FAJAR BALI Aktual, Tajam, dan Dinamis
SENIN, 21 JULI 2014 | TAHUN XIV
Harga Eceran Rp. 3.000,-
856/VII/KTR
KE HAL. 11 KE HAL. 11
Pak Gubernur
Desa Amerthabuana Ingin Gerbangsadu Bantuan dana Gerbangsadu Mandara (GSM) dinilai mampu membangkitkan sektor perekonomian di desa-desa. Hanya saja, program tersebut belum merata diberikan kepada desa, sehingga saat ini ada yang sudah dapat, dan ada juga yang belum memperFB/BUDIASA I Wy. Suara Arsana oleh GSM. Seperti dikatakan Perbekel Desa Amerthabuana, Kecamatan Selat, Karangasem, I Wayan Suara Arsana. Ditemui Fajar Bali, Minggu (20/7) kemarin, Suara Arsana mengatakan, dengan potensi yang dimiliki masyarakat Amerthabuana, yakni
Ketika Intelektualisme Terjebak Kepalsuan
Oleh: A.PARAMITA
B
aru-baru ini, seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Bali, berkali-kali mengumpat di depan rumah melampiaskan gedeg basang. Status kemahasiswaannya merasa ‘dieksploitasi’ seorang
oknum dosen. Ia diminta membeli buku ajar dalam satu mata kuliah. Bukan soal buku jadi ‘obyek’ kejengkelan, tapi harga buku yang mencapai Rp 200 ribu. “Buku itu fotokopian”, cetus si mahasiswa sinis. Tebal buku tak lebih dari seratu-
san halaman. Jika dalam satu kelas ada 40 mahasiswa, maka bisa dihitung rente rupiah yang dipungut. Celakanya, menurut si mahasiswa yang pegawai negeri ini, ada irama intimidasi: jika tak membeli buku, KE HAL. 11
Pertanggungjawaban Hibah Dipertanyakan 014/VI/KTR
Ketua DPP Forbara: Diduga Banyak Fiktif, Kami akan Lakukan Investigasi Khusus Pencairan dana hibah yang difasilitasi anggota dewan lagi-lagi jadi sorotan khusus. Kali ini bukan karena hibah ngadat atau tersendat, namun soal pertanggungjawabannya yang belum jelas. Ketua DPP Forbara Bali bahkan mencurigai banyak proposal hibah fiktif. Lantaran jumlah proposal hibah yang belum jelas pertanggungjawabannya mencapai 2460 per tanggal 30 Juni 2014.
KE HAL. 11
Dompet
Dana Punia
FAJAR BALI
(Izin Gubernur Bali : 460/08928/III/BPMP/2014)
UNTUK membantu masyarakat Bali yang sebagian masih miskin dan memerlukan bantuan, atas izin Gubernur Bali Nomor : 460/08928/III/ BPMP/2014, Tertanggal: 27 Maret 2014, Harian Umum Fajar Bali bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali, BK3S Provinsi Bali dan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terhitung mulai tanggal 2 April 2014 membuka Dompet Dana Punia Fajar Bali, yang terbuka untuk umum. Bantuan Anda berupa uang/barang (natural) lainnya, dapat kami terima melalui dompet ini, dengan langsung ke Kantor Harian Umum Fajar Bali Jl. Indra Jaya No.8 Ubung Kaja Denpasar Telpon (0361) 411283 atau melalui Bank BPD, Nomor rekening: 050.02.02.02377-7 atas nama PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS. Semua bantuan anda kami akan muat di Surat Kabar Fajar Bali, dan pada saatnya nanti, kami salurkan secara terbuka kepada masyarakat Bali yang memerlukan. Penyaluran bantuan, baik berupa uang maupun barang (natural), akan kami pertanggungjawabkan secara rutin tiap 3 bulan sekali. Kami mohon uluran tangan Anda, untuk dapat membantu anggota masyarakat yang masih memerlukan uluran tangan kita bersama, dengan menyisihkan sebagian dari apa yang kita miliki. Terima kasih (Penerbit)
DOMPET DANA PUNIA FAJAR BALI NO.
NAMA
JUMLAH
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali 2270 Ir. I Nyoman Sujaya, MT Sekretariat Rp 2271 Drh. Luh Ayu Aryani,M.P Sekretariat Rp 2272 Anak Agung Ayu Warini,SE.MM Sekretariat Rp 2273 Dra. Ni Ketut Suwardhyaksadewi Sekretariat Rp 2274 Ir. I Made Juwita Sekretariat Rp
100,000 50,000 25,000 10,000 5,000
FB/IST
MEJA BUNDAR-Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowo-Jusuf Kalla menghadiri acara silaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Minggu (20/7).
Prabowo Masih Optimis Jokowi Ingin Rekapitulasi Sesuai Jadwal JAKARTA-Fajar Bali Calon Presiden Prabowo Subianto masih optimis menang dalam pemilu
presiden 2014. Prabowo pun meminta agar masyarakat tetap mengikuti proses rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga 22 Juli. “Masih (optimis),” ujar Prabowo singkat usai melakukan silaturahmi dengan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dan pimpinan lembaga negara bersama pasangan Jokowi-JK di Istana Negara, Minggu (20/7) malam. Prabowo pun tak percaya dengan adanya pengakuan dari putra KE HAL. 11
DENPASAR-Fajar Bali Ketua DPP Forbara Bali Nyoman Mudita turut angkat bicara soal kabar banyaknya proposal hibah yang difasilitasi anggota dewan belum jelas pertanggungjawabannya. Menurut Mudita pasti ada sesuatu yang tak beres, sehingga berbulan-bulan lamanya laporan pertanggungjawaban hibah tak kunjung disetorkan. Bahkan dirinya menduga banyak proposal hibah yang fiktif. Mudita menambahkan, dugaan proposal hibah fiktif sudah marak merebak di masyarakat. Bahkan sejak 4 bulan lalu, informasi demikian berkembang pesat di masyarakat. “Saya menduga banyak yang fiktif. Karena sejak 4 bulan lalu ada beberapa informasi mengatakan banyak hibah yang difasilitasi oleh dewan tanpa ada pertanggungjawaban dan diduga fiktif”, cetusnya ketika dihubungi Minggu (20/7) kemarin. KE HAL. 11
Jelang Pleno KPU Nasional
Massa Prabowo Diimbau Tak Terprovokasi DENPASAR-Fajar Bali Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar pleno penetapan Capres dan Cawapres terpilih pada Selasa (22/7) besok. Jelang hari bersejarah tersebut, tim pemenangan Capres Prabowo-Hatta di Bali mengingatkan partisipannya agar tidak
terprovokasi. Mereka diimbau menerima hasil pleno nasional dengan lapang dada. Sehingga kondusifitas yang selama ini menjadi modal pariwisata Bali tetap terjaga. Minggu (20/7) kemarin, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Bali, Ketut Sudikerta meny-
ampaikan imbauan itu secara langsung. Menurutnya, pasangan manapun yang dinyatakan sebagai pemenang Pilpres wajib dihormati. Lantaran kedua kandidat adalah putra terbaik bangsa. Seluruh pendukung PrabowoHatta di Bali diharapkan tidak terprovokasi oleh hasutan-hasutan
oknum yang tidak bertanggung jawab. Lantaran, provokasi tidak akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. “Jangan terprovokasi hasutanhasutan orang. Itu tidak akan memberikan asas manfaat untuk kita semua. Sikapi hasil Pilpres ini KE HAL. 11
FB/DOK
Gerbangsadu Tak Kalah Saing dengan Gerbang Mas Kalsel
DAFTAR PENYUMBANG SELANJUTNYA DI HALAMAN 2
Bantuan Gerbangsadu 1,020 Miliar, Gerbang Mas Hanya Rp 50 Juta Jika di Bali ada program Gerbangsadu, maka di Kalimantan Selatan ada Gerbang Mas. Konsepnya memang mirip, namun gelontoran dananya berbeda. Meski APBD Kalimantan Selatan berkisar Rp 5,6 trilliun, lebih besar dari Bali, namun hanya mengucurkan dana Rp 50 juta ke desa sasaran. Kedua program ini, baik Gerbangsadu maupun Gerbang Mas menenteng cita-cita mulia: mengikis angka kemiskinan. Seperti apa?
Oleh:
DIAH UTAMI 026/VI/W-020
Ketut Sudikerta
FB/DIAH
KALIMANTAN SELATAN-Kunjungan Pemprov Bali ke Kantor Bappeda Kalsel membahas program Gerbangsadu dan Gerbang Mas milik Kalsel.
Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) yang diluncurkan Pemprov Bali boleh disebut ‘belia’. Diluncurkan sejak tahun 2012 lalu, tapi manfaatnya tak diragukan lagi. Gelontoran dana Rp 1,020 miliar mampu membangkitkan perekonomian di desa dengan angka kemiskinan lebih dari 35 persen. Walau demikian, Pemprov Bali tak lantas berpuas diri. Buktinya, Kamis (17/7) upaya perbaikan terus lakukan. Yakni dengan melakukan peninjauan langsung ke wilayahwilayah yang telah menerapkan program serupa. Kali ini sasaran pembanding itu merapat ke wilayah Kalimantan Selatan. Provinsi Kalimantan Selatan dipilih tentu bukan tanpa alasan. Pertama, Provinsi Kalimantan Selatan sudah menggulirkan KE HAL. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: dejerie
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA
2
DENPASAR-Fajar Bali Stephen Henri Lubbe yang sebelumnya oleh jaksa penuntu umum (JPU) Ketut Sujaya dituntut 19 tahun penjara, akhirnya melalui tim kuasa hukumnya mengajukan pembelaan pada sidang, belum lama ini. Seperti biasa, untuk perkara narkotika, pada umumnya terdakwa dalam pembelaanya tidak meminta untuk dibebaskan, melainkan hanya meminta keringanan hukuman. Begitupula dengan kakek yang satu ini, melalui kuasa hukumnya, terdakwa dalam pembelaanya hanya memohon keringanan hukuman kepada majelis hakim pimpinan AA Wirakanta itu. “Pada intinya kami hanya memohon keringanan hukuman,”kata Iswahyudi, salah satu tim kuasa hukum terdakwa. Memohon keringanan, bukan tanpa pertimbang. Dalam pembelaan yang dibacakan secara bergantian itu, menyebutkan ada beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah mengenai barang bukti. Dimana kuasa hukum terdakwa mengatakan, tuntutan hukum 19 tahun penjara terlalu berat. Alasanya, apabila melihat barang bukti yang ada pada Terdakwa yang jumlahnya tidak sebanyak/seberat yaitu hanya 1,491 gram. Selain itu, terdakwa dalam pembelaanya juga memohon sekaligus berharap agar majelis hakim dalam mengambil putusan bukan sebagai pembalasan dendam atas perbuatan yang telah dilakukannya, namun sebagai pembelajaran dan efek jera minimal bagi terdakwa sendiri serta bagi orang lain. Selain itu, jika melihat dari usai terdakwa yaitu sudah 58 tahun, yang seharusnya dengan usai yang sudah tidak muda lagi itu terdakwa sejatinya hanya tinggal menikmati. ”Memang tidak ada yang berani menjamin apakah terdakwa juga bisa bahagia meski tidak medekam dalam penjara. Namun yang pasti kita semua sepakat bahwa mengahabiskan sisa umur hidup di dalam penjara adalah bukan pilihan yang tepat apalagi bukan pilihannya sendiri, apalagi sangat jauh terpisah ribuan kilometer dengan keluarganya,”tandas Iswahyudi. Selain itu, dalam pembelaanya juga dipaparkan bawa, terdakwa melakukan perbuatan ini karena memang sudah tidak ada pilihan sehingga mau menerima tawaran dari Martin Odi untuk membawa sebuah tas koper yang awalnya ia tidak ketahui isinya dan ternyata isinya adalah barang terlarang. ”Terdakwa melakukan itu karena butuh uang untuk biasa pengobatan istrinya yang sedang sakit kanker paruparu,”pungkasnya.W-007
Operasi Cipkon, Upaya Tekan Kriminalitas Sebanyak 48 anggota Polsek Kuta Utara dari satuan reskrim, lantas, provos dan intelkam dikerahkan dalam Operasi Cipta Kondisi (Cipkon), berhasil mengamankan 19 pengendara. KUTA-Fajar Bali Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) yang digelar jajaran Polsek Kuta Utara, Minggu (20/7) dini hari, berhasil menjaring pengendara motor yang tidak mengantongi identitas. Namun dari operasi Cipkon tersebut, petugas mengamankan seorang satpam restaurant yang kedapatan mengantongi pisau jenis belati.
Seorang security di Restaurant Warisan di Jl. Kerobokan, Kuta Utara yang bernama Leonardisus Adha harus berurusan dengan aparat Polsek Kuta Utara. Pria berusia 29 ini ditangkap petugas karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam) yang disembunyikan di jok sepeda motornya, Minggu (20/7) dini hari kemarin. Belum diketahui alasan
pria asal Kelurahan Mbay II, Kampung Nila, Kabupaten Nagekeo, Flores ini membawa sajam. Menurut Kapolsek Kuta Utara, AKP Ronny R Eppang operasi Cipkon ini digelar untuk meminimalisir tingginya angka kejahatan dan pelanggaran berlalulintas. Apalagi sekarang ini menjelang Lebaran. Operasi Cipkon ini digelar sekitar pukul 02.00 dini hari di Areal Pura Petitenget, Jalan Petitenget, Kel Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung. sebanyak 48 anggota Polsek Kuta Utara dari satuan reskrim, lantas, provos dan
Bentuk Komunitas Anti Narkoba
Dana Punia
FAJAR BALI
DAFTAR NAMA PENYUMBANG NAMA
JUMLAH
Sekretariat 2275 Hari Purwahyuni, SE Rp 5,000 2276 I Made Widia Rp 5,000 2277 I wayan Janur Wahyunadi Rp 5,000 2278 Dameria Hutauruk Rp 5,000 2279 Ni Ketut Srinadi Rp 5,000 2280 Drs. I Gede Umbara Rp 5,000 2281 Ni Made Rahayati S.A, S.Sos Rp 10,000 2282 Yan Arie Partama,S.Kom Rp 5,000 2283 I Gst Gde Made Wira Adyasa, ST Rp 5,000 2284 I Gusti Ayu Agung Dewi, SE Rp 5,000 2285 Ni Luh Wiwik Yuliati Rp 5,000 2286 Ni Nyoman Kurini Asih Rp 5,000 UPT Laboratorium 2287 I Wayan Sarjana, SE Rp 50,000 2288 I nyoman Sugiarta, S.sos Rp 25,000 2289 Dra. Luh Astrini Rp 25,000 2290 Anak Agung Satriya Dewi, S.Si Rp 25,000 2291 A.A.A Frida Erfiani, S.Sos Rp 10,000 2292 I Putu Sederhana Rp 10,000 2293 Dewa Made Budiarta, SE Rp 10,000 2294 Putu Desy Darma Susantini, S.Si Rp 10,000 2295 Gst.A. Kade Armaheni, ST Rp 10,000 2296 I Ketut Suwirya Rp 10,000 Pengawasan dan Pengendalian 2297 Drs. I Made Teja Rp 10,000 2298 Dra. Ni Made Ewy Rini Rp 10,000 2299 Ida Bagus Adi Palguna,S.Si Rp 10,000 2300 I dewa Ayu Nyoman Wahyuni, SE Rp 5,000 2301 Guido Da Cruz E. Silva,SE.MH Rp 5,000 2302 Putri Nilakandi Perdanawati P,ST Rp 5,000 2303 I Kadek Dimas Praditya, ST Rp 5,000 2304 A.A.Ngr. Bagus Dhermawan, ST Rp 5,000 2305 Ida Ayu Komang Sadrika Rp 5,000 Penegakan Hukum 2306 Putu Yupi Wahyundari, SH.MH Rp 50,000 2307 Gusti Ayu Kartika Widiningsih,SH.MH Rp 25,000 2308 Ni Wayan Budiasih,SH Rp 20,000 2309 Nimzah,SH Rp 10,000 2310 I Wayan Sukawana,Sm.Hk Rp 10,000 2311 I Gusti Agung Anom Juniardipta Rp 5,000 2312 I Wayan Anggara Bawa,ST Rp 10,000 2313 I Gst.Ngr. Wiryawan,SH Rp 10,000 Konservasi Sumber Daya Alam 2314 Ir. Ida Bgaus Gede Agung Badraka,M.MA Rp 25,000 2315 Ida Ayu Dewi Putry Ary , ST.M.Si Rp 15,000 2316 Ir. I Gede Putu Suhariadi Rp 15,000 2317 I Putu Goantika Binastra,S.Sos Rp 10,000 2318 Desak Made Onik Listyawati,SH Rp 10,000 2319 I Ketut Astika Rp 10,000 2320 I Gusti Ketut Kumara Adiana Rp 10,000 2321 I Nyoman Sadru Rp 10,000 Pemberdayaan Masyarakat 2322 Dra. Ni Made Sri Suhartini,M.Si Rp 25,000 2323 I Dewa Gede Agung putra,SE Rp 25,000 2324 I Made Suantara,S.Sos Rp 5,000 2325 Ir. I Wayan Subagia Rp 5,000 2326 Luh Md. Chandra Astiti Ratnasari,ST.M.Si Rp 10,000 2327 I Gusti Ngurah Ketut Sujana Rp 5,000 Total Rp 820,000 Jumlah Yang Diterima Hari ini Rp 820,000 Saldo Per 19 juli 2014 Rp 84,924,000 Total Keseluruhan Rp 85,744,000
Anggota Polsek Kuta Utara melaksanakan razia mengantifasi tingginya tingkat kejahatan dan pencurian motor.
36 unit. Hasilnya, petugas menjaring 19 pengendara yang melakukan pelanggaran. “Ada 8 pengendara yang tidak membawa SIM, 11 tanpa helm,” jelas mantan Kapolsek Kediri Tabanan ini.R-005
Pencuri Cengkeh Dihajar Massa
Dompet
NO.
intelkam dikerahkan dalam operasi Cipkon tersebut. D a l a m o p e ra s i C i p ko n tersebut, petugas menghadang seorang pria mengendarai sepeda motor Honda Vario putih DK 2238 IR. Pengendara motor bernama Leonardisus Adha tinggal di Jalan Tangkuban Perahu, No. 3, Denpasar, langsung diperiksa. Petugas juga memeriksa jok motor pria asal Kelurahan Mbay II, Kampung Nila, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT itu. “Setelah digeledah petugas menemukan sebilah sajam disimpan di jok motor,” jelas Kapolsek. Petugas langsung mengamankan Leonardinus berikut barang-bukti berupa pisau belati. Dari pengakuannya, pisau itu dibawanya untuk menjaga diri. D a l a m o p e ra s i C i p ko n tersebut, petugas memeriksa kendaraan roda dua berjumlah 88 unit, roda empat
FB/HS
WN Afrika Minta Keringanan Hukuman
FAJA R BALI
Senin, 21 Juli 2014, Tahun XIV
FB/HS
Kompol Gede Ganefo
DENPASAR-Fajar Bali Sebagai pejabat baru di jajaran Sat Narkoba Polresta Denpasar, Kasat Narkoba Polresta Denpasar Kompol Gede Ganefo membuat gebrakan baru soal pemberantasan narkoba. Yakni membuat komunitas anti narkoba di setiap banjar, Sekolah dan Kampus di Denpasar. Meski tergolong gebrakan sederhana, namun diyakini pemberantasan narkoba di lingkungan tersebut bakal terlaksana. Mantan Kapolsek Kuta ini mengatakan, gerakan pemberantasan narkoba ini harus dimulai dari bawah. Salah satunya membentuk komunitas anti narkoba, di setiap banjar di wilayah Denpasar “Kita membentuk komunitas anti narkoba dari instansi yang paling kecil, untuk menekan angka penggunaan narkoba. Di banjar akan kita bentuk komunitas ini, “ kata Kompol Ganefo yang baru sepekan menjabat Kasat Narkoba Polresta Den-
pasar ini. Pembentukan komunitas anti narkoba tidak hanya dilakukan di Banjar tapi sekolah dan kampus. Hal ini dilakukan agar pemberantasan narkoba benarbenar terlaksana dengan baik. “Sekolah dan Kampus juga akan kita bentuk komunitas ini,” ujar mantan Kapolsek Denpasar Selatan ini. Kompol Ganefo berharap agar pihak sekolah dan OSIS, untuk membentuk sebuah wadah pelopor anti narkoba. “Nantinya kita akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Denpasar, Kampus – kampus untuk membentuk komunitas ini,” tegas Kompol Ganefo. Kepada generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa, Kompol Ganefo berharap, untuk tidak coba- coba terlibat narkoba. Menurutnya, narkoba tidak hanya menimbulkan candu di tubuh manusia, tapi bisa membuat penggunanya menjadi gila. Selain itu, komponen dan tokoh masyarakat
DENPASAR-Fajar Bali Perempuan asal Jerman, Heike Bartsch ditemukan tak bernyawa di kamar mandi rumahnya di Jl. Batur Sari, Gg. 8/16, Sanur Kauh, Densel, Sabtu (19/7) lalu sekira pukul 15.00 Wita. Korban diduga tewas setelah terpeleset jatuh dari kamar mandi. Heike ditemukan tewas oleh rekannya, Nicole Laughlin (45) asal Swiss yang tinggal di Jl. Duyung 1/28, Sanur, Densel. Saksi ini datang ke rumah korban karena HP Heike tidak bisa dihubungi. “Curiga karena HP tidak diangkat, saksi temannya memutuskan untuk datang ke rumah korban,” bisik sumber petugas Polsek Denpasar Selatan, Minggu (20/7) kemarin. Di rumah korban, saksi Nicole mencoba kembali menghubungi,
namun tetap tidak ada jawaban. Saksi kemudian masuk ke dalam rumah dengan cara melompat pagar. Setelah dicek di kamar dan di areal rumah Nicole tidak menemukan Heike. Saksi kaget setelah melihat korban terkapar bermandikan darah segar di kamar mandi. “Korban ditemukan telanjang bulat dan tergeletak dengan memegang sower yang airnya masih hidup,” ucap sumber petugas. Kapolsek Depasar Selatan, Kompol Nanang Prihasmoko mengatakan setelah diselidiki, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Soal adanya darah di lantai kamar mandi, Kapolsek menduga ada benturan di kepala korban yang terpeleset di kamar mandi. “Ada dugaan korban meninggal karena terpeleset dan jatuh kepalanya terbentur,” ujarnya. R-005
dihimbau untuk bersama-sama mengantisipasi masalah narkoba yang kian memprihatinkan. R-005
TABANAN-Fajar Bali I Nyoman Tasi, bonyok dihajar massa, setelah tertangkap basah oleh warga mencuri tiga karung cengkeh milik I Ketut Sudita, Banjar Mendek, Desa Wanagiri Kauh, Kecamaan Selemadeg, Minggu (20/7) dini hari. Akibat hajaran massa yang dibalut kemarahan tersebut , Nyoman Tasi asal Sidatapa Buleleng ini mengalami luka bonyok dibagian mukanya. Beruntung polisi cepat datang, sehingga tersangka berhasil diamankan dan dilarikan ke Rumah Sakit Tabanan. Kapolres Tabanan AKBP Dekananto EP, Minggu (20/7) kemarin membenarkan pihaknya telah mengamankan pelaku pencurian cengkeh dari amukan warga. Sebelumnya, tersangka Nyoman Tasi menginap di rumah Renem di Desa Belimbing, Pupuan. Malam harinya tersangka dijemput oleh empat rekannya dengan mengendarai mobil AVP. Mereka yakni Uryana,
I Sun, Kalut dan, I Nyoman Tarma (keempatnya buron). Nah sekitar pukul 23.15 Wita, korban I Ketut Sudita di sms oleh istrinya, Ni Wayan Sri Rahayu yang menyebutkan bahwa di rumahnya ada 3 pencuri yang sedang mencuri cengkeh. SMS itu kemudian disebarkan korban kepada warga masyarakat ditempatnya tinggal. Karuan saja, warga mendatangi TKP dan mengejar para pelakunya. Dari tiga pelaku, warga berhasil menangkap I Nyoman Tasi. Sedangkan dua orang kabur. Amarah warga memucak, dan membogem tersangka hingga babak belur. Akibatnya tersangka mengalami luka robek di kepala mendapatkan 4 jaritan, jari kelingking dan jari manis tangan kiri patah. Usai dirujuk ke Rumah Sakit Tabanan, tersangka langsung di tahan di Mapolres Tabanan. “Teman pelaku masih dikejar,” tandas Kapolres Dekananto. W-004
Perempuan Jerman Tewas
831/VI/BLAS
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama & Jurnalis Sekolah) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), IB. Kresna Dhana (Penanggung Jawab Hal. Politik & Bali Mandara) , Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Pendidikan) Desain Grafis/Tata Letak: Dejerie, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Blasius Besu, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTAPLUS
Senin, 21 Juli 2014, Tahun XIV
Denpasar Raih Peringkat I Pelayanan Publik dari Ombudsman RI
DENPASAR-Fajar Bali Pe n g h a r g a a n d i s e ra h kan Menkopolhukam, Djoko Suyanto didampingi Ketua Ombudsman RI, Girindrawardana, yang diterima Asisten Administrasi Pemerintahan Sekda Kota Denpasar I Ketut Mister bersama Kabag Organisasi Setda Kota Denpasar, Desak Nyoman Widiasih, Jumat (18/7) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Secara Nasional dari 27 Kabupaten/Kota yang terpilih, Kota Denpasar mendapat kepatuhan tertinggi peringkat I. Saran ORI Perwakilan Bali pada tahun sebelumnya telah ditindaklanjuti Pemkot Denpasar, sehingga tahun ini seluruh SKPD Pemkot Denpasar sudah mematuhi UU. No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik. Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra mengucapkan terimkasih kepada Ombudsman RI perwakilan Bali yang telah bersinergi dengan Pemkot Denpasar dalam melakukan perbaikan maupun bimbingan dalam percepatan Reformasi Birokrasi dalam pelayan publik. Dikatakan, “Sewaka Dharma” (melayani adalah kewajiban)
FB/CAR
Kota Denpasar meraihperingkat I kepatuhan terhadap UU. No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik dari Lembaga Negara Pengawas Pelayanan Publik, Ombudsman RI (ORI).
Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Kota Denpasar, I Ketut Mister bersama Kabag Organisasi, Desak Nyoman Widiasih foto bersama dengan Ketua Ombudsman RI, Girindrawardana (tiga dari kanan), didampingi Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Bin Alkhatab (paling kanan) usai menerima penghargaan, Jumat (18/7) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta
sebagai konsep tataran filsafat untuk pendekatan perilaku dan kebudayaan yang merupakan Motto Pemerintah Kota Denpasar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Motto ini telah mengakar di jajaran aparatur pemerintahan Kota Denpasar dengan komitmen percepatan Reformasi Birokrasi dari tahap demi tahap yang tidak terlepas dari adanya Nota Kesepahaman lewat Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), KPK dan
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI pada tahun 2006 lalu. Hal ini juga didukung dengan rancangan roadmap Reformasi Birokrasi dalam hal akselerasi atau percepatan Reformasi Birokrasi serta didukung Peraturan Walikota yang nantinya diharapkan dapat mempercepat Refomasi Birokrasi sesuai target yang diharapkan. Didalam perjalanannya tersebut tidak mudah melakukan perubahan, yang tidak terlepas dari target pencapaian, serta peng-
hargaan ini juga dapat dipikirkan perjalanan birokrasi kami di Kota Denpasar. “Sampai saat ini kami sangat didukung oleh birokrasi itu sendiri, seperti pada tahun lalu Pemkot Denpasar telah mendapatkan Citra Bakthi Abdi Negara yang merupakan simbul pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kementrian PAN dan RB,” ujar Rai Mantra. Ra i M a n t ra j u ga m e n gatakan, Reformasi Birokrasi dalam pelayanan sangat mutlak dilakukan di pemerintahan, yang akan membawa dam-
Pemkot Denpasar Ngayarin di Pura Mandara Giri
pak pada publik value atau kemanfaatan masyarakat untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Kota Denpsar. Serta untuk mepercepat perbaikanperbaikan yang menjadi hambatan dalam pembangunan itu sendiri. Pihaknya sangat memegang teguh birokrasi tersebut harus melayani masyarakat secara baik dan cepat serta harus menggunakan hati. “Jadi birokrasi adalah melayani dengan hati dan berhati-hati dalam melayani masyarakat itu sendiri,” tandas Rai Mantra. R-004*
FB/CAR
Wawali Jaya Negara Ngayah Megambel
Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara saat sembahyang di Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang, Jawa Timur
DENPASAR-Fajar Bali Rangkaian Karya Panca Wali Krama di Pura Mandara Giri, Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur, Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Upacara
Ngayarin, Jumat (18/7) lalu, dipuput tiga sulinggih yakni Ida Pedanda Gede Putra Manuaba dari Griya Gede Manuaba, Sempidi, Badung, Ida Pedanda Ketut Kekeran Bajing dari Griya Bajing
Klungkung, dan Ida Pedanda Dwija Putra dari Griya Emas Baturiti Tabanan. Sebelum persembahyangan dimulai Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menyempat-
kan diri ngayah megambel atau menabuh bersama Sekaa Gong Wahana Gurnita Denpasar serta diiringi kekidungan dari Sekaa Shanti Dharma Jayeng Swara dan Tari Wali berupa Topeng Sidakarya yang dibawakan oleh Seniman Kota Denpasar. Sedangkan pada Puncak Karya 12 Juli (Purnamaning Kasih Kasa) Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra hadir melaksanakan persembahyangan, dan sebelumnya Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara juga hadir dalam pelaksanaan Upacara Tawur Manca Walikrama pada tanggal 5 Juli lalu. Dalam Upacara Ngayarin kali ini juga dihadiri istri Wakil Walikota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IGN Mataram beserta rombongan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Kabag Kesra Setda Kota Denpasar IGN Mataram mengatakan, Upacara Ngayarain setiap tahun rutin dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Tidak hanya itu, dalam rangkaian Karya Panca Wali Krama kali ini, Pemkot Denpasar juga berpatisipasi
dalam beberapa kegiatan, seperti Tawur Manca Walikrama yang berlangsung pada tanggal 6 Juli lalu. “Untuk sekarang ini kita melaksanakan Upacara Ngayarin,” ujarnya. Manggala Karya, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, yang telah berpatisipasi dalam rangkian Karya Panca Walikrama, yang prosesi upacaranya telah berlangsung sejak tanggal 13 Mei 2014 lalu. Karya ini nyejer selama 15 hari, dengan Puncak Karya pada tanggal 12 Juli lalu dan penyineban tangal 26 Juli mendatang. Cok Ace menambahkan Karya Panca Wali Krama ini merupakan karya yang berlangsung setiap 10 tahun sekali, yang di dukung oleh Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota seBali. Sebagai wujud rasa bhakti dan syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. “Selama Pelaksanaan Karya Panca Wali Krama berlangsung Upacara Ngayarin melibatkan Pemerintah Kota/Kabupaten di Bali dan untuk hari ini giliran Kota Denpasar dan Kabupaten Klungkung,” ungkapnya. R-004
Bupati Gde Agung Pimpin Delegasi Badung
3 Wagub Bantu Korban MH 17 DENPASAR-Fajar Bali Tragedi pesawat Malaysia Airlines MH17 mengejutkan dunia. Pasalnya, pesawat milik Pemerintah Malaysia tersebut hancur berkeping pasca diduga tertembak rudal pemberontak di Ukraina. Ironisnya, sejumlah penumpang pesawaan naas tersebut berasal dari Bali. Minggu (20/7) kemarin, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta pun segera mengambil tindakan. Ia berencana untuk mendatangi rumah keluarga korban yang terdapat di Kabupaten Buleleng dan Badung. Wagub Sudikerta tak sekadar mengucap belangsungkawa terhadap keluarga korban. Sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Bali, ia juga akan memberikan bantuan agar meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Rencananya, Wagub Sudikerta secara maraton akan ke rumah keluarga korban, pada Selasa (22/7) besok. Baik keluarga korban yang terdapat di Kabupaten Buleleng, maupun Badung. “Kami akan berkunjung ke rumah keluarga korban pada Selasa tanggal 22 Juli mendatang, kami ke sana akan memberikan bantuan dan memberikan dukungan terhadap keluarga korban yang berada di Buleleng dan Badung supaya tabah dan iklas,” ujarnya. Peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di Bali ataupun melibatkan masyarakat Bali, menurut Wagub Sudikerta harus dijadikan bahan evaluasi. Mulai dari peristiwa mutilasi dan kapal terbakar di Kabupaten Klungkung, hingga musibah jatuhnya pesawat MH17. Dirinya berharap, berbagai macam tragedi tersebut dibersihkan melalui upacara khusus. Menurutnya semua kejadian pasti memiliki arti, dan harus disikapi. “Musibah yang menimpa masyarakat ini secara bertubi-tubi, setelah kejadian kasus mutilasi, ditambah dengan kapal yang terbakar, dan sekarang ini ada warga Bali yang menjadi korban MH17,” imbuhnya. Lebih lanjut, Wagub Sudikerta pun berharap tragedi-tragedi yang menelan korban jiwa tidak terulang kembali. Berbagai langkah antisipasi wajib untuk dirancang. Tidak saja oleh pemerintah luar, tetapi juga Indonesia, khususnya Bali. Sebelumnya diberitakan, pesawat MH17 dengan rute penerbangan Amsterdam-Kuala Lumpur jatuh di kawasan Ukraina. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 295 orang dinyatakan meninggal dunia. W-019
Mempersatukan Generasi Muda
Desa Mengwi Gelar Turnamen ‘Futsal Championship 2014’
FB/HERY
FAJA R BALI
Camat Mengwi I Gst. Ngr Jaya Saputra bersama anggota DPRD Badung Nyoman Satria ketika membuka turnamen futsal antar Sekaa Teruna di Lapangan Agung Futsal Br. Delod Bale Agung Mengwi.
MANGUPURA- Fajar Bali Karang Taruna Wiratama Mandala Desa Mengwi, untuk pertama kalinya menyelenggarakan Turnamen Futsal antar Sekaa Teruna di Lingkungan Desa Mengwi. Turnamen ”Mengwi Futsal Championship 2014” diikuti sekaa teruna di lingkungan Desa Mengwi, dibuka oleh Camat Mengwi I Gst. Ngr. Jaya Saputra, Sabtu (19/7) lalu di Lapangan Agung Futsal Br. Delod Bale Agung Mengwi. Turut hadir pada kesempatan itu anggota DPRD Badung dapil Mengwi I Nyoman Satria, perbekel Desa Mengwi, Kelian Desa Adat Mengwi, Kelian Dinas dan Kelian Adat se-Desa Mengwi serta Kelian Sekaa Teruna se-Desa Mengwi. Camat Jaya Saputra, memberikan apresiasinya kepada Karang Taruna Wiratama Mandala yang telah mengadakan kegiatan turnamen ini. Diharapkan turnamen ini dapat menjalin tali persaudaraan dan persahabatan antar sekaa teruna se-Desa Mengwi. Lebih lanjut disampaikan dengan semangat kebersamaan yang tinggi akan mempersatukan generasi muda di Desa Mengwi. “Kalah atau Menang adalah hal yang wajar dalam suatu pertandingan, selalu junjung semangat sportivitas dalam berolahraga,” imbuhnya. Sementara itu Ketua Panitia Turnamen I Nyoman Ari Mahendra melaporkan, turnamen futsal championship yang mengambil tema ”Junjung Tinggi Solidaritas Serta Sportivitas Dalam Menjaga Persaudaraan dan Persatuan Generasi Muda Desa Mengwi” ini bertujuan rasa persatuan dan kesatuan di kalangan generasi muda yang tergabung dalam wadah Karang Taruna Wiratama Mandala, serta seluruh generasi muda di Desa Mengwi. Disamping itu, turnamen ini juga sebagai ajang mencari bibit-bibit pemain potensial, meningkatkan kualitas pemuda di bidang olahraga. Turnamen yang diselenggarakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 19, 20 dan 27 Juli 2014, diikuti 8 tim dibagi menjadi 2 grup dan memakai setengah kompetisi. Dalam kesempatan tersebut dilakukan pertandingan kehormatan antara Tim Gabungan Wartawan Cetak dan Televisi melawan Tim Panitia, dimana Tim Wartawan kalah tipis 2 : 3 atas Tim Panitia. W-014
Bahas Kesepakatan Tangani AIDS, 15 Kota di Dunia Bertemu di Melbourne MANGUPURA-Fajar Bali Kabupaten Badung mendapatkan kehormatan untuk berpartisipasi pada event bergengsi Cities for Social Transformation Ending AIDS by 2030 yang dilaksanakan sebagai rangkaian International AIDS Conference ke-20 di Melbourne, Australia, Sabtu (19/07) lalu. Bupati Badung Anak Agung Gde Agung memimpin langsung delegasi Kabupaten Badung pada acara tersebut untuk memenuhi undangan Walikota Melbourne dan UNAIDS. Bupati Gde Agung didampingi Kadis Kesehatan Kabupaten Badung dr. Gede Putra Suteja dan Sekretaris KPA Kab. Badung dr. Elly Swandewi Murti pada acara tersebut bertukar pikiran dan pengalaman dengan del-
egasi dari 14 kota lainnya dari berbagai negara tentang upaya percepatan penanggulangan HIV AIDS untuk mencapai target penurunan HIV AIDS secara drastis pada tahun 2030. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kota-kota di dunia memiliki peran yang penting dalam percepatan penanggulangan HIV AIDS, mengingat data menunjukkan bahwa populasi penduduk di kota-kota di dunia terus semakin meningkat seiring meningkatnya pula pertumbuhan ekonomi kota. Kondisi ini juga diikuti dengan semakin memusatnya epidemi HIV AIDS di wilayah perkotaan. “Dengan fakta tersebut maka kota-kota di dunia memiliki peran besar untuk berkontribusi terhadap penanggulan-
FB/HERY
Bupati Gde Agung bersama Michael Ackland dari Kementerian Kesehatan Negara Bagian Victoria, Pradeep Kakkatill dari UNAIDS dan Mark dari panitia setempat.
gan HIV AIDS yang memang sangat diharapkan. Oleh sebab itu tentu masing-masing pemimpin kota perlu untuk saling belajar dan berbagi pengalaman agar penanggulangan HIV AIDS menjadi semakin fokus dan efektif. Capaian di wilayah kota masing-masing nantinya akan berkontribusi terhadap penurunan HIV AIDS secara global,” ungkapnya. Sedangkan pada sesi pertemuan antara seluruh delegasi Indonesia dengan Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah Mboi selaku pimpinan delegasi Indonesia, Bupati Gde Agung berkesempatan menyampaikan langkah yang telah ditempuh Kabupaten Badung sebagai wujud kontribusi daerah terhadap upaya percepatan pen-
anggulangan HIV AIDS, antara lain melalui Program Layanan Komprehensif Berkesinambungan di Puskesmas. Di samping itu komitmen Kabupaten Badung terhadap percepatan penanggulangan HIV AIDS juga mencakup dukungan dari aspek program dan pendanaan yang bertujuan memperluas jangkauan pemeriksaan HIV AIDS terhadap populasi kunci, seperti ibu hamil. “Dengan demikian upaya yang dilaksanakan Kabupaten Badung telah berjalan secara sinergis dengan program pemerintah pusat maupun agenda global. Pembelajaran dari pertemuan ini menjadi landasan untuk melakukan upaya-upaya percepatan lainnya, ungkap Gde Agung. W-014* Layouter: Zohra Layouter: Zohra
DAERAH
4
FAJA R BALI
Senin, 21 Juli 2014, Tahun XIV
Monyet Lempuyang Kembali Gigit Pemedek
Paskibra Klungkung Dikukuhkan
Plh Bupati Klungkung buka pelatihan Paskibraka Klungkung
SEMARAPURA-Fajar Bali Dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Klungkung tahun 2014, Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) Merah Putih sudah direkrut dari berbagai SMA/K di Kabupaten Klungkung. Hal ini ditandai dengan pembukaan pelatihan Paskibra oleh Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta di lapangan Puputan Klungkung Sabtu (19/7) lalu. Pembukaan Paskibra juga dihadiri oleh Kapolres Klungkung, Dandim 1610 serta beberapa SKPD terkait lainnya. Pebukaan pelatihan Paskibra yang berjumlah 70 siswa ini merupakan awal mulainya pelatihan paskibra untuk tugas menaikkan Bendera Merah Putih pada peringatan HUT RI. Dalam penjelasan AKP. I Made Sudartawan, SH yang merupakan Pembina dari Pelatihan Paskibra mengatakan pembukaan ini dimulai dengan penyiraman air kembang yang merupakan tradisi di Lembaga-lembaga Pendidikan yang dikenal dengan Tantingan. Tradisi Tantingan ini dilaksanakan untuk menyucikan jiwa dari Paskibra agar memiliki Ketetapan hati, dengan suka rela, membina sikap serta meningkatkan kemampuan untuk berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mengabdi kepada Bangsa dan Negara. Selanjutnya dilanjutkan dengan pengenalan medan, kemudian akan masuk dengan jalan ditempat dan pelajaran PBB yang lain. Tetapi yang paling focus kita akan latih jalan ditempat dan langkah tegap untuk penyamaan langkah. Setelah penyamaan barisan dengan langkah tegap dan jalan ditempat, baru setelah minggu ketiga kita masuk formasi dan pada minggu keempat kita akan tentukan pasukan delapan untuk pengerek bendera, pasukan 17 dan pasukan 45. “Harapan saya sukses seperti tahun-tahun lalu tidak ada kesalahan pada hari Peringatan tersebut,” jelas Made Sudartawan. Plh Bupati Kasta menyampaikan harapannya agar anak-anak Paskibra tidak menganggap ringan Tugas ini dan melaksanakannya dengan semangat dan penuh tanggungjawab. “Persiapkan diri kalian dengan baik, pelihara kesehatan dan tetap focus pada pelatihan ini, dengan demikian tugas penting ini dapat kalian laksanakan dengan sebaik-baiknya,” pesan Wabup Kasta.W-010
Monyet-monyet liar yang berada di sekitar Pura Lempuyang, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, kembali menggigit pemedek yang hendak nuur tirta di Pura Luhur Lempuyang, Minggu (20/7). Kali ini, korbannya adalah Ida Bagus Komang Ngurah Arta,(43) warga asal banjar Triwangsa, Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Buleleng yang harus menerima jaritan dari RSUD Karangasem. AMLAPURA-Fajar Bali Sebelumnya, seorang warga Dewa Gede Ngurah,(50) asal Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem yang menjadi korban dari monyet-monyet liar, pada Kamis (26/6) lalu. Informasi yang didapat Fajar Bali menyebutkan, korban Ida Bagus Komang Ngurah Arta bersama rombongan hendak nuur tirta ke Pura Lempuyang Luhur. Dari Pura Telaga Mas, rombongan diantar oleh para pecalang setempat. sesampai di Pura Lempuyang Luhur, korban bersama rombongan pun hendak bersembahyang. “Rombongan mengantar ida nak lingsir untuk nuur tirta, saat semuanya telah duduk, korban rencananya membuka tikar untuk tempat ida nak linggsir mepuja, secara tiba-tiba korban sudah mengerang kesakitan,” ujar adik sepupu korban yang mengantar ke RSUD Karangasem, Ida Bagus Putu Dungulan. Sementara korban sendiri, Ida
Populasi Penyu Terancam, Bupati Lepas Puluhan Tukik di Pantai Saba
Bupati lepas Tukik di pantai saba
GIANYAR- Fajar Bali Populasi penyu kini semakin terancam dengan adanya berbagai faktor akibat ulah dari berkurangnya habitat pembiakan dan ulah manusia. Jika hal tersebut dibiarkan, maka sudah pasti anak cucu kelak akan mengenal penyu hanya dari cerita para orang tuanya. Hal tersebut diungkapkan Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata saat melepas puluhan tukik atau anak penyu di Pantai Saba, Blahbatuh, Sabtu (19/7) sore. B u p a t i m e nya m p a i ka n rasa prihatinnya terhadap keberadaan satwa penyu kini. “Pada dua dekade terakhir, populasi pe-
FB/ARTAYASA
nyu di alam liar mengalami penurunan drastis dan terjadi di beberapa habitat peneluran di wilayah Bali, salah satunya di Pantai Saba ini.” Ungkap Bupati Agung Bharata. Dikatakan Agung Bharata, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi semakin langkanya populasi penyu, seperti adanya aktifitas perburuan, pendirian bangunan secara intensif di wilayah peneluran, dan penangkapan tak disengaja oleh jaring nelayan. ”Maka dari itu saya harap agar seluruh pihak sadar untuk tidak lagi memburu penyu dan bersama - sama menjaga kelestariannya,” harapnya. 76 Tukik yang dilepas adalah hasil relokasi dan pembesa-
ran yang dilakukan Kelompok Konservasi Penyu Bali (KKPB) Kelompok Nelayan Merta Segara. Bupati sangat menghargai upaya yang dilakukan KPPB yang dengan begitu tekun dan giatnya melaksanakan relokasi dan pembesaran tukik sebagai langkah untuk melakukan konservasi penyu khususnya di Pantai Saba. ”Saya meyakini, langkah – langkah kecil yang kita lakukan saat ini akan memberikan manfaat teramat besar bagi pelestarian penyu di Pantai Saba maupun pantai- pantai yang ada di Gianyar, bahkan yang ada di seluruh Bali,” tandas Agung Bharata, seraya menyerahkan bantuan untuk pembeliian pakan tukik kepada Kelompok Nelayan Merta Segara yang ketuai oleh I Made Kikik. Made Kikik menyampaikan apresiasi mendalam kepada Bupati Gianyar yang sangat konsen untuk pelestarian penyu di Pantai Saba. Dengan perhatian ini dirinya bersama kelompok berharap upaya penyelamatan dan pelestarian dan penangkaran penyu di Saba akan berhasil. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan 65 paket life jacket dan alat penangkap ikan kepada para nelayan yang hadir.W-005
Gapura Desa
Bagus Komang Ngurah Arta mengaku, kejadianya sangat cepat. Saat hendak membuka tikar itu, terlihat ada satu monyet yang mendekat. Dikiranya, monyet tersebut hendak menyeberang. Namun secara tiba-tiba, monyet itu menggigit pergelangan kaki bagian kiri terlebih dahulu. Saat gigitan pertama itu, dikiranya monyet tersebut akan langsung bernjak pergi, sehingga ia pun kembali melanjutkan kegiatannya. Namun, tiba-tiba monyet itu kembali menyerang pergelangan kakai bagian kanan, hingga mengalami luka cukup dalam. “Saya kira monyetnya hendak menyeberang dan polos, Saat gigitan pertama,
FB/BUDIASA
Korban Gigitan Monyet di Pura Lempuyang
di pergelangan kaki kiri. Seusai menggigit di kiri, monyet tersebut bukannya pergi, malah kembali menyerangpergelangankakibagian kanan, ini yang parah,” sebutnya sambil meringis menahan sakit. Korban yang mengalami luka
cukup parah ini pun akhirnya dibawa turun oleh salah seorang warga yang kebetulan berdagang di jeroan Pura, I Nyoman Rakih. Menurut Rakih, karena lukanya cukup dalam, darahyang keluarpun cukup banyak. Untuk membawa
korban turun ke Pura Telaga Mas, ia pun bersama dua orang temannya, yakni I Nyoman Sudata, I Gede Parsa harus bergiliran menggendong korban. Tiap-tiap 50 meter harus bergantian, karena korban cukup berat. W-016
SEMARAPURA-Fajar Bali Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta meminta agar bangkai kapal yang terbakar di perairan Nusa Penida beberapa waktu lalu segera di evakuasi. Terlebih bangkai kapal masih mengeluarkan asap dan dikhawatirkan meledak. Bpati Klungkung bahkan merasa khawatir kondisi itu akan merusak breakwater PPI. ”Dengan bersandarnya di sana, takutnya merusak breakwater
PPI,” jelas Suwirta, Sabtu (19/7) lalu. Bangkai Kapal Gelis Rauh yang terdampar di Pantai Karangdadi, Kusamba sejak Kamis (17/7) malam lalu, sampai kemarin masih menjadi tontonan warga. Persis saat kapal tersebut terdampar, menggetarkan pantai tersebut dan memercikkan gelombang, sehingga warga sekitar berlarian. Namun setelah terdampar, kapal tersebut menjadi tontonan dan sampai pukul
24.00 wita warga masih menonton bangkai kapal tersebut. Hal ini juga dimanfaatkan oleh pedagang untuk mengais rejeki di pantai tersebut. Dari kejauhan, bangkai kapal tersebut masih mengeluarkan asap. Diduga asap tersebut berasal dari terbakarnya truk yang memuat plastik didalam kapal yang belum bisa dipadamkan. Sebelumnya puluhan pemadam kebakaran dari Gianyar dan Klungkung mencoba memad-
amkan api tersebut. Namun pemadaman belum bisa dilakukan di dalam kapal. Kapolres Klungkung, AKBP Sri Yudatni Wirawati, memerintahkan untuk menjangkar sementara kapal tersebut, untuk mencari tahu apa penyebab kebakaran tersebut. ”Kami akan lakukan pemeriksaan dan akan menurunkan tim Labfor. Pengecekan dilakukan saat kondisi kapal benar-benar aman dari api,” tandas Yudatni Wirawati. W-010
SEMARAPURA-Fajar Bali Reuni akbar alumni Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Klungkung, Minggu (20/7) kemarin di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, dihadiri ratusan alumni. Hadir pula Plh. Bupati Klungkung, Made Kasta, perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Kadisdikpora Klungkung, Nyoman Mudarta serta undangan lainnya. Reuni akbar ini diadakan setelah puluhan tahun tidak pernah dilaksanakan, mengingat SPG di Kabupaten Klungkung resmi berakhir tahun 1990 setelah pada tahun ini SPG seluruh Indonesia tidak ada lagi. Ketua Panitia Reuni, Dewa Oka Subawa, menyebut SPG ini sebelumnya telah menamatkan tenaga pendidik sejak tahun 1966 sampai tahun 1991 dalam 25 angkatan. Dikatakan, reuni akbar yang mengambil tema “Berkumpul Kembali Untuk Berbagi” Selain untuk kumpul temu kangen juga dalam rangka penyampaian deklarasi mengenai landasan
pembinaan guru Indonesia, yang mana deklarasi ini nantinya akan disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Bupati Klungkung dan Komisi X DPR. “Deklarasi ini karena kita berpendapat guru sebagai sebuah profesi bukan pekerjaan biasa, itu hal yang spesifik yang memerlukan komitmen perkembangan pribadi secara terus menerus,” ujar Dewa Subawa. Plh. Bupati Klungkung, Made Kasta mengapresiasi kegiatan ini. Dalam sambutannya, Plh. Bupati Kasta menilai ada dua hal yang sangat mendasar dalam memajukan pendidikan, diantaranya akses untuk mendapatkan layanan pendidikan yang dipengaruhi oleh ketersediaan dan keterjangkauan serta akses kedua adalah terkait kualitas ketersediaan, kualitas guru, kurikulum dan sarasa prasarana. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Klungkung telah melakukan kebijakan dan program dalam rangka memajukan pendidikan di Kabupaten
Bangkai Kapal Diminta Segera Dievakuasi
Alumnus SPGN Diminta Ikut Bangun Klungkung
FB/SARJANA
FB/SARJANA
Korban Dilarikan Ke RSUD Karangasem
Reuni akbar alumnus SPGN Klungkung di Balai Budaya Klungkung
Klungkung, seperti mengalokasikan dana rehabilitasi sekolah, pemberian beasiswa bagi keluarga kurang mampu serta beberapa program lainnya. Pihaknya juga berharap kepada semua alumni SPG untuk bersama-sama membangun Klungkung sesuai profesi dan keahlian masing-masing, melahirkan rumusan dan gagasan serta ide-ide sebagai bahan
masukan dalam membangun dan mewujudkan masyarakat Klungkung yang unggul dan sejahtera. “Saya berharap alumnus SPG Negeri Klungkung secara bersama-sama bahu membahu untuk membangun tanah kelahiran dan leluhur kita sesuai profesi dan keahlian masing-masing,” harap Made Kasta. W-010
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Tradisi Bungan Jaja Di Pering Blahbatuh GIANYAR- Fajar Bali Tradisi Bungan Jaja atau anak kecil laki perempuan berumur dibawah 15 tahun ditandu pada saat upacara dewa Yadnya atau persembahan kepada para dewa memang sangat jarang dilakukan di pulau Dewata, Bali, beda halnya dengan di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh tradisi ini sering dilakukan untuk memohon kemulian dan kesuburan ini sering dilakukan di saat upacara. Seperti Pura Dadia Kanuruhan Sire Arya Blangsinga Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh bertepatan pada upacara Ngenteg Linggih Mekebat Daun Bangun Ayu lan mepedudusan alit di Pura tersebut diselenggarakan tradisi bungan jaje tersebut. Tradisi ini diawali dengan menandu anak kecil berumur
dibawah 15 tahun dan diarak mulai dari Pura Desa setempat ke Pura Dadia. Awalnya sebelum diarak, bungan jaja itu berkumpul di Pura Desa kemudian di upacarai sebagai perlambang utusan dewa-dewa yakni Iswara, Brahma, Mahadewa, Iswara dan Siwa membawa hasil-hasil alam. Dan setelah selesai di upacarai atau disucikan oleh Ida Pandita sebanyak 8 orang warga menandu dua anak kecil laki perempuan atau dikenal dengan Bungan Jaje. “Tradisi laki perempuan itu merupakan perlambang dewadewi atau purusa predana dan sudah mentradisi di wilayah Blahabtuh,” kata penjaga upacara atau brahmana sidakarya , Ida Bagus Arjawa, Minggu. Tradisi yang sudah dilak-
sanakan pada Jumat (18/7) sore hari bertepatan dengan upacara nyenukin atau tempat upacara didatangi oleh utusan dewadewa sesuai arah mata angin itu sudah menjadi warisan turun temurun. Tu j u a n d i s e l e n g g a ra k a n tradisi ini merupakan simbol dari Semara Ratih, Semara itu lambang kebahagian, ratih itu adalah keindahan, kemuliaan, kebahagian dan kesuburan. Dalam menjalankan tradisi ini mesti dilakukan oleh anak kecil masih belia, karena orang kecil itu masih murni terbebas dari sifat-sifat buruk. Upacara yang diiringi dengan Baleganjur ini mendapatkan perhatian dari warga sekitar. Banyak warga yang secara sengaja menonton tradisi yang tergolong
FB/ARTAYASA
Simbol Semara Ratih Mohon Kemuliaan dan Kesuburan
Tradisi Bungan Jaje di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh
langka. Lebih jauh, Arjawa menekankan secara menyeluruh rangkaian upacara itu merupakan wujud
bakti kepada Tuhan. “Sebagai ciptaan Tuhan seyogyanya berbakti dengan melakukan upacara Yadnya,” ujarnya. W-005 Layouter: Soma
DAERAH
FAJA R BALI
Senin, 21 Juli 2014, Tahun XIV
5
Sekda Ariwangsa Lepas Jalan Santai Koperasi
POTRET FAJAR BULELENG
Sekda Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa melepas gerak jalan santai dalam rangka HUT Koperasi ke- 67. Gerak jalan santai yang diikuti ratusan peserta itu dilepas dari depan TMP Pancaka Tirta, Minggu (20/7) kemarin. FB/Agus
Pemkab Buleleng Gelar Sosialisasi dan Workshop Aplikasi Simaya
FB/Doni
TABANAN-Fajar Bali Gerak jalan santai yang menempuh jarak sekitar 5 KM start di TMP Pancakatirta, melewati rute Jalan Pahlawan, Jalan Diponegoro, Br. Mal Kangin, Br. Lebah, Br. Sakenan, Jalan Wibisana dan Jalan Rama kembali finish di TMP Pancaka Tirta. Sekda Ariwangsa yang juga Ketua Dewan Koperasi Daerah (Dekopinda) Tabanan mengatakan gerak jalan santai tersebut bertujuan untuk memupuk rasa kebersamaan para pengelola koperasi sesuai prinsip koperasi yang berasaskan kekeluargaan. “ Saya juga berharap bisa meningkatkan sikap mental pengelola koperasi menuju koperasi yang sehat, cerdas dan kuat,” ujarnya. Ariwangsa juga menyatakan rasa bangganya dan penghargaannya karena perkembangan koperasi di Tabanan yang cukup
Pembukaan sosialisasi dan workshop aplikasi simaya dengan pemukulan gong
Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa saat melepas pesrta jalan santai Hut Koperasi -67 dari depan Taman Makam Pancaka Tirta, Tabanan
menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari adanya jumlah anggota, volume usaha dan asset koperasi yang mengalami peningkatan. “Gerakan koperasi bisa terus
Desa Ekasari Masuk Sepuluh Besar Nasional
NEGARA- Fajar Bali Desa Ekasari Kecamatan Melaya, yang lebih menonjolkan wisata releginya, diikutkan dalam lomba desa tingkat nasional. Hasilnya, desa yang mengedepankan solidaritas dalam keberagaman budaya serta agama ini, masuk sepuluh besar terbaik tingkat nasional, dari 72 .000 desa serta kelurahan di Indonesia. Predikat tersebut, diberikan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Dalam Negeri RI terkait Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional tahun 2014. Tim Penilai Tingkat Nasional yang dikoordinir Kasubdit Pendataan dan Potensi Masyarakat Diektorat Kelembagaan dan Pelatihan Masyaakat Kemendagri, Simon E Leiuban Gaol mengunjungi Desa Ekasari, Jumat (18/7). Sebelumnya,Tim Pusat tersebut diterima Asisten Ketataprajaan I Made Sudiada mewakili Bupati Jembrana di Aula Jimbarwana Pemkab Jembrana. Sudiada menjelaskan pembangunan desa sekarang ini dilakukan secara merata dan tidak ada diskriminasi. Karena disadari keberhasilan pembangunan daerah semuanya berawal dari desa, baik dalam hal kesehatan, pendidikan, ekonomi maupun pembangunan infrastruktur, meskipun dari sisi Pendapatan Asli Daerah
berbenah dan meningkatkan pelayanan karena masyarakat sudah memberikan kepercayaan kepada koperasi sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi,” tandasnya seraya menambahkan pembangunan koperasi di Tabanan sejalan dengan visi
Tabanan serasi (Sejahtera Aman dan Berprestasi ). Ketua Panitia HUT Koperasi ke 67 Kabupaten Tabanan Nyoman Natia menjelaskan rangkaian peringatan Hut Koperasi ke 67 diisi dengan berbagai kegiatan. Seperti lomba
cerdas tangkas, lomba koperasi , persembahyangan bersama ke Nusa Penida dan peringatan puncaknya dilaksanakan di KUD Timpag 30 Juli 2014 mendatang. “ AScara puncak berupa syukuran dan penyerahan hadiah lomba,”jelasnya. W-004 *
BANGLI-Fajar Bali Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) propinsi Bali bersama WHDI Kabupaten Bangli menggelar pelatihan diversifikasi produks design anyaman bambu, di Balai Banjar Kayang, Kayubihi, Bangli, Minggu (20/7). Pesertanya kaum ibu dari 9 dusun, berjumlah 50 orang. Dibuka oleh Ketua WHDI Bali, IGA Bintang Darmawati. Hadir dalam acara tersebut Ketua WHDI Bangli, Nyonya Sedana Arta. Selain itu juga hadir Kepala Disperindag Bangli, I Nengah Sudibya, selaku fasilitator, plus mahasiswa yang tengah melaksanakan kuliah kerja nyata
(KKN). Dalam pelatihan tersebut, WHDI mengagandeng Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 1 Sukawati, Gianyar). Bintang mengatakan, kerajinan dari bambu masih amat berpeluang untuk bersaing di pasar, asalkan pengerajin mampu menciptakan produks-produks yang kreatif dan inovatif serta berdaya saing, baik dari sisi kualitas dan daya saing di harga.”Kami lihat produk kerajinan di Bangli kaya inovasi dan kreasi, mari kita buat kreasi produks dari bahan bambu”, ucapnya. Dikatakan, digandengnya SMKN 1 Sukawati untuk pelatihan ini untuk didapatkannya
skil untuk memproduksi barangbarang bernilai eksport dengan bahan bambu. Seperti misalnya tas untuk laptop. Kata Bintang Puspayoga, tas dari laptop cukup laris. Hal itu diketahui dari kerajinan tas laptop di Sukawati. Dikatakan lagi besarnya kebutuhan tas tersebut di pasaran, sementara Bangli mampu menyiapkan bahan di tempat, diyakini bakal lebih menguntungkan, dibanding ketika suatu produks mengandalkan bahan dari jauh. “Kita bakal dihadapkan pada persaingan pasar masyarakat ekonomi Asia (MEA), ketika ada peluang mari kita cepat lakukan”, harapnya W-002
TABANAN-Fajar Bali Organisasi RAPI berpartisipasi mengamankan arus mudik warga muslim yang akan berlebaran di kampung halamanya. RAPI pun siap mengerahkan 4000 anggotanya di seluruh Bali untuk membantu informasi terkait arus mudik lebaran. Hal itu dilontarkan Ketua RAPI Bali, Agung Mustika saat menghadiri HUT ke -1 paguyuban Catur Buana Khanti dan HUT ke 22 RAPI, di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Minggu (20/7) kemarin. Dikatakanya, untuk di Ta-
banan pihaknya mengerakan 700 anggota RAPI membantu kepolisian memberikan informasi terkini mengenai situasi kondisi lalulintas mudik lebaran. “Jalur di Tabanan terkenal dengan medanya yang cukup sulit dan kerap terjadi kecelakaan lalulintas. Untuk itu kami membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat mengenai informasi seputar mudik lebaran,” jelasnya. Tidak saja anggota di Tabanan saja, seluruh anggota RAPI se-Bali yang berjumlah 4000 siap membantu informasi mu-
dik. Sejauh ini kata Mustika, RAPI lebih banyak ngayah dibidang adat seperti adanya upacara keagamaan. “Kegiatan adat seperti upacara piodalan, melasti dan lainya kerap kami bantu untuk kelancaran informasi,”tadas pejabat di PLN Bali ini. Sementara itu peguyuban catur buana kanti yang berada dibawah naungan RAPI, merayakan hari ulang tahunya yang pertama kemarin. Diisi dengan lomba makan krupuk, gigit koin dan hiburan tarian joged bumbung. W-004
didikan Ganesha merupakan seorang anak pekerja keras. Meski berstatus mahasiswa, ia merupakan tulang punggung keluarga. Bahkan, Sujana semasa hidupnya membiayai kedua adiknya, Kadek Sunarti (20) yang kuliah di jurusan D2 Perhotelan Universitas Pendidikan Ganesha dan Komang Sudiana (8) yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar. Sujana pun bekerja serabutan untuk menyekolahkan kedua adiknya. Bahkan ia sudah biasa bekerja sejak masih di sekolah dasar.”Seperti jualan ikan sekarang, jadi guide freelance. Sempat juga cari rongsokan. Kemauannya dia keras untuk bisa mandiri. Bahkan sewaktu SD sudah mulai jualan es keliling,”imbuhnya. Mendiang Sujana bermaksud pulang ke tanah air usai menghadiri undangan pernikahan temannya di Belgia. Namun naas, saat pesawat MH-17 yang ditumpanginya melintas di wilayah udara Ukraina jatuh tertembak dan menewaskanya bersama
ratusan penumpangn lainnya. Sujana terbang ke Belgia atas undangan pernikahan temannya bernama Benoit Chardome.Ia mengenal Benoit sejak berkerja di salah satu hotel dikawasan Banyuwedang.”Benoit sudah sering mampir kemari (rumah_red) kalau lagi berlibur ke Buleleng,” cerita ayah korban. Sementara korban MH-17 yang berasal dari Kubutambahan, sepintas tidak ada tandatanda kesibukan di rumah itu. Ketika Fajar Bali menyimpangi rumah korban, Miggu (20/7) siang kemarin tampak terlihat beberapa raut wajah yang sedih, cemas dan kecewa. Di rumah korban hanya ada Markus, Luh Sukrini (74) yang juga ibu kandung dari Ketut Wiartini, serta Komang Wikariyasa (26) adik dari Ketut Wiartini. Tak berselang lama, warga berdatangan melakukan persiapan di rumah duka. Sebagian lainnya berebut melihat-lihat album foto yang didalamnya terdapat foto-foto Wiwik. ”Ya ini warga baru mulai bantu siap-siap. Ka-
lau siang biasanya kan kerja di kebun. Sore baru di rumah. Itu juga setelah warga banyak nonton televisi, dan baru yakin kalau Wiwik meninggal,” ujar Markus. Wiwik adalah satu dari 295 orang penumpang yang dinyatakan tewas dalam penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH-17 dengan rute AmsterdamKuala Lumpur. Sejak 14 tahun terakhir, Wiwik menetap di Belanda, hingga akhirnya ia dipersunting Arjan Wiegle, warga negara Belanda. Dari pernikahannya itu, Wiwik melahirkan seorang putri bernama Gita Trian Welianda Putu Wiegle, 13, yang kini juga menetap di Belanda. Selama di Belanda, Wiwik hidup mandiri, meski ia sudah menjanda. Ia bekerja di salah satu restoran cepat saji dengan jaringan internasional. Tahun 2013 lalu, ia sempat berjanji kepada keluarganya, akan memperbaiki rumah tuanya di Desa Kubutambahan. Selain itu ia juga ingin membuka taman baca bagi anak-anak di
Gandeng SMK, WHDI Gelar Pelatihan Membuat Tas Laptop
Kabupaten Jembrana tergolong kecil dan masih berada di urutan ke tujuh dari 9 Kabupaten/ Kota di Bali, namun sistem pengelolaan keuangan yang terukur, mampu menggratiskan biaya pendidikan, biaya kesehatan maupun administrasi kependudukan dan membangun infrastruktur yang merata. Selain mampu mengentaskan kemiskinan setaip tahunnya, masyarakat di Desa Ekasari cukup kompak,terbukti dari lingkunga desa yang bersih dan asri. Tidak itu saja, Desa Ekasari juga memiliki potensi wisata religi, agrowisata dengan terasering sawahnya. Yang tidak kalah unggulnya adalah kerukunan umat beragama yang terjalin dan terpelihara sangat baik. Menurut Perbekel (Kepala Desa) Ekasari I Gede Puja, saat memaparkan profil desa, kerukunan dan kegotongroyongan masyarakat inilah yang sesungguhnya menjadi penentu kemajuan Desa Ekasari. Koordinator Tim Penilai Tingkat Nasional Simon E. Leunban Gaol menjelaskan, untuk menentukan desa terbaik dari yang terbaik, setiap desa harus melalui beberapa tahapan, setelah lolos pada tahap administrasi, selanjutnya tim melakukan klarifikasi dan verifikasi ke lapangan untuk mengecek kebenaran data. W-003
RAPI Kerahkan 4000 Anggota Amankan Mudik
SINGARAJA – Fajar Bali Puluhan warga mengerumuni rumah Ketut Ginastra (43) di Dusun Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak dari sejak dikabarkan telah meniggal akibat korban MH-17 hingga Minggu (20/7) kemarin ramai dijenguk para kerabat hingga saudara dekat korban. Mereka baru saja mendapat kabar bahwa anaknya Wayan Sujana (25) menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH-17 di Ukraina pada Kamis (17/7) lalu. Ayah korban kaget saat menerima kabar kematian anaknya setelah menerima informasi dari teman anaknya saat membaca running teks di sebuah televisi. Kemudian, ia meminta tolong teman Sujana untuk mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut. Kadek Susila, seorang teman Sujana kemudian mencari informasi di Bandara Malaysia dan maskapai Malaysia Airlines. Dari informasi yang didapatkan benar adanya Sujana menjadi satu diantara 11 WNI
FB/Agus
Dua Korban MH-17 Asal Buleleng Sisakan Isak Tangis Keluarga
Alm Ketut Wiartini korban pesawat MH-7
yang menjadi korban.”Pukul 02.00 Wita saya baru dapat kabar anak saya menjadi korban jatuhnya pesawat. Kaget rasanya, anak saya yang begitu baik bernasib seperti itu,”ucapnya sambil memegang foto anaknya. Selama ini Sujana yang tercatat sebagai mahasiswa D3 Perhotelan Universitas Pen-
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Dinas kominfo Kabupeten Buleleng melaksanakan sosialisasi dan workshop aplikasi simaya. Dalam sambupatan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang dibacakan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengatakan bahwa teknologo informasi dan komunikasi masih banyak hal yang perlu dikerjakan dan ditingkatkan pelaksanaannya di lingkup pemerintah Kabupaten Buleleng. Selain itu Sutjidra menegaskan untuk dinas komunikasi dan informasi Kabupeten Buleleng senantiasa berupaya memajukan teknologi informasi dan komunikasi demi mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik atau bagus sekaligus untuk pemberdayaan masyarakat. W-008
13 Pos Pantau di Jalur Tengkorak
TABANAN-Fajar Bali Jalur utama Denpasar – Gilimanuk yang membelah Tabanan merupakan jalur rawan kecelakaan lalulintas . Guna memantau kelancaran mudik lebaran berjalan aman dan lancar, jajaran kepolisian Tabanan mendirikan 13 pos pantau. Pos pantau sepanjang jalur tengkorak tersebut mulai beroperasi dari tanggal 21 Juli hingga 6 Agustus 2014. Seperti yang diungkapkan Kapolres Tabanan AKBP Dekananto, Minggu (20/7) kemarin. Dikatakanya, dari 13 pos pantau, wilayah yang menjadi daerah rawan kecelakaan menjadi prioritas. Seperti yang ada di kecamatan Kerambitan yakni di dua tikungan yang ada di penyalin didirikan pos pantau. “Beberapa pos di didirikan di tikungan karena berjarak 100 meter dari titik rawan, sehingga bisa dengan mudah mengatur arus lalulintas ketika terjadi kemacetan,” jelasnya. Diterangkanya, ada 13 titik rawan kemacetan dan kecelakaan di jalur Tabanan. Dengan adanya pos pantau di setiap 100 meter di jalur tikungan, dan dari titik rawan kecelakaan berdiri anggota kepolisian yang bertugas untuk memberikan peringatan kepada pemudik maupun pengguna jalan lainya. “Pengamanan mudik adalah operasi kemanusiaan karena kita ingin menyelamatkan pemudik agar tidak jadi korban kecelakaan. Target polres Tabanan tahun ini zero accident,” tandasnya. W-004
Jembatan Timbang jadi Rest Area
NEGARA- Fajar Bali Untuk mengantisipasi membludaknya arus mudik pada Lebaran tahun ini, seluruh jajaran instansi terkait sudah melakukan persiapan.Tak hanya dari kepolisian dan pihak ASDP Gilimanuk, tetapi juga dari Dinas Perhubungan. Khusus untuk di Jembatan Timbang Cekik, memasuki H-7 Lebaran sampai H+7 Lebaran, fungsinya berubah menjadi rest area bagi para pemudik sambil menunggu antrean. Ditutupnya Jembatan Timbang selama arus mudik, sesuai dengan SK SK 2529/AJ.201-DRJD/2014 tentang Peraturan Lalu Lintas dan Pengaturan Kendaraan Angkutan Barang pada Masa Angkutan Lebaran 2014. Dari pantauan, tiga hari ini sudah terlihat aliran pemudik sudah mulai tampak, tapi belum begitu ramai. Made Ardana selaku Koordinator Jembatan Timbang Cekik Gilimanuk Minggu (20/7) menjelaskan untuk mengantisipasi membludaknya pemudik, pihaknya membuatkan rest area di kawasan Jembatan Timbang. Mulai H-7,pihaknya sudah menyiapkan rest area bagi para pemudik yang ingin beristirahat. Pihaknya telah menyiapkan empat kamar mandi, serta areal untuk istirahat cukup luas. Pihaknya juga memasang tenda, serta menyiapkan minuman gratis. Bagi pemudik yang menggunakan roda dua, diprioritaskan. “tetapi kami tak melarang mobil untuk beristirahat di sini,”ujarnya. Harapannya, supaya rest area yang disiapkan ini, dapat dipergunakan oleh para pemudik. Bila terjadi atau terjebak antrean, paling dapat mengurangi kepanasan di tengah antrean. W-003 desanya, kelak. Semula, pihak keluarga tak percaya jika Wiwik menjadi korban di pesawat yang jatuh karena ditembak rudal itu. Apalagi Wiwik tak memberikan kabar kepada keluarganya di Bali. Terakhir kali ia melakukan komunikasi dengan keluarganya, hanya melalui pesan di jejaring sosial facebook. Ketika itu, adiknya, Komang Wikariyasa mengirimkan pesan dan bertanya apakah kakaknya akan pulang tahun ini. Ketika itu anak keempat dari pasangan (alm) Nengah Ambek dan Luh Sukrini itu, mengaku tidak bisa pulang tahun ini.”Biasanya setiap tahun pasti pulang. Tahun lalu juga pulang nonton gerak jalan Agustusan itu. Mbok (kakak-Red) cuman bilang kalau temannya ada yang mau datang ke Bali, mau liburan ke Buleleng. Minta tolong jemput di (bandara) Ngurah Rai,” cerita Wikariyasa. Selain mengirimkan pesan itu, anak keempat dari tujuh ber-
saudara itu juga sempat menanyakan kapan keponakannya akan upacara nelung bulanin (tiga bulan-Red). Apalagi baru-baru ini, Luh Wiasrini, adik kandungnya, baru saja melahirkan. Namun Wiwik ternyata diamdiam berencana ke Bali menghadiri upacara keponakannya itu. Dalam akun facebook-nya dengan nama ‘Pris Rangin’, Wiwit sempat mem-posting foto paspor berikut tiket. Disana ia menulis “Bye bye D.H vliegen naar Almelo”. Kurang lebih artinya, “Selamat jalan. Terbang menuju Almelo (sebuah kota di Belanda-Red)”. Karena posting facebook itu pula keluarganya sempat tak percaya jika Wiwik ikut dalam penerbangan pesawat Malaysia Airlines MH-17.”Kalau memang ke Bali, seharusnya hari ini (kemarin-Red) sampai. Mungkin kakak saya mau buat kejutan. Ini juga baru percaya setelah ada orang dari Kemenlu telepon,”imbuh Wikariyasa dengan nada tercekat menahan tangis. W-008 Layouter: Soma
6
SENIN, 21 JULI 2014 | TAHUN XIV
PROBLEMATIKA PENYEDIAAN PEL
DI TERMINAL BARU MENG
Dikutip dari: Jurnal Administrasi Negara (JAN) Pemindahan Terminal Ubung ke Mengwi seolah menjadi sorotan publik sejak awal perencanaan pemindahan sampai dengan saat ini. Terminal Mengwi yang dioperasionalkan tanggal 22 Juni 2012 lalu, berdasarkan SK Dirjen Perhubungan Darat no SK.1543/ AJ.106/DRJD/2012 dan diperkuat dengan terbitnya kartu pengawas (KP) untuk bus AKAP (antar Kota antar Provinsi) selanjutnya direpresentasikan sebagai terminal jenis tipe A di Provinsi Bali. Mengwi menjadi terminal terpadu yang menyatukan fungsi antara terminal dasar dan fungsi ekonomi yakni dengan adanya pusat perdagangan di daerah tersebut. Terminal Ubung yang sebelumnya tidak mampu menampung banyaknya kendaraan karena lahan yang sempit dan tidak layak untuk kategori terminal tipe A di wilayah Provinsi Bali. Sementara itu, kehadiran terminal baru Mengwi memberikan dampak kekecewaan bagi masyarakat, salah satunya kesulitan akses transportasi ke Kota Denpasar. Selama ini transportasi yang ada di Mengwi untuk akses ke kota Denpasar hanya menggunakan sarana transportasi seperti ojeg dan taksi, sedangkan angkutan umum hanya beroperasi di pagi hari ketika aktivitas terminal sedang ramai. Keresahan dan kekecewaan masyarakat ter-
hadap terminal baru tersebut, ditanggapi oleh aksi Pemerintah Kota Denpasar untuk segera mengoperasionalkan kembali Terminal Ubung, yang pada awalnya sempat tidak beroperasi selama kurang lebih satu bulan pada saat diopersionalkannya Terminal Mengwi. Ubung yang rencananya akan dijadikan terminal jenis tipe B untuk lalu lintas bis AKDP dan angkutan kota, justru difungsikan sebagai terminal keberangkatan bus Antar kota antar provinsi (AKAP). Sementara Terminal Mengwi hanya dijadikan sebagai terminal kedatangan bus-bus AKAP saja. Dualisme fungsi terminal Ubung dan Mengwi berdampak pada kebingungan dan multi presepsi masyarakat tentang bagaimana sesungguhnya pengelolaan terminal baru Mengwi yang ada. Ketidakberesan pelaksanaan fungsi terminal terpadu Mengwi dan juga Ubung, tidak terlepas dari tarik menarik kepentingan dan juga kerjasama antar daerah yang tidak sinergis antara Pemerintah Kota Denpasar sebagai pemilik Terminal Ubung dan Kabupaten Badung dengan kepemilikan Terminal Mengwi yang baru. Dengan berbagai persoalan pengelolaan Terminal Mengwi yang ada memerlukan perhatian khusus terutama pada aspek pelayanan publik.
Hampir banyak dikeluhkan masyarakat penumpang bis AKAP dan AKDP ketika diturunkan di Terminal Mengwi adalah masalah akses transportasi khususnya ke Denpasar dan sekitarnya. Jika penumpang di turunkan di Mengwi mereka akan mengeluarkan ongkos lagi untuk transportasi selanjutnya dengan biaya yang tidak murah13, oleh karena itu banyak para supir bus yang masih memiliki ijin trayek lama menurunkan penumpangnya di Denpasar atau di agen bis nya. Belum adanya sangsi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan pejabat setempat, membuat para Po bus menggunakan trayek lama, sebab sangsi untuk pelangggaran aturan ini merupakan hak kewenangan pusat, sedangkan daerah hanya menunggu intruksi atau keputusannya saja. Seperti yang ada di Terminal Mengwi sarana angkutan umum untuk transportasi publik dianggap belum memadai. Angkutan umum yang ada seperti kopas/ angkot hanya beroperasi mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WITA saja, ketika ada aktivitas
di Terminal Mengwi. Setelah jam-jam tersebut Mengwi ibarat kawasan terminal yang sepi dari keramaian. Jasa angkutan inipun harus mengantri/mengetem dan menunggu penumpang yang ada sampai terisi penuh, kemudian baru berangkat dan seterusnya. Pemerintah Provinsi Bali, tahun 2013 mendatang akan merencanakan operasional Bis serbagita untuk akses transportasi terminal Mengwi ke kota Denpasar dan sekitarnya. Aksi ini menggambarkan pemerintah terkesan lambat menangani solusi transportasi di terminal yang amat penting itu. Meskipun tahun 2013 sudah di depan mata, namun kebijakan untuk operasionalisasi bis Sarbagita belum tentu mulus dan lancar untuk diimplementasikan, mengingat pengadaan dan pengelolaaanya yang masih menuai pro dan kontra antara berbagai kepentingan. Idealnya kehadiran sebuah terminal harus dibarengi dengan penyediaan angkutan dan transportasi publik yang memadai. Namun hal ini nampaknya belum berlaku untuk Terminal baru Mengwi di Kabupaten Badung.
Belum Memadainya Sarana Transportasi Publik
Urgenitas Membangun Terminal Baru yang Responsif Sebagaimana di daerah lain, alasan penting untuk menghadirkan terminal bus di Provinsi Bali adalah kebutuhan untuk mengelola transportasi yakni melayani mobilitas masyarakat kota, maupun ke /dari luar kota. Transportasi publik di Provinsi Bali masih menggunakan angkutan umum seperti angkot (kopas) dan metromini, dan bus Serbagita yang baru beberapa bulan diopersionalisasikan. Hanya saja bus Serbagita yang tersedia masih minim, dan hanya melewati trayek yang sudah ditentukan oleh dinas Perhubungan Provinsi, sehingga masih ada wilayah-wilayah lain yang belum dijangkau untuk pelayanan transportasi publik seperti di area terminal. Jumlah transportasi publik di Bali sekarang ini tidak sebanding dengan jumlah penduduk Provinsi Bali yang setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan terus menerus, yang tercatat dan mobilitas aktivitas masyarakat yang cukup tinggi baik dalam sektor jasa, perekonomian dan lain sebaginya. Kendaraan pribadi seperti mobil, sepeda motor masih mewarnai lalu lintas di keramaian kota Denpasar dan sekitarnya. Sistem transportasi publik, khususnya darat, yang utama di Provinsi Bali berada di Kota Denpasar dengan nama Terminal Ubung. Terminal Ini telah lama beroperasi (kurang lebih 40 tahun) melayani penumpang dengan berbagai jenis angkutan transportasi AKDP (antar kota dalam provinsi) dan AKAP (antar kota antar provinsi). Urbanisasi penduduk ke Bali khususnya Kota Denpasar dan juga aglomerasi parawisata yang datang dari berbagai daerah kian membuat kemacetan yang tidak terhindarkan. Sementara itu, terminal Ubung yang hanya memiliki luas wilayah 10.013 m2 dengan luas efektif 9.845 m2 dan luas ruang tidak efektif 168 m23, dianggap tidak memenuhi syarat untuk sebuah terminal dengan kelas tipe A dan ditambah lagi pemeliharaan terminal yang kurang terawat, kumuh dan kotor, sehingga dikeluhkan oleh kalangan masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan terminal, baik orang pribumi
sendiri maupun para pendatang dari luar Pulau Bali. Selain alasan krusial seperti kemacetan, pemindahan Terminal Ubung ke Mengwi bertujuan untuk pengelolaan tata ruang kota, pengembangan ekonomi, penyerapan produktivitas sumber daya manusia di wilayah sekitar Terminal serta alasan lainnya adalah untuk meningkatkan harga tanah di sekitar terminal. Atas dasar alasan-alasan di atas, pemindahan terminal ke Mengwi merupakan langkah nyata perberdayaan pembangunan strategis untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya, pengembangan profit atas lahan dan produktivitas ekonomi serta lebih jauh untuk pengembangan sistem transportasi regional Bali yang aman, nyaman, terkendali dan berdaya saing. Kawasan Mengwi dipilih menjadi terminal, karena Mengwi merupakan titik simpul yang menghubungkan Jalan pusat provinsi dan kabupaten, di samping Mengwi adalah tempat sentral (jantung Kota Badung), letaknya yang strategis, dapat dilalui oleh jalan provinsi yang memudahkan semua bus yang datang dari arah Gilimanuk ke Kota Denpasar dan sebaliknya dari Denpasar ke Gilimanuk hanya dengan satu jalur. Di samping itu, rencana ke depan Terminal Mengwi akan dibuat jalan (Bringkit Badung – Sakah Gianyar) sebagai upaya mengurangi kemacetan, sehingga warga Badung yang ingin ke Gianyar tidak perlu melewati Kota Denpasar, tetapi langsung dengan mengakses jalan tersebut. Akan tetapi rencana ini belum terwujud karena kendala proses pembebasan lahan yang memerlukan biaya yang tidak sedikit dan juga adanya tarik menarik kepentingan antara yang pro dan kontra atas pembangunan jalan ini, meskipun Departemen Pekerjaan Umum (PU) pusat sudah menyetujui dan menindaklanjuti rencana pembangunan proyek ini. Oleh karena itu Pembangunan Terminal Mengwi tidak cukup dinilai berhasil dalam penyediaan fasilitasnya saja, namun lebih jauh bagaimana tatanan implementasi khususnya dalam memenuhi pelayanan publik.
Adanya Dualisme terminal keberangkatan di Ubung dan kedatangan di Mengwi memberikan dampak luar biasa terhadap berbagai presepsi masyarakat. Sebagian masyarakat pada dasarnya setuju dengan adanya pemindahan Terminal Ubung ke Mengwi, sebab Ubung tidak lagi dianggap sebagai terminal representatif dan layak,
karenanya perlu direlokasi ulang. Kondisi Terminal Ubung yang ada sekarang masih jauh dari aspek pelayanan publik, sebab masih ada sarana dan fasilitas terminal yang menimbulkan ketidaknyamanan dan keamanan bagi para pengguna jasa terminal. Misalnya Terminal Ubung dianggap terlalu sempit untuk ruang gerak para
Persepsi Masyarakat Tentang Terminal Baru Mengwi
Rombongan anggota DPR RI dari Komisi V, saat berkunjung ke terminal Mengwi, Badung
FB/HERY
FB/IST
penumpang, toilet yang kotor, ruang tunggu yang tidak nyaman (karena tidak ada ruang tunggu ber–AC) sehingga polusi udara dari asap rokok dan asap knalpot bis sangat mengganggu kenyamanan penumpang. Di tambah masih adanya penjualan tiket tidak resmi oleh para calo, premanisme terminal yang masih berkeliaran dan banyak permaslahan terminal yang lainnya. Sementara itu presepsi masyarakat mengenai adanya Terminal Mengwi diterima dengan menggembirakan tetapi menuai
pula kekecewaan. Lokasi Terminal Mengwi yang jauh dari Kota Denpasar bukanlah menjadi alasan kekecewaan masyarakat, apabila fasilitas transportasi publik untuk akses ke Kota Denpasar dan sekitarnya terpenuhi dan tersediakan. Ibarat terminal tanpa transportasi publik menjadi terminal yang mati, oleh karenanya fungsi sebuah terminal ditentukan dengan adanya mobilitas transportasi publik yang menjadi sangat penting bagi masyarakat. Nampaknya harapan ini belum dimiliki oleh Terminal Mengwi yang ada sekarang.
Dalam rangka mengembangkan misi ekonomi dan meningkatan kualitas pelayanan publik, Terminal Mengwi mulai direncanakan sejak tahun 1996 (Masa Orde Baru). Pada tahun 1997 Pemerintah Daerah Provinsi Bali sudah melakukan pengiriman surat tentang perencanaan pembangunan terminal induk di Provinsi Bali kepada Kementrian Perhubungan melalui (Dirjen Darat), namun surat tersebut baru ditanggapi pada tahun 1998. Dan pada tahun 2000, mulai dilakukan usaha pembebasan lahan dan tanah penduduk sampai tahun 2006. Karena kehabisan dana, pembangunan terminal pun macet total, sebab sebagian besar pembiayaan pembangunan terminal 90% bersumber dari dana APBN. Kemudian tahun 2007 ditin-
daklanjuti dan diupayakan kembali pembangunannya sampai akhirnya Juni 2012 pembangunan kawasan terminal terpadu Provinsi Bali dapat terwujud dan diresmikan. Proses panjang perjalanan pembangunan Terminal Mengwi nampaknya tidak selaras dengan hasil yang diharapkan, sebab pemerintah yang terlibat dalam pengelolaan terminal terkesan terburu-buru mengoperasionalisasikan terminal ini tanpa diikuti dengan penyediaan sarana transportasi publik mengingat akses dari Mengwi ke Denpasar cukup jauh (kurang lebih 1 jam) dengan berkendaraan sepeda motor). Sedangkan angkutan umum yang ada di Terminal Mengwi hanya melayani tujuan dari Mengwi ke Kota Badung.
Proses Pembangunan dan Pengelolaan Terminal Mengwi
Terminal Si
Provinsi Ba tasikan salah sa dengan keaneka pribumi dan enti kental untuk me negeri dan man gan luas wilayah km2 atau 0,29 Indonesia, Bali m penduduk yan gkat dari sisi j heterogenitasny berkembang da sebagai daerah u dengan berbag daerah yang ada Dengan predi rah parawisata menjadi salah sa dari berbagai dae maupun dari ber tuk berkunjung,
Dualisme
Bentuk ketida intah Provinsi pemerintah Kab dalam melaksan Terminal Meng dengan masih d terminal Ubung ‘keberangkatan’ kota antar prov juga bus antar ko (AKDP). Sedangkan Te sampai saat ini m alkan sebagai te gan untuk bus A
Berha Komisi V DPR RI Berjanji Bahas Status Terminal Mengwi
Dalam kunjungan Komisi V DPR RI yang dipimpin langsung Ketua Komisi V, Laurens Bahang Dama berjanji akan mengkoordinasikan masalah dualisme yang terjadi antara Terminal Mengwi dan Terminal Ubung. ‘’Ini mungkin soal koordinasi, dan ini yang akan kita pertanyakan kepada pemerintah, sementara Mengwi kan tipe A dan Ubung B. Kami akan cek dari sisi regulasi, tapi intinya pemerintah ingin memberikan pelayanan masyarakat,” ujarnya saat meninjau persiapan Posko Lebaran di Terminal Mengwi, Jumat (18/7) belum lama ini. Dia meminta untuk mengedepankan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga masyarakat dengan sendirinya akan datang ke terminal. ‘’Ubung mungkin karena dekat dengan kota, jadi jangan dulu bicara soal dualisme yang terpenting adalah bisa memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat,” imbuh politisi Partai Amanat Nasional itu. Laurens menilai Terminal Mengwi dari sisi kebersihan sudah sangat baik, karena kenyamanan juga diperoleh dari suasana kebersihan yang ada di sekitar Mengwi. Dia menjelaskan tujuan kunjungan Komisi V DPR RI melihat secara langsung pelayanan seluruh stakeholder, baik pemerintah maupun Dinas Perhubungan, Kepolisian, Organda, dan juga PU terkait dengan jalan yang dilalui oleh pemudik. “Jangan sampai karena jalan berlubang menyebabkan kecelakaan, sehingga masyarakat bisa tiba dengan selamat di kampung halaman dan bisa menjalankan hari raya dengan baik,’’ pintanya. Hadir pula dalam kunjungan tersebut Kementerian Perhubungan yang diwakili Dirjen Perhubungan Darat, Bupati Badung yang diwakili Sekretaris Daerah Kompyang R, Swandika, Kepala Dinas Diskominfo Badung Wayan Weda Dharmaja, Kasat Pol PP Badung Ketut Martha dan Kapolres Badung, Komang Suartana. W-014
Keberadaan T di Kabupaten B harapkan bisa leb fungsinya dalam pelayanan kepa khususnya menje lebaran sekarang Harapan itu Ketua Komisi V Bahang Dama saa sung Terminal T itu, untuk kesiap prasana transpor lebaran 2014. Rombongan Se ma Sekda Badun Swandika, Kadi Wayan Weda Dh pala UPTD Ter Gusti Bagus Mu (18/7) lalu. Usai mende kondisi Termin yang didanai m rombongan dew melihat kondisi terlihat sepi. Kepada dewan ja menjelaskan, k di Bali saat ini ma dualisme termina beroperasinya T Denpasar sehing minal di Mengwi “Sampai saat rusan AKAP da memberangkatk nya dari Termina ada ketidakpast terminal di sini,”
SENIN, 21 JULI 2014 | TAHUN XIV
7
LAYANAN TRANSPORTASI PUBLIK
GWI, KABUPATEN BADUNG
Upaya Pemenuhan Fungsi Pelayanan Publik dan Pengembangan Komersil
li merepresenatu wajah pulau argaman budaya itas kultural yang enarik wisatawan nca negara. Denh hanya 5.636,66 9% luas wilayah memiliki densitas ng terus meninjumlah maupun ya, Bali semakin an teraglomerasi urban dan migrasi gai kompleksitas a. ikat sebagai daedan budaya, Bali atu tujuan orang aerah di Indonesia rbagai negara unbahkan tinggal di
wilayah ini. Untuk memfasilitasi mobilitas penduduknya maupun menopang aktivitas-aktivitas yang melekat pada predikat di atas, hadirnya sistem transportasi publik yang baik adalah keniscayaan. Sistem transportasi publik khususnya darat yang ada di Provinsi Bali adalah jaringan transportasi bus yang meliputi bus kota (konvensional dan Serbagita), bus antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP). Simpul dari jejaring transportasi publik bus ini adalah terminal Mengwi yang menjadi obyek kajian. berkaitan dengan keberadaan terminal Mengwi tersebut akan dijadikan titik tolak kajian dalam hal peranan dalam kerangka pemenuhan fungsi pelayanan publik.
aksiapan Pemeri Bali dan Juga bupaten Badung nakan operasional gwi ditunjukkan diberlakukannya sebagai terminal untuk bus antar vinsi (AKAP) dan ota dalam provinsi
untuk keberangkatan bus AKAP dan AKDP masih dilayani di Terminal yang lama (Ubung). Di samping itu, banyaknya bus-bus AKAP yang masih belum memiliki ijin trayek baru yakni (trayek menurunkan penumpang di Terminal Mengwi) dan masih menggunakan ijin trayek lama (yakni menurunkan penumpang di sembarang tempat/ kota denpasar) dianggap tidak bermasalah. Beberapa alasan yang bisa menjelaskan ini bahwa beberapa Perusahaan bus yang diwawan-
Antara Terminal Mengwi dan Ubung
Terminal Mengwi masih dioperasionerminal kedatanAKAP, sementara
carai yaitu (Po. Restu Mulya, Po. Pahala, Kencana, Po. Safari Darma Raya) merasa dipersulit dan dibebani dengan syarat-syarat administrasi yang harus dilengkapi, besarnya biaya yang dianggap mahal untuk mengganti trayek baru dan juga pengeluaran pajak retribusi yang tidak sedikit bagi para Po bus yang masuk ke Terminal Mengwi. Sehingga alasan-alasan ini menjadi pertimbangan para PO Bus untuk menunda atau mengganti trayek
baru dalam batas waktu yang tidak ditentukan, apalagi belum ada pemberian sangsi yang tegas dari pemerintah. Di sisi lain, adanya dualisme terminal memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat karena dengan adanya keberangkatan dari Ubung, masyarakat yang berasal dari kota Denpasar tidak harus jauh-jauh melakukan perjalanan menuju bus ke Mengwi, dan ongkos / biaya pun bisa dihemat.
Fungsi keterminalan yang tidak optimal memang diakui berkaitan dengan banyak faktor, misalnya kualitas angkutan yang ada di Terminal Mengwi, system rute dan ongkos yang tidak menarik minat penumpang, faktor kemudahan komunikasi dan kemudahan memperoleh kendaraan pribadi. Namun demikian, fungsi yang tidak optimal ini bisa jadi juga karena tidak adanya sosialisasi atau promosi penggunaan transportasi publik untuk menekan kemacetan dan solusi lingkungan atau tentang kemudahan akses di terminal itu sendiri. Dari hasil wawancara dengan masyarakat pengguna jasa terminal, seperti pedagang, masyarakat umum dengan berbagai profesi yang berbeda berkesimpulan bahwa mereka mendapatkan kebingungan dan ketidaktauan atas aturan bahwa semua penumpang bis dari pulau Jawa atau luar Bali
harus diturunkan di Terminal Mengwi, yang jika malam hari sangat sepi dan tidak aman bagi penumpang, tidak adanya transportasi publik hanya ojeg dan taksi dengan tarif mahal. Semua ini merupakan kurangnya upaya promosi dan sosialisasi yang oleh pemerintah provinsi maupun Kabupaten Badung baik di media cetak maupunelektronik secara kontinyu. Senada dengan kenyataan ini, dibenarkan oleh beberapa narasumber, mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung masih sebatas melalui selembaran kertas atau pamplet saja yang belum bisa menjangkau keseluruhan masyarakat di Provinsi Bali. Dan pemerintah belum mengupayakan sosialisasi aturan ini melalui media massa, apalagi media elektronik seperti televisi dan radio.
Masih Lemahnya Manajemen Promosi dan Sosialisasi
arap Terminal Mengwi Dimaksimalkan
Terminal Mengwi Badung, Bali dibih ditingkatkan m memberikan ada masyarakat elang arus mudik g. u disampaikan DPR RI Laurens at meninjau langTerbesar di Bali pan sarana dan rtasi arus mudik
enayan itu ditering Kompyang R is Perhubungan harmaja dan Keimal Mengwi I udiarsa, Jumat
engar paparan nal Tipe A plus miliaran rupiah, wan berkeliling i terminal yang
n, Weda Dahrmakondisi terminal asih menghadapi al, dengan masih Terminal Ubung gga terkesan teri merugi. ini, bus-bus juan AKDP masih kan penumpangal Ubung, praktis tian akan fungsi tegasnya.
Rombongan anggota DPR RI dari Komisi V, saat berkunjung ke terminal Mengwi, Badung Terminal Mengwi akhirnya lebih banyak berfungsi untuk kedatangan bus sehingga kurang berjalan maksimal demikian juga pendapatannya. Mendengar itu, Laurens meminta masalah dualisme terminal itu, sementara waktu jangan dijadikan masalah. Yang penting saat ini, adalah memasimalkan fungsi terminal dengan baik apalagi, anggaran yang tersedot untuk pembangunan terminal ini cukup besar. “Sekarang jangan bicara duialimes dahulu, yang terpenting fungsi pelayanan terbaik kepada masyarakat penumpang khususnya menjelang arus mudik
lebaran ini,” harap Laurens yang memimpin rombongan komisi yang membidangi perhubungan, perumahan rakyat, telekomunikasi, pembangunan pedesaan dan daerah tertinggal.. Untuk itu, seluruh pihak mulai Dinas Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Badung, kepolisian, Jasa Raharja agar meningkatkan koordinasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat dan nyaman. Dalam kesempatan itu, Kepala Terminal Mengwi Mudiarsa juga menyampaikan beberapa fasilitas yang tersedia seperti ruang tunggu yang nyaman, alat trolly gratis , ruang kesehatan khusus-
FB/HERY
nya ibu menyusui dan saat ini Posko Lebaran, Dari kapasitas terminal yang mampu menampung sebanyak 150 bus, saat ini rata-rata bus yang datang atau menurunkan penumpang mencapai 88 bus. Pembangunan Terminal Mengwi sempat mengalami mangkrak beberapa tahun namun setelah berdiri megah dengan menghabiskan dana miliaran justru sepi penumpang dan bus. Padahal, untuk operasional setahunnya mencapai Rp3 Miliar yang disokong dana APBD sementara pendapatan yang didapat hanya sekira Rp100 juta lebih. W-014
rangkat dari keinginan untuk menciptakan sebuah kawasan yang dapat menjalankan fungsi pelayanan publik dalam bidang transportasi yang sekaligus terintegrasi dengan kawasan pusat perekonomian dan perdagangan. Secara formal kelengkapan yang mesti dibangun di kawasan Terminal Mengwi diatur dalam Peraturan daerah no 9 tahun 2000 tentang terminal penumpang. Adapun fasilitas yang ada di terminal Mengwi adalah sebagai berikut: a. Kantor pengelola dan menara pengawas b. Loket c. Papan informasi d. Ruang tunggu informasi e. Jalur kedatangan dan keberangkatan AKAP f. Jalur kedatangan dan keberangkatan AKDP g. Jalur kedatangan dan keberangkatan Angkot/Angdes h. Jalur kedatangan dan keberangkatanAngkutan Pariwisata i. Lobby/tempat kedatangan dan keberangkatan taxi dan kendaraan pribadi j. Tempat parkir kendaraan
pribadi roda empat k. Tempat parkir sepeda motor l. Tempat parkir/jalur tunggu AKAP m. Tempat parkir/jalur tunggu AKDP n. Tempat parkir angkot/angdes o. Tempat parkir angkutan pariwisata p. Tempat parkir taxi q. Docking/tempat perawatan kendaraan r. Tempat penginapan sopir s. Ruang kesehatan t. Ruang perawatan bayi u. Tempat ibadah (pura dan mushola) v. Toilet w. Pos polisi x. Kios/kantin y. Alat pemadam kebakaran z. CCTV Dengan berbagai fasilitas yang sudah tersedia seperti yang tertera dalam table di atas, sebagian besar belum dimanfaatkan sesuai dengan fungsi terminal sebagai sarana pelayanan publik. Bahkan fasilitas kios dan kantin yang rencananya untuk pengembangan ekonomi yang bernilai komersiil masih dibiarkan kosong tidak terisi.
Berdasarkan pemaparan temuan dan analisis, studi ini menarik beberapa kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan, yakni: pertama, arah penataan pengelolaan dan pengembangan Terminal Mengwi dalam studi ini diletakkan dalam dua konteks, yaitu: 1) desain pengembangan ekonomi kawasan Mengwi dan 2) penyediaan fasilitas pelayanan publik untuk mobilitas orang dan barang. Sejatinya pengelolaan atas dua tujuan tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Fungsi murni keterminalan berangkat dari filosofi public goods, dimana Negara memiliki tanggungjawab untuk memastikan tersedianya pelayanan-pelayanan dasar kepada masyarakat. Dalam studi ini, terlaksannya f u n g s i m u r n i Te r m i n a l Mengwi dikelola oleh negara yang instrumennya selama ini berada dalam kendali Departemen Dinas Perhubungan dengan aturan yang rigid. Sedangkan desain pengembangan ekonomi termina l ha rus disesu aika n aspek dan fungsi dasar ekonomi dan system pengelolaan fungsi ekonomi terminal bisa dikembangkan dengan logika profit oriented. Kedua, orientasi pokok pengelolaan Terminal Mengwi adalah menempatkan motivasi pendapatan asli dae-
rah (PAD), dan tidak menempatkan motivasi pelayanan sebagai tujuan utama. Artinya keberhasilan pengelolaan terminal tidak bisa dilihat dari seberapa besar keuntungan perolehan dari PAD terminal yang dihasilkan. Namun dilihat juga dari seberapa baik capaiancapaian ukuranukuran pelayanan publik keterminalan yang dirumuskan. Ketiga, persepsi masyarakat dengan adanya Terminal Baru Mengwi secara keseluruhan disimpulkan adanya kekecewaan yang mendalam yakni belum terpenuhinya sarana transportasi publik. Beerapa permasalahan yang ditemukan dari pengelolaan terminal Mengwi ya i t u : Pe r t a m a , ke t i d a ks i a pan pemerintah daerah dalam mengimplentasikan kebijakan i n i m e n c i p t a ka n te r j a d i nya dualisme fungsi terminal antara Ubung dan Mengwi. Hal ini dipicu adanya tarik menarik kepentingan antar dua institusi pemerintah Kota denpasar dan kabupaten Badung terhadap profit oriented PAD. Kedua, Pemerintah Daerah Badung kurang mengupayakan sosialisasi dan manajemen promosi pada masyarakat umum mengenai aturan keterminalan dan ruang lingkupnya. Ketiga, ketiadaan lahan penghijauan di area Terminal Mengwi yang
gersang dan panas di siang hari membuat masyarakat mengghindari aktivitas di terminal. Keempat penyediaan sarana transportasi publik di terminal tidak memadai. Aspek terakhir ini merupakan fungsi keterminalan yang amat penting dalam menunjang pelayanan publik, meskipun fasilitas public services yang lain tersedia, namun apalah guna bila tidak difungsikan semestinya. Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut: (a) pemerintah daerah Provinsi menyegarakan operasional angkutan umum lainnya dan juga bis Serbagita untuk mempermudah akses transportasi publik ke Kota Denpasar dan sekitarnya, serta pembangunan jalan Brikit – Sakah agar lalu lintas perjaanan darat menjadi lancar; (b) pemerintah daerah yang berkepentingan terhadap Terminal Mengwi harus tegas memberlakukan aturan dan sanksi, bagi para pelanggar agar penyelenggaraan fungsi terminal berjalan dengan baik; (c) studi ini hanya mengkaji pada dimensi pelayanan pada aspek transportasi publik, sehingga hasilnya masih terlalu dangkal dan selanjutnya diperlukan kajian yang menyeluruh dan mendalam tentang studi terminal dari berbagai aspek dan pendekatan yang lain. *
Kesimpulan dan Saran
Masalah Dualisme Terminal Mengwi dan Ubung
Banyak upaya telah dilakukan untuk optimalisasi fungsi Terminal Penumpang Tipe A Mengwi. Namun masih saja terminal yang beroperasi sejak 2012 ini kalah bersaing dengan Terminal Ubung Denpasar. Kalau dilihat dari segi aturan, mestinya Terminal Mengwi jadi pusat aktivitas moda transportasi angkutan umum, tetapi Terminal Ubung masih jadi terminal bagi angkutan kota antar-provinsi (AKAP). Bupati Badung AA Gde Agung, pada awal tahun 2014 ini pernah menyampaikan, masih akan terus mencari solusi agar Terminal Tipe A Mengwi ini optimal sesuai peruntukannya. Gde Agung juga mengharapkan adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali, agar ikut menjembatani masalah ini. “Terdapat dualisme dengan Terminal Ubung yang saat ini statusnya tipe B. Hampir semua kendaraan beroperasi di sana,” ujar Gde Agung di sela-sela menerima kunjungan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Kantor Bupati Puspem Badung Mangupraja Mandala, awal tahun ini. Parahnya lagi, ungkap Gde Agung, walau jelas Terminal Mengwi bertipe A, tapi pos angkutan lebaran 2013, misalkan, tetap di Terminal Ubung. “Sehubungan dengan itu, kami mengharapkan Gubernur Bali memfasilitasi (den-
gan Kementerian Perhubungan dan Pemkot Denpasar, Red) demi mencari solusi terhadap masalah ini,” kata Panglingsir Puri Ageng Mengwi, itu. Dengan dioptimalkannya Terminal Mengwi, yang diuntungkan sebenarnya tidak hanya Kabupaten Badung. Sebab, keberadaan Terminal Mengwi dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya di Kota Denpasar. Gubernur Made Mangku Pastika tak berkomentar banyak ketika ditanya mengenai masalah dualisme terminal, baik Terminal Mengwi maupun Terminal Ubung. Gubernur mengaku belum menguasai masalah sesungguhnya yang terjadi. “Nanti saya cek lagi ya (dengan Dinas Perhubungan, Red). Saya tidak menguasai persoalannya,” ucapnya singkat. Pada kesempatan itu, Kepala Terminal Mengwi Ketut Mudiarsa juga sempat mengungkapkan, belum ada perubahan signifikan sejak terminal mulai beroperasi tahun 2012. Dikatakannya, pada 2012 bus AKAP yang masuk ke terminal sebanyak 21.190 unit. Sedangkan di 2013 meningkat mencapai 30.775 bus AKAP yang tiba di terminal. Tapi bus yang berangkat yang mengangkut penumpang dari dalam terminal justru makin menurun. “Untuk
FB/DOK
impul Penting Arus Transportasi Publik
Terminal Penumpang Mengwi (kemudian disebut dengan Terminal Mengwi) adalah terminal utama (terminal induk) d i P rov i n s i B a l i te rl e t a k d i Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Terminal Mengwi dahulunya adalah area persawahan luas yang kemudian dibangun menjadi sebuah Terminal Mengwi dengan luas tanah secara keseluruhan kurang lebih 15 hektar. Dari sisi fasilitas fisik Terminal Mengwi jauh lebih lengkap dibandingkan dengan Terminal Ubung. Seperti tersedianya fasilitas ruang tunggu ber AC yang nyaman dan didukung fasilitas keterminalan yang lainnya. Hal yang berbeda antara Terminal Mengwi dengan terminal pada umumnya adalah, Mengwi memiliki tempat fasilitas ruang perawatan bayi, sehingga bagi para penumpang bis yang membawa bayi ataupun balita dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk istirahat sejenak dengan nyaman tanpa mengkhawatirkan polusi udara yang kotor dari luar ruangan. Ko n s e p t e r m i n a l i n i b e -
Bupati Badung, AA Gde Agung keberangkatan dari Terminal Mengwi memang lebih sedikit. Dari tahun 2012 jumlahnya 6.768 bus, sementara di 2013 hanya 5.318,” jelas Mudiarsa. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Badung Wayan Weda Darmaja, menjelaskan turunnya keberangkatan AKAP di Terminal Mengwi juga dipengaruhi oleh Terminal Ubung masih diberikan peluang untuk menaikkan penumpang. Pihaknya tidak ada kewenangan untuk melarang pengangkutan penumpang di Terminal Ubung. W-014 Layouter: Wiadnyana
PENDIDIKAN & BUDAYA Sebagai Kado HUT ke-54 Bulan Depan
SMAN 1 Denpasar Toreh Sekolah Terbaik
Prestasi SMAN 1 (Smansa) Denpasar, terus mengangkasa dari tahun ke tahun. Pada pertengahan baru baru ini, di antara ribuan SMA di Indonesia, berdasarkan hasil penilaian Smansa meraih peringkat tiga tingkat nasional sebagai sekolah terbaik.
DENPASAR-Fajar Bali Keberhasilan ini sekaligus sebagai kado HUT Smansa ke-54 Agustus bulan depan. Penilaian hingga menyabet pretasi tersebut, pada segi pengelolaan manejemen sekolah tentang 8 standar pendidikan. Dengan peraihan peringkat ketiga ini, Kepala Smansa, Drs. I Nyoman Purnajaya, M.Pd., sangat bersyukur, karena keberhasilan itu atas kerja keras semua komponen yakni Purnajaya selaku kepala sekolah, seluruh Wakasek, gurur-guru,
dan pegawai. Selain itu juga keberhasilan tersebut karena orangtua siswa dan pemerintah yang secara jelas memberikan tugas-tugas untuk kepentingan Smansa. Pihak sekolah juga melaksanakan tugas-tugas sesuai kebutuhan pemerintah. Purnajaya mengatakan, ke depan akan mempertahankan prestasi yang sudah diraih dan namun akan terus berupaya agar peringkat dapat terdongkrak ke tingkat yang lebih tinggi. Purnajaya dan seluruh
I Nyoman Purnajaya
FB/IST
demik, serta non akademik, dengan memanfaatkan waktu yang efektif. Ia pun berencana untuk mendelegasikan guru dan siswa belajar di SMAN 1 Bandung dan SMA Taruna Nusantara Jogyakarta, sebagai peraih peringkat
jajaran all out melaksanakan dengan penuh tanggung jawab melalui pelayanan yang m a k s i m a l ke p a d a s i s wa . Institusi ini berjuang denga n p e n u h p e n g o rb a n a n , baik unhtuk kepentingan a ka d e m n i k d a n n o n a ka -
pertama dan kedua, tentang hal-hal yang belum dimiliki Smansa, khsusnya 8 standar pendidikan. Selanjutnya Purnajaya mengutarakan, pada Ujian Nasional (UN) tahun akademik 2014/2015, Smansa menduduki periangkat pertama di Bali, dan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Samansa mendapat kuota, 403 siswa baru. Sekolah akan terus meningkatkan kualitas yang didukung sarana dan prasarana yang sangat memadai. Di antara siswa yang lulus UN, terdapat juga yang melanjutkan ke Australia, Jerman dan Perancis. Hampir setiap tahun lulusan Smansa melanjutkan studi ke luar negeri, bahkan tahun-tahun sebelumnya terdapat siswa Smansa yang melanjutkan ke Amerika atas biaya Sempoerna Fundation. W-001
Desa Cemagi Sebagai Desa Binaan
FB/BLAS
Masyarakat Mohon PKL Stikes Bali Berkelanjutan
Ketua Stikes Bali, I Ketut Widia menerima berita acara penyerahan kembali mahasiswa PKL dari Sekretaris Camat Mengwi, IN Suhartana didampingi Kepala Desa Cemagi, Si Ketut Wirama DENPASAR-Fajar Bali Desa Cemagi Kecamatan Mengwi menjadi desa binaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bali, disambut dengan gembira oleh masyarakat desa tersebut. Pernyataan tentang Desa Cemagi sebagai desa binaan S t i ke s B a l i , d i s a m p a i ka n Ketua Stikes Bali, Drs. I Ketut Widia, BN.Stud, MM. ketika menutup Prakatik Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa
Stikes Bali di Banjar Seseh Desa Cemagi Sabtu (19/7). Peserta PKL Stikes Bali, 315 mahasiswa terdi dari, 115 mahasiswa Ners dan 200 mahasiswa DIII Kebidanan. PKL yang diikuti mahasiswa sejumlah itu berlangsung selama satu setengah bulan. Pada pentupan PKL, dilakuk a n p e nye ra h a n ke m b a l i mahasiswa oleh Kepala Desa Cemagi, Si Ketut Wirama kepada Camat Mengwi diwakili
DENPASAR-Fajar Bali Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) merupakan salah satu perguruan tinggi pariwisata di daerah tujuan wisata terkenal di dunia, sejak berdirinya beberapa tahun yang lalu telah menjadi perhatian masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Sembilan pasang Jegeg Bagus seBali 2014, Jumat (19/7) yang lalu mengunjungi sekaligus mengikuti Table Manner di lembaga pendidikan tinggi kepariwisataan yang berlokasi di kawasan Jalan Kecak Denpasar tersebut. Rombongan yang berjumlah 18 orang itu, yang terdiri dari dipimpin oleh salah seorang staf dari Dinas Pariwisata Daerah Bali tersebut diterima Pembantu Ketua IV Bidang Kerjasama dan Humas STPBI, Drs. I Nyoman Urbanus, M.Si, CHT bersama sejumlah pejabat di lingkungan STPBI. Pada kesempatan tersebut, kepada tamunya Urbanus mengatakan pelatihan Table Manner merupakan suatu hal yang sangat penting dipahami oleh generasi muda saat ini, termasuk Jegeg Bagus seBali 2014. Pengetahuan Table Manner atau yang dikenal dengan aturan tata karma di meja makan bukan sekedar mengetahui tata karma saat makan atau menggunakan
alat makan saja, melainkan juga bentuk citra diri. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan kepada Jegeg Bagus Bali se-Bali 2014 tersebut, agar mengikuti pelatihan sopan santun makan di meja makan itu, dengan sebaiksebaiknya sehingga nantinya tidak akan menimbulkan permasalahan jika menghadiri menikmati makanan di meja makan. Sementara itu, salah seorang dosen STPBI, Ketut Sudiarta, dalam materinya mengungkapkan secara sepintas Table Manner memang tidak menimbulkan suatu kesan yang pelik, karena sebenarnya telah terbiasa duduk di meja makan menghadapi hidangan baik waktu makan pagi, siang, malam maupun pada acara tertentu lainnya. Namun demikian tidak jarang terjadi bahwa seseorang merasa canggung duduk di meja makan ketika menghadapi hidangan yang tersedia. Bila kemudian ditelaah permasalahan Tablem Manner malah ternyata antara satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang sangat erat, tegasnya. Berbagai permasalahan sopan santun di meja makan peserta pelatihan dipandang perlu untuk mengetahui tentang perinsip dan karakter menu, persiapan meja makan,
Sekretaris, IN Suhartana dan selanjutkan diserahkan Suhartama kepada Ketua Stikes Bali, Widia, yang disaksikan Kepala Puskes II Mengwi, dr. Indira dan masyarakat. PKL yang dilaksanakan mahasiswa diawali dengan mahasiswa melakukan survei tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, melalui M u s yawa ra h M a s ya ra k a t Desa (MD) I.
W i d i a m e n g e m u ka ka n , m a sal a h yan g d i temuka n m a h a s i s wa P K L , d i b a h a s pada MMD II, dan berhasil menemukan solusi. Mahasiswa PKL juga mengajak masyarakat yang lanjut usia (lansia) untuk senam lansia. Menggunakan Air Susu Ibu (Asi) eksklusif, periksa buah dada sendiri (sadari), efek dari kebiasaan merokok serta perilaku hidup bersih dilingkungan. Sebagai desa binaan Stikes Bali, maka masyarakat Desa Cemagi sudah menyatu dengan Stikes Bali, sehingga masyarakat memohon agar mahasiswa Stikes Bali, ke depan dapat melanjutkan PKL di Desa Cemagi. Dihadapan kepala desa, dan kepala Puskesmas II Mengwi, Widia menyetujui untuk melanjutkan PKL di Desa Cemagi. Namun sebelum melanjutkan Stikes Bali akan mengadakan komunikasi dengan kepala desa dan ketua Puskesmas II Mengwi, adar dapat merancang tentang kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada PKL berikutnya. Sementara PKL yang telah dilaksanakan, maka Stikes Bali akan mengadakan evaluasi sesuai tahapan-tahapan hasil PKL untuk menyusun kembali sesuai perkembangan. Sebagai tindak lanjut sesuai kebutuhan kesehatan masyarakat sehingga hasil evaluasi dapat dilakukan secara terus menerus. Pada kesempatan itu Sekre t a r i s C a m a t , I N S u h a r tana memberikan apresiasi
kepada Stikes Bali karena mahasiswa PKL dapat melaksanakan sesuai kebutuhan masyarakat secara positif dan berjalan dengan baik. Diharapkan PKl dapat dilanjutkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kepada kepala desa, Suhartana minta agardapat menyusun program terkait kesehatan masyarakat, sehingga untuk selanjutnya anggaran akan dipertajam sesuai skala prioritas dan akan dituangkan dalam APBD. Untuk hasil PKL, kepala desa juga melakukan evaluasi agar masyarakat bisa mandiri di bidang kesehatan. Pada kesempatan itu, Kepala Desa Cemagi, Wirama mengakui tentang pelaksanaan PKL di Desa Cemagi sangat membantu masyarakat. Namun dia memohon agar h u b u n ga n d e n ga n p e s e r ta PKL akan tetap terjalin, setelah merampungkan studi di Stikes Bali. Wirama mengajak kalau ke desa Cemagi agar mampir di Kantor Desa serta rumah-rumah masyarakat. Sementara itu Kepala Puskesmas II Mengwi, dr. Indira mengatakan, sangat berkesan dengan pelaksanaan PKL di Desa Cemagi. Selama PKL telah membantu program yang belum terlaksana. Untuk itu PKL dapat ditindaklanjuti ke depan. Sebelum kembali ke kampus, Indira menghadiahi sebuah pantun kepada seluruh mahasiswa PKL Stikes Bali. W-001
FAJA R BALI
Senin, 21 Juli 2014, Tahun XIV
Mos SMP Negeri 2 Sukawati, Gianyar
Kedepankan Budi Pakerti dan Tri Hita Karana GIANYAR-Fajar Bali SMPN2 Sukawati sudah tidak asing lagi dikenal masyarakat luas, lembaga pendidikan yang terletak di Desa Singapadu itu selalu sarat prestasi dalam pembelajaran baik akademik maupun non akademik. Tak mengherankan setiap penerimaan siswa baru sekolah itu jadi rebutan siswa tamatan sekolah dasar. SMPN2 Sukawati,Gianyar, untuk tahun ini menerima peserta didik baru berjumlah 354 orang terdiri dari peserta putri 183 orang dan putra 171 orang. Dalam mengikuti materi pembelajaran semua peserta mengikuti dengan disiplin dan komunikatif. Agenda Masa Orientasi Siswa (MOS) bertujuan untuk merangsang anak-anak untuk bersemangat mengikuti materi yang dilaksanakan. Sehingga tidak ada kesan mengikuti Mos menjengkelkan dan menakutkan. Ketua Panitia pelaksana Dewa Made Suteja S.Pd. mengatakan kegiatan MOS berlangsung selama tiga hari. Pembukaanya secara serentak dilaksanakan pada Minggu (13/7) lalu, di area CFD Gianyar dibuka Asisten I Setda Kabupaten Gianyar Tjokorda Gde Rai Widiarsa P.SH.MH., didampingi Kadisdikpora Gianyar Dewa Gde Alit Mudiarta. Pada kegiatan itu, diikuti oleh masing-masing perwakilan sekolah SMP, SMA/SMK Se-Kabupaten Gianyar ikut melaksanakan kegiatan pendidikan yang diawali dengan penyematkan tanda peserta Mos. Pembukaan Mos di SMPN Sukawati pada Senin (14/7) lalu, dibuka Kasek SMPN2 Sukawati Drs.Anak Agung Nyoman Darma, M.Pd. Dan Penutupannya dilaksanakan kegiatan medarmayatra ke Desa Wisata Pengelipuran Kabupaten Bangli. Yang mana tujuannya untuk mendekatkan diri kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Waca karena sudah menganugerahkan keselamatan lahir dan bathin. ”Mos yang kami laksanakan kali ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Menekankan pendekatan diri kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Waca, untuk menciptakan etika budi pakerti yang pesaja menuju terciptanya Tri Hita Karana yang metaksu,” ungkap Dewa Made Suteja didampingi I Nyoman Asta, Gde Rudita dan I Made Suardita. ”Anak-anak mengikuti pembelajaran Mos disekolah selama dua hari, penutupannya dilaksanakan di Desa Wisata Pengelipuran Bangli, Rabu (16/7) lalu. Dalam pembelajaran mereka semuanya bersemangat memaknai arti MOS,” kata Dewa Made Suteja bersemangat. Lebih lanjut dikatakan Suteja pengenalan lingkungan, pelestarian alam memacu semangat warga sekolah SMPN2 Sukawati untuk berkarya. Terlebih dalam kegiatan Mos kali ini, dapat medarmayatra, kerja bakti sosial, belajar sejarah cikal bakal berdirinya Desa Pengelipuran. Sementara, Kasek SMPN2 Sukawati, Drs. A.A.Nyoman Darma S.Pd. M.Pd., menutup kegiatan Mos dengan melepas penanggalan peserta. Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen pendidikan di SMPN2 Sukawati yang telah disiplin melaksanakan tugas. ”Materi yang diberikan tutor kepada peserta yakni wawasan tertib wiyata mandala tata tertib sekolah, cara belajar kreatif, penyuluhan narkoba, baris berbaris, pengenalan lingkungan sekolah, ini semuanya kegiatan dalam kelas,” jelas Anak Agung Gde Darma yang menjabat sebagai kasek di SMPN2 Sukawati sejak 4 pebruari lalu. Sedangkan materi kegiatan di luar sekolah melaksanakan penanaman pohon di area sekolah dan Bakti sosial di Desa Wisata Pengelipuran Bangli. W-005
FB/ARTAYASA
8
Kepsek SMPN 2 Sukawati memberikan pembekalan MOS kepada siswanya.
FB/SUARJA
Jegeg Bagus Bali 2014 Ikuti Table Manner di STPBI
Jegeg Bagus Bali 2014 ketika foto bersama Ketua STPBI, Sudjana (tengah), Urbanus (kanan), Puket III, Agung Winda di depan auditorium STPBI serta beberapa peralatan m a ka n ya n g d i b u t u h ka n . Menu adalah daftar siap saji yang tersedia untuk para tamu.
Selanjutnya dijelaskan pada saat persiapan menata peralatan meja makan pada umumnya selalu akan dijumpai adanya persiapan
garam, merica, tempat abu rokok, dan vas bunga. Peralatan yang disiapkan selalu disesuaikan dengan kebutuhan yang didasarkan atas
jenis Table Cover yang diterapkan serta jumlah dan jenis hidangan yang akan dibahas, tukasnya. Selain itu, beberapa hal
yang perlu diperhatikan ketika menghadiri penjamuan d i a n t a ra nya p e n a m p i l a n diri dan kehadiran yang selalu datang tepat waktu, bila perlu datang lebih awal. Cara duduk juga menjadi perhatian utama, letakkan kursi tidak terlalu jauh dari meja untuk menghindari posisi duduk akan terasa enak dan nyaman, posisi kursi tepat b e ra d a d i b awa h p i n g g i r meja. Selanjutnya letakkan tanga n p a d a m a s i n g - m a s i n g sisi dari Table Cover. Jangan membungkuk dengan menyilangkan tangan di atas meja makan. Usahakan agar siku selalu dalam posisi yang dekat dengan tubuh, sekaligus dilarang menggeser posisi tepat duduk, tegasnya. Seseorang dalam menghadiri pejamuan agar menghindari berbicara pada saat mulut penuh berisi makanan, usahakan menghabiskan makan an p ada saat yan g b e r s a m a a n d e n ga n t a m u lain. Dan seseorang memulai makan pergunakan peralatan makanan yang paling luar sebelah kanan dengan pasangannya disebelah kiri. Bila selesai makan dan minum yang menggunakan sendok, hendaknya sendok diletakkan di sebelah kanan di atas takakannya dengan posisi biasa menghadap ke atas, ungkapnya. K-01 Layouter: Wiadnyana
FAJA R BALI
Senin, 21 Juli 2014, Tahun XIV
PARIWARA
9 HERIKY computer SERVICE & SELL
Laptop, Komputer, Printer, Hardware, Software Hp: 085 638 466 12 / 087 860 885 964 E-mail: erikhoki6@gmail.com Jl. Pasekan Batuaji, Batubulan Kangin-Sukawati
524/I/TTV
519/I/TTV
419/XI/AGN
237/VII/IGR
864/VII/KTR
STOKIST XAMTHONE
Pusat Penjualan Produk Herbal, Dicari tersedia produk-produk herbal untuk Agen menyembuhkan berbagai macam penyakit kronis : Jantung, Stroke, kangker, HIV, asam urat,Rematik ,asma, dll. Promo khusus Maret-Mei, hanya dengan 99.000 sudah bisa jadi agen. Dengan potensi penghasilan jutaan rupiah/bln, Alamat : Jln. Cok agung Tresna No. 11 Renon, Pin BB 28C73778. Tlp. 081246444265, agen Karangasem : 08214570880, Agen N.Dua : 081353215612, Agen Klungkung : 08123868908, Agen Abiansemal : 0361-8944563
518/I/IGR
ARTASARI TRANSPORT Menyewakan Mobil Vellfire
Fortuner
Elf Include BBM + driver 12 jam / hari
Inova
082237658590
836/VI/WS
MATAHARI AUTO GALERY NEW HARRIER ADV
hitam & putih
N.VELLFIREZ,ZG prem,ZG AudHtm
517/I/IGR
Hubnngi :
NEW RANGE ROVER
NEW JK SPORT hitam
HUMMER H3’2001 putih
4Pintu hitam
WRANGLER SPORT’13 putih AsDK HARRIER HTM’2011 AsDK 3Camera NEW VELLFIRE GS putih & hitam NEW VW BEATLE’2013 putih AsDK
Hubnngi :
(0361) 7893104
Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar 555/II/WS
229/VII/IGR
227/VI/FB/AG
018/I/FB/KTR
532/II/BLAS
166/VI/FB/IGR
453/XII/AGN
Layouter: Wiadnyana
EKONOMI
10 Mudik Semakin Aman dan Nyaman Bersama Astra
Suparno Djasmin
DENPASAR-Fajar Bali Grup Astra kembali memberikan layanan mudik, Astra Holiday Campaign (AHC). Program tahunan ini merupakan bentuk komitmen Grup Otomotif Astra untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran. Tahun ini AHC berlangsung sepuluh hari, mulai 25 Juli sampai dengan 3 Agustus 2014, di sepanjang jalur mudik dari Jawa hingga Bali. Pada AHC tahun ini kolaborasi Grup Astra semakin solid dengan kehadiran Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, UD Trucks, Garda Oto, Astra Credit Companies (ACC), Toyota Astra Finance, TRAC, Astra Otoparts, Astra Honda Motor, FIF Group, Marga Mandalasakti dan AstraWorld. Sinergi ini merupakan upaya memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan menjadikan perjalanan mudik semakin aman dan nyaman. “Dalam AHC tahun ini, anak usaha Astra yang terlibat bertambah. Hal ini menunjukkan bahwa Astra senantiasa meningkatkan kerja sama antar anak usaha agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan yang melakukan perjalanan mudik. Harapannya, perjalanan mudik pelanggan akan semakin aman dan nyaman bersama Astra,” jelas Direktur PT Astra International Tbk Suparno Djasmin. Dari Ujung ke Ujung Astra Menemani Perjalanan Mudik Selama sepuluh hari, Astra menyiapkan sembilan Pos Siaga yang buka 24 jam, di sepanjang jalur mudik Jawa-Bali untuk memberikan layanan servis ringan kepada para pemudik. Ada Sembilan Pos Siaga Astra disediakan. Kesembilan pos siaga itu adalah; Rest Area Km. 57 Tol Jakarta-Cikampek, Puncak Raya Hotel, Jln. Raya Puncak Km. 80, Cisarua Puncak, Rest Area Km. 68 B Tol Merak-Jakarta, Rumah Makan Asep Stroberi Jln. Raya Andir Kulon Km. 01, Nagrek, Rest Area Km. 226 A, Tol Palikanci, Cirebon, Rumah Makan Kardani Putra, Desa Penundan, Alas Roban, Jln. Raya Buntu Km. 01, Buntu; Rumah Makan Saradan Asri, Jln. Raya Saradan Km. 144, Caruban, Madiun; SPBU 54 821 11, Selabih Lalanglinggah, Selemadeg Barat, Tabanan, Bali. REL
LPS Kaji Opsi Pengambilalihan Jaminan Asuransi
JAKARTA-Fajar Bali Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengaku pernah menutup beberapa lembaga keuangan baik Bank Umum maupun Bank Pengkreditan Rakyat (BPR). Namun, LPS menegaskan hanya menutup sebuah bank jika dalam kondisi fraud atau merugi karena adanya penipuan. “Semua Bank yang penah kami tutup itu murni karena fraud, bukan karena persaingan usaha antar bank. Jadi, tidak benar jika ada yang mengatakan menutup bank karena persaingan usaha,” kata Sekretaris Lembaga (LPS) Samsul Adi Nugroho, di Semarang beberapa waktu lalu. Menurut Samsul, penutupan pada lembtaga keuangan baik bank maupun BPR terjadi lantaran didalamnya terdapat kredit fiktif, dan juga kredit topengan. Sehingga, keuntungan yang sedianya diraih menjadi hilang kerena banyak keuntungan diambil pemilik bank. Pihak LPS pernah menutup setidaknya 60 lembaga keuangan. Rinciannya 1 Bank umum dan 59 diantaranya adalah BPR. “Bank yang kami likuidasi hanya ada satu bank saja, sementara sisanya BPR semua,” tambah Samsul. Meski telah menutup banyak lembaga, Dia menyatakan untuk saat ini secara umum Bank masih dalam kondisi sangat baik. Hal tersebut salah satunya karena tidak adanya masalah perbankan yang cukup berarti. Dia juga menyatakan sumber uang dari LPS adalah iuran dari berbagai bank atau antar industri. Jadi, kewenangan mengawasi dan menjatuhkan sanksi bisa lebih mengena. “Kami juga diminta untuk menjamin asuransi. Tapi soal itu masih kami bicarakan dengan Komisi 11 DPR RI,” katanya. INC
I Wayan Suandi Adnyana
DENPASAR-Fajar Bali Guna meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tridarma Putri mengembangkan program-program menarik setiap tahunnya. “Guna meningkatkan DPK di sini kami melakukan berbagai program baru yang bisa meningkatkan DPK itu sendiri. Tentunya dengan tetap memberi kemudahan serta keuntungan bagi para nasabah dan masyarakat kami khusunya yang ada di Kabupaten Klungkung,” papar Direktur Utama BPR Tridarma
FB/AGUNG
BPR Tridarma Putri Genjot Program DPK Putri I Wayan Suandi Adnyana SE, Minggu (20/7) kemarin. Dilanjutkan, program-program yang sudah berjalan dan bisa dinikmati para nasabah di BPR Tridarma Putri , antara lain deposito yang menawarkan bunga diawal kepada nasabah dan deposito akhir dengan bunga mengulung kepokok. Diantara DPK deposito masih menjadi pilihan dimana peningkatan nasabah cukup tinggi setiap tahun yang mencapai 20%. “Deposito masih menjadi primadona masyarakat di BPR yang saya pimpin saat ini,” ujarnya. Ditambahkan, DPK tetap tinggi karena masyarakat masih melihat dari sisi keamannya juga. Sebab di BPR sendiri telah ada sebuah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang membuat masyarakat tidak ragu lagi untuk menyimpan dana di BPR. “Peningkatan DPK juga disebabkan karena telah adanya LPS yang akan semakin menumbuhkan rasa percaya nasabah kepada BPR itu sendiri,” tutupnya. M-004
Perusahaan Harus Daftarkan Tenaga Kerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan Bagi perusahaan di Indonesia, wajib memberikan hak - hak tenaga kerjanya seperti mendaftarkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Ketentuan ini sudah diatur dalam Undang Undang (UU) tentang BPJS Ketenagakerjaan.
DENPASAR-Fajar Bali Kewajiban perusahaan mendaftarkan karyawannya ke BPJS sudah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan. “Ketentuan ini sudah mengikat dan saya harap ini berjalan efektif,” kata Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJS Ketenagakerjaan Agus Supriyadi di Kuta, belum lama ini. Agus melanjutkan, dengan dukungan pemerintah setempat, aturan ini akan berjalan positif. “Kuncinya kerjasama kita dengan pemerintah daerah dan stakeholder setempat. Dan upaya menuju ke arah ke sana sudah positif,” sebutnya. Selain itu bagi perusahaan kata Agus, aturan ini terkait kepatutan dan kepantasan sebuah perusahaan dalam melakukan usahanya yakni dengan cara memberikan hak - hak para pekerjanya. Pihaknya terang Agus, selama ini telah melakukan berbagai sosialisasi terkait BPJS Ketenagakerjaan. “Kita juga telah melakukan berbagai sosialisasi agar mendapat kepercayaan publik. Pendekatan yang kita lakukan juga secara
FB/RONY
Astra Holiday Campaign 2014
FAJA R BALI
Senin, 21 Juli 2014, Tahun XIV
Direktur Perencanaan Strategis & TI BPJS Ketenagakerjaan Agus Supriyadi didampingi Kepala Banuspa B PJS Ketenagakerjaan I Gusti Ngurah Suartika.
persuasif. Agar, organisasi kita benar - benar menjadi lembaga yang bisa mengemban amanat dalam UU yang mengatur BPJS Ketenagakerjaan serta memberikan pelayanan dan prioritas kita harus bisa memberikan operasional yang unggul,” jelasnya. Agus menegaskan, dalam
UU BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan sanksi kepada perusahaan - perusahaan yang tidak melaksanakan kewajibannya. “Kami akan memberikan sanksi atau nekad dengan tidak mau melaksanakan kewajibannya tidak melindungi pekerjanya. Kami, diberikan kewenangan untuk mengajukan
penghentian pelayanan publik,” sebutnya. Sementara itu, seperti pernah diberitakan di harian ini sebelumnya, ratusan bahkan ribuan karyawan swasta di Bali belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, ini merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk mendaftarkan
karyawannya masuk BPJS, sehingga mereka (karyawan,red) m e ra s a te r l i n d u n g i a t a u mendapatkan hak-hak jaminan sosial. Dengan mendapat jaminan sosial, dengan sendirinya memberikan ketenangan bagi mereka untuk bekerja dengan baik di perusahaan tempat mereka bekerja. W- 011
Harga Lelang Gula Anjlok tidak Diduga yang di pasar,” kata dia. Dalam situasi seperti ini, Dahlan menyimpulkan telah terjadi pelanggaran secara nyata-nyata dan terbuka. Akibatnya yang dirugikan adalah petani dan pabrik gula yang s u d a h m e n g a b d i ke p a d a negara. “Sementara mereka (pengimpor gula rafinasi) tidak perlu mengurus tanaman dan tidak perlu bikin pabrik,” ujarnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, harga lelang di Pabrik Gula Jatiroto cukup rendah, yakni sekitar
Rp 8.200. Padahal pemerintah menargetkan harga lelang gula di angka Rp 8.500. Kekhawatiran bahwa gula akan terus menumpuk dan tidak bisa keluar membuat petani melepas dengan harga Rp 8.200. Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Kabupaten Lumajang, Eko Juli Kurniadi, belum bisa dihubungi ihwal rendahnya harga lelang gula ini. Namun beberapa waktu lalu menjelang Ramadan, petani berharap harga lelang gula bisa Rp 9.000. INC
Impor gula menyebabkan harga gula anjlok
JAKARTA-Fajar Bali Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kaget bukan kepalang dengan kondisi harga lelang gula yang sangat rendah. “Tidak kami perhitungkan. Karena kami tidak mengira bahwa begitu bebas dan besarnya gula impor yang masuk pasar,” kata
Dahlan Iskan ketika meninjau proses penggilingan tebu di Pabrik Gula Jatiroto, Lumajang, Sabtu . Dahlan mengatakan anjloknya ini memang betulbetul perlu menjadi perhatian semua pihak. “Bagaimana agar tidak jadi begini. Bahkan kalau perlu diusulkan ada
razia terhadap gula rafinasi yang masuk pasar,” kata dia. Ketentuan soal gula rafinasi, kata Dahlan, sudah sangat jelas. “Ketentuannya kan sudah jelas, bahwa gula rafinasi tidak boleh masuk pasar. Tapi mata telanjang bisa melihat dan siapa pun bisa melihat begitu banyak gula rafinasi
779/V/BLAS
Layouter: Zohra
NASIONAL 11 Prabowo: Kami Anggap Semua Ini Cacat
FAJA R BALI
Senin, 21 Juli 2014, Tahun XIV
JAKARTA-Fajar Bali Capres Prabowo Subianto menilai, hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), cacat. Sebab KPU tidak mengindahkan rekomendasi Bawaslu untuk melakukan pemungutan suara ulang (PSU) di beberapa tempat.
Begitu disampaikaan Prabowo beserta koalisi Merah Putih, usai melakukan pertemuan dengan tim hukum saat jumpa pers di Hotel Four Season, Jakarta, Minggu (20/7). "Jadi ini (kami) sangat mempertanyaakan legimitasi dari seluruh proses ini (pilpres). Kami
menganggap semua proses ini cacat," kata Prabowo. Menurut Prabowo, temuan tim di lapangan, ada indikasi kecurangan yang dilakukan. Bahkan, ia menyebut pihak Bawaslu menyarankan dilakukan PSU. Namun, KPU hanya melakukan PSU di beberapa tempat.
"kami menuntut apa yang dijamin Undang-undang kalau ada indikasi ketidak beresan dan bila Bawaslu sudah rekomendasikan PSU ulang wajib dilakukan. Kalau tidak melaksanakan itu pidana," tegas Prabowo. Dengan itu, Prabowo menagih janji KPU yakni berjanji
Pertanggungjawaban Hibah Dipertanyakan DARI HALAMAN 1 Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini berjanji akan melakukan investigasi khusus sehingga bisa terkuak ada masalah apa di masyarakat. Jika dugaan fiktif itu benar, maka persoalan ini bisa diseret ke jalur hukum. Tentunya, lanjut Mudita, anggota dewan yang bertindak sebagai fasilitator harus bertanggung jawab. Anggota dewan yang sengaja memfasilitasi proposal fiktif dapat dijerat dengan pasal penyalahgunaan wewenang. Di samping itu, jelas Mudita, dapat pula dijerat dengan pasal Tindak Pidana Korupsi. “Anggota dewan sebagai fasilitator mesti bertanggung jawab jika ada
proposal hibah fiktif’, tegasnya. Sebelumnya, Gubernur Pastika secara khusus mengimbau, agar dana hibah yang sudah cair segera dibuatkan laporan pertanggungjawaban. Utamanya, terhadap masyarakat yang menerima bantuan tersebut. Ia mengatakan, setiap pencairan dana hibah harus disertai laporan pertanggungjawaban. Lantaran, uang yang dicairkan adalah uang milik rakyat. Namun, difasilitasi oleh anggota dewan. “Saya beri tahu kepada masyarakat, itu (dana hibah yang sudah cair) laporan pertanggungjawabnya ada. Jangan anggap uang lepas. Uang itu uang rakyat yang diberikan untuk kelompok masyarakat
tertentu, yang dipergunakan untuk tujuan jelas,” tegasnya. Diungkapkan bahwa, hingga saat ini jumlah proposal hibah yang belum dilengkapi laporan pertanggungjawaban jumlahnya cukup banyak. Berdasarkan data pada tanggal 30 Juni 2014, sebanyak 5643 proposal sudah terealisasi. Yang mana, sebanyak 3003 proposal sudah dilengkapi laporan pertanggungjawaban, sedangkan sisanya 2460 belum. Menyikapi hal tersebut, Gubernur berharap masyarakat segera menyetorkan laporan, sehingga dana hibah tersebut tidak dinilai fiktif. Gubernur Bali dua periode ini juga menyampaikan bahwa tidak ada pembagian jatah hibah atau bansos kepada anggota
dewan. Menurut Gubernur, tidak ada ketentuan yang mengatur jatah hibah dan bansos. Selama ini, anggota dewan diberikan akses untuk memfasilitasi hibah, lantaran anggota dewan dianggap sebagai perwakilan rakyat. Sehingga, sudah sewajarnya, anggota dewanlah yang paling tahu kebutuhan masyarakatnya. “Karena anggota dewan adalah wakil rakyat yang tahu persis keperluan aspirasi rakyat. Maka kami memberikan fasilitas untuk menyalurkan permohonan, atau menampung permohonan masyarakat,” jelas Gubernur sekaligus memastikan semua proposal yang masuk, akan diproses sesuai dengan prosedur. W-019
contoh kerentanan yang diwacanakan Kemal Fasya. Reputasi keilmuannya mendadak amblas ketika terpeleset dugaan kasus korupsi duit negara. Kontak pejabat kampus dan Negara terkait urusan proyek berpotensi pada kerentanan tersebut. Kerentanan, menurut Fasya, juga bisa membawa si intelektual berlaku tak intelektual dan cenderung konformis: tak sedikitpun menyumbangkan pemikiran dalam bentuk penelitian dan tindakan untuk kemajuan peradaban dan bisa dijadikan proyeksi pembangunan suatu daerah. Malah mereka akan melakukan praktik ketidakadilan dan manipulasi. Testimoni singkat si mahasiswa ‘tukang umpat’ itu bisa jadi contoh kecil. Efek dari gejala kerentanan ini adalah redupnya sinar intelektualisme di ‘kandang’ ilmu. Poros intelektual dibuat tertinggal dari poros-poros yang lain, seperti industri, komunitas kreatif, pusat gerakan sosial, pusat riset nonkampus, dunia penerbitan dan terakhir pers. Bahkan jangan heran manakala sikap intelektual tak lagi dijalankan perguruan tinggi, tapi dilakukan aktivis, seniman, wartawan, agamawan, dan dosen secara individual. Munculnya gerakan intelektual di luar tembok-tembok kampus ini ‘menantang’ posisi kampus sebagai ‘mesin produksi’ manusia-manusia intelektual. Tugas intelektual justru digarap ‘anak jalanan’ tersebut. Miris, memang. Gejala ini tentu tak bisa hanya disambut dengan lagu sendu. ‘Istana kenyamanan’ para penyandang ‘gelar intelektual’ harus diguncang. Posisi dan peran kampus mesti dikembalikan
pada khitahnya sebagai tempat memupuk-suburkan generasi intelektual. Bukan menyuburkan ‘garong-garong’ berjubah keilmuan yang bertengger di zona nyaman. Pandangan Daoed Joesoef, profesor lulusan Universite Pluridisciplinaire de Paris I, Sorbonne, tentang apa itu ‘mahkluk’ intelektual sangat relevan dihadirkan di sini. Menurutnya intelektualisme meliputi beberapa hal. Pertama, intelektualisme itu menyangkut pemilihan peran sosio-politis untuk perubahan, kedua, kesadaran mengacu pada universalitas, ketiga menciptakan ide-ide kultural dan menjalankannya, kelima pembangkangan yang bertanggung jawab, keenam pancaran nurani yang bersih dan berimbang. “Teman saya, PNS di kantor gubernur di akhir tahun anggaran kerap diminta atasan jalan-jalan tanpa sebab, menggenapkan anggaran perjalanan dinas yang belum habis. Ia menolak melakukannya. Dalam konteks ini ia berperan sebagai intelektual”, tulis Kemal Fasya. Intelektual dimaksud sesuai dengan pandangan Joesoef: pembangkangan yang bertanggung jawab. Dalam pepatah Jawa dikenal istilah ngelmu iku kelakune kanti laku. Dalam artian ilmu juga bisa diterapkan dalam tatanan praksis untuk perubahan dan tujuan mulia. Sikap ini tak sedikit dilakukan oleh kalangan ilmuan baik di luar maupun dalam negeri. Ini untuk menunjukkan, intelektualisme tak hanya berada di menara gading, melainkan dibarengi dengan action di lapangan – nyentuh tanah. Sumbangan intelektual bisa pula diaktualisasi lewat karyakarya penelitian untuk kepent-
ingan edukasi dan orientasi pembangunan daerah. Maka tak heran jika dalam sebuah penelitian atau karya ilmiah tersisipkan manfaat teoretik dan praktik. Tegasnya, seorang intelektual mesti memiliki tripartit intelegensi: intelegensi mekanis, sosial, dan konseptual. Intelegensi mekanis meliputi kecerdasan dalam berhubungan dengan dunia fisik, intelegensi sosial berupa kecerdasan dalam berhubungan dengan lingkungan sosial, dan intelegensi konseptual yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan dunia gagasan. Tripartit intelegensi ini sangat penting dipompa di kalangan intelektual kampus. Dari sekarang hal itu mesti dipupuk, agar kampus tak hanya berperan mencetak ‘limbah intelektual’, melainkan generasi emas yang berpikir jernih, bernurani, bebas prasangka. Generasi yang mampu menyumbangkan gagasan dan pemikiran untuk kepentingan bersama – bukan memperkaya diri sendiri dengan momok korupsi. Pencarian gelar mesti dibarengi dengan perburuan karya intelektualisme-akademik. Jangan repot berburu gelar profesor, namun minim sumbangan akademik untuk perubahan ke publik. Jika embel-embel profesor dan gelar akademik lain hanya digunakan sebagai lisensi untuk ‘menghuni’ menara kenyamanan di kampus, apalagi berburu rente rupiah, maka apa yang bisa diharapkan publik terhadap kampus? Jangan heran manakala poros intelektual memancar dari ‘jalanan’ atau kaum pinggiran. Jika ini benar terjadi, saya hanya akan bilang: capek deh.***
parkan, ada sejumlah kendala yang kini dihadapi oleh Pemprov Kalsel. Kendala-kendala itu muncul, pasca-evaluasi terhadap program yang sudah digulirkan sejak tujuh tahun lalu itu. Di antaranya, mental miskin masyarakat yang justru sulit untuh ‘disembuhkan’. Buktinya, saat Pemprov mulai menentukan desa sasaran, tiba-tiba banyak warga yang mengaku miskin, agar desanya mendapat bantuan. Di samping itu, Pemprov Kalsel juga sulit mengukur indikator keberhasilan program. Pasalnya, tiap tahun bantuan diserahkan kepada desa yang berbedabeda, sehingga belum terdata perkembangan di desa sebelumnya. “Program ini tiap tahun berpindah-pindah, tidak di satu tempat. Jadi kami tidak bisa mengukur keberhasilan program,” ujarnya saat rombongan Biro Humas Pemprov Bali berkunjung ke Kantor Bappeda Kalsel beberapa waktu lalu. Dengan kendala-kendala tersebut, Kalsel yang memiliki APBD sebesar Rp 5,6 triliun ini rupanya mampu menciptakan jumlah desa dengan UMKM unggulan. Di antaranya, Desa Banjar Baru yang UMKM-nya melesat setelah menerima bantuan
Gerbang Mas-Taskin. Bermodal bantuan dana Rp 50 juta, kelompok usaha kain khas Kalsel, Sasirangan merintis karier. Hingga kini, kelompok usaha ini telah mampu mendistribusikan karyanya hingga ke luar pulau Kalimantan. Program Gerbang Mas-Taskin akan terus digulirkan, untuk mencapai target angka kemiskinan di Kalsel sebesar 3,95 persen tahun 2015. Dilihat dari segi umur, program Gerbang Mas-Taskin memang lebih tua. Tapi sesuai pemaparan Kepala Bagian Pengumpulan Informasi/Data Pemprov Bali, Dewa Darmadi program Gerbangsadu juga tidak kalah saing. Meski masih memerlukan banyak perbaikan, khususnya pada pengawasan penggunaan anggaran. Ia menyampaikan indikator desa sasaran jelas, yakni dengan angka kemiskinan di atas 35 persen. Tak hanya itu, jumlah dana yang digelontorkan untuk membangkitkan perekonomian warga juga lebih besar, yakni Rp 1 , 0 2 0 m i l i a r. G e l o n to ra n dana miliaran rupiah inilah yang sempat membuat Pemprov Kalsel tercengang. Apalagi, dari segi APBD Pemprov Bali masih kalah, hanya berkisar di angka Rp
4 triliun saja. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun hanya bertumpu pada pajak kendaraan dan sektor pariwisata. Tak seperti Kalsel, yang memiliki sumber tambang sebagai pendapatan potensial. Hal itu membuat Nur Ainah beserta jajarannya semakin penasaran dan tertarik untuk ‘belajar’ Gerbangsadu ke Bali. Dewa Darmadi mengungkapkan, saat ini desa-desa Gerbangsadu di Bali akan disinergikan dengan program Pemprov lainnya. Artinya, walaupun suatu desa sudah menerima gelontoran dana Gerbangsadu, desa tersebut juga akan menjadi fokus bantuan bagi program lain. Seperti bedah rumah, anakanak sekolah diprioritaskan mendapat beasiswa miskin, di bidang pertanian dibangun Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri). Dengan sistem ‘keroyokan’ tersebut, ia yakin pengentasan kemiskinan di Bali akan semakin cepat. “Saat ini angka kemiskinan di Bali masih nomor dua nasional setelah Jakarta, melalui program Gerbangsadu ini kami yakin pengentasan kemiskinan akan lebih terintegrasi,” ujarnya sambil mengundang Pemprov Kalsel untuk berkunjung ke Bali. ***
Ketika Intelektualisme Terjebak Kepalsuan DARI HALAMAN 1 terancam tak ikut ujian dalam mata kuliah bersangkutan. “Daripada diusir waktu ujian, lebih baik saya keluar duit”, semburnya. Mendengar ocehan si mahasiswa, saya tarik nafas lima kali. Ups: tak lupa menguruturut dada. “Hoosss…..!”. Kisah seorang mahasiswa – si pemburu gelar ini – adalah sebagian kecil dari praktik tak intelek dalam dunia kampus kita. Tak sedikit oknum pengajar memposisikan mahasiswa sebagai ‘tambang’ atau ‘ATM’ berjalan untuk menimbun rupiah. Sebagai ‘raja kecil’ dalam ruang kelas, ia bisa seenaknya menodong mahasiswa dalam bentuk apapun. Ketika si mahasiswa membuat tugas akhir (baik dalam bentuk skripsi maupun tesis), tak jarang jadi ajang ‘proyek’ oknum-oknum berjubah ilmu. Tradisi berburu ‘proyek’ dalam arena akademis tak jarang membuat mereka tergelincir dalam praktik korupsi. Apalagi, manakala ‘manusia intelektual’ ini bertengger di zona nyaman seperti jabatan struktural kampus dan di pemerintahan – mengutip istilah Teuku Kemal Fasya, dosen Universitas Malikussaleh – maka terjadi suatu kerentanan. Kerentanan ini – menurut Kemal Fasya – akan membawa kampus terjebak pada kepalsuan – pseudo. Rektor, dekan, dan ketua jurusan kerap jadi ‘borjuis kecil’. Mereka tak menjalankan organisasi pendidikan dengan sensitivitas yang bertumpu pada kepatutan, kebenaran dan kemanusiaan (Kompas 7/7/2014). Kasus dugaan korupsi di kampus IHDN yang menyeret mantan rektor Prof. I Made Titib dkk mungkin salah satu
Gerbangsadu Tak Kalah Saing dengan Gerbang Mas Kalsel
DARI HALAMAN 1 program sejenis Gerbangsadu sejak tahun 2007 silam. Program tersebut dinamai Gerakan Pembangunan Pengentasan Masyarakat Miskin (Gerbang Mas-Taskin). Menurut Kepala BPMPD Kabupaten Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Gusti Nur Ainah, program itu adalah program andalan di Kalsel. Mekanismenya, setiap tahun desa-desa sasaran diberikan bantuan dana sebesar Rp 50 juta. Nyaris sama dengan Gerbangsadu, bantuan itu lantas dimanfaatkan oleh kelompok usaha tertentu untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM). Selain mengembangkan UMKM, sasaran Program Gerbang Mas-Taskin juga memenuhi kebutuhan dasar warga miskin. Dengan program tersebut berangsur-angsur angka kemiskinan di Kalsel menurun. Sesuai data yang dipaparkan, pada tahun 2008 angka kemiskinan di Kalsel mencapai 8,32 persen, sedangkan kini menurun drastis menjadi 4,76 persen. Walaupun telah mampu menurunkan angka kemiskinan, bukan berarti program tersebut berada di jalur bebas hambatan. Nur Ainah mema-
bakal melaksanakan pemilihan presiden dengan jujur dan adil. Bahkan, ia mempertanyakan sikap KPU yang menyebut lem-
baganya independen. "Saya tentunya mengimbau semua penyelenggara pemilu sesuai dengan sumpahnya wak-
tu mulai proses pemilihan presiden bahwa proses ini dijamin akan bersih, transparan, kami tuntut itu," tutup Prabowo. IN
DARI HALAMAN 1
ada yang ingin memundurkan rekapitulasi suara tingkat nasional, justru melanggar undangundang yang ada. “Kami tunduk pada konstitusi, tunduk pada kehendak rakyat,” ucap Jokowi. Sebelumnya, anggota tim sukses pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Didik Supriyanto, meminta kepada KPU untuk menunda rekapitulasi suara pemilu presiden di tingkat nasional. Menurut dia, proses rekapitulasi di daerah-daerah masih bermasalah. “Kami harap rekapitulasi suara nasional dapat ditunda sampai selesai rekapitulasi di tiap-tiap daerah,” kata Didi, Sabtu (19/7).
SBY: Persaudaraan Sebagai Bangsa Penting Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk menjauhi prasangka buruk. Hal itu disampaikannya dalam acara silaturahmi dengan calon Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7). Mengutip hadits Rasulullah, SBY mengatakan, Rasulullah selalu memperingatkan umat Islam agar menjauhi prasangka buruk. Sebab, prasangka buruk bisa menyebab-
kan perpecahan. “Kita hadir dalam suasana di bulan suci Ramadhan, saya ingin mengungkapkan hadits, Rasulullah senantiasa memperingatkan umat Islam agar menjauhi prasangka buruk,” ucap SBY. Salah satu cara untuk menjauhi prasangka buruk, SBY menganjurkan perbanyak tali silaturahim. Apalagi dalam kondisi saat ini dimana menjelang pengumuman pemenang pilpres 2014 pada 22 Juli, suhu politik memanas, maka bisa diredakan dengan silaturahim. “Di berbagai kesempatan saya menyatakan bahwa persatuan, persaudaraan dan kebersamaan kita sebagai bangsa itu sungguh penting. Harganya sangat mahal jika bangsa pecah, untuk menyatukannya kembali, susah”, jelasnya. Terkait Pilpres, SBY menyatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan konsultasi di Mahkamah Konstitusi. Tujuannya untuk menyatukan komitmen dan tekad mengawal seluruh proses pilpres dari awal hingga selesai. “Termasuk komitmen kami semua untuk mengawal kegiatan penting, yakni pengumuman pilpres oleh KPU. Dan manakala harus lanjut ke Mahkamah Konstitusi, maka putusan MK insya Alloh (digelar) pada 21 Agustus,” jelasnya. KP
petensi untuk menuntaskan persoalan itu. “Seluruh jajaran masyarakat pendukung Prabowo-Hatta sikapi hasil pleno KPU pusat dengan kejernihan. Apapun hasilnya nanti agar mampu terima dengan baik. Siapun pemenangnya jaga kondusifitas Bali,” tegasnya. Hal senaga juga disampaikan oleh dewan pengarah tim Prabowo-Hatta, Made Mudarta. Sama seperti arahan Sudikerta, Mudarta pun menegaskan bahwa keamanan Bali harus diutamakan. Indonesia adalah negara hukum, oleh karena itu jika ditemukan potensi kecurangan harus segera dilaporkan. Ia pun tidak mempersoalkan jika proses hukum yang ditempuh hingga ke
Mahkamah Konstitusi (MK). Bertepatan dengan pengumuman hasil pleno, pendukung Prabowo-Hatta diharapkan melakukan aktivitas seperti biasa. Tidak turut menyaksikan euforia pengumuman capres dan cawapres. Kalaupun ada pelanggaran hukum, sudah ada tim advokasi yang menindaklanjuti. Pendukung hanya diminta untuk melakukan aktivitas seperti hari-hari sebelumnya. “Para pedukung harus tetap tenang, damai jalankan aktivitas sehari-hari. Potensi pelanggaran sudah ada tim advokasi hukum yang menangani,” paparnya sekaligus mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang sudah memilih PrabowoHatta. W-019
thabuana sendiri membawahi tiga desa adat, masing-masing Desa Adat Presana, Desa Adat Tegeh, dan Desa Adat Sukaluwih. Dari tiga desa adat tersebut, terdiri dari tujuh banjar adat masing-masing, banjar adat Presana, Gunakarya Muntig, Silasesana Abiantiing, Guna Darma Tegeh, Catur Warga Sukaluwih, Kayu Selem Sukaluwih, Tangkas Sukaluwih. “Dari tujuh banjar adat itu, penduduk yang masuk dalam katagori miskin mencapai 196 KK,” lanjutnya. Suara Arsana pun berharap, agar Pemerintah Provinsi Bali
memberikan bantuan Gerbangsadu agar masyarakat bisa lebih terbantu dalam memajukan perekonomian. Apalagi Amerthabuana punya potensi perekonomian. Masyarakatnya kebanyakan petani, dan sebagain pengrajin batu tabas, pengerajin bambu, serta peternak. “Karena Desa Amerthabuana belum dapat, kami berharap agar Pemprov Bali bisa memberikan bantuan GSM. Kalau perlu semua desa di Bali mendapatkan bantuan GSM untuk secepat mungkin upaya pengentasan kemiskinan terwujud,” ucapnya. W-016
Prabowo Masih Optimis Amien Rais, Hanafi Rais yang mengakui kekalahan PrabowoHatta. Prabowo juga sama tak percayanya dengan sebuah video yang diunggah ke Youtube soal pengakuan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Mahfud MD yang juga mengakui kekalahan pasangan nomor urut satu itu. “Kapan? Yang benar? Tadi baru rapat sama saya,” ucap Prabowo sambil tersenyum lebar. “Saya tadi rapat sama Pak Amien Rais, tidak seperti itu. Ikut juga Mahfud, masa kami nggak tahu. Ha-ha-ha,” sambung Prabowo sambil tertawa lepas. Sementara calon presiden Joko Widodo tidak sepakat dengan pandangan rivalnya, Prabowo Subianto untuk menunda rekapitulasi suara. Menurut Jokowi, setiap proses pemilu harus sesuai dengan aturan undang-undang, sehingga tidak bisa ditunda. “Ada apa? Nggak ada apa-apa, ngapain ditunda? Sesuai undang-undang lah. Kalau undang-undang bilang tanggal 22 ya tanggal 22. Itu bukan kemauan kami,” ujar Jokowi usai melakukan silaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Minggu (20/7). Jokowi menuturkan, apabila
Massa Prabowo Diimbau Tak Terprovokasi DARI HALAMAN 1
dengan lapang dada, siapapun yang menang adalah saudara kita,” imbaunya di Denpasar. Lebih lanjut, Sudikerta menyampaikan kondusifitas Bali harus diutamakan. Sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali hanya bertumpu pada faktor keamanan dan kenyamanan. Apabila kedua hal itu goyah, dikhawatirkan akan memberi dampak luas. Kalaupun ada indikasi kecurangan dan janggal terhadap hasil pleno, Sudikerta yang saat ini menjabat sebagai Wagub Bali meminta masyarakat untuk menempuh jalur hukum. Tak hanya itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali juga memiliki kom-
Desa Amerthabuana Ingin Gerbangsadu DARI HALAMAN 1
berupa perkebunan salak, yang menjadi penghasil utama bagi masyarakat, sangat relevan digelontorkan program Gerbangsadu. Dengan jumlah penduduk 3.986 jiwa atau 1.267 KK, sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. “Sebagian besar sebagai petani, dengan jumlah penduduk 1.267 KK,” ujar Suara Arsana. Pun dikatakan, jumlah penduduk miskin di desa Amerthabuana sampai saat ini mencapai 196 KK. Desa Amer-
026/VI/FB/MHM
Layouter: dejerie
POLITIK
12
FAJA R BALI
Senin, 21 Juli 2014, Tahun XIV
SBY: Jauhi Prasangka Buruk
Kawal Aspirasi Masyarakat
FB/BUDIASA
AMLAPURA-Fajar Bali Tidak mudah memang untuk lolos menuju Dewan Karangasem,di tengah persaingan ketat para calon legislatif (caleg) yang bertarung saat pileg lalu. Namun bermodal kepercayaan masyarakat saat menjadi perbekel selama dua periode, I Wayan Geden boleh dikatakan beruntung bisa terpilih, menjadi salah satu wakil rakyat dari Kecamatan Abang. “Dari ratusan caI Wayan Geden leg, ya memang saya yang diberi kepercayaan dari masyarakat, sehingga wajib bagi saya untuk mengawal aspirasi mereka,” ujar I Wayan Geden, Minggu (20/7) kemarin. Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, sebagai wakil yang dipercaya masyarakat, tak banyak yang bisa dijanjikan. Hanya saja, Geden akan tetap mengawal aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya ke eksekutif. Apalagi menurutnya belum tahu di komisi mana nantinya ditugaskan. Namun, secara umum ia pun akan tetap mengawal aspirasi-aspirasi masyarakat pemilih. “Bekerja yang terbaik terutama aspirasi masyarakat bisa dikawal dengan sebaik-baiknya,” ujar pria kelahiran 31 Desember 1963. Pun dikatakannya, untuk mengawal aspirasi-aspirasi di masyarakat tersebut dengan tidak menyimpang jauh dari visi dan misi partai yang telah membesarkan namanya. Geden juga mengatakan, membantu masyarakat memanglah tidak dilakukan saat menjadi caleg, maupun anggota DPRD saja. Karena, sebelum menjadi anggota dewan terpilih, ia pun telah mengabdikan dirinya untuk kemajuan desa, terutama Desa Tribuana, tempatnya mengabdi sebagai perbekel selama dua periode. “Sebelumnya saya juga menjadi perbekel selama dua periode, dan hubungan dengan masyarakat juga telah terjalin sejak lama,” ujar pria asal Banjar Ngis Kaler, Desa Tribuana,Kecamatan Abang,Karangasem ini. Kini, dengan perolehan 1.988 suara, ia pun siap mengabdi kembali kepada masyarakat di tingkat yang lebih tinggi lagi. Termasuk juga menyerap aspirasi-aspirasi dari masyarakat Kecamatan Abang. W-016
FB/IST
Jokowi Segera Sambangi Markas Partai Pro-Prabowo
BJ Habibie (kiri) didampingi Jokowi dan Anies Baswedan memberikan keterangan pers usai pertemuan silahturami di Kediaman BJ Habibie, Jakarta, 18 Juli 2014.
JAKARTA-Fajar Bali Calon presiden yang diusung poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, berencana mengunjungi semua markas partai pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. “Jokowi ingin membangun komunikasi dengan seluruh elemen partai,” ujar anggota tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, Marwan Ja’far, saat dihubungi, Minggu (20/7). Menurut Marwan, kunjungan ke sejumlah partai itu untuk memperkuat silaturahmi dan komunikasi. Jokowi ingin mengajak seluruh partai bersama-sama menyumbang gagasan untuk Indonesia yang lebih baik. “Kami ingin merajut kembali bersamaan untuk bangsa.” Rencananya, kunjungan akan dilakukan setelah Komisi Pemilihan Umum menetapkan hasil resmi rekapitulasi suara secara nasional, Selasa (22/7). Jokowi berharap, setelah penetapan hasil pilpres, tensi politik di kedua kelompok pendukung sudah turun. “Kami ingin setelah penetapan semua bersatu,” tutur Marwan. Tak hanya dari Jokowi, sejumlah pentolan partai pendukung Prabowo juga telah mulai membangun komunikasi politik dengan mantan Wali Kota Solo itu. Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya Agung Laksono, misalnya, telah terang-terangan menyatakan siap bergabung dengan Jokowi. Dia bahkan mendorong partainya segera menggelar musyawarah nasional untuk meresmikan dukungan terhadap Jokowi-Kalla. Partai lain yang juga mulai merapat adalah Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan. Ketua Harian Demoktrat Sjariefuddin Hasan disebut-sebut sudah pernah bertemu dengan Jokowi setelah pilpres. Sedangkan PPP merapat melalui Wakil Ketua Umum Suharso Monoarfa. TP
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk menjauhi prasangka buruk. Hal itu disampaikannya dalam acara silaturahim dengan calon Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7).
JAKARTA-Fajar Bali Mengutip hadits Rasulullah, SBY mengatakan, Rasulullah selalu memperingatkan umat Islam agar menjauhi prasangka buruk. Sebab, prasangka buruk bisa menyebabkan perpecahan. “Kita hadir dalam suasana di bulan suci Ramadhan, saya ingin mengungkapkan hadits, Rasulullah senantiasa memperingatkan umat Islam agar menjauhi prasangka buruk,” ucap SBY. Salah satu cara untuk menjauhi prasangka buruk, SBY
menganjurkan perbanyak tali silaturahim. Apalagi dalam kondisi saat ini dimana menjelang pengumuman pemenang pilpres 2014 pada 22 Juli, suhu politik memanas, maka bisa diredakan dengan silaturahim. “Di berbagai kesempatan saya menyatakan bahwa persatuan, persaudaraan dan kebersamaan kita sebagai bangsa itu sungguh penting. Harganya sangat mahal jika bangsa pecah, untuk menyatukannya kembali, susah. Terkait Pilpres, SBY me-
JAKARTA-Fajar Bali Permintaan tim pemenangan pasangan Prabowo SubiantoHatta Rajasa agar Komisi Pemilihan Umum menunda penghitungan dan penetapan hasil rekapitulasi nasional Pemilu Presiden 2014 dinilai sebagai suatu bentuk kepanikan. Pasalnya, hasil real count KPU di berbagai provinsi memang menunjukkan kemenangan untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Logika tidak nyambung. Jangan-jangan memang benar
lagi panik lihat hasil real count KPU,” kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana, di Jakarta, Minggu (20/7) pagi. Ari menilai, permintaan penundaan itu justru tidak konsisten dengan sikap kubu Prabowo-Hatta yang berulang kali mengklaim kemenangan berdasarkan hasil quck count atau real count internal mereka. Terbukti, kata dia, kemenangan selama ini hanya klaim yang tidak bisa dipertanggungjaw-
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
nyatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan konsultasi di Mahkamah Konstitusi. Tujuannya untuk menyatukan komitmen dan tekad
mengawal seluruh proses pilpres dari awal hingga selesai. “Termasuk komitmen kami semua untuk mengawal kegiatan penting, yakni pengumu-
man pilpres oleh KPU. Dan manakala harus lanjut ke Mahkamah Konstitusi, maka putusan MK insya Alloh (digelar) pada 21 Agustus,” jelasnya. KP
abkan kebenarannya. “Ironi, gagasan tunda pengumuman ditengah masih ada keyakinan menang real count 1,6 persen atau bahkan 7 persen. Kalau menang ngapain ditunda?” ujarnya. Ari juga menilai, alasan kubu Prabowo yang menyebut banyak terjadi kecurangan adalah hal yang mengada-ada. Pasalnya, proses penghitungan suara oleh KPU sudah sangat terbuka dan setiap saksi bisa mengajukan protes langsung
jika menemukan indikasi kecurangan. Sebelumnya, Anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta, Didik Supriyanto, meminta kepada Komisi Pemilihan Umum untuk menunda rekapitulasi suara pemilu presiden di tingkat nasional. Menurut dia, proses rekapitulasi di daerah-daerah masih bermasalah. Sesuai jadwal, rekapitulasi tingkat nasional akan dilakukan pada Minggu (20/7) hingga Selasa (22/7). Rencananya, KPU akan men-
gumumkan pemenang pilpres pada 22 Juli. Dalam UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres Pasal 158 ayat (1) disebutkan, KPU menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan mengumumkan hasil pilpres dalam sidang pleno terbuka yang dihadiri oleh pasangan calon dan Bawaslu. Dalam ayat (2) disebutkan, penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak hari pemungutan suara. KP
Minta Tunda Rekapitulasi Nasional, Prabowo-Hatta Dinilai Panik
Jelang Pengumuman KPU, Panglima TNI Imbau Masyarakat Jangan Takut
JAKARTA-Fajar Bali Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan kondisi keamanan nasional dalam situasi yang kondusif. Ia meminta masyarakat tak perlu mengkhawatirkan keamanan di hari pengumuman pemenang Pemilu Presiden pada 22 Juli nanti. Moeldoko menjelaskan, pihaknya telah memberikan bantuan personel pada Kepolisian Republik Indonesia. Bantuan itu berjumlah sekitar 30.000 personel di luar personel cadangan dari Kopassus, Kostrad, Kopaskas, dan Marinir. “Rakyat Indonesia percayakan kepada TNI akan memberikan kekuatan penuh pada Kepolisian Indonesia untuk menjaga kestabilan ini,” kata Moeldoko, di acara deklarasi damai relawan capres-cawapres, di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (20/7).
Moeldoko melanjutkan, dengan jaminan keamanan tersebut, ia juga meminta masyarakat untuk beraktivitas seperti biasa di hari tersebut. Keamanan nasional siap ia jamin dari segala macam gangguan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. “Lalu jangan ada pengerahan massa ke KPU, karena KPU in-
JAKARTA-Fajar Bali Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Yorrys Raweyai tak mempedulikan suara sejumlah Dewan Pimpinan Daerah tingkat I yang menolak pelaksanaan munas pada Oktober 2014. Yorrys mengklaim penolakan itu hanya suara minoritas yang diwakili 3 DPD dari 33 DPD Partai Golkar di seluruh Indonesia. “Yang menginginkan Munas itu suara mayoritas. Kalau yang menolak paling hanya Ridwan Bae (Ketua DPD Golkar Sulawesi Tenggara), Gandung Pardiman (Ketua DPD Golkar DI Yogyakarta), dan Rusli Habibie (Ketua DPD Golkar Gorontalo),” ujar Yorrys saat dihubungi Minggu (20/7).
Sementara sisanya, sebut Yorrys, mendukung wacana Munas. Menurut Yorrys, ketiga pengurus daerah itu sudah terlalu emosional mendukung Aburizal. “Itu seharusnya tidak boleh. Yang diutamakan itu tetap penyelamatan partai. Mereka harusnya sadar Golkar di bawah Aburizal itu gagal total,” kata dia. Oleh karena itu, untuk menguatkan wacana munas, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla akan mengumpulkan seluruh pengurus DPD Golkar se-Indonesia pada tanggal 24 Juli mendatang. “Dari situ akan terlihat, mayoritas pengurus DPD Golkar menginginkan Munas kembali pada AD/ART yaitu pada tahun
FB/IST
Parlemen
FB/IST
Menuju
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berbicara di depan 3.000 prajurit TNI TNI AD, TNI AL, dan TNI AU wilayah Yogyakarta di Hanggar Skadron Pendidikan (Skadik) 101 Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Senin (23/6/2014).
dependen dan kita percayakan sepenuhnya,” tandasnya. Di lokasi yang sama, Kapolri Jenderal Sutarman juga memberi imbauan serupa. Ia meminta masyarakat tidak terprovokasi, tidak mengerahkan massa ke KPU, dan menghargai keputusan KPU tentang pemenang Pilpres 2014. KP
Kapolri: Siapapun yang Menang Harus Diakui
JAKARTA-Fajar Bali Kapolri Jenderal Sutarman meminta semua pihak menjaga diri dan menghormati apapun keputusan yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pemenang Pilpres 2014. Menurut Sutarman, pilpres seperti sebuah pertandingan olah raga di mana para pemenangnya harus dihormati. “Dalam sepak bola, begitu final, harus ada yang menang dan kalah. Yang menang harus diakui kemenangannya,” kata Sutarman, dalam acara deklarasi damai relawan capres-cawapres, di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (20/7). Sutarman melanjutkan, rakyat baru saja menyelesaikan tahapan dalam pesta demokrasi, yakni memberikan hak politiknya di tempat pemungutan suara. Ia ingin memastikan bahwa Polri tetap netral dan siap mengawal agar tahapan pesta demokrasi itu berjalan dan berakhir dengan suasana yang kondusif. Selanjutnya, Sutarman meminta masyarakat dan relawan masing-masing capres-cawapres untuk tidak datang ke Gedung KPU pada 22 Juli nanti. Permintaan ini ia lontarkan untuk menekan potensi terjadinya friksi di hari tersebut. “Rakyat baru melaksanakan pesta demokrasi, pesta harus diakhiri oleh kedamaian, ketenteraman. Rakyat merasakan getaran konflik di berbagai lini, saya yakinkan, konflik tak akan terjadi di negara kita,” tandasnya. Diberitakan sebelumnya, relawan kedua pasang capres-cawapres menggelar deklarasi damai jelang pengumuman pemenang Pilpres oleh KPU pada 22 Juli 2014 nanti. Hadir dalam deklarasi damai itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Sutarman. KP
Yorrys Raweyai Sebut Penolak Munas Hanya 3 DPD Golkar
Yorrys Raweyai
FB/IST
2014 ini,” katanya. Sebelumnya, sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah
tingkat I Partai Golkar mengadakan pertemuan khusus membahas usulan musyawarah nasional (munas) Golkar pada 2014 untuk menggantikan kepemimpinan Aburizal Bakrie. Mereka sepakat menolak usulan itu dengan tetap pada keputusan menggelar munas Oktober 2015. “Kami bersepakat kembali Munas di Riau (2009). Munas akan dilakukan Oktober 2015. Jadi tidak perlu lagi bicarakan munaslub,” kata Ketua DPD I Golkar Gorontalo, Rusli Habibie, saat jumpa pers di Hotel Four Seasons, Jakarta, Sabtu (19/7) malam. Gubernur Gorontalo itu mengatakan, sikap mengenai munas ini untuk menanggapi menguatnya isu munaslub atau
isu percepatan munas yang bergulir di luar internal Golkar. Dia mengatakan, keputusan ini akan disampaikan secara tertulis kepada Aburizal. Di lokasi yang sama, Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae berharap perbedaan pandangan selama ini mengenai munas sudah selesai dengan keputusan DPD I Golkar atau pemilik suara. Dia juga berharap kepada para politisi senior Golkar untuk menghentikan berbagai manuver perihal munas. “Kalau boleh, harapan saya, terutama kepada senior-senior, hentikanlah pola-pola yang dapat merusak Golkar, sebelum DPP mengambil tindakan,” kata dia. KP
701/IV/BGS
Layouter: Wiadnyana