FAJAR BALI Aktual, Tajam, dan Dinamis
SENIN, 19 MEI 2014 | TAHUN XIV
Oleh: Ida Rsi Bhujangga Waisnawa
Putra Sara Shri Satya Jyoti
Galungan: Perang Melawan Kebodohan Akhir-akhir ini kita sering dikagetkan dengan pemberitaan di media tentang terjadinya tragedi seperti pembunuhan, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang memakan korban nyawa manusia secara sia-sia. Tragisnya tragedi-tragedi tersebut kebanyakan disebabkan oleh masalah-masalah yang sangat sepele. Manakala dipikirkan dengan hati yang jernih, hal tersebut semestinya tidak perlu terjadi. Misalnya bunuh diri gara-gara ujian atau gara-gara penyakit
KE HAL. 11
Wewenang Aburizal Diperluas Rapimnas Golkar Hasilkan Tiga Keputusan Partai Golkar secara resmi memperluas wewenang Aburizal Bakrie dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Keputusan itu merupakan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Golkar yang diambil secara aklamasi di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (18/5). JAKARTA-Fajar Bali Aburizal mengatakan, ada tiga keputusan yang diperoleh dari Rapimnas VI Partai Golkar. Keputu-
POTRET KEMISKINAN
san pertama adalah tetap menetapkan Aburizal sebagai calon presiden atau calon wakil presiden dari partai Golkar. Keputusan kedua adalah
memberikan wewenang dan mandat pada Aburizal untuk mengambil kebijakan politik dalam menentukan arah koalisi Partai Golkar. Keputusan ketiga, kata Aburizal, semua keputusan Rapimnas sebelumnya yang terkait dengan Pemilu Presiden 2014 dinyatakan tidak berlaku. Selanjutnya, Golkar akan merujuk pada keputusan Rapimnas VI yang mulai ditetapkan di Jakarta pada 18 Mei 2014. “Saya bersyukur semuanya diputuskan secara
KE HAL. 11
014/VI/KTR
PKB
Anggaran Rp 5,6 Miliar Disiapkan
KE HAL. 11 KE HAL. 11
Pak Gubernur
JKBM Bantu Operasi Paru Untuk kesekian kalinya kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) membantu masyarakat di kalangan menengah ke bawah untuk mengakses pelayanan kesehatan. Kali ini I Nengah Muder yang merasakannya. Kabarnya hanya dengan FB/BUDIASA Ni Wayan Mustini menggunakan kartu JKBM, suami Ni Wayan Mustini asal Banjar Menek Kaja, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ini bisa melalui proses operasi paruKE HAL. 11
Dompet
Dana Punia
Sang Ayu Ketut Sari, warga Lingkungan Galiran Kaler, Subagan Karangasem saat menggendong anaknya yang kurang gizi.
FAJAR BALI
UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor : 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih (Penerbit)
DOMPET DANA PUNIA FAJAR BALI NO.
NAMA / ALAMAT
JUMLAH
UPT Dispenda Prov. Bali Kab. Karangasem 1196 I Wayan Cekeg,SH.MH Rp Br. Campuan Asri Kangin Dalung Kuta Utara Badung 1197 I Gede Budiana,SE Rp Jl. Bedahulu XX/14 Peguyangan Dps Utara 1198 Ida Bagus Alit Dharmaja,SE Rp Jl.Hayam Wuruk 173 Dps 1199 I Made Supatra.S.Sos Rp Prm.Griya Wahyu Indah Blok C5 Ling.Gede Sempidi 1200 I Wayan Subrata,SP Rp Jl. Ngurah Rai No.202 Dsn.Ababi Abang Karangasem
FB/BUDIASA
Rumah Tak Layak, Anak Kurang Gizi
(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)
50,000 25,000 25,000 25,000 15,000
DAFTAR PENYUMBANG SELANJUTNYA DI HALAMAN 2
TIDAK TERBIT Pembaca budiman, sehubungan dengan Hari Raya Galungan, mulai Selasa (20/5) sampai Kamis (22/5) Fajar Bali tidak terbit. Fajar Bali kembali berada di tengah-tengah pembaca pada Jumat (23/5). Harap pembaca maklum. Fajar Bali juga mengucapkan selamat merayakan Hari Suci Galungan-Kuningan bagi umat Hindu. Redaksi
Harga Eceran Rp. 3.000,-
AMLAPURA-Fajar Bali Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Itulah kiasan yang pas diberikan kepada pasangan suami-istri Sang Wayan Putu (37) dengan Sang Ayu Ketut Sari (32), warga yang tinggal di Lingkungan Galiran Kaler, Kelurahan Subagan, Karangasem. Selain tinggal di sebuah gubuk, pasangan keluarga ini pun harus menerima kenyataan salah satu anaknya yakni Sang Kadek
Sudiantara (10) menderita gizi buruk. Keluarga miskin ini pun sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk meringankan beban hidupnya. Sang Ayu Ketut Sari, Minggu (18/5) kemarin mengaku, suaminya bekerja sebagai buruh bangunan yang penghasilannya tidak menentu. Sedangkan, gubuk yang berdiri sebagai tempat berteduh pun lahannya milik orang lain. Di lahan itulah, ia bersama
keluarganya melewati hari-hari dengan sangat kekurangan. Untuk membantu perekonomian keluarganya, Sang Ayu Ketut Sari memelihara dua ekor sapi yang juga didapat dari ngadas (punya orang lain). “Sapi yang saya pelihara itu milik orang lain, dengan sistem bagi hasil. Sementara suami hanya bekerja sebagai buruh,” ujar Sang Ayu Ketut Sari sambil menggendong KE HAL. 11
Gubernur: Perlu Dibuat Museum Seni Tari DENPASAR-Fajar Bali Museum masih sering dikonotasikan sebagai tempat yang tak menarik. Khususnya di Bali, antusiasme masyarakat untuk mengunjungi ‘rumah sejarah’ itu tergolong rendah. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika pun memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini. Bahkan, fenomena ini langsung didaulat
sebagai Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi pengurus Himpunan Museum Bali (Himusba) periode 2012-2017, yang dikukuhkan pada Sabtu (17/5) di Gedung Kerta Sabha. Gubernur Pastika menyadari, mengelola sebuah museum bukanlah hal yang mudah. Bahkan dengan nada guyon, Gubernur mengatakan hanya orang-orang
yang ‘setengah gila’ bersedia membangun museum. Lantaran, mengurus museum tak bisa hanya memperhitungkan keuntungan saja, melainkan harus dilandasi pengorbanan, kecintaan, serta pengabdian pada nilai-nilai budaya dan sejarah. Kelak, Gubernur berharap museum jangan hanya diidentikkan dengan tempat
KE HAL. 11
Siswa-siswi SMK Kesehatan Bali Khresna Medika Mulai Dilirik Sukses Luluskan 119 Siswa-siswi
Meski baru yang perdana meluluskan siswa-siswi, SMK Kesehatan Bali Khresna Medika mulai menunjukkan kualitas pendidikannya. Buktinya saja, siswa-siswi di SMK Kesehatan BKM, baik yang sudah tamat maupun belum sudah mulai ‘diperebutkan’ berbagai kalangan untuk menjadi pendamping pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan. FB/BLASIUS
DENPASAR-Fajar Bali Hal itu disampaikan Pembina Yayasan Bali Khresna Widana, Putu Mustika Damayanti pada Minggu (18/5) kemarin. Menurutnya, saat ini SMK Kesehatan Bali Khresna Medika (BKM)
Kepala SMK Kesehatan BKM Ketut Sukanatha saat menyalami siswa kelas XII pada acara perpisahan. sedang gencar meningkatkan kualitas ‘diperebutkan’ oleh beberapa kalangan pendidikan siswa-siswinya. Terbukti, sebagai tenaga pendamping pasien siswa-siswi SMK Kesehatan ini baik yang KE HAL. 11 sudah tamat maupun belum sudah mulai
DENPASAR-Fajar Bali Pesta Kesenian Bali (PKB) selalu dinanti, tapi tak jarang pula dicap basi. Panggung tahunan yang ditujukan untuk menampilkan berbagai kesenian Bali ini kerap dinilai monotun. Lantaran agenda yang minim variasi dan terkesan kering terobosan. Tapi, tak seperti tahun-tahun sebelumnya, PKB tahun ini dipastikan bukan sekadar pentas rutinitas. Lantaran, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali telah berupaya melakukan ‘makeover’ dengan menyajikan tampilan segar dan tak lupa stand gratis untuk kerajinan khas Bali. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Ketut Suastika berjanji, PKB tahun ini jauh dari kesan monotun. Upaya perbaikan terhadap tampilan kesenian dan layanan pengunjung PKB terus ditingkatkan. Selama sebulan penuh, yakni sejak tanggal 14 Juni hingga 12 Juli 2014 Art Centre akan disemarakkan aneka bunga dan suasana natural. Tampilan baru tersebut, diharapkan dapat meminimalisir cap monotun pada PKB. “Harapan kami, kesan monotun bisa dikurangi. Marilah masyarakat menikmati PKB secara utuh. Kalau sepotong-sepotong memang akan terlihat monotun,” ujar Suastika beberapa waktu lalu. Guna menyukseskan PKB yang mengusung tema dinamika kehidupan masyarakat agraris ini, Dinas Kebudayaan pun menggratiskan stand. Suastika menegaskan, dalam hal ini yang dimaksud stand KE HAL. 11
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE 026/VI/W-020
Nasdem Buleleng Rapatkan Barisan SINGARAJA–Fajar Bali Partai Nasdem Kabupaten Buleleng Minggu (18/5) siang kemarin mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo, Calon Presiden pada Pilpres 9 Juli 2014 mendatang. Melalui Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Kabupaten Buleleng dengan nomor 183/DPD-Nasdem/Bll/2014, serta berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Partai Nasdem Pusat dengan nomor SK/DPPNasdem/V/2014 menyatakan mendukung Calon Presiden Ir H. Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden pada Pilpres mendatang. Dalam deklarasi yang dilaksanakan di Warung Bambu kemarin, dihadiri ratusan pendukung dan simpatisan dari Partai Nasdem. “Kami yang hadir disini mendukung dan akan memenangkan Joko Widodo sebagai presiden melalui Pilpres 9 Juli mendatang,” sebut Ketua KE HAL. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Kasturie
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA
2
FAJA R BALI
Senin, 19 Mei 2014, Tahun XIV
Mayat Janda yang Dibuang di Sungai Ayung
Korban Dibantai Usai Bercinta MANGUPURA-Fajar Bali Kronologis terbunuhnya Suharyanik alias Yanik (37) ditangan pacarnya sendiri, Ahmad, akhirnya terkuak. Dari pengakuan tersangka Ahmad yang ditangkap di tempat kerjanya diseputaran C ok ro a m i n o t o D e n p a s a r, mengaku membunuh korban usai berhubungan intim alias ngejos, pada Jumat (25/04) lalu. Mayat korban kemudian dibungkus plastik dan dibuang ke Sungi Ayung, Dharmasaba Abiansemal, Badung. Ini merupakan pengakuan terbaru yang disampaikan tersangka Ahmad kepada penyidik Polres Badung. Bahkan, kata tersangka asal Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur ini, dia menghabisi nyawa pacarnya saat telanjang bulat. Sumber penyidik Polres Badung mengungkapkan, tersangka Ahmad dan Yanik sudah setahun lebih berpacaran. Namun, karena terlalu cinta dengan korban, tersangka Ahmad sering mengutarakan niatnya untuk menikahi korban, namun selalu ditolak. Kejadian nahas itu ter-
801/V/HENCE
Tersangka Ahmad pembunuh pacarnya sendiri saat ditangkap buser Polres Badung dipimpin Kanit Buser Ipda Wayan Sujana jadi pada Jumat (25/04) dimana tersangka Ahmad mendatangi pacarnya Yanik di rumah kosannya di Jalan Cokroaminoto, Ubung, D e n p a s a r. N a h , d i ka m a r tersebut mereka kemudian melakukan hubungan badan layaknya pasangan suami istri. Usai berhubungan intim, tersangka Ahmad kembali mengutarakan maksudnya
untuk menikahi korban. Namun sayang, niat baik tersangka ditolak sang janda. “Tersangka mengutarakan niatnya menikahi korban dalam waktu dekat. Tapi ditolak korban tanpa alasan yang jelas,” ujar sumber penyidik, pada Minggu (18/05) kemarin. Mendengar penolakan yang berulang-ulang itu, tersangka Ahmad sakit hati. Maklum
saja, selama mereka berpacaran, tersangka Ahmad mengaku yang membiayai hidup korban. Tersangka Ahmad tidak habis pikir, bagaimana bisa, mereka yang sudah saling suka sama suka dan berhubungan badan menolak diajak menikah. Akibatnya, tersangka Ahmad pitam. Dia mengambil kayu yang ada di dalam kamar dan memukul tengkuk korban. “Tersangka mengambil kayu dan memukul tengkuk korban yang saat itu belum mengenakan pakaian,” ungkap sumber penyidik yang enggan disebut namanya itu. Sekali pukul, korban langsung jatuh tersungkur. Namun tersangka tidak menyangka pukulannya begitu keras di tengkuk korban. “Tersangka mengaku pukulan yang diarahkannya ke tengkuk korban tidak terlalu keras, tapi tetap mematikan,” bebernya. S a d a r p a c a r nya s u d a h tewas, tersangka Ahmad kalut. Ditengah kepanikan dia mengambil kantong plastik besar warna hitam dan kemudian membungkus mayat korban.
Setelah terbungkus, mayat korban diletakkan di depan motor Mio dan dibawa menuju ke Sungai Ayung, Dharmasaba, Abiansemal, Badung. “Awalnya dia binggung mau dibuang kemana mayat, tapi akhirnya dia mengambil kesimpulan ke sungai Ayung,” terang sumber. Tiba di Sungai Ayung, mayat korban langsung dibuang dan akhirnya ditemukan warga setempat beberapa hari kemudian. Kasat Reskrim Polres Badung AKP Wisnu Wardana mengatakan bahwa tersangka Ahmad masih menjalani pemeriksaan intensif. Dikatakanya, ada pengakuan terbaru dari tersangka terkait bagaimana pembunuhan tersebut terjadi. “Tersangka mengaku membunuh korban usai berhubungan intim,” tegasnya Minggu (18/05) kemarin. Dari hasil pemeriksaaan, tersangka mengaku membuang mayat korban sendiri dengan mengendarai sepeda motor Mio. Rencananya, kata AKP Wisnu kasus ini segera akan direkontruksi. R-005
Terdakwa Pelanggaran Pemilu Berdalih DENPASAR-Fajar Bali Kasus pelanggaran pidana yang terjadi pada pemilu legislatif di Dusun Wanasari Kota Denpasar yang berakhir dengan pencoblosan ulang, telah digelar di PN Denpasar. Ketika diperiksa majelis hakim, terdakwa Nazar Baslum (19) dan Afan Adi Saputra (22) menggunakan jurus maut untuk lepas dari jeratan hukum. Nazar Baslum beralibi hanya menyerahkan formulir C6 atas nama dirinya di TPS 26, sekitar pukul 10.00 Wita. Karena menunggu terlalu lama maka ia tinggalkan untuk menjadi saksi di Banjar Panti. Selanjutnya pukul 12.00 Wita, dia mendaftar di TPS 27 menggunakan KTP dan ikut mencoblos. "Saya hanya menggunakan
hak pilih di TPS 27, sedangkan di TPS 26, saya tidak memilih," katanya kepada ketua majelis hakim I Dewa Made Puspa Adnyana. Tapi ketika ditanya Puspa Adnyana tentang lokasi Banjar Panti, terdakwa kebingungan. Sebaliknya pengunjung sidang nyeletuk jika Banjar Panti itu di dekat Puri Gerenceng. Sementara itu, terdakwa beralibi formulir C6 itu diserahkan ibunya di TPS 26. "Karena lama tidak dipanggil-panggil, saya pindah ke TPS 27. Karena saya harus segera masuk kerja," sebut Afan menjawab pertanyaan ketua majelis hakim I Dewa Made Puspa. Namun, ada saksi yang melihat terdakwa Afam masih berkeliaran di TPS 27, hingga pukul 13.00 Wita. Secara terpisah,
jaksa penuntut umum (JPU) IGN Agung Ary Kesuma, ketika diminta konfirmasinya Minggu (17/5), membenarkan alibi kedua terdakwa perkara pemilu yang didakwa menggunakan pasal 310 UU No 8 tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD. "Hari Senin 19 Mei 2014 (besok,-red) memasuki agenda tuntutan,” terangnya kemarin. Kasus ini terjadi pada hari Rabu (9/4) di Dusun Wanasari (Kawasan Kampung Jawa), Denpasar Utara. Terdakwa Nazar Baslum dan Afan Adi Saputra melakukan pencoblosan di TPS 26 menggunakan Formulir C6 (undangan untuk memilih), setelah itu mereka beralih ke TPS 27 dan mencoblos lagi menggunakan KTP. W-007
YAYASAN BALI KHRESNA WIDANA SMK KESEHATAN BALI KHRESNA MEDIKA Alamat: Jl. Raya Sempidi Mangupura, Badung Telepon: (0361) 8607894 Fax. (0361) 422430
Mengucapkan Selamat Hari Raya
Galungan (21 Mei 2014)
Kuningan (31 Mei 2014) Ketua Yayasan
Kepala Sekolah
Putu Eka Arya Widana, SH
Ketut Sukanatha, S.Pd 801/V/WYN
Dompet
Dana Punia
FAJAR BALI
DAFTAR NAMA PENYUMBANG NO.
NAMA/ ALAMAT
JUMLAH
1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219
I Wayan Sadra Rp 15,000 Jl. Akasia XVI B Gang Buaji Agung I No.6 RT/RW(RK) I Wayan Suberata,S.Sos Rp 15,000 dsn Gede Muncan Selat Karangasem I Gede Yudana,Spi Rp 15,000 Jl.Kesatria Gang Palapa No. 4 Karangasem I Wayan Sujana Rp 15,000 BTN Wahyu Subagan Permai Blok I/16 I Wayan Gede Gunarsa Rp 15,000 Jl. Siulan Gang lotus Dentim I Nyoman Arya Tohjiwa Rp 15,000 Br. Dinas Kesimpar Kangin, Ds. Kesimpar Kec. Abang I Ketut Gede Subagiarta Rp 15,000 Br. Gambang Seraya Karangasem Made Ngurah swstika Rp 15,000 Jl. Sultan Agung No. 89 Amlapura I Ketut Temaya Rp 15,000 Br. Dinas Asak Kangin Pertima Karangasem I Ketut Sudiasa Rp 15,000 Br. Dinas Timbrah Desa Pertima Karangasem I Made Artikayasa Rp 15,000 Perasi Klod Desa Pertima Karangasem I wayan Mariana Rp 15,000 Dsn. Kecicang Baali Bungaya Kangin Bebandem Karangasem I Made Parnama Rp 15,000 Br.Seloni Culik Abang Karangasem I Gusti Ayu Putu Mariati Rp 15,000 Jl.A.Yani No. 5 Subagan Amlapura I Nengah Dauh Rp 15,000 Lk.Susuan Amlapura I Gede Winantera Rp 15,000 Dsn. Dharma Karya Bungaya Bebandem Karangasem I Putu Gede Adnyana,SH Rp 15,000 Br. Ulakan Manggis Karangasem Made Dewi Jayanti,S.STP Rp 15,000 Jl. Untung Surapati Amlapura Pimpinan Beserta Staf dan UPT Rp 4,875,000 Dilingkungan Dinas Kebudayaan Prov. Bali
Total
Rp 5,285,000
Total Keseluruhan
Rp 49,237,000 780/V/BLS
802/V/KTR
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), Blasius Besu (Penanggung Jawab Hal. Pendidikan), Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Politik) Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTAPLUS
FAJA R BALI
Senin, 19 Mei 2014, Tahun XIV
3
Perketat Pengawasan di Aparat Desa Dewan Apresiasi Penghapusan Retribusi Administrasi Kependudukan Jajaran DPRD Kota Denpasar memberi apresiasi positif atas kebijakan Pemerintah Kota Denpasar menghapus retribusi administrasi kependudukan melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Langkah tersebut dinilai sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan secara gratis. DENPASAR-Fajar Bali Meski demikian, kalangan Dewan tetap mengingatkan Pemkot Denpasar untuk mengawasi pungutan-pungutan terkait pelayanan adminis-
trasi kependudukan di tingkat bawah, yakni dusun/banjar dan desa/kelurahan. Salah seorang anggota Komisi C DPRD Kota Denpasar, A.A.Susruta Ngurah Putra,
FB/CAR
AA. Susruta Ngurah Putra
mengatakan, sejatinya yang memberatkan masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan bukan di tingkat atas atau Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, melainkan pungutan yang ada di bawah. Karena selama ini, banyak yang mengeluh biaya pengurusan KTP atau kartu keluarga (KK) biayanya bisa mencapai ratusan ribu. “Ini yang perlu mendapat perhatian Pemkot Denpasar,” ungkap Susruta, Minggu (18/5) kemarin. Politisi Partai Demokrat ini mengaku sangat setuju den-
gan kebijakan yang dilakukan Pemkot Denpasar dalam kaitannya menghapus retribusi administrasi kependudukan ini. Karena apa yang dilakukan ini merupakan amanat dari UU Kependudukan yang baru, yakni UU No 24 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Karena itu, dikeluarkanlah Perwali No 16 tahun 2014 tentang Penghentian Pungutan Retribusi Administrasi Kependudukan. “Jadi beban masyarakat sudah bisa dikurangi dalam mengu-
rus biaya administrasi kependudukan. Acuannya perwali,” terangnya. Dikatakan, Undang-Undang Nomor 24 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan merupakan era baru di bidang administrasi kependudukan. Tujuan utama dari perubahan UU dimaksud adalah untuk meningkatkan efektivitas pelayanan administrasi kependudukan kepada masyarakat, menjamin akurasi data kependudukan
dan ketunggalan NIK serta ketunggalan dokumen kependudukan. Dalam UU tersebut tercantum pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya (Gratis). Larangan untuk tidak dipungut biaya semula hanya untuk penerbitan e-KTP, diubah menjadi untuk semua dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga (KK) , e-KTP, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Kematian, Akta Perceraian dan Akta Pengakuan Anak. R-004
Kompyang R. Swandika : Perkokoh Kerukunan Antar Umat Beragama
bidang persubakan bisa seimbang. Karena pertanian saat ini yang masih eksis untuk Badung adalah Badung Tengah dan Badung Utara saja,” timpalnya. Sebagai bentuk keseriusan, para petani ini bahkan sangat berharap bisa bertatap langsung dengan Adi Arnawa. Hal ini untuk memastikan kesediaannya dibalonkan oleh Pekaseh dan Kelian Subak Abian se-Badung. “Kalau bisa kami ingin bertemu dengan Pak Adi untuk menyamakan visi dan misi di bidang persubakan. Ini penting biar kita tidak beli kucing dalam karung,” terangnya. Sementara itu, Ketua Forum, I Nyoman Renda didampingi sekretarisnya, I Wayan Lasia menyebut usulan membalonkan Adi Arnawa sebagai Bupati Badung murni merupakan suara petani yang disalurkan oleh prajuru subak. Menurut Renda, forum pekaseh sudah dua periode mengusung Penglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung yang nota bena pengayom pekaseh sebagai Bupati Badung. Dan usungan pekaseh ini terbukti menang dengan berturut-turut dua periode Gde Agung duduk sebagai Bupati Badung. Nah, karena tahun 2015, masa pemerintahan Gde Agung habis, maka ada keinginan dari pekaseh untuk membuat balon bupati lagi. Nah, inilah yang dirumuskan. Dan forum pekaseh sepakat mengusung Kadispenda Badung I Wayan Adi Arnawa sebagai balon bupati Badung melanjutkan pemerintahan Gde Agung. W-006*
MANGUPURA-Fajar Bali Untuk meningkatkan kerukunan umat beragama dan mensosialisasikan keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), FKUB Kabupaten Badung menggelar jalan sehat dan ceramah remaja. Jalan sehat ini dilepas Bupati Badung diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika dan dihadiri para pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, bertempat di depan Pura Taman Ayun, Mengwi, Sabtu (17/5). Pada kesempatan tersebut Bupati Badung dalam sambutannya yang disampaikan Kompyang R. Swandika, menyambut baik pelaksanaan gerak jalan sehat serta ceramah remaja berkenaan dengan kerukunan umat beragama di Kabupaten Badung, yang diinisiasi oleh Forum Komunikasi Umat Beragama Kab. Badung. Tentu kegiatan gerak jalan sehat ini diharapkan dapat membangun dan membangkitkan rasa kebersamaan, keharmonisan baik intern umat beragama, antar umat beragama terutama sekali antar umat agama dengan Pemerintah. “Dalam hal ini pelaksanaan gerak jalan sehat sekaligus untuk menanamkan rasa kebersamaan, merupakan aktualisasi dalam rangka memperteguh Tri Kerukunan Umat Beragama di Kab. Badung. Pemerintah Kab. Badung sangat menyambut baik semua upaya dalam rangka untuk membangun saling pengertian, kerjasama, sinergitas baik intern, antar umat beragama maupun kerukunan umat beragama dengan Pemerintah. Ini merupakan modal utama investasi bagi Kab. Badung dalam rangka mewujudkan visi misi Pemerintah Kabupaten Badung yaitu; bersama membangun Badung yang Shanti dan Jagadhita berdasarkan Tri Hita Karana,” terangnya. Lebih lanjut Kompyang R. Swandika menyampaikan, ucapan selamat sekaligus penghargaan kepada FKUB Kab. Badung yang telah memiliki inisiatif untuk terus mendorong generasi muda terutama siswa sekolah dalam rangka untuk membangun kesadaran dan terus menumbuhkembangkan rasa kebersamaan, termasuk ikut berpartisipasi dalam membangun prilaku hidup bersih dan sehat di Kab. Badung. Sementara itu Ketua FKUB Kab. Badung I Made Sudarta melaporkan, latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini, untuk meningkatkan kerukunan umat beragama dan mensosialisasikan keberadaan FKUB di masyarakat, khususnya kepada generasi muda di Kab. Badung. Adapun maksud dan tujuan pelaksanaan gerak jalan sehat ini untuk meningkatkan kesehatan fisik, menumbuhkan rasa kebersamaan dan menanamkan kebhinekaan pada generasi muda, memberikan ceramah agar generasi muda memahami tentang ajaran-ajaran agama dari para narasumber. Peserta jalan sehat diikuti oleh para generasi muda dari masing-masing mejelis agama baik dari Sekolah Menengah Atas maupun dari berbagai Kejuruan di Kab. Badung. W-014
FB/ARI
Forum Pekaseh dan Kelian Subak Abian se-Badung Sepakat ‘Usung’ Adi Arnawa Jadi Balon Bupati
Rapat Pleno Forum Petani dan Kelian Subak se-Badung, Sabtu (17/5) sepakat usung Wayan Adi Arnawa sebagai bakal calon (balon ) Bupati Badung 2010-2015
MANGUPURA-Fajar Bali Kebijakan yang sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Badung dengan kepemimpinan Bupati Badung AA Gde Agung dinilai sudah sangat peduli dan berpihak kepada keberadaan para petani. Salah satunya dengan menjaga eksistensi subak. Program pro petani yang sudah berjalan selama ini diharapkan dapat berkelanjutan, meskipun kelak Badung akan berganti kepemimpinan. Hal ini menjadi salah satu pembahasan dalam Rapat Pleno Forum Pekaseh dan Kelian Subak Abian se-Badung yang dilaksanakan, di Balai Subak, Blahkiuh Abiansemal, Sabtu (17/5). Para Pekaseh, Kelian Subak serta Pangliman sangat berharap pemerintah ke depan dapat melanjutkan kebijakan yang telah dibuat Bupati Gde Agung. Namun, kegelisahan pun muncul mengingat masa jabatan Bupati Gde Agung akan berakhir Agustus 2015 nanti. Mereka mencari siapa sosok yang memiliki kesa-
maan visi dengan penglisir Puri Ageng Mengwi tersebut. Dalam rapat pleno yang dipimpin ketua forum I Nyoman Renda dan Sekretaris I Wayan Lasia serta dihadiri seluruh pekaseh, pangliman dan hampir ribuan pengurus subak seBadung tersebut muncul nama I Wayan Adi Arnawa, SH, yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pendapatan dan Pesedahan Agung , yang nota bena selama ini menaungi subak. Figure Adi Arnawa dinilai memiliki kesamaan visi dengan Gde Agung. Tak hanya sebatas wacana, sebagai keseriusan dukungan, para petani dari penjuru gumi Badung ini bahkan membubuhkan tanda tangan sekaligus cap jempolnya. Rencananya tanda tangan dan jap jempol petani ini akan dilampirkan bersamaan dengan surat keputusan Forum Pekaseh untuk diserahkan kepada Adi Arnawa. Tanpa komando, peserta rapat pleno pun dengan kompak memekikan dukungan kepada Adi Arnawa sebagai Bupati Ba-
dung periode 2015-2020. Menurut penilaian mereka, pejabat dari Pecatu ini sangat layak memimpin Badung melanjutkan pemerintahan AA Gde Agung yang juga dibalonkan oleh para pekaseh. Adi Arnawa dinilai sudah terbukti memiliki keberpihakan kepada petani. Terbukti, sejak Adi Arnawa menjabat Kadispenda Badung, PAD Badung meroket tajam. Kesejahteraan para prajuru subak dan kelian subak juga meningkat. “Kami usulkan Kadispenda dan Sedahan Agung Badung, Bapak Adi Arnawa dibalonkan sebagai bupati Badung periode 2015-2020. Beliau adalah pemimpin pekaseh dan peduli petani,” lontar Ketua Faruman Pekaseh Yeh Sungi, IGN Sutanaya dihadapan ribuan prajuru subak. Menurut Sutanaya, Adi Arnawa sudah mengenal betul seluk beluk pekaseh. “Beliau orang yang paling pantas. Selain pimpinan pekaseh, Pak Adi juga sudah duduk di birokrasi. Jadi beliau sudah paham betul tentang bi-
rokrasi,” tegasnya. Hal senada juga dilontarkan prajuru subak lainnya. “Iya, kami juga bulatkan tekad mendukung Pak Adi sebagai balon Bupati Badung,” timpal Forum Pekaseh Yeh Bolo Badung. Sementara itu Made Wendia, dari perwakilan Subak Citra, Bongkasa menyatakan, dengan dukungan arus bawah ini pihaknya optimis kemenangan berturut-turut petani dengan mengusung AA Gde Agung sebagai balon bupati Badung akan terulang pada tahun 2015 mendatang. Yakni dengan mengusung Adi Arnawa yang nota bena pemimpin pekaseh. “Kami berharap kalau Pak Adi naik, kesejahteraan pekaseh dan prajuru subak bisa ditingkatkan,”harapnya. Dukungan pun muncul dari Pekaseh Subak Dukuh Sembung, Nyoman Winasa. “Ini aspirasi arus bawah. Jadi kami sepakat membalonkan Bapak Adi Arnawa merebut Badung satu. Agar infrastruktur di
DENPASAR-Fajar Bali Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Kota Denpasar kini terobsesi untuk mewujudkan wisata ilmu. Untuk itu BPAD terus melakukan pembenahan, salah satunya dengan membangun museum visual. Keberadaan museum yang khusus menyimpan arsiparsip yang sudah divisualisasikan itu nantinya akan melengkapi fasilitas yang sudah ada seperti studio kearsipan dan perpustakaan umum. Kepala BPAD Kota Denpasar, Drs. IGA Rai Anom Suradi, mengaku, kini museum dalam proses pembangunan. Pembangunan museum ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian arsip melalui proses digital. Selain itu, museum yang terdiri dari tiga ruangan itu juga memberikan edukasi kepada publik, mengenai Kota Denpasar dengan cara yang sangat menyenangkan dan efisien. ‘’Pembangunan dilakukan bertahap. Tahap pertama sudah bisa beroperasi, namun tahap kedua masih menambahkan beberapa konten dan hard ware. Jika tak ada halangan, awal Juni sudah bisa diluncurkan, dan kami harap masyarakat bisa memanfaatkannya,’’ ungkap Anom Suradi, diamini Sekretaris BPAD, Gde Kagung Putra, dan Kabid Pembinaan Dokumentasi Kearsipan, I Made Atmajaya, Minggu (18/5) kemarin. Meski didukung teknologi canggih, pembangunan museum visual ini tahap pertama hanya menelan anggaran Rp 683 juta. Dana tersebut dialo-
kasikan untuk pengadaan hard ware dan penataan interior. Selain museum visual, BPAD sudah dilengkapi ruang perpustakaan dan studio kearsipan, untuk memutar film-film dokumenter. Bahkan, sejak pindah ke Jalan Surapati, Denpasar, kapasitas studio kearsipan ditingkatkan menjadi 60 orang penonton. “Studio ini sudah banyak dikunjungi masyarakat, khususnya para pelajar,’’ terangnya. Anom Suradi pun men-
gatakan, animo masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan terus meningkat. Terlebih perpustakaan kini juga buka hingga Sabtu. Sedangkan untuk hari Minggu dan even-even penting, BPAD melaksanakan Perpustakaan Keliling (Pusling) yang didukung dua unit mobil. ‘’Animo masyarakat mengunjungi perpustakaan cukup tinggi, hanya saja masih didominasi kalangan pelajar. Karena selain membaca di tempat, masyarakat yang sudah
memiliki kartu anggota juga bisa meminjam buku,’’ ucapnya.
FKUB Badung Gelar Jalan Santai dan Ceramah Remaja
Denpasar Segera Miliki Museum Visual
Sekretaris BPAD, Kagung Putra menambahkan, tingkat kunjungan rata-rata sehari mencapai 37 orang per hari. Sadangkan yang tercatat sebagai anggota perpustakaan 2.885 orang. ‘’Saat ini perpustakaan BPAD memiliki koleksi 17.700 buku, dengan 7.500 judul. Tahun 2015 nanti koleksi buku ditarget mencapai 30 ribu eksemplar,’’ katanya. R-004
805/V/CAR
710/IV/BLSA
Layouter: Zohra
DAERAH RDTR Kawasan Pariwisata Nusa Penida Direview
4
Kecamatan Nusa Penida saat ini terus digenjot agar infrastruktur dan kepariwisataannya bisa maju selangkah demi selangkah. Keseriusan Pemkab Klungkung menata Nusa Penida dibuktikan dengan beberapa hal seperti mengusahakan infrastruktur di Nusa Penida dan menjalin komunikasi dengan Bali Tourism Develovment Center (BTDC) guna membentuk kasawasan seperti di Nusa Dua, agar memberikan ruang kepada investor untuk berinvestasi.
SEMARAPURA-Fajar Bali Melihat kondisi tersebut, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Pariwisata Nusa Penida yang sudah ada, disarankan direview kembali. Agar pengembangan yang dilakukan pihak investor, maupun Pemkab sendiri, tidak melenceng dari RDTR itu. Hal ini diungkapkan Sekda Klungkung, Ketut Japapria, Sabtu (16/5) lalu. Sebelumnya Pemkab Klungkung sudah memiliki RDTR yang disusun pada tahun 2006 silam. “Ini Bappeda kan mau nyusun (RDTR) lagi. Saya bilang RDTR ini saja yang di-review. Kan masih belum lama. Saya kira masih relevan untuk digunakan. Mengingat perubahan fisik di Nusa Penida
belum pesat,” jelas Janapria. Disebutkan, Janapria sudah ada beberapa minvestro yang berkeinginan menamakan modalnya namun menghadapi kendala RDTR dan infrastruktur. Disebutkan juga oleh Janapria bahwa Bupati Klungkung beberapa waktu lalu sudah menggandeng pihak BTDC untuk memantau dan survey di Nusa Penida untuk membguat kawasan wisata baru di Klungkung kepulauan tersebut. sedangkan lokasi yang di sasar tersebut adalah Dusun Saren dan Dusun Sebuluh, Desa Batumamdeg. Sedangkan dalam RDTR Kawasan Pariwisata Nusa Penida, kedua wilayah itu masuk dalam peta rencana pengembangan
FB/SARJANA
Kawasan NUsa Penida bakal dirancang dengan RDRT baru
kawasan wisata, bersama Desa Sakti, Toya Pakeh, Ped, Batununggul, Suana dan Pejukutan. Janapria menjelaskan Desa Sakti akan menjadi salah satu contoh untuk kegiatan pengembangan kawasan pariwisata. Jika nantinya BTDC masuk kesana dan melakukan pengembangan, maka antara BTDC dengan Pemkab bisa membentuk PT baru. “Jadi PT itu yang kantongi izin prinsip. Dia
yang membuat kapling siap bangun. Jadi, kalau nantinya investor masuk, maka tidak perlu lagi ngurus izin prinsip. Sebab, hanya perlu IMB (izin mendirikan bangunan),” paparnya. Jika review sudah dilakukan pada RDTR kawasan pariwisata Nusa Penida, dan dinilai masih relevan dengan kondisi saat ini, maka tugas pemerintah daerah terus mengawal pengembangan-
FB/ARTHAYASA
SMAN 1 Tampaksiring Respon Bagus Penyuluhan BNN
BNN Gianyar ketika melakukan penyuluhan di SMAN 1 Tampaksiring GIANYAR- Fajar Bali Ketut Tresna Budi, Kepala SMA 1 SMAN 1 Tampaksiring mere- Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. spon bagus penyuluhan Pence- Sebelumnya di sekolah yang dipgahan dan Pemberantasan Peny- impimnya juga sempat dilakukan alahgunaan dan Peredaran Gelap tes urinee, namun hasilnya negatif. Narkoba (P4-GN) yang dilakukan Kepala BNN Kabupaten oleh Badan Narkotika Nasional Gianyar, I Made Pastika men(BNN) Kabupaten Gianyar. “Re- gatakan selain sekolah, peran spon bagus, penyuluhan narkoba orangtua sangat dibutuhkan sangat membantu anak didik uta- dalam pembrantasan obat terlamanya mencegah lebih awal soal rang Narkoba di kalangan generasi bahaya Narkoba,” kata Ngakan muda. “Pengawasan serta peran
orang tua sangat penting dalam pembrantasan Narkoba,” katanya. Pengawasan itu dilakukan mulai dari tingkat anak-anak hingga dewasa. Selama ini yang mengetahui betul perkembangan sang anak itu adalah orang tua. Untuk itu orang tua mesti mengetahui betul kemana pergaulan sang anak tersebut. “Orang tua pernah melapor ke BNN karena curiga anaknya mengunakan narkoba,” katanya. Begitu mendapatkan laporan pihaknya langsung melakukan tes urine. Cara-cara seperti ini, jelas Pastika sangat efektif untuk melakukan pembrantasan bahaya narkoba. Selain itu, peran komite sekolah, Babinsa serta perangkat ditingkat desa lainnya sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan barang haram tersebut. Pastika mengakui kalau saat ini peredaran barang terlarang itu sangat cepat. “Produksi barang terlarang ini bisa dilakukan dimana dan kapan saja,” ujarnya. Bahkan, produksi barang laknat
itu dilakukan melalui jeruji besi. Hal ini menurutnya sangat berbahaya, untuk itu Pastika meminta kepada generasi muda untuk berangkulan membasmi penyakit narkoba tersebut. Bukan itu saja, peran komite sekolah Babinsa, Pecalang serta aparatur desa sangat dibutuhkan melakukan pengawasan di wilayahnya masing-masing. Gerakan penyuluhan itu dilakukan untuk mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba tahun 2015, Badan Narkoba Nasional (BNN) Kabupaten Gianyar terus melakukan gerakan ke tengahtengah masyarakat. “Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bertekad mewujudkan ‘cita-cita’ Indonesia bebas penggunaan dan peredaran narkotika serta obat-obatan terlarang (narkoba) pada tahun 2015,” jelasnya.Ia mengatakan untuk mewujudkan hal ini, pihaknya membutuhkan kerjasama semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. W-005*
ini benar-benar terganggu oleh keberadaan jalan, terutama lalulang truk pengangkut kayu. “Truk-truk yang mengangkut kayu benar-benar sulit untuk melintas di jalur tersebut, karena kerusakannya sudah sangat parah”, ujar Reken. Reken menilai ada diskriminasi dari Pemkab Bangli. Dikatakan demikian, karena kerusakan terjadi sejak lama, semestinya pemerintah sudah tahu atas kerusakan tersebut, tetapi mengapa tak kunjung melakukan perbaikan.”Mestinya kan menggunakan skala prioritas untuk perbaikannya, melihat dari tingkat kerusakannya”, ujarnya.
Apalagi keberadaan pabrik kayu yang jumlahnya 35 unit ini mempekerjakan sekitar 500-an karyawan, dan telah mengangkat perekonomian masyarakat disana, semestinya pemerintah member prioritas untuk perbaikan jalan tersebut. Padahal di ruas-ruas jalan yang lain sudah dihotmix. Kondisi tersebut tentu mengundang kecemburuan sosial. Reken mengaku mendukung dengan program jalan hotmix sampai ke desa-desa di Bangli. Tetapi dia harapkan agar Pemkab adil. Sebagai wakil rakyat, Reken mengaku telah cukup sering meneriakkan soal jalan rusak, tetapi seakan tak didengar. W-002*
nya, agar tidak melenceng dari rencana yang sudah disusun. Sebab, pengembangan pariwisata secara membabi buta, kerap mengambaikan ketentuan yang sudah direncanakan dan disusun. “Kita juga berharap review RDTR itu segera terwujud, sehingga Pemkab memiliki pedoman untuk pengembangan kepariwisataan di Klungkung khususnya di Nusa Penida,” tutupnya.W-010
FAJA R BALI
Senin, 19 Mei 2014, Tahun XIV
Jadi Duta Bali, PIK-R SMAN 1 Bangli Dinilai Pusat BANGLI-Fajar Bali Dipercaya sebagai duta Bali, Pusat Informasi Konseling Remaja PIK-R tahap tegak tingkat nasional tahun 2014, PIK- R Widya Putra Kencana SMAN 1 Bangli, Jumat (16/5) dinilai oleh tim pusat. Kedatangan tim penilai pusat yang diketuai Andi Hernandi Esmoyo di Kabupaten Bangli, disambut oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum, Kadisdikpora Kab Bangli Drs. I Nyoman Sumantra, M.Ag, Kadiskes Kab Bangli dr. Wayan Sudiana, M.Kes, Kepala BPPKB Kab Bangli Ir. Ketut Kayana, Ms, Camat Bangli Wayan Wardana, Kepala SMAN 1 Bangli I Wayan Darsana, S.Pd, M.Si, pembina dan anggota PIK-R Widya Putra Kencana SMAN 1 Bangli. Pada kesempatan itu Ketua Tim Penilai, Andi Esmoyo mengatakan , tujuan dari penilaian hari ini adalah untuk melihat dan mengecek secara langsung PIK-R Widya Putra Kencana SMAN 1 Bangli karena dari soft data administrasi yang diterima sangat bagus dan lengkap, sehingga perlu diverifikasi apakah sesuai dengan kenyataan dilapangan. Apalagi PIK-R Widya Putra Kencana SMAN 1 Bangli masuk nominasi 6 besar nasional. “Kami mau cek dan melihat langsung dilapangan apakah keterkaitan anak didik SMAN 1 Bangli sesuai dengan profil yang sudah dikirim,” ujarnya, seraya menyebut ada 27 indikator yang harus dipenuhi untuk menjadi yang terbaik dalam penilaian PIK-R tahap tegak, diantarannya minimal PIK-R Widya Putra Kencana wajib memiliki minimal empat pendidik sebaya dan empat konsul sebaya serta binaan PIK-R di bawahnya. Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan, usia remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa dan sangat diperlukan bimbingan dan dorongan khususnya sebagai jati diri, karena remaja mempunyai berbagai masalah dan merupakan agen perubahan. Oleh karenanya PIK-R merupakan wadah yang sangat positif karena merupakan program reproduksi kesehatan yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan khususnya disekolah. Melihat apa yang telah diperbuat selama ini, apalagi PIK-R Widya Putra Kencana SMAN 1 Bangli saat ini sudah masuk 6 besar terbaik nasional. Oleh karenanya, Bupati Made Gianyar berharap PIK-R Widya Putra Kencana SMAN 1 Bangli bisa menjadi yang terbaik di tingkat nasional. “Kita berharap dalam penilaian ini, tim penilai bisa melaksanakan penilaian secara obyektif. Namun apapun hasilnya nanti, penilaian ini bisa memberi dampak pada peningkatan pengetahuan remaja akan kesehatan reproduksi maupun permasalahan lainnya kaitannya dengan prilaku remaja”terang Made Gianyar. W-002*
Jelajah Pusaka, Upaya Edukasi Pemkot Perkuat Basis Budaya di Kalangan Siswa
DENPASAR-Fajar Bali Memperkenalkan sejarah Puri dan Kawasan “Heritage” Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebuayaan berkerjasama dengan Kader Pelestari Budaya menggelar Jelajah Pusaka 17 hingga 18 Mei. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Made Mudra, usai membuka secara resmi jelajah puska, mengatakan, kegiatan ini untuk mengenang dan memperkenalkan kawasan “Zona Z” Kota Denpasar kepada siswa-siswa, agar kawasan ini tidak dilupakan oleh generasi selanjutnya. Jelajah Pusaka kali ini melibatkan empat Sekolah Dasar yakni, SDN 17 Dauh Puri, SDN 22 Dauh Puri, SDN 1 Padangsambian dan SDN 9 Padangsambian. Semua peserta Jelajah Pusaka dibekali buku panduan kawasan “Zona Z” Kota Denpasar. Yang berisi penjelasan tentang kawasan Puri Pemecutan, Kawasan Pura Maospahit, Gerenceng, Kawasan Heritage Gajah Mada, Patung Catur Muka, kawasan Hotel Ina Bali, serta kawasan Puri Agung Denpasar. Ribuan siswa diajak mengelilingi kawasan Puri Agung Pemecutan, yang dibagi menjadi empat bagian. Yakni Pelebahan Ancak Saji, Pelebahan Jaba Tengah,
Pelebahan Saren, dan Pelebahan Pemerajan. Dari Puri Agung Pemecutan para siswa melanjutkan mengenali kawasan Pura Maospahit sebagai peninggalan arkeologi di Pura Maospahit, Gerenceng berupa Arca Terakota. Dari kawasan tersebut dilanjutkan mengenali kawasan “Heritage” Gajah Mada sebagai kawasan perdagangan yang disebut-sebut daerah pecinan. Dari kawasan Gajah Mada ratusan siswa ini menuju Patung Catur Muka yang didirikan pada tahun 1973 oleh seorang pengerajin seniman lokal Nyoman Lempad dari Desa Ubud, Gianyar. Menelusuri kawasan Patung Catu Muka para siswa diajak mengenali Hotel Ina Bali yang dibangun Pemerintah Kolonial Belanda pada Tahun 1927. Jelajah Pusaka para siswa SD ini diakhiri mengenali kawasan Puri Satria, yang berada di wilayah Br. Tainsiat, Kelurahan Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Utara. Kompleks Puri Satria dibagai menjadi tiga bagian, yakni Pelebahan Ancak Saji, Pelebahan Saren yang terletak di Pelebahan Ancak saji. “Semua kawasan “Zona Z” itu merupakan areal bersejarah, bahkan untuk mengenang perjuangan Puri Pemecutan telah diwujudkan dengan patung,” ungkap Mudra.R-004
DPRD Bangli Soroti Soal Rusaknya Infra Struktur BANGLI-Fajar Bali DPRD Bangli kini menyoroti soal infra struktur, terutama mengenai jalan yang kini banyaknya yang masih rusak. Kerusakan semakin parah dan terjadi secara merata di masing-masing kecamatan dan terjadi sejak lama, sementara belum ada tanda-tanda bakal mendapat rehab, hal ini memancing komentar anggota DPRD Bangli. Karusakan terjadi di Kecamatan Tembuku, terutama di Desa Peninjoan, dan kecamatan Kintamani kerusakan parah terjadi di Desa satra, dan di desa-desa yang menjadi sentra produksi kopi, seperti di Desa Mengani dan lain-lain. Padahal semangat masyarakat berswadaya untuk membuat badan jalan cukup baik, tetapi dikhawatirkan semangat tersebut bakal menendor bila tak dibarengi dengan semangat Pemkab Bangli untuk menindaklanjutinya dengan pengasapalan danb atau menghotmix. Dua anggota DPRD Bangli masing-masing Nyoman Budiada dan I Nengah Reken angkat bicara soal jalan rusak dimaksud. Nyoman Budiada, Cakeg yang kini sukses meraih kursi DPRD periode 2014-2019 ini mengatakan cukup banyak jalan-jalan di kecamatan Kintamani yang rusak, terutama di Desa satra, Desa dan Mengani. Di Desa Satra ada badan jalan yang berhasil terwujud atas swadaya masyarakat, namun sampai kini tak kunjung ada pengaspalan dan atau homix dari Pemkab Bangli. Dengan kondisi jalan masih berupa tanah, meskipun sudah cukup padat, tetapi di kala hujan jalan tersebut sulit untuk dilewati. Jalan tersebut lanjut Budiada menghubungkan kawaasan-kawasan pruduksi pertanian. Dan masih banyak lagi jalan rusak di sekitarnya, sampai batunya sudah hilang yang masih tinggal tanah. Kerusakan terjadi sudah sejak
lama, dan tak kunjung ada perbaikan. Dia harapkan jalan-jalan itu agar mendapat prioritas untuk direhab. Tak keculai jalan di Desa Mengani yang nota bena menjadi sentra produksi kopi juga rusak. Hal itu tentu menghambat perkembangan bisnis kopi. Hal serupa diungkapkan anggota DPRD Bangli di Daerah pemilihan Tembuku, Bangli I Nengah Reken. Anggota DPRD Bangli asal Partai Golkar ini menyayangkan atas kerusakan jalan yang terjadi sejak lama. Bahkan kerusakan jalan di Dusun Pulesari, Desa Peninjooan, yang menjadi sentra bisnis pemotongan kayu dengan somil
804/V/SRJ
807/V/SWJ
Layouter: Zohra
DAERAH
FAJA R BALI
Senin, 19 Mei 2014, Tahun XIV
PLTU Celukan Bawang Dituding Picu Kerusakan Rumah
Ratusan Warga Tuntut Konpensasi Sekitar seratusan warga memblokir pintu masuk megaproyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerogak, Jumat (16/5) sore. Sekitar pukul 18.15 sore para masyarakat datang mendadak lantaran tuntutan ganti rugi dana konpensasi tidak dikabulkan pihak PLTU. SINGARAJA – Fajar Bali Aksi ini memicu ketegangan karena Dalmas Polres Buleleng yang turun ke lokasi membubarkan warga. Salah satu warga luka-luka dalam aksi tersebut. Masa menuntut agar pihak PLTU membayar dana konpensasi atas kerusakan akibat getaran dari pekerjaan proyek. Selain itu, masa juga menuntut ada konpensasi dari suara bising yang dihasilkan dari pekerjaan proyek itu sendiri.
FB/AGUS
Warga masyarakat yang melkukan demo terhadap PLUTU Masa yang datang sempat tertahan di pintu utama, karena dijaga seratusan Dalmas Polres Buleleng. Setelah dilakukan negosiasi, aparat keamaman hanya mengizinkan beberapa perwakilan warga masuk menemui pejabat di PLTU. Dalam pertemuan itu, pihak PLTU tidak bisa memenuhi tuntutan warga, karena tidak sesuai dengan prosedur tanggungan. Pihak PLTU
Larangan Parkir Masih Dilanggar
NEGARA- Fajar Bali Sejumlah kendaraan roda dua, bahkan juga kendaraan roda empat terlihat masih parkir berderet di lokasi larangan parkir, depan komplek pertokoan seberang Pasar Umum Negara, Jalan Ngurah Rai Negara. Padahal di lokasi itu, sudah dipasang rambu dilarang parkir dan juga tulisan dilarang parkir mulai pukul 07.00 wita hingga pukul 17.00 wita.. Namun larangan parkir tersebut masih saja dilanggar atau dilabrak,yang terlihat pada Minggu (18/5) kemarin. Salah satu juru parkir di depan Pasar Umum Negara kemarin mengaku ketika baru diberlakukan memang terkesan tegas dan dijaga oleh petugas perhubungan.Namun sekarang terkesan lebih bebas, dan juga terkesan ada pembiaran untuk dilanggar. Kondisi itu juga dikesalkan oleh tukang parkir lainnya. Kesalnya, bagi yang parkir di lokasi tersebut, tak dipungut retribusi parkir. Bila yang parkir di sana, dipungut retribusi parkir, maka dipastikan akan disalahkan. “kondisi ini sudah kami laporkan ke Perusda dan telah berkoordinasi dengna pihak Perhubungan Pemkab Jembrana,”ujarnya. Sebelumnya, Bupati Jembrana I Putu Artha saat melakukan jumpa pers, Jumat (16/5) menegaskan larangan parkir di seberang jalan depan Pasar Umum Negara, tetap berlaku. Belakangan ini memang dilaporkan banyak yang melanggar kembali larangan parkir tersebut dan terkesan seperti mendapat toleransi.Pihaknya tak pernah memberikan toleransi. Dinas Hubkominfo Bidang Perhubungan diminta untuk lebih tegas, bagi pemilik atau pengendara yang melanggar larangan parkir. W-003
menyatakan, warga yang menuntut itu berada di luar radius 200 meter. Karena merasa tuntutan konpensasi itu tidak terpenuhi, warga akhirnya memblokir pintu 3 dan 4 PLTU yang berada di sebelah barat pintu utama. Warga menutup kedua pintu dengan bangunan pos kamling dan potongan kayu. Kapolsek Kawasan Laut Celu-
kan Bawang, AKP Burhannudin yang dikonfirmasi via telpon Jumat malam membenarkan aksi warga tersebut. Ia pun mengaku masih berada di lokasi, karena warga masih berkumpul di kantor desa. Pantauan Fajar Bali, Minggu (18/5) kemarin pasca demonstrasi masyarakat di sekitar Desa Celukan Bawang, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng terhadap konpensasi kenyamanan adanya suara bising dan konpensasi dana kerusakan berupa keretakan rumah, akibat getaran Megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, mendapat respon Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang AKP Burhanudin dan Kepala Departement Quality Control Quality Assurance (QA/QC) Egon Wisjnu bahkan Nampak jajaran kepolisian masih berjaga-jaga di pintu masuk proyek raksasa itu. Bahkan Sabtu lalu antara masyarakat dan para pejabat di PLTU melakukan pertemuan singkat secara tertutup. Dimana menindaklanjuti permintaan warga di sekitar PLTU di Desa Celukan Bawang, yang menuntut diberikan ganti rugi. Warga diduga berasal dari Dusun Brongbong, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Tuntutan warga, mereka meminta diberi konpensasi dana perbaikan kerusakan rumah, yang mengalami keretakan akibat getaran proyek yang diperkirakan menghasilkan listrik sebesar 850 Mega Watt. W-008
Bupati Tabanan Minta Jaga Kerukunan Umat Beragama
TABANAN-Fajar Bali Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menghadiri perayaan hari raya Waisak di Wihara Dharma Cattra Tabanan, Jumat (16/5) malam. Bupati berpesan agar toleransi antar umat beragama terus dijaga dan dibina demi terciptanya suasana yang harmonis dan kondusif di Tabanan. Hadir pula dalam acara Waisak Shantuticita 2558 BE tahun 2014 tersebut Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, unsur Muspida, SKPD di Lingkungan Pemkab Tabanan, Ida Cokorda Anglurah Tabanan dan FKUB Tabanan. Bupati Tabanan menyambut positif diselenggarakannya dharmasanti Waisak umat Budha Tabanan 2558 BE. Dirinya berharap kepada semua umat beragama di Tabanan menjaga kerukunan dan bersatu padu untuk menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif. Terlebih Bulan Juli mendatang masyarakat Indonesia dan Tabanan pada khususnya akan melaksanakan pesta demokrasi 5 tahunan pemilihan presiden dan wakil presiden. “Jadikanlah perayaan ini sebagai momen untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama. Karena dengan cinta kasih yang kita
POTRET FAJAR BULELENG PKB Buleleng, Pemanasan Sebelum ke Art Centre
FB/AGUS
Sekaa gong saat melaksanakan latihan
Sejumlah sanggar dan sekaa di Kabupaten Buleleng, akan menunjukkan hasil pembinaan mereka, sebelum menghadapi Pesta Kesenian Bali di Art Centre, pada Juni mendatang. Tak kurang dari enam sanggar, akan berparade dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) Buleleng di Eks Pelabuhan Buleleng pada 23-25 Mei nanti. Mereka yang akan tampil adalah Sekaa Gong Remaja Santi Budaya, Sekaa Angklung Klasik Bakti Kembang, Sandya Gita Sanggar Santi Budaya, Joged Bungbung Mebarung antara Desa Munduk dengan Desa Sinabun, Sekaa Gong Kebyar Anak Eka Wakya Banjar Paketan, dan Sekaa Gong Kebyar Wanita Desa Umajero. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Buleleng Ketut Warkadea mengatakan, dalam PKB Buleleng nanti, akan menjadi ajang uji coba untuk sanggar-sanggar yang ikut dalam Pesta Kesenian Bali. Apalagi mereka telah mendapat pembinaan langsung dari tim provinsi. W-008
Krama Keluhkan Pejabat Matikan HP Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti foto bersama panitia Hari Raya Waisak dan Jajaran Muspida usai menghadiri perayaan Waisak di Wihara Dharma Cattra Tabanan. miliki, saya yakin akan tercipta suasana yang harmonis dan kondusif,” ungkapnya. Orang Nomor Satu di Tabanan tersebut mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh umat Budha di Tabanan karena selama ini telah memberikan sumbangan pemikiran untuk ikut membangun daerah Tabanan. Dirinya juga berharap kepedulian ini dapat terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan demi terciptanya misi Tabanan yang sejahtera, aman dan berprestasi (Serasi). “Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh umat Budha di Tabanan karena telah ikut membangun daerah. Karena
Artha-Kembang:
membangun Tabanan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata namun menjadi tanggung jawab semua pihak,” bangganya. Biksu Sangha Tejanando Terha dari Wihara Pupuan menjelaskan kerukunan akan tercipta jika ada komunikasi yang baik antar pribadi, antar sesama umat beragama dan antar bangsa-bangsa yang memiliki misi yang sama, yakni menjunjung persatuan dan kesatuan. “Kedamaian di dunia akan tercipta jika seluruh umat beragama saling mengasihi dan memghormati perbedaan,” ungkapnya. W-004
Galungan dan Kuningan Media Evaluasi Tingkatkan Pelayanan NEGARA- Fajar Bali Peringatan Hari Raya Galungan yang akan tiba pada Rabu (21/5) dan Hari Raya Kuningan pada Sabtu (31/5), bagi Pemkab Jembrana merupakan media yang sangat tepat untuk mengevaluasi pelayanan yang telah dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat. Menurut Bupati Jembrana I Putu Artha di GKBK Jembrana, Minggu (18/5), esensi dari kemenangan dharma atas adharma yang dirayakan saat hari Galungan dan Kuningan dalam perspektif masa kini di jajaran pemerintahan, sejatinya adalah tingkat kinerja pelayanan yang dilakukan aparatur pemerintah kepada masyarakat. Kalau masyarakat sudah puas dengan pelayanan yang diberikan itu berarti kemenangan dharma sudah diraih. Tetapi sebaliknya, kalau masyarakat belum puas dengan kinerja pelayanannya, maka kemenangan belum mampu diraih. Untuk itu lanjut Artha, di hari yang suci ini kinerja aparatur dalam melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat perlu dievaluasi. Artinya setiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) baik di kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa patut instrospeksi diri dan mendapat evaluasi terhadap kinerja layanan yang diberikan. Hal itu menurutnya sangat penting dilakukan, bukan untuk menyalahkan atau mencari kesalahan, tetapi untuk lebih meningkatkan pelayanan, sehingga masyarakat mendapat kepuasan dari pelayanan yang diberikan pemerintah. “Moment Hari Raya Galungan dan Kuningan tahun ini, kita jadikan media untuk mulat sarira (introspeksi diri) terhadap tugastugas pelayanan yang sudah kita lakukan, sekaligus kita memohon waranugraha Ida Hyang Widhi Wasa supaya diberikan kekuatan,
5
dan Kuningan harap Artha, ada semangat baru, pikiran baru dan tindakan baru yang lebih baik dari sebelumnya. Sementara itu Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dalam suatu kesempatan mengatakan, dharma akan tetap menang jika seluruh komponen pemerintah baik eksekutif, legislatif dan yudikatif melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan benar, sesuai dengan fungsi dan kewenangannya. “ Saya yakin pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan yang dilandasi nilai-nilai dharma akan menciptakan kepuasan dan FB/PRAMONO Bupati Jembrana Putu Artha dan Wakil Bupati Jembrana, Made Kem- kedamaian masyarakat “ ujarnya. Bupati Jembrana I Putu Arbang Hartawan, ketika melakukan persembahyangan. tha dan Wakil Bupati Jembrana perlindungan dan jalan yang Agama untuk kesejahteraan ma- mengucapkan selamat merayterbaik dalam melaksanakan syarakat Jembrana “harap Artha. akan Hari Raya Galungan dan dharma Negara maupun dharma Setelah merayakan Galungan Hari Raya Kuningan kepada
800/V/DON
seluruh umat Hindu yang merayakan. Artha Kembang berharap semoga di hari yang suci ini, seluruh komponen masyarakat Hindu senantiasa diberikan perlindungan dan kekuatan dalam melaksanakan dharma agama dan dharma Negara, demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. W-003*
SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Suwirta dalam kesibukannya mengikuti Lemhanas, pada Minggu (18/5) kemarin menyempatkan sidak pe Pasar Galiran. Sidak ini dilakukan saat menjelang Hari Raya Galungan dan memantau kondisi Pasar Galiran setelah penataan beberapa waktu lalu. Di dalam pasar tersebut, Suwirta mengakui bahwa apa yang dilihatnya belum sesuai dengan harapan. Dimana kondisi pasar masih semrawut mengingat arus FB/DOK Bupati Suwirta lalulintas dibiarkan tanpa adanya pengaturan yang tertib. Selain itu, menjelang hari Raya Galungan ini, banyak pedagang juga yang berebut berjualan ke pinggir jalan dan mendadak menjadi pedagang lancuban. “Menjelang Galungan ini, banyak pedagang mendadak jadi pedagang lancuban, berjualan di trotoar, ini semestinya mendapat pengawasan,” terang Suwirta. Disisi lain juga, pedagang buah yang ada di dalam pasar, sengaja membeber dagangannya sampai keluar sehingga menghalangi pejalan kaki didalam pasara. Hal lain yang dialami Bupati Suwirta adalah banyak pejabat SKPD yang susah dihubungi via telephone. Bahkan menurut Suwirta, pejabat tersebut mematikan HP pada saat jam dinas. “Ya, saya sempat hubungi beberapa kali, kok mati. Padahal jam dinas,” keluh Suwirta. Yang aneh lagi bagi Suwirta adalah pejabat tersebut ketika sudah dihubungi tidak berusaha menghubungi kembali. Bahkan diakui Suwirta pula ada pejabat yang tidak menyimpan no HP Bupati. Diharapkan Suwirta, pejabat tersebut bisa mengaktifkan HP pada saat jam dinas. Ketika ditanya ada berapa pejabat yang HPnya mati saat jam dinas, “Banyaklah, jam dinas juga mati, ketika ketemu juga tidak merasa dihubungi,” terangnya. Namun disebutkannya hal itu bukanlah sebagai bentuk pembangkangan, “Mungkin karena belum siap saja,” tandas Suwirta. W-010
779/V/BLAS
Layouter: Kasturie
6 Mewujudkan Desa Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi 19 APRIL MEI 2014 | TAHUN XIV SENIN, 21 2014 | TAHUN XIV
D
alam pembangunan Desa, Pemerintah Kabupaten Badung melalui BPMD dan Pemdes menggunakan pendekatan kepada masyarakat. Pendekan dimaksud adalah penekanan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengelola pembangunan di Desanya masing-masing. Masyarakat dalam hal ini bukan hanya seb agai obyek, tapi sudah ditempatkan sebagai subyek daripada pembangunan itu sendiri. Sehingga nantinya mampu berperan semaks i m a l mungkin u n t u k memberikan kontribusi yang positif terhadap Pembangunan Badung. Seperti apa tantangan yang terjadi di lapangan, dan program kerja apa saja yang disiapkan BPMD dan Pemdes Kabupaten Badung untuk menghadapi tantangan pembangunan Desa di Kabupaten Badung? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut adalah wawancara tim Fajar Mangupura bersama Kepala BPMD dan Pemdes Kabupaten Badung, I Putu Gede Sridana.
FB/HERY
Di Kabupaten Badung, dana yang digelontorkan ke Desa sangat besar. Apakah disana ada pola yang Kepala BPMD dan Pemdes Kabupaten diterapkan, ter-
Badung, I Putu Gede Sridana
kait penentuan jumlahnya per masing-masing Desa, mengingat setiap Desa tentunya memiliki luas wilayah dan jumlah penduduk yang berbeda-beda? Bantuan desa yang pertama ada di BKU, secara merata dan secara proporsional diberikan kepada desa. Secara meratanya, adalah yang berasal dari pajak retribusi daerah, karena amanat UU menyebutkan 10 persen harus diberikan kepada desa. Kedua, proporsional yang bersumber dari perimbangan pusat dan daerah, berkaitan dengan UU desa, namanya alokasi dana desa. Itu proporsional, perimbangannya ada 5 indikator yang pertama jumlah penduduk, luas wilayah, RTM, jumlah dusunnya, ketergantungannya kepada pemerintahan. Itu indikator proporsionalnya kami dalam menghitung bersama BPS, BPS lah yang menghitung, desa ini dapat sekian dan sekian.
Bagaimana dengan BKK, dan regulasi-regulasinya? Untuk diluar BKU, ada BKK itu berdasarkan proposal, lembaga-lembaga yang ada di desa baik itu subak, PKK, Banjar, penyungsung pura, ada yang mengajukan langsung ke Bupati, atau melalui DPR, itu juga masuknya melalui apbdesnya dulu. Kemudian dari seluruh itu, kita buatkan suatu Peraturan Bupati, berkaitan aturan bagaimana dia bisa menggunakan bantuan itu. Perbup itu sudah dijelaskan, secara garis besarnya minimal 75 persen untuk pemberdayaan masyarakat, dan 25 persen untuk operasional pemerintahan desa. Nah dalam Perbup itu, arahnya antara lain dalam pemberdayaan masyarakat yang sudah kita coba laksanakan adalah bagaimana desa membangun Bumdes. Sehingga disamping dana yang besar dari Kabupaten, Desa suatu saat bisa mendapatkan suatu pendapatan asli desa dari usahanya sendiri.
Dari Bumdes itu, Desa juga bisa menyerap pengangguran dan menambah penghasilan desa. Sebagaimana diketahui, saat ini juga sudah ada beberapa desa telah membuat Bumdes. Kemudian ada juga pasar desa, kita coba revitalisasi, termasuk didalamnya usaha ekonomi produktif, yang layak dibantu dari APBdes diperkenankan membantunya dengan pertimbangan tertentu.
Komparasinya dengan Kelurahan, sebab selama ini ada bisik-bisik semac a m ra s a i r i te rh a d a p keb eradaan Des a yang mendapat gelontoran dana besar? Didalam UU 32 tahun 2014, pajak dan retribusi daerah dibawa ke Desa, disana tidak disebutkan atau tidak ada kata Kelurahan. Jadi Desa aja yang berhak disitu. Sedangkan Kelurahan, karena dia SKPD, sebagai maka sebagai SKPD harus menyusun RKA, kalau dia bisa membuat RKA yang besar dan itu layak sesuai dengan kemampuan, ya tentunya akan dibiayai oleh Pemda melalui Bappeda. Namun juga harus diketahui, untuk sekarang ini dana yang dikelola Kelurahan pun sudah sampai diatas Rp 1-2 miliar per Kelurahan. Kita juga tahu, di Kelurahan sebagai SKPD secara kuantitas pegawainya tidak terlalu banyak, juga baru dalam tahap tanda kutip belajar menjadi SKPD, yang sebelumnya anggarannya jadi satu di Kecamatan. Sehingga pelan-pelan kedepannya, kita ingin Kelurahan dapat sejajar dengan Desa. Jika SDM terbatas dan ditakutkan Kepala Desa tidak mampu mengelolanya. Bagaimana menyiapkan perangkatnya untuk mengelola dana tersebut? Tentunya dana besar sangat berpotensi menjerumuskan perangkat kita kalau aturannya tidak jelas dan kemampuannya tidak baik. Oleh karena itu kita lakukan
Kepala BPMD dan Pemdes Kabupaten Badun beberapa Bimtek, ditujukan kepada kepala desanya sebagai leadernya, kemudian yang memanagemen keuangannya semacam satuan pemegang kas di desa juga kita bimtekkan, termasuk BPD nya sebagai representasinya daripada masyarakat secara keseluruhan. Tahun 2013 kemarin, Bimtek kita libatkan dari Propinsi, dan di tahun ini akan melibatkan Dirjen Pemdes untuk melatih BPD kita seperti apa seharusnya dia bertindak, kewenangannya dan mana yang tidak boleh.
Ap a ka h Pe m ka b a d a wacana akan membentuk semacam auditor, lembaga independen untuk mengawasi pengelolan dana tersebut? Sampai sejauh ini Inspektorat sudah berhasil menampilkan beberapa penyimpangan. Pengawasan dari masyarakat terutama BPD dan termasuk masyarakat pada umumnya juga sudah berjalan dengan baik. Dan juga oleh BPKP sudah melaksanakan pemeriksaan di desa-desa. Kemudian tahun ini BPK, dimana kami tahun ini semua buku kas umum diminta oleh BPK, pemeriksaan audit awal, sampai semua buku bank juga di minta oleh BPK. Kepala desa dan pemegang kas, akan diarahkan oleh BPK diarahkan apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh. Dengan pola seperti ini kita bisa mendapatkan pola yang baik.
Tindaklanjuti UU No. 6 Tentang Desa
Artinya sampai sekarang kita belum ada keinginan untuk membentuk auditor independen, kita coba auditor yang ada, masyarakat, inspektorat, BPKP, BPK sesuai dengan petunjuk yang ada itu yang kita laksanakan untuk mengawasi. Hal-hal yang lain kita juga punya yakni Tim Penyelesaikan masalah, tim ini yang bergerak kalau ada masalah. Apakah anda yakin dana tersebut telah berhasil untuk memperdayakan masyarakat Desa? Dengan pola seperti tadi, saya yakin bisa. Disini kita melihat trend angka kemiskinan menurun sangat drastis. Tetapi kalau melihat yang sekarang ini, istilahnya hard rock perlindungan sosialnya yang memang agak susah untuk menurunkannya.
Pertanyaan terakhir, imbauan kepada masyarakat? Kepada masayarakat, agar semua perencanan pelaksanaan daripada pembangunan di desa yang dikeluarkan dari dana APBdes diawasi oleh masyarakat. Seperti apa pengawasannya, harus membandingkan standar yang dibuat dengan pelaksanaanya, apa yang dilaksanakan diperlihatkan di desa, hasilnya seperti apa, masyarakat boleh mengawasi, dan bisa menyampaikan melalui kami, bahkan melalui media juga silahkan. W-014
Seiring dengan disahkannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Pusat mengambil langkah cepat dengan segera menyiapkan Pereturan Pemerintah (PP). Kehadiran undang-undang
ini diharapkan akan senantiasa mampu mendorong Desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi sehingga upaya untuk mensejahterakan masyarakat akan dapat terwujud. Dalam upaya untuk menyiap-
kan PP sebagai tindaklanjut UU tentang Desa dimaksud, Kementerian Dalam Negeri melalui Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) berupaya untuk menyerap aspirasi maupun masukan dari berbagai stakeholder pembangunan terutamanya para Camat, Lurah dan Kepala Desa. Dirjen PMD Tarmizi A. Karim menyampaikan bahwa dalam rangka menyusun peraturan pemerintah sebagai tindaklanjut UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, pihaknya ingin mendapat masukan terutama dari aparat yang menjadi ujung tombak pelayanan di Desa. Diharapkan dari masukan tersebut akan melahirkan PP sebagai petunjuk pelaksanaan dari UU Desa benar-benar dapat dilaksanakan dengan optimal nantinya. Dalam pertemuan tersebut Bupati Gde Agung menyampaikan masukan serta harapan berkenaan dengan peraturan pemerintah tersebut. Berkaitan dengan UU Desa, kata Bupati, selain adanya Kelurahan dan Desa Dinas, di Bali juga memiliki local genius dengan keberadaan desa adat. Keberadaan Desa adat di Bali saat ini masih sangat eksis dan tidak bisa dilepaskan dengan penyelenggaraan pemerintahan di desa maupun kelurahan. Karena desa adat mempunyai awig-awig/aturan tertulis yang mengikat dan ditandatangani oleh Bupati dan aparat di Desa. Untuk itu
FB/HERY
Bupati Pertemukan Camat, Lurah dan Perbekel di Badung dengan Dirjen PMD
Bupati Gde Agung menyerahkan cinderamata kepada Dirjen PMD Ir. H. Tarmizi A. Karim seusai tatap muka dengan para Camat, Lurah/Perbekel se-Badung di Puspem Badung Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan secara menyeluruh baik di desa dinas, kelurahan dan desa adat sehingga tujuan pembangunan di Badung yang berlandaskan lima prinsip pembangunan Badung yang berkelanjutan dapat terlaksana dengan baik. “Pelaksanaan pembangunan di Badung kami tetap mengikuti prinsip-prinsip kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat di kabupaten badung,” imbuhnya. Lebih lanjut Bupati Gde Agung menekankan bah-
wa Pemkab Badung selalu mendorong desa-desa untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya. Selain menyiapkan sarana prasarana dan infrastruktur pedesaan, Pemkab juga mengalokasikan anggaran setiap tahun kepada desa dengan kisaran antara Rp. 3,5 M hingga Rp. 5,5 M per desa. Selain itu dalam upaya meningkatkan kapasitas terutama SDM perangkat desa sehingga memiliki kemampuan dalam pengelolaan dana desa, Pemkab melatih melalui Diklat-Diklat serta mengirim Kepala Desa dan BPD untuk mendapat bimbingan teknis di Direktorat Jenderal
PMD. Dalam membangun kinerja aparatur, Bupati juga menekankan kepada seluruh SKPD termasuk Camat dan Lurah/Perbekel untuk mampu melakukan transformasi, membiasakan berpikir out of the box dan pemerintahan yang berorientasi pada hasil. Bupati juga menekankan untuk senantiasa berhati-hati dalam pencairan dana bansos dan berpegangan pada Permendagri termasuk dana bansos yang dicairkan melalui rekening bersangkutan . “Terhadap dana hibah tahun 2014, kami belum menandatangani Norma Perjanjian Hibah Daerah (NPHD),” jelasnya. W-014
Posisi UU Desa menurut versi Kepala BPMD dan Pemdes Kabupaten Badung, I Putu Gede Sridana, dalam pasal 6 memang disebutkan desa dan desa adat. Tetapi yang menjadi masalah, penjelasan di pasal 6 itu, antara desa dan desa adat tidak boleh terjadi tumpang tindih wilayah dan penduduk. Yang terjadi di Badung, dan Bali pada umumnya, seluruh desa adat tumpang tindih dengan desa dinas. Dalam uraiannya dijelaskan, disini Pemkab harus memilih salah satu apakah bentuknya desa adat atau desa dinas. “Itulah yang sebenarnya menjadi ‘PR’ di Bali menurut kami,” jelas Gede Sridana. Kembali dijelaskan Gede Sridana, salah satu pasalnya mensyaratkan minimal 5 ribu jiwa dalam satu desa. Jika belum men-
capa diak desa artin satu. Pem kan deng gand tisi, t “Dan kalau Prop selur K Daer anta Apak mem bers seca dan
STRA
Oleh:
Kepala BPMD dan Pemdes Badun
I Putu Gede Sridana
T
ingginya pembangunan di seluruh Desa di wilayah Kabupaten Badung, menjadi salah satu indikator keseriusan Pemkab Badung dalam komitmennya mewujudkan Desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Dan sebagaimana diketahui, faktor pendukung pesatnya pembangunan Desa di Badung adalah gelontoran dana yang begitu besar ke seluruh Desa. “Tetapi juga sudah tentu tidak cukup sampai disana saja. Karena konsekuensi logisnya, kini pekerjaan di Desa akan jauh lebih tinggi daripada biasanya,” ujar Gede Sridana. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola dana itu, agar benar-benar kualified, menjadi salah satu perhatian Gede Sridana. Menurut dia, saat ini Desa juga dituntut harus memiliki SDM, yang mampu mengelelola dana sehingga benar-benar kedepannya bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Tidak hanya itu saja, juga disebutkan harus didorong juga sarana prasarananya, agar dana yang besar tidak sia-sia. “Berkaitan itu, kami telah memiliki berbagai program untuk memberdayaan masyarakat. Salah satunya kita mencoba meningkatkan SDM-
nya, m pala De Desany Kemud lagi,” je Kem lanjut S iapkan hal yan laksana agar d menca inginka sebera oleh pe yaitu k dan pl yang h bagaim naan d Sela yang h perlu j dari pe Pemer stakeh desany daripa dikuatk lainnya operas di dala
SENIN, MEI 2014 | TAHUN XIV SENIN, 2119 APRIL
7
Dana Perimbangan dan Penyisihan Pajak 187 M Lebih
FB/HERY
ng, I Putu Gede Sridana didampingi kasubag pelayanan pers dan kasubag peliputan saat menggelar jumpa pers
i Desa Adat di UU Desa?
ai 5 ribu, maka disana tidak kui dan tidak dapat register a dari Pusat. Masih di pasal 6, nya Pemda harus memilih salah . Berkaitan itu, maka Pimpinan mkab Badung telah memberipetunjuk, harus diselesaikan gan semua stakeholder mengdeng baik itu akademisi, praktokoh agama dan pemerintah. n sebenarnya lebih bagus lagi u hal ini diselesaikan di tingkat pinsi. Karena pola kita sama ruh Bali,” tegasnya. Kemudian ketika Pemerintah rah sudah memilih salah satu, ara desa adat dan desa dinas. kah keudian Pemkab harus mbuat Perda tentang batas desa sangkutan? Karena selama ini ara empiric, mereka (Desa Adat Desa Dinas) istilahnya sudah
saling peluk. Bahkan untuk di Badung saja, juga memiliki wilayah desa adat sampai ke daerah Tabanan dan Denpasar. “Ini yang agak sulit menentukan dan harus secara teliti dan hati-hati. Kemudian juga memilihnya kita harus hati-hati. Kita barangkali tidak melihat itu (dana Rp 1 miliar dari APBN), apalagi di Badung sudah biasa dengan Rp 3 miliar, tetapi substansi yang terpenting, ketika pilih satu tatanan kita tidak amburadul. Disisi lain kita harus patuh dengan pusat, secara kependudukan terpenuhi,” sergahnya. Kemudian juga disebutkan dalam pasal 66, penghasilan tetap perangkat desa, hanya boleh dibiayai oleh dana perimbangan, dan yang hanya boleh yang diberikan perangkat desa. Perangkat desa
yang dimaksud disini adalah Kades bersama kepala seksi yang ada di Desa, artinya stafnya tidak dihitung. “Lantas darimana dana untuk menggaji stafnya,” urai Sridana. Dan kalaupun dana perimbangan yang diterima dari pusat untuk membayar secara UMK, maka itupun disebutnya tidak mencukupi diberikan ke perangkat desa. “Sedangkan kita di Badung, punya struktur organisasi yang lengkap di Desa, ada kaur nya, ada stafnya ada Kelian Dinas. Dan semua itu tidak diatur oleh pusat,” jelas Sridana sembari menambahkan, berangkat dari semua persoalan itu, pihaknya sudah mencoba member masukan ke pusat agar PP nya nantinya ada keluwesan dan tidak dikunci sampai situ saja. W-014
Diawal tahun 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten Badung kembali menggelontor bantuan untuk desa di Badung. Bantuan yang digelontorkan adalah bantuan keuangan umum berupa bantuan dana perimbangan keuangan dan dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah. Untuk tahun 2014 ini total dana perimbangan keuangan untuk desa sebesar Rp. 3.115.619.769,50, sedangkan dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah sebesar Rp. 187.142.495.000,00. “ sejalan dengan paradigma pembangunan yang berorientasi pada hasil (goverment by result oriented) seluruh kepala desa diingatkan agar dapat memanfaatkan dana yang besar yang dikucurkan oleh Pemkab Badung kepada desa dapat dikelola dengan baik terutama dalam pengembangan potensi desa sehingga ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karenanya pemanfaatan dana ini agar lebih diarahkan pada pembangunan infra struktur pedesaan, pengembangan potensi dan sumber daya ekonomi desa, penguatan kelembagaan serta pelestarian lingkungan termasuk yang terpenting adalah upaya kongkrit dalam penanggulanagan kemiskinan didesa. Dana dana perimbangan kepada desa yang berjumlah Rp. 3,1 M lebih tersebut akan diterima masing-masing desa berkisar antara Rp. 65.638.518,73 hingga Rp.73.179.518,73. Sementara dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah dengan total Rp. 187 M lebih tersebut, untuk bantuan keuangan desa total sebesar Rp. 138 M dengan masing-masing
desa memperoleh sebesar Rp. 3 M, total bantuan kepada desa adat sebesar Rp.17,3 M lebih, bantuan kepada subak sebesar Rp. 6,7 M lebih, bantuan kepada banjar adat sebesar Rp. 5,5 M lebih, tunjangan perangkat aparat pemerintah desa sebesar Rp.15,6 M lebih dan untuk tenaga kebersihan sebesar Rp. 3,9 M lebih. Besaran dana perimbangan dan penyisihan pajak yang diterima masing desa ini memang bervariasi mengingat terdapat perhitungan teknis sesuai dengan potensi masing masing desa, namun untuk desa di badung mendapat kucuran dana dengan total kisaran antara 3,5 M sampai yang terbesar yakni desa plaga dengan menerima dana penyisihan terbesar mencapai 5,3 Milyar” kata Gde Agung, seraya menambahkan bahwa untuk penyerahan tahap I, baru diserahkan 20 persen dari total bagi hasil dana pajak daerah dan retribusi daerah kepada desa, sisanya sebesar 40 persen akan diserahkan setelah APBDes disahkan dan 40 persen lagi akan diserahkan setelah akhir triwulan kedua,” imbuhnya. Selanjutnya dalam upaya memberikan kepastian pemanfaatan dana desa lebih besar bagi masyarakat desa, Pemkab. Badung mengambil kebijakan melalui Peraturan Bupati Badung nomor 79 tahun 2013 tentang perubahan atas Perbup. Badung nomor 10 tahun 2012 tentang pedoman pengelolaan dana alokasi umum desa bersumber dari bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah. Pokok pengaturan dalam peraturan
FB/HERY
Desa Kelola Dana Capai Rp. 3,5-Rp. 5,3M
Bupati Badung didampingi Ketua DPRD Badung dan Sekda Badung disaat menyerahkan bantuan dana perimbangan keuangan dan dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah kepada desa di Kabupaten Badung tahun anggaran 2014, di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Mangupraja Mandala, bupati tersebut adalah perubahan arah penggunaan belanja desa yaitu 25 persen untuk belanja aparatur dan operasional pemerintahan desa dan 75 persen untuk belanja pemberdayaan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Dengan demikian akan semakin besar dana yang dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang pro rakyat seperti perbaikan infrastruktur perdesaan skala kecil, pemberdayaan lembaga kemasyarakatan serta menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat desa dalam pelaksanaan pembangunan desa. Selain itu, guna menghindari terjadinya penyimpangan, Bupati minta untuk melaksanakan dan mempertanggungjawabkan APBDes dengan tetap berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Dana yang anda kelola
adalah uang rakyat dan hasil kerja keras kita bersama, maka pertangungjawabkan penggunaan dana tersebut sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat desa Saudara. Untuk terwujudnya pemerintahan desa yang transparan dan akuntabel, maka kembali saya tegaskan bahwa ringkasan APBDes agar ditempel di Kantor Desa atau dimasukkan dalam web-site desa, sehingga dapat diakses oleh seluruh warga desa,” tegas Gde Agung. Sementara itu khusus kepada Inspektorat Kabupaten Badung, BPMD Pemdes serta para Camat untuk lebih meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pengawasan APBDes, sehingga dalam pelaksanaannya benarbenar berdaya guna dan berhasil guna. W-014
ATEGI PEMBERDAYAAN DESA DI KABUPATEN BADUNG
ng,
mulai dari leadernya yakni KeDesanya, sampai ke perangkat ya dari Sekdes sampai stafnya. dia juga BPD, LPM dan banyak elasnya. mudian disamping itu juga, Sridana, pihaknya telah menyn perangkat pengaturnya. Halng boleh dan tidak untuk dinakan, mengawal sepenuhnya dana rakyat itu, benar-benar apai sasaran yang hendak dian. Porsinya pun dipertegas, apa yang bisa dilaksanakan emerintahan desa itu sendiri, kepala desa dan perangkatnya lus BPD-nya. Dan seberapa harus dibawa ke masyarakat, mana manajemen, pelaksadan pengawasannya. anjutnya disamping SDM harus dikuatkan, hal yang juga dikuatkan adalah unsur elaksana-pelaksana di Desa. rintah Desa dengan segala holdernya di pemerintahan ya, BPD sebagai representasi ada masayarakat juga harus kan, kemudian juga lembaga a yang ada di Desa. “Karena sionalnya akan ditunjukkan am APBdes. Dalam menyusun
APBdes kita siapkan Perbupnya, sebagai aturan main daripada penyusunan APBdes. Sebagai contoh, umpanya untuk tahun 2014, kita siapkan maksimal 25 persen dari anggaran itu yang diboleh dipakai untuk operasional Desa, termasuk di dalamnya BPD dan lembaga lainnya. Sedangkan 75 persennya harus, untuk pemberdayaan masyarakat,” tegas Sridana. Mengawal dari perencanannya, mulai dari menyusun APBdes. Pola yang dipakai untuk itu disamakan dengan pola APBD. Diverifikasi tersebut dahulu APBdesnya
dan menyiapkan polanya seperti apa, kemudian lanjut membuatkan satu system yang disebut dengan system keuangan desa (Sikudes). “Detailnya tunjangan Kades, stafnya sudah diatur berapa jumlahnya. Dan maksimal hanya 25 persen. Sedangkan sisanya yang 75 persen, full untuk masyarakat. Sehinga dengan demikian, dana yang besar tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat,” jelas Sridana sembari menambahkan, bila belum mengacu pada itu, maka dananya tidak akan dicairkan atau di tahan dulu. Begitu sudah mengikuti petunjuk, baru akan dicairkan. Setelah semuanya itu selesai, pihaknya pun masih akan terus mengawal bersama camat dalam pelaksanannya. Dan terakhir nanti di dalam pertanggung jawabannya, juga masih akan melalui pemeriksaan di aparat pemeriksa dalam hal ini inspektorat. Bila dalam pemeriksaan ada catatan yang signifikan di dalam pelanggarannya, dipastikan pada pembahasan untuk APBdes berikutnya akan ditunda. “Nah Itulah upaya-upaya kita untuk mengawal pelaksanaan pemerintahan desa. Kalau boleh saya berteori, kalau dulu bahwa fenomenanya bagaimana kita membangun masyarakat desa, atau bagaimana bisa membangun desa. Sekarang kita coba, bagaimana desa itu membangun, atau bagaimana masyarkat itu membangun dirinya sendiri. Diberikan kewenangan sehingga masyarakat jadi subyeknya, mereka yang melaksanakan, tidak hanya di top down tetapi lebih banyak di buttom up. Itu salah satu yang kita ingin sampaikan, bahwa dulu kita lebih banyak membangun masyarakat, sekarang kita coba masyarakat yang membangun, dan disini pelan-pelan posisisi pemkab
harus dikurangi perannya,” urai Sridana. Kemudian jika berbicara trend uang ke desa semakin tahun semakin tinggi, sejalan dengan pendapatan Kabupaten. Kalau awalnya dulu hanya Rp 100 juta, sekarang sudah bisa pada angka Rp 3 miliar lebih bahkan sampai Rp 5 miliar lebih. Bayangkan saja, untuk Desa di Badung dari pajak dan retribusi daerah saja Rp 3 miliar. Belum lagi di desa juga ada kelompok-kelompok masyarakat, kemudian ada subak, desa adat, yang disamping menerima bantuan keuangan umum (artinya secara umum dapat), juga mendapat BKK berdasarkan proposalnya. Semuanya itu menurut Sridana, tentunya juga harus di atur. Maka dari itu, semua keuangan tersebut dimasukkan ke dalam APBdes, sehingga Pemerintah paham berapa sebenarnya uang masuk ke Desa. “Kalau seluruhnya tahun 2013 data kami menunjukkan BKK tahun 2013 itu jumlahnya Rp 57 miliar lebih ke desa, itu yang tersebar ke seluruh
masyarakat. Ini yang juga menjadi tugas kita, mengendalikan agar uang ini benar-benar sesuai dengan manfaat dan tujuan yang hendak dicapai,” terangnya. Ditambahan Sridana, yang utama untuk memperdayakan masyarakat, adalah dari uang itu berharap masyarakat benar-benar berdaya. Dan dalam pemberdayaan ini, dia menyebut ada 3 hal yang penting, pertama demokratisasi, transparansi dan partisipasi. Didalam berdemokrasi melibatkan semua stakeholder yang ada, mengakomodir semua kepentingan dan kebutuhannya, dibicarakan secara tranpararan, termasuk keuangannya se-transparan mungkin. “Bentuk transparansi keuangannya itu, kita minta resume APBdes itu disiarkan ke Banjar banjar, atau setidaknya ditempel di kantor kepala desa. Itu bentuk transparansinya,” lanjut Sridana. Bagaimana dengan yang dimaksud demokrasisasi? Menurut dia, diharapkan partisipasi akan meningkat. Dengan paritisipasi
meningkat dengan uang yang besar itu, pergerakan perkonomian di desa akan baik, dan dipastikan pertumbuhan ekonomi akan juga baik. “Contohnya, ketika uang besar di desa, awalnya kita agak kewalahan. Dan seijin Bupati kami mempunyai ide, agar diangkat
tenaga yang benar-benar kualified di dalam mengelola keuangan di Desa, baik itu dari segi akuntansi, IT nya. Dan ketika buka lowongan, ternyata yang melamar banyak sekali. Ini sebagai indikatornya tidak sedikit yang suka bekerja di desanya,” tutup Sridana. W-014
Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN
8
FAJA R BALI
Senin, 19 Mei 2014, Tahun XIV
Stikom Bali Wisuda 225 Lulusan
Wisuda bukan momentum akhir dalam suatu proses pembelajaran, namun wisuda harus dijadikan sebagai titik awal dan pendorong serta motivasi bagi para wisudawan untuk terus melakukan kegiatan pembelajaran yang tiada hemti (long life learning).
DENPASAR-Fajar Bali Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (Stikom) Bali, Drs. Dadang Hermawan, Ak.MM. mengatakan hal itu pada prosesi wisuda ke-13 di Inna Bali Beach Hotel Sabtu (17/5). Lulusan yang diwisuda 225 orang, dengan rincian tingkat sarjana 209 orang dan D-3, 16 orang. Sampai dengan wisuda ke-13 alumni Stikom Bali berjumlah 2.397 orang terdiri S1 sebanyak 1.883 orang dan D-3 sebanyak 514 orang. Dadang Hermawan menuturkan, kehadiran Stikom Bali sejak 10 Agustus 2002 disambut positif berbagai kalangan masyarakat—terutama para alumni SLTA dimana sekarang ini di Stikom Bali yang sedang kuliah tak kurang 6.000 mahasiswa. Jumlah ini belum termasuk mahasiswa baru 2014 dan 75 persen dari mahasiswa tersebut merupakan putera-puteri daerah Bali. Sedang sisanya dari berbagai daerah di tanah air sep-
erti, dari Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Papua bahkan terdapat juga dari luar negeri. Selain itu sambung Dadang Hetrmawan, Stikom Bali sebagai Perguruan Tinggi (PT) komputer dan informatika pertama di Bali, juga disambut positif dan antusias oleh komunitas dan praktisi ICT. Serta seluruh instansi baik pemerintah mau pun swasta yang ada di Pulau Dewata. Hal ini terbukti dengan telah terjalinnya kerjasama dengan beberapa piha baik dari kalangan pemerintahan, dunia usaha dan dunia industri, sesama PT di dalam dan luar negeri. Untuk menjaga kepercayaan atas amanah dari masyarakat dalam mendidik dan membimbing para generasi muda penerus bangsa dan dan juga sebagai pelopor sekolah tinggi bidang ICT di Pulau Bali. Untuk itu Stikom Bali terus melakukan pembenahan dan beberapa teronbosan/inovasi
demi kepentingan peningkatan kualitas akademis dan kualitas pelayanan yang tentu saja ujungnya kepada peningkatan kualitas lulusan. Sementararitu Pembina Yayasan Widya Dharma Shanty, Prof. Dr. I Made Bandem MA. menguraikan, wisuda merupakan momentum dari perjalanan akademis seoramg mahasiswa dalam menempuh suatu tingkatan strata. Stikom Bali terus melakukan evaluasi dan introspeksi diri tentang apa yang sudah, yang sedang dan yang akan datang dilakukan untuk kemajuan dan perkembangan Stikom Bali. Kepada wisudawan Bandem berpesan agar dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Pada kesempatan itu Kopertis Wilayah VIII, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, MP.menyampaikan penghargaan kepada wisudawan karena atas ketekunan, keuletan dan keberhasilan dalam menyelesaikan studi masing-masing. Wisudawan diharapkan, terus menerus menumbuhkembangkan kebanggaan akan almamater dan segera bergabung dengan alumni, karena ikatan alumni memegang peranan sangat strategis di dalam membangun kampus bahkan membangun bangsa. W-001
FB/BLAS
Ketua Stikom Bali Dadang Hermawan saat mewisuda lulusan
Minat Baca Masyarakat Bali Makin Meningkat
DENPASAR-Fajar Bali Jumlah kunjungan masyarakat mulai dari anak sekolah, masyarakat umum dan mahasiswa ke Kantor Badan Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Bali di Jl. Teuku Umar, Denpasar perharinya mencapai 180 orang pengunjung. Hal ini menunjukkan minat baca masyarakat Bali semakin meningkat. Kepala Bidang
Layanan dan Pelestarian Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Bali, Ida Ayu Suryaningsih, belum lama ini di ruang kerjanya,mengatakan, jumlah kunjungan bisa bertambah dua kali lipat dari jumlah kunjungan perhari pada saat hari libur sekolah tiba. Seperti kunjungan yang dilakukan anak-anak Taman Kanak-kanak (TK)—di mana satu hari kun-
UNIVERSITAS DWIJENDRA Alamat : Jalan Kamboja Nomor 17 Denpasar 80233 Telp : (0361) 224383, 233974, Fax : (0361)233974 Website : http://www.undwi.ac.id E-mail : universitasdwijendra@yahoo.co.id / info@undwi.ac.id
Mengucapkan
"SELAMAT HARI RAYA GALUNGAN DAN KUNINGAN" 21 Mei dan 31 Mei 2014 .
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa Senantiasa Melimpahkan Wara Nugraha-Nya Kepada Kita Semua. Rektor, Dr. I Ketut Wirawan, S.H., M.Hum.
607/III/BLAS
532/II/BLAS
jungan pada hari libur bisa berjumlah 150 sampai 200 orang siswa, sehingga harus melakukan pengaturan jam kunjungan menjadi dua bagian. “Jumlah kunjungan di sini bisa bertambah jumlahnya seperti pada hari libur sekolah yang bisa menerima kunjungan siswa lebih dari ratusan anak TK dalam seharinya dan dalam kondisi tersebut terpaksa kami harus membagi waktu kunjungannya,” paparnya. Dilanjutkan, selain anak sekolah kunjungan mahasiswa juga banyak mulai dari mahasiswa kesehatan dengan buku diminati tentunya buku yang menyangkut bidang kesehatan, dan ilmu lainnya. Disamping itu, buku-buku untuk anak kuliah yang akan merampungkan sekripsi juga banyak yang mencari, membaca buku dan membuat sekripsi yang mana langsung ditulis di tempat. Hal tersebut dilakukan dikarenakan ada beberapa koleksi buku yang memang mengharuskan untuk dibaca di perpustakaan dan tidak bisa dipinjam untuk dibawa keluar. “Selain TK, banyak juga kunjungan anak kuliahan dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari sekedar membaca-baca saja sampai pada mahasiswa yang ingin melengkapi reperensi buku untuk menunjang pembuatan sekripsinya,” ujarnya. Dijelaskan, jika dilihat jumlah koleksi bahan bacaan pustaka yang dimiliki Badan Arsip Provinsi Bali berdasarkan data katalog perkelas antara lain; buku karya umum berjumlah 16.553 eksemplar, buku filsafat berjumlah 17.048 eksemplar, buku agama berjumlah 17.047 eksemplar, buku ilmu sosial berjumlah 38.878 eksemplar, buku bahasa berjumlah 20. 065 eksemplar, buku ilmu murni berjumlah 18. 797 eksemplar, buku Ilmu terapan berjumlah 16. 252 eksemplar, buku kesenian, hiburan dan olah raga berjumlah 17. 140 eksemplar, buku kesusastraan berjumlah 23.334 eksemplar, buku fiksi berjumlah 9. 731 eksemplar. Sedangkan yang terakhir buku geografi dan sejarah umum berjumlah 14. 488 eksemplar. Jadi total jumlah keseluruhan koleksi buku yang ada sebanyak 203. 333 eksemplar buku koleksi. Dalam hal ini Suryaningsih berharap, agar minat baca khusunya pada anak-anak bisa tumbuh dengan sendirinya serta bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke perpustakaan disetiap waktu senggang. Demi untuk meningkatakan minat baca pada masyarakat di perpustakaan Pemerintah Provinsi Bali selalu terus memperbaharui koleksi buku yang ada dengan melihat buku yang belum menjadi koleksi dan sangat dibutuhkan bagi anak sekolah, mahasiswa dan masyarakat umum, untuk selanjutnya ditambah sebagai koleksi buku baru. M-004 Layouter: Wiadnyana
PARIWARA
FAJA R BALI
Senin, 19 Mei 2014, Tahun XIV
9
MATAHARI AUTO GALERY NEW HARRIER 2.0 premium NEW ALPHARD 2012 (putih) HARRIER LPrem’07+04 hitam ALPHARD S 2012 putih LowKM
AVANZA G 2010
NEW VELLFIRE 2013 (hitam) H.CRV 2012 MT hitam asli DK
LAND CRUISER BENSIN 2009 (hitam)
VELLFIRE ZG+GS 2.4 AudJpng hitam
NEW LEXUS RX 270 (hitam & putih) WRANGLER 2Pt Sahara’12 F.Opt 237/VII/IGR
Hubnngi :
(0361) 7893104
Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar 555/II/WS
750/IV/IGR
518/I/IGR
STOKIST XAMTHONE
Pusat Penjualan Produk Herbal, Dicari tersedia produk-produk herbal untuk Agen menyembuhkan berbagai macam penyakit kronis : Jantung, Stroke, kangker, HIV, asam urat,Rematik ,asma, dll. Promo khusus Maret-Mei, hanya dengan 99.000 sudah bisa jadi agen. Dengan potensi penghasilan jutaan rupiah/bln, Alamat : Jln. Cok agung Tresna No. 11 Renon, Pin BB 28C73778. Tlp. 081246444265, agen Karangasem : 08214570880, Agen N.Dua : 081353215612, Agen Klungkung : 08123868908, Agen Abiansemal : 0361-8944563
419/XI/AGN
519/I/TTV
517/I/IGR
160/VI/FB/GLH
229/VII/IGR
227/VI/FB/AG
7 018/I/FB/KTR
505/I/KTR
166/VI/FB/IGR
453/XII/AGN
736/IV/BGS
Layouter: Wiadnyana
EKONOMI
10
FAJA R BALI
Senin, 19 Mei 2014, Tahun XIV
GH Holdings Serahkan Bingkisan Galungan Gede Hardy Ucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan Kepada Karyawan, Pelanggan Setia Hardys DENPASAR-Fajar Bali Pemaknaan Hari Raya Galungan dan Kuningan diharapkan bisa menjadi spirit untuk terus melaksanakan ajaran Dharma sebagai sebuah kewajiban moral oleh seluruh Insan GH Holdings. Hal itu terungkap di sela-sela penyerahan bingkisan Hari Raya kepada seluruh karyawan yang tergabung di Grup Hardys / GH Holdings yang diserahkan secara simbolis oleh Mega Esti Roh Ani, SE.,selaku Human Capital & General Affair Director, Kamis (16/05) di Head Office GH Holdings, Jalan Tukad Pakerisan 100 x, Panjer, Denpasar. Mega menyatakan, pemberian bingkisan hari raya kepada seluruh karyawan khususnya yang merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan tersebut merupakan program rutin Grup Hardys yang dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali. “Hal ini merupakan wujud penghargaan dan apresiasi perusahaan kepada karyawan GH Holdings, khususnya pada momen Galungan dan Kuningan,“ungkapnya. Menurut Mega, program bingkisan hari raya juga diberikan kepada personil yang beragama non-
Gede Hardy dan Ketut Rukmini Hardy,SP., Founder GH Holdings mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan kepada Pelanggan Setia Hardys
Hindu sesuai dengan perayaan hari raya besar di masing-masing agama seperti Idul Fitri, Natal, dan Waisak. “Selain bingkisan kami juga memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada seluruh personil yang di berikan berdasarkan level dan masa kerja,”ungkapnya. Ditemui terpisah , Ir. Gede Agus Hardyawan, Presiden Direktur GH Holdings yang didampingi oleh Ketut Rukmini Hardy, SP., selaku Komisaris Utama GH Hold-
ings, kembali berharap Hari Raya Galungan dan Kuningan menjadi momen perenungan untuk berkomitmen menjadi pribadi yang lebih baik. “Dalam agama Hindu maupun agama lain, banyak momentum untuk melakukan perenungan diri, salah satunya adalah Hari Raya Galungan sebagai momentum pemaknaan kemenangan Dharma melawan Adharma. Musuh paling besar dan berat itu adalah diri kita sendiri,
oleh sebab itu kami berharap momen ini bisa menjadi momen untuk berkomitmen meningkatkan kualitas diri terutama kualitas spiritual untuk meningkatkan profesionalisme,”ujarnya. Lebih jauh, menurut pengusaha Lulusan Fakultasi Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang akrab disapa Gede Hardy ini, apresiasi yang diberikan kepada karyawan melalui bingkisan dan THR, selain merupakan program rutin juga merupakan apresiasi atas kinerja yang terus meningkat dalam mendukung pertumbuhan bisnis GH Holdings. “Apresiasi kepada karyawan merupakan bagian dari upaya berkelanjutan GH Holdings untuk membentuk profesionalisme dan kompetensi sumber daya manusia (SDM), termasuk komitmen perusahaan untuk memberikan gaji di atas Upah Minimun Kabupaten (UMK) dengan tambahan insentif melalui Key Perfomance Indicator (KPI) dan Bonus“ungkapnya. Senada dengan hal di atas, Ketut Rukmini Hardy, S.P., selaku Komisaris Utama GH Holdings menyambut baik program bingkisan Hari Raya Galungan dan Kuningan tersebut. “Prinsipnya, GH Holdings dengan 9 core business mampu terus bertumbuh adalah buah dari kerja keras seluruh insan GH Holdings yang memiliki visi dan etos kerja yang luar biasa. Dalam kesempatan ini kami mewakili Pemegang Saham, Komisaris, Direksi dan Manajemen Grup Hardys Holdings mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan kepada seluruh insan GH Holdings dan masyarakat Bali yang merayakannya”ungkapnya menutup wawancara. RL
803/V/EDO
Layouter: Zohra
FAJA R BALI
Senin, 19 Mei 2014, Tahun XIV
SAMBUNGAN
Anggaran Rp 5,6 Miliar Disiapkan DARI HALAMAN 1 gratis bukan sepenuhnya tanpa biaya. Melainkan, pihaknya hanya membiayai proses pembangunan stand saja. Sedangkan para pedagang tetap harus membayar kewajiban sewa, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku. Sebanyak dua ratus lebih stand gratis disediakan untuk penjual kerajinan seni khas Bali. Mengingat jumlah stand yang
Wewenang Aburizal Diperluas
terbatas, Dinas Kebudayaan pun melakukan tahap seleksi. Prosesnya sudah dimulai sejak saat ini, dan diikuti oleh pedagang dari seluruh kabupaten/ kota se-Bali. Lebih lanjut, untuk meremajakan pergelaran PKB tahun ini, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali telah menganggarkan sekitar Rp. 5,6 miliar. Dana sebesar itu menurut penuturan Suastika akan diprioritaskan untuk sejumlah pos. Di antaranya,
sebanyak Rp 2 miliyar diberikan secara utuh ke kabupaten/ kota peserta PKB. Sedangkan sisanya, akan diberikan kepada sekaa yang tampil di PKB selama sebulan penuh. “Anggaran untuk PKB tahun ini Rp 5,6 miliar, lebih banyak akan dialokasikan pada sekaa termasuk sekaa-sekaa yang disiapkan oleh kabupaten/kota. Rp 2 miliar sepenuhnya diberikan ke kabuptan/kota, selebihnya ke sekaa-sekaa. Sedangkan untuk
di panitia hanya sebagian kecil,” ujarnya. Selain menyuguhkan tampilan baru, PKB kali ini juga akan dilanjutkan oleh pentas seni dan budaya Bali Mandara. Ajang ini akan digelar setelah PKB, yakni sejak bulan Juli hingga Agustus 2014. Suguhan utamanya adalah pameran pembangunan dari seluruh Bali. Dengan ajang ini, masyarakat yang belum puas dengan PKB, diharapkan mendapat hiburan baru. W-019
agent, asosiasi taman rekreasi dengan menyelenggarakan event-event khusus yang berkaitan dengan permuseuman. Masyarakat harus digiring untuk mengunjungi museum. Pastika mencontohkan anakanak sekarang mengetahui nama Puputan Badung, tetapi tidak tahu ada apa di Puputan Badung, dan apa makna dari Puputan Badung. Penjelasan seperti ini hanya bisa diberikan di museum. Selain itu, Pastika juga berkeinginan suatu saat yang namanya museum Bali tidak hanya ada di Bali, tetapi museum Bali bisa saja dibangun di Jakarta atau di tempat-tempat lain. Di Bali juga perlu dibuat museum seni tari, sehingga masyarakat bisa memahami apa sebenarnya makna dari setiap tarian yang dibuat oleh maestro-maestro
tari di Bali, dan hal itu tentu akan sangat bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Untuk menghidupkan museum, pemerintah juga pasti akan mendukung, karena kalau diharapkan dari income, mereka tidak akan bisa berkembang. Sementara, nama-nama pengurus Himusba yang dikukuhkan adalah Ketua Umum, A.A Gede Rai, dari Museum Arma, Ketua I, Ir. Tjok Bagus Astika dari Museum Puri Lukisan, Ketua II, Philippe Angier dari Museum Pasifika, Ketua II, Drs. A.A Gede Geriya, MH dari Disbud Prov. Bali, Sekretaris I Made Wija dari Museum Gunarsa, Sekretaris II, Jangkung Wijanarko dari Museum Neka, Bendahara I, Tiara Malinda dari Museum Pasifika, dan bendahara II Ida Ayu Made Widiastuti dari museum puri lukisan. Selain itu juga
ada beberapa seksi seperti seksi latihan dan pengembangan dan seksi Humas dan dokumentasi. Selama acara pengukuhan yang dihadiri pula oleh maestro seni lukis klasik, Nyoman Gunarsa tersebut, Gubernur meminta agar pengurus Himusba segara menyusun program yang realistis. Evaluasi kinerja pengurus sebelumnya juga penting dijadikan acuan demi kemajuan Himusba. Sementara, Ketua Umum Himusba, A.A Gede Rai, berharap kelak Pemerintah Provinsi Bali bersedia mendukung keberadaan museum-museum di Bali. Misalnya dengan mengalokasikan angggaran khusus dari APBD Bali untuk melestarikan museum di bawah naungan Himusba yang berjumlah 30 lebih. W-019
Gubernur: Perlu Dibuat Museum Seni Tari DARI HALAMAN 1
penyimpanan barang-barang kuno semata, tetapi museum harus bisa dijadikan tempat pendidikan dan juga hiburan. “Orang yang datang ke museum harus mendapatkan penjelasan tentang apa yang ada di museum dan juga bisa mendapatkan hiburan,” tegas Pastika. Antusias wisatawan untuk melihat museum di Bali tidak terlalu tinggi seperti di luar negeri, hal ini disebabkan karena kemasan yang disajikan museum di Bali belum begitu menarik. “Pemilik museum harus berpikir out of the box, berpikir dari luar jangan hanya di dalam kotak,” tambahnya. Pastika menyarankan agar museum bekerjasama dengan travel
JKBM Bantu Operasi Paru DARI HALAMAN 1 paru dengan lancar. Menurut Mustini, suaminya memang telah lama mengidap penyakit paru dan harus segera dilakukan operasi guna mempercepat pemulihan. “Suami saya sudah lama menderita penyakit di bagian –paru-parunya. Oleh dokter diminta agar segera dioperasi”, jelasnya.
Awalnya Mustini sempat megap-megap memikirkan biaya operasi. Beruntung, ia tercatat sebagai satu satu warga penerima kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara. Tanpa pikir lama lagi, ia langsung membawa suaminya ke Rumah Sakit Wangaya, Denpasar. Di sana, suaminya mendapat pelayanan kesehatan yang baik dan proses operasi berjalan dengan lancar. “Suami saya memang sempat di
rawat di Sal V ruang Cendrawasih setelah operasi paru. Kami mendapat pelayanan yang baik. Operasi dilakukan pada bulan Maret tahun 2014”, bebernya. Saat ini, suami Mustini bisa beraktivitas seperti biasa lagi. Ia sangat bersyukur sekali bisa mendapat pelayanan kesehatan dengan baik dan gratis berkat ada kartu JKBM. Mustini berharap agar program JKBM dipertahankan dan
dikembangkan lagi jangkauan pelayanannya, sehingga seluruh masyarakat Bali bisa mengakses kesehatan tanpa harus keluar biaya banyak. “Semoga program ini terus berlanjut. Bila perlu dimantapkan lagi pelaksanaannya. Karena benar-benar dirasakan masyarakat seperti saya ini. Saya yakin banyak warga miskin yang membutuhkan”, tutupnya. M-004
Karena panasnya itu, Kadek Sudiantara juga sempat di rawat di RSUD Karangasem selama seminggu. Sejak saat itulah, keadaan anaknya ini semakin memprihatinkan, hingga saat ini di usianya yang ke – 10 ini, anaknya itu tidak bisa berjalan seperti layaknya anak normal lain. “Selain kurang gizi, sejak se-
tahun terakhir, dia (Sang Kadek Sudiantara) juga mengalami epilepsi. Setiap kambuh harus dilarikan ke RSUD Karangasem,” ungkapnya lagi. Diakui, untuk biaya pengobatan anaknya ditanggung jaminan kesehatan. Namun, yang memberatkan baginya adalah harus memikirkan biaya keperluan selain obat di rumah sakit. “Untuk biaya ru-
mah sakit memang dapat jaminan kesehatan, yang berat kan juga biaya lainnya,” sebutnya. Sebagai warga kurang mampu, ia pun berharap memperoleh perhatian dari pemerintah, terutama untuk perbaikan rumah. Sehingga ia dan keluarganya mempunyai rumah yang layak huni, untuk keluarganya bersama ketiga orang anaknya. M-005
Namun pembina yayasan berharap agar lulusan melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT) paling minim D-3. Nasehat ini sangat bermanfaat, karena pembina yayasan sangat menyayangi lulusan SMK Kesehatan BKM dan nasehat ini luar biasa karena tidak bisa diukur dengan uang untuk kepentingan masa depan lulusan. Selanjutnya Damayanti juga mengingatkan, tahun 2015 adalah tahun Asean Free Trade Area (AFTA), sehingga seluruh Asean boleh bekerja di Indonesia. Namun bagaimana dengan siswa SMK Kesehatan BKM yang baru lulus. Oleh karena itu Damayanti tetap mengharuskan lulusan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi dan keahliannya.
Damayanti juga memberikan contoh, secara ekonomi di Indonesia mengeluarkan biaya sedikit untuk menghasilkan yang banyak, tetapi butuh waktu yang lama. Sedangkan di Amerika mengeluarkan biaya yang optimal, namun menghasilkan yang maksimal. Terkait itu, maka lulusan harus ingat, orangtua sudah berinvestasi selama menimba ilmu di sekolah untuk mendapatkan hasil yang optimal, karena untuk masa depan. Orangtua akan bangga bila putra-putrinya meraih hasil yang yang optimal di masa depan dan oleh karena itu harus meraih sarjana. Sementara itu Kepala SMK Kesehatan BKM, I Ketut Sukanatha mengatakan, pelepasan ini menandakan bahwa siswa tel-
ah menempuh proses pendidikan selama 3 tahun dan perpisahan ini merupakan yang pertama. Perpisahan untuk menambah keakraban keluarga besar SMK Kesehatan BKM. Sukanatha juga mengemukakan, tentang sederetan prestasi yang telah diraih SMK Kesehatan BKM, baik tingkat kabupaten maupun provinsi. Katua Komite Sekolah Wayan Yasa mengharapkan agar lulusan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu setelah menyerahkan kembali kepada orangtua, maka orangtua dapat memberikan motivasi untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Semoga ke depan dengan bibit-bibit baru SMK Kesehatan BKM semakin dikenal masyarakat. W-001*
Rumah Tak Layak, Anak Kurang Gizi
DARI HALAMAN 1 Sang Kadek Sudiantara. Pun Sang Ayu Ketut Sari tampak bersedih ketika ditanya keadaan anaknya. Ia menuturkan, sebelumnya anaknya sempat mengalami gejala panas yang diderita secara tibatiba. Saat itu, usia Sang Kadek Sudiantara baru tiga tahun.
Siswa-siswi SMK Kesehatan Bali Khresna Medika Mulai Dilirik DARI HALAMAN 1 dalam memberikan pelayanan kesehatan. “Saya ambil sisi positifnya saja. Saya melihat banyak yayasan yang menawarkan pelayanan di bidang kesehatan mulai melirik siswa-siswi di SMK Kesehatan Bali Khresna Medika untuk dipekerjakan di sana. Padahal siswa-siswi tersebut belum resmi tamat. Dari sini saya bisa melihat betapa anak-anak didik kami mulai diperhitungkan kualitasnya. Ini menjadi motivasi kami untuk bisa meningkatkan kualitas lagi”, papar wanita murah senyum ini. Pada Minggu kemarin, SMK Kesehatan Bali Khresna Medika Badung menggelar perpisahan siswa-siswi kelas XII. Pelepasan 119 siswa kelas XII itu dilangsungkan di Art Center Denpasar. Perpisahan ini merupakan yang perdana, karena SMK Kesehatan BKM meluluskan siswa yang perdana. Putu Mustika Damayanti dalam nasehatnya mengingatkan, perpisahan sebetulnya tidak pernah ada, karena selalu berkaitan dengan dimana lulusan lahir. Harus ingat seluruh siswa kelas XII menimba ilmu dan lahir di bawah Yayasan Bali Khersna Widana sebagai lembaga yang resmi, sehingga yayasan harus tetap melekat pada diri alumni. Setelah menimba ilmu di SMK Kesehatan BKM, siswa memiliki keahlian dan keterampilan yang lebih. Untuk itu setiap lulusan ketika melangkah akan ditanya dari SMK mana, yang pasti akan dijawab lulusan SMK Kesehatan BKM. “Namun di luar sana akan banyak sekali godaan, sehingga lulusan harus bertanya dan harus minta pendapat, untuk melihat apa yang terjadi ke depan,” ujar Damayanti. Menurut Damayanti, lulusan memang pintar, tetapi terdapat banyak penipuan yang dapat memperalat lulusan. Walaupun pendapat lulusan bahwa hal itu bagus sesuai dengan ilmu yang didapat, namun harus berpikir panjang, agar tidak terjebak. Oleh karenya lulusan selalu berkomitmen pada diri, apakah bekerja atau melanjutkan.
11
026/VI/FB/MHM
DARI HALAMAN 1 musyawarah mufakat dan tanpa voting,” kata pria yang kerap disapa Ical tersebut. Dengan hasil Rapimnas VI ini, maka wewenang Ical menjadi lebih luas. Karena berdasarkan Rapimnas III 2012, Ical hanya dimandatkan sebagai capres dan tak memiliki kewenangan memutuskan arah koalisi Partai Golkar. Ical menegaskan, keputusan yang diambil secara aklamasi ini diperoleh setelah dirinya mendengar pandangan umum dari 33 ketua Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I dan delapan organisasi masyarakat pendiri atau yang didirikan oleh Golkar serta dua organisasi masyarakat sayap Golkar. Keputusan Rapimnas VI Golkar ditandatangani oleh Ical dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham. Saat ditanya mengenai arah koalisi Golkar, Ical belum dapat memastikannya. Ia menegaskan bahwa Golkar ingin terlibat dalam upaya membangun pemerintahan yang solid dan efektif. Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae mengatakan bahwa
Poros Golkar-Demokrat Untungkan Prabowo Poros politik baru yang mungkin dibentuk oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat Poros diperkirakan dapat memecah suara koalisi yang dibentuk calon presiden Joko Widodo. Jika hasilnya dapat memaksakan pemilu presiden putaran kedua, maka yang diuntungkan adalah calon presiden Prabowo Subianto. Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Proximity Whima Edy Nugroho di Surabaya, Minggu (18/5). Whima menilai, target poros baru Golkar dan Demokrat ini bukan untuk memenangi kontestasi calon presiden dan wakil presiden,
melainkan memecah dukungan terhadap Jokowi. “Jika Partai Golkar dan Partai Demokrat bersatu, diperkirakan bisa memaksa pilpres berlangsung hingga dua putaran. Jika itu terjadi, keuntungan ada di pihak Prabowo,” kata Whima. Dengan perpanjangan waktu menuju kedua pilpres, kata Whima, Prabowo-Hatta akan memiliki waktu cukup dalam mempersiapkan segala hal untuk mengalahkan Jokowi-Jusuf Kalla ataupun Jokowi-Abraham Samad. Meski demikian, poros baru Golkar-Demokrat harus memilih figur yang tepat agar efektif merebut suara dari Jokowi. Menurut Whima, ada dua tokoh yang potensial diajukan oleh Partai Demokrat, yakni pemenang konvensi capres Dahlan Iskan atau Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Di Golkar, seharusnya tokoh di luar Aburizal Bakrie, misalnya Jusuf Kalla atau Sri Sultan Hamengku Buwono X. “Sultan HB X dan Soekarwo atau Dahlan Iskan dinilai bisa memecah suara Jokowi di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Provinsi-provinsi itu merupakan lumbung suara PDI-P dan Jokowi,” ujarnya. KP
Kadek Supriatna membeberkan, menjadi sebuah kebanggaan besar buat seluruh partai yang bisa memberikan dukungan kepada calon presiden dari PDI-P itu. Bahkan tak tanggungtanggung pihaknya siap bekerja keras memenangkan Jokowi sebagai Presiden pada Pilpres nanti.
“Saya bangga melihat saudara dari Partai Nasdem yang juga sangat semangat mendukung Bapak Jokowi sebagai Capres. Saya berharap partai-partai koalisi memberikan dukungan secara beriringan, tidak ada yang di depan di samping apalagi di belakang”, sebut Supriatna. W-008
Nah, musuh yang disebut kebodohanitulahmengalahkandirikitasehingga menimbulkan tragedi-tragedi yang dapat menghancurkan bahkan sampai membuat kematian pada diri sendiri. Kebodohan yang dimaksud bukanlah karena tidak bersekolah. Kebodohan yang sebenarnya adalah kelobaan, iri, suka marah, mabuk, dengki, serakah, nafsu yang berlebihan, tidak bisa mengendalikan diri sendiri dan lain sebagainya. Bagaimanakah hubungannya dengan Hari Suci Galungan, yang merupakan hari kemenangan Dharma melawan Adharma? Apakah betul pada hari Galungan kita sudah menang melawan Adharma? Dalam Sloka Sarasamuscaya I: 4 berbunyi: “Apan ikang dadi wwang, uttama juga ya, nimitaning mangkana, wenang ya tumulung awaknya sangkeng sengsara, makasadhanang subhakarma, hingning kottamaning dadi wwang ika”. Artinya : Sebab menjadi manusia sungguh utama juga, karena itu ia dapat menolong dirinya dari keadaan samsara dengan jalan karma yang baik, demikian keistimewaan menjadi manusia itu. Apabila kita perhatikan sloka di atas, maka kita sebagai manusia adalah mahluk yang utama, yang memiliki intelektualitas yang tinggi, oleh sebab itu untuk membebaskan
diri dari musuh-musuh (adharma), harus dilakukan oleh diri sendiri. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan selalu melakukan Dharma. Karena dalam Sloka Sarasamuscaya I : 14 berbunyi : “Ikang dharma ngaranya, hetuning mara ring swarga ika, kadi gatining prahu, an hetuning banyaga, nentasing tasik”. Artinya : Yang disebut Dharma, penyebab menuju sampai ke surga itu, sepertihalnyasebuahperahualatbagi pedagang menyeberangi laut. Apabila kita renungkan kembali ke masalahtragediyangterjadiakhir-akhir ini, bahwa bukan Dharma yang mengalahkan Adharma, namun sebaliknya Adharma yang mengalahkan Dharma. Untuk itulah momen Hari Suci Galunganinisesungguhnyaharusbetul-betul bisamenjadikanpencapaianKemenangan Dharma melawan Adharma. Tentunya dengan melaksanakan ajaran Dharma dengan sungguhsungguh dan benar, sehingga kebodohan yang meliputi diri kita sendiri betul-betul lenyap. Adharma pun betul-betul sirna dari dalam diri kita sendiri. Inilah kemenangan Dharma melawan Adharma yang sebenarnya. Selamat Merayakan Hari Suci Galungan, semoga kita betulbetul dapat memenangkan Dharma melawan Adharma. Om Shanti, Shanti, Shanti Om.
mayoritas Ketua DPD I Partai Golkar lebih memilih ingin berkoalisi dengan PDI-P. Aspirasi itu disampaikan pada Ical dalam pertemuan yang digelar Sabtu (17/5) malam. Selain dengan PDI-P, Ical juga sempat berkomunikasi intens dengan Partai Gerindra dan partai lainnya. Namun, karena merasa ada ketidakcocokan, maka kerja sama politik dengan Gerindra belum juga dideklarasikan.
Nasdem Buleleng Rapatkan Barisan DARI HALAMAN 1
Nasdem Kabupaten Buleleng Drs Nengah Ngartia yang didampingi Ketua Tim Pemenangan Made Suparjo St. P. Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) yang diwakilkan Sekretaris DPC PDI P
Galungan: Perang Melawan Kebodohan
DARI HALAMAN 1 yang belum sembuh, pembunuhan gara-gara senggolan di tempat hiburan atau karena saling pandang, pelecehan seksual dan pemerkosaan gara-gara nonton video porno, KDRT yang bahkan menimbulkan kematian gara-gara cemburu atau tidak mau pulang ke rumah. Apabila hal tersebut dilihat dari sudut agama Hindu, semuanya itu tidak lain disebabkan oleh kelemahan dan kekurang siapan iman didalam memerangi musuh-musuh yang tidak jauh dari diri sendiri. Siapakah sebenarnya musuh-musuh itu, dan mengapa bisa menimbulkan tragedi yang cukup mengerikan bahkan dapat mematikan itu? Musuh-musuh yang utama sebenarnya ada dalam diri kita sendiri Dalam Sloka Sarasamuscaya XXX: 399, menyebutkan : “Tunggal keta pramarthaning satru ngaranya, nghing si punggung juga, tan hana ta pwa madana kasaktining punggung, apan iking liniput denika, niyata juga ya gumaweng asubhakarma”. Artinya : Hanya satulah sesungguhnya yang bernama musuh, tak lain hanya kebodohan, tidak ada yang menyamai pengaruh kebodohan itu, sebab yang dicengkeram oleh kebodohan, niscaya ia akan melakukan perbuatan yang buruk juga.
750/V/BLAS
Layouter: Kasturie
POLITIK
12
Parlemen Lanjutkan Tugas yang Tertunda
stampel kejaksaan. Dalam laporan warga disebutkan, jumlah peserta Prona pada 2011 mencapai 200 orang. Masing-masing peserta di pungut biaya sebesar Rp 300 ribu perbidang. Dari jumlah itu, diperkirakan terhimpun dana hingga Rp 70 juta. Kendati ada surat pernyataan dalam pungutan tersebut, warga menilai mantan Perbekel Anturan Gede Suradnya menyalahgunakan kewenangan dan jabatannya.”Kalau itu sumbangan suka rela, kenapa nilai uangnya harus sama sebesar Rp 300 ribu, ini sudah jelas pungutan liar,” ungkap warga yang mewanti-wanti namanya dirahasiakan. Menurut warga, apa yang dilaporkan ke Kejaksaan itu tidak ada unsur politisnya. Ia melapor karena selama ini ada kejanggalan dalam pelaksanan Prona, dan di beberapa tempat sudah ada perbekel yang di-
hukum karena ada pungutan itu.”Ini bukan politis, sebenarnya dulu sudah ingin kami laporkan, cuma kami waktu itu masih kumpulkan datadatanya, dan sekarang baru terkumpul semua,” tegasnya. Sementara Gede Suradnya yang dikonfirmasi melalui telepon menyatakan, tuduhan itu sangat kental dengan nuasa politis. Ia menyatakan, selama ini seluruh peserta tidak ada yang keberatan dalam pelaksanaan Prona. Ia sendiri menyerahkan sepenuhnya pada panitia dalam pelaksanaan tersebut.”Kalau saya dibilang tidak tahu (pelaksanaan Prona-red) kan salah. Misalnya kalau ada yang membuat silsilah itu kan saya harus tandatangan, tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan, saya serahkan sepenuhnya pada staf dan panitia,” jelasnya. W–008
FB/IST
Prabowo Sempat Tawarkan Kursi Menteri kepada Golkar
Bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) bersama bakal calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/5/2014).
alias Ical. Yo r r y s m e n u t u r k a n , penawaran Prabowo itu pemicu meredupnya keinginan Golkar berkoalisi dengan Golkar. Pasalnya, kata dia, Ical menolak kerja sama politik yang mengedepankan bagi-bagi kekuasaan. “Kalau Prabowo ada penawaran menteri dan sebagainya,” kata Yorrys di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional VI
Partai Golkar di Jakarta, Minggu (18/5). Ia melanjutkan, Ical telah melakukan komunikasi politik hampir dengan semua partai. Dari semuanya, komunikasi paling intens hanya terjalin dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurut Yorrys, partainya kini condong masuk ke poros PDI-P untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden. Adapun dari internal Golkar mencuat rekomendasi agar mengusung Jusuf Kalla sebagai pendamping Jokowi. Saat ditanya apakah PDI-P menawarkan posisi tertentu jika Golkar jadi merapat, Yorrys membantahnya mentah-mentah. Ia memastikan kesamaan Golkar dengan PDI-P adalah ingin membangun pemerintahan yang efektif dan menciptakan soliditas dengan parlemen. “Tidak ada, dia (Megawati) berbicara tentang koalisi yang dibangun baik di pemerintahan maupun parlemen,” pungkasnya. KP
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam Rapimnas VI Partai Golkar, di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (18/5/2014). ke Komisi Pemilihan Umum tepat pada waktunya. “Kami akan mendaftarkan
ke KPU. Penutupan pendaftaran menurut aturan adalah sebelum jam 18.00 tanggal
2 0 M e i 2 0 1 4 . K a m i a ka n daftar sebelum itu,” ujar Aburizal. KP
mengaji. Pola komunikasi Jokowi dengan para pendukung yakni tanya-jawab. Jokowi mengatakan, peraturan turunan UU itu sangat mendukung percepatan pembangunan di desa seluruh Indonesia. Sebab, UU tersebut mengamanatkan alokasi anggaran sebesar Rp 1,54 miliar untuk desa. “Itu gede banget. Bisa dipakai macam-macam. Bisa dipakai petani dan lain-lain,” lanjutnya. Jokowi menegaskan, tahun 2015 yang tinggal sedikit lagi merupakan pintu dibukanya perdagangan bebas negara di Asia Tenggara. Oleh sebab itu Indonesia, yang terdiri dari kota dan desa, harus siap dalam hal infrastruktur dan sumber daya manusianya. “Ingat , persaingan kita bukan hanya dengan daerah satu Indonesia, tapi antarnegara. Hati-hati, kompetisi semakin ketat,” ujar Jokowi. Jokowi berharap, jika nantinya peraturan turunan UU Desa itu jadi diterbitkan,
seluruh elemen masyarakat menyambutnya dengan menanamkan kepada kaum muda tentang nilai kerja keras, mental kompetisi dan bela negara. Ia yakin Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 disahkan pada15 Januari 2014 lalu. Salah satu pasalnya mengamanatkan APBN mengalokasikan dana sekitar Rp 1 miliar per desa per tahun. Data Kementerian Dalam Negeri tahun 2013 menyebutkan, jumlah administrasi desa mencapai 72.944 dan adminsitrasi kelurahan sebanyak 8.309. Sekitar 32.000 desa di antaranya masuk dalam arsiran daerah yang memerlukan perhatian khusus, di mana sebagian besar berada di timur Indonesia. Namun sayang, UU itu belum memiliki aturan turunan. Kementerian Dalam Negeri sedang menyiapkan kedua peraturan pemerintah itu untuk segera diundangkan dan menjadi pedoman teknis pelaksanaan UU Desa. KP
Jokowi Janji Terbitkan Perpres untuk UU Desa jika SBY ‘Kelamaan’
Bakal capres PDIP Joko Widodo saat berkunjung di GOR Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (17/5/2014).
SUBANG-Fajar Bali Bakal calon presiden PDI Pe r j u a n ga n J o ko W i d o d o berjanji menerbitkan pera t u ra n t u r u n a n U n d a n g undang Desa No 6 Tahun 2014 jika Presiden Susilo B a m b a n g Yu d h oyo n o t a k kunjung menerbitkannya. “Perpres moga-moga keluar sebelum Pilpres. Tapi k a l a u b e l u m ke l u a r, j i k a
Tuhan, rakyat mengizinkan, memberi dukungan, jika s aya j a d i p re s i d e n , a ka n saya keluarkan,” ujarnya di alun-alun Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Minggu (18/5) siang. Lawan bicara Jokowi siang itu adalah ratusan relawan dari berbagai elemen, mulai d a r i b u r u h , g u r u , ke p a l a d e s a , c a m a t h i n g ga g u r u
SBY: Pemilu 2019, Kita Akan Berjaya Kembali
JAKARTA-Fajar Bali Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyadari suara partainya pada pemilu legislatif kali ini menurun tajam. Namun, ia yakin Demokrat kembali bangkit pada pemilu selanjutnya. “Insya Allah, Partai Demokrat akan bangkit. Pemilu 2019, kita akan kembali berjaya. Saya punya keyakinan itu,” kata SBY saat memberikan sambutan dalam rapat pimpinan nasional Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (18/5) siang. SBY mengakui bahwa turunnya partai Demokrat itu tidak bisa dilepaskan dari berbagai masalah yang menimpa partainya, mulai dari kasus
FB/IST
Lolos Nyaleg, Suradnyana Digoyang Prona
Rapimnas VI Golkar ini m e n gh a s i l ka n t i ga ke p u tusan. Selain menetapkan Aburizal sebagai capres atau cawapres dari Partai Golkar, juga memberi mandat p e n u h ke p a d a nya u n t u k menentukan arah koalisi. Hasil keputusan rapimnas ini menggugurkan keputusan dari rapimnas sebelumnya. Tak hanya belum menentukan arah koalisi, Golkar juga belum mengumumkan apakah akan menjadi pemimpin pada koalisi yang ke l a k d i t e n t u k a n . Wa l a u belum menentukan arah koalisi, Golkar menjamin akan mendaftarkan nama capres dan cawapres dari Golkar
FB/IST
FB/DONI
JAKARTA-Fajar Bali “Ada tiga poros yang harus saya putuskan. Tapi belum ada satu arah poros yang bisa saya putuskan. Saya akan membicarakan dulu dengan tiga poros ini,” ujar Aburizal Bakrie di Jakarta Convention Center, Minggu (18/5). Aburizal juga menyinggung soal pertemuan antara Golkar dan Demokrat pada hari sebelumnya. Menurutnya, saat itu dirinya hanya sedang menjalankan mandat ya n g d i b e r i ka n p a d a Ra pimnas III. Pada rapimnas tersebut , Aburizal Bakrie diberi kewenangan untuk melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain.
FB/IST
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Golkar resmi ditutup oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Minggu (18/5) pukul 16.00 WIB. Walau demikian, Partai Golkar belum juga menentukan arah koalisi partai.
TABANAN-Fajar Bali Politisi senior PDIP asal Banjar Sakeh, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, I Made Dirga S,Sos sudah tidak asing lagi bagi insan politik di Tabanan. Politisi dengan postur tubuh tinggi besar yang selalu sigap dan tegas dalam mengambil sikap ini, kembali dipercaya masyarakat Tabanan di parlemen. Perolehan suara yang direngkuhnya untuk kembali mengI Made Dirga S,Sos abdi menjadi wakil rakyat tidak sekedar lolos. Namun raihan suaranya cukup fantastis. Diantara 22 calon legislatif PDIP Tabanan yang lolos ke parlemen, Made Dirga yang bertarung di Dapil 1 Kecamatan Tabanan-Kerambitan memperoleh suara terbanyak. Made Dirga mampu meraih 12.354 suara. Dengan raihan suara terbanyak itu, ia kini digadang-gadang sebagai calon Ketua DPRD Tabanan. “Saya siap melanjutkan tugas yang tertunda,” jelas Made Dirga. Dikatakannya, masih banyak tugas rumah yang perlu diselesaikan dan dituntaskan. “Kami lahir dari masyarakat yang harus memperjuangkan kepentingan masyarakat,” tandasnya. Dia pun akan berupaya untuk melunasi janji-janji kepada masyarakat saat kampanye pileg lalu. “Yang paling penting adalah memaksimalkan fungsi kita sebagai wakil rakyat di parlemen. Karena selama ini belum maksimal,” pungkas politisi yang selalu ramah kepada awak media. W-004
JAKARTA-Fajar Bali Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan bahwa bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat menawarkan beberapa kursi menteri kepada partainya. Penawaran itu disampaikan saat Prabowo melakukan komunikasi politik dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie
Senin, 19 Mei 2014, Tahun XIV
Ada Tiga Opsi Koalisi, “Bola Panas” Golkar di Tangan Aburizal
Menuju
SINGARAJA–Fajar Bali Caleg Partai Gerindra, Gede Suradnya peraih jatah satu kursi di DPRD Buleleng, kini malah digoyang kasus dugaan pungutan liar (pungli) dalam pelaksanaan Prona pada 2011 lalu. Dugaan itu pun telah dilaporkan oleh warga ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Singaraja. Berdasarkan informasi yang dihimpun Fajar Bali menyebut, Gede Suradnya adalah mantan Perbekel Desa Anturan, Kecamatan Buleleng. Ketika masih menjabat, Desa Anturan pernah melaksanakan Prona pada 2011 lalu. Nah, dalam pelaksanaan itulah diduga ada pungli dengan kedok sumbangan sukarela dari peserta Prona. Dugaan inilah yang dilaporkan ke Kejari Singaraja pada tanggal 13 Mei lalu. Laporan warga itu diterima oleh staf Kejari Singaraja atas nama I Ketut Setiawan lengkap dengan
FAJA R BALI
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato dalam acara pengumuman pemenang Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (16/5/2014).
korupsi para elite hingga krisis kepemimpinan. Namun, menurutnya, dengan kerja
keras bukan tidak mungkin Demokrat bisa bangkit dari keterpurukan.
“Bendera Demokrat akan kembali berkibar. Bintang Demokrat akan kembali bersinar,” ujarnya. SBY yakin kepercayaan masyarakat akan kembali ke partai berlambang mercy itu jika Demokrat terus berbenah. SBY menyatakan, partainya terus menampung masukan yang diberikan oleh masyarakat. “Kita sungguh sungguh untuk berbenah dan membangun diri. Kita dengar kritik dan koreksi rakyat. Badai pasti berlalu, habis gelap terbitlah terang,” ujarnya. Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat mendapatkan suara kurang lebih 20 persen. Namun, tahun ini perolehan suara Demokrat turun drastis ke angka 10,19 persen. KP
701/IV/BGS
Layouter: Wiadnyana