FAJAR BALI
senin, 24 februari 2014 | TAHUN XIV
NASIONAL
KPK: Caleg Mesti Tolak Gratifikasi JAKARTA-Fajar Bali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan surat kepada seluruh ketua umum partai politik peserta Pemilu 2014 terkait potensi penerimaan gratifikasi. KPK meminta seluruh ketum parpol untuk menyampaikan surat tersebut kepada para FB/IST calon legislatif (caleg). Johan Budi “KPK meminta para ketua umum parpol untuk meneruskan imbauan tersebut kepada caleg yang masih menjabat sebagai anggota DPR, DPRD, dan DPD atau penyelenggara negara atau pegawai negeri, untuk menolak gratifikasi,” ujar Juru Bicara KPK,
Aktual, Tajam, dan Dinamis
Harga Eceran Rp. 3.000,-
Peserta Konvensi ‘Dijebak’ Katakan Tolak Reklamasi
ke hal. 11
Candi bentar
Oleh: KADEK SATRIA
ke hal. 11
Kematian
S
uatu sore setelah menikmati perjalanan yang melelahkan menuju perbukitan Bedugul, langkahku terhenti pada sebuah rumah yang ramai dikunjungi warga. Saat mencari orang untuk bertanya saya mendengar berbagai suara jerit tangis kesedihan dari dalam rumah. Akhirnya kudapat informasi bahwa baru saja kepala keluarga rumah sederhana ini berpulang. Kenapa, tanyaku cepat. Kepala keluarga yang dikenal oleh masyarakat polos dan lugu ini sakit secara tiba-tiba sampai menuju ajalnya. Sekilas cerita ini memberikan renungan yang sangatdalam.Sebabkematianyangmenimpakepala keluarga tadi sangat seketika. Kebanyakan orang yang akan menemui ajalnya pasti melalui proses kesakitan yang luar biasa sehingga kematian itupun ke hal. 11
Wacana tolak reklamasi Teluk Benoa yang katanya dikumandangkan peserta konvensi Capres Partai Demokrat ternyata dicek langsung kebenarannya oleh Gubernur Made Mangku Pastika. Hasilnya, semua menyangkal menyatakan menolak reklamasi Teluk Benoa. Wacana tolak reklamasi muncul karena sang penanya dianggap menggiring narasumber agar melontarkan wacana menolak dengan pertanyaan ‘menjebak’.
DENPASAR-Fajar Bali Mencuatnya wacana menolak reklamasi Teluk Benoa di tengah konvensi Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrat menuai pergunjingan di masyarakat. Ada yang menilai sekadar mengejar simpati, sensasi, hingga upaya meraup suara di Bali. Hal inipun mencuat dalam acara simakrama Gubernur Bali Sabtu (22/2) lalu di wantilan DPRD Provinsi Bali. Seorang tokoh masyarakat Nusa Penida, Wayan Wenten mempertanyakan sepak terjang peserta konvensi Capres Demokrat. Utamanya, Capres yang menentang rencana reklamasi di Teluk Benoa. ke hal. 11
Gubernur Sempat Tanyakan Langsung ke Peserta Konvensi Capres Demokrat
Earth Hour Bali Kampanye Diet Plastik Pak Gubernur Berharap Ada Forkom Antar Desa Penerima Gerbangsadu Kian banyaknya desa yang menerima Program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara selama ini, tentunya memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam menerapkan program tersebut ke masyarakat. Sehingga FB/BUDIASA I Made Ngurah Alit sangat dibutuhkan sebuah Forum Komunikasi (Forkom) di masing-masing kabupaten untuk berbagi pengalaman. Demikian dikatakan ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sedana Kertha Girimurti, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, I Made Ngurah Alit, Minggu (23/2) ke hal. 11
Tingkat Bunga Penjaminan Simpanan Periode 15 Jan 2014 s/d 14 Mei 2014 Sumber : PRESS-002/LPS/I/2014 Bank Umum
BPR
Rupiah
Valuta Asing
Rupiah
7,50%
1,50%
10,00% 514/I/BGS
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE 026/VI/W-020
FB/DIAH
Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Wagub Ketut Sudikerta saat acara simakrama di Wantilan Kantor DPRD Bali.
DENPASAR–Fajar Bali Seorang wanita aktivis Earth Hour Bali menggelindingkan bulatan bola yang terbuat dari kantung plastik melewati kaki-kaki pengunjung area car free day (CFD) Renon, Jl Raya Puputan Niti Mandala, Kota Denpasar, Bali, Minggu (23/2) pagi. Sementara terman-temannya membawa flyer yang berisi imbauan tentang kepedulian lingkungan, terutama mengurangi pemakaian kantong kresek plastik untuk berbelanja dan botol plastik minuman air mineral. “Kita melakukan campaign lingkungan setiap bulan dengan penekanan tema-tema yang berbeda. Bulan Februari ini temanya diet kantung plastik,” ujar Ketua Earth Hour Bali, Ika Juliana melalui koordinator acara, Ni Putu Wulan Rumianingsih, di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Wulan menyebutkan, melalui kegiatan campaign diet kantong plastik dan botol plastik mereka mengingatkan bahaya akibat melimpahnya sampah plastik. Cara diet, kata Wulan, dengan membawa
FB/IST
Kegiatan kampanye diet plastik di Renon, Jl Raya Puputan Niti Mandala, Kota Denpasar, Bali, Minggu (23/2).
goodie bag setiap berbelanja sehingga pemakaian kantung kresek berkurang. Selain itu, untuk mengurangi pemakaian botol plastik air mineral, warga diimbau untuk selalu membawa thumbler (semacam termos kecil) sehingga bisa digunakan terus-menerus. “Selain kampanye diet kantung plastik dan botol plastik, kita juga
melakukan kampanye penyelamatan lingkungan dengan penanaman mangrove dan sebagainya. Juga kampanye memadamkan listrik selama satu jam saat peak time malam hari. Acara rencananya digelar serentak Maret nanti. Untuk acara diet kantung/botol plastik ini, kita bekerja sama dengan Hi Lo,” ujar Wulan. ke hal. 11
014/VI/KTR
Gunarsa Usul Bangun Patung Dewata Nawa Sanga di Bali DENPASAR-Fajar Bali Kisruh pembangunan patung Sukarno di Kabupaten Tabanan, rupanya membuat Maestro I Nyoman Gunarsa menelurkan ide. Seniman asal Klungkung ini mecetuskan ide untuk membangun ‘pengunci Bali’ berupa patung Dewata Nawa Sanga yang dibangun sesuai dengan penjuru mata angin. Ide ini pun diapresiasi oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika beserta beberapa angFB/DOK Nyoman Gunarsa gota DPRD Bali yang hadir dalam simakrama Gubernur. Jika masyarakat Bali setuju, bukan hal yang mustahil untuk mewujudkan gagasan tersebut. Gunarsa memaparkan, Bali tak boleh kehilangan citra religiusnya. Oleh karena itu, selama Gubernur Pastika menjabat, dirinya ingin agar ada gagasan untuk membangun ‘pengunci Bali’. Jika tidak memungkinkan untuk membangun seluruh patung Dewata Nawa Sanga, maka cukup dengan mendirikan patung di empat penjuru mata angin. Yakni, Patung Dewa Brahma di arah selatan (Benoa), Patung Dewa Wisnu di arah utara ke hal. 11
Seimbangkan Pembangunan di Bali
Menteri Jero Wacik akan Bangun PLTS di Buleleng Kedatangan Menteri ESDM Jero Wacik ke tanah leluhur tak sekedar bernostalgia di sekolah-sekolah yang jadi almamaternya, melainkan juga membawa harapan baru: membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Bantuan PLTS ini dirancang agar bisa mengangkat air di kawasan Buleleng Timur, mulai dari Desa Bukti di Kubutambahan, sampai ke Desa Tembok di ujung Timur Kabupaten Buleleng. SINGARAJA–Fajar Bali Jero Wacik berharap agar PLTS ini sudah bisa beroperasi pada tahun 2014 ini. Hal ini disampaikannya ketika mengunjungi SDN 1 Banjar Jawa Sabtu (22/2) lalu. Wacik mengaku saat ini masih menunggu kesiapan ke hal. 11
Ajak Generasi Muda Jadi Pemimpin
FB/AGUS
Menteri ESDM Jero Wacik saat bersalaman dengan siswa-siswi di SMPN 1 Singaraja.
SINGARAJA–Fajar Bali Lantaran tidak ingin lupa dengan kenangan selama mengenyam pendidikan di tanah leluhur Singaraja, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ir. Jero Wacik, SE Sabtu (22/2) pagi lalu menengok keadaan sekolahsekolah yang menjadi almamaternya. Kunjungan Jero Wacik dimulai dari SMPN 1 Singaraja. Kedatangan Wacik akhir pekan lalu nampaknya sudah ditunggu oleh para siswa, guru serta para pegawai setempat. Begitu Wacik memasuki sekolah sontak langsung diserbu ratusan siswa. Mereka ingin berjabat tangan dengan sang menteri dari Bali ini.
ke hal. 11
444/XII/BGS
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Kasturie
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA
2
FAJA R BALI
Senin, 24 Februari 2014, Tahun XIV
NEGARA-Fajar Bali Keinginan untuk berwisata ke Bali, akhirnya diurungkan. Itu dialami rombongan wisatawan lokal (wislok) dari Desa Ngangkatan, Nganjuk, Jawa Timur. Rombongan wislok yang merupakan keluarga besar Kepala Desa Ngangkatan, Rejoso Nganjuk akhirnya kembali pulang, setelah Ellin Kurniawati (44), istri Agus Pranoto dinyatakan meninggal, setelah tergencet truk di dalam kapal ketika bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu (22/2) pagi. Informasi yang diperoleh, rombongan tersebut menggunakan bus pariwisata Mahkota nopol AG 7074 UR. Bus tersebut berangkat melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Prima Jaya II, sekitar pukul 04.00 wita. Mereka tiba di Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 05.00 wita. Ketika sampai di dermaga Pelabuhan Gilimanuk, seluruh penumpang turun mereka menuju ke tempat kendaraannya masing-masing. Eliin Kurniawati juga ikut turun untuk naik ke bus rombongan. Namun saat ram dor atau pintu kapal diturunkan, truk P 8370 UW yang dikemudikan Rosulin (41) warga Desa Macan Putin, Kabat, Banyuwangi hendak keluar dari kapal, tiba-tiba mundur. Posisi truk tersebut berada paling depan atau di depan bus. Ellin (korban) yang saat itu ada di depan bus, tak mampu menghindar lalu tubuhnya tergencet.
Abdul Gofur salah satu penumpang kapal mengatakan dia sempat melihat korban jalan di depan bus yang posisinya ada di belakang truk. Namun tiba-tiba truk tersebut mundur dan menggencet tubuh korban. Sementara, menurut Rosulin pengemudi truk tersebut mengaku tak melihat ada orang melintas di belakang kendaraannya. Akibat tergencet bagian belakang truk, Ellin langsung pingsan. Di bagian dadanya terdapat lebam serta hidung mengeluarkan darah. Korban langsung dibawa ke pos kesehatan Pelabuhan Gilimanuk dan sejurus kemudian dilarikan ke Puskesmas Gilimanuk. Nahas, tiba di puskesmas, nya korban sudah tidak tertolong lagi. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Negara untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan di RSUD Negara, pada dada korban mengalami remuk, yang mengakibatkan meninggal dunia. Dikonfirmasi, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Wirya Sucipta membenarkan kasus kecelakaan yang mengakibat meninggal di dalam kapal. Jasad korban telah dipulangkan dengan mobil ambulance yang dikawal PJR Gilimanuk. Karena musibah itu, rombongan kembali juga dan mengurungkan untuk berwisata di Bali. “Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi truk tersebut,” jelasnya kemarin. W-003
Terbitkan AJB, Notaris Digugat
DENPASAR-Fajar Bali Seorang notaris bernama Luh Gede Herryani SH MKn yang berkantor di Jalan Bypass Ngurah Rai No 9F Kuta Bali, digugat secara perdata di PN. Gugatan itu menyusul adanya pembuatan Akta Jual Beli (AJB) terhadap sebidang tanah di kawasan Legian Kabupaten Badung, yang sedianya pembayarannya belum lunas. Gede Indria SH selaku kuasa hukum dari penggugat (Noviyanti Andydarma, Jumat (21/2) lalu kapada wartawan mengatakan, gugatan yang diajukan sudah masuk pada persidangan perdana Kamis (20/2) lalu di PN Denpasar dipimpin ketua majelis hakim Cening Budiana SH. “Sidang perdana itu agendanya pembacaan gugatan dan penunjukan hakim mediasi. Selanjutnya, hakim mediasi yang ditunjuk adalah AA Ketut Anom Wirakanta SH. Kami diberi waktu selama 40 hari untuk mendapatkan kata sepakat atau perdamaian. Namun jika tidak ada titik temu dilanjutkan persidangan,” terang Indria. Lebih lanjut dijelaskan jika dalam sidang perdana tersebut, notaris Luh Gede Herryani tidak hadir, begitu juga dengan kuasa hukumnya. “Dalam gugatan, kami menggugat Suwanly Darmawan beralamat di Jalan S Cendana No 25A RT 001 RW 004 Kelurahan Lajangiru Kecamatan Ujung Pandang Makasar sebagai Tergugat 1, kemudian notaris Luh Gede Herryani sebagai tergugat 2, dan Kantor Pertanahan Kabupaten Badung yang beralamat di Jalan Dewi Saraswati No 3 Seminyak Kecamatan Kuta Kabupaten Badung sebagai Turut tergugat,” terang Indria, yang berkantor di Jalan Suli Denpasar. Dalam gugatan, Indria menyatakan pihaknya memohon majelis hakim mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya, menyatakan Tergugat 1 (Suwanly Darmawan) telah berada dalam keadaan wanprestasi. Menyatakan bahwa akta No. 29 tanggal 30 Oktober 2013 hal Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) adalah batal dengan segala akibat hukumnya, menyatakan akta No. 30 tanggal 30 Oktober 2013 hal kuasa menjual adalah batal dengan segala akibat hukumnya. Juga menyatakan bahwa Akta Jual Beli (AJB) No. 112/2013 tanggal 18 Desember 2013 atas tanah dan bangunan sengketa yang dibuat dan ditandatangani Tergugat 1 dihadapan Tergugat 2 (notaris Luh Gede Herryani) adalah tidak sah tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Kemudian, pihak penggugat juga memohon majelis hakim menyatakan sita jaminan terhadap tanah dan bangunan sengketa adalah sah dan berharga, menghukum tergugat 1 dan 2 untuk menyerahkan asli sertifikat hak milik dahulu No. 8111/Kelurahan Kuta sekarang No. 829/Desa Legian tanpa beban apapun kepada penggugat, serta menghukum Tergugat 1 dan 2 untuk menyerahkan surat IMB 2013 tahun 2011 tanggal 27 Desember 2011 beserta surat-surat dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan itu tanpa beban apapun kepada penggugat. Selain itu pihaknya juga memohon kepada majelis hakim untuk menghukum tergugat 1 dan 2 untuk membayar uang ganti rugi secara kontan dan sekaligus, menghukum kepada Turut Tergugat (Kantor Pertanahan Kabupaten Badung) untuk tunduk, mentaati dan mematuhi putusan pengadilan. Serta menghukum tergugat 1 dan 2 untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul karena adanya perkara ini. Ia menyebutkan, uang ganti rugi yang dimaksud adalah sebesar Rp2 miliar. Lebih lanjut, dijelaskan Indria bahwa perkara ini berawal dari pembuatan akta perjanjian dan kuasa menjual yang mengakibatkan tanah milik Noviyanti Andydarma (sekarang bertempat tinggal di Pondok Ranggon RT 002 RW 006 Desa Harjamukti Kecamatan Cimanggis Kota Depok) beralih ke orang lain sehingga AJB yang dibuat dihadapan notaris Luh Gede Herryani diduga cacat hukum. Dikatakanya, Noviyanti membuat dan menandatangani akta perjanjian dan kuasa menjual atas sebidang tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 829, luas 460 m2 terletak di Legian, Kuta, Badung, dengan calon pembeli Suwanly Darmawan, asal Ujung Pandang, yaitu Akta No.29, tentang Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan Akta No. 30, Hal: Kuasa Menjual yang keduanya bertanggal 30 Oktober 2013. Dalam Akta No. 29, disebutkan bahwa Pembayaran tahap II sebesar Rp10 miliar jatuh tempo pada tanggal 30 November 2013, dan tanda bukti penerimaannya yang sah diberikan kwitansi apabila Suwandy Darmawan membayar lunas. Namun hingga batas waktu yang ditentukan, 30 November 2013, calon pembeli tidak membayar lunas, kendati sudah disomasi atau diingatkan. W-007
DENPASAR–Fajar Bali Bekerja di luar negeri atau di Kapal Pesiar, masih menjadi primadona pencari kerja di Bali. Sebab, dengan bekerja di luar negeri atau Kapal Pesiar, membuat kondisi ekonomi akan jauh lebih baik. Tapi tak sedikit resiko yang harus dihadapi bagi para pekerja ini. Bahkan, saat ini tercatat ada dua orang Bali di Kapal Pesiar yang tertimpa musibah. Bahkan saat ini nama Ketut Pujayasa terancam, lantaran dihukum seumur hidup atas tuduhan pemerkosaan. Sedangkan satu lagi adalah Bagiada. Dia beritakan nekat melompat ke tengah laut dan hingga saat ini belum diketahui keberadaanya. Atas kondisi ini Pengamat Hukum dan Politik Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa mengatakan, dua retetan kejadian ini jangan sampai menjadikanorang,khususnyaorang Bali untuk mengurungkan niatnya bekerja di Kapal Pesiar. “Orang Bali memang lebih gampang lolos, karena dikenal jujur dan
ulet,” lanjutnya. Lanang mengatakan, beberapa kali kasus orang Bali diluar negeri, bisa tuntas di tangan Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Dia mencontohkan kasus tenggelamnya Kapal Pesiar Costa Concordia, kasus tsunami Jepang Gubernur menelusuri orang Bali di Jepang lewat jaringannya dan bisa teratasi. Tapi dia mengatakan, kondisi saat ini bisa dikatakan lebih serius. Alasanya Pujayasa dalam kondisi terancam hukum seumur hidup dengan tuduhan memperkosa. Dan yang kedua adalah Bagiada asal Badung, yang loncat dari Kapal. Atas kondisi ini Lanang berharap, agar Gubernur segera mengambil langkah – langkah dan mampu memberikan jalan keluar. Bahkan Lanang juga yakin bahwa Gubernur Pastika bisa membicarakan langsung masalah ini dengan Presiden RI SBY atau paling tidak menghubungi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, untuk membantu menyelesaikan masalah ini. W-007
DENPASAR-Fajar Bali Kasus pemerkosaan dialami seorang turis kebangsaan Swedia berinisial SR (26). Dalam laporannya ke Polresta Denpasar, korban diperkosa di Hotel Bali Sandat, Kuta yang beralamat di Jalan Benesari, Kuta, pada Jumat (21/02) lalu. Akibat perkosaan itu, korban mengalami luka dibagian kemaluannya dan pada lengan kanannya lebam karena mencoba melakukan perlawanan. S e m e n t a ra i t u ko r b a n melaporkan ke polisi bahwa pelakunya bernama Fuad Fauzi (28). Lelaki asal Jember, Jawa
Timur dituding memperkosa korban dengan paksaan saat berada di dalam kamar. Kasus perkosaan ini dilaporkan korbannya, pada Jumat (21/02) pagi, setelah peristiwa itu terjadi. Perempuan asal Swedia itu melaporkan peristiwanya terjadi sekitar pukul 02.30 Wita. Kejadian berlangsung di kamar 324 Hotel Bali Sandat di Jalan Benesari, Kuta. “Korban melaporkan diperkosa oleh seorang lelaki yang dikenalnya,” bisik sumber petugas Polresta Denpasar, pada Minggu (23/2).
FB/RN
Tergencet Truk di Kapal, Kasus TKI Pujayasa - Bagiada Gubernur Harus Turun Tangan Penumpang Tewas
Generasi Muda (GM) FKPPI 1408 Badung melakukan aksi bersih - bersih di sekitar kawasan Pantai Kuta. Acara ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke 53 Korem 163/Wirasatya.
Cewek Swedia Diperkosa Perempuan pemilik nomor paspor nomor 85274195 ini mengaku, pelaku memaksanya berhubungan badan saat di dalam kamar. Bahkan, korban juga sempat melakukan perlawanan, namun karena tenaga pelaku lebih kuat, korban akhirnya pasrah. Akibat perkosaan itu, kemaluan korban luka. Tak hanya itu, terdapat memar pada lengan kanan dan tangan kanan. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku meninggalkan korban di dalam kamar. “Perkosaan itu dilakukan pelaku dengan paksaan dan
akibatnya kemaluan korban sakit dan tangannya lebam,” ujar sumber lagi. Sejauh ini kasus yang dilaporkan korban sudah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Denpasar. Korban juga sudah diambil visum untuk membuktikan peristiwa itu terjadi. “Visum sudah dilakukan dan kasusnya kini ditangani Unit PPA Polresta Denpasar,” kata sumber minta namanya dirahasiakan ini. Versi dilapangan, pelaku pemerkosaan berinisial FF ini sudah diamankan petugas Pol-
resta Denpasar. Lelaki asal Dusun Ponjen, Jember, Jawa Timur ini masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA. “Informasi begitu, pelaku pemerkosa sudah diamankan dan diperiksa. Coba cek ke PPA Reskrim,” kata sumber. Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Denpasar, AKP IB Sarjana yang dikonfirmasi mengatakan belum menerima laporan terkait kasus pemerkosaan warga asing ini. “Saya belum tahu informasi itu, nanti saya cek ke unit PPA,” ujarnya Senin (23/02) kemarin. R-005
TABANAN-Fajar Bali Penumpang Bus Bali Perdana DK 9059 JP, Melkianus Bali Ngara (20) tewas setelah terpental dari Bus yang ditumpanginya. Kecelakaan lalulintas itu terjadi pada Sabtu malam (22/2) sekitar pukul 21.00 Wita di Jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di tikungan Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Bus Bali Perdana yang dikemudikan oleh Mohamad Yasin meluncur dari jurusan Denpasar-Gilimanuk. Melintasi di jalur menikung Bus tersebut menyalip kenda-
raan yang ada di depanya. Tak dianya, salah satu penumpang yakni Melkianus Bali Ngara saat itu berada di pintu samping kendaraan terpental kemudian jatuh ke aspal. Saat itu juga pintu Bus kembali tertutup sehingga sopir dan penupang lainya tidak ada yang tahu. Sementara itu Ngara yang terjatuh di aspal diduga tertabrak kendaraan lain. Sehingga nyawanya tidak dapat ditolong. Sopir Bus Mohamad Yasin, baru tahu kalau salah satu penumpangnya terjatuh setelah dihentikan oleh polisi di wilayah
Selemadeg Barat. Sopir dan kernet bus Bali Perdana sementara masih dalam pemeriksaan di Mapolres Tabanan. Sedangkan jenasah korban malam itu juga dikirim ke RS Sanglah untuk dioptopsi untuk memastikan penyebab kematiannya. Kasatlantas AKP Ni Putu Utariani, Minggu (23/2) kemarin membenarkan korban kecelakaan lalulintas itu merupakan salah satu penumpang Bus Bali Perdana. Dikatakan, hingga kemarin sopir Bus masih dimintai keteranganya. W-004
Tewas, Terpental dari Bus
583/II/KTR
579/II/KTR
532/I/BLAS
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), Blasius Besu (Penanggung Jawab Hal. Pendidikan), Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Politik) Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetyo, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
KOTAPLUS 50 Kusir Adu Kreasi dalam Lomba Dokar Hias
FAJA R BALI
Senin, 24 Februari 2014, Tahun XIV
DENPASAR-Fajar Bali Seiring kemajuan teknologi yang canggih saat ini, keberadaan dokar sebagai alat transportasi tradisional di Kota Denpasar pun kian terdesak. Melihat hal tersebut, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perhubungan Kota Denpasar berupaya mengembalikan eksistensi dokar sebagai alat transportasi yang bebas polusi, dengan menggelar lomba dokar hias, Minggu (23/2) di depan Musium Bali. Lomba ini juga untuk menyambut HUT Kota Denpasar ke-226. Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang dampingi Sekda AAN Rai Iswara di sela lomba mengatakan dokar merupakan salah satu transportasi alternatif yang bersifat tradisional. Meskipun dalam keadaan sekarang pihaknya mencoba untuk memberdayakannya mung-
FB/CAR
Pada era tahun 1970an keberadaan dokar mencapai ratusan unit, bahkan dijadikan transportasi massal bagi masyarakat di Denpasar yang dapat dilihat di ruas-ruas jalan. Transportasi yang menggunakan tenaga kuda ini juga dapat dijumpai di pasarpasar tradisional.
Sekitar 50 kusir dokar tampak antusias mengikuti lomba dokar hias memeperingati HUT Kota Denpasar ke- 226, di Denpasar, kemarin.
kin untuk kepentingan pariwisata serta kepentingan yang lainnya. “Tantangan yang dihadapi saat ini bagaimana lebih memberikan nilai kepada mereka, mungkin ada hal-hal yang khusus untuk dikaji serta dikembangkan terhadap dokar itu sendiri,” ucap Rai Mantra. Ditanya tentang akan memperbanyak dokar pada sektor pariwisata, Rai Mantra menjelaskan hal tersebut akan relatif sesuai dengan perkembangan pariwisata itu sendiri. “Karena pada sektor
pariwisata itu kan ada permintaan dan penawaran, yang terpenting sekarang adalah eksistensi dokar tersebut bisa terjaga dengan baik, dimana mereka saat ini sudah memiliki pangkalan tersendiri. Banyak juga para turis dan wisatawan asing yang datang menggunakan transportasi ramah lingkungan ini, serta tidak terlepas dari zona Z sebagai kawasan heritage yang membentang dari Puri Pemecutan hingga Puri Satria,” ujar Rai Mantra.
pemenang yang berlangsung di gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar ini, berdasarkan kemampuan wawasan (brain), prilaku (behavior), penampilan (beauty), dan keberanian
(brave). Acara grand final yang disaksikan ratusan penonton berlangsung meriah. Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly Dharmawijaya Mantra, Ny. Antari Jaya Negara, Ny. Kerti Iswara, Asisten Administrasi Pembangunan Setda Kota Denpasar Wayan Gunawan, camat se-Kota Denpasar, tokoh adat, serta Instansi terkait lainnya, hadir dalam acara ini. Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra, mengatakan, semua bisa dilakukan asalkan ada niat, dan memiliki komitmen yang tinggi. Pemilihan TTD ini sangat baik untuk pembentukan karakter generasi muda di samping intelektual dan budaya. Nilai budaya juga tidak boleh lepas, karena terdapat aspek mental, spiritual, dan intelektual yang menjadi poin untuk menilai kearifan lokal. “Ini yang harus kita pahami kalau ingin mempersiapkan generasi unggul ke depan, sehingga memiliki integritas, karakter yang kuat,” kata Rai Mantra. Generasi muda sebagai penerus pembangunan, kata Rai Mantra, adalah generasi yang mampu menciptakan tanggungjawab sekaligus meningkatkan taraf hidup bangsa yang berakar pada nilai-nilai kearifan lokal. Menurutnya, menggunakan produk budaya harus bangga, karena merupakan suatu produk yang beridentitas. Kalau dia benilai lebih berarti menang dalam persaingan dagang, tegantung bagaimana kreativitas dalam mengembangkannya
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Gede Astika mengatakan lomba dokar hias ini untuk mendudukkan insan kusir dokar sejajar dengan insan pembangunan lainnya dengan cara memberikan motivasi serta penghargaan terhadap profesinya. Selain itu, untuk mewujudkan jasa pelayanan angkutan dokar yang baik dengan mempersiapkan kusir dokar yang bermutu, berdisiplin, dan bertanggungjawab dan sarana angkutan dokar yang
memenuhi aspek keamanan, keselamatan dan ketertiban di jalan. ”Memang keberadaan dokar semakin jarang lantaran perkembangan teknologi, akan tetapi kami cuma membantu untuk pelestariannya seperti pelaksanaan lomba dokar hias yang setiap perayaan Hut Kota Denpasar” kata Astika. Ia menyebut sekitar 50 orang kusir dokar dari wilayah Kota Denpasar ikut dalam lomba dokar hias ini. R-004
Pemilihan Teruna Teruni Denpasar, Upaya Mempersiapkan Generasi Unggul
Pusat Diminta Pastikan Standar PPDB SMP
DENPASAR-Fajar Bali Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Denpasar menyatakan belum bisa memastikan mekanisme yang dipakai dalam pelaksanaan Penerimaaan Peserta Didik Baru (PPDB) khususnya dari SD ke SMP. Mengingat mekanisme PPDB dari jenjang SD ke tingkat SMP hingga kini belum ditentukan, menyusul adanya wacana yang berkembang dari Kementrian Pendidikan yang menyebut masuk SMP tanpa menggunakan tes dan hanya menggunakan hasil ujian sekolah. Hanya saja hingga saat ini bagaimana mekanisme PPDB belum ditembuskan ke daerah. Kepala Disdikpora Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya, membenarkan, pihaknya hingga kini belum menerima surat tembusannya. “Kami hanya mendengar ramai-ramai di media saja Pak Menteri yang bicara,” ungkap Eddy Mulya, Minggu (23/2) kemarin. Pihaknya menyebut belum ada infomasi resmi secara tertulis maupun bentuk intruksi lainnya yang diterimanya. “Kami belum menerima bukti tertulis ataupun bentuk arahan dalam setiap pertemuan,” imbuhnya. Karenanya, Eddy Mulya mengaku belum bisa memastikan mekanisme dalam pelaksanaan PPDB dari SD ke SMP. Wacana PPDB yang digulirkan kementrian, lanjut Eddy Mulya, masih belum pasti. Menggunakan hasil ujian sekolah, yang dimaksudkan apakah hasil ujian dari sekolah asal atau hasil ujian sekolah yang dituju. “Ini juga belum dijelaskan,” tandasnya. Menurutnya, seharusnya pemerintah juga mempertimbangkan prestasi siswa yang bersangkutan. Sementara itu wacana yang dilontarkan pemerintah pusat adalah mulai tahun 2014 ini untuk masuk ke SMP tidak lagi menggunakan tes seperti tahun sebelumnya. Acuan yang dipakai adalah dengan hasil nilai ujian sekolah yang dipadukan dengan nilai Raport siswa. Hal itu berkaitan dengan dihapusnya sistem Ujian Nasional (UN) untuk jenjang SD. Selain itu dalam PPDB sebelumnya acuan yang dipakai sekolah untuk tingkat SMP adalah hasil nilai UN dari lulusan SD. Kini setelah UN dihapus rencananya akan diganti dengan nilai Ujian Sekolah yang soalnya dibuat oleh provinsi 75 persen dan 25 persen pusat. R-004
Grand Final Pemilihan Teruna Teruni Denpasar (TTD) yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar
“Kami berharap generasi muda mampu meningkatkan prestasi, serta pemahaman tentang budaya, pariwisata, dan pembangunan,’’ kata Budiasa. Kegiatan ini, lanjut Budiasa, menjaring generasi muda berbakat yang dapat menjadi motivator pembangunan di kalangan generasi muda lainnya. Peserta TTD tahun ini 127 orang, terdiri dari 48 orang teruna dan 79 orang teruni. Mereka berasal dari kalangan SMA, perguruan tinggi, dan kalangan umum (STT). Setelah tahap seleksi, terpilih 10 orang teruna dan 10 orang teruni. Kegiatan ini melibatkan dewan juri dari lembaga atau instansi yang berkompeten di bidangnya, seperti psikolog, yayasan kecantikan, kepemudaan, Yayasan Dharma Acarya, dan Dinas Pariwisata Kota Denpasar. R-004
yang menjadi ekonomi kreatif. “Sekarang bagaimana kita bisa membentuk generasi muda, dalam kegiatan atau program untuk difasilitasi sehingga bisa menyerap nilai-nilai dari kebudayaan itu sendiri,’’ ujar Rai Mantra. Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Putu Budiasa mengatakan, generasi muda merupakan penerus pembangunan yang merupakan aset yang harus dijaga, dibina, dan diarahkan. Karenanya, perlu disiapkan wahana untuk mendapatkan pembelajaran karakter dan penguatan jati diri. Penyelenggaran pemilihan TTD merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Kota Denpasar untuk mengarahkan generasi muda pada kegiatan positif dengan memadukan segenap potensi yang meliputi brain, behavior, beauty, dan brave.
Kuliah Umum Bupati Gde Agung di Unmas
Badung Wujudkan Good Governance Berlandaskan Kearifan Lokal
governance, imbuhnya, karena didalamnya juga ada aspek penegakan hukum, partisipasi, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas.”Jelas Gde Agung. Namun demikian Gde Agung juga mengingatkan bahwa tidak semua konsep tata kelola dari Barat itu dapat diterapkan. “Tidak bisa diadopsi membabi buta. Ada konteks budaya lokal yang harus diperhatikan”. Bali memiliki banyak kearifan lokal
FB/HERY
Good governance merupakan isu aktual dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan. Di Kabupaten Badung hal tersebut bukan hal baru karena prinsip-prinsipnya telah diimplementasikan sejak beberapa tahun lalu. Demikian Bupati Gde Agung saat menyampaikan kuliah umum di hadapan civitas akademika Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, Sabtu (22/2) lalu. MANGUPURA-Fajar Bali Secara konseptual, Bupati Badung Gde Agung menerangkan Bahwa Pemkab Badung telah mengarah pada perubahan paradigma dari goverment menuju governance, sehingga pemerintah tidak mendominasi seluruh kegiatan pembangunan. Peran pemangku kepentingan lainnya di Kabupaten Badung juga semakin besar sejak perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. “Ini merupakan wujud good
Bupati Gde Agung berjabat tangan dengan Rektor Universitas Mahasaraswati Tjok Istri Sri Rama Swasti usai penandatanganan MOU antara Pemerintah Kabupaten Badung dengan Perguruan Tinggi Mahasaraswati Denpasar
salah satunya Tri Hita Karana. Ini diadopsi penuh dalam Visi dan Misi Kabupaten Badung
BKKBN Sosialisasi, Desiminasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Penduduk
Kota-Kota Besar Menjadi Sasaran Migrasi dan Urbanisasi DENPASAR-Fajar Bali Pemerintah belum mampu menghilangkan disparitas pembangunan antar kota dan antar daerah, sehingga memberi dampak besar terhadap pola migrasi dan urbanisasi sebagai pemicu laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kebijakan pemerintah yang acap kali tidak sinkrun, cenderung memperlebar disparitas, sehingga semakin sulit mengurai persoalan migrasi dan urbanisasi. Migrasi dan urbanisasi adalah salah satu variabel pemicu laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Karena itu, pemerintah semestinya mampu menekan disparitas pembangunan antar kota antar daerah, sehingga terjadi pemerataan persebaran penduduk. Hal itu terungkap pada Sosialisasi dan Desiminasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Penduduk Tingkat Provinsi di Hotel Nikki, Denpasar, belum lama ini. Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr. Sunarto, MPA, Ph.D. ketika itu menyebutkan, kota-kota besar dan daerahdaerah yang memiliki tingkat perekonomian tinggi, selalu saja menjadi sasaran migrasi dan urbanisasi. Dengan demikian mobilitas penduduk yang tinggi tersebut, akan memberi kontribusi besar terhadap laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Penanganan penduduk tersebut, tidak tertangani secara terintegrasi, sehingga menjadi problema bagi satu daerah dalam persoalan kemiskinan, lingkungan, kriminalitas, kemacetan dan masalah sosial lainnya. “Pembangunan berwawasan kependudukan berarti pembangunan itu untuk penduduk, namun saat ini pembangunan masih belum seimbang dengan pertumbuhan penduduk, sebagai salah satu penyebab kemiskinan,”ungkapnya. Perkembangan ekonomi dan pariwisata Bali, juga membawa konsekwensi logis, terhadap mobilitas penduduk yang tinggi dan tentu saja hal tersebut juga memberi implikasi besar terhadap kependudukan di daerah Bali. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, I Wayan Sundra, S.H., M.M. mengatakan, komposisi, struktur dan sebaran penduduk yang tinggi adalah sebuah potensi, sepanjang memiliki kualitas. Sedangkan BKKBN sejauh ini konsen pada kuantitas dan pengendalian penduduk, melalui keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Disparitas pembangunan di Bali, menurut Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia untuk Provinsi Bali, Prof. Sudibya, selama ini hanya riuh di tataran wacana dan nyaris tanpa aksi, sehingga keseimbangan tidak terjadi antara Bali selatan, utara, barat dan timur. Dengan adanya disparitas itu, migrasi tetap sebagai penyumbang terbesar laju pertumbuhan penduduk (LPP)Bali, khususnya pada 3 kabupaten yang memiliki perkembangan ekonomi dan pariwisata seperti Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar. KJS
Kru Kapal Pesiar yang Tenggelam, Bagiada Diaben Tanpa Jazad
FB/CAR
DENPASAR-Fajar Bali Pemilihan Teruna Teruni Denpasar (TTD) yang digelar Dinas Pariwisata Kota Denpasar Sabtu (22/2) memasuki babak grand final. Penentuan
3
yang disintesakan dengan konsep-konsep global,”imbuhnya. Selesai pemaparan, untuk
mempererat tali silahturahmi antara Perguruan Tinggi Mahasaraswati dan Pemerintah Kabupaten Badung acara dilanjutkan dengan pemberian cendra mata yang diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Mahasaraswati Tjok Istri Sri Rama Swasti kepada Pemerintah Kabupaten Badung yang diterima langsung oleh Bupati Badung A.A Gde Agung. Hadir dalam acara tersebut Asisiten Administrasi Umum Oka Darmawan, Kepala Bappeda Litbang Kab. Badung Wayan Suambara, Kabag. Organisasi dan Tata Laksana Setda Kab. Badung Wayan Wijana, kasubag Bagian Hukum Setda Kab. Badung Agus Kabinawa, Rektor Unmas Tjok.Istri Sri Rama Swasti para akademis serta mahasiswa dan masiswi di jajaran Univ Mahasaraswati. W-014
MANGUPURA-Fajar Bali I Nyoman Gede Bagiada (45), kru kapal pesiar yang disebut-sebut meninggal karena menceburkan diri ke laut, akhirnya diaben Minggu (23/2) sekitar pukul 12.00 Wita di setra setempat. Pengabenaan warga Banjar Serangan Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi ini dilangsungkan secara simbolis dengan membakar kayu cendana, sebagai perwujudan “kasar” almarhum, karena sebelumnya pihak keluarga telah menggelar upacara ngeplugin atau memanggil roh korban. Jenazah almarhum sendiri hingga saat ini belum diketemukan. Suasana duka masih menyelimuti keluarga almarhum Bagiada. Karwayati (42) istri almarhum dan kedua putranya I Gede Saputra Giri (19), dan Kadek Adi Darma Putra (15) terlihat terisak saat mengkuti prosesi pengabenan. Kakak Almarhum I Made Bagiarta, mengatakan, upacara pengabenan ini merupakan simbolis dari wujud “kasar” almarhum. Sebab, katanya, jenazah almarhum dinyatakan belum ditemukan. “Itu yang diaben berupa kayu cendana, istilah Balinya itu pengawak (pengganti jazad secara simbolis, Red). Tapi sebelum itu, keluarga sudah melakukan ngeplugin hari Jumat (21/2) lalu,” jelasnya. Menurutnya, pengabenan dengan cara simbolis ini baru pertamakali digelar setidaknya dilingkungan Banjar Serangan, Mengwi, tempat di mana almarhum tinggal dan dibesarkan, sehingga pengabenan sendiri tidak seperti biasanya. Walaupun jazad almarhum belum ditemukan, namun bagiarta percaya, almarhum sudah berada di tengah-tengah keluarga dan mengetahui segala aktivitas yang dilakukan. Terlebih sehari setelah upacara ngeplugin, Bagiarta mengungkapkan pernah bermimpi didatangi almarhum yang notabene adik kandungnya. Dalam mimpi itu almarhum menitip pesan agar Bagiarta menjaga kedua anaknya layaknya anak sendiri. “Saya pernah mimpi, waktu itu saya kebetulan tidur di dekat pesemayaman. Dia datang dan berpesan agar menjaga anakanaknya seperti anaknya sendiri,” akunya. “Saya yakin dia (almrhum, red) ada di lingkungan sekitar sini dan mengetahui apa yang kami lakukan sekarang,” yakinnya. Bagaimana bila akhirnya jenazah almarhum ditemukan? Ditanya begitu Bagiarta mengatakan, tidak akan lagi melakukan pengabenan. Namun, korban akan langsung dikubur di setra Desa Adat Mengwi. Sementara, Istri almarhum Made Karyawati, tetap berharap jenazah korban bisa ditemukan dipulangkan ke kampung halaman. Dia juga tidak banyak menuntut apapun atas meninggalnya sang suami. Hanya dia berharap yang menjadi hak-haknya diperhatikan, termasuk barang-barang miliknya yang masih ada di kapal pesiar dikembalikan.“Hanya itu harapan saya, semoga barang-barang suami saya dikembalikan,” tandasnya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Almarhum Bagiada, juru masak di kapal pesiar Constellation Amerika Serikat dikabarkan menceburkan diri di perairan Meksiko-Kuba atau sekitar 300 mil dari daratan AS. Pihak berwenang setempat seperti isi surat dari pihak Kementrian Dalam Negeri (Kemenlu) yang diterima pihak keluarga pada Jumat (21/20 lalu, menyebut almarhum menceburkan diri ke tengah laut akibat tekanan batin dan penyakit diabetes. W-006
FB/ARI
Prosesi pengabenan almarhum I Gede Bagiada di Setra Mengwi, Minggu (23/2) Layouter: Zohra
DAERAH
Kunjungan Turis Australia dan Jepang Menurun
FB/ARTAYASA
GIANYAR-Fajar Bali Kunjungan wisatawan Australia dan Jepang menurun ke Kabupaten Gianyar, tak heran terkait fenomena ini pelaku pariwisata mengeluh. “Ya sejak tahun 2012, sampai sekarang kunjungan wisatawan itu Kunjungan turis kian menurun di masih menurun,” kata Kabupaten Gianyar I Wayan Aksara, pelaku pariwisata sekaligus PR Puri Agung Blahbatuh, Minggu. Penurunan ini, jelas pria yang juga seniman gong itu mengaku sangat terasa dari permintaan tour di hotel. Permintaan tour yang menurun akan dirasakan pula oleh pelaku wisata transfort seperti yang dirinya tekuni. Penurunan itu terjadi ketika terjadi gejolak di Mesir. Selain itu krisis melanda eropa serta hubungan diplomatik yang kurang baik dengan negara Asutralia juga menjadi penyebab penurunan tersebut. Di samping itu banyaknya fasilitas baru juga menjadi penyebab kunjungan terlihat berkurang, karena terlalu banyak fasilitas ketimbang wisatawan yang datang. Penurunan kunjungan ini sangat dirasakan oleh pelaku pariwisata, apalagi saat ini wiatawan eropa dan Rusia masih belum musimnya untuk datang. Hal ini menambah deretan panjang penderitaan pelaku wisata utamanya yang menekuni dunia transfortasi di Kabupaten Gianyar. W-005
Jalan Sudamala Rusak
BANGLI-Fajar Bali Seiring dengan semakin padatnya jalur (jalan) menuju Pura Tirta Sudamala, Lingkungan Sedit, Kelurahan Bebalang, Bangli, menyebabkan kian cepatnya kerusakan jalan di jalur tersebut. Kini jalan tersebut rusak berat sepanjang kurang lebih 200 meter. Intensitas kerusakan berat terjadi pada titik tanjakan dan titik yang menjadi tempat parkirnya kendaraan pemedek. Warga Sedit, I Wayan Marka kepada Fajar Bali, Minggu (23/2) mengatakan cepatnya jalan tersebut rusak tidak terlepas dari kepadatan jalur tersebut, seiring semakin ramainya umat memedek ke Pura Tirta Sudamala. Dikatakan kini masyarakat berduyunduyun ke lokasi tersebut. Di saat liburan, pengunjung (pemedek) lebih ramai lagi. Selain untuk tujuan bersembahyang, juga untuk melukat, sekaligus menikmati mandi-mandi di dasar sungai, yang kebetulan lokasi tersebut sangat baik untuk tempat mandi, karena airnya bening dan jernih, dan airnya tenang.”Terkadang masyarakat dari jauh, sengaja hanya untuk mandi di sini”, ujarnya. Dia menambahkan masyarakat percaya dan meyakini air pancuran (11 pancuran di bagian timur) sebagai pelebur keletehan (pengelukat). Ada yang hanya untuk memedek, ada hanya untuk mandi, dan ada mandi setelah mandi lalu memedek dan sebaliknya. Terkait kerusakan jalan, Marka yang saat itu bersama Wayan Repun mengatakan jalan tersebut memang cepat rusak, akibat padatnya jalur tersebut. Namun demikian tentu menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan perbaikan, agar lalulintas menjadi lancar. Bila tak segera direhab justeru semakin besar biaya yang disedot.”Itu lihat, batu-batu sudah hampir lepas, kalau sudah lepas tentu membutuhkan rehab berat”, sahut Repun menunjukkan jalan tersebut. Dari pantuan Fajar Bali, kerusakan bukan hanya itu, namun kerusakan juga terjadi, sejak masuk Lingkungan Sedit, dekat jembatan yang baru usai dibangun. W-002
Penataan Pasar Galiran Masih “Jalan di Tempat”
Kadisperindagkop UKM “Disemprot” Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta kembali melakukan peninjauan di Pasar Galiran yang tergolong masih kotor dan kurang tertib dalam berjualan. Turunnya Bupati Suwirta setelah ada laporan dari masyarakat dan media yang menyoroti kondisi Pasar Galiran masih krodit.
agar selalu siaga disetiap sayap pasar, jangan hanya sekedar lewat , dengan begitu dapat mengantisipasi pelanggaran ditempat parkir yang dijadikan tempat berjualan terus menerus. Bupati Suwirta juga menugaskan kepada Kadisperidagkop agar mengatur jam kerja petugas keamanan yang ada di pasar ini. Sempat mengelilingi Pasar galiran, Bupati Suwirta mendapati kios yang tidak ada penjualnya tetapi ada dagangannya. Setelah diusut, ternyata satu orang memiliki 2 kios sampai 4 kios tetapi dengan nama orang lain dan kios tersebut ditunggui oleh orang lain. Melihat peristiwa tersebut, Bupati Suwirta mengatakan tidak ada orang yang bisa menjual tempat atau kios tersebut apalagi sampai mengalihfungsikan pasar ini. Jadi tempat atau kios tersebut harus ditempati oleh orang bersangkutan. Bupati Suwirta meminta kepada Kadisperidagkop, Komang Darma Suyasa agar lebih tegas dalam menertibkan pasar ini, terkait dengan pelanggaran kios tersebut agar ditertibkan dan kios yang tidak ada pemiliknya agar dicabut dan kios tersebut
SEMARAPURA-Fajar Bali Pada kesempatan peninjauan tersebut, masih ditemukan sampah yang tidak teratur dan berserakan di mana-mana. “Saya melihat penataannya belum berjalan baik, masih banyak yang belum tuntas,” terang Suwirta, Minggu (23/2) kemarin. Pada penataan pedagang lancuban juga dilihatnya masih ada yang berjualan di tempat parkir sehingga kondisi pasar kelihatan sembraut. Dalam tinjauan tersebut Bupati Suwirta minta kepada petugas keamanan di pasar
Bupati untuk kesekian kalinya meninjau penataan Pasar Galiran yang sudah mulai berjalan baik
nan pemecah ombak di pantai Lepang, yang terkait dengan pembangunan Kondotel Jivva Taman Sari. Dalam pengamatan Bupati Suwirta, sandaran pemecah ombak tersebut terlalu dekat dengan bibir pantai Lepang, sehingga menyisakan pantai yang
menjadi milik pasar. “Saya perintahkan satu kios milik satu orang, kalau lebih artinya ijinnya dicabut dan diberikan ke pedagang yang belum dapat kartu kuning,” pinta Suwirta. Setelah selesai meninjau pasar, Bupati Suwirta melanjutkan meninjau rencana pembangu-
sangat sedikit. Bupati Suwirta menghimbau agar pembangunan Senderan Pemecah Ombak tersebut agar dikaji ulang, agar Bangunan yang dibuat dapat bertahan lama dan Bangunan Senderan tersebut tidak menghilangkan sebagain pantai Lepang.W-010*
Dewan Harapkan Lubang Jalan Propinsi Segera Ditanggulangi
BANGLI-Fajar Bali Anggota DPRD Bangli I Wayan Subagan menyayangkan soal lubang-lubang pada bahu jalan propinsi di Bangli yang mungkin sengaja dibuat, sesuai perencanaan. Lubang-lubang tersebut membutuhkan adanya penanggulangan dini, agar tak semakin banyak korban yang ditimbulkan, terutama bagi pengguna jalan atau pengendara. Kepada Fajar Bali, Minggu (23/2) dia mengatakan lubang-lubang tersebut sangat memicu kerawan lalulintas. Terlebih pada titik-titik yang gelap. Dia mencontohkan jalan propinsi di Kelurahan Kubu, Bangli. Lubang di bagian timur jalan dengan kedalaman mencapai sekitar 50 cm, itu membuat jalur tersebut amat rawan. Bahkan yang dia telah tangkap, banyak makan korban. Dia tak ingin semakin bertambah korban-korban. Tak kecuali dia soroti di jalur lainnya seperti di kecamatan Susut, bahu jalan di sana juga dibuat lubang. Seakarang akibat tergerus
Lubang di jalan propinsi
air lubang yang sudah diurug dengan pemadatan khusus, tergerus air, sehingga lubang itu mengundang kerawanan. Bahkan selain kerawanan lubang tersebut justru menjadi ancaman bagi badan jalan. Menurut Subagan kalau sengaja lubang itu dibuat, atau memang sesuai perencanaan, apa tujuan pembuatan lubang tersebut yang justeru menggali tanah bahu jalan yang sudah amat padat. Kalau dengan tujuan pemadatan, lanjut Subagan lebih padat sebelum digali daripada setelah dipadatkan sekarang.”Kalau padat sebelumnya kan padat secara alami dan pelan-pelan, tapi kalau buktinya sekarang tanahnya hanyut digerus air, apa untungnya”, ujar Subagan. Tambah dia kalau ingin bahu jalan lebih aman, sebaiknya diaspal atau dihotmix saja. Hal itu selain mengamankan badan jalan yang ada,sekaligus bisa memperlebar jalan. Namun kalau sekarang kembali dilakukan pengurugan dengan pemadatan seperti yang sudah dilakukan,
Wabup Kasta Sambangi Warga Kurang Mampu di Bantaran Kali Unda
SEMARAPURA-Fajar Bali Menandai kegiatan Pra Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Pramusrenbangcam) Klungkung tahun 2014, Sabtu (22/2) lalu dilaksanakan kegiatan tracking bersama seluruh Perbekel dan Lurah seKecamatan Klungkung. Tracking menyusuri sempadan sungai (kali) Unda sepanjang kurang lebih 2 kilometer. Kegiatan ini diawali dari wilayah Besang, menyusuri tebing terjal dan parit di sepanjang bibir Sungai Unda bagian barat. Meski medan terbilang menantang, namun mampu disejukkan dengan pemandangan yang mempesona asli pedesaan. Kegiatan yang baru pertama ka-
Gapura Desa
linya dilaksanakan ini diapresiasi Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta yang ikut terjun langsung bersama unsur Muspika Klungkung. Di tengah perjalanan, Camat Klungkung, Wayan Suteja yang ikut mendampingi Wabup Made Kasta menyambangi keluarga kurang mampu yang tinggal di sekitar (bantaran) kali unda. Salah satunya adalah keluarga I Ketut Tapa. Bapak dengan empat anak ini tidak mampu bekerja maksimal mengingat kondisinya yang masih sakit-sakitan. Kesehariannya hanya dibantu sang istri, Nengah Ginanti yang bekerja serabutan. Menurut Camat Klungkung, Wayan Suteja, kegiatan ini
adalah untuk pertama kalinya dilaksanakan. Dengan tracking ini, menurut Suteja adalah selain untuk berolahraga juga untuk mengetahui lebih dekat kondisi dilapangan terkait dengan Musrenbangcam yang akan dilaksanakan nanti. “Kegiatan ini terkait dengan Musrenbangcam yang akan digelar nanti,” jelas Wayan Suteja. Wabup Made Kasta menilai kegiatan yang diprakarsai pihak Kecamatan ini sangat bagus. Kegiatan ini selain untuk berolahraga, juga untuk melihat langsung kondisi wilayah Kabupaten Klungkung, khususnya Kecamatan Klungkung diwilayah Kelurahan Semarapura Kangin. “Dengan tracking ini kita tahu
dia yakin tak bakal sesuai harapan, kalaupun pengurugan menggunakan pasir dan kerikil. Terhadap keberadaan jalan propinsi yang berlubang itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bangli, Ir. Ida Bagus Wediatmika, belum bisa dihubungi. Sementara warga Kayubihi, Bangli mengeluhkan adanya lubang-lubang di bahu jalan tersebut, yang menimbulkan kerawanan. Sumber yang PNS di kantor Bupati Bangli ini mengatakan yang namanya enggan ditulis mengatakan, bahwa selain menyangkut kerawanan, tanah urug yang tergerus air ke bagian selatan membuat gundukan-gundukan yang juga mengundang kerawanan serta merusak pemandangan. ”Tanah urug digerus air, sampai diselatan menumpuk, dari pemandangan kelihatannya jelek sekali, dan selain itu malah memicu kerawanan lalulintas”, ujar ibu satu anak yang cantik lagi manis ini. W-002*
FB/SARJANA
SEMARAPURA-Fajar Bali Pemkab Klungkung dalam pengentasan kemiskinan, di Tahun 2014 ini berencana menuntaskan 200 unit bedah rumah. Ke 200 unit bedah rumah ini tersebar di empat kecamatan di Klungkung dan terbanyak di Nusa Penida. “Kita sudah persiapan, Maret ini mulai pelaksanaan dan 2014 ini kita usahakan bisa rampung,” terang Kadissosnakertran Klungkung, IB Anom Adnyana, Minggu (23/2) kemarin. Dikatakan, untuk setiap unit bedah rumah dianggarkan sebesar Rp 20 juta. Sedangkan komposisi pembagiannya adalah Klungkung 44 unit, Dawan 30 unit, Nusa Penida 89 unit dan Banjarangkan 37 unit. Untuk pelaksanaan bedah rumah tersebut mengadopsi sistem yang digunakan oleh Pemprov Bali, dimana diberikan kepada kades tempat mendapatkan bedah rumah dan KK yang menerima. “Pelaksanaannya swakelola, sama dengan yang diterapkan oleh Pemprov Bali, hanya administrasinya selesai di Kabupaten,” jelas Adnyana. Terkaitb dengan bantuan Bedah Rumah dari Pemprov Bali, Adnyana mengaku belum mengetahui berapa jatahnya untuk Klungkung. “Belum tahu, tapi informasinya diatas seratusan. Wilayah mana yang dapat saya juga belum tahu,” jelas Adnyana. Sedang untuk bedah rumah Pemprov Bali, disebutnya juga akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait. “Ini perlu juga, karena laporannya untuk bedah rumah dari desa, untuk antisipasi ada warga yang dapat bedah rumah dobel,” terang Adnyana. Sedangkan Pemkab Klungkung dalam lima tahun mendatang merencanakan 1.000 unit bedah rumah. W-010
FAJA R BALI
Senin, 24 Februari 2014, Tahun XIV
FB/SARJANA
2014, Klungkung Tuntaskan 200 Bedah Rumah
FB/SUMERTA
4
Wabup Made Kasta sambangi keluarga tidak mampu di bantaran Kali Unda, Sabtu lalu
wilayah kita, ternyata masih banyak potensi yang belum tergali,” ujar Wabup Kasta. Menyinggung masih ditemui warga kurang mampu, Wabup memerintahkan jajarannya untuk mendata lebih lanjut, sehingga nantinya dapat diusulkan bantuan lewat bedah rumah ataupun lewat bansos. Kedepan,
menurut Wabup kegiatan ini agar dapat ditularkan kepada Kecamatan lainnya di Kabupaten Klungkung, sehingga potensi yang masih terpendam dapat digali untuk kemajuan Kabupaten Klungkung kedepan. “Kita tularkan di Kecamatan lain sambil menggali potensi yang ada,” imbuh Wabup Kasta.W-010
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
DENPASAR-Fajar Bali Berbagai kegiatan digelar Pemkot Denpasar dalam rangka menyambut HUT Kota Denpasar ke 226. Salah satunya adalah lomba Lelakut, Sunari dan Pindekan melibatkan Subak dan Sekaa Teruna se-Kota Denpasar. Lomba dibuka langsung Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara ditandai dengan membunyikan kepuakan, di Subak Pagutan Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat. Lomba diikuti seluruh Subak dan Sekeha Teruna di Kota Denpasar didasari atas keinginan Walikota Denpasar IB Rai D. Mantra untuk mendorong kreativitas para petani sertas generasi muda untuk terus berupaya melestarikan warisan budaya nenek moyang. Disamping untuk mengingatkan generasi muda tentang makna sesungguhnya dari lelakut, sunari ataupun pindekan. “Dengan demikian kearifan budaya lokal nantinya tidak hilang termakan jaman, bahkan
sebaliknya tetap eksis ditengah gempuran peradaban modern,” ungkap ketua panitia Watan Jelantik. Masing-masing peserta oleh Tim telah dikelompokkan kedalam wilayah kecamatan masing-masing. Dengan ketentuan masing-masing peserta diwajibkan membuat Lelakut plus 2 paket lainnya yaitu sepasang sunari dan pindekan (lanangwadon). Tim melakukan penilaian mulai 17 hingga 18 Pebruari 2014 di lokasi Subak Pagutan. Untuk itu seluruh peserta diharapkan sudah merampungkan materi lomba sejak tanggal 17 tersebut dan dipasang sesuai dengan nomor urut peserta. Unsur-unsur yang dinilai diantaranya, bahan, proses pembuatan, bentuk/rancang bangun, kreatifitas dan kelengkapan upacara atau aci-aci. Penilaian terhadap materi lomba kembali dilakukan pada saat hari H atau saat pembukaan. Bagi pemenang, panitia menyediakan hadiah berupa uang, piala dan piagam.
FB/Carmyaka
Gali Kearifan Lokal Lewat Lomba Lelakut, Sunari dan Pindekan
Wakil Walikota, IGN Jaya Negara bersama SKPD terkait meninjau hasil garapan peserta lomba Lelakut di Subak Pagytan, Desa Padangsambian Kaja, Denpaasr Barat
Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara usai membuka resmi kegiatan lomba, berkesempatan meninjau lokasi tempat digelarnya lomba. Sembari mengamati dengan seksama bentuk lelakut yang dipa-
jang sambil memanfaatkan kesempatan untuk berbincang-bincang dengan para petani. Dari kegiatan ini, Wawali berharap agar budaya yang mengandung kearifan lokal mampu dipertahankan dan dikembangkan. “Mengingat lelakut, pindekan dan
sunari merupakan identitas dari sebuah kegiatan keseharian nenek moyang terdahulu yang patut digali, dikembangkan dan dipahami makna dan filosopinya untuk selanjutnya dapat diwariskan kepada anak cucu kita nanti”, ucapnya. R-004 Layouter: Soma
DAERAH
FAJA R BALI
Senin, 24 Februari 2014, Tahun XIV
5
GST Bedah Rumah di Kecamatan Marga
POTRET FAJAR BULELENG
Setelah melakukan aksi sosial di Kecamatan Penebel, kini Gerakan Sosial Tabanan (GST) menyasar Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kecamatan Marga.
TABANAN-Fajar Bali Aksi sosial yang dikomandoi oleh Made Dwi Suputra membedah rumah milik I Made Sukerta di Banjar Beringkit, Marga dan Made Suarta di Banjar Gelagah, Desa Payangan Marga. Peresmian ditandai dengan penyerahan kunci kepada masyarakat yang menerima bantuan. Hadir pula pada kesempatan tersebut Anggota GST Nyoman Suadiana, LSM Balanusa Eka Nurcahyadi dan perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Tabanan. Ketua GST Tabanan Made Dwi Suputra menjelaskan aksi sosial yang dilakukan dengan mengendarai motor ini merupakan langkah yang tepat, mengingat demografi wilayah Tabanan yang berbukit-bukit dengan jalan yang curam dan terpelosok. “Dengan mengendarai motor , kami berharap mampu menjangkau semua RTS yang ada di pelosok Tabanan. Sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran,” jelasnya Sabtu (22/2).
Dwi Suputra berharap GST yang merupakan kumpulan dari pencinta motor di Tabanan menjadi solusi untuk mengurangi beban masyarakat yang kurang mampu. Karena menurutnya, kegiatan ini merupakan aksi nyata untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dengan turun lang-
sung melihat dan mendengarkan berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi. “Kami berharap bantuan yang diberikan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Karena semua masyarakat memiliki hak yang sama untuk
menikmati hidup yang layak,” ungkapnya. Kedepan kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat disemua pelosok Tababan dapat menikmati bantuan yang diberikan. Pada kesempatan tersebut,
GST juga melakukan survey ke beberapa RTS. Diantaranya Ni Gusti Ayu Putu Arni dan Made Lepus di Banjar Geluntung Kaje, Marga dan Ketut Ardana di Banjar Pinge, Desa Baru, Marga. Ketiga RTS tersebut direncanakan akan mendapatkan program bedah rumah selanjutnya. W-004*
NEGARA- Fajar Bali Para Bendesa Pekraman se Jembrana melakukan tirta yatra di Pura Agung Jagatkarta Taman Sari yang berlokasi di kaki Gunung Salak Desa Warung Lowa Kecamatan Taman Sari, Bogor Jawa Barat, Jumat (21/2) lalu. Perjalanan spiritual tersebut juga diikuti Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Jembrana, Nengah Ledang. Tak hanya itu, Ketua Majelis Madya Desa Pekraman Jembrana, Gusti Putu Wiyasa juga mengikuti kegiatan tirta yatra tersebut. Pura Jagatkarta yang diper-
caya sebagai peninggalan kerajaan Siliwangi tersebut, masih menyimpan sejumlah keajaiban serta misteri yang sampai kini belum terkuak secara menyeluruh. Jero Mangku Gede Darsa yang menerima rombongan Bendesa se Jembrana menjelaskan di pura ini juga memiliki kelebihan yang tak dimiliki dari tempat suci lainnya. Pada di sekitar pura masih terdapat peninggalan candi, seperti candi pada zaman Sunda yang juga peninggalan Hindu. Sejumlah keajaiban lainnya, yang diungkapkan sejumlah warga di sekitar pura yakni adanya kepercayaan bahwa di pura itu, Prabu Siliwangi menghilang
bersama prajuritnya. Sebelum pura ini dibangun, Umt Hindu di sekitanya membangun candi atau patung macan warna putih dan hitam sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Padjajaran yang merupakan kerajaan Hindu di tanah Parahyangan. Jero Mangku Darsa mengucapkan terimakasihnya kepada rombongan Bendesa Jembrana yang tangkil ke Pura Agung Jagatkarta Taman Sari. Rasa bhakti umat Hindu yang ada di Bali, makin menguatkan kesucian pura yang setiap hari selalu ada pemedek. Terkait masalah perkembangan pembangunan di pura ini, Jero Mangku Darsa menyampaikan
hal yang paling mendesak yakni pembangunan tembok panyengker (pagar pembatas area pura) terutama yang ada di sebelah bangunan Padmasana. Harapannya umat Hindu se-Nusantara dapat ikhlas memberikan punia untuk pembangunan tembok panyengker tersebut. Terkait kegiatan Tirta Yatra ini, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan kegiatan Tirta Yatra yang dilakukan Bendesa Pekraman ke Pura Agung Jagatkarta merupakan kewajiban. Apalagi tugas sebagai bendesa, sangat berkaitan dengan adat dan agama. Para bendesa dapat mem-
pelajari pengelolaan Pura Agung Jagatkarta yang sangat baik. “Para bendesa dapat mempelajari, bagaimana mengelola pura supaya benar-benar mampu meningkatkan nilai spiritual maupun pendidikan kepada umat,” harap Kembang. Tak hanya itu, para bendesa juga dapat diharapkan dapat mengenal lebih dekat tentang Pura Agung Jagatkarta baik situasi, lokasi, sejarah maupun pengelolaannya. Dalam kesempatan tersebut Wabup Kembang menyerahkan punia kepada Jero Mangku Darsa, untuk keperluan pengelolaan pura. W-003*
TABANAN-Fajar Bali Pemangku se-Desa Kediri, bersama tujuh kelihan dinas dan kelihan banjar serta pengurus adat melangsungkan persembahyangan di Pura Puseh dan Desa Kediri, Sabtu petang (22/2). Inti persembahyangan masyarakat Kediri itu memohon agar agar pejabat yang mengambil kebijakan diberi keselamatan dan diberikan tuntunan, agar semuanya dalam keadaan selamat. Mereka juga berharap patung Wisnu Murti dikembalikan seperti sediakala. Bendesa Adat Kediri, Gusti Ngurah Panji mengatakan pihaknya setuju dibangun patung Bung Karno. Tapi bukan dipasang di
perempatan Kediri yang merupakan catus pata wilayah Kediri. “Persembahyangan yang kami gelar bertujuan agar pejabat yang mengambil kebijakan diberi keselamatan dan diberikan tuntunan, agar semuanya dalam keadaan selamat,” jelasnya. Sementara itu beberapa pemangku yang juga hadair dalam persembahyangan itu berharap agar patung Wisnu Murti berparas catur muka itu bisa dikembalikan. Setelah melalukan persembahyangan bersama, para pemangku, kelihan dinas dan kelihan adat se desa Kediri menuju perempatan Kediri (catus pata) tempat dimana akan dibangun patung Bung Karno. W-004
FB/Agus
Tim Ekspedesi bersama Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyerahkan kursi roda
Tim Ekspedisi Gelar Safari Bhakti Kesehatan
FB/Doni
Ketua GST (Gerakan Sosial Tabanan ) Made Dwi Suputra saat membedah rumah tangga sasaran di kecamatan Marga
Tim Ekspedisi Kemanusiaan Kemensos menggelar Safari Bhakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS) di Lapangan Desa Sudaji, Sabtu lalu. Safari bhakti diisi kegiatan pembagian buku gambar bagi anak-anak di Desa Sudaji, pemberdayaan komunitas tuna rungu dan tuna wicara di Desa Bengkala, pemeriksaan kesehatan gratis, pembagian kacamata gratis bagi masyarakat kurang mampu, serta bantuan pemasangan alat bantu disabilitas berupa kursi roda, tongkat ketiak atau kruk, alat bantu dengar, dan tongkat netra. W-008
Korban Bencana Alam Dibantu RTLH
FB/PRAMONO
Bendesa seluruh Jembrana bersama Wakil Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Jembrana, Nengah Ledang saat melakukan persembahyangan di Pura Agung Jagatkarta Taman Sari yang berlokasi di kaki Gunung Salak Desa Warung Lowa Kecamatan Taman Sari, Bogor Jawa Barat
Sekaa Teruna Garda Terdepan Dalam Mengajegkan Desa Pakraman TABANAN-Fajar Bali Seka Teruna (ST) yang dimiliki masing-masing banjar adat merupakan garda terdepan dalam mengajegkan desa pakraman. Oleh karenanya diperlukan suatu wadah organisasi yang tepat dalam mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan program-program yang dimiliki. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya ketika membuka secara resmi Sabha Yowana Desa Pakraman Kota Tabanan 2014, Minggu (23/2) kemarin. Acara yang berlangsung di Gedung Kesenian Ketut Mario, juga dihadiri anggota DPRD Provinsi Bali Gusti Suryantha Putra, Bendesa Adat Kota Tabanan Wayan Samba, Majelis Madya Kota Tabanan dan Camat Tabanan IGA. Supartiwi. Wabup Sanjaya memberikan apresiasi yang positif terhadap
kegiatan yang dilaksanakan oleh ST se Desa Pekraman Kota Tabanan. Dirinya menjelaskan program-program yang dimiliki oleh generasi muda harus ditampung dalam suatu wadah pesemetonan. Sehingga para ST yang di ada di masing-masing banjar akan dapat saling berkomunikasi dan berkoordinasi. “Kita harus memiliki wadah yang mampu membentengi diri kita dari halhal yang tidak diinginkan. Karena generasi muda merupakan garda terdepan untuk mengajegkan desa pekraman,” jelasnya. Sanjaya berharap melalui sabha yowana ini generasi muda di Kota Tabanan mampu menghasilkan program-program yang selaras dengan program pemerintah. Sehingga apa yang menjadi visi Tabanan sejahtera, aman dan berprestasi dapat terwujud. Ketua Panitia Gusti Bagus
FB/Doni
k o j o P Desa
Kembalikan Patung Wisnu Murti
Wabup IKG Sanjaya saat membuka Sabha Yowana Desa Pakraman Kota Tabanan, kemarin
Surya Aditya, mengatakan kegiatan ini diharapkan mampu menyatukan visi dan meningkatkan rasa persaudaraan diantara para seka teruna. “Kegiatan yang kami laksanakan ini akan menjadi wadah bagi kami untuk menyelaras-
kan program pemuda, desa dan pemerintah,” terangnya seraya menambahkan, sabha yowana Desa Pekraman Kota Tabanan merupakan kali pertama digelar yang diikuti 23 Seka Teruna yang ada di kota Tabanan. W-004
FB/Agus
Para Bendesa Tirta Yatra ke Pura Jagatkarta Gunung Salak
Kemensos saat menyerahkan bantuan kepada korban bencana alam
SINGARAJA – Fajar Bali Kementerian Sosial akan membantu rumah tidak layak huni (RTLH) bagi korban banjir bandang di Desa Sudaji. Bantuan itu akan digelontorkan seiring rencana relokasi yang harus dilakukan Pemkab Buleleng bagi korban banjir bandang di Banjar Dinas Kaja Kauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, pada akhir Januari lalu. Bantuan RTLH akan diberikan kepada tiga kepala keluarga di Desa Sudaji yang kini masih menghuni tenda pengungsian. Sementara Kemensos menyiapkan bantuan rumah tidak layak huni, Pemkab Buleleng diharapkan bisa menyediakan lahan untuk relokasi bagi tiga kepala keluarga yang kini mengungsi. Inspektur Jenderal (Irjen) Kemensos, Karun AK., mengatakan, laporan dari Tim Ekspedisi Kemensos memang harus dilakukan relokasi bagi tiga kepala keluarga pengungsi yang kini masih tinggal di Banjar Dinas Kaja Kauh, Desa Sudaji. Ketiga kepala keluarga itu sudah tidak layak lagi menghuni lahan yang mereka miliki. Mau tak mau, pemkab harus menyediakan lahan untuk relokasi bagi pengungsi, sementara kementerian memberikan bantuan fisik.”Kami sudah siapkan bantuan berbentuk RTLH. Jadi mereka segera bisa keluar dari tahap tanggap darurat. Relokasi pasti kami upayakan,”ujar Karun, saat ditemui di Desa Sudaji, Sabtu (22/2) lalu. Menurut Karun, relokasi akan diupayakan berlangsung setelah Ekspedisi Kemanusiaan Kemensos usai dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, pekan depan. Masukan dari tim ekspedisi akan disusun, sehingga bisa segera dialokasikan bantuan permanen pada tahun 2014 ini. Karun menambahkan, Kementerian Sosial telah mengalokasikan dana bantuan sebesar Rp 47,5 miliar untuk Kabupaten Buleleng. Sebanyak Rp 400 juta diantaranya akan dialokasikan untuk bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni kawasan perkotaan, untuk pembangunan 40 unit rumah dengan nilai bantuan masingmasing rumah, Rp 10 juta. W-008
Pelayanan Kesehatan Perlu Dioptimalkan
NEGARA- Fajar Bali Pelayanan kesehatan di Jembrana terutama di rumah sakit, harus terus digenjot dan lebih dioptimalkan. Belakangan ini banyak sorotan dari masyarakat, terkait pelayanan kesehata yang ada di Jembrana. Misalnya seperti pelayana ambulan gratis yang masih terkesan lambat. Hal ini jangan sampai terus menerus terjadi, sehingga masyarakat merasa tak terlayani dengan baik. Ditambah lagi, pelayanan tenaga medis di rumah sakit dan ketersediaan obat, masih kurang dan mendapat keluhan dari warga pasien. Ketua DPRD Jembrana, Ketut Sugiasa Minggu (23/2) kemarin merasa prihatin bila sampai pelayanan kesehatan masih kurang. Hal ini perlu ditingkatkan tenaga medis baik di puskesmas maupun di rumah sakit, tetap bekerja optimal dan memberikan pelayanan yang maksimal terutama terhadap masyarakat kurang mampu. Selain itu, dia juga berharap agar pelayanan kesehatan juga memperhatikan para penyandang cacat. Karena itu, perlu adanya pengadaan kursi roda yang lebih banyak. Pihaknya berharap, jangan sampai Dinas Kesejahteraan Sosial Jembrana harus kembali mendata bagi masyarakat yang sakit lumpuh, sehingga tahu jumlah penderitanya. Tak hanya peran pemerintah, pihaknya juga berharap partisipasi bagi para donator untuk membantu masyarakat penyandang cacat. Bagi kepala lingkungan, juga diharap supaya cepat respon dan segera mendata dan melapor, bila ada masyarakat yang ingin segera mendapat bantuan pelayanan kesehatan. “Bila ada warga miskin yang sakit, supaya secepatnya mendapat bantuan agar jangan sampai terlambat,” terangnya. Program kesehatan seperti pelayanan JKBM dan JKN dari pemerintah, supaya terus disosialisasikan ke seluruh desa, supaya lebih paham lagi. W-003 Layouter: Soma
6 1500 Alat Peraga Kampanye Diturunkan senin, 24 februari 2014 | TAHUN XIV
FB/HERY
Sat Pol PP Badung, Masih Intensifkan Pengawasan dan Penindakan
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Badung, I Ketut Martha, SH.
S
etidaknya hingga saat ini sudah sekitar 1500 alat peraga kampanye, berhasil diturunkan oleh tim penertiban alat peraga kampanye Kabupaten Badung. Tim penertiban yang terdiri dari KPU, Panwaslu dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tersebut, berhasil menurunkan baliho maupun spanduk para Caleg yang melanggar aturan dan kesepakatan yang telah dibuat. Langkah tersebut juga menjadi salah satu bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Sat Pol PP Badung yang tidak akan menoleransi pemasangan alat peraga kampanye calon legislatif (caleg), yang tidak sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013. Meski demikian, untuk penertiban atau penindakan pembongkaran alat peraga kampanye, Sat Pol PP Kabupaten Badung menegaskan akan selalu senantiasa bekerjasama dan berkoordinasi dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Badung dan KPU Badung. Sedangkan untuk landasan hukum berkaitan dengan penertiban pun juga sudah jelas, seperti diamanatkan dalam PKPU Nomor 15 Tahun 2013, mengatur tentang pemasangan alat peraga kampanye pemilihan umum (pemilu) caleg, yang tak
boleh dilakukan sembarang tempat. Dalam aturan itu disebutkan, alat peraga kampanye harus dipasang di satu lokasi strategis yang ditentukan oleh KPU bersama Pemda setempat. Dan berdasarkan PKPU yang baru ini, alat peraga kampanye hanya menuliskan nama serta nomor urut para caleg ditambah visi misi partai. Alat peraga harus tanpa disertai foto, kecuali foto pengurus partai. Seperti apa perkembangan maraknya alat peraga kampanye di wilayah Kabupaten Badung? Berikut wawancara tim Fajar Mangupura bersama Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Badung, I Ketut Martha, SH. Pemilihan anggota legislative makin dekat, kesiapan Sat Pol PP Badung akan seperti apa? Sat Pol PP Kabupaten Badung selain selalu siap menghadapi tugas rutin, juga kami pastikan Sat Pol PP Badung siap mengemban tugas-tugas yang berkaitan dengan politik. Jadi pada intinya adalah, kami akan selalu siap mengemban tugas mewujudkan Kabupaten Badung yang berkaitan tentang keamanan, ketertiban dan penegakan Peraturan Daerah (Perda), dan atau peraturan lainnya. Bentuk kesiapan yang dimaksud, didasari dengan adanya 3 unsur po-
kok yaitu, Pertama adalah Personel, dari segi jumlah sudah cukup, kemampuan mengatasi perkembanganperkembangan yang terjadi di masyarakat juga selalu ditingkatkan, melalui pembinaan-pembinaan dan kesamaptaan. Kedua, bahwa Sat Pol PP telah didukung dengan tersedianya prasarana dan sarana yang memadai, dimana kita ketahui bahwa Sat Pol PP sampai ke tingkat Kecamatan, telah didukung sarana mobil dan sepeda motor, baik di induk maupun di Kecamatan. Ketiga, berkaitan financial. Bahwa Pemkab Badung telah mengalokasikan anggaran, baik untuk operasional maupun untuk kesejahteraan staff Sat Pol PP Badung itu sendiri. Oleh karenanya, sekali lagi saya katakan, kami siap mengemban tugas berbasis anggaran dan berbasis kerja. Bagaimana perkembangan keberadaan alatalat peraga kampanye, di wilayah Kabupaten Badung saat ini? Kita ketahui bersama, bahwa sekarang tahun 2014 adalah tahun politik. Dan fenomena yang saat ini sudah terlihat adalah semua caleg dari tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat sudah berlomba memasang baliho untuk tujuan makin dikenal dan menarik simpati. Tetapi bagaimana kita ketahui, jika kemudian itu berkaitan dengan ranah politik maka tentunya itu menjadi tugas pokok Panwaslu dan KPU Badung. Hanya saja memang mengingat KPU dan Panwaslu Badung personilnya tidak akan memadai untuk melakukan pengawasan, pengamanan dan pengeksekusian yang dikatagorikan melanggar, maka KPU dan Panwaslu Badung sudah bersurat memohon ke Pemkab Badung untuk minta bantuan didukung penertibannya. Dukungan dimaksud berupa personel, sarana dan prasarananya. Bentuk kesiapan Sat Pol PP yang dimaksud seperti apa, dan implementasinya di lapangan? Berangkat dari surat permohonan Panwalu dan KPU Badung ke Pemkab Badung, maka Bupati Badung AA Gde Agung sudah memerintahkan kepada kami (Sat Pol PP), Kesbanglinmas dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung
untuk berkoordinasi dengan Panwaslu dan KPU Badung. Hasilnya pun sudah dapat kami buktikan, ketika KPU dan Panwaslu melaporkan adanya pelanggaran kepada Sat Pol PP Badung, maka saat itu juga kami langsung bergerak melakukan pembongkaran, yang tentunya pada saat eksekusi juga didampingi oleh KPU dan Panwaslu Badung. Tidak hanya itu saja, bila kemudian berkaitan dengan pelanggaran yang ada di tingkat Kecamatan, kami pun juga tetap berkoordinasi dengan Panwaslu Kecamatan, dan KPU Kecamatan serta dengan Komandan Regu (Danru) Pol PP kami di tingkat Kecamatan. Intinya setiap penurunan atau pembongkaran alat peraga kampanye, kami selalu mengajak Panwaslu dan KPU Badung. Mungkin bisa diperjelas, untuk yang masuk dalam katagori melanggar? Perlu kami sampaikan disini, apabila konteknya atau ranahnya politik, kami pastikan selalu akan berkoordinasi atau bersinergi dengan Panwaslu dan KPU. Dan bilamana Panswaslu dan KPU menunjuk bahwa alat peraga kampanye dimaksud menyalahi aturan, maka saat itu juga kami bergerak untuk melakukan penertiban atau pembongkaran. Intinya penindakan yang dilakukan Sat Pol PP memang menunggu koordinasi Panwaslu dan KPU, karena itu ranahnya politik. Namun bilamana ditemukan Baliho ataupun spanduk yang masuk dalam ranahnya provit maka kita akan bergerak sendiri. Bila kemudian menyinggung katagori melanggar, tentunya yang lebih paham tentang itu semua adalah Panwaslu dan KPU. Artinya Panwaslu dan KPU yang menentukan, yang disebut melanggar, kalau Panwaslu mengatakan salah, maka kita bongkar. Dan kami Sat Pol PP Badung, juga sudah menyampaikan ke Panwaslu kapanpun laporan itu masuk, maka kami selalu siap menindaklanjutinya. Untuk sekedar catatan, sampai saat ini penindakan yang kita lakukan bersama-sama sudah mencapai rata-rata per harinya 80 baliho. Bagaimana dengan titik rawan pelanggaran, ada di daerah mana? Dari hasil pemantauan
FB/HERY
Rapat koordinasi Penertiban pemasangan baliho di Kabupaten Badung dipimpin Kasat Pol.PP Ketut Martha
kami, daerah yang paling rawan atau daerah yang paling banyak terjadi pelanggaran kampanye ada di wilayah Abiansemal, Mengwi, termasuk juga di wilayah Kuta Utara yang bahkan bisa dikatakan paling tinggi angka pelanggarannya. Sementara untuk wilayah Kuta, yang notabene daerah pariwisata dipastikan paling sedikit pelanggaran. Mungkin selain karena daerah tersebut daerah pariwisata, juga karena aturan di Kuta sudah sangat ketat berkaitan dengan Baliho, spanduk dan semacamnya Kemudian yang juga harus dipertegas disini, saya meminta agar Panwaslu jangan bosan-bosan menyampaikan teguran kepada Parpol dan Caleg yang dianggap telah melanggar. Untuk sanksi apa, silahkan Panwaslu yang memiliki kewenangan. Dan setidaknya kami berhargap Panwaslu Badung harus berstatemen ke Media, selain agar lebih jelas mengenai aturan yang ada saat ini juga supaya Panwaslu dapat mensosialisasikan, dimana yang boleh dan mana yang tidak. Dan semuanya itu sudah tercantum dalam kesekapatannya saat pertemuan beberapa waktu lalu. Sejauhmana koordinasi Sat Pol PP Badung dengan Partai Politik yang ada di Kabupaten Badung? Kalau kami berkoordinasi ke Partai Politik, tentunya dalam kaitan apabila baliho Caleg yang berisi ucapan hari raya, dan jika
tidak berisi ucapan, maka itu tugas Panwaslu. Karena apabila diketemukan alat peraga kampanye, tapi kemudian berisikan ucapan hari raya, maka disanalah menjadi tugas kami untuk menertibkannya Namun tentunya dalam proses penertiban tersebut, kami tetap kedepankan koordinasi terlebih dahulu melalui cara bersurat ataupun menelpon secara pribadi. Yang pasti, dalam koordinasi tersebut, saya meminta kepada yang bersangkutan untuk segera menurunkannya, dan kalau tidak maka kita dari Sat Pol PP yang akan turun langsung untuk melakukan pembongkaran. Dari semua gambaran tadi, yang patut digaris bawahi adalah berkaitan dengan Baliho, spanduk dan lainnya ada katagorinya masing-masing, ada ranah politik dan non politik, meski demikian kami tetap mengedepankan komunikasi sebelum melakukan penindakan langsung. Instansi terkait di Pemkab Badung, telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Panwaslu dan KPU Badung. Apa saja kesepakatannya? Memang benar, kami dari Sat Pol PP Badung yang mempunyai gagasan, agar dilakukan pertemuan berkaitan dengan makin maraknya alat peraga kampanya di wilayah Kabupaten Badung. Pada pertemuan itu, poin pertama, kenapa saya mengundang, pada waktu itu sehabis kita bergerak 2 kali di wilayah Abian-
semal dan Mengwi justru kemudian sempat mandeg. Dari sanalah kemudian ada pesan dari Bupati Badung AA Gde Agung, yang melihat telah banyak terjadi pemasangan alat peraga kampanye. Saat itu kami diperintah untuk lebih intensif, dan setelah itu maka saya undang supaya kita bisa menggerakkan Panwaslu di tingkat Kecamatan. Poin utama dari pertemuan tersebut, Panwaslu Kecamatan, dan Danru-Danru kami yang ada di Kecamatan bisa bergerak bersama melakukan pemantauan dan penindakan. Intinya Panswaslu Kabupaten bisa langsung memerintahkan Panwaslu di Kecamatan, agar bergerak bersama dengan kita di Satpol PP tingkat Kecamatan. Artinya Panwaslu Kecamatan juga diperbolehkan menentukan mana yang salah, dan bisa langsung koordinasi dengan Pol PP Kecamatan. Tidak hanya menjelang Pileg, namun juga spanduk ucapan menjelang hari raya Nyep. Sudah siapkah SDM yang dimiliki Sat Pol PP Badung? Saya katakana tadi, untuk gerakan dan melihat kondisi lapangan kami selalu siap. SDM, sarana prasarana sudah siap. Bahkan kami juga telah memiliki Pasukan Reaksi Cepat (PRC) cepat menanggapi perintah, cepat bergerak, cepat eksekusi, taat aturan dan tidak arogan. Untuk di lapangan kami selalu libatkan tiap Kecamatan 10 orang, dan juga akan di back up dari induk. Paling ti-
dak setiap harinya 30 o selalu bergerak. Namun tergantung situasi di la gan, kalau memang per kami tambah. Mungkin ada pe yang ingin disampa oleh Sat Pol PP Kabup Badung? Dalam rangka mew kan Kabupaten Badung betul-betul berwaw lingkungan. Maka kh menjelang Hari Raya N dan Hari Raya lainny mana banyak bermun Baliho ucapan Hari R maka kami mohon ke masyarakat maupun Or ormas yang akan mema Baliho semacam itu, u lebih memperhatikan lingkungan yang baik. lah aturan dan jangan pai mengganggu lalu l dan kebersihan. Kemudian untuk C yang akan memasang ho berisi ucapan hari bilamana sudah lewat berikan batas waktu untuk dibongkar, kalau dibongkar sendiri m tugas kami untuk memb karnya. Semua itu kami kan agar wilayah Kabup Badung tidak semra artinya diperintahkan tidak itu sudah men tugas kami untuk men ketertiban, keamanan kenyamanan wilayah bupaten Badung. Yang tak kalah pentingnya, k memasang ucapan hari diharapkan jangan jauh hari memasangnya. ingat, jagalah kerapia ikuti aturan yang su ada. W-014
Badung Komit dukung Panwas Tertibkan Alat Peraga Pemilu
Walaupun Pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan, untuk menertibkan alat peraga Kampanye selama tahun politik 2014 ini secara langsung, namun Pemkab Badung akan senantiasa komit melakukan tugas pendampingan dan pembantuan dalam menertibkan Baliho dan spanduk calon legislative. Karena sesungguhnya yang memiliki kewenangan adalah Panwaslu dan KPU. “Kita berharap agar para caleg ini dapat menjadi teladan, tokoh panutan yang dapat menjaga kebersihan dan tertib aturan sehingga perwajahan serta estetika ruang di Kawasan Kabupaten Badung, selama masa Kampanye Parpol maupun caleg ini dapat terjaga,” demikian diungkapkan oleh Sekda Badung Kompyang Swandika saat mewakili Bupati dalam rapat evaluasi terkait keberadaan atribut Kampanye, yang semakin
marak bahkan dinilai telah tidak sesuai dengan kesepakatan bersama antara KPU, Panwaslu dengan Parpol tentang pemasangan alat peraga Kampanye. di ruang Rapat sekretaris Daerah Kabupaten Badung Puspem Badung Mangupraja Mandala belum lama ini. Rapat yang dipimpin oleh sekda badung Kompyang Swandika ini dihadiri oleh SKPD terkait diantaranya kesbang Pol Linmas, Pol. PP Badung Ketut Marta, Staf ahli I Made Witna, Kabag Hukum Komang Budi Argawa, Kabag Humas AA. Raka Yuda dan ketua KPU Anak Agung Gde Raka Nakula serta Ketua Panwaslu Badung Ketut Arka. Lebih Lanjut Kompyang Swandika mengatakan, sebagai wujud Komitmen Pemkab Badung dalam mewujudkan pesta demokrasi yang bermartabat penuh estetika. Maka Bupati Badung Anak
FB/HERY
Sekda Badung : Caleg diminta Jadi Teladan Kawal Aturan dan Kebersihan
Sekkab Badung Kompyang R. Swandika disaat rapat evaluasi terkait keberadaan atribut Kampanye, di ruang Rapat sekretaris Daerah Kabupaten Badung Agung Gde Agung berkenan agar tiang- tiang yang ada di sepanjang jalan Nusa Dua yang biasanya untuk memasang bendera negara sahabat, bendera negara,
tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua Parpol. Teknik pemasangannya agar dikoordinasikan oleh DKP, sehingga nantinya dapat dipasang oleh petrugas DKP, dengan
catatan ketika ada tamu negara agar diturunkan. “Selanjutnya agar ada langkah kongkrit bergerak lebih intens penertiban alat peraga yang tidak sesuai dengan
ketentuan dan kesepakatan,” ujarnya. Ketua KPU Kabupaten Badung AA. Gde Raka Nakula menambhakan, pihaknya menyampaikan apresiasi mendalam serta terimakasih kepada Bupati Badung, beserta segenap jajarannya. Karena dukungan dan kebijakan Bupati, yang dinilai sudah sangat luarbiasa dalam membantu tugas tugas KPU dan Panwas. Di Kabupaten Badung disebutnya berbeda dengan daerah lainnya. Dukungan Bupati ini menurut Raka Nakula, sangat tepat dan beralasan karena sebelumnya telah ada kesepakaytan anatara Panwaslu, KPU dan Parpol terkait pemasangat alat peraga ini. Oleh karenanya KPU sepakat bersama Panwas untuk melakukan langkah proaktif. “Namun demikian disadari bahwa penerapan aturan yang ada saat ini, masih belum maksimal sesuai
dengan aturan mengingat banyak Caleg maupun Parpol yang kurang menepati kesepakatan untuk mengikuti sesuai dengan isi aturan,” jelas Gde Raka Nakula. Dikatakannya, sesuai dengan ketentuan berdasarkan rekomendasi dari Panwslu, maka kewenangan KPU terhadap pelanggaran yang ada saat ini, menindaklanjutinya dengan membangun komunikasi politik dengan Parpol sudah dibangun. Namun pelaksanaan dilapangan masih belum maksimal, terutama terhadap subsatansi serta persyaratan alat peraga agar sesuai dengan aturan yang ada. “Bahkan terkesan masih kucing-kucingan,” tandasnya. Senada dengan KPU, Ketua Panwaslu Ketut Arka mengungkapkan, Panwas sangat mengapresiasi langkah Pemkab Badung, yang telah membantu tugas Panwas dalam mengawal aturan.
Diakui justru yang p pertama melakukan ertiban adalah Kabup Badung. Karenanya p Panwas saat ini telah b saha melakukan cegah termasuk mengajak ap kepolisian dengan mel kan Babinkamtibmas, u menjadi partner Pan dalam melakukan upay sialisasi termasuk cegah Sementara Kasatpo Badung Ketut Marta m gungkapkan, sesuai de rekomendasi Panwas KPU pihaknya hingga telah menertibkan ri Baliho. Dan dengan sem banyaknya pemasan maka perlu disikapi intens lagi. “Sepanjang perintah kami akan s siap menurunkan, ter saat ini tengah mara pemasangan alat pera sejumlah tempat bahka yang dipasang di pohon hon,” tegas Kasatpol PP dung Ketut Martha. W-
orang n juga apanrlu ya
esan aikan paten
wujudg yang wasan husus Nyepi ya, dinculan Raya, epada rmasasang untuk n tata Jagasamlintas
Caleg g baliraya, kami u H+2 u tidak maka bongi lakupaten awut, n atau njadi njaga n dan h Kag juga kalau i raya, h-hari . Dan nnya, udah
aling penpaten pihak beruh dini, parat libatuntuk nwas ya soh dini. ol PP menengan s dan a kini ibuan makin ngan, lebih g ada selalu rlebih aknya aga di an ada n-poP Ba-014
Baliho Caleg Masih Menjamur Kepala Satpol PP Kabupaten Badung, Ketut Martha, mengatakan, penertiban baliho sudah terus dilakukan. Bahkan diakuinya, pelanggaran terjadi karena kurangnya kesadaran politis dan parpol dalam menaati aturan. “Setiap hari diturunkan, tapi yang melanggar setiap hari juga ada. Kesadaran para caleg akan kebesihan dan ketertiban, memang sangat minim. Ya sama saja. Intinya kesadaran saja. Menurut saya biar tidak amburadul, setiap Parpol bikin saja satu baliho isi foto semua caleg,” sarannya. Lebih lanjut dikatakannya, penertiban baliho adalah wewenang pihak Panwaslu. Satpol PP hanya sebagai eksekutor saja. Setiap mendapat rekomendasi dari Panwaslu, barulah Satpol PP bergerak. Jika tidak, maka Satpol PP hanya menunggu. “Baliho ini yang tahu konsekuensi hukumnya adalah KPU dan Panwaslu. Kalau kami di pemerintahan hanya membantu saja. Sekarang tergantung Panwaslu, kapan siap, kami berangkat. Sampai saat ini pelanggaran baliho di Badung sudah mencapai 1.500 baliho. Jumlah ini didapat mulai pertengahan 2013,” terangnya. Sebagaimana dapat dilihat, penertiban baliho calon legislatif (caleg) di sejum-
PKPU NO. 15 TAHUN 2013
Tentang Perubahan Atas PKPU No. 01 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Poin PASAL 17 berbunyi sebagai berikut:
FB/HERY
Pembongkaran alat peraga yang menyalahi aturan
lah Kabupaten di Bali terus gencar dilaksanakan. Hanya saja, ketika dibersihkan satu, akan muncul lebih banyak lagi baliho di lokasi lain. Tim Yustisi baik pihak Panwaslu, KPU dan Satpol PP Kabupaten Badung tercatat sering kali kali melakukan penertiban baliho di zone terlarang. Persoalan inipun mencerminkan bahwa
aturan PKPU No 15 Tahun 2013 masih lemah dan kepedulian para caleg terhadap kebersihan kota masih minim. Ketua KPU Badung, AA Gede Raka Nakula, sempat mengakui hal tersebut. Menurutnya, pihaknya sudah terlalu sering melakukan sosilaisasi bersama pihak Panwaslu Kabupaten Badung, tapi tetap saja ada
yang melanggar. “Dalam aturan PKPU nomor 15 tahun 2013 tidak mengatur ada sanksi pidana. Disana hanya mengatur sanksi pembongkaran saja. Jadi kami pun tidak bisa berbuat melebihi dari aturan yang telah ditentukan oleh pusat. Kami di Kabupaten hanya sebagai pelaksana aturan tersebut,” paparnya. W-014
hari raya Nyepi di akhir bulan depan,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Badung, I Ketut Martha, SH. Ketut Martha menyampaikan penertiban dalam rangka penegakan peraturan daerah tim yustisi Pemkab Badung . Pembongkaran terhadap baliho dan spanduk terkait ucapan hari raya Nyepi akan dilakukan H+2. “Sesuai aturan khusus untuk baliho atau spanduk ucapan Hari Raya, kami akan bergerak sendiri tanpa harus berkoordinasi dengan Panwas maupun KPU,” jelasnya. Kegiatan penertiban tersebut, lanjut dia, merupakan implementasi salah satu dari pelaksanaan Tri Hita Karana yakni hubungan manusia dengan lingkungan yang diwujudkan melalui pembersihan spanduk maupun reklame yang mengurangi keindahan jalan. Lanjut dikatakan bahwa Tim juga akan bekerja sama dengan seluruh anggota Satuan Polisi Pamong Praja selu-
ruh Kecamatan se Kabupaten Badung. Kegiatan tersebut nantinya juga dalam rangka mendukung dan mewujudkan Badung yang bersih, hijau dan berbunga. “Kami harapkan upaya ini mendapat dukungan seluruh masyarakat, terlebih Badung merupakan daerah destinasi wisata, dimana kebersihan dan kenyamanan sangat berdampak/berpengaruh kepada kunjungan wisatawan dan Kabupaten Badung juga sering dijadikan tempat penyelenggaraan kegiatan berstandar Nasional maupun Internasional,” katanya. Tidak hanya itu, Sat Pol PP Badung pun akan mengimbau kepada semua masyarakat/ ormas khusunya di Kabupaten Badung yang akan memasang baliho berhubungan dengan hari ulang tahun atau hari raya supaya ada permakluman ke Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Badung, dan apabila jangka waktunya sudah habis diharapkan supaya dibuka kembali. W-014
Mengantisipasi Maraknya Baliho Ucapan Selamat Hari Raya
Pembongkaran alat peraga yang menyalahi aturan jelang perayaan Hari Raya Nyepi, Tim Penertiban Pemkab Badung yang dimotori Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung akan kembali dihadapkan dengan persoalan penertiban/pembersihan baliho, spanduk. Penertiban tersebut merupakan langkah
FB/HERY
penegakan Peraturan Daerah (Perda) No. 4 tahun 2001 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum serta Perda No. 4 tahun 2006 tentang Pajak Reklame. “Kita sudah akan mengantisipasinya dari sekarang, khususnya untuk baliho/spanduk yang berhubungan dengan ucapan
Memperkuat Koordinasi, Panwaslu, KPU dan Sat Pol PP
Panwaslu: Badung Daerah Percontohan, Pemasangan Alat Peraga Sesuai Aturan Jika melihat mekanisme yang ada, tugas Panwaslu Kabupaten Badung adalah melakukan pengawasan. Apabila ditemukan alat peraga yang tidak sesuai peraturan, maka kemudian pelanggaran tersebut akan dilaporkan atau direkomendasikan ke KPU Badung. Setelah laporan pelanggaran tersebut berada di KPU Badung, maka menjadi tugas KPU untuk menyampaikan temuan Panwaslu tersebut ke Partai Politik bersangkutan. “Mekanismenya seperti itu,
7
jika kemudian pelanggarannya telah dilaporkan ke Partai Politik terkait, dan tidak ada reaksi, maka menjadi tugas bersama termasuk menggandeng Pol PP Badung untuk dilakukan penertiban dan pembongakaran. Intinya Kabupaten Badung disini menjadi daerah percontohan, berkaitan pemasangan alat peraga kampanye yang sesuai aturan,” jelas Ketua Panwaslu Kabupaten Badung, Ketut Arka. Ketika mekanisme sudah ada, maka lanjut Ketut Arka,
yang kemudian terjadi di lapangan adalah itu saling memantau siatuasi yang terjadi di wilayah Kabupaten Badung sesuai kewenangan masingmasing. “Menjaga koordinasi. Disamping itu juga kita tetap melakukan kontrol apa yang sudah kami rekomendasikan, apakah sudah dilakukan dengan aturan main atau tidak. Namun semuanya itu tetap melalui jalur komunikasi dengan pihak-pihak terkait,” sebut Arka. Lantas apa saja bentuk katagori pelanggaran dari
Pembongkaran alat peraga yang menyalahi aturan
pemasangan alat peraga kampanye dimaksud? Menurut Arka, pelanggaran atribut atau alat peraga kampanye yang dipasang ditempat yang tidak tepat. Dan semuanya itu menurut Arka sudah tercantum dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 15 Tahun 2013, tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. W-014
FB/HERY
(1) Kampanye Pemilu dalam bentuk pemasangan alat peraga di tempat umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf d, diatur sebagai berikut: a. Alat peraga kampanye tidak ditempatkan pada tempat ibadah, rumah sakit atau tempattempat pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan sekolah), jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, taman dan pepohonan; b. Peserta Pemilu dapat memasang alat peraga kampanye luar ruang dengan ketentuan; 1. Baliho atau papan reklame (billboard) hanya diperuntukan bagi Partai Politik 1 (satu) unit untuk 1 (satu) desa/kelurahan atau nama lainnya memuat informasi nomor dan tanda gambar Partai Politik dan/atau visi, misi, program, jargon, foto pengurus Partai Politik yang bukan Calon Anggota DPR dan DPRD; 2. Calon Anggota DPD dapat memasang baliho atau papan reklame (billboard) 1 (satu) unit untuk 1 (satu) desa/kelurahan atau nama lainnya; 3. Bendera dan umbul-umbul hanya dapat dipasang oleh Partai Politik dan calon Anggota DPD pada zona atau wilayah yang ditetapkan oleh KPU, KPU/KIP Provinsi, dan atau KPU/ KIP Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Daerah. 4. Spanduk dapat dipasang oleh Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD dengan ukuran maksimal 1,5 x 7 m hanya 1 (satu) unit pada 1 (satu) zona atau wilayah yang ditetapkan oleh KPU, KPU/KIP Provinsi, dan atau KPU/KIP Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Daerah. 5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2, angka 3 dan angka 4 berlaku 1 (satu) bulan setelah Peraturan ini diundangkan. c. KPU, KPU/KIP Provinsi, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan PPLN berkoordinasi dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/ Kelurahan, dan Kantor Perwakilan Republik Indonesia untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan kampanye pemilu; d. Penetapan sebagaimana dimaksud pada huruf c memuat lokasi dan penyediaan media pemasangan alat peraga kampanye yang dilakukan oleh KPU, KPU/KIP Provinsi, dan atau KPU/KIP Kabupaten/Kota; e. Pemasangan alat peraga oleh Peserta Pemilu baik partai politik, calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan/atau DPRD Kabupaten/Kota atau calon anggota DPD hanya diperkenankan dilakukan dalam media pemasangan alat peraga yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud huruf d. (2) Peserta Pemilu wajib membersihkan alat peragakampanye paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara. (3) KPU, KPU/KIP Provinsi, dan atau KPU/KIP Kabupaten/Kota berwenang memerintahkan Peserta Pemilu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a dan ayat (2) untuk mencabut atau memindahkan alat peraga tersebut. (4) Dalam hal Peserta Pemilu tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),Pemerintah Daerah setempat dan aparat keamanan berdasarkan rekomendasi Bawaslu, Bawaslu Provinsi atau Panwaslu Kabupaten/Kota berwenang mencabut atau memindahkan alat peraga kampanye dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada Peserta Pemilu tersebut.
Pelantikan Pengawas Pemilu Lapangan Badung
Untuk melaksanakan pengawasan pada setiap tahapan Pemilu agar dapat mengurangi terjadinya pelanggaran, Panwaslu Kabupaten Badung menyelenggarakan Pelantikan dan Pembentukan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL). Acara ini dihadiri Bupati Badung diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Badung I Made Witna, Tripika Kecamatan yang ada di Kabupaten Badung, Ketua Panwas Kabupaten Badung dan Ketua Banwaslu Provinsi Bali. Pada kesempatan tersebut Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Kesbangpollinmas I Made Witna menyampaikan, bahwa disetiap Desa wajib dibentuk Pengawas Pemilu Lapangan (PPL), dan pembentukannya telah dilakukan melalui beberapa tahapan. Panwaslu mempunyai tugas mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilihan DPR, DPD, dan DPRD dfi wilayah masing-masing sesuai tingkatannya. Sebagai Kepala Daerah Kabupaten Badung, sudah sepatutnya membantu Panwaslu Kabu-
FB/HERY
n
senin, 24 februari 2014 | TAHUN XIV
Pengambilan sumpah Pelantikan dan Pembentukan Pengawas Pemilu Lapangan di Hotel Made Bali sempidi. paten Badung, Panwaslu Kecamatan serta Pengawas Pemilu Lapangan se-Kabupaten Badung, berupa sarana dan prasaranayang dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya. Ketua Panwaslu Kabupaten Badung I Ketut Arka mengatakan, pelaksanaan pemilu telah dekat, untuk itu diharapkan Pengawas Pemilu Lapangan yang baru dilantik agar dapat bekerja secara langsung untuk mengawasi semua tahapan Pemilu sehingga Pemilu dapat berjalan lancar, Luber dan Jurdil. Sementara itu Ketua Banwaslu Provinsi Bali I Ketut
Rudia menyampaikan, tahap Pemilu Legislatif tahun 2014 telah memasuki tahapan Kampanye, untuk itu para Pengawas Pemilu Lapangan yang telah dilantik sudah berhadapan dengan tugas yang cukup berat. Oleh karena itu dituntut bekerja keras dalam melakukan pengawasan, demi terselenggaranya Pemilu yang berkwalitas dan bermartabat. Terwujudnya Pemilu Legislatif tahun 2014 yang berkualitas dan bermartabat sangat ditentukan oleh peran serta sinergitas antara berbagai pihak terkait seperti; Banwaslu/Panwaslu beserta jajaran dan KPU. W-014
tuan yang sudah disepakati bersama tersebut, lanjut Nakula, tentunya mengacu Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 15 Tahun 2013, tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dan berdasarkan aturan tersebut, implementasi pelaksanaanya menurut Nakula sudah dilakukan dengan mengadakan penertiban besama tim, berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten Badung. “Kita lakukan penertiban dengan instansi terkait Pemkab Badung, setidaknya sudah3 kali turun. Tidak hanya itu saja, kami juga sudah sudah bekerjasama dengan Satpol PP di tingkat Kecamatan, Panwaslu di tingkat Kecamatan, dan kita sudah selalu bergerak bersama,” sebut Nakula sembari menambahkan, setelah
melakukan sosialisasi, Caleg responnya juga cukup bagus, walaupun mereka tidak menurunkan, paling tidak mereka juga hadir di penertiban tersebut. Lantas sudah sejauh mana KPU Badung berkoordinasi dengan Pemkab Badung? Menurut Nakula, berangkat dari perintah Undang-Undang untuk selalu koordinasi kepada Panwas dan Pol PP Badung. Disanalah menentukan persepsi pelanggaranpelanggaran itu, apa yang harus dilakukan di lapangan. “Setiap kita akan melakukan penertiban atribut, selalu melibatkan pemerintah daerah, dalam hal ini Pol PP dan DKP Badung. Artinya kita selalu rapat koordinasi dulu, menentukan kemana menertibkan dan siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang bergerak. Dab untuk menyamakan persepsi itu, kita turun bersama-sama,” jelasnya. W-014
KPU Badung: Zona Alat Peraga Kampanye, Mengacu Perda Kabupaten Badung
Berkaitan alat peraga kampanye di wilayah Kabupaten Badung, Ketua KPU Badung AA Gede Raja Nakula mengakui telah melakukan pertemuan ke seluruh pimpinan Partai politik yang ada di Kabupaten Badung. Menurut Nakula, dari pertemuan yang digelar bulan Agustus lalu, disepakati beberapa aturan yang salah satunya berkaitan dengan pemasangan alat peraga kampanye untuk di wilayah Kabupaten Badung. “Sudah ada kesepakatannya, dimana juga sudah dicantumkan memasang alat peraga sesuai peraturan. Kedua memasang pada zonazona yang sudah ditentukan. Dan berkaitan zona, mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Badung. Sementara zona kendali ketat berada di wilayah Kuta dan Kuta Selatan, dimana dilarang di tempat umum, tiang listrik,” jelas Nakula. Dari peraturan dan keten-
Layouter: Wiadnyana
Pendidikan
ISI Berupaya untuk Lebih Baik Tahun 2014
FB/heru
DENPASAR-Fajar Bali Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sebagai salah satu perguruan tinggi seni di wilayah timur Indonesia selalu berupaya menuju perbaikan yang lebih baik di tahun 2014. Upaya itu tidak saja peningkatan hubungan dengan luar kampus, namun juga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam kampus. “Untuk mencapai visi ISI Denpasar menuju pusat unggulan sebagi Drs. Gusti Ngurah Seramasara centre of exelent dalam bidang seni budaya yang berbasis budaya lokal dan berwawasan universal. Oleh karena itu peningkatan kualitas SDM, ketertiban administrasi serta disiplin kerja dosen dan pegawai menjadi sangat pentingan untuk meningkatkan kualitas outcome sebagai lembaga pendidikan tinggi kesenian”, ungkap Pembantu Rektor (Purek) II ISI, Drs. I Gusti Ngurah Seramasara, M.Hum. Lebih jauh dikatakan, peningkatan kualitas SDM dan kualitas lulusan ISI Denpasar sangat perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. “Dalam pengadaan sarana dan prasana untuk mendukung ISI sebagai pusat unggulan dalam seni dan budaya akan diperhatikan urgenitas dan kebergunaanya,” tambah Gusti Ngurah Seramasara. Tercapainya kualitas SDM ISI Denpasar secara tidak langsung akan mendorong kualitas lulusan ISI Denpasar, sebagai sarjana seni yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Untuk itu, peningkatan kualitas SDM akan terus dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, tenaga kependidikan agar dapat menguasai program-program berbasis teknologi dalam rangka mewujudkan pengelolaan anggaran dan keuangan yang wajar tanpa pengecualian WTP. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan temuan-temuan baik secara administrasi maupun keuangan dalam pelaksanaan anggaran dan kegiatan tri darma perguruan tinggi ISI maka pengawasan kegiatan dan laporan unit kerja akan diawasi oleh Satuan Pengawas Internal (SPI). Seluruh perencanaan-perencanaan yang telah disusun secara sistematis ini telah diberlakukan mulai tahun ini.” Seperti misalnya implementasi dalam upaya peningkatan kualitas lulusan ISI Denpasar yang semakin tahun semakin banyak menghasilkan lulusan, maka kegiatan wisuda akan diadakan dua kali dalam setahun tepatnya pada 28 februari nanti akan dilaksanakan wisuda sarjana ISI Denpasar,” tutupnya. W-017
FAJA R BALI
Senin, 24 Februari 2014, Tahun XIV
Hari ini IKIP PGRI Wisuda 318 Yudisia
Rektor: Orang Hebat Bukan karena Harta Benda
Orang hebat bukan karena harta bendanya, tetapi karena sikapnya. Kondisi apa pun yang kita dambakan, semua itu dimulai dari pola pikir, sikap dan perilaku diri sendiri. Rektor IKIP PGRI Bali Dr. I Made Suarta, SH.M.Hum., mengatakan hal itu Sabtu (22/2) di IKIP PGRI Bali, dalam rangka pelaksanaan wisuda terhadap 318 yudisia di Inna Bali Beach Hotel Senin (24/2) hari ini.
Denpasar-Fajar Bali Yudisia yang diwisuda sejumlah itu, secara rinci, Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling, 1 yudisia. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan daerah, 175 yudisia. Prodi Pendidikan Seni Tari Drama dan Musik, 27 yudisia. Prodi Pendidikan Seni Rupa, 16 yudisia, Prodi Pendidikan Ekonomi, 3 yudisia. Prodi Pendidikan Sejarah, 3 yudisia, Prodi Pendidikan Olahraga Kesehatan, 73 yudisia. Prodi Matematika, 15 yudisia dan Prodi Biologi, 5 yudisia. Selanjutnya Suarta menguraikan, wisuda merupakan rangkaian proses akademis di Perguruan Tinggi (PT) sebagai peresmian atau pelantikan seluruh yudisia
sebagai sarjana baru. Pelantikan secara terbuka ini, disaksikan oleh para pejabat, baik di lingkungan IKIP PGRI Bali, pimpinan PT mau pun para pejabat dari pemerintah terkait, memiliki implikasi yang sangat luas pada institusi dan seluruh yudisia yang diwisuda hari ini. bagi institusi, wisuda yang digelar mengandung makna sebagai bentuk pertanggunjwaban sosial akademik atas mutu para lulusannya. Beban dan tanggun jawab institusi ini akan terasa ringan, apabila seluruh yudisia memahami hakikat ilmu dan keilmuan. Pemahaman ilmu dan keilmuan oleh yudisia yang diwisuda hari ini, sekaligus sebagai wisudawan, dapat diwujudkan dalam bentuk pe-
FB/blas
I Made Suarta dan IGB Arthanegara
rubahan perilaku sosial ke arah yang lebih baik. Kesadaran setelah berstatus wisudawan, sebagai komunitas ilmiah penting dipupuk dan ditumbuhkembangkan lewat perilaku ilmiah di masyarakat. Dengan tetap memperhatikan tatanan nilai kehidupan sosial lainya, tandas Suarta. Kepada yudisia yang beberapa saat lagi diwisuda menyandang predikat sarjana baru, Suarta berpesan, bila ingin dihormati, hormatilah orang lain. Kalau ingin dipatuhi, belajarlah untuk patuh. Nasihat itu penting, tetapi tauladan menjadi lebih pent-
ing. Lakukan apa yang bisa saudara lakukan, dan Tuhan akan melakukan apa yang tidak bisa anda lakukan. Berbuat adalah sebuah resiko, lebih beresiko lagi ketika kita tidak berbuat. Jangan khawatir terhadap apa yang tidak bisa anda lakukan, khawatirlah terhadap apa yang anda bisa lakukan tetapi tidak bisa dilakukan. Bila nanti menjadi guru jadilah guru di hati siswa, bukan guru di mata siswa. Suarta juga mengingatkan, perjuangan tidak mengenal kata akhir, dan teruslah berjuang dan jangan lupa mohon
Pengembangan Talenta pada Eskur
tuntunanNya. Sementara itu, Ketua YLP PT IKIP PGRI Bali, Drs. IGB Arthanegara, SH.M.Pd. MH., mengemukakan, Sekarang ini tidak ada lagi Prodi di IKIP PGRI Bali terakreditasi C. Dengan semangat kerja yang tinggi, rekan-rekan yang ada disemua fakultas, sekarang ini, semua Prodi telah terakreditasi B. Karena itu ketika ada para lulusan sarjana di PT lain menjadi gelisah, karena mengantongi ijazah dari Prodi terkreditasi C. Maka lulusan IKIP PGRI Bali dengan penuh percaya diri bisa melenggang maju untuk mengikuti testing pada pembukaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang membutuhkan lulusannya. Khusus dosen IKIP PGRI Bali, di tengah-tengah tantangan yang cukup berat, terus menerus menigkatkan kualifikasi dirinya ke jenjang magister atau pun doktor. Selain itu secara mengejutkan, pada tahun-tahun yang lalu, ratusan adik-adik dari NTT memilih melanjutkan studi ke IKIP PGRI Bali. Sehingga ada satu kelas khusus dalam satu Prodi di isi mahasiswa dari NTT, dan sungguh sebuah misteri yang belum institusi ini dapatkan jawabannya, demikian Arthanegara. R-008
SMK Prada Raih Juara II Lomba Mengarang Se-Badung
690/II/blas
504/I/KTR
MANGUPURA-Fajar Bali Prestasi SMK Pariwisata Dalung (Prada) Badung berhasil menoreh prestasi meraih jura II lomba mengarang tingkat kabupaten Badung. Prestasi ini sekaligus kado HUT SMK Prada yang akan diperingati dalam waktu relatif dekat. Setelah dipimpin Drs. I Ketut Maliarsa, setiap tahun sekolah tersebut mengalami kemajuan yang signifikan. Kemajuan itu karena Maliarsa sejak menjadi guru di SMAN 7, termasuk guru yang kreatif dan selalu berinovasi, sehingga kelebihan itu diterapkan di SMK Prada, termasuk Pesraman budaya dilaksanakan setiap bulan. Diperkirakan pesraman budaya ini satu-satunya di antara sekolah-sekolah di Badung bahkan di Bali, hanya di SMK Prada. Terkait prestasi pada lomba mengarang tingkat kabupaten Badung menurut Maliarsa, nara didiknya sebagai penoreh prestasi mengarang, Ni Ketut Budi Ariani kelas X/ Tata Boga (TB) 2. Maliarsa mengatakan, sebagai kepala sekolah (kasek) terus memberikan motivasi dan spirit baik kepada siswa yang bertalenta mau pun guruguru pembina. Talenta menulis harus ditingkatkan sejak SD dan ketika di SMA/SMK lebih ditingkatkan lagi. Seseorang mampu menulis harus mampu pula mengimplementasi kompetensi. Kompetensi tersebut,
FB/blas
8
Kepala SMK Prada, I Ketut Maliarsa didampingi peraih prestasi Ni Ketut Budi Ariani dan Guru Pembina, Ni Luh Yuliani, Ni Putu Trisna Wati dan Ni Kadek Puspita Dewi penulis harus mengusai materi yang ditulis,dan materi bisa diperoleh dari membaca, menyimak atau mengajar. Selain itu kompetensi teknik menulis yakni, mampu membuat kalimat yang baik. Mampu membuat paragraf yang baik, mampu merangkai paragraf. Juga mampu membuat kerangka karangan, serta mengembangkan kerangka karangan yang utuh sesuai tema atau judul. Selain itu kata Maliarsa, seseorang bisa menulis karena banyak membaca dan menyimak. Bahkan dalam catur aspek yakni belajar tak boleh diabaikan. Catur aspek itu, membaca, menyimak, menulis
dan berbicara. Keberhasilan siswa berprestasi SMK Prada, Budi Ariani, karena talenta yang dimiliki terus dikembangkan, sehingga nalurinya untuk menulis tidak dia abaikan. Talenta menulis sejak SMP sudah semakin nyata, dan sejak di SMK Prada talenta itu ditingkatkan guru-guru pembina. Maliarsa membenarkan, di SMK Prada terdapat ekstra kurikuler (eskur) jurnalistik. Eskur tersebut untuk menyalurkan talenta nara didik, melalui minat dn kemampuan, sehingga setelah tamat dan bekerja di di industri dan bila menguasai bahasa Inggris,
maka majalah hotel lulusan dapat menulis pada majalah tersebut. OIeh karena itu Maliarsa berserta jajarannya, telah menerbitkan majalah sekolah, dan nara didik bersemangat untuk menulis pada majalah tersebut. Sementara itu, Budi Aria n i men j el a ska n , tema lomba mengarang ini ditetapkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung. Tema yang diusung, “Kontribusi Praktik Kerja Lapangan untuk Mengangkat Keterampilan Bidang Keahlian”. Sedang judul mengarang yang diterapkan Budi Ariani, bertolak dari moto SMK Prada, Satyam Siwam, Sundaram. Sehingga tema yang ditampilkan, “Satyam, Siwam, Sundaram Kita Tingkatkan Keterampilan Siswa Dibidang TB”. SMK Prada mendelegasikan 2 peserta, namun hanya Budi Ariani dalam tarung bebas mengarang yang diikuti 22 SMK se- Badung, mampu menempati peringkat kedua. Mudah-mudahan di kelas XI penulis remaja Budi Ariani mampu merebut prestasi juara I pada lomba mengarang, karena juara II saat ini, sebagai pintu gerbang menuju yang lebih baik. Pembina yang selalu mendampingi Budi Ariani dalam menghadapi lomba, Ni Luh Yuliani, S.Pd. Ni Putu Trisna Wati S.Pd. dan Ni Kadek Puspita Dewi, S.Pd. R-008
459/II/blas
Layouter: Wiadnyana
pariwara
FAJA R BALI
Senin, 24 Februari 2014, Tahun XIV
9
MATAHARI AUTO GALERY
HERIKY Computer
SERVICE & SELL Laptop, Komputer, Printer, Hardware, Software
NEW WRANGLLER JK Sport 2013 (hitam) WRANGLLER JK Sport 2011
hitam asli DK Velg R 26, km 16 ribu, samsat bulan 10 NEW LEXUS RX 270 (hitam & putih) Land Cruiser bensin 2009 (hitam)
New Alphard 2012 (putih) Hubnngi : New Vellfire 2013 (hitam) (0361) 7893104 AVANZA G 2010 Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar 555/II/WS
419/XI/AGN
237/VII/IGR
Hp: 085 638 466 12 / 087 860 885 964 E-mail: erikhoki6@gmail.com Jl. Pasekan Batuaji, Batubulan Kangin-Sukawati
524/I/TTV
517/I/IGR
518/I/IGR
564/iI/glh
160/VI/FB/GLH
229/VII/IGR
227/VI/FB/AG
523/I/KTR
018/I/FB/KTR
166/VI/FB/IGR
453/XII/AGN
Dapatkan Koran FAJAR BALI disini!!! DENPASAR-BADUNG
7
505/I/KTR
NO Nama kios Alamat 1 Kios Laken (Wr. Lawar Kuwir) Jl. Kebo Iwa 88 (samping SPBU) (01338348576-Nyoman Laken) 2 Kios Aloha Jl. Gunung Batu Karu, Barat Tiara Monang-Maning (0817569887-Bapak Ersad) 3 Kios Dharma Indah Jl. Gunung Batukaru, (Timur tiara Monag-Maning, Ujung Gang II) (081916121733-Ibu Dewi) 4 Kios Angga Jl. Gunung Sanyang No 3 (Timur Lampu Merah Kerobokan) (087861827220-Ibu Angga) 5 Kios Gunung Seputan Jl G Soputan No 1 (Barat Lampu Merah Abian Timbul) (081999172485-Ketut Wardana) 6 Kios angkuban Prahu Jl. Tangkuban Parahu Barat (depan LP) (081999172485) Jl. Imam Bonjol 429, Samping Pasar Abian Timbul (081916624879-Made Merdika) 7 Kios Mahadamar Jl. Gunung Sangyang (barat SPBU Gunung Sangyang/Timur Poltabes) (Ibu Agung) 8 Kios Agung 9 Kios Apotik Lily Medika Jl. Cokroaminoto (pertigaan Kebo Iwa) 10 Kios Toufik Depan terminal Dalung permai (081916402569) 11 Kios HR Supermarket HR Perumahan dalung permai 12 Kios Padang Luwih Jl. Padang Luwih Dalung (082147025034) 13 Kios Edy/Kios Gunung Agung Jl. Gunung Agung, Depan SMP 2 Denpasar (0361-8812761) 14 Kios Agasta Jl. Kepundung Dps 15 Kios Kawan Jl. Pulau Kawe Dps 16 Kios Shanti Jl. Kamboja , Timur Pasar Kreneg 17 Kios Buda Jl. Raya Sesetan 18 Kios Rama Jl. H. Wuruk Dps 19 Kios Akasia Jl. Akasia Dps 20 Kios Anugerah Jl. Patimura, Depan Apotik Anugrah, 21 Kios Bintang Terang Jl. WR Supratman, Dps 22 Kios Korsika Jl. Sumatra Dps 23 Kios Suci Pererempatan Suci Dps 24 Kios Kedondong Jl. Kedondong 10 Dps 25 Kios Krisna Jl. Padang Luwih Dalung 26 Kios Utara Mas Utara Masjid Ubung 27 Kios Budijaya Jl. Hayam Wuruk Dps 28 Kios Warung Baru 35 Jl. Hayam Wuruk. Timur Perepatan Ratna Dps Timur Puri Kesiman Dps 29 Kios suweca 30 Kios Sri Ratih Jl. WR Supratman, Dps 31 Kios Wedasari Utara kantor Camat Kuta 32 Kios Rapuh Jl. Raya Jimbaran Kuta 33 Kios Alfa Depan Krisna Oleh-Oleh Kuta 34 Kios pecatu Pecatu 35 Kios Pancing Jl Raya Uluwatu Kedonganan Jl Raya Uluwatu, Jimbaran 36 Kios Kuat 37 Kios Putra jaya Jl Raya Uluwatu (Depan Ktr Lurah Jimbaran
38 Kios Varis Jl. Raya Kapal Badung 39 Kios Nasi Lukluk Jl Raya Lukluk, Dps 40 Kios Abudewata Barat RSU Badung 41 Kios Krisna Pertigan Buduk, Badung GIANYAR 42 Kios Teja Abadi Jl Pudak Gianyar 43 Kios Gandapura Jl Kedewatan, Ubud Gianyar 44 Kios Bendas Utara pasar seni, Sukawati BANGLI 45 Toko Buku Guna Agung Bangli BULELENG 46 Agen Melati Toko Buku , Melati seririt 47 Agen Rika Jl A Yani Singaraja 48 agen guna agung JL Sutomo Singaraja 49 Kios veteran Jl Veteran Singaraja 50 Kios Poto Copy Jl Veteran Singaraja 51 Kios Surya Jl Udayana, Depan PLN TABANAN 52 Kios Jaya Kerti Jl. Raya Kediri, Depan Supermarket Jayakerti Kediri 53 Kios Mario RSUD TAbanan
KLUNGKUNG
54 Kios Sari Dewata Jl Untung Surapati Klungkung 55 Kios Mutiara Photo Jl Diponegoro 1 Klungkung 56 Toko Riang Jl Diponegoro 3 Klungkung 57 Agen Sugiana Klungkung KARANGSEM 58 Sambas Poto Copy Ulakan 59 Kios Cahya Dewata Manggis 60 Agen Rahayu Jl Gajah Mada Karangasem NEGARA 61 Agen Agus Depan SMA 1 Negara
Layouter: Wiadnyana
EKONOMI
10
FAJA R BALI
Senin, 24 Februari 2014, Tahun XIV
582///II/BGS
HardysFoundation Raih Penghargaan CSR Award 2013
Sekretaris HardysFoundation, Tjokorda Alit Darmaputra saat menerima CSR Award 2013 dari Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra
HardysFoundation kembali mendapatkan pengakuan melalui Malam Penghargaan CSR Award 2013 dari Pemerintah Kota Denpasar.
DENPASAR-Fajar Bali Pemberian penghargaan itu berlangsung digelar di Gedung
Swaka Dharma Lumintang Denpasar pada Jumat (21/2). Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra tersebut, merupakan penghargaan pertama yang diterima HardysFoundation di tahun 2014, sekaligus menjadi kado awal tahun bagi HardysFoundation khususnya dan GH Holdings secara umum. Ditemui terpisah, Ketua Umum HardysFoundation Ir.
I Gede Agus Hardiawan yang juga merupakan Founder GH Holdings didampingi oleh Ary Widiartha, SH., selaku Ketua Harian menyatakan, penghargaan yang diberikan Pemerintah Kota Denpasar tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi HardysFoundation karena aktivitas CSR (Corporate Social Resposibility) yang selama ini dilakukan mendapatkan pengakuan di masyarakat, khususnya di Kota Denpasar.
Foundation yakni Dari Bali Membangun Negeri”tegasnya. “Penghargaan ini adalah Kado Manis HardysFoundation Tahun 2014 dan Pendorong Semangat Untuk Konsisten Melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR)melalui Program HardysPeduli ,”Ucap Gede Hardy. Ketut Rukmini Hardy,SP selaku pembina HardysFoundation yang juga menjabat Komisaris Utama GH Holdings yang dikonfirmasi via telepon menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi seluruh team HardysFoundation sehingga mampu meraih penghargaan dimaksud ” Semoga penghargaan ini bisa menjadi spirit untuk GH Holdings khususnya HardysFoundation terus bertumbuh dan berkembang”tukasnya singkat.KJS
Info
Setetes Darah untuk Kehidupan DENPASAR-Fajar Bali Sebagai bentuk kepedulian sosial untuk berbagi kepada sesama, Bank Sinar “Jreeeng…” bekerjasama dengan Unit Donor Darah PMI Bali menyelenggarakan kegiatan Donor Darah dengan tema “Setetes Darah Untuk Kehidupan”. Bertempat di halaman GOR Lila Bhuana Denpasar, Jumat (21/2). Kegiatan ini melibatkan 200 peserta yang terdiri dari nasabah, Karyawan Bank Sinar “Jreeeng…”, perusahaan anak Bank Mandiri yang ada di Bali, rekanan dan masyarakat umum. Acara kepedulian sosial ini merupakan rangkaian dari HUT ke-44 Bank Sinar “Jreeeng…” yang jatuh pada tanggal 23 Februari 2014. Direktur Bank Sinar IGN Alit Asmara Jaya mengatakan acara Donor Darah ini merupakan sebuah bentuk kepedulian sosial dan sebuah tindakan nyata untuk membantu stok darah di PMI Bali. “Semoga kegiatan donor darah ini dapat meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama, karena setetes darah kita dapat menolong orang yang membutuhkan”, ujar IGN Alit Asmara Jaya yang menjabat Direktur IT dan Operasional Bank Sinar. Dr. I Nyoman Arthana yang bertugas dari Unit Donor Darah PMI Bali menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank Sinar “Jreeeng…” beserta seluruh karyawannya atas prakarsanya melaksanakan acara Donor Darah. Dr. Nyoman mengatakan sampai saat ini stok darah di PMI Bali masih aman namun diharapkan kepada masyarakat agar rutin mendonorkan darahnya. Selain bermanfaat untuk penerima donor, pendonor darah juga menerima manfaat seperti menurunkan kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung, mengontrol tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi risiko kanker. “Kami menghimbau agar masyarakat rutin mendonorkan darahnya 3 bulan sekali”, tambahnya. Sebagai rangkaian HUT ke-44 Bank Sinar “Jreeeng…” akan dilaksanakan dana punia ke beberapa Pura di Bali. Acara puncak berlangsung Minggu, 2 Maret 2014 di Lapangan Renon, Denpasar. Sebelum acara hiburan, karyawan beserta masyarakat diajak untuk jalan santai dan senam pagi. Kegiatan tersebut akan dimeriahkan oleh artis Bali.KJS
PERBARINDO
Rencana Iuran OJK akan Menjadi Beban Anggota Perbarindo DENPASAR-Fajar Bali Pengenaan iuran sebesar 0,03 persen hingga 0,04 persen dari total aset oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akan dibebankan kepada kalangan perbankan, menjadi tambahan beban khususnya bagi anggota Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia ( Perbarindo) Bali. “Rencana iuran sebesar 0,03 persen oleh OJK kepada dunia perbankan, saya rasa akan menjadi beban dan juga akan memberatkan terutama
bagi BPR, diperlukan waktu penyesuaian biaya apalagi yang belum masuk anggaran,”ungkap Ketua DPK Perbarindo Gianyar, I Made Suarja, SH, Jumat (21/2) disela kegiatan pelatihan sertifikasi direksi BPR Wilayah Bali dan Nusa Tenggara angkatan XXIII, di Denpasar. Menurutnya, iuran tersebut merupakan beban tambahan bagi pelaku perbankan apalagi harus membayar akuntan publik khusus bagi bank yang memiliki aset diatas Rp 10 milyar dan biayanya hampir
sama dengan pembebanan iuran yang akan dikenakan oleh OJK kepada BPR. Guna memperoleh keringanan terkait nilai prosentase, kata Suarja Perbarindo pada Rakernas telah melakukan lobi-lobi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perbarindo, hanya saja hingga saat ini hasilnya belum diketahui. “Keinginan kami untuk sementara ini agar tidak dikenai iuran terlebih dahulu selama satu tahun ke depan,”pintanya. M-004
FB/AGUNG
FB/IST
“Hal ini adalah pendorong semangat bagi kami, khususnya jajaran pengurus HardysFoundation serta keluarga besar Grup Hardys Holdings secara umum untuk berbuat lebih banyak kepada masyarakat.”imbuhnya. Masih menurut pengusaha lulusan Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut, strategi utama HardysFoundation, yang dibagi dalam 3 (tiga) bidang kegiatan yakni Bidang Sosial, Bidang Kemanusiaan dan Bidang Keagamaan dengan menitik beratkan pada komunikasi intensif dengan pemerintah daerah untuk menghindari tumpang tindih program kerja, menjadi sebuah keunggulan tersendiri.”Hal ini mesti terus ditingkatkan baik dari sisi kualitas dan memperluas ruang lingkup, sesuai slogan Hardys-
HUT ke-44 Bank Sinar “Jreeeng…”
I Made Suarja, SH Layouter: Zohra
NASIONAL
FAJA R BALI
Senin, 24 Februari 2014, Tahun XIV
11
Gubernur: Usut Tuntas Kematian Juru Masak Asal Mengwi KPK: Caleg Mesti Tolak Gratifikasi DARI HALAMAN 1
DENPASAR-Fajar Bali Dua peristiwa yang melanda Anak Buah Kapal (ABK) pesiar asal Bali mengundang keprihatinan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Pertama dugaan percobaan pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan Ketut Pujayasa, serta Nyoman Gede Bagiada yang terindikasi bunuh diri. Sabtu (22/2), Gubernur memastikan, pihaknya akan mendalami peristiwa yang melanda kedua TKI tersebut. Termasuk, tidak akan menerima begitu saja, perihal alasan kematian juru masak asal Mengwi tersebut. “Yang ini ada dua, saya prihatin satu lagi ada kasus, katanya tanggal 24 baru Komjen kita melihat yang bersangkutan di Texas. Yang lagi satu terindikasi bunuh diri katanya,
ya kita tidak bisa terima begitu saja, apalagi di tengah lautan kita tidak tahu kan? Bisa saja dibunuh orang,” ujar Gubernur Pastika. Berkaca dari dua masalah tersebut, Gubernur menyampaikan sebelumnya berulang kali sudah mengingatkan warga Bali yang akan bekerja di kapal pesiar. Bahwa ada empat pantangannya yang tidak boleh dilakukan selama bekerja di kapal pesiar. Yakni, berjudi, mabukmabukan, ke tempat hiburan malam, serta berkelahi. Sayangnya, keempat pantangan tersebut justru jarang sekali dipatuhi. Justru sebaliknya, pekerja di kapal pesiar justru ikut mabuk-mabukan dan main judi. Sehingga ketika mereka pulang ke tanah air, tidak membawa uang sedikitpun.
“Penyakit anak-anak kita, kalau naik kapal pesiar itu ikut-ikutan mabuk, main judi, jadi saat turun (pulang) itu nggak punya uang. Itu yang terjadi, makanya kita (Pemerintah) saat melepas mereka itu yang saya ingatkan satu jangan berjudi atau minum minuman keras, itu yang saya paling khawatir. Di samping itu, laki-laki kalau kapal lagi berlabuh jangan ikut-ikutan nanti kena penyakit HIV, terus lagi satu jangan berkelahi,” pesannya. Berdasarkan data dari Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar, pada tahun 2013 ada 14.197 TKI legal asal Bali yang bekerja di luar negeri. Dari tahun ke tahun jumlah TKI asal Bali yang mencari kerja di luar negeri jumlahnya bervariasi. W-019
Peserta Konvensi ‘Dijebak’ Katakan Tolak Reklamasi DARI HALAMAN 1
Sebagai pembicara pertama dalam acara simakrama, Wenten menilai manusia yang dibekali Tri Pramana (Bayu, Sabda, Idep) sudah sepantasnya berupaya untuk menjaga alam Bali. Termasuk, menjaga Teluk Benoa agar tidak semakin terkikis, dengan mengupayakan reklamasi. Pendapat para Capres tersebut, dikhawatirkan akan semakin memperkeruh suasana di Bali. Menanggapi pertanyaan tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku sudah menghubungi langsung seluruh peserta
Kematian
DARI HALAMAN 1
terikhlaskan. Mungkin hal inilah yang menjadi hasil dari renungan Bhagawan Wararuci berupa Kitab Sarasamuscaya yang menyatakan: Bukan obat, bukan mantra, bukan korban api, bukan japa, sanggup menolong membebaskan orang dari kematian, atau dapat menangkis maut, siasialah ucapan mantra itu, ucapan mantra berulang-ulang disebut dengan Japa. Nasihat Bhagawan Wararuci di atas memberikan kita gambaran yang jelas, bahwa yang namanya kematian adalah misteri yang tidak dapat ditolak atau bahkan dihalangi atau juga ditunda dengan mantra atau yadnya apapun. Ketika ajal datang menjemput tidak ada lagi kata perpisahan atau bahkan belum sempat mencicipi indahnya kehidupan yang kita dambakan kematian itu telah datang pada diri seseorang. Memang pada dasarnya kita sebagai manusia hanya akan melakoni. Namun, ketika yang namanya kematian itu akan terjadi maka doa manusia kepada Tuhan adalah memohon kekuatan agar semua
konvensi Capres Demokrat terkait pendapat mereka tentang rencana reklamasi di Teluk Benoa. Rupanya, jawaban yang diperoleh Gubernur cukup mengejutkan. Seluruh peserta konvensi menyangkal telah menyampaikan penolakan reklamasi. Pandangan para Capres Demokrat tersebut hanya buah dari pertanyaan yang sudah diarahkan sebelumnya. “Rencana reklamasi dijadikan topik, apalagi kemarin ada konvensi Capres Demokrat. Itu semua ternyata setelah saya tanya, menyangkal mengatakan seperti itu (tolak reklamasi). Dan memang pertanyaannya
diarahkan kesitu. Misalnya, mereka ditanya, kalau reklamasi itu merusak lingkungan kemudian bertentangan dengan adat dan budaya Bali, bapak setuju nggak? ya jawabnya kan pasti tidak, nggak ada yang setuju. Kita pun di sini kalau ditanya seperti itu, pasti tidak setuju. Memang pertanyaannya sudah dengan itikad buruk, apapun kalau kita lakukan dengan itikad buruk pasti buruk hasilnya, apapun itu,” jelas Gubernur di hadapan peserta simakrama. Gubernur Pastika menegaskan jangankan peserta konvensi Capres, dirinya pun tidak setuju
kalau reklamasi bertujuan untuk merusak Bali. Oleh karena itu, dirinya berharap awak media tidak melontarkan pertanyaan yang menjebak. “Kita kan terkenal dengan orang religius yang mengerti baik buruk, sopan santun, jadi marilah kurangi atau hilangkanlah hal-hal seperti itu. Pertanyaan-pertanyaan menjebak seperti itu tidak perlu. Saya sendiri bertanya kepada para Capres itu, apa betul seperti itu? Nah pertanyaannya begitu, ya jelas jawabnya memang tidak mungkin setuju. Rupanya para Capres terjebak oleh pertanyaan-pertanyaan seperti itu,” paparnya. W-019
itu bisa dijalani dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Tammy Cohen seorang penulis dalam bukunya yang berjudul Near Death experiences bahwa ketika manusia merasa berhadapan langsung dengan kematian hanya ada dua pilihan yaitu kita akan menyerah atau bahkan akan berjuang untuk melawannya. Cohen mewawancarai beberapa orang yang dinyatakan hidup setelah mati, dia menyimpulkan bahwa kematian merupakan suatu pengambilan keputusan dengan alam yang indah ini. Keputusan untuk mengikuti kematian yang kemudian akan hadir sebagai tamu baru dalam kehidupan selanjutnya atau bahkan berjuang dengan kekuatan ilahi untuk mempertahankan mata dan raga ini memandang indahnya kehidupan. Sang jiwa dalam Hindu adalah sumber atau penghidup dari raga ini, jiwa yang memiliki pengetahuan yang tepat tentang apa yang akan dan mesti terjadi dalam hidup ini. Jiwa berkelana dalam berbagai kehidupan yang dengan itu kita mesti memahami bahwa sang jiwa adalah abadi. Keabadian sang jiwa memberikan kita nasehat bahwa jiwa merekam kehidu-
pan yang sudah kita lalui, kita jalani dan yang akan kita temui. Kisah Mahabharata yang begitu dalam makna filsafatnya bercerita lantang tentang kekuasaan batin Bhisma Sang Putra Gangga yang mengetahui ajalnya. Kekuasaan yang dimilikinya dengan berkemampuan untuk menunda waktu kematiannya semata hanya sebagai bumbu pemanis dalam hidup ini bahwa kematian itu juga adalah hal yang pasti. Selayaknya kita menyadari bahwa ketika kematian tiba kita tidak mampu untuk merasakan indahnya tubuh, harumnya bunga, atau enaknya makanan di dunia ini, namun kita hanya akan melakoni kemana sang Jiwa kita akan membawa kesadaran kita. Kelahiran ini adalah sarana atau jalan yang mesti kita lalui untuk mencapai penglukatan terhadap sang Atma. Dikatakan ketika kita terbebas dari karma buruk maka kita diharapkan menyatu dengan Brahman (Atman menyatu dengan Paramaatman). Untuk mencapai itu segala proses hidup kita lakukan dengan berdasarkan pada sumber ajaran (Sastra) agar kehidupan kita
baik dan benar serta diterima oleh masyarakat. Ketika itu kita lakukan maka sang jiwa ini akan kembali dengan baik kepada Sang Penghidup. Artinya, ketika karma baik kita lakukan didunia ini maka kita akan dipanggil untuk menerima kesuksesan yaitu berupa penyatuan kepada Sang Penyebab hidup. Menyatu suka tanpa wali duka. Ini pulalah menyatakan dengan jelas bahwa bagi Hindu kematian itu adalah sesuatu yang ditunggu dengan kebahagiaan. Upanisad menyatakan bahwa manusia lahir dengan kebahagiaan, hidup dengan kebahagiaan dan akan kembali dengan kebahagiaan. Upanisad dalam salah satu slokanya itu memberikan kita pencerahan bahwa kelahiran, kehidupan dan kematian ini adalah proses hidup yang abadi. Kematian di alam ini akan membawa kita pada kehidupan dunia selanjutnya dan begitu seterusnya. Jadi kelahiran yang disambut dengan kebahagiaan akan melahirkan kehidupan yang bahagia dan begitupun kematian akan disambut dengan bahagia. ***
akan disesuaikan dengan luas lahan yang disediakan oleh pemerintah daerah. Namun dari ancer-ancer yang disebutkan Pemkab Buleleng, kapasitas pembangkit listrik yang dibangun akan berkisar pada angka satu megawatt. Namun Kementerian ESDM memastikan bantuan yang disalurkan akan disesuaikan dengan kebutuhan di Kabupaten Buleleng. “Mau lahannya dimana, silakan, itu pemerintah daerah yang menyiapkan. Berapa ke-
butuhannya, berapa yang diminta, ya nanti kami sesuaikan. Tapi sekitar satu megawatt itu lah, seperti di dua kabupaten lain,”imbuhnya. Secara terpisah, Kepala Badan Perencana dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng Gede Suyasa mengatakan, kapasitas PLTS memang berkisar pada angka satu megawatt. Panel surya untuk PLTS rencananya akan dibangun di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan. Pemkab Buleleng konon
telah menyediakan lahan seluas satu hektare untuk pembangunan PLTS. PLTS akan digunakan untuk menggerakkan pompa air sentrifugal di Desa Bukti, untuk menyuplai kebutuhan air di Desa Pacung, Desa Sembiran, Desa Julah, dan Desa Tejakula. “Nanti sekitar 500 kilowatt kami gunakan untuk menggerakkan pompa sentrifugal, supaya air di Air Sanih itu bisa disimpan di bak penampungan di atas. Setelah itu kami suplai mulai dari Pacung sampai Tejakula,” ujar Suyasa. W–008
Bahkan Wacik sempat belajar mapidarta, drama gong, hingga berperan menjadi Jayaprana dalam lakon sendratari di sekolahnya. J e r o Wa c i k m e n g a j a k siswa-siswi untuk menghormati dan menghargai kerja keras serta usaha setiap Presiden RI dalam memakmurkan rakyatnya.”Setiap Presiden di Indonesia, sudah bekerja secara sungguh-sungguh dalam memajukan ekonomi dan kemakmuran bangsa Indonesia. Jangan sampai ada yang malah menghina Presiden, itu namanya alpaka guru pengajian,” katanya. Setelah memberi petuah di SMPN 1 Singaraja, Wacik bertolak ke SDN 1 Banjar Jawa, Singaraja. Di sana Jero Wacik menceritakan kisah hidup dan perjalanan masa kecilnya hingga berhasil jadi menteri ESDM RI. Ketika kecil Wacik mengaku sempat dipegang kepalanya oleh Presiden Soekarno. Sejak itu dia mulai terlecut dan terus menanamkan jiwa untuk berbuat baik, berpikir positif dan semangat pantang menyerah menuntut pendidikan hingga di ITB Bandung. “Kali ini saya menengok setiap
almamater. Tujuannya untuk mentransfer aura positif, semangat belajar, motivasi, supaya mereka rajin belajar serta menghormati setiap gurunya. Jangan sampai lupa sama almamater yang telah membesarkan kita,” ucapnya. Kunjungan terakhir berlangsung di SMAN 1 Singaraja. Ratusan siswa-siswi menyambut kedatangan ‘kakak kelas’ alumninya ini dengan menampilkan baleganjur. Saat itu juga hadir Setda Kabupaten Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka, MP., Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.KEMD., dan Kepala SMAN 1 Singaraja Putu Eka Wilantara, S.Pd, M.Pd. Jero Wacik yang beberapa waktu lalu sempat menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adi Pradana kembali memotivasi siswa-siswi, supaya muncul bibit unggul di SMANSA Singaraja.”Seluruh siswa diharapkan dapat termotivasi dan mengharumkan nama sekolahnya melalui prestasi akademik dan non akademik. Siswa SMANSA Singaraja, sudah saatnya tampil terdepan dan meraih prestasi-prestasi tinggi disetiap ajang lomba pelajaran
di Bali,” katanya. Dalam momen itu Jero Wacik juga meresmikan ruangan sekretariat alumni SMANSA Singaraja, dengan simbolisasi pemotongan pita.”Saya berharap ruangan ini bisa memberikan inspirasi, dari ratusan tokohtokoh dan orang sukses lahir di SMANSA Singaraja. Bisa dicontoh dan membuat anak-anak terinspirasi,” ujar calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Demokrat ini. Sementara itu, Setda Kabupaten Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka, MP mengatakan bahwa dirinya mendukung kedatangan Jero Wacik yang dirangkai mengunjungi seluruh almamaternya. Dalam sambutannya Puspaka mengajak setiap siswa-siswi bisa mencontoh keberhasilan yang telah diraih Jero Wacik. “Kami sangat berkesan atas kedatangan Menteri ESDM Jero Wacik. Setiap pihak mesti mendukung Jero Wacik, sebagai tokoh nasional yang berasal dari Bali. Di mana beliau telah berhasil menjadi menteri, bahkan dalam dua periode,” tegasnya. W-008
Menteri Jero Wacik akan Bangun PLTS di Buleleng DARI HALAMAN 1
lahan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng. “Terakhir saya komunikasi dengan Pak Bupati (Putu Agus Suradnyana), ya harus disediakan dulu tanahnya. Di Bangli dan Karangasem juga begitu,” ujarnya sambil tersenyum. Wacik menambahkan, PLTS bisa dibangun untuk menyelesaikan masalah keterbatasan air di Buleleng Timur setiap musim kemarau datang. Kapasitas pembangkit listrik pun nantinya
Ajak Generasi Muda Jadi Pemimpin DARI HALAMAN 1
Dalam kesempatan bertatap muka dengan guru dan siswasiswi di SMPN 1 Singaraja, Jero Wacik memberi petuah agar siswa-siswi harus serius dalam menuntut ilmu. Jadi generasi muda di Buleleng tidak boleh minder, dan siap tampil di depan untuk jadi pemimpin. Menurut Wacik, pada umumnya kondisi masyarakat Bali masih inferior. Selalu menganggap diri di bawah. Bahkan masih sulit diminta untuk jadi pemimpin. Kebiasaan ini mesti dihilangkan dan mesti tumbuhkan rasa jengah sejak kecil untuk bisa maju. “Anak muda mesti kembangkan wawasan global. Tunjukkan bahwa diri kita bisa menjadi pemimpin. Setiap anak-anak berhak dan memiliki kesempatan yang sama menjadi manusia terdepan dan tampil memimpin. Kebiasaan ini bisa dilakukan sejak kecil, hingga dewasa nanti,” ujarnya. Mantan Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI ini melanjutkan, semasa dirinya sekolah sering aktif diberbagai kegiatan.
Johan Budi, Minggu (23/2). Johan menjelaskan, jika caleg DPR, DPD, dan DPRD yang masih menjabat sebagai anggota DPR, DPD, dan DPRD atau posisi lainnya yang dikategorikan penyelenggara negara atau pegawai negeri menerima dana kampanye maupun dalam bentuk lain, maka itu termasuk dalam kategori gratifikasi. Gratifikasi diatur dalam Pasal 12B Ayat 1, Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Saat ini, lanjut Johan, 90 persen dari 560 anggota Dewan kembali maju pada Pemilu Legislatif 2014. Surat tertanggal 12 Februari 2014 itu telah dikirim kepada 15 ketum parpol peserta pemilu, termasuk tiga partai politik lokal Aceh. Johan mengatakan, jika telah menerima dana atau dalam bentuk lainnya, dapat dilaporkan pada KPK. “Bila terpaksa atau telah menerima, maka penyelenggara negara atau pegawai negeri tersebut wajib melaporkan kepada KPK
selambat-lambatnya 30 hari kerja terhitung sejak tanggal penerimaan gratifikasi,” kata Johan. Selain itu, KPK juga mengimbau untuk tidak memberikan gratifikasi kepada penyelenggara pemilu, seperti pimpinan atau pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), jajaran lainnya yang termasuk dalam kualifikasi sebagai penyelenggara negara. Imbauan ini, menurut Johan, untuk mendorong terlaksananya pemilu yang berintegritas dan antikorupsi. KP
dengan berbagai komunitas di Bali untuk kampanye penyelamatan lingkungan dan promosi kesehatan. Kerja sama dengan Earth Hour, kata Allan, sudah digelar untuk yang keempat kali. “Kami bekerjasama dengan
Earth Hour karena kesamaan passion yang sesuai dengan tema produk utama kami yaitu Hi Lo dan L-Men. Kami sama-sama mengupayakan agar warga hidup sehat dan cinta lingkungan,” kata Allan. KP
Pastika didampingi Wagub, Ketut Sudikerta beserta anggota DPRD Provinsi Bali yang hadir, seperti Made Arjaya, Nyoman Sugawa Korry, serta Dwi Utami Suryadi. Gubernur menilai, gagasan tersebut patut untuk ditindaklanjuti. Apalagi tujuannya positif, yakni mengunci Bali dengan Dewata Nawa Sanga. Untuk proses lebih lanjut, Gubernur berharap ide itu diseminarkan terlebih dahulu, dan tentu saja Nyoman Gunarsa sebagai narasumbernya. “Bali itu memang harus dikunci, baguslah kan sesuai dengan kepercayaan kita. Dewata Nawa Sanga itu di delapan penjuru mata angin dan di tengah-tengah Batara Guru. Kita bahas dulu ya, kita buat workshop atau seminar. Karena ini kan kita juga harus dengar pendapat banyak orang, karena menyangkut Bali dan ini bukan main-main
menyangkut kepercayaan, hal-hal yang sensitif,” ujar Gubernur usai acara simakrama. Di samping itu, ia pun mengatakan rencana ini tidak serta merta dapat dilaksanakan. Perlu persetujuan rakyat Bali terlebih dahulu. Serta menentukan lokasi yang tepat, biaya, ukuran, serta siapa yang akan membuatnya. “Harus kita bicarakan dulu secara mendalam. Tidak serta merta. Pertama apakah rakyat Bali setuju atau tidak, setelah itu persisnya di mana, terus gedenya seberapa, ongkosnya berapa, yang mau bikin siapa, harus matang”, tutup Gubernur sambil menyampaikan akan melibatkan Pelindo serta Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) dalam rencana tersebut. W-019
bisa diperpendek untuk menekan biaya pengeluaran Bumdes. “Apakah cukup disetor sampai di kabupaten, nanti kabupatennya yang membawa ke Provinsi, atau apakah tidak boleh menyetor lewat online saja,” ucapnya lagi. Namun pihaknya tetap bersyukur dengan adanya program Gerbangsadu ini, karena menurutnya program Gerbangsadu benar-benar menyentuh masyarakat kecil terutama di desa-desa. Contohnya di Perbekelan Bhuana Giri. Dari tahun 2012 menjalankan program Gerbangsadu, sampai akhir tahun 2013, Bumdes yang dipimpinnya ini hingga kekurangan dana untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Saat ini, warga mesti bersabar jika harus mencari tambahan modal usaha. Tak heran, pihaknya mempunyai target diakhir tahun 2014 mendatang, aset Bumdes Sedana Kertha Girimurti bisa mencapai Rp 900 jutaan. Untuk mencapai target itu, pihaknya pun memiliki program dengan meningkatkan pinjaman kepada masyarakat. “Itu target kami, per Desember 2013 aset Bumdes Sedana Kertha
Girimurti telah mencapai Rp 870.006.592 juta, laba yang dihasilkan dari tahun 2012 hingga Desember 2013 mencapai Rp. 70.006.592 juta,” babarnya. Kebanyakan pihaknya merealisasikan bantuan permodalan kesejumlah kelompok di Bhuana Giri. Saat ini, terdapat 13 kelompok yang memanfaatkan dana Gerbangsadu ini. Selain itu, ada juga perorangan yang mengambil pinjaman. Terbanyak, usaha kelompok yang melakukan pinjaman yakni kelompok usaha ternak dan perdagangan. Untuk pemberian pinjaman ke kelompok usaha ternak, ada yang meminjam hingga Rp 100 jutaan paling tinggi. Sedangkan, untuk perorangan, pihaknya membatasinya Rp 10 juta. Itupun menurutnya harus mempunyai usaha yang jelas dan harus juga mempekerjakan tenaga lokal. “Dari satu miliar dua puluh juta itu, senilai Rp 800 juta untuk ekonomi produktif, Rp 200 juta untuk bangunan berupa kantor, dan Rp. 20 juta untuk operasional desa yang dipakai selama enam bulan sebelum kegiatan dimulai,” pungkasnya. M-005
Earth Hour Bali Kampanye Diet Plastik DARI HALAMAN 1
Marketing Promotion Executive Hi Lo Area Bali, Allan Dewangga, mengatakan, pihaknya bersama Hi Low dan L-Men Community kerap bekerjasama
Gunarsa Usul Bangun Patung Dewata Nawa Sanga di Bali DARI HALAMAN 1
(Buleleng), Patung Dewa Iswara di arah timur (Padang Bai), serta Patung Mahadewa di arah barat (Gilimanuk). Tak perlu mewah ataupun berbahan perunggu, asalkan bisa ‘mengunci Bali’ dari berbagai arah. Di samping juga, sebagai peringatan bahwa Bali dijaga oleh para dewa. “Sekarang ini sibuk bahas masalah patung, saya sebagai perupa ingin agar bagaimana caranya pulau Bali dikunci oleh Dewata Nawa Sanga. Selama Bapak Gubernur menjabat agar digagas pembuatan patung. Agar Umat yang beragama Hindu selalu ingat, dibuatkan monumen lah istilahnya. Tidak perlu dari perunggu,” harapnya. Gagasan Gunarsa inipun ditanggapi serius oleh Gubernur
Berharap Ada Forkom Antar D esa Penerima Gerbangsadu DARI HALAMAN 1
kemarin. Menurutnya dengan adanya sebuah Forum Komunikasi akan mempermudah bagi penerima program Gerbangsadu untuk bisa berbagi pengalaman dalam mengelola program tersebut. Penerima program Gerbangsadu antara satu desa dengan desa lainnya pasti berbeda cara pengelolaannya, meskipun sudah ada aturan baku dari Provinsi. Selain itu, dengan adanya Forum Komunikasi di masingmasing kabupaten akan lebih mempermudah dalam berbagi pengalaman. “Dengan adanya Forkom ini, nantinya kita bisa berbagi pengalaman untuk mempermudah menyempurnakan program itu. Mudah-mudahan yang memiliki kewenangan bisa menjembatani pembuatan Forkom itu,” ujar Ngurah Alit. Selain itu, pihaknya juga berharap ada kepaduan antara Provinsi dan Bumdes terutama tentang manajemen pelaporan. Hal itu lantaran semua desa belum seragam dalam penyampaian pelaporan. Untuk teknis pelaporan, pihaknya juga berharap agar jalur pelaporan itu
026/VI/FB/MHM
Layouter: Kasturie
POLITIK
12
KPUD Badung Sosialisasi Pencoblosan di Pasar Bringkit
PARPOL
Tak Taati Aturan, PKS Ancam Pecat Caleg
Pasang baliho di dalam rumah, melanggar Caleg dicoret.
FAJA R BALI
Senin, 24 Februari 2014, Tahun XIV
FB/ARTAYASA
GIANYAR-Fajar Bali Mentaati aturan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Gianyar diharapkan memasang APK ditelajakan rumah. “Saya tidak akan memasang baliho diluar ketentuan yang disepakati KPU. Sampai saat ini saya hanya masang dua baliho, itupun di depan rumah tinggal saya,” kata Sekretaris DPC PKS Gianyar, Ngakan Made Rai. Seandainya ada yang melanggar celeg tersebut akan dicoret dari pencalegan. Lebih lanjut dikatakan jika ada caleg yang melanggar ketentuan KPU sesuai kesepakatan diinternal PKS, pihaknya akan melakukan pencoretan. Pemasangan baliho di dalam rumah itu, kata Ngakan Rai awalnya dirinya tidak ada keinginan untuk memasang APK, tetapi karena desakan dari masa pendukungnya, akhirnya ia memasang APK di depan rumahnya. Selama ini masa pendukungnya selalu menanyakan keseriusannya menjadi caleg, untuk membuktikan keseriusan itu, dirinya diminta untuk memasang APK. “Tanpa diminta, massa pendukung saya membuatkan baliho dan memasangnya beramai-ramai. Ini sebagai bentuk dukungan mereka,” jelasnya. Seandainya dipilih sebagai anggota dewan, Ngakan Rai mengaku akan memperjuangkan keadilan dan kesejahteran masyarakat, sesuai dengan nama partainya. Selama ini menurutnya, masyarakat belum mendapatkan keadilan hukum, perekonomian dan juga pendidikian. “Masyarakat berhak mendapatkan keadilan dan juga kesejahteraan,” tegasnya. Khusus untuk mendapatkan keadilan hukum, menurutnya akan sulit didapatkan oleh masyarakat biasa. Karena di zamana sekarang ini keadilan hukum bisa dibeli, sehingga, keadilan hukum hanya bisa didapatkan orang-orang yang berduit. “Bagi yang tidak berduit, tidak akan mampu membeli keadilan tersebut,” tegasnya, seraya mengatakan dirinya akan memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Ngakan Rai menegaskan, PKS bukanlah partai agama, karena di Indonesia tidak ada partai agama. Kalau ada partai agama menurutnya pasti ada Partai Hindu, dan dirinya yang akan pertama masuk sebagai partai Hindu kalau itu memang ada. PKS merupakan partai terbuka bukan partai agama. “Banyak yang mengatakan PKS merupakan partai agama. Bagi saya itu semacama black campaign agar saya tidak mendapatkkan dukungan. Tetapi saya akan buktikan PKS akan memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. Disinggung mengenai target, Ngakan Rai tidak mau memasang target muluk-muluk, baginya mampu meraih dua kursi sudah sangat bagus, dua kursi ditargetkan untuk Dapil Gianyar dan Dapil Blahbatuh-Tampaksiring. “Minimal PKS Gianyar mampu meraih satu kursi,” tegasnya. Ngakan Rai juga mengingatkan kadernya mengedepankan kesantunan politik karena masyarakat sekarang sudah cerdas dalam menentukan pilihannya dan jenuh dengan janji-janji politik. “Oleh karena itu, kami selalu menekankan kepada kader-kader PKS untuk tidak mengumbar janji. Kami punya prinsip, kalau masyarakat haus, maka harus diberikan air dan tidak janji kosong,” katanya. Menurut dia, kader PKS harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan tidak melakukan praktik politik uang. “Kita harus ajarkan masyarakat berpolitik yang benar dan demokrasi, bukan politik uang,” ujarnya. W-005
Pedagang Bingung Surat Suara berisi Gambar Buah MANGUPURA-Fajar Bali Ada yang menarik dalam kegiatan sosialisasi kemarin, banyak pedagang bingung karena tidak ada logo gambar partai dalam contoh surat suara. Saat ditunjukkan contoh surat suara, banyak pedagang menanyakan mana yang dicoblos karena yang ada gambar buah. “Ada beberapa masyarat yang menanyakan tata cara pencoblosan. Tapi, karena saat sosialisasi kami memakai gambar buah di contoh surat suara, banyak pedagang yang bertanya kenapa tidak isi logo partai. Kami sudah berikan penjelasan, saat sosialisasi tidak memuat logo partai agar tidak terkesan ada penggiringan suara,”ungkap Ketua KPUD Badung AA Gde Raka Nakula. Nakula mengatakan, sosialisasi ini diawali di Pasar Beringkit
KPUD Badung saat sosialisasi pencoblosan di Pasar Bringkit, Minggu (23/2). dengan mensosialisasikan cara pantai, subak dan kelompok petmencoblos dan jumlah partai ani rumput laut. Untuk di Kuta yang ikut sebagai peserta Pemilu kami akan sosialisasikan pada saat nanti. “Selain pasar Bringkit ini, kegiatan dan penyelenggaraan kita juga akan menyasar kawasan Pasar Majelangu setelah hari raya
MANGUPURA-Fajar Bali Belum mampunya Kabupaten Badung melakukan pembibitan tanaman Asparagus mengundang pertanyaan kalangan DPRD Badung. Ini dinilai cukup aneh, mengingat selama ini produksi Asparagus di Petang terbaik di Asia. “Produksinya saja diakui terbaik se-Asia, masak untuk pembibitan masih harus mengimpor dari Amerika,” sentil angggota Komisi A DPRD Badung Made Dharma, Minggu (23/2). Menurut Dharma, Bali tidak kurang tenaga ahli di bidang pertanian, sehingga bisa digandeng untuk kerjasama melakukan penelitian. Bila perlu, datangkan kembali tenaga ahli dari luar negeri seperti saat akan melakukan penanaman Asparagus. “Menurut saya Badung mam-
pu mengundang tenaga ahli dari luar, daripada tiap tahun keluar ratusan juta untuk membeli bibit, lebih baik keluar dana besar sekali tapi bisa memberikan manfaat lebih,” tukasnya. Jika sudah bisa menghasilkan bibit sendiri, kata Dharma, selain menghemat anggaran, juga akan memberikan penghasilan tambahan bagi para petani dengan menjual bibit. “Niscaya kalau Badung mampu membibitkan, akan banyak daerah atau negara lain tertarik untuk membeli. Apalagi diketahui produksi Badung terbaik se-Asia,” urai Dharma seraya menambah, yang utama Badung bisa memenuhi sendiri dulu kebutuhan bibit sehingga tidak harus mengimpor lagi. Seperti diberitakan sebelumnya, sejak dikembangkan produksi Asparagus di Petang, Badung
memiliki kualitas yang sangat bagus bahkan disebut-sebut terbaik di Asia. Namun, sayangnya sampai saat ini, Badung belum mampu melakukan pembibitan sendiri. Bibit Asparagus yang jadi produk unggulan di Petang, Badung, diakui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Badung, masih bergantung kepada negara lain, khususnya Amerika. Bahkan tahun 2014 ini, Pemkab telah menyiapkan anggaran Rp200 juta untuk pembelian bibit Asparagus. “Bibitnya (asparagus, Red) dari Amerika, lalu ke Taiwan. Baru dari Taiwan ke sini (Badung, Red). Tapi menurut penelitian, justru hasilnya lebih bagus yang dari sini,” ujar kepala Diskoperindag Badung Ketut Karpiyana belum lama ini. W-006
JAKARTA-Fajar Bali Dari sekian banyak bakal calon presiden dari partai politik (parpol) yang berbasis Islam, Jusuf Kalla, menempati posisi paling
atas. Tokoh yang disebut-sebut akan diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendapatkan suara 17,6 persen dalam survei terakhir Political Communication
(Polcomm) Institute. Sementara itu, saingannya yang juga akan diusung PKB, Rhoma Irama, berada pada posisi buncit denganpersentase0,7persen.“Publik menilai potensi Jusuf Kalla ada pada kerja nyata dan kontribusinya di bidang sosial. Publik menilai, JK cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan,” kata Direktur Polcomm Institute, Heri Budianto saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Minggu (23/2) siang. Pada posisi kedua, ada bakal capres dari Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dengan persentase 10,8 persen. Bakal capres Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra berada setelahnya. Pakar Hukum Tata Negara itu mendapatkan persentase sebeasar 9,3 persen. Bakal capres PKB lainnya, Mahfud MD, menempati peringkat keempat dengan persentase 7,3 persen. Di posisi kelima, terdapat bakal capres PKS Hidayat Nurwahid dengan 4,2 persen. “Publik menilai, Hatta berpengalamandipemerintahandandapat diterimaolehsemuakalangan.Yusril dianggap bisa mengubah sistem ketatanegaraan Indonesia. Mahfud MDdinilaisebagaimantanpimpinan MK (Mahkamah Konstitusi) yang bersih. Sementara Hidayat, dinilai publik sebagai sosok yang bersih dan peduli,” jelas Heri. Untuk posisi di bawah 5 besar, Heri tidak menyebut lagi alasan responden memilih tokoh bakal capres. Di posisi keenam, ada bakal
Menjelang Pemilu yang akan diselenggarakan 9 April 2014 mendatang, KPUD seluruh kabupaaten/kota di Bali gencar melakukan sosialisasi pencoblosan surat suara di berbagai tempat. Seperti yang dilakukan komisioner KPUD Badung. Pada Minggu (23/2) kemarin Komisioner KPU bersama staf melakukan sosialisasi pemilu 2014 di Pasar Bringkit, Mengwi.
FB/ARI
Kembangkan Bibit Asparagus, Dewan Minta Badung Gandeng Tenaga Ahli
Nyepi,”ujarnya. Lebih lanjut Nakula mengatakan, untuk di Pasar Bringkit petugas sosialisasi tidak hanya melakukan sosialisasi mendatangi satu persatu pedagang, tapi juga menggunakan alat pengeras suara yang ada di kawasan pasar itu. “Agar lebih efektif kami pinjam alat pengeras suara pihak pasar untuk mengumumkan kapan pemilu akan dilangsungkan,”terangnya. Sosialisasi yang dilaksankan mulai pukul 8.30 wita hingga pukul 10.00 wita ini juga menyebarkan sejumlah famflet berisi gambar bendera partai peserta pemilu nanti. “Agar masyarakat tidak bingung, kami pun menyebar sejumlah selebaran yang berisikan gambar bendera parpol peserta pemilu 2014,”terang Nakula. W-006
Caleg Golkar Diminta jangan Melanggar
NEGARA-Fajar Bali Menjelang Pemilihan Legeslatif di bulan April, Partai Golkar Jembrana terus menerus memanaskan mesin politiknya dengan melakukan pelatihan atau pengggemblengan kepada para calegnya. Para kader dan caleg partai berlambang beringin diberikan workshop dan diklat BKPP Partai Golkar Jembrana, di Negara, Minggu (23/2) kemarin. Dalam pelatihan tersebut seluruh caleg Golkar diminta untuk menerapkan cara berpolitik yang santun. Koordinator BKPP (Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu) Golkar wilayah Kabupaten Jembrana, Tabanan dan Badung, Dewa Ayu Sri Wigunawati mengatakan disamping harus optimis untuk mencapai target kursi dalam perolehan kursi di legeslatif di tahun 2014, setiap caleg Partai Golkar harus mengikuti aturan. Partainya tak hanya melaju untuk menang, tetapi juga diharapkan dalam pesta demokrasi ini, jangan sampai setiap caleg Golkar bersama timnya melakukan pelanggaran apalagi masuk ke ranah hukum. “Hal ini harus dihindari, karena itu kami tak segan-segan akan menindak caleg yang nakal,” ujarnya didampingi Ketua DPD II Golkar Jembrana, Made Suardana dan Ketua BKPP Jembrana Made Sudiastra Adiputra. Untuk memaksimalkan langkah ini dan supaya tak ada caleg yang melakukan pelanggaran, Partai Golkar juga akan membentuk tim kode etik serta tim advokasi. W-003
Capres Islam, Jusuf Kalla Teratas, Rhoma Irama Terbawah
401/I/BGS
calon presiden Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dengan 3,4 persen. Posisi ketujuh, ditempati oleh bakal capres PKS Anis Matta dengan 2,1 persen. Bakal capres PKS lain Ahmad Heryawan berada setelahnya dengan 1,2 persen bersama ketua umum PKB Muhaimin Iskandar. “Muhaimin memang tidak pernah disebut-sebut sebagai capres. Namun, nama dia tetap kami masukkan karena dia ketua umum. Yang namanya ketua umum, menurut saya pasti punya ambisi untuk jadi capres,” ujar Heri. Survei ini dilakukan dengan mengambil sebanyak 1.200 responden dari 29 provinsi se- Indonesia. Survei dilakukan pada periode 15 Januari hingga 15 Februari 2014 lalu. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 96,9 persen. Sementara itu, Sekretaris Umum Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Rully Charis Azwar tak menampik hasil penelitian Survey and Polling Indonesia (SPIN) yang menyebut bahwa perilaku pemilih Jawa masih condong pada calon presiden dari sukunya sendiri. “Kami juga sudah mengkaji survei yang hasilnya demikian dan kami tidak akan mengenyampingkan perilaku politik masyarakat itu,” kata Rully saat dihubungi melalui telepon selulernya, Ahad (23/2).
Oleh karena itu, Rully mengatakan Golkar lebih cenderung mencari pasangan duet Ical dengan tokoh nasional yang berasal dari Jawa. “Saya selalu mengatakan pasangan pak ARB (Aburizal Bakrie) harus komplementer dengan dia yakni dari Jawa,” ucapnya. SPIN merilis hasil penelitiannya terhadap perilaku politik masyarakat berdasarkan etnisnya. Mereka menyebutkan hanya pemilih di luar Jawa yang cenderung membuka ruang bagi calon presiden yang berbeda etnis dengannya. Adapun suku Jawa ada kecenderungan memilih calon pimpinan nasional yang berasal dari suku yang sama dengannya. Survei mereka juga menunjukkan komposisi calon presiden Jawa dan Jawa dipilih oleh 51,4 persen respondennya, komposisi Jawa-Non Jawa 47 persen, serta komposisi Non Jawa-Jawa 49,5 persen. Aburizal Bakrie adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie yang berasal dari Lampung dan Roosniah Nasution asal Langkat Sumatera Utara. Ia adalah Ketua Umum Golkar yang sudah diusung menjadi calon presiden dari partai tersebut. Namun demikian, Rully tak percaya komposisi Non Jawa dan Jawa tidak akan mampu mengungguli komposisi Jawa dengan Jawa. Wakil Ketua Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat itu optimistis Ical bakal meraih posisi tertinggi bila berpasangan dengan tokoh dari Jawa. KP
580/II/IGR
Layouter: Kasturie