FAJAR BALI Aktual, Tajam, dan Dinamis
kamis, 27 februari 2014 | TAHUN XIV
Harga Eceran Rp. 3.000,-
Sudira: Pihak Pelapor Bikin Kacau Penilaian Komnas HAM Dituding Sepihak, Kredibilitasnya Dipertanyakan DENPASAR-Fajar Bali Tiga peringatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terhadap Gubernur Bali, Made Mangku Pastika ditanggapi santai saja. Karo Humas Pemprov Bali, Ketut Teneng menyampaikan, hingga Rabu (26/2) kemarin surat Komnas HAM tersebut belum sampai di mejanya. Pihaknya justru tahu mengenai isi permintaan Komnas HAM melalui media massa. Teneng menilai, ketiga poin permintaan tersebut sangat normatif. Yang
Peringatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terhadap Gubernur Bali ditanggapi santai saja. Lantaran selama ini Gubernur konsisten membangun suasana kondusif dan membuka partisipasi publik melalui simakrama. Malahan, pihak yang melapor dan sering mengadakan demo tolak reklamasi yang dituding bikin resah dan kekacauan di Bali.
ke hal. 11
Saya heran sama Komnas HAM ini, kok nggak ada kerjaan. Mestinya mereka ke Papua atau ke Poso tempat banyak terjadi pelanggaran HAM. Eh malah kasi peringatan ke Bali. Saya rasa Komnas HAM ini menindaklanjuti laporan sepihak. Kredibilitasnya perlu dipertanyakan.
Wayan Sudira
Ketua Gasos Bali
Yang jaga biar kondusif bukan hanya pemerintah, tapi seluruh masyarakat. Termasuk dia yang koar-koar mengajukan ke Komnas HAM. Justru yang saya ingin garis bawahi, ini siapa yang berteriak apa?
Ketut Teneng Karo Humas Pemprov Bali
014/VI/KTR
Pertemuan dengan Banggar DPR RI
Bali Layak dapat Perlakuan Khusus
FB/DIAH
ke hal. 11
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika saat menerima Kunker Badan Anggaran DPR RI.
Pemasang Spanduk Tolak Reklamasi Dipolisikan
Pak Gubernur Petani Garam Perlu Bantuan Alat Penjemur Petani Garam Kusamba produksinya mengalami pasang surut. Produksinya saat ini hanya mengandalkan terik matahari, sehingga dalam musim penghujan praktis mengalami hambatan dalam produksi. Hal ini diungkapkan FB/SARJANA oleh salah satu petani gaKetut Kaping ram, Ketut Kaping (57), asal Dusun Karangdadi, Kusamba Rabu (26/2). “Kami kesulitan produksi, peralatan terbatas,” ke hal. 11
Tingkat Bunga Penjaminan Simpanan Periode 15 Jan 2014 s/d 14 Mei 2014
DENPASAR-Fajar Bali Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika ‘geram’ atas tindakan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda. Alasannya, pemuda yang belakangan disebut-sebut anggota Jaringan Aksi Tolak Reklamasi (Jalak) Sidakarya membentangkan spanduk secara misterius. Rabu (26/2) kemarin, spanduk bernoda merah bertemakan penolakan reklamasi itu dibentangkan di pojok barat Kantor Gubernur Bali. Aksi ‘curi-curi kesempatan’ inipun akhirnya dilaporkan ke Polda Bali. Saat dikonfirmasi, Gubernur Pastika menegaskan, dirinya tidak tahu siapa yang membentangkan spanduk tersebut. Untuk melacak pemasangnya, Gubernur menyampaikan akan melaporkan kasus tersebut ke pihak yang berwenang. Tapi, apapun maksud dan tujuannya, Gubernur menilai tindakan tersebut tidak tepat. Jika memang ingin menyerahkan aspirasi, harusnya dapat dilakukan dengan datang langsung ke kantor Gubernur. Tidak dengan menggelar aksi
BPR
Rupiah
Valuta Asing
Rupiah
7,50%
1,50%
10,00% 514/I/BGS
Bali Permata Tours TIRTAYATRA KE INDIA
BRKT: MARET, APRIL, JUNI, AGUSTUS, SEPTEMBER SINGAPORE - MALAYSIA 4H/3M AUSTRALIA, JEPANG, KOREA, VIETNAM
SINGAPORE 3 H/2M GUNUNGSALAK 2H/1M BANGKOK-PATTAYA 4H/3M JOGYAKARTA 3H/2M HONGKONG 4H/3M BEIJING 4H/3M KUTAI 3H/2M PAKET TOUR KE KAPAL PESIAR - CARIBBEAN CRUISE - HOLLAND AMERICA LINE
BOOKING TICKET PESAWAT & HOTEL
HUB: 0361-7807850 / 7426100, 0361-264915, 08123900846, KETUT SUDIARSA, SE 026/VI/W-020
FB/DOK Ketut Teneng ‘diam-diam’ yang mengkhawatirkan. “Siapa itu? Apa betul (anggota Jalak Sidakarya)? Ada fotonya gak orang-orang yang masang itu. Saya sudah laporkan ke polisi, biar dicek. Saya tidak proporsional menanggapi hal-hal yang seperti itu, saya kira biarlah kepolisian karena itu
pasti perbuatan yang tidak benar,” tegas Gubernur. Mengenai rencana penyampaian cap jempol darah oleh Jakak Sidakarya, Gubernur menyampaikan dirinya belum tahu. “Saya baru dengar, katanya mau ke sini (Kantor Gubernur). Tapi saya sampaikan apapun, kita mohon pertolongan atau bantuan dari aparat yang berwenang,”imbuhnya. Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP. M.Si sangat prihatin dan menyayangkan munculnya spanduk provokasi yang cukup meresahkan. Keprihatinan tersebut disampaikannya menyikapi adanya spanduk yang mengandung unsur fitnah, pencemaran nama baik serta ancaman yang ditujukan kepada seseorang. Menurutnya, tindakan demikian tak pantas dilakukan oleh masyarakat Bali yang dikenal menjunjung tinggi etika dan kesopanan. Dia berharap, krama Bali yang berbudaya tetap mengedepankan etika dan sopan santun dalam menyikapi
Empat Pelaku Diuber Buser DENPASAR-Fajar Bali Laporan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, diwakili Kepala Biro Hukum Pemprov Bali Wayan Sugiada ke Dit Reskrimum Polda Bali Rabu malam (26/2), terkait spanduk yang melecehkan Gubernur disikapi jajaran buser Polda Bali. Kepala Biro Hukum diperiksa di lantai dua Dit Reskrimum Polda Bali hingga pukul 22.30 Wita. Sayangnya, Kepala Biro yang dihubungi Fajar Bali enggan berkomentar terkait laporan tersebut. “Sabar dulu, jangan diganggu, saya masih diperiksa,” ujarnya via telepon. Saat itu juga, ada pemandangan menarik di halaman belakang Polda Bali. Dalam pengamatan koran ini, puluhan anggota
ke hal. 11
ke hal. 11
PLTU Celukan Bawang Kembali Dibahas
Sumber : PRESS-002/LPS/I/2014 Bank Umum
DENPASAR-Fajar Bali Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Rabu (26/2) kemarin secara khusus mendengar aspirasi Pemerintah Provinsi Bali. Utamanya, terkait anggaran untuk rencana pembangunan Bali di tahun 2014. Namun sayang, kesempatan emas tersebut justru tidak dimanfaatkan oleh Bupati/Wali Kota se-Bali. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika pun kecewa mendapati minimnya antusiasme Pemerintah Daerah untuk menyampaikan aspirasi. Padahal, kemarin adalah salah satu kesempatan untuk mengusulkan alokasi dana pembangunan Bali di daerah. Kekecewaan Gubernur itu disampaikan kala memberi salam pembuka untuk Banggar DPR RI di ruang Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali. Meski ada Wakil Bupati Buleleng dan beberapa ‘utusan’ dari masing-masing Kabupaten/Kota, tapi Gubernur memiliki harapan besar agar Bupati yang hadir secara langsung. Khususnya untuk menyampaikan permasalahan serta kendala-kendala anggaran yang dihadapi pemerintah daerah. “Bukan hanya saya yang kecewa, tapi mereka juga (Banggar DPR RI). Tapi okelah itu masalah kita, saya pikir itu masalah klasik. Kadang-kadang kita tidak tahu mana yang penting dan mana yang kurang penting. Kita hidup kan harus tahu mana yang penting, agak penting, dan
Tanpa Regulasi, PT. GEB Tak Bisa Beri Kontribusi Pada Buleleng Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan PT. GEB sepertinya belum klik soal sharing corporate atas operasional PLTU Celukan Bawang, di Kecamatan Gerokgak, Buleleng Barat. Pasalnya PT. GEB belum bisa memenuhi permintaan Bupati Buleleng soal pemberian kontribusi pada APBD Buleleng. SINGARAJA–Fajar Bali Selasa (25/2) lalu, Menteri ESDM Jero Wacik mengundang berbagai pihak terkait pembahasan PLTU Celukan Bawang di kantor Kementerian ESDM Jakarta. Pertemuan dihadiri oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST, Ketua Komisi B DPRD Bule-
FB/AGUS
Menteri ESDM Ir Jero Wacik saat memfasilitasi pertemuan antara Bupati Suradnyana dan PT. GEB di Jakarta.
leng Putu Mangku Budiasa, Kabag Ekbang Ketut Suparto, staf Bappeda dan Lingkungan Hidup, serta manajemen PT. GEB dan PT. PLN. Pertemuan diawali dengan paparan profil dan program kerja oleh Cheng Zhaohui selaku Presiden Direktur PT.GEB. Dalam paparannya, dijadwalkan PT. GEB akan beroperasi sekitar bulan September tahun ini dengan kapasitas 466 megawatt. Selain itu, soal kesepakatan sharing corporate dengan Pemkab Buleleng, salah seorang pemegang saham bernama Shandra menjelaskan pada intinya PT. GEB tidak akan memberikan kontribusi selain CSR kecuali ada dasar hukum yang mengatur tentang kontribusi tersebut. Pasalnya perusahaan ini merupakan salah satu BUMN di negeri China yang diperiksa dengan super ketat. Jika ke hal. 11
302/X/KTR
ONLINE: www.fajarbali.com
Layouter: Kasturie
join facebook.com/fajar.bali
METROKOTA
2
FAJA R BALI
Kamis, 27 Februari 2014, Tahun XIV
Hari Ini di Kampung Bugis, Serangan
Dalam sepekan terakhir, puluhan motor pelajar terjaring razia jajaran Sat Lantas Polresta Denpasar. Motor yang sudah dimodifikasi untuk balapan liar atau trek-trekkan tersebut kebanyakan digaruk diseputaran Jalan Gatot Subroto Denpasar.
Korupsi Parkir Bandara, Iwan Sanusi jadi Saksi DENPASAR-Fajar Bali Sidang perkara dugaan korupsi parkir di Bandara Ngurah Rai yang mengkibatkan kerugian negara Rp28 miliar lebih, Rabu (26/2) berlanjut dengan agenda masih pemeriksaan saksi-saksi. Dan kali ini, terdakwa Inderapura Barnoza yang ketika itu menjabat sebagai General Manager (GM) PT Penata Sarana Bali (PSB) yang dihadirkan sebagai terdakwa. Dalam persidangan yang dipimpin ketua majelis hakim Nursyam, jaksa penuntut umum (JPU) Romulus Halolongan menghadirkan dua orang saksi, yakni Iwan Sanusi (asisten Pengawas bidang Internal dan Perusahaan PT Angkasa Pura) dan Rudi Jhonson Sitorus (Staf Administrasi PT PSB yang juga terdakwa dalam berkas terpisah). Saksi Iwan Sanusi menjelaskan pihaknya dari SPI (Satuan Pengawasan Internal) melakukan audit parkir karena selama ini jalan dilakukan. Selanjutnya mengatakan, dasar audit di Bandara Ngurah Rai karena sesuai data perbandingan dengan bandara lain, pendapatannya relatif kecil terutama jika dibandingkan bandara setingkat, misalnya Juanda Surabaya. Selain itu, pihaknya melakukan tugas audit itu sesuai tugas pimpinan. “Audit dilakukan tiga kali. Pertama sekitar bulan November 2011 dilaksakan bebarapa jam saja. Kemudian audit kedua sampai menginap dan audit ketiga berupa audit IT Forensik,” jelasnya. Saat audit pertama ditemukan perbedaan jumlah fisik uang dan pada sistem. Pada fisik jumlahnya sekitar Rp23 juta sedangkan sistem menunjukkan sekitar Rp20 jutaan. “Audit kedua ditemukan hasil lebih signifikan. Dan pada audit ketika, bertemu terdakwa Inderapura. Saat itu, Inderapura mengatakan Mikhael selaku Manajer Oeprsional sedang diistirahatkan. Selanjutnya, tim menemukan ada sistem pemotongan yang dibuat oleh Ida Bagus Marwana,” jelas Iwan Sanusi. Namun ketika ditanya hakim anggota, Guntur, ternyata saksi tidak bisa menjawab kenapa melakukan audit pada tahun 2011 padahal kerjasama tahap kedua dimualai tahun 2008. Saksi mengaku hal tersebut bukan kewenangannya. Selain itu, saksi tidak tahu apakah ada itikad baik dari PT PSB untuk mengembalikan kekurangan pembayaran itu. Diakhir kesaksiannya, Iwan Sanusi mengatakan pihaknya sempat hendak disuap oleh PT PSB melalui Mikhael Maksi yang berdalih uang kedukaan, namun itu ditolaknya. Secara terpisah, saksi Rudi mengatakan pihaknya hanya mengetahui dua rekening yang selalu digunakan, yakni Bank Mandiri dan Bank CINB, sedangkan Bank BCA itu tidak ada. Dijelaskan pula jika uang yang disetor kasir dan supervisor dimasukkan brankas yang tiap hari diambil oleh Silvia Kunthi selaku Manajer Keuangan PT PSB dari kantor pusat. W-007
SERANGAN-Fajar Bali Eksekusi 36 rumah di Serangan direncanakan akan berlangsung dilokasi sengketa hari ini, pada Kamis (27/02). Jajaran kepolisian dan TNI sudah siap mengamankan jalannya eksekusi apabila terjadi perlawanan dari pihak termohon. Untuk mengantisifasi adanya tindakan anarkis, polisi sudah menyiapkan mobil penghalau masa seperti Barakuda dan Watercanon. Kapolresta Denpasar Kombes Pol Djoko Hariutomo membenarkan adanya permintaan dari Pengadilan Negeri Denpasar untuk mengamankan jalanya eksekusi tanah seluas 9.400 M2 yang berlokasi di Jalan Tukad Bulan, Lingkungan Kampung Bugis, Serangan, Densel, pada Kamis (27/2) ini. “Pengamanan eksekusi di Serangan dilakukan karena ada permintaan dari Pengadilan Negeri Denpasar,” jelas Kombes
Djoko di Polresta Denpasar, pada Rabu (26/02) kemarin. Kombes Djoko mengatakan dalam pengamanan tersebut pihaknya mengerahkan 800 personil kepolisian dengan melibatkan pasukan Brimob dan Sabhara. Selain itu, pihak kepolisian juga mendapat bantuan pengamanan dari TNI sebanyak 1 pleton. “800 personil dari Brimob dan Sabhara sudah disiapkan. TNI kurang lebih 1 pelton. Bantuan pengamanan juga datang dari Sat Pol PP dan Pecalang setempat,” ungkapnya. Soal adanya indikasi perlawanan dari pihak yang kalah, atau dalam hal ini dari pihak termohon, Kapolresta meminta jangan terlalu berlebihan. Dia juga mengaku hingga kini belum mengetahui adanya perlawanan dari eksekusi itu. “Perlawanan? Jangan menduga- duga dulu apakah ada perlawanan. Jika ada perlawa-
nan, silahkan lakukan perlawanan secara hukum di Pengadilan,” tegasnya. Perwira melati tiga dipundak itu kembali mengulangi komentarnya. Ia mengatakan, persoalan eksekusi ini sudah masuk dalam ranah hukum dan kepolisian akan melaksanakan eksekusi sesuai perintah dari Pengadilan Negeri Denpasar. “Karena ini ranah hukum, kita hanya melaksanakan apa yag menjadi perintah pengadilan untuk menjalankan eksekusi,” terangnya. Ditanya apabila ada tindakan anarkis saat eksekusi, Kombes Djoko mengatakan, akan melihat situasi dilapangan. Sebelumnya, kata Kombes Djoko, pihaknya sudah mengambil langkah persuasive dilapangan. Yakni, sudah mengingatkan dan memanggil para pihak yang terlibat dalam sengketa tersebut.
“Langkah persuasive sudah kami lakukan. Kami sudah mengingatkan, memanggil dan sudah menghubungi stakeholder supaya ikut serta berperan menjalankan amanah kegiatan yang kita lakukan besok (hari ini, red),”pungkasnya. Untuk mengantisifasi halhal yang tidak diinginkan, pihaknya sudah menyiapkan peralatan khusus penghalau masa, seperti mobil Barakuda dan Watercanon. Pengerahan peralatan ini sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur atau yang biasa disebut SOP. Sesuai jadwal atau masa aanmaning ditetapkan, eksekusi tanah seluas 9.400 M2 yang berlokasi di Jalan Tukad Bulan, Lingkungan Kampung Bugis, Serangan, Densel, akan dilakukan, pada Kamis (27/2) lusa. Kondisi ini jelas membuat warga disekitar lahan yang akan disekusi menjadi resah.
DENPASAR-Fajar Bali Bendahara Simantri Lembu Rarud, Dusun Penatahan, Desa Batu Agung, Jembrana, Ida Bagus Dedi Mahendra SH alias Gus Dedi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Denpasar yang dipimpin ketua majelis hakim Nursyam, Rabu (26/2) dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Korupsi secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana Da-
kwaan Subsidair. “Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Ida Bagus Dedi Mahendra SH alias Gus Dedi selama satu tahun dan dua bulan, dan pidana denda sebesar Rp50 juta. Menetapkan pidana penjara yang dijatuhkan tersebut dikurangkan seluruhnya dari masa penahanan yang telah dijalankan terdakwa. Menetapkan apabila pidana denda tersebut
tidak dibayar, maka dapat diganti oleh terdakwa dengan menjalani pidana kurungan selama satu bulan. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan,” tandas Nursyam. Selain itu, terdakwa juga diharuskan membayar uang pengganti kepada Negara Cq. Pemerintah Propinsi Bali sebesar Rp65.200.500 dengan memperhitungkan sejumlah uang yang disita dari terda-
kwa sebagai barang bukti, sebagai pengembalian kerugian negara dari terdakwa sebesar Rp67.200.500 maka sisanya Rp2 juta dikembalikan kepada terdakwa. Atas putusan itu, terdakwa setelah berkonsultasi dengan pengacaranya I Made Merta Dwipa Negara, menyatakan menerima putusan majelis hakim. Namun, jaksa yang sebe-
Bendahara Simantri Dihukum 14 Bulan
lumnya menuntut hukuman 18 bulan ditambah denda dan pengembalian uang negara, menyatakan pikir-pikir. Sebagaimana diberitakan, kasus ini berawal dengan kasus Simantri (sistem pertanian terintegrasi) dari total dana yang dikucurkan, hanya Rp124 juta yang bisa dipertanggungjawabkan. Rp 65 juta digunakan oleh IB Dedi Mahendra selaku Bendahara dan Aji Rarud selaku Ketua (terdakwa berkas terpisah telah divonis 1 tahun) Rp10 juta dan sudah dikembalikan.W-007
Kepepet Uang SPP, Murni Perampokan, Korban Tewas 126 Tusukan DENPASAR-Fajar Bali Tuntasnya kasus pembunuhan terhadap warga Amerika Serikat Paul Robb Latourell (52) yang dilakukan dua pelaku Multa Zamulawi alias Awi (20) dan Marsianus alias Marsi (30) berkat kerja keras jajaran Reskrim Polresta Denpasar dipimpin Kasatreskrim Kompol Beny Murjayanto. Dari balik kasus itu, tersirat dugaan bahwa kasus pembunuhan terhadap murni perampokan dan bukan karena hubungan asmara. Dua tersangka sadis itu kemarin diperlihatkan kepada awak media cetak dan elektronik di Mapolresta Denpasar. Keduanya
Multa Zamulawi alias Awi
digiring dalam keadaan tangan terborgol dan wajahnya ditutup zebo (penutup wajah).
Sekedar diketahui tersangka Awi dan Marsi adalah teman akrab. Namun saat diperlihatkan kepada wartawan, keduanya tampak saling bermusuhan. Maklum saja, Marsi marah karena tidak senang dituding sebagai otak pelaku pembunuhan tersebut. Padahal otak pelakunya adalah Awi. Sementara Marsi sendiri tidak pernah mengetahui rencana pembunuhan yang dilakukan Awi kepada korbanya, Paul warga Amerika Serikat tersebut. “Kamu jangan begitu sama saya. Kamu bohongi saya. Kamu bilang saya otak pelakunya, padahal kamu sendiri yang membunuh. Saya tidak tahu kalau
590/II/KTR
579/II/KTR
Sebelumnya, Kepala Pengadilan (KPN) Denpasar, Sugeng Riyono, mengatakan eksekusi terhadap 36 rumah kepala keluarga (termohon eksekusi) sudah harus dilakukan dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dikatakannya, perkara ini sudah memiliki kekuatan hukum tetap yang berdasarkan atas putusan Pengadilan Negeri (PN), Pengadilan Tinggi (PT) dan juga ditingkat kasasi yakni Mahkamah Agung (MA). Sugeng juga berharap, supaya para pihak, baik Sarah alias Haji Maisarah (pemohon eksekusi) yang diwakili kuasa hukumnya Haposan Sihombing, MF Elysabeth, Ni Wayan Mesir dan Siti Sapurah dan termohon eksekusi Muhamad Taha dkk (total 36 termohon) yang diwakili kuasa hukumnya Riza Akbar Maya Poetra, tidak melakukan provokasi, atau membenturkan warga dengan aparat. R-005
Tertangkapnya Pembunuh Warga Amerika Serikat
FB/HS
FB/HS
Eksekusi Dikawal 800 Polisi
532/I/BLAS
kamu membunuh orang,” ucap Marsi kepada Awi yang juga terlihat marah karena tudingan tersebut. Tersangka Awi pun berkilah dan mengatakan bahwa tersangka Marsi juga bersalah dan ikut menikmati hasil kejahatan yang mereka lakukan. “Kita sama sama salah, kamu juga menikmati hasilnya,” tuding tersangka. Pertengkaran tidak berhenti sampai disitu. Tersangka Marsi juga menuding tersangka Awi yang mencuri nomor HP korban, Paul, dari ponselnya. Karena dari pencurian nomor HP tersebut, tersangka Awi mengenal Paul dan mereka pun berkencan. Tapi tersangka Awi membantahnya dan mengatakan bahwa Marsi sendiri yang memberikan nomor HP korbannya. Karuan saja, penyidik yang mengawal keduanya langsung melerai pertengkaran mulut tersebut. Mereka pun dipisahkan jauh agar tidak lagi berdekatan. Sementara versi kepolisian menyebutkan bahwa pembunuhan terhadap Paul diduga sudah direncanakan. Rencana itu dimatangkan tersangka Awi sejak dua hari sebelum terjadinya pembunuhan tersebut, yakni (16/02) lalu. Bahkan, tersangka Awi membeli pisau di pasar Kreneng sebesar Rp 25 ribu untuk dipakai menghabisi nyawa korban. Hanya saja, versi kepolisian dimentahkan tersangka Awi. Kepada Fajar Bali, tersangka Awi mahasiswa semester II jurusan Perbankan Warmadewa, Denpasar, itu mengaku bahwa pembunuhan itu didasari karena ke inginannya untuk mencari uang. Pasalnya, uang kiriman bulanan orang tuanya sebesar Rp 3,5 juta ludes untuk kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, dia juga tidak bisa bayar SPP. “Saya tidak bisa bayar SPP karena uang kiriman orang tua sudah habis. Makanya saya datang kesana untuk mencari uang. Saya tidak merencanakan pembunuhan,” beber tersangka asal Lombok Timur ini. Berawal saat tersangka Awi sudah janjian lewat SMS dengan Paul untuk bertemu di rumah korban di Jalan Banteng 2E, Denpasar, pada Minggu (18/02) dini hari. Anak bungsu dari seorang PNS di Pengadilan Agama di Lombok Timur itu mengatakan
dia datang atas ajakan korban yang hendak berkencan dengan bayaran Rp 100.000. Karena kepepet uang, tersangka Awi kemudian mengajak temannya, tersangka Marsi untuk ikut menuju rumah korban dengan mengendarai sepeda motor. Sehari sebelumnya, pada Sabtu (17/02) sekitar pukul 19.00 Wita, tersangka Awi membeli pisau dapur di Kreneng, Denpasar. Pisau itu sengaja dibeli karena dia sempat mendengar dari teman temannya, bahwa korban sering tidak membayar kalau sudah berkencan. “Saya beli pisau untuk jaga diri saja. Kalau tidak bayar maunya saya ancam dengan pisau,” ujarnya. Nah, keduanya tiba di rumah korban sekitar pukul 02.00 dini hari. Namun setibanya di rumah korban, tersangka Awi menyuruh temannya untuk menunggu di luar dan tidak boleh masuk. “Di dalam kamar saya kurang lebih 40 menit. Saya diajak minum Jack Daniel dan disana saya disuruh (maaf) oral sex. Saya waktu itu pakai celana dalam saja,” jelas tersangka yang bertubuh kurus ini. Versi tersangka Awi, setelah selesai oral sex, korban meminta untuk melakukan sodomi tapi tersangka mengaku menolak. Akibatnya korban marah dan menempeleng kepala tersangka. Namun, korban kembali mengajak tersangka Awi untuk oral sex. Tapi, tak lama kemudian korban kembali meminta sodomi. Untuk kedua kalinya permintaan korban ditolak oleh tersangka. Sehingga korban menempeleng kepala tersangka dengan tangan kosong. Karuan saja, tersangka Awi marah dan mengambil pisau di saku jaketnya yang diletakkan di meja kayu, tak jauh dari tempat tidur. Cresss,,pisau itu kemudian ditusukkan ke leher korban. Darah pun mengucur deras. Begitu melihat lehernya ditusuk, korban marah dan berusaha merebut pisau dari tangan tersangka Awi. Karena takut dibunuh, tersangka seperti kesetanan dan menghujami tubuh korban sebanyak ratusan tusukan. Dari versi penyidik Polresta Denpasar, ada 126 tusukan di tubuh korban dan tiga tusukan mematikan dibagian leher hingga tembus. Ke Hal-11
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: IGMA Wisnu Mataram Pemimpin Redaksi: Emanuel Dewata Oja Redaktur Pelaksana & Koordinator Liputan: Agung Paramita (Penanggung Jawab Hal. Utama) Redaktur: Gde Carmyaka (Penanggung Jawab Hal. Daerah), Hence Silalahi (Penanggung Jawab Hal. Otomotif & Metrokota), Blasius Besu (Penanggung Jawab Hal. Pendidikan), Supriyono (Penanggung Jawab Hal. Ekonomi & Kesehatan), I.B. Putu Bagus (Penanggung Jawab Hal. Kota Plus & Politik) Desain Grafis/Tata Letak: Kasturi, Somayasa, Wiadnyana, Baiq Sohra Staf Redaksi: Eliazar Patun, Heru Prasetyo, Hery Subagyo, Rony P Bagus, Destya Aryanti, Ketut Suarja, A.A. Gede Agung, I.G.A. Diah Niti (Pemprov Bali) Manajer Administrasi & Sekretaris Redaksi: IGKA Mertha Yoga Daerah: Putu Puspa Artayasa (Gianyar), Gede Sarjana (Klungkung), Made Doni Darmawan (Tabanan), Wayan Sumertha (Bangli), Ketut Budiasa (Karangasem), IB. Wisnaya (Buleleng), Pramono (Negara) Direktris: IGA Galuh Ardhaningrat Keuangan: IGPA Putri Juliawati Manajer Pemasaran dan Sirkulasi : IB. Sudarsana Rekening: Bank BPD Bali Cabang Mangupura No.: 009.01.11.000160, Bank BRI KCP Gatot Subroto Denpasar No.: 0572-01-000064-30-0 a/n PT. ARTHA MEDIA FAJAR BALI UTAMA PRESS Alamat Redaksi Sirkulasi/Iklan: Jl. Indrajaya No. 8, Ubung Kaja, Denpasar. Telepon: (0361) 411283 (hunting), Fax.: (0361) 411283, e-mail: berita_fajar@yahoo.co.id, berita_fajar@fajarbali.co.id. Tarif Iklan: Umum BW: Rp. 35.000 mm/klm, Umum FC: Rp. 55.000 mm/klm, Keluarga/Sosial: Rp. 20.000 mm/klm, Iklan Lelang/Neraca: Rp 15.000,-/mmk, Advertorial: Rp. 15.000 mm/klm, Baris: Rp. 20.000/baris, Tarif Iklan Jaket (Coat Ad): Rp 225.000/mmk. Penerbit: PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press Percetakan: PT. Temprina
WARTAWAN FAJAR BALI DALAM MELAKUKAN KEGIATAN JURNALISTIK SELALU DIBEKALI KARTU PENGENAL DIRI, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN. Layouter: Soma
DIRGAHAYU HUT KE-226 KOTA DENPASAR “BERSAMA MASYARAKAT MEMBANGUN DAN PEDULI KOTA DENPASAR” 3
FAJA R BALI KAMIS, 27 FEBRUARI 2014 | TAHUN XIV
Pemkot Genjot Daya Saing Generasi Muda Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program. Salah satunya dengan menggelar lomba wirausaha muda untuk membangkitkan jiwa persaingan yang kuat pada anak muda. Dalam mempersiapkan semua itu Pemkot Denpasar mengirim para pemenang lomba wira usaha muda untuk dididik di rumah perubahan Rhenal Kasali. Untuk menyambut AFTA 2015, Denpasar telah menyiapkan sejak lima tahun lalu dengan ekonomi kreatif sehingga diharapkan generasi muda yang di dididik wirausaha muda siap menghadapi persaingan tersebut. Salah seorang pemenang wirausaha muda yang begerak dibidang kuliner jamur crispy Made Dwi Antara Putra yang juga wira usaha yang dididik
ke rumah perubahan mengaku salut perhatian Pemerintah Kota Denpasar untuk meningkatkan peran generasi muda dalam pembangunan khususnya bidang ekonomi sangat besar sekali. Bahkan Pemkot Denpasar benar-benar memberikan ruang dan kesempatan pada generasi untuk terus mengembangkan jiwa enterprenurship dengan menggelar lomba wira usaha muda. Lomba ini sebagai bentuk untuk meningkatkan kreativitas dan daya saing para pengusaha muda sehingga siap dalam menghadapi berbagai
KATA MEREKA Berkat Walikota Rai Mantra Masyarakat Menjadi Kreatif
Cok Widyawati
Kepemimpinan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara selalu mendapat apresiasi dari masyarakat, karena telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan perekonomian. Kosultan pendamping Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Cok Widyawati mengatakan, berbagai upaya yang dikembanggkan oleh Walikota Denpasar sangat bagus. Hal tersebut terbukti banyak masyarakat dan SKPD berkepentingan dengan UMKM. Serta ada yang menyentuh, secara aktif seperti, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi, Dinas Tenaga Kerja. Menurutnya, untuk selanjutnya yang perlu ditingkatkan adalah kerjasama antara SKPD, karena ujung-ujungnya bermuara pada masyarakat terutama UMKM dan Koperasi. “Oleh karena itu perlu sinergi yang lebih baik,” ungkapnya, Rabu (26/2). Tidak hanya itu, upaya yang dilakukan Walikota bermanfaat secara positif, karena banyak masyarakat telah membuat usaha seperti ibu-ibu berani berjualan. Lantaran, jiwa kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh para pengusaha, tapi para ibu-ibu juga
mempunyai jiwa tersebut. Sehingga mereka siap dalam mengahadapi masalah-malasah, serta mempunyai inovasi baru dalam menyelesaikan permasalahan. Hanya saja, penataannya belum merata dan perlu program yang berkesinambungan agar program yang dilaksnakaan bisa ditingkatkan secara maksimal. “Saya harap adanya program yang berkesinambungan serta adanya monitoring untuk meningkatkan kinerja,” ungkapnya. Diakuinya, berbagai kegiatan inovasi dan kreatif juga diselenggarakan Pemkot Denpasar melalui instansi masing-masing. Seperti lomba kemasan ayam betutu dan kue pie susu yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar. Karena rasa dari produk ayam betutu dan kue pie Bali pada umumya dari cita rasa sudah sangat enak sekali. Namun dalam hal pemasaran khususnya untuk dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan belum bisa disediakan. Hal ini mengingat belum ada kemasan yang tepat untuk kedua produk ini untuk dijadikan oleh-oleh. Para pelaku usaha, umumnya pengusahan kecil kita masih berpikir tradisional yang hanya mengandalkan pada produk yang dijual dengan pembungkusnya biasa saja (plastik biasa). Manfaat secara umum atau utama dari suatu kemasan adalah melindungi produk dari kerusakan atau pengaruh luar, serta kemasan memiliki ketertarikan untuk membeli. Dirinya berharap, semua upaya yang telah dilakukan oleh Walikota Denpasar dapat ditingkatkan terus ditingkatkan, karena sangat bagus dan bermanfaat bagi masyarakat. *
persaingan di dunia usaha. Tidak hanya itu saja, lomba wira usaha muda yang dilanjutkan dengan dididik di rumah perubahan merupakan salah satu langkah pembentukan karekter para pengusaha muda. Sehingga dalam berusaha tidak menjadi ragu dan takut untuk terus mengembangkan usahanya. “Perhatian Pemkot Denpasar terhadai pengusaha muda sangat luar biasa, bahkan benar-benar mempersiapkan generasi muda dalah mengahadapi persaingan global,” ujar Antara Putra. Untuk pengharggan yang diraih Dwi Antra Putra menambahkan penghargaan pada wirausaha muda oleh Pemkot Denpasar merupakan hal yang sangat luar biasa. Karena semua ini merupa-
kan bentuk perhatian Pemkot Denpasar untuk membentuk wirausaha muda terlebih lagi sampai di kirim ke rumah perubahan Rhenald Kasali. Kedepannya Ia juga berharap Pemkot Denpasar terus memberikan binaan agar usahanya benar-benar terus berkembang. “Dengan adanya lomba untuk wira usaha muda dapat memotivasi generasi muda lainnya untuk lebih giat berusaha,” ujar Antara. Menurutnya usaha jamur krispi yang ditekuni sejak dua tahun lalu membawanya telah memiliki 30 outlet yang tersebar dibeberapa kabupaten/ kota. Dari outlet tersebut Antara mengaku mampu menghasilkan Rp. 7 juta per bulan. Untuk mengawali sebuah usaha mungkin ini lumayan,
Walikota serahkan penghargaan kepada salah seorang pemenang wirausaha muda yang begerak dibidang kuliner jamur crispy Made Dwi Antara Putra
kedepannya Ia akan terus menekuni usaha ini dan mengembangkannya. Selama ini dalam usaha ini antara mengaku mengalami kendala terutama bahan baku jamur. Untuk itu Ia mengaku
Dr. Nyoman Suartha, SE, SH, M.Si (Kelihan Adat banjar Gemeh)
Kondisi Global saat ini dengan berbagai keterbukaan informasi yang dapat diakses membawa dampak pada kantimbnas, penyerobotan lahan, kependudukan, penyakit menular seperti HIV dan AIDS menjadi cukup tinggi
bahan baku jamur crispy dapat teratasi,”ujar Antara. D i s a m p i n g i t u d e n ga n adanya kerjasama tersebut dapat juga membantu ekonomi masyarakat yang memproduksi jamur. *
pkan dapat memenuhi kebutuhan umatnya. Dalam koteks kekinian Pemkot Denpasar mengaplikasikannya kedalam kegaiatan Florikultura dengan menggelar pameran tumbuhtumbuhan sekaligus melaksanakan persembahan yadnya. Disamping itu berbagai lomba pertanian juga digelar seperti Lomba Subak, serta pemanfaatan teknologi pertanian kepada para petani. Tumpek Kuningan sebagai rangkaian hari Raya Galungan yang ditutup pada Hari Raya Kuningan tepatnya 10 hari sesudah galungan. Kuningan dipercaya sebagai hari turunya Ida Shang Hyang Widhi untuk memberkati kebutuhan pokok. Dalam menyambut Tumpek Kuningan Pemerintah Kota Denpasar menggelar pasar murah yang bertujuan membangkitkan ekonomi kerakyatan. Sementara dalam bidang pendidikan, melalui hari suci saraswati yang dirayakan setiap Saniscara Umanis Wuku Watugunung, Pemkot Denpasar juga menggelar berbagai kegiatan salah satunya Book Fair. Di pusatkan di Pedestrian Jalan Kamboja, sebagai kawasan cipitas akademik, mengajak siswa sekolah untuk membudayakan minat baca serta pengabdian-pengabdian Ilmu Pengetahuan. Lain halnya dengan perayaan Tumpek Klurut setiap sabtu kliwon Wuku Klurut wujud Syukur kehadapan manifestasi Ida Shang Hyang Widhi Wasa sebagai Dewa Iswara terciptanya suara-suara suci atau tabuh dalam keindahan dan seni. Perayaan Tumpek Klurut setiap enam bulan seklai, Pemerintah Kota Denpasar selalu mengisi
dengan menampilkan Sekaa Gong Sakral yang terdapat di seluruh wilayah Kota Denpasar, di pusatkan di Lapangan Puputan badung Igusti Ngurah Made Agung. Mulai dari Gong Kebyar, Gambelan Gandrung, Joged Bumbung, angklung Keklentangan, Gambelan Baris Cina, Semara Pegulingan, Selonding, Gender Wayang, dan Gambelan Gambang. Mengembangkan dan menggali kembali kreativitas budaya ternak Pemkot Denpasar pada perayaan Tumpek Kandang juga menyelenggarakan kontes dan pameran sapi Bali. Tumpek Kandang merupakan hari penting bagi Umat Hindu, sebagai pemuliaan terhadap hewan ternak yang telah diwariskan oleh leluhur secara turun temurun. Peringatan Tumpek Kandang juga merupakan penajaman fungsi-fungsi teknologi yang diapresiasikan dalam bentukbentuk kegiatan yang bernuansa klasik. Sedangkan Tumpek Wayang adalah tumpek terakhir dari urutan enam tumpek yang ada di siklus kalender pawukon bali. Dengan demikian Tumpek Wayang penuh dengan waktu-waktu peralihan. Dalam peringatan Tumpek ini Pemkot Denpasar memberikan ruang kepada seniman Wayang dengan menampilkan pagelaran seni Wayang dari perstuan Pedalang Indonesia (PEPADI) Kota Denpasar. Dari pelaksanaan membangkitkan kembali pemaknaan Tumpek dengan berbagai penyelenggaraan kegiatan secara inovatif, di tampilkan kembali pada puncak-puncak kebudayaan dan kreativitas masyarakat Kota yakni Denpasar Festival. *
Bangkitkan Kearifan Lokal Melalui Budaya Kreatif
Walikota I.B. Rai Mantra saat Perayaan Tumpek Landep
Denpasar sebuah Kota yang pada mulanya merupakan pusat Kerajaan Badung, lalu menjadi pusat pemerintahan Kabupaten daerah Tingkat II Badung. Tahun 1958 dijadikan pusat Pemerintahan Provinsi Tingkat I Bali. Sejak saat itu Denpasar tumbuh sangat cepat secara isik, ekonomi, maupun sosial budaya. Menjadi Pusat Pemerintahan, pendidikan, pusat industri, dan pusat pariwisata yang teridiri dari empat kecamatan yaitu Denpasar Barat, Timur, Selatan dan Denpasar Utara. Pertumbuhan dan perubahan Denpasar yang demikian pesatnya masyarakat tidak serta merta meninggalkan kebudayaannya. Setelah berhasil membangun kota berwawasan budaya, kini melalui kepemimpinan Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara Kota Denpasar melangkah maju den-
gan mengukuhkan diri menjadi Kota Kreatif Berbasis Budaya Unggulan. Dalam Misi Kota Denpasar salah satunya melakukan pemberdayaan masyarakat Kota Denpasar berlandasakan kearifan lokal melalui budaya kreatif. Hal ini dilakukan dengan m e m b a n g k i t k a n ke m b a l i pemaknaan Tumpek sebagai kearifan lokal, menggali nilainilai tradisional Bali lewat berbagai kegiatan inovatif, yang nantinya mampu bermuara pada bangkitnya semangat kompetisi warga Kota Denpasar. Pada perayaan Tumpek Landep memiliki makna penghormatan dan penyucian senjata-senjat yang terbuat dari logam. Hal ini juga memiliki makna sebagai upaya kita dalam mengasah ketajaman dari pikiran yang dianugrahi sang pencipta. Tumpek Landep juga sebagai simbul puji syukur umat Hindu kehadapan Ida Shang Hyang
Widhi yang telah memberikan pengetahuan dan kemampuan merancang teknologi canggih sehigga mampu menciptakan benda-benda yang dapat membantu sekaligus mempermudah kehidupan manusia. Dalam perayaannya Pemerintah Kota Denpasar selain melaksanaan upacara yadnya juga menggelar berbagai kegiatan, seperti pameran para perajin senjata, yakni keris dan peralatan lainnya. Hal ini juga sebagai bentuk inovasi memberikan ruang kepada perajin untuk terus berkarya dan berinovasi dalam meningkatkan kesejahteraan. Dalam menghargai kemurahan alam yakni sebagai pemaknaan Tumpek Wariga turunya Hyang Ciwa dikongkritkan menghaturkan upacara kepada pepohonan. Yang bertujuan agar tumbuh-tumbuhan yang ada disekeliling kita dihara-
Kecintaan Warisan Leluhur, Benteng Tangkal Pengaruh Global
Pendekatan Kearifan Lokal, Apresiasi Sabha Upadesa
dan terus berkembang sehingga perlu ditasai dengan melakukan penyatuan dan penangan yang sangat serius. Sabha Upadesa menjadi hal penting dalam membahas masalah kekinian di Kota Denpasar, sehingga Dr. Nyoman Suartha, SE, SH, M.Si mengharapkan apa yang menjadi kesepakan untuk perkembangan Kota Denpasar kedepan melalui Sabha Upadesa yang dilakukan Pemerintah Kota Denpasar sebagai pendekatan kearifa lokal. Hal ini juga sebagai program yang sangat baik dapat membantu menyusun kebijakan strategis dalam konsep pembangunan berwawasan budaya, hal ini dengan minta pertimbangan dari Sabha Upadesa apa yang harus dilakukan terkait dengan kebijakan yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan. *
telah bekerjasama dengan semua yang memproduksi jamur sehingga saat ini permasalahan tersebut teratasi. “Kami siap bekerjasama dengan pengusaha di Kabupaten/Kota sehingga kendala
Parade Baleganjur memperingati Serangan Umum Kota Denpasar Setiap daerah di seluruh Indonesia cinta pertiwi, para pejuang melakumemiliki sejarah terbentuknya suatu kan gerakan serentak untuk menundaerah dengan semangat heroik yang jukkan jati diri. Cerita tersebut kemabali dikenang dilakukan oleh para pahlawannya. Tak terkecuali Kota Denpsar seba- Pemerintah Kota Depasar melalui gai Ibu Kota Propinsi Bali yang tum- pelaksanaan kegiatan budaya. Hal ini diawali pengagasan Kota buh menjadi kota bisni, pendidikan serta tujuan primadona bagi kaum Denpasar sebagai Kota berwawasan urban ternyata memiliki latar bela- budaya yang saat itu dicangkan lewat kepemimpinan Walikota A.AN kang sejarah yang layak dikenang. Pe r j u a n ga n m e m p e r t a h a n ka n Puspayoga dengan Wakilnya I.B Rai Denpasar ternyata membutuhkan Dharmawijaya Mantra. Perhelatan budaya dengan semanjiwa berani para veteran. Bagi para pejuang, tanggal 11 Maret merupa- gat heroik para pahlawan denpasar kan hari bersejarah. adalah saat- kembali dipacu kepada generasi saat bersejarah dan penuh muda lewat tari dan tabuh baleganjur. Pelaksanaan kesenian ini juga cerita heroik. Berbekalkan semangat juang dan dirangkaiakn dengan peringatan hari
Creative in Motion
besar Nasional yakni Kebangkitan Nasional setiap Bulan Mei. Sehingga semangat serangan umum kota denpasar ini diharapkan dapat lebih tertanam di sanubari generasi muda kota denpasar lewat lantunan tabuh kreasi baleganjur yang mencermikan kreatifitas yang enerjik dari anak-anak muda Denpasar. Di samping sebagai ajang kegiatan budaya, Peerintah Kota Denpasar juga memberikan apresiasi kepada para veteran perjuangan s e ra n a g n u m u m ko t a d e n p a s a r dengan memberikan bantuan dan melibatkannya pada puncak peringatan serangan kota denpasar setiap tanggal 11 Maret. Hal ini juga sebagai ajang silahturahmi antar veteran seranagn umum kota denpasar, serta bentuk penghormatan pemerintah kota Denpasar kepada para veteran yang telah berjuang mempertahankan wilayah Kota Denpasar. Peringatan Serngan Umum Kota denpasar terus dikemas Pemerintah Kota denpasar dengan kegiatan yang meneyntuh kepada veteran pejuang.
Diantaranya Pemberian bantuan kepada empat orang Veteran yang kurang mampu, Ziarah Tabur bunga, bakti sosial, safari kesehatan dan pemberian bingkisan kepada veteran yang dilaksanakan di Taman Pujaan Bangsa Margarana Tabanan. Pemberian penghargaan kepada lima orang Pahlawan yang gugur pada saat Serangan Umum Kota Denpasar, serta pemberian penghargaan kepada 6 peserta terbaik dari ekaa Baleganjur. Di samping itu melalui Parade B a l e g a n j u r Ta r i i n i d i h a ra p k a n rasa persatuan dikalangan Generasi Muda kota Denpasar semakin kompak serta turut ikut melestarikan seni budaya Bali. Melalui parade Baleganjur ini kecintaan generasi muda dengan warisan leluhur yang adhi luhung akan semakin meningkat serta dapat dijadikan benteng untuk menangkal pengaruh budaya barat ya n g s e m a k i n m e n g g l o b a l j u g a untuk mewujudkan Kota Denpasar yang berwawasan budaya berbasis budaya unggulan.*
Kotaku Rumahku
Layouter: Soma
KOTAPLUS
DENPASAR-Fajar Bali Kerja keras dan upaya sungguh-sungguh yang dilakukan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Denpasar untuk menata dan memperbaiki urusan kearsipan surat menyurat agar lebih tertata dan rapi tampaknya tidak sia-sia. Terbukti, Disosnaker sukses menjadi yang terbaik dalam Lomba Arsip yang di gagas oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Kota Denpasar serangkaian merayakan HUT Kota Denpasar ke- 226. Prestasi yang diraih Disosnaker sebagai jawara tahun ini cukup menggembirakan seluruh jajarannya, mengingat dalam lomba yang sama tahun lalu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja hanya menempati peringkat kelima. Penghargaan berupa piagam tersebut diserahkan oleh Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Selasa (25/2) di Hotel Inna Bali. Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena, SE, M.Si., mengaku bangga dan bersyukur karena upaya yang dilakukan bersama jajaran dan seluruh stafnya untuk menata surat masuk dan keluar mendapat apresiasi. “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua staf yang telah melaksanakan apa yang dilakukan akhirnya mendapat hasil positif dan menggembirakan,” ungkap Erwin, Rabu (26/2) kemarin. Pencapaian hasil yang positif ini, lanjut Erwin berkat kerja keras seluruh jajaran Disosnaker dalam menerapkan pola kearsipan setelah mendapat pembinaan yang diberikan selama ini dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Denpasar. Baginya, mendapat juara tentu menjadi tantangan tersendiri—terutama untuk mempertahankan apa yang telah diraih. Tidak sekadar mempertahankan, namun juga untuk bisa meningkatkan. “Bagi kami pengarsipan surat memang kelihatannya hal yang sepele tapi sebenarnya sangat penting karena menyangkut dokomen penting yang tidak boleh hilang karena menata surat sangat memudahkan pimpinan dalam bekerja untuk mencapai tujuan organisasi,” tandas Erwin. R-004
Bupati Gde Agung Terima Konjen Australia
MANGUPURA–Fajar Bali Bupati Badung A.A. Gde Agung, Rabu (26/2) kemarin menerima kunjungan tamu kehormatan Konjen Australia yang baru Majell Maree Hind di Puspem Badung. Kunjungan Majell Maree Hind ini disamping untuk silahturahmi dan memperkenalkan diri, juga meningkatkan hubungan kerjasama antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Kabupaten Badung. Konjen Australia Majell Maree Hind yang didampingi Officer Manager Australian Consulate General-Bali Reskiana Ramli merasa bahagia atas penerimaan dari Bupati Badung. serta merasa sangat terkesan dengan keindahan kawasan Puspem Badung yang mengedepankan konsep ramah lingkungan. Ini dapat dilihat dari tetap dipertahankannya kawasan pertanian dan kawasan terbuka hijau. “Saya sangat terkesan dengan kepemimpinan Bupati Gde Agung yang mampu mewujudkan kawasan pemerintahan yang asri dan membawa keharmonisan, serta tetap mempertahankan kawasan pertanian,” katanya, .Majell Maree Hind mengharapkan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini antara Pemerintah Australia dengan Kabupaten Badung dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bupati Badung Gde Agung menyampaikan terima kasih atas kunjungan Konjen Australia ke Kabupaten Badung sekaligus mengapresiasi atas sanjungan Konjen Australia terhadap Pemerintahan di Kabupaten Badung. Pada kesempatan tersebut Bupati menjelaskan tentang kondisi secara umum Kabupaten Badung termasuk pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat yang mengacu pada filosofi Tri Hita Karana. Dikatakannya, guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, Pemkab Badung mempunyai 5 (lima) prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan yakni pemerataan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat (pro growth), penciptaan lapangan kerja dan iklim usaha yang baik (pro jobs), penanggulangan kemiskinan (pro poor), pelestarian dan pengembangan budaya masyarakat (pro culture), pelestarian lingkungan (pro environment). “Melalui lima prinsip dasar pembangunan ini kami harapkan mampu meningkatkan harkat, martabat dan kesejahteraan masyarakat Badung,” jelasnya. Bupati juga menyampaikan bahwa PAD Badung sebagain besar bersumber dari pariwisata dan sebagin lagi dari pertanian, UMKM dan sektor lainnya. Sektor pariwisata memang menjadi sektor unggulan, namun sektor-sektor lainnya seperti pertanian, kerajinan dan UMKM juga mendapat perhatian serius dari Pemkab Badung. “Sektor pertanian dan UMKM telah menjadi sektor andalan sekaligus pendukung sektor pariwisata di Badung. Dan kami terus berupaya mengembangkan kedua sektor tersebut dengan mensuport dana dan membantu dalam bidang pemasaran,” katanya. Melalui pertemuan tersebut Bupati mengharapkan adanya jalinan kerjasama dibidang pendidikan khususnya bagi pegawai dilingkungan Pemkab Badung yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. W-014
Wujud Kongkret Pariwisata Kerakyatan di Badung
Mayoritas Retribusi Objek Diserahkan ke Pengelola Pengembangan objek wisata di Kabupaten Badung tidak sematamata berorientasi pada peningkatan pendapatan daerah. Orientasi pengembangan justru dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengelola kawasan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat setempat. MANGUPURA-Fajar Bali Hal itu dikemukakan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung AA Gede Raka Yudha S.E. saat ditemui di objek wisata Sangeh, Rabu (26/2) kemarin. “Ini wujud kongkret pariwisata kerakyatan,” tegas mantan Kabid Objek dan Daya Tarik Wisata Diparda Badung tersebut. Buktinya, lanjut dia, 75 pers-
AA Gede Raka Yuda
FB/DOK
Obyek wisata Sangeh yang dikenal dengan keranya yang jinak itu masih disukai wisatawan. Terbukti tiap hari ada saja wisatawan yang berkunjung ke sana,
en retribusi yang diperoleh objek wisata diserahkan kepada pengelola dan desa adat di lokasi objek tersebut. Sisanya 25 persen masuk ke kas daerah Badung. Dengan retribusi yang dominan ini, rasa memiliki desa adat dan pengelola objek wisata tersebut akan makin tinggi. Dampaknya, katanya, warga desa adat akan berupaya menjaga kebersihan, kenyamanan dan kelestarian objek tersebut. Selain itu, sadar wisata dan Sapta Pesona masyarakat akan makin tumbuh. Masyarakat akan paham apa yang mesti dilakukan terkait objek wisata dan wisatawan, seperti keramah-tama-
han, senyum dan sebagainya. Karena merasa nyaman, ujarnya, length of stay wisatawan di Badung bisa lebih panjang. Dengan begitu, pajak hotel dan restoran (PHR) dari wisatawan inilah yang sesungguhnya menjadi sasaran Pemkab Badung. Hal sama dikemukakan salah seorang staf pengelola objek wisata Sangeh Ni Wayan Suarti. “Memang 75 persen retribusi yang diperoleh objek wisata Sangeh dikelola desa adat dan 25 persen masuk ke kas daerah,” katanya. Dana ini, ujarnya, digunakan untuk gaji 21 staf pengelola yang
sekali, retribusi pernah hanya Rp 700.000. “Retribusi yang dikenakan kepada wisatawan domestik Rp 10.000, sementara untuk wisatawan asing Rp 15.000,” katanya. Walau begitu, dia mengakui, pascapenataan yang dilakukan Pemkab Badung, angka kunjungan ke objek wisata Sangeh jauh lebih besar. Penataan yang dilakukan meliputi area parkir, fasilitas objek seperti toilet, gapura, dan wantilan. Selain itu, pemeliharaan kera juga menjadi program sehingga kera-kera sangat familiar dengan para pengunjung. W-014*
dibentuk desa adat, termasuk biaya untuk perawatan dan makanan kera-kera yang ada di objek wisata Sangeh. Untuk biaya pakan kera, katanya, mencapai Rp 1 juta setiap 5 hari. Pakan yang diberikan berupa pisang dan ketela. Ditanya berapa retribusi yang diperoleh setiap harinya, Suarti menyatakan tidak tentu. “Retribusi yang masuk sangat fluktuatif,” katanya. Pada musim ramai yakni pada Juni-Juli termasuk hari raya keagamaan seperti Galungan dan Kuningan, katanya, retribusi yang masuk bisa mencapai Rp 30 juta per hari. Pada saat sepi
45 Petugas TRC Badung Ikuti Bintek dan Pembekalan Dasar MANGUPURA–Fajar Bali Sebagai petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas dalam Penanggulangan Bencana Daerah diwajibkan memiliki kemampuan berupa pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku yang tanggap darurat dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu Pemkab Badung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan Pembekalan Pengetahuan Dasar kepada TRC Badung. Bintek dibuka Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung I Nyoman Wijaya , di Hotel Graha Pertiwi Kerobokan,Selasa (25/2) lalu. Dalam sambutannya I Nyoman Wijaya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk penguatan kapasitas anggota TRC dengan meningkatkan kualitas layanan tanggap darurat sesuai dengan kebutuhan
manajemen tanggap darurat dan jaminan keselamatan dengan keterampilan individu, dan nantinya anggota TRC juga mampu melaksanakan tugas secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika yang berkaitan dengan kebencanaan yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat. Adapun materi yang akan diberikan dalam Bintek ini yaitu berkaitan dengan pengetahuan manajemen, tugas dan fungsi anggota TRC beserta kegiatan di lapangan manakala terjadi bencana, penentuan status tanggap darurat bencana dan organisasi komando tanggap darurat, reaksi cepat dan Rapid Assessment, penyusunan rencana operasional dan Emergency Service Response (ESR). Lanjut disampaikan bahwa standar kompetensi yang perlu dimiliki oleh anggota TRC adalah
Hari Ini, BPK Mulai Lakukan Pre Audit di Badung
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung I Nyoman Wijaya membuka Bimbingan Teknis dan Pembekalan Pengetahuan Dasar kepada TRC Badung yang ditandai dengan pemukulan gong.
kemampuan dalam meningkatkan komitmen dan integritas moral, tanggung jawab pro-
FB/HERY
SKPD Diminta Siapkan Dokumen dan Pendampingan MANGUPURA–Fajar Bali Komitmen mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ke-3 kalinya, nampaknya telah menjadi semangat bersama bagi jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Badung. Terbukti dalam rangka menyiapkan pemeriksaan pendahuluan (pre audit) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2013 Pemerintah Kabupaten Badung, Bupati telah menugaskan Sekda Badung didampingi Inspektur memberikan arahan khusus kepada SKPD— terutama mempersiapkan dokumendokumen yang dibutuhkan BPK. Dalam pengarahannya Rabu (26/2) di ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, Kompyang R. Swandika menegaskan bahwa Bupati Badung sudah memberi perintah untuk siap mempertahankan LKPD 2013 pada posisi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) seperti yang diraih di tahun sebelumnya. Hal tersebut dipertegas lagi dengan diraihnya nilai B LAKIP Badung melalui evaluasi dari MenPAN RB. “Kami berikan apresiasi kepada seluruh SKPD selaku pengguna anggaran yang telah melaksanakan program kegiatan di tahun 2013 dengan baik, mudah-mudahan pemeriksaan BPK di Badung berjalan dengan baik dan kita
FAJA R BALI
Kamis, 27 Februari 2014, Tahun XIV
FB/HERY
Lomba Arsip antar SKPD, Disosnaker Terbaik
FB/DOK
4
Sekda Kompyang R. Swandika didampingi Inspektur Kabupaten. Badung Wisnu Bawa Temaja saat memberikan arahan khusus kepada SKPD. dapat kembali mempertahankan opini apapun yang dibutuhkan demi lancarnya pemeriksaan BPK,” tegas Kompyang R. WTP untuk ketiga kalinya,” jelasnya. Sekda menjelaskan, mulai hari ini, 27 Swandika. Sekda Kompyang R. Swandika Pebruari hingga 23 Maret 2014 nanti, BPK RI dan BPK Perwakilan Bali akan menekankan dalam pemeriksaan ini, melakukan pemeriksaan pendahuluan. setiap SKPD agar mampu menciptakan Demi terselenggaranya pemeriksaan suasana kekeluargaan dan keramahtayang baik, seluruh SKPD diminta untuk mahan, karena BPK selain memeriksa menyiapkan dokumen-dokumen yang juga memberi pembinaan, mengarahkan dibutuhkan serta pendampingan yang dan memfasilitasi agar SKPD mampu cakap. “Di 2014 ini kita kembali disapa mempertanggungjawabkan anggaran BPK dengan pemeriksaan pre audit. dan asset daerah dengan sebaik-baiknya. Untuk itu seluruh SKPD kami minta Untuk itu pemeriksaan yang dilakukan memberikan keterangan dan dokumen BPK di SKPD maupun di lapangan wajib
didampingi Kepala SKPD sebagai bagian dari tanggungjawab kita sehingga BPK mendapat informasi yang pasti. Ditegaskan pula bila ada temuan baik bersifat administratif maupun temuan yang bersifat merugikan keuangan daerah diharapkan untuk direspon dengan cepat dan selambat-lambatnya 60 hari sudah ada tindak lanjut dan penyelesaian. “Dari pre audit ini paling lambat 30 Maret 2014, LKPD 2013 sudah harus kita serahkan kepada BPK, dan seminggu setelah LKPD diterima, BPK akan melakukan pemeriksaan rinci,” kata Kompyang. Sementara Inspektur Kabupaten Badung Wisnu Bawa Temaja menegaskan bahwa dalam pemeriksaan pre audit BPK ini ada sejumlah dokumen yang harus disiapkan baik dokumen dari SKPKD dan BUD maupun dokumen dari SKPD. Diharapkan SKPD dapat memberikan dokumen yang jelas dan tepat waktu serta memberikan penjelasan yang seoptimal mungkin. “Dari 53 SKPD di Badung harus betul-betul menguasai dan berkonsentrasi terhadap dokumen proyek/kegiatan yang dibuat,” jelasnya. Wisnu juga menekankan kepada SKPD jangan menganggap pemeriksaan pendahuluan ini biasa-biasa saja, namun dapat dihadapi dengan baik dan tidak tegang. “Hasil dari pre audit ini akan sangat berimplikasi pada pemeriksaan rinci/lanjutan,” tegasnya. W-014
fesi, disiplin dan etos kerja, prinsip-prinsip budaya organisasi pemerintahan, manajemen perkantoran, dan bekerjasama dalam kelompok dan melaksanakan komunikasi yang saling menghargai. “ Dengan pelaksanaan Bintek ini diharapkan
kepada para petugas TRC dapat memiliki pola pikir yang baru sebagai petugas yang penuh pengabdian dan sebagai relawan bencana , bukan lagi sebagai pegawai biasa, karena pola pikir tersebut sangat penting dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat terutama memberikan informasi tentang kebencanaan’, ucapnya. Sementara itu I Wayan Netra selaku ketua panitia melaporkan, Bintek anggota TRC ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 25 s/d 27 Pebruari 2014 dan diikuti 45 orang yang terdiri dari unsur BPBD, dinas terkait, tenaga TRC BPBD dan unsur PMI. Praktek lapangan akan dilaksanakan di dua tempat yakni di Kantor SAR Denpasar untuk praktek Rapling (evakuasi vertikal) dan Pantai Patrajasa Kuta untuk praktek operasional perahu karet. Adapun narasumber Bintek anggota TRC adalah dari SAR Denpasar dan Forum PRB Provinsi Bali. W-014
PENGUMUMAN LELANG II (KEDUA)
PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Permata Sedana dengan jasa pra lelang Balai Lelang Bali Indonesia (BLBI) melalui perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja akan melaksanakan penjualan di muka umum (lelang) parate eksekusi berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan Nomor 4 tahun 1996, pada: Hari Tanggal Pukul Tempat
: Kamis; :13 Maret 2014; : 11.00 WITA; : Rumah Makan Puas 2 Jalan Yudistira, Negara, Jembrana.
terhadap barang jaminan milik Penanggung Hutang dan/atau Penjamin Hutang dalam kondisi apa adanya, debitur atas nama Ni Made Murdani, berupa 1 (satu) bidang tanah, SHM No. 1439 tanggal 28 Oktober 1989 atas nama Ni Made Murdani, luas 285 m² berikut segala sesuatu yang ada di atasnya, terletak di Desa/ Kelurahan Batuagung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali. (Nilai Limit Rp. 150.000.000,00 - Uang Jaminan Rp. 150.000.000,00) Syarat-syarat Lelang: 1. Lelang ini terbuka untuk umum dengan sistem penawaran secara lisan dengan harga semakin meningkat; 2. Peserta Lelang diwajibkan menyetorkan uang Jaminan Penawaran Lelang secara tunai melalui teller bank atau dengan pemindahbukuan dari rekening Peserta Lelang ke rekening PT BRI (Persero) Tbk. Cabang Singaraja Nomor: 0088.01.000394.30.4 atas nama Rekening Penampungan Lelang KPKNL Singaraja paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaaan lelang dengan mencantumkan nama Peserta Lelang pada slip setoran atau slip pemindahbukuan; 3. Peserta lelang/kuasanya wajib hadir pada saat lelang dengan membawa bukti setor uang jaminan, fotokopi Identitas Diri yang masih berlaku dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) serta materai; 4. Setiap Peserta Lelang wajib melakukan penawaran minimal sama dengan Nilai Limit, dimana penawaran yang telah disampaikan oleh Peserta Lelang kepada Pejabat Lelang tidak dapat dibatalkan; 5. Peserta Lelang yang telah menyetorkan uang jaminan namun tidak menghadiri lelang dan/atau Peserta Lelang yang tidak melakukan penawaran akan dikenakan sanksi tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 3 (tiga) bulan di wilayah kerja Kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara; 6. Peserta Lelang yang ditunjuk sebagai Pemenang Lelang harus melakukan pelunasan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang. Apabila tidak melunasi, Pemenang Lelang dianggap Wanprestasi dan tidak diperbolehkan mengikuti lelang selama 6 (enam) bulan di seluruh wilayah Indonesia, serta uang jaminan disetorkan ke Kas Negara; 7. Apabila tidak ditunjuk sebagai Pemenang Lelang, uang jaminan dikembalikan kepada Peserta Lelang tanpa potongan; 8. Dalam pelaksanaan lelang ini terhadap Pemenang Lelang/Pembeli dipungut Bea Lelang Pembeli 2 (dua)% dari harga lelang dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan (BPHTB); 9. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi : PT. Balai Lelang Bali – Indonesia Telp (0361) 8818500, PT. BPR Permata Sedana Telp (0361) 423693, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Singaraja Telp (0362) 32811, 32812 Badung, 27 Februari 2014 PT. BPR Permata Sedana Ttd I Ketut Sumiartha, S.E., M.M. Direktur Utama 589/II/KTR
Layouter: Zohra
DAERAH
FAJA R BALI
Kamis, 27 Februari 2014, Tahun XIV
5
Dewan Minta Pemkab Bangli Kaji Kapasitas Danau Danau Batur, Kintamani sering mengalami krisis ikan ( ikan di perairan bebas). Hal itu disebabkan oleh penangkapan yang menggunakan mata jaring kecil yang bisa menggaet ikan-ikan kecil. Krisis ikan sering menjadi sorotan DPRD Bangli Bangli, seperti sorotan dari anggota DPRD Bangli I Nyoman Gelgel Wisnawa juga sebelumnya dari anggota DPRD lainnya Jero Salin Muliawan.
ini, tetapi dilihat dari luas danau, jumlahnya masih jauh. Diharapkan Pemkab melakukan kajian, seberapa besar (volume) danau itu untuk ikan. Dan juga melakukan kajian dari sisi pakan alami yang ada. ”Kita mestinya budidaya sebanyak-banyaknya untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat, kebetulan ikan nila gilf di danau itu memiliki kualitas sangat baik di Bangli,” tambah Gelgel Wisnawa. Apalagi Pemkab telah menjadikan ikan atau perikanan sebagai ikon Bangli. Dikatakan restoran dan rumah makan dengan menu ikan semakin tumbuh dan
BANGLI-Fajar Bali Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bangli yang dinahkodai Nyonya Wabup Bangli Sang Ayu Nyoman Sariasih cukup mampu hadir mewarnai pergerakan perekonomian Bangli. IWAPI yang terdiri dari 15 orang yang bergerak dalam beraneka bidang usaha dari usaha konstruksi, peternakan sampai mini market.Usaha minimarket dan peternakan serta konstruksi ternyata bukan hanya menjadi ruang bagi kaum laki-laki. Ketua IWAPI Bangli Sariasih ketika ditanya soal kemampuan pengusaha wanita (IWAPI) untuk mengakses perbankan cukup baik. “IWAPI sudah mampu dalam mengakses per-bankan, soal akses bank tak ada masalah, malah kami terus ditawari pinjaman oleh perbankan di Bangli. Intinya soal akses perbakan tak ada masalah”, ujarnya menjawab kesan pengusaha wanita masih kurang memiliki kemampuan akses bank. Namun ketika sejauh
mana eksistensi dan tingkat bangkrut usaha yang dimanage kaum wanita, istri wakil bupati yang memanage usaha peternakan ini tidak menjelaskan. Tapi secara umum diakui IWAPI telah mewarnai pergerakan perekonomian di daerah yang perekonomiannya rada redup ini. Berbeda dengan beberapa usaha kecil mikro menengah (UMKM) yang justeru terkenadala permodalan. Selain itu managemen usaha relative kurang baik. Karena itu relative sulit untuk bisa mendapatkan kucuran dana dari Bali Tourism Development Coorporate(BTDC). Meski dapat bantuan BTDC namun dilakukan verifikasi yang lebih intensif seperti yang diakui Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bangli I Nyoman Widiana. Dia mengatakan BTDC sekarang lebih selektif dalam melempar dana, karena kredit sering macet. Macet disebabkan oleh tingkat kesehatan usaha. Kesehatan usaha berkaitan dengan kemmpuan managemen. W-002*
NEGARA- Fajar Bali Para Kepala Lingkungan (kaling) atau Kelihan Dinas yang menjadi salah satu ujung tombak pemerintah di desa, karena tugas sehari-harinya banyak bersinggungan secara langsung dengan masyarakat. Melihat fungsi dan tugasnya seperti itu, suksesnya pembangunan di desa atau kelurahan juga tergantung dengan peranan kelihan dinas atau kaling. Hal itu disampaikan Bupati Jembrana Putu Artha, ketika membuka kegiatan bimbingan teknis terha-
dap kaling atau kelihan dinas seJembrana, Rabu (26/2). Dalam kegiatan itu, diikuti sekitar 253 kaling/kelihan dinas.Kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas para kaling dalam menyelenggarakan kegiatan pemeritahan serta pemberdayaan masyarakat. Para kaling/kelihan, tugasnya begitu komplek, karena mencakup kebijakan pemerintahan serta pemberdayaan masyarakat. “Untuk meningkatkan pemahaman itu, para kaling atau kadus, perlu diberikan pema-
IWAPI Bangli Warnai Pergerakan Ekonomi Bangli
Bupati Ingatkan Kaling
FB/SUMERTA
I Nyoman Gelgel Wisnawa
berkembang. Untuk menjaga kesinambungan kebutuhan ikan dan kuantitasnya, sudah sepatutnya dilakukan penebaran secara terus menrus dan dalam jumlah besar. Selainitu Pemkab agar memikirkan dimana perlu dilakukana pembenihan, kalau tak pantas lakukan pembenihan di danau itu.
Kepala Dinas Peternakan Perikanan Bangli, Ir. I Made Alit Parwata ketika dikonfirmasi soal tudingan danau itu krisis ikan, dia tak mebantahnya. Dikatakan hal itu terjadi akibat penangkapan menggunakan mata jarring kecil yang bisa menggerus ikanikan kecil. Kondisi itu menyebabkan tak sempat ada proses
Pelabuhan Boat Nusa Penida Dipantau Aktivitas Boat Agar Tidak Merusak KKP
SEMARAPURA-Fajar Bali Dalam upaya Pemkab Klungkung menata dan melindungi pantai serta menjaga Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Nusa Penida dari kerusakan, Bupati klungkung I Nyoman Suwirta, Selasa (25/2) melakukan sidak terhadap beberapa pelabuhan milik pengelola boat cepat di Nusa Penida, didampingi Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informasi Nengah Sukasta, Kabag Hunas dan Protokol I Wayan Parna, serta Camat Nusa Penida Ketut Sukla. Rombongan Bupati mendatangi satu persatu pelabuhan serta mengadakan dialog dengan pemilik lahan dan pengelola boat setempat. Nusa Penida sejatinya memiliki delapan titik pelabuhan resmi, namun belakangan muncul pelabuhan pelabuhan baru milik pengelola boat yang ditakutkan akan merusak areal pantai, baik itu yang diakibatkan oleh jangkar dari kapal maupun bangunan
haman yang sama,” ujar Artha. Tugas para kaling, di antaranya ikut membantu perbekel di dalam melaksanakan kebijakan pemerintah di desanya. Tak hanya itu ikut membantu kelancaran pemungutan pajak serta partisipasi gotong royong masyarakat. “Setiap kepala lingkungan harus memiliki kemampuan dalam menyelenggarakan pemerintahan serta memahami tugasnya masing-masing,” harap Artha. Disamping itu,Artha juga mengingatkan, karena peran tugas kaling/kelihan sebagai ujung tombak pemerintahan desa. Kaling juga dapat bertindak sebagai pengawas sehingga pengerjaan proyek supaya tidak asal bangun.
Gapura Desa
FB/SARJANA
BANGLI-Fajar Bali Kini danau terbesar di Bali itu tetap mengalami krisis atau minim ikan, seperti tudingan Nyoman Gelgel Wisnawa, Minggu kemarin. Anggota DPRD Bangli asal Desa Saongan, Kintamani ini berharap Pemkab Bangli bisa mengoptimalkan pemanfataan danau tersebut terutama dibidang budidaya ikan (ikan nila gilf dan lainnya). “Kita Bangli tak punya laut, punya danau, maka danau itulah dioptimalkan pemanfataannya,” ujar Caleg asal PKPI ini. Meski Pemkab sudah melakukan penebaran ikan baru-baru
perkembangbiakan ikan, karena lebih dini ditangkap. Dia mengaku sudah menghimbau petani nelayan untuk menggunakan jaring mata besar. “Kita bolehkan nangkap ikan yang besarnya 3 ekor sekilo”, ujar mantan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Bangli ini. Diakuinya, krisis ikan memang sering terjadi, maka ada ide budidaya dengan jaring kantong apung.”Dari situlah sejarahnya maka ada budidaya dengan jarring kantong apung”, tambahnya. Untuk mengoptimalkan pemanfataan itu, dia mengaku telah melakukan studi soal itu. Sejauh berapa kapasitas danau tersebut.”Kita sedang dibina oleh oleh Balai pengembangan Mandi Angin di Sumatera”, ujarnya. Pembinaannya menyangkut banyak hal , kajian soal volume danau, pakan yang cocok, serta unsur apa yang ada di danau yang bisa berdampak buruk bagi ikan.Namun soal jenis ikan memang sudah bisa dipastikan Danau Batur cocok ikan nila gilt dan nila jantin. W-002*
Bupati Klungkung mengajak pengusaha boat agar tidak merusak terumbu karang
milik pengelola boat yang berada di area sempadan pantai. Untuk itu Bupati Suwirta mengajak para pengelola boat cepat ini untuk taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. “Meskipun lahan yang dipakai adalah milik pribadi, namun pantai adalah
Misalnya, bila ada proyek aspal hotmix masuk desa, maka harus diawasi pengerjaaannya sesuai anggaran. Selanjutnya apabila telah selesai, maka diharapkan ikut menjaga secara gotong royong untuk membersihkan drainase serta mengawasi kendaraan melintas. “Bila diawasi,maka kondisi jalan itu, akan dapat terpelihara dan berumur lebih panjang,” terangnya mencontohkan. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, I Nengah Ledang mengatakan pelaksanaan bintek tersebut diharapkan akan tercipta pemahaman yang sama antara pemerintah daerah dan desa atau kelurahan. W-003
milik Negara, jadi semua harus taat pada peraturan,” ujar Bupati Suwirta. Kadis Perhubungan Nengah Sukasta juga berpesan agar pengelola boat lebih mengutamakan keselamatan penumpang, dengan melengkapi kapalnya dengan alat-alat keselamatan dan tidak memaksakan diri menyebrang jika kondisi cuaca tidak memungkinkan. Di salah satu dermaga di Banjar Nyuh, Bupati juga mendapati ada bangunan milik pengelola boat yang melanggar sempadan pantai, untuk itu bupati langsung mewanti wanti pemiliknya agar segera manata ulang posisi bangunan tersebut agar tidak mengganggu dan menyalahi aturan. Pengelola boat di Banjar Nyuh yang diajak berdialog dengan bupati dan berjanji akan mentaati segala peraturan pemerintah, “Apalagi setelah ada tinjauan langsung oleh Bupati seperti ini, saya merasa diperhatikan oleh Pemkab, untuk itu saya berjanji akan selalu taat akan aturan aturan yang ada,” ujar pemilik usaha boat cepat tersebut.W-010*
POTRET FAJAR BULELENG
FB/Agus
Dirjen Perikanan Budidaya, Ir. Dwi Soeharmanto, MM, mengajak pengusaha pembudidaya ikan untuk menerapkan sistem vaksinasi di Hotel Grand Surya Seririt beberapa hari lalu
Vaksinasi Ikan Untuk Tingkatkan Produksi Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui Dirjen Perikanan Budidaya, Ir. Dwi Soeharmanto, MM, mengajak pengusaha pembudidaya ikan untuk menerapkan sistem vaksinasi. Dengan memberikan vaksinasi pada ikan yang dibudidayakan aka dapat meningkatkan hasil produksi. Semua pengusaha pembudidaya ikan dari Buleleng, Karangasem dan Jembrana bergabung untuk mengetahui pentingnya vaksinasi ikan. Sosialisasi vaksinasi ikan pada pembudidaya, telah dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Penggunaan antibiotik pada ikan kini diganti dengan vaksinasi. Sebelum tahun 2010 produksi ikan Indonesia tidak dapat masuk pasar eksport akibat penggunaan antibiotik. Namun saat ini, antibiotik tersebut telah diganti dengan vaksin. Ikan yang divaksin menurut Dwi, menjadi sehat. Ikan yang sehat akan makan banyak dan tumbuh dengan cepat. Panen ikan di pengusaha pembudidaya akan lebih cepat, dan sangat kecil kemungkinannya mengalami kerugian. Peningkatan prosuksi budidaya jika menggunakan vaksin, bisa mencapai 30 persen dari jumlah sebelumnya. W-008
Bangli Jadi Kawasan HKI BANGLI-Fajar Bali Atas peran aktifnya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah melalui perlindungan hak kekayaan intelektual, Kabupaten Bangli kembali menorehkan prestasi ditingkat nasional. Kali ini Kabupaten Bangli ditetapkan sebagai “Kawasan Berbudaya Hak Kekayaan Intelektual (HKI)” oleh Direktorat Jendaral Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI) Kementerian Hukum dan HAM RI. Penghargaan berupa sertifikat ini diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI Amir Syamsuddin di Grand Bali Room Hotel Courtyard Marriott, Nusa Dua, Bali, Selasa (25/2). Menteri hukum dan HAM Amir Syamsuddin pada kesempatan itu menyampaikan, Penetapan Kawasan Berbudaya HKI bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap pihak-pihak yang selama ini memiliki peran dalam meningkatkan produksifitas masyarakat yang menghasilkan karya-karya intelektual. Selain itu, penetapan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat mengenai peranan dan kontribusi kekayaan intelektual untuk mendukung perekonomian, kebudayaan dan kemajuan masyarakat. Seperti contoh, Negara Amerika yang sedemikian maju, 70 persen pendapatannya berasal dari Kekayaan Intelektual. Oleh karenanya, harus terus didorong agar pemerintah daerah lebih peka terhadap kekayaan intelektual yang dimiliki, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. “Sudah saatnya pemangku kepentingan melakukan pendataan kekayaan intelektual. Dibutuhkan perlindungan hukum atas kekayaan intelektual, khususnya wilayah Bali. Hanya dengan sistem perlindungan hak Kekayaan Intelektual yang baik diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat. Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi Bali hendaknya menerbitkan peraturan daerah untuk melindungi kekayaan intelektual yang bersifat komunal yang dimiliki masyarakat”terangnya. Menurut Amir Syamsudin, Bali sebagai daerah berbudaya yang sudah mendunia. Keberadaan aset-aset budaya dan peninggalan peradapan tinggi massa lampau merupakan embrio dan memberi spirit bagi tumbuhnya dinamika masyarakat Bali dalam kehidupan seni dan berbudaya dan beradat tradisi. Hak Kekayaan Intelektual diperlukan untuk memberikan perlindungan budaya lokal. “Mudah-mudahan penghargaan ini dapat memacu kreativitas bagi perkembangan kekayaan intelektual di Indonesia,”harapnya. Bupati Bangli I Made Gianyar, merasa bangga dengan penetapan Bangli sebagai kawasan berbudaya HKI. Prestasi ini merupakan hadiah bagi masyarakat Bangli yang selama ini telah banyak melahirkan karya-karya yang mendunia. “Mudah-mudahan penghargaan ini semakin melecut semangat masyarakat untuk menghasilkan karya intelektual yang lebih inovatif dan memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat,”harapnya. Selain Kabupaten Bangli, wilayah Bali yang mendapatkan penghargaan penetapan kawasan berbudaya HKI diantaranya, Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Gianyar, Universitas Udayana dan kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali. W-002*
Sangga Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Ajak Warga Desa Jauhi Narkoba Advokasi Jakstranas P4GN, BNNK Gianyar Garap Desa Samplangan GIANYAR-Fajar Bali Setelah melakukan sosialisasi di Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gianyar menggarap Desa Samplangan, Kelurahan/Kecamatan Gianyar m e n ga dvo ka s i i m p l e m e n t a s i Intruksi Presiden No 12 tahun 2011 tentang pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (Jakstranas P4GN) tahun 2011-2015. “Advokasi ini diberikan sera n g k a i a n m e m p e r ke n a l k a n akan bahaya narkoba, juga merangsang warga untuk melaporkan warganya yang menjadi pecandu sehingga bisa cepat tertolong”, kata Kepala BNN Kabupaten Gianyar, I Made Pastika, SH, MH usai melakukan advokasi Pencegahan, Pemberantasan Pe-
nyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Banjar Bukit Batu, Desa Samplangan, Kelurahan/Kecamatan Gianyar, Rabu.
Pada kesempatan yang sama, advokasi yang dihadiri sejumlah warga masyarakat setempat tersebut juga disinggung soal bahaya Narkoba berawal dari asap rokok serta kebiasaan menghibur di dunia malam seperti cafe dan diskotik. Dilain sisi, pada acara advokasi itu juga disampaikan soal fokus BNN Kabupaten Gianyar dalam pencapaian Indonesia Negeri Bebas Narkoba. “Komitmen bersama seluruh komponen masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia sangat diperlukan dalam pencapaian Indonesia Negeri Bebas Narkoba,” katanya.
Pada kesempatan itu Pastika juga membeberkan soal fokus pelaksanaan dari BNN Gianyar sesuai dengan Intruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Ada empat bidang dilakukan untuk menggolkan Jakstranas P4GN adalah pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan,” ucapnya. Fokus yang dimaksud adalah bidang pencegahan, pihaknya fokus untuk menjadikan siswa/ pelajar pendidikan menengah dan mahasiswa memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Menjadikan para pekerja memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Bidang pemberdayaan masyarakat, memfokuskan pada
menciptakan lingkungan pendidikan menengah dan kampus bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terutama ganja, shabu, ekstasi, dan Heroin. Upaya penyadaran dengan pemberdayaan masyarakat di daerah-daerah yang secara sosiologis dan ekonomis melakukan penanaman. B i d a n g re h a b i l i t a s i m e m fokuskan pada mengintensifkan wajib lapor pecandu narkotik, memberikan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial kepada penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba, pembangunan kapasitas lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial secara prioritas berdasarkan kerawan a n d a e ra h p e nya l a h g u n a a n narkoba. Melakukan pembinaan lanjut
kepada mantan penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba. Bidang pemberantasan memfokuskan pada pengawasan ketat terhadap impor, produksi, distribusi, penggunaan (end user), ekspor, dan re-ekspor bahan kimia prekusor dan penegakan hukum terhadap jaringan tersangka yang melakukan penyimpangan. Pengungkapan pabrikan gelap narkoba dan/atau laboratorium rumahan dan jaringan sindikat yang terlibat pengungkapan tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan tindak pidana narkotika secara tegas dan keras sesuai peraturan perundangundangan. Penyelidikan dan penyidikan, penuntutan, dan peradilan jaringan sindikat narkoba baik dalam maupun luar negeri secara sinergi.W-005* Layouter: Soma
6
Kamis, 27 februari 2014 | TAHUN XIV
Membangun SDM, Untuk Pembangunan Berkualitas
P
elaksanaan otonomi daerah membawa nuansa perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan yang jauh lebih luas kepada Daerah untuk mengatur rumah tangganya sesuai kemampuan yang dimiliki. Kewenangan tersebut termasuk dalam mengembangkan potensi dan sumber daya wilayah, untuk menunjang pembangunan Daerahnya. Undang-undang ini menempatkan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan sebagai Perangkat Daerah Otonom yaitu Daerah Kabupaten dan Daerah Kota. Dengan perkataan lain, pemerintahan Kecamatan menempati posisi sebagai kepanjangan tangan Pemerintahan Kabupaten/Kota. Hal ini membawa konsekuensi logis dimana Kecamatan tidak lagi menjalankan urusan-urusan dekonsentrasi yang notabene adalah merupakan urusan-urusan Pemerintah Pusat yang ada di Daerah. Camat, tidak lagi menjadi Kepala Wilayah yang merupakan wakil Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Urusan-urusan yang dilaksanakan pemerintahan Kecamatan adalah merupakan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati/Walikota yang meliputi bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Disisi lain, pelaksanaan otonomi di Daerah pada hakekatnya adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, maka pemerintahan Kecamatan merupakan organisasi yang paling depan berhadapan dengan masyarakat, sudah selayaknyalah mendapat perhatian lebih jauh lagi dengan cara “memberdayakan” pemerintahan Kecamatan. Lantas bagaimana keterlibatan Kecamatan dan sosok Camatnya, dalam perannya menyelaraskan tema Pembangunan di Kabupaten Badung? Pada kesempatan ini, kami mencoba menggali informasi tentang Kecamatan Mengwi. Dan berikut adalah wawancara tim Fajar Mangupura bersama Camat Mengwi, Ngurah Jaya Saputra. Bisa terlebih dahulu dijelaskan, gambaran umum tentang Kecamatan Mengwi? Kecamatan Mengwi merupakan salah satu dari 6 Kecamatan di Kabupaten Badung, yang keadaan geografisnya terbentang menyerupai sebilah keris dari wilayah Selatan berada di Desa Cemagi, sampai dengan ujung Utara di Desa Kuwum. Luas wilayah Mengwi 82,00 km2, terdiri dari 5 Kelurahan, 15 Desa, 187 Banjar Dinas/Lingkungan dan 38 Desa Adat, 211 Banjar Adat. Batas Kecamatan Mengwi meliputi Sebelah Utara; berbatasan dengan Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Abiansemal. Sebelah selatan: berbatasan dengan Kecamatan Kuta Utara dan Samudra Indonesia dan Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Berkaitan dengan potensi wilayah, apakah ada pemetaannya? Potensi yang dimiliki Kecamatan Mengwi sangat beraneka ragam. Dari segi kewilayahan dan karakteristiknya juga berbeda-beda. Untuk wilayah Mengwi Utara, terfokus pada sektor pertanian dalam arti luas dan sector peternakan. Untuk di Mengwi Tengah, lebih ke perkembangan perekonomian dalam arti luas. Dan di Mengwi Selatan, lebih terfokus pada perkembangan pariwisata. Lebih tepatnya, di Kecamatan Mengwi terbagi atas 3 kawasan pembangunan, dengan 20 Desa yang meliputi Mengi Utara: Desa Kuwum, Sembung, Sobangan, Werdi Bhuwana, Baha dan Penarungan, yang merupakan kawasan pertanian dalam arti luas dengan dominasi aktivitas perkebungan dan tanaman pangan, wisata alam, peternakan, kerajinan dan konservasi. Untuk Mengwi Tengah meliputi: Desa Gulingan, Mengwi, Mengwitani, Kekeran, Kelurahan Kapal, Lukluk, Abianbase, Sempidi dan Sading, merupakan kawasan Pusat Pemerintahan, dengan dominasi aktivitas pertanian, pariwisata budaya, peternakan, industry kerajinan, perdagangan dan jasa. Sedangkan Mengwi Selatan, meliputi Desa Buduk, Tumbak Bayuh, Munggu, Pererenan dan Cemagi, merupakan kawasan pertanian tanaman pangan dan penunjang pariwisata dengan dominasi aktivitas penunjang pariwisata, perikanan, industri kecil dan jasa. Sementara untuk jumlah penduduk di Kecamatan Mengwi, data terakhir yang kami terima sebanyak 110.558 jiwa, dengan laki-laki sebanyak 54.758 (49,44%), dan perempuan 55.830 jiwa (50,56%). Untuk jumlah kepala keluarga sebanyak 265,253 KK, dengan luas wilayah 82,00 Km2, berarti kepadatan per Km2 adalah 1.349 jiwa. Tema Pembangunan Kabupaten Badung, yang lebih menekankan Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Apakah tema tersebut bisa di selaraskan di Kecamatan Mengwi? Dengan tema pembangunan yang dicanangkan sekarang ini, justru saya melihatnya sangat tepat sekali, dan kami pun di Mengwi akan berusaha untuk bisa mewujudkan tema tersebut. Kenapa saya meyakinkan demikian, karena saya melihat sehebat apapun pembangunan jika tanpa adanya dukungan masyarakat, tentunya tidak akan paripurna. Artinya, ketika
“Seorang Camat harus benar-benar memahami dan mampu menguasai wilayahnya. Camat juga harus rajin turun ke lapangan ke DesaDesa, karena jika kita ‘Camat’ terlihat parlente justru tentunya akan dimusuhi masyarakatnya. Menempatkan diri serta cara berperilaku juga harus berbeda, lain lokasi lain ilmunya, lain pula prakteknya. Tidak bisa menyamaratakan di setiap wilayahnya,” Pemerintah Kabupaten Badung sudah sepenuhnya membangun infrastruktur, sarana prasarana untuk mendukung produk pertanian, peternakan dan sektor-sektor lainnya, namun bila masyarakatnya tidak maksimal mendukung Pemkab Badung, maka tentunya tidak akan bisa nyambung. Dan untuk menyelaraskan tema pembangunan tersebut, maka sudah menjadi tugas kami di Kecamatan untuk mengajak masyarakat mendukung tema pembangunan yang dicanangkan saat ini. Apa saja yang sudah dirasakan masyarakat, dari bentuk pemerintah Kabupaten Badung di Kecamatan Mengwi? Sangat banyak sekali yang sudah dirasakan masyarakat. Pembangunan infrastruktur jalan salah satu contohnya, dengan keseriusan Pemkab Badung membangun infrastruktur jalan, maka multiflier efeknya akan ke pertumbuhan ekonomi. Bahkan bisa dikatakan, saat ini sudah tidak ada lagi wilayah yang terisolir, karena akses jalan sekarang sudah terbuka semua. Dari sisi perekonomian, Pemkab Badung juga sangat perhatian bergerak di revitalisasi pasar tradisional. Pasar Mengwi, pasar Penarungan, pasar Abianbase, sudah mulai berubah bentuk dari sebelumnya pasar tradisional sekarang sudah agak modern, mengikuti tuntutan kompetisi di lapangan. Jika kemudian Pemkab Badung sudah sedemikian rupa memperhatikan masyarakatnya, tentunya yang jadi pemikiran dan tugas kami di Kecamatan saat ini adalah, bagaimana merubah mainseat masyarakat untuk bisa bangkit turut serta menggali potensi ekonomi yang ada. Dan tentunya semua itu juga harus didukung oleh SDM yang memadai. Lebih tepatnya, ditengah perkembangan perekonomian yang makin meningkat, jangan sampai masyarakat kita hanya sebatas menjadi penonton saja, harus jadi pelaku yang bisa mengambil peluang dan mengambil hasil dari pertumbuhan ekonomi di daerahnya. Mengwi bagian Selatan, lebih terfokus berkembang di dunia pariwisata. Jika kemudian infrastrukturnya sudah terbangun dengan bagus, tentunya kedepan akan berimbas luas dan menjadi kawasan yang di incar investor. Bagaimana menurut anda? Memang benar, investasi di Mengwi bagian Selatan sudah sangat besar, terlebih lagi dari segi kuantitasnya. Daerah-daerah seperti Desa Cemagi, Munggu, Tumpak bayuh, Pererenan yang notabene daerah pantai, kini wilayahnya sudah banyak diincar para investor pemodal besar. Melihat kondisi itu, kami akan berupaya untuk mengantisipasi hal negatifnya. Yang kami maksud disini, jangan sampai hanya melihat kuantitas pembangunannya saja, tapi akan kami dorong agar pembangunannya lebih sedikit namun lebih berkualitas tinggi, lebih berdampak luas dan dirasakan oleh masyarakat lokal kita. Lanjut juga berkaitan dengan beberapa permasalahan kedepan yang menjadi perhatian kami, adalah alih fungsi lahan. Ini sangat menghkawatirkan di wilayah Mengwi Selatan, apalagi sekarang ini wilayah tersebut sudah menjadi incaran para investor pemodal besar. Karena yang kita inginkan, bagaimana pengembangan pariwisata yang sifat pertumbuhnya berkualitas. Jangan hanya sekedar mengejar nominal, tapi kalau multiflier efeknya tidak jalan kan juga tidak bagus. Kemudian juga tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, terus terang dampak sosialnya dan daya dukung alamnya juga perlu diperhatikan, sanitasi lingkungan pun perlu diperhatikan dari imbas pertumbuhan perekonomian itu sendiri. Bagaimana dengan SDM-nya, apakah kedepan masyarakat khususnya daerah pariwisata sudah siap menghadapi serbuan investor pemodal besar? Untuk mencetak SDM yang berkualitas tinggi memang agak lebih sulit, tapi itulah tantangannya. Karena itu, saya memang akan lebih fokus untuk membangun SDM, dan itu menjadi prioritas untuk dikembangkan. Kemudian, juga bagaimana mencarikan ruang untuk mengembangkan SDM-nya itu sendiri, agar kedepannya masyarakat betul-betul bisa menyelaraskan antara pola kesehariannya di kolaborasi dengan kebutuhan pariwisata yang ada. Lanjut untuk SDM yang berkaitan dengan seni dan budaya, kami juga fokuskan hal tersebut. Sebagai contohnya, ketika digelarnya festival kebudayaan, saya disana lebih menekankan agar Sekaa-Sekaa yang mewakili Kecamatan Mengwi diambil dari yang memang ada di masyarakat. Intinya kami tidak mengambil Sanggar, atau tidak mengambil kelompok yang sudah mapan. Kenapa demikian? karena kita ingin mencetak seniman dari awal, juara memang target, bagaimanapun mencetak dari yang tidak mahir menjadi mahir itulah yang luar biasa. Disini kami pun juga berusaha agara
bagaimana masyarakat bisa menggali potensi di bidang kuliner, dan saya rasa semuanya itu bisa berkembang, intinya adalah bagaimana kita berusaha mencetak SDM yang berkualitas. Dengan dana Rp 3 miliar lebih yang di kelola per Desa di seluruh Kabupaten Badung.
dari segi perencanaan tentunya juga harus bagus demikian pula dengan pola pikirnya untuk mengelola dana tersebut. Selanjutnya bila ada pertanyaan bagaimana peran Kecamatan dalam pengawasan pengelolaan tersebut, maka kami tekankan bahwa kami sebatas hanya turut mengarahkan saja. Di setiap kesempatan seperti di saat Rapat Koordinasi, saya selalu menekankan agar penggunaan anggaran bisa disesuaikan dengan potensi wilayahnya. W-014
Dorong Partisipas Capaian pembangunan Kabupaten Badung saat ini sangat jelas dan terukur, baik dilihat dari indikator makro seperti pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta pendapatan asli daerah (PAD). Demikian pula bila dilihat dari indikator mikro dengan pertumbuhan usaha ekonomi mikro yang dapat dinikmati langsung oleh masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari kehadiran berbagai fasilitas terutama pembangunan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas lainnya yang berdampak secara langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Hendaknya disadari bahwa dampak kehadiran Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, peningkatan pelayanan RSUD Badung dan Terminal Tipe A Mengwi sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Mengwi khususnya, terutama bagi pelaku UMKM di Kecamatan Mengwi. Pemkab Badung selalu memberi ruang dan mendorong partisiapasi masyarakat dalam pembangunan. Bagi Kabupaten Badung persoalan sumber daya dan dana sesungguhnya tidak menjadi hambatan, namun yang terpenting bagaimana kita dapat menciptakan ruang partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sejalan dengan Tema Pembangunan 2015 yakni penguatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan potensi daerah,” kata Kepala Bappeda Litbang Badung, I Wayan Suambara saat pelaksanaan Musrenbang Tahun 2015 Kecamatan Mengwi di Wantilan Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi belum lama ini. Menurut Suambara bahwa pelaksanaan Musrenbang di Mengwi kali ini nampak unik. Selain dihadiri langsung Ketua Dekranasda Badung Nyonya Ratna Gde Agung, Ketua DWP Nyonya Kompyang Swandika, anggota DPRD Prov Bali Pemilihan Badung asal Mengwi dan para tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, pelaksanaan Musrenbang Mengwi ini juga dinilai cukup spesial karena dilaksanakan di wantilan terbuka Desa Adat Kapal, hal ini mengingat kondisi Kantor Camat Mengwi sudah tidak representatif untuk musrenbang. “Musrenbang ini
Kabupaten Badung menetapka 2010, tanggal 15 September 2010 tersebut telah ditetapkan 11 kawa
1
y ji d y b m b
2
P m y tr bagai kegaitan kesenian tradisio penduduk sebagai sarana akomo perkembangan Desa Pangsan sebag
3
Bagaimana anda melihat pengelolaan dana tersebut, dan seharusnya difokuskan ke pembangunan apa di Desa yang ada di wilayah Kecamatan Mengwi? Te n t u n y a dana sebesar itu harus bisa dikelola dengan sebaik-baiknya dan bisa dipertanggungjawabkan. Jika kemudian akan di fokuskan untuk apa, maka terlebih dahulu kita harus melihat bahwa untuk pembangunan fisik, infrastruktur dan sarana prasarana sebagian besar sudah dibangun oleh Pemkab Badung. Untuk itu, dana tersebut selayaknya digunakan untuk yang belum tercover sepenuhnya dari Pemkab Badung, seperti contohnya untuk penguatan SDM, pendidikan, kesehatan dan kegiatan penguatan kesenian dan Kebudayaan. Dan disanalah Desa bisa mengambil ruang itu, dimana
a m in y d ra d
4
K e tr d w k p
5
K b sa ta n d su
6
a in y p o
Dengan dikembangkannya 11 bangan Desa Wisata ini telah me melalui Program Innovative Gove Kota di seluruh Indonesia yang me Negeri telah memberikan Piagam Badung sebagai salah satu Nomin
Camat Mengwi, Ngurah Jaya Saputra
FB/HERY
Kamis, 27 februari 2014 | TAHUN XIV
si Masyarakat Kelola Potensi UMKM
Badung mengelola dana yang cukup besar dengan total dana Rp. 60,736 M untuk 15 Desa di Kecamatan Mengwi. Dana untuk satu desa ini bisa melibihi dari dana SKPD di Badung. Besarnya dana yang dikelola desa ini berkat kerja keras sehingga kondisi ekonomi kabupaten bertumbuh dengan baik, karena tersediannya kondisi infrastruktur yang terus meningkat kualitasnya. Misalnya jalan dengan total 628,744 KM dengan kondisi jalan mantap dan hanya 1,7 KM yang masih dalam kondisi harus ditangani pemeliharaannya. “Dalam tahun ini akan tuntas semuanya, kondisi inilah yang berdampak langsung terhadap peningkatan dana yang dikelola oleh desa karena pendapatan kita dari pariwisata juga akan meningkat terus,” imbuhnya. Sementara itu Camat Mengwi, I Gst. Ngr. Gede Jaya Saputra melaporkan bahwa potensi UMKM di Kecamatan Mengwi memang sangat besar untuk dapat lebih dikembangkan guna mendukung pembangunan ekonomi kerakyatan. Dijelaskan, jumlah usulan pada Musrenbang Kecamatan Mengwi sebanyak 393 usulan dengan total biaya Rp.171 milyar lebih. Dimana didalamnya sudah termasuk usulan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMPd) jumlah usulan sebanyak 22 buah dengan nilai Rp. 2,9 milyar lebih. W-014
Dalam rangka mewujudkan pembangunan partisipatif, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Bappeda Litbang saat ini tengah getol melakukan komunikasi publik dalam rangka menyerap aspirasi dari masyarakat untuk menerima memperoleh masukan dan saran sebagai upaya tindak lanjut atas Perda No. 26 Tahun 2013 tentang RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Badung Tahun 2013-2033 telah ditetapkan oleh Bupati Badung A.A. Gde Agung bersama DRPD Kabupaten Badung, tanggal 30 Desember 2013. “Komunikasi publik ini dipandang penting untuk terus dibangun, sebagai upaya konsultasi dan esistensi dalam rangka penyempurnaan produk RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Kabupaten Badung. Ini juga merupakan media konsultansi public dalam rangka memberikan ruang kepada publik untuk terlibat langsung secara aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi,” Demikian Antara lain terungkap road show konsultasi publik di Wantilan Kertha Gosa, Kecamatan Mengwi belum lama ini. Kabid. Prasarana Wilayah
Bappeda Litbang, I Made Agus Aryawan mengungkapkan, RDTR ini akan menjadi pedoman operasional dalam pemanfaatan ruang dan sinkronisasi program serta kegiatan yang bermatra ruang. Dijelaskan pula, RDTR Kecamatan Mengwi merupakan instrument pengendalian pemanfaatan ruangan yang didalamnya memuat ketentuan peraturan zona kawasan, ketentuan perijinan, insentif disinsentif serta pedoman pengenaan sanksi dalam pemanfaatan ruang. “Kami harapkan dalam konsultasi publik terkait RDTR di Kecamatan Mengwi ini dapat memperoleh masukan dan saran demi penyempurnaan terhadap ranperda tentang RDTR Kecamatan Mengwi sebelum dibahas bersama DPRD Kabupaten Badung,” tambahnya. Sementara itu Tim Tenaga Ahli Bappeda Litbang, Ir. Made Arca Eriawan,MM, memaparkan, Kecamatan Mengwi merupakan salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dalam kawasan perkotaan Sarbagita. Adapun peran strategis yang diemban oleh Kecamatan Mengwi diantaranya sebagai Ibukota Kabupaten Badung (Mangupura), pusat pelayanan transportasi regional (Terminal Mengwi), kawasan strategis pariwisata,
FB/HERY
menjadi momentum dan media bersama dalam merumuskan rencana pembangunan termsuk dalam rangka mensosialisasikan rencana penyusunan DED dalam Anggaran Perubahan Tahun 2014 untuk pembangunan Kantor Camat Mengwi, sehingga dalam tahun 2015 diharapkan semua kantor camat di Kab Badung sudah representative,” ungkapnya. Selain itu, Suambara juga menegaskan, musrenbang merupakan mekanisme perencanaan daerah yang diharapkan mampu menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat bukan daftar keinginan. “Kebutuhan dari waktu ke waktu akan terus meningkat seiring dengan perubahan dan dinamika pembanguanan, indikator makro dan mikro biasanya diikuti dengan perubahan pola pikir dan pola perilaku yang akhirnya juga akan berimplikasi pada perubahan kebutuhan termnasuk aspek lainnya. Oleh karenanya menjadi kewajiban segenap aparatur pemerintah Kabupaten Badung, untuk mencermatinya sehingga apa yang direncanakan dalam tahun kedepan sejalan dengan sekala periritas serta tema pembangunan daerah,” katanya. Selanjutnya terhadap besarnya alokasi dana yang diarahkan ke Desa di Badung, Suambara tekankan bahwa saat ini peran Perbekel sangat besar mengingat desa di
Mantapkan Rancangan RDTR Kecamatan Mengwi
FB/HERY
Kepala Bappeda Litbang Badung, I Wayan Suambara saat pelaksanaan Musrenbang Tahun 2015 Kecamatan Mengwi di Wantilan Desa Adat Kapal
Wujudkan Pembangunan Partisipatif
Kabid. Prasarana Wilayah Bappeda Litbang, I Made Agus Aryawan saat acara road show konsultasi publik di Wantilan Kertha Gosa, Kecamatan Mengwi
2. Desa Pangsan Desa Pangsan Kecamatan Petang ini sudah mampu menampilkan pertanian yang terintegrasi, atraksi racking, rafting dan beronal, pemanfaatan rumah odasi makin mendukung gai kawasan Desa Wisata.
3. Desa Petang Banjar Kerta Desa Petang Kecamatan Petang memiliki aktivitas trackng dengan bentang alam yang asri, pemukiman penduduk yang tertata dengan api serta wisata sejarah dan wisata spiritualnya.
4. Desa Plaga Banjar Kiadan Desa Plaga Kecamatan Petang dengan ekowisata desanya, jalur racking, fasilitas akomodasi di rumah penduduk, serta wisata spiritualnya dengan keberadaan Pura yang merupakan petilasan Kebo Iwa.
5. Desa Belok Banjar Lawak Desa Belok Kecamatan Petang dengan bentangan alamnya yang sangat eksotis menjadi daya arik tersendiri bagi peminat wisata alam, ekowisata dan agro wisata dengan suasana kebun kopinya.
6. Desa Carangsari Desa Carangsari dengan atraksi gajahnya, jalur trackng serta wisata sejarahnya yang merupakan napaktilas perjuangan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai.
8. Desa Baha Desa Baha selain memiliki pemandangan alam yang indah dan asri, masyarakat tetap melestarikan seni budaya, juga melakukan kegiatan industri rumah tangga, serta penataan pemukiman penduduk di Desa Baha masih mempertahankan budaya dan arsitektur tradisional.
9. Desa Kapal Desa Kapal yang terkenal dengan kerajinan rumah tangga yang memiliki daya tarik tersendiri disamping tetap melestarikan tradisi dan budaya yang terkenal yaitu perang tipat dan wisata spiritual dengan icon Pura Sada Kapal
10.Desa Mengwi Desa Mengwi dengan Pura Taman Ayun yang didirikan tahun 1634 M, sangat terkenal dengan keindahan, keasrian dan arsitektur tradisional Balinya, sejak tahun 2012 oleh PBB melalui UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia (World Culture Heritage)
11.Desa Munggu Kehidupan keseharian masyarakat Desa Munggu yang masih tetap melestarikan budaya pertanian dengan system subaknya dan didukung oleh Tradisi Mekotek yang diwarisi secara turun temurun, tradisi Makotek dimaksudkan untuk menolak bala yang sering mengganggu manusia.
Desa Wisata yang ada di Kabupaten Badung sejak tahun 2010, dimana program pengemendapat penilaian secara khusus oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia ernment Award (IGA) yaitu pemberian penghargaan kepada daerah-daerah Kabupaten/ emiliki inovasi menonjol. Dan selanjutnya pada tanggal 24 Oktober 2013, Menteri Dalam m Penghargaan kepada Kabupaten Badung yang diterima langsung oleh Bapak Bupati nator Terpilih dari 25 Nominator, setelah diadakan penilaian terhadap 128 Kabupaten/
dilaksanakan pada hari Rabu (22/1) kemarin dan dihadiri Camat Mengwi I Gst. Ngr. Gede Jaya Saputra, Lurah, Perbekel, Bendesa Adat serta tokoh masyarakat se-Kecamatan Mengwi. Sementara dari Provinsi Bali turut hadir dari PU Prov. Bali, Satker PLP Prov. Bali, Balai Wilayah Sungai Bali-Penida serta dari BMKG. Konsultasi publik rancangan RDTR akan berakhir sampai 28 Januari 2014. W-014
melakukan apa. “Hal ini perlu ditekankan sehingga pada penilaian oleh tim pusat tidak saling menunjukkan,” ingatnya. Sementara itu Ketua TP PKK Kabupten Badung, Nyonya Ratna Gde Agung menegaskan, agar Tim PKK Desa Baha dapat melaksanakan penilaian dengan baik.
“Ibu-ibu dalam lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) tahun 2011 bisa meraih juara II tingkat Nasional, mari kita tingkatkan prestasi dalam Lomba LBS 2014 ini, “ ajak Nyonya Ratna Gde Agung kepada PKK Desa Baha dan disambut antusias oleh PKK Desa Baha. W-014
TARGET KECAMATAN MENGWI
FB/HERY
7. Desa Sangeh Desa Sangeh dengan hutan palanya, dara tarik atraksi hewan primate kera serta pesona alam taman mumbulnya, dilengkapi wisata kuliner dan kios souvenirnya yang menjadi daya tarik tersendiri.
kawasan strategis pelestarian budaya, koridor utama jaringan jalan strategis nasional serta bagian dari koridor pengembangan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Roadshow konsultasi publik akan dilaksanakan di masing-masing kecamatan yang perdananya dilaksanakan di Kecamatan Kuta Utara pada tanggal 21 Januari 2014. Untuk Kecamatan Mengwi
PKK Desa Baha Mengwi Masuk Nominasi LBS Tingkat Nasional
an kebijakan tentang desa wisata, yang diatur dengan Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 0 tentang Penetapan kawasan Desa Wisata di Kabupaten Badung. Berdasarkan Perbup asan Desa Wisata yang memiliki potensi dan daya tarik tersendiri, antara lain:
1. Desa Bongkawa Pertiwi Desa Bongkasa Pertiwi yang terkenal akan kerainan peraknya serta terdapat atraksi wisata raftif yang didukung dengan budaya masyarakat yang masih mempertahankan budaya pertanian.
7
Ketua TP PKK Kabupaten Badung, Nyonya Ratna Gde Agung saat mendampingi TP. PKK Propinsi Bali saat mendapat pembinaan di Balai Subak Lapud Desa Baha, Kecamatan Mengwi Bertempat di Balai Subak Lapud Desa Baha, Kecamatan Mengwi belum lama ini, PKK Desa Baha mendapat pembinaan dari TP. PKK Propinsi Bali. Tim tersebut terdiri dari 7 orang diantaranya Wakil Ketua IV TP PKK Prop. Bali Nyonya Srimiasih Sumantra, Wakil Sekretaris I TP PKK Propinsi Bali Nyonya Sukerti Winaya, Ketua Pokja IV Nyonya Paramita Lihadnyana serta 4 orang tim teknis. Turut mendampingi Ketua TP PKK Kabupaten Badung, Nyonya Ratna Gde Agung, Ketua Dharma Wanita Nyonya Kompyang R. Swandika, Kepala BPMD dan Pemdes Putu Sridana, Kadis Kesehatan. Putra Suteja, Kepala Badan KBKS, Camat Mengwi , Perbekel Desa Baha serta anggota PKK Desa Baha kecamatan. Mengwi. Wakil Sekretaris I TP PKK Prop. Bali Nyonya Sukerti Winaya,
mengungkapkan tujuan pertemuan kali ini untuk mengadaan pembinaan yang difokuskan pada lingkungan bersih dan Sehat. «PKK Desa Baha mewakili Bali dalam Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat. Administrasi PKK Desa Baha sudah dinilai Tim Pusat Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) dan masuk dalam nominasi 6 besar tingkat nasional. Oleh karena itu Tim Pusat LBS akan melakukan croscek data tersebut apakah sesuai dengan kenyataan dilapangan. Penilaian ini akan akan dilaksanakan pada tanggal 11 Pebruari 2014,» ungkapnya. Seorang tim pembina dari Prop. Bali yang sering dipanggil Pak Rai Genjing mengingatkan, sebelum penilaian dari tim pusat tanggal 11 nanti, agar PKK Desa Baha sekarang dapat menentukan siapa yang bertugas apa dan siapa yang
PEMBANGUNAN WILAYAH MENGWI
VISI: Melangkah bersama membangunMengwi dengan mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat berdasarkan Tri Hita Karana MISI : 1. Mewujudkan kepastian hukum serta menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat 2. Meningkatkan srada dan bhakti masyarakat melalui ajaran agama serta eksistensi adat budaya 3. Menata sistem administrasi kependudukan 4. Mewujudkan kepemerintahan yang baik 5. Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan 6. Mewujudkan kebersihan lingkungan
IKU (Indikator Kinerja Utama) dan Penetapan Kinerja Kecamatan Mengwi tahun 2014
Sasaran 1. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban mayarakat Program : peningkatan dan kenyamanan lingkungan Dana : 7.056.350 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian adat dan seni budaya Program : pengembangan nilai budaya, Pengelolaan keragaman budaya Dana : 807. 097.400 3. Meningkatkan sistem administrasi kependudukan yang terpadu Program : Penataan administrasi kependudukan Dana : 16.101.300 4. Meningkatkan pelayanan yang berkualitas Program : penataan administrasi kependudukan Dana: 16.101.300 5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Program : Perencanaan pembangunan daerah, Peningkatan masyarakat dalam membangun desa Dana: 259.219.800 6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kebersihan lingkungan Program : promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Dana : 60.921.125
Kegiatan Pembangunan di Kecamatan Mengwi dilaksanakan secara bertahap, berdasarkan prioritas dan kebutuhan di masing-masing Desa/ Kelurahan yang pembiayaannya dapat bersumber dari APBD Propinsi, APBD Kabupaten dan swadaya masyarakat. Aspek pembangunan perekonomian diantaranya, Pasar Desa di wilayah Kecamatan Mengwi berjumlah 15 buah sangat mendukung perekonomian masyarakat dan masih eksis dan merupakan pusat sentra perekonomian masyarakat. LPD (Lembaga Perkreditan Desa), merupakan lembaga perekonomian bernaung di Desa Adat, bertujuan untuk mengelola perekonomian warga desa adat sehingga mampu memberikan kontribusi dalam menjaga adat, budaya dan agama Hindu. LPD di wilayah Kecamatan Mengwi terdapat 38 LPD. Kemudian Koperasi, dalam upaya memperkuat perekonomian masyarakat di Kecamatan Mengwi terdapat 31 buah koperasi. Sedangkan Bank, merupakan lembaga keuangan dengan cakupan yang lebih luas, bank yang bergerak di Kecamatan Mengwi antara lain, Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Sinar.
ASPEK PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Keberhasilan menjalankan program pendidikan akan menjadi tolak ukur keberhasilan daerah untuk membangun daerahnya menuju taraf kehidupan lebih mapan. Fasilitas pendidikan di Kecamatan Mengwi adalah sebagai berikut: Tingkat Taman Kanak-kanan 39 sekolah tersebar di semua Desa. Tingkat SD 72 sekolah terdiri dari 71 Negeri dan 1 swasta. Sedangkan Tingkat SLTP 12 sekolah terdiri dari 4 Negeri dan 8 swasta.
ASPEK PEMBANGUNAN KESEHATAN
Fasilitas kesehatan yang tersedia di wilayah Kecamatan Mengwi adalah sebagai berikut: Rumah Sakit 1, Puskesmas 3, Puskesmas Pembantu 19, BKIA 20, Dokter Umum 53, Dokter Spesialis/Gigi 6, Bidan 81, Perawat 122, Klinik KB 22.
ASPEK PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Sektor pertanian merupakan sumber mata pencaharian dari masyarakat Mengwi, luas pertanian yang ada di Kecamatan Mengwi adalah: 1. Lahan Basah 4.567,00 Hektar, 2. Lahan Kering 3.633,00 Hektar. Dengan komoditi pertanian yang dihasilkan antara lain padi, kacang tanah, kacang kedelai, dan ubi kayu. Untuk lahan kering, dibudidayakan sektor perkebunan dengan jenis komoditi yang dikembangkan antara lain kelapa, kopi robusta, cengkeh, kakao panili.
ASPEK PEMBANGUNAN PARIWISATA
Di Kecamatan Mengwi terdapat beberapa obyek wisata budaya yaitu: Kawasan Pura Keraban Langit yang berlokasi di Kelurahan Sading. Pura Sada Kapal yang berlokasi di Kelurahan Kapal. Kawasan Luar Pura Taman Ayun yang berlokasi di Desa Mengwi dan Desa Wisata Baha berlokasi di Desa Baha.
Layouter: Wiadnyana
Pendidikan
Wisuda ISI akan Gunakan Jalan Lingkar Taman Budaya
FB/heru
DENPASAR- Fajar Bali Saat saat ini Intitut Seni Indonesia (ISI) Denpasar juga punya banyak gawe besar, seperti menyambut wisuda pada Jumat (28/2) 2014. Rencananya akan memakai jalan masuk melalui kawasan Taman Budaya , sedang jalan keluar tetap di jalan lama (jalan lingkar Taman Budaya red). Penggunaan jalan tersebut, juga atas saran gubernur Bali untuk ikut meramaikan Taman Budaya, l Gde Arya Sugiartha dengan pameran produk dan pementasan baru, juga rekaman karya- karya baru untuk di publis ke masyarakat luas. Rektor ISI Denpasar Dr.l Gde Arya Sugiartha, S.S.kar. M.Hum., mengemukakan hal itu ketika diwawancarai Fajar Bali Rabu (26/7), terkait dengan ISI akan mengeglar wisuda menjelang akhir bulan ini. Ini adalah wisuda kedua ISI di bawah kepimpinan kepemimpinan Arya Sugiartha, setelah dilantik pada 22 Maret 2013 lalu. “Kita memang menggelar dua kali wisuda setiap tahunnya, “ jelasnya. Lebih jauh Arya Sugiartha mengatakan, bahwa wisuda kali ini diikuti 46 mahasiswa dari program S1 dan S2. “ Kemudian untuk wisuda keduanya akan digelar pada Juli 2014 nanti,” tambahnya. Sementara dari rencana akan dimanfaatkan jalan di Taman Budaya yang disarankan gubernur Arya Sugiartha akan segera menindaklanjuti . Bila kemudian ada hambatan dengan adanya gawe besar seperti Pesta Kesenian Bali (PKB), maka jalan lama akan manjadi alternatif utama untuk lalu lintas lembaga ISI. “ Jadi itu saran bapak gubernur,” selanya. “ Selain itu juga bapak gubernur menyarankan pula Taman Budaya bisa dipakai untuk kegiatan pameran setiap harinya, hingga Taman Budaya bisa semarak tidak hanya saat ada PKB saja. Pameran itu berupa produk –produk unggulan seperti misal kain endek Bali. Selain itu, juga beliau mengharap ada tampilan seni yang beda di Taman Budaya, misal seperti opera Cina. Nah, untuk ini kita akan segera menyiapkan apa bentuk baru dari pementasan itu,” urainya. Ditambahkan pula bahwa saat ini Taman Budaya juga sudah bisa dipakai untuk kuliah mahasiswa ISI. Sejauh ini sudah berjalan, walau ini masih terbatas pada mata kuliah yang tidak memakai peragaan. Selebihnya pihak ISI Denpasar juga sedang mempersiapkan rekaman karya karya memomental untuk dipublis dalam bentuk CD ke masyarakat luas. “ Program ini sudah lama tidak kita lakukan. Untuk ini kita akan kembali kerjakan yakni dalam karya seni pertunjukan dan seni rupa. dikerjakan oleh para alumni juga dosen, juga nantinya akan dikonsultasikan, oleh para ahli seperti Prof Dibya, Prof Rai dan lainnya. Jadi Ini garapan baru,dan saat ini sudah dilakukan latihan-latihan,” ungkapnya. Lebih jauh ditambahkan pula bahwa semua ini tentu acuannya ialah untuk mencapai visi ISI Denpasar menuju pusat unggulan (Centre of Exelent) dalam bidang seni budaya yang berbasis budaya lokal dan berwawasan universal. W-017
Tahun Lalu 2 Siswa tidak Lulus
Kepala SMPN 8 Optimis akan Raih UN 100 Persen Kepala SMPN 8, I Wayan Murah beserta jajarannya optimis SMPN 8 akan meraih 100 persen, kendati tahun lalu 2 peserta Ujian Nasional (UN) tidak lulus.
DENPASAR-Fajar Bali Oleh karenanya SMPN 8 Denpasar kini berupaya all out agar 392 calon peserta UN sukses pada UN Mei mendatang. Khusus try out oleh Diskpora Bali, sejak awal try perdana Senin (24/2), berlangsung tertib. Wayan Murah membenarkan, aturan yang diterapkan pada try out di SMPN 8, sama dengan aturan pada UN, hanya UN pengwasnya gunakan sistem silang. Sebelum ke dalam kelas, peserta try out SMPN 8, diperiksa pengawas yakni guru-guru internal. Karena harus disiplin dan sesuai tata tertib, maka tas atau HP tidak diperkenankan di bawah ke ruang try out. Hal ini agar pada UN, tidak kaget lagi, dan bukan merupakan hal yang baru tentang disiplin dan tata tertib, karena sudah diterapkan pada try out. Demikian pula try out menerapkan 20 paket , merupakan hal yang penting, karena peserta try out
Selain di Kecamatan Baturiti Bangli
STISIP Margarana juga Monitoring IBW di Desa Angsri TABANAN-Fajar Bali STISIP Margarana Tabanan melaksanakan monitoring program IBW (Iptek Bagi Wilayah) di Desa Angsri dan Bangli, Kecamatan Baturiti, Senin ( 24/2) kemarin. Di Desa Angsri, memonitoring tiga kelompok yakni Kelompok ternak sapi, kelompok jamur tiram dan kelompok perajin bambu. Sedangkan di Desa Bangli di Banjar Titi Galar memonitoring gapoktan sayur organik Giri Kerta Lestari membuat pestisida nabati dari bumbu Bali. Sedangkan di banjar Munduk Andong memonitoring pelakasanaan kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Wahan Sari. Kegiatan ini mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan berkualitas , mengolah keladi menjadi
kripik. Ketua STISIP Margarana Tabanan Drs I Wayan Madra Suartana MSi mengatakan, kegiatan monitoring pelaksanaan IBW, merupakan salah satu implementasi dari Tri Dharama Perguruan Tinggi yang dilaksanakan STISIP Margarana Tabanan. Dikatakan, IBW merupakan program pemerintah daerah yang sumber dananya dari pemerintah pusat. Dengan tujuan untuk meningkatakan ekonomi masyarakat melalui sinergitas pemerintah daerah dengan perguruan tinggi yang ada. “Kami ingin memberikan support atas usaha kerajinan kelompok yang ada di Desa Angsri dan Desa Bangli,” tandas Madra. Dikatakannya , IBW merupakan program kerja Bappeda Tabanan yang bekerjasama
FAJA R BALI
Kamis, 27 Februari 2014, Tahun XIV
dengan Unud ( Univesitas Udayana), ISI Denpasar dan STISIP Margarana Tabanan sebagai perguruan tinggi yang ada di Tabanan. “Hasil monitoring ini akan dilaporkan ke pusat. Sehingga diketahui kelemahanya dimana dan kegiatan ini akan berlanjut di tahun-tahun mendatang,” jelas Madra Suartana. Pihaknya selaku tim monitoring juga akan mencarikan solusi atas permasalahan pemasaran yang dialami sebagian besar kelompok yang diberikan bantuan IBW. Kegiatan monitoring itu juga dihadiri I Wayan Loter dari Bappeda Tabanan, IGN Heru Mahaputra dari BPMD Tabanan, DR. Ir. Ni Wayan Siti, M.Si dari UNUD dan Drs. I Wayan Radiawan MSi dari ISI Denpasar. W-004
504/I/KTR
FB/blas
Calon peserta UN SMPN 8 saat mengikuti try out kakan, untuk mencapai kesuksesan pada UN, selain sekolah yang berjuang , karena untuk masa depan lulusan, maka orangtua juga harus mendukung putra-putrinya. Orangtua harus ikut mengawasi dan memproteksi kesehatan putraputrinya serta memberikan kesempatan untuk belajar. Wayan Murah juga menyosialisasikan kepada orangtua calon peserta UN, tentang beberapa item
harus tarung bebas, tidak berpeluang untuk bertanya kepada temannya karena masing-masing soal berbeda. Soal UN juga 20 paket, dan oleh karenanya tetap tarung dan soal tarung bebas sudah dibisakan pada try out. Sistem 20 paket yang digunakan pada UN sangat bagus, sekaligus untuk mengetahui kualitas, sehingga SDM Indonesia ke depan dapat diandalkan. Wayan Murah mengemu-
tersebut, sehingga orangtua seirama dengan sekolah. Seusai try out awal Maret akan dilangsungkan Ujian Sekolah (US). Hasil US akan dipadukan dengan hasil UN. Oleh karenanya sekolah ikut menentukan untuk mencapai hasil akhir. Selain tentang try out, US dan UN, Wayan Murah juga berupaya untuk meningkatkan akademik dan non akademik bagi siswa junior.
Prestasi SMPN 8 tiap tahun terus meningkat, karena pembinaan terus dilakukan. Bahkan menjelang lomba pembinaan semakin ditingkatkan. Siswa yang akan mengikuti lomba dibina khusus sesuai talentanya. Sementara khusus bidang seni dan budaya, SMPN 8 pernah merah juara nasional. Seni dan budaya ini juga merupakan andalan SMPN 8. R-008
Akar Pendidikan Pahit Tetapi Buahnya Manis ?
Gedung SDN I Duda Timur Nyaris Roboh AMLAPURA-Fajar Bali Kondisi gedung SD Negeri I Duda Timur, yang berlokasi di dusun Wates Kangin,Desa Duda Timur, Kecamatan Selat , Karangasem sungguh memperihatinkan. Pasalnya, atap dan plafon gedung nyaris roboh,(inikah yang dikatakan akar pendidikan pahit tetapi buanya manis red ?). Kondisi tersebut, maka pihak sekolah berupaya mengantisipasi agar gedung tidak roboh menyangga plafon dengan batang bambu. Kerusakan parah terjadi di gedung kelas I dan kelas II, sehingga pihak sekolah tidak berani memakai gedung tersebut. Untuk memperlancar proses belajar mengajar, pihak sekolah pun harus mempergunakan ruang perpustakaan dan ruang UKS sekolah. Menurut kepala SDN I Duda Timur, Ni Nengah Arniti, kerusakan gedung tidak hanya terjadi pada dua ruang kelas tersebut. Namun, kerusakan gedung juga terjadi di gedung kelas V dan kelas VI. Hanya saja, yang paling parah terjadi pada gedung kelas I dan II. Untuk mengantisipasi keamanan siswa dalam belajar, pihaknya terpaksa menyangga plafon dengan mempergunakan batang-batang bambu. Sedangkan untuk ruang kelas I dan II, pihaknya tidak berani
FB/budiasa
8
Kondisi SDN 1 Duda Timur Karangasem yang memprihatikan menempati gedung tersebut untuk kegiatan proses belajar mengajar siswa. “Untuk kelas I dan II proses belajar mengajar kami lakukan di ruang Perpustakaan dan tuang UKS sekolah, kami takut nanti gedung roboh saat ada proses belajar mengajar,” ungkapnya, pada Selasa (25/2) kemarin. Atas kondisi itu, Nengah Arniti juga mengakui sudah pernah mengajukan proposal untuk dilakukan perbaikan pada tahun 2012 lalu namun tidak ada respon sama sekali. karena tahun 2012 tidak direspon, pihaknya juga mengajukan proposal ulang di tahun 2013, ternyata setali tiga uang, proposal yang diajukan juga tidak ada respon. Bahkan, pi-
haknya juga sempat datang langsung menghadap Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, hanya saja hingga kini belum ada perbaikan sama sekali. “Kami sudah sempat mengirim proposal di tahun 2012
dan 2013, namun belum ada perbaikan, gedung yang rusak parah ada dua ruang kelas, sementara kelas V dan VI masih bisa ditempati. Namun jika hujan aktivitas belajar terganggu karena banyak atap kelas yang bocor dan air hujan masuk kelas,” ungkapnya lagi seraya berharap pemerintah segera memperbaiki kelas yang rusak tersebut. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Karangasem, I Gede Ariyasa ketika dihubungi terpisah mengaku belum mendapat laporan atas kerusakan gedung SDN I Duda Timur. Pihaknya juga mengaku, kebanyakan gedung SD Inpres dibangun secara bersamaan, sehingga kerusakannya juga bersamaan. “Kami berharapa teman-teman kepala sekolah melaporkan langsung kepada kami,” ujarnya. M-005
RALAT
Pada berita Harian Fajar Bali edisi Rabu 26 Februari terdapat kesalahan mencantumkan nama sekolah. Berita berjudul 107 Calon Peserta UN SMP PGRI 1 Ikuti Pemantapan adalah judul berita yang salah. Judul berita yang benar, 107 Calon Peserta UN SMP PGRI 8 Ikuti Pemantapan, dan nama sekolah yang benar adalah SMP PGRI 8 Denpasar dan bukan SMP PGRI 1 Denpasar. Perlu diketahui, jumlah peserta pemantapan SMP PGRI 1 Denpasar, 449 siswa kelas XII. Redaksi memohon maaf atas kesalahan tersebut dan pembaca harap maklum. Redaksi
459/II/blas
Layouter: Wiadnyana
pariwara
FAJA R BALI
Kamis, 27 Februari 2014, Tahun XIV
9
MATAHARI AUTO GALERY
HERIKY Computer
SERVICE & SELL Laptop, Komputer, Printer, Hardware, Software
NEW WRANGLLER JK Sport 2013 (hitam) WRANGLLER JK Sport 2011
hitam asli DK Velg R 26, km 16 ribu, samsat bulan 10 NEW LEXUS RX 270 (hitam & putih) Land Cruiser bensin 2009 (hitam)
New Alphard 2012 (putih) Hubnngi : New Vellfire 2013 (hitam) (0361) 7893104 AVANZA G 2010 Alamat: Jl. Bypass Ngurah Rai no. 18, Tohpati-Denpasar 555/II/WS
419/XI/AGN
237/VII/IGR
Hp: 085 638 466 12 / 087 860 885 964 E-mail: erikhoki6@gmail.com Jl. Pasekan Batuaji, Batubulan Kangin-Sukawati
524/I/TTV
Melayani : dijamin LPS ♦KREDIT ♦DEPOSITO ♦TABUNGAN BERJANGKA ♦TABUNGAN EKSEKUTIF (Bung a h arian ) ♦TABUNGAN GISAWA Hubungi Segera : Kantor P usat Jl.Raya Kerobokan No. 8B Kuta-Badung Telp.(0361) 423740, 9003231 Kantor Cabang Jl.Sudirman No.10 Negara Telp.( 0365) 44386, 44387
517/I/IGR
518/I/IGR
587/II/BGS
160/VI/FB/GLH
229/VII/IGR
227/VI/FB/AG
7 018/I/FB/KTR
166/VI/FB/IGR
505/I/KTR
453/XII/AGN
Dapatkan Koran FAJAR BALI disini!!! DENPASAR-BADUNG
NO Nama kios Alamat 1 Kios Laken (Wr. Lawar Kuwir) Jl. Kebo Iwa 88 (samping SPBU) (01338348576-Nyoman Laken) 2 Kios Aloha Jl. Gunung Batu Karu, Barat Tiara Monang-Maning (0817569887-Bapak Ersad) 3 Kios Dharma Indah Jl. Gunung Batukaru, (Timur tiara Monag-Maning, Ujung Gang II) (081916121733-Ibu Dewi) 4 Kios Angga Jl. Gunung Sanyang No 3 (Timur Lampu Merah Kerobokan) (087861827220-Ibu Angga) 5 Kios Gunung Seputan Jl G Soputan No 1 (Barat Lampu Merah Abian Timbul) (081999172485-Ketut Wardana) 6 Kios angkuban Prahu Jl. Tangkuban Parahu Barat (depan LP) (081999172485) 7 Kios Mahadamar Jl. Imam Bonjol 429, Samping Pasar Abian Timbul (081916624879-Made Merdika) 8 Kios Agung Jl. GunungSangyang(baratSPBUGunungSangyang/TimurPoltabes)(IbuAgung) 9 Kios Apotik Lily Medika Jl. Cokroaminoto (pertigaan Kebo Iwa) 10 Kios Toufik Depan terminal Dalung permai (081916402569) Supermarket HR Perumahan dalung permai 11 Kios HR 12 Kios Padang Luwih Jl. Padang Luwih Dalung (082147025034) 13 Kios Edy/Kios Gunung Agung Jl. Gunung Agung, Depan SMP 2 Denpasar (0361-8812761) 14 Kios Agasta Jl. Kepundung Dps 15 Kios Kawan Jl. Pulau Kawe Dps 16 Kios Shanti Jl. Kamboja , Timur Pasar Kreneg 17 Kios Buda Jl. Raya Sesetan 18 Kios Rama Jl. H. Wuruk Dps 19 Kios Akasia Jl. Akasia Dps 20 Kios Anugerah Jl. Patimura, Depan Apotik Anugrah, 21 Kios Bintang Terang Jl. WR Supratman, Dps
22 Kios Korsika Jl. Sumatra Dps 23 Kios Suci Pererempatan Suci Dps 24 Kios Kedondong Jl. Kedondong 10 Dps 25 Kios Krisna Jl. Padang Luwih Dalung 26 Kios Utara Mas Utara Masjid Ubung 27 Kios Budijaya Jl. Hayam Wuruk Dps 28 Kios Warung Baru 35 Jl. Hayam Wuruk. Timur Perepatan Ratna Dps 29 Kios suweca Timur Puri Kesiman Dps 30 Kios Sri Ratih Jl. WR Supratman, Dps 31 Kios Wedasari Utara kantor Camat Kuta 32 Kios Rapuh Jl. Raya Jimbaran Kuta 33 Kios Alfa Depan Krisna Oleh-Oleh Kuta 34 Kios pecatu Pecatu 35 Kios Pancing Jl Raya Uluwatu Kedonganan 36 Kios Kuat Jl Raya Uluwatu, Jimbaran 37 Kios Putra jaya Jl Raya Uluwatu (Depan Ktr Lurah Jimbaran 38 Kios Varis Jl. Raya Kapal Badung 39 Kios Nasi Lukluk Jl Raya Lukluk, Dps 40 Kios Abudewata Barat RSU Badung 41 Kios Krisna Pertigan Buduk, Badung
GIANYAR
42 Kios Teja Abadi Jl Pudak Gianyar 43 Kios Gandapura Jl Kedewatan, Ubud Gianyar 44 Kios Bendas Utara pasar seni, Sukawati
BANGLI
45 Toko Buku Guna Agung Bangli
BULELENG
46 Agen Melati Toko Buku , Melati seririt 47 Agen Rika Jl A Yani Singaraja 48 agen guna agung JL Sutomo Singaraja 49 Kios veteran Jl Veteran Singaraja 50 Kios Poto Copy Jl Veteran Singaraja 51 Kios Surya Jl Udayana, Depan PLN
TABANAN
52 Kios Jaya Kerti Jl. Raya Kediri, Depan Supermarket Jayakerti Kediri 53 Kios Mario RSUD TAbanan
KLUNGKUNG
54 Kios Sari Dewata Jl Untung Surapati Klungkung 55 Kios Mutiara Photo Jl Diponegoro 1 Klungkung 56 Toko Riang Jl Diponegoro 3 Klungkung 57 Agen Sugiana Klungkung KARANGSEM 58 Sambas Poto Copy Ulakan 59 Kios Cahya Dewata Manggis 60 Agen Rahayu Jl Gajah Mada Karangasem
NEGARA 61 Agen Agus
Depan SMA 1 Negara
Layouter: Wiadnyana
10
EKONOMI Bulan Depan Bank Mutiara Naikkan Suku Bunga Kredit
FAJA R BALI
Kamis, 27 Februari 2014, Tahun XIV
JAKARTA-Fajar Bali Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelontorkan dana Beras Miskin (Raskin) sebesar Rp1,5 triliun. Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Askonali mengatakan anggaran tersebut yang mengelola adalah Badan Urusan Logistik (Bulog). “Iya, anggarannya Rp1,5 triliun kepada Bulog,” ujar Askolani di Jakarta, Rabu (26/2) kemarin. Askolani menjelaskan pihaknya mempercepat dana Raskin agar Bulog dapat segera menyalurkanya. Rencananya Raskin dibagikan November-Desember 2014, namun dimajukan Maret-April 2014. Bahkan akan ada penambahan Raskin dengan Anggaran Pendapatan Belaja Negara Perubahan (APBNP) 2014 pada bulan tersebut. Setelah ada kepastian keputusan pemajuan penyaluran Raskin, Bulog masih akan menuggu Surat Keputusan (SK) Gubernur. Untuk membagikan di masing-masing provinsi itu harus ada SK gubernur. “Bulog ini bertugas sampai titik distribusi. Penerimanya Pemda yang bertanggung jawab. Sehingga mereka harus menunggu penetapan,” paparanya.NT
Layanan Air Esia Mengecewakan
DENPASAR - Fajar Bali Maskapai penerbangan asal Malaysia yakni Air Esia dinilai telah mengecewakan. Pasalnya, salah seorang penumpang mendadak tidak bisa melakukan penerbangan walaupun semua persyaratan seperti tiket sudah terpenuhi. Parahnya, penolakan oleh Air Esia terhadap pembatalan penerbangan tersebut dinilai sangat tidak masuk akal. Pihak Air Esia hanya mengatakan saat itu bahwa waktu check in sudah lewat. Asai Parlindungan, penumpang yang merasa dikecewakan menuturkan, pada awalnya dirinya memesan tiket Air Esia untuk pulang pergi Jakarta - Denpasar - Jakarta. Saat dari Jakarta, Asai tidak mengalami hambatan berati. Namun, saat ingin bertolak kembali ke Jakarta, dirinya ditolak oleh petugas Air Esia. “Di tiket pesawat tertera pesawat kita berangkat pukul 12.00 waktu setempat. Kita sudah check in pukul 11.15 namun ditolak dengan alasan yang tidak jelas. Mereka hanya mengatakan, sistem kami telah ditutup,” ungkap Asai saat ditemui di Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, belum lama ini. Asai yang memegang tiket dengan nomer QZ7527 Denpasar Jakarta mengaku sangat kecewa terhadap hal ini. Padahal lanjutnya, dirinya sering melakukan travelling (bepergian) dengan menggunakan transportasi udara. “Yang saya tahu, biasanya check in itu 30 menit sebelum keberangkatan. Ini masih banyak waktu tapi sudah tidak bisa,” kata Asai yang juga mengaku heran dengan penjelasan management Air Esia terkait sistem yang telah ditutup. “Penjelasannya juga saya rasa tidak masuk akal. Saya tanya kenapa sistemnya sudah tutup, mereka (management Air Esia) tidak bisa menjawabnya,” sebut Asai.W-011
PT Bank Mutiara Tbk berencana menaikkan suku bunga kredit sebesar 0,5 persen. Rencana ini memperhitungkan tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate. Maret ini akan naik.
JAKARTA-Fajar Bali Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara, Rohan Hafas di Equity Tower, Jakarta, Rabu (26/2) kemarin, menjelaskan saat ini suku bunga kredit Bank Mutiara
Sisanya di KPR, kredit mikro,” jelas dia. Tahun lalu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perusahaan mencapai Rp 11,8 triliun. Sementara penyaluran kredit mencapai Rp 11,2 triliun. Sekadar diketahui, tahun lalu BI Rate sudah naik lima kali. Pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada November, bank sentral secara mengejutkan menetapkan kenaikan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen. Sejalan dengan kenaikan BI Rate, BI juga menaikkan suku bunga Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FaSBI Rate) dari 5,5 persen menjadi 5,75 persen dan suku bunga pinjaman Bank Indonesia (lending facility) dari 7,25 persen menjadi 7,5 persen.NT
FB/IST
berada di kisaran 12-13 persen. Penyaluran kredit Bank Mu-
tiara paling banyak menyasar sektor retail, disusul kredit
kendaraan bermotor. “Retail kita sekitar 60 persen.
PERBARINDO
Info
Iuran OJK, Jangan Menjadi Beban DENPASAR-Fajar Bali Iuran yang akan dikenakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada pelaku perbankan termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada khususnya sebesar 0,03 persen seyogyangnya jangan menjadi beban oleh anggota Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali. “Iuran yang akan dikeluarkan oleh OJK jangan diangap sebagai beban oprasional, memang jangka pendek terlihat iuran itu sebagai beban tam-
begitu pula mutu dari BPR juga semakin baik. “Dengan iuran sebesar 0,03 persen tersebut saya yakin kedepannya akan bisa mendapatkan seratus kali lipat dari dana yang dikeluarkan,” ungkapnya.Dalam kesempatan tersebut dirinya juga menghimbau para anggota Perbarindo Bali untuk mempersiapkan diri karena OJK dalam hal ini kinerjannya jauh lebih propesional dan mandiri dalam upaya meluruskan aturan main disesuaikan tata kelola perbankan yang sehat.M-004
bahan bagi BPR akan tetapi untuk jangka panjang justru bisa memberikan manfaat yang cukup besar bagi BPR,”ujar Wakil Bidang Pendidikan dan SDM Perbarindo Bali, I Gusti Ngurah Gde Budiawan, SE. MM, Selasa (25/2) disela pelaksanaan pelatihan Effective Communication Skill di Hotel Nusa Indah, Denpasar. Dikatakan, manfaat iuran untuk jangka panjang tentu akan bisa meningkatkan pengawasan yang lebih baik karena dengan pengawasan yang semakin ketat kinerja juga akan semakin baik
FB/AGUNG
Kemenkeu Cairkan Dana Raskin Rp1,5 T
I Gusti Ngurah Gde Budiawan
PT. BPR AYU NULUS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2013 LAPORAN NERACA PUBLIKASI LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT.BPR AYUNULUS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 TANGGAL 31 DESEMBER 2013
LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT.BPR AYUNULUS TANGGAL 31 DESEMBER 2013 POS‐POS Aset Kas Kas dalam Valuta Asing Surat Berharga Pendapatan bunga yang akan diterima Penempatan pada Bank Lain Penyisihan Kerugian -/Jumlah Kredit yang Diberikan a. Kepada BPR b. Kepada Bank Umum c. Kepada non bank - pihak terkait d. Kepada non bank - pihak tak terkait Jumlah kredit yang diberikan Penyisihan Kerugian -/Jumlah Agunan yang diambil alih Aset Tetap dan Inventaris a. Tanah dan Gedung b. Akumulasi penyusutan dan penurunan penilaian gedung -/c. Inventaris d. Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai inventaris -/Jumlah aset tetap dan inventaris Aset tidak berwujud Akumulasi Amortisasi -/Aset lain-lain Jumlah Aset
Desember 2013
Desember 2012
46,784 0 0 40,529 424,073 2,119 421,954
29,202 0 0 44,468 786,098 3,930 782,168
0 0 7,351 4,318,900 4,326,251 142,532 4,183,719 0
0 0 0 4,015,377 4,015,377 256,286 3,759,091 0
0 0 153,208 92,624 60,584 0 0 62,486 4,816,056
0 0 135,908 67,815 68,093 0 0 53,762 4,736,784
LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT. BPR AYUNULUS Tanggal : 31 Desember 2013 Pos ‐ pos
Kewajiban Kewajiban segera Utang bunga Utang pajak Simpanan a. Tabungan b. Deposito Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Pinjaman Diterima Dana Setoran Modal-Kewajiban Kewajiban Imbalan Kerja Pinjaman Subordinasi Modal Pinjaman Kewajiban Lain-lain Jumlah Kewajiban Ekuitas M o d a l Modal Dasar Modal yang belum disetor -/Tambahan Modal Disetor (Aglo Saham) Modal Sumbangan Jumlah Dana Setoran Modal-Ekuitas Laba/Rugi yang Belum Direalisasi Surplus Revaluasi Aset Tetap Saldo Laba Cadangan Umum Cadangan Tujuan Belum ditentukan tujuannya T O T A L Jumlah Ekuitas Total Kewajiban dan Ekuitas
Desember 2013 68,156 0 0
Desember 2012 9,732 5,484 61,125
927,632 1,422,658 1,332,300 1,161,300 2,259,932 2,583,958 200,000 100,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15,207 144,574 2,543,295 2,904,873
3,000,000 2,000,000 0 0 1,000,000 0 0 0
3,000,000 2,000,000 0 0 1,000,000 0 0 0
300,000 300,000 0 0 972,761 531,911 1,272,761 831,911 2,272,761 1,831,911 4,816,056 4,736,784
POS ‐ POS POS ‐ POS PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga Bunga Kontraktual Bunga Kontraktual Amortisasi Provisi Biaya Transaksi -/Amortisasi Provisi Jumlah Pendapatan Bunga -/Amortisasi Biaya Transaksi Beban Bunga Jumlah Pendapatan Bunga Bunga Kontraktual Beban Bunga Amortisasi Provisi,Administrasi dan Biaya Transaksi BungaBeban Kontraktual Jumlah Bunga Amortisasi Provisi,Administrasi Jumlah Pendapatan Bunga-Bersih dan Biaya Transaksi Jumlah BebanOperasional Bunga Lainnya Pendapatan JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL Jumlah Pendapatan Bunga-Bersih Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif Pendapatan Operasional Lainnya Beban Pemasaran JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL Beban Penelitian dan Pengembangan Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif Beban Administrasi dan Umum Beban Beban Pemasaran Operasional Lainnya Beban Penelitian dan Pengembangan JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LABA (RUGI) OPERASIONAL Beban Administrasi dan Umum PENDAPATAN DAN Lainnya BEBAN NON OPERASIONAL Beban Operasional Pendapatan NonOPERASIONAL Operasional JUMLAH BEBAN Beban Non Operasional LABA (RUGI) OPERASIONAL Kerugian Penjualan Aset PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Lain-lain Pendapatan Non Operasional PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Beban Non Operasional LABA RUGI Kerugian LABA (RUGI)Penjualan SEBELUMAset PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN Lain-lainPAJAK PENGHASILAN LABA (RUGI)BERSIH PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL LABA RUGI LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN LABA (RUGI)BERSIH
LAPORAN INFORMASI LAIN LAPORAN INFORMASI LAIN PT. BPR AYUNULUS PT. BPR AYUNULUS Tanggal : 31 Desember 2013
Desember 2013 Desember 2013
Tanggal : 31 Desember 2013
Desember 2012 Desember 2012
KETERANGAN
871,982 871,982 128,573 128,5730 1,000,5550
667,530 667,530 103,163 103,1630 770,6930
1,000,555
770,693
190,196 0 190,196 190,196 810,3590 190,196 20,661 831,020 810,359 20,6610 4005 831,020 0 0 363,590 4005 6,006 373,6010 457,419 363,590
161,787 0 161,787 161,787 608,9060 161,787 63,576 672,482 608,906 19,672 63,576 5620 672,482 0 19,672 375,111 5620 7,064 407,4670 265,015 375,111
6,006 373,6010 457,419
7,064 407,4670 265,015
0 6,357 0 (6357)
0 4,026 0 (4026)
451,0620 260,9890 10,212 6,357 36,538 4,026 440,850 224,451
(6357)
(4026)
KOMITMEN 1. Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum ditarik 2. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 3. Penerusan kredit (channeling) 4. Lain-lain Jumlah komitmen KONTINJENSI 1. Aset produktif yang dihapus buku 2. Agunan dalam proses penyelesaian kredit 3. Pendapantan bungan dalam penyelesaian 4. Lain-lain Jumlah kontijensi
d. ROA e. KAP PENGURUS BANK f. PPAP Dewan Komisaris g. BOPO 1. ADHITA NATALIANA, SE,MSI h.2. Cash Ratio I WAYAN WENTEN, S.SOS,MM
Jumlah 424,073
0 00 0 0 0
00 0 00 309,706 0 309,706
0 7,3510 4,326,251 0 4,750,324
0 0 00 0 00 0
0 0 00 0 00 0
98.35 9.42 4.35 6.37 100.00 53.25 55.83 98.35 16.30
L KL D 424,0730 00 00
0 7,3510 4,318,900 0 4,440,618
0 00 0 0 0
0 0 00 0 00 0
0 0 00 0 00 0
7,351 0 4,318,9000 00 4,440,6180 00
0 0 0 0 PEMILIK BANK 0 0 1.I MADE PEREDANA 48% 0 0 2. NI MADE PENDERI 48% 0 0 3. IR.IGN DIRGAYUSA 4%
0 00 00
M
Jumlah 424,0730
0 7,351 309,7060 4,326,251 4.35 53.25 309,7060 4,750,324
0 0 9.42 0 0 6.37 0 0 100.00 0 Pemegang saham 0 55.83 Pengendali 0 1. I MADE0 PEREDANA 16.30 Ultimate Shareholder
Dewan Direksi 1. G.W SUPANCA ARIYASA, SSI,MM PENGURUS BANK 2. I PUTU BUDANA Dewan Komisaris YASA,SE
PEMILIK BANK 1.I MADE PEREDANA 48% Pemegang saham 2. NI MADE PENDERI 48% Pengendali 1. I MADE PEREDANA 3. IR.IGN DIRGAYUSA 4%
1. ADHITA NATALIANA, SE,MSI 2. I WAYAN WENTEN, S.SOS,MM
451,062 260,989 10,212 36,538 440,850 224,451
Ultimate Shareholder
Dewan Direksi 1. G.W SUPANCA ARIYASA, SSI,MM 2. I PUTU BUDANA YASA,SE
LAPORAN KOMITMET DAN KONTIJENSI PUBLIKASI PT. BPR AYUNULUS Tanggal : 31 Desember 2013 Deskripsi
KETERANGAN
1. Penempatan pada Bank lain 2. Kredit yang diberikan 1. Penempatan a. Kepada BPRpada Bank lain 2. Kredit yangBank diberikan b. Kepada Umum c.a. Kepada Kepada Non BPR Bank -pihak terkait d. Kepada Non Bank-pihak tidak terkait b. Kepada Bank Umum 3.Jumlah Aset produktif c. Kepada Non 4. Rasio-rasio( %) Bank -pihak terkait Kepada a.d. NPL net Non Bank-pihak tidak terkait b.KPMM 3.Jumlah Aset produktif c. LDR 4. Rasio-rasio( %) d. ROA a.e. KAP NPL net f.b.KPMM PPAP g.c. BOPO LDR h. Cash Ratio
(Ribuan Rp) (Ribuan Rp) Desember 2013 L KL D M Desember 2013 424,073 0 0 0
Catatan : *BPR dengan total aset Rp 10 miliar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akutan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab terhadap audit (patner in-charge)
(Ribuan Rp) Desember 2013 Desember 2012
Informasi keuangan di atas telah disusun untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.8/20/PBI/.2006"tanggal 5 Oktober 2006 tentang Trasparansi Kondisi Keuangan Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/30/DBPR tangga 12 Desember 2006 perihal Laporan tahunan dan laporan Keuangan Publikasi BPR
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
62,682 0 0 0 405,298
226,577 0 0 0 377,327
12 Februari 2014 Direksi, BPR BPR AYU NULUS
ADHITA NATALIANA,SE,MSI
GW.SUPANCAARIYASA,SSI,MM
588/II/KTR
Layouter: Zohra
FAJA R BALI
Kamis, 27 Februari 2014, Tahun XIV
NASIONAL
11 Indonesian Power Bungkam
Sudira: Pihak Pelapor Bikin Kacau DARI HALAMAN 1
mana, tanpa disurati, Gubernur dan seluruh jajarannya sudah melaksanakan. “Saya belum tahu (surat Komnas HAM). Saya sampai pagi-pagi belum ada. Mungkin langsung ke Pak Gubernur, mungkin saya juga belum lihat sampai di mana suratnya. Kalaupun ada, ya tidak ada masalah. Apa sih yang aneh dari itu, kan normatif,” papar Teneng saat dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin. Poin pertama dalam permintaan itupun dikritisi, yakni mengenai dorongan agar Gubernur menciptakan suasana yang kondusif untuk menghindari konflik. Menurutnya, bukan hanya Gubernur yang wajib menjaga keamanan dan kondusifitas di Bali. Namun, seluruh masyarakat Bali termasuk pihak-pihak yang melapor ke Komnas HAM. Selama ini seluruh jajaran Pemprov Bali sudah berupaya maksimal untuk menata kondisi agar selalu kondusif. Tetapi sebaliknya, pihak-pihak tertentu justru mengacaukan upaya tersebut. Misalnya, dengan melangsungkan demonstrasi yang tidak jelas arah dan tujuannya. “Buka hanya Gubernur, tapi seluruh masyarakat Bali wajib berperan serta untuk menjaga kondusifitas. Yang jaga biar konsusif bukan hanya pemerintah, tapi seluruh masyarakat. Termasuk dia yang koar-koar mengajukan ke Komnas HAM. Justru yang saya ingin garis bawahi, ini siapa yang berteriak apa? Ini juga harus dijadikan landasan, orang mereka kok yang membuka, mereka juga yang berdemo-demo sendiri, padahal sudah ada ruang untuk menyampaikan
aspirasi. Kalau punya aspirasi bisa disampaikan saat simakrama. Ini malah ada yang berdemo, mereka pakek topeng. Lalu siapa mereka? Tanya saja sendiri sesungguhnya siapa sih yang berbuat apa? kita di pemerintah sangat happy tidak ada persoalan,” ujar Teneng. Lebih lanjut, poin kedua permintaan Komnas HAM yang menuntut agar Gubernur memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi secara penuh dalam pengelolaan lingkungan. Munculnya permintaan itu justru membuat Teneng merasa aneh. Sebab, selama ini Pemprov Bali tidak pernah melarang masyarakat untuk turut andil dalam mengelola ataupun memelihara lingkungan. Sebaliknya, pihaknya memberikan ruang luas bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi. Namun, bukan partisipasi dalam bentuk omongan dan demonstrasi yang dimaksud. Tapi, aksi dan kepedulian secara nyata di lapangan. “Tempo hari ramai soal pencemaran limbah di hutan mangrove, ayo berpartisipasi jangan hanya demo, jangan hanya ngomong. Hayo bersama-sama garap itu. Jangan hanya bilang saya paling cinta lingkungan, tapi tidak pernah ada realisasinya. Artinya untuk memelihara secara nyata itu tidak ada. Baru hanya sebatas ngomong yang banyak,” tegas Teneng. Teneng melanjutkan, Gubernur Pastika tidak pernah mengabaikan aspirasi pihak-pihak yang kontra terhadap rencana reklamasi. Pro dan kontra dianggap wajar, apalagi untuk rencana pembangunan skala besar. Namun, tidak bisa diabaikan pula, bahwa dukungan dari masyarakat untuk rencana
reklamasi juga ada. Oleh karena itu, Teneng meminta sumua pihak untuk turut memikirkan jika tidak direklamasi, solusi apa yang tepat untuk menyelamatkan Teluk Benoa. Pastinya, Gubernur tidak menganaktirikan, baik pihak pro maupun kontra. Namun, ada pilar-pilar yang menjadi pedoman bagi Pemprov Bali untuk melaksanakan suatu pembangunan. Pertama, tidak melanggar hukum, kedua tidak merusak lingkungan, ketiga memberikan manfaat bagi masyarakat Bali, dan keempat tidak bertentangan dengan adat dan budaya. Sementara itu, Ketua LSM Gasos Bali yang juga Dewan Penasihat Peduli Mangrove Bali, Wayan Sudira mengatakan penilaian Komnas HAM sangat lucu. Menurutnya, Komnas HAM lebih efektif jika turun ke Papua atau ke Poso. Di daerah itu banyak terjadi pelanggaran HAM. Teroris juga merajalela, sampai banyak aparat yang terbunuh, begitu juga rakyat sipil. Bukan justru ujug-ujug memberi peringatan ke Gubernur Bali. Selama ini, jelas Sudira, suasana Bali sangatlah kondusif. Banyak event internasional yang sukses dilangsungkan di Bali. Itu tidak lain juga berkat Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang secara serius menjaga kondusifitas Bali. “Saya heran sama Komnas HAM ini, kok nggak ada kerjaan. Mestinya mereka ke Papua atau ke Poso tempat banyak terjadi pelanggaran HAM. Eh malah kasi peringatan ke Bali. Saya rasa Komnas HAM ini menindaklanjuti laporan sepihak. Kredibilitasnya perlu dipertanyakan”, berang Sudira ketika dikonfirmasi via telepon Rabu (26/2) kemarin.
Dirinya melanjutnya, peringatan Komnas HAM ke Gubernur lebih cocokdiberikankepadapihak-pihakpelaporyangkontraterhadapreklamasi. Lantaran, menurut Sudira, mereka sering membuat kacau Bali dengan aksi demonya. Banyak masyarakat mengeluh karena mengganggu kepentingan publik yang sifatnya lebih umum. Bahkan, Sudira menuding pihak pelapor yang membuat rakyat Bali resah dan gelisah. Apalagi sekarang tahun politik yang sangan rentan dengan konflik. “Saya meminta agar kita jaga suasana Bali agar tetap kondusif. Jangan bikin kekacauan dengan dalih membela lingkungan. Saya meminta kepada Bapak Gubernur agar orang-orang seperti ini dilaporkan, bila perlu ditangkap. Karena justru si pelapor ini yang bikin kacau”, sebutnya. Sudira juga menyayangkan, karena selama ini justru suara pro reklamasi yang dikebiri. Padahal reklamasi itu sangat dibutuhkan oleh warga Tanjung Benoa untuk mengantisipasi terjadinya abrasi yang lebih besar lagi. Bahkan Tanjung Benoa terancam tenggelam. Dukungan masyarakat Bali terhadap rencana ini juga cukup tinggi. Dalam konteks ini, Sudira mengaku akan berkoordinasi dengan warga Tanjung Benoa untuk melaporkan balik ke Komnas HAM terkait situasi tidak kondusif yang dibuat pihak pelapor dan kurang digubrisnya aspirasi masyarakat di Tanjung Benoa. “Saya akan berkoordinasi lagi. Dalam waktu dekat saya bersama warga Tanjung Benoa akan melaporkan balik ke Komnas HAM. Karena aspirasi warga Tanjung Benoa seperti tak pernah digubris. Tunggu saja”, tutup Sudira. W-019
tindakan yang mengandung unsur fitnah, pencemaran nama baik, membuat perasaan tidak menyenangkan hingga ancaman. Karena tindakan demikian dapat berujung pada persoalan hukum. Lebih ironis lagi karena tindakan tersebut ditujukan kepada simbol negara seperti Gubernur. Untuk itu, dia minta aparat yang berwajib bertindak tegas menyi-
kapi persoalan ini. Sebaliknya, jika masyarakat mengetahui ada hal-hal yang berbau hasutan dan provokasi, sebaiknya segera melaporkan kepada pihak yang berwenang. “Jangan mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu dia juga mengingatkan bahwa kon-
dusivitas Bali harus tetap terjaga agar masyarakat dapat menjalankan tugas masing-masing. Menurut dia, upaya menjaga Bali tetap kondusif menjadi tanggung jawab seluruh komponen termasuk media. Karena itu, media diharapkan menyajikan berita yang berimbang dan menyejukkan, bukan malah memperuncing masalah. W-019*
daerah bisa menikmati hasil dari investasi tersebut untuk kepentingan masyarakat secara luas. “Yang belum ada titik temu adalah sharing corporate. Apa sih yang diberikan oleh PLTU Celukan Bawang dan PLN kepada masyarakat Buleleng,” sebutnya penuh tanya. Padahal, jika listrik Bali yang dibutuhkan tahun 2016 mendatang sebesar 1.000 megawatt, maka listrik Bali telah tercover dengan pembangkit sendiri. Dalam konteks ini Buleleng telah memberikan sumbangsih terhadap keandalan listrik Bali. Suradnyana melanjutkan, jika dilihat dari UU No. 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, yang diatur hanyalah Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) ditingkat Propinsi dan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) ditingkat
kabupaten/kota. Oleh karenanya jika dilihat kedua sumber PAD tersebut maka PAD Buleleng sangat timpang. Dalam rangka inilah Bupati Suradnyana meminta kontribusi kepada PLTU Celukan Bawang. Namun diakuinya hingga kini memang belum ada aturan hukum yang mengatur tentang hal itu. Oleh karenanya Pemkab akan membuat payung hukum berupa Perda, misalnya tentang zona laut Buleleng terkait pemanfaatan laut untuk pendaratan batubara, kemudian akan dipertimbangkan pengenaan semacam retribusi terhadap selisih penjualan per kwh listrik oleh PT.PLN dan PT.GEB. Mengingat di daerah tambang ada semacam partisipasi intensif untuk daerah. Sementara Ketua Komisi B DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa berharap agar Pemkab
segera membuat Perda sehingga pungutan yang dilakukan terhadap PLTU Celukan Bawang berdasarkan payung hukum yang jelas. ”Jika ada investasi di Buleleng, warga masyarakat tidak hanya menjadi penonton, namun ada kontribusi yang jelas pada PAD,” ungkapnya. Dalam arahannya Menteri ESDM Jero Wacik juga mengingatkan kepada PT. GEB agar lebih melonggarkan CSR sebelum adanya kesepakatan tentang angka yang akan dikontribusikan kepada Pemkab Buleleng dan meminta Bupati Suradnyana terus memantau perkembangannya. ”Saya tekankan agar PT. GEB melonggarkan CSR nya. Selain itu ada jaminan menjaga lingkungan hidup dan lebih memanfaatkan tenaga lokal”, tutup Wacik. W-008
Kaping lagi. Disisi lain, Kaping menginginkan ada yang bisa membantu untuk mencarikan bantuan kredit, mengingat dirinya tidak mengetahui seluk beluk permohonan kredit. “Ada keinginan saya meminjam uang, tapi saya tidak tahu memulainya dari mana,” sebut Kaping. Pun ketika dijelaskan soal Jaminan Kredit Daerah oleh BPD, Kaping mengaku hanya tahu soal Bank BPD saja. Kaping juga membeberkan
bahwa garam lokal produksinya dijual dengan harga 1.500/kg. Sedangkan garam kualitas ekspornya dibeli oleh eksportir dengan harga Rp 9.000/1,25 kg. Diakuinya pernah ada permintaan garam untuk ekspor mencapai 1,5 ton/bulan. “Namun permintaan itu tidak bisa dipenuhi, mengingat produksi hanya mengandalkan terik matahari saja,” jelas Kaping. Dalam cuaca normal sehari, Ketut Kaping bisa memproduksi garam sekitar 20 kg, namun
semua ini dikerjakan bertiga bersama istri dan mertuanya. Dari 20 kg tersebut hanya mendapatkan 5 kg garam kualitas ekspor. Selain kesulitan mendapatkan alat jemur, akses masuk ke lokasi penggaraman juga sangat sulit, sehingga ketika ada wisatawan yang masuk, akan kesulitan. “Dulu saya dengar ada bantuan jalan tapi tak kunjung datang,” terangnya. Karena begitu lama bantuan dari Pemkab tidak kunjung datang dirinya juga tidak terlalu berharap.W-010
juta. “Harga mobilnya Rp 110 juta. Yang Rp 10 juta dibayar kontan dan Rp 100 juta ditransfer lewat rekening,” katanya. Merasa aman, sehari kemudian, Selasa (20/02) mereka kembali ke Bali. Di Denpasar, kedua tersangka membeli dua unit sepeda motor dan TV, meja, HP, tas dan sebagainya. Tersangka Awi memberikan uang kepada Marsi sebesar Rp 20 juta. “Saya tidak lari makanya saya kembali ke Bali. Sisa uang ada Rp 29 juta dan sudah diambil polisi,” jelasnya. Sehari sebelum ditangkap, tersangka Awi sempat memboking tiket pesawat Garuda jurusan Denpasar-Jogja. Namun dalam pengakuan tersangka, tiket tersebut batal karena tidak dibayar dan keburu tertangkap tim gabungan Polda Bali, pada Jumat (21/02), di kosannya Jalan Nusa Indah Gang XVI Denpasar. Setelah menangkap tersangka Awi, petugas
kemudian menciduk tersangka Marsi di Padanggalak, pada Sabtu (22/02) malam. Keterangan terpisah, tersangka Marsi mengatakan dia sama sekali tidak mengetahui kalau temannya akan membunuh korban, Paul. Pembunuhan itu baru diketahui setelah tersangka Awi keluar dari kamar korban. Tersangka Marsi sempat menanyakan perihal apa yang terjadi di dalam kamar. Namun tersangka Awi mengatakan tidak perlu tahu karena itu sudah menjadi tanggung-jawabnya. “Saya tidak tahu kalau teman saya (Awi, red) membunuh korban. Saya melihat kamar korban banyak darah. Saya coba tanya tapi dia marah dan katanya sudah tanggung-jawabnya,” bebernya. Disela-sela jumpa pers, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Djoko Hariutomo mengatakan, dalam kasus ini, dua tersangka dijerat pasal 340 pembunuhan berencana
dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup. “Keduanya dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana,” tegasnya. Untuk motifnya, Kapolresta mengatakan ada dugaan hubungan asmara karena tersangka utama cemburu terhadap korban. “Motifnya diduga hubungan asmara,” jelasnya didampingi Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Beny Murjayanto, pada Rabu (26/02) kemarin. Untuk mobil Inova yang dicuri oleh kedua tersangka saat ini sudah dijadikan barang bukti. Mobil tersebut sempat diganti plat yakni DK 1502 KH dan sudah dibawa petugas dari Lombok Timur menuju Denpasar. Sementara untuk pisau yang menghabisi nyawa korban, polisi belum menemukanya. Pasalnya, saat dalam pelarian kedua tersangka, pisau dan jaket dibuang di bawah jembatan dikawasan Klungkung. R-005
Pemasang Spanduk Tolak Reklamasi Dipolisikan
DARI HALAMAN 1
sebuah persoalan. “Masyarakat jangan mudah terhasut dan diadu domba oleh oknum yang tak bertanggung jawab,” ujarnya. Jangan sampai, hanya karena hasutan dan provokasi pihak tertentu, masyarakat tak menyadari bahwa mereka jadi ikut-ikutan telibat dalam
Tanpa Regulasi, PT. GEB Tak Bisa Beri Kontribusi Pada Buleleng DARI HALAMAN 1
kontribusi itu dipaksakan, maka dikhawatirkan akan muncul persoalan pada perusahaan tersebut. Pendapat serupa disampaikan Direktur PT.PLN Nur Pamudji. Menurutnya kontribusi terhadap APBD Buleleng harus ada regulasinya, mengingat kontribusi pembangkit listrik belum ada UU yang mengatur kecuali CSR. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku belum dapat menerima penjelasan dari PT. GEB terkait sharing corporate tersebut. Menurut Suradnyana semestinya PT. GEB memberikan paparan angka pasti berapa besarnya sharing yang akan diberikan kepada masyarakat Buleleng. Pasalnya Buleleng adalah tempat beroperasinya perusahaan tersebut. Dan sudah sepatutnya
Petani Garam Perlu Bantuan Alat Penjemur DARI HALAMAN 1
terangnya. Kaping bersama sekitar 60 petani garamnya saat ini sangat membutuhkan bantuan peralatan semacam terpal atau perlak tebal untuk menjemur bahan baku garamnya. Dituturkan Kaping bahwa bila turun hujan, garam yang dijemurnya terbuang dan tidak bisa digunakan. “Untuk itu saya membutuhkan alat penjemur dan alat penutup yang baik agar hasil produksi tidak terbuang,” harap
DENPASAR-Fajar Bali Kawasan mangrove di sekitar pintu masuk Tol Bali Mandara, Denpasar, terlihat jelas menghitam. Fenomena ini terus menjadi perhatian Forum Peduli Mangrove Bali (FPMB) yang memang sangat getol mengurusi mangrove. Menghitamnya kawasan mangrove di Pintu Tol Benoa ini tak lain disebabkan bocornya salah satu pipa yang dimiliki oleh Indonesian Power. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kebocoran itu. Sekretaris FPMB I Made Arnata saat dikonfirmasi koran ini Rabu (26/2) mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan pihak Indonesian Power. “Kita masih menunggu hasil dari tindakan penanggulangan yang dilakukan oleh Indonesian Power,” ujarnya. Arnata melanjutkan, pihaknya sudah memberikan batas toleran kepada Indonesian Power terkait
hal ini. “Kami beri batas waktu 30 hari. Jika nanti tidak ada perubahan, kita akan koordinasi lagi dengan mereka (Indonesia Power),” katanya. Dari hasil koordinasi beberapa waktu lalu dengan pihak Indonesian Power, Arnata menyebut bahwa kejadian ini adalah murni kecelakaan. Di mana salah satu pipa milik Indonesia Power mengalami kebocoran yang tidak diketahui penyebabnya. Indonesian Power sendiri, sebut Arnata, sudah melakukan langkah pertanggungjawaban. Dengan jalan secara rutin menyemprotkan obat khusus berstandar internasional yang katanya mampu mengikat minyak. “Kata mereka, dengan obat ini maka minyak akan diikat dan rontok secara sendirinya. Lalu rontokan ini akan langsung berubah menjadi plankton,” bebernya. Ditanya soal mangrove yang sudah mulai mengering, Arnata belum bisa memastikan apakah itu akan
matiatauhidup.Namunmenurutnya, inilah salah satu keunikan mangrove. Dimana, hidupnya lama, dan matinya juga lama. “Kalaupun nanti mangrovenya mati, kita akan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan perbaikan terhadap tanah yang tercemar. Baru selanjutnya melakukan penanaman kembali,” ucapnya. Terkait sanksi apa yang akan diberikan kepada Indonesian Power, Arnata dengan tegas menyebut bahwa saat ini belum waktunya membicarakan sanksi. Terlebih, kejadian ini bukanlah kesengajaan melainkan kecelakaan. Sementara pihak Indonesian Power sendiri masih bungkam dan sulit sekali dimintai keterangannya. Pihak manajemen hanya berkata bahwa belum ada orang yang memiliki kapasitas untuk memberikan konfirmasi. Para jajaran tinggi Indonesian Power disebut masih berada di luar kota. W-011
DARI HALAMAN 1
tidak penting kan gitu ya. Kalau ini (Kunker Banggar) dianggap penting ya harus datang, kalau dianggap tidak penting ya gak usah datang,” ujarnya. Selama kunjungan tersebut, banyak permasalahan serta harapan yang disampaikan oleh Gubernur Pastika. Salah satunya mengenai devisa pariwisata. Bali berharap bisa mendapat dana bagi hasil seperti daerah lainnya yang menyumbang devisa dari hasil sumber daya alam. Alasannya, Bali membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menjaga kelestarian heritage yang selama ini menjadi daya tarik pariwisata. Selain untuk menjaga kelestarian budaya dan objek wisata, Bali juga membutuhkan support dana dari pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Saat ini, tambah Gubernur, Bali tengah memprogramkan sejumlah rencana strategis di antaranya pengembangan jalan tol Kuta-Tanah Lot-Soka-Seririt, Tol Beringkit-Purnama, SokaGilimanuk, Jalan Lingkar Nusa Penida, Kereta Api Monorel, pengembangan Bandara Bali Utara dan peningkatan infrastruktur pelabuhan. Semua program tersebut merupakan bagian dari upaya menyeimbangkan pembangunan Bali Selatan dan Bali Utara.
Gubernur juga mengungkap bahwa diantara gemerlap sektor pariwisata, masih ada kabupaten yang rata-rata pendapatan perkapitanya jauh di bawah rata-rata nasional sebesar Rp. 20 juta/tahun. Karangasem misalnya, pendapatan perkapita penduduknya hanya sebesar Rp. 12,7 juta/ tahun, Buleleng Rp. 18,63 juta/ tahun dan Bangli Rp. 16,96 juta/ tahun. “Hanya Badung yang melebihi rata-rata nasional yaitu mencapai Rp. 32,80 juta/tahun,” ujarnya. Dari gambaran tersebut, Bali masih sangat membutuhkan dana perimbangan dari pusat untuk mempercepat pembangunan. Hanya saja, Gubernur memahami bahwa harapan untuk mendapat dana bagi hasil itu tak serta merta bisa terpenuhi. Karena, hal tersebut terkait dengan politik anggaran yang memang belum memungkinkan untuk pengalokasian dana bagi hasil pariwisata untuk Bali. Namun dia tetap berharap Tim Badan Anggaran DPR RI bisa memperjuangkan tuntutan Bali tersebut. “Minimal kita dapat Rp. 5 triliun. Saya rasa cukup untuk pemeliharaan heritage yang ada dan infrastruktur pendukungnya,” tambah Gubernur. Selain politik anggaran tentang dana bagi hasil, Gubernur juga sempat menyinggung UU tentang jalan yang
cenderung menyulitkan dalam pemeliharaan. “UU membatasi ada jalan nasional, provinsi dan kabupaten. Sementara jalan-jalan pariwisata kami lebih banyak ada di kabupaten dan dalam kondisi rusak. Karena aturan, provinsi atau pusat tak bisa membantu,” paparnya. Ketua Tim Badan Anggaran DPR RI, Ahmadi Noor Supit sangat memahami tuntutan Bali. Hanya saja, harapan tersebut memang tak bisa begitu saja dipenuhi karena sistem alokasi anggaran diatur dalam UndangUndang. Pihaknya berjanji akan memperjuangkan regulasi anggaran yang lebih berkeadilan bagi daerah seperti Bali. Hal senada juga disampaikan dua anggota Badan Anggaran Dapil Bali Gede Sumarjaya Linggih dan I Wayan Koster. Keduanya sepakat untuk memperjuangkan perubahan aturan agar Bali bisa mendapat dana bagi hasil dari pariwisata. Karena aturan saat ini hanya memakai pendekatan pendapatan dari Sumber Daya Alam dan hal itu sangat tidak menguntungkan bagi Bali. Ahmadi Noor menambahkan, tiap tahunnya Bali menyumbang devisa tak kurang dari Rp 4 triliun. Karena itu, Bali dinilai layak mendapat perlakuan khusus melalui dana bagi hasil dari pemerintah pusat. W-019
buser dari Polda, Polresta, dan Polsek Dentim berkumpul. Telisik punya telisik, puluhan anggota buser tersebut diberikan perintah berkumpul untuk menangkap pelakunya. Sumber buser menyebutkan, mereka diperintahkan untuk berkumpul mengejar pelaku pemasang spanduk yang berjumlah empat orang. Dua di antaranya berinisial TY dan Mr. Bt. Pengejaran itu dipimpin langsung Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Refi Prinadi yang keluar dari mobil dinas menemui puluhan anggota buser yang berada dihalaman belakang Polda Bali. “Dua orang sudah terdeteksi namanya, dua lagi masih dilacak keberadaannya,” bisik sumber buser yang enggan disebut namanya itu. Empat orang tersebut, menurut sumber buser tadi, tinggal diseputaran Sidakarya. “Mereka tinggal disana (Sidakarya, red).
Malam ini mereka masih dikejar. Semoga dapat,”ujarnya. Kenapa pengejaran tersebut dilakukan pada malam hari? Sumber petugas mengatakan, pengejaran ini dilakukan agar pelaku tidak kabur dan menghilangkan barang bukti. “Apalagi yang lapor kan Gubernur, jadi harus cepat menangkap pelakunya,” ungkapnya. Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi mengatakan, kalau memang pihak Gubernur sudah melaporkan kasus spanduk ke Dit Reskrimum Polda Bali, sejatinya kasus tersebut masih dalam proses. Pihak kepolisian akan menerima laporan tersebut dan mempelajarinya. “Kalau sudah ada laporan, akan diterima dan dipelajari. Didalami bagaimana kasus tersebut,” terang Kombes Hariadi, Rabu (26/2) kemarin. Dia mengatakan untuk menangkap seorang pelaku tindak kriminal, ada prosesnya. Tidak asal tangkap. “Yahh kita terima
dulu laporannya dan diproses. Masak ada orang lapor pelakunya langsung ditangkap?,” ungkapnya. Didesak dari sumber di lapangan Dit Reskrimum Polda Bali sudah mendeteksi empat pelakunya? Kombes Hariadi enggan berkomentar. “Kita bicara fakta dululah, biarkan penyidik bekerja dulu,” tegas mantan Direktur Lantas Polda Palu Sulawesi Tengah ini. Seperti diberitakan, Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika ‘geram’ atas tindakan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda, yang belakangan disebut-sebut anggota Jaringan Aksi Tolak Reklamasi (Jalak) Sidakarya. Mereka membentangkan spanduk yang melecehkan Gubernur Bali, Rabu (26/2) kemarin. Spanduk bernoda merah bertemakan penolakan reklamasi itu dibentangkan di pojok barat Kantor Gubernur Bali. Tidak terima, Gubernur pun melaporkan kasus tersebut ke Dit Reskrimum Polda Bali. R-005
Bali Layak dapat Perlakuan Khusus
Empat Pelaku Diuber Buser
Kepepet Uang SPP, Murni Perampokan, Korban Tewas 126 Tusukan DARI HALAMAN 2
“Dia mau rebut pisau saya dan sayaterpaksamenusuknyamembabi buta. Daripada saya dibunuh. Soalnya badannya besar dan saya kecil,” bebernya. Usai membunuh korban, tersangka Awi yang mengaku punya pacar mahasiswi Warmadewa ini langsung mengambil barang barang korban berupa HP dan Iphone serta dompet. Tersangka juga merampok mobil Kijang Inova DK 1060 QS berikut surat suratnya. Dalam keadaan masih mengenakan celana dalam, tersangka Awi keluar dari kamar korban dan menemui tersangka Marsi yang berada dipekarangan. Tersangka Awi kemudian memberikan kunci mobil kepada tersangka Marsi dan mereka pun kabur menuju Pelabuhan Padangby. Sehari di Lombok Timur mereka menginap di Hotel dan tersangka Awi kemudian menjual mobil tersebut seharga Rp 110
026/VI/FB/MHM
Layouter: Kasturie
POLITIK
Etika Politik Risma Lemah
FB/ist
PENGAMAT hukum Universitas Airlangga, Surabaya, Wayan Titip Sulaksana, menilai, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini adalah pejabat yang bersih dari masalah hukum. Sayangnya, Risma masih belum memiliki etika politik yang memadai sebagai kepala dearah yang diusung oleh partai politik. Wayan mengatakan, jika Risma merasa terTri Rismaharini tekan dengan manuver PDI-P Kota Surabaya, seharusnya ia menyelesaikannya di forum internal partai, bukan justru berlindung di tangan partai lain yang notabene adalah “musuh” PDI-P. “Ini menunjukkan bahwa etika politik Risma masih lemah. Dia harusnya paham bahwa dia berada di negara yang menganut sistem kepartaian,” katanya dalam diskusi publik Di Balik Fenomena Risma di Surabaya, Rabu (26/2). Dia meyakini, partai lain yang dimaksud justru akan memanfaatkan Risma secara politik, apalagi menjelang momentum politik seperti sekarang. Jadi, menurut dia, wajar jika pengurus DPP PDI-P marah kepada Risma dalam hal ini. “Risma saya akui memang wali kota dengan banyak prestasi, namun belum tentu dia politisi yang baik,” tambahnya. Seperti diberitakan, Risma menganggap pelantikan Ketua DPC PDI-P Surabaya Wisnu Sakti Buana sebagai wakil wali kota tidak prosedural. Atas masalah itu, Risma sempat dipanggil Ketua DPR RI asal Partai Golkar, Priyo Budi Santoso. Kedatangan Risma ke DPR dinilai merupakan manuver Risma untuk membawa masalah tersebut ke kancah nasional, tanpa melibatkan PDI-P. KP
KPUD Karangasem Terima Kekurangan Kotak Suara
Diana Devi
FB/budiasa
AMLAPURA-Fajar Bali Sebanyak 76 kotak suara untuk logistik Pemilihan Legislatif (Pileg) April nanti telah diterima Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Karangasem, Rabu (26/2) kemarin. Dengan datangnya 76 kotak suara tersebut, jumlah keseluruhan yang sudah berada di tempat penyimpanan sementara berjumlah 4466 kotak suara. Dari 4466 kotak suara, sebanyak 4380 diperuntukkan untuk di Tempat Pemungutan Suara (TPS), 78 di PPS,dan
8 kotak suara untuk di PPK. Sementara kebutuhan logistik keperluan Pileg yang belum diterima KPUD Karangasem yakni, Surat Suara, Formulir,Segel, Daftar Calon Tetap (DCT) untuk di masingmasing TPS, alat bantu untuk Tuna Netra, dan Hologram masih belum tiba di Karangasem. Sedangkan untuk sampul di TPS telah lengkap, begitu juga bilik suara sejumlah 4380 telah tersimpan di Gor Gunung Agung Amlapura. “Untuk surat suara katanya telah sampai di Pelabuhan Gilimanuk,Negara, dan saat ini masih dalam perjalanan ke Karangasem,” ujar Komisioner KPUD Karangasem, dari Divisi Logistik, Diana Devi, kepada sejumlah media. Diana Devi membenarkan 76 kotak suara yang datang tersebut terbuat dari kardus. Namun pihaknya meyakini tidak menjadi masalah karena itu sudah sesuai spec dari KPU Pusat. Selain itu, Diana Devi juga mengatakan, dalam Pileg nanti, pihaknya hanya menyediakan satu TPS khusus, yakni di Lembaga Permasyarakatan (LP), sementara untuk di RSUD Karangasem nantinya akan dioptimalkan TPSTPS terdekat. Pihaknya pun memastikan masyarakat yang mempergunakan hak pilihnya di RSUD Karangasem tak perlu khawatir kekurangan surat suara. Karena ditiap-tiap TPS, jumlah surat suara sudah ada cadangannya sebanyak 2 persen dari jumlah pemilih tetap. “TPS khusunya hanya ada satu, di LP saja, untuk di RSUD Karangasem, nanti akan didatangi oleh TPS terdekat,sehinga masyarakat yang sudah mempunyai hak pilihnya dan kebetulan berada di RSUD, masih bisa mempergunakan hak pilihnya,” ujarnya lagi. Untuk penyimpanan Logistik pemilu, Diana Devi mengaku mempergunakan Gor Gunung Agung Amlapura, di jalan Untung Surapati yang telah dimulai memindahkan logistik pemilu sejak, Selasa,(25/2) kemarin. Setiap harinya, sedikitnya ada empat petugas yang berjaga, dua orang dari kepolisian dan dua orang dari Satpol PP. Begitu juga terkait pelipatan surat suara, pihaknya akan mengoptimalkan masyarakat dalam pelipatan surat suara. “Nanti sedikitnya 50 – 100 orang masyarakat yang akan melakukan pelipatan surat suara,” ujarnya lagi. M-005
Meski Punya Iklan Baru
Demokrat Bakal Patuhi Moratorium
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat EE Mangindaan menyatakan partainya sudah siap untuk memasang iklan-iklan di lembaga penyiaran. Namun, dengan adanya keputusan moratorium semua iklan politik, Mangindaan menyatakan Partai Demokrat akan menuruti aturan tersebut.
JAKARTA-Fajar Bali “Iklan dari kita juga akan keluar kok. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, iklan Demokrat akan muncul. Sementara, kalau hukum seperti itu (moratorium), kita ikuti saja dululah,” ujar Mangindaan di Istana Negara, Rabu (26/2). Mangindaan menuturkan lantaran keputusan moratorium sudah ditetapkan, maka partai politik hanya tinggal menjalankan. Bagi Partai Demokrat, katanya, yang terpenting adalah isi dari iklan itu. “Asal jangan menghantam yang lain. Itu saja. Yang santun, bersih, cerdas saja,” kata
Partai Demokrat telah menyiapkan beberapa jurus menghadapi Pemilu mendatang. Salah satunya iklan untuk ditayangkan di sejumlah televisi.
Mangindaan. Dia membantah Partai Demokrat merasa dirugikan karena adanya beberapa lembaga penyiaran yang dimanfaatkan pemiliknya yang juga pimpinan partai politik. “Nggak. Masyarakat sudah cerdas kok,” imbuh Mangindaan. Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat bersama Gugus Tugas pengawasan dan pemantauan
pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye pemilihan legislatif akhirnya menyepakati moratorium iklan kampanye maupun iklan politik di lembaga penyiaran. Dengan adanya keputusan ini, semua lembaga penyiaran dilarang menayangkan iklan yang berbau politik. Moratorium dilaksanakan hingga tanggal 15 Maret 2014.
Gugus Tugas yang terdiri dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Komisi Informasi Pusat (KIP) akan mensosialisasikan kesepakatan bersama kepada peserta pemilu dan lembaga penyiaran. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan berjalannya aturan main yang sudah dibuat
Kasus Kriminalitas Ancam Pariwisata
untuk memenuhi prinsip keadilan dan akses yang sama bagi peserta pemilu. Keputusan moratorium ini didapat setelah diskusi alot tentang iklan-iklan berbau politik yang tayang di sejumlah lembaga penyiaran. Beberapa lembaga penyiaran itu sebagian besar bahkan dimiliki oleh pimpinan partai politik. KP
Dewan Minta Standar Keamanan Diperketat
MANGUPURA-Fajar Bali Beberapa hari belakangan ini kenyamanan pariwisata di Bali kembali terusik. Sejumlah kasus kriminalitas telah menimpa wisatawan asing. Mulai dari kasus dugaan pemerkosaan turis Swedia di sebuah hotel di Kuta hingga kasus terbunuhnya turis Amerika. Kondisi ini mendapat perhatian serius kalangan DPRD Badung. Mereka khawatir kasus kriminalitas ini akan mengancam pariwisata Bali. “Isu keamanan sangat sensitif, terlebih lagi kasus kriminalitas ini menimpa wisatawan asing. Pasti pemberitaan akan cepat menyebar dan saya kha-
FB/ary
IGN Jelantik Trinaya
watir akan dimanfaatkan oleh kompetiter kita,” ujar anggota DPRD Badung IGN Jelantik Trinaya saat ditemui di gedung
DPRD Badung, Rabu (26/2). Menurut legislator dari Sibangkaja, Abiansemal ini, kasus dugaaan pemerkosaan turis Swedia di sebuah hotel menunjukkan lemahnya keamanan di tempat tersebut. Meskipun diakui, tindakan kriminalitas tidak mengenal waktu dan tempat. Namun demikian, Jelantik menilai, kasus tersebut cukup ironis mengingat tempat kejadian di sebuah hotel yang semestinya bisa memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan bagi tamunya. Untuk itu, politisi partai Pelopor yang sudah beralih ke Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini meminta pemerintah mem-
perketat standar keamanan di hotel-hotel dan akomodasi pariwisata lainnya. Perketat keamanan, sebut Jelantik, salah satunya dengan mewajibkan memasang kamera pengintai atau CCTV serta memiliki security. Persyaratan ini, tegasnya, bisa dipatenkan menjadi salah satu persyaratan saat mengurus perizinan. “Kalau standar keamanan di hotel-hotel berbintang selama ini bisa terjamin, tapi yang masih mengkhawatirkan justru di hotel-hotel kecil dan akomodasi pariwisata yang ilegal,” ujar Jelantik. Kenyataan ini, kata Jelantik, bisa dilihat dari sejumlah kasus
kriminalitas, dimana TKP-nya hampir semuanya di hotelhotel kecil atau akomodasi pariwisata yang disinyalir tidak berizin. Selain itu, menurut anggota Komisi C ini, untuk menjamin keamanan, dibutuhkan kerjasama semua pihak. Bukan hanya pemerintah dan aparat keamanan saja, tetapi seluruh masyarakat. “Tanggung jawab keamanan tidak hanya oleh aparat keamanan saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Sebagai masyarakat kita juga harus peka terhadap lingkungan sekitar. Dengan tanggung jawab bersama niscaya keamanan akan bisa ditingkatkan,” tukasnya. W-006
Mohon Restu Niskala, Gerindra “Mereresik” di Pura Durga Kutri
Untuk memohon restu secara niskala, seluruh pengurus partai Gerindra beserta calon legislatifnya melakukan kegiatan mereresik atau bersihbersih, persembahyangan serta mendapatkan wejangan soal politik dari tokoh adat dan politik. GIANYAR-Fajar Bali “ Saat ini merupakan tahun politik, kita berharap Gerindra meraih kemenangan dengan wujud nyaman, tentram dan damai,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Gianyar, I Made Artha Rimbawa didampingi Ketua DPD, Ida Bagus Putu Sukarta, SE.Msi yang juga Wakil Ketua DPRD serta Caleg DPR- RI Nomor 2 Dapil Bali saat ditemui dalam kegiatan mereresik di Pura Bukit Darma Durga Kutri, Rabu.
Dikatakan, kegiatan yang dirangkai HUT ke- 6 Partai Gerindra bentukan Prabowo Subianto itu selain mereresik juga dilaksanakan kegiatan “nunas ice” atau persembahyangan bersama. Setelah itu, kegiatan yang dihadiri Caleg, pengurus Gerindra beserta simpatisan itu juga mengikuti acara pembekalan yang diberikan oleh Prof. Windia, ahli Hukum Adat serta I Made Suantina, dosen sekaligus pengamat politik.
“Dharma wacana pembekalan adat ini diberikan agar kader serta caleg selalu memegang etika serta tidak membuat perpecahan adat di Bali umumnya dan Gianyar khususnya,” katanya. Disamping itu, kegiatan yang bersifat positif ini dimaksudkan untuk menghindari tunggangantunggangan negatif yang justru merugikan Partai Gerindra. Sementara itu, dalam kegiatan mereresik tersebut nampak terlihat sejumlah caleg yakni mantan Kepala Bappeda Gianyar, Ida Bagus Rai no 4 Dapil Gianyar,I Wayan Sudira Dapil Sukawati nomor urut 3, Cokorda Putra Nindia, Caleg Provinsi nomor urut 2, I Ketut Jati Adnyana caleg Gerindra Provinsi Bali serta Caleg dan kader lainnya. W-005
FB/artayasa
politisi
Kamis, 27 Februari 2014, Tahun XIV
FB/IST
12
FAJA R BALI
Pengurus DPD, DPC Gerindra ketika melakukan upacara persembahyangan di Pura Bukit Darma Durga Kutri, Blahbatuh.
563/ii/igr
Layouter: Wiadnyana