FAJAR BALI
HARIAN UMUM TERBIT SEJAK TAHUN 2000
SENIN, 30 MARET 2015 l Tahun XV
Candi BENTAR
Selamat Pagi
Pak Gubernur
Memori Kultural Seniman Bali
Oleh: I WAYAN WESTA
Simantri 044 Minta Bantuan Motor Pengangkut Sampah Lantaran tak ada pasokan listrik yang mencukupi, mengakibatkan warga yang tergabung dalam Gapoktan yang mengelola Sistem Pertanian Terintergarasi (Simantri) 044 di FB/BUDIASA Banjar Untalan, Desa I Komang Santa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem tak bisa membuat bio urine dari kandang koloni. Ketua Simantri 044, I Komang Santa Minggu, (29/3) kemarin menyebutkan, banjar dinas Untalan merupakan dusun yang terletak di bawah kaki Gunung Agung. Meski terbilang berada di kaki Gunung, di dusun yang memiliki 116 KK memiliki tanah yang cukup subur. Di dusun ini tumbuh dengan subur jeruk, kopi,
K
Harga Eceran: Rp 3.000,-
ita setuju dengan pendapat Immanuel Kant, filsuf kelahiran kota Königsberg, Prussia Timur (Uni Soviet) 1724; bahwa ciri khas kebudayaan terdapat dalam kemampuan manusia untuk mengajar dirinya sendiri. Kebudayaan
merupakan semacam sekolah di mana manusia bisa belajar. Sebagai pulau yang tetap menggoda, Bali bukanlah warisan yang perlu disanjung atas dasar warisan budaya melimpah. Akan tetapi dalam kisaran geokultur yang kian ringkih, di pulau ini masih bekerja ratusan penggiat kebudayaan. Entah dia pencinta sastra, pemikir kebudayaan, penari, pematung, pelukis,
dan sebagainya. Para pengalir tradisi inilah yang membuat Bali senantiasa memiliki dinamika, memberi warna bahwa, pulau ini tetap melentikkan nyala kreatif. Karenanya yang disebut teks dalam kebudayaan tidak cuma buku, prasasti, perundang-undanngan, surat cinta, kitab perjanjian, begitu KE HAL. 11
014/VI/KTR
Bedah Rumah di Kintamani
Sudikerta Ikut Pasang Batako
KE HAL. 11
Pesan Inspiratif Pendidikan yang baik tidak menjamin pembentukan watak yang baik. Fonttenelle
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Saldo Per 28 Maret 2015 Total Keseluruhan Sudah Disumbangkan Total Sisa Saldo
Rp Rp Rp Rp
218,166,500 219,866,500 151,478,506 68,387,994
Rotary Gelontor Bantuan di SDN 2 Senganan
FB/IST
PASANG BATAKO-Wagub Ketut Sudikerta ikut turun tangan jadi tukang pasang batako di rumah baru milik Ni Wayan Muka, di Dusun Munduk Waru, Buahan, Kintamani, Kabupaten Bangli. Wayan Muka adalah nenek penerima bantuan bedah rumah Pemerintah Provinsi Bali.
Demer Utamakan Rekan Seperjuangan Sebut Ada yang Lobi Minta Tetap di Posisi Ketua dan Sekretaris Minggu Ini Surati Pemprov Bali dan KPU Soal Kepengurusan Plt. Ketua Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih mengaku akan membuka komunikasi politik selebar-lebarnya untuk Kader Golkar Kubu Aburizal di Bali dalam kepengurusan. Asalkan, tidak meminta posisi yang dianggap berlebihan. Pria yang akrab disapa Demer ini memilih menempatkan rekan seperjuangan di posisi yang strategis dalam jajaran kepengurusan Golkar baik di DPD I maupun DPD II.
DENPASAR-Fajar Bali Kabar pembelotan kubu Aburizal Bakrie di Bali memang menyeruak. Satu persatu
kader partai Golkar kubu Ical kian gencar melakukan lobi politik ke Kubu Agung Laksono. Tak tanggung-tanggung posisi strategis pun ditawarkan. Namun, Demer berharap agar realistis dalam melakukan lobi politik. “Pihaknya senantiasa membuka ruang bagi kubu Ical guna membangun komunikasi politik. Namun, dalam komunikasi politik bahkan lobi-lobi politik seyogianya realistis dan tidak berlebihan berharap posisi,”jelas Demer Minggu (29/3) kemarin. Ketua Kadin Bali ini membenarkan ada beberapa anggota fraksi Golkar yang mulai merapatkan barisan. Begitu juga DPD II Golkar Bali. DPD II Golkar Bali yang dimaksud adalah Denpasar, Badung, Tabanan, Gianyar, dan Karangasem. Pihaknya tidak begitu saja
KE HAL. 11
TABANAN-Fajar Bali Rotary Club Of Bali Taman kembali menggelar aksi sosial. Kali ini giliran SDN 2 Senganan, Kabupaten Tabanan siswa-siswinya mendapatkan bantuan. Melalui Presiden Rotary Club Of Bali Taman, Ketut Rawi Adnyani dan didampingi oleh PT. Asri selaku fasilitator penyandang dana dari Rotary Club Australia, bantuan sebesar Rp. 25 juta diberikan kepada sekolah dasar ini. Kepala sekolah SDN 2 Senganan, I Nyoman Kertayasa, Spd yang menerima langsung bantuan tersebut mengaku sangat bahagia, sekolahnya mendapatkan bantuan dan perhatian dari pihak swasta. KE HAL. 11
026/VI/W-020
ONLINE: www.fajarbali.com
Sumarjaya Linggih
Nostalgia Masa Kecil
Gde Dana Menyatu dengan Warga Miskin
FB/IST
Larangan Penjualan Mikol Golongan A
Ribuan Pedagang Kecil Bakal Terancam
FB/EFLIN
BANTUAN-Rotary Club of Bali Taman saat menyerahkan bantuan pada Kepsek SDN 2 Senganan.
BANGLI-Fajar Bali Ni Wayan Muka (70), janda miskin di Banjar Munduk Waru, Desa Buahan, Kintamani tak lama lagi bakal bisa tidur nyenyak. Pemerintah Provinsi Bali memberi bantuan bedah rumah pada Wayan Muka. Bahkan dengan dikoordinir Wagub Sudikerta, jajaran Pemprov Bali ikut gotong royong membuat konstruksinya Minggu (29/3) kemarin. Dari pantauan Fajar Bali, konstruksi kemarin baru sampai di tahap pondasi. Wagub Ketut Sudikerta dengan mengajak anggota DPRD Bali, Drs. I Wayan Gunawan dan anggota DPRD Bangli dari fraksi Golkar, I Nyoman Basma KE HAL. 11
FB/IST
SIMAKRAMA-Wagub Sudikerta untuk kali pertama menggantikan Gubernur dalam simakrama.
DENPASAR-Fajar Bali Kebijakan pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 6/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol menuai protes. Khusus di Provinsi Bali, protes keras dilayangkan oleh pelaku pariwisata. Larangan penjualan Mikol golongan A di warung/minimarket dinilai mengurangi pendapatan pedagang kecil. Menyikapi protes tersebut, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta pun menyatakan akan berkoordinasi dengan kementerian terkait. Penolakan warga ini menggema di kegiatan Simakrama, yang digelar di Gedung DPRD KE HAL. 11
Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia
Rumah Sakit Tak Boleh Jual-belikan Kantong Darah Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia, Provinsi Bali, Cok Gede Agung Adnyana SH membantah jika kantong darah yang tersimpan di sejumlah rumah sakit swasta dan negeri diperjual-belikan kepada pasien. Menurutnya, beban pembiayaan itu terletak pada hasil pemeriksaan dokter yang memeriksa kesehatan pasien dan kantong penyimpanan darah ditempat khusus.
Cok Gede Agung Adnyana FB/REDY
DENPASAR-Fajar Bali Di atas Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Cok Gede menyampaikan, masyarakat jangan berpikiran kantong d a r a h h a r u s dibayar di rumah sakit. Menurutnya, komunikasi antar pasien dan petugas PMI selama ini mungkin tidak nyambung. “Bisa saja tenaga medis disana sibuk dan jawaban yang diberi-
kan sepotong sepotong atau memang stok darah di rumah sakit habis,” ujarnya. Dijelaskan, di rumah sakit memang sudah disiapkan kantong darah, satu untuk pasien emergency dan satu lagi untuk rutinitas. Yang paling utama, katanya, kantong darah untuk pasien emergency tidak boleh kosong. “Tidak boleh kosong, harus ada. Kalau dikatakan tidak ada, mungkin ada kesibukan tertentu,” katanya. Diterangkan lagi, darah adalah anugerah Tuhan dan KE HAL. 11
AMLAPURA-Fajar Bali Seolah ingin merasakan kembali kehidupan masa kecil, I Gede Dana, politisi PDIP memberikan semangat dan motivasi kepada keluarga I Komang Ada (28) warga asal banjar Untalan, Desa Jungutan, Karangasem. Meski tidur di atas lantai tanah dan beralaskan karpet, Gede Dana tak canggung. Bahkan politisi asal Datah ini tertidur lelap. Baginya, apa yang dialami oleh keluarga I Komang Ada, sama halnya ketika dirinya dibesarkan oleh kedua orang tuanya. “Dulu sudah terbiasa tidur seperti ini, karena orang tua saya juga bukan dari kalangan orang kaya. Saya percaya perjalanan nasib hidup seseorang sudah ditentukan, dan saya mensyukuri apa yang telah saya raih,” ujar Calon Bupati Karangasem dari PDIP ini. Dirumah yang kurang layak huni, keluarga I Komang Ada tinggal bersama istri, Ni Kadek KE HAL. 11
FB/BUDIASA
MENGINAP-Gede Dana merasa nyaman menginap di rumah warga miskin.
HUT Puputan Klungkung Harus Heroik SEMARAPURA-Fajar Bali Maestro seni Nyoman Gunarsa sangat berharap event HUT Puputan Klungkung dibuat semegah mungkin. Di samping dibuat semegah mungkin, sudah semestinya HUT Puputan Klungkung menyuguhkan pementasan yang mengandung nilai heroik yang bisa menggetarkan masyarakat Klungkung. “Kalau hanya FB/SARJANA pementasan seni, parade dan pameran seni Nyoman Gunarsa seperti yang sudahsudah, lalu apa bedanya dengan pagelaran PKB yang dipindah ke Klungkung,” terang Maestro Gunarsa, Minggu (29/3) kemarin. Pertimbangan Gunarsa mengharapkan KE HAL. 11
Layouter: Dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2
FAJA R BALI
SENIN, 30 MARET 2015 Tahun XV
Dituding Gagal Penuhi Perjanjian Jual Beli Tanah
Oknum Dewan Badung Terancam Dilaporkan DENPASAR-Fajar Bali Seorang oknum anggota Komisi I DPRD Badung, Kadek Sudarmaja terancam akan dilaporkan ke Polda Bali, pada Senin (30/3), dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan korbannya I Gusti Gede awan Trimantara. Korban mengaku ditipu oknum Dewan tersebut menyusul mangkraknya pembangunan rumahnya di Jalan Cempaka Dalung, Kuta Utara, Badung. Menurut kuasa hukum korban, Nyoman Gede Antaguna SH, kasus ini berawal dari jual beli tanah seluas 2,1 ha seharga Rp 8 miliar di Jalan Cempaka, Dalung. Trimantara yang juga kontraktor PT Umah Bali kemudian bersama Sudarmaja melakukan perjanjian dihadapan Notaris Dewi Eka Koreati, pada 4 Juni 2014. Setelah adanya perjanjian, klien kami (Trimantara) menyerahkan uang ke Sudarmaja sebagai tanda jadi sebesar Rp
17.498.800. “Uang tersebut diperuntukkan untuk tanda jadi,” jelas Antaguna. Nah, uang tersebut dibayar bertahap sebanyak enam kali dan belum termasuk biaya lain. Yakni pembebasan lahan dan administrasi. Akibatnya total kerugian yang dialami Trimantara sebesar Rp 22.406.589.250. Menurut Antaguna, ternyata Sudarmaja tidak bisa memenuhi perjanjian mulai dari kepengurusan ijin sampai penebusan sertifikat di bank. “Seharusnya, sebagian uang tanda jadi dipakai menebus sertifikat tapi tidak dilakukan. Dalam perjanjian juga disebutkan apabila tidak memenuhi target maka jual beli dinyatakan batal,” ungkapnya. Dalam kasus ini, korban Trimantara beberapa kali mencoba menempuh upaya kekeluargaan, baik melalui surat maupun telepon tapi tidak diindahkan oleh terlapor. “Saya kecewa apalagi dia anggota
dewan. Terlapor menjamin di perjanjian bahwa tanah satu kesatuan utuh tapi kenyataanya pecah-pecah,”ujarnya. Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Sudarmaja malah menuding pelapor tidak memenuhi kewajiban. Ketua Fraksi Gerindra ini menjelaskan, sesuai perjanjian di notaris, pembeli melunasi pembayaran selama tujuh bulan. “Setiap dua bulan bayar 20 persen tapi bulan kelima malah bayar Rp 5 miliar dari kewajiban Rp 16,8 miliar. Kenyataannya sampai sekarang tidak dilunasi. Kok aneh malah saya mau dilaporkan ?,”ujarnya. Terkait penebusan sertifikat di bank, Sudarmaja justru mengatakan pembayaran seharusnya dilakukan pihak pembeli sebesar Rp 10 miliar. Terkait rencana dilaporkan ke Polda, ia juga tidak tinggal diam. “Kalau dia melapor, saya juga melapor balik karena pencemaran nama baik,”tegasnya. R-005
DENPASAR-Fajar Bali Dipimpin Kanit Jatanras Dit Reskrimum Polda Bali Kompol Pande Sugiarta, jajaran petugas meringkus pencuri motor, Anto Tarabani, di gudang rongsokan Jalan Buluindah, Denpasar Barat, pada Jumat (27/3) siang lalu. Tersangka asal Sumba, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini tepergok menjual motor hasil curiannya pada seseorang. Kini, tersangka dan sepeda motor Yamaha Mio putih DK 2408 CY diamankan ke Polda Bali. Penangkapan itu diawali dari informasi masyarakat ke Polda Bali terkait adanya pemuda yang akan menjual motor curian di Lapangan Buyung, Denpasar. Sejurus kemudian petugas medatangi TKP, namun pemuda
tersebut tidak ditemukan di lokasi. Setelah diselidiki, ternyata sudah pindah ke Pasar Loak di Jalan Gunung Agung, Denpasar. Perburuan terhadap pelaku terus dilakukan. Petugas dipimpin Kanit Jatanras Dit Reskrimum Polda Bali bergerak ke Pasar Loak. Setelah dicek ternyata motor Yamaha Mio itu sudah dipindahkan ke gudang rongsokan di Jalan Buluh Indah, Denpasar. Petugas kemudian gudang rongsokan itu digrebek dan menemukan motor yang disembunyikan di belakang gudang. Petugas kemudian menciduk pelakunya dilokasi. “Disana ditemukan pelakunya dan diamankan berikut sepeda motor curian,” jelas sumber petugas yang enggan disebut namanya itu.
Kepada petugas, tersangka Anto Tarabani mengaku motor tersebut dicuri pada tanggal 19 Maret 2015 lalu di depan Dewata Café Kedonganan, Kuta Selatan, Badung. Sementara modus yang digunakan dengan kunci palsu. Tersangka mengaku terpaksa mencuri karena untuk kebutuhan hidup. “Dia mengaku tidak punya uang,” jelas sumber. Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto membenarkan ditangkapnya pencuri motor, Anto Tarabani. Menurutnya, penyidik masih mendalami keterangan tersangka terkait TKP lainnya. “Masih didalami keterangannya. Karena ada dugaan tersangka sudah beraksi beberapa kali,” urainya. R-005
BANGLI-Fajar Bali Warga Majelengka, Jawa Barat, Idi Tarmidi (33) tewas seketika di tempat kejadian perkara (TKP) akibat ditabrak truk di Banjar Temen, Tiga, Susut, Bangli, Minggu (29/3) sekitar pk.8.30. Diduga kasus tabrak lari. Kini pihak berwajib masih melakukan penyelidikan. Sepeda motor yang digunakan korban yakni Yamaha Jupiter Z DK.4130 XQ mengalami rusak parah di begaian belakang. Korban diduga ditabrak dari belakang dan terpental jauh dari sepeda motornya. Dari kejadian itu, korban mengeluarkan darah dari telinga dan dari mulut, dan meninggal di TKP. Mayat korban dibawa ke RSUD Bangli oleh Polantas Polres Bangli. Kasat Lantas Polres Bangli,
AKP. K Mastra Budaya ketika dihubungi, pada Minggu (29/3) kemarin, membenarkan adanya kasus kecelakaan yang menelan korban jiwa. Dikatakan kasus tersebut diduga tabrak lari. Pihaknya masih mencari saksisaksi untuk kepentingan pengungkapan kasus tersebut. Dia meyakini korban ditabrak dari belakang, karena sepeda motor rusak parah di bagian belakang. Dikatakan korban yang warga Majelengka, Jawa Barat, tinggal di Jalan Cokroaminoto, Denpasar yang berprofesi saleman saat itu melaju dari arah selatan menuju Pasar kayuambua untuk mendistribusikan barang dagangan. Diduga kendaraan yang menabrak juga dari arah yang sama, sehingga kerusakan terjadi di
bagian belakang. Sepeda korban berada di ruas jalan. Sedangkan korban terpental jauh dari sepda motornya, tetapi masih di ruas jalan juga. Saat itu korban ditemukan sudah tidak bernapas. Sementara teman korban asal Majlengka yang ditemui di Satlantas Polres Bangli mengatakan korban sehari-harinya berprofesi sebagai seles kesehariannya mendistribusikan barang-barang dari Denpasar sampai ke Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Bangli. Saat hari kejadian memang giliran korban mendistribusikan barang ke Bangli termasuk juga ke Pasar Kayuambua dan tempat lainnya. Mayat korban, sampai berita ini ditulis masih di titip di RSUD Bangli.W-002
Gudang Rongsokan Digerebek, Temukan Motor Curian
Tabrak Lari, Warga Majalengka Tewas Seketika
603/IX/GLH
FB/HS
SIMULASI-Simulasi penanggulangan penumpahan minyak kepada Kapal Tongkang pembawa bahan bakar minyak di Dermaga Kepanduan, Benoa, Kamis (26/3). Simulasi penumpahan minyak ini menggunakan kapal milik TNI AL yang melokalisasi minyak yang berada di tengah laut kemudian dikumpulkan di pinggir pantai, lalu disedot oleh pompa khusus. Simulasi ini mengerahkan puluhan TNI AL dan Indonesia Power sebagai salah satu pengguna pengguna BBM untuk pembangkit listrik
Kejaksaan Panggil Dua Terpidana Korupsi Art Centre DENPASAR-Fajar Bali Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar sebagai eksekutor negara dari Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Denpasar telah memanggil secara patut dan sah, dua terpidana kasus korupsi di Art Centre Denpasar yakni Ketut Suastika (mantan Kadis Kebudayaan Bali) dan Ketut Mantara Gandhi (Kepala UPT Taman Budaya) untuk menjalankan putusan pengadilan, pada Senin (30/3) hari ini. Hal itu disampaikan Kasipenkum dan Humas Kejati Bali, Ashari Kurniawan, Minggu (29/3) kemarin. Menurutnya, pemanggilan telah dilakukan minggu lalu, setelah kejaksaan menerima petikan putusan dari Pengadilan Tipikor. "Surat panggilan sudah kami kirim. Kami memanggil kedua terpidana agar datang ke Kejari Denpasar untuk menjalankan putusan pengadilan Tipikor yang telah berkekuatan hukum tetap," ujarnya. Dengan dikirimkan surat tersebut, pihak kejaksaan telah menyiapkan berita acara (BA) pelaksanaan putusan pengadilan untuk menjalani pidana penjara tersebut. Yakni terpidana Ketut Suastika dengan pidana penjara 14 bulan dan Mantara Gandhi dengan pidana penjara 13 bulan. "Dengan ditandatanganinya BA pelaksanaan putusan itu, kedua terpidana direncakan dibawa ke Lembaga Pemasyaraka-
639/XI/KTR
tan (Lapas) Kerobokan, untuk menjadi warga binaan di sana," papar Ashari. Sementara itu, salah satu penasihat hukum kedua terpidana, Warsa T Buana saat dihubungi Minggu (29/3) kemarin mengatakan pihak penasihat hukum belum mengetahui ada surat panggilan untuk menjalankan putusan untuk kedua kliennya. "Kami belum tahu ada surat itu. Saya kordinasi dulu dengan rekan pengacara lainnya," pungkasnya. Sementara itu, dalam berita sebelumnya, dinyatakan secara sah dan meyakinkan bahwa kedua terdakwa bersalah
melakukan tindak pidana korupsi, sesuai dengan dakwaan subsidair, pasal 3 jo pasal 18 ayat (1) huruf (b) UU No 31 tahun 1999 tentang Tipikor yang diubah dan ditambah menjadi UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Dimana terdakwa dinyatakan telah menguntungkan pihak lain atau suatu korporasi. Dengan terbukti hanya menguntungkan orang lain, majelis hakim yang dipimpin Cening Budiana memberikan diskon dari tuntutan JPU sebelumnya, yang menuntut terdakwa dengan satu tahun enam bulan. Vonis yang diberikan pun cukup ringan yakni, satu tahun
dua bulan (14 bulan), dengan denda Rp 100 juta subsidair 2 bulan kurungan. Sementara, dalam sidang dengan terdakwa Kepala UPT, Mantara Gandhi, juga menyatakan terdakwa tidak terbukti bersalah dalam pasal primer, terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan menguntungkan pihak lain atau suatu korporasi sesuai dakwaan subsider pasal 3 jo pasal 18 ayat (1) huruf (b) UU No 31 tahun 1999 tentang Tipikoryang diubah dan ditambahmenjadi UUNo 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, dengan vonis 1 tahun satu bulan (13 bulan).W-007
044/II/SWJ
Pemimpin Umum Perusahaan: I Gusti Made Arya Wisnu Mataram Direktur Perusahaan: I Gusti Agung Galuh Ardhaningrat, SE Manajer Pengembangan Bisnis dan Sirkulasi : Ida Bagus Sudarsana Keuangan: Supartini Admin: Mikayanti Iklan: Ida Bagus Sudarsana, Berlian, Kadek Ari Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana: Gusti Agung Paramita Koordinator Liputan: Ida Bagus Kresna Dhana Redaktur: Ida Bagus Putu Bagus, Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Supriyono Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius, Hery Subagio, Ayu Diah, Rony P. Bagus, Agung Gde, Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gde Sarjana (Klungkung), Made Doni (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Budiasa (Karangasem), Eflin, Marianus Sekretaris Redaksi: Merta Yoga Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Zohra Fotografer :Redy Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@ fajarbali.co.id. Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTA PLUS
FAJA R BALI SENIN, 30 MARET 2015 l TAHUN XV
SK Pemberhentian Darsa Turun
Dewan Siap Gelar PAW
3
City Tour Dilaunching Komponen Pariwisata Beri Dukungan
I Wayan Sutama
FB/CAR
FB/CAR
I Wayan Darsa(Alm)
DENPASAR – Fajar Bali Salah seorang anggota DPRD Kota Denpasar yang meniggal dunia, (Alm) Wayan Darsa, S.Sos., tampaknya akan segera di PAW. Hal itu dipertegas telah turunnya surat keputusan (SK) pemberhentian almarhum I Wayan Darsa, Gubernur Bali. Dengan demikian, Pengganti Antar Waktu dari kader PDI Perjuangan yang perolehan suaranya setingkat di bawah Darsa, kini tinggal menunggu pelantikan. Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Denpasar, I Gusti Rai Suta, membenarkan, SK pemberhentiannya sudah ada. “Kini tinggal menunggu pengajuan nama dari parpol dan verifikasi dari KPU,” ungkap Rai Suta, Minggu (29/3) kemarin. Secara teknis, Rai Suta menyatakan siap menggelar PAW kapan pun waktu yang ditentukan. “Kita kan sifatnya menunggu. Kalau sudah ada nama, kami siap menggelar PAW. Informasinya besok (hari ini, red) dari DPC PDI Perjuangan akan mengajukan nama PAW almarhum pak Darsa,” ucap Rai Suta. Dikonfirmasi terpisah, Bendahara DPC PDI Perjuangan I Ketut Suteja Kumara membenarkan hal tersebut. Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar ini mengaku pihaknya sudah melakukan rapat terkait siapa yang akan menggantikan poisisi Darsa di kursi dewan. “Sudah waktu ini rapatnya. Sekarang tentunya sedang berproses,” terang Suteja Kumara. Disinggung mengenai nama pengganti, Suteja Kumara menyebutkan dari DPC PDIP Kota Denpasar hanya menyebut satu nama yakni I Wayan Sutama, untuk menggantikan (Alm.) Wayan Darsa yang meninggal pada Jumat (8/1) lalu. Sutama merupakan mantan Kepada Desa (Kades) Peguyangan Kaja yang kini juga punya usaha Bank Sampah. Ketua KPU Kota Denpasar, I Gede John Darmawan, ketika dikonfirmasi mengatakan pengganti mantan Ketua DPRD Kota Denpasar periode 2004-2009 itu adalah caleg yang memiliki suara terbanyak berikutnya. “Dari hasil repakan suara di dapil Denut untuk PDIP, suara terbanyak setelah Pak Darsa adalah Pak Sutama dengan 1844 suara,” terang John Darmawan, seraya menyebut, selisih perolehan suara Sutama hanya beda tipis (2 suara) dari suara yang diperoleh mantan anggota Dewan I Ketut Sugiata yang memperoleh 1.842 suara. “Ada selisih 2 suara lagi,” imbuh John. Terkait rencana PAW ini, John mengaku menunggu pimpinan DPRD Kota Denpasar bersurat ke KPU terkait rencana itu. “Tergantung dari dewan kapan bersurat ke kami,”ujarnya. Secara prosedur, menurut John pimpinan parpol (PDIP) bersurat ke pimpinan dewan. Kemudian dewan menindaklanjuti surat itu dengan bersurat ke KPU. “KPU punya waktu maksimal lima hari terhitung sejak surat diterima untuk menindaklanjuti,” jelasnya. R-004
Saatnya Denpasar Jajaki Penanganan Sampah Sistem Biodigester
DENPASAR-Fajar Bali Guna mencegah terjadinya penumpukan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS), seperti yang terjadi di Monang Maning belum lama ini, pola penangannya perlu diubah. Salah seorang anggota DPRD Kota Denpasar, AA. Susruta Ngurah Putra menyampaikan, salah satu pola yang bisa diterapkan untuk mencegah terus meningkatkan volume FB/CAR sampah di Kota DenpasAA. Susruta Ngurah Putra ar, dengan menerapkan sistem biodigester. Dikatakan, dengan pola biodiogester ini, sampah organik bukan hanya dikumpulkan, tapi langsung diolah, sehingga memiliki nilai ekonomis tinggi. ‘’Sistem biodigester ini sudah dilaksanakan Pemkot Bandung, Jawa Barat. Kebetulan kami sempat melihat langsung hasil pengolahan sampah tersebut, dan kami kira sudah saat Pemkot Denpasar menjajaki sistem pengolahan ini,’’ ungkap Susruta, Minggu (29/3) kemarin. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, lanjut Susruta, maka volume sampah di Kota Denpasar juga akan semakin meningkat. Karena itu, penangannya pun tidak akan efektif jika masih dengan pola konvensional. Sampah dikumpulkan, kemudian langsung dibuang ke TPS atau TPA. Ke depan, pola pikir masyarakat dalam pengelolaan sampah harus diubah. ‘’Jika selama ini sampah dikumpulkan kemudian dibuang ke TPS atau TPS, maka dengan sistem biodigester ini, nantinya sampah organik yang terkumpul, langsung diolah sehingga memiliki nilai ekonomis,’’tandas Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Denpasar ini. Untuk merealisasikan sisten tersebut, pihaknya mengunsulkan agar Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) membuat proyek percontohan pengolahan sampah berbasis banjar. ‘’Pengelolaan kebersihan berbasis banjar ini sudah lama dilaksanakan. Sekarang tinggal membuat percontohan dengan sistem biodigester ini,’’ tandasnya. Politisi Demokrta yang duduk di komisi III ini menilai, Denpasar sangat memungkinkan menerapkan sistem pengolahan sampah biodigister ini. Mengingat teknologi ini tak memerlukan tempat yang luas, hanya 1 X 2 meter. Dalam sehari, rata-rata bisa mengolah sekitar 25 kg sampah organik. Dari pengolahan sampah ini, selain menghasilkan biogas untuk pengganti gas elpiji, juga menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat. ‘’Kalau sistem ini bisa diterapkan kami optimis penumpukan sampah di TPS dan di TPA bisa dikurangi,’’ tandas Susruta. R-004
Setelah sempat tertunda, akhirnya Pemkot Denpasar melaunching Heritage City Tour yang sejak awal digadang-gadang menjadi salah satu icon pariwisata Kota Denpasar. Peluncuran program city tour dirangkaian dengan “Fun Walk” yang dilepas Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakilnya IGN Jaya Negara dan Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede secara bersama-sama mengibaskan bendera start “Denpasar Heritage Fun Walk” yang di mulai dari Jalan Sugianyar, Minggu, (29/3)
DENPASAR-Fajar Bali Fun walk yang menyusuri rute city tour meliputi jalan Hassandin, Jl. Gunung Merapi, Jl Gunung Batur, Jl. Setia Budi, terus ke Jl. Sutomo dilanjutkan ke Jl. Gajah Mada dan finis di Jaya Sabha ini diikuti komponen pariwisata, masyarakat, pelajar dan para satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Bahkan Walikota Denpasar yang diampingi Wakilnya serta Ketua DPRD langsung ikut berbaur dengan masyarakat untuk turut menyusuri rute city tour melalui “Denpasar Haritage Fun Walk”. Ketua Asita Bali, Ketut Ardana di sela-sela fun walk ini mengatakan, Denpasar merupakan kota yang cukup menarik, di samping Bali meru-
FB/CAR
BERBAUR-Walikota IB. Rai Mantra didampingi wakilnya, IGN. Jaya Negara serta Ketua DPRD Kota Denpasar, IGusti Ngurah Gede, berbaur di tengah komponen pariwisata dan masyarakat dalam Fun Walk sekaligus menandai diluncurkannya City Tour
pakan daerah tujuan pariwisata untuk itu perlu ada city tour. Karena wisatawan yang berkunjung pasti salah satu yang dituju adalah city tour seperti di daerah-daerah lain. Para wisatwan sudah mengetahui Bali merupakan tujuan wisata yang sangat menarik di dunia, tentunya juga Kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali juga mempunyai daya tarik tersendiri. “Kami harapkan dengan diperkenalkan city tour ini pada seluruh anggota Asita sebanyak 184 yang merupakan
biro perjalanan wisata agar dapat terus menjual produk ini pada wisatawan,” harap Ardana. Sang Putu Subaya dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) juga sangat mendukung city tour ini. “Kami dari HPI dari dulu mengharapkan Pemerintah Kota Denpasar untuk merealisasi city tour,” ucapnya. Karena di ranah pariwisata dimanapun city tour merupakan suatu keharusan. Wisatawan yang datang ke Bali tentunya mereka juga ingin tahu bagaimana situasi
dari ibu Kota Provinsi Bali tersebut. Di samping juga banyak wisatawan yang tinggal di Bali hanya terbatas. Dengan adanya city tour diharapkan dapat mewakili kondisi pariwisata pada umumnya. Tentunya city tour ini harus diimbangi dengan merevitalisasi obyek-obyek wisata yang keberadaan mungkin sudah menurun. Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Wayan Gunawan mengatakan, fun walk diharapkan mengajak masyarakat untuk berolahraga. Di samping juga
untuk mendukung city tour untuk memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Kota Denpasar. Melalui fun walk ini masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap kebersihan dan keamanan lingkungan. Karena semua itu erat sekali kaitannya dengan pelaksanaan city tour ini. “Dengan keterlibatan masyarakat dalam fun walk ini tentunya akan memotivasi masyarakat untuk turut peduli pada Denpasar dan turut mensosialisasikan city tour ini,” harap Gunawan. R-004
Semarak Kreativitas Budaya Kesiman Kertalangu
Kembangkan Potensi Lokal, Bangkitkan Perekonomian Desa DENPASAR-Fajar Bali Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur membuka ruang guna menyediakan tempat atau media bagi para pedagang lokal agar ekonomi kreatif dapat tumbuh dengan baik di masyarakat khusunya di Desa Budaya Kesiman Kertalangu dan menumbuhkembangkan Seni Budaya utamanya pada anak-anak usia dini, Desa Kesiman Kertalangu menyelenggarakan sebuah kegiatan Pentas Budaya dan Bazzar dalam sebuah Pasar murah dengan nama Pasar Tenten. Acara bertajuk “Semarak Kreativitas Budaya Kesiman Kertalangu” dihadiri langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra sekaligus membuka kegiatan Pasar Tenten yang di tandai dengan pembukaan tirai dan penyerahan sepradeg busana kepada para pemangku serta menyerahkan sembako kepada tenaga kebersihan di Desa Kesiman Kertalangu, Jumat (27/3) di Desa Budaya Kertalangu. Hadir juga
FB/CAR
Walikota IB. Rai Mantra didampingi Kepala Desa Kesiman Kertalangu, IB. Bima Putra saat membuka Pasar Tenten serangkaian semarak Kreativitas Budaya Kesiman Kertalangu
dalam kesempatan ini Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Seluruh Pimpinan SKPD di lingkungan Kota Denpasar, Pelingsir Puri Kesiman, Camat se-Kota Denpasar, Kades/Lurah se-Kota Denpasar, Bendesa, Kadus/Kaling dan masyarakat Desa Adat Kesiman. Sebelum acara dibuka, kegiatan ini diisi dengan pentas kesenian dari anak-anak PAUD/
TK di lingkungan Desa Kesiman Kertalangu. Dilnjutkan dengan Darma Santhi dari Ida Pedanda Gde Made Gunung yang dirangkaikan dengan renungan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1937. Walikota Rai Mantra menyebut ini merupakan salah satu bentuk dalam pemberdayaan masyarakat yang harus terus didukung oleh seluruh kompo-
Berjalan Lancar dan Damai
nen masyarakat. Potensi-potensi yang ada khususnya di Desa Kesiman Kertalangu harus terus digali baik dari budaya, kuliner dan kesenian serta kerajinan yang ada dengan memberikan ruang untuk mereka mengeskplorasi dan berkreasi dalam kreativitasnya masing-masing. Dengan demikian, masyarakat bisa saling mengenal dan saling bertukar pikiran serta masyarakat tahu apa saja yang dihasilkan oleh Desa ini dan menjadi masyarakat aktif yang mempunyai daya saing dalam membangkitkan pembangunan perekonomian lokal. “Saya berharap kegiatan ini untuk terus bekelanjutan karena ini merupakan kegiatan yang sangat baik sekali dalam perumbuhan dan kemajuan ekonomi di daerah dan Pemerintah Kota Denpasar akan terus mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, yang tidak lupa juga harus ada dorongan dari seluruh komponen msyarakat,” ujar Rai Mantra. Kepala Desa Kesiman Kertalangu, IB. Bima Putra men-
gatakan, ini merupakan kegiatan yang pertama kali diadakan di Desa Kesiman Kertalangu dan disambut sangat antusias oleh masyarakat setempat. “Ide kegiatan Semarak Kreatifitas Budaya Kesiman Kertalangu muncul lima tahun lalu dan baru bisa terealisasikan tahun ini sebagai sarana untuk memberdayakan masyarakat dalam perbaikan Sumber Daya manusia (SDM) yang lebih baik kedepannya sesuai dengan salah satu program dari Walikota Denpasar yakni “mari hidup berinovasi dalam rangka pembangunan Desa”, ujar Bima Putra. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yakni mulai dari tanggal 27 Maret sampai dengan 29 Maret 2015 dengan bentuk kegiatan Semarak Kreatifitas Budaya Kesiman Kertalangu meliputi Parade Ogoh-Ogoh, Darma Santhi, Pasar Tenten, Pentas Nabuh Mebarungan Sekaa Gong AnakAnak dan Sekaa Gong PKK, Pentas Panggung PAUD/TK dan Pentas Musik. R-004
Pemasangan Papan Nama Pura Desa lan Puseh Desa Adat Cemagi MANGUPURA-Fajar Bali Kekhawatiran yang ada selama ini terjawab sudah setelah melewati jalan yang cukup panjang dan mene ga n gka n m e n j a d i s i r n a setelah papan nama pura Desa lan Puseh Adat Desa Adat Cemagi dipasang dengan hati suci yang penuh dengan kedamaian berjalan lancar. Pemasangan dilaksanakan di jaba Pura Desa lan Puseh yang baru selesai dibangun, Minggu, 29/3 kemarin, oleh Ketua Majelis Madia Kabupaten Badung Ida Bagus Anom didampingi sekretaris Dinas Kebudayaan I Made Matram, Bendesa Adat
Cemagi I Made Suarta. Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Bencana Kab. Badung I Nyoman Wijaya, Kadis Kebakaran I Gusti Ngurah Adnyana,Kasatpol PP I Ketut Marta, Camat Mengwi I Gusti Ngurah Jaya Saputra, Tri Pitaka, tokoh masyarakat dan para pengempon pura Desa lan Puseh yang Baru. Ketua majelis Madya Kabupaten Badung Ida Bagus Anom dalam sambutannya FB/HERY menyampaikan, pemasangan Pemasangan Papan Nama Pura Desa lan Puseh Desa Adat Cemagi papan nama pura Desa lan Mengwi Kabupaten Badung berjalan lancar dan damai. Puseh ini diharapkan para p e n g e m o n g d a p a t m e n - kedamaian, dimana pura 7 Banjar Desa Adat Cemagi jalankan upakara lan upaca- Desa lan Puseh yang baru merupakan pura yang sah. ra dengan lancar dan penuh dibangun dan di emong oleh Sementara itu usai Upacara
pemasangan papan nama Pura Desa lan Puseh yang diawali dengan upacara pemeayu kecil, Bendesa Adat Cemagi I Made suarta menyampaikan dibangunnya pura Desa lan Puseh Desa Adat Cemagi yang berdampingan dengan Kantor Desa Adat Cemagi bukan merupakan pura paksaan namun berdirinya pura ini merupakan kehendak pengemong yang menjadikan tempat ida betara dan betari yang bersingasana di pura Desa lan Puseh desa Adat Cemagi sebagai pura pemaksan yang dapat dijaga kesuciannya oleh pengempon pura Desa Adat Cemagi. R-014* Layouter: zohra
DAERAH
4
FAJA R BALI SENIN, 30 MARET 2015 l Tahun XV
Persiapan Porprov Atlet Klungkung
Atlet Paralimpik Diberi Bonus Persiapan menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali tahun 2015 September mendatang, KONI Kabupaten Klungkung melakukan latihan bersama. Latihan bersama dilaksanakan di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Minggu (29/3) kemarin. SEMARAPURA-Fajar Bali Latihan bersama yang dilaksanakan disela-sela acara car free day ini dihadiri Bupati Klungkung Nyoman Suwirta didampingi Wakil Bupati Made Kasta. Hadir pula sejumlah SKPD terkait di lingkup Pemkab Klungkung. Pada kesempatan itu, Bupati Suwirta didampingi Wabup
Kasta juga menyerahkan bonus kepada sejumlah atlet Paralimpik. Dimana atlet ini pada pekan Paralimpik Provinsi Bali tahun lalu meraih medali emas sebanyak 10 medali. Ketua KONI Klungkung, Dewa Oka Subawa menyebutkan latihan bersama atlet ini merupakan tahap awal persiapan kontingen Kabu-
paten Klungkung dalam ajang Porprov Bali tahun 2015. Mereka ini, menurut Dewa Subawa merupakan rekrutmen atlet dan pelatih berprestasi tahun 2013. “Sebagai tahap awal kita lakukan persiapan dan pembinaan atlet,” ujarnya. Sementara untuk jumlah kontingen yang akan dikirm dalam Porprov nanti, Kabupaten Klungkung menurut Dewa Subawa akan mengirim kontingen sebanyak 300 orang. “Kami para pelatih dan atlet bertekad memperbaiki peringkat,” imbuhnya. Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta mengapresiasi semangat atlet Paralimpik Klung-
kung yang telah menunjukkan prestasinya. Menurut Bupati, pemerintah mempunyai komitmen yang tinggi bagi atlet yang mampu menunjukkan prestasinya diberbagai bidang. “Atlet sejati adalah atlet yang tidak hanya memikirkan uang, tetapi bagaimana mampu memberi prestasi yang terbaik,” ujar Bupati Suwirta. Dengan semangat bersama untuk meraih prestasi, Bupati yakin Kabupaten Klungkung yang kecil akan mampu berbicara ditingkat Provinsi maupun Nasional. “Untuk semua cabang olahraga yang ikut dalam Porprov saya harap untuk memaksimalkan latihan,” tegasnya.W-010*
Sosialisasi UU Desa Melalui Pentas Seni GIANYAR-Fajar Bali Sosialisasi Undang-Undang No. 6 Tahuh 2014 terus dilakukan. Hal ini untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat dalam menentukan pilihan. Untuk di Kabupaten Gianyar sosialisasi dilaksanakan lewat pementasan seni, seperti yang digelar di wantilan Pura Puseh Desa Bona, Blahbatuh, Gianyar, Sabtu (28/3) malam. Sosialisasi garapan Taman Penasar Rwa Bhineda hasil kolaborasi dari Yayasan Kelola Jakarta, Komunitas Kreatif dengan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Kabupaten Gianyar ini digarap dengan menggunakan pertunjukan seni tabuh, kidung, dan lawak yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang peranan desa dinas dan desa adat dalam Undang-Undang Desa.
Ketua Panitia Tim Sosialisasi I Wayan Gina menjelaskan, Rwa Bhineda merupakan garapan teater interaktif hasil kolaborasi antara seni taman penasar dengan lawak yang mengajak penonton ikut terlibat aktif di dalam pementasannya. Dalam penyampaiannya dipersembahkan oleh penari dan penabuh maupun tukang gending dan menceritakan sejarah desa di Bali dan situasi jaman kerajaan Bali kuna, kerajaan Udayana, hingga pengaruh kerajaan Majapahit, yang mana di Bali kala itu terjadi konflik antara berbagai sekte atau golongan. Sehingga, tambahnya, keadaan masyarakat terombang-abing menuju kehancuran. Maka raja memohon bantuan ke Jawa atau Majapahit untuk mendatangkan pendeta agar masalah tersebut bisa selesai. Kedatangan Empu
Kuturan dari Jawa Timur ke Bali dan memberikan ajaran yang tepat akhirnya bisa menyatukan perpecahan tersebut. Yaitu dengan menyatukan perbedaan ( Rwa Bhineda) tersebut dengan mendirikan desa pakraman seperti sekarang. Sehingga beliau bergelar Siwa-Budha yang intinya adalah satu. Perkembangan desa pakraman berjalan harmonis hingga dibentuknya desa dibawah Pimpinan Perbekel dan Desa Adat dipimpin Bendesa. Peranan kedua jabatan tersebut ibarat dua mata uang atau konsen Rwa Bhineda yang tidak bisa dipisahkan. Sedangkan pada masa penjajahan Belanda, Desa Perbekel ditetapkan sebagai salah satu pemerintahan tingkat bawah yang memiliki kewenangan khusus, sehingga ditetapkan sebagai desa dinas pasca kemerdekaan RI. Kurun waktu 60
Gerbangdesigot di Desa Banua
FB/SARJANA
MEMANAH- Bupati Suwirta dan Wabup Made Kasta mencoba memanah dalam latihan bersama atlet Porprov.
tahun Indonesia Merdeka telah terjadi berbagai perubahan sistem tata pemerintahan, mulai pengaturan desa hingga kehidupan masyarakat adat di dalamnya. Sehingga dibuatlah berbagai UU berbagai UU untuk mengatur kehidupan desa. Namun pada tahun 2014 dibentuk dan disahkanlah UU No. 6 Tahun 2014. UU tentang desa ini minim sosialisasi. Sehingga warga kebingungan dan membutuhkan pemahan terkait UU tersebut. Sosialisasi di Desa Bona merupakan sosialisasi terakhir setelah sebelumnya sosialisasi melalui pementasan seni dilaksanakan di tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar. Sosialisasi ini dinilai efektif karena penonton tidak jenuh dengan mendapatkan informasi sekaligus hiburan. W-005
Bupati Ajak Masyarakat Perangi Sampah Plastik BANGLI-Fajar Bali Kelestarian lingkungan hidup amat penting bagi kelangsungan mahluk hidup di bumi ini. Namun pada kenyataannya, banyak masyarakat yang kurang menyadari hal ini, sehingga mereka sering menyepelekan lingkungan dan cenderung merusaknya. Dampak dari kerusakan lingkungan ini telah banyak kita rasakan seperti banjir, kekeringan, longsor, pencemaran dan sebagainya. Demikian dikatakan Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M. Hum saat pelaksanaan Gerakan Membangun Desa Sistim Gotong Royong atau yang lebih dikenal dengan Gerbangdessigot di Desa Banua, Kecamatan Kintamani Bangli, Jumat (27/3). Lebih lanjut Bupati Made Gianyar menekankan, sampah sebagai fenomena klasik selama ini belum tertangani dengan baik. Sampah merupakan konsekuwensi dari adanya aktivitas manusia. Sejalan dengan peningkatan penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada
volume sampah. Menurutnya banyak permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah, seperti lingkungan menjadi kumuh, kotor dan sarana bagi penyebaran penyakit. Disamping itu sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan serta sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran drainase sehingga dapat menimbulkan bahaya banjir. Oleh karenanya, pihaknya mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Terkait dengan pelaksanaan Gerbangdessigot yang merupakan program rutinitas bulanan, Bupati Bangli Made Gianyar didampingi seluruh pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Bangli secara konsisten tetap melaksanakan pelayanan jemput bola sekaligus menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Bupati Bangli Made Gianyar juga menekankan, ciri dari pelaksanaan Gerbangdessigot adalah pengalokasian dana yang besar ke desa melalui Alokasi Dana
Desa (ADD). Bahkan menurut Bupati asal Desa Bunutin Kintamani ini, ADD yang dikucurkan ke desa, rata-rata diatas 500 juta, bahkan ada desa yang mendapatkan diatas Rp 1 miliar, tergantung jumlah penduduk dan luas wilayah. Kebijakan pengalokasian ADD yang besar kedesa, cukup dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Betapa tidak, banyak kegiatan bisa dilakukan di desa, utamannya pembangunan fisik maupun non fisik yang didanai melalui ADD. Kata Made Gianyar, desa merupakan ujung tombak pembangunan, jika Bangli mau maju, desa-desanya terlebih dahulu harus dimajukan. Gerbangdessigot merupakan model pembangunan yang mengedepankan partisipasi masyarakat, sesuai dengan visi pembangunan Bangli, yakni Membangun Bangli dari desa. Gerbangdessigot yang dipusatkan di wantilan setempat, diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Puseh setempat. Dilanjutkan dengan penyerahan dana Gerbangdes-
Gapura Desa
sigot oleh Bupati Bangli sebesar Rp 100 juta kepada Perbekel Desa Banua I Ketut Tileh, penyerahan bantuan CSR Bank Pasar Bangli kepada I Wayan Sukanama, penyerahan bantuan bedah rumah dari ADD kepada Wayan Kardi dan penyerahan bantuan sembako dari Dinas Sosial kepada Nengah Sutoyo. Sedangkan pelayanan jemput bola yang dilaksanakan SKPD di lingkungan Pemkab Bangli saat pelaksanaan Gerbangdessigot diantaraanya, pelayanan akte kependudukan oleh Disdukcapil Kab Bangli, pelayanan kesehatan gratis oleh Diskes Kab Bangli, pembinaan Lembaga Perkreditan Desa oleh Bagian Ekonomi, pelaksanaan kebersihan oleh Dinas PU dan Dinas Tata Kota, pengenalan program Desa ID oleh Dishubkominfo, pembinaan pengerajin oleh Disperindang, pembinaan Koperasi dan UMKM oleh Diskop, vaksinasi anjing rabies oleh Dinas P2 dan penyuluhan Pajak Bumi dan Bangunan oleh Dipenda Kab Bangli. W-002
680/IX/GLH
ANDA CARI TIKET PESAWAT DOMESTIK & INTERNASIONAL
RESERVASI VIA CALL/ONLINE H/085219 158111- 0361 9351032 TRAVELOKA TIKET 018/I/FB/KTR
134/III/KTR
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Jalan Pulagan-Tulad Dikerjakan dengan Padat Karya SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Klungkung Nyoman Suwirta meresmikan kegiatan padat karya di Kecamatan Nusa Penida, Sabtu (28/3) lalu. Kegiatan ini berupa pembentukan badan jalan sepanjang kurang lebih 1.115 meter dengan lebar empat meter yang menghubungkan Dusun Pulagan dengan Dusun Tulad. Peresmian kegiatan padat karya di Dusun Pulagan, Desa Kutampi, Nusa Penida ini dihadiri Camat Nusa Penida, Ketut Sukla dan masyarakat setempat. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabupaten Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana mengatakan, kegiatan padat karya ini dalam upaya menekan angka pen-
gangguran, setengah pengangguran dan masyarakat miskin serta memupuk rasa gotong royong dan partisipasi masyarakat. ”Mengingat dalam pengerjaannya melibatkan warga sekitar yang bersifat stimulan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka padat karya ini penting,” ujarnya. Menurut Anom Adnyana, kegiatan padat karya ini dibiayai dari APBD Klungkung tahun 2015 sebesar Rp 286.586.000 dan dilaksanakan selama 20 hari dengan melibatkan pekerja sebanyak 88 orang. ”Selain pembentukan badan jalan, padat karya ini sekaligus juga pembuatan dinding penahan tanah,” jelasnya. Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta berharap ma-
syarakat d isini dapat meningkatkan semangat gotong royongnya. Dengan bergulirnya kegiatan padat karya pembentukan badan jalan ini, Bupati juga berharap dapat mempermudah akses masyarakat dalam beraktifitas dan mempercepat jarak tempuh dari satu wilayah ke wilayah lain. ”Mengingat ada lahan pertanian, ini juga akan bisa mempermudah akses para petani,” ujarnya. Sementara itu, pembukaan padat karya di Dusun Pulagan, Desa Kutampi, Nusa Penida ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis peralatan kerja kepada pekerja dan peletakan batu pertama oleh Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.W-010
FB/SARJANA
PADAT KARYA-Pembukaan padat karya berupa pembangunan jalan Pulagan-Tulad, Nusa Penida ditandai penyerahan peralatan oleh Bupati Suwirta.
Layouter: Soma
FAJA R BALI
SENIN, 30 MARET 2015 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
DAERAH 5 Tujuh Orang Digigit Anjing, Kesulitan Dapat Obat VAR di Puskesmas Habis, Mereka harus Beli Rp 356 Ribu
FB/Agus
BENIH IKAN- Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng saat menyerahkan benih ikan.
HUT Kota, Dilakukan Penebaran Benih Ikan SERANGKAIAN Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Singaraja, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng bekerjasama dengan swasta melakukan penebaran benih ikan (Restocking) dimana dalam penebaran benih ikan itu sebanyak 50 ribu bibit ikan Kakap dilepas di enam perairan dari daerah Buleleng Barat hingga Buleleng Timur. ”Restocking kali ini kami bekerjasama dengan swasta dengan bantuan bibit ikannya sebanyak 50 ribu jenis ikan Kakap, yang dilepas di enam perairan di Buleleng. Pelepasannya kami memang sebar di Buleleng Barat, Tengah dan Timur sesuai dengan pembagian daerah kawasan koservasi,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng Ir Nyoman Sutrisna, beberapa waktu lalu. Enam daerah perairan yang menjadi obyek penebaran benih ikan yakni daerah barat di perairan Banyuwedang dan Pemuteran, bagian tengah di perairan Lovina dan Kerobokan. Sedangkan untuk kawsan Buleleng Timur di perairan Tejakula dan Sambirenteng. Penebaran benih ikan yag dilaksanakan seharian penuh bekerjasama dengan aparat desa setempat dan juga kelompok nelayan yang ada di sana. W-008
Tujuh warga di Desa Tukadaya Kecamatan Melaya, digigit anjing mengidap penyakit rabies. Informasi yang diperoleh, dari ketujuh warga tersebut empat diantaranya warga kurang mampu, sempat berobat ke Puskesmas Kaliakah. Namun lantaran obat VAR untuk rabies habis dan kosong, sehingga pasien terkena gigitan anjing tersebut diminta untuk membeli obat sendri di apotik.
NEGARA-Fajar Bali Karena harga obat tersebut mahal, terpaksa harus membeli VAR dengan harga cukup mahal. Korban gigitan anjing rabies itu, rata-rata pada bagian kaki dan tangan. N i Ke t u t A r t i n i , s a l a h seorang korban gigitan anjing rabies ditemui beberapa waktu lalu mengaku setelah kena gigit anjing sempat dibawa ke puskesmas yang tedekat. Namun lantaran kekosongan obat untuk anti rabies, sehingga terpaksa disuruh membeli ke apotik. Harga VAR sekitar Rp 356 ribu. “Saya terpaksa pinjam uang,, karena harus membeli empat obat lagi,” ujarnya. Nyoman Kaiwa salah seorang keluarga korban gigi-
tan anjing rabies juga mengaku terkendala uang sehinga cari uang untuk mendapatkan obat suntikan anti rabies seharga Rp 360 ribu dirasa sangat sulit. “Awalnya ke puskesmas, tetapi karena obatnya habis, sehingga disuruh cari diluar,” ujar Kaiwa keluarga Nenek Ni Nyoman Badri salah satu korban gigitan anjing rabies. Sementara, Perbekel Tukadaya, Made Budi Utama kemarin mengatakan masyarakat yang jadi korban gigitan anjing rabies, mengeluh lantaran kesulitan untuk mencari vaksin anti rabies. “Sekarang ini kendalanya, karena beberapa warga kami yang jadi korban gigitan anjing, merupakan warga miskin, tentu kendalanya biaya pengobatan. Ditambah lagi VAR untuk anti rabies, habis di puskesmas sehingga harus beli obat sendiri,” ujarnya. Sementara informasinya, tujuh korban yang terkena gigitan anjing rabies, rata-rata baru mendapatkan pengobatan VAR hanya sekali hingga dua kali suntikan. Semestinya begitu terkena gigitan anjing, harus mendapat VAR sebanyak empat kali. W-003
FB/PRAMONO
KORBAN-Salah satu korban gigitan anjing di Desa Tukadaya Melaya.
Wabup Sanjaya Lepas Ratusan Tracker Wanasara Trail Adventure
GANAS-Wabup IKG Sanjaya saat membuka Ganas.
098/II/SWJ
124/III/KTR
517/I/GLH
FB/Doni
TABANAN-Fajar Bali Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya melepas ratusan Tracker di banjar Wanasara Bongan. Turut mendampingi anggota DPR RI Made Urip dan Camat Tabanan IGAN Supartiwi, Minggu (29/3) kemarin. Ketua panitia Ketut Metra mengatakan, Wanasara trail adventure ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penggalian dana untuk pembangunan Pura Dalem Wanasara. Dengan adanya kegiatan ini selain untuk penggalian dana, juga diharapkan sebagai ajang silaturahmi bagi para pecinta tracker untuk meningkatkan keikutsertaannya serta dapat saling mengenal antara ofroader se-Bali. “Kami menyiapkan sarana bagi para ofroader untuk menunjukan bakat. Dengan adanya wadah ini, kami berharap aksi ugal-ugalan di jalan dapat diminimalisir,” ungkapnya. Dirinya menambahkan Wanasara trail adventure ini mengmbil rute mengelilingi Desa Bongan yaitu Desa Pejaten, Desa Dukuh, Desa Bongan dan kembali ke start awal. Sebelum para tracker menempuh rute yang sudah ditentukan, mereka terlebih dahulu harus melawati sirkuit yang telah di penuhi lumpur. Apresiasi yang sangat tinggi dari Wakil Bupati Tabanan, IKG Sanjaya. Wabup Sanjaya berharap melalui kegiatan ini, mampu mempererat rasa persaudaraan. Karena dengan modal kebersamaan , kita akan mampu membangun daerah Tabanan kearah yang lebih baik. Dirinya juga merasa senang para tracker di Tabanan atau bahkan di seluruh Bali memiliki wadah untuk menyalurkan bakat. Karena dengan wadah ini, selain mampu mempererat rasa persaudaraan juga dapat menekan angka kecelakaan akibat ugal-ugalan di jalan. “Sesuai dengan tema sopan di jalan, liar di hutan tetap kita pegang sebagai acuan,” pungkasnya. W-004
123/III/AGN
419/XI/AGN
Layouter: Soma
6
SENIN, 30 MARET 2015 | TAHUN XV
BPPT BADUNG Tentang BPPT Kabupaten Badung
Gedung Baru, Lebih Nyaman, Memberikan Pelayanan Prima Dalam era reformasi, pemerintah dituntut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja aparatur, salah satunya a d a l a h b i d a n g l aya n a n publik. Selaras dengan itu dengan mengacu pada UU No 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, diharapkan memberikan dampak nya t a d a n l u a s ke p a d a Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sesuai karakteristik daerahnya. Untuk mengembangkan karakteristik daerah dengan mengacu pada PP 38 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 24 Tahun 2006, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik serta Permendagri Nomor 57 Tahun 2007, tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daera h , m a k a Pe m e r i n t a h Kabupaten Badung menga m b i l l a ngka h s t ra te gis guna meningkatkan p e l a ks a n a a n t u ga s p o kok dan fungsi pemerintah dengan membentuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). Sementara untuk latar belakang dibentuknya BPPT, adalah berangkat dari penyelenggaraan pelayanan publik merupakan amanat undang-undang, yang mewajibkan Pemerintah Daerah untuk melayani hak-hak sipil warga negara dalam memenuhi kebutuhan, dalam rangka membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara negara dalam wujud pelaksanaan
tanggung jawab. Dan untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pelayan publik tersebut, maka diperlukan pembinaan dan penanggung jawab. Menurut Kepala Badan Pe r i z i n a n Te r p a d u K a bupaten Badung, I Made Sutama, SH., MH. Dengan telah terwujudnya gedung baru, maka pihaknya berjanji akan berusaha memberikan pelayanan yang optimal, transparan dan tentunya secepat mungkin. Untuk diketahui pula, d a l a m p e l aya n a n p e r i jinan dan non perijinan di BPPT Badung, semua sudah ada ketentuannya. Salah satunya, para pejabat di BPPT tidak diperbolehkan bersentuhan atau bertemu langsung dengan para pemohon ijin. Artinya, para pemohon cukup datang di pelayanan (di lantai I), karena masuknya permohonan da n kel u a rnya ij in ada di lantai I. “Dan kembali lagi disini saya tekankan, bila pemohon ijin sudah melengkapi seluruh persyaratannya, saya pastikan untuk proses pengurusan ijin di BPPT Badung paling lama hanya sekitar 15 hari kerja,” jelasnya. Seperti dijelaskan Sutama, untuk di gedung baru BPPT, telah dilengkapi beberapa pelayanan tambahan, seperti; ruang konsultasi, ruang bermain anak, ruang menyusui serta memiliki petugas front office. Gambarannya, di ruang konsultasi, ditempatkan sekitar 6 staf. Tugasnya untuk memberikan layanan konsultasi untuk memberikan informasi apa-apa saja
kekurangan dari kelengkapan pemohon tersebut. Intinya, dari konsultasi tersebut diharapkan masyarakat pemohon ijin akan mengetahui apa saja kekurangan atau persyaratannya. Kemudian untuk ruang bermain anak dan ruang menyusui, disana akan memberikan kenyamanan bagi pemohon yang datang dengan membawa anak atau istrinya yang sedang menyusui si buah hatinya. Yang juga tidak terlupakan tentunya pelayanan terdepan, ditempatkan dua pegawai di bagian front office. Jadi masyarakat tidak perlu takut dan bingung untuk mengurus perijinan, karena sudah ada petugas front office yang nantinya akan mengarahkan mereka, artinya bila tidak paham dengan alur pengurusan ijin maka bisa tanya langsung ke mereka. Mereka lah yang akan mengarahkan pemohon ijin di gedung BPPT ini. “Itulah setidaknya beberapa perbedaan antara pelayanan di gedung lama dengan yang ada di gedung baru BPPT Badung,” terang Sutama. Ke m u d i a n b e r b i c a ra IT, target BPPT Badung kedepannya adalah mengarah pada sistem online. D e n ga n sys te m o n l i n e , nantinya masyarakat akan mengetahui, sudah sejauh mana permohonan ijinnya d a n s u d a h s a m p a i di meja siapa juga akan diketahui oleh si pemohon tersebut. Namun, u n t u k m ew u j u d kan i t u semua, tentunya masih akan memerlukan waktu. “Beberapa peralatan IT memang belum terpasang,
namun kami berjanji di tahun 2015 ini semuanya itu akan bisa terwujud secara bertahap,” urainya sembari menambahkan, piahknya berkomitmen bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Dimana kedepan juga akan diterapkan system informasi manajemen perijinan menggunakan komputerisasi, akan bisa membantu pemohon, selain juga akan lebih transparan, mana yang duluan dan mana belakangan akan terlihat. “Tujuannya semuanya itu adalah, masyarakat betulbetul akan percaya kepada kami, dan kami akan memberikan pelayanan yang cepat dalam bentuk paket,” tegasnya. Lantas apa yang dimaksud engan pelayanan paket. Sutama mencontohkan, mengurus SITU HO, bisa dipaketkan dengan ijin operasionalnya sekalian. Artinya kalau bisa maju pararel, atau maju 2 ijin keluar. Dengan kata lain, sekali datang mengurus ke BPPT langsung selesai. “ Yan g j el as, kam i akan b e r u s a h a m e n j a l a n ka n tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung, kepada pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan. Segala sumber daya akan kami dikerahkan untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan pemerint a h a n ya n g b a i k , g u n a mewujudkan visi dan misi Kabupaten Badung,” tutup Made Sutama. R-014
Bupati Badung A.A. Gde Agung bersama Mendagri Tjahjo Kumolo didampingi Wabup. Made Sudiana, Sekda Kompyang R Swandika, Kepala Bappeda Wayan Suambara, Pimpinan dan Anggota DPRD Badung serta SKPD di lingkungan Pemkab Badung
Kunjungan Kerja Menda
Apresiasi Laya Pengolahan Samp
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo secara khusus berkunjung ke Kabupaten Badung untuk membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Badung untuk tahun 2016, Sabtu (28/3) lalu. Pada kesempatan itu, secara khusus Mendagri menyampaikan apresiasi layanan di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Badung, serta ide kreatif pengolahan sampah ‘Rumah Hijau’ milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung.
Usai membuka Musrenbang, Mendagri yang didampingi oleh Bupati Badung A.A. Gde Agung, Wabup. I Made Sudiana dan Pimpinan DPRD Badung sempat meninjau layanan BPPT Kabupaten Badung, perkembangan pengolahan sampah ‘Rumah Hijau’ dan menanam pohon jepun di kawasan Puspem. Kehadiran Mendagri di BPPT langsung disambut oleh Kepala BPPT Badung I Made Sutama
beserta seluruh pegawai BPPT. Mendagri sempat berkeliling di lantai I Gedung BPPT yang baru tersebut guna melihat satu per satu jenis layanan perijinan yang diberikan kepada masyarakat. Sambil berkeliling Kepala BPPT Made Sutama juga menjelaskan tentang alur pelayanan perijinan yang dilaksanakan BPPT. Sementara Bupati Gde Agung menjelaskan bahwa sesuai dengan sembilan agenda pembangunan
nasional, salah satunya yakni dalam mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, Badung mewujudkannya melalui penyelenggaraan pelayanan perizinan secara terpadu oleh BPPT. Selain itu Badung juga telah mengadakan pengadaan barang dan jasa secara elektonik (e-procurement) melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang terus dioptimalkan. “Khusus berkenaan dengan ULP ini, kami bahkan telah mempersiapkannya untuk menjadi unit kerja tersendiri sesuai dengan harapan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), namun tentunya harus menyesuaikan dengan perangkat peraturan perundangundangan yang mengatur tentang organisasi dan perangkat kerja daerah,” jelas Bupati. Dari BPPT, Mendagri bergerak menuju Rumah Hijau yang juga berada di kawasan Puspem Badung. Di rumah hijau ini
Mendagri Apresiasi Capaian K
Kemandirian Fiskal Bad FB/HERY
Mendagri Tjahjo Kumolo foto bersama Bupati Gde Agung, Kepala BPPT Badung Made Sutama, serta seluruh staf di gedung BPPT Kabupaten Badung
FB/HERY
FB/HERY
FB/HERY
Mendagri Tjahjo Kumolo didampingi Bupati Gde Agung, Wabup. I Made Sudiana dan Pimpinan DPRD Badung meninjau layanan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Badung
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja hadir secara langsung pada acara pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Badung tahun 2016, karena berdasarkan atas hasil evaluasi Kemendagri bahwa dari 538 Kabupaten/Kota di Indonesia, Kemandirian Fiskal Badung mendapat ranking pertama tingkat Nasional. “Keberhasilan ini harus diapresiasi karena merupakan bukti nyata keberhasilan manajemen tata kelola pemerintahan yang saya pandang mampu menggerakkan segenap potensi serta jajaran birokrasi untuk bekerja keras. Prestasi ini juga merupakan bukti keberhasilan dalam membangun sinergisitas dan konektivitas terutama dalam pelaksanaan tahapan-tahapan perencanaan pembangunan yang dirancang secara bersama-sama sehingga mendapat dukungan penuh dari DPRD sebagai patner kerja strategis. Ini sekaligus wujud kongkit keberhasilan Bupati dalam mengelola potensi daerah dengan menggerakkan segenap jajaran bersama masyarakat termasuk DPRD dalam membangun
semangat kolektif untuk bekerja keras dalam membangun daerah,”. Demikian diungkapkan Mendagri Tjahjo Kumolo saat membuka secara resmi Musrenbang RKPD Badung 2016, Sabtu (28/3) di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung. Dalam kesempatan tersebut Mendagri didampingi Sekretaris Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Restuardy Daud. Kehadiran Mendagri disambut Bupati Badung A.A. Gde Agung, Wabup. Made Sudiana, Pimpinan dan Anggota DPRD Badung, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Badung serta SKPD dilingkungan Pemkab Badung. Mendagri Tjahjo Kumolo juga memberikan apresiasi serta penghargaan atas komitmen Pemkab Badung dengan dukungan DPRD dalam membangun konektivitas terutama dalam hal sheering pendapatan dari penyisihan pajak dan retribusi daerah yang diserahkan kepada pemerintah provinsi dan 6 (enam) kabupaten di bali. “Berbagi pendapatan ini merupakan wujud nyata telah terbangunnya konektivitas dengan provinsi dan kabupaten lainnya dan kondisi ini hendaknya terus dijaga,” jelasnya. Selain itu
Bupati Badung A.A. Gde Agung ber dampingi Wabup. Made Sudiana, Pim Sekkab Badung serta SKPD dilingku pembukaan Musrenbang RKPD Bad Ruang Kertha Gosana, Puspem Badu Mendagri juga mengapresiasi komitmen Bupati Badung dalam mewujudkan pelayanan perijinan satu atap serta telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut merupakan bagian dari 9 (sembilan) agenda prioritas jalan perubahan menuju Indonesia berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi
SENIN, 30 MARET 2015 | TAHUN XV
7
RUMAH HIJAU Tentang Inovasi ‘Rumah Hijau’ DKP Badung
Program TPST, Sulap Sampah Menjadi Berkah
FB/HERY
agri ke Pemkab Badung
anan BPPT dan pah ‘Rumah Hijau’ Mendagri disambut Kadis DKP Badung I Putu Eka Merthawan. Disana Mendagri melihat langsung proses pemilahan sampah organik dan an organik, proses pengolahan termasuk adanya bank sampah. Dalam proses pengolahan, sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah plastik menjadi barang daur ulang seperti tas dan lainnya. Selain diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis, sampah plastik juga diolah menjadi bahan bakar minyak yang dimanfaatkan khusus untuk operasional rumah hijau. Kadis DKP Eka Merthawan menyatakan bahwa salah satu inovasi DKP Badung dalam menanggulangi sampah plastik adalah melalui Program Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik (Gelatik). Bahkan Gelatik menjadi salah satu dari tiga inovasi Badung yang masuk nominasi inovasi pelayanan publik KemenPAN RB tahun 2015. Dijelaskannya, Program Gelatik menjadi solusi utama dalam men-
gatasi sampah plastik, dengan pola terintegrasi bekerjasama dengan seluruh sekolah, PKK dan pasar. “Sampah plastik kami tangani dari sumbernya. Dari tahun 2011, Gelatik berhasil mengumpulkan sampah plastik sebanyak 170 ton dengan bekerjasama dengan bank sampah dan dukungan dari TPST. Kebijakan Bupati Badung tahun 2014 yaitu dengan membuat 16 TPST melalui bantuan hibah dan tanahnya disiapkan oleh desa sendiri,” jelasnya. Kunjungan terakhir, Mendagri berkesempatan menanam pohon jepun di Taman Jepun Dunia di Kawasan Puspem. Jepun yang ditanam Mendagri berjenis Plumeria Rubra ‘pink hibrid’ asal Thailand. Selesai menanam jepun Mendagri menuju loby kantor Bupati untuk menulis dalam sebuah prasasti. Kalimat yang ditulis yakni ‘Setiap keputusan politik pembangunan daerah harus mampu mengimplementasikan, 1 berdaulat dibidang politik, 2 berdikasi dibidang ekonomi, 3 berkepribadian Indonesia
Raya’. Dari ku nju ngan tersebu t Mendagri sangat mengapresiasi Pemkab. Badung yang telah mampu sebagai pelopor secara nasional baik dalam penyelenggaraan perizinan satu pintu maupun pengelolaan sampah termasuk berbagi pendapatan dengan provinsi dan kabupaten di Bali. “Kami akan informasikan kepada daerah lain kalau melakukan study banding cukup ke Badung saja,” jelasnya. Terkait dengan penanganan sampah, kata Mendagri, meskipun baru dalam skala kecil, namun karya ini yang perlu dicontoh oleh semua instansi dan semua daerah sehingga ada proses yang akan berkembang, karena sampah menjadi masalah utama disetiap daerah dan perlu penanganan yang terpadu sehingga semua daerah dapat mengelola lingkungan dengan baik. “Nantinya kami juga akan usulkan kalau inovasi badung dalam penanganan sampah ini menjadi salah satu pilot projek nasional,” pungkasnya. R-014
Masalah sampah memang menjadi masalah yang hampir tidak bisa diatasi. Namun bagi Kabupaten Badung, menangani sampah menjadi sebuah berkah tersendiri bagi masyarakat. Bagaimana tidak, dengan inovasi program Rumah Hijau 3R berbasis masyarakat dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), mampu menyulap sampah menjadi salah satu sumber ekonomi masyarakat pedesaan. Setidaknya itulah konsep yang dimiliki DKP Badung, yang kemudian dijabarkan melalui inovasi ‘Rumah Hijau’. “Dulu sampah itu jadi bencana, kini kita rubah sampah itu menjadi berkah,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung, Putu Eka Merthawan saat menjelaskan inovasi Rumah Hijau 3R (Reuse, Reduce, Recyle/menggunakan kembali, mengurangi, daur ulang). Selain Rumah Hijau 3R, pada akhir tahun 2014 lalu, DKP Badung yang didukung penuh Pemkab Badung melalui Bupati AA Gde Agung,
juga telah menyerahkan bantuan Hibah Pembangunan TPST 3R bagi 15 Kelompok Sosial Masyarakat (KSM) dan Hibah Alat Pengolah Sampah bagi 13 KSM dengan total nilai sebesar Rp. 5 miliar lebih. Pada dasarnya, dari inovasi tersebut Bupati Gde Agung juga memastikan mengajak masyarakat untuk merubah pola pikir terhadap sampah. “Budaya ‘buang sampah itu’ nampaknya tidak perlu kita lakukan lagi, kini yang perlu kita budayakan yakni ‘ambilah sampah itu’ yang sudah menjadi budaya orang-orang luar negeri,” harapan Bupati Gde Agung. Program inovatif dengan pembangunan Rumah Hijau 3R TPST ini sebagai salah satu jawaban dari wujud nyata penanganan sampah berkelanjutan di Badung. Program ini juga mengantisipasi membludaknya sampah di TPA Suwung. Dimana pembangunan TPST ini menjadi reposisi dalam penanganan sampah yakni menyelesaikan penanganan sampah di sumbernya sehingga menghasil-
kan output yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebagaimana diketahui, program penanganan sampah akan dilakukan secara bertahap. Tahap awalnya dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, dan kedepan diharapkan dapat mengolah sampah an organik (plastik) menjadi barang yang bernilai jual tinggi bahkan mampu menghasilkan BBM. “Tentunya kami mempunyai target TPST-TPST yang ada dapat berkembang. Selain menjadi rumah hijau juga dapat dikembangkan bank sampah seperti program Gelatik (Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik) Pemkab Badung,” tambahnya. Dibagian lainnya Bupati meminta dengan tebangunnya TPST ini agar dikelola secara khusus. Perlu adanya Tim Pengelola yang dilengkapi manajemen, tenaga pengelola, tenaga pemilah sampah, serta tenaga pengolah sampah menjadi kompos. Dengan pengelolaan secara khusus, Bupati yakin
TPST berbasis masyarakat mampu berkembang dengan baik. Selain itu, DKP Badung diminta selalu melakukan pendampingan sekaligus mencarikan peluang pasar. Dan kepada Prajuru Desa, Bupati mengajak untuk bisa menyadarkan dan merubah pola pikir masyarakat tentang sampah, untuk itu perlu dibuatkan sebuah aturan mengenai sampah maupun limbah untuk menjaga kelestarian lingkungan. Khusus limbah hewan, Bupati juga menghimbau masyarakat pemelihara ayam, babi maupun sapi agar menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan mengelola limbah kotoran hewan dengan pembuatan safety tank dan tidak membuang ke got maupun sungai. Kembali ditambahkan Kadis DPK Badung Putu Eka Merthawan, hibah Kabupaten Badung T.A. 2014 untuk pembangunan TPST 3R sebesar 4,4 M lebih dan alat pengolah sampah sebesar 594 juta lebih dengan total nilai hibah 5 M lebih. R-014
Penerapan Konsep Zero Waste Dalam Pengelolaan Sampah
DKP Badung Siapkan 10 Inovasi di Tahun 2015 Masalah sampah merupakan masalah yang selalu hangat dibicarakan, karena hampir semua kota menghadapi masalah serupa. Meningkatnya pembangunan, penambahan penduduk, tingkat aktifitas dan tingkat sosial ekonomi masyarakat, diiringi dengan meningkatnya jumlah timbulan sampah dari hari ke hari akan menambah permasalahan sampah yang semakin kompleks. Dilain pihak, lahan untuk pembuangan akhir sampah di perkotaan semakin ter-
batas dan semakin mahal. Dengan demikian diperlukan suatu upaya terobosan pengelolaan sampah efektif dalam rangka meningkatkan efesiensi dan pengurangan sampah, semaksimal mungkin pemanfaatan sampah melalui teknologi pengolahan tepat guna secara terintegrasi dan berkelanjutan. Berangkat dari persoalan mendasar tersebut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung pun telah menyiapkan inovasi dan strategi. Dan tak
tanggung-tanggung, karena menurut Kadis DKP Badung Putu Eka Merthawan, di tahun 2015 ini, setidaknya telah disiapkan 10 inovasi, baik itu untuk mengatasi persoalan sampahnya sampai ke pemanfaatan dari pengolahan sampah itu sendiri. 10 Inovasi dimaksud adalah: 1)Awal Tahun 2015 meresmikan Green House (rumah hijau). 2) Meresmikan New Taman Jepun. 3)Meresmikan sekaligus 4 Bank Sampah. 4)Mewajibkan seluruh staf
DKP ikut menjadi Bank Sampah. 5) Launching tahap kedua GPP II, dari GPP II ini nantinya akan menghasilkan Pertamax. 6)Membuat Bazar hasil kerajinan dari olahan sampah. 7)Launcing Green House 2 di Mengwi. 8) BPJS Mandiri untuk staf DKP. 9)Gas metan hasil dari olahan kompos akan digunakan untuk pembakaran pengganti gas LPG. 10)Merancang Gas Metan untuk di oplos ke tabung LPG 3 kg. R-014
Kinerja Pembangunan Badung
dung Ranking I Nasional
FB/HERY
rsama Mendagri Tjahjo Kumolo dimpinan dan Anggota DPRD Badung, ungan Pemkab Badung serangkaian dung 2016, Sabtu (28/3) kemarin, di ung.
dan berkepribadian dalam kebudayaan,” pungkasnya. Bupati Badung Gde Agung sangat mengapresiasi kehadiran Mendagri di Kabupaten Badung. Menurut Bupati kehadiran Mendagri di kabupaten badung dipandang benar-benar mencerminkan jiwa dan semangat kerja, kerja dan kerja, sebagaimana
selalu didengungkan oleh Presiden Joko Widodo pada berbagai kesempatan, yang juga direfleksikan pada nama kabinet saat ini yaitu Kabinet Kerja. Dijelaskan, bahwa sebagai satu kesatuan sistem pemerintahan dalam kerangka NKRI, tentu Badung berkewajiban untuk menyelaraskan perencanaan pembangunan daerah Badung dengan kebijakan Nasional. Oleh sebab itu Badung berkomitmen dan berupaya agar perencanaan pembangunan disusun sesuai dengan sembilan agenda prioritas pembangunan nasional, sebagai peta jalan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, yang disebut dengan “nawa cita”. Dalam konteks pembangunan daerah, maka Pemkab Badung memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan desa. Komitmen terhadap pembangunan desa ini dilaksanakan melalui pengalokasian anggaran yang cukup besar ke desa termasuk daerah-daerah pesisir, dengan harapan masyarakat setempat dapat tumbuh mandiri dalam membangun perekonomi-
annya sesuai potensi setempat. “Untuk tahun ini kami alokasikan dana untuk desa berkisar antara 4,5 M hingga 9,5 M,” jelasnya. Sementara Kepala Bappeda dan Litbang Badung I Waya n S u a m b a ra m e n j e l a s ka n , tema dan prioritas pembangunan daerah kabupaten badung tahun 2016 yaitu “Memantapkan tata kelola pemerintahan dan kemandirian masyarakat untuk memperkuat daya saing daerah” dengan sembilan prioritas pembangunan daerah. Adapun landasan pemikiran yang melatarbelakangi pemilihan tema tersebut adalah perkembangan kabupaten badung yang telah memasuki “fase pendewasaan”, ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi bahkan selalu di atas rata-rata provinsi bali dan nasional, pendapatan per kapita yang juga terus meningkat, tingkat kemiskinan dan kesenjangan yang rendah, didukung dengan pendapatan dan belanja daerah yang terus meningkat. Pada Musrenbang ini akan membahas sebanyak 33 urusan dengan total kegiatan sebanyak 3.245 serta total anggaran mencapai Rp 2.772.598.384.195,- . R-014
FB/HERY
FB/HERY
FB/HERY
FB/HERY
FB/HERY
FB/HERY
Mendagri Tjahjo Kumolo didampingi Bupati Gde Agung, Wabup. I Made Sudiana dan Pimpinan DPRD Badung meninjau perkembangan pengolahan sampah “Rumah Hijau” dan menanam pohon jepun di kawasan Puspem Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & BUDAYA
8
FAJA R BALI
SENIN, 30 MARET 2015 l Tahun XV
Kepala SMK PGRI 1 Denpasar
UN Solusi Mulia Oleh Pemerintah untuk Generasi Penerus Sejak Ujian Nasional (UN) perdana digelar hingga saat ini, merupakan solusi mulia pemerintah melalui pelayanan untuk SDM generasi penerus. Diharapkan ke depan pelayanan akan lebih meningkat lagi, agar pendidikan di Indonesia dapat sejajar dengan negara-negara lain. Demikian dikatakan Kepala SMK PGRI 1 Denpasar, Drs. IGN Wiratha, MM., di ruang kerjanya, Sabtu ( 29/3).
DENPASAR-Fajar Bali Manfaat UN untuk mengetahui kemampuan siswa sebagai cermin memiliki kualitas selama mengikuti proses pembelajaran 3 tahun. Hasil UN untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi selain melalui jalur prestasi, walaupun kelulusan ditentukan sekolah.
Wiratha mengatakan, khusus SMK PGRI 1 Denpasar sebelum menghadapi UN yang akan digelar mulai 13 April mendatang, sekolah ini telah merampungkan Ujian Sekolah (US), dan US dilaksanakan selama se-Minggu dan berakhir Sabtu (28/3). Peserta US yang sekaligus sebagai peserta UN, 228 siswa kelas kahir dan tak
IGN Wiratha
FB/BLAS
satupun absen. Pola yang diterapkan pada US sama acuan seperti pada UN, pada segi disiplin waktu, menggunakan 20 paket soal, tata tertib sebelum ke ruang kelas di antaranya tas dan HP tidak boleh dibawah, dan
tata tertib di dalam ruang UN serta beberapa lainnya. Pada US menggunakan 2 pengawas setiap ruang, dan pengawas terus memantau perkembangan dalam ruang US. Sehingga peserta US hanya mengikuti instruksi yang disampaikan pengawas, termasuk menggunakan lembar jawa komputer (LJK), dan jumlah mata pelajaran yang di-US-kan 16. Persiapan untuk UN ini selain dilakukan sekolah, juga sudah dilaksanakan melalui pemantapan oleh Dinas pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora ) Bali dan Denpasar. Oleh karena itu kata Wiratha, saatUN peserta UN sudah benar-benar dipersiapkan. Selain mempersiapkan mengahdapi UN, institusi ini juga
mempersiapkan siswa kelas akhir untuk menghadapi uji komptensi kejuruan (UKJ) yang digelar 16 April mendatang. UKJ juga merupakan UN karena soal disusun di pusat, ujar Wiratha. Setelah US akan melanjutkan pemantapan terhadap 4 mata pelajaran yang di-UN-kan, Bahasa Inggris, Matematika dan Bahasa Indonesia. Wiratha juga selalu mengingatkan kepada calon peserta UN agar menjaga kesehatan, dan terus belajar terhadap 4 mata pelajaran tersebut. Tidak saja kepada calon peserta UN, kepada orangtua juga sudah disampaikan tentang UN, dan orangtua diharapkan ikut mendukung putra-putrinya serta ikut mengawas agar tidak bepergian dan berikan waktu untuk belajar, tuturnya. W-001
Dianggap Sebagai Alumni SMA 1 Denpasar Yang Sukses
Media Karmany Wawancara Senator Arya Wedakarna Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III mendapat kehormatan untuk menjadi profil teladan di Majalah Siswa Media Karmany SMA Negeri 1 Denpasar ( SMANSA). Hal ini tampak saat senator muda usia 34 tahun ini diwawancara oleh wartawan sekolah dari Smansa Denpasar. Bertempat di Istana Mancawarna Tampaksiring, Senator RI yang juga alumni Smansa tahun 1998 ini melakukan wawancara seputar kinerja tokoh Bali ini sebagai Senator RI (Anggota Dewan Perwakilan Rakyat / DPD RI ). Selain itu, kiprah dibidang pendidikan dan keagamaan juga disorot oleh wartawan sekolah ini. “Saya selalu bangga dengan SMANSA Denpasar. Dulu saya pernah ditolak bersekolah di SMAN 3 Denpasar dan sempat 1 hari bersekolah di SMAK Santo Yoseph. Tapi bersyukur saya bisa masuk di SMANSA Denpasar karena prestasi di Seni. Saya punya harapan agar SMAN 1 Denpasar tetap menjadi sekolah terbaik di Bali. Dan sebagai alumni kelas IPS, saya bangga bahwa ternyata anak IPS juga sukses kan. Tapi jadi IPS yang terbaik. Saya mendapatkan salah satu NEM EBTANAS ( UN ) terbesar saat ditahun 1998. Jadi anak IPS itu penting untuk bisa berkomunikasi.�ungkap Dr. Arya Wedakarna yang tercatat sebagai doktor pertama dijajaran alumni 1998. Iapun bangga dengan almamaternya sebagai Wakil Ketua Pramuka di Gugus Depan Radha Krisna Pramuka Smansa. KJS
Prof. Kathryn Moyle dan Dewi Rochsantiningsih Terkesan
Tim Evaluasi Nasional PPCKS Kunjungi SDN 2 UBUNG
FB/BLAS
Ida Bagus Putu Sudiarta
DENPASAR-Fajar Bali Tim Evaluasi Nasional Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menyatakan merasa puas setelah melakukan kunjungan dan evaluasi ke SDN 2 Ubung, Denpasar. Rombongan dipimpin Ketua Tim Prof. Kathryn Moyle. Tim yang terdiri dari Prof.Kathryn Moyle dan Dr.Dewi Rochsantiningsih, M.Ed.,Ph.D ., Spesialis Data Kualitatif dan Analisis secara khusus mengunjungi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Sedangkan 2 orang anggota tim lainnya yakni Dr.Tukiman Taruna, Spesialis Kebijakan Pengembangan Profesi dan Dr.Gusti Ngurah Adhi Wibawa, Spesialis Data Kuantitatif dan Analisis mengunjungi Kabupaten Karangasem. Kepala Sekolah (Kasek) SD Negeri 2 Ubung, Denpasar Drs. Ida Bagus Putu Sudiarta, S.Pd.,M. Si seusai menerima rombongan menyebutkan bahwa dirinya telah dikunjungi oleh Tim Evaluasi Nasional PPCKS, di ruang kerjanya. Selain Kepala sekolah, ada 3 orang guru dan 6 orang siswa juga diwawancarai melalui Focus Group Diskusi (FGD) berkaitan dengan kepemimpinan kasek serta berbagai program kegiatan yang dilakukan di sekolah. Evaluasi yang dilakukan tim, terhadap kasek tentang kegiatan pelatihan dan pendidikannya (Pilloting) diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) berkedudukan di Surakarta. Menurut Gus Sudiarta, saat
mendampingi Ketua Tim Evaluasi Nasional Prof. Kathryn Moyle menyebutkan, tim ACDP yang dibentuk tahun 2010. Tim kemitraan tersebut terdiri dari BAPPENAS, Kemdikbud, Kementerian Agama, AusAID, Uni Eropa dan Bank Pembangunan Asia, untuk pengembangan kapasitas dan analisa pendidikan atau Education Sector Analytical and Capacity Development partnership (ACDP). Tugas ACDP adalah untuk memajukan dialog kebijakan dan reformasi kelembagaan serta organisasi sektor pendidikan dalam mendukung pelaksanaan
kebijakan dan mengurangi kesenjangan kinerja pendidikan di provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Gus Sudiarta yang mantan Wartawan itu, menyebutkan berdasarkan penjelasan Anggota Tim ACDP Dr.Dewi Rochsantiningsih, M.Ed.,Ph.D bahwa salah satu program ACDP yang sedang dilaksanakan saat ini. Program tersebut adalah melakukan Evaluasi Program Penyiapan Kepala Sekolah atau Evaluation of the Principal Preparation Program, ACDP-042).Studi ini berada dibawah arahan Pusat Pengembangan Sumber Daya Ma-
nusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kemdikbud. Gus Sudiarta, mengakui dirinya lebih banyak ditanyai tentang kompetensi sebagai kasek sebagaimana yang ditetapkan dalam Permendiknas No.13 Tahun 2007. Permendiknas itu meliputi, kompetensi kepribadian 6 poin, kompetensi manajerial 16 poin, kompetensi kewirausahaan 5 poin, kompetensi Supervisi 3 poin dan kompetensi sosial 3 poin. Pada kesempatan itu, Sudiarta juga menjawab beberapa pertanyaan yang terkait berbagai tahapan dalam proses penempatan sebagai kasek di SDN 2 Ubung.
Sebagaimana yang telah dilakoninya melalui tahapan tes, mendapatkan 2 jenis sertifikat yaitu sertifikat kasek yang menyatakan tanda telah lulus . Serta memenuhi kualifikasi dan kompetensi sebagai calon kepala sekolah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Badan Pengembangan Sumbr Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. W-001
FB/IST
WAWANCARA – Senator RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna ( Alumni Smansa Tahun 1998 ) Saat Diwawancarai Oleh Media Karmany Smansa Di Istana Mancawarna Tampaksiring.
063/IIBLAS
Layouter: Wiadnyana Layouter: Manik
FAJA R BALI SENIN, 30 MARET 2015l TAHUN XV
VALAS MATA UANG
KURS JUAL
USD AUD CHF CAD GBP EUR JPY HKD SAR SGD
13100 10472 13734 10640 19647 14461 112.27 1698 3679 9827
9
Terkait Permendag No: 6/2015
KURS BELI 13000 9972 13384 10290 19147 13961 106.77 1668 3279 9227 Sumber: BNI
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
EKONOMI
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
Pajak Mikol Diharapkan Turun DENPASAR-Fajar Bali Pajak Minuman Beralkohol (Mikol) yang rencananya akan dikenakan sebesar 40% oleh Pemerintah, dirasa berat khususnya bagi pelaku usaha khususnya yang bergerak disektor jasa pariwisata yang ada dibeberapa daerah di Bali. Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali, PanudiFB/AGUNG ana Kuhn, mengatakan, rencana Panudiana Kuhn Mikol akan dikenaikan pajak 40% diharapkan dapat diturunkan karena, angka tersebut tidak masuk logika. Melihat kenyataan saat ini di beberapa negara lainnya seperti, negara Myanmar dengan Visa On Linenya serta perkembangan Pariwisatanya yang berkembang sangat pesat serta negara Filipina dengan pembanggunan kasino-kasinonya. “Semua itu dilakukan guna menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke negaranya (Miyanmar dan Filipina),” jelasnya. Terkait dengan pajak yang akan dikenakan pada Mikol, pihaknya berharap kepada Pemerintah Pusat, agar diturunkan sekitar 10% atau 20%. Karena jika pajak yang dikenakan terlalu tinggi maka akan semakin banyak orang yang berbohong terkait dengan pembayaaran pajak, dikarenakan pajak yang harus dibayar terlalu tinggi sehingga para wajib pajak kesulitan untuk memenuhinya. M-004
Bali Minta Warung Boleh Jual Bir DENPASAR - Fajar Bali Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meminta ada pengecualian terhadap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 6 Tahun 2015 agar bisa tetap dijual oleh warung - warung kecil yang ada di sekitar objek wisata. Permintaan ini mengacu pada banyaknya usaha masyarakat khususnya warung yang ada di areal wisata dan menggantungkan pendapatannya juga dari sektor pariwisata. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mendapatkan perkecualian tersebut. Peraturan Menteri Perdagangan No 6 Tahun 2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol telah menimbulkan permasalahan bagi kehidupan perekonomian masyarakat Bali. “Karena di Bali itu, minuman beralkohol golongan A, seperti bir tidak hanya dijual di minimarket dan warung, tetapi juga dijual di pantai-pantai dan kawasan wisata. Jika mengacu pada Permendag tersebut tidak boleh dijual lagi di warungwarung dan tempat wisata tentu sangat berpengaruh bagi
perekonomian masyarakat yang hidup dari menjual bir misalnya demikian juga dengan kunjungan wisatawan,” kata Kusumawathi. Kusumawathi mengharapkan jika Bali diberikan perkecualian untuk penjualan mikol golongan A di tempat wisata, maka keberadaan warung - warung kecil dapat terus melangsungkan kegiatan tersebut. Jika hal itu terjadi sambungnya, pihaknya akan memberlakukan di kawasan wisata, seperti Sanur, Kuta, Jimbaran dan beberapa kawasan wisata di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng.”Kami berharap tidak lebih dari minggu pertama bulan April sudah dapat berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan sudah mendapat jawaban karena Permendag tersebut akan berlaku efektif pada 16 April 2015,” ujar Kusumawathi. Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali yang juga Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati juga turut mengusulkan aturan larangan penjualan minuman beralkohol golongan A tidak diterapkan bagi pedagang di sepanjang pantai di Bali. Pihaknya berpandangan, selama ini pedagang di pantai sudah memiliki standar operational procedur (SOP) untuk mengatur penjualan sehingga tidak perlu dikhawatir-
kan dampak penjualan bir di pinggir pantai. “Memang kalau minimarket saya setuju, tetapi jangan dibabat habis semua dilarang menjual,” pinta pria yang kerap disapa Cok Ace ini. Cok Ace menegaskan, penjualan bir di pantai sudah menjadi salah satu proses yang terjadi sejak lama dan tidak menimbulkan dampak negatif, karena pembelinya sebagian besar wisatawan mancanegara. Namun, untuk di minimarket, dia sepakat harus dilarang, karena selain menimbulkan sisi negatif bagi usia muda juga menimbulkan persaingan tidak sehat. Mudahnya akses mikol di minimarket berdampak terhadap lingkungan, seperti terjadi di Ubud, Gianyar yang dulu aktivitasnya setelah pukul 22.00 sudah sepi, sekarang hidup 24 jam karena keberadaan toko modern tersebut. Selain itu, dia mencontohkan di kawasan wisata, minimarket menjual mikol lebih murah dibandingkan harga di bar atau restoran hotel sehingga mendorong terjadinya ketidakadilan harga. “Katakanlah di Kuta, ada yang jual dengan marjinnya besar, tetapi di sisi lain ada hotel yang dengan cost operasional besar. Sama seperti di satu tempat ada hotel bintang lima yang tarif rate mahal disampingnya ada hotel budget, marketnya beda,” tuturnya. W-011
Kanyon Putih Furniture and Art Gallery Resmi Dibuka
MANGUPURA -Fajar Bali Kanyon Putih Furniture & Art Gallery resmi dibuka pada Jumat (27/3) dengan menawarkan sejumlah lukisan dan furnitur kelas dunia. Marketing executive Kanyon Putih, Christina Dewi menjelaskan, ada tiga perusahaan yang bergabung dalam Kayon Putih Furniture & Art Gallery ini, yaitu PT Inovasi Karyadinamika, IKONS Furniture, dan Masterpiece Group. PT. Inovasi Karyadinamika merupakan salah satu dari beberapa kontraktor interior di Indonesia dengan 25 tahun pengalaman yang membuatnya menjadi kontraktor interior terbaik di Jakarta. Sedangkan IKONS Furniture dikenal sebagai pemimpin dan trendsetter di pasar furnitur mewah untuk restoran, bar,
dan kafe di Indonesia. IKONS m e n g e m b a n gka n i n ova s i dalam desain furnitur untuk memenuhi kebutuhan furnitur baik secara estetis, fungsional, dan ergonomis. Sementara itu, Masterpiece Group adalah balai lelang terbesar di Indonesia yang telah mengembangkan bisnis hingga ke Singapura dan Malaysia. Masterpiece Group juga telah menjadi trendsetter yang memecahkan rekor penjualan karya-karya maestro lukis di Indonesia seperti Affandi, Basoeki Abdullah, Dullah, Rudi Mantofani, Nyoman Masriadi, dan masih banyak lagi. Lanjutnya, pihaknya ingin menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda di Bali dengan adanya Kayon Putih ini. “Kami menggabungkan antara furnitur dan seni dengan gaya
FB/EFLIN
Salah satu koleksi furniture dan lukisan dari Kanyon Putih. Kanyon Putih menawarkan konsep yang berbeda dari gallery yang ada di Bali. Kanyon Putih terletak di kawasan Sunset Road, Seminyak.
modern minimalis,” tuturnya saat ditemui disela-sela acara grand opening Kanyon Putih
LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI PT BPR ADIARTHA UDIANA
Furniture dan Art Gallery di kawasan Sunset Road. Dia menyatakan bahwa
Kayon Putih menawarkan solusi satu atap bagi mereka yang mencari untuk membangun sesuatu yang unik dan beridentitas kuat, baik itu dari aspek arsitektur, desain furnitur, atau pemilihan seni rupa untuk melengkapi rumah mereka maupun ruang bisnis. S a a t i n i p i h a k nya m e nawarkan koleksi furnitur l a m p u d a n ku r s i d e n ga n beragam model serta sekitar 60 koleksi lukisan tersedia di Kayon Putih dengan harga yang bervariasi. “Kami terus berinovasi, mencoba membuat sesuatu yang baru. Kami juga terus melakukan promosi melalui media sosial dan kedepannya untuk lukisan kami akan membuat pameran di hotel atau di fasilitas-fasilitas umum,” lanjutnya. M-005
Tanggal : 31 Desember 2014
LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR. ADIARTHA UDIANA Tanggal: 31 Desember 2014
LAPORAN LABA RUGI PUBLIKASI PT BPR. ADIARTHA UDIANA Tanggal: 31 Desember 2014
LAPORAN INFORMASI LAIN PT BPR. ADIARTHA UDIANA Tanggal: 31 Desember 2014
LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR. ADIARTHA UDIANA Tanggal: 31 Desember 2014
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI PUBLIKASI PT BPR. ADIARTHA UDIANA Tanggal: 31 Desember 2014
165/III/KTR
Layouter: Zohra
10
SENIN, 30 MARET 2015 | TAHUN XV
FAJA R BALI
Hari Ini, Pembukaan Parade Budaya HUT Kota Singaraja ke 411
Tampilkan Atraksi Daerah dan Perjalanan Ki Barak Panji Sakti Parade Budaya menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Singaraja ke 411, akan dibuka pukul 15.00 wita, Senin (30/3) sore ini. Mengambil start di depan Denpom Jalan Ngurah Rai Singaraja, Parade Budaya yang dikemas dalam bentuk karnaval ini akan mengelilingi Kota Singaraja.
SINGARAJA–Fajar Bali Menurut rencana, start Parade Budaya akan dilaksanakan di depan Denpom jalan Ngurah Rai Singaraja dengan rute Jalan Ngurah Rai, Pramuka, jalan Ahmad Yani dan finish di Jalan Dewi Sartika Selatan. Usai Parade Budaya, acara dilanjutkan dengan malam resepsi perayaan Ulang Tahun Kota Singaraja ke 411 di Lapangan Bhuana Patra. Disana, masyarakat akan dihibur dengan penampilan Lawak Cedil dan Nanoe Biroe Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Buleleng Drs. Gede
Suyasa, M.Pd menjelaskan, secara teknis kegiatan tersebut melibatkan 9 Kecamatan dengan durasi selama 3 Jam. Masing-masing Kecamatan akan diberi waktu menampilkan atraksi (display) selama 10 menit “Nanti khusus display akan dilakukan di depan panggung kehormatan, di perempatan Jalan Diponogoro menuju A.Yani. Jadi kepada masyarakat Buleleng yang ingin menyaksikan pertunjukan, bisa langsung kesana,” ujarnya. Parade Budaya tahun ini akan berbeda dengan tahun
lalu. Jika sebelumnya setiap Kecamatan hanya menampilkan potensi Desa dengan perpaduan kesenian, maka tahun ini masing-masing Kecamatan akan menyuguhkan cerita berbeda sesuai dengan episode cerita perjalanan Ki Barak Panji Sakti ke Denbukit, sampai berdirinya kota Singaraja. “Ada dua pesan penting dalam lomba parade budaya nanti, pertama penampilan atraksi budaya daerah, kedua pesan sejarah perjalanan Panji Sakti sampai lahirnya kota Singaraja. Dengan menyaksikan lomba parade budaya ini, masyarakat dihibur sekaligus mendapatkan pesan sejarahnya,” ucap Suyasa sembari menambahkan, dalam susunan acara di Parade Budaya tersebut, siang harinya akan ada perlombaan antar Kecamatan dengan peserta lomba 9 ditambah 1 ekshibisi dari Sanggar Santi Budaya. W - 008
FB/AGUS
PARADE BUDAYA-Salah satu pertunjukan Parade Budaya yang akan ditampilkan dalam Hari Ulang Tahun Kota Singaraja
Program ‘Pola Tuntas’ Bupati PAS
Konsen Perbaikan Infrastruktur Jalan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Bupati saat berbaur dengan masyarakat. Sebagaimana diketahui, melalui program Pola Tuntas Bupati PAS, jalan yang dulunya rusak kini sudah tampak bagus. FB/AGUS
SINGARAJA–Fajar Bali Luas wilayah dan topografi wilayah di Buleleng tidak bisa dipisahkan dari persoalan kerusakan sarana infrastruktur jalan. Kondisi tersebut diperparah keterbatasan anggaran, sehingga tak pelak kerusakannya pun tidak tertangani dengan optimal. Namun sejak pergantian pucuk pempinan di Bali Utara, persoalan infrastruktur jalan dengan perlahan mulai diatasi. Salah satu torbosan yang dilakukan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST dan Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, S.P.Og. mengatasi keru-
sakan jalan dengan Program ‘Pola Tuntas’. Tahun 2014 lalu, program ini sudah direalisasikan, dimana kerusakan jalan berhasil ditangani sepanjang 130 kilometer dari total panjang jalan Kabupaten 878 kilometer. Meski demikian, saat ini masih ada jalan yang rusak sepanjang 32 kilometer yang akan ditangani tahun 2015. Dari data yang diperoleh Fajar Bali di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng, tercatat Pemkab penggelontoran dana untuk perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan mengalami peningkatan signifikan. Bahkan mencapai lebih dari empat kali
SINGARAJA–Fajar Bali Setelah sukses menyajikan kuliner dan UKM lokal di Buleleng Festival tahun 2013 lalu, Pemerintah Kabupaten Buleleng secara konsisten terus memberikan ruang dan tempat bagi para pedagang kuliner dan produk UKM Bali Utara dalam setiap perhelatan HUT Kota Singaraja dan berbagai Festival. Seperti halnya dalam Pesta Rakyat dan Pekan Apresiasi Seni (PAS) serangkaian HUT Kota Singaraja ke 411 Tahun ini, Pemerintah Daerah kembali menampilkan salah satu kekayaan Bali Utara, yang dalam dua tahun terakhir terus meningkat keberadaanya. Dimulai saat Bulfest tahun 2013 hingga hari ini di Pesta Rakyat HUT Kota Singaraja ke 411, tercatat jumlah pedagang kuliner dan UMKM khas Buleleng terus mengalami peningkatan. “Ini artinya kuliner dan UKM Buleleng telah bangkit, dan masyarakat saya harapkan cinta akan kuliner dan UKM Buleleng, sehingga akan menumbuhkan rasa bangga sesuai
tema HUT Kota tahun ini, Jiwaku Bersamamu,” ucap Bupati Agus Suradnyana yang ditemui saat menikmati salah satu kuliner khas dari Kecamatan Seririt. Dalam Pesta Rakyat serangkaian HUT Kota Singaraja ke 411 pada 24 Maret-2 April 2013 di lapangan Bhuana Patra Singaraja, semua stand penuh dikunjungi masyarakat Buleleng. Bupati Agus pun menekankan, Pemkab Buleleng ingin terus membangkitkan kuliner dan UKM khas Bali Utara, agar eksis dan akan mempromosikan di setiap event pameran baik di daerah maupun ke tingkat Nasional. Salah seorang pengunjung bernama Anom asal Desa Penuktukan Kecamatan Tejakula mengatakan, dirinya bersama keluarga datang jauh-jauh dari Desa menuju lokasi Pesta Rakyat hanya untuk menikmati kuliner khas Buleleng dan membeli produk kerajinan UKM. Dia mengaku sangat menyukai Bubuh Mengguh dan membeli kain endek khas Bali Utara. Selain itu, Anom ingin menyaksikan
lipat jika dibandingkan tahuntahun sebelumnya. Data tahun 2012, alokasi anggarannya Rp 11 miliar. Alokasi dana ini kemudian naik Rp 23 miliar ketika memasuki tahun 2013. Kemudian di tahun 2014 lalu, alokasi anggarannya kembali meningkat menjadi Rp 90 miliar. Kebijakan penanganan infrastruktur jalan itupun terbukti membuahkan hasil. Warga di pedesaan bisa melintasi jalan sepanjang 131 kilometer yang sudah diaspal dengan hotmix. Salah satu contoh perbaikan jalan dengan konsep ‘Pola Tuntas’ dapat dilihat di jalan Desa Selat menuju ke Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada. Tahun 2012 lalu, jalan itu nyaris tak bisa dilalui sekalipun dengan motor trail. Dua tahun kemudian, jalan sepanjang 8 kilometer itu digelontor dana senilai Rp 4,03 miliar. Hasilnya jalan kini diaspal dengan hotmix. Tidak hanya sepeda motor, kendaraan niaga sekelas truk engkel sekarang bisa melintasi jalan tersebut. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan, fasilitas jalan menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Dari kondisi riil di lapangan, bahwa masyarakat pedesaan kesulitan menjual hasil panen seperti kopi, cengkeh, kakao, atau hasil kebun lainnya. Jalan yang rusak hingga
mengelupas, membuat biaya angkut hasil panen menjadi membengkak dan keuntungan petani menjadi tak optimal,” jelas Suradnyana. Sebelumnya, petani tak memiliki akses yang baik ke pasar tradisional. Ironisnya petani di beberapa desa yang tinggal dekat dengan perbatasan Kabupaten, memilih menjualnya ke Kabupaten lain. Alasannya sederhana, jalan menuju Ibukota Kecamatan rusak, disamping jarak menuju ibukota kabupaten yang jauh, hingga puluhan kilometer. “Kalau sudah jalan kondisinya bagus, maka petani akan mudah menjual hasil kebun tanpa ada biaya tambahan karena jalan sudah mudah dilalui kendaraan,” katanya lagi. Setelah fokus menangani kerusakan jalan di pedesaan, lanjut Bupati yang akrab dikenal dengan sapaan PAS ini, imbasnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten terus merangkak naik, dan kini ada diatas pertumbuhan ekonomi Bali. Bahkan pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi di Buleleng 6,11 persen, di bawah pertumbuhan ekonomi Bali yang saat itu 6,49 persen. Terakhir tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Buleleng mencapai 6,71 persen, di atas pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 6,05 persen. “Pertumbuhan ekonomi semakin besar, perputaran uang juga, dan petani juga semakin sejahtera,” imbuhnya. W-008
Ajak Masyarakat Cinta Kuliner dan UKM Lokal
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat menyambangi Los Kuliner di lokasi Pesta Rakyat serangkaian HUT ke 411 Kota Singaraja FB/AGUS
lomba kesenian pelajar yang ada dalamn Pekan Apresiasi Seni (PAS). “Saya sangat mendukung langkah yang diambil Pemkab Buleleng dengan konsep hiburan rakyat yang digagas Bapak Bupati. Dengan memberikan ruang yang luas kepada pedagang dan pengerajin lokal, agar membangkitkan kembali motivasi pengerajin untuk terus berkreasi dan berinovasi,” ucapnya dengan
bangga. Dalam Pesta Rakyat HUT Kota Singaraja, pedagang tidak dipungut biaya sewa. Pemkab Buleleng telah menyiapkan tenda untuk digunakan berjualan secara gratis. Bahkan untuk memeriahkan pesta rakyat selama 10 hari, panitia dan tim kreatif telah menyiapkan sederet artis Bali untuk tampil menghibur masyarakat Buleleng. W-008
Pembangunan IGD, Kado Manis di HUT Kota Singaraja ke 411 “Pembangunan ini SINGARAJA–Fajar Bali Harapan masyarakat akan selesai tahun Buleleng memiliki fasilitas 2016, setelah itu Rumah Sakit yang mumpengembangan akan puni bakal segera terwuterus dilakukan di jud. Ditahun 2015 bertepatahun berikutnya. Setan Kota Singaraja berusia hingga dalam waktu 411 Tahun, Bupati Putu lima tahun kedepan, Agus Suradnyana, ST dan RSUD Buleleng akan Wakil Bupati dr. I Nyoman sesuai dengan master Sutjidra, Sp.OG memastiplan ini,” bebernya. kan telah menuntaskan Pembangunan geFB/AGUS rancangan pembangunan dung ini sendiri akan Instalasi Gawat Darurat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat melalui dua tahap, (IGD) RSUD Kabupaten memperlihatkan denah IGD RSUD Singaraja yakni tahap pertama Buleleng secara matang. pembangunan konPengerjaan Instalasi Gawat Daru- Sutjidra,Sp.Og, anggota DPRD struksi dan tahap kedua finishing. rat diawali dengan peletakan Buleleng serta pimpinan SKPD Untuk tahap pertama pembanbatu pertama pada awal bulan lingkup Pemkab Buleleng. gunan konstruksi yang nilai Bupati murah senyum ini pagunya sebesar Rp.51 miliar ini lalu, dimana saat ini pengerjaanmemaparkan, pembangunan dimenangkan oleh PT. Tunas Jaya nya masih berlangsung. Duet PAS-Sutjidra menar- ini sudah direncanakan dengan Sanur yang memasang harga Rp. getkan, proyek pembangunan baik, sehingga nantinya sirkulasi 44 miliar. Artinya, Pemkab BuleIGD akan memberikan dampak dari RSUD tidak sembraut lagi. leng memiliki sisa anggaran Rp.7 positif di bidang kesehatan. “Tak “Saya sudah instruksikan kepada miliar yang akan dikembalikan hanya tertata rapi, namun sirku- Direktur RSUD untuk membuat ke kas daerah untuk pembanlasinya juga tidak semrawut. master plannya dulu supaya gunan yang lain. Bupati PAS juga Dan fasilitas penunjangnya akan pembangunan di RSUD bisa ter- mengatakan, dalam waktu dekat lengkap,” janji Bupati Suradnyana tata dengan rapi,” tegasnya. akan membangun Rumah Sakit Sambil mengamati master Pratama di Kecamatan Kubutadengan tegas saat melakukan peletakan batu pertama, belum plan yang ada, ia menegaskan mbahan dan Kecamatan Seririt lama ini. Hadir juga Ketua DPRD pembangunan RSUD akan terus sehingga pelayanan kesehatan Buleleng, Gede Supriatna, Wakil berlanjut setelah gedung IRD masyarakat bisa lebih maksimal. Bupati Buleleng dr. Nyoman rampung tahun 2016 nanti. W-008
Sejak Raja Panji Sakti Hingga Pemuda Sekarang
Eksistensi Megoak-goakan SINGARAJA–Fajar Bali Salah satu permainan tradisional yang masih digemari oleh masyarakat Kabupaten Buleleng adalah permainan megoakgoakan. Sejak kerajaan Panji Sakti, hingga kini utamanya para pemuda dan pemudi masih menggemari permainan megoakgoakan tersebut. Hal itu bisa terlihat, saat seni tradisional itu ditampilkan pada Minggu (29/3) kemarin, dimana sejak pagi puluhan muda-mudi berkumpul di tanah lapang depan Pura Dalem Desa Pakraman Panji, Kecamatan Sukasada. Di atas tanah becek, mereka berbaris memanjang membentuk formasi ular-ularan. Mereka adalah Sekaa Teruna Teruni (STT) Satya Warta Desa Panji. Sore itu mereka bermain Megoak-goakan. Permainan yang seru dan mudah untuk dimainkan. Seorang pemuda, Nyoman Masajaya mengatakan, setelah membentuk ular-ularan, mereka berlari sembari memegang erat pinggang peserta di depannya supaya tidak terputus dan mengitari tanah lapang yang becek. Sesekali mereka melambaikan tangan dan berteriak menirukan suara raksasa. Seorang pemain yang menjadi kepala ular berusaha mengejar dan menangkap seorang pemain lain yang men-
Salah satu permainan tradisional megoak-goakan, masih sangat eksis dipermainkan oleh generasi penerus. FB/AGUS
jadi ekor. Jika kepala ular berhasil menangkap ekornya, maka permainan dianggap selesai. Mereka kemudian mengulangi permainan itu berulang-ulang sampai puas dengan pemain kepala ular yang berganti. Menurutnya, permainan ini bisa untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan sekaligus melestarikan budaya warisan leluhur.”Seru sekali permainan ini. Kami biasa memainkannya kalau ada waktu luang, kalau semua pada bisa kumpul. Nggak tentu juga waktunya. Karena kami juga ada kesibukan masing-masing. Tentu dengan permainan ini rasa kebersamaan di antara kami semakin tumbuh,”ungkapnya. Ketua STT Satya Warta, Gede Ganesha mengatakan, permainan Megowak-gowakan merupakan permainan khas Desa Panji. Biasa dimainkan masyarakat saat Ngembak Geni rangkaian
hari raya Nyepi. Menurutnya, permainan ini sudah ada sejak zaman kerajaan. Saat itu, Raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti meminta seluruh anggota laskar Taruna Goak berkumpul di halaman Puri Panji. Mereka kemudian melaksanakn ritual dan tarian hingga memainkan permainan itu. Saat Panji Sakti menjadi kepala dan berhasil menangkap ekornya. Ia ditanya apa yang diinginkan, dan ia menjawab ingin menyerang kerajaan Blambangan, Jawa Timur.”Permainan ini biasa dimainkan saat Ngembak Geni karena bertepatan dengan perayaan kemenangan Panji Sakti atas Blambangan. Tapi permainan ini bisa dimainkan kapan saja dan di mana saja karena mudah dilakukan dan seru. Kami sengaja bermain di tanah berlumpur supaya tidak sakit kalau jatuh dan permainan akan lebih hidup,”ujarnya. W - 008 Layouter: Wiadnyana
SAMBUNGAN
FAJA R BALI
SENIN, 30 MARET 2015 l Tahun XV
Demer Utamakan Rekan Seperjuangan DARI HALAMAN 1 menawarkan jabatan strategis kepada kubu ARB di Bali. “Ada yang minta tetap di posisi ketua, sekretaris dan sebagainya. Saya tidak mungkin melupakan rekan-rekan seperjuangan yang berdarah-darah sejak awal. Mereka selama ini berseberangan kemudian meminta posisi strategis, tentunya kita akan memprioritaskan rekan seperjuangan,”ucap politisi asal Buleleng ini. Dijelaskan lebih lanjut, pihaknya akan tetap terbuka dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Berkaitan dengan posisi, Demer mengatakan akan diakomodir nantinya.
Segera Laporkan Kepengurusan Golkar versi Agung Laksono di Bali dalam minggu ini akan menyurati dan melaporkan kepengurusan kepada Gubernur Bali dan KPU, baik Provinsi dan kabupaten/kota. “Kita masih menunggu SK Plt. untuk tingkat
kabupaten/kota. Kira-kira hari Rabu sudah diturunkan. Setelah itu, kita akan melaporkan dan menyurati instansi terkait bahwa kepengurusan Agung Laksono yang sah. Selain itu, akan bersurat kepada Pak Sudikerta untuk berkoordinasi mengenai Sekretariat Golkar Bali,” jelas Plt. Sekretaris Golkar Bali Dewa Nida saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler kemarin. Berdasarkan arahan dari Ketua Umum Partai Golkar, lanjut Nida, kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol yang sah. Untuk itu, Ketua Umum menginstruksikan untuk segera berkoordinasi dan menyurati KPU provinsi dan kabupaten/ kota di Bali. Pasalnya, yang me-
miliki legalitas untuk mengikuti Pilkada di Bali adalah Kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol. “Kami yang mempunyai legalitas untuk mengikuti Pilkada bukan kubu Ical. Kita tidak ingin memperkeruh suasana dengan saling klaim dan membohongi masyarakat,”tegas Dewa Nida. Bilamana pihak Ical tetap mengklaim, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU provinsi Bali siapa yang mempunyai legalitas formal untuk mengikuti Pilkada. “Kami berbicara sesuai dengan legalitas secara hukum, bukan mengklaim untuk membangun opini masyarakat dan bakal calon nanti yang akan diusung,”tegasnya. M-007
nya kepada masyarakat untuk senantiasa menghidupkan rasa gotong royong. Kalau tidak mampu membantu dengan dana, setidaknya mampu untuk memberikan bantuan berupa tenaga. Dengan harapan mereka yang terjerat kemiskinan dapat menjadi lebih berdaya, bahkan bisa ke arah hidup layak. Wagub berharap dengan dibantu dibangunkan rumah, maka Ni Wayan Muka dapat berpikir ke soal yang lain. Sementara Kepala Dusun Munduk Waru, Desa Buahan, Kintamani, I Nyoman Widastra mengatakan, di dusun ini ada 8
warga miskin yang telah diajukan usulan bedah rumah. Dari 8 usulan tersebut sudah dibantu 3 unit, di antaranya 1 unit dari bantuan Pemkab Bangli, satu unit dari bantuan Wagub Sudikerta melalui CSR-nya dan satu unit lagi dari Pemprov Bali. Mudastra berharap Pemprov Bali dapat secepatnya membantu memberikan bedah rumah kepada yang lainnya, dengan harapan mereka tidak terjebak dalam ketidakberdayaan. Dia menambahkan, mata pencaharian warga adalah bertani. Namun lahan yang mereka miliki sangat sempit alias
petani gurem. Belakangan banyak warga sudah beralih profesi, ada juga yang memilih jadi warga urban. Mengenai kehidupan Ni wayan Muka, Widastra mengatakan sangat memprihatinkan. Dia seorang janda yang sudah lama ditinggalkan suaminya. Hanya ditemani satu orang anaknya. Punya rumah berupa pondok sederhana, beratap alang-alang dan bocor sana-sini. Lantainya dari tanah, sehingga rumah tersebut tidak layak huni. Untuk menghidupi dirinya sangat susah, hanya mengandalkan hasil tanaman yang tumbuh di pekarangan. W-002
terkemuka pada bidangnya. Tak kurang perhatian cukup besar pada kebudayaan Bali juga diperlihatkan dari penguasa saat itu. Jane Belo, pengamat dan antropolog kondang mempresentasikan makalahnya berjudul: Balinese Children’s Drawing (Lukisan anak-anak Bali). Setelah mengalami perbaikan, kertas kerja ini dimuat kembali dalam Majalah Djawa, terbitan Java Instituut, No 5-6 (1937). Dua puluh enam tahun kemudian, karangan ini muncul kembali dalam buku bertajuk: Childhood in Contemporary, The University of Chicago Prees (1963). Belo yang mengadakan pengamatan selama tiga bulan di Banjar Kutuh, Desa Sayan, Gianyar, mengumpulkan tidak kurang 173 lukisan anak-anak. Dua puluh orang anak menghasilkan lukisan tersebut berkisar antara usia 3-10 tahun. Dari pengamatannya Belo menilai, bahwa anak-anak Bali sejak kecil sudah terbiasa pada kondisi kebudayaannya; dia mempelajari arti dalam lambang-lambang kebudayaannya; dia belajar untuk membiasakan sikap khas terhadap kesenian. Atas penyelidikan itu, Belo pun yakin, kelak bila anak-anak ini telah menjadi dewasa dia akan
menjadi seorang Bali yang menghasilkan karya kesenian atau menjadi peminat yang menghargai karya kesenian, karena di Bali kesenian bukanlah urusan dari beberapa gelintir orang saja, menjadi milik setiap orang. Nun setelah 78 tahun, antropolog dan pengamat seni lukis asal Prancis, Jean Couteau, mengamati sesuatu yang lain terjadi di Bali, perihal semakin tergerusnya “memori kultural” orang Bali. Diakui, “Bila 30 tahun yang lalu anutan kultural orang Bali masih bersifat lokal dan berasas teater dan wayang, kini acuan kultural umum mereka samakin bersifat nasional, lintasbudaya dan berasas media modern (televisi, internet). Dengan sendirinya “memori kultural” orang Bali, dan seniman pada khususnya, berubah drastis. Unsur-unsur Bali dari seni rupa semakin langka, kecuali memainkan peran simbolik-ikonik yang telah mengglobal dari ke-Bali-an, semisal Barong.” Kendati penilaian Jean Couteau masih bisa diperdebatkan, simak saja dalam garapan massal pembuatan “ogoh-ogoh” misalnya, di situ boleh dibilang memori kultural orang Bali masih kental. Jean mengajukan alasan cukup masuk akal, karena
Bali telah menjadi pulau yang kian urban, seniman-seniman akademis-nya pun mengadopsi estetika global, kendati bersamaan dengan waktu itu mereka secara sadar menegaskan pernyataan identitas Bali. Tak ayal mereka menciptakan suatu ragam seni yang sesuai dengan kondisi suatu pulau yang urban. Sebagaimana amatan Jean Couteau, “Semakin seorang seniman terintegrasi ke dalam sistem ekonomi global, semakin besar kadar non Bali dari kesenian.” Desakan media modern mengkondisikan kian rapuhnya peran-peran lembaga tradisional. Secara perlahan proses ini menggerus memori kultural orang Bali. Boleh jadi ini sebentuk diaspora yang mengental menjadi Bali lain. Sekali lagi ini perlu penelitian serius, untuk tidak keburu menyatakan memori kultural seniman Bali telah mati. Bila pun demikian, penilaian Jean Couteau tak boleh dianggap remeh, jangan-jangan ini sebuah sinyal, bukan gejala musiman. Karenanya mesti diciptakan kondisi, di mana “DNA” Kebudayaan Bali perlu disegarkan, dengan demikian ia pun tak apus dari perubahan, karena warna-warna kultural itu tetaplah warna-warna yang khas. ***
Salah satu wali murid dari SDN 2 Senganan juga mengutarakan hal yang sama. Ketut Sukarata, mengaku sudah sejak lama membutuhkan bantuan untuk anaknya. “Terimakasih kepada Rotary Club yang sudah memberikan bantuan, selaku orang tua murid, saya merasa sangat terbantu. Semoga se-
kolah-sekolah lain juga bisa mendapatkan hal serupa seperti kami dsini,” lanjutnya. Selain menyerahkan bantuan berupa uang tunai, Rotary Club Of Bali Taman juga memberikan bantuan tas dan alat tulis kepada 50 siswa-siswi SDN 2 Senganan mulai dari kelas 2 dan kelas 3. Rotary Club Of Bali Taman
merupakan salah satu organisasi kumpulan para pengusaha yang konsisten membantu memberantas kemiskinan di Bali. Pemerintah pun, melalui Gubernur Bali Made Mangku Pastika pernah memberikan apresiasi kepada organisasi ini atas jasanya membantu pemerintah menanggulangi kemiskinan di Bali. M-005
Jadi, biaya yang diganti adalah pelayanannya saja, darahnya tidak dijual,” bebernya tegas. Menurut Cok Agung, JKBM Bali dan khususnya di Badung biaya darah gratis bagi seluruh masyarakat ber-KTP Bali. Bahkan, di JKKB Manguwaras dan enemi plastic yang dicuci darah akan ditanggung sampai kapanpun, sesuai kebijakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Menurutnya, kantong darah yang tersimpan di rumah sakit, adalah milik para pendonor darah sukarela. Program do-
nor darah sukarela merupakan salah satu program kesehatan, memelihara yang sehat tetap sehat, menyehatkan orang yang sakit. Donor darah sukarela sudah teratur dilakukan tiga bulan sekali, setahun 4 kali, maka akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis dari unit transfusi darah Palang Merah Indonesia. Cok Gede mengatakan, untuk pendonor yang sudah melakukan kegiatan 10, 25, 50, 75, 100 kali, akan mendapatkan penghargaan. Sedianya, 75 kali donor menerima penghargaan dari
PMI, 100 kali akan mendapat lencana Satya Kebaktian Sosial dari Presiden. “Tahun ini 14 orang akan menerima penghargaan dari Gubernur berupa pin emas, termasuk Wakil Gubernur Ketut Sudikerta. Karena Wagub sudah 117 kali mendonor dan juga pelopor membangun gaya hidup sehat melalui kegiatan donor darah. Kedepannya, pihaknya akan melakukan pelayanan terbaik dan apabila ada pelayanan yang kurang memuaskan bisa menghubungi ke nomor HP 08123914590, 085239479118. R-005
Gunarsa juga mengatakan HUT Puputan Klungkung tersebut bisa sebagai ajang promosi kepada tamu undangan, bahwa Klungkung sendiri memiliki destinasi wisata dan kerajinan yang sudah mendunia. “Gunakan kesempatan tersebut untuk promosi, jangan hanya parade seperti yang sudah-sudah,” tambahnya. Gunarsa juga menyarankan ada semacam lomba yang menunjukkan kebersamaan yang memiliki nilai heroik. Dicontoh-
kan, dengan membuat lomba membuat perahu nelayan bagi para nelayan di Klungkung dan Nusa Penida. “Bisa saja lomba membuat tapel, membuat barong atau lomba membuat bade atau lembu, ini sangat kolosal,” terang Gunarsa lagi. Disisi lain, Gunarsa juga berharap momen Puputan Klungkung bisa dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat termasuk aparat keamanan TNI dan Polri. Dituturkan, sewaktu
dirinya menjadi Ketua Listibya Klungkung, dirinya menggandeng Kodim Klungkung untuk mengisi acara HUT Puputan Klungkung, sehingga acara tersebut berlangsung megah dan heroik. “Buatlah kejutan-kejutan yang kreatif, ini kesempatan gila-gilaan menampilkan sisi heroik Puputan Klungkung agar tidak segera lepas dari ingatan masyarakat,” pungkasnya. W-010
Misalnya bilamana sebelumnya mereka kubu Ical menempati posisi ketua akan ditawari sebagai posisi ketua harian atau wakil ketua. Atau kader partai kubu Ical yang sebelumnya menjadi ketua DPD II menjadi wakil ketua atau ketua harian DPD I Golkar Bali. “Sekali lagi jangan terlalu berlebihan meminta posisi,” bebernya.
Sudikerta Ikut Pasang Batako
DARI HALAMAN 1 beserta PKPM serta unsur SKPD bahu membahu mengerjakan kelanjutan pembangunan tersebut dari pondasi ke atas. Sudikerta langsung berlagak tukang bangunan, dia memasang batako untuk pembuatan tembok bangunan tersebut. Wagub dan rombongan harus bekerja dengan melawan terik matahari dengan harapan keluarga miskin Ni Wayan Muka dapat tidur nyenyak. Sebelumnya Wagub Sudikerta menyampaikan imbuan-
Memori Kultural Seniman Bali DARI HALAMAN 1 juga kitab lainnya. Sebaliknya, sebagai pelaku kebudayaan, manusia adalah teks hidup, darinya orang memperoleh informasi tentang banyak hal, sebut saja: soal proses kreatif, strategi hidup, termasuk keluh kesah mereka. Kebudayaan Bali tidak saja layak dibaca dari kitab sejarah atau buku-buku kebudayaannya. Sebagai teks yang senantiasa mengalir, sewajarnya kebudayaan Bali dibaca dari teks yang hidup, terutama dari apa yang dikerjakan pendukung kebudayaan itu sendiri. Tujuh puluh delapan tahun silam, dari tanggal 18-23 Oktober 1937, di Bali diadakan Kongres Kebudayaan Bali (Cultureel Congres of Bali). Kongres yang diorganisir Java Instituut ini digerakkan oleh panitia yang dipimpin H.J.E Moll (Hoofd van Gewestelijk Bestuur van Bali en Lombok), Dr. C. Lion Cachet (oud Gewestelijk Secretaris van Bali en Lombok), B. J. Cox (Asisten Resident van Zuid Bali). Sekretaris saat itu adalah Dr. Goris, ahli efigrafi Bali, dibantu delapan Kepala Negara Swapraja Bali. Ada yang menarik perlu dicatat dari kongres ini, di samping melibatkan para sarjana
Rotary Club Gelontor Bantuan di SDN 2 Senganan
DARI HALAMAN 1 “Secara pribadi saya berterimakasih kepada Rotary karena sudah memberikan bantuan ini kepada siswa-siswi kami. Bantuan ini sangat berguna bagi anakanak kami guna mendukung proses kegiatan belajar mengajar di sekolah,” ucapnya.
11
Gde Dana Menyatu dengan Warga Miskin DARI HALAMAN 1 Dani (26) beserta kedua orang anaknya, Ni Kadek Nopiani, (5) dan Ni Komang Ani (2). Rumah Komang Ada beratap asbes dan berdinding anyaman bambu, lantainya pun hanya tanah. Keluarga ini nyaris luput dari perhatian pemerintah. Untuk mencari tempat tinggal keluarga miskin ini, harus melewati dua lembah dan berada didalam hutan. Keluarga ini juga tinggal di atas tanah milik orang lain yang setiap tahun mengeluarkan satu karung beras atau jika dirupiahkan sebesar Rp 1 juta untuk kepemilikan tanah. Komang Ada Sabtu (28/3) malam menuturkan, pekerjaan sehari-harinya adalah buruh tani dengan penghasilan yang tidak menentu. Selain itu, ia beserta istrinya juga memelihara ternak sapi dan babi yang semua milik orang lain. “Penghasilan saya tidak me-
nentu, apalagi kedua orang tua sudah tidak ada sejak masih kecil. Ya beruntung ada orang yang memberikan tempat untuk mendirikan rumah, meskipun hanya berlantai tanah,” ujar Komang Ada. Sementara itu, I Gede Dana sendiri mengaku menginap di rumah warga seperti ini memang bukanlah kali pertama dilakukan. Menginap di rumah warga telah ia lakoni sejak menjadi anggota DPRD Karangasem sepuluh tahun lalu. Selain untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat, dengan menginap ini bisa juga untuk memotivasi warga agar tidak mudah patah semangat. Hal itu, lantaran ia sendiri merupakan anak dari orang yang tak mampu. “Setidaknya agar mereka tak patah semangat. Menginap seperti ini sudah sering saya lakukan, jadi bukan kali ini saja,” ujar politisi PDIP asal Desa Datah ini. Menurut Gede Dana, melihat
kondisi seperti ini, keluarga I Komang Ada semestinya layak mendapatkan bedah rumah. Apalagi dari pengakuannya, ia memiliki pekarangan yang merupakan tanah milik banjar yang bisa ditempati. Selain itu, ia pun berjanji akan tetap memperjuangkan agar Komang Ada mendapatkan bedah rumah. “Nanti kita perjuangkan agar memperoleh bedah rumah, kasian dengan anak-anak yang masih kecil. Ditambah tinggalnya juga di tengah tegalan yang jauh dari rumah penduduk,” sebutnya lagi. Pagi hari seusai menginap, I Gede Dana membagikan sembako kepada masyarakat Banjar Untalan. Sebelum meninggalkan rumah I Komang Ada, Gede Dana juga menyempatkan diri menyantap sarapan pagi yang disiapkan oleh tuan rumah. Meski hanya nasi dan sayuran, ditambah ikan teri yang digoreng, Gede Dana tampak lahap menyantap hidangan. W-016 *
sejak tahun 2012 lalu memperoleh Simantri, masyarakat pun sudah bisa menikmati hasil dari ternaknya itu. “Hingga saat ini jumlahnya masih tetap 21 ekor sapi, kalau anak-anak sapinya sudah di jual untuk memenuhi kebutuhan hidup warga,” sebutnya lagi. Ia pun sangat bersyukur dengan adanya Simantri, apalagi sudah turun temurun warganya memelihara ternak sapi. Namun, sistem kandang koloni yang diterapkan Simantri 044 tidak bisa mengolah bio urine. Hal itu lantaran untuk memproduksi bio urine mesti ada pasokan listrik yang cukup memadai. Di Banjar Untalan sendiri tidak ada jaringan listrik. Jika pun ada jaringan, harus mencari lokasi
yang cukup jauh. “Bio urine tidak jalan, karena memang tidak ada jaringan listrik yang mencukupi. Kalau yang lainnya, seperti pupuk sudah bisa dirasakan manfaatnya, karena memang warga disini kebanyakan berkebun, mulai dari jeruk hingga sayur dan palawija,” paparnya. Santa juga sangat mengharapkan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika bisa memberikan bantuan sebuah sepeda motor yang biasa dipakai mengangkut sampah. Hal ini agar memudahkan kelompok mengangkut rumput yang dicarinya di lereng. “Karena lokasi mencari rumput cukup jauh, kami mengharapkan pemerintah membantu sebuah motor yang bisa dipakai mengangkut sampah,” harapnya. W-016
Beralkohol Golongan A Daerah Bali. Dia mengungkap, tak kurang dari 3.500 pelaku ekonomi kecil menggantungkan hidupnya sebagai pengecer mikol golongan A. Pihaknya sangat keberatan dengan pemberlakuan kebijakan ini karena dapat mengancam keberlangsungan perekonomian masyarakat kecil. Untuk itu, selain menyampaikan keberatan melalui Simakrama, pihaknya juga mengajukan surat kepada lembaga berwenang agar Bali mendapat pengecualian. Hal ini mengingat, konsumen mikol di Bali bukanlah penduduk lokal, melainkan tamu manca negara yang sedang berlibur. Menanggapi keberatan tersebut, Kadisperindag Bali, Ni Wayan Kusumawathi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah kajian dan turun ke lapangan. Dia memahami, untuk di Bali, miras golongan A dengan kadar alkohol 5 persen tak hanya dijajakan di minimarket. “Saudara kita pun banyak yang menjual mikol golongan ini, khususnya untuk kepentin-
gan pariwisata,” ujarnya. Melengkapi bahan kajian, Disperindag telah melakukan evaluasi ke sejumlah lokasi penjualan mikol golongan A di kawasan Sanur, Kuta, Jimbaran, Karangasem dan Buleleng. Selain itu, dalam menyikapi persoalan ini, dia juga melakukan koordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Menurutnya, sebagai daerah tujuan wisata, Bali memang punya kekhususan. Berbagai hasil kajian ini nantinya akan dikoordinasikan dengan Kementerian Perdagangan. Menambahkan penjelasan Kadisperindag, Wagub Ketut Sudikerta memahami kegelisahan pelaku ekonomi yang selama ini menggantungkan hidup dengan berjualan mikol golongan A. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk mengawal aspirasi yang berkembang dan mengkoordinasikan masalah ini ke lembaga terkait. Sekadar catatan, minuman beralkohol golongan A di antaranya bir, bir hitam, dan minuman ringan beralkohol. W-019
Simantri 044 Minta Bantuan Motor Pengangkut Sampah DARI HALAMAN 1 bawang putih, maupun bawang merah, termasuk sayur-sayuran dan bunga pacah. Hal ini juga berimbas pada rumput gajah yang tersedia di dusun terpencil ini. Tak heran, masyarakat dusun Untalan banyak yang berprofesi sebagai peternak. “Kalau di sini sudah kebanyakan warga berkebun dan berternak, karena rumput juga banyak di sekitaran banjar. Kebanyakan mereka berternak sapi,” ujar Santa mantan Kadus Untalan. Karena lokasinya yang cukup menjanjikan sebagai penghasil ternak itulah, Pemerintah Provinsi Bali memberikan bantuan ternak sapi berupa Simantri di Desa Jungutan. Hasilnya,
Ribuan Pedagang Kecil Bakal Terancam DARI HALAMAN 1 Bali, Sabtu (28/3) pagi. Wayan Suata, peserta simakrama asal Legian, Kuta mengatakan, peraturan yang melarang penjualan mikol golongan A di minimarket atau warung sangat merugikan masyarakat kecil. “Asumsinya kalau di minimarket atau warung dilarang, bagaimana dengan pedagang minuman cool box yang biasa menjajakan dagangannya di tempat-tempat wisata khususnya pantai,” imbuhnya. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pariwisata, dia tahu masyarakat kecil yang menggantungkan hidup dari cool box biasanya menjual Mikol golongan A. Lagipula, kata Suata, konsumen minuman tersebut sebagian besar adalah para turis mencanegara yang berlibur di Bali. Untuk itu, Suata berharap Pemprov Bali melakukan kajian terhadap kebijakan yang rencananya mulai berlaku 16 April 2015 mendatang. Hal senada disampaikan Gabriel Henru yang mewakili Asosiasi Distributor Minuman
Rumah Sakit Tak Boleh Jual-belikan Kantong Darah DARI HALAMAN 1 tidak boleh diperjual-belikan di rumah sakit. Beban yang menjadi perhitungan pembiayaan adalah pemeriksaan fisik oleh dokter, tentang tensinya, HB, dan cek kesehatan lainnya. Apabila pasien membutuhkan, darah tersebut sudah tersedia dan tersimpan ditempat khusus. “Ada kantong untuk menampung supaya darah tidak membeku dan siap dipergunakan. Kalau di rumah sakit, darah tersebut ditempatkan di suatu alat yang ada listriknya dan itu listriknya juga harus bayar.
HUT Puputan Klungkung Harus Heroik DARI HALAMAN 1 agar dibuat megah, karena pada kesempatan HUT Puputan Klungkung akan dikunjungi oleh Raja-raja se-Nusantara. “Inilah kesempatan untuk menunjukkan perjuangan Rakyat Klungkung bersama rajanya melawan penjajah Belanda,” terang Gunarsa lagi. Di samping bisa menunjukkan aksi heroik pada saat terjadinya perang Puputan Klungkung,
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
12
PODIUM BALI
BEBASa Sa BICARA ja!
Bicara Ap
FAJA R BALI
SENIN, 30 MARET 2015 l Tahun XV
Hidup Itu Pilihan,,, Kualitasnya Harus Keputusan Anda
P
odium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang berlangsung di lapangan Niti Mandala Renon, pada Minggu (29/3) kemarin, tidak pernah sepi akan aspirasi. Kemarin, pembicara lebih dominan orang baru dan menyampaikan keluhan dan aspirasi yang belum tersentuh pemda setempat. Seperti meledak gardu di Taman Pancing, Pemongan Denpasar, masalah penodaan perayaan Nyepi di sosial media Facebook dan masalah peremajaan mobil tua.
FB/DEJE
ANAK HILANG-Seorang anak perempuan mengadu kepada panitia PB3AS karena kehilangan kakeknya bernama Asep yang tinggal di Jalan By Pass Ngurah Rai. Bocah itu awalnya ditemukan menangis disamping podium, persis dilokasi pengecekan kesehatan para calon dokter. Panitia kemudian mengumumkan perihal kehilangan tersebut di atas mimbar dan anak tersebut akhirnya ditemukan sang kakek yang sedang berolahraga. KENDARAAN TUA-Ketua Asosiasi Supir Freelance, I Wayan Suata mengatakan bahwa Kadis Perhubungan Provinsi Bali tidak pro rakyat. Hal ini terkait soal adanya mobil angkutan pariwisata dan mobil sewa yang sudah berusia 10 tahun harus diremajakan. Tapi ternyata faktanya dilapangan tidak boleh diremajakan. Dia mengkritik, bahwa mobil yang usianya sudah 10 tahun dipaksakan mengantar wisatawan, sedangkan pihaknya yang berencana meremajakan mobil baru tidak diijinkan oleh Dinas Perhubungan.
AYAM KETAWAKabid PeternakanProvinsi Bali Ketut Nata Kusuma mengatakan bahwa permohonan komunitas paguyuban ayam ketawa akan ditindak-lanjuti. Ayam ketawa menurutnya memang bukan ayam asli dari Bali. Ayam ini berasal dari Sulawesi Selatan. Pihak Pemda nantinya akan mengawasi mobilitas ayam ayam tersebut secara umum. Apabila paguyuban ayam ketawa melakukan kegiatan atau kontes, segera berkoordinasi dengan pemda setempat.
FB/REDY
FB/REDY
DARAH TIDAK DIJUAL-Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia, Provinsi Bali, Cok Gede Agung Adnyana SH, membantah bahwa kantong darah yang tersimpan di sejumlah rumah sakit swasta dan negeri, diperjualbelikan kepada pasien. Menurutnya, beban pembiayaan itu terletak pada hasil pemeriksaan dokter yang memeriksa kesehatan pasien dan kantong penyimpanan kantong darah ditempat khusus.
FB/REDY
FB/DEJE
SOROTI PODIUM-Puluhan warga Renon mendengar beberapa aspirasi yang disampaikan di atas podium. Ada yang mencatat dan adapula yang duduk santai usai berolahraga.
FB/REDY
FB/REDY
FB/DEJE
HAKIM PANTAU PODIUM-Sssttt,,ternyata diam diam, podium dipantau oleh salah seorang Hakim Pengadilan Negeri Denpasar. Dia adalah Firman Panggabean, yang usai berolahraga di Renon, singgah di podium. Sayangnya, Hakim asal Sumatera Utara ini enggan naik ke atas podium, dia hanya mendengarkan aspirasi dari jarak jauh.
FB/DEJE
PEDAGANG JUALAN-Sat Pol PP yang bertugas di Renon kembali kecolongan masuknya para pedagang yang masuk ke areal lapangan. Padahal sebelumnya, para pedagang dilarang berjualan. Sat Pol PP tidur ?
JANGAN NODAI AGAMA-I Putu Widiana berharap kepada generasi muda untuk berbaik hati dan tidak saling mencurigai. Seperti kasus menodai agama Hindu di social media terkait perayaan Nyepi. Dia berharap agar masyarakat yang tinggal di Bali saling menghargai satu sama lain dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
GARDU LISTRIK MELEDAK-Gardu listrik di pertigaan Jalan Taman Pancing-Gelogor Indah, Pemogan, Denpasar Selatan, sering meledak setiap dua minggu sekali. Padahal gardu tersebut sudah dicek petugas kelistrikan. Di podium, Dede, warga yang tinggal dekat gardu tersebut merasa ketakutan dan berharap kepada petugas terkait untuk mengecek mengapa gardu tersebut meledak setiap dua minggu sekali.
Layouter: Dejerie