FAJAR BALI Aktual, Tajam, dan Dinamis
KAMIS, 13 februari 2014 | TAHUN XIV
Harga Eceran Rp. 3.000,-
BPKP Turun Awasi Simantri dan Gerbangsadu
Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) dan Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) dibidik oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Rabu (12/2) kemarin, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta mengungkapkan BPKP segera akan turun dan mengecek keberadaan Simantri dan Gerbangsadu. DENPASAR-Fajar Bali Tujuannya, untuk memastikan bahwa dana yang dikucurkan oleh Pemprov Bali tidak disalahgunakan.Wagub Sudikerta menilai, pemeriksaan terhadap Simantri dan Gerbangsadu bukan hal yang aneh. Besarnya dana yang dikucurkan Pem-
prov Bali untuk kedua program unggulan tersebut memang rawan disalahgunakan. Tidak dipungkiri bahwa, salah satu alasan turunnya BPKP lantaran beberapa kasus hukum yang membelit beberapa Simantri dan Gerbangsadu di Bali. Contohnya, Simantri di Kabupaten
014/VI/KTR
Soal Pemantapan UN
Sabtu, Didistribusikan ke Kabupaten/Kota DENPASAR-Fajar Bali Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali tengah sibuk menyiapkan soal pemantapan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK. Pemantapan akan dilaksanakan serentak pada tanggal 17 hingga 19 Februari 2014 mendatang. Rabu (12/2) kemarin, Kepala Disdikpora Provinsi Bali, TIA. Kusuma Wardhani menegaskan, Sabtu (15/2) mendatang, soal pemantapan sudah siap didistribusikan ke Kabupaten/Kota se-Bali. Menurut Kadisdikpora, mekanisme UN tahun ke hal. 11
Jembrana yang sudah masuk ranah hukum karena indikasi korupsi. “Kedatangan BPKP mungkin karena ada beberapa masalah (Simantri dan Gerbangsadu) yang masuk ke ranah hukum. Misalnya Simantri di Jembrana. Sehingga kalau ada yang masuk ke ranah hukum ya kita masukan ke ranah hukum, kenapa? karena dia salah. Kalau program sudah dijalankan sesuai dengan aturan, maka terus akan kita bina,”jelas Sudikerta. Menurutnya, BPKP akan fokus mengecek kesesuaian penggunaan dana di masingmasing desa untuk program Simantri dan Gerbangsadu. Pemeriksaan bukan hanya untuk program yang ‘gagal’, melainkan seluruh Simantri dan Gerbangsadu di Bali. “Oya, saya ingatkan dalam waktu dekat, BPKP akan turun mengecek Simantri dan Gerbangsadu. Apakah fungsinya sudah benar dan sesuai dengan target yang ingin diraih. Apakah ketercapaian target tersebut sudah diukur atau belum,” papar Wagub Sudikerta di selasela acara rapat pra forum SKPD Provinsi Bali.
ke hal. 11
Bali Siap Tunjukkan Keseriusan Jadi Tuan Rumah PON DENPASAR-Fajar Bali Bali melakukan persiapan maksimal untuk menyambut kedatangan tim penjaringan dan penyaringan tuan rumah PON XX Tahun 2020. Tim pusat bidding PON 2020 akan berada di Bali selama empat hari yaitu mulai 13 hingga 16 Pebruari 2014. Demikian penjelasan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs I Ketut Teneng,SP,M. Si ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/2). Dijelaskan Karo Humas, Tim bidding PON 2020 dijadwalkan tiba di Bandara ke hal. 11
Pak Gubernur
ke hal. 11
FB/AGUS
Ketut Mira
Tingkat Bunga Penjaminan Simpanan Periode 15 Jan 2014 s/d 14 Mei 2014 Sumber : PRESS-002/LPS/I/2014 Bank Umum
BPR
Rupiah
Valuta Asing
Rupiah
7,50%
1,50%
10,00% 514/I/BGS
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
Bali akan menunjukkan keseriusan jadi tuan rumah PON.
FB/IST
Pemprov Anggarkan Rp 178 Miliar untuk Jalan Rusak
Terimakasih Atas Bantuan Pengobatan Lagi-lagi program J a m i n a n Ke s e h a t a n Bali Mandara (JKBM) mendapat acungan jempol. Pasalnya seluruh korban keracunan nasi bungkus di Dusun Pemaroan, Desa Patemon beberapa hari lalu ditanggung oleh pro-
Program Simantri Pemerintah Provinsi Bali akan turut diawasi pelaksanaannya oleh BPKP.
BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE 026/VI/W-020
DENPASAR-Fajar Bali Tingginya intensitas hujan serta terjangan bencana yang melanda Bali beberapa waktu lalu berpengaruh besar terhadap keberadaan infrastruktur. Tidak terkecuali, akses jalan di kabupaten termasuk jalan yang menjadi kewenangan provinsi. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali sudah menganggarkan dana sebesar Rp 178 miliar untuk perbaikan
jalan provinsi. Selasa (12/2) kemarin, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menginstruksikan agar instansi terkait fokus menggarap proyek tersebut. Kondisi jalan provinsi ini terungkap dalam rapat Pra Forum SKPD yang digelar di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali. Dalam forum tersebut, Kepala Bappeda Provinsi Bali, Putu
Astawa mengungkapkan bahwa keberadaan jalan provinsi sudah banyak yang rusak. Nyaris 80 persen jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Bali dinyatakan rusak. Menyikapi hal tersebut, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menyampaikan bahwa faktor cuaca menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan. Meski demikian, Pemprov Bali sudah
menyediakan anggaran khusus untuk perbaikan. Dana yang dikucurkan dari APBD Provinsi Bali sebesar Rp 178 miliar akan dimanfaatkan untuk perbaikan secara bertahap di tahun 2014. Saat ini, total ruas jalan provinsi yang rusak sepanjang 176 kilo meter. Sesuai perhitungannya, dengan dana yang sudah dialokasikan, sebesar 76
ke hal. 11
FB/DOK
Industri Kelapa Sawit Diharap Ikut Jaga Lahan Konservasi DENPASAR-Fajar Bali Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan berharap industri kelapa sawit yang ada di Indonesia tidak membeli hasil perkebunan yang dibangun di lahan konservasi. Langkah ini guna mencegah alih fungsi lahan konservasi yang selama ini banyak dibabat untuk perkebunan sawit. “Pelaku industri sebaiknya jangan membeli sawit yang ditanam di lahan FB/IST konservasi. Ini unZulkifli Hasan tuk menjaga lahan yang saat ini banyak dibabat untuk perkebunan sawit,” kata Zulkifli di sela-sela Konferensi Internasional terkait Kelapa Sawit dan Lingkungan (ICOPE) 2014 di Kuta, Bali Rabu kemarin (12/2). Dengan tidak membeli hasil sawit yang ditanam di atas lahan konservasi itu, lanjut Zulkifli, diharapkan mereka (penanam sawit yang melanggar lahan) akan berhenti menanam sehingga lahan konservasi tetap
ke hal. 11
Potret Kehidupan Nelayan di Ujung Pesisi, Karangasem (1)
Panen Melimpah, Tapi Kadang Busuk Karena Tak Punya Cold Storage Siapa bilang pariwisata satu-satunya ‘sumber’ ekonomi? Dengan panjang pantai 87 km yang membentang dari ujung barat, Kecamatan Manggis hingga ujung utara Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem memiliki potensi di bidang kelautan. Jika potensi ini dikembangkan secara optimal, pundi-pundi rupiah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan berbiak melimpah. Pertanyaannya mau digarap atau tidak?
Laporan:
Ketut Budiasa Karangasem AMLAPURA-Fajar Bali Jarum jam menunjukkan pukul 10.00 Wita. Gugusan awan putih mulai berkumpul di langit menutupi sinar mentari yang cukup cerah. Saat itu puluhan orang nelayan baru turun dari melaut, sebagian sibuk menurunkan hasil tangkapan berupa ikan tongkol. Mengetahui nelayan sudah menepi, para ibu-ibu datang membawa tempat untuk menampung ikan hasil tangkapan. Mereka menyambut berkah samudra itu dengan canda dan tawa yang renyah. Begitulah potret kehidupan para nelayan di pantai Ujung
Nelayan di ujung Pesisi, Karangasem sedang menurunkan hasil tangkapan ikannya.
Pesisi, Desa Ujung, Kecamatan Karangasem, pada Rabu (12/2). Saat itu, kebetulan hasil tangkapan nelayan cukup melimpah. Boleh dibilang kemarin mereka panen ikan. Namun, meski nelayan panen ikan, terutama ikan tongkol, raut kesedihan masih tampak terlihat dari wajah nelayan tersebut. Pasalnya, terdengar kabar dari salah seorang nelayan lainnya, harga ikan tongkol per-ekornya cuman Rp. 1.300. “Wah, harga ikan tongkolnya turun lagi pak, kemarin sempat Rp 3000, sekarang sudah Rp 1.300,” ucap salah seorang Nelayan bernama Sahab, (45) asal Dusun Ujung Pesisi sambil menyela peluh di keningnya. ke hal. 11
302/X/KTR
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Kasturie
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA
2
FAJA R BALI
Kamis, 13 Februari 2014, Tahun XIV
DENPASAR-Fajar Bali Citra Korps baju coklat kembali babak belur. Belum lagi tuntas kasus oknum polisi, Aipda Putu Jaya Negara yang diduga terlibat raibnya senpi laras panjang dan sabu-sabu seberat 0,67 gram, muncul kasus polisi selingkuhi istri orang. Oknum polisi yang dilaporkan ke Polresta Denpasar itu yakni Aiptu I Nyoman Cakra. Anggota Polsek KP3, Benoa itu tepergok berduaan dengan istri orang lain di dalam kamar di Jalan Ranggasana Kav nomor VIII Gang Munduk Sari, Denpasar, pada Minggu (09/02) malam lalu. Kasus perselingkuhan ini dilaporkan oleh Ketut Sadia tinggal di Jalan Cekomaria Gang Munduk Sari, Denpasar. Sekadar diketahui, Ketut Sadia adalah suami dari Misnati (32), perempuan yang ditemukan berduaan dengan Aiptu I Nyoman Cakra. Menurut Ketut Sadia dalam laporannya ke Polresta Denpasar, dia sudah lama mencium bau busuk dari hubungan rumah tangganya dan mencurigai istrinya selingkuh. Pelapor curiga istrinya selingkuh dengan Aiptu I Nyoman Cakra anggota Polsek KP3 Benoa yang alamatnya sama dengan pelapor di Jalan Cekomaria, Denpasar. “Suaminya sudah lama curiga istrinya selingkuh dengan oknum polisi Polsek KP3 Benoa,” jelas sumber petugas Polresta Denpasar, pada Rabu (12/02) kemarin. Berdasar kecurigaan itulah Ketut Sadia kemudian mengikuti kemana pergi sang istri yang sudah lama dinikahinya itu. Setelah dikuntit, sang istri yang kini berusia 32 tahun itu singgah di sebuah kamar kosan di Jalan Ranggasana Kav VII nomor 25X, Sanggaran, Denpasar. Begitu mengetahui istrinya berduaan dengan laki-laki lain, Ketut Sadia langsung mengerebek sekitar pukul 22.00 Wita. Sebelum mengerebek, dia memanggil warga sekitar agar bisa dijadikan saksi dikepolisian. Sempat terjadi ketegangan di dalam kamar tersebut namun berhasil direlai warga. Aparat kepolisian yang mendengar adanya keributan langsung menuju TKP dan menggiring oknum polisi dan wanita tersebut ke Polresta Denpasar. “Kedua terlapor masih terikat perkawinan dengan pasangan sahnya di dalam satu kamar dan diduga melakukan hubungan badan,” bisik sumber petugas yang enggan disebut namanya itu. Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP IB Made Sarjana membenarkan tertangkapnya oknum polisi yang sedang berselingkuh dengan perempuan yang sudah bersuami. Namun AKP Sarjana enggan berkomentar terkait kejadian. “Kasus ini masih diperiksa jajaran Propam,” ujarnya Rabu (12/02) kemarin. R-005
Kapolda Perintahkan Usut Soal Senpi
Keterangan Aipda Putu Jaya Negara Plintat-plintut
DENPASAR-Fajar Bali Penyelidikan raibnya senjata api laras panjang V2 organik yang hilang dua bulan lalu di pos penjagaan Polres Bangli, masih misterius. Bahkan, oknum polisi bernama Aipda Putu Jaya Negara yang diduga terlibat dalam kasus tersebut keterangannya kerap berubah-ubah. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi yang dikonfirmasi mengenai perkembangan kasus tersebut mengatakan bahwa kasus yang melibatkan oknum polisi ini sudah ditangani jajaran Propam Polda Bali. “Propam masih menyelidiki kasus senpi,” ujarnya Rabu (12/02) kemarin. Mantan Direktur Lantas Polda Palu, Sulawesi Tengah itu mengatakan Kapolda Bali Irjen Pol AJ Benny Mokalu sudah memerintahkan jajaran Propam Polda Bali untuk mengusut tuntas hilangnya senpi di pos penjagaan Polres Bangli dan penemuan senpi di kebun belakang rumah seorang pentolan ormas Gianyar berinisial DK di Banjar Temesi, Gianyar, pada Minggu (09/02). “Kapolda sudah memerintahkan Propam mengusut tuntas karena kasus ini sudah termasuk pelanggaran berat,” ungkap Kombes Hariadi. Kombes Hariadi mengatakan, dari pemeriksaan yang dilakukan Propam mengungkapkan, Aipda Putu Jaya Negara mengaku sehabis bertugas menitipkan senpi ke rumah temannya berinisial GJ di Gianyar. Ironinya, oknum polisi yang bertugas di patroli Polres Bangli itu mengaku senpi hilang di rumahnya GJ. Keterangan ini sangat berbeda dari keterangannya semula. Dimana Aipda Putu Jaya Negara mengaku setelah bertugas, dia membawa senpi tersebut ke kosannya disaat teman temannya berkumpul. Meski keterangannya kerap berubah-ubah, Kombes Hariadi mengatakan bahwa keterangan oknum polisi tersebut akan terus didalami. “Ini yang masih didalami, apakah tinggal di rumah GJ ataukah sengaja diberikan ke GJ, ataukah ada motif lain, masih didalami penyidik Propam,” tegasnya. Kombes Hariadi tidak menampik bahwa GJ juga merupakan teman dari DK, pentolan ormas Gianyar yang kini diperiksa di Propam Polda Bali. Perwira melati tiga dipundak ini mengakui, dalam aksi bentrok antar ormas yang terjadi Selasa 29 Januari lalu di Gianyar, telah ditemukan adanya selongsong peluru. Hanya saja, hingga kini pihaknya masih menyelidiki apakah selongsong peluru tersebut berasal dari peluru senpi laras panjang V2 organik “Soal selongsong peluru itu masih diperiksa Labfor,” ungkapnya. Selain itu, pihak Polda masih mengintensifkan pemeriksaan terkait penemuan sabu sabu saat pengerebekan di kos Aipda Putu Jaya Negara di Jalan LC Umaya, Bangli, pada Minggu (09/02) lalu. “Yang ditemukan bukan 0,67 gram tapi 0,87 gram. Sementara ini dia belum mengakui soal narkoba tersebut. Penyidik masih menunggu tes urine dari Labfor,” ujarnya. Diketahui, Aipda Putu Jaya Negara sempat melakukan pelanggaran dalam kasus pencurian motor Ketua DPRD Bangli dan divonis selama 3 Bulan penjara. Dia juga sempat mendekam di tahanan Propam Polda Bali. “Ada rencana memeriksa kejiwaan yang bersangkutan,” tegasnya. R-005
FB/HS
Tertangkap Basah, Polisi Selingkuhi Istri Orang
Kasus Hotel Bali Kuta Residence bakal seru setelah pihak Pengadilan Niaga Surabaya berencana akan menyegel BKR yang terletak di Jalan Majapahit Kuta Senin (17/02) depan. Aparat kepolisian terus melakukan penjagaan ketat dengan menempatkan pasukan intel dan buser dilokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mini Mart Tuban Dirampok KUTA-Fajar Bali Aksi perampokan di Mini Mart di Jalan Raya Kediri, Tuban, pada Rabu (12/02) berhasil digagalkan karyawan setempat. Sebelum diserahkan ke kantor Polisi, perampok tunggal bernama Benny asal Jakarta itu dihajar massa hingga babak belur. Aksi perampokan berlangsung sekitar pukul 09.30 Wita. Pelaku Benny diketahui sudah sejak pagi berada di Mini Mart di Jalan Raya Kediri Tuban, namun karyawan setempat tidak curiga. Pasalnya, pelaku berlaku sopan dan ramah apabila diajak bicara. Bahkan, pelaku sempat membeli minuman dan berbincang dengan petugas kasir yang sebelumnya berjaga malam, Ahmad. "Pelakunya ramah sekali dan
sopan bicara. Dia sempat berbicara dengan karyawan bagian kasir,” beber salah seorang karyawan setempat, pada Rabu (12/ 02) kemarin. Ternyata saat mengobrol, pelaku sempat melihat petugas kasir, Ahmad, menyimpan uang tunai sebesar Rp 1,8 juta di dalam sebuah laci. Rencananya, uang tersebut akan di setor ke Bank oleh Bambang, petugas kasir yang bekerja pagi. Pikiran jahat mulai mengerayangi otak pelaku. Ia pun berencana mengincar uang segepok yang disimpan dilaci. Menariknya, pelaku terus menunggu di dalam Mini Mart hingga terjadinya pergantian kasir dari Ahmad ke Bambang pada pukul 08.00 Wita. Tak
lama, masuklah Bambang dan Ahmad pun pulang ke rumahnya. Namun, mereka meninggalkan pelaku sendirian didekat kasir. "Selanjutnya Bambang masuk ke ruangan karyawan dan kembali keluar mau mengambil uang di laci yang akan disetor ke Bank. Tapi Bambang melihat uang di laci tidak ada,” jelas sumber karyawan. Akibatnya, Bambang sempat menghubungi Ahmad untuk menanyakan uang tersebut. Tapi Ahmad mengaku tidak mengetahuinya karena sudah serah terima kasir. Karuan saja, kecurigaan mengarah ke pelaku yang dari awal sudah berada di Mini Mart tersebut. Langsung saja, Bambang menuding pelaku yang mengam-
Bapas dan Kakanwil tak Berdaya,
Corby Bisa Pindah Alamat Kapan Saja DENPASAR - Fajar Bali Entah apa yang menjadikan sosok Schapelle Leigh Corby (37) nampak special dimata pemerintah Indonesia. Buktinya, sudah beberapa kali wanita cantik asal Australia ini membuat manuver yang terkesan mempermainkan pemerintah. Meskipun baru sebatas Pembebasan Bersyarat (PB) tapi Corby nampaknya sudah merasa benar-benar bebas sehingga tidak bisa disentuh oleh siapapun. Bahkan terkait keberadaan Corby di Vila Sentosa juga nampak ada pembiaran dari pihak terkait. Padahal, keberadaannya di Vila mewah itu tidak sesuai dengan alamat yang tertuang dalam berkas yang dilaporkan ke pihak Bapas, maupun Kejari Denpasar. Dalam surat itu, seharusnya Corby tinggal di Gang Lotring 14 Legian, Kuta. Dengan begitu, ini sudah sebuah pelanggaran yang dilakukan Corby. Meski kondisinya sudah seperti itu, tapi pihak-pihak terkait terkesan tidak mau tahu, atau malah tidak berdaya. Buktinya saat tim petugas Kemasyarakatan Andiyani yang bertugas mengawasi Corby kemarin mendatangi Corby di Villa Santosa. Namun hanya menjenguk, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Andiyani yang dikonfirmasi melalui telepon mengatakan, bahwa timnya langsung ke Villa Santosa. Ketika ditanya, kenpa tidak di cek ke Gang Lotring. Andiyani seperti susah untuk menjawab dan akhirnya mengaku memang dia tahu Corby berada di Villa Santosa. ”Karena kami tahu Corby ada di Vila Sentosa, makanya kami langsung menuju kesana,” jawabnya. Dikejar dengan penyampaian pihak Bapas yang menyatakan
Corby di Gang Lotring, Andiyani akhirnya mengakui bahwa antara pihak Corby dan Bapas sudah ada kesepakatan tanpa surat. Dikatakanya, Corby sebelum lepas mengatakan tidak tinggal di alamat seperti tertuang dalam surat penjamin, tapi tinggal di Vila. Dia mengatakan, Artinya apa yang tertuang dalam surat penjamin itu tidak benar. ”Sebelum bebas sudah dikatakan tidak di Gang Lotering, namun lisan,” ungkapnya enteng. Dia juga mengatakan, tidak masalah ada di Villa Santosa asalkan masih di Bali. Dan, setiap pindah tempat mau memberitahu. Kemarin Andiyani mengakui tidak ada memperingati Corby, lagi – lagi terkesan mengistimewakan. Karena Andiyani mengatakan tidak bisa banyak bicara ke Corby, dengan alasan Corby pusing. ”Dia mengaku capek dan pusing, akhirnya kami tinggalkan,” kilahnya, padahal Corby melempar foto dengan gaya segar bugar dan minum bir ke dunia maya. Karena terlalu banyak diberondong pertanyaa, Andiyani langsung menyarankan agar bertanya langsung kepada Kepala Bapas Ketut Arta. Sebenarnya sebelum dikonfirmasi ke Andiyani sudah sempat mengkonfirmasi Arta, namun Arta berada di RS Wangaya karena sakit. Tak hanya Andiyani yang terkesan sangat bersahabat dengan Corby, Kepala Kanwil Hukum dan Ham Kompyang Adnyana juga terkesan ogah-ogahan untuk bicara soal Corby. Tapi sayang, penjelasan yang disampai Kompyang juga sama dengan Andiyani. Dia mengatakan tidak masalah kalau Corby menginap di Villa. ” Ya n g p e n t i n g a d a pemberitahuan,"jawabnya.
Ketika dijelaskan awalnya dianggap melanggar, dia mengatakan sebenarnya tidak boleh kalau tidak memberitahukan. Dia mengatakan dalam kasus Corby ini memang sudah mohon izin secara lisan. Nantinya akan memberikan surat tertulis bahwa tinggal di Villa Santosa bukan di Gang Lotring. ”Kalau pindah lagi, tinggal lapor. Tidak masalah, kenapa sih nanyanya hanya Corby,” ketus pejabat asal Tabanan ini. Namun terkait rencana Corby yang akan wawancara ekslusif disalah satu TV Australia, dia berharap agar Corby mempertimbangkan lagi. Bahkan bagi dia lebihi bagus jangan sampai ada wawancara seperti itu, apalagi nanti ada hal – hal yang bersifat menjelek – jelekan proses hukum di Bali atau Indonesia. ”Lebih jangan, nanti malah menimbulkan efek yang kurang baik,"harapnya. Lantas pelanggaran seperti apa yang bisa membuat Corby kembali masuk bui dimasa PB ini? Dia mengatakan jika masa pembebasan bersyarat ini kembali main narkoba, pasti akan dijebloskan ketahanan lagi. Termasuk nantinya jika ketahuan kembali berhubungan dengan gembong narkoba, pasti akan di jebloskan ke penjara. ”Ada mekanisme mengatur itu, yang pasti biarkan tim kami bekerja. Kalau memang memenuhi syarat untuk masuk penjara, pasti masuk lagi,” pungkasnya. Seperti halnya berita sebelumnya, akademisi mendesak agar Corby ditahan lagi. Ini lantaran Corby begitu nakal, bahkan seperti memainkan hukum di Indonesia. Corby ke Bali rencananya bertemu kakaknya Mercedes. Namun dia berurusan dengan
bil uang di dalam kasir. Pelaku berdalih tidak mengambilnya, namun Bambang tetap ngotot. Pada akhirnya uang segepok itu ditemukan di saku celana pelaku bagian belakang. Tragisnya, pada saat Bambang berusaha mengambil uang itu dari saku celana pelaku, pelaku mengambil gunting dari tas ranselnya. Gunting tersebut diarahkan untuk menikam Bambang. Namun Bambang mengelak sehingga gunting tersebut mengenai pipinya. “Pelakunya membawa gunting dan hendak menikam tapi yang kena pipinya Bambang,” jelas sumber. Usai melakukan aksi jahatnya, pelaku kabur. Dalam kondisi
hukum karena membawa 4,2 kilogram mariyuana kejadiannya ini terjadi pada 8 Oktober 2004. Hingga akhirnya dia divonis 20 tahun penjara. Namun nasib baik, Corby bak manusia paling istimewa di Lapas Kerobokan. Selain menjadi artis dadakan di negeranya, hingga
terluka, Bambang berteriak minta tolong dan pelaku berhasil ditangkap security Pepito dan dibantu warga setempat. Sebelum diserahkan ke Polsek Kuta, pelaku warga hingga babak belur. "Uang Rp 1,8 Juta dikembalikan ke Mini Mart dan pelaku dibawa ke Polsek Kuta,” tandas sumber lagi. Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu Wahyu Setyo membenarkan tertangkap seorang perampok yang gagal beraksi di Mini Mart di Jalan Raya Kediri, Tuban. Namun, Iptu Wahyu enggan membeberkan kasusnya karena masih berada di luar. “Besok aja ya,” katanya Rabu (12/02) kemarin. R-005
terus dikejar wartawan asing. Corby juga mendapatkan hak istimewa remisi, tercatat untuk remisi terakhir yaitu 17 Agustus dan natal dia mendapatkan remisi tertinggi. Dan total remisinya adalah 40 bulan. Ditambah lagi hadiah istimewa dari Presiden SBY yaitu grasi 5 tahun. Membuat dia cepat bebas.W-007
563/II/KTR
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), Blasius Besu (Penanggung Jawab Hal. Pendidikan), Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Politik) Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetyo, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTAPLUS
FAJA R BALI
Kamis, 13 Februari 2014, Tahun XIV
Ratusan Honorer Badung tak Lolos CPNS Duama: Dewan Siap Kawal ke Menpan Harap-harap cemas para tenaga honorer kategori 2 (K2) yang mengikuti tes CPNS terjawab. Tapi hasilnya sungguh mengejutkan. Seperti terpampang di website Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), menpan. go.id, untuk Kabupaten Badung, dari jumlah 640 peserta nyaris seperempatnya saja atau hanya 182 orang dinyatakan lulus. MANGUPURA-Fajar Bali Kepala Badan Kepegawain Daerah (BKD) Badung, I Gede Wijaya mengakui hasilnya kurang memuaskan. “Kalau dari segi jumlah iya (tidak memuaskan, red), tapi kami tidak melihat dari situ. Ini hasil yang harus diterima,” katanya, Rabu (12/2). Wijaya mengatakan, hasil yang diumumkan di website bisa menjadi acuan peserta. Namun, secara resmi pula BKD bakal menempelkan pengumuman
itu di kantor BKD, dalam waktu dekat, karena ini juga merupakan salah satu ketentuan. “Peserta bisa melihat pengumumaan di website. Tapi kami tetap akan mengumumkan secara resmi di BKD, bisa pula di masing-masing kantor camat,” ujarnya lagi. Disinggung soal nasib honorer K2 yang tidak lulus, Wijaya enggan berkomentar lebih jauh. Dia hanya memberikan isyarat menunggu petunjuk selanjutnya
Made Duama
I Gede Wijaya
dari pemerintah. “Kami belum tahu, masih menunggu petunjuk selanjutnya.” ujarnya. Pun demikian soal seleksi berikutnya, Wijaya juga mengaku belum mengetahuinya. “Karena formasi itu kewenangan pemerintah pusat, kalaupun pada periode selanjutnya ada formasi baru pastinya ada petunjuk dari pusat. Tapi sekarang belum ada petunjuk,” tegasnya. Sementara Komisi A DPRD Badung yang membidangi
aparatur meminta honorer kategori 2 yang tidak lolos seleksi CPNS tidak larut dalam kekecewaan dan tidak menurun semangat kerjanya. “Boleh kecewa tapi jangan berlarut-larut. Apapun statusnya saat ini, tetap sama mengabdi untuk Badung. Kegagalan sekarang jadikan cambuk untuk bekerja lebih baik lagi. Masih akan ada kesempatan mengikuti lagi kok,” ungkap anggota Komisi A Made Duama, Rabu (12/2).
Legislator asal Ungasan ini menegaskan lagi bahwa masih akan ada kesempatan bagi honorer K2 untuk tes seleksi CPNS berikutnya. Sebab, kata Duama, sesuai dengan penjelasan Menpan saat Komisi A konsultasi, pengangkatan honorer K2 akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan. “Sesuai penjelasan Kemendagri waktu kita konsultasi, bagi honorer yang pada tahun 2005 memiliki masa kerja 1 tahun keatas masuk K2. Pengangkatan honorer K2 ini akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan. Artinya, masih akan ada formasi CPNS untuk honorer K2,” urai Duama. Kalau masih belum yakin dengan konsultasi itu, Duama menyatakan, Komisi A siap mengawal ke Kemendagri untuk menanyakan kembali kejelasan nasib mereka (honorer K2,red). Satu sisi, Duama tetap meminta kepada Pemkab Badung untuk terus mengusulkan formasi ke pusat. W-006
Budaya Perkuat Mental Menuju Keharmonisan UDG Penyandang Disabilitas se-Bali Dibuka
Walikota IB Rai Mantra menyerahkan piala bergilir, saat membuka lomba Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitaas se-Bali, di Wantilan Taman Budaya Art Center Denpasar, kemarin
DENPASAR-Fajar Bali Para penyandang disabilitas tampaknya tidak mau kalah dengan orang normal dalam melantunkan nyanyian suci dari sastra agama Hindu dengan intisari menuju kebahagian lahir dan batin. Hal itu dibuktikan para penyandang disabilitas saat mengikuti lomba Utsawa Dharma Gita (UDG) memeriahkan HUT ke226 Kota Denpasar. Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka Utsawa Dharma Gita Penyandang Disabilitas, Rabu (12/2) di Wantilan Taman Budaya Art centre Denpasar mengungkapkan, pelaksanaan
UDG sebagai upaya pelestarian, pengembangan, dan penguatan yang nantinya bermuara pada pembelajaran mental atau budipakerti menuju keharmonisan. Pembukaan UDG ditandai penyerahan piala bergilir Walikota Denpasar, dihadiri Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Made Erwin Surya Dharma Sena, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Made Mudra, Camat se-Kota Denpasar, serta Putra Putri Tuna Rungu Kota Denpasar. Rai Mantra pun mengatakan, pada era globalisasi saat ini budaya harus tetap maju yang didukung oleh seluruh masyarakat
Kota Denpasar. Karena dalam memperkuat, melestarikan dan pengembangan budaya tidak saja menjadi tugas Pemerintah Kota Denpasar, namun seluruh masyarakat dapat ikut terlibat, termasuk para Penyandang Disabilitas yang ada di Kota Denpasar. Apalagi dalam kegiatan HUT Kota Denpasar ke- 226 ini dengan tema “Bersama Masyarakat Membangun dan Peduli Denpasar”. Hal ini dimaksudkan seluruh masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan Kota Denpasar, seperti permasalahan kebersihan, kependudukan, dan kemiskinan. Partisipasi yang telah dilaku-
kan para Penyandang Disabilitas di Kota Denpasar dengan menggelar kegiatan UDG sebagai salah satu kegiatan budaya yang nantinya diharapkan dapat memperkuat adat dan budaya Bali dalam globalisasi saat ini. Di samping itu Rai Mantra juga mengharapkan kepada seluruh Penyandang Disabilitas untuk selalu mendidik anak-anaknya dalam pelestarian sastra agama Hindu, sehingga nantinya kemajuan zaman dapat ikut membawa kemajuan budaya. Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar Made Erwin Surya Dharma Sena
Konsultasi Publik RDTR di Kecamatan Kuta
mengatakan kegiatan ini rutin dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar dengan melibatkan penyandang disabilitas. Dari pelaksanaan kegiatan ini yang juga melibatkan seluruh Penyandang Disabilitas di Bali, setiap tahunnya mengalami peningkatan peserta. Hal ini juga diikuti dengan peningkatan penghargaan sejak dua tahun ini yang memperebutkan piala bergilir Walikota Denpasar, serta memberikan fasilitas penginapan bagi para peserta dari luar Kota Denpasar. Kegiatan Utsawa Dharma Gita yang ke-9 ini diikuti 40 peserta, yang terdiri dari 13 peserta berpasangan, dan 27 peserta putra dan putri. Ketua Panitia Ketut Masir mengatakan kegiatan Utsawa Dharma Gita diikuti peserta dari Kabupaten Gianyar, Tabanan, Buleleng, Denpasar, Badung, dan Bangli. Keterbatasan tidak menjadi halangan dalam melaksanakan kreativitas seperti kegiatan Utsawa Dharma Gita. Para penyandang Disabilitas di Kota Denpasar menurut Masir telah mampu bersinergi pada kegiatan budaya, seperti anak-anak tuna rungu menari, dan para penyandang tuna netra melakukan kegiatan seni tabuh. Hal ini juga telah mampu menampilkan pertunjukan yang aktraktif layaknya orang normal. “Kami menginginkan para penyandang disabilitas walaupun kita beda organisasi, namun tetap satu misi, serta kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang telah memberikan bantuan dan fasilitas kepada kami dalam melakukan aktivitas dan kreativitas,” terang Masir yang juga ketua Pertuni Kota Denpasar ini. R-004
RDTR Kuta Disusun Berbasis Mitigasi Bencana
Kepala Bidang Sarana Prasarana Wilayah Bappeda Litbang Kabupaten Badung, Agus Aryawan memberikan penjelasan saat Konsultasi Publik Rancangan RDTR Kecamatan Kuta.
MANGUPURA–Fajar Bali Penyusunan RDTR Kecamatan Kuta disusun dirancang berbasis mitigasi bencana dan adaftif terhadap bencana yang kemungkinan terjadi. Topografi Kecamatan Kuta yang datar dan sebagian kawasan elevasinya lebih rendah dari muka air laut pasang tertinggi menyebabkan kawasan Kuta rentan terhadap bencana banjir rob dan gelom-
bang pasang. Disamping itu dari data dan beberapa penelitian menyebutkan untuk mengantisipasi ancaman bencana Tsunami, wilayah yang berbatasan langsung dengan parairan pantai harus mengadopsi prinsip-prinsip perencanaan tata ruang berbasis mitigasi bencana. Dalam konsep RDTR Kuta berbasis mitigasi bencana tersebut maka kawasan
Daerah Aliran Sungai (DAS)harus dipertahankan dan dioptimalkan fungsinya termasuk bagian hilir sehingga kapasitasnya menjadi optimal. Demikian pula keberadaan hutan mangrove harus dipertahankan karena berfungsi sebagai buffer dan sangat efektif menangkal gelombang pasang yang kemungkinan terjadi. “Konsep perencanaan RDTR berbasis mitigasi bencana juga harus menyiapkan jalur evakuasi dan tempat-tempat evakuasi yang dilengkapi sarana peringatan dini sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan dan masyarakatnya,” ungkap Kepala Bidang Sarana Prasarana Wilayah Bappeda Litbang Kabupaten Badung, Agus Aryawan, dalam Konsultasi Publik Rancangan RDTR Kecamatan Kuta yang dilaksanakan Rabu (12/2) kemarin bertempat di Kantor Camat Kuta. Lebih lanjut Agus Aryawan menyatakan untuk menata Wilayah Kecamatan Kuta yang saat ini sudah berkembang padat tentu konsepnya berbeda dengan wilayah yang masih terbuka. Dibutuhkan perencanaan tata ruang dengan
kedetailan mendekatai Rancang Bangun Kota (urban design guideline) sebagai instrument pengendalian intensitas pemanfaatan ruang. Fokus perencanaan RDTR Kuta lebih ditekankan pada penataan intensitas pemanfaatan ruang yang meliputi : pengaturan zonasi, pengaturan KDB, KLB, KTB (Koefisien Tapak Basement) , KDH (Koefisien Dasar Hijau), Sky line bangunan, façade bangunan, setback bangunan serta penataan prasarana minimal khususnya untuk bangunan publik. Dalam rancangan RDTR Kecamatan Kuta pengaturan intensitas pemanfaatan ruang tersebutlah yang menjadi fokus sehingga perwajahan Kuta diharapkan menjadi lebih tertata dan lingkungan menjadi lebih nyaman. Untuk menghindari Kawasan Kuta berkembang menyerupai spiral dengan lingkaran kearah dalam (involusi) maka dibutuhkan revitalisasi pemanfaatan ruang dengan melakukan readjustment pada blok-blok ruang yang memungkinkan untuk diremajakan atau ditata sehingga fungsi ruang menjadi optimal dan estetika ruang menjadi lebih harmonis.
Sementara itu Camat Kuta Selatan, I Gede Rai Wijaya sangat mendukung dilaksanakannya konsultasi publik terkait RDTR Kecamatan Kuta apalagi dihadiri tokoh-tokoh masyarakat Kuta, sehingga diharapkan dapat menghasilkan rencana tata ruang kawasan Kuta untuk 20 tahun kedepan serta hal-hal yang mungkin terjadi dapat dicarikan solusinya dalam konsultasi RDTR. “Pembangunan di kawasan Kuta saat ini perlu dikendalikan secara tegas dan ketat dan dalam konsultasi publik ini perlu juga dibahas adanya tata ruang hijau terbuka di kawasan Kuta. Kawasan ini dapat menjadi taman kota serta paru-paru kota,” sarannya. Dalam konsultasi publik Kecamatan Kuta ini selain dihadiri Camat Kuta, Lurah, Bendesa Adat serta tokoh masyarakat se-Kecamatan Kuta Selatan dan Tim Tenaga Ahli Bappeda Litbang, Ir. Made Arca Eriawan,MM, juga dihadiri dari Provinsi Bali diantaranya PU Prov. Bali, Satker PLP Prov. Bali, Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. W-014
3 Hasil Tes CPNS K2 di Denpasar
250 Lolos, 330 Tetap Honorer DENPASAR-Fajar Bali Berdasarkan pengumuman yang dilansir lewat website resmi Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara (kemenpan) RI, Rabu (12/2) kemarin, yang mengumumkan hasil seleksi CPNS kategori 2 (K2) yakni para tenaga honorer di Denpasar, hanya 250 peserta yang dinyatakan lolos sebagai calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sedangkan sebanyak 330 honorer lainnya harus tetap menyandang status honorer. Kepala Bidang Data dan Perencanaan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Denpasar, Komang Adhi Wirawan, membenarkan, pengumuman hasil tes CPNS K2 ini sudah dilansir via website resmi Kemenpan pada Rabu (12/2) pagi. “Berdasarkan pengumuman dari Kemenpan untuk Denpasar hanya 250 orang yang diterima,” ungkap Adhi Wirawan, Rabu (12/2). Selanjutnya pihak Pemprov Bali akan mengambil dokumen resminya, kemudian akan diambil oleh masing-masing kabupaten/ kota di Bali, sesuai dengan surat Menpan no b/789/m.pan/2/2014 tanggal 9 Pebruari 2014. Untuk dokumen resminya akan diambil oleh Pemprov Bali selaku koordinator kabupaten/ kota. “Pemprov selaku koordinator nanti yang akan mengambil dokumennya,” imbuhnya. Adhi Wirawan juga menyebutkan, BKPP akan mengumumkan secara resmi setelah mendapatkan SK Walikota Denpasar. Untuk saat ini pengumuman masih dilansir via website Kemenpan. “Pengumumannya nanti akan ditempel di papan pengumuman atau dengan cara lain,” jelasnya. Hanya saja, pihaknya mengaku dari 250 honorer yang diterima jadi PNS ini belum diketahui prosentasenya apakah tenaga guru atau tenaga teknis lainya seperti tenaga administrasi. Demikian pula terkait dengan nilai yang diterima. Pihaknya juga belum mengetahuinya karena semua kewenangan ada pada pusat. “Pusat hanya mengumumkan nama dan nomor peserta,” terangnya, seraya menyebutkan, peserta yang sudah dinyatakan diterima selanjutnya akan dilakukan penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) BKN regional X. Sebagaimana diketahui, peserta yang mengikuti tes CPNS honorer K2 ini sebanyak 580 orang, dari 598 honorer yang tercatat. Beberapa peserta absen mengikuti tes dengan alasan tertentu. “Awalnya 598 peserta tapi yang hadir ikut tes 580 peserta,” ungkapnya. R-004
Musrenbang, Denut Usulkan 153 Kegiatan
DENPASAR-Fajar Bali Ketahanan ekonomi hendaknya diperkuat melalui ekonomi kerakyatan (ekora) yang diusulkan dengan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Untuk itu budaya unggulan yang telah tumbuh dan berkembang hendaknya mendapatkan sentuhan inovasi sehingga keberadaannya tetap terjaga. Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menekankan hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Dewa Nyoman Semadi saat membuka musrenbang Kecamatan Denpasar Utara, di Kantor Desa Dauh Puri Kaja, Rabu (12/2). Musrenbang tersebut dihadiri anggota DPRD Kota Denpasar Ketut Suteja Kumara, Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra dan instansi terkait. Walikota juga menekankan, dengann semakin meningkatnya inovasi yang dilakukan akan mampu meningkatkan daya saing di era globalisasi yang semakin ketat. Untuk musrenbang kecamatan hendaknya diadakan pembahasan yang mendalam dengan memperhatikan beberapa hal penting diantaranya program pembangunan yang dilaksanakan supaya diseleksi dengan penajaman prioritas dan arah dari prencanaan tersebut untuk kepentingan yang menyentuh masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, keterampilan, kesehatan dan lingkungan hidup. Camat Denpasar Utara, Nyoman Lodra mengatakan untuk musrenbang kali ini tercatat 153 usulan kegiatan dengan total biaya mencapai Rp 48 miliar lebih. Usulan kegiatan tersbut diantaranya, bidang fisik 134 usulan dengan biaya Rp 42 miliar lebih; bidang pemerintahan 11 usulan dengan anggaran Rp 4 miliar lebih dan bidang sosial dan budaya 8 usulan dengan biaya Rp 900 juta lebih. Lodra pun berharap untuk memberikan dorongan kepada lembaga-lembaga yang ada di tingkat desa/kelurahan lebih aktif dalam aktivitas pembangunan. Mengingat pembangunan desa/ kelurahan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang mempunyai arti dan nilai strategis di era otonomi daerah. Pembangunan desa/kelurahan hakekatnya untuk masyarakat itu sendiri. Untuk itu proses pembangunan masyarakat di desa/ kelurahan perlu dilibatkan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan yang nantinya dapat dinikmati hasil pembangunan tersebut. Dengan melibatkan masyarakat sejak awal dalam proses pembangunan diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan rasa ikut bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pembangunan itu sendiri. “Musrenbang yang berlangsung setiap tahun merupakan ajang koordinasi yang harus mendapat perhatian serius oleh segenap pemangku kepentingan di Kecamatan Denpasar Utara khususnya,” jelas Lodra. R-004
Bilboard ‘Bodong’ Bermunculan
Dewan Minta Pengawasan Diperketat MANGUPURA-Fajar Bali Tak hanya pembangunan perumahan tak berizin, belakangan bermunculan bangunan bilboard yang diduga tak berizin di wilayah Badung. Pelanggaran yang kerap terjadi tak lepas dari lemahnya pengawasan. Demikian dilontarkan Ketua Komisi A DPRD Badung Wayan Regep. Bangunan bilboard di Jalan Raya Tuban, Kuta dan bangunan pondasi di Kampung Kepiting, Tuban atau sebelah pintu tol Wayan Regep bandara diduga tak berizin. Wayan Regep menilai, selama pengawasan masih lemah, pelanggaran bangunan akan terus terjadi. “Kalau pengawasan masih lemah, pelanggaran akan terus terulang. Untuk itu, instansi terkait harus memperketat pengawasan sampai ke tingkat aparat terbawah. Untuk bangunan yang sudah memang terbukti ‘bodong’ Satpol PP harus menindak tegas,” ujar Regep, Rabu (12/2). Legislator Asal Desa Kuwum, Mengwi, ini juga mengingatkan para advertaising agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait sebelum membangun papan reklame maupun billboard Ini untuk menghindari terjadi kesemrawutan. Makanya, kata dia, sudah saatnya pemerintah menetukan zonasi pembangunan reklame. Karena dengan begitu, memudahkan dalam pemantauan dan pengawasan dan selebihnya kawasan perkotaan di Bali dan Badung khususnya bisa lebih tertata dengan baik. Sementara dikonfirmasi terpisah Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Badung Made Sutama mengatakan pihaknya sudah menelusuri bangunan pondasi misterius di kawasan Kampung Kepiting, Tuban, atau sebelah pintu tol bandara. Cukup mengagetkan, ternyata bangunan itu disebut belum mengantongi ijin alias bodong. BPPT sendiri mengaku belum mengetahui siapa pemilik bangunan tersebut. “Kalau itu (bangunan pondasi misterius, Red) belum punya ijin,” kata Sutama(12/2). Hanya saja, pihaknya belum mengetahui milik siapa dan untuk apa bangunan tersebut. W-006 Layouter: Zohra
DAERAH
4 Bangli Kekurangan Unit Sekolah Baru
FAJA R BALI
Kamis, 13 Februari 2014, Tahun XIV
Wabup Sukerana Pimpin Sidak GDN
BANGLI-Fajar Bali Dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kuantitas pendidikan, Disdikpora Bangli dihadapkan pada kekurangan unit sekolah baru (USB).Banyak USB yang dibutuhkan terkait dengan semakin meningkatnya usia belajar siswa, dibanding sarana prasarana yang tersedia. Selain itu kekurangan USB terkait dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan jumlah sekolah menengah kejuruan (SMK). Kepala Disdikpora Bangli I Nyoman Sumantra kepada Fajar Bali ketika ditanya soal membludaknya siswa-siswa di sejumlah sekolah, Rabu (12/2) dia membenarkan adanya. Malah dia mengakui hal itu terjadi di banyak sekolah, baik tingkad SD, SMP, dan SMK. Sekurangnya dibutuhkan 5 unit USB. Dijelaskan untuk SD yang membutuhkan USB ada di Kintamani, seperti di Dusun Kayupadi, Songan, Kintamani dan di Dusun Serongga, Songan. Untuk di Kayupadi kini kelas jauh yang dikembangkan sudah sejak tiga tahun mendapat siswa banyak dan stabil. Lanjut Sumantra realita itu sudah memenuhi syarat untuk dibangun USB. Untuk tingkat SMP, setidaknya dibutuhkan 2 USB. Dibutuhkan USB dalam hal menanggulangi membludaknya siswa SMPN.1 Kintamani dan membludaknya siswa SMPN.1 Tembuku. Untuk di Kintamani ini sudah ada signal bakal mendapatkan lahan. Signal itu didapat dari Jero Gede Batur, dimana laha yang diberikan yakni pelaba Pura Ulun Danu, Batur. Namun untuk kebutuhan areal di Tembuku, kesiapan tanah belu jelas. Sedangkan untuk pembangunan USB bagi SMK, memang sengaja dibuat pemerintah untuk memenuhi jumlah SMK sesuai diinstruksikan pemerintah pusat. Untuk sementara diinginkan ada tambahan 1 unit USB. Dikatakan pemerintah mempesyaratkan di kabupaten ada 60 persen jumlah SMK. Karena itu dirinya berkeinginan bakal mendirikan di kecamatan Kintamani, sesui daya dukung yang ada dan untuk pemerataan. Terhadap rencana pembanagunan USB, dia harap masyarakat berpena dalam hal penyiapan areal. “Penyiapan tanah mseti menjadi partsifasi masyarakat” harap Sumantra. Selain kekurangan USB, juga membuthkan adanya perehaban sekolah-sekolah, serta pembangunan ruang kelas baru (RKB).Dikatakan Disdikpora Propinsi Bali sudah memberikan signal untuk membantu penanggulangan hal di atas. “Kita sudah lobi ke Diskpora propinsi, kita diminta untuk berbicara lebih dalam,kita diminta menghadap lagi”, ujarnya sembari optimis bantuan dari Pemprov bisa didapatkan. Selain itu kata Sumantra kini dana alokasi khusus (DAK) bisa kembali dialokasikan ke pembangunan tadi, baik soal USB dan RKB. W-002*
AMLAPURA-Fajar Bali Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH memimpin langsung Inspeksi mendadak ke RSUD Karangasem, Rabu (12/2) didampingi Tim GDN Kabupaten, melakukan pengawasan kualitas pelayanan bagi masyarakat. Wabup Sukerana menekankan, agar seluruh staf jajaran RSUD` Karangasem baik medis maupun paramedis lebih semangat bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa diskriminasi. Dikatakan, kendati sering dikritik oleh masyarakat maupun pihak lain hendaknya disikapi sebagai masukan positif agar bisa lebih maju dan berpengalaman dalam menunaikan tugas dan kewajiban. Terjadinya kekurangan justru memberi inspirasi untuk selalu berupaya melengkapi dan meningkatkannya. Bagi
taraf kesehatan yang didukung kebersihan yang memadai. Sampah medis hendaknya bisa ditertibkan dan dimusnahkan sesuai protap dan ketentuan yang ada. Direktur RSUD Karangasem dr. I Wayan Suardana melaporkan, kunjungan ke RSUD Karangasem saat ini mengalami lonjakan antara 5-10% baik di pelayanan rawat jalan, poliklinik, UGD dan rawat inap. Penyebabnya kemungkinan faktor cuaca, adanya perubahan jaminan pelayanan atau adanya kesadaran masyarakat tidak berpaling ke Kabupaten lain. Sebelumnya pemanfaatan lorong rumah sakit karena masih kekurangan ruang rawat inap. Dengan pemberian gedung bekas Dispenda oleh Pemprop dengan kapasitas sekitar 12 tempat tidur dan pemanfaatan sarana rawat inap pada gedung
Wabup Sukerana saat memimpin sidak di RSUD Karangasem
baru sekitar 24 tempat tidur diharapkan bisa menjadi solusi permasalah yang ada. Sementara untuk SDM sudah ada penambahan baik dkter spesialis, dokter mata, radiology, peyakit dalam, obgyn,
sedangkan untuk dokter umum dirasakan sudah mencukupi. Keterbatasan lain masih ada pada tenaga asistensi ruang operasi dalam waktu dekat akan dilakukan pelatihan di RSUP Sanglah selama 2 bulan. Hm*
Lingkungan Kantor Bupati Bakal Dipercantik Bulan Maret Sudah Tidak Ada Barang Rongsokan di Pemkab
SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta kembali berkeliling di area perkantoran Pemkab Klungkung. Dalam peninjauannya kali ini, Suwirta kembali melihat kondisi kantor secara umun dan kondisi pertamanan. Suwirta menyebut kondisi lingkungan suatu tempat sedikit tidaknya dapat mempengaruhi kondisi dan keadaan bagi yang menempatinya. Begitupun kondisi yang ada mencerminkan suasana maupun tampilan yang bisa menjadi penilaian pertama terhadap kondisi yang mengikutinya. “Lingkungan yang baik bisa memberikan penilaian yang baik bagi yang berada didalamnya, begitupun sebaliknya,” jelas Suwirta, Rabu (12/2) kemarin. Bahkan Suwirta sempat meninjau tempat parkir kendaraan, kantin, koperasi pegawai termasuk tembok ‘penyengker’ yang kondisinya sudah tidak bagus lagi. “Masih ada banyak yang saya inginkan diperbaiki ternyata belum mendapat per-
Belasan Pegawai K2 Tidak Lolos PNS Datangi Bupati Ada Yang Ngaku Sudah Bayar 30 Juta
FB/SARJANA
SEMARAPURA-Fajar Bali Belasan pegawai honor daerah, Rabu (12/2) kemarin mendatangi Kantor Bupati Klungkung. Kedatangannya kali ini diterima oleh Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, Sekda Klungkung, Ketut Janapria dan Kepala BKD Klungkung, Nengah Sudiartha. Belasan pegawai Honda ini sebelumnya mengikuti Tes CPNS melalui jalur K2, namun mereka dinyatakan tidak lulus versi Website BKN. Kedatang pegawai Honda in diterima di ruang rapat Bupati Klungung sekitar pukul 09.30 wita. Salah satu pegawai Honda melaporkan bahwa dari pengumuman melalui Website BKN bahwa pegawai Honda yang mengikuti ujian CPNS 2013 lalu yang dinyatakan lulus hanya 41 orang dan 65 sisanya dinyatakan tidak lulus. “Untuk itu, apakah kami masih ada harapan untuk menjadi PNS,” jelas Gusti Made Parwata yang bekerja di Bappeda Klungkung. Sekda Klungkung, Ketut Janapria mengaku sampai saat tersebut dirinya belum mendapat keterangan apapun dari BKN terkait pengumuman kelulusan Tes CPNS golongan K2 tahun 2013. “Belum ada surat resmi dari BKN, mungkin nanti ada suratnya dan kalau sudah diumumkan di web BKN berarti itu resmi,” jelas Janapria. Diterangkan lagi oleh Janapria bahwa yang yang tidak lulus tersebut masih bisa mengikuti tes CPNS yang akan diadakan tahun 2014 ini. “Sedangkan kalau nanti tahun 2014 ini tidak lulus, maka peluang menjadi PNS sudah tertutup, karena BKN tidak mengadakan seleksi CPNS lagi untuk katagori K2,” jelas Ketut Janapria. Disebutnya peluang terakhirnya adalah diangkat menjadi tenaga kontrak kerja di Pemkab Klungkung. Dalam kesempatan itu, salah satu pegawai Honda yang tidak mau disebut namanya mengaku sudah membayar Rp 30 juta untuk bisa menjadi CPNS. Namun nyatanya dirinya tidak lulus dan berkeinginan menarik kembali uangnya tersebut. Sekda Klungkung yang mendengar pernyataan tersebut menanyakan kepada siapa uang itu diberikan dan kapan pemberiannya. Hanya pegawai tersebut langsung bungkam. Dalam kesempatan bertemu bupati dan pejabat tersebut, pegawai yang tergolong K2 tersebut bisa menjadi PNS tanpa melalui seleksi. W-010
jajaran pelayan kesehatan yang lebih penting adalah membagu komunikasi dan hubungan intuisi dengan para pasien sehingga merasa nyaman dan menjadi cepat sembuh dari sakit. Pelayanan yang masih memanfatkan lorong justru masih lebih baik ketimbang tidak memberikan pelayanan, namun tidak mengurangi kualitas pelayanan atau membedakannya dengan pasien dalam kamar. Tetapi dengan penambahan yang diberikan pada gedung lain dan pemanfatan sarana rawat inap yang ada pada gedung baru, diharapkan bisa mengatasi pelayanan yang ada di lorong. Masalah kedisplinan PNS dalam melaksanakan tugas, lanjutnya, berpengaruh terhadap produktivitas kinerja, sedangkan dibidang kebersihan, perlu didorong kesehatannya karena institusi kesehatan mencerminkan
FB/IST
RSUD Karangasem Diminta Tingkatkan Pelayanan
Kadisdikpora Bangli Harapkan Masyarakat Relakan Areal
baikan,” terang Suwirta. Dari hasil tinjauannya, Bupati menemukan beberapa kondisi yang sangat disayangkan hal tersebut mengapa dibiarkan lama, seakan hal tersebut luput dari perhatian. Seperti di tempat parkir kendaraan Pemkab. Ternyata ada beberapa kendaraan yang sudah tidak layak pakai dan rusak yang semestinya sudah dihapus kemudian mesti diproses lebih lanjut, masih memenuhi tempat parkir/gudang. Atas kondisi tersebut Bupati yang belum genap menjabat dua bulan ini langsung intruksikan bagian pelengkapan yang menangani untuk segera dilakukan penghapusan bagi kendaraan yang sudah rusak atau tidak layak pakai lanjut dilakukan proses pelelangan. Bupati mengatakan bahwa semestinya hal tersebut sudah dari dulu bisa dilaksanakan, namun setelah dicek ternyata petugas yang menangani kurang melakukan koordinasi terhadap bagian yang lain sehingga
seolah-olah permasalahan tersebut tidak bisa terselesaikan. Selanjutnya diminta keterangan atas adanya usulan permohonan dari SMK Nusa Penida yang membutuhkan kendaraan untuk ujian praktek, Bupati langsung mangatakan bahwa hal tersebut sudah mendapat persetujuan/ acc untuk ditindaklanjuti. “Saya sudah acc permohonan kendaraan untuk praktek bagi SMK Nusa Penida,” kata Bupati Suwirta. Selanjutnya atas kondisi yang masih berserakan tersebut, Bupati perintahkan kepada Bagian Perlengkapan untuk segera diambil langkah-langkah lebih lanjut. “Saya beri waktu sampai bulan maret ini kondisi itu bisa selesai ditangani,”printah Bupati. Kembali Bupati yang terbiasa turun ke lapangan ini menyoroti rasa kepedulian terhadap lingkungan/kondisi yang ada perlu ditingkatkan lagi, sehingga permasalahan-permasalahan yang ada segera bisa ditangani. Selanjutnya, pagar/tembok masuk dari utara kantor bupati
Mobil yang sudah seperti rongsokan ini diharap bulan Maret sudah selesai penghapusan aset
Gapura Desa
menjadi sorotan bupati, dimana posisinya yang rendah, sehingga rawan bagi keamanan lingkungan kantor. Kemudian posisi kantin dan koperasi tidak luput menjadi perhatian yang terpisah satu sama lain. Kedepan kondisi tersebut akan ditata, sehingga antara kantin dan koperasi menjadi satu kesatuan yang terhubung dan terkait satu sama lain dan saling mendukung. Kemudian keberadaan Padmasana Kantor yang sampai saat ini belum ada. Penjelasan Bupati, bahwa walaupun sempat ditanyakan hal tersebut dikatakan belum penting keberadaannya. Namun menurut Bupati hal tersebut dianggap penting
adanya karena secara “niskala” Padmasana adalah hulunya bagi kompleks suatu bangunan. Oleh karena itu, atas kondisi tersebut, semua akan ditata kembali untuk mempercantik tampilan lingkungan kantor bupati. Ditargetkan tahun 2015 penataan lingkungan kantor bupati sudah bisa dilaksanakan. Sehingga kondisi ketidaknyamanan yang terjadi selama ini bisa ditata dan diatur kembali. “Dengan lingkungan yang nyaman dan cantik, tentunya bisa menambah kenyaman dan semangat para pegawai dalam melaksanakan tugasnya, sehingga lebih memacu pegawai dalam meningkatkan kinerjanya,” ujar Bupati.W-010*
GIANYAR-Fajar Bali Berdasarkan pengumuman situs resmi dari Kementrian PANRB (menpan.go.id) dari 429 tenaga honorer K-2 yang mengikuti tes di Kabupaten Gianyar, sebanyak 121 orang dinyatakan lolos. “Dari jumlah 121 tersebut 74 orang dari tenaga guru, 6 orang tenaga medis dan 41 orang berasal dari tenaga teknis/ administrasi. Mereka-mereka ini telah mengikuti tes CPNS pada (3/11) lalu,” kata Kepala BKD Gianyar, I Wayan Suradnyana, Rabu. Ia mengakui pengumuman ini sempat tertunda beberapa kali, bahkan hingga saat ini pihak BKD Kabupaten Gianyar, belum menerima hasil pengumuman kelulusan CPNS katagori K2 dari Menpan. Karena menurut mekanisme nanti hasil pen-
gumuman akan diambil oleh propinsi ke pusat dan untuk kabupaten/kota akan diserahkan oleh propinsi. Terkait waktunya, hingga saat ini belum ada surat dari pemerintah propinsi. Suradnya menjelaskan karena banyak pertanyaan daari masyarakat terkait hasil pengumunan tenaga K-2, berdasarkan situs resmi dari Kementrian PANRB (menpan.go.id), BKD memberikan informasi tentang nama-nama yang lulus sesuai dengan apa yang dimuat dalam situs tersebut. “Kami hanya ingin membantu masyarakat untuk mendapat informasi seperti yang ada di website Menpan, mengingat banyak pernyataan dari masyarakat, sehingga penguman di website juga kami pasang di Kantor Bupati Gianyar,” jelasnya. W-005
Di Gianyar 121 Orang Lolos Seleksi K2
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
DENPASAR-Fajar Bali Kegiatan ngelawar atau mebat di kalangan umat Hindu merupakan hal yang lumrah. Ngelawar sejatinya tidak hanya sekedar kegiatan menjalankan hoby, namun dapat dikembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan. Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan tersebut kini semakin jarang ditemui. Mebat atau ngelawar yang sudah menjadi tradisi bagi umat Hindu dimanapun, juga mampu mendorong tumbuh kembangnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Denpasar. “Peluang Ini harus mampu ditangkap,” ungkap Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Drs. I Made Mudra,M.Si., di sela berlangsungnya lomba ngelawar, Rabu (12/2) kemarin. Menurut Mudra, lomba yang digelar serangkaian memeriahkan HUT Kota Denpasar ke-226, melibatkan seluruh Sanggar dan STT di Kota Denpasar, bertujuan untuk
FB/CAR
Bangun Kreativitas Lewat Lomba Ngelawar
Walikota IB Rai Mantra meninjau hasil sajian para peserta lomba ngelawar
memasyarakatkan sekaligus melestarikan tradisi mebat di kalangan masyarakat khususnya di kalangan generasi muda. Sehingga walaupun era teknologi modern terus mendera bangsa ini, tradisi mebat di kalangan
umat hindu di Bali harus tetap lestari. Bahkan sejalan dengan perkembangannya ngelawar sekarang sudah menjadi mata pencaharian yang mampu memberi nilai tambah yang signifikan terhadap pendapatan ke-
salah satu peserta lomba ngelawar sedang menyelesaikan materi lomba
luarga. Lomba kali ini masing-masing peserta diwajibkan membuat tiga bentuk hidangan dari jenis olahan yang berbeda. Seperti ngelawar dengan memakai bahan olahan babi, bebek, klungah maupun nyawan
(tawon) yang terbagi dalam tiga jenis hidangan yaitu lawar, sate dan perani. Dari 42 peserta yang ikut serta akan dipilih 6 terbaik dan berhak atas hadiah berupa piala, piagam dan hadiah berupa uang. R-004 Layouter: Soma
DAERAH
FAJA R BALI
Kamis, 13 Februari 2014, Tahun XIV
5
Banyak Sekolah Tanpa Kepsek, Dewan Harap Diisi Cepat Banyak sekolah di Bangli tak terisi Kepala Sekolah (Kepsek) akibat pejabat pensiun. Dibutuhkan ada pengisian dini, menyikapi ujian dan konteks penandatangan ijasah dan hal lain yang tidak bisa dilakukan oleh pejabat yang tidak definitif.
BANGLI-Fajar Bali Anggota DPRD Bangli I Nyoman Adnyana, ketika mengetahui banyaknya sekolah tanpa Kepala Sekolah, berharap kepada Pemkab untuk pengsian dini. “Ya, kan segera diisi, ujian sudah dekat, nanti siapa menandatan-
gani ijasah”, ujar Adnyana. Halhal yang prinsip lanjut Adnyana, tentu tak bisa diwakilkan tugasnya kepada pejabat non definitif, seperti penandaatangan ijasah siswa. Sedangkan ujian sudah semakin dekat. Dia tak ingin pengisian sampai lambat, karena bakal
menjadi persoalan tersendiri, terkait ijasah tadi. Kadisdikpora Bangli I Nyoman Sumantra ketika dikonfirmasi soal sekolah tanpa Kepala Sekolah definitif, Rabu (12/2) dia mengakui adanya. Tanpa memberikan data seberapa angkanya, dia mengatakan kekosongan itu terjadi akibat pensiun.”Datanya Kabid kami yang tahu, banyak kok dan mengenai hal itu sudah kami ajukan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD)”, ujarnya. Ditanya apakah kekosongan itu mudah diisi, atau sudah ada guru yang memenuhi syarat untuk menduduki posisi Kepsek,
dia mengatakan cukup banyak. Hanya saja untuk tingkat SD, pihaknya mengaku hanya ada satu stok. “Untuk di SD stoknya ada satu”, ujar Sumantra. Kekosongan di SMP, SMA dia akui banyak guru yang memenuhi persyaratan untuk menjadi Kepsek. Papar dia syarat menjadi Kepsek yakni ijasah S1, golongan III C dan sudah memiliki serfikat profesi. ”Sudah banyak yang memenuhi persyaratan ituy”, tegasnya. Sumantra juga menjawab pertanyaan soal banyaknya gedung Perpustakaan di Bangli
yang tidak klar pembangunannya, hal itu disebabkan oleh minmnya dana yang diberikan dari pusat. Indeks kemahalan kontrusi (IKK) dibanding dengan dana yang digelontor dari pusat menyebabkan pembangunan hanya sampai disitu. ” Kita sudah agendakan hal tersebut, untuk bisa dianggarkan di APBD II Bangli”, ujar Sumantra. Sekadar diketahui, banyak gedung tersebut baru setengah klar, tidak terpelster, tidak berlantai keramik, tidak ada pintu, jendela, serta plafon. Sepintas terkesan bangunan tersebut terbengkalai. W-002*
Bupati Eka Hadiri Puncak HUT WHDI Ke-26
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bersiap meniup lilin didampingi Ketua Umum WHDI Pusat Nyonya Ir Rataya B . Kentjanawathy Suwisma, Ketua WHDI Provinsi Bali Nyonya Bintang Puspayoga, Ketua WHDI Kabupaten/Kota se-Bali, Penasehat WHDI Kabupaten Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya.
ningkatkan kinerjanya guna ikut berperan aktif membangun masyarakat Bali pada umumnya dan masyarakat Tabanan khususnya baik dibidang fisik maupun mental spiritual,” tandas Eka. Ketua Panitia Pelaksana Ni Made Putriningsih Wirna
SE, dalam sambutanya mengatakan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka HUT WHDI ke 26. Diantaranya kegiatan sosial yang meliputi persembahyangan bersama, penyerahan kursi roda, tongkat kaki tiga alat bantu dengar, bantuan selendang WHDI,
sembako, kunjungan kepada para pini sepuh WHDI se-Bali, penghijauan di pantai soka. Berbagai lomba juga digelar seperti lomba paduan suara Hymna dan Mars WHDI, geguritan lansia, membuat banten pejati dan prayastista oleh remaja putri, lomba nyuun keben,
Karyawan Perusda Keluhkan Gaji Molor
NEGARA- Fajar Bali Karyawan Perusahaan Daerah (Perusda) Jembrana mempertanyakan gaji yang hingga kini belum terbayar. Mestinya karyawan mendapat gaji dan upah pungut (UP) bagi juru parkir di awal bulan , namun sampai sekarang belum terealisasi. Sejumlah karyawan Perusda Jembrana, Selasa (11/2) siang lalu mengaku biasanya menerima gaji bulanan di bawah tanggal 10. Tetapi ternyata molor dan sampai kini juga belum terbayar. Gaji yang mereka yang diterima memang tak ada tanggal tetap. Mereka berharap kedepan gajinya diterima dengan tanggal yang ditetapkan. “Saya perlu sekali gaji dibayar tepat pada waktunya yang menyangkut kebutuhan hidup,” ujarnya. Di tempat terpisah,Direktur Perusda Jembrana,WayanWasa ketika
dikonfirmasi,Rabu (12/2) kemarin menjelaskan memag benar, gaji untuk karyawan Perusda Jembrana dibayar dibawah pada tanggal 10 setiap bulannya. Untuk pembayaran gaji tersebut, harus melewati proses atau tahapan di Dinas Pendapatan. Hal ini untuk sharing pendapatan dari retribusi. Pihaknya setiap bulan menyetorkan hasil retribusi ke Dinas Pendapatan Jembrana setiap awal bulan. Setelah itu baru dilakukan verifikasi oleh dinas Pendapatan dan selanjutnya disetorkan ke kas daerah. Setelah diusulkan, sharing sebesar 40 persen,baru dapat diamprahkan ke bagian keuangan Pemkab Jembrana, kemudian diusulkan untuk diperiksa serta dibuatkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Setelah dibayarkan ke rekening Perusda, baru dicairkan ke seluruh karyawan termasuk juga upah pungut untuk para juru parkir. “Untuk mencairkan dana sharing yang
dipakai bayar gaji karyawan, harus melalui berbagai tahapan. Pengaruhnya memang diawal bulan atau awal tahun,lantaran harus dibuatkan keputusan.” ujarnya. Bahkan Wasa mengaku sebelumnya pernah gaji karyawan belum terbayar hingga tiga bulan. Lantaran proses tahapannya seperti itu,pihaknya berharap supaya karyawan diminta bersabar. Dari data yang disampaikan kemarin, jumlah karyawan Perusda Jembrana termasuk juru parkir sebanyak 180 orang dan memerlukan dana sebesar Rp 170 juta untuk membayar gaji setiap bulannya. Untuk dana sharing yang diperoleh Perusda Jembrana, sekarang sebesar Rp 180 juta hingga Rp 185 juta. Dari sisa dana untuk gaji, sisanya untuk operasional. Sedangkan hasil dari usaha lain yang dimiliki Perusda Jembrana, seperti percetakan, jasa kuras WC dan rent car , hasilnya belum maksimal. W-003
membuat gebogan lokal, dharma wacana berbahasa Bali, ngulat tipat membuat kwangen dan sanggar upakara. “Kami juga melakasnakan pelatiahn srati banten, paruman sulinggih, seminar sehari dengan tema melalui HUT WHDI ke 26 kita wujudkan wanita Hindu yang cerdas, mandiri dan professional,” tandasnya. Ketua Umum WHDI Pusat Nyonya Ir. Rataya B . Kentjanawathy Suwisma mengajak WHDI ikut berperan aktif dalam pelaksanaan pemilu 2014. Sesuai dengan tema HUT ke 26 WHDI,jadilan pemilih cerdas dalam pesta demokrasi yang jurdi demi terwujudnya bangsa Indonesia yang damai sejahtera dan bermartabat. “Tema ini sangat relevan diangkat karena tanggal 9 April bangsa dan Indonesia melaksanakan pesta demokrasi, pemilu legislatif,” jelasnya. Dikatakan, sekalipun organisasi WHDI bukan organisasi politik, WHDI sebagai organisasi sosial keagamaan yang tumbuh berkembang di masyarakat yang kedudukannya sejajar dengan organisasi tingkat lain yang ada di Indonesia. W-004
Petugas Cek Serangan Ulat Bulu di Yehembang NEGARA- Fajar Bali Serangan ulat bulu di Banjar Pasar Desa Yehembang Kecamatan Mendoyo dilakukan dicek oleh petugas dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Jembrana, Rabu (12/2) kemarin. Saat melakukan pengecekan, para petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Jembrana mengambil foto sample ulat. Hasilnya nanti dikirim serta diteliti di Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura di Denpasar. Meskipun serangan ulat bulu, tersebut dibakar oleh warga setempat, petugas tetap mengambul beberapa contoh foto ulat yang masih hidup, guna dikirim serta diteliti ke Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura Denpasar. Salah satu petugas Pengendali Hama Tumbuhan, I Ketut Sudana mengaku ulat bulu yang menyerang di Desa Yehembang, terdapat dua jenis. Tetapi katanya, belum diketahui secara pasti, apa nama kedua jenis
FB/PRAMONO
k o j o P Desa
FB/Agus
Ibu Gubernur Ayu Pastika beserta Ibu Bupati Buleleng Aries Suradnyana
Lomba HKG PKK-KB-KES, Desa Banyupoh Dinilai Tim Pusat
FB/Doni
TABANAN-Fajar Bali Puncak peringatan HUT WHDI ke-26 Tingkat provinsi Bali digelar di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Rabu ( 12/2) kemarin. Hadir dalam puncak HUT tersebut Bupati Tabanan NI Putu Eka Wiryastuti, Ketua Umum WHDI Pusat Nyonya Ir Rataya B . Kentjanawathy Suwisma, Ketua WHDI Provinsi Bali Nyonya Bintang Puspayoga, Ketua WHDI Kabupaten/Kota se-Bali, Penasehat WHDI Kabupaten Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan menjadi sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi Kabupaten Tabanan yang dipercaya menjadi tempat pelaksana kegiatan seminar sehari dan peringatan HUT WHDI ke-26. “Saya selaku kepala daerah sangat mendukung segala aktivitas yang dilaksanakan WHDI, semoga kegiatan WHDI provinsi Bali yang merupakan kegiatan pengabdian tanpa pamrih dan tulus ikhlas oleh semua pengurus dapat meningkatkan srada dan bakti untuk tujuan yang lebih besar,” jelas Bupati Eka. Bupati mengapresiasi hasil karya yang sangat bermanfaat bagi kaum perempuan umat Hindu di Tabanan. Pengurus WHDI tidak akan dapat melaksanakan perogramnya dengan sukses tanpa bantuan dan koordinasi dengan instansi pemerintah terkait. “Saya berharap eksistensi WHDI semakin solid dan mampu me-
POTRET FAJAR BULELENG
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Jembrana, saat mengecek serangan populasi ulat bulu di Desa Yehembang, Rabu (12/2).
ulat tersebut. “Sampelnya sudah saya foto dan kami kirim ke kantor Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura tanaman pangan di Denpasar,” terangnya. Selanjutnya, informasi yang diperoleh dari Dinas Pertanian,Perkebunan dan Pe-
ternakan Jembrana bahwa untuk di tahun 2014, wabah ulat bulu yang menyerang warga, baru terdata hanya di Desa Yehembang dan jumlah populasinya lebih rendah dibandingkan dengan populasi ulat bulu yang menyerang tahun 2012. W-003
Berada di bagian barat dari Kabupaten Buleleng, Desa Banyupoh mewakili provinsi Bali dalam lomba HKG PKK –KB Kes tahun 2014. Dalam hal ini ketua tim penggerak PKK Desa Banyupoh menyatakan bahwa kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang baik berupa material maupun nonmaterial dalam menjalnkan program kegiatan, selain itu rendahnya SDM dibidang adminitrasi, social, ekonomi dan budaya juga menjadi hambatan dalam menjalankan program kegiatan di masing – masing bidang. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan bahwa kegiatan kesatuan gerak PKK-KB-KES yang dilaksanakan secara rutin ini dapat menjadi motor penggerak bagi semua pihak misalnya instansi terkait, masyarakat maupun stake holder melalui pemberian pelayananb kesehatan gratis di masing – masing posyandu. Susilawati Subekti selaku tim penilai dari pusat memaparkan bahwa bahwa Kabupaten Buleleng menjadi duta dari bali masuk menjadi enam ( VI) besar dalam lomba HKG PKK-Kb-KES, dan ini tidak mudah karena harus bersaing dengan banyaknya kabupaten atau kota yang ada di Indonesia. Ditegaskan, upaya untuk menurunkan angka kematian ibu, harus mencapai 118, sekarang masih tigaratusan lebih dan itu bukannya turun tapi itu meningkat mencapai seratur persen, dan untuk lomba KB-KES ini Desa Banyupoh Kabupaten Buleleng yang menjadi duta dari Provinsi Bali akan bersaing dengan wakil dari jawa barat, jawa tengah, jawa timur, Kalimantan tengah, dan wakil dari lampung. Bahkan dalam penilaian itu terlihat hadir IbuIbu Gubernur Ayu Pastika yang didampingi Ibu Bupati Buleleng Aries Suradnyana. W-008
“ Valentine Day” The Siercone Orbitkan Album Perdana
FB/ARTAYASA
Group band The Siercone dalam pentas, siap dobrak kelesuan musik pop rock Bali
GIANYAR- Fajar Bali Hindarkan para generasi muda di Bali dari obat berbahaya Narkoba, group band The Siercone akan melaunching album perdananya dengan judul Rorak atau rokok dan arak bertepatan dengan hari Valentine di Restaurant Bale Udang, Ubud. “Ya dirilisnya album ini kami harapkan generasi muda terhindar dari bahaya narkoba,” kata Vokalis The Siercone, Aak didampingi Produsernya, Ngakan Made Putra saat jumpa pers di Restauran Bale Udang, Ubud, Rabu. Ia mengatakan meskipun generasi muda di Bali akrab dengan rokok dan arak, pihaknya berharap untuk generasi muda untuk menghindari rokok, arak dan jenisnya utamanya narkoba. Karena narkoba itu sendiri bisa merusak kesehatan dan masa depan. Tema launching album perdana ini mengambil tema kasih sayang terhadap Tuhan, Alam dan Sesama. Selain lagu Rorak, pada album yang berisi 8 lagu itu juga dihiasi dengan lagu Diolas Adi, Beli Boye Pianak Pejabat (BBPP), cinta sejati, masa lalu. “Semua lagi ini mengisahkan kekecewaan dan sakit hati,” kata vokalis yang membentuk band sejak tanggal 13 Juli 2011. Produser The Siercone, Ngakan Made Putra mengatakan tertarik untuk menggarap album anak muda yang digawangi oleh Vokal, A’Ak, gitar melodi Edy, Rytem, Komang S, Basis Nova, Drummer, Indra. “Saya tertarik menggarap album karena tiang liat keseriusan dari mereka anggota band, berkarya bermusik,” ujarnya. Pihaknya terkesan karena lagu yang disodorin menyampaikan pesan moral untuk generasi muda. “ Mudah-mudahan bisa berkarya terus warna musik Bali,” jelasnya. Disamping itu, Ngakan Putra juga menyentil pembajakan agar dihentikan, karena sangat merugikan penyanyi dan produser. “Mari kita kembangkan lagu Pop Bali bersama-sama,” katanya. The Siercone itu, kata pria asal Payangan tersebut diambil dari jenis permata berlian. “Dengan nama itu kamis harap group ini bisa bersinar seperti berlian,” ujarnya. W-005 Layouter: Soma
6
kamis, 13 februari 2014 | TAHUN XIV
Pengelolaan Potensi Daerah Berdasarkan Prinsip Good Gov
Kecamatan Abiansemal Siap Mendukung Tema Pembangunan B B
erdasar UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Termasuk di dalamnya adalah mengenai pengurusan potensi daerah, mengingat setiap daerah tentu memiliki potensi daerah yang dapat menjadi sumber pendapatan daerah. Untuk itu, sebagai salah satu konsekuensi desentralisasi dan otonomi daerah, masingmasing daerah harus semakin jeli dalam mengelola setiap potensi yang dimiliki daerahnya. Pemerintah Daerah juga harus mulai bisa menentukan system manajemen yang tepat agar bisa mengolah dan mengelola keragaman potensi tersebut untuk kemudian dapat kembali diberdayakan untuk kesejahteraan rakyat. Setidaknya Pemerin-
tah Daerah harus lebih memiliki pemikiran yang visioner serta berdaya saing agar potensi daerah yang dikelolanya memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan potensi daerah-daerah lain di sekitarnya. Meski Pemerintah Daerah sekarang ini berpikir dari sudut pandang bisnis dalam mengelola potensi daerah, namun keuntungan dari pengelolaan potensi daerah tersebut bukan satusatunya yang harus dipikirkan, keterlibatan masyarakat juga harus dipertimbangkan sebagai upaya penegakan demokrasi. Proses manajemen ini pun setidaknya harus berpedoman pada prinsip good government yang tindak lanjutnya harus diimplementasikan pada kebijakan public yang memihak kepada masyarakat. Dan ketika membicarakan potensi daerah, tentu kita harus membuka pikiran lebih luas lagi. Jika mungkin selama ini yang lekat dalam pemikiran kita tentang potensi daerah adalah pariwisata, maka kita harus segera merubahnya. Potensi daerah memiliki cakupan yang lebih luas daripada itu. Potensi daerah juga melingkupi potensi kuliner, industry, kerajinan dan
seni budaya daerah, pertanian dan peternakan, hingga sumber daya manusia pun merupakan potensi yang dimiliki sebuah wilayah atau daerah. Wilayah Desa Abiansemal salah satu contohnya, memiliki topografinya tergolong lengkap membuat kebudayaan Bali begitu beragam. Selain dikenal memiliki kerajinan seni ukir patung yang mendunia, iIklim Abiansemal yang sangat mendukung bagi pertanian daerah, juga menjadi salah satu bukti baiknya pertanian di wilayah tersebut. Lantas bagaimanakah pengelolaan potensi daerah yang beretika yang sebaiknya dilakukan pemerintah daerah berdasarkan prinsip New Public Service dan good government? Berikut wawancara tim Fajar Mangupura bersama Camat Abiansema, Thomas Yuniarta. Bisa terlebih dahulu digambarkan, Potensi daerah di Kecamatan Abiansemal? Dengan potensi yang kita miliki, disamping alam persawahan dan kemudian banyaknya kesenian. Maka dapat kami pastikan Kecamatan Abiansemal memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Saat ini selain
melestarikan subak, juga mengaktifkan sekaa-sekaa kesenian seperti seni tari, seni kerajinan ukir dan kesenian lainnya. Bagaimana caranya memadukan potensi yang dimiliki, agar bisa mendongkrak perekonomian masyarakatnya? Ada banyak kerajinan yang dimiliki Abiansemal. Kita ambil contoh di Desa Taman dan Desa Abiansemal, di dua Desa ini menghasilkan canang-canang yang dijual ke Denpasar. Bahkan dengan masyarakat kami menjual kembang Rampai setiap harinya pun, dapat menghidupi keluarganya sampai menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Kesatuan kesenian yang komplek ada di Kecamatan Abiansemal. Contohnya lainnya dapat dilihat dari segi kerajian dimana bahan baku masih mencukupi untuk di wilayah kami. Kemudian potensi seninya, seperti kesenian kerajinannya kita yakin bisa bersaing sampai nasional. Terlebih lagi, Abiansemal sangat terkenal dengan kerajian patungnya yang berasal dari Desa Jagapati, Angantaka, Sedang (JAS). Hanya saja, yang kemu-
dian sekarang masih menjadi mikiran bersama, adalah un wadah pemasarannya. Itu ya perlu kita pikirkan bersama. Bagaimana dengan per tian pemerintah Kabupat Badung selama ini, unt menunjang potensi daer yang dimiliki Abiansemal? Pemerintah Kabupaten dung sangat memberikan an segar, terlebih lagi untuk p ingkatan UMKM, serta ekono kerakyatannya. Suatu hal ya menggembirakan bagi dae kita, dimana Pemkab mendoro daerah untuk meningkatk perekonomian rakyat. Ti gal sekarang bagaimana k merangsang kesenian yang a di sini agar bisa mendongk pendapatan masyarakat. Bagaimana dengan kons pembangunan Pasar Seni ya hingga kini masih belum te alisasi? Itu juga menjadi target ka agar pasar seni bisa terali Dan akan kita rancang ke dep pasar seni yang tujuannya un bisa memasarkan kerajin warga kita, khususnya ya ada di 3 desa (JAS). Arahn meraka tidak perlu lagi men
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN
FB/HERY
(Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata Partisipatif)
Camat Abiansemal, Thomas Yuniarta Wilayah Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Serang, memiliki objek-objek wisata potensial untuk dapat dikembangkan demi kemajuan daerah tersebut, yang juga dapat memacu peningkatan taraf ekonomi masyarakat lokal dan daerah, yang pada akhirnya dapat menunjang percepatan pembangunan daerah secara luas. Dan pada prinsipnya pembangunan pariwisata dituntut mengaplikasikan tiga paradigma utama, diantaranya: 1. Economically viable, yaitu harus mampu meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Socially acceptable, yaitu harus mampu mewujudkan keadilan sosial, melestarikan serta memperkokoh jatidiri, kemandirian bangsa,
memperkaya kepribadian, mempertahankan nilai-nilai agama, serta berfungsi sebagai media menciptakan ketertiban dan kedamaian dunia (objek wisata yang potensial, jika dikelola dengan baik akan menyedot minat wisatawan manca negara untuk berkunjung, berkumpul, saling mengenal dan menjalin persahabatan antar sesama). 3. Environmentally sustainable, yaitu harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan berkesinambungan. Oleh karena itu pembangunan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) menjadi ’’azimat” yang harus dipegang oleh para penentu dan pelaksana kebijakan pembangunan pariwisata. Sebagai komponen utama dalam pariwisata berbasis masyarakat, warga lokal mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang
pembangunan pariwisata. Peran serta warga lokal dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata. Intinya, pembangunan pariwisata dalam mengimplementasikan ketiga prinsip tersebut akan sulit terwujud ketika masyarakat setempat merasa diabaikan, hanya sebagai objek, serta merasa terancam oleh kegiatan pariwisata di daerah mereka. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip dan unsur-unsur diatas, maka kata kunci dari pembangunan pariwisata, khusunya di daerah kita ini adalah bagaimana membangun partisipasi masyarakat sehingga peduli dengan dunia pariwisata. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengembangkan pariwisata daerah adalah dengan konsep pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Konsep ini digunakan sebagai alat untuk pemahaman terhadap lokasi dengan cara belajar dari, untuk dan bersama dengan masyarakat untuk mengetahui, menganalisa, dan mengevaluasi hambatan dan kesempatan melalui multidisiplin dan keahlian untuk menyusun informasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan. Adapun bentuk partisipasi (keterlibatan peran serta) masyarakat dalam pembangunan pariwisata adalah sebagai berikut: 1. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan Masyarakat dilibatkan dalam perencanaan pengembangan pariwisata bertujuan untuk menggali permasalahan dan potensi pariwisata yang ada di masyarakat, tantangan serta peluang yang dihadapi dengan menggunakan sumberdaya lokal atas prinsip pemberdayaan masyarakat yang acuannya sebagai berikut : • Mengumpulkan informasi yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Bahan informasi ini dapat digunakan oleh orang lain atau suatu lembaga yang akan mengembangkan objek pariwisata. • Mempelajari kondisi dan
kehidupan lokasi yang berpotensi pengembangan pariwisata dari dan oleh masyarakat setempat untuk saling berbagi, berperan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta tidak lanjutnya. • Informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi pariwisata Metode ini dilaksanakan oleh pengambil kebijakan bersama masyarakat lokal, kelompok pendamping lapangan, dan dari unsur pemerintah desa. Dalam metode ini kelompok pendamping lapangan hanya sebatas fasilitator.
2. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Keterlibatan dalam pengelolaan ini maksudnya adalah agar masyarakat tidak hanya menjadi objek tapi juga berperan selaku objek sehingga dapat menikmati keuntungan yang optimal dari pengelolaan pariwisata, sehingga dapat menambah sumber pendapatan masyarakat, dari biasanya, sumber pendapatan utama masyarakat tetap seperti semula, misalnya pertanian, perkebunan atau nelayan. Dengan berkembangnya usaha pariwisata berbasis masyarakat, penduduk akan memperoleh pendapatan tambahan sehingga ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya alam akan berkurang. Untuk mendukung upaya ini hendaknya jadwal usaha pariwisata disesuaikan berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat, agar tidak mengganggu aktivitas rutin masyarakat misalnya tidak mengganggu saat musim panen. Harapan kita kedepan keterlibatan peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata dengan pola pemgembangan pariwisata berbasis masyarakat ini adalah agar keuntungan dari usaha pariwisata dapat lebih banyak diterima langsung dan dinikmati oleh masyarakat, untuk mencapai harapan ini dapat kita terapkan sistem rotasi dalam penyediaan jasa pariwisata, artinya sebelum pengunjung datang masyarakat telah mendapat-
kan informasi tentang kunjungan tersebut, sehingga dapat dilakukan pengaturan pembagian penyediaan jasa kepada pengunjung (wisatawan) seperti penginapan, penyediaan makanan, pemandu dan sebagainya sehingga seluruh masyarakat memperoleh tambahan, tentu pengaturan semua ini harus dikelola dengan baik dengan melibatkan unsur masyarakat yang berkepentingan. Muaranya nanti kita harapkan sebahagian pendapatan dari kunjungan wisatawan yang datang bisa masuk ke kas desa, dana tersebut dapat digunakan untuk membiayai pembangunan di desa serta kegiatan sosial, pendidikan dan pemeliharaan lingkungan.
3. Tingkat- tingkat partisipasi masyarakat Untuk pengembangan partisipasi masyarakat, perlu pemahaman dasar mengenai partisipasi. Ada beberapa penjelasan mengenai pengertian “partisipasi.” Tingkattingkat partisipasi masyarakat tersebut bermanfaat sebagai alat untuk menilai partisipasi nyata di lapangan. Tingkattingkat partisipasi masyarakat diuraikan sebagai berikut: • Tingkat 6: Mobilisasi dengan kemauan sendiri (self-mobilization): masyarakat mengambil inisiatif sendiri, jika perlu dengan bimbingan dan bantuan pihak luar. Mereka memegang kontrol atas keputusan dan pemanfaatan sumber daya; pihak luar hanya memfasilitasi. • Tingkat 5. Kemitraan (partnership): masyarakat mengikuti seluruh proses pengambilan keputusan bersama dengan pihak luar, seperti studi kelayakan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dll. Partisipasi merupakan hak mereka dan bukan kewajiban untuk mencapai sesuatu. Ini disebut “partisipasi interaktif.” • Tingkat 4. Plakasi/konsiliasi (Placation/Conciliation): masyarakat ikut dalam proses pengambilan keputusan yang biasanya sudah diputuskan sebelumnya oleh pihak luar, terutama menyangkut hal-hal penting. Dalam tingkatan ini biasanya masyarakat sering terbuai oleh insentif berupa uang, barang, dll. • Tingkat 3. Perundingan
(consultation): pihak luar berkonsultasi dan berunding dengan masyarakat melalui pertemuan atau public hearing dan sebagainya. Komunikasi dua arah, tetapi masyarakat tidak ikut serta dalam menganalisis atau mengambil keputusan. • Tingkat 2. Pengumpulan informasi (information gathering): masyarakat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh orang luar. Komunikasi searah dari masyarakat ke luar. • Tingkat 1. Pemberitahuan (informing): hasil yang diputuskan oleh orang luar (pakar, pejabat, dll.) diberitahukan kepada masyarakat. Komunikasi terjadi satu arah dari luar ke masyarakat setempat/lokal.
4. Ukuran partisipasi yang baik dalam pengelolaan pariwisata Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pariwisata perlu memperhatikan sedikitnya enam tolok ukur. Keenam tolok ukur ini menjadi prasyarat agar suatu partisipasi dapat disebut “partisipasi yang sesungguhnya” atau partisipasi tertinggi, tolak ukur tersebut adalah: • Adanya akses dan kontrol (penguasaan) atas lahan dan sumberdaya pariwisata oleh warga lokal. • Adanya keseimbangan kesempatan dalam menikmati hasil-hasil dari pariwisata. • Adanya komunikasi (tukar wacana) yang baik dan hubungan yang konstruktif (saling menopang) antar pihak yang berkepentingan terhadap pariwisata. • Adanya keputusan lokal yang dibuat oleh warga lokal tanpa tekanan dari luar (masyarakat tidak didikte saja oleh pihak luar) dan prakarsa-prakarsa dilakukan sendiri oleh warga lokal tanpa tekanan pihak manapun. • Adanya pengaturan untuk mengatasi perbedaanperbedaan kepentingan yang berkaitan dengan sumberdaya pariwisata, dengan cara yang mengarah pada penghindaran terjadinya perselisihan dan pengadaan penyelesaian perselisihan secara adil. • Adanya kemampuan teknis warga lokal dalam mengelola pariwisata, serta keinginan dan ikut merasa terpanggil untuk mendu-
Kepala Bappeda bersama Ibu Deskranasda Badung da saat meninjau para pengerajin ‘JAS’ kung, mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan pariwisata. Sehingga dapat
menyukseskan pem industri pariwisa keseluruhan, yang
kamis, 13 februari 2014 | TAHUN XIV
Menggali Potensi Kesenian dan Pertanian
vernance
p Badung
rhaten tuk rah
Bangin penomi ang rah ong kan ngkita ada krak
sep ang ere-
ami, asi. pan, ntuk nan ang nya, nitip
Desa Sedang Konsep Pembangunan Berkelanjutan
M
emiliki potensi daerah untuk dikembangkan, Perbekel Desa Sedang Gede Putu Natih berjanji akan berusaha mengembangkan onsep pembangunan berkelanjutan di wilayahnya Desa Sedang. Seperti apa rencana pembangunan yang diarahkan di jangka panjang. Berikut wawancara tim Fajar Mangupura bersama Perbekel Desa Sedang. Seperti apa arah pembangunan di Desa Sedang, dalam waktu dekat ini? Saya akan coba berdayakan potensi yang ada di Desa Sedang, kami yakin dengan potensi yang dimiliki, maka untuk dikenal di mata dunia akan sangat berpeluang besar. Untuk rencana pembangunan terdekat, kami akan awali dari penyelesaikan pembangunan wantilan yang ada di sebelah lapangan Desa Sedang, dimana target selesainya di tahun ini. Wantilan tersebut nantinya akan bisa bisa menampung 1000 orang lebih, yang akan kita manfaatkan untuk olahraga dan kesenian. Bagaimana dengan potensi wisata alamnya? Tepat di dekat wantilan tadi, yakni di sebelah pura Dedegan akan kita buat jogging track. Kenapa demikian, karena kami mendapat informasi jogging track di Desa Wisata Kertalangu sudah agak penuh dan kurang nyaman karena saking banyaknya pengunjung. Sehingga sudah banyak yang melirik ke Desa Sedang. Sebagaian wisatawan ingin berjalan di tengah sawah, kita rencananya
ke pusat oleh-oleh, atau mungkin menitipkan hasil kerajinannya ke pasar seni Sukawati. Karena bila menitipkan hasil kerajinannya ke pasar seni sukawati, maka tentu kontribusinya juga beda. Kalau sudah disini (punya sendiri pasar seni) maka akan satu rumpun yakni kerajinan JAS. Dan kalau memang nantinya tempatnya di Desa Sedang, maka akan kita carikan kontribusi formulasinya untuk 3 Desa ini. Lantas apakah ada target, kapan menyatukan konsep tersebut agar benar-benar terealisasi? Saya mempunyai harapan mudah-mudahan tahun ini, setelah selesai pemilihan legislative kita akan kumpul rebug. Karena pada prinsipnya, daripada mencari tempat pemasaran jauh, kenapa tidak jika kita punya tempat sendiri di sini di Abiansemal. Karena saya yakin nantinya otomatis ekonomi kerakyakan dan perputaran uang akan beredar di Kecamatan kita dan tidak keluar. Terlebih lagi, bila terealiasi, maka akan ada multiflier efek, hasil pertaniannya pun bisa terserap selain tenaga kerjanya juga akan menyerap banyak tenaga lokal. W-014
akan bikin lintasan, karena dari pengalaman selama ini wilayah itu ada yang sudah memanfaatkannya.Hanya saja memang kita belum maksimal menyambut kedatangan mereka (wisatawan). Daerah unggulan yang akan segera diarahkan untuk jadi Desa Wisata? Kami memiliki salah satu banjar yang arahnya akan kami kembangkan, yakni di banjar Kauripan. Banjar tersebut memang agak terisolir, karena lokasinya agak jauh dari Desa Sedang. Kedepannya akan kita kemas akan menjadi model desa wisata. Untuk konsep tersebut, gambarannya adalah pembangunan jalan lingkar, jalan yang sekarang sudah teraspal, kita ganti dengan paving, dan dipinggir jalan kiri kanan akan ditanam pohon palem, dan angkul-angkulnya kita seragamkan kanan kirinya kalau tidak salah 50 angkul-angkul. Panjang jalan tersebut sekitar 1 km dengan lebar jalan 6 meter, sehingga cocok dan rasanya menarik bila nantinya bisa dikonsep menjadi desa wisata. Apakah wacana pembangunan jalan lingkar sudah disampaikan ke Pemkab Badung? Belum, mungkin nanti di Musrenbang mendatang. Intinya kita ingin membangun yang kecilkecil dulu. Kalau yang kecil sudah dapat menarik wisatawan, artinya direspon, maka saya yakin pemda kedepannya juga akan membantu untuk mengembangkan potensi yang ada di Desa kami. Untuk rencana kembali men-
gusulkan pembangunan pasar seni? Pasar seni tentunya akan kita perjuangkan agar benar-benar terwujud, bahkan arahnya tidak hanya menyajikan hasil kerajinan namun nantinya akan dilengkapi pula dengan model pertunjukkan kesenian. Hanya saja, mimpi itu nampaknya juga masih akan melalui proses yang panjang. Karena persoalan sharing dengan antara 3 Desa (JAS) sejauh ini juga masih belum satu suara. Tapi harapan kami, semoga pemerintah daerah juga bisa memfasilitas agar pasar seni tersebut bisa segera terwujud. Bagaimana perkembangan terakhir, untuk kesepakatan dengan 3 Desa (JAS) perihal pemilihan lokasi dibangunnya pasar seni tersebut? Dulu memang ada wacana dari Pemkab akan mendirikan pasar seni untuk di Abiansemal, tapi karena mungkin waktu itu Desa Jagapati da Angantaka tidak ada lahan, maka konsepnya akan dibangun disini di Desa Sedang. Cuma harus diakui, pada waktu itu untuk pembahasan kontribusi atau pembagiannya belum ada kesepakatan dan masih terkatungkatung. Bagaimana jika persoalan pembagian sharingnya difasilitasi Pemkab? Kita selaku pemerintahan terkecil, tentunya akan selalu mematuhi aturan dari Pemkab. Namun jika kami (Desa Sedang) menggunakan lahan kami yakni tanah desa, maka sudah barang tentu pembagian atau sharing
FB/HERY
Perbekel Desa Sedang, Gede Putu Natih
pengelolaannya juga harus dipertimbangkan lagi. Beda halnya bila kemudian Pemkab mau mengganti tanah Desa Kami, tentunya tidak jadi persoalan bila kemudian sharingnya dibagi rata dengan 3 Desa (JAS) tersebut. Pertanyaan terakhir, bagaimana dengan tema pembangunan yang lebih menonjolkan peran atau partisipasi masyarakat untuk pembangu-
N PARIWISATA Kecamatan Abiansemal Berubah Menjadi
FB/HERY FB/HERY
ingan infrastruktur serta keterpaduan antara pusat-pusat pelayanan yang terdapat di wilayah tersebut dengan pusatpusat pelayanan di wilayah sekitarnya,». Demikian dijelaskan Kepala Bappeda Litbang Kab. Badung I Wayan Suambara, SH,MM yang diwakili Kepala Bidang Sarana Prasarana Wilayah I Made Agus Aryawan, ST, MT pada Konsultasi Publik Rancangan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Abiansemal di Aula Puskesmas Abiansemal I, Senin (27/1) kemarin. Konsultasi Publik juga menghadirkan Tim Tenaga Ahli Bappeda Litbang, Ir. Made Arca Eriawan,MM serta Camat Abiansemal Drs. Putu Ngr. Thomas Yuniarta , MSi. Hadir pula dari PU Prov. Bali, Satker PLP Prov. Bali, Balai Wilayah Sungai Bali-Penida serta dari BMKG. Acara tersebut diikuti Perbekel, Bendesa Adat, BPD, LPM se-Abiansemal. Menurut Agus Aryawan, wilayah Kec. Abiansemal sebagai hinterland dari Kawasan Perkotaan Mangupura ditetapkan dengan fungsi utama sebagai kawasan pengembangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang berperan mendukung kehandalan produksi pertanian serta ketahanan pangan daerah. Sedangkan fungsi lainnya meliputi; sebagai pusat pelayanan kecamatan, pusat pengembangan pemukiman yang mengarah pada karakter perkotaan (urbanize) terutama dibagian
FB/HERY
Wilayah Kecamatan Abiansemal dalam sistem perwilayahan di Kabupaten Badung yang sebelumnya merupakan wilayah pengembangan Badung Utara berubah menjadi wilayah pengembangan Badung Tengah beserta sebagian wilayah Kec. Mengwi dan sebagian wilayah Kec. Kuta Utara, sebagaimana ditetapkan dalam Perda Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Badung Tahun 2013-2033. Sementera pengembangan Badung Utara hanya meliputi wilayah Kecamatan Petang. Perubahan strategi sistem perwilayahan di Kabupaten Badung merupakan konsekuensi dari ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 45 Taun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Kawasan Sarbagita), dimana seluruh wilayah Kec. Abiansemal sebagai bagian dari Kawasan Perkotaan Sarbagita. Oleh Karena itu maka kebijakan penataan ruang di Kec. Abiansemal harus diselaraskan dan diharmonisasi dengan rencana tata ruang diatasnya terutama dari sudut kepentingan nasional, regional dan provinsi yang terdapat di Wilayah Kec. Abiansemal. «Dalam penyusunan rencana tata ruang, sistem perwilayahan ditetapkan atas pertimbangan peran dan fungsi wilayah tersebut dalam konstelasi yang lebih luas sehingga terwujud integrasi sistem jar-
Kabid Sarana Prasarana dan Camat Abiansemal Wilayah bersama Tim Tenaga Ahli Bappeda Litbang disaat Konsultasi Publik Rancangan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Abiansemal di Aula Puskesmas Abiansemal I
Selatan, daerah tangkapan air hujan (catchment area), Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Ayung, DAS Tukad Badung dan Tukad Yeh Penet, Pengembangan industri kerajinan rakyat yang berpusat di wilayah Jagapati-Angantaka- Sedang (JAS) dan Darmasaba, Daerah Tujuan Wisata (DTW) dengan potensi utama wisata alam, wisata budaya serta wisata desa. Dari sudut kepentingan perlindungan sumberdaya alam dan perlindungan plasma nutfah, keberadaan Taman Wisata Alam Sangeh dengan luas kurang lebih 13,97 ha ditetapkan sebagai Kawasan Lindung Nasional. Sedangkan dari sudut kepentingan pelestarian sosial budaya, keberadaan Pura Puseh Desa Adat Selat, Desa Sangeh dan Pura Puseh Desa Adat Mambal, Desa Mambal ditetapkan sebagai Cagar Budaya Lokal. Dalam rencana struktur jaringan transpor-
tasi darat, telah ditetapkan rencana pengembangan jalan bebas hambatan Canggu-Beringkit-Batuan-Purnama yang melintasi wilayah Desa Sibangkaja sampai batas Desa Mekar Buana dengan Gianyar. «Mengingat banyaknya peran strategis yang terdapat di wilayah Kec. Abiansemal, maka dalam penyusunan RDTR ini perlu melibatkan dan mendengarkan masukan serta pemikiran inovatif dari seluruh stakeholders dalam rangka penyempurnaan produk Rancangan RDTR Kec. Abiansemal sebelum dibahas bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD Badung. Melalui konsultasi publik ini diharapkan terjadi perubahan paradigma pembangunan menuju partisipatory planning yang menempatkan seluruh pemangku kepentingan sebagai perencana pembangunan di wilayahnya,” jelas Agus Aryawan. W-014
syarakat Badung itu sendiri,” ujarnya. Selain keinginan masyarakat untuk terbangunnya pasar seni, khusus di Desa Sedang saat ini juga lagi berkonsentrasi menggarap desa wisata. Konsep kebutuhan tentang wisata yang terpadu dan lengkap. “Wisatawan bisa datang ke Desa kami, bisa menikmati alam dan melihat pengerajin bekerja. Jadi dengan demikian boleh dikatakan desa wisata yang terpadu lengkap ada di Desa Sedang. Konsep seperti itulah yang saat ini kami kembangkan di Desa Sedang,” sebutnya.
Dengan terbangunan desa wisata terpadu, dimana didalamnya berisikan potensi daerah yang lengkap dari alam dan keseniannya, maka disanalah dibutuhkan kesiapan SDMnya. Untuk persoalan itu, Made Rintih mengaku bila perlu dilaksanakannya kursus-kursus untuk warganya, terutamanya lagi kursus bahasa inggris agar dapat meladeni keinginan wisatawan asing. “Kami di desa sudah menyiapkan itu semua, mudah-mudahan step demi step bisa mewujudkan apa yang kita cita-citakan yakni desa wisata terpadu. W-014
FB/HERY
Pentingnya Terbangun Pasar Seni
irnya dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dan daerah. W-014
Terbangunnya pasar seni seolah masih menjadi mimpi bagi masyarakat Badung, khususnya di Badung Utara. Perihal pentingnya terbangun pasar seni juga diungkapkan tokoh masyarakat Desa Sedang Made Rintih. Pria yang juga ketua LPM Desa Sedang ini menilai, dengan meningkatnya PAD Pemkab Badung dari sektor pariwisata, maka pasar seni sudah menjadi keharusan untuk dibangun. “Jika terwujud, pasar seni tidak hanya akan menyuguhkan hasil kerajinan, namun juga bisa menyajikan tontonan seni tari, seni tabuh
Made Rintih
FB/HERY
dan seni lainnya. Selain untuk hiburan wisatawan tentunya juga untuk hiburan ma-
nya. Kegiatan seperti gotong royong agak terhambat, karena memang mungkin masyarkatnya juga sibuk dengan kegiatan sehari-harinya. Kedepan setiap ulang tahun desa, akan kita adakan lomba kebersihan gang, hal itu untuk merangsang masyarakat. Dan mudah-mudahan ada bentuk partisipasi masyarakat yang nyata untuk mengawal tema pembangunan di Kabupaten Badung. W-014
Musrenbang Kecamatan Abiansemal
Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dan Bangkitkan Potensi Ekonomi Mikro di Abiansemal
Wilayah Pengembangan Badung Tengah
an Kadiskoperasi dan Perindustrian Badung,
mbangunan ata secara pada akh-
nan daerah? Pertama kita bersyukur setiap desa di Badung mendapat anggaran dari penyisihan PHR senilai Rp 3 miliar lebih. Belum lagi di Desa kami, gang-gang dan jalan sudah hampir semua sudah di paving. Tapi memang harus kami akui, tingkat kesadaran masyarakat memang masih kurang untuk turut menjaga lingkungannya, khususnya untuk menjaga kebersihan lingkungan-
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kecamatan Abiansemal dilaksanakan Jumat lalu di SMPN 3 Abiansemal. Acara tersebut dibuka Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Badung I Wayan Suambara, SH, MM serta dihadiri Anggota DPRD Badung I GSt Ngr Mambal Asak, dari TP PKK Badung, WHDI Badung, SKPD dilingkungan Pemkab Badung, para Perbekel se-Kec. Abiansemal. Dalam sambutannya Suambara menekankan bahwa, Musrenbang ini merupakan suatu forum untuk menyusun programprogram di Tahun 2015. Dikatakan, Pemkab Badung telah mempunyai tema pembangunan tahun 2015 yakni “Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Potensi Daerah Untuk Mewujudkan Pembangunan Daerah Yang Berkelanjutan”. Tema tersebut dijabarkan dalam 9 prioritas pembangunan yang meliputi; penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, peningkatan dan perluasan akses layanan kesehatan, penguatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan peningkatan kecakapan hidup, peningkatan tata kelola birokrasi, penegakkan hukum dan pelayanan publik, pengelolaan lingkungan hidup dan penanganan kebencanaan serta keamanan, peningkatan mutu infrastruktur wilayah dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, revitalisasi usaha ekonomi kreatif skala mikro, kecil dan menengah, peningkatan produktivitas, kualitas dan pemasaran hasil pertanian dalam arti luas serta pengembangan kepariwisataan berkualitas dan pelestarian budaya Bali. Lebih lanjut Suambara mengharapkan dari tema tersebut partisipasi masyarakat lebih meningkat yang berkorelasi pada peningkatan potensi wilayah masing-masing. Khusus di Abiansemal, kata Suambara, potensi ekonomi mikro cukup banyak, oleh karena itu melalui forum ini diberi ruang kepada masyarakat untuk menyusun kegiatan-kegiatan yang dapat diusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Badung untuk mendapatkan dana APBD dalam rangka berinovasi mencari terobosan-terobosan serta melakukan kegiatan yang berorientasi pada peningkatan ekonomi mikro serta yang tidak kalah pentingnya potensi di sektor pertanian yang cukup luas di Abiansemal. “Kami buka ruang kepada masyarakat melalui perbekel, PKK dan komponen masyarakat lainnya, jangan sampai potensi-potensi yang begitu besar baik dibidang pertanian dalam arti luas maupun UMKM yang sesungguhnya bisa dikelola oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan jangan sampai hilang ke tangan orang lain,” jelas Suambara seraya menambahkan Pemkab akan siap mensuport dalam hal kebijakan sekaligus pendanaannya. Sementara itu, Camat Abinsemal Drs. Putu Ngr. Thomas Yuniarta, MSi mengakui potensi UMKM maupun pertanian di wilayah Abiansemal ini cukup besar dan selalu menjadi perhatian dari Pemerintah Kecamatan Abiansemal. Untuk itu, dalam musrenbang ini, pihaknya mengusulkan anggaran untuk revitalisasi usaha ekonomi mikro kecil dan menengah serta peningkatan produktivitas, kualitas dan pemasaran hasil pertanian disamping program kegiatan lainnya. “Jumlah usulan kegiatan musrenbang Kecamatan Abiansemal tahun ini sebanyak 492 usulan dengan total nilai Rp.219.938.991.541,-,” kata Thomas Yuniarta. W-014
FB/HERY
i pentuk ang .
7
Kepala Bappeda Litbang Badung I Wayan Suambara saat membuka Musrenbang RKPD Kecamatan Abiansemal, di SMPN 3 Abiansemal Layouter: Wiadnyana
Pendidikan
8 Prog World Launching Album Kompilasi di Akasaka
FAJA R BALI
Kamis, 13 Februari 2014, Tahun XIV
Wibawa Kampus Semakin Terangkat
Menwa Widia Patuh IKIP PGRI Bali Diserahterimakan Resimen Mahasiswa (Menwa) Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali Diserahterimakan dan sekaligus dilantik Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta, SH. M.Hum. Menwa Ugrasena tersebut merupakan bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sehingga secara tidak langsung wibawa kampus semakin terangkat.
FB/heru
DENPASAR–Fajar Bali Menwa Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali yang diterima dan dilantik Rektor IKIP PGRI Bali, Suarta 106 orang, dan berlangsung di halaman kampus IKIP PGRI Bali Rabu (12/2) dalam suatu apel bendera. Acara itu disaksikan Ketua YPLP PT PGRI Bali, Drs. IGB Arthanegara, SH. M.Pd. MH. Ketua Dewan Pembina Menwa Ugrasena Provinsi Bali, Bagus Ngurah Rai, dan sejumlah pembantu rektor dan dosen IKIP PGRI Bali. Pada penyerahan dan pelantikan Menwa Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali, Suarta berperan sebagai inspektrur upacara. Dihadapan Menwa Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali, , Suarta mengatakan, apa yang dilakukan Menwa Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali, diharapkan IKIP PGRI Bali semakin dikenal, melalui salah satu aktivitas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Menwa
Rektor IKIP PGRI Bali, I Made Suarta didampingi Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali, IGB Arthanegara, bersama Ketua Dewan Pembina Menwa Ugrasena Bali, Bagus Ngurah Rai seusai serah terima dan pelantikan. Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali. Dengan UKM itu secara tidak langsung wibawa kampus semakin terangkat. Oleh karena itu pertahankan dan tingkatkan serta tunjukkan bahwa kehadiran Menwa Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali, benar-benar memberikan manfaat. Serta sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan. IKIP PGRI Bali 4 tahun lalu sudah mengembangkan atau mengaplikasikan pendidikan karakter kepada mahasiswa, karena ini merupakan trade mark atau ciri khas. Nama Menwa Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali, di-
kaitkan dengan kondisi mahasiswa itu sendiri. Widia artinya pendidikan dan patuh, karena lulusan IKIP PGRI Bali menjadi guru yang patut digugu dan ditiru, dan bukan memberi contoh, tetapi sebagai contoh, ujar Suarta. Kepada Pembina Menwa Ugrasena provinsi, dan kabupaten, Suarta memohon, aga rasa solidaritas antar-Menwa Ugrasena terus ditingkatkan, karena keberhasilan berawal dari kebaikan. Selain itu prestasi lahir dari perjuangan, dan tidak ada perjuangan tanpa persatuan, tidak ada persatuan tidak ada kekuatan, serta tidak
ada persatuan dan kekuatan tanpa kebersamaan. Untuk itu Menwa Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali harus mampu melakukan itu dimana pun berada. Sehingga nama kampus semakin terjaga, dan semakin terangkat, serta kualitas bisa dibuktikan ke depan, karena azas manfaatnya luar biasa. Selain itu aktivitas-aktivitas terkait dengan kemahasiswaan, maka Suarta mempercayakan Menwa Ugrasena Widia Patuh dapat melakukan aktivitas tersebut. Karena akan didukung sepenuhnya institusi agar masyarakat semakin mengkui,
bahwa IKIP PGRI Bali dapat melakukannya. Suarta mengakui, pada serah terima Menwa Ugrasena Widia Patuh IKIP PGRI Bali, terdapat sinar, kesejukan dan kenyamanan, maka melahirkan inspirasi-inspirasi. Inspirasi hanya datang sekali oleh karena itu manfaatkan inspirasi tersebut. Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Menwa Ugrasena Provinsi Bali, Bagus Ngurah Rai menjelaskan, jumlah anggota Menwa Ugrasena di Bali, 3000 lebih terhitung dari angkatan pertama sampai angkatan keduapuluh sembilan. R-008
yang merupakan pusat dokumentasi ISI Denpasar, yang didalamnya terdapat koleksi beragam alat gamelan hingga tari-tarian. Dalam kesempatan ini, Arya Sugiartha, didampingi oleh PR IV, I Ketut Garwa, S.Sn.,M.Sn dan Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, I Wayan Suharta, S.SKar.,M.Si secara spontan menyajikan tata cara memainkan seperangkat gamelan dihadapan delegasi, sehingga delegasi merasa terhibur serta mendapat tambahan pengetahuan mengenai gamelan Bali yang dijelaskan langsung Arya Sugiartha. Kunjungan dilanjutkan menuju lantai dua gedung Lata Mahosadi yang merupakan Perpustakaan ISI Denpasar. Dimana para delegasi mengagumi perpustakaan ISI Denpasar yang baru selesai direnovasi, “Perpustakaan ini memiliki koleksi lengkap mengenai literatur seni dan budaya Bali dalam berbagai bahasa,” ungkap Assoc/Prof Sivapan Choo-in, salah satu
delegasi. Seperti diketahui bersama bahwa ISI Denpasar selalu konsisten menjadi Center of Excellent (CoE) dalam ranah seni dan budaya Bali. Tour kampus dilanjutkan dengan mengunjungi studio patung, studio lukis, dan studio fashion yang dimiliki oleh ISI Denpasar, kemudian delegasi berkumpul kembali di Gedung Lila Sanggraha dan melakukan penutupan sebelum delegasi kembali menuju hotel. Pada kunjungan itu, pada kesempatan itu, Orathai Ratttananont mengungkapkan, terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh pihak ISI Denpasar dalam penerimaan delegasi. Lebih jelas dikatakan, pihaknya juga mengungkapkan bahwa kunjungan yang kesekian kalinya ini mampu mempererat jalinan kerjasama antara Suan Sunandha Rajabhat dengan ISI Denpasar, “kami menantikan kunjungan balasan dari ISI Denpasar,” jelas Orathai. W-017
Suan Sunanda Rajabhat University Thailand Kunjungi ISI Denpasar
DENPASAR-Fajar Bali Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendapat kunjungan dari Suan Sunandha Rajabhat Univerity-Thailand. Delegasi dari Suan Suanandha Rajabhat , 20 orang yang dipimpin langsung oleh Rektor Suan Sunandha Rajabhat, Prof. Orathai Ratttananont, yang diterima oleh Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S Kar. M.Hum. beserta jajarannya di Gedung Lila Sanggraha. Rektor ISI Denpasar dengan didampingi oleh seluruh Pembantu Rektor (PR) menayangkan video profile ISI Denpasar,
FB/heru
DENPASAR-Fajar Bali Prog World Launching alabum kompilasi di Karaoke Akasaka baru-baru ini. Album yang di- aunching, take off. Acara tersbeut dimeriahkan 10 band dari 10 genre musik yang memeriahkan “launching album – Take off” dari United artists of Prog.world berjalan sangat meriah. Mereka adalah: The Green coconuts (reggae), Ketika petir menyambar (hard rock), Telu gen (blues), Horizontal (alternative rock), Drinkie Zkenario (punk rock), Sharvatra (punk rock Bali), Only the past (post hardcore), Crazy boys (commercial punk rock), d’Fingers (pop) dan Ade Karang and the Stars (progressive rock). Mulai dari awal “performance” penonton sudah ada yang terbius bahkan naik panggung bergoyang bersama band pembuka The Green Coconuts. Pada saat band kedua tampil, kendati petir meyambar” penonton yang asyik ajojing tetap naik panggung. Ketika “Telu gen” manggung terjadi komunikasi antara penyanyi dangan penonton yang sedang ber-dancing, mereka saling bernyanyi. Sharvatra band ke 4 tampil dan memberi tanda tepuk tangan seirama dengan musik yang dimainkan, maka semua penonton menepuk tangan menggikuti irama musik. Drinkie Zkenario band ke 5, ini tampil berani walaupun gitarnya mati secara teknis, tetapi band ini tetap menyelesaikan lagunya. Giliran band ke 6, Sharvatra, maka hadir penonton pendukung band ini dengan memakai kaos bertuliskan Sharvatra, mereka kedepan panggung untuk mensuport band ini. Di sela-sela pergantian band, Ade Karang membagikan kuis for free CD album “take off” ke penonton, dengan pertanyaan simple, tentang judul album dan siapa – siapa yang terlihat didalam album, ternyata penonton dengan cepat menghafal nama – nama band yang terlibat di album,mendapat hadiah free CD memberikan komentar positif terhadap launching album take off ini. Serunya lagi di antara penonton hadir Gek Diah dari 3G Angels artis kondang Bali yang ikut menjawab kuis dengan benar dan tepat, maka CD – pun di beri Gek Diah oleh Ade Karang. Band ke 7 tampilah band hingar bingar Only the Past yang benar membuat panggung menjadi semakin panas. Kemudian tampil band Crazy boys, mereka tampil cukup apik dalam sajian yang minimalis. D’Fingers sebagai band ke 9 tampil memukau dengan sajian lagu – lagu romantika-nya yang menyentuh perasaan. Pada penghujung acara tampil band Ade Karang and the stars, saat ini Ade Karang berkolorbarasi dengan seorang aktor laga film Puputan Badung, Drama klasik yang akrab di panggil Agus Putra, dalang asal Karangasem Gede Suda dan seorang penari Ami Dewi, dalam karya lagu yang sangat teatrikal “Kala Rau”, mengisahkan tentang terjadinya gerhana bulan yang dikutip dari kisah Maha Purana. Sementara itu Yobi (gitaris), Aldy (gitaris dan bass), Sugi (keyboard) dan Anom (drum) sibuk mengilustrasikan musik drama Kala Rau tersebut. Ade Karang yang tadinya bernyanyi sambil main bass, tiba – tiba di pertangahan lagu menyerahkan bassnya kepada Aldy. Kemudian ia mengambil peran sebagai Raksasa Kala Rau, Agus Putra sebagai Dewa Wisnu, Ami Dewi sebagai mohini dan dewi bulan. Di akhir acara, Ade Karang mendapat komentar positif dari salah satu penonton dari Malaysia yang menyukai sajian musik teatrikal yang di tampilkan oleh Ade Karang and the stars. W-017
FB/blas
Aksi Ade Karang and the Star di panggung
Rektor ISI Denpasar, I Gede Arya Sugiartha bersama delegasi dari Thailand sekaligus memberi penjelasan dan pengenalan mengenai ISI Denpasar. Diungkapkan, bahwa jalinan kerjasama antara ISI Denpasar dengan Thailand telah berlangsung dari tahun ke tahun.” ISI Denpasar telah mengirimkan mahasiswa ke Thailand setiap tahunnya
504/I/KTR
dalam program pertukaran pelajar atau AIMS (Asean International Mobility Student), tambahnya. Delegasi berkesempatan melakukan tour kampus ISI Denpasar, diawali dari gedung Natya Mandala kemudian menuju gedung Lata Mahosadi
459/II/blas
Layouter: Wiadnyana
pariwara
FAJA R BALI
Kamis, 13 Februari 2014, Tahun XIV
9
MATAHARI AUTO GALERY
Di Jual Tanah
di Tantular Barat Seluas 24,5 are lebar depan 60m
NEW WRANGLLER JK Sport 2013 (hitam) WRANGLLER JK Sport 2011
hitam asli DK Velg R 26, km 16 ribu, samsat bulan 10 NEW LEXUS RX 270 (hitam & putih) Land Cruiser bensin 2009 (hitam)
New Alphard 2012 (putih) Hubnngi : New Vellfire 2013 (hitam) (0361) 7893104 AVANZA G 2010 Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar
Hubnngi :
555/II/WS
419/XI/AGN
237/VII/IGR
085205337829
556/II/WYN
160/VI/FB/GLH
517/I/IGR
519/I/TTV
229/VII/IGR
227/VI/FB/AG
523/I/KTR
018/I/FB/KTR
512/I/KTR
453/XII/AGN
518/I/IGR
7
505/I/KTR
252/VIII/IGR
166/VI/FB/IGR
Layouter: Wiadnyana
EKONOMI
10 Waspadai Peredaran Uang Palsu Menjelang Pemilu
FB/IST
MALANG-Fajar Bali Jelang Pemilu 2014, peredaran uang palsu diperkirakan akan kembali marak, menyusup di sela beragam transaksi terkait pemenuhan kebutuhan untuk penyelenggaraan dan pemenangan dalam pesta demokrasi itu. “Awas, jelang pemilu legislatif atau pemilu marak uang palsu. Bank Indonesia Malang siap mengantisipasi peredaran uang palsu yang diduga akan marak beredar di momentum Pemilu 2014,” kata Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Malang Dudi Herawadi, Senin (10/2), di Kota Malang, Jawa Timur. Menurut Dudi, BI akan gencar melakukan sosialisasi pada masyarakat guna mencegah peredaran uang palsu tersebut. “Kami sudah mulai melakukan sosialisasi antisipasi peredaran uang palsu itu sejak minggu ini,” kata dia. Dudi mengatakan berdasarkan data selama ini, peredaran uang palsu tercatat meningkat tajam setiap kali pesta demokrasi digelar. Peningkatan tajam itu, ujar dia, diperkirakan terkait dengan peningkatan transaksi untuk kebutuhan pemenangan pemilu, karena masyarakat masih belum tahu jelas uang asli atau tidak. Masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah, kata Dudi, mayoritas masih belum bisa membedakan mana uang asli dan palsu. “Untuk itu, BI Malang siap bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk kepolisian, guna mencegah peredaran uang palsu itu,” ujarnya. Namun, Dudi mengatakan sampai saat ini kantornya belum menerima laporan soal peredaran uang palsu di Kota Malang. “Memang belum ada laporan, tapi tak salah bila kita antisipasi sejak dini,” ujar dia.KP
Suku Bunga Tinggi Bisa Ciptakan Kemiskinan Permanen
JAKARTA-Fajar Bali Dengan adanya kenaikan suku bunga, maka banyak pihak terkait harus melakukan penyesuaian. Dengan penyesuaian bunga kredit oleh pihak perbankan, maka masyarakat semakin jauh dari realita memiliki rumah. Deputi Komisioner Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dumoly Freddy Pardede mengatakan, kondisi seperti ini kian mencekik masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah. Ini karena sebagian besar pembiayaan rumah dengan skema kredit pemilikan rumah (KPR) disalurkan oleh perbankan. “Kalau bunga naik terus, masyarakat golongan menengah ke bawah menjadi sulit memiliki rumah. Padahal permintaan rumah untuk mereka itu sangat besar. Ini bisa menciptakan kemiskinan permanen,” kata Dumoly di Jakarta, Rabu (12/2) kemarin. Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Raharjo Adisusanto mengatakan selama ini pihak perbankan dan penyalur KPR masih fokus pada masyarakat kalangan menengah ke atas. Dampaknya, hal sebaliknya terjadi pada masyarakat kalangan menengah ke bawah. “Masyarakat menengah ke bawah belum tersentuh penyaluran KPR. Potensi ini yang seharusnya dibidik perbankan dan perusahaan pembiayaan ke depannya. Mereka sebaiknya menyalurkan KPR dalam jangka panjang,” ujar Raharjo. Raharjo memaparkan selama tahun 2013, SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR sebesar Rp 3,5 triliun. Rp 2,51 triliun dengan memfasilitasi sekuritisasi dan Rp 1,5 triliun penyaluran pinjaman. “Kami menyesuaikan kemampuan debitor di saat bunga tinggi dengan memberi jangka waktu KPR yang lebih panjang, sampai 10 tahun dengan cicilan bunga tetap,” jelasnya.KP
Info
FAJA R BALI
Kamis, 13 Februari 2014, Tahun XIV
Per Februari 2014, OJK Terima 9.223 Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Direktorat Literasi dan Edukasi OJK menerima laporan dari masyarakat sekitar 9.223 laporan berdasarkan data yang terhimpun dari 2013 hingga Februari 2014. BANDUNG-Fajar Bali Deputi Direktorat Literasi dan Edukasi OJK Ria Prastiani mengatakan laporan tersebut meliputi tiga unsur, yaitu pengaduan, permintaan informasi, dan penyampaian informasi hotline yang terbuka bagi masyarakat. “Untuk permintaan informasi 94,47% sudah diselesaikan, untuk penyampaian informasi 92,11% sudah ditindaklanjuti, dan untuk pengaduan 66,12% sudah selesai,” katanya dalam program edukasi wartawan
FB/IST
yang diselenggarakan OJK, di Bandung, Rabu (12/2) kemarin. Dia menyatakan layanan kepada konsumen tersebut sebagai bagian dari financial customer care, di samping strategi nasional literasi keuangan, yang merupakan dua program strategis bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) OJK. Melalui peran serta seluruh
elemen masyarakat termasuk media, sebutnya, OJK mengupayakan pembentukan sistem perlindungan konsumen keuangan yang terintegrasi dan melaksanakan edukasi dan sosialisasi yang masif dan komprehensif. “Adapun prioritas target dan kegiatan literasi keuangan dari kami untuk 2014 yaitu sasarannya ibu rumah tangga
dan UMKM. Ibu rumah tangga memiliki peran sentral dalam mengatur keuangan,” tuturnya. Dia menguraikan ada empat program pendukung dalam strategi bidang EPK, terdiri dari harmonisasi regulasi perlindungan konsumen, market intelijen, penyelesaian sengketa dan pembelaan hukum, dan aliansi strategis dengan lembaga atau otoritas. Pada kesempatan yang sama, Direktur Fungsional Program Strategis Literasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Agus Sugiarto menyampaikan sekitar 40% pengaduan dari masyarakat adalah terkait investasi bodong Menurutnya, data ini menunjukkan masih rendahnya literasi keuangan masyarakat akan pemanfaatan lembaga jasa keuangan yang legal dan aman. “OJK sesuai UU no.21 tahun 2011, memiliki fungsi mengedukasi dan melindungi konsumen. Dan masih banyak yang tertipu oleh investasi bodong,” ujarnya. Agus menyebutkan tiga ciri yang dapat dijadikan patokan
oleh masyarakat untuk mengidentifikasi suatu investasi agar tidak terjerumus dalam investasi bodong, yang bila salah satunya tidak terpenuhi masyarakat patut curiga. Pertama, terkait izin usaha, apakah lembaga pemberi investasi itu memiliki izin usaha atau tidak. Kedua, banyak lembaga pemberi investasi memiliki izin tapi tidak berasal dari institusi pemberi izin yang sah. “Ada yang izinnya itu dari Kementerian Perdagangan dan dari institusi lainnya. Yang sah dan terjamin adalah izin yang sebelumnya keluar dari Bank Indonesia atau Bappepam LK, atau sekarang dari OJK,” ungkapnya. Untuk ciri ketiga, yaitu banyak investasi bodong dapat diidentifikasi dengan melihat ‘return’ yang tidak logis, atau dengan kalimat lain menjanjikan keuntungan di luar kewajaran. “Setidaknya lihat tiga ciri itu, apakah suatu investasi itu investasi bodong atau bukan,” tegasnya.KP
BI Diperkirakan Mempertahankan BI Rate 7,5 Persen JAKARTA-Fajar Bali Membaiknya data neraca perdagangan diperkirakan membuat Bank Indonesia belum akan menaikkan suku bunga. Pengamat pasar finansial, Albertus Christian, menilai Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) tetap di level 7,5 persen. Data neraca perdagangan yang positif dua bulan terakhir serta ekspektasi membaiknya defisit transaksi berjalan kuartal keempat mendorong BI untuk menjaga suku bunga. “Belum ada alasan yang kuat (untuk BI) kembali menaikkan suku bunga,” ujarnya Rabu, (12/2) kemarin. Pada Kamis, (13/2) hari ini, akan dilaksanakan rapat Dewan Gubernur BI bulanan. Mulai pulihnya ekonomi Amerika Serikat masih akan mendorong prospek perdagangan di 2014. Walaupun di Cina masih terjadi perlambatan. Selain neraca perdagangan, data neraca transaksi berjalan juga perlahan membaik. Di kuartal kedua 2013, neraca perdagangan masih defisit US$ 9,9 miliar atau 4,4 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara di kuartal keempat berkurang jadi US$ 8,4 miliar atau 3,8 persen dari PDB. “Di kuartal keempat, defisit transaksi berjalan bisa ditekan di bawah 3 persen,”
PERBARINDO
FB/IST
ujar Albertus. Senada dengan itu, ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, mengatakan PDB Indonesia diumumkan jauh lebih baik dari perkiraan akibat performa ekspor yang baik.
Namun, tidak dapat dipungkiri PDB 2013 hanya mencapai 5,78 persen year-on-year, lebih lambat dari tahun lalu yang 6,23 persen year-on-year. “Ditambah surplus neraca perdagangan dan cadangan de-
visa yang naik ke US$ 101 miliar, maka semakin kecil kebutuhan bank sentral untuk menaikkan BI rate,” ujar Rangga dalam analisisnya. Namun, Rangga mengingatkan untuk tidak melupakan fak-
tor premium risiko yang sedang naik, atau selisih antara yield surat utang negara (SUN) dan US Treasury 10 tahun masih di atas 600 basis poin. “Peluang yang mengecil bukan berarti tidak ada peluang.”NT
Nyoman Sunarta
FB/AGUNG
Keberadaan LPS, Sangat Menguntungkan Nasabah BPR
DENPASAR-Fajar Bali Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) perlu terus-
menerus disosialisasikan lagi kepada nasabah yang menaruh dana di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Ketua Yayasan Persatuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali Nyoman Sunarta, SE. MM, menjelaskan, sosialisasi itu penting dilakukan supaya nasabah mengetahui secara gamblang tentang LPS. Menurutnya LPS akan menjaga keamanan dana nasabah sampai Rp 2 milyar, karena itu nasabah BPR tak perlu khawatir. “Saya yakin para nasabah belum semua mengetahui
apa itu LPS, sehingga pihak BPR wajib memberi tahu dan itu salah satu pelayanan yang harus disampaikan,”ucap Ketua Yayasan Perbarindo Bali, Nyoman Sunarta, Rabu (12/2) kemarin. Dibagian lain, Direktur Utama BPR Ulatidanan Rahayu (Udary), I Made Suarja, SH, Rabu (12/2) diruang kerjannya mengatakan, untuk saat ini para nasabah di BPR Udary sebagian besar sudah paham tentang peran, manfaat dan mekanisme dari LPS. Sehinga para nasabah merasa lebih aman menaruh dana di
BPR selain berbadan hukum juga lapisan pengaman jika sewaktu-waktu ada hal yang tidak diinginkan terkait dengan simpanan, akan di back Up oleh LPS. “Untuk di BPR Udary, LPS sudah berjalan dan sudah melakukan sosialisai kepada nasabah maupun calon nasabah,” ungkapnya.Ditambahkan Suarja, setrategi yang dilakukan untuk mensosialisasikan LPS ditengah masyarakat, para petugas lapangan BPR Udary selalu dibekali dengan pemahaman tentang LPS. M-004
BPR Pemda Pertahankan Suku Bunga Kredit JAKARTA-Fajar Bali Bank Perkreditan Rakyat milik pemerintah daerah memutuskan untuk menahan suku bunga kredit tetap pada kisaran 13%14% untuk nasabah umum dan bunga kredit sebesar 6% untuk nasabah mikro. Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah di Seluruh Indonesia (Perbamida), R. Soeroso mengatakan pihaknya mempertahankan tingkat suku bunga untuk menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan/ NPL) tetap rendah. Hingga akhir 2013, lanjutnya, rasio NPL rata-rata 385 bank anggota Perbamida adalah sebesar 3%. Menurut Soeroso, rasio kredit bermasalah perlu
dijaga ketat untuk menjaga kualitas kredit karena BPR pelat merah umumnya hanya mengambil marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebesar 2%, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata NIM pada bank umum yang berkisar antara 4%-6%. “Kami jaga NPL benar-benar agar turn over cepat karena NIM kami tipis,” ujarnya, belum lama ini. Saat ini, katanya, sekitar 20% kredit disalurkan kepada nasabah mikro dengan ratarata pinjaman sebesar Rp15 juta per orang. Kelompok nasabah ini mendapatkan kredit dengan suku bunga sekitar 6%, dengan sumber dana yang berasal dari sejumlah mitra BPR Pemda yang dijalin melalui program
linkage dengan sejumlah lembaga. Perbamida, misalnya, pada tahun ini dipercaya untuk menyalurkan dana bergulir dari Kementerian Koperasi sebesar Rp300 miliar, meningkat 33% dibandingkan dengan Rp225 miliar penyaluran dana serupa pada tahun lalu. Selain itu, anggota Perbamida juga menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga seperti Australian Agency for International Development (AusAID) dan World Bank untuk menyalurkan dana kredit murah kepada masyarakat. Dalam waktu dekat, Perbamida juga berencana menjalin kerja sama dengan Kementerian BUMN untuk menjalankan program serupa.NT
532/I/BLAS
Layouter: Zohra
FAJA R BALI
Kamis, 13 Februari 2014, Tahun XIV
NASIONAL
Wakili ke Tingkat Nasional, Banyu Poh Dinilai Tim PKK Pusat
Harry: Pelarang Bedah Buku Tan Malaka Mesti Dikenai Sanksi
FB/DOK
DENPASAR-Fajar Bali Tim PKK Pusat melakukan penilaian terhadap Desa Banyu Poh, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng yang mewakili Provinsi Bali pada lomba PKK KB KES 2014, Rabu (12/2). Ketua Tim penilai PKK Pusat, Ny. Susi Soebekti yang didampingi Ketua TP PKK Provinsi Bli, NY.. Ayu Pastika meninjau langsung empat pokja yang terdapat di desa Banyu Poh. Selain itu tim juga meninjau langsung stand posyandu di desa tersebut guna mengetahui perkembangan anak, keberhasilan program KB serta perkembangan angka kematian dari ibu dalam proses melahirkan. Desa Banyu Poh sendiri dalam lomba PKK KB KES Tahun 2014 mewakili Provinsi Bali untuk kategori kabupaten, dimana lomba tersebut diikuti oleh 12 peserta yakni enam kategori kabupaten serta enam kategori kota di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional tahun 2014. Dimana tujuan dari PKK KB KES itu sendiri adalah untuk mempercepat pemberdayaan. Pada kesempatan itu hadir pula Ketua Tim PKK Kabupaten Buleleng Ny. Aries Suradnyana, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman
Ketua Tim PKK Pusat Ny. Susi Soebekti dan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Ayu Pastika saat meninjau pokja di Banyu Poh, Buleleng.
Sutjindra beserta Ny. Wardani Sudtjindra, para camat se kabupaten Buleleng, dan kepala desa se kecamatan Gerokgak. Ayu Pastika dalam kesempatan wawancara seusai penilaian menggungkapkan rasa bangganya atas prestasi Desa Banyu Poh dalam meningkatkan kesadaran KB Kesehatan bagi ibu-ibu di Desa tersebut. Ia berharap ke depannya prestasi ini dapat terus
ditingkatkan lagi. “Kita harapkan dengan keberhasilan KB kesehatan, kesehatan para ibu bisa lebih baik, terlebih dalam menekan angka kematian ibu pada saat melahirkan. Dan dengan jumlah anak yang hanya 2 dalam setiap keluarga akan membuat keluarga lebih sejahtera, sejalan dengan program Bali Mandara ,” ujarnya. Pada kesempatan itu Ny. Ayu Pastika berkesempatan mem-
perkenalkan berbagai kerajinan kabupaten Buleleng seperti alat-alat rumah tangga yang terbuat dari batok kelapa, kamen endek, dan lain-lain, makanan khas Kabupaten Buleleng seperti kripik singkong, jamu jahe, hasil karya ibu-ibu Desa Banyu Poh serta buah-buahan yang dihasilkan dari desa tersebut seperti buah anggur dan buah naga. R-002*
sesi paparan ini, tim bidding Bali sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan maksimal. Untuk meyakinkan tim pusat, Bali telah menyiapkan film berdurasi pendek yang menyajikan gambaran umum kesiapan Bali menjadi tuan rumah PON 2020. Selain menyajikan keindahan alam dan sederetan atlet yang lahir di Pulau Dewata, film juga memberi gambaran tentang infrastruktur yang sudah sangat memadai untuk menunjang pelaksanaan event olah raga nasional, bahkan internasional. Lebih dari itu, Bali juga telah dilengkapi sarana akomodasi yang memadai dan mampu menampung atlet, official dan pendukungnya. Selain memutar film pendek, Gubernur Bali
Made Mangku Pastika juga akan melakukan pemaparan secara langsung kesiapan Bali sebagai tuan rumah PON XX Tahun 2020. Guna menambah nilai tawar, Bali juga menyiapkan lokasi pameran potensi daerah di areal taman budaya. Lokasi pameran tersebut dapat dimanfaatkan oleh seluruh provinsi selama perhelatan PON 2020 berlangsung untuk melakukan ekspose potensi masing-masing. Pada siang harinya, tim diantar juga melakukan peninjauan venue di antaranya GOR Ngurah Rai, Lila Bhuana, Stadion Kompyang Sujana, GOR Praja Raksaka, Kuta Paradiso untuk bowling dan Hotel Grand Hyatt serta BICC sebagai lokasi cabang olah raga tenis lapangan dan
anggar. Pada hari yang sama, peninjauan juga akan dilakukan ke venue yang berlokasi di wilayah Badung, Tabanan dan Jembrana. Sedangkan pada Pada Sabtu (15/2), peninjauan venue dilanjutkan ke wilayah Klungkung, Karangasem. Selain kelengkapan sarana transportasi dan akomodasi yang memadai, Pemprov Bali secara bertahap mulai tahun 2015 juga menyiapkan anggaran sebesar Rp. 1,5 triliun yang dimanfaatkan untuk biaya operasional PON. Lebih dari itu, Pemprov Bali juga merencanakan pembangunan venue baru dan perbaikan sarana prasarana olah raga mulai tahun 2015 dan rampung pada tahun 2019. W-019*
bangga memiliki seorang gubernur yang berasal dari Kabupaten Buleleng, karena menurutnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat selalu tanggap. “Saya merasakan sekali bantuan bapak Gubernur Made Mangku Pastika. Beliau benarbenar gubernurnya rakyat Bali karena selalu tanggap ketika
ada musibah yang menimpa masyarakat”, lanjutnya. Ketut Mira berharap agar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah terus menjalin kerjasama untuk membangun kehidupan masyarakat di Kabupaten Buleleng. Utamanya membantu masyarakat yang sering terkena musibah.
“ S em oga b ap ak gub ernur terus bisa membantu kami yang terkena musibah. Program-program yang pro rakyat sangat kami butuhkan, terutama untuk pengobatan. Program JKBM ini benarbenar sangat bermanfaat bagi kami. Kami dapat beorbat gratis dnegan program ini”, tutupnya. W-008
itu dibangun secara sporadis dan dilakukan secara sembunyisembunyi. Yang paling baru diketahui itu ada di Taman Teso Nilo, Riau dan sebagian ada lagi di Kalimantan,” ungkap Zulkifli. Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono yang juga hadir dalam ICOPE ini mengatakan, pemerintah sangat mendukung pengembangan budidaya kelapa sawit berkelanjutan dengan tidak merusak lingkungan yang ada. Dalam ICOPE ini, seluruh peserta akan berdiskusi membagi praktik terbaik, mengembangkan jejaring serta solusi bagi produksi minyak sawit lestari dan program perlindungan lingkungan, baik di tingkat kajian kebijakan maupun penerapannya di dalam industri.
“Pemerintah sangat mendukung pengembangan sawit berkelanjutan. Namun, jangan sampai pengembangannya ini merusak lingkungan yang ada,” kata Suswono. Chairman Of Steering Committee ICOPE 2014 Daud Dharsono mengungkapkan, sektor perkebunan kelapa sawit memang merupakan kontributor penting bagi kesejahteraan ekonomi dan sosial Indonesia. Namun membeli hasil sawit dari perkebunan nakal sama saja dengan menjadi penadah. “Penghentian pembelian hasil sawit dari perkebunan yang beroperasi di lahan konservasi perlu dilakukan untuk memastikan keberlanjutan fungsi perkebunan kelapa sawit sebagai pilar ekonomi yang
tidak sampai merusak alam,” tegas Daud. ICOPE 2014 ini berlangsung sejak 12 hingga 14 Februari 2014 dengan diikuti sekitar 400 peserta yang terdiri dari para pakar, pengambil kebijakan, pelaku usaha perkebunan, perbankan, akademisi, lembaga swadaya masyarakat yang berasal dari Benua Eropa, Amerika Selatan, Afrika dan Asia. Forum ini merupakan agenda 2 tahunan yang digelar untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan khususnya di Indonesia. Termasuk didalamnya, keselarasan dengan agenda pemerintah Indonesia mendorong kebijakan produksi kelapa sawit lestari yang dibangun seiring pelestarian alam dan kehidupan sosial masyarakat. W-011
dan menjadi penghasilan utama keluarganya. Untuk beralih profesi pun dikatakan sudah tidak mungkin, karena memang tidak punya keahlian lain. Sementara jika menjadi petani, juga tidak ada lahan yang digarap. Praktis, jika tidak melaut Sahab hanya bisa berdiam diri di rumah. “Mau bertani, saya tidak punya sawah, kalau nelayan lainnya ada yang menjadi buruh serabutan,” ungkap Sahab. Sahab juga mengaku, hasil tangkapan ikannya hari ini langsung dijual kepada para pengepul yang sudah menunggu. “Karena tidak ada penampungan, makanya langsung dijual kepengepul. Takutnya keburu busuk. Terkadang harganya anjlok kalau lagi panen ikan, untuk
mengolah sendiri juga tidak memungkinkan. Memang ada sejumlah warga yang mengolah tongkol segar menjadi ikan pindang, yang langsung dijual kepasar-pasar tradisional, namun itu tidak banyak,” ujarnya lagi seraya mengaku, setiap sekali melaut, Sahab harus merogoh kocek lima lembar sepuluh ribuan untuk membeli bensin. Sahab yang juga ketua kelompok Nelayan Inti Samudra ini membeberkan, perhatian pemerintah Karangasem selama ini sudah cukup baik terhadap nelayan. Salah satunya pemberian bantuan kepada kelompok yang dipimpinnya itu. Hanya saja, bantuan tersebut dirasa belum cukup, karena sebagian besar jukung dan mesin nelayan
harus segera diremajakan. “Nelayan disini tidak ada yang memiliki alat pendingin ikan (cold storage), makanya setiap hasil tangkapan langsung dijual ke pengepul. Selain itu juga disini tidak ada industri pengolah ikan, yang mampu membeli hasil tangkapan jika sedang panen,” ucapnya. Selain dijual kepada pengepul ikan, nelayan di Ujung Pesisi ini juga menjual ikan kepada sejumlah pembuat Ikan Tongkol yang dimasak (pindang). Hanya saja, di Ujung Pesisi ini, pembuat ikan tongkol segar menjadi pindang jumlahnya hanya puluhan. Selain itu, untuk mengisi waktu luang, para ibu dan remaja putri juga memiliki kegiatan yang tidak jauh dari kehidupan nelayan. ***
Bali Siap Tunjukkan Keseriusan Jadi Tuan Rumah PON
DARI HALAMAN 1
Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (13/2). Kedatangan tim akan disambut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Ketua Umum KONI Bali dan sejumlah pimpinan SKPD Pemprov Bali. Usai ramah tamah sejenak di ruang VIP Bandara, rombongan diantar menuju kawasan Pecatu guna melakukan peninjauan sejumlah venue di antaranya Stadion Utama Cengkiling, New Kuta Golf Pecatu dan Bukit Timbis. Lanjut pada hari kedua, Jumat (14/2) tim bidding pusat akan menerima paparan Bali untuk menjadi tuan rumah PON 2020 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar. Untuk
Terimakasih Atas Bantuan Pengobatan DARI HALAMAN 1
gram ini. “Dengan adanya program JKBM ini saya sangat merasa terbantu. Terimakasih banyak bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Bali atas programprogramnya”, kata Ketut Mira Rabu (12/2). Ibu berusia 76 itu merasa
Industri Kelapa Sawit Diharap Ikut Jaga Lahan Konservasi DARI HALAMAN 1
terjaga. “Jangan tampung hasil perkebunan sawit yang melakukan pelanggaran. Pasti mereka akan berhenti menanam dan lahan konservasi tetap terjaga,” ujarnya. Zulkifli mengungkapkan, pemerintah tidak lagi akan menempuh jalan kekerasan untuk menindak para pelaku perusak lahan yang dilindungi pemerintah. Dengan tidak membeli hasil dari perusahaan yang membangun perkebunan di lahan konservasi ini, akan memberikan efek jera bagi pelanggar ketentuan. “Kami belum mengetahui secara pasti berapa jumlah perusahaan yang beroperasi di lahan yang seharusnya untuk konservasi. Sebab, perkebunan
11
MALANG-Fajar Bali Harry A Poeze, pengarang buku biografi Tan Malaka empat jilid yang berjudul Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia, menilai, pihak yang melarang acara bedah buku sang revolusioner itu mestinya diberi sanksi oleh Pemerintah Indonesia. “Pihak yang melarang acara bedah buku Tan Malaka itu seharusnya diberi sanksi oleh Pemerintah Indonesia, baik melalui atasannya jika oknum yang melarangnya itu intel polisi,” jelas Harry A Poeze saat ditemui seusai mengisi bedah karangannya di ruang teater Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rabu (12/2). Sebelumnya, acara bedah buku Tan Malaka terpaksa batal digelar di Surabaya. Alasannya, kegiatan tersebut ditentang oleh Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur. Ketua Bidang Nahi Munkar FPI Jawa Timur, KH Dhofir, menilai Tan Malaka adalah tokoh Partai Komunis
Indonesia (PKI). Oleh karena itu, ia menilai bedah buku Tan Malaka lebih baik digelar di kampus karena kampus adalah tempat untuk belajar, dan buku tersebut dapat dikaji secara ilmiah. “Kalau digelar di tempat umum kan sama saja dengan mengajak orang untuk berbuat tidak benar,” kata Dhofir. Sementara itu, Harry menilai, pelarangan buku hasil penelitiannya selama 42 tahun itu melanggar hak asasi manusia (HAM) dan tidak seharusnya terjadi di Indonesia. Selain itu, dia menilai Tan Malaka adalah salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia. “Tan Malaka adalah revolusioner dan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Apa salahnya dibedah,” katanya. Menurutnya, pelarangan bedah buku Tan Malaka oleh polisi dan intel Surabaya karena ada tekanan dari pihak lain. “Pihak intel polisi melarang karena ada tekanan dari pihak lain. Seharusnya atasannya atau Pemerintah Indonesia memberi
Teladan Tan Malaka Sementara itu, acara bedah buku Tan Malaka yang berlangsung di kampus Universitas Brawijaya itu dihadiri ratusan mahasiswa dan para dosen dari berbagai perguruan tinggi di Kota Malang. Peserta terlihat antusias dan serius mendengarkan penjelasan Harry soal perjuangan Tan Malaka di Indonesia. “Sosok Tan Malaka harus menjadi contoh dan teladan bagi generasi muda Indonesia. Semangatnya membela bangsa Indonesia cukup luar biasa,” katanya. Relevansi perjuangan Tan Malaka untuk anak muda saat ini pada sisi komitmen perjuangannya untuk membela bangsa. “Tanpa melihat bahaya dan ia adalah seorang revolusioner yang diburu. Ia seperti Che Guevara,” jelasnya. Harry menilai, untuk mencari sosok Tan Malaka di Indonesia saat ini terbilang sangat sulit. KP
DARI HALAMAN 1
tensifkan pengawasan. “Sebagai langkah antisipasi, kita intensifkan pengawasan. Pengawasan akan dilakukan dengan melibatkan inspektorat,” tegasnya. Di samping itu, Pemprov akan meningkatkan kualitas pendamping. Pendamp-
ing Simantri dan Gerbangsadu diharapkan memahami betul tujuan dan target pencapaian program. Tidak hanya mendampingi, tetapi wajib tahu juga potensi desa dan pemanfaatan dana yang sudah dikucurkan Pemprov Bali. W-019
Berkaca dari pengalaman di tahun sebelumnya, tentu Kadisdikpora menarget agar seluruh peserta UN lulus dengan nilai yang memuaskan. Oleh karena itu, untuk mematangkan persiapan, dirinya akan berkoordinasi dengan Kadisdikpora di Kabupaten/Kota. Dinas Pendidikan di Kabupaten/Kota juga diberikan kebebasan untuk melakukan persiapan, termasuk menyelenggarakan ujian pemantapan tambahan. Pelaksanaan UN pada tanggal 14 April 2014 mendatang juga menjadi kendala bagi Disdikpora Provinsi Bali. Apalagi masih dalam masa-masa pemilihan calon legislatif. Oleh karena itu, seluruh penyelenggara pendidikan di Kabupaten/ Kota diminta untuk menjaga situasi sekolah agar tetap kondusif. Tidak terkecuali, mengawasi anak-anak peserta UN agar
tidak ikut terlena dalam ajang demokrasi tersebut. “Dengan sisa waktu yang ada, dan berdekatan dengan pemilu (pemilihan legislatif ) juga menjadi hambatan kami. Saya harap, sekolah-sekolah menjaga ketertiban sekolah dan anak-anaknya,” harap Kusuma Wardhani. Berdasarkan data di Disdikpora Provinsi Bali, jumlah peserta UN untuk tahun ajaran 2013/2014 bervariasi. Di jenjang SMA/MA diikuti oleh 26. 485 orang siswa, yang terdiri atas jurusan IPA (14.218), jurusan IPS (8.698), serta IPB (3.569). Selanjutnya untuk SMK diikuti oleh 23.957 orang siswa. Selanjutnya, untuk jenjang SMP/Mts diikuti 60.279 orang siswa, dan terakhir sebanyak 70.685 dari jenjang Sekolah Dasar. W-019
papar Sudikerta. Masih berkaitan dengan pembangunan infrastruktur jalan, dalam audiensi dengan Dirjen Binamarga pada Selasa (11/2) lalu, Wagub Sudikerta juga meminta agar Binamarga lebih fokus untuk pengerjaan jalan di Bali. Selama audiensi dengan Kepala Sub Direktorat Informasi dan Komunikasi Dirjen Binamarga, Susalit Alius, Wagub berharap kepada Dirjen Binamarga segera memperbaiki jalan nasional yang rusak dan mempercepat
pembangunan shortcut di Bali. Utamanya untuk kawasan Denpasar - Badung - Gianyar -Karangasem - Buleleng. Wagub Sudikerta yakin, dengan infrastruktur yang memadai pasti akan bisa menyeimbangkan pembangunan ekonomi yang ada di Bali utara dan selatan. “Dengan jalan yang bagus dan jarak tempuh yang cepat akan mempermudah mobilisasi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Bali,” ujarnya. W-019
sanksi,” tegasnya.
BPKP Turun Awasi Simantri dan Gerbangsadu Lebih lanjut ditambahkan, agar tidak banyak program yang digerogoti koruptor, maka Pemprov Bali akan melakukan sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya, dengan mengin-
Sabtu, Didistribusikan ke Kabupaten/Kota DARI HALAMAN 1
ajaran 2013/2014 sama dengan UN dan pemantapan di tahun sebelumnya. Jumlah soal tetap 20 paket dan standar nilainya pun sama. “Proses pengadaan soal sedang berjalan, rencananya Sabtu tanggal 15 ini soal serentak akan didistribusikan ke Kabupaten/Kota. Paket soal juga sama tetap 20 paket,” jelasnya. Pemantapan UN ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata kepada para siswa mengenai situasi serta cara mengerjakan soal UN. Disdikpora ingin memberikan persiapan sedini mungkin kepada siswa sebelum menempuh UN yang sebenarnya. Tak hanya para siswa, sekolah serta para guru sebagai penyelenggara pendidikan pun turut dipersiapkan.
Pemprov Anggarkan Rp 178 Miliar untuk Jalan Rusak DARI HALAMAN 1
persen ruas jalan dapat diperbaiki. Sedangkan sisanya akan dianggarkan kembali di tahun 2015 mendatang. “Ya betul, tahun ini kan kita tahu sebagai tahun pergantian musim, sehebat apapun pembangunan, kalau alam menghendaki rusak pasti akan rusak, tapi sekarang apa tugas kita? Tahun 2014 kita tingkatkan lagi, kita sudah anggarkan tinggal tunggu realisasinya, nanti tahun 2015 kan sudah bagus lagi,”
Panen Melimpah, Tapi Kadang Busuk Karena Tak Punya Cold Storage DARI HALAMAN 1
Sahab yang saat itu ditemani oleh tiga orang anaknya menceritakan, warga dusun Ujung Pesisi ini sebagian besar menggantungkan hidupnya dari hasil melaut. Suka–duka menjadi nelayan pun telah dilaluinya. Bahkan tak jarang, hasil tangkapan yang didapat tidak sebanyak yang sekarang. Malah terkadang sering tidak mendapat hasil, sehingga Sahab pun merugi. “Tumben dari tiga bulan ini, sejak tiga hari lalu nelayan di sini (Ujung Pesisi-Red) panen Ikan Tongkol. Sebelumnya hasil tangkapan saya sedikit,” ujar Sahab. Diceritakan juga, kehidupan sebagai nelayan memang telah dilaluinya sejak masih muda
026/VI/FB/MHM
Layouter: Kasturie
POLITIK
Suarjana, Caleg yang Prihatin
FB/sumerta
BANGLI-Fajar Bali I Ketut Suarjana, S.Sos, Caleg Kabupaten Bangli Dapil BangliTembuku dari PKP Indonesia ini asal Desa Tamanbali, Bangli. Dia kini hadir meramaikan Pileg 2014. Pensiunan pejabat di Pemerintah Kota Denpasar ini masuk sebagai pendatang baru di dunia politik, meski usia sudah cukup tua. Ketuaan usia Suarjana, meI Ketut Suarjana mang tak berarti tua segalanya. Tetapi dia masih berjiwa muda dan energik, selain memiliki kepedulian. Ketika ditanya motivasi dirinya menjadi Caleg (Caleg Provinsi Bali, nomor urut 2) dia justeru banyak bicara soal Bangli. Dia mengaku prihatin dengan Kabupaten Bangli yang seakan tertinggal dalam banyak hal ketimbang kabupaten lainnya. Potensi Bangli diakui cukup besar. SDM juga cukup lumayan. Tetapi kondisi Bangli seperti yang sekarang tak lepas dari kebijakan pemerintah. Maksud dia, kebijakan soal otonomi daerah yang dia nilai bagi Bangli belum pantas untuk diotonomikan. ”Kondisi Bangli yang sekarang tak lepas dari soal kebijakan, “ujar Suarjana. Maka ketika dia bisa duduk di kursi DPRD Bali, dia berjanji bakal menyuarakan soal otonomi khusus Bali. ”Kami sih ingin perjuangkan otonomi khusus Bali, “ujarnya. Dengan Otsus Bali, katanya, akan berdampak positif bagi kabupaten, sekaligus Kabupaten Bangli. Bangli kata dia pantas dikembangkan di sektor pertanian (pertanian dalam arti luas), kalau tak bisa berbuat banyak dibidang pariwisata. Sektor perikanan misalnya, dia melihat potensi Danau Batur agar dikembangkan optimal. hingga Bangli bisa memperoduksi ikan—terutama ikan nila gilf yang memiliki kualitas baik. Untuk pembenihan, petani di Bangli selatan agar dipacu untuk pembenihan. Sedangkan pembesaran nya dilakukan di Danau Batur. Suarjana inginkan Pemkab Bangli punya konsep yang jelas dalam hal pengelolaan pertanian di Bangli. Dibutuhkan adanya proteksi kepada petani dan pemerintah berperan sebagai fasilitator. Dari produksi sampai di pemasaran, pemerintah ambil peran. ”Kalau dengan keseriusan, kami yakin bisa, tapi memang butuh waktu lama, “ujar Suarjana sembari menyambut positif Perusda Bangli yang terwujud, bakal menangani bidang pertanian, selain bidang lainnya. W-002
Galang Massa, Anang Nyanyi Dangdut di Jember
JEMBER-Fajar Bali Penyanyi Anang H e r m a n s ya h m u l a i menggalang dukungan di daerah kelahirannya, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ditemani istrinya, penyanyi Ashanty, dia menyambangi Rumah Sakit Bina Sehat Jember pada pukul 07.00 WIB, Rabu (12/2). Di sana, calon legislatif dari Partai Amanat Nasional ini memimpin senam massal yang diikuti ratusan FB/IST Anang Hermansyah orang. Membawakan lagu dangdut berjudul Oplosan yang liriknya diganti dengan enam langkah panduan mencuci tangan, pasangan ini bersemangat memimpin senam. “Saya tidak kampanye. Saya ke sini diundang ikut acara ini,” ujar Anang. Dalam pemilihan umum legislatif 9 April nanti, Anang menempati urutan nomor 1 untuk daerah pemilihan Jawa Timur IV yang meliputi Kabupaten Jember dan Lumajang. Setelah mengikuti senam, Anang dan rombongan yang mengiringinya menuju Rumah Sakit Jember Klinik. Di sana, pasangan penyanyi itu disambut kakak kandung Anang yang juga salah satu pimpinan rumah sakit itu, dr Burhansyah. Anang meminta staf rumah sakit menggunakan hak pilihnya dalam pemilu nanti. “Jangan golput. Jangan pilih saya kalau memang tidak mau. Yang penting jangan golput,” katanya. Dari RS Jember Klinik, Anang menuju Lembaga Pemasyarakat kelas II A Jember. Di sana, Anang-Ashanty menyapa para tahanan dan narapidana lalu bernanyi. Seperti di RS Jember Klinik, Anang juga meminta para tahanan dan narapidana menggunakan hak pilihnya. “Saya mungkin bukan orang yang tepat Anda pilih, tapi saya berikhtiar untuk ikut membangun Indonesia. Terserah Anda pilih siapa saja yang Anda yakini baik, yang Anda kenal,” ujarnya. Dari LP, Anang dan Ashanty mengunjungi kompleks PT Mitra Tani, produsen kedelai Edamame. “Ini kunjungan silaturrahmi, bukan safari politik, kok,” ujar Arum Sabil, seorang pengusaha Jember yang mengawal pasangan selebriti itu. TP
Anggaran Pilwabup Potensi Jadi Temuan BPK Prof Subawa: Harus Ada Pertanggungjawaban Dewan
Polemik Pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) Badung mulai merembet kemana-mana. Tak hanya prosesnya yang bermasalah, kini anggaran yang digunakan pun mulai dipersoalkan. Sampai saat ini, berapa anggaran yang dihabiskan saat Pilwabup 8 Januari 2014 lalu belum terungkap. Bahkan, Sekretaris DPRD (Sekwan) Badung I Made Wira Dharmajaya pun tak bisa menjelaskan secara gamblang mengenai total anggaran yang terbuang akibat gagalnya pelaksanaan rapat paripurna Pilwabup Badung.
DPRD Badung kini mendapat sorotan masyarakat, karena gagal melaksanakan pemilihan Wakil Bupati. Pertanggungjawaban anggaran Pilwabup pun dipertanyakan.
MANGUPURA-Fajar Bali Sejumlah kalangan pun menilai anggaran Pilwabup berpotensi menjadi temuan BPK. Ahli hukum tata negara yang juga Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof. Dr. Made Subawa, SH.,MS., yang dikonfirmasi Rabu (12/2) kemarin, mempertanyakan masalah anggaran Pilwabup Badung. Pasalnya, penganggaran rapat paripurna Pilwabup 8 Januari 2014 lalu tidak dimasukkan dalam nomenklatur khusus APBD Badung. Padahal kegiatan tersebut sangat penting baik bagi lembaga pemerintahan maupun masyarakat. “Semestinya, Pilwabup Badung punya alokasi anggaran khusus karena harus ada pertanggung-jawabannya. Logikanya, pelaksanaan Pilwabup harus melalui perencanaan matang. Jadi tidak boleh ada kesan Pilwabup merupakan kegiatan mendadak,” ujarnya.
yang digunakan untuk Pilwabup Badung berpotensi akan menjadi temuan BPK. “Kemungkinan bisa saja menjadi temuan BPK nantinya kalau tidak segera ditindak-lanjuti,” ujarnya. Selain masalah anggaran, Prof Subawa juga mempertanyakan soal gagalnya dewan Badung dalam melaksanakan berbagai rapat terkait Pilwabup. Dia menilai, kegagalan dewan tersebut tidak bisa diindahkan begitu saja, sebab masalah inipun harus ada pertanggung-jawabannya kepada rakyat. Sebelumnya, Sekwan Badung Made Wira Dharmajaya yang dikonfirmasi tidak bisa membeberkan total anggaran dalam Pilwabup 8 januari 2014 lalu. Dia berdalih, anggarannya masih dalam proses penghitungan. “Seberapa yang terpakai saat itu, kami masih dalam proses penghitungan,” katanya. Wira Dharmajaya memban-
Prof Subawa menegaskan, tidak adanya nomenklatur khusus alokasi dana Pilwabup akan menimbulkan pertanyaan dari mana asal uang tersebut. Penggunaannya pun akan sulit dipertangungjawabkan. “Ini nanti harus ada pertanggungjawabannya. Kalau seperti ini kan seolah mendadak dan tanpa perencanaan matang,” katanya. Apakah ada indikasi anggaran Pilwabup sengaja dipecah untuk menghindari proses pelelangan kegiatan? Prof Subawa enggan mengomentarinya. Dia hanya menegaskan, kemungkinan ada alasan taktis yang dijadikan dasar bagi Sekretariat DPRD Badung untuk tidak memasukkan Pilwabup dalam nomenklatur khusus di APBD. Menurut Prof Subawa, tidak adanya nomenklatur khusus penganggaran Pilwabup menunjukkaaan ketidakcermatan dalam penganggaran. Bahkan dia pun menyatakan, anggaran
Tim Yustisi Berangus Alat Peraga Kampanye
Penertiban alat peraga kampanye di Jalan Puputan Semarapura oleh Tim Yustisi Klungkung.
SEMARAPURA-Fajar Bali Untuk beberapa kalinya, Tim Yustisi Klungkung bersama KPUD Klungkung dan Panwaslu Klungkung menertibkan alat peraga kampanye Pileg yang pemasangan dianggap melanggar ketentuan. Bahkan operasi kali ini disebut mendapatkan hasil yang lebih banyak dari penertiban sepekan sebelumnya. Sedangkan penertiban, Rabu (12/2) kemarin difokuskan untuk menertibkan pelanggaran alat peraga yang berada di fasilitas umum. Penertiban pertama dimulai
FB/sarjana
politisi
Kamis, 13 Februari 2014, Tahun XIV
FB/dok
12
FAJA R BALI
di Jalan Puputan Klungkung, pada lokasi ini Tim Yustisi memberangus 8 bendera, 8 spanduk dan 3 bendera. Di kawasan Terminal Semarapura berhasil memberangus sebuah bendera, 2 spanduk dan 1 bendera besar. Untuk kawasan selatan terminal didapat sebuah baliho besar. Sehabis memberangus di kawasan terminal, Tim Yustisi berangkat ke Jalan Raya Takmung. Pada lokasi ini didapat 14 bendera, 16 spanduk dan 3 baliho. Dilanjutkan pemberangusan ke Pagutan dan didapar 6 spanduk, 2 baliho dan 10 bendera. Pada penert-
iban terakhirnya dilaksanakan di By Pass IB Mantra dengan mendapatkan 5 spanduk dan sebuah baliho. Kasatpol PP Klungkung, Nyoman Sucitra menjelaskan terdapat sekitar 60 pelanggaran. Ketika ditanya masih ada beberapa yang tercecer, Sucitra menjelaskan bahwa dalam penertiban selanjutkan akan diambil atau diturunkan. “Yang tercecer bukannya tidak melanggar, kami mengalami keterbatasan waktu dan personil, dalam waktu dekat kami akan tertibkan yang tercecer,” jelas Sucitra. Diakui juga oleh Kasatpol PP bahwa sampai saat Rabu kemarin sudah mendapatka tujuh kali rekomendasi dari Panwaslu terkait penertiban pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye. Anehnya pula, alat peraga yang dikumpulkan tersebut ditaruh sembarang di areal parkir depan Kantor Satpol PP Klungkung. “Kan maklum, kami tidak memiliki gudang, kalau sampai minggu tenang Pileg tidak diambil, maka akan kami musnahkan,” tutup Sucitra.W-010
tah jika disebut menutup-nutupi jumlah anggaran yang digunakan. Dia menjelaskan, untuk masalah anggaran rumah tangga dewan semuanya sudah terpasang di APBD 2014. Artinya tidak ada anggaran khusus untuk rapat-rapat terkait Pilwabup seperti paripurna intern, rapat pembentukan panlih dan rapat paripurna Pilwabup. Anggaran terkait PAW Wabup hanya ada untuk pelantikan yakni senilai Rp 155 juta. Sementara itu di lain pihak, petinggi Golkar Badung akan kembali mempertanyakan kejelasan batas akhir pelantikan wabup 5 Februari 201 seperti yang tercantum dalam surat Bupati Badung yang dikirim ke DPRD Badung. Pasalnya Golkar memiliki persepsi yang berbeda dengan Bupati Gde Agung, perihal batas akhir atau dealine pelantikan wabup definitif. Ketua DPD Golkar Badung I Ketut Suiasa, Rabu (12/2)
menjelaskan, pihaknya berpandangan tanggal 5 Februari bukanlah batas akhir. Karena secara de facto dan de jure jabatan wabup kosong sejak I Ketut Sudikerta dilantik menjadi wakil gubernur (wagub). “Sisa jabatan wakil bupati jika dihitung sejak pelantikan I Ketut Sudikerta menjadi wakil gubernur, lebih dari 18 bulan, sehingga posisi wabup kapan pun bisa diisi sampai dengan sebelum 5 Agustus 2015, yaitu masa jabatan AA Gde Agung,”terang Suiasa. Maka, untuk memperjelas hal ini, dalam waktu dekat pihaknya segera berkoordinasi langsung dengan Bupati Gde Agung. Sementara itu, hari Jumat (14/2) besok, rencananya Bupati Badung beserta tim verifikasi wabup akan diterima Kemendagri terkait penjelasan tindak lanjut pengisian wabup yang belum terpenuhi setelah batas waktu pelantikan wabup 5 Februari. W-006
KPU dan Panwaslu Diminta Lebih Garang
TABANAN–Fajar Bali Proses pemilu 2014 sedang berjalan, untuk itu pihak penyelenggara KPU maupun Panwaslu diminta lebih garang. Selain lebih garang, KPU dan Panwaslu diwanti-wanti agar tetap menjaga netralitas. Hal itu dilontarkan oleh mantan anggota KPU Tabanan I Wayan Madra Suartana. Menurut Madra, masih adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan para peserta pemilu terkesan dibiarkan oleh KPU dan Panwaslu. Salah satu contoh riil yang ditemukanya, banyak masih berterbaran baliho caleg berdiri terutama di daerah yang steril pemasangan atribut partai maupun baliho. “Tidak hanya di perkotaan, di desa pun banyak gambar dan alat praga yang dipasang sembarangan,” jelas Madra. Termasuk di jalan By Pass Soekarno, masih banyak juga gambar caleg maupun DPD yang dipasang sepanjang jalan tersebut. Selain itu, kata Madra penyelenggara KPU dan Panwaslu diingatkan agar bekerja hati-hati dan tidak sembrono serta menjaga netralitas. “Jangan terulang lagi kasus video anggota KPU dan PPK yang sempat menghebohkan itu,” jelasnya. Ia yang telah 10 tahun berkiprah di dunia penyelenggara pemilu, sangat paham tugas dan fungsi penyelenggara pemilu. “Jadi penyelenggara tidak boleh menjadi tim sukses caleg maupun partai mana pun,” tandasnya. Karena ia menengarai ada indikasi penyelenggara secara sembunyi sembunyi merapat ke salah satu caleg atau partai politik. Madra juga mengapresiasi kinerja aparat keamanan terutama pihak kepolisian yang dengan tegas menindak pelaku yang diduga melakukan tindakan yang bisa menyulut ketidaknyamanan selama proses pemilu berlangsung. “Saya mengapresiasi Kapolres Tabanan Bapak Dekananto yang meminta penyelenggara pemilu baik itu KPU maupun Panwaslu kalau ada pelanggaran sekecil apapun harus ditangani dan dituntaskan,” jelas Madra. W-004
Ketika Tokoh Puri di Kecamatan Ubud Bertarung Rebut Kursi DPRD Provinsi Bali
GIANYAR-Fajar Bali Bertarungnya empat tokoh puri di wilayah Kecamatan Ubud untuk merebut kursi DPRD Provinsi Bali yakni Cokorda Budi Suryawan (Partai Golkar), Cokorda Raka Kertiyasa (Golkar), Cokorda Anom Asmara Putra (Partai Demokrat) dan Cokorda Putra Nindia (Partai Gerindra) memberikan warna baru bagi perkembangan politik Puri yang saat ini menjadi sentral pariwisata Bali tersebut. Empat tokoh sentral keluarga besar Puri di Kecamatan Ubud yakni Cokorda Budi Suryawan (Puri Ubud), Cokorda Raka Kertiyasa (Puri Ubud), Cokorda Asmara Putra Sukawati (Puri Kantor, Ubud), Cokorda Putra
Nindia (Puri Peliatan, Ubud) menjadi fenomena menarik dalam Pemilu Legislatif yang digelar 9 April 2004 mendatang. Bagaimapun juga ditengah maraknya persaingan, keempat tokoh Puri masih mendapatkan tempat di hati masyarakat serta mampu mengubah situasi dan kondisi politik di Kabupaten Gianyar yang dijuluk kota seni dan budaya itu. Apalagi masing – masing calon legislatif sudah tak asing lagi di Kabupaten Gianyar. Namun, perlu disadari majunya keempat calon dari Puri di Kecamatan Ubud ini sangat dilematis karena persaingan di luar Puri sangatlah ketat. Hal ini sudah barang tentu menjadi cambuk bagi “perang” diinter-
FB/artayasa
Siap Kalah dan Menang, Etika Politik Tetap Dijaga
FB/dok
FB/dok
Cokorda Raka Kertiyasa (Cok Ibah)
Cokorda Budi Suryawan
Cokorda Putra Nindia
nal Puri tersebut dalam meraih dukungan ditengah –tengah masyarakat. “Ya inilah pendidikan politik, simbolis Puri harus tetap dijaga, namun etika politik mesti
dikedepankan,” kata Cokorda Raka Kertiyasa, salah seorang Calon Legislatif tingkat Provinsi dari Partai Golkar, Rabu. Ia mengakui persaingan dinternal Puri di Kecamatan
Ubud sangat memberikan warna bagi perkembangan politik dan arti demokrasi di Kabupaten Gianyar. Namun, pemilik Hotel Ibah Ubud itu tetap menghormati saudara-saudaranya yang
maju merebutkan kursi DPRD Bali. “Saya sudah siap dan menang, dan saya sangat menghormati demokrasi ini, inilah sesungguhnya politik yang objektif, ” jelasnya. Dan dari deretan calon tersebut, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk memilih yang terbaik. Tetapi kalau gara-gara tokoh puri maju merebutkan kursi DPRD namun membuat perpecahan ditengah–tengah masyarakat, pihaknya meminta untuk tidak memilih dirinya. “Jangan pilih saya, kalau hadir hanya untuk membuat resah masyarakat,” katanya. Namun, mantan Ketua DPD Partai Golkar Gianyar ini me-
minta kepada pendukungnya untuk tidak memilih, karena hal itu berdampak tidak baik kepada demokrasi. “Ketimbang golput, lebih baik ada pilihan,” kata Cok Ibah ketika ditemui di Restauran Bale Udang, Ubud yang memiliki misi membangun pendidikan politik yang baik dikalangan masyarakat. Sebagaimana dengan Cokorda Raka Kertiyasa atau Cok Ibah, Cokorda Budi Suryawan dan Cokorda Putra Nindya pun berharap pemilihan umum mendatang berjalan aman, tertib dan tidak merusak persaudaraan atau pesemetonan. Untuk itu etika politik harus tetap dijaga baik oleh calon legislator sendiri atau masyarakat pemilih.W-005 Layouter: Wiadnyana