FAJAR BALI
KAMIS, 19 DESEMBER 2013 | TAHUN XIV
Aktual, Tajam, dan Dinamis
Harga Eceran Rp. 3.000,-
Sikap FPDIP Dinilai Seperti ‘Anak Kecil’
401/XI/KTR
DENPASAR-Fajar Bali Sampai saat ini nasib 11 KSPN di Bali memang simpang siur. Tetapi bukan berarti permasalahan ini dibiarkan mengendap tanpa solusi. Buktinya, Rabu (18/12) kemarin, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali menggelar pertemuan khusus dengan berbagai elemen masyarakat, dari akademisi, tokoh agama, tokoh adat, budayawan, serta sejumlah pejabat di Bali. Sejatinya, pertemuan ini bertujuan untuk membentuk tim pengkaji 11 KSPN di Bali. Namun, rencana itu urung terealisasi, lantaran hanya dihadiri beberapa tokoh saja. Kepala Bappeda Provinsi Bali, I Putu Astawa mengatakan, tim pengkaji KSPN memang belum dapat terbentuk. Namun, dalam Minggu ini pihaknya kembali akan menggelar pertemuan serupa. Sebab, pembentukan tim pengkaji KSPN tidak dapat ditentukan dalam waktu singkat. Diperlukan masukan dari berbagai elemen masyarakat, dan tokoh-tokoh yang benar-benar ke hal. 11
Pak Gubernur
FB/AGUNG
Jamkrida Diperlukan, Tapi Kurang Sosialisasi Program Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Bali Mandara saat ini memang telah diidam-idamkan oleh masyarakat terutama para pelaku usaha. Banyak pengusaha kecil menengah yang ingin merasakan program Jamkrida ini. Tetapi sayangnya, proI Ketut Dana gram ini belum secara intensif diketahui oleh masyarakat Bali. Hal ini pun sangat disayangkan. Seperti yang diungkapkan warga Banjar Tangkeban, Batubulan Kangin, Sukawati Gianyar, I ke hal. 11
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE
Bali Raih Anugerah Parahita Ekapraya JAKARTA-Fajar Bali Pemerintah Provinsi Bali menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Madya Nasional dari Presiden RI dalam acara puncak Peringatan Hari Ibu ke-85 Tahun 2013 yang dipusatkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (18/12). Anugerah Parahita Ekapraya merupakan penghargaan yang diberikan pada kementerian/lembaga serta pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang dinilai telah mengimplementasikan strategi yang terkait dengan Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA) diberbagai sektor pembangunan. Terdapat tiga kategori dalam APE, ke hal. 11
Sudira: Permohonan Hibah Tak Pantas Diseret ke Jalur Hukum
Meski pihak eksekutif berulang kali menyebut tak pernah ada diskriminasi dalam pencairan hibah, namun Fraksi PDIP DPRD Bali belum juga puas. Setelah kompak memboikot paripurna Raperda Perlindungan Anak dan merancang Rapat Koordinasi APBD 2013 secara mendadak, Rabu (18/12) kemarin, FPDIP diinformasikan akan menempuh jalur hukum.
FB/IST
Tim Pengkaji 11 KSPN di Bali Segera Dibentuk
Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Ny. Ayu Pastika saat menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya di TMII Rabu (18/12).
ke hal. 11
Mereka (anggota FPDIP) kan digaji oleh rakyat, seharusnya mereka menghadiri paripurna, apalagi itu membahas rancangan Perda Perlindungan Anak. Rata-rata pendidikan mereka kan sarjana, tapi kok seperti ini. Kalau sampai mereka menempuh jalur hukum, itu sangat lucu.
I Wayan Sudira Ketua Gasos Bali
Bupati/Walikota Diminta Bentuk Tim Penanggulangan Gangguan Keamanan DENPASAR-Fajar Bali Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta meminta keseriusan Kabupaten/Kota se-Bali untuk segera membentuk Tim Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri dan menyusun rencana aksi daerah. Tujuannya, untuk mengantisipasi potensi gangguan Kantibmas di Bali. Hal itu diungkapkan dalam Rapat Penanganan Gangguan Keamanan dalam Negeri di Provinsi Bali Tahun 2013 dan Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah yang dilaksanakan di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Rabu (18/12) kemarin. Dalam kesempatan itu, Wagub Sudikerta menyampaikan potensi ke hal. 11
026/VI/W-020
DENPASAR-Fajar Bali Jalur hukum itu ditempuh apabila hingga tanggal 20 Desember 2013 dana hibah yang direkomendasikan tidak cair. Hal ini pun menuai sorotan, kritikan, bahkan kecaman. Tak hanya dari sesama anggota dewan dari fraksi yang lain, tetapi juga dari elemen masyarakat Bali. Salah satunya, Ketua LSM Gerakan Solidaritas Sosial Bali (Gasos), I Wayan Lanang Sudira. Menurut pria yang akrab
014/VI/KTR
Sat Pol PP Bali Tindak Kendaraan Asing FB/IST
Wagub, I Ketut Sudikerta saat menghadiri Rapat Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri.
DENPASAR-Fajar Bali Serbuan kendaraan bernomor polisi ‘asing’ (plat luar Bali) ke Pulau Dewata memang sulit untuk dibendung. Tiap tahun, jumlah operasional kendaraan tersebut semakin meroket. Tidak hanya di dunia pariwisata, tetapi juga hingga ke perusahaan-perusahaan swasta yang memanfaatkan mobil-mobil box.
ke hal. 11
457/XII/AG
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA Bapak Tewas Ditangan Anak Kandung
2
FAJA R BALI
Tewasnya Kompol I Putu Suarsa
Pelecehan Seksual di Yayasan PTB
DENPASAR – Fajar Bali Pelecehan seksual menimpa seorang pelajar SD berinisial MAF (11) di sebuah Yayasan PTB di Perumahan Monang- maning Denpasar. Korban mengaku perbuatan tak senonoh itu dilakukan temannya yang kini duduk dibangku SMP berinisial FB (15) sejak tahun 2012 lalu. Korban diancam akan dipukul oleh pelaku apabila tidak menuruti kemauannya. Didampingi orang tuanya berinisial ZL (35), MAF mendatangi Polresta Denpasar, pada Senin (16/12), untuk melaporkan kasus pelecehan seksual tersebut. Menurut sumber petugas Polresta Denpasar, pelecehan seksual itu dilakukan sejak tahun 2012 hingga Desember 2013. Meski tidak mengingat harinya, namun korban mengatakan kepada penyidik bahwa pelecehan seksual itu kerap terjadi di kamar sekitar pukul 03.00 dini hari. Diketahui, korban MAF adalah pelajar kelas V SD di sebuah sekolah umum di Denpasar. Dia bersama teman temannya tinggal di Yayasan PTB yang terletak di Perumahan Monang-maning Denpasar. Selama tinggal di Yayasan PTB tersebut, korban tidur berbaur dengan pelajar lainnya. Termasuk pelaku yang juga temannya berinisial FB, pelajar kelas III SMP di sebuah Sekolah Denpasar. Dalam kesaksiannya kepada penyidik Polresta Denpasar korban mengatakan pelecehan seksual itu terjadi saat situasi kamar Yayasan sepi. Nah saat sepi itulah pelaku datang dan sering memaksa korban untuk memegang kemaluannya. Apabila tidak dituruti korban diancam akan dipukul. Dibawah ancaman tersebut korban terpaksa menuruti kemauan kakak kelasnya tersebut. “Korban disuruh mengosok-ngosok kemaluan pelaku hingga mengeluarkan cairan putih,” jelas sumber petugas yang enggan disebut namanya itu. Mirisnya, perbuatan tidak senonoh itu dituruti korban dari tahun 2012 hingag Desember 2013. Tidak tahan dizolimi temannya, korban akhirnya memberanikan diri kabur dari Yayasan PTB dan melaporkan kepada keluarganya. Orang tua korban kaget mendengar penuturan anaknya dan melaporkannya ke Polresta Denpasar. Sementara dari informasi yang dihimpun dilapangan, korban pelecehan seksual itu tidak hanya menimpa korbannya, MAF. Tapi ada dugaan masih ada dua pelajar lain di Yayasan tersebut yang mengalami hal serupa. “Ada dugaan masih ada korban lain dari aksi pelecehan seksual itu tapi mereka tidak berani melapor karena takut ancaman pelaku,” tambah sumber tadi. Sementara ini, polisi masih mengumpulkan bukti bukti terkait laporan MAF yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual. Sejumlah saksi saksi sudah diperiksa termasuk orang tua korban. Dikonfirmasi terpisah, Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP IB Made Sarjana mengaku belum menerima laporan kasus pelecehan seksual yang dialami pelajar Yayasan PTB. “Nanti saya cek kebenaran laporannya,” tegasnya, Rabu (18/12). R – 005
ke rekening baru kemudian dana itu dipecah-pecah. Dengan rincian, 20 persen untuk membangun tempat penjualan grosir dan 80 persen dikelola oleh Bumdes. Tapi para saksi mengaku tidak tahu bagaimana uang itu bisa ditilep oleh Kades. Tak hanya itu, para saksi juga mengaku kalau mendapatkan honor Rp 250 ribu dari laba persusahaan. Diketahui, terdakwa berhasil menilep dana Gerbangsadu sampai Rp 449 juta. Artinya Kades mengambil dana itu dan tidak bisa dipertanggung-jawabkan. Setelah kasus ini naik kepermukaan, terdakwa mengaku dana Rp 20 juta digunakan untuk administrasi dan Rp 200 juta untuk kegiatan fisik. Selanjutnya Rp 800 juta dipakai kegiatan Pengembangan Ekonomi Produktif pada Bumdes (Badan Usaha Desa). Bumdes dikelola Desa Bunga Mekar, namun ketika dilakukan
Setelah membunuh bapak kandungnya, tersangka Ida Bagus Gede Radiana diperiksa di Polres Badung.
kurus ceking ini tampak santai menjawab pertanyaan – pertanyaan anggota buser Polres Badung. Bahkan, dia santai merokok dan menjawab pertanyaan sekena hati. Kasat Reskrim Polres Ba-
dung AKP Wisnu Wardana mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Radiana. Dia juga mengatakan Radiana diduga mengalami gangguan jiwa dan sering dimarahi
orang tuanya. “Untuk kronologisnya masih kita selidiki. Tapi yang jelas, pelaku ini mengalami gangguan jiwa dan sering di marahi orang tuanya,” jelasnya Rabu (18/12) malam. R – 005
NEGARA- Fajar Bali Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Jembrana, Kapolda Bali Irjen Pol Aj. Benny Mokalu, melakukan kunjungannya ke Polres Jembrana, Rabu (18/12). Kedatangannya disambut Kapolres Jembrana AKBP Harry Hariyadi, Wakil Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan dan unsur Muspida Jembrana. Sejumlah Kabag, Kasat, Kapolsek serta perwira di Polres Jembrana, juga turut menyambut kedatangan Kapolda bersama istri. Dikesempatan itu, Kapolda menyarankan jelang perayaan Nataru agar kondisi Jembrana yang selama ini aman, agar tetap tetap terjaga. Meski Jembrana masih tetap tergolong aman, namun belum bsa menjamin tetap aman. Karenanya, jajaran Polres Jembrana diharapkan terus mengintensifkan pengamanan serta selalu berkomunikasi
dengan elemen masyarakat. Dalam perayaan Natal dan malam tahun baru, juga ditekankan untuk meningkatkan patroli serta mengefektifkan kembali ronda bersama-sama. Menyinggung dengan penjualan petasan atau kembang api, pihaknya tetap melarang. Kalau hal itu, menggunakan bahan berbahaya, maka tetap tak diperbolehkan. Kemudian terkait dengan pengamanan di Gilimanuk sebagai salah satu pintu gerbang Bali, tetap ditingkatkan. Te r p i s a h , K a p o l d a menekankan kepada seluruh personil Polres Jembrana supaya tetap menciptakan kondisi yang aman dan tentram menjelang Pemilu tahun 2014 mendatang. Diharapkan jajrannya kepolisian untuk saling bahu membahu serta berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat serta elemen masyarakat lainnya.
Kepada personil Polri, diminta untuk selalu siap dan siaga serta cepat tanggap dimana pemilu itu ada masa kampanye, masa tenang, masa pemungutan suara hingga pelantikan sebagai anggota dewan. Jangan sampai pada masa atau tahapan pemilu itu, terjadi konflik social, sehingga perlu deteksi dini. “Kelancaran pemilu itu, tak hanya tugas polisi, tetapi juga sinergitas dengan pihak terkait serta seluruh elemen masyarakat,”ujar Kapolda. Diingatkan juga agar para personil Polri selalu bekerjasama dengan pihak TNI, pemkab Jembrana dan lainnya. ”Lakukan deteksi dini serta melakukan pemetaan akan kerawanan sosial,” terangnya. Kepada seluruh anggota Polri, harus tetap menjaga netralitas di dalama pemilu nanti. “Kita tak berpihak dan kita tak memilih,” pesannya. W-003
Pengamanan Nataru, Kapolda ke Polres Jembrana
Persiapan pengamanan Nataru, Kapolda Bali, Irjen Pol Aj. Benny Mokalu tiba di Polres Jembrana.
Hakim Memutuskan Terdakwa Korupsi Simantri Ditahan DENPASAR – Fajar Bali IB Dedi Mahendra terdakwa kasus dugaan korupsi Simantri yang sempat tidak ditahan oleh Kejari Jembrana akhirnya masuk penjara. Penahanan itu dijelaskan Hakim yang memutuskan agar selama menjalani persidangan, terdakwa yang juga Bendahara Gapoktan Lembu Rarud agar ditahan. Pada sidang, Rabu (18/12) kemarin ada 7 orang saksi yang
Terungkap, Dana Masuk ke Rekening Kades
DENPASAR – Fajar Bali Sidang kasus dugaan korupsi dana Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) yang menyeret Kades Bunga Mekar Ketut Tamtam sebagai terdakwa, Rabu (18/12) kemarin, kembali dilanjutkan. Dalam keterangan saksi kemarin terungkap bahwa awal dana cair dari Provinsi Bali memang masuk ke rekening terdakwa sebesar Rp 1 miliar. Sidang kemarin ada lima orang saksi yang diperiksa. Dua diantaranya adalah Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Wayan Yasa dan Bendaharanya Ketut Idiyani. Dihadapan majelis hakim pimpinan Hasoloan Sianturi, para saksi menjelaskan bagaimana alur dana tersebut. Dikatakanya, dana cair memang ke rekening Perbekel (kades). "Semuanya masuk kesana dulu,” ujar Yasa. Dikatakan pula, setelah masuk
memarahi anaknya. Mendengar ribut – ribut di kamar, datanglah istri korban, Ida Pedanda Istri Rai Kemenuh dan ikut memarahi tersangka. “Dari keterangan beberapa saksi, anaknya ini memang sering dimarahin karena nakal. Lagian anaknya ini juga diduga mengalami gangguan jiwa,” jelas Mungkin jengkel dimarahi, Radiana mengamuk. Dia mengambil pisau yang dicari bapaknya itu dan kemudian membabi buta menyerang kedua orang tuanya. Diserang mendadak, Ida Pedanda Putu Kemenuh tidak bisa mengelak. Akibatnya, dada korban ditebas dan mengeluarkan darah segar. Amukan Radiana tak berhenti sampai disitu. Dia kembali mengejar ibunya dan kemudian menebas dada kiri ibunya dengan pisau tajam tersebut. Keluar korban yang mendengar adanya keributan di kamar langsung memberikan bantuan dan mengamankan Radiana. Sementara, sang ayah yang tewas seketika dilokasi kejadian dilarikan ke RSUD Kapal Mengwi. Dalam pengamatan Fajar Bali tadi malam sekitar pukul 23.00 wita, Radiana masih menjalani pemeriksaan di Polres Badung. Tidak terlihat penyesalan dari Radiana. Lelaki berkepala plontos dan
pengecekan diketahui masalahnya. Mestinya dana cair adalah Rp 800 juta, namun cair Rp353 juta. Sehingga ditemukan penyimpangan Rp 449 juta. Setelah ditelusuri ternyata terdakwa mengakui jika dana sebesar Rp 449 juta diambil sendiri. Dia mengaku, dana yang diambil itu untuk membeli satu televisi berwarna 21 inci, tape recorder merek Sanken, keperluan makan dan minum dan juga untuk berjudi. Akibatnya, terdakwa Tamtam didakwa dalam pasal primer ayat 1 jo pasal 18 Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 jo pasal 64 ayat 1 KUHP. Dakwaan subsider pasal 3 jo pasal 18 undang-undang yang sama jo pasal 64 ayat 1 KUHP. W-007
dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejari Jembrana. Diketahui, saksi yang hadir kemarin adalah, Wayan Ardika, Gusti Kade Juliana, Kadek Tama, Kadek Gana, Ketut Budiasa, Komang Asa, Gus Dek Manuaba dan Komang Sutabawa. Dalam keterangan saksi didepan Hakim dan Jaksa, sempat disebutkan memang sapi sempat dijual. Sapi dijual oleh terdakwa, dengan alasan terdakwa sakit. Hakim terus mengejar dengan pertanyaan tentang sapi tersebut. Pertanyaan menujur jumlah sapi 20 ekor. “Katanya 21, kok bisa hanya 20 ekor?," tanya hakim yang dijawab oleh saksi bahwa yang 1 ekor sudah mati. Jawaban itu tak membuat hakim puas. Hakim terus menanyakan soal sapi itu. Karena sebelumnya dinyatakan sudah ada petugas kesehatan hewan, kok bisa semudah itu mati. “Mati atau diambil?,” desak Jaksa. Saksi tetap menyatakan sapi itu mati. Terkait penjualan sapi itu sempat terus dikejar, untuk mencari pembeli sapi. Namun saksi tidak tahu, namun saksi mengatakan sapi yang dijual itu sudah diganti oleh Gus Dedi dan sampai saat ini masih dipelihara pengganti oleh Gus Dedi. Namun rata – rata saksi mengaku tidak tahu jelas, dana bantuan Simantri itu. Bahkan terkait dengan proposal juga tidak tahu. Namun atas polemik ini sampai
ada anggota kelompok sampai mengundurkan diri. Seperti diberitakan sebelumnya, kasus korupsi dana simantri oleh Gapoktan Lembu Rarud sudah menetapkan dua terdakwa yaitu Gus Dedi dan Aji Rarud (berkas terpisah). Sesuai dengan dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) Joni terdakwa Gus Dedi diduga melakukan tindak pidana korupsi duit Simantri senilai Rp 109 juta lebih. Perbuatan yang dilakukan terdakwa ini terjadi pada Rabu 28 Desember 2011. Terdakwa yang menjabat sebagai bendahara bersama dengan saksi Ida Bagus Putu Sutika alias Aji Rarud (Terdakwa dalam berkas terpisah), Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lembu Rarud, Dusun Penatahan, Desa Batuagung, Jembrana. Dana bantuan itu bersumber dari APBD Provinsi Bali. Terdakwa kemudian mengadakan pertemuan dengan masyarakat sekitar 15 orang dan mereka sepakat membentuk kelompok tani (Gapoktan) Lembu Rarud. Kelompok ini kemudian mengajukan proposal bantuan dana senilai Rp 200 juta dan dicairkan melalui Bank BPD Bali cabang Negara yakni Rp 199 juta. Dari dana itu Rp 20 juta dibagi dua oleh terdakwa Gus Dedi dan Aji Rarud masing-masing mendapatkan bagian Rp 10 juta. Sementara sisanya Rp 179 juta dibawa oleh terdakwa Gus Dedi. Pada 16 Pebruari 2012 terdakwa kembali menarik uang Rp 900 ribu dan langsung dibawa oleh terdakwa sendiri. W-007
FB/DN
DENPASAR – Fajar Bali Perburuan terhadap pembunuh Kompol I Putu Suarsa hingga kini belum ada kabar. Tim gabungan Polresta Denpasar dan Polda Bali sepertinya kehilangan jejak pelaku, Subahan (32), yang kabur usai membunuh korban di rumahnya di Jalan Kertha Dalem Sari IV Sidakarya, Minggu (15/12) lalu. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kasubag Humas Polresta Denpasar, AKP IB Sarjana menyebutkan bahwa tim gabungan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku asal Jember, Jawa Timur tersebut. “Tim gabungan dari Polda Bali dan Polresta Denpasar serta Polsek Densel masih mengejar pelakunya,” ungkapnya, Rabu (18/12) kemarin. Dia mengatakan, anggota sudah disebar ke lapangan untuk melacak keberadaannya. Namun AKP Sarja belum bisa memastikan apakah pelaku sudah kabur ke luar Bali. “Untuk itu saya belum bisa berikan komentar. Yang jelas kami sudah bekerja untuk memburu pelakunya,” tegasnya. Sementara itu, informasi yang dihimpun dilapangan, tim gabungan sudah sudah membagi-bagi tugas untuk mengejar pelaku. Ada yang disebar ke Denpasar dan ada pula yang ditugaskan mengejar pelaku hingga ke Jember, Jawa Timur. Meski demikian, hingga memasuki hari ke lima, petugas belum juga menemukan keberadaan Subahan. “Ada yang mengejar ke Jember dan sebagian di Bali. Tapi jejak pelaku belum ditemukan,” terangnya. Sumber mengungkapkan, tim gabungan ini sudah melakukan perburuan di beberapa wilayah di Jawa Timur yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku. Sementara tim yang bertugas di Bali sempat melakukan pengerebekan dibeberapa tempat yang diduga lokasi persembunyian pelaku. Sekadar mengingatkan, Pamen Polda Bali, Kompol I Putu Suarsa tewas mengenaskan dengan luka tusuk dibagian punggung. Korban awalnya hendak menagih hutang sebesar Rp 2,5 juta kepada pelaku di rumahnya di Jalan Kertha Dalem Sari IV Sidakarya, Denpasar, pada Minggu (15/12). Namun saat menagih, terjadi keributan karena korban hendak membawa motor dan Televisi milik pelaku, sebagai jaminan. Pelaku Subahan tidak terima dan nekat membunuh korban hingga tewas bersimbah darah. R – 005
DENPASAR – Fajar Bali Banjar Batulumbung Desa Gulingan, Mengwi, pada Rabu (18/12) malam gempar. Itu menyusul tewasnya Ida Pedanda Putu Kemenuh ditangan anak kandungnya sendiri, Ida Bagus Gede Radiana (26). Diduga, pembunuhan itu dilakukan oleh Radiana karena kesal sering di omelin oleh orang tuanya. Bukan hanya Ida Pedanda Putu Kemenuh yang menjadi korban keberingasan anak kandungnya tersebut. Tapi istrinya juga, Ida Pedanda Istri Kemenuh. Sang istri kini dirawat di RSUD Kapal Mengwi dengan luka tebas dibagian dada kiri. Peristiwa tragis itu terjadi di kamar kosan tersangka Radiana di Banjar Batulumbung Desa Gulingan, Mengwi, sekitar pukul 19.30 wita. Kamar kosan tersebut berdampingan dengan rumah orang tuanya. Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, dikabarkan saat itu Ida Pedanda Putu Kemenuh sedang mencari pisau yang biasa digunakan membuat banten. Namun, dari pagi hingga malam, korban tidak menemukan pisau tersebut. Walhasil, korban mendatangi kamar anaknya dan melihat anaknya sedang basah-basahan diduga mandi hujan. Melihat anaknya basahbasahan, sontak saja korban
FB/PR
Kejar Pembunuh, Tim Gabungan ke Jember
FB/HS
Kamis, 19 Desember 2013, Tahun XIV
Truk EA 8818 AZ yang mengangkut pakan ternak terjun bebas di jurang Jalur Denpasar -Gilimanuk tepatnya di jalan turunan Megati.
Truk Oleng, Nyungsep ke Jurang TABANAN-Fajar Bali Sebuah truk tronton EA 8818 AZ oleng dan kemudian nyungsep di jurang di Jalur DenpasarGilimanuk tepatnya di jalan turunan Desa Megati, KM 32.700, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Rabu (18/12) kemarin. Akibat kejadian itu, sopir truk Edi Mulyadin (31) asal Bima, NTB mengalami memar pipi kanan yang kemudian dirawat di RSUD Tabanan. Sebelum kejadian, truk yang mengangkut pakan ternak datang dari arah Barat jurusan Gilimanu-Denpasar. Saat melin-
tas di TKP sekitar pukul 08.00 Wita memasuki jalan turunan tajam, sopir kehilangan kendali. Selanjutnya kendaraan oleng ke kanan, kemudian meluncur ke selatan dan nyungsep ke jurang di bagian selatan jalan. Truk sarat muatan itu terjun bebas ke jurang sedalam 4 meter. Akibatnya seluruh muatan pakan ternak berserakan di tempat kejadian dan memutuskan kabel listrik. Kecelakaan lalulintas yang diakibatkan out of control dari pengemudi. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. W-004
Pe mimp in Umu m/P enanggung Jawab: IGMA Wi snu Mataram P emimpin R edaksi: E manuel D ew ata Oj a R edaktur P elaksana: Ida B agus P utu B agus K oor dinator Liputan: A gung P arami ta Redaktur: Gde Carmyaka, Hence Silalahi, Blasius Besu, Supriyono Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetya, Hery Subagio, Gde Sarjana, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja Sekretaris Redaksi: Ketut Tini Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), IGA Diah (Klungkung), Made Doni ( Ta b a n a n ) , Wa y a n S u m e r t h a (Bangli), Ngurah Maharjana (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara), Laurensius Leba Tukan (Kupang), Rikar Khandi (Manggarai Barat), Alfan Manah (Manggarai), Hironimus Dale (Manggarai Timur) Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Manajer SDM: IGKA Mertha Yoga Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Marketing dan Pengembangan: IB. Sudarsana Sirkulasi: Wayan Sumadita Rekening: Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar No.: 011.02.02.22723.9, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN.
KOTAPLUS
FAJA R BALI Kamis, 19 Desember 2013, Tahun XIV
Badung Kembali Raih Anugerah Parahita Ekapraya Utama Penghargaan Diterima Bupati Gde Agung Langsung dari Presiden
MANGUPURA-Fajar Bali Penghargaan itu diberikan atas berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung dalam melaksanakan strategi pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan, serta perlindungan anak sehingga dalam tahun 2013 ini Bupati Badung Anak Agung Gde Agung kembali menerima Anugerah Parahita Ekapraya atau APE 2013 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Penghargaan diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Ibu (PHI) ke 85 di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Rabu (18/12) kemarin. Pada puncak peringatan hari Ibu ke 85 dengan mengusung Tema “ Peran perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan demokrasi yang partisipatif dan pembangunan yang inklusif ’ ini Bupati Gde Agung didampingi oleh Ibu Ratna Gde Agung selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung, Anggota Muspida Badung, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Kompyang R. Swandika, Kepala Bappeda Litbang I Wayan Suambara, Kadis Kebudayaan, Ida Bagus Anom Bhasma, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Ibu Kompyang R Swandika serta Kabag Humas AA.Gde Raka Yuda. Di sela acara usai menerima Tropy penghargaan sebagai kepala daerah yang memiliki
komitmen dalam merancang kebijakan yang responsif terhadap gender dan perlindungan anak, Bupati Gde Agung mengungkapkan rasa syukur, seraya menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari Kerja keras bersama pemerintah Kabupaten Badung dengan segenap stakeholder pembangunan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Kabupaten Badung dinilai sebagai kabupaten yang mampu melakukan program inovasi melalui kebijakan yang mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan dengan pengarusutamaan gender sebagai salah satu isu strategis dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (RPJMD) Tahun 20102015. Sekali lagi ini merupakan keberhasilan bersama yang harus kita syukuri bersama, serta berharap dengan prestasi ini dapat menginspirasi segenap pemangku kepentingan pembangunan untuk memberi ruang seluas luasnya bagi pembangunan perempuan disegala bidang termasuk dibidang politik,” ungkap Gde Agung. Dalam Puncak Peringatan hari Ibu ke-85 ini, Presiden didampingi Ibu Ani Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden beserta Ibu Herawati Boediono bersama tamu kehormatan memberikan aplaus kepada 10 penari berkebutuhan khusus dari Kabupaten Badung yang telah menunjukkan kebolehannya dengan menampilkan
FB/hery
Selama enam tahun Sejak tahun 2008 hingga 2013 ini Kabupaten Badung di bawah kepemimpinan Bupati Gde Agung secara berturut turut sukses meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE). Bahkan dalam dua tahun terakhir ini berhasil meraih Anugrah Parahita Ekapraya Tingkat Utama.
Bupati Badung A.A Gde Agung disaat menerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Ibu (PHI) ke 85 di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. petugas di daerah terpencil, memberikan bantuan bagi yang lanjut usia termasuk anak anak cacat. Semuanya itu merupakan wujud nyata komitmen pemerintah untuk memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kaum perempuan Indonesia sesuai dengan kemampuan dan eksistensinya untuk berkarya dan berpartisipasi dalam pembangunan.” kata Presiden Dibagian lainn Menteri PP Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, tema yang diusung ini dapat dimaknai sebagai komitmen bersama untuk melaksanakan sistem demokrasi dan politik yang demokratis. Demikian pula agar pembangunan inklusif dimaksud dilakukan secara adil dengan tanpa diskriminasi. Oleh karenanya semua pembangunan dilaksanakan dengan menempatkan perempuan sebagai mitra sejajar kaum pria. Terkait pembangunan keluarga Menteri Amalia Sari
Tarian Puspawresti dihadapan Presiden serta sekitar 1600 undangan dari seluruh indonesia. Penari ini dilatih secara khusus oleh tim kesenian Kabupaten Badung dibawah Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung. Sementara itu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya nya kepada semua organisasi perempuan yang telah memajukan dan harkat martabat kaum perempuan, atas karyanya untuk pembangunan bangsa dan martabat kaum perempuan, serta berperan secara aktif pada berbagai program dan karya nyata dalam berbagai bidang diantaranya melestarikan lingkungan, bantuan kaum miskin, memberikan bantuan pendidikan untuk daerah yang sulit terjangkau mealakui mobil pintar, kapal pintar, menggerakkkan ekonomi kreatif, memberikan bantuan kepada
Nutug Karya di Pura Terminal Mengwi
10 Finalis Puteri Bali 2013 Diberikan Pembekalan
DENPASAR–Fajar Bali Kali ini, 10 finalis Puteri Bali yang berhasil terpilih untuk menuju ke babak final berkumpul di gedung KADIN Bali untuk diberikan pembekalan khusus pada hari Rabu kemarin (18/12). Selain itu, para wanita cantik dan seksi ini melakukan latihan koreografi yang dipimpin langsung oleh Wayan Sujana dan Galuh Ardaninggrat. Saat media ini tiba di lokasi,
FB/Agus
terlihat sepuluh finalis Puteri Bali sangat antusias saat diberikan pembekalan dari Made Suryawan. Tak hanya itu saja, mereka juga diajarkan bagaimana basic di bidang modelling. Dari bagaimana cara berjalan yang baik, berfose dan harus tersenyum di depan semua pengunjung yang hadir saat malam yang megah nanti. Ternyata, tak butuh waktu banyak. Mereka sangat cepat
MANGUPURA–Fajar Bali Bertepatan dengan purnama sasih kenem, Selasa (17/12) lalu dilaksanakan nutug karya di Pura Terminal tipe A Mengwi. Upacara tersebut dipuput Ida Pedanda Gde Ngurah Putra Keniten Gria Kediri Sangeh serta dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung I Wayan Weda Dharmaja beserta pegawai Dishubkominfo. Kadishubkominfo I Wayan Weda Dharmaja menjelaskan, upacara nutug karya merupakan upacara lanjutan yang telah dilaksanakan kedua kalinya setelah pelaksanaan puncak Karya Tawur Balik Sumpah pada tahun 2011 lalu. Tawur Balik Sumpah tersebut dilaksanakan serangkaian telah selesainya pembangunan Pura dan bangunan Terminal Mengwi sebagai sarana penyucian secara niskala. Rangkaian upacara nutug karya juga dilengkapi dengan pecaruan dan pementasan tari topeng dan bondres. Upacara diakhiri persembahyangan bersama. W-014
menguasai apa yang diminta oleh pengarahnya. Masukan demi masukan dari para pembicara menjadi modal bagi mereka untuk bersiap–siap menghadapi puncak acara. Tidak hanya penampilan saja, namun, bagaiman sikap seorang finalis Puteri Bali yang selalu anggun di depan banyak orang. Beberapa jam kemudian, mereka dilanjutkan dengan latihan koreografi. Di sana mereka dilatih gerakan–gerakan yang akan ditunjukan juga saat acara final Puteri Bali 2013. Sujana selaku pengarah koreografi, tidak mengalami kesusahan mengajarkan sebuah gerakan kepada 10 finalis tersebut. “Jadi kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan khusus bagi 10 finalis terpilih untuk ajang final Puteri Bali nanti, kegiatan ini dimulai dari pagi hingga sore. Tidak ada kendala, sesuai harapan kami. Mereka sangat cepat untuk mengerti dan mempraktikan langsung apa yang dimaksud oleh para pembimbing” tutur salah satu panitia saat diwawancarai, kemarin. M-003
FB/hery
Para finalis Puteri Bali saat mengikuti pembekalan.
menekankan pentingnya dilakukan upaya untuk senantiasa mengembangkan pembangunan yang berorientasi untuk memperkuat sendi sendi keluarga sebagai pilar bangsa. “Dalam puncak peringatan hari Ibu kali ini juga akan diberikan penganugrahan kepada pemerintah daerah yang memiliki komitmen dalam melaksanakan kesetaraan dan keadilan gender dan perlindungan anak,” katanya. Selanjutnya berkenaan dengan Pemberian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2013 ini diterima oleh kementerian dan lembaga, 12 pemerintah provinsi serta 56 kabupaten se Indonesia dengan perincian 6 kabupaten meraih APE Tingkat Utama. Enam kabupaten tersebut termasuk Kabupaten Badung. Sebanyak 27 kabupaten memperoleh APE tingkat Madya dan 23 kabupaten meraih APE tingkat Pratama. W-014
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung I Wayan Weda Dharmaja didampingi Sekretaris Dishubkominfo I Made Ananta W melaksanakan persembahyangan bersama saat nutug karya di Pura Terminal tipe A Mengwi.
DENPASAR-Fajar Bali Terminal Ubung diperkirakan masih menjadi terminal yang dimanfaatkan warga saat pulang liburan dan pulang mudik. Terlebih dalam bulan Desember banyak perayaan seperti natal, tahun baru serta libur panjang sekolah. Jelang Hari Raya Natal dan libur panjang tahun baru 2014, Dinas Perhubungan Kota Denpasar melakukan antisipasi armada pengangkut untuk para pemudik. Armada reguler sudah disiapkan, termasuk adanya posko gabungan di Terminal Ubung Denpasar. Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Gede Astika, mengatakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman, pihaknya membangun posko terpadu di Terminal Ubung. “Dalam posko gabungan terdi-
Kepala Dinas Perhubungan, I Gede Astika, beserta jajaran kepolisian, memeriksa surat kendaraan saat apel kesiapan posko terpadu di Terminal Ubung, kemarin ri dari unsur Kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan unsur Organda Kota Denpasar. Untuk kesiapan armada
juga sudah disiapkan angkutan reguler Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang biasa beroperasi di Terminal Ubung
FB/CAR
Jelang Nataru Dishub Siapkan Posko Gabungan di Terminal Ubung Denpasar,” ungkap Astika, disela-sela apel posko terpadu, Rabu (18/12) kemarin. Jika nanti ada peningkatan jumlah penumpang, lanjut Astika, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Organda Cabang Kota Denpasar. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, meski terjadi penambahan volume penumpang, namun masyarakat masih banyak yang menggunakan sepeda motor untuk pulang kampung. “Tapi kami tetap mengantisipasinya, masih banyak juga masyarakat yang menggunakan angkutan umum melalui Terminal Ubung,” ucapnya. Sebagai langkah awal kesiapan angkutan pihaknya akan melakukan pengecekan kelayakan angkutan umum dengan telah dibentuknya tim
pengecekan kelayakan kendaraan tersebut. “Pengecekan akan dilakukan dari kelengkapan surat-surat mobil, kondisi ban, hingga sarana dan prasarana keamanan yang dimiliki oleh angkutan tersebut,” terangnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini, mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga shift dalam sehari untuk memberikan pelayanan kesehatan di Terminal Ubung. “Untuk setiap shift terdiri lima personil, mereka akan berjaga secara bergilir hingga tanggal 2 Januari,” terang Armini, seraya menyebut kegiatan itu rutin dilakukan setiap ada hari-hari besar. “Kedepan koordinasi deng a n j a s a ra h a r j a d e n g a n perhubungan dan kepolisian akan lebih ditingkatan,” imbuhnya. R-004
3 Denbar Masih Rawan Banjir
DENPASAR-Fajar Bali Meski sempat menemui hambatan dalam memperlebar aliran air di Tukad Mati guna mengantisipasi terjadinya banjir, namun Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Denpasar tak menyerah begitu saja. Sosialisasi terkait terjadinya ancaman banjir akibat sempitnya Tukad Mati terus dilakukan dengan mendekati aparat desa. Kepala Dinas PU Kota Denpasar, Ir. I Ketut Winartha, mengakui, musibah banjir yang terjadi di Padangsambian beberapa hari lalu menunjukkan, wilayah Denpasar masih memiliki titik-titik rawan banjir yang harus mendapat penanganan. Terlebih beberapa lokasi banjir yang terakhir ini merupakan lokasi-lokasi yang baru. Upaya antisipasi banjir dengan memperlebar saluran air di Tukad Mati awalnya menghadapi kendala terutama pembebasan lahan. Warga setempat yang memiliki lahan di sekitaran sungai terkesan keberatan lahannya dipergunakan untuk kepentingan umum terutama untuk keselamatan dari bahaya banjir. Sementara normalisasi saluran air di Tukad Muding Denpasar yang dulu luapan airnya menjadi pemicu terjadinya banjir di Jalan Gunung Talang dan Jalan Tangkuban Perahu, sudah dalam proses. Penggarapan akan dilakukan mulai tahun 2014. “Pembebasan lahan di jalur Tukad Mati, sebelumnya memang agak sulit. Tapi setelah kami melakukan sosialisasi melalui aparat desa setempat, mudah-mudahan tahun 2014 rencana perluasan aliran air di tukad itu bisa terlaksana,” ungkap Winartha, dikonfirmasi, Rabu (18/12). Winartha pun menyebut, sudah ada rencana untuk normalisasi Tukad Muding yang merupakan anak dari Tukad Mati. Luapan air yang merendam pemukiman, akibat terjadinya penyempitan saluran Tukad Muding. Mengatasi hal itu, sudah ada rencana untuk menormalisasi Tukad Muding. “ Normalisasi di sini akan bisa mencegah banjir di kawasan Jalan Marlboro, Jalan Gunung Talang, Jalan Tangkuban Perahu Denpasar yang selama ini menjadi langganan banjir,” tandasnya. Jika proyek itu bisa berjalan tahun 2014, maka proyek sepanjang 2 KM ini akan dilakukan pelebaran hingga 7 meter di hulu. Hal serupa juga rencananya akan dilakukan di aliran air Tukad Mati. Luapan air di sungai ini mengakibatkan banjir di kawasan Padangsambian Klod yang merendam puluhan rumah di Perumahan Taman Wira Jalan Gunung Payung beberapa waktu lalu. “Kami dapat perintah dari Pak Wali untuk segera melakukan normalisasi di Tukad Mati. Mengingat kondisi saluran air di lokasi banjir kemarin itu minim dan sempit,” ucapnya.. Dari pemetaan yang dilakukan, wilayah yang dianggap rawan banjir saat musim hujan adalah kecamatan Denpasar Barat (Denbar) menempati urutan pertama, seperti di Jalan Gunung Talang 1 dan 6, kemudian Jalan Gunung Tangkuban Perahu seperti di SD 11, kawasan Uma Dwi. Daerah lain di wilayah ini yang cukup rawan adalah Jalan Imam Bonjol, kawasan Pura Demak Denpasar. Lokasi-lokasi ini dianggap rawan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya yang kerap terjadi banjir. Lokasi lain yang dianggap rawan juga terjadi di wilayah Kecamatan Denpasar Utara seperti di Jalan Indrajaya Ubung Kaja, Jalan Nangka Utara, kawasan Pasar Anyar Batu Kandik. Di Kecamatan Denpasar Timur di Jalan Kaliasem, dan wilayah Denpasar Selatan seperti Jalan Danau Tamblingan. R-004
Pemilihan Wabup Direncanakan 8 Januari
MANGUPURA-Fajar Bali Paripurna pemilihan Wakil Bupati (Wabup) Badung direncanakan akan digelar 8 Januari 2014 mendatang. Penetapan tanggal tersebut setelah melalui Paripurna DPRD Badung, Rabu (18/12). Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta sempat memanas. Seperti sikap awal, Fraksi Demokrat dan kader Hanura di Fraksi Nurani Marhaen menolak melanjutkan pembahasan dua cawabup I Made Sudiana dan I Nyoman Sukirta. Bahkan, partai yang kadernya dicoret dari pencalonan PAW Wabup oleh KRBB (Koalisi Rakyat Badung Bersatu) ini sempat mengancam akan menempuh jalur hukum. Saat rapat Badan Musyawarah (Banmus) sempat muncul wacana pembentukan panitia pemilihan dan pansus. Agenda pemilihan yang dijadwalkan tanggal 3 Januari 2014,juga sempat dipersolakan. Akan tetapi rapat Banmus yang dipimpin Wakil Ketua Dewan I Ketut Suiasa, tetap memutuskan hanya membentuk panitia pemilih, dan menjadwalkan pemilihan tanggal 3 Januari 2014. Saat rapat paripurna, suasana mennjadi panas. I Wayan Reta (Hanura), I Made Retha (Demokrat) dan I Nyoman Ardana (Demokrat), menilai proses ditelorkannya dua calon tersebut cacat hukum. Bahkan sempat ada ancaman akan menempuh jalur hukum. Sontak ancaman tersebut mematik reaksi keras dari I Wayan Suyasa, Ketua Fraksi Nurani Marhaen. “Silahkan saja tempuh jalur hukum, secara pribadi saya siap menghadapi,”katanya dengan nada tinggi. Ardana yang korda Demokrat Badung menegaskan, pihaknya sangat menghormati proses yang telah dilalui, asalkan tidak cacat hukum. “Etika dan prosedural harus berjalan beriringan. Kita harus hormati semua kepentingan, karena sesungguhnya kepentingan rakyat Badung diatas segalanya, bukan kepentingan politik atau golongan,”tegasnya. Menanggapi perbedaan pandangan ini, Ketua Dewan Giri Prasta menyatakan tak akan mencampuri urusan dapur KRBB. “Yang jelas kita melaksanakan tugas dan kewenangan kita di dewan, urusan politik itu ranah KRBB,”tegasnya. Dikatannya, dalam paripurna sudah diputuskan pemilihan akan dilaksanakan tanggal 8 Januari 2014—di mana. sebelumnya akan dibentuk Panitia Pemilihan (Panlih) yang beranggotakan unsur pimpinan dewan, fraksi-fraksi dan sekretariat dewan. Tugas Panlih mempersiapkan proses pemilihan, diantarannya mengenai tatib dan mekanisme pemilihan. W-006
Nyoman Giri Prasta
FB/dok
4
DAERAH Pasar Galiran Masih Amburadul FAJA R BALI
Kamis, 19 Desember 2013, Tahun XIV
BANGLI-Fajar Bali Sebagai usaha mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Bangli, Bupati Bangli I Made Gianyar, SH,M.Hum., Selasa (17/12) menyerahkan 3 unit lumbung pangan secara simbolis, kepada Subak Sima, Br. Adat Sima, Desa Taman Bali yang diterima oleh Kelihan Banjar Adat Sima Ketut Losan, Subak Abian Bunut Angker, Desa Pengiangan Susut yang diterima oleh Kelihan Subak Abian Ketut Suardana dan Kelompok Masyarakat Desa Puseh Sala, Desa Abuan Susut yang diterima oleh Wayan Dirga. Penyerahan yang dipusatkan di Pura Penataran Banjar Adat Sima, Desa Taman Bali, dihadiri oleh Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bangli Ir. Wayan Sarma, Anggota DPRD Bangli Nyoman Adnyana, Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangli dan perwakilan penerima. Bupati Bangli Made Gianyar pada kesempatan itu mengatakan, lumbung atau jineng bagi masyarakat adat Bali adalah bangunan yang disucikan, karena menurut kepercayaan Hindu, lumbung merupakan tempat menstanakan Dewi Sri sebagai lambang Dewi Kemakmuran. Made Gianyar menyampaikan, secara fungsional sudah sejak lama lumbung dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan hasil bumi khususnya padi. Pada saat panen sebagian hasil bumi disimpan di lumbung sebagai cadangan saat musim paceklik, sehingga bahan pangan selalu tersedia. Spirit lumbung padi berserta makna simbolik yang terkandung didalamnya, masih sangat relevan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di masa kini. Oleh karenanya tepat bantuan lumbung padi ini diserahkan pada masyarakat. Dengan harapan mampu memotovasi masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Bangli. “Semangat itu yang kita harapkan muncul dari penyerahan bantuan ini,”ucapnya. Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Wayan Sarma mengatakan, semenjak tahun 2009 telah dibangun 15 unit lumbung pangan yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bangli. Khusus untuk tahun 2013 telah diselesaikan pembangunan 3 unit lumbung pangan yang berlokasi di kelompok masyarakat Subak Sima Desa Taman Bali, kelompok masyarakat Desa Puseh Sala, Desa Abuan Susut dan kelompok masyarakat Subak Abian Bunut Angker Desa Pengiangan susut. Sedangkan sumber pembiayaanya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pertanian dengan nilai kontrak mencapai Rp. 214.837.000. ”Kita berharap bantuan lumbung pangan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,”harapnya. W-002
Pedagang Lancuban Belum Bersedia Dipindah
Walau sudah diresmikan pada 12 Desember lalu, kondisi Pasar Galiran dan sekitarnya sampai saat ini masih amburadul. Salah satu yang menyebabkan amburadulnya ini adalah pedagang lancuban (paruh waktu) masih saja menempati jalan keluar masuk Terminal Semarapura. Permasalahan lainnya adalah kondisi jalan masuk ke Pasar Galiran jalannya becek dan terlihat sangat kumuh
SEMARAPURA-Fajar Bali Persoalan lain yang dikeluhkan pedagang yang sudah menempati Pasar Galiran pada Blok D, yang menjual daging, disebutkan saluran drainasenya tidak lancar. Sehingga kondisi ini menimbulkan bau tidak sedap pada wilayah blok penjualan daging. Salah satu pedagang daging ayam, Kadek Martini menyebut kalau saluran airnya tidak lancar. “Ada air yang tertahan didalam saluran, ini mungkin yang megeluarkan bau busuk dan berulat,” terang Martini. Di-
Pol PP Gianyar Tertibkan Spanduk Langgar Aturan
FB/ARTAYASA
Pol PP Gianyar tertibkan spanduk
GIANYAR- Fajar Bali Kinerja SatPol PP Kabupaten Gianyar dalam menegakkan Perda No. 12 Tahun 1992 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum dan Perda No. 9 Tahun 2010 tentang Pajak Reklame, terus dioptimalkan. Pihak Satpol PP Kabupaten Gianyar kembali mengadakan penertiban terhadap baliho – baliho dan spanduk yang melanggar ketentuan di dua kecamatan di Gianyar. Kecamatan Sukawati dan
Blahbatuh merupakan sasaran yang paling banyak ditertibkan, dipilihnya kecamatan tersebut karena disana banyak dipasang spanduk dan baliho liar, hal tersebut diungkapkan Kepala Sat Pol PP Kabupaten Gianyar I Gde Daging di Gianyar, Rabu (18/12). Sidak yang dipimpin Kasi Oprasional Sat Pol PP, I Wayan Susila masih menemukan beberapa pelanggaran terkait pemasangan baliho maupun spanduk. Pelanggaran tersebut
masih ditemukan disepanjang jalan diantara Kecamatan Sukawati dan Blahbatuh . Petugas yang beranggotakan 6 orang menemukan sebanyak 7 buah baliho, dan sebuah spanduk konser. Semua spanduk tersebut dipasang di pohon perindang jalan. Pemasangan spanduk di pohon perindang sangat jelas menyalahi aturan. Semua spanduk diturunkan dan diamankan di kantor SatPol PP Kabupaten Gianyar sebagai barang titipan. Dengan adanya sidak rutin yang dilakukan oleh Satpol PP, pihak yang terbukti melanggar aturan agar segera mengevaluasi kegiatan – kegiatannya, yang berupa promosi, iklan, dan sebagainya. Agar di kemudian hari tidak terjadi pelanggaran tersebut, dimana semua pihak agar sadar dan lebih teliti dalam mempromosikan suatu hal dalam bentuk baliho maupun spanduk yang penempatannya tidak bertentangan dengan perda yang ada.”Kami akan terus mengadakan sidak demi tegaknya peraturan yang ada, agar kenyamanan semua pihak bisa terwujud” ungkap Gde Daging. W-005
SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Klungkung yang baru dilantik, Nyoman Suwirta, terus membuat gebrakan baru untuk membenahi SDM PNS yang ada di lingkungan Pemkab Klungkung. Hal ini dilakukan dengan mengadakan rapat staf lengkap guna menerima dan koordinasi masukan dari masing-masing SKPD. Rapat staf lengkap ini diikuti oleh seluruh SKPD dan didampingi oleh Wakil Bupati, Made Kasta dan sebagai moderator Sekda Klungkung, Ketut Janapria, Rabu (18/12) kemarin. Hal yang pertama diperintahkan bupati adalah agar setiap pimpinan SKPD membuat pakta integritas yang mengacu pada Peraturan Menpan no 49 Tahun 2011 tentang pedoman pakta integritas bagi pejabat. “Layanan prima bukan hanya dilakukan oleh instansi di lingkungan Pemkab Klungkung, namun juga diikuti oleh BUMD seperti PDNKK dan PDAM,” tandas Suwirta. Suwirta pun meminta kepada Kadiskes dan Direktur RSUD Klungkung membuat program agar RSUD Klungkung bisa menjadi rujukan di Bali Timur. Apa yang dibutuhkan, berapa, agar dibuat dalam laporan tertulis. Sehingga cita-cita tersebut bisa tercapai. Nyoman Suwirta juga mengakui bahwa sehari sebelumnya sempat jalan-jalan ke RSUD Klungkung dan mendapati beberapa bagian di RSUD Klungkung yang belum beres. Hal yang belum beres disebutkan-
FB/SARJANA
Bupati Tuntut SKPD Buat Laporan Bulanan dan Program 2014
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menjabarkan visi misinya dan memberikan PR kepada seluruh SKPD
nya adalah masalah kebersihan baik di toilet dan kebersihan di setiap sal. SKPD lain yang sempat disorot adalah Disdikpora. Suwirta sempat menanyakan jumlah angka melek hurup di Klungkung. Disebutnya pula bahwa ada sekolah yang dibangun di Nusa Penida, yang sampai saat koordinasinya belum jelas. Sedangkan sekolah tersebut sudah peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Wayan Koster, anggota DPR RI. Pada kesempatan itu juga disinggung agar para camat mengerti dan mengetahui setiap permasalahan yang ada di desa. “Potensi setiap desa dan pemasalahannya harus diketahui, karena ini tugas camat. Kalau ada camat yang tidak mengerti itu tanda tanya, mengingat camat ini ada sekolahnya,” kritik Nyoman Suwirta. Hal lain yang diharapkan
Nyoman Suwirta adalah agar masyarakat tidak berlombalomba menginginkan menjadi tenaga kontrak. “Gaji tenaga kontrak itu kecil, kok rebutan. Sedangkan menjadi bengkel saja pendapatannya bisa lebih besar,” kritiknya. Bahkan pada kesempatan itu, Suwirta mengharapkan setiap pimpinan SKPD peduli dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap semua permasalahan yang ada. Bukan hanya itu, Suwirta juga meminta bila ada pimpinan SKPD menemukan masalah walau bukan Tupoksinya agar peduli. “Bukan harus mengambil tanggung jawabnya, namun paling tidak memberitahukan kepada SKPD yang bersangkutan agar dibenahi,” ajak Suwirta. Dijelaskannya juga terkait disiplin pegawai, agar hadir di kantor sesuai jam kerja dan bukan saatnya lagi bermalas-malasan. W-010
FB/SARJANA
Kondisi jalan masuk ke Pasar Galiran becek dan dipenuhi pedagang lancuban
Dharma Suyasa. Dari data yang dimilikinya, terdapat sekitar 577 pedagang lancuban. Pedagang lancuban tersebut bisa saja ada yang satu nama memiliki 3 los dagang lancuban. Sehingga hal tersebut akan didata ulang, sehingga bisa menempati areal Pasar Galiran dengan adil. Selain mendata ulang jumlah pedagang lancuban, jenis dagangannya juga akan didata,
sisi lain, belum semua pedagang yang menempati los penjualan daging, sehingga kondisi ini menyebabkan los pedagang daging terlihat sepi. Terkait dengan hal tersebut, KadisPerindagkop UKM, Komang Dharma Suyasa menjelaskan untuk pedagang lancuban akan diberikan tempat berjualan di kios atau los yang masih kosong di areal pasar. “Tentunya kita mendata dulu semua pedagang lancuban yang ada,” terang
seperti pedagang lancuban sayur, bunga, hasil bumi, buah dan alat upacara. “Pendataan ini perlu, agar pedagang lancuban ini menempati los yang sesuai peruntukannya,” jelasnya. Sedangkan terkait permasalahan drainase dan kondisi jalan masuk yang masih belum lancar, Dharma Suyasa mengatakan bahwa Pasar Galiran masih dalam tahap masa pemeliharaan. “Kalau ada kerusakan pada Pasar Galiran baik atap atau sal-
urannya itu kewajiban rekanan yang memperbaiki. Karena masih dalam tahap pemeliharaan,” tambahnya. Sedangkan terkait dengan jalan yang rusak, Kadisperindag Kop UKM akan berkoordinasi dengan Kadis PU dan dimintakan penyelesaian persoalan tersebut. Pada jalan yang rusak tersebut masih banyak pedagang lancuban yang berjualan, sehingga kondisi areal masuk pasar sangat kumuh dan becek. W-010
Wabup Kecewa, Absensi Pegawai Tidak Valid
SEMARAPURA-Fajar Bali Guna mengetahui suasana kerja dan tingkat disiplin para PNS lingkungan Pemkab Klungkung, serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Rabu (18/12) Wabup Made Kasta kembali melanjutan sidak ke instansi pemerintahan. Kali ini menyasar kantor yang memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Sidak kali ini hanya didampingi Kabag Humas dan Protokol. Instansi yang di kunjungi Made Kasta antara lain Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, Kantor Ketahanan Pangan, Kantor Camat Klungkung, Kantor Lurah Semarapura Tengah, Kantor PDAM dan yang terakhir adalah Rumah Sakit Umum Klungkung. Di masing masing kantor pemerintahan dan pelayanan umum ini Wabup Made Kasta meninjau setiap ruangan yang dijadikan ruang
Wabup Klungkung, Made Kasta sidah ke beberapa instansi guna mengetahui disiplin pegawai
kerja bagi para PNS. Selain itu juga mengecek absensi untuk mendata kehadiran para PNS. Wabup Made Kasta sedikit kecewa karena beberapa instansi daftar absensinya tidak valid, misalnya jumlah PNS yang
hadir kerja dengan data di absensi berbeda. Terkait hal ini, Wabup Made Kasta berpesan kepada setiap pimpinan instansi agar disiplin absensi. “Begitu masuk kantor harus langsung absen, jangan sampai daftar
absensi tidak sesuai dengan jumlah pegawai yang masuk kerja, apalagi yang tidak ada di kantor tapi ada teman yang lain isi absensi,” terang Made Kasta. Made kasta juga mengajak seluruh PNS untuk membenahi disiplin PNS. Bahkan kedepannya, Made Kasta menginginkan adanya absensi yang menggunakan sidik jari. Sehingga dengan alat tersebut gampang memantau disiplin PNS. Pada beberpa kantor pelayanan seperti Kantor Camat dan Rumah Sakit, Wabup Made kasta juga sempat berbincang dengan para pegawai menanyakan kenyamanan dan suasana bekerja. Wabup juga berpesan supaya pelayanan kepada masyarakat lebih ditingkatkan. “Mari kita berikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, karena kita bekerja untuk memberi pelayanan kepada masyarakat,” ujar Made Kasta. W-010*
Wajib Pajak dan Petugas Pendata Terbaik Terima Penghargaan
GIANYAR- Fajar Bali Pajak daerah memiliki peran strategis dalam melaksanakan pembangunan di daerah, karena sebagai sumber pendapatan utama dari PAD. Hasil pemungutan ini digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pembangunan. Hal ini ditegaskan Bupati Gianyar dalam sambutannya yang dibacakan Sekdakab. Gianyar I.B. Gaga Adi Saputra pada acara pemberian penghargaan pada Wajib Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan, Wajib Pajak Air Tanah,Petugas Pendata dan Petugas Pungut di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Ganyar, Rabu (18/12). Untuk memotivasi para wajib pajak dan meningkatkan peran serta mereka dalam menunjang pembangunan, Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar secara rutin mengadakan kegiatan tahunan yaitu pemberian penghargaan kepada wajib pajak terbaik di Kabupaten Gianyar. Selama ini Pemkab. Gianyar bersama legislatif telah berupaya mengelola dan memanfaatkan penerimaan pajak dengan baik bagi kepentingan masyarakat. “Kami menyadari penghargaan ini nilainya jauh dari yang diharapkan, namun kami harap penghargaan ini dapat dimaknai sebagai ungkapan terima kasih dari Pemerintah Kabupaten Gianyar,” kata I.B. Gaga Adi Saputra. Khusus untuk petugas pendata dan petugas pungut yang berhasil meraih penghargaan, I.B. Gaga Adi Saputra mengucapkan banyak terimakasih atas kerja kerasnya merealisasikan target PAD yang telah ditetapkan . Namun ia tetap berharap agar para petugas pemungut pajak ini tetap berusaha melakukan pendataan terhadap potensi pajak yang baru dan melakukan ekstensifikasi dalam pemungutan pajak. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pemasukan dari sumber pajak daerah. I.B. Gaga Adi Saputra juga menambahkan saat ini Pemerintah Kabupaten Gianyar akan menerapkan sistem pajak online bekerjasama dengan PT Pesero BRI Tbk.
FB/ARTAYASA
Bupati Bangli Serahkan 3 Unit Lumbung Pangan
FB/SARJANA
Amankan Ketahanan Pangan
Pemberian penghargaan pada Wajib Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan, Wajib Pajak Air Tanah, Petugas Pendata dan Petugas Pungut di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar
Tujuan dari penerapan sistem online ini adalah untuk menjamin kepastian bahwa uang pajak yang disetorkan tepat jumlah dan tepat waktu. Resiko terjadinya kekeliruan atau rekayasa oleh para wajib pajak dengan petugas pajak dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. “Melalui sistem ini para wajib pajak akan memperoleh kemudahan baik dari segi administrasi, pelaporan maupun pembayaran,” tegas Gaga Adi Saputra Kadispenda I Putu Gede Bayangkara menegaskan yang dipakai dasar dalam memberikan penghargaan, adalah untuk wajib pajak yang dinilai seperti ketaatan, ketepatan, dan ketertiban wajib pajak memenuhi kewajibannya. Disamping itu juga dinilai besarnya kewajiban yang disetor atas pajak yang ditagih. Sedangkan untuk petugas pendata dan penagih, lebih ditekankan pada besarnya realisasi penerimaan pajak yang
menjadi tanggung jawabnya dengan berpedoman pada target yang telah ditetapkan. Sampai tanggal 5 Desember 2013, target PAD Kabupaten Gianyar baik induk maupun perubahan sebesar Rp. 263.262.147.083,99, dari target tersebut telah terealisasi sebesar Rp. 286.623.445.549,86 atau 108,87%. Sedangkan dari komponen PHR dalam PAD target yang ditetapkan dalam induk maupun perubahan sebesar RP. 103.684.259.418,38 terdiri dari target pajak hotel Rp.64.891.368.796,92 realisasinya Rp.73.332.359.182,96 atau 113%, target pajak restaurant Rp. 21.213.349.083,73 realisasinya Rp.23.632.480.895,03 atau 111,4%, target pajak hiburan Rp. 17.579.541.537,73 realisasinya Rp. 20.213.953.945,03 atau 114% dan target pajak air bawah tanah sebesar Rp. 3.062.366.398,12 realisasinya Rp.3.092.241.087,27 atau 100%. W-005
DAERAH
FAJA R BALI Kamis, 19 Desember 2013, Tahun XIV
5
Mobil DK 1532 milik Pemprov Bali yang sehari-harinya digunakan Badan Lingkungan Hidup Bali yang bagian belakangnya hancur akibat ditimpa tiang listrik
SINGARAJA – Fajar Bali Menurut informasi yang sempat dikumpulkan Fajar Bali di lokasi kejadian, mobil plat merah itu melaju dari Denpasar menuju Singaraja dengan mengangkut empat penumpang dari staf Badan Lingkungan Hidup yakni Agus Krisna (26) yang juga sopir, Made Juwita (48) Wayan Ranggi (38) dan Nurhayati (35) yang rencananya akan melakukan inventarisasi keanekaragaman hayati di Kabupaten Buleleng. Sayang baru sampa di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mobil Provinsi itu kejatuhan sial lan-
taran tiang listrik tumbang dan menghantam bagian atas mobil yang mengakibatkan di bagian atas belakang mobil hancur serta kaca belakang serta jendela pecah. Saat peristiwa terjadi, di depan mobil terdapat bus pariwisata. Saat berjalan bus itu menyeret kabel listrik milik PLN. Karena tiang yang juga diduga telah rapuh itu tidak kuat menahan kabel yang diseret oleh bus sehingga tiang yang bagian bawahnya telah retak itu patah dan menimpa mobil berpelat merah itu. Akibatnya
NEGARA- Fajar Bali Untuk menyukseskan pemilu legeslatif tahun 2014 yang damai dan aman, sejumlah pimpinan Partai Politik peserta pemilu tahun 2014 dan Muspida Jembrana menandatangi kesepakatan pemilu damai. Penandatanganan kesepakatan pemilu damai tersebut, tampak istimewa karena dihadiri sekaligus disaksikan Kapolda Bali, Irjen Pol Aj. Benny Mokalu, Rabu (18/12) kemarin. Kedatangan kapolda Bali disambut Kapolres Jembrana AKBP Harry Hariyadi, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa, Kepala PN Negara, Kejari Negara dan Dandim 1617 Jembrana Letkol Enoh Solehudin. Dalam pengarahannya dihadapan para anggota Polres Jembrana dan TNI dihalaman Polres Jembrana, Kapolda menekankan supaya tetap menciptakan kondisi yang aman dan tentram. Untuk itu, tetap berupaya untuk saling bahu membahu serta berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat serta elemen masyarakat lainnya. Kepada personil Polri, diminta untuk selalu siap dan siaga serta cepat tanggap dimana pemilu itu ada masa kampanye, masa tenang,
masa pemungutan suara hingga pelantikan sebagai anggota dewan. Jangan sampai pada masa atau tahapan pemilu itu, terjadi konflik social, sehingga perlu deteksi dini. “kelancaran pemilu itu, tak hanya tugas polisi, tetapi juga sinergitas dengan pihak terkait serta seluruh elemen masyarakat,”ujar Kapolda. Diingatkan agar para personil selalu bekerjasama dengan pihak TNI, pemkab Jembrana dan lainnya. “”Lakukan deteksi dini serta melakukan pemetaan akan kerawanan social,” terangnya. Kepada seluruh anggota Polri, harus tetap menjaga netralitas di dalama pemilu nanti. “Kita tak berpihak dan kita tak memilih,” pesannya. Setelah menyaksikan penandatangan kesepakatan pemilu damai, Kapolda juga melakukan penanaman pohon di halaman Polres Jembrana. Terkait itu, Ketua KPU Jembrana Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya kemarin mengatakan pihaknya sangat apresiatif terhadapan penandatangann kesepakatan pemilu yang dama ini. Pihaknya juga berharap kebulatan tekad untuk pemilu damai ini, bisa berjalan dengan baik dan tentunya dapat berjalan sukses. W-003
bagian belakang mobil ringsek dan pintu belakang tidak bisa ditutup. Beruntung penumpang mobil tidak ada yang mengalami luka. Hanya Nurhayati saja yang mengalami shock dan harus mendapat perawatan ringan di Puskesmas Sukasada. Saat bus melintas, sejumlah warga menyebutkan kabel listrik yang ada di sekitar daerah itu terlihat lebih rendah dari biasanya. Bahkan kata beberapa warga setempat bus memaksakan melewati kabel hingga menarik rangkaian kabel di kawasan
itu. Akibatnya dua tiang listrik roboh, dan satu diantaranya tumbang ke jalan raya hingga menimpa mobil milik Pemprov Bali. Pengemudi mobil, Agus Krisna, mengaku tidak tahu secara pasti bagaimana kejadian tersebut. Ia hanya mendengar benturan keras dan mobil sudah tidak bisa melaju lagi. ”Waktu itu saya memang pelan-pelan karena kabut dan kabel itu saya lihat juga pendek. Tahu-tahu ada suara ambruk dan mobil tidak bisa jalan. Saya lihat ke belakang ternyata mo-
bil sudah remuk,” ujarnya. Ia mengaku tidak tahu mengenai bus pariwisata, namun ia mengaku semula sempat mengikuti sebuah bus pariwisata namun memilih menjaga jarak lebih jauh. Akibat peristiwa tersebut, Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk mengalami kemacetan panjang. Tidak ada kendaraan yang berani melintas sampai petugas dari PLN Area Pelayanan Bali Utara, sampai di lokasi. Baru pada pukul 14.00 siang sepeda motor dan mobil bisa melintas. Itu pun setelah petugas PLN memutus aliran listrik dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng menarik kabel dari jalan raya. Kanit Lantas Polsek Sukasada AKP Nyoman Adika harus menurunkan belasan personil guna mengatur lalu lintas. Hingga pukul 16.00 kemarin, hanya mobil pribadi dan truk engkel saja yang bisa melintas. Sementara bus pariwisata dan truk ukuran besar belum bisa melintas.”Sementara kami pakai system buka tutup dulu. Baru kendaraan yang kecil-kecil saja yang bisa lewat. Yang besar kami minta sabar dulu sambil menunggu kabelnya bisa ditarik agak tinggi. Kalau dipaksa, nanti bisa turun lagi kabelnya,” ujar Adika. Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat yang akan melintasi kawasan perbukitan itu di musim penghujan karena dikawasan itu rawan akan bencana seperti tanah longsor|Kami harapkan kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada bila melewati jalan ini karena jalan ini rawan akan longsor,”harapnya. W-008
Kapolda Saksikan Penandatanganan Sidak KTR, Tim Gabungan Temukan Puntung Rokok Kawasan Tanpa Rokok yang Kesepakatan Pemilu Damai dimiliki Pemkab Karangasem.
FB/BUDIASA
Sidak KTR temukan Puntung Rokok
AMLAPURA-Fajar Bali Tim Satpol PP Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali seusai melakukan Sinkronisasi penegakan Perda No 1 tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Perda Provinsi Bali tentang KTR langsung melakukan sidak ke sejumlah Instansi di seputar Setda Kab Karangasem Rabu (18/12). Dalam sidak tersebut, tim yang terdiri dari Sat Pol PP
Provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi , Sat Pol PP Karangasem dan Dinas Kesehatan Karangasem menemukan puntung rokok yang masih menyala di ruang bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Karangasem. Kabid Trantib Satpol PP Provinsi Bali, Drs. I Ketut Gede Arnawa, mengatakan, kegiatan sidak dimaksudkan untuk mengetahui aplikasi keberadaan Perda No. 1 tahun 2013 tentang
FB/Agus
Jelang Nataru, Kapolda Periksa Personil
Kapolda Bali, Brigjen Albertus Julius Benny Mokalu bersama Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Kapolres Buleleng, AKBP Benny Arjanto, SIK saat berkunjung ke Mapolres Buleleng
SINGARAJA – Fajar Bali Menjelang perayaan Natal dan tahun baru Kabupaten Buleleng mendapatkan perhatian penuh dari jajaran kepolisian yang ada di Bali. Rabu (18/12) pagi kemarin Kapolda Bali Brigjen Albertus Julius Benny Mokalu mendatangi Kabupaten Buleleng dengan tujuan mengecek kesiapan pasukan tempur polres buleleng dalam mengamankan wilayah pasca
hari raya Natal dan tahun baru. Bahkan dalam pengamanan hari raya Natal dan tahun baru yang dilaksanakan di Buleleng biasanya di setiap sudut diamankan oleh enam personil kini ditingkatkan menjadi delapan personil. Hal itu untuk meningkatkan kekuatan dalam melakukan penjagaan di beberapa titik rawan. ”Dalam pengamanan Nataru ini yang mana ditahun emarin dijaga oleh enam perso-
nil jadi di tahun ini kita gandakan menjadi delapan personil. Hal itu kami lakukan untuk mengantisifasi beberapa titik rawan,”tutur Kapolda Bali, Brigjen Albertus Julius Benny Mokalu yang didampingi Kapolres Buleleng AKBP Benny Arjanto SIK. Jendral bintang dua ini pun mengajak seluruh masyarakat Buleleng dan Bali umumnya untuk tetap menjaga kondisi
keamanan yang kondusif. ”Di Bali banyak even yang berskala nasional maupun internasional. Mari kita sama-sama menjaga nama Bali yang sudah dipercaya. Karena tanggungjawab keamanan bukan semata-mata tugas polisi, tetapi menjadi tanggungjawab kita bersama,”harapnya. Dalam kunjungan kemarin, Kapolda Benny Mokalu juga langsung menjadi Inspektur Upacara dalam apel yang digelar dihalaman Mapolres Buleleng. Ikut juga dalam apel kemarin, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan jajaran Muspida Buleleng. Pada kesempatan itu, Kapolda menekankan kepada para babinkamtibmas sebagai ujung tombak polisi di masyarakat untuk lebih sering berinteraksi dengan warga masyarakat menjelang pelaksanaan Pemilu 2014 mendatang. ”Sebagai ujung tombak di masyarakat, babimkamtibmas minimal bisa mengunjungi 3 rumah setiap hari. Semakin sering berkomunikasi akan lebih baik,”ucapnya. W-008
Dikatakan sudah saatnya masalah kawasan tanpa asap rokok ditegakkan agar tidak terkesan menyepelekan Perda sebagai payung hukum ketertiban masyarakat. Sedangkan, Ayu Rai Andayani, Kepala Seksi Pencegahan Penyakit ,Dinas Kesehatan provinis Bali mengatakan, pihaknya merupakan bagian dari tim pembinaan dan pengawasan KTR ini, yang difasilitasi oleh Sat Pol PP melakukan sinkronisasi penegakan Perda No. 10 tahun 2011 dan perda No. 1 tahun 2013 milik Kabupaten Karangasem. Karangasem menurutnya, Kabupaten yang telah mengesahkan perda tentang KTR tersebut sehingga diperlukan sinkronisasi dengan perda milik provinsi. “Sinkronisasi Perda Provinsi dan Perda Karangasem ini difasilitasi oleh Sat Pol PP provinsi Bali, dalam upaya penyamaan persepsi dan standardisasi sistem penegakan Perda KTR antara di Provinsi dan Kabupaten, dimana Karangasem telah mempunyai perda KTR ini,” ujarnya. Tim gabungan hanya menemukan satu puntung rokok diruang Tapem. Hanya saja, tidak ada yang mengakui sebagai pemilik puntung rokok tersebut. Tim pun hanya bisa memberikan peringatan kepada salah seorang staff di bagian tersebut agar mengingatkan jajarannya untuk mentaati perda yang telah dibuat. M-005
POTRET FAJAR BULELENG
FB/Agus
Penutupan diklat
Diklat Prajabatan CPNS Golongan I & II tahun 2013 Ditutup Setelah menempuh kegiatan Diklat Prajabatan yang berlangsung dari tanggal 27 November-17 Desember 2013 lalu, sebanyak 26 orang peserta diklat akhirnya dinyatakan lulus dan berhak menerima Surat Tanda Tamat Pendidikan (STTPP). 10 orang diantaranya dinyatakan lulus dengan kualifikasi baik sekali dan 16 orang lainnya memperoleh predikat baik. Penutupan diklat prajabatan ditandai dengan melepas kartu tanda peserta diklat prajabatan CPNS oleh seluruh peserta secara serentak. Hal tersebut dilaporkan oleh Sekretaris Badan Kepegawaiaan Daerah (BKD) Kabupaten Buleleng, I Gusti Ayu Wiratini, SH pada acara penutupan diklat prajabatan prajabatan CPNS golongan I dan II angkatan I tahun 2013 di Wantilan Praja Winangun Setda Kabupaten Buleleng. Sehubungan dengan hal tersebut Wiratini juga menerangkan bahwa proses pengambilan nilai dari para peserta meliputi dua aspek. Oleh karena itu, para peserta diwajibkan untuk membentuk karakter diri dengan aspek sikap dan prilaku yang baik serta aspek penguasaan materi pelajaran selama mengikuti diklat dengan mengikuti ujian tertulis. W-008
Hari Ibu, Potong Tumpeng
FB/PRAMONO
Mobil berplat merah dengan nomor polisi DK 1532 milik Pemprov Bali yang sehariharinya digunakan Badan Lingkungan Hidup Bali mengalami peristiwa mengenaskan. Bagian belakang mobil APV warna silver yang dikemudikan oleh Agus Krisna (26) itu harus berhenti dengan mendadak di jalan raya Singaraja-Denpasar tepatnya di Kilometer 15 desa Gitgit, Kecamatan Sukasada lantaran tertimpa tiang listrik milik PLN yang diduga tidak kuat menahan kabel, Rabu (18/12) sekitar pukul 13.30 wita.
FB/Agus
Mobil Pemprov Tertindih Tiang Listrik
Bupati Jembrana Putu Artha didampingi istri, ketika memotong tumpeng di hari Ibu di Wantilan Pura Jagatnatha, Rabu kemarin
NEGARA- Fajar Bali Peringatan hari Ibu di Jembrana dilaksanakan dengan upacara bendera di Lapangan Pecangakan Negara, Rabu (18/12) kemarin. Bupati Jembrana , Putu Artha sebagai Inspektur Upacara. Khusus di hari Ibu, pelaksana upacara bendara termasuk pengibar benderanya, dari kapangan perempuan, termasuk pemimpin upacaranya. Selain dilakukan dengan upacara bendera, juga dirayakan dengan potong tumpeng di Wantilan Pura Jagatnatha. Bupati Artha mengawalinya dan menyerahkan potongan tumpeng kepada istri Ny. Ari Sugianti Artha. Menyusul, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Ketut Sugiasa, Dandim 1617 Letkol Enoh Solehudin dan menyerahkan potongan tumpeng kepada masing masing istri. Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu Wayan Koriani mengatakan peringatan Hari Ibu ke 85 untuk meningkatkan kiprah perempuan Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional yang berkelanjutan. Tak hanya upacara bendera dan resepsi juga dirangkai dengan berbagai lomba diantaranya meraih juara tingkat propinsi salah satunya Lomba Kecamatan Sayang Ibu dan Bayi Baru Lahir. Sementara itu Bupati Artha berharap agar peringatan hari ibu untuk mendorong meningkatkan peran dan kemitraan perempuan bersama kaum laki-laki dalam mengisi kemerdekaan serta membangun bangsa untuk mewujudkan tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara. “ Kaum perempuan dan laki-laki merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari warga negara, yang mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan demokrasi yang partisipatif” ujarnya. Acara resepsi hari Ibu ke 85 di akhiri dengan pembagian hadiah berbagai lomba, antara lain Lomba Pencegahan KDRT, Lomba UP2K PKK, Lomba Hatinya PKK, Lomba Pemanfaatan Hasil Toga, Lomba Pelaksana Kesehatan dan Administrasi, Lomba Prilaku Hidup Bersih dan Sehat, Lomba Pelaksana Terbaik Posyandu, Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat. W-003
Terkait Ranperda Penyertaan Modal Megumi
Dewan Tak Mau Gegabah NEGARA- Fajar Bali Ranperda Penyertaan modal daerah kepada Perusda Jembrana, terkait keberadaan asset Megumi usulan dari eksekutif, belum dituntaskan oleh DPRD Jembrana. Pihak dewan memilih untuk tidak buru-buru untuk mengesahkan atau menetapkan ranperda tersebut menjadi perda. Hal ini dikatakan Ketua DPRD Jembrana, Ketut Sugiasa, Selasa (17/12). Menurutnya, ranperda ini memang dilandasi dari rekomendasi BPK Perwakilan Bali. Aset megumi itu, diajukan untuk penyertaan modal kepada Perusda. Tetapi kondisi masin Megumi hingga kini rusak dan mangkrak,tak bisa beroperasi lagi. Bahkan sebelumnya, dalam
pengadaan mesin pengolahan Megumi ini, masih dinilai janggal. Usulan ranperda ini, memang berbarengan dengan usulan Ranperda tentang APBD 2014. Namun khusus untuk ranperda penyertaan modal ini dipending, dan dibahas kembali melalui rapat kerja. “Kita masih perlu koordinasi dengan eksekutif, dan perlu hati-hati,” ujarnya. Hati-hati di sini, karena di dalam ranperda ini, ada terkait asset Megumi,”terangnya. Bila dewan mengambil langkah yang gegabah, maka dikhawatirkan akan menjadi bumerang bagi dewan sendiri. Pihaknya tak mau langsung mengesahkan begitu saja, karena hal ini perlu kehati-hatian. “Megumi
ini ibarat bola panas. Maka perlu dibahas dengan baik, kalau kita buru-buru nanti habis kita. Kita tak boleh gegabah,” ujar Sugiasa tegas. Sementara Direktur Perusda Jembrana, I Wayan Wasa di tempat terpisah mengatakan adanya rekomendasi dari BPK itu memang dalam posisi dalam rangka menjernihkan beban Perusda Jembrana. Tetapi masalah ini, ada hal yang mengganjal dari konsep penyertaan modal. Bila mengacu aturan Permendagri No 52 tahun 2012, yang namanya penyertaan modal harus dilakukan lewat usulan, kajian untuk melihat layak atau tidak layak. Namun kondisi mesin megumi sekarang ini dalam kondisi sudah rusak. W-003
6
kamis, 19 desember 2013 | TAHUN XIV
Program Inovatif DKP Kabupaten Badung
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung, Drs. Eka Merthawan, Msi.
S
ampah merupakan hasil berbagai aktivitas manusia dan alam, karateristik dan jenisnya pun terus mengalami peningkatan. Bahkan sampai saat ini, persoalan sampah juga telah menjadi fenomena/issu, baik tingkat internasional, nasional dan regional. Karena volume, karateristik maupun jenis sampah, memberikan dampak sangat merugikan bahkan membahayakan terhadap kelestarian lingkungan maupun tingkat kesehatan masyarakat, menimbulkan berbagai bencana baik sosial, ekonomi dan lingkungan Kabupaten Badung, salah satu dari 9 (sembilan) Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali yang menjadi daerah
tujuan wisata utama, serta menjadi motor penggerak perkonomian Bali, juga tidak terlepas dari permasalahan sampah. Sampah yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah penduduk maupun diakibatkan tingginya urbanisasi, sebagai bentuk pesatnya perkembangan infra struktur kepariwisataan. Kenapa demikian? Karena dengan meningkatnya jumlah penduduk didukung oleh meningkatnya aktivitas, perekonomian dan bidang kepariwisataan, mengakibatkan meningkatnya jumlah sampah, yang sangat rentan dan sensitive terhadap issu-issu lingkungan. Jika persoalan itu tidak ditangani dengan serius, tentunya ditakutkan akan sangat ber-
ASPAHBA
ASPAHBA merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat Badung untuk mendukung, menjaga kelestarian lingkungan serta memahami betapa pentinya arti lingkungan sebagai modal dasar dalam melaksanakan berbagai aktivitas baik secara langsung maupun tidak langsung, serta sebagai faktor penentu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai bentuk dukungan dan perhatian pemerintah melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung sebagai pelaksana teknis dan sebagai mediator, fasilitator dan regulator mengajak dan membentuk suatu wadah bersama yang diberi nama ASPAHBA (Asosiasi Pengelolaan Sampah Badung) yang bertujuan secara legalitas mempunyai kekuatan hokum.
FB/HERY
From Trash to Cash dari Sampah Menjadi U pengaruh ke sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung, dimana hingga saat ini PAD Kabupaten Badung berasal dari sektor pariwisata mencapai angka 90%. Maka tidak salah, bila kemudian keberadaan sampah disebut sebagai momok utama dan menakutkan, apabila tidak segera mendapatkan penanganan dan pengelolaan yang baik. Berangkat dari persoalan itu, Pemerintah Kabupaten Badung sebenarnya telah menerapkan 5 prinsip dasar pembangunan berkelanjutan, salah satunya Pro Environment sangat menekankan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan programprogram yang bersifat inovatif dan berkelanjutan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung, dalam hal ini SKPD yang menangani persoalan sampah, berusaha memecahkan permasalahan tersebut, dengan dilaksanakan pada tingkat hulu (penghasil sampah), bukan hilir sebagai pemecahan permasalahan yang dapat memberikan banyak dampak (Multi player efek), baik secara ekonomi, sosial dan lingkungan. Demi mewujudkan Badung Yang Bersih, Hijau dan Berbunga. Lantas seperti apakah program inovatif DKP Kabupaten Badung selama tahun 2013, serta target untuk penanganan sampah di tahun 2014 mendatang? Berikut wawancara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung, Drs. Eka Merthawan, Msi. Persoalan sampah rentan dengan keberlanjutan pariwisata. Bagaimana dengan misi dan visi DKP Badung untuk menangani sampah di tahun 2014 mendatang? Mengingat PAD Kabupaten Badung masih sangat dominan berasal dari sektor pariwisata. Maka sudah selayaknya penanganan sampah harus di fokuskan untuk di tahun 2014 mendatang. Kenapa demikian, Badung membutuhkan adanya pariwisata yang berkelanjutan dan tetap dipercaya sebagai tempat pelaksanaan
kegiatan bersifat internasional, seperti APEC, WTO, BDF dan yang lainya. Karenanya, hal-hal berkaitan dengan issu lingkungan, utamanya berhubungan dengan sampah mendapatkan perhatian cukup serius untuk mendukung keberlanjutan pariwisata yang berwawasan lingkungan. Penanganan serta inovasinya? Masih mempergunakan pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat tersebutlan yang akan kami optimalkan, memberikan motivasi penuh agar lebih berpartisipasi aktif dalam menangani sampah, tanpa melihat strata. Tanpa melihat strata yang kami maksud disini, adalah tanpa melihat usaha eksklusif, ataupun usaha kecil, artinya semua kami mohon untuk berpartisipasi men.
Apa saja komponen inovasi yang dimiliki untuk di tahun 2014 mendatang? Adapun komponen inovasi yang akan kita pakai untuk 2014. Pertama mengoptimalkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) 3R, dimana saat ini kita sudah punya 16 TPST yang akan kita geber di tahun 2014 dengan dana bantuan yang disiapkan mencapai sekitar Rp 4 miliar. Kedua kita punya Bank Sampah, akan di optimalkan kembali di tahun mendatang. Ketiga program Gelatik Plus. Kedepan kita fokuskan sasarannya bukan hanya sekolah dan pasar, tetapi juga akan menyasar restaurant, minimarket, supermarket sampai ke hotel bintang 5. Untuk memperkuat program Gelatik Plus, tahun depan kami perjuangkan untuk melahirkan produk hukum, minimal surat edaraan atau maksimal Perbup. Dalam regulasi tersebut nantinya akan mengatur agar restaurant, minimarket, supermarket sampai ke hotel bintang menggunakan plastik ramah lingkungan, yang bisa terurai dalam waktu 2 tahun. Atau lebih tepatnya kita akan mempopulerkan tentang plastic ramah lingkungan (bio degridble
plastic) berbahan tepung singkong seperti produk oxium dan ecoplus, yang mampu hancur dalam waktu 2 tahun. Kemudian untuk program unggulan keempat, yakni kami akan optimalkan membentuk jasa pengangkutan jasa sampah Badung ASPAHBA. Bisa digambarkan sudah sejauhmana program TPST 3R di tahun 2013 dan target kedepannya? TPS 3 R (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Pola Reduce, Reuse, Recycle) merupakan suatu bentuk program rekayasa sosial, dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebagai salah satu bentuk mendukung program pemerintah kabupaten Badung. Pembentukan TPS 3R melibatkan Desa Dinas dan Adat, merupakan suatu bentuk pemberdayaan masyarakat yang memberikan dampak positif bagi lingkungan, perluasan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Karena dalam pengelolaan sampah organik dijadikan kompos dan sampah anorganik dijual ke Bank sampah, dengan harga yang bervariatif sesuai dengan jenis dan karateristik sampah. Disamping untuk lingkungan juga mendukung mewujudkan Beautiful Badung yang Bersih, Hijau dan Berbunga. Sampai saat ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung telah berhasil membentuk dan membina 16 buah TPS3R tersebar di Kabupaten Badung. Sedangkan utnuk di tahun 2014 mendatang, kita akan bantu mesin pencacah dan rumahnya, untuk skala menengah akan mendapat bantuan sekitar Rp 300 juta, sedangkan skala besar bisa mencapai Rp 600 juta. Bagaimana dengan Bank Sampah? Bank sampah, kita optimalkan lagi menjadi Bank Sampah plus. Artinya, kedepan tidak hanya membeli sampah yang bisa diuangkan cepat, tetapi juga kami arahkan untuk membeli komposnya, yang dibikin oleh masyarakat. Setelah nantinya dibeli oleh Bank Sampah, kompos tersebut akan
Aspek Teknis Operasional TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu)
Disamping itu untuk memudahkan melaksanakan fungsi pembinaan, pengawasan untuk keberlanjutan usaha dan penentuan atau pemberian insentif dan disinsentif. Secara aktivitas Aspahba telahmenunjukkan diri sebagai kelompok peduli baik secara social, ekonomi dan kelestarian lingkungan mempunyai peranan yang cukup bagus memperlancar program-program yang dicanangkan serta memperingan beban pemerintah khususnya yang berkaitan dengan sampah. Dalam melaksanakan aktivitas Aspahba yang didukung oleh beberapa komponen sangat membantu dalam mewujudkan Badung yang bersih, hijau dan berbunga. Keberadaan Aspahba sangat memberikan manfaat secara signifikan baik dari perluasan lapangan kerja, dan tingkat partisifasi masyarakat yang berkaitan dengan pengelolaan sampah.
KRITERIA TPST : § Luas Areal 600-1000 m2 § Ruang kantor + Teras+ WC = 18 -20 m2 § Ruang Pengolahan (pengomposan+pemilahan +barang lapak) = 200 m2 § Pagar t=1,5 m SPESIFIKASI BAHAN : § pondasi Batu Kali § Dinding Batako diplester § Lantai kantor Keramik , Gedung pengolahan Rabat Beton § Kerangka Gdng Pengolahan Baja,atap Zyncalume § Atap kantor Genteng
Aspek Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat
PARTISIPASI MASYARAKAT: 1. Pelibatan dalam Perencanaan,Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi 2. Pengelolaan 3R di Rumah Tangga 3. Pembayaran Iuran /Retribusi 4. Terlibat sebagai tenaga TPST PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: 1. Kampanye Gerakan 3R 2. Memberikan Edukasi kepada anak-anak sekolah 3. Pelatihan pengelolaan sampah kepada PKK 4. Terlibat Gotong Royong Kebersihan Lingkungan
Aspek Monitoring dan Evaluasi
FB/HERY
1. Pemantauan dan Evaluasi dilakukan oleh Badan Pengawas yang dibentuk,Masyarakat, Aparat Pemerintahan Desa, dan DKP 2. Pengelola Wajib Melaporkan Kegiatan Kepada DKP Dalam Rangka Pembinaan, Fasilitasi dan Pengangkutan Residu
Kendaraan operasional pengangkutan sampah Kabupaten Badung (ASPAHBA) yang dikelola oleh swadaya masyarakat
Guna mewujudkan “BEAUTIFUL BADUNG “ yang bersih, hijau dan berbunga pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk mengedepankan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Salah satu komitmen tersebut diterjemahkan atau diimplementasikan oleh DKP Badung dengan membuat gerakan berkelanjutan anti sampah plastik (GE.LA.TIK) yang bertujuan mewujudkan Badung bebas timbulan sampah plastik. Dinas Kebersihan dan Pertamanan kabupaten Badung mencanangkan program GE.LA.TIK secara berkelanjutan, dengan melibatkan seluruh komponen
masyarakat. GE.LA.TIK merupakan program inovatif sebagai pengejawantahan tugas dan fungsi DKP Badung sebagai mediator dan fasilitator serta bukan operator, yang bertujuan menangani sampah plastik sekaligus sebagai edukasi dini kepada masyarakat yang diawali pada anak-anak sekolah dari berbagai strata agar mengetahui akan resiko bahaya maupun dampak sampah plastik bagi kesehatan dan lingkungan., mengingat sampah plastik sulit terurai dalam jangka pendek dan memerlukan waktu 100 tahun untuk mengurainya. Pencanangan GE.LA.TIK dilaksanakan oleh Bapak Bupati
disalurkan ke salah satu TPST besar. Sementara untuk nilai ekonomis yang didapat masyarakat juga sudah sangat jelas. Karena DKP sebagai pelopor dengan motto From Trash to Cash (dari sampah menjadi tunai) dengan membeli sampah plastik dan plus tahun depan mengarah juga membeli komposnya. Kemudian untuk target berikutnya di Bank Sampah, kami berencana mengumpulkan seluruh pengepul dengan pemulungnya, disana kami akan sosialisasikan agar jangan sampai pemulung ataupun pengepul menjadi tidak terkontrol. Contohnya sampah yang sudah ada di tong sampah jangan sampai dikorekkorek lagi dan menjadi kotor. Dan itu tugas kami untuk membina mereka yang saat ini berdasarkan identifikasi kami ada sekitar 60 pengepul dengan ribuan pemulungnya. Lalu untuk inovasi di Program Gelatik 2014? Program Gelatik 2014, tidak lagi menyasar kalangan pelajar SD, SMP, SMA serta Pasar. Karena kedepannya akan mengarah ke level usaha menengah ke atas, dari mulai Restauran, Minimarket, Supermarket, Toko modern sampai Hotel berbintang 5. Untuk Gelatik Plus 2014, kami akan memberikan reward bagi perusahaan yang konsisten membuat terobosan mengurangi sampah plastic. Dan pendekatan yang akan kami lakukan langsung door to door. Kemudian jika berbicara sosialisasi plastik ramah lingkungan, untuk pendekatan ke tingkat menengah ke atas juga sudah merancang regulasi. Artinya, dengan adanya regulasi (Surat Edaran Bupati/Perbup) maka mau tidak mau kalangan menengah keatas juga harus mengikuti program yang kita miliki. Sementara untuk sosiliasi plastik ramah lingkungan ke masyarakat, akan diawali di pasar tradisional, kita berikan gratis 1 bulan (dengan syarat plastik tersebut tidak boleh diperjualbelikan). Dan Pasar Sempidi di tahun 2014 akan dijadikan pilot project sampah plastik ramah
li
U P
B d ju d ya ju m se sa tu
y p P sa ke je d b a te Si g m h ga u
m m A p ak ga m m b se h A p ad d u K a n d b
REALISASI PROGRAM TAHUN 2011, 2012
Badung 7 April 2011 di Lapangan Puspem Badung Mangupraja Mandala. DKP Badung sebagai leading sektor GE.LA.TIK dalam pelaksanaanya melibatkan SKPD terkait seperti Disdikpora, PD Pasar Kab. Badung dan Tim Penggerak PKK Kab. Badung Program GE.LA.TIK setelah pencanangan oleh Bapak Bupati mendapat apresiasi oleh sekolah, PKK maupun pasar tradisional. Telah menunjukkan peranan yang mengembirakan tidak terlepas dari meningkatnya partisipasi dan kesadaran berbagai pihak yang berkepentingan mendukung gerakan ini secara berkelanjutan jumlah sampah plastik yang terkumpul sampai dengan Oktober 2013 sebanyak 118.634,5 Kg (118,6 ton) ( Tahun 2011sebanyak 42.922,5 Kg,Tahun 2012 sebanyak 42.240 Kg dan Tahun 2013 sebanyak 33.472 Kg (sampai Oktober 2013). Tingginya partisipasi sekolah dari berbagai strata dengan jumlah 187 sekolah dengan jumlah kader peduli lingkungan sebanyak 60.480 orang sedangkan tingkat partisipasi Tim penggerak PKK sebanyak 11 kelompok PKK dengan jumlah kader peduli lingkungan sebanyak 385 orang. Secara keseluruhan partisipasi masyarakat mendukung program GE.LA.TIK sebanyak 60.865 orang. Disamping sekolah dari berbagai strata yang ada di Kabupaten Badung pihak-pihak yang merasa dan perduli terhadap lingkungan baik yang bersifat umum, kelompok seperti PKK maupun pengelola tempat umum seperti pasar tradisional secara langsung ikut berpartisipasi dalam gerakan ini untuk mendukung terwujudnya Badung bebas sampah plastik. Program ini didukung keterlibatan anak-anak sekolah dan ibu-ibu yang karena aktivitasnya secara alamiah sebagai ibu rumah tangga sebagai penghasil sampah
dan sekaligus merupakan titik awal pembelajaran di tingkat rumah tangga betapa bahayanya sampah plastik kalau tidak ditanganani secara baik dan optimal. Motto DKP Badung untuk mengolah sampah yaitu FROM TRASH TO CASH (dari sampah menjadi tunai) dengan pola 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). Dijadikan acuan untuk membentuk kelompok peduli sampah plastik yang bernama Kelompok Jepun Recycle dengan fokus mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang mempunyai nilai tambah dan dapat menghasilkan uang. DKP Badung sebagai fasilitator, motivator, regulator dan mediator dari program GE.LA.TIK selalu mengedepankan propesionalisme untuk menghargai seluruh sampah plastik yang kering tanpa memandang jenis dengan harga Rp 500/kg sedangkan sampah gabus atau sterofom dihargai Rp. 200/kg. Selanjutnya sampah plastik tersebut akan dibeli oleh Bank Sampah binaan DKP Badung secara tunai. Untuk mendukung dan lebih menggemakan sekaligus memperkenalkan program GE.LA.TIK DKP Badung melaksanakan kegitan guna mempopulerkan Recycle sampah plastik dengan mengadakan Lomba Putri Gelatik Tahun 2012. Ge.LA.TIK.. Kabupaten Badung melibatkan berbagai tingkat pendidikan mulai dari SD,SMP,SMA atau Sederajat samp a i d e n ga n tahun 2013 jumlah sekolah di Kabupaten Badung sebanyak: 359 sekolah. yang ter-
S SD
P Tra
kamis, 19 desember 2013 | TAHUN XIV
h Uang
ingkungan.
Untuk program ke unggulan ASPAHBA? Asosiasi Pengelolaan Sampah Badung (ASPAHBA) sebenarnya sudah berjalan di tahun 2013 ini, dan umlahnya pun cukup banyak. Pada dasarnya, peran mereka sangat banak membantu DKP, mengingat kami uga berusaha lebih lebih mengoptimalkan jasa sampah swasta ini. Apa ebab, DKP tidak mungkin mengambil ampah ke gang-gang, dan itu menjadi ugas mereka. Peran ASPAHBA juga kita paungi, artinya mereka tetap dalam pengawasan dan pembinaan kami. Pembinaan yang kami maksud, salah atunya dengan memperhatikan kendaraan yang digunakan agar tidak elek apalagi sampai rusak. Kenapa demikian, karena pertimbangannya bila kendaraan rusak tentunya pelaynan pengangkutan sampah akan erlambat dan sampah menumpuk. inergi ini pun sudah berjalan denan baik, dimana peran dan tugas masing-masing sudah berjalan sesuai harapan, dan DKP pun tinggal menambil sampah yang berada di jalur utamanya saja. Kemudian untuk target 2014, kami menginginkan semua Desa harus menjalin kerjasama dengan ASPAHBA. Artinya, jika sudah berlangganan sampah, maka tentunya masyarakat tidak kan membuang sampah sembaranan. Untuk memperkuat program itu, maka kedepannya kami juga akan meminta Surat Edaran Bupati atau Perbup, dimana salah satu poinnya agar eluruh perumahan yang dibangun, harus punya dukungan dari salah satu ASPAHBA untuk berlangganan sampah. Pertimbangannya, kalau tidak da yang mengangkut sampah, mau dibuang kemana sampahnya, karena ujungnya pasi akan muncul TPST liar. Karena dengan sudah berlangganan, kan lebih memudahkan penanganan sampahnya. Intinya DKP Badung disini selaku fasilitator dan motivator, bukan operator. W-014
M GELATIK 2, 2013
PROGRAM TPST 3R sihan dan Pertamanan Kabupaten Badung telah berhasil membentuk dan membina 16 buah TPS3R tersebar di Kabupaten Badung Sejak pembentukan TPS3R yang dikelola oleh masyarakat, dengan system manaj e m e n p e n g e l o l a a n ya n g telah disepakati bersama, menunjukkan hasil yang cukup mengembirakan. Hal ini tidak terlepas dengan antusias
dan kesejahteraan masyarakat, karena dalam pengelolaan sampah organik dijadikan kompos dan sampah anorganik dijual ke Bank sampah dengan harga yang bervariatif sesuai dengan jenis dan karateristik sampah. Disamping untuk lingkungan juga mendukung mewujudkan Beautiful Badung yang Bersih, Hijau dan Berbunga. Sampai saat ini Dinas Keber-
TPS 3 R (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Pola Reduce, Reuse, Recycle) merupakan suatu bentuk program rekayasa sosial dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Pembentukan TPST 3R yang melibatkan Desa Dinas dan Adat merupakan suatu bentuk pemberdayaan masyarakat, yang memberikan dampak positif bagi lingkungan, perluasan lapangan pekerjaan
TPST 3 R Tambyank Lestari
dan dukungan masyarakat. Adapun dampak yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya program ini, adalah dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan di w i l aya h nya m e m b e r i ka n penghasilan tambahan. Media edukasi bagi masyarakat serta menyadari bahayanya sampah bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan, sebagai media pokok dalam melaksanakan
TPST 3 R Jimbaran Lestari
berbagai aktivitas kehidupan dan pembangunan yang berkelanjutan demi kelangsungan hidup anak dan cucu dimasa akan datang. Keberhasilan pemerintah dalam memecahkan permasalahan yang ada di bidang persampahan, baik yang berifat internal maupun eksternal sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD untuk menciptakan gagasan-gagasan yang kre-
atif dan inovatif. Namun tidak terlepas dari dukungan dan komitmen pemerintah memotivasi baik dari moral maupun material sehingga program dapat ditingkatkan baik dari segi kualitas dan kuntitas termasuk manajemen pengelolaan sehingga, dapat memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat dan beban pemerintah terkait dengan pengelolaan sampah.
TPST 3 R Ungasan
FB/HERY
GELATIK
BANK SAMPAH
Gerakan berkelanjutan anti sampah plastik (GE.LA.TIK) adalah program inovatif pro lingkungan dari Pemerintah Kabupaten Badung yang dimotori oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung untuk mengurangi sampah plastik dan badung bebas timbulan sampah plastik Tahun 2015, sekaligus mewujudkan Beautiful Badung yang bersih, hijau dan berbunga.
TUJUAN
1. Mewujudkan Beautiful Badung yang Bersih, Hijau, dan Berbunga 2. Sebagai Penjabaran UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengolaan Sampah
KEGIATAN INOVASI
1. Pengembangan dan Pembentukan Kelompok Peduli Lingkungan (KPR) 2. Peningkatan Partisipasi masyarakat untuk mengolah sampah yang tidak berharga menjadi berharga (FROM TRASH TO CASH ) 3. Peningkatan penghasilan masyarakat melalui pengolahan sampah 6000
4000 3000
5,082
4,669
5000
4,133
3,898
3,265 2,606
2,668 1,723
2000
2,428
3,000
1000 0
Untuk mengurangi terjadinya timbulan sampah yang dihasilkan setiap hari dari berbagai aktifitas, baik yang dilaksanakan manusia maupun alam akan menghasilkan dampak pada lingkungan salah satu adalah sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Beranjak dari kondisi dan karateristik sampah yang ada merupakan sumber ekonomi yang belum tertangani serta dampak lingkungan yang diakibatkan khususnya sampah anorganik, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Badung menerapkan strategi yang merupakan rekayasa sosial dengan mengajak masyarakat bahwa sampah Anorganik selain sampah yang mengandung ba-
han berbahaya adalah sumber uang dengan mencanangkam motto From Trash to Cash dengan membentuk lembaga BANK SAMPAH sebagai wujud nyata pelaksanaan program tersebut. Sementara untuk Visi dan Misi Bank Sampah Badung Binaan DKP Kabupaten Badung adalah VISI: “Membuat Sampah An Organik Mempunyai Manfaat dan Bernilai Ekonomi Tinggi”. MISI: “Mewujudkan wilayah Kabupaten Badung Bersih,Hijau,dan Berbunga serta menjaga Kelestarian Lingkungan” Bank Sampah Binaan DKP Badung yang sudah beroperasi: 1. Bank Sampah Tunjung Mas Banjar Sawangan Desa
Adat Peminge Kel.benoa, Kec. Kuta Selatan, Kabupaten Badung 2. Bank Sampah Tri Hita Karana, Mumbul, KEC. Kuta Selatan, Kabupaten Badung 3. Bank Sampah Tambyak Lestari, Pacatu, KEC. Kuta Selatan, Kabupaten Badung 4. Bank Sampah Bank Sampah Jepun Swadharma, Jl. Tuan Lange Kuta Kabupaten Badung 5. Bank Sampah Jepun Surya Mandala Jl. Bay Pass Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. 6. Bank Sampah Legian asri KEC. Kuta Selatan, Kabupaten Badung 7. Bank Sampah Sekar Jepun Mesari Desa Gerih KEC. Abiansemal Kab. Badung
Berat dalam kilogram
HASIL DAUR ULANG (RECYCLE) SAMPAH PLASTIK KELOMPOK JEPUN RECYCLE BINAAN DKP BADUNG
diri SD sebanyak 275 Sekolah Dasar yang ikut dalam prgram ini sebanyak 149 sekolah. Jumlah partisipasi sekolah dasar sebesar 54,18 % dengan tingkat partisipasi sebanyak 53.640 orang dengan jumlah sampah plastik yang terkumpul sebanyak 48.026 Kg,` Jumlah SMP di Kabupaten Badung 47 yang berpartisipasi sebanyak 24 sekolah dengan tingkat partisipasi sebesar 51,06% (4.320 orang) Dengan jumlah sampah plastik yang terkumpul 30.546 kg. SMA sederajat sebanyak 37 yang ikut berpartisipasi sebanyak 14 dengan tingkat partisipasi 37,83 % (2.520 orang) dengan jumlah sampah yang terkumpul 7.734 kg. Kelompok PKK 11 dari 62 PKK se Kabupaten Badung tingkat partisipasi sebesar 17,74% tingkat partisipasi 385 orang dengan sampah plastik yang terkumpul 3.439. Kg sampai dengan tahun 2013. Jumlah sampah plastik yang ditangani oleh sekolah dan PKK sebesar 89.745 kg sisa sampah sampah plastik sebesar 28.889,5 kg merupakan partisipasi pasar tradisional. W-014
Sampah B3 Sampah nonorganik Sampah organik
pabrik
tpa
SEKOLAH , SMP, SMA
Pasar adisional
7
BANK SAMPAH
Divisi Gelatik DKP Badung
Kelompok PKK FB/HERY
PENDIDIKAN
Promo Endek, Dihadiri Wali Kota dan Nyonya DENPASAR – Fajar Bali Pertengahan akhir tahun 2013 menjelang matahari tahun baru, 2014 kelompok musik [XXX] kembali bangkit meramaikan denyut nadi kehidupan blantika musik Bali dengan karya kreatif terbaruFB/HERU nya bertajuk Welcome to Bali. Konser Perdana Album Baru Nah, sebagai langkah awal untuk menyosialisasikan ataupun mempromosikan album terbaru atau album keenamnya itu, secara spesial kelompok musik bentukan 10 Oktober 2003 ini menggelar konser perdananya di panggung DTIK Festival 2013, Lumintang, Denpasar, Minggu (15/12) malam. DTIK Festival 2013 merupakan pra event Denpasar Festival (Denfes) 2013, yang mengedepankan edukasi, pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi atau TIK dengan melibatkan komunitas DTIK, sekolah dan universitas TIK di Kota Denpasar. Hebohnya, suasana panggung hiburan di DTIK Festival 2013 pun mendadak meriah dalam suasana kearaban di tengah acara jumpa fans/temu penggemar. Pasalnya, meski cuaca agak sedikit gerimis para pencinta musik Bali terutama para fans fanatik dari Mister-X selalu setia menanti aksi panggung dari idolanya, kelompok musik [XXX] lewat karya kreatif terbarunya yang selama ini memang sudah cukup lama dinantikan. Ya, sekitar dua tahun lebih. “Jumpa fans/temu penggemar ini sengaja diadakan untuk mengugah semangat solidaritas dan kebersamaan para pecinta musik Bali,” ujar Rahtut, vokalis. Bersama personilnya, Rahtut dan Rah Two (vokal), Rah Ming (gitar), serta didukung Rah Angga (bas), Rah Alit (drum), dan Sila (keyboard), kelompok musik [XXX] tampil spesial menyapa para pencinta musik Bali dalam balutan busana kain endek. Ya, rupanya dalam konser perdana album terbarunya ini, kelompok musik [XXX] ingin mempromosikan budaya Endek sebagai upaya meningkatkan denyut nadi kehidupan budaya kreatif unggulan berbasis kearifan lokal agar mampu bersaing secara global. Demi terwujudnya Denpasar sebagai Kotaku, Rumahku. Dalam aksi panggungnya, kelompok musik dengan segudang prestasi di bidang musik ini menggebrak panggung hiburan DTIK Festival 2013 lewat sederetan lagu dari album terbarunya. Di awali dengan tembang, Katakan Cinta Pada Dunia, disusul dengan Seken BTA, Mencintai Tanpa Dicintai, Salahkah Mencintai, Welcome to Bali, Nu Kangen, Island of the Gods, Semakin Dekat Semakin Sayang, dan Basang Seduk feat MKP Mersi. Kemudian, diteruskan dengan tembang Wake Up, Kebo Iwa, serta dipungkasi dengan lagu Nak Bali, yang dimeriahkan aksi joged bersama para duta endek, dan penyandang disabilitas Kota Denpasar. Menariknya, di antara penonton tampak hadir Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Ibu Selly Mantra, beserta jajaran SKPD pemerintah Kota Denpasar. Dalam aksi panggungnya, Rahtut dan Rah Two mengajak masyarakat Kota Denpasar untuk mencintai produk lokal terutama budaya kreatif endek, selain itu juga mengucapkan terimakasih kepada para sponsorship yang telah mendukung konser perdana album terbarunya, sekaligus berharap albumnya dapat diterima khalayak publik. “Kita harus bangga pakai endek, sebagai warisan budaya dan kearifan lokal,” tegas Rahtut disela-sela aksinya. IGN Murthana, yang akrab dipanggil Rahman, selaku manajer kelompok musik [XXX] berharap melalui konser perdana ini album barunya dapat diterima khalayak publik, terutama para pencinta musik Bali. Demi upaya menggeliatkan denyut nadi kehidupan blantika musik Bali secara berkelanjutan di tengah desakan praktik pembajakan hak cipta berbasis teknologi serba canggihnya. Menurutnya, tuntutan seniman termasuk kelompok musik ke depan semakin berat. Pasalnya, tak hanya dituntut sekadar melawan praktik pembajakan semata, melainkan justru dituntut harus mampu melawan persaingan global. Ini artinya, seniman dipaksa harus mampu tampil lebih kreatif dengan kualitas paling maksimal. “Jika tidak sudah dapat dipastikan seniman tersebut akan kalah saing dan tergilas peradaban global dengan teknologi serba canggihnya,” tegasnya. Lebih jauh, Produser Jayagiri Production ini menegaskan bahwa dengan maraknya praktik pembajakan pihaknya tidak terlalu berharap banyak dari penjualan compact disc (CD) maupun visual compact disc (VCD). Kini, pihaknya justru lebih mengutamakan aksi panggung (konser) keliling Bali sebagai ajang promo album terbaru dari kelompok musik [XXX]. Bahkan, dia pun kini lebih berharap agar dapat tawaran manggung di luar Bali. Sebagai upaya menyosialisasikan musik Bali secara lebih global, menasional dan menginternasional. W-017
195 Lulusan S1 Diwisuda Dipaketkan dengan Dies Natalis
Bupati Berikan Apresiasi kepada STKIP Agama Hindu Amlapura DENPASAR-Fajar Bali Bupati Karangasem mengemukakan, pemerintah kabupaten Karangasem memberikan apresiasi dan menyambut dengan gembira atas dilaksanakannya dies natalis ke-28 dan wisuda ke- 17 dan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Agama Hindu Amlapura. Lulusan S1 yang diwisuda, Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura, Drs., I Wayan Gama, M.,Si.,195 orang. Hadir pada acara tersebut, Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VIII, Prof. Dr., I Nyoman Sucipta. Selanjutnya bupati menuturkan, dengan wisuda ini menandakan bahwa STKIP Agama Hindu Amlapura telah 17 kali menamatkan sarjananya. Hal tersebut disampaikan, Asisten III Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karangasem, I Wayan Supandi, mewakili bupati, pada wisuda dan dies natalis STKIP Agama Hindu Amlapura, Rabu (18/12) di Hotel Nirwana Denpasar. Bupati mengakui, tentu di antara mereka telah banyak mengabdikan dirinya di wilayah kabupaten Karangasem, baik di birokrasi sebagai PNS, dan guru, maupun secara non formal dimasyarakat ikut membangun Karangasem. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, termasuk akademisi di dalamnya, hendaklah selalu melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yakni di bidang penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting di dalam melaksanakan kehidupan manusia, dan salah satu faktor penentu dalam mengukur indeks kehidupan manusia. Untuk itu, maka pendidikan mendapat perhatian yang sangat serius dari pemerintah dan seluruh stakeholders, baik dari
FB/BLAS
Kedepankan Edukasi
FAJA R BALI Kamis, 19 Desember 2013, Tahun XIV
Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura, I Wayan Gama ketika mewisuda lulusan S1 yang dipaketkan dengan dies natalis
komponen masyarakat, maupun dari pemerintah. Pendidikan merupkan proses karakter dan pendidikan akan berhasil apabila output dan outcome menunjukkan ke arah perbaikan karakter. Untuk itu perlu mengupayakan adanya transformasi nilai-nilai luhur dalam kehidupan ini. Nilainilai itu semua mencerminkan karakter atau budi pekerti. Maka dari itu kita semua sepakat bahwa pendidikan adalah pembentukan karakter, dan pendidikan tanpa karakter tidak ada gunanya. Bupati berpesan, bahwa wisuda bukanlah akhir dari peoses belajar. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah, harus diimplementasikan di masyarakat. Pengetahuan dan pengala-
man yang diperoleh di kampus, dapat diamalbhaktikan di masyarakat, dan ilmu pengetahuan tidak akan ada artinya, bila tidak diabdikan untuk kepentingan masyarakat. Khusus kepada keluarga besar SKTIP Agama Hindu Amlapura, bupati mengapresiasikan, karena STKIP Agama Hindu Amlapura, bukanlah sebuah menara gading, karena telah dibuktikan dengan pelaksanaan wisuda sarjana ke -17. Pada kesempatan itu Ketua STKIP Agama Hindu Amlapura, Drs., I Wayan Gama, M.,Si., apa yang dipelajari di bangku kuliah, masih pada tataran garis-garis besarnya. Selanjutnya tugas lulusan untuk mengembangkan, meningkatkan, dan melengkapi sesuai
tuntutan masyarakat. Untuk itu sarjana mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidangnya, di dalam menyelesaikan masalah-masalah dan mampu beradaptasi, terhadap situasi yang dihadapi. Sarjana menguasai konsep teori secara mendalam di bidangnya, serta mampu menyelesaikan masalah secara prosedural. Sarjana mampu mengambil keputusan yang tepat, berdasarkan alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. Serta sarjana bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. Gama juga membenarkan, STKIP Agama Hindu Amlapura, merupakan aset daerah, yang perlu diper-
Terkait Kondisi, Upayakan Dapat JKBM
tahankan dan dibina bersama pemerintah dan masyarakat. Karena keberadaan lembaga ini memiliki manfaat sebagai pencetak SDM Hindu, yang dapat memberi kesempatan bagi masyarakat Karangasem, yang belum mampu menuntut ilmu pendidikan tinggi di luar kabupaten. STKIP Agama Hindu Amlapura di usianya ke-28, telah menamatlkan lulusan S1, 968 orang, dan jumlah mahasiswa aktif 361 orang. Mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura, dominan berasal dari Karangaem, tetapi ada juga dari kabupaten Klungkung dan Buleleng. Ketua Yayasan, IB Ngurah Mantra mengemukakan, sekarang ini di bidang pendidikan, negara sedang merencanakan untuk tahun emas, yang sekarang direncanakan oleh Mnteri Pendidikan dan Kopertis. Inilah yang sebetulnya yang akan menjadi peranserta yayasan, untuk ikut berbenah, dan ikut berperan aktif menyukseskan program pemerintah. Sekarang ini sudah meningkatkan infrastruktur atas bantuan Kementerian Agama, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), untuk tempat pendidikan yang lebih nyaman dan lebih baik. Dengan harapan nantinya kualitas pendidikan juga akan lebih baik. Kopertis juga membantu untuk dosen meningkatkan kualifikasinya. Kepada wisudawan dan wisudawati, Mantra mengingatkan, bahwa pendidikan adalah menjadikan masyarakat lebih mudah, lebih murah untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Dikatakan, wisudawan dan wisudawati punya peluang yang lebih banyak. Karena sarjana agama sekarang boleh mendaftar, sehingga peluangnya lebih besar, dan perlu merubah mindset. R-008
Gun, Guru Pertama Mengajar Salonding di ASTI DENPASAR- Fajar Bali Banyak seniman yang perlu perhatian dari pemerintah. Seperti, I Nyoman Partha Gunawan (66) seniman salonding dari desa Tenganan, Pegringsingan, Manggis, kabupaten Karan-
gasem, satu di antara seniman tua yang kini hidupnya untuk luput, pelu mendapat perhatian dari pemerintah. (Sebaiknya upayakan dapat JKBM red). Sosok Pak Gun, panggilan akrab penekun gamelan salonding, kini dalam kondisi sakit-sakitan kena penyakit gula dan pembengkakan yaitu tumbuh daging di leher. Selain sebagai penabuh salonding Pak Gun adalah penyedia gamelan salonding, untuk dikomersialkan sejak 1990-an. Kini, sejak dua tahun lalu, kondisi Pak Gun yang menjadi guru pertama mengajarkan Salonding di ASTI (ISI Denpasar) tidak lagi energik seperti dahulu. Berulang kali berobat kemana-mana, lantaran biaya yang cukup besar , Pak Gun pun pasrah menerima nasibnya, dan memilih berobat alternative di rumahnya sendiri. “ Hampir sepuluh kali saya berobat ke RS di Denpasar, namun hasilnya tetap nol, saya lebih memilih berobat alterna-
FB/HERU
Pak Gun tive seperti minum loloh (jamu tradisional) dan pengobatan lainya,” kata Pak Gun. Sebagai seniman langka yang memperkenalkan gamelan salonding non sacral khas Tenganan, Pak Gun belum pernah menerima penghargaan dari pemerintah, seperti Dharma Kusuma. Pengabdian puluhan tahun dengan menggeluti gamelan salonding, dijalani penuh suka dan duka. Prinsip yang terpatri selama
ini adalah ‘Ngaturan Ngayah’, memberi pelayanan tanpa mengharapkan imbalan. “ Tahun 1990 saya diminta mengajar di ASTI Denpasar (Red-ISI) oleh Prof. Made Bandem, dan saya sempat mengajar selama setahun,” ungkapnya. Keinginan Pak Gun, hanya satu kala itu, yaitu ingin memperkenalkan gamelan salonding dikenal masyarakat, terlebih wisatawan asing. Keunikan gending –gending salonding biasanya hanya ditabuhkan saat upacara sacral di Balai Patemu, Tenganan. “ Sejak diperkenalkan di ASTI, akhirnya Salonding pertama kali direkam Maharani Record waktu itu, saya merasa senang dan bahagia, sejak itu, salonding bisa didengarkan oleh masyarakat luas, sayapun mulai mengajar di sejumlah tempat,” bebernya. Pak Gun mengaku, belajar gamelan salonding sejak tahun 1961, belajar dengan pamanya bernama I Nengah Rempin, yang
Sambut HUT Gelar Sederetan Lomba
dikenal sebagai penabuh salonding di Tenganan. “ Kini saya sudah tua, dan keinginan agar menabuh salonding ini tetap berlanjut, dan saya serahkan kepada anak saya,” jelas Pak Gun seraya menyebutkan beberapa murid yang belajar pada dirinya berasal dari Bali hingga luar negeri. Pak Gun telah membina beberapa murid belajar salonding di rumahnya semisal dari Jepang, Amerika dan beberapa negara lain. Aktifitas mengajar salonding berlangsung hingga sekarang. Namun seiring usia dan sakit –sakitan, Pak Gun pun mengurangi kegiatan mengajar di luar Tenganan. “ Saya berharap generasi muda mencintai gamelan langka ini, paling tidak mau belajar, dan saya berharap kepada pemerintah perhatikan lah kehidupan seniman tidak saja seperti saya, masih banyak seniman lain yang perlu perhatian,” harapnya W-017
Liburan, Calon Peserta UN Smanela Giatkan Tugas di Rumah
465/XII/KTR
DENPASAR-Fajar Bali Kendati masa liburan, namun gur-guru SMAN 5 (Smanela) Denpasar, menugaskan siswa kelas XII untuk mengerjakan tugas-tugas di rumah. Tugas-tugas itu dalam hubungan dengan mengahdapi Ujian Nasional (UN) tahun 2014, yang tetap menerapkan 20 paket. Selain melaksanakan tugstugas di rumah, sejak sebelum liburan, sekolah juga memberikan les tambahan, serta meberikan soal-soal untuk memberikan gambaran yang berkaitan dengan UN. Kepala Smanela Denpasar, Drs., I Nyoman Winata, M.,Hum., mejelaskan hal itu, Selasa (17/12), sehubungan dengan mempersiapkan siswa kelas XII menghadapi UN mendatang. Selain tentang UN, Winata juga mengemukakan tentang persiapan menyambut HUT ke-40 Smanela, 7 Januari 2014. Dalam menyambut HUT telah
FB/BLAS
8
Pertandingan pencak silat yang menyambut HUT dilaksanakan kegiatan lomba sport and art pekan lalu di sekolah tersebut. Selain itu, juga menggelar lomba sain yang diikuti SMP se-Bali, yang meraih juara I, diterima di Smanela. Sedangkan khusus lomba internal, dilaksanakan lomba clean and green antar-kelas,
digelar Smanela dalam rangka
serta sejumlah lomba lainnya. Selain itu sebelum HUT, telah dilakukan penaman 100 pohon, di tepi lapangan Smanela, dan kelebihan Smenela di bidang sekolah hijau, menjadi perhatian sekolah-sekolah di Indonesia. Tak mengherankan bila setiap tahun kunjungan sekolah-seko-
lah dari luar Bali membanjiri Smanela, hanya untuk mempelajari kelebihan Smanela di bidang adiwiyata. Smanela juag sebagai pembina adiwiyata untuk beberapa sekolah di Bali. Winata selaku pimpinan sekolah adiwiyata mandiri ini, juga mengharapkan Wali Kota Denpasar dapat menghadiri pada puncak HUT, karena HUT kali ini pretisius sebagai HUT ke-40.Sementara pada HUT awal tahun 2014, juga dihiasi seabrek prestasi, baik tingkat kota Denpasar, provinsi, nasional dan internasional. Sekolah yang berlokasi di Sidakarya ini, prestasinya terus melonjak dari tahun ke tahun, dan diharapkan ke depan dapat menjadi SMA favorit, karena baik akademik dan non akademik semakin tercermin mampu berkompetitif dengan SMAN yang terkemuka di Denpasar. R-008
politik
FAJA R BALI
Kamis, 19 Desember 2013, Tahun XIV
Caleg di Bangli Kebanyakan ‘Tidur Lelap’ BANGLI-Fajar Bali Ketentuan tarung bebas pada Pileg 2014 (bukan dengan nomor urut) tak serta merta membuat Caleg di Bangli bekerja keras. Setelah berjuang keras agar mereka bisa masuk daftar calon tetap (DCT), kini malah Caleg-Caleg di Bangli sebagian besar yang tidur lelap. Sejumlah Caleg tingkat II Bangli dan Caleg Provinsi Bali di Bangli justru tidak tampak kerja mereka. Jumlah yang tampak bekerja masih bisa dihitung dengan jari. Memang
dari mereka ada yang bekerja secara sembunyi-sembunyi sebagai strategi yang sengaja mereka buat untuk menghindari gempuran lawan politik mereka. Untuk Caleg tingkat II di Dapil Tembuku-Bangli tampak bekerja dengan penuh greget. Tetapi itupun baru sebatas dari Caleg incumbent. Caleg yang tidur sebagian besar dari pendatang baru(bukan incumbent). Tokoh masyarakat Desa Songan, Kintamani Alit Hardiana kepada Fa-
jar Bali dalam basa-basi politiknya, Senin lalu, ketika ditanya soal kinerja Caleg-Caleg, dia menuduh Caleg-Caleg kurang bekerja. Dicontohkannya di Desa Songan (Songan A dan Songan B), Kintamani dari 16 Caleg yang ada dari beraneka Parpol justeru dilihatnya tak lebih hanya 4 Caleg yang bekerja. Yang lainnya ada yang kerja setengahsetengah dan sebagian besar malah tidur. ”Ada Caleg yang hanya sekadar pasang baliho, udah itu diam, “ujar
Alit Hardiana yang juga Ketua Himpunan Pramuwisata Pendakian Gunung Batur (HPPGB) ini. Malah Caleg dari PDIP Bangli Dapil Tembuku-Bangli I Nengah Dwi Madya Yani tak membantah soal loyonya sejumlah Caleg. “Ya kiranya tarung bebas ini yang menyebabkan mereka kendor, saya sendiri malah kalau tak kadung terlanjur basah, juga demikian, “ujarnya. Secara tidak langsung Dwi Madya Yani menuding tarung bebas yang menyebabkan kondisi itu. Maksud
453/XII/AGN
dia dengan tarung bebas, mereka lantas mengukur kekuatan mereka, atau tahu diri baik secara finansial dan lain-lainnya. Bila dengan kekuatan kecil, lalu bekerja keras, khawatir hasilnya mengecewakan. Tetapi tak semua Parpol dan semua Dapil kerja Caleg kendor dan tidur. Di Dapil Kintamani Barat, malah tampak suhu politik menghangat, kerja Caleg incumbent dan Caleg pendatang baru bekerja ekstra. Tingkat prekuaensi turunnya Caleg incumbent ke desa-desa
9 sangat tinggi, merekapun jarang kelihatan masuk kantor DPRD Bangli. Dan dari kepartaian, tak semua Parpol memiliki Caleg tidur. Ketua Partai Gerindra Bangli Ida I Dewa Agung Adioka membantah adanya isu Caleg-Caleg di Parpol ini kendor, apalagi tidur. “Siapa bilang gitu, Kami punya cara untuk melawan incumbent , “ujarnya. Namun Ketua DPC PDIP Bangli, Ngakan Made Kutha Parwata, Ketua DPRD Partai Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua Hanura I Nengah Sugiman, dan Ketua DPC Demokrat Bangli I Komang Carles ketika ingin dimintai konfirmasi soal isu Caleg tidur, dia tidak memberikan jawaban. Sementara untuk Caleg DPRD
Bali di Bangli justeru hanya 4 nama yang mewarnai perpolitikan di Bangli. Nama tersebut yakni I Wayan Gunawan (Partai Golkar), I Nyoman Adnyana dan I Nyoman Budi Utama (PDIP) dan IBM. Santosa (PKPI). Bahkan yang paling tampak gencar adalah IBM. Santosa. Selain ramai dengan atribut (baliho) Santosa terus turun ke masyarakat. Caleg lainnya dari Dapil Bangli seperti I Wayan Ridet dari Demokrat justeru namanya sangat tenggelam. Sedangkan Gunawan, meski kerjanya tidak terlampau kelihatan, namun banyak kalangan yang menilai dia itu telah memiliki masa pendudukung yang signifikan.W-002
018/I/FB/KTR
192/VI/FB/KJS
419/XI/AGN
Di Jual Rumah Jl.Letna Reta type 150/136 4 kmr tidur 4 kmr mandi
AC tiap kmr, car port
Hubnngi :
0811388603 (wiwin)
466/XII/KTR
160/VI/FB/GLH
227/VI/FB/AG 418/XI/BLS
166/VI/FB/IGR
229/VII/IGR
021/VI/FB/KTR
252/VIII/IGR
237/VII/IGR
EKONOMI
10
FAJA R BALI Kamis, 19 Desember 2013, Tahun XIV
Selamatkan Pedagang dari Rentenir
Bank Sinar Bali Konsepkan Produk Baru Masih banyaknya pedagang di pasar yang terjerat ‘rentenir’ tak luput dari perhatian Bank Sinar Harapan Bali atau yang lebih dikenal Bank Sinar Jreeeng. Bank anak perusahaan Bank Mandiri ini tengah mengkonsepkan produk baru untuk menyelamatkan pedagang kecil dari jeratan ‘lintah darat’. DENPASAR-Fajar Bali “Tahun depan kami akan konsepkan produk khusus untuk memerangi para ‘pelepas uang’ (rentenir, red) di pasar. Tim khusus akan kaji itu,” ungkap Dirut Bank Sinar I Wayan Sukarta Dharmawan didampingi Direktur Bank Sinar IG.N. Alit Asmara Jaya saat media gathering di Denpasar, Rabu (18/12). Sukarta mengungkapkan, para ‘pelepas uang’ di pasar mengenakan suku bunga yang cukup tinggi kepada para peda-
gang. Bunga yang dikenakan 5 hingga 10 persen per bulan. Sebagai lembaga keuangan, kata Sukarta, pihaknya merasa memiliki tanggung jawab untuk bisa memerangi para rentenir itu. Dalam produk khusus ini, kata Alit menjelaskan, Bank Sinar akan memberikan kemudahan kepada debitur atau pedagang untuk mendapatkan pinjaman. “Administrasi yang rumit akan kita pangkas, pedagang tidak perlu mengajukan dulu permohonan pinjaman,
FB/ARY
Dirut Bank Harapan Sinar Bali I Wayan Sukarta Dharmawan (kiri) dan Direktur Bank Sinar Harapan Bali IG.N. Alit Asmara Jaya (kanan) saat menggelar media gathering di Denpasar, Rabu (18/12).
bisa langsung disampaikan kepada petugas bank. Suku bunga yang kita berikan juga rendah,” terangnya.
Jelang Tahun Baru 2014 Hardysmalls Banjir Diskon
FB/IST
DENPASAR–Fajar Bali Jelang tahun baru 2014, HardysMalls terus memberikan pelayanan terbaiknya untuk Pelanggan Setia Hardys. Jika sebelumnya, manajemen sudah bersiap menyambut pergantian tahun dengan pengadaan fasilitas yang menjamin kenyamanan pelanggan seperti penambahan kapasitas parkir, pemasangan elevator dan eskalator hingga perbaikan store fascade, kali ini diskon khusus menjadi kado spesial yang diberikan HardysMalls kepada Pelanggan Setia. Salah satunya diskon khusus “Ambil 4 Bayar 1” yang diluncurkan diseluruh HardysDepstore yang menyediakan berbagai kebutuhan busana anak dan dewasa dengan jaminan produk berkualitas yang lengkap dan selalu baru, dimulai 15 Desember 2013 dan berakhir tanggal 5 Januari 2014. Mega Esti Roh Ani, SE., Direktur Operasional HardysDepstore menyatakan perayaan menyambut tahun baru 2014 adalah momen tepat untuk menunjukkan pelayanan terbaik bagi Pelanggan Setia “Diskon khusus ini adalah hadiah spesial dari HardysMalls untuk Pelanggan Setia Hardys dalam menyambut Tahun Baru 2014”paparnya dalam keterangan pers yang disampaikan di Head Office GH Holdings, Jl Tukad Pakerisan 100x, Panjer – Denpasar pada Sabtu (14/12). Menurut Mega, hal yang menjadi fokus utama adalah kenyamanan Pelanggan dalam berbelanja berbagai kebutuhan di HardysMalls dan terus berupaya memperbanyak jalinan kerjasama dengan mitra bisnis untuk mendapatkan produk-produk terbaru dan dengan jaminan harga lebih murah. “Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Bali khususnya Pelanggan Setia Hardys untuk segera datang dan berbelanja ke HardysMalls terdekat untuk mendapatkan berbagai koleksi produk yang di diskon khusus”ajaknya. Khusus untuk produk busana branded ditambahkan Mega, juga didiskon sebesar 20 persen all item mulai tanggal 20 Desember 2013 dan berakhir tanggal 5 Januari 2013. Ir. Gede Agus Hardyawan Presiden Direktur GH Hold-
ings didampingi Ketut Rukmini Hardy,SP.,selaku Komisaris Utama dalam keterangan pers-nya menyambut baik program diskon yang diluncurkan HardysMalls tersebut. Menurut pengusaha muda peraih Bali Marketeers Champion Award 2013 dari Markplus.Inc tersebut, melalui program diskon dan perbaikan pelayanan yang terus dilakukan akan meningkatkan loyalitas Pelanggan Setia Hardys untuk berbelanja berbagai kebutuhan di HardysMalls yang ada di seluruh Bali dan Jawa Timur. “Target kami adalah terus meningkatkan marketshare dan tetap menjadi marketleader sektor ritel di Bali serta melakukan ekspansi bisnis secara tepat dan cermat sesuai dengan business
ti, Klungkung dan Banjarangkan sudah mencapai 2900 nasabah. Layanan ini kan sudah distop Bank Indonesia (BI), lalu bagaimana nasabahnya? Menjawab pertanyaan ini, Sukarta menjelaskan, meskipun kegiatan unit perantara layanan keuangan (UPLK) dihentikan sementara oleh Bank Indonesia, kegiatan branchless banking masih terus berjalan, tetapi operasional dari sebelumnya menggunakan UPLK dipindahkan ke kantor cabang. “Jadi nasabah tetap bisa melakukan transaksi, namun penyetoran dan penarikan dana lewat cabang,” ujarnya. Selain itu, tuturnya, Bank Sinar memanfaatkan lokasi dari UPLK untuk melakukan jemput bola penarikan dan penyetoran dana nasabah. Melalui dua strategi tersebut, Bank Sinar tetap akan menambah jumlah nasabah branchless banking.
Meskipun kegiatan 10 UPLK di empat kecamatan diberhentikan temporal. Sementara untuk target 2014, pria kelahiran Bebandem, Karangasem ini memaparkan, untuk kredit ditargetkan naik 22,2% dari pencapaian tahun 2013 sebesar Rp 702,7 miliar. “Untuk kredit penyerapan tertinggi pada kredit mikro yakni sebesar Rp 464,1 miliar, sedangkan untuk kredit retail sebesar Rp 238,6 miliar,” sebutnya. Sementara untuk dana pihak ketiga, ditargetkan tumbuh 24,3 persen dari tahun 2013 sebesar Rp 763,2 miliar. Untuk laba perusahaan tahun 2013 mencapai Rp 14,7 miliar dan tahun 2014 ditargetkan naik 8,8 persen. Sedangkan untuk jumlah nasabah, lanjutnya, sebanyak 80.299 orang dan jumlah debitur 19.596 orang. W-006
Undian Berhadiah Gong Bali Dwipa Bank BPD Bali Gairahkan Minat Masyarakat Untuk Menabung
Program Diskon Khusus Ambil 4 Bayar 1 untuk momen spesial selalu diserbu Pelanggan Setia Hardys
“Ambil 4 Bayar 1, Program Diskon Spesial Berbagai Jenis Busana Tahun Baru dimulai 15 Desember 2013, Berakhir 5 Januari 2014
Selain akan meluncurkan produk baru, lanjut Sukarta, Bank Sinar juga akan memantapkan produk unggulan yang
sudah berjalan. Seperti, sebutnya, produk kredit galang bulan. Dengan produk ini, debitur diberikan keleluasaan dalam memilih jangka waktu pinjaman. “Misalnya, bulan ini memiliki uang untuk membayar angsuran sampai dua atau tiga bulan kedepan bisa dibayarkan sekaligus, tidak harus rutin membayarkan tiap bulan,” jelasnya. Sedangkan untuk nasabah, lanjut Sukarta, Bank Sinar memiliki produk tabungan sinar berjangka (TSB). Nasabah bisa menyimpan dananya hingga jangka waktu tertentu. Suku bunga yang didapat akan lebih tinggi dengan menabung biasa. Bagian lain, Sukarta juga mengungkapkan, layanan branchless banking yang diluncurkan Mei 2013 lalu cukup berhasil menjaring nasabah. Sampai saat ini nasabah branchless banking yang tersebar di empat kecamatan, yakni kecamatan Kediri, Sukawa-
plan tahun 2014 ”paparnya. Senada dengan hal tersebut, Rukmini menyatakan cukup puas dengan kinerja HardysRetail di tahun 2013, meskipun opportunity yang ada dan belum tergarap maksimal masih sangat besar dan terbuka lebar. “Kami melihat bahwa untuk mendukung target IPO 2016 sehingga perusahaan siap bersaing di kancah nasional, kami tidak boleh berpuas diri dengan pertumbuhan yang telah melampaui target di tahun 2013, kami harus terus bekerja keras dan terus meningkatkan pelayanan untuk menjaga loyalitas Pelanggan Setia”tegasnya. Rukmini juga mengucapkan terimakasih kepada Masyarakat Bali yang memberikan dukungan penuh kepada HardysRetail dengan tetap menjadi Pelanggan Setia Hardys “Kami mewakili jajaran pengurus dan manajemen perusahaan mengucapkan Selamat Tahun Baru 2014, semoga dengan spirit baru kita semua bisa menjadi lebih baik di tahun 2014”pungkasnya.RL
476/XII/KTR
DENPASAR-Fajar Bali Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali gelar undian berhadiah Gong Bali Dwipa 2013 berlangsung 20 Desember 2013, di Hongkong Garden Restorant Jl. By Pass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar. Direktur Bisnis Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Ni Nym Suryaningsih, Senin (16/12), diruang kerjannya menjelaskan, Gong Bali Dwipa merupakan acara yang digelar secara rutin dari tahun ketahun oleh Bank BPD Bali guna menumbuhkan dan mengairahkan minat menabung ditengah masyarakat dengan undian berhadiahnya. Dikatakannya, jika dilihat dari Dana Pihak Ketiga (DKP) secara keseluruhan selama tahun 2012 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan mencapai 20% dengan komposisi dana berbiaya murah (Tabungan dan Giro) mencapai lebih dari 72%. Dengan adanya peningakatan tersebut dalam hal ini Bank BPD Bali merasa perlu memberikan suatu apresiasi terhadap nasabah yang masih setia bersama Bank BPD Bali melalui undian berhadiah Gong Bali Dwipa 2013. Suryaningsih dalam kesempatan tersebut melanjutkan, penyelenggaraan kegiatan undian berhadiah Gong Bali Dwipa 2013 merupakan salah satu rencana kerja yang sudah tertuang didalam
Rencana Bisnis Bank (RBB), dimana penyelengaraan kegiatan tersebut sudah dianggarkan, terutama terkait dengan biayanya. “Kegitan undian Gong Bali Dwipa 2013 ini sudah tertuang didalam RBB, dimana untuk pelaksanaan undiannya sudah diangarkan biayanya terutama, biaya yang terkait dengan hadiahnya,” jelanya. Dirinya memamparkan, secara garis besar Gong Bali Dwipa bertujuan untuk memberikan undian gratis berhadiah bagi nasabah pemegang rekening tabungan dan giro, gathering terhadap nasabah besar Bank BPD Bali dan juga merupakan ajang promosi terhadap produk dan jasa layanan di Bank BPD Bali pada khusunya. Disamping itu pula merupakan salah satu ajang rewards dalam upaya meningkatkan brand awarness dan juga memberikan apresiasi, memotifasi nasabah maupun masyarakat Bali untuk ikut serta bertransaksi aktif di Bank BPD Bali. Adapun hadiah yang akan diundi pada undian Gong Bali Dwipa ke XXI ditahun 2013 yang akan diantaranya, hadiah pertama satu unit mobil Nissan X-Trail untuk undian nasabah yang memiliki saldo sebesar Rp 5 juta ke atas, hadiah kedua empat unit mobil Daihatsu Xenia untuk nasabah yang memiliki saldo sebesar Rp 2,5 juta ke atas dan untuk hadiah yang ketiga
Ni Nym Suryaningsih
akan dipersembahkan oleh Bank BPD Bali didalam pelaksanaan Gong Bali Dwipa kepada nasabah tercintanya, 30 unit sepeda montor Yamaha Mio untuk nasabah yang memiliki tabungan sebesar Rp 50.000 dan juga nasabah yang memiliki Giro Swasta sebesar satu juta berhak mendapat undian tersebut.”Dengan nomer undian mencapai 800 juta itu akan diperuntukan untuk jenis rekening tabungan SIBAPA, SIMPEDA, TABUNGANKU dan GIRO Anda,”
paparnya. Pelaksanaan udian berhadiah Gong Bali Dwipa 2013, pukul 18.00 Wita sampai 20.00 Wita untuk acara Galadiner dan pukul 20.00 Wita sampai 22.00 Wita acara live. “Dalam acara undian berhadiah Gong Bali Dwipa 2013 Bank BPD Bali tersebut juga akan dimeriahkan oleh penampilan bintang tamu Syahrini, KIS Band dan untuk Mcnya sendiri akan dibawakan oleh Venita Arie bersama Arie Untung,” tutupnya. M-004
FB/AGUNG
477/XII/KTR
478/XII/KTR
NASIONAL
FAJAR BALI
Kamis, 19 Desember 2013, Tahun XIV
11
SBY Minta Pemda Awasi Penggunaan Anggaran Desa JAKARTA–Fajar Bali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, UndangUndang Desa bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan desa demi kepentingan masyarakat. Menurut dia, dalam beleid yang segera disahkan dan diterbitkan itu, disiapkan anggaran dan diatur asal-usul sumber pendanaan dan anggaran untuk desa. “Harapan saya, apa yang telah menjadi amanah undang-undang itu betul-betul bisa disalurkan dan dijalankan dengan baik,” kata SBY di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (18/12).
Karena itu, SBY berharap ada perhatian dari para bupati, wali kota, dan gubernur untuk memastikan anggaran itu benar-benar disalurkan dan digunakan dengan baik. Presiden juga meminta kementerian dan lembaga pusat terkait, yang juga memiliki tugas untuk memastikan amanah Undang-Undang Desa yang berkaitan dengan anggaran ini, agar menjalankan beleid desa sesuai tata kelola pemerintahan yang baik. Di samping itu, dia berharap para kepala desa dan lurah bisa
mengelola kehidupan desa berdasarkan beleid yang segera disahkan itu. “Menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pemimpin sekaligus menggunakan anggaran dengan sebaik-baiknya,” kata SBY. SBY juga berharap masyarakat dilibatkan untuk mengelola anggaran desa itu. “Misalnya, anggaran yang disalurkan untuk PNPM Mandiri, yang dari waktu ke waktu saya mendapatkan feedback, masyarakat senang,”lanjutnya. Menurut dia, pemerintah ingin Indonesia dari tingkat pusat hingga daerah menjalan-
kan kehidupannya dengan baik. “Desanya kuat, negara kuat. Kalau desa maju, negara juga maju,” ucap SBY. Hari ini rencananya DPR akan mengesahkan RUU Desa. Rancangan ini sudah dibahas sejak awal tahun lalu. Salah satu poin krusial dari undang-undang ini adalah mewajibkan seluruh desa di Indonesia mendapatkan gelontoran dana 10 persen dari dana transfer daerah, yang dikucurkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Diperkirakan tiap desa akan mendapatkan dana Rp 850 juta per tahunnya. KP
Wakil Presiden Boediono FB/IST
Tak Datang ke DPR, Menteri Hatta Fokus Hadapi Tapering Off Boediono Beri Delapan Alasan
Hatta Rajasa
FB/IST
Jakarta-Fajar Bali Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan tapering off pasti akan terjadi. Namun, pelaksanaan kebijakan penghentian stimulus itu masih belum diketahui hingga kini. Ia mengatakan tidak ingin berspekulasi perihal penghentian stimulus kepada Indonesia tersebut. "Pokoknya kita persiapkan diri saja," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Rabu, (18/12). Hatta memprediksi tapering off pasti bakal terjadi jika pemerintah Amerika Serikat melihat angka
pengangguran di negara tersebut cukup membaik. Kalau itu terjadi, keputusan penghentian stimulus dari bank sentral Amerika Serikat tersebut mungkin akan diselesaikan dalam waktu enam bulan. Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) sedang melakukan pertemuan pasar terbuka pada 17 dan 18 Desember 2013. Pertemuan ini memunculkan kekhawatiran bahwa penghentian stimulus akan langsung diputuskan dalam pertemuan tersebut. Beberapa kehawatiran terhadap dampak penghentian stimulus tersebut terus membayangi perekonomian Indonesia. KP
Sikap FPDIP Dinilai Seperti ‘Anak Kecil’ DARI HALAMAN 1
disapa Lanang Sudira ini, Fraksi PDIP tidak seharusnya bereaksi berlebihan. “Kalau sampai mereka (FPDIP) ini menempuh jalur hukum, kan sangat tidak benar. Kok FPDIP ini seperti anak kecil, baru tidak dikasi sesuatu langsung ngambul (ngambek),” kritik Sudira. Lebih jauh, dirinya meminta agar FPDIP tidak melulu mengatasnamakan rakyat Bali untuk mendesak pihak eksekutif mencairkan dana hibah. Pada dasarnya pencairan dana hibah tidak sepenuhnya tulus untuk kepentingan rakyat. Tetapi di balik bantuan itu tersimpan maksud lain, yakni untuk memuluskan langkah anggota FPDIP maju sebagai legislatif
pada periode berikutnya. Tanpa tedeng aling-aling, pria asal Kabupaten Gianyar ini mengatakan, desakan-desakan FPDIP ini tidak pantas dilakukan oleh tokoh terpelajar. Seharusnya, sebut Sudira, sebagai anggota dewan, mereka bisa mengambil keputusan dengan cara duduk bersama. Tidak dengan cara memboikot paripurna, apalagi main lapor sana-sini. Lanang Sudira juga melihat tindakan itu sebagai sebuah bukti, bahwa FPDIP tidak pro wong cilik, dan tidak mengutamakan kepentingan rakyat Bali. Sebab, Raperda Perlindungan Anak sangat penting, untuk melindungi generasi penerus Bali, di tengah maraknya aksi eksploitasi, kekerasan, serta kasus hukum
yang melibatkan anak-anak sebagai korban. “Mereka (anggota FPDIP) kan digaji oleh rakyat, seharusnya mereka ikut menghadiri paripurna, apalagi itu membahas rancangan Perda Perlindungan Anak. Rata-rata pendidikan mereka kan sarjana, tapi kok seperti ini. Kalau sampai mereka menempuh jalur hukum itu sangat lucu. Karena hibah itu kebijakan eksekutif sebagai pengelola keuangan, di pojok kiri usulan proposal saja ditulis prihal permohonan dana hibah. Namanya juga permohonan kok ini memaksa harus cair. Saya dukung pihak eksekutif melakukan pengecekan administrasi yang sangat teliti untuk mencairkan hibah, karena biar bagaimanapun kalau ada apa-
apa nanti, kan Pak Gubernur yang tanggung jawab bukan anggota dewan. Gubernur yang tanda tangan, bukan anggota dewan, jangan seperti kanakkanak dong,” seru Sudira Rabu (18/12) sore kemarin. Jalur hukum yang akan ditempuh oleh FPDIP ini tercetus dalam pertemuan khusus di internal FPDIP kemarin. Jalur hukum yang dimaksud adalah menggunakan h a k- h a k a n g g o t a d e w a n sesuai dengan tata tertib dan mengupayakan hibah yang direkomendasikan untuk masyarakat ini bisa dicairkan. Namun, sebelum itu dilakukan, FPDIP akan menunggu realisasi pihak eksekutif hingga tanggal 20 Desember 2013. W-019
par Astawa. Jika tim pengkaji sudah terbentuk, kelak tim ini yang mengkaji 11 KSPN di Bali. Apakah sesuai atau tidak, apakah perlu ditunda atau diteruskan. Kalaupun diputuskan KSPN tidak cocok di Bali, maka tim ini pula yang akan meneruskan ke pusat. Lebih lanjut, Astawa menegaskan, apapun keputusannya nanti pihaknya tetap konsisten kepada Bhisama dan Perda Nomor 16 Tahun 2009 tentang RTRWP Bali.
Sementara, Kepala Bappeda Kabupaten Karangsem, Ketut Sedana Merta menyampaikan kalau dirinya sangat mendukung pembentukan tim pengkaji KSPN. Tetapi diharapkan, tim ini benarbenar independen sehingga keputusan yang dihasilkan jelas. Dalam pelaksanaannya, tim pengkaji juga diharapkan membentuk kelompok-kelompok kerja (Pokja). Seperti Pokja teknis atau pengawasan, yang mengkaji
detail rencana kawasan KSPN di Bali. Dengan demikian, diharapkan pihak di Kabupaten dan Provinsi tak kembali disalahkan hanya karena KSPN. Tokoh akademisi yang hadir dalam pertemuan kemarin, Dekan Fakultas Pariwisata Unud, IB Putu Anom meminta agar tim pengkaji tidak hanya disokong oleh pihak eksekutif dan legislatif. Tetapi, kalangan budayawan, akademisi, tokoh adat, agama, serta jurnalis pun perlu untuk dilibatkan. W-019
tahap sosialisasi Perda, namun sudah memasuki proses penegakan Perda. Oleh karena itu, jika ada kendaraan bernomor polisi luar Bali yang wara-wiri (beroperasi) di Bali akan langsung ditindak. Ada klasifikasi penindakan, Sat Pol PP hanya menyasar kendaraan luar Bali yang sudah berumur atau beroperasi lebih dari lima, tujuh, dan sepuluh tahun. “Kendaraan luar yang tidak boleh masuk Bali adalah kendaraan berumur lima, tujuh, dan sepuluh tahun. Untuk jenis pick up sudah beroperasi selama 5 tahun, kendaraan pribadi selama 7 tahun, dan jenis mobil box itu selama 10 tahun,” jelas Sukadana.
Selain melakukan penindakan langsung, Sat Pol PP juga secara intensif mendatangi perusahaan-perusahaan yang kerap mengoperasionalkan kendaraan luar Bali. Utamanya, mobil box pengangkut barang yang siangmalam wara-wiri memadati jalanan. “Selama mobil itu (bernomor polisi luar Bali) ada di Bali, kita kan tidak dapat apa-apa. Karena mereka membayar pajak di luar Bali. Tapi infrastruktur kita terus dilalui,”ujarnya. Lebih lanjut, Sukadana mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum merancang aturan pembatasan waktu kendaraan luar beroperasi di Bali. Untuk tahun ini, fokus mereka adalah mendata secara pasti, berapa
kendaraan luar yang masuk ke Bali setiap tahun. Di samping juga, memastikan berapa lama kendaraan-kendaraan itu akan beroperasi di Bali. Berdasarkan operasi penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2000 yang dilakukan oleh Sat Pol PP per 31 Oktober 2013, ada 75 kendaraan luar yang beroperasi di Bali. Kendaraan-kendaraan ini sudah ditindak dan pelanggar dikenai sanksi berupa Tindak Pidana Ringan (Tipiring) dan diajukan untuk disidangkan di Pengadilan Negeri. Sanksi denda yang dikenakan kepada setiap pelanggar pun bervariasi, kisaran Rp 150.000,00 hingga Rp 400.000,00 per pelanggar. W-019
dan tegas dalam mengatasi permasalahan di luar kemampuan dan kewenangan daerah. Sementara Deputi V Kemenpolhukam, Irjen Pol. Drs. Bambang Suparno, dalam paparannya menyampaikan, dalam menangani gangguan keamanan dan ketertiban dibeberapa wilayah di Indonesia dibutuhkan kepedulian dari aparat di daerah terhadap potensi konflik. Dengan demikian, gangguan keamanan tidak melebar, meluas dan berkepanjangan. “Gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat tidak bisa diselesaikan TNI /POLRI
sendiri, perlu kerja terpadu, adanya sinergitas seluruh komponen, mengesampingkan egosentris, egosektoral sehingga ketika ada permasalahan segera bisa diambil tindakan dengan cepat, tepat dan tegas, “ tambahnya. Sementara, Tim Terpadu Gangguan Keamanan Dalam Negeri Provinsi Bali Tahun 2013 yang diketuai oleh Gubernur Bali bertugas menyusun rencana aksi daerah berpedoman kepada rencana aksi terpadu nasional dalam usaha percepatan penyelesaian konflik dan gangguan keamanan dalam negeri. Tim ini juga bertugas mem-
bantu Gubernur dalam penyelesaian konflik serta pemetaan potensi gangguan keamanan dalam negeri yang disebabkan oleh konflik sosial dan terorisme di wilayah Provinsi Bali serta tugas–tugas lainnya terkait gangguan keamanan dalam negeri. Hadir dalam rapat tersebut Danrem 163 Wirasatya, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Perwakilan Bupati/Walikota se-Bali, Jajaran Polda Bali, Kodam IX Udayana, Perwakilan dari Lanud Ngurah Rai, Lanal Benoa, Kejaksaan Tinggi Bali dan undangan lainnya. W-019
Tim Pengkaji 11 KSPN di Bali Segera Dibentuk DARI HALAMAN 1
independen. “Kita juga butuh waktu yang cukup panjang membentuk tim ini karena kita ingin tim ini benar-benar independen. Setelah sepakat siapa-siapa nanti yang dimasukkan dalam tim KSPN, kita akan menerapkan menjadi SK pembentukan tim, dan tugas mereka nanti mengkaji 11 KSPN itu apakah cocok atau tidak di Bali atau perlu ditunda atau bagaimana,” pa-
Sat Pol PP Bali Tindak Kendaraan Asing
DARI HALAMAN 1
Menyikapi fenomena ini, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Provinsi Bali mengambil tindakan tegas, yakni dengan semakin giat menegakkan pemberlakuan Perda Nomor 8 tahun 2000 tentang Pembatasan Memasukkan Kendaraan Bermotor Bekas. Rabu (18/12) kemarin, Kepala Sat Pol PP Provinsi Bali, I Made Sukadana menyampaikan, penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2000 tidak saja difokuskan di wilayah Ibu Kota Provinsi. Tetapi hingga ke sembilan Kabupaten/Kota di Bali. Sukadana menegaskan, pihaknya sudah tidak dalam
JAKARTA–Fajar Bali Wakil Presiden Boediono menolak hadir di rapat Tim Pengawas Kasus Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat sudah menerima surat jawaban dari Wakil Presiden Boediono pada Selasa malam, 17 Desember 2013, terkait pemanggilan Boediono sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia. “Surat yang diterima pimpinan DPR dengan kop pribadi bertuliskan ‘Boediono’ berisi delapan poin,” kata Priyo ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu (18/12). Priyo menolak memaparkan delapan alasan tersebut. Intinya, Boediono menga-
takan sudah cukup memberikan keterangan sebanyak dua kali dalam pansus. Priyo menuturkan, Boediono menolak datang karena kasus Century sudah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung, dan kepolisian. Boediono lebih memilih menghormati proses penegakan hukum di KPK. Meski tak datang, Boediono paham dengan fungsi DPR yang bertugas mengawasi pemerintah. Priyo mengatakan, Timwas belum menentukan langkah lanjut dari penolakan ini. Surat ini akan dibawa ke pimpinan DPR, kemudian dibagikan ke anggota Timwas dan semua fraksi. Dia mengatakan tak mungkin menentukan lang-
kah pada masa sidang kali ini. “Karena pekan depan sudah memasuki masa reses,” ujar politikus Golkar ini. Priyo mengatakan, tindak lanjut pemanggilan Boediono ke DPR akan diputuskan pada Januari 2014. Sebelumnya, Timwas Century sepakat memanggil Boediono untuk mengklarifikasi pernyataannya setelah pemeriksaan KPK di Istana Wapres. Alasannya, keterangan Boediono berbeda dengan penelusuran yang dilakukan oleh timwas. Kapasitas Boediono diperiksa sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia untuk menggali informasi mengenai keputusan Bank Indonesia dalam pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek. KP
DARI HALAMAN 1
yang diberikan tropy tahun ini yang terdiri dari 16 lembaga Kementerian, 18 Pemerintah Provinsi dan 6 Pemerintah Kabupaten/Kota. Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya mengimbau seluruh organisasi kewanitaan yang ada di Indonesia untuk melakukan aktivitas pembangunan dalam bentuk apapun, meskipun kecil namun ditujukan untuk kepentingan masyarakat Indonesia demi mencapai Milenium Development Goals (MDGs). “Membuat Indonesia yang sejahtera bukan merupakan suatu yang statis, tetapi merupakan sebuah proses yang harus terus berlanjut”, tegas Presiden.
Sementara itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang hadir didampingi Ny. Ayu Pastika mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas penghargaan APE yang diberikan Pemerintah. Menurutnya hal tersebut merupakan wujud pengakuan atas kerja keras Pemerintah Provinsi Bali yang berupaya melakukan terobosan mewujudkan kesetaraan gender serta mendorong peran serta kaum perempuan dan perlindungan hak-hak anak. “Semoga prestasi ini semakin memotivasi kinerja semua pihak dalam upaya mendorong kesetaraan gender, perlindungan perempuan dan pemenuhan hak anak,” ujarnya. W-019*
masyarakat pelaku usaha akan mendapatkan gairah baru berwirausaha. Sayangnya program ini masih asing di mata masyarakat Bali, karena tak dikomunikasikan secara intensif ke tengah-tengah masyarakat”, jelasnya. Pengrajin patung Budha ini mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Bali lebih gencar lagi menyosialisasikan program Jamkrida. Menurutnya, sangat kasian apabila program ber-
manfaat ini tidak diketahui oleh masyarakat. Ini menjadi tantangan Pemerintah Provinsi Bali. “Semoga Pemerintah Provinsi Bali merespon aspirasi masyarakat dan pengusaha ini. Saya sangat berharap bisa merasakan program Jamkrida. Tapi selama ini saya sangat buta dengan program ini dan bagaimana prosedur dan mekanisme saya tidak tahu. Maka dari itu sosialisasi ke pelaku UMKM sangat dibutuhkan. M-004
Bali Raih Anugerah Parahita Ekapraya yang tertinggi kategori utama, disusul madya dan pratama. “Penilaiannya berdasarkan penerapan strategi pengarusutamaan gender, pencapaian dan inovasi dalam perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, serta upaya untuk memenuhi hak anak,” ujar Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar. Tema kegiatan kali ini yaitu “Peran Perempuan dan Laki-laki Dalam Mewujudkan Demokrasi Yang Partisipasif dan Pembangunan Yang Inklusif”. Ada 38 instansi
Jamkrida Diperlukan, Tapi Kurang Sosialisasi
DARI HALAMAN 1
Ketut Dana belum lama ini. Bapak dua anak ini menjelaskan, seandainya saja dia tahu ada program Jamkrida tentu dirasa sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha. Lantaran selama ini pelaku usaha sangat susah mendapatkan kredit rendah dan cepat. “Kalau Jamkrida ini bisa disosialisasikan secara intensif dan merata, saya
Bupati/Walikota Diminta Bentuk Tim Penanggulangan Gangguan Keamanan DARI HALAMAN 1
gangguan Kantibmas di Bali secara umum didominasi tiga hal. Yaitu, potensi masalah lahan (aset), potensi masalah tapal batas dan konflik adat. “Kalau ketiga potensi ini bisa dikelola dengan baik, maka gangguan Kantibmas dapat diminimalkan,” ujar Sudikerta. Lebih lanjut, ke depan Tim Terpadu Gangguan Keamanan Dalam Negeri yang telah terbentuk melalui SK Gubernur Bali No 1973/04-A/HK/2013 di Provinsi Bali dapat mengambil tindakan secara cepat, tepat
026/VI/FB/MHM
12
Kamis, 19 DESEMBER 2013 | TAHUN XIV
Kukuh Marga, Siap Sambut Gerbangsadu Mandara
TABANAN-Fajar Bali Enam Desa di Tabanan memperoleh program gerakan pembangunan desa terpadu (Gerbangsadu) Mandara 2013. Keenam desa tersebut adalah Desa Kukuh Kecamatan Marga, Mekar Sari Kecamatan Baturiti, Bantiran dan Pujungan Kecamatan Pupuan, Banjar Anyar dan Abiantuwung Kecamatan Kediri. Perbekel Desa Kukuh, Kecamatan Marga, I Ketut Budiarta menegaskan, Desa Kukuh adalah salah satu dari 49 Desa di Bali yang mendapatkan program Gerbangsadu Mandara. Dikatakan, sebelum mendapatkan jatah program Gerbangsadu pihaknya harus mengikuti berbagai proses di Badan Pemberdayan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Provinsi Bali. Diantaranya, pada tanggal 25 April 2013 lalu, pihaknya diundang untuk menghadiri sosialiasi proses tahapan Gerbangsadu Mandara di Kantor Gubernur Bali. “Dari 100 Desa yang mengikuti proses tahapan sosialiasi Gerbangsadu Mandara, 49 Desa dinyatakan mendapatkan program tersebut,” jelasnya. Di Kabupaten Tabanan enam Desa yang mendapatkan Program Gerbangsadu termasuk Desa Kukuh Kecamatan Marga. Selanjutnya pihaknya mengadiri tata cara penyusunan proposal bagi desa yang menerima Gerbangsadu Mandara yang digelar pada tanggal 17 Septermber 2013 di BPMPD Provinsi Bali.
TESTIMONI Pinjaman Tanpa Agunan
Bumdes “Makin Mesra” Pakai Sistem Tanggung Renteng AMLAPURA-Fajar Bali Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) “Makin Mesra” Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem yang mengelola program pemerintah Provinsi Bali, Gerbangsadu memiliki cara untuk memberikan modal usaha bagi masyarakat Desa Seraya Barat. Salah satunya dengan memakai ssstem Tanggung Renteng (Tanggung bersama) untuk mengantisipasi kelompok usaha masyarakat tidak FB/BUDIASA mampu mengembalikan I Made Arya Susila modal usahanya. Demikian dikatakan, Ketua Bumdes Makin Mesra (Masyarakat Miskin Makin Sejahtera) Desa Seraya Barat, I Made Arya Susila, Rabu (18/12) kemarin. Meski demikian, bagi masyarakat Desa Seraya Barat yang ingin memperoleh dana pinjaman modal usaha dari Gerbangsadu ini, pengelola menerapkan persyaratan yang ketat sebelum modal tersebut terealisasi ke kelompok ataupun masyarakat. Salah satunya dengan melibatkan unsur Kepala Desa, Kepala Dusun, serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk turun langsung melakukan verifikasi layak atau tidaknya setiap kelompok memperoleh bantuan Dana Gerbangsadu ini. “Sebelumnya masyarakat atau kelompok harus menyertakan proposal pengajuan, surat rekomendasi dari kelian banjar dinas, serta surat pernyataan Tanggung Renteng (Tanggung Bersama) baru kelompok itu akan diverifikasi lagi oleh tim,” ungkap Arya Susila. Tanggung renteng ini diberlakukan lantaran penerima bantuan dana ini tidak ada jaminan sehingga nantinya bisa saja bermasalah dikemudian hari. Dikatakannya, dari sembilan banjar dinas di Desa Seraya Barat, hingga saat ini baru 11 kelompok yang memanfaatkan program Gerbangsadu serta 142 yang bersifat pribadi. Rata-rata perkelompok itu, pihak pengelola juga membatasi jumlah pinjaman maksimal Rp 20 juta perkelompok. Sedangkan untuk pribadi, Bumdes hanya memberi maksimal pinjaman Rp 5 juta. Masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani ini, memanfaatkan dana Gerbangsadu itu untuk modal usaha Ternak Babi, Anyaman Ate, Anyaman Lontar, Tikar, Ingka, serta perak. “Sebenarnya ada 14 kelompok yang mengajukan bantuan permodalan, namun baru bisa terealisasi 11 kelompok saja, sisanya masih dalam tahap verifikasi yang dilakukan oleh tim,” ungkapnya. Arya Susila juga menceritakan, Gerbangsadu Makin Mesra ini baru efektif berjalan sejak Maret 2013 lalu. Sedangkan realisasi anggaran dari provinsi keluar sejak Desember 2012 sejumlah Rp 1,2 miliar. Pembangunan prasarana kantor yang menghabiskan Rp 200 juta, sementara Rp 20 juta diperuntukan penyediaan ATK kantor. Dari Rp 800 juta yang mesti disalurkan kepada kelompok, saat ini baru bisa tersalur Rp 789 juta. Rencananya, sisa yang seharusnya disalurkan itu akan dipakai untuk membeli pakan ternak yang selanjutnya akan dijual lagi bagi masyarakat.”Nantinya tempat untuk berjualan pakan ternak berada gedung Bumdes ini. Hanya saja nanti itu terkendala dengan belum adanya kendaraan pengangkut pakan ternak jika ada masyrakat yang membeli, karena konsumen saat ini sudah manja, mereka biasanya dibawakan langsung ke rumah-rumah warga,” ujarnya. selain itu, kendala yang dihadapi Bumdes, yakni kelompok yang memperoleh modal usaha dari Gerbangsadu ini lambat dalam mencicil tiap bulannya. Dengan program Gerbangsadu ini, diakuinya juga sangat membantu masyarakat yang memerlukan modal usaha terutama pengusaha kecil yang sangat kesulitan memperoleh pinjaman di Bank dengan system harus ada jaminan. “Kalau Gerbangsadu ini, bunganya sangat ringan yakni 1 persen dan tanpa jaminan, karena ada surat pernyataan Tanggung Renteng itu,” pungkasnya. M-005
Bangunan Bumdes
FB/BUDIASA
Pada pertemuan itu, Desa yang menerima Gerbangsadu harus membentuk BUMDes (Badan Usaha Milik Desa ) sebagai salah satu syarat mendapatkan Gerbangsadu Mandara. “Kami di Desa kemudian melakukan rapat bersama tokoh masyarakat yang melibatkan berbagai pihak seperti kelihan adat, dinas dan perangkat desa terkait. Yang kemudian menyepakati membentuk BUMDes dengan nama BUMDes Kukuh Winangun,” papar Budiarta. Dikatakanya, dalam juklak dan juknis Gerbangsadu Mandara disebutkan dana peningkatan dan pengembangan usaha perekonomian masyarakat 80 persen dicairkan langsung dari
Ketut Budiarta
FB/DONY
rekening desa ke rekening BUMDes dan 20 persen dicairkan ke rekening Lembanga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). “Besaran dana bantuan yang akan kami terima sebesar Rp 1.020.000.000 (Satu milyar dua puluh juta rupiah),” tandasnya. Ditambahkanya, pemanfaatan dana sebesar 20 persen digunakan untuk pembangunan prasarana dan sarana dasar perdesan. Sedangkan pemanfaatan dana sebesar 80 persen dipergunakan untuk peningkatan usaha ekonomi perdesaan-kelurahan. Proses selanjutnya, pada tanggal 30 September 2013, pihaknya kembali mengikuti rapat di BPMPD Provinsi dengan agenda pemeriksaan proposal
Desa Kukuh menjadi salah satu desa yang mendapatkan kesempatan program Gerbangsadu Madara 2013. “Kami siap menyambut program Gerbangsadu Mandara. Agar dengan bantuan yang digelontor pemprov Bali menjadikan Desa Kukuh menjadi lebih baik,” tandasnya. Pihaknya bertekad dalam merelisasikan dana yang digelontor selalu berpatokan pada proposal yang telah dikirim ke provinsi dan tidak melempas dari Petunjuk Teknis Oprasional. “Kami juga berharap bimbingan secara kontinyu dari tim pendamping yang dibentuk provinsi Bali. Sehingga dalam pelaksanaanya nanti sesuai dengan peruntukanya dan tidak menjadi temuan dikemudian hari,”pungkasnya. W-004
tahap akhir. “Saat itu dalam proposal yang kami kirim sebelumnya banyak kekurangan dan diberikan waktu satu minggu untuk perbaikan, ” tandasnya. Pada pertemuan itu juga, Desa Kukuh mendapatkan Tim Pendamping dari provinsi Bali yang terdiri dari A.A Wisnu Murti, Made Sunarsa SE, Wayan Gede Merta dan Ngurah Usdek Maharipa. Setelah semua proses itu dilalui, kini pihaknya dalam tahap menunggu hasil tim rekomendasi, apakah layak menerima bantuan Gerbangsadu Madara atau tidak. “Kamikinisifatnyamasihmenunggudariprovinsimengenaikapanbantuan itu mulai diterima,” tandasnya. Pihaknya bersyukur karena dari ratusan desa yang ada di Bali,
Gerbangsadu di Suter
Bangkitkan Usaha Packing Jeruk dan Semat BANGLI-Fajar Bali Program Gerbangsadu di Desa Suter, Kintamani bisa membangkitkan usaha packing jeruk dan usaha pembuatan semat, serta usaha lainnya yang tumbuh atas adanya dana dari Gerbangsadu tersebut. Kedua jenis usaha tersebut kini semakin banyak menyerap tenaga kerja dengan gaji tenaga kerja yang relatif tinggi mencapai Rp.25.000-Rp. 50.000/hari. Perbekel Desa Suter, I Wayan Nyepeg kepada Fajar Bali , Rabu (18/12) mengakui, program Gerbangsadu telah menjadi kekuatan untuk membangkitkan usaha semat (usaha yang khas di Suter) dan usaha mengepak (packing jeruk) yang dibuat dari kayu. Dengan ada sokongan dana yang didapat dari Gerbangsadu, usaha tersebut menjadi eksis. Semakin banyak usaha tersebut bisa mempekerjakan masyarakat, selain gaji yang bisa lebih meningkat. “Usaha semat menjadi salah satru mata usaha di Suter yang ada sejak dahulu, namun usaha ini sebelumnya cendrung jalan di tempat, kini dengan tambahan modal, usaha ini bisa lebih eksis. Demikian juga usaha packing jeruk, kini semakin bisa jalan,” ujar Nyepeg. Dijelaskan, usaha packing jeruk kini semakin berpeluang untuk dikembangkan, seiring dengan produksi jeruk (Jeruk Kintamani) yangt semakin men-
FB/IST
Melimpahnya produksi jeruk, menggairahkan usaha packing ingkat. Untuk pemasaran jeruk belakangan ini pebisnis jeruk membutuhkan jeruk tersebut dipacking. Untuk itulah , masyarakat bisa menangkap peluang bekerja sebagai tukang membuat kotak packing dan juga langsung melakukan packing buah jeruk. Dengan produksi jeruk di Kintamani yang semakin membesar, packing jeruk pun semakin dibutuhkan. Namun tak banyak desa yang mengambil peluang usaha packing jeruk. Desa Suter, lanjutnya, kebetu-
lan memiliki bahan baku berupa kayu albezia, menjadikan usaha packing jeruk tersebut bisa berkembang dengan baik. “Kini dari usaha packing jeruk telah menyebabkan usia anak-anak bisa mengais rejeki, tanpa bermaksud sengaja untuk mempekerjakan anak di bawah umur,” ujar Nyepeg. Selain usaha-usaha yang dominan dikerjakan di Suter, dengan adanya program Gerbangsadu yang mencairkan uang mendekati miliaran rupiah, kata Nyepeg, berbagai usaha bisa muncul.
Dengan uang Gerbangsadu yang bunganya sangat rendah 1 persen, menyebabkan semakin tinggi minat masyarakat untuk melahirkan ide-ide usaha. Mereka tak terlampau terbebani bunga pinjaman. “Selama ini belum ada bunga uang serendah bunga uang di Gerbangsadu,” ujar Nyepeg, seraya menyebut di Suter ada 540 RTM, kini setelah mendapat Gerbangsadu angka RTM tersebut diakui telah turun drastis. ”Kesejahteraan masyarakat berubah drastis, angka RTM sekarang sudah jauh
menurun,“ ujarnya. Kepada pengusaha yang penerima pinjaman Gerbangsadu diwajibkan untuk merekrut tenaga kerja dari kelompok RTM. Selain itu RTM mendapat prioritas untuk mendapatkan pinjaman uang Gerbangsadu. Hal itu yang membuat jumlah masyarakat miskin kini semakin menurunl. “Pengusaha yang mendapat uang pinjaman dari Gerbangsadu, kami wajibkan merekrut sebagian besar tenaga kerja dari kelompok RTM,” tandas Nyepeg. W-002
Pemprov Bali Kenalkan Bali Mandara di Bogor Tengah
DENPASAR-Fajar Bali Keberhasilan program-program Bali Mandara menurunkan angka kemiskinan secara siginifikan dari tahun ke tahun, rupanya tidak membuat Pemprov Bali berpuas diri. Pembenahan serta penyempurnaan berbagai program unggulan terus saja dilakukan. Tidak saja dalam bentuk seminar, sarasehan, ataupun diskusi, tetapi juga dengan melakukan pembelajaran ke daerah lain. Terbukti, beberapa waktu lalu Biro Humas Setda Pemprov Bali ‘menguji’ program Bali Mandara ke Kecamatan Bogor Tengah, Jawa Barat. Bertempat di Kantor Camat Bogor Tengah, Karo Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng memaparkan Pemeritah Provinsi
Bale Parum
Bali memilki komitmen yang sangat tinggi untuk penanggulangan kemiskinan. Terbukti, dari berbagai upaya yang dituangkan dalam program yang dikenal dengan Program Bali Mandara. Dalam program tersebut, masyarakat Bali didudukan bukan sebagai objek pembangunan , tetapi sebagai subjek guna mengembangkan kemandirian masyarakat. Setiap program di Bali diprioritaskan untuk dapat dirasakan secara dan menyentuh kebutuhan masyarakat miskin. “Program-program itu adalah bedah rumah, Jaminan Kesehatan Bali Mandara, Gerbangsadu, Simantri, beasiswa bagi siswa miskin,” papar Teneng. Penerapan Program Bali Mandara selama ini sukses, terbukti dengan angka kemiski-
nan yang menurun secara signifikan dari tahun ke tahun. Sedangkan dalam kesempatan itu, Camat Bogor Tengah pun turut memperkenalkan berbagai program unggulan mereka. Salah satunya, Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PDPMK). Senada dengan Program Gerbangsadu Bali Mandara, program ini juga bertujuan untuk memberikan kemandirian bagi masyarakat kelurahan dalam menyusun, melaksanakan, dan melakukan evaluasi serta monitoring kegiatan. Pemerintah Bogor Tengah memberikan rangsangan bantuan stimulus dalam bentuk bantuan sosial kemasyarakatan sebesar Rp 175 juta per tahun per kelurahan. Dana tersebut dis-
alurkan dan dikelola oleh masyarakat untuk melakukan pembangunan fisik maupun non fisik yang diputuskan dari musyawarah bersama. Uniknya, dalam program tersebut, masyarakat yang memilki kemampuan lebih dapat memberikan sumbangan berupa dana secara langsung. Nantinya, dana swadaya dari masyarakat inilah yang akan digunakan untuk membantu proses pembangunan. Satu hal yang paling membuat Teneng dan rombongan Karo Humas Setda Pemprov Bali kagum adalah tingginya antusiasme masyarakat Bogor Tengah. Yakni dengan suka reka memberikan swadaya untuk pembangunan di wilayah mereka masing-masing. Hal inipun diharapkan dapat menular hingga ke Bali. W-019
Desa Bungkulan Harapkan Bantuan Gerbangsadu
SINGARAJA – Fajar Bali Dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk masyarakat yang ada di daerah pedasaan mengharapkan adanya kucuran dana dari pihak pemerintah. Baik pemerintah Kabupaten ataupun pemerintah Provinsi. Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, I Ketut Kusuma Ardana, Rabu (1/12) siang kemarin. Pihaknya sangat mendambakan bantuan pemerintah melalui bantuan program Gerbangsadu (Gerakan Pembangunda Desa Terpadu) Mandara yang dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali. Menurut Kusuma Desa Bungkulan yang selama ini belum pernah mendapatkan bantuan program Gerbangsadu diharapkan bisa mendapatkan kucuran dana program Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Mengingat jumlah penduduk yang ada di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan yakni sekitar 25 juta jiwa dan masyarakat yang kurang mampu
atau dibawah garis kemiskinan di desa itu berkisar 15 persen Rumah Tangga Miskin (RTM) dari jumlah penduduk secara keseluruhan.”Dalam program Gubernur Pastika untuk mendapatkan bantuan Gerbangsadu dimana dengan syarat 30 persen penduduk miskin dari jumlah penduduk yang ada di desa, namun karena desa Bungkulan penduduk miskin tidak sampai dengan 30 persen kami juga mengharapkan bantuan tersebut. Dimana yang saya lihat banyak desa-desa yang lain jumlah penduduk miskin yang dimiliki kurang dari syarat yakni 30 persen penduduknya yang berada di bawah garis kemiskinan juga mendapatkan bantuan Gerbangsadu. Sehingga dengan adanya hal itu kami juga sangat mengharapkan sekali bantuan Gerbangsadu,”harapnya. Bahkan Kusuma mengaku pihaknya ditahun 2014 mendatang akan memohon kepada pemerintah Provinsi Bali utamanya kepada Gubernur Pastika
agar diberikan bantuan Gerbangsadu. Hal tersebut akan segera dirundingkan untuk permohonan bantuan program Gerbangsadu. ”Harapan kami tahun 2014 mendatang kami juga dapat bantuan Gerbangsadu, karena di desa kami masih ada masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Hal itu nantinya kami akan rundingkan terlebih dahulu kepada desa adat untuk bisa bersama-sama memohon bantuan program Gubernur Pastika,” tambahnya. Lebih jauh kata Kusuma dalam mengentaskan kemiskinan sertra peningkatan Sumber Daya Manusia pedesaan yang ada di Desa Bungkulan pihaknya mengharapkan bantuan pemerintah Provinsi Bali. Bahkan pihaknya juga melihat dalam kucuran bantuan dari pemerintah Provinsi seperti PNPM Mandiri untuk di desa Bungkulan telah berjalan dengan berhasil membentuk sebanyak 50 kelompok. W-008
FB/AGUS
I Ketut Kusuma Wardana