FAJAR BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Harga Eceran: Rp 3.000,-
KHUSUS UNTUK AVANZA
FREE
MAINTENANCE 1 TAHUN
13 September 2014
560/IX/RON
Selamat Pagi
Pak Gubernur Suksma, Sudah Dibantu Bedah Rumah
Warga Tuntut Penadah Pratima Dideportasi Dewan Tuding Disbud Bali Lelet, SK Tim Verifikasi Ngadat
ADALAH Ni Nengah Mudiasih (53), salah satu warga miskin di Desa Belimbing,Kecamatan Pupuan, Tabanan yang mendapatkan bantuan bedah rumah dari FB/DONY Ni Ngh. Mudiasih provinsi. Kini proyek tersebut tengah dikerjakan dan sudah selesai sekitar 35 persen. “Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Gubernur Bali, karena telah
Anggota DPRD Bali, Jumat (12/9) kemarin menepati janji. Rapat khusus terkait pratima tadahan Roberto Gamba yang kini tersimpan di Museum Bali digelar. Rapat kali ini spesial, lantaran menghadirkan Kapolda Bali Irjen Pol Benny Mokalu, Ketua PHDI Bali, Ketua MUDP,Dinas Kebudayaan, dan pejabat terkait lainnya. DENPASAR-Fajar Bali Pertemuan yang dilangsungkan di ruang rapat gabungan DPRD Bali itu berjalan alot. Perwakilan Ormas menumpah kekecewaan dan sakit hati
ke hal. 11
Pesan Inspiratif Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang. Soekarno
FB/DOK
Seni Lukis Klasik Bali, Warisan Budaya Genius Berkerakter
Tidak Mudah, Seni Lukis Klasik Bali Jadi WBD
(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)
Total Keseluruhan
Rp
ke hal. 11
Roberto Gamba, penadah pratime (barang yang disakralkan Umat Hindu) saat menjadi tahanan Mapolda Bali. Roberto asal Itali ini kini masih bebas beraktivitas di Bali. Untuk itu sejumlah ormas mendesaknya agar dia dideportasi.
DOMPET Dana Punia UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor: 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih. Penerbit
mereka lantaran kasus Roberto Gamba dinilai berjalan lambat. Bahkan, hingga pria Itali tersebut berniat untuk memboyong barang-barang hasil tadahan-
FB/SARJANA
Maestro Nyoman Gunarsa mengundang tokoh seni dan budayawan untuk membahas dan menyempurnakan Seni Lukis Klasik Bali untuk meraih WBD.
SEMARAPURA-Fajar Bali Untuk menyempurnakan gagasan Nyoman Gunarsa dan pemerhati budaya lainnya menjadikan seni lukis klasik Bali meraih warisan budaya dunia (WBD), Sang maestro Nyoman Gunarsa, Jumat (12/9) kemarin mengundang tokoh seni dan budayawan termasuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membahas masalah ini. Seminar bertajuk ‘Seni Lukis Klasik Bali, Warisan Budaya Denius Berkerakter’ ini juga mengundang ke hal. 11
Wagub Sudikerta Ingatkan Budaya Olahraga
111,718,000 026/VI/W-020
DENPASAR-Fajar Bali Di tengah hiruk pikuk dan budaya sibuk warga kota, olahraga mendadak jadi aktivitas langka dan mahal. Apalagi ruang terbuka sekadar untuk menggerakkan otot kian menyempit. Berlahan berganti rupa menjadi beton atau lahan parkir kendaraan mewah. Berkaca
dari kondisi tersebut, Jumat (12/9) kemarin Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta beserta jajaran SKPD bersenam ria di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar. Kegiatan olahraga massal kemarin, rupaya bukan olahraga biasa. Melainkan ke hal. 11
014/VI/KTR
Rona Olga Lydia
Si Awet Langsing BENTUK tubuh model dan presenter Olga Lydia (37) selama 14 tahun terakhir nyaris tak berubah. Si pemilik tinggi tubuh 170 sentimeter itu semampai dengan berat badan 51 kilogram. Sejak mengawali karier di awal tahun 2000-an hingga sekarang, ukuran celananya tetap 25. Bagaimana ia bisa mempertahankan kondisi badannya? FB/IST ”Lewat insting aja. Aku makan semua makanan. Kalau ketika mencoba baju, aku merasa baju itu kegedean, berarti berat badanku turun. Aku harus makan banyak. Dua-tiga hari sudah kembali ke berat semula,” ujarnya pekan lalu, di Jakarta. Begitu pula sebaliknya. Apabila tubuhnya merasa kurang
ke hal. 11
562/IX/RON
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METRO KOTA
2 Bandar Togel Ditangkap di Jember DENPASAR-Fajar Bali Jajaran Unit V Sat Reskrim Polresta Denpasar menangkap Bandar togel berinisial RB dirumahnya di Jember, Jawa Timur, pada Kamis (11/9) lalu. Polisi mengamankan barang bukti diantaranya uang dan kartu ATM. Tersangka RB diketahui jaringan togel untuk wilayah JawaBali. Tersangka RB ini sudah diburu sejak lama. Demikian ditegaskan Kasat Reskrim Polresta Denpasar AKP I Nengah Sadiarta, didampingi Kanit V AKP Adiguna, Jumat (12/9) siang, AKP Sadiarta mengatakan, tersangka RB ditangkap atas pengakuan tersangka GM pengepul togel yang ditangkap pada Senin (8/9) lalu. Selanjutnya Polisi kembali menangkap pengecernya berinisial WIS yang beroperasi di sebuah Hotel di Kuta. Dia pun langsung diciduk polisi pada Selasa (9/9) lalu. “Tersangka pemilik kantin disebuah hotel dan berjualan togel disana, bebernya. Dari pengakuan tersangka Wis inilah petugas melacak keberadaan tersangka RB di Jember Jawa Timur dan langsung ditangkap. R-005
Mantan Karyawan Pabrik Curi Mesin Diesel
DENPASAR-Fajar Bali Tidak punya uang untuk biaya kebutuhan sehari-hari, Wawan Kusetiawan (39) nekat mencuri tiga mesin diesel di pabrik batako di Jl Cokroaminoto, Ubung, Denpasar. Tersangka Wawan yang ngekos di Banjar Tindih, Kapal, Mengwi, Badung ini mencuri mesim diesel sebanyak 3 kali, televisi dan arco (gerobak dorong) dengan harga mencapai Rp 20 juta. Kasus pencurian ini dilaporkan pemilik pabrik batako, I Putu Agus Edi Saputra (24) ke Polsek Denpasar Barat. Korban melaporkan bahwa pabriknya kecurian tiga mesin diesel dan satu unit televisi Polytron, pada Senin (8/9) lalu. Jajaran Polsek Denbar dipimpin Kanit Reskrim AKP Agus Prihandinika melakukan penyelidikan. Hasil informasi dilapangan, beberapa saksi mengatakan melihat Wawan yang merupakan mantan karyawan pabrik, mondar-mandir di depan pabrik. “Kami tangkap pelaku di kosannya di Banjar Tindih, Kapal dan menangkapnya, pada Rabu (10/9) lalu. Dia ini mantan pekerja disana,”jelas Kapolsek Kuta Kompol Joni Antara Putra. Setelah diperiksa, tersangka Wawan mengakui perbuatannya dan sudah mencuri sebanyak 3 kali. Pertama pada pertengahan Agustus 2014 lalu mencuri Televisi, kedua September lalu mencuri satu unit mesin diesel. Terakhir, Senin (8/9) lalu mengambil dua mesin diesel dan arco. “Modus yang digunankan mengambil mesin dan membawa dengan kereta dorong. Sesampainya di pinggir jalan, mesin itu diangkutnya menggunakan motor menuju tempat kosnya. “Rata-rata askinya itu dilakukan pada malam dan dini hari,” terang perwira yang baru saja pendidikan kejuruan ini Tersangka asal Cilacap Jawa Tengah ini mengaku mencuri karena butuh uang untuk biaya istri dan empat anaknya. Mesin diesel dijual tersangka dengan harga Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu perunit ke tukang loak. Sementara televis belum sempat dijualnya karena kerburu ditangkap polisi. R-005
FAJA R BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Hina Kesucian Pura Batur, Pemilik Account FB Dipolisikan DENPASAR-Fajar Bali Dituding menghina kesucian Pura Batur, Bangli hingga menyeret nama Menteri ESDM Jero Wacik, dalam sebuah ocehan di media social Facebook (FB), pemilik account FB dilaporkan ke Polda Bali oleh Desa Pekraman Batur, Kintamani, Bangli, Jumat (12/9) kemarin. Dalam pengamatan Fajar Bali dilapangan, puluhan warga Desa Pekraman Batur mendatangi Polda Bali sekitar pukul 10.00 Wita, dipimpin langsung Jero Gede Batur, Kasenoman, Guru Wayan Korlat dan Mekel Batur Selatan, Tengah dan Utara. Menurut juru bicara Desa Pekraman Batur, Wayan Absir, kedatangan warga Desa ini untuk melaporkan pemilik account Facebook, Puniadi Makmurtama yang dituding melecehkan dan mencemarkan nama baik Pura Batur. Akibat dari account yang dibuat pada 5 September lalu, nama Desa Pekraman Batur tercemar. “Account itu berisi kalimat ‘Pura Batur tu juga pura hasil kecurangan, jelasnya. Ada sekitar 4 pura asli disekitar pura batur yang dibuatkan pelinggih (persimpangan) di pura Batur, pura terbesar adalah Pura Ulundanu
Batur yang berlokasi di ujung utara danau Batur di Songan, kemudian ada pura Tuluk Biyu dipuncak gunung Abang, Pura
Penulisan dan Pura Pasek Kayuselem. Masih dalam penulisannya, si penulis account juga mengaku
merasa heran mengapa orang berbondong bondong sembahyang ke Pura Batur, di dalam hati jadi berpikir kapan ya pura
Besakih dan Uluwatu dibuatkan juga disana. Untuk rekan2 Metro Bali, saya mengingatkan pura Batur itu Pura KECURANGAN hasil KELICIKAN orang2 Batur, tetangga Jero Wacik’. Sementara, Absir mengatakan kata-kata Pura Batur itu sebagai ‘Pura kecurangan hasil kelicikan orang-orang Batur, tetangga Jero Wacik’ inilah yang dipermasalahkan. “Kami merasa tidak nyaman karena dianggap orang curang dan licik,” jelas Absir. Selain itu, kata-kata yang menyebut nama Jero Wacik juga menjadi salah satu pertimbangan laporan ini. Namun ketika didesak kaitan antara kasus ini dengan mantan Mentero ESDM yang menjadi tersangka korupsi ini, Absir enggan meneruskannya. “Lebih baik jangan masuk ke Jero Wacik,” lanjutnya. Kasus ini terpaksa dilaporkan ke Polda Bali setelah pihak Desa Pekaraman Batur sudah tiga kali melakukan pertemuan. Dalam pertemuan terakhir pada 9 September lalu inilah diputuskan untuk melaporkan kasus ini ke kepolisian. Pihak Desa Pekraman sudah membentuk tim beranggotakan 19 orang termasuk pengacara. R-005
DENPASAR-Fajar Bali Nasib apes dialami seorang pria bernama Iwan Wahyudi (24). Sebab, hanya gara-gara kedapatan menyimpan sabusabu seberat 0,2 gram bruto atau 0.1 gram netto, dia harus mendekam dalam penjara. Bahkan jaksa penuntut umum (JPU) Citra Maya Sari pada persidangan beberapa waktu lalu, dihadapan majelis Hakim pimpinan Hadi Masruri menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama 2 tahun. Jaksa menyatakan sependapat, terdakwa yang beralamat di Jalan Akasia Gg Buaji Asri No. 6 Denpasar itu terbuksi sebagai penyalah-
guna narkotika. "Memohon kepada majelis hakim untuk menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 2 tahun,"demikian kata jaksa yang bertugas di Kejari Denpasar itu. Terhadap terdakwa tidak dikenakan denda karena terdakwa hanya terbukti melanggar Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI. No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Atas tuntutan itu, terdakwa hanya bisa tertunduk sembari mengganguk saat hakim Hadi Masruri kembali mengingatkan tuntutan jaksa yang sudah dibacakan dimuka sidang itu. Terdakwa dalam amar tun-
tutan juga sudah mengaku bersalah bahkan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatanya. Sementara untuk memutus perkara ini, majelis hakim harus menuda hingga pekan depan. S e b a ga i m a n a te r t u a n g dalam surat tuntan jaksa, terdakwa ditangkap polisi pada 8 Mei 2014 silam di Jalan Pulau Moyo Gg Telkom XV No. 16 Denpasar. Penangkapan terdakwa berawal dari adanya informasi dari masyarakat
bahwa terdakwa memiliki narkotika. Atas informasi itu petugas langsung melakukan penyelidikan. Dan ternyata benar adanya, saat polisi menanyakan kepada terdakwa apakah terdakwa memiliki narkoba, terdakwa langsung berjalan menuju wastafel dan mengambil 1 plastik clip yang didalamnya berisi kristal bening yang diduga sabu yang setelah ditimbang beratnya adalah 0,2 gram bruto atau
0,1 gram netto. " S e te l a h i t u d i l a ku ka n p en g gel eda ha n da n ditemukan 1 pipa kaca, dan satu buah koreka apa yang ditemukan dibawah wastafel,"jelas jaksa Maya. Tapi saat dilakukan penggeledahan ditubuh terdakwa, petugas tidak menemukan apa-apa. Namun saat dilakukan pengujian laboratorium terhadap urine dan darah terdakwa, tidak mengandung sediaan narkotika. W-007
DENPASAR-Fajar Bali Kasus pembunuhan yang menimpa seorang bule Amerika bernama Paul Robb Latourell, nampaknya makin menarik saja. Bahkan pada persidangan lalu, dua saksi yang dihadirkan dihadapan majelis Hakim pimpinan Aanak Agung Wirakanta itu sempat dibantu oleh terdakwa, Multazam Aulawi. Salah satunya adalah saksi Ni Kadek Mertiasih. Didepan sidang, saksi yang sudah tidak muda lagi itu mengatakan pernah dipinjamkan uang senilai Rp 5 juta oleh terdakwa. Dikatakan saksi, terdakwa meminjamkan uang kepada karena terdakwa merasa kasian dengan saksi. "Waktu itu terdakwa mendegar ketika saya mengeluh tidak punya uang. Saya mengeluh kepada salah satu teman anak saya," kata saksi. Uang yang dipinjamkan terdakwa kepada saksi, akhirnya dijadikan modal usaha. "Apakah saksi bertanya kepada terdakwa soal dari mana terdakwa dapat uang itu," tanya hakim. "Katanya dari saudaranya yang ada di Lombok," kata saksi menjawab pertanyaan hakim. Saksi sendiri mengakui tidak teralu mengenal terdakwa. Artinya, bagaimana kehidupan terdakwa sehari-
hari, saksi memang tidak tahu. "Yang saya tahu terdakwa juga ngekos di Bali. Dan terdakwa adalah teman anak saya," kata saksi lagi. Sementara putra saksi Mertiasih, yaitu Hariyono alias Yono juga dihadirkan sebagai saksi. Dihadapan hakim, saksi mengaku memang sempat heran melihat terdakwa yang tiba-tiba membeli banyak barang, seperti HP, salon dan juga motor. "Saya sempat tanya dapat uang dari mana, tapi terdakwa diam saja. Terdakwa hanya menjawab tidak lama lagi akan membeli televisi,"kata saksi Yono. Usai sidang, jaksa penuntut umum IGN Widana mengatakan, patut diduga bahwa barang-barang yang dibeli terdakwa serta uang Rp 5 juta yang dipinjamkan terdakwa kepada saksi Mertiasih adalah uang hasil dari menjual mobil milik korban. "Jadi setelah membunuh, terdakwa bersama Masianus membawa mobil korban dan m e n j u a l nya . J a d i d u ga a n kam i u an g h asi l men j ual mobil itu yang dipakai terdakwa untuk membeli barangbarang dan meminjamkan kepada saksi," tandas jaksa yang bertugas di Kejari Denpasar itu. W-007
FB/HS
Rombongan warga dari Desa Pekraman Batur Kintamani Bangli mendatangi Polda Bali untuk melaporkan pemilik account FB yang telah mencemarkan nama kesucian Pura Batur.
Sabu 0,2 Gram, Dituntut 2 Tahun
Pembunuh Warga Amerika Juga Mencuri Mobil Korban
FB/HS
Tersangka Wawan ditangkap setelah mencuri mesin diesel ditempat kerja lamanya.
Dua Pengedar dan Peralatan Cetak Upal Tiba DENPASAR-Fajar Bali Setelah ditangkap di Semarang Jawa Tengah, dua pengedar uang palsu (upal) tiba di Polresta Denpasar, pada Jumat (12/9) kemarin. Polisi juga menyita peralatan cetak upal sebagai barang bukti. Sumber kepolisian mengatakan dua tersangka berinisial AH dan ST ini ditangkap di Semarang, Jawa Tengah, dipimpin Kanit I Sat Reskrim Polresta Denpasar Iptu Sulhadi. Polisi menduga, dua tersangka ini adalah jaringan besar peredaran upal di Indonesia. Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Denpasar AKP I Nengah Sadiarta, enggan berkomentar banyak mengenai kasus tersebut. Bahkan soal kedatangan barang bukti realatan cetak upal dan dua etrsangkanya. “Nanti saja dibeberkan, Rencananya Bapak Kapolda mau mengekpsos kasus ini, pada Selasa (16/9) depan. Sabar ya,” katanya kemarin. Namun dari informasi petugas Polresta Denpasar menyebutkan, kedua tersangka ini adalah boss upal dan tukang cetaknya. “Dua tersangka ini bos dan tukang cetaknya. Barang buktinya banyak, mesin cetak dan lainnya,” bisik sumber kepolisian. Tiba di Polresta, kedua tersangka yang salah satu berinisial AH langsung dimenjalani pemeriksaan intensif. Sedangkan barang bukti disimpan di ruang Unit I. R-005
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan) Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: dejerie
FAJA R BALI SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
KOTAPLUS
3
Tim Yustisi Badung Bongkar Dua Reklame di Beringkit Tim Yustisi Pemkab Badung yang dimotori Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan dua buah reklame berukuran cukup besar di Jalan Raya Mengwitani, sebelah Pasar Beringkit, Jumat (12/9) kemarin. Penurunan dan pembongkaran reklame tersebut dipimpin langsung Kepala Satpol PP Badung I Ketut Martha didampingi Kabid. Penyidikan Satpol PP I Nyoman Badra. MANGUPURA-Fajar Bali Dari pantauan di lapangan, billboard/reklame berukuran cukup besar tersebut terletak di sebelah selatan Pasar Beringkit, timur jalan tepatnya di sebelah selatan pos Polisi Beringkit. Penertiban ini dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Bupati Badung Nomor 094/218/Pol PP, yang memerintahkan kepada Kepala Satpol PP Badung selaku Ketua Tim Yustisi untuk melakukan pembongkaran. Ditemui di sela-sela pembongkaran, Ketut Martha mengatakan, proses pembongkaran reklame yang tanpa izin ini telah melalui mekanisme dan aturan yang berlaku. Pihaknya mengawali dengan pendataan di lapangan, melayangkan surat teguran sebanyak dua kali. “Karena tidak
diindahkan, kami laporkan langsung ke Bapak Bupati dan terbitlah surat perintah pembongkaran,” jelasnya seraya menambahkan, dalam proses pembongkaran, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan pemilik lahan. Lebih lanjut dikatakan Ketut Martha, saat ini Kabupaten Badung telah memiliki master plan pemasangan billboard/ reklame di seluruh kecamatan di Badung. “Nanti setelah keluarnya Perbup tentang master plan tersebut maka seluruh reklame akan kami cek, apakah tidak sesuai dengan izin, apa izinnya mati dan tidak sesuai dengan tempatnya dan bentuknya kami akan lakukan tindakan itu,” tegasnya. Untuk itu Martha mengharapkan masyarakat memberi dukungan terhadap penertiban
Satpol PP Pantau Pengosongan Tiara Grosir DENPASAR-Fajar Bali Manajemen Tiara Grosir (TG) menepati komitmennya untuk melakukan pengosongan setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu selama tiga bulan ke depan. Hari pertama pengosongan Tiara Grosir Jumat (12/9) kemarin dipantau langsung Satuan Polisi Pamong Praja (SatPOl PP) Kota Denpasar yang dipimpin Kepala Sat POl PP, IB. Alit Wirdana. Saat pengosongan kemarin, tampak dua mobil box berwarna hitam disiapkan untuk mengangkut barang -barang yang sudah dicatat dan dikemas dalam kardus dengan lakban berwarna coklat, untuk kemudian dimasukkan ke dalam box mobil oleh beberapa karyawan. Sementara petugas Satpol PP bersiaga di sekitar areal swalayan yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto, Denpasar Utara tersebut. Awalnya 3 pintu masuk areal swalayan terbuka, tampak beberapa karyawan lain tengah menyiram tanaman di depan swalayan. Namun beberapa waktu kemudian, pihak Satpol PP menutup 2 pintu dan menghentikan aktivitas menyiram tanaman di luar. “Katanya tidak boleh ada aktivitas di luar areal swalayan,” ujar HRD TG, Nyoman Darmaena usai menerima telepon terkait pelarangan tersebut. Selain karyawan yang melakukan pengosongan, Kuasa Hukum manajemen TG (PT Karyajati Megatama) juga turun tangan dan memantau proses pengosongan. Anwar Rido mengatakan pihaknya menghargai dan menghormati semua kebijakan dan keputusan Pemkot Denpasar. “Saya tahu, Walikota sangat prihatin dengan kondisi ‘peperangan’ ini. Gak tega melihat korban terlalu banyak. Tapi di lain sisi, keputusan hukum harus diambil dengan baik dan kami menghormati hukum,” ujarnya. Anwar Rido yang baru mengikuti kasus TG sejak 13 April 2014, ketika kondisinya sudah pada tahapan eksekusi, tidak bisa bicara banyak terkait keterlambatan pengurusan izin-izin TG yang menyebabkan kerjasama dengan Pemkot Denpasar terputus. “Urus izin saya tidak mengikuti. Sekarang masih berjuang untuk bagaimana pengosongan ini berjalan baik, tidak dengan paksaan. Akhirnya dari Pemkot memberikan waktu 3 bulan untuk menghabiskan stok barang,” jelasnya yang masih berharap antara TG dan Pemkot bisa rujuk kembali. Dua mobil box yang dipersiapkan, kata Anwar Rido sudah bolak-balik mengangkut barang dari sejak pagi. “Harinya memang dibatasi, cuma Jumat sampai Minggu. Tapi waktunya kan tidak, jadi sampai malam pun kami akan berupaya lakukan pengosongan. Atau bila perlu sampai pagi,” ujarnya. Kasatpol PP Kota Denpasar IB Alit Wiradana mengapresiasi sikap TG yang mengikuti arahan untuk mengosongkan barang. “Kami apresiasi mereka sudah mau mengikuti prosedur dengan mengosongkan sendiri,” jelasnya. Terkait adanya pelarangan karyawan TG melakukan penyiraman taman di luar areal TG, Wiradana mengaku ada mis komunikasi. “Sebenarnya itu tidak ada kaitan dengan pengosongan. Hanya mis komunikasi saja, kami sudah koordinasikan dan mempersilahkan karyawan TG untuk melakukan pembersihan taman,” jelasnya. R-004
FB/HERY
PENERTIBAN-Tim Yustisi Pemkab Badung yang dimotori Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan dua buah reklame berukuran cukup besar di Jalan Raya Mengwitani, sebelah Pasar Beringkit dan penataan reklame ini demi cantik dan indahnya lingkungan Kabupaten Badung.
Sementara pemilik lahan Made Darma Wijaya menyampaikan dukungannya kepada
Pemkab Badung yang melakukan pembongkaran terhadap reklame tanpa izin. “Kami
selaku masyarakat sangat mendukung pembongkaran ini, karena sepengetahuan
kami reklame ini ijinnya sudah mati selama setahun,” tambahnya. W-014
Momentum Membangun Budaya Olahraga Badung Gelar Peringatan Hari OlahragaNasional ke-31 MANGUPURA-Fajar Bali Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-31 merupakan mementum yang tepat untuk membangun budaya olahraga. Budaya olahraga ini merupakan pondasi bagi terwujudnya prestasi keolahragaan nasional. “Budaya olahraga akan menumbuhkan budaya disiplin, konsistensi, kompetensi, persahabatan, kesatuan dan persatuan serta perdamaian. Hal ini jika dihayati dengan benar dapat mewujudkan pembentukan karakter suatu bangsa,” ujar Bupati Badung A.A. Gde Agung saat membaca sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-31 di Lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Mangupraja Mandala,
HAORNAS-Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXXI di Kabupaten Badung, Mangupraja Mandala ke-31 mengangkat tema OlahJumat (12/9). Hadir pula dalam kesem- raga Satukan Semangat Bangsa. patan tersebut Wakil Bupati I Tema tersebut sejalan dengan Made Sudiana, seluruh Kepala tema pemerintah pusat yakni SKPD di lingkungan Pemerin- dengan tekad yang kuat bersatu tahan Kabupaten Badung serta dan bekerjasama membangun karyawan dan karyawati di ling- bangsa melalui pembudayaan kungan Pemerintah Kabupaten olahraga. “Kita lihat sekarang di lapanBadung. Lebih lanjut Bupati Gde gan, semua SKPD tumpah ruah Agung mengatakan, Badung untuk mengikuti pertandingan di dalam memaknai Haornas maupun perlombaan, bahkan
Lapangan Pusat Pemerintahan
DENPASAR-Fajar Bali Setelah Fraksi Partai Golkar melakukan sidak dan mendesak agar pelaksanaan proyek penataan KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) di objek wisata Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan dihentikan, Dinas Pariwisata (Disparda) Kota Denpasar akhirnya bergeming. Dari hasil temuan saat sidak beberapa hari lalu, “pasukan” Fraksi Partai Golkar berharap Dinas Pariwisata selaku leading sector proyek tersebut mengklarifikasi berbagai temuan di lapangan. Termasuk masalah penggunaan material (pasir laut) yang sama sekali tidak sesuai kontrak. Wayan Mariyana Wandhira yang memimpin sidak tersebut mengatakan, temuan di lapangan semestinya segera diklarifikasi. Mulai pertimbangan perubahan gambar, penggunaan pasir laut hingga
masalah izin. Hal itu kembali dipertanyakan Wandhira, saat Dinas Pariwisata beserta timnya melakukan audensi dengan kalangan DPRD Kota Denpaasr, Jumat (12/9) di ruang sidang DPRD setempat, kemarin. Sejumlah temuan seperti terkait penggunaan pasir laut untuk fondasi pemasangan paving areal parkir, pembangunan fasilitas seperti stand kuliner, bale bengong juga kembali menjadi sorotan dalam pertemuan kemarin. “Pasir laut yang sudah digunakan itu sebaiknya dikembalikan ke asalnya. Untuk stand kuliner yang hanya terbatas itu agar tidak menjadi permasalahan baru setelah penataan,” ungkap Putu Oka Mahendra. Anggota Dewan lainnya, Wayan Suadi Putra, mengapresiasi tergarapnya proyek KSPN Mertasari ini. Bahkan politisi
hal itu sudah didasari atas kajian bahwa Merta Sari yang juga sebagai kawasan spiritual dengan kunjugan yang cukup banyak, memerlukan areal parkir yang cukup luas. Keberadaan Wantilannya juga dapat dimanfaatkan untuk istirahat bagi pengunjung. “Selain itu, ke depan wantilan juga dapat dimanfaatkan dalam penyelenggaraan Sanur Village Festival,” tandas Budiasa. Setelah menyampaikan penjelasan dan pemaparan penataan KSPN Merta Sari, Budiasa pun meminta agar kalangan DPRD Kota Denpasar dan semua pihak ikut mendukung proyek ini. Mengingat sangat susah mendapatkan proyek nasional, meski dananya baru hanya mencukupi 10 persen dari master plannya. “Proyek ini sudah sempat kami presentasikan di hadapan Menteri,
FB/HERY
anak-anak SMA/SMK juga ikut memeriahkan dengan bertanding tarik tambang. Itu artinya di Badung semangat berolahraga cukup tinggi, dan prestasi di bidang olahraga telah ditunjukkan Badung dengan lima kali berturut-turut sebagai juara umum PORPROV,” ungkap Gde Agung. Ketua Panitia Penyelenggara Peringatan Haornas ke-31 Ketut
Widia Astika, menyampaikan, kegiatan lomba ini bertujuan untuk memotivasi semua pihak guna meningkatkan budaya olahraga dan prestasi olahraga. “Untuk hari ini (kemarinred) dilaksanakan jalan sehat massal, lomba lari karung dan lari penganten yang diikuti perwakilan masing-masing SKPD. Selain itu juga dilaksanakan pertandingan tarik tambang yang diikuti 8 SMA/SMK seBadung,” lapor Kadisdikpora Badung tersebut. Dalam rangkaian Peringatan Haornas ke-31 ini juga telah dilaksanakan pertandingan Tenis Meja perorangan tingkat SD, SMP, SMA/SMK se-kabupaten Badung yang dilaksanakan dari tanggal 5 s/d 6 September 2014 dengan mengambil tempat di pusat Pelatihan Tenis Meja Kabupaten Badung di Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani. Untuk lomba tarik tambang yang diikuti 8 SMA/SMK se Badung, juara I diraih SMAN 2 Mengwi, SMAN 1 Abiansemal dan juara III SMAK Pariwisata Mengwitani. W-014
Disparda Minta Dewan Dukung Program KSPN PDI Perjuangan ini mempertanyakan keterlibatan Pemprov Bali. Terlebih setelah diketahui dana dari pusat (APBN) untuk proyek ini masih minim. “Jika diperlukan, kami siap menyertai Disparda Kota Denpasar melakukan kosultasi dengan pihak terkait, termasuk kementerian,” ucap Suadi. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Putu Budiasa, tidak menampik adanya perubahan gambar, mengingat DED nya disesuaikan dengan ketersediaan dana. Dana Rp 5 miliar dari pusat itu hanya mengcover 10 persen saja dari master plan yang dibuat. “Jadi ini hanyalah tahap awal, dan masih akan dilakukan beberapa perubahan,” terang Budiasa. Untuk lahan parkir yang dinilai sangat luas dan wantilan yang kurang sesuai letaknya, Budiasa menyebut
namun pihak kementerian baru dapat memberi anggaran yang digunakan untuk penataan sebagian kecil kawasan Merta Sari,” terang Budiasa. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Denpasar melakukan sidak (inspeksi mendadak) proyek penataan objek wisata Mertasari. Dalam sidak itu terungkap proyek penataan fasilitas objek wisata Mertasari dengan nilai kontrak Rp 3,5 miliar lebih itu, memanfaatkan pasir laut. Selain itu, fisik proyek mengalami perubahan dari gambar awal. Selain masalah pengerjaan proyek, juga dikhawatirkan, setelah proyek selesai akan menimbulkan permasalahan sosial. Terutama terkait dengan keberadaan stand kuliner yang tahap pertama hanya dibangun 3 unit. R-004
Paripurna Dewan Tetapkan 5 Fraksi DENPASAR-Fajar Bali Meski sempat tersendat, akirnya pimpinan sementara DPRD Kota Denpasar mengumumkan secara resmi fraksi beserta unsur pimpinan fraksi yang ada di DPRD Kota Denpasar periode 2014-2019. Melalui rapat paripurna intern Dewan, Jumat (12/9) kemarin, Ketua sementara DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, SH, didampingi Wakil Ketua sementara, I Wayan Mariyana Wandhira, ST, memastikan, DPRD Kota Denpasar dihuni 5 fraksi, yaitu (1) Fraksi PDI Perjuangan, (2) Fraksi Partai Golongan Karya, (3) Fraksi Demokrat, (4) Fraksi Hanura, dan (5) Fraksi
Gerindra. “Kelima Fraksi telah menyampaikan nama-nama sebagai unsur pimpinan fraksi masing-masing,” terang Gusti Ngurah Gede. Fraksi PDI Perjuangan merupakan fraksi tergemuk didukung 19 personel termasuk satu di antaranya dari kader Partai NasDem, AA. Ngurah Gede Widiada. Fraksi moncong putih dalam 5 tahun ke depan ini akan dikendalikan Kadek Agus Arya Wibawa, SE, MM., sebagai ketua fraksi didampingi wakilnya, AA. Ngurah Gede Widiada. Partai Golongan Karya yang meloloskan wakilnya sebanyak 8 orang dipimpin Putu Oka Mahendra, SE, sebagai ketua
Fraksi, didampingi wakil ketua IB. Mayun Komala Putra, SH, sekretaris Drs. I Wayan Duaja, dan Bendahara, Putu Metta Dewinta Wandy, SH. Fraksi Demokrat dipimpin Ir. AA. Susruta Ngurah Putra, sebagai ketua, wakil, AA. Gede Putra Ariewangsa, SS, dan sekretaris, I Gede Semara, SE. Sedangkan IB. Ketut Kiana menakhodai Fraksi Hanura, bersama I Gede Made Arya Jembawan, SE sebagai wakil, dan sekretaris, I Nyoman Tama Yasa. Sedangkan Fraksi Gerindra yang juga merangkul 3 kader Partai Keadilan Sejahtera, mempunyai kekuatan personel yang sama dengan Fraksi Partai Golongan Karya
PARIPURNA-Rapat paripurna intern DPRD Kota Denpasar menetapkan unsur pimpinan fraksi (8 kursi). Fraksi ini diketuai I Ketut Budiarta, A.Md. Par., S.
Sos., didampingi wakil Hilmun Nabi dan sekretaris, I Bagus
FB/CAR
Made Wirajaya, SH. Ketua sementara DPRD Kota
Denpasar, I Gusti Ngurah Gede usai rapat paripurna mengakui, saat ini pihaknya baru dapat membentuk fraksi beserta kepengurusannya. Sedangkan alat kelengkapan dewan seperti komisi-komisi akan dibahas setelah mengikuti orientasi yang berlangsung sejak tanggal 15 hingga 19 September di Grand Inna Bali Beach, Sanur. “Setelah orientasi alat kelengkapan akan kami kebut, demikian pula tata tertib dan kode etik. Untuk membahas tatib dan kode etik kami akan membentuk kelompok kerja,” terang Ngurah Gede seraya menekankan pada Oktober nanti semuanya sudah tuntas. R-004 Layouter: dejerie
DAERAH
4
FAJA R BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Sudikerta Sumbangkan Satu Unit Bedah Rumah Untuk Warga Miskin AMLAPURA-Fajar Bali Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta melakukan kunjungan ke salah seorang warga miskin Ni Wayan Muriani,(74) di banjar Padangtunggal Kangin,Desa Duda,Kecamatan Selat,Karangasem, Jumat (12/9) kemarin. Kunjungan wakil Gubernur Bali ini sekaligus memberikan bantuan bedah rumah untuk keluarga kurang mampu ini. Sudikerta di dampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, I Wayan Wenten, wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana,Kadissos Karangasem, I Made Sosiawan, Camat Selat, I Ketut Mertadina,serta anggota DPRD Karangasem asal banjar setempat, I Gusti Agung Dwi Putra. Rombongan harus menaklukan medan yang cukup berat untuk sampai di rumah Ni Wayan Muriani. Dengan berjalan kaki kurang lebih 500
meter,rombongan harus berhati-hati agar tidak terpeleset. Sesampai di tempat tinggal keluarga kurang mampu, wagub Bali diterima Ni Wayan Muriani bersama salah seorang anaknya, Ni Made Manis. Ditempat inilah, keluarga miskin ini tinggal bersama dengan mengandalkan hidup dari membuat ancaman bamboo. Pun keluarga ini tampak sumringah saat wagub beserta rombongan datang kerumahnya. Bahkan, Ni Wayan Muriani tampak berkaca-kaca saking bahagianya, saat Ketut Sudikerta mengecek langsung kedalam rumah. Wagub Bali Ketut Sudikerta mengatakan, kunjungan ini sebagai upaya untuk melihat dari dekat keberadaan masyarakat Karangasem,terutama masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan,salah satunya Ni Wayan Muriani. Apalagi, kondisi rumah yang ditempati Ni Wayan Muriani sungguh tidak
FB/BUDIASA
Wagub Bali, Ketut Sudikerta sumbangkan Bedah Rumah
Atlit Klungkung Peraih Prestasi Porsenijar Dimotivasi Raih IV Besar Olahraga Tradisional Tingkat Nasional
SEMARAPURA-Fajar Bali Sebagai motivasi atas prestasi yang telah diraih, sejumlah atlet, seniman, pelatih dan pembinan Porsenijar Kabupaten Klungkung menerima penghargaan. Penghargaan ini diserahkan langsung Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Jumat (12/9) kemarin. Kabupaten Klungkung ditahun 2014 berhasil menduduki peringkat VI dalam bidang Porsenijar. Hasil ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya menduduki peringkat VII. Sedangkan dibidang seni, kontingen Klungkung berada pada posisi IV. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disidikpora) Kabupaten Klungkung, Nyoman Mudarta dalam laporannya mengatakan, Kontingen Kabupaten klungkung tahun ini berhasil meraih 11 emas, 39 perak dan 62 perunggu dalam bidang olahraga. Sementara dibidang seni, Kabupaten Klungkung hanya mampu meraih 4 perak dan 5 perunggu. “Dibidang olahraga peringkat kontingen Kabupaten Klungkung naik, sementara dibidang seni posisi tetap dari tahun lalu,” ujar Mudarta. Selain memberikan penghargaan kepada atlet, seniman, pelatih dan pembinan Porsenijar Kabupaten Klungkung yang ikut dalam Porsenijar tingkat Provinsi Bali tahun 2014, juga diserahkan penghargaan kepada satu orang atlet O2SN, Ni Kadek Ita Purnama Sari siswi SDN 2 Lembongan, Nusa Penida tingkat SD yang meraih medali perunggu dan official O2SN atas nama Komang Arwan dari SDN 2 Lembon-
FB/SARJANA
Bupati Suwirta serahkan penghargaan kepada atlit Klungkung berprestasi di Balai Budaya Klungkung gan. Selain itu, menurut Mudarta penghargaan juga diberikan kepada kontingen Festival olahraga tradisional Kabupaten klungkung yang berhasil menempati urutan IV besar festival olahraga tradisional tingkat Nasional tahun 2014. Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta dalam sambutannya menyatakan penghargaan ini adalah merupakan bentuk perhatian Pemerintah kepada atlet, seniman, official dan pelatih bidang olahraga dan seni yang telah memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Klungkung. “Bonus bukan segalanya, tetapi ini merupakan bentuk perhatian kepada mereka yang telah memberikan yang terbaik untuk Klungkung,” ujar Bupati Suwirta. Kedepan, menurut Bupati Suwirta akan dirancang kegiatan atau per-
lombaan yang terjadwal, dengan harapan melalui perlombaanperlombaan yang diikuti ini akan menghasilkan atlet atau seniman yang terbaik. “Saya yakin Klungkung punya banyak potensi, tinggal bagaimana kita membangun setrategi dan komitemen bersama untuk mengembangkannya,” pungkasnya. Sementara itu, sebelum penyerahan penghargaan kepada atlet, seniman, official dan pelatih, juga dilaksanakan kegiatan jalan santai dalam rangka peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke31 tahun 2014. Jalan santai dilepas Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta didepan Puri Agung Klungkung yang diikuti ratusan siswa SD, SMP, SMA/K, jajaran pegawai dilingkungan Pemkab Klungkung dan masyarakat umum.W-010*
Gapura Desa
layak, dengan atap yang hampir roboh dan bocor,dan lantainya pun hanya berlantai tanah. “Mereka tidur dalam satu ruangan dengan dapur, bahkan ayam juga ikut di dalam kamarnya, ini tentu sangat memperihatinkan, dan benar-benar tidak layak,” ujar mantan wakil bupati Badung ini, seraya menyebut ini merupakan salah satu komitmennya bersama Gubernur Bali, terkait program Bali Mandara, yang salah satu mengentaskan kemiskinan di Bali. Untuk itulah, pihaknya langsung memberikan satu bedah rumah kepada keluarga kurang mampu. Jumlah anggaran bedah rumah tersebut setara dengan bedah rumah milik pemprov Bali, seharga Rp 30 juta. Dikatakan, program bedah rumah ini merupakan sumbangan pribadinya. “Setelah rumah selesai, harapan kita bisa hidup berkesinambungan, dengan bekerja sesuai dnegan kompetensinya,
untuk penguatan ekonomi nanti kita juga akan berikan permodalan,” ujarnya. Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana mengucapkan banyak terima kasih kepada wakil gubernur Bali. Hingga saat ini, Jumlah rumah tak layak huni jauh menurun dari tahun 2011 yang mencapai 11.545 dengan bantuan semua pihak termasuk Pemprov Bali dan sehingga saat ini ditahun 2014 masih tersisa 6.839 unit rumah tak layak huni yang semuanya sudah masuk data base, termasuk foto, nama dan alamat, inilah salah satu fakta yang mesti harus di bantu dan diutamkan. “Selama dua tahun telah mampu memberikan bantuan bedah rumah hampir 4000 unit, itu kerja sama dengan provinsi Bali,Kabupaten Karangasem dan juga pusat,serta swasta, jika tidak dikeroyok tentu akan sangat sulit,” ujar Sukerana. W-016*
Cegah Konflik Sosial
Pemkab Bangli Berguru ke Daerah Rawan Konflik BANGLI-Fajar Bali Bangli, meski sepintas seakan sebagai daerah yang aman dan kundusif, namun bila ditelisik memiliki potensi kerawanan yang tak kalah dengan daerah lainnya. Banyaknya kasus adat (kasus di desa pakraman) yang ada sangat potensial dapat memicu konflik. Bahkan banyak kalangan yang menilai kasus-kasus adat di Bangli bagaikan api dalam sekam dan bom waktu. Riak-riak kecil malah sudah sering muncul kepermukaan. Karena itulah Pemkab Bangli tak mau kecolongan besar dalam hal penanganan konflik sosial di daerah dingin ini. Untuk membekali diri dalam upaya pencegahan konflik sosial, Pemkab Bangli dengan menggandeng pihak terkait (pihak yang punya otoritas penanganan konflik) ,Kominda, FKUB, FKDM, Satgas Penanganan Konflik Sosial, Kesbangpolinmas, dan lainnya, belajar ke Kodya Tanggerang Selatan, Propinsi Banten, Jawa Barat, Kamis kemarin. Rombongan yang dikoordinir Kepala Badan Kesbangpolinmas Setda Bangli, I Nyoman Terus Arsawan diterima Wali Kota Tanggerang Selatan, Airin Rahmi Diany yang didampingi Kapolres Jaksel dan Dandim 0506 setempat. Bupati Bangli, I Made Gianyar yang sekaligus dalam kapasitasnya selaku Ketua Komunitas Intelejen Daerah (Kominda) Bangli dalam pendahuluannya memaparkan kondisi Bangli, potensi Bangli. Hubungan antar umat beragama di Bangli juga dinilai amat baik dan harmonis. Meski demikian dia tentu tak harus lengah berkaitan dengan keamanan. Dikatakan keamanan menjadi syarat mutlak untuk dapat berjalannya proses pembangunan serta berjalannya tata kelola pemerintahan. Karena itu Pemkab Bangli berguru ke Tanggerang, sebagai daerah yang punya pengalaman besar penanganan konflik. Walikota Tanggerang, Airin Rahmi Diany mengaku daerahnya rawan konflik. Ada konflik dahsyat di tahun baru 2014, sampai ada 3 orang anggota Polri
FB/SUMERTA
Kunjungan Pemkab Bangli ke Pemerintah Kota Tanggerang Selatan, Banten yang tewas ditembak dengan senjata api oleh masyarakat sipil. Sering juga terjadi bentrok antar Ormas. Sering diwarnai demonstrasi. Bahkan tak kecuali juga ada gerakan ISIS. Walikota yang dikenal cantik dan manis itu memaparkan motif konflik dan jenis konflik. Konflik yang muncul adalah konflik vertikal dan konflik horizontal. Konflik vertikal dipicu oleh kebijakan pemerintah yang dinilai diskriminatif. “Orang Tanggerang terbatas kamar tidur, kalau siangnya kaum mudanya tidur, malamnya mereka tak dapat giliran tidur karena diambil giliran tidur orang tuanya, hal inilah memicu konflik”, ujar Kapolres Jaksel pada saat mendapat giliran pemaparannya. Tanggerang diapit 2 Kapolres, yakni Kapolres Tanggerang Selatan dan Kapolres Jakarta Selatan (Jaksel). Pembagian kerja dua Polres digunakan sistem kerja rayonisasi. Artinya penanganannya diserahkan kepada kedekatan wilayah. Daerah yang dekat ke Tanggerang seperti Ciputat ditangani Tanggerang dan yang dekat ke Jaksel ditangani Polres Jaksel.”Saya diapit dua Kapolres, saya merasa aman toh”, ujarnya berseloroh. Selain rayonisasi, Kodya Tanggerang senantiasa memperpadat acara pertemuan-pertemuan antar lembaga dan
instansi yang berwenang. Setiap minggu ada jadwal rapat Kominda, FKUB, Wasdal dan lain-lain. Begitu ada informasi soal gejala konflik segera diidentikifikasi, ditelaah dan dicarikan solusinya. Dan diberikan waktu maksimal seminggu untuk penyelesaiannya. “Setiap kasus yang ada ditangani dini, kasus diidentifikasi, ditelaah, dibedah dan dicarikan solusi, tak lebih dari seminggu kami beri waktu untuk bisa selesai”, ujar Walikota yang menjabat sejak tahun 2013 ini. Selain itu membudayakan komunikasi. Seperti diakui juga Dandim 0506 Tanggerang Selatan Let Kol. Inf Irhami Zaenal bahwasannya tiada hari tanpa komunikasi antar Kominda, Kodim, Polres, tokoh masyarakat tanpa melihat hari-hari (jam-jam dinas).Dan tiada hari tanpa mencari informasi soal keamanan. Dikatakan dari informasi yang ditangkap sangat mendukung upaya cegah dini. Kini pihaknya mengaku tengah merevitalisasi Siskamling. Dakui ada penanganan yang jelas saat pasca konflik, saat konflik dan sesudah konflik. Pendekatan-pendekatan juga senantiasa dilakukan dengan menyesuaikan dengan karakter masing-masing suku. Karena di Tanggerang banyak ada suku, dari suku Batawi sampai suku Bali. W-002*
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Kelompok Nelayan Diminta Maksimalkan Potensi
Rai Mantra Kukuhkan KUB “Bintang Laut” DENPASAR-Fajar Bali Keberadaan kelompok nelayan yang saat ini telah masuk Sabha Upadesa diharapkan mampu memaksimalkan potensinya. Salah satunya mereka diharapkan mampu mentransformasi diri dari nelayan kearah pariwisata. Penegasan itu disampaikan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara dan Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar A.A.Gede Bayu Brahmasta saat meresmikan Forum Koordinasi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap Krama Bendega “Bintang Laut” Kota Denpasar, Jumat (12/9) di Pantai Mertasari, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Rai Mantra menyambut baik terbentuknya KUB ini. Kelompok nelayan ini sudah masuk dalam Sabha Upadesa yang dibentuk oleh Desa Adat dan Desa Dinas di Denpasar. Dengan terbentuknya KUB ini diharapkan segala sesuatu kegiatan
FB/CAR
Walikota IB. Rai Mantra, meninjau pameran peralatan tradisional yang digunakan para nelayan untuk melaut bisa terakomodir dan para nelayan tidak termarjinalkan, sehingga potensi yang ada bisa dimaksimalkan oleh nelayan itu, apakah mereka mau bertransformasi dari nelayan ke bidang pariwisata. “Dengan adanya kelompok seperti ini, diharapkan bisa untuk di fasilitasi secara baik yang
menyangkut masalah keamanan dan perbantuan kepada mereka. Dimana pada intinya komunitas-komunitas seperti ini harus difasilitasi oleh Pemerintah melalui kelompok-kelompok,” kata Rai Mantra. Disinggung tentang potensi nelayan yang ada di Denpasar, Rai
Mantra mengatakan, dengan adanya 17 KUB saat ini di Denpasar, berarti potensi masih ada, cuman potensi itu bisa bertransformasi sesuai dengan kondisi saat ini seperti sektor pariwisata dan lain-lainnya. Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar A.A.Gede Bayu Brahmasta, juga menayebut, nelayan sudah masuk kedalam Sabha Upa Desa. Sejatinya nelayan itu sudah ada sejak zaman nenek moyang dahulu, nelayan akan tetap ada bila habitat laut tetap terjaga dengan baik. Dengan terbentuknya KUB ini diharapkan terciptanya habitat ikan dengan baik sehingga mata pencaharian nelayan tetap ada yakni perikanan yang berkelanjutan. Tidak hanya itu saja, nelayan merupakan orang terdepan di bagian pesisir yang paham akan seluk beluk laut dalam artian mampu menjaga habitat laut itu sendiri. Melihat potensi habitat ikan di laut dari Sanur hingga Serangan, Gung Bayu mengatakan dari dahulu alam sudah mencip-
takan dengan baik, berupa terumbu karang, padang lamun, bakau yang merupakan habitatnya ikan. Namun jika salah satunya tidak diganggu, maka ikan akan tetap berkembang biak dengan baik. Ketua Forum Koordinasi KUB Perikanan Tangkap Krama Bendega Bintang Laut Kota Denpasar, I Made Ada, mengatakan, sejak terbentuknya KUB ini kegitan nelayan lebih terorganisir dan lebih aktif dalam penyerapan informasi dan pengembangan teknologi yang ada. Selain itu, KUB ini berkomitmen untuk turut menjaga kebersihan pesisir kehidupan di bawah laut, serta melaksanakan pelatihan teknik menangkap ikan, penanganan mesin dan keselamatan kerja nelayan. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Rai Mantra berkesempatan menyaksikan atraksi penyelamatan nelayan di laut, yang disimulasikan oleh para anggota nelayan bendega Bintang Laut dan Balawista Kota Denpasar. R-004 Layouter: dejerie
FAJA R BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
DAERAH
5
POTRET FAJAR BULELENG
SMP Negeri 1 Singaraja Mewakili Buleleng Prestasi dari SMP N 1 Singaraja tidak perlu diragukan lagi. Setelah beberapa kali mengikuti lomba diberbagai ajang antar sekolah di Tingkat Provinsi Bali, kali ini SMP N 1 Singaraja kembali ditunjuk sebagai duta Kabupaten Buleleng untuk mengikuti lomba Wawasan Wiyata Mandala (WWM) Tingkat Provinsi Bali Tahun 2014. Tim Penilai yang hadir, Jumat (12/9) pagi disambut antusias oleh semua murid dan pengajar di SMP N 1 Singaraja. SMP N 1 Singaraja akan bersaing dengan tujuh sekolah lain di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. IB. Oka Windusara M.Si selaku penanggung jawab teknis tim penilai dari Provinsi Bali mengatakan tujuan dari lomba ini adalah mendorong cita – cita dari Wawasan Wiyata Mandala yaitu pendidikan yang mempunyai masa depan bisa segera tercapai. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, yang menghadiri acara tersebut berharap SMP N 1 Singaraja bisa menjadi juara guna mengangkat dan mengharumkan nama Buleleng. W-008
FB/AGUS
Bupati Buleleng meninjau kawasan yang akan dijadikan RTH di Kecamatan Sukasada
RTH Sukasada Mulai Digarap 2015 Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berada di SMP N 1 Singaraja
DPD RI Lakukan Pengawasan APBN di Gianyar GIANYAR- Fajar Bali Tujuh anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengadakan kunjungan di Kabupaten Gianyar, terkait pengawasan pelaksanaan Undang-Undang APBN tahun anggaran 2014. Rombongan yang diketuai oleh Wakil Ketua Komite IV DPD RI, Litha Brent diterima Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata di ruang kerjanya, Jumat (12/9) kemarin. Litha Brent menjelaskan kunjungan Komite IV di Kabupaten Gianyar adalah untuk mengetahui, mengawasi sekaligus menyerap aspirasi dari Kabupaten Gianyar tentang Pelaksanaan APBN tahun anggaran 2014. Dari hasil tanya-jawab antara Bupati Gianyar beserta jajaran pengawasan didapat tujuh poin simpulan, diantaranya, potensi industri jasa pariwisata di Kabupaten Gianyar telah mendapat dukungan dari pemerintah pusat, namun dukungan tersebut belum cukup memadai untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif masyarakat, perkoperasian dan UMKM. Pengawasan lainnya yang ditemukan adalah pelaksanaan keuangan daerah yang meliputi dana transfer ke daerah dan PAD telah dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, meskipun demikian, masih dijumpai permasalahan dana transfer ke daerah yakni, Dana Alokasi Umum belum mencukupi keperluan pelayanan minimal kepada masyarakat, dan memenuhi kebutuhan pengangkatan CPNS baru. Dalam bidang pendidikan ditemukan permasalahan pada pencairan dana BOS yang ditransfer secara langsung ke sekolah-sekolah, namun tidak ditindaklanjuti berupa edaran atau tembusannya kepada daerah. Dalam kesempatan itu Bupati Agung Bharata menekankan pelestarian budaya agar mendapatkan perhatian pusat antara lain melalui adanya dana alokasi khusus di seluruh Indonesia. Aspirasi dari Bupati ini mendapat respon positif dari seluruh anggota DPD. Selanjutnya akan disampikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan hasil pengawasan DPD RI terhadap pelaksanaan APBN tahun 2014, dan perbaikan kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Adapun anggota DPD RI yang mengadakan kunjungan di Kabupaten Gianyar, yang dipimpin Litha Brent, yakni I Nengah Wiratha, Rosma Djohan, Elnino M. Husein Mohi, Lalu Abdul Muhyi Abidin, Said Akhmad Fawzy Bachsin, dan Yuan Rasugi Sang.W-005
DPD RI lakukan kunjungan ke Kabupaten Gianyar
FB/ARTAYASA
180 Guru Dibekali Manajemen Perpustakaan SINGARAJA–Fajar Bali Sebanyak 180 orang tenaga guru SD di Kabupaten Buleleng telah dibekali manajemen perpustakaan oleh instruktur dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Perpusda Buleleng. Hal itu disampaikan Kepala Perpusda Buleleng Putu Artawan saat dihubungi Fajar Bali, Jumat (11/9) kemarin. Pelatihan yang berlangsung belum lama ini diikuti sebanyak 100 tenaga guru yang selama ini mengelola perpustakaan. Tujuannya agar peserta lebih memahami menajemen pengelolaan perpustakaan yang baik dan benar. ”Sesuai tupoksi kami, maka kami telah melatih tenaga perpustakaan sekolah tersebar di masing-masing kecamatan sebanyak 180 tenaga pengelola. Tujuannya agar mereka memahami tata kelola perpustakaan di masing-masing sekolah,”jelasnya. Kepala Perpusda Buleleng Putu Artawan mengamati pasca pelatihan para guru yang dibekali manajemen pengelolaan perpustakaan secara bertahap telah melakukan pembenahan. Kondisi ini tentu akan berdampak pada pelayanan kepada para siswa yang hingga kini memanfaatkan perpustakaan sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan. W-008
SINGARAJA–Fajar Bali Pemerintah Kabupaten Buleleng akan mulai menggarap Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Sukasada pada tahun 2015 mendatang. Program itu sudah matang menyusul, Pemerintah Provinsi Bali telah menyerahkan lahan yang selama ini dikelola Balai Pembibitan Provinsi yang berlokasi di Kelurahan Sukasda, Kecamatan Sukasada kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Buleleng Nyoman Genep, Jumat (12/9) kemarin mengungkapkan, pengerjaan RTH tersebut secara total akan mulai dilakukan tahun 2015 mendatang. Sebelumnya bersama dengan instansi terkait akan melakukan pendataan terhadap asset -asset yang ada dilokasi tersebut.”Aset itu sudah diserahkan oleh Provinsi
kepada Pemkab Buleleng , kami akan melakukan penataan pintu masuk di depan,”terang Genep. Kepala DKP Buleleng Nyoman Genep menambahkan, dalam proses pembangunan RTH tersebut, pihaknya tidak akan melakukan banyak perubahan, tapi akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas dan penataan taman. Perinciannya lahan tersebut
diantaranya sebagai Balai Benih Utama (BBU) Holtikultura Sukasada dengan luas total 30.400 meter persegi, atau sekitar 30,4 are. Sejauh ini dari master plan yang disusun DKP Buleleng, tidak ada perubahan mencolok dari BBU Sukasada yang akan disulap menjadi Taman Kota. Hanya ada pembangunan jalan setapak atau jogging track, serta penambahan tanaman hias.
Kesulitan Air Bersih Landa Dua Banjar
Masyarakat di Banjar Pengajaran Desa Berangbang dan Banjar Pangkung Gayung Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara, selama empat bulan harus mencari air di sungai, untuk kebutuhan sehari-hari. NEGARA-Fajar Bali Kesulitan air bersih ternyata tak hanya dialami masyarakat Banjar Kaleran dan Banjar Wali di Desa Yehembang Kecamatan Mendoyo. Nasib sama menimpa masyarakat di Banjar Pengajaran Desa Berangbang dan Banjar Pangkung Gayung Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara. Lantaran kesulitan mendapatkan air bersih, membuat warga setempat mencari air untuk memasak dan minum di sungai. Tentu kondisi ini, membuat warga di dua banjar tersebut mengeluh hampir selama empat bulan ini atau selama musim kemarau. Sebelumnya, mereka berlangganan air dari sumber air, yang dikelola PDAM, tetapi belakangan ini alirannya tidak lancar dan sering macet. Tak hanya kalangan orang dewasa yang turun ke sungai untuk mencari air bersi, namun juga banyak anak-anak sekolah sebelum berangkat sekolah harus turun ke sungai dengan jarak tak begitu dekat.
FB/IST
Warga ketika mengambil air di sungai
Banyak anak-anak sekolah sebelum berangkat sekolah, memanfaatkan air di kubangan sungai yang airnya mulai surut, tanda akan mengering. Salah seorang siswa, Kadek Adi Merta ketika ditemui mengatakan karena di rumah tak ada air, terpaksa harus turun ke sungai untuk mandi. Selain untuk mandi, air sungai tersebut dimanfaatkan juga untuk mencuci pakaian, juga airnya diambil dimasukan ke dalam jerigen atau galon, untuk memasak di rumah. Sedangkan untuk minum, mereka mem-
beli air isi ulang dalam kemasan galon. “Pagi dan sore, saya mengambil air di sungai, untuk mencuci piring dan untuk buang air besar. Kalau untuk minum, beli air isi ulang,” ujar Nyoman Ariani salah satu warga setempat. Hal yang sama juga diakui oleh Ketut Nodia warga setempat. Kesulitan air bersih untuk mandi dan masak ini, sudah terjadi empat bulan belakangan ini. Warga harus bolak-balik dari rumahnya ke sungai, memakan jarak hingga hampir lima kilometer. W-003
Sementara tanaman-tanaman buah di areal BBU Sukasada, tidak akan diubah. ”Setelah ini kami susun DED-nya, tapi tidak ada perubahan mencolok. Tanaman yang sudah ada, ya biar begitu, tidak usah diganti. Harapannya kan nanti jadi lokasi rekreasi alternative warga yang tinggal di sekitaran Sukasada, biar tidak numplek di Taman Kota,”demikian Genep. W-008
Sail Indonesia, Lovina Akan ‘Diserbu’ 51 Yacht SINGARAJA–Fajar Buleleng Agenda Sail Indonesia yang akan diselenggarakan di kabupaten Buleleng di Pantai Binaria-Lovina, 25 hingga 27 September mendatang, sepertinya menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku wisata yang ada di kawasan itu. Kegiatan Sai Indonesia akan diikuti berbagai negara, atau mereka yang baru saja mengikuti Sail Indonesia yang terpusat di Pantai Waisai Torang Cinta, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Hal itu disampaikan Kabid Promosi Wisata Disbudpar Kabupaten Buleleng Wayan Sugusta saat mendampingi Kadisbudpar, Jumat (12/9) kemarin. Menurutnya sebanyak 51 yacht (perahu atau kapal pesiar) dari 12 negara memastikan kehadirannya ke Lovina. Bahkan satu yacht dari Rusia telah bersandar sejak hari Rabu malam di kawasan perairan Lovina. Jumlah peserta tahun ini menurun dibandingkan peserta tahun sebelumnya mencapi 88 yacht. ”51 kapal ini bergerak dari Darwin menuju Kupang dengan sejumlah entry point di NTT lalu menuju Utara, Buton Bombana Takabone rate Sulsel lalu turun sampai di NTT lalu ke Lombok Utara selanjutnya menuju Lovina, Karimun Jawa dan finish di Singapura,”paparnya. Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng Ketut Warkadea menjelaskan menyambut para palaut dari 12 negara itu dilakukan dengan menggelar Festival Lovina. Berbagai kegiatan kesenian akan ditampilkan dengan didukung oleh Sembilan desa di kawasan Lovina. Adapun tema yang diangkat pada Festival Lovina tahun ini adalah Gemerlapnya Lovina. “Para peserta akan ditawarkan sejumlah perjalanan wisata di Kabupaten Buleleng,”ungkapnya. W–008
Pemkab Gandeng Desa Pakraman Tanam 10 Ribu Bungan Sandat
TABANAN-Fajar Bali Untuk mesosialisasikan Bungan Sandat sebagai ikon Tabanan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan menggandeng desa pakraman menanam 10 ribu Bungan Sandat, dari jumlah tersebut, 5 ribu bibit sandat lokal. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tabanan, Roemi Liestyowati, Jumat (12/9) kemarin menjelaskan, puluhan ribu bibit Bungan Sandat berasal dari pembibitan sendiri akan disebar di sepuluh kecamatan . “Pembibitan kami lakukan sendiri, yang kami rasa lebih aman,”jelasnya. Untuk penana-
man akan bekerja sama dengan desa pakraman yang ada di Tabanan. Bungan Sandat merupakan salah satu jenis bunga yang digunakan sebagai sarana persembahyangan bagi umat Hindu di Bali. Selain karena keindahannya, Bungan Sandat juga memiliki keharuman sepanjang waktu. Karena keharumannya ini, maka tak jarang Bungan Sandat menjadi incaran seluruh mayarakat Bali. Pertumbuhan Bungan Sandat tidak mengenal musim dan akan terus mekar sepanjang waktu. Di Kabupaten Tabanan Bungan Sandat dapat dijumpai tidak hanya di dataran
rendah, namun juga dataran tinggi. Maka tak salah bahwa Bungan Sandat Serasi akan dijadikan Mascot Kabupaten Tabanan. Untuk mensosialisasikan Mascot Kabupaten Tabanan tersebut, Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti gencar turun ke masyarakat untuk melakukan penanaman pohon Bungan Sandat. Karena memiliki nilai spiritual, maka penanaman bunga yang dikenal dengan nama kenanga itu dilakukan di seputaran area pura khayangan desa. Baik itu, di jaba Pura Desa, maupun Pura Puseh. Bupati Eka menyatakan, dipilihnya Bungan Sandat Se-
rasi sebagai Mascot Kabupaten Tabanan, karena pohon Bungan Sandat dapat tumbuh subur di semua wilayah di Tabanan. Baik itu dataran rendah maupun dataran tinggi. Selain sebagai sarana persembahyangan, Bungan Sandat Serasi yang memiliki warna kehijauan itu juga memiliki manfaat untuk kecantikan, seperti menghitamkan dan menyuburkan rambut. “Bungan Sandat bagi masyarakat Bali merupakan sesuatu yang wajib digunakan dalam sarana persembahyangan. Maka dari itu, saya berharap semua masyarakat di setiap pekarangannya, memiliki pohon Bungan Sandat,” harapnya.
Bupati Eka juga menjelaskan, keberadaan Bungan Sandat sangat penting dalam kehidupan, karena sering digunakan sebagai falsafah hidup dan patut untuk ditiru. Dilihat dari bunganya yang berwarna hijau, dianggap sebagai lambang bersahaja dan rendah hati. Sementara wanginya sebagai lambang kebaikan dan keluhuran budi pekerti. Karena semakin layu, Bungan Sandat itu akan semakin harum. “Bungan Sandat patut untuk dijadikan falsafah hidup. Semakin umur kita bertambah, maka bertambah pula pengabdian kami kepada masyarakat dan berguna bagi orang banyak,”tuturnya. W-004 Layouter: dejerie
PENDIDIKAN & BUDAYA
6
FAJA R BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
46 Calon Wisudawan Diyudisium
Dapat Bekerja Sesuai Keilmuannya DENPASAR-Fajar Bali Politekknik Kesehatan (Poltekkes) Denpasar, diwakili Pembantu Dirtektur (Pudir) I, IGA Marhaeno, S.KM. M.Biomed., mengatakan, setelah calon wisudawan D-3 Kesehatan Lingkungan (Kesling) diwisuda, diharapkan lulusan dapat bekerja sesuai dengan keilmuannya. Marhaeno mengatakan lulusan dapat bekerja sesuai keilmuannya saat dilangsungkan yudisium terhadap 46 lulusan D-3 Kesling, di Aula Poltekkes Denpasar Jumat (12/9). Marhaeno megutarakan, pada posisi yang memungkinkan, lulusan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, apakah ke D -4 Kesling atau ke S1 Kesehatan Masyarakat serta lainnya. Diingatkan, lulusan agar tetap mengasah diri sehingga dapat berkompetitif pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) . Marhaeno mengharapkan, Lulusan harus belajar terus untuk meningkatkan diri sesuai perkembangan ke depan. Karena tenaga asing akan bekerja di Indonesia pada era MEA yang akan mulai diberlakukan Desember tahun 2015. Bagi lulusan yang belum bekerja,
Pudir I Poltekkes Denpasar, IGA Marhaeno mewakili direktur meyudisium calon wisudawan Poltekkes r telah mengantisipasi melalui entrepreneurship sehingga bisa mandiri. Selanjutnya Marhaeno menuturkan, setelah merampungkan studi di Poltekkes, lulusan akan bergabung dalam wadah Ikatan Alumni Kesling dan akan menyatu menjadi Ikatan Alumni Poltekkes Denpasar. Untuk itu diharapkan alumni dapat bekerja sama
dengan baik, terlebih dalam pengisian borang akreditasi, maka institusi membutuhkan informasi dari alumni , apakah sudah bekerja dan dimana bekerja, serta apakah sesuai dengan bidang keilmuan dan sebagainya. Institusi memerlukan banyak hal yang perlu dilakukan secara koordinasi dan komunikasi melalui ikatan alumni. Dalam
FB/BLAS
waktu dekat yakni Oktober bulan depan, jurusan Kesling , keperawatan gigi, keperawatan gizi dan analis kesehatan akan dilakukan try out uji kompetensi. Pudir mengharapkan agar ketua jurusan dan jajarannya untuk mempersiapkan diri. Khusus untuk jurusan kebidanan dan keperawatan, uji kompetensi akan dilaksanakan
LKS Tingkat Provinsi Dilangsungkan 5 Hari ke Depan
bulan November, maka juga dibutuhkan persiapan, teramasuk juga pengayaan terhadap calon try out, karena uji kompetensi ini harus dilakukan, ujar Marhaeno. Sementara itu Ketua Jurusan Kesling, I Wayan Suarta Asmara, BE.S.ST. M.Si., mengemukakan, calon wisudawan dan orangtua merasa senang dan bahagia. Namun tantangan berikutnya sudah menghadang yaitu tantangan yang lebih besar di masyarakat, dengan pengalaman dan pengabdian seluruh ilmu yang lulusan peroleh dengan menyandang sebutan profesi Ahli Madya Kesehatan. Selam proses berinteraksi di kampus, pasti ada hal-hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Oleh karena itu Asmara memohon maaf kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan, Asmara juga berterima kasih atas kerja kerasnya, sehingga anak didik bisa dilepas dan akan diwisuda. Kepada Direktur Poltekkes beserta jajarannya, agar tetap memfasilitasi dengan berbagai informasi lowongan pekerjaan kepada calon wisudawan. Kerjasama yang baik selama ini agar tetap terjalin di masa yang akan datang, ujar Asrama. W-001*
Disdikpora Badung Gelar Lomba Pidato dan Debat Bahasa Inggris MANGUPURA-Fajar Bali Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung menggelar lomba pidato dan debat Bahasa Inggris untuk siswa SMA/SMK se- Badung, dan lomba tersebut dilaksanakan Rabu (10/9) dan Kamis (11/9) di SMA Thomas Aquino Tangeb Badung. Lomba pidato Bahasa Inggris untuk tingkat SMA yang berhasil meraih juara I, SMA Nasional Plus Jembatan Budaya. Juara II, SMAN I Kuta Selatan dan juara III, SMAN 2 Mengwi serta juara harapan, SMA Dwijendra Bualu. Sementara tingkat SMK, juara I, SMK Wira Harapan, juara II, SMK Pariwisata Mengwitani, juara III, SMK Nusa Dua dan juara harapan, SMKN 1 Kuta Selatan. Sementara untuk debat Bahasa Inggris, juara I, SMAN 1 Kuta, juara II SMAK Soverdi, jura III, SMA Nasional Plus Jembatan Bu-
FB/BLAS
Pidato dan Debat-siswa SMA/SMK se-Badung saat mengikuti lomba pidato dan debat Bahasa Inggris daya dan juara harapan, SMAN 1 Mengwi. Khusus untuk SMK, juara I, SMK Wira Harapan, juara II, SMK PGRI 1, juara III, SMK Pariwisata Mengwitani, dan juara harapan SMKN 1 Kuta Selatan. Kepala Seksi Pendidikan Menengah (Kasidikmen) Disdikpora Badung, I Gede Suparsa, S.Sos.,
menjelaskan, kegiatan lomba pidato dan debat Bahasa Inggris ini secara rutin digelar Disdikpora Badung. Sesuai dengan ketentuan provinsi, yang boleh mengikuti lomba pidato dan debat Bahasa Inggris hanya siswa kelas X. Tujuannya, agar dapat menggali bibit-bibit melalui
siswa kela X yang baru menimba ilmu pengetahuan di SMA/SMK. Suparsa membenarkan, topik pada lomba pidato dan debat Bahasa Inggris diambil sesuai perkembangan yang sedang hangat saat ini. Selain itu peraih juara I lomba pidato dan debat Bahasa Inggris akan mengikuti lomba tingkat provinsi. Diharapkan Badung bisa menyabet juara I, sehingga menjadi duta Bali ke tingkat nasional. Suparsa juga mengemukakan, dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, maka Disdikpora Badung juga akan melaksanakan kegiatan lomba 4 pilar kebangsaan. Sementara itu Ketua Musyawarah Kegiatan Kepala Sekolah (MKKS) dan Koordinator Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Kabupaten Badung, Drs. I Wayan Dayung, SH.M.Si., menjelaskan, LKS tingkat Kabupaten Badung
2014 sudah usai, dan 16 September minggu depan peraih juara LKS di Badung akan mengikuti LKS tingkat provinsi. Terdapat 9 SMK yang akan mengikuti LKS tingkat provinsi yakni, SMK Nusa Dua, SMKN 1 Kuta Selatan, SMKN 1 Petang, SMK Prasanti Nelayan, SMK Triatna Jaya, SMK Wira Harapan. SMK Seni Ukir Tangeb, SMK PGRI 2 Badung dan SMK Karisma Mengwi. Dayung mengharapkan pada LKS tingkat provinsi agar lebih transparans, dan Badung diharapkan dapat meraih tiket ke tingkat nasional sebagai duta Bali. Badung tidak kurang SDM, biaya dan kemampuan dalam bidang kompetensi. Selain itu Disdikpora provinsi agar mengagaskan setiap kabupaten di Bali benar-benar berprestasi. Untuk LKS juga diharapkan terdapat peningkatan mutu dan kualitas, ujar Dayung. W-001
kan kegiatan rutin tahunan dan merupakan salah satu sarana pembinaan, pengembagan dan evaluasi pelaksanaan program UKS. Program ini diharapkan dapat memberikan motivasi secata terus menerus dan berkesinambungan bagi setiap sekolah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas anak didiknya sejak usia dini. Melalui lomba LSS seluruh elemen sekolah diajak untuk dapat memahami dan melaksanakan Trias UKS dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencapai prestasi yang optimal. Kadisdikpora Kab. Karangasem Drs. I Gede Ariyasa, M.Pd mengatakan, LSS merupakan salah satu indikator untuk melakukan evaluasi terhadap keberadan lingkungan sekolah dari segi kesehatan. Masalah kesehatan merupakan aspek penting dalam pendidikan di sekolah, sehingga
bisa membentuk mental dan budaya hidup sehat dikalangan sekolah TK khususnya dan berdampak terhadap keluarga dan lingkungan. Hm*
Lomba LSS, TK Bintang Kejora Melenggang ke Tingkat Provinsi AMLAPURA-Fajar Bali Taman Kanak-Kanak (TK) Sekolah Bintang Kejora dipercaya mewakili Kabupaten Karangasem dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) Provinsi Bali, setelah dinilai tim penilai Provinsi Bali Kamis, (11/9). Kepala TK Bintang Kejora Suster Dominika melaporkan, TK Bintang Kejora yang terletak di Kota Amlapura melaksanakan program pendidikan usia anak-anak atau TK. Jumlah siswa terdiri dari 99 laki –laki dan 66 orang perempuan didukung 9 orang guru dan 1 orang pegawai. Ditambahkan, masalah kebersihan sekolah ditangani bersama antara sekolah, komite dan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan sekolah bersehati , sebagi upaya membudayakan hidup sehat dengan mengadakan gerakan kebersihan PBB (Pasukan Budaya Bersih) yang dilaksanakan setiap hari. Di samping
FB/IST
Tim penilai LSS Provinsi Bali saat melakukan penilaian di TK Bintang Kejora itu, sekolah juga melaksanakan rahasia kebersihan terhadap anak didik baik kebersihan pribadi mau pun lingkungan dilaksanakan pada waktu tertentu. Dampak program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), mampu mendorong minat belajar siswa, sehingga meningkatkan prestasi. Hal ini dibuktikan dengan TK tersebut meraih prestasi di tingkat Kecamatan dan Kabu-
paten serta menurunnya angka Drop Out (DO), sekaligus dapat mempraktekkan budidaya tanaman Toga. Dikalangan siswa juga dibangkitkan jiwa peduli sosial dengan memberikan sumbangan manakala ada siswa mengalami musibah. Ketua Tim Penilai Propinsi Bali, Dra. I Gusti Agung Ayu Mertha Dhyani Dewi, M.Si., mengatakan, kegiatan LSS, merupa-
Luh Putu Haryani,SE.MM.
TI Seret Generasi Muda Pada Zona Aman DENPASAR-Fajar Bali Kemerosotan nalar berpikir kritis dan analisis sedang melanda generasi muda saat ini. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) menyeret generasi muda berada dalam zona nyaman. Membaca menjadi hal tabuh dan asing, hal ini tentu sangat disayangkan dan perlu disikapi secara sadar. Dunia seakan dalam genggaman jika cakrawala berpikir terus diasah. Jendela dunia akan dibuka jika generasi muda senantiasa menyisipkan waktunya untuk terus mengasah diri. Ketika ditemui di kanFB/MARIANUS tornya, di Jalan,Teuku Luh Putu Haryani Umar, No. 55, Denpasar. Kamis (11/9). Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali, Luh Putu Haryani, SE. MM., mengatakan, membangun kesadaran akan pentingnya membaca harus ditanamkan dalam diri generasi muda sejak dini. Membaca akan membuka cakrawala berpikir seseorang, memiliki pengetahuan dan informasi yang memadai akan membantu seseorang bersentuhan dengan dunia secara global dan Indonesia khususnya. Luh Putu mengutarakan, tantangan yang dihadapi saat ini, bagaimana merubah mindset atau cara pandang bahwa membaca merupakan hal yang positif. Sinergisitas antara kita semua untuk memberikan kesadaran akan pentingnya membaca adalah tanggung jawab bersama. “sekali lagi saya mengatakan, dengan membaca kita dapat membuka jendela dunia”, tegasnya. Ia menambahkan, memberikan layanan informasi pengetahuan kepada masyarakat merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan berbangsa. Perpustakaan Daerah dan Arsip yang disediakan oleh pemerintah Provinsi Bali adalah wadah pengetahuan bagi kita semua. “saya ingin perpustakaan menjadi rumah kedua bagi kita semua” ucapnya. Untuk itu, dalam menunjang informasi pengetahuan bagi masyarakat, koleksi buku-buku referensi harus ditingkatkan. Saat ini, koleksi buku referensi yang dimiliki adalah 216,011 dari berbagai sumber. Penambahan buku referensi akan terus ditingkatkan untuk menunjang kebutuhan bagi masyarakat dan generasi muda dalam aspek pendidikan dan pengetahuan. Dari data pengunjung yang diperoleh oleh koran ini selama dua tahun. Pada tahun 2013 total pengunjung 57.769 dengan tingkat kunjungan terendah pada bulan Januari yaitu 3.633, sedangkan kunjungan tertinggi bulan November yaitu 5.994. Sedangkan data pengunjung yang diperoleh tahun 2014 sejak bulan Januari -Juli 27.989. Dijelaskan bahwa kunjungan bersifat fluktuatif setiap harinya. Luh Putu mengatakan, perkembangan TI harus berjalan seimbang, siapa yang mengetahui informasi akan mengetahui dunia, sehingga tidak seperti katak dalam tempurung. Ditambahkan bahwa, Perkembangan IT akan sangat membantu jika kita menggunakannya secara baik. Untuk itu, ke depannya akan disediakan E-Library dengan menjalin kerjasama dengan Telkom. Tujuannya adalah ELibrary bisa diakses melalui internet dan akan dipublish keseluruh dunia, guna memudahkan masyarakat mengakses secara cepat kebutuhan akan pendidikan. Selain itu, program Q-Baca dengan judul 1001 cerita rakyat, memuat mengenai local genius atau kearifan lokal budaya Bali atas persetujuan Gubernur Bali, khususnya terbitan pemerintah Provinsi Bali, tutupnya. M-007
DR.Wedakarna Gagas ”Sukla, Its My Life Style”
Ribuan Masyarakat Hadiri Festival Kuliner Sukla di Puputan Badung Hari ini (13/9) bisa jadi menjadi sejarah baru bagi pergerakan Hindu di Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak Indonesia Merdeka, baru kali ini terjadi perlawanan moral akan terdiskriminasinya ekonomi Hindu yang kalah saing dengan gerakan ekonomi syariah ( halal food ) terutama dalam sektor makanan. Dan sebuah acara bertajuk Festival Kuliner Sukla Hindu ( FKSH ) pun digelar selama dua hari yakni pada 13 – 14 September 2014 di depan lapangan parkir Museum Bali. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univ.Mahendradatta Bali yang menggandeng sejumlah komponen generasi m u d a B a l i d i a n t a ra nya : Teruna Teruni Bali (TTB), Putra – Putri Kampus Ajeg Bali (PPK), Gerakan Siswa
FB/IST
TINJAU – President The Hindu Center Of Indonesia, Dr. Gusti Arya Wedakarna ( Senator Terpilih RI ) Saat Meninjau Stand Produk Sukla Dari Kabupaten Buleleng.
Hindu ( SHINDU ), Vive kananda Spirit Indonesia (VSI), Pesraman Hindu, Paguyuban Panti Asuhan Hindu Indonesia (PPAHI), dan Aliansi Hindu Muda Indonesia (AHMI), Balinese Indian Friendship Association
(BIFA). Acara ini didukung penuh oleh Badan Dana Punia Hindu Nasional (BDPHN ) dan The Hindu Center Of Indonesia (THCI). Kesiapan acara ini diutarakan oleh Ni Putu N o p iya n t i ( Ko o rd i n a to r Acara ). ”Diperkirakan acara
yang berlangsung 2 hari ini akan didatangi oleh 20 ribu pengunjung dari seluruh Bali. Semua hasil penjualan ini akan didana puniakan untuk Panti Asuhan Hindu di Bali.Kita bantu adik – adik kita yang butuh uluran tangan. Ini kegiatan anak muda Hindu, nanti akan ada musik akustik, tembang, tarian, stand up comedy dan meditasi yoga. juga sosialisasi tentang ekonomi Hindu.Pokoknya ini acara fun dan bergembira. ”ungkap Nopiyanti ( Mahasiswa FE Semester VIII Univ.Mahendradatta ). Direncanakan Festival Kuliner Sukla Hindu ini akan dibuka dan ditinjau oleh President The Hindu Center Of Indonesia, Dr. Gusti Arya Wedakarna (Senator RI Terpilih) sambil meresmikan branding baru yak ni ”Sukla, I ts My Life Style” khususnya dikalangan generasi muda Hindu. KJS
Layouter: dejerie
FAJA R BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
VALAS Mata Uang
Beli
Jual
USD
11.914
11.716
AUD
10.942
10.542
CHF
12.797
12.447
CAD
10.876
10.526
GBP
19.393
18.993
EUR
15.469
15.069
JPY
112.94
107.94
HKD
1.600
1.450
SAR
3.350
2.950
SGD
9.548
9.148
Sumber: bni
Intip Peluang Ekspor, Produk Pertanian Bali Diboyong ke Surabaya DENPASAR-Fajar Bali Berbagai jurus diluncurkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali untuk meningkatkan nilai jual produk pertanian. Tak cukup dengan promosi lokal, kini produk pertanian Bali pun diboyong ke Surabaya. Tepatanya dalam ajang pameran Agro Business-Matching and Expo 2014 ke-14 di loby Grand City ConvexSurabaya. FB/DOK Uniknya, dalam pameran kali IB Wisnuardhana ini, Dinas Pertanian tidak hanya menyuguhkan produk pertanian, tapi pelaku usaha hingga kelompok tani pun turut dilibatkan. Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, IB Wisnuardhana agro business-matching and expo 2014 bukan sekadar pameran biasa. Lantaran melalui ajang tersebut, pelaku usaha diberikan ruang khusus untuk mempromosikan dan mengembangkan potensi produkproduk mereka. Selain produk pertanian ‘mentah’, produk olahan pun turut diberikan ruang. Lebih lanjut, pelaku usaha di Bali juga dapat bertukar pikiran dengan sesama pelaku usaha dari daerah lain. Mengenal dan belajar sarana dan teknologi agribisnis. Bahkan, bukan tak mungkin jika melalui ajang tersebut, produk pertanian Bali menuju ke pasar internasional. “Kegiatan ini menciptakan peluang ekspor produk pertanian Bali, dan sangat penting untuk memfasilitasi terjadinya kemitraan antar pelaku usaha agribisnis,” ujarnya. Ada lima pelaku usaha perwakilan Bali yang diajak berpameran di Surabaya. Sedangkan produk-produk pertanian andalan yang disuguhkan Bali cukup banyak. Diantaranya, produk buah segar (salak gula pasir dan bali, mangga, jeruk siem Kintamani, manggis, anggur, strowbery, jambu biji), sayuran (tomat, cabe), produk olahan seperti wine salak, aneka kripik, serta bubuk instan. Pembukaan Agro Business-Matching and Expo 2014yang ke-14 digelar di loby Grand City Convex- Surabaya pada tanggal 6 September 2014 lalu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Suswono. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Suswono mengungkapkan sejumlah catatan penting bagi pelaku usaha ataupun Gapoktan. Utamanya, catatan yang diyakini dapat membuat produk pertanian lokal menembus pasar ekspor. Diantaranya, menjaga kualitas jenis produk pertanian, memperhatikan keamanan dan kesehatan, khususnya mengenai pemakaian pestisida, pemupukan, dan kebersihan. Di samping itu, penyajian produk juga disarankan agar menarik bagi pengguna/konsumen, seperti warna, jenis packing, label dan tempat penyimpanan produksnya. W-019
EKONOMI 7 Suwirta Rancang Penataan Pasar Seni Semarapura Ubah Image Macet dan Kumuh Menjadi Nyaman SEMARAPURA-Fajar Bali Menindaklanjuti kajian pemerintah untuk merealisasikan Pasar Semarapura Klungkung menjadi Pasar Seni, Bupati Suwirta kembali mengunjungi Pasar Seni Semarapura, Jumat (12/9) kemarin. Peninjauan ini didampingi KadisperindagkopUKM, Komang Dharma Suyasa dan Kepala UPT Pasar Komang Widiasa Putra. Bupati Suwirta nampak meninjau hampir seluruh lokasi pasar dan banyak menemukan kios-kios yang kosong dan kotor tidak terurus pada lantai II dan Lantai III. Dilihatnya juga hampir semua bangunan rusak parah, dinding yang keropos dan berbau pesing. Atas kondisi tersebut, terkait hal tersebut Suwirta memerintahkan kepada dinas terkait agar segera mendata dan bisa lebih di manfaatkan sesuai fungsinya.
FB/SARJANA
Bupati Suwirta serius bakal menata Pasar Seni Semarapura untuk dikembangkan menjadi pasar yang nyaman bagi pengunjung
”Kalau dibiarkan terus menerus seperti ini, bangunan tidak ada yang menempati akan mubazir dan akan lebih cepat rusak,” harap Suwirta. Pada kesempatan itu juga
Bupati Suwirta mengusulkan adanya jalan lingkar sehingga distribusi barang keluar dan masuk pasar menjadi lancar. ”Kalau sudah ada jalan lingkar, nanti kendaraan roda empat
bisa parkir didalam dan bila ada kebakaran, kendaraannya bisa masuk, ini penataannya masih semrawut. Perlahan akan kita benahi,” janji Suwirta. Suwirta pun berharap agar
Koperasi Transportasi Lohjinawi Kecewa Jawaban AP I DENPASAR - Fajar Bali Koperasi Transportasi Lohjinawi yang merupakan bentukan dari warga Tuban, Bali kecewa terhadap jawaban yang diberikan oleh pihak Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Kedatangan sekelompok masyarakat ini ingin menanyakan kejelasan atas perizinan counter dari carter transportasi yang dinilai sudah lama dilakukan. Dengan berpakaian adat madya, sejumlah 13 orang dari Koperasi Transportasi Lohjinawi ingin menanyakan perihal kerjasama dengan pihak AP I serta proses perizinan yang langsung ditemui CO Manager AP I I Gusti Ngurah Ardita. Ketua Koperasi Transportasi Lohjinawi I Nyoman Sudiana menyatakan, kedatangan ini merupakan kedatangan yang kedua kalinya. “Sebelumnya kami sudah datang kemari. Namun
kedatangan kami pada waktu itu mendapat jawaban dari Kepala Bagian Komersial AP I bernama Ida Bagus Mandala yang melukai hati kami,” beber Sudiana saat dihubungi melalui telepon genggamnya kemarin (12/9). Kata Sudiana, pada kedatangan sebelumnya pihaknya hanya ingin melihat dan mengetahui proses selanjutnya dari proses perizinan untuk melengkapi masalah perizinan mini bus milik Koperas Transportasi Lohjinawi. Namun sayang, seperti ditirukan oleh Sudiana, jawaban dari Ida Bagus Mandala yang notabene berperan dalam menentukan perizinan tersebut mengatakan hal yang sangat menyakitkan. “Waktu itu dia (I.B. Mandala) berkata, kami tidak peduli siapa. Mau warga lokal atau leluhur dari mana. Saya sudah biasa menangani hal - hal begini,” ucap Sudiana menirukan.
VoA Bali Naik 23,68 Persen
Tak pelak, jawaban seperti ini membuat Sudiana serta beberapa rekannya yang tergabung dalam Koperasi Transportasi Lohjinawi menemui langsung CO Manager AP I I Gusti Ngurah Ardita. Dalam pertemuan itu Sudiana mengungkapkan telah mendapatkan angin segar. “Dari pertemuan kami dengan Ardita yang hampir 2 jam, kami mendapat ketenangan dan kabar gembira. Dia (Ardita,red) berjanji akan menyelesaikan persoalan izin dari pihak kami. Tinggal selangkah lagi,” beber Sudiana. Sudiana mengakui, jawaban langsung yang bijak dari I Gusti Ngurah Ardita selaku CO Manager AP I membuat pihaknya merasa tenang. Bahkan dirinya menyatakan, Ardita memberikan beberapa arahan terkait langkah - langkah apa saja yang mesti dilakukan Koperasi Transportasi Lohjinawi dalam masalah perizinan tersebut. W-011
Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai Siap Dioperasikan DENPASAR - Fajar Bali Terminal Keberangkatan Domestik Baru Bandara I Gusti Ngurah Rai telah selesai direnovasi dan akan dioperasikan pada tanggal 17 September 2014 mendatang. Terminal yang mengalami proses renovasi sejak Mei 2013 lalu tersebut disebutkan telah diverifikasi oleh Dirjen Perhubungan Udara dan dinyatakan siap melayani penerbangan dan penumpang baik yang datang maupun berangkat. “Setelah proses renovasi selesai, sekarang ini kami sedang melakukan persiapan operasi boyong yaitu memindahkan seluruh peralatan dan fasilitas dari terminal temporary ke terminal baru. Kami rencanakan mulai tanggal 17 September, pelayanan penerbangan pertama baik datang maupun berangkat sudah akan menggunakan terminal baru” terang General Manager Cabang PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara I Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado dalam keterangan persnya kemarin (12/9). Herry menjelaskan bahwa, proses renovasi yang dilakukan tidak hanya secara kuantitas fisik terminal tetapi juga dari sisi kualitas pelayanan. “Kami sebut proses ini sebagai
up-grading terminal karena seluruh aspek pelayanan juga kami tingkatkan,” ujarnya. Renovasi terminal internasional menjadi terminal domestik ini lanjut Herry tidak dilakukan hanya dengan merubah design saja. Beberapa upaya peningkatan kualitas juga dibuat yakni antara lain dengan mengusung konsep lounge pada area penjualan tiket yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan lebih pada para calon penumpang. Selain itu tambah Herry, disamping adanya penambahan jumlah meja pelaporan dari 35 menjadi 62. Untuk yang terbaru sebutnya adalah penerapan sistem common use check in system pada meja pelaporan (check in counter) sehingga dapat mengoptimalkan proses check in. “Yang juga sangat menarik dari terminal baru ini terletak pada ruang tunggu keberangkatan dimana kami membuat seluruh dinding pada sisi barat terminal menggunakan kaca sehingga para penumpang dapat dimanjakan dengan pemandangan pantai terutama saat sunset,” beber Herry. Herry mengharapkan, dengan pengoperasian terminal domestik baru ini, pihaknya dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
FB/IST
lagi untuk menjawab tantangan ke depan mengingat makin tahun jumlah penumpang yang terus meningkat. Memasuki triwulan tiga tahun ini ungkap Herry, tercatat jumlah wisatawan yang datang ke Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai
kajian untuk menghidupkan kembali pasar seni agar lebih cepat selesai dan akan dilakukan dengan mengadakan pembahasan. ”Nantinya akan dibahas, apakah nanti melibatkan pihak ketiga setelah melalui kajian internal,” tambah Suwirta. Pada kesempatan tersebut, Suwirta mengaku tidak memberi harapan yang terlalu muluk bagi masyarakat. ”Yang penting komitmen dan kita sudah membuat perencanaan jadi tinggal tunggu tindak lanjutnya, mudah mudahan ada komunikasi yang baik dengan provinsi, pusat, dan tentunya dengan pihak legislatif,” harapnya. Nantinya Pasar Seni Semarapura tersebut benarbenar menjadi Pasar Seni yang bergaya modern, bersih dan didalamnya menampung UKM yang ada di Klungkung. Harapan lainnya juga, diharapkan agar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) bisa menjembatani para pengusaha kecil karena pada pasar inilah satu satunya ujung tombak untuk membangkitkan UMKM yang ada di klungkung.W-010
hampir mencapai 3 juta orang atau meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013 lalu dengan jumlah keseluruhan penumpang sebanyak 11,3 juta. Peningkatan ini ucapnya, diprediksi akan terus naik pada akhir tahun nanti. W-011
DENPASAR - Fajar Bali Dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Pulau Dewata, berdampak pada penghasilan yang didapat pada penerimaan visa kunjungan atau Visa on Arrival (VoA). Tercatat, VoA dari wisman yang datang selama Triwulan II di tahun 2014 lalu sebesar US$ 18,5 juta. Jumlah VoA ini sama artinya dengan perolehan rata - rata setiap bulannya yakni sebesar US$ 6,1 juta. Perolehan VoA Bali pada periode tersebut mengalami kenaikan 23,68 persen bila dibandingkan pada perolehan VoA di periode yang sama di tahun 2013. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Region III Bali Nusa Tenggara Benny Siswanto menyatakan, penerimaan sektor pariwisata di triwulan II 2014 lalu yang bertambah tersebut cukup bagus bila dilihat dari kondisi perekonomian global saat ini. “Pada triwulan II 2013, VoA hanya sebesar US$ 17,2 juta,” ujarnya. Penerimaan VoA yang meningkat pada periode April - Juni 2014 itu kata Benny tak lepas dari kedatangan wisman ke Bali yang dimana mencapai 896.250 orang. “Ini dikarenakan adanya liburan musim panas Mei - Juni,” ucapnya. Namun, dari jumlah wisatawan asing itu tidak semuanya membayar VoA saat datang ke Bali. Hal ini dikarenakan, pemerintah membebaskan visa bagi turis beberapa negara. Peningkatan VoA dari wisatawan asing ini nilai Benny, tentu saja mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang selama ini mengandalkan sektor pariwisata, industri kecil dan pertanian. Untuk sekali kunjungan, wisman dikenakan VoA rata - rata sebesar US$ 25. Dilihat dari asal negara, tercatat turis asal Benua Australia saat ini mendominasi kedatangan ke Pulau Dewata. Dari data yang diperoleh di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kedatangan wisman Australian ke Bali pada periode Januari - Juli 2014 lalu tercatat sebanyak 446.406 orang dari 1,7 juta orang yang datang berkunjung. Sementara, turis asal Tiongkok menyusul dengan mendatangkan turisnya sebanyak 264.840 orang dan diikuti oleh wisman asal Negeri Jiran Malaysia dengan 109.298 orang. W – 011
Layouter: dejerie
KESEHATAN & SPORT
8
FAJA R BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Soal Surat Keputusan Mutasi Putu Roy Nugraha
TIPS
Preeklampsia pada Kehamilan
KONI Buleleng Sarankan KONI Denpasar Koordinasi dengan IMI Buleleng
Oleh : dr. Komang Ardiana Pramana Preeklampsia merupakan penyebab kematian ibu kedua terbesar pada kehamilan di dunia. Kematian p a d a u m u m nya terjadi akibat keterlambatan penanganan serta ketidaktahuan ibu mengenai Preeklampsia. Dan di negara berkemFB/IST bang, 30% dari total kematian anak saat dilahirkan disebabkan oleh Pre-Eklampsia. Preeklampsia adalah suatu gangguan yang muncul pada masa kehamilan, umumnya terjadi pada usia kehamilan diatas 20 minggu yang ditandai oleh naiknya tekanan darah diatas 140/ 90 mmHg disertai tingginya jumlah kadar protein didalam air seni ibu. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko timbulnya preeklampsia antara lain wanita yang pertama kali hamil, hamil kembar, jumlah air ketuban yang berlebihan dalam kandungan, usia ibu saat hamil diatas 35 tahun, adanya penyakit yang menyertai ibu hamil seperti kencing manis (diabetes) dan kegemukan (obesitas) serta adanya riwayat penyakit darah tinggi di keluarga. Meningkatnya tekanan darah mengakibatkan mengecilnya pembuluh darah di rahim, yang berfungsi untuk memberikan janin suplai oksigen serta semua nutrisi yang diperlukan. Akibatnya, perkembangan bayi pun menjadi terhambat dan menyebabkan gangguan pada organ tubuh lain pada ibu hamil seperti gangguan pada organ hati, mata, otak, jantung, paru-paru, dan ginjal dimana preeklampsia akan bertambah berat dan dapat menyebabkan penurunan kesadaran, kejang, hingga kematian ibu dan janin yang dikandungnya. Apabila Anda mengalami preeclampsia, melahirkan adalah salah satu pilihan untuk melindungi anda dan bayi Anda. Tapi hal ini tidak selalu harus dilakukan, karena bisa jadi bayi anda terlalu dini untuk dilahirkan. Apabila kelahiran tidak memungkinkan karena usia kandungan yang terlalu dini, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi preeclampsia sampai bayi dinyatakan cukup umur untuk bisa dilahirkan. Langkahlangkah tersebut meliputi penurunan tekanan darah dengan cara istirahat total (bedrest) atau dengan obatobatan penurun tekanan darah, dan penanganan khusus dari dokter spesialis kandungan anda. Pada beberapa kasus kadang diperlukan perawatan di rumah sakit terutama jika usia kehamilan anda cukup bulan sehingga keadaan ibu dan bayinya dapat dipantau dengan baik. Karena itu sangat penting mewaspadai bahaya preeklampsia, terutama bagi anda yang berisiko tinggi terkena preeklampsia. Untuk mengurangi risiko timbulnya preeklampsia, ibu hamil tidak disarankan untuk mengurangi jumlah asupan garam karena tubuh ibu hamil membutuhkan asupan garam yang cukup untuk menjaga aliran cairan tubuh. Ibu hamil harus mengenali gejala preeklampsia. Waspadalah jika anda mengalami peningkatan berat badan dengan cepat, sakit kepala, pandangan kabur, nyeri diperut yang umumnya terjadi di akhir trimester kedua atau trimester ketiga. Segera konsultasikan pada dokter ahli kandungan anda.KJS
DENPASAR-Fajar Bali Perpindahan atlet salah satu persoalan yang mendasar disetiap gelaran olahraga level tertinggi se-Bali yakni Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali. Meski KONI Bali telah berkoar-koar menyangkut Kartu Anggota Atlet (KTA) sebagai wujud legalitas atlet sesuai yang tercantum dalam KTA, tapi riilnya persoalan itu tetap muncul. Sebut saja status pembalap Putu Roy Nugraha hingga kini belum beres. KONI Denpasar melalui Sekretaris Umum, Made Suartana mengaku tak habis pikir kenapa KONI Buleleng seret dalam mengeluarkan Surat Keputusan Mutasi (SKM) padahal atlet bersangkutan mengusulkan pindah dari Buleleng ke Denpasar sejak Mei 2014. Bahkan yang bersangkutan pada Porprov Bali ke-11 juga telah mengajukan pindah, karena sidang keabsahan Denpasar kalah, maka atlet Roy Nugraha statusnya tetap milik Buleleng. Karena perselisihan status tersebut akhirnya Roy tak bisa tampil pada Porprov Bali ke-11 di Denpasar. “Sekarang yang bersangkutan sudah mengajukan pindah. Sesuai tenggang waktu memenuhi syarat, hanya saja
FB/DOK
belum mengantongi SKM,”ujar Made Suartana, Jumat (12/9) kemarin. Menanggapi SKM tersebut, ketika dihubungi Ketua Umum KONI Buleleng, Nyoman Artha Widnyana menegaskan, KONI
Buleleng hanya memperoleh tembusan. “Mutasi itu ranahnya masih di IMI Buleleng, bukan KONI. Jangan salah sangka terlebih dulu. Prosedur harus dilalui, jika IMI Buleleng telah mengijinkan secara tertulis,
KONI Buleleng tak ada alasan untuk tidak mengeluarkan SKM,”tegas Widnyana. Ketua Umum KONI Buleleng menyarankan kepada IMI dan KONI Denpasar melakukan koordinasi dan ko-
munikasi yang intens dengan IMI Buleleng. “Kami tidak bisa mengeluarkan SKM tanpa ada dasar tertulis dari IMI Buleleng. Ini kan organisasi kami harus menghormati anggota,”jelasnya.R-007
Pemprov Bali Semakin Konsen Terhadap Olahraga 2015 KONI Bali Usulkan Pemberian Penghargaan Kepada Pembina dan Atlet Prestasi DENPASAR-Fajar Bali Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang diperingati setiap tahun ditandai dengan upacara bendera, dinilai Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi tidak sekedar seremonial. Hal itu dikatakan Suwandi, setelah mengikuti upacara memperingati Haornas XXXI tahun 2014, di lapangan Niti Mandala Denpasar, Jumat (12/9) kemarin. Menurut Suwandi, Pemerintah Pusat hingga Provinsi sedang gencar-gencarnya berlombalomba membangunan fasilitas olahraga dan memperhatikan atlet prestasi, begitu pula menyangkut pendanaan. Di pusat melalui Kemenegpora telah menggelontorkan dana kepada atlet prestasi dengan bentuk rumah, dan lain-
nya, dan hingga sekarang masih terus berlanjut hanya bedanya diganti dengan gelontoran uang. “Hanya saja untuk tahun ini Pengurus Provinsi Cabang Olahraga terlambat mengusulkan atlet-atlet prestasi atau mantan atlet kepada Kemenegpora, sehingga untuk tahun ini Bali tidak memperoleh penghargaan dari pusat,”ucap Suwandi. Untuk tahun 2015, KONI Bali sejak dini akan mengusulkan sesuai ajuan masing-masing Pengurus Provinsi Cabang Olahraga. Bukan itu saja, Suwandi juga mengusulkan kepada pembina, dan mantan atlet prestasi yang telah mengharumkan nama Pulau Dewata untuk mendapatkan penghargaan dari Pemprov Bali. “Kami akan membuat usulan
kepada Pemprov Bali, dengan begitu setiap tahun dan bertepatan dengan memperingati Haornas, sekaligus penyerahan penghargaan kepada pembina dan mantan atlet prestasi,”bebernya. Perhatian Pemprov Bali, masih versi Suwandi dari segi topangan dana terus meningkat, yang diwujudkan dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 6,2 milyar untuk PON Remaja I di Surabaya, Jawa Timur. Kemudian peningkatan dana Pra-PON, dan untuk Porprov Bali dananya juga mengalami peningkatan. Sayangnya jumlah pastinya tak disebutkan. “Realitas yang kami ketaui sekarang, Pemprov Bali telah memperhatikan sungguhsungguh terhadap pembinaan olahraga,”tukasnya.R-007
I Ketut Suwandi
FB/DOK
Inginkan Prestasi Melaui Proses
FB/IST
DENPASAR-Fajar Bali Pembinaan, pembinaan dan pembinaan. Itulah kata-kata yang selama ini terus digaungkan KONI Kota Denpasar, setelah menjelaskan seputar program kepada awak media. Hal itu pula disampaikan Ketua Umum KONI Kota Denpasar, Nyoman Putrawan, seputar persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XII/2015 di Buleleng. “Kami mempersiapkan atlet di masing-masing cabang olahraga itu melalui proses sesuai dengan program tahu-
nan yang dilakukan masingmasing cabang olahraga, dari Walikota Cup, Kejurkot dan lainnya. Dari hasil itulah menjadi acuan cabang olahraga bersangkutan untuk menentukan atlet pilihannya. Artinya tidak seperti membuat pisang goreng,”tegasnya. KONI Denpasar versi Nyoman Putrawan memfasilitasi cabang-cabang olahraga untuk menjabarkan program latihan, dan mereka mempunyai kewajiban melaporkan kegiatan termasuk track record atlet yang dimiliki. Tak
FB/PRI
Nyoman Putrawan
sekedar melaporkan hasilnya, tapi KONI Denpasar secara riil melakukan tes kelayakan atlet bersangkutan hasil usulan Pengkot cabang olahraga. “Kami tak mau disebut Asal Bapak Senang (ABS), tapi wajib dibarengi dengan tes kebugaran kepada atlet bersangkutan,”ujarnya, Jumat (12/9) kemarin. Dari hasil tes itu akan tim KONI Kota Denpasar khususnya bidang pembinaan dan prestasi akan menetapkan pilihannya. Lantas bagaimana dengan
bidikan prestasi Porprov Bali XII/2015 di Buleleng? Nyoman Putrawan yang juga Direktur PD Parkir Kota Denpasar menegaskan, bicara event arahnya pada prestasi, karena itu hasil pembinaan yang selama ini dilakukan endingnya adalah menggapai prestasi pada multi event olahraga bergengsi skala Bali. “Prestasi kan tidak harus juara umum, peningkatan jumlah raihan medali juga masuk kategori prestasi. Jika medali emas bisa bertambah, kan arahnya memuncaki raihan medali,”pungkasnya.R-007
bulan atau lebih. Pencegahan merupakan terapi yang utama pada frozen shoulder. Menghindari immobilisasi bahu yang lama setelah trauma atau nyeri bahu adalah kuncinya. Melakukan kompres panas (jika pasien tahan) ± 15 menit pada bahu yang sakit untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul, terapi panas dalam lainnya juga dapat digunakan karena dapat memberikan efek analgetik, merelaksasikan otot dan meningkatkan kapasitas sirkulasi darah, dianjurkan agar tetap menggunakan lengannya dalam batas toleransi pasien untuk menghindari posisi immobilisasi yang lama yang dapat memperburuk kondisi frozen shoulder, menghindari posisi menetap yang lama yang dapat memicu rasa nyeri, latihan dengan handuk, posisi lengan seperti huruf “S” terbalik kedua lengan memegang handuk kemudian bahu yang
sehat menarik ke atas sampai lengan yang sakit tertarik, dan konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Pemberian obat analgesik seperti NSAIDS dapat bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan inflamasi pada keluhan nyeri bahu, namun efeknya tidak dapat dimaintain jika pemberiannya lebih dari 6 minggu. Karena minimnya pengetahuan masyarakat akan frozen shoulder, kebanyakan masyarakat akan memilih jalur untuk pembugaran. Tentu saja penanganan ini belum tepat dan akan membawa dampak negatif bagi si penderita itu sendiri bahkan dapat memperburuk kondisinya dan memperpanjang masa pemulihan dari frozen shoulder. Oleh karena itu masyarakat harus diberikan pandangan yang benar mengenai penyakit ini sehingga penanganannya dapat dilakukan secara optimal.KJS
Mengenal Frozen Shoulder Agar Penanganan Lebih Optimal Oleh : dr. I G N Paramartha Wijaya Putra, S.Ked
S
ering mengalami kaku pada bahu? Rasa nyeri pada bahu? Memburuk terutama saat malam hari? Apakah sudah menganggu aktivitas? Apakah terjadi saat berusia sekitar 40-70 tahun? Jika ada keluhan seperti ini, mungkin anda terkena penyakit frozen shoulder atau dalam bahasa medis disebut capsulitis adhesiva. Mari kita simak ulasan tentang frozen shoulder, agar kita lebih mengenal penyakit pada sendi ini. Frozen shoulder merupakan penyakit yang masih tergolong awam bagi masyarakat khususnya masyarakat Indonesia. Kaku bahu yang mereka kenal sebagian besar dianggap sebagai akibat kelelahan atau hanya sekedat terjadi ketegangan otot yang akan hilang sedikit-sedikit. Kaku bahu atau frozen shoulder juga kadang dikaitkan dengan nyeri sendi ataupun disebabkan karena hawa yang dingin.
Sehingga penanganan dengan tepat pada kasus frozen shoulder sendiri di masyarakat masih minim karena adanya penyimpangan pemikiran masyarakat bahwa setiap nyeri pada bahu dikarenakan kelelahan dan lain sebagainya. Frozen shoulder adalah suatu gangguan bahu yang menimbulkan rasa sakit dan kekakuan, tidak memperlihatkan kelainan pada rontgen, tetapi menunjukkan adanya pembatasan gerak yang dapat mengakibatkan gangguan aktivitas kerja sehari-hari. Menurut American Academy of Orthopedic Surgeons, Capsulitis adhesiva juga diartikan sebagai kondisi keterbatasan gerak sendi bahu secara global baik secara aktif maupun pasif dimana dalam radiografi tidak ditemukan adanya osteopenia. Secara epidemiologi frozen shoulder terjadi sekitar usia 40-70 tahun. Dari 2-5 % populasi sekitar 60 % dari kasus
FB/IST
frozen shoulder lebih banyak mengenai perempuan dibanding laki-laki. Frozen shoulder juga terjadi pada 10-20 % dari penderita diabetus mellitus yang merupakan salah satu faktor resiko frozen shoulder. Frozen shoulder dapat disebabkan oleh trauma, imobilisasi lama, imunologi, serta hubungannya dengan penyakit lainnya, misal hemiparese (kelumpuhan separuh anggota gerak, penyakit jantung kronik, TB paru, bronchritis kronis,
diabetes mellitus dan diduga penyakit ini merupakan respon autoimun terhadap rusaknya jaringan lokal. Dimana biasanyanya ditandai dengan kesulitan mengangkat tangan karena rasa nyeri yang tajam pada daerah depan bahu. Frozen shoulder memiliki 3 fase yaitu Pain (Freezing) ditandai dengan adanya nyeri hebat bahkan saat istirahat, gerak sendi bahu menjadi terbatas selama 2-3 minggu dan masa akut
ini berakhir ampai 10- 36 minggu. Stiffness (Frozen) ditandai dengan rasa nyeri saat bergerak, kekakuan atau perlengketan yang nyata dan keterbatasan gerak dari sendi yang di ikuti oleh keterbatasan gerak tulang belikat. Fase ini berakhir 4-12 bulan. Recovery (Thawing) pada fase ini tidak ditemukan adanya rasa nyeri dan tidak ada synovitis tetapi terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan yang nyata. Fase ini berakhir 6-24
Layouter: dejerie
PARIWARA
FAJA R BALI SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
9
DPD. PERBARINDO BALI
Jl. Pidada VII/7A Denpasar. Telp. 0361-7425830 Fax. 0361-410999
Tingkat Bunga Pemjaminan Simpanan Periode 15 Mei - 14 September 2014
BANK UMUM
BPR
RUPIAH
VALUTA ASING
RUPIAH
7,75%
1,50%
10.25% Sumber : Surat Edaran LPS
501/VIII/KJS
HERIKY computer SERVICE & SELL
Laptop, Komputer, Printer, Hardware, Software
500/VIII/KJS
Hp: 085 638 466 12 / 087 860 885 964 E-mail: erikhoki6@gmail.com Jl. Pasekan Batuaji, Batubulan Kangin-Sukawati
524/I/TTV
018/I/FB/KTR
517/I/IGR
419/XI/AGN
518/I/IGR
ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil Vellfire
Fortuner
Elf Include BBM + driver 12 jam / hari
Inova
Hubnngi :
082237658590
864/VII/KTR
836/VI/WS
MATAHARI AUTO GALERY NEW MODEL HARRIER 2.0
putih
NEW VELLFIRE ZG hitam 18Speaker SUBARU BRZ
Th2012 AsDK
HARRIER 2.4 Th’11+07Slv LPrem WRANGLER 3.6 SPORT Th’13 AsDK VELLFIRE GS’13 hitam Tg1 KM4Rb
7
LEXUS RX 270’13 hitam AsDK
Hubnngi :
(0361) 7893104
Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar 555/II/WS
166/VI/FB/IGR
453/XII/AGN
Layouter: Wiadnyana
10
POLITIK Menteri Amir: Presiden Tak Bisa Tarik RUU Pilkada
FAJA R BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Suara
PARLEMEN Siap Ambil Alih Festival Danau Batur BANGLI-Fajar Bali Diputusnya anggaran oleh pemerintah pusat untuk penyelenggaraan Festival Danau Batur (FDB) di Bangli memicu kekhawatiran kalangan DPRD Bangli. Padahal FDB dinilai sebagai ajang promosi kepariwisataan yang sangat strategis ke dunia internasional, dengan harapan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan FB/SUMERTA ke Bangli umumnya dan khususnya ke kawasan Geo I Nyoman Basma, SH Park Batur, Kintamani. Wakil Ketua DPRD Bangli sementara, I Nyoman Basma, kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (12/9), mengaku bahwa pihaknya bersama Pemkab Bangli siap mengambil alih penyelenggaraan FDB tersebut. ”Kalau tak ada dana pusat, kami harap Pemkab ambil alih untuk gelar sendiri festival tersebut,” ujar Basma. Lanjut dia, festival itu memiliki multi dimensi, di satu sisi sebagai ajang promosi pariwisata, pada sisi lain kegiatan festival dapat membangkitkan semangat untuk mewujudkan sadar wisata.Bahkan FDB juga dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk meraih rejeki, memanfaatkan keramaian festival. Dikatakan, FDB sudah terlanjur diselenggarakan setiap tahun sejak 2011 yang diprakarsai Jero Wacik saat menjabat Menteri Pariwisata, dan bahkan berlanjut setelah Jero Wacik tidak menjabat sebagai Menteri Pariwisata lagi. Diakui Basma, FDB yang digelar setiap tahun kini ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan wisatawan, baik wisatawan manca negara maupun wisatawan nusantara. Dan yang lebih penting lagi, lanjut dia, FDB sebagai ajang promosi pariwisata Bangli memang selayaknya terus dilaksanakan. Terlebih dengan masih munculnya kesan miring terhadap kepariwisataan di Bangli, maka FDB bisa menjawab dan mengubah kesan miring tersebut. Apalagi menurut Basma, promosi-promosi dalam bentuk lain juga amat minim dilakukan. “Kalau tidak FDB yang dijadikan even untuk menggemakan kepariwisataan, lalu dengan cara apa lagi?” tanya Basma. Dia juga menambahkan, di saat gencarnya Bangli memperjuangkan dan mempertahankan status Global Geo Park Net Work (GGN), maka FDB tentu memiliki peran amat penting untuk mempromosikan GGN dimaksud. Sebelumnya Kadisbudpar Bangli, I Wayan Adnyana mengakui kalau pemerintah pusat tidak memberikan dana lagi untuk penyelenggaraan FDB seperti tahun sebelumnya. Dikatakannya FDB biasanya digelar setiap Bulan Oktober. Waktunya sudah mepet, namun tiba-tiba dia dapat keterangan dari Kementerian Pariwisata RI, bahwasannya dana dari pusat untuk penyelenggaran FDB dihapus. W-002
Apresiasi Ketegasan Pengosongan TG
DENPASAR-Fajar Bali Kalangan DPRD Kota Denpasar mengapresiasi positif atas ketegasan tim Yustisi Pemkot Denpasar yang memberikan ‘deadline’ tiga bulan bagi manajemen Tiara Grosir (TG) untuk mengosongkan lahan di Jalan Cokroaminoto yang selama ini ditempatinya. Salah seorang angFB/DOK gota DPRD Kota Denpasar, AAN Gede WidiAA. Ngurah Gede Widiada ada, menilai, ketegasan yang dilakukan Tim Yustisi Pemkot Denpasar, memang merupakan harapan masyarakat. ‘’Ketegasan itulah yang terpenting,’’ ungkap Widiada, Kamis (11/9) lalu. Politisi Partai NasDem ini mengingatkan, karena sudah merupakan keputusan hukum, pihak manajemen TG harus mentaatinya. Meski demikian, pihaknya juga mendesak Pemkot Denpasar harus mengambil langkah-langkah responsif tentang apa yang akan dikerjakan di lokasi tersebut. ‘’Mau dijadikan apa nanti lokasi tersebut? Masalah ini harus dipertegas, sehingga tak mengundang tanda tanya di masyarakat,’’ ucap ketua DPRD Partai NasDem Kota Denpasar ini. Pihaknya pun menyadari, kendati sejak awal sudah berkembang wacana bahwa lahan tersebut akan dijadikan UKM Center, namun Widiada tetap mengusulkan, agar dibangun taman, ruang publik dan tempat-tempat rekreasi murah. ‘’Secara pribadi saya ingin di lokasi itu dibangun tempat segala aktivitas remaja yang positif. Misalnya, sebagai tempat kegiatan budaya. Terlebih di lokasi itu sudah ada hotel besar, sehingga jika dibangun kegiatan usaha yang bernuansa komersial, justru akan menambah kekroditan lalu lintas,’’ tandas Panglingsir Puri Peguyangan ini. Jika memang dibangun pusat UKM, lanjutnya, kajian lalulintasnya harus betul-betul matang. Termasuk zonasi tata ruang juga harus jelas, sehingga nantinya situasi lalu lintas di kawasan itu tidak krodit. ‘’Saya kira kajian lalinnya harus betul-betul matang, jangan asal-asalan,’’ ucap Widiada mengingatkan. Sebagimana diberitakan sebelumnya, Tim Yustisi Kota Denpasar terdiri dari gabungan TNI, Polri, Kejaksaan, Satpol PP, dan tokoh masyarakat Pemecutan Kaja, Selasa (9/9) lalu, mendatangi swalayan Tiara Grosir di Jalan Cokroaminoto. Kedatangan tim itu terkait kesepakatan dengan pihak manajemen yang akan segera mengosongkan lahan tersebut. Sesuai kesepakatan kedua pihak, pihak manajemen dideadline tiga bulan untuk mengosongkan lahan tersebut, hingga November 2014. R-004
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin mengatakan pemerintah tidak bisa menarik pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Sebab, rancangan itu merupakan inisiatif parlemen. JAKARTA-Fajar Bali “Jika inisiatif berasal dari parlemen, maka pemerintah hanya mengikuti saja,” kata Amir di kantornya, Jumat (12/9). Situasi akan berbeda, kata dia, bila rancangan undang-undang merupakan inisiatif pemerintah. Pada kasus ini, pemerintah bisa menarik pembahasan yang sudah bergulir di parlemen. Meski demikian, Amir mengaku
FB/IST
MENHUMKAM-Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amir Syamsuddin (kiri) bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.
Tata Tertib DPRD Badung Disahkan MANGUPURA - Fajar Bali Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Badung menggelar Rapat Paripurna guna mensahkan Rancangan Peraturan Tata Tertib. Sidang yang dihadiri oleh seluruh anggota DPRD Badung ini dipimpin oleh Ketua Sementara, I Nyoman Giri Prasta, S.Sos dan Wakil Ketua Drs. I Ketut Suiasa, SH “Dalam rangka melaksanakan kehidupan kenegaraan yang demokratis konstitusional berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945, DPRD Kabupaten Badung memandang perlu memiliki Peraturan Tata Tertib DPRD yang mengatur kedudukan, susunan, tugas, fungsi, wewenang, hak dan tanggung jawab DPRD beserta alat kelengkapannya,” jelas Giri Prasta dalam sidang yang diadakan di Ruang Gosana II, Gedung DPRD Kabupaten
Badung, Jumat (12/9). Dalam rapat yang dihadiri semua anggota dewan ini, Giri Prasta menyampaikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dewan agar dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bisa maksimal. “Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan Pemerintah daerah otonom oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas desentralisasi. Perlu diingatkan lagi, DPRD memiliki tiga fungsi yaitu, fungsi legislasi, anggaran dan fungsi pengawasan,” tutur politisi dari PDIP ini. Selain itu juga, komisi-komisi di DPRD Badung dibagi menjadi empat komisi. Yaitu komisi I yang membidangi pemerintahan , komisi II membidangi perekonomian, komisi III membidangi keuangan dan komisi IV yang membidangi kesejahteraan rakyat.
“Komisi itu memiliki tugas pokok yakni mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” tuturnya. Selain itu, bagi anggota dewan yang tidak mengikuti tata tertib yang telah dibuat, maka akan mendapatkan sanksi. “Anggota DPRD yang tidak melaksanakan tugas dan kewajiban akan dikenai sanksi berdasarkan keputusan Badan Kehormatan. Pertama akan diberikan teguran lisan, kemudian teguran tertulis setelah itu akan diberhentikan dari pimpinan pada alat kelengkapan,” lanjutnya. Untuk ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengaduan masyarakat dan penjatuhan sanksi diatur dengan Peraturan DPRD tentang tata beracara badan kehormatan. M-005
Jokowi: PPP, PAN, Demokrat Silakan Bergabung
JAKARTA-Fajar Bali Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dirinya terbuka untuk menerima partai politik yang mau bergabung dalam pemerintahannya. Baik Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) maupun Partai Demokrat, dia mempersilakan merapat ke dirinya. Kendati demikian, Jokowi tidak mau memaksakan kehendaknya. Karena pilihan bergabung atau tidak untuk berkoalisi dengan dirinya, merupakan urusan internal partai. “PPP mau dukung saya ya tanyakan ke PPP. Itu urusan internal PPP,” kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (12/9).
Joko Widodo
FB/IST
Ketika ditanya apakah dirinya senang PPP merapat memberi dukungan kepadanya, Jokowi hanya tertawa saja. “Saya tenang-tenang saja. Sejak awal kami terbuka, terbuka, terbuka,” ucapnya.
Bila PPP, PAN dan Demokrat jadi bergabung, Gubernur DKI menegaskan tidak akan meminta syarat apa pun dari ketiga partai ini. “Tanpa syarat. Yang lain (partai politik) pun juga sama,” ujarnya. Meski berseberangan dengan tiga partai tersebut, bukan berarti dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan petinggi ketiga partai tersebut. Jokowi mengaku setiap hari menjalin komunikasi dengan para petinggi partai politik. Namun, dalam komunikasi tersebut belum ada titik temu yang dapat disepakati bersama. “Setiap hari bicara. Ketemu setiap hari, tapi belum bisa ketemu,” tukasnya. BS
pemerintah tidak lepas tangan begitu saja menyikapi proses pembahasan legislasi. Sebab, seluruh aturan yang akan dibuat atas sepengetahuan kementerian yang dipimpinnya. “Pemerintah tak pernah lepas mengawal, baik pembahasan di parlemen maupun diskusi yang berkembang di publik,” Amir menjelaskan. Hal ini merupakan tanggapan Amir ihwal dorongan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ambil peran untuk menarik pembahasan RUU Pilkada. Rancangan itu mengundang kritik masyarakat sebab mengubah sistem pemilu langsung menjadi pemilu terbatas oleh parlemen. Koalisi Merah Putih, kumpulan partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, merupakan partai yang gencar mendukung pengesahan rancangan itu. TP
Dilema Pilkada Langsung dan Tak Langsung di Bali
Potensi Politik Uang Tetap Ada DENPASAR-Fajar Bali Lima kabupaten/kota di Bali secara tak langsung menjadi ‘korban’ pembahasan Undang-undang Pilkada. Pasalnya tahun depan, Kabupaten Badung, Karangasem, Tabanan, Bangli, serta Kota Denpasar akan melangsungkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Kondisi inipun menjadi perbincangan di DPRD Bali. Ketua DPRD Bali sementara, Gde Kusuma Putra menilai Pilkada langsung ataupun tak langsung sama-sama berisiko. Ditemui di Kantor DPRD Bali, Kusuma Putra menyampaikan bahwa DPRD Bali tetap menunggu keputusan pusat. Apapun ketok palu nanti, DPRD Bali siap untuk menjalankan. Namun secara pribadi, Kusuma Putra justru menilai bahwa Pilkada langsung dan tak langsung sama-sama memiliki kelemahan dan kekuatan. Menurutnya tak ada jaminan, kepala daerah pilihan langsung masyarakat berkualitas bagus. Demikian juga dengan kepala daerah pilihan anggota dewan. “Belum ada jaminan kalau kepala daerah dipilih langsung oleh masyarakat akan bagus, dan pilihan DPRD hasilnya jelek. Kan tidak juga ?” ujarnya balik bertanya. Lebih lanjut, Kusuma Putra menegaskan bahwa pemilihan anggota dewan dan pemilihan kepala daerah sangat berkaitan. Artinya, jika masyarakat dapat memiliki anggota dewan yang benar-benar tepat dan berkualitas, maka ketika pemilihan tak langsung, anggota dewan pun mampu memilih kepada daerah yang berkualitas. Terkait dugaan politik uang, Putra Buleleng ini juga menyampaikan kalau pemilihan langsung dan tak langsung sama-sama membuka peluang untuk politik uang. Justru sebaliknya, pemilihan tak langsung justru dikatakan dapat menimimalisir politik uang. Lantaran kandidat kepala daerah tidak perlu mengucurkan biaya untuk membuat baliho ataupun kampanye mahal. Tak hanya urusan uang, waktu pun dinilai lebih hemat jika kepala daerah dipilih oleh DPRD. Ditambah pula dengan keunggulan meminimalisir potensi konflik di masyarakat. “Tidak ada jaminan pemilihan langsung tidak ada money politik, kalau mau meminimalkan money politik jauh lebih gampang kalau dipilih DPRD. “Bicara money politik bukan soal sistem itu soal moral. Pemilihan tidak langsung jelas meminimalisir biaya, waktu, dan gesekan di masyarakat. Tapi berarti dianggap merampas hak demokrasi masyarakat,” ungkap Kusuma Putra penuh dilema. Sementara, untuk lima kabupaten/kota di Bali yang akan melangsungkan Pilkada, Kusuma Putra yakin dilema UU Pilkada tidak akan memicu permasalahan. Kalaupun diputuskan Pilkada secara tak langsung, masyarakat diharapkan dapat memberikan kepercayaan penuh pada wakil-wakilnya di DPRD. Ia optimis, masyarakat Bali sangat siap untuk menerima apapun keputusan dari pusat. W-019
Koalisi Merah Putih Anggap Penolak Pilkada oleh DPRD Tak Wakili Rakyat
JAKARTA-Fajar Bali Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya merasa rakyat sebenarnya tidak berkeberatan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Ketidaksetujuan rakyat yang terdengar selama ini, menurut dia, hanya pembentukan opini semata. “Rakyat yang mana (tidak setuju pilkada lewat DPRD)? Kasihan nama mereka dipakai oleh lembaga survei, konsultan politik, makelar politik, dan media yang terancam bangkrut. Serta kepala daerah yang mau maju lagi, tapi tanpa partai atau lagi cari perhatian agar duduk di kabinet,” kata Tantowi melalui pesan elektronik, Jumat (12/9) siang. Menurut Tantowi, berbagai kalangan yang selama ini menolak pilkada lewat DPRD tidaklah mewakili aspirasi rakyat. Pasalnya, mereka mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu yang hanya menguntungkan mereka secara pribadi. “Bukan rahasia lagi lembagalembaga survei itu bukan hanya dapat fee yang besar, tapi juga konsesi-konsesi ketika calon
FB/IST
KOALISI-Calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden Hatta Rajasa menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara penandatanganan Koalisi Merah Putih Permanen di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2014). mereka menang. Wajar kalau mereka sekarang biayain LSMLSM yang sekarang teriak-teriak atas nama ‘rakyat’ dan rencananya akan menyerbu DPR bahkan akan membakarnya,” ujar Tantowi. “Koalisi Merah Putih kerja keras untuk melawan pembentukan opini yang sekarang
sedang berlangsung. Kerja kami berat karena tidak didukung media-media mainstream,” tambah juru bicara Koalisi Merah Putih ini. Tantowi mengaku, dirinya sudah mengadakan survei kecilkecilan di daerah pemilihannya di Sumsel 2 tentang pilkada langsung dan tak langsung. Respondennya
berjumlah 200 orang. “Sebagian besar mereka enggak begitu peduli mau langsung atau tidak. Toh, kata mereka, kepala daerah hasil pemilihan langsung juga tidak membawa perubahan. He-he-he, di koran malah ramai diberitakan rakyat keberatan,” ujarnya. Tantowi sebagai wakil rakyat
di DPR merasa tahu betul apa yang diinginkan rakyat. “Jangan gampang bawabawa nama rakyat deh. Saya ini wakil rakyat, punya konstituen riil yang terus komunikasi. Kasihan rakyat dijadikan tameng kepentingan,” pungkas Anggota Komisi II DPR ini. RUU Pilkada saat ini tengah dibahas Panitia Kerja DPR. Mekanisme pemilihan kepala daerah menjadi salah satu isu yang mendapat sorotan. Sebelum Pilpres 2014, tak ada parpol yang ingin jika kepala daerah dipilih oleh DPRD. Namun, kini semua parpol Koalisi Merah Putih, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional, ditambah Partai Demokrat, malah mendorong agar kepala daerah dipilih oleh DPRD. Para bupati dan wali kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menolak tegas pilkada oleh DPRD. KP Layouter: dejerie
NASIONAL
FAJA R BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
11
Anak Buah Wacik tak Tahu Pemerasan di Kemen ESDM Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana membenarkan anggaran di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kecil. Menurut Rida, Jero Wacik meneruskan anggaran menteri sebelumnya yakni Darwin Saidi Saleh. JAKARTA-Fajar Bali “Nggak ada (kenaikan), Pak Jero kan nerusin Pak Darwin di tengah-tengah,” kata Rida usai diperiksa KPK, Jakarta, Jumat (12/9). Rida juga menampik adanya rapat-rapat fiktif yang dilakukan Jero pada saat menjabat sebagai menteri. Yang ada yakni rapat-rapat terkait dengan pelaksanaan dan kegiatan di Kementerian ESDM. “Kan (rapat) itu siklus anggaran, pasti setiap tahun juga gitu, nggak ada yang baru,” ujar Rida. Dia tetap membela Jero soal pemerasan di lingkungan Kementerian ESDM. Dia berdalih tidak mengetahui soal pemerasan tersebut. “(Kalau pihak lain
diperas) saya tidak tahu,” kata Rida. Pengakuan Rida mengingatkan pernyataan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang menyebut bahwa saat pertama kali menjabat menteri, Jero memerintahkan anak buahnya menaikan dana operasional menteri (DOM). Salah satu hal yang dilakukan adalah meningkatkan kick back dari pengadaan, pengumpulan uang dari rekanan, serta membuat rapat fiktif. Caranya menyuruh anak buahnya melakukan perbandingan ke kementerian lain. Seperti diketahui, dalam perkara Jero diduga melanggar pasal 12 huruf e atau pasal 23
Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 421 KUHP. Dia diduga melakukan pemerasan dan penyalahgunaan kewenangan terkait jabatannya. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto membeberkan modusnya yakni pasca dilantik sebagai Menteri ESDM Jero Wacik meminta tambahan DOM. Sebab, Jero merasa dana operasional itu dinilainya tidak mencukupi. Bambang menyatakan atas permintaan Jero, jajaran di lingkungan Kementerian ESDM telah memberikan dana sepanjang 2011 sampai dengan 2013 sebesar Rp9,9 miliar. Dana itu diduga digunakan Jero untuk kepentingan pribadi, pihak ketiga, dan pencitraan. Namun, angka tersebut masih bisa bertambah. Rida Mulyana diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi kasus dugaan pemerasan yang dilakukan mantan Menteri ESDM Jero Wacik. Selama satu jam pemeriksaan, Rida mengaku dirinya tak disinggung soal dana operasional menteri (DOM)
Jero Wacik
di Kementerian ESDM. “Enggak, enggak ditanya soal itu (DOM),” ujar Rida seusai di-
Warga Tuntut Penadah Pratima Dideportasi DARI HALAMAN 1 nya ke luar negeri, proses verifikasi tak kunjung dituntaskan oleh Dinas Kebudayaan. Kekecewaan itu diungkapkan oleh anggota Gases Bali Ketut Semiyasa. Ia pun mengusulkan agar sosok Reberto Gamba dideportasi dari Indonesia. “Kami ingin Roberto Gamba dideportasi. Kami kecewa karena proses verifikasi ini sangat lambat, hanya gara-gara alasan SK tim yang belum dikeluarkan,” tegasnya yang langsung disambut anggota Ormas lain dengan tuntutan agar dipertemukan dengan Roberto Gamba . Ketua PHDI Bali IGN Sudiana pun menyampaikan hal senada agar permasalahan ini tak berlarut-larut. Ia berharap selama proses verifikasi PHDI Bali turut dilibatkan. Tak hanya itu, ia juga mengusulkan agar Roberto Gamba tidak diizinkan lagi untuk beraktivitas di Bali. Menurutnya, orang yang telah melukai hati masyarakat dan memiliki catatan kriminal se-
harusnya tidak boleh lagi masuk ke Bali. Sementara Ketua MUDP Bali Jro Gede Suwena Putus Upadesa mengingatkan agar tindak lanjut kasus pencurian pratima tidak berhenti pada penadahnya saja, melainkan barang bukti yang masih diamankan saat ini bisa jadi petunjuk, yakni untuk membekuk pelaku-pelaku lain yang diyakini masih berkeliaran di Bali. Mengenai proses verifikasi, MUDP pun meminta agar segera dituntaskan. Tetapi harus melibatkan PHDI, MUDP , serta tokoh-tokoh yang berkompeten lainnya. “Dengan demikian tidak akan ada yang terlewatkan, yang penting adalah keterbukaan,” ujarnya. Menyikapi banyaknya keluhan peserta rapat mengenai proses verifikasi, anggota DPRD Bali Nyoman Parta pun menuding bahwa kinerja Dinas Kebudayaan Provinsi Bali lelet. Hanya sekadar mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tim verifikasi saja dinilai sangat lambat. Pa-
dahal dalam rapat sebelumnya, Selasa (9/9) lalu, perwakilan Dinas Kebudayaan sudah berjanji akan mengurus SK secepatnya. Seperti pernyataan Parta Selasa lalu, kemari ia juga menyampaikan agar pelaku pencuri pratima tidak dijerat dengan pasal pencurian biasa,melainkan harus diganjar dengan pasal penodaan agama. “Lelet sekali Dinas Kebudayaan ini bekerja. Harusnya Dinas Kebudayaan gesit, jangan berlama-lama dengan alasan begini begitu,” imbuh Parta. Dituding lelet, perwakilan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, A.Agung Gde Geriya pun langsung menjawab. Katanya, SK masih dalam proses penggarapan. Diperkirakan SK akan tuntas pada akhir September 2014 mendatang. Tim verifikasi yang dibentuk terdiri atas, arkeologi, perwakilan dari Fakultas Hukum Unud, PHDI, MUDP, serta instansi terkait. Desakan masyarakat dan anggota dewan agar SK cepat tuntas pun tidak dapat disikapi seorang diri oleh Agung Geriya.
Namun, ia berjanji segera akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kebudayaan. Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Bali sementara Nyoman Sugawa Korry pun sempat memanas. Banyak perwakilan Ormas yang ingin menyampaikan pendapat, tetapii terganjal waktu yang terbatas. Hingga akhirnya Sugawa Korry membacakan keputusan rapat di tengah-tengah antusiasme peserta rapat berpendapat. Sejumlah keputusan yang disampaikan kemarin diantaranya, agar pengamanan barang bukti di museum Bali diperketat, masyarakat Bali diharapkan dapat berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan agar tidak terjadi kasus pencurian serupa. Di samping itu, Dinas Kebudayaan ditarget menyelesaikan SK tim verifikasi pada Hari Selasa (16/9) mendatang. Sedangkan proses verifikasi ditarget tuntas akhir November 2014 dan hasilnya disampaikan ke masyarakat secara terbuka. W-019
terkenal dunia dan dikoleksi oleh seniman atau kurator di berbagai belahan dunia. Gunarsa menambahkan, representasi identitas seni lukis klasik Bali adalah seni lukis akademis kuno—di mana lukisan ini memiliki aturan baku proporsi, memiliki karakter, penggunaan ruang bidang yang artisitik, kaya atribut, berasal dari perenungan dan meditasi yang dalam, menampilkan tema Mahabharata, Ramayana, Tantri, Rerajahan dan lainnya. ”Karya seni lukis klasik Bali ini kaya akan tutur, kaya atribut, penuh filosofi dan terkandung kearifan lokal,” tambah Gunarsa. Salah satu pengamat seni dan budaya Bali, Jean Couteau yang sudah lama menetap di Bali menyebutkan langkah Nyoman Gunarsa dan tokoh budaya lain untuk menjadikan seni lukis klasik Bali mendapatkan WBD belum terlambat. ”Ini ide dan gagasan yang bagus, perlu lebih didalami seni klasik terkait penokohan dan karakter maupun kesan simbolik yang ditampilkan. ”Perjuangan ini cukup positif,” terang pemerhati seni yang berasal dari Perancis ini. Kadisbud Bali Ketut Suastika menyebutkan bahwa gagasan
Gunarsa yang mendunia tersebut adalah hal yang luar biasa. Perlu dukungan dari semua komponen termasuk komonikasi dengan pihak luar negeri. Dengan seni lukis klasik Bali diperjuangkan menjadi milik dunia, maka branding Bali di dunia internasional akan naik. ”Pemprov Bali pasti mendukung dan bersedia menjembatani di dunia internasional untuk pencapaian ide dan gagasan besar ini, dalam waktu dekat kita akan bicara teknisnya,” papar Suastika. Ketut Janapria yang mewakili Pemkab Klungkung menyebutkan Maestro Nyoman Gunarsa selama menjadi seniman telah banyak menyumbangkan karya yang berharga bagi Kabupaten Klungkung. Baik karya patung atau lukisan termasuk memberikan penghargaan kepada seniman yang ada di Klungkung. Ide dan gagasan Nyoman Gunarsa akan terintegrasi dengan gagasan Pemkab Klungkung yang akan menjadikan Klungkung sebagai Kota Budaya. “Pemkab Klungkung akan sejalan dengan ide dan gagasan tersebut, disamping Gunarsa sendiri telah melakukan banyak hal terhadap seni yang ada di
Klungkung,” tambah Janapria. Staf Ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wayan Rai menyebutkan bahwa untuk mendaftarkan karya di Unesco dan meraih WBD harus melewati jalan yang panjang. ”Untuk didaftarkan di UNESCO satu negara hanya bisa mewakilkan satu nominator dan lolos pada seleksi nasional. Ini termasuk kesulitan kita,” terang Wayan Rai yang mantan Rektor ISI Denpasar. Namun dalam pertemuan tersebut, Wayan Rai mengisyaratkan bahwa apa yang mejadi perjuangan Gunarsa terhadap seni lukis klasik bisa diperjuangkan di tingkat nasional. Dalam rangka penyempurnaan gagasan tersebut, Wayan Rai juga menambahkan bahwa sejak adanya seni lukis klasik Bali, ”Apa yang sudah diberikan oleh Seni Lukis Klasik Bali dalam hal ini seni lukis Kamasan kepada dunia,” tanya Rai. Namun dijanjikannya dengan kajian dan diplomasi yang intens dengan pihak UNSCO maka paling tidak tahun 2015 mendatang, seni lukis Klasik Bali sudah terdaftar di UNESCO untuk dapat diseleksi mendapatkan WBD. W-010*
Tidak Mudah, Seni Lukis Klasik Bali Jadi WBD
DARI HALAMAN 1 unsur pemerintah dalam hal ini Pemkab Klungkung dan Pemprov Bali. Tentu saja juga hadir sejumlah seniman dan pemilik museum seperti Pande Sutedja Neka, AA Rai (Arma), Ida Bagus Rai Putra, AA Bagus Wirawan, Wayan Dibia dan tokoh budayawan lainnya. Saat membuka seminar, Gunarsa menyebutkan langkah pertama yang diambil dalam menjadikan seni lukis klasik Bali meraih WDB, adalah membuat literatur dalam bentuk buku yang bisa dijadikan alat komonikasi bagi seniman pemerhati dan tokoh dunia. ”Seni lukis klasik Bali adalah inspirasi bagi seniman Bali yang berkembang saat ini, di sisi lain seni lukis klasik ini masih terpelihara di Desa Kamasan,” terang Gunarsa. Untuk meraih predikat warisan budaya dunia (WBD), menurut Gunarsa, bukanlah perjuangan mudah. Karena itu akan terus diperjuangkan dengan mengembangkan seni lukis klasik Bali sebagai wawasan dunia. Seni lukis klasik Bali sudah mendunia dibuktikan dengan karya seni lukis klasik sudah disimpan di berbagai museum
FB/IST
periksa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (12/9). Rida mengatakan, tidak ada
kenaikan anggaran operasional yang signifikan setelah Jero menjabat sejak 2011 menggantikan menteri sebelumnya. Ia pun mengaku tidak mengetahui adanya rapat-rapat fiktif yang diduga menjadi salah satu cara Jero untuk meningkatkan dana operasional menteri. “Sepengetahuan saya, saya tidak mau membela pak menteri, beliau (Jero) belum pernah meminta apa-apa ke saya, sih,” ujarnya. Rida yang saat itu menjabat sebagai mantan Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama ESDM mengatakan, dalam pemeriksaan ia hanya ditanyakan mengenai tugas dan fungsinya saat itu. Ia mengatakan, penyidik juga menanyakan kaitan dirinya dengan Jero. “Ya pasti kenal, wong menteri saya kok,” kata Rida. KPK menetapkan Jero sebagai tersangka sejak 2 September 2014. KPK menduga, modus yang digunakan Jero dalam melakukan korupsi adalah dengan memerintahkan anak buahnya untuk menambah dana ope-
rasional menteri (DOM), salah satunya dengan cara menggelar rapat-rapat yang sebagian besar merupakan rapat fiktif. Selain itu, selama menjadi Menteri ESDM, Jero melalui Waryono Karno, yang saat itu menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, dan bawahannya yang lain diduga memeras sejumlah rekanan pengadaan di kementerian tersebut. Terhitung sejak tahun 2011 hingga 2013, total uang yang diperoleh Jero dari pemerasan itu mencapai Rp 9,9 miliar. Menurut KPK, kasus dugaan pemerasan yang menjerat Jero tidak lepas dari penyelidikan terhadap hasil pengembangan penyidikan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, yang tertangkap tangan setelah menerima suap 400.000 dollar Amerika Serikat dari Komisaris Kernel Oil Pte Ltd Simon Gunawan Tanjaya pada 14 Agustus 2013. KP
Polri Siap Amankan Pelantikan DPR serta Presiden dan Wakil Presiden JAKARTA-Fajar Bali Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan pasukan yang akan mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, pada 20 Oktober 2014 m e n d a t a n g . Pe n ga m a n a n ini, kata dia, nantinya akan dikoordinasi oleh Polda Metro Jaya. “Kita sudah ada renpam (rencana pengamanan) dari Polda Metro Jaya. Kita persiapkan kekuatannya, kemudian kalau masih kurang kita
back up,” kata Badrodin di Mabes Polri, Jumat (12/9). B a drodin men ga t a ka n , dalam waktu dekat ada dua event besar yang membutuhkan pengamanan dari Polri. Selain pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, kata dia, anggota DPR, DPD, dan DPRD terpilih juga akan dilantik. Pelantikan anggota legislatif tersebut rencananya akan diselenggarakan pada 1 Oktober 2014. “Tetapi, nanti pelantikan presiden dan wakil presiden itu yang menjadi perhatian utama,” ujarnya.
Badrodin menambahkan, sampai saat ini situasi dan kondisi keamanan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden relatif kondusif. Meski demikian, apabila pada saat pelantikan terjadi kericuhan dan membutuhkan pengamanan tambahan, maka Polri akan menerjunkan Brimob untuk membantu pengamanan itu. “Kita nanti lihat apakah perlu kita ada BKO (bantuan kendali operasi) dari Brimob atau tidak. Kita lihat perkembangannya sampai dengan jelang pelantikan,” katanya. KP
DARI HALAMAN 1
satu penerima bantuan bedah rumah dari Provinsi Bali. “Sekarang bantuan bedah rumahnya sudah dibangun. Hampir selesai,” jelasnya. Ia yang kini hidup bersama anaknya Kadek Dwi Antara (22) mengandalkan menjadi petani. Sedangkan anaknya hanya tamatan SMP dan kini belum bekerja. “Bantuan bedah rumah ini saya syuku-
ri sebagai karunia yang tak ternilai,” jelasnya. Mudiasih adalah satu dari sembilan warga Desa Belimbing yang mendapatkan program bedah rumah dari Provinsi Bali. Kini pengerjaan rumahnya sudah mencapai 35 persen. Berdasarkan data dari Desa Belimbing dari 1.267 KK, desa tersebut memiliki 516 KK Miskin. W-004
Parahyangan, Bandung, ini. Olga menyebut dirinya pelit. “Kalau ukuran badanku berubah, lantas mau dikemanakan baju tiga lemari itu. Sayang sama duitnya, he-he-he,” katanya bercanda. Ia menambahkan, kedisiplinan dan kemandirian punya
andil besar dalam menjaga kesehatan dan ukuran tubuhnya. Ia belajar banyak dari dunia modeling. Menurut perempuan yang juga pemain film tersebut, pekerjaan wara-wiri di atas catwalk itu berat, tetapi bisa membuatnya menjadi orang yang mandiri dan disiplin. NT
Suksma, Sudah Dibantu Bedah Rumah memberikan kami rumah. Suksma (terima kasih,red),” jelasnya ketika ditemui minggu lalu. Diakuinya, sejak suaminya meninggal karena penyakit strok tahun 2001, kehidupanya kian memprihatinkan. Ia bahkan nyaris tidak memiliki rumah. Akhirnya Mudiasih didaftarkan menjadi salah
Si Awet Langsing
DARI HALAMAN 1 nyaman saat memakai baju dari dalam lemarinya, berarti ia kegemukan. “Itu saatnya membatasi jumlah makanan yang masuk ke perut,” kata alumnus Fakultas Teknik Sipil Universitas Katolik
Wagub Sudikerta Ingatkan Budaya Olahraga DARI HALAMAN 1
dirangkaikan dengan apel peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXXI tahun 2014. Melalui ajang tersebut, Wagub Sudikerta berupaya mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Haornas tahun ini mengangkat tema “Olah Raga Satukan Semangat Bangsa “. Tema ini diharapkan dapat menjadi pemersatu dan kerjasama membangun bangsa, sekaligus mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menggerakkan budaya olahraga menjadi pondasi untuk mewujudkan prestasi keolahragaan nasional. “Saya mengajak kepada se-
Apel Haornas di Lapangan Puputan Renon. mua komponen pimpinan lembaga, instansi di pusat, kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk menggerakkan masyarakat dan pihak
swasta ikut berpartisipasi dalam mewujudkan pembudayaan olahraga, yakni melalui penyediaan sarana dan prasarana, pendanaan serta menggalak-
kan event-event olahraga baik rekreasi, pendidikan maupun prestasi” ungkapnya. Faktor budaya olahraga akan menjadi variabel penting untuk mengungkit dan mendukung pencapaian prestasi olahraga. Bila budaya olahraga itu tumbuh, secara langsung akan menumbuhkan budaya disiplin, konsistensi, kompetisi, persahabatan, kesatuan dan persatuan, serta perdamaian. Apel peringatan Haornas ini diikuti oleh Ketua DPRD Provinsi Bali, Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Bali dan Kota Denpasar , PNS Provinsi Bali dan kota Denpasar, TNI/Polri serta PelajarSMA/SMK dan SMP sekota Depasar . W-019
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
KULINER
12
FAJA R BALI
SABTU, 13 SEPTEMBER 2014 l Tahun XV
Jukut Gonde dan Babi Kecap
Menyatu Dalam Sajian
Nasi Jinggo “Jik Elle”
DENPASAR-Fajar Bali Menempati bangunan berukuran 5 x 7 meter yang sebelumnya merupakan garasi mobil disulap menjadi rumah makan dengan kapasitas berjumlah 35 seat. Terlihat masing-masing meja bersantap pengujung dilenkapi dengan empat tempat duduk dan dua meja ada ditempatkan didepan pintu masuk rumah makan. Meja-meja santap pengunjung berpadu dengan tempat saji menu dimana-mana tempat ini memungkinkan para pencinta kuliner bisa langsung melihat serta memilih menu a p a s a j a ya n g m e n j a d i pilihan. Selain itu meja kasir terlihat juga tertata dengan
begitu apik, tanpa harus memakan tempat serta menghalangi pengunjung jika akan masuk maupun keluar. S e l a i n i t u a l u n a n s u a ra musik dari frekuensi radio yang terdengar samar-samar d i te l i n ga s e n a n t i a s a s e t i a menemani santap pengunjung, mulai dari menunggu pesanan disajikan sampai akhir bersantap. Dengan pemilihan cat dinding warna orange semakin menambah kesan fresh dari ruang jamu pengunjung yang terpajang juga beberapa foto sang
pemilik bersama sang istri dan beberapa tempelan yang bertuliskan beberapa menu yang disajikan seperti babi kecap, cumi kecap dan ayam kecap. Ya, memang menu-menu tersebut menjadi pilihan menu utama pelengkap Nasi Jinggo Babi Kecap “Jik Elle” milik I Gusti Ngurah Agung Cahaya Surya di daerah Panjer tepanya di Jalan Tukad Irawadi No. 20, Panjer, Denpasar. Rumah makan ini juga memiliki pintu yang menghubungkan rumah m a ka n d e n ga n r u -
ang catering disebelah bangunan dengan nama “Surya Jaya Catering” yang merupakan milik dari Ibunda tercinta sang pemilik. “Ide awal berdirinya rumah makan, yang baru saya jalani besama istri selama dua bulan tepatnya pada tanggal 9 Juli 2014 ini, semuanya tidak terlepas dari usaha catering milik ibu saya yang lebih dulu buka usaha kuliner,” jelasnya, Kamis (11/9) ditempat usahanya didaerah Panjer, Denpasar. Sedangkan bagi para pecinta kuliner di Kota Denpasar dapat mengujungi rumah makan Nasi Jinggo Babi Kecap Jik Elle mulai dari pukul 10.00 pagi sampai dengan
FB/REDY
23.00 Wita. Menurut Surya, rata-rata jumlah pengunjung yang datang dalam sehari mencapai seratus orang dari berbagai kalangan masyarakat dengan berbagai profesi mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai sawasta hingga Pegawai Negeri Sipil. Guna menjamu para pecinta kuliner yang bersantap, empat orang kayawan selalu siap menyapa dan melayani para pengunjung. “Kunjungan paling ramai mulai dari jam 11 sampai dengan 12 siang dan pada jam 6 sore sampai jam 9 malam. S a a t p e nya j i a n m e n u d a r i rentan waktu tersebut kami harus memasak menu-menu baru yang ada dalam nasi jinggo, agar menu tersebut tetap segar dan bersih untuk disajikan kepara pelangan kami disini,” jelas Pria yang punya hobi olahraga ini. M-004
FB/REDY
Menu Nasi Jinggo Cumi Kecap Rp Nasi Jinggo Ayam Kecap Rp Nasi Jinggo Babi plus Cumi Rp Rp Nasi Jinggo Sepecial Bakso Ayam Tenis Rp Rp Tum Ayam Tum Babi Rp Sate Ayam tusuk Rp Rp Sate Babi Tusuk Nasi Putih Rp Rp Soft Drink
10.000,10.000,10.000,15.000,10.000,3.000,3.000,2.000,2.000,3.000,3.500,-
Jadi Menu Utama Sang Pemilik
DENPASAR-Fajar Bali Kebanyakan masyarakat di Bali pada khususnya sudah mengenal masakan nasi jinggo. Akan tetapi nasi jinggo yang ditawarkan di rumah makan nasi jinggo Jik Elle dapat dikatakan berbeda dari menu olahan nasi jinggo yang ada dibeberapa sudut Kota Denpasar. Biasanya menurut pemilik yang juga suami dari Ida Ayu Sri Cahyani Kartika ini nasi jinggo biasanya dipadukan dengan beberapa menu olahan seperti mie goreng, kacang saur, sambal, telor serta daging ayam. Akan tetapi dimenu nasi jinggo Jik Elle ada menu sepesial yang dipadukan kedalam nasi jinggo racikanya. Seperti campuran jukut (sayur) gonde dan beberapa olahan daging dan ikan laut seperti babi kecap, ayam kecap serta cumi kecap yang dibalut dengan racikan bumbu khas dari tangan dingin sang bunda tercinta (Ibu pemilik). “Menu nasi jinggo yang saya miliki sangat berbeda dengan menu nasi jinggo lainnya. Yang mana ada beberapa pilihan item
menu yang dipadu menu-menu lainya seperti jukut gonde, telor bajem, tempe manis yang jarang bisa dinikmati dalam olahan nasi jinggo yang disajikan saat ini di Kota Denpasar,” paparnya. Dilanjutkan, disamping itu perpaduan beberapa menu utama itu juga dipadu dengan rasa sambal yang sangat khas. Sehingga para pecita kuliner akan tetap merasakan kekhasan dari menu masakan nasi jinggo yang kuat terasa dari rasa sambalnya yang pedas. “Dengan memadukan sambal dari racikan khas rumah makan kami, maka citarasa maupun cirikhas dari nasi jinggo masih tetap bisa dinikmati konsumen,” jelas pemilik yang juga mengelola rumah kost ini. Dikatakan, menu tersebut (nasi jinggo) jadi pilihan utama di rumah makan Elle nama panggilan Pria ini dikarena menurut dirinya menu dari masakan tersebut bisa diterima dari berbagai lapisan masyarakat (para pecinta kuliner di Bali). Selain itu penyajian dari menu nasi jinggo juga sangat parktis sehingga
dalam melayani pesanan yang datang bisa lebih cepat tersaji. “Menurut saya pribadi menu masakan ini sangat familier ditengah masyarakat, baik itu masyarakat perkotaan maupun dipedesaan serta dalam penyajian tidak memakan waktu lama,” ungkapnya. Ditambahkan, untuk minuman sebagai teman bersantap para pengunjung juga tidak mau dibuat ribet mengingat ada soft drink. Minuman tersebut menjadi pilihan sang pemilik karena dapat cepat disajikan serta penyajian bisa lebih cepat. “Para pengujung tingal mengambil saja beberapa minuman dingin yang telah kami siapkan dilemari es dan para pengunjung bisa mengambil minuman yang sesuai dengan apa yang menjadi seleranya (pengunjung),” kata Pria yang punya keinginan menjadi pengusaha sukses. Selain menu utama yang ditawarkan di rumah makan, alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana 2008 ini ada
beberapa menu yang tak kalah nikmat, seperti Nasi Jinggo Cumi Kecap, Nasi Jinggo Ayam Kecap, Nasi Jinggo Babi plus Cumi, Nasi Jinggo Special, Bakso Ayam Tenis, Tum Ayam, Tum Babi, Sate Ayam Tusuk, Sate Babi Tusuk dan Nasi Putih. Tentang harga dari beberapa menu yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 15 ribu per porsi. Tak kalah unik dari nasi jinggo Jik Elle adalah penyajian serta bungkus yang digunakan jika para pengunjung memesan beberapa menu masakan yang ditawarkan disantap ditempat (rumah makan nasi jinggo Jik Elle) maka akan disajikan dengan menggunakan ingke yang diatasnya diisi kertas minyak. Sehingga semakin menambah kesan nasi yang benar-benar bisa dinikmati dari berbagai lapisan masyarakat. Sedangkan jika para pembeli memesan dibawa pulang maka daun pisanglah yang akan dijadikan sebagai pembungkus. “Penyajian nasi jinggo juga
FB/REDY
Pemilik rumah makan Nasi Jinggo Babi Kecap Jik Elle, I Gusti Ngurah Agung Cahaya Surya bersama sang Istri Ida Ayu Sri Cahyani Kartika di rumah makanya Jalan Tukad Irawadi No. 20, Panjer, Denpasar. kami sajikan dengan praktis jika para pengunjung memesan untuk disantap disini, sedangkan untuk bungkus daun pisang dipilih karena cirikhas dari nasi jinggo itu kebanyakan terbungkus daun pisang. Disamping itu juga demi memuaskan konsumen,
kami juga menyediakan layanan Dilvery Order, untuk pemesanan minimal 10 bungkus dapat Free biaya pengiriman,” papar Pemilik yang saat ini belum berkeinginan membuka cabang usaha ditempat lain. Sedangkan untuk pemili-
han nama rumah makan juga diambil tidak terlalu ribet. Nama Nasi Jinggo Jik Elle dikarenkan menurut Pegawai di Dinas Perhubungan Kota Denpasar ini, diambil dari nama kecil atau nama pangilan sang pemilik. M-004
Layouter: dejerie