FAJAR BALI EDISI 14 NOVEMBER 2013

Page 1

FAJAR BALI

KAMIS, 14 november 2013 | TAHUN XIV

Aktual, Tajam, dan Dinamis

Harga Eceran Rp. 3.000,-

Tindak Tegas Klinik Pengobatan Ilegal Inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali menemukan beberapa klinik kesehatan alternatif tak berizin. Temuan itu diungkap oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya dalam rapat pembahasan RAPBD 2014, Rabu (13/11) kemarin.

DENPASAR-Fajar Bali Tak hanya klinik kesehatan tanpa izin yang terjaring, ada pula klinik kesehatan yang menyalahgunakan izin yang diberikan. Berdasarkan paparan Kadiskes Suarjaya, klinik-klinik yang terjaring dalam sidak tersebut cukup terkenal di masyarakat. Bahkan, iklanya sering muncul di TV dan media lokal Bali. Salah satu klinik kesehatan yang dinyatakan menyalahgunakan izin adalah Klinik Alternatif Himalaya yang terletak di Jalan Letda Reta. Klinik yang bergerak di bidang kes-

ehatan mata ini saat disidak ternyata beroperasi tanpa izin dan tidak memiliki apoteker untuk memberikan resep obat. Lebih lanjut, Kadiskes Suarjaya membeberkan, bahwa pusat klinik Himalaya yang terdapat di kawasan Ubung ini hanya memiliki izin urut saja. Mendapati temuan demikian, Suarjaya mengaku sudah melayangkan surat teguran ke sejumlah klinik kesehatan. Bahkan, surat teguran ini sudah ditembuskan ke Polda Bali, DPRD Bali, Gubernur dan Walikota Denpasar.

Suarjaya mengharapkan, agar Walikota Denpasar mengambil tindakan kepada klinik-klinik yang beroperasi ilegal. Apabila klinikklinik ini tetap membandel, Walikota diharapkan dapat mencabut izin klinik tersebut. “Kita minta Pemerintah Kota Denpasar untuk mencabut izin klinik alternatif yang menyalahgunakan izinnya karena hal ini sudah melanggar Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Contoh saja Klinik Himalaya di

ke hal. 11

014/VI/KTR

Golkar Persilakan Polda Bali Periksa Geredeg

Mahfud Pesimis dengan Koalisi Poros Tengah JAKARTA-Fajar Bali Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku pesimistis dengan wacana koalisi partaipartai Islam atau koalisi poros tengah. Mahfud yakin koalisi poros tengah hanya sebatas wacana yang sulit untuk diwujudkan. “Saya pesimistis, saya FB/IST Mahfud MD kira enggak akan jalan. Itu hanya sebuah pengelompokan politik di mana orang ingin berkontestasi memperebutkan kekuasaan saja,” kata Mahfud, Rabu (13/11). Akan tetapi, Mahfud mempersilakan jika koalisi poros tengah benar-benar dibentuk. Hanya saja, ia berpesan agar koalisi tersebut tidak mengatasnamakan koalisi partai-partai Islam. Secara ideologi, kata Mahfud, dirinya tak sepakat bila ada partai Islam ke hal. 11

FB/IST

Pak Gubernur Kembangkan Budidaya Ikan Koi Penghobi Ikan Koi di Denpasar sekarang sudah ada 35 anggota. Mereka tergabung dalam Bali Koi Club. Club ini dibentuk pada 14 Agustus 2012. Sudah setahun berdiri, mereka berharap dukungan dari FB/AGUNG pemerintah, khususnya Daniel Romamti untuk pengembangan Ikan Koi di Bali. Selain itu juga terkait sarana dan prasarana pengembangan ikan Koi.

ke hal. 11

Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA

BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM

SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE

BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL

HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE 026/VI/W-020

Danau Beratan Bedugul yang terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan dinobatkan sebagai 20 danau tercantik di dunia. Predikat ini diberikan oleh media asing bernama Huffington Post.

Paspor Istri Disita KPK, Anas Protes JAKARTA-Fajar Bali Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum melalui pengacaranya, Firman Wijaya, mengaku keberatan atas langkah Komisi Pemberantasan Korupsi yang menyita paspor milik istri Anas, Athiyyah Laila. Menurut Firman, KPK tidak berwenang untuk menyita paspor seseorang. “Ini kewenangan Imigrasi. Apa urusannya dengan konteks Hambalang ini?” kata Firman di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (13/11). Dia FB/IST mempertanyakan maksud KPK Anas Urbaningrum bersama istrinya, Athiyyah Laila dalam suatu acara pada ke hal. 11 saat dirinya masih menjabat Ketua Partai Demokrat

DENPASAR-Fajar Bali Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Ketut Sudikerta mempersilakan dan memberi lampu hijau Kepolisian Daerah setempat melanjutkan pemeriksaan terhadap Bupati Karangasem Wayan Geredeg yang juga kader parpol berlambang beringin itu terkait dugaan korupsi proyek pipanisasi senilai Rp29 miliar. “Kalau memang ada bukti silakan saja lanjutkan. Segera selesaikan kasusnya di Polda,” katanya seusai menghadiri Pertemuan Asosiasi Pelabuhan se-Asia Tenggara di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (13/11). Pihaknya sudah meminta konfirmasi langsung kepada Geredeg yang menjabat Ketua DPD Golkar Karangasem ke hal. 11

DPT Tanpa NIK Tak Kehilangan Hak Pilih DENPASAR-Fajar Bali Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali, mengambil langkah cepat untuk menuntaskan masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) tanpa Nomor Induk Kependudukan (NIK). Terbukti, Rabu (13/11) kemarin, KPU Bali menggelar rapat dengan melibatkan Ketua KPU Kabupaten/Kota,

ke hal. 11

FB/DOK

I Dewa Kade Raka Sandhi

Dewan Soroti Penutupan Penyulingan Daun Cengkeh di Buleleng DENPASAR-Fajar Bali Komisi II DPRD Bali, Rabu (13/11) kemarin menggelar rapat bersama mitra kerja untuk membahas Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Mitra kerja yang dilibatkan, meliputi jajaran SKPD di lingkungan Pemprov Bali. Banyak hal yang dibahas dalam rapat tersebut, baik di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, serta Koperasi dan UMKM Bali. Masalah penyulingan minyak daun cengkeh di Kabupaten Buleleng pun sempat menjadi sorotan

I Nyoman Sugawa Korry

FB/DOK

sejumlah anggota dewan. Masalah ini mencuat ketika Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali, I Dewa Made Buana Duwuran mengungkapkan tragedi gagal panen di Kabupaten Buleleng. Disinyalir gagal panen cengkeh ini, disebabkan oleh pembersihan daun cengkeh yang ada di areal perkebunan. Di Kabupaten Buleleng sendiri masalah ini sudah mendapat perhatian utama. Buktinya dengan dikeluarkannya Perbup nomor 61 tahun 2012 tentang larangan

usaha penyulingan minyak daun cengkeh. Sayangnya, jalan akhir yang dipilih oleh Pemda Buleleng ini, justru dinilai tidak berpihak kepada para Penyuling Anggota DPRD Dapil Buleleng, I Nyoman Sugawa Korry mengungkapkan, tidak seharusnya para penyuling dijadikan ‘kambing hitam’ kegagalan panen cengkeh di Buleleng. Apalagi sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan bahwa ke hal. 11

290/IX/IGR

ONLINE: www.fajarbali.com

join facebook.com/fajar.bali


METROKOTA

2 DENPASAR -Fajar Bali Pasangan suami-istri Abdul Haris Bin Umar Husain dan Karlina Haryanto Binti Umar Husain (26) harus berhadapan dengan majelis hakim pengadilan negeri (PN) Denpasar, pada Selasa (12/11) lalu. Kedua pasutri ini disidang karena mencuri sebuah mobil Honda CRV milik saksi korban bernama H. Mohamad Suryono Haryanto. Modus yang diperankan kedua pasutri ini memang bukan modus baru. Dalam dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) Lumisensi yang dibajakan dihadapan majelis hakim pimpinan Cening Budiana memaparkan, awalnya terdakwa Karlina yang berteman dengan korban bermaksud meminjam mobil CRV milik korban. "Alasanya meminjam mobil untuk menjenguk orang tuanya yang sedang sakit di Jakarta," ujar jaksa yang bertugas di Kejari Denpasar itu. Sementara korban tidak memberi izin terdakwa Karlina untuk meminjam kendaraanya. Tapi sekira pukul 16.00 terdakwa Karlina dan terdakwa Abdul Haris yang sudah mengetahui jika korban tidak ada di rumahnya di Perum Greenloot Sanbadha Blok A, Menguwi, Badung. Mereka kemudian masuk ke rumah korban dan terdakwa Karlina langsung mengambil kunci dan STNK mobil Honda CRV warna putih milik korban. "Kemudian kunci dan STNK itu diberikan kepada terdakwa Abdul Haris,"terang jaksa. Tanpa basa basi kedua terdakwa yang sejatinya masih menjadi narapidana di luar Bali itu langsung membawa kabur mobil korban. Aksi kedua terdakwa diketahui korban dan melaporkannya ke polisi. Atas perbuatan tersebut, korban mengalami kerugian sekitar Rp 400 juta dan kedua terdakwa terancam hukuman 5 tahun penjara.W-007

Keponakan Pembunuh Bibi Disidang

DENPASAR - Fajar Bali Kasus keponakan membunuh bibinya sendiri, Rabu (13/11) disidangkan di PN Denpasar dengan agenda pembacaan surat dakwaan dari jaksa penuntut umum (JPU) Eddy Artha Wijaya. Kesempatan itu, terdakwa dan tim kuasa hukumnya tidak ajukan eksepsi. Dihadapan majelis hakim yang diketuai M Jaelani, JPU melalui surat dakwaannya menerangkan bahwa terdakwa Didik Irawan alias Salim (23) diduga melakukan tindak pidana pembunuhan dan atau penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal pada Minggu 30 Juni 2013 sekitar pukul 14.30 Wita bertempat di Jalan Kebo Iwa No. 14X Denpasar. Kala itu, terdakwa Didik Irawan alias Salim mengambil sebatang besi yang telah ada di bawah tower air. Selanjutnya, memegang besi itu menggunakan kedua tangannya dan menuju tempat korban Rahmawati (bibinya) yang sedang mencuci ember pembuat tahu. Setelah berada di belakang korban, terdakwa langsung memukul bagian belakang kepala korban menggunakan batagan besi sepanjang 40 Cm yang telah dibawanya. Akibat pukulan itu, korban terjatuh dan tak sadarkan diri dengan posisi menengadah. Selain itu, bagian belakang kepala korban timbul luka robek dan mengeluarkan darah sehingga korban dibawa ke rumah sakit Bali Med di Jalan Mahendradata Denpasar. Namun beberapa saat setelah mendapat perawatan dan penanganan medis, yakni sekitar pukul 17.25 Wita, korban tidak bisa diselamatkan alias meninggal dunia. Saat menjalani pemeriksaan di kepolisian, terdakwa mengatakan perbuatan ini dilakukan akibat bibinya Rahmawati (45) tidak merestui dirinya berpacaran dengan seorang gadis teman kerjanya bernama Ayu (25) yang juga asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Atas perbautannya itu, terdakwa didakwa menggunakan pasal 340 KUHP, pasal 338 KUHP, pasal 353 ayat (3) KUHP dan pasal 351 KUHP. Oleh karena itu, terdakwa yang didampingi tim penasehat hukumnya yakni Edy Hartaka, Leonardo Agustino, Gunadjar dan Agus Sujoko menyatakan tidak mengajukan keberatan atas dakwaan atau eksepsi. Terkait itu, majelis melanjutkan persidangan dengan pembuktian. Tapi, JPU belum siap menghadirkan saksi sehingga persidangan perkara ini dilanjutkan Rabu (20/11) mendatang. W-007

Polisi Kejar Pemasok Sabu Kepada Pasangan Kekasih

DENPASAR – Fajar Bali Jajaran Sat Narkoba Polres Badung kini memfokuskan pengejaran kepada Bandar yang memasok sabu sabu kepada pasangan kekasih Muhamad Mahendra Taufik HF (32) dan Eka Dwi Budiarti (26). Sejauh ini kedua tersangka bungkam menyebut asal muasal narkoba tersebut. Apalagi dalam pemeriksaan kedua tersangka mengaku tidak mengenal bandarnya bahkan alamat tinggalnya. “Sulit kami ungkap karena mereka masih bungkam saat diperiksa,” ujar sumber petugas Sat Narkoba Polres Badung, Rabu (13/11) kemarin. “Pasangan kekasih itu engaku mendapatkan barang haram tersebut dengan system tempel dan tidak pernah bertemu langsung dengan bandarnya,” ungkap sumber minta namanya dirahasiakan ini. Walau bungkam, penyidik Sat Narkoba Polres Badung tidak berhenti mengembangkan kasusnya. Penyidik akan meminta bantuan dari petugas Cyber Crime untuk melacak alat komunikasi yang disita dari dua tersangka. Keterangan sementara, kedua tersangka yang tinggal satu kos di Jalan Gerih, Banjar Letu, Abiansemal, Badung mengaku sudah beberapa kali menjual sabu sabu. itupun penjualan dilakukan kepada orang yang dikenal saja. “Tapi mereka mengakui jika sering menggunakan barang haram tersebut. Bahkan pagi hari sebelum tertangkap, keduanya mengaku sempat pesta sabu di kos,” jelas sumber. Dikonfirmasi terpisah, Kasat Narkoba Polres Badung, Bambang Gede Artha mengatakan penyidik masih memeriksa keterangan dua tersangka. namun keduanya saat ini masih bungkam. “Mereka masih bungkam tidak mau menyebut darimana dibeli dan identitas bandarnya,” bebernya, Rabu (13/11) kemarin. Diberitakan, petugas Sat Narkoba Polres Badung menangkap pasangan kekasih Muhamad Mahendra Taufik dan Eka Dwi Budiarti pada Senin siang sekitar pukul 13.00 Wita. Kedua tersangka ditangkap saat hendak bertransaksi dengan polisi yang menyamar di Cirkle K di Jalan Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Setelah digeledah, petugas menemukan 4 paket sabu siap edar dengan berat masing-masing 0,05 gram. Selain itu turut diamankan alat hisap sabu (bong), plastic klip dan barang bukti lainnya. Tidak lama setelah penangkapan Taufik, giliran pacarnya, Eka yang ditangkap di kosnya di Jalan Gerih, Banjar Letu, Abiansemal, Badung. R – 005

Polresta Denpasar Gagalkan Penyelundupan Sabu DENPASAR – Fajar Bali Kapolresta Denpasar AKBP Djoko Hari Utomo terus gencar melakukan penangkapan terhadap Bandar maupun pengedar narkoba yang berusaha menyelundupkan narkoba ke Bali. Setelah mengungkap kasus 10 kg ganja kering dengan tersangka Abdi Gultom, jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar kembali membongkar penyelundupan sabu sabu lewat perusahaan jasa pengiriman, PT. Sakura Inter Buana, pada Selasa (12/11) siang. Sedikitnya 312, 68 gram sabu sabu disita dari sebuah paket yang didalamnya berisi 7 buah lakban. Tak hanya mengamankan paketan tersebut, petugas Sat Narkoba Polresta Denpasar juga

mengamankan pemilik paketan bernama Alex Tani Stefanus. Sumber petugas Sat Narkoba Polresta Denpasar menyebutkan, terbongkarnya paketan berisi sabu sabu ini berawal dari kinerja Kasat Narkoba Kompol Agus Tri Waluyo yang menugaskan anak buahnya untuk menarget Alex Tani Stefanus. “Kami ditugaskan Pak Kasat untuk menarget tersangka yang dicurigai sebagai Bandar narkoba,” ungkap sumber petugas Sat Narkoba pada Rabu (13/11) kemarin. Tak hanya menyanggong rumahnya, polisi juga menguntit tersangka Alex, untuk mengetahui sejauh mana gerak geriknya dalam peredaran narkoba di Denpasar dan sekitarnya. “Kebetulan, kami menerima

informasi, bahwa ada paketan berisi narkoba disalah satu perusahaan pengiriman jasa di Denpasar. Paket dikirim dari Surabaya,” ujar sumber yang enggan disebut namanya itu. Setelah bekerjasama dengan pihak perusahaan pengiriman jasa, petugas kemudian melakukan under cover (penyamaran). Petugas kemudian membawa paketan yang tiba di PT Sakura Inter Buana ke alamat yang tuju yakni ke rumah tersangka Alex di Perum Soka Permai Blok A nomor 2 Jalan Gunung Andakasa Gang Matahari lingkungan Tegal Sari Padang Sambian Denpasar. “Paket dihantar ke rumah tersangka sekitar pukul 15.30 wita,” ujar sumber lagi. Sejalan pengiriman paket ke rumah tersangka, belasan ang-

gota Sat Narkoba dipimpin Kasubnit II Joko Hariady berpencar disekeliling rumah tersangka. Antisipasi ini dilakukan agar tersangka tidak bisa lolos dari penyergapan. “Yang menerima paketan tersangka sendiri dan kemudian dia kami tangkap. Dia mengaku paketan tersebut miliknya yang dikirim oleh temannya,” kata sumber petugas. Setelah paketan dibuka, petugas menemukan satu paket kotak putih terdapat DVD merek Zumatau didalamnya berisi 7 buah lakban warna hitam yang didalamnya berisi tisu warna putih. 7 lakban tersebut, masing masing berisi plastik klip besar berisi sabu sabu dengan berat 50,55 gram, 51, 20 gram, 51,26

gram, 51,15 gram, 51,20 gram, 51,14 gram, 5,18 gram dengan total 312,68 gram. Selain itu petugas juga menyita satu buah resi pengambilan paket PT Sakura Inter Buana, 1 buah timbangan elektrik, 1 buah gulung isolasi dan satu buah sendok. Hingga kini tersangka Alex masih dalam pemeriksaan karena masih bungkam menyebut siapa pemasok narkoba tersebut. Namun dia mengakui sabusabu tersebut dibeli dari temannya di Surabaya. Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP IB Made Sarjana membenarkan penangkapan itu. “masih diselidiki dan dikembangkan”ujarnya rabu kemarin.R – 005

Kapolsek dan Kasat Sabhara Diganti

FB/PR

Sertijab Kapolsek Pekutatan, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk dan Kasat Sabhara Polres Jembrana, di halaman Polres Jembrana, Rabu kemarin.

NEGARA- Fajar Bali Kapolres Jembrana, AKBP Harry Haryadi, menggantikan posisi Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk dan Kapolsek Pekutatan, pada Rabu (13/11) kemarin. Selain itu pergantian juga terjadi di pimpinan Kasat Sabhara.

Serah terima jabatan (sertijab) berlangsung di halaman Polres Jembrana. Empat pejabat yang dimutasi hadir dalam sertijab tersebut. Yakni Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, kini dijabat Kompol I Nyoman Wirya Sucipta menggantikan Kompol Made Prihenjagat

yang kini menjabat tugas baru sebagai Kanit V Subdit I Ditreskrimum Polda Bali. Sedangkan jabatan Kapolsek Pekutatan,yang sebelumnya dijabat Kompol Komang Kardika, kini digantikan oleh Kompol I Putu Ngurah Riasa. Selanjutnya Kompol Komang

Aman, Eksekusi Rumah di Jalan Nangka

FB/EL

Pasutri Maling Mobil CRV

FAJA R BALI Kamis, 14 November 2013, Tahun XIV

Eksekusi rumah di Jalan Nangka berlangsung aman

DENPASAR - Fajar Bali Proses eksekusi lahan yang biasanya selalu mendapat perlawanan dari pihak yang merasa tidak puas nampaknya kali ini tidak terjadi. Eksekusi sebuah lahan yang diatas berdiri bangunan rumah di Jalan Nangka berjalan da-

mai. Bahkan si pemilik lahan sekaligus rumah I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara dengan tenang menerima rombongan jaksa dari Kejaksaan Negeri Jakarta Timur. "Eksekusi berjalan lancar karena pemilik tidak melawan," ujar Kasiintel Kejari Denpasar, ABK Kusimantara yang ditemui usai eksekusi. Namun saat ditanya kenapa lahan tersebut sanpai dieksekusi, pria yang akrab disapa Gus Dek itu mengaku kurang mengetahuinya. Alasanya ini bukan perkara Kejari Bali. "Kami hanya dimintain tolong sekaligus membantu proses eksekusi saja," tegas Gus Dek. Namun demikian, Gus Dek mengatakan lahan ini dieksekusi karena terkait dengan kasus korupsi yang menjerat Heru Maliksja yang disidang di Jakarta. Lantas apa kaitanya lahan milik I Gusti Ngurah Apriadi hingga dieksekusi? Gus Dek munuturkan, lahan ini memang sejatinya tidak ada kaitanya dengan kasus korupsi yang dilakukan Heru. Menurutnya, Ngurah Apriadi awalnya meminjam uang kepada Heru dengan jaminan serifikat tanah yang dieksekusi ini. "Nah saat jaksa melakukan penggeledahan ditemukankah sertifikat tanah ini di rumah Heru. Karena Heru terjerat kasus korupsi makanya langsung dilakukan penyitaan asset yang dimiliki salah satunya sertifikat ini,"terang Gus Dek. Lantas apa reaksi pemilik lahan? Masih melalui Gus Dek, pemilik lahan tidak mempermasalahkannya. Bahkan siap membeli kembali jika masuk dalam proses lelang. W-007

Kardika mendapat tugas baru sebagai Kapolsek Kota Tabanan. Untuk Kasat Sabhara Polres Jembrana, diisi oleh AKP I Made Katon yang sebelumnya menjabat Waka Polsek Negara, menggantikan AKP Made Widana yang kini ditugaskan ke Unit Ditreskrimsus Polda Bali. Kapolres Jembrana, AKBP Harry Haryadi dihadapan j a j a ra n Po l re s J e m b ra n a mengatakan kepada pejabat

kapolsek baru diharapkan melaksanakan tugas sebaikbaiknya.Apalagi tahun 2014 mendatang, tantangannya akan lebih berat. Karena diketahui tahun 2014, akan dilaksanakannya pemilu sebagai pertarungan politik. “Melihat tantangan ke depan lebih berat, diharapkan para Kapolsek yang baru termasuk juga Kasat Sabhara, agar bekerja lebih baik,” ujarnya. W-003

Polsek Mendoyo Gencar Sasar Hotel

NEGARA- Fajar Bali Jajaran Polsek Mendoyo, yang dipimpin langsung Kapolsek Mendoyo AKP Wayan Sinaryasa melakukan oprasi ke sejumlah hotel dan warung di Kecamatan Mendoyo, Rabu (13/11). Salah satu hotel yang disasar yakni hotel TM yang ada di Desa Delod Berawah Kecamatan Mendoyo. Hotel tersebut berdekatan dengan lokasi kafe remang-remang. Dari ngobokngobok hotel tersebut ditemukan enam cewek yang bekerja di kafe di dalam kamar hotel. Namun saat ditemukan, cewek kafe tersebut hanya tiduran sendiri. Diduga lelaki hidung belangnya, sudah kabur pagipagi buta. Ke enam cewek tersebut, diberikan pengarahan, supaya tidak memberikan pelayanan

plus kepada pelanggan kafe. Tak hanya sampai disitu, setelah digerebek, petugas menemukan pasangan selingkuh dan langsung digiring ke Polsek Mendoyo. Selanjutnya, jajaran Polsek Mendoyo melakukan oprasi yang sama ke 10 hotel lainnya. Namun ke 10 hotel tersebut, tak ada yang menginap. Dalam kesempatan yang sama, polisi menyita 9 liter miras jenis arak dari warung milik I Wayan W. Kapolsek Mendoyo, AKP Wayan Sinaryasa mengatakan terhadap dua pasangan yang diduga selingkuh itu, masih dilakukan pemeriksaan lebih mendalam. Bila terbukti, aka diajukan dalam persidangan tipiring. Sedangkan soal menyimpang miras tanpa ijin, akan diajukan juga ke sidang tipiring. W-003

 Pe mimp in Umu m/P enanggung Jawab: IGMA Wi snu Mataram  P emimpin R edaksi: E manuel D ew ata Oj a  R edaktur P elaksana: Ida B agus P utu B agus  K oor dinator Liputan: A gung P arami ta  Redaktur: Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Blasius Besu, Supriyono  Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana  Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetya, Hery Subagio, Gde Sarjana, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja  Sekretaris Redaksi: Ketut Tini  Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), IGA Diah (Klungkung), Made Doni ( Ta b a n a n ) , Wa y a n S u m e r t h a (Bangli), Ngurah Maharjana (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Laurensius Leba Tukan (Kupang), Rikar Khandi (Manggarai Barat), Alfan Manah (Manggarai), Hironimus Dale (Manggarai Timur)  Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press  Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat  Manajer SDM: IGKA Mertha Yoga  Keuangan: IGPA Putri Juliawati  Manajer Marketing dan Pengembangan: IB. Sudarsana  Sirkulasi: Wayan Sumadita  Rekening: Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar No.: 011.02.02.22723.9, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS  Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Percetakan: PT. Temprina

WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN.


KOTAPLUS

FAJA R BALI Kamis, 14 November 2013, Tahun XIV

3

Bongkahan Paving Gajah Mada tak Dilelang Kusuma Diputra: Bisa Dimanfaatkan untuk Publik

DENPASAR-Fajar Bali Jadi, menurut Kusuma Diputra, bekas bongkahan material paving yang saat ini menumpuk di belakang kantor DTRP Kota

Denpasar, dipastikan tidak akan dilelang. Kepala DTRP Kota Denpasar, Ir. I Made Kusuma Diputra, MT, mengatakan, DTRP tak

akan melakukan pelelangan bekas material bongkahan paving yang menumpuk di belakang kantor. Sebab, material bekas bongkahan paving itu tidak menjadi aset karena bisa disumbangkan kepada desa yang memerlukan. ‘’Bekas bongkahan material paving tersebut, tidak termasuk aset karena telah terhitung dalam biaya penyusutan. Namun nilai manfaatnya masih bisa dipergunakan untuk kepentingan publik,’’ ungkap Kusuma Diputra, dikonfirmasi Rabu

(13/11) kemarin. Menurutnya, bekas bongkahan paving itu masih mempunyai nilai manfaat, karena bekas material bongkahan paving itu bias disumbangkan kepada desa yang memerlukan untuk perbaikan sarana umum seperti perbaikan gang. ‘’Sudah ada salah satu desa yang mengajukan permohonan secara lisan untuk bekas paving ini. Tapi kami menyarankan supaya desa itu bersurat ke DTRP yang nantinya kami tembuskan ke

Turnamen Futsal HUT Korpri di Badung

Walikota,’’ ujarnya. Bekas material paving yang menumpuk di belakang kantor DTRP, lanjutnya, bukan saja bekas perbaikan di Jl. Gajah Mada saja, tapi juga bekas bongkaran paving di gedung pelayanan publik Graha Sewaka Dharma, Lumintang. ‘’Kami tidak ada niat untuk memanipulasi paving ini. Bekas paving ini murni kami serahkan kepada desa yang memerlukan untuk perbaikan sarana umum,’’ tandas pejabat asal Ubud ini. R-004

FB/HERY

Hari Ini Tim Wartawan Vs Pimpinan SKPD

Ketua Bapor Korpri Badung, Made Sutama berkesempatan membuka turnamen futsal antarinstansi Pemkab Badung, dalam rangka HUT ke-4 Korpri. MANGUPURA-Fajar Bali Ketua Bapor Korpri Badung, Made Sutama berkesempatan membuka turnamen futsal

antarinstansi Pemkab Badung, dalam rangka HUT ke-4 Korpri, Rabu (13/11). Usai dibuka, pertandingan

yang melibatkan 16 instansi dalam 4 pol ini langsung digeber hingga sore hari, untuk menentukan juara dan runner

up grup yang akan bertanding dalam perdelapan besar. Sementara diprediksi pada pertarungan di delapan besar nanti dipastikan sengit, karena mereka memiliki kans yang sama untuk menjadi juara. Ketua Bapor Korpri Badung, Made Sutama didampingi Wakil Kordinator Bidang Sepak Bola Bapor Korpri Badung, Kompyang Gde Wibawa, di sela-sela kegiatan kemarin mengatakan, pertandingan berlangsung semarak dan penuh dengan persaudaraan. Hal itulah yang diinginkan, sehingga antarinstansi di Badung tercipta keakraban yang positif. Setelah berlangsung sehari, yang lolos kedelapan besar antara lain, grup A, juara grup Dispenda-Capil, dan R-Up, Sekretariat Daerah. Grup B, juara Sekretariat Dewan – RSUD, R.Up, gabungan Dikpora, Disbud, Disparda. Grup C, juara grup, gabungan Satpol PP, Kesbang dan KPP. R.Up, Gabungan DKP, BPMD, BLH. Grup D, juara gabungan PD. Pasar dan PDAM. R.Up, gabungan Camat Kuta

Perbaikan Gedung Sekolah

Utara, Kuta dan Kuta Selatan U n tuk j adwal tan din g, Kamis (14/11) hari ini, 1. Dispenda,Capil vs Kuta,Kuta Utara, Kuta Selatan. 2. PDAM, PD.Pasar vs Sekretariat Daerah. 3. Gab. Sekretariat Dewan,RSUD vs DKP, BPMD , BLH. 4. Gab. Satpol PP vs Dikpora, Disbud, Disparda. Saat babak penyisihan di grup, salah salah satu tim unggulan yaitu Dishubkominfo terpaksa tidak bisa lanjut ke delapan besar, karena mengelami kekalahan dua kali dan hanya sekali menang. Pada babak perdelapan besar memakai sistem gugur. Para pemenang masuk ke semifinal, kemudian baru penentuan juara 3 dan 4, serta final juara 1 dan 2. Untuk final turnamen futsal, dijadwalkan Kamis (14/11) hari ini. Sebelum pertandingan final digelar. Akan diadakan pertandingan jago kapuk antara pejabat/pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Badung dengan Aliansi Wartawan Badung (AWB). W-014

2014 Disdikpora Anggarkan Rp 20 M DENPASAR-Fajar Bali Sejumlah gedung sekolah yang kondisinya memprihatinkan, pada tahun anggaran 2014 mulai mendapat perhatian dari Pemkot Denpasar melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Bahkan, Disdikpora Kota Denpasar telah merancang akan memperbaiki sekitar 20 gedung sekolah dari tingkat SD hingga SMA, dengan mengajukan anggaran sebesar Rp 20-an miliar. Kepala Disdikpora Kota

Denpasar, IGN Eddy Mulya, Rabu (13/11) mengaku sudah merencanakan perbaikan dan penataan gedung sekolah pada tahun 2014 mendatang. “Dana yang akan kami usulkan sebesar Rp 20-an miliar untuk penataan sekitar 20 gedung sekolah,” ungkap Eddy Mulya. Perbaikan rencananya diarahkan pada perbaikan infrastruktur seperti membuat lantai bertingkat (lantai dua) ada juga hanya melakukan penataan halaman, pembuatan perpustakaan dan penataan

infrastruktur lainnya. “Alokasi dana untuk satu perbaikan beragam, tergantung lingkup penataannya, rata-rata Rp 1 miliar. Penataan ini merata untuk semua sekolah baik tingkiat SD, SMP maupun SMA,” terangnya. Hanya saja, pengalokasian anggaran ini masih dalam tahap perencanaan pada anggaran APBD induk 2014. Diharapkan, DPRD Denpasar bisa menyetujui rencana ini. “Kami harapkan ada pemahaman yang sama dengan dewan,” jelas mantan asisten II Setda Kota

Dewata Oleh-Oleh Khas Bali Dibuka dengan Rasa Sosial tulisan atau kata-kata ada di belakang baju. Jadi kedua jenis ini dipadukan dalam baju kaos tersebut sehinga terlihat serasi. Diharapkan suatu saat nanti T-Shit Dewata bisa menjadi merek atau ciri khas baik dari oleh-oleh dewata itu sendiri maupun ciri khas di Pula Dewata ini. “Adanya T-Shit Dewata dengan desain dan tulisan yang ada berharap produk ini bisa dikenal sebagai ciri khas dari tempat ini,” ungkap Ibu dua anak ini. Selain produk T-Shet di Dewata Oleh-Oleh Khas Bali juga menyediakan berbagai macam produk kerajianan maupun camilan khas Bali. Yang ditawarkan diantaranya sandal, daster, celana pantai, kain pantai, baju adat Bali, bermacam baju anak, makanan khas Bali, lukisan dan patung. Untuk harga yang ditawarkan mulai dari pernak-pernik Rp 2.500,- sampai ratusan ribu. Dewata Oleh-Oleh Khas Bali ini dibuka 30 Maret 2010 dan dengan dua niat pertama karena kebutuhan karyawan akan lapangan pekerjaan dan yang kedua ikut membantu pemilik tanah untuk memanfaatkan banggunan yang dimiliki. “Sebenarnya Dewata yang saya dirikan ini dibuka dengan dua niat yaitu, ingin memberi lapangan pekerjaan bagi karyawan dan yang kedua membantu pemilik banggunan dan tanah untuk memanfaatkan tanah dan banggunan yang dimilikinya. Jadi rasa sosialnya yang utama,” jelas Wanita kelahiran 10 november 1971 ini. Sedangkan untuk nama dari Dewata sendiri, terispirasi dari

gabungkan sejumlah sekolah yang salah satunya dianggap tidak memadai dalam hal jumlah murid. “Untuk tahun ini belum ada rencana kesana. Semenjak 2012 sampai 2014 tidak ada perencanaan untuk penggabungan. Tapi, tahun sebelumnya (dibawah 2012) ada banyak penggabungan sekolah, sekolah-sekolah yang digabung ini salah satunya sekolah sepi murid dan jaraknya saling berdekatan. namun dipastikan untuk tahun 2012 hingga 2014 tidak ada rencana penggabungan sekolah,” tandas Eddy Mulya. R-004

Made Kusuma Diputra

Niki B Koi Tawarkan Karantina Ikan Koi DENPASAR-Fajar Bali Ikan Koi. Jenis ikan ini sekarang terlihat sudah mulai banyak para pecinta, penggemar dan juga para penghobi bermunculan. Dengan banyaknya para penghobi Ikan Koi ini maka kebutuhan akan perawatannya juga semakin diperlukan keberadaannya untuk memberikan perawatan dan juga sarana penunjang lainnya agar ikan Koi bias hidup lebih lama. Karena dengan lamanya umur ikan Koi ditangan kastamer tentunya akan membuat kastamer tersebut merasa lebih puas dan akhirnya memutuskan untuk mencari ikan yang lebih bagus lagi. “Karena dengan lamanya umur ikan di tangan kastamer tentunya akan membuat mereka merasa puas dan akhirnya berkeinginan lagi untuk memelihara dan membeli ikan Koi yang lebih bagus lagi,” papar I Putu Wirawan, pemilik Karantina Ikan Koi, Niki B Koi di Jl. Letda Reta XXV no. 2, Br. Yangbatu Kauh, Denpasar, Rabu (13/11) kemarain. Usaha yang sudah digeluti mulai awal 2012 dikarenakan melihat respon dan pasar cukup bagus perkembanggan dan penghobi Ikan Koi mulai terbentuk. Akhirnya dengan melihat potensialnya usaha dibidang ini, maka keinginan membuat usaha karantina ika Koi untuk para penjual dan para penghobby mulai muncul. Semua kebutuhan sarana dan prasarana untuk keperluan kolam ikan Koi yang sulit didapatkan di Denpasar, tersedia di Niki B Koi selain melayani karantina. “Selain melayani karantina di Niki B Koi kami juga menyediakan sarana prasarana penunjang untuk kolam Ikan Koi yang sulit didapat di Denpasar kami usahakan untuk mencarikannya di luar Kota Denpasar,” ungkap lelaki kelahiran 1972 ini. Untuk jumlah ikan Koi yang dikarantina dalam sebulan di Niki B Koi sebanyak 3.00- ekor sampai 4.00 ekor untuk ikan koi kecil. Sedangkan untuk ikan koi yang agak besar bisa sampai 20 ekor dan untuk ikan Koi jumbo sendiri ada 10 ekor yang diterima perbulannya. Untuk karantina yang dilakukan di Niki B Koi ada dua jenis karantina untuk lomba dan karantina dalam perjalanan, biasanya karantina yang dilakukan disini mulai dari 10 hari sampai 14 hari. “ Sedangkan untuk karantina yang kami lakukan disini ada dua karantina, karantina untuk lomba dan karantina dalam perjalananan, biasanya hal ini membutuhkan waktu 10 sampai 14 hari,” jelas Wirawan. Usaha karantina Ikan Koi dipilih karena hobby memelihara ikan Koi dan selama ini yang mengarantinakan ikan Koi di Niki B Koi kebanyakan dari aggota Bali Koi Club yang didirikan oleh para pecinta Koi, breeder dan pedagang pada tanggal 14 Agustus 2012 yang diketuai oleh I Putu Wijaya Putra. M-004 I Putu Wirawan dan Daniel Romamti

PENGUMUMAN LELANG II (KEDUA)

PT. Bank Perkreditan Rakyat Antenk selaku pemegang Hak Tanggungan I berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan, melalui perantara KPKNL Denpasar akan melaksanakan penjualan lelang di muka umum pada : Hari / tanggal Pukul Tempat

Dewata Gym yang dibuka sebelum Dewata Oleh-Oleh ada. Sehinga nama Dewata menjadi pilihan untuk usaha oleh-oleh khas Bali yang sudah jalan selama tiga tahun. Penggunjung yang datang beragam mulai dari tamu domestik sampai tamu mancanegara yang sudah mulai mengunjungi Dewata Oleh-Oleh khas Bali. “Untuk para pengunjung yang datang di usaha yang saya miliki ini mulai dari tamu domestik maupun mancanegara juga ada,” tambah Alumni Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa tahun 1994 ini. Sampai sekarang usaha ini dibantu oleh 40 karyawan dan jumlah tersebut masih dirasakan kurang. Disamping itu pula kendala yang dihadapi selama ini masih pada pemasaran terutama pada marketingnya. Dari usaha Dewata oleh-oleh khas Bali untuk pendapatannya sendiri mencapai Rp 700 Juta kotor perbulan. “Untuk pendapatan dari usaha yang saya jalani ini sebesar Rp 700 Juta kotor perbulanya,” tutup pengusaha yang memiliki lima usaha ini. M-004

: Kamis, 28 November 2013 : 10.00 Wita : Kantor PT. Balai Lelang Bali - Indonesia Jln. Cokroaminoto, No. 13 Ubung - Denpasar

terhadap barang jaminan hutang Debitur a.n Ni Ketut Ema Agustina Anggriani, alamat Banjar Dukuh Pandean Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, barang yang dilelang berupa : 1 (satu) bidang tanah berikut bangunan diatasnya sesuai Sertipikat Hak Milik No. 5819/Desa Padangsambian Klod tanggal 21 juni 2007, Surat Ukur No. 02787/Padangsambian Klod/2007 tanggal 18 Juni 2007, seluas 115 m2, a.n I Wayan Sudara, terletak di Desa Padangsambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Provinsi Bali, dengan nilai limit Rp. 417.200.000,00 dan uang jaminan Rp. 417.200.000,00 Syarat - Syarat Lelang : 1. Objek Lelang di atas dijual dengan kondisi apa adanya (as is) dan peserta lelang dianggap telah mengetahui/memahami kondisi objek lelang; 2. Peserta lelang diwajibkan menyetorkan uang jaminan tersebut diatas ke Rekening No. 264471810 a.n Rekening Penampungan Lelang KPKNL Denpasar pada Bank BNI Cabang Denpasar Gajahmada, dan sudah harus efektif selambatlambatnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang; 3. Penawaran lelang dilakukan dengan cara lisan semakin meningkat dengan kelipatan penawaran ditentukan oleh Pejabat Lelang pada saat lelang; 4. Peserta lelang/ kuasanya harus hadir pada saat pelaksanaan lelang dengan membawa asli bukti setor uang jaminan, materai Rp.6.000,- fotocopy identitas diri (KTP/SIM) yang masih berlaku dan fotocopy NPWP; 5. Pemenang lelang yang ditunjuk wajib membayar bea lelang 2% dan harga lelang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang, apabila tidak melunasi, maka dinyatakan batal dan uang jaminan disetorkan ke kas Negara; 6. Setiap peserta lelang wajib melakukan penawaran dan penawaran paling sedikit sama dengan nilai limit. Apabila peserta lelang tidak hadir atau hadir namun tidak melakukan penawaran akan dikenakan sanksi tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 3 (tiga) bulan di wilayah kerja Kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara ; 7. Peserta lelang yang tidak memenangkan lelang dapat mengambil kembali uang jaminannya tanpa potongan dengan menunjukkan bukti setor, Kartu Identitas Diri (KTP/SIM) dan NPWP; 8. Karena satu dan lain hal, pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang dapat melakukan pembatalan lelang terhadap objek lelang tersebut di atas, dan pihak-pihak yang berkepentingan/ peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan/ keberatan dalam bentuk apapun kepada pihak Penjual dan/atau Pejabat Lelang. Infomasi lebih lanjut dapat menghubungi PT. Bank Perkreditan Rakyat Antenk, Jalan Selamat No. 27 X Kuta-Badung Telp.(0361) 754443, 757851, Kantor Balai Lelang Bali Indonesia (BLBI), Jalan Cokroaminoto No. 13 Ubung, Kota Denpasar Telp. (0361) 8818500 atau KPKNL Denpasar Telp. (0361) 229151 Badung, 14 November 2013 PT Balai Lelang Bali Indonesia

Jero Kadek Imawati

FB/AGUNG

DENPASAR-Fajar Bali Perkembangan usaha di Kota Denpasar setiap tahun terus mengalami kemajuan baik dari jenis usaha, produk yang dihasilkan maupun dari inovasi yang dilakukan. Diantaranya usaha oleh-oleh khas Bali yang mulai berkembang dan mulai menjamur, dengan menerapkan ones stop shoping yang ditawarkan kepada konsumen. Dari sekian banyak pasar oleh-oleh yang ada khusunya di Kota Denpasar salah satunya Wisata Belanja Dewata Oleholeh Khas Bali di Jl. By Pass Ngurah Rai, Denpasar. Di sini pengunjung akan diberikan penawaran dengan harga yang berbeda dari oleh-oleh yang ada. Dengan produk unggulan yang ditawarkan yaitu T-Shit Dewata dengan kualitas kain dan jaritan yang memiliki ciri khas tersendiri. Dengan begitu produk yang ada di Dewata OlehOleh Khas Bali ini akan berbeda dari yang lain. Dengan harga yang ditawarkan kepada konsumen tetap terjangkau sehinga bisa disesuaikan dengan keadan para pembeli. “Meskipun produk terutamanya T-Shit di Dewata Oleh-Oleh Khas Bali dengan kain pilihan dan teknik penjaritan yang rapi, tetapi kami tetap memberikan harga yang dapat dikatakan terjangkau bagi para konsumen,” papar Jero Kadek Imawati, pemilik wisata belanja Dewata Oleh-Oleh Khas Bali,beberapa hari lalu. Untuk saat ini T-Shet Dewata dibuat dengan desain cloting dengan satu gambar didepan baju dan satu desain berbentuk

Denpasar ini. Karenanya, untuk kepastian jumlah sekolah termasuk biaya yang dianggarkan menunggu pembahasan lebih detail. “Ini masih merupakan perencanaan dari kami. Nanti sebelum ketok palu kan ada hearing dengan dewan. Jika nanti dananya memadai bisa ditambah (gedung),” paparnya. M e ny i n g g u n g r e n c a n a penggabungan (regrouping) sekolah guna mengantisipasi jumlah siswa yang overload, sampai saat ini belum ada rencana tersebut. Model penggabungan ini adalah meng-

FB/CAR

FB/AGUNG

Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan, Made Kusuma Diputra, membantah adanya isu bekas bongkahan paving pascaperbaikan paving di Jl. Gajah Mada, Juli lalu, akan dijadikan asset melalui pelelangan.

416/XI/KTR

PT BPR Antenk

ttd

ttd

I Made Putra Sedana Direktur

Drs. I Wayan Artana Direktur Utama 415/XI/SDN


DAERAH

4

FAJA R BALI Kamis, 14 November 2013, Tahun XIV

Lagi Pemadam Kebakaran Bangli Kena Tipu

Dewan Dorong Pemekaran Kintamani

BANGLI-Fajar Bali Pemadam Kebakaran Bangli kembali kena tipu dari oknum tak bertanggungjawab. Pemadam Kebakaran mendapat informasi ada peristiwa gawat di Desa Jehem, lewat nomor telepon kantor (113), pada pk.20.00 Wita, Rabu (12/11) dari penelepon dimaksud. Namun sesungguhnya tak ada peristiwa apa-apa alias aman dan kondusif di Jehem. Korlap Pemadam Kebakaran, Bangli A A Gede Sutresna alias Gung Suli, kepada Fajar Bali, Kamis (13/11) mengatakan atas adanya informasi lewat telepon itu pihaknya menurunkan 2 unit Armada, dengan banyak personil ke Jehem. Namun setelah ke lokasi, dia tidak menemukan ada kejadian apa-apa. Malah suasana desa adem ayem.”Sampai keliling saya disana dan tanyakan informasi, kami mendapat jawaban tak ada apa-apa alias aman, sampai kami turun ke Dusun Tambahan, disana tak ada apa-apa, malah masyarakat sedang melakukan upacara. Akhirnya kami merasa diolok-olok oleh oknum tak bertanggung jawab itu”, ujarnya . Sutresna mengatakan, seharausnya masyarakat tidak bermainmain(memberikan info yang bukan-bukan) pada konteks yang berifat darurat. Hal itu bakal berdampak buruk, karena tat kala ada peristiwa sesungguhnya , pihaknya menjadi seakan tak yakin. “Kami kan serba salah, bila tak tanggapi info salah, kalau ditanggapi, kami ternyata diolok-olok, masyarakat jangan dong bermain pada konteks yang gawat, nanti yang rugi masyarakat sendiri”, ujar laki-laki yang tetap energik ini. Diakui selama ini sudah 3 kali kena tipu (informasi bohong). Pernah tertipu di kecamatan Susut dan pernah tertipu di Songan.”Di Songan dikabarkan ada kebakaran, ternyata tidak, kiami sudah 3 kali tertipu”, ujarnya sembari mengatakan pihaknya sudah mensosialisasikan nomor telepon (113) kepada masyarakat , agar menghubungi pemadam kebakaran lewat nomor tersebut, tetapi bukan info yang main-main. W-002

Wacana pemekaran Kecamatan Kintamani menjadi beberapa kecamatan sempat ramai dan lama juga menghilang. Tetapi kini wacana tersebut kembali mengemuka. Anggota DPRD Bangli, I Gede Koyan Eka Putra berharap pemekaran kecamatan tersebut mesti dilakukan pemerintah, meskipun harus berurusaan dengan banyak hal.

Pemkab Gianyar Sosialisasikan Standar Akutansi Pemerintahan

GIANYAR- Fajar Bali Dalam pasal 13 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa fungsi Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD adalah melaksanakan fungsi akuntansi SKPD. Ha- FB/artayasa sil dari pelaksanaan Pemkab Gianyar mensosialisasikan fungsi akuntansi ini standar akutansi pemerintahan adalah tersusunnya Laporan Keuangan SKPD yang selanjutnya akan dikonsolidasikan menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 yang merupakan pengganti dari PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang Berbasis Akrual. Terdapat perbedaan konfigurasi pelaporan keuangan dari kedua PP tersebut, dimana pada PP No 24 Tahun 2005 tentang Standar Akutansi Pemerintahan meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Sedangkan pada PP No 71 Tahun 2010, keuangan Pemerintah Daerah terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Dengan adanya perbedaan tersebut, Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Gianyar menggelar sosialisasi PP No 71 Tahun 2010, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra, di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, (13/11). Kepala Bagian Keuangan Pemkab Gianyar, Dinihari Rupawati mengatakan, kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan untuk mempersiapkan SDM pengelola keuangan pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar menyongsong pemberlakuan akutansi berbasis akrual sesuai PP No 71 Tahun 2010 yang mulai belaku efektif pada tahun anggaran 2015 nanti. Dinihari Rupawati menambahkan, kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh para pengelola keuangan se Kabupaten Gianyar sekitar 100 orang lebih. Dengan narasumber pada kegiatan tersebut berasal dari pejabat BPKP Perwakilan Provinsi Bali, Dra. Ida Kustini yang menjabat sebagai Pengendali Teknis dan Triviarno merupakan Auditor Pelaksana Lanjutan pada lembaga tersebut. Sekdakab. Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra mengatakan, kegiatan sosialisasi ini sangatlah penting terutama bagi para pengelola keuangan di masing – masing SKPD. Mengingat tugas yang diemban cukup berat, diharapkan kepada peserta agar mengikuti kegiatan dengan serius sehingga mampu memahami peraturan perundang – undangan yang ada sebagai bekal untuk meningkatkan kemampuan diri. “Kegiatan ini juga merupakan bagian untuk meningkatkan rasa percaya diri dari para bendahara. Baik buruknya laporan keuangan tergantung dari kinerja para bendahara ini,” terang Gus Gaga, seraya berharap peserta sosialisasi agar memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dengan tidak malu bertanya kepada narasumber. W-005

BANGLI-Fajar Bali Dikatakan Kecamatan Kintamani dengan bentangan geografinya, serta dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi membutuhkan adanya pemekaran. Karena bila tidak dilakukan pemekaran, optimalisasi pelayanan pemerintah kepada masyarakat tak mudah dicapai. Dengan radius cukup jauh masyarakat untuk berusan ke kecamatan, tentu membutuhkan biaya tinggi, energi , serta waktu yang banyak untuk itu. Sebaliknya aparat juga butuh energi besar manakala harus berurusan dengan masyarakat setempat. Ketika ditanya layaknya Kintamani dimekarkan jadi berapa kecamatan, Koyan belum memberikan jawaban

riil soal itu. Tetapi kini muncul wacana agar dibagi dua, Kintamani Barat dan Kintamani Timur, sesuai daerah pemilihan (Dapil) yang telah ditetapkan pihak KPU. Dengan ada pemekaran, selain soal pelayanan, kata Koyan bakal membuka suasana untuk mengembangkan kota kecamatan masing-masing. Di pusat kota, kata dia bisa menjadi peluang untuk pengembangan bisnis dan pengembangan dalam bidang lain yang bersifat positif.”Dengan pemekaran, bakal muncul peluang-peluang untuk membuka usaha, berbisnis, karena di pusat kota tentu bakal menjadi ramai, sehingga masyarakat bisa menanagkap peluang dari keramaian itu”,

GIANYAR- Fajar Bali Wisatawan Wisata bersepeda dengan menelusuri daerah pedesaan di Gianyar kian digandrungi wisatawan domestik maupun mancanegara.Hal ini sejalan dengan program Pemkab Gianyar dalam pengembangan desa wisata berbasis budaya.Saat ini sudah ditemui beberapa desa yang kerap menjadi jalur wisata sepeda. Berdasarkan hasil pantauan, daerah pedesaan yang kerap ditemukan wisatawan bersepeda diantaranya, Desa Kedisan Tegallalang, Pejeng Tampaksiring, Desa Siangan hingga Kelurahan Beng Gianyar. Fenomena ini menjadi angin segar bagi pengembangan desa-desa wisata di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kegemaran wisatawan menggunakan sepeda menelusuri desa, disamping untuk kesehatan juga untuk melihat dari dekat aktivitas masyarakat pedesaan terutama adat istiadatnya dan sistim pertaniannya. Wisatawan juga akan disuguhkan pemandangan persawahan yang membentang luas dengan burung-burung terbang. Suasana juga jauh dari polusi dan kebisingan kendaraan. Maraknya wisata sepeda ini

juga tidak terlepas dari peran pengusaha pariwisata menjadikan sebagai salah satu wisata petualangan yang dikemas secara apik dan menarik. Didukung perlengkapan dan peralatan berstandar internasional, tingkat keamanan tinggi serta layanan pemandu cycling yang berpengalaman. Aktivitas cycling atau bersepeda ini dapat dijadikan salah satu pilihan wisata alternatife untuk mengisi acara liburan di Gianyar. “Pengembangan desadesa wisata itu bertujuan, menambah destinasi wisata, pemerataan pembangunan daerah, dan mendorong perekonomian tingkat desa di Gianyar,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Gianyar, A.A. Ari Brahmanta. Selain bisa menyaksikan aktivitas masyarakat pedesaan dengan cocok tanamnya, wisatawan juga bisa melihat berbagai kerajinan di desa-desa yang dilewatinya, seperti Desa Sumita yang terkenal dengan kerajinan pintu ukir Bali, juga kerap menjadi jalur bersepeda yang mengambil start dari Bangli, hingga finish di Kelurahan Beng Gianyar. Menariknya, Beng yang dikenal dengan produksi baju barong dan garmen lainnya, wisatawan bisa menyaksikan langsung

FB/SUMERTA

I Gede Koyan Eka Putra

ujarnya. Dikatakan kini momen yang

baik untuk upaya pemekaran tersebut. Dimana dengan Kin-

tamani sudah dipecah menjadi dua Dapil, ternyata tidak memunculkan adanya tarik ulur atau gejolak, menurut dia itu berarti tak bakal ada lagi kepentingan politik dalam konteks pemekaran. Diduga yang menjadi hambatan pemekaran, terlepas dari faktor lain adalah faktor politis. Maksud dia tat kala , politisi bagian timur punya konstituante di bagian barat, bukan tak mungkin si pemilik kepentinganbakal keberatan adanya pemekaran tersebut. Kini dengan Kintamani sudaj menjadi dua Dapil, maka di konteks pemekaran tak ada tarik ulur atas kepentingan politik. Tetapi Koyan Eka Putra menyadari bahwa untuk pemekaran membutuhkan banyak hal. Dengan contoh sederhana, bahwa dengan ada kecamatan baru mutlak ada Polsek yang baru. ”Kami akui kalau pemekaran itu banyak hal yang mesti dilakukan , tetapi untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan jangka panjang, mesti hal itu dilakukan”, ujar politis Partai Golkar Bangli ini. W-002

Wisata Bersepeda Dukung Program Desa Wisata Lomba Baleganjur Sekaa Teruna se-Bali

FB/artayasa

proses pembuatannya. Lurah Beng, Putu Pradana mengatakan, Beng selama ini memang menjadi lokasi finis para wisatawan bersepeda downhill (dari dataran tinggi ke dataran rendah) yang mengambil start dari Kintamani, Tampaksiring, Petak, Siangan, Babakan dan finish di Beng tepatnya dekat setra atau kuburan Beng. Selama menelewati kelurahan yang menjadi pusat pembuatan baju barong ini, wisatawan dapat melihat langsung proses pembuatannya, mulai dari memotong kain, mewarnai sampai membuat gambar. Pembuatan baju barong ini dilakukan secara turun temurun.Pada awalnya hanya beberapa warga saja yang mengerjakan. Permintaan pasar yang kian meningkat akhirnya banyak warga beralih profesi sebagai pembuat baju barong. “Kehadirian sepeda downhill yang dikelola swasta ke wilayah kami membawa angin segar bagi pengembangan desa wisata sekaligus menciptakan peluang kerja bagi warga lokal,’ ujar Pradana. Warga bisa membuka lahan bisnis seperti penginapan, villa, warung makanan, dan lainnya yang mendukung kedatangan wisatawan bersepeda. W-005

Wisata sepeda telusuri pedesaan digandrungi wisatawan

Gapura Desa

ST Pandawa Desa Mas Raih Juara II

FB/artayasa

Lomba baleganjur tingkat sekaa teruna se-Bali

GIANYAR- Fajar Bali Sekaa Baleganjur Sekaa Teruna (ST) Pandawa, Banjar Tarukan Desa Mas Ubud, berhasil meraih juara II pada lomba Baleganjur antar sekaa teruna se-Bali yang dilaksanakan Pemkab Badung pada 31 Oktober 2013 lalu. Raihan prestasi ini kian mengukuhkan ST. Pandawa sebagai sebagai salah satu organisasi pemuda banjar yang berprestasi dan selalu aktif dalam kegiatan seni, olahraga dan kegiatan sosial lainnya. Raihan prestasi sebagai juara II baleganjur se-Bali, menjadi kado istimewa bagi semua pengurus dan anggota ST. Pandawa yang merayakan HUT ke-45 tahun 2013 ini. Sekehe Baleganjur mereka mampu bersaing ditengah ketatnya sekehe baleganjur lainnya yang berjumlah 23 dari seluruh sekehe truna yang ada di Bali. Di bawah binaan Wayan Diana, mereka menampilkan tabuh baleganjur dengan tema kepahlawanan yakni ‘Mustika Menawa Ratna’ yang mengisahkan peperangan Ki Bendesa Manik Mas dalam perebutan pusaka Nawa Ratna’. Penampilan baleganjur ST. Pandawa yang terdiri dari 29

orang dan berdurasi 7 menit ini, memukau para juri, karena penampilan yang disuguhkan sangat atraktif dan penuh kreativitas. Ketua ST Pandawa I Komang Adhi Wirawan yang mengkoordinir keikutsertaan sekehe Baleganjur dalam perlombaan ini mengatakan, pihaknya memang senantiasa selalu aktif dalam setiap kegiatan pemuda baik itu bidang seni, olahraga maupun kegiatan sosial lainnya, baik diselengarakan pemerintah, swasta maupun masyarakat di Bali. Untuk sekehe baleganjur, anggota ST Pandawa memang sejak dahulu aktif latihan menabuh di banlai banjar setempat dan sering tampil baik dalam kegiatan upacara agama maupun kegiatan lainnya. Dijelaskan, keiikutsertaan dalam perlombaan ini karena disadari sekehe teruna adalah generasipenerus seni di Gianyar, selayaknya berani tampil dalam setiap kegiatan dalam upaya pelestarian seni budaya pada jaman globalisasi ini.‘Terpenting kami ingin membantu regenerasi seni di kalangan generasi muda,’ tegas Komang Adhidengan semangat. W-005

Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Usaha Tenun Ikat Giri Putri Bangli Terkendala Pemasaran BANGLI-Fajar Bali Pasar merupakan akar dari sebuah industri atau produk. Bila pasar atau pemasaran baik, maka industri tersebut bisa bakal kuat dan kokoh. Banyak bisnis dan perusahan bangkrut karena kalah di pemasaran. Sulitnya memasarkan produk juga dialami Kerajinan Tenun Ikat Giri Putri di Lingkungan Geria Bukit, Kelurahan Cempaga, Bangli. Minat masyarakat untuk menggunakan produknya (kain tenunnya) diakui masih rendah. Karena itu dia harapkan pemerintah ikut membantu pemasarannya. Pemilik usaha Tenun Ikat Giri Putri Ida I Dewa Ayu Sutreni Anggreni mengatakan pemasaran tenun yang mereka produksi masih relatif sulit. Dia berharap Pemkab Bangli bisa membantu di pemasaran. “Bagaimana agar bisa sekolah-sekolah dan pegawai-pegawai bisa menggunakan kostum endek pada hari-hari tertentu. Bukan menggunakan batik, batik itu kan bukan hasil produksi asli kita”,ujar Anggreni. Selama ini dibidang pemasaran endek, dia lebih menghandalkan dari

pesanan-pesanan. Selebihnya dia mencoba membuat lebih banyak dari jumlah pesanan dan dipajang langsung di tempat kerjanya. Mereka produksi dalam beraneka motif, dari motif wayang putri, motif degradasi sampai motif rangrang. Belakangan ini endek motif wayang putri yang kini paling banyak pesanan atau paling laris. Namun untuk meningkatkan volume usaha mereka dihadapkan pada banyak hal, dari soal permodalan sampai soal pemasaran. Kini dia berusaha untuk bertahan, meski harga benang jenis cotton dan benang sutra yang dia gunakan masih relatif mahal, karena benang yang digunakan merupakan benang import dari India. Menggunakan benang import, Anggreni dibayang-bayangi harga bakal melambung tat kala harga dolar naik. Sementara bila dia harus menggunakan benang dalam negeri cendrung kalah di kualitas. Makanya usaha yang dia kelola dengan biaya sangat tinggi. Dijelaskannya untuk satu mesin ATBM (alat tenun bukan mesin) yang mereka gunakan, rata-rata dengan modal Rp.5 juta sampai segulung benang

ukuran panjang 74 meter. Membutuhkan juga tenaga kerja untuk mengikat benang sesuai dengan motif yang bakal diwujudkan. Sedangkan menenunnya merupakan proses akhir. Maka dari beli benang, mencelup, mengikat, menenun membutuhkan biaya tinggi. Sementara harga jual kain tenunnya untuk berbahan cotton baru mencapai sekiat Rp.75.000/2 m2. Untuk tenunan yang berbahan sutra mencapai Rp. 300.000/lembar. Sementara harga sutra segulung (5 kg) mencapai Rp. 2,5 juta. ”Untuk laku sampai Rp. 300 ribu juga masih sulit”, ujarnya sembari mengatakan ada dua jenbis sutra, sutra alam dan sutra sintetic. Kini yang dia bisa harapkan untuk bisa jalan adalah tenun dengan kain cotton(kapas). Sebab tenun dengan sutra, bakal dihadapkan dengan tingginya biaya, bahkan belum tentu laku bila dilihat dari daya beli masyarakat. Selain soal pemasaran, usaha tenun ini dihadapkan pada kesulitan di pencelupan. Untuk proses pencelupan , dia melakukannya di Gianyar. Hal ini

menambah besar biaya di produksi. rannya belum baik. Namun Angggreni “Di Bangli masih kita kesulitan mencari tetap bangga, dia sudah bisa mempetenaga pencelupan, karena hal tersebut kerjakan banyak kaum wanita. Dia memembutuhkan keterampilan”, ujar istri miliki 20-an ATBM. Yang enam buah Anggreni.Sementara untuk diproses ada di temapt usaha induk, selebihnya akhir atau menenunnya dia mengaku terpencar di Kecamatan Tembuku dan telah bisa mendapatkan tenaga lokal Kecamatan Susut.”Kami mempekerjakan banyak orang, kalau usaha ini bisa dibantu (dari Bangli). Bagaimanapun untuk harapan bisa pemerintah, kan berarti membantu nyawa mengepulkan dapur, Anggreni tetap banyak orang”, ujarnya lagi. W-002 berupaya agar usahanya tetap bisa berjalan, yakni dengan cara melakukan efisiensi. Tenaga kerja dia hanya bisa bayar Rp.1 juta untuk pengerjaan kain yang panjangnya 74 meter.”Untuk mengerjakan kain sepanjang itu 25 hari bisa selesai,” ujarnya. Sesungguhnya dia berkeinginan untuk meningkatkan gaji, tetapi hal tersebut hanya mimpi, FB/SUMERTA karena belum pemasaKerajinan Tenun Ikat Giri Putri, Bangli


DAERAH

FAJA R BALI Kamis, 14 November 2013, Tahun XIV

5

Tuntas, Ganti Rugi Lahan Pembangunan Bendungan Titab Pemberian ganti rugi pembangunan bendungan Titab akhirnya tuntas. Pemerintah telah memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang ada di enam desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Seririt dan Kecamatan Busungbiu yang lahannya terkena dampak dalam pembangunan bendungan raksasa tersebut. SINGARAJA – Fajar Bali Sebanyak 71 kepala keluarga (KK) di Desa Busungbiu dan Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu mendapatkan kompensasi ganti rugi dari pemerintah, Selasa (13/11) pagi kemarin. Penyerahan biaya ganti rugi yang dilakukan pemerintah Provinsi Bali olehAsisten Tata Praja Setda Buleleng Ida Bagus Surya Manuaba di Gedung Wanita Laksmi Graha dengan total anggaran yang diserahkan mencapai Rp 39,7 miliar yang diperuntukan untuk lahan dengan luas 38,71 hektar. Dana kompensasi yang diserahkan itu lebih

Warga masyarakat yang menerima ganti rugi atas lahan yang digunakan pembangunan bendungan titab

besar dari dana kompensasi yang dikaji tim independen, yang hanya sebesar Rp 10 juta per are. Dana kompensasi lebih besar karena pemerintah memberikan kompensasi ganti rugi terhadap tanah dan tanaman, serta tanah dan bangunan.Untuk tanah

dan tanaman saja, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp 38,9 miliar. Sementara untuk tanah dan tanaman, pemerintah menyiapkan dana Rp 804,7 juta. ”Hari ini (kemarin, Red) semuanya sudah beres, sudah klir. Mereka ini sudah serahkan bukti sertifikat dan pem-

Warga Desa Sumberkelampok Bertemu Bupati Bupati Minta Warga Ikuti Proses Dengan Sabar dan Senyum

SINGARAJA – Fajar Bali Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meminta warga di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, sabar dan mengikuti proses pembentukan pansus aset di DPRD Bali. Bupati Agus Suradnyana juga meminta agar tidak memblokir jalan raya untuk kedua kalinya. Penegasan itu disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Rabu (13/11), saat menerima perwakilan warga dari Desa Sumberklampok. Mereka ditemui di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng. Tercatat ada enam orang warga yang hadir dalam pertemuan tersebut. Dian-

taranya Perbekel Sumberklampok Putu Artana dan Kelian Desa Pakraman Sumberklampok, Jro Gede Nadia. Pertemuan berlangsung sangat singkat,dan penuh kekeluargaan. Kelian Desa Pakraman Sumberklampok, Jro Gede Nadia kembali menegaskan desakan warga agar proses pengalihan lahan seluas 618 hektare di desa mereka. Termasuk melibatkan komponen masyarakat dalam pansus aset yang akan dibentuk DPRD Bali.”Kami juga memohon maaf atas pemblokiran jalan yang terjadi kemarin. Itu semua inisiatif warga yang sudah lama menunggu proses peralihan menjadi sertifi-

kat hak milik (SHM),”ujar Jro Gede. Terkait urungnya warga bertemu dengan Gubernur Bali pada Senin (11/11) lalu, Jro Gede Nadia menegaskan hal itu terpaksa dilakukan. “Kami dapat informasi ada konsentrasi warga dan ada peluang pemblokiran jalan lagi. Makanya kami kembali meredam masyarakat. Tidak ada maksud apa-apa selain itu,” katanya. Hal tersebut juga diamini Perbekel Made Artana. Menurut Artana, pihaknya bersama-sama dengan warga berjanji tidak akan mengulang kejadian lalu dan menunggu proses dari Pansus dengan damai. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana langsung menginstruksikan Asisten Tata Praja Setda Buleleng, Ida Bagus Surya Manuaba, bersurat kepada Pemprov Bali dan DPRD Bali. Intinya dalam surat tersebut Pemkab Buleleng juga turut mendesak percepatan pembentukan pansus aset.”Ini ada mekanismenya. Kami harapkan warga juga mau bersabar dan menaati mekanisme yang ada. Saya juga minta jangan ada lagi tindakan melanggar hukum dan mengganggu ketertiban. Kalau ada lagi saya minta aparat agar menindak tegas,” tandas Agus. Dirinya akan ikut mengawal proses pembentukan sampai dengan lahirnya rekomendasi dari DPRD Bali.W-008

NEGARA- Fajar Bali Persiapan pemilihan Kepala Lingkungan (Pilkaling) di Banjar Tinyeb, masih terdapat pertanyaan yang muncul, ketika dilakukan pertemuan dengan warga di aula Kantor kelurahan Banjar Tengah Kecamatan Negara, Rabu (13/11) kemarin. Salah satu yang masih menjadi pertanyaan adalah apabila dalam pilkaling tersebut menggunakan sisitem E-Voting. Akibat munculnya pertanyaan dari warga, pihak panitia akan memohon kepada Pemkab Jembrana melalui pihak kelurahan, berkaitan dengan perlunya sosialisasi tentang system e-voting, terutama mengenai keakuratan hasilnya. Selama ini memang, system e-voting ini, belum pernah disosialisasikan kepada warga yang mempunyai hak pilih.

I Gusti Bagus Artha Susila,salah satu warga Banjar Tinyep kemarin hanya mempertanyakan transparansi apabila dalam pilkaling tersebut memakai system e-voting. Hal ini diungkapkannya dalam pertemuan, karena melihat belum semua masyarakat mengetahui system e-voting dalam pemilihan kepala lingkungan, terutama tata cara penggunaannya secara teknis. “Saya tidak menolak menggunakan e-voting, tetapi apabila disosialisasikan lebih dulu,terutama teknisnya, sehingga masyarakat paham,” terangnya. Dia paham, dengan memakai e-voting, lebih lebih cepat dari pada menggunakan system mencoblos, namun dikhawatirkan pemenangnya telah ditentukan. Sementara terkait itu, Ketua

Panitia Pilkaling Banjar Tinyep, Ketut Budiarsa mengatakan soal menggunakan e-voting dalam pilkaling ini, pihaknya berkirim surat ke Lurah Banjar Tengah, dan diharapkan dapat dilanjutkan ke Pemkab Jembrana atau ke dinas terkait. “Mudah-mudahan, waktu dekat ini, akan dilakukan sosialisasi mengenai penggunaan e-voting,” ujarnya.Bila sudah disosialisasikan, akan tak ada lagi keraguan di masyarakat. Menyinggung soal biaya administrasi bagi para calon kaling Banjar Tinyeb sampai jutaan rupiah, akhirnya diputuskan tidak dikenakan biaya alias gratis. “Kami telah nol kan, namun nanti bagi pemenangnya diharapkan memberikan subsidi sebesar lima juta rupiah,” ujarnya. Uang tersebut akan dipakai untuk biaya pelantikan dan lainnya. W-003

NEGARA- Fajar Bali Bupati Jembrana Putu Artha, tampaknya tetap akan melanjutkan rencana revitalisasi pasar Negara, dengan membuat basement. Dalam revitalisasi tentunya mau tak mau harus membongkar pasar, sehingga untuk sementara para pedagang atau warga Pasar Negara dipindahkan atau direlokasi ke Pasar Tradisional Modern (Patron). “Revitalisasi pasar Negara tetap dilakukan, untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional di Jembrana,” ujar Putu Artha usai rapat paripurna di DPRD Jembrana, Rabu (13/11) kemarin. Adanya tidak setujunya warga

paguyuban Pasar Umum Negara, dinilai Bupati Artha hanya miskomunikasi, sehingga terjadi seperti itu. Bupati mengaku tetap optimis melanjutkan rencana tersebut. Cara yang paling tepat, yakni melakukan s osialisasi kepada warga Pasar Negara. “Sosialisasi harus dilakukan sesering mungkin, sehingga warga di pasar Negara, mengetahui apa yang menjadi program Pemkab Jembrana, khususnya mengenai program revitalisasi,” ujarnya. Rencana pembuatan basement untuk parkir sepeda motor, menurut Artha merupakan permintaan warga pasar Paguyuban Pasar Negara. Pembuatan base-

ment dibuat, supaya pasar agar lebih dekat dengan pasar. Karena sekarang ini, parker yang berada di sisi selatan seberang jalan Ngurah Rai depan pasar Negara, lebih dekat dengan Swalayan Rahayu. “tapi sekarang malah tak setuju basement,” ujarnya. Artha memperkirakan yang tak setuju itu, kemungkinan yang memiliki los banyak di dalam pasar Negara. Terkait dengan pemindahan pedagang ke Patron yang letaknya tak jauh dari Pasar Negara, sudah direncanakan. Bila sampai lantai tiga tidak menampung, maka akan dibuatkan bedeng di sekitar areal Patron. W-003

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bertemu dengan tokoh masyarakat Desa Sumberkelampok yang hadir di kantor Bupati Buleleng

E-Voting Pilkaling Dipertanyakan

Revitalisasi Pasar Negara Jalan Terus

bayaran pajak dua minggu lalu. Hari ini semua dana dari provinsi sudah masuk ke rekening masing-masing,” ujar Surya Manuaba. Dalam pemberian ganti rugi ada salah satu warga masyarakat yang menyisakan persoalan. Gara-garanya, warga bernama Ketut Sara itu, tidak memiliki sertifikat karena sertifikat tanahnya hilang.Pemerintah akhirnya menyerahkan dana Rp 50 juta kepada Pengadilan Negeri Singaraja alias melakukan konsinyasi.”Ya yang bersangkutan harus selesaikan dulu sertifikatnya. Tempuh lagi dari awal sampai sertifikat itu ada. Waktunya sampai akhir 2013, kalau tidak nanti hangus. Terpaksa kami konsinyasi supaya tidak menghambat yang lain,” tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pencairan dana kompensasi ganti rugi lahan dari APBD Provinsi Bali sempat terganjal. Gara-garanya proses tersebut terganjal masalah administrasi perbedaan nama dalam kartu tanda penduduk (KTP) dengan berkas amprahan.”Dalam kesempatan itu kita juga ingin membuktikan bahwa lolok saya berukuran ekstra, sehingga saya berpotensi untuk menjadi seorang homoseksual,”tutupnya.W-008

UMK Tabanan Disepakati Rp 1.380.000

TABANAN-Fajar Bali UMK ( Upah Minimum Kabupaten ) Tabanan tahun 2014 disepakati Rp 1.380.000. Nilai UMK ini meningkat hampir 14 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.250.000. “Besaran UMK Rp 1.380.000 merupakan usulan dan kesepakatan Dewan Pengupahan yang terdiri dari unsur pekerja, pengusaha, pemerintah disepakati angka UMK Tabanan 2014 sebesar Rp 1.380.000,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tabanan, Tjok Alit Juli S.Sos., Rabu (13/11) kemarin.

Dikatakan, selama proses kesepakatan sempat terjadi tawar menawar yang sangat alot . “Kenaikan UMK 2013 Tabanan sebesar hampir 14 persen. UMK Tabanan ini sudah didasarkan banyak pertimbangan, KHL, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan sejumlah parameter ekonomi lain,” sebutnya. Disebutkan, UMK Tabanan 2014 saat ini telah diajukan kepada pihak provinsi, untuk mendapatkan pengesahan oleh gubernur. “Kita menunggu tanda tangan dari Gubernur Bali. Setelah ditandatangani baru sah,” tandasnya. W-004

TABANAN-Fajar Bali Sebuah media asing Huffington Post menobatkan Danau Beratan yang terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan sebagai danau tercantik di dunia. Selain Danau Beratan, Huffington Post juga menobatkan 19 danau lainya di dunia. Kepala Humas dan Protokol Kabupaten Tabanan, Putu Dian Setiawan, Rabu (13/11) kemarin usai membaca berita terkait predikat tercantik Danau Beratan mengaku bangga. “Saya sebagai warga Tabanan bangga dengan predikat yang diberikan kepada salah satu kekayaan alam di Kabupaten Tabanan tersebut,” sebutnya. Dijelaskan, Tabanan memiliki banyak potensi alam yang sangat luar biasa. Ada Tanah Lot, Bedugul hingga Jatiluwih. “Predikat Danau Beratan sebagai danau

tercantik di dunia tentu akan menjadi promosi dan marketing yang kuat bagi objek wisata Danau Beratan,” tandasnya. Huffington Post merilis 20 danau tercantik di muka bumi. Indonesia boleh berbangga karena salah satu danau yang dimilikinya masuk ke dalam daftar. Kecantikan Danau Beratan yang ada di Bedugul, Bali, disandingkan bersama Danau Superior di Michigan, West Lake di China, dan Danau Kawaguchi di Jepang. Dalam artikel yang ditayangkan, dituliskan bahwa keindahan Danau Beratan muncul dengan Pura Ulun Danu yang ada di tengah danau. Siluet pura yang memantul di permukaan danau menjadikan berkah alam tersendiri. Maka dari itu, tak salah jika danau ini layak dinobatkan ke dalam deretan danau tercantik di dunia. W-004

NEGARA- Fajar Bali Biasanya pada rapat paripurna di DPRD Jembrana, kursi yang disediakan untuk para perbekel atau lurah, sering kosong.Namun berbeda dengan pemandangan pada rapat paripurna DPRD Jembrana dalam agenda penyampaian Ranperda APBD 2014, Rabu (13/11) kemarin. Kursi undangan pun juga terlihat penuh. Diduga kompaknya para perbekel dan lurah menghadiri rapat paripurna kemarin, karena setelah datang dari kunjungan kerja ke Jawa Barat beberapa hari yang lalu. Kunjungan kerja para perbekel tersebut sempat menjadi gunjingan banyak kalangan. Dari daftar hadir yang diteken, sebanyak 26 perbekel/lurah hadir pada rapat paripurna I DPRD Jembrana masa persidangan III. Namun kehadiran mereka, juga dinilai banyak undangan cukup positif.Paling tidak, mereka sebagai pemimpin di desanya, mengetahui ranperda yang menyangkut APBD Jembrana. Namun dari keterangan sejumlah perbekel yang ditemui kemarin mengaku ke-

datangannya ke acara rapat paripurna di dewan ini, semata-mata karena menghormati undangan. Ditambah lagi, karena rapat paripurna ini, berkaitan dengan APBD. Bahkan mereka membantah, tak ada hubungannya dengan habis kunker ke Jawa Barat. “Kalau sepatu ini memang baru,”ujar salah satu perbekel yang hadir kemarin. Sementara itu, Kabag Humas Protokol Pemkab Jembrana, Suherman ketika ditemui kemarin menjelaskan kehadiran para perbekel/lurah ini serta yang lainnya, murni karena ada dan menghormati undangan dari dewan. Apalagi rapat paripurna sekarang ini, cukup penting berkaitan dengan APBD. Kalau para perbekel hadir, paling tidak dapat memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat tentang APBD. Kehadiran ini, tidak ada hubungannya dengan kunker para perbekel/ lurah ke Jawa Barat. Dalam rapat paripurna kemarin dipimpin Ketua DPRD Jembrana, Ketut Sugiasa dan juga dihadiri Bupati Jembrana Putu Artha. W-003

POTRET FAJAR BULELENG

FB/Agus

Dewa Manuaba

SMAN 2 Singaraja Duta Buleleng Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi SMAN 2 Singaraja sebagai duta Buleleng dalam Lomba Sekolah Sehat dan kantin sehat Tingkat Provinsi dinilai Tim Penilai lomba Provinsi bali, Rabu(13/11) di Aula SMAN 2 Singaraja. SMAN 2 Singaraja yang seminggu lagi tepatnya 20 November ini merayakan HUT Ke-29. Selama perjalanan 29 tahun SMA N 2 singaraja sudah banyak prestasi yang diraih baik akademis maupun non akademis. “Lomba UKS merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemapuan hidup sehat dan drajat kesehatan anak didik dan untuk warga sekolahnya sehingga secara dini yang nantinya akan diharapkan mampu membentk struktur hidup sehat, yang akan dapat dihimbaskan di kehidupan keluargan dan masyarakat,” tegas Kepala Sekolah SMA N2 Singaraja, Drs Made Sumatra. Dalam sambutan Bupati Buleleng yang diwakili oleh Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Buleleng mengatakan ada tiga persoalan yang dihadapi oleh setiap aparatur pemerintah diantaranya masih lemahnya infrastrutur, tingkan pendidikan yang masih lemah serta akses kesehatan yang minim. W-008

Dewan Sahkan Tiga Perda

Media Asing Nobatkan Danau Beratan Tercantik di Dunia

Perbekel/Lurah Kompak Hadiri Paripurna Dewan

AMLAPURA-Fajar Bali Rapat Paripurna DPRD Karangasem, pada Rabu (13/11) mengesahkan tiga materi ranperda yang diserahkan Bupati Karangasem menjadi perda. Dari tiga perda yang disahkan itu, salah satunya Ranperda tentang pajak hotel yang didalamnya mengatur tentang penerapan sistim pajak online yang sebelumnya sempat diminta menjadwal ulang pembahasanya oleh Pansus yang dibentuk DPRD. Terkait dengan disahkannya Ranperda tentang pajak hotel ini, Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana mengatakan, sebelumnya memang antara Pansus dan eksekutif terjadi perbedaan persepsi. Namun setelah dilakukan perpanjangan waktu pembahasan, akhirnya Pansus yang dibentuk DPRD menyetujui untuk menjadikan Ranperda pajak hotel dijadikan Perda. Gede Dana juga membantah ada penolakan untuk membahas Ranperda itu untuk dibahas. “Tidak ada penolakan untuk membatalkan Ranperda tersebut, hanya saja pansus memang meminta untuk menjadwal ulang pembahasan Pajak Hotel, karena didalamnya menyangkut penerapan system pajak online. Disamping itu, pansus juga telah melakukan pembahasan lebih detail terkait system pajak online ini, setelah dilakukan uji coba terhadap beberapa wajib pajak, pansus bisa menerima ranperda ini dijadikan perda,” Ujar I Gede Dana. Dengan disahkanya Ranperda Perubahan Pajak Hotel ini, Gede Dana berharap bisa menekan kebocoran Pajak Hotel ini. Sistem penerapan pajak online ini, akan memperkecil peluang wajib pajak bermain mata dengan petugas pajak. Karena penerapan sistem pajak online,setiap wisatawan yang meninginap dihotel , pajaknya akan langsung masuk kepemerintah,sehingga kebocoran dari pajak hotel itu bisa ditekan. Hanya saja, untuk penerapan sistem pajak online ini pihaknya berharap eksekutif agar segera berbenah untuk menyiapkan SDM nya. “Dengan sistem pajak online ini ada trasnfaransi,wajib pajak juga tidak bisa bertemu langsung dengan petugas pajak, sehingga penghasilan dari Pajak Hotel ini bisa meningkat,” Ujar Ketua DPRD Karangasem yang juga ketua DPC PDI Perjuangan ini. Selain mengesahkan Ranperda perubahan pajak hotel, paripurna yang dihadiri bupati Karangasem, I Wayan Geredeg ini juga mengesahkan dua materi ranperda lainnya, yakni Ranperda izin usaha jasa kontruksi dan retribusi perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing. Dengan diterapkannya retribusi perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing, Gede Dana berharap, penerapan pengenaan pajak bagi tenaga kerja asing bisa memberikan peluang bagi tenaga kerja lokal untuk bersaing dalam dunia kerja. Walaupun tidak dipungkiri, tenaga kerja asing itu pasti diperlukan dijajaran jabatan tertentu.”Dengan payung hukum sudah ada, satu pun tenaga asing akan kita jerat untuk membayar pajak, dengan penerapan perda ini, memungkinkan tenaga lokal memiliki peluang lebih besar untuk diserap, kalau kami juga berharap perusahan bisa menyerap 100 persen tenaga lokal. Namun itu tentu tidak memungkinkan, makanya kita sediakan payung hukumnya,” tandasnya. M-005


6

KAMIS, 14 NOVEMBER 2013 | TAHUN XIV

PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOM

Disnaklut Badung Genjot Pembangunan “Minapolitan Perikanan Tan

Memadukan keindahan alam dari sisi pariwisata, sembari menggali potensi ekonomi kelautan

FB/HERY

B

erdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No PER 12/ MEN/2012, Minapolitan adalah konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsipprinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan. Kawasan minapolitan adalah suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi utama ekonomi, yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa dan/ atau kegiatan pendukung lainnya. Melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP 32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan telah ditetapkan sejumlah 197 Kabupaten/Kota di 33 Provinsi sebagai daerah pengembangan kawasan minapolitan. Dan mengacu pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut lokasi kegiatan persiapan kawasan minapolitan tahun 2013 di Provinsi Bali terfokus di Pelabuhan Perikanan Kedonganan Kuta. Minapolitan merupakan program pengembangan kawasan ekonomi perikanan terintegrasi yang meliputi produksi, pengolahan dan pemasaran komoditas perikanan. Melalui konsep terinte-

grasi minapolitan berbasis kawasan tersebut diharapkan mampu untuk menekan biaya operasional nelayan maupun pelaku usaha swasta lainnya dimana kawasan minapolitan berusaha untuk menempatkan nelayan dan pelaku usaha swasta disektor perikanan berada dalam satu kawasan yang sama. Yang kemudian jadi pertanyaan, arah tujuan dibangunnya kawasan Minapolitan tersebut akan seperti apa, serta apa saja yang akan terbangun di wilayah tersebut? Untuk mengulas itu semua, berikut ini wawancara tim Fajar Mangupura bersama Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Badung, Ir. I Made Badra Terlebih dahulu bisa dijelaskan latar belakang konsep Kawasan Minapolitan di Kedonganan? Yang pertama tentunya berangkat dari intensitas bongkar muat hasil tangkapan para nelayan yang cukup tinggi serta menimbulkan biaya Tinggi. Belum adanya sarana prasarana pelabuhan Perikanan yang memadai, sehingga kondisi lalu lintas di perairan tidak kondusif. Kemudian juga mengantisipasi pada musim angin barat yang sangat kencang, dimana Nelayan mengalami kesulitan untuk menambatkan Perahunya. Kemudian juga

karena belum adanya manajemen pengelolaan pelabuhan, sehingga masih terjadinya pencatatan hasil produksi perikanan tangkap yang kurang valid. Dan yang tak kalah penting adalah, perlunya upaya peningkatan kinerja pelabuhan perikanan Kedonganan, untuk mendukung program Blue economic melalui triple track strategy (progrowth, Pro-poor, pro-job, proenvirontment)

Kedepan arahnya akan seperti apa? Maksud dari pembangunan pelabuhan perikanan Kedonganan tidak lain adalah untuk menunjang penataan kawasan perikanan menjadi kawasan Minapolitan (industrialisasi perikanan) di Kabupaten Badung. Kawasan ini diharapkan merupakan daya tarik Wisata baru sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kedonganan. Sedangkan tujuannya untuk mewujudkan kawasan minapolitan (industrialisasi perikanan). Melalui kawasan yang tertata, pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas produksi dan kesempatan kerja bagi masyarakat di pesisir. Dasar hukum untuk konsep Kawasan Minapolitan? Yang pertama sudah jelas, yakni

Potensi ekonomi masyarakat pesisir sangat potensial untuk dikembangkan

FB/HERY

Kepmen KP Nomor 32/MEN/2010 tentang penetapan Kawasan Ninapolitan Kabupaten Badung : Kedonganan sebagai kawasan Minapolitan Perikanan tangkap. Regulasi tersebut kemudian juga diperkuat dengan SK Bupati Badung nomor 1699/02/ HK/2011 tentang Kawasan Minapolitan Kedonganan. Bisa dijelaskan kedepannya apa saja infrastruktur pendukung Minapolitan? Pendukung Minapolitan tentunya sangat banyak sekali. Diantaranya pembangunan pasar ikan higenis, pembangunan los, pembangunan cold storage, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar bagi nelayan, pembangunan pabrik es, up grade kapal nelayan, pembangunan dermaga/pelabuhan perikanan, program indrustrialisasi serta pembangunan pengolahan limbah terpadu. Lantas apa yang dimaksud dengan konsep Ecoport? Konsep dasar ecoport adalah kerangka pengelolaan pelabuhan untuk mencapai keseimbangan antara nilai/biaya lingkungan dan manfaat ekonomi, sehingga ada harmonisasi aspek komersial/ekonomi dan lingkungan dalam menunjang pengelolaan yang berkelanjutan.

Sementara untuk penerapan ecoport adalah upaya-upaya atau cara-cara dan langkah-langkah yang sistematis untuk membangun dan memelihara pelabuhan perikanan yang bersifat ramah terhadap lingkungan hidup.

Bagaimana dengan penerapan konsep eco-fishing port? Pertama, penegakan peraturan yang terkait dengan isu lingkungan dan Kedua memonitor petugas dan aktivitas administrasi yang teregistrasi. Dengan penerapan eco fishing port maka aktivitas pendaratan, pembongkaran kapal, sampah, serta konsumsi penggunaan air dan energi dapat dimonitor. Dan masih berkaitan dengan eco-fishing port, yakni pengendalian lingkungan melalui energy yang digunakan adalah energi ramah lingkungan, manajemen sampah (limbah padat, limbah cair), hasil sampah = zero waste, dimana semua harus bisa di recycling And reuse, air (edible water consumptionn dan quality). Dan terakhir berkumpulnya stakeholder dan tempat untuk sharing Visi pelabuhan yang ramah lingkungan, tempat dialog yang aktif antara semua elemen yang terlibat, tempat penerapan komitmen untuk mewujudkan visi pelabuhan yang ramah lingkungan

Yang kemudian harus tetap diperhatikan adalah bagaimana dengan pembangunan tersebut agar masih berwawasan lingkungan? Benar sekali, pada perencanaan pembangunan fasilitas pelabuhan perikanan mencakup, pemilihan lokasi yang tidak merusak lingkungan (contoh: ekosistem pantai, terumbu karang, hutan mangrove,dll). Analisis yang akurat untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Contoh : melakukan simulasi/pemodelan breakwater untuk mengantisipasi fenomena perubahan garis pantai. Kemudian juga pemilihan jenis struktur yang ramah lingkungan (misalnya material breakwater buatan, bukan batu alam sehingga tidak merusak lingkungan untuk penyediaan material (quarry), pelaksanaan konstruksi yang tidak mengganggu lingkungan sekitar, pembangunan fasilitas yang mendukung penerapan eco fishing port, seperti : penyediaan dan rehabilitasi fasilitas untuk pengolahan limbah (padat dan cair), penyediaan dan rehabilitasi jaringan drainase, penyiapan sarana dan prasarana untuk pemeliharaan kebersihan lingkungan, penyiapan sdm dan operasional secara rutin untuk pemeliharaan kebersihan

lingkungan.

Jika bersinggungan dengan pembangunan infrastruktur, tentunya akan berkaitan dengan penganggaran? Infrastruktur yang sudah di bangun tahun 2012 lalu hingga 2013, dengan anggaran hampir Rp 4 miliar berasal dari dana APBN, melalui Direktorat Jenderal Pengolahan Hasil Perikanan. Dana itu dialokasikan untuk pasar ikan, yang sudah kita bangun. Dalam perencanaan itu, dibangun 75 Los pasar dan 25 kios, yang lokasinya di depan pasar ikan higenis di Pantai kedonganan. Tidak hanya itu, kita saat itu juga sudah menyusun DED untuk selanjutnya mencarikan anggaran ke pusat. Dari DED inilah muncul angka anggaran. Nah, dari yang kita sudah posting di tahun 2012 untuk kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk pembangunan itu, minimal tahap pertama menghabiskan sekitar Rp 13miliar.Kemudiantahunberikutnya akan kita susun lagi, untuk kembali menambah anggarannya sehingga dermaga pelabuhan ikan ini bisa berfungsi dengan baik.

Sejalan dengan program pemerintah, mewujudkan Kedonganan menjadi Kawasan Minapolitan. Kemudian Bapak

Melibatkan Desa Adat sebagai Pilar Adat dan Budaya

KABUPATEN Badung memiliki potensi ekonomi yang ngegara-gunung, selain mempunyai potensi di bidang pertanian, industri kecil dan kerajinan, juga potensi ekonomi masyarakat pesisir yang begitu kental dengan aktivitas kehidupan nelayannya. Dalam upaya optimalisasi potensi ekonomi khususnya masyarakat pesisir, Pemkab Badung berkomitmen untuk memberdayakan segenap potensi di kawasan pesisir dengan melibatkan Desa Adat sebagai pilar adat dan Budaya di Kabupaten Badung. Menyadari potensi ekonomi masyarakat pesisir sangat po-

Proses pembangunan kawasan Minapolitan yang dipadukan juga menjadi kawasan pariwisata

tensial untuk dikembangkan, Pemkab Badung akan terus berinovasi dan berkreasi serta bersinergi dengan program pemerintah pusat sehingga berbagai potensi ini dapat dikelola secara cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks itu pula, dalam upaya memberdayakan potensi ekonomi masyarakat pesisir di Kedonganan, Pemkab Badung sesuai dengan dokumen perencanaan yang ada telah dimasukkan kedalam kawasan pariwisata yang nantinya dapat dikembangkan menjadi kawasan Minapolitan. Demikian terungkap saat

FB/HERY

pertemuan Bupati Badung diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat IB Yoga Segara, Kadis Peternakan, Perikanan dan Kelautan serta SKPD terkait dengan Tokoh Masyarakat Desa Adat Kedonganan yang dipimpin langsung Bendesa Adat Kedonganan I Ketut Puja, didampingi penglingsir Guru Made Sumantara, Ketua BPKP2K I Wayan Merta, para kelian adat dan dinas serta Kelompok Nelayan Putra Bali Kedonganan membahas mengenai penataan kawasan pesisir pantai Kedonganan bertempat di Puspem Badung. Berkenaan dengan rencana penataan dan pemeliharaan pesisir pantai Kedonganan oleh Desa Adat Kedonganan, Sekda Kompyang R. Swandika menyambut baik dinamika serta aspirasi tokoh masyarakat Kedonganan yang memiliki semangat kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, Bupati Badung sejak awal sesuai visi melangkah bersama membangun badung telah menetapkan kebijakan untuk senantiasa melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan disegala bidang. Sebagai wujud kebijakan yang pro rakyat guna mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan, Bupati telah merumuskan sejumlah instrument kebijakan selain dalam bentuk penyisihan

pajak dan retrebusi juga memberi kewenangan pengelolaan potensi pesisir sesuai ketentuan yang berlaku. Dibagian lain Sekda Kompyang R. Swandika mengajak masyarakat khususnya pelaku usaha kuliner untuk senantiasa melaksanakan kewajiban pajaknya. “Sesuai peraturan perundangundangan pajak itu merupakan keharusan karena itu titipan dari konsumen yang harus disetorkan ke kas daerah,” jelasnya. Sementara itu Bendesa Adat Kedonganan I Ketut Puja menyampaikan apresiasi atas kebijakan Pemkab Badung yang dinilai telah memberikan keleluasaan sehingga masyarakat Kedonganan mampu meningkatkan ekonominya. Ini dibuktikan dari rekomendasi Bupati Badung yang memberikan Desa Adat Kedonganan untuk mengelola 42 café yang ada di pesisir Kedonganan. “Kami masyarakat Kedonganan sangat berterima kasih kepada Pemkab Badung, karena berkat pengelolaan café tersebut perekonomian masyarakat Kedonganan menjadi meningkat,” jelasnya. Hal senada disampaikan Ketua BPKP2K (Badan Pengelola Kawasan Pariwisata Pantai Kedonganan) I Wayan Merta. Ia menyebutkan bahwa dengan ditetapkannya Kedonganan sebagai Kawasan Minapolitan yang didukung aktivitas nelayan, kedepan pesisir Kedonganan akan dikembangkan pula menjadi kawasan mina wisata. W-014


KAMIS, 14 NOVEMBER 2013 | TAHUN XIV

MI PERIKANAN

7

FB/HERY

ngkap”

Sekda Badung Kompyang R. Swandika memberikan cinderamata kepada Ketua Tim Penilai Nasional dari Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Slamet saat Penilaian Pokmaswas Segara Madu

Pokmaswas Segara Madu Dinilai Tim Nasional Lestarikan Terumbu Karang dan Tangani Kebencanaan di Laut

n , n

i a p , u , m s i i

a e a h k p p a i a a

m n k

Luas dan Potensi Sumber Daya Ikan (SDI) di Bali selaku Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, sempat menyebut akan menyelaraskannya dengan program dari Disnakanlut Badung, yakni mewujudkan program dari Hulu ke Hilir. Bisa dijelaskan arahnya seperti apa ? Arahnya sangat jelas, ketika pemerintah pusat mendukung dan memberikan kesempatan pada pemerintah daerah. Maka sudah menjadi kewajiban kita di daerah untuk merealisasikannya. Dengan kata lain, kita berupaya menyelaraskan program pemerintah pusat dengan program kita, yakni meningkatkan taraf hidup dari para nelayan kita di daerah. Dari sosialiasi yang kita lakukan sejak awal, juga sudah melibatkan peran serta masyarakat. Dan ini memang sudah menjadi kebutuhan daripada nelayan. Oleh karena kebutuhan itu, kita fasilitasi, karena kebetulan juga program kementerian kelautan kita temanya industrialiasi, maka pas-lah program

FB/HERY

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan, program Minapolitan yang menggabungkan kawasan hulu hingga hilir pengelolaan perikanan membantu sektor perikanan budi daya dalam meningkatkan ekspor. Dan salah satu upaya untuk mewujudkan kawasan Minapolitan dimaksud, KKP bersama pemerintah daerah pun akan terus memperkuat dan membangun infrastruktur baru pendukung kawasan Minapolitan. Lantas seperti apa saja infrastruktur pendukung Minapolitan dimaksud? Seperti dijelaskan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Badung, Ir. I Made Badra, ada banyak pembangunan infrastrukut di dalam mewujudkan kawasan Minapolitan, diantaranya adalah Pembangunan pasar ikan higenis,

ini dengan program kita dari Hulu ke Hilir. Sementera jika kembali membahas pembangunan pasar ikan higienis. Dengan selesainya pasar tersebut, maka program dari sisi hilirnya sudah kita selesaikan. Selanjutnya yang juga sangat penting, pada akhir tahun ini pembangunan Dermaga Pelabuhan Perikanan akan selesai. Pertanyaan terakhir, sedikit gambaran bentuk Darmaga dan fungsi dari Dermaga itu sendiri nantinya akan seperti apa saja? Bentangan daratan sampai ke dermaga sekitar 172 meter. Panjang dari dermaga yang kita buat itu nanti panjang cas way nya 52 meter, trustle 105 meter, jalan penghubung dari daratan ke trustle 15 meter, jadi totalnya kurang lebih sekitar 172 meter. Ini kita rancang untuk menampung bongkar muat ikan, dari jumlah kapasitasnya armada

yang dimiliki nelayan yang mencapai 4000 armada. Jadi akan kita aturan untuk bagaimana bongkar muatnya dan mengatur distribusinya di dermaga itu. Selain tidak boleh parkir di dermaga, untuk nelayan besar yang kapasitas kapalnya 30 GT, juga paling banyak sekitar 10 kapal yang bisa merapat dalam seharinya. Dermaga ini juga akan membantu bongkar muat hasil tangkapan nelayan, agar cepat sampai di darat, disitulah ada efesiensi bongkar muatnya, nilai tambah dari dermaga ini akan berdampak pada multiflier efek. Di tahun ini juga, untuk melengkapi dermaga itu kita bangun tempat pendaratan ikan, tempat itu kita bangun di ujung dermaga. Begitu ikan dipindahkan dari kapal ke dermaga, diangkut pakai kendaraan roda 4, disanalah akan disortir untuk dikelaskan dari kelas 1, 2 dan berikutnya, jadi sudah ada Kelas untuk ekspor untuk konsumsi lokal. W-014

KELOMPOK Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Segara Madu, Desa Adat Kelan, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kab. Badung mewakili Provinsi Bali dalam Lomba Pokmaswas Tingkat Nasional tahun 2013. Penilaian Pokmaswas Segara Madu dilaksanakan, di Balai Kelompok Segara Madu. Kedatangan Tim Pusat yang dipimpin Slamet dari Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI disambut Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Tim Pembina Provinsi Bali dan Kab Badung serta anggota Pokmaswas Segara Madu. Bupati Badung diwakili Sekda Badung menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kelauatan dan Perikanan RI yang telah banyak membantu Kab Badung setiap tahunnya. Tahun ini melalui dana pusat, Kabupaten Badung mendapat bantuan senilai Rp. 14 M untuk pembangunan Dermaga di Kedonganan. Tahun depan pemerintah pusat juga membantu sebesar Rp. 20 M untuk kelanjutan pembangunan

Kunjungan kerja Menteri KP ke Dermaga Kedonganan yang terdiri dari bangunan pasar ikan segar seluas 460 m2. Pasar higening tersebut diperuntukan bagi 10 pedagang grosir yang mensuplay kebutuhan berbagai ikan dasar segar, kepiting, serta lobter bagi hotel dan restaurant. Kemudian pembangunan kios, terdiri dari 25 unit kios diperuntukan bagi pedagang ikan segar yang mensuplay kebutuhan ikan, serta kepiting, cumi bagi café disepanjang pantai Kedonganan , Jimbaran serta Kelan. Pembangunan los, yang diperuntukan bagi pedagang eceran sebanyak 100 unit, yang akan menjual berbagai ikan segar grade tiga yang kualitasnya rendah, biasanya di lempar ke pasar tradisional. Pembangunan cold storage, dengan kapasitas 40 ton, untuk menyimpan hasil tangkapan nelayan, yang berlebihan pada

saat musim ikan, hal ini sangatlah efektif karena nelayan dapat menjual hasil tangkapan mereka dengan harga yang lebih baik, tentunya ikan dalam bentuk beku akan dikeluarkan dan dilempar ke pasar pada saat musim angin barat dimana para nelayan tidak bisa melaut. Pembangunan stasiun pengisian bahan bakar bagi nelayan, sebagi Jaminan adanya BBM berupa solar dan premium bagi nelayan, sangat membantu para nelayan, karena biaya yang paling besar yang dikeluarkan dari kantongnya adalah biaya BBM , rata rata biaya oprasionalnya untuk One day fishing pergi semalam dan pulang ke esokan harinya berkisar Rp 350 ribu. Pembangunan pabrik es, untuk kebutuhan es balok atau es curah, untuk mempetahankan

ikan agar tetap dalam kondisi segar, pada saat pendaratan di ppi kedonganan, pemerintah telah memfasilitasi terbangunnya satu unit pabrik es. Up grade kapal nelayan, tentunya dalam usaha untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga nelayan dapat melaut lebih jauh lagi sekitar 4 mil laut. Armada kapal mulai di up grade mengarah ke kapal dengan 7-10 groston dilengkapi dengan motor tempel dengan daya dorong 15 PK. Mulai tahun 2013 pemerintah pusat membantu kapal inkamina 30 gt Kabupaten Badung dialokasikan sebanyak 2 unit yang dikelola oleh kub Samanjaya kelompok nelayan desa kelan dan kub kerta Bali Desa Kedonganan, untuk tahun 2014 nanti kamiMendapatkan 4 unit lagi yang sedang kami sosialisasikan kepada para nelayan di

dermaga tersebut sehingga kedepan kawasan Kedonganan dan Kelan menjadi kawasan minapolitan yang merupakan perpaduan antara aktifitas perikanan dengan pariwisata. Dijelaskan, pantai di Bali dan Badung khususnya dimanfaatkan masyarakat untuk upacara dan mata pencaharian. Dengan begitu tingginya aktifitas kelautan dan perikanan di Badung sudah tentu membutuhkan pengawasan yang optimal. Terbentuknya Pokmaswas Segara Madu Desa Adat Kelan ini telah menjadi kelompok pengawas yang sangat membantu tugas-tugas pemerintah dalam menangani maupun mencegah masalah-masalah yang terjadi di wilayah pesisir. “Pokmaswas Segara Madu telah menjadi pelopor dalam pelestarian lingkungan pesisir dengan memelihara terumbu karang. Selain itu sebagai ujung tombak paling depan menangani ataupun mencegah kebencanaan di kawasan pesisir,” jelasnya. Ketua Kelompok Pokmaswas Segara Madu I Nyoman Pulir mengatakan, Pokmaswas

Segara Madu dibentuk atas dasar tingginya aktifitas kelautan dan perikanan di kawasan pesisir Kelan dan Kedonganan sebagai pusat perikanan di Kabupaten Badung dengan didukung aktifitas pasar ikan tradisional dan pasar ikan higienis. Kegiatan Pokmaswas Segara Madu meliputi pengawasan daripada penangkapan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di kawasan pesisir Kelan dan Kedonganan serta pelestarian lingkungan laut melalui pengembangan terumbu karang guna kelestarian biota laut. Dalam melaksanakan tugas pengawasan sumber daya perikanan dan kelautan, Pokmaswas Segara Madu yang baru berdiri sejak 2 Oktober 2010 selalu bekerjasama dengan instansi terkait seperti Polisi Perairan Kedonganan maupun Syahbandar Bali-Nusa Penida. Salah satu upaya nyata yang pernah dilakukan yakni terlibat langsung dalam penanganan korban jatuhnya pesawat Lion Air di perairan kawasan bandara. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas

Peternakan, Perikanan dan Kelautan Badung serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali yang telah memberikan pembinaan demi mengoptimalkan peran kelompok dalam pengawasan dan pelestarian kawasan pesisir khususnya di Kelan dan Kedonganan. Ketua Tim Penilai Nasional, Slamet menjelaskan, bahwa keberadaan Pokmaswas ini bertujuan untuk mewujudkan kawasan pesisir yang aman dan lestari. “Kami memberi apresiasi kepada Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kab Badung maupun Provinsi Bali yang telah memberikan pembinaan secara rutin kepada Pokmaswas Segara Madu sehingga mampu secara optimal mewujudkan keamanan dan ketertiban di kawasan pesisir,” jelasnya. Dijelaskan, dalam lomba kali ini diikuti oleh 33 propinsi dan 20 peserta ditetapkan masuk nominasi nasional termasuk Pokmaswas Segara Madu. Aspek yang menjadi kereteria penilaian meliputi ; aspek manajemen, aspek teknis dan aspek sosial. W-014

Pembangunan Infrastuktur Pendukung Minapolitan

badung. Sarana pendukung juga kami tingkatkan seperti : fish finder suatu alat yang cangggih untuk mendeteksi lokasi bergerombolnya ikan di dasar laut, sehingga memudahkan penangkapan, serta peralat an lainnya seperti GPS untuk mencatat kordinat/ lokasi penangkapan di laut. Kemudian juga pembangunan dermaga/pelabuhan perikanan, salah satu sarana penunjang bagi para nelayan adalah terbangunnya dermaga/pelabuhan perikanan di kedonganan yang dibiayai dari pusat melalui dana apbn tahun 2013 sebesar 14 Miliar untuk membangun cuaseway sepanjang 100 meter dengan lebar 5 meter, trestle sepanjang 80,4 meter dengan lebar 5 meter serta panjang dermaga 41 kali 8 meter dan diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2013. Manfaat apa yang akan diperoleh para Nelayan, yakni memudahkan dalam melakukan bongkar muat hasil tangkapan, dimana sebelum adanya dermaga biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, disamping itu ikan hasil tangkapan tidak rusak pada saat bongkar sampai di darat. Disamping itu juga adanya perluasan areal parkir seluas 1200 m2 yang akan di paving sehingga terkesan kawasan ppi kedonganan lebih bersih. Dan juga pogram indrustrialisasi, dimana komitmen pemerintah pusat melalui kementrian kelautan dan perikanan serta di dukung oleh pemerintah daerah ingin mewujudkan program industrialisasi di sektor

Lay Out Kawasan Minapolitan Kedonganan perikanan dan kelautan, yakni dilanjutkannya pembangunan breakwater yaitu bangunan pemecah gelombang untuk mengantisipasi bencana akibat gelombang besar yang dapat merusak sarana prasarana nelayan, hampir terjadi pada saat pasang sekitar bulan desember sampai pebruari, tidak sedikit menimpa kerugian para nelayan. Tahun 2014 telah disetujui anggaran sebesar 20 miliar melalui dana tugas perbantuan dana apbn dari Direktorat jendral perikanan tangkap. Dengan terbangunnya breakwater, kondisi dermaga akan sangat nyaman bagi para nelayan untuk menambatkan perahu/ kapalnya Laksana kolam labuh disana, keinginan inilah yang kami perjuangkan ke pusat untuk

dibiayai oleh pemerintah pusat dan kami berhasil. Terakhir adalah pembangunan pengolahan limbah terpadu, hal yang sangat penting dalam mewujudkan Kedonganan sebagai kawasan Minapolitan adanya sistem pengolahan limbah terpadu dengan sistem WWG airnya dapat dipakai menyiram kebun, setelah diolah dan aman. Indikator lingkungan sangat menentukan keberhasilan dalam mengelola suatu kawasan kuliner yang terkenal dengan seafood sambil menikmati suasana terbenamnya matahari di upuk barat, menjadikan kawasan kelan, kedonganan, dan Jimbaran yang menyajikan ikan bakar segar sangat ramai dikunjungi wisatawan domestic maupun mancanegara. W-014


PENDIDIKAN

8

FAJA R BALI Kamis, 14 November 2013, Tahun XIV

Sejumlah Dosen Perhotelan di Bali Ikuti Uji Kompetensi di SPB DENPASAR-Fajar Bali Persaingan di antara pencari kerja di Indonesia ke depan akan semakin ketat, seiring dengan semakin bertambahnya jumlah tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan. Para calon tenaga kerja di tanah air ini memasuki perdagangan bebas di tahuntahun mendatang akan lebih sulit mendapatkan perkejaan, karena pesaingnya bukan hanya dari dalam negeri namun juga dari manca negara. Oleh karena itu, pencari kerja yang tersebar di wilayah negara kepulauan ini seharuskan telah mengantisipasi sedini mungkin, dengan meningkatkan kualitas keahlian. Salah satu unsur untuk membuktikan bahwa tenaga kerja yang akan mencari penghidupan di bidang perhotelan tersebut betul-betul memiliki keahlian adalah dengan memiliki sertifikat kompetensi, ungkap Pembantu Direktur IV Bidang Humas dan Kerja Sama, Sekolah Perhotelan Bali (SPB) Drs. I Nyoman Urbanus,M. Si, CHT, kepada Fajar Bali, Rabu (13/11) kemarin.

Ia menjelaskan, generasi muda penerus bangsa yang nantinya menggantungkan hidup untuk bekerja di bidang perhotelan tersebut sebelum diuji diharuskan mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari lembaga pendidikan terkait. Setelah calon tenaga kerja itu mendapatkan baik berupa sertifikat maupun ijazah seiring dengan jenjang pendidikan dan pelatihannya, baru diperkenankan mengikuti uji kompetensi. Ditanya mengenai para pendidik baik dosen maupun instruktur yang memberikan materi pendidikan dan pelatihan di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, diharapkan memiliki sertifikat kompetensi. Urbanus mengakui, para pendidik tersebut sebelum memberikan pendidikan dan pelatihan seharusnya memiliki sertifikat kompetensi baik tingkat nasional maupun internasional. Urbanus selanjutnya menuturkan, sejak dipercayainya SPB sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk tenaga kerja

SMPN 3 Denpasar Raih Juara Umum di HUT SMAN 4 Denpasar

DENPASAR-Fajar Bali SMPN 3 Denpasar meraih gelar juara umum diajang lomba dalam acara memeriahkan HUT SMAN 4 Denpasar. “ Ini satu catatan membanggakan bagi siswa siswi dan kita semua keluarga beasr SMPN 3 Denpasar, setelah bisa meraih juara tingkat propinsi pada lomba dalam HUT SMAN 4 Denpasar, dan baru kali ini bisa diraih oleh SMPN 3 Denpasar” ujar Wayan Murdana, Kepala SMPN 3 Denpasar, Rabu ( 13/11). Seperti diketahui dalam lomba yang diadakan oleh SMAN 4 Denpasar dalam HUT nya yang ke 31, sekolah lanjutan tingkat pertama satu ini mampu menjadi juara umum dengan merebut 6 medali emas, 2 perak dan 5 perunggu. Catatan peraih medali emas ( juara pertama) dari jenis lomba Bagus Foursma, atas nama Dwi Agung Dwirama Divo.Lalu dalam jenis lomba Esai atas nama Ni Putu Dian Aprianjalikha. Disusul dari jenis lomba Nyurat Aksara Bali, atas nama Kadek Ary Putri Sanjiwani. Lalu oleh Oliver Delano dalam jenis lomba biologi, juga oleh Suta Lencana dalam jenis lomba Matematika , dan atas nama Yugisuara Karang dalam jenis lomba Speeh Contest. Kemudian untuk peraih juara 11 (dua) masih dalam lomba yang sama yakni HUT SMAN 4 Denpasar adalah pada jenis lomba Jegeg Foursma atas nama I Gusti Agung Nopiantari , dan atas nama Indrayana dalam jenis lomba Story Telling Sedang untuk perolehan medali perunggu atau juara lll, atas nama I Nyoman Merta Yasa dalam lomba Esai, lalu oleh Kadek Ary Sanjiwani untuk lomba membaca puisi, lalu oleh Putu Bayu Satrya dalam lomba Bagus Foursma, berikut oleh Angelina Utomo dalam lomba debat competititon, dan oleh Dimas Rafid Tepal dalam lomba story telling. . Sementara penghargaan itu diserahkan pada puncak acara HUT SMAN 4 Denpasar, di Hotel Aston Denpasar pada Selasa malam (12/11). Wayan Murdana lebih jauh mengatakan bahwa sisi dari keberhasilan ini adalah bisa menjawab kepercayaan masyarakat khususya bagi para orang tua/wali murid SMPN 3 Denpasar. “ Lebih lebih sebelumnya kita sudah banyak meraih prestasi, yang mana semua ini atas kerjasama yang baik antar kami semua, “ urainya. Sekadar catatan prestasi pada belakangan lalu, dalam lomba yang berbeda, antara lain juga diukir oleh Putu Widananda Gita Mutiara, dalam lomba story telling se SMP se Kota Denpasar dengan meraih juara pertama, lalu meraih juara ll (dua) dalam cerdas cermat PNB IT Competition atas nama Putu Ari Sukma Bayu, Pande Pramudya Deva, dan Gde Krisna Andika Putra, kemudian Putu Masayu Angie Puspa Yanthi dalam lomba fotografi kompetisi community tingkat umum, dan atas nama Dimas Rafid Tepal meraih juara lll dalam lomba Story Telling, juga oleh Christina KD Wiharani meraih juara lll dalam lomba Speelling BEE 2013 yang digelar oleh UNUD. W-017

Wayan Murdana

FB/HERU

di bidang pariwisata termasuk perhotelan, puluhan tenaga kerja sarana akomodasi itu telah dinyatakan berhak menyandang sertifikat kompetensi. Sebanyak 25 dosen dan instruktur dari sejumlah lembaga pendidikan kepariwisataan yang tersebar di Bali, mengikuti uji kompetensi di SPB. Lembaga pendidikan yang mengikutsertakan para dosen dan instrukturnya untuk menggaet sertifikat keahlian itu, di antaranya Politeknik Negeri Bali (PNB), Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPAR) Tri Atma Mulya Jaya, SPB, STPBI dan lain-lainnya. Dia mengatakan, seperti diberitakan sebelumnya bahwa SPB dipercaya sebagai TUK untuk tenaga kerja bidang kepariwisataan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Pada kesempatan itu, pihaknya mengharapkan kepada pencari tenaga kerja di negara kepulauan ini agar secepatnya berusaha mencari sertifikat kompetensi sesuai dengan keahlian masingmasing. K-01

Para peserta uji kompetensi ketika foto bersama di depan auditorium SPB-STPBI Denpasar

Sekaligus Seminar dan Lokakarya Nasional

Mahasiswa IKIP Veteran Semarang KKL di IKIP PGRI Bali

Pemakalah, A.A. Ngurah Adiputra didampingi dosen IKIP Veteran Semarang saat memberikan penjelasan kepada peserta KKL

DENPASAR-Fajar Bali Mahasiswa IKIP Veteran Semarang melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di IKIP PGRI Bali. Setibanya di IKIP PGRI Bali Rabu (13/11), mahasiswa yang didampingi dosen, diterima Ketua YPLP IKIP PGRI Bali, Drs., IGB Arthanegara, SH., MH., M.,Pd., dan Rektor IKIP PGRI Bali, Dr., I Made Suarta, SH., M.,Hum., serta Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Dr., A.A. Ngurah Adiputra. Seluruh mahasiswa KKL IKIP Veteran Semarang berkesempatan mengikuti seminar dan lokakarya nasional dengan tema”Konseling Lintas Budaya” Dekan FIP IKIP PGRI Bali, Adiputra kepadapeserta KKL menyampaikan tentang konseling lintas budaya, isu-isu lintas budaya dan muatan budaya dalam konseling, serta konselor harus peka terhadap budaya. Adiputra pada kesempatan itu memaparkan tentang istilah konseling lintas buadaya menyangkut, multiultural, interkultural dan transkultural. Adiputra menggunakan istilah lintas budaya untuk menegaskan adanya saling hubungan antarbudaya yang beragam, lebih dari sekedar terdapatnya diversitas budaya itu sendiri. Dimaksud dengan konseling lintas budaya adalah, konseling

yang melibatkan konselor dan klien yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Karena itu proses konseling sangat rawan oleh terjadinya bias-bias budaya pada pihak konselor, yang m,engakibatkan konseling tidak berjalan efektif. Sedangkan terkait isu-isu lintas budaya, semakin mudahnya akses orang terhadap jaringan internet bersekala global, melahirkan kecenderungan baru dalam konseling. Hal ini lebih dikenal dengan cyber conseling, yang saat ini semakin populer. Selanjutnya Adiputra mengetengahkan, komunikasi konselor dengan klien menggunakan e-mail, tetapi bisa juga secara interaktif dan melibatkan lebih dari 2 orang. Layanan konseling ini umumnya masih cuma-cuma, tetapi di masa depan bisa juga mengarah kelayanan profesional yang komersial. Dalam model konseling ini, isu-isu lintas budaya sangat kental. Khusus muatan budaya dalam konseling. Adiputra mengatakan, konseling lintas budaya pada pengakuan terhadap pluralism budaya. Ciri-ciri dan dinamikanya yang mempengaruhi tafsir-tafsir budaya konselor dan dapat memfasilitasi atau justru menghambat proses konseling.

I Made Suarta FB/BLAS daskan bangsa karena kualitas. Sehingga ke depan SDM generasi penerus sebagai calon pemimpin dapat diandalkan, terlebih pada tahun emas 2045. IKIP PGRI Bali satu-satun-

ya perguruan tinggi yang ikut peduli terhadap infrastruktur sekolah. Belumlam b erselang iKIP PGRI Bali telah berhasil merehab infrstruktur sekolah SD di Karangasem. Selain tentang rehabilitasi infrastruktur sekolah, Suarta juga menuturkan, terkait dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), selama ini berjalan lancar. Namun khusus SD perlu juga perlu mendapat perhatian, karena dana BOS digunakan sesuai ketentuan yang berlaku, yakni terdapat 14 item yang harus menggunakan dana BOS. Khusus untuk SD sulit mendapat bantuan orangtua siswa, terlebih untuk kebutuhan ekstra kurikuler, ujar Suarta. R-008

Konselor lintas budya yang sadar akan implikasi diversitas budaya terhadap proses konseling, akan dengan sungguh-sungguh meperihitungkan diversitas budaya tersebut. Serta berbagai dinamika yang terjadi di dalam dan antara budaya-budaya yang

FB/BLAS

beragam. Banyak perilaku budaya yang terlibat dalam relasi kosneling dan mempengaruhi efektivitas kosneling. Adiputra memberikan contoh, mahasiswa jurusan BK diajari kosneling dan mempen-

garuhi rapport atau hubungan yang kondusif dengan klien. Hubungan itu antara lain melalui penataan lingkungan konseling dan memahami bahasa nonverbal dalam konseling. Namun satu hal yang belum banyak disadari ialah, betapa bahasa-bahssa nonverbal itu sangat kental bermuatan budaya. Sementara tentang konselor harus peka terhadap budaya, pesan pokok yang dikandung dalam gerakan tersebut ialah, perlunya konselor yang memiliki kepekaan budaya. Untuk dapat memahami dan membantu klien. Konselor yang demikian adalah yang menyadari benar bahwa secara cultural, individu memiliki karakteristik yang unik dan ke dalam proses konseling ia membawa serta karakteristik tersebut, ujar Adiputra. Dalam seminar dan lokakarya tersebut, terdapat interaktif antara pemakalah dan mahasiswa, sehingga benarbenar bernuansa edukasi konseling. R-008

I Made Suarta: Infrastruktur SD yang Rusak Perlu Perhatian Pemerintah DENPASAR-Fajar Bali Rektor IKIP PGRI Bali, Dr., I Made Suarta, SH., M.,Hum., mengatakan, sejumlah infrastruktur sekolah, khusunya SD di Bali mengalami kerusakan. Kondisi infrastruktur SD yang terbanyak mengalami kerusakan, mengakibatkan siswa dibeberapa SD proses belajar mengajar dilaksanakan di luar kelas. S u a r t a m e n g h a ra p k a n pemerintah perlu memperhatikan kondisi gedung sekolah yang rusak untuk dapat diperbaiki. Suarta mengatakan hal itu Rabu (13/11) di ruang kerjanya didampingi Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali, Drs., IGB Arthanegara, SH., M.,Hum., M.,Pd., Yang lebih membingungkan bila diguyur

hujan saat atap sekolah bocor, maka proses belajar mengajar terganggu, karena ruang kelas kebanjiran. Menjawab pertanyaan tentang anggaran untuk merehabilitasi infrastruktur sekolah yang rusak, Suarta mengakui, di institusi pemerintah terdapat pos anggaran sesuai kebutuhan masing-masing bidang. Khusus untuk anggaran rehabilitasi infrastruktur sekolah yang rusak, juga memiliki pos tersendiri. Mudah-mudahan pada APBD tahun 2014, pemerintah dan DPR sepakat mengalokasikan anggaran khusus untuk kebutuhan rehabilitasi sekolah. Kebutuhan gedung sekolah yang memadai, sekaligus ikut mencer-

402/XI/KTR


POLITIK Ruhut Minta Marzuki Lapor KPK

9

FAJA R BALI

Kamis, 14 November 2013, Tahun XIV

Terkait Suap Pembangunan Gedung DPR Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan kasus Ketua DPR Marzukie Alie yang terbelit kasus dugaan suap pembangunan gedung baru DPR bisa mempengaruhi citra Partai Demokrat. Apalagi saat ini rekan satu partainya itu juga menjadi salah satu peserta konvensi Partai Demokrat. JAKARTA-Fajar Bali Ruhut meminta supaya Marzuki terbuka pada Komisi Pemberantasan Korupsi dan bersedia melaporkan anggota Dewan yang menerima suap pembangunan gedung itu. “Kalau Marzuki benar tahu, buka dong ke KPK,” ujar Ruhut, Rabu (13/11). Meski demikian, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat itu menambahkan, hingga saat ini belum ada sikap resmi dari Partai Demokrat terhadap aksi bungkam Marzuki Alie. Marzuki diduga terlibat dalam kasus suap proyek pem-

bangunan gedung baru DPR. Tender proyek pembangunan gedung DPR direncanakan sejak 2008. Namun, tender pembangunannya dimulai 14 Maret 2011 lalu. Pe m b a n g u n a n g e d u n g setinggi 36 meter itu semula menelan biaya Rp 1,8 triliun dan belakangan turun menjadi Rp 1,16 triliun. Selanjutnya, karena derasnya protes publik, pembangunan gedung itu dibatalkan. Meski proyek belum dimulai, sejumlah anggota Dewan kadung menerima duit sogokan dari PT Adhi Karya, salah satu perusahaan yang ingin

mendapatkan proyek itu. Suap itu diketahui Marzuki yang ketika itu juga bertindak sebagai Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR. Ia mengaku ada dana yang mengalir ke anggota BURT. Meski demikian, hingga kini Marzuki menolak menyebutkan anggota Dewan yang terlibat suap. Kalau Ruhut meminta kasus suap Gedung DPR dibawa ke KPK, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Hasrul Azwar justru tidak sepakat jika dugaan suap pembangunan gedung baru DPR dibawa ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia beralasan, pembangunan gedung itu akhirnya dibatalkan. Dia meminta masalah ini diselesaikan secara internal antara DPR dengan Sekretariat Jenderal DPR. “Apalagi yang dibicarakan, ini kan sudah selesai,” ujarnya, Rabu (13/11). Hasrul menyayangkan pernyataan Marzuki Alie ihwal adanya dugaan suap ke fraksi.

KPU Bentuk Tim Relawan

TABANAN-Fajar Bali Untuk mesukseskan Pemilu 2014, KPU membentuk tim relawan hingga ke tingkat kabupaten. “Sesuai dengan surat yang kami terima dari KPU Pusat, Kami akan membentuk tim relawan untuk pemilu 2014,”

jelas Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni, Rabu (13/11) kemarin. Dikatakan, tim relawan ini akan bertugas untuk mensosialisasikan pemilu 2014. Sasaran sosialisasi adalah para perempuan, kelompok keagamaan, disabilitas, pemiluh pemula dan

penduduk pinggiran. “Intinya tugas tim relawan mesosialisasikan pemilu 2014 itu seperti sistem pemilu, dan cara mencoblos,” jelas Darayoni. “Tim ini harus sudah terbentuk akhir November,” tandasnya. Tim akan mulai efektif melakukan sosia-

Pernyataan itu, katanya, akan semakin memperburuk citra parlemen di masyarakat. “Kami juga merasa tidak nyaman,” ujar dia. Sebelumnya sebuah majalah menurunkan laporan tentang patgulipat proyek gedung baru DPR pada 2010 lalu. Marzuki diduga ikut terlibat di dalamnya. Selain Marzuki, Anas Urbaningrum--yang saat itu menjabat Ketua Fraksi Demokrat--diduga kebagian Rp 500 juta. Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Pius Lustrilanang, yang saat itu menjabat Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR, juga disebut kecipratan Rp 1,5 miliar. Proyek itu kandas pada 23 Mei 2011 atas desakan publik. Marzuki membatah ikut menerima suap, tapi ia mengaku tahu siapa para pemain dalam proyek pembangunan gedung itu. Ia mengatakan ada salah satu anggota BURT terlibat dalam proyek gedung baru DPR. Selain itu, dia juga

lisasi dari bulan Januari hingga April sebelum pencoblosan. “Tim relawan berjumlah 15 orang,” tandasnya. Sementara itu, terkait tahapan pemilu 2014 pihaknya akan mempertemukan para caleg yang bertarung pada pemilu. Pada pertemuan itu akan disosialisasikan mengenai peraturan kampanye dan pengauditan dana kampanye. W-004

193/VI/FB/KJS

FB/IST

Ruhut Sitompul menyebut ada fraksi yang diduga menerima suap dalam pembangunan tersebut. Namun,

Marzuki enggan membeberkan siapa fraksi dan anggota yang dia maksud. TP

BINGUNG

?

Mau Pasang DIBUTUHKAN Wartawan IKLAN Redaktur

SYARAT WARTAWAN  Pendidikan SMA/SMK  Umur Maksimal 30 tahun  Mampu Bekerja Tim  Suka Bertualang  Berpengalaman Menulis

SYARAT REDAKTUR  Pendidikan S1  Umur Maksimal 35

tahun  Mampu Bekerja Tim  Berpengalaman  Menguasai Bahasa Indonesia dengan Baik

PERCAYAKAN KEMAJUAN

BISNIS ANDA

DENGAN

BERIKLAN DI

FAJAR BALI Jika berminat kirim CV/Lamaran ke Harian Umum Fajar Bali Jalan Indrajaya Nomor 8, Ubung Kaja. Email berita_fajar@yahoo.co.id. Hub. (0361) 411283 018/I/FB/KTR

192/VI/FB/KJS

Hubnngi

MARKETING KAMI (0361) 411283

160/VI/FB/GLH

227/VI/FB/AG

013/VI/FB/IGR

166/VI/FB/IGR

229/VII/IGR

021/VI/FB/KTR

252/VIII/IGR

237/VII/IGR


EKONOMI

10 Pembayaran Non Tunai Meningkat DENPASAR - Fajar Bali Data Bank Indonesia (BI) Region III Bali Nusa Tenggara di tahun 2013 ini tercatat sistem pembayaran baik tunai maupun non tunai mengalami peningkatan. Banyak faktor penyebab terjadinya peningkatan ini. Kepala Perwakilan BI Region III Bali Nusra Benny Siswanto membeberkan, jika dilihat secara triwulanan, sistem pembayaran tunai berada pada posisi net inflow pada triwulan I dan II 2013. Sedangkan, pada triwulan III, sistem pembayaran tunai mengalami net outflow dengan jumlah aliran dana keluar yang sangat meningkat secara signifikan. “Dibandingkan triwulan sebelumnya yang berada pada posisi net inflow, triwulan III ini berada pada posisi net outflow yang meningkat secara signifikan,” kata Benny di Denpasar belum lama ini. Benny mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh peningkatan aktifitas ekonomi sepanjang triwulan III 2013 yang didorong oleh masuknya tahun ajaran baru dan perayaan hari raya keagamaan. Hal ini turut mempengaruhi meningkatnya kebutuhan akan uang kartal di masyarakat. Sementara, dari sisi pembayaran non tunai, nominal transaksi RTGS dan kliring juga mengalami peningkatan. Benny menyebutkan, untuk RTGS, peningkatan yang terjadi ini mengindikasikan meningkatnya kebutuhan transaksi non tunai dalam nominal yang besar. Peningkatan sistem pembayaran ini kata Benny lebih jauh dikarenakan oleh masih maraknya pembangunan infrastruktur di triwulan III 2013 yang diperkirakan mempengaruhi peningkatan kebutuhan transaksi non tunai di masyarakat. Sementara itu, jumlah transaksi menggunakan klliring mengalami penurunan (kontraksi) pada triwulan III 2013 ini. Sedangkan, dari sisi nominal transaksi disebutkan bahwa sistem ini masih mengalami peningkatan. W-011

Produksi Biodiesel Diperluas ke Indonesia Timur

JAKARTA – Fajar Bali Pemerintah berencana membangun industri bahan bakar nabati di Indonesia timur. Menurut Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, hal ini dilakukan karena selama ini pemanfaatan biodiesel di wilayah tersebut masih rendah. “Produksi dan distribusi biodiesel pun terkonsentrasi di bagian barat,” kata dia dalam rapat koordinasi implementasi mandatori bahan bakar nabati, Rabu, 13 November 2013. Menurut Dadan, saat ini tengah berlangsung pembangunan pabrik biodiesel di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Selain fasilitas produksi, Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan turut berperan menyediakan bahan baku dalam bentuk perkebunan energi. “Selain itu, masih perlu infrastruktur distribusi dan transportasi,” ujarnya. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan, mengatakan kapasitas terpasang pada industri pengolahan biodiesel mencapai 5,6 juta kiloliter per tahun. Sementara kapasitas terpasang untuk bioetanol sebesar 416 ribu kiloliter per tahun. Namun realisasi produksinya masih belum optimal. Paulus mencontohkan, pada 2012, realisasi produksi biodiesel hanya mencapai 2,2 juta kiloliter atau 39,2 persen dari kapasitas. Hingga Oktober 2013, produksi biodiesel baru sebesar 1,6 juta kilo liter. Menurut Paulus, rendahnya produksi biodiesel disebabkan perilaku produsen yang hanya mempertimbangkan harga patokan. Selain itu, kegiatan produksi juga belum menyebar dengan merata. “Produksi bahan bakar nabati selama ini hanya di Sumatera dan Jawa.”ucapnya. TP

Pemerintah Buka Peluang Selamatkan Merpati Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan PT Merpati Airlines masih bisa diselamatkan. JAKARTA – Fajar Bali Menurut dia, dalam hasil rapat koordinasi untuk membahas nasib perusahaan pelat merah ini, ada beberapa opsi untuk menyelamatkan Merpati. “Pertama, konversikan utang, kecuali pajak. Utang kepada pemerintah non-cash dikonversi menjadi penanaman modal negara tapi non-cash,” kata Hatta seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa, (12/11). “Sedangkan BUMN menjadi pemegang saham. Jadi masih ada prospek. Mereka juga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga setelah bukunya menjadi biru.” Opsi lainnya, utang Merpati kepada BUMN, terutama 20 mitra BUMN juga bisa dikonversi dan kemudian biaya operasionalnya dipangkas. “Kami melihat

prospeknya masih bagus. Nanti baru kemudian ke depannya ditambah flight,” kata Hatta. Menurut Hatta, peluang pemerintah untuk menyelamatkan Merpati terbuka karena jasa penerbangan di Indonesia sedang tumbuh. Rute penerbangan, menurut dia, masih banyak yang belum terjangkau sehingga pasarnya bisa diambil oleh Merpati. “Sebagai contoh, kalau orang Bengkulu mau ke Palembang, harus ke Jakarta dulu. Tidak ada penerbangan langsung Palembang-Bengkulu,” katanya. Hatta mengatakan, pemerintah memberikan waktu satu bulan kepada Merpati untuk menyiapkan business plan (rencana bisnis). Jika rencana bisnisnya sudah ada, Merpati baru bisa mencari keuntungan bekerja sama dengan pihak ketiga. Hatta mengatakan opsi itu harus dibicarakan dengan DPR terlebih dahulu. “DPR nanti yang akan mengolah itu. Jika sudah dibahas dan dianggap masuk akal, baru kami dorong,” ujar Hatta. Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sepakat dengan opsi tersebut.

Ilustras pesawat merpati

FB/IST

Menurut dia, jalan keluar Merpati adalah menkonversikan utang menjadi saham. Menurut Dahlan, opsi tersebut harus dibicarakan terlebih dahulu dengan DPR. “Kami belum ke DPR karena harus ada kesepakatan dulu di pemerintah. Sekarang dari Wakil Menteri Keuangan sudah ada lampu hi-

Hardys Retail Gebyar Pengundian Hardys Club Card (HCC) Periode ke-5

Pelanggan Setia Hardys Berbelanja Menggunakan Kartu HCC (Hardys Club Card). Untuk Pelanggan Setia Hardys Yang Rajin Menggunakan Kartu HCC, HardysRetail siapkan hadiah 1 (satu) unit Mobil Daihatsu Xenia, 1 Unit Sepeda Motor dan hadiah hiburan Paket Liburan Ke Thailand.,

413/XI/KTR

FAJA R BALI Kamis, 14 November 2013, Tahun XIV

DENPASAR – Fajar Bali Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kepada Pelanggan Setia Hardys, HardysRetail kembali melaksanakan Gebyar Pengundian Hardys Club Card (HCC) periode ke-5 yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 November 2013 nanti bertempat di Head Office GH Holdings. I Made Darmadi, selaku Direktur Operasional HardysSupermarket yang didampingi oleh Komang Indrayani, Direktur Business Development HardysRetail menyatakan, pengundian Hardys Club Card (HCC) pada periode ke-5 akan memperebutkan hadiah utama berupa 1 (satu) unit Mobil Daihatsu Xenia, 1 (satu) unit Sepeda Motor, 10 (sepuluh) unit LCD TV 24”, Puluhan Hadiah Hiburan dan Paket Liburan Ke Thailand. Khusus untuk Paket Liburan Ke Thailand, menurut Darmadi adalah hasil kerjasama HardysRetail dengan Telkomsel. “Kami himbau kepada seluruh Pelanggan Setia untuk selalu

berbelanja menggunakan kartu HCC, karena selain mendapatkan diskon khusus, dengan mengumpulkan poin maka Pelanggan Setia Hardys berkesempatan untuk membawa pulang 1 (satu) unit Mobil Daihatsu Xenia, dan berlibur ke Thailand”tandasnya. Ditambahkan oleh Indrayani, HardysRetail saat ini terus berkembang dengan unit bisnis utama yang terdiri dari HardysSupermarket, HardysDepstore, HardysGourmet, BaliCraftCenter dan HardysHardware. “HardysHardware adalah unit bisnis terbaru di HardysRetail yang menyediakan berbagai peralatan rumah tangga dan perkakas terlengkap dengan jaminan harga termurah”imbuhnya. Outlet HardysHardware sendiri bisa didapatkan di 10 HardysMalls yang ada di Bali yakni HardysMalls Negara, HardysMalls Seririt, HardysMalls Gianyar, HardysSupermarket Panjer, HardysMalls Ngurah Rai Singaraja, HardysMalls Sanur, HardysSupermarket Batubulan, HardysMalls Tabanan,

HardysMalls Amlapura, dan HardysMalls Nusa Dua. “Khusus di HardysHardware, saat ini kami sedang mengadakan program diskon sebesar 10% untuk pembelian menggunakan kartu HCC” jelasnya. Ir. Gede Agus Hardyawan, Presiden Direktur GH Holdings yang ditemui di Head Office GH Holdings, menyatakan kebanggaan atas terselenggaranya pengundian HCC Periode ke-5. Menurut pengusaha lulusan Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang akrab disapa Gede Hardy ini, pengundian HCC merupakan wujud apresiasi terhadap kepercayaan Pelanggan Setia Hardys untuk tetap datang dan merasakan pengalaman belanja yang menyenangkan dengan jaminan harga termurah di seluruh HardysMalls di Bali dan Jawa Timur. “Dengan kepercayaan Pelanggan, HardysRetail hingga saat ini tetap menjadi bisnis ritel yang memiliki marketshare terbesar di Bali dengan jumlah kunjungan rata-rata 1,5 juta pertahun, sehingga inilah wujud penghargaan yang kami berikan secara langsung kepada Pelanggan Setia Hardys”tegasnya. Senada dengan hal tersebut, Ketut Rukmini Hardy, SP.,Komisaris Utama GH Holdings menyatakan selain melalui Gebyar Pengundian Hadiah Poin HCC, Grup Hardys/GH Holdings juga melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan melalui Program HardysPeduli yang dilaksanakan oleh HardysFoundation, sebagai wujud penghargaan kepada masyarakat khususnya Pelanggan Setia Hardys. “Kami optimistis, Grup Hardys Holdings khususnya HardysRetail akan selalu ada di hati dan menjadi kebanggaan masyarakat Bali”tukasnya menutup wawancara. RL

jau utangnya dijadikan saham,” katanya. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, Merpati harus didukung oleh Kementerian BUMN. Menurut dia, Kementerian Keuangan masih akan melihat secara mendalam komitmen dari manajemen dalam kaitan

dengan rencana bisnis yang akan ditawarkan. “Kami harus melihat feasible atau tidak. Kami juga harus melihat business plan dan komitmen dari manajemen. Kalau manajemen tidak komitmen untuk menjalankan business plan yang ditawarkan, bagaimana?” katanya. TP

FB/DONY

Head of Corporate Communocation PT AHM, Kristanto didampingi Kepala Wilayah Astra Motor Main Dealer Bali, Yohanes. Kristanto (kiri) menyerahkan 2 unit sepeda motor Honda kepada Yayasan Widya Santhi Dharma, Desa Candikuning, Bedugul Selasa, (12/11) lalu diterima langsung Ketua Yayasan Drs. Putu Erlangga Mantik

AHM Donasi 2 Unit Motor Honda ke Yayasan Widya Santhi Darma Bedugul TABANAN - Fajar Bali PT AHM memberikan donasi 2 unit sepeda motor kepada Yayasan Widya Shanti Dharma di Bedugul Selasa, 12 November 2013. Bantuan ini sebagai bentuk nyata kepedulian sosial AHM kepada masyarakat. Donasi motor ini juga menjadi salah satu titik utama dalam kelanjutan kerjasama antara Honda dengan Yayasan Widya Shanti Dharma yang sudah berlangsung sejak tahun 1999 dalam pengembangan ketrampilan masyarakat Bali terutama di bidang otomotif. Selama ini, peserta pelatihan ditraining langsung oleh instruktur dari Technical Service - Astra Motor Main Dealer Bali. Tidak hanya itu, peserta yang sudah lulus training juga mendapat kesempatan untuk disalurkan ke AHASS (bengkel resmi Honda) yang tersebar di wilayah Bali. Melalui bantuan unit ini diharapkan praktik dan pengembangan keahlian teknik otomotif para peserta pelatihan di lembaga ini dapat berjalan

lebih baik. “Dengan donasi ini, kami harapkan lulusan dari pelatihan otomotif di Yayasan Widya Shanti Dharma juga menjadi lebih siap menghadapi dunia kerja. Sejauh ini, peserta yang sudah magang di AHASS, diantaranya juga direkrut oleh AHASS kami untuk menjadi mekanik. Semoga kami bisa terus memberi kontribusi dalam peningkatan ketrampilan masyarakat, dan bisa mengurangi angka pengangguran,” ujar Yohanes Kurniawan, Kepala Wilayah Astra Motor Main Dealer Bali. Selain bantuan terhadap yayasan ini, dalam rangka mengantarkan anak muda agar lebih siap memasuki dunia kerja, AHM telah mendonasikan 62 unit sepeda motor sepanjang tahun ini. Donasi motor ini diberikan kepada SMK yang telah mengimplementasikan kurikulum teknik sepeda motor (KTSM) Honda yang tersebar di hampir setiap provinsi di Indonesia. RL

414/XI/KTR


NASIONAL

FAJAR BALI

Kamis, 14 November 2013, Tahun XIV

APIP Diminta Jadi Penjamin Mutu dan Konsultan DENPASAR-Fajar Bali Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di lingkungan Pemerintah Daerah khususnya di Provinsi Bali diharapkan berperan sebagai penjamin mutu maupun konsultan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel. Demikian harapan Gubernur Bali yang disampaikan Wakil Gubernur, I Ketut Sudikerta dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah (Rakorwasda) Provinsi Bali 2013, Selasa (12/11) di Hotel Niki Denpasar. Gubernur juga meminta semua pihak untuk memantapkan komitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel dan bebas korupsi. Ketua Panitia Rakorwasda yang juga Inspektur Daerah Provinsi Bali, Anak Agung Alit Sastrawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rakorwasda akan berlangsung selama dua hari yaitu dari 12–13 Nopember 2013. Rakorwasda fokus pada upaya untuk meraih opini WTP bagi 7 kabupaten di Bali serta Provinsi Bali seperti yang sudah diraih oleh Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Jumlah peserta Rakorwasda kali

FB/DIAH

Acara Rakorwasda di Hotel Nikki ini sebanyak 170 orang yang berasal dari inspektorat seluruh kabupaten/ kota se-Bali dengan narasumber dari unsur KPK, BPK dan BPKP perwakilan Provinsi Bali. Senada dengan sambutan Gubernur, secara terpisah Wagub juga mengajak

semua pihak baik pengawas maupun SKPD untuk duduk bersama, dengan melakukan senergitas, dan koodinasi untuk dapat memahami aturan-aturan yang ada untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan sehingga opini Wajar Tanpa Pengecualian bisa segera tercapai. W-019

Diperiksa KPK

Sutan Klaim Tak Tahu Aliran Dana ke Kongres Demokrat JAKARTA-Fajar Bali Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan dirinya ditanyai penyidik KPK soal dugaan aliran dana ke Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. Namun, Sutan mengaku tak tahu hal tersebut. “Tadi saya ditanya tahu enggak aliran dana ke kongres itu. Saya bukan panitia, saya enggak tahu,” kata Sutan seusai diperiksa di Gedung

KPK, Rabu (13/11). Menurut Sutan, panitia kongres yang seharusnya mengetahui hal itu. Saat itu Sutan mengatakan dirinya hanya sebagai peserta dan pendukung Anas Urbaningrum yang saat itu dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. “Yang tahu, kan panitia. Pernyataan saya, kan mereka yang tahu,” ujar anggota DPR RI ini.

Sutan juga menegaskan dirinya tidak menerima uang saat Kongres Demokrat. Namun, sebelumnya Sutan mengakui ada praktik bagi-bagi uang dan pembagian 300 handphone Blackberry untuk para pendukung Anas Urbaningrum. Seperti diketahui, KPK juga tengah mendalami dugaan dana korupsi Hambalang dan proyek pemerintah lainnya yang men-

galir ke kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung. Dalam dakwaan Deddy Kusdinar, Anas disebut mendapat Rp 2,21 miliar dari PT Adhi Karya. Uang itu kemudian disebut digunakan untuk keperluan Kongres Demokrat. Sebelumnya KPK juga pernah memanggil sejumlah kader Demokrat untuk diperiksa sebagai saksi. Diantaranya, Ramadhan Pohan, Max Sopacua, dan Marzuki Alie. KP

DARI HALAMAN 1

nilai Rp29 miliar di empat kecamatan. Namun pihak Polda Bali belum menyatakannya secara resmi karena masih memeriksa saksi-saksi, termasuk Geredeg. Ketika dikonfirmasi beberapa hari lalu, Geredeg enggan berkomentar banyak terkait isu penetapan dirinya sebagai tersangka. Menurutnya, sebagai warga negara yang baik dirinya

tetap akan mengikuti proses hukum yang berlaku. Geredeg juga mengakui, isu yang selama ini beredar sedikit menggangu kehidupan pribadinya. Apalagi, saat sakit pun dibilang telah menjadi tahanan kota. “Saya tidak m au b er p ol em i k , si l akan saya serahkan sesuai dengan proses hukum yang berlaku,” cetus Geredeg.

Bupati asal Sibetan ini menambahkan, agar isu yang berkembang tidak menjadi bola panas, dirinya meminta pihak berwenang memberikan kejelasan terhadap isu yang berkembang saat ini. Karena menurutnya hal itu sangat merugikannya dari berbagai sisi. Geredeg juga mengaku akan menghormati apapun hasilnya itu. AN/M-005

Untuk diketahui, sejumlah partai politik Islam kerap berkumpul dalam sebuah forum diskusi. Forum itu yang kemudian dinamakan sebagai Poros Tengah Jilid II. Keberadaan Poros Tengah Jilid II itu digerakkan oleh sejumlah petinggi dan tokoh partai Islam, salah satunya adalah Amien Rais. Dalam forum tersebut kerap

dibahas secara intensif sejumlah masalah bangsa, kenegaraan, sampai membahas sosok pemimpin pada 2014. Sejauh ini, setidaknya ada dua nama yang diusulkan menjadi calon presiden dari koalisi poros tengah, yaitu Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Mahfud MD. Pemikiran utama forum itu adalah bagaimana partai dan

ormas Islam bersatu dalam merespons persoalan kepemimpinan 2014. Mahfud MD mengakui bahwa dirinya merupakan salah satu nama yang disebut sebagai calon yang akan diusung. Namun, ia mengatakan, waktu menuju pemilihan presiden masih panjang, dan perkembangan selanjutnya masih perlu diamati. KP

terjadi satu keluarga memilih di TPS yang berbeda. Menyikapi permasalahan ini, Raka Sandhi mengaku akan secepatnya berkoordinasi dengan KPU Kabupaten/Kota. Sehingga, KPU Kabupaten/Kota cepat dapat melakukan koordinasi di bawah. Dalam hal ini, data dari Disdukcapil Kabupaten/Kota diharapkan dapat membantu. Sebab, KPU menyusun DPT berdasarkan data dari Disdukcapil. Dengan demikian, Raka Sandhi berharap, setelah dilakukan sinkronisasi, NIK dari 11.006 DPT tersebut dapat ditemukan. Apalagi waktu yang dimiliki oleh KPU tidak banyak, karena proses validasi DPT tanpa NIK hanya ditenggang hingga tanggal 23 November 2013. Kalaupun setelah dilakukan pendataan di Kabupaten/Kota, NIK dari 11.006 DPT tersebut tidak ditemukan, Raka Sandhi memastikan mereka tidak akan kehilangan hak pilihnya. Sebab, DPT yang sudah dinyatakan

cukup umur, memiliki alamat jelas, tetap dapat menggunakan hak pilih, asalkan dilengkapi dengan dokumen yang sah. Menurut Raka Sandhi, jika NIK tetap tidak ditemukan, ribuan DPT ini dapat memilih dengan menggunakan berita acara. Mereka akan dibuatkan berita acara khusus yang ditandatangani oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan pemilih yang bersangkutan. Apabila, calon pemilih sedang berada di dalam tahanan dan menolak untuk menandatangani berita acara, maka berita acara dapat ditandatangani oleh Kepala Lapas atau penjaga lapas. “Kalau toh NIK tidak ditemukan, sedangkan mereka (DPT) sudah memenuhi syarat umur dan yang lainnya, maka mereka tetap dapat menggunakan hak pilih, tapi dengan dokumen yang sah. Nanti akan dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh PPS dan yang bersang-

kutan,” jelas Raka Sandhi. Berdasarkan paparan di KPU, nyaris di semua Kabupaten/ Kota terdapat DPT yang tidak mengantongi NIK. Berdasarkan data tanggal 2 November 2013 yang dikantongi KPU Provinsi Bali, di Kabupaten Badung jumlah DPT tanpa NIK adalah 3.223. Selanjutnya di Kabupaten Bangli 1581, di Kabupaten Buleleng 361, Kabupaten Gianyar 1134, Kabupaten Jembrana 47, Kabupaten Karangasem 3.154, Kabupaten Klungkung 416, Kabupaten Tabanan, 1090. Satusatunya wilayah yang terbebas dari masalah DPT tanpa NIK adalah Kota Denpasar. Sedangkan, untuk DPT yang tidak dilengkapi dengan NKK berjumlah 19.209. Tersebar di Kabupaten Badung sebanyak 7835, Bangli 1.863, Buleleng 1783, Gianyar 1602, Jembrana 212, Karangasem 3564, Klungkung 336, Denpasar 13, serta Kabupaten Tabanan 2001. W-019

yang memback up ini. Pendapat saya perlu ada penelitian, apa benar daun cengkeh tidak boleh dibersihkan. SK Bupati bisa digugat, karena belum ada penelitian. Anggaran untuk penelitian bisa disiapkan, sehingga dapat memberi jawaban berdasarkan data ilmiah kepada masyarakat,” tegas Sugawa Korry. Lebih lanjut, politisi dari Fraksi Golkar ini mengungkapkan, keputusan Bupati berdampak dilematis kepada

masyarakat. Di satu sisi, mereka sudah melakukan investasi, namun di sisi lain penyulingan daun cengkeh justru ditutup. Larangan penyulingan daun cengkeh juga berakibat fatal bagi perekonomian warga sekitar. Sebab, di Buleleng saat ini sudah ada puluhan penyuling daun cengkeh. Menurut Sugawa Korry, satu penyulingan cengkeh, bisa memperkerjakan sekitar 50 orang karyawan. Nah, dengan adanya larangan dari Bupati

Buleleng, saat ini banyak warga kehilangan lapangan pekerjaan. “Sekarang dasar keputusan Bupati kan belum kuat, karena tidak berdasar hasil penelitian. Jadi Provinsi akan menengahi masalah ini. Harus dibuktikan benarkah pembersihan daun cengkeh ini menyebabkan penyakit dan menimbulkan jamur pada tumbuhan cengkeh. Kalau hasilnya tidak terbukti, ya keputusan Bupati bisa direvisi,” papar Sugawa Korry. W-019

Golkar Persilakan Polda Bali Periksa Geredeg

terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus itu. “Saya sudah tanya langsung Pak Geredeg. Masih tunggu hasil dari Polda sebelumnya,” kata Wakil Gubernur Bali itu. Sempat beredar informasi bahwa Bupati Karangasem itu sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pipanisasi se-

Mahfud Pesimis dengan Koalisi Poros Tengah

DARI HALAMAN 1 dalam Pemilihan Umum 2014. Baginya, semua partai memiliki ideologi yang sama, yaitu menyejahterakan rakyat sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. “Kalau bicara fakta politik, semua partai ada koruptornya, ada kiainya, lalu mana yang Islam? Pokoknya partai Pancasila saja,” tandasnya.

DPT Tanpa NIK Tak Kehilangan Hak Pilih

DARI HALAMAN 1 Bawaslu, Panwaslu, perwakilan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil se-Bali. Tentu saja, topik utama yang dibahas adalah mengenai temuan 11.006 DPT yang hingga saat ini tercatat tidak memiliki NIK. Namun dipastikan, ribuan DPT ini tidak akan kehilangan hak pilihnya asalkan dilengkapi dengan dokumen sah. Dalam rapat kemarin terungkap, ternyata yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar KPU saat ini tidak hanya masalah DPT tanpa NIK. Tetapi masih ada 19.209 DPT yang tidak dilengkapi dengan Nomor Kartu Keluarga (NKK). Meski sifatnya tidak sepenting NIK, tapi menurut Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi, keberadaan NKK tetap dibutuhkan. Sebab, hal itu penting untuk mengarahkan calon pemilih menuju ke TPS yang sesuai. Sehingga tidak

11

Presiden Minta Pemerintah Bantu KPU Perbaiki DPT JAKARTA-Fajar Bali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah untuk membantu Komisi Pemilihan Umum dalam menyelesaikan masalah daftar pemilih tetap (DPT) nasional untuk Pemilu 2014. Presiden berharap semua pihak bersinergi untuk menyukseskan penyelenggaraan pemilu 2014 yang lebih transparan dan akuntabel. Hal itu dikatakan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha sesuai pertemuan antara pemerintah dengan para pemimpin lembaga tinggi negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/11). “Diharapkan jajaran pemerintah, instansi terkait, kementerian terkait untuk membantu KPU di pusat maupun di daerah, apakah itu dalam hal sinkronisasi atau akurasi data pemilih,” kata Julian. Pertemuan itu digelar khusus membahas kisruh DPT. Pemimpin lembaga tinggi negara yang hadir, yakni Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MK Hamdan Zoelva, Ketua BPK Hadi Poernomo, Ketua Komisi Yudisial Sumarman Marzuki dan Ketua MA Hatta Ali. Hadir pula Ketua KPU Husni Kamil Manik. Adapun Presiden didamping Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator bidang Polhukam Djoko Suyanto dan Menteri Koordinator bidang

FB/IST

Presiden SBY segera diserahkan ke KPU sebeKesra Agung Laksono. Dalam pertemuan itu, Mend- lum batas waktu yang ditetapagri dan Ketua KPU diminta kan pada 4 Desember 2013 . “Baik dari parpol, LSM, orang menjelaskan secara utuh permasalahan dan perkembangan per orang yang memiliki data penyelesaian kisruh DPT. Julian silahkan datang ke KPU. Kita mengatakan, Presiden meminta juga berharap masyarakat yang KPU menjalankan tugasnya belum terdaftar berinisiatif undengan baik. Hak konstitusional tuk menyampaikan informasi rakyat untuk memilih dalam itu kepada KPU,” kata Husni. Ketua DPD mengaku optipemilu harus diperhatikan dengan serius di sisa waktu mistis KPU bisa menyelesaikan masalah DPT. Menurutnya, yang tersedia. Secara terpisah, Husni mem- DPT kali ini lebih baik dibandinta kepada semua pihak untuk ing pemilu sebelumnya. “Permembantu dalam perbaikan bedaannya hanya 10 juta. Nanti DPT. Jika ada pihak yang me- disisir lagi. Masih ada waktu miliki data pembanding atau untuk menyisir, mungkin ada data tambahan, Husni meminta yang double,” katanya. KP

Tindak Tegas Klinik Pengobatan Ilegal

DARI HALAMAN 1 Jalan Letda Reta. Saat kami sidak ternyata tidak berizin dan tidak memiliki apoteker saat memberikan resep obat.

Namun celakanya menjalankan praktik pemberian obat, padahal klinik yang pusatnya di Ubung ini hanya memiliki izin pijat urut saja,”ungkap Suarjaya. Meski hingga saat ini belum ada laporan

atau pengaduan dari masyarakat, tetapi tindakan ini sudah jelas melanggar hukum. Parahnya, klinikklinik tersebut berani mengiklankan diri di media, padahal belum mengantongi izin. W-019

Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (12/11). Selain paspor, penyidik KPK mengamankan tiga telepon seluler Anas, kartu anggota Anas saat menjabat sebagai anggota DPR/ MPR, nota pengiriman barang mobil Toyota Harrier Anas, dan kartu kredit. Penggeledahan dilakukan terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana Hambalang dengan tersangka Machfud Suroso yang merupakan Direktur Utama PT Dutasari Citralaras. Sebelum 2009, Athiyyah

menjadi komisaris di PT Dutasari Citralaras tersebut. “Mantan komisaris, sebelum 2009 dia mengundurkan diri. Sebenarnya hanya nama yang tercantum,” ujar Firman. Dia juga membantah keterlibatan Athiyyah dalam kasus Hambalang. Menurut Firman, Athiyyah tidak terlibat langsung mengurus perusahaan yang diduga menampung fee Hambalang tersebut. “Sebenarnya hanya namanya yang tercantum, itu kerja sama orangtuanya dengan Machfud Suroso,” katanya. KP

harap nantinya jenis ikan ini jadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali,” ungkap Daniel Romamti, seorang penghobi Ikan Koi, Rabu (13/11) kemarin. Menurutnya, pengembangan Ikan Koi di Bali selama ini sangat kurang dan menemukan banyak kendala. Maka dari itu perhatian dan dukungan Pemerintah Provinsi Bali sangat diperlukan.

Apalagi saat ini pembudidayaan Ikan Koi hanya dilakukan pada penghobi ikan itu saja. “Semoga aspirasi ini bisa ditangkap oleh pemerintah. Karena potensi pengembangan Ikan Koi sangat bagus di Bali. Tinggal upaya pengembangan dan sarana dan prasaranya saja yang disiapkan”, tutupnya. M-004

Paspor Istri Disita KPK, Anas Protes

DARI HALAMAN 1 menyita paspor milik Athiyyah. Jika memang KPK bertujuan agar Athiyyah tidak ke luar negeri, katanya, sedianya lembaga antikorupsi itu mengajukan permintaan cegah atas nama Athiyyah ke Imigrasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku. “Lakukan prosesnya, bukan diambil begitu saja, ini kan ada mekanismenya, ini yang kami bertanya-tanya,” ujar Firman. KPK menyita paspor Athiyyah dalam penggeledahan di rumah

Kembangkan Budidaya Ikan Koi

DARI HALAMAN 1 Karena, apabila Ikan Koi ini dikembangkan, nantinya bisa menjadi daya tarik wisatawan ke Bali. Apalagi banyak wisatawan baik asing maupun lokal yang ingin melihat budidaya Ikan Koi. “Dengan adanya pengembangan Ikan Koi ini, saya ber-

Dewan Soroti Penutupan Penyulingan Daun Cengkeh di Buleleng

DARI HALAMAN 1 pembersihan daun cengkeh menyebabkan penyakit tanaman cengkeh. Oleh karena itu, Sugawa Korry meminta segera dilakukan penelitian. Sehingga masyarakat mendapat jawaban yang valid, berdasarkan data-data ilmiah. Bahkan, secara tegas putra Buleleng ini mengatakan, keputusan Bupati dapat digugat, karena tanpa didahului oleh penelitian. “Belum ada penelitian ilmiah

026/VI/FB/MHM


12

kamis, 14 NOVEMBER 2013 | TAHUN XIV

Kreativitas Wanita Desa di Gianyar

Potensial Kembangkan Ekonomi Produktif Potensi serta kreativitas wanita desa di Kabupaten Gianyar perlu dukungan kuat dari pemerintah, karena banyak potensi terpendam dimiliki oleh wanita di Bumi Seni tersebut. Pengembangan usaha ekonomi terpadu wanita di pedesaan serta peningkatan kapasitas wanita pedesaan dalam pengembangan usaha ekonomi produktif berbasis potensi lokal merupakan salah satu dambaan dari Pemerintah Provinsi Bali.

Berdayakan Potensi Lokal

Kreatifitas Wanita Desa di Gianyar

GIANYAR- Fajar Bali Melalui program Bali Mandara yang dicetuskan oleh Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, peningkatan kapasitas wanita perdesaan terus dikomandangan dengan maksud untuk pengembangan usaha ekonomi produktif berbasis potensi lokal. Ide dasarnya dari program pengembangan usaha ekonomi terpadu wanita Bali Mandara di pedesaan adalah pengelolaan kelapa bersinergi dengan pengembangan ternak babi, sebagaimana kegiatan tradisional perempuan agraris. Program ini juga baru dimulai pada

tahun 2012, dengan tujuan memaanfatkan potensi kelapa dengan skala usaha terintegrasi dengan pemeliharaan ternak babi, mengembangkan pola pengembangan usaha ekonomi produktif sesuai potensi lokal, menciptakan peluang usaha baru untuk meningkatkan taraf hidup kelompok perempuan, membuat unit percontohan program yang bisa dikembangkan ke daerah lain, dan mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kemiskinan. Program ini kalau dimanfaatkan secara menyeluruh sudah barang tentu sangat menyentuh, namun masih saja

TESTIMONI

Harapkan Tambahan Modal dan Pelatihan MANGUPURA-Fajar Bali Program Pembinaan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) dirasakan banyak memberikan manfaat kepada warga masyarakat khususnya para ibu rumah tangga. Dulunya memiliki ekonomi rumah tangga yang pas-pasan, dengan P2WKSS dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Demikian disampaikan Bendesa Adat Kelan, kelurahan Tuban, Kuta I Made Sugita. “Program ini (P2WKSS) dapat mengangkat derajat hidup masyarakat kami. Ibu-ibu dapat membantu meringankan beban kebutuhan rumah tangganya,” ujarnya. Untuk itu, anggota DPRD Badung ini berharap, pemerintah dapat meningkatkan pemberian bantuan kepada kelompok wanita tani (KWT) ini. Menurutnya, selama ini untuk pengembangan usaha masih terbentur modal. Seperti pada kelompok pembuat sarana dan prasarana upakara, setiap hari raya mereka kualahan memenuhi pesanan karena kekurangan modal. “Saat hari raya, harga bahan dasar mahal jadi butuh modal lebih besar,”

Bale Parum

V

FB/ARTAYASA

I Made Sugita

FB/ARI

ucapnya. Begitu juga untuk pengembangan usaha bordir, dibutuhkan modal lebih besar untuk menambah produksi. Kedepannya Sugita berharap usaha KWT ini bisa berkembang menjadi sebuah koperasi. “Kami ingin perekonomian masyarakat ka m i s e m a k i n m a j u , j a d i program-program seperti ini (P2WKSS) sangat kami harapkan,” tukasnya. Selain tambahan modal, Sugita juga menginginkan adanya pelatihan-pelatihan untuk menambah ketrampilan para anggota kelompok. W-006

masyarakat gianyar yang memiliki potensi dan kreatifitas belum tersentuh program tersebut. Seperti, salah satu pengerajin olahan bahan bekas menjadi kerajinan tangan di Desa Mas, Kecamatan Ubud, mereka sangat mengharapkan sentuhan bantuan dari program Bali Mandara. “Saya membuat tas seperti ini, sebenarnya untuk membantu masyarakat dikeliling kita itu dari sampah, soalnya banyak sampah yang terbuang dijalanan dan selokan, saya tumpung bagi pribadi atau perorangan yang ingin membuang sampah tidak usah buang sampah sembarangan lagi,” kata Lis Jasmine, salah

seorang pengrajin. Kalau kerajinan ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah sudah barang tentu akan semakin meningkatkan kreatifitas warga. Hasil olahan bahan bekas itu setelah diolah menjadi produk tas, laptop, tas tenteng, topi, taplak meja serta yg lainnya. “Sasarannya warga lokal dan bule,” katanya. Untuk harga kerajinan bervariasi mulai dari Rp 5 Ribu sampai dengan Rp 100 ribu, dan sampai saat ini pihaknya mengakui kalau ratusan hasil karya tangannya sudah dibeli oleh wisatawan domistik maupun internasional. W-005

DENPASAR-Fajar Bali Program Bali Mandara Jilid II, rupanya tak hanya memberikan bantuan langsung, berupa bedah rumah, JKBM, ataupun Gerbangsadu kepada masyarakat. Tetapi, ada pula bantuan yang disalurkan melalui modal usaha untuk meningkatkan produktifis perekonomian di pedesaan. Uniknya, Pemerintah Provinsi Bali juga memberikan dukungan kepada wanita pedesaan, untuk turut andil dalam pengembangan potensi lokal yang ada di masing-masing desa di Bali. Program Pengembangan Usaha Ekonomi Wanita Pedesaan ini dirangkaikan dalam program unggulan Bali Mandara. Program pengembangan usaha ekonomi wanita pedesaan ini merupakan program peningkatan kapasitas wanita perdesaan dalam pengembangan usaha ekonomi produktif berbasis potensi lokal. Ide dasarnya bermula dari pengelolaan kelapa di pedesaan yang disinergikan dengan pengembangan ternak babi. Selama ini, wanita Bali khususnya yang tinggal di pedesaan masih kental dengan kegiatan tradisional. Kegiatan pengembangan usaha ekonomi wanita pedesaan dimulai sejak tahun 2012. Tujuan adalah memaanfatkan potensi kelapa dengan skala usaha terintegrasi dengan pemeliharaan ternak babi, mengembangkan pola usaha ekonomi produktif sesuai potensi lokal, menciptakan peluang usaha baru untuk meningkatkan taraf hidup kelompok perempuan, membuat unit percontohan program yang bisa dikembangkan ke daerah lain, dan mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kemiskinan.Sebagai pilot project tahun 2012 direncanakan di beberapa desa. Program ini akan dikembangkan secara luas ke desa-desa seluruh Bali dan dialokasikan dana pada tahun 2013. Sejalan dengan upaya pengentasan kemiskinan tersebut, Gubernur Made Mangku Pastika juga senantiasa meningkatkan komitmen untuk penggalian, pelestarian dan pengembangan kebudayaan Bali sebagai pilar pengembangan pariwisata budaya di Bali. Pembinaan dan bantuan sosial untuk lembaga – lembaga tradisional serta berbagai bentuk program dan kegiatan terkait dengan penggalian, pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah terus ditingkatkan. Bantuan tersebut antara lain bantuan untuk desa pakraman, subak, dan subak abian yang ada di Bali.pembinaan dan bantuan untuk sekaa– sekaa kesenian. Insentif untuk prajuru desa pakraman. Serta kotinuitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ( PKB) setiap tahun. W-019

Aktivitas Keseharian Menjadi Sumber Penghasilan

MANGUPURA-Fajar Bali Berawal dari ide yang sederhana, para ibu-ibu rumah tangga dari Desa Adat Kelan, Kelurahan Tuban, Kuta menjadikan aktivitas kesehariannya menjadi sumber penghasilan. Ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) ini, mengembangkan ketrampilan membuat canang, banten, sarana prasarana upakara menjadi bisnis yang menjanjikan. Dari usaha ini, mereka bisa membantu ekonomi rumah tangganya. Selain usaha itu, KWT juga mengembangkan usaha bordir dan pembuatan jajanan untuk keperluan upakara. Ketua KWT Desa Adat Kelan Ni Kadek Wiyati yang ditemui Rabu (13/11) kemarin menuturkan, KWT terbentuk sekitar 3 tahun yang lalu yang merupakan rintisan program dari Departemen Pertanian. Saat itu, kata Wiyati, kelompok ini diminta untuk mengembangkan hasil-hasil pertanian yang ada di daerah. Satu tahun kemudian setelah KWT terbentuk atau sekitar dua tahun yang lalu, ada program baru dari pemerintah, yakni P2WKSS (Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera). Melalui program ini KWT mendapat bantuan dari Pemkab Badung sebesar Rp15 juta dan dari Pemerintah Provinsi Bali sebesar Rp5 juta. “Untuk menjalankan P2WKSS dipilih 50 orang dari ibu-ibu rumah tangga yang ada di desa untuk menjadi anggota dan pengurus,” ucap Wiyati yang juga menjadi Ketua P2WKSS Badung. Wiyati memaparkan, dari anggota yang ada dibagi dalam 3 sub kelompok,

FB/ARI

Ketua KWT dan P2WKSS Kadek Wiyati (tengah) bersama dua anggota kelompok saat membuat canang yaitu kelompok bordir sebanyak 16 tangga biasa, waktu itu hanya suami yang orang, kelompok pembuatan sarana dan kerja. Setelah menjadi anggota kelompok prasarana upakara 15 orang dan kelom- ini, saya sangat senang bisa membantu pok konsumsi upakara (pembuat jajanan ekonomi keluarga,” ungkap Kariyasih. upakara) 16 orang. Bantuan Rp20 juta Meski bekerja, ungkapnya, tugas utama sedari pemerintah kabupaten dan provinsi bagai ibu rumah tangga tetap bisa dijalandiberikan untuk modal usaha kepada 3 kan. Hal senada diungkap Nyoman Kerti. sub kelompok itu. Dikatakan, ekonomi rumah tangganya Dengan modal yang terbatas ini, tern- terbantu dengan pekerjaannya membuat yata mampu memberikan kesejahteraan sarana dan prasarana upakara ini. pada anggotanya. Seperti salah satuWiyati pun memaparkan, untuk usaha nya pada kelompok pembuat sarana dan pembuatan sarana dan prasarana upakara prasarana upakara. Dua anggota kelom- ini, setiap hari bisa memproduksi 1000 pok ini, Ni Nyoman Kariyasih dan Ni canang untuk hari-hari biasa dan 2000 Nyoman Kerti mengaku rata-rata peng- canang untuk setiap hari raya. “Kalau hari hasilan yang didapat tiap hari sebesar raya besar seperti Galungan, Kuningan Rp50 ribu. “Dulunya saya hanya ibu rumah lebih banyak lagi,” ucapnya. Selain canang,

tambahnya, juga membuat banten, sampian, ceper dan keperluan upakara lainnya. Pembuatan sarana dan prasarana ini menggunakan bahan dasar janur dan slepan. “Pembelinya selain warga sini, ada juga pendatang dan pesanan dari desa lain,” ujarnya. Untuk membantu pemasaran, imbuhnya, KWT menyewa sebuah kios di Pasar Adat Kelan. Dengan usaha yang dijalankan ini, kata Wiyati, modal awal dari bantuan pemerintah sudah bertambah jumlahnya. Awalnya bantuan tersebut, urainya, diberikan kepada sub kelompok sebagai pinjaman. Setiap bulan, kelompok berkewajiban mengembalikan pokok pinjaman sesuai kemampuan ditambah bunga 2%. Dari pengembalian tersebut diputar kembali untuk dipinjamkan kepada anggota secara perorangan. “Dengan dipinjamkan secara bergulir ini, modal kita semakin bertambah,” ujarnya. Perlakuan yang sama juga diberikan kepada sub kelompok bordir dan pembuat konsumsi upakara. Khususnya untuk usaha bordir, Wiyati mengaku masih kekurangan modal untuk pengembangan usahanya. “Permintaan sudah semakin banyak, hanya kita masih terkendala untuk pembelian bahan dasar,” akunya. Untuk itu ia berharap, pemerintah dapat kembali memberikan bantuan. Dengan berbagai sub usaha yang dilakukan ini, kata Wiyati, tahun lalu P2WKSS Desa Adat Kelan mewakili Badung lomba tingkat provinsi dan berhasil mendapatkan juara satu. W-006

Manfaat Beasiswa Gratis Bali Mandara (2 - Habis)

Pendalaman Pendidikan Hindu dalam Pembentukan Karakter Anak

eda adalah sumber dari semua ajaran Hindu, termasuk Pembelajaran Agama Hindu melalui pendidikan formal sudah dimulai sejak tahun 1950 dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran setiap minggu. Melalui Pembelajaran Agama Hindu diharapkan dapat membentuk ahklak mulia dan moral siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Agama Hindu. Dalam perjalanannya hingga sekarang telah diadakan penyempurnaan-penyempurnaan kurikulum agar dapat berjalan dengan efektif dan memperoleh hasil yang optimal. Namun secara faktual baik lewat media cetak maupun media elektronik atau dengan pengamatan jangka panjang dapat dilihat dari adanya kemerosotan ahklak dan moral siswa. Hal ini mungkin tidak berlebihan dapat dikatakan telah terjadi degradasi ahlak dan moral manusia. Hal tersebut dapat dilihat dari kejadian-kejadian seperti tingkah laku siswa yang urakan dan ugal-ugalan serta tidak patuh dan hormat lagi pada guru dan orang tua. Pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, penculikan, sex bebas,

narkoba dan minuman keras sampai pembuatan vidio porno telah mewarnai kehidupan siswa sekarang. Pembelajaran Agama Hindu eksis dan efektif jika lembaga pendidikan terkait, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat dapat menunjukan fungsi dan tanggung jawabnya secara timbal balik. Jika kerja sama diantara lembaga-lembaga terkait tentang eksistensi pendidikan agama Hindu, dimasa depan peran serta orang tua di rumah, guru di sekolah dan masyarakat memiliki hubungan timbal balik (Tanu dalam Pangkaja, 2003 : 57). Berdasarkan pernyataan tersebut dijaman globalisasi sekarang ini telah menjadi suatu hubungan yang tidak harmonis antara ketiga lembaga pendidikan itu. Dalam pembelajaran agama, keluarga yang merupakan pendidikan pertama dan utama, dan orang tua sebagai guru yang di sebut guru rupaka tidak sempat memberikan pembelajaran agama Hindu, karena suntuk dengan persaingan mengejar materi. Materi untuk memenuhi kebutuhan hidup agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi. Sedangkan sekolah merupakan tumpuan yang

kedua dalam pembelajaran agama Hindu belum optimal karena pembelajran agama di sekolah hanya berkaitan pada penyelesaian materi- materi yang telah di gariskan oleh kurikulum. Metode pembelajaran agama Hindu di sekolah hingga kini masih mengikuti metode pengajaran yang berlaku pada mata pembelajaran umum. Seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, pemberian tugas dan seterusnya. Padahal kalau dilihat dari sejarah yang hendak di capai dalam pendidikan agama Hindu adalah lebih menekankan pada penanaman sikap. Sehingga pelajaran agama Hindu memiliki karakter berbeda dengan pelajaran umum. Ketiga adalah menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat yang merupakan lembaga pada non formal yang dapat di jadikan tempat pembelajaran agama Hindu, tidak dapat berperan maksimal karena dari tiga kerangka dalam agama Hindu yaitu: tattwa atau filosofi, susila atau etika dan upacara atau ritual, hanya saja kegiatan ritual yang paling menonjol, mereka seolah-olah mendominasi kegiatan keagamaan masyarakat Hindu Bali. Kedua aspek lainnya tattwa maupun susila kelihatannya

Oleh :

I K. Satria

FB/IST

kurang mendapat porsi yang semestinya. Para ahli agama yang semestinya menjalankan tattwa dan susila itu rupanya masih ikut terbawa oleh ritual, sehingga ajaran-ajaran mengenai tattwa dan susila belum di sosialisasikan dengan baik (Suhardana, 2006 : v), hal ini menjelaskan bahwa akhlak dan moral sesuai dengan

nilai-nilai agama Hindu belum tersentuh secara optimal dalam pendidikan agama Hindu dalam masyarakat. Bertitik tolak pada fenomena dan perilaku keagamaan siswa Hindu, baik itu menurut para tokoh agama, pemerintah dan masyarakat maupun guru-guru untuk memikirkan dan memahami model pembelajaran agama Hindu yang utuh dan menyeluruh sehingga menunjukan fungsi dan tanggung jawab secara timbal balik. Diperlukan suatu wadah untuk pembelajaran Agama Hindu yang dapat menyatukan antara pendidikan formal dan non formal. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I, Pasal 1, ayat 1 berbunyi sebagai berikut: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terancana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara” (Tim Penyusun, 2003 : 25-26). Pada penjelasan ini kita melihat bahwa pendidikan adalah usaha yang sadar dan terencana, itu artinya pendidikan adalah sesuatu yang memang dibuat, dibentuk dan diusahakan dan diperuntukan kepada perbaikan sikap dan mental generasi muda. Bagaimana halnya jika ini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah? jelas, pendidikan kepada generasi muda atau siswa akan terlantar dan kegagalan bagi usaha pembentukan karakter anak. Disini kita melihat bahwa usaha pemerintah dalam memperhatikan pendidikan adalah upaya yang baik, pertama untuk mengurangi angka putus sekolah, dan selanjutnya mampu mengembangkan pendidikan utamanya pendidikan keagaman sehingga mapu memberikan penanaman karakter pada anak. Semoga Beasiswa ini bisa berlangsung dengan kontinyuitas yang baik sehingga siswa tidak ada lagi yang putus sekolah dan penanaman karakter anak berjalan dengan baik, hal ini akan berdampak untuk masa depan generasi muda yang cerah. **


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.