FAJAR BALI EDISI 26 SEPTEMBER 2014

Page 1

FAJAR BALI

JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Harga Eceran: Rp 3.000,-

Gubernur Tawarkan One Island Management

562/IX/KTR

Selamat Pagi

Pak Gubernur Pengusaha Gula Merah Minta Bantuan Modal

FB/AGUS

Komang Adri

Pemerintah Provinsi Bali saat ini sedang fokus menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) di pedesaan. Tujuannya pasti, yakni untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat. Sejumke hal. 11

Pesan Inspiratif B a n y a k orang menyebut penderitaan mereka sebagai nasib, namun sebetulnya penderitaan adalah kebodohan mereka sendiri. Jenderal Soedirman

DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Jumlah Yang Diterima Hari ini Saldo Per 25 September 2014 Total Keseluruhan

Rp Rp Rp

650,000 120,218,000 120,868,000

Daftar penyumbang selengkapnya di halaman 2

Gubernur Pastika mengatakan, otonomi daerah membawa peluang serta kendala, dimana satu sisi pemerintah kabupaten/kota diberikan kebebasan untuk mengimplementasikan program Bali Mandara, namun di sisi lain otonomi daerah menyisakan kendala dalam memaksimalkan daya tampung dan meminimalkan resiko. Hal ini memunculkan ego kedaerahan sehingga yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin.

KPK Tangkap Gubernur Riau JAKARTA-Fajar Bali Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Gubernur Riau Annas Maamun dalam operasi tangkap tangan, di Perumahan Citra Grand Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (25/9). Kini mereka diperiksa secara intensif di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Tak disebutkan kasus yang melibatkan Annas sehingga ditangkap tangan malam kemarin. Diduga, Annas terlibat dalam kasus tanah. Juru Bicara KPK Johan Budi menjelaskan, KPK mengamankan uang yang mencapai miliaran berupa pecahan rupiah dan dollar Singapura. “Kalau dikurs-kan mencapai miliaran

ke hal. 11

DENPASAR-Fajar Bali Dalam menghadapi era otonomi daerah yang mulai diberlakukan di Provinsi Bali, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyampaikan masih terdapat beberapa kendala yang perlu disikapi sehingga nantinya akan memberikan dampak positif bagi semua pihak. Hal ini disampaikan Pastika saat menjadi keynote speaker dengan topik “Kebijakan Prioritas Pelaksan-

aan Program Bali Mandara Peluang dan Kendala” pada seminar dalam rangka memperingati HUT Pemprov Bali dan Reuni Agung IKAYANA, Kamis (25/9) di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali. “Otonomi daerah membawa peluang serta kendala bagi kita, dimana satu sisi pemerintah kabupaten/kota diberikan kebebasan untuk mengimplementasikan program Bali Mandara

ke hal. 11

014/VI/KTR

Api Kembali Sambar Gunung Agung AMLAPURA-Fajar Bali Kepulan asap kembali terlihat dari sisi timur lereng Gunung Agung sejak Rabu malam, tepatnya di Banjar Batu Dawa Kaja, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem. Bahkan kepulan asap masih bisa terlihat pada Kamis (25/9) kemarin siang. Api yang membakar lahan pun sempat membuat satu KK dipindahkan ketempat yang lebih aman. Hingga saat ini, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke hal. 11

Prihatin, Peninggalan Sejarah Lenyap

FB/AGUS

SAIL INDONESIA DAN LOVINA FESTIVAL 2014 Aneka macam parade budaya ditampilkan dalam pembukaan Sail Indonesia dan Lovina Festival 2014 yang dipusatkan di Pantai Binaria Lovina Kamis (25/9) kemarin. Selepas pemukulan gong oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, diisi beragam kesenian dan permainan tradisional anak-anak, salah satunya adalah permainan metajog.

Karangasem Petakan Tiga Titik Wisata Spiritual Menparekraf Bakal Beri Penghargaan Desa Jasri

Citra ‘gumi lahar’ yang identik dengan gepeng dan kemiskinan mulai dibuat tenggelam. Terobosan demi terobosan terus digeber Pemerintah Kabupaten Karangasem untuk menghapus ‘noda hitam’ tersebut. Kali ini Desa Jasri yang menebar prestasi sebagai desa wisata terbaik. Kabarnya penghargaan secara nasional akan diberikan langsung Menparekraf Mari Elka Pangestu.

AMLAPURA-Fajar Bali Tidak salah memang Pemkab Karangasem membuat kebijakan pembangunan di bidang pariwisata terutama dalam menata destinasi wisata yang berorientasi Desa Wisata. Pasalnya, salah satu desa di Karangasem, yakni Desa Pakraman Jasri, Kelurahan Subagan, memperoleh penghargaan secara nasional sebagai desa wisata terbaik. Rencananya, penyerahan sebagai desa wisata terbaik akan dilakukan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu, Sabtu (27/9) mendatang.

FB/BUDIASA

I Wayan Geredeg

Hal itu dikatakan Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg, Kamis (25/9) kemarin. Geredeg menyampaikan, peng-

hargaan yang diraih desa Pakraman Jasri ini, semestinya bisa dijadikan salah satu upaya dalam mengembangkan desa wisata lainnya di Karangasem. Selain itu, dengan penghargaan tersebut, dapat meraih nilai tambah dalam pengembangan pariwisata spiritual yang erat kaitannya dengan paket desa wisata. Branding tourism spiritual ke depan harus diwujudnyatakan ke dalam bentuk yang real berupa program maupun penataan lokasi-lokasi wisata spiritual. “Dengan penghargaan yang diraih Desa Pakraman Jasri ini, nantinya akan memberikan

SEMARAPURA-Fajar Bali Setelah sebelumnya maestro Nyoman Gunarsa mengkritik Pemkab Klungkung terkait perbaikan bangunan di Taman Gili dan Balai Kertagosa yang dinilai asal-asalan, kali ini perupa kondang ini kembali angkat bicara. Menurut Gunarsa, Pemkab Klungkung banyak meluluhlantakkan bangunan bersejarah bernilai tinggi dan diganti dengan karya yang tidak sepadan saat melakukan renovasi di Pura Goa Lawah dan Pura Watu Klotok. “Saya lihat

ke hal. 11

ke hal. 11

DENPASAR, TABANAN, GIANYAR,

026/VI/W-020

Telp. 0361 - 425547 Telp. 0361 - 810888 Telp. 0361 - 948888

SINGARAJA, KUTA, KARANGASEM, JEMBRANA,

Telp. 0362 - 29251 Telp. 0361 - 8947099 Telp. 0363 - 23088 Telp. 0365 - 43008

560/IX/RON

ONLINE: www.fajarbali.com

Layouter: dejerie

join facebook.com/fajar.bali


METRO KOTA

2 Kasir Samsat Online Divonis 1,5 Tahun DENPASAR-Fajar Bali Terdakwa Ni Made Vina Handayani (25), mantan kasir online pada teller PT Bank BPD Bali di Kantor UPT Samsat Renon periode waktu 7 September 2011 sampai 30 Agustus 2012, akhirnya dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupi. Oleh karena itu, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor pada PN Denpasar, Kamis (25/9), majelis hakim yang diketuai Hasoloan Sianturi, menyatakan sependapat dengan jaksa penuntut umum (JPU) I Gede Raka Arimbawa bahwa sesuai fakta-fakta persidangan, perbuatan terdakwa Ni Made Vina Handayani terbukti memenuhi unsur-unsur sebagaimana dimaksud dalam dakwaan pasal 3 jo pasal 18 (1) huruf b UU No 31 tahun 1999 yang diubah dan ditambah menjadi UU No 20 tahun 2001 jo pasal 64 (1) KUHP. Setelah mempertimbangkan hal-hal memberatkan dan meringankan, juga mengklarifikasi kerugian negara secara nyata bukanlah Rp 337.876.600 serta terdakwa telah mengembalikan uang pengganti Rp231.042.900 secara dicicil, namun hal itu tidak dapat menghapuskan perbuatannya. Karenanya, majelis Hakim menjatuhkan hukuman pidana penjara terhadap terdakwa Ni Made Vina Handayani berupa pidana penjara selama 1,5 tahun dikurangi lamanya menjalani penahanan, ditambah denda pidana Rp50 juta subsider satu bulan kurungan, serta membayar biaya perkara Rp5 ribu. Atas vonis tersebut, terdakwa setelah berkonsultasi dengan penasehat hukumnya Edy Hartaka, menyatakan pikir-pikir. Terungkap dalam persidangan, terdakwa Ni Made Vina Handayani sebagai pegawai kontrak PT Bank BPD Bali yang ditugaskan sebagai kasir pada teller di Kantor UPT Samsat Renon Denpasar. Namun saat penutupan kas, terdakwa tidak langsung menyetor seluruh uang transaksi pembayaran pajak, tapi malah melakukan pembatalan beberapa transaksi wajib pajak. Ini sudah melanggar hukum, karena yang berhak melakukan pembatalan adalah UPT Samsat Online. Dari hasil penelusuran, terdapat 57 wajib pajak kendaraan bermotor yang dibatalkan terdakwa, yang nilainya mencapai Rp 292.710.600. Namun dari audit yang dilakukan, dalam perkara ini negara dirugikan Rp 337.876.600.W-007

Dua Pencuri Mobil Pick-Up Ditembak

DENPASAR-Fajar Bali Jajaran buser Polresta Denpasar kembali menghumbar peluru. Dua tersangka pencuri mobil Pick-Up, BAD dan AR ditembak karena berusaha melawan saat ditangkap petugas. Kedua pencuri asal Jember itu kini dirawat di RS Trijata Polda Bali. Menurut Kasat Reskrim Polresta Denpasar AKP Nengah Sadiarta, keduanya terpaksa ditembak kakinya karena berusaha melawan petugas saat ditangkap. “Kedua kakinya ditembak karena melawan saat ditangkap,” jelas mantan Kasat Reskrim Polres Gianyar ini pada Kamis (25/09) kemarin. Pihaknya kata AKP Sadiartha masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan karena diduga keduanya jaringan pencuri mobil Pick-Up yang meresahkan warga Denpasar. Informasi lainnya, petugas buser Polresta Denpasar masih memburu 5 pelaku pencurian mobil Pick-Up tersebut. Mereka ini bertugas sebagai eksekutor, penjual, dan pengirim. Barang bukti masih dicari dan diduga sudah dibawa ke Jawa, kata sumber. R-005

DOMPET Dana Punia DAFTAR NAMA PENYUMBANG NO.

3155 3156 3157 3158 3159 3160 3161 3162 3163 3164 3165 3166 3167 3168 3169 3170 3171 3172 3173 3174 3175 3176 3177 3178 3179 3180 3181 3182 3183 3184 3185

NAMA

JUMLAH

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Ir. I Putu Sumantra,M.AppSc Drh. Wayan Sukanadi,M.M.A Ir. Soraya Handayani, MS Ir. I Wayan Suki Drh. Ni Ketut Aryani Parmeti AAA.Kasih Ir. Ni Nyoman Sudiarsih Drh. Made Artawan I Nyoman Pipar I Made Oka Sugita Ni Ketut Ayu Ariati I Ketut Suhadi AA.Raka Kemara Jaya Yohana Rapang I Ketut Sarjana Ni Luh Gede Sutini I Komang Murja Artawan Ni Luh Made Sukasani Sagung Ari Indah Yati Utari,S.Pt AAA.Rus Ariani, SE Suswati Rahayu ,A.Md Ida Ayu Oka Asrini,A.Md Gusti Putu Dana I Wayan Kartawan,SP Ni Made Suarti I wayan Sukayasa Ni Luh Rai Sukarini Sumargiono I Gede Samadana Gusti Ayu Puryarini I Gede Putu Sudiarta Total

Jumlah Yang Diterima Hari ini Saldo Per 25 September 2014 Total Keseluruhan

Rp

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

250,000 50,000 50,000 25,000 20,000 10,000 10,000 10,000 5,000 5,000 10,000 10,000 10,000 5,000 20,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000

Rp Rp Rp

650,000 120,218,000 120,868,000

650,000

FAJA R BALI

JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014  Tahun XV

Tabrak Listrik dan Kamar Mandi Warga

Empat Pemabuk Tewas Tergencet di Mobil KUTA SELATAN-Fajar Bali Mabuk-mabukan saat mengemudikan mobil fatal akibatnya. Itulah yang dialami lima warga timor Nusa Tenggara Timur yang mengendarai mobil Nissan Grand Livina DK 1841 QA. Mobil yang mereka kendarai menghantam listrik dan menabrak kamar mandi milik warga di Jalan Raya Uluwatu tepatnya depan Bali Pecatu Graha (BPG), Kuta Selatan. Dalam kejadian tersebut, empat korban yang tinggal di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar tewas seketika di dalam mobil. Empat buruh serabutan itu yakni Jimmy Banu, Matrius Kuil, Alex Skena dan Inok, tewas dalam kondisi mengenaskan. Sementara, temannya bernama Arifin Naemanus, mengalami luka ringan dibagian wajah karena pecahan kaca. Informasi dilapangan lima warga Timor NTT ini awalnya minum arak di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, pada Rabu (24/09) malam. Disana ada Jimmy Banu, Matrius Kuil, Alex Skena dan Arifin Naemanus, Inok serta satu orang temannya yang belum diketahui identitasnya. Dalam kondisi mabuk berat, sekitar pukul 12.10 Wita, teman korban yang tidak ada identitasnya itu pamitan pulang ke Pecatu, Kuta Selatan. “Namun karena dalam kondisi mabuk berat, temannya tersebut tidak bisa membawa motor dan mereka pun melarang,” sumber petugas Sat Lantas Pol-

FB/RD

Empat pemabuk tewas di dalam mobil Nissan Grand Livina kemarin, tampak mobil ringsek dan kini diamankan di Sat Lantas Polresta Denpasar.

resta Denpasar, Kamis (25/09) kemarin. Inok, salah seorang korban bersedia mengantar temannya ke Pecatu dengan mengendarai mobil majikannya. Selesai minum arak, mereka berenam langsung tancap gas mengantar temannya ke Pecatu. Usai mengantar temannya, mereka kembali ke Denpasar dikemudikan oleh Inok.

“Mereka ini semuanya buruh yang bekerja di Jalan Teuku Umar Denpasar, tapi identitasnya tidak ada,” jelas sumber lagi. Mobil warna silver itu kemudian melaju dari barat menuju ke timur persis mengarah ke GWK. Namun, tiba di depan BPG Pecatu, mobil Nisan Grand Livina terlihat melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil yang dikemudikan Inok tiba tiba oleng,

Husein negatif mengandung sediaan narkotika. Tapi untuk kasus ini tes urine terdakwa Husein dinyatakan positif. Dalam pertimbangan jaksa, terdakwa sudah pernah dihukum. Artinya pada kasus sebelumya yang mana putusan hakim masih belum memiliki kekuatan hukum tetap itu, dianggap merupakan hukuman. Jaksa juga membuktikan bahwa terdakwa adalah penyalahguna narkotika untuk dirinya sendiri. Dengan pertimbangan itulah jaksa akhinya membuktikan terdakwa Husein telah melanggar Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI. No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. "Memohon kepada majelis

hakim untuk menghukum terdakwa dengan pidana penjara sekala 4 tahun,"demikian bunyi amar tuntutan jaksa. Atas tuntutan itu pengacara terdakwa, M Ali Sadikin; Suroso dan MH Thamrin menyatakan akan mengajukan pembelaan. Namun sebelum sidang ditutup, salah satu kuasa hukum terdakwa, M Ali Sadikin mengingatkan kepada hakim bahwa terdakwa Husein dalam kasus yang sama sudah divonis 1 tahun rehab di RSJ Bangli. Hakim lantas menanggapi dengan menyarankan agar semua yang akan disampaikan itu disampaikan pada saat pembelaan nanti. "Iya nanti dilampirkan saja pembelaanya," kata Hakim Erly. W-007

Tuntutan Pengacara Husein Copy Paste

DENPASAR-Fajar Bali Oknum pengacara bernama HM. Husein yang tersandung kasus narkoba, nampak masih belum bisa bernapas lega. Dalam kasus ini, Husein sudah divonis 1 tahun rehab oleh majelis hakim PN Denpasar pimpinan Dewa Gde Suarditha. Tapi untuk perkara yang sama, pada Kamis (25/9) kemarin, masuk agenda tuntutan, jaksa Azman Tanjung menuntutnya dengan pidana penjara selama 4 tahun. Tuntutan yang dibacakan dihadapan majelis hakim pimpinan Erly Sulistyorini terkesan hanya copy paste dari tuntutan pada kasus sebelumnya. Yang membedakan, jika dikasus sebelumya tes urine dan darah

Enam Kamar Kosan Pengedar Digerebek

DENPASAR-Fajar Bali Enam pengedar narkoba ditangkap jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar. Dari enam pelaku berstatus pengedar itu, dua diantaranya satu jaringan. Barang bukti yang disita petugas dilokasi penggerebekan yakni sabu dan ganja kering. Menurut Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol Gede Ganefo, Kamis (25/09) kemarin, empat tersangka ditangkap terpisah dengan barang bukti yang berbeda. Penangkapan empat tersangka ini merupakan hasil investigasi jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar yang menerima laporan dari masyarakat. “Jadi, yang kami tangkap ini semuanya pengedar narkoba,” tegasnya. Menurut mantan Kapolsek Kuta ini, ZI (29) ditangkap di kamar kosannya di Jalan Pulau Yoni, Denpasar, pada Kamis (11/09) sekitar pukul 00.15 dini hari. Dengan barang bukti 4 paket sabu berat 15,94 gram, 3 butir ekstasi timbangan elektrik, isolasi dan gunting. Sementara tersangka KAS (27) ditangkap di rumah kosannya di Jalan Tukad Petanu Panjer, Denpsar, pada Rabu (10/09) sekitar pukul 13.00 Wita. Polisi menyita barang bukti 7 paket sabu dan bong.

FB/RD

Enam tersangka yang terlibat kasus narkoba ditangkap jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar.

Menyusul kemudian tersangka RSR (34) ditangkap di Jalan Pulau Yoni, Denpasar, pada Rabu (10/09) sekitar pukul 16.00 Wita. Hasil penggeledahan petugas ditemukan barang bukti 5 paket sabu berat 0,74 gram, gunting dan pembungkus pipet. Selain itu tersangka MS ditangkap di rumah kosannya di Jalan Satria Banjar Anyar Kuta, pada Rabu (17/09) sekitar pukul 23.00 Wita. Sedikitnya 10 paket sabu berat 0,54 gram, gunting, potongan pipet, plastic klip dan isolasi disita petugas. Dua tersangka lainnya, menurut Kompol Ganefo adalah

YE (28) dan GAS (32), keduanya satu jaringan. Awalnya yang ditangkap adalah tersangka YE, saat mengisap ganja di kamarnya di Jalan Tukad Taman Sari Panjer, Denpasar, pada Jumat (19/09) sekitar pukul 16.30 Wita. Barang bukti yang diamankan berikut 3 paket ganja kering total 5,38 gram dan 2 alat hisap ganja. Hasil interogasi tersangka YE, petugas menciduk tersangka GAS di Jalan Tukad Petanu, Panjer, Denpasar, sekitar pukul 18.30 Wita. Dalam penggeledahan di lemari pakaian, petugas menemukan 1 paket ganja kering seberat 0,87 gram. R-005

menghantam tiang listrik serta kamar mandi milik warga. “Mobil melaju kencang mungkin karena supirnya mabuk,” jelas sumber. Tabrakan tragis itu mengakibatkan empat penumpang tewas di dalam mobil. Rata-rata korbannya mengalami cedera kepala berat (CKB). Sementara satu penumpang yang duduk di kursi paling belakang (Arifin) hanya mengalami luka ringan di wajah karena pecahan kaca. Para korbannya langsung di evakuasi ke RSUP Sanglah. Akibat kecelakaan tersebut, kondisi mobil ringsek di bagian depan dan pintu samping kiri

penyok. Bahkan ban kiri depan mobil terlepas. Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Nyoman Nuryana mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini. Meski ada dugaan kematian para korban akibat pengaruh minuman keras, namun perlu dibuktikan mendalam. “Dugaanya pengaruh minuman keras dan masih kami dalami,” ujarnya. Pihaknya juga masih menyelidiki teman korban yang diantar hingga ke Pecatu. Selain itu penyelidikan juga diarahkan untuk mencari identitas para korban. R-005

Hampir Tiga Bulan, Penjarakan 78 Tersangka Narkoba

DENPASAR-Fajar Bali Penjara Polresta Denpasar kini disesaki para tahanan kasus narkoba. Dari data yang dirangkum, di dalam tahanan tersebut terdapat 78 tersangka kasus narkoba yang terlibat kepemilikan sabu-sabu, hasish, kokain, heroin, ekstasi hingga ganja kering. Puluhan tersangka itu ditangkap sejak Bulan July, Agustus dan pertengahan Bulan September lalu. Keberhasilan jajaran Sat Reserse Narkoba Polresta Denpasar ini tak luput dari kinerja yang dilakukan Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol I Gede Ganefo. Yang setiap hari, bahkan setiap minggu mengembleng anggotanya dilapangan untuk bekerja keras menangkap para bandar, pengedar, pemakai hingga kurir narkoba. Hasilnya pun sangat memuaskan, semua pelaku penyalahguna narkoba disikat habis tanpa pandang bulu. Sebuah prestasi yang patut diberikan reward and funishman dan diikuti anggota kepolisian lainnya. Kerja keras Kompol Ganefo dalam memerangi dan memberantas peredaran narkoba ini tak luput dari gerak cepat anggotanya dilapangan yang dipimpin Kanit 1 AKP Agus Trisnadi dan Kanit II Iptu Joko Hariyadi. Dua perwira handal dan cekatan ini merupakan ujung tombak dilapangan, yang setiap saat melacak, mengintai, menguntit, mengejar para pelaku penyalahguna narkoba hingga masuk ke “lubang tikus” sekalipun. Sementara itu, dari data yang dihimpun, hampir tiga bulan ini, Sat Reserse Narkoba Polresta Denpasar, panen tangkapan. Yang terbanyak adalah prekusor seberat 22 kg (alat dan bahan pembuat sabu dan ekstasi yang bisa menghasilkan 6 kg sabu dan 2000 butir ekstasi). Barang

bukti prekusor ini disita dari pengerebekan pabrik narkoba di Jalan Buana Kubu, Denpasar, dan Vila Lumbung di Buleleng, Selasa (16/09) lalu. Kemudian, barang bukti kedua terbanyak adalah ganja kering seberat 20.625,03, disusul sabu seberat 635,09 gram, MDMA 8,18 gram, cocaine 3,14 gram, 161 butir ekstasi, 1,80 gram heroin, 0,13 gram hasish. Apabila dihitung, nilai rupiah dari barang haram tersebut mencapai Rp 12.664.867.000. Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol Gede Ganefo yang dikonfirmasi membenarkan bahwa hampir tiga bulan ini pihaknya sudah memenjarakan 78 tersangka yang terlibat kasus narkoba. Dia kembali menegaskan bahwa penangkapan ini merupakan kerja keras anggotanya dilapangan. “Anggota narkoba sekarang ini sudah jauh lebih baik. Mereka semua pekerja kerja keras,” tegasnya Kamis (25/09) kemarin. Menurutnya, pemberantasan narkoba ini akan terus dilakukannya seefektif mungkin, selama dia memimpin Sat Narkoba Polresta Denpasar. Kerja keras ini juga dilakukannya untuk mengurangi peredaran narkoba di Denpasar dan sekitarnya. Sekaligus membina anggotanya dilapangan untuk berkomitmen dalam tugas dan bermalas-malasan. “Ini artinya supaya para pelaku penyalahguna berpikir dua kali lipat menjual dan mengedarkan narkoba. Sekarang ini peredaran narkoba sudah mulai berkurang dengan banyaknya tangkapan yang kami lakukan,” tegas mantan Kasat Intelkam Polresta Denpasar ini. Kompol Ganefo mengatakan tidak perlu kuatir soal “membludaknya” tahanan di Polresta Denpasar. Nantinya, para tahanan narkoba ini bisa digeser ke Polsek lainnya, sebagai tahanan titipan. R-005

 Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram  Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja  Wakil Pemimpin Redaksi/Direktur: IG.A. Galuh Ardhaningrat  Redaktur Pelaksana : Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama)  Koordinator Liputan: IB Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Politik)  Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Denpasarku), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Pendidikan), Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Metrokota & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Daerah)  Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra  Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Ronny P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, Eflin, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali)  Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga  Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara)  Keuangan: IGPA Putri Juliawati  Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk.  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press  Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma


FAJA R BALI JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014 l TAHUN XV

Keberhasilan KB, Dukungan dari Seluruh Mitra Kerja

KOTAPLUS

3

RSJ Layani Penjemputan Pasien Dipasung Keberadaan penderita gangguan jiwa berat mendapat perhatian serius Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Keseriusan Pastika tercermin dari berbagai upaya dalam menangani keberadaan para penderita gangguan jiwa yang tersebar di Kabupaten/Kota.

FB/IST

KONSOLIDASI-Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ida Bagus Wirama, SH, M.Kes ketika membuka Konsolidasi Bhakti TNI - KB Terpadu tingkat Provinsi Bali di Denpasar, Kamis (25/9) kemarin.

DENPASAR-Fajar Bali Pembangunan program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) nasional dalam tiga dasa warsa (1970 - 2000) telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam penurunan angka kelahiran, baik secara nasional maupun provinsi. Secara nasional, angka kelahiran total (TFR) menurun dari 5,6 anak pada tahun 1970 menjadi 2,63 anak pada tahun 2002. Di Bali sendiri, angka TFR dapat diturunkan dari 5,96 anak pada tahun 1971 menjadi 2,1 anak pada tahun 2002. “Keberhasilan dan pencapaian program yang telah dicapai tersebut, adalah keberhasilan bersama dan berkat dukungan seluruh mitra kerja dan tentunya jajaran TNI yang telah memberikan kontribusi yang dalam, baik dalam penggerakan masyarakat di lini lapangan oleh para Babinsa maupun dalam pelayanan kontrasepsi di Rumah Sakit TNI,” ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ida Bagus Wirama, SH, M.Kes ketika membuka Konsolidasi Bhakti TNI - KB Terpadu tingkat Provinsi Bali di Denpasar, Kamis (25/9) kemarin. Dikatakan Wirama, pada tanggal 12 Februari 2009 telah ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Kepala BKKBN dengan Panglima TNI dengan nomor; 37/HK.104/B5/2009 dan nomor; Kerma/1/II/2009 tentang kerjasama Revitalisasi Program KB nasional. Dalam penandatangan tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa TNI siap membantu BKKBN dalam menyukseskan program KKB. Prajurit TNI siap menjadi tenaga penggerak di lapangan. Tenaga medis dan para medis TNI juga siap untuk pelayanan kontrasepsi. Berbekal kesepakatan bersama tersebut, pelaksanaan program KKB menggaung kembali. “Hasilnya, program KKB di Provinsi Bali selama empat tahun terakhir menunjukkan bahwa pencapaian peserta KB baru yang menjadi sasaran Kontrak Kinerja Program (KKP) berhasil dicapai dengan baik, yaitu di atas seratus persen. Pada tahun 2013 dari KKP peserta KB baru sebanyak 64.640 pasangan berhasil kita capai sebanyak 75.863 pasangan atau sebesar 117,36 persen. Harapan saya, keberhasilan tersebut dapat pula kita wujudkan pada tahun 2014 ini,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Wirama juga berpesan bahwa dalam mengimplementasikan kerjasama BKKBN dengan TNI di lapangan, agar para Babinsa dan PLKB/PKB selaku koordinator Tim Pelaksana di Desa/Kelurahan dapat terus meningkatkan sinergitas dalam menggerakan masyarakat. “Saya berharap agar pelaksanaan bhakti TNI - KB terpadu ini diarahkan untuk dapat memberikan kontribusi yang optimal. Dan untuk meningkatkan hasil pelayanan bhakti TNI - KB terpadu melalui mobil pelayanan keliling, maka perlu disiapkan calon akseptor jauh-jauh hari melalui penggerak di Desa/Kelurahan dalam hal ini Babinsa dan PLKB/PKB untuk senantiasa berkoordinasi dengan Lurah/Kepala Desa,” imbuhnya. Sementara pihak TNI, Aster Kasdam IX Udayana, Letkol Inf A. Yudi Hartono, S.Sos. MM mengatakan, pembangunan SDM sebagai prasyarat kemajuan bangsa. Apalagi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di posisi 108 dari 187 negara di dunia pada tahun 2013. Bahkan, tahun sebelumnya rangking 121. “Kualitas SDM dan kemajuan bangsa di masa depan, ditemukan oleh kualitas SDM, bukan melimpahnya SDA. Bahkan, kemajuan suatu bangsa itu dari kualitas SDM-nya sebesar 80 persen, sedangkan SDA 20 persen,” tukasnya. KJS

Perpustakaan Nasional Roadshow di Bali

Gemar Membaca Cerdaskan Bangsa DENPASAR-Fajar Bali Dalam rangka menggencarkan gemar membaca demi mencerdaskan bangsa, Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Perpustakaan Provinsi Bali mengadakan Roadshow dengan tema Perpustakaan Cerdaskan Bangsa Wujudkan Indonesia Gemar Membaca. Acara tersebut diadakan di UPT BPKB Provinsi Bali, Jalan Gurita Raya Sesetan, Kamis (25/9) pagi, dihadiri para pendidik dari SMAN 2 Denpasar, SMAN 3 Denpasar, SMAN 4 Denpasar dan beberapa siswa. Dalam sambutannya, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Nasional Dra Hj Sri Sularsih MSi mengatakan, dengan gemar membaca diharapkan mampu menyamakan persepsi membangun masyarakat yang cerdas. Melalui perpustakaan agar dapat menciptakan masyarakat gemar membaca. “Untuk mendukung minat baca, kepada masyarakat kita gencarkan dengan gerakan Roadshow gemar membaca,” tuturnya. Ia juga menjelaskan, pemerintah Pusat, Provinsi dan daerah harus saling bergandengan tangan, saling mendukung, sinergi dan menyamakan persepsi dengan meningkatkan gemar membaca. “Untuk menghadapi tantangan global ke depan, kita dituntut lebih cerdas, inovatif dan kompetitif. Inilah pentingnya melalui perpustakaan dengan masyarakat cerdas membaca dapat mengatasi tantangan global,” ujar Sri Sularsih. Lanjut dia, untuk membangun masyarakat cerdas, pihaknya akan membangun tempat-tempat strategis untuk tempat baca, seperti membangun perpustakaan di rumah sakit, puskesmas, tempat ibadah dan tempat-tempat yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membaca. Sementara, Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Provinsi Bali Drs I Ketut Wija mewakili Gubernur mengatakan, dengan acara roadshow tersebut, diharapkan agar masyarakat Bali gemar membaca. Apalagi setiap bulan September diperingati sebagai Hari Gemar Membaca.” Buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya, jadi dengan gemar membaca merupakan kunci dari kesuksesan dunia,” ucapnya. Wija menambahkan, minat membaca pada anak cukup tinggi. Namun anak-anak gemar membaca pada handphone, sehingga apa yang dibaca tidak memberi pengetahuan yang positif. “Seharusnya anak- anak membaca secara utuh agar dapat dipahami dan dimengerti. Dengan minat baca yang tinggi akan mendapat prestasi yang tinggi,” ujar Wija. Kepala Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali Luh Putu Haryani, SE.MM menuturkan, untuk menambah minat baca, pihaknya sudah memperbaiki infrastuktur Perpustakaan Provinsi Bali. “Kita sudah memperbaiki fasilitas-fasilitas dan pelayanan pun sudah kita perbaiki. Kita tidak melarang orang memakai sandal jepit untuk datang. Kalo kita larang bukannya menambah minat malah membuat orang enggan datang apa lagi membaca. Saya juga berencana membuat slogan silahkan berpacaran sehat di perpustakaan. Boleh berpacaran di perpustakaan asalkan pacaran positif,” ujarnya. M-006

DENPASAR-Fajar Bali Program penjemputan pasien dengan gangguan jiwa berat yang digulirkan oleh Rumah Sakit Jiwa (RSJ) merupakan salah satu upaya nyata Pemprov Bali dalam mengoptimalkan penanganan kasus tersebut. Penegasan itu disampaikan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra dalam siaran persnya, Rabu (24/9). Melalui koordinasi dengan pihak RSJ, Dewa Mahendra menjelaskan sejumlah ketentuan dalam program penjemputan pasien dengan gangguan jiwa. Program ini diperuntukkan bagi pasien dengan gangguan jiwa berat yang terpaksa harus dipasung oleh pihak keluarga. “Dipasung bisa dalam artian dirantai, diikat, dikurung atau diborgol,” ujarnya. Bagi masyarakat yang punya kerabat atau keluarga dengan kondisi dimaksud dan ingin

mendapat perawatan lebih lanjut, dipersilahkan menghubungi Bidang Pelayanan Medik RSJ di nomor telepon (0366) 91074. Mereka nantinya akan mendapat penanganan lebih lanjut di rumah sakit jiwa milik Pemprov Bali tersebut. Lebih jauh Dewa Mahendra mengingatkan, keluarga pasien tak perlu khawatir dengan biaya perawatan karena pasien gangguan jiwa juga tercover layanan JKBM. Sama seperti pasien umum, para penderita gangguan jiwa dapat memanfaatkan layanan JKBM dengan syarat dan ketentuan berlaku. Mereka yang telah memiliki kartu E-JKBM cukup membawa kartu rujukan dari Puskesmas. Sedangkan bagi pasien yang belum memiliki kartu E-JKBM, diharapkan membawa foto copy KTP Bali, KK dan surat keterangan belum tercover oleh jaminan kesehatan serta rujukan dari

FB/IST

TINJAU- Gebernur Bali Made Mangku Pastika saat meninjau Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli beberapa waktu yang lalu. syarakat dapat memanfaatkan kat yang punya kerabat dengan Puskesmas. “Sementara pasien yang tak layanan ini sehingga penanganan gangguan jiwa diharapkan lebih memiliki KTP Bali, dapat meng- gangguan jiwa dapat dilakukan terbuka dan tak memposisikan gunakan kartu domisili, KK, surat lebih paripurna. Dalam kesempa- mereka sebagai aib. Melalui penketerangan tak memiliki jaminan tan itu, dia juga minta kerjasama anganan yang lebih terintegrasi, kesehatan dan rujukan dari semua pihak untuk mengoptimal- Dewa Mahendra berharap kasus kan penanganan kasus gangguan pemasungan pasien gangguan Puskesmas,” imbuhnya. Karo Humas berharap, ma- jiwa di Daerah Bali. Masyara- jiwa dapat ditekan. W-019*

Jadi Pembicara pada Seminar Otonomi Daerah

Suambara : Atasi Kesenjangan Antar Sektor dengan Bangun Sinergitas

MANGUPURA- Fajar Bali Kepala Bappeda Litbang Badung I Wayan Suambara mewakili Bupati Badung sebagai salah satu pembicara dalam Seminar Strategi Implementasi Program Bali Mandara II Harapan dan Kendala di Era Otonomi Daerah di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Kamis (25/9) kemarin. Seminar ini terselenggara atas kerjasama Pemprov. Bali dengan Universitas Udayana dan

Ikayana. Dalam seminar yang juga dihadiri Gubernur Bali ini, Suambara memaparkan tentang Kerangka Ideal Otonomi Daerah dengan Sinergitas Pemprov dan Kabupaten/Kota di Bali : Tinjauan dari Pelaksanaan Urusan di Kabupaten Badung. Dalam pemaparannya Suambara menjelaskan, ada beberapa penekanan dari judul yang disampaikan, pertama otonomi daerah, kedua sinergi antara provinsi dengan kabu-

paten dan ketiga tinjauan dari urusan kabupaten. Menurut Suambara, problema otonomi dan pembangunan daerah dapat dilihat di mana setiap kabupaten mempunyai potensi sosial ekonomi yang berbeda, potensi yang ada belum dikelola secara optimal dan adanya kecenderungan semua bermain di sektor pariwisata serta masih adanya keterbatasan akses infrastruktur. Selain itu diakui ada kabupaten yang masih ketergantungan dana pusat maupun provinsi. Problema tersebut mengakibatkan terjadi kesenjangan yang masih amat tinggi. Kondisi tersebut menunjukkan diperlukannya reorientasi kebijakan. Lebih lanjut dijelaskan, otonomi daerah harus digunakan untuk mengatasi persoalan kesenjangan antar sektor dan antar wilayah. Yang perlu dilakukan adalah terbangunnya sinergitas antara provinsi dengan kabupaten/kota dan antar kabupaten kota. “Sinergi program mengacu pada keunggulan komperatif dan kompetitif di setiap kabupaten, dan ini perlu mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi,” jelasnya.

Setelah Lulus Diberi Gelar Pemimpin Perubahan

Bupati Badung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum I Nyoman Predangga, Kepala BKD Diklat Kabupaten Badung I Gd Wijaya, koordinator Widayaiswara serta SKPD terkait di lingkungan Pemkab Badung. Sementara Bupati Badung dalam sambutannya disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum I Nyoman Predangga, menekankan bahwa hasil pendidikan dan pelatihan ini, diharapkan akan menjadi pegangan dalam melaksanakan tugas. Sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku terutama integritas dan disiplin selama proses pembelajaran, dan setelah kembali di tempat tugas dapat menjadi panutan bagi setiap staf di lingkungan tugas masing masing. “Kembangkanlah sikap

dan pribadi positif ini di lingkungan kerja sehingga pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan oleh masing masing SKPD di Kabupaten Badung ini dapat memberikan manfaat signifikan pada peningkatan kualitas kinerja dan pelayanan sebagai wujud kongkrit tugas pengabdian selaku aparatur pemerintah,” ujarnya. Lebih lanjut Predangga juga menegaskan agar segenap peserta Diklat Pim IV Kabupaten Badung yang telah dinyatakan lulus ini mampu mengaflikasikan segenap pengetahuan dan pengalaman selama mengikuti pelatihan. Untuk itu setelah mengikuti Diklat dengan pola baru yakni mengusung perubahan kinerja dan metode kerja dalam peningkatan pelaksanaan proyek perubahan ini dapat

FB/HERY

PEMBICARA-Kepala Bappeda Litbang Badung I Wayan Suambara saat menjadi pembicara dalam Seminar Strategi Implementasi Program Bali Mandara II Harapan dan Kendala di Era Otonomi Daerah di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali

Ditambahkannya bahwa otonomi daerah memberikan kabupaten/kota untuk mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri sesuai aspirasi masyarakat dalam bingkai NKRI. Urusan pemerintahan, merujuk pada PP 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan, antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintah terbagi menjadi urusan yang sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah dan dibagi bersama. “Terdapat 31 bidang urusan wajib dan pilihan, Badung telah melaksanakan urusan wajib dan pilihan tersebut, hanya 2 urusan pilihan yang tidak diambil yakni urusan energi dan sumber daya mineral serta ketransmigrasian,” terangnya seraya menambahkan, pelaksanaan kewenangan tersebut dijabarkan dalam berbagai program pembangunan daerah sesuai kemampuan keuangan daerah dan komitmen pimpinan daerah. Dan dalam melaksanakan program, Badung selalu bersinergi dengan program Provinsi maupun Pusat.

Di sisi lain Suambara menerangkan bahwa dalam memperkuat urusan pemerintahan dalam rangka otonomi daerah di kabupaten lainnya di Bali termasuk Provinsi Bali, Badung telah menyisihkan antara 15-22 persen pajak hotel dan restoran yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Diungkapkan di tahun 2010 bantuan Badung ke Provinsi dan 6 kabupaten di Bali sebesar Rp. 123 M, sementara tahun 2014 meningkat menjadi 228,7 M. Peruntukan dana tersebut sudah jelas yakni untuk pemeliharaan infrastruktur obyek wisata dan menuju obyek wisata, pelestarian budaya dan lingkungan. “Ini sebagai wujud dukungan Badung untuk pemerataan pembangungan di Bali,” ungkapnya. Di akhir pemaparannya, Suambara menilai sudah adanya sinergi program antara kabupaten/kota dan berkalaborasi dengan Provinsi. Misalnya di Provinsi ada JKBM, di Badung ada Jaminan Kesehatan Krama Badung (JKKB) Manguwaras. “Komitmen pemerintah, ekonomi, politik sangat berpengaruh dalam mewujudkan otonomi di daerah,” pungkasnya. W-014*

dilakukan secara berkelanjutan. “Hal ini sejalan dengan komitmen Pemkab Badung mewujudkan pemerintahan yang senantiasa berorientasi pada hasil dengan terus mengembangkan inovasi pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah,” tegasnya. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Pemkab Badung I Gede Wijaya dalam laporannya menjelaskan bahwa diklat ini dimaksudkan untuk membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pada pejabat struktural eselon IV yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing. Selain itu, Gd Wijaya juga menjelaskan terkait penyelenggaraan Diklat dengan jumlah

peserta 30 orang, dilaksanakan selama 98 hari kerja dengan 33 hari kerja untuk pembelajaran klasikal dan 65 hari kerja of kampus non klasikal. Sementara berkenaan dengan kurikulum, dibagi dalam 5 tahap pembelajaran yang meliputi; Diagnosa kebutuhan perubahan, Tahap Taking Ownership (breaktrhrough I), Tahap merancang perubahan, tahap laboraturium kepemimpinan atau breakthrough II dan terakhir tahap evaluasi. Untuk pelaksanaan Diklat Kepeminpinan Tingkat IV Kabupaten Badung ini seluruh peserta dinyatakan lulus dengan kualifikasi 19 peserta lulus dengan kualifikasi memuaskan dan 11 peserta dengan kualifikasi cukup memuaskan. W-014

Diklat Pim IV Badung Lulus 100%

MANGUPURA-Fajar Bali Keberhasilan peserta Diklat Kabupaten Badung dengan kelulusan mencapai 100% ini akan memberikan imbas secara positif terhadap eksistensi Badan Diklat. Terutama terkait Akreditasi Badan Diklat yang saat ini masih berada pada posisi B dan diharapkan dapat meningkat dengan nilai A di masa mendatang. “Bila banyak yang tidak lulus maka penanggung jawab program yang harus dievaluasi, karena proyek perubahan ini memang perlu terus didorong dan diarahkan agar komitmen mewujudkan inovasi di tempat bertugas bagi para pejabat eselon IV selaku agen perubahan dapat terlaksana di Jajaran pemerintahan,” ungkap Kepala Badan Diklat Provinsi Bali Dr. Ida Bagus Sedawa saat Penutupan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan tingkat IV angkatan V Kabupaten Badung di Provinsi Bali, Kamis (25/9) kemarin. Dikatakannya bahwa sebagai wujud keseriusan dalam terus mendorong inovasi dan perubahan di lingkungan birokrasi, maka pasca pelaksanaan Diklat juga akan dilakukan evaluasi sesuai rancangan proyek perubahan yang telah dibuat oleh masing-masing peserta Diklat, sehingga setelah lulus para peserta diklat akan mendapat sebutan sebagai pemimpin perubahan. Dia mengingatkan bahwa kegiatan di masing masing SKPD itu berada di pundak para pejabat eselon IV ini selaku PPTK. Turut hadir pada acara penutupan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV angkatan V Provinsi Bali selain

Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali

PEMERINTAH PROVINSI BALI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPALA BAPPEDA PROVINSI BALI

Mengucapkan

Beserta Staf

Selamat Hari Statistik Nasional

Mengucapkan

26 September 2014

Dengan Data Hasil Sensus Pertanian 2013 Kita Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Petani

Ir. Ketut Artika, ST Kapala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali

SELAMAT

HARI STATISTIK NASIONAL 26 September 2014 Dengan Data Hasil Sensus Pertanian 2013 Kita Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Petani

Layouter: Soma


DAERAH

4

FAJA R BALI

JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

‘Ubud Watch’ Bicarakan Soal Keamanan Ubud

Dalami Temuan BPK, Kejari Bangli Panggil Pegawai Kesmas BANGLI-Fajar Bali Ada tercium persoalan dana bansos /hibah tahun 2013 di Bangli yang telah menjadi temuan BPK-RI. Pihak Kejari Bangli pun diam-diam melakukan pengumpulan data (puldata) mengenai pelaksanaan bansos dan hibah dimaksud. Buktinya, pihak Kejari Bangli telah melakukan pemanggilan terhadap pegawai Bagian Kesra Setda Bangli untuk dimintai keterangannya. Dari informasi yang berkembang, pihak Kejari Bangli telah sempat memanggil pegawai di lingkungan Kesra Setda Bangli berkaitan dengan pelaksanaan bantuan sosial (bansos) dan hibah pada tahun 2013. Salah satunya yang dimintai keterangan adalah Bendahara Kesra. Kabag Kesra, Jero Penyarikan Widata saat dikonfirmasi Kamis (25/9), tidak membantah hal itu. Dia membenarkan kalau pihak Kejari Bangli memanggil bendahara Kesra untuk dimintai keterangan berkaitan dengan bansos dan hibah tahun 2013 terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Pihak Kejari hanya memintai keterangan untuk pengumpulan data berkaitan dengan temuan BPK. “Bendahara kita memang sempat dimintai keterangan terkait dengan hasil temuan BPK RI,”sebutnya. Sementara sebelumnya sempat ditulis, kalau kuat dugaan dana bansos dan hibah diselewengkan oknum. Dugaan penyelewengan tersebut lebih deras muncul setelah Bagian Kesmas Setda Bangli menyurati penerima hibah (bansosred)—d i mana, hibah atau bansos tahun 2013 sebagian besar dananya sudah dicairkan pihak Pemkab Bangli. Total penerima bansos atau hibah mencapai 1.515 penerima. Namun demikian banyak masyarakat di Bangli kaget kalau di desanya mendapatkan dana tersebut, menyusul diketahuinya ada surat dari Kesmas, Setda Bangli. Bahkan, pencaiaran dana hibah ini menjadi temuan BPK. Dan, akhirnya pihak Kejari Bangli pun mengatensi hasil temuan itu. Semetara Kasi Pidsus Kejari Bangli I Wayan Eka Widdyara SH, saat hendak dikonfirmasi di kantornya, Kamis (25/9), belum bisa ditemui. Pasalnya, yang bersangkutan sedang tidak ada di kantornya. “Pak Kasi Pidus baru saja keluar,”ujar salah petugas piket Kejari Bangli. W-002

Selama 2014, Ada 54 Pengaduan Kriminalitas di Ubud

Enam ekspatriat yang tergabung dalam komunitas Ubud Watch bertemu dengan Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata. Pertemuan membicarakan berbagai isu—terutama keamanan dan lingkungan di Wilayah Ubud. GIANYAR-Fajar Bali Pertemuan Ubud Watch dengan bupati itu dilangsungkan di Ruang Kerja Bupati, Kamis (25/9). Anggota Komunitas Ubud Watch didampingi pendiri Bali Spirit Festival Kadek Gunatha dan Kepala Dinas Pariwisaata Kabupaten Gianyar, Anak Agung Ari Brahmanta Kadis Pariwisata Ari Brahmanta, menjelaskan Komunitas Ubud Watch merupakan gabungan berbagai warga Negara Indonesia dan warga asing yang bermukim di Ubud dan memiliki kepedulian terhadap Ubud. Ubud Watch bertujuan mendukung upaya masyarakat dan pemerintah Kabupaten Gianyar untuk menjaga lingkungan yang aman bagi semua warga yang tinggal di Ubud. Dalam presentasi hasil kajian Komunitas Ubud Watch, salah satu anggota Ubud Watch Jackie Pameroy asal Amerika Serikat menjelaskan, kedatangan mereka menghadap Bupati Gianyar terkait isu-isu yang terjadi di Ubud terutama dalam hal keamanan dan lingkungan yang berdampak pada perkembangan pariwisata Gianyar khususnya Ubud. Jackie Pameroy merasa prihatin dengan meningkatnya laporan kriminalitas yang terjadi pada turis ataupun warga Ubud terutama kaum perempuan yang terjadi belakangan. Dengan latar belakang tersebut Ubud Watch membuat situs internet “www.UbudWatch.ogr pada bulan Maret 2014 sebagai wadah para pendatang maupun

PAD dari Parkir Masih Kecil Parkir Liar Belum Ditertibkan

SEMARAPURA-Fajar Bali Anggota DPRD Klungkung Komang Gede Ludra menyoro t i ke bo c o ran pendapatan asli daerah (PAD) Klungkung dari sektor parkir. Kebocoran yang disebutkan Komang Gede Ludra ini berasal dari beberapa titik di Kota Klungkung yang belum sepenuhnya dilakukan pemungutan. Selain itu menurut Ludra, masih banFB/SARJANA yak parkir liar yang belum Komang Gede Ludra ditertibkan. “Ada beberapa titik di Kota Klungkung yang retribusi parkirnya belum masuk alias bocor. Ini karena adanya kendaraan yang parkir liar tanpa adanya penertiban,” terang Komang Gede Ludra, Kamis (25/9) kemarin. Komang Gede Ludra mencontohkan di Jalan Diponegoro sudah terdapat dua kantong parkir, namun masih ada masyarakat yang parkir sembarangan. Bahkan ada yang parkit di trotoar dan kendaraan roda empat di badan jalan. Akibatnya, di sepanjang jalan Diponegoro sering terjadi kemacetan.Padahal, menurut Ludra, tanda atau rambu-rambu dilarang berhenti dan dilarang parkir sudah terpasang. Politisi asal Dawan Kaler ini menyebutkan selama ini Tim Yustisi belum pernah melakukan penertiban terkait parkir liar yang ada di seputaran Kota Klungkung. “Saya berharap sekali-kali Tim Yustisi bersama Dinas Perhubungan melakukan penertiban di wilayah-wilayah yang ada larangan parkir dan masyarakat diarahkan ke tempat parkir,” jelas Ludra. Pada ruas jalan lainnya, seperti di seputaran Jalan Arjuna, Nakula dan sekitarnya sering terlihat kendaraan parkir, namun tidak kena pungutan retribusi parkir. Pada lokasi tersebut menurut Ludra semestinya bisa dipungut retribusi parkir untuk menambah PAD. “Walalu kebocoran PAD tidak besar, namun hal itu berpengaruh kepada pemasukan,” terang Ludra. Terkait lahan parkir yang belum masuk dalam Perda, menurut Ludrai, aturan tentang lokasi parkir memungkinkan disiasati dengan Perbup. Sedangkan bila di dua titik lokasi parkir di Jalan Diponegoro sudah dianggap penuh dan overload, maka Pemkab Klungkung bisa memikirkan solusi dengan mencari lahan parkir baru.W-010

turis dan masyarakat pada umumnya untuk berbagi informasi dalam upaya peningkatan keamanan di Ubud. Dari informasi yang diterima di website tersebut tercatat, 91 kasus pengaduan kriminalitas yang terjadi di Wilayah Ubud, dengan 54 kasus pengaduan terjadi pada tahun 2014, diantaranya 13 kasus pengaduan pelecehan dan kekerasan seksual, 19 kasus pengaduan penjambretan, 16 kasus pengaduan pencurian dan pembobolan rumah. Untuk pengaduan kasus pembobolan dan pencurian semuanya terjadi di villa. 76 % korban adalah perempuan, 83 persen korban merupakan ras kaukasia (kulit putih/bule) dan 60 persen kejadian terjadi pada malam hari. Lokasi yang harus menjadi perhatian adalah wilayah Penestanan-Campuhan dan area Monkey Forest. Menurut Jackie, rata-rata korban pada saat kejadian tidak melapor ke pihak berwajib (polisi) dengan berbagai alasan, seperti korban tidak bisa bahasa Indonesia, korban hanya berada di Ubud dalam waktu yang singkat, korban yang rata-rata perempuan tidak merasa nyaman berada di kantor polisi yang petugasnya polisi laki-laki, status visa korban belum jelas, pemilik villa tidak memiliki izin dan belum mendaftarkan tamu ke pihak berwajib. Ditambah, adanya isu melaporkan ke polisi adalah siasia, karena polisi tidak akan melakukan tindakan apapun

Ubud Watch temui Bupati Bharata bicara soal keamanan di Ubud.

dan korban takut diminta merekonstruksi ulang insiden oleh pihak kepolisian. Karena rekonstruksi terutama kasus kekerasan seksual merupakan kebiasaan yang kurang pantas di Barat (asal korban). S emen t ara, Rio H el my menyampaikan, yang perlu mendapat perhatian penting selain masalah keamanan, adalah pengelolaan sampah yang ada di Ubud. Pengelolaan sampah dianggap masih belum baik, satu langkah yang perlu dilakukan adalah dengan mengajak peran serta hotel dan restoran yang ada di Ubud, untuk tidak saja hanya menjaga wilayah hotelnya, namun juga lingkungan disekitar hotel. Disamping yang perlu juga mendapat perhatian adalah masih banyaknya masyarakat yang melakukan penggalian batu padas. Hal ini sangat ber-

dampak pada kondisi lingkungan. Selain itu, Rio Helmy juga menekankan tentang perlu diberikannya pemahaman kepada generasi muda ubud tentang bahaya dari minuman keras, dan pergaulan bebas yang banyak membuat wiatawan menjadi tidak nyaman. Lebih lanjut, Rio Helmi menjelaskan kajian yang dilakukan Ubud Watch merupakan masukan dan pemikiran dari anggota komunitas untuk pemerintah sebagai bahan untuk melakukan berbagai langkah tindakan pencarian solusi. Komunitas Ubud Watch bersedia secara sukarela membantu pemerintah untuk melakukan perbaikan agar wilayah Ubud sebagai destinasi pariwisata menjadi lebih baik, karena jika tidak isu yang saat ini masih kecil bisa menjadi bumerang dan

FB/ARTAYASA

membesar sehingga merusak citra ubud. Bupati Agung Bharata menyampakan terimakasih atas kepedulian dan masukan dari Ubud Watch akan keamanan dan lingkungan di Gianyar khususnya Ubud sebagai destinasi wisata di Kabupaten Gianyar. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan seluruh elemen masyarakat. Selain itu Bupati akan melakukan penataan “security” untuk villa/cottage, membuat zona masyarakat siaga berkoordinasi dengan semua pihak termaksuk para ekspatriat. Bupati juga meminta generasi muda untuk diikutsertakan dalam kegiatan kampanye keamanan wilayah Ubud sebagai wadah positif mereka berekspresi sekaligus menjaga lingkungan aman. W-005

Puncak Karya Pangusaban Pura Kentel Gumi 7 November

FB/SARJANA

Rapat final persiapan Karya Agung Pangusaban Jagat di Pura Agung Kentel Gumi.

SEMARAPURA-Fajar Bali Rapat pemantapan persiapan Karya Pangusaban Jagat di Pura Agung Ken-

Gapura Desa

tel Gumi, Kamis (25/9) kemarin dilaksanakan di Wantilan Pura Kentel Gumi. Ketua Panitia Upacara, Ngakan

Putu Gede Bawa menyebutkan Karya Pangusaban Jagat Pura Agung Kentel Gumi puncaknya dilaksanakan pada 7 November mendatang. Upacara ini pelaksanaannya bersamaan dengan Karya Agung Panca Walikrama, Wana Kertih dan Pujawali Purnama Kelima Khayangan Jagat Pasar Agung Besakih, Giri Tolangkir Karangasem. Ngakan Putu Gde Bawa yang sekaligus sebagai panitia karya meminta kepada pemerintah untuk terlibat dan memantapkan apa yang sudah dibahas pada rapat sebelumnya, yakni dukungan atau peran pemerintah dalam Karya Pengusaban Jagat Pura Agung Kentel Gumi. ”Kepada pemerintah, panitia meminta bantuan transportasi, pengamanan termasuk saat melasti ke segara konsumsi makanan dalam kegiatan karya, publikasi kegiatan,” harap Ngakan Bawa yang mantan Wakil Bupati Klungkung. Disamping itu, Ngakan Bawa meminta peran SKPD bisa berkordinasi

dengan panitia karya demi kelancaran Karya Pengusaban Jagat Pura Agung Kentel Gumi. Dalam kesempatan rapat kemarin dijelaskan prosesi Upacara Karya Pangusaban Jagat dimulai dengan Upacara Matur Piuning pada tanggal 23 September lalu, dilanjutkan melasti menuju Pura Watu Klotok akan digelar pada tanggal 21 Oktober mendatang. Sedangkan Puncak Karya Pengusaban Jagat akan dilaksanakan pada tanggal 7 November. Kemudian untuk Upacara Penyineban akan dilaksanakan pada tanggal 18 November 2014. Bupati Suwirta yang hadir pada rapat kemarin menyatakan kesiapan dan dukungannya terhadap prosesi Upacara Karya Pengusaban Jagat tersebut. Terkait dengan kagitan Karya Pengusaban Jagat ini, Bupati Suwirta mengintruksikan kepada masing-masing SKPD terkait agar ikut langsung mendukung dan terlibat dalam setiap kegiatan karya.W-010

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Bupati Karangasem Tinjau Pembangunan Jalan di Desa Jungutan

Merupakan Proyek Padat Karya Infrastruktur Daerah Terpencil BUPATI Karangasem I Wayan Geredeg SH didampingi Kepala Disnakertrans, I Gusti Nyoman Arya Sulang SH, Camat Bebandem Drs I Made Sugiarta, M.Si, Kepala Dusun Tanah Ampo, I Wayan Sridep, dan Tokoh Masyarakat setempat I Ketut Latra meninjau proyek pembangunan jalan di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kamis (25/9). Bupati Karangasem meninjau pembangunan badan jalan sepanjang 3 kilometer dengan lebar 5 meter yang merupakan proyek padat karya dibiayai APBD melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karangasem. Proyek ini dibangun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan di daerah terpencil. Dalam peninjauanya, Bupati Geredeg berharap, program padat karya dapat berdampak positif bagi ma-

syarakat. Disamping itu, dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat karena memberdayakan 198 tenaga swadaya di daerah pinggiran tersebut. “Program padat karya ini memiliki banyak manfaat, selain mempercepat pembangunan infrastruktur daerah terpencil, juga membuka peluang kerja bagi masyarakat Jungutan serta meningkatkan perekonomian, pendidikan, dan kesehatan warga,” terang Bupati. Sementara Kadisnakertrans Karangasem I Gusti Nyoman Arya Sulang SH mengatakan, Kabupaten Karangasem memiliki 5 lokasi proyek padat karya infrastruktur, diantaranya Batu Ampin, Nampo, Yeh Kori, dan Kalanganyar. Proyek ini berupa pembukaan badan jalan yang dikerjakan mulai 26 Agustus sampai dengan 23 September 2014 dengan total dana Rp368.400.000,- HMS.

FB/IST

Bupati Karangasem I Wayan Geredeg saat meninjau proyek pembangunan jalan di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem. Pembangunan jalan ini merupakan proyek padat karya infrastruktur daerah terpencil.

Layouter: Soma


FAJA R BALI

JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

POTRET FAJAR BULELENG

DAERAH

5

Digelar Doa Bersama ‘Ngenteg Jagat 108 Bajra’ Memohon Kedamaian Jagat Bali dengan Melibatkan 441 Pandita dan Umat Untuk menjaga keseimbangan jagat Bali beserta isinya dan mendapatkan anugerah dari Hyang Widi (Tuhan Yang Maha Esa), Kamis (25/9) kemarin sekitar pukul 12.56 Wita, sejumlah pandita di Buleleng menggelar doa bersama yang disebutnya sebagai ‘Ngenteg Jagat 108 Bajra’ di Pura Luhur, Gunung Kutul, Desa Pakraman Pucaksari, Kecamatan Busungbiu.

FB/Agus

Sampah terlihat berserakan dan mengotori pesisir pantai sekitar Pelabuhan Buleleng.

Sampah Kotori Pelabuhan Buleleng KEINGINAN Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk menjadikan Buleleng bebas dari sampah sepertinya jauh dari harapan, kalau prilaku sebagian masyarakatnya masih seperti sekarang ini. Hal itu terlihat dengan masih banyaknya sampah berserakan di pesisir pantai—terutama dekat Pelabuhan Buleleng. Padahal, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tidak henti-hentinya mengingatkan warganya untuk selalu hidup bersih dan menjaga lingungan. Kalau tidak masyarakat yang menjaga kebersihan lingkungannya, lalu siapa lagi? W–008

Sarana Skate Park Penuh Coretan

NEGARA- Fajar Bali Sarana bangunan skate park bagi penghobi olahraga skateboard ternyata kurang terpelihara dengan baik. Tampak sarana pemberian Pemkab Jembrana itu, di dinding sisi baratnya penuh coretan, sehingga terlihat kotor. Diduga ulah corat coret berbentuk tulisan itu, dari anakanak muda yang suka nongkrong di areal itu. Sarana Skate Park itu berada di sisi selatan, Gedung Kesenian Bung Karno yang hanya dibatasi kolam atau kanal. Dari pengamatan, Kamis (25/9) kemarin tampak bangunan skate park tersebut terdapat corat-coret di dindingnya, sehingga kurang enak dipandang mata. Bahkan di lokasi itu, kerap ditemukan kotoran orang. Patut diduga,banyak juga orang yang buang air besar di lokasi itu. Petugas kebersihan, Dek Ani dan Nita,ketika ditemui kemarin mengatakan ketika akan bersih-bersih setiap pagi, masih banyak ditemui anak-anak muda yang nongkrong di lokasi itu. Kebanyakan mereka, habis minum-minum serta baker-bakar ikan. Kepala Kantor Lingkungan Hidup Pertamanan dan Kebersihan (LHKP) Pemkab Jembrana Wayan Darwin menyayangkan bila sarana yang dbuat untuk olah raga tapi malah dicorat coret. Sementara itu, Bupati Jembrana Putu Artha saat peresmian skate park (24/12) lalu berharap dibangunnya sarana skatepark tersebut adalah komitmen Pemkab Jembrana supaya generasi muda dapat menggunakan dengan baik. Selain itu,juga diharap bagi pecinta olahraga dapat mendulang prestasi di tingkat lokal, provinsi, nasional dan internasional. W-003

Pemkab Jembrana Genjot SDM PNS

NEGARA-Fajar Bali Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Jembrana, hingga kini belum dalam jumlah yang ideal. Kini jumlah seluruhnya, mencapai 4.500 pegawai. Berkurangan jumlah pegawai di lingkungan Pemkab Jembrana termasuk guru, karena setiap tahunnya terus berkurang, padahal beban kerja dalam birokrasi memerlukan lebih banyak dari itu. Hal itu disampaikan Sekda Jembrana, I Gede Gunadnya mewakili Bupati Jembrana Putu Artha saat membuka Diklat Manejemen Kepegawaian kepada 50 peserta dari perwakilan masing-masing SKPD di Jembrana di UPTD Diklat di Desa Baluk, Negara, Kamis (25/9) kemarin. Diklat tersebut untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Aparatur dalam mengelola kepegawaian yang berintegritas dan professional. Dalam diklat tersebut menghadirkan narasumber dari Deputi Perumusan Kebijakan Pengadaan SDM Aparatur pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Repormasi Birokrasi yang diwakili, Supardyana. Menurut Gunadnya, setiap tahun jumlah pegawai negeri sipil di Pemkab Jembrana berkurang. Untuk tahun ini, Pemkab Jembrana masih banyak membutuhkan tenaga guru, tenaga kesehatan termasuk tenaga administrasi. Sementara untuk tahun ini, Jembrana hanya kebagian jatah dari pusat untuk pengangkatan CPNS sebanyak 53 pegawai. Kendati masih jauh dari ideal, namun Gunadnya mengaku optimis beban kerja yang dibebankan pada PNS di lingkungan Pemkab Jembrana dapat dilaksanakan dengan baik. Dia menilai, kinerja pegawainya dinilai masih tergolong baik. Selain untuk pengangkatan CPNS, untuk menutupi kekurangan pegawai dapat diantisipasi dengan mengangkat pegawai melalui perjanjian kerja yang dibenarkan oleh perundang-undangan No5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara(ASN). Terkait itu, Kepala BKD , I Wayan Gorim membenarkan masih kekurangan pegawai negeri sipil . Jumlah ideal dalam birokrasi pemerintah kabupaten, yakni sebanyak 6044 pegawai. Setap tahun banyak pegawai yang pensiun, termasuk yang meninggal dunia. W-003

SINGARAJA –Fajar Bali Selain 108 pandita dan umat Hindu yang melangsungkan doa bersama, juga dibarengi oleh perwakilan agama lain seperti Budha, Kristen, Muslim dan Protestan yang juga ikut bergabung dalam pelaksanaan doa bersama ngenteg jagat 108 bajra itu. Para pandita yang hadir saat itu membawa genta/bajra serta alat sembahyang lain untuk memohon kedamaian jagat beserta isinya. Prosesi doa bersama diawali pemukulan gong, lalu dilanjutkan pembacaan mantra suci secara serentak dengan suara genta yang serempak pula. ”Ini merupakan acara doa bersama ngenteg jagat 108 bajra. Filosofis mengapa angka 108 bajra diambil, sebab menjadi simbol angka tertinggi, kami ingin memberikan yang terbaik kepada Ida Sang Hyang

Widhi Wasa, untuk kedamaian dunia,” ujar Ketua Panitia 108 Bajra, Dewa Ketut Puja Suradnya saat dikonfirmasi Fajar Bali di sela-sela pelaksanaan doa bersama. Pelaksanaan doa bersama itu nantinya akan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dari tanggal 20 September hingga 24 September 2014 kemarin. Kemudian tahap kedua dilakukan dari tanggal 25 September hingga 28 September 2014 medatang. ”Sebelum kami melakukan persembahyangan, kami telah melakukan upacara Rsi Gana Agung kemudian dilakukan doa bersama secara universal. Bahkan dalam pelaksanaannya seluruh peserta melakukan persembahyangan secara khusuk,”tambahnya lagi. Lebih jauh Suradnya mengatakan, dalam pelaksanaan doa bersama itu tercatat ada

FB/Agus

Saat pelaksanaan upacara doa 108 Bajra yang dilakukan oleh para pandita di Pura Pucak Kutul, Kecamatan Busungbiu. 441 peserta yang hadir dan bersama ini dilakukan secara benarnya di Pura Ratu Patih. memiliki peran di dalam me- iklas. Bahkan siapa saja bisa “Kami mendapatkan inspinyukseskan acara doa bersama ikut dan bergabung dalam rasi sehingga pelaksanaan ini. Jumlah 441 peserta terdiri pelaksanaan doa bersama kegiatan dapat berjalan sebagaimana mestinya seperti atas 108 pendeta Hindu, 9 pen- ini,”tutur Suradnya. Suradnya yang juga pe- saat ini,” katanya. doa Budha, 108 Pinandita atau Ketika itu, tambahnya, pemangku, 108 pendoa umat mangku Pura Ratu Patih di Desa Bongancina, Kecamatan tanggal 25 Januari 2014 lalu, Budha, 108 pelantun gayatri. ” Ke s e l u r u h a n a d a 4 4 1 Busungbiu, Kabupaten Bule- pihaknya sempat melakupeserta ditambah ribuan ma- leng itu mengatakan, sumber kan persembahyangan dan syarakat yang ikut melang- inspirasi dalam pelaksanaan memohon restu kegiatan agar sungkan doa bersama. Doa kegiatan doa bersama ini se- berjalan lancar.W–008

Gunakan Alat Berat, Disemprit Sat Pol PP GM Alila Kelating Diperiksa Polisi

NEGARA-Fajar Bali Sat Pol PP Jembrana melakukan penertiban bagi sejumlah usaha atau rekomendasi penggunaan alat berat di Jembrana. Penggunaan alat berat tanpa adanya rekomendasi dari Pemkab Jembrana ditemukan di lokasi penataan lahan seluas lima hektar di Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana. Sambil diminta untuk mengurus ijin penggunaan alat berat, kegiataan penataan lahan diberhentikan sementara. Selain itu, Sat Pol PP juga melakukan operasi kepada salah satu dealer kendaraan di Kelurahan Dauhwaru Kecamatan Jembrana dan Dusun Sebual Desa Dangin Tukadaya Jembrana. Upaya penertiban tersebut dipimpin langsung oleh Kasi Trantib Sat Pol PP Jembarana, Gede Suda Asmara, Kamis (25/9) kemarin. Gede Suda Asmara seijin Kasat Pol PP Jembrana IGN Rai Budhi mengatakan penataan la-

FB/PRAMONO

Sat Pol PP Jembrana ketika melakukan pengecekan penggunaan alat berat di penataan lahan di Kelurahan Pendem, Jembraan.

han tersebut akan dimanfaatkan untuk perumahan. Namun karena tak dapat menunjukan rekomendasi pengangkutan alat berat , maka kegiatan tersebut terpaksa dihentikan sementara. Selain itu,operator alat beratnya, dari luar Bali, ternyata tak dapat menunjukan Surat Keterangan Tempat Tinggal Sementara (SKTS), sehingga harus

membuat surat pernyataan di kantor Sat Pol PP. “Kami sudah meminta supaya untuk mengurus dulu rekomendasi penggunaan alat berat serta SKTS bagi operatornya,” ujarnya. Pihaknya tetap melakukan penegakan aturan, dalam hal ini perda. Bila mendapat laporan dari masyarakat, maka secepatnya ditindaklanjuti. W-003

Setengah Hektar Hutan Bambu Terbakar

SINGARAJA–Fajar Bali Setengah hektar lahan bambu di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada ludes terbakar. Bahkan kobaran api setinggi tiang listrik mengancam beberapa pemukiman warga hingga membuat panik warga yang ada di sekitar lahan atau hutan bambu itu. Karena api sulit dikendalikan, warga kemudian terpaksa meminta pertolongan Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng untuk mengerahkan mobilmobil pemadam kebakaran. Dari pantauan Fajar Bali, belasan penghuni rumah yang ada di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kamis (25/9) siang kemarin terancam ikut terbakar, kalau api yang membakar hutan itu tidak cepat dipadamkan. Kobaran api ketika itu semakin membesar hampir mencapai bentangan kabel listrik di pinggir jalan menuju Monumen Bhuwana Kertha yang berlokasi di Desa Panji, Kecamatan Buleleng. Perbekel Desa Sambangan Nyoman Selamet Arya akhirnya menghubungi UPT. Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng yang tidak kurang lima belas menit kemudian langsung melakukan penanganan di lokasi kebakaran. Dalam peristiwa itu menurut Selamet Arya saat dikonfirmasi di sela-sela upaya pemadaman api mengatakan, api berasal dari saluran got yang berada di sisi jalan. Awalnya mengecil hingga kemudian membesar dan merembet semak-semak maupun hutan bambu dengan cepat.

TABANAN- Fajar Bali Manajer Villa Alila, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan Marco Den Ouden (41) dimintai keteranganya oleh Polisi, Kamis (25/9) kemarin. Marco dimintai keteranganya terkait kasus meninggalnya I Gede Pratama Adikusuma (3) di kolam renang Villa Alila, Desa Kelating, Agustus lalu. Saat dimintai keterangannya kemarin, menajer asal negeri Kincir angin tersebut tampak didampingi seorang perempuan. Marco dimintai keterangannya dari pukul 10 sampai pukul 14.30 Wita. Pemeriksaan terhadap Marco dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP I Wayan Arta Ariawan. Dijelaskannya, pertanyaan yang diajukan kepada Marco sebanyak 26 pertanyaan. Termasuk pertanyaan operasional Villa apakah sudah sesuai dengan SOP. “Menurut pengakuanya, sebagai General Manajer pihak villa sudah memiliki SOP Pengamanan Villa,” jelas Arta. Namun saat kejadian, Marco tidak ada di tempat dan hanya menerima laporan saja dari stafnya di Villa Alila. Informasi

yang diterima oleh Marco, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dan sebelum kejadian petugas jaga kolam sudah dua kali memperingatkan kepada korban dan mengembalikan korban kepada orang tua korban. Kasus tewasnya I Gede Pratama Adikusuma (3) di kolam renang Villa Alila, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan yang sebelumnya terkesan disembunyikan oleh pihak Villa Alila. Korban datang ke Villa Alila diajak oleh kedua orang tuanya Selasa (19 Agustus ). Saat itu salah satu orang tua korban menghadiri udangan dari temannya yang dulu pernah bekerja di kapal pesiar. Tak disangka saat berada di dalam hotel, korban lepas dari pengawasan orang tua maupun pihak hotel. Sehingga korban ditemukan sudah mengambang di kolam renang. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Wismaprasanti. Namun dinyatakan sudah meninggal dunia. Kasus ini kemudian baru tercium oleh media Jumat (5/9 ) lalu. Polisi kemudian menindaklanjuti dengan memeriksa pihak Alilla. W-004

Raih WTN, Dishub Tabanan Gelar Syukuran

FB/Agus

Petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api yang membakar lahan/hutan bambu. ”Nah yang jelas, kurang tahu han bambu, kami langsung turun persis penyebabnya, tapi titik dengan mambawa air sebanyak api awalnya berada di bawah 6000 liter, api dapat kita padamgorong-gorong itu yang ke- kan dan tujuan kita agar tidak mudian membesar karena merembet ke lokasi perumahan daun-daun kering pada semak- agar tidak menimbulkan korban jiwa, “jelasnya. semak,”katanya. Kepala UPT. Pemadam KeKarena api terus membesar, Selamet Arya kemudian me- bakaran Putu Pasek Sujendra di minta bantuan ke pihak pem- lokasi peristiwa mengatakan, diadam kebakaran. Sebab, api duga kuat lahan pada pinggir jalan yang membakar semak-semak dengan lahan hutan bambu yang hutan bambu itu tidak jauh dari dipenuhi semak-semak kering perumahan warga. “Ini yang itu terbakar akibat putung rokok menjadi kekhawatiran kami,” yang dibuang warga saat melintas di jalan tersebut. Lantaran pada ungkap Arya. Hampir satu jam kurang, petu- lahan kering dan hembusan angin gas pemadam kebakaran dengan yang besar membuat bara api jumlah 12 personil berupaya me- hingga kemudian membesar dan madamkan api yang telah menye- merembet ke seluruh lahan. Dari musibah kebakaran bar membakar rimbunan bambu termasuk semak-semak kering tersebut belum diketahui jumyang hampir mencapai setengah lah kerugiannya dan aparat Desa hektar lahan.”Kurang lebih ini Sambangan masih melakukan saya pantau setengah hektar la- pendataan. W–008

TABANAN-Fajar Bali Kerja keras Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menata sistem transportasi di daerahnya berbuah manis. Daerah berjuluk lumbung padinya Bali itu, tahun ini kembali berhasil menggaet penghargaan paling bergengsi dalam urusan trasportasi. Untuk ketiga kalinya sejak tahun 2012 lalu, Tabanan kembali meraih Tropy Wahana Tata Nugraha (WTN) untuk kota kecil kategori lalu lintas. Sebagai bentuk rasa syukur dan terimakasihnya, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi menggelar acara syukuran dengan para tukang parkir dan para sopir angkot. Syukuran digelar dengan makan nasi jinggo bersama Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, Dandim 1619 Choiril Anwar, Sekkab Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa, anggota DPRD Tabanan Putu Eka Putra Nurcahyadi beserta SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Kamis (25/9) di kantor dinas setempat. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tabanan, I Made Agus Harta Wiguna mengatakan, piala diserahkan Menteri Perhubungan RI EE Mangindaan mewakili Presiden RI belum lama ini. Sejak awal dirinya optimis Tabanan akan terus mampu meraih piala WTN melihat perjuangan berat serta kerja keras yang dilakukan seluruh pihak mulai dari staf, masyarakat bahkan tukang parkir untuk meraih piala ini. Mantan Camat Selemadeg Barat itu menambahkan, berbagai upaya dan perbaikan dilakukan seperti sosialisasi disiplin berlalu lintas ke masyarakat bersama jajaran Polres, Tabanan serta melakukan perbaikan dan menambahkan rambu-rambu lalu lintas termasuk marka jalan sehingga sesuai dengan kriteria dan standar penilaian WTN. Sementara Bupati Eka dalam kesempatan tersebut menyatakan rasa bangga sekaligus rasa syukurnya karena visi Tabanan Serasi, utamanya dari segi prestasi sudah bisa terpenuhi. “Kita patut berbangga sekaligus bersyukur, karena penantian panjang dan kerja keras kita akhirnya terjawab oleh pengakuan pemerintah pusat dengan penghargaan ini. Piala ini adalah suatu prestasi yang membanggakan sekaligus menjadi motivator bagi kita ,,” bangganya. W-004 Layouter: Soma


PENDIDIKAN & BUDAYA Seni Hadir Menerobos Sekat Ideologis

6

FAJA R BALI

JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Art Center satu dari tempat idaman para bestari seniman masa lalu. Serpihan karya seni dari beragam sentuhan magis tangan terlatih oleh para seniman Bali, terpampang rapi dengan detail historisnya. Ornamen dan peninggalan karya seni berestetika tinggi seolah tersembunyi dari sorotan publik.

DENPASAR-Fajar Bali Kasi Seni Rupa Murni Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilm Kemdikbud RI, Dra. Maevah Salmah, M.Si menjelaskan, Taman Budaya Bali sebagai percontohan Taman Budaya di Indonesia. Direktorat Pembinaan kesenian dan Perfilm mengadakan penguatan program revitalisasi di Taman Budaya Bali dengan melaksanakan kegiatan sarasehan, pameran kesenian dll. "Dengan adanya program penguatan revitalisasi, Taman Budaya menjadi laboratorium Seni dan Kebudayaan, serta menjadi wadah dalam pementasan karya seni dan budaya oleh masyarakat dan pelaku kesenian dan budaya" jelas Maevah Salmah dalam sambutan Sarasehan dengan "Revitalisasi Seni Rupa", di Taman Budaya Prov. Bali, Denpasar Instrumen kesenian dan kebudAyaan baik dalam konteks ornamen dan karya seni yang ada di Taman Budaya mempunyai nilai estetika tinggi baik dalam skala dunia khususnya Asian dan Indonesia khususnya.

"Tanggung jawab kami selaku pengelola taman budaya terhadap kebertahanan kreatifitas keberadaan seni rupa harus ditingkatkan salah satunya melalui penyelenggaraan Sarasehan ini" pungkas Kepala UPT Taman Budaya Bali, Drs. I Ketut Mantara Gandi, M.Si. Kamis (25/9). Lebih lanjut dikatakan, selain memberikan kesempatan bagi para perupa untuk memajang dan memperkenalkan karyakarya seni rupa, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan karya-karya dari para perupa di mata publik. Berkembangnya tempat pameran selain Taman Budaya Bali hendaknya diharapkan tidak menggeser keberadaan Taman Budaya sebagai rumahnya para seniman dalam memamerkan dan memajangkan karya kesenian dari para pelaku seniman perupa. "ini adalah rumah edukatif bagi masyarakat dalam menggali dan mempelajari kesenian dan kebudayaan Bali, tugas kita adalah menjaga warisan ini agar tetap tumbuh dan hidup bersama masyarakat Bali"

Moderator ; I Wayan Kun Adnyana, Narasumber : Dr. Jean Couteu, I Ketut Budiana, I Wayan Sriyoga Parta, I Wayan Ranja

jelas Mantara Gandi. Seni Rupa Dalam Pandangan Pengamat Budaya "Terdapat suatu kontradisi dalam bidang seni dan budaya. Budaya dalam konteks birokrat adalah sesuatu yang bersifat resmi dan dibatasi masa lalu juga oleh tradisi. Budaya dinilai menjadi apa yang menjadi kebanggaan bangsa ini, sedangkan seni sekarang jauh dari konsep Ideologis. Seni menabrak garis embarkasi

yang membatasi ruang gerak dan kesadaran masyarakat", jelas kritikus seni rupa dan pengamat kebudayaan, Dr. Jean Couteu saat menjadi Narasumber Diskusi Sarasehan. Pria berkebangsaan Prancis menjelaskan, seni hadir melampaui sekat Ideologis, sekat antar perorangan dan antar bangsa. Hal ini yang dianggap bahwa para seniman melakukan halhal yang tidak menyenangkan, tetapi sebenarnya jika dimaknai

Stikes Bali Wisuda 229 Lulusan

FB/BLAS

WISUDA-Ketua Stikes Bali, I Ketut Widia saat mewisuda lulusan Ahli Madya Kebidanan dan Ahli Madya Keperawatan

DENPASAR-Fajar Bali Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bali, Drs. I Ketut Widia, BN.Stud. MM., mengingatkan, lulusan yang menyabet prestasi agar tidak sombong, tetapi tetap semangat mengisi diri yang lebih banyak lagi. Demikian ditegaskannya saat mewisuda 229 lulusan di Convention Hall Stikes Bali, pada Kamis (25/9). Lulusan sejumlah itu terdiri dari 228 lulusan Ahli Madya Kebidanan dan 1 lulusan Ahli Madya Keperawatan. Untuk Ahli Madya Keperawatan yang meraih kelulusan dengan predikat sangat memuaskan, institusi ini bangga atas prestasi yang ditorehkan oleh anak-anak

yang dengan prestasi tertinggi dan sebagai lembaran sejarah keberhasilannya di Stikes Bali. Lulusan terbaik, Ni Luh Rina Anggreni dengan IPK, 3.84. Lulusan terbaik II, Ida Ayu Asih Wiratni dengan IPK 3,76 dan lulusan terbaik III, Kristina Supriatin S. dengan IPK 3,66. Widia mengemukakan, pengembangan kurikulum telah diselenggarakan untuk semua program studi (prodi) yang dilaksanakan melalui workshop dengan menghadirkan pakar kurikulum. Pengembangan kurikulum ini, dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di bidang kesehatan dan kedokteran,

serta sesuai peningkatan kebutuhan masyarkat. Pelaksanaan pengajaran sebagai bentuk implementasi kurikulum, telah berjalan dengan lancar, karena didukung oleh fasilitas yang memadai yang secara berkesinambungan dilengkapi dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan IPTEK. Pada bidang kerjasama kemitraan melalui penandatangan Memorandum Of Understanding (MoU), dengan pihak Rumah Sakit (RS), Unit Pelaksanaan Terpadu (UPT) Puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan institusi pendidikan tinggi lainnya terus dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran. Untuk men-

ingkatkan kualitas bimbingan dan proses pembelajaran di tataran nyata atau klinik, telah diselenggarakan pelatihan CI. Sementara itu Ketua YP3LPK Stikes Bali, Drs. IB Arka, menguraikan, angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi, baru lahir masih banyak didengar di Provinsi Bali, lebih-lebih di Indonesia. Penyebabnya adalah di samping kelainan patologis, juga antara lain disebabkan karena keterlambatan pertolongan. Khusus kematian yang disebabkan karena pertolongan disebabkan antra lain, kondisi geografis dan belum memadainya jumlah keberadaan bidan di desa. Jika bidan tidak dapat bekerja sebagai PNS atau institusi pelayanan kesehatan swasta, sesungguhnya bidan berpeluang untuk mendapatkan penghasilan melalui praktik swasta mandiri. Ternyata tegas Arka, peluang ini masih ada kendala berupaya, berupa adanya peraturan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI), bahwa bidan yang baru lulus belum bisa langsung praktik mandiri sebelum mempunyai masa kerja 2 tahun di pelayanan. Sedangkan disatu sisi untuk praktik mencari pengalaman baru di RS pemerintah mau pun swasta sulit mendapatkan informasi. Dengan demikian bidan dihadapkan dengan pilihan yang mengambang, ingin praktik sendiri belum bisa, ingin bekerja ada kesulitan. W-001

secara filosofis karya para seniman menciptakan ruang refleksi edukasi, dan sebagai media penyadaran bagi masyarakat. "Seni adalah sesuatu yang yang memperluas ruang gerak dan ruang kesadaran kita" tegas Jean Couteu Lebih lanjut Couteu menambahkan, pada satu titik kita kembali pada perspektif sosiohistorif, jika melihat gambaran dari seni rupa di Bali, seni rupa membahasakan secara visual ke-

FB/MARIANUS

budayaan yang bersifat agraris yang menyampaikan sejumlah simbolik. Unsur gelombang seni rupa berbeda pada tahun 50an. Karya seni pada era ini mempertahankan visual tradisional dalam menuangkan gagasan karya seni, tentu hal ini belum mampu digantikan oleh karya fase sekarang yang bercorak individual. Karya seni yang dihasilkan secara kritis bersandar pada Ideologi budaya dan tradisi. Membicarakan bagaimana

mempertahankan tradisi atau kebudayaan, hal yang harus disoroti baik oleh lembaga pemeritah atau Lembaga Pendidikan adalah bagaimana menghidupkan jiwa kesusastraan dalam diri generasi muda. Kesusastraan Bali menjadi dasar tradisional seolah dikesampingkan. "Kita gagal menjembatani memori visual terdahulu dengan memori visual kekinian, sehingga karya seni yang dihasilkan bersifat individual tidak menyampaikan pesan kritis yang membangun. Seniman berangkat dari tradsional. Memori visual tradisional harus dipertahankan, hal ini harus diajarkan di lembaga Pendidikan" tegas Jean Couteu Pelukis, I Ketut Budiana menjelaskan, Seorang seniman sangat peka terhadap roh atau jiwa kesenian. Seniman berpikir bagaimana proses melahirkan sebuah karya, mengetahui apa jiwa dari karya seni, dan bagaimana memelihara dan menjaga hasil karya seni. Roh dari Bali terpancar salah satunya dari seniman. Membuat sebuah karya seni harus melihat kejiwaan sebuah karya yang ingin dihasilkan. Seorang seniman sangat peka dengan jiwa sebuah karya. Proses pembuatan karya seni oleh para seniman memahami mengenai roh dari seni tersebut. "Yang mempunyai atau menghasilkan karya seni harus tahu apa kejiwaan dari hasil karya seni tersbut" tegasnya. M-007

Upakara Pawiwahan I Ketut LeoNi Luh Kadek Dwiyustiawati, SE NUSA PENIDA-Fajar Bali Bertempat di Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida Klungkung, tepatnya pada hari Rabu atau Buda Umanis Dukut, (24/9) lalu, telah berlangsung dengan khidmat upacara adat Bali berupa Manusia Yadnya yakni perkawinan atau pawiwahan antara I Ketut Leo dengan gadis pujannya Ni Luh Kadek Dwiyustiawati, SE. Ketut Leo merupakan putra ke 4 dari pasangan suami istri I Nyoman Se dan Ni Nyoman Kuning. Sedangkan mempelai wanita yakni Luh Kadek Dwiyustiawati, SE adalah putri ke 2 dari pasangan I Gede Putu Sucipta, SH dan Ni Nyoman Setiadnyani. Rangkaian upacara menusia yadnya tersebut diawali dengan upacara mepandes atau ritual potong gigi dari anggota keluarga Ketut Leo. Diantaranya I Made Satria, SH, Ni Nyoman Badri, mempelai pria sendiri Ketut Leo dan Ni Made Sunarti. Sosok Ketut Leo adalah putra asli dari Nusa Penida, seorang pelaku bisnis yang sukses

FB/IST

Pewiwahan I Ketut Leo dengan Ni Luh Kadek Dwiyustiawati, SE berlangsung, Rabu (24/) lalu di Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Nusa Penida.

dan tersohor yang kesehariannya bergelut di bidang proferty dan pelaku pariwisata di Nusa Penida dan Bali. Upacara mepandes dipuput oleh sangging, Jro Mangku Alit dari desa setempat. Sedangkan upacara pawiwahan dipuput oleh Ida Pedanda Gde Wayan Datah, dari Grya Gede Pekarangan Budakeling, Bebandem, Karangasem. Disamping dihadiri

masyarakat setempat, kerabat dari kedua mempelai, krama adat, tokoh masyarakat, disaksikan para prajuru adat serta dan para rekan bisnis Ketut Leo, yang bergerak di sektor property dan pariwisata dari luar Bali. Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum DPD Baladika Bali, Bagus Alit Sucipta, SH di kawal 300 anggota Baladika Bali dari Denpasar (*).

Fakultas Teknik Industri Gelar Seminar International

Penasihat Lingkungan Wapres Amerika Serikat Kunjungi Unmar Universitas Mahendradatta ( d/h Marhaen ) kembali menjadi tuan rumah dalam Dialog Amerika Serikat – Indonesia yang dihelat Departement Intenasional Unmar bekerjasama dengan Fakultas Teknik Industri Unmar. Tidak tanggung – tanggung, pembicara yang hadir adalah Mr. Stuart Scoot ( Penasihat Lingkungan dari Al Gore Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat). Dalam tajuk seminar berjudul ”Sustainable Development and Climate Change Impact”, Stuart Scoot memaparkan keprihatinannya terhadap efek rumah kaca dan perubahan iklim yang justru dilakukan oleh negara – negara besar dan ia berharap bahwa Indonesia sebagai paru – paru dunia agar mempertahankan kedaulatan dibidang energi termasuk mengurangi dampak efek rumah kaca. ”Saya hadir di Pulau Bali yang indah ini, dan saya minta pada pemerintah Bali dan masyarakat Bali agar tetap mengutamakan keselamatan lingkungan dalam membangun. Hal ini sangat

FB/IST

penting, mengingat kedepan, dampak climate change akan merusak seluruh komponen alam diseluruh dunia. Semua wilayah didunia ini akan mendapatkan dampak, tidak terkecuali. Dan Bali adalah harapan bahwa lingkungan di Bali harus dijaga. Jangan habisi hutan, jaga mata air di Bali, jangan terlalu banyak mengekspose pembangunan, jangan ganggu laut danau dan sungai di Bali dan memperkosa tanah. Sekali Bali mengabaikan alam semesta,

maka rakyat Bali yang akan menerima akibatnya. Saya prihatin, karena Bali sudah tidak ramah lingkungan lagi,”ungkap Stuart Scoot yang juga pejabat International Eco Safety Cooperative Organization (IESCO) ini. Hal senada diungkap oleh I Ketut Simpen, ST, MH (Wakil Dekan Fakultas Teknik), yang menyatakan bahwa Fakultas Teknik Industri Unmar kini sudah menyempurnakan materi ajaranya dengan materi green technology dan blue economy

curriculum. ”Lulusan insinyur dan sarjana teknik kami akan mendapatkan manfaat dengan berkolaborasi dengan IESCO. Setiap lulusan Teknik akan mendapatkan sertifikat dengan logo IESCO yang memiliki anggota di 90 negara. Dengan sertifikat ini, lulusan Teknik Unmar bisa mendapat kemudahan jika bekerja dimanapun didunia internasional. Banyak lembaga internasional dan perusahaan asing yang mengamati sertifikasi ramah lingkungan terutama dari fakultas teknik. Dan di Bali baru Unmar yang diizinkan menjadi Co-Host WESA- IESCO. Ini membanggakan. Ini harusnya memacu lulusan SMK Teknik untuk bisa bersaing,”ungkap Ketut Simpen. Tampak dalam gambar Stuart Scoot didampingi oleh I Wayan Wisadnya,SH,MH (Wakil Rektor I Bidang Akademik) dan Wayan Ardani,SE,MM (Asisten Dept Internasional Unmar) saat seminar di kampus Unmar yang dihadiri ratusan peserta dari seluruh Bali. KJS

Layouter: Wiadnyana


FAJA R BALI SABTU, 27 SEPTEMBER 2014 l TAHUN XV

EKONOMI

VALAS Mata Uang

Beli

Menparekraf Sentil Kalangan Pariwisata Bali

JUal

USD

12.129

11.931

AUD

10.787

10.287

CHF

12.875

12.525

CAD

10.989

10.639

GBP

19.869

19.369

EUR

15.584

15.084

JPY

113.99

108.49

HKD

1.626

1.476

SAR

3.407

3.007

SGD

9.763

9.163

Sumber: Bni

DPD. PERBARINDO BALI Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999

Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014

BANK UMUM

7

BPR

RUPIAH

VALUTA ASING

RUPIAH

7,75%

1,50%

10.25%

Mari: Lemah Jaring Wisatawan Asal Cina Para stakeholder pariwisata perlu meningkatan SDM khususnya yang bisa berbahasa Mandarin. Ini pekerjaan rumah bagi pelaku pariwisata untuk bisa menggiring wisatawan Cina ke Indonesia. Sekelas Kamboja saja mampu sampai tembus hampir 2 juta wisatawan Cina. Bagaimana dengan Indonesia? DENPASAR-Fajar Bali Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia Mari Elka Pangestu dalam paparannya di hadapan para pelaku pariwisata di Bali mengungkapkan bahwa, telah terjadi perkembangan pariwisata di dunia dalam 3 tahun terakhir. Negara Cina sebutnya,

telah menjadi pariwisata dunia yang terbesar. “Kita perlu belajar banyak terhadap pariwisata Cina. Semua promosi serba online dengan menggunakan semua bahasa yang ada di dunia. Ini yang perlu kita contoh dari Cina,” ungkap Mari di Nusa Dua, Jumat (26/9) kemarin.

Sumber : Surat Edaran LPS

Mari menambahkan, semua celah promosi diterapkan oleh pemerintah Cina, bahkan salah satu promosi Cina bisa melalui promosi film. “Saya pernah melihat salah satu film Cina yang secara tidak langsung menunjukkan pariwisata alam Cina. Dengan film tersebut, justru jutaan wisatawan berkunjung ke lokasi tersebut,” kata Mari. Apa yang diterapkan Cina sebut Mari perlu dicontoh. Hal ini katanya dilakukan lebih kreatif lagi dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) bagi peningkatan pelaku pariwisata. Mari membeberkan, banyak

Mari Elka Pangestu

contoh film - film asing yang dibuat di Indonesia mampu merangsang sejumlah wisa-

Bali Batasi Kuota Pengiriman Sapi

Jasa, Sektor Potensial Di MEA DENPASAR-Fajar Bali Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai pada akhir tahun 2015 nanti. Di tahun itu, menjadi tahun dimulainya perdagangan barang, jasa, modal dan investasi yang bebas antar negara - negara ASEAN. Khusus di sektor jasa, manfaat integrasi ekonomi sebenarnya telah bisa dirasakan Indonesia sejak implementasi AFTA. Dimana, penyerapan tenaga kerja bari di Indonesia meningkat dalam rentang waktu 2004 - 2012 sebanyak 5.409 orang. Sebelum implementasi AFTA di tahun 2001 2003, angka penyerapan tenaga kerja sebesar 1.347 orang. Inspektur I Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Syarifudin Yahya mengungkapkan, sektor jasa telah memberikan kontribusi sekitar 47 persen terhadap GDP ASEAN dan 47,2 persen GDP Indonesia pada tahun 2012 lalu. Profesi seperti dokter, akuntan, perawat, praktisi pariwisata, dokter gigi, teknisi, arsitek dan para pekerja jenis lain tambahnya, akan memiliki kesempatan untuk bekerja di perusahaan - perusahaan bertaraf internasional di negara - negara ASEAN. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi dan stabil serta didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, menjadikan Indonesia sebagai daya tarik tersendiri bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia," kata Yahya saat memberikan edukasi dalam seminar Edukasi Publik Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kampus Fakultas Ekonomi UNUD, Kamis (25/9). Yahya menambahkan, rezim investasi yang lebih terbuka menjadikan ASEAN tempat yang lebih menarik bagi aliran modal asing. Beberapa sektor jasa yang potensial sebutnya seperti jasa konstruksi, kesehatan, komunikasi dan jasa pariwisata memiliki peluang untuk meluaskan usahanya. W-011

Ekspor Ikan Hias di Pasar Eropa Meningkat

DENPASAR-Fajar Bali Indonesia sebagai Negara maritim memiliki kekayaan bahari berlimpah. Ikan hias merupakan salah satu kekayaan Negara ini. Permintaan ikan hias di pasar Eropa tiap tahun semakin meningkat. Dengan meningkatnya akan permintaan, dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi masyarakat. Staf dokumen PT Aqua Home Internasional, Alfredo Leonard yang bergerak dibidang ekspor ikan hias mengatakan, meningkatnya permintaan terutama di pasar Eropa.” Permintaan akan ikan hias meningkat. Untuk pasar Eropa permintaan naik hingga 20 persen dibanding tahun lalu. Setiap tahunnya selalu meningkat , khususnya pasar Eropa” tutur Alfredo, Kamis (25/9). Ia menjelaskan, Ikan hias yang diekspor ke pasar Eropa diperoleh dari hasil tangkapan nelayan yang berada disebagaian wilayah Indonesia. Dalam sekali ekspor, pihaknya bisa memasok ikan hias sebanyak 2 ribu ekor. Ekspor dilakukan setiap dua minggu sekali dengan negara tujuan ekspor Swedia, Prancis, Swiss. Adapun Negara Asia yakni Tiongkok dan Jepang. “Pengiriman tergantung order, terkadang jika permintaan tinggi dalam sebulan bisa mengirim 5 hingga 6 kali setiap bulannya,” jelasnya. Alfaro menambahkan, untuk harga tergantung dari jenis ikan hias dan ukurannya. Mulai dari ukuran kecil yakni 2 cm hingga medium dengan ukuran 4 cm, dibandrol mulai dari harga Rp 3 ribu sampai dengan Rp 250 ribu per ekor. “Saat ini ikan hias sedang menjadi trend di luar negeri adalah ikan angel napoleon. Ikan ini dibandrol dengan harga Rp 30 ribu per ekor. “Ikan hias yang diekspor bukan merupakan ikan hias yang dilindungi,” ujarnya. M-006

BPS Bali Gandeng Wartawan Olah Data Statistik

DENPASAR-Fajar Bali Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menggaendeng awak media dalam Sosialisasi Memahami Data dan Indikator Statistik Secara di BPS Porvinsi Bali, Jumat (26/9) kemarin. Kepala BPS Provinsi Bali Panusunan Siregar menyampaikan, dengan acara ini awak media cetak maupun elektronik bisa memahami lebih mendalam akan data statistik. “Bila awak media paham dan dapat memaknai, menganalisa dan menterjemahkan data statistik akan lebih membantu dalam mempublikasikan ke masyarakat. Dengan pemahaman, awak media juga bisa mengkritisi data tersebut”, tuturnya. Siregar mengatakan, untuk memberikan informasi antara data parameter dan statistik sering terbalik, ia menjelaskan, untuk data parameter merupakan hasil dari sensus yaitu pengamatan terhadap seluruh unit didalam populasi. Sedangkan data statistik merupakan hasil dari survei yaitu pengamatan terhadap sebagian unit populasi.” Ini bedanya data parameter dan data statistik,” ujarnya. Dalam acara tersebut juga dijelaskan melaui teknik penyajian data berupa grafik batang, garis dan peta tematik. Selain hal tersebut diajarkan teknik mengungkap fakta dari balik data statistik.” Kami beri pemahaman luas tentang hal tersebut. Ini cara pemahaman tentang hasil dari data statistik,”ucapnya, yang menambahkan publikasi melalui media cetak maupun elektronik dapat membantu kita (BPS) dalam memberikan informasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. M-006

FB/iST

Discovery Kartika Plaza Hotel Berpijak pada Tri Hita Karana MANGUPURA-Fajar Bali Discovery Kartika Plaza Hotel merayakan ulang tahun ke-24, selain kegiatan internal juga, melakukan sosial kemasyarakatan (CSR) dan puncak acara pagelaran Hari Ulang Tahun Discovery Kartika Plaza Hotel (HUT DKPH) yang ke-24 Oktober mendatang. Acara untuk karyawan dimulai dengan Turnamen Futsal, perlombaan memancing, perlombaan catur dan yoga bersama yang diadakan untuk para staff internal antar departemen. Discovery Kartika Plaza Hotel yang berada dibawah naungan dari Arta Graha Peduli tidak hanya melakukan kegiatan yang bersifat per-

ayaan, namun juga acara bakti sosial pada perayaan ke-24 ini. Dimulai dengan sumbangan seperangkat gambelan Bali untuk Pura Pesangrahan, Kuta pada upacara pembukaan HUT DKPH, 9 September lalu, Kunjungan ke Panti Lanjut Usia Wana Seraya, Denpasar, Penanaman Bakau (Mangrove), bekerjasama dengan The John Fawcett Foundation dan Yayasan Kemanusiaan Indonesia menyelenggarakan Pemeriksaan Mata, Kaca Mata dan Operasi Katarak Gratis kepada masyarakat Bali khususnya yang tinggal di sekitar area Hotel dan terakhir acara donor darah yang bertajuk “Setetes Darah Menyelamatkan Jiwa”. Ku n j u n gan ke Pan ti Lan j ut

Usia Wana Seraya, Denpasar telah dilaksanakan pada Jum’at 26 September 2014. Para sukarelawan yang terdiri dari karyawan dan managemen mengajak para lansia untuk menari, menyanyi bersama dengan iringan music tradisional. Kebahagianpun terpancar dari para lansia tersebut yang ikut larut pada sesi hiburan yang dilaksanakan dalam rangka kunjungan sosial perayaan ulang tahun hotel yang ke-24 tahun. Agenda sosial selanjutnya adalah Pemeriksaan Mata, Kaca Mata dan Operasi Katarak Gratis pada 1 dan 2 Oktober, Penanaman Bakau (Mangrove) pada 2 Oktober 2014, dan Donor darah pada 3 Oktober 2014.RL

Pengerajin Wajib Tingkatkan Kualitas Produksi GIANYAR-Fajar Bali Para pengerajain maupun eksportir kerajinan kayu di Bali, wajib meningkatkan kualitas produksi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku pada 2015. Demikian Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi dalam edukasi publik dengan tema “ Masyarakat Ekonomi ASEAN” yang diselengarakan oleh Direktorat Jendral Perdagangan Internasional dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Bali di Sanur belum lama ini. Pemerintah Provinsi Bali merasa sangat optimis bahwa pemberlakuan pasar tunggal akan memberi peluang besar terhadap ekspor kerajinan kayu. Namun perlu dibarengi dengan peningkatan segala kualitas baik SDM maupun produksinya. Pelaku usaha kerajinan berbahan dasar kayu di Banjar Tangkeban, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, I Ketut Dana, Jumat (26/9) menyambut baik peluang ekspor kerajinan kayu. Menurutnya, sangat mendukung jika tetap

FB/iST

tawan datang ke Indonesia. “Alangkah indahnya kalau itu karya dari anak bangsa sendiri,” ujarnya. Dalam kesempatan ini Mari juga menyinggung agar para stakeholder pariwisata perlu meningkatan SDM khususnya yang bisa berbahasa Mandarin. “Ini pekerjaan rumah bagi kita untuk bisa menggiring wisatawan Cina ke Indonesia. Target kita untuk tahun ini harus mampu menggiring 1 juta wisatawan Cina ke Indonesia. Sekelas Kamboja saja mampu sampai tembus hampir 2 juta wisatawan Cina. Kita bagaimana,?” sentilnya. W-011

menjaga kualitas, dan inovasi produk serta pemasaran, semua itu perlu campur tangan pemerintah. Sedangkan pengrajin Rotan yang dipadu dengan kayu di daerah Batuan Kaler, Sukawati, Gianyar, Asmari menjelaskan, semua persiapan perlu dilakukan dengan baik. “Kepercayaan yang selama ini tetap kami jaga menyangkut pemilihan bahan baku, kualitas produk, jangka waktu penyelesaian sampai pada pengepakan dan pengiriman produk kenegara pemesan agar bisa sampai dengan kondisi baik,” tuturnya. M-004

DENPASAR-Fajar Bali Jumlah sapi potong asal Provinsi Bali yang dikirim keluar daerah kuotanya akan dibatasi. Untuk tahun ini, jumlah sapi yang akan dikirim ke luar daerah sebanyak 47.821 ekor. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bali I Putu Sumantra mengatakan, hal ini dilakukan untuk lebih menjaga populasi sapi Bali. Populasi sapi Bali lanjutnya, belum kembali normal sehingga perlu dijaga agar jumlahnya tidak semakin menyusut. “Dulu pernah sampai 600 ribu ekor. Makanya, kami mencoba melindunginya dengan cara membatasi pengiriman ke luar daerah,” ujarnya di Denpasar, Jumat (26/9) kemarin. Berdasarkan data yang diperoleh di Disnakeswan Bali, populasi sapi Bali saat ini diperkirakan hanya tinggal 570 ribu ekor. Kata Sumantra, jumlah kuota sapi potong yang dikirim ke luar setiap tahun terus dikurangi. Sumantra menambahkan, Pemprov Bali juga membatasi jenis yang boleh dikirimkan ke luar daerah bukan jenis indukan. Kebijakan ini terangnya, ditempuh karena permintaan sapi dari daerah lain sangat besar. Bali kata Sumantra, tidak menginginkan nantinya populasi sapi asli lokal ini justru lebih banyak di luar daerah keberadaannya. Hal ini tentu terjadi apabila jumlah kuota pengiriman ke luar tidak dibatasi. Selain mengurangi jumlah kuota, Sumantra juga mengungkapkan pembatasan ini juga diupayakan untuk mengurangi sapi potong hidup dan menggantinya dengan dalam bentuk daging potong. Sejak setahun lalu katanya, kebijakan agar pengusaha luar daerah membeli daging sapi dibandingkan dengan sapi potong hidup. Namun kata Sumantra, kebijakan itu belum menuai hasil yang signifikan. Banyak peternak dan petani enggan membawa sapi - sapi mereka ke rumah pemotongan hewan (RPH). Sumantra mengungkapkan, dari 3 RPH yang memiliki kapasitas potong besar, 2 diantaranya masih dalam perbaikan. “Prinsip kami, bagaimana supaya peternak dan petani tidak rugi. Kalau dipaksakan larangan mengirimkan sapi potong hidup, takutnya banyak yang rugi karena RPH belum siap. Jadi pelan - pelan,” sebutnya. Sementara itu Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Bali Ida Bagus Parwata menyatakan bahwa kuota sapi ke luar daerah tidak mencukupi permintaan. Karena itu, mereka akan mengajukan penambahan kuota sebanyak 15 ribu ekor. Dari data di BPMP Bali, hingga pertengahan September 2014 ini, realisasi pengiriman sapi ke luar daerah mencapai 46.065 ekor. Untuk triwulan IV 2014 nanti, hanya tersisa 1.756 ekor dari total kuota sebanyak 47.821 ekor. “Sisa kuota tidak cukup karena sesuai rata - rata permintaan setiap triwulan pada 2014 ini, sekitar 15 ribu hingga 16 ribu ekor. Karena itu kami minta penambahan,” jelas Parwata. W-011

Konsumsi Ikan di Bali di Bawah Nasional BANGLI-Fajar Bali Tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Bali baru mencapai 30,58 kg/kapita/tahun, atau jauh di bawah standar konsumsi ikan secara nasional yang mencapai 33,14 kg/kapita/tahun. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Bali, Ir, I Made Gunaja, M.Si kepada Fajar Bali, di sela-sela acara sosialisasi tekhnologi pengolahan ikan, di kantor Dinas Perikanan dan Peternakan Bangli, Jumat (26/9)kemarin mengatakan untuk meningkatkan gemar makan ikan, kini terus menggemakan gemar makan ikan ke kabupatenkabupaten, dengan harapan tingkat konsumsi ikan di Bali bisa meraih standar konsumi ikan nasional. Lebih penting lagi adalah harapan untuk meningkatkan derajat kecerdasan, karena

FB/iST

kandungan dari ikan seperti protein dan omega 3 serta unsure lainnya, yang bisa mempengaruhi kecerdasan otak. Diakui bahwa kurangnya diversifikasi pengolahan ikan menjadi salah satu penyebab kurangnya minat masyarakat mengkonsumsi ikan. Dikatakan olahan ikan masih monoton. Karena

itu pihaknya dalam kemasan sosialisasi itu menggelar demo masak ikan dengan berbagai menu. Dengan melibatkan 2 Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Bunutin, yakni KWT Mawar Sari dan KWT Bunga Melati, juga menggandeng cheep dari Denpasar menggelar demo memasak ikan dengan 4

menu yakni menu naget kaki naga, rolade dan somai. Dalam pelaksanaan itu didukung dengan penyiapan unit mobil yang dilengkapi tekhnologi memasak, dari kompor dan lainlainnya. Gunaja mengatakan dengan sajian berbagai menu ikan diyakini dapat merangsang minat anak-anak untuk mengkonsumsi ikan. Karena lanjut dia kemasan sangat mempengaruhi minat anak-anak untuk makan ikan. Karena itu dalam demo ini juga membuat masakan ikan yang kemasannya menarik minat anak-anak. Menjawab pertanyaan wartawan soal produksi ikan di Bali dan tingkat kebutuhannya, dia mengatakan kebutuhan jauh di atas produksi. Produksi dalam tahun 2013, mencapai 10, 5 ton, dibanding dengan kebutuhan mengalami kekurangan

lagi 2.800 ton. Kekurangan lagi 2.800 ton ditutupi dari luar Bali. Dengan tingkat kebutuhan di atas produksi, lanjut dia patutnya ditangkap petani ikan sebagai peluang yang baik untuk meningkatkan produksi. Terlebih bagi Bangli yang memiliki danau Batur, yang diakui telah menghasilkan ikan nila gilf, peluang ditingkatkan secara kuantitas dan kualitas, seperti soal ukuran (size) yang terkadang menjadi harga mati bagi pembeli seperti restoran dan lain-lain. ”Bicara soal kualitas ikan justeru soal ukuran atau size yang menjadi baku bagi pembeli seperti restoran, mungkin karena pembeli menyesuaikan dengan kebutuhan bumbu dan lain-lain. Soal size menjadi harga mati bagi pembeli di tingkat restoran yang suadah berlevel”, ujar Gunaja. W-002 Layouter: dejerie


DEWANKU

8

FAJA R BALI JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Terkait Musibah Kebakaran di Br. Pegongan Desa Taman

Dewan Kritik Lambatnya Respon Pemerintah

Dirga Yusa

FB/HERY

MANGUPURA-Fajar Bali Plh. Bupati Badung Made Sudiana, Senin (22) lalu berkesempatan menengok dan membantu para korban musibah kebakaran, di Banjar Pegongan, Desa Taman, Abiansemal. Namun menurut Dirga Yusa, anggota DPRD Badung yang juga asal Desa Taman, respon aparatur Pemkab Badung tersebut dinilainya sangat lambat, karena musibah kebakarannya sudah terjadi 3 minggu sebelumnya.

“Tentunya saya tetap syukur Beliau (Made Sudiana) sudah mau datang membantu masyarakatnya. Tetapi menurut saya, secara prioritas kalau yang namanya musibah, seharusnya responnya cepat. Ini sudah 3 minggu sejak musibah itu terjadi, kenapa baru sekarang mendatangi warganya yang kena musibah,” keluh Dirga Yusa. Perihal lambatnya respon aparatur Pemkab Badung dinilainya sangat beralasan. Menurut Dirga Yusa, sejak musibah kebakaran itu terjadi, dirinya bersama Perbekel Desa Taman mengaku sudah langsung berkoordinasi dengan instansi terkait, melalui telepon, sms bahkan sampai bersurat. “Pihak Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah kita hubungi. Namun pada waktu itu bukannya langsung direspon, justru jawabannya hanya sebatas akan dikoordinasikan terlebih dahulu,” jelas dia sembari menambahkan, prinsipnya pada

saat masyarakat butuh pemimpinnnya, sudah seharusnya pemimpin pun harus ada dan siap melayani masyarakatnya. “Jujur, selaku wakil rakyat saya sangat kecewa dengan aparatur Pemkab Badung, khususnya instansi terkait yang menangani persoalan sosial,” tandasnya. Sebagaimana diketahui, musibah kebakaran satu rumah tempat tinggal warga Banjar Pegongan, Desa Taman terjadi pada tanggal 3 September lalu. Rumah yang ditempati oleh 3 (tiga) Kepala Keluarga masing-masing keluarga I Ketut Guci (alm), I Wayan Parwata dan I Made Selamat tersebut ludes terbakar sekitar pukul 20.30 wita. Diduga sumber api dari arus pendek listrik dan kerugian ditaksir berkisar antara 150 hingga 200 juta. “Waktu kejadian, keluarga kami sedang melaksanakan rangkaian upacara pitra yadnya almarhum Ketut Guci, namun tiba-tiba rumah yang kami tempati beserta

isinya sudah hangus dilalap api,” terang istri almarhum Ketut Guci yakni Ni Putu Suliasih. Menurut Suliasih rumah dengan panjang sekitar 15x6 meter tersebut ditempati 3 KK dengan jumlah keluarga sebanyak 10 orang. Dari kejadian tersebut semua korban kini tidur di dapur belakang rumah dan BPBD Badung juga membantu sebuah tenda untuk tempat tidur. “Kami sekeluarga sangat berterima kasih kepada pemerintah khususnya kepada Bapak Made Sudiana yang telah memberikan perhatian dan mambantu kami sekeluarga,” tambah Suliasih. Selain tiga KK korban kebakaran tersebut, warga Banjar Pegongan, Taman I Gst. Putu Sukur juga tertimpa musibah yang sama. Kebakaran sebuah warung plus dapur milik Gst. Putu Sukur terjadi tanggal 10 September lalu sekitar pukul 03.00 dini hari. Penyebabnya karena sampah yang terbakar dan kerugian berkisar 30 juta. W-014

jalannya pemerintahan kembali ke rezim orde baru. “Kami dengan tegas menolak Pilkada lewat DPRD,” jelas Ketua Fraksi PDIP Tabanan I Made Dirga. Politisi PDIP asal Banjar Sakeh, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan ini menilai, Pilkada lewat DPRD menciderai hak-hak demokrasi masyarakat. “Sistem pemilihan kepala daerah langsung yang selama ini berjalan dengan demokratis, merupakan suatu prestasi bangsa Indonesia dalam berdemokrasi,” tandasnya. Dan sistem Pilkada langsung juga telah mampu memberikan kesempatan kepada masyarakat, untuk memilih pemimpinya menurut mereka mampu menyambungkan aspirasi serta

membawa kearah perbaikan. “Kedaulatan rakyat harus ditegakan, kami tetap menginginkan Pilkada langsung,” tegasnya. Masih menurut anggota DPRD Tabanan pemilik suara tertinggi di Kabupaten ini, pemilu langsung memberikan ruang bagi rakyat untuk memilik pemimpinya secara langsung. “Rasa memiliki pemimpin dari pemilihan langsung lebih dirasakan oleh masyarakat,”jelasnya. Pemilu langsung juga salah satu amanat reformasi, harus dijalankan karena sudah bisa diterima oleh masyarkat luas. “Sekarang masyarakat sudah melek politik. Pilkada langsung merupakan pesta demokrasi di tingkat daerah harus tetap dilaksanakan,” pungkasnya. W-004*

FB/HERY

DIKELUHKAN; Plh. Bupati Badung, Made Sudiana saat mengunjungi korban bencana kebakaran. Dewan menilai responnya sangat lambat, mengingat kebakarannya sudah terjadi 3 minggu sebelumnya.

Fraksi PDIP Tegas, Tolak Pilkada Lewat DPRD Tidak Perlu Pakai Setor-Setoran

I Made Dirga

TABANAN-Fajar Bali Fraksi PDIP Tabanan menolak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lewat DPRD. Penola-

FB/DONI

kan itu cukup beralasan, Pilkada lewat DPRD dinilai Fraksi PDI Perjuangan merupakan langkah mundur, yang menginginkan

Mengaku Tugas Wakil Rakyat ‘Cukup Berat’

Anggota Dewan Badung Setuju Usulan Naik Gaji MANGUPURA–Fajar Bali Rencana kenaikan gaji para anggota dewan diusulkan, namun masih menimbulkan pro dan kontra. Dalam hal ini, masyarakat pun menjadi penyumbang suara paling banyak menolak rencana kenaikan gaji para anggota dewan. Akan tetapi, menurut salah satu anggota dewan dari DPRD Badung, I Nyoman Ardana, SH, M.Si, MM rencana kenaikan gaji para anggota dewan memang perlu dilakukan. “Kenaikan gaji yang diusulkan sah-sah saja menurut saya, masyarakat juga mungkin melihat itu wajar dan sah-sah saja. Kalau melihat dari prespektif DPRD, anggota dewan itu perlu untuk mendapatkan kenaikan gaji,” tutur politisi partai Demokrat ini ketika ditemui di Puspem Badung, Kamis (25/9). Menurut Ardana, tuntutan pekerjaan sebagai anggota dewan dinilainya cukup berat. Dengan demikian, anggota dewan pun dinilainya harus mendapatkan apresiasi lebih, dan apreasiasi dimaksud dalam hal ini adalah dengan kenaikan gaji. “Masyarakat tentu saja sangat mengharapkan anggota dewan memperhatikan kesejahteraan mereka. Disamping dana dari APD, kita sebagai anggota dewan juga memiliki kegiatan sosial ditengah masyarakat. Kalau tidak menggunakan gaji kita, dari mana kita mendapatkan dana untuk melakukan kegiatan sosial tersebut,” keluhnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Drs. I Made Retha, SH, MAP, salah satu anggota dewan dari DPRD Badung. Retha menegaskan, mendukung wacana kenaikan gaji dari anggota dewan. “Untuk di Badung, saya yakin orientasi teman-teman dewan tidak seperti itu. Apa yang kita dapatkan selama ini saya rasa cukup, sehingga tidak ada pernah ada bahasan secara serius dari anggota dewan dari Badung. Tapi, jika harus naik, saya setuju,” tutur politisi dari partai Demokrat ini. Menurut Retha, masyarakat menilai fenomena ini secara general sehingga banyak rakyat yang menentang wacana

Made Retha

FB/DOK

kenaikan gaji para anggota dewan ini. “Dari gaji pokok yang kita dapatkan, ditambah berbagai tunjangan menurut ideal saya sudah cukup. Akan tetapi jika harus naik, harus sesuai dengan peraturan dae-

Nyoman Ardana

FB/DOK

rah dan undang-undang yang ada,” pungkas Retha. Perihal usulan kenaikan gaji nantinya harus didasarkan pada peraturan berlaku, sebab dasar dari segala aturan adalah undang-undang. “Kalau dilihat

dari aspek gaji pokok para anggota dewan, tidak terlalu besar. Jadi saya rasa wajar kalau anggota dewan minta gaji mereka untuk dinaikkan,” tutur Wakil Sekertaris Fraksi Demokrat ini. Retha berharap, masyarakat tidak melihat ini dari sisi negatif. Masyarakat harus normatif melihat dan benar-benar memahami, bahwa tugas yang diemban anggota dewan memang berat. “Citra dewan di masyarakat memang sudah buruk menyusul beberapa kasus korupsi menjerat para politisi. Jadi saya mengajak teman-teman dewan untuk bekerja dengan serius dan sekuat tenaga untuk memberikan pelayanan terbaik. Ini bentuk tanggung jawab kita bersama,” tutupnya. M-005

Gerindra Siap Usung Non-Kader di Pemilukada Badung MANGUPURA–Fajar Bali Persiapan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah, yang rencananya akan dilaksanakan serentak pada bulan Mei tahun depan mulai terasa. Beberapa partai sudah ambil ancang-ancang menyiapkan amunisi dan strategi pada saat pemilihan umum itu dilaksanakan. Dari Fraksi Gerindra di DPRD Kabupaten Badung, melalui Sekertarisnya, I Nyoman Sentana, SH. mengaku, Gerindra siap mengusung kader-kader terbaik yang nantinya akan dipilih melalui proses seleksi atau penjaringan ketat. “Fraksi Gerindra masih menunggu dan melihat, Fraksi Gerindra punya stok kader, dan nantinya akan diusung dalam bursa Cabup atau Cawabup. Gerindra memiliki SDM mumpuni, tapi juga tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang independen untuk bergabung dan diusung dari Gerindra,” jelas Sentana ketika ditemui Fajar Bali, di Gedung DPRD Badung, Kamis (25/9).

Menurut Sentana, keterbukaan partainya menerima calon independen atau non-kader memiliki pengertian bahwa partainya memberikan kesempatan kepada masyarakat, khususnya yang memiliki loyalitas dan memiliki rasa melayani kepada masyarakat. “Bagi masyarakat Badung atau tokoh masyarakat Badung, bila ingin mencalonkan diri tapi tidak memiliki kendaraan politik, Partai Gerindra siap menampung dan pintu kita terbuka. Syaratnya harus bersih, jujur, memiliki intelektual, mumpuni, diterima oleh masyarakat, tidak perlu pakai setor-setoran,” pungkasnya. Sentana juga menegaskan, partainya tidak akan melakukan pungutan kepada calon independen bila ingin mencalonkan diri melalui Gerindra. Menurutnya, selama ini partainya terkenal sebagai partai yang cukup bersih dalam hal tindak a n korupsi atau pemerasan. “Gerindra paling anti namanya pemerasan, saya bisa menjamin itu. Jadi bagi calon independen yang ingin bergabung bersama Gerindra, jangan takut dan jangan dengar isu

bahwa akan ada pungutan-pungutan. Dan jika ada diketemukan kader melakukan pungutanpungutan liar, maka Gerindra tidak akan segan-segan untuk mencopotnya dari Partai,” tuturnya. Sentana juga menambahkan, dirinya mendukung penuh keputusan partai apakah akan merekomendasikan non-kader atau kader dari internal partai. Jika mereka bisa membawa perubahan yang lebih baik kepada masyarakat, tentu saja Sentana secara pribadi menyambut baik hal itu. “Apa yang menjadi keputusan partai harus kita hormati. Jadi, jika kader diusung berasal dari non-kader, kita harus tetap percaya bahwa orang itu mampu secara intelektual dan dekat dengan masyarakat secara emosional. Ini yang dicita-citakan partai, kesejahteraan masyarakat harus yang utama,” pungkas Politisi dari Partai Gerindra ini. Ketika disinggung soal koalisi, Sentana mengaku partainya siap jika tidak harus berkoalisi dengan fraksi manapun yang ada di DPRD Kabupaten Badung. “Fraksi kita sudah memenuhi persyaratan secara administrative. Soal koalisi, kemungkinan Gerindra tidak akan berkoalisi dengan fraksi manapun. Tapi jika ada yang ingin berkoalisi dan memiliki pandangan dan prinsip yang sama, kenapa tidak,” tutupnya. M-005

7

632/IX/KJS

631/IX/KJS Layouter: Wiadnyana


FAJA R BALI

KESEHATAN 9 Ana, Melaju Keperempat Final

JUMAT, 2 6 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

TIPS

5 Tips Agar Penderita Penyakit Jantung Tetap Sehat Walaupun saat ini sudah banyak dipublikasikan cara untuk menjaga agar jantung tetap sehat, namun sayangnya jumlah penderita penyakit jantung semakin bertambah. Bukan itu saja, sebab mereka yang berusia muda pun bisa terkena penyakit kronis ini. Meskipun orang-orang di sekitar Anda atau bahkan Anda sendiri telah mengidap penyakit jantung, namun hal tersebut bukan berarti bahwa Anda memiliki harapan kecil untuk tidak sembuh. Berikut adalah hal yang harus Anda lalukan agar jantung dan tubuh Anda tetap sehat seperti dilansir dari healtmeup.com.

Berhenti merokok

Merokok dianggap sebagai faktor utama penyebab penyakit jantung. Oleh karena itu hentikan kebiasaan ini apalagi jika Anda memang sudah divonis menderita penyakit jantung. Jika godaan tersebut muncul, pertimbangkan kesehatan jantung Anda.

Menjaga tekanan darah

Tekanan darah yang tinggi cenderung merusak dinding arteri dan otot jantung yang akan semakin memperparah penyakit Anda. Sehingga kurangi beberapa faktor penyebab naiknya tekanan darah seperti konsumsi makanan berlemak.

Mengatur stress

Stres cenderung bisa m e n g g e ro g o t i ke s e h a t a n tubuh Anda secara perlahan. Para penderita penyakit termasuk penyakit jantung rentang terkena stres sebab mereka menghadapi tekanan penyakitnya. Sehingga ketika tekanan tersebut datang, sebaiknya kelola stres dengan baik dan lakukan hal-hal yang bisa membantu Anda untuk melupakan stres.

Perhatikan pola makan

Bagi penderita penyakit jantung, terdapat beberapa pantang makanan yang tidak bisa sembarang Anda makan. Sebaiknya ikuti aturan tersebut daripada penyakit Anda bertambah parah.

Djarum Sirnas Li Ning Bali Open 2014 Unggulan keempat asal PB Djarum, Ana Rovita hanya butuh waktu 19 menit untuk menaklukan Iga Chusnul Aziza asal klub Bayu Kencana, dengan skor 21-6 dan 21-9, Kamis (25/9) kemarin, di GOR Lila Buana, Denpasar.

Ana Rovita

FB/IST

Program PJSI Bali Pasca Bali Open Sasaran Berikutnya Realisasi Target Medali Emas PON Remaja DENPASAR-Fajar Bali Setelah sukses menggaet juara umum kategori usia 16 dan 19 tahun ke bawah pada Internasional Bali Open Judo 2014, Pengprov PJSI Bali membidik raihan medali emas pada PON Remaja, akhir tahun 2014, di Surabaya, Jawa Timur. Ketua Umum Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali, I Gusti Bagus Alit Putra mengatakan, prestasi yang dicapai secara berturutturut, yakni meloloskan 6 atlet ke PON Remaja dan juara umum Bali Open 2014, agar tidak cepat puas. “Tantangan

terus menghadang, terutama dalam waktu dekan merealisasi target untuk bisa diwujudkan pada PON Remaja mendatang,”ujar Alit Putra, Kamis (25/9) kemarin. Bidikan 3 medali emas pada PON Remaja Desember 2014, kata Alit Putra sangatlah realistis, mengingat pada Prakualifikasi PON Remaja, Bali kebagian 2 medali emas. Estimasi bertambah menjadi 3 didasari pada analisa dan upaya yang dilakukan segenap pembina dan pelatih PJSI Bali. “Saya optimis pembina dan pelatih yang selama ini

turun mendampingi judoka mengetahui persis peta kekuatan, plus peluang judoka Bali pada multi cabang olahraga yang kali pertama digelar di tanah air di Surabaya,”kilah Alit Putra. Lebih lanjut, Alit Putra menuturkan, target tersebut diyakini bisa dipersembahkan judoka kepada kontingen Bali, sepanjang rutinitas latihan bisa dijabarkan dengan baik, dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada diri judoka. “Masih ada waktu panjang untuk memoles atlet menuju ke arah yang lebih baik,”bebernya.R-007

FB/IST

FB/IST

BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Bantuan Bedah Rumah

AMLAPURA-Fajar Bali BPJS Ketenagakerjaan Bali II didampingi oleh Dinas Sosial Kabupaten Karangasem menyerahkan 5 unit bantuan bedah rumah bagi 5 orang KK miskin di wilayah Amlapura senilai Rp50.000.000, kegiatan ini merupakan suatu bentuk kepedulian terhadap warga yang masih berpenghasilan rendah. Dalam kegiatan kali ini, BPJS Ketenagakerjaan Bali II berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem dalam mendapatkan data warga berpenghasilan rendah yang memiliki rumah yang tidak layak huni. Dalam koordinasi tersebut pihak Dinas Sosial memberikan prioritas kepada 5 warga yang memiliki rumah tidak layak huni yaitu I Wayan Darma

Penerima bantuan bedah rumah I Wayan Darma Pateng sebelum dan sesudah mendapat bantuan bedah rumah dari BPJS Ketenagakerjaan. Pateng, I Ketut Nanda, I Komang Kasih, I Nyoman Cedok, dan I Wayan Kutang. Salah satupenerimabantuanbedahrumah, I Wayan Darma Pateng merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan bedah rumah ini.“Biasanya saya kebingun-

gan ketika musim hujan, bocor dimana-mana, tapi berkat bantuan ini saya dan keluarga merasa tenang”, ungkapnya sembari tersenyum bahagia bersama keluarga. Tingkat kemiskinan di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu mencapai 28.28

juta orang, menyikapi hal ini sudah seharusnya pemerintah lebih sering mengagendakan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu masyarakat yang kurang mampu di Indonesia agar tidak terjadi kesenjangan sosial di masyarakat.RL

DENPASAR-Fajar Bali Kemenangan tersebut membawa tunggal dewasa putri ini melaju ke babak perempat final Djarum Sirnas Nasional Bali Open 2014. “Ini memang pertandingan hari pertama buat di tunggal. Kemarin saya coba ikut bermain ganda berpasangan dengan Febby Anguni. Langsung kalah di babak awal. Di ganda kami hanya coba-coba sih, ternyata lebih ribet. Biasa main tunggal jadi tehniknya pun sama. Dilapangan pun permainan kami tidak menyatu,” jelas Ana. Maju kebabak perempat final, Ana akan bertemu dengan Renna Suwarno asal klub Victory Bogor. Ketika di Kejuaraan Nasional Bali tahun lalu, Ana kalah dari Renna. Menurutnya, ia kalah rubber game dari Rena. Perolehan angka pun cukup ketat. Kali ini, Ana mengaku optimis bisa mengatasi Rena. “Rena memiliki kelebihan smash net-nya bagus. Maksudnya habis pukul smash, dia lang-

sung bisa berdiri diposisi depan net itu yang bahayanya. Tapi saya akan coba buat dia berlari dan membuka jalan, agar pertahannya terbuka. Kalau mengenai target tentunya ingin jadi juara. Tetapi sekarang sepertinya susah, karena banyak pemain bagus keluaran Pelatnas yang ikut bermain,” katanya. Di lapangan lainnya, Yeni Asmarani dipaksa pulang lebih cepat, setelah kalah dari Jauza Fadhila Sugiarto asal Pelatprov Bali dengan pertarungan rubber game, dalam durasi pertandingan 55 menit. Di game pertama, Yeni bisa mengalahkan Jauza dengan menang tipis 21-19. Namun game kedua ia kalah 18-21 dan game ketiga pun, ia kalah jauh dengan skor 11-21. Nasib sial pun juga terjadi pada diri Intan Dwi Jayanti. Ia pun juga kandas dari klub Jaya Raya Suryanaga, Tike Aridea Ningrum dalam waktu 43 menit dengan game pertama 10-21 dan game kedua, 17-21.R-007

DENPASAR-Fajar Bali Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengapresiasi dan memotivasi semangat para atlet muda yang tergabung dalam Tim Bali All Stars (BAS) Provinsi Bali U-14 yang akan mengikuti Piala Menpora Tahun 2014 untuk menunjukkan keunggulan dan membawa nama Bali berlaga dalam event nasional. Apresiasi ini disampaikan Pastika dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta saat mewakili Gubrrnur melepas keberangkatan Tim BAS, Minggu (21/9) di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Bali, di Denpasar. “Kita tunjukkan kepada daerah lain bahwa Bali tidak hanya unggul dalam bidang pariwisata budaya tetapi juga mulai berprestasi dalam bidang olahraga”, ujarnya. Menurut Pastika, Bali tidak hanya dilihat sebagai daerah seni, adat istiadat dan sosial bu-

daya namun sudah dilirik sebagai daerah yang cocok untuk penyelenggaraan olahraga baik skala nasional maupun internasional, Tim yang berjumlah 17 orang ini bisa menunjukkan prestasi terbaik mereka di event tersebut. Pemilik sekaligus manajer BAS, Drs. Wayan Suarta menjelaskan BAS merupakan akademi sepak bola di Provinsi Bali yang terdiri dari anak usia dini yakni dari 14 – 17 tahun yang berdiri sejak 2 tahun lalu. Ia menyampaikan bahwa Piala Menpora yang berlangsung di Jakarta tanggal 24 September merupakan event pertama yang diikuti BAS dalam kancah Nasional. “Ini merupakan event pertama yang kita ikuti. Tim U-14 yang berjumlah 17 orang di Piala Menpora yang rutin diadakan setiap tahun melawan 15 provinsi seluruh Indonesia,” ujarnya. R-007

Tim BAS U-14 Ikuti Piala Menpora

Olahraga

Baik sudah menderita sakit maupun tidak, olahraga tetap harus Anda lakukan. Olahraga membantu Anda untuk tetap bugar walaupun Anda sedang sakit. Menderita suatu penyakit tidak berarti Anda harus pesimis akan kondisi kesehatan Anda. Untuk itu, lakukan tips sehat di atas agar tubuh tetap sehat walaupun Anda menderita penyakit jantung.NT

630/IX/gLh

680/IX/gLh

ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil Vellfire

Fortuner

Elf

Inova

Include BBM + driver 12 jam / hari 018/I/FB/KTR

517/I/IGR

419/XI/AGN

Hubnngi :

0361 7893104

836/VI/WS

453/XII/AGN

Layouter: dejerie


POLITIK

10 Suara PARLEMEN

Sayangkan Penanganan Rabies di Bangli BANGLI-Fajar Bali Penanganan kasus rabies di Bangli kini menuai protes dan sorotan DPRD Bangli. Ada korban gigit a n a n j i n g ya n g sudah positif rabies, namun korban tersebut tak ku n j u n g m e n d a patkan serum anti rabies (SAR). Anggota DPRD Bangli, I Made Sudiasa menFB/SUMERTA Made Sudiasa gaku prihatin atas kondisi tersebut. “Ada warga kena gigitan anjing, dan anjingnya sudah positif rabies, tetapi korban tak kunjung mendapatkan SAR, ini kan seolah mempertaruhkan nyawa orang,” ujar Made Sudiasa, politisi asal Partai Demokrat ini. Papar Sudiasa, ada warganya di Desa Undisan yang digigit anjing rabies. Bahkan titik gigitan berada di dagu, yang notabene sangat rentan, karena dekat daerah otak. Dengan mendapatkan SAR secara cepat saja, belum dapat menjawab keresahan warga. Apalagi kini sudah sampai dua hari tidak mendapatkan SAR. Hal itu tentu amat mengecewakan. Setelah dia berupaya untuk memperjuangkan SAR ke instansi berwenang, malah SAR sedang kosong, alias tak ada stok. Banyaknya kasus rabies di Bangli dan merupakan kejadian setiap tahun, Sudiasa berharap hal itu bisa dijadikan pengalaman untuk membuat sebuah kebijakan yang bisa menjawab persoalan rabies secara lebih baik dan lebih total. Namun, Sudiasa justru melihat penanganan rabies di Bangli jauh dari harapan. Dikatakannya, penanganan rabies cenderung reaktif, hanya bereaksi tatkala ada kasus. Sesudah itu tidak jelas apa yang dilakukan instansi berwenang. Dia mengharapkan penanganan harus simultan dan berkesinambungan, terlebih Bangli dan Bali masih belum berstatus bebas dari kasus rabies. “Bangli dan Bali secara umum kan belum bebas dari kasus rabies, maka sudah selayaknya program untuk itu dapat berjalan kontinyu dan terprogram, apakah soal eleminasi, dan langkah pencegahan lain sampai pada pengambilan tindakan bagi yang sudah positif terkena rabies,” tandasnya. W-002

Gerindra: Kalau Ada “Money Politic” Sebaiknya di DPRD Saja

FB/IST

JAKARTA-Fajar Bali Politisi Gerindra, Rindhoko, mengatakan, pemilihan kepala daerah secara langsung dianggap memiliki banyak persoalan. Salah satu ekses negatif dari pelaksanaan pilkada langsung yaitu politik uang. Rindhoko berpendapat, pembahasan RUU Pilkada saat ini diharapkan mampu mengajarkan revolusi mental kepada masyarakat, terutama untuk mengurangi praktik politik uang yang terjadi. “Seorang masyarakat dalam pilkada bisa menerima lebih dari satu amplop dari pasangan kepala daerah yang berbeda. Padahal, mereka belum tentu memilih salah satu dari mereka,” kata Rindhoko saat menyampaikan pendapat Fraksi Gerindra dalam pembahasan RUU Pilkada di Kompleks Parlemen, Kamis (25/9). Gerindra, kata dia, setuju agar pelaksanaan pilkada lansung yang telah berjalan selama 10 tahun terakhir ini diperbaiki. Perbaikan itu dapat dilakukan dengan cara mengembalikan pilkada kepada DPRD. Menurut Rindhoko, cara tersebut dinilai efektif untuk mengurangi terjadinya politik uang yang ada sehingga hal itu juga dapat memberikan pembelajaran revolusi mental yang baik kepada masyarakat. “Rakyat harus diberi kesempatan untuk revolusi mental untuk menghapus money politic. Kalau ada money politic ya di DPRD saja,” kata dia. Selain politik uang, pilkada langsung dianggap banyak menimbulkan korban baik dari rakyat maupun calon kepala daerah. Bahkan, kata dia, beberapa calon kepala daerah yang gagal lalu mengalami stres dan masuk rumah sakit jiwa. “Belum lagi korupsi. Lebih dari 60 persen kepala daerah hasil pilkada langsung tersangkut korupsi karena mereka sudah mengeluarkan dana yang besar untuk pemilihan. Bagaimana cara mengembalikan modal yang dipinjam? Satu-satunya harus korupsi. Kalau dengan gaji mereka yang terbatas, bisabisa bangkrut,” katanya. KP

FAJA R BALI JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

Jusuf Kalla Janji Wujudkan Kedaulatan Pangan dalam Satu Tahun Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan, masalah pangan akan menjadi salah satu prioritas pemerintahannya bersama presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Kalla menargetkan, Indonesia bisa mewujudkan kedaulatan pangan dalam satu tahun setelah pemerintahan berjalan.

JAKARTA-Fajar Bali “Ini bisa dilakukan, satu tahun kita wujudkan kedaulatan pangan. Kita akan swasembada pangan,” kata JK dalam diskusi ‘Kedaulatan Pangan Rakyat di Bawah Pemerintahan Jokowi-JK’ di DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Kamis (25/9). “Apa yang dimaksud kedaulatan pangan? Kedaulatan pangan adalah kemampuan kita memenuhi kebutuhan pangan dasar kita semua. Tentunya tidak semua pangan dipenuhi, tapi pangan yang pokok, itu yang harus dipenuhi,” tambah Kalla dihadapan petani yang

FB/IST

BERBINCANG-Calon Presiden Joko Widodo berbincang dengan calon Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mendengarkan rekapitulasi hasil perhitungan suara di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/7/2014).

tergabung dalam Persatuan Tani Nasdem. Kalla mengatakan, target pangan yang akan terpenuhi pada Oktober 2015 adalah beras, gula, jagung, ikan, daging, kedelai serta produk holtikultura, yakni beragam buah-buahan

dan sayur mayur. Selama ini, kata dia, berbagai bahan pokok itu belum terpenuhi dari produk lokal sehingga harus diimpor. “Kalau kita impor kita belum berdaulat, masih tergantung ke orang lain. Kalau kita ingin

berdaulat harus ditingkatkan lagi produksinya,” ujar mantan Wakil Presiden itu. Kalla menilai, salah satu cara untuk mewujudkan kedaulatan pangan adalah dengan kemajuan teknologi. Perlu ada riset dan pengembangan agar petani dapat

menggunakan bibit serta pupuk yang baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Fungsi kementerian pertanian akan dimaksimalkan dengan meminta para insinyurnya untuk turun langsung ke kebun dan sawah. KP

ujar Bambang. Selama ini, kata Bambang, kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah sebagian besar berupa perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang sesuai dengan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tipikor. Menurut data KPK, kasus terkait dengan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang oleh kepala daerah sekitar 81 persen dari total kasus korupsi yang ditangani KPK sepanjang 2004-2012. “KPK sendiri menangani kasus korupsi kepala daerah sepanjang 2004-2012 sebanyak 52 kasus. Data korupsi yang dirilis Direktur Jenderal Otonomi Daerah Depdagri ada 290 kasus korupsi kepala daerah,” tutur Bambang. Di samping itu, Bambang menyampaikan bahwa Pilkada langsung hanya berpotensi men-

imbulkan korupsi kecil-kecilan. Pelakunya, kata dia, cenderung berasal dari kalangan pemilih dalam Pilkada yang motivasinya untuk memenuhi kebutuhan perut. “Dalam pemilu langsung, pelakunya adalah pemilih. Namun, jenis korupsinya diduga hanya yang bersifat petty corruption atau korupsi untuk urusan sekitar perut hari itu saja,” ujar Bambang. Kondisi ini berbeda jika Pilkada dilakukan melalui DPRD. Bambang menilai Pilkada melalui DPRD akan menciptakan korupsi yang sistematis dan tersistem. Anggota DPRD sendiri yang nantinya akan menjadi pelaku tindak kejahatan. “Bila Pilkada tidak langsung dilakukan di parlemen, para voter players atau penentu keputusan di anggota DPRD sendiri yang menjadi pelaku kejahatan,” ucap dia. KP

KPK: Tak Ada Kaitan Langsung Korupsi Kepala Daerah dengan Pilkada Langsung

JAKARTA-Fajar Bali Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyampaikan, hasil kajian dan data KPK menyimpulkan tidak adanya kaitan langsung antara korupsi yang dilakukan kepala daerah dengan pemilihan kepala daerah secara langsung.

Menurut data KPK, kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah cenderung terjadi setelah Pilkada sehingga tidak berkaitan dengan proses Pilkada langsung. “Dalam data KPK juga ditemukan kasus korupsi kepala daerah yang justru terjadi pascapemilihan kepala daerah. Jadi tidak berkaitan dengan Pilkada

langsung, yaitu melakukan penyuapan terhadap Akil Mochtar, seperti misalnya, antara lain dalam kasus Romi Herton, Hambit Bintih dan lainnya,” kata Bambang melalui pesan singkat, Kamis (25/9). Menurut Bambang, kasus dugaan korupsi yang punya hubungan agak langsung dengan Pilkada biasanya berkaitan dengan kasus penyuapan. Contohnya, kasus dugaan suap terkait pembangunan tanggul laut yang menjerat Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk. Kendati demikian, menurut Bambang, kasus dugaan suap yang melibatkan kepala daerah hanya 13 persen. “Ada 13 persen kasus korupsi kepala daerah berkaitan dengan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan kewenangan sesuai dengan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,”

JAKARTA-Fajar Bali Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku setuju dengan sikap presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang mewajibkan menteri asal parpol melepas jabatan strukturalnya di parpol. Paloh menilai hal tersebut sebagai terobosan baru karena selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono, sebagian menteri, bahkan presiden memiliki jabatan di parpol. “Kita jangan lagi mengulang, ada yang sudah jadi presiden, masih merangkap jadi ketua

umum partai (SBY Ketum dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat), saya pikir tidak etis,” kata Paloh di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Kamis (25/9). Paloh menilai, ketika seseorang sudah menduduki jabatan publik, maka dia bertanggung jawab langsung kepada rakyat. Dia tidak memiliki urusan lagi dengan parpolnya. “Presiden itu presiden semua rakyat, bukan presiden semua partai-partai. Bayangkan kalau sudah jadi presiden, kepala negara, simbol negara, jadi ketua

umum partai juga, menurut saya sayang,” sindirnya. Surya menilai langkah Jokowi yang tidak menginginkan adanya rangkap jabatan dalam kabinetnya sebagai langkah awal mewujudkan revolusi mental. “Itu sebuah policy dan kebijakan yang menurut Nasdem itu hal yang baru, ada proses pendidikan politik dalam membangun semangat baru, apa yang disebutkan dengan revolusi mental dan itu dimulai dengan keteladanan pemimpin,” ucap dia. KP

FB/IST

REFLEKSI-Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menyampaikan keterangan pers tentang refleksi akhir tahun KPK, di Kantor KPK, Jakarta, Senin (30/12/2013).

Surya Paloh Dukung Jokowi Larang Menteri Rangkap Jabatan

FB/IST

PERTEMUAN-Bakal capres dari PDI-P Joko Widodo (kiri), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (tengah), dan Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo berbincang sebelum mengadakan pertemuan tertutup di Kantor DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2014)

Layouter: Wiadnyana


FAJA R BALI JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV

NASIONAL

11

Jokowi: Megawati Tak Bisa Intervensi Seleksi Menteri JAKARTA-Fajar Bali P re s i d e n te r p i l i h J o ko Widodo menegaskan bahwa keputusan soal nama menteri merupakan hak perogratif presiden. Siapapun, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, tak berhak mengintervensinya. “Saya sudah sampaikan berulang-ulang, nama menteri itu hak perogratif presiden. Itu sudah tertuang dalam konstitusi,” ujar Jokowi ketika ditanya wartawan di Kantor

Transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/9) malam. Namun, Jokowi diam saja saat ditanya, apakah sebagai presiden, Jokowi akan berkonsultasi dengan sejumlah pihak, termasuk Mega, atau tidak. Seleksi menteri sendiri, lanjut Jokowi, belum ada perkembangan berarti. Dirinya masih menerima usulan calon menteri dari seluruh pihak, misalnya dari partai politik pengusung, kelom-

pok relawan dan masyarakat umum. Dari kalangan partai politik pengusung sendiri, lanjut Jokowi, baru Partai Hanura yang memberikan usulan calon menteri ke Jokowi-Jusuf Kalla. Sementara, partai lainnya belum menyerahkan. Dia sekaligus menampik bahwa PDI Perjuangan telah menyerahkan 50 calon menteri. “PDI-P belum, PKB belum, Nasdem juga belum. Saya ngomong apa adanya loh ya ini,” ujar Jokowi

meyakinkan. “Nantilah, kalau namanya sudah komplet, sudah fix, saya serahkan ke PPATK, ke KPK untuk ditracking dulu, baru diumumin,” lanjut dia. Jokowi belum memastikan kapan nama-nama itu masuk ke kantongnya. Jokowi hanya bisa memastikan pengumuman nama menterinya akan dilaksanakan setelah pelantikan dirinya dan Jusuf Kalla jadi presiden dan wakil presiden, 20 Oktober 2014 mendatang. KP

DARI HALAMAN 1

tersebut bisa diminimalkan. Pastika juga menghimbau akademisi bisa mengkaji persoalan otonomi daerah dengan jujur dan jernih sesuai kemampuan akademik yang dimiliki untuk menyuarakan hal-hal yang benar sehingga ke depan tidak tersesat dan tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif di luar hal yang benar tersebut. Pastika menyambut baik dan mendukung digelarnya seminar ini sebagai wahana bertukar pandangan sekaligus menyerap berbagai masukan dan saran, evaluasi dan implementasi program pembangu-

nan daerah dalam era otonomi daerah. “Karena dalam perjalanan pengimplementasian program Bali Mandara masih perlu dievaluasi terus-menerus dengan hati yang jujur, dengan pikiran yang jernih sehingga disinilah diperlukan peran akademisi dan perguruan tinggi untuk ikut mengevaluasi dan meluruskan kembali supaya kita sampai pada cita-cita kita,” ujar Pastika. Gubernur Mangku Pastika juga mengkomentari soal aturan yang tertuang dalam RUU Pemda tentang kepala daerah tidak merangkap jabatan. “Ka-

lau Undang-Undang menyatakan begitu, berarti harus ditaati. Saya setuju saja karena dia (kepala daerah) menjadi pejabat publik yang harus menaungi seluruhnya. Jadi tidak boleh lagi (rangkap jabatan). Bagus itu, saya setuju,” katanya. Menurut Pastika, apabila RUU Pemda itu disahkan, akan ada aturan turunan karena hirarki pemerintahan yang sudah jelas. Namun hal tersebut diharapkan tidak mengurangi kebijakan otonomi daerah yang saat ini dinikmati pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia. W-019

n i ra s e b a ga i b a h a n b a ku gula merah, tapi hingga kini usahanya belum menunjukkan perkembangan signifikan. Adri mengungkap, salama ini ia melangsungkan usaha kecilnya dengan modal pas-pasan. Bahkan modal itu harus dibagi untuk pembelian bahan baku nira dan kayu bakar. “Saya bermodal kecil-kecilan. Modal beli tuak (nira) saja harus kami bagi dengan modal pembelian kayu bakar, hal

itu kami lakukan untuk kelangsungan usaha kecil kami,” katanya. Tak ingin usaha yang dirintisnya sejak delapan tahun itu gulung tikar, Adri pun berharap bantuan Pemprov Bali, khususnya Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Ia mengaku sudah bertahun-tahun meminta bantuan dari pemerintah kabupaten tapi tak kunjung datang. Oleh karena itu, saat ini satu-satunya harapan Adri adalah

pada Pemerintah Provinsi Bali. Bantuan yang diharapkan Adri pun berupa bantuan pinjaman modal usaha. Dengan demikian, ia tak perlu khawatir jika kehabisan modal di masa paceklik penjualan. “Kalau saya boleh minta, berilah kami pinjaman seh i n g g a ke d e p a n nya b i s a melangsungkan usaha kami ini. Selama ini belum pernah kami menerima bantuan modal dari pemerintah,” tutupnya. W-008

Gubernur Tawarkan One Island Management namun di sisi lain otonomi daerah menyisakan kendala dalam memaksimalkan daya tampung dan meminimalkan resiko. Hal ini memunculkan ego kedaerahan sehingga yang kaya menjadi semain kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin,” paparnya. Melihat peluang dan kendala tersebut, Pastika mengharapkan diberlakukan One Island Management dalam hal masalah tata ruang, kepegawaian, keuangan dan pengaturan adat dan budaya sehingga nantinya kendala-kendala

Pengusaha Gula Merah Minta Bantuan Modal DARI HALAMAN 1 lah program unggulan pun telah digulirkan untuk menyokong target tersebut. Di antaranya Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Provinsi Bali. Namun, nyaris dua periode Jamkrida Bali Mandara bergulir, banyak pengelola UMKM yang tak akrab dengan program tersebut. Komang Andri, pengusaha gula merah asal Desa Pedawa, Buleleng contohnya. Bertahun-tahun bergelut dengan

Prihatin, Peninggalan Sejarah Lenyap DARI HALAMAN 1 banyak peninggalan sejarah yang diratakan dengan tanah,” terang Gunarsa, Kamis (25/9) kemarin. Gunarsa menjelaskan, renovasi di Pura Goa Lawah dan Pura Watu Klotok yang menggunakan batu hitam asal Karangasem, justru menghilangkan kesan religius Bali yang agung dan sakral. Padahal dalam dua pura besar tersebut, banyak ukiran-ukiran kuno. “Beginilah jika pemerintah melakukan renovasi tanpa melibatkan budayawan, tokoh seni dan ahli cagar budaya,” semburnya. Menurut Gunarsa, ornamen dan ragam hias pada

pura besar tersebut menggunakan unsur tridatu seperti

bata, paras dan batu, sehingga dalam ikatan antar ornamen tersebut tersusun sedemikian rupa dan menghasilkan karya ukiran dan ragam hias yang tidak ternilai. “Bukan hanya peninggalan sejarahnya yang hilang, namun pesan-pesan religiusnya juga hilang tanpa tergantikan dengan apapun,” kritik Gunarsa lagi. Dicontohkan, karya ukiran Naga pada tangga pintu masuk ke pura yang menggunakan batu hitam, kesan religiusnya hilang dibanding dengan menggunakan batu bata diselingi paras dan batu padas. “Sebaiknya pemerintah pintarpintar menunjuk rekanan yang mengerti arti nilai benda

bersejarah,” lanjutnya. Gunarsa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, atas kehilangan mahakarya arsitektur dan undagi Klungkung. Sebelumnya, pada renovasi di Pura Kentel Gumi, Gunarsa ikut memperjuangkan agar beberapa ornamen yang bisa dipertahankan dipasang lagi. “Waktu itu saya ikut memperjuangkan agar ornamen Bali yang memiliki nilai sakral masih bisa dipertahankan dan akhirnya berhasil,” tambah Gunarsa. “Saya hanya ingin karya religius sakral Bali terselamatkan, bukan untuk dapat proyek, untuk urusan perut, saya sudah selesai,” tutupnya. W-010

penangkapan. Johan Budi melanjutkan, dari operasi tangkap tangan tersebut, KPK juga menyita mobil yang diduga terkait dalam kasus tersebut. “Bersama penyitaan juga diamankan mobil,” kata Johan. Johan menambahkan, mobil tersebut diduga digunakan untuk menuju rumah tersebut. Namun, Johan mengaku belum mengetahui jumlah mobil yang disita. Ia pun tidak mengetahui nomor polisi mobil yang disita tersebut. Berdasarkan informasi yang didapat, mobil yang disita merupakan mobil Kijang Innova berwarna putih dengan nomor polisi BM 1445 TP. Mobil terse-

but dibawa beserta sembilan orang yang ditangkap tangan ke Gedung KPK pukul 19.30 WIB. Sementara Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menyatakan prihatin atas ditangkapnya Gubernur Riau Annas Maamun oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (25/9). Annas merupakan kader Golkar yang menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Riau. Tantowi mengatakan, partainya akan mengikuti terlebih dulu proses hukum yang berjalan. “Kami prihatin mendengarnya tapi kan ini masih m e n u n g g u p ro s e s s e l a n jutnya. Ini kan baru ter-

tangkap saja, tersangka juga b e l u m ,” u j a r Ta n tow i , d i Kompleks Parlemen, Kamis malam. Hingga saat ini, belum ada penjelasan dari KPK terkait status hukum Annas dan kasus yang menjeratnya. Tantowi mengatakan, Golkar menjunjung asas praduga tak bersalah terhadap Annas. Menurut Tantowi, Partai Golkar baru bisa menentukan tindakan terhadap Annas jika yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai terdakwa. Sementara, terkait status Annas sebagai kepala daerah, Tantowi mengatakan hal tersebut menjadi wewenang pemerintah. KP

ian lingkungan melalui konsep pariwisata ramah lingkungan. “Pemkab juga mengapresiasi seluruh elemen Desa Pakraman Jasri yang sudah berkomitmen mengembangkan desa wisata dan jajaran kepariwisataan termasuk PHRI, Listibya, MMDP dan seluruh warga masyarakat Karangasem,” ungkapnya lagi. Sementara, Kabag Humas Protokol Setda Karangasem, I Putu Arnawa menambahkan, Menparekraf sudah pasti datang menyerahkan langsung penghargaan ini. Desa Wisata Jasri, dinobatkan sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik Nasional tahun 2013 lalu, hanya saja penyerahan penghargaannya dilakukan pada tahun 2014. “Penghargaan itu

baru tahun ini diserahkan, rencananya akan diserahkan langsung oleh Menparekraf,” ujar Arnawa. Arnawa melanjutkan, Karangasem saat ini sedang serius mengembangkan pariwisata spritual, dengan branding tourism spiritual. Untuk menuju ke pariwisata spritual itu, Pemkab Karangasem sudah membuat kajian akademis. Saat ini masih dalam tahap pembuatan Ranperda. Hal yang mendasari Karangasem mengembangkan pariwisata spiritual lantaran Karangasem sebagai hulunya Bali, dan memiliki paling banyak Pura Sad Kahyangan Jagat. Saat ini pun di Karangasem telah banyak menjadi pusat spiritual. Bahkan, Arnawa menyebut ada

tiga tempat yang nantinya akan dijadikan sebagai wisata spiritual di Karangasem, yakni Kecamatan Sidemen, dengan salah satu simbol kekuatan Siwaistis, Desa Budakeling sebagai kekuatan Budisme, dan muara dari kedua tempat tersebut adalah Besakih dengan upacara keagamaannya. “Dalam konsep pariwisata spiritual ini, pengelolaannya akan diserahkan ke desa adat masing-masing, tujuannya jelas agar kue pariwisata yang selama ini dinikmati oleh kalangan berduit, bisa langsung dinikmati oleh masyarakat. Biarlah nanti desa pakraman masing-masing yang mengatur dimana tamunya menginap, agar tidak terjadi perang harga,” ucap Arnawa. W-016

FB/SARJANA

Nyoman Gunarsa

KPK Tangkap Gubernur Riau DARI HALAMAN 1 rupiah ya,” kata Johan di Jakarta. Johan mengatakan, uang tersebut ditemukan dalam sebuah tas dan amplop. Selain mengamankan Gubernur Riau, yang juga sebagai Ketua DPD PArtai Golkar Riau ini, KPK membawa delapan orang lainnya ke Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Diketahui satu di antaranya adalah penegak hukum. “KPK punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukumnya,” ucap Johan. Belum diketahui kasus apa yang me njerat Annas. Menurut Johan, ada indikasi tindak pidana korupsi sehingga KPK melakukan

PERTEMUAN-Wagub Sudikerta saat rapat koordinasi pembahasan jumlah ODHA di Provinsi Bali.

FB/IST

Divonis 26.000 Penderita, KPA Ragukan Data Pusat DENPASAR-Fajar Bali Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Provinsi Bali meragukan akurasi data jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Ketua Harian KPA Bali, Ketut Sudikerta menyatakan estimasi data yang ditetapkan oleh pusat terlalu tinggi. Lantaran Pemprov Bali ‘divonis’ mengantongi 26.000 ODHA. Sajian data tersebut dinilai terlalu besar dan belum mencerminkan fakta di lapangan. Menindaklanjuti ‘vonis’ tersebut, Kamis (25/9) kemarin, Ketua Harian KPA sekaligus Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menggelar rapat khusus. Bersama seluruh jajaran KPA di Provinsi Bali, Wagub Sudikerta meminta agar segera dilakukan akurasi data. Sehingga dapat diambil langkah strat-

egis dalam penanganan kasus HIV/AIDS. Selain itu, Wagub Sudikerta juga menginstruksikan KPA Kabupaten/Kota melakukan langkah-langkah strategis dalam menyikapi persoalan ini. Langkah yang dapat diambil di antaranya melakukan survei yang akurat terkait keberadaan ODHA. Selanjutnya, data tersebut agar dikoordinasikan dengan KPA Provinsi. Selain persoalan akurasi data, Wagub Sudikerta juga menyinggung berbagai upaya strategis penanganan kasus HIV/AIDS yang belakangan memang makin mengkhawatirkan. “Saya minta kabupaten/kota melakukan langkah strategis dan mensinergikan program dengan provinsi. Benahi regulasi dan buat program penanggulangan yang lebih jelas dan pasti,” pintanya. Sementara itu, Koordina-

tor Pokja Perencanaan dan Monev KPA Provinsi Bali Prof. Wirawan dalam pemaparannya juga menyampaikan keraguannya atas estimasi data penderita HIV/AIDS yang dirilis oleh pusat. Menurutnya, mungkin terjadi kesalahan saat melakukan penentuan estimasi. “Jika dilihat dari data kumulatif dari tahun 1987-2014, jumlah ODHA di Bali mencapai 9.477, terdiri dari 4.455 penderita AIDS dan 5.022 penderita HIV+. Jika ditarik dari data tersebut, estimasi tahun 2014 kami perkirakan masih 6.000 ODHA,” paparnya. Prof Wirawan menilai, masih diperlukan kajian ulang atas data estimasi tersebut. Rakor kemarin dihadiri pula oleh Ketua I,II, III KPA Bali, Kadiskes, KPA Kab/Kota se-Bali, Ketua LSM Peduli HIV/AIDS serta kalangan akademisi. W-019

Api Kembali Sambar Gunung Agung DARI HALAMAN 1 yang dibantu aparat TNI/Polri, serta masyarakat sekitar berusaha memadamkan api. Informasi yang didapat kemarin menyebutkan, api mulai terlihat sejak Rabu sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu, kobaran api sempat mendekati rumah penduduk, sehingga satu KK terpaksa diungsikan. Karena angin yang cukup kencang, upaya pemadaman api sempat terkendala. Salah seorang warga Batu Dawa Kaja, I Ketut Budarta mengatakan, kobaran api yang melahap hutan lindung ini memang susah dipadamkan. Apalagi, saat tadi malam pemadaman hanya mengandalkan peralatan tradisional, dan api sudah merembet sampai atas pohon. “Tadi malam 1 KK sempat diungsikan, karena apinya cukup besar dan mendekati rumah penduduk. Namun api bisa dipadamkan dan tidak merembet ke rumah warga,” ungkapnya. Meskipun api telah padam, menurut Budarta, bara api masih tersebar dimana-mana, sehingga

KEBAKARAN-Asap mengepul di lereng gunung agung. masih sangat berbahaya dan sewaktu-waktu bisa saja api menyala. “Apinya sudah padam, tapi bara api masih menyala,” ucapnya lagi. Sementara itu, tim gabungan kembali melakukan upaya pemadaman untuk mencegah agar api tidak merembet ke lahan lainnya. Apalagi, kondisi cuaca yang cukup panas dan angin yang bertiup kencang, bisa sewaktu-waktu menyalakan bara api. Celakanya, upaya pemadaman api tersebut mempergunakan peralatan seadanya. Hal itupun diakui salah seorang

FB/BUDIASA

petugas Polhut Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Kecamatan Kubu, I Komang Konten. Menurutnya, api yang membakar lahan tadi malam terbilang cukup besar. Hanya saja, upaya pemadaman terkendala dengan peralatan. Selain itu, api membakar puluhan hektar lahan yang berisi Ilalang, jambu mete, dan kayu jati. “Ada tiga titik api yang cukup besar di Banjar Batudawa Kaja, dan saat ini petugas gabungan sedang mengupayakan pemadaman,” ungkapnya. W-016

Karangasem Petakan Tiga Titik Wisata Spiritual DARI HALAMAN 1 efek positif bagi perkembangan pariwisata dengan nilai promosi lebih tinggi. Kedepannya harus segera diwujudkan lokasi-lokasi wisata spiritual,” ungkap Bupati dua periode ini. Pun dikatakan Geredeg, penghargaan tersebut memang tak lepas dari kebijakan pembangunan di bidang pariwisata terutama dalam menata destinasi wisata yang berorientasi desa wisata. Dengan penghargaan desa wisata tersebut, pemerintah pusat sudah melihat secara nyata dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pemkab Karangasem dalam mengembangkan pariwisata, sekaligus memberi sumbangsih devisa negara dan pelestar-

026/VI/FB/MHM

Layouter: dejerie


12 FAJA R BALI

JUMAT, 26 SEPTEMBER 2014, TAHUN XV

Bali Mandara Perlu Dukungan Kampus

Gubernur Pastika ‘Todong’ Partisipasi Kalangan Akademisi Program Bali Mandara Pemerintah Provinsi Bali dua periode telah bergulir. Bedah rumah, Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu), serta program-program unggulan lainnya tak asing lagi di masyarakat. Utamanya di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Namun, bagaimana Bali Mandara di dunia kampus dan akademisi? Sejauh mana sinergi kaum intelektual untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali?

DENPASAR-Fajar Bali Kamis (25/9) kemarin, Ikatan Alumni Universitas Udayana (Ikayana) secara khusus membahas persoalan tersebut. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika pun turut berpastisipasi. Ia menegaskan peran para akdemisi dan dunia kampus sangat diperlukan untuk menuntaskan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi Bali. Ratusan alumni dan mahasiswa UNUD yang memenuhi Gedung Wiswa Sabha diharapkan tidak melihat permasalahan Bali hanya berdasar pada data statistik. Khususnya mengenai angka kemiskinan. Meski data statistik menunjukkan, prosentase kemiski-

nan di Bali hanya 3,95 pada akhir tahun 2013, namun nyatanya angka itu mewakili puluhan ribu masyarakat tidak mampu. Ia menyampaikan, data statistik hanya hitunghitungan mikro. Oleh karena itu, harus terjun ke lapangan untuk bisa menyaksikan sendiri kemiskinan makro di pulau dewata ini. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika mengingatkan para akademisi untuk turut menyisir pelosok-pelosok Bali dan melihat kantong kemiskinan secara langsung. “Hari ini kita makan di sini, mungkin saja ada masyarakat miskin yang belum makan,” ujarnya sambil memaparkan cerita ketika mengunjungi rumah keluarga

miskin di pelosok Bali. Sejumlah permasalahan yang sedang membelit Bali pun diungkap. Para akademisi pun diminta untuk turut berpartisipasi mencari solusi. Diantaranya, di bidang ekonomi

yang ditandai dengan ribuan keluarga miskin. Selanjutnya di bidang infrastruktur, dengan kemacetan yang semakin krodit di wilayah Bali selatan. Diperparah dengan minat masyarakat untuk menggunakan

angkutan umum yang masih rendah. Muncul pula persoalan banyaknya bangunan hotel di Bali yang tidak mencerminkan ornamen Bali. Di bidang kependudukan, Bali dipusingkan dengan ser-

UNUD Siapkan Riset-Riset Bali Mandara

Ketut Suastika

Kampus Universitas Udayana

DENPASAR-Fajar Bali Tak perlu waktu lama, ‘tantangan’ Gubernur Bali, Made Mangku Pastika terkait peran akademisi dalam program Bali Mandara langsung terjawab. Rektor Universitas Udayana, Ketut Suastika yakin jajaranya dapat menyumbang pemikiran ataupun solusi. Khususnya terkait program-program yang belum berjalan maksimal. Kamis (25/9) kemarin, Unud menjanjikan risetriset yang relevan dengan Program Bali Mandara. Sehingga program Pemprov yang digagas dengan ide briliant dan disokong dana besar ‘diakrabi’ oleh masyarakat Bali. Ide itu mencuat bukan sekadar untuk meladeni ‘tantangan’ Gubernur Pastika. Namun, selama ini Rektor sekaligus Ketua Ikayana Unud ini rupanya aktif mengamati pergerakan program Bali Mandara.

FB/IST

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika Saat Menjadi Keynote Speaker di Seminar Ikayana UNUD di Gedung Wiswa Sabha Utama

Menurutnya, program-program Bali Mandara dikelola oleh pemerintah dengan sokongan dana pasti. Semestinya dapat berjalan dengan baik dan masyarakat Bali semakin sejahtera. Sayangnya, dalam proses penyalurannya kerap terhadang kendala. “Jadi kasarnya begini, pada saat diimplementasikan program-program ini walau disuport dengan dana belum tentu bisa mulus. Nah, persoalan pasti ada dalam perjalanan, sehingga implementasinya tidak sejalan dengan program atau konsep yang sudah ada,” jelasnya sebelum memulai diskusi dengan Ikayana kemarin. Menyadari persoalan yang sedang dihadapi Pemprov Bali tersebut, Suastika pun berjanji untuk berkontribusi. Yakni dengan mencoba untuk mendalami program

sehingga diperoleh solusi jitu. Di samping itu, mulai tahun ini sebagian riset-riset akademisi Udayana akan diarahkan ke Program Bali Mandara. Dengan demikian, ia berharap akademisi benar-benar dapat berkontribusi terhadap program Bali Mandara. D i c o n to h k a n nya , p ro g ra m Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Berdasarkan pengamatannya, ide program JKBM sangat bagus. Ironisnya, masih banyak masyarakat yang belum tercover. Untuk mengurai benang kusut tersebut, akademisi Unud akan mencoba untuk membuat riset khusus. “Kenapa kok JKBM itu idenya bagus, dananya besar tapi masyarakat masih ada yang tak tertanggulangai, persoalan ada di mana? Udayanan akan mencoba masuk di sini. Kita berikan solusi, harapan kita bisa beri solusi dan

program penerintah dapat dinikmati masyarakat,” imbuhnya. Tahun-tahun berikutnya, ia berharap sinergi antara Pemprov Bali ataupun pemerintah kabupaten/ kota dengan Unud lebih intensif. Paling tidak, setiap program yang diluncurkan oleh pemerintah melibatkan para akademisi. Dengan demikian, riset-riset yang dilakukan oleh akademisi sejalan dengan program pemerintah. Suastika menyatakan, selama ini sudah banyak akademisi Unud yang berkontribusi dengan program pemerintah. Namun, banyak diantara mereka yang menggunakan nama pribadi tidak membawa institusi. “Dengan cara begini kita jadi macth dan program pemerintah sejalan dengan apa yang kita berikan. Makanya harus kita pelajari dulu, Pemerintah maunya bagimana? Bali Mandara apa saja,mana yang sudah sukses dan mana yang belum. Kemudian kita buatkan riset di sini sesuai dengan ilmu yang ada,” tutupnya. W-019

buan penduduk pendatang dan pendapatan per kapita yang tergolong rendah. “Di bidang lingkungan juga kita memiliki persoalan besar, setiap tahun 661.000 hektar sawah menyusut, dan 820.000 hek-

tar kawasan hutan. Ada pula kesenjangan pembangunan di bali utara dan selatan. Akademisi harus ikut berpartisipasi untuk membebaskan Bali dari persoalan tersebut,” ungkap Gubernur. W-019

Mahasiswa Fakultas Pertanian Bedah Simantri

DENPSAR-Fajar Bali Komitmen Universitas Udayana untuk bersinergi dengan Program Bali Mandara Pemprov Bali sepertinya bukan isapan jempol belaka. Tak hanya kalangan dosen yang mulai merintis riset, tapi masiswanya pun mulai menyumbang ide. Terbukti, Rabu (24/9) siang Organisasi Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana alot berdiskusi tentang program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) di Gedung Wiswa Sabha. Tak sekadar cuap-cuap, anakanak kampus ini pun melakukan observasi ke sejumlah lokasi Simantri. Fakta yang didapati oleh mahasiswa pun cukup mencengangkan. Rupanya banyak persoalan yang tak sempat terungkap. Mulai program yang tidak berjalan sesuai dengan mekanisme, hingga sejumlah anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang menjual sapi Simantri. Didapati pula pemasaran pupuk organik olahan Simatri yang sulit untuk dipasarkan. “Sebelum diskusi kami melaku-

kan survei ke bebebrapa petani untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan. Kami banyak menemukan sapi bantuan yang dijual oleh petani. contohnya beberapa simantri di Denpasar,” ujar Made Dwika Wiratama, Ketua Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi, saat ditemui usai Diskusi Publik membedah Simantri Bagi Kesejahteraan Petani yang diadakan. Tersentak dengan permasalahan-permasalahan yang dinilai baru tersebut, Himpunan Organisasi Mahasiswa Fakultas Pertanian inipun berharap Pemprov Bali mengevaluasi sejumlah program Simantri. Sehingga dana yang dikucurkan oleh pemerintah tidak sia-sia. Melalui evaluasi tersebut, program Simantri pun diyakini benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan petani. “Kami berharap Pemprov Bali mengevaluasi program Simantri, agar benar-benar dijalankan sesuai mekanisme,” imbuhnya sekaligus menyampaikan siap untuk berpartisipasi selama proses evaluasi. W-019

FB/DIAH

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana Mengikuti Diskusi Publik membedah Simantri

701/IV/BGS

Layouter: Wiadnyana


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.