FAJAR BALI
SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Harga Eceran: Rp 3.000,-
562/IX/RON
Selamat Pagi
Pak Gubernur Warga Pejarakan Ingin Miliki Kartu JKBM Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dielu-elukan kehadirannya oleh masyarakat Bali, khususnya di Kabupaten Singaraja. Namun sayangnya, realisasi program ini belum merata FB/DONY dirasakan masyarakat. Ketut Widia Pasalnya masih ada saja warga yang mengaku belum mengetahui keberadaan program ini. Salah satunya adalah Ketut Widia (42), warga asal Dusun Goris, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Widia selama ini sangat mengharapkan bantuan berupa jaminan kesehatan dari pemerintah. Sialnya, Widia tak tahu bahwa selama ini ada program JKBM dari
Dewan Lama Jangan Cuci Tangan Bentuk Tim Investigasi, Forbara Minta Pemprov Buka-bukaan Soal Data Hibah Belum jelasnya pertanggungjawaban hibah yang difasilitasi anggota dewan periode 2009-2014 terus menuai sorotan. Kali ini Forbara Bali yang angkat bicara. Mereka meminta agar anggota dewan, baik yang telah lengser maupun terpilih kembali yang turut memfasilitasi hibah yang belum jelas pertanggungjawabannya tak cuci tangan. Pemerintah Provinsi Bali juga diminta buka-bukaan soal data hibah yang belum jelas pertanggungjawabannya. DENPASAR-Fajar Bali Rasa penasaran masyarakat mengenai pertanggungjawaban dana
hibah memang tak ada surutnya. Apalagi laporan ‘sakti’ itu seolah turut menyepi pasca anggota dewan
periode 2009-2014 lengser. Tak ingin kondisi seperti ini berlarut-larut, masyarakat pun mulai menyusun strategi. Selain mendesak Pemerintah Provinsi Bali buka-bukaan data, mereka pun meminta agar anggota dewan yang sudah lengser tak cuci tangan. Tokoh yang cukup intens menyorot perihal pertanggungjawaban dana hibah ini adalah Ketua DPP Forum ke hal. 11
014/VI/KTR
Anak Candra Dicecar 50 Pertanyaan
ke hal. 11
Pesan Inspiratif Kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tapi kita dapat membangun generasi muda untuk masa depan. Franklin Roosevelt
DOMPET Dana Punia (Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014) UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit Jumlah Yang Diterima Hari ini Rp Saldo Per 08 September 2014 Rp Total Keseluruhan Rp
410,000 106,088,000 106,498,000
Daftar penyumbang selengkapnya di halaman 2
FB/SARJANA
GAGASAN-Nyoman Gunarsa (kanan) didampingi Wayan Geriya dan Nengah Medera ketika menggagas Seni Lukis Klasik Bali jadi WBD.
Gunarsa Gagas Seni Lukis Klasik Bali Jadi WBD SEMARAPURA-Fajar Bali Seni lukis klasik Bali yang sudah terkenal dan di koleksi oleh museum dunia dan Maestro Seni, Nyoman Gunarsa digagas untuk meraih penghargaan Warisan Bu-
daya Dunia (WBD). Hal ini disampaikan Nyoman Gunarsa selaku penggagas didampingi Wayan Geriya, Made Subrata di Museum Gunarsa, Senin (8/9) kemarin. Gagasan Nyoman Gunarsa ini didasari
atas pertimbangan bahwa seni lukis klasik Bali pernah mencapai puncak peradaban seni budaya pada abad ke XV, disaat pemerintahan Dalem Waturenggong. Dari
ke hal. 11
Potret Kemiskinan di Gumi Lumbung Beras (2-habis)
Dayuh Makan dari Hasil Memijat dan Membuat Banten Desa Karya Sari dan Belimbing, Tabanan ternyata ‘mengoleksi’ perempuan-perempuan tua yang berjuang tanpa suami untuk bertahan hidup. Setelah nenek Rantis, koran ini menemukan lagi perempuan tua yang hidup sebatangkara, tanpa suami. Namanya Ni Nengah Dayuh. Syukurnya, meski kian keriput, ia masih dipercaya jadi tukang pijat dan memiliki keahlian membuat banten. Ia hidup dari hasil menjalani dua profesi itu. Laporan: MADE DONI Tabanan
SEMARAPURA-Fajar Bali Kejari Klungkung, Senin (8/9) kemarin memeriksa putra-putri tersangka I Wayan Candra yakni Made Dwija Santha dan Luh Putu Widyapsari Jayanti sekitar pukul 11.45 Wita. Tak hanya anak, sepupu mantan bupati Klungkung bergelar doktor ini juga diperiksa. Dia adalah Nengah Nata Wisnaya alias Noha. Kasi Intel Kejari Klungkung, Suhadi mengakui telah memeriksa tiga orang keluarga Candra. Nata Wisnawa alias Noha ini diperiksa sebagai saksi terhadap Wayan Candra. Noha sendiri duduk sebagai Direktur pada PT Bali Perkasa Internasional yang bergerak ke hal. 11
Dishut Tetapkan Lima Zone Rawan Kebakaran
DENPASAR-Fajar Bali Musim kemarau datang, kekeringan pun mulai mengancam sejumlah wilayah di Bali. Utamanya Kabupaten Karangasem, Singaraja, dan Bangli yang tak sekadar kering, tapi juga menjadi kawasan rawan kebakaran. Senin (8/9) kemarin, Dinas Kehutanan Provinsi Bali pun menetapkan lima zone merah di Bali. Kini kelimanya mendapat pengawasan intensif sebagai upaya antisipasi kebakaran hutan hebat. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali, ke hal. 11
KEMISKINAN-Ni Nyoman Dayuh salah satu KK Miskin di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan. FB/DONi
Nama perempuan tua ini Ni Nengah Dayuh (90). Ia warga Banjar Belimbing, Desa Belimbing Sari. Dayuh merupakan satu dari 516 KK miskin yang ada di Desa Belimbing,
Kecamatan Pupuan. Nenek sebatangkara ini bertahan hidup dari keahlian memijat dan membuat banten untuk bayi yang baru lahir
ke hal. 11 026/VI/W-020
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2 Puluhan Warga Banjar Jaba Pura Datangi Polresta Denpasar DENPASAR-Fajar Bali Puluhan warga Banjar Jaba Pura Padangsambian Klod, dengan mengenakan pakaian adat madya, mendatangi Polresta Denpasar, pada Senin (08/09) kemarin. Kedatangan rombongan dipimpin pengacara I Made Suardana itu untuk memberikan dukungan terhadap Ni Nyoman Ngemin (76) yang melapor balik seorang pengusaha, I Wayan Sindhu. Terlapor I Wayan Sindhu dilaporkan atas dugaan melakukan perbuatan tidak menyenangkan berupa pemaksaan cap jempol diatas kwitansi terhadap Ni Nyoman Ngemin dan suaminya, I Wayan Rodi (80). Menurut Made Suardana, terlapor Sindhu awalnya mengontrak tanah seluas 300m2 milik I Wayan Rodi. Dalam kesepakatan tersebut, terlapor Sindhu hanya mengontrak selama 10 tahun terhitung mulai 1 Mei 2004. Dijelaskannya, sebelum masa kontrak habis atau tepatnya 9 Februari 2014, Sindhu bersama istri dan anaknya mendatangi rumah pelapor untuk membicarakan perpanjangan kontrak. I Wayan Rodi yang tidak bisa bergerak akibat stroke menolak keinginan terlapor. “Rupanya terlapor Sindhu memanfaatkan kondisi I Wayan Rodi yang sedang sakit. Dia (terlapor) menarik dan memaksa tangan I Wayan Rodi supaya membubuhkan cap jempol di kwitansi yang sudah disiapkan,”ujar Suardana kemarin. Melihat suaminya dipaksa, Ni Nyoman Ngemin yang notabenenya buta aksara menyatakan keberatan. Namun, Sindhu tidak menggubrisnya dan malahan memanggil anak angkat pelapor, Putu Angga Adi Pratama yang berusia 10 tahun untuk menandatangani kwitansi selaku saksi. Hanya saja, selesai tanda-tangan kwitansi, terlapor terkesan tergesa-gesa menyerahkan uang sebesar Rp 120 juta. “Ni Nyoman Ngemin berusaha mengejar terlapor bermaksud mengembalikan uang tapi tidak berdaya karena sudah lanjut usia,”beber mantan Ketua Ikadin Denpasar ini. Besoknya, Ngemin menceritakan permasalahan itu kepada keluarga dan diteruskan ke Kepala Desa Padangsambian Klod. Setelah dilakukan mediasi, disepakati apabila sampai 13 Agustus 2014 masalah belum selesai, Sindhu bersedia menutup toko yang dibangun diatas lahan milik I Wayan Rodi. “Sehari setelah keluarnya kesepakatan, aparat desa, banjar adat, dan LPM Padangsambian Klod mendatangi toko dan melalui karyawan terlapor akhirnya toko ditutup. Namun, bukannya menyelesaikan masalah, terlapor Sindhu malah melaporkan kepala desa ke Polresta Denpasar terkait penutupan tokonya. Tidak terima tindakan terlapor Sindhu, Ni Nyoman Ngemin memilih melapor balik ke Polreta Denpasar didampingi ratusan warga termasuk didampingi Kepala Desa Padangsambian Klod, I Gede Wijaya Saputra, Kepala Dusun, I Nyoman Suyasa, Ketua LPM Ida Bagus Kompyang Gede. Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Denpasar AKP I Nengah Sadiarta membenarkan masuknya laporan korban. R-005
Kuasai Sabu Dituntut 4 Tahun
DENPASAR-Fajar Bali Terdakwa Ahmad Junadi (28) yang menjadi terdakwa dalam kasus narkotika, nampaknya harus berfikir ulang untuk melakukan tindak pidana serupa. Sebab, pada persidangan, Senin (8/9) kemarin terdakwa oleh jaksa A Luga Herlianto dituntut 4 tahun penjara. Tak hanya itu, terdakwa juga dituntut dengan hukuman denda senilai Rp 800 juta atau subsider 3 bulan penjara. Jaksa menuntut pidana karena menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana menyimpan, memiliki, mengusai atau menyediakan narkotika jenis sabu sabu sebarat 3,33 gram. Pebuatan terdakwa sebagaimana tertuang dalam Pasal 112 ayat (2) UU RI. No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Atas tuntutan itu, terdakwa yang tidak didampingi penasehat hukum itu tidak mampu berbuat banyak. Dia hanya mengatakan menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Sementara itu, terungkap dalam fakta persidangan, terdakwa ditangkap polisi pada tanggal 6 Mei 2014 lalu sekira pukul 17.30 wita. Terdakwa Ahmad Yatim Rianto (terdakwa dalam berkas terpisah) menghubungi terdakwa untuk memesan sabu. Keduanya ditangkap di sebelah barat Toko Bali Helm, Jl. Teuku Umar Barat. Polisi berhasil menemukan sabu dengan berat keseluruhan 3,33 gram milik terdakwa. W-007
DOMPET Dana Punia
DAFTAR NAMA PENYUMBANG NO.
NAMA
ALAMAT
JUMLAH
UPT Dispenda Prov. Bali Kab. Karangasem 2961 I wayan Cekeg,SH,MH Badung Rp 50,000 2962 I Gede Budiana,SE Denpasar Rp 25,000 2963 Ida Bagus Alit Dharmaja,SE Denpasar Rp 25,000 2964 I Made Supatra,S.Sos Sempidi Rp 25,000 2965 I Wayan Subrata,SP Karangasem Rp 15,000 2966 I wayan Sadra Denpasar Rp 15,000 2967 I Wayan Suberata,S.Sos Karangasem Rp 15,000 2968 I Gede Yudana,Spi Karangasem Rp 15,000 2969 I Wayan Sujana Karangasem Rp 15,000 2970 I wayan Gede Gunarsa Denpasar Rp 15,000 2971 I Nyoman Arya Tohjiwa Karangasem Rp 15,000 2972 I Ketut GedeSubagiarta Karangasem Rp 15,000 2973 Made Ngurah Swastika Karangasem Rp 15,000 2974 I Ketut Temaya Karangasem Rp 15,000 2975 I Ketut Sudiasa Karangasem Rp 15,000 2976 I Made Artikayasa Karangasem Rp 15,000 2977 I Wayan Mariana Karangasem Rp 15,000 2978 I Made Parnama Karangasem Rp 15,000 2979 I Gusti Ayu Putu Mariati Karangasem Rp 15,000 2980 I Nengah Dauh Karangasem Rp 15,000 2981 I Gede Winantera Karangasem Rp 15,000 2982 I Putu Gede Adnyana,Sh Karangasem Rp 15,000 2983 Made Dewi Jayanti,S.STP Karangasem Rp 15,000 Total Rp 410,000 Jumlah Yang Diterima Hari ini Rp 410,000 Saldo Per 08 September 2014 Rp 106,088,000 Total Keseluruhan Rp 106,498,000
FAJA R BALI
SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Pembunuh Saudagar Ayam di Pasar Adat Bualu
Mengaku Dibayar Rp 30 Juta, Dua Kali Gagal Membunuh DENPASAR-Fajar Bali Kasus terbunuhnya Abud Yasid, saudagar ayam yang dicarok oleh pembunuh bayaran bernama Supandi (berinisial S, red) alias Busri, terus didalami unit Jatanras Polda Bali. Terungkap dari hasil penyidikan, tersangka Supandi yang ditangkap di Sumenep Madura, pada Sabtu (06/09) sekitar pukul 02.30 Wita mengaku dibayar sebesar Rp 30 juta oleh tiga pelaku yang kini masih buron, berinisial AB, AM dan ER. Namun setelah membunuh korban, tersangka hanya dibayar sebesar Rp 12 juta rupiah. Sumber petugas Dit Reskrimum Polda Bali mengatakan, tersangka Supandi mengaku bahwa awal Maret 2014 lalu, ditawari oleh tiga pelaku untuk membunuh korban. Tiga pelaku mengatakan kepada tersangka Supandi bahwa korban, Abu Yasid memiliki ilmu santet. Akibat dari ilmu santet yang dimiliki korban, istri AM mengalami sakit perut dan jari jarinya mengeluarkan ulat kecil. ’’Tiga pelaku menawari tersangka Supandi untuk membunuh korban dan dibayar sebesar Rp 30 juta, jelas sumber petugas yang enggan disebut namanya itu, Senin (08/09) kemarin. Ditawari segepok uang, tersangka Supandi mengiyakannya. Nah, pada 18 Mei 2014 lalu, tersangka Supandi dijemput AM di rumah Abdur di Jalan Karya Makmur Gang Mukuh Sari nomor 1, Denpasar. Darisana Supandi diajak ke rumah ER den-
gan mengendarai sepeda motor Vario menuju Jalan Segara Madu belakang Rumah Sakit Kasih Ibu, Jalan Teuku Umar, Denpasar. Di rumah ER, keempatnya membahas pembunuhan terhadap Abu Yasid, saudagar ayam yang berjualan di Pasar Adat Bualu, Kuta Selatan. Sumber mengatakan rencana pembunuhan terhadap korban Abu Yasid sudah dua kali gagal dilakukan. Pertama pada awal Maret 2014 sekitar pukul 03.00 dinihari, saat itu tersangka Supandi dan AB menuju rumah korban Abu Yasid di Taman Ayodya Mumbul Kuta Selatan. Usai berkumpul di rumah tersangka AM di Jalan Pratama Gang Pendidikan Nusa Dua, keduanya menunggu korban disimpang tiga dengan mengendarai Honda Beat, sambil membawa kapak. Pembunuhan itu gagal dilakukan karena setelah ditunggu hampir satu jam lebih, korban tidak keluar dari rumahnya. Kedua, pembunuhan direncanakan pada Selasa (20/05) lalu sekitar pukul 03.00 dinihari. Giliran tersangka Supandi dan ER berangkat ke Pasar Adat Bulau Kuta Selatan untuk membunuh korban. Tapi gagal karena korban Abu Yasid tidak muncul. Nah, ketiga kalinya pada Kamis (22/05) sekitar pukul 03.00 dinihari, tersangka Supandi bersama ER kembali berangkat ke pasar di Jalan Pratama Nusa Dua dengan mengendarai motor Vario. Pelaku ER menunggu di sebelah utara pasar, sedangkan tersangka Supandi masuk ke
FB/HS
Tersangka Supandi diapit petugas unit Jatanras Polda Bali saat ditangkap di Sumenep Madura, Sabtu lalu.
pasar pura pura membeli daging ayam bersama AM. Kemudian, sekitar pukul 03.30 dinihari, tersangka Supandi menunggu korban disebelah utara pasar. Tak lama, sekitar 10 menit kemudian, pelaku AM menghubungi tersangka Supandi melalui SMS singkat dan mengatakan agar tersangka Supandi siap-siap karena korban Abu Yasid sudah keluar dari pasar. ”Di dalam pasar pelaku bernama AM sudah mengintai korban dan mengabarkan kepada tersangka Supandi agar bersiap diri karena korban sudah keluar dari pasar,” beber sumber. Setelah melihat korban keluar
Pencuri Kotak Amal 19 TKP Beraksi Naik Avanza
DENPASAR-Fajar Bali Pencuri yang satu ini termasuk orang kaya. Sebut saja Catur Adhyaksa (41) tinggal di Dalung Permai Blok B3/VI nomor 167 Badung. Dengan mengendarai mobil Avanza warna hitam DK 1296 C, tersangka beraksi mencuri kotak amal di musholla Beachwalk Jalan Pantai Kuta, pada Minggu (07/09) dinihari. Apes, aksi pencurian yang dilakukan lelaki asal Gersik Jawa Timur ini gagal total setelah dipergoki satpam setempat. Tersangka Catur Adhyaksa ditangkap langsung oleh satpam Beachwalk, I Wayan Sukadarsana (40) tinggal di Jalan Buana Raya Gang Buana Ayu, Denpasar. Tersangka diketahui beraksi di Musholla Beachwalk Jalan Pantai Kuta, pada Minggu (07/09) sekitar pukul 01.00 dinihari. Menurut keterangan satpam, tersangka Catur datang dengan mengendarai mobil avanza warna hitam DK 1296 C dan langsung menuju mosholla. Melihat suasana sepi dan aman, tersangka Catur kemudian mencongkel kotak amal di Musholla dengan pemotong besi. Setelah berhasil mengambil uang di kotak amal sebesar Rp 2.359.000, tersangka asal Gersik Jawa Timur ini keluar. Tiba tiba saja, satpam muncul dan langsung menangkapnya dan diserahkan ke Polsek Kuta. ”Gerak gerik pelaku sudah diikuti satpam sejak dia masuk ke musholla. Setelah mencongkel dan mengambil uang di kotak amal, satpam langsung menangkapnya, jelas Kapolsek Kuta Kompol Nyoman Sebudi, Senin (08/09) kemarin. Kapolsek mengatakan, pihaknya mengamankan mobil tersangka Avanza yang diparkir di Bassmen Beachwalk. Sebuah alat berupa pemotong besi yang dipakai mencongkel kotak amal turut diamankan. Sementara dari keterangan tersangka Catur, dia telah beraksi sebanyak 19 TKP. “Dia mengaku sudah beraksi mencuri kotak amal di masjid dan Musholla di 19 TKP,” jelas Kompol Sebudi. 19 TKP itu yakni Al Masjid Al Hijriah Ker-
FB/HS
Tersangka Catur Adhyaksa digelandang ke Polsek Kuta usai ketahuan mencuri di musholla Beachwalk Kuta.
obokan 2 kali, Musholla Polresta Batul Amanah 4 kali, Masjid Dukuh Sari Gatsu Barat 1 kali, Masjid Perum Palapa Sidakarya 1 kali, Masjid Anur Ponorogo 1 kali, Masjid Polda 2 kali, Masjid Tuban Patung Kuda 1 kali, Masjid Bandara 1 kali, Masjid Puja Mandala 1 kali, Masjid Tanjung Benoa 1 kali, Masjid Beachwalk, Kuta, 4 kali. Diinformasikan, pencurian kotak amal itu diduga sudah direncanakan tersangka. Agar tidak dicurigai sebagai pencuri, tersangka Catur berpura–pura bersembahyang dan kemudian mengintai dimana kotak amal disimpan. Setelah mengetahui situasi aman, tersangka pun beraksi. Sumber mengatakan, tersangka Catur beraksi pada dinihari, disaat mushola tidak dijaga. R-005
Tiga Truk Motor Pelajar Terjaring Razia
DENPASAR-Fajar Bali Jajaran Sat Lantas Polresta Denpasar menggelar razia di Jalan Kamboja Denpasar, pada Senin (08/09) kemarin. Razia ini diperuntukkan kepada pengendara yang masih dibawah umur. Hasilnya, tiga truk berisi motor pelajar diangkut dalam razia tersebut. Kasat Lantas Polresta Denpasar, Kompol Nyoman Nuryana mengatakan razia ini bertujuan untuk menjaring para pelajar
SMP dan pengedara di bawah umur yang masih berkeliaran di jalan raya. Selain itu, razia juga dilakukan untuk menekan jumlah pengendara di bawah umur. ’’Dijalan sering ditemukan pelajar yang melakukan pelanggaran, bebernya kemarin. Dalam razia tersebut katanya, pihaknya menjaring beberapa pelajar yang mengendarai motor. Pelanggaran itu berupa tidak memiliki SIM, tidak mengenakan
helm, tanpa kaca spion, tidak memasang plat kendaraan polisi, dan knalpot tidak standar alias brong. Hasilnya, dalam razia tersebut ada 54 pelajar yang ditilang, 33 motor ditahan dan 21 STNK diamankan. Motor-motor itu langsung diangkut ke Polresta Denpasar dengan menggunakan tiga unit truk. “Nantinya kendaraan ini akan diproses di persidangan, tegasnya. R-005
dari pasar dengan mengendarai sepeda motor, tersangka Supandi langsung bergerak dan mengarahkan celuritnya ke arah korban. Korban dicarok sebanyak 3 kali, dua kali dibagian belakang leher kanan dan satu kali bagian perut. Sementara saat membacok bagian perut, gagang celurit terlepas. Korban yang mengenakan celana pendek biru dan kaos kuning tewas dilokasi kejadian. Usai membunuh korban, tersangka Supandi diberikan uang sebesar Rp 1 juta oleh ER untuk bekal kabur ke rumah adik ipar tersangka di Desa Penjarakan Probolinggo, Jawa Timur. Empat hari kemudian, pelaku AB menemui tersangka dan memberikan
uang sebesar Rp 12 juta. Sebulan kemudian, tersangka Supandi pulang ke rumahnya di Desa Sentol Daya Kecamatan Peragaan Sumenep Madura hingga ditangkap unit Jatanras Polda Bali dipimpin Kanit Jatanras Kompol Putu Pande Sugiartha, pada Sabtu (06/09) dinihari. Sementara itu Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan, pihak Dit Reskrimum Polda Bali masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap tersangka Supandi.Pemeriksaan ini untuk mengejar tiga pelaku lain yang masih buron. “Keterangan pelaku masih didalami,tandasnya kemarin. R-005
Polresta Denpasar Gerebek Pencetak Upal di Semarang
DENPASAR-Fajar Bali Jajaran Reskrim Polresta Denpasar mengerebek lokasi pencetak uang di Semarang, pada Minggu (07/09) lalu. Petugas mengkeler pencetak uang berinisial AH dengan barang bukti peralatan cetaknya. Pengerebekan ini berawal dari tertangkapnya seorang kurir wanita bernama Diana Wahyuni di tempat pengiriman jasa TIKI di Jalan Kapten Regug, Denpasar, pada Senin (01/09) lalu. Menurut sumber Reskrim Polresta Denpasar, tersangka AH ditangkap atas informasi dari tersangka Diana Wahyuni yang ditangkap di TIKI dengan barang bukti uang palsu sebesar Rp 21 juta. Puluhan juta upal tersebut terdiri dari pecahan Rp 100 ribu sebanyak 210 lembar. Dari keterangan tersangka Diana inilah petugas mengejar tersangka AH di Semarang. “Pengakuan tersangka, upal dipasokdariSurabayaJawaTimur,” beber sumber petugas kemarin. Hasil penyelidikan, petugas Reskrim Polresta Denpasar dip-
impin Kanit 1 Iptu Sulhadi mengerebek Semarang dan menangkap boss besarnya, berinisial AH. Pengerebekan itu berlangsung pada Minggu (7/9) dan polisi berhasil mengamankan ratusan lembaruangpalsupecahanRp100 ribu. Selain itu, polisi juga mengamankan alat pencetak uang palsu milik AH. Sejauh ini tersangka AH masihdikelerpetugaskeDenpasar. AKP IB Sarjana yang dikonfirmasi mengatakan belum mendapat informasi rinci terkait penangkapan tersebut. “Nanti saya cek ke Sat Reskrim dulu,” ujarnya saat dihubungi Senin (8/9). Seperti diketahui sebelumnya, Satuan Reskrim Polresta Denpasar berhasil menangkap wanita bernama Diana Wahyuni, 40 yang merupakankuriruangpalsu(upal) pada Senin (1/9). Tersangka Diana ditangkap pada Senin siang sekitar pukul 12.00 Wita, saat mengambil paketan air mineral dari Surabaya. Dus air mineral ini ternyata berisi 210 lembar uang pecahan Rp 100 ribu yang dinyatakan palsu. R-005
DENPASAR-Fajar Bali Seorang pria bernama I Gusti Ngurah Arya wijata (53) harus menjadi terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar. Pasalnya karena isengnya menggunakan kartu debit milik bule bernama Lukas Smith sehingga berhasil mengurasnya hingga mencapai Rp 15 juta. Karena itu, pria yang beralamat di Pondok Kampial Blok A2, Lingkungan Ancak, Desa Benoa itu dituntut hukuman oleh jaksa penuntut umum (JPU) Ni Putu Evy Widhianrini yang diwakili jaksa Dipa, dengan pidana penjara selama 10 bulan. Dalam amar tuntutanya, jaksa yang bertugas di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali itu terbukti melaku-
kan tindak pidana sebagaimana tertuang dalam Pasal 480 ayat (2) Jo. Pasal 64 ayat 1 KUHP. "Memohon kepada majelis hakim untuk menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama 10 bulan,"kata jaksa yang akrab disapa Dipa itu. Dalam surat tuntutan jaksa, perbuatan terdakwa berawal dari korban, Willam Lukas Smith yang kehilangan sebuah dompet, pada tanggal 9 April 2014 di Lingga Sampura Tanjung, Benoa. Dalam dompet itu, selain uang juga ada beberapa barang lain seperti, kartu ATM, Kartu Visa Debet ANZ dan Sim C. Terdakwa menemukan dompet korban dan membelanjakan kartu debit untuk berbelanja. W-007
Bobol Kartu Debit, Dituntut 10 Bulan
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan) Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTAPLUS Pendidikan Karakter Harus Ditunjang Profesionalisme Guru
FAJA R BALI
SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Pendidikan karakter menuntut profesionalisme guru sebagai peran penting pendidik di sekolah. Tanpa ada peningkatan profesionalisme guru, pendidikan karater tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan bersama.
DENPASAR-Fajar Bali Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra, menegaskan hal itu saat membuka Seminar Pendidikan Karakter di Graha Sewaka Dharma, Lumintang, Senin (8/9) kemarin. Seminar yang menghadirkan pembicara dari pengamat pendidikan Prof. Dr. I Wayan Maba, dan I Gusti Lanang Jelantik Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Denpasar, serta dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar I GN Eddy Mulya, dan SKPD Terkait. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepakatan bersama Grand Desain Pendidikan Karakter di Kota Denpasar, antara Walikota, Disdikpora Kota Denpasar, Ketua PGRI Kota Denpasar, Gerakan Pramuka, Kepala Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Anak dan Perempuan (KBPP), dan Majelis Madya Kota Denpasar. Wa l i k o t a R a i M a n t r a
melihat, dunia pendidikan saat ini saat ini tidak cukup selesai di sekolah, namun terbagai menjadi tiga yakni, sekolah, keluarga dan lingkungan. Sehingga pendidikan harus dimulai dari t i n gka t p e n d i d i ka n a n a k usia dini, dan sekolah dasar dengan memberikan pemahaman konsep kreatif serta mendorong siswa untuk terpacu mencari pengetahuan secara mandiri tanpa rasa takut. “Apa yang dilakukan oleh para guru dan orang tua di rumah, hal itu pula akan diikuti oleh anak-anak itu sendiri,” terang Rai Mantra. Pendidikan karakter, lanjut Rai Mantra juga berhubungan erat dengan pendidikan inklusi memberikan pelayanan kepada siswa yang memiliki permasalahan di sekolah, yang nantinya dapat berkoordinasi dengan KBPP dan Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar. “Permasalahan siswa disekolah dapat dilakukan langkah prepentif dan melakukan koordinasi
FB/CAR
TEKEN MoU--Walikota IB. Rai Mantra, menandatangani nota kesepakatan bersama Grand Desain Pendidikan Karakter di Kota Denpasar, bersama Disdikpora, Ketua PGRI, Gerakan Pramuka, Kepala Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Anak dan Perempuan (KBPP), dan Majelis Madya Kota Denpasar, dalam seminar sehari di gedung Sewaka Dharma, Lumintang, kemarin
dengan baik antara Kepala Sekolah, Guru Badan Konseling dan KBPP melalui P2TP2A,” ujar Rai Mantra Penandatanganan nota
Terkait Gabengnya Aturan Pilkada
5 KPU di Bali Datangi Pusat
Gde John Darmawan
FB/DOK
DENPASAR–Fajar Bali Masih gabengnya aturan penyelenggaraan Pilkada yang hingga kini msih diributkan di pusat, sangat berpengaruh terhadap rencana penyelenggaraan PIkada di daerah. Peraturan yang tertuang dalam Undang-undang Pilkada teranyar ini pun membuat para penyelenggara pilkada di Bali was-was. Aturan pilkada yang tak jelas alias gabeng ini menghambat segala proses tahapan pilkada menjadi berantakan karena harus menunggu aturan tersebut. Sedangkan di Bali sudah sepakat menyelenggarakan pilkada serentak di lima kabupaten/kota (Denpasar, Badung, Tabanan, Karangasem, dan Bangli). Gabengnya aturan tersebut, “memaksa” lima KPU penyelenggara pilkada tersebut, mendatangi KPU pusat, Senin (8/9). “Sekarang saya bersama empat KPU serta kesbangpol dari masing-masing daerah penyelenggara
pilkada Mei 2015 ada di Jakarta. Kami sudah digedung KPU pusat. Ini kami sudah menunggu kesempatan untuk diterima dari jajaran KPU RI,” aku Ketua KPU Kota Denpasar, I Gede John Darmawan, saat dihubungi kemarin. Kedatangan mereka ke Jakarta, kata John Darmawan guna konsultasi dan mempertanyakan kepastian aturan mengenai pilkada. Mengingat di pusat ada perdebatan mengenai pilkada dengan dipilih oleh jajaran DPRD. “Kalau aturan itu dipergunakan, kami juga harus mengetahui secara pasti apakah pilkada yang kami rencanakan serentak 19 Mei tahun depan kena imbas UU pilkada yang baru itu atau tidak,” katanya. Jika harus terkena imbas aturan baru, itu artinya akan mengubah tahapan pilkada di lima kabupaten di Bali, salah satunya Denpasar. Tak hanya itu, penganggaran yang diajukan ke pemerintah daerah setempat tidak akan dipergunakan lagi. “Kalau harus pakai aturan yang baru, berarti tidak ada penganggaran. Segala mekanismenya pun akan berubah pula,” jelasnya. Sebagaimana diketahui, lima kabupaten/kota di Bali yang menyelenggarakan pilkada sudah sepakat dengan melakukan pilkada serempak tanggal 15 Mei 2019. Masing-masing daerah termasuk Denpasar bahkan sudah menyiapkan segala sesuatu guna menyongsong pesta demokrasi tersebut. Khusus KPU Denpasar, sebelumnya juga mengajukan anggaran sebesar Rp 16,6 miliar di APBD Induk 2015, dan Rp 3 miliar di APBD Perubahan 2015 sebagai biaya pilwali dengan asumsi dua kali putaran. Jika UU Pilkada dengan pemilihan langsung oleh wakil rakyat di DPRD, maka anggaran hampir Rp 20 miliar yang sudah disetujui dewan itu mubasir alias tak terpakai. R-004
PS Ilmu Sejarah Gelar Seminar Nasional
DENPASAR-Fajar Bali Memperingati jubelium emas atau hari jadinya yang ke-50, Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Udayana, yang kini bernama Program Studi (PS) Ilmu Sejarah, Rabu (10/9) besok, akan menggelar seminar nasional dan temu alumni. Ketua Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra dan Budaya, Dra. AA Ayu Rai Wahyuni, M.Si., mengatakan, peringatan 50 tahun Program Studi Ilmu Sejarah sebenarnya jatuh pada 18 Agustus. Namun karena saat itu masih dalam suasana libur, peringatan jubelium emas tahun ini baru terlaksana, Rabu
ONLINE: www.fajarbali.com
(10/9) besok. Dikatakan, dalam peringatan kali ini akan diisi seminar nasional dengan tema ’’tradisi lokal dan historiografi : relasinya dalam penguatan karakter bangsa Indonesia’’. Seminar nasional ini akan menghadirkan pembicara, Prof. Dr. Taufik Abdullah, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Selain itu, juga akan tampil guru besar yang juga alumnus Jurusan Sejarah, Faksas, Unud, Prof . Dr. Phil. I Ketut Ardhana, MA, Drs. I Made Purna, M.Si., serta pembicara asal Sulawesi Tenggara, LA Aso, Spd., M.Hum. Menurut Sri Wahyuni, seminar yang
akan dilaksanakan di aula Fakultas Sastra dan Budaya ini akan dimulai pukul 09.00 Wita. Sedangkan para peserta seminar, selain kalangan alumni, juga akan diikuti para mahasiswa, serta guruguru sejarah SMA se-Bali. Setelah seminar, peringatan akan dilanjutkan dengan temu alumni. ‘’ Mengingat pentingnya kegiatan ini, kami harapkan para alumni Jurusan Sejarah bisa hadir. Selain untuk mempererat tali silaturahmi, kehadiran para alumni diharapkan dapat memotivasi dan memberikan semangat kepada para mahasiswa yang tengah menekuni ilmu sejarah,’’ ujar Sri Wahyuni. R-004
3
gan kepramukaan serta PGRI Kota Denpasar. “Seminar ini akan kita teruskan di masing-masing unit jenjang pendidikan, serta diharapkan dimasing-masing unit ini nantinya dapat melakukan penandatanganan nota kesepakatan antara sekolah dan orang tua itu sendiri,’ ujar ketua opanitia, Nyoman Muditha. Diharapkan dunia pendidikan melalui grand desain ini dapat menggawangi pendidikan karakter tersebut, sehingga g e n e ra s i ke d e p a n d a p a t memiliki sikap prilaku yang baik dilingkungan, keluarga, sekolah dan Bangsa Indonesia itu sendiri. Ketua Kwarcab Pramuka Kota Denpasar I Gusti Lanang Jelantik mengatakan pendidikan karakter melalui gerakan pramuka di Kota Denpasar telah berjalan dengan baik. Gerakan Pramuka sudah menjadi ekstrakurikuler wajib di Kota Denpasar yang menga cu pa da Permendikbud 81 A Lampiran 2 yang menyatakan bahwa Pramuka wajib dilaksanakan sebagai ekstrakulikuler di sekolah. sehingga ada 3 bentuk kegiatan Kepramukaan di sekolah yang meliputi Blok, Reguler, dan Aktualisme yang nantinya dapat men j a di in dika tor b imb ingan pendidikan Kepramukaan di masing-masing sekolah. R-004
kesepakatan terkait grand desain implementasi pendidikan karakter di Kota Denpasar dengan melakukan kesepakatan antara pen-
didikan formal, informal dan non formal. Yang melibatkan pada pendidkan formal yakni sekolah melalui Disdikpora Kota Denpasar, in-
fromal melalui keluarga dan masyarakat yang bekerjasama dengan Majelis Madya Desa Pekraman Denpasar, non formal bekerjasma den-
MANGUPURA-Fajar Bali Jelang pelantikan I Made Sudiana sebagai Wakil Bupati (wabup) Badung, Bupati Badung A.A. Gde Agung, Senin (8/9) kemarin, meninjau langsung kesiapan ruang kerja dan fasilitas bagi wabup. Peninjauan tersebut guna memastikan berbagai fasilitas tersebut siap digunakan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugastugas pemerintahan. Dalam peninjauan kemarin, Bupati Gde Agung tampak sangat serius dan detail memperhatikan kondisi ruangan wabup. Mulai dari ruang kerja, ruang tamu, ruang rapat dan ruang sekpri. Secara detail dan serius, Gde Agung melakukan pengecekan kondisi ruangan dan perlengkapan kerja yang ada di dalamnya. Bahkan tak tanggung-tanggung, toilet juga menjadi salah satu poin pemeriksaan. Turut mendampingi Gde Agung dalam peninjauan t e r s e b u t , S e kd a B a d u n g Kompyang R. Swandika, Kepala BKD Diklat I Gede Wijaya,
Kabag Humas dan Protokol A.A. Gede Raka Yuda serta Kabag Umum Ida Bagus Oka Dirga. Usai memeriksa ruangan wabup, Gde Agung dan jajarannya juga memeriksa secara detail kendaraan dinas wabup berupa Toyota Camry DK 5 Q keluaran tahun 2007 dan kendaraan lapangan Toyota Prado Land Cruiser tahun 2007 . Lagi-lagi, Gde Agung secara detail melakukan pengecekan guna memastikan, kendaraan dinas tersebut berfungsi dengan baik. Fasilitas lain yang menjadi perhatian serius Gde Agung yakni terkait keberadaan personil yang mendampingi Wabup yakni ajudan dan sekpri bagi wabup. Bupati Gde Agung meminta orang-orang yang menjadi ajudan dan sekpri wabup adalah mereka yang sudah memahami mekanisme kerja di lingkungan wabup sehingga diharapkan bisa maksimal membantu kelancaran pelaksanaan tugas wabup. “Pemeriksaan ini untuk melihat secara
Jelang pelantikan I Made Sudiana sebagai Wakil Bupati (wabup) Badung, Bupati Badung A.A. Gde Agung, Senin (8/9) kemarin, meninjau langsung kesiapan ruang kerja dan fasilitas bagi wabup
Bupati Gde Agung Pantau Fasilitas Dinas Wabup
FB/HERY
langsung kondisi ruangan dan kelengkapan penunjang kerja wabup guna memastikan kelancaran pelaksanaan tugas wabup baru nanti,” ujar Gde Agung. Usai memeriksa ruang kerja dan fasilitas untuk wabup, siang harinya, Bupati Gde Agung juga menyempatkan diri meninjau persiapan pelantikan wabup di DPRD Badung. Pada kesempatan
tersebut, Gde Agung kembali mengungkapkan harapan, kehadiran wabup nantinya dapat membantu tugasnya sebagai bupati dalam melaksanakan program pembangunan, pemerintahan dan fungsi-fungsi kemasyarakatan. Pihaknya berharap, kebersamaan serta soliditas yang telah terjalin selama ini di pemerintahan Badung dapat ditingkatkan. W-014*
tangan dari pimpinan partai. Pasalnya, ketua DPC Gerindra Kota Denpasar, I Komang Swastika masih ada di luar daerah. ‘’Mungkin besok (Selasa – ini) baru bisa ditandatangani,’’ ungkap sekretaris Fraksi Gerindra, I Bagus Made Wirajaya. Meski demikian, Wandhira mengaku masih ada waktu, karena ketentuannya dua bulan setelah pelantikan. Pihaknya tetap berharap pembahasan mengenai alat kelengkapan, baik mengenai kode etik, tata tertib, badan anggaran dan badan musyawarah bisa dipercepat. Termasuk menetapkan pimpinan definitif. ‘’Kalau batas waktunya memang dua bulan setelah pelantikan, tapi menurut kami lebih cepat lebih baik,’’ ucap politisi Golkar ini. Pembentukan alat kelengk a p a n D e wa n , t e r m a s u k pimpinan definitif menurut Wandhira, perlu dipercepat, mengingat tugas-tugas d e wa n , k h u s u s nya ya n g berkaitan pengawasan sudah banyak yang menunggu. Teru-
tama mengenai pengawasan terhadap sejumlah proyek fisik yang saat ini tengah berjalan. ‘’Kalau sekarang kan susah, jika ingin melakukan pengawasan proyek komisi yang membidangi juga belum ada,’’ ujarnya. Selain masalah pengawa s a n , D e wa n D e n p a s a r j u ga s u d a h d i t u n g g u s e jumlah pekerjaan rumah, yakni menyelesaikan beberapa ranperda, seperti ranperda bangunan gedung dan ranperda tower. Sebagaimana diketahui, dengan bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Gerindra, sudah dipastikan DPRD Kota Denpasar hanya akan didukung lima fraksi. Bahkan, nama-nama yang akan diplot menjadi ke t u a f ra ks i s u d a h h a m pir pasti. Untuk Gerindra dipercayakan kepada I Ketut Budiarta; Hanura, IB Ketut Kiana; Demokrat, AA Susruta Ngurah Putra; Golkar, P u t u O ka M a h e n d ra d a n PDI Perjuangan, Kadek Agus Arya Wibawa. R-004
Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan Tersendat
PDIP dan Gerindra Belum Serahkan Unsur Pimpinan Fraksi DENPASAR-Fajar Bali Meski telah dilantik sekitar tiga minggu, jajaran pimpinan sementara DPRD Kota Denpasar belum dapat melakukan pembahasan terkait pembentukan alat-alat kelegkapan Dewan. Hal itu dikarenakan belum semua partai politik menyerahkan nama-nama yang duduk sebagai unsure impinan fraksi. Wakil Ketua sementara DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu surat resmi terkait unsur pimpinan fraksi, terutama dari dua partai politik yaitu PDI Perjuangan dan Gerindra. ‘’Tadi (Kemarin, red) saya sudah koordinasi dengan Sekwan, Pak Rai Suta. Menurut Pak Rai Suta, belum semua partai politik yang menyerahkan daftar nama unsur pimpinan
FB/CAR
Wayan Mariyana Wandhira
fraksi. Oleh sebab itu, kami tunggu dulu biar lengkap baru akan dilaksanakan rapat pleno,’’ kata Wandhira, Senin (8/9) kemarin. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa membenarkan, surat tersebut belum diserahkan ke sekretaris dewan. ‘’Mungkin, Rabu (10/9) akan kami serahkan,’’ ujarnya. Sedangkan Gerindra belum menyerahkan surat resmi, karena masih menunggu tanda
Layouter: Wiadnyana
DAERAH
4 Festival Danau Batur Ditiadakan BANGLI-Fajar Bali Sudah menjadi tradisi setiap bulan Oktober digelar Festival Danau Batur (FDB) , Namun sayang festival yang digagas Jro Wacik yang saat itu duduk sebagi Menteri Pariwisata , untuk festival ke- 4 tahun ini ditiadakan. Alasannya , anggaran dari pusat dipangkas. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli I Wayan Adnyana saat dikonfirmasi, Senin (8/9), membenarkan kalau FDB tahun ini tidak diadakan , karena terbentur masalah anggaran . Hal ini disebabkan oleh anggaran pendamping yang disediakan Pemkab Bangli Rp 300 juta tidak cukup untuk menyelenggarakan FDB. Sementara anggaran pusat berkisar antara Rp 400 juta yang selama ini dimanfaatkan untuk penyelenggaraan FDB dipangkas. “Anggaran pusat tahun ini dipangkas, makanya penyelenggaraan FDB terpaksa dipending hingga tahun depan,”ujar pria asal Desa Batur ini. Sementara untuk anggaran yang telah masuk dalam APBD Induk, maka dalam APBD Perubahan terpaksa dialihkan untuk kebutuhan lain, seperti pembuatan website dan lain-lainnya. Sementara berkaitan dengan penyelenggaraan FDB berikutnya, pihaknya akan merancang lebih matang lagi. Jadi pihaknya menjamin kalau FDB tahun 2015 bisa berjalan. “Kita optimis tahun depan Festival Danau Batur bisa kita selenggarakan kembali,”sebutnya. Sementara dari beberapa kali penyelenggaraan FDB ternyata tidak membawa dampak atau pengaruh yang signifikan terhadap kunjungan wisman ke Kintamani. Malahaan penyelenggaraan dari FDB terkesan menoton, yakni perserta yang dilibatkan hanya lokal. Semestinya FDB tersebut bisa mengundang peserta dari luar Bali maupun luar negeri, dengan demikian tujuan dari penyelenggaraan yakni untuk mempromosikan objek wisata di Kintamani bisa tercapai. W-002
Sekda Tekankan Kebersihan Kantor
FAJA R BALI
SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Api di Lereng Gunung Agung Telah Padam BPBD Karangasem Tetap Siaga Kebakaran di lereng Gunung Agung yang sempat terjadi kemarin berangsur mulai padam. Meskipun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, KRPH, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Karangasem tetap siaga penuh untuk mengantisipasi jika sewaktuwaktu lereng gunung tertinggi di Bali tersebut kembali terbakar. AMLAPURA-Fajar Bali Seperti dikatakan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem I Dewa Gede Darma Mulianta saat ditemui Koran ini, Senin (8/9) kemarin, dari pantuan tim yang diterjunkan tadi pagi (kemarin,red), memang masih ada terlihat satu titik asap di wilayah Batu Giling,Desa Dukuh,Kubu. Hanya saja, titik asap tersebut berada sangat jauh dari pemukiman warga, perkiraannya berada diketinggian 1.100 sampai 1.200 DPL. Pihaknya memperkirakan,
saat siang hari memang bara api tidak terlihat sehingga kelihatan tidak ada titik-titik api. “Karena siang hari bara apinya tidak kelihatan, hanya terlihat satu titik asap berada di Batu Giling,biasanya titik api akan kelihatan pada malam hari,” ujar pria yang akrab disapa Pak Cok ini. Diakuinya, tim yang diterjunkan juga telah berhasil memadamkan titik api yang membakar lahan penduduk dan sangat dekat dengan pemukiman penduduk di daerah Juntal. Sedikit-
FB/dok
Kawasan hutan di lereng Gunung Agung termasuk rawan kebakaran. Hal ini perlu diwaspadai, karena di lokasi itu terdapat Pura Besakih.
nya ada tiga kepala keluarga (KK) yang sangat dekat dengan titik api,yakni perbatasan antara Desa Dukuh dan Juntal. Meskipun berhasil memadamkan titik api, pihaknya juga tetap melakukan pemantauan
untuk melakukan antisipasi jika sewaktu-waktu titik api kembali muncul. “Titik api tidak kelihatan karena berada di bawah jurang, kami tetap melakukan koordinasi dengan KRPH, Dinas Kehutan-
Sempat Terlupakan, Puri Gede Karangasem Bupati Tutup Proyek Serahkan Keris Kepada Pauman Padat Karya
FB/ARTAYASA
Sekda Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra saat memantau kebersihan kantor di Pemkab Gianyar.
GIANYAR- Fajar Bali Sekda Kabupaten Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra secara mendadak memantau kebersihan toilet dan taman di lingkungan Kantor Bupati Gianyar, Senin (8/9). Dalam pemantauannya, Sekda didampingi Kepala Bagian Perawatan dan Aset Ida Bagus Agung Purnama dan Kepala Sat Pol PP, I Gede Daging. Beberapa lokasi taman yang ditinjau adalah taman di depan sebelah Patung Kresna, depan Padmasana, serta toilet di ruang tunggu Kantor Bupati Gianyar. “Kita mulai dari hal kecil dulu, kebersihan toilet merupakan cerminan dari budaya kerja dalam satu instansi, “ungkap Gus Gaga. Untuk itu, hal kecil bila telah dilengkapi dengan sistem dan budaya kerja yang baik akan berpengaruh pada budaya kerja yang baik di setiap kantor. Dihadapan Kepala Bagian Perawatan dan Aset Gus Gaga mencontohkan, perkatoran TNI meski sebagian besar merupakan gedung lama, karena disiplin menjaga dan membersihkan terlihat bersih dan nyaman untuk di tempati. Hingga saat ini memang sebagian besar gedung perkantoran Pemkab Gianyar merupakan bangunan lama, namun kebersihannya agar tetap dijaga. Apalagi Pemkab telah menyiapkan tenaga khusus yang bertugas menjaga kebersihan di lingkungan kantor. Dalam kesempatan itu, sebagai wujud nyata dari deklarasi Gianyar sebagai kabupaten menuju kota layak anak, setiap kantor secara bertahap agar menyiapkan ruang khusus laktasi, karena saat ini sudah ada kebijakan untuk memberikan dispensasi waktu pegawai untuk menyusui anaknya. W-005
an dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Karangasem untuk melihat perkembangannya,” ujarnya lagi. Ditambahkanya lagi, khusus untuk kebakaran lahan di wilayah Juntal, pihaknya memperkirakan ada unsur kesengajaan dari orang yang tak bertanggungjawab. Hal itu karena yang terbakar merupakan lahan warga yang bernama I Wayan Dana. B a h ka n p e m i l i k l a h a n sangat marah ketika melihat lahan yang berisi Kayu Jati,Intaran,Mangga,dan Jambu Mette mengalami kebakaran. Beruntung yang terbakar hanya semak-semak saja, sedangkan kayunya tetap utuh. “Kalau di lahan warga itu kemungkinan ada unsur kesengajaan, untungnya kayu-kayu yang tumbuh dilahan milik I Wayan Dana tidak sampai turut terbakar,hanya semaknya saja,”ucapnya. W-016.
Penyerahan keris dari Pengelingsir Puri Gede Karangasem kepada Kelian Pauman.
AMLAPURA-Fajar Bali Pengelingsir Puri Gede Karangasem menyerahkan tiga bilah keris kepada tiga pauman di Desa Bebandem,Kecamatan Bebandem,Karangasem, Senin (8/9) kemarin. Pemberian sebilah keris tersebut dilakukan untuk menyambung perikatan antara puri dan juga kelompok masyarakat (Pauman) yang dulu dibuat pada jaman kerajaan yang sempat dilupakan. Hal itu dikatakan Pengelingsir Puri Gede Karangasem Anak Agung Bagus Ngurah Agung, yang didampingi Anak Agung Ngurah dari Puri Kelodan Karangasem saat memberikan keris kepada tiga pauman di Bebandem. Anak Agung Bagus Ngurah Agung menceritakan, pauman memang dibentuk sejak jaman Raja Karangasem I, Anak Agung Anglurah Karangasem yang terdiri dari sekelompok masyarakat yang dipercaya Puri saat itu dan diberikan tanah sebagai bukti hubungan antara pihak kerajaan dan pauman. Pembentukan Pau-
Gapura Desa
man tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan antara pihak kerajaan dengan warga. Saat itu, pauman juga berfungsi sebagai penyuplai dan mempersiapkan logistik bagi tentara kerajaan, termasuk juga direkrut menjadi tentara kerajaan dan tugas-tugas tertentu disaat ada upacara besar. “Pauman sudah dibentuk saat jaman Raja Karangasem pertama, Anak Agung Anglurah Karangasem. Pauman berfungsi sebagai penyuplai logistik saat perang,termasuk sebagai tentaranya kerajaan juga diambil dari Pauman,” ungkapnya. Anak Agung Bagus Ngurah Agung kembali menceritakan, hubungan historis Puri dan Pauman sempat terlupakan cukup lama, sehingga pihaknya selaku generasi penerus Puri kembali memulai lagi menjalin hubungan dengan Pauman. Hal ini agar para generasi muda tidak melupakan sejarah yang nantinya akan tetap diingat oleh generasi berikutnya. Pun pihaknya mengaku, penyerahan
FB/BUDIASA
sebilah keris kepada pauman baru dimulai lagi sekitar empat tahun lalu. Sedikitnya, saat ini telah 10 pauman yang sudah diberikan keris sebagai simbul kerekatan antara Puri dan Pauman. “Sudah ada 10 pauman di Karangasem, dan kedepannya kami pihak Puri masih melakukan pendataan pauman-pauman yang dulu pernah ada,setelah ini pemberian keris diberikan kepada Pauman di Perasi,”ungkapnya lagi. Pun diakuinya, pemberian keris kepada masing-masing Pauman di Desa Adat Bebandem sekaligus menjelang Hari Tumpek Landep ini telah diterima oleh Pauman di Banjar Kayu Putih diterima langsung I Nengah Cadra, Pauman Bebandem diterima I Made Giri,dan Pauman di Kastala diterima I Wayan Riman. “Ini dalam rangka hari tumpek landep , dan pemberian keris ini adalah salah satu upaya untuk menyambung kembali hubungan yang dulu sempat terputus,” ujarnya. W-016.
SEMARAPURA-Fajar Bali Dengan terselesaikannya kegiatan padat karya pembuatan jalan dan senderan di Dusun Gembalan Desa Selat, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menutup kegiatan padat karya tersebut, Senin (8/9) kemarin. Padat karya pembuatan jalan sepanjang 110 meter ini dilakukan sejak tanggal 20 Agustus 2014 lalu. Penataan jalan ini juga untuk membuka memperbaiki akses jalan menuju Pura Ulun Sui Subak Gembalan. Kadisoskertrans Ida Bagus Anom mengatakan kegiatan padat karya ini mendapat alokasi dana sebesar Rp 80 juta yang digunakan untuk material dan ongkos pekerja. Selain untuk menata akses jalan, kegiatan padat karya ini bertujuan untuk menekan sementara angka penganggur, setengah penganggur, serta untuk memupuk rasa kebersamaan gotong royong dan partisipasi masyarakat. Padat karya penataan jalan ini merupakan penyambungan jalan yang sudah ada sebelumnya. Dari penataan sepanjang 110 meter ini masih tersisa atau masih berupa jalan setapak sepanjang 340 meter dari panjang akses jalan kurang lebih 800 meter. Bupati Suwirta berharap penataan akses jalan ini dapat berguna bagi masyarakat untuk menuju akses pura Ulun Sui Subak Gembalan. Padat karya agar diteruskan, tidak hanya dilakukan di Desa Selat tetapi ke depannya akan dilakukan di seluruh Kabupaten Klungklung. Terkait dengan panjang jalan yang pembuatannya belum terpenuhi, Bupati Suwirta mengintruksikan kepada Kadisosnarkertrans untuk ditindaklanjuti pada APBD 2015. Bupati Suwirta juga menghimbau kepada masyarakat jika ingin membuka akses jalan dan memperbaiki jalan agar dapat mengkomunikasikannya dengan Pemerintah untuk dapat dikerjakan dengan konsep padat karya seperti ini. W-010
FB/SARJANA
Bupati Suwirta tutup proyek padat karya di Dusun Gembalan, Desa Selat, Klungkung.
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Bina Desa Adat Lewat Lomba Taman Gegirang
Upaya Pemkot Jaga Eksistensi Desa Pakraman DENPASAR-Fajar Bali Filosofi “Tri Hita Kararana” oleh masyarakat Hindu di Bali merupakan dasar perekat dalam membangun keharmonisan warganya. Bahkan konsep ini telah mendapat pengakuan dunia termasuk pengakuan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY) saat menyampaikan pidato pada acara Konfrensi United Nation Of Alliance Of Civilizations di BNDCC Nuda Dua, beberapa hari lalu. Konsep inilah yang menjadi dasar perekat ajegnya Desa Adat di Bali. Guna menjaga keajegan tersebut Pemkot melalui Dinas Kebudayaan melakukan pembinaan lewat Lomba “Taman Gegirang” atau simulasi di empat Kecamatan di Kota Denpasar berlangsung mulai tanggal 2 hingga 12 September 2014. Hal itu ditegaskanTim Pembina yang dikoordinir Majelis Madya Desa Pakraman Denpasar, I Made Karim didampingi Kadis
Kebudayaan Made Mudra, Kabid Adat Istiadat Made Wedana, Camat Denpasar Timur, Dewa Puspawan dan anggota tim lainnya, saat melakukan pembinaan Minggu (7/9) di Desa Adat Sumerta. Krama pun sangat antusias menyambut kehadiran tim Pembina. Jro Bendesa Adat Sumerta, I Wayan Butu Antara menyampaikan rasa syukurnya atas terpilihnya Desa adat Sumerta sebagai duta Kecamatan Denpasar Timur di ajang lomba “Taman Gegirang”(simulasi) antar Kecamatan Se-Kota Denpasar. Dikatakan, Desa adat Sumerta yang didukung oleh 14 Banjar Adat dengan jumlah krama mencapai 4000 jiwa, telah mampu menjalankan swadarmaning agama lan negara. Dibuktikan dengan berjalannya roda kehidupan masyarakat baik di bidang agama, adat, budaya maupun sosial secara paras-paros, harmonis dan ber-
kesinambungan. “Seperti aci maupun piodalan di Pura Kahyangan Desa yang menjadi emongan krama telah berjalan secara harmonis. Begitu pula dengan unsur pawongan dan palemahan berjalan dengan baik. Seperti paruman sekaa teruna, sekaa santi dan lain-lain. Demikian pula dengan pengelolaan aset Desa diantaranya LPD, Koperasi maupun aset yang lainpun berjalan dengan baik,” ungkapnya. Butu Antara juga menyebut keamanan desa juga tak kalah mendapat perhatian dimana dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan krama Desa telah dilengkapi dengan 1 (satu) kompi pecalang terdiri dari kurang lebih 100 orang anggota. Sementara di Desa Adat Sanur hal senada juga disa m p a i k a n J r o B e n d e s a Adat Sanur, IB Paramarta. Dikatakan, kehidupan
FB/CAR
Sekaa Taman Gegirang Desa Sanur Densel sedang beraksi dalam lomba Taman Gegirang (Simulasi).
seni, adat, budaya, sosial dan agama (Tri Pawongan) ya i t u Pa l e m a h a n , Pa w o n gan dan Parahyangan juga telah berjalan harmonis. Disamping karena kesadaran dan ketaatan krama mengikuti aturan perarem, kehar-
monisan dan kerukunan krama juga dikarenakan hasil pembinaan rutin dari Pemkot Denpasar. “Untuk itu kami meminta agar pembinaan ini terus dilakukan sehingga apa yang menjadi kebutuhan desa paling tidak Pemkot bisa memfasilitasi,” ungkap Paramarta. R-004 Layouter: Soma
FAJA R BALI SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
POTRET FAJAR BULELENG
DAERAH 5 Siswa SMPN 3 Melaya Keracunan Diduga Setelah Makan Nasi Bungkus di Kantin Belasan siswa SMPN 3 Melaya terpaksa dilarikan ke RSUD Negara, guna mendapatkan perawatan dan pengobatan, Senin (8/9) siang kemarin. Dibawanya ke rumah sakit, lantaran belasan siswa tersebut keracunan dengan kondisi lemah, muntah-muntah dan mual serta kepala pusing.
FB/Agus
Saat dilakukan evaluasi kinerja SKPD se-Kabupaten Buleleng.
Bupati Gembleng SKPD MEMASUKI pertengahan tahun anggaran 2014, Pemkab Buleleng kembali menggelar kegiatan evaluasi program pembangunan semester I yang dilaksanakan di ruang pertemuan Ranggon Sunset beberapa hari yang lalu. Menariknya, dalam kegiatan yang berlangsung sehari tersebut, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana secara terbuka membuka ruang diskusi kepada SKPD yang bermasalah pada beberapa kegiatan fisik. Menurut Bupati Agus Suradnyana, secara umum perencanaan yang dilakukan Pemkab Buleleng harus mengacu kepada arah dan kebijakan di Pemerintah Pusat dan Provinsi sehingga tidak ada tumpang tindih program kegiatan, terutama kegiatan fisik serta program kesejahteraan yang menyentuh hajat hidup masyarakat. Dengan sisa waktu 70 Hari kerja, SKPD pun diminta bekerja keras untuk mengoptimalkan pengedalian dan pengawasan manajemen intern, mengingat jika dilihat secara umum total APBD Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2014 sampai dengan semester I, SKPD lingkup Pemkab Buleleng baru mampu mencapai angka realisasi fisik sebesar 48,94% dan keuangan sebesar 19,51 %. W - 008
Kemarau, Debit Air PDAM Buleleng Turun 20 Persen
NEGARA-Fajar Bali Tim medis di UGD RSUD Negara harus sibuk untuk memberikan penanganan pertama, agar kondisi mereka tidak menurun. Dari belasan yang dibawa ke rumah sakit, beberapa diantaranya harus masuk sal untuk menjalani rawat inap. Setelah diberikan pengobatan, di antaranya ada yang sudah diperbolehkan pulang. Keracunan yang dialami siswa-siswi tersebut diduga karena memakan nasi bungkus di kantin sekolah pagi harinya. Awalnya hanya enam siswa yang dibawa ke UGD RSUD Negara. Setelah beberapa menit, pasien siswa dari SMPN 3 Melaya kembali berdatangan dengan jumlah lebih banyak. Sampai pukul 14.30, terhitung jumlah yang keracunan sekitar 14 siswa. Namun semakin sore, jumlah makin bertambah yang berdatangan. Komang Gita Sudana, siswa kelas 8 C, salah satu korban keracunan mengaku membeli nasi bungkus di kantin sekolah seharga Rp 2 ribu sekitar pukul 17.00 wita. Sekitar siang hari, ketika jam istirahat belajar, dirinya baru merasakan mual-mual dan kepala pusing. Tak tahan dengan kondisi itu, dia langsung sempat muntah di sekolah, sehingga langsung dilarikan ke RSU Negara. Hal yang sama juga dialami
Sayu Putu Indriani (14) kelas 9, asal Desa Manistutu. Siswi tersebut juga mengaku telah membeli nasi bungkus di kantin dengan lauknya ikan ayam serta mie. Sekitar pukul 09.00 wita, dia merasa kepalanya pusing sekali dan perutnya mual ingin muntah. Namun sayang sampai dilarikan ke rumah sakit,Sayu mengaku tidak bisa muntah, sehingga kondisinya lemas. Beberapa kali dia mengaduh, karena merasa perutnya mual, tapi tidak bisa muntah. “Setelah makan nasi bungkus, tak berapa lama, kepala sakit pusing dan perut terasa mual,” ujarnya sambil berbaring. Kondisi yang sama juga dialami Putu Sila Mustika (14) kelas 9. Dia juga mengaku telah memakan nasi bungkus, setelah itu kepala pusing dan perut mual. “Saya tak bisa muntah, tapi perut mual dan kepala pusing,” ujar siswa yang berbadan agak gemuk itu. Direktur RSU Negara, dr Made Dwipayana ketika dikonfirmasi Senin kemarin mengatakan sampai pukul 16.00 wita, tercatat sebanyak 19 siswa yang masuk UGD RSU Negara dan 8 orang diantaranya harus menjalani opname. Sedangkan sisanya masih menjalani observasi dan sebagian diperbolehkan pulang. Keracunan yang dialami belasan siswa tersebut, diduga
TABANAN-Fajar Bali Villa Alila, Kelating, Kerambitan membantah menyembunyikan informasi terkait tewasnya I Gede Pratama Adikusuma, bocah umur tiga tahun di kolam renang Villa tersebut, 19 Agustus lalu. Bantahan tersebut diungkapkan oleh Manajer Marketing Villa Alila, Esther Leogenda didampingi Devina Hindom kepada sejumlah wartawan, Senin (8/9) kemarin. Esther mengaku sehari setelah kejadian telah melaporkan kejadian tewasnya korban kepada pihak kepolisian. “Sehari setelah kejadian kami telah laporkan ke pihak kepolisian,”jelasnya. Baik Esther maupun Devina mengaku kalau telah melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian. Namun tidak jelas di Polsek ataukah di Polres pihaknya melapor.”Yang jelas sehari setelah itu ada pihak kepolisian yang datang ke villa,” tandasnya. Dikatakan, pihaknya melaporkan kasus tersebut sehari
setelah kejadian karena waktu kejadian tanggal 19 Agustus sudah sore sekira pukul 15.30 Wita. “Waktu itu kami panik, belum harus mengurus kepulangan korban ke rumah duka di Denpasar,” tandasnya. Pihaknya pun memilih melaporkan kejadian itu satu hari kemudian. Begitu juga ketika ditanya mengenai ketidaktahuan dari Perbekel Kelating terkait kasus tersebut. Pihaknya juga membatah. Bahkan pada upacara ngulapin yang digelar sehari setelah kejadian di TKP kolam renang Perbekel Desa Kelating sempat ada di lokasi. Pernyataan yang disampaikan pihak Vila Alila sangat berbeda dengan keteranga yang disampaikan oleh pihak kepolisian. Pihak kepolisian tidak menerima laporan kejadian terkait meninggalnya korban. Pihak kepolisian baru mengetahui kasus tersebut ketika telah muncul di media massa. Begitujuga dengan keterangan Perbekel Kelating I Made Suama.
FB/PRAMONO
Bupati Jembrana Putu Artha ketika menjenguk siswa siswi yang keracunan di RSUD Negara, Senin sore kemarin. karena makan nasi bungkus di sore kemarin. dijual besok pagi, Siswa siswi Wakil Kepala Sekolah Bidang tersebut memakannya pagi hari, sekolah. Sampel nasi bungkus, sudah Kesiswaaan SMP 3 Melaya I sehingga diduga nasi beserta dibawa ke rumah sakit. Siswa Ketut Wisana membenarkan lauknya sudah basi. yang keracunan, diberikan norit kejadian tersebut. Terkait itu, Bupati Artha. dan susu, supaya dapat meMulanya, dia mendapat kelu- menyayangkan kejadian keranyerap gas dan racun yang ada han dari salah satu siswa, kepala cunan tersebut. Dia sudah sering didalam tubuh. mengingatkan supaya pihak pusing. Sementara, dari Sat Reskrim “Semula saya kira, sakit bi- sekolah mengawasi kebersihan Polres Jembrana sudah melaku- asa, tetapi tak lama kemudian, makanan yang dijual di kantin. kan pemeriksaan dengan men- datang lagi tiga anak, mengeluh “Hendaknya pengelola kantin gambil sample makanan yang hal yang sama, sehingga jumlah dalam menyajikan makanan, diduga sebagai penyebab kera- sampai belasan orang,” ujarnya. sajikanlah seperti mereka mecunan. Kasus ini masih dilakukan Menurut Direktur RSU Neg- nyajikan makanan untuk anak penyelidikan. ara, dr Dwipayana mengatakan sendiri. Jangan sembarangan. Setelah mendapat laporan dugaan sementara keracunan Dan saya berharap kejadian adanya belasan siswa yang kera- tersebut akibat siswa siswi me- ini yang terakhir kalinya,” ujar cunan, Bupati Jembrana Putu makan nasi bungkus di kantin Artha. Dia meminta supaya penArtha didampingi istri Ny. Ari sekolah. Kemungkinann, nasi gawasan kantin harus diperketat Sugianti Artha langsung berge- bungkus tersebut dibuat atau dengan melakukan sidak kantin gas ke RSU Negara, Senin (8/9) dikemas pukul 23.00 wita, dan sekolah. W-003
Susah Cari Air Bersih, Villa Alila Bantah Sembunyikan Informasi Warga Terpaksa Antri Soal Tewasnya Pratama
FB/Agus
Kepala PDAM Buleleng Made Lestariana saat jumpa pers dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-66 PDAM.
SINGARAJA–Fajar Bali Kemarau panjang yang terjadi saat ini menyebabkan debit air PDAM Buleleng turun 15 sampai 20 persen. Kondisi ini tentu mempengaruhi pendistribusian air ke rumahrumah pelanggan—terutama pada daerah-daerah tertentu. Kepala Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buleleng Made Lestariana mengungkapkan, penurunan debit air itulah yang menyebabkan beberapa daerah di Buleleng krisis air bersih—khusus di daerah dataran tinggi. ”Kami akui di beberapa desa masih krisis air bersih. Saat ini 69 tahun Indonesia merdeka masih banyak warga yang belum mendapatkan air minum layak,”kata Lestariana di sela Peringatan Ulang Tahun ke-66 PDAM Buleleng, Senin (8/9) kemarin/ Menyikapi hal itu, Lestariana pun mengaku tidak dapat berbuat banyak. Sebab, pihaknya pun kini masih menghadapi kendala kapasitas produksi. Menurutnya, kini peningkatan kebutuhan air minum masyarakat lebih tinggi dibandingkan peningkatan kapasitas produksi. Ini dikarenakan semakin banyaknya pertumbuhan pemukiman baru. Selain itu, air merupakan kebutuhan yang tidak dapat diproduksi dalam jumlah besar, seperti kebutuhan lain. ”Air minum itu kan karunia Tuhan yang tidak dapat diproduksi dan jumlahnya terbatas. Kita hanya bisa mengelola dan melindungi agar bisa dimanfaatkan untuk pelayanan masyarakat,”katanya. Bahkan, ia mengaku tidak dapat menjangkau daerah yang berada di daerah dataran tinggi. ”Kami masih belum bisa memenuhi keinginan masyarakat yang secara teknis dan ekonimis sulit dilayani seperti di daerah pegunungan,”tambahnya. Saat ini, PDAM Buleleng telah mengelola air minun di 67 desa. Sedangkan 81 desa lainnya masih menggunakan PAM Desa. Meski begitu, Lestariana mengaku telah memenuhi target wilayah cakupan sebanyak 77,52 persen dari pemerintah pusat. ”Sekarang daerah pelayanan kami di Buleleng hampir 80 persen masih lagi 20 persen. Kami akan mewujudkan 100 persen itu lagi lima tahun,”ucapnya. Dikatakan, PDAM Buleleng pun kini telah memiliki program untuk mengatasi kebutuhan air selama lima tahun mendatang. Diantaranya, dengan meningkatkan kapasitas produksi. Minimal 40 liter per detik setiap tahun. Sebelum menambah jumlah pelanggan. PDAM menargetkan mampu menambah jumlah pelanggan sebanyak 3.000 setiap tahunnya. Saat ini, jumlah daftar tunggu calon pelanggan terbanyak ada di Kecamatan Busungbiu yang mencapai 400 sambungan. Namun, untuk mewujudkan itu ia pun berharap bantuan dari pemerintah. Sebab, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pihaknya masih menghadapi kendala kekurangan modal. Setidaknya, PDAM Buleleng membutuhkan modal investasi sedikitnya Rp 100 Milyar. Ini mengacu pada standardisasi investasi biaya PAM dari Kementerian Pekerjaan Umum sesuai kebijakan nasional. ”Tetapi ini tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada PDAM, tetapi juga tanggung jawab pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Juga masyarakat. Kami minta maaf kepada masyarakat karena belum bisa melayani seluruhnya,”tuturnya. W - 008
Perbekel Suama yang didatangi ke rumanya Jumat lalu mengaku tidak mengetahui secara jelas informasi tersebut. Namun ia sempat mendengar iformasi tersebut minggu lalu. “Terus terang saya tidak menerima laporan dan memang sangat sulit untuk masuk ke dalam villa,”jelasnya. Kini pihak kepolisian telah memeriksa beberapa saksi terkait kasus tersebut. Pihak kepolisian telah memintai keterangan 5 orang saksi. Mereka adalah ibu korban dan 4 orang staff Villa Alila. “Benar kami telah memintai keterangan 5 orang saksi terkait kasus meninggalnya bocah 3 tahun di kolam renang Villa Alila, Kelating,”jelas Kasatreskrim AKP I Wayan Arta Ariawan. Untuk keterangan tambahan pihaknya rencananya memintai keterangna 2 staff villa namun ditunda karena berbagai alasan. “Karena ada permintaan dari pihak vila maka pemeriksaan saksi lain kami tunda,” jelasnya. W-004
NEGARA- Fajar Bali Kesulitan mendapat air bersih, dimusim kemarau ini ternyata masih terus berlanjut di Desa Yehembang Kecamatan Mendoyo. Untuk mendapatkan air bersih sejumlah warga Banjar Kaleran dan Banjar Wali, harus datang ke bak penampungan air yang dikelola PDAM. Tetapi karena kondisinya hanya mengalir sebentar sehingga tak semua warga kebagian. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus berjalan dengan menempuh jarak yang tak cukup jauh. Sebagian yang rela mengantri, adalah ibu-ibu. Dwijana (43), salah satu warga Banjar Kaleran kemarin mengaku airnya kadang mengalir tetapi hanya berlangsung satu jam saja. Bahkan airnya mengalir terkadang hanya seminggu sekali dan juga bisa dua minggu sekali,. Kondisi ini jelas membuat warga resah dan mengeluh. Sulitnya mendapatkan air bersih di musim kemarau ini, sudah terjadi sebulan lalu dan
kondisi ini memang sering terjadi dalam setahun. Hal yang sama juga dikatakan Made Sudar (44), warga Banjar Kaleran lainnya. Untuk mendapatkan air, sebagian warganya harus telah memanfaatakan air dari saluran irigasi subak untuk mencuci, mandi dan juga memasak. SementaraPerbekel Yehembang Ketut Sumadi dikonfirmasi kemarin membenarkan warganya masih kesulitan mencari air bersih, sehingga masih mengantri untuk mendapatkan air bersih. Pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak PDAM terkait penanganan masalah tersebut. Setelah dilakukan pengecekan, debit air sungai yang jadi sumber PDAM menurun drastis pada musim kemarau seperti sekarang ini. Pihak PDAM juga sudah melakukan pengecekan ke hutan untuk melihat persoalan yang terjadi sebenarnya, khususnya melihat kondisi perpipaan.W-003
Pemkab Dorong Generasi Muda Minati Sektor Pertanian
TABANAN-Fajar Bali Kurangnya minat generasi muda terhadap bidang pertanian mendapat atensi dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Dirinya sangat menyayangkan terjadinya kondisi seperti ini. Kondisi ini tentu saja menjadi sesuatu yang kontradiktif, mengingat Tabanan hingga kini masih menyandang predikat sebagai lumbung berasnya Bali. Perlu ada perubahan mindset di kalangan generasi muda agar mau bekerja di sektor pertanian yang sebenarnya sangat potensial. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Bupati langsung turun ke lapangan mendengar aspirasi masyarakat, Senin (8/9) kemarin di Desa Tua, Marga. Dirinya berharap melalui pertemuan ini diperoleh solusi, bagaimana pertanian di Tabanan tetap eksis, mengingat sekarang ini yang menjadi petani di Tabanan adalah mereka-mereka yang berusia lanjut. Salah satunya adalah mengubah mindset generasi muda untuk lebih tertarik berkecimpung di bidang pertanian. Baik itu dengan meningkatkan keuntungan melalui penggunaan teknologi. “Pertama-tama kita harus mengubah mind set kita. Bagaiamana pertanian tersebut menjadi mata pencaharian yang menguntungkan bagi masyarakat,” harapnya. Bupati juga mengatakan, semua program yang dimiliki pemerintah sekarang ini lebih berpihak kepada petani. Seperti gerakan pembangunan pertanian serasi
(gerbang pangan serasi). Dengan harapan mampu merangsang dan memberikan semangat kepada masyarakat, bahwa pertanian tidak hanya miliki generasi tua. Cara lain untuk bisa mempertahankan pertanian di Tabanan, adalah dengan mengembangkan desa wisata—di mana obyek wisatanya adalah sawah dan masyarakatnya bertindak sebagai pelaku pariwisata. “Dengan menjadikan sawah sebagai objek wisata, diharapkan tradisi dan adat budaya yang telah diwariskan tetap terjaga,” ujarnya. Harapannya dengan adanya penambahan nilai dari sektor pertanian ke sektor pariwisata akan bisa menarik minat generasi muda untuk menekuni bidang pertanian. Dirinya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Tabanan untuk memiliki semangat membangun dan meningkatkan komunikasi, koordinasi, sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama untuk mewujudkan Tabanan Serasi (Sejahtera, Aman dan berprestasi) dapat tercipta. “Jangan biarkan masalah menumpuk seperti gunung es, makin cepat masalah diselesaikan maka hasilnya semakin bagus,” ujarnya. Pada kesempatan itu dilakukan peninjauan mobil sehat didalam memberikan pelayanan kesehatan. Mulai dari pemeriksaan mata, kanker serviks serta pelayanan dari dokter umum. Selain itu Bupati Perempuan satu-
FB/Doni
Sektor pertanian masih kurang diminati oleh generasi muda.
satunya di Bali ini juga melaksanakan penanaman pohon Bungan Sandat Serasi di depan pura Puseh Desa Tua. Bungan Sandat Serasi ini nantinya akan digunakan sebagai mascot Tabanan selain Tari Bungan Sandat Serasi. Dia menyatakan, banyak manfaat yang diperoleh dari bunga ini. Diantaranya selain untuk prasarana persembahyangan, juga untuk penghijauan serta nantinya juga bisa dipakai bahan minyak dan sabun untuk spa.
Rasa Syukur diungkapkan Perbekel Desa Tua I Made mudastra atas perhatian yang diberikan Bupati Tabanan. Desa Tua adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Marga . Terdapat 3 banjar adat dan 3 banjar Dinas dengan 743 KK. “Saya berterimakasih kepada Bupati atas perhatian yang telah diberikan. Kami berjanji akan selalu mendukung semua program pembangunan yang dimiliki pemerintah,” pungkasnya. W-004 Layouter: Soma
PENDIDIKAN & BUDAYA
6
FAJA R BALI
SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Diskusi Kebangsaan Digelar IHDN
Cegah Perpecahan, Pancasila harus Dipertahankan Pancasila sebagai ideologi negara harus dipertahankan, sehingga tidak terjadi atau cegah perpecahan dalam tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menjadi seorang yang pancasialis harus mampu mengilhami secara utuh nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jagalah agar tetap bersatu di bawah bendera merah putih. Satu bangsa, satu negara dan satu tanah air.
DENPASAR-Fajar Bali Hal ini diungkapkan Wakil Ketua MPR-RI, Dimyati Natakusumah pada pembukaan “Diskusi Kebangsaan” yang digelar di Aula Kampus Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Senin (8/9). Diskusi Kebangsaan tersebut mengangkat tema “Sosialisasi Pancasila UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia Bhineka Tunggal Ika”, diselenggarakan oleh Peradih Denpasar bekerja sama dengan MPR-RI ini, dihadiri oleh Rektor IHDN Denpasar, Prof. Dr.I Made Titib, Anggota Komisi III DPR-RI dari Partai Gerindra, Martin Hutabarat selaku narasumber, dari Wali Kota Denpasar. Seminar ini diikuti lebih dari 200 mahasiswa IHDN dan perwakilan mahasiswa dari beberapa kampus di Bali. Dimayati Natakusumah mengatakan, orang-orang yang konstitusional adalah orang-orang yang bersih dan tidak melanggar undang-undang. MPR RI merupakan lembaga tertinggi negara yang
FB/ARI
DISKUSI-Narasumber Wakil Ketua MPR RI, Dimayati Natakusuma, Anggota Komisi III DPR RI, Martin Hutabarat dan Moderator, Drs. IB Gede Candrawan dalam diskusi kebangsan
sejajar dengan delapan lembaga tinggi negara lainnya, berfungsi menjaga kedaulatan rakyat. Fungsi MPR selain membentuk UUD 1945 adalah mempersatukan Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Rektor IHDN Denpasar dalam sambutan pembukaan mengutarakan, landasan membangun negara pluralis mengacu pada nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan semangat ini tidak ada batasan atau garis embarkasi yang membedakan antara kaum mayoritas dan minoritas. Semuanya mempunyai hak yang sama di dalam NKRI. Diskusi kebangsaan ini sebagai bentuk penyadaran bersama. Khusunya generasi muda untuk senantiasa tidak melupakan Pancasila sebagai ideologi negara dan kebudayaan sebagai identitas”, ucapnya. Fakta sejarah membuktikan, Bali senantisa mengedepankan spirit dari nilai-nilai Pancasila dengan paradigma kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak ada batasan antar-kaum mayoritas dan minoritas di Bali.
Spirit kebersamaan yang sudah diwariskan ini harus dipertahankan. Tantangan yang dihadapi saat ini khusunya generasi muda adalah tidak mengilhami secara utuh nilai-nilai pancasila dan kebudayaan sebagai spirit bersama dalam pembangunan bangsa dan tanah air. Dalam diskusi tersebut, terdapat empat aspek materi sosialisasi yang disoroti oleh Wakil Ketua MPR-RI yaitu; Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, dan NKRI sebagai bentuk negara. Serta Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Dalam MPR terdapat konsepsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai ideologi bangsa, sumber dari segala sumber hukum dan penegakkan hukum. Dalam konstitusi Pancasila menjadi pegangan dasar. Ia mengakui, dalam pasal 1 ayat 2 dijelaskan, bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat, sedangkan ayat 3 mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum, dan hukum menjadi panglima. Dalam kesempatan yang
Kasek Drs. I Putu Jaya
sama, Anggota Komisi III DPRRI, Martin Hutabarat sebagai narasumber menegaskan kembali pancasila adalah dasar Negara. Negara Indonesia berdasarkan pada pancasila bukan berdasarkan agama. Pancasila menjadi pengikat dan pemersatu bangsa, dan hal itu dibuktikan dengan tetap bersatu sampai usia yang ke-69. Hal ini menjadi penting untuk dimaknai secara sadar oleh kita semua. Tanpa pancasila kita semua tidak bisa hidup bergandengan. Spirit ini yang membuat NKRI tetap satu di bawah bendera merah putih. Kita belajar dari negara di dunia yang pecah sebut saja Uni Soviet dan India. Ini membuktikan bahwa Indonesia bisa bersatu sampai saat ini karena Pancasila. Prioritas utama saat ini adalah menumpas pengedaran narkoba dan teroris. Gerakan terorisme adalah musuh kita semua. Dampak yang ditimbulkan oleh aksi terorisme adalah korban jiwa, mengatasnamakan agama untuk menggoyang keutuhan kedaulatan NKRI dan harus ditumpas, tukasnya.
Martin Hutabarat menegaskan lagi, dengan menggelorakan semangat Pancasila, ini menjadi sebuah kekuatan besar dalam menjaga keutuhan bangsa. Sehingga tidak terpengaruh dan masuk dalam pusaran terorisme. “Kita tidak bisa menyebut Bali tanpa Indonesia, dan tidak bisa menyebut Indonesia tanpa Bali, karena kita semua merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam tubuh NKRI” ucapanya. Indonesia sebagai negara pluralis berasal dari keberagaman budaya, biarlah budaya kita berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan, tutupnya. Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPN Peradah Indonesia, Sures Kumar, S.Ag, M.Si., mengatakan, diskusi kebangsaan ini memberikan kesadaran kepada generasi muda untuk sedapat mungkin memaknai spirit dan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup. Serta diimplementasikan dalam keseharian hidup bermasyarakat, sehingga mampu membentuk kepribadian berbudaya dengan mengedepankan etika, moral dan solidaritas kebangsaan. M-007
Pembinaan Terus Dilakukan
SMK Triatma Jaya akan Ikuti LKS Tingkat Provinsi Bali MANGUPURA-Fajar Bali SMK Triama Jaya Badung kini gencar mempersipkan diri untuk menghadapi Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Provinsi Bali akan mulai digelar pertengahan September bulan depan. Mata pelajaran (mapel) yang akan diikuti SMK Triatma Jaya pada LKS tingkat Provinsi Bali, Bahasa Inggris, Tata Kecantikan dan Restoran Service. Saat ini peserta LKS SMK Triatma Jaya sedang mengikuti pembinaan di sekolah, agar benar-benar berkompetitif pada LKS tersebut. Kepala SMK Triatma Jaya Badung, I Ketut Eli Sumerta, SE,MM., di ruang kerjanya Senin (8/9) mengatakan, hingga mengikuti LKS tingkat Provonsi Bali, karena SMK yang dipimpinnya berhasil menyabet juara I untuk ketiga mapel tersebut pada LKS tingkat Kabupaten Badung. Diharapkan peserta didiknya dapat menghasilkan yang terbaik pada LKS. Prestasi yang telah diraih SMK Triatma Jaya, juara II lomba web design di Politeknik Negeri Bali (PNB), juara II lomba BKKBN tingkat Proivinsi Bali dan dan juara II lomba majalah dinding (mading) tingkat Kabupaten Badung. Sementara squad basket terdapat putra dan 1 putri ikut memperkuat squad pelajar Badung pada liga basket tingkat Provoinsi Bali. Eli Sumerta membenarkan, SMK Triatma Jaya telah memiliki lapangan basket sendiri, sehingga pembinan tidak mengalami hambatan. Diharapkan ke depan squad basket dapat meraih prestasi. Student body (jumlah siswa red) saat ini, 895 orang, dan khusus sisa baru tahun akademik 2014/2015 mencapai 353 orang. Di antara siswa sejumlah itu, yang mendapat Bea Siswa Miskin (BSM) dari pusat, 28 orang, dengan nilai BSM, Rp 700.000/siswa/tahun. BSM dari Provinsi Bali, Rp 3.200.000/siswa/tahun, dan siswa yang diajukan untuk BSM Provinsi Bali, 115 orang, yang disetujui 65 orang. Selain itu juga memperoleh bantuan Rumah Tangga Sasaran (RTS) dari Kabupaten Badung. SMK Triatma Jaya memperoleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pendamping dari kabupten Badung Rp 1.500.000/siswa/tahun, dan BOS pusat Rp 1 juta/siswa/tahun. Eli Sumerta mengemukakan, SMK Triatma Jaya memiliki Program Keahlian, Akomodasi Perhotelan terdiri dari, Front Office dan Husekeeping. Khusus front office, siswa akan dibekali berbagai kompetensi di antaranya, menyediakan layanan reservasi, layanan telepon dan layan porter. Bidang housekeeping siswa dibekali dengan kompetensi, menyediakan layanan kamar, layanan publik area dan layanan laundry. Program Keahlian Jasa Boga, siswa diberikan keahlian untuk 2 bidang yakni, Food & Beverage, sebagai tenaga operasional di antaranya, receptionst, telephone operator, reservation dan room attendant. Program Keahlian Tata Kecantikan, program ini khusus mempelajari tentang kecantikan kulit, tata rias wajah sehari-hari, panggung pengantin perawatan perwajahan bermasalah atau cikatri dan perawatan wajah untuk usia 40 tahun,tata rias karakter serta lainnya. Selain itu sekolah ini juga mulai mempersiapkan siswa kelas XII untuk mengikuti pengayaan serangkain menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun depan. Persiapan harus dilakukan lebih dini, sehingga selanjutnya hanya meningkatkan saja. Sejak UN tahun2008 hingga tahun 2014, SMK Triatma Jaya selalu menoreh 100 persen, ujar Eli Sumerta. W-001
SMPN 11 Prioritaskan Pendidikan Karakter dan Kedisiplinan DENPASAR-Fajar Bali Pembinaan kararkter dan kedisiplinan menjadi prioritas SMPN 11 Denpasar. Disiplin yang baik adalah kunci kesuksesan dalam menunjang proses pembelajaran peserta didik (pedik). Pola pendidikan sedapat mungkin tidak hanya dititikberatkan pada aspek kognitif semata, tapi harus diimbangi dengan pembinaan karakter dan kedisiplinan. Kepala SMPN 11 Denpasar, Drs. I Putu Jaya, M.Psi., di ruang kerjanya Sabtu (6/9) di Pulau Serangan Denpasar, kepada koran ini menjelaskan, menyoroti pembinaan mental melalui pembangunan karakter siswa,maka karakter menjadi prioritasnya dalam melakukan pembenahan terkait tantangan pendidikan yang dihadapi sekolah baik dari aspek akademis maupun non akademis. Sekolah yang berdiri sejak tahun 2003 memiliki kendala utama dalam aspek kognitif pada pedik. Letak geografis dari sekolah ini juga sangat berpengaruh pada perkembangan intelektual siswa. Jaya yang sudah menjabat sebagi kepaal sekolah (kasek) me-
nambahkan, jika penggodokan karakter dan kedisiplinan tidak di bangun sedini mungkin akan berpengaruh pada perkembangan siswa kedepannya. “Jangan berpikir konservatif tetapi berpikir futuristik atau visioner dalam melakukan gerak perubahan. Seorang yang mempunyai idealisme tinggi senantiasa dihadapi oleh tantangan. Tapi ini adalah bagian dari proses perubahan dan harus dinilai secara positif”, tegas Jaya yang sudah setahun menjabat sebagai kasek itu. Ia mengutarakan, untuk menunjang proses pendidikan yang baik harus didukung oleh kualitas tenaga pendidik. Guru harus bersertifikasi karena berdampak pada pengembangan mutu pembelajaran. Di samping itu, pola pembelajaran sedapat mungkin bersinergi dengan kurikulum dalam menunjang potensi akademis siswa. “Jumlah pengajar SMPN 11, 32 guru, 25 guru di antaranya sudah bersertifikasi dan empat orang guru mengikuti PLPG”, pungkasnya. Untuk memenuhi standar pengajaran 24 jam dari Kemendikbud, bagi guru bersertifikasi, sekolah kami menambahkan
tujuh kelas baru. Sehingga guru yang bersertifikasi sepenuhnya mengabdikan diri pada sekolah ini tanpa harus menambah jam mengajar di sekolah lain. Ketika diwawancarai terkait program unggulan di sekolah ini, ia mengatakan, SMPN 11 secara geografis berdekatan dengan bibir pantai Pulau Serangan. Untuk menumbuhkan kecintaan akan pelestarian alam kami menawarkan “Sekolah Sobat Bumi” bekerja sama dengan pertamina dan BPLH untuk melakukan pembimbingan dengan mengirim beberapa guru mengikuti program tersebut. Program ini diharapkan mampu mendorong kepedulian terkait pelestarian alam sekitar. Tujuannya, adalah menyelamatkan alam dan mewarisinya kepada generasi berikutnya, ujarnya. ` “Jaya menegaskan, harus ada kesadaran bersinergis dengan alam, tugas kita melestarikan dan menjaga. Untuk itu, sebagai rasa partisapsi secara eksplisit kepada siswa diajak untuk peduli terhadap lingkungan sekitar khususnya mendukung pelestarian penyu ”, pungkasnya. Jaya selanjutnya mengemukakan, dalam menunjang kebu-
tuhan non akademis siswa disediakan wadah ekstra kurikuler (eskur) seperti klub Bahasa Inggris dan Matematika. Hal lain yang diterapkan adalah ekonomi kreatif dengan membuat pupuk kompos kemudian dijual. Hanya saja sambung Jaya, porsinya disesuaikan dengan kemampuan siswa, dan penerapan kantin jujur untuk mengembangkan rasa solidaritas dan kebersamaan dalam aspek sosial. Diakui bahwa sarana dan prasana penunjang di sekolah ini memang belum memadai. Dengan total 702 siswa berlatar belakang keluarga sederhana, diupayakan semaksimal mungkin melakukan pembaharuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Anggaran pendanaan memang menjadi kendala di sekolah ini, tetapi tidak menyurutkan pengabdian kami pada almamater ini. Harapan akan perubahan menjadi cita-cita bersama dan semua bermula dari proses. Bali menjadi barometer pendidikan akademik dan non akademik. Untuk itu, harus terus ditingkatkan dalam menjaga mutu pendidikan. Dalam konteks kedisiplinan, SMPN 11,
akan terus menggaungkannya, sehingga ke depannya dengan karakter dan kedisiplinan yang baik sekolah ini bisa diperhitungkan dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, tutupnya. M-007
I Ketut Eli Sumerta
FB/BLAS
THE SUKARNO CENTER ”OPEN HOUSE” DI BULAN AGUSTUS
Tokoh PNI Malang Raya Kagumi Istana Mancawarna Tampaksiring Senator Terpilih RI dari Bali yang juga Ketua DPD PNI Marhaenisme Provinsi Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menerima rombongan tokoh – tokoh PNI dan Sukarnois asal Malang Jawa Timur di Istana Mancawarna Tampaksirig. Rombongan dipimpin oleh Tony Ambio yang merupakan sahabat dekat keluarga Bung Karno pada zaman perjuangan. Selama berada di The Sukarno Center, rombongan dari Malang menyatakan rasa takjubnya dengan keindahan dari Istana Mancawarna Tampaksiring, dan rombongan berjanji akan menyampaikan berita gembira bahwa di Bali telah terdapat sebuah ONLINE: www.fajarbali.com
FB/IST
tempat yang luar biasa khususnya bagi kaum nasionalis Indonesia. ”Belum pernah saya melihat Istana yang seindah ini di Bali. Saya salut pada Arya Wedakarna, seorang anak muda Bali usia muda bisa mendirikan Museum
untuk Bung Karno. Para tokoh bangsa ini harusnya malu sama orang Bali, justru di Bali nama Bung Karno begitu dimuliakan dengan aksi nyata. Saya harap Gusti Wedakarna bisa menjadi Satrio Piningit untuk In-
donesia kedepan Logikanya, tidak mungkin beliau bisa membawa nama besar The Sukarno Center mendunia jika tidak karena dukungan arwah para pahlawan. Dan aura itu ada di The Sukarno Center. Pantas saja Presiden SBY dan Presiden Jokowi sampai mau datang ketempat ini, karena auranya luar biasa.”ungkap Tony Ambio yang didampingi Indah K Ambio, Ajie N H Ambio, Achmad Tontowi, Haryanti Tontowi, Andrianto Tontowi, Lydia Lane dari Phoenixx Arizona, USA. Selama bulan Agustus ini, The Sukarno Center mengadakan open house dan membuka Istana Mancawarna untuk umum dari pukul 09.00 – 18.00. KJS
Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
VALAS Mata Uang
Beli
Jual
USD
11.859
11.661
AUD
11.122
10.722
CHF
12.969
12.619
CAD
10.939
10.589
GBP
19.570
19.170
EUR
15.646
15.246
JPY
114.00
110,00
HKD
1.593
1.443
SAR
3.336
2.936
SGD
9.584
9.184
Sumber: bni
Pelaku Usaha tak Keberatan Tarif PDAM Naik
DENPASAR-Fajar Bali Rencana kenaikan tarif yang akan dilakukan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denapasar per awal November tidak terlalu berpengaruh terhadap beberapa pelaku usaha di Kota Denpasar. Salah satunya disampaikan oleh pelaku usaha tanaman dalam pot “Bali Fruit Gaeden” Jalan Hayam Wuruk, Renon, Denpasar, I Made Sumertawa, yang mengaku tidak masalah tariff PDAM naik selama kenaikan sebesar 10% tersebut dimbangi dengan pelayanan maksimal yang bisa diberikan pihak PDAM kepada semua pelangan yang ada di Kota Denpasar. “Saya selaku pelangan dan seorang pengusaha tanaman tidak masalah dengan kenaikan yang rencananya akan diberlakukan pada awal November. Asal disertai juga dengan perubahan pelayanan yang lebih baik lagi,” paparnya, Senin (8/9). Dikatakan, perubahan yang paling penting adalah debit air yang tersalur jangan sampai tersendat dan jika bisa saluran air yang tersalur terus besar dan lancar. Sehingga para pelangan benar-benar merasa puas dengan pelayaan yang telah diberikan pihak PDAM kepada pelangan. “Kalau bisa setiap hari air yang mengalir terus besar, sehingga kami selaku pelaku usaha yang dalam keseharinya tidak terlepas dari air bisa benar-benar merasakan perubahan pelayaan dari dampak kenaikan tarif PDAM nantinya,” jelasnya. Sumertawa juga menambahkan, selain pelayaan dari segi debit air bisa ditingkatkan pelayaan bagi para pelangan yang mengalami kebocoran pipa yang masih merupakan tanggung jawab PDAM juga bisa direspon dengan cepat. Sehingga para pelangan tidak harus menungu lama jika terjadi kebocoran disalah satu pipa pelangan. Hal yang sama juga disampaikan pelaku usaha tanaman hias “The Balisai Orrchiids” di Jalan yang sama, I Made Suastika, Senin (8/9) menyampikan, tidak masalah kenaikan sebesar 10% dibebankan kepada pelangan selama setandar pelayaan yang diberikan juga bisa memuaskan seluruh pelangan yang ada di Kota Denpasar. “Kenaikan tarif yang akan diberlakukan nanti tentunya harus diimbangi juga dengan servis. Yang mana seperti sekarang pada jam-jam tertentu pada pagi dan sore terkadang debit airnya tersedat-sendat dan jika bisa, kedepan debit air bisa terus lancar,” harapnya.M-004
NTP Bali Dipengaruhi Sektor Peternakan
DENPASAR - Fajar Bali Nilai Tukar Petani (NTP) Bali pada bulan Agustus 2014 lalu terbentuk dari Subsektor Peternakan yang meliputi ternak besar, kecil, unggas dan hasil ternak lainnya. Tercatat, NTP Bali mengalami penurunan sebesar 0,21 persen dari 112,32 persen pada bulan Juli 2014 menjadi 112,08 persen pada bulan Agustus 2014. “Penurunan itu akibat kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,18 persen,” sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan, belum lama ini. Kenaikan indeks yang diterima petani tersebut lebih rendah dari indeks apa yang harus dibayarkan petani yang besarnya mencapai 0,39 persen. Kenaikan indeks yang diterima petani lanjutnya, dipicu oleh kenaikan harga komoditas pada kelompok ternak kecil sebesar 1,33 persen dan unggas 1,16 persen. Sedangkan kelompok ternak besar dan hasil ternak mengalami penurunan indeks jelas Panusunan masing - masing 0,26 persen dan 0,34 persen. Kelompok ternak kecil lanjutnya, kenaikan indeks dipicu oleh naiknya harga babi sebesar 1,44 persen dan kelompok unggas kenaikan harga dipicu oleh meningkatnya harga ayam buras sebesar 1,64 persen. Hal yang sama juga terjadi pada komoditi seperti ayam ras pedaging sebesar 0,81 persen dan bebek 0,32 persen. Panusunan menjelaskan, kenaikan indeks yang dibayar oleh petani sebagai akibat naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,53 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,27 persen. Dari hasil sensus pertanian 2013 lalu menujukkan, pengembangan subsektor peternakan dan perkebunan menjadi andalan petani Bali. Hal itu dikarenakan, kedua sektor tersebut mampu memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi rumah tangga petani di Bali. Secara makro kata Panusunan, kedua sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar 51,30 persen dari total pendapatan petani yang rata - rata sebesar Rp 11,97 juta per rumah tangga tani dalam setahunnya. Subsektor peternakan, lanjutnya, merupakan salah satu dari 5 komponen pembentukan NTP Bali. Dari 5 komponen tersebut, 2 diantaranya mengalami kenaikan dan lainnya mengalami penurunan. Kedua komponen yang mengalami peningkatan yakni Subsektor Tanaman Pangan dan Subsektor Holtikutura.”2 subsektor lainnya selain Peternakan yang mengalami penurunan yakni Subsektor Perkebunan dan Subsektor Perikanan,” ucap Panusunan. W-011
EKONOMI 7 20 Mahasiswa Jepang Belajar UMKM di Gianyar Sekitar 20 mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Osaka dan Kyoto, Jepang belajar UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Gianyar. Mahasiswa yang didampingi Prof Azuma diterima Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Gianyar, I Ketut Suweta di Ruang Sidang Utama kantor Bupati Gianyar. GIANYAR- Fajar Bali Kedatangan mahasisswa Jepang di Gianyar di fasilitasi oleh salah satu dosen Fisipol UGM Dr.AG. Subarsono MA. Subarsono pada kesempatan itu memberikan presentasi
tentang Politics & Business Under Decentralization. A Case Of Study In Gianyar District,Bali Indonesia. Bahkan sebelumnya Ia sudah melakukan penelitian tentang UMKM di Gianyar selama 3 bulan.
Prof Azuma yang fasih berbahasa Indonesia ini menjelaskan pihaknya berterimakasih pada Pemerintah Kabupaten Gianyar, karena bersedia menerima mahasiswanya untuk belajar UMKM. Nama Bali termasuk Gianyar sudah sedemikian terkenal di Jepang, selain pariwisata industri kerajinannya pun banyak diminati wisatawan Jepang. “ Kami juga akan melihat langsung sentra-sentra industri kerajinan di Gianyar,” kata Prof. Azuma. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Gianyar, I Ketut Suweta mengaku sangat bangga, Kabupat-
en Gianyar dipilih mahasiswa Jepang belajar tentang UMKM. Menurutnya mereka tidak salah pilih daerah, karena industri kerajinan merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat selain pertanian dan pariwisata. Berdasarkan data di Dinas Koperasi Gianyar jumlah UKM mencapai sekitar 75 ribu UKM, itu termasuk dibidang hasil olahan pertanian, industry kerajinan penunjang pariwisata, jasa dan lain-lainnya. “ semoga apa yang akan dipelajari di Gianyar ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” kata I ketut Suweta.
S alah satu mahasiswa Jepang Chika Minaminoto, asal Kyoto, mengtakan ingin tahu lebih banyak dengan kebijakan pemerintah tentang pemberdayaan UMKM di Kabupaten Gianyar. Karena selama ini banyak di negara Jepang ada produk kerajinan dari Bali yang ada di Jepang. Selain design dan kekhasan produknya, karya seni asal bali ini banyak mendapat peminat di negaranya. Untuk itu dia ingin tahu tentang kerajinan yang ada di Kabupaten Gianyar dan apa saja upaya yang dilakukan Pemkab. Gianyar untuk melindungi dan memberdayakan UMKM. W-005
Kerajinan Bokor Perak Tetap Eksis
SEMARAPURA-Fajar Bali Sampai saat ini kerajinan bokor berbahan dasar perak masih diminati pasar lokal. Kebanyakan produk kerajinan tersebut dipesan oleh beberapa konsumen dari berbagai daerah di Bali seperti dari daerah Denpasar, Negara, Tabanan dan Singaraja. Hal tersebut disampaikan salah satu pengerajin bokor perak dari Dusun Pande Mas, Banjar Pande Kaler, Kamasan, Klungkung, I Wayan Sedana.. Dikatakan, ukuran dan harga kerajinan bokor perak diminati saat ini beragam mulai dari ukuran kecil dijual dengan harga Rp 1,5 juta dan ukuran besar dibandrol dengan harga Rp 12 juta per bokor perak. Dengan kegunaan bokor yang dipesan konsumen beragam mulai digunakan pribadi (upacara) serta ada juga dipesan untuk dijual kembali. “Harga yang kami tawarkan bervariasi, semua tergantung dari bentuk ukiran dan ukuran bokor yang dipesan. Sedangkan bagi konsumen yang memesan untuk dijual kembali menjual kembali memesan kurang lebih 20 buah bokor biasanya mereka (konsumen) langsung datang kemari (ditempat kerajinannya di Desa Kamasan),” jelasnya.
order tersebut. Hal yang sama juga disampaikan pengerajin bokor perak di Desa yang sama (Desa Kamasan, Klungkung), Mangku Dipa mengatakan, kebanyakan pembeli datang dari masyarakat Hindu yang akan digunakan untuk upacara adat. “Ya, saya kira peminat dari produk kerajinan bokor perak ini masih ada sampai saat ini. Sedangkan untuk orderan yang paling banyak datang saya kira pada bulan sembilan dan sepuluh menjelang ngusabe di beberapa daerah di Bali,” tutupnya. M-004
FB/IST
Jumlah bahan baku yang digunakan dalam membuat kerajinan bokor perak ini beragam tergantung dari besar dan kecil ukuran bokor. Dicontohkan, untuk 1 Kg perak menghasilkan bokor ukuran kecil dengan waktu proses pengerjaan selama sepuluh hari sedangkan untuk bokor ukuran besar
menghabiskan bahan baku ½ Kg sampai dengan 1 Kg perak dengan lama waktu pengerjan selama 11 hari. Dalam menghasikan kerajinan bokor perak Sedana dibantu oleh tiga orang karyawan dan jika order yang datang membanjir biasanya dia mencari tenaga kerja harian agar bisa cepat menyelesaikan
FB/IST
Awasi Pembangunan Desa, Forum Peduli Jimbaran Terbentuk
DENPASAR - Fajar Bali Untuk mengawasi serta mengawal pembangunan di kawasan Desa Adat Jimbaran, beberapa tokoh maupun masyarakat setempat membentuk Forum Peduli Jimbaran (FPJ). Pembentukan FPJ ini kedepannya juga akan menjadi mitra sounding terhadap pihak - pihak pengambil kebijakan terkait pembangunan masyarakat Jimbaran. “Forum ini adalah mitra sounding, bukan mitra tanding,” sebut salah satu penggagas FPJ I Ketut Suda Arsa saat ditemui di Jimbaran kemarin (7/9). Dalam FPJ ini kata Arsa, kedepannya akan mendiskusikan segala sesuatu yang sudah menjadi kebijakan desa adat. Selain itu, forum ini juga membantu siapapun dalam keterkaitannya membangun Jimbaran. FPJ ini juga sekaligus menjadi perpanjangan tangan masyarakat di samping perpanjangan tangan dari elemen lainnya baik yang sudah ada di banjar, desa
maupun struktur lainnya yang sudah berfungsi dengan baik. “Kita juga menjadi forum untuk menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,” tegasnya. Arsa pun menyebut, FPJ yang terbentuk pada Juni 2014 lalu, banyak tokoh setempat yang bergabung di dalamnya. Di dalam kepengurusannya, tidak ada warna ataupun unsur politik serta terbuka untuk umum. “Terbuka juga untuk umum dan banyak tokoh yang tergabung di dalamnya. Disini tidak ada warna politik,” tandas Arsa. Selama ini beber Arsa, sebagai langkah awal pihaknya melakukan beberapa hal yakni menginventarisasi apa yang menjadi tantangan, hambatan serta peluang. Langkah itu sambungnya dalam rangka membantu pengambil kebijakan untuk membangun Jimbaran yang lebih baik. “Tentu dalam proses perjalanannya akan ada diskusi diskusi maupun penjelasan terkait apa yang menjadi pertanyaan
- pertanyaan masyarakat. Keinginan masyarakat ini tentunya akan diambil dengan bijak sehingga ada solusi yang terbaik,” beber Arsa. Arsa tak menampik jika perjalanannya ke depan, FPJ membahas perkembangan hal - hal lainnya. “Yang penting disini, masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan valid. Persoalan - persoalan lainnya pasti akan banyak berkembang dan itu biasa terjadi. Tentunya kami akan sikapi dengan sebijaksana mungkin sehingga semuanya clear,” ucapnya. FPJ ini lanjut Arsa, akan terus berlanjut dan dikembangkan karena peruntukannya untuk membantu masyarakat Jimbaran dalam berbagai hal dan persoalan. “Yang lebih penting, desa ini dalam melakukan aktifitasnya berada dalam koridor yang benar - benar tertata,” janjinya. Arsa yang juga mantan Anggota DPRD Badung periode 2009 - 2014 ini menyebut I Gusti Putu Aryana
sebagai orang yang dipercaya sebagai Ketua FPJ. “Harapan kami
di FPJ ini, Jimbaran memiliki tata kelola yang baik,” ujarnya. W-011
RALAT PENGUMUMAN LELANG Sehubungan dengan pengumuman lelang II ( Kedua ) Debitur a.n Ida Bagus Nyoman Bajra, di harian Fajar Bali, tanggal 28 Agustus 2014, Tertulis SHGB no 32/Desa Siangan , luas 120 m2, Gambar situasi no 3980/1996, tanggal 28 Nopember 1996, a.n Gusti Ayu Ersi, Seharusnya SHGB no 32/Desa Siangan, luas 60 M2, Gambar situasi no 3980/1996, tanggal 28 Nopember 1996, a.n Gusti Ayu Ersi. Demikian kami sampaikan, atas perhatiaanya, kami ucapkan terima kasih Denpasar 9 September 2014 PT BPR Legian Ttd Direktur Utama
Layouter: dejerie
KESEHATAN & SPORT
8
PS Badung Tertunduk, Kalah 0-1 atas Persibat Bantul
Laga 6 Besar Divisi I Liga Indonesia
FB/DOK
PS.BADUNG-Anak asuhan Nyoman Sujata menelan ‘pil’ pahit.
KLASEMEN GRUP V 1. Persibat 1 1 2. Perserang 0 0 3. PS Badung 1 0
YOGYAKARTA-Fajar Bali Target PS Badung untuk meraih poin penuh akhirnya kandas, setelah dikalahkan pinalti Persibat 0-1, pada kompetisi divisi I babak 6 besar, di stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Senin (8/9) kemarin. Duel yang dilakoni dua tim cukup ketat dan sengit, namun keduanya memainkan dengan teknik bola tinggi. PS Badung, yang tepat melakukan tekanan-tekanan, beberapa kali memperoleh peluang, melalui Tirtanadi dan Kuheda Hari Yudo. tapi bola masih mampu dijinakkan kiper Persibat, Sendri Johansyah.
0 0 0
0 0 1
1-0 3 0-0 0 0-1 0
Sementara tusukan-tusukan bola tajam lawan, hanya mampu berhenti sampai di pagar tembok, barisan pertahanan belakang PS Badung, yang dikoordinir Muhamadan. Hanya dua kali bola ke arah gawang PS Badung, dicoba dijangkau kiper Rai Putrayana, namun bola hanya melebar dan diatas gawang PS Badung. Sampai babak turun minum, skor 0-0 tetap bertahan. Permainan seimbang tersebut juga berjalan hingga melewati paruh babak II. Pergerakan bola kedua tim juga saling memberikan tekanan berarti. Tidak ada dominasi permainan yang menjadi milik PS badung
atau Persibat. Petaka justeru dialami PS Badung, ketika di menit 81, Komang Adi Parwa melakukan hands ball di kotak pinalti. Pelanggaran Adi Parwa ini sekaligus membuatnya keluar lapangan, karena diganjar kartu merah, akibat dua akumulasi kartu kuning yang diterimanya. Persibat yang mempercayakan eksekutor kepada Hapidin, mampu diselesaikan dengan baik, setelah tendangan kerasnya ke arah kiri dalam gawang PS Badung, yang gagal dijangkau kiper Rai Putrayana. Gol semata wayang Persibat ini sekaligus menjadi penutup, kemenangan 0-1 tim dari Jawa Tengah itu, karena sampai wasit Saefudin dari Bandung menyatakan pertandingan usai, skor tak berubah. Pelatih PS Badung, Nyoman Sujata mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Saefudin. “Kami melihat wasit banyak memberikan kami offside, padahal banyak posisi pemain yang justeru tidak dalam kondisi itu,” sesalnya. PS Badung kembali merumput, Rabu (10/9) besok menghadapi Perserang. Di lain pihak, pelatih Persibat mengaku bersyukur dengan hasil poin penuh yang diberikan anak-anak asuhannya. “Pemain berjuang ekstra keras, karena PS Badung benar-benar bermain bagus. Tapi akhirnya anak-anak mampu memanfaatkan celah sedikit, sehingga terjadi pinalti buat kami, dan kemenangan sangat berarti untuk modal laga berikutnya,”tuturnya.R-007
Tanpa Topangan Dana KONI Bangli
Dojo Batur, Kintamani Bangli Pertahankan Gelar Juara Umum Juara Lemkari Open Turnamen 2014
Emas Perak Perunggu 1.Dojo Batur 18 8 11 2.Buleleng 11 13 28 3.Denpasar 8 8 5 4.Hatari/Jatim 4 1 1 5.PDKC 3 10 14
FB/SUPRI
KUMITE-Duel karateka pada Lemkari Open Turnamen 2014 di GOR Lila Bhuana Denpasar
DENPASAR-Fajar Bali Gelar Juara Umum untuk ketiga kalinya yang digenggam Dojo Batur, Kintamani Bangli dan yang terbaru pada Lemkari Open Turnamen 2014, berakhir Minggu (7/9/2014) di GOR Lila Bhuana Denpasar, harusnya membuka mata hati petinggi Kabupaten Bangli. Kemandirian yang dilakukan, pembina, atlet dan orang tua atlet selama ini tak memperoleh perhatian sama sekali dari Pemkab terutama KONI Bangli sebagai pengayom. Pengakuan tanpa tedeng aling-aling itu disampaikan Pelatih Dojo Batur Wayan Suarja. Penggiat cabang Karate Perguruan Lemkari ini mengaku dojo ini merupakan milik desa adat setempat, yang latihannya di bale banjar seminggu lima kali. Untuk mengikuti event sepenuhnya berkat topangan orangtua atlet. Tak hanya di Lemkari Open Turnamen, banyak agenda yang diikuti Dojo Batur dengan ‘rupiah’ gotong royong. Sebut saja Tuban Cup di Jawa Timur, Solo Cup di Jawa Tengah, O2SN maupun kejurnas. Sedangkan di Bali, selain Ngurah Rai Cup, juga kejurda, Rektor Cup di Singaraja dan porsenijar. “Beban itu ditanggung seluruh orang tua atlet,”beber Suarja. Pada turnamen tersebut Dojo Batur meraih 18 emas, 8 perak, dan 11 perunggu. Dari 18 medali emas yang diraih dojo milik Desa Adat Batur itu,
Tips
6 emas disumbangkan dua karatekanya, yakni Ni Putu Rismayanti dan Ni Komang Kristina Candra Dewi. Rismayanti, peraih emas di Swiss Open 2013, dan kini masih duduk di bangku kelas 3 SMP 1 Kintamani, di Ngurah Rai Cup IV meraih tiga emas masing-masing dari nomor kata perorangan, kata beregu dan kumite -48 kg putri. Sedangkan Kristina Candra dewi, pelajar kelas VI SDN 3 Batur, meraih tiga medali emas masingmasing dari nomor kata beregu kadet putri, kata perorangan pemula dan kumite -35 kg pemula putri. Sedangkan karateka senior putra dan atlet Porprov Bali, Arimbawa meraih satu emas di nomor kumite -60 kg senior putra. Bila dilihat dari prestasi yang diukir oleh Dojo Batur selama ini, seharusnya tak ada alasan bagi Pemkab Bangli tutup mata atas dana pembinaan. Bukankah Undang-Undang No. 3 tahun 2005 sudah dijelaskan, Pememerintah dari Kabupaten hingga Provinsi mempunyai kewajiban mengalokasikan dana untuk pembinaan. Panpel Lemkari Open Turnamen Ketut Aryana, Senin (8/9) kemarin menyatakan, jika benar Dojo Batur tidak memperoleh suntikan dana pembinaan dari KONI Bangli, harus dipertanyakan. Apakah memang Pemkab Bangli tak punya dana untuk pembinaan, atau tutup mata dan hanya mencari nama dari jerih payah atletnya. Atau Pemkab melalui KONI Bali hanya mengucurkan dana kepada cabang olahraga yang mempunyaikedekatanuntukkepentinganorganisasi atau golongan tertentu. Bila ini terjadi, kapan pun olahraga di Bangli tak akan meroket. Bahkan sebaliknya kekecewaan masyarakat terhadap pengendali Kabupaten Bangli.R-007
FAJA R BALI SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l TAHUN XV
Kemenpora Perjuangkan Pencak Silat Masuk Olimpiade Cabang olahraga tradisional warisan nenek moyang yakni pencak silat, akan diperjuangkan masuk Olimpiade.
SOLO-Fajar Bali Kementeran Pemuda dan Olahraga masih berjuang agar warisan budaya Indonesia berupa pencak silat bisa menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade. “Kemenpora terus melakukan lobi-lobi agar pencak silat yang asli budaya Indonesia bisa terdaftar UNESCO dan dipertandingankan di olimpiade dunia,” kata Asisten Deputi Pengembangan Penghargaan dan Promosi Kemenpora Candra Bakti disela seminar pencak silat dalam rangkaian peringatan Hari Olahraga Nasional di Solo, Senin (8/9) kemarin. Pemerintah, katanya, hingga saat ini sudah menempuh caracara agar mendapatkan pengakuan dari UNESCO bahwa pencak silat sebagai seni beladiri asli Indonesia. Meskipun pencak silat tersebut sudah membudaya di negara-negara Asia Tenggara, Asia, dan bahkan internasional atau negara Eropa, katanya, seni beladiri itu belum diakui UNESCO menjadi budaya Indonesia. Oleh karena itu, Kemenpora bersama berbagai perguruan pencak silat di Indonesia terus berupaya, seperti menggelar dan mengikuti festival di luar negeri. Namun, kata dia, ternyata Malaysia juga lebih bersemangat mengikuti dan mengklaim seni budaya negara serumpun
PENCAK SILAT-Atraksi pencak silat nomor seni, merupakan andalan Bali dan Nasional
mereka. Pihaknya perlu mengingatkan agar semua yang terlibat dan pemerhati pencak silat memberikan dukungan agar olahraga asli Indonesia bisa dipertandingkan di ajang “multievent”, seperti olimpiade. Pada kesempatan tersebut, Candra Bakti membuka acara seminar “Metalurgi: Senjata dan Perlengkapan Pencak Silat” dalam rangkaian peringatan Hari Olahraga Nasional di Solo. Pada seminar tersebut menghadirkan narasumber antara lain GPH Poeger dari Keraton Kesunanan Surakarta dan Deniawan Tommy, dosen Fisip UNS Surakarta.
FB/SUPRI
Menurut dia, kehadiran GPH Poeger dari Keraton Kesunanan pada kegiatan tersebut, untuk mendapatkan dukungan dari kalangan budayawan maupun akademisi, terkait dengan keberadaan pencak silat. “Pencak silat agar bisa diakui oleh UNESCO maka Indonesia harus menunjukkan bukti. Kami Kemenpora sebagai wadah untuk menfasilitasi penelitian ke Belanda,” katanya. Menyinggung peringatan Haornas yang dipusatkan Stadion Sriwedari Solo, Selasa (9/9), kata dia, dijadwalkan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Boediono. M e n u r u t d i a , Wa p r e s
Boediono akan memberikan penghargaan kepada 700 atlet berprestasi pada Haornas, akan tetapi secara simbolis diwakili oleh 14 atlet dari tingkar SD, SMP, SMP, mahasiswa, dan mantan atlet, termasuk srikadi Indonesia, Nur Fitriana, yang memperoleh medali perak olimpiade. Mantan atlet panahan tersebut masuk penghargaan kategori A karena pernah mengharumkan naman bangsa. Dia akan menerima uang dari pemerintah sebesar Rp125 juta, sedangkan tingkat SD, masing-masing Rp5 juta, SMP (Rp5,5 juta), SMA hingga mahasiswa (Rp7,5).AN
FB/IST
gram pembangunan pemerintah, khususnya dalam menangkal perilaku menyimpang yang mengancam seluruh remaja,” ujar Wagub. Lebih lanjut para remaja diharapkan dapat menerapkan pengalaman dan pelajaran yang diperoleh untuk ditularkan ke lingkungan terdekat, yaitu keluarga, sekolah, sampai pada masyarakat sekitar. Sementara itu Kepala Biro Kesra Drs Dewa Putu Beratha selaku ketua panitia menyampaikan, Jambore kali ini bertema “Melalui Jambore lintas program kesehatan, Kita Tingkatkan Pemahaman Komprehensif peserta didik tentang HIV-AIDS dan Narkoba”. Kegitan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa terhadap HIV/AIDS dan Narkoba serta menciptakan wahana yang menyenangkan dalam menanamkan sikap, prilaku, dan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan Narkoba. Acara yang dihadiri oleh ketua DPRD Provinsi Bali sementara, I Gede Kusuma Putra, dilanjutkan dengan peninjauan ke tenda-tenda peserta jambore yang dibangun oleh para siswa. W-019
Pemprov Bali Rangkul Remaja ‘Perangi’ Narkoba dan HIV/AIDS
Jambore KSPAN 2014 di Buleleng
SINGARAJA-Fajar Bali Pemerintah Provinsi Bali tak henti-hentinya mengupayakan penanggulangan HIV/AIDS. Usai menyasar kalangan dewasa, kini giliran remaja SMP/SMA/SMK se-Bali yang dituju. Sosialisasi tersebut disisipi dalam acara Jambore Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN), Senin (8/9) kemarin. Selama kegiatan yang dilangsungkan di Wisma Nangun Kerti, Sukasada, Buleleng tersebut, Wakil Gu-
bernur Bali, Ketut Sudikerta tak henti-hentinya mengingatkan bahaya narkoba dan HIV/AIDS. Wagub Sudikerta menyampaikan, kegiatan itu sebagai bidang strategis dalam penanganan kasus HIV-AIDS. Kegiatan tersebut dapat menjadi wahana saling bertukar informasi untuk menambah wawasan para peserta, sekaligus evaluasi pelaksanaan program penanggulangan HIV-AIDS di sekolah dan di Kabupaten Kota
masing-masing. Sesuai jadwa, Jambore KSPAN akan berlangsung sejak tanggal 7 hingga 9 september 2014, melibatkan 400 peserta SMP/SMA/SMK se-Bali. Kegiatan ini mengundang partisipasi kaum remaja untuk menangkal perilaku menyimpang yang membahayakan para generasi muda. “ Saya berharap partisipasi kaum remaja, siswa SMP dan SMA/SMK, dalam program-pro-
Persalinan Aman untuk Ibu hamil dengan Minus Tinggi
Oleh : dr.Made Delta Dwihartami Melahirkan sang Buah hati dengan proses normal memang menjadi impian pada hampir sebagian besar calon ibu. Namun tidak semua kondisi yang mengijinkan seorang ibu dapat melakukan persalinan secara normal. Salah satunya adalah apabila ibu tersebut memiliki penurunan tajam penglihata yang disebabkan karena gangguan refraksi yang dikenal dengan istilah “myopia” atau secara umum dikenal dengan istilah mata minus. Seorang ibu dengan mata minus tidak direkomendasikan untuk mengakhiri kehamilannnya secara normal, namun satu-satunya jalan adalah dengan operasi “sectio caesarea” terutama bila ibu tersebut memiliki minus tinggi (minimal dengan minus 3). Secara anatomi, pada penderita mata minus, ukuran panjang sumbu bola matanya lebih panjang dibandingkan orang dengan mata normal. Sehingga struktur –struktur di dalam
bola mata terutama retinanya juga makin menipis. Semakin tinggi nilai minusnya, semakin tipis ketebalan retina matanya. Bila dihubungkan dengan proses bersalin, saat seorang ibu sudah mengalami kontraksi yang menetap untuk melahirkan, tenaga mengejan untuk proses persalinan normal akan menambah beban pada seluruh stukrtur di tubuh.
Berkaitan dengan minus tinggi dan tipisnya retina, tenaga mengedan akan makin menambah ketebalan retina yang semula sudah tipis makin menipis. Sehingga dapat terjadi robekan pada retina. Robekan retina yang luas menyebabkan gel dalam bola mata dapat merembes dan mengalir melalui lubang retina. Sehingga retina mudah terlepas. Lepasnya retina dikenal dengan istilah “Ablatio Retina” Dampak dari robekan sampai terlepasnya retina menyebabkan pandangan jauh lebih kabur, dan alat bantu
seperti kacamata saja tidak mampu memperbaiki keadaan retina tersebut. Satu-satunya jalan dengan tindakan invasive. Apabila robekan masih kecil tidak sampai terjadi robekan, dapat dilakukan tindakan laser guna memperbaiki struktur retina yang terlepas. Namun apabila sudah sampai terlepas, memerlukan tindakan operasi retina.
Hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh dokter ahli mata retina. Agar persalinan ibu dengan minus tinggi berjalan dengan aman, maka
seorang ibu hamil wajib memeriksakan kondisi matanya ke ahli mata khusus retina. Sebaiknya dilakukan sebelum program kehamilan direncanakan dan
pemeriksaan rutin dilakukan minimal setiap 6 bulan sekali. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi retina sampai proses persalinan menjelang.KJS Layouter: Soma
FAJA R BALI SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
PARIWARA
9
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
501/VIII/KJS
HERIKY computer SERVICE & SELL
500/VIII/KJS
Laptop, Komputer, Printer, Hardware, Software
519/I/TTV
Hp: 085 638 466 12 / 087 860 885 964 E-mail: erikhoki6@gmail.com Jl. Pasekan Batuaji, Batubulan Kangin-Sukawati
524/I/TTV
018/I/FB/KTR
419/XI/AGN
518/I/IGR
ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil
517/I/IGR
Vellfire
864/VII/KTR
Fortuner
Elf Include BBM + driver 12 jam / hari
Inova
Hubnngi :
082237658590
836/VI/WS
MATAHARI AUTO GALERY NEW MODEL HARRIER 2.0
putih
NEW VELLFIRE ZG hitam 18Speaker SUBARU BRZ
Th2012 AsDK
HARRIER 2.4 Th’11+07Slv LPrem WRANGLER 3.6 SPORT Th’13 AsDK VELLFIRE GS’13 hitam Tg1 KM4Rb LEXUS RX 270’13 hitam AsDK
Hubnngi :
(0361) 7893104
Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar 555/II/WS
166/VI/FB/IGR
453/XII/AGN
Layouter: Wiadnyana
OTOMOTIF
10
FAJA R BALI SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Fitur-Fitur Menggoda dari New Honda CBR150R
Pada produk baru ini, CBR150R ta m p i l d e n ga n f i t u r- f i t u r andalan, seperti desain bodi yang agresif, desain lampu depan ganda berkarakter tajam. FB/IST
All-New Honda CBR150R yang diluncurkan PT Astra Honda Motor (AHM), pekan kemarin, adalah motor sport yang sudah dinanti-nanti oleh konsumen anak muda di Tanah Air. Dengan beberapa fitur-fitur terbarunya, produk yang terinspirasi dari motor supersport Honda CBR 1000R ini diyakinkan pihak AHM akan menggoda konsumen muda khususnya para penggila motor sport. Pada produk baru ini, CBR150R tampil dengan fitur-fitur andalan, seperti desain bodi yang agresif, desain lampu depan ganda berkarakter tajam. Dual keen eyes headlight ini juga sudah mengaplikasi teknologi AHO (Auto Headlight On). Dimana, kedua lampu otomatis menyala ketika kunci kontak diputar. Yang menguatkan kesan sebagai motor sport sejati, new CBR150R telah menggunakan rangka inovatif tipe trellis yang ringan namun memiliki kekuatan yang tinggi. Rangka ini dirancang khusus untuk menunjang mesin dan memaksimalkan kinerja suspensi. All-New Honda CBR150R yang diproduksi di pabrik AHM Pegangsaan, Jakarta Utara ini mengusung mesin PGM-FI 150cc, DOHC, 4-valve, 6-speed, berpendingin cairan. Mesin ini mampu mencapai tenaga 12,6 kW/10.500 rpm dan torsi 13,0 Nm/7.500 rpm. Honda CBR150R saat ini dipasarkan dengan 4 pilihan warna sporti, yaitu Honda Three Colors, Champion Red dan Speedy Black dengan harga Rp 28.500.000 (OTR Jakarta & Tangerang. Sedangkan untuk warna New Repsol Edition dibanderol Rp 29.100.000 (OTR Jakarta & Tangerang). OT
Suzuki Gixxer Jawab 'Tantangan' Byson dan New MegaPro Kemunculan motor sport bergenre naked-sportbike entry level dari pabrikan Suzuki ini membawa angin segar bagi para biker. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sosok Suzuki Gixxer hadir pada akhir tahun 2013 silam di India untuk kali pertamanya. Sport-naked bike bermesin 155cc ini menjadi perbincangan yang hangat di kalangan pemerhati otomotif roda dua Tanah Air. Dominasi Yamaha Byson dan Honda New MegaPro Indonesia memunculkan dorongan kuat para fans biker kepada Suzuki untuk menjawab tantangan tersebut. Suzuki Gixxer yang memiliki homebase produksi di India ini secara nyata (mass-production unit) hadir - diperkenalkan ke publik Negeri Bollywood pada
awal Agustus 2014 yang lalu. Keran pemesanan juga sudah dibuka pihak Suzuki sembari merampungkan sesi produksi tahap pertamanya ini. Modal tampang 'kental' dengan aroma streetfighter tidak lantar Suzuki sesumbar kepada para kompetitornya. Sektor mesin berdasarkan rilis spesifikasi resminya, Gixxer bahkan melebihi ekpektasi capaian Byson dan New MegaPro (non-FI) Indonesia. Lawan yang diprediksi akan sepadan, Gixxer hadir dengan tenaga sebesar 14,8 hp pada 8000 rpm dengan torsi puncak mencapai 14 Nm pada 6000 rpm. Angka yang dicapai Gixxer ini lumayan menyisakan besaran angka terhadap angka tenaga dan torsi dari kedua kompetitornya tersebut (Byson
FB/IST
Sport-naked bike bermesin 155cc ini menjadi perbincangan yang hangat di kalangan pemerhati otomotif roda dua Tanah Air.
dan New MegaPro), meskipun tidak terlalu signifikan. Suzuki Gixxer atau dengan nama detail Suzuki GSX150R 2014 ini mengusung teknologi mesin satu-silinder, SOHC,
FB/IST
Hasil karya motor kustom yang inspiratif, salah satunya karya spektakulernya yakni ubahan Ducati 1198 SP menjadi 'Matador.
ONLINE: www.fajarbali.com
Viar Sodorkan Dirt Bike Rp 18 Jutaan Sempat diperkenalkan di arena Jakarta Fair Juli lalu, PT Viar Motor Indonesia (VMI) akhirnya resmi meluncurkan dirt bike Cross X 200 cc. Peluncuran ini bersamaan dengan ultah PT VMI ke-15 dan seremoni uji ketangguhan Cross X menjelajah sejauh 25.000 km, dari Sabang sampai Merauke. PT VMI merilis dua varian Cross X, standar dibanderol Rp 18 jutaan dan versi spesial edition yang dijual sekitar Rp 20 juta on the road Jakarta. Warna yang ditawarkan meliputi corak grafis merah, oranye dan hijau. Sebelumnya sebelumnya Viar pernah sukses melansir dua motor penggaruk tanah trail VX1 dan VX2 berkapasitas mesin 150 cc. Menurut Akhmad Zafitra Dalie, Deputy Director Marketing PT VNI, dasar peluncuran Cross X 200 cc tersebut karena masih melihat peluang yang begitu besar khususnya di segmen hobi, adventurer dan spesial utility, dimana masih banyak orang yang membutuhkan kendaraan roda 2 yang multipurpose, khususnya daerahdaerah ekstrem. “Selain irit, handlingnya mudah, serta harganya yang relatif terjangkau. Dasar inilah yang membuat kami tetap optimis masuk dalam pasar hobbies dan adventure, walaupun pasar ini sangat segmented atau
nice market. Ada peluang yang dilihat oleh Viar adalah belum ada satupun ATPM yang berani mengeluarkan motor trail dengan harga Rp 18 juta-an,� kata Dalie. Dari hasil survei Viar, ratarata penduduk di kelas menengah bawah masih mengharapkan sebuah motor multifungsi dengan harga terjangkau, terutama di daerah-daerah yang infrastrukturnya kurang baik, atau yang menuntut mereka memiliki alat transportasi sendiri tetapi yang masih terjangkau dan multipurpose segala medan. Trail Viar Cross X dibekali mesin 200 cc 4 langkah SOHC yang memiliki tenaga maksimal 10 kW/7.500 rpm dan torsi 13,5N.m/7.000 rpm, yang dikawinkan dengan transmisi 5-percepatan. Motor ini memiliki panjanglebar 2.030 x 920 x 1.360 mm, dengan jarak sumbu roda 1.330 mm dan jarak ke tanah 200 mm. Rem belakang menggunakan disc plate berukuran 270 mm dan belakang 220 mm. Menganut dua starter elektrik dan kick starter, Viar Cross X sudah menganut suspensi upside down di depan dan monoshock unitrack di belakang. Rem sudah dibekali sistem anti-lock braking system (ABS). Untuk membuktikan ketangguhan Cross X 200, Viar
melakukan uji ketahanan menjelajah dari Sabang sampai Merauke selama 90 hari dengan jarak tempuh sejauh 25.000 km. Jelajah Indonesia ini merupakan turing trail terjauh di Indonesia, sehingga dicatatkan namanya ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Program ini dikemas se-ekstrem mungkin, menembus berbagai medan yang ada diseluruh Indonesia, baik menyusuri lereng perbukitan maupun gurun, menyusuri sungai, danau dan pantai sekalipun, sehingga dapat menunjukan performa Viar Trail serie Adventure. PT VMI menyediakan 5 unit Viar Cross X 200 untuk dipakai turing Sabang-Merauke. Empat motor diantaranya digunakan oleh pebalap nasional, sementara 1 unit digunakan rider yang mendokumentasikan dan menuliskan perjalanan turing. Keempat pebalap tersebut adalah Piters Tanuhaja, kroser veteran, Tatto Supatro yang juga mantan pebalap, Inuk Blazer, pebalap wanita nasional, dan Ivan Badai. Turing Viar akan dimulai dari titik nol kilometer Sabang tanggal 11 September 2014 mendatang. Viar Jelajah Indonesia sejauh 25.000 km ini terbagi dalam 3 tahap, yakni SabangJakarta, Pontianak-Gorontalo, dan Jawa-Bali-Nusatenggara, sampai Merauke. OT
ARAC ZXS Sang Predator
4-tak, berpendingin udara, dengan asupan bahan bakar dari perangkat konvensional (karburator), dicangkokkan dengan transmisi 5-percepatan. OT
Ducati 1198 SP Kustom, Garangnya Sang 'Matador Racer'
Rumah modifikasi luar negeri yang menamakan dirinya Radical Ducati (RAD) senantiasa eksis dengan hasil karya motor kustom yang inspiratif. Salah satunya karya spektakulernya yakni ubahan Ducati 1198 SP menjadi 'Matador Racer'. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sosok asli Ducati ini adalah jenis moge full-fairing. Namun berkat tangan dingin (RAD), akhirnya berubah wujud menjadi sosok cafe racer dengan konsep yang senada dengan streetfighter yang garang. RAD memulai pengerjaan dengan menanggalkan semua 'jubahnya'. Meskip-
FB/IST
PT Viar Motor Indonesia (VMI) akhirnya resmi meluncurkan dirt bike Cross X 200 cc.
un mengusung konsep naked-bike dengan aroma cafe racer, RAD tetap mengedepankan aspek performa dahsyat si Ducati ini. Lanjut ke sektor sasis, subframe (rear) tergantikan oleh part kustom karya RAD - selain untuk menemukan bentuk baru, rangka kustom ini juga didesain untuk mengoptimalkan riding performance-nya. Untuk sasis utama, swingarm dan juga subframe semuanya digantikan oleh part kustom karya RAD dengan bahan yang lebih ringan namun tidak kalah kuat dengan part bawaan pabrikan yakni leightweight alloy.
Moge dengan bobot semula (keluaran pabrikan) 168 kg ini mampu menghasilkan tenaga sekitar 170 hp. Selain 'mengobokobok' sektor blok silinder, RAD juga membekalinya dengan beberapa part pendukung beraroma race spec. Di antaranya, radiator racing, kopling 'anti-hooping', air-box dari bahan carbon, sistem knalpot merk Super Mario 2-into-1 dengan desain muffler 'tail fish' megaphone kustom dari RAD. Beberapa perubahan ini mampu menambah daya 'ledak' tenaganya. Sektor kaki - fork depan menggunakan part up-side down merk Ohlins, triple clamps dari Ergal, stand berjenis clip on. Untuk rem, part Brembo mengisi component kalipernya dengan rotor dari Discacciati 4-pot (piston) guna mencengkeram piringan cakram berdiameter 200mm. Serta part pedal rem dan transmisi dari pabrikan Rizoma. Velg pun mengadopsi bahan leightweight alloy 'racikan' ITX serta sentuhan akhir fender berbahan carbon kustom dari RAD. Komponen berbahan ringan tidak hanya sebatas itu saja ternyata, tangki kustom RAD pun tidak lepas dari fokus program 'pengurusan' - terbuat dari bahan leightweight aluminium. Part under-cowl dan dudukan jok 'Corsa Evo' pun lagi-lagi tidak lepas dari bahan baku yang ringan, sektor ini terbuat dari serat karbon karya RAD. Dengan upaya 'pengurusan' yang dilakukan RAD pada Ducati 1198 SP 'Matador Racer' akhirnya mampu memangkas bobotnya menjadi 138 kg atau berhasil turun berat badan 30 kg. Sehingga sudah bisa dipastikan tenaga 170 hp si Matador ini mampu digeber lebih maksimal lagi. OT
ARAC ZXS merupakan motor yang dibuat dengan memadukan desain garang dengan kecanggihan teknologi. Desain terbaru semakin lengkap dengan sasis berbahan aluminium super ringan namun kuat, tenaga dan mesin yang berbasis V-twin. Sosoknya yang besar semakin mempertegas aura sang predator. Perpaduan warna orange gold atau cenderung lebih ke warna tembaga dan hitam membuatnya terasa tampan sekaligus 'galak'. Motor yang tergolong dalam deretan naked sport bike atau juga street fighter ini sebenarnya masih berbentuk konsep. Desainernya adalah seorang yang bernama Marco Petrovic, yang juga terkenal sebagai desainer motor-motor konsep di luar negeri. Boleh jadi pada masa depan motor-motor hasil rancangan
desainnya menjadi karya yang nyata. Paling tidak jika para penggila motor modifikasi bisa
menjadikannya bahan referensi untuk merubah tampilan motor para bikers modifikator. OT
Tidak selamanya gaya aliran Cafe racer yang sedang banyak digandrungi para modifikator dunia ini selalu berpenampilan 'jadul' alias klasik. Salah satunya bisa kita lihat pada hasil modifikasi pada Kawasaki ER-6n ini. Menggunakan basis motor sport-naked Kawasaki ER-6n, bengkel modifikasi yang bernama Gia Mi Racing ini merubahn-
ya menjadi sebuah motor keren bergaya Cafe racer. Namun satu hal yang membedakannya dengan Cafe racer kebanyakan yakni modelnya yang tetap mengesankan 'tongkrongan' modern syarat aroma sport. Pengerjaan awalnya meliputi pengadopsian fork depan dengan menggunakan part dari ZXR636R yang diatur ulang
dengan suspensi belakang mencomot part dari Honda CBR RR. Kemudian velg berbahan ringan dari bawaan Ninja 636 juga memperkekar penampilannya. Beralih ke pengerjaan bodywork, ER-6n ini harus dirombak secara keseluruhan di bagian buritannya, dengan menggunakan bahan alumunium sang modifikator membentuknya seperti ekor lebah khas dari aliran modifikasi ini. Pada buritan barunya ini juga terpasang dengan rapi lampu LED, sedangkan untuk sektor depan menggunakan headlamp berukuran 7inci (medium). Beralih ke pemilihan warna; kombinasi antara rangka merah, detail emas, dan bodywork berwarna tembaga semakin menguatkan karakternya sebagai motor sport kustom klasik namun terlihat modern dan garang. Bermesinkan 600cc-an yang mampu menghasilkan tenaga sekitar 71 hp, jantung pacunya hanya mengalami perubahan pada sistem airbox dan filternya yang menggunakan pabrikan K&N. OT
FB/IST
ARAC ZXS merupakan motor yang dibuat dengan desain terbaru semakin lengkap dengan sasis berbahan aluminium super ringan namun kuat, tenaga dan mesin yang berbasis V-twin.
Kawasaki ER-6n Kustom, Cafe Racer Tak Selamanya 'Jadul'
FB/IST
Menggunakan basis motor sport-naked Kawasaki ER-6n, bengkel modifikasi yang bernama Gia Mi Racing ini merubahnya menjadi sebuah motor keren bergaya Cafe racer.
Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
NASIONAL
Investasi Bodong Disoroti OJK DENPASAR-Fajar Bali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belakangan ini menyoroti beberapa investasiinvestasi bodong yang merugikan masyarakat. Perhatian khusus yang diberikan terhadap investasi bodong ini yakni dengan cara mengawasi perilaku lembaga-lembaga keuangan kepada para nasabahnya. Dewan Komisioner OJK Mulaiman D. Hadad menyatakan, belakangan ini sejumlah negara sebenarnya sudah cukup lama melakukan hal yang serupa. Akan tetapi, khusus di Indonesia hal ini baru saja digiatkan. Hadad menambahkan, pengawasan di Indonesia ini baru saja digiatkan setelah lahir Undang Undang (UU) mengenai OJK. “Jadi di UU ini ada tugas khusus. Kita harus edukasi konsumen. Sehingga, tugas ini haruslah kita laksanakan dan kemudian kita awasi. Istilahnya, pengawasan terhadap market product,” jelasnya. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam aturan, sambung Hadad, bisa dikatakan bahwa hal ini merupakan suatu pengembangan pengawasan. Sebelumnya hal ini hanya menjamah likuiditas dan modal suatu lembaga-
lembaga keuangan. Namun kini bertambah dalam hal pengawasan terhadap perlakuan kepada konsumen. “Jadi ketika berhadapan dengan lembagalembaga keuangan apakah itu bank ataupun asuransi dan lain sebagainya, sudah diketahui hak dan kewajibannya. Paling tidak bisa kita kurangi kemungkinan kerugian yang diderita masyarakat di masa
yang akan datang,” urai Hadad. Hadad menambahkan, dari seluruh industri keuangan diakui belum semua yang memahami tentang hal ini. Di mana, katanya, harusadainternal-internalmodel ketika menerima pengaduan masyarakat. “Pemimpin-pemimpinnya harus menyadari hal ini. Sehingga, permasalahan bisa terselesaikandenganmekanisme yang dimiliki secara internal,”
Dewan Lama Jangan Cuci Tangan DARI HALAMAN 1 Bali Mandara (Forbara) Bali, Nyoman Mudita. Senin (8/9) kemarin, Mudita dengan tegas menyatakan Forbara bersiap membentuk tim investigasi. Tim ini secara khusus akan menelusuri aliran dana hibah yang difasilitasi oleh anggota dewan periode 2009-2014 yang belum jelas pertanggungjawabannya. Tak main-main, sesuai agenda, Rabu (10/9) besok tim investigasi ini mulai dirancang. “Saya akan buat tim khusus semacam tim investigasi untuk menelusuri, lagi dua hari akan kami bahas dalam rapat Forbara,” paparnya. Sebagai langkah perdana, tim investigasi bentukan Mudita akan mendatangi Kantor DPRD Bali. Sekadar untuk menyampaikan aspirasi sekaligus agar anggota dewan tidak cuci
FB/RONY
Mulaiman D. Hadad
sebut Hadad. Jika hal ini tidak bisa selesai, bisa dibawa ke OJK untuk dimediasi dengan mengundang para ahli. Namun kalau tidak bisa juga bisa melangkah ke pengadilan. “Baik itu masyarakat ataupun lembaga harus mempersiapkan diri. Sehingga tidak muncul kerugian akibat ketidaktahuan,” ucap Hadad. W-011
tangan dalam permasalahan ini. Terutama anggota dewan inkumben. Mudita menilai, anggota dewan wajib untuk mempertanggungjawabkan, tidak sekadar menjadi fasilitator lalu menghilang. “Dewan lama jangan cuci tangan. Jumat kami sudah langsung bergerak, datangi dewan yang terpilih, jangan sampai mereka cuci tangan,” imbuh Mudita. Bukan hanya mantan anggota dewan yang diminta gesit mengejar laporan pertanggungjawaban, pihak eksekutif pun turut diharapkan pro aktif dan bersedia mengungkapkan data hibah selengkap-lengkapnya. Tidak hanya nama fasilitator tetapi juga penerimanya. Bila perlu, eksekutif juga diminta membentuk tim investigasi. Dengan demikian, pengecekan sekaligus verifikasi lebih mudah dilakukan.
Desakan senada juga sempat diwacanakan Ketua Gasos Bali, Wayan Sudira. Dirinya berharap pemerintah buka-bukaan mengenai dana hibah yang belum dipertanggungjawabkan. Baik nama anggota dewan, maupun penerima dana hibah tersebut wajib dipublikasikan. Khususnya untuk yang belum memberikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana. Lantaran hanya dengan cara demikian, kepercayaan masyarakat terhadap anggota dewan kembali menguat. Di samping juga membuktikan, bahwa selama ini tudingan hibah bodong memang hanya sekadar wacana. “Saya harap, walaupun sudah lengser, dewan yang memfasilitasi dana hibah wajib bertanggung jawab terhadap penggunaan dana. Sebagai bukti, bahwa program dan hibah tidak fiktif,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan data di Biro Keuangan Provinsi Bali, per tanggal 30 Juni 2014 sebanyak 5643 proposal sudah terealisasi. Yang mana, sebanyak 3003 proposal sudah dilengkapi laporan pertanggungjawaban, sedangkan sisanya 2460 belum. BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, melalui Kasubag Hukum dan Humas, Djatu Apriellia, pun sempat menyatakan pihaknya telah melayangkan rekomendasi ke Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, agar menginstruksikan jajarannya ‘ ke b u t ’ pertanggungjawaban dana hibah. Lantaran berdasar Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Bali tahun 2013 disebutkan bahwa Rp 188 miliar dana hibah belum dilengkapi laporan pertanggungjawaban. W-019
dan lainnya,” jelas Gunarsa seraya menambahkan untuk melukis seni klasik Bali, pelukis harus mengikuti aturan tertentu untuk menggambarkan tokohnya. “Melukis mulut, kaki, hidung, kuping dan lainnya untuk setiap karakter yang dilukiskan memiliki aturan tertentu,” lanjut Gunarsa. Sehingga, papar Gunarsa, seni lukis klasik Bali merupakan estetika filosofi timur yang masih disaksikan di Desa Kamasan, Bali. Menurut Gunarsa, karya seniman klasik Bali saat ini sudah disimpan di Australian Museum, Leiden Museum, Walter Angst Jerman, Museum Pasifika, Museum Nasional, Asian Art Museum dan disimpan sebagai koleksi pribadi di seluruh dunia. Untuk mendapat pengakuan di sleuruh dunia, maka langkah pertama yang dibuat adalah
dengan membuat buku yang berjudul ’Seni Lukis Klasik Bali’. Buku ini akan dirancang berukuran 30 X 40 full colour lengkap dengan koleksi lukisan, patung, keris dan ukiran. “Buku ini akan dicetak dengan kualitas lux, akan disumbangkan kepada seluruh Dubes yang ada termasuk kepada tokoh dunia, presiden dan tentunya pihak Unesco,” cetus Gunarsa bangga. Buku yang dicetak dalam dua bahasa ini, Inggris dan Indonesia akan digunakan sebagai alat komunikasi dan diplomasi ke masyarakat dunia guna mendapatkan predikat WBD. Gunarsa melanjutkan, apa yang nanti didapat Desa Kamasan adalah pengakuan dari masyarakat dunia. “Pengakuan itu juga mahal, dengan mendapatkan pengakuan ini tentunya masyarakat Desa Kamasan khu-
susnya seniman yang menekuni seni klasik akan mendapatkan manfaat dari sisi ekonomi, budaya dan perkembangannya,” tambah Gunarsa. Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta ketika mendengar ide dan gagasan dari Maestro Nyoman Gunarsa sangat memberikan apresiasi dan menyambut baik. “Ini gagasan yang sangat mulia, Maestro Gunarsa sesungguhnya sudah berbuat banyak untuk seni di Klungkung,” terang Kasta. Dilanjutkan Kasta, Pemkab Klungkung memberikan dukungan spirit dan moral agar perjuangan tersebut berhasil. Sedangkan sambil meraih penghargaan di mata dunia tersebut, Made Kasta berjanji akan membenahi infrastruktur desa-desa yang tergolong desa wisata. W-010
Senin (8/9). Widia mengakui selama ini dirinya sangat kesusahan mengakses pelayanan kesehatan. Di samping karena takut ke rumah sakit, dirinya juga tak cukup uang untuk berobat ketika jatuh sakit. Bahkan ketika Widia terserang penyakit pun, ia memilih meminjam uang kesana-kemari hanya untuk berobat. “Saya sering pinjam uang kalau sakit. Kadang di-
kasi, kadang juga tidak. Kalau tak punya uang, saya memilih pengobatan tradisional”, cetusnya. Widia menjelaskan, dirinya hanya mendapat penghasilan sebesar Rp 35 ribu setiap harinya. Dengan penghasilan yang sangat kecil itu, Widia berjuang menghidupi istri dan anak-anaknya. Kadang untuk bertahan hidup setiap hari saja, Widia sudah
kewalahan, apalagi untuk berobat dan membayar uang kesehatan. “Saya berharap kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, khususnya Pemerintah Provinsi Bali agar memberikan jaminan kesehatan yang merata kepada masyarakat. Jika memang ada JKBM, tolong kami diberikan dan diberi tahu agar bisa mendapat pelayanan kesehatan gratis”, tutupnya. W-008
kelahiran anak. Kala itu Dayuh laris manis sebelum ada praktek bidan-bidan. Ia pun diimbau berhenti membuka praktek dukun melahirkan bayi. “Sudah lama saya berhenti menjadi dukun melahirkan bayi,” jelasnya. Karena sudah tidak ada lagi masyarakat yang membutuhkan keahliannya, ia sekarang lebih banyak menerima ibu-ibu yang bermasalah dengan perutnya. “Ada saja yang kesini pijat. Kadang
kadang mereka memberikan uang Rp 20 ribu sekali pijat,” terangnya. Selain memijat, Dayuh juga mengaku mendapatkan pesanan untuk membuat banten bagi bayi yang baru lahir sampai banten upacara tiga bulanan. Selain penghasilan tersebut, untuk bertahan hidup ia mengaku mendapatkan beras raskin dari Desa Belimbing secara berkala. Dayuh juga mendapatkan
uang Bantuan Tunai Langsung (BTL) yang menurutnya sangat membantu kesehariannya. Jika ada bantuan untuk memperbaiki rumahnya, ia dengan sangat hormat menolak. Karena lahan yang dia tempati sekarang bukanlah lahan miliknya melainkan lahan kerabatnya yang dikasi meminjam. “Kalau ada bantuan lebih baik saya diberikan bantuan uang untuk beli beras,” ujarnya polos. ***
Gunarsa Gagas Seni Lukis Klasik Bali Jadi WBD DARI HALAMAN 1 Kerajaan Klungkung ini seni lukis klasik kemudian berkembang ke seluruh pelosok Bali, termasuk di Lombok, Bone, Blambangan, dan Pasuruan. Sedangkan asal dari seni lukis klasik ini dari Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung. Bahkan sampai saat ini, seni lukis klasik masih mengalami perkembangan yang pesat, dan diwarisi oleh seniman seperti Nyoman Mandra, Wayan Sumarta, Mangku Muliarsa, Mangko Kondra, Mangku Mursa dan seniman muda lainnya. Gunarsa menyebutkan seni lukis klasik Bali mengalami perkembangan pesat di Kerambitan, Naga Sepaha dan Ubud Gianyar. “Seni lukis klasik Bali mendapat sentuhan seniman barat, sehingga melahirkan mazab Pitha Maha, Young Artist, Batuan, Kemenuh, Tegallalang
11
Jika Dipilih DPRD, Kepala Daerah Minim Prestasi
JAKARTA-Fajar Bali Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti berpendapat, bila pemilihan kepala daerah dilaksanakan oleh DPRD, maka akan melahirkan kepala daerah yang minim prestasi. Menurut Ray, kepala daerah hasil pemilihan oleh DPRD tidak punya motivasi yang mendorong untuk berbuat yang terbaik kepada rakyat. Tidak seperti Pilkada langsung oleh rakyat, di mana kepala daerah akan berlomba-lomba membuat prestasi untuk menunjukkan tanggung jawabnya atas suara rakyat yang memilihnya. “Kepala daerah yang menang dari pemilihan DPRD, prosesnya mereka (calon kepala daerah) cukup melakukan transaksional dengan anggota DPRD, selesai. Tidak perlu mereka membuat prestasi yang akan dikenang oleh rakyat,” ucap Ray pada sebuah diskusi di Jakarta, Senin (8/9). Ray mengatakan, selama 33
tahun pelaksanaan Pilkada oleh DPRD pada rezim orde baru, Indonesia hanya melahirkan Ali Sadikin yang punya prestasi gemilang saat memimpin DKI Jakarta. Menurut Ray, hal ini jauh berbeda dengan 10 tahun pelaksanaan Pilkada langsung, di mana Indonesia telah lahirkan para kepala daerah yang sukses menjadi bintang karena sejumlah prestasi gemilang mereka. Ray memberi contoh Joko Widodo di Solo dan DKI Jakarta, Tri Rismaharini di Surabaya, Ridwan Kamil di Bandung. Begitu juga dengan kinerja baik yang ditunjukkan oleh Basuki Tjahaja Purnama selama menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI. Bila tradisi pemilihan langsung ini terus dipertahankan, menurut Ray, hal itu akan berdampak positif terhadap banyaknya kader bangsa yang layak diusung pada Pilpres selanjutnya. “Bayangkan tahun 2024 kita pilih presiden itu tutup mata
saja, karena calon yang ada sudah bagus semua,” ucap Ray. Parpol koalisi Merah Putih berubah sikap terkait mekanisme pemilihan kepala daerah dalam pembahasan RUU Pilkada. Berdasarkan catatan, pada pembahasan Mei 2014, tidak ada fraksi di DPR yang memilih mekanisme pemilihan gubernur oleh DPR. Namun, sikap parpol Koalisi Merah Putih, berubah setelah berakhirnya proses Pilpres di Mahkamah Konstitusi. Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, dan Partai Demokrat memilih mekanisme pemilihan gubernur oleh DPRD. Begitu pula pemilihan bupati/wali kota. Awalnya, hanya Demokrat dan PKB yang memilih mekanisme dipilih oleh DPRD pada pembahasan Mei 2014. Sikap fraksi lalu berubah pada September 2014. Partai Golkar, PAN, PPP, Gerindra, dan Demokrat juga memilih mekanisme kepala daerah dipilih oleh DPRD. KP
DARI HALAMAN 1
yang duduk di perusahaan milik ayahnya. “Dalam pemeriksaan lancar, semuanya dijawab dengan jelas, kecuali nomor rekening dia lupa,” terang Suhadi. Namun Suhadi tidak menyebutkan berapa aliran dana yang mengalir ke perusahaan milik keluarga tersangka dan hanya dijelaskan hal itu akan terungkap di pengadilan. Sedangkan untuk keterangan tambahan, Kejari Klungkung akan memeriksa putra-putrinya pada Kamis (11/9) mendatang. Pada pemeriksaan pertama kemarin, putra-putri Candra ini dicecar sekitar 50-an pertanyaan terkait
perannya duduk di perusahaan. Sementara Kejari Klungkung, Selasa (hari ini) memastikan memeriksa lagi tersangka Wayan Candra. Pemeriksaan kali ini memfokuskan terkait aliran dana yang mengalir ke perusahaan keluarganya. Dana mengalir ini diduga berasal dari pencucian uang yang berasal dari Ganti rugi pembebasan lahan untuk lahan dan akses Dermaga Gunaksa. “Kita masih membutuhkan keterangan dari tersangka, saat ini (putra-putri dan sepupu) sudah kita periksa, nanti kita konfrontir keterangannya,” jelas Suhadi. W-010
(BPBD) telah terjun ke lokasi. Proses pemadaman dilangsungkan secara manual, hanya dengan memblokir titik-titik api. Sehingga tidak merembet ke semak-semak yang lebih luas. Kendala yang dihadapi tim pun cukup banyak, tak hanya medan yang curam, tetapi juga angin kencang. Tim hanya mengandalkan kayu dan alat pemotong untuk memadamkan api. Fokus tim pemadam saat ini adalah mengantisipasi agar titik api tidak merembet ke pemukiman warga. Apabila radius kian mendekat ke perumahan, maka dengan terpaksa tim akan membabat tanaman yang berpotensi menjadi perantara api. “Kami berusaha agar api tidak mendekat ke rumah penduduk, kalau radiusnya makin dekat maka tanaman harus dipotong, karena tanaman itu kan mudah terbakar,” jelasnya di sela-sela acara di Kantor Bappeda Bali.
Dirinya berharap, kobaran api tidak sedasyat tahun 2013 lalu. Berdasarkan laporan tim di lokasi, titik api masih dapat dikendalikan. Hanya mengepul dan padam dengan sendirinya. Tidak seperti tahun 2013 lalu yang membumbung tinggi dan sulit untuk dikendalikan. Luas lahan yang terbakar pun masih didata oleh tim, demikian juga dengan kerugiannya. Namun, Wiranatha berharap, api tidak mengincar hutan pinus yang terdapat di sisi selatan gunung. “Kerugian tahun sekarang belum dihitung, karena kebanyakan semak-semak, tidak ada kayu pinus yang terbakar, mudah-mudahanan jangan terbakar. Kebakaran paling dasyat itu tahun 2013 lalu sampai kawasan di Bandem, untung saja ada hujan. Kalau peristiwa itu terulang lagi, bisa gawat karena di sana banyak pinus yang rimbun,” harapnya. W-019
Anak Candra Dicecar 50 Pertanyaan
dibidang penyalur dan kontrak tenaga kerja. “Ketiga saksi dimintai keterangan yang berkaitan dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan oleh tersangka Wayan Candra, terutama terkait aliran dana yang mengalir ke perusahaannya,” terang Suhadi. Sedangkan putra kedua Wayan Candra, Made Dwija Santha juga diperiksa sebagai saksi atas ayahnya. Dwija sendiri duduk sebagai Komisaris PT BSA (Bahtera Subur Anugrah) dan Widyapsari juga diperiksa sebagai saksi
Dishut Tetapkan Lima Zone Rawan Kebakaran DARI HALAMAN 1
IGN Wiranatha memaparkan, musim kemarau seperti sekarang ini memang sangat membahayakan. Khususnya untuk kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan pemukiman penduduk. Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Dinas Kehutanan pun telah membuat pemetaan daerah rawan. Di antaranya, kawasan Abang, Kubu di Kabupaten Karangasem, Tejakula dan Gerokgak di Kabupaten Buleleng, serta Penelokan di Kabupaten Bangli. Kelima kawasan itu, nyaris setiap tahun menjadi langganan kebakaran hutan. Di tengah upaya pemetaan kawasan itu, kini Dinas Kehutanan Provinsi Bali kembali dipusingkan dengan kebakaran di lereng Gunung Agung. Untuk sementara, 30 Polisi Hutan (Polhut) Bali bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Warga Pejarakan Ingin Miliki Kartu JKBM DARI HALAMAN 1 Pemerintah Provinsi Bali dan termasuk dalam Program Bali Mandara. Dirinya belum sama sekali merasakan pengaruh dari program JKBM tersebut. “Terus terang kami belum pernah mendengar ada program JKBM yang memberikan pelayanan kesehatan gratis. Padahal sebagai rakyat miskin saya sangat memerlukan itu,”, paparnya
Dayuh Makan dari Hasil Memijat dan Membuat Banten DARI HALAMAN 1
sampai upacaranya. Dayuh hidup jauh dari pemukiman warga. Ia berteduh di rumah bertembok batako ukuran 3 X 2,5 meter. Di rumah ini pula Dayuh membuka praktek pijat. Dulunya, rumah Dayuh ini adalah kandang sapi. Sesuai penuturan dadong Dayuh, dulu ia merupakan salah satu dukun yang membantu proses
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
12
POLITIK Mendagri Pertimbangkan Dua Opsi RUU Pilkada FAJA R BALI
SELASA, 9 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Suara PARLEMEN
Perjuangkan Kualitas SDM
SINGARAJA-Fajar Bali Menjadi wakil rakyat di DPRD Buleleng bukan berarti hanya berpangku tangan, sebaliknya mempunyai tanggung jawab besar yang dibarengi dengan perencanaan dan penjabaran untuk kebaikan masyarakat. Demikian diungkapkan Nyoman Sukarmen anggota DPRD asal Desa FB/AGUS Busungbiu, Kecamatan Nyoman Sukarmen Busungbiu yang mengaku mempunyai komitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Sudah menjadi kewajiban saya selaku anggota DPRD, selama bertugas menindaklanjuti suara rakyat,”katanya. Pria yang dipercaya masyarakat menuju rumah rakyat Buleleng, melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjelaskan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tujuan, sekaligus mewujudkan Buleleng sebagai Kota Pendidikan. “Saya mendukung seratus persen jika pemerintah meningkatkan citra pendidikan dengan peningkatan kualitas SDM,”ujar pria yang akrab dengan insan pers itu.W-008
KPU Karangasem Susun Agenda Pilkada
AMLAPURA-Fajar Bali Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karangasem yang akan digelar 19 Mei 2015 mendatang, disikapi serius KPU Karangasem dengan menyusun agenda untuk menyukseskan Pilkada tersebut. Bulan Nopember KPU mulai melakukan rekrutmen penyelenggara Ad Hoc, Panitia Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Usai rekrutmen PPK dan PPS, KPU juga tengah merancang lounching Pilkada sekaligus penyerahan Daftar Pemilih Potensial Pemilu. Ketua KPU Karangasem I Made Arnawa, ketika dihubungi Senin (8/9) kemarin mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pembahasan penyelenggaraan Pilkada di KPU Pusat. Dari arahan KPU Pusat, didorong agar bisa melaksanakan Pilkada secara bersamaan yakni 19 Mei 2015. “Nopember kami sudah melakukan rekrutmen penyelenggara ditingkat PPK dan PPS, dan saat ini sedang berada di KPU Pusat yang salah satunya KPU Pusat mendorong pelaksanaan Pilkada secara PILBUP serentak, sehingga KPU Karangasem akan KARANGASEM menggelar Pilkada 19 Mei 2015 bersamaan dengan empat daerah lain di Bali,” ujar Ketua KPU Kabupten Karangasem I Made Arnawa. Seusai melakukan rekrutmen penyelenggara Ad Hoc tersebut, dilanjutkan dengan launching Pilkada yang disertai penyerahan Daftar Pemilih Potensial Pemilu. Begitupun nantinya diteruskan dengan pengumuman pencalonan persyaratan menjadi bakal calon peserta Pilkada. Pihaknya pun mengakui, secara keseluruhan agenda persiapan tersebut telah selesai dirancang dan tinggal pelaksanaannya saja. “Sudah siap dan tinggal pelaksanaanya saja,” ujarnya lagi. W-016
Hasto: Nilai Wajar Kader Tempati Posisi Kementerian Strategis
JAKARTA-Fajar Bali Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai wajar apabila kader partai pengusung Presiden terpilih Joko Widodo menempati posisi di kementerian strategis kabinet pemerintahan mendatang, sebagai wujud implementasi cita-cita partai. “Wajar dalam demokrasi di manapun, parpol bercita-cita mendapatkan kekuasaan, dan ketika kekuasan didapatkan maka wajar parpol menempatkan kader terbaiknya ke posisi-posisi (kementerian) strategis,” ujar Hasto di Rumah Transisi, Menteng, Jakarta, Senin (8/9) kemarin. Hasto mengatakan atas dasar itu pula Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mempersiapkan kader-kader terbaik yang bisa diposisikan di kementerian strategis dalam kabinet Jokowi-JK kelak. “Ibu Mega tentu mempersiapkan kader terbaik, karena itu fungsi partai yang dijamin undang-undang,” kata Hasto. Meskipun demikian, kata Hasto, profesionalitas dan rekam jejak kandidat menteri juga menjadi poin utama dalam menentukan siapa saja saja yang akan mengisi kabinet Jokowi-JK mendatang. Dia mengatakan pembicaraan mengenai menteri juga bukan terkait jatah-menjatah dalam kursi kabinet, melainkan harus mengacu kepada kepentingan bangsa dan negara. “Dari jaman ibu Mega jelas bagaimana (menteri) orang profesional dari luar partai lebih banyak dibandingkan orang profesional yang berasal dalam partai. Bukan berarti dari dalam partai tidak profesional, keduanya dibutuhkan, tetapi yang penting memiliki visi-misi yang sama,” jelas dia. Sejauh ini Tim Transisi Jokowi-JK masih terus merumuskan hal-hal terkait postur dan program kabinet mendatang untuk selanjutnya melaporkannya kepada Jokowi-JK.AN
ONLINE: www.fajarbali.com
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mempertimbangkan dua opsi terkait sistem pemilihan kepala daerah yang masih menjadi perdebatan di kalangan DPR RI.
JAKARTA-Fajar Bali “Perdebatan masih bergulir, soal pilkada lewat DPRD atau langsung, dan dua-duanya itu ada kelebihan dan kekurangannya. Tentu kami harus mempertimbangkan dengan matang,” kata Gamawan di Jakarta, Senin (8/9) kemarin. Dia menjelaskan sikap Pemerintah tidak keberatan jika sistem pilkada dilakukan secara langsung, selama ada mekanisme peraturan yang dapat menekan potensi biaya mahal. “Sekarang saja ada 321 kepala daerah, yang dipilih secara langsung, sedang menghadapi proses hukum, tetapi kami setuju kalau gubernur itu dipilih langsung. Itu yang sedang kami pertimbangkan, yakni bagaimana kondisi sosial di tingkat bawah,” jelas Mendagri.
FB/IST
Dia menjelaskaan rancangan sistem pilkada yang akan ditentukan dalam undang-undang tersebut harus diputuskan dengan pertimbangan-pertimbangan jangka panjang, antara lain kaitannya dengan pelaksanaan otonomi daerah. “Ini juga terkait dengan desain otonomi daerah yang akan terpengaruh, apakah titik beratnya nanti ada di provinsi
supaya lebih efektif penyelenggaraan pemerintahannya? Jadi, wacana ini harus dilihat secara komprehensif,” kata mantan Gubernur Sumatera Barat itu. Sementara itu, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan mengatakan pihaknya akan bertemu Panja RUU Pilkada lagi untuk membahas mengenai sistem pilkada di Tanah Air. “Hari ini (Selasa, 9/9),
kami akan ketemu dengan DPR untuk rapat konsinyasi lagi, guna membahas apakah mau pilkada lewat DPRD atau secara langsung. Kami akan mengupayakan musyawarah untuk yang terbaik,” jelas Djohermansyah. Sebanyak lima dari sembilan fraksi di Komisi II DPR RI mengubah usulan terkait sistem pilkada dari secara langsung menjadi melalui DPRD.
Padahal sebelumnya seluruh fraksi di DPR telah menyetujui pelaksanaan pilkada secara langsung, yang hal tersebut bertentangan dengan usul Pemerintah melalui Kemendagri. Namun, ketika Pemerintah mulai melunak dengan menyetujui pilkada secara langsung, justru DPR berbalik arah dengan menginginkan pilkada melalui DPRD.AN
kan Selasa (9/9) hari ini. “Hari ini (kemarin,red) kita melaksanakan proses gladi yang diikuti oleh calon wakil bupati terpilih, mudahmudahan tidak ada halangan pada hari H-nya. Yang paling penting adalah khidmatnya acara pelantikan, dan proses pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan ini bisa berjalan aman dan lancar,”jelas Sekertaris Dewan Kabupaten Badung, I Made Wiradharmajaya ketika ditemu disela-sela persiapan gladi, Senin (8/9) kemarin di Gedung DPRD Kabupaten Badung. Selain itu, hadir juga Bupati Badung A.A Gde Agung, meninjau segala persiapan dan berharap, proses pelantikan bisa berjalan aman dan lancar. “Berharap, dengan kehadiran
Wakil Bupati yang baru ini nantinya dapat membantu tugas saya sebagai Bupati Badung dalam melaksanakan program pembangunan, pemerintahan dan fungsi-fungsi kemasyarakatan,”ungkapnya. Gde Agung mengajak kebersamaan dan solidaritas yang telah terjalin selama ini dipemerintahan Badung dapat ditingkatkan. Selain meninjau kesiapan acara pelantikan, Bupati juga meninjau ruang kerja dan fasilitas bagi wabup. S e m e n t a ra d a r i p i h a k Kepolisian, pengamanannya pun ditingkatkan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak Polres Kabupaten Badung menurunkan sedikitnya 150 personil guna menjaga keamanan selama
acara berlangsung. “Dari pihak kepolisian sangat siap untuk mengamankan acara pelantikan wakil bupati terpilih. Pengamanan terbuka dan seputar tempat-tempat yang dianggap rawan termasuk pintu masuk ke tempat pelantikan,”jelas I.B Swastika, Kabag Operasional Polres Badung. Swastika juga tidak menutup kemungkinan akan ada pemantau dari Polda Bali maupun Polresta Denpasar meskipun sampai sekarang belum ada konfirmasi tentang kesiapan dari mereka. Swastika berharap jalannya pelantikan bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan keamanan berarti. “Semoga tidak ada masalah sehingga kita betul-betul mengikuti acara dengan khidmat,” tutupnya. M-005
Hari Ini, Sudiana Dilantik Sebagai Wabup Badung
FB/EFLIN
GLADI BERSIH-Bupati Badung Anak Agung Gde Agung mengecek kesiapan pelantikan Wakil Bupati Badung, Senin (8/9) kemarin
MANGUPURA–Fajar Bali Persiapan pelantikan Wakil Bupati Badung terpilih, I Made
Sudiana telah memasuki tahap akhir. Berbagai atribut dipasang guna mendukung acara pelanti-
“Panaskan” Pilwali
Gerindra Siapkan Pasangan Kandidat DENPASAR-Fajar Bali Suksesi kepemimpinan Kota Denpasar lewat hajatan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota atau yang kerap disebut Pilwali yang akan digelar Mei 2015 mendatang, tampaknya mulai menunjukkan tensi cukup menghangat. Partai Gerindra yang kini menggandeng PKS dalam memperkuat fraksi di DPRD Kota Denpasar, telah berancang-ancang menjaring tokoh-tokoh termasuk kalangan akademisi untuk “digocek” (diadu) dalam laga Pilwali nanti. Kepastian Gerindra mengusung pasangan calon sendiri diakui Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Denpasar, I Ketut Budiarta, ketika ditemui di ruang fraksinya, Senin (8/9) kemarin, didampingi wakilnya, Hilmun Nabi, serta sejumlah rekannya se fraksi seperti I
Bagus Made Wirajaya, I Kompyang Gede, Umar Dany, Muhammad Nuh Fatah. “Kami pastikan, Gerindra bersama PKS akan mengusung paket calon sendiri dalam pertarungan merebut kursi kepeminpinan Kota Denpasar,” ungkap Ketut Budiarta. Lelaki yang akrab disapa “Ketet” ini mengaku sangat merindukan terjadinya perubahan dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Denpasar. Untuk itu, dalam waktu dekat ini pihaknya segera membentuk tim lima untuk menjaring figure potensial untuk diusung manjadi kandidat. “Tim lima ini akan membuat rumusan kreteria calon yang kita harapkan,” jelasnya seraya menyebut calon yang ditampilkan tak sekadar meramaikan tetapi diharapkan menjadi calon alternatif bagi
Ketut Budiarta
FB/CAR
warga Denpasar. Wakil Ketua Fraksi Gerindra yang juga kader PKS, Hilmun Nabi, menambahkan, di Denpasar banyak tokoh potensial namun belum punya kendaraan untuk membawanya ke ajang Pilwali. “Kami telah menyiapkan satu kendaraan.
Hilmun Nabi
FB/CAR
Silahkan dimanfaatkan agar calonnya tidak itu-itu saja,” tandas Hilmun Nabi. Baik Budiarta maupun Hilmun, mengaku sampai saat ini pihaknya memang masih melakukan penjaringan baik terhadap para akademisi, tokoh-tokoh masyarakat serta
dari lingkaran kader partai Gerindra. “Kami mengharapkan akan muncul pasangan dari nonkader dan kader Gerindra,” jelas Budiarta, sembari menambahkan, pihaknya membuka peluang selebarlebarnya bagi tokoh, akademisi yang ingin maju dalam Pilwali, untuk merapat ke Gerindra. Meski demikian, pihaknya belum bisa menyebut namanama yang menjadi “buruan” dalam penjaringan. Terlebih, Gerindra memasang kreteria yang diinginkan untuk kandidat Walikota mendatang. Diantaranya harus punya dedikasi, integritas, dan loyalitas membangun Denpasar. Terpenting, kandidat harus diterima oleh semua kalangan. “Kami akan tunggu sambil melihat perkembangan dan dinamika realita politik nanti,” tandas Budiarta. R-004
Layouter: Wiadnyana