua Komite Tetap Industri Pameran dan Insentif KADIN Indonesia di Istana Mancawarna Tampaksiring. Dalam audiensi tersebut, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III didaulat untuk menjadi pembicara dalam The
World Harmony Forum yang direncanakan di Amsterdam Belanda pada 4–5 November 2014. Acara ini diselenggarakan dan berhubungan dengan The World Peace Summit 2015 dan akan diikuti oleh sejumlah tokoh dunia. Dalam kesempatan tersebut, Toton Hutomi (KADIN Indonesia) menyatakan apresiasinya terhadap peran Gusti Wedakarna terutama dalam
gerakan penyadaran Pancasila serta perjuangan atas kebangkitan Majapahit yang telah dirasakan dampaknya khusus untuk generasi muda bangsa. Terhadap hal ini, Gusti Wedakarna menyatakan kesiapannya untuk hadir di Belanda dan secara institusi mendukung agar kegiatan yang digagas oleh pemuda Indonesia di Eropa ini berlangsung dengan gemilang, sembari berharap agar Indonesia kembali menjadi mercusura pemikiran anak bangsa Indonesia. Tampak dalam gambar, perwakilan International Committee The World Harmony Forum menyerahkan undangan kepada Raja Majapahit Bali di ruang Pancasila Istana Mancawarna Tampaksiring. KJS
FB/BLAS
SEMINAR-Pemakalah I Komang Agusjaya Mataram bersama Jegeg Bali Ni Wayan Pratiwi Dewanti bersama para remaja pada seminar upaya remaja putri dalam pencitraan Layouter: Wiadnyana
KESEHATAN
FAJA R BALI SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Kejang Demam Pada Anak Oleh: dr. Luh Putu Widhyapsari Jayanti, S.Ked
9
Obesitas: Kendalikan Sejak Dini Oleh: dr. Putu Imayati, S.Ked
O
Sumber gambar: http://admin.mommypage.com
K
bersifat umum tonik dan atau klonik, dan hanya terjadi 1 kali dalam 24 jam. Kejang demam kompleks berlangsung lebih dari 15 menit, kejang bersifat fokal/parsial satu sisi, dan biasanya berulang atau lebih dari satu kali dalam 24 jam. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kejang demam berulang pada anak antara lain kejang demam pertama yang terjadi pada usia muda (kurang dari 15 bulan), sering mengalami demam, dan memiliki anggota keluarga dekat dengan riwayat kejang demam. Jika kejang terjadi segera setelah demam atau saat suhu tubuh masih relatif rendah, risiko kekambuhan lebih tinggi. Apabila seorang bayi atau anak Sumber gambar: http://sundaytimes.lk mengalami kejang jangan berikan jang demam berulang. Kejang makanan atau minuman, dan demam biasanya terjadi pada jangan memasukkan apapun anak-anak antara usia 6 bulan ke dalam mulutnya. Miringkan kepala anak ke satu sisi sampai dengan 5 tahun. Kejang demam adalah ke- agar air liur keluar dan anak jang yang terjadi saat seorang tidak tersedak. Hindarkan bayi atau anak mengalami anak dari benda-benda yang demam (suhu rektal diatas dapat melukai dirinya. Segera 38oC) yang tidak disebabkan bawa anak ke dokter untuk oleh infeksi pada sistem saraf dievaluasi dan menyingkirkan pusat. Namun tidak semua kemungkinan penyakit lainbayi atau anak yang demam nya bahkan jika kejang telah mengalami kejang. Tiap anak berhenti. Kejang demam dapat dicememiliki ambang kejang yang berbeda. Pada anak dengan gah dengan menjaga agar keambang kejang yang rendah, tika demam suhu badan anak kejang telah terjadi pada suhu tidak terlalu tinggi. Jangan 38oC, sedangkan anak dengan memberikan baju yang terlalu ambang kejang yang tinggi tebal karena akan mencegah kejang baru terjadi bila suhu mencapai 40oC. Pada saat suhu tubuh meningkat, akan terjadi gangguan fungsi otak dengan akibat keseimbangan potensial membran sel neuron terganggu, mengakibatkan terjadi difusi ion Kalium dan Natrium yang dapat menimbulkan lepas muatan listrik. Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel neuron maupun ke sel tetangganya dan akhirnya timbullah kejang. Kejang demam dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana berlangsung singkat, kurang dari 15 menit dan umumnya berhenti sendiri. Kejang ini ejang demam merupakan penyakit yang lazim dijumpai pada bayi dan anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun. Kejang demam sering menimbulkan kecemasan pada orang tua dan menjadi alasan orang tua membawa anaknya ke unit gawat darurat. Sekitar satu dari setiap 25 anak-anak akan mengalami minimal satu kali kejadian kejang demam, dan lebih dari sepertiga dari anakanak ini akan mengalami ke-
keluarnya panas tubuh melalui kulit. Kompreslah anak dengan air hangat untuk membantu penguapan. Berikan obat penurun panas seperti paracetamol dengan dosis 10-15 mg/kgBB/ pemberian. Anak yang pernah mengalami kejang demam sederhana umumnya tidak mengalami gangguan kecerdasan dan mental. Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang d em a m t i d a k p er n a h d i laporkan. *
besitas atau kegemukan banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Obesitas secara sederhana didefinisikan sebagai keadaan penumpukan lemak yang berleihan di dalam jaringan lemak sehingga mengganggu kesehatan. Kombinasi antara kelebihan asupan energi makanan dan kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor utama pada sebagian besar kasus obesitas. Pola hidup masyarakat saat ini cenderung mengonsumsi makanan pada tinggi energi (karbohidrat, lemak) dengan porsi besar dan cepat saji. Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami obesitas ataupun overweight, dapat menggunakan cara sederhana yaitu pengukuran indeks massa tubuh (BMI, Body Mass Index) yang dapat dihitung dengan berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam meter) kuadrat. BMI dikatakan ideal bila hasilnya berada pada kisaran 18,5 hingga 23 kg/ m 2. Apabila BMI antara 2530 kg/m2, dapat digolongkan menjadi overweight, sedangkan apabila BMI lebih dari 30 kg/m 2dikatakan mengalami obesitas.
Penanganan obesitas dapat dilakukan dengan diet, olahraga, penggunaan obatobatan, serta pembedahan. Program diet menganjurkan pengaturan pola makan seimbang dengan mengkonsumsi cukup buah segar, sayur, serta membatasi alkohol. Pengaturan pola makanan sebaiknya diimbangi dengan olahraga atau latihan fisik. Latihan fisik dianjurkan dilakukan setiap hari yang bersifat aerobik dengan durasi 30-60 menit. Mempertahankan penurunan berat badan ini terkadang cukup sulit dilakukan dan perlu dibiasakan. A p a b i l a u s a h a d e n ga n p o l a d i e t s e r t a o l a h ra ga tidak berhasil, maka perlu tambahan dengan penggunaan obat-obatan. Penggunaan obat-obatan berfungsi untuk mengurangi penyerapan makanan pada usus serta mengurangi nafsu makan. Tindakan pembedahan juga dapat menjadi alternatif, berupa penyedotan lemak, suntikan, dan sebagainya
sehingga memerlukan konsultasi dokter. Pencegahan obesitas sangat penting dalam kesehatan masyarakat untuk dilakukan secara dini, karena sebagian besar kasus obesitas dimulai
dari usia muda. Kesadaran hidup sehat penting ditanamkan secara dini sehingga dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh obesitas itu sendiri. *
630/IX/GLH
632/IX/KJS
517/I/IGR
ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil Vellfire
Fortuner
Elf
Inova
Include BBM + driver 12 jam / hari
Hubnngi :
0361 7893104
018/I/FB/KTR
836/VI/WS
419/XI/AGN
453/XII/AGN
7
631/IX/KJS
Layouter: dejerie
EKONOMI
10
Wisata Wedding, Peluang Bagi Association Wedding Bali
VALAS Mata Uang
Beli
JUal
USD
12.069
11.871
AUD
10.941
10.441
CHF
12.911
12.561
CAD
11.109
10.759
GBP
19.801
19.301
EUR
15.626
15.126
JPY
113.45
107.95
HKD
1.620
1.470
SAR
3.392
2.992
SGD
9.762
9.162
Bali tidak saja dikenal dengan kawasan wisata, namun saat ini telah dikenal sebagai pulau wisata Wedding bagi wisatawan yang ingin melangsungkan pernikahannya di Bali. Berbagai kalangan mulai dari pengusaha, artis nasional hingga wisatawan mancanegara memilih Bali sebagai tempat melangsungkan pernikahannya.
Sumber: Bni
DPD. PERBARINDO BALI Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
bersama-sama pemerintah untuk mewujudkan disiplin dalam melakukan sebuah usaha Wedding dengan taat pada peraturan yang ada. Di samping itu juga dapat melakukan kontrol harga yang nantinya berimbas pada disiplin persaingan di lapangan. Apalagi jelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang nantinya pengusaha Wedding besar dari Singapura dan Malaysia masuk ke Indonesia, dapat mempengaruhi persaingan bisnis Wedding di Bali. “Bisnis
Wedding menjadi harapan baik bagi Bali kedepan, yang tidak saja terkenal dengan wisata budayanya, namun saat ini Wedding menjadi destinasi yang baik untuk Bali,” ujarnya. Asisten II Sekda Kota Denpasar, Wayan Gunawan menyambut baik Weding Organiser yang telah memiliki wadah tersendiri dalam Asosiasi. Hal ini nantinya dapat menjadi kontrol bersama antara pemerintah dan pengusaah wedding dalam memberikan citra positif bagi pariwisata Bali. Terkait masalah izin usaha wedding, menurut Gunawan Pemkot Denpasar siap memberikan pelayanan dalam pengurusan izin, sehingga kontrol bersama sangat dibutuhkan untuk kemajuan usaha wedding ini kedepan. Di samping itu Gunawan mengatakan, terkait dengan pencatatan perkawinan yang juga sebagai pelayanan dari association Wedding Bali dapat dibicarakan bersama dengan Dinas Capil Kota Denpasar, sehingga pelayanan pencatatan administrasi kependudukan juga tidak menjadi kendala bagi para wisatawan dan warga negara indonesia dalam melakukan perkawinan di Bali serta dapat tetap mengacu pada peraturan yang ada. R-004
DENPASAR - Fajar Bali Ekspor industri otomotif. Indonesia di masa mendatang diyakini akan menjadi yang terbesar ketiga setelah industri kelapa sawit dan industri alas kaki. Optimisme ini melihat dari perkembangan industri otomotif yang terus meningkat. Menteri Perdagangan Indonesia M. Lutfi mengatakan, untuk tahun ini surplus ekspor Indonesia dari industri otomotif mencapai US$ 4,5 miliar. Sedangkan, untuk impor mencapai US$ 2 miliar. “Kita surplus US$ 2 miliar tahun ini,” kata Lutfi sesaat setelah membuka event tahunan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 yang bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo) di Kemayoran, Jakarta belum lama ini. Dalam kesempatan ini, Lutfi juga memprediksi di 5 tahun mendatang, ekspor dari industri otomotif Indonesia mencapai US$ 11 miliar dolar. Oleh karenanya, Lutfi menilai IIMS 2014 menjadi ajang yang penting untuk menunjukkan produksi mobil dalam negeri sehingga menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini juga membeberkan, industri
otomotif telah mendorong pertumbuhan investasi di Indonesia. “Industri otomotif adalah yang terpenting karena telah ciptakan investasi luar biasa,” ujar Lutfi, seraya menyontohkan negara Jepang yang industri otomotifnya tumbuh signifikan. “3 tahun lalu investasi di Negeri Sakura pada sektor otomotif mencapai US$ 700 juta dan saat ini telah tumbuh lebih dari 700 persen,” imbuhnya. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Sudirman dalam sambutannya mengatakan, IIMS 2014 merupakan acara penting di tengah kenaikan pasar otomotif dalam negeri. Sudirman mengungkapkan, capaian penjualan kendaraan mobil di 2013 mencapai 1.229.000 unit. Jumlah ini meningkat dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya yang mencapai 1.116.000 unit. Untuk IIMS 2014 ini kata Sudirman penjualan mobil ditargetkan mencapai 1.250.000 unit. “Pertumbuhan itu didorong pertumbuhan ekonomi nasional yang terus meningkat. Kami tetap optimistis meskipun di triwulan II 2014 mengalami perlambatan,” sebutnya. W-011
FB/CAR
Keterbatasan SDM, Kendala Utama Industri Pasar Modal
DENPASAR-Fajar Bali Hal ini pun menjadi peluang bisnis tersendiri bagi pengusaha Wedding Organiser sebagai perantara dalam mewujudkan sebuah event besar dalam melangsungkan pernikahan. “Saat ini di Bali sudah banyak terdapat Wedding Organiser yang memberikan berbagai kemudahan bagi para wisatawan dalam melangsungkan pernikahan, sehingga persaingan hargapun tak luput dari bisnis ini dengan wedding organiser yang tidak memiliki izin usaha,” ungkap
DENPASAR - Fajar Bali Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang masih sangat terbatas menjadi penyebab utama sulitnya perkembangan industri pasar modal yang ada di Bali selama ini. Padahal, Bali merupakan daerah potensial dengan penduduk yang mencapai hampir 4 juta jiwa dan tingkat perekonomian yang terus meningkat. Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Denpasar I Gusti Agung Alit Nityaryana mengatakan, untuk mengakali terbatasnya SDM pihaknya berupaya menggenjot kuantitas dan kualitas SDM pasar modal. Upaya ini katanya, agar jumlah investor yang berkecimpung di sektor ini semakin meningkat. “Salah satu caranya dengan mengadakan berbagai seminar dan pelatihan pasar modal. Hal ini bertujuan untuk menambah jumlah SDM yang berkecimpung di pasar modal. Saat ini, SDM pasar modal disini sangat terbatas,” terang Alit di Denpasar belum lama ini. Bali lanjut Alit, sejatinya memiliki potensi investor pasar modal yang sangat besar. Mengingat, jumlah penduduk Bali mencapai 4 juta jiwa dengan pertumbuhan ekonomi yang berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. “Bahkan, masyarakatnya semakin cerdas untuk mengetahui investasi nyata dan bodong,” ujar Alit. Alit mengungkapkan, untuk memanfaatkan kondisi tersebut diperlukan kualitas dan kuantitas SDM pasar modal yang diperbanyak. Karena itu sambungnya, BEI Perwakilan Denpasar terus melakukan edukasi, sosialisasi dan bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun sekuritas untuk menyebarkan informasi mengenai pasar modal. “Sebenarnya perkembangan pasar modal di Bali sudah semakin baik. Tetapi, kami perlu mendorong langkah - langkah lebih gencar agar peminatnya bertambah,” kata Alit. Alit membeberkan, hingga semester I 2014 jumlah investor di Bali mencapai 5.684 atau bertambah 745 orang investor baru dibandingkan dengan akhir 2013 yang berjumlah 4.939 orang. Adapun Kota Denpasar sambungnya, menjadi kota penyumbang investor terbanyak dengan jumlah 3.894 orang yang disusul Kabupaten Badung sebanyak 825 orang. Setelahnya, Kabupaten Gianyar menyusul dengan 225 orang, Kabupaten Tabanan 221 orang, Kabupaten Buleleng 205 orang. Total nilai transaksi investor asal Bali selama periode Januari - Juni mencapai Rp 2,5 triliun sedangkan selama setahun di 2013 nilai transaksi investor Pulau Dewata sekitar Rp 4,8 triliun. W-011
TATAP MUKA-Ketua Umum Bali Wedding Association, Deden Saefulloh, saat bertatap muka dengan Asisten II Sekda Kota Denpasar Wayan Gunawan di kantor Walikota Denpasar.
Ketua Umum Bali Wedding Association, Deden Saefulloh, Senin (22/9) saat bertatap muka dengan Asisten II Sekda Kota Denpasar Wayan Gunawan di kantor Walikota Denpasar. Bali Wedding Association yang baru terbentuk pada 23 April lalu sebagai salah satu wadah bagi para pengusaha Wedding organiser di Bali dalam memecahkan permasalahan. Banyaknya Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang
melangsungkan pernikahan di Bali membuat peluang bisnis, serta beberapa pengusaha Wedding tanpa ijin seriing meninmbulkan permasalahan dan komplain dari para klaien. Hal ini juga sering memberikan citra negatif bagi Bali Wedding Association, sehingga permasalahan ini telah kami lakukan pembahasan melalui Bali Wedding Association. Melalui Association yang telah memiliki 50 anggota diharapkan dapat melakukan kontrol
Workshop Nasional Ciptakan Pengendalian Pasar Sehat
DENPASAR-Fajar Bali Pasar tradisional merupakan tempat interaksi antar pedagang dan pembeli. Sayangnya dalam lingkungan pasar tradisional kepeduli akan kesehatan lingkungan dinilai masih sangat kurang. Untuk itu Menkes dan Seluruh Instansi yang terkait dengan kesehatan linkungan mengadakan Workshop Nasional Pasar Sehat dengan tema Percepatan Pengembangan Pasar Sehat Sebagai Upaya Pengendalian Kesehatan dan Peningkatan Ekonomi Sehat, Senin ( 22/9) sore di Hotel Sanur Paradise. Kepada Dinkes Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, menuturkan, gagasan tentang pasar sehat merupakan gagasan yang menarik dan sangat bermanfaat untuk dilaksanakan. Mengingat pasar merupakan area publik yang seringkali dilupakan dalam menjaga kesehatan lingkungan dan sterilisasinya. “Sebagai tuan rumah, kami menyambut baik kegiatan seperti ini. Workshop ini diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan kita, dalam
Harga Bumbu Merosot, Pedagang Mengeluh DENPASAR-Fajar Bali Melimpahnya beberapa bahan dasar bumbu dapur khususnya yang ada di Pasar Tradisional terbesar di Kota Denpasar, Pasar Tradisional Badung, dua minggu ini harga per kilo dari beberapa produk hasil pertanian yang ditawarkan beberapa pedagang turun. Penjualan pun semakin menurun (sepi) menyebabkan beberapa pedagang yang mengelar barang daganganya di pasar setempat mengeluhkan kondisi ini. Salah satu pedangan yang biasa berjualan di lantai satu Pasar Tradisioanl Badung, Denpasar, Ni Nengah Kartini, Senin (22/9) mengatakan, untuk beberapa produk dasar bumbu dapur saat ini memang dari
FAJA R BALI SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 l TAHUN XV
segi jumlah cukup banyak akan tetapi harga yang diberi kepara pembeli tidak begitu mahal dan bahkan sebaliknya (turun). “Harga beberapa bumbu dapur yang mengalami penurunan mulai dari Kacang Panjang yang dulu dijual dengan harga Rp 10 per Kg sekarang hanya Rp 5 ribu per Kg, Cabai besar turun menjadi Rp 7 ribu per Kg, Cabe Kecil juga ikut turun menjadi Rp 10 per Kg, Mentimun Rp 4 ribu per Kg dari Rp 12 ribu per Kg, Tomat dari Rp 8 ribu saat ini turun menjadi Rp 6 ribu per Kg, Bawang Merah dari Rp 20 ribu turun harganya menjadi Rp 13 ribu per Kg sedangkan untuk harga bawang Putih juga mengalami penurunan harga saat ini menjadi Rp 12
ribu yang dulunya Rp 16 ribu per Kg. Penurunan harga yang terjadi saat ini menyebabkan juga jumlah penjualan dari beberapa barang dagangan yang kami bawa ikut menurun,” jelasnya. Untuk beberapa bahan dasar bumbu dapur yang ditawarkan Kartini sebagian besar didatangkan dari daerah Baturiti, Kabupaten Tabanan dan dari daerah Kintamani, Kabupaten Bangli. Sedangkan salah satu pedagang yang juga mengelar barang daganganya dipasar yang sama (pasar tradisional Badung, Denpasar), Bu Wayan menyampaikan meski harga dari bahan dasar bumbu dapur melimpah dibeberapa pedagang khususnya yang ada di Pasar Tradisional Badung. Akan tetapi untuk pembeli yang dirasa Aris kondisinya masih sepi. “Meski beberapa bahan bumbu dapur banyak kami tawarkan disini dengan harga yang dapat dikatakan turun per Kg dari sebelumnya, akan tetapi pembeli yang berbelanja kebutuhan untuk bumbu dapur tersebut masih sedikit (sepi),” tandasnya. M-004 Salah satu penjual beberapa kebutuhan bumbu dapur di lantai satu pasar tradisional Badung
FB/AGUnG
FB/HARYAKA
Suasana Workshop Nasional Pasar Sehat di Hotel Sanur Paradise. lingkungan pasar kesehatan akan selalu terjaga, apalagi pasar sebagai tempat interaksi,” ujarnya. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si., SpF (K) menyampaikan, pasar sehat memungkinkan adanya pengendalian resiko kesehatan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Dalam konteks pasar sehat, harus disertakan dengan promosi kesehatan secara menyeluruh dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Dengan promosi kesehatan membuat masyarakat akan sa-
dar tentang menjaga kesehatan lingkunga, melalui pasar sehat ini akan bisa mendorong ke lingkungan rumah. “Yang diharapkan adalah semua pemerintah daerah menjadikan pasar sehat sebagai etalase prilaku kesehatan. Bahwa tampilan sehat harus dikedepankan dan diutamakan,” tegasnya. Pasar sehat diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan prilaku hidup sehat bagi masyarakat. Apabila dikaitkan dengan kebudayaan, kata dia, pasar sehat diharapkan mampu meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarakat itu sendiri. M-006
PENGUMUMAN LELANG SUKARELA
PT. Bali Auction House bekerjasama dengan Pejabat Lelang kelas II yang berkedudukan di Denpasar untuk melaksanakan Lelang Sukarela atas Barang bergerak, berupa : • Barang yang akan di lelang berupa 1 (Satu) bidang tanah dan bangunan sesuai dengan Sertipikat Hak Milik No.11526/ Kelurahan Benoa. Kecamatan Kuta selatan. Kabupaten Badung- BALI. Surat Ukur No.1700/2001/ Tanggal 30/7/2001, seluas 125 M2. A.n. Bpk Muljono Wongso, Terletak di Kelurahan Benoa. Kecamatan Kuta selatan. Kabupaten Badung. Dengan harga limit Rp 400.000.000.00,- uang jaminan Rp 200.000.000.00,-
1.
Pelaksanaan lelang pada : Hari/Tanggal : Selasa 30 September 2014 Pukul : 10 Wita s/d selesai Tempat Lelang : PT. Bali Auction House Jl. By Pass Ngurah Rai No.100. Denpasar
Objek lelang/aset tersebut, dijual lelang dengan kondisi apa adanya (as is), dan kepada peserta lelang dianggap telah mengetahui/memahami kondisi objek lelang; 2. Peserta lelang diwajibkan menyetorkan uang jaminan penawaran ke No Rekening 145-00-0777062-7 di Mandiri 14517 KCP Denpasar Merdeka. a.n. Rekening Penampungan Lelang PT. Bali Auction House yang sudah efektif selambat – lambatnya 1 ( satu ) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang. 3. Penawaran lelang dilakukan dengan cara lisan semakin meningkat;dengan kelipatan penawaran ditentukan oleh pejabat lelang pada saat lelang. 4. Peserta lelang/ kuasanya harus hadir pada saat pelaksanaan lelang dengan membawa asli bukti setor uang jaminan, materai Rp 6000- foto kopy identitas diri (KTP/SIM) yang masih berlaku dan foto kopy NPWP. 5. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib membayar bea lelang 1% dan harga lelang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang, apabila tidak melunasi, maka dinyatakan batal dan uang jaminan disetorkan ke kas Negara. 6. Setiap peserta lelang wajib melakukan penawaran dan penawaran paling sedikit sama dengan nilai limit. Apabila peserta lelang tidak hadir atau hadir namun tidak melakukan penawaran akan dikenakan sanksi tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 3 (tiga) bulan diwilayah kerja kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara. 7. Peserta lelang yang tidak memenangkan lelang dapat mengambil kembali uang jaminannya tanpa potongan dengan menunjukkan bukti setor dan Kartu Identitas diri (KTP/SIM); 8. Karena satu dan lain hal, pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang dapat melakukan pembatalan lelang terhadap objek lelang tersebut diatas, dan pihak-pihak yang berkepentingan/ peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan/ keberatan dalam bentuk apapun kepada pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT.Bali Auction House, Jalan By Pass Ngurah Rai No.100, Telp. (0361) 8201500 atau Pejabat lelang Kelas II Denpasar Telp. (0361) 7425388 Hormat kami PT. BALI AUCTION HOUSE
Ekspor Industri Otomotif Indonesia Akan ‘Booming’
PENGUMUMAN LELANG II ( KEDUA )
PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. dengan jasa pra lelang Balai Lelang Bali Indonesia (BLBI) melalui perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja akan melaksanakan penjualan di muka umum (lelang) parate eksekusi berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan Nomor 4 tahun 1996, pada: Hari Tanggal Pukul Tempat
: Selasa : 7 Oktober 2014 : 11.00 Wita : KPKNL Singaraja Jalan Udayana No. 10 Singaraja
terhadap barang jaminan milik Penanggung Hutang dan/atau Penjamin Hutang dalam kondisi apa adanya, debitur atas nama Fadila Nurjannah, berupa 1 (Satu) Bidang Tanah Perumahan berikut segala sesuatu yang melekat diatasnya sesuai dengan SHM No. 3115/ Desa Baktiseraga , Tanggal 21 – 06 - 2012, Surat Ukur No. 00534/BAKTISERAGA/2012, Tanggal 07/06/2012, Luas 109 M2, atas nama : FADILA NURJANNAH, Terletak di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. (Nilai Limit Rp. 375.800.000,- ; Uang Jaminan Rp. 375.800.000,-) Syarat-syarat Lelang: 1. Lelang ini terbuka untuk umum dengan sistem penawaran secara lisan dengan harga semakin meningkat; 2. Peserta Lelang diwajibkan menyetorkan uang Jaminan Penawaran Lelang secara tunai melalui teller bank atau dengan pemindahbukuan dari rekening Peserta Lelang ke rekening PT BRI (Persero) Tbk. Cabang Singaraja Nomor: 0088.01.000394.30.4 atas nama Rekening Penampungan Lelang KPKNL Singaraja paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaaan lelang dengan mencantumkan nama Peserta Lelang pada slip setoran atau slip pemindahbukuan; 3. Peserta lelang/kuasanya wajib hadir pada saat lelang dengan membawa bukti setor uang jaminan, fotokopi Identitas Diri yang masih berlaku dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) serta materai; 4. Setiap Peserta Lelang wajib melakukan penawaran minimal sama dengan Nilai Limit, dimana penawaran yang telah disampaikan oleh Peserta Lelang kepada Pejabat Lelang tidak dapat dibatalkan; 5. Peserta Lelang yang telah menyetorkan uang jaminan namun tidak menghadiri lelang dan/atau Peserta Lelang yang tidak melakukan penawaran akan dikenakan sanksi tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 3 (tiga) bulan di wilayah kerja Kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara; 6. Peserta Lelang yang ditunjuk sebagai Pemenang Lelang harus melakukan pelunasan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang. Apabila tidak melunasi, Pemenang Lelang dianggap Wanprestasi dan tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 6 (enam) bulan di seluruh wilayah Indonesia, serta uang jaminan disetorkan ke Kas Negara; 7. Apabila tidak ditunjuk sebagai Pemenang Lelang, uang jaminan dikembalikan kepada Peserta Lelang tanpa potongan; 8. Dalam pelaksanaan lelang ini terhadap Pemenang Lelang/Pembeli dipungut Bea Lelang Pembeli 2 (dua)% dari harga lelang dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan (BPHTB); 9. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: KPKNL Singaraja. Telp. (0362) 32811, PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk. Telp. (0361) 228149 atau BLBI, Telp (0361) 8818500. Denpasar, 23 September 2014 PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk.
( Dwi s. Darminto ) Direktur Operasional
Ttd
I Ketut Yadnyana,VP Branch Manager Layouter: dejerie
FAJA R BALI SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
NASIONAL
Ibu dan Istri Pujayasa Difasilitasi ke Amerika DENPASAR-Fajar Bali Masih ingat dengan Ketut Pujayasa, warga negara Indonesia (WNI) yang dituduh melakukan tindak pidana percobaan pemerkosaan dan pembunuhan di Amerika Serikat? Walau sampai saat ini nasibnya belum ada kejelasan, tapi paling tidak perhatian pemerintah sudah mulai terlihat. Buktinya, setelah berita soal nasib Pujayasa yang tidak jelas termuat di Fajar Bali, langsung mendapat respon positif. Dan kabar terbaru yang diterima, pemerintah sudah menyatakan siap memfasilitasi istri dan ibu Pujayasa untuk
berangkat ke negeri Paman Sam itu. Kabar baik ini disampaikan oleh Wayan Mudita. Diketahui, Mudita adalah tetangga Pujayasa. Dia bersama beberapa kerabat Pujayasa terus memantau kasus yang membelit pria asal Buleleng itu. “Sekarang orang tua dan istri Puja sedang mengurus semua keperluan termasuk paspor. Dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa diterbangkan ke Amerika,” kata Mudita, Senin (22/9) kemarin. Dengan demikian, kata Mudita lagi, perhatian pemerintah sudah mulai terlihat. Tapi bukan berarti
hanya cukup sampai membawa ibu dan istri Pujasaya ke Amerika. “Tidak hanya sampai disini, harapan kami pemerintah terus mengawal kasus ini agar semuanya menjadi terang,” kata salah satu pengacara senior di Bali itu. Seperti diberitakan sebelumnya, Ketut Pujayasa sempat diminta untuk mengakui perbuatan yang diakuinya tidak pernah dilakukan itu. Menurut adik Pujayasa, Kadek Candiayasa yang intens menjalin hubungan dengan kakaknya melalui surat elektronik atau email, kakaknya ditawari dua opsi oleh salah satu
staf konsulat RI di Amerika bernama Djoko Sulastomo. Yang pertama diminta mengakui dengan hukuman antara 27 sampai 30 tahun. Yang kedua tetap mengikuti persidangan. Sementara itu, istri Ketut Pujayasa yang juga ditemui ditempat yang sama hanya bisa berharap suaminya bisa kembali berkumpul bersama keluarga di Bali. “Saya tahu suami saya tidak melakukan itu. Karenanya saya berharap agar dia bisa secepatnya pulang dan kembali berkumpul bersama keluarga di Bali,” harapnya. W-007
DARI HALAMAN 1
erti kwitansi pembayaran yang digunakan sebagai barang bukti sudah dikembalikan kepada Adi Wiryatama. Mirisnya, di tengah pemeriksaan berlangsung, notaris I Ketut Nuridja dijadikan tersangka. Akibatnya, mantan Bupati Tabanan dua periode ini marah dan kembali mempertanyakan kinerja penyidik Polda Bali. “Bagaimana bisa Notaris dijadikan tersangka, sedangkan kasus pemalsuan akta otentik yang dilaporkan Mangku Sarja dinyatakan tidak terbukti dan hasil lab menun-
jukkan kalau tanda tangan itu asli. Dasar hukumnya apa, kenapa bisa tersangka,” ujarnya. Adi Wiryatama mencurigai ada politisasi dalam kasus tersebut dan dia mengancam akan melapor balik dugaan pencemaran nama baik. “Kami akan lapor balik kasus ini,” ancam politisi asal Tabanan ini. Menyangkut perkembangan kasus ini, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hery Wiyanto, belum bisa dikonfirmasi Senin (22/9) kemarin. Kombes Hery
yang ditelpon berkali kali enggan mengangkat bahkan membalas SMS wartawan. Seperti diberitakan, mantan Bupati Tabanan, Nyoman Adi Wiryatama bersama seorang oknum notaris, I Ketut Nuridja menjadi terlapor dalam kasus penggelapan dan pemalsuan surat. Dalam laporannya dikepolisian, korban I Made Sarja alias Mangku Sarja mengaku 15 sertifikatnya seluas 2,5 hektar di balik nama oleh Adi Wiryatama tanpa sepengetahuannya. R-005
cepat berkobar dan melalap hutan di wilayah tersebut. “Tim gabungan berusaha memadamkan api, justru masyarakat sekitar menonton saja, “ ungkapnya. Tileh melanjutkan, sebelumnya kebakaran hutan juga terjadi di wilayah Munduk, Cemara Landung. Sekitar 10 hektar hutan hangus dilalap si jago merah. “Kami akan memanggil warga yang mempunyai lahan, yang diperkirakan awal
titik api. Penyebab kebakaran sementara diduga keteledoran warga yang membakar sampah secara sembarangan, namun karena semak disekitar kering akhirnya api melumat hutan,” sebutnya. Kepala Desa Terunyan, I Wayan Arjana menyebutkan kebakaran hutan di wilayah desanya terjadi sebanyak dua kali. Dia menduga penyebab ke b a ka ra n b u ka n ka re n a
alam, namun karena kelalaian warga. Di mana, di musim kemarau, mereka membakar sampah secara sembarangan. Akibatnya lidah api menyambar semak-semak kering, hingga akhirnya merembet ke wilayah hutan. “Musim kemarau hutan di wilayah ini memang sangat rawan terbakar, penanganan juga tergolong sulit karena terjalnya medan,” pungkasnya. W-002
hingga memperoleh hasil yang sama. “Justru kalau dilakukan sendiri malah bisa memperlebar hasil investigasi,” katanya. Kronologi Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Fuad M Basya, menyatakan, empat prajurit Batalion Infantri 134 Tuah Sakti, Batam, luka-luka akibat dipukuli dan ditembak di bagian kaki oleh oknum anggota Brigade Mobil kepolisian setempat karena salah sasaran. “Keempat korban sudah dilarikan ke rumah sakit umum,” kata Basya, Senin. I a m e n e ga s ka n , d a l a m kejadian tersebut tidak ada bentrokan, namun yang terjadi penahanan sepihak oleh polisi kepada anggota TNI AD itu yang sedang melintas. “Bukan bentrokan. Sementara informasi yang saya terima, justru ada penahanan sepihak oleh polisi,” katanya. Dijelaskan, sesaat sebelum
kejadian, ada patroli polisi setempat yang sedang melakukan penggerebekan di lokasi penimbunan BBM, Minggu malam (21/9). Pada saat itu pula, sepulang apel malam, dua anggota TNI AD itu melihat ada keramaian dan berhenti. “Ada patroli polisi sedang menggerebek penimbunan BBM. Pulang apel dua orang anggota TNI melihat ada ramerame dan berhenti. Malah ditangkap, digebuki dan ditembak kakinya,” jelas Basya. Dua anggota TNI AD yang dihentikan itu sempat tergeletak, kemudian ada dua anggota lagi yang melintas dan bergegas ke Markas Brigade Mobil setempat yang tidak jauh dari lokasi. Ternyata dua personel TNI AD itu lagi-lagi mendapatkan perlakuan sama. Keempat anggota TNI yang terluka tembak itu Pratu Ari Kusdiyanto, Prada Hari Sulistyo, Praka Eka Basri, dan Pratu Eka Syahputra.
“Anggota batalion infantri itu sempat ada yang ingin keluar, tetapi sudah ditahan komandan batalionnya, jangan sampai keluar kesatrian,” ujarnya. Basya mengatakan, saat ini TNI masih menggali informasi dari pihak-pihak terlibat dalam aksi penembakan dan penganiayaan. “Saat ini sudah ada pertemuan antara komandan Korem dan kepala Kepolisian Daerah untuk mediasi,” tuturnya. Kapuspen TNI menegaskan, aksi oknum Brigade Mobil kepolisian setempat itu tidak dibenarkan dan melanggar hukum, karena itu pihaknya mendesak agar kasus tersebut diproses hukum. “Tidak dibenarkan bertindak seperti itu. Kami minta agar pelaku diproses secara hukum. Kalau ada anggota kami yang juga melanggar, akan kami tindak. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi tindakan susulan,” ujar Basya. KP
dah diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) terutama posisi ketua umum sebagai satu-satunya orang yang dipilih dalam Muktamar. “Kita ada aturan main. Lalu karena ini ada kejar tayang, target pada 23 Oktober 2014 nanti, maka forum yang dibenarkan untuk memberhentikan ketua umum yakni Muktamar diabaikan,” jelasnya. Ali menambahkan, Muktamar ke 8 PPP dilaksanakan selambat-lambatnya 1 tahun setelah pemerintah baru terbentuk. Oleh karenanya, pihaknya berasumsi setelah pelanti-
kan presiden-wakil presiden terpilih, kemudian menterimenteri baru terbentuk, maka Muktamar bisa dilakukan. Ketika disinggung kemungkinan islah (berdamai) Ali menegaskan hal itu tidak mungkin terjadi. “Saya yang terzalimi, teraniaya dan saya yang dikudeta,” ungkapnya. Ali menjelaskan, dari 500 DPC, kurang lebih 200 di antaranya sudah memutuskan bahwa Muktamar tetap dilaksanakan pada 23 Oktober 2014 nanti dan tetap mengakui secara mutlak Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum PPP. “Mereka mengerti juga dengan
AD/ART. Mereka tidak mau diberhentikan dengan cara-cara ilegal, cara inkonstisiuonal,” tegas Ali. Terkait dengan laporan dirinya menduduki kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro 60, Jakarta, Ali menegaskan, tidak ada orang luar. “Itu kan kantor saya. Lalu, organisasi sayap yang loyal pada saya itu menjaga bukan menduduki. Jadi tidak ada orang luar. Itu dari GPK, AMK, GNPI, Pemuda Persatuan. Itu semuanya organisasi sayap dari PPP. Jadi salah kaprah, sudah gelap mata jadi melaporkan hal yang salah,” tegasnya. W-011
upaya untuk memaksimalkan fungsi dewan. Rapat menyepakati bahwa penambahan poin (d) ditunda. Lantaran di dalam poin (c) sudah dipaparkan dengan jelas. Saat ini, anggota dewan periode 2014-2019 hanya perlu mengimplementasikan pasal tersebut. Panja menyurati Gubernur setiap kali melakukan rapat kerja pembahasan APBD induk ataupun perubahan. Tak hanya itu, apabila pembahasan bersifat urgen, Gubernur wajib hadir dan tidak diperkenankan mengutus perwakilan. Kariasa Adnyana mengung-
kapkan, itu sebagai upaya untuk memudahkan koordinasi. Lantaran sering kali, Sekda, Asisten ataupun Kepala SKPD yang mewakili Gubernur tidak berani mengambil keputusan. Oleh karena itu, untuk mengefektifkan rapat, anggota dewan bermaksud untuk menghadirkan Gubernur secara langsung. “Selama 5 tahun terakhir, pasal itu tidak dimanfaatkan dengan bagus. Sering kali saat ambil kebijakan Gubernur yang seharusnya hadir, tapi tidak hadir. Sekarang cuma memaksimalkan fungsi
dewan, karena pasalnya sudah ada. Sekarang tergantung apakah anggota dewan benar-benar ingin memungsikan diri sebagai pemerintahan daerah yang punya kesetaraan dan kedudukannya sama,” tegasnya usai rapat kemarin. Lebih lanjut, ia menyampaikan Raperda ini masih dalam tahap pembahasan. Pada tanggal 26 September mendatang akan diagendakan dalam rapat gebungan. Sedangkan target ketok palu direncanakan pada tanggal 29 September 2014 mendatang. W-019
Wiryatama Ancam Lapor Balik kuasa penjual yang ditandatangani kuasa penjual (pelapor Mangku Sarja) ternyata dokumen asli. “Dari awal kuasa penjual Mangku Sarja tidak mengakuinya dan mengatakan tanda tandanya palsu. Tapi setelah dicek di lab, hasilnya akta ini otentik dengan tanda tangan asli Mangku Sarja,” jelasnya. Dengan demikian, 13 sertifikat beserta barang bukti lainnya sep-
Lagi, Puluhan Hektar Hutan Terbakar DARI HALAMAN 1 Mereka hanya menonton api yang terus menjilat semak kering maupun pepohonan. Menurut Kepala Resort Polisi Hutan Penelokan, I Ketut Tileh, Senin (22/9), api pertama kali dilihat sekitar pukul 18.30 oleh anggotanya. Kemudian, pihaknya langsung turun ke lokasi. Namun karena angin berhembus kencang membuat api dengan
KSAD Bentuk Tim Investigasi
DARI HALAMAN 1 Darat Brigadir Jenderal Andika Perkasa di kantornya, Jakarta, Senin, (22/9). Menurut Andika, tim tersebut terdiri atas Pusat Polisi Militer Angkatan Darat, Polisi Militer Kodam Iskandar Muda, dan Polisi Militer Korem Batam. Juga, ada personel dari Jakarta yang akan diberangkatkan ke Batam pada Senin malam. Jenderal Gatot, kata Andika, juga sudah meminta Kepala Polri Jenderal Sutarman untuk membentuk tim investigasi gabungan. Tujuannya agar proses investigasi berjalan lancar. Berdasarkan informasi yang diterima Andika, Mabes Polri sudah bersedia membentuk tim gabungan. Andika mengatakan TNI Angkatan Darat berharap tim investigasi gabungan dapat bekerja maksimal dan sejalan. Dia pun optimistis kedua tim investigasi dapat berkoordinasi
Suryadharma Ali Konsolidasi di Bali
DARI HALAMAN 1 tanggal 9 September 2014 lalu tentang peristiwa rapat harian DPP PPP yang dimana hasil rapat tersebut memberhentikannya dari jabatan ketua umum secara ilegal. “Jadi saya ingin menjelaskan kepada DPW dan DPC di seluruh Indonesia. Bayangkan, kalau rapat harian saja bisa memecat ketua umumnya, maka rapat harian DPW maupun DPC bisa memecat ketuanya. Jadi semuanya itu inkonstitusional,” tegasnya. Suryadharma Ali meneruskan, PPP memiliki tata cara yang su-
11
Karya Lempad Dipamerkan di Museum Puri Lukisan GIANYAR-Fajar Bali Karya maestro seni I Gusti Nyoman Lempad pada tahun 19301940 dipamerkan di Museum Puri Lukisan, Ubud. “Karya Lempad ini tidak pernah dilihat orang sebelumnya. Ini yang membedakan pameran di Puri Museum Lukisan,”
kata Cokorda Putra Sukawati, Penglingsir Puri Ubud, di Museum Puri Lukisan, belum lama ini. Cok Putra, demikian akrab disapa, menjelaskan sewaktu kecil masih mengenang sosok I Gusti Nyoman Lempad yang sangat tekun mengikuti kegiatan di Puri. “Paman
JUMPA PERS-Cokorda Sukawati ketika menggelar jumpa pers soal pameran lukisan karya Lempad.
saya baca lontar dari jam 7 sampai jam 11 malam, beliau Lempad tak pernah absen mendengar serta mendampingi membaca lontar,” katanya. Sementara itu Kurator Museum Puri Lukisan, Sumantri mengatakan karya I Gusti Nyoman Lempad yang dipamerkan kali ini memang tidak pernah dilihat orang. Karena karya sebanyak 98 lukis itu disimpan di 5 museum di luar negeri yakni Belanda, Amerika, Austria dan Swedia. Dia berharap pameran ini memberikan makna tersendiri bagi pengagum Lempad. Menurutnya pameran tersebut dikemas selama dua bulan termasuk peminjaman lukisan di empat museum di luar negeri. Sementara itu pameran karya I Gusti Nyoman Lempad dibuka pada hari Sabtu (20/9) dan berakhir pada hari Rabu (24/9). W-005
Santimas Tabanan Jadi Temuan BPK DARI HALAMAN 1 dana tak terduga, yang semestinya diarahkan sebagai dana bantuan sosial (bansos). “Sekarang masih proses, kita tunggu di perubahan, baru dana itu diarahkan ke dana bansos,” jelasnya. Menurutnya, pengajuan Santimas terus meningkat. Artinya, kata Gunawan, program pro-rakyat ini sangat diminati warga. Meski ada juga sebagian masyarakat yang masih enggan mengurusnya.
Mantan Kasatpol PP Tabanan ini menambahkan, pihaknya hanya bertugas melakukan verifikasi proposal. Jika memenuhi syarat, pencairan anggaran dilakukan di Bagian Keuangan Pemkab. Bahkan, setiap pemohon wajib mencantumkan nomor rekening. “Jadi, pencairannya lewat rekening, bukan tunai,” tegasnya. Pejabat asal Desa Kapal, Badung ini menjelaskan hingga September 2014 tercatat 988
pemohon yang memanfaatkan program pro rakyat tersebut. Namun dari jumlah tersebut, 345 permohonan masih ngadat atau belum terealisasi. Ini disebabkan karena terbentur aturan administratif. “Memang benar masih ada 345 pemohon Santimas yang belum cair, ini karena terbentur aturan administratif. Tapi saya jamin di anggaran perubahan nanti, dana tersebut sudah bisa cair,” tutupnya. W-004
paket Sukaja pada pilkada Tabanan 2015 mendatang adalah Ni Made Rahayuni yang juga kader PDIP Tabanan. “Sejatinya paket Suka Rahayu (Sukaja–Rahayuni) adalah kader yang lahir dari banteng-banteng militan,” sebutnya. Untuk itu ia bersama rekanrekannya di Partai Hanura di Tabanan akan terus membangun konsolidasi di internal partai maupun dengan partai lainnya. “Yang jelas Bapak Wayan Sukaja pasti maju dalam pilkada Tabanan 2015,” sebutnya meyakinkan. Perlu diketahui, Sukaja dan Suardiana merupakan pentolan PDIP Tabanan. Kedua sahabat ini kemudian dipecat lantaran menolak keputusan DPP PDIP yang menerbitkan surat re-
komendasi jilid 2 mengusung paket Ni Putu Eka Wiryastuti dan IKG Sanjaya sebagai calon bupati dan wakil bupati Tabanan 2010-2015. Rekomendasi DPP PDIP jilid II itu menganulir rekomendasi jilid I yang memasang paket Sukaja–Eka Wiryastuti. Terbitnya rekomendasi jilid II itu kemudian membuat perpolitikan semakin kisruh. Sukaja kemudian dipecat dari PDIP karena menerima pinangan dari Partai Golkar menjadi calon bupati pada pilkada 2010 silam. Kala itu muncul tiga paket calon. Paket PDIP Eka-Jaya, Golkar Sukaja–IG N Anom dan Demokrat mengusung IGG Putra Wirasana–Putu Oka Mahendra. Pertarungan waktu itu dimenangakan tipis oleh Paket Eka-Jaya. W-004
dana BOS. “Ada GTT hanya gaji Rp.60 ribu, dengan dana BOS, soalnya penggunaan dana BOS ke honor guru tak boleh lebih dari 20 persen, syukur mereka berasal dari daerahnya sendiri”, ujar Sumantra. Melihat kondisi ini, Kadisdikpora Bangli berharap agar Pemerintah Provinsi Bali dapat membantu pengadaan guru. Jika tak ada bantuan, pihaknya bisa menyerah, sebab kemampuan APBD Bangli sangat terbatas untuk pengadaan guru honorer. “Kami harapkan Pemprov Bali lewat Gubernur Pastika dapat membantu pengadaan guru, mudah-mudahan ada payung hukum yang membole-
hkan untuk itu,” katanya lagi. Harapan pengadaan guru ini mencuat lantaran ada institusi di Bangli yang menggunakan tenaga honorer dari Pemprov. Dikatakan lagi, kekurangan guru di Bangli kebanyakan karena pensiun. Meski bakal ada pengisian dari Menpan, namun belum menjawab kebutuhan guru secara total. Bahkan masih jauh panggang dari api. Maka dari itu Sumantra berkali-kali berharap Pemprov Bali dapat lebih memperhatikan Bangli. Jika Pemprov Bali mampu memfasilitasi guru honorer di sekolah-sekolah yang kekurangan guru, maka beban Bangli tentu lebih ringan. W-002
Sukaja Siap Berpaket Dengan Rahayuni DARI HALAMAN 1
Politisi Hanura Tabanan I Ketut Suardiana. Mantan politisi PDIP yang dipecat saat mendukung Sukaja pada pilkada 2010 lalu ini menyakini rekannya Sukaja akan bebas akhir tahun ini. “Sebelum proses pendaftaran sebagai calon bupati. Sukaja sudah bebas. Tinggal menunggu keputusan dari MA,” jelasnya. Ia bersama-sama rekan lainnya di parlemen pun telah menyiapkan strategi agar bisa lolos menjadi calon bupati Tabanan 2015. “Mulai sekarang saya sudah melakukan lobi politik dengan partai lain di parlemen sehingga mampu mencapai 15 persen suara,” tandasnya. Suardiana menambahkan, calon yang paling pas dijadikan
Harapkan Bantu Pengadaan Guru DARI HALAMAN 1 Kekurangan guru tersebut cukup signifikan. Kekurangan guru SD saja mencapai 478 guru, guru kelas kurang 416 dan guru olahraga kekurangan 62 orang. Kekurangan guru SMP dan guru SMA/SMK juga banyak. “Kekurangan guru di Bangli menjadi kendala dalam hal peningkatan mutu pendidikan”, ujar Kadisdikpora Bangli, I Nyoman Sumantra di kantornya Senin (22/9). Kekurangan guru diatasi dengan pengadaan guru tidak tetap (GTT). Mereka ada yang digaji Rp.60.000/bulan dari
Bahas Tatib, Dewan Maksimalkan ‘Kekuatan’ DARI HALAMAN 1 pembahasan APBD induk dan perubahan Gubernur/Bupati selalu hadir. Tapi lima tahun ini tidak hadir, karena memang Panja tidak melakukan undangan itu. Sehingga pembahasan APBD kurang. Gubernur tidak hadir karena tidak diundang dan tidak diagendakan oleh Panja,” paparnya sekaligus berharap untuk 5 tahun berikutnya Gubernur diundang dan dapat hadir. Menyikapi usulan tersebut, Ketua Panja Tatib, Kariasa Adnyana menyatakan itu sebagai
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
12
POLITIK Golkar Terbelah Hadapi Voting RUU Pilkada
FAJA R BALI
SELASA, 23 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Suara PARLEMEN
Eksistensi Desa Adat Harus Dipertahankan MANGUPURA–Fajar Bali Polemik Undang-undang Desa yang terus bergulir mengundang berbagai tanggapan di masyarakat. Keberadaan desa adat yang dinilai menjadi roh bagi desa itu sendiri terus diperjuangkan. Menurut I Gusti Ngurah Sudiarsa, SH, anggota dewan dari DPRD Kabupaten Badung, perangkat desa harus tetap mempertaFB/EFLIN hankan eksistensi desa adat. “Bagaimanapun juga I Gusti Ngurah Sudiarsa, SH. desa adat itu ada sebelum desa formal di Bali khususnya. Dan terbukti sampai sekarang masih tetap eksis. Hal-hal lain masalah teknis seperti pendaftaran desa adat itu sendiri perlu dikaji lebih mendalam lagi,” tuturnya ketika ditemui di ruang Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Badung, Senin (22/9). Sudiarsa masih mempertanyakan amanah Undangundang Desa apakah masih benar-benar akan memperkuat posisi desa adat atau justru memperlemah desa adat. Selain itu juga menurut Sudiarsa telah terjadi dualisme penafsiran. Kalau dianggap akan memperkuat desa adat, ada pasal pengakuan tentang itu berarti akan ada pembiayaan. Di sisi lain, ada indikasi memperlemah posisi desa adat karena apabila desa adat dimasukkan ke dalam pemerintahan formal, desa adat akan tunduk pada pemerintah di atasnya seperti camat atau bupati. “Apakah akan ada intervensi pada desa adat ini yang memang perlu kajian lagi menurut hemat saya. Selama ini kan desa adat itu otonom, kalau diintervensi oleh pemerintahan dinas apakah masih ada yang bisa jamin tidak akan ada intervensi-intervensi lebih lanjut,” tuturnya. Menurut Sudiarsa, sebagai orang Bali harusnya terus mendukung adanya desa adat itu sendiri, karena desa adat merupakan wilayah otonom yakni mengatur daerahnya sendiri. “Saya secara pribadi mendukung keberadaan desa adat justru harus diperkuat posisinya dan kita harus terus menjaga eksistensinya karena setiap daerah memiliki kebijakan masing-masing, memiliki penduduk sendiri, dan punya adat istiadat sendiri-sendiri,” tutur Kelian Adat Desa Legian ini. Peran serta pemerintah untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan otonomi desa adat ini perlu dicari rumusan-rumusannya. Akan tetapi dengan catatan, tidak mengintervensi keberadaan desa adat. “Kalau soal anggaran atau APBD itu nanti akan larinya ke mana, menurut saya itu tidak akan menimbulkan masalah, karena di Perda itu kita sudah mengakomodir kearifankearifan lokal itu sendiri. Terbukti kepala desa berasal dari desa yang bersangkutan,” tuturnya. Masih menurut Sudiarsa, yang menjadi permasalahan adalah justru di pemerintahan terbawahnya dalam hal ini kelurahan. “Kelurahan kan sekarang sudah SKPD, terbukti juga bansos-bansos yang turun ke desa adat oleh kelurahan tidak boleh dicairkan, kecuali dana itu hibah. Ini yang menjadi masalahnya jika menilik soal anggaran,” tegasnya. Sudiarsa melihat adanya semacam ketidakadilan dan ketidakmerataan desa adat yang di bawah kelurahan dan desa dinas yang di bawah pemerintahan soal anggaran atau APBD itu sendiri. “Kalau untuk saya pribadi, di Badung ini kan ada dualisme pemerintahan antara desa adat dan desa dinas. Nah ini dulu yang kita satukan sebelum kita berbicara lebih jauh tentang keberadaan desa adat,” lanjutnya. Sudiarsa berharap, keberadaan desa adat khususnya di Badung sendiri bisa terus dipertahankan karena bagaimana pun juga desa adat memiliki ciri khas tersendiri dan melalui desa adat juga aset-aset adat seperti pura bisa terjaga dengan baik. M-005
Koalisi Merah Putih Khawatir Imingiming Jokowi terhadap PPP dan PAN
JAKARTA-Fajar Bali Juru Bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya mengaku khawatir atas manuver yang dilakukan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla terhadap Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan. Ia khawatir, kedua partai itu kelak meninggalkan Koalisi Merah Putih. “Kekhawatiran sih tetap ada. Bayangkan, setiap hari diiming-imingi terus seperti sekarang,” kata Tantowi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/9). Meski begitu, Tantowi percaya bahwa kedua partai itu tidak akan meninggalkan koalisi. Keyakinannya, kata dia, mengacu pada kesamaan pemikiran serta visi-misi PPP dan PAN dalam membangun sistem presidensial. Terkait kedatangan PAN dan PPP dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan IV di Semarang, Jawa Tengah, Tantowi menganggap hal itu wajar. Sebagai partai yang mendapatkan undangan resmi dari PDI Perjuangan, kata dia, wajar apabila PAN dan PPP menghadiri acara tersebut. “Politik itu kan tidak ada namanya permusuhan, yang ada adalah kesepakatan. Selebihnya, kita sahabat. Lagi pula, politik itu kan juga bekerja sama. Silaturahim itu tidak boleh terputus,” kata Ketua DPP Partai Golkar itu. Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy tidak bisa menjamin bahwa partainya akan bertahan dalam Koalisi Merah Putih. KP
ONLINE: www.fajarbali.com
Fraksi Partai Golkar bakal digembosi oleh anggotanya dalam pengambilan keputusan Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Kepala Daerah, Kamis (25/9) mendatang. Jumlah yang menyeberang diperkirakan jauh lebih banyak dibandingkan analisis fraksi yaitu sebanyak 14 orang.
JAKARTA-Fajar Bali “Silent majority di Fraksi Golkar itu banyak,” kata anggota Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Poros Muda Golkar di Jakarta, Senin (22/9). Dia yakin sebagian besar anggota fraksi akan bersikap mendukung pe-
milihan kepala daerah secara langsung. Dia mengatakan, Poros Muda mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung. Agus beralasan pemilihan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah akan merampas hak masyarakat. Menurut dia, raky-
at seharusnya tetap diberikan ruang untuk menentukan arah kebijakan daerahnya. “Salah satunya melalui pemilihan kepala daerah,” kata Agus. Menurut Agus, wajar saja fraksi sudah memetakan mana saja anggotanya yang berpotensi membelot. Namun dia mengingatkan, Poros Muda juga memiliki peta tersendiri mengenai anggota fraksi yang bakal mendukung pemilihan secara langsung. Politikus G o l k a r Yo r rys Raweyai mengatakan pemilihan kepala daerah
melalui DPRD hanya menunjukkan hegemoni elit partai untuk kepentingan mereka. Dia menilai ada berbagai keputusan partai yang diambil tanpa memperhatikan aspirasi masyarakat. Yorrys yak-
in jumlah anggota fraksi yang mendukung pemilihan melalui DPRD tidak akan lebih dari 50 orang. Jumlah anggota Fraksi Golkar di Dewan saat ini sebanyak 91 orang. “Yang berdiri mendukung tidak akan lebih dari separuh,” kata Yorrys. TP
Gerindra Siap Hadang PDIP
Dua Nama Sudah Mendaftar sebagai Bakal Calon Walikota
Ketut Budiarta
FB/CAR
DENPASAR-Fajar Bali Tim 5 yang dibentuk Partai Gerindra untuk menjaring bakal calon Walikota dan Wakil Walikota yang akan diusung dalam Pilkada Mei 2015 mendatang, mulai mendapat respon baik dari kader maupun nonkader Partai Gerindra. Terbukti, sudah ada dua nama yang mendaftar untuk dapat diusung Gerindra dalam Pilwali nanti.
Hanya saja, Partai Gerindra Kota Denpasar yang kini mendapat dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), belum bersedia menyebut kedua nama yang telah mendaftar itu. ‘’Hingga saat ini sudah ada dua nama yang secara resmi mengajukan surat lamaran melalui Partai Gerindra. Satu orang dari kader partai dan seorang lagi nonkader atau dari kalangan akademisi,’’ ungkap ketua Tim 5 yang juga ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Denpasar, Ketut Budiarta, A. Md. Par, S. Sos., Senin (22/9) kemarin. Didampingi anggota Fraksi Gerindra lainnya, Drs. Umar Dany dan Drs. I Kompyang Gede, Budiarta tetap bersikukuh masih merahasiakan kedua nama yang telah mengajukan lamaran tersebut. ‘’Nanti saja kami sebutkan kedua nama tersebut,” ucap Budiarta, seraya mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya bersama PKS akan segera melakukan fit and prop-
er test terhadap kedua bakal calon kandidat tersebut, untuk mengetahui sejauh mana keseriusan kedua kandidat itu menggunakan kendaraan Gerindra dalam Pilwali nanti. Dirahasiakannya kedua nama tersebut juga didi akui Budiarta sambil menunggu perkembangan dinamika politik menjelang perhelatan Pilwali. Lagi pula partai lainnya seperti Golkar dan Demokrat juga belum memperlihatkan geliat dalam menyongsong Pilwali kali ini. “Yang jelas PDIP sudah dipastikan akan mengusung calon. Kami siap melakukan perlawanan dan menghadang siapa pun yang dicalonkan PDIP,” tandas Budiarta. Disinggung kedua pendaftar tersebut merupakan balon untuk Walikota atau nantinya keduanya akan dijadikan satu paket, Budiarta mengatakan, pihaknya belum menetapkannya. Karena sesuai
Paripurna DPRD, Umumkan Penetapan Calon Ketua dan Alat Kelengkapan Dewan
TABANAN-Fajar Bali Pasca turunnya SK ketua dan wakil ketua DPRD dari PDIP, Golkar, dan Gerindra serta telah terbentuknya alat kelengkapan dewan, DPRD Tabanan menggelar rapat paripurna intern, Senin (22/9). Rapat paripurna dengan agenda pengumuman dan penetapan nama calon pimpinan dewan dan alat kelengkapan dewan itu dipimpin ketua sementara DPRD Tabanan I Ketut Suryadi. Paripurna yang dimulai pukul 11.30 Wita diikuti 35 anggota DPRD Tabanan. Suryadi dalam pengantarnya mengatakan, berdasarkan SK DPP PDI-P nomor 5458/IN/ DPP/IX/2014 tertanggal 17 September 20014 perihal pengesahan dan penetapan Ketua DPRD Kabupaten Tabanan atas nama I Ketut Suryadi sebagai calon ketua DPRD Tabanan periode 2014 – 2019. Untuk wakil ketua DPRD Tabanan dimandatkan kepada I Wayan Gindera berdasarkan surat DPD Partai Golkar Provinsi Bali nomor B-122/Golkar/VIII/2014 tanggal 3 Agustus perihal penetapan menjadi pimpinan dewan kabupaten/kota se-Bali. Sedangkan satu wakil ketua DPRD Tabanan
FB/DONI
PARIPURNA-Sebanyak 35 anggota DPRD Tabanan saat mengikuti rapat paripurna dewan terkait pimpinan dewan dan alat kelengkapannya
berhasil direbut partai Gerindra yang menempatkan Ni Nengah Sri Labantari sebagai wakil ketua. Labantari ditunjuk menjadi wakil ketua DPRD Tabanan berdasarkan SK DPP Partai Gerindra nomor : 08-0334/Kpts/ DPP-Gerindra/2014 tertanggal 13 Agustus 2014. Selain menetapkan pimpinan dewan, rapat paripurna kemarin juga membacakan alat kelengkapan dewan. PDIP berhasil merebut semua ketua komisi. Komisi 1 ditunjuk I Gede Suadnya Dharma, Komisi II dipercayakan kepada I Putu Eka Nurcahyadi, Komisi III diketuai oleh I Nyoman Arnawa, sedangkan Komisi IV
masih dipercayakan kepada I Gede Purnawan. PDIP pun masih mendudukkan anggotanya sebagai Ketua Badan Legislatif yakni I Made Edi Wirawan. Sedangkan Ketua Badan Kehormatan berhasil direbut Partai Golkar yang dipercayakan kepada I Made Asta Dharma. Untuk Badan Musyawarah dan Badan Anggaran, unsur pimpinan dewan ( ketua, dan dua wakil ketua) secara otomatis menjadi pimpinannya. Sedangkan sekretaris badan musyawarah dan badan anggaran dijabat oleh Sekretaris Dewan. “Hasil ini akan kita segera kirim ke Gubernur Bali,” jelas Ketut Suryadi. W-004*
mekanisme, Tim 5 hanya akan melakukan penjaringan, selanjutnya akan diajukan ke DPD Partai Gerindra, sedangkan mengenai rekomendasi tetap di tangan Ketua Umum Partai Gerindra. Budiarta pun mengungkapkan, persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa maju melalui kendaraan Gerindra, selain persyaratan secara umum, yang terpenting adalah keseriusannya, serta memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun Denpasar. Persyaratan ini sangat penting, mengingat persaingan yang bakal dihadapi dalam Pilwali nanti cukup berat. Dikonfirmasi terkait mencu-
atnya wacanayang menyebutkan Gerindra sudah mengelus dua kadernya, yakni IB. Sukarta (kader Gerindra yang lolos menmen jadi anggota DPR RI) dan Jero Gede Komang Swastika (anggota DPRD Provinsi Bali), Budiarta mengatakan pihaknya baru tahu wacana itu melalui media massa. Namun demikian pihaknya akan segera menyikapi hal tersebut, karena saatinikeduanyamerupakankader terbaik Gerindra. ‘’Kami sangat apresiasi wacana itu. Kami akan segera mencari tahu tentang kebenaran wacana tersebut,’’ ujarnya, seraya menambahkan jika sampai saat ini Tim 5 bersama PKS selaku partai pengusung masih tetap membuka kesempatan bagi semua kalangan untuk mendaftarkan diri melalui Gerindra. R-004
Sekretariat DPRD Terima Rekomendasi Tiga Partai
MANGUPURA–Fajar Bali Tiga Partai peraih kursi terbanyak telah menyetor rekomendasi dari internal partai untuk menduduki kursi ketua dan wakil ketua DPRD Kabupaten Badung. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dewan DPRD Kabupaten Badung, Made Wira Dharmaja di gedung DPRD Badung, Senin (22/9) kemarin. “Untuk PDI Perjuangan hari ini. Untuk Demokrat dan Golkar sudah disetor,” ucapnya. Untuk selanjutnya, setelah pihaknya menerima rekomendasi tersebut akan dilakukan rapat paripurna intern. “Besok (hari ini, red) akan dilakukan Rapat Paripurna Intern pengumuman penetapan calon pimpinan definitif, dan penetapan Tatib Kode Etik sesuai hasil koordinasi dengan provinsi,” ucapnya. Sementara itu, untuk alat kelengkapan dewan lainnya, Wira Dharmaja tidak menyebutkan secara rinci. Wira hanya menyarankan untuk menunggu petunjuk pimpinan. Ia pun berharap agar alat kelengkapan dewan sesegera mungkin bisa terbentuk mengingat ada beberapa agenda yang sudah menunggu. “Semakin cepat semakin baik. Biar agenda-agenda kembali normal. Agenda sudah banyak yang menunggu,” lanjutnya. Untuk diketahui, yang mendapatkan rekomendasi dari partai untuk menduduki kursi pimpinan DPRD Badung merupakan wajah lama yang sebelumnya juga menjabat pada posisi yang sama yakni; Ketua DPRD Badung, I Nyoman Giri Prasta (PDIP), Wakil Ketua I, I Ketut Suiasa (Golkar) dan Wakil Ketua II, I Made Sunarta (Demokrat). Ketiga nama tersebut dalam struktur partai di tingkat kabupaten juga menjabat sebagai Ketua. M-005
Layouter: Wiadnyana