FAJAR BALI Aktual, Tajam, dan Dinamis
SENIN, 21 APRIL 2014 | TAHUN XIV
Harga Eceran Rp. 3.000,-
Oleh: I KADEK SATRIA
Perempuan, Jadilah Terhormat
Gianyar Culinary Festival
Banyak anak yang tidak bisa dilepaskan dari seorang Ibu. Ibu memberikan kita pendidikan utama dan pertama semenjak ada didalam kandungan. Ibu memberikan perlindungan secara menyeluruh, lebih mendamaikan dan menuntun keberadaan kita. Bagaimana dengan keberadaan seorang Ayah? Secara geneologi antara Ayah dan Ibu memiliki keutamaan sebagai bentuk cipta keberadaan anak,. Ayah dan Ibulah yang kemudian mempertemukan
Pemecahan rekor MURI lilit sate ikan adalah ajang untuk membangkitkan dan mempromosikan hasil pertanian lokal dan kuliner lokal Gianyar. Selain itu ada demo masak Master Chef, kompetisi gebogan buah lokal dan bunga, lomba jajan Bali, babi guling, lawar, bebek betutu dan seminar kuliner.
KE HAL. 11
KE HAL. 11
Pak Gubernur PAUD Wijaya Kumara Perlu Bantuan PAUD Wijaya Kumara boleh dikatakan sangat minim fasilitas, terutama sarana dan prasarana untuk bermain bagi siswa. Dengan diisi 38 anak didik yang akan menjadi cikal bakal penerus generasi bangsa, tentunya PAUD ini sangat meFB/BUDIASA merlukan bantuan dari I Made Kertha Wijaya Pemerintah. Hal itu dikatakan Pengelola PAUD Wijaya Kumara, I Made Kertha Wijaya, kepada Fajar Bali, KE HAL. 11
Dompet
Dana Punia
FAJAR BALI
(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)
UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor : 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih (Penerbit)
FB/ARTAYASA
Kaum ‘Kartini’ Kecewa Kuota 30 Persen Hanya ‘Pelengkap’, Sistem Politik Bali Bikin Kaum Hawa Tersingkir Nama kaum ‘Kartini’ modern di jagat politik ternyata belum ‘harum’. Pada Pemilihan Legislatif 9 April 2014 lalu, perolehan suara Calon Legislatif (Caleg) perempuan tak memuaskan. Kuota keterwakilan 30 persen perempuan masih sebatas ‘pelengkap’ Partai Politik (Parpol) untuk lolos administrasi. Fenomena inipun akhirnya mengundang sejumlah kekhawatiran akan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan.
NO.
NAMA
ALAMAT
Bappeda Provinsi Bali 534 Ir. I Putu Astawa, M.MA 535 Ir. Jayadi Jaya, M.Si 536 Ni Md. Yenny L Dewi, SH.MH 537 Made Sri Anggreni,SE 538 I Nyoman Sumarmita,SE 539 Dra. Erlina Dewi 540 Ni Wayan Marni 541 I Gusti Ayu Adnyani,SH 542 Ni Kd. Kusuma Nilawati,SE 543 Luh Pt. Nia Arisiantini S ,SSTP.M.Si
Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar Denpasar
KARANGASEM Gusti Ayu Mas Sumantri (PDIP) Ni Putu Sriani (Hanura) Ida Ayu Wayan Sutejawati (Golkar) KLUNGKUNG Luh Komang Ayu Ari Ningrum (Golkar) Ni Ketut Suwerni (PDIP) BULELENG Ni Kadek Turkini (PDIP) Luh Marleni (Gerindra) Luh Esti Ranitasari (Demokrat) Putri Nareni (Nasdem)
200.000 100.000 50.000 50.000 50.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
DAFTAR PENYUMBANG SELANJUTNYA DI HALAMAN 2
Tingkat Bunga Penjaminan Simpanan Periode 15 Jan 2014 s/d 14 Mei 2014 Sumber : PRESS-002/LPS/I/2014 BANK UMUM
BPR
Rupiah
Valuta Asing
Rupiah
7,50%
1,50%
10,00% 514/I/BGS
Ni Ketut Windrawati (Nasdem) Ni Luh Sri Seniwi (PDIP) GIANYAR Luh Suciningsih (PDIP) Made Ratnadi (PDIP) Yuniati (PDIP) BANGLI Ni Luh Putu Sri Agustini (PDIP Ni Nengah Dwi Madya Yani (PDIP DENPASAR Putu Metta Dewinta Wandy (Golkar)
LUH RINITI RAHAYU
Ketua LSM Bali Sruti
BADUNG Luh Gede Mediastuti (Golkar) TABANAN Ni Made Meliani (Golkar) Ni Nengah Sri Labantari (Gerindra) Ida Ayu Ketut Candrawati (Nasdem) JEMBRANA Siti Ulfah (PKB) Ni Putu Liliyana (PDIP) Ni Made Sri Sutharmi (PDIP) Ni Made Artini (PDIP)
Akhirnya, Suryadharma Ali Diberhentikan
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE
JUMLAH Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
KE HAL. 11
Caleg perempuan sudah berjuang secara maksimal. Tetapi, sistem politik di Bali membuat mereka tersingkir. Upaya pendekatan dan sosialisasi ke masyarakat pupus, lantaran serbuan politik uang di hari pencoblosan.
Keterwakilan Caleg Perempuan ke DPRD Tingkat II Berdasarkan Hasil Pleno Kabupaten/Kota
PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
NAMA PENYUMBANG DOMPET DANA PUNIA FAJAR BALI
DENPASAR-Fajar Bali Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali, Dewa Ayu Sri Wigunawati, Minggu (20/4) kemarin kecewa melihat perolehan suara Caleg perempuan yang stagnan. Malah tak beranjak dari Pileg lima tahun lalu, yakni diperkirakan hanya sebanyak 7,5 persen. Dilihat dari segi persiapan, waktu, pikiran, hingga dana, Wigunawati melihat tak ada perbedaan antara
Kesempatan untuk Wanita Masih Banyak SEMARAPURA-Fajar Bali Bagi Kapten Corp Ajudan Jenderal (CAJ), Ni Ketut Purniawati, saat ini kesempatan emansipasi terhadap perempuan sudah banyak sekali diberikan. Bahkan kesempatan untuk berkarir ataupun berusaha sudah banyak didapat kaum perempuan. Hanya saja, perempuan mesti jeli dalam menangkap peluang tersebut. “Kesempatannya sudah banyak sekali, tinggal sekarang bagaimana perempuan mampu mengambil peluang tersebut,” jelas Kapten Purniawati yang saat ini menjabat sebagai Komandan Rayon Militer Kecamatan Banjarankan Minggu (20/4) kemarin. Kapten CAJ Ni Ketut Purniawati KE HAL. 11
FB/SARJANA
JAKARTA-Fajar Bali Rapat Pimpinan Nasional I Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar kubu Sekjen PPP M Romahurmuziy memutuskan memberhentikan sementara Suryadharma Ali dari jabatan ketua umum partai itu. “Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada AD/ART, mengoreksi sanksi yang diputuskan rapat pengurus harian PPP pada tanggal 18 April 2014 dari yang semula ‘peringatan pertama’ KE HAL. 11
026/VI/W-020
014/VI/KTR
Menelisik Desa Wisata Blimbingsari, Melaya (1)
Sadar Hidup Bersih, Jaga Budaya Lokal dan Religiusitas Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, yang warganya mayoritas agama Kristen Protestan, kini diberikan predikat Desa Wisata. Sebagai desa wisata, Blimbingsari menggali potensi lokal yang ada, dari seni budaya, bentang alam serta suasana religi. Uniknya, meski mereka beragama Kristen Protestan, namun tetap ikut menjaga identitas budaya Bali.
Laporan:
PRAMONO Wartawan Jembrana
aat Hari Raya Natal tiba, cobalah sambangi Desa Blimbingsari, maka Anda akan dibuat terkaget-kaget. Betapa tidak, masyarakat yang beragama Kristen Protestan datang ke gereja dengan menggunakan busana adat Bali – udeng dan kain. Dalam urusan bahasa pun mereka sangat fasih berbahasa Bali. Begitu juga dengan nama, mereka menggunakan nama depan I Putu, Made, Komang dan Wayan, dibelakangnya muncul istilah Jhon, Robert, dan sebagainya. Mereka enjoy saja dengan campuran nama itu. Uniknya lagi, menjelang hari Natal, warga setempat melakukan
FB/PRAMONO
Gapura Desa Blimbingsari Kecamatan Melaya.
tradisi penampahan seperti yang dilakukan umat Hindu menjelang hari Raya Galungan. Di depan rumah-rumah mereka pun tertan-
FB/PRAMONO
cap penjor-penjor aneka bentuk. Orang sering dibuat kecele, dikiranya saat itu hari Galungan, eh ternyata hari raya Natal.
I Made Jhon Ronny Sebuah inkulturasi budaya semacam itu memang sudah dilakukan masyarakat setempat bertahun-tahun lamanya. Atas keunikan dan suasana religi desa KE HAL. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Kasturie
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA
2
Tidak Terima Pipi Anaknya Dicubit
Dompet
Sekolah Santo Joseph Dipolisikan
DAFTAR NAMA PENYUMBANG NAMA
ALAMAT
544 I Gst Ayu Pt Dewiantari,S.Sos.M.Si Denpasar 545 Ni Luh Ketut Nuriadhi, SH Denpasar 546 Ni Ketut Seniartini Denpasar 547 Ida Ayu Mirah Pertiwi, S.Kom Denpasar 548 Ni Luh Putu Dewi Ardhiyanti,SE Denpasar 549 I Gede Putu Dama Suyasa,SE Denpasar 550 I Wayan Subawa,S.Sos Denpasar 551 Ni Nyoman Warniasih Denpasar 552 Komang Mandiyasa,SE Denpasar 553 Kadek Agus Wiranata,SE Denpasar 554 Ni Ketut Ambara Putri Tjatera,ST Denpasar 555 I Wayan Marutayasa,ST Denpasar 556 I Km Pasek Guna Wirawan,SE Denpasar 557 Ni Nym Dewi Sanny Purwantari,SE Denpasar 558 I Putu Ricard Yuanta Putra,S.STP Denpasar 559 Dewa Ayu Citra Febriani.S.STP Denpasar 560 Ni Nyoman Suartini Denpasar 561 Ni Ketut Sarniti Denpasar 562 I Wayan Netra Denpasar 563 I Gusti Made Ada Wimawan Denpasar 564 Ni Made Suartini Denpasar 565 I Nyoman Asa Denpasar 566 I Wayan Kota Denpasar 567 I Wayan Kariasa Denpasar 568 Ida Ayu Putu Seriani Denpasar 569 I Putu Gede Juli Artana Denpasar 570 Putu Eka Widiantara Denpasar Bidang Praswil Bappeda Prov. Bali 571 Ir. Pt Naning Djayaningsih,M.Si Denpasar 572 Ir. I Made Sudiarsa,M.Si Denpasar 573 Ir. Ekapria Dharana K Denpasar 574 I G A Putri Astari,ST.M.Si Denpasar 575 I G A.I Herawati,SE Denpasar 576 Made Dwi Putra Wiraguna,ST Denpasar 577 I Putu Gede Wiradana,ST Denpasar 578 Ade Krisna Permadhi,ST.M.si Denpasar 579 I Gede Nyoman Sugita Denpasar 580 I Gede Made Krisna Natha,ST Denpasar 581 IB Oka Iswara Budi Utama, ST Denpasar 582 Nyoman Suteja Denpasar 583 I Nengah Ardana Denpasar Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Bali 584 Made Widhi Dharma,SE.AK.Msi Denpasar 585 Ni Putu Artani,Se.M.Si Denpasar 586 Ir. Ni Gusti Putu Eka Triyani Denpasar 587 Ni Made Sumantri,SE Denpasar 588 Desak Nym Marhaeni Putri, SE,Msi Denpasar 589 Dewa Ketut Yojana,SE Denpasar 590 A A Ngurah Ariana,SE Denpasar 591 I A Basunari,SE Denpasar 592 Nyoman Ariati Denpasar Bidang Litbang Bappeda Prov. Bali 593 Ni Made Sriningsih,SE.M.Si Denpasar 594 Ir. I Gede Selamet Prayitna.M.Si Denpasar 595 I Gusti Lanang Gede S.TP.MMA Denpasar 596 Dra. I GA Sukartini Adnyana.Apt.M.Kes Denpasar 597 Dewa Ayu Ketut Widiyanti, SH.M.Si Denpasar 598 I Nyoman Budi Sentana,SH Denpasar 599 I Wayan Sucika,SH Denpasar 600 Ni Nyoman Sukawati Denpasar 601 Anak Agung Ayu Manik Rukmawati Denpasar 602 Luh Putu Trisna Dewi Denpasar Bidang Sosbud Bappeda Prov. Bali 603 Drs. I Gst Bgs Kresno Dwipoyono.M.Si Denpasar 604 A.A N Mahadiksita Sadhaka S.Sos Denpasar 605 Ir. IB Raka Surya Atmaja,M.Si Denpasar 606 I Gusti Made Sudarma ,SE Denpasar 607 I Gusti Ngurah Bagus Natayasa Denpasar 608 I Wayan Suparta Denpasar 609 I Gd Adhi Tiana Putra,ST Denpasar 610 I Made Sugiantara,S.IP Denpasar 611 Intan Yuli Bhestari,S.Sos Denpasar 612 Ni wayan Juniartini,S.Sos Denpasar 613 Ni Wayan Seneng,SH Denpasar 614 Made Agus Widnyana Denpasar 615 Dewa Gede Yuda Brata,SE Denpasar 616 Putu Gede Andika Pratama Denpasar Bidang Stava Bappeda Prov. Bali 617 I Gst Ngr. Putra Wiradnyana,ST.MT Denpasar 618 AA Gede Raka,ST.M.Si Denpasar 619 IB Gde Wesnawa Punia,ST.M.Si Denpasar 620 Titik Rusmiyati,S.Sos Denpasar 621 I Gusti Arnawa B.Sc Denpasar 622 Ni wayan Sunasih,SE Denpasar 623 I Nyoman Kariana Denpasar 624 I Gusti Ngurah Nyoman Nata,S.Sos Denpasar 625 Ida Bagus Putrayasa,SE Denpasar 626 Tintin Mira Yulianti,S.Si Denpasar 627 Ni Ketut Suryasih Denpasar 628 Gusti Ayu Made Suartini Denpasar 629 Ni Ketut Sumerti Denpasar 630 Ni Putu Kalpikasari Wijayanti,SH Denpasar 631 Ida Ayu Gede Mutiara Astarini,S.Si Denpasar 632 Ni Ketut Ary Wahyuni Denpasar 633 A.A Ngurah Suryanata Denpasar Bidang Tata Praja Bappeda Prov. Bali 634 Ir. Ni Made Rastiti Denpasar 635 I Wayan Sudarsa,S.IP.M.MA Denpasar 636 A.A Putu Subagia Denpasar 637 Kadek Sutarini Denpasar 638 Ni Nyoman Wiwik Suryawati Denpasar 639 Luh Made Pura Denpasar 640 Suhartini Denpasar 641 I Gede Bambang Denpasar 642 I gede Darma Denpasar Bidang PRLH Bappeda Prov. Bali 643 Ir. Ida Bagus Gde Wijaya Denpasar 644 Ir. Ngakan Putu kirim.M.Sc Denpasar 645 Dewa Gede Dharma Putra,ST.MA Denpasar 646 I Putu Aryawan,ST Denpasar 647 Ngurah Pasek Wirakusuma,ST Denpasar 648 I Ketut Gede Putra Sudirga Yusa,ST Denpasar 649 Kadek Dwi Sutrisna,S.IP Denpasar 650 A.A Mirah Dharma Astuti,SE Denpasar 651 I Putu Agoes Januartha,ST Denpasar 652 Dra. A. A Ayu Wiryani Denpasar 653 I Wayan Sandiyasa Denpasar Total Jumlah Yang Diterima Hari ini Saldo Per 19 April 2014 Total Keseluruhan
JUMLAH Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
100,000 50,000 50,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
100,000 50,000 50,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
100,000 50,000 50,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
100,000 50,000 50,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 100,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
100,000 50,000 50,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 5,000 25,000 10,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
100,000 50,000 50,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Rp 100,000 Rp 50,000 Rp 50,000 Rp 20,000 Rp 20,000 Rp 20,000 Rp 20,000 Rp 20,000 Rp 20,000 Rp 20,000 Rp 20,000 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp 24,202,000 Rp 27,202,000
DENPASAR-Fajar Bali Kekerasan fisik menimpa seorang pelajar di Sekolah Santo Joseph yang terletak di Jalan PB Sudirman, Denpasar, terjadi pada Kamis (10/04) pagi. Seorang murid SD kelas 2C bernama Kristian Landowik (8) mengaku trauma atas tindakan guru wali kelas yang mencubit pipinya hingga membekas. Tindakan ini tidak hanya sekali saja terjadi, tapi sudah berkali-kali. Yang menarik, kekerasan yang tidak perlu terjadi ini ternyata tidak direspon pihak Kepala Sekolah Santo Joseph. Bahkan, Kepala Sekolah marah dan meminta Kristian pindah dari sekolah tersebut. Akibatnya, kasus ini dilaporkan orang tua korban, Pransisika Fernandes (29) ke Polresta Denpasar, pada Kamis (10/04). Pransiska mengatakan mereka tidak terima atas perlakukan
guru wali kelas bernama Maria. Guru wali kelas itu mencubit pipi kiri dan kanan anaknya hingga biru dan membekas. “Kalau pipi kanannya sudah hilang tapi pipi kiri masih membekas sampai sekarang,” terang Pransisika Minggu (20/04) kemarin. Menurutnya, kekerasan terhadap anaknya terjadi di dalam kelas pada Kamis (10/04) sekitar pukul 08.00 Wita. Saat menjemput anaknya sekolah, dia melihat kedua pipi anaknya biru bekas cubitan. Setelah menggali informasi mendalam, ternyata pipi anaknya dicubit oleh guru wali kelas. “Teman teman anak saya bilang begitu, pipi anak saya dicubit oleh guru wali kelas,” jelasnya. Ingin mengetahui kejelasan informasi tersebut, Pransiska mencoba menemui Wakil Ke-
Pemuda Bertato Curi HP
Petugas menangkap pencuri HP saat berobat di bidan diseputaran Jalan Wibisana barat, Denpasar.
pala Sekolah, Sulatri. Pransiska mengaku tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut. Dia hanya ingin guru wali kelas bisa berubah sikap dan tidak melakukan kekerasan terhadap anaknya dan murid lainnya. “Memang, Wakil Kepala Sekolah sudah minta maaf tapi sepertinya maaf itu hanya formal formal saja, tidak ada tindakan,” beber pelapor yang tinggal di Jalan Tukad Pakerisan Denpasar ini. Beberapa hari kemudian, Pransiska merasa ada yang aneh terhadap anaknya yang selalu meminta ditemani saat sekolah. “Saya kaget, kok anak minta ditemani sekolah. Apakah anak saya sering diintimidasi gurunya? Sepertinya dia takut dan trauma ke sekolah,” terangnya. Pransiska menduga, kekerasan fisik ini sudah sering dilakukan guru tersebut. Tak
Dicekoki Arak, Disekap di Kamar, Motor Dilarikan
DENPASAR-Fajar Bali Seorang pemuda bertato, Wahyu Kristian Pamungkas (29) ditangkap jajaran Polsek Denpasar barat setelah mencuri handphone milik bidan di Jalan Wibisana Barat nomor 21, Denpasar Barat (Denbar). Dalam aksi pencurian ini, dilakukan tersangka Wahyu secara spontanitas. Bermula tersangka membawa anaknya yang sedang sakit ke tempat praktek bidan Ayu Sinta Dewi (21) dan Ni Wayan Mawasari (21) di Jalan Wibisana Barat nomor 21, Denpasar. Usai berobat, mereka pulang ke kosnya di Jalan Kusuma Bangsa
II, Denpasar. Menurut Kapolsek Denbar Kompol Erwin Pratomo, diam-diam tersangka kembali ke praktek bidan tersebut untuk mencuri HP milik dua korbanya, Ayu Sinta Dewi dan Ni Wayan Mawasari. Namun ulah tersangka Wahyu dipergoki setelah korban melihat ada bayangan dari balik korden di ruang praktek. “Setelah di cek, pelaku kabur dan dua HP hilang,” jelasnya Minggu kemarin. Para korban mencoba mengejar pelaku dan berusaha menghalang-halangi dengan cara menabrak dengan sepeda motor. Setelah ditabrak, tersangka dan korban sama sama jatuh. Tersangka kabur meninggalkan motor kemudian masuk ke salah satu rumah warga untuk menyembunyikan handphone hasil curian. Jajaran buser dipimpin Kanitreskrim Polsek Denbar AKP Agus Prihandinika datang ke TKP dan melakukan penyelidikan. Konyolnya, tersangka Wahyu kembali ke TKP dan ingin mengambil sepeda motor yang terjatuh. Melihat tersangka datang korban langsung menuding pelakunya adalah tersangka Wahyu. Polisi yang melihat itu langsng menginterogasi tersangka. Setelah didesak, awalnya tersangka tidak mengaku sebagai pelakunya. Tapi tersangka tidak bisa mengelak setelah polisi menemukan HP milik korban yang disembunyikan di rumah warga. Akhirnya dia digiring ke Polsek Denbar. Di kantor polisi, tersangka yang tanganya penuh tato ini mengaku terpaksa mencuri HP karena butuh biaya pengobatan anaknya yang sedang sakit. R-005
hanya guru wali kelas saja, tapi ada beberapa guru lainnya yang bersikap kasar terhadap murid. Bahkan dari penjelasan murid murid di sekolah tersebut, guru wali kelas sering melakukan kekerasan saat sedang belajar hingga berkali kali. “Dari keterangan teman teman kelasnya, gurunya memang ringan tangan dan emosional saat mengajar,” terangnya. Melihat kebrutalan para guru, Pransiska mencoba menanyakan perihal tersebut kepada Kepala Sekolah Santo Joseph, pada Sabtu (19/04). Tapi apa yang terjadi, dia diusir oleh Kepala Sekolah dari ruangan. Bahkan, Kepala Sekolah menyarankan anak pelapor agar pindah dari sekolah tersebut. “Saya mau tanya kepada Kepala Sekolah, tindakan sekolah seperti apa karena ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan. Tapi
FB/HS
FAJAR BALI
FB/HS
Dana Punia
NO.
FAJA R BALI
Senin, 21 April 2014, Tahun XIV
Kapolsek Densel Kompol Nanang dan Kanitreskrim Iptu Hendi menginterogasi tersangka pencuri motor yang ditangkap di Jember.
DENPASAR-Fajar Bali Aksi kekerasan disertai pencurian sepeda motor menimpa Abdul Basit Wahyudi (20) tinggal di Jalan Pulau Belitung 7B Pedungan Sanggaran, Denpasar selatan. Setelah berkenalan dengan seorang laki laki diketahui bernama Fikko Apridyarto alias Vebi (19), korban dicekoki minu-
man keras, tangannya diikat dan motornya dilarikan. Tersangka Vebi akhirnya diringkus di tempat persembunyiannya di Kecamatan Semboro Pasar, Jember, Jawa Timur, Selasa (15/4) lalu. Dia ditangkap bersama barang-bukti hasil kejahatannya, yakni motor Suzuki FU, nopol DK 6271 BZ.
AMLAPURA-Fajar Bali Sat Narkoba Polres Karangasem menangkap dua orang warga Dusun Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, masing-masing adalah Subahanudin,(41) dan,Mustaam (MT), saat mengambil paket yang berisi SS di jalan Teuku Umar, tepatnya di depan kantor Panwaslu Karangasem, pada Sabtu (19/4). Dari hasil penyelidikan semenentara, satu orang yakni Subahanudin telah resmi menjadi tersangka, sedangkan rekan-
nya hingga saat ini masih sebagai saksi. Menurut Kasat Narkoba Polres Karangasem, AKP I Wayan Merta, Minggu (20/4), pihaknya baru menetapkan satu tersangka, atas nama Subahanudin, sedangkan satu rekannya lagi, Mustaam hingga saat ini masih diamankan sebagai saksi. Ditetapkannya sebagai tersangka kepada Subahanudin berdasarkan hasil tes laboratorium, dimana barang yang dibawa pelaku postifi narkoba,
saya diusir kepala sekolah dari ruangan. Kepala Sekolah marah dan meminta anak saya pindah ke sekolah lain,” ujarnya. Disinilah kejengkelan Pransiska, dia akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polresta Denpasar. Pransiska tidak terima anaknya dijadikan korban, karena itu bukan kesalahan dari anaknya. “Anak saya jadi korban keegoisan Kepala Sekolah. Kalau pindah sekolah, anak saya mau sekolah dimana? Sementara bulan depan anak anak sudah ikuti ujian,” bebernya sedih. Hingga berita ini ditulis, pihak Sekolah Santo Joseph belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Sementara Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP IB Made Sarjana belum bisa berkomentar karena belum mengetahui masuknya laporan tersebut ke Polresta Denpasar. R-005
Kapolsek Densel Kompol Nanang Prihasmoko menjelaskan, kasus ini bermula dari laporan korbannya, Abdul Basit Wahyudi. Korban yang tinggal di Jalan Pulau Belitung 7B, Pedungan Densel ini mengaku baru berkenalan dengan pelaku Vebi melalui BBM. Nah, pada Selasa (11/04) mereka janjian bertemu di rumah pelaku di Jalan By Pass Ngurah Rai Gang III nomor 2A, Pesanggaran, Densel. Di kamar tersebut mereka minum arak hingga korban mabuk dan tidak sadarkan diri. Kesempatan itu digunakan pelaku untuk mengikat tangan korban dengan kain pantai. Besoknya, pada Rabu (12/04) sekitar pukul 06.00 Wita, korban terbangun dan kaget melihat tangannya terikat. Bahkan sepeda motor korban jenis Suzuku Satria FU warna putih abu abu DK 6271 BZ, hilang. Tak hanya itu, pelaku juga menggasak dompet korban yang berisi surat surat penting dan uang tunai serta HP. Setelah menerima laporan dari korbannya, jajaran Polsek Densel dipimpin Kanit Reskrim Iptu Hendi Septiadi melakukan pengejaran pelaku ke Jember dan berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di Kecamatan Semboro Pasar, Jember, Jawa Timur, Selasa (15/4) lalu. Petugas juga mengamankan barang bukti hasil kejahatan berupa sepeda motor Suzuki FU, nopol DK 6271 BZ. “Pelaku ditangkap di Jember dan masih dalam pemeriksaan, keterangannya masih di dalami,” beber mantan Kapolsek Kuta Selatan ini. R-005
Diringkus, Dua Kurir Narkoba, Satu Tersangka
berjenis sabu-sabu (SS), dengan berat 1,62 gram brutto, atau 1,28 gram netto. “Yang kita amankan dua bungkusan yang dibawa pelaku saat penangkapan berlangsung, dimana setelah ditimbang beratnya mencapai 1,28 gram netto,” ungkapnya. Terkait pengakuan saksi Mustaam, yang mengaku hanya disuruh menemani tersangka ke jalan Teuku umar, Merta mengatakan masih terus mendalami pengakuan saksi. Pihaknya juga mengatakan, petugas memiliki kewenangan untuk melakukan penahanan meskipun yang bersangkutan sebagai saksi, hal itu sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009. “Petugas berhak mengamankan selama 2x24 jam, dan bisa diperpanjang selama 3x24 jam,” ungkapnya lagi. Diberitakan, keduanya ditangkap saat mengambil bungkusan di Jalan Teuku Umar, Amlapura, sekitar pukul 13.00 Wita. Saat dilakukan penangkapan tersebut, petugas kepolisian sempat mengeluarkan tembakan peringatan lantaran salah seorang pelaku, yakni Subahan hendak kabur dengan sepeda motor yang dibawanya, yakni sepeda motor Mio J DK 3138 SU. Tembakan peringatan tersebut kontan membuat pelaku keder, sehingga polisi pun langsung meringkus keduanya dan dibawa ke Mapolres Karangasem. M-005
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), Blasius Besu (Penanggung Jawab Hal. Pendidikan), Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Politik) Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetyo, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTAPLUS World Hindu Parisad Meet Berakhir di Pura Taman Ayun
3
FAJA R BALI
Senin, 21 April 2014, Tahun XIV
MANGUPURA–Fajar Bali Sekda Badung Kompyang R. Swandika mengatakan itu ketika menyambut delegasi World Hindu Parisad Meet dan World Hindu Wisdom Meet tahun 2014, sekaligus penutupan di Pura Taman Ayun, Mengwi, Kabupaten Badung, Jumat (18/4). Dengan adanya kegiatan ini berharap Bali selalu ajeg, kuat, shanti dan jagadhita. Sekitar 200 delegasi peserta dari 5 (lima) Negara meliputi India, Singapura, Rusia, Malaysia dan Australia, ikut dalam acara yang dikemas dengan dinner di Jaba Tengah Pura Taman Ayun. Kehadiran para delegasi tersebut disambut Sekda Badung Kompyang R. Swandika didampingi pimpinan SKPD terkait. Selain menikmati keindahan Pura Taman Ayun sebagai warisan budaya dunia, para delegasi juga
FB/HERY
World Hindu Parisad Meet berharap mampu melahirkan generasi Bali berpendidikan sesuai yang ditemakan “pendidikan berbasiskan Weda”.
Pelaksanaan World Hindu Parisad Meet dan World Hindu Wisdom Meet tahun 2014 di Bali ditutup melalui sebuah acara yang berlangsung di Pura Taman Ayun, Mengwi, Kabupaten Badung, Jumat (18/4).
melakukan persembahyangan bersama. Pada kesempatan tersebut juga hadir Ketua PHDI Pusat Ida Pedanda Sebali Tianyar serta Tokoh Hindu Dunia. Ketua Panitia Made Suriawan mengatakan, pelaksanaan World Hindu Parisad Meet dan World Hindu Wisdom Meet merupakan agenda tahunan dan tahun ini pelaksanaan yang kedua ka-
linya. Tema yang diangkat yakni “Hinduism Based Education” pendidikan berbasis Weda. Kegiatan ini bertujuan menambah keakraban dan kebersamaan umat Hindu se-dunia, sekaligus menyatukan persepsi serta pandangan tentang pendidikan Hindu di seluruh dunia. Sekda Badung Kompyang R. Swandika menekankan bahwa,
Pemkab Badung sangat mendukung terlaksananya World Hindu Parisad Meet dan World Hindu Wisdom Meet ini. Atas nama pemerintah dan masyarakat Badung, Swandika menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Pura Taman Ayun menjadi salah satu obyek kunjungan/tirta yatra sekaligus acara penutupan dari kegiatan ini. Dijelaskan bahwa
Pura Taman Ayun telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Pura Taman Ayun sebagai obyek dan daya tarik pariwisata berfungsi tidak hanya sebagai tempat sembahyang namun kolam yang mengitari Pura Taman Ayun juga berfungsi untuk mengairi sawah/ subak.W-014*
Gde Agung Dikukuhkan Sebagai Pendekar Kehormatan
Bupati Badung A.A. Gde Agung yang juga selaku Ketua Umum IPSI Bali dikukuhkan sebagai pendekar kehormatan Pesilat Nasional Perisai Diri (PD) oleh Ketua Umum Pusat Ir. Nanang Soemindarto pada Sarasehan membedah tuntas Keilmuan PD di Puspem Badung, Mangupraja Mandala
MANGUPURA–Fajar Bali Bupati Badung A.A. Gde Agung yang juga selaku Ketua Umum Pengprov IPSI Bali dikukuhkan sebagai Pendekar Kehormatan pesilat nasional Perisai Diri (PD) oleh Ketua Umum Perisai Diri Pusat Ir. Nanang Soemindarto. Pengukuhan sebagai Pendekar Kehormatan PD, bersamaan dengan Sarasehan membedah tuntas Keilmuan PD serangkaian Kejuaraan Perisai Diri Internasional Championship ke-8 dan HUT ke-50 (emas) Perisai Diri Bali , di Puspem Badung Mangupraja Mandala, Sabtu (19/4) lalu. Hadir pada kegiatan itu Perwakilan IPSI Pusat, Pembina Perisai Diri Bali I Made Suwetja serta keluarga besar pencak silat
FB/HERY
Sarasehan Membedah Tuntas Keilmuan Perisai Diri
nasional PD dan komisariat luar negeri. Bupati Gde Agung menyampaikan, sungguh merupakan kehormatan dan kebanggaan dikukuhkan sebagai pendekar kehormatan pesilat nasional PD. Pengukuhan merupakan bentuk pengakuan sebagai bagian dari keluarga besar PD ini terkandung makna mendalam, walaupun baginya keberadaan PD sesungguhnya bukan merupakan hal baru. Bupati Gde Agung mengakui telah mengenal PD sejak mengenyam pendidikan di SMP Negeri 1 Denpasar sekitar tahun 1963/1964, pada saat itu yang menjadi kepala sekolah Bapak Djajoesman yang sangat tekun melatih para siswanya untuk
Balai Banjar Tuban Griya Di Pelaspas
belajar PD. Tatkala mengikuti pendidikan di SMP inilah sesungguhnya sudah menjadi bagian dari keluarga besar PD. Demikian pula dengan kapasitasnya yang sekarang selaku Ketua Umum Pengprov IPSI Bali, yang senantiasa untuk mampu membangun sinergi dan kerjasama, untuk menggerakkan/ mendinamisasi organisasi yang menjadi rumah besar bagi para pesilat nasional Indonesia. Berkenaan dengan penyelenggaraan sarasehan PD ini, menurutnya merupakan langkah cerdas dalam upaya membangun kesamaan pandangan dan semangat kolektif untuk dapat diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Hendaknya disadari bahwa sebagaimana tersirat pada arti dan makna yang tertuang dalam lambang perisai diri yakni “manusia menunduk bersikap bunga sepasang,” melambangkan bahwa keluarga pesilat nasional Indonesia PD senantiasa sujud dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan penuh tanggung jawab untuk melaksanakan dan mengamalkan azas dan tujuan ajaran PD,”jelasnya. Oleh karenanya pelaksanaan saresahan serangkaian kejuaraan PD Internasional ke-8 yang juga dirangkaikan dengan hari ulang tahun emas PD dipandang amat sangat penting serta sarat akan makna terutama dalam upaya membangun keseimbangan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, mengingat keberadaan keluarga besar PD memiliki peran penting dan strategis dalam membangun karakter anak bangsa yang berbudi pakerti luhur, sehat jasmani dan rohani. Ketua Panitia I Nyoman Yamadhiputra mengatakan, serasehan ini diikuti 300 peserta bertujuan membedah tuntas Keilmuan PD agar peserta mendapat pemahaman apa dan bagaimana PD. “Usai serasehan dilanjutkan dengan puncak peringatan HUT ke-50 perisasi diri Bali dan welcome dinner di Puri Gianyar. Ketua Umum Perisai diri Pusat Ir. Nanang Soemindarto, sangat mengagumi sosok Bupati Badung A.A. Gde Agung, usianya ke-65 tahun masih tampak segar dan energik. Ini tidak lepas dari ketekunan dan kecintaan Bupati Gde Agung terhadap pencak silat khususnya perisai diri. “Pengukuhan Bupati Gde Agung menjadi pendekar kehormatan, Bupati Gde Agung berperan aktif memajukan pencak silat PD di Indonesia, Beliau juga sebagai tokoh pemersatu pencak silat Indonesia dan mampu memotivasi keluarga pencak silat PD mengembangkan PD di dunia internasional,”ujarnya. Sementar itu, Kejuaraan Dunia PD, melibatkan 600 peserta dari 21 Provinsi dan 7 Negara, Minggu (20/4) malam dibuka Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman, di GOR Lila Bhuana Denpasar. Peserta
dari luar negeri meliputi, Australia, Jepang, Amerika Serikat, Spanyol, Swedia, Inggris dan Belanda.W-014
LKPJ Bupati Badung
Pansus Berikan Sejumlah Catatan MANGUPURA-Fajar Bali Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) memberikan sejumlah catatan strategis dan saran sebagai respon atas LKPJ Bupati Badung yang disampaikan pada rapat paripurna DPRD Badung, Kamis (17/4) lalu. Catatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja pemerintahan dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Putu Parwata Kabupaten Badung. “Ada beberapa catatan strategis dan saran yang diberikan DPRD Kabupaten Badung termasuk dari kami di Pansus LKPJ,” ujar Ketua Pansus LKPJ Putu Parwata, Minggu (20/4) kemarin. Catatan strategis dimaksud antara lain, pemerintah diharapkan meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah sesuai regulasi yang berlaku. Hal ini sebagai upaya dalam mempertahankan opini WTP dari BPK. Kemudian, pemerintah diminta melaksanakan upaya strategis dalam peningkatan PAD, anggaran dapat diarahkan sesuai target dan tepat sasaran, meningkatkan pos anggaran belanja tak terduga untuk antisipasi bencana alam. Belanja modal agar dapat ditingkatkan minimal 30 persen minimal untuk kesejahteraan rakyat, urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, menjaga lingkungan hidup, urusan sosial, meningkatkan usaha ekonomi produktif, koperasi dan UMKM untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan di Badung dan tetap mempertahankan serta membina potensi budaya Badung. Dikatakannya lebih lanjut, sarana pelayanan publik juga masih perlu ditingkatkan termasuk pengembangan pariwisata berkelanjutan baik di Badung Selatan maupun Badung Utara. “Semua catatan yang disampaikan ini bertujuan untuk mepercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Badung,” ujar Parwata yang juga Sekretaris Komisi C DPRD Badung itu. Selain beberapa hal tersebut, pihaknya juga mendorong pemerintah untuk mempercepat peningkatan pembangunan di sektor kesehatan. Salah satunya melalui penuntasan pembangunan RSUD Badung serta fasilitasnya supaya masyarakat terlayani dengan baik. “Pertumbuhan RSUD dapat menjadi sumber pendapatan Badung. Maka dari itu, dewan dan saya selaku ketua pansus, mendorong langkah-langkah yang diambil oleh Direktur RSUD Badung untuk kemajuan pelayanan kesehatan agar semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,”kata Parwata.W-006*
Serangkaian Karya Pemelaspasan Balai Banjar Tuban Griya Desa bertepatan dengan Sukra Paing Wuku Gumbreg
MANGUPURA–Fajar Bali Krama Banjar Tuban Griya Desa Adat Tuban, Kecamatan Kuta akhirnya mempunyai balai banjar yang representatif berarsitektur Bali, Jumat (18/4) berlangsung upacara pecaruan dan pemelaspasan bertepatan dengan Sukra Paing Wuku Gumbreg.
Upacara ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Oka Giri dari Griya Oka Sanur Kaja. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, Pangdam IX/Udayana Wisnu Bawa Tenaya, Bupati Badung A.A Gde Agung, anggota DPRD Kabupaten Badung Dapil Kuta,Muspida, Danlanud
FB/HERY
Bupati Gde Agung Apresiasi Balai Banjar Berarsitektur Bali Ngurah Rai, Kapolsek Kuta, Komandan Kompi 741, Kapolsek KP3U Tuban, Camat kuta, Lurah dilingkungan kecamatan Kuta, bendesa serta tokoh masyarakat Tuban. Ketua panitia, I Gst Putu Widana melaporkan, pembangunan Balai Banjar Tuban Griya ini memakan waktu sekitar 2 tahun dari peletakan batu pertama tanggal 9 Agustus 2012 sampai selesai tanggal 9 April 2014 serta menghabiskan dana Rp 3,5 miliar lebih. Dana tersebut berasal dari swadaya krama banjar Rp 700 juta, bantuan dari pemerintah Kabupaten Badung, pengusaha serta dermawan lainnya. Untuk Balai Kulkulnya mendapat bantuan dari PT. Angkasa pura (persero). Dalam sambutan Gubernur Bali yang dibacakan Wakil Gubernur, I Ketut Sudikerta mengatakan upacara yadnya pecaruan pemelaspasan ini merupakan salah satu aktifitas memanusiakan alam dan lingkungan sehingga sekala niskala di lingkungan Balai Banjar Tuban Griya ini dapat berjalan secara harmonis. “Pergunakanlah balai banjar ini untuk kegiatankegiatan kemasyarakatan yang bersifat positif dapat meningkatkan upaya pelestarian adat dan
budaya Bali yang adi luhung,”ucap Sudikerta mengingatkan kepada krama banjar Tuban Griya. Sementara itu Bupati Badung, A.A. Gde Agung disela-sela acara memberikan apresiasi kepada Krama Banjar Tuban Griya yang mempunyai inisiatip membangun ulang balai banjar dengan menggunakan arsitektur tradisional Bali. “Bali Banjar Tuban Griya yang bernafaskan arsitektur Bali ini akan menjadi ikon pariwisata yang kental dengan atmosfer budaya Bali ditengah bangunan modern karena posisi balai Banjar Tuban Griya sangat strategis sebagai pintu gerbang Bali masuknya wisatawan luar daerah dan manca negara ke pulau Bali,”ungkap Gde Agung. Dalam acara tersebut Bupati Gde Agung didaulat untuk mendem pedagingan di pelinggih Padmasana bersama Wakil Gubernur Sudikerta serta Pangdam IX/Udayanan serta menanda tangani prasasti Balai Banjar Tuban Griya. Bupati Gde Agung juga memberikan bantuan kepada krama banjar Tuban Griya yang diterima langsung Ketua Panitia I Gst. Putu Widana berupa dana motivasi sebesar Rp 50 juta.W-014
710/IV/BLSA
Layouter: Zohra
DAERAH
4 Akibat Serangan Busuk Daun, Petani Bawang Merugi BANGLI-Fajar Bali Akibat cuaca yang tidak menentu belakangan ini mengakibatkan petani bawang di Kaldera Gunung Batur merugi puluhan juta rupiah. Pasalnya, akibat cuaca ekstrem itu, tanaman bawang milik petani diserang penyakit busuk daun. Wayan Wiadnyana, petani bawang asal Desa Buahan, Kintamani, Minggu (20/4), menuturkan banyak petani baru memulai menanam bawang, namun karena tidak menentunya cuaca, kadang-kadang hujan, sebentarnya lagi panas, membuat tanaman petani rawan diserang penyakit busuk daun. “Kami sangat waswas terhadap cuaca sekarang ini,” kata dia. Lanjut Wiadnyana, bertani bawang membutuhkan biaya yang cukup tinggi, dimana sekitar 10 are tanaman membutuhkan biaya sekitar Rp7 juta. Jadi bila serangan penyakit busuk daun meluas, maka petani akan merugi puluhan juta rupiah. “Bertani bawang memang sangat berisiko. Sedikit saja ada serangan, maka petani rugi jutaan rupiah,” ujar Jero Nadi petani lainnya. Disinggung soal harga bawang saat ini, jelas dia, tergolong cukup bagus. Dimana, harga bawang di tingkat petani harganya mencapai Rp13.000 hingga Rp14.000. Harganya memang sangat disesuaikan dengan kualitas bawang, makin bagus harganya makin mahal. Namun bila serangan penyakit mengganas maka petani akan kesulitan untuk mendapatkan bawang berkualitas. Sejatinya, lanjut dia, kalau tanaman bawang berproduksi dengan bagus, dengan harga mencapai Rp13.000 per kilo, petani telah mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan. Namun sayang, tanaman bawang kini diserang penyakit akibat kurang bersahabatnya cuaca. (W-002)
Pemkab Bangli Nganyarin di Pura Ulun Danu Batur
FAJA R BALI
Senin, 21 April 2014, Tahun XIV
Terancam Eksekusi, FPRPK Minta Perlindungan Gubernur dan Polda Bali Meski pemerintah telah mengeluarkan ancaman akan melakukan eksekusi terhadap pedagang yang masih membandel menempati ruko hingga batas akhir tanggal 29 Mei 2014, belum membuat pedagang yang tergabung dalam Forum Pemilik Ruko Pasar Kidul ( FPRPK) keder. BANGLI, Fajar Bali Bahkan FPRPK melalui wakil ketuanya , Haji Lukman dan sekretaris Agung Susila, siap melakukan perlawanan baik secara hukum maupun lainnya. “Kita memperjuangkan hak kita yang mana dilindungi oleh UU dan siap melakukan
perlawanan jika pemerintah memaksakan kehendak,“ ujar Agung Susila, Minggu (20/4). Ditambahkan Haji Lukman , tidaklah begitu mudah pemerintah untuk bisa melakukan eksekusi , dimana eksekusi bisa dilakukan jika ada kekuatan hukum yang tetap dan itupun
putusan datang dari lembaga hukum dalam hal ini pengadilan . “Kita segera akan bersurat ke Kapolda Bali , Kapolres , Kodim 1626, Gubernur yang pada intinya ingin meminta perlindungan hukum,“ kata Haji Lukman diamini Agung Susila. Kata Agung Susila, adapun landasan hukum yang mereka pegang terkait masalah perpanjangan HGB tiada lain UU No 5 Tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok –pokok agraria pasal 35 ayat 1 dan 2 tentang hak guna bangunan. Dimana pada ayat 1 berbunyi , HGB adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan atas ta-
nah yang bukan miliknya sendiri dalam jangka waktu paling lama 30 tahun , sedangkan pada ayat 2 berbunyi atas permintaan pemegang hak dan mengingat keperluan serta keadaan bangunan - bangunan tersebut dalam ayat 1 dapat diperpanjang dalam waktu 20 tahun. “Itu dasar pijakan kita HGB bisa diperpanjang,“ ujar Susila. Papar Susila , pihaknya merasa heran dengan kebijakan pemerintah yang ingin menghapus atau tidak memperpanjang HGB dan menggantinya dengan sistem sewa. “Tolong pemerintah jangan kembali menambah beban pedagang yang telah merugi
akibat kebakaran dua tahun lalu, sepantasnya pemerintah memberikan keringanan buat pedagang dan bukannya menambah beban baru bagi pedagang,“ ungkap Susila seraya kembali mengatakan jika pemerintah tetap ngotot memberlakukan sistem sewa, maka FPRPK siap melakukan perlawanan. Baik Agung Susila dan Haji Lukman kemudian mempertanyakan penerapan sistem sewa bagi pemilik ruko di pasar lainya, seperti di pasar Kayuambua , Kintamani dan terminal Loka Crana. “Apakah kebijakan ini telah diberlakukan di pasar lainnya,” tanyanya. (W-002)
Warga Lepang Antusias Bangun Pura Dalem Tungkub Wabup Made Kasta Mendem Dasar Pelinggih
BANGLI-Fajar Bali Sebagai wujud bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pemerintah Kabupaten Bangli yang dipimpin langsung oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, Minggu (20/4) ngaturang bhakti penganyar di Pura Ulun Danu Batur, Kintamani, Bangli. Upacara ini juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan SKPD Kabupaten Bangli. Kabag Kesra Setda Kabupaten Bangli, Jro Widata mengatakan, bhakti penganyar merupakan bentuk puji syukur kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang berstana di Pura Ulun Danu Batur. Dengan harapan, segala bentuk kegiatan pemerintahan di Kabupaten Bangli bisa berjalan sesuai dengan harapan, utamanya dalam menyejahterakan masyarakat. Selain sebagai perwujudan syukur, menurut Jro Widata, bhakti penganyar merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan tidak saja oleh Kabupaten Bangli, tetapi juga kabupaten/kota lainnya di Bali. Bhakti penganyar kali ini dipuput oleh Ida Pedanda Putra Taman dari Gria Taman Bangli. Lebih lanjut Jro Widata mengatakan, bhakti penganyar Kabupaten Bangli merupakan rangkaian dari Karya Ngusaba di Pura Ulun Danu Batur yang puncaknya sudah dilaksanakan pada Soma Pon Gumbreg (14/4) lalu, sedangkan Ida Bhatara mesineb akan dilaksanakan pada Redite Umanis Warigadean (27/4) mendatang. “Kita berharap dengan pelaksanaan karya ini, Ida Bhatara yang berstana di Pura Ulun Danu memberikan keselamatan dan kelestarian alam berserta isinya,” harapnya. W-002 *
Apel Hari Jadi ke-243 Kota Gianyar
Momentum Instrospeksi dan Proyeksi Pembangunan ke Depan
FB/SARJANA
FB/ARTAYASA
Apel hari jadi ke-234 Kota Gianyar
GIANYAR-Fajar Bali Peringatan Hari Jadi Kota Gianyar bukanlah prosesi seremonial semata, tetapi momentum instrospeksi dan evaluasi apa yang sudah dicapai serta proyeksi pencapaian yang harus diwujudkan masa mendatang. Sementara secara historis, peringatan mengenang sejarah kelahiran kota menjadi penguat ikatan emosional masyarakat untuk selanjutnya memperdalam rasa bangga sebagai masyarakat Gianyar. Demikian dikatakan Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra membacakan sambutan Pelaksana Harian Gubernur Bali Drs I Ketut Sudikerta, saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Jadi ke243 Kota Gianyar, di Lapangan Astina Raya, Gianyar, Sabtu (19/4). Peringatan diharapkan sebagai energi positif yang mampu mendorong performa dan kinerja terbaik segenap komponen dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, pemberian pelayanan, keamanan, ketertiban dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Hari Jadi Kota Gianyar yang bertema ‘Gianyar yang Harmonis, Demokratis dan Berbudaya’ mengandung makna yang strategis dalam menghadapi tantangan global untuk mampu mengakomodasikan perubahan secara demokratis dan konstitusional serta mengandung sebuah spirit besar mengaktualisasikan nilai-nilai kebersamaan dan mewujudkan keharmonisan hidup dalam segala aspeknya. Tema ini juga mengingatkan seluruh masyarakat Gianyar yang sudah majemuk bahwa keharmonisan hidup adalah prasyarat suksesnya pelaksanaan pembangunan daerah. Filosofi hidup menyama braya bersama nilai-nilai kearifan lokal lainnya harus tetap menjadi landasan hidup masyarakat sekaligus pijakan untuk menunjukkan jati diri sebagai masyarakat Bali di tengah derasnya invansi nilai-nilai budaya modern. Apel peringatan yang berlangsung tertib dan lancar dimulai pukul 08.00 wita, diikuti seluruh pimpinan dan staf SKPD di lingkungan Pemkab Gianyar, DPRD, TNI/Polri, organisasi pemuda, veteran, ormas, pelajar, dan tokoh masyarakat serta undangan lainnya. Upacara diawali dengan pembacaan sejarah Kota Gianyar oleh asisten Administrasi, Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Cokorda Rai Widiarsa P. Selanjutnya pemeriksaan barisan peserta upacara oleh inspekstur upacara. Usai apel, acara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kerta Kertya Mandala. Malam puncak peringatan dilaksanakan penyerahan piagam penghargaan Wija Kusuma kepada para seniman yang telah berkarya dan mengharumkan nama Gianyar, dirangkai launching blueprint ‘Revitalisasi Gianyar Menuju Kabupaten Unggulan dalam Bidang Seni Budaya’ di Balai Budaya Gianyar. Lanjut peluncuran kembang api dan pementasan sendratari kolosal ‘Wijaya Kusuma Amerta’ dari Sanggar Paripurna Bona. Seperti diketahui, serangkaian Hari Jadi Kota Gianyar tahun 2014, dimeriahkan berbagai kegiatan diantaranya, turnamen futsal, lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB), tenis lapangan, lomba anjing sehat, lomba marching band, lomba burung berkicau, lomba penjor, kunjungan ke rumah seniman tua, pameran usaha kecil, lomba babi guling dan lawar, lomba sate lilit ikan dalam upaya pemecahan rekor MURI, pentas seni dan budaya, dan terakhir mendatangkan grup band papan atas nasional Noah yang manggung Sabtu (26/4) malam. W-005
Wabup Made Kasta mulang dasar untuk Pembangunan Pura Dalem Tangkub, Desa Lepang
SEMARAPURA-Fajar Bali Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta Sabtu (19/4) menghadiri upacara mendem dasar pelinggih pembangunan Pura Dalem Tungkub, Desa Pakramam Lepang, Kecamatan Banjarangkan. Pembangunan kembali Pura ini setelah sebelumnya dilakukan pembongkaran karena kondisi bangunan pelinggih yang ada sudah rapuh akibat
termakan usia. Pura yang letaknya di tengah persawahan ini sebelumnya sempat dalam kondisi tak terawat selama sekitar 100 tahun. Hal ini diakui panitia upacara, Nyoman Mudita di sela-sela pelaksanaan upacara mendem dasar pelinggih. Mantan Bendesa Pakraman Lepang ini menyatakan, pemugaran pura Dalem Tungkub ini karena
GIANYAR-Fajar Bali Memperingati HUT Emasnya yang ke-50 tahun, Perisai Diri (PD) Bali menggelar Wellcome Party Atlet Perisai Diri International Championship di Puri Gianyar. Acara ini juga digelar serangkaian dengan pembukaan Kejuaraan Perisai Diri Internasional ke-8 Tahun 2014 yang untuk kali pertama digelar di Bali. Ketua Umum PD Bali, Ketut Selamet mengatakan, kejuaran akan berlangsung dari 20 s/d 24 April 2014 di GOR Lila Buana, Denpasar. Selain diikuti oleh atlet dari seluruh Pemprov yang ada di Indonesia juga akan diikuti 7 negara. Ketut Selamet menambahkan, bertepatan dengan peringatan HUT ke 50 Perisai Diri Bali yang jatuh pada 20 April 2014 kemarin, juga dirangkaikan dengan pengukuhkan Anak Agung Gde Agung Bharata sebagai Pendekar Muda Kehormatan. Pengukuhan tersebut sesuai dengan Keputusan Keluarga Silat Nasional Perisai Diri Pengurus Pusat Nomor 45/132/ PD.00/IV/2014 tentang Pengukuhan Anak Agung Gde Agung Bharata sebagai Pendekar
Muda Kehormatan, ditetapkan di Surabaya tanggal 18 April 2014 oleh Ketua Umum, Ir. Nanang Soemindarto. Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri menganggap Agung Bharata sebagai pribadi yang tepat untuk menduduki posisi sebagai Pendekar Kehormatan Keluarga Silat Nasional Perisai Diri dan telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Bupati Gianyar, A A Gde Agung Bharata menyampaikan rasa hormatnya atas gelar Pendekar Muda Kehormatan yang diberikan kepadanya. Kegiatan wellcome party ini juga sengaja digelar sebagai ungkapan rasa syukur karena Bali dijadikan tuan rumah penyelenggaraan kejuaran Perisai Diri Tingkat Internasional ke - 8 tahun 2014. Event ini juga sebagai sarana promosi pariwisata, untuk meningkatkan lagi jumlah kunjungan wisatawan ke Bali dan Gianyar pada khususnya. “Saya merasa terhormat atas pemberian gelar ini. Saya akan berusaha mengemban kepercayaan ini sebaik – baiknya dan sedapat mungkin berpartisipasi bagi kemajuan Organisasi Perisai Diri,” terang Agung Bharata. W-005
Agung Bharata Dikukuhkan Jadi Pendekar Muda Kehormatan
kondisi bangunan pelinggih sudah dalam keadaan rapuh akibat termakan usia. “Kondisi seperti ini sudah sejak sekitar 100 tahunan,” ujarnya. Untuk itu, dengan semangat dan antusiasme warga kembali memperbaiki sekaligus perluasan areal pura yang termasuk pura kahyangan desa ini. Nyoman Mudita memperkirakan, pembangunan kembali pura
ini menghabiskan biaya sekitar 750 juta. Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta mengapresiasi semangat warga dalam melaksanakan yadnya. Untuk itu, Wabup Kasta mengajak seluruh umat untuk dapat melaksanakan yadnya ini didasari dengan keiklasan, sehingga pelaksanaan yadnya dapat berjalan dengan baik dan labda karya. “Dalam
meyadnya selalu dasari dengan keiklasan,” pesan Wabup Made Kasta. Sementara itu, dalam upacara mendem dasar pelinggih ini dipuput Ida Pedanda Gede Putra Kajeng dari Geriya Takmung. Setidaknya terdapat 18 pelinggih yang akan dibangun, diantaranya pelinggih Sanggaran, pelinggih Gedong Dalem dan pelinggih lainnya. W-010
Layouter: Soma
DAERAH
FAJA R BALI
Senin, 21 April 2014, Tahun XIV
5
Griya Sedaksa Agung Penarukan Kerambitan
POTRET FAJAR BULELENG
Gelar Karya Padiksan dan Mapulang Lingga Ketua PHDI Tabanan, I Wayan Tontra menyatakan diantara jutaan umat Hindu di Bali, keberadaan sulinggih masih termasuk kurang. Padahal ajaran Catur Asrama, menjadi seorang sulinggih merupakan kewajiban bagi umat Hindu dan bukan hanya menjadi hak dan kewajiban salah satu soroh.
Pembangunan villa yang kian marak terjadi di pinggiran pantai di Buleleng
Pembangunan Villa Kian ‘Menjamur’ Pembangunan villa di Kabupaten Buleleng kian ‘Menjamur’, padahal Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana telah mengimbau kepada seluruh desa adat dan desa dinas untuk menyetop pembangunan villa yang ada di tanah Panji Sakti. Sepertinya imbauan Bupati Buleleng tidak digubris, buktinya pembangunan villa yang sengaja mengambil pemandangan pantai dan laut terus berlanjut. Pembangunan villa itu bisa dilihat secara kasat mata di Desa Kalianget, Kecamatan Seririt. W-008
FB/Doni
Griya Sedaksa Agung, Desa Penarukan Kec. Kerambitan menggelar Karya Padiksan. Sulinggih yang baru dilantik bersama Peranda nabe
seorang yang sudah medwijati. Sebab, seseorang yang sudah medwijati ini merupakan kelompok masyarakat yang terlahir dua kali yakni dari seorang ibu dan kelahiran keduanya melalui prosesi dwijati atau Brahman. Sehingga dengan kelahiran keduanya atau melalui kelahiran Brahman ini seorang sulinggih disebut sebagai seorang brahmana. Sehingga sangat salah jika ada orang yang belum medwijati menyebut dirinya seorang brahmana. Demikian dikatakan, Ketua PHDI Tabanan, Tontra, pada
Ratusan Peserta Ikuti MTQ
NEGARA-Fajar Bali Ratusan peserta dari masing-masing kecamatan mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Jembrana XXV yang dipusatkan di Gedung Istambul Kelurahan Loloan Barat, Sabtu (19/4) malam. Sebelum dibuka lomba yang dilakukan setiap dua tahun sekali ini, diawali dengan pawai Ta’aruf yang diikuti seluruh peserta dari masingmasing kecamatan. Pawai yang mengambil rute keliling Kelurahan Loloan Barat dan Loloan Timur tersebut, disaksikan masyarakat. Dalam pembukaan tersebut diisi dengan beberapa pentas kesenian yang bernafaskan Islami. Hadir dalam pembukaan MTQ, Bupati Jembrana Putu Artha, sekaligus membuka MTQ tingkat kabupaten ditandai pemukulan beduk, didampingi Ketua Panitia MTQ kabupaten, AKBP Harry Haryadi, yang juga Kapolres Jembrana. Harry Haryadi mengatakan dalam MTQ tingkat Kabupaten Jembrana kali ini diikuti peserta dari tingkat anakanak, remaja hingga kategori dewasa dari masing-masing kecamatan. Dalam ajang atau lomba ini sebanyak 6 cabang yang dilombakan. “Al Quran, bagian yang harus dipelajari dan dipahami, karena itu membacalah dengan baik dan benar, kemudian amalkan dalam kehidupan seharihari,”ujarnya. Lomba MTQ ini, bertu-
juan untuk meningkatkan syiar-syiar Islam. Bagi yang lolos dalam tingkat kabupaten, akan dikirim ke tingkat provinsi, jika menang, mewakili Bali ke tingkat nasional. Dari 6 cabang yang dilombakan, di antaranya Tilawah Al Qur’an, Hifdzil, Khottil, Syahril, dan M2Q (Musabaqah Maqalah Qur’an). Sementara, Bupati Jembrana Putu Artha mengatakan penyelenggarakan MTQ ini tak dapat dipisahkan dari upaya me n u mb u h ka n ke ci n t aan umat kepada Al Qur’an. Melalui kegiatan ini, memadukan seni, ilmu dan agama. Peran ulama dan cendikiawan supaya senantiasa memberikan pencerahan kepada seluruh umatnya, sehingga apa yang tertuang dalam Al Qur’an, tak saja indah lantunkan, tetapi juga indah dalam kehidupan di masyarakat. “Kita sadari di tengah heterogenitas diperlukan sikap toleransi yang tinggi, agar semuanya menjadi harmoni,” ujar Artha. Pada kesempatan itu, Artha juga berterima kasih pada masyarakat, karena pemilu Legeslatif di Jembrana telah berjalan lancar dan aman. Begitupula, seluruh umat Islam di Jembrana telah bertoleransi pada saat Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi, sehingga Umat Hindu dapat melaksanakan ritualnya dengan penuh khidmat. “Sikap toleransi menyama braya yang selama ini telah berjalan baik dan dapat terusdipertahanka n,”pintanya.W-003
TABANAN-Fajar Bali Jalur tengkorak kembali macet lantaran sebuah Truk Mitsubishi Fuso nopol N 8508 UN yang mengangkut 14 ton sabun mandi terguling di jalan tanjakan Samsam II, Desa Samsam, Kerambitan, Sabtu (19/4) malam. Penyebab Truk yang dikemudikan Muhammad Zuki (30) terguling lantaran mesin truk mati saat melintas di jalur tanjakan. Akibatnya truk tersebut berjalan mundur dan oleng ke kiri dan terguling di got. Muhammad Zuki (30) mengakui truknya mati mesin ketika melintas di TKP dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Ia
kemudian panik dan tidak bisa menguasai kendaraanya yang berjalan mundur. Beruntung saat kejadian pukul 23.00 Wita itu tidak ada kendaraan lain dibelakangnya. Truk yang dikemudikanya kemudian oleng ke kiri dan terguling. Barang muatan sabun seberat 14 ton berhamburan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan lalulintas yang disebabkan out of control itu. Namun tergulingya truk pengangkut sabun mandi itu membuat jalur tengkorak macet. Proses evakuasi terhadap truk tersebut dilakukan Minggu (20/4) kemarin.W-004
Truk Terguling di Jalur Tengkorak
Karya Padiksan yang dirangkai dengan prosesi Mapulang Lingga bagi sulinggih Ida Hyang Baghawan Agung Ananda Narendra Kusuma dan Ida Hyang Baghawanti Agung Sumerta Yoga Swari, yang dilaksanakan Griya Sedaksa Agung Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Minggu (20/4) kemarin, dihadiri seluruh keluarga besar griya setempat, perbekel dan bendesa adat Desa Penarukan, dan Ida Resi Agung Oka Dwija selaku Ida Pedanda Nabe. Menurut Ketua PHDI Tabanan, Tontra, prosesi mepulang
lingga ini merupakan prosesi ngelinggihang Sanghyang Siwa ring angga sulinggih yang baru didiksa melalui perantara Ida Peranda Nabe. Prosesi mapulang lingga ini kata Tontra sebagai salah satu syarat penting dan utama agar seorang sulinggih bisa muput atau memimpin sarwaning atau semua yadnya (nyanggartawang). “Prosesi mepulang lingga ini salah satu prosesi utama agar seorang sulinggih bisa memimpin semua jenis yadnya”, jelas Tontra. Sementara itu, Manggala Karya
NEGARA-Fajar Bali Truk tronton dengan Nopol W 8351 UC bermuatan jagung seberat 20 ton, nyungsep di selokan atau got, di jalan Nakula, Kelurahan Banjar Tengah Kecamatan Negara, Minggu (20/4) kemarin. Kejadian tersebut, disebabkan Pengemudi truk yakni Tamin (60) asal Sumbawa nekat melaju kendaraannya di jalan sempit, akibatnya terjadi out off control (OC), badan truk menutupi badan jalan menuju ke SMA PGRI Negara. Informasi yang diperoleh, awalnya pengemudi truk telah diingatkan oleh warga untuk kembali dan tak melintas di jalan itu. Namun, sopir truk tak
mengindahkan. Saat hendak berbelok dipertigaan menuju jalan Kunti, jalannya cukup sempit, kemudian ban truk terperosok masuk selokan ketika hendak mundur. Ini terjadi karena terlalu mengambil haluan. Akibatnya jalan macet. Tamin ketika ditemui dilokasi mengaku hendak berangkat ke Surabaya, untuk mengantar jagung. Tapi sayang ketika hendak menuju ke arah Gilimanuk, tepatnya di wilayah Kelurahan Banjar Tengah di kawasan patung jam, dia mengaku bingung. Akhirnya menuju ke TKP dan ditambah lagi tak ada rambu petunjuk jalan.W-003
Bermuatan Jagung Nyungsep ke Selokan
Padiksan, Drs. I Gusti Putu Mada, menjelaskan persiapan karya padiksan ini telah dimulai sejak Rahina Wraespati Paing Kulantir, Kamis (3/4) lalu dengan prosesi nanceb salon pengalang sasih dan menggelar pecaruan manca sato. Puncaknya berlangsung pada Rahina Soma Pon Gumbreg, Senin (14/4) lalu bertepatan dengan Rahina Purnama Kadasa. Adapun prosesinya berupa padiksan. Selanjutnya, pada Rahina Wrespati Umanis Gumbreg, Kamis (17/4) berlangsung prosesi ngelinggihang Weda. Berikutnya, Minggu kemarin berlangsung prosesi Mapulang Lingga. Ia menambahkan, prosesi mepulang lingga ini dilaksanakan setelah sulinggih melakukan prosesi ngelinggihang Weda. Ngelinggihang Weda ini sendiri digelar setelah sang sulinggih melakukan prosesi dwijati atau mediksa. Pada titik sulinggih telah melakukan prosesi ngelinggihang Weda, sulinggih tersebut hanya baru bisa muput atau memimpin pada yadnya setingkat madewidewi.W-004
FB/PRAMONO
TABANAN-Fajar Bali Pendapatnya ini diperjelasnya dengan menyebutkan bahwa seseorang untuk menjadi sulinggih bukan semata-mata muput yadnya dan berpatokan dengan memiliki sisya, tetapi mengacu pada ajaran Catur Asrama. Menurutnya, tugas seorang sulinggih tersebut terbagi atas tiga pokok. Yakni Sulinggih Ngerada yang artinya menyucikan diri dengan tujuan mempersiapkan diri pada alam kematian. Sulinggih Dang Acharya yang artinya sulinggih yang menyucikan diri dengan disertai berbagi pengetahuan kepada umat. Terakhir Sulinggih Loka Pala Sraya yang artinya sulinggih yang bertugas muput atau memimpin yadnya. Dengan demikian lanjutnya, siapapun dan soroh apapun sepanjang tidak memiliki cacat fisik dapat menjadi seorang sulinggih dan termasuk sebagai kelompok masyarakat Brahmana. Kata brahmana yang ditujukan bagi seorang sulinggih ini bukan merupakan sebutan bagi keturunan, namun hanya bagi seorang sulinggih atau se-
FB/Agus
Truk bermuatan jagung terperosok, di jalan sempit, Minggu (20/4)
Pengusaha Jasa Konstruksi Berharap Izinnya Cepat Selesai NEGARA- Fajar Bali Pengusaha jasa konstruksi di Jembrana, mendesak Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Bali, secepatnya mengeluarkan izin. Bila tak segera keluar atau selesai, maka dipastikan banyak rekanan atau pengusaha Jasa Konstruksi di Jembrana tak dapat mengikuti tender bulan ini. Pengajuan permohonan izin telah dilakukan sejak bulan Januari, ke LPJK Bali tetapi sampai sekarang belum selesai. Ketua Badan Pertimbangan Gapensi Jembrana, H Yahya Mohamad, belum lama ini mengatakan proses pengurusan izin di LPJK, terkesan lamban. Jika Sertifikat Badan Usaha (SBU) belum dapat dikeluarkan, diharapkan ada surat rekomendasi oleh pihak LPJK. “Jika seperti ini kasihan rekanan, apalagi menang-
gung ratusan karyawan,”ujarnya. Terkait itu, Ketua LPJK Bali, Wayan Subrata Duarsa ketika dikonfirmasi mengatakan di LPJK tak ada masalah dalam persoalan izin. Sampai sekarang ini, hanya ada empat permohonan izin yang masuk dan baru dua yang rampung. Apabila ada yang belum masuk, mungkin persyaratan kurang terpenuhi. Karena prosesnya melalui asosiasi. Subrata Duarsa juga menerangkan, pengurusan izin tersebut ada cara yaitu dengan cara konversi peraturan lembaga (perlem) no 2 tahun 2014 dan penyelesaiannya 3-4 hari. Sedangkan sesuai konversi perlem no 10/2013, prosesnya harus masuk asessor dan penilaian diserahkan ke assessor, izin akan rampung 3 sampai 4 minggu.W-003
608/III/BLAS
Layouter: Soma
6 Mewujudkan Desa Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi SENIN, 21 APRIL 2014 | TAHUN XIV
D
FB/HERY
alam pembangunan Desa, Pemerintah Kabupaten Badung melalui BPMD dan Pemdes menggunakan pendekatan kepada masyarakat. Pendekan dimaksud adalah penekanan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengelola pembangunan di Desanya masing-masing. Masyarakat dalam hal ini bukan hanya seb agai obyek, tapi sudah ditempatkan sebagai subyek daripada pembangunan itu sendiri. Sehingga nantinya mampu berperan semaks i m a l mungkin u n t u k memberikan kontribusi yang positif terhadap Pembangunan Badung. Seperti apa tantangan yang terjadi di lapangan, dan program kerja apa saja yang disiapkan BPMD dan Pemdes Kabupaten Badung untuk menghadapi tantangan pembangunan Desa di Kabupaten Badung? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut adalah wawancara tim Fajar Mangupura bersama Kepala BPMD dan Pemdes Kabupaten Badung, I Putu Gede Sridana. Di Kabupaten Badung, dana yang digelontorkan ke Desa sangat besar. Apakah disana ada pola yang Kepala BPMD dan Pemdes Kabupaten diterapkan, ter-
Badung, I Putu Gede Sridana
kait penentuan jumlahnya per masing-masing Desa, mengingat setiap Desa tentunya memiliki luas wilayah dan jumlah penduduk yang berbeda-beda? Bantuan desa yang pertama ada di BKU, secara merata dan secara proporsional diberikan kepada desa. Secara meratanya, adalah yang berasal dari pajak retribusi daerah, karena amanat UU menyebutkan 10 persen harus diberikan kepada desa. Kedua, proporsional yang bersumber dari perimbangan pusat dan daerah, berkaitan dengan UU desa, namanya alokasi dana desa. Itu proporsional, perimbangannya ada 5 indikator yang pertama jumlah penduduk, luas wilayah, RTM, jumlah dusunnya, ketergantungannya kepada pemerintahan. Itu indikator proporsionalnya kami dalam menghitung bersama BPS, BPS lah yang menghitung, desa ini dapat sekian dan sekian. Bagaimana dengan BKK, dan regulasi-regulasinya? Untuk diluar BKU, ada BKK itu berdasarkan proposal, lembaga-lembaga yang ada di desa baik itu subak, PKK, Banjar, penyungsung pura, ada yang mengajukan langsung ke Bupati, atau melalui DPR, itu juga masuknya melalui apbdesnya dulu. Kemudian dari seluruh itu, kita buatkan suatu Peraturan Bupati, berkaitan aturan bagaimana dia bisa menggunakan bantuan itu. Perbup itu sudah dijelaskan, secara garis besarnya minimal 75 persen untuk pemberdayaan masyarakat, dan 25 persen untuk operasional pemerintahan desa. Nah dalam Perbup itu, arahnya antara lain dalam pemberdayaan masyarakat yang sudah kita coba laksanakan adalah bagaimana desa membangun Bumdes. Sehingga disamping dana yang besar dari Kabupaten, Desa suatu saat bisa mendapatkan suatu pendapatan asli desa dari usahanya sendiri.
Dari Bumdes itu, Desa juga bisa menyerap pengangguran dan menambah penghasilan desa. Sebagaimana diketahui, saat ini juga sudah ada beberapa desa telah membuat Bumdes. Kemudian ada juga pasar desa, kita coba revitalisasi, termasuk didalamnya usaha ekonomi produktif, yang layak dibantu dari APBdes diperkenankan membantunya dengan pertimbangan tertentu. Komparasinya dengan Kelurahan, sebab selama ini ada bisik-bisik semac a m ra s a i r i te rh a d a p keb eradaan Des a yang mendapat gelontoran dana besar? Didalam UU 32 tahun 2014, pajak dan retribusi daerah dibawa ke Desa, disana tidak disebutkan atau tidak ada kata Kelurahan. Jadi Desa aja yang berhak disitu. Sedangkan Kelurahan, karena dia SKPD, sebagai maka sebagai SKPD harus menyusun RKA, kalau dia bisa membuat RKA yang besar dan itu layak sesuai dengan kemampuan, ya tentunya akan dibiayai oleh Pemda melalui Bappeda. Namun juga harus diketahui, untuk sekarang ini dana yang dikelola Kelurahan pun sudah sampai diatas Rp 1-2 miliar per Kelurahan. Kita juga tahu, di Kelurahan sebagai SKPD secara kuantitas pegawainya tidak terlalu banyak, juga baru dalam tahap tanda kutip belajar menjadi SKPD, yang sebelumnya anggarannya jadi satu di Kecamatan. Sehingga pelan-pelan kedepannya, kita ingin Kelurahan dapat sejajar dengan Desa. Jika SDM terbatas dan ditakutkan Kepala Desa tidak mampu mengelolanya. Bagaimana menyiapkan perangkatnya untuk mengelola dana tersebut? Tentunya dana besar sangat berpotensi menjerumuskan perangkat kita kalau aturannya tidak jelas dan kemampuannya tidak baik. Oleh karena itu kita lakukan
Kepala BPMD dan Pemdes Kabupaten Badun beberapa Bimtek, ditujukan kepada kepala desanya sebagai leadernya, kemudian yang memanagemen keuangannya semacam satuan pemegang kas di desa juga kita bimtekkan, termasuk BPD nya sebagai representasinya daripada masyarakat secara keseluruhan. Tahun 2013 kemarin, Bimtek kita libatkan dari Propinsi, dan di tahun ini akan melibatkan Dirjen Pemdes untuk melatih BPD kita seperti apa seharusnya dia bertindak, kewenangannya dan mana yang tidak boleh. Ap a ka h Pe m ka b a d a wacana akan membentuk semacam auditor, lembaga independen untuk mengawasi pengelolan dana tersebut? Sampai sejauh ini Inspektorat sudah berhasil menampilkan beberapa penyimpangan. Pengawasan dari masyarakat terutama BPD dan termasuk masyarakat pada umumnya juga sudah berjalan dengan baik. Dan juga oleh BPKP sudah melaksanakan pemeriksaan di desa-desa. Kemudian tahun ini BPK, dimana kami tahun ini semua buku kas umum diminta oleh BPK, pemeriksaan audit awal, sampai semua buku bank juga di minta oleh BPK. Kepala desa dan pemegang kas, akan diarahkan oleh BPK diarahkan apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh. Dengan pola seperti ini kita bisa mendapatkan pola yang baik.
Tindaklanjuti UU No. 6 Tentang Desa
Artinya sampai sekarang kita belum ada keinginan untuk membentuk auditor independen, kita coba auditor yang ada, masyarakat, inspektorat, BPKP, BPK sesuai dengan petunjuk yang ada itu yang kita laksanakan untuk mengawasi. Hal-hal yang lain kita juga punya yakni Tim Penyelesaikan masalah, tim ini yang bergerak kalau ada masalah. Apakah anda yakin dana tersebut telah berhasil untuk memperdayakan masyarakat Desa? Dengan pola seperti tadi, saya yakin bisa. Disini kita melihat trend angka kemiskinan menurun sangat drastis. Tetapi kalau melihat yang sekarang ini, istilahnya hard rock perlindungan sosialnya yang memang agak susah untuk menurunkannya. Pertanyaan terakhir, imbauan kepada masyarakat? Kepada masayarakat, agar semua perencanan pelaksanaan daripada pembangunan di desa yang dikeluarkan dari dana APBdes diawasi oleh masyarakat. Seperti apa pengawasannya, harus membandingkan standar yang dibuat dengan pelaksanaanya, apa yang dilaksanakan diperlihatkan di desa, hasilnya seperti apa, masyarakat boleh mengawasi, dan bisa menyampaikan melalui kami, bahkan melalui media juga silahkan. W-014
Seiring dengan disahkannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Pusat mengambil langkah cepat dengan segera menyiapkan Pereturan Pemerintah (PP). Kehadiran undang-undang
ini diharapkan akan senantiasa mampu mendorong Desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi sehingga upaya untuk mensejahterakan masyarakat akan dapat terwujud. Dalam upaya untuk menyiap-
kan PP sebagai tindaklanjut UU tentang Desa dimaksud, Kementerian Dalam Negeri melalui Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) berupaya untuk menyerap aspirasi maupun masukan dari berbagai stakeholder pembangunan terutamanya para Camat, Lurah dan Kepala Desa. Dirjen PMD Tarmizi A. Karim menyampaikan bahwa dalam rangka menyusun peraturan pemerintah sebagai tindaklanjut UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, pihaknya ingin mendapat masukan terutama dari aparat yang menjadi ujung tombak pelayanan di Desa. Diharapkan dari masukan tersebut akan melahirkan PP sebagai petunjuk pelaksanaan dari UU Desa benar-benar dapat dilaksanakan dengan optimal nantinya. Dalam pertemuan tersebut Bupati Gde Agung menyampaikan masukan serta harapan berkenaan dengan peraturan pemerintah tersebut. Berkaitan dengan UU Desa, kata Bupati, selain adanya Kelurahan dan Desa Dinas, di Bali juga memiliki local genius dengan keberadaan desa adat. Keberadaan Desa adat di Bali saat ini masih sangat eksis dan tidak bisa dilepaskan dengan penyelenggaraan pemerintahan di desa maupun kelurahan. Karena desa adat mempunyai awig-awig/aturan tertulis yang mengikat dan ditandatangani oleh Bupati dan aparat di Desa. Untuk itu
FB/HERY
Bupati Pertemukan Camat, Lurah dan Perbekel di Badung dengan Dirjen PMD
Bupati Gde Agung menyerahkan cinderamata kepada Dirjen PMD Ir. H. Tarmizi A. Karim seusai tatap muka dengan para Camat, Lurah/Perbekel se-Badung di Puspem Badung Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan secara menyeluruh baik di desa dinas, kelurahan dan desa adat sehingga tujuan pembangunan di Badung yang berlandaskan lima prinsip pembangunan Badung yang berkelanjutan dapat terlaksana dengan baik. “Pelaksanaan pembangunan di Badung kami tetap mengikuti prinsip-prinsip kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat di kabupaten badung,” imbuhnya. Lebih lanjut Bupati Gde Agung menekankan bah-
wa Pemkab Badung selalu mendorong desa-desa untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya. Selain menyiapkan sarana prasarana dan infrastruktur pedesaan, Pemkab juga mengalokasikan anggaran setiap tahun kepada desa dengan kisaran antara Rp. 3,5 M hingga Rp. 5,5 M per desa. Selain itu dalam upaya meningkatkan kapasitas terutama SDM perangkat desa sehingga memiliki kemampuan dalam pengelolaan dana desa, Pemkab melatih melalui Diklat-Diklat serta mengirim Kepala Desa dan BPD untuk mendapat bimbingan teknis di Direktorat Jenderal
PMD. Dalam membangun kinerja aparatur, Bupati juga menekankan kepada seluruh SKPD termasuk Camat dan Lurah/Perbekel untuk mampu melakukan transformasi, membiasakan berpikir out of the box dan pemerintahan yang berorientasi pada hasil. Bupati juga menekankan untuk senantiasa berhati-hati dalam pencairan dana bansos dan berpegangan pada Permendagri termasuk dana bansos yang dicairkan melalui rekening bersangkutan . “Terhadap dana hibah tahun 2014, kami belum menandatangani Norma Perjanjian Hibah Daerah (NPHD),” jelasnya. W-014
Posisi UU Desa menurut versi Kepala BPMD dan Pemdes Kabupaten Badung, I Putu Gede Sridana, dalam pasal 6 memang disebutkan desa dan desa adat. Tetapi yang menjadi masalah, penjelasan di pasal 6 itu, antara desa dan desa adat tidak boleh terjadi tumpang tindih wilayah dan penduduk. Yang terjadi di Badung, dan Bali pada umumnya, seluruh desa adat tumpang tindih dengan desa dinas. Dalam uraiannya dijelaskan, disini Pemkab harus memilih salah satu apakah bentuknya desa adat atau desa dinas. “Itulah yang sebenarnya menjadi ‘PR’ di Bali menurut kami,” jelas Gede Sridana. Kembali dijelaskan Gede Sridana, salah satu pasalnya mensyaratkan minimal 5 ribu jiwa dalam satu desa. Jika belum men-
capa diak desa artin satu Pem kan deng gand tisi, t “Dan kalau Prop selur K Daer anta Apak mem bers seca dan
STRA
Oleh:
Kepala BPMD dan Pemdes Badun
I Putu Gede Sridana
T
ingginya pembangunan di seluruh Desa di wilayah Kabupaten Badung, menjadi salah satu indikator keseriusan Pemkab Badung dalam komitmennya mewujudkan Desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Dan sebagaimana diketahui, faktor pendukung pesatnya pembangunan Desa di Badung adalah gelontoran dana yang begitu besar ke seluruh Desa. “Tetapi juga sudah tentu tidak cukup sampai disana saja. Karena konsekuensi logisnya, kini pekerjaan di Desa akan jauh lebih tinggi daripada biasanya,” ujar Gede Sridana. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola dana itu, agar benar-benar kualified, menjadi salah satu perhatian Gede Sridana. Menurut dia, saat ini Desa juga dituntut harus memiliki SDM, yang mampu mengelelola dana sehingga benar-benar kedepannya bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Tidak hanya itu saja, juga disebutkan harus didorong juga sarana prasarananya, agar dana yang besar tidak sia-sia. “Berkaitan itu, kami telah memiliki berbagai program untuk memberdayaan masyarakat. Salah satunya kita mencoba meningkatkan SDM-
nya, m pala De Desany Kemud lagi,” je Kem lanjut S iapkan hal yan laksana agar d menca inginka sebera oleh pe yaitu k dan pl yang h bagaim naan d Sel yang h perlu j dari pe Pemer stakeh desany daripa dikuatk lainnya operas di dala
SENIN, 21 APRIL 2014 | TAHUN XIV
7
Dana Perimbangan dan Penyisihan Pajak 187 M Lebih
FB/HERY
ng, I Putu Gede Sridana didampingi kasubag pelayanan pers dan kasubag peliputan saat menggelar jumpa pers
i Desa Adat di UU Desa?
ai 5 ribu, maka disana tidak kui dan tidak dapat register a dari Pusat. Masih di pasal 6, nya Pemda harus memilih salah u. Berkaitan itu, maka Pimpinan mkab Badung telah memberipetunjuk, harus diselesaikan gan semua stakeholder mengdeng baik itu akademisi, praktokoh agama dan pemerintah. n sebenarnya lebih bagus lagi u hal ini diselesaikan di tingkat pinsi. Karena pola kita sama ruh Bali,” tegasnya. Kemudian ketika Pemerintah rah sudah memilih salah satu, ara desa adat dan desa dinas. kah keudian Pemkab harus mbuat Perda tentang batas desa sangkutan? Karena selama ini ara empiric, mereka (Desa Adat Desa Dinas) istilahnya sudah
saling peluk. Bahkan untuk di Badung saja, juga memiliki wilayah desa adat sampai ke daerah Tabanan dan Denpasar. “Ini yang agak sulit menentukan dan harus secara teliti dan hati-hati. Kemudian juga memilihnya kita harus hati-hati. Kita barangkali tidak melihat itu (dana Rp 1 miliar dari APBN), apalagi di Badung sudah biasa dengan Rp 3 miliar, tetapi substansi yang terpenting, ketika pilih satu tatanan kita tidak amburadul. Disisi lain kita harus patuh dengan pusat, secara kependudukan terpenuhi,” sergahnya. Kemudian juga disebutkan dalam pasal 66, penghasilan tetap perangkat desa, hanya boleh dibiayai oleh dana perimbangan, dan yang hanya boleh yang diberikan perangkat desa. Perangkat desa
yang dimaksud disini adalah Kades bersama kepala seksi yang ada di Desa, artinya stafnya tidak dihitung. “Lantas darimana dana untuk menggaji stafnya,” urai Sridana. Dan kalaupun dana perimbangan yang diterima dari pusat untuk membayar secara UMK, maka itupun disebutnya tidak mencukupi diberikan ke perangkat desa. “Sedangkan kita di Badung, punya struktur organisasi yang lengkap di Desa, ada kaur nya, ada stafnya ada Kelian Dinas. Dan semua itu tidak diatur oleh pusat,” jelas Sridana sembari menambahkan, berangkat dari semua persoalan itu, pihaknya sudah mencoba member masukan ke pusat agar PP nya nantinya ada keluwesan dan tidak dikunci sampai situ saja. W-014
Diawal tahun 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten Badung kembali menggelontor bantuan untuk desa di Badung. Bantuan yang digelontorkan adalah bantuan keuangan umum berupa bantuan dana perimbangan keuangan dan dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah. Untuk tahun 2014 ini total dana perimbangan keuangan untuk desa sebesar Rp. 3.115.619.769,50, sedangkan dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah sebesar Rp. 187.142.495.000,00. “ sejalan dengan paradigma pembangunan yang berorientasi pada hasil (goverment by result oriented) seluruh kepala desa diingatkan agar dapat memanfaatkan dana yang besar yang dikucurkan oleh Pemkab Badung kepada desa dapat dikelola dengan baik terutama dalam pengembangan potensi desa sehingga ujungnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karenanya pemanfaatan dana ini agar lebih diarahkan pada pembangunan infra struktur pedesaan, pengembangan potensi dan sumber daya ekonomi desa, penguatan kelembagaan serta pelestarian lingkungan termasuk yang terpenting adalah upaya kongkrit dalam penanggulanagan kemiskinan didesa. Dana dana perimbangan kepada desa yang berjumlah Rp. 3,1 M lebih tersebut akan diterima masing-masing desa berkisar antara Rp. 65.638.518,73 hingga Rp.73.179.518,73. Sementara dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah dengan total Rp. 187 M lebih tersebut, untuk bantuan keuangan desa total sebesar Rp. 138 M dengan masing-masing
desa memperoleh sebesar Rp. 3 M, total bantuan kepada desa adat sebesar Rp.17,3 M lebih, bantuan kepada subak sebesar Rp. 6,7 M lebih, bantuan kepada banjar adat sebesar Rp. 5,5 M lebih, tunjangan perangkat aparat pemerintah desa sebesar Rp.15,6 M lebih dan untuk tenaga kebersihan sebesar Rp. 3,9 M lebih. Besaran dana perimbangan dan penyisihan pajak yang diterima masing desa ini memang bervariasi mengingat terdapat perhitungan teknis sesuai dengan potensi masing masing desa, namun untuk desa di badung mendapat kucuran dana dengan total kisaran antara 3,5 M sampai yang terbesar yakni desa plaga dengan menerima dana penyisihan terbesar mencapai 5,3 Milyar” kata Gde Agung, seraya menambahkan bahwa untuk penyerahan tahap I, baru diserahkan 20 persen dari total bagi hasil dana pajak daerah dan retribusi daerah kepada desa, sisanya sebesar 40 persen akan diserahkan setelah APBDes disahkan dan 40 persen lagi akan diserahkan setelah akhir triwulan kedua,” imbuhnya. Selanjutnya dalam upaya memberikan kepastian pemanfaatan dana desa lebih besar bagi masyarakat desa, Pemkab. Badung mengambil kebijakan melalui Peraturan Bupati Badung nomor 79 tahun 2013 tentang perubahan atas Perbup. Badung nomor 10 tahun 2012 tentang pedoman pengelolaan dana alokasi umum desa bersumber dari bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah. Pokok pengaturan dalam peraturan
FB/HERY
Desa Kelola Dana Capai Rp. 3,5-Rp. 5,3M
Bupati Badung didampingi Ketua DPRD Badung dan Sekda Badung disaat menyerahkan bantuan dana perimbangan keuangan dan dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah kepada desa di Kabupaten Badung tahun anggaran 2014, di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Mangupraja Mandala, bupati tersebut adalah perubahan arah penggunaan belanja desa yaitu 25 persen untuk belanja aparatur dan operasional pemerintahan desa dan 75 persen untuk belanja pemberdayaan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Dengan demikian akan semakin besar dana yang dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang pro rakyat seperti perbaikan infrastruktur perdesaan skala kecil, pemberdayaan lembaga kemasyarakatan serta menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat desa dalam pelaksanaan pembangunan desa. Selain itu, guna menghindari terjadinya penyimpangan, Bupati minta untuk melaksanakan dan mempertanggungjawabkan APBDes dengan tetap berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Dana yang anda kelola
adalah uang rakyat dan hasil kerja keras kita bersama, maka pertangungjawabkan penggunaan dana tersebut sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat desa Saudara. Untuk terwujudnya pemerintahan desa yang transparan dan akuntabel, maka kembali saya tegaskan bahwa ringkasan APBDes agar ditempel di Kantor Desa atau dimasukkan dalam web-site desa, sehingga dapat diakses oleh seluruh warga desa,” tegas Gde Agung. Sementara itu khusus kepada Inspektorat Kabupaten Badung, BPMD Pemdes serta para Camat untuk lebih meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pengawasan APBDes, sehingga dalam pelaksanaannya benarbenar berdaya guna dan berhasil guna. W-014
ATEGI PEMBERDAYAAN DESA DI KABUPATEN BADUNG
ng,
mulai dari leadernya yakni KeDesanya, sampai ke perangkat ya dari Sekdes sampai stafnya. dia juga BPD, LPM dan banyak elasnya. mudian disamping itu juga, Sridana, pihaknya telah menyn perangkat pengaturnya. Halng boleh dan tidak untuk dinakan, mengawal sepenuhnya dana rakyat itu, benar-benar apai sasaran yang hendak dian. Porsinya pun dipertegas, apa yang bisa dilaksanakan emerintahan desa itu sendiri, kepala desa dan perangkatnya lus BPD-nya. Dan seberapa harus dibawa ke masyarakat, mana manajemen, pelaksadan pengawasannya. anjutnya disamping SDM harus dikuatkan, hal yang juga dikuatkan adalah unsur elaksana-pelaksana di Desa. rintah Desa dengan segala holdernya di pemerintahan ya, BPD sebagai representasi ada masayarakat juga harus tkan, kemudian juga lembaga a yang ada di Desa. “Karena sionalnya akan ditunjukkan am APBdes. Dalam menyusun
APBdes kita siapkan Perbupnya, sebagai aturan main daripada penyusunan APBdes. Sebagai contoh, umpanya untuk tahun 2014, kita siapkan maksimal 25 persen dari anggaran itu yang diboleh dipakai untuk operasional Desa, termasuk di dalamnya BPD dan lembaga lainnya. Sedangkan 75 persennya harus, untuk pemberdayaan masyarakat,” tegas Sridana. Mengawal dari perencanannya, mulai dari menyusun APBdes. Pola yang dipakai untuk itu disamakan dengan pola APBD. Diverifikasi tersebut dahulu APBdesnya
dan menyiapkan polanya seperti apa, kemudian lanjut membuatkan satu system yang disebut dengan system keuangan desa (Sikudes). “Detailnya tunjangan Kades, stafnya sudah diatur berapa jumlahnya. Dan maksimal hanya 25 persen. Sedangkan sisanya yang 75 persen, full untuk masyarakat. Sehinga dengan demikian, dana yang besar tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat,” jelas Sridana sembari menambahkan, bila belum mengacu pada itu, maka dananya tidak akan dicairkan atau di tahan dulu. Begitu sudah mengikuti petunjuk, baru akan dicairkan. Setelah semuanya itu selesai, pihaknya pun masih akan terus mengawal bersama camat dalam pelaksanannya. Dan terakhir nanti di dalam pertanggung jawabannya, juga masih akan melalui pemeriksaan di aparat pemeriksa dalam hal ini inspektorat. Bila dalam pemeriksaan ada catatan yang signifikan di dalam pelanggarannya, dipastikan pada pembahasan untuk APBdes berikutnya akan ditunda. “Nah Itulah upaya-upaya kita untuk mengawal pelaksanaan pemerintahan desa. Kalau boleh saya berteori, kalau dulu bahwa fenomenanya bagaimana kita membangun masyarakat desa, atau bagaimana bisa membangun desa. Sekarang kita coba, bagaimana desa itu membangun, atau bagaimana masyarkat itu membangun dirinya sendiri. Diberikan kewenangan sehingga masyarakat jadi subyeknya, mereka yang melaksanakan, tidak hanya di top down tetapi lebih banyak di buttom up. Itu salah satu yang kita ingin sampaikan, bahwa dulu kita lebih banyak membangun masyarakat, sekarang kita coba masyarakat yang membangun, dan disini pelan-pelan posisisi pemkab
harus dikurangi perannya,” urai Sridana. Kemudian jika berbicara trend uang ke desa semakin tahun semakin tinggi, sejalan dengan pendapatan Kabupaten. Kalau awalnya dulu hanya Rp 100 juta, sekarang sudah bisa pada angka Rp 3 miliar lebih bahkan sampai Rp 5 miliar lebih. Bayangkan saja, untuk Desa di Badung dari pajak dan retribusi daerah saja Rp 3 miliar. Belum lagi di desa juga ada kelompok-kelompok masyarakat, kemudian ada subak, desa adat, yang disamping menerima bantuan keuangan umum (artinya secara umum dapat), juga mendapat BKK berdasarkan proposalnya. Semuanya itu menurut Sridana, tentunya juga harus di atur. Maka dari itu, semua keuangan tersebut dimasukkan ke dalam APBdes, sehingga Pemerintah paham berapa sebenarnya uang masuk ke Desa. “Kalau seluruhnya tahun 2013 data kami menunjukkan BKK tahun 2013 itu jumlahnya Rp 57 miliar lebih ke desa, itu yang tersebar ke seluruh
masyarakat. Ini yang juga menjadi tugas kita, mengendalikan agar uang ini benar-benar sesuai dengan manfaat dan tujuan yang hendak dicapai,” terangnya. Ditambahan Sridana, yang utama untuk memperdayakan masyarakat, adalah dari uang itu berharap masyarakat benar-benar berdaya. Dan dalam pemberdayaan ini, dia menyebut ada 3 hal yang penting, pertama demokratisasi, transparansi dan partisipasi. Didalam berdemokrasi melibatkan semua stakeholder yang ada, mengakomodir semua kepentingan dan kebutuhannya, dibicarakan secara tranpararan, termasuk keuangannya se-transparan mungkin. “Bentuk transparansi keuangannya itu, kita minta resume APBdes itu disiarkan ke Banjar banjar, atau setidaknya ditempel di kantor kepala desa. Itu bentuk transparansinya,” lanjut Sridana. Bagaimana dengan yang dimaksud demokrasisasi? Menurut dia, diharapkan partisipasi akan meningkat. Dengan paritisipasi
meningkat dengan uang yang besar itu, pergerakan perkonomian di desa akan baik, dan dipastikan pertumbuhan ekonomi akan juga baik. “Contohnya, ketika uang besar di desa, awalnya kita agak kewalahan. Dan seijin Bupati kami mempunyai ide, agar diangkat
tenaga yang benar-benar kualified di dalam mengelola keuangan di Desa, baik itu dari segi akuntansi, IT nya. Dan ketika buka lowongan, ternyata yang melamar banyak sekali. Ini sebagai indikatornya tidak sedikit yang suka bekerja di desanya,” tutup Sridana. W-014 Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
Senin, 21 April 2014, Tahun XIV
Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Naik
EKONOMI 9 PRIME,Salah Satu Bentuk Pelayanan Prima Jasa Raharja Dialog Publik Jasa Raharja di UNHI Denpasar
FB/IST
JAKARTA-Fajar Bali Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada bulan Februari 2014 sebesar 272,1 miliar dollar AS atau tumbuh 7,4 persen dibandingkan posisi di bulan yang sama pada tahun 2013. “Posisi ULN pada Februari 2014 terdiri dari ULN sektor publik sebesar 129,0 miliar dollar AS dan ULN sektor swasta 143,1 miliar dollar AS. Dengan perkembangan ini, pertumbuhan ULN pada Februari 2014 tercatat sedikit meningkat bila dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2014 sebesar 7,2 persen (yoy),” tulis BI dalam pernyataan resmi, Jumat. Peningkatan pertumbuhan ULN pada Februari 2014 terutama dipengaruhi kenaikan posisi ULN sektor publik (utang pemerintah dan bank sentral). Adapun pertumbuhan ULN sektor swasta melambat. ULN sektor publik tumbuh sebesar 3,2 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 1,9 persen (yoy). Sementara itu, posisi ULN sektor swasta tumbuh 11,6 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,5 persen (yoy). “Bank Indonesia memandang berbagai perkembangan ULN sampai Februari 2014 masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal. Ke depan, Bank Indonesia tetap memantau perkembangan ULN Indonesia, khususnya ULN swasta, sehingga dapat optimal mendukung ketahanan dan kesinambungan perekonomian Indonesia,” tulis BI. KP
Jangan Demi Bank Mandiri, BTN Dikorbankan
Dalam rangka memberikan pencerahan kepada masyarakat khususnya civitas akademika perguruan tinggi, termasuk efektifitas pencegahan dini kecelakaan lalu lintas, serta dalam rangka memberikan pemahaman Pelayanan Prima yang dilakukan kepada semua lapisan masyarakat dengan bernafaskan PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah dan Empati); PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali bekerjasama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) menyelenggarakan acara Dialog Publik. DENPASAR-Fajar Bali Dialog Publik atau seminar yang diselenggarakan Kamis lalu di Aula lantai III Gedung Rektorat Universitas Hindu Indonesia itu mengambil tema: ‘Komitmen PRIME Untuk Pelayanan Prima’. Dialog publik ini dibuka resmi oleh Rektor UNHI Dr. Ida Bagus Dharmika, MA, diiikuti oleh 220 mahasiswa dan civitas akademika UNHI. Narasumber terdiri dari Kepala PT Jasa Raharja (persero) Cabang Bali, I Ketut Sudiasa, SE, MM. AAAIK, Direktur Lalu Lintas Polda Bali Kombes. Pol. Benone Jesaja Leohenapessy, S.IK, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali Ir. Ketut Artika, MT, dan dosen UNHI Drs. I Putu Sarjana,M.Si, sebagai pengamat transportasi dan kebijakan publik. Dengan dipandu moderator dari UNHI Prof.Dr. I Ketut Suda, M.Si dan bertindak selaku keynote speaker Rektor UNHI Dr. Ida Bagus Dharmika, MA. Kepala PT Jasa Raharja (persero) Cabang Bali, I Ketut Sudiasa, SE, MM. AAAIK, mengatakan kegiatan
JAKARTA-Fajar Bali Mantan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) periode 1988-1994 Asmuadji menyayangkan sikap pemerintah yang berencana mengakuisisi bank tersebut lewat Bank Mandiri. Menurutnya, tidak seharusnya BTN dikorbankan hanya demi ambisi Bank Mandiri. Ia menilai, kalau Bank Mandiri ingin menjadi lebih besar maka lakukanlah dengan cara yang wajar. “Pemerintah berniat membesarkan satu bank dengan cara mencaplok bank yang lain. Kalau mereka (Bank Mandiri) ingin menjadi lebih besar, jangan mengutak-atik BTN. Pakainya DENPASAR - Fajar Bali dengan cara yang alami dan secara wajar,” kata Asmuadji dalam Tahap I (15 April) yang meruaksi unjuk rasa bersama ribuan karyawan BTN, di Menara BTN, pakan deadline penyetoran punJakarta, Minggu (20/4) pagi. gutan terhadap lembaga keuanAsmuadji menegaskan bahwa BTN adalah bank yang sangat gan baik bank maupun non bank eksis menyukseskan program-program pemerintah, terutama kepada Otoritas Jasa Keuangan yang terkait penyediaan rumah bagi rakyat kecil dan menengah. sudah menjadi kewajiban. TerKarena itu, tidak adil bila kemudian BTN dikorbankan. kait hal ini, Persatuan Bank “Kalau mau akuisisi, sebaiknya pemerintah mengakuisisi Perkreditan Indonesia (Perbarbank swasta, bukan dengan mengakuisis sesama bank negara,” indo) mengatakan, pungutan ujar pria yang merupakan penggagas program Kredit Perumaini sudah di Undang Undang han Rakyat (KPR) itu. (UU) kan, jadi sudah menjadi FAJA R BALI Karena itu, Asmuadji meminta agar Menteri BUMN Dahlan kewajiban untuk melakukan Sabtu, 19 April 2014, Tahun XIV Iskan membatalkan rencana tersebut. Menurutnya, para karypembayaran. awan BTN tidak rela membiarkan akusisi tersebut. “Dikira Wakil Ketua Umum (WakeDahlan Iskan kita mau tunduk? Tidak! Karena itu, akuisisi ini tum) DPP Perbarindo I Made harus kita lawan. Karena ini akan merugikan rakyat dan meruArya Amitaba menyebutkan, gikan kita semua,” tegasnya. hal ini sudah dilakukan sosDalam aksi unjuk rasa yang dipusatkan di halaman kantor ialisasi kepada seluruh Bank mereka tersebut, para demonstran mengenakan pakaian hitamPerkreditan Rakyat (BPR) yang hitam. Mereka membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan ada di Bali mengenai pungutan penolakan terhadap rencana akuisisi tersebut, diantaranya tersebut. “Pungutan ini sudah “Akuisisi = Kapitalis = Penjajah”, “Save BTN”, dan “Akuisisi adalah menjadi kewajiban kami untuk Neo-Liberalisme”. memenuhinya. Kami sudah lakuSelain itu, para demonstran juga membawa sebuah pocong kan sosialisasi kepada anggota,” yang bertuliskan “Kubur Akuisisi”, yang dipasangi foto Menteri ujarnya kemarin. BUMN Dahlan Iskan. Mereka juga membawa gambar-gambar Memang, Arya tidak menampik Dahlan yang diberi tulisan “Go To Hell”. Tak hanya Dahlan, adanya pendapat yang keberatan Direktur Utama BTN Maryono juga turut menjadi sasaran keterhadap adanya pungutan yang marahan para karyawan. dilakukan oleh OJK tersebut. Selain para karyawan, aksi tersebut dihadiri oleh sejumlah “Tentu, awalnya ada penolakan, petinggi BTN, baik yang berasal dari kantor pusat maupun tapi berbagai pihak sudah setuju dari daerah, seperti dari Makassar, Semarang, Pekalongan, untuk itu. Apalagi sudah di UU dan Yogyakarta. Turut hadir pula mantan Menteri BUMN era kan. Maka, tidak ada alasan bagi Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli. Aksi berlangsung kami untuk tidak memenuhinya. sekitar 2,5 jam. Dimulai pukul 09.00 WIB, dan berakhir pukul Itu bukan persoalan berhak atau 11.30 WIB. KP tidak,” tegasnya.
ini sudah rutin dilakukan beberapa tahun belakangan di seluruh Indonesia dengan melibatkan kalangan kampus. Khusus di Bali telah dilaksanakan di Universitas Udayana, Universitas Warmadewa dan Politeknik Negeri Bali. Dengan ini diharapkan masyarakat paham tentang pelayanan Jasa Raharja sebagai asuransinya masyarakat Indonesia, meningkatkan sinergi antara pihak yang terlibat dalam pencegahan dan penanganan para korban kecelakaan lalu lintas baik Direktorat Lalu Lintas, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, Rumah Sakit, dan mitra kerja lainnya. Mengoptimalkan peran Jasa Rahrja dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat serta mendukung kegiatan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas khususnya di Bali, serta kesinambungan sosialisasi atas UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, juga UU No 33 dan 34 tahun 1964 yang diembankan pemerintah kepada Jasa Raharja.
Iuran OJK, Perbarindo tak Masalah
Sebagaimana diketahui, baik lembaga keuangan bank ataupun non bank diwajibkan untuk memberikan pungutan 0,03 persen dari total aset yang dimiliki pertahun. Namun, aturan ini tidak berlaku bagi lembaga keuangan yang hanya memiliki aset di bawah Rp 22 miliar. Untuk iuran yang mesti disetorkan oleh lembaga keuangan yang hanya memiliki aset di bawah Rp 22 miliar yakni sebesar Rp 6 juta. “Lembaga keuangan yang asetnya hanya Rp 22 miliar, sama saja dengan jumlah setorannya dengan lembaga keuangan yang asetnya mencapai Rp 22 miliar,” kata Amitaba. Mengenai pengawasan oleh OJK sendiri selama ini dinilai Amitaba masih sama saja dengan pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). “OJK ini kan orang - orang BI. Cara pengawasannya ya sama saja. Ibaratnya, sekarang hanya ganti baju saja. Nanti setelah 2016, baru bisa kita tahu pengawasan OJK akan seperti apa,” terangnya. Pembayaran pungutan iuran ini lanjut Amitaba dilakukan sebanyak 4 tahapan. Tahap I tambahnya dilakukan di bulan April dan tahapan - tahapan berikutnya dilakukan di bulan Juli, Oktober dan Desember. W-011
tha, belum lama ini. Dia mengatakan, dengan adanya kenaikan BI rate tentu hal tersebut akan berpengaruh terhadap beberapa produk yang ditawarkan kepada para nasabah di BPR. Disamping itu, dengan adanya kenaikan tersebut tentunya juga akan memerlukan beberapa penyesuaian-penyesuaian dalam BPR. Penyesuaian tersebut tidak serta merta bisa dilakukan dengan begitu saja, karena kebijakan yang dilakukan nantinya akan bersentuhan langsung dengan produk yang ditawarkan dan yang sudah dinikmati oleh para nasabah. “Dengan adanya perubahan kenaikan suku bunga BI rate tentunya kita tidak langsung bisa menerapkan suku bunga dengan begitu saja kepada
para nasabah. Pasalnya, kita membutuhkan waktu penyesuaian dalam pelaksanaannya,” paparnya. Sedangkan terkait dengan kesiapan menghadapi persaingan dalam kondisi kenaikan suku bunga BI rate sebesar 8 persen, dirinya memaparkan, akan melakukan persiapan di BPR nya dengan cara tetap mengembangkan sistem pelayanan yang dapat menyentuh langsung para nasabah. Tentunya dengan melakukan dor to dor ke para nasabah. Disamping itu Semardiartha mengatakan, bahwa kenaikan suku bunga BI rate sudah diprediksi akan naik di pengujung tahun 2014 mendatang. “Pada intinya saya siap untuk bersaing, dalam kondisi kenaikan suku bunga BI rate di penghujung tahun ini,” jelasnya. Hal senada juga disampai-
Saat berlangsung dialog publik Jasa Raharja di kampus UNHI Denpasar, beberapa waktu lalu.
Dana dari masyarakat untuk membayar santunan dihimpun dari dua sumber antara lain, pengutipan iuran wajib (premi) dari setiap penumpang alat angkutan umum baik di darat, laut, udara, sungai, danau dan penyeberangan, yang besarnya sudah disatukan dengan ongkos atau tiket. Pengutipan SWDKLLJ (premi) dari para pemilik kendaraan bermotoryang dibayarkan oleh pemilik kendaraan pada saat pendaftaran atau perpanjangan STNK setiap tahunnya di kantor SAMSAT seluruh Indonesia. Ketut Sudiasa menambahkan, untuk memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat, pada tahun 2008 pemerintah telah menyesuaikan nilai manfaat santunan Jasa Raharja, untuk kecelakaan di darat dan laut; meninggal 25 juta, cacat tetap maksimal
25 juta, biaya perawatan maksimal 25 juta, dan biaya penguburan 2 juta. Kecelakaan di udara; meninggal 50 juta, cacat tetap maksimal 50 juta, biaya perawatan maksimal 25 juta, dan biaya penguburan 2 juta. Dalam operasional pelayanan santunan, Jasa Raharja menerapkan layanan sistem jemput bola dengan bernapaskan konsep PRIME, hingga para korban maupun ahli warisnya baik yang meninggal dunia dan luka-luka merasa puas akan pelayanan yang diberikan, dengan proses penyelesaian santunan lebih cepat, tepat, dan akurat. Di Bali pada tahun 2013 lalu kecepatan pelayanan santunan bagi korban meninggal dunia di TKP 2,58 hari dari target yang ditetapkan perusahaan 7 hari. Sedang kecepatan pelayanan sejak berkas lengkap diterima
kan, Dirut BPR. Mitra Bali Srisedana Mandiri di Jl. Raya Peliatan No. 2 Peliatan Ubud, 704/IV/SWJ Gianyar, I Made Item Suarjana. Dia menyampaikan, dalam menghadapi kanaikan suku bunga yang akan diprediksi naik yang akan dilakukan oleh BI di akhir tahun 2014, dirinya menyatakan siap menerimanya. Karena, jika itu merupakan sebuah keputusan untuk menuju kearah perubahan yang lebih baik dari sebelumnya bagi dunia perbankan pada khususnya pasti akan dilaksanakan dan diikuti sesuai dengan aturan yang telah ada tersebut. “Dengan adanya kenaikan BI rate, saya selaku Dirut pasti mau tidak mau harus siap menghadapi perubahan maupun menghadapi persaingan didalam kondisi seperti ini,” ungkapnya.M-004
sampai ke pembayaran 42,46 menit dari target yang ditetapkan selama 3 jam. Jumlah santunan yang telah dibayarkan Jasa Raharja Cabang Bali 5 tahun terakhir 2009-2013 mengalami penurunan 2,60 persen untuk keseluruhan santunan, dengan total santunan Rp.134,21 miliar. Hal ini karena penurunan angka kecelakaan lalu lintas dan berkat keberhasilan Ditlantas Polda Bali dan instansi terkait lainnya untuk menekan angka kecelakaan. Sementara sejak diberlakukannya UU BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) 1 Januari lalu, khusus korban kecelakaan, Jasa Raharja bertindak sebagai pembayar pertama biaya perawatan korban sampai batas maksimal dan sisanya dibayarkan oleh BPJS. RLS *
AQUA Danone Nations Cup 2014
ibuan Anak Bali dan Lombok R Berlomba Meraih Mimpi ke Brazil DENPASAR-Fajar Bali Pertandingan final regional AQUA Danone Nations Cup (AQUADNC) 2014, untuk wilayah Bali berlangsung 19-20April 2014 di Stadion Ngurah Rai, Denpasar. Tercatat sekitar 425 tim sepak bola atau 5.100 anak dari Bali dan Lombok telah mendaftar di festival tahunan sepak bola anak usia 10-12 tahun terbesar di dunia ini. Juara AQUADNC akan membela nama Indonesia pada Final Dunia AQUADNC di Brazil yang berlangsung pada bulan November mendatang. Final regional AQUADNC 2014 berlangsung di 13 kota untuk menjangkau anak-anak di 32 provinsi di seluruh Indonesia.Selain Denpasar, di minggu ini kota Samarinda juga menyelenggarakan babak final kualifikasi untuk regional Kalimantan Timur. Sebelumnya babak final regional telah sukses dilaksanakan di Padang, Makassar, Manado, Malang, Medan,Bandung, Banda Aceh, Jayapura, Banjarmasin, dan Semarang, serta akan diakhiri di Jakarta di minggu yang akan datang. Babak final kualifikasi regional ini berlangsung mulai 17 Januari hingga 27 April 2014. Masing-masing pemenang dari babak kualifikasi regional akan bertanding di final nasional AQUADNC pada bulan Juni 2014, untuk menentukan siapa yang berhak mewakili Indonesia di Brazil. Juara final nasional ini berhak membawa nama Indonesia di Final Dunia berhadapan dengan tim
dari 31 negara lainnya dengan mendapat pelatihan langsung dari mantan pelatih Timnas senior asal Brazil, Jacksen F.Tiago.
PARIWARA
Anggota Perbarindo Siap Sambut Kenaikan BI Rate DENPASAR-Fajar Bali Diprediksinya kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) rate sebesar 50 poin ke level 8 persen dipenghujung tahun 2014 ini menjadi beban bagi anggota Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali. Lalu,bagaimana kesiapan dan tanggapan para anggota Perbarindo Bali terhadap prediksi akan adanya kenaikan BI rate dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat antar industri perbankan di Bali? Beberapa anggota Perbarindo yang sempat dikonfirmas terkait dengan hal tersebut mengaku telah mengantisipasinya. Seperti diungkapkan Direktur Utama (Dirut) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Ukabima Prima Jl. Raya Sukawati, Gianyar, I Nyoman Semadiar-
FB/HMS
Brand Director Danone AQUA, Febby Intan, mengatakan, “Melalui AQUADNC, anak-anak Indonesia akan mendapatkan kesempatan yang sama seperti pemain kelas dunia untuk bermain sepak bola membela negara di pentas dunia”. Febby juga menambahkan bahwa AQUADNC turut membangun karakter anak-anak peserta menjadi pemain sepak bola profesional melalui praktik dari nilai-nilai yang terdapat dalam AQUADNC, yaitu keikutsertaan, keterbukaan, kegembiraan, serta sportifitas. “Selain mengajarkan kedisiplinan, festival ini juga dapat menjadi ruang bagi para peserta untuk menjalin persahabatan dengan teman-teman baru. Dengan penyelenggaraan AQUADNC ini, 237/VII/IGR kami ingin menyatukan anakanak Indonesia yang memiliki kecintaan terhadap sepak bola untuk mewujudkan mimpi mereka,” ujarnya. Danone AQUA telah menyelenggarakan AQUADNC selama 12 tahun yang dibuka untuk seluruh anak Indonesia, baik dari Sekolah Sepak Bola (SSB) maupun Sekolah Dasar (SD). Tahun ini, Danone AQUA menargetkan kenaikan peserta lebih dari 50% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2013, tercatat 5.766 tim atau lebih dari 63.000 anak yang 518/I/IGR
mendaftarkan diri untuk festival ini. Sementara itu, Jacksen F Tiago memandang ajang festival sepak bola anak-anak ini sebagai kesempatan untuk mencari bibit muda atlet sepak bola Indonesia. “Saya sudah lama mengamati perkembangan pemain-pemain muda di Indonesia. Saya pikir pembinaan pesepakbola di usia dini merupakan faktor yang signifikan dalam regenerasi pemain dan kesinambungan prestasi. Turnamen AQUADNC ini sangatNEW bermanfaat untuk AVANZ HARRIER 2.0mengpremium gali potensi anak-anak Indonesia NEW V NEW ALPHARD 2012dari (putih) dalam sepak bola. Banyak mereka yang saat ini menjadihitam H.CRV HARRIER LPrem’07+04 tulang punggung di klubnya 2012 putihbaik LowKM danALPHARD juga timnasSIndonesia senior maupun di tingkat junior,” 2009 (hitam) LAND CRUISER BENSIN katanya. VELLFIREtelah ZG+GS 2.4 AudJpng hitam AQUADNC melahirkan pemain-pemain NEW LEXUSberbakat RX 270yang (hitam & putih) sudah memberikan kontribusi 2Pt Sahara’12 bagiWRANGLER sepak bola Nasional. Hal ini F.Opt dapat dilihat dari para pemain Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18 yang tergabung dalam U-23, yaitu; Rasyid Bakri yang berasal dari PSM Makassar, Andritany Ardhiyasa dari Persija Jakarta, serta Andik Vermansyah dari Persebaya Surabaya. Baru-baru ini, kita juga melihat prestasi para alumni AQUADNC yang membanggakan, yaitu Muchlis Hadi Ning Syaifullah dari Parsekap Pasuruan yang tergabung dalam pemain Timnas U-19 serta Asnawi Mangku Alam, kapten Indonesia final dunia Madrid 2011, sebagai pemain U-16 dan sekaligus menjadi bagian dari tim yang menempati posisi Runner Up Piala AFF U-16 Myanmar. RL
MATAHARI AUT
KEH
750/IV/IGR
Layouter: Zohra
Sebu deng H. 02 DK 9 Suzu atas DWI
POLITIK
10
FAJA R BALI
Senin, 21 April 2014, Tahun XIV
4 Kursi PDIP “Dicuri” Gerindra Pleno Berlangsung Aman, “Digoyang” Lagu Oplosan
PDIP hanya mampu mendudukkan 22 calon legislatifnya menjadi anggota DPRD Tabanan pada Pemilu 9 April 2014. Hasil tersebut berkurang 5 kursi dari Pemilu 2009 yang mampu meraup 27 kursi.
Caleg yang Lolos ke DPRD Tabanan Dapil 1 (Tabanan Kerambitan) BPP : 7.269 1. I Made Dirga, S.Sos 12.354 2. I Gst Komang Wastana 6.103 3. I Wayan Widnyana, S.Sos 4.398 4. I Wayan Lara, S.Sos 4.069 5. I Gede Suadnya Darma, SH 3.807 6. I Gede Putu Desta Kumara, SH 3.323 7. Ni Made Meliani, SH 4.258 8. I Made Asta Dharma, SE 3.333 9. I Wayan Darma Wiarsa, SE 1.252 10. I Made Sudiartha, SE 881
PDIP) PDIP) PDIP PDIP) PDIP PDIP Golkar Golkar Demokrat Gerindra
Dapil 2 (Selemadeg Raya Pupuan) BPP : 7.414 1. I Ketut Suryadi, S.Sos, MM 10.523 PDIP 2. I Made Suardika 7.250 PDIP 3. I Gede Purnawan 6.936 PDIP 4. AA. Nym Dharma Putra, S.Sos 4.918 PDIP 5. I Wyn Eddy Nugraha Giri, S.Sos, MM 4.883 PDIP 6. I Made Ekadana, SH 4.622 PDIP 7. I Gst Nyoman Omardani, A.Ma 4.220 PDIP 8. I Ketut Budi Adnyana 2.171 Golkar 9. I Putu Gede Juliastrawan 2.044 Gerindra 10. I Gede Rimayasa, S.Sos 2.301 Demokrat Dapil 3 ( Baturiti Penebel) BPP : 7.349 1. I Nyoman Arnawa, S.Sos 4.376 2. I Nyoman Suta, S.Sos 4.242 3. Ir. I Wayan Tamba 4.108 4. I Nyoman Sudiana, S.Sos 4.099 5. I Wayan Wiryadana 3.087 6. I NymWirama Putra, SE.M.Si 4.945 7. I Md Yasa, Bc.AK, SE, MAP 1.821 8. Ir. Nyoman Satia Yasa 1.933 9. I Gst Ngurah Sanjaya, SE 1.334
Dapil 4 ( Kediri Marga) BPP : 7.159 1. I Putu Eka Nurcahyadi, SH 10.323 2. I Made Edi Wirawan, SE 6.742 3. I Made Suarta, SH 4.715 4. I Wayan Sudiana, SE 3.669 5. Drs. I Gst Ngr Mayun, M.Si 2.441 6. Drs. I Made Sutaya, MA 3.350 7. I Wayan Gindera, S.Sos 2.564 8. Ir. Ni Nengah Sri Labantari 3.367 9. Drs. I Gst Md Purnayasa, SH. M.Si 1.890 10. Ida Ayu Ketut Candrawati 1.787 11. I Ketut Suwardiana, SH 1.241
PDIP PDIP PDIP PDIP Gerindra Golkar Demokrat Hanura Nasdem PDIP PDIP PDIP PDIP PDIP Golkar Golkar Gerindra Demokrat Nasdem Hanura
Caleg yang Lolos ke DPRD Bali
1. N Adi Wiryatama 51.574 2. I Ketut Purnaya 31.954 3. I Gede Suamba 27.445 4. I Nyoman Wirya 17.663 5. I Wayan Adnyana 17.454 6. I Gd Kt. Nugrahita Pendit 8.154
PDIP PDIP PDIP (incumbent) Golkar (incumbent) Demokrat (incumbent) Gerindra
Caleg yang Lolos ke DPRD Jembrana
Dapil Jembrana 1 (Kecamatan Negara) 1. I Ketut Sudiasa 4.132 PDIP (incumbent) 2. H. Adrimin 2.571 PDIP 3. I Ketut Bameiyasa 1.852 PDIP 4. I Kade Darma Susila 2.385 Gerindra (incumbent) 5. I Made Yuda Bhaskara 1.929 Gerindra 6. I Ketut Catur 1.126 Demokrat 7. I Komang Dekritase 1.594 Golkar 8. Firlinand Taufieq 1.743 Hanura 9. Mahmudi 1.240 PKS 10. Siti Ulfah 1.350 PKB (incumbent)
Dapil Jembrana 2 (Kecamatan Melaya) 1. Ni Putu Lilyana 2.344 PDIP 2. I Ketut Suastika 2.287 PDIP (incumbent) 3. I Nyoman Renteb 2.196 PDIP 4. I Wayan Wardana 1.986 Demokrat (incumbent) 5. I Ketut Suarta 1.376 Hanura (incumbent) 6. I Made Sabda 915 Golkar 7. I Wayan Sudirna 616 Gerindra
Dapil Jembrana 3 (Kecamatan Mendoyo & Pekutatan) 1. Ni Made Sri Sutharmi 4.229 PDIP (incumbent) 2. I Nym. Sutengsu Kusumayasa 3.762 PDIP (incumbent) 3. I Gd. Pt. Suegardana Cita 3.514 PDIP 4. Ni Made Artini 2.960 PDIP 5. I Nyoman Sudiasa 2.324 PDIP 6. I Wayan Suardika 1.734 Golkar 7. I Ketut Sadwi Darmawan 1.206 Gerindra 8. I Putu Kama Wijaya 2.339 Demokrat (incumbent) 9. Komang Adiyasa 2.434 Hanura 10. Haryono 1.240 PKS (incumbent) 11. I Ketut Suardika 2.222 Nasdem Dapil Jembrana 4 (Kecamatan Jembrana) 1. I Ketut Sugiasa 5.734 PDIP (incumbent) 2. Ida Bagus Susrama 3.675 PDIP (incumbent) 3. I Made Sueca Antara 2.832 PDIP (incumbent) 4. I Putu Dwita 1.584 Demokrat 5. I Ketut Widastra 2.141 Golkar (incumbent) 6. H .Muhamad Yunus 1.832 PKB 7.I Gede Agus Sanjaya 1.938 Hanura (incumbent)
Caleg yang Lolos ke DPRD Bali
1. Ida Bagus Ketut Birawa, SH 34.856 2. I Wayan Rayun S.Ag, MM 6.387 3. I Nengah Tamba, SH 14.969 4. Ir. I Ketut Suania 7.866
PDIP (incumbent) PDIP Demokrat (incumbent) Golkar (incumbent)
TABANAN-Fajar Bali Berkurangnya kursi PDIP di DPRD Tabanan ternyata berhasil “dicuri” oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Gerindra berhasil meloloskan 4 kadernya ke Sanggulan (DPRD Tabanan-red). Hal itu terungkap dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara partai politik dan calon anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPRD Kabupaten serta calon anggota DPD, yang digelar KPU Tabanan, Minggu (20/4) kemarin di Gedung Kesenian I Ketut Maria. Kursi PDIP yang berhasil “dicuri” Gerindra yakni jatah kursi di Daerah Pemilihan (DP) 1 Kecamatan KerambitanTabanan. Dari 10 kursi yang ada, PDIP hanya meloloskan 6 calegnya. Jumlah ini berkurang 1 kursi dari raihan pada Pemilu 2009 yang mampu mendudu-
kan 7 kadernya di DPRD Tabanan. Satu kursi milik PDIP berhasil diraih oleh caleg Gerindra I Made Sudiartha. Sedangkan Partai Golkar meloloskan dua caleg-nya yakni calon incumbent, Ni Made Meliani dan caleg pendatang baru, Made Asta Dharma. Partai Demokrat berhasil mempertahankan kursinya namun dari calon pendatang baru yakni I Wayan Darma Wiasa. Begitu juga di Daerah Pemilihan 2 Kecamatan Selemadeg Raya-Pupuan, kursi PDIP yang awalnya 8 kursi, kini hanya mampu meraih 7 kursi dari 10 kursi yang ada. Satu kursi berhasil “disabet” Partai Gerindra yakni oleh caleg I Putu Gede Juliastrawan. Sedangkan 2 kursi lainnya diraih oleh caleg incumbent Partai Demokrat Gede Rimayasa dan caleg Partai Golkar pendatang baru I Ketut
Budi Adnyana. D i D a p i l 3 Ke c a m a t a n Penebel dan Baturiti, dari 9 jatah kursi PDIP hanya berhasil merebut 4 kursi. Jumlah ini berkurang 1 kursi dari 5 kursi yang diraih PDIP pada Pemilu 2009. Sedangkan 5 kursi lainnya masing-masing direbut caleg dari Partai Gerindra I Wayan Wiryadana, Golkar I Nyoman Wirama Putra, Demokrat (incumbent) I Made Yasa, Hanura Nyoman Satia Yasa dan Partai Nasdem I Gst Ngurah Sanjaya. PDIP di Dapil 4 Kecamatan Kediri-Marga hanya mampu meraih 5 kursi dari 11 kursi yang ada. Peraihan 5 kursi ini berkurang dari perolehan pada Pemilu 2009 yang meraih 6 kursi. Sedangkan 6 kursi berhasil direbut Partai Gerindra Ni Nengah Sri Labantari, Partai Golkar I Made Sutaya dan Wayan Gindera, Demokrat caleg incumbent I Gst Made Purnayasa, Nasdem Ida Ayu Ketut Candrawati, dan Hanura I Ketut Suwardiana. Untuk DPRD Provinsi Bali, PDIP Tabanan meloloskan tiga caleg-nya. Ketiganya adalah N Adi Wiryatama, Ketut Purnaya dan I Gede Suamba. Jumlah kursi yang diraih PDIP kali ini,
berkurang dari raihan pada Pemilu 2009 lalu. Dulu PDIP Tabanan mampu mendudukan wakilnya di DPRD Provinsi sebanyak 4 orang. Sementara itu 3 kursi lainnya masing-masing direbut Gerindra I Ketut Nugrahita Pendit, Partai Golkar Nyoman Wirya dan Partai Demokrat Wayan Adnyana. Sementara itu jalannya pleno yang dimulai sejak pukul 08.00 Wita kemarin berjalan dengan aman dan lancar. Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, penjagaan ketat dilakukan jajaran Kepolisian Resort Tabanan yang diback up Kodim 1619 Tabanan. Seluruh undangan yang hadir mengenakan pakaian adat madya, begitu juga dengan petugas keamanan baik Polisi maupun TNI memakai udeng. Pleno dipimpin langsung oleh Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni didampingi empat komisioner beserta jajarannya sampai di tingkat PPK . Tampak juga hadir komisioner KPU Bali, Kapolres Tabanan AKBP Dekananto, Dandim 1619 Tabanan Rudi Hermawan, para saksi partai politik dan calon DPD.
Pleno dimulai dengan membacakan rekapitulasi perolehan suara DPR RI, dilanjutkan dengan rekapitulasi perolehan suara DPD, DPR Provinsi dan DPRD Kabupaten. Penyampaian rekapitulasi jumlah suara itu dibacakan oleh 10 ketua PPK secara bergiliran. Secara umum pelaksanaan pleno berlangsung aman dan tertib. Bahkan ketika istirahat makan siang, para penyelenggara pemilu beserta undangan lainnya dihibur oleh penyanyi lokal. Beberapa undangan seperti Kapolres Tabanan AKBP Dekananto, Ketua Pengadilan Tabanan Suprapti, Dandim 1619 Rudi Hermawan dan Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi didaulat menyumbangkan satu lagu. Saat para pejabat teras itu menyanyi tidak tampak ke t e g a n g a n d a l a m p l e n o tersebut. Bahkan salah satu ketua PPK ikut berjoget saat biduan menyanyikan lagu “oplosan”. Pleno kemudian dilanjutkan dan berakhir hingga pukul 16.00 Wita. Hasil pleno tersebut kemudian dibawa ke KPU Provinsi dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. W-004
Pleno KPU Klungkung Berjalan Lancar
5 Srikandi Lolos ke DPRD Klungkung SEMARAPURA-Fajar Bali Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara partai politik dan calon anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPRD Kabupaten serta calon anggota DPD, yang digelar KPU Kabupaten Klungkung, Minggu (20/4) kemarin berjalan lancar tanpa adanya protes ataupun keberatan dari parpol. Anggota KPU Klungkung, AA Istri Rai Diah Utari menyebutkan setelah pleno Minggu kemarin, maka penetapan calon anggota DPRD Klungkung akan dilaksanakan nanti pada 11 Mei mendatang. “Penetapannya oleh KPU Provinsi, bersamaan di seluruh Bali,” terang Diah Utari. Sementara, dari hasil pleno, perolehan suara calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Kabupaten Klungkung, peringkat teratas diraih oleh Kadek Arimbawa alias Lolak dengan raihan 15.282 suara, disusul Arya Wedakarna dengan perolehan 9.901 suara, selanjutnya Pasek Suardika dengan 6.526 suara, Made Arjaya
Lima Besar Perolehan Suara Calon DPD di Klungkung 1. Kadek Arimbawa 2. Arya Wedakarna 3. Pasek Suardika 4. Made Arjaya 5. AA Oka Ratmadi
Suasana Pleno penetapan perolehan suara di Gedung DPRD Klungkung memperoleh 4.875 suara dan peringkat kelima diraih AA Oka Ratmadi dengan 4.497 suara. Sedangkan prediksi perolehan kursi DPRD Klungkung yang berjumlah 30 kursi, akan diisi oleh 16 incumbent dan 14 pendatang baru. Partai yang baru pertama mengecap kursi parlemen adalah Partai Nasdem yang diwakili oleh Ketut Sukma Sucita.
Dari Partai Gerindra yang diprediksi duduk di kursi dewan Klungkung adalah Komang Suantara, I Nengah Mudiana, I Nyoman Sukanada, Anak Agung Gede Sayang Suparta, Wayan Baru, Komang Sumajaya, I Gede Putu Santiasa dan Wayan Kicen Adnyana. Partai Gerindra mempunyai kans besar untuk mendudukkan kadernya, Way-
Perolehan Suara Calon DPD RI di Kabupaten Karangasem
1. AA. Ngurah Ratmadi 2. AA. Putu Ngurah Wirawan 3. Ir. Anak Agung Kartika Putra 4. Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati 5. Dewa Made Suamba Negara 6. Dewa Putu Budarsa 7. Erlangga Mantik 8. Gede Pasek Suardika 9. I.G.N Kusuma Kelakan 10. Dharma Wijaya 11. I Gede Putu Wirya 13. Ketut Adi Kertayasa 14. I Gusti Ngurah Susila 15. I Kadek Arimbawa 16. I Ketut Pesta 17. I Ketut Putra Suarthana 18. I Made Arimbawa 19. I Made Arjaya 20. I Made Dana M Tangkas 21. I Made Karang
8.317 3.801 2.071 7.448 4.129 2.270 6.030 14.753 5.652 4.638 2.293 4.010 1.494 19.122 1.994 854 1.808 3.891 2.449 1.642
22. I Made Suarnatha 23. I Made Sudiana 24. I Made Sunarsa 25. I Made Sundayana 26. I Made Wakil Sedana 27. I Nengah Parwatha 28. I Nengah Wiratha 29. I Nyoman Cendikiawan 30. I Wayan Artha Dipa 31. I Wayan Gede Suyatartha 32. I Wayan Sudirta 33. I Wayan Sukla Arnatha 34. Ida Bagus Putra D Mantra 35. Ida Bagus Arnawa 36. Ida Bagus Putu Astina 37. Ida Bagus Raka Wiryanatha 38. H. Masrur Makmur 39. Putu Arsana Atmaja 40. Rataya B Kentjanawathi 41. Shri I.G.N Arya Wedakarna
Golkar Buntuti Suara PDIP Untuk DPR RI
AMLAPURA-Fajar Bali Perolehan suara PDI Perjuangan untuk DPR RI di Kabupaten Karangasem menang atas suara Golkar. PDIP meraup suara 71.491 dibuntuti Partai Golkar yang menorehkan angka di kisaran 63.921 suara.
2.279 1.605 409 2.368 249 11.972 6.791 1.859 25.269 4.702 48.989 5.762 1.299 415 547 278 7.176 3.355 1.810 16.409
an Baru sebagai Ketua DPRD Klungkung. Untuk Partai Golkar, yang berhasil melenggang ke kursi parlemen adalah Luh Komang Ayu Ari Ningrum (incumbent), Wayan Mardana, I Gede Gita Gunawan (incumbent) dan Wayan Tugas. Sebelumnya juga Partai Golkar hanya mendapat 4 kursi di DPRD Klungkung.
15.282 9.901 6.526 4.875 4.497
Dari PDIP sendiri juga ada yang datang dan pergi. Dimana caleg yang memastikan duduk di kursi DPRD Klungkung adalah Anak Agung Gde Bagus, Anak Agung Anom Artha (new comer), I Nengah Ariayanta, Wayan Sugati, Wayan Misna, Ni Ketut Suwerni dan Sang Nyoman Putrayasa. Dari Hanura, perolehan kursinya meningkat, sebelumnya mendapat 3 kursi, kini mendapat 5 kursi diantaranya Putu Sri Handayani, Komang Gede Ludra, Luh Andriani, Wayan Buda Parwata dan Ida Ayu Made Gayatri. Untuk Partai Demokrat diraih oleh Artison Andarawata, Made Jana dan Wayan Joniarsa. PKPI diraih oleh Wayan Mastra dan Nyoman Sukirta. Sedangkan Nasdem harus puas dengan perolehan satu kursi yang diwakili Ketut Sukma Sucita. W-010
I Wayan Sudirta Teratas di Karangasem
AMLAPURA-Fajar Bali Pertarungan sengit terjadi antar putra daerah dalam perolehan suara untuk calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Kabupaten Karangasem. Dari empat kandidat putra Karangasem yang menjadi calon DPD, tiga diantaranya bersaing ketat dalam perolehan suara. Hal tersebut terungkap saat KPU Kabupaten Karangasem menggelar Rapat Pleno hasil Pileg, di Hotel Rama Candidasa, Manggis, Karangasem, pada Minggu,(20/4/) kemarin. Empat putra Gumi Lahar yang bertarung ke DPD RI, masing-masing incumbent I Wayan Sudirta, I Wayan Arthadipa
yang juga Ketua MMDP Karangasem, I Nengah Parwata,dan I Wayan Gede Suyatartha. Pada posisi teratas, calon incumbent I Wayan Sudirta, jauh meninggalkan pesaing-pesaingnya. Dengan perolehan suara 48.989 suara, I Wayan Sudirta hanya mampu didekati oleh putra Karangasem lainnya, I Wayan Arthadipa dengan raihan suara yang mencapai 25.269 suara. Suara Wayan Sudirta ini didapat merata di hampir tiaptiap kecamatan. Bahkan, di tempat kelahirannya, Kecamatan Abang, Sudirta meraih 12.530 suara. Sedangkan Wayan Arthadipa, hanya mampu meraih 3.372 suara. M-005
Sedangkan Demokrat menyusul di tempat ketiga dengan raihan suara 37.466 suara, Gerindra pada posisi keempat dengan raihan suara 32.568 suara. Sedangkan Nasdem hanya meraup suara untuk DPR RI, sejumlah 12.852 suara. M-005
10 Besar Perolehan suara DPR RI, di Kabupaten Karangasem
1. Gde Sumarjaya Linggih 2. I Wayan Koster 3. Jro Wacik 4. Nyoman Dhamantra 5. Ida Bagus Putu Sukarta 6. A.A Bagus Adhi Mahendra 7. I Wayan Bagiarta 8. I Made Urip 9. AA Bagus Jelantik Sanjaya 10. I Putu Sudiartana
35.721 suara 17.483 suara 10.630 suara 10.007 suara 9.396 suara 9.310 suara 8.589 suara 6.203 suara 6.089 suara 6.070 suara
Golkar PDIP Demokrat PDIP Gerindra Golkar PDIP PDIP Gerindra Demokrat
Layouter: Wiadnyana
SAMBUNGAN Perempuan, Jadilah Terhormat Adira Kredit Terus Manjakan Konsumen
FAJA R BALI
Senin, 21 April 2014, Tahun XIV
DARI HALAMAN 1 semena-mena dalam menjalan-
DENPASAR-Fajar Bali PT. Adira Quantum Multifinance (Adira Kredit), sebagai perusahaan pembiayaan terus berupaya untuk berkembang dan menjadi lebih baik lagi setiap tahunnya. Di tahun 2013 lalu, Adira Kredit berhasil membukukan lebih dari Rp 2,5 triliun pembiayaan baru. Prestasi ini semakin memperkokoh Adira Kredit sebagai perusahaan pembiayaan barang-barang durables nomor satu di Indonesia. Sementara, untuk di tahun 2014 ini, Adira Kredit telah mencanangkan target sebesar Rp 3 triliun atau naik sebesar 20 persen dari pencapaian di tahun sebelumnya. Di tahun ini juga, Adira Kredit berupaya untuk dikenal masyarakat sebagai perusahaan pembiayaan inovatif melalui 2 program besar yang memanjakan konsumen yaitu
ADIT Vaganza dan kartu ADIT. Group Bisnis Head Adira Kredit Beni Gunawan mengatakan, Adira Kredit hadir dengan program ADIT Vaganza yang berlangsung dari Januari hingga Desember 2014. “Semua konsumen Adira Kredit bisa mendapatkan poin yang terus terakumulasi untuk memenangkan ratusan hadiah. Cara mendapatkan poinnya pun mudah. Konsumen lama Adira Kredit langsung mendapatkan poin seperti juga konsumen baru dan konsumen aktif,” katanya di sela-sela peluncuran program ADIT Vaganza dan Kartu Adit di Museum Bajra Sandhi, Renon, Denpasar Minggu kemarin (20/4). Beni menambahkan, kejutan lain yang tak kalah menarik di tahun ini adalah hadirnya kartu ADIT. Kartu member Adira Kredit
ini lanjutnya terdiri dari White Card dan Gold Card. White Card akan diberikan ke seluruh konsumen setia dan konsumen baru Adira Kredit dengan keuntungan berupa diskon di rekanan-rekanan (merchants) yang ada di masing - masing cabang Adira Kredit. Sedangkan, Gold Card akan diberikan kepada konsumen loyal Adira Kredit dengan histori pembayaran yang baik. White Card dapat di-upgrade menjadi Gold Card jika memenuhi ketentuan. Program ADIT Vaganza & Kartu ADIT ini telah di launching di beberapa kota besar di Indonesia yaitu Makassar, Pekanbaru, Surabaya dan Manado. Setelah Denpasar, launching ADIT Vaganza akan berlangsung di kota Banjarmasin, Padang, dan kota-kota lainnya. Acara launching Kartu ADIT
dan sosialisasi ADIT Vaganza dimeriahkan oleh berbagai kegiatan menarik, seperti senam bersama, quiz, games, hiburan musik, dan door prize Sebagai inovasi terbaru, Adira Kredit kini juga hadir dengan maskot ADIT yang berarti Aktif Dinamis Inovatif Terpercaya. Aktif adalah cerminan staf Adira Kredit yang giat bekerja dan selalu berinisiatif untuk memberikan yang terbaik. Sedangkan, Dinamis adalah karakter Adira Kredit dalam melakukan program pembiayaan kebutuhan konsumen. Sementara, inovatif adalah upaya untuk selalu mencari cara baru untuk kemajuan bersama sehingga Adira Kredit dapat terus menjadi perusahaan pembiayaan kebutuhan konsumen Terpercaya di Indonesia. W-011
DARI HALAMAN 1
masalah. Itu kan persoalan klise. Harusnya perempuan diberikan kepercayaan dan kesempatan, nanti mereka akan berproses jadi anggota dewan. Toh, tidak ada sekolah atau perguruan tinggi khusus untuk bisa jadi anggota dewan,” ujar Wigunawati ketika dihubungi melalui telepon Minggu (20/4) kemarin. Kursi dewan baik di Kabupaten maupun Provinsi yang didominasi oleh Caleg laki-laki membuat Wigunawati khawatir. Ketimpangan keterwakilan perempuan dan laki-laki akan memunculkan persoalan baru. Bagaimana bisa, anggota dewan laki-laki mengawal hakhak kaum perempuan serta memperjuangkannya. Ia yakin kinerja legislatif selama lima tahun ke depan tak kan membawa perubahan berarti untuk perempuan. “Tidak akan ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana bisa dengan mengandalkan suara 7,5 persen dapat membuat perubahan,” tegasnya. Kekhawatiran Wigunawati tak hanya pada perjuangan hakhak kaum perempuan. Diamdiam ia juga mulai khawatir, jika
tak ada yang mengawal, maka anggaran untuk kepentingan perempuan akan terpangkas. Jika hal itu sampai terjadi, menurutnya perempuan akan sulit menyampaikan protes. Bahkan, cenderung diminta jangan protes, karena sebelumnya kaum perempuan sendiri telah membuang kesempatan dengan tidak memilih Caleg dari kaumnya. Hal senada disampaikan oleh Ketua LSM Bali Sruti, Luh Riniti Rahayu. Meski perolehan suara Caleg perempuan tidak berkurang, tetapi ia tetap merasa kecewa. Menurutnya, Caleg perempuan sudah berjuang secara maksimal. Tetapi, sistem politik di Bali membuat mereka tersingkir. Upaya pendekatan dan sosialisasi ke masyarakat pupus, lantaran serbuan politik uang di hari pencoblosan. Di samping itu, Caleg perempuan juga dinilai masih lemah dalam pengawasan di tiap TPS. Tidak ada saksi yang mengawal proses pemilihan, sehingga kecurangan yang menimpa Caleg perempuan menguap begitu saja. Melihat fenomena ini, Riniti Rahayu pesimis hak-hak perempuan akan terkawal. “Kita
anggap gedung dewan itu seperti rumah. Rumah tangga yang harusnya dipimpin oleh bapak dan ibu. Tapi kalau rumahnya hanya diurus oleh bapak, kan tidak bagus. Pasti akan ada ketimpangan,” ujarnya. O l e h k a re n a i t u , b a i k Wigunawati maupun Riniti Rahayu sepakat, bahwa perempuan memiliki Pekerjaan Rumah (PR) besar di Pileg 2019 mendatang. Yakni memperjuangkan agar kuota keterwakilan perempuan sebesar 30 persen tak hanya sebagai syarat administrasi saja. Harusnya, kuota tersebut hingga ke perolehan kursi di dewan. “Kami akan dorong keterwakilan perempuan di DPRD sampai 30 persen. Tidak hanya sebatas di persiapan saja,” tegas Wigunawati. Sementara, Riniti juga memiliki keyakinan, Caleg perempuan akan berjaya di kala sistem perpolitikan bersih. “Kuota 30 persen kursi di dewan untuk perempuan bukan hanya harapan tapi harus diwujudkan. Tahun 2019 semoga terwujud, tapi dengan syarat sistem politik harus berubah. Jangan politik yang berorientasi pada uang,” pintanya. W-019
patan bertemu dengan perempuan yang ingin berkarir selalu menegaskan bahwa bila mau mengambil kesempatan, perempuan pasti bisa. Bagi Purniawati sendiri, saat ini pimpinannya juga tidak membedakan fisik baik laki atau perempuan. Bahkan saat ini untuk militer, sudah ada perekrutan Akademi Militer sehingga perempuan bisa menduduki posisi komando pada daerah tertentu. “Ini sangat membanggakan saya selaku perempuan. Den-
gan sudah dibukanya Akmil bagi perempuan, maka peluang perempuan di militer dan menapak karir sudah diberikan,” tambahnya. Istri dari Mayor Inf. Dewa Ketut Darmadi ini juga menyebut bahwa dirinya tetap memiliki kodrati sebagai ibu rumah tangga biasa. Bahkan saat turun ke banjar dalam acara adat atau agama, kodrati sebagai ibu rumah tangga itu harus tetap melekat. “Disinilah kita harus bisa m e m b a g i wa k t u . Ko d ra t i
s e bagai anggota keluarga ya n g m e m b e s a rka n a n a k harus tetap dilaksanakan,” paparnya. Menurut Purniawati, saat bertugas dirinya lebih menggunakan pendekatan kekeluargaan. Bahkan dengan unsur Muspika juga sudah dianggap sebagai keluarga, sehingga setiap informasi yang diterima selalu ada balancing. “Dalam urusan tugas, saya juga masih sering diberi masukan oleh suami,” pungkas komandan dua anak ini. W-010
kantor desa, berdiri kokoh Gereja PNIEL Blimbingsari. Awal terbangunnya desa Blimbingsari sekitar tahun 1939, gereja tersebut berarsitektur Eropa. Tetapi ketika tahun 1971, mulai direnovasi. Aneka ukiran Bali pun mulai tertempel di gereja tersebut. Sehingga tampak bangunan gereja tua itu diwarnai kekhasan suasana Bali, bahkan seperti suasana pura. Di gereja tersebut, juga tampak ada candi bentar, bale kulkul dan sebagainya. Pada hari-hari tertentu wisatawan domestik dan internasional ramai berdatangan ke bangunan ibadah yang berumur puluhan tahun itu. Para pelajar dan mahasiswa dari universitas di sejumlah daerah, juga sering berkunjung ke desa wisata Blimbingsari. Satu lagi: desa ini sering jadi obyek penelitian para akademisi, lantaran keunikan yang dimiliki. Perbekel Blimbingsari, I Made Jhon Ronny ketika ditemui akhir pekan lalu mengatakan, desa Blimbingsari mulai Desember 2011 lalu ditetapkan sebagai desa wisata. Sejak menyandang desa wisata, potensi lokal yang ada di Blimbingsari semakin digali. Termasuk inkulturasi budaya yang terjadi di desa tepi hutan ini. Selain Hari Raya Natal, setiap bulan di desa wisata ini juga digelar ibadah rutin yang cukup
diminati para wisatawan baik asing maupun domestik. Desa ini memiliki 279 KK dan penduduk sebanyak 1325 jiwa. Desa ini memiliki luas sekitar 643 hektar Mata pencaharian penduduk di desa ini memang dominan sebagai petani, terutama petani kelapa dan coklat. Ada pula yang berprofesi sebagai pegawai negeri, pedagang dan pekerja industri rumahan, seperti membuat gula merah. Meski usaha tersebut tak meroket, namun pembuatan gula merahnya masih tetap bertahan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Desa Blimbingsari didalam mengelola desa wisata juga menyediakan rumah penduduk yang telah ditentukan sesuai standar penginapan, sehingga desa wisata ini juga berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya. Keberadaan desa Blimbingsari menjadi desa wisata, juga didukung dengan keberadaan gereja tua yang didirikan sejak tahun 1939. “Di desa ini juga sering dipentaskan beberapa kesenian Bali untuk mendukung jadi desa wisata”, kata Made Jhon. Dalam mengelola wisata rohani, desanya membentuk Komite Pariwisata. Komite ini yang mengelola seluruhnya, mulai dari menerima tamu hingga menyiapkan rumah penduduk. Untuk perlengkapan kamar
inapnya, disediakan oleh pihak komite atau desa, seperti sprai termasuk sarana lainnya. Untuk sarapan pagi, disediakan oleh pemilik rumah. Para tamu, rata-rata kerasan dan nyaman tinggal di rumah penduduk. Bahkan dengan menginap di rumah penduduk, d a p a t m e nya m b u n g ra s a kekerabatan yang tinggi, sehingga antara tamu dan pemilik rumah tak terkesan ada jarak. “Suasana ini sengaja kami ciptakan, agar tamu-tamu merasa nyaman, seperti berada di rumahnya sendiri,” terang John. Blimbingsari yang memiliki dua banjar, yakni Banjar Blimbingsari dan Ambyarsari ini juga memiliki wisata trekking ke hutan di Hutan Taman Nasional Bali Barat. “Setiap tamu yang hendak mau trekking, akan didampingi pemandu wisata,” ujarnya. Bahkan beberapa tahun lalu, Blimbingsari juga sempat menggalakkan industri kreatif dengan menghimpun anakanak muda untuk membuat kerajinan dari batok kelapa. Industri kerajinan kreatif ini digali potensinya karena pohon kelapa di Blimbingsari jumlahnya cukup banyak. Namun sayang, upaya yang sempat dilakukan di tahun 2007 lalu, tak dapat berjalan maksimal, sehingga tak dapat berlanjut sampai sekarang. ***
Kaum ‘Kartini’ Kecewa Caleg perempuan dengan lakilaki. Hanya saja, menurut calon DPD RI ini, masyarakat belum memberikan kepercayaan kepada perempuan untuk berpolitik. Masih ada kesan ragu-ragu untuk memilih Caleg dari kaum ibu. Mirisnya, ketidakpercayaan itu justru datang dari pemilih perempuan. Sebagai perempuan yang terjun ke dunia politik, tentu Wigunawati memahami kriteria pemilih. Menurutnya, masih banyak pemilih perempuan yang tidak yakin dengan kemampuan Caleg ‘Kartini’. Padahal, jika dilihat dari segi intelektualitas, pengalaman, serta ketangguhan, Caleg perempuan tidak kalah saing. Bahkan, mantan sekretaris DPD I Partai Golongan Karya (Golkar) Bali ini menegaskan harusnya pemilih tidak perlu ragu. Sebab, masalah pendidikan ataupun pengalaman tidak menjadi persoalan utama. Siapa saja bisa menjadi anggota legislatif, dan menimba pengalaman serta ilmu politik ketika sudah duduk di kursi dewan. “Ketika perempuan bersatu, persoalan SDM selalu jadi
Kesempatan untuk Wanita Masih Banyak DARI HALAMAN 1
Dirinya pun termasuk satusatunya perempuan yang diberikan kesempatan memimpin pada posisi Danramil di Bali. Bahkan dikatakan setiap jenjang pendidikan dan pekerjaan laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama. “Salah satunya yang perlu diingat adalah perempuan memiliki kodrati lebih, yaitu sebagai ibu rumah tangga,” lanjut Purniawati. Sehingga dirinya dalam setiap kesem-
Sadar Hidup Bersih, Jaga Budaya Lokal dan Religiusitas DARI HALAMAN 1 Blimbingsari tersebut, menjadikannya ditetapkan sebagai salah satu desa wisata dari tujuh desa yang ada di Bali. Kelestarian alam dan kebersihan lingkungan di Desa Blimbingsari mulai tampak ketika memasuki gerbang atau gapura desa. Di setiap tepi jalan, rumput-rumputnya tertata rapi. Di depan rumah warga pun ada lampu penerangan. Sehingga desa ini jauh dari kesan menyeramkan. Kabarnya, untuk lampu penerang jalan, dibuat secara swadaya oleh warga sekitar. Mereka memang cukup kompak, dan memegang teguh sikap gotongroyong. Bahkan setiap minggu pertama pada awal bulan, warga Blimbingsari selalu melakukan kerja bakti. Pohon-pohon di desa ini juga terlihat rapi, membuat suasana desa bertambah asri. Hampir tak ada sampah yang terlihat menumpuk, karena setiap warganya memiliki kesadaran untuk hidup bersih. Ditambah lagi, dari pemerintah desa cukup serius mengimbau warganya untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan desa, khususnya di pekarangan halaman rumahnya masing-masing. Di kantor desa, suasananya juga cukup asri. Taman-tamannya tertata rapi. Di seberang jalan
unsur penghidup yaitu sel telur dan spermatosoa sehingga mampu menghasilkanciptaan.Jikakitakenali lebih jelas, maka pendidikan yang paling dominan kepada si anak adalah Ibunya. Hal ini dikarenakan pendidikan yang dilakukan Ibu semasih anaknya ada didalam kandungan sampai pada kelahiran dan pertumbuhannya sebelum dewasa. Ibulah yang memperhatikan serta memelihara kehidupan manusia sejak proses cipta berlangsung. Ibu yang lebih tahu apa yang menjadi keinginan dan keperluan si anak. Maka dengan fakta ini, tidak berlebihan jika kita mengatakan sifat-sifat Ibu akan lebih dominan kepada setiap anak. Jika kita berfikir secara holistik, maka sosok Ibulah yang paling banyak menginspirasi anak-anaknya, walau tidak sepenuhnya. Mereka akan selalu merasa nyaman jika berada dekat Ibunya. Jika anak mengalami masalah, maka Ibu adalah tempat utamanya untuk mencari solusi. Inilah yang mungkin menjadi terapan dari ajaran Hindu yang menempatkan perempuan sebagai sosok yang sangat terhormat. Buku V sloka 148 Kitab Manawadharmasastra menyatakan “Bālye piturwaçe tişţhet panigrāhasya yauwane, putrānām bhartari prete na bhajestri swatantratam” yang artinya: Pada waktu masih kanakkanak wanita itu menjadi tanggungan Ayahnya, pada waktu berkeluarga tanggungan suaminya, kalau suaminya meninggal menjadi tanggungan putra-putranya, seorang wanita hendaknya tidak bertindak sendiri’. Kitab di atas menggambarkan bagaimana seharusnya Umat Hindu dalam memperlakukan perempuan sebagai sosok yang mesti dihormati, diperlakukan baik sehingga mampu memberikan kebaikan dalam kehidupan sebuah keluarga. Hal ini tentu tidak memberikan keleluasaan penuh bagi perempuan untuk
kan swadharmanya. Mereka harus tetap sebagai manusia yang biasa, yang tentu juga tidak dapat luput dari kesalahan sehingga selalu memerlukan pembelajaran kepada setiap kondisi. Pada saat dimana sosok perempuan selalu dalam jalan kebenaran, menerima segala perlindungan dari kaum laki-laki serta selalu memiliki etika dan tingkah laku yang baik, maka disanalah keutamaan seorang perempuan akan mampu menjadi sumber inspirasi. Hal ini senada dengan Kitab Yajurveda XIV.22 yang menyatakan :Yanti rad yantri asi yamani, Dhruva-asi dharitri yang artinya: Wanita adalah pengawas keluarga. Dia cemerlang. Dia mengatur yang lain-lain dan dia sendiri menjalankan aturan-aturan. Dia adalah modal (aset) keluarga. Dia menopang keluarga. Tidak salah jika kemudian perempuan menjadi aset keluarga serta sebagai penopang, karena keluhuran sikap dan mental perempuan patut untuk dikagumi. Seperti misalnya pendapat yang menyatakan bahwa dibalik kekuatan lelaki, ada perempuan yang tangguh dibelakangnya. Ketangguhan perempuan bukan dilihat dari bagaimana mereka menggurui suaminya, bagaimana mereka berkarir, serta bagaimana mereka menuntut ilmu pengetahuan yang tinggi. Namun, lebih dari itu ketangguhan perempuan dilihat dari sejauh mana kaum Ibu/perempuan selalu menyalakan api yadnya-nya dengan baik dan penuh kepatuhan kepada suami sebagai Dharmasampatinya. Sejauh mana ketegaran seorang Ibu yang selalu mencintai keluarganya baik dalam suka maupun duka, menjaga, memelihara, mendidik dan mengarahkan keluarganya pada jalan Dharma. Pada konteks ini, maka Perempuan/Ibu juga adalah sumber spiritualitas.
11
Tidak sedikit tokoh wanita yang kita kenal sebagai tokoh yang tegar dan memberikan inspirasi bagi dunia. Sosok Dewi Satyawati yang mampu mengatur kerajaan astinapura dari berbagai persoalan yang begitu banyak menimpa rakyat dan kerajaannya. Tokoh Dewi Sita dengan nilai kesetiaannya kepada Rama menolak segala bentuk kemewahan yang disediakan oleh Rahwana. Dewi Kosalya sebagai Ibu dari Avatara Visnu dalam kisah besar Ramayana, Trijata, Gandari, Dewi Kunti dan sebagainya adalah tokoh wanita inspiratif spiritual dalam Hindu. Mereka merupakan api yadnya dunia yang menentramkan keharmonisan jagat, dengan kesetiaannya, kejujurannya, kebesaran hatinya mereka sudah sangat cukup mampu menjadi lambang bagaimana kekuatan perempuan pada jamannya. Dengan sebegitu utamanya perempuan, dan keteguhannya sebagai penyeimbang dalam kehidupan bahtera rumah tangga, sekarang ini kekuatan itu dipertaruhkan lagi dengan kondisi yang hiruk pikuk serta keberpolemikan kesetaraan jender yang berkembang saat ini. Ibu tetaplah Ibu, sebagai pengatur kehidupan rumah tangga, tanpa melupakan itu, Ia juga berhak untuk mengembangkan diri dalam arena sosial masyarakat yang majemuk. Ibu yang mampu menjadi sumber inspirasi inilah yang akan mampu menyatakan bahwa perempuan adalah penyeimbang keegoisan lelaki. Namun, ia mesti tetap mengakui bahwa lelaki adalah orang yang masih dijadikan peletakan penghormatan. Menghormati, menyadari akan jati diri, tekun, teliti dan sebagainya, disinilah kita akan mampu melihat Ibu sebagai sosok yang menjadi sumber inspirasi dan sumber pengetahuan spiritualitas.
*)Dosen Fakultas Ilmu Agama dan Kebudayaan, Sekretaris lembaga Pengabdian Masyarakat -UNHI Denpasar
PAUD Wijaya Kumara Perlu Bantuan DARI HALAMAN 1
saat ditemui, Minggu (20/4) kemarin. Dijelaskan PAUD Wijaya Kumara yang berdiri pada tahun 2009 di Banjar Dinas Abiansoan, Desa Bungaya Kangin, Bebandem, Karangasem, hingga saat ini memiliki sebanyak 38 siswa. Para siswa PAUD diajar oleh tiga orang pengajar yang semuanya berasal dari dusun setempat. Beruntung, untuk upah ketiga pengajar mendapatkan insentif dari pemerintah daerah Kabupaten Karangasem. Meskipun tidak banyak,
namun para pengajar selalu mensyukuri insentif tersebut. “PAUD ini memiliki tiga orang pengajar. Semuanya dari banjar sini, merekalah yang mendidik generasi kami tiap harinya,” ujar Kertha Wijaya. Yang sangat menjadi beban bagi pengelola adalah kurangnya sarana dan prasarana untuk tempat bermain bagi anakanak, seperti ayunan, dan lainlain. Untuk itu, pengelola PAUD sangat berharap bantuan dari Pemerintah Provinsi untuk bisa memberikan fasilitas. Pengelola sudah mencoba
mengajukan proposal bantuan kepada Pemerintah Provinsi agar bisa memperoleh bantuan sarana dan prasarana tersebut pada tahun 2013 silam. Kala itu permohonan bantuan ditujukan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Namun hingga kini, bantuan yang diharapkan tidak kunjung datang. “Proposal sudah pernah kami ajukan ke Dinas Pendidikan Provinsi, namun belum ada tanggapan. Mudahmudahan bapak Gubernur Bali mendengar harapan kami,” tutupnya. M-005
menjadi pemberhentian sementara kepada Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum PPP,” kata Sekretaris Rapimnas I PPP M Romahurmuziy di Jakarta, Minggu (20/4) dini hari. Rapimnas yang digelar sejak Sabtu (19/4) malam itu juga menetapkan Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP. Rapimnas memberikan mandat kepada Emron untuk menyelenggarakan
Mukernas III, Rabu (23/4). “Rapimnas I PPP mengamanatkan kepada Mukernas III untuk menetapkan jadwal, waktu, tempat pelaksanaan muktamar dipercepat,” kata Romi, panggilan akrab Romahurmuziy. Rapimnas berlangsung tanpa dihadiri Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan sempat diwarnai aksi protes oleh sekitar 50 orang yang mengaku sebagai
simpatisan PPP. Selain Romi dan Emron, pengurus DPP PPP yang hadir dalam Rapimnas itu antara lain Wakil Ketua Umum Suharso Monoarfa, Wakil Ketua Umum Lukman Hakim Syaifuddin, Ketua Majelis Pertimbangan Zarkasih Nur, Ketua Majelis Pakar Barlianta Harahap, Wakil Ketua Majelis Syariah Fachrurrozy Ishaq, dan Bendahara Umum Mahmud Yunus. AN
Akhirnya, Suryadharma Ali Diberhentikan
026/VI/FB/MHM
Layouter: Kasturie
12
HUT KOTA
GIANYAR KE-243 Harmonis, Demokratis, dan Berbudaya
Gianyar: Harmonisasi dalam Budaya
erbagai capaian pembangunan di antaranya di bidang seni dan budaya menjadikan Gianyar selalu memikat dan sebagai obyek wisata tersohor. Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata, SH mengatakan, momentum hari jadi kota ini tidak
semata-mata seremonial belaka. HUT kota ini sedapat mungkin menjadi perenungan guna membawa Gianyar ke arah lebih baik demi kesejahteraan masyarakat. Menurut Bupati, semangat aneka bentuk perayaan ini menandakan terjaganya kehidupan masyarakat Gianyar yang harmonis, demokratis,
dan berbudaya sebagaimana tema perayaan “Gianyar yang Harmonis, Demokratis dan Berbudaya”. Capaian pembangunan tersebut digambarkan dengan berbagai kegiatan untuk perayaan HUT Kota Gianyar. Kegiatan itu dalam bentuk lomba, parade, atau eksibisi melibatkan masyarakat dan unsur Muspida
Gianyar. Lomba dimaksud, lomba penjor tingkat desa dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), kontes anjing, marching band, burung berkicau, kebersihan, dan lainnya. Berbagai kegiatan seni budaya dipentaskan dan diparadekan, antara lain, pawai budaya, sendratari kolosal, tari dan tabuh dari Fortuni, parade gong ke-
Poto Pawai Budaya
Pawai Budaya, ajang bagi seniman Gianyar dari berbagai generasi untuk menampilkan dan menghibur masyarakat sekaligus bentuk eksistensi seni dan budaya di Kabupaten Gianyar terus hidup dan berkembang. Panggung Terbuka Balai Budaya Gianyar (17/4).
Lomba Penjor
Ajang kratifitas dan menambah semarak suasana cantik Kota Gianyar.
Sendratari Kolosal ”Wija Kusuma Amerta”
Sendratari Kolosal Garapan Sanggar Paripurna Bona I Made Sidia, menampilkan 400 seniman, ribuan peralatan, tata lampu dikemas sangat apik dan spektakuler di Panggung Terbuka Balai Budaya Gianyar (19/4).
FAJA R BALI
SENIN, 21 APRIL 2014 | TAHUN XIV
byar, lawak dan lagu, festival qasidah rebana klasik, dan Grand Final JegegBagus 2014. Selain itu, juga dipameran produk pertanian dan pamaren usaha kecil serta kegiatan sosial penyerahan bantuan kepada seniman, festival kuliner, pesta rakyat, pasar kuliner, dan pengenalan ndek khas Gianyar, buku blue
FOTO-FOTO: ARTAYASA
print seni dan budaya Gianyar, serta fashion show ndek. Pemerintan Kabupaten Gianyar bersama masyarakat merayakan HUT ke-243 Kota Gianyar dengan puncak perayaan Sabtu, (19/4). Masyarakat Gianyar juga akan dihibur penampilan Group Band Noah pada malam Minggu, Sabtu (26/4) mendatang. W-005
Penyerahan Bantuan Kepada Seniman
Bupati Agung Bharata saat menyerahkan bantuan kepada seorang seniman Gianyar, I Wayan Cetug asal Banjar Kebon, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati (16/4).
Konser Musik Band Nasional “NOAH”
Hiburan musik untuk seluruh lapisan masyarakat yang akan tampil di Panggung Terbuka Balai Budaya Gianyar Sabtu 26 April 2014.
Tabuh dan Tari Fortuni
Pementasan tari dan tabuh penyandang disabilitas, yang meski dalam keterbatasan fisik, mampu menghibur dan menampilkan garapan apik dan menghibur di Panggung Terbuka Balai Budaya Gianyar (16/4). Layouter: Kasturie