FAJAR BALI
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
Harga Eceran: Rp 3.000,-
SELASA, 27 JANUARI 2015 l Tahun XV
Miris, Siswa Belajar di Bekas Gudang Pakan Ternak
Selamat Pagi
Pak Gubernur Pendamping Program Bali Mandara Harus Profesional Mantan Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Ngurah menyatakan Program Bali Mandara yang dicanangkan oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika sudah sesuai dengan rel. “Perjalanan Bali FB/SARJANA Tjokorda Gde Ngurah Mandara Jilid I bagus, sudah berjalan dengan baik sehingga dilanjutkan dengan program Bali Mandara jilid II,” terang Tjokorda Gde Ngurah, Senin (26/1) kemarin. Namun Tjok Ngurah mengingatkan agar Pemprov Bali, khususnya Gubernur Bali lebih waspada, jika program-program Bali Mandara KE HAL. 11
Pesan Inspiratif Mereka yang tidak mengambil pelajaran dari sejarah, maka mereka ditakdirkan untuk mengulanginya. George Santayana
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Saldo Per 26 Januari 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
Rp Rp Rp Rp
182,771,500 183,496,500 61,478,506 122,017,994
FB/BUDIASA
SEKOLAH PAUD TAK LAYAK HUNI-Di gudang penyimpanan pakan ternak inilah siswa-siswi PAUD MEkar Sari, Banjar Tauman belajar. Gudang pakan ternak ini milik Guru Gede Wenten, tokoh masyarakat setempat.
Kebijakan perubahan Perda Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dari 10 persen menjadi 5 persen tinggal menunggu persetujuan dari Mendagri untuk segera ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur baru yang nantinya dapat diterapkan di Bali. Hal ini disampaikan Gubernur Pastika usai memberikan jawaban atas pandangan umum dewan terhadap Ranperda tentang Perubahan atas Perda nomor 1 FB/IST tahun 2011 tentang Pajak Daerah PANDANGAN UMUM-Anggota DPRD Bali saat memberikan pandangan umum terhadap Ranperda tentang perubahan Perda No. 1 Tahun 2011. Senin (26/1).
Wakil Ketua KPK, Zulkarnain Dilaporkan
026/VI/W-020
ONLINE: www.fajarbali.com
DENPASAR-Fajar Bali Gubernur Pastika menambahkan, sampai saat ini ia belum bisa mengeluarkan Pergub mengenai tarif BBM eceran karena Ranperdanya belum di sahkan menjadi Perda dan belum mendapat persetujuan Kemendagri. “Dalam Perda tersebut, Gubernur memiliki kewenangan yang lebih luas yaitu menentukan tarif BBM yang dituangkan melalui Pergub” tegasnya. Mengenai kisaran harga yang nantinya ditetapkan, Pastika hanya menjawab bahwa harga akan menyesuaikan dengan pajak yang akan ditetapkan. Menurutnya pajak PBBKB di
Bali akan di samakan dengan daerah-daerah lain di Indonesia yaitu 5%. Penurunan pengenaan pajak terhadap PBBKB juga akan mempengaruhi struktur APBD Provinsi Bali, bahkan APBD seluruh kabupaten/Kota di Bali karena 70% dari PBBKB ini akan ditransfer ke Kabupaten Kota di Bali. Pada kesempatan rapat paripurna ke 2 persidangan I DPRD Provinsi Bali, Gubernur dalam pandangan umumnya menyambut usulan mempercepat proses penetapan tarif pajak bahan bakar kendaraan bermotor. Pastika sepakat segera KE HAL. 11
Bambang Widjojanto Ajukan Surat Pengunduran Diri
Empat Kabupaten/Kota Dikepung Kasus DB
KE HAL. 11
KE HAL. 11
Revisi Perda PBBKB Tunggu Persetujuan Mendagri
KESEHATAN
DENPASAR-Fajar Bali Memasuki peralihan musim, Dinas Kesehatan Provinsi Bali mulai disibukkan dengan serbuan kasus Demam Berdarah (DB). Ironisnya, penyakit DB kini tidak lagi hinggap di wilayah Kota Denpasar saja, melainkan beralih ke wilayah Kabupaten GiFB/DOK anyar. Bahkan Kabupaten Ketut Suarjaya Badung dan Buleleng pun ikut-ikutan menyumbang pasien DB. Beruntung, tingginya korban gigitan nyamuk ini belum tergolong dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Senin (26/1) kemarin, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengakui jajarannya mulai bersiaga untuk mengantisipasi serbuan pasien DB. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, Bulan Februari hingga Maret memang menjadi zone merah kasus DB. Selama bulan-bulan tersebut, biasanya pasien DB memuncak di kabupaten/kota. Menurut Suarjaya, saat ini justru terjadi pergeseran lokasi penyebaran DB. Sebelumnya, Kota Denpasar selalu menduduki deretan teratas, kini justru digantikan oleh Kabupaten Gianyar. Disusul oleh Kabupaten Badung, Buleleng, dan Kota Denpasar diurutan keempat.
AMLAPURA-Fajar Bali Gemerlapnya dunia pariwisata di Candidasa dan Tenganan, Karangasem tidak sebanding dengan dunia pendidikan di Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Karangasem. Buktinya, siswa-siswi PAUD Mekar Sari, Banjar Tauman, belajar di gudang bekas penyimpanan pakan ternak ayam yang hanya berdinding dari bambu. Gudang tempat penyimpanan pakan ternak itu diketahui milik seorang tokoh masyarakat Banjar Tauman, Guru Gede Wenten. Mantan Kepala Dusun itu mengaku sedih melihat anak didik ditempatnya tinggal tidak memiliki kelas tetap. Ditemui ditempat kerjanya, Senin (26/1) kemarin, Guru Gede Wenten mengatakan PAUD Mekar Sari telah berdiri kurang lebih dua tahun laman-
Bambang Widjojanto
Zulkarnaen
FB/IST
JAKARTA-Fajar Bali Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain akan dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Rabu (28/1). “Kami akan lapor hari Rabu,” kata Ketua Presidium Aliansi Masyarakat Jawa Timur, Fathur Rosyid, di Jakarta, Senin (26/1). Pihaknya mengaku sudah mengirimkan surat ke Mabes Polri dan Kejaksaan Agung untuk meminta waktu bertemu perihal rencana laporan ini. KE HAL. 11
Tunggakan LPJU Capai Rp 10 M TABANAN-Fajar Bali Pemerintah Kabupaten Tabanan ternyata masih nunggak biaya Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di tahun 2014 kepada PT PLN Bali Rayon Tabanan. Bahkan tunggakan sampai angka Rp 10 miliar. PLN Tabanan menindaklanjuti hal tersebut dengan mengirim surat pemberitahuan ke Pemda Tabanan untuk segera melu-
nasi bon tersebut. Manager PT PLN (Persero) Distribusi Bali Rayon Tabanan, Made Fitria Sari mengatakan, tingginya nominal tunggakan yang harus dibayar oleh daerah karena lampu penerangan jalan umum banyak yang tidak menggunakan meteran dan tidak memakai stop kontak otomatis (LDR). Otomatis lampu penerangan jalan umum men-
yala selama 24 jam. Apalagi, lampu yang digunakan tersebut bukan lampu hemat energi, sehingga pemakaian listrik sangat besar. Disisi lain PLN memiliki metode penghitungan sendiri, sehingga memunculkan nilai nominal tunggakan mencapai Rp 10 miliar. “PJU di Tabanan banyak tanpa KE HAL. 11
PB3AS Alokasi Pedagang di Parkir Timur Ganggu Wisatawan DENPASAR-Fajar Bali Kondisi Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar sudah jauh lebih baik. Kebersihan pun sudah terjaga dan tidak ada lagi masyarakat yang sembarangan membuang sampah. Tak hanya itu, para pedagang kaki lima sudah tidak terlihat menjajakan dagangannya didalam lapangan. Namun sekelumit persoalan muncul dari masyarakat yang meminta para pedagang kaki lima dialokasikan di parkiran timur Bajra KE HAL. 11
Nyoman Minta
FB/DOK
Capaian Program Bali Mandara dalam Sederet Prestasi dan Penghargaan
Banyak Penghargaan, Pastika Ingatkan Jajarannya Tak Mabuk Kemuliaan Satya Lencana Pembangunan yang dianugerahkan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada pertengahan 2014 lalu bisa dikatakan sebagai klimaks dari berbagai capaian yang diraih dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi pemerintah terhadap keseriusan Pastika dalam melaksanakan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
B
agi Gubernur Pastika, prestasi ini bukan semata hasil kerja dirinya beserta jajaran birokrasi, malainkan buah kerja keras dari seluruh komponen. “Bukan hanya hasil kerja saya, tetapi kerja keras seluruh komponen serta kerjasama dari pemerintah kabupaten/kota, stakeholders hingga masyarakat luas,” ujarnya. Lebih dari itu, penghargaan ini menurutnya bukan akhir dari tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan utamanya adalah bagaimana program Bali Mandara makin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Pulau Dewata. Terkait banyaknya penghar-
Gubernur Pastika
FB/REDY
gaan yang diperoleh, Pastika mengingatkan agar jajarannya tak mabuk kemuliaan. Dengan kata lain, dia tak mengharapkan penghargaan yang diraih membuat jajarannya berpuas diri dan terlena. Sebaliknya, berbagai capaian itu harus dimaknai sebagai tantangan. “Harus mampu membuktikan bahwa kita memang pantas atas penghargaan itu. Buktikan kalau koperasi kita terus berkembang, angka kemiskinan dapat ditekan, pendidikan dan kesehatan makin baik hingga kesejahteraan rakyat makin meningkat,” tambahnya.
PRESTASI DALAM BERBAGAI BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1. Tanda Penghargaan Primaniyarta penerima eksportir Tahun 2014 diberikan kepada PT. Sumiati Ekspor Internasional, nama pemilik HJ. Sumiati, alamat jl. Ksatria II No.3 Kelurahan tuban Kecamatan Kuta Kabupaten Badung. 2. Piagam penghargaan Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan RI tahun 2014 sebagai apresiasi kepada eksportir berprestasi dan memotivasi para eksportir agar selalu berusaha meningkatkan nilai dan volume ekspor non migas. Diberikan kepada CV.Bali Treasures dengan jenis barang yang di ekpsor hasil kerajinan
KE HAL. 11
Layouter: dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2 March Vini Handoko Putra Divonis Dua Tahun Penjara DENPASAR-Fajar Bali Majelis Hakim PN Denpasar pimpinan Sugeng Riyono akhirnya menjatuhkan hukuman kepada March Vini Handoko Putra dengan pidana penjara selama dua tahun. Handoko divonis dua tahun penjara karena dianggap terbukti melakukan tindak pidana penggelapan sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUHP. Dalam amar putusanya, majelis hakim mengaku sependapat dengan jaksa yang menyebut bahwa pada intinya, kedua korban, yaitu Suryanti Fitriani dan Susanti Agustina sudah membayar lunas, tapi oleh terdakwa dibuatkan AJB. Meski begitu, Majelis Hakim tidak sependapat dengan lamamya hukuman yang dituntut oleh jaksa. Majelis beranggapan bahwa tuntutan tiga tahun merupakan tuntutan hukman yang sangat tinggi. Oleh karena itu setelah mempertimbangkan hal-hal yang meringankan, hakim memangkas tuntutan itu menjadi hukuman penjara selama dua tahun yang semuanya dipotong dengan masa tahanan. “Selain itu membebankan biaya persidangan kepada terdakwa,”demikian vonis Hakim. Atas putusan itu, terdakwa Handoko yang didampingi pengacara Heroe Soewarno mengatakan pikir-pikir. Namun usai sidang Handoko mengatakan bahwa, Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan banyak mengabaikan fakta persidangan. Salah satunya adalah adanya kepailitan yang dialami oleh PT. Dwimas Andalan Bali. “Putusan pailit itu adalah fakta dan sudah terungkap dalam persidangan, tapi sama sekali tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim,”kata Handoko. Meski mengaku banyak fakta hukum yang diabaikan dan tidak dijadikan pertimbangan oleh Hakim, namun Handoko tidak mau mengajukan banding,”Saya pikir-pikir sembari mempelajari putusan hakim. Kalau kami menemukan banyak kejanggalan, tentu kami akan mengajukan banding,”tandasnya. Sementara pengacara Handoko, Heroe Soewarno juga mengatakan hal yang sama, tapi dia mengatakan seharusnya mengajukan banding. “Tapi semua terserah Pak Handoko,”pungkasnya.W-007
Tersangka Mengaku Cemburu Buta
Cewek Kafe Dibantai Menggunakan Kunci Inggris Terjawab sudah motif pembantaian terhadap cewek kafe Banjar, Wiwit Sri Wahyuni alias Windy Palela (25) yang tewas di kamar kos di Jalan Tukad Yeh Aya Panjer, Denpasar. Tersangka Munir Panjiadi alias Agus Munir (38) mengaku cemburu buta karena melihat pacarnya bertelpon mesra dengan lelaki lain di dalam kamar.
DENPASAR-fajar Bali Oknum anggota Dewan Gianyar , Ngakan Putu Tirta Pramono SH (29) yang terjerat Kasus korupsi pemotongan dana bantuan hibah Pemkab Gianyar kepada dua kelompok Dadia sehingga negara dirugikan Rp100 juta, yang disidangkan di Pengadilan Tipikor Denpasar, ternyata sudah mengembalikan kerugian negara. Hal ini terungkap setelah usai persidangan, belum lama ini. Kuasa hukum terdakwa, Ngakan Putu Kompyang Dirga menjelaskan kliennya telah mengembalikan seluruh kerugian negara senilai Rp100 juta. “Uang itu sudah dikembalikan,” sebutnya. Sementara terdakwa yang ditanya terkait adanya pengembalian itu hanya dijawab dengan senyum. Secara terpisah, Kasi Pidsus Kejari Gianyar yang juga JPU dalam perkara tersebut, Herdian Rahardi ketika diminta konfirmasinya perihal pengembalian kerugian negara, membenarkannya. Dia mengatakan pengembalian itu dilakukan sebelum perkara dilimpahkan. “Yang mengembalikan keluarganya,” jelasnya. Sebagaimana diberitakan, Ngakan Putu Tirta Pramono diajukan ke peradilan karena diduga melakukan korupsi atas bantuan Pemkab Gianyar untuk dua kelompok dadia, yakni Dadia Pulasari Keliki dan Dadia Cameng Keliki sehingga mengakibatkan kerugian negara Rp100 juta.W-007
DENPASAR-Fajar Bali Akibatnya, pria asal Banyuwangi ini menghajar pacarnya dengan menggunakan kunci Inggris dan membekap mulutnya dengan kain hingga tewas seketika. Tersangka Agus Munir yang lengan kirinya bertatto itu, Senin (26/1) kemarin dikeler untuk jumpa pers dengan awak media di Bali. Dia mengenakan baju tahanan dan wajahnya ditutupi oleh sebo. Dia tampak tertunduk dan irit bicara saat ditanya kebiadabannya membunuh pacarnya sendiri, Windy. Dalam Jumpa pers, Kapolresta Denpasar Kombes Djoko Hariutomo, didampingi Kapolsek Densel Kompol Nanang Prihasmoko membeberkan bahwa motif kematian Windy karena tersangka Agus Munir cemburu alias sakit hati terhadap korban. Saat kejadian, Selasa (13/1) sekitar pukul 17.30 Wita, tersangka Agus Munir marah karena melihat pacarnya bertelpon mesra dengan lelaki lain di dalam kamar. “Sebelumnya, mereka di kamar mesra-mesraan dan HP korban berbunyi dan diduga korban dihubungi kekasih gelapnya,” ujar Kapolresta. Karuan saja tersangka Agus Mumir marah dan memaki korban. Keduanya cekcok mulut. Tak disangka, Windy menerkam dada Agus dengan cakaran kukunya. Akibatnya Agus balik marah. Secara spontan, lelaki asal Banyuwangi kemudian mengambil kunci Inggris yang ada di rak pinggir tempat tidur. Besi padat itu kemudian digunakan untuk memukul kepala korban sebanyak 3 kali. “Setelah
DENPASAR-Fajar Bali Tersangka Agus ternyata tidak nyaman selama pelarian, usai membunuh pacarnya Windy. Dia juga mengaku pernah mimpikan korban sebanyak dua kali. Mimpi itu dikatakan tersangka sebagai bentuk terror sang pacar kepada dirinya. Kepada wartawan, tersangka Agus mengatakan, dia sudah 8 bulan menjalin hubungan dengan korban. Awal perkenalan di Banyuwangi, Windy yang ditinggal mati suaminya ini tidak punya pekerjaan. Sehingga Agus kemudian mengajaknya merantau ke Bali untuk mencari kerja. “Sejak itulah kami pacaran,” jelasnya. Namun setelah beberapa bu-
lan belakangan tinggal di Tukad Yeh Aya Panjer, Agus melihat Windy semakin banyak tingkah. Bahkan dia kerap SMSan dan bertelpon mesra dengan lelaki lain. Agus pernah menanyakan hal tersebut dan meminta agar Windy menghargainya. Namun Windy marah saat ditanya siapa yang menghubunginya.“Saya pernah tanya siapa yang sering menelpon. Dia marah dan bilang itu bukan urusan saya. Dia tidak mau urusan pribadinya dicampuri,” ujar Agus. Meski dihantui rasa cemburu buta, Agus mengaku mendiamkan masalah tersebut. Namun puncaknya, Agus mengaku panik karena dipukul dan dicakar oleh korban, saat di dalam kamar.
Akibatnya tersangka Agus marah dan memukul kepala korban sebanyak 3 kali dengan menggunakan kunci Inggris. Dia mengaku awalnya tidak punya niat menggasak harta benda korban. Namun karena tidak punya uang untuk kabur, mau tidak mau, Agus mengambilnya berikut sepeda motor korban. Dalam pelarian Agus mengaku tidak berani pulang ke rumahnya di Banyuwangi karena dia tahu pasti akan ditangkap polisi. Dia pun memilih tinggal di rumah temanya, tapi akhirnya tertangkap juga. “Selama melarikan diri, saya pernah dua kali mimpiin Wiwit dan diajak jalanjalan. Saya ketakutan seakan diteror,” curhatnya. R-005
DENPASAR-Fajar Bali Sidang kasus dugaan penggelapan dengan terdakwa Edwina So, kembali digelar di PN Denpasar dengan agenda pemeriksaan saksi. Saksi yang dihadirkan adalah seorang wanita yang pada saat kejadian bekerja sebagai Acounting di PT. Wong Lucky Perkasa. Dihadapan Majelis Hakim Pimpanan Made Suweda saksi bernama I Nyoman Supatmi mengatakan pernah melihat dan mendengar terdakwa didamprat oleh istri Korban, Piter Gunawan. Saksi menuturkan, saat itu saksi yang sedang bekerja, ti-
ba-tiba dikejutkan dengan kedatangan istri korban sambil marah-marah. “Datang langsung marah-marah,” kata saksi. “Coba saksi praktekan bagaimana istri korban marah-marah,” pinta mejalis Hakim. Saksi awalnya enggan untuk bercerita dengan alasan saksi tidak pernah berbicara kasar. “Bagaimana kita bisa tahu kalau saksi tidak mau cerita. Kita ini di Pengadilan mau mengungkap fakta. Jadi ibu ceritakan saja apa yang dilihat dan yang didengar,” kata Hakim Suweda kepada saksi. “Ibu bilang kenapa kamu rebut suami orang,”jawab saksi sembari meniru perkataan istri korban
kala itu. Salein itu, saksi juga melihat kalau istri korban sempat mengancam terdakwa dengan pisau. “Tapi saya tidak lihat lagi setelah itu, saya takut,”terang saksi. Saksi lantas bercerita awalnya saksi bisa bekerja di PT.WLP. karena saksi mengenal terdakwa. “Saya kemudian diajak untuk kerja di PT.WPL,”kata saksi. Tapi saksi lupa siapa yang mengajaknya untuk bergabung di PT. Milik korban, Piter Gunawan itu. “Saya lupa siapa yang mengajak saya kerja di PT. WLP, tapi saya memang lebih dekat dengan terdakwa ketimbang pak Piter,”pungkasnya. W-007
Oknum Dewan Gianyar Kembalikan Kerugian Negara
FAJA R BALI
SELASA, 27 JANUARI 2015 Tahun XV
memukul kepala korban, tersangka membekap mulut korban dengan kain sekitar 15 menit,” jelasnya. Setelah memastikan pacarnya tewas, Agus menggasak barang korban diantaranya perhiasan emas, handphone, kemudian dimasukkan ke dalam tas. Malam itu juga, sekitar pukul 18.30 Wita, tersangka melarikan diri dengan motor Vario milik korban. “Dia kabur ke Banyuwangi Jawa Timur. Kunci Inggris yang digunakan untuk memukul kepala korban sebelumnya dipakai untuk memperbaiki pipa bocor ditempat kerjanya,” jelas Kapolresta. Hasil penyelidikan tim gabungan Polresta Denpasar dan Polsek Densel, motor korban terlacak digadaikan di Banyu-
FB/RD
PEMBUNUH PACAR-Tersangka Agus pembunuh sang pacar, cewek kafe dikeler petugas ke ruang Jumpa Pers di Polresta Denpasar Senin (26/1) kemarin.
wangi pada Selasa (20/1). Motor tersebut digadaikan tersangka seharga Rp 4 juta. Petugas akhirnya melakukan pengerebekan di rumah tersangka Agus Munir namun dia tidak ada ditempat. Ternyata
dia bersembunyi di rumah temannya di Dusun Krajan Kulon Desa Temuguruh Kecamatan Sempo, Banyuwangi Jawa Timur, dan kemudian ditangkap pada Jumat (23/1) sekitar pukul 17.30 Wita. Petugas mengkeler
tersangka dengan barang bukti kunci Inggris dengan panjang 30 cm, kain yang digunakan membekap mulut korban, motor Honda Vario Tekno DK 8699 CX, dan barang berharga lainnya. R-005
Tersangka Agus : Korban Dua Kali Datangi Saya Lewat Mimpi
030/I/KTR
029/I/KTR
028/I/KTR
027/I/KTR
Terdakwa Pernah Didamprat Istri Korban
Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana Keuangan: Supartini Admin: Mikayanti Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra Fotografer :Redy Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id. Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
Kotaku Rumahku
Creative in Motion
SELASA, 27 JANUARI 2015 | TAHUN XV
DENPASAR, ERA WALIKOTA IB. RAI DHARMAWIJAYA MANTRA
Cetak Entrepreneur Hingga Bangun
3
Bangunan Monumen Maya
Rai Mantra Ajak Warga Hidup Sehat Tanpa Asap Rokok
Memasuki pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar telah menyiapkan beragam program strategis sebagai diplomasi pembangunan global dalam menghadapi peradaban zaman dengan teknologi serba canggihnya. Seperti apa jabarannya ?
N
FB/CAR
WIRAUSAHA MUDA-Walikota Rai Mantra saat menerima para wirausaha muda di ruang kerjanya
ILAI budaya serta peradaban ekonomi dan keuangan berkarakteristik berbasis kearifan lokal, khususnya menyangkut pembangunan infrastruktur sebagai prasyarat mendasar modernisasi kehidupan masyarakat kekinian dalam meninggalkan keterbelakangan, merupakan modal utama penopang program strategis pemerintah Kota Denpasar selama lima tahun terakhir ini, di bawah kepemimpinan Wali Kota, IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama jajarannya, SKPD Kota Denpasar. Hal ini sebagai upaya menciptakan entitas ekonomi yang mampu mendorong legitimasi publik untuk mewujudkan Kota Denpasar sebagai Kota kreatif berwawasan budaya serta didukung revolusi birokrasi dengan motto
pelayanan publik yang prima, yakni “sewaka dharma”, yang berarti melayani adalah kewajiban. Sejak dilantik sebagai Wali Kota, 11 Agustus 2010, IB Rai Dharmawijaya Mantra senantiasa merancang dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan orientasi pembangunan infrastruktur Kota Denpasar berbasis kearifan budaya lokal, yang mengutamakan kreativitas seni budaya. Guna mencetak warga masyarakat Kota Denpasar sebagai pribadi mandiri dengan daya kreasi, inovasi dan jiwa kewirausahaan atau entrepreneur berdaya saing global. Artinya mampu berpikir global tapi senantiasa bertindak secara lokal. Intinya, program pembangunan berkelanjutan yang diterapkan pemerintah Kota Denpasar selama lima tahun terakhir ini secara mendasar lebih mengu-
tamakan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) sebagai kekuatan utama dalam menghadapi persaingan globalisasi. Di samping melakukan pembenahan pembangunan infrastruktur sebagai penunjang dalam mencapai tujuan bersama, yakni kesejahteraan berkeadilan dan berbudaya secara bermartabat. Mengingat, Kota Denpasar adalah daerah miskin sumber daya alam dan sangat kaya dengan SDM berkualitas. Landasan kinerja ini tentunya sejalan dengan visi pembangunan Kota Denpasar berkelanjutan, yakni Kota kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan. Kreativitas dapat dipahami kalau memiliki landasan filosofi atau kejiwaan berbasis kearifan lokal atau kultur di lingkungan setempat. Artinya, secara kreatif mengeksploitasi
nilai budaya berbasis kearifan lokal dan mensinergikan dengan aktivitas atau sistem perangkat modern, sehingga mampu menghasilkan sesuatu produk baru yang bermanfaat dan dapat diterima khalayak publik. Menurut Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawuijaya Mantra, kemudahaan interaksi sosial dan interaksi ekonomi warga masyarakat Kota Denpasar merupakan kekuatan utama dalam mencetak generasi muda mandiri berjiwa kewirausahaan atau entrepreneur. Inilah pondasi utama bangunan monumen maya kebudayaan Kota Denpasar dalam kemajemukan atau keragaman menuju keharmonisan kehidupan multikulturalisme yang menyejahterakan dan berkeadilan secara berkelanjutan.
Percantik Wajah Kota Dengan Pavingisasi Lingkungan Pemukiman
Pemerintah Kota Denpasar dibawah kepemimimpinan Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra terus memperbaiki infrtasruktur perkotaan terutama lingkungan pemukiman warga dengan paving. Hal ini untuk memberikan kesan kawasan pemukiman yang rapi, bersih dan sehat. Lingkungan warga yang bersih, rindang dan asri menjadi modal dalam menjaga kesehatan. Hal ini tidak terlepas dari penataan lingkungan yang nantinya diharapkan mampu menciptakan kawasan pemukiman yang bersih dan sehat. Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum melakukan langkah-langkah dalam peningkatan jalan lingkungan dan penataan lingkungan pemukiman yang berada di empat kecamatan se-Kota Denpasar. Program ini dilakukan secara berkesinambungan melalui APBD Kota Denpasar pada tahun 2014 peningkatan jalan lingkungan dengan paving dianggarkan sebesar Rp. 13 Milyar lebih serta dengan penataan lingkungan pemukiman sebesar 12 Milyar lebih. “Pada tahun 2014 telah berjalan diruas-ruas jalan lingkungan penduduk dengan melakukan penataan pavingisasi yang berada di wilayah Desa/ Kelurahan di empat Kecamatan se-Kota Denpasar,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ketut Winarta. Dalam peningkatan penataan lingkungan dan pemukiman ini telah tersebar hampir diseluruh Desa/Kelurahan. Dengan beberapa kawasan yang telah dilakukan penataan diantaranya dilakukan Kecamatan Denpasar Barat dikawasan Gunung Karang dan Gunung Welirang yang berada di Kawasan Desa Pemecu-
Dalam hal ini, pemerintah senantiasa berupaya mengadakan perubahan mentalitas SDM warga masyarakat Kota Denpasar termasuk seluruh jajaran SKPD guna menumbuhkan daya kreasi, inovasi dan bakat entrepreneur yang handal di berbagai bidang. Sehingga, bangunan monumen maya kebudayaan Kota Denpasar dengan budaya kreatifnya mampu menjadi sebuah keniscayaan yang memiliki daya saing global dengan teknologi serba canggihnya sesuai peradaban zaman. “Selanjutnya biarkan khalayak publik yang mengapresiasi dalam beragam konteks kehidupan,” tandasnya. Kebijakan cemerlang dan berbudaya dari Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra ini mendapat dukungan dan apresiasi para tokoh masyarakat, termasuk kalangan
akademisi, seniman, budayawan, dan praktisi dari berbagai bidang. Diantaranya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, Drs. IDG Windhu Sancaya, Drs. I Wayan Geriya, I Gusti Ngurah Murthana, Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, dan lainnya. Menurut I Wayan Geriya, Antropolog Unud Denpasar, kebijakan strategis dalam pembangunan Kota Denpasar dalam mengutamakan pemberdayaan SDM merupakan langkah cemerlang untuk menghadapi persaingan globalisasi dan peradaban zaman dengan teknologi serba canggihnya. Artinya, SDM berkualitas berjiwa entrepreneur atau kewirausahaan sebagai modal utama dalam menciptakan keharmonisan yang menyejahterakan dan berkeadilan secara berkelanjutan sebagai heritage city atau
Kota warisan budaya dan sejarah. Lebih lanjut, Praktisi Arsitek Unud Denpasar, Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain mengungkapkan pembangunan infrastruktur Kota Denpasar memang semestinya tidak sekadar berorientasi fisik semata, melainkan justru lebih mengutamakan pemberdayaan SDM agar berkualitas dan berjiwa entrepreneur atau kewirausahaan. Karena, Kota Denpasar tidak memiliki sumber daya alam dan keberadaan ruang sangat terbatas. Dengan SDM berkualitas pembangunan Kota Denpasar akan lebih terjamin dan berbasis kearifan budaya lokal yang dinamis dan sinergis. “Langkah cemerlang Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra ini tentunya patut untuk dilanjutkan dan dikembangkan ke depannya,” harapnya. R-004
Walikota Ajak PKK Entaskan Permasalahan Sampah
FB/CAR
GOWES-Walikota IB Rai Mantra, bersama jajaran SKPD meninjau sejumlah proyek dengan melewati jalanna yang dipaving tan Klod serta Kelurahan Pemecutan. Di penataan lingkungan pemukiman diangDenpasar Utara dengan penataan dilaku- garkan sebesar Rp. 6 Milyar lebih. “Jadi kan di kawasan perbatasan Kabupaten total anggaran pada Tahun 2015 sebesar Badung dan Denpasar tepatnya di Desa Rp. 17 Milyar lebih, dengan melakukan Ubung Kaja. Kecamatan Denpasar Timur program peningkatan jalan lingkungan dengan lokasi penataan di kawasan Jl. dan penataan lingkungan permukiman Akasia sebagian lokasi Desa Sumerta ini kami berharap kondisi pemukiman Kelod dan Keluarah Kesiman. Sementara warga semakin bersih, sehat dan tertata untuk Kecamatan Denpasar Selatan be- rapi,” ujarnya. Salah seorang warga Ubung Kaja rada di kawasan Mekar Jaya tepatnya di Wayan Dendi mengaku sangat senang Desa Pemogan. “Diharapkan penataan ini dapat men- jalan di depan rumahnya sudah dipaingkatkan kesehatan lingkungan warga sangi paving. “Program yang dilakukan masyarakat yang ada di empat Kecama- Pemkot Denpasar ini sangat baik dan tan se-Kota Denpasar, hal ini juga tidak sangat dirasakan manfaatnya olah terlepas dari partisipasi masyarakat yang warga. Dulu gang disini sering becek ikut serta mendukung suksesnya pro- ketika musim hujan, tetapi sekarang sugram penataan lingkungan ini,” ujarnya. dah bersih dan rapi,” katanya sembari Lebih lanjut Ia mengatakan pada Ta- berharap program ini agar diteruskan hun 2015 mendatang penataan kembali di wilayah desa lainnya sehingga bisa dilakukan dibeberapa ruas lingkungan juga dinikmati masyarakat. Menupemukiman warga yang belum tersen- rutnya program pavingisasi sangat pas tuh program ini. Tahun Anggaran 2015 dan merupakan program riil serta dari dengan anggaran 11 Milyar lebih serta estetika juga bagus. R-004
PKK merupakan organisasi sosial sebagai partner pemerintah untuk turut menyukses berbagai program pembangunan. Bahkan pelaksanaan program PKK sudah sangat nyata membantu pemerintah salah satunya pelaksanaan posyandu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil, melahirkan balita dan lansia. Keberhasilan tersebut agar bisa juga dilaksanakan dalam menangani permasalahan sampah di Kota Denpasar. Demikian disampaikan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka rapat konsultasi (rakon) Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, di Gedung Sewaka Dharma. Rakon yang diikuti 300 kader PKK se-Kota Denpasar berlangsung sehari dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra didampingi wakilnya Ny. Antari Jaya Negara dan Ny. Kerti Rai Iswara serta SKPD terkait. “Kami mohon bantuan PKK untuk mengentaskan permasalahan sampah di Kota Denpasar seperti suksesnya pelaksanaan posyandu,” ujar Rai Mantra. Bila ini bisa dilaksanakan dengan baik Rai Mantra yakin Kota Denpasar akan menjadi destinasi yang sangat luar biasa. Mengingat permasalahan sampah sangat erat kaitannya dengan masalah kesehatan. Terlebih lagi sampah yang dihasilkan dari rumah tangga sudah bisa dipilah. Saat ini sampah bukan lagi menjadi musibah melain menjadi berkah untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat itu sendiri.
FB/CAR
HADIRI RAKON PKK- Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka rapat konsultasi (rakon) Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, di Gedung Sewaka Dharma. Hal tersebut telah dibuktikan oleh PKK untuk konsultasi dan komunikasi sedibeberapa desa yang ada di Kota Den- hingga dapat melaksanakan program pasar dengan memanfaatkan sampah dengan baik. Menanggapi keinginan Walikota dapat membantu ekonomi keluarga. “Kami harapkan PKK di Kota Denpasar terkait penanganan sampah Ketua Tim dapat meniru beberapa desa yang telah Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA berhasil dalam memanfaatkan sampah,” Selly D Mantra mengatakan berbagai program inovasi talah dilaksanakan ujar Rai Mantra. Melalui rakon tersebut Rai Mantra PKK Kota Denpasar dalam mensosialjuga mengharapkan agar terus men- isasikan penanganan sampah melalui ingkatkan koordinasi dan komuni- kuis siapa bisa. Tidak hanya itu PKK kasi dalam menyukseskan pelaksanaan Kota Denpasar bersama PKK seluruh setiap pembangunan. Karena melalui banjar rutin melaksankan pelatihan rakon seperti ini dapat melakukan tukar pemanfaatan barang bekas untuk menukar informasi sekaligus menye- menjadi barang bernilai ekonomi. lesaikan permasalahan yang dihadapi. “Kami terus akan membantu proMenurut Rai Mantra agar rakon sep- gram Pemkot Denpasar terutama erti ini terus dilanjutkan secara rutin dalam pengentasan perasalahan sehingga dapat melakukan pertemuan sampah,” ujar Ny. Selly. R-004
Surya Aditya Putra Ciptakan Desain Pie Susu Elegan
Padukan Unsur Modern dan Tradisi DENPASAR-Fajar Bali Pie susu merupakan makanan khas Bali yang memiliki cita rasa yang khas. Hanya saja, pedagang kurang memperhatikan kemasannya. Hanya dibungkus menggunakan plastik, sehingga peminat pie susu hanya kalangan masyarakat biasa. Untuk meningkatkan gengsi dan ketertarikan masyarakat terhadap produk pie susu, I Wayan Surya Aditya Putra, siswa kelas XII jurusan Multimedia di SMK Negeri 1 Denpasar menciptakan desain kemasan pie susu yang menarik dan elegan dengan tema ‘’Pie Susu Saiya” agarmasyarakat semakin tertarik untuk membelinya. Tidak hanya itu kemasan pie susu yang
diciptakan juga berkonsep simpel, art, elegan dengan bentuk segi delapan atau octagon yang menginovasikan suatu bentuk baru pada kemasan pie susu. Desain kemasan pie susu yang diciptakan I Wayan Surya Aditya Putra diperkenalkan melalui lomba Cipta Karya Kreatif yang diselenggarakan Pemerintah Kota Denpasar pada tanggal 10 hingga 11 Desember lalu. Menurutnya, desain kemasan pie susu dibuat lebih menarik dan elegan untuk meningkatkan daya tarik dari pie susu tersebut. Ia menciptakan kemasan pie susu dipadukan dengan warna coklat dan pattern batik yang memberikan suatu emosional pengikat konsumen dan memberikan penggambaran warna rasa yang begitu manis. “Jadi ada unsur perpaduan antara tradisional dan modern,” jelasnya.
Cara membuat kemasan pie susu itu mempergunakan pattern pada semua bagian kemasan ditambahkan nuansa ciri khas budaya yang elegan, untuk penggambaran dari suatu dimensi dan tentunya menambah daya tarik dari kemasan itu sendiri. Pada bagian atas kemasan terdapat pita yang diikatkan sedemikian rupa bertujuan untuk menambah kesan elegan serta memberikan fungsi sebagai pegangan saat hendak dibawa. Tanpa disangka dalam lomba itu I Wayan Surya Aditya Putra berhasil meraih Juara I kategori Cipta Desain Kemasan produk Makanan Pie Susu. Menciptakan desain produk kemasan ini, lanjutnya, sudah diikuti sejak Denpasar Festival 6 tahun 2013. Saat Denpasar Festival 7 tahun 2014 juga ikut.
Menurutnya dalam pengerjaan desain kemasan pie susu sedikit mengalami kesulitan dalam pengerjaan desainnya. Kesulitan yang dialami diantaranya saat menentukan konsep ide yang akan dituangkan pada desain, selain itu kesulitan pada saat menyesuaikan ukuran dan bentuk pola lipatan, memperhitungkan material kertas yang akan digunakan. Bahkan proses pencetakan yang terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan terutama pada warna hasil cetak tersebut. Karena mengalami beberapa kesulitan dan kesibukan kegiatan sekolah, I Wayan Surya Aditya Putra membutuhkan waktu 2 minggu untuk membuat disain ini. “Jika fokus dikerjakan paling lama pengerjaan kemasan desain pie susu membutuhkan waktu satu
minggu saja,” ungkapnya. Menurutnya, desain kemasan adalah salah satu hal penting dalam pemasaran, karena akan dapat menarik minat konsumen. Untuk itu ia mengharapakan desain kemasan yang dicipatakan bisa dijadikan motivasi untuk para pedagang. Sehingga dapat tercipta persaingan pasar yang cukup baik dan variatif. Dengan demikian pie susu bisa dijadikan oleh-oleh khas Bali bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. Selain itu ia juga mengharapkan agar pedagang pie susu tetap menjaga cita rasa pie susu yang nikmat dan dapat lebih menciptakan pie dengan beberapa varian rasa yang lebih bervariasi. Namun tetap menuangkan beberapa unsur- unsur Bali di dalamnya, entah itu melalui bentuknya, warnanya, termasuk juga dalam pengemasannya. R-004
FB/CAR
DESAIN KREATIF-Pencipta Desain Kemasan “Pie Susu Saiya”, I Wayan Surya Aditya Putra saat menerima penghargaan dari Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra pada Denpasar Festival beberapa waktu lalu
Layouter: dejerie
KOTA PLUS
4 Pemprov Diminta Koordinasikan Pengerukan Lahan di Tohpati
Dewan Harapkan Satpol PP Turun Tangan
Suteja Kumara
FB/CAR
Eko Supriadi
FB/CAR
DENPASAR-Fajar Bali Pengerukan lahan di sebelah timur Lapangan Tembak Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, kembali disorot anggota DPRD Kota Denpasar. Bahkan, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, ST., minta agar pengerukan itu dilakukan sesuai mekanisme. Mulai dari koordinasi hingga dilengkapi dengan perizinan. ‘’Jika belum ada izin, kami harapkan Satpol PP Kota Denpasar turun tangan dengan menghentikan sementara proyek tersebut,’’ kata Suteja Kumara, didampingi Ketua Komisi III, Ir. Eko Supriadi, Senin (26/1) kemarin. Baik Suteja Kumara maupun Eko Supriadi mengaku sangat memahami jika lahan tersebut milik Pemprov Bali. Namun karena lahannya ada di Kota Denpasar, maka sudah selayaknya Pemprov Bali berkoordinasi dengan Pemkot Denpasar. Walaupun yang dikeruk lahan sendiri, kata Suteja Kumara, Pemprov Bali tak bisa seenaknya. Semua mekanisme hendaknya dilalui, karena pemerintah harus menjadi contoh bagi masyarakat. ‘’Sebelum dilakukan pengerukan mestinya Pemkot Denpasar diajak duduk bersama. Dengan demikian, akan diketahui untuk apa lahan tersebut dan tanah hasil pengerukan mau dibawa ke mana. Jangan-jangan dijual seperti wacana yang berkembang selama ini,’’ kata politisi PDI Perjuangan itu, seraya menmabahkan jika memang belum ada izin sebaiknya proyek itu distop dulu. ‘’Kami harapkan Satpol PP turun tangan,’’ katanya. Ketua Komisi III, Eko Supriadi. menambahkan, pengerukan lahan yang kedalamannya kini sudah mencapai 15 meter itu, sudah semestinya dikoordinasikan dengan Pemkot Denpasar. Tapi kenyataannya hingga saat ini hal itu belum dilakukan. Untuk itu pihaknya juga sependapat jika proyek itu distop sementara, sebelum semua prosedur dan mekanisme dilakukan. ‘’Pengerukan lahan tersebut belum pernah dikoordinasikan dengan Dinas Tata Ruang dan Perumahan (DTRP) Kota Denpasar. Karena jika sudah dikoordinasikan, kami di Komisi III pasti juga dilibatkan,’’ kata Eko Supriadi. Pihaknya mengaku mendukung setiap pembangunan yang dilakukan pemerintah. Namun, pembangunan hendaknya tetap mengacu pada RTRW Kota Denpasar. Artinya, jika memang kawasan untuk lahan terbuka hijau, jangan malah dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis. ‘’Pemerintah hendaknya memberikan contoh, jangan hanya menekan masyarakat agar mempertahankan lahannya kawasan jalur hijau. Sebaliknya, lahan-lahan pemerintah justru dijadikan ajang bisnis,’’ tandas Eko, seraya menyebut lantaran belum ada koordinasi, pihakny mengaku belum tahu untuk apa lahan itu dikeruk. Yang pasti, lanjutnya, untuk apapun itu, jika sudah melakukan pengerukan sekian meter harus tetap dikoordinasikan dengan DTRP. Setidaknya, pengerukan itu harus didukung kajian yang konfrehensif, sehingga dampak negatifnya bisa diminimalisasi. R-004
Rencana Perubahan Status Kelurahan Menjadi Perbekelan Disambut Positif Bendesa, Diyakini Mampu Memaksimalkan Potensi Desa
FB/HERY
Bendesa Adat Abianbase, Made Sunarta (kiri) dan Bendesa Adat Kapal A. A. Gde Dharmayasa
MANGUPURA-Fajar Bali Rencana Bupati Badung untuk mengembalikan status kelurahan menjadi perbekelan khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Mengwi, disambut positif para bendesa adat di Kecamatan Mengwi. Pasalnya hal tersebut sejalan dengan harapan masyarakat. Dengan dikembalikannya kelurahan menjadi perbekelan, potensi desa dinilai bakal mampu dimaksimalkan sehingga akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Apa yang disampaikan bupati itu sebenarnya harapan masyarakat dari dulu. Saya juga sempat berkomunikasi dengan kawan-kawan bendesa di Mengwi, intinya kami sangat mendukung kebijakan bapak bupati tersebut,” ujar Bendesa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi A.A. Gde Dharmayasa, Senin (26/1) kemarin. Ketua Mangu Kerta Mandala atau forum bendesa adat seKecamatan Mengwi itu menjelaskan, dari 9 bendesa adat yang dihubunginya, kesemuanya bahkan berharap kebijakan bupati bisa terlaksana tahun ini. Untuk itu pihaknya mengaku siap menjalankan intruksi dari bupati dan mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan hal tersebut. “Kalau perlu, kami gelar paruman kemudian menghadap ke BPMD dan Pemdes dan jika Bapak Bupati berkenan, kami akan menghadap beliau. Yang jelas, kami sudah 1 persepsi untuk memajukan perbekalan,” katanya. Dikatakannya lebih lanjut, dengan status perbekelan maka otomatis nantinya pemimpinnya atau perbekel adalah putra daerah. Putra daerah jelas lebih tahu kondisi wilayahnya sehingga akan lebih mudah memetakan potensi sekaligus berkoordinasi dengan masyarakat. Kearifan lokal juga diyakini akan lebih dikedepankan. Hal senada juga diungkapkan Bendesa Adat Abianbase yang juga Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta. “Kami menyambut baik karena itu memang aspirasi masyarakat. Bahkan kami mengusulkan itu dan siap mendukung kebijakan bupati,” katanya. Menurutnya, kelebihan perbekel adalah putra daerah yang dipilih masyarakat. Dengan demikian, perbekel lebih tahu potensi daerah dan mampu mengelola berbagai persoalan di masyarakat dengan pendekatan kekeluargaan. Dengan hal tersebut, masyarakat akan lebih mampu menikmati pembangunan. “Dengan perubahan itu diharapkan ada perubahan kapasitas secara maksimal baik dari sisi potensi maupun pendanaan. Dengan perbekelan, pemerintah daerah akan lebih maksimal mengarahkan potensi desa guna dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalaui pemberdayaan masyarakat”, kata Sunarta. W-014
FAJA R BALI
SELASA, 27 JANUARI 2015 l TAHUN XV
Pemkab Badung Nyaksiang Puncak Ngusaba Dalem di Pura Dalem Puri MANGUPURA-Fajar Bali Sebagai wujud bakti dan rasa syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan bakti persembahyangan serangkaian Karya Ngusaba Dalem di Pura Dalem Puri Besakih, Karangasem, Senin (26/1) kemarin. Rombongan Pemkab Badung tangkil ke Pura Dalem Puri dipimpin langsung Bupati Badung A. A. Gde Agung bersama Wakil Bupati Badung I Made Sudiana serta dihadiri pimpinan SKPD, Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung, Istri Wabup. Ny. Made Sudiana dan Pegawai Pemkab Badung. Usai melakukan persembahyangan Bupati Gde Agung menghaturkan dana punia sebesar Rp. 60 juta yang diterima Jero Mangku Gusti Ngurah Kubayan. M en u r u t m an gku P u ra Dalem Puri, Jero Mangku Gusti Ngurah Kubayan, upacara ngusaba dalem di Pura Dalem Puri Besakih dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Rangkaian karya ini telah dimulai sejak tanggal 20 Januari lalu dengan upacara ida betara tedun, tanggal 21 sampai 25 Januari ida betara katuran ayaban lan masucian dan pada rahina soma kliwon wuku klurut, Senin (26/1) kemarin merupakan puncak karya ngusaba dalem dan malam
FB/HERY
Bupati Badung A. A. Gde Agung menyerahkan punia yang diterima Jero Mangku Gusti Ngurah Kubayan saat melaksanakan bhakti persembhyangan serangkaian Karya Ngusaba Dalem di Pura Dalem Puri Besakih, Karangasem, Senin (26/1) kemarin
harinya ida betara kasineb. Pada ngusaba dalem ini, upakara yang dihaturkan berupa peregembal, bebangkit, caru manca, gayah. “Upakara yang
dihaturkan dalam ngusaba dalem kali ini mengambil tingkatan yang utama dan paling besar dibandingkan upacara sebelumnya,” ujar
Jero Mangku Gusti Ngurah Kubayan. Rangkaian upacara tersebut dipuput oleh Ida Pedanda Gede Pling Pinatih Gria Carik
Sidemen Karangasem dan diisi wali gong gede. Pengamong Pura Dalem Puri berasal dari pemaksan Ulun Kulkul dengan jumlah 170 KK. W-014*
Dari Presentasi Bupati Badung dihadapan Presiden RI di Istana Bogor
Gde Agung Paparkan Ketahanan Pangan, Infrastruktur dan Perizinan Bupati Badung A. A. Gde Agung, Jumat (23/1) lalu menghadiri Pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Yusuf Kalla beserta Kabinet Kerja dengan para Bupati wilayah sebagian Sumatera, Bali, NTB, NTT dan Kalimantan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
MANGUPURA-Fajar Bali Dalam pertemuan dengan Presiden dan Wakil Presiden serta Kabinet Kerja tersebut, Bupati Gde Agung memaparkan tentang Prioritas Pemerintahan dan Pembangunan Kabupaten Badung di Bidang Katahanan Pangan, Infrastruktur dan Perizinan/Penanaman Modal. Dalam pemaparannya Bupati Gde Agung mengungkapkan bahwa dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, Pemkab Badung telah melakukan berbagai upaya melalui kebijakan dan program yang holistik dari hulu hingga hilir. Dari aspek regulasi Pemkab Badung membuat terobosan yang sangat berpihak pada petani disamping untuk memproteksi lahan pertanian agar tidak terjadi alih fungsi lahan pertanian yakni kebijakan penghapusan pajak untuk lahan jalur hijau
100% dan keringanan PBB untuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) minimal 20% sampai dengan 100%. Selain itu pembebasan BPHTB untuk hibah waris, kebijakan subsidi, pengembangan program Lembaga Usaha Ekonomi Produktif (LUEP) sebagai penyangga harga gabah, pembelian beras petani, pemberian insentif kepada subak dan santunan kepada pekaseh. “Jadi pajak PBB itu bukan diorientasikan untuk meningkatkan pendapatan, namun lebih kepada upaya menekan alih fungsi lahan pertanian,” jelasnya. Bupati juga menyampaikan, guna mencetak generasi-generasi petani baru serta mendorong minat generasi muda agar mau menggeluti dunia pertanian, Pemkab Badung atas dukungan Dewan Badung juga membangun sekolah pertanian di Kecamatan Petang (SMK
FB/HERY
Presiden RI, Ir. Joko Widodo dan Wapres Moh. Yusuf Kalla berbincang dengan Bupati Badung A. A. Gde Agung saat menghadiri pertemuan di Istana Kepresidenan
Pertanian). Selain itu dalam upaya ekstensifikasi pertanian, Badung telah mencetak lahan persawahan baru seluas 100 Ha dengan membangun terowongan air sepanjang 8,1 km untuk mengairi sawah tersebut. Dalam rangka penyediaan
bahan pangan sumber protein hewani, Pemkab Badung telah mendirikan sentra ternak sapi bali di Desa Sobangan, untuk mempertahankan plasma nutfah ternak sapi Bali. Selain ketahanan pangan, pada kesempatan tersebut
Bupati Gde Agung juga memaparkan program prioritas pemerintah dibidang infrastruktur. Guna mendukung kepariwisataan di Kabupaten Badung, Bupati Gde Agung mengusulkan pembangunan jalan lingkar di kawasan pariwisata tepatnya Jalan Lingkar Barat Tanjung Benoa yang merupakan kelanjutan dari ruas Jalan Nasional By Pass Ngurah Rai. Bupati mengatakan, hingga tahun 2014 kondisi jalan di Badung sudah 100% dalam kondisi mantap, begitu pula saluran irigasi dalam kondisi baik, dan kondisi inipun telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kementerian PU. Dibagian lainnya Bupati Gde Agung menyampaikan, untuk meningkatkan pelayanan dalam perizinan/penanaman modal, Pemkab Badung telah menerapkan system layanan perizinan terpadu melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) yang mengelola 53 jenis perizinan dan 35 jenis non perizinan. Melalui Badan ini kewenangan pelayanan perizinan telah didelegasikan dari Bupati Badung kepada Kepala BPPT Badung sejak tahun 2013.W-014
Ingin Berbagi Kebahagian Dalam Dunia Fotografi
IGA Wijaya Utama Ciptakan Alat Fotografi Untuk Disabilitas DENPASAR-Fajar Bali Seringkali memberi pelatihan fotografi pada penyandang disabel, menggugah hati I Gusti Agung Wijya Utama untuk menciptakan sebuah alat agar para penyandang disabel juga bisa memotret. Tanpa diduga karyanya meraih juara I dalam lomba Cipta Karya Kreatif 2014 pada kategori Cipta Desain Produk Inovatif dengan tema karyanya “Berbagi Kebahagian Dalam Fotografi. Agung Wijaya Utama mengaku sama sekali tidak ada kesulitan dalam membuat alat tersebut, namun yang sulit adalah mencari model yang bisa menggunakan alat ini. “Beberapa kali saya masuk yayasan tapi sangat sulit untuk menemukannya, karena seorang yang fungsi tangannya terganggu ternyata fungsi kakinya juga terganggu, jadi sangat sulit untuk mencari penyandang disabel yang bisa menggunakan alat ini,” tutur Agung Wijaya Utama. Dalam membuat alat ini, lanjutnya, Agung memerlukan waktu 1 tahun untuk melakukan riset, dan ini baru pada
FB/CAR
ALAT FOTOGRAFI- I Gusti Agung Wijaya Utama memperagakan alat temuannya yang meraih juara I dalam lomba Cipta Karya Kreatif 2014 pada kategori Cipta Desain Produk Inovatif dengan tema karyanya “Berbagi Kebahagian Dalam Fotografi”.
tahapan manual. Selanjutnya, tahun ini ia berencana untuk mengembangkan alat ini agar bisa lebih sempurna. Proses awal dari cikal bakal terciptanya alat ini adalah sebuah ide, kemudian dituangkan dalam sebuah sketsa. Setelah mendapatkan sketsa, dilakukan konsultasi maupun sharing bersama teman-temannya sehingga banyak mendapat masukan perwujudan atau bentuk dari alat ini, kemudian mengadakan revisi hingga akhirnya menemukan bentuk yang memang pas untuk digunakan oleh para penyandang disabilitas. Walaupun demikian, menurutnya masih banyak kekurangan pada alat yang diciptakannya, berdasarkan riset yang dilakukannya, alat tersebut masih kurang dalam hal kenyamanan. “Walaupun dari survey yang saya lakukan mereka mengatakan sudah nyaman dengan alat tersebut, tapi saya masih kurang puas karena mungkin karena mereka terlalu senang bisa memotret jadi mereka katakan nyaman-nyaman saja,” tutur juara I lomba Cipta Karya Kreatif dalam Kategori Cipta Desain
Produk Inovatif yang diselenggarakan Pemkot Denpasar belum lama ini. Menurutnya, semua harus benarbenar dipikirkan untuk menciptakan hasil karya yang baik, bermanfaat bagi orang lain dan tentunya nyaman digunakan. Selain itu, kata Agung kebersihan atau higienis dari alat tersebut juga masih perlu perhatian, karena untuk menekan tombol tersebut menggunakan mulut. “Saat ini saya masih memikirkan agar karet pada tombol tersebut bisa digantiganti karena menggunakan mulut untuk memencet tombol pada saat momotret,” ungkapnya. Diharapkan, dengan alat ciptaannya ini, bisa membantu para penyandang disabelitas beraktivitas dan menumbuhkan kreativitasnya. Namun alat ini memiliki batasan, hanya bisa mendokumentasikan hal yang terjadi di sekeliling mereka saja. “Contohnya, mereka bisa memotret dengan alat ini pada saat keluarga mereka sedang melangsungkan pernikahan atau acara yang ada dalam lingkungan keluarga mereka,” tandas Agung Wijaya. R-004 Layouter: Zohra
DAERAH
FAJA R BALI
SELASA, 27 JANUARI 2015 l Tahun XV
Padi Roboh, Hasil Panen Hilang BANGLI-Fajar Bali Terjangan angin kencang sejak beberapa bulan terakhir ini, bukan hanya mengkibatkan pohon tumbang di Bangli. Tetapi angin kencang juga mengancam tanaman padi, terutama tanaman padi menjelang panen. Akibatnya hasil panen padi merosot, akibat rontoknya bulir padi. Robohnya tanaman padi terjadi di banyak titik, seperti di Subak Penida, Tembuku dan Subak Tembuku, Kecamatan Tembuku, serta tanaman padi di Susut dan di Kecamatan Bangli. Selain itu akibat hujan yang mengguyur panen padi di Bangli tertunda, akibatnya banyak bulir padi rontok sendiri. Bahkan kualitas gabah juga menjadi berkurang, karena gabah cendrung basah (lembab). Petani di Subak Tembuku kepada wartawan, Minggu kemarin ketika ditanya soal padi roboh, mengaku mengalami penurunan hasil panen. Akibat robohnya menyebabkan bulir padi terlepas, diduga akibat terendam air dan karena tumbang. ”Niki cingak, banyak berserakan buahnya, mungkin akibat terendam dan akibat dia tumbang, “ujar Nang Gara, petani di Tembuku yang mengaku enggan untuk membangunkan padi yang roboh. Namun Nang Gara tak dapat merinci berapa persen hilang hasil panen akibat rontoknya bulir padi. Robohnya padi menjelang panen juga terjadi di Subak Penida, Tembuku. Kelihan Subak Penida, I Wayan Sucita mengatakan kalau tanaman padi di subaknya padi roboh menjelang panen, oleh angin kencang disertai hujan. Tanaman padi yang ditanam itu adalah varietas lokal 09. Diakui signifikan penurunan produksi akibat hal tersebut. Namun dia juga tidak menunjukkan secara angka , tingkat penurunan produksi. “Penurunan produksi padi sangat tinggi terjadi, akibat roboh,”ujarnya. Sementara Kadis P3 Bangli Ir AA Ngurah Shamba justeru membantah adanya tanaman padi roboh. Dia berkilah tidak ada tanaman padi menjelang panen, justeru baru memasuki musim tanam. “Tak ada padi roboh, ini baru masuki musim tanam, sekarang saya sedang bersama teman petani, setelah kami tanya petani ga ada padi roboh, “ujarnya via sms kemarin. W-002
Hari Ini Gafatar Demo Kantor Bupati
5
Pembunuh Anak Kandung Tewas di Sel Tahanan Diduga Bunuh Diri dengan Cara Gantung Diri
Seorang tahanan Polres Karangasem,I Gede Rida (86),ditemukan tewas dengan lidah menjulur di ruang jemur tahanan Polres Karangasem. Rida, tahanan yang merupakan pembunuh anak kandungnya sendiri, Ni Nyoman Suni (50) asal Banjar Kaang-Kaang, Desa Kertamandala, Kecamatan Abang, Karangasem ini, ditemukan tewas tergantung dengan bersimpuh. Korban mempergunakan baju singlet warna hitam miliknya dipakai untuk menjerat lehernya sendiri di pintu ruang jemur tahanan.
FB/BUDIASA
FB/BUDIASA
PERIKSA CCTV-Kapolres Karangasem I Gede Adhi Mulyawarman memeriksa CCTV untuk mengetahui penyebab kematian I Gede Rida di salah satu ruang tahanan. Kanan, keluarga sedang melihat jenazah Rida yang sudah terbujur kaku.
AMLAPURA-Fajar Bali Kapolres Karangase m , A K B P. I G e d e A d h i Mulyawarman,Senin (26/1) kemarin mengatakan,di sel tahanan Polres sendiri terdapat delapan tahanan,termasuk Gede Rida. Gede Adhi Mulyawarman juga memperlihatkan rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di lorong tahanan Mapolres Karangasem. Dari rekaman
itu, korban keluar dari sel tahanan sekitar pukul 01.00 Wita menuju tempat ruang jemur tahanan yang masih berdekatakan dengan Sel tahanan, hingga akhirnya korban ditemukan telah menjadi mayat pukul 05.00 wita. “Ya, korban terlihat keluar dari sel menuju tempat jemur tahanan. Itu terlihat di CCTV, namun di tempat itu tidak ada CCTV-nya,” ujar Kapolres asal Tabanan. Adhi Mulyawarman juga mengatakan, terkait kematian salah satu tahanan Polres Karangasem tersebut, pihaknya pun akan melakukan pemeriksaan terhadap penjaga yang bertugas. Selain itu, pemer-
iksaan juga akan dilakukan kepada tahanan. Jika memang ada kelalaian dari petugas jaga, pihaknya pun tak segan-segan untuk menjatuhkan sanksi. Namun jika sudah sesuai prosedur, pihaknya tetap akan menegur penjaga yang bertugas. “Penjaga maupun tahanan pasti kita periksa, nanti dilihat dipemeriksaan, kalau sudah sesuai prosedur cukup kita tegur saja,” ujarnya lagi. Adhi Mulyawarman menegaskan, pihaknya telah menjalankan prosedur yang sesuai, mulai sweping barang-barang yang tidak diperbolehkan seperti sajam, maupun sabuk yang dipakai tahanan, termasuk shif penjagaan yang melakukan
pemantauan juga ada frekuensi waktu. Ia pun mengaku, semestinya korban I Gede Rida direncanakan hari ini, 26 Januari (kemarin,red) berkasnya telah P21 dan hendak diserahkan ke kejaksaan. Namun keburu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan mempergunakan baju singlet yang dipakainya. “Berkasnya sudah P21, rencananya hari ini (kemarin,red) kita serahkan ke Kejaksaan, “ ujarnya. Sementara itu, salah seorang anak I Gede Rida yang datang ke Mapolres Karangasem bersama keluarganya I Nengah Dangin mengaku,terakhir kali
menengok orang tuanya ini pada Jumat lalu. Saat ditemui korban sama sekali tidak mengeluh. Bahkan, pihak keluarga berencana bakal menengok kembali pada Sabtu nanti. Pihaknya pun menerima kematian korban dengan iklas dan direncanakan jenazah korban yang membunuh anak kandungnya ini bakal dibawa ke rumah. “Rencananya akan dibawa pulang,tetapi boleh apa tidak,” ujarnya. Seperti diketahui,korban I Gede Rida merupakan tahanan Mapolres Karangasem atas kasus pembunuhan berencana terhadap anak kandungnya sendiri Ni Nyoman Suni,(50) pada Jumat (28/11/2014) lalu. W-016
AMLAPURA-Fajar Bali Pekerja di Karangasem ditenggarai masih takut untuk membentuk Pengurus Unit Kerja (PUK) di lingkungan kerjanya. Hal ini menyebabkan banyak pekerja yang tidak bisa memperjuangkan hak-hak yang seharusnya didapatkan oleh pekerja sendiri. Bahkan, di Karangasem sendiri baru terbentuk 10 PUK dari sekian jumlah
perusahaan yang ada. Hal itu dikatakan, Ketua Pimpinan Cabang FSP.Par Kabupaten Karangasem I Ketut Tinggal, Senin (26/1) kemarin. Pihaknya menenggarai, salah satu penyebab keengganan para pekerja membentuk PUK di masing-masing perusahan, terkendala masih takutnya para pekerja membentuk PUK dengan perusahaan. Padahal menurutnya,dengan
adanya PUK tersebut para pekerja bisa memperjuangkan hak–haknya sendiri. Apalagi saat ini, di Karangasem banyak permasalahan yang cukup kompleks. Seperti terkait pemberian upah yang tidak sesuai dengan upah minimum kabupaten yang telah diatur sebelumnya. “Selain itu masih banyak perusahaan yang belum memberikan hak-hak yang seha-
rusnya diberikan seperti uang transportasi dan uang makan belum didapatkan para pekerja,” ujar Ketut Tinggal. Tingga juga mengakui, hingga saat ini jumlah PUK yang baru terbentuk sejak sembilan tahun berdiri sekitar 10 PUK, padahal di Karangasem berdiri banyak perusahaan. Hal ini pun sangat disayangkan, semestinya para pekerja membentuk PUK se-
hingga lebih mudah memperjuangkan hak-hak pekerja sendiri. Karena ketiadaan PUK banyak serikat pekerja yang masih menunggu aturan main terkait pembentuk pengurusan tersebut. Pihaknya pun berharap agar para pekerja yang ada di Karangasem segera membentuk PUK untuk lebih mudah memperjuangkan hak-hak yang seharusnya didapatkan. W-016
GIANYAR-Fajar Bali Para CPNSD yang memiliki hubungan dengan pejabat atau petinggi di Kabupaten Gianyar, maupun di Bali, agar tidak memanfaatkan kekuatan relasinya untuk merengek–rengek dan melobi Pemkab Gianyar dalam mendapatkan posisi atau penempatan yang strategis Hal itu dikatakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Gianyar I Made Suradnya saat memberikan pengarahan terhadap CPNSD dalam pemberkasan administrasi lanjutan di Ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar, Senin (26/1). Dilain sisi, para CPNSD itu diharapkan nantinya mampu membawa angin segar dan sesuatu yang baru di tempat kerjanya masing -masing. Ini sesuai dengan semangat revolusi mental, serta program pelayanan publik yang maksimal terhadap
masyarakat. Suradnya mengatakan, sebuah kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Gianyar yang telah berhasil menjalankan formasi CPNS sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Dan, 137 peserta yang lulus merupakan hasil dari sebuah kemurnian dari suatu proses. “ T i d a k a d a i n t e r ve n s i dari pihak mana pun dalam prosesnya,”kata dia. Orang yang lulus, tambahnya, adalah pilihan terbaik. Bukan karena disinggahi oleh nasib, bukan karena aji mumpung. “Kita betul – betul mencari kader yang punya daya inovatif dan kerja keras tinggi. Kami yakin, kalian lah jawaban dari semua itu,”jelas Suradnya dihadapan ratusan CPNS tersebut. Lebih lanjut dia mengatakan, sesuai pesan dari Sekda Gianyar Ida Bagus Gaga, diharapkan untuk serius mengikuti segala
mekanisme lanjutan tersebut. Sebab, orang yang lulus saat ini, belum tentu mutlak akan mendapatkan SK CPNSD. “Proses masih panjang, jangan main – main, karena ini penentu akhir menjadi CPNS,”ujar pejabat asal Blahbatuh itu. Suradnya menegaskan, CPNSD nantinya akan benar – benar ditempatkan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan sejak awal. Dia juga berpesan agar para CPNSD yang memiliki hubungan dengan pejabat atau petinggi di Kabupaten Gianyar, maupun di Bali, tidak memanfaatkan kekuatan relasinya untuk merengek – rengek, dan melobi Pemkab Gianyar dalam mendapatkan posisi yang strategis.”Kita (BKD) yang repot nanti,”tukasnya. Dalam kesempatan tersebut, teknis pemberkasan dipandu oleh Kabid Formasi dan Pengembangan Ni Putu
Pekerja di Karangasem Masih Takut Bentuk Pengurus Unit Kerja
FB/ARTAYASA
ORASI-Sebelum gelar orasi pengurus Gafatar gelar jumpa pers di WBA Restauran, Gianyar.
GIANYAR-Fajar Bali Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akan melaksanakan demo secara damai ke Kantor Bupati Gianyar. “Kami merasa dikebiri oleh Intruksi Bupati Gianyar, karena kantor kami dan segala kegiatan ditutup,” kata Sekretaris DPD Gafatar Bali, Muhamad Maulidi serta Bendara DPD Gafatar Bali, Faizal serta Ketuanya, Sugeng Trianto, Senin. Dalam penyampaian aspirasi itu, pihaknya akan menyampaikan soal surat nomor 220/0110/Kesbanpol Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia tertanggal 16 Januari 2015. Utamanya pada klausul nomor 3 yang isinya bagi ormas yang tidak terdaftar tidak dapat pelayanan dari pemerintah dan pemerintah daerah, tetapi pemerintah tidak dapat menetapkan ormas tersebut sebagai ormas terlarang dan tidak dapat melarang kegiatan ormas tersebut sepanjang tidak melakùkan kegiatan yàng mengganggu keamanan ketertiban umum dan melakukan pelanggaran hukum. “Unjuk rasa ini pemungkas dan suara saya ingin didengar,” katanya. Selain menyampaikan aspirasi, pihaknya juga membawa persoalan ini ke jalur hukum. Salah satunya melaporkan ke Ombusman serta ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali. Laporan itu juga terkait dengan gerakan ormasnya yang ditutup seperti Suli Resort, salah satu Yayasan di Ubud serta tempat lainnya termasuk Kantor Sekrteriat di Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh. “Kami dianggap ISIS, teroris dan macam-macam, kami kena isu dan padahal semua itu tidak benar,” jelasnya. Lebih jauh dijelaskan kalau Gafatar merupakan ormas yang murni bergerak dibidang sosial dan budaya. W-005
CPNSD Diharapkan tidak Merengek Penempatan
Gapura Desa
FB/ARTAYASA
PENGARAHAN-Kepala BKD Gianyar I Made Suradnya memberikan pengarahan kepada CPNSD saat pemberkasan administrasi lanjutan di ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar.
Darmianti. Dari 137 CPNS, dua orang tidak hadir. Belum diketahui alasan ketidakhadiran tersebut. Seluruh administrasi pemberkasan disepakati un-
tuk diselesaikan dalam jangka waktu dua minggu. Peserta diberi waktu dari tanggal 2 Februari sampai 6 Februari 2015. W-005
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Dua Balita Warga Babung Tergigit Anjing
Anjing Liar Dieliminasi Swadaya SEMARAPURA-Fajar Bali Dua balita dari Dusun Babung, Desa Gunaksa Kecamatan Dawan digigit anjing liar. Gigitan anjing liar ini menimpa I Ketut Rantun yang usianya baru 1,5 tahun dan kedua adalah anak Wayan Sukarta yang usianya juga baru 1,5 tahun. Sedangkan bocah ini digigit di rumahnya saat bermain di rumah masing-masing. Atas kondisi ini, Warga Dusun
Babung, Gunaksa, Dawan melakukan Eliminasi terhadap anjing liar yang dilakukan pada Minggu (25/1) lalu. Eliminasi ini dilakukan karena ada anjing yang disebutkan positif mengidap rabies sehingga dibantai beramai-ramai. Gigitan pertama terjadi tiga hari lalu (Jumat) dan mengeni bagian pelipis sang anak. Gigitan tersebut cukup parah sehingga menerima beberapa jahitan
d RSUD Klungkung. Pada Sabtunya, anjing yang sama juga beraksi dan menggigit anak Sukada. Jengkel atas gigitan anjing ini, Kadus Babung Nyoman Danu dengan beberapa warga lalu memburu anjing tersebut. Setelah anjing itu mati, kemudian diberikan kepada petugas dari PPK untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan, ternyata anjing terse-
but sudah positif rabies. Atas informasi ini akhirnya, pada Minggu (25/1) lalu, seluruh warga Babung melakukan eliminasi anjing liar di wilayahnya. Kegiatan eliminasi dilakukan dari pukul 08.00 wita sampai pukul 12.00 wita. Hampir semua ajing liar yang berhasil ditangkap langsung di bunuh. Ada sekitar 20 ekor lebih anjing berhasil di eliminasi. Selaian melakukan eliminasi,
Dinas PPK juga memberikan vaksin terhadap anjing peliharaan warga setempat. Sementara itu kondisi kedua anak yang sempat digigit anjing tersebut sekarang ini dalam kondisi sehat. Petugas juga telah memberikan VAR terhadap keduanya. Selaian itu, petugas dari Puskesmas Dawan juga secara rutin melakukan kontrol terhadap kondisi anak tersebut.W-010
Layouter: Soma
DAERAH
6 POTRET FAJAR BULELENG
FAJA R BALI
SELASA, 27 JANUARI 2015 l Tahun XV
Bupati Eka Apresiasi Program Raskin Pembagian Raskin Harus Memenuhui Kriteria ‘6 T’ Pelaku pendistribusian beras miskin (raskin ) diharapkan terus meningkatkan kualitas pelayanan sehingga raskin tepat sasaran dan memenuhi kriteria 6 T, yakni; tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, tepat harga, tepat kwalitas dan tepat administrasi.
FB/Agus
DITATA-Kawasan parkir di Jalan Lingga, Singaraja yang selama ini krodit ditata agar lebih baik.
Dinilai Krodit, Dishub Tata Parkir Jalan Lingga RUAS jalan Lingga Singaraja yang selama ini dimanfaatkan sekaligus sebagai tempat parkir sejak beberapa hari kembali ditata. Kadis Perhubungan Gede Gunawan AP di ruang kerjanya, Senin (26/1) siang mengatakan, sosialisasi terhadap larangan parkir pada ruas jalan Lingga Singaraja terus dilakukan. Larangan parkir ini dilakukan setelah adanya permohonan dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Singaraja. Pasalnya, pintu masuk dan keluar SPN yang sebelumnya dari arah timur dipindahkan ke sebelah barat. Melihat dan mencermati kekroditan yang terjadi terutama pada saat truk SPN keluar masuk, maka dipandang perlu menata parkir dengan memasang larangan parkir di Jalan lingga. Hingga kini Dishub masih menempatkan personilnya melakukan pengawasan di ruas jalan tersebut. W-008
WBD Jatiluwih Kesulitan Kelola Sampah
TABANAN-Fajar Bali Pasca ditetapkanya sebagai kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD), permasalahan sampah kini membelit DTW Jatiluwih. Meningkatanya kunjungan wisatawan, berimbas pada meningkatnya volume sampah. Sedangkan sarana dan prasarana untuk menangani sampah masih minim. Hal itu diungkapkan oleh Pekaseh Jatiluwih Nyoman Sutama. Dijelaskan, tingginya volume sampah di Jatiluwih tidak dibarengi dengan kegiatan pengolahan sampah. “Kami harap Pemerintah bisa membantu kami khususnya dalam anggaran pengolahan sampah,”ujarnya. Terkait permasalahan yang mencuat tersebut, Pemkab melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Tabanan merespon positif keinginan masyarakat setempat yang sudah mulai sadar dalam menangani sampah di wilayahnya. Bahkan pihaknya mendesak agar pengelola DTW Jatiluwih menyampaikan persoalan secara resmi agar penanganan sampah di kawasan tersebut bisa segera ditangani. Pasalnya, selama ini penanganan sampah di Jatiluwih tidak berhubungan langsung dengan DKP. “Sejauh ini memang belum ada kerjasama dengan kami. Kemungkinan pengelola selama ini yang langsung mengurus permasalahan sampah. Namun dengan munculnya keinginan masyarakat tersebut kami upayakan agar bisa segera ditindak lanjuti. Karena memang masalah penanganan sampah harus saling koordinasi sehingga hasilnya bisa lebih maksimal,”ujar Kepala DKP Tabanan, Wayan Sugatra, Senin (26/1). Pejabat asal Luwus, Baturiti ini menambahkan dengan adanya surat permohonan tersebut nantinya bisa dicarikan solusi apakah akan ditangani oleh DKP dengan sistem pelayanan mengangkut sampah di lokasi tersebut, atau melalui BLH dengan dana DAK untuk pengadaan Tempat Pemungutan Sampah Terpadu . W-004
Rawan Tumbang, Dahan Pohon Perindang Perlu Dipangkas
NEGARA-Fajar Bali Belakangan ini hujan terus mengguyur dan terkadang disertai angin, sehingga jelas akan menimbulkan bahaya bila pohon perindang di tepi jalan jalur Denpasar Gilimanuk tak segera dipangkas. Bila tak dipangkas akan menggangu para pengendara motor dan juga kendaraan roda empat. Warga di sekitar tepi jalan, berharap kepada pemerintah supaya segera dilakukan pemangkasan. Beberapa titik kerawanan pohon perindang tumbang dan patah, seperti di wilayah Tembles Desa Penyaringan, kawasan Rambut Siwi Desa Yehembang Kangin Kecamatan Mendoyo. Beberapa pohon perindang, tampak banyak dahan dan ranting yang menjorok ke jalan raya. Kondisi itu, seperti tersebut pada Senin (26/1) sekitar pukul 17.00 wita, dahan pohon perindang berdiamater 60 cm di tepi jalan jalur Denpasar Gilimanuk, wilayah Banjar Yehbuah Desa Penyaringan mendadak patah. Patahnya dahan pohon tersebut, sebelumnya terjadi hujan deras. Beruntung ketika dahan pohon itu patah, tidak sampai menimpa kendaraan bermotor yang melintas di jalan itu. Perbekel Yehembang, Made Semadi mengaku melihat ada pengendara motor terjatuh saat dahan pohon besar itu jatuh. “Ketika itu, pengendara motor tersebut sempat menghindar saat dahan pohon itu jatuh, lalu terjatuh dan bangun kembali. Jatuhnya dahan tersebut sempat menutup badan jalan, lalu segera ditangani. Beberapa warga sekitar lokasi, juga mengaku dahan pohon tersebut terjatuh dan sekali terjadi, tetapi terjadi sebanyak lebih dari satu. Warga berharap supaya pihak berwenang untuk melakukan pemangkasan pohon-pohon perindang. “Kami harap, agar dinas terkait yang berwenang supaya memangkas pohon-pohon perindang. Sementara Kepala Kantor LHKP Pemkab Jembrana I Wayan Darwin sebelumnya sempat mengatakan pohon perindang yang dahannya condong ke badan jalan akan segera dipangkas, namun terlebih dahulu akan melakukan langkah koordinasi dengan provinsi serta instansi terkait. W-003
TABANAN-Fajar Bali Hal itu disampaikan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutanyayangdibacakanAsisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana dalam sosialisasi raksin di Kantor Bupati, Senin (26/1) kemarin. Pada kesempatan itu , Bupati Eka sangat mengapresiasi program raskin karena menunjukan adanya komitmen dalam mendukung upaya mengantarkan masyarakat Tabanan pada
tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Pemerintah Tabanan selalu berkomitmen menempatkan skala prioritas berbagai program dalam mengentaskan kemiskinan salah satunya dalam pendistribusian raskin. Dirinya berharap dengan program raskin dapat menyentuh langsung masyarakat berpenghasilan rendah sehingga dapat meringankan bebannya dalam memenuhi kebutuhan yang paling pokok yaitu beras. Bupati Eka menambahkan
NEGARA-Fajar Bali Setelah diturunkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu, berdampak pada harga-harga di tingkat pasar. Namun belakangan ini, harga sembako masih tetap tinggi, padahal harga BBM sudah turun. Tentu masih tingginya harga sembako membuat masyarakat pusing. Untuk mengetahui harga-harga terutama cabai dan bawang, petugas bidang perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Jembrana melakukan sidak ke Pasar Umum Negara, Senin (26/1) kemarin. Ketika dilakukan sidak, petugas bidang perdagangan mendapati beberapa komoditi harganya sudah mengalami penurunan. Seperti harga telur ras mengalami penurunan Rp 50, dari harga Rp 1.300 menjadi Rp 1.250 perbutir. Harga cabai sempat melambung tinggi, juga mengalami penurunan. Cabai kecil
sebelumnya Rp 45 ribu menjadi Rp 30 ribu perkilogramnya. Untuk Cabai besar dari Rp 30 ribu jadi Rp 20 ribu perkilogramnya. Harga bawang merah awalnya Rp 17 ribu menjadi Rp 14 ribu perkilogramnya. Hal yang sama juga pada harga bawang putih dari Rp 15 ribu menjadi Rp 13 ribu perkilogramnya. Begitupula pada harga gula pasir juga mengalami penurunan, dari Rp 10.700 menjadi Rp 10.000. Menurut Gusti Putu Adnyana, salah satu pedagang di Pasar Umum Negara, menurunnya harga sembako terjadi secara bertahap seiring atau mengikuti penurunan harga BBM. “Turunnya harga BBM, juga berdampak secara langsung terhadap hargaharga di pasar,” terangnya. Tak hanya harga sembako saja yang turun, kini harga daging ayam di Pasar Umum Negara juga mengalami penurunan. Harga daging ayam dari Rp 36 ribu menjadi Rp 32 ribu perkilogramnya. Namun harga daging sapi masih tetap
FB/DOK
SOSIALISASI RASKIN-Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana saat membuka sosialisasi raskin yang digelar di Kator Bupati Tabanan, Senin (26/1) kemarin.
Kabupaten Tabanan adalah salah satu dari beberapa kabupaten/ Kota yang dipilih sebagai salah
satu pilot project dalam penyempurnaan program raskin yaitu sistem informasi manajemen dan
pengaduan raskin Sosialisasi raskin ditandai dengan penyerahan secara simbolis raskin kepada perwakilan RTS-PM juga dihadiri Sri Kusumastuti Rahayu dari TNP2K Pusat, dan Kepala Perum Bulog Devisi Reg. Bali I Wayan Budita. Kepala Bagian SDA I Gst. Pt. Ekayana dalam sambutanya mengatakan, sosialisasi raskin bertujuan agar ada pemahaman yang sama dalam melaksanakan pendistribusian raskin, sehingga seluruh komponen yang terlibat dapat secara proaktif meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam pendistribusian raskin. ”Sosialisasi ini dilaksanakan selama sehari dan dihadiri oleh Perbekel dan Camat Se-Kabupaten Tabanan dengan total peserta sebanyak 155 orang,”jelasnya. W-004*
Sidak Pasar, Harga Cabai Turun
FB/PRAMONO
SIDAK-Petugas bidang perdagang Dinas Perindagkop Jembrana saat melakukan sidak harga sembako di Pasar Umum Negara.
tinggi Rp 95 ribu di Pasar Umum Negara. Selain harga daging sapi, harga yang tetap tinggi yakni pada harga beras dengan kuali-
tas baik. Harganya Rp 11 ribu perkilogramnya. Sedangkan beras dengan kualitas sedang dijual sekisar Rp 10 ribu perkilogram-
nya. Kemudian harga minyak goreng dengan kualitas sedang masih tetap dijual dengan harga Rp 10.300 perliternya. W-003
Disisi lain, Seniman menyebutkan data yang disetorkan kepada dirinya banyak yang tidak valid. Bahkan menurutnya yang dikirim ada data yang kosong, sehingga dirinya kesulitan menginput data. “Bukan hanya kesulitan input data, bahkan ada yang setor pas foto tanpa nama, ini kan bikin susah sedangkan percetakannya ada di Denpasar,” paparnya. Bendahara PGRI Klungkung Luh Gede Karyawati menyebutkan persoalan KTA tersebut juga disebabkan banyak guru yang tidak memberikan data yang lengkap dan valid. Disebutnya juga, hampir di semua kecamatan baik dari Guru TK sampai SMA belum merata pembagian KTA PGRI tersebut. Disisi lain, iuran wajib setiap guru yang masuk anggota PGRI dengan pungutan Rp 4.000 setiap bulannya belum disetor oleh guru. “Tugas saya kan memungut dari masing-masing kecamatan, namun sampai saat ini belum semuanya setor iuran. Sedangkan jumlah setoran Rp 4.000
tersebut berdasarkan petunjuk dari PGRI Pusat yang tertuang dalam AD/ART. Anggota Komisi III DPRD Klungkung, Ketut Sukma Sucita melihat dari persoalan tersebut, sepertinya guru-guru di Klungkung jalan sendiri-sendiri tanpa pernah dinaungi oleh induk organisasinya. Seperti halnya kasus yang menimpa Kepala Sekolah SMAN 1 Semarapura, Sukma Sucita melihat dari induk organisasi tidak memberikan perlindungan dan pembelaan dan seakan mebiarkan kasus itu tanpa perlawanan.
“PGRI itu punya peran penting dan persoalan di internal agar diselesaikan secara internal,” terang Sukma Sucita yang juga menjabat Ketua Dewan Pendidikan Klungkung. Sukma Sucita menyebutkan wadah PGRI di Klungkung perlu bangkit dan memberikan arahan, perlindungan bagi anggotanya. Sebuah organisasi, menurutnya, harus jalan dengan cara pengurusnya aktif, ada laporan keuangan dan tuntutan terhadap hak dan kewajiban anggotanya terpenuhi.W-010
Sudah Rutin Bayar Rp 4 Ribu, KTA PGRI Belum Dapat SEMARAPURA-Fajar Bali Sebagian guru di Kabupaten Klungkung sampai saat ini belum mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PGRI, sehingga kondisi ini membuat beberapa guru mengeluh. Di sisi lain, setiap guru dipungut iuran Rp 4.000 setiap bulannya. Kepala SMA Saraswati Klungkung Gusti Made Suberata menyebutkan bahwa pihaknya sudah memohon KTA, namun belum keluar sampai saat ini. “Ya, disuruh nunggu aja,” terang Kepsek SMA Saraswati, Gusti Made Suberata, Senin (26/1) kemarin. Dijelaskan Suberata, di sekolahnya terdapat 15 guru negeri dan 43 guru swasta. Sedangkan seluruh guru swasta di bawah sekolahnya sama sekali belum masuk anggota PGRI. “Kalau yang ini mestinya PGRI yang jemput bola,” terang Suberata. Sejumlah guru lain juga menyebutkan hal yang sama, yaitu belum mendapatkan KTA PGRI. “Sudah berapa kali saya nanya,
belum juga selesai, apa masalahnya saya juga tidak tahu,” terang guru yang tidak mau disebut namanya. Salah seorang guru yang ditugaskan mengelola KTA PGRI di Kabupaten Klungkung, Seniman mengakui kalau pembagian KTA untuk guru-guru di Klungkung terhambat. “Seingat saya terakhir pembagiannya Januari 2014 lalu, sesudah itu saya bolak balik Klungkung-Denpasar mengurus KTA ini,” jelas Seniman. Disebutkan Seniman bahwa tinta printer dan peralatan di Kantor PGRI sering mengalami kerusakan sehingga pencetakan KTA mengalami hambatan. Bahkan Seniman sendiri mengatakan bila ada guru yang membutuhkan KTA karena harus memiliki sebagai persyaratan, silakan urus sendiri di Kantor PGRI Bali. Dirinya juga mengaku tidak menjabat apa-apa di PGRI dan hanya kebetulan menguasai IT sehingga dimintai tolong mencetak KTA PGRI tersebut.
Dermaga Lovina Mubazir
Suyasa Mengaku Dermaga Belum Masuk Inventaris Disbudpar
Gede Suyasa
FB/Agus
SINGARAJA-Fajar Bali Dermaga yang berada di kawasan Wisata Pantai Lovina hingga kini tidak berfungsi secara optimal. Bahkan terkesan mubazir. Malah belakangan dermaga Pantai Lovina itu dijadikan tempat me-
madu cinta oleh para muda mudi yang sedang mengajak pasangannya ke lokasi dermaga. Dermaga yang rencananya akan dimanfaatkan untuk bersandarnya perahu jeti atau perahu bercadik kenyataannya tidak pernah dimanfaatkan oleh para nelayan setempat, lantaran perahu milik nelayan yang mengangkut para toris mancanegara setelah melihat lumba-lumba kesulitan untuk bersandar di dermaga tersebut. Ketua BPC PHRI Kabupaten Buleleng Dewa Ketut Suardipa mengakui bahwa dermaga itu tidak berfungsi optimal. Bahkan pembangunan itu menurut Suardipa terkesan setengah setengah, pasalnya, dengan kondisi bangunan yang tinggi, peruntukan dermaga itu pun tidak diketahui secara pasti. ”Memang dalam pemban-
gunan dermaga itu tidak memperhitungan kegunaan dari dermaga itu dan kini dermaga itu tidak dapat berfungsi dengan optimal,”terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Buleleng Gede Suyasa mengakui tidak bisa berbuat banyak dengan pemanfaatan dermaga itu. Lantaran dermaga itu merupakan hasil bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Aset dermaga pun kini belum tercatat dalam kartu inventaris Disbudpar Buleleng. Suyasa berharap agar dermaga itu bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh nel aya n s e te m p a t .” M a s a l a h dermaga itu kami juga tidak bisa berkata apa. Bahkan kepemilikan demaga itu belum tercatat di Disbudpar buleleng,”cetusnya. W–008
Evaluasi Kegiatan Tahun 2014
Bappeda Kumpulkan Seluruh SKPD SINGARAJA–Fajar Bali Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Buleleng, Senin (26/1) pagi mengumpulkan seluruh SKPD di Lingkup Pemkab Buleleng untuk memantapkan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2014 yang menurut rencana digelar Februari. Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng, kembali akan melakukan evaluasi pelakFB/Agus sanaan kegiatan tahun Gede Darmaja. 2014. Menurut rencana evaluasi terhadap kegiatan di seluruh SKPD lingkup Pemkab Buleleng itu akan digelar pada bulan Februari mendatang selama dua hari. Untuk memantapkan hal itu, kemarin Bappeda Buleleng mengumpulkan seluruh SKPD untuk melakukan persiapan. Kepala Bappeda Buleleng Gede Darmaja ditemui, Senin siang kemarin di ruang kerjanya menjelaskan, kegiatan evaluasi ini merupakan rutin untuk melihat realiasasi sasaran kegiatan yang disusun oleh seluruh SKPD, termasuk melakukan evaluasi dan diskusi, sehingga nantinya persoalan yang ditemukan bisa dicarikan sulosi. ”Kegiatan ini kami lakukan setiap tahunnya dimana untuk melihat pencapaian kinerja serta bisa untuk mencarikan penyelesaian bila ada permasalah yang tidak bisa diselesaikan,”katanya. Bahkan tutur Darmaja, konsep untuk kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2014 mendatang hampir sama dengan pelaksanaan evaluasi sebelumnya, dimana nantinya SKPD akan melakukan presentasi terhadap sasaran kegiatan dari program yang telah dicanangkan. W-008 Layouter: Soma
FAJA R BALI
PENDIDIKAN & BUDAYA
7
SELASA, 27 JANUARI 2015 l Tahun XV
Gedung Mulai tak Terawat
Pemprov Bali Evaluasi Pemanfaatan Anggaran Pendidikan
Pikul Tanggung Jawab Kelola SLB, SMA dan SMK Penerapan Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sepertinya akan menjadi persoalan di Pemprov Bali. Sesuai UU, pengelolaan SMA/SMK yang sebelumnya menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota, akan dipikul oleh pemerintah provinsi. Hal itu diyakini akan berdampak pada alokasi bantuan pendidikan yang selama ini sudah dikucurkan oleh Pemprov untuk seluruh sekolah di Bali. Tak menutup kemungkinan, alokasi bantuan tersebut akan berkurang. FB/DOK
Made Mangku Pastika
DENPASAR-Fajar Bali Usai menghadiri sidang paripurna Senin (26/1) kemarin, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan jajaranya akan melakukan hitung-hitungan ulang terkait pemanfaatan anggaran 20
persen di bidang pendidikan. Menurutnya, selama ini Pemprov Bali hanya memiliki tanggung jawab untuk mengelola operasional Sekolah Luar Biasa (SLB). Sedangkan untuk jenjang SD,SMP, SMA/ SMK menjadi tanggung jawab
Kabupaten/Kota. Kalau pun Pemprov Bali kerap memberikan bantuan dana, itu hanya bentuk kontribusi Provinsi untuk memajukan pendidikan di Bali. Jadi, jika alokasi 20 persen dari APBD hanya diman-
faatkan untuk mengurusi SLB, akan tersisa banyak anggaran. Oleh karena itu, setelah biaya operasional SLB terpenuhi, sisa anggaran dialokasikan untuk SD, SMP, SMA/SMK bahkan Perguruan Tinggi di Kabupaten/Kota. “Bantuan SD,SMP, SMA/SMK sebenarnya bukan kewajiban Provinsi. Provinsi hanya memiliki kewajiban untuk SLB saja. Kalau Provinsi memberi bantuan itu hanya bentuk kontribusi untuk memajukan pendidikan di Bali saja, karena anggaran di kabupaten/ kota tidak mencukupi,” papar Gubernur Pastika. Nah, apabila kini pengelolaan SMA/SMK dialihkan ke Provinsi, maka Gubernur akan mengevaluasi bantuan pendidikan ke Kabupaten/
Raih Juara Dunia Pencak Silat di Singapura
Kota. Apalagi, pelimpahan wewenang tersebut tidak hanya dalam hal biaya pembelajaran, tetapi juga hingga ke gaji guru dan seluruh komponen sekolah. Secara otomatis, Pemprov akan mempriortaskan anggaran untuk SLB, SMA/ SMK. Setelah itu terpenuhi, barulah sisa anggaran dimanfaatkan untuk SD dan SMP di seluruh Bali. “Bantuan pendidikan ke Kabupaten/Kota tergantung jumlah duit yang tersisa,” imbuhnya. Sebagai langkah awal, Gubernur Pastika mengatakan jajaranya segera akan melakukan inventarisasi jumlah SMA/ SMK di seluruh Bali. Sehingga Pemprov Bali dapat mengalokasikan anggaran dalam APBD Provinsi Bali Tahun 2016. W-019
Mahasiswi IKIP PGRI Bali Harumkan Nama Indonesia
FB/BLAS
JUARA DUNIA- Rektor IKIP PGRI Bali, I Made Suarta didampingi PD III, Nyoman Suarjana, Wasit Internasional, I Made Sudana, PR 1 Pande Wayan Bawa dan ketiga pendekar silat IKIP PGRI Bali sebagai peraih juara dunia
DENPASAR-Fajar Bali Prestasi IKIP PGRI Bali dalam cabang olahraga (cabor) seni bela diri pencak silat mengejutkan, karena berhasil meraih juara dunia bidang seni beregu. Prestasi itu dibuktikan tiga atlit seni bela diri pencak silat di Singapura baru-baru ini. Keberhasilan tersebut mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Ketiga pendekar seni bela diri pencak silat tingkat dunia, Luh Putu Eka Pratiwi mahasiswa semester 5, Ida Ayu Putu Candra Murtiadi, semester 7 dan Ni Kadek Ratna Dewi, semester 1, diterima Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta, SH.M.Hum., didampingi Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Pem-
bantu Dekan III, Nyoman Suarjana, S.Pd., Wasit Internasional, I Made Sudana, Sabtu (24/1). Rektor IKIP PGRI Bali, I Made Suarta dan civitas akademika bangga dengan peraihan prestasi juara dunia dan ini sebagai kejutan pertama dalam dunia pencak silat di IKIP PGRI Bali. Rektor atas nama keluarga besar IKIP PGRI Bali memberikan apresiasi kepada ketiga pesilat tersebut, karena mampu mengibarkan sang saka merah putih di Singapura. Sebelumnya atlit atletik IKIP PGRI Bali, Maria Natalia Londa berhasil meraih prestasi gemilang sebagai peraih medali emas Asean Game, urutan ke-11 tingkat dunia, dan peraih medali emas pada Pekan Olah-
raga mahasiswa tingkat Asean. Saat ini lahir dari yunior pada level dunia untuk cabor seni bela diri pencak silat. Keberhasilan ini agar atlit terus mengasah talenta yang dimiliki, sehingga ke depan prestasi terus meningkat dan Suarta juga merasa bahagia, karena institusi yang dipimpinnya mampu memberikan kontribusi pada negara, daerah dan khususnya kepada IKIP PGRI Bali. Karena masih unior, maka ke depan masih berpeluang untuk mengangkat nama bangsa dan negara serta Bali dan IKIP PGRI Bali. Diharapkan dengan prestasi ini IKIP PGRI Bali makin memfokus diri di bidang olahraga terkait dengan eksistensi ke IKIP PGRI Bali ke depan.
IKIP PGRI Bali telah membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), olahraga, seni dan ilmu pengetahuan. UKM tersebut bertujuan agar lebih mudah memantau prestasi mahasiswa, sehingga tidak lagi melalui seleksi, tetapi langsung diambil pada UKM. Terkait sederetan prestasi baik nasional mau pun internasional, maka IKIP PGRI sedang menjajakinya dan sebagai mediator dekan dan atlet. Tahun 2014 institusi ini telah menghadirkan pakar di bidang olahraga dari Kemenpora untuk memberikan ceramah. Selain dengan Kemenpora, pertengahan Februari nanti, lembaga pendidikan pencetak guru olahraga tingkat dunia ini, akan melakukan penjajakan
dengan 2 perguruan tinggi di Malaysia untuk MoU, untuk student and lecture exchange (pertukaran mahasiswa dan dosen (red). Sementara PD III FPOK, Nyoman Suarjana, S.Pd., mengakui, karena saat ini ketiga atlit tersebut sedang mengikuti karantina untuk Asean Game, maka untuk proses pembelajaran akan diberikan keringanan, karena iberpartisipasi membela nama merah putih, dan Bali serta IKIP PGRI Bali. Kemudahan yang diberikan kepada atlit papan atas itu, dapat melalui online karena IKIP PGRI Bali sudah menggunakan wifi. Email dosen agar para atlit ini memilikinya, sehingga secara cepat dan mudah menggunakan online. W-001
SMA PGRI Pekutatan Mati Suri NEGARA-Fajar Bali SMA PGRI Pekutatan yang terletak di Desa Pangyangan Kecamatan Pekutatan mati suri. Sejak tahun ajaran kemarin sudah tidak melakukan aktivitas proses belajar mengajar alias tutup. Tutupnya sekolah swasta ini, diduga disebabkan karena tahun ajaran 20132014 tidak mendapat siswa, lantaran tak satupun calon siswa yang mendaftar. Ditambah lagi untuk siswa kelas XI dan XII, jumlahnya cukup sedikit sehingga melemahkan semangat belajar. Lantaran tak ada kegiatan belajar dan mengajar, otomatis bangunan di sekolah tersebut jadi sepi. Kondisi yang tersisa hanya, suasana sepi dan sejumlah ruangan yang kosong melompong. Kondisi meubeler, meja dan kursi ditaruh dalam salah satu ruangan gedung sekolah tersebut. Begitu pula bangunan sekolah itu, sudah mulai terlihat terjadi kerusakan serta mulai banyak ditumbuhi ilalang. . Camat Pekutatan, Eko Susilo Minggu (25/1) membenarkan kalau SMA PGRI sudah tutup dan kini tak lagi ada kegiatan proses belajar mengajar. Pihaknya, tak tahu apa penyebabnya dan mulai kapan di tutup. Namun pihaknya, hanya mengetahui mulai tak lagi ada aktivitas belajar mengajar, setelah sekolah tersebut tak mendapat siswa baru pada tahun ajaran lalu. Sedangkan siswa kelas XI dan XII terpaksa pindah ke sekolah swasta lainnya. Sementara, mantan Kepala SMA PGRI Pekutatan, Ni Nengah Sukeni dikonfirmasi kemarin mengakui kalau sekolah itu sudah tutup. Dia menyebutkan di tahun ajaran 2013-2014, sekolah tersebut tak mendapat calon siswa, karena tak ada yang mendaftar. Selanjutnya, bagi kelas XI yang berjumlah tujuh siswa terpaksa pindah ke sekolah swasta lainnya, lantaran tidak betah. Saat itu, mungkin tak dapat berbuat apa-apa, pilihannya akhirnya ditutup saja. Siswa kelas XI dan XII, diinformasikan pindah ke sekolah di Pekutatan dan ada pula yang ke Mendoyo serta ke Negara. Dia menduga, SMA PGRI Pekutatan hingga tak mendapat siswa, tak terlepas setelah dibangunnya SMKN 5 Negara di Kecamatan Pekutatan, dengan jurusan bidang pariwisata. “Awalnya, orang masuk ke SMA PGRI Pekutatan, jumlah yang mendaftar cukup banyak, namun makin tahun makin berkurang,” ujarnya . Dia juga menduga, akibatnya karena adanya penambahan ruang kelas baru di SMAN 1 Pekutatan. Dia masih ingat, ketika tahun ajaran 2012-2013 ternyata hanya tujuh siswa yang mendaftar. W-003
Undhira Terima Kunjungan Universitas Al-Azhar Mataram
MANGUPURA-Fajar Bali Universitas Dhyana Pura (Undhira) Badung menerima kunjungan tamu dari Universitas Al-Azhar Mataram. Kunjungan ini merupakan salah satu bukti bahwa Undhira semakin dikenal oleh perguruan tinggi baik yang ada di Bali maupun luar Bali yang ingin berbagi ilmu serta pengalaman tentang Program Studi dan Program Pelatihan Pariwisata yang ada di Undhira. Terlebih lagi Undhira kini telah melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang telah dilaunching pada tanggal 18 Oktober 2014 dalam rangka mewujudkan sistem pelayanan pendidikan yang berkualitas Kunjungan ini diterima oleh Rektor Undhira Dr. dr. Made Nyandra, Sp.KJ.,M.Repro, Wakil Rektor I, Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE.,M.MA, MA, Wakil Rektor II, I Made Darmayasa, SE., MM,dan Jaya Pramono, S.Pd., M.Par selaku Direktur Direktorat Sistem Penjaminan Mutu Internal Undhira. Kunjungan Al_Azhar ini diwakili oleh Wakil Rektor I, Ir. Muh Ansyar, MP, Kepala Biro Akademik dan Umum, Arya Sosunan, SH.,MH, Kepala Badan Penjaminan Mutu Ir. Muhsin, M.Si beserta satu orang staf dari Badan Penjaminan Mutu, Irianto, SE., MM. Pada kesemptan itu Rektor Undhira, Made Nyandra menyatakan, terimakasih dan penghargaan kepada pihak Universitas Al-Azhar atas dipilihnya Undhira sebagai salah satu tujuan sudi banding dan berbagi pengalaman khususnya dalam hal penyelenggaraan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Melalui kunjungan ini Undhira juga bisa belajar dan memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman untuk semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan di universitas sehingga pada akhirnya akan menghasilkan lulusan yang unggul dan mampu bersaing di dunia kerja. Kerjasama ini diharapkan akan berkesinambungan dan berkelanjutan juga dalam hal pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dijelaskan Rektor bahwa di Undhira, kami mendidik mahasiswa dalam hardskil dan softkill. Hardskill di sini dimaksudkan adalah proses pembelajaran melalui pendidikan akademik dan softskil adalah melalui pendidikan karakter yang diselenggarakan setiap hari rabu. Undhira yang kini memiliki 13 progdi yang telah terakreditasi yaitu yaitu S1 Manajemen, S1, Sastra Inggris, S1 Psikologi, S1 PG Paud, S1 PG PKK, D3. Pemasaran, S1, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, S1 Fisioterapi, S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, S1 Ilmu Gizi, S1 Biologi, S1 Sistem Informasi, S1 Tehnik Informatika. BD/W-001
FB/IST
KUNJUNGAN- Rektor Undhira, Made Nyadra bersama rombongan dari Universitas Al-Azhar Mataram
RALAT Dalam berita Harian Umum Fajar Bali edisi 26 Januari 2015 terdapat kesalahan mencamtumkan SMK Se-Badung mengikuti invitasi bola voli di SMK Prada. Berita yang benar invitasi bola voli tersebut diikuti siswa SMP Se-Badung.
Penantian Umat Hindu Selama 56 Tahun Berhasil Dikawal DPD/MPR RI
Angayubagia, Menteri Agama Izinkan Pendirian Sekolah Hindu Lewat Peraturan Menteri No.54
FB/IST
KEMENANGAN HINDU – President The Hindu Center, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III ( Komite III DPD/MPR-RI) Usai Rapat Kerja Dengan Lukman Hakim Saefuddin (Menteri Agama RI) di kompleks MPR RI Senayan
Sejak pertama kali diakuinya umat Hindu di Republik Indonesia yakni pasca berdirinya Parisadha Hindu pada 1959, umat Hindu Nusantara sangat mendambakan berdirinya sekolah Hindu yang berbasis Weda. Hampir 56 tahun berjuang, perjuangan demi perjuangan akan hal ini gagal diwujudkan karena berbagai macam kendala internal dan eksternal, dan akhirnya pada awal tahun 2015 umat Hindu mendapatkan kado terindah yakni dengan turunnya Peraturan Menteri Agama No.54 Tahun 2014 tentang pendidikan keagamaan Hindu yang disahkan pada 23 Desember 2014. Hal ini mengemuka saat rapat dengar pendapat, Dr. Shri I Gusti
Ngurah Arya Wedakarna MWS II, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dengan Menteri Agama RI di Kompleks MPR RI Senayan Jakarta beberapa waktu lalu. “Atas nama umat Hindu Indonesia, saya sampaikan terimakasih kepada Presiden RI Ir.Joko Widodo dan Menteri Agama RI yang telah mengabulkan permintaan umat Hindu Indonesia untuk bisa memiliki sekolah Hindu ditingkat usia dini (Pratama widya), tingkat SD ( Adi Widya ), tingkat SMP ( Madya Widya ), tingkat SMA ( Utama Widya ) dan tingkat perguruan tinggi ( Maha Widya ). Saya sudah sampaikan hal ini pada Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2014 saat pelantikan beliau
di MPR RI. Dan dengan pengawalan DPD RI dan juga dorongan dari Prof. Ketut Widnya,P.Hd ( Dirjen Bimas Hindu RI ) maka tidak sampai 3 bulan, Menteri Agama RI sudah mengeluarkan Permenag RI No.54. Ini suatu kemenangan umat Hindu dalam bidang politik. Terimakasih banyak.”ungkap Senator RI, Dr. Arya Wedakarna yang juga merupakan President The Hindu Center Of Indonesia. Iapun berharap melalui restu negara ini, Hindu di 34 Provinsi bisa segera memiliki sekolah berbasis Hindu dengan segera .Apresiasi atas prestasi ini diberikan oleh Dimas Sujono ( Direktur The Hiindu Center Of Malang Jawa Timur ) yang menyatakan, “Sungguh merupakan kebahagiaan karena
sudah umat Hindu sudah 56 tahun sejak lahirnya PHDI 1959 kita menunggu adanya peraturan pendidikan keagamaan Hindu. Saya memuji atas peran dan kerja keras dari Dr. Arya Wedakarna yang sudah mengawal PP No.55 Tahun 2007 tentang sistem pendidikan agama hingga lahirnya Permenag No.54. Sudah kuasa Ida Sang Hyang Widhi Wasa bahwa izin ini turunkan saat Dr. Arya Wedakarna menjadi DPD RI yang bersinergi dengan Presiden Jokowi dan Menteri Agama Lukman Hakim dan Dirjen Bimas Hindu, Prof Ketut Widnya. Kami umat Hindu di Jawa tidak akan bisa melupakan jasa – jasa dari Senator RI Dr. Arya Wedakarna yang getol mengawal aturan ini.
Ini perjuangan yang luar biasa. Tanpa restu leluhur dan kehendak Sang Hyang Widhi Wasa semua tidak bisa terwujud. Saya yakin orang Bali tidak salah memilih Senator RI ini sebagai pemimpin masa depan bangsa. Ditangan beliau semua perjuangan leluhur yang tertunda menjadi kenyataan. Sungguh alam semesta sangat mendukung. Ini tenggara Sabdo Palon Nayogenggong. Ini kemenangan umat Hindu. “pungkas Dimas Sujono. Selain pendirian sekolah Hindu di Indonesia, Senator Wedakarna juga mengawal penegrian 3 sekolah tinggi agama Hindu ( STAH ) dalam waktu dekat yakni di Jakarta, Sulawesi, Klaten Jateng. KJS Layouter: Wiadnyana Layouter: Manik
EKONOMI
8 VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
12550 10240 14512 10263 18997 14417 108.36 1629 3530 9638
KURS BELI 12450 9740 14162 9913 18497 13917 102.86 1599 3130 9038 Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
2014, Kanwilkum-HAM Deportasi 408 Wisman Gelap 242 Wisman Asal Tiongkok
FB/RONY
Kakanwilkumham Bali I Gusti Kompiang Adiana beserta jajarannya
DENPASAR - Fajar Bali Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok tercatat mendominasi kedatangan ke Pulau Dewata. Bahkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali selama tahun 2014 lalu, jumlah wisman ini merangsek ke posisi 2 di bawah wisman asal Australia. Namun, wisman asal Tiongkok ini tak semuanya datang ke Pulau Dewata untuk berlibur. Ada beberapa diantaranya bahkan menyusup sebagai wisman “gelap” dan melanggar aturan yang ada di Republik Indonesia. “Berdasarkan data, sepanjang tahun 2014 lalu kami telah mendeportasi 408 orang dimana diantaranya sejumlah 242 orang asal Tongkok,” kata Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali I Gusti Kompiang Adyana di Denpasar kemarin (26/1). Ke 242 orang asal negara Tiongkok ini dideportasi melalui kantor imigrasi yang ada di Kota Singaraja. Seluruh wisman “gelap” asal Tiongkok tersebut bekerja di bidang konstruksi. “Mereka menyalahi aturan. Rata rata yang digunakan visa kunjungan atau wisata,” sebut Adyana. Selain dari Kantor Imigrasi Singaraja, warga negara asing (WNA) yang dideportasi melalui Kantor Imigrasi Ngurah Rai pun tercatat sejumlah 150 orang. Disusul kemudian Kantor Imigrasi Denpasar telah mendeportasi 16 orang. “Semua wilayah menjadi konsentrasi kami. Setiap tahun orang asing ini ada saja yang menyalahgunakan izin tinggal,” kata Adyana, seraya mengaku tidak tahu apa yang menjadikan alasan para WNA melakukan tindakan melanggar aturan tersebut. “Alasannya sejauh ini kami tidak tahu apakah mereka sengaja atau memang membutuhkan dana,” sebutnya yang juga mengungkapkan 11 WNA masih dalam proses dideportasi. Untuk menekan WNA yang menyalahi izin aturan tinggal ungkap Adyana, selama ini kerap melakukan berbagai sosialisasi. Sosialisasi dilakukan ujarnya, menyasar melalui para guide (pemandu wisata), hotel, sekolah internasional dan perkumpulan pernikahan campuran, kemaritimandi Benoa, antar instansi dan masyarakat umum. Berdasarkan data yang ada, WNA yang datang ke Bali sepanjang tahun 2014 lalu sekitar 4,03 juta orang dan WNA yang berangkat dari Bali sekitar 4,11 juta orang. “Di tahun lalu, kami juga berhasil menggagalkan aksi buronan interpol yang juga warga Tiongkok,” terang Adyana. W-011
FAJA R BALI
SELASA, 27 JANUARI 2015l TAHUN XV
Badung Rancang Penyertaan Modal Rp 1,1 T di Bank BPD Bali Komitmen Pemerintah Kabupaten Badung baik itu di eksekutif dan legislatif untuk melakukan penyetoran modal di Bank BPD Bali patut mendapatkan acungan jempol. Saat ini pihak eksekutif dan legislatif di kabupaten Badung sedang merancang penyertaan modal baru yang mencapai Rp 600 milliar hingga tahun 2017. Bila itu terealisasi total penyertaan modal yang dimiliki badung mencapai Rp 1,1 triliun lebih. FB/KJS
DENPASAR-Fajar Bali Untuk itu Badung meminta komitmen Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Komitmen ini akan menjadi dasar kuat bagi Badung untuk menambah penyertaan modal di Bank BPD Bali. Demikian antara lain terungkap dalam pertemuan Pengurus Bank BPD Bali dengan Pansus DPRD Badung di Kantor Pusat Bank BPD Bali, Renon, Senin (26/1) kemarin. Ketua Pansus DPRD Badung, Nyoman Satria menyampaikan, kedatangan pansus ke Bank BPD Bali ini adalah untuk mendapatkan berbagai informasi dan data tentang perkembangan BankBPD Bali. Data-data ini akan menjadi acuan bagi Pemkab Badung untuk melakukan penyetoranmodal. Hingga 2017 Badung ingin memiliki modal permanen sebesar Rp 1,1 triliun lebih atau dalam kurun waktu 2015-2017 menambah penyetoran modal ke Bank BPD Bali sebesar Rp 600 miliar. ‘’Awal tahun ini kami berencana melakukan penyetoran modal sebesar Rp 300 miliar dulu,’’
ungkapnya. Ia berharap penambahan modal ini nantinya akan memberi manfaat bagi masyarakat Bali khususnya bagi para pelaku UMKM yang selama ini masih kesulitan untuk mengakses kredit perbankan. “Mudahmudahan teman-teman pansus dapat memahami, sehingga 2017 nantipenyertaan modal Badung mencapai Rp 1,1 triliun. Dengan demikian, Badung akan menguasai sekitar 55 persen saham BPD kalau itu disetujui pada paripurna nanti,’’ kata politisi PDI Perjuangan tersebut. Dikatakan, ke depan jika dibutuhkan investasi lebih besar lagi 2018 penyertaan modal terus bisa ditingkatkan. Dari sisi NPL, Bank BPD Bali cukup bagus. Namun untuk Denpasar dan Badung daya serap kredit Bank BPD Bali masih terbilang kecil. Karena itu, mesti ada layanan lebih yang diberikan serta dikembangkan termasuk produk keuangan baru lainnya sehingga masyarakat ingin
DENPASAR - Fajar Bali Situasi politik di Indonesia yang dinilai masih labil tak pelak membawa dampak kepada faktor ekonomi. Belum lagi kebijakan yang diambil pemerintah dinilai para pelaku ekonomi sebagai langkah yang tidak bijak seperti menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu. Alhasil, situasi ini pun merembet ke dunia otomotif yang dimana prediksi para pengamat otomotif mengatakan bahwa di tahun 2015 ini merupakan tahunnya otomotif ternyata meleset. Tidak tanggung - tanggung, situasi ini bahkan akan berbalik dengan terjadinya penurunan khususnya di tingkat penjualan seluruh merk kendaraan otomotif di Indonesia. Regional Manager Indonesia Timur Agung Toyota Rosali Sinarta menyatakan, saat ini para pelaku pasar oto-
motif masih melakukan tindakan wait and see (menunggu dan melihat). Hal ini lanjutnya dikarenakan, ada beberapa kebijakan pemerintah baru di bawah kepemimpinan Joko Widodo dinilai tidak populer. “Berdasarkan kacamata tahun lalu (2014,red), ternyata seiring waktu tidak berdampak signifikan. Kebijakan pemerintah salah satu penyebabnya,” ungkap Rosali saat ditemui di kantornya di Denpasar belum lama ini. Rosali melanjutkan, untuk di otomotif, dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 2015 ini tidak ada pertumbuhan bahkan cenderung turun. “By (melalui) data, dibandingkan tahun lalu, di tahun ini tidak ada growth (pertumbuhan) bahkan cenderung menurun,” ujarnya. Meski tambah Rosali, penurunan ini dalam artian tidaklah sangat besar. Politik dalam hal
SERIUS-Jajaran Pengurus Bank BPD Bali dalam pertemuan dengan Pansus DPRD Badung di Kantor Pusat Bank BPD Bali, Renon, Senin (26/1) kemarin
menggunakan layanan Bank BPD Bali, baik itu untuk kalangan PNS, swasta, pensiunan, dan lainnya. Terkait rancangan penyertaan modal Badung di Bank BPD Bali Rp 1,1 triliun pada 2017 akan dirancang bertahap yakni 2015 Rp 300 milliar, 2016 Rp 200 miliar, dan 2017 Rp 100 miliar sehingga total 2015-2017 menjadi Rp 600 miliar. Sementara Dirut Bank BPD Bali I Made Sudja menyampaikan, kinerja Bank BPD Bali hinggakini di atas BPD di Indonesia. Dikatakan Bank BPD Bali menjadi bank terkemuka dalammelayani UMKM. Kewajiban Bank BPD Bali telah menyalurkan kredit produktif 40 persen. Demikian dengan capaian misi Bank BPD Bali, seperti meningkatkan daya saing, program kemitraan dengan pemda, dan lainnya. Saat ini Badung menguasai 43 saham Bank BPD Bali. Disampaikan juga ada dua pemegang saham pengendali dari modal setor. Dari penyertaan modal Badung
dari 2005-2014 yang mencapai Rp 500 miliar deviden yang sudah dibayar Bank BPDBali mencapai Rp 342 miliar. Itu belum termasuk laba 2014 yang akan dibagikan April 2015 ini. Itu tersebar di seluruh Bali. Terbanyak di Denpasar dan Badung sisanya di kabupaten/ kota lainyadi Bali. Terkait kinerja Bank BPD Bali dipaparkan, total aktiva mencapai Rp 6,6 triliun pada 2009.Jumlah ini meningkat mencapai Rp 16,9 triliun, dari modal 1,2 triliun. DPK 2009 mencapai Rp 5triliun kini (2014) menjadi Rp 12,8 triliun. Dari sisi kredit, pada 2009 Rp 5,5 triliun. Pada 2014mencapai Rp 12,5 triliun. Dana tersebut sudah disalurkan kepada masyarakat. Dari sisi laba pada 2009 BPD membukukan Rp 190 milliar, sedangkan 2014 mencapai Rp 490miliar. Dari sisi CAR sesuai ketentuan OJK yakni minimal 8 persen, maksimal 18 persen. Pada2014, Bank BPD Bali sudah mampu mencapai Rp 20,8 persen. Ini berarti
Bank BPD Bali sangatmenjaga likuiditas. Menjawab beberapa pertanyaan anggota pansus terkait layanan lebih yang akan diberikan BankBPD Bali, Sudja mengatakan, layanan lebih itu dilakukan dengan meningkatkan sinergi denganLPD. Pihaknya akan menyiapkan mobil keliling untuk memberikan layanan yang lebih optimalbagi masyarakat. Sektor mikro kecil akan dilayani lebih baik lagi terutama yang layak mendapatkredit namun terbentur jaminan akan dibantu lewat kerja sama dengan Jamkrida. Wakil Ketua DPDR Badung Made Sunarta menyampaikan, dari apa yang sampaikan Dirut BankBPD Bali ada keyakinan investasi di Bank BPD Bali tepat dilakukan. Untuk 2015 Badung cukupRp 300 miliar. Pertemuan kali ini dihadiri oleh segenap Pengurus Bank BPD Bali baik itu jajaran Komisaris danDireksi serta jajaran Kepala Divisi Bank BPD Bali. Rls
Situasi Politik Tidak Stabil Sebabkan Dunia Otomotif “Menahan Diri”
Musda IV Perbarindo Bali
Rosali Sinarta
FB/RONY
ini sebutnya, sangat berdampak sekali terhadap dunia ekonomi khususnya di otomotif. Rosali membeberkan, untuk saat ini para pelaku pasar otomotif diharapkan mampu untuk mencreate (menciptakan) pasar. Meskipun tambahnya, market
yang ada tidak selalu bisa diikuti. “Mungkin pabrikan akan menambah type atau varian, tapi kita harus mencreate pasar. Memang tentunya, market (pasar) tidak bisa diikuti dan kitalah yang harus bisa mencreate pasar,” terang Rosali. Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam mencreate pasar ini beber Rosali yakni ikut memberikan solusi akan kebutuhan kendaraan khususnya mobil kepada calon pengguna atau masyarakat. “Kebutuhan customer diberikan solusi. Apalagi, mobil bukan sebuah kebutuhan mendasar. Tentu masyarakat tak ingin membeli mobil ibarat kucing dalan karung,” tegasnya. Rosali menyebutkan, ekspektasi masyarakat belakangan ini semakin tinggi. Tentunya sambungnya, para pelaku pasar dapat mencarikan dan menemukan solusi dalam menjawab tingginya ekspektasi
masyarakat. Untuk Agung Toyota sendiri Rosali membeberkan terjadinya penurunan penjualan pada awal tahun 2015 ini. Dibandingkan bulan yang sama di tahun 2014 lalu sebutnya, penurunan terjadi sampai 10 sampai 20 persen. Ro s a l i m e n c o n to h ka n , kontribusi Type Avanza yang sepanjang tahun 2014 lalu sangat mendominasi saat ini menurun hampir 70 persen. “Tahun ini merupakan tahun perjuangan di otomotif. Mampu bertahan saja saya rasa cukup baik,” ucapnya. Masyarakat selama ini juga kata Rosali masih gemar memiliki kendaraan mobil dengan tipe city car. “Kita harus mengerti dengan customer satisfaction. Saat ini, penurunan perekonomian saya rasa terjadi di tingkat apapun,” sebutnya.W-011
Pengurus Terpilih Diminta Beri Kontribusi Positif Kepada Anggota DENPASAR- Fajar Bali Terkait denga musda IV Perbarindo Bali yang akan diselengarakan besok, Rabu (28/1) di Hotel Bali Beach, Sanur, Denpasar, beberapa anggota Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali berharap, kepada Pengurus yang terpilih untuk empat tahun kedepan, harus mampu merangkul serta memberi kontribusi positif kepada organisasi (Perbarindo). Hal tersebut disampaikan, Dewan pimpinan komisariat Perbarindo Kabupaten Gianyar, I Made Suarja, saat ditemui diruang kerjanya belum lama ini. Diharapkan dapat terbentuk struktur kepemimpinan yang kuat, memahami maksud dan tujuan perhimpunan dan bisa menggerakkan roda kehidupan organisasi itu sendiri. “Siapapun yang terpilih nanti kami berharap, agar mampu mendengar apa yang disuarakan dari bawah, serta harus mampu juga menjembatani regulasi. Agar regulasi yang mempersulit atau memberatkan perhimpunan bisa dicarikan solusi, jangan sampai kita (anggota Perbarindo Bali) menjadi himpitan dari pembuat regulasi itu sendiri,” jelasnya. Selain itu, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga merupakan lembaga intermediasi yang diharapkan
bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan fungsi intermediasi tersebut akan bisa pula menggerakan perekonomian pedesaan maupun perkotaan yang ada di Bali secara umum. “Dengan demikian kami berharap, himpitan regulasai diharapkan dapat disuarakan oleh pemimpinpemimpin yang terbentuk nantinya, selain itu agar bisa terjaring Ketua dan pendamping-pendamping yang terpilih kedepan adalah mereka yang betulbetul mau bekerja dan mau mengabdikan dirinya, untuk organisasi serta mau bekerja keras untuk bisa mendengar keluhan-keluhan para anggota,” harapnya. Harapan terkait dengan pengurus yang terpilih di Musda IV Perbarindo Bali juga datang dari Direktur BPR Pedungan, I Made Gede Mahendra. Minggu (25/1) di sela pelaksanaan Hut ke-45 BPR Pedungan mengatakan, agar kedepan keberadaan organisasi Perbarindo Bali bisa memberi nilai tambah yang lebih besar kepada anggota. Yang mana dalam hal ini apakah Perbarindo Bali pada khususnya mempunyai kemampuan lebih untuk memberi solusi kepada para anggota terutama dalam mengatasi persoalan-persoalan yang tengah dihadapi BPR, terutama terkait regulasi. M-004
603/IX/GLH
639/XI/KTR
Layouter:Zohra
SPORT
FAJA R BALI
SELASA, 27 JANUARI 2015 l Tahun XV
Tim Putri Djarum Lewati Hadangan Pertama
9
Jaya Raya Babat Hiqua Wima 5-0 Pebulutangkis Tomy Sugiarto membuka kemenangan Jaya Raya atas Hiqua Wima, Surabaya. Pada tampilan pembuka turun ditunggal putra dari Icuk Sugiarto itu harus kerja keras sebelum memenangi permainan atas Anthony Sinisuka Ginting.
FB/SUPRI
SEMI FINALIS 2014-Tim Putri Djarum Kudus Superliga siap menurunkan Formasi terbaiknya telah dibuktikan meraih kemenangan perdana atas Granular Thailand 4-1, di GOR Lila Bhuana Denpasar DENPASAR-Fajar Bali Tim putri Djarum Kudus memetik kemenangan pertama pada Djarum Superliga Badminton 2015 yang berlangsung di GOR Lila Bhuana Denpasar, Senin (26/1) kemarin. Tim ini mengalahkan Granular Thailand, 4-1. Satu-satunya kekalahan Djarum diderita pasangan ganda Vita Marisaa/Shendy Puspa Irawati yang turun pada partai kedua, kalah 14-21, dan 12-21 dari Duanganong Aroonkesorn/ Natcha Saengchote. “Semua partai cukup memuaskan, kecuali ganda putri yang kalah. Penampilan Vita dan Shendy memang buruk,” kata Fung Permadi, Manajer tim Djarum. Fung juga mengakui pemain ganda timnya masih mengkhawatirkan. “Mungkin karena ini masih partai pertama,” katanya. Kemenangan pertama Djarum dipersembahkan pemain mereka dari Korea Selatan, Sung Ji-hyun, yang mengalahkan Rusyidina Antardayu Riodingin, dengan 21-13, dan 21-14. Tiga kemenangan lainnya kontribusi Maria Febe Kusumastuti, Jenna Gozali/Komala Dewi, dan Dinar Dyah Ayustine.R-007
DENPASAR-Fajar Bali Tim putra Jaya Raya Jakarta tampil meyakinkan saat menundukkan Hiqua Wima Surabaya pada babak penyisihan grup Djarum Superliga Badminton 2015 yang berlangsung di Denpasar, Bali. Jaya Raya menang telak 5-0, di GOR Lila Bhuana Denpasar, Senin (26/1) kemarin. “Hasil tadi memuaskan, bisa menang 5-0, meskipun beberapa partai kehilangan satu game,” kata Sigit Pamungkas, pelatih Jaya Raya. Tommy Sugiarto yang turun pada partai pertama sempat kehilangan game kedua saat mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting, 21-18, 18-21, 21-12. Ganda putra Hendra Setiawan/Angga Pratama juga kehilangan game kedua sebelum akhirnya menang 21-16, 16-21, 21-13 atas Ade Yusuf
35 Pemain Ikuti Seleksi
Menjaring duta olahraga cabang sepakbola mewakili Badung pada Porprov Bali XII MANGUPURA-Fajar Bali Seleksi perdana menjaring pemain cabor sepakbola Porprov Badung, Minggu (25/1) lalu di Lapangan Banteng, Seminyak diikuti 35 pemain. Jumlah tersebut diharapkan bertambah saat seleksi lanjutan nanti, Kamis (29/1) di Stadion Samudra, Kuta. Pelatih sepakbola Porprov Badung, Putu Mahardika, Senin (26/1) kemarin, mengatakan seleksi khusus diperuntukkan atlet kelahiran 1993 yang berdomisili dan mempunyai KTP Badung. “Kami sudah beritahu kepada pemain yang datang agar mengajak teman sebanyak-banyaknya saat seleksi kedua nanti,” ucap Mahardika.
FB/SUPRI
USUNG MANDAT-Putu Mahardika (tengah) dipercaya sebagai pelatih sepakbola Porprov Badung Mahardika juga berharap kepada pihak manajemen agar seleksi juga bisa berlangsung di wilayah Badung Utara, agar tidak terkesan daerah di Badung Selatan saja terus menggelar penjaringan pemain. “Tujuan ini kan untuk menyeleksi pemain yang akan membela Badung. Seleksi ini
supaya merata tidak terfokus di Badung selatan. Ini menjadi usulan kami ke pihak manajemen,” jelasnya. Menu seleksi yang diberlakukan kata Mahardika fokus ke game, sedangkan pemantauan fisik serta pemahaman teknik pemain akan dibahas belakangan usai terbentuk tim definitif.R-007
Santoso/Risky Hidayat Ismail. “Mungkin karena lawan kemampuannya di bawah, justru membuat Hendra/Angga tidak terlalu fokus,” jelas Sigit. Tiga partai berikutnya berjalan mulus bagi Jaya Raya. Ketiga wakil mereka berikutnya menang dua game langsung. Hendra Setiawan/ Angga Pratama menalahkan Ade Yusuf Santoso/Risky Hidayat Ismail [21-16, 16-21, dan 21-13]. Tunggal kedua Jaya Raya Wei Nan menyudahi perlawanan Panji Akbar [24-22, 21-15]. Begitu pula ganda Jaya Raya Markis Kido/Agrippina Primarahmanto Putera menang atas Muh Ulinnuha/Riyo Arief A [21-17, 21-11]. Pada partai pamungkus Tanongsak Saensomboonsuk sukses menghentikan perlawanan Rizki Antasari [21-15, 2115].R-007
FB/SUPRI
ANDALAN JAYA RAYA-Tomy pada tampilan perdana tunggal putra mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting asal Hiqua Wima 21-18, 18-21 dan 21-12 Djarum Superliga 2015 di GOR Lila Bhuana Denpasar, Senin (26/1) kemarin
PSSI Denpasar Secepatnya Gelar Musorkot
DENPASAR-Fajar Bali Kepengurusan Perseden Kota Denpasar masa bakti 2010-2014 segera berakhir, dan segera menggelar Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) untuk memilih pengurus baru masa bakti empat tahun mendatang. Hal ini dikatakan Humas PSSI Denpasar Dewa Gede Rai, S.Sos. MSi, Jumat (16/1) di Kantor Walikota Denpasar usai mengikuti rapat internal dengan Pengurus Perseden Kota Denpasar yang dipimpin Ketua Umum PSSI Kota Denpasar yang juga Wakil Walikota Denpasar, I.G.N Jaya Negara. Musorkot ini akan dilaksanakan di Kantor Walikota Denpasar pada akhir Januari atau paling lambat awal Pebruari mendatang. “Yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia adalah Gusti Ketut Anom,” kata Dewa
Dewa Gede Rai
FB/SUPRI
Rai. Semua klub-klub yang ada di bawah naungan PSSI Denpasar baik yang tergabung di Divisi Utama, Divisi Satu maupun Divisi Dua yang mengikuti Kompetisi lalu akan diundang sebagai peserta Musorkot.
Disamping memilih pengurus baru agenda tersebut juga diisi pertangungjawaban pengurus lama termasuk beberapa kegiatan serta prestasi yang telah diraih selama ini. Lebih lanjut Dewa Rai yang Kasubag Pemberitaan Humas Pemkot Denpasar mengatakan sesuai Pedoman Dasar dan AD/ART PSSI dan disempurnakan dalam Statuta PSSI yang baru bahwa untuk cabang olah raga sepak bola di masing-masing tingkatan yang sudah habis masa kepengurusan harus segera menggelar musyawarah yang disesuaikan dengan Statuta PSSI. Lebih lanjut pria asal Klungkung ini mengatakan Perseden dibawah kendali Ketua Umum PSSI Kota Denpasar, I.G. N. Jaya Negara, pembinaan sepak bola di Denpasar berkembang dengan pesat dan mampu mencetak
beberapa pemain yang kini bermain di tingkat nasional. “Satu-satunya Perserikatan di Bali yang paling rutin menggelar kompetisi intern adalah Perseden. Hal ini sesuai dengan komitmen pengurus Perseden untuk melakukan pembinaan. Terbukti dari prestasi yang diraih Perseden selama lima tahun cukup membanggakan,” katanya. Untuk kelompok umur baik di usia 15 tahun maupun di kelompok junior 18 tahun Perseden Denpasar beberapa kali tampil sebagai juara di Provinsi Bali, bahkan untuk Porprov 2013 Denpasar mempersembahkan medali emas. Prestasi yang cukup menonjol diraih oleh tim Perseden dibawah polesan pelatih I Nyoman Ambara, mampu mengarungi divisi satu Liga Indonesia. R-007
Cabor Porprov Klungkung Rata-rata
Dulu menembak dan panjat tebing sebagai gudang medali Klungkung SEMARAPURA-Fajar Bali Dua puluh satu cabang olahraga diproyeksikan berebut medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XII di Buleleng, S e p te m b e r m e n d a t a n g . Dengan tidak menyebut 9 cabang olahraga yang absen, Ketua Umum KONI Kabupaten Klungkung Dewa Gde Oka Subawa, mengakui terjadi perbedaan kekuatan cabang olahraga (cabor) di Klungkung. “Dulu cabang andalan dan bisa menyumbang medali emas melimpah yakni menembak, dan panjat tebing, tapi sekarang sudah merata,”kata Oka Subawa, Senin (26/1) kemarin. Lambatnya kaderisasi
yang hampir terjadi disemua cabang olahraga termasuk menembak dan panjat tebing, membuat KONI Klungkung harus ekstra keras untuk mempersiapan kontingen, terutama memompa semangat menjabarkan program latihan. “Meski jumlah cabor hanya 21 yang terlibat tak menyurutkan anggota KONI Klungkung untuk berbuat. Menembak dan panjat tebing masih tetap diharapkan memberi kontribusi kepingan medali emas,” ujar Subawa. Persoalan yang menghambat pembinaan dan menjabarkan program latihan adalah minimnya fasilitas olahraga. Kalau pun ada
GOR S w e c a p u ra , h a nya bisa digunakan untuk cab a n g o l a h ra ga te r te n t u tidak bisa dimanfaatkan untuk atletik. Padahal cabang atletik sangat menjanjikan limpahan medali emas. “Selama ini ketika mempersiapkan atlet dan melihat kualitas atlet saat uji coba harus pinjam di Bangli dan Gianyar,” kilah Subawa. Disamping menambak, panjat tebing dan atletik, KONI Klungkung juga masih menanti tampilan dari Suparniti dari cabang silat. “Boleh jadi Supartini keterlibatan pada Porprov yang terakhir, kan dia sudah berumur,” pungkasnya. R-007
517/I/GLH
018/I/FB/KTR
680/IX/GLH
Layouter: Zohra
POLITIK
10 Suara PARLEMEN
Dewan Minta PDAM Tingkatkan Pelayanan NEGARA-Fajar Bali Pembahasan tarif air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam rapat kerja antara DPRD Jembrana dengan Direktur serta manajemen PDAM Jembrana, Senin (26/1) kemarin, disepakati naik dari Rp1600/m3 menjadi Rp 2.200/m3. Hasil rekomendasi dewan ini, akan disampaikan ke Bupati Jembrana. FB/DOK Walaupun sudah ada kata Ketut Sugiasa sepakat, rapat dipimpim Ketua DPRD Jembrana, Ketut Sugiasa memberikan rekomendasi, intinya menekankan agar seluruh jajaran serta manajemen PDAM Jembrana melakukan revolusi mental. Penekanan yang dimaksud, yakni meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama terhadap pelanggan PDAM. Diharapkan tidak melakukan penambahan karyawan dan jangan terjadi karyawan titipan. Ketut Sugiasa pada rapat kerja kemarin juga menegaskan sebanyak tiga orang yang menjadi pengawas di PDAM Jembrana juga harus jelas, terutama soal struktur organisasinya. Selanjutnya, dewan juga meminta supaya kinerja pengawas harus jelas. Karena dikhawatirkan, jangan sampai hanya datang setiap bulan dan menerima uang. Komang Dekritase, salah satu anggota DPRD Jembrana menekankan kenaikan tarif harus dibarengi dengan sosialisasi kepada masyarakat terutama pada pelanggan PDAM”Petugas PDAM, termasuk pencatat meteran harus bekerja maksimal dan benar,” ujarnya. Tak hanya itu, beberapa hal di PDAM juga perlu dibenahi. Masalah PDAM ini, sebelumnya sudah dilakukan pembentukan Pansus PDAM, seperti masalah biaya operasional yang cukup tinggi. Sementara, Dirut PDAM Jembrana, Ida Bagus Kerta Negara didampingi Kabag Umum dan Keuangan, I Made Suwija menjelaskan operasional PDAM cukup tinggi. Lantaran seluruh mesin memakai tenaga listrik. Disamping itu, rata-rata PDAM Jembrana mamakai sumur bor untuk kebutuhan air. W-003
FAJA R BALI
SELASA, 27 JANUARI 2015 l Tahun XV
Kisruh Pemerintah Justru dari KIH Politisi Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Nurul Arifin, kekisruhan akhir-akhir ini pada pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak terjadi karena dijegal oleh Koalisi Merah Putih, melainkan berasal dari keluarga besar Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sendiri.
JAKARTA-Fajar Bali “KMP malah justru membuktikan posisinya mendukung pemerintahan yang sah dan mengkritik secara konstruktif. Yang kisruh justru dari keluarga KIH sendiri,” jelas Nurul dalam diskusi publik Universitas Paramadina bertajuk Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi, di Jakarta, Senin (26/1) kemarin. Dia mengatakan Presiden Jokowi terlihat belum memegang kendali atas pemerin-
tahan dengan terlihat sering diintervensi pihak lain, tetapi Nurul tidak tahu apa yang menyebabkan hal itu terjadi. Yang jelas, kata Nurul, intervensi itu tidak hanya dari partai Jokowi bernaung saja, tetapi dari partai pendukung lainnya. “Saya kira ini yang jadi koreksi. Sering kali komunikasi politik tidak berjalan baik, apakah karena komposisi struktur pemerintahan begitu berwarna ada mudatua, senior-junior, saya tidak
tahu,” kata dia. Nurul menekankan bahwa partai KMP tidak seperti yang dibayangkan selama ini, bahkan Nurul mengikuti kabar bahwa pemerintah lebih mudah bekerja sama dengan KMP. Nurul juga menilai Presiden Joko Widodo belum mampu menjadi seorang panglima bagi pemerintahannya. “Kami lihat sekarang sedang terjadi kekisruhan, kegalauan, banyak hal yang sepertinya tidak terintegrasi dalam pemerintahan Pak Jokowi. Saya menyebutnya Presiden sebagai kepala pemerintahan belum mampu menjadi panglima di pemerintahannya,” kata Nurul. Nurul mengatakan seharusnya Jokowi bisa merasa nyaman dalam mengambil segala keputusan karena banyaknya dukungan rakyat. “Kami berharap Pak Jokowi bisa lebih tampil untuk
BANGLI-Fajar Bali Pelaksanaan Konfercab DPC PDIP Bangli, hingga kini jadwalnya masih belum jelas. Pasalnya, pelaksanaan Konfercab tersebut masih menuggu rekomendasi DPP PDIP. Sementara berkaiatan dengan bursa Calon Ketua DPC PDIP Bangli, telah diusulkan lima nama bakal calon, yang nanti akan diciutkan menjadi tiga orang, untuk dipilih dengan musyawarah. Nama bakal calon Ketua
DPC PDIP tersebut adalah Ngakan Made Kutha Parwata (Incumbent), Sang Nyoman Sedana Arta (Wakil Bupati Bangli), Ketut Suastika, Sang Komyang Suarjaksa, dan Mangku Kariyasa. Sementara berdasarkan informasi yang didapat di lapangan, dari lima nama itu, hanya dua nama yang memiliki kans kuat untuk menduduki tahta Ketua DPC PDIP yakni Ngakan Kutha Parwata dan Wabup Sang
Nyoman Sedana Arta. “Kedua nama ini paling kuat untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP,”kata salah seorang kader PDIP Bangli, yang namanya enggan ditulis. Bila informasi ini benar, maka persaingan Kutha Parwata dan Sang Nyoman Sedana Arta akan kembali terulang. Kalau sebelumnya keduanya bersaing mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk mendampingi Made Gianyar
FB/IST
Nurul Arifin mengintegrasikan kekuatan yang dimiliki. Dengan gayanya kita harap Pak Jokowi bisa jadi panglima pemerintahan ini,
misalnya ada kasus hukum yang aroma politiknya kuat, kami harap jangan ada intervensi politik,” ujarnya.AN
sebagai Wakil Bupati Bangli. Namun saat itu, DPP PDIP memilih Sang Nyoman Sedana Arta menjadi pendamping Gianyar. Sementara Sekretaris DPC PDIP Bangli, IB. Mudarma saat dikonfirmasi terkait pelaksanaan Konfercab, Senin (26/1), mengatakan hingga kini pihaknya masih menunggu rekomendasi DPP PDIP terkait nama bakal calon yang dikirim. Dikatakan, dari lima
nama yang diajukan itu bakal diperas menjadi tiga nama. Selanjutnya tiga nama ini dipilih salah satunya. Cuma, pemilihan nanti dilakukan dengan musyawarah. Bila jalan musyawarah ini mentok, maka sesuai SK DPP, penentuan ketua DPC bakal dilakukan pihak DPP. “Kita harap jalan musyawarah nanti berjalan lancar sehingga pemilihan Ketua DPC bisa berjalan sebagaimana mestinya,”ucapnya. W-002
Kutha dan Arta Bersaing dapat Rekomendasi Kandidat Ketua DPC PDIP Bangli
KIPRAH ADBI NEGARA
Drs. I Made Purna, M.Si
Budaya itu Jati Diri Bangsa Berpikir diimbangi langkah akan mampu menciptakan sesuatu hal yang mungkin tidak akan pernah terpikirkan dan keputusan itu masa depan. Berani mengambil keputusan berarti berani menentukan masa depan, karena semua berawal dari langkah untuk menuju langkah berikutnya.
Drs. I Made Purna, M.Si
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Wilayah Bali, NTB, NTT I Made Purna terlahir dari keluarga sederhana pada tahun 1959 di Desa Penarungan, dari pasangan I Made Duglg dan Ni Made Rempen, anak ke lima dari tujuh bersaudara. Kehidupan orang tua yang hanya bekerja sebagai petani tidak terpikirkan oleh Purna untuk bisa menempuh pendidikan, karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah cukup sulit namun kesulitan ekonomi yang ia alami saat kecil tidak membuat diri berkecil hati. Ia terus belajar dan menuntut ilmu di Sekolah Dasar di Desa Penarukan. Selepas pulang sekolah selain ia membantu orang tua di sela waktu ia suka memainkan alat gamelan, kecintaan terhadap nada indah gamelan itu terwarisi dari darah sang kakek yang merupakan seorang dalang Kehidupan bersahaja ia lewati dalam kesehariannya, Purna yang memang tekun dalam belajar mampu menyelesaikan pendidikan sekolah dasar, dan ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Teknik Jurusan Bangunan (setara Sekolah Menengah Pertama saat ini) di Desa Sedang, Abiansemal. Keseriusan dalam menempuh pendidikan ia wujudkan dengan selalu mendapatkan prestasi dan nilai baik. Setamat di Sekolah Teknik Jurusan Bangunan ia berkeinginan melanjutkan pendidikan berikutnya namun ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah Purna. Ia memilih untuk melanjutkan pendidikan sekolah termurah di Denpasar, yaitu se-
kolah Kokar (Konser Vatori Karawitan ). Situasi begitu sulit, untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri saja masih susah, belum lagi Purna harus menutupi biaya pendidikan. Pada tahun 1976, Purna mencoba bekerja pada sebuah media cetak sebagai loper koran, pekerjaan yang terlihat mudah tapi mempunyai tanggung jawab besar. Bagaimana tidak, di saat musim hujan, ia harus melindungi koran tersebut agar tidak basah sedangkan dirinya dibiarkan basah. Ia harus terus bekerja untuk bisa menyambung hidup serta untuk biaya pendidikan. Walaupun hujan dan terik panas matahari menemani setiap hari dan peluh membasahi tubuh, ia terus mengayuh sepeda mengantar koran agar tetap sampai pada pelanggan dalam keadaan baik. Pekerjaan yang ia lakoni bertahun-tahun guna menginginkan bisa merasakan pendidikan dan memperoleh ilmu yang bermanfaat kelak, hanya itu mimpi yang dapat ia yakini. Baginya hidup pasti akan berubah jika ia mau berubah, itulah semangat yang ia tanam dalam hati di saat ia merasa letih dan lelah selepas bekerja dan belajar sebagai motivasi diri. Tamat dari Kokar ia masih berkeinginan untuk terus melanjukan pendidikan lebih tinggi, namun ia masih berpikir untuk melanjutkan pendidikan kemana? Tanpa disadari saat ia membaca sebuah artikel di koran tentang seorang antropolog Prof. Dr. James Dananjaya, Dosen Jurusan Antropologi Universitas Indonesia yang melaku-
kan penelitian di Desa Trunyan, ia bermimpi ingin menjadi seperti itu. Terinspirasi dari bacaan tersebut, ia memutuskan untuk melanjutkan penpen didikan ke Antropologi. Dengan hasil ia bekerja sebagai loper koran yang ia sisihkan tiap hari, ia pergi ke Universitas Udayana untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru Jurusan Antropologi. Kebiasaan ia belajar dan bekerja dari semenjak kecil memantapkan dirinya untuk mengukir prestasi hingga ia mendapatkan bea siswa dan tentu itu membuat bangga hati sampai ia menyandang gelar Sarjana Antropologi. Orang tua yang tidak mengetahui sang anak melanjutkan kuliah begitu terkejut dan sekaligus haru melihat perjuangan sang anak, Purna mampu menyelesaikan kuliah tanpa tergantung biaya dari orang tua, hanya dengan bea siswa dan hasil jerih payah sendiri sebagai loper Penelitian tentang ritual Wulla Poddu di Kampung Umbu Koba, Desa Delo, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya
koran. Purna semakin dewasa dengan wawasan lebih matang di usia yang masih muda dan gelar Sarjana yang ia miliki. Ia mulai mengajukan lamaran pekerjaan di beberapa instansi, hingga ia mendapat panggilan interview di Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Re-
publik Indonesia di Jakarta. Keberanian dan tekad yang terus berkobar dalam diri, membuat ia yakin untuk pergi ke Ibu Kota, di mana ia harus menjalani proses interview. Air mata mengalir haru saat ia di terima sebagai Staf Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. Di sana ia merenung dan ucapkan terima kasih kepada Syang Hyang Widhi bahwa perjuangan selama ini tidak sia-sia, kerja keras dan ilmu yang telah ia terima di bangku pendidikan menjadi bekal dalam kehidupannya. Pengabdian dalam bekerja sebagai Staf Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional mendapat penilaian dari pimpinan dan ia di percaya untuk menjadi Kepala Tata Usaha di Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional di Bali selama 5 tahun dan berlanj u t
menjadi Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Untuk melengkapi pendidikan di bidang penelitian kebudayaan Purna melanjutkan pendidikan S2 kajian budaya di Unud. Sebagai seorang Antropologi dan kebiasaan suka bekerja ia sering terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian sesuai tugas dan
fungsi yang harus ia emban sebagai kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya. Tanggung jawab besar ia jalani, hubungan baik terhadap Pemerintah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat harus tetap ia bina walau instansi yang ia jalani berada di bawah naungan pemerintah pusat namun untuk pelestarian budaya yang merupakan aset dan jati diri suatu karakter bangsa juga memerlukan dukungan semua pihak. Peletarian budaya harus ia jaga terkait nilai dan norma yang menjadi roh dari kebudayaan itu sendiri. Melawat ke situs bernilai budaya, jejak tradisi daerah berpedoman pada adat istiadat, mencatat warisan tradisi tak benda menjadi warisan budaya nasional dan melestarikan budaya leluhur harus ia pertahankan dengan bersinergi dengan pemerintah. Hingga kini sudah 14 tahun ia jalani kepercayaan pemerintah pusat, sudah banyak perubahan serta sudah banyak catatan-catatan sejarah yang ia laksanakan sebagai abdi negara. Purna sebagai kepala Balai Pelestarian Nilai B u d aya sekal i g u s peneliti utama juga m e n g a p re Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya wilayah Bali, NTB, NTT.
siasi kinerja pemerintah Bali dengan program Bali MANDARA yang getol dalam pengentasan kemiskinan melalui Gerbangsadu dan Simantri yang ia liat sendiri di desanya. Arb
Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
SELASA, 27 JANUARI 2015 l Tahun XV
SAMBUNGAN
Kapolres Jembrana Siap Hadapi Gugatan Dewan NEGARA-Fajar Bali Kapolres Jembrana, Ajun Komisaris Besar Harry Hariyadi mengatakan, pihaknya siap menghadapi gugatan pra peradilan yang rencananya akan dilakukan Made Sueca Antara, legislator dari DPRD Jembrana. “Gugatan pra peradilan merupakan hak setiap warga negara. Silakan saja, kami siap menghadapinya, karena kami sudah bekerja sesuai prosedur hukum,” katanya, di Negara, Senin (26/1). Menurutnya, pihaknya bekerja dengan profesional, baik untuk kasus dugaan korupsi BBM bersubsidi yang menetapkan Sueca sebagai tersangka, maupun laporan legisla-
tor ini terkait dugaan pemalsuan tandatangannya. Ia mengatakan, pihaknya menindaklanjuti laporan dari Sueca tersebut, namun tidak bisa serta merta selesai, karena cukup banyak kasus yang ditangani kepolisian. “Semua laporan kami tangani sesuai prosedur, tidak ada tebang pilih dalam tindaklanjut laporan kasus. Kasus yang dia laporkan juga kami tindaklanjuti, harusnya yang bersangkutan sabar,” ujarnya. Kasubag Humas Polres Jembrana, Ajun Komisaris Wayan Setiajaya menambahkan, untuk kasus dugaan pemalsuan tandatangan yang dilaporkan Sueca, pihaknya
masih terkendala bukti dokumen yang jadi satu dalam berkas Ni Made Ayu Ardini, tersangka kasus dugaan korupsi BBM bersubsidi lainnya, yang sedang menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bali. “Dokumen yang oleh pelapor dikatakan tandatangannya dipalsu, saat ini sudah ada di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Butuh waktu untuk mendapatkannya,” katanya. Untuk memperoleh dokumen tersebut, menurutnya, Satuan Reserse Kriminal bersurat ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, namun keputusan memberikan atau tidak dokumen tersebut merupakan
wewenang pengadilan. Sebelumnya Sueca Antara mengancam akan menggugat pra peradilan Polres Jembrana, karena merasa dugaan pemalsuan tandatangan yang ia laporkan tidak ditangani. Menurutnya, pembuktikan pemalsuan tandatangan tersebut penting bagi dirinya, karena bisa menjadi bukti jika dirinya tidak bersalah dalam kasus dugaan korupsi BBM bersubsidi. Ia menjadi tersangka bersama mantan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Jembrana, terkait pemberian rekomendasi pembelian BBM bersubsidi untuk UD Sumber Maju miliknya. AN
DARI HALAMAN 1
jauh lebih baik,” terangnya. Dia mengakui, sebagai pengelola Monumen Perjuangan Rakyat Bali, dalam membudayakan kebersihan dan ketertiban, kemampuan pengelola sangat terbatas. Untuk itulah, tanpa kerjasama dari berbagai pihak, khususnya masyarakat, monumen ini bakal tidak terurus. “Apabila kami berusaha mewujudkan kebersihan tapi bapak dan ibu tidak perduli dan membuang sampah sembarangan, tidak ada artinya sama sekali” ujarnya. Bertalian erat dengan ketertiban, Nyoman Minta mengatakan,
ada masyarakat yang menginginkan penertiban pedagang kali dialokasikan di parkir timur Bajra Sandhi. “Ada masyarakat yang meminta para pedagang kaki lima ini dialokasikan di parkir timur,” jelasnya. Menurutnya, semua ini mengacu pada keputusan dari Gubernur dan Walikota Denpasar tentang pengelolaan parkir timur di Jalan Insinyur Juanda, Denpasar. Dalam ayat 1 disebutkan, Gubernur menyerahkan pengelolaan parkir timur di Jalan Insinyur Juanda kepada Walikota Denpasar dengan luas areal 755 meter persegi. “Selanjutnya ayat
2 disebutkan bahwa Walikota Denpasar menerima penyerahan areal parkir dengan penuh tanggung-jawab,” imbuhnya. Nyoman Minta mengaku apabila nantinya parkiran timur dijadikan alokasi para pedagang kaki lima, dipastikan akan menggangu dunia pariwisata ditempat tersebut. “Yang jelas, apabila dipergunakan sebagai lahan parkir akan menggangu harmonisasi dari pariwisata di Bajra Sandhi. Secara rasional itu tidak memungkinan untuk dipakai sebagai tempat para pedagang kaki lima,” jawabnya tegas. R-005
banjar,” ujar Wenten. Melihat hal itu, Wenten yang juga memiliki usaha peternakan Ayam pun berinisiatif memberikan salah satu gudang miliknya. Dengan harapan, siswa siswi PAUD sebagai cikal bakal generasi anak bangsa bisa belajar. Jadi, sejak setahun terakhir anakanak PAUD belajar di gudang yang berlantai beton ini. “Kasian mereka, belajar tidak ada tempat. Makanya saya berikan salah satu gudang. Biarlah itu dipakai tempat belajar meskipun kondisinya kurang layak,” ungkapnya.
Diakui Wenten, gudang yang berada di samping rumahnya itu memang lahan milik banjar, tapi bangunannya merupakan miliknya sendiri. Dia berupaya memberikan bantuan untuk mendirikan gedung PAUD dengan mengajukan proposal. Sayangnya, bantuan yang diberikan hanya sebatas alat-alat permainan saja. “Lahannya memang milik banjar, namun bangunan itu milik pribadi yang saya berikan untuk tempat PAUD,” ujar Wenten yang mengaku anaknya pernah menjabat
anggota DPRD Karangasem ini. Wenten juga mengatakan, saat ini jumlah anak-anak yang belajar di PAUD Mekar Sari sekitar 15 orang dari banjar Tauman saja,dengan satu orang Guru yang setia mengajar anakanak. Sebelumnya, ada dua guru PAUD yang mengajar, namun salah satunya sudah menikah. “Masih ada satu guru yang mengajar 15 anak didiknya,” ujar Wenten sembari memohon adanya perhatian dari pemda setempat terkait generasi penerus ini. W-016
DB yang terjadi setiap bulannya. Hanya saja, berdasarkan data tahun 2014, tercatat ada 8400an pasien DB yang menjalani perawatan. Dengan jumlah sebanyak itu, dapat diperkirakan rata-rata sebulan sudah terjadi 700 kasus DB. Pergeseran serbuan DB ke Kabupaten Gianyar juga sangat disayangkan oleh Suarjaya. Namun di lain sisi, menurut Suarjaya fenomena ini menunjukkan kalau program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dikebut oleh Kota Denpasar membuahkan hasil.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Bali memang pernah mengirimkan surat edaran Gubernur Bali, ke seluruh kabupaten/kota. Intinya dalam surat edaran tersebut, kabupaten/ kota melakukan PSN serentak. Sayangnya, sistem ini nampaknya belum berjalan maksimal di kabupaten lain. Sehingga, temuan kasus DB beralih ke wilayah lain. “Beberapa bulan lalu, kami sempat ajak kabupaten/kota untuk melakukan PSN serentak, karena kunci antisipasi DB adalah pada PSN bukan fogging,” ungkapnya. Selain menyoroti program
PSN, Suarjaya juga mengingatkan para petugas kesehatan di seluruh Bali tidak keliru dalam membuat diagnose. Selama ini, ia sering menjumpai diagnose yang overlapping. Hanya menggunakan acuan panas tubuh dan penurunan jumlah trombosit . Dengan acuan tersebut memang banyak pasien yang terdiagnose DB, padahal bisa jadi penyakit lain. Oleh karena itu, ia menyarankan agar pemeriksaan lebih akurat, petugas kesehatan hendaknya menggunakan metode lain. W-019
Dia mencontohkan, hitunghitungan makro menunjukkan bahwa pendapatan perkapita penduduk di Bali rata-rata Rp. 23 juta per tahun atau sebesar Rp. 1,9 juta per bulan. Akan tetapi di lapangan masih banyak penduduk yang memiliki pendapatan jauh di bawah itu, bahkan sampai di bawah Rp. 1
juta tiap bulan. Dan yang lebih parah, masih ada satu keluarga dengan 5 orang menghasilkan 1 juta rupiah per bulannya. Untuk itu, dia ingin jajarannya lebih mengacu pada data mikro agar diperoleh angka riil yang menjadi acuan dalam pelaksanaan berbagai program pengentasan kemiskinan. Dia
berharap, berbagai program yang dilaksanakan dapat mengantarkan masyarakat Bali pada kehidupan yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera. Untuk penyempurnaan berbagai program Bali Mandara, dia pun terbuka menerima berbagai masukan dari berbagai komponen. W-019*
Alokasi Pedagang di Parkir Timur Ganggu Wisatawan
Sandhi. Permintaan tersebut dipastikan bakal menggangu para wisatawan domestik dan international yang sewaktu-waktu mengunjungi Bajra Sandhi sebagai monumen Perjuangan Rakyat Bali. Hal ini disampaikan Nyoman Minta, perwakilan dari UPT Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja Minggu (25/1) lalu. “Kami sebagai pengelola di monumen ini berterimakasih kepada masyarakat atas kepeduliannya. Soal kebersihan dan ketertiban sekarang ini sudah
Miris, Siswa Belajar di Bekas Gudang Pakan Ternak DARI HALAMAN 1 ya. “Mulanya, anak-anak PAUD belajar di balai banjar,” ujar Wenten mengawali ceritanya. Karena di Balai Banjar kerap ada kegiatan adat, akibatnya PAUD Mekar Sari tidak punya ruang kelas menetap. Mirisnya, sering kali siswa siswi PAUD Mekar Sari tidak belajar karena Balai Banjar kerap digunakan. “Sempat vakum karena tidak ada tempat untuk belajar. Kasihan juga. Bahkan mereka sempat pula belajar di halaman balai
Empat Kabupaten/Kota Dikepung Kasus DB
DARI HALAMAN 1 “Belum termasuk KLB ya, kalau KLB harus ditandai dengan kasus tinggi dan jumlah korban yang besar. Memang Bali daerah endemis untuk DB, kasusnya cukup tinggi. Ada empat kabupaten dengan temuan kasus DB terbanyak. Yaitu Gianyar, Badung, Buleleng, dan Kota Denpasar. Syukurlah kematian akibat kasus ini masih rendah,” ungkap Suarjaya kemarin. Saat ini, Dinas Kesehatan Provinsi Bali memang belum dapat memetakan rata-rata kasus
Banyak Penghargaan, Pastika Ingatkan Jajarannya Tak Mabuk Kemuliaan DARI HALAMAN 1 Lebih dari itu, dia juga menekankan bahwa berbagai capaian itu lebih menggambarkan kondisi makro. Sementara realitanya, di lapangan masih cukup mudah untuk menemukan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
3.
4.
5.
6.
7.
dan PT. Sumiati Ekspor dengan jenis barang yang di ekspor hasil kerajinan dan tekstil produk tekstil. Piagam penghargaan Penera Teladan dari Kementerian Perdagangan RI tahun 2014 sebagai pemberi apresiasi kepada fungsional Penera dalam melaksanakan tugasnya. Penghargaan diberikan kepada fungsional penera Dinas Perindag Provinsi Bali atas nama Dewa Putu Widiana Putra,SH sebagai Penera Teladan No 2 se-indonesia Piagam Penghargaan Kreasi Prima Mutu tahun 2014 dari Kementerian Perindustrian RI, penghargaan kepada perusahaan yang berkomitmen menerangkan Gugus Kendali Mutu (GKM-IKM) dalam rangka pengembangan Industri diberikan kepada PT. Bali Tangi dengan bidang usaha massage oil. Sertifikat mendukung terbentuknya daerah tertib ukur diberikan oleh kementerian Perdagangan RI tahun 2014. Kabupaten Gianyar ditetapkan sebagai daerah tertib ukur Sertifikat ISO 9001:2008 diberikan oleh Ms Certification Services PVT.LTD kepada UPT Metrologi Dinas Perindag Provinsi Bali karena telah melaksanakan Manajemen Mutu secara berkelanjutan dalam melayani pelanggan/ wajib Tera Ulang di Provinsi Bali. Sertifikat Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008 (ISO/IEC 17025:2005) diberikan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)-Badan Standarisasi Nasional (BSN) berlaku 1-12-2011 s/d 1-122015, diberikan kepada Laboratorium UPTBPSMB (Balai Pengujian Sertifikat Mutu Barang) Dinas Perindag Provinsi Bali. Ruang lingkup pengujian komoditi yang telah terakreditasi yaitu : kopi, panili dan kakao.
PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 1. Piagam Penghargaan diberikan kepada Drh. I Gede Eka Parta A, Dokter Hewan, Puskesmas Kecamatan Baturiti Kabupaten tabanan, Provinsi Bali sebagai Pelayanan Ketahanan pangan atas Prakarsa dan Prestasi dalam mendukung Ketahanan Pangan Tahun 2012
2.
3.
4.
5.
oleh Menteri Pertanian/Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Piagam penghargaan sebagai Juara Pertama dalam Lomba Dokter Hewan Puskeswan Berprestasi atas nama Drh. I Gede eka Parta tahun 2012 oleh Direktur Kesehatan Hewan Kementerian pertanian Piagam penghargaan diberikan kepada Drh. I Gede Eka parta atas prestasi sebagai Pemenang Peringkat I Petugas Dokter Hewan PUSKESWAN tahun 2012 oleh Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemenang Lomba Kelompok Peternak Sapi Potong, Kambing, ayam Lokal dan itik Tingkat Nasional atas nama Arta Sedana alamat Br Dinas Alasngandang, desa Pempatan, kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem Provinsi Bali peringkat V diberikan oleh Direktur Jendral Peternakan dan kesehatan Hewan Pemenang lomba Kelompok Peternak dan Petugas Teknis Berprestasi sebagai Peringkat III Tahun 2014 Kategori Kelompok Peternak Sapi Potong Kelompok Lembu Nadi I alamat Br Tiyingan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang Kabupaten Badung Provinsi Bali
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN 1. Piagam penghargaan dalam rangka Bulan Mutu Kementerian Pertanian Tahun 2012 oleh Menteri Pertanian republik Indonesia 2. Piagam penghargaan atas kegiatan keikutsertaan pada Kegiatan Energi Ke-4 Tahun 2014 oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral republik Indonesia SOSIAL 1. Penghargaan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Berprestasi Tk. Nasional Th 2014 (peringkat 5 besar) kepada Juminah, Denpasar dari Kementerian Sosial, merupakan binaan Dinas Sosial Provinsi Bali. 2. Penghargaan Karang Taruna (KT) Berprestasi Tk. Nasional Th 2014 (peringkat 10 besar) kepada Karang Taruna Dharma Bhakti, Kelurahan Renon, Denpasar dari Kementerian Sosial,
merupakan binaan Dinas Sosial Provinsi Bali. 3. Penghargaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Berprestasi Tk. Nasional Th 2014 (peringkat 10 besar) kepada I Made Nursana, Denpasar dari Kementerian Sosial, merupakan binaan Dinas Sosial Provinsi Bali. 4. Penghargaan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Berprestasi Tk. Nasional Th 2014 (peringkat 5 besar) kepada Yayasan Pusat Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Indonesia Bali (I Nengah Latra), Denpasar dari Kementerian Sosial, merupakan binaan Dinas Sosial Provinsi Bali. 5. Penghargaan Gugus Tugas Sosial Berprestasi Tk. Nasional Th 2013 kepada Dewa Gede Yasa, Tabanan dari Kementerian Sosial, merupakan binaan Dinas Sosial Provinsi Bali.
11
Revisi Perda PBBKB Tunggu Persetujuan Mendagri DARI HALAMAN 1
menindak lanjuti dengan menetapkan peraturan |Gubernur sesuai mekanisme dan prosedur pembentukan peraturan undang undang. Terkait pertanyaan dewan terkait materi Ranperda yang tidak mengubah besaran tarif pajak, menurut Gubernur adalah untuk mengantisipasi adanya perubahan kebijakan oleh Pemerintah berkenaan dengan harga jual eceran
bahan bakar minyak yang mengalami fluktuasi dan apabila besaran tarif diubah akan berdampak pada restrukturisasi APBD. Hal tersebut, lanjut Pastika, dimaksudkan sebagai fleksibilitas apabila ada kebijakan baru dari Pemerintah sekaligus diharapkan dapat meredam gejolak masyarakat atas perbedaan harga, dapat menyamakan dan menjaga stabilitas harga jual eceran bahan bakar minyak di Provinsi Bali dengan Provinsi lainnya.
Pastika sepakat dengan fraksi di DPRD agar alokasi penggunaan bagi hasil pajak bahan bakar kendaraan bermotor diprioritaskan pada upaya memperbaiki, menambah dan melengkapi infrastruktur, transportasi angkutan publik dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan kelancaran pelayanan publik. Demikian pula dengan ususlan sitem online dalam setiap pungutan pajak yang dilakukan Pemprov Bali. W-019*
kan karena program yang gagal. Disisi lain, Tjok Ngurah mengingatkan agar pendamping dari program Bali Mandara harus benar-benar cekatan, benar-benar awas dan melaporkan setiap kegagalan yang terjadi. “Pendamping program Bali Mandara jangan asal-asalan, sehingga bisa melakukan kontrol dengan maksimal,” tambah Tjok Ngurah.
Mantan anggota DPRD ini mengharapkan, pendamping program Bali Mandara seperti pendamping Simantri adalah orang yang benar-benar memiliki pengetahuan dan siap bekerja. “Jangan menjadi pendamping lalu datang sebulan sekali, sehingga ada masalah baru ditanggapi. Kalau semua berjalan sesuai relnya, program Bali Mandara pasti sukses,” tutupnya. W-010
pelosok pedesaan. “Gunakan meteran listrik untuk mengukur penggunaan listrik khususnya untuk penerangan jalan umum,”ucapnya. Nunggaknya pembayaran listrik sebesar Rp 10 M, dibenarkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tabanan, Gusti Ngurah Anom Anthara, Senin (26/1) kemarin. Anom Antara mengatakan tunggakan listrik tersebut akan dilunasi tahun anggaran 2015. “Tahun ini anggaran untuk
melunasi tunggakan tersebut sudah ada, sehingga kami akan segera melunasinya,”bebernya. Upaya penghematan sudah dilakukan, dengan memasang lampu hemat listrik (LED) di 220 titik di Tabanan. Upaya ini akan terus bergulir hingga menjangkau seluruh wilayah. Tak hanya itu, untuk menekan pembayaran PJU berkaitan 24 jam, PU Tabanan juga sudah melakukan tindakan meterisasi secara bertahap. W-004
surat, surat itu permohonan pemberhentian sementara. Isi surat itu kira-kira karena saya mendapatkan surat panggilan sebagai tersangka untuk diperiksa dan dikualifikasi sebagai tersangka,” kata Bambang Widjojanto di gedung KPK Jakarta, Senin. Bambang dilaporkan oleh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sugianto Sabran pada 19 Januari 2015 dengan dugaan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010. “Alinea kedua, saya meyakini, kasus yang ditujukan ke saya diada-adakan, direkayasa, faktafaktanya fiktif, saya meyakini seperti itu,” ungkap Bambang. Berdasarkan pelaporan tersebut, Bambang pun ditangkap pada Jumat, 23 Januari 2015 lalu dan sempat ditahan Bareskrim Polri hingga dilepaskan pada Sabtu, 24 Januari 2015 sekitar pukul 01.30 WIB setelah didesak oleh koalisi masyarakat sipil dan pemberian jaminan oleh dua komioner KPK Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja. “Kendati demikan pasal 32 ayat 2 UU No 30 tahun 2002 tentang KPK menyatakan bahwa bilamana seorang pimpinan KPK dinyatakan tersangka, maka dia diberhentikan sementara, itu pasal 32 ayat 2. Saya tunduk pada konsitusi, undang-undang dan kemaslahatan kepentingan
publik,” tambah Bambang. Pasal tersebut berbunyi “Dalam hal Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi tersangka tindak pidana kejahatan, diberhentikan sementara dari jabatannya”. Surat tersebut, menurut Bambang, masih dibahas oleh tiga orang pimpinan KPK: Abraham Samad, Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja. “Sebabnya saya mengajukan surat itu dengan alasan di atas kepada pimpinan KPK, biar pimpinan KPK yang akan menentukan lebih lanjut. Jadi saya mengajukan surat itu kepada pimpinan KPK biar pimpinan KPK yang akan menentukan lebih lanjut pemohonan KPK itu karena saya komisioner harus bertindak secara kolegial, mudah-mudahan ada kejelasan apa yang jadi keputusan nanti,” jelas Bambang. Sugianto membuat pelaporan karena menilai ada saksi yang memberikan keterangan palsu di MK, yakni Ratna Mutiara yang sudah diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan dakwaan memberikan keterangan palsu di MK dan pada 16 Maret 2011 sudah divonis 5 bulan penjara. Masa 5 bulan itu, menurut Ratna, adalah masa selama ia menjalani proses persidangan pada Oktober 2010 hingga Maret 2011. Sugianto berkilah, pelaporannya itu tidak ada kaitannya dengan kasus Komjen Pol Budi Gunawan yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan penerimaan suap terkait transaksi-transaksi mencurigakan di KPK. KP
Pendamping Program Bali Mandara Harus Profesional DARI HALAMAN 1
yang dicanangkan ada yang macet di tengah jalan. “Saya menyumbang saran, agar pelaksanaan program dievaluasi secara periodik, misalkan setiap empat bulan sekali atau enam bulan sekali,” terang Tjok Ngurah lagi. Sehingga dengan dievaluasinya setiap program yang jalan, lanjut Tjok Ngurah, maka anggaran APBD Provinsi tidak dihambur-hambur-
Tunggakan LPJU Capai Rp 10 M DARI HALAMAN 1 meteran, artinya pemakaiannya tidak terukur. Diperparah lagi lampu yang digunakan bukan lampu hemat energi, sehingga pemakaiannya cukup banyak apalagi nyala 24 jam penuh,”jelasnya. Ia menyarankan Pemda agar menerapkan pola hemat energi. Mengingat banyak warga Tabanan yang belum tersentuh listrik terutama yang ada di
Wakil Ketua KPK, Zulkarnain Dilaporkan DARI HALAMAN 1 Fathur mengatakan laporan itu terkait dengan kasus Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) yang ditangani Zulkarnain saat menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur pada 2008 silam. Zulkarnaen diduga telah menerima dana senilai Rp 5 miliar dari seorang petinggi Jawa Timur untuk menghentikan penyidikan perkara tersebut. “Kami mempertanyakan dana Rp5 miliar itu,” kata dia. Fathur juga merasa menjadi korban dalam kasus tersebut karena telah dijebloskan ke penjara selama 4,5 tahun. “Kenapa dari 100 orang anggota dewan, hanya saya yang dijebloskan?” katanya. Saat kasus tersebut terjadi, Fathur merupakan Ketua DPRD Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa rencana pelaporan ini bukan bertujuan untuk melemahkan KPK. “Ini bukan untuk melemahkan KPK,” katanya. Pasalnya, menurut dia, kasus ini sebelumnya telah ia laporkan pada Maret 2014 ke KPK, namun tidak ada tindak lanjut. Pengunduran Diri Sementara Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengajukan surat pengunduran diri setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. “Setiba di kantor saya segera membuat
Dinas Kehutanan Provinsi Bali 1. Penghargaan Lomba Desa/Kelurahan Peduli Hutan 2013, dengan peringkat Juara Harapan II. 2. Lomba Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) 2013, dengan peringkat Juara Harapan II. 3. Lomba Kelompok Pecinta Alam (KPA) 2013 dengan peringkat juara harapan II 4. Lomba Polisi Kehutanan (Polhut) 2013 dengan peringkat juara harapan II. 5. Lomba Desa Peduli Hutan 2014, dengan peringkat juara terbaik II. 6. Lomba Penyuluh Kehutanan 2014, dengan peringkat juara terbaik III. 7. Lomba Kecil menanam Dewasa Memanen (KMDM) 2014, dengan peringkat juara harapan II. 8. Lomba Kelompok Pecinta Alam (KPA) 2014 dengan peringkat juara harapan II 9. Lomba Kelompok Tani Hutan, mendapatkan plakat dan piagam nasional. 10. Lomba Penyuluh Swadaya Masyarakat (PKSM) 2014, mendapatkan plakat dan piagam nasional. 11. Lomba Polisi Kehutanan (Polhut) 2014 mendapatkan plakat dan piagam nasional. 026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
12 FAJA R BALI
SELASA, 27 JANUARI 2015, TAHUN XV
MENYISIR Bali Mandara di Busungbiu Wagub Sudikerta Tinjau Bedah Rumah, Simantri Hingga Pasar Seririt
Tiap tahun miliaran rupiah dialokasikan Pemerintah Provinsi Bali untuk memecah persolan di masyarakat. Utamanya, kemiskinan yang menjadi pekerjaan rumah terbesar di seluruh Kabupaten/Kota. Berbagai program yang terangkum dalam Bali Mandara Jilid II pun diluncurkan. Seolah tak ingin terlena dengan program yang dirancang sempurna, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dan Wagub, Ketut Sudikerta kerap melakukan evaluasi langsung. Sekadar mengecek ketangguhan program atau menguji laporan ‘manis’ agar tak terkesan Asal Bapak Senang (ABS) saja. SINGARAJA-Fajar Bali Untuk membuktikan program Bali Mandara telah membumi, Sabtu (24/1) lalu Wakil Gubernur Bali, Ketut S u d i ke r t a b e r t u a l a n g ke Kabupaten Buleleng. Kali ini Desa Pucak Sari, Kecamatan B u s u n g b i u ya n g d i s a s a r. Selama perjalanannya ke
Bali utara tersebut, Wagub S u d i ke r t a m e n d a p a t i s e buah keluarga dalam kondisi memprihatinkan. Hidup di gubuk renta di atas tanah pinjaman warga setempat. Ko n d i s i ke l u a r g a i n i p u n membuat Wagub terenyuh dan memberikan bantuan 1 unit bedah rumah.
Sejatinya, I Wayan Asah dan istrinya Nengah Ruji sudah bertahun-tahun menempati lahan pinjaman tersebut. Persoalannya tak hanya pada kondisi gubuk yang tak layak huni, tetapi yang lebih penting sebentar lagi keluarga tersebut akan kehilangan tempat tinggal.
FB/IST
TINJAU BALI MANDARA- Wakil Gubernur, Ketut Sudikerta dalam perjalanan meninjau program Bali Mandara di Kecamatan Busungbiu, Buleleng
Lantaran, pemilik lahan akan memanfaatkan lokasi tersebut. Oleh karena itu, Wayan Asah sangat berharap uluran bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali. Bak mendapat durian runtuh, harapan Wayan Asah terjawab ketika menerima kunjungan Wagub Sudikerta.
Simantri Kambing Menunggu Air Bersih
SINGARAJA-Fajar Bali Perjalanan Wagub Sudikerta menjelajah tanah kelahiran Gubernur Bali, Made Mangku Pastika tak berhenti di keluarga Wayan Asah. Lantaran di Desa Pucak Sari juga terdapat program Sistem Pertanian Terintergrasi (Simantri). Tepatnya, Simantri 303 Werdi Giri Sari. Berbeda dengan Simantri lainnya yang mengembangkan sapi, petani di kelompok Werdi Giri Sari memilih untuk memelihara kambing. Ketua Simantri 303 Werdi Giri Sari, Ketut Kawi Sarjana, menuturkan program Pemprov Bali ini direalisasikan sejak akhir tahun 2012 lalu. Bermula dari 44 ekor kambing, yang terdiri atas 40 ekor kambing betina dan 4 ekor kambing jantan. Nyaris dua tahun berjalan, perkembangan pun mulai terlihat. Empat belas ekor kambing telah berkembang biak, sayangnya 2 ekor induknya mati. “Sampai tahun ini, kambing sudah beranak sebanyak 14 ekor, tapi ada 2 induknya yang mati, sehingga jumlah kambing yang
ada di kandang saat ini 56 ekor,” paparnya di hadapan Wagub Sudikerta yang datang meninjau. Sejauh ini perjalanan Simantri 303 Werdi Giri Sari memang tak selalu berjalan mulus. Apalagi, masalah klasik yakni sulitnya mendapat air untuk konsumsi ternak belum terpecahkan. Lantaran, proyek pengangkatan air sungai menuju pemukiman warga belum rampung. Persoalan ini sudah berulang kali disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, tetapi belum
ada tanda-tanda realisasinya. Dalam kesempatan itu, Sarjana pun berharap Wagub Sudikerta dapat menjembatani dan menyampaikan aspirasi warga, sehingga kebutuhan air bersih segera terpenuhi. Selain persoalan air bersih, mesin pengolah pupuk organik pun dalam kondisi rusak. Sehingga banyak kotoran kambing yang tidak bisa diolah. Hal ini juga menjadi kendala, karena permintaan pupuk organik dari petani sekitar sangat banyak. Setiap bulannya, Simantri 303 mampu
menghasilkan 1,2 ton pupuk organik. Sementara, pupuk tersebut hanya dapat mencukupi kebutuhan anggota Simantri saja. Minimnya produksi pupuk tidak saja karena alat yang rusak, tetapi juga bahan (kotoran) kambing yang jumlahnya terbatas. “Banyaknya permintaan pupuk organik dari masyarakat sekitar belum mampu kami sediakan, karena jumlah pupuk yang dihasilkan belum mencukupi,” ungkap Sarjana. Menyikapi berbagai persoalan tersebut, Wagub Sudikerta pun berjanji segera berkoordinasi dengan instansi terkait. Sedangkan untuk masalah kekurangan bahan (kotoran) untuk pupuk, ia memberikan solusi dengan menyarankan menambah jumlah ternak. Sehingga pupuk yang dihasilkan juga akan meningkat. “Dengan menambah jumlah kambing, saya berharap kebutuhan pupuk dan kebutuhan daging yang mencapai 500 ekor per tahun untuk daerah sekitar bisa terpenuhi,” ujar Wagub. W-019
SINGARAJA-Fajar Bali Membangkitkan perekonomian di pedesaan, memang tidak cukup hanya dengan gelontoran program saja. Berbagai potensi desa juga wajib untuk dikembangkan. Hal ini disoroti oleh Wagub Sudikerta ketika meninjau Pasar Seririt yang sempat hangus terbakar beberapa waktu lalu. Ia berharap, renovasi pasar segera dituntaskan, sehingga perekonomian di desa tersebut dapat berdenyut kembali. Menurut Wagub Sudikerta,
pasca terbakar pasar di Seririt tidak bisa dibiarkan terbengkalai. Ia berkomitmen, hal ini akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Buleleng. Oleh karena itu, sudah seharusnya sinergi Pemprov dan Pemda dibuktikan. “Saya harapkan adanya sinergititas baik pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng guna memulai pembangunan kembali Pasar Seririt. sehingga perekonomian masyarakat cepat pulih. Kalau hal ini dibiarkan begitu saja tentunya
perekonomian hilang dan tidak bisa meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan,” ungkapnya. Ia berharap, renovasi Pasar Seririt kelak mempertimbangkan banyak aspek. Utamanya, agar pasar tersebut benar-benar dapat bermanfaat dan mengembangkan perekonomian warga sekitar. Selain membangun pasar, aspek akses jalan pun turut menjadi sorotan. Katanya, akses jalan yang baik saat mempengaruhi perekonomian. “Kalau sudah ada pasar
tentunya jalannya harus baik pula karena hal itu merupakan penyambung aktivitas masyarakat ke desa tersebut,”tuturnya. Berdasar pantauan di lokasi, kondisi Pasar Seririt yang sempat terbakar pada Bulan Juli 2014 lalu memang masih memprihatinkan. Sejumlah bangunan yang sebelumnya dimanfaatkan untuk berjualan belum tertata. Sayangnya, rencana renovasi pasar yang sempat dijanjikan oleh pemerintah daerah hingga kini belum jelas. W - 008
FB/IST
SIMANTRI- Kunjungan Wakil Gubernur, Ketut Sudikerta ke Simantri 303 di Busungbiu
Syarat untuk mendapatan bantuan bedah rumah pun sudah dikantongi. Keluarga Wayan Asah sudah memiliki sebidang tanah, namun saat ini masih ditumbuhi belukar. Ia berjanji segera akan memb e r s i h a n l a h a n te r s e b u t , sambil menunggu realisasi bantuan bedah rumah dari
Pemprov Bali. “Saya akan cepat-cepat b e r s i h ka n s e m a k- s e m a knya, sambil tunggu bantuan pemerintah saya akan dirikan gubuk darurat di tempat itu,” ujarnya dengan mata berbinar bahagia. Agar janjinya tak disebut sekadar wacana, pada
kesempatan itu Wagub Sudikerta langsung menginstruksikan staf Dinas Sosial Provinsi Bali untuk melakukan persiapan. Diantaranya, melakukan tahap verifikasi agar keluarga Wayan Asah s e g e ra te rd a f t a r s e b a ga i calon penerima bantuan bedah rumah. W-019
Gotong Royong Bangun Bedah Rumah
SINGARAJA-Fajar Bali Tidak cukup hanya mengecek program, Wagub Sudikerta juga turut bergotong royong dalam pembangunan bedah rumah. Tepatnya, saat realisasi bedah rumah di Desa Tista, Kecamatan Busungbiu, Buleleng. Keluarga Wayan Keriawan (40) dan istrinya Ayu Suartini (40) tahun ini berkesempatan untuk mendapat bantuan bedah rumah. Sebelumnya, keluarga yang sudah dikaruniai tiga orang anak ini menempati sebuah gubuk tua. Lima tahun mereka selalu was-was apabila hujan mengguyur, lantaran seluruh atap gubuknya bocor. Terpaan air hujan tidak bisa dihindari, bahkan anak-anak mereka pun tak pernah bisa tidur nyenyak. Kini, setelah melalui proses verifikasi, Keriawan akhirnya mendapat bantuan
bedah rumah. Wagub Sudikerta pun hadir, dan tak cagung untuk membantu proses pembangunannya. “Saya merasa kasihan saat melihat rumah Keriawan, atap rumahnya sudah bocor, bila hujan datang semua basah. Kami datang ke sini untuk gotong royong membangun rumah yang bersangkutan,”tuturnya sambil memasang batako ditembok rumah Keriawan. Aksi terjun langsung ini tidak dilakukan seorang diri, tapi Wagub juga dibantu beberapa personil TNI-AD setempat. Ia berharap dengan cara demikian, mampu mengetuk hati masyarakat yang sudah berlebihan. Sehingga mereka bersedia untuk turut membantu warga lain yang masih terbelenggu kemiskinan. Ia juga mengatakan, dengan aksi turun langsung membantu
pembangunan bedah rumah diharapkan, dapat memotivasi warga yang lain untuk melakukan hal yang sama. “Membantu kan tidak hanya dengan uang, kalau tidak punya uang, kita juga bisa bantu dengan tenaga. Kalau semua warga Bali punya misi yang sama, rumah tangga miskin yang saat ini berjumlah 12 ribuan, tentu nantinya akan dapat teratasi dan jumlahnya akan nol,” imbuhnya. Lebih lanjut, disampaikan bahwa keluarga Wayan Keriawan bukanlah satu-satunya yang mendapat bantuan bedah rumah. Sesuai dengan data yang dikantonginya, tahun ini sebanyak 5 unit bantuan bedah rumah akan dibangun di Desa Tista. Seluruhnya bersumber dari APBD Provinsi Bali, dengan anggaran Rp 30 juta untuk satu unit rumah. W – 008
Menanti Renovasi Pasar Seririt
FB/AGUS
GOTONG ROYONG- Wakil Gubernur, Ketut Sudikerta saat turut gotong royong membangun bedah rumah
Layouter: Wiadnyana