FAJAR BALI
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Tuntaskan Kemelut PLN di Dusun Barokah
Selamat Pagi
Pak Gubernur Mohon Pasarkan Garam Kami Kabupaten Klungkung selain dikenal sebagai pusat pemindangan ikan Kusamba, juga dikenal dengan pusat pembuatan garam. Sentral pembuatan garam ada di FB/SARJANA beberapa titik, seperti Wayan Putri di Desa Jumpai, Desa Karangdadi dan Desa Pesinggahan. Namun seiring perkembangannya, nasib petani garam tidak pernah berubah dan cenderung berada di garis kemiskinan. Salah satu petani garam di Desa Pesinggahan yang menggantungkan nasibnya di Pantai Belatung, Wayan Putri sampai saat ini hidupnya pas-pasan. Wayan Putri menyebut, hanya dirinya dan Wayan Suweca yang masih bertahan sebagai petani garam di Pantai Belatung. “Hanya
Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry meminta agar Bupati Buleleng segera turun tangan bersama dengan PLN menyikapi persoalan di Dusun Barokah. Sugawa Korry tak ingin, hanya karena permasalahan teknis di lapangan, pasokan listrik di Bali jadi tidak aman ke depan. DENPASAR-Fajar Bali Pemadaman bergilir di Bali terus akan berlangsung hingga Minggu (1/3) mendatang. Meski setelah hari itu, masa pemeliharaan rutin Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berakhir, bukan berarti persoalan tuntas. Justru sebaliknya, apabila tak segera disikapi, setiap tahun Bali akan langganan ‘krisis’ listrik. Apalagi, polemik operasional PLTU Celukan Bawang masih terhadang warga di Dusun Barokah,
KE HAL. 11
Pesan Inspiratif Masalah penting yang kita hadapi kini tidak dapat kita pecahkan pada tingkat berpikir yang sama seperti ketika kita menciptakan masalah tersebut. Albert Eisntein
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Saldo Per 26 Pebruari 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
Rp Rp Rp Rp
200,601,500 202,076,500 151,478,506 50,597,994
Pertemuan Rahasia Ruki-Budi Waseso Dipersoalkan JAKARTA-Fajar Bali Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi, Abdullah Hehamahua, mengatakan pertemuan antara pelaksana tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrahman Ruki dan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso, belum dapat disimpulkan memiliki konflik kepentingan dan melanggar kode etik. Menurut Hehamahua, pertemuan yang terkesan tertutup itu harus dilihat juga secara kelembagaan. “Apakah pertemuan itu sudah diketahui pimpinan lain atau tidak?” ujarnya. Jika pertemuan itu sudah diketahui pemimpin KPK lainnya, besar kemungkinan Ruki pada malam itu memang diutus lembaganya untuk mengadakan pertemuan dengan Budi Waseso. “Tapi, jika pimpinan lain tidak mengetahui soal pertemuan itu, Ruki bisa dituding ada konflik kepentingan dan melanggar kode etik pimpinan KPK,” kata Hehamahua. “Jadi harus dapat dipastikan dulu oleh dua institusi itu, apakah pertemuan tersebut resmi tapi lewat sengaja disembunyikan dari awak media atau bagaimana.” KE HAL. 11
Harga Eceran: Rp 3.000,-
Kabupaten Buleleng. Menyikapi persoalan ini, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry meminta agar Bupati Buleleng segera turun tangan. Bersama-sama PLN, terjun ke Dusun Barokah untuk menyelesaikan persoalan. Sugawa Korry tak ingin, hanya karena permasalahan teknis di lapangan, pasokan listrik di Bali jadi tidak aman. “Kami imbau agar pemerintah daerah, dalam hal ini Kabupaten Buleleng dan KE HAL. 11
FB/IST
PARIPURNA-Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri rapat paripurna di Gedung Dewan.
Pajak Rokok Dirancang Danai Alkes RS Pratama Karangasem Pemprov Alokasikan Rp 5 Miliar di APBD-P DENPASAR-Fajar Bali Komitmen Pemerintah Provinsi Bali untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di seluruh Bali me-
garkan alkes RS Pratama Karangasem, di APBD perubahan tahun 2015. Alternatif lain, yakni dengan memanfaatkan anggaran pajak rokok untuk penyediaan sarana kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya
mang bukan sekadar wacana. Terbukti, rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama di Kabupaten Karangsem telah terwujud. Namun, persoalan pengadaan alat kesehatan justru menghambat operasionalnya. Agar tak mubazir, Pemprov Bali pun berencana untuk meang-
014/VI/KTR
Eksepsi Wayan Candra Ditolak
KE HAL. 11
Isu Duet Arnawa-Giri Berhembus Golkar Badung Masih Wait and See MANGUPURA–Fajar Bali Isu paket Adi Arnawa dan Giri Prasta kian kencang berhembus di Badung. Dua nama ini muncul ke permukaan terkait rekomendasi yang dikabarkan telah dikeluarkan oleh DPP PDI-P. Adi Arnawa yang akan bertandem dengan Giri Prasta muncul sebagai calon kuat yang digadang-gadang akan mewakili PDIP dalam pertarungan pilkada tahun ini. Isu ini memang santer terdengar di kalangan internal politisi partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut. Sumber
FB/DOK
Adi Arnawa
KE HAL. 11
FB/DOK
Giri Prasta
Puskesmas Berkualitas Harus Hadir di Tiap Desa Pelayanan Kesehatan di Tabanan Menjadi Perhatian Panji Astika TABANAN-Fajar Bali Ukuran kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah kesehatan. Indeks pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM) meningkat jika fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat desa memungkinkan, begitu juga sebaliknya. Hal ini menjadi atensi serius A.A Ngurah Panji Astika, ST. calon bupati Tabanan dari jalur independen. Panji Astika menjelaskan, meski Tabanan tergolong 10 besar IPKM terbaik di Indonesia, saat ini Tabanan hanya memiliki 20 Puskesmas dan 5 Puskesmas Rawat Inap. Puskesmas ini menaungi penduduk yang tersebar di 10 kecamatan. Sebagai penunjang kesehatan di tingkat desa, kabupaten yang A.A Ngurah Panji Astika, ST.
Sebenarnya puskesmas ini menjadi tanggung jawab kabupaten/kota. Jadi tidak hanya menyerahkan kepada pemerintah provinsi saja. Saya ingin di Tabanan itu di setiap desa ada puskesmas pembantu yang berfungsi seperti klinik yang dilengkapi dokter dan peralatan kesehatan yang memadai.
terkenal dengan julukan lumbung beras Bali ini juga menyediakan layanan kesehatan di Puskesmas
KE HAL. 11
DENPASAR-Fajar Bali Majelis hakim Pengadilan Tipikor Denpasar akhirnya menyatakan menolak semua eksepsi (keberatan) yang diajukan mantan Bupati Klungkung, I Wayan Candra terhadap dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Putusan ini dibacakan Hakim, Kamis (28/2) kemarin di Pengadilan Tipikor Denpasar. Dengan putusan ini, sidang dugaan korupsi Dermaga Gunaksa, Klungkung akan kembali dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan 130 saksi yang sudah disiapkan pihak Kejari Klungkung. Dalam putusan sela yang dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pimpinan Hasoloan Sianturi lebih dulu dibacakan beberapa pokok keberatan yang diajukan terKE HAL. 11
I Wayan Candra
FB/DOK
Soal Kenaikan Harga Beras
Siapkan Operasi Pasar, Kerahkan Tim TPID DENPASAR-Fajar Bali Kenaikan harga beras masih menjadi sorotan serius Pemerintah Provinsi Bali. Meskipun kenaikan berkisar di angka Rp 1000,00, tetapi cukup membuat masyarakat kelimpungan. Kamis (26/2) kemarin, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mewacanakan segera akan melakukan operasi pasar.
Usai menghadiri sidang paripurna, Gubernur menyampaikan kenaikan harga beras di Bali memang tak sedrastis di DKI Jakarta. Sesuai aturan, apabila kenaikan sudah mencapai 10 persen dari harga pokok sebelumnya, barulah dilakukan operasi pasar. Namun, sebagai langkah antisipasi agar ke-
KE HAL. 11
PASAR-Harga beras masih mengalami kenaikan di pasaran.
FB/IST
FB/IST
026/VI/W-020
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Dejerie
join facebook.com/fajar.bali
2 Mobil Seruduk Truk Plus Motor, Satu Tewas DENPASAR-Fajar Bali Tabrakan maut terjadi di jalan satu arah Jalan Raya Tohpati, Denpasar Timur, pada Kamis (26/2) kemarin. Sebuah mobil T Hilux jenis Pick-Up menabrak truk dan motor yang sedang parkir di TKP. Akibat kejadian, satu orang tewas dan satu sekarat dan kini menjalani perawatan di RSUP Sanglah. Motif tabrakan maut itu akibat mobil T Hilux mengalami ban bocor saat melintas di TKP. Menurut Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Nyoman Nuryana, berawal mobil T Hilux DK 9625 LD melaju dari arah utara dengan kecepatan tinggi. Tiba di timur Lapangan Padanggalak Sanur, sekira pukul 14.00 Wita, ban kiri mobil yang dikemudikan R. Hary Purwoko (54) pecah. Akibatnya Hary taki kuasa mengendalikan stir mobil yang kemudian oleng ke arah kiri. Saking tingginya kecepatan mobil tersebut, mobil langsung menghantam truk AB 8677 ME yang diparkir dilokasi. Usai menabrak truk, mobil bercat hitam itu menyeruduk motor Honda Supra DK 4081 KR dari arah belakang. Akibatnya, pengendara motor bernama Dewa Nyoman Widiantara (47), asal Br. Abianseka, Mas Ubud, Gianyar tewas di TKP. Dia mengalami cedera kepala berat dan langsung dilarikan ke rumah sakit. “Mobil dan motor sama-sama datang dari arah utara ke selatan,” ujar mantan Kapolsek KP3 Benoa ini. Dalam kejadian itu, pengemudi mobile Hary mengalami luka dibagian kepala akibat benturan. Sementara mobil T Hilux mengalami ringsek bagian depan. Sementara sepeda motor yang ditabrak mengalami rusak parah bagian body belakang. Kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan aparat kepolisian Sat Lantas Polresta Denpasar. “Pengemudinya masih diperiksa,” ujar Kompol Nuryana. R-005
Kakek Tewas OD di Penginapan
DENPASAR-Fajar Bali Seorang kakek bernama Anak Agung Ngurah Bagus (64) yang tinggal di Jalan Nangka Gang Kertasari nomor 6, Denpasar, ditemukan tewas di penginapan di Jalan Drupadi Denpasar Timur, pada Kamis (26/2) kemarin. Korban diduga tewas over dosis (OD) obat kuat, usai berhubungan badan dengan seorang cewek kafe yang kabur saat kejadian. Sumber petugas kepolisian menyebutkan, korban AA Ngurah Bagus datang ke penginapan di Jalan Drupadi sekitar pukul 13.00 Wita. Dia datang sendirian dan kemudian cek in di kamar nomor 16. Tak lama dia masuk, datanglah seorang wanita cantik dan bahenol diketahui seorang cewek kafe. “Ceweknya cantik dan mereka cek in kamar nomor 16,” beber sumber yang enggan disebut namanya itu kemarin. Tidak ada yang mengetahui apa yang dilakukan pasangan mesum itu dikamar. Namun bukan rahasia umum lagi kalau penginapan tersebut akrab menyediakan short time bagi pasangan selingkuh. “Di penginapan itu memang menyediakan shortime khusus pasangan selingkuh,” bebernya. Waktu short time pun sudah habis. Seorang karyawan berinisial PT mengecek kamar nomor 16. Saksi karyawan mencoba mengetuk dari luar namun tidak ada sahutan. Karyawan mencoba membuka pintu yang yang ternyata tidak terkunci. Namun saksi kaget begitu melihat korban telanjang bulat di tempat tidur. Posisinya tengadah dan berkacak pinggang. Selain itu, mulut korban yang berlamat di Jalan Nangka Gang Kertasari nomor 6 Denpasar, berbuih. "Karyawan menemukannya sudah dalam keadaan tewas. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit Sanglah. Katanya dia itu seorang pengacara" ujarnya. Kepada petugas kepolisian, PT mengaku tidak melihat cewek kafe itu didalam kamar. Padahal, sore itu, karyawan sempat melihat cewek kafe itu masuk ke kamar. Diduga kuat, setelah mengetahui korban tewas, cewek kafe itu melarikan diri. Hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi saksi, diduga kuat tewasnya korban karena OD mengkomsumsi obat kuat. Sebab di dalam kamar, petugas mendapati berbagai tablet obat kuat dan hemaviton. Tewasnya kakek di penginapan dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur AKP Dony Bayuanggoro. Hasil olah TKP ditemukan satu bungkus tablet diduga obat kuat dan minuman penambah energy. “Diduga kuat korban meninggal karena mengkomsumsi obat kuat,” jelasnya sembari mengatakan masih melakukan pencarian terhadap cewek kafe tersebut. R-005
Pembunuh Dituntut 20 Tahun
DENPASAR-Fajar Bali Tiga terdakwa pembunuh juragan ayam bernama Abu Yasid, yakni Ahmad Riyadi alias Ahmadenan alias Mad (penganjur/ otak pembunuhan), Supandi alias Busri (pelaku/ eksekutor), dan Irfan (membantu/ ikut serta dalam pembunuhan), Kamis (26/2) dituntut hukuman maksimal sesuai perannya. Dihadapan majelis hakim diketuai Agus Waluyo, dalam persidangan di PN Denpasar, jaksa penuntut umum (JPU) I Gede Agus Suraharta, AAN Jayalantara, Denny Iswanto dan I Putu Agus Adnyana Putra, menyatakan ketiga terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan yang didahului perencanaan secara bersama-sama. Karenanya, JPU memohon majelis hakim yang diketuai Agus Waluyo menjatuhkan hukuman masing-masing pidana 20 tahun penjara untuk terdakwa Ahmad Riyadi alias Ahmadenan alias Mad, dan Supandi alias Busri, serta hukuman 15 tahun penjara untuk terdakwa Irfan. Atas tuntutan tersebut, para terdakwa setelah berkonsultasi dengan tim penasehat hukumnya Muhamad Amrulah dkk, akan mengajukan pembelaan atau pledoi pada persidangan, Kamis (5/3) mendatang. W-007
METRO KOTA
FAJA R BALI
JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 Tahun XV
Turis Australia Diperkosa Guide Freelance DENPASAR-Fajar Bali Kasus perkosaan menimpa seorang warga negara Australia, sebut saja TLR. Perempuan berusia 40 tahun ini diperkosa oleh guide freelance merangkap supir berinisial Made WD saat berada di rumahnya diseputaran Jalan Taman Jimbaran X Gang Turi nomor 4, Kedongan, pada Rabu (25/2). TLR diperkosa oleh Made WD dalam kondisi mabuk berat. Kasus perkosaan ini sudah dilaporkan TLR ke Polresta Denpasar beberapa jam setelah peristiwa itu terjadi. Sayangnya, Made WD hingga kini belum tertangkap. Sumber kepolisian Polresta Denpasar mengungkapkan, Made WD adalah seorang guide freelance merangkap supir yang kerap memberikan bantuan
kepada TLR apabila datang ke Bali. “Kalau TLR datang ke Bali, pelaku sering membawanya berwisata. Mereka ini hanya teman bisnis semata,” jelas sumber, pada Kamis (26/2) kemarin. Peristiwa perkosaan menurut versi korban terjadi pada Rabu (25/2) lalu. Bermula keduanya menikmati malam sambil minum bir di Pantai Kuta. Jenuh di Pantai Kuta dan ingin menikmati suasana lain, TLR kemudian mengajak Made WD menuju Bar Balerita yang terletak di Jalan Popies I Kuta. Karena sudah larut malam, sekitar pukul 01.00 dini hari, TLR kemudian mengajaknya pulang ke rumahnya di Jalan Taman Jimbaran X Gang Turi nomor 4 Jimbaran. “Setibanya di rumah mereka minum bir disalah satu kamar
DENPASAR-Fajar Bali Terlibat kasus pencurian 10 unit moror di Denpasar, kakak beradik ditangkap jajaran Dit Reskrimum Polda Bali di rumah kosannya di Jalan Gunung Payung, Padang Sambian Denpasar, pada Rabu (25/2) lalu. Kedua kakak beradik berinisial DA (21) dan AC (16) itu merupakan geng motor bernama Batan Kepuh. Menurut Kasubdit III AKBP Marsdianto, didampingi Kanit Jatanras Kompol Pande Sugiarta, Kamis (26/2) kemarin, kakak beradik ini merupakan anggota perkumpulan Batan Kepuh yang beranggotakan 200 orang. Keterlibatan dua pelaku dalam aksi pencurian motor terungkap setelah anggota Jatanras Polda Bali menyelidiki Pasar Loak di Jalan Gunung Agung Denpasar. Petugas mendapati seorang pemuda berinisial DA hendak menjual motor dilokasi. Tersangka DA datang mengendarai motor Yamaha Mio. “DA berencana menjual motor curian yang dikendarainya saat
itu,” jelas AKBP Marsdianto. Namun karena disana tidak ada mau beli, tersangka asal Buleleng ini balik ke tempat kosnya di Jalan Gunung Payung, Denpasar. Nah petugas pun menguntitnya dan setibanya di rumah kosan langsung ditangkap. “Saat diinterogasi, DA mengaku adiknya yang mencuri motor tersebut. Kebetulan tersangka AC ada di sana dan langsung diciduk,” jelas AKBP Marsdianto. Dari hasil pemeriksaan, tersangka AC mengakui telah mencuri 10 unit motor berbagai jenis. Pencurian itu dilakukan tersangka dengan menggunakan kunci palsu. Sebelum beraksi dia mensurvei motor yang akan menjadi sasarannya. Begitu pemiliknya lengah tersangka AC langsung kabur. Sedangkan kakaknya DA bertugas menjual motor curian kepada pelanggannya. Petugas hingga kini masih menyelidiki apakah rekan rekan tersangka yang tergabung dalam anggota Batan Kepuh, masih diselidiki. R-005
NEGARA- Fajar Bali Sebagai daerah pintu masuk ke Bali, wilayah Jembrana terbilang nihil dalam kasus peredaran narkoba. Tahun 2014 lalu jajaran Satuan Reskrim Narkoba Polres Jembrana, hanya menangani dua kasus saja sedangkan di tahun 2015, hingga di pertengahan Bulan Februari baru terdapat satu kasus, yakni narkoba jenis sabu-sabu 0,6 gram. Demikian dijelaskan Kasat Resnarkoba Polres Jembrana, AKP Nyoman Master, Rabu (24/2) kemarin. Menurut AKP Master, jika dibanding dengan kabupaten lainnya, kasus narkoba di Jembrana tergolong paling kecil. Dibuktikan dengan hasil tangkapan tahun ini hanya menangkap satu pelaku, yakni tersangka Nyoman P (36) asal Banjar Yeh Buah Desa Penyaringan Kecamatan Mendoyo. “Wilayah Jembrana belum
layak disebut rawan narkoba karena hanya satu yang ditangkap tahun ini,” jelasnya. Meski demikian katanya, pihaknya akan terus mengantisifasi dan mengawasi masuknya peredaran narkoba diwilayah Jembrana. Selain langkah pengawasan, pihaknya juga melaksanakan operasi atau sweeping ke lokasi tempat hiburan yang disebut kafe remang remang. “Walau hasilnya nihil, tapi bisa membuat efek jera para pengedar dan pemakai narkoba,” ujarnya. Razia ke sejumlah sekolah dan desa desa terpentil turut dilakukan jajaran Sat Narkoba Polres Jembrana. Upaya pendekatan dengan siswa siswi serta masyarakat di pedesaaan untuk memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba bagi masyarakat, khususnya pelajar. W-003
rumah korban. Mereka minum bir sambil mengobrol dan keduanya pun mabuk,” jelas sumber yang enggan disebut namanya itu. Pengaruh bir tampaknya sudah merasuki Made WD dan sopir guide freelance ini mabuk berat. Dia meminta ijin kepada TLR untuk menginap di rumah korban dengan alasan kepalanya sempoyongan akibat pengaruh bir. Merasa sudah dianggap saudara, TLR pun mengijinkannya dan menyediakan salah satu kamar kosong di rumah tersebut. Menjelang korban tertidur lelap, tanpa diduga, Made WD sudah masuk ke kamar tidur korban. “Pelaku masuk mengendap-endap masuk ke kamar tidur korban. Saat itu korban tertidur pulas karena sudah
mabuk karena minum bir,” jelas sumber lagi. Beberapa saat kemudian, korban tersadar dari tidur karena merasa ada beban berat yang menindih tubuhnya. Setelah matanya terbuka, korban kaget melihat yang menindih tubuhnya adalah Made WD. Bahkan sopir guide itu dalam keadaan telanjang bulat dan langsung memperkosanya. “Ternyata pelaku sudah membuka pakaian korban hingga bugil dan kemudian memperkosanya,” beber sumber. Korban berusaha melakukan perlawanan namun akhirnya tak berdaya karena kalah fisik dengan Made WD. Perbuatan bejat itu terjadi sebanyak satu kali. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, Made WD pergi menin-
ggalkan TLR yang menangis dikamar. Malamnya sekitar pukul 20.30 Wita, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Denpasar. Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Nengah Sadiartha mengatakan kasus perkosaan yang dialami turis Australia masih dalam penyelidikan. Pihaknya sudah menerima laporan korban dan tinggal mengejar pelakunya. “Benar, ada perkosaan turis. Tapi masih dalam penyelidikan. Pelakunya masih dikejar,” ujarnya. Soal apakah perkosaan itu dilakukan pelaku dalam kondisi mabuk, Kompol Sadiartha mengatakan belum mengetahuinya. “Saksi saksi masih diperiksa,” tegas mantan Kasat Reskrim Polres Gianyar itu. R-005
Disergap, Kakak Beradik Curi Motor
FB/HS
CURI MOTOR-Dua kakak beradik ini ditangkap unit Jatanras terkait pencurian 10 unit motor.
Peredaran Narkoba di Jembrana Tergolong Kecil
083/II/CAR
081/II/CAR
082/II/CAR
Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana Keuangan: Supartini Admin: Mikayanti Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra Fotografer :Redy Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id. Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
3
FAJA R BALI JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Penanganan Infrastruktur Beri Rasa Aman dan Nyaman Bagi Warga DENPASAR sebagai kota besar harus terus bersinergi dalam berbagai aktivitas warganya yang memang disibukkan dari kese hariannya menghuni ibu kota provinsi Bali ini. Denpasar juga dikenal sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pariwisata, perdagangan/ perekonomian. Dari berbagai predikat yang disandang Kota Denpasar, menuntut pemerintahnya harus jeli meyikapi berbagai fenomena kota yang mengemuka. Salah satunya di bidang infrastruktur. Dengan segala dinamika kehidupan kota, penanganan infrastruktur di Kota Denpasar dinilai perlu dilakukan secara memadai untuk mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakatnya. Serangkaian memperingati HUT ke-227 Kota Denpasar, instansi (SKPD) yang berwenang
menangani masalah infrastruktur, di bawah kendali Kepala Dinas PU Kota Denpasar, Ir. I Ketut Winartha, membeber sejumlah program yang telah dilakoni dalam kurun lima tahun terakhir semasa kepemimpinan duet WalikotaWakil Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra- IGN Jaya Negara. Infrastruktur Bidang Bina Marga (Mencakup jalan, jembatan dan trotoar): Kepala Dinas PU Kota Denpasar didampingi Kepala Bidang Bina Marga, I Wayan Dirga Yasa, mengatakan, panjang jalan di Kota Denpasar mencapai 739 KM yang terdiri dari Jalan Nasional (50,6 KM); Jalan Provinsi (52,1 KM); Jalan Kota (486,084 KM); Jalan LC (150 KM). Sementara kondisi jalan di Kota Denpasar dalam kategori baik 249,0 KM (52%), sedang 150,5 KM (30%), dan rusak 86,6 KM (18%). Sedangkan jembatan keseluruhan sepanjang 1,82 KM terdiri dari Jembatan Nasional
FB/CAR
JALAN-Ruas jalan Watu Renggong yang telah mendapat penanganan dari Pemkot Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang didanai dari APBD Kota Denpasar
20 Paket Proyek Digarap Tahun 2015 Sejumlah proyek infrastruktur tahun 2015 kembali akan digarap Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Denpasar. Selain penataan taman telajakan dan gedung perkantoran serta sekolah, juga ada proyek perbaikan atau peningkatan FB/CAR jalan serta trotoar. Bahkan sebagian paket Ir. Ketut Winartha proyek yang akan ditangani PU, kini sudah dalam proses penyusunan draf sebagai persiapan tender. “Sudah persiapan untuk pelelangan. Seperti biasa nanti lelangnya melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang dimiliki pemkot Denpasar,” ungkap Kepala Dinas PU Kota Denpasar, Ir. Ketut Winartha. Untuk tahun anggaran 2015 ini PU mendapat alokasi dana sebesar Rp 95,7 miliar lebih untuk empat bidang dengan 10 program dan 20 paket kegiatan. Empat bidang yang dimaksud yakni Bidang Pengairan yang lebih fokus menangani masalah drainase dan gorong-gorong. Kemudian Bidang Permukiman dan Penyehatan Lingkungan (PPL) yang lebih banyak ke perbaikan jalan-jalan lingkungan. Selanjutnya Bidang Bina Marga. “Untuk bina marga lebih berat kerjaannya. Seperti perbaikan trotoar, peningkatan jalan protokol dan jembatan. Serta Bidang Pemberdayaan Perumahan (PP). Ini lebih ke penataan jalan perumahan seperti LC,” ucapnya. Menurut Winartha proses tender diperkirakan membutuhkan waktu selama 40 hari untuk menentukan pemenang. “Untuk tender kan tergantung ULP. Hanya saja kami berharap pemenangnya nanti tak sekedar murah atau penawaran rendah, namun menjamin rekanan itu mampu menggarap proyek, sehingga tidak salah pilih,” terangnya. Mengingat selama ini, pemenang tender yang terlampau murah menjadi pemenang akan berdampak pada kualitas proyek. “Dengan anggaran yang lebih sedikit tentu material yang dipakai yang kurang baik karena murah. Makanya kami harapkan ULP bisa memilihkan rekanan yang berkualitas yang mampu menggarap proyek,”katanya. Selain itu, rekanan juga enggan mengajukan penawaran lantaran tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam menggarap proyek di Denpasar. Hal inilah yang menjadi kendala, karena sering kali proses lelang gagal, dan harus ditender ulang. R-004
TINJAU-Walikota IB. Rai Mantra meninjau pengerjaan proyek di Pangkung Muding. 0,54 KM; Jembatan Provinsi 0,23 KM; jembatan kota 1,04 KM. Pemkot Denpasar melalui Dinas PU dalam lima tahun terakhir ini telah merampungkan peningkatan jalan sepanjang 71,9 KM; Pembangunan Trotor 12,6 KM; pembangunan drainase jalan 2,8 KM; pemeliharaan jalan secara rutin sepanjang 241,5 KM.
Infrastruktur Bidang Pengairan Kepala Bidang Pengairan Dinas PU Kota Denpasar, IGN Putra Sanjaya saat mendampingi Kadis PU, menyebutkan, bidang pengairan menangani drainase/ penegndalian banjir dan irigasi baik pembangunan, peningkatan, rehabilitasi maupun operasional dan pemeliharaan. Dalam lima tahun terakhir ini penanganan drainase diarahakan pada kegiatan yang diharapkan dapat mengatasi/mengurangi permasalahan banjir maupun genangan yang terjadi di Kota Denpasar.
FB/CAR
Umar); Kecamatan Denpasar Barat:(Jalan Gunung Payung, Padangsambian Kelod; Jalan Tangkuban Perahu, Padangsambian Kelod; Jalan Gunung Atena, Padangsambian Kelod; Perum Pondok Purnawira Padangsambian. Kecamatan Denpasar Timur (Jalan Sulatri, Jalan Kembang Matahari); Kecamatan Denpasr Utara (Jalan A. Yani Utara, Simpang GatsuGatsu I-Gatsu II). Ngurah Putra Sanjaya juga mengakui, penanganan bidang pengairan ini masih dihadapkan permasalahan terjadi penyempitan sungai/saliran akibat pembangunan permukiman; sungai/ saluran masih dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah; sungai/saluran sering tersumbat; pembebasan tanah/lahan untuk pelebaran saluran/sungai; masalah penempatan pompa; penemptan saringan. Penanganan irigasi di Kota Denpasar yang luas keseluruhan 2.790 Ha dengan panjang 72,405 KM ter-
Dari 26 titik banjir yang ada di Kota anganan antara lain: Kecamatan Denpasar yang telah tertangani Denpasar Selatan: (Kawasan Bumi secara bertahap baik melalui dana Ayu Sanur, Pemogan Mitra 10, APBD Kota maupun hasil ker- Jalan Danau Tempe, Ja;lan Teuku jasama dengan PU Provinsi Bidang Cipta Karya melalui dana APBN, kini tinggal 12 titik genangan. Titik banjair yang telah tertangani yaitu di Kawasan Pura Demak, kawasan sepanjang Tukag Teba, kawasan Gunung Talang (Pangkung Muding), kawasan Perum Monang Maning, kawasan Renon Gang IX, kawasan Jalan Tukad Pakerisan, Dewata dan Bedugul; kawasan Jalan Waturenggong Panjer; Jalan Nagasari Laplap Penatih Dangin Puri; Warung Mina Peguyangan; Jalan Kenyeri; Lingkungan Jalan Batanghari; Lingkungan Kerta Dalem dan Lingkungan Kerta Bedulu; Lingkungan Jalan Pucuk Kesiman Kertalangu; Jalan Gunung Soputan; Lingkungan Jalan Subak Dalem; Lingkungan Jalan FB/CAR Pertulaka Penatih. JEMBATAN-Salah satu jembatan di Jalan Pulau Biak yang telah menSementara kawasan/lokasi dapat penanganan dari Pemkot Denpasar melalui Dinas Pekerjaan yang masih perlu mendapat pen- Umum (DPU) yang didanai dari APBD Kota Denpasar
bagi menjadi 14 daerah irigasi, yang telah tertangani sesuai kewenangan Kota Denpasar yang dikerjakan secara bertahap setiap tahunnya. Diantaranya pada tahun 2010 merampungkan perbaikan saluran irigasi Subak Peraupan (185,65 m’), perbaikan saluran irigasi Subak Dalem (189,4 m’); Tahun 2011: perbaikan saluran irigasi Subak Saba (159,00 m’); Tahun 2012: perbaikan saluran irigasi Subak Lungatad (131,00 m); irigasi Subak Kepaon (2950,00 m’); Tahun 2013: saluran irigasi Subak Umaduwi (2648m’), irigasi Subak Kedaton (1186,50 m’); Tahun 2014: perbaikan saluran irigasi Subak Tegal Buah (280,30 m’), irigasi Subak Buaji (1134,00 m’), irigasi Subak Mergaya (1600,00 m’), irigasi Subak Taman (250,57 m’). Infrastruktur Bidang Permukiman dan Penyehatan Lingkungan Program ini mencakup peningkatan jalan lingkungan, pemeliharaan jalan lingkungan, penataan kawasan, penanganan limbah lewat DSDP, penaganan limbah lewat sanimas, penataan pasar tradisional, perbaikan Pura, pembangunan sarana olah raga, PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat), PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Masyarakat), serta pembangunan jaringan air minu. Untuk program peningkatan jalan lingkungan baik yang dilakukan melalui pemeliharaan, peninhkatan maupun penataan kawasan diarahkan untuik membuat lingkungan menjadi bersih, aman, dan rapi. Hal ini dilakukan secara bertahap mengganti jalan lingkungan dengan program “Pavingisasi” dari 879.850 m’ jalan lingkungan di Kota Denpasar sampai saat ini yang telah dipaving sepanjang 162,832 m’ (18,5%). R-004
Tahun 2015 ini, 16 Saluran Irigasi dan Drainase Ditata Selain membangun dan membenahi jalan dan trotoar, tahun 2015 ini Pemkot Denpasar, berencana menata beberapa infrastruktur bidang pengairan, seperti saluran irigasi dan drainase. Tercatat ada 16 titik kegiatan yang akan dilaksanakan,dengan total anggaran mencapai Rp 10 miliar. Kepala Dinas PU Kota Denpasar, Ir. I Ketut Winarta, didampingi Kabid Pengairan, IGN Putra Sanjaya, mengatakan, ada empat jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu pembangunan saluran drainase atau gorong-gorong, dengan sepuluh kegiatan. Selanjutnya, perbaikan saluran irigasi dan pengawasan perbaikan saluran irigasi yang tahun ini rencananya dilaksanakan di Subak Kedua . Kemudian kegiatan peningkatan jalan usaha tani dan
pengawasan peningkatan jalan di Subak Pakel II. ‘’Juga dilaksanakan kegiatan peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai atau kali. Tahun ini kegiatan ini akan difokuskan pada pengerukan dan pengawasan pengerukan Tukad Badung,’’ ujar Winarta. Putra Sanjaya menambahkan, untuk pembangunan saluran drainase atau gorong-gorong dilaksanakan di beberapa tempat. Diantaranya, pembangunan drainase Kelurahan Ubung, Padangsambian, dan Desa Sanur Kauh. Kemudian penataan Tukad Loloan serta pembangunan saluran drainase di lingkungan Jalan Banyuning. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur bidang pengairan ini, lanjut Putra Sanjaya, dilaksanakan secara berkesinambungan. Bahkan,
Pemerintah Kota Denpasar di bawah kepemimimpinan Walikota IB. Rai Dharmawijaya Mantra terus memperbaiki infrtasruktur perkotaan terutama lingkungan pemukiman warga dengan paving. Hal ini untuk memberikan kesan kawasan pemukiman yang rapi, bersih dan sehat. Lingkungan warga yang bersih, rindang dan asri menjadi modal dalam menjaga kesehatan. Hal ini tidak terlepas dari penataan lingkungan yang nantinya diharapkan mampu menciptakan kawasan pemukiman yang bersih dan sehat. Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum tak pernah lelah melakukan langkah-langkah dalam peningkatan jalan lingkungan dan penataan lingkungan pemukiman yang berada di empat kecamatan se-Kota Denpasar. Program ini dilakukan secara berkesinambungan melalui APBD Kota Denpasar pada tahun 2014 peningkatan jalan lingkungan dengan paving dianggarkan sebesar Rp. 13 miliar lebih serta dengan
penataan lingkungan pemukiman sebesar Rp.12 miliar lebih. “Pada tahun 2014 telah berjalan di ruas-ruas jalan lingkungan penduduk dengan melakukan penataan pavingisasi yang berada di wilayah Desa/Kelurahan di empat Kecamatan se-Kota Denpasar,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ketut Winarta. Dalam peningkatan penataan lingkungan dan pemukiman ini telah tersebar hampir diseluruh Desa/Kelurahan. Dengan beberapa kawasan yang telah dilakukan penataan diantaranya dilakukan Kecamatan Denpasar Barat di kawasan Gunung Karang dan Gunung Welirang yang berada di Kawasan Desa Pemecutan Klod serta Kelurahan Pemecutan. Di Denpasar Utara dengan penataan dilakukan di kawasan perbatasan Kabupaten Badung dan Denpasar tepatnya di Desa Ubung Kaja. Kecamatan Denpasar Timur dengan lokasi penataan di kawasan Jl. Akasia sebagian lokasi Desa Sumerta Kelod dan
FB/CAR
SODETAN-Salah satu pengerjaan sodetan di kawasan Peguyangan Kangin (depan Warung Mina) untuk mengatasi ancaman banjir telah rampung. Warga pun kini merasa aman dari banjir yang sebelumnya terus mengancam
dalam lima tahun terakhir pembangunan diarahkan pada kegiatan yang diharapkan dapat mengatasi banjir atau mengurangi permasalahan banjir atau genangan air yang terjadi di Kota Denpasar. ‘’Dari 26 titik banjir yang ada di Kota Denpasar sudah ditangani secara bertahap. Baik melalui dana APBD Kota Denpasar, hasil kerjasama dengan PU Provinsi Bali. Hasilnya kini di Denpasar tinggal 12 titik genangan,’’ kata Putra Sanjaya. Kawasan titik banjir yang sudah ditangani, antara lain kawasan Pura Demak, sepanjang Tukad Teba, kawasan Gunung Talang (Pangkung Muding), kawasan Perum Monang Maning dan Jl. Gunung Soputan. Sedangkan di Denpasar Selatan seperti kawasan Renon Gang IX, Tukad Pakerisan, Jalan dewata, Jalan Bedugul, dan Waturenggong, Pan-
jer. Juga kawasan Jalan Batanghari, Kerta Dalem, dan Lingkungan Kerta Bedulu. Sementara untuk Denpasar Timur yang sudah ditangani, Jalan Nagasari, Jalan Pucuk, Jalan Kenyeri dan lingkungan Jalan Pertulaka. Meski demikian, kata Putra Sanjaya, maish ada beberapa titik yang perlu ditangani. Sepeti di Densel, kawasan Bumi Ayu, Sanur, Pemogan, Jalan Danau Tempe dan Teuku Umar. Di Denbar, kawasan Jalan Gunung Payung, Tangkuban Perahu, Gunung Atena semuanya di Padangsambian Kelod. Juga di kawasan Perum Pondok Purnawira, Padangsambian. ‘’Sedangkan untuk di Dentim dan dan Denut yang perlu penanganan adalah Jalan Sulatri, Kembang Matahari, Jalan A. Yani Utara dan Simpang Gatsu I dan II,’’ ujar Putra Sanjaya. R-004
Percantik Lingkungan dengan Pavingisasi Kelurahan Kesiman. Sementara untuk Kecamatan Denpasar Selatan berada di kawasan Mekar Jaya tepatnya di Desa Pemogan. “Diharapkan penataan ini dapat meningkatkan kesehatan lingkungan warga masyarakat yang ada di empat Kecamatan se-Kota Denpasar, hal ini juga tidak terlepas dari partisipasi masyarakat yang ikut serta mendukung suksesnya program penataan lingkungan ini,” ujarnya. Untuk program tahun 2015, lanjut Winartha, penataan kembali dilakukan di beberapa ruas lingkungan pemukiman warga yang belum tersentuh program ini. Tahun Anggaran 2015 dengan anggaran Rp 11 miliar lebih serta penataan lingkungan pemukiman dianggarkan sebesar Rp. 6 miliar lebih. “Jadi total anggaran pada Tahun 2015 sebesar Rp. 17 miliar lebih, dengan melakukan program peningkatan jalan lingkungan dan penataan lingkungan permukiman ini kami berharap kondisi pemukiman warga semakin bersih, sehat
FB/CAR
PAVINGISASI-Penataan lingkungan dengan pavingisasi sangat dirasakan memberi rasa nyaman oleh penghuni lingkungan tersebut dan tertata rapi,” ujarnya. Salah seorang warga Ubung Kaja, Wayan Dendi mengaku sangat senang jalan di depan rumahnya sudah dipasangi paving. “Program yang dilakukan Pemkot Denpasar ini sangat baik dan sangat dirasakan manfaatnya olah warga. Dulu gang disini sering becek ketika
musim hujan, tetapi sekarang sudah bersih dan rapi,” katanya sembari berharap program ini agar diteruskan di wilayah desa lainnya sehingga bisa juga dinikmati masyarakat. Menurutnya program pavingisasi sangat pas dan merupakan program riil serta dari estetika juga bagus. R-004 Layouter: Dejerie
KOTA PLUS
4
FAJA R BALI JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 l TAHUN XV
Seminar Nasional Koperasi HUT ke-227 Kota Denpasar
Puspayoga Apresiasi IPM Denpasar Tertinggi di Bali Menteri Koperasi dan UKM, AA. Gede Ngurah Puspayoga menyatakan capaian Indek Pembangunana Manusia (IPM) Kota Denpasar sebesar 79,41 tertinggi di Bali menunjukkan partisipasi masyarakat Denpasar sangat tinggi dalam pembangunan
DENPASAR-Fajar Bali Hal itu disampaikan Menteri Puspayoga pada Seminar Nasional bertajuk Koperasi Berwawasan Budaya Bangsa, di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Centre Denpasar, Kamis (26/2) kemarin. Capaian IPM itu ditunjukan pada kegiatan koperasi yang berjalan dan berfungsi dengan baik di Kota Denpasar, serta menjadi keuntungan dan kesejahteraan bagi anggotanya. Sehigga pemerataan kesejahteraan itu dapat tercapai. Pertumbuhan eknomi boleh tinggi namun belum tentu bisa mencapai pemerataan kesejahteraan tanpa menyentuh koperasi atau UKM. “Saya apresiasi
seminar Koperasi berwawasan Budaya Bangsa yang digelar Pemkot Denpasar pada peringatan HUT Ke-227 Tahun 2015 ini,” ujar Puspayoga. Puspayoga menekankan, koperasi merupakan budaya gotong royong sebagai identitas Bangsa Indonesia jika dikelola secara benar bisa melawan hadirnya kapitalisme. Dampak lainnya menurunkan kesenjangan pendapatan di masyarakat yang harus dilakukan dengan memberikan peran kepada koperasi dan UKM, seperti yang dilakukan oleh Kota Denpasar dengan capaian IPM yang sangat tinggi. Keberhasilan ini menandakan pemerataan pendapatan di Kota Denpasar dengan melibat-
FB/CAR
LAUNCHING-Menteri Koperasi dan UKM, AA. Gede Ngurah Puspayoga bersama Wakil Walikota IGN. Jaya Negara dan Sekda Kota Denpasar AA.N Rai Iswara saat meluncurkan Koperasi berbasis IT pada kegiatan Seminar Nasional Koperasi Berwawasan Budaya Bangsa serangakain HUT Kota Denpasar Ke-227, Kamis (26/2) di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Centre Denpasar
kan dan membangkitkaan peran serta koperasi berjalan secara realistis. Koperasi yang ber-
wawasan budaya tidak terlepas dari sentuhan ekonomi yang secara kelembagaan koperasi
Piodalan Pura Puseh lan Bale Agung Desa Pekraman Belimbing Tabanan
TABANAN-Fajar Bali Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mewakili Gubernur menghadiri upacara piodalan Ngenteg Linggih Mupuk Pedagingan, di Pura Puseh lan Bale Agung Desa Belimbing Tabanan, Kamis (26/2) kemarin. Wagub Sudikerta berharap agar semua krama dapat bersama-sama menjaga kesucian dan kelestarian pura. Sudikerta juga menekankan bahwa tidak hanya melalui sembah bakti kita melakukan yadnya namun dengan memperhatikan pembangunan pura dan beryadnya antar sesama juga dapat dikatakan sebagai yadnya. Sementara itu Ketua Panitia Karya Wayan Sriarta mengucapkan terimakasih atas kedatangan wakil gubernur serta melapor-
kan puncak upacara di pura ini jatuh pada Buda Matal, tepatnya tanggal 25 Pebruari 2015, dan
DENPASAR-Fajar Bali Penghematan anggaran dapat dilakukan dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan Gedung Perkantoran di jajaran Pemerintah Provinsi Bali. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat meninjau Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Bali di kawasan Renon, Kamis (26/2) kemarin. Selanjutnya Gubernur Pastika melihat Gedung UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura yang terletak di belakang kantor Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Bali. “Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah banyak yang kosong gedungnya dan bagus-bagus lagi. Begitu pula di UPT masih banyak
ruangan bisa ditepati, jadi bisa efisiensi,” ujar Pastika. Agenda berikutnya, Gubernur Pastika ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, melihat jumlah gedung dan lahan yang sangat luas tersebut tidak sembanding dengan jumlah pegawai yang sedikit. “Ini lahannya juga sangat luas sekali walaupun gedungnya masih banyak hanya 1 lantai, tapi saya kira ini bisa nampung beberapa SKPD yang berkaitan dengan Disdik, sehingga disini juga lebih ramai, kasihan pegawainya sedikit nanti cepat jenuh,” ungkap Pastika yang kemudian melanjutkan peninjauan ke UPT Balai Penegembangan Kegiatan Belajar. Saat peninjauan tersebut, Gubernur Pastika mengim-
DENPASAR-Fajar Bali Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah, salah satunya melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). UPPKS merupakan model usaha mikro keluarga yang berfungsi untuk menggerakkan roda ekonomi keluarga melalui pembelajaran usaha ekonomi dengan cara menggungah minat dan semangat keluarga untuk berwirausaha. “Tujuan akhir yang diinginkan adalah meningkatnya pendapatan keluarga dan membuka peluang keluarga untuk berusaha,” ungkap Kepala Perwakilan BKKBN
provinsi Bali, Ida Bagus Wirama, SH., M.kes ketika membuka magang bagi kader UPPKS tingkat Provinsi Bali di Denpasar, Rabu (25/2). Dikatakan Wirama, Sejak pertama program kesejahteraan diintregasikan dalam program KB pada era tahun 1976, sudah dikenali bahwa hal pokok berjalannya kegiatan ekonomi keluarga adalah tersedianya modal usaha. Dari segi kuantitas kelompok UPPKS cukup besar dan tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota. Namun dari segi kualitas masih perlu ditingkatkan karena masih rendahnya keluarga miskin (Pra KS dan KS 1) dalam melaksanakan
FB/DIAH
RITUAL-Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta beserta Wagub Tabanan Komang Gede Sanjaya dan Ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi melakukan persembahyangan piodalan Ngenteg Linggih Mupuk Pedagingan, di Pura Puseh lan Bale Agung Desa Belimbing Tabanan, Kamis (26/2) kemarin.
penyineban Saniscara Matal tanggal 28 Pebruari 2015. Pura ini di empon oleh 840
KK mempunyai historis diawali dengan kedatangan tokoh Pasek Toh Jiwa, yang diikuti leluhur warga Kubayan yang berasal dari Wongaya Gede yang kemudian menata kehidupan di Desa Belimbing dan kemudian membangun pura desa. Pada kesempatan itu Wagub Sudikerta yang didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali memberikan apresiasi atas kebersamaan Desa Pekraman Belimbing mampu menjalankan Dharma Agama dengan melaksanakan upacara dewa yadnya. Hadir pula dalam kesempatan ini Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya dan Ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi. W-019*
Gubernur Pastika, Efektifkan Penggunaan Gedung Perkantoran
FB/DIAH
TINJAU PERKANTORAN-Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengingatkan perlunya memanfaatkan perkantoran semaksimal mungkin dalam upaya efisiensi.
bau untuk tidak berfoya – foya dalam pembuatan gedung kantor yang menurutnya sebagai salah satu penghematan anggaran. “Kita jangan terlalu berfoya – foya dengan pem-
buatan gedung kantor yang mewah – mewah, kita harus berhemat sehingga anggarannya bisa kita alihkan ke urusan yang lebih penting dan demi masyarakat,”ungkapnya.W-019*
kegiatan ekonomi produktif, masih kurangnya tenaga kader baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan program kesejahteraan keluarga belum menjadi program priorotas bagi stakeholder dan mitra kerja. “Peran kelompok UPPKS amat penting dan strategis karena merupakan wadah pembinaan dan pengembangan keluarga, khususnya dalam pengembangan fungsi ekonomi keluarga. Untuk itu, diadakan magang bagi kelompok UPPKS agar menumbuh jiwa kewirausahaan di kalangan kader,” ujarnya. “Dengan adanya magang ini diharapkan keterampilan kader usaha ekonomi produktif dapat meningkat terutama dalam pengolahan produk,” sambung Wirama. Sementara salah seorang peserta magang Anastasia dari Kelompok UPPKS Boga Harum Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat (Denbar) mengatakan, keberadaan UPPKS sangat bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi keluarga. “Manfaatnya tentu besar sekali karena untuk meningkatkan keuangan keluarga. Apalagi, seperti kami kelompok Boga Harum membuat kue, bahannya gampang dicari dan penjual-
annya pun tidak terlalu sulit. Karena tempat untuk jualnya mahal, sehingga bisa juga dijual di depan rumah sendiri. Kalau kelompok binaan dari BKKBN ini bagus sekali karena kadang bisa ikut pameran,” ujarnya. KJS
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui UPPKS
FB/KJS
BUKA MGANG KADER UPPKS-Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ida Bagus Wirama memberi arahan dihadapan peserta Magang Kadeer UPPKS, di Denpasar, Rabu (25/2).
harus jelas. Seperti launching ijin usaha mikro kecil oleh Kementrian Koperasi di Kecamatan
Denpasar Barat sebagai program pendampingan yang dapat memberikan kejelasan badan usaha dan badan hukum yang berimbas pada peningkatan omset, perluasan pasar, dan peningkatan tenaga kerja. “Kepala Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Bali saya harap terus melakukan koordinasi dengan 23 Kementrian sehingga program-program UKM di daerah bisa lebih maju dan bersinergi dengan programprogram Kementerian,” harap mantan wakil Guberur Bali ini. Sebelum membuka seminar Menteri Koperasi dan UMKM Puspayoga juga menyerahan Akta Koperasi secara gratis serta melaunching Koperasi berbasis IT yang juga dihadiri Wakil Walikota I GN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara, dan para pengurus Koperasi. Sementara itu, Wakil Walikota I GN Jaya Negara mengatakan di Kota Denpasar terdapat 1.056 koperasi dan sebanyak 970 koperasi yang masih aktif. Di samping sebagai badan usaha,
juga banyak Koperasi di Denpasar melaksnakan kegiatan sosial, keagamaan dan adat budaya sehingga kami mencoba merancang suatu program kemitraan dan melaksanakan seminar koperasi berwawasan budaya Bangsa. Perkembangan koperasi di Kota Denpasar juga memiliki peran yang sangat besar dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Denpasar. “Hal ini tentu berimbas pada IPM Denpasar dengan capaian tertinggi di Bali,” katanya. Seminar sehari tersebut mewarnai kemeriahan HUT Kota Denpasar Ke-227 Tahun ini. Setelah sebelumnya menghadirkan pakar Marketing Hermawan Kartajaya dalam seminar Wow Marketing. Seminar tersebut juga`menghadirkan pembicara dari Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta, serta Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sri Hartini. R-004*
Membedah LKPJ AMJ Bupati Badung Periode 2010-2015 Trend Pendapatan Meningkat 24,69% per Tahun, Ketimpangan Rendah
Tabel LKPJ AMJ
MANGUPURA-Fajar Bali Guna mengikuti kepatuhan melaksanakan kewajiban konstitusional, Bupati Badung telah menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan (AMJ) secara administratif kepada Pimpinan Dewan, Selasa (24/2) lalu. Dalam LKPJ AMJ periode 2010-2015 tersebut yang dilaporkan mencakup berbagai capaian kinerja pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Bupati Badung dalam kurun waktu 2010-2014. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah. Mengingat dibatasi oleh ketentuan yang berlaku dimana capaian kinerja yang dilaporkan dalam LKPJ tersebut mencakup capaian kinerja bupati hanya hingga tahun 2014, sementara pelaksanaan kinerja bupati beserta segenap jajaran dalam kurun Januari hingga Agustus 2015 akan disampaikan oleh Bupati terpilih. Untuk lebih jelasnya berikut akan dipaparkan sejumlah capaian kinerja Bupati Gde Agung sejak 2010-2014. Dalam LKPJ tersebut tampak bahwa trand pendapatan meningkat signifikan dengan rata-rata peningkatan pendapatan daerah 24,69% per tahun. Dilihat dari target dan realisasi pendapatan daerah untuk tahun 2010 target pendapatan daerah Rp1,3 T lebih, realisasi Rp1,4 T, tahun 2011 target pendapatan daerah Rp1,5 T lebih, realisasi Rp1,8 T lebih, tahun 2012 tar-
084/II/CAR
get pendapatan daerah Rp2,3 T lebih, realisasi Rp2,6 T lebih, tahun 2013 target pendapatan daerah Rp2,7 T lebih, realisasi Rp2,9 T lebih. Untuk tahun 2014 target pendapatan daerah Rp3,1 T lebih dan realisasi Rp3,3 T lebih. Secara keseluruhan target (rencana) dan realisasi pendapatan daerah menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Realisasi pendapatan daerah meningkat rata-rata 24,69 % setiap tahun sementara rata-rata pertumbuhan/ peningkatan pendapatan daerah setiap tahunnya adalah sebesar 9,58 %. Dari pendapatan daerah itu terdiri dari 3 (tiga) sumber pendapatan yang meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Mengenai PAD Badung dalam kurun waktu 2010-2014 dapat tersaji sebagai berikut ; tahun 2010 target PAD Rp936 M lebih, realisasi Rp979 M lebih, tahun 2011 target PAD Rp1,1 T lebih, realisasi Rp1,4 T lebih, tahun 2012 target PAD Rp1,7 T lebih, realisasi Rp1,8 T lebih, tahun 2013 target PAD Rp2 T lebih, realisasi Rp2,2 T lebih dan tahun 2014 target PAD Rp2,4 T lebih, realisasi Rp2,7 T lebih. Rata-rata pertumbuhan/peningkatan pendapatan asli daerah setiap tahunnya adalah sebesar 5,11%, serta realisasinya mencapai target selama kurun waktu 2010-2014. Dari Dana Perimbangan yang diterima Kabupaten Badung dari Pemerintah Pusat, pada tahun 2010 ditargetkan Rp302 M lebih, terealisasi Rp322 M lebih, tahun 2011 ditargetkan
Rp244 M lebih realisasi Rp280 M lebih, tahun 2012 ditarget Rp442 M lebih terealisasi Rp515 M lebih. Tahun 2013 mengalami penurunan dari tartget Rp435 M lebih realisasi Rp429 M lebih dan tahun 2014 juga turun dari target Rp384 M lebih, terealisasi Rp381 M lebih. Lain-lain Pendapatan yang Sah, untuk tahun 2010 ditarget Rp124,3 M lebih realisasi Rp123,1 M lebih, tahun 2011 target Rp159 M lebih realisasi Rp163 M lebih, tahun 2012 target Rp237 M lebih realisasi Rp232 M lebih, tahun 2013 target Rp253 M lebih realisasi Rp245 M lebih dan tahun 2014 target Rp295 M lebih realisasi Rp286 M lebih. Dana ini sebagian besar bersumber dari transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali. Sementara bila ditinjau dari PDRB, terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari lima tahun terakhir. Pada Tahun 2010, PDRB Per Kapita ADHB Kabupaten Badung baru mencapai Rp27,47 juta lebih, sementara pada tahun 2014 telah meningkat menjadi Rp39,08 juta lebih. Bila dilihat dari distribusi pendapatan, maka dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sehingga dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat Kabupaten Badung telah diupayakan berbagai program yang bersinergi antar sektor sehingga menghasilkan distribusi pendapatan (Gini Ratio) dari Tahun 2010-2013 Kabupaten Badung berada pada posisi pemerataan tinggi/ketimpangan distribusi pendapatan rendah. W-014*
085/II/CAR
Layouter: Zohra
DAERAH
FAJA R BALI
JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Bupati Tekankan Pemanfaatan Buah Lokal untuk Sesajen AMLAPURA-Fajar Bali Berbagai macam lomba seperti lomba medarmawacana, membuat banten pejatian, dan mekidung digelar untuk mengisi HUT ke-27 WHDI Karangasem. Selain lomba, WHDI Karangasem juga ngaturang punia kepada sulinggih istri ke delapan Kecamatan, Tirta Yatra ke Pura Batur Kintamani dan mengikuti pameran hasil kerajinan di Kabupaten Jembrana. Hal itu dikatakan Ketua WHDI Karangasem Nyonya Sumawati Sukerana dalam resepsi HUT WHDI Karangasem di Gedung UKM Center,Kamis (26/2) kemarin. Istri Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana ini mengatakan, rangkaian HUT WHDI Karangasem tahun ini mengambil tema “Kita Membangun Budaya Bangsa Sesuai Kearifan Lokal Dan Bersama Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Usia Dini”. Diharapkan, tema tersebut bisa diterapkan kepada semua anggota WHDI. “Sebelumnya WHDI juga menggelar berbagai macam lomba, termasuk juga melakukan tirta yatra. Tema tersebut kami harapkan agar benar-benar diterapkan oleh semua anggota,” ujar Sumawati Sukerana. Sementara itu, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, beberapa hal penting yang perlu disampaikan dalam Resepsi HUT WHDI di Kabupaten Karangasem. Salah satunya pembangunan di bidang keagamaan ada dua hal yang harus diperhatikan, diantaranya pembangunan fisik dan non fisik. Dalam kegiatan fisik diharapkan WHDI mampu turut serta mendorong pemerintah di bidang pembangunan. Sedangkan untuk kegiatan non fisik WHDI dapat memberi contoh dalam berpakaian sesuai tata cara yang benar ke tempat suci agar terlihat lebih sopan, beretika dan lebih menonjolkan kesederhanaan agar tidak terjadi kesenjangan sosial diantara masyarakat. “Kami berharap WHDI mampu memanfaatkan sumber daya alam lokal seperti buah-buahan produk daerah untuk keperluan upacara dan lainnya agar meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. Resepsi HUT WHDI diawali pemotongan tumpeng oleh ketua WHDI Kabupaten Nyonya Sumawati Sukerana yang di serahkan kepada Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, Wakil Bupati, I Made Sukerana, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem I Gede Adnya Mulyadi, serta Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi. W-016
5
Harga Beras di Karangasem Semakin Mahal
Dewan Minta Disperindag Kendalikan Harga Beras Harga beras di pasaran terutama di tingkat pengecer di Karangasem mulai mengalami kenaikan, meskipun pemerintah pusat telah menggelontorkan 4.000 ton beras ke masyarakat untuk mengatasi lonjakan harga beras yang semakin tidak terkendali. AMLAPURA-Fajar Bali Untuk itu, anggota DPRD Karangasem khususnya yang duduk di Komisi II meminta agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan atau mengendalikan harga beras. Ketua Komisi II, I Nyoman Mardana Wimbawa, Kamis (26/2) kemarin mengatakan, dari informasi yang didapatnya,
harga beras di tingkat pengecer sudah merangkak ke angka Rp 15 hingga Rp 17 ribu perkilogramnya. Jika ini tidak cepat ditangani pihaknya khawatir akan membuat warga miskin semakin tidak mampu membeli beras. “Harga ini ditingkat pengecer, masyarakat mulai khawatir dengan terus naiknya harga beras,” ujar Mardana Wimbawa. Operasi pasar penting dilakukan untuk mengetahui stok
beras di Karangasem, termasuk menstabilkan harga di pasaran. Apalagi sudah ada intruksi pemerintah pusat agar di masing-masing daerah mengecek untuk menggelar operasi pasar. Selain juga pemerintah pusat sendiri telah menyalurkan hampir 4.000 ton beras untuk mengatasi harga beras yang melonjak. “Kalau harganya seperti ini, jangan-jangan Disperindag tidak pernah turun melakukan operasi pasar,” ujarnya lagi. Pihaknya pun menurut Mardana Wimbawa akan segera memanggil Disperindag Karangasem untuk hadir ke DPRD Karangasem melakukan rapat kerja. Selain itu, dalam waktu dekat ini, Komisi II juga akan
melakukan sidak ke sejumlah pasar dan distributor beras di Karangasem untuk mengecek ketersediaan beras maupun harga di pasaran.
FB/BUDIASA
“Sesegera mungkin kita turun ke lapangan, termasuk akan memanggil Disperindag untuk menjelaskan permasalahan ini,” tandasnya. W-016
Puluhan Tentara Tes Urine Narkoba Tim Monev Disbudpar Banjir Protes Banyak Turis Lolos
Empat SKPD Bakal Ngantor di Eks RSUD Bangli
BANGLI-Fajar Bali Sejumlah SKPD di Pemkab Bangli yang selama ini harus menempati kantor kurang representatif dan kurang nyaman akibat umur bangunan yang sudah tua, tak lama lagi bakal menempati tempat baru yang diharapkan lebih baik yakni di bangunan eks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli. Kabag Umum Perlengkapan dan Asset Daerah Setda Bangli, I Made Mahindra Putra kepada Fajar Bali di kantornya, Kamis (26/2), mengatakan, pihaknya sudah merencanakan pemindahan SKPD ke eks bangunan RSUD Bangli. Ada 4 SKPD yang bakal dipindah ke eks RSUD, yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kantor Perijinan. Diakui keempat SKPD itu kini menempati gedung yang jauh dari representatif serta tidak nyaman, akibat usia yang sudah tua. Dia jujur akui, gedung BKD sampai kena tetesan air limbah WC di atasnya, selain ruangannya sempit. Lebih sempit lagi di kantor Dinas Kependudukan Catatan Sipil sampai meminjam ruang parkir di lembaga lain. Tak kecuali keadaan ruangan di Kantor Perijinan dan BPBD juga kurang representatif, padahal Kantor Perijinan berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Menurut mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Bangli ini, satu-satunya tempat yang menjadi alternatif sangat pas adalah menggunakan bangunan eks RSUD Bangli untuk ke empat SKPD tersebut. Dikatakan, ada 5 unit bangunan yang tersedia. Namun untuk kesiapan penggunaan bangunan itu dibutuhkan perehaban (perehaban ringan). Selain itu dibutuhkan juga upacara secara Hindu. Dia menegaskan, bangsal eks kamar mayat bakal dimusnahkan, untuk menghilangkan kesan negatif. Bekas kamar mayat ini bakal diarahkan untuk pertamanan. Dikatakannya, penggunaan bekas RSUD Bangli selain untuk menyikapi kebutuhan ruangan yang reperesentatif bagi sejumlah SKPD tadi, juga sekalian untuk menghilangkan kesan angker eks bangunan RSUD Bangli. Lebih dari itu, juga hilangkan kesan bangunan tak bertuan. Ditanya soal tanah tersebut merupakan asset Pemprov Bali, Mahindra Putra membantah itu. Sesungguhnya bukan aset Pemprov, tapi aset Pemkab Bangli. Hanya saja Pemkab ingin menukar guling eks RSUD itu dengan aset milik Pemprov di Bangli. Ditanya untuk apa saja bagi bangunan yang ditingggalkan SKPD bersangkutan, dia mengatakan tergantung situasi nanti. Untuk sementara bisa digunakan untuk penyimpanan barang aset daerah dan dokumen.Namun kapan mulai pemindahan itu, dia belum dapat memasti- kan, tetapi diyakni dalam waktu yang tidak terlampau lama. Intinya masih membutuhkan waktu perehaban ringan serta upacara. W-002
I Nyoman Mardana Wimbawa
FB/ARTAYASA
TES URINE-Anggota TNI sedang mengikuti tes urine di halaman Kodim Gianyar.
GIANYAR-Fajar Bali Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gianyar melakukan tes urine terkait penyalahgunaan narkoba kepada puluhan tentara Kodim 1616/Gianyar. Tes itu dilakukan dalam rangka mencegah penyalahgunaan narkoba di Kabupaten berjuluk kota seni dan budaya tersebut. “Tes urine ini diikuti 50 TNI dari 160 TNI yang bertugas di jajaran Kodim Gianyar, “ kata Dandim 1616/Gianyar, Letnan Kolonel (Inf ) Rachmad PS, Kamis. Tes urine dilakukan, menurut Rachmad merupakan kerjasama TNI dengan BNN Kabupaten Gianyar untuk mewujudkan bersih narkoba di internal TNI. “Dari hasil tes semuanya
Gapura Desa
negatif, tak ada yang positif,” jelasnya. Sementara itu, Kepala BNN Kabupaten Gianyar I Made Pastika mengatakan upaya tes urine ini dilakukan dalam upaya pencegahan masuknya narkoba di Kabupaten Gianyar. Tidak hanya tentara yang menjadi sasaran, jajaran PNS serta anak sekolahan juga tak luput dari tes urin tersebut. Pastika menyadari kalau upaya ini belum bisa maksimal memberi andil dalam memerangi narkoba. Namun dengan kegiatan ini minimal mampu memberikan penyadaran akan bahaya narkoba. Saat ini, Pastika mengakui sebanyak ratusan pengguna narkoba masih berkeliaran di Kabupaten Gianyar, paling
banyak pecandu itu teridentifikasi ada di daerah wisata Ubud. Terkait persoalan ini, pihaknya meminta kepada masyarakat serta keluarga pecandu agar melaporkan keluarganya atau warganya yang menjadi pecandu narkoba. Bahkan, pihaknya berjanji akan melakukan rehabilitasi dan tidak akan memproses pecandu tersebut. “Mari kita perangi narkoba secara bersama-sama,” jelasnya. Ketika ditanya soal berapa pecandu narkoba yang direhabilitasi di Kabupaten Gianyar, Pastika mengatakan dari 33 yang tercatat sejak tahun 2012, sekarang ini sudah tersisa hampir 10 orang. “ Dari 10 orang ini ada yang sembuh ada juga yang meninggal,” ucapnya. W-005
BANGLI-Fajar Bali Tim Monev Disbudpar Bangli, Kamis (26/5) turun ke Objek Wisata Kintamani. Tim Monev (monitoring dan evaluasi) tersebut yang terdiri dari sejumlah insitusi harus mendapat banjir sorotan dari warga. Tim yang beranggotakan sejumlah intansi seperti Polri, TNI, Pol PP dan Dispenda Bangli mengecek pemberian karcis dan pengenaan gelang kepada wisman yang ingin mengunjungi objek wisata andalan Bangli itu. Namun tidak dinyana, dalam monev itu mereka justru kebanjiran keluhan dari wisman. “Kita saat turun tadi justeru banyak menerima keluhan dan masukan dari Wisman,”ujar Kabid Bina Objek Disbudpar Bangli, Wayan Bona didampingi Sekdis I Dewa Gede Bakti, saat ditemui di kantornya. Saat pelaksanaan monev, pihaknya juga melakukan pengcekan ke sejumlah bus yang mengangkut wisman. Dari pengcekan itu, semua wisman telah memegang karcis. Setelah itu, mereka akan memberikan gelang karcis kepada wisman. “Bagi wisman yang tidak kantongi karcis, kita bakal suruh membeli karcis,”akunya. Kata dia, dirinya memilih melakukan pengecekan itu dekat dengan pos pemungutan, lantaran tidak ingin kalau wisman merasa terganggu nantinya. Karenanya, pihaknya melakukan pengecekan di dekat dengan lokasi pos. “Kita tidak ingin wisman nanti komplain karena kenyamanan mereka terganggu, makanya sekalian kita lakukan di pos,”kilahnya. Lanjut dia, saat mengadakan monev tersebut pihaknya banyak menerima keluhan dari wisaman. Wisman, berharap dengan kenaikan tarif retribusi agar diimbangi dengan pelayanan dan penataan objek wisata. “Kita diminta perbaiki jalan rusak menuju objek wisata. Padahal itu wewenangnya Pemrov Bali,”papar pria asal Desa
Terunyan itu. Lantas disinggung soal sidak dewan, dia secara jujur mengakui kalau itu merupakan pukulan telak baginya. Namun pihaknya berjanji akan terus melakukan pembinaan dan perbaikan. Bagaimana pun membina mental seseorang itu memerlukan waktu panjang. “Kita kini fokus melakukan pembenahan untuk meminimalisir permasalahan yang muncul, termasuk kebocoran retribusi,”ungkapnya. Lanjut menambahkan, untuk pengawasan pihaknya akan menaruh sejumlah pegawai Disbudpar di lokai secara bergiliran. “Untuk pengawasan berkelanjutan kita akan dipiketkan pegawai untuk bertugas di sana,”sebutnya. Lantas ditanya soal saran dewan untuk gelang karis agar diganti dengan cendramata, aku dia, hal itu memang sangat bagus, sehingga wisman menjadikan karcis itu untuk kenang-kenangan. Namun untuk tahun induk ini hal itu tidak bisa dilakukan, karena cendramata harganya lebih mahal ketimbang gelang. “Untuk gelang hanya dibuat dengan harga Rp 300 ribu per buah, sementara untuk cendramata harganya Rp 7.000 per biki. Mudah-mudahan tahun perubahan ada anggarannya,”jelasnya. Selain masalah ulah oknum petugas, kata dia, kebocoran retribusi di Kintamani juga banyak diakibatkan banyak jalan tikus yang bisa dilalui oleh mobil pengangkut wisman untuk masuk objek wisata. Karena saking banyaknya, pihaknya sulit untuk memantaunya. “Jalur Kintamani-Singaraja ini kan bukan khusus jalur pariwisata, makanya kita sulit mendeteksi mereka yang masuk melalui jalur tikus,”terang Bone. Soal kunjungan Wisman, ujar dia, setiap hari kunjungan rata-rata mencapai 1.000 orang, sementara kalau musim ramai kunjungan bisa mencapai 2.000 orang perhari.W-002
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Temu Wirasa Bupati Suwirta di Banjar Sangkan Buana
Data Masalah Sosial Dibuat Kepala Desa Harus Benar SEMARAPURA-Fajar Bali Pendataan warga miskin dan penyandang cacat hendaknya dilakukan secara benar dan nyata. Jangan sampai ada data tersembunyi yang bisa menjadi permasalahan baru dikemudian hari. ”Saya tidak ingin ada angka yang disemubunyikan terkait persoalan sosial yang menyangkut warga miskin. Data itu harus muncul,” jelas Bupati Suwirta. Pernyataan itu diungkapkan dihadapan kepala desa yang mengikuti Temu Wirasa Bupati Klungkung di Balai Banjar Sangkan Buana, Kelurahan Semarapura Kauh, Kamis (26/2) kemarin. Temu wirasa juga dihadiri Wakil Bupati Klungkung yang didampingi SKPD Pemkab Klungkung. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Klungkung Nengah Ariyanta dan anggota DPRD Dapil Banjarangkan Gede Artison Andarawata. Lebih lanjut Bupati Suwirta menyatakan, pendataan warga cacat itu harus benarbenar didata secara jelas dan valid, jangan sampai ada warga dengan masalah sosial
seperti ini tidak terdata. “Perbekel atau bendesa jangan sembunyikan data,” ujar Bupati Suwirta. Tidak terdatanya warga cacat seperti ini diketahui Bupati Suwirta saat melakukan blusukan beberapa waktu lalu, dimana masih dalam satu pekarangan ada lima orang penyandang cacat namun yang baru terdata hanya dua orang. Selain membahas masalah sosial, pendidikan dan kesehatan, dalam temu wirasa yang dipandu Plt. Sekda Klungkung Ida Bagus Sudarsana ini juga diisi dengan dialog yang salah satu permasalahan terungkap adalah terkait penanganan longsor yang sempat terjadi diwilayah ini beberapa waktu lalu. Seperti yang disampaikan Made Dwipayana, warga setempat. Dirinya menanyakan terkait tindak lanjut penanganan terkait longsornya tebing tersebut. Menyikapi hal tersebut, Bupati Suwirta memerintahkan Dinas PU Klungkung untuk melakukan pengecekan ulang, mengingat tingkat kerawanan tebing yang longsor sangat tinggi dan panjang.W-010
FB/SARJANA
TEMU WIRASA-Bupati Klungkung Nyoman Suwirta saat temu wirasa di Banjar Sangkan Buana.
Layouter: Soma
DAERAH
6 POTRET FAJAR BULELENG
FB/Agus
RAPAT TAHUNAN-Anggota Koperasi Wanita Srikandi Buleleng saat rapat tahunan.
Koperasi Wanita Srikandi Buleleng Adakan RAT BERBAGAI macam upaya harus dilakukan Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagprin) untuk membangkitkan kembali koperasi yang tidak berjalan, karena koperasi merupakan soko guru perekonomian yang dapat membantu laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Buleleng. Itu dikatakan Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Setda Kabupaten Buleleng Ketut Suparto saat membaca sambutan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST dalam acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Wanita Srikandi Kabupaten Buleleng di gedung Laksmi Geraha. Acara RAT tersebut dihadiri juga oleh Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Buleleng Drs. Gede Sukayatna,MM didampingi Ketua Koperasi Wanita Srikandi Kabupaten Buleleng Ny. I Gusti Ayu Arini Markota. RAT kali ini membahas tentang rekrutmen tenaga administrasi dan persyaratan dalam meminjam kredit. W- 008
UPT Jembatan Timbang Tekan Pelanggaran Pelanggaran lebih muat atau tonase di Jembatan Timbang wilayah Cekik Gilimanuk, Jembrana, kini sudah mulai ada penurunan. Para sopir truk terlihat sudah mentaati aturan larangan membawa barang melebihi tonase. NEGARA-Fajar Bali Penurunan tersebut kemungkinan setelah dilakukan langkah sosialisasi, sehingga truk yang datang dari Jawa tidak berani lagi membawa barang melebihi ketentuan. Hal itu disampaikan Kepala UPT Jembatan Timbang Cekik Gilimanuk I Wayan Aryana ditemui Kamis (26/2) kemarin. Sebelumnya, para sopir truk sempat melakukan langkah protes serta mogok setelah diberlakukan aturan yang melarang truk lebih muat masuk Bali. Larangan ini kemudian menimbulkan protes dan pihak UPT Jembatan Timbang pun selanjutnya melakukan langkah koordinasi di semua pihak. Menurut Aryana, pihaknya
FB/PRAMONO
PENGAWASAN-Petugas di Jembatan Timbang Cekik saat melakukan pengawasan dan penjagaan terhadap kendaraan yang masuk dan keluar, Kamis (26/2).
telah melaksanakan aturan serta perintah dari Menteri Perhubungan terkait dengan pelanggaran lebih muat. Sekarang ini pihaknya telah memberikan batas toleransi, apabila
Pemkab Bakal Menarik Sekdes Berstatus PNS NEGARA-Fajar Bali Pemkab Jembrana berencana akan menarik para Sekretaris Desa (Sekdes) yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebagai penggantinya para Perbekel diminta untuk mencari calon Sekdes yang mampu serta mau bekerjasama dengan perbekel. Selanjutnya Sekdes yang telah berstatus PNS akan diperbantukan sebagai Kepala Tata Usaha (Ka.TU) di sekolah-sekolah terdekat. Hal itu disampaikan Bupati Jembrana I Putu Artha ketika membuka Musyawarah Perencanan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Pekutatan di GOR Pekutatan, Kamis (26/2) kemarin. Artha menegaskan, Sekdes merupakan dapurnya pemerintahan desa, maka diperlukan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berpengalaman serta mampu mengoperasikan komputer.
Batasan usia untuk para calon sekdes yakni berusia maksimal 42 tahun. Artha mengharapkan calonnya mencari yang sarjana, sebab Sekdes merupakan dapurnya dea. “Jika dapurnya berantakan, tentu akan sulit untuk mengelola kegiatan,” jelasnya. Menyinggung soal Musrenbang, bagi Artha, musrenbang merupakan forum untuk membahas serta untuk membuat kesepakatan terhadap programprogram prioritas yang tertuang dalam usulan rencana pembangunan desa yang diintegrasikan dengan rencana pembangunan daerah Kabupaten Jembrana tahun 2016. Sementara, Camat Pekutatan Eko Susilo mengusulkan empat bidang program di wilayahnya dengan jumlah anggaran mencapai Rp. 32 miliar lebih. Keempat bidang itu meliputi bidang ekonomi, bidang infrastruktur,
TABANAN-Fajar Bali Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya membuka secara resmi musyawarah kerja PMI tahun 2015 dan serah terima hasil bulan dana PMI Tabanan tahun 2014 di Aula Polres Tabanan, Kamis (26/2) kemarin. Hadir pula pada kesempatan tersebut perwakilan dari PMI Provinsi Bali Drs. Wayan Riman Ariadi, SKPD di Lingkungan Pemkab Tabanan dan perwakilan unsur muspida. Bupati Tabanan dalam sam-
butan tertulis yang dibacakan Wabup Sanjaya menyatakan bulan dana PMI telah mampu mencapai target dan ini patut disyukuri. “Kita patut berbangga bulan dana PMI telah berhasil mencapai target, saya berharap ke depan semua komponen PMI yang ada hendaknya selalu dapat bekerja sama dengan instansi terkait karena musyawarah dan hasil dari bulan dana ini akan sangat menentukan masa depan organisasi PMI pada umumnya dan PMI Kabupaten Tabanan
FAJA R BALI
JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
FB/PRAMONO
BUKA MUSRENBANG-Bupati Jembrana Putu Artha ketika membuka Musrenbang Kecamatan Pekutatan di GOR Pekutatan, Kamis (26/2).
bidang sosial budaya dan bidang aparatur pemerintahan, hukum, HAM dan Trantib. “Mewakili masyarakat Pekutatan, kami mengucapkan terima
kasih kepada Pak Bupati, atas program pembangunan yang telah diterima dan berjalan cukup baik di Pekutatan“ ujar Eko Susilo. W-003
pada khususnya,” ujarnya. Pihaknya juga berpesan agar dana yang diperoleh dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga program-program yang telah disiapkan dapat dijadikan ajang sebagai pemantapan program agar sesuai dengan tupoksi PMI itu sendiri serta aturan-aturan yang ada. “Semoga kegiatan ini yang dirangkai dengan serah terima hasil bulan dana ini memberi manfaat bagi kita semua,” harapnya.
Sementara Ketua PMI Kabupaten Tabanan Komang Gede Sanjaya yang diwakili Wakil Sekretaris dr. I Nyoman Susila mengatakan, musyawarah kerja yang dirangkaikan dengan hasil bulan dana PMI merupakan agenda rutin tiap tahunnya dan menjadi wadah bagi PMI untuk ajang evaluasi dan mendapatkan masukan dalam menyusun dan menetapkan rencana program kerja tahun 2015. “Kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi program,”katanya.W-004
Wabup Sanjaya Buka Musyawarah Kerja PMI Tabanan
melebihi dari 25 persen dari Jumlah Berat yang diijinkan atau JBI, maka truk tersebut dipulangkan. Sebagai langkah antispasi serta melakukan langkah sosialisasi terhadap
para sopir truk, pihaknya telah memasang spanduk serta menghimbau supaya mentaati aturan tersebut. Tetapi sekarang ini, bentuk pelanggaran yang terjadi di Jembatan Tim-
bang Cekik telah mengalami penurunan. “Mungkin karena sudah sosialisasi, pelanggaran sudah mulai menurun,” terangnya. Tak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan langkah pembinaan terhadap para sopir truk, termasuk juga anggotanya yang bertugas di lapangan. Selanjutnya mengenai akan dibangunnya terminal cargo atau terminal barang di Gilimanuk, direspon positif. Bila itu ada, maka akan mengurangi bentuk-bentuk pelanggaran. Dia menyebutkan rata-rata kendaraan truk keluar masuk Bali setiap harinya mencapai 400 unit. Sementara, data di tahun 2014, jumlah kendaraan truk yang tertimbang sebanyak 150.253 unit. Dari angka itu, yang melanggar sebanyak 15.491 (10,31 %) unit. Pelanggaran administrasi sebanyak 380 unit, pelanggaran muatan 2051 unit, dan pelangaran dimensi sebanyak 949 unit. Bagi yang melanggar dikenakan tilang baru sebanyak 3.390 (21,88 %) dan yang sudah tilang 10.033 (64,77%). Sedangkan di tahun 2015, hampir dua bulan terakhir ini telah mengalami penurunan pelanggaran. W-003
Cuaca Buruk, Nelayan Yeh Gangga Memulung
TABANAN-Fajar Bali Tingginya gelombang dan angin kecang yang terjadi sepekan ini, berimbas pada nelayan Tabanan. Mereka tidak berani melaut mengingat cuaca buruk masih berlangsung . Di masa libur melaut, nelayan Yeh Gangga mengisi waktu sebagai pemulung sampah plastik yang berserakan di sepanjang pantai. Ketut Kelaci, nelayan Yeh Gangga mengatakan selama liburan melaut, waktunya diisi dengan mencari barang bekas seperti plastik, botol minuman yang terdampar di bibir pantai. Selain barang sampah plastik, ia juga mengumpulkan kayu dan ranting yang bisa dipakai sebagai kayu bakar. “Karena cuaca buruk terpaksa kami jadi pemulung sampah plastik yang ada di bibir pantai,” jelasnya. Meski hasil memulung
FB/Doni
TAK MELAUT-Buruknya cuaca sejak beberapa minggu terakhir ini menyebabkan nelayan Yeh Gangga tidak melaut. Mereka mengisi waktunya dengan memulung.
tidak sebanding dengan hasil melaut, ia tetap memungut sampah yang bisa dijadikanya rupiah. “Yang saya kumpulkan sampah plastik, botol air mineral. Pokoknya yang bisa dijual dan menghasilkan uang,” terangnya. Kelaci menerangkan, sampah plastik itu ia jual di bank sampah yang dikelola oleh
ibu-ibu PKK Yeh Gangga. Ia pun menyinggung hasil memulung sampah plastik tidak sebanding dengan hasil melaut. “Kalau cuaca bersahabat, satu atau dua kilo lobster sekali melaut pasti dapat,” terangnya. Kini ia hanya berharap cuaca buruk segera reda dan bisa kembali melaut. W-004
Turami, Penderita Mata Membengkak di Desa Cupel
Bupati Sarankan Turami Dibawa ke RS Indera Denpasar Kondisi Turami (53), warga Dusun Kembang Desa Cupel Kecamatan Negara yang mengalami mata membengkak menyerupai tumor, mendapat perhatian dari Bupati Jembrana Putu Artha. NEGARA-Fajar Bali Untuk melihat kondisinya, langsung Bupati Artha didampingi Kadis Kesehatan Putu Artha datang menemui Turami di rumahnya, Kamis (26/2) kemarin. Mata kirinya yang membengkak itu sangat mengganggu penglihatannya. Subki suami Turami ketika kemarin menjelaskan sakit yang diderita istrinya itu menyebutkan, bermula seperti ada gangguan di bagian matanya. Merasa sakit di matanya, lalu memeriksakan di salah satu Rumah Sakit Swasta di Jembrana, sekitar lima tahun lalu. Ketika itu kata Subki, setelah dilakukan pemeriksaan tak terjadi apa-apa. Lama kela-
FB/PRAMONO
PRIHATIN-Bupati Jembrana Putu Artha didampingi Kadis Kesehatan Jembrana menyatakan prihatin ketika melihat kondisi Turami (berkerudung) yang matanya membengkak.
maan, kondisi di bagian kelopak dan matanya mengalami pembengkakan. Sebelumnya Turami sempat ditawari untuk dioperasi, namun saat itu ditolaknya. Bupati Artha setelah melihat kondisi seperti itu, menyarankan supaya Turami melakukan pemeriksaan di bagian matanya ke Rumah Sakit Indera di Denpasar. Pihaknya akan memberikan fasilitas agar Turami dapat
menjalani pemeriksaan matanya di Denpasar. “Lebih baik diperiksa dulu ke sana (RS. Indera), supaya diketahui penyakitnya, soal pemberangkatan dapat menggunakan ambulance Puskesmas,“ ujar Bupati Artha. Kadis Kesehatan Jembrana langsung diperintahkan untuk membantu rujukan dengan biaya JKN maupun JKBM. Artha meminta supaya kondisi
Turami seperti itu, jangan dibiarkan. Pengobatan ke Denpasar, paling tidak dapat mengurangi pertumbuhan pembengkakan serta menghindari pengaruh di mata kanannya yang sehat. Artha juga meminta kepada keluarganya tidak perlu khawatir untuk memeriksakan Turami. “Yang penting tahu dulu penyakitnya, kalaupun nanti harus ada tindakan lanjutan tentu harus ada persetujuan keluarga, “ kata Artha. Kadis Kesehatan dr. Suasta mengatakan pihaknya tak dapat mendiagnosa jenis penyakit yang diderita Turami, karena itu harus diperiksakan kepada ahlinya. Dia berharap supaya pihak keluarganya mengikuti saran Bupati Artha. “Ini untuk jangka panjang Turami, sebab kalau dibiarkan bisa saja berpengaruh pada mata sebelahnya,” sarannya. Sementara itu suami Turami, Subki menyerahkan kerelaan istrinya untuk pemeriksaan. Dalam kesempatan tersebut Bupati Artha memberikan bantuan uang tunai kepada Turami untuk bekal pemeriksaan ke Denpasar. W-003*
080/II/KTR
Layouter: Soma
PENDIDIKAN & BUDAYA
FAJA R BALI
7
JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Proteksi Generasi Penerus Melalui Penyuluhan Hukum
Kepala SMPN 3 Berikan Apresiasi kepada Kejati Bali Kepala SMPN 3 Denpasar, I Wayan Murdana, S.Pd. M.Psi., memberikan apresiasi kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali yang telah memberikan penyuluhan hukum tentang dampak negatif penyalahgunaan narkotika dan psikotropika serta sat adiktif (Napza) kepada siswa SMPN 3, ujar Murdana kepada koran ini Kamis (26/2) di SMPN 3.
DENPASAR-Fajar Bali Kegiatan penyuluhan hukum diberikan Kejati Bali itu dilakukan Wakil Humas (Wakahumas) Kejati Bali, Ashari Kurniawan,SH.MH. Pardiono Agustin Adi putri, SH.MH. Ni Komang Martini, SH., dan Ni Gusti Putu Artini. Selanjutnya Murdana mengharapkan, agar penyuluhan hukum serupa berkelanjutan setiap tahun, karena kepedulian Kejati Bali kepada siswa yang sedang dalam masa pertumbuhan ini untuk kepentingan masa depan gen-
FB/BLAS
PENYULUHAN- Kepala SMPN 3 Denpasar, I Wayan Murdana didampingi Wakahumas Kejati Bali, Ashari Kurniawan dan staf Kejati Bali lainnya ketika memberikan penyuluhan hukum di SMPN 3
erasi penerus sebagai caloncalon pemimpin pada era Indonesia emas tahun 2045. Penyuluhan hukum tersebut sebagai penanaman pentingnya siswa mengetahui sejak dini tentang dampak dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang, termasuk langkah-langkah hukum yang diterapkan. Langka-langka hukum itu terkait UU Narkotika dan Psikotropika.
Langkah-langkah yang sangat positif dilakukan Kejati Bali untuk meyelamatkan generasi penerus dari bahaya Napza, karena Bali merupakan daerah pariwisata, sehingga lebih dini diberikan penyuluhan sama dengan lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena warga sekolah lebih awal mendapatkan penanganan preventif dari pihak Kejati Bali. Untuk itu Murdana ber-
serta jajarannya juga berterima kasih kepada Kejati Bali yang telah ikut mengangkat derajat generasi penerus agar terbebas dari narkoba, dan ini merupakan langkah mulia Kejati Bali yang patut diacungkan jempol. Pelaksanaan penyuluhan hukum oleh Kejati Bali, juga disambut gembira oleh orangtua siswa, dan stakeholders, karena selain pengetahuan akademik dan non akademik,
ternyata Kejati Bali juga lebih awal ikut memproteksi generasi harapan masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu Denpasar juga sebagai barometer pendidikan di Indonesia, oleh karena itu untuk menghasilkan SDM ke depan yang berguna bagi bangsa dan negara, maka pencegahan narkoba sejak lebih awal sangat diharapkan masyaratkan. W-001
dipimpinnya, kini sedang mempersiapkan siswa kelas akhir untuk mengahadapi Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US). Sejak tahun lalu sudah dilakukan pemantapan, dan saat ini hingga menjelang UN, pemantapan terus
dilakukan. Pola yang diterapkan Tjeger dengan menggencarkan pemantapan, sama dengan yang diterapkan tahun-tahun sebelumnya, dan hasilnya selalu meraih UN 100 persen. Khusus UN tahun ini Tjeger beserta
jajarannya optimis akan kembali menoreh 100 persen. UN untuk SMP akan digelar bulan Mei mendatang dan sebelum UN April akan melaksanakan US. Siswa kelas akhir SMP PGRI 8 yang akan mengikuti UN, 154
orang, dan siswa yang masuk pagi mengikuti pemantapan sore hari, serta siswa yang masuk sore mengikuti pemantapan pada pagi hari, sehingga terjadi pelayanan yang seimbang antara yang masuk pagi dan sore, ujar Tjeger. W-001
Apresiasi Peraih Nobel Asal India dan Pakistan untuk Perdamaian
Didatangi Ketua Senat Paskitan, Wedakarna Minta Islamabad Fokus Perangi Al-Qaeda Salah satu putra terbaik Bali yang fasih berdiplomasi dengan internasional yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III ( Senator RI ) kembali membuktikan diri menjadi wakil rakyat Bali yang memiliki akses yang langsung bergaul dengan petinggi dunia. Ini terekam dipertemuan DPD RI dengan delegasi resmi House Of Senat Pakistan yang dipimpin HE Syed Nayyer Hussain Bokhari ( Ketua Senat) di kompleks Senayan itu. Dr. Wedakarna menyampaikan apresiasi salah satunya kebanggaan peraih Nobel Peace Prize untuk Malala Yousafzai ( Muslim Pakistan) dan Kailash Satyarthi ( Hindu India). “Atas nama rakyat Bali, saya dukung perang global melawan terorisme Al Qaeda yang digagas Islamabad Pakistan dan Sekutu AS. Semoga perjuangan memerangi teroris fundamentalis Islam bisa sukses, sehingga membuat dunia lebih damai. Bali adalah korban dari terorisme ini dengan Bom Bali I dan II. Selain itu saya ingin mengundang Peraih Nobel untuk ke Bali bersama Parlemen Muda Pakistan diacara 2 nd Bali International Youth Interfaith Forum 2015 yang saya gagas dengan Innayah Wahid (Putri Gus Dur ) “ungkap Dr. Wedakarna yang President The Sukarno Center. Juga disampaikan tentang hubungan diplomasi Indonesia – Pakistan yang digagas Bung Karno pada 1950 dan Peringatan 60 Tahun Konfrensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 2015 ini. KJS
SMP PGRI 8 Mulai Berkompetitif dalam Dunia Lomba
I Wayan Tjeger
FB/IST
INTERNASIONAL – Senator RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS Menerima HE Syed Nayyer Hussain Bokhari ( Ketua Senat Pakistan ) Bersama Pimpinan DPD RI
FB/BLAS
DENPASAR-Fajar Bali Prestasi SMP PGRI 8 Denpasar kini mulai meningkat karena mampu berkompetitif dengan SMP lainnya di Denpasar. Menjelang akhir Februari, SMP PGRI 8 berhasil mendongkrak prestasi dengan meraih juara III untuk lomba IT,band dan nyurat lontar. Keberhasilan itu karena talenta yang dimiliki siswa terus ditingkatkan melalaui pembinaan. Kepala SMP PGRI 8 Denpasar, Drs. I Wayan Tjeger, MM., di ruang kerjanya Kamis (26/7) menjelaskan, prestasi ekstra kurikuler (eskur) yang diraih tersebut, karena SMP PGRI 8 menyediakan waktu khusus untuk membina siswa-siswa berbakat sesuai bidangnya. Pada pelajaran eskur, siswa mengikutinya dengan penuh disiplin, sehingga pelayanan yang diberikan sekolah tercermin dalam prestasi. Pada segi pelayanan, terdapat hak dan kewajiban, dan di SMP PGRI 8, guru wajib memberikan pelayanan dan siswa berhak memperolehnya. Dengan demikian proses pembelajaran berlangsung lancar, karena lahirnya bermuara untuk kepentingan masa depan generasi penerus. Tjeger selanjutnya mengatakan, khusus berkompetitif di bidang IT, sekolah sudah memiliki laboratorium dengan 40 unit komputer, dan 1 siswa 1 komputer. Pembinaan pada bidang IT dilakukan secara bergelombang dan semua siswa dapat menggunakan komputer, tujuannya agar tidak gagap teknologi (gatek). Sementara khusus untuk eskur Bahasa Jepang, sekolah ini memiliki guru Bahasa Jepang, namun saat ini guru Bahasa Jepang sedang mengikuti Diklat di Jepang. Eskur Bahasa Jepang ini, telah menghasilkan siswa yang pandai berpidato Bahasa Jepang, sayangnya Bahasa Jepang belum dipelombakan di Denpasar khusus untuk SMP. Bila digelar lomba Bahasa Jepang, SMP PGRI 8 mungkin terdepan. Selain tentang peraihan prestasi, Tjeger juga mengutarakan tentang sekolah yang
063/IIBLAS
076/II/KTR Layouter: Wiadnyana Layouter: Manik
EKONOMI
8 VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
12915 10342 13725 10515 20217 14865 110.77 1673 3629 9793
Dinas Koperasi Bali Kagumi Koppas Srinadi KURS BELI 12815 9842 13375 10165 19717 14365 105.27 1643 3229 9193 Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
Launching City Tour Sesuai Jadual Disparda Siap Simulasi
I Wayan Gunawan
FB/CAR
FAJA R BALI JUMAT, 27 FEBRUARI 2015l TAHUN XV
Gede Semara
FB/CAR
DENPASAR-Fajar Bali Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar, ternyata cukup responsif menyikapi usulan anggota DPRD Kota Denpasar untuk melakukan simulasi sebelum melaunching program City Tour (Wisata Kota) pada Maret mendatang. Bahkan, menurut rencana Sabtu (28/2) besok, Disparda bersama Asita, kembali akan melaksanakan dengar pendapat dengan Komisi IV DPRD Kota Denpasar. Usai dengar pendapat dilanjutkan dengan mengunjungi objek-objek city tour. Ketua Komisi IV DPRD Kota Denpasar, I Gede Semara, Jumat (26/2) kemarin, menyebutkan, dengar pendapat dan simulasi itu dilaksanakan, guna mengecek seluruh persiapan, sebelum diluncurkan. ‘’Harapan kami peluncuran city tour sesuai jadwal yang telah ditetapkan atau tak ditunda. Karena berbagai persiapan, baik fisik maupun nonfisik sudah cukup memadai. Termasuk kesiapan objek-objek, lahan parkir, dan sarana lainnya,’’ ujarnya. Terkait masih ada kekhawatiran sejumlah anggota Dewan, menurut Semara, itu merupakan hal yang wajar. Tujuannya agar sebelum diluncurkan dipersiapkan secara matang. ‘’Harapan kami agar program bisa diluncurkan sesuai rencana. Kalau pun masih ada kekurangan, nanti sambil jalan dibenahi. Jika belum dicoba, mana kita tahu kekurangan-kekurangan,’’ kata politisi Demokrat itu. Menyikapi desakan para wakil rakyat agar peluncuran program paket ‘Heritage City Tour’ ditunda saja, mengingat factor pendukungnya dinilai belum siap, Gunawan justeru berpandangan sebaliknya. “Kalau ditunda, kami rasa itu tidak mungkin. Tapi kalau simulasi kami kira itu memungkinkan. Kami setuju dengan usulan itu. Bahkan kami telah menjadualkan untuk melakukan pra-launching (simulasi) pada akhir Pebruari nanti,” ungkap Kadisparda Kota Denpasar, I Wayan Gunawan. Menurutnya simulasi ini juga penting dilakukan, untuk memprediksi suskesnya program paket tersebut diluncurkan. “Saat simulasi akan diketahui obyek dan rute yang ditawarkan memerlukan berapa waktu tempuh. City Tour biasanya paling lama 4-6 jam. Kalau melebihi dari 6 jam tentu akan ada evaluasi,”ucap mantan Asisten II Setda Kota Denpasar ini. Sebelumnya, Wakil DPRD Kota Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira bersama ketua Fraksi Golkar, Putu Oka Mahendra, beserta sejumlah anggotanya; Ketua Fraksi Demokrat, AA. Susruta Ngurah Putra; Ketua Fraksi Gerindra, I Ketut Budiarta mewanti-wanti agar sebelum City Tour dilaunching, Pemkot Denpasar tak hanya harus melakukan pembenahan faktorfaktor pendukung, tetapi harus melakukan simulasi terkait kesiapan objek City Tour, kesiapan para guide di masing-masing objek, dampak kemacetan, serta kesiapan informasi yang akan disampaikan di masingmasing objek City Tour ini. “Kami ingin ada silmulasi untuk mengukur kesiapan dan kesungguhan untuk menjual paket City Tour,”katanya. Selama perjalanan ini, menurut Gunawan, wisatawan juga akan diberi penjelasan mengenai kawasan Jalan Sulawesi, Puri Pemecutan. Kemudian ke arah barat sampai di depan Pura Penambangan Bali. Kendaraan berhenti, guide memberikan penjelasan tanpa turun dari kendaraan. Selanjutnya menuju Setiabudi. Dari sana, wisatawan diarahkan berbelanja di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari. “Wisatawan kemudian diajak jalan kaki menyusuri Jalan Gajah Mada sampai ke Hotel Inna Bali untuk makan siang,” terang Gunawan. R-004
Pengelola Koperasi Diharapkan Berinovasi SEMARAPURA-Fajar Bali Dinas Koperasi Provinsi Bali, Kamis (26/2) kemarin mengunjungi Koperasi Pasar (Koppas) Srinadi Klungkung. Rombongan Dinas Koperasi ini diantar berkeliling ke unit usaha yang ada di Koppas Srinadi dan rombongan mengagumi unit usaha yang dilaksanakan Koperasi berjalan dengan baik. Manajer Koppas Srinadi, Ngakan Made Nata menjelaskan Koppas Srinadi berdiri resmi sejak 14 Januari 1985 dengan badan Hukum Nomor 1089/BH/VIII tertanggal 14 Desember 1985. Pada saat itu, Koppas Srinadi hanya bergerak di bidang simpan pinjam, tabungan dan simpanan berjangka. Usaha ini akhirnya berkembang menjadi pinjaman modal usaha, pinjaman kredit barang dan kredit kepemilikan rumah. Berangsur-angsur Koppas Srinadi melebarkan sayap usahanya ke Unit Grosir, Unit Swalayan, Unit Percetakan dan Konveksi, Unit Swalayan Bangunan, Wisata Tirta, Unit Bengkel dan Unit Radio. “Bahkan anggota koperasi terus mengalami peningkatan di tahun 2011 yang anggotanya 10.628 anggota di tahun 2014 menjadi anggota di tahun 2014 menjadi 12.134 anggota,” terang Ngakan Made Nata. Sedangkan total aset yang di kelola di tahun 2011
FB/SARJANA
KUNJUNGAN-Dinas Koperasi Provinsi Bali saat melakukan kunjungan kerja di Unit Bengkel dan Radio Koppas Srinadi Klungkung
sebesar Rp 153,85 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 180,7 miliar lebih. Usaha koperasi ini mengalami kemajuan pesat setelah dipimpin manajer Nyoman Suwirta yang kini menjadi Bupati Klungkung. Sedangkan raihan prestasi Koppas Srinadi di Tahun 1997 dan Tahun 2005 mendapat predikat Koperasi Terbaik Nasional. Bahkan Koppas Srinadi ini mendapat puluhan prestasi lainnya yang mem-
banggakan di kancah perkoperasian nasional. Dalam penjelasannya, unit usaha akan dikembangkan lagi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Bahkan saat ini, Koppas Srinadi termasuk dalam 22 besar koperasi terbaik nasional. Disisi lain, Koppas Srinadi juga sudah menyisihkan keuntngannya yang digunakan sebagai kegiatan social, seperti pemberian bedah rumah,
pengobatan gratis termasuk bea siswa miskin. Kabid Pengkajian Dinas Koperasi Pemprov Bali, Kartika Jaya menjelaskan kedatangannya ke Koppas Srinadi untuk memantau dan sekalian mengintip dapur usaha yang dilakukan di Koppas Srinadi. Menurut Kartika Jaya, Bali saat ini sudah menjadi Provinsi Penggerak Koperasi Nasional. Disebutkannya, Bali sendiri terdapat 4.803
koperasi dan saat ini 1,3% koperasi masih tergolong sakit. “Angka ini jauh dari angka nasional yang menyebutkan 5% koperasi sedang mengalami sakit,” terang Kartika Jaya. Kabupaten Klungkung, memiliki koperasi paling sedikit dibanding dengan kabupaten lainnya yang sejumlah 133 koperasi dan 119 koperasi yang dinyatakan sehat. “Klungkung dalam pengelolaan koperasi sangat bagus, ini karena ada Koppas Srinadi yang juga menopang keberhasilan koperasi lainnya,” tambah Kartika Jaya. Disela-sela acara tanya jawab di Unit Wisata Tirta, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta hadir dalam acara tersebut bersama Kadiskop, Dewa Nyoman Patra. Dalam kesempatan itupun, Nyoman Suwirta menuturkan suka dukanya membangun koperasi. Dalam kesempatan itu juga Kadiskop Bali, Dewa Patra mengajak Bupati Klungkung untuk mendukung program Pemprov Bali, agar setiap karyawannya menggunakan kain endek pada hari-hari tertentu. Disamping mendukung penggunaan kain endek, Bupati Suwirta juga menyatakan dukungannya agar usaha koperasi bisa berkolaborasi dengan produk budaya lokal. W-010*
Hadapi MEA, Lembaga Keuangan Lokal Siap “Koalisi” Para pelaku industri perbankan lokal siap menghadapi kondisi pasar bebas yang sudah diberlakukan tahun ini. Apalagi di tahun 2020 nanti, kran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai dibuka di sektor perbankan. Kondisi ini mesti mendapat perhatian serius lembaga keuangan lokal yang ada di Bali.
DENPASAR - Fajar Bali Bahkan, MEA ini ibarat sebuah koin yang memiliki 2 sisi berbeda yakni dapat dijadikan sebuah tantangan sekaligus juga menjadi ‘momok’ bagi eksistensi lembaga keuangan lokal. Oleh karenanya, lembaga keuangan lokal baik itu bank umum seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, bank perkreditan rakyat (BPR), lembaga perkreditan desa (LPD) serta gerakan koperasi di Bali diharapkan dapat berkomitmen satu dengan lainnya dalam bentuk sebuah ‘koalisi’ besar. Diharapkan, dengan berkoalisi ini nantinya lembaga keuangan lokal akan dapat memiliki lebih banyak daya saing gunma menghadapi para kompetitor yang datang tak hanya dari dalam negeri sendiri melainkan dari beberapa negara yang tergabung di ASEAN.
Wakil Ketua Umum Perbarindo Made Arya Amitaba mengatakan, untuk membangun lembaga keuangan lokal yang kuat di era MEA haruslah dibangun sebuah koalisi besar. Kerja sama dalam hal ini katanya, adanya kesepakatan an t ar l emb aga keuan gan mikro untuk bekerjasama dalam hal melayani para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).”Bentuk ke r j a s a m a i n i b i s a j u ga dalam bentuk merger (penggabungan),” kata Amitaba di Denpasar belum lama ini. Kerjasama ini bisa berupa bentuk dimana masing - masing lembaga keuangan mikro (LKM) hanya diwajibkan untuk patuh terhadap poin yang dikerjasamakan tersebut tanpa membelenggu kreatifitas masing - masing untuk mengembangkan setiap usahanya. Persaingan antar LKM
katanya, akan hilang dengan sendirinya untuk setiap poin yang dikerjasamakan tersebut. “Strategi untuk menghasilkan sinergi di antara peserta merger dalam rangka menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan yang bertumpu pada peningkatan kerja. Dengan merger antar BPR, diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan, memperbesar kapasitas penyerapan risiko, meningkatkan daya saing dan memperluas basis nasabah,” jelas Amitaba.Direktur Kepatuhan BPD Bali I Made Subaga Wirya mengatakan, sinergitas dalam menghadapi MEA sangatlah penting. Hal ini sambungnya, dilakukan guna memenangkan persaingan dan unggul dalam segala hal. “Kami di BPD Bali siang menghadapi dan bersinergi dengan lembaga keuangan lainnya. BPD Bali menjadi bank regional yang kuat dan berdaya saing tinggi serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan,” beber Wirya. Ketua BKS LPD Bali, I Nyoman Cendikiawan mengatakan, dalam era MEA ini, pihaknya telah memperkuat sumber
daya manusia (SDM) berbasis IT Payment System, core banking, report centre serta membangun gedung bersama LPD Bali dan juga memperkuat kebersamaan dalam membangun Bali dimulai dari desa pakraman. Cendikiawan menambahkan, LPD Bali saat ini sudah berusia 30 tahun dan terbukti
bermanfaat bagi krama (warga) Bali yang dimana didukung oleh peraturan daerah (Perda), awig - awig dan desa pakraman. “Keberadaan LPD perlu didukung dalam upaya mengajegkan Bali dalam pelestarian agama, seni, budaya, adat istiadat yang berkonsep Tri Hita Karana,” tandasnya. W-011
639/XI/KTR
090/II/KTR
089/II/KTR
603/IX/GLH
Layouter: Zohra
SPORT
FAJA R BALI
JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
Pekan Olahraga Provinsi Bali XII, September 2015 di Buleleng
Papan Panjat di Kompel Stadion Ngurah Rai tak Sedap Dipandang
KONI Gianyar Tetap Andalkan Perorangan
Suwandi: Tunggu Tahun Depan
Nyoman Arjawa DENPASAR-Fajar Bali Perhelatan multi event level Bali tinggal 7 bulan, yakni Porprov Bali XII di Buleleng, disikapi KONI Gianyar dengan serius, terutama mendongkrak raihan medali khususnya cabang olahraga perorangan. Mengacu pada hasil Porprov Bali XI di Denpasar 2013, kontingen Gianyar banyak didongkrak pendapatan medali dari cabang olahraga perorangan, seperti kempo, judo, karate, silat dan tarung derajat. “Dengan tambahan cabang olahraga dansa, peluang terbuka menambah pundi-pundi medali di perorangan,”ucap Ketua Umum KONI Gianyar, Nyoman Arjawa, Kamis (26/2) kemarin, ketika dihubungi koran ini. Di Buleleng nanti, kata mantan anggota DPRD Gianyar itu, tantangan sangat berat harus bersaing dengan tuan rumah. “Waktu di Denpasar, Gianyar meraih 39 emas, 40 perak dan 89 perunggu berad diperingkat 3, sementara Buleleng posisi empat, artinya Gianyar harus bersaing dengan Buleleng untuk mempertahankan posisi ketiga,”katanya. Bicara peringat satu dan dua, masih kata Arjawa, sangat tidak mungkin, apalagi perolehan medali dengan Badung dan Denpasar sangat jauh. “Ya, tugas kami mempertahankan posisi ketiga. Astungkara bisa tercapai,” paparnya, yang menambahkan untuk mewujudkan sasaran tersebut, juga ditopang dana APBD Gianyar sebesar Rp5,7 miliar. Menurutnya, KONI Gianyar sedang menggalang menuju kualitas atlet di masing-masing cabang olahraga. “Saat ini pembinaan masih terpusat di masing-masing cabang olahraga, dan sepenuhnya KONI Gianyar memberi otoritas melakukan polesan terhadap atlet pilihannya,” kata Arjawa. Berharap dengan kepercayaan yang diberikan, masing-masing pembina merasa jengah untuk berkompetisi, menuju persaingan sehat , guna mendongkrak raihan medali bagi Gianyar pada Porprov mendatang.,R-007
Pasca direnovasi Stadion Ngurah Rai Denpasar, kini meninggalkan bangunan yang tak sedap dipandang. Lihat saja papan panjat yang menjadi pioneer mencetak atlet panjat tebing di Bali, kini tak terurus.
DENPASAR-Fajar Bali Saat ini papan panjat tersebut layaknya tak bertuan, padahal keberadaannya di depan kantor Top Organisasi Olahraga (KONI) B a l i . K a r e n a ko n d i s i nya memprihatinkan, jelasnya, atlet akan berhitung jutaan kali sebelum memanfaatkan papan panjat untuk berlatih, karena nyawa taruhannya. Program latihan panjat tebing yang biasanya berlangsung pagi dan sore hari kini sepi, malah ramai
pengunjung pedagang sebelah selatan papan panjat tersebut. Disamping kondisi papan yang memprihatinkan, areal itu semakin tak mendukung keindahan pelataran parkir Stadion Ngurah Rai, mengingat rumputnya dibiarkan. Ketika dikonfirmasi terkait siapa yang mempunyai tanggung jawab merenovasi papan panjat tebing itu, Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi menjelaskan untuk tahun ini tidak ada anggaran perbaikan. “Rencananya tahun depan, papan panjat tebing itu diperbaiki sekaligus rencana perbaikan komplek Stadion Ngurah Rai, dengan membangun sarana olahraga lainnya,” kilahnya, Kamis (26/2) kemarin. Sedangkan batuan alat penunjang yakni tali panjat telah direalisasikan. “Kami telah melakukan pengadaan tali panjat kepada Pengprov Federasi Olahraga Panjat
9
TAK TERAWAT-Kondisi papan panjat di komplek Stadion Ngurah Rai Denpasar, tak terawat setelah berdirinya papan panjat milik KONI Denpasar di Kompyang Sudjana. Te b i n g I n d o n e s i a ( F P T I ) Bali,”imbuhnya. Selain papan panjat, yang harus diwaspadai para pengunjung Stadion atau para atlet yang memanfaatkan Stadion untuk berlatih, yakni antisipasi tower lampu Stadion Ngurah Rai yang kondisinya juga semakin memprihatikan. Terkesan tidak terawat, dan banyak karatan disana-sini. Dari
pengamatan Koran ini, empat tower lampu Stadion Ngurah Rai, empat tahun
bahkan lebih tak tersentuh perbaikan atau perawatan. R-007
018/I/FB/KTR
PENGUMUMAN RENCANA AKUISISI
- Dengan ini diumumkan rencana akuisisi dengan pembelian saham - saham yang dimiliki oleh RUBEN KARUNDENG, BSC dan HALIM WIBOWO (disebut juga LIEM HALIM WIBOWO) di dalam “PT. DHARMA UPAYA SAKTI”, dengan ringkasan proposal sebagai berikut;----------------------------------------------
- Pihak yang akan mengakuisisi; MADE BETA BASKARA, RONNY WINOTO,------NYOMAN BAGUS------KRISNHAWIRAATMAJA, KUSUMA DEWI--------MANGKU, Dra. ANI----FANAWATIE, AK dan-HANDRIANTO.-----------
087/II/KTR
088/II/KTR
086/II/CAR
- Alasan dilakukannya Akuisisi; RUBEN KARUNDENG, BSC dan HALIM-----WIBOWO(disebut--juga LIEM HALIM-----WIBOWO)bermaksud untuk menarik diri----dari “PT.DHARMA-----UPAYA SAKTI”.----------
- Jumlah saham yang akan diakuisisi ; 50 (lima puluh)------lembar saham.--------- Kesiapan pendanaan ; Pembayaran akan----dilakukan secara------tunai.-----------------------
- Cara penyelesaian atas hak pemegang saham yang tidak setuju terhadap akuisisi atas perusahaan; Diusahakan untuk---dilakukan pembelian atas saham milik-----pemegang saham----yang tidak menyetujui akuisisi dengan harga pasar yang wajar.------
- Cara penyelesaian atas status karyawan dari perusahaan yang diakuisisi; Tidak ada rencana----rasionalisasi maupunpengurangan-------------karyawan perusahaan yang diakuisisi.----------
- Prakiraan waktu pelaksanan akuisisi; 14 (empat belas) hari setelah tanggal---------pengumuman ini.------
“PT. DHARMA UPAYA SAKTI” Direktur
517/I/GLH
419/XI/AGN
680/IX/GLH
Layouter: zohra
POLITIK Desa Adat Belum Setuju Pantai Pandawa Dikelola Penuh Pemerintah
10
FAJA R BALI
JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
FB/EFLIN
REMBUG-Pansus Revisi Perda DPRD Badung lakukan komunikasi dan koordinasi dengan warga Desa Adat Kutuh, soal pengelolaan Pantai Pendawa MANGUPURA -Fajar Bali Rapat Kerja antara Panitia Khusus (Pansus) Revisi Perda Nomor 25 Tahun 2011 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga dengan beberapa
pengelola obyek wisata di Kabupaten Badung sempat berlangsung panas. Pasalnya, pengelola obyek wisata Pantai Pandawa yang dilakukan oleh Desa Adat Kutuh belum meny-
etujui masuk dalam Ranperda yang akan mengatur pengelolaan pantai yang sedang populer tersebut oleh pemerintah daerah. “Saya bingung apa dasar pemikiran dari Pemkab Badung memasukkan Pantai Pandawa dalam tempat rekreasi yang rertribusinya diatur dalam Ranperda,” ujar Bendesa Adat Kutuh, Made Wena dalam rapat di Gedung DPRD Badung, Rabu (25/2). Bendesa yang mengenakan pakaian adat serta ditemani beberapa pengurus desa Adat Kutuh lainnya itu mengungkapkan, dalam Perda Nomor 25 Tahun 2011 pada Pasal 1 nomor Delapan menyebutkan, retribusi tempat olahraga yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pelayanan
tempat rekreasi, pariwisata dan olahraga yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh pemerintah daerah. “Di sana yang kurang paham, Pantai Pandawa dimiliki oleh Desa Adat bahkan ada peraremnya, untuk pengembangan lokasi tersebut sejak 1998, miliaran aset kami telah tertanam di sana,” terangnya. Wena juga menerangkan pihaknya tidak menolak tunduk pada Undang-Undang atau peraturan daerah yang mengatur tentang dikenakannya retribusi di pantai pandawa yang akan diatur dalam Revisi Perda Nomor 25 Tahun 2011 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, pihaknya hanya menginginkan bagaimana pengaturan hal tersebut agar disesuaikan. “Agar diperjelas jika perlu
dibuatkan peraturan baru, apakah dikenakan retribusi atau pajak retribusi,” terangnya. Saat dikonfirmasi seusai rapat tersebut, pihaknya mengatakan akan melakukan rembug lagi di desa adat apakah akan masuk dalam Perda Nomor 25 Tahun 2011 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga. “Kami akan rembug lagi di desa. Saat ini retribusi masuk Pantai Pandawa Rp2 ribu untuk dewasa, dan anak-anak gratis,” terangnya. Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Cokorda Raka Dharmawan menjelaskan akan melakukan tambahan dua destinasi wisata baru di Kabupaten Badung yang diatur dalam Peraturan daerah, yakni Pantai Pandawa dan Pantai Labuhan Sait yang
secara otomatis retribusinya akan disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan pihak pengelola yakni desa adat. Sebelumnya Kabupaten Badung telah memiliki empat tujuan wisata yang retribusi masuknya diatur oleh Perda Nomor 25 Tahun 2011 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, yakni obyek wisata Uluwatu, obyek wisata Taman Ayun, obyek wisata Sangeh dan obyek wisata Air Terjun Nung-Nung. “Untuk Pantai Pandawa kami serahkan kembali kepada Desa Adat Kutuh, jika masuk dalam Perda, pengelolaan seperti pemeliharaan penambahan fasilitas akan dilakukan oleh Pemkab Badung, jika tidak bukan masalah,” terangnya. D i a j u g a m e n ga t a k a n , Pemerintah Daerah tidak
sepenuhnya mengambil hak atas Pantai Pandawa, tapi hanya melakukan pengaturan karena pantai yang per harinya bisa dikunjungi ratusan wisatawan lokal maupun mancanegara tersebut adalah destinasi yang potensial. “Makanya dalam Perda diatur keuntungan 75 persen untuk desa adat dan 25 persen untuk pemerintah,” ujarnya. Sementara, dari Ketua Pansus Revisi Perda Nomor 25 Tahun 2011 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, I Nyoman Ardana mengatakan pihaknya akan menjadwalkan kembali rapat Pansus tersebut pada hari Senin (2/3). “Kita akan lakukan rapat lagi pada Senin depan, kami harapkan ada sikap tegas dari pihak Desa Adat Kutuh sebagai pengelola Pantai Pandawa,” terangnya. M-005*
Jejak Pengabdian Sanjaya di Perpolitikan Tabanan TABANAN-Fajar Bali Pertengah bulan Pebruari tahun ini, dunia perpolitikan, khususnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tabanan memasuki babak baru. Yakni dengan digantinya I Ketut Suryadi (Ketua DPRD Tabanan) sebagai Ketua DPC PDIP Tabanan. Penggantinya tiada lain, I Komang Gede Sanjaya, SE.MM., yang kini duduk sebagai Wakil Bupati Tabanan. Lalu seperti apa jejak perjalanan seorang Sanjaya hingga kemudian ia diberikan kepercayaan dari para kader partai penguasa di Tabanan ini sebagai Ketua DPC PDIP Tabanan untuk periode 2015 hingga tahun 2020 nanti? Perjalanan karir politik mantan marketing property ini mulai terlihat bersinar pada tahun 2000 dengan diberikannya kepercayaan sebagai Ketua Anak Ranting PDIP Desa Dauh Peken, Tabanan. Ditahun yang sama, atau tepatnya di bulan Oktober 2010, ia mendirikan sebuah LSM yang bernama Forum Komunikasi Tabanan atau disingkat Forkot. LSM Forkot ini kemudian menjadi wahana “keliaran” dan kecerdasan Sanjaya dalam menuangkan ide-ide cerdasnya mengajak para anggota Forkot untuk turut serta membangun semangat persaudaraan dalam membangun Tabanan. Pada saat itu, kota Tabanan yang memiliki kesan sebagai kota preman ia imbangi dengan mengajak para anggotanya, termasuk
pula kalangan LSM di Tabanan untuk berbuat yang kongkrit terhadap masyarakat Tabanan. Melalui Forkot itu Kabupaten Tabanan, khususnya diwilayah kota Tabanan terlihat bergeliat dengan berbagai kegiatankegiatan yang sangat positif. Mulai dari kegiatan seni, sosial kemanusiaan, bahkan hingga kegiatan budaya dan agama. Beberapa kegiatan sosial kemanusiaan yang telah ditorehkan Forkot diantaranya bedah rumah bagi keluarga yang kurang mampu. Termasuk pula bersama wadah Forum LSM Tabanan bersatu, Forkot di tahun 2005 telah mampu mengajak masyarakat Tabanan mengulurkan bantuan yang disumbangkan bagi masyarakat Aceh melalui kegiatan malam amal yang dilakukannya disebuah sanggar di Abiantuwung, Kediri, Tabanan. Menariknya, salah satu pengisi acara saat itu, yakni Putu Ajus Purnawan (tokoh seniman bondres) mengungkapkan keharuannya terhadap kegiatan amal tersebut. “Malam ini saya terharu, Tabanan yang dijuluki kota preman ternyata sejatinya kota beriman”, ungkap Putu Ajus Purnawan kala itu. Ungkapan dari seniman “Desak Rai” Purnawan tersebut dikarenakan Forkot dan puluhan LSM saat itu dengan kegiatannya yang bernuansa kesederhanaan telah mampu mengetuk nurani
warga kota Tabanan yang identik sebagai kota preman ternyata memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Terbukti jutaan rupiah terkumpul dari acara malam tersebut untuk kemudian disumbangkan ke Aceh yang sedang berduka akibat bencana tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004. Kepiawaiannya berpolitik serta kecerdasan dan kayanya ide untuk mengkaryakan dirinya kepada masyarakat Tabanan melalui LSM Forkot ini yang akhirnya mengantarkan Bendahara PAC PDIP Tabanan Periode 2005-2010 ini pada pileg 2009, berhasil duduk sebagai anggota DPRD Tabanan dengan perolehan suara tertinggi. Kurang dari setahun duduk sebagai anggota DPRD Tabanan, cahaya kharisma Sanjaya kembali terbukti. Ini terlihat dari kemenangannya dalam pertarungan pilkada Tabanan yang mendudukkan dirinya kini sebagai Wakil Bupati Tabanan, mendampingi Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti. Lalu mengapa ia kemudian memilih menjadi Ketua DPC PDIP Tabanan, padahal dirinya memiliki peluang untuk duduk pada posisi yang lebih tinggi, sebagai bendahara DPD PDIP Bali. Jawabannya, dari riset perjalanan PDIP Tabanan, beberapa perhelatan politik suara PDIP Tabanan mengalami penurunan. “Saat ini jumlah kursi PDIP
044/II/SWJ
di DPRD Tabanan berjumlah 22 kursi dari 40 kursi. Pada pileg Sebelumnya mampu meraih 27 kursi dan bahkan pada pileg 2004 mampu menyisakan 10 kursi untuk dibagi partai lain. Artinya, PDIP Tabanan sedang mengalami tren penurunan suara dan ini tentu sangat berbahaya bagi masa depan PDIP Tabanan”, paparnya. Politikus yang juga sangat memahami urusan manajemen perusahaan ini kemudian menjelaskan bahwa mengurus partai hampir sama dengan mengelola perusahaan. Pertanyaannya lanjut Sanjaya, perusahaan itu mau untung apa rugi? Atau partai itu yakni PDIP mau semakin dicintai rakyat atau rakyat kemudian lebih memilih partai lain? “Saya sebagai kader PDIP wajar sedih dan menangis melihat kemunduran di tubuh PDIP Ta-
banan”, sebutnya. “Berbekal pengalaman saya dalam manjemen, saya akan kembalikan kejayaan PDIP di Tabanan”, tegasnya. Menurutnya dalam ilmu manajemen dijelaskan bahwa fungsi manajemen salah satunya adalah komunikasi dan koordinasi. Seperti yang telah disebutkannya tadi, mengurus partai hampir sama dengan mengelola sebuah perusahaan. Sehingga menurutnya, untuk mengembalikan kejayaan PDIP di Tabanan kunci pentingnya adalah komunikasi dan koordinasi. Dengan komunikasi dan koordinasi untuk mengembalikan kejayaan PDIP Tabanan tersebut ia akan buktikan pada pilkada Tabanan yang akan berlangsung pada akhir tahun ini. Targetnya, calon yang diusung PDIP Tabanan bisa menang dengan perolehan suara diatas 50 persen. W-004*
I Komang Gede Sanjaya, SE.MM.,
FB/DONI
076/II/KTR
Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
JUMAT, 27 FEBRUARI 2015 l Tahun XV
SAMBUNGAN
Bandara Tunggu Kepastian Pemindahan Terpidana Mati MANGUPURA-Fajar Bali Pengelola Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, hingga saat ini masih menunggu kepastian pemindahan dua narapidana mati berkewarganegaraan Australia menuju Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. "Kami belum tahu bagaimana rencananya. Kami tunggu kepastiannya," kata Co-
General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita ditemui di bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis (26/2). Meski demikian, pihaknya siap membantu pihak-pihak terkait untuk memberikan akses khusus sebelum keduanya diterbangkan menuju Nusakambangan. Namun ia enggan menye-
butkan jalur khusus yang akan dilewati para petugas dalam membawa Myuran Sukumaran dan Andrew Chan di bandara itu. "Akan ada perlakuan khusus yang dilakukan oleh pihak keamanan," ucapnya singkat. Ardita menjelaskan bahwa pihaknya tidak berwenang menjelaskan lebih lanjut terkait pemindahan dua narapidana yang ditangkap dalam kasus
heroin seberat 8,2 kilogram pada 2005 menuju Australia itu. "Itu bukan kewenangan kami. Kewenangan ada pada kejaksaan dan pengawalan dilakukan unsur pengamanan," tegasnya. Kejaksaan Tinggi Bali sebelumnya menyatakan bahwa pemindahan keduanya akan dilakukan melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat carter. KP
DARI HALAMAN 1
iar dari pemerintah pusat. Nah, apabila anggaran Rp 10 miliar tersebut belum dimanfaatkan, maka akan dimanfaatkan untuk pengadaan alkes RS Pratama. “Harapan kami sebenarnya pakai yang itu (pajak rokok). Anggaran pajak rokok ini kan dari pusat, anggaranya 10 miliar untuk Karangasem itu masuk ke APBD Karangasem. Kalau bisa, kita pakai anggaran dari pajak rokok, kan hanya Rp 5 miliar, jadi sisanya yang Rp 5 miliar lagi bisa dipakai untuk program lain,” paparnya sekaligus mengatakan akan membicarakan lebih lanjut dengan Kepala Bappeda Karangasem. Apabila anggaran dari pajak rokok itu sudah termanfaatkan, barulah Provinsi akan turun tangan. Suarjaya menegaskan, Pemprov Bali tidak mungkin akan membiarkan RS Pratama terbengkalai. Bahkan sudah ditarget, agar di awal tahun
2016 kelak, Alkes sudah mulai direalisaiskan. Sehingga pada tahun itu pula, RS Pratama yang dibangun dengan dana APBD Provinsi sebesar Rp 15 miliay tersebut dapat beroperasi. Terkait penggunaan dana pajak rokok untuk bidang kesehatan, Suarjaya mengatakan tidak jadi masalah. Sebab, anggaran itu sejatinya kompensasi terhadap dampak negatif yang disebabkan oleh rokok. Setiap tahun, Pemprov Bali mendapat dana dari pajak rokok sebesar Rp 149 miliar. Sebanyak 70 persen ditransfer ke kabupaten/kota, dan 30 persen sisanya barulah dikelola oleh Pemprov Bali. Selama ini, Pemprov Bali memanfaatkan dana tersebut untuk infrastruktur kesehatan dan penegakan hukum. “Nah ini (alokasi) yang untuk kesehatan ini digunakan untuk infrastruktur kesehatan. Kalau kita lihat angkanya Rp 149 miliar ke Bali
itu tergolong kecil, dibandingkan dampak asap rokok itu,” papar Suarjaya sekaligus menegaskan, pajak rokok ini adalah kompensasi terhadap berbagai kerusakan yang disebabkan oleh rokok. Sementara Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyampaikan usulan anggaran alkes dalam APBD Perubahan masih dihitung-hitung dulu. Ditegaskan, hal ini juga sebagai tanggung jawab Pemerintah Provinsi Bali. Apalagi, selama ini program-program kesehatan selalu menjadi prioritas Pemprov Bali. “Tidak apa-apa, bagi kita kalau anggaran untuk kesehatan itu tidak masalah. Itu prioritas bagi kita, agar pelayanan kesehatan selalu bagus,” paparnya menyikapi desakan sejumlah fraksi di DPRD Bali, yang menyoroti RS Pratama di Karangsem belum beroperasi lantaran tanpa alkes. W-019*
diumumkan oleh pusat. Jadi saya belum berani berkomentar,” ujarnya ketika dihubungi via telpon. Giri Prasta yang juga Ketua DPC PDIP Badung enggan berkomentar soal isu dirinya mendampingi Adi Arnawa dalam perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Badung nantinya. Beberapa kali ingin ditemui koran ini, namun gagal. Dihubungi via telpon, juga belum berhasil. Tapi sebelumnya memang Ketua DPRD Badung ini membenarkan jika DPP telah memberikan rekomendasi terkait siapa nanti yang akan maju mewakili PDIP dalam perebutan kursi nomor satu di Kabupaten dengan PAD paling tinggi di Bali ini. “Memang rekomendasi sudah keluar, cuma pengumumannya nanti setelah kongres (April, red) selesai. Sekarang kita masih fokus pelaksanaan kongres dulu, karena Bali kembali dipercaya menjadi tuan rumah,” ucap politisi asal Petang ini dalam acara Rapat Konsolidasi terkait Pemilihan Pengurus DPC se-Provinsi Bali
yang digelar di Hotel Nikki beberapa waktu lalu. Tetapi terkait siapa yang mendapatkan rekomendasi, Giri masih enggan untuk menyebutkan. “Sudah ada nama, tapi tidak sekarang kita beritahu. Tunggu setelah selesai kongres,” terangnya. Jika Adi Arnawa mendapatkan rekomendasi, maka Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Badung ini merupakan kalangan non-kader yang dipercaya untuk mewakili partai sekelas PDI-P yang pada Pemilihan Legislatif lalu berhasil menyabet 16 kursi di Dewan Badung. Golkar Wait and See Sementara itu, pesaing terdekat PDIP, Partai Golkar memilih untuk “wait and see”. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Harian Partai Golkar Kabupaten Badung, Nyoman Karyana. Anggota komisi I ini tidak mau berkomentar banyak terkait siapa yang akan terpilih mewakili partai. “Golkar masih wait and see. Sejauh ini koordinasi tetap lancar, seluruh kader berpeluang
mendapatkan rekomendasi. Siapa yang nanti akan maju, kita kader pasti mendukung,” terang politisi asal Kuta Selatan ini. Salah satu kader partai beringin yang juga mencalonkan diri menjadi bakal calon bupati Badung, Wayan Suyasa menjelaskan, konflik yang terjadi di internal partai Golkar sekarang ini memiliki dampak bagi kader di daerah. “Sangat berpengaruh karena ada kabar kita tidak bisa mengikuti pilkada, jelas itu merugikan sekali. Tapi saya selaku kader di daerah berharap konflik ini segera berakhir dan kedua kubu yang berseteru bisa segera islah,” ucap politisi asal Penarungan ini. Suyasa sendiri mengaku partainya belum mengeluarkan rekomendasi terkait siapa yang nanti akan maju mewakili Golkar dalam bursa pilkada Badung tahun ini. “Belum ada nama, kita semua masih menunggu penyelesaian di internal partai terkait dualisme ini. Kalau sudah islah, baru bisa diputuskan siapa yang akan maju,” ucapnya. M-005
luar seperti Garam Madura. “Kita kalah bersaing dengan garam luar, padahal kualitas garam kami sangat bagus,” terang Putri. Untuk garam kelas I dijualnya dengan harga Rp 15.000 dan garam kelas II dijualnya seharga Rp 9.000 per satu rontongnya atau sekitar 2 kg. Disebut Putri, biasanya pengepul membeli
garam Pesinggahan dan mencampurnya dengan garam luar sehingga kualitas garam Pesinggahan menjadi buruk. Yang disayangkan Putri, pemerintah selama ini hanya banyak yang meminta data dan jumlah produksi, namun tidak pernah dibantu penjualannya. Wayan Putri sangat berharap Bapak Gubernur Made
Mangku Pastika membantu memasarkan garam Bali agar Garam Bali memiliki tempat di masyarakat. “Pak Gubernur, tolong pasarkan garam kami,” pinta Putri. Dengan dipasarkannya garam Pesinggahan, dirinya yakin, petani garam yang sudah beralih profesi akan kembali menekuni pembuatan garam.W-010
puskesmas pembantu yang juga melayani persalinan hadir di seluruh desa di Tabanan. Pemerataan puskesmas pembantu ini dirasa penting untuk memotong jarak yang menyusahkan masyarakat Tabanan dalam mengakses pelayanan kesehatan. Jadi, Tabanan mesti memiliki minimal 133 puskesmas pembantu agar pelayanan kesehatan bisa berjalan efektif dan efesien. “Sebenarnya puskesmas ini menjadi tanggung jawab kabupaten/kota. Jadi tidak hanya menyerahkan kepada pemerintah provinsi saja. Saya ingin di Tabanan itu di setiap desa ada puskesmas pembantu yang berfungsi seperti klinik yang dilengkapi dokter dan peralatan kesehatan yang memadai. Ini penting, agar masyarakat desa cepat mendapat pelayanan kesehatan. Bila perlu terapkan sistem jemput bola. Karena tak semua warga sadar akan pentingnya kesehatan. Ini juga penting untuk melayani orang lanjut usia,” jelas pria yang
akrab disapa Turah Panji ini. Tak cukup itu saja, Panji Astika juga ingin agar di tiap kecamatan di Kabupaten Tabanan memiliki puskesmas rawat inap. Sangat disayangkan, jika Tabanan baru memiliki 5 puskesmas rawat inap. Alangkah baiknya puskesmas rawat inap hadir di tiap kecamatan. “Dengan syarat pelayanan kesehatannya memadai. Dokter selalu standby melayani pasien. Paling tidak dalam sehari satu puskesmas di-handle beberapa dokter Spesialis. Begitu juga di puskesmas pembantu. Selama ini puskesmas belum begitu berfungsi maksimal karena kekurangpercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di puskesmas, begitu juga fasilitas kesehatannya. Nah tugas pemerintah daerah adalah membangun kepercayaan masyarakat itu dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan alat kesehatan di puskesmas,” papar Panji Astika. Pengusaha muda ini juga
mengusulkan agar sistem rujukan pasien diperbaiki. Jika ada pasien yang sakit ringan, cukup bisa dilayani di puskesmas pembantu, atau puskesmas rawat inap saja. Jangan ujug-ujug ke Rumah Sakit Umum Daerah. Sistem rujukan yang belum tertata ini menyebabkan membludaknya pasien di ruang kelas III RSUD. Padahal mereka mestinya bisa dirawat di puskesmas rawat inap yang tersedia di masingmasing kecamatan. “Saya kira sistem rujukan ini sangat penting diperbaiki jika ingin benar-benar memberdayakan puskesmas. Bila ada masyarakat yang sakitnya ringan bisa ditangani di puskesmas pembantu, sedangkan jika harus di rawat bisa di puskesmas rawat inap. Di RSUD itu hanya melayani pasien dengan sakit keras saja. Ini upaya untuk mengatasi membludaknya pasien di RSUD. Sangat aneh jika pasien di RSUD meluber, tapi di puskesmas malah sepi,” tutupnya. R-006*
Pajak Rokok Dirancang Danai Alkes RS Pratama Karangasem menjelaskan, penyediaan alat kesehatan sejatinya menjadi kewenangan kabupaten. Namun, agar gedung tak lama ‘terlantar’, Pemprov Bali akan mengambil alih tugas tersebut. Dalam pembahasan APBD Perubahan 2015, rencananya diusulkan anggaran alat kesehatan untuk RS Pratama di Karangsem sebanyak Rp 5 miliar. Menurut Suarjaya, ini masih sebatas usulan. Mengenai kepastiannya, akan dikoordinasikan dulu dengan Pemkab Karangasem. Menurut Suarjaya, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemkab Karangasem terkait alternatif lain pengadaan alkes. Katanya, saat ini masih ada kemungkinan untuk menggunakan anggaran dari pajak rokok. Setiap tahun, Pemkab Karangasem mendapat jatah pajak rokok sebesar Rp 10 mil-
Isu Duet Arnawa-Giri Berhembus
DARI HALAMAN 1 lain yang namanya enggan dikorankan juga menyebut, duet Arnawa-Giri Prasta tinggal menunggu SK dari pusat. “Saya dengar begitu. Nunggu SK saja,” cetus sumber ini. Namun Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Badung, Putu Parwata keburu membantah. Saat dimintai konfirmasi terkait isu duet Arnawa-Giri Prasta, Parwata menegaskan, belum ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh partai. “Semua masih dipertimbangkan oleh pusat. Sampai sekarang, semua kader yang telah mendaftar melalui PDIP memiliki peluang yang sama. Kita tunggu saja keputusan dari DPP,” ucap anggota Komisi IV Kamis (26/2) di Puspem Badung. Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Adi Arnawa mengaku belum tahu kalau dirinya digadang-gadang mendapatkan rekomendasi dari partai berlambang banteng ini. “Untuk masalah rekomendasi saya belum berani bicara banyak, kita tunggu saja keputusan resmi
Mohon Pasarkan Garam Kami
DARI HALAMAN 1 saya dan teman saya yang masih bertahan,” jelasnya. Sedangkan sebelumnya di Pantai Belatung terdapat 30 petani garam dan perlahan jumlahnya menyusut. Dijelaskan Putri, pemasaran garam saat ini sangat lesu. Di samping itu, produk garam Bali kalah bersaing dengan garam
Tiap Desa di Tabanan Harus Miliki Puskesmas Pembantu DARI HALAMAN 1 Pembantu. Sayangnya, menurut tokoh muda dari Puri Anom ini, belum semua desa di Tabanan dilengkapi dengan Puskesmas Pembantu. Terbukti dari jumlah Puskesmas Pembantu yang hanya 78 unit, padahal jumlah desa di kabupaten penghasil strowberry ini mencapai 133. Selain itu, dengan jumlah penduduk yang mencapai angka nyaris 400.000 jiwa, di tahun 2015 Kabupaten Tabanan hanya memiliki 4 unit Puskesmas Obstetri Neonatal Energensi Dasar (PONED). Layanan kesehatan yang khusus menangggulangi gawat darurat obstetri dan neonatal pada ibu hamil ini jumlahnya masih minim. Padahal, selama ini keselamatan ibu dan janin menjadi sorotan pemerintah pusat ataupun Provinsi Bali. Panji Astika ingin agar sistem dan fasilitas pelayanan kesehatan dari tingkat desa di Tabanan diperbaiki. Bila perlu, Panji Astika bercita-cita agar
11
Tuntaskan Kemelut PLN di Dusun Barokah
DARI HALAMAN 1 PLN segera selesaikan masalah itu dengan baik. Jangan sampai gara-gara masalah teknis di lapangan akhirnya suplai listrik jadi terganggu,” harapnya. Lebih lanjut, politisi asal Kabupaten Buleleng inipun mencermati, persoalan di Dusun Barokah ini bukanlah persoalan yang mudah. Warga Dusun masih kukuh menentang wilayahnya dilalui oleh aliran listrik. Agar persoalan tidak berlarut-larut, ia pun menyampaikan bahwa DPRD Bali segera akan bersikap. Utamanya, dari Komisi III yang membidangi persoalan tersebut. “Satu dusun tersebut masih tidak mau dilalui aliran listrik, inilah yang harus dicarikan jalan keluar, lakukan komuni-
kasi intensif. Kita (DPRD Bali) akan monitor, kalau terus berlarut-laut komisi 3 tentu akan mengambi langkah,” paparnya. Dikabarkan warga Kampung Barokah akan dipanggil, Jumat (27/2) hari ini ke Kantor Bupati Buleleng Jalan Pahlawan, Singaraja. Pertemuan nanti melibatkan pihak PLN, Muspida dan pimpinan SKPD. Pangdam IX Udayana Mayor Jendral TNI Torry Djohar Banguntoro juga akan hadir dalam pertemuan tersebut. “Besok (Jumat hari inired) saya fasilitasi pertemuan warga dengan pihak PLN, bapak Pangdam juga dikabarkan akan hadir,” jelas Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Sebelumnya, pada Rabu (25/2) lalu, Jenderal Manejer PLN Distribusi Bali, Syamsul Huda menyampaikan salah satu
alternatif untuk menambah pasokan listrik di Bali adalah dengan mengoperasikan PLTU Celukan Bawang. PLTU tersebut bisa menghasilkan listrik 3 x 130 mega watt. Sayangnya, Dusun Barokah yang rencananya dilalui sebagai jalur distribusi masih menentang rencana tersebut. Warga menolak rencana penarikan jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) sepanjang 300 meter di wilayah tersebut. Akibatnya, hingga saat ini PLTU Celukan Bawang belum dapat dioperasikan. “Untuk menjawab tingginya kebutuhan listrik di Bali dan menambah cadangan pasokan listrik, sesungguhnya telah dibangun PLTU Celukan Bawang dengan kapasitas 3x130 MW yang siap dioperasikan,” tegasnya. W-019
saan saksi-saksi. “Keberatan yang diajukan bukan lagi objek dakwaan melainkan sudah masuk objek perkara,” ujar majelis hakim dalam salah satu putusannya. Usai pembacaan putusan sela, majelis hakim menyatakan akan melanjutkan sidang perkara dugaan korupsi Dermaga Gunaksa ini dengan agenda pemeriksaan saksi. JPU yang ditanya terkait jumlah saksi mengatakan akan menghadirkan 130 saksi untuk memberi keterangan dalam perkara ini. “Kami akan menghadirkan 130 saksi,” ujar JPU yang diwakili Made Pasek dari Kejari Klungkung. Karena banyaknya saksi yang akan dihadirkan, majelis hakim lalu memutuskan untuk melakukan persidangan dua kali seminggu yaitu setiap Rabu dan Kamis. Putusan ini sendiri
juga diamini JPU dan kuasa hukum terdakwa. “Sidang dilaksanakan dua kali seminggu tiap hari Rabu dan Kamis. Setiap sidang JPU harus menghadirkan 5 saksi,” tegas majelis hakim. Terkait permohonan penangguhan penahanan yang diajukan kuasa hukum terdakwa yang sudah ditanggapi JPU, Hasoloan belum mau memberikan jawaban. “Permohonan terdakwa dan tanggapan JPU sudah kami catat. Tapi kami belum memikirkan masalah itu,” ujar Hasoloan yang diwawancarai usai sidang. Sementara itu, kuasa hukum terdakwa, Warsa T Bhuwana yang ditanya soal putusan sela tersebut enggan berkomentar banyak. Meski kecewa, namun pihaknya tetap menghormati putusan majelis hakim. W-007
memastikan stok beras di Bali masih cukup. Masyarakat juga tidak perlu khawatir, karena Gubernur dan Bupati/Walikota masih memiliki cadangan beras. Gubernur memilki 200 ton, dan masing-masing Bupati/Walikota sebanyak 100 ton. Cadangan tersebut, dapat dipergunakan apabila sewaktu-waktu di Bali terjadi krisis beras. “Kita punya cadangan, Gubernur punya cadangan 200 ton, semua bupati masing-masing 100 ton. Jadi banyak kok cadangan kita,” papar Gubernur Pastika. Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Bali, IB Wisnuardhana sempat menyampaikan bahwa peningkatan harga beras, dipicu oleh musim panen. Katanya, puncak panen padi di Bali adalah pada Bulan Maret. Oleh karena itu, wajar apabila stok beras di Bulan Februari berkurang, dan berdampak pada harganya. Kondisi inipun tidak hanya terjadi di Bali, tetapi berlaku secara nasional. Lebih lanjut Wisnuardhana mengungkapkan, apabila musim panen telah tiba, harga beras akan berangsur-angsur normal. Tepatnya, pada Bulan Maret harga dan stok kembali stabil. W-019
berantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki soal kode etik. Hal ini terkait dengan pertemuan Ruki dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Budi Waseso. “Pertemuan itu apa? Kenapa diam-diam?” katanya saat. “Kami akan mengkaji pelanggaran kode etik itu.” Rabu malam, Ruki menyambangi kantor Bareskrim Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Kedatangan Ruki nyaris tidak diketahui wartawan karena dia memasuki gedung Bareskrim secara diam-diam dari pintu belakang. Berdasarkan informasi, Ruki datang dengan beberapa pengawal menggunakan mobil Lexus warna hitam bernomor polisi B-2023-BP. Mobilnya
diparkir bersebelahan dengan Toyota Camry bernomor polisi B-1138-PD, yang biasa digunakan Kabareskrim Komjen Pol Budi Wasesa. Dalam kode etik KPK, kata Emerson, pimpinan KPK dilarang menemui pihak-pihak yang sedang ditangani KPK. Emerson menganggap pertemuan tersebut tidak ada masalah bila dilakukan secara formal dan transparan. “Tapi ini, kan, diam-diam, niatnya apa,” ujarnya. Ada dua dugaan Emerson atas pertemuan Ruki dan Budi Wasesa itu. Antara lain, Ruki ingin meredakan konflik institusi antara KPK dan Polri, atau Ruki justru berupaya menyelamatkan korupsi polisi yang sedang ditangani KPK. “Ini harus dibuktikan oleh Ruki,” ujarnya. KP
Eksepsi Wayan Candra Ditolak DARI HALAMAN 1 dakwa melalui kuasa hukumnya, Wayan Warsa T Bhuwana. Selain itu, juga dibacakan beberapa pokok tanggapan JPU atas keberatan yang diajukan terdakwa. Majelis hakim juga sempat menguraikan beberapa pokok keberatan terdakwa yang ditanggapi JPU melalui jawaban atas eksepsi yang sudah dibacakan pada Rabu (24/2) kemarin. Setelah menimbang dan mencermati pokok keberatan dan tanggapan JPU diputuskan jika seluruh eksepsi yang diajukan terdakwa, I Wayan Candra melalui kuasa hukumnya tidak dapat diterima seluruhnya karena tidak didukung alasan yang cukup. Majelis hakim juga memerintahkan agar sidang perkara ini dilanjutkan dengan agenda pemerik-
Siapkan Operasi Pasar, Kerahkan Tim TPID DARI HALAMAN 1 naikan tak semakin membuat masyarakat ketar-ketir, Gubernur beserta jajaran segera akan menggelar operasi pasar. Gubernur Pastika juga mengerahkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Bali. Ia yakin, masing-masing TPID baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota sudah bergerak. “Untuk mencegah agar tidak semakin naik, kita operasi pasar. TPID di seluruh Bali, akan pantau dulu, biasanya setelah dilakukan operasi pasar, harga akan turun lagi,” ujarnya. Selain itu, Gubernur juga
Pertemuan Rahasia Ruki-Budi Waseso Dipersoalkan
DARI HALAMAN 1 Hehamahua mengatakan seorang pemimpin KPK tidak bisa bertindak sendiri bertemu dengan pejabat lembaga negara lain tanpa sepengetahuan pemimpin lainnya. Apalagi bertemu dengan pejabat negara yang perkara seorang anggota di institusinya sedang ditangani KPK. “Prinsipnya, harus kolektif. Tidak bisa inisiatif sendiri.” Apalagi ketentuan itu sudah diatur dalam Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 2 Tahun 2004 tentang Kode Etik. Sementara Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengingatkan pelaksana tugas Komisi Pem-
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
12 FAJA R BALI
JUMAT, 27 FEBRUARI 2015, TAHUN XV
Simantri, Motivator Warga Joanyar Jadi Petani Bimbingan Berternak Sapi Jangan Dihentikan
Petani Anggur di Seririt FB/AGUS
Petani Anggur, Beralih ke Pupuk Organik Harap Distribusi Pupuk Simantri Diperluas SINGARAJA-Fajar Bali Manfaat pupuk organik yang dikelola oleh Simantri sudah dirasakan oleh banyak petani di Kecamatan Seririt. Tak hanya petani yang menggarap sawah, tapi pemilik kebun anggur pun makin rajin menggunakan pupuk organik. Alasannya sederhana, yakni karena kebutuhan petani semakin banyak, tapi harga produk-produk yang mereka butuhkan pun kian melonjak.
Oleh karena itu, satu-satunya jalan untuk menghemat biaya namun dengan kualitas tak jauh berbeda, adalah dengan memanfaatkan pupuk organik. Pemilik perkebunan anggur di Desa Tanguwisia, Kecamatan Seririt, Putu Dangin mengungkapkan biaya untuk merawat kebun anggur miliknya semakin mencekik. Ironisnya, biaya yang dikeluarkan sering kali tidak sesuai dengan hasil penjualan yang mereka peroleh. Harus membeli obat pembasmi hama dan pupuk aneka rupa. Nah, guna menyiasati keperluan yang makin tinggi, Dangin pun mencari alternatif. Yakni dengan memanfaatkan pupuk kandang.
Selain menggunakan pembasmi hama serangga, kini penguatan dan penyubur tanaman dialihkan ke pupuk organik. Pupuk organik yang dihasilkan ternak inipun dirasa sangat membantu untuk meningkatkan hasil pertanian. “Dari dulu saya menggunakan pupuk kandang. Di samping disemprot menggunakan obat pembunuh serangga kami juga menggunakan pupuk kandang,”ungkapnya. Mulanya, pupuk kandang yang digunakan itu belum melalui mekanisme pengolahan. “Pupuk yang kami gunakan awalnya tidak diolah, kami ambil langsung dari kandang sapi lalu kami taruh di pohon
anggur. Itu bisa menyuburkan tanah dan buah anggur semakin lebat plus tahan lama,” terangnya lagi. Kini Dangin pun sudah mendengar bahwa Pemprov Bali meluncurkan program Simantri. Berlahan-lahan dirinya mencoba untuk mencari akses agar memperoleh pasokan pupuk dari Gapoktangapoktan yang sudah sukses. Dirinya pun berharap, agar pupuk organik yang dikelola oleh Simantri dapat dipasarkan secara lebih luas. Dengan demikian, ketergantungan para petani terhadap pupuk kimia akan semakin kecil. Di samping, harga pupuk organik jauh lebih murah. W - 008
Gubernur Prihatin, Alih Fungsi Lahan Pertanian di Buleleng SINGARAJA-Fajar Bali Lahan pertanian yang ada di Kabupaten Buleleng semakin hari semakin ‘langsing’. Laju alih fungsi lahan sulit untuk ditandingi. Sawah-sawah produktif berganti rupa menjadi beton-beton pasif. Sejauh mata memandang di sepanjang jalur Kota Singaraja ke arah Seririt, dulu terlihat hamparan lahan pertanian. Tetapi kini, justru bangunanbangunan dan perumahan yang mendominasi. Ironisnya, ada juga Pura Subak di wilayah Banyuasri yang kini tidak memiliki sawah. Sehingga Pura yang dahulu dikelola oleh para petani kini berlahan ditinggalkan. Menurut salah seorang petani di Desa Anturan, Made Santosa , dirinya kerap rindu dangan daerah persawahan. “Dulu di sini sawah panjang dan luas, kini sudah hilang dan berubah menjadi bangunan besar dan megah. Bahkan ada juga Pura Subak yang seharusnya diempon atau di-
pelihara oleh petani, kini tidak ada memelihara lantaran para petani sudah hilang karena sawahnya sudah menjadi beton,” tuturnya. Kondisi ini sempat mengundang keprihatinan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Buleleng. Menurut Gubernur Pastika, banyaknya alih fungsi lahan dipicu oleh lemahnya perhatian pemerintah terhadap para petani. Sehingga lahan pertanian yang dulunya digarap dan menghasilkan berbagai produk pertanian dan perkebunan yang berlimpah ruah, kini hasilnya semakin sedikit lantaran biaya perawatan pertanian yang semakin mahal. “Saya rasa alih fungsi lahan yang terjadi diakibatkan tidak ada peratian pemerintah terhadap para petani. Coba lihat, biaya pupuk, obat pertanian semakin mahal sehingga pera petani memilik menjual sawahnya sendiri
FB/AGUS
TINJAU SAWAH-Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana saat melihat persawahan yang ada di Buleleng
sehingga menjadi memicu alih fungsi lahan,” tuturnya. Melihat kondisi ini, Gubernur Pastika pun berharap Pemerintah Daerah dan Provinsi serta Pusat lebih memberikan perhatian kepada para petani. Yakni dengan cara memberikan subsidi pupuk, obat tanaman dan yang lainnya sehingga hasil pertanian dan perkebunan petani bisa meningkat.
Di sisi lain, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana berjanji akan lebih menekan angka alih fungsi lahan, utamanya lahan pertanian yang ada di Kabupaten Buleleng. “Memang pengalihan fungsi lahan pertanian sangat tinggi. Kami harapkan kepada seluruh petani agar bisa bekerjasama untuk menekan angka alih fungsi yang terjadi,” harapnya. W - 008
Dikenal sebagai kota pendidikan, rupanya tak membuat Kabupaten Buleleng lupa pada sektor pertanian. Meski beton makin mendominasi, diam-diam masyarakat masih merindukan hamparan sawah dan kebun. Buktinya, ketika Pemerintah Provinsi Bali meluncurkan program-program penunjang pertanian, antuasiasme warga tak terbendung. Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) contohnya. Kini program tersebut menjelma jadi motivator warga untuk bersetia jadi petani. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) tak lelah menyukseskan program, bahkan mereka meminta agar petugas dari Provinsi memberi bimbingan khusus.
SINGARAJA-Fajar Bali Gapoktan Eka Santhi di Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng telah dipercaya mengelola Simantri 063 sejak tahun 2011. Nyaris 4 tahun berlalu, kini 24 anggota Gapoktan menikmati hasilnya. Bibit sapi bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali, telah berkembang biak. Masing-masing anggota kini memelihara seekor induk dan seekor anak sapi. Bahkan beberapa anggota sudah sempat merasakan penjualan anak kedua dari sapi-sapi yang dipeliharnya.
FB/AGUS
SIMANTRI- Sapi-sapi yang dipelihara oleh Simantri 063, Gapoktan Eka Santhi
Hasil yang diperoleh anggota Gapoktan Eka Santhi ini, tentunya harus melewati perjuangan keras. Ketua Gapoktan, Ida Putu Darmita menyampaikan di tahun pertama pengelolaan, satu ekor bibit sapi mati. Dengan demikian, mereka hanya memelihara 19 ekor bibit. Beruntung, berkat keuletan seluruh anggota, Geburnur Bali, Made Mangku Pastika kembali memberikan bantuan 1 ekor bibit di tahun 2012 lalu. “Dari 24 orang anggota Gapoktan, sekarang baru 23 orang yang sudah menerima hasil berupa anak sapi. Satu anggota belum menerima lantaran sapi yang dipelihara mati disaat melahirkan,”terangnya. Menurut Darmita, dengan adanya program ini, Gapoktan tidak hanya terbantu dalam pembelian bibit, tetapi juga mendapat ‘jurus-jurus’ baru mengenai cara berternak sapi. Berkat bimbingan intensif dari Pemprov Bali pula, seluruh anggota mengetahui teknik bertani modern. Nyaris tak ada yang terbuang sia-sia, mulai dari urine hingga
kotoran sapi dapat dimanfaatkan. Pihaknya pun meminta agar Pemprov Bali terus memberikan bimbingan terkait pengembangan ternak sapi. “Harapan kami agar Pemerintah Provinsi Bali utamanya Gubernur Pastika agar menurunkan para tim untuk memberikan bimbingan terkait kemajuan gapoktan yang kami kelola di sini,” harapnya. Motivasi petani-petani di Desa Joanyar ini pun tak terlepas dari ‘hadiah’ yang akan mereka peroleh. Apalagi, jika induk sapi p e l i h a ra a n m e re k a s u dah beranak untuk kedua kalinya. Maka, anak sapi tersebut mulai boleh dijual, namun sebagian hasilnya wajib dimasukkan dalam kas anggota. “Yang kami dapatkan sebagai anggota yakni anak sapi secara bergilir untuk anak pertama, kemudian anak sapi yang kedua, para anggota akan mendapatkan setengah hasil penjualan,”tuturnya sambil mengatakan kini seluruh anggotanya kian termotivasi untuk memelihara sapi-sapinya. W-008
Pengolahan Kotoran Sapi Terhambat Mesin Ngadat
SINGARAJA-Fajar Bali Keberhasilan sebuah Gapoktan tidak hanya terukur dari jumlah sapi yang dipelihara, tetapi ditentukan pula oleh kemampuan mengelola kotoran serta urine sapi-sapi tersebut. Upaya tersebut, selain membantu penyedian pupuk organik juga sebagai upaya untuk menambah pundi-pundi kas Gapoktan. Sayangnya, motivasi para petani ini sering kali terhadang oleh peralatan yang sudah tak prima. Pengelola kotoran sapi di Gapoktan Eka Santhi, Jro Made Darmini menurutkan pengelolaan kotoran sapi mampu mendatangkan keuntungan yang sangat menjanjikan. Kotoran sapi yang telah diproses menjadi pupuk organik dapat dijual dengan harga Rp 1000
per kilo gramnya. Namun usaha ini tak selalu berjalan lancar, saat ini pihaknya sedang merasa kesulitan. Lantaran mesin pencacah kotoran sapi yang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali ditahun 2012 silam, terlalu kecil. Bahkan ser in g n gada t di ten ga h proses pencacahan. “Mesin yang bantuan ini terlalu kecil sehingga tidak mampu mencacah kotoran sapi dan kami kesulitan melakukan pemecahan kotoran sapi,” ungkapnya ketika dijumpai beberapa waktu lalu. Untuk mengatasi kendala itu, Darmini sering kali harus bertandang ke desa tetangga. Yakni Desa Kalianget untuk meminjam mesin pencacah kotoran sapi. “Karena mesinnya tidak bisa kami manfaatkan, kami harus
meminjam mesin ke Desa tetangga yakni Desa Kalianget, Kecamatan Seririt,”jelasnya. Agar persoalan tak berlarut-larut , Darmini pun mengaku sudah beberapa kali mengajukan bantuan mesin pencacah kotoran sapi kepada Pemerintah Provinsi Bali. Atas usulan tersebut, jajaran di Pemp ro v p u n b e r j a n j i a k a n memberikan bantuan mesin. Namun, pihaknya harus bersabar, lantaran dianggaran dalam APBD perubahan mendatang. “Kami sudah beb erapa kal i memohon kepada pemerintah utamanya kepada Gubernur Pastika, namun kami dijanjikan akan diberikan mesin pencacah kotoran sapi itu di anggaran perubahan mendatang,”jelasnya penuh harap. W-008
701/IV/BGS
Layouter: Wiadnyana