Indonesiana Vol.13 Kilau Budaya Indonesia

Page 14

TOPIK UTAMA

Nada-Nada Hidup

C

laude Debussy, seorang komponis

keeksotisan musik gamelan. Para

gamelan. Penampilan gamelan di Paris

kondang abad ke-19 asal Perancis

sejarawan dan ahli musik banyak yang

yang disaksikan Debussy ini memang

menunjukkan kekagumannya

menuliskan bahwa karya-karya komposisi

bukan pertunjukan gamelan pertama

yang luar biasa terhadap keunikan

musik Claude Debussy selanjutnya sangat

di daratan Eropa. Kurang lebih satu

gamelan setelah ia melihat pertunjukan

terpengaruh dengan musik gamelan yang

dekade sebelumnya, yaitu pada tahun

Gamelan di Exposition Universelle Paris

ia dengarkan itu.

1879, para pemain gamelan dari Keraton

pada tahun 1889. Begitu kagumnya

I

Mangkunegaran, Jawa Tengah tampil

Debussy dengan gamelan sehingga

Debussy yang di kemudian hari

di The National Exhibition of Dutch and

secara agak hiperbolis, ia menyebut

menyebut gamelan sebagai Javanese

Colonial Industry in Arnhem, Belanda.

poliponi musik Palestrina (Giovanni

Rhapsodies itu benar-benar memperoleh

Artinya, sejak abad ke-18 hingga abad

Pierluigi da Palestrina) menjadi seperti

inspirasi besar dalam penciptaan karya-

ke-19, gamelan telah mengembara

“permainan anak-anak” di hadapan

karya musiknya melalui referensi dari

jauh keluar dari wilayah asal usulnya,

12 INDONESIANA VOL. 13, 2022


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.